kerangka teoritis penyusunan hipotesis

64
1 Kerangka Teoritis Minggu-3 (langkah 4 dan 5) Metode Penelitian By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile : 08122035131 08112345541 [email protected] Penyusunan Hipotesis

Upload: others

Post on 01-Oct-2021

29 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

1

Kerangka Teoritis

Minggu-3

(langkah 4 dan 5)

Metode

Penelitian

By :

Ai Lili Yuliati, Dra, MM

Further Information :

Mobile : 08122035131

08112345541

[email protected]

Penyusunan

Hipotesis

Page 2: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

www.themegallery.com

Variabel Penelitian• Definisi dan contoh Variabel• Jenis Variabel• Hubungan diantara Variabel

Kerangka Teoritis• Definisi Kerangka Teoritis• Hal yang mendasar yang harus diperhatikan

dalam Kerangka Teoritis• Contoh diagram skematis Kerangka Teoritis

Pokok Bahasan

Page 3: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

www.themegallery.com

Topik Bahasan

Penyusunan Hipotesis• Definisi Hipotesis• Karakteristik Hipotesis yang baik• Klasifikasi Hipotesis• Perumusan Hipotesis• Contoh Perumusan Hipotesis• Uji Hipotesis• Langkah-langkah yang harus diikuti dalam

pengujian Hipotesis

Pokok Bahasan

Page 4: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

4

PENGAMATANMengidentifikasi

minat bidang penelitian yang luas

PENGUMPULAN DATA AWAL

Wawancara,Survey literatur

KERANGKA TEORITIS

Mengidentifikasi dan menguraikan variabel dengan

jelas

DEFINISI MASALAH

Menentukan masalah penelitian

PENYUSUNAN HIPOTESIS

Penulisan laporanPresentasi laporan

Pengambilan keputusan Manajerial

8

DEDUKSIHipotesisditerima ?

Pertanyaan penelitian terjawab ?

PENGUMPULAN, ANALISI, DAN

INTERPRESTASI DATA

DESAIN PENELITIAN

ILMIAH

YaTidak

Proses Penelitian

1

11109

8

76543

2

Page 5: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

5

KerangkaTeoritis.

• Mengidentifikasi dan menguraikan variabel dengan jelas.

• Membahas salingketergantungan antarvariabel yang dianggappenting untukmelengkapi dinamikasituasi yang sedangditeliti.

Page 6: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

www.themegallery.com

Page 7: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

www.themegallery.com

Apa yang disebut Variabel ?

Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau yang dapat membawa

variasi pada nilai .(Sekaran, 2007)

Nilai : • Dapat berbeda pada waktu yang berbeda untuk objek

atau orang yang sama.• Dapat berbeda dalam waktu yang sama untuk objek

atau orang yang berbeda.

Page 8: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

www.themegallery.com

Contoh Variabel

• Unit Produksi.• Skor Ujian.• Angka ketidakhadiran.• Motivasi.

Page 9: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

9

Unit Produksi :Seorang buruh dalam departemen produksi mungkinmemproduksi satu komponen per unit, buruh kedua duakomponen per unit, buruh ketiga lima komponen per menit. Mungkin juga buruh yang sama dapat memproduksi satukomponen pada menit pertama, lima komponen pada menitberikutnya.

Jumlah komponen yang diproduksi mempunyai nilai yang berbeda, karena itu Unit Produksi disebut variabel.

Skor ujian :Skor ujian seorang mahasiswa untuk sebuah mata kuliah tertentudapat berbeda, atau skor ujian mahasiswa yang berbeda untukmata kuliah yang sama bisa berbeda.

Skor ujian memiliki nilai yang berbeda sehingga disebutvariabel.

Page 10: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

10

Absensi :Hari ini tiga staf dalam departemen penjualan “absen”, besok enamorang “tidak masuk kerja”, hari berikutnya “tidak ada yang absen”.

Absensi memiliki nilai berkisar dari “tidak ada” yang absen sampaike “semua” karyawan absen. Oleh karena itu absensi disebut variabel.

Motivasi :Motivasi orang untuk belajar dalam kelas atau dalam tim kerjamempunyai nilai yang beragam yang berkisar dari “sangat rendah” ke “sangat tinggi”

Oleh karena itu Motivasi disebut Variabel.

Page 11: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

www.themegallery.com

Jenis Variabel

Variabel terikat (dependent variable). disebut juga variabel kriteria (criterion variable).

Variabel bebas (independen variable). disebut juga variabel prediktor (predictor variable).

Variabel moderator (moderating variable).

Variabel antara (intervening variable).

Page 12: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

www.themegallery.com

Variabel terikat(dependent variable)

Variabel yang menjadi perhatian utamapeneliti dalam sebuah

pengamatan/penelitian.

Pengamat/peneliti akan dapat memprediksikan ataupun menerangkan variabel dalam variabel terikat (dependent) beserta perubahannya yang

terjadi kemudian.

Page 13: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

www.themegallery.com

Contoh Variabel Terikat

Sorang manajer merasa prihatin bahwa penjualan sebuah produk yang baru saja diluncurkan setelah dilakukan uji pemasaran tidak memenuhi harapannya.

Penjualan Produk disebut Variabel, Karena penjualan produk dapat bervariasi, bisa rendah, sedang, atau tinggi.

Penjualan produk merupakan fokus utama manajer disebut variabel terikat (dependent variable).

Page 14: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

www.themegallery.com

Latihan

• Seorang peneliti terapan ingin meningkatkan kinerja anggota organisasi di sebuah Bank.

Apa yang menjadi variabel terikat dalam kasus ini ?.

• Seorang manajer pemasaran merasa bingung mengapa strategi periklanan baru-baru ini tidak berhasil.

Apa yang menjadi variabel terikat dalam hal ini ?.

Page 15: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

www.themegallery.com

Variabel bebas (independent variable)

Variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel terikat (dependent variable), dan

mempunyai hubungan yang positif ataupun negatif bagi variabel terikat (dependent variable) nantinya.

Variasi dalam variabel terikat (dependent variable) merupakan hasil dari variabel bebas (independent variable).

Page 16: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

www.themegallery.com

Contoh Hubungan antara Variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent Variable)

Penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan pengembangan

produk baru berpengaruh terhadap harga saham perusahaan. Yaitu, semakin sukses peluncuran produk baru, semakin tinggi harga saham

perusahaan.

Keberhasilanpengembangan

produk baru

Harga saham perusahaan

Variabel bebas(independent variabel)

Varabel terikat(dependent variabel)

Page 17: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

www.themegallery.com

Latihan

Tentukan jenis variabel di bawah ini yang manavariabel terikat (dependent variable) dan yang manavariabel bebas (independent variable), selanjutnyajelaskan mengapa demikian.

• Seorang manajer percaya bahwa supervisi danpelatihan yang baik akan meningkatkan tingkatproduksi kerja.

• Seorang manajer pemasaran percaya bahwa memilih juru bicara dan model yang menarik secara fisik untuk mendukung produk mereka, dapatmeningkatkan persuasi dari sebuah pesan

Page 18: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

www.themegallery.com

Variabel Moderator (moderating variable)

Varibel yang mempunyai pengaruh ketergantungan (contingent effect) yang

kuat pada hubungan variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas

(independent variable).

Page 19: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

www.themegallery.com

Contoh hubungan antara Variabel bebas (independent variable), Variabel terikat (dependent variable) , dan Variabel Moderator (moderting variable).

Ditemukan bahwa ada hubungan antara ketersediaan buku pedoman referensi yang dapat diakses oleh

karyawan perusahaan manufaktur, dan produk cacat. Yaitu, jika pekerja mengikuti prosedur yang ditentukan dalam buku pedoman, mereka mampu menghasilkan

produk yang tidak cacat.

Ketersediaan buku pedoman referensi

Produk cacat

Minat dan kecende-rungan

Variabel bebas(independent variable)

Variabel terikat(dependent variable)

Variabel moderator(moderating variable)

Page 20: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

www.themegallery.com

Variabel Antara(intervening variable)

Variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel bebas (independent variable) dengan

variabel terikat (dependent variable), tetapi tidak dapat diamati dan diukur.

Variabel ini merupakan variabel penyela/antara yang terletak diantara variabel bebas (independen variable) dan variabel terikat

(dependent variable), sehingga variabel bebas (independent variable) tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau

timbulnya variabel terikat (dependent variable).

Page 21: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

21

Hubungan Variabel bebas (independent variable), Variabelmoderator (moderating variable) , Variabel antara (intervening variable) dan Variabel terikat (dependent variable)

Keragaman Pekerja

SinergiKreatif

EfektivitasOrganisasi

Variabel bebas (independent

variable)

Variabel antara (intervening variable) Variabel terikat

(dependent variable)Keahlian Manaje-

rial

Teori umum menjelaskan bahwa keragaman para karyawan (yang terdiri dari individu dengan asal etnis,

ras, dan kebangsaan yang berbeda) memberikan kontribusi lebih terhadap efektivitas organisasi karena setiap kelompok membawa keahlian dan keterampilan

masing-masing ke dalam tempat kerjanya. Sinergi tersebut dapat diperoleh hanya jika manajer mengetahui bagaimana memanfaatkan bakat-bakat khusus tersebut.

Variabel moderator (Moderating Variabel)

Page 22: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

www.themegallery.com

Latihan

• Buatlah tiga situasi berbeda di mana motivasi kerja akanmenjadi variabel bebas, variabel antara, dan variabelmoderator.

• Tentukan jenis variabel dalam situasi berikut, jelaskanhubungan antar variabel, dan diagramnya.

Kegagalan untuk mengutif prinsip-prinsip akuntansimenyebabkan kebingungan yang sangat besar, yang padagilirannya menimbulkan sejumlah persoalan bagi organisasi. Tetapi, mereka mempunyai banyak pengalaman dalam tatabuku mampu mencegah masalah dengan mengambiltindakan perbaikan yang tepat waktu.

Page 23: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

www.themegallery.com

Latihan

• Tentukan jenis variabel dalam situasi berikut. Jelaskanhubungan antara variabel dan diagramnya. Apa yang mungkin menjadi pernyataan atau definisi masalah untuksituasi di bawah ini ?

Manajer dari suatu perusahaan X mengamati bahwa bahwa moral karyawan dalam perusahaannya sangat rendah. Ia berfikir bahwa jikakondisi kerja mereka ditingkatkan, skala gaji dinaikkan, tunjanganliburan dibuat lebih menarik, maka moral karyawanpun akanmeningkat. Tetapi ia ragu jika kenaikan gaji akan meningkatkan moral seluruh karyawan. Perkiraannya adalah bahwa mereka yang mempunyaipenghasilan tambahan tidak akan terpacu oleh gaji yang lebih tinggi, dan hanya mereka yang tanpa penghasilan sampingan saja yang senangdengan kenaikan gaji dan menghasilkan peningkatan moral.

Page 24: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

www.themegallery.com

Page 25: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

25

Apa itu Kerangka Teoritis ?

MK/39

Kerangka Teoritis (kerangka berfikir), adalahjaringan asosiasi yang disusun, dijelaskan, dan

dielaborasi secara logis antar variabel yang dianggap relevan pada situasi masalah dan diidentifikasi melalui proses wawancara,

pengamatan, dan survey literatur (Sekaran:2010:80)

Kerangka Teoritis, merupakan penjelasansementara terhadap gejala-gejala yang menjadiobyek permasalahan yang akan menghasilkan

kesimpulan berupa hipotesis.

Page 26: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

26 MK/44

Hal Yang Menadasar Yang Harus Diperhatikan Dalam Kerangka Teoritis. (1) 1

Variabel-variabel yang diteliti dan yang dianggap relevan untuk studi harus diidentifikasi dan diamati

dengan jelas dalam pembahasan.

Pembahasan harus menyebutkan mengapa dua atau lebih variabel berkaitan satu sama lain dan ada teori

yang mendasarinya.

Bila sifat dan arah hubungan dapat diteorikan berdasarkan temuan penelitian sebelumnya, maka harus ada indikasi dalam pembahasan mengenai

apakah hubungan akan positif atau negatif.

Page 27: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

27 MK/44

Hal Yang Mendasar Yang Harus Diperhatikan Dalam Kerangka Teoritis. (2)

Harus ada penjelasan yang gamblang mengenai mengapa kita memperkirakan hubungan tersebut

berlaku. Argumen bisa ditarik dari temuan penelitian sebelumnya.

Suatu diagram skematis kerangka teoritis harus diberikan/diperlihatkan agar pembaca dapat melihat

dan dengan mudah memahami hubungan yang diteorikan.

Page 28: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

28

Kerangka teoritis(kerangkaberfikir)

• Assosiatif (hubungan)• Komparatif (perbandingan)

Contoh kerangka teoritis assosiatif :Jika komitmen kerja tinggi, maka produktivitas lembaga akan tinggi pula.

Page 29: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

www.themegallery.com

Contoh Kasus (1)

DELTA AIRLINES

Dengan adanya deregulasi maskapai penerbangan, terjadi perang harga diantara berbagai maskapai penerbangan yang memangkas biaya dengan cara

berbeda.

Menurut laporan, Delta Airlines menghadapi tuntutan pelanggaran keselamatan penerbangan (airsafty

violations) ketika hampir terjadi beberapa tabrakan di udara, dan sebuah kecelakan yang mengakibatkan 137

orang tewas pada tahun 1987.

1

Page 30: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

www.themegallery.com

Contoh Kasus (2)

Empat faktor penting yang tampaknya mempengaruhi hal tersebut adalah komunikasi yang buruk diantara anggota kru kokpit sendiri, koordinasi buruk antara petugas bandara dan kru kokpit, pelatihan minimal

yang diberikan kepada kru kokpit, dan fisolofi manajemen yang mendorong struktur yang

terdesentralisasi. Akan berguna untuk mengetahui jika faktor-faktor tersebut benar-benar berperan

terhadap pelanggaran keamanan, dan jika demikian, sampai sejauh mana faktor-faktor tersebut

berpengaruh ?

Page 31: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

Contoh Diagram Skematis Kerangka Teoritis (1)

Komunikasi antaraPetugas kokpit

Komunikasi/koordinasi antarapetugas kontrol dan kokpit

Desentralisasi

Pelatihan kru kokpit

PelanggaranKeselamatanPenerbangan

Variabel Bebas (independent variable)

Variabel Terikat (dependent variable)

• Semakin sedikit komunikasi antar anggota kru kokpit, semakin besar kemungkinan terjadi pelanggarankeselmatan penerbangan.

• Semakin kurang koordinasi antara petugas kontrol bandara dan kru kokpit semakin besar terjadipelanggaran keselamatan penerbangan.

• Semakin besar derajat desentralisasi, semakin besar kemungkinan terjadinya pelanggaran keselamatanpenerbangan.

• Semakin sedikit dan tidak memadainya pelatihan yang diberikan kepada kru kokpit memungkinkansemakin besar terjadinya pelanggaran keselamatan penerbangan. Hubungan negatif tersebut terjadi pada semua variabel bebas, kecuali desentralisasi dan variabel Terikat.

• Terdapat hubungan negatif antara desentralisasi dan komunikasi antar anggota kokpit (semakin tinggidesentralisasi semakin kurang komunikasi), dan antara desentralisasi dengan koordinasi /komunikasi antarapetugas kontrol dan kokpit (semakin tinggi Desentralisasi, semakin kurang koordinasi).

Page 32: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

Komunikasi antaraPetugas kokpit

Komunikasi antara petugas kontrol dan kokpit

Desentralisasi

Pelatihan kru kokpit

Pelanggaran KeselamatanPenerbangan

Variabel Bebas (independent variable)

Variabel Terikat (dependent variable)

Kegugupan dan ketakutan

Variabel antara(intervening variable)

Kurangnya pelatihan untuk kru kokpit dapat menyebabkan pilot gugup dan takut, dan hal tersebut akan mengakibatkan bahaya

terhadap keselamatan penerbangan Kegugupan dan ketakutan dari pilot merupakan variabel antara.

Contoh Diagram Skematis Kerangka Teoritis DenganMemasukan Variabel Antara (intervening variable) 2

Page 33: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

Komunikasi antaraPetugas kokpit

Komunikasi antara petugas kontrol dan kokpit

Desentralisasi

Pelanggaran KeselamatanPenerbangan

PelatihanYang tidakmemadai

Diagram Skematis Kerangka Teoritis yang mencakup variabel moderator (moderting variable)

Variabel Bebas (independent variable) Variabel antara (intervening variable)

Variabel Terikat (dependent variable)

• Kurangnya Komunikasi antara petugas kokpit, komunikasi /koordinasi antara petugas kontrol dan kokpit dan desentralisasi bisa menyebabkan kegagalan keselamatan penerbangan hanya dalam kasus ketika pilot yang sedang bertugas tidak mendapatkan pelatihan yang mencukupi.

• Dalam kasus dimana pesawat dikemudikan oleh pilot yang dilatih dengan baik komunikasi, koordinasi dan desentralisasi tidak akan menimbulkan bahaya terhadap keselamatan penerbangan .

Page 34: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

www.themegallery.com

LatihanKerangka Teoritis (1)

Susunlah kerangka teoritis setelah menyatakan definisi masalahuntuk situasi berikut ini.

Seorang konselor keluarga yang membimbing pasangan suami-istriyang keduanya profesional menghadapi dilema. Ia menyadari bahwafokus sesi konseling seharusnya pada kepuasan keluarga dankepuasan kerja, tetapi ia tidak yakin bagaimana kedua hal tersebutdapat disatukan dalam keluarga yang berkarir rangkap.

Suami yang lazim menjadi pencari nafkah, tampaknya memperolehlebih banyak kepuasan kerja saat mereka lebih banyak menghabiskanwaktunya dalam pekerjaan dan juga menghabiskan lebih banyakwaktu luang pada kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan.

Page 35: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

www.themegallery.com

LatihanKerangka Teoritis (2)

Namun, hal tersebut tampaknya tidak berlaku dalamkasus wanita, yang memainkan peran ganda sebagaiwanita karier sekaligus ibu rumah tangga. Tetapi, baiksuami maupun istri tampaknya menikmati tingkatkepuasan keluarga yang tinggi jika merekamenghabiskan lebih banyak waktu bersama di rumahdan saling membantu dalam merencanakan kegiatanyang berorientasi keluarga.

Page 36: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

www.themegallery.com

Page 37: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

37

Setelah :• Mengidentifikasi variabel

penting.

• Menetapkan hubunganantar variabel melaluipemikiran logis dalamkerangka teoritis

Merumuskan pernyataanyang dapat diuji yang disebutPenyusunan hipotesis

Diharapkan solusi dapatditemukan untuk mengatasimasalah yang dihadapi

Menguji apakah hubunganyang diteorikan benar-benarterbukti kebenarannya atautidak melalui analisis statistikyang tepat (uji t, uji F).

Page 38: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

Hipotesis adalah Suatu penjelasan sementara tentang perilaku, penomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi

atau akan terjadi(Kuncoro: 2003:48)

Hubungan yang diperkirakan secara logis diantara dua atau lebih variabel yang

diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji

(Sekaran :2010:87)

Apa yang disebut Hipotesis ?

Page 39: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

39

Karakteristik Hipotesis Yang Baik (1)

Konsisten dengan penelitian sebelumnya.• Hipotesis harus rasional.• Mengikuti penelitian yang sudah ada dan

mengundang penelitian berikutnya.• Mempunyai kontribusi terhadap teori dan praktek.

Penjelasan yang masuk akal. Dapat diterima oleh nalar manusia.

sam'11MK/48

Page 40: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

40

Perkiraan yang tepat dan terukur.Pernyataan perkiraan hubungan (atau perbedaan) antara dua (atau lebih) variabel secara jelas dan tepat, serta mengidentifikasi variabel tersebut dalam terminologi operasional yang terukur.

Dapat diuji.Dinyatakan dalam formulasi yang baik sehingga dapat diuji dengan uji hipotesis.

sam'11MK/48

2Karakteristik Hipotesis Yang Baik (2)

Page 41: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

41

Klasifikasi Hipotesis (1)

Bagaimana hipotesis tersebut diperoleh(diturunkan)

Dapat dibedakan :• Hipotesis Induktif.

Menyusun generalisasi berdasarkan observasi (dari yang khusus ke umum).

• Hipotesis Deduktif.

Menggunakan perluasan logika dari penemuan-penemuan yang telah ada, atau didasarkan padahal-hal yang bersifat umum yang telah diterimakebenarannya (dari umum ke khusus).

MK/49

Page 42: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

42

Bagaimana hipotesis dinyatakan.Pernyataan Jika-Maka (If-Then Statement).

Untuk menguji apakah hubungan atau perbedan yang diperkirakan tersebut eksis atau tidak.

Contoh:Jika karyawan lebih sehat, maka mereka akan lebih jarang mengambil cuti.

MK/49

Klasifikasi Hipotesis (2)

Page 43: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

43

Dapat diklasifikasikan :

• Hipotesisi Penelitian.

Dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan (deklaratif).

• Hipotesisi Statistik.

Dinyatakan dalam bentu hipotesis nol atau (Ho) dan Hipotesis alternatif (Ha).

MK/49

Klasifikasi Hipotesis (3)

Page 44: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

44

Hipotesis penelitian.Menyatakan perkiraan hubungan atau perbedaan antara dua variabel

Dapat berupa : • Non-Directional Hypothesis ( hipotesis tanpa arah).

« Hanya menyatakan bahwa terdapathubungan atau perbedaan diantara duaVariable, tetapi tidak memberikan indikasi mengenai arah dari hubungan atau perbedaan tersebut

« Meskipun diperkirakan terdapat hubungan yang signifikan tidak dapat mengatakan apakah hubungan tersebut positif atau negatif .

MK/49

Klasifikasi Hipotesis (4)

Page 45: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

45

Contoh:

« Ada hubungan antara usia dan kepuasan kerja

« Terdapat perbedaan antara nilai etika kerja karyawan Amerika dan Asia

MK/49

Klasifikasi Hipotesis (5)

Page 46: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

46

• Directional Hypothesis (hipotesis yang mengarahkan).« Menunjukkan sifat dari hubungan atau perbedaan

diantara dua variabel .« Jika, dalam menyatakan hubungan antara dua

variabel atau membandingkan dua kelompok, menggunakan istilah-istilah seperti positif, negatif, lebih dari, kurang dari dan semacamnya.

Contoh :• Semakin besar stres yang dialami dalam pekerjaan,

semakin rendah kepuasan kerja karyawan.• Wanita lebih bermotivasi daripada pria.

MK/49

Klasifikasi Hipotesis (6)

Page 47: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

47

Hipotesis statistik (null hypothesis): Ho

• Adalah proposisi yang menyatakan hubungan yang definitif dan tepat diantara dua variabel.

• Hipotesis ini menyatakan bahwa korelasi populasi antara dua variabel adalah sama dengan nol atau bahwa perbedaan dalam mean (rerata hitung) dua kelompok dalam populasi adalah sama dengan nol (atau suatu angka tertentu).

• Secara umum pernyataan nol diungkapkan sebagai tidak ada hubungan (signifikan) antara dua variabel atau tidak ada perbedaan (signifikan) antara dua kelompok.

MK/49

Klasifikasi Hipotesis (8)

Page 48: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

www.themegallery.com

Hipotesis alternatif (HA )Merupakan kebalikan dari hipotesis nol, adalah pernyataan yang mengungkapkan hubungan antara dua variabel atau menunjukkan perbedaan antara kelompok

Klasifikasi Hipotesis (10)

Page 49: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

www.themegallery.com

Hipotesis

Diperoleh/diturunkan

Dinyatakan

Deduktif

Induktif

Penelitian

Statistik

Directional

Non Directional

Hipotesis nol Ho

Hipotesis Alternatif

(HA)

Klasifikasi Hipotesis (11)

Page 50: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

Perumusan Hipotesis

Dinyatakan dengan jelas dan ringkas.

Menyatakan hubungan antara duavariabel.

Menjelaskan variabel tersebut dalamterminologi operasional yang terukur.

Page 51: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

www.themegallery.com

Contoh perumusan hipotesis untuk penelitian eksperimental

• Seseorang yang yang memperoleh perlakuan tertentu akan dapat menyelesaikan tugas tertentu dengan lebih baik dari pada seseorang yang tidak memperoleh perlakuan tersebut.

• Para karyawan baru yang yang memperoleh bimbingan mempunyai hasil evaluasi prestasi tahunan lebih tinggi dari pada karyawan baru yang tidak memperoleh bimbingan.

Page 52: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

52

Setelahmerumuskanhipotesis noldanalternatifnya

Uji statistik yang tepat (ujit, uji F).Apakah hipotesis alternatifditerima atau tidak ? yaitu ada perbedaanyang signifikan antarkelompok atau terdapathubungan yang signifikandiantara variabel, sebagaimana dinyatakandalam hipotesis.

Page 53: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

www.themegallery.com

Uji Hipotesis

• Uji hipotesis merupakan bagian yang sangat penting di dalam penelitian, bagian ini yang menentukan apakah penelitian cukup ilmiah atau tidak.

• Peneliti harus menentukan sampel, mengukur instrumen, desain, dan mengikuti prosedur yang akan menuntun dalam pencarian data yang diperlukan.

• Melakukan analisis data sehingga dapat dilihat validitas hipotesis.

• Analisis data yang dikumpulkan tidak menghasilkan hipotesis terbukti dan tidak terbukti, melainkan mendukung atau tidak mendukung hipotesis;

Page 54: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

www.themegallery.com

Langkah-langkah yang harus diikuti dalam pengujian hipotesis (1)

• Menyatakan hipotesis nol dan alternatif.• Memilih uji statistik yang tepat berdasarkan apakah

data yang dikumpulkan adalah parametrik atau nonparametrik .

• Menentukan tingkat signifikansi yang diinginkan (= 0,05, atau lebih, atau kurang).

Page 55: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

www.themegallery.com

• Memastikan : Jika hasil dari analisis komputer menunjukkan

bahwa tingkat sigifikansi terpenuhi.Jika, seperti dalam kasus analisa korelasi Pearson

dalam piranti lunak Excel, tingkat signifikansi tidak muncul dalam print-out, perhatikan nilai kritis (critical value) yang menetapkan daerah penerimaan pada tabel yang sesuai [(t, F, X2)].

Nilai kritis tersebut membagi daerah penolakan dari daerah penerimaan hipotesis nol.

Langkah-langkah yang harus diikuti dalam pengujian hipotesis (2)

Page 56: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

www.themegallery.com

• Jika nilai hitung (resultant value) lebih besar daripada nilai kritis (critical value), hipotesis nol ditolak, dan alternatif diterima.

Jika nilai t hitung lebih kecil daripada nilai kritis, hipotesisi nol diterima dan alternatif ditolak

Langkah-langkah yang harus diikuti dalam pengujian hipotesis (3)

Page 57: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

57

Contoh Judul Penelitian, Kerangka Teoritis, Rumusan Masalah dan Hipotesis.

1. Judul Penelitian:Hubungan antara gaya kepemimpinan manager perusahaandengan prestasi kerja karyawan.(gaya kepemimpinan adalah variabel independen (X) danprestasi kerja adalah variabel dependen (Y).

2 Rumusan Masalaha. Seberapa baik gaya kepemimpinan manajer yang

ditampilkan? (bagaimana X?)b. Seberapa baik prestasi kerja karyawan? (Bagaimana Y).c. Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara

gaya kepemimpinan manajer dengan prestasi kcrjakaryawan? (adakah hubungan antara X dan Y?). Butir c ini merupakan masalah assosiatif.

Page 58: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

58

Bila sampel penelitiannya golongan I. II dan III makarumusan masalah komparatifnya adalah:a. Adakah perbedaan persepsi antara karyawan

Golongan I, II dan III tentang gaya kepemimpinanmanajer?

b. Adakah perbedaan persepsi antara pegawai Gol I, II dan III tentang prestasi kerja karyawan.

3. Kerangka teoritis (paradigma penelitian) :

Contoh Judul Penelitian, Kerangka Teoritis, Rumusan Masalah dan Hipotesis.

X Y

Page 59: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

59

Contoh Judul Penelitian, Kerangka Teoritis, Rumusan Masalah dan Hipotesis.

4. Rumusan Hipotesis Penelitiana. Gaya kepemimpinan yang ditampilkan manajer (X)

ditampilkan kurang baik dan nilainya paling tinggi 60% darikriteria yang diharapkan.

b. Prestasi kerja karyawan (Y) kurang memuaskan, dan nilainyapaling tinggi 65.

c. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara gayakepemimpinan manajer dengan prestasi kerja karyawan, artinya makin baik kepemimpinan manajer, maka akansemakin baik prestasi kerja karyawan.

d. Terdapat perbedaan persepsi tentang gaya kepemimpinanantara Gol, I, II dan III.

e. Terdapat perbedaan persepsi tentang prestasi kerja antara Gol, I, II dan III.

Page 60: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

60

Contoh Judul Penelitian, Kerangka Teoritis, Rumusan Masalah dan Hipotesis.

Untuk bisa diuji dengan statistik, maka data yang akan didapatkan harus diangkakan.

Untuk bisa diangkakan, maka diperlukan instrumen yang memiliki Skala pengukuran.

Untuk judul di atas ada dua instrumen, yaitu instrumen gaya kepemimpinan dan prestasi kerja pegawai.

Page 61: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

61

Page 62: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

62

Malam Panjang di Holiday Inn

Baru beberapa tahun lalu Tom Oliver, Manajer Eksekutif Holiday Hospitality Corp, berusaha keras untuk membedakan diantara beragamfasilitas yang ditawarkan kepada tamu di bawah bendera Holiday—Holiday Inn Select didesain untuk pelancong bisnis, Holiday Inn Express untuk turis hemat, dan Crowne Plaza Hotels, hotel mewah yang ditujukan bagi turis kaya. Oliver merasa bahwa pendapatan bisa naikempat kali lipat seandainya para tamu dapat membedakan hal tersebut.

Karena sangat ingin mengembangkan strategi yang berhasil bagi Holiday Hospitality, yang mengalami kebingungan merek,Tom Oliver mengadakan sebuah survei konsumen kepada mereka yang telahmenggunakan masing-masing tipe fasilitas, dan menemukan halberikut.

LatihanKerangka Teoritis Dan Hipotesis (1)

Page 63: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

63

Pelanggan tidak memahami perbedaan diantara ketiga tipe hotel tersebut. Banyak yang mengeluh bahwa bangunannya tua dan tidak dirawat denganbaik, dan kualitas layanan serta faktor lainnya juga buruk. Lebih lagi, ketikatersebar isu bahwa salah satu strategi yang dipikirkan Oliver adalahperubahan nama untuk membedakan ketiga tipe hotel tersebut, parapewaralaba yang marah pun menolak keras. Selain hal tersebut, pesan yang campur aduk juga tidak memudahkan pelanggan untuk memahamiperbedaannya.

Oliver berpikir bahwa ia pertama-tama perlu memahami bagaimanaklasifikasi perbedaan akan penting bagi beberapa golongan tamu, dankemudian ia dapat memasarkan masing-masing tipe dan dengan pesatmeningkatkan pendapatan. Secara bersamaan, ia mengetahui bahwa jikapemilik waralaba tidak sepenuhnya bekerja sama dengannya berkaitandengan semua rencananya, maka semata-mata memperbaiki danmeningkatkan layanan konsumen tidak akan menambah pendapatan.

LatihanKerangka Teoritis Dan Hipotesis (2)

Page 64: Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis

64

Untuk kasus tersebut di atas, buatlah :

1. Identifikasi masalah.2. Kerangka Teoritis.3. Hipotesis (empat hipotesis).

LatihanKerangka Teoritis Dan Hipotesis (3)