kerapatan zat 2010

Upload: elma-puspaningtyas

Post on 12-Jul-2015

292 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

PERCOBAAN P1 KERAPATAN ZAT 1. TU1UAN:Menentukkerapatan zat padat berbentuk balok, silinder, dan butiran serta zat cair. . ALAT DAN BAHAN Alat: 1. Jangka sorong 2. Mikrometer sekrup 3. Neraca torsi 4. Piknometer 5. Neraca mohr bahan: 1. Balok kayu 2. Silinder logam 3. Pasir 4. Spiritus 5. Aquades . DASAR TEORI: Massa jenis atau kerapatan (p) zat merupakan besaran karasteristik yang dimiliki suatu zat. Kerapatan suatu zat merupakan perbandingan massa dan volume zat itu, sehingga nilai kerapatan dapat diukur melalui pengukuran massa dan volume zat. Kerapatan suatu zat dapat dinyatakan oleh persamaan: pmdengan ketentuan: p: massa jenis zat (kg/3)m: massa zat (kg) v: volume zat (3) Nilai kerapatan zat tidak tergantung pada massa zat maupun volumenya. Perubahan suhu pengaruhnya sangat kecil tehadapkerapatan zat. Kerapatan Benda PadatType equation here. Kerapatan benda padat berbentuk balok dapat ditentukan dengan mengukur massa (m), panjang (p), lebar (l) dan tinggi (t) benda tersebut. Besarnya, kerapatan berbentuk balok diberikan oleh persamaan: pmpxIxt untuk benda padat berbentuk silinder, kerapatannya ditentukan oleh persamaan: pmnd2t dengan d dan t masing-masing adalah diameter dan tinggi silinder.

Gambar 1. (a) balok dan (b) silinder Kerapatan Benda Berbentuk Butiran Benda berbentuk butiran seperti tepung, pasir, kapur, semen dan sejenisnya nilai kerapatannya kurang akurat jika cara menentukan kerapatannyadengan menimbang massa dan mengukur volume yang dibentuk oleh benda berbutir. Pengukuran dengan cara tersebut tidak akurat karena dalam volume yang dibentuk oleh benda berbutir terdapat ruang kosong berupa celah-celah yang terbentuk diantara butiran benda, sehingga hasil pengukuran volume benda berbutir tidak akurat. Untuk menghasilkan pengukuran pengukuran kerapatan yang akurat, digunakan alat yang dinamakan piknometer. Nilai pengukuran kerapatan benda berbutir menggunakan piknometer ditentukan melalui persamaan: ppus=m3-m1(m2-m1)-(m4-m3)x pcqucdcs Dengan ketentuan: 1: massa piknometer kosong beserta tutupnya. 2: massa piknometer penuh air beserta tutupnya. 3: massa piknometer berisi pasir (1/3 bagian piknometer) beserta tutupnya.

: massa piknometer berisi pasir dan dipenuhi dengan aquades beserta tutupnya. Kerapatan Benda Cair Kerapatan zat cair (air, alkohol, spiritus, dan lainnya) dapat ditentukan dengan mengukur massa dan volume zat cair menggunakan gelas ukur. Metode lain adalah menggunakan knometer dengan kerapatan zat cair dtentukan melali persamaan (4). Selain dua metode tersebut, kerapatan zat cair juga bisa ditentukan menggunakan neraca Mohr. Prinsip dasar pengukuran zat cair menggunakan neraca Mohr adalah penerapan hukum Archimedes (gaya tekan ke atas oleh zat cair) serta kesetimbangan gerak rotasi (jumlah total momen gaya sama dengan nol). Skema kerja pengukuran kerapatan zat cair menggunakan neraca Mohr diperlihatkan oleh gambar dibawah. Gambar 2. Skema kerja neraca Mohr Pada gambar 2, keadaan awal ketika zat cair dan beban belum ada, sistem dalam keadaan setimbang karena torsi () akibat benda celup yang terletak pada lengan sepanjang L disetimbangkan oleh penyeimbang. Pada saat benda celup tercelup dalam zat cair, benda celup mengalami gaya tekan ke atas sebesar Fpvg (p, v dan g masing-masing adalah kerapatan zat cair, perubahan volume zat cair setelah benda celup tercelup dalam zat cair dan ercepatan gravitasi bumi). Agar sistem kembali dalam keadaan setimbang, diletakkan beban dengan berat W pada lengan neraca sepanjang l. Jika panjang L10cm, maka dalam keadaan setimbang dapat ditulis: _ _(w.l)-F.100 _(m.g.l)-p.v.g.100 _(m.l)10.p.v Dengan demikian nilai kerapatan zat cair dapat ditentukan menggunakan persamaan berikut: p(mi.li)10

dengan m adalah massa beban dan l bersatuan cm serta indek i menyatakan jumlah beban.