kerangka teoritis penyusunan hipotesis
TRANSCRIPT
1
Kerangka Teoritis
Minggu-3
(langkah 4 dan 5)
Metode
Penelitian
By :
Ai Lili Yuliati, Dra, MM
Further Information :
Mobile : 08122035131
08112345541
Penyusunan
Hipotesis
www.themegallery.com
Variabel Penelitian• Definisi dan contoh Variabel• Jenis Variabel• Hubungan diantara Variabel
Kerangka Teoritis• Definisi Kerangka Teoritis• Hal yang mendasar yang harus diperhatikan
dalam Kerangka Teoritis• Contoh diagram skematis Kerangka Teoritis
Pokok Bahasan
www.themegallery.com
Topik Bahasan
Penyusunan Hipotesis• Definisi Hipotesis• Karakteristik Hipotesis yang baik• Klasifikasi Hipotesis• Perumusan Hipotesis• Contoh Perumusan Hipotesis• Uji Hipotesis• Langkah-langkah yang harus diikuti dalam
pengujian Hipotesis
Pokok Bahasan
4
PENGAMATANMengidentifikasi
minat bidang penelitian yang luas
PENGUMPULAN DATA AWAL
Wawancara,Survey literatur
KERANGKA TEORITIS
Mengidentifikasi dan menguraikan variabel dengan
jelas
DEFINISI MASALAH
Menentukan masalah penelitian
PENYUSUNAN HIPOTESIS
Penulisan laporanPresentasi laporan
Pengambilan keputusan Manajerial
8
DEDUKSIHipotesisditerima ?
Pertanyaan penelitian terjawab ?
PENGUMPULAN, ANALISI, DAN
INTERPRESTASI DATA
DESAIN PENELITIAN
ILMIAH
YaTidak
Proses Penelitian
1
11109
8
76543
2
5
KerangkaTeoritis.
• Mengidentifikasi dan menguraikan variabel dengan jelas.
• Membahas salingketergantungan antarvariabel yang dianggappenting untukmelengkapi dinamikasituasi yang sedangditeliti.
www.themegallery.com
www.themegallery.com
Apa yang disebut Variabel ?
Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau yang dapat membawa
variasi pada nilai .(Sekaran, 2007)
Nilai : • Dapat berbeda pada waktu yang berbeda untuk objek
atau orang yang sama.• Dapat berbeda dalam waktu yang sama untuk objek
atau orang yang berbeda.
www.themegallery.com
Contoh Variabel
• Unit Produksi.• Skor Ujian.• Angka ketidakhadiran.• Motivasi.
9
Unit Produksi :Seorang buruh dalam departemen produksi mungkinmemproduksi satu komponen per unit, buruh kedua duakomponen per unit, buruh ketiga lima komponen per menit. Mungkin juga buruh yang sama dapat memproduksi satukomponen pada menit pertama, lima komponen pada menitberikutnya.
Jumlah komponen yang diproduksi mempunyai nilai yang berbeda, karena itu Unit Produksi disebut variabel.
Skor ujian :Skor ujian seorang mahasiswa untuk sebuah mata kuliah tertentudapat berbeda, atau skor ujian mahasiswa yang berbeda untukmata kuliah yang sama bisa berbeda.
Skor ujian memiliki nilai yang berbeda sehingga disebutvariabel.
10
Absensi :Hari ini tiga staf dalam departemen penjualan “absen”, besok enamorang “tidak masuk kerja”, hari berikutnya “tidak ada yang absen”.
Absensi memiliki nilai berkisar dari “tidak ada” yang absen sampaike “semua” karyawan absen. Oleh karena itu absensi disebut variabel.
Motivasi :Motivasi orang untuk belajar dalam kelas atau dalam tim kerjamempunyai nilai yang beragam yang berkisar dari “sangat rendah” ke “sangat tinggi”
Oleh karena itu Motivasi disebut Variabel.
www.themegallery.com
Jenis Variabel
Variabel terikat (dependent variable). disebut juga variabel kriteria (criterion variable).
Variabel bebas (independen variable). disebut juga variabel prediktor (predictor variable).
Variabel moderator (moderating variable).
Variabel antara (intervening variable).
www.themegallery.com
Variabel terikat(dependent variable)
Variabel yang menjadi perhatian utamapeneliti dalam sebuah
pengamatan/penelitian.
Pengamat/peneliti akan dapat memprediksikan ataupun menerangkan variabel dalam variabel terikat (dependent) beserta perubahannya yang
terjadi kemudian.
www.themegallery.com
Contoh Variabel Terikat
Sorang manajer merasa prihatin bahwa penjualan sebuah produk yang baru saja diluncurkan setelah dilakukan uji pemasaran tidak memenuhi harapannya.
Penjualan Produk disebut Variabel, Karena penjualan produk dapat bervariasi, bisa rendah, sedang, atau tinggi.
Penjualan produk merupakan fokus utama manajer disebut variabel terikat (dependent variable).
www.themegallery.com
Latihan
• Seorang peneliti terapan ingin meningkatkan kinerja anggota organisasi di sebuah Bank.
Apa yang menjadi variabel terikat dalam kasus ini ?.
• Seorang manajer pemasaran merasa bingung mengapa strategi periklanan baru-baru ini tidak berhasil.
Apa yang menjadi variabel terikat dalam hal ini ?.
www.themegallery.com
Variabel bebas (independent variable)
Variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel terikat (dependent variable), dan
mempunyai hubungan yang positif ataupun negatif bagi variabel terikat (dependent variable) nantinya.
Variasi dalam variabel terikat (dependent variable) merupakan hasil dari variabel bebas (independent variable).
www.themegallery.com
Contoh Hubungan antara Variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent Variable)
Penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan pengembangan
produk baru berpengaruh terhadap harga saham perusahaan. Yaitu, semakin sukses peluncuran produk baru, semakin tinggi harga saham
perusahaan.
Keberhasilanpengembangan
produk baru
Harga saham perusahaan
Variabel bebas(independent variabel)
Varabel terikat(dependent variabel)
www.themegallery.com
Latihan
Tentukan jenis variabel di bawah ini yang manavariabel terikat (dependent variable) dan yang manavariabel bebas (independent variable), selanjutnyajelaskan mengapa demikian.
• Seorang manajer percaya bahwa supervisi danpelatihan yang baik akan meningkatkan tingkatproduksi kerja.
• Seorang manajer pemasaran percaya bahwa memilih juru bicara dan model yang menarik secara fisik untuk mendukung produk mereka, dapatmeningkatkan persuasi dari sebuah pesan
www.themegallery.com
Variabel Moderator (moderating variable)
Varibel yang mempunyai pengaruh ketergantungan (contingent effect) yang
kuat pada hubungan variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas
(independent variable).
www.themegallery.com
Contoh hubungan antara Variabel bebas (independent variable), Variabel terikat (dependent variable) , dan Variabel Moderator (moderting variable).
Ditemukan bahwa ada hubungan antara ketersediaan buku pedoman referensi yang dapat diakses oleh
karyawan perusahaan manufaktur, dan produk cacat. Yaitu, jika pekerja mengikuti prosedur yang ditentukan dalam buku pedoman, mereka mampu menghasilkan
produk yang tidak cacat.
Ketersediaan buku pedoman referensi
Produk cacat
Minat dan kecende-rungan
Variabel bebas(independent variable)
Variabel terikat(dependent variable)
Variabel moderator(moderating variable)
www.themegallery.com
Variabel Antara(intervening variable)
Variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel bebas (independent variable) dengan
variabel terikat (dependent variable), tetapi tidak dapat diamati dan diukur.
Variabel ini merupakan variabel penyela/antara yang terletak diantara variabel bebas (independen variable) dan variabel terikat
(dependent variable), sehingga variabel bebas (independent variable) tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau
timbulnya variabel terikat (dependent variable).
21
Hubungan Variabel bebas (independent variable), Variabelmoderator (moderating variable) , Variabel antara (intervening variable) dan Variabel terikat (dependent variable)
Keragaman Pekerja
SinergiKreatif
EfektivitasOrganisasi
Variabel bebas (independent
variable)
Variabel antara (intervening variable) Variabel terikat
(dependent variable)Keahlian Manaje-
rial
Teori umum menjelaskan bahwa keragaman para karyawan (yang terdiri dari individu dengan asal etnis,
ras, dan kebangsaan yang berbeda) memberikan kontribusi lebih terhadap efektivitas organisasi karena setiap kelompok membawa keahlian dan keterampilan
masing-masing ke dalam tempat kerjanya. Sinergi tersebut dapat diperoleh hanya jika manajer mengetahui bagaimana memanfaatkan bakat-bakat khusus tersebut.
Variabel moderator (Moderating Variabel)
www.themegallery.com
Latihan
• Buatlah tiga situasi berbeda di mana motivasi kerja akanmenjadi variabel bebas, variabel antara, dan variabelmoderator.
• Tentukan jenis variabel dalam situasi berikut, jelaskanhubungan antar variabel, dan diagramnya.
Kegagalan untuk mengutif prinsip-prinsip akuntansimenyebabkan kebingungan yang sangat besar, yang padagilirannya menimbulkan sejumlah persoalan bagi organisasi. Tetapi, mereka mempunyai banyak pengalaman dalam tatabuku mampu mencegah masalah dengan mengambiltindakan perbaikan yang tepat waktu.
www.themegallery.com
Latihan
• Tentukan jenis variabel dalam situasi berikut. Jelaskanhubungan antara variabel dan diagramnya. Apa yang mungkin menjadi pernyataan atau definisi masalah untuksituasi di bawah ini ?
Manajer dari suatu perusahaan X mengamati bahwa bahwa moral karyawan dalam perusahaannya sangat rendah. Ia berfikir bahwa jikakondisi kerja mereka ditingkatkan, skala gaji dinaikkan, tunjanganliburan dibuat lebih menarik, maka moral karyawanpun akanmeningkat. Tetapi ia ragu jika kenaikan gaji akan meningkatkan moral seluruh karyawan. Perkiraannya adalah bahwa mereka yang mempunyaipenghasilan tambahan tidak akan terpacu oleh gaji yang lebih tinggi, dan hanya mereka yang tanpa penghasilan sampingan saja yang senangdengan kenaikan gaji dan menghasilkan peningkatan moral.
www.themegallery.com
25
Apa itu Kerangka Teoritis ?
MK/39
Kerangka Teoritis (kerangka berfikir), adalahjaringan asosiasi yang disusun, dijelaskan, dan
dielaborasi secara logis antar variabel yang dianggap relevan pada situasi masalah dan diidentifikasi melalui proses wawancara,
pengamatan, dan survey literatur (Sekaran:2010:80)
Kerangka Teoritis, merupakan penjelasansementara terhadap gejala-gejala yang menjadiobyek permasalahan yang akan menghasilkan
kesimpulan berupa hipotesis.
26 MK/44
Hal Yang Menadasar Yang Harus Diperhatikan Dalam Kerangka Teoritis. (1) 1
Variabel-variabel yang diteliti dan yang dianggap relevan untuk studi harus diidentifikasi dan diamati
dengan jelas dalam pembahasan.
Pembahasan harus menyebutkan mengapa dua atau lebih variabel berkaitan satu sama lain dan ada teori
yang mendasarinya.
Bila sifat dan arah hubungan dapat diteorikan berdasarkan temuan penelitian sebelumnya, maka harus ada indikasi dalam pembahasan mengenai
apakah hubungan akan positif atau negatif.
27 MK/44
Hal Yang Mendasar Yang Harus Diperhatikan Dalam Kerangka Teoritis. (2)
Harus ada penjelasan yang gamblang mengenai mengapa kita memperkirakan hubungan tersebut
berlaku. Argumen bisa ditarik dari temuan penelitian sebelumnya.
Suatu diagram skematis kerangka teoritis harus diberikan/diperlihatkan agar pembaca dapat melihat
dan dengan mudah memahami hubungan yang diteorikan.
28
Kerangka teoritis(kerangkaberfikir)
• Assosiatif (hubungan)• Komparatif (perbandingan)
Contoh kerangka teoritis assosiatif :Jika komitmen kerja tinggi, maka produktivitas lembaga akan tinggi pula.
www.themegallery.com
Contoh Kasus (1)
DELTA AIRLINES
Dengan adanya deregulasi maskapai penerbangan, terjadi perang harga diantara berbagai maskapai penerbangan yang memangkas biaya dengan cara
berbeda.
Menurut laporan, Delta Airlines menghadapi tuntutan pelanggaran keselamatan penerbangan (airsafty
violations) ketika hampir terjadi beberapa tabrakan di udara, dan sebuah kecelakan yang mengakibatkan 137
orang tewas pada tahun 1987.
1
www.themegallery.com
Contoh Kasus (2)
Empat faktor penting yang tampaknya mempengaruhi hal tersebut adalah komunikasi yang buruk diantara anggota kru kokpit sendiri, koordinasi buruk antara petugas bandara dan kru kokpit, pelatihan minimal
yang diberikan kepada kru kokpit, dan fisolofi manajemen yang mendorong struktur yang
terdesentralisasi. Akan berguna untuk mengetahui jika faktor-faktor tersebut benar-benar berperan
terhadap pelanggaran keamanan, dan jika demikian, sampai sejauh mana faktor-faktor tersebut
berpengaruh ?
Contoh Diagram Skematis Kerangka Teoritis (1)
Komunikasi antaraPetugas kokpit
Komunikasi/koordinasi antarapetugas kontrol dan kokpit
Desentralisasi
Pelatihan kru kokpit
PelanggaranKeselamatanPenerbangan
Variabel Bebas (independent variable)
Variabel Terikat (dependent variable)
• Semakin sedikit komunikasi antar anggota kru kokpit, semakin besar kemungkinan terjadi pelanggarankeselmatan penerbangan.
• Semakin kurang koordinasi antara petugas kontrol bandara dan kru kokpit semakin besar terjadipelanggaran keselamatan penerbangan.
• Semakin besar derajat desentralisasi, semakin besar kemungkinan terjadinya pelanggaran keselamatanpenerbangan.
• Semakin sedikit dan tidak memadainya pelatihan yang diberikan kepada kru kokpit memungkinkansemakin besar terjadinya pelanggaran keselamatan penerbangan. Hubungan negatif tersebut terjadi pada semua variabel bebas, kecuali desentralisasi dan variabel Terikat.
• Terdapat hubungan negatif antara desentralisasi dan komunikasi antar anggota kokpit (semakin tinggidesentralisasi semakin kurang komunikasi), dan antara desentralisasi dengan koordinasi /komunikasi antarapetugas kontrol dan kokpit (semakin tinggi Desentralisasi, semakin kurang koordinasi).
Komunikasi antaraPetugas kokpit
Komunikasi antara petugas kontrol dan kokpit
Desentralisasi
Pelatihan kru kokpit
Pelanggaran KeselamatanPenerbangan
Variabel Bebas (independent variable)
Variabel Terikat (dependent variable)
Kegugupan dan ketakutan
Variabel antara(intervening variable)
Kurangnya pelatihan untuk kru kokpit dapat menyebabkan pilot gugup dan takut, dan hal tersebut akan mengakibatkan bahaya
terhadap keselamatan penerbangan Kegugupan dan ketakutan dari pilot merupakan variabel antara.
Contoh Diagram Skematis Kerangka Teoritis DenganMemasukan Variabel Antara (intervening variable) 2
Komunikasi antaraPetugas kokpit
Komunikasi antara petugas kontrol dan kokpit
Desentralisasi
Pelanggaran KeselamatanPenerbangan
PelatihanYang tidakmemadai
Diagram Skematis Kerangka Teoritis yang mencakup variabel moderator (moderting variable)
Variabel Bebas (independent variable) Variabel antara (intervening variable)
Variabel Terikat (dependent variable)
• Kurangnya Komunikasi antara petugas kokpit, komunikasi /koordinasi antara petugas kontrol dan kokpit dan desentralisasi bisa menyebabkan kegagalan keselamatan penerbangan hanya dalam kasus ketika pilot yang sedang bertugas tidak mendapatkan pelatihan yang mencukupi.
• Dalam kasus dimana pesawat dikemudikan oleh pilot yang dilatih dengan baik komunikasi, koordinasi dan desentralisasi tidak akan menimbulkan bahaya terhadap keselamatan penerbangan .
www.themegallery.com
LatihanKerangka Teoritis (1)
Susunlah kerangka teoritis setelah menyatakan definisi masalahuntuk situasi berikut ini.
Seorang konselor keluarga yang membimbing pasangan suami-istriyang keduanya profesional menghadapi dilema. Ia menyadari bahwafokus sesi konseling seharusnya pada kepuasan keluarga dankepuasan kerja, tetapi ia tidak yakin bagaimana kedua hal tersebutdapat disatukan dalam keluarga yang berkarir rangkap.
Suami yang lazim menjadi pencari nafkah, tampaknya memperolehlebih banyak kepuasan kerja saat mereka lebih banyak menghabiskanwaktunya dalam pekerjaan dan juga menghabiskan lebih banyakwaktu luang pada kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan.
www.themegallery.com
LatihanKerangka Teoritis (2)
Namun, hal tersebut tampaknya tidak berlaku dalamkasus wanita, yang memainkan peran ganda sebagaiwanita karier sekaligus ibu rumah tangga. Tetapi, baiksuami maupun istri tampaknya menikmati tingkatkepuasan keluarga yang tinggi jika merekamenghabiskan lebih banyak waktu bersama di rumahdan saling membantu dalam merencanakan kegiatanyang berorientasi keluarga.
www.themegallery.com
37
Setelah :• Mengidentifikasi variabel
penting.
• Menetapkan hubunganantar variabel melaluipemikiran logis dalamkerangka teoritis
Merumuskan pernyataanyang dapat diuji yang disebutPenyusunan hipotesis
Diharapkan solusi dapatditemukan untuk mengatasimasalah yang dihadapi
Menguji apakah hubunganyang diteorikan benar-benarterbukti kebenarannya atautidak melalui analisis statistikyang tepat (uji t, uji F).
Hipotesis adalah Suatu penjelasan sementara tentang perilaku, penomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi
atau akan terjadi(Kuncoro: 2003:48)
Hubungan yang diperkirakan secara logis diantara dua atau lebih variabel yang
diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji
(Sekaran :2010:87)
Apa yang disebut Hipotesis ?
39
Karakteristik Hipotesis Yang Baik (1)
Konsisten dengan penelitian sebelumnya.• Hipotesis harus rasional.• Mengikuti penelitian yang sudah ada dan
mengundang penelitian berikutnya.• Mempunyai kontribusi terhadap teori dan praktek.
Penjelasan yang masuk akal. Dapat diterima oleh nalar manusia.
sam'11MK/48
40
Perkiraan yang tepat dan terukur.Pernyataan perkiraan hubungan (atau perbedaan) antara dua (atau lebih) variabel secara jelas dan tepat, serta mengidentifikasi variabel tersebut dalam terminologi operasional yang terukur.
Dapat diuji.Dinyatakan dalam formulasi yang baik sehingga dapat diuji dengan uji hipotesis.
sam'11MK/48
2Karakteristik Hipotesis Yang Baik (2)
41
Klasifikasi Hipotesis (1)
Bagaimana hipotesis tersebut diperoleh(diturunkan)
Dapat dibedakan :• Hipotesis Induktif.
Menyusun generalisasi berdasarkan observasi (dari yang khusus ke umum).
• Hipotesis Deduktif.
Menggunakan perluasan logika dari penemuan-penemuan yang telah ada, atau didasarkan padahal-hal yang bersifat umum yang telah diterimakebenarannya (dari umum ke khusus).
MK/49
42
Bagaimana hipotesis dinyatakan.Pernyataan Jika-Maka (If-Then Statement).
Untuk menguji apakah hubungan atau perbedan yang diperkirakan tersebut eksis atau tidak.
Contoh:Jika karyawan lebih sehat, maka mereka akan lebih jarang mengambil cuti.
MK/49
Klasifikasi Hipotesis (2)
43
Dapat diklasifikasikan :
• Hipotesisi Penelitian.
Dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan (deklaratif).
• Hipotesisi Statistik.
Dinyatakan dalam bentu hipotesis nol atau (Ho) dan Hipotesis alternatif (Ha).
MK/49
Klasifikasi Hipotesis (3)
44
Hipotesis penelitian.Menyatakan perkiraan hubungan atau perbedaan antara dua variabel
Dapat berupa : • Non-Directional Hypothesis ( hipotesis tanpa arah).
« Hanya menyatakan bahwa terdapathubungan atau perbedaan diantara duaVariable, tetapi tidak memberikan indikasi mengenai arah dari hubungan atau perbedaan tersebut
« Meskipun diperkirakan terdapat hubungan yang signifikan tidak dapat mengatakan apakah hubungan tersebut positif atau negatif .
MK/49
Klasifikasi Hipotesis (4)
45
Contoh:
« Ada hubungan antara usia dan kepuasan kerja
« Terdapat perbedaan antara nilai etika kerja karyawan Amerika dan Asia
MK/49
Klasifikasi Hipotesis (5)
46
• Directional Hypothesis (hipotesis yang mengarahkan).« Menunjukkan sifat dari hubungan atau perbedaan
diantara dua variabel .« Jika, dalam menyatakan hubungan antara dua
variabel atau membandingkan dua kelompok, menggunakan istilah-istilah seperti positif, negatif, lebih dari, kurang dari dan semacamnya.
Contoh :• Semakin besar stres yang dialami dalam pekerjaan,
semakin rendah kepuasan kerja karyawan.• Wanita lebih bermotivasi daripada pria.
MK/49
Klasifikasi Hipotesis (6)
47
Hipotesis statistik (null hypothesis): Ho
• Adalah proposisi yang menyatakan hubungan yang definitif dan tepat diantara dua variabel.
• Hipotesis ini menyatakan bahwa korelasi populasi antara dua variabel adalah sama dengan nol atau bahwa perbedaan dalam mean (rerata hitung) dua kelompok dalam populasi adalah sama dengan nol (atau suatu angka tertentu).
• Secara umum pernyataan nol diungkapkan sebagai tidak ada hubungan (signifikan) antara dua variabel atau tidak ada perbedaan (signifikan) antara dua kelompok.
MK/49
Klasifikasi Hipotesis (8)
www.themegallery.com
Hipotesis alternatif (HA )Merupakan kebalikan dari hipotesis nol, adalah pernyataan yang mengungkapkan hubungan antara dua variabel atau menunjukkan perbedaan antara kelompok
Klasifikasi Hipotesis (10)
www.themegallery.com
Hipotesis
Diperoleh/diturunkan
Dinyatakan
Deduktif
Induktif
Penelitian
Statistik
Directional
Non Directional
Hipotesis nol Ho
Hipotesis Alternatif
(HA)
Klasifikasi Hipotesis (11)
Perumusan Hipotesis
Dinyatakan dengan jelas dan ringkas.
Menyatakan hubungan antara duavariabel.
Menjelaskan variabel tersebut dalamterminologi operasional yang terukur.
www.themegallery.com
Contoh perumusan hipotesis untuk penelitian eksperimental
• Seseorang yang yang memperoleh perlakuan tertentu akan dapat menyelesaikan tugas tertentu dengan lebih baik dari pada seseorang yang tidak memperoleh perlakuan tersebut.
• Para karyawan baru yang yang memperoleh bimbingan mempunyai hasil evaluasi prestasi tahunan lebih tinggi dari pada karyawan baru yang tidak memperoleh bimbingan.
52
Setelahmerumuskanhipotesis noldanalternatifnya
Uji statistik yang tepat (ujit, uji F).Apakah hipotesis alternatifditerima atau tidak ? yaitu ada perbedaanyang signifikan antarkelompok atau terdapathubungan yang signifikandiantara variabel, sebagaimana dinyatakandalam hipotesis.
www.themegallery.com
Uji Hipotesis
• Uji hipotesis merupakan bagian yang sangat penting di dalam penelitian, bagian ini yang menentukan apakah penelitian cukup ilmiah atau tidak.
• Peneliti harus menentukan sampel, mengukur instrumen, desain, dan mengikuti prosedur yang akan menuntun dalam pencarian data yang diperlukan.
• Melakukan analisis data sehingga dapat dilihat validitas hipotesis.
• Analisis data yang dikumpulkan tidak menghasilkan hipotesis terbukti dan tidak terbukti, melainkan mendukung atau tidak mendukung hipotesis;
www.themegallery.com
Langkah-langkah yang harus diikuti dalam pengujian hipotesis (1)
• Menyatakan hipotesis nol dan alternatif.• Memilih uji statistik yang tepat berdasarkan apakah
data yang dikumpulkan adalah parametrik atau nonparametrik .
• Menentukan tingkat signifikansi yang diinginkan (= 0,05, atau lebih, atau kurang).
www.themegallery.com
• Memastikan : Jika hasil dari analisis komputer menunjukkan
bahwa tingkat sigifikansi terpenuhi.Jika, seperti dalam kasus analisa korelasi Pearson
dalam piranti lunak Excel, tingkat signifikansi tidak muncul dalam print-out, perhatikan nilai kritis (critical value) yang menetapkan daerah penerimaan pada tabel yang sesuai [(t, F, X2)].
Nilai kritis tersebut membagi daerah penolakan dari daerah penerimaan hipotesis nol.
Langkah-langkah yang harus diikuti dalam pengujian hipotesis (2)
www.themegallery.com
• Jika nilai hitung (resultant value) lebih besar daripada nilai kritis (critical value), hipotesis nol ditolak, dan alternatif diterima.
Jika nilai t hitung lebih kecil daripada nilai kritis, hipotesisi nol diterima dan alternatif ditolak
Langkah-langkah yang harus diikuti dalam pengujian hipotesis (3)
57
Contoh Judul Penelitian, Kerangka Teoritis, Rumusan Masalah dan Hipotesis.
1. Judul Penelitian:Hubungan antara gaya kepemimpinan manager perusahaandengan prestasi kerja karyawan.(gaya kepemimpinan adalah variabel independen (X) danprestasi kerja adalah variabel dependen (Y).
2 Rumusan Masalaha. Seberapa baik gaya kepemimpinan manajer yang
ditampilkan? (bagaimana X?)b. Seberapa baik prestasi kerja karyawan? (Bagaimana Y).c. Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara
gaya kepemimpinan manajer dengan prestasi kcrjakaryawan? (adakah hubungan antara X dan Y?). Butir c ini merupakan masalah assosiatif.
58
Bila sampel penelitiannya golongan I. II dan III makarumusan masalah komparatifnya adalah:a. Adakah perbedaan persepsi antara karyawan
Golongan I, II dan III tentang gaya kepemimpinanmanajer?
b. Adakah perbedaan persepsi antara pegawai Gol I, II dan III tentang prestasi kerja karyawan.
3. Kerangka teoritis (paradigma penelitian) :
Contoh Judul Penelitian, Kerangka Teoritis, Rumusan Masalah dan Hipotesis.
X Y
59
Contoh Judul Penelitian, Kerangka Teoritis, Rumusan Masalah dan Hipotesis.
4. Rumusan Hipotesis Penelitiana. Gaya kepemimpinan yang ditampilkan manajer (X)
ditampilkan kurang baik dan nilainya paling tinggi 60% darikriteria yang diharapkan.
b. Prestasi kerja karyawan (Y) kurang memuaskan, dan nilainyapaling tinggi 65.
c. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara gayakepemimpinan manajer dengan prestasi kerja karyawan, artinya makin baik kepemimpinan manajer, maka akansemakin baik prestasi kerja karyawan.
d. Terdapat perbedaan persepsi tentang gaya kepemimpinanantara Gol, I, II dan III.
e. Terdapat perbedaan persepsi tentang prestasi kerja antara Gol, I, II dan III.
60
Contoh Judul Penelitian, Kerangka Teoritis, Rumusan Masalah dan Hipotesis.
Untuk bisa diuji dengan statistik, maka data yang akan didapatkan harus diangkakan.
Untuk bisa diangkakan, maka diperlukan instrumen yang memiliki Skala pengukuran.
Untuk judul di atas ada dua instrumen, yaitu instrumen gaya kepemimpinan dan prestasi kerja pegawai.
61
62
Malam Panjang di Holiday Inn
Baru beberapa tahun lalu Tom Oliver, Manajer Eksekutif Holiday Hospitality Corp, berusaha keras untuk membedakan diantara beragamfasilitas yang ditawarkan kepada tamu di bawah bendera Holiday—Holiday Inn Select didesain untuk pelancong bisnis, Holiday Inn Express untuk turis hemat, dan Crowne Plaza Hotels, hotel mewah yang ditujukan bagi turis kaya. Oliver merasa bahwa pendapatan bisa naikempat kali lipat seandainya para tamu dapat membedakan hal tersebut.
Karena sangat ingin mengembangkan strategi yang berhasil bagi Holiday Hospitality, yang mengalami kebingungan merek,Tom Oliver mengadakan sebuah survei konsumen kepada mereka yang telahmenggunakan masing-masing tipe fasilitas, dan menemukan halberikut.
LatihanKerangka Teoritis Dan Hipotesis (1)
63
Pelanggan tidak memahami perbedaan diantara ketiga tipe hotel tersebut. Banyak yang mengeluh bahwa bangunannya tua dan tidak dirawat denganbaik, dan kualitas layanan serta faktor lainnya juga buruk. Lebih lagi, ketikatersebar isu bahwa salah satu strategi yang dipikirkan Oliver adalahperubahan nama untuk membedakan ketiga tipe hotel tersebut, parapewaralaba yang marah pun menolak keras. Selain hal tersebut, pesan yang campur aduk juga tidak memudahkan pelanggan untuk memahamiperbedaannya.
Oliver berpikir bahwa ia pertama-tama perlu memahami bagaimanaklasifikasi perbedaan akan penting bagi beberapa golongan tamu, dankemudian ia dapat memasarkan masing-masing tipe dan dengan pesatmeningkatkan pendapatan. Secara bersamaan, ia mengetahui bahwa jikapemilik waralaba tidak sepenuhnya bekerja sama dengannya berkaitandengan semua rencananya, maka semata-mata memperbaiki danmeningkatkan layanan konsumen tidak akan menambah pendapatan.
LatihanKerangka Teoritis Dan Hipotesis (2)
64
Untuk kasus tersebut di atas, buatlah :
1. Identifikasi masalah.2. Kerangka Teoritis.3. Hipotesis (empat hipotesis).
LatihanKerangka Teoritis Dan Hipotesis (3)