keputusan bupati sidoarjobimakab.go.id/files/raperbup bima tentang cell plan.doc · web...

26
RANCANGAN PERATURAN BUPATI BIMA NO……. TAHUN 2016 TENTANG PENATAAN, PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN MENARA TELEKOMUNIKASI PEMERINTAH KABUPATEN BIMA TAHUN 2016

Upload: dinhngoc

Post on 09-May-2018

225 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEPUTUSAN BUPATI SIDOARJObimakab.go.id/files/Raperbup Bima tentang Cell Plan.doc · Web viewNO……. TAHUN 2016 TENTANG PENATAAN, PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN MENARA TELEKOMUNIKASI

RANCANGAN PERATURAN BUPATI BIMANO……. TAHUN 2016

TENTANG PENATAAN, PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN MENARA TELEKOMUNIKASI

PEMERINTAH KABUPATEN BIMATAHUN 2016

Page 2: KEPUTUSAN BUPATI SIDOARJObimakab.go.id/files/Raperbup Bima tentang Cell Plan.doc · Web viewNO……. TAHUN 2016 TENTANG PENATAAN, PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN MENARA TELEKOMUNIKASI

BUPATI BIMA

RANCANGAN PERATURAN BUPATI BIMA

NOMOR ...... TAHUN 2016

TENTANG

PENATAAN, PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN MENARA TELEKOMUNIKASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BIMA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka untuk mengendalikan pertumbuhan menara telekomunikasi di Kabupaten Bima agar dapat tertata dengan baik dan tidak menimbulkan gangguan bagi lingkungan sekitarnya maka perlu diatur rencana induk menara telekomunikasi;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, untuk menjamin kepastian hukum perlu membentuk Peraturan Bupati tentang Rencana Induk Menara Telekomunikasi.

Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah daerah Kabupaten dalam lingkungan Provinsi Djawa Barat ( Berita Negara Tahun 1950 ) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam lingkungan Provinsi Jawa Barat ( Lembaran Negara RI Tahun 1968 nomor 31, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 285;

2. Undang – Undang No. 3 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingn Usaha Tidak Sehat ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 33, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3817)

3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Kontruksi ( Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1999 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3833 ) ;

4. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851 ;

5. Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung

- - 2 -

Page 3: KEPUTUSAN BUPATI SIDOARJObimakab.go.id/files/Raperbup Bima tentang Cell Plan.doc · Web viewNO……. TAHUN 2016 TENTANG PENATAAN, PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN MENARA TELEKOMUNIKASI

( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 134,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4247;

6. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 ) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara RI Tahun 2008 nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724;

7. Undang – Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725;

8. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038;

9. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 33,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4988.

10. Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 107,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3980 ;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2000 tentang Penggunaan Spektrum Frekwensi Radio dan Orbit Satelit ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 108,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3981;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4532;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593;

- - 3 -

Page 4: KEPUTUSAN BUPATI SIDOARJObimakab.go.id/files/Raperbup Bima tentang Cell Plan.doc · Web viewNO……. TAHUN 2016 TENTANG PENATAAN, PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN MENARA TELEKOMUNIKASI

15. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kabupaten ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2013 tentang Izin Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 48,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5285 );

18. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Pet Rencana Tata Ruang ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 8,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5993 );

19. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Nomor 02/PER/M.KOM/03/2008 tentang Pedoman Pembangunan dan Penggunaan Menara Telekomunikasi Bersama ;

20. Peraturan Bersama Menteri dalam Negeri, Menteri pekerjaan umum, Menteri Komunikasi dan Informatika dan Kepala Kordinasi Badan Penanaman Modal Nomor 19/ PER./M/KOMINFO/03/2009; Nomor 3 /P/2009 tentang Pedoman Pembangunan Bersma Menara telekomunikasi ;

21. Peraturan Menteri komunikasi dan informatika Nomor : 23/PER/M.KOMINFO/04/09 TENTANG Pedoman Pelaksanaan Urusan Pemerintah Sub Bidang Pos dan Telekomunikasi;

22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pedoman Penetapan Izin Gangguan di Daerah ;

23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah ;

24. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : KM 21 Tahun 2001 tentang Penyelengaraan Jasa Teleomunikasi ;

25. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 12 Tahun 2003 tentang Kewenangan Kabupaten Bima;

26. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 7 Tahun 2004 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Bima;

27. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum;

- - 4 -

Page 5: KEPUTUSAN BUPATI SIDOARJObimakab.go.id/files/Raperbup Bima tentang Cell Plan.doc · Web viewNO……. TAHUN 2016 TENTANG PENATAAN, PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN MENARA TELEKOMUNIKASI

MEMUTUSKAN

Menetapkan : Peraturan Bupati tentang Penataan, Pengendalian dan Pengawasan Menara

Telekomunikasi.

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :1. Daerah adalah Kabupaten Bima.2. Bupati adalah Bupati Bima.3. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta perangkat daerah sebagai unsur

penyelenggara Pemerintahan Daerah.4. RTRW adalah RTRW Kabupaten Bima .5. Instansi terkait adalah instansi yang diberikan kewenangan untuk melakukan fungsi

pengendalian menara telekomunikasi selular di Kabupaten Bima.6. Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman dan/atau penerimaan dari setiap

informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radio atau sistem elektromagnetik lainnya.

7. Penyelenggaraan Telekomunikasi adalah kegiatan penyediaan dan pelayanan telekomunikasi sehingga memungkinkan terselenggaranya telekomunikasi.

8. Menara adalah bangunan khusus yang berfungsi sebagai sarana penunjang untuk menempatkan peralatan telekomunikasi yang desain atau bentuk konstruksinya disesuaikan dengan keperluan penyelenggaraan telekomunikasi.

9. Menara Bersama eksisting adalah menara yang ditempatkan diatas tanah yang secara bersama-sama digunakan oleh minimal 2 (dua) penyelenggara telekomunikasi.

10. Menara Bersama baru adalah menara yang ditetapkan di atas tanah yang secara bersama sama digunakan oleh minimal 3 (tiga) penyelenggara telekomunikasi.

11. Menara Kamuflase adalah bangunan menara untuk Telekomunikasi yang dibangun dengan bentuk yang menyesuaikan dengan lingkungan sekitarnya dan tidak menampakkan sebagai bangunan konvensional menara yang terbentuk dari simpul baja.

12. Penyelenggara Telekomunikasi (Telco Operator) adalah perseorangan, koperasi, badan usaha milik daerah, badan usaha milik negara, badan usaha swasta, instansi pemerintah dan instansi pertahanan keamanan negara.

13. Penyedia Menara adalah badan usaha yang membangun, memiliki, menyediakan serta menyewakan Menara telekomunikasi untuk digunakan bersama oleh Penyelenggara Telekomunikasi.

14. Pengelola Menara adalah badan usaha yang mengelola atau mengoperasikan menara yang dimiliki pihak lain.

15. Gambar Teknis adalah gambar konstruksi dari bangunan menara telekomunikasi meliputi pekerjaan pondasi sampai pekerjaan konstruksi bagian atas dalam bentuk gambar arsitektural dan gambar sipil/struktur konstruksi yang dapat menggambarkan teknis konstruksi maupun estetika arsitekturalnya secara jelas dan tepat.

- - 5 -

Page 6: KEPUTUSAN BUPATI SIDOARJObimakab.go.id/files/Raperbup Bima tentang Cell Plan.doc · Web viewNO……. TAHUN 2016 TENTANG PENATAAN, PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN MENARA TELEKOMUNIKASI

16. Cell planing adalah proses perencanaan dan pembuatan zona-zona area untuk penempatan menara-menara telekomunikasi selular dengan mengggunakan standar teknik perencanaan jaringan selular yang memperhitungkan pemenuhan kebutuhan coverage area layanan dan kapasitas trafik layanan selular.

17. Cell planning secara utuh adalah cell plan yang dibuat dengan mengharmonisasikan kepentingan teknis selular dan keindahan lingkungan dan menyesuaikan dengan aturan yang berlaku di pemerintah daerah terkait dengan RTRW (Rencana Tata Ruang dan Wilayah) dan akan menjadi bagian dari RDTR (Rencana Detail Tata Ruang) di Kabupaten Bima .

18. Zona menara eksisting adalah zona menara dalam radius tertentu dari titik pusat area cell plan yang berisikan menara-menera eksisting per posisi selama kegiatan penyusunan cell plan.

19. Zona menara baru adalah zona menara dalam radius tertentu dari titik pusat area cell plan yang terdiri atas zona-zona area untuk mengakomodasi kebutuhan pembangunan menara-menara baru.

20. Menara eksisting adalah menara telekomunikasi yang telah berdiri dan beroperasi di Kabupaten Bima hingga periode penyusunan cell plan.

21. Radius zona adalah besaran jarak yang bergantung kepada kondisi geografis dan kepadatan telekomunikasi di sebuah Kabupaten.

22. Titik Cell Plan adalah titik pusat jari-jari lingkaran yang diidentifikasi dengan koordinat geografis (longitude, lattitude) yang membentuk zona pola persebaran Menara Bersama dalam sebuah radius yang ditentukan di dalam peraturan ini.

23. Aset Daerah adalah semua kekayaan yang berwujud, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak dan baik yang dimiliki maupun yang dikuasai oleh Pemerintah yang dapat dimanfaatkan untuk membangun menara telekomunikasi.

24. Izin Mendirikan Bangunan Menara yang selanjutnya disebut IMB Menara adalah ijin untuk membangun menara yang besarannya ditentukan oleh Peraturan Bupati dengan memperhitungan variabel fungsi luas area, ketinggian menara dan beban menara.

25. Izin Mendirikan Bangunan yang selanjutnya disebut IMB adalah izin yang diberikan kepada seseorang atau badan usaha yang akan melakukan kegiatan mendirikan Bangunan.

26. Rekomendasi Operasional Menara adalah surat yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Bima kepada pemilik menara Telekomunikasi untuk dibolehkannya menara telekomunikasi beroperasi dalam jangka waktu yang tertentu.

27. Bangunan adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi tidak sebagai tempat manusia melakukan kegiatan.

28. Base Transceiver Station yang selanjutnya disebut BTS adalah perangkat radio selular (berikut antenna-nya) yang berfungsi untuk menghubungkan antara handphone dengan perangkat selular. BTS memiliki kapasitas penanganan percakapan dan volume data (traffic handling capacity). Sebuah BTS dan beberapa BTS dapat ditempatkan dalam sebuah menara telekomunikasi.

29. Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) adalah kawasan dengan ketinggian menara yang diatur sesuai dengan ketentuan KKOP.

30. BTS Mobile adalah sistem BTS yang bersifat bergerak dibangun secara temporer pada lokasi tertentu dan dioperasionalkan dalam jangka waktu yang tertentu dan digunakan oleh Telco Operator sebagai solusi sementara untuk penyediaan coverage selular baru atau menghandling kapasitas trafik selular.

- - 6 -

Page 7: KEPUTUSAN BUPATI SIDOARJObimakab.go.id/files/Raperbup Bima tentang Cell Plan.doc · Web viewNO……. TAHUN 2016 TENTANG PENATAAN, PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN MENARA TELEKOMUNIKASI

31. Jaringan utama adalah bagian dari jaringan infrastruktur telekomunikasi yang menghubungkan berbagai elemen jarifngan telekomunikasi yang dapat berfungsi sebagai central trunk, Mobile Switching center (MSC), Base Station Controller (BSC)/ Radio Network Controller (RNC), dan jaringan transmisi utama (backbone transmission).

BAB IITUJUAN DAN RUANG LINGKUP

Pasal 2Tujuan dari pembuatan rencana induk menara telekomunikasi adalah :a. mewujudkan menara yang menjamin keandalan bangunan menara sesuai dengan

asas keselamatan, keamanan, kesehatan, keindahan, dan keserasian dengan lingkungan; dan

b. mewujudkan menara yang fungsional serta kejelasan informasi dan identitas. c. mewujudkan menara telekomunikasi seluler yang menjadi dasar pembangunan

menara bersama dengan mengacu pada rencana tata ruang.

Pasal 3Ruang lingkup rencana induk menara telekomunikasi terdiri atas :a. Menara telekomunikasi eksisting;b. Pembangunan menara baru; c. Penempatan lokasi menara bersama; d. Rekomendasi cell plan;e. Ijin Mendirikan Bangunan Menara Telekomunikasif. Penggunaan menara; dan g. Monitoring, evaluasi dan pengendalian.h. Review Cell Plan

BAB IIIMENARA TELEKOMUNIKASI EKSISTING

Pasal 4(1) Penataan menara wajib diarahkan kepada penggunaan menara bersama. (2) Menara eksisting dapat digunakan sebagai menara bersama apabila lokasinya sesuai

dengan zona menara (RTRW, RDTRK) dan memiliki IMB Menara, (3) Menara eksisting dapat digunakan sebagai menara bersama apabila memiliki

kehandalan konstruksi yang sesuai dengan kebutuhan Menara Bersama.

Pasal 5

(1) Menara yang telah memiliki IMB tetapi belum memiliki rekomendasi zona menara harus mengajukan permohonan rekomendasi Kepada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika.

- - 7 -

Page 8: KEPUTUSAN BUPATI SIDOARJObimakab.go.id/files/Raperbup Bima tentang Cell Plan.doc · Web viewNO……. TAHUN 2016 TENTANG PENATAAN, PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN MENARA TELEKOMUNIKASI

(2) Menara yang belum memiliki IMB dan telah sesuai dengan zona menara eksisting maka wajib mengurus IMB sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.

Pasal 6

(1) Sebagai bentuk pengawasan dan pengendalian menara, maka terhadap setiap menara telekomunikasi yang beroperasi, wajib mendapatkan Rekomendasi Operasional Menara.

(2) Rekomendasi Operasional Menara diterbitkan oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika.

(3) Rekomendasi Operasional Menara berlaku untuk masa 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang setelah dilakukan audit konstruksi menara oleh masing-masing pemilik menara dengan konsultan teknis yang memiliki IPTB (ijin pelaku teknis bangunan) atau lembaga teknis Perguruan Tinggi.

(4) Syarat mengajukan Rekomendasi Operasional Menara adalah melampirkan :a. Surat permohonan Rekomendasi Operasional Menara kepada Dinas

Perhubungan Komunikasi dan Informatikab. Hasil Audit Menara dari Konsultan c. Copy IMB

BAB IVPEMBANGUNAN MENARA BARU

Pasal 7Pembangunan menara sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf b mewajibkan persyaratan, meliputi :a. ketersediaan lahan sesuai dengan kebutuhan teknis pembangunan menara;b. ketinggian menara disesuaikan dengan kebutuhan teknis yang diatur sesuai dengan

Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP); danc. struktur menara mampu menampung paling sedikit 3 (tiga) penyelenggara

telekomunikasi dengan memperhatikan daya dukung menara bersama.

Pasal 8Penyedia Menara yang membangun menara telekomunikasi selular diprioritaskan untuk memanfaatkan lahan aset pemerintah daerah. Aspek pemanfaatan lahan ini harus menyesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 9Pembangunan menara baru hanya diperbolehkan pada :a. zona menara barub. zona menara eksisting ketika menara-menara eksisting sudah dipergunakan secara

bersama sama oleh minimal 2 (dua) penyelenggara telekomunikasic. zona menara eksisting ketika menara-menara eksisting tidak bisa memenuhi kebutuhan

teknis berupa kecukupan ketinggian dari menara baru yang hendak dibangun.

- - 8 -

Page 9: KEPUTUSAN BUPATI SIDOARJObimakab.go.id/files/Raperbup Bima tentang Cell Plan.doc · Web viewNO……. TAHUN 2016 TENTANG PENATAAN, PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN MENARA TELEKOMUNIKASI

BAB VPENEMPATAN LOKASI MENARA TELEKOMUNIKASI

Pasal 10(1) Penempatan lokasi menara sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf b, mengacu pada

zona menara. (2) Penempatan zona menara bersama tersebar di seluruh wilayah Kabupaten dengan

mempertimbangkan :a. potensi ketersediaan lahan;b. perkembangan teknologi; c. permintaan jasa telekomunikasi baru; d. kepadatan pemakaian jasa telekomunikasi;e. kaidah penataan ruang; f. tata bangunan;g. estetika; h. keamanan lingkungan; dan i. kebutuhan kebutuhan luasan area menara.

(3) Pembangunan Menara Bersama pada zona menara baru wajib memiliki ketinggian yang cukup dan kekuatan konstruksi menara yang mampu menampung minimal 3 (tiga) penyelenggara telekomunikasi dan pembangunan menara berikutnya memperhatikan tingkat penggunaan menara eksisting.

(4) Zona menara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tertuang dalam Lampiran I, II dan III serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Pasal 11(1) Setiap pemasangan menara untuk fungsi BTS mobile oleh Penyedia Menara wajib

melaporkan kepada instansi terkait, tentang lokasi koordinat dengan memperhatikan aspek lingkungannya dalam radius tinggi menara dari BTS mobile dan jangka waktu operasional dari BTS mobile.

(2) Jangka waktu operasional sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) adalah maksimal 6 bulan.

BAB VIREKOMENDASI CELL PLAN

Pasal 12(1) Rekomendasi cell plan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf d, dikeluarkan

dengan mengacu pada zona menara yang terlampir dalam Peraturan Bupati ini. (2) Produk rekomendasi cell plan ini adalah menyatakan bahwa titik yang diajukan adalah

berada di dalam zona menara atau di luar zona menara. Ketika berada di dalam zona menara apakah berada di zona menara baru atau zona menara eksisting.

(3) Produk rekomendasi cell plan ini akan mencantumkan rekomendasi bentuk menara apakah dalam bentuk konvensional atau bentuk kamuflase.

- - 9 -

Page 10: KEPUTUSAN BUPATI SIDOARJObimakab.go.id/files/Raperbup Bima tentang Cell Plan.doc · Web viewNO……. TAHUN 2016 TENTANG PENATAAN, PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN MENARA TELEKOMUNIKASI

(4) Untuk setiap pembangunan menara baru wajib terlebih dahulu memiliki rekomendasi zona cell plan dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika sebagai persyaratan untuk mengurus Ijin Mendirikan Bangunan.

(5) Syarat administrasi permohonan rekomendasi meliputi :a. permohonan tertulis yang ditujukan kepada Dinas Perhubungan Komunikasi dan

Informatika;b. titik koordinat rencana pembangunan;c. rencana ketinggian menara;d. rencana bentuk menara; dane. surat pernyataan siap menjadi menara bersama yang mampu untuk menopang tiga

Penyelenggara Telekomunikasi.

BAB VIIIZIN MENDIRIKAN BANGUNAN MENARA TELEKOMUNIKSI

Pasal 13

(1) Setiap pembangunan menara telekomunikasi wajib melengkapi dengan :a) Rencana Tata Letak Bangunan dari Dinas Tata Ruang;b) Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dari Dinas BPPT.

(2) Permohonan awal rencana pembangunan menara telekomunikasi harus diajukan secara tertulis kepada Bupati Cq Kepala Dinas Tata Ruang untuk memperoleh kepastian tentang persetujuan lokasi rencana pembangunan menara telekomunikasi sesuai dengan peruntukan ruang kota.

(3) Untuk memperoleh IMB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, terlebih dahulu harus mengajukan permohonan tertulis kepada Gubernur c.q. Kepala Dinas Kominfo dengan melampirkan persyaratan sebagai berikut :a) Gambar rencana arsitektur dan konstruksi berikut pehitungan dan hasil

penyelidikan tanah yang dipertanggungjawabkan oleh perencana pemegang Surat Izin Bekerja Perencana (SIBP) sesuai dengan bidangnya;

b) Bukti Kepemilikan tanah dan/ atau Perjanjian Sewa Menyewa Tanah/Lahan;c) Rencana tata letak Bangunan (RTLB) dari Dinas Tata Ruang;d) Surat Rekomendasi dari Dinas Perhubungan, e) Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan

(UPL) dari Kantor Lingkungan Hidup;f) Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) untuk menara

Telekomunikasi pemancar radio dan televisi yang berada diatas lahan lebih besar dan/atau sama dengan 1 hektar;

g) Izin Mendirikan Bangunan (IMB) bangunan gedung apabila menara Telekomunikasi yang dimohon didirikan di atas bangunan gedung;

h) Persetujuan warga di sekitar lokasi menara telekomunikasi dan diketahui oleh Kepala Kelurahan setempat;

(4) Izin Mendirikan Bangunan Menara Telekomunikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku tanpa batas waktu ketika :a) Tidak ada perubahan struktur atau perubahan konstruksi menara;b) Beban Antenna terpasang tidak melebihi kemampuan daya dukung

pembebanan maksimum menara.

- - 10 -

Page 11: KEPUTUSAN BUPATI SIDOARJObimakab.go.id/files/Raperbup Bima tentang Cell Plan.doc · Web viewNO……. TAHUN 2016 TENTANG PENATAAN, PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN MENARA TELEKOMUNIKASI

(5) Izin Mendirikan Bangunan menara Telekomunikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat ditinjau kembali masa berlaku ketika terkena perkembangan kota (perubahan tata ruang).

(6) Pada setiap pembangunan menara baru, sebelum dioperasionalkan wajib mendapatkan Rekomendasi Operasional Menara dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika.

BAB VIIPENGGUNAAN MENARA

Pasal 14Penggunaan menara sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf e, meliputi :(1) Penyedia Menara dan atau Pengelola Menara, diwajibkan untuk :

a. memperhatikan ketentuan hukum tentang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat;

b. menginformasikan ketersediaan kapasitas menaranya kepada calon pengguna menara secara transparan;

c. menggunakan sistem antrian dengan mendahulukan calon pengguna menara yang lebih dahulu menyampaikan permintaan penggunaan menara kepada instansi terkait, dengan tetap memperhatikan kelayakan dan kemampuan secara teknis; dan

d. melaporkan penggunaan menaranya termasuk pembangunan jaringan utama dan struktur jaringan utama eksisting yang dimiliki, setiap tahun sekali kepada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika.

(2) Setiap menara wajib dilengkapi dengan identitas atas kepemilikan dan penggunaan menara yang meliputi : a. pemilik menara;b. penyedia jasa konstruksi;c. tahun pembuatan menara;d. beban maksimum menara;e. alamat menara;f. koordinat geografis;g. nomor dan tanggal IMB;h. tinggi menara; i. luas area site; j. daya listrik terpasang; dan k. data BTS/Telco Operator yang terpasang di menara.

(3) Pemerintah Daerah bisa memanfaatkan menara telekomunikasi selular untuk mendukung kegiatan pemerintahan, setelah ada koordinasi dengan pemilik menara yang terkait dengan aspek-aspek teknis dari kondisi eksisting yang ada dimenara.

BAB VIIIMONITORING, EVALUASI DAN PENGENDALIAN

Pasal 15(1) Monitoring Menara adalah dimaksudkan untuk pengawasan terhadap setiap menara

telekomunikasi sehingga dapat meng-up date database baik kondisi fisik dan pola kolokasi BTS pada sebuah Menara Telekomunikasi.

- - 11 -

Page 12: KEPUTUSAN BUPATI SIDOARJObimakab.go.id/files/Raperbup Bima tentang Cell Plan.doc · Web viewNO……. TAHUN 2016 TENTANG PENATAAN, PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN MENARA TELEKOMUNIKASI

(2) Pengawasan Menara adalah digunakan untuk mendapatkan informasi visual lapangan yang terkait dengan kelayakan operasional menara dan fungsionalitas sarana penunjang seperti :a. pagar menara; b. kondisi fisik menara;c. kondisi lingkungan di dalam site;d. grounding kabel;e. penangkal petir;f. lampu halangan penerbangan; dan g. lampu penerangan

(3) Pengawasan menara yang dilakukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf g, dilakukan :a. oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika.b. minimal dua kali dalam setahun berdasarkan laporan yang disampaikan oleh

pemilik menara(4) Hasil kegiatan monitoring dan evaluasi pengendalian menara telekomunikasi bersama

dilaporkan kepada Bupati, untuk dijadikan sebagai bahan untuk :a. Mengupdate database system informasi pengendalian menara Telekomunikasi b. pertimbangan dalam menentukan kebijakan selanjutnya.

Pasal 16Pengendalian menara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf f, khususnya pada zona cell plan yang berada di dalam pusat Kabupaten, daerah wisata, dan daerah cagar budaya, dilakukan melalui pembangunan menara dalam bentuk yang tersamar (kamuflase)

BAB IXREVIEW CELL PLAN

Pasal 17

(1) Review Cell plan adalah proses perubahan, pergeseran maupun penambahan zona baru pada cell plan yang telah ditetapkan dalam Peraturan Bupati ini.

(2) implementasi cell plan dilakukan oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika untuk dievaluasi setiap tahun.

Pasal 18(1) Evaluasi cell plan ini akan memetakan pemanfaatan zona menara oleh para

penyelenggara telekomunikasi(2) Pemanfaatan zona menara ini adalah berupa peningkatan kolokasi BTS pada menara-

menara yang berada di zona eksisting dan pembangunan menara baru pada zona-zona menara baru

Pasal 19

- - 12 -

Page 13: KEPUTUSAN BUPATI SIDOARJObimakab.go.id/files/Raperbup Bima tentang Cell Plan.doc · Web viewNO……. TAHUN 2016 TENTANG PENATAAN, PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN MENARA TELEKOMUNIKASI

(1) Pemerintah daerah dapat melakukan review cell plan khusus-nya pada zona menara baru, apabila implementasi cell plan telah berjalan minimal dalam masa 1 tahun dan ketika ada usulan review dari Penyelenggara Telekomunikasi.

(2) Hasil review cell plan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam sebuah Peraturan Bupati.

BAB XPROGRAM CORPORATE SOSIAL RESPONSIBILITY

Pasal 20Pemerintah Daerah berhak dan dapat meletakkan perangkat telekomunikasi untuk mendukung kegiatan pemerintahan pada setiap menara telekomunikasi yang ada di wilayah Kabupaten Bima..

BAB XIKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 21(1) Setiap menara yang telah beroperasi wajib digunakan untuk menara bersama sesuai

dengan peraturan yang berlaku.(2) Menara Telekomunikasi yang telah berdiri sebelum peraturan ini ditetapkan namun

belum memiliki IMB wajib menyelesaikan perijinan IMB paling lama 3 (tiga ) bulan sejak peraturan ini berlaku.

Pasal 22Ketentuan cell plan ini dikecualikan pada pembangunan menara telekomunikasi yang memerlukan kriteria khusus, meliputi :a. keperluan metereologi dan geofisika;b. televisi; c. siaran radio; d. navigasi penerbangan; e. pencarian dan pertolongan kecelakaan; f. amatir radio komunikasi antar penduduk; g. penyelenggara telekomunikasi khusus instansi pemerintah; danh. keperluan transmisi jaringan telekomunikasi utama (Backbone).

Pasal 23(1) Jangka waktu Cell Plan Menara Bersama Kabupaten Bima adalah 3 (tiga tahun) tahun dan

dapat ditinjau kembali setiap 1 (satu) tahun.(2) Dalam kondisi lingkungan strategis tertentu yang berkaitan dengan bencana alam skala

besar dan/atau perubahan batas teritorial wilayah yang ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan, Cell Plan Menara Bersama Kabupaten Bima dapat ditinjau kembali lebih dari 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) tahun.

(3) Penijauan kembali sebagaimana dimaksud pada ayat (2) juga dilakukan apabila terjadi perubahan kebijakan nasional dan strategi yang mempengaruhi pemanfaatan ruang kabupaten dan/atau dinamika internal wilayah.

- - 13 -

Page 14: KEPUTUSAN BUPATI SIDOARJObimakab.go.id/files/Raperbup Bima tentang Cell Plan.doc · Web viewNO……. TAHUN 2016 TENTANG PENATAAN, PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN MENARA TELEKOMUNIKASI

Pasal 24Segala bentuk ketentuan yang ada dalam peraturan ini adalah berlaku pada seluruh wilayah administrasi Kabupaten Bima termasuk pada wilayah-wilayah yang berada dalam pengelolaan pihak Swasta.

BAB XIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 25Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Bima.

Ditetapkan di : Bimapada tanggal :………... 2016

BUPATI BIMA ,

INDAH DHAMAYANTI PUTRI Diundangkan di : Bimapada tanggal : …………. 2016 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BIMA

…………………….

BERITA DAERAH KABUPATEN BIMA TAHUN 2016 NOMOR .....

- - 14 -

Page 15: KEPUTUSAN BUPATI SIDOARJObimakab.go.id/files/Raperbup Bima tentang Cell Plan.doc · Web viewNO……. TAHUN 2016 TENTANG PENATAAN, PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN MENARA TELEKOMUNIKASI

LAMPIRAN IGAMBAR PETA

78 ZONA EKSISTING DAN 42 ZONA BARULOKASI MENARA TELEKOMUNIKASI BERSAMA

DI KABUPATEN BIMA

- - 15 -

Page 16: KEPUTUSAN BUPATI SIDOARJObimakab.go.id/files/Raperbup Bima tentang Cell Plan.doc · Web viewNO……. TAHUN 2016 TENTANG PENATAAN, PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN MENARA TELEKOMUNIKASI

LAMPIRAN IICell Plan Kabupaten BIMA yang Berisikan Menara-Menara Eksisting

Dengan Radius Zona adalah : 400 meter dari titik pusat koordinat di bawah ini

No Site_ID Longitude Lattitude Status Kecamatan Menara_Eksisting_Terdekat Jumlah

1 Cp_WHO_1 118.688 -8.382 eksisting Soromadi tsel 1

2 Cp_WHO_2 118.304 -8.40739 eksisting SANGGAR sarana inti persada(tsel) 1

3 Cp_WHO_3 117.778 -8.13174 eksisting Tambora tsel 1

4 Cp_WHO_4 117.845 -8.11973 eksisting Tambora xl 1

5 Cp_WHO_5 118.309 -8.37688 eksisting SANGGAR tsel 1

6 Cp_WHO_6 118.683 -8.41867 eksisting Soromadi persada sokka tama(xl) 1

7 Cp_WHO_7 118.683 -8.4557 eksisting Soromadi mitratel(telkomsel;xl) 1

8 Cp_WHO_8 118.618 -8.4311 eksisting Donggo TBG(tsel) 1

9 Cp_WHO_9 118.534 -8.43238 eksisting Donggo xl 1

10 Cp_WHO_10 118.596 -8.42657 eksisting Donggo tsel 1

11 Cp_WHO_11 118.516 -8.47738 eksisting Mandapangga xl;tsel;flexi;isat 4

12 Cp_WHO_12 118.569 -8.51359 eksisting Mandapangga isat 1

13 Cp_WHO_13 118.576 -8.5063 eksisting Mandapangga pt ida lombok(tsel) 1

14 Cp_WHO_14 118.591 -8.51321 eksisting Mandapangga xl(tsel) 1

15 Cp_WHO_15 118.579 -8.5239 eksisting Mandapangga tsel 1

16 Cp_WHO_16 118.558 -8.53595 eksisting Mandapangga xl 1

17 Cp_WHO_17 118.606 -8.50872 eksisting Bolopt ida lombok(tsel);deltacomsel(xl) 2

18 Cp_WHO_18 118.615 -8.50915 eksisting Boloflexi;persada sokka tama(xl);isat 3

19 Cp_WHO_19 118.626 -8.50431 eksisting Bolo xl;tsel 2

20 Cp_WHO_20 118.651 -8.49158 eksisting Bolo pt ida lombok(tsel) 1

21 Cp_WHO_21 118.636 -8.49592 eksisting Bolo deltacomsel(xl;tsel) 1

22 Cp_WHO_22 118.661 -8.48762 eksisting Bolo deltacomsel(xl) 1

23 Cp_WHO_23 118.653 -8.51356 eksisting Bolo deltacomsel(xl;tsel) 1

24 Cp_WHO_24 118.633 -8.54926 eksisting Bolo isp(xl;tsel) 1

25 Cp_WHO_25 118.699 -8.51685 eksisting Palibelo xl;tsel 2

26 Cp_WHO_26 118.694 -8.5425 eksisting Palibelo pt ida lombok(tsel) 1

27 Cp_WHO_27 118.712 -8.54336 eksisting Palibelo xl;tsel 2

28 Cp_WHO_28 118.739 -8.53758 eksisting Palibelo pt ida lombok(tsel) 1

29 Cp_WHO_29 118.698 -8.55774 eksisting wohaflexi;pt ida lombok(tsel);deltacomsel(xl) 3

30 Cp_WHO_30 118.719 -8.57064 eksisting Palibelo tsel 1

31 Cp_WHO_31 118.697 -8.57828 eksisting woha tsel(flexi) 1

32 Cp_WHO_32 118.695 -8.58959 eksisting woha xl;flexi 2

33 Cp_WHO_33 118.68 -8.58174 eksisting woha deltacomsel(xl;tsel) 1

34 Cp_WHO_34 118.666 -8.56381 eksisting woha deltacomsel(xl;tsel) 1

35 Cp_WHO_35 118.657 -8.5808 eksisting woha xl;tsel 2

36 Cp_WHO_36 118.681 -8.59756 eksisting woha deltacomsel(xl;tsel) 1

37 Cp_WHO_37 118.714 -8.60825 eksisting Belo deltacomsel(xl;tsel) 1

38 Cp_WHO_38 118.724 -8.62036 eksisting Belo xl;tsel 2

39 Cp_WHO_39 118.695 -8.64667 eksisting Monta tsel 1

- - 16 -

Page 17: KEPUTUSAN BUPATI SIDOARJObimakab.go.id/files/Raperbup Bima tentang Cell Plan.doc · Web viewNO……. TAHUN 2016 TENTANG PENATAAN, PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN MENARA TELEKOMUNIKASI

40 Cp_WHO_40 118.747 -8.6389 eksisting Belo tsel 1

41 Cp_WHO_41 118.811 -8.54328 eksisting Lambitu mitratel(flexi;telkomsel) 1

42 Cp_WHO_42 118.839 -8.5161 eksisting Wawo xl;indosat(telkomsel) 2

43 Cp_WHO_43 118.849 -8.53387 eksisting Wawo tsel 1

44 Cp_WHO_44 118.885 -8.50958 eksisting Wawo tsel 1

45 Cp_WHO_45 118.874 -8.56578 eksisting Wawo xl;isat 2

46 Cp_WHO_46 118.887 -8.57353 eksisting Sape tsel 1

47 Cp_WHO_47 118.965 -8.56589 eksisting Sape mitratel(telkomsel) 1

48 Cp_WHO_48 118.906 -8.57353 eksisting Sape xl;mitratel(tsel) 2

49 Cp_WHO_49 118.985 -8.56579 eksisting Sape xl;mitratel(tsel);isat 3

50 Cp_WHO_50 119.013 -8.58297 eksisting Sape xl 1

51 Cp_WHO_51 118.945 -8.56675 eksisting Sape xl 1

52 Cp_WHO_52 119.003 -8.57709 eksisting Sape tsel(flexi) 1

53 Cp_WHO_53 119.018 -8.52587 eksisting Sape xl;tsel 1

54 Cp_WHO_54 119.026 -8.45388 eksisting Sape mitratel(tsel) 1

55 Cp_WHO_55 118.981 -8.59953 eksisting Lambu TBG(tsel) 1

56 Cp_WHO_56 119.015 -8.61442 eksisting Lambu xl;tsel 2

57 Cp_WHO_57 119.078 -8.6544 eksisting Lambu TBG(tsel) 1

58 Cp_WHO_58 119.12 -8.68185 eksisting Lambu telkom(tsel;flexi) 1

59 Cp_WHO_59 118.822 -8.70506 eksisting Langgudu tsel 1

60 Cp_WHO_60 118.799 -8.70385 eksisting Langgudu xl;tsel 2

61 Cp_WHO_61 118.729 -8.71001 eksisting Langgudu tsel 1

62 Cp_WHO_62 118.69 -8.66836 eksisting Monta pt ida lombok(tsel) 1

63 Cp_WHO_63 118.673 -8.6935 eksisting Monta tsel;tsel 2

64 Cp_WHO_64 118.917 -8.37945 eksisting Wera TBG(tsel) 1

65 Cp_WHO_65 118.925 -8.33948 eksisting Wera xl;tsel 2

66 Cp_WHO_66 118.981 -8.33506 eksisting Wera mitratel(tsel) 1

67 Cp_WHO_67 118.922 -8.31877 eksisting Wera mitratel(tsel) 1

68 Cp_WHO_68 118.934 -8.30138 eksisting Wera xl;mitratel(tsel) 2

69 Cp_WHO_69 118.781 -8.33054 eksisting Amba'awi mitratel(tsel) 1

70 Cp_WHO_70 118.89 -8.32081 eksisting Wera xl;mitratel(tsel) 2

71 Cp_WHO_71 118.765 -8.32044 eksisting Amba'awi tsel 1

72 Cp_WHO_72 118.554 -8.56612 eksisting Mandapangga tsel;persada sokka tama(xl) 2

73 Cp_WHO_73 118.667 -8.73992 eksisting Monta xl;tsel 2

74 Cp_WHO_74 118.555 -8.7647 eksisting Parado tsel 1

75 Cp_WHO_75 118.674 -8.75628 eksisting Monta tsel;tsel 2

76 Cp_WHO_76 118.793 -8.76685 eksisting Langgudu tsel 1

77 Cp_WHO_77 118.837 -8.6933 eksisting Langgudu xl;tsel 1

78 Cp_WHO_78 118.295 -8.37433 eksisting SANGGAR xl 1

  Jumlah 106

- - 17 -

Page 18: KEPUTUSAN BUPATI SIDOARJObimakab.go.id/files/Raperbup Bima tentang Cell Plan.doc · Web viewNO……. TAHUN 2016 TENTANG PENATAAN, PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN MENARA TELEKOMUNIKASI

LAMPIRAN IIICell Plan Kabupaten BIMA untuk Pendirian Menara-Menara Baru

Dengan Radius Zona adalah : 400 meter dari titik pusat koordinat di bawah ini

No Site_ID Longitude Lattitude Status Kecamatan1 CP_WHO_79 118.66 -8.31763 new Soromadi2 CP_WHO_80 118.653 -8.42449 new Soromadi3 CP_WHO_81 118.589 -8.46847 new Donggo4 CP_WHO_82 118.543 -8.49729 new Mandapangga5 CP_WHO_83 118.582 -8.58568 new Bolo6 CP_WHO_84 118.632 -8.70869 new Monta7 CP_WHO_85 118.569 -8.82125 new Parado8 CP_WHO_86 118.765 -8.68361 new Langgudu9 CP_WHO_87 118.886 -8.68567 new Langgudu

10 CP_WHO_88 118.937 -8.69407 new Langgudu11 CP_WHO_89 118.946 -8.64769 new Lambu12 CP_WHO_90 119.041 -8.47804 new Sape13 CP_WHO_91 119.139 -8.63498 new Lambu14 CP_WHO_92 118.794 -8.29736 new Amba'awi15 CP_WHO_93 118.827 -8.28393 new Amba'awi16 CP_WHO_94 118.835 -8.32694 new Amba'awi17 CP_WHO_95 118.795 -8.3746 new Amba'awi18 CP_WHO_96 118.989 -8.37216 new Wera19 CP_WHO_97 119.012 -8.40821 new Wera20 CP_WHO_98 118.868 -8.29194 new Wera21 CP_WHO_99 118.55 -8.26758 new Soromadi22 CP_WHO_100 117.905 -8.09618 new Tambora23 CP_WHO_101 118.024 -8.11135 new Tambora24 CP_WHO_102 118.104 -8.12132 new Tambora25 CP_WHO_103 118.132 -8.15818 new Tambora26 CP_WHO_104 118.777 -8.65039 new Belo27 CP_WHO_105 118.781 -8.5867 new Lambitu28 CP_WHO_106 118.828 -8.57668 new Wawo29 CP_WHO_107 119 -8.64779 new Lambu30 CP_WHO_108 118.604 -8.73971 new Parado31 CP_WHO_109 118.652 -8.61233 new woha32 CP_WHO_110 118.969 -8.58353 new Sape33 CP_WHO_111 118.999 -8.54918 new Sape34 CP_WHO_112 118.859 -8.76868 new Langgudu35 CP_WHO_113 118.628 -8.57212 new woha36 CP_WHO_114 119.062 -8.67759 new Lambu37 CP_WHO_115 119.04 -8.50941 new Sape38 CP_WHO_116 118.754 -8.3616 new Amba'awi39 CP_WHO_117 118.556 -8.72107 new Parado40 CP_WHO_118 118.908 -8.42493 new Wera41 CP_WHO_119 118.48 -8.25503 new Soromadi42 CP_WHO_120 117.813 -8.17402 new Tambora

- - 18 -