kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan
DESCRIPTION
kerangka dasarTRANSCRIPT
-
5/24/2018 Kerangka Dasar Penyusunan Dan Penyajian Laporan Keuangan
http:///reader/full/kerangka-dasar-penyusunan-dan-penyajian-laporan-keuangan
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
Standar Akuntansi Keuangan ( SAK) memuat Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
Keuangan (KDPPLK) yang diadopsi dari Conceptual Framework IASC. KDPPLK secara spesifik
membahas :
tujuan laporan keuangan karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam laporan keuangan definisi, pengakuan, dan pengukuran unsur-unsur yang membentuk laporan keuangan konsep modal dan pemeliharaan modal
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
KDPPLK menyatakan tujuan laporan keuangan adalah "menyediakan informasi mengenai posisi
keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan" (paragraf 12)
Oleh karena itu, menurut KDPPLK, tujuan utama laporan keuangan adalah untuk menyediakan
informasi yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan.
KARAKTERISTIK KUALITATIF
Agar laporan keuangan dapat menyediakan informasi yang berguna bagi pembuat keputusan.
KDPPLK mengharuskan informasi yang didalamnya memiliki 4 karakteristik kualitatif, yaitu:
Dapat dipahami relevan keandalan diperbandngkan
a. Dapat dipahami
KDPPLK mengharuskan semua informasi yang diberikan dalam laporan keuangan dapat dipahami
oleh banyak pengguna. Namun demikian,bukan berarti informasi kompleks yang seharusnya
dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat dimasukkan dalam laporan keuangan hanya atas
dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk dipahami oleh pengguna tertentu.
b. Relevan dan Dapat Diandalkan
Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam proses
pengambilan keputusan dan harus dapat diandalkan. keandalan laporan keuangan meliputi ciri-ciri,
yaitu:
-
5/24/2018 Kerangka Dasar Penyusunan Dan Penyajian Laporan Keuangan
http:///reader/full/kerangka-dasar-penyusunan-dan-penyajian-laporan-keuangan
1. Penyajian yang jujur2. Netralitas3. Substansi mengungguli bentuk4. pertimbangan sehat5. kelengkapan
c. Dapat dibandingkan
Laporan keuangan harus dapat diperbandingkan dengan waktu dan tempat tertentu agar
bermanfaat bagi pengguna. Misalnya, jika laporan keuangan sebuah perusahaan tidak dapat
dibandingkan dengan waktu sebelumnya (karena dibuat dengan menggunakan standar pengukuran,
sedangkan dampaknya tidak diungkapakan), maka bahkan jika laporan laba rugi komprehensif tahun
pertama menunjukkan untung sebesar 15 juta, sedangkan tahun kedua 25 juta, para pengguna tidakbisa mengetahui apakah kinerja perusahaan mengalami peningkatan atau tidak.
KDPPLK mengakui bahwa terdapat beberapa situasi konflik diantara karakteristk-karakteristk
kualitatif. Misalnya, sebuah perusahaan membeli sebidang tanah pada tahun 20X1 seharga 80 juta
dan nilai pasar tersebut pada tahun 20X7 sebesar 100 juta, maka timbul pertanyaan apakah tanah
tersebut harus disajikan di laporan keuangan tahun 20X7 sebesar 80 juta atau 100 juta. Historical
cost (biaya historis/perolehan) sebesar 80 juta dapat diandalkan, namun tidak relevan bagi para
pengguna ( misal ,investor, atau kreditor ingin mengetahui nila pasar tanah tsb saat ini bukan
biaya historisnya). Nilai pasar saat ini 100 juta dapat relevan bagi pembuatan keputusan, namun
tidak dapat diandalakan (teknik estimasi yang berbeda akan menghasilkan nilai pasar yang
berbeda). Dalam situasi ini, KDPPLK mengharuskan suatu perusahaan agar berupaya mencapai
keseimbangan yang sesuai di antara karakteristik kualitatif guna mencapai tujuan laporan
keuangan.
UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN
Aset Liabilitas Ekuitas Pendapatan Beban
Aset
-
5/24/2018 Kerangka Dasar Penyusunan Dan Penyajian Laporan Keuangan
http:///reader/full/kerangka-dasar-penyusunan-dan-penyajian-laporan-keuangan
Aset didefinisikan sebagai sumber daya yang dikuasai sebuah entitas sebagai hasl dari peristiwa
masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi masa depan diharapakan mengalir ke entitas. Oleh
karena, sumber daya yang dikuasai, meskipun tidak dimliki, harus dianggap sebagai aset. Contoh,
sebuah entitas harus menyertakan kendaraan bermotor yang diperoleh lewat perjanjian sewa beli
atau mesin yang disewakan lewat perjanjan sewa dapat diperlakukan dengan ketetapan PSAK 30
sebagai aset
Liabilitas
merupakan kewajiban saat ini sebagai hasil dari peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya
mengakibatkan arus keluar suberdaya yang mengandung manfaat ekonomi. Suatu kewajban dapat
berupa kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif
Ekuitas
merupakan hak residual aset dikurangi semua liabilitas.
Pendapatan
Pendapatan timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa dikenal atau disebuut
,seperti penjualan, pendapatan jasa, bunga, dividen, royalti,sewa. Sedangkan penghasilan
mencerminkan pos lainnya, misalnya penjualan aset tetap.
Beban
Beban mencakup baik kerugian maupun beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan
yang biasa
Pos yang memenuhi definisi suatu unsur harus diakui,jika:
Besar kemungkinan manfaat ekonomi mengalir masuk ke dalam perusahaan Nilai atau biaya dapat diukur secara andal
KONSEP MODAL DAN PEMELIHARAAN MODAL
-
5/24/2018 Kerangka Dasar Penyusunan Dan Penyajian Laporan Keuangan
http:///reader/full/kerangka-dasar-penyusunan-dan-penyajian-laporan-keuangan
Konsep pemeliharaan modal amat pentng bagi pengukuran laba. Menurut Hick,seorang ekonom,
laba adalah jumlah maksimum yang dapat dikonsumsi oleh sebuah entitas dalam suatu perode,
namun kekayaan di akhir perode sama dengan awal periode.
KDPPLK menyebut dua cara mengukur dan memelihara posisi awal,yaitu:
Modal keuangan Moal fsik
Untuk menilustraskannya , anggap 1 januari 20X1 PT ABC mempunyai uang tuan Rp100.000 dan
segera digunakan untuk membeli persediaan sebesar Rp150.000 lalu menjualnya pada tahun tsb
pula
Pada tanggal 31 Desember 20X1,uang tunai yang dimiliki PT ABC sebesar Rp150.000. Namun padatanggal itu, persediaan yang sama bernila Rp120.000. Untuk mengukur jumlah laba untuk tahun
20X1 , Menurut Hicks, posisi awal harus dipelihara.Jika "modal keuangan" hendak dipelihara
,maka harus menyisihkan uang tunai sebesar Rp100.000,sedangkan kelebihan Rp50.000
merupakan jumlah laba. Jika "modal fisik" hendak dipelihara, maka PT ABC harus menyisihkan
uang tunai sebesar Rp120.000 untuk membeli persediaan (agar memiliki kekayaan yang sama
dengan memilikipersediaan yang sama), sedangkan laba sebesar Rp30.000
-
5/24/2018 Kerangka Dasar Penyusunan Dan Penyajian Laporan Keuangan
http:///reader/full/kerangka-dasar-penyusunan-dan-penyajian-laporan-keuangan
Selasa, 14 Januari 2014
Kerangka Kerja Konseptual Pelaporan Keuangan
CONCEPTUAL FRAMEWORK FOR FINANCIAL REPORTING
Sumber: Warfield, Weygandt, Kieso. 2011. Intermediate Accounting, Volume 1, IFRS Edition.
Kerangka Kerja Konseptual
Kerangka Kerja Konseptual adalah sebuah konsep yang mendasari pelaporan keuangan. Kerangka
tersebut merupakan sistem yang saling menghubungkan konsep yang mengalir dari sebuah tujuan
pelaporan keuangan seperti mengidentifikasi batas-batas pelaporan keuangan, memilih transaksi,
peristiwa, bagaimana itu seharusnya diakui dan diukur, dan bagaimana itu seharusnya disimpulkan
dan dilaporkan.
Mengapa memerlukan kerangka kerja konseptual ?
1. Pembuatan standar seharusnya berlandasan dan berhubungan pada sebuah pendirian
serangkaian konsep dan tujuan.
2. Memungkinkan IASB untuk mengeluarkan pernyataan yang lebih berguna dan konsisten dari
waktu ke waktu serta menghasilkan suatu standar yang saling berhubungan.
3. Tanpa kerangka standar yang jelas ini maka setiap orang akan membangun konsep individu yang
berbeda-beda.
4. Kerangka kerja mampu meningkatkan kemampuan memahami dan kepercayaan pengguna
laporan keuangan terhadap laporan keuangan
5. Meningkatkan kemampuan membandingkan laporan keuangan perusahaan
6. Profession mampu memecahkan secara cepat pratik permasalahan yang baru dan mendadak
dengan mengacu pada kerangka kerja sebagai teori dasarnya.
a. Kelengkapan: semua informasi yang diperlukan untuk Representatif yang tepat disediakan.
Kelalaian dapat menyebabkan informasi palsu dan menyesatkan yang tidak bermanfaat bagi
pengguna laporan
b. Kenetralan: perusahaan tidak boleh memilih-milih informasi yang mengedepankan salah satu
pihak berkepentingan. Informasi yang tidak bias harus menjadi pertimbangan utama. IASB sangat
memperhatikan konsep ini agar laporan keuangan tetap kredibel dan individu tetap mempercayai
dan menggunakan laporan keuangan.
c. Bebas dari kesalahan: sebuah item informasi yang bebas dari kesalahan akan memiliki
representative yang sangat akurat dari setiap item keuangannnya. Namun ini tidak berarti
kebebasan total dari kesalahan karena dalam langkah pelaporan keuangan melibatkan perkiraan dari
berbagai jenis keputusan penilaian manajemen.
a. Komparabilitas: informasi yang diukur dan dilaporkan dalam cara yang sama untuk perusahaan
yang berbeda dapat dibandingkan. Komparabilitas memungkinkan pengguna untuk mengidentifikasi
persamaan dan perbedaan nyata dalam peristiwa-peristiwa ekonomi antara perusahaan. Tipe laindari komparabilitas adalah konsistensi, yaitu ketika perusahaan melakukan perlakuan akuntansi yang
-
5/24/2018 Kerangka Dasar Penyusunan Dan Penyajian Laporan Keuangan
http:///reader/full/kerangka-dasar-penyusunan-dan-penyajian-laporan-keuangan
sama untuk peristiwa serupa dari periode ke periode. Dengan cara ini perusahaan menunjukkan
konsistensinya menggunakan standar akuntansi, namun tidak menutup kemungkinan perusahaan
mengubah metode yang lama dengan yang baru asalkan metode yang baru lebih baik dari yang
lama. Jika metode akuntansi yang digunakan berubah maka perusahaan wajib mengungkapkan sifat,
efek dan pembenarannya dalam catatan atas laporan keuangan. Auditor akan melaporkan hal ini
dalam laporan auditnya.
b. Verifikasi (Pemastian): verifikasi terjadi ketika pengukuran independent, dengan menggunakan
metode yang sama, dan memperoleh hasil yangsama. Verifikasi dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu verifikasi langsung (perhitungan jumlah fisik langsung yang sama untuk jumlah asset
persediaannya) dan tidak langsung (memeriksa input dan menghitung kembali output menggunakan
konvensi atau metodologi akuntansi yang sama cth FIFO).
c. Ketepatan waktu: informasi harus tersedia untuk pengambilan keputusan sebelum informasi itu
kehilangan kegunaannya untuk mempengaruhi keputusan. Informasi relevan yang tersedia lebih
cepat dapat meningkatkan kemampuannya mempengaruhi keputusan, kurang tepatnya waktu
penyediaan informasi dapat menyebabkan informasi tidak berguna untuk pengambilan keputusand. Mudah dimengerti: berkaitan dengan kemampuan para pembuat keputusan untuk memproses
informasi keuangan yang telah dimilikinya. Dapat dimengerti merupakan kualitas informasi yang
memungkinkan pengguna untuk mendapatkan informasi yang cukup dengan melihat laporan
keuangan suatu perusahaan. Hal ini dapat dilakukan bila informasi keuangan diklasifikasikan,
dikarakteristikkan dan disajikan dengan jelas dan ringkas. Dalam memberikan informasi kita harus
mengganggap bahwa pengguna memiliki kemampuan yang wajar dalam bisnis dan ekonomi,
sehingga laporan keuangan harus relevan dan sangat tepat serta tidak terlalu kompleks dan sulit
untuk dipahami oleh penggunanya.
1. Asset: sebuah sumber daya yang dikendalikan oleh entitas sebagai hasil dari peristiwa masa
lampau dan memiliki manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan mengalir ke entitas.
2. Liability: sebuah kewajiban entitas masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya diharapkan berasal dari arus keluar dari sumber daya entitas yang memiliki
manfaat ekonomi.
3. Equity: nilai sisa dari asset entitas setelah dikurangi semua kewajibannya.
Selain ketiga elemen itu terdapat pula elemen bagian dari equity yaitu:
4. Income: peningkatan keuntungan ekonomi selama periode akuntansi dalam bentuk arus kas
masuk, tambahan aset atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas selain yang
berkaitan dengan kontribusi dari penyedia ekuitas.
5. Expenses: penurunan keuntungan ekonomi selama periode akuntansi dalam bentuk arus keluaratau deplesi aset atau beban yang muncul karena adanya kewajiban yang mengakibatkan penurunan
ekuitas selain yang berkaitan dengan distribusi ke penyedia ekuitas.
Kelangsungan artinya perusahaan dianggap mampu bertahan cukup lama untuk memenuhi tujuan
dan komitmennya. Implikasi asumsi ini seperti prinsip biaya akan kegunaan suatu aset yang terbatas
sehingga memerlukan penyusutan dan amortisasi, revaluasi terhadap aset perusahaan agar
mendekati nilai wajar (fair value), dll
Kerangka kerja konseptual yang dibuat oleh IASB terdiri atas tiga tingkatan
-
5/24/2018 Kerangka Dasar Penyusunan Dan Penyajian Laporan Keuangan
http:///reader/full/kerangka-dasar-penyusunan-dan-penyajian-laporan-keuangan
1. First Level : Tujuan dasar
Tujuan pelaporan keuangan menjadi dasar dari kerangka kerja konseptual. Level kedua dan ketiga
membantu dan memastikan laporan keuangan mencapai keobjektifan. Tujuan umum pelaporan
keuangan adalah menyediakan informasi keuangan entitas yang berguna untuk pengambilan
keputusan oleh investor, pemberi pinjaman atau kreditur lainnya sesuai kapasitas mereka sebagai
penyedia modal.
2. Second Level : Konsep fundamental
2.1 Karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi
IASB mengidentifikasi karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi yang membedakan informasi
yang lebih berguna dari informasi yang kurang berguna untuk tujuan pembuatan keputusan. IASB
juga membahas kendala tertentu (biaya dan materialitas) sebagai bagian dari kerangka kerja
konseptual.
Kualitas fundamentalRelevansi :
Hal terkait dengan nilai prediktif dan nilai konfirmasi. Informasi keuangan mempunyai nilai prediktif
jika mampu memberikan prediksi berkaitan dengan posisi investor dalam membentuk ekspetasi
mereka tentang masa depan perusahaan. Informasi yang relevan membantu pengguna
mengkonfirmasi atau mengkoreksi harapan sebelumnya tentang kemampuan perusahaan.
Kualitas fundamentalRepresentatif yang tepat :
Mengartikan bahwa angka dan deskripsi sesuai dengan kondisi yang benar-benar terjadi.
Representatif yang tepat ini merupakan suatu keharusan karena pengguna tidak memiliki waktu dan
keahlian untuk mengevaluasi isi faktual dari informasi. Untuk itu diperlukan ketiga hal yaitu:
Meningkatkan kualitas :
Pelengkap kualitas fundamental, karakteristik ini membedakan informasi yang lebih berguna dari
informasi yang kurang berguna. Karateristik peningkatan kualitas adalah meliputi:
2.2 Elemen dari laporan keuangan
Semua aspek penting dari pengembangan setiap struktur teori adalah sebuah serangkaian elemen
dasar. Akuntansi menggunakan banyak istilah denagn arti yang khas dan spesifik sehingga istilah ini
dapat menjadi bahasa bisnis. Kerangka IASB mendefinisikan lima unsur yang saling terkait dan
langsung berhubungan dengan pengukuran kinerja dan status keuangan suatu perusahaan bisnis.
-
5/24/2018 Kerangka Dasar Penyusunan Dan Penyajian Laporan Keuangan
http:///reader/full/kerangka-dasar-penyusunan-dan-penyajian-laporan-keuangan
Elemen yang langsung terkait dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva, kewajiban dan
ekuitas.
IASB mengklasifikasikan elemen-elemen ke dalam kedua kelompok berbeda yang pertama berkaitan
dengan sumber daya dan klaim terhadap sumberdaya itu pada waktu tertentu. Yang kedua berkaitan
dengan transaksi, peristiwa, keadaan yang mempengaruhi perusahaan selama periode waktu
tertentu.
3. Third Level : Pengakuan, pengukuran dan pengungkapan
Konsep pada level tiga ini menjelaskan bagaimana perusahaan seharusnya mengakui, mengukur, dan
melaporkan elemen-elemen dari laporan keuangan dan peristiwa terkait lainnya.
Lima asumsi dasar yang mendasari struktur akuntansi keuangan:
1. Economic entity
Perusahaan harus memisahkan kegiatan-kegiatannya dari pemilik dan unit bisnis lainnya. Artinya
kegiatan ekonomi dapat diidentifikasi dengan satu unit akuntabilitas tertentu. Individu, departemen,
divisi dan seluruh industri dapat dianggap sebagai entitas terpisah namun jika induk perusahaan dan
anak perusahaan menggabungkan kegiatan mereka untuk tujuan pelaporan akuntansi tidak
melanggar asumsi entitas ini.
2. Going concern
3. Monetary unit
Satuan mata uang menjadi dasar akuntansi dalam pengukuran dan analisis kegiatan ekonomi. Unit
moneter adalah relevan sederhana, universal, dimengerti dan berguna. Penerapan asumsi ini
mendasarkan bahwa data kuantitatif berguna untuk komunikasi informasi ekonomi dan
pengambilan keputusan.
4. Periodicity
Perusahaan dapat membagi kegiatan ekonominya dalam periode waktu secara berkala dan tepat
waktu untuk keperluan mendapat informasi dalam mengevaluasi, membandingkan perusahaan dan
mengambil tindakan yang tepat.
5. Accrual
Transaksi dicatat dimana ketika peristiwa itu terjadi atau timbul. Hal ini beriktan dengan prinsip
pengakuan pendapatan dan beban tanpa memperdulikan kapankas itu kita terima atau bayarkan,
sehingga laporan keuangan berisi tidak hanya mencatat transaksi yang melibatkan pencatatan dan
pembayaran kas saja tetapi juga pengakuan pendapatan dan beban.
-
5/24/2018 Kerangka Dasar Penyusunan Dan Penyajian Laporan Keuangan
http:///reader/full/kerangka-dasar-penyusunan-dan-penyajian-laporan-keuangan
Empat prinsip dasar akuntansi untuk mencatat dan melaporkan transaksi:
1. Measurement
Terdapat dua prinsip pengukuran yaitu:
a. The cost principle
IFRS mensyaratkan perusahaan untuk melaporkan semua aset dan kewajibannya atas dasar harga
perolehan atau berdasarkan biaya historis. Hal ini umumnya dianggap sebagai Representatif yang
tepat jumlah yang dibayarkan untuk item tertentu.
b. The fair value principle
Nilai wajar atau fair value adalah jumlah suatu aset dapat dipertukarkan, kewajiban diselesaikan,
atau instrumen ekuitas yang diberikan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan
berkeinginan untuk transaksi jangka panjang. Nilai wajar berbasis pada pengukuran pasar. Informasinilai wajar mungkin lebih berguna daripada biaya histories untuk beberapa jenis aset dan kewajiban
dalam industri tertentu.
IASB memberikan perusahaan pilihan untuk menggunakan nilai wajar sebagai dasar untuk
pengukuran aset dan kewajiban keuangan. Dewan menganggap nilai wajar lebih relevan dari biaya
historis karena menunjukkan nilai tunai setara saat ini dari instrumen keuangan perusahaan seperti
piutang, investasi, obligasi dan kewajiban. Meskipun prinsip biaya historis terus menjadi dasar
penting untuk penilaian, pencatatan, dan pelaporan namun nilai wajar akan terus meningkat.
2. Revenue recognition
Pendapatan yang akan diakui pada saat periode adalah besar kemungkinan bahwa keuntungan
ekonomi masa depan akan diterima perusahaan dan pengukurannya berdasarkan pada jumlah
pendapatan yang mungkin (normalnya terjadi pada tanggal penjualan). Selama produksi, perusahaan
dapat mengakui pendapatan sebelum menuntaskan pekerjaan tertentu dalam kontrak jangka
panjang. Perusahaan akan mengakui pendapatan secara berkala sesuai dengan pekerjaan yang telah
diselesaikannya. Akhir produksi, perusahaan dapat mengakui pendapatan setelah siklus produksi
selesai walaupun penjualan belum berlangsung. Setelah penerimaan kas, penerimaan kas atas
penjualan jelas juga menjadi dasar pengakuan pendapatan.
3. Expense recognition
Arus keluar atau menghabiskan assets atau kewajiban yang timbul atau kombinasi keduanya selama
periode sebagai akibat dari pengiriman dan produksi barang dan memberikan jasa. Pengakuan biaya
berhubungan dengan perubahan bersih dalam aset dan pendapatan produktif. Pemadanan atau
pencocokan antara usaha (biaya) dengan prestasi (pendapatan) menjadi prinsip pengakuan beban.
Biaya dibagi menjadi dua kelompok yaitu biaya produksi (bahan, tenaga kerja, dan overhead) dicatat
dalam periode pendapatan (matching) dan biaya periode (gaji dan biaya administrasi) dicatat saat
beban terjadi
4. Full disclosure
-
5/24/2018 Kerangka Dasar Penyusunan Dan Penyajian Laporan Keuangan
http:///reader/full/kerangka-dasar-penyusunan-dan-penyajian-laporan-keuangan
Pengungkapan penuh artinya perusahaan memberikan informasi yang cukup dan penting untuk
mempengaruhi penilaian dan keputusan dari pengguna informasi. Pengungkapan ini disediakan
melalui laporan keuangan, catatan atas laporan keuangan dan informasi tambahan.
Dalam memberikan informasi dengan karakteristik kualitatif, perusahaan harus mempertimbangkan
dua faktor utama yang membatasi atau menghambat pelaporan keuangan. Hambatan itu adalah:
1. Biaya
Biaya menyediakan informasi harus dipertimbangkan terhadap manfaat yang dapat diperoleh dari
menggunakannya. Badan pembuat peraturan dan lembaga pemerintah mengunakan analisis biaya
manfaat sebelum membuat persyaratan informasi akhirnya. Biaya terdiri atas biaya pengumpulan,
pengolahan, menyebarkan, audit, litigasi potensial, pengungkapan untuk pesaing dan analisis dan
interpretasi. Manfaat umumnya sulit diukur daripada biaya menyediakannnya.
2. Materialitas
Sebuah item adalah material, jika pencantumannya keliru atau kelalaian akan mempengaruhi atau
merubah penilaian yang masuk akal atau wajar dari seseorang. Perusahaan harus dapat
mempertimbangkan kuantitatif dan faktor-faktor kualitatif dalam menentukan pos material. IASB
menekan bahwa informasi representative yang baik seharusnya tidak salah menyajikan material
karena ukuran itu relatif dan penting.