draft raperbup penilaian dokumen lingkungan dan izin lingkungan kabupaten bangka tengah

30
BUPATI BANGKA TENGAH PERATURAN BUPATI BANGKA TENGAH NOMOR TAHUN 2016 TENTANG TATA LAKSANA PENILAIAN DAN PEMERIKSAAN DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP SERTA PENERBITAN IZIN LINGKUNGAN BUPATI BANGKA TENGAH, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan pasal 36 ayat (1) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pelindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin lingkungan Pasal 2, dipandang perlu menyusun tata laksana penilaian dan pemeriksaan dokumen lingkungan hidup serta penerbitan izin lingkungan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Tata Laksana Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup serta Penerbitan Izin Lingkungan; bahwa untuk melaksanakan Pasal 36 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Tata Laksana Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup serta Penerbitan Izin Lingkungan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Kepulauan Bangka 1

Upload: dianora-didi

Post on 17-Jan-2017

25 views

Category:

Government & Nonprofit


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Draft Raperbup penilaian dokumen lingkungan dan izin lingkungan kabupaten bangka tengah

BUPATI BANGKA TENGAH

PERATURAN BUPATI BANGKA TENGAHNOMOR TAHUN 2016

TENTANG

TATA LAKSANA PENILAIAN DAN PEMERIKSAAN DOKUMENLINGKUNGAN HIDUP SERTA PENERBITAN IZIN LINGKUNGAN

BUPATI BANGKA TENGAH,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan pasal 36 ayat (1) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pelindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin lingkungan Pasal 2, dipandang perlu menyusun tata laksana penilaian dan pemeriksaan dokumen lingkungan hidup serta penerbitan izin lingkungan;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Tata Laksana Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup serta Penerbitan Izin Lingkungan;

bahwa untuk melaksanakan Pasal 36 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Tata Laksana Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup serta Penerbitan Izin Lingkungan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4033);

2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Barat dan Kabupaten Belitung Timur di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

1

Page 2: Draft Raperbup penilaian dokumen lingkungan dan izin lingkungan kabupaten bangka tengah

Nomor 4268);

3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3699);

4. Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3853) ;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4161) ;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang Managemen dan Rekayasa, Analisis Dampak, Serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5221) ;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5285);

2

Page 3: Draft Raperbup penilaian dokumen lingkungan dan izin lingkungan kabupaten bangka tengah

10.

Peraturan Menteri Negara Perdagangan Nomor 16/M-DAG/PER/3/2006 tentang Penataan dan Pembinaan Pergudangan ;

11.

Peraturan Menteri Negara Perindustrian Nomor 41/M-IND/PER/6/2009 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Usaha Industri, Izin Perluasan dan Tanda Daftar Industri (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 408);

12.

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 14 Tahun 2010 tentang Dokumen Lingkungan hidup Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Telah Memiliki Izin Usaha Dan/Atau Kegiatan Tetapi Belum Memiliki Dokumen Lingkungan Hidup (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 408);

12.

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 408);

13.

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 990);

14.

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 8 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup serta Penerbitan Izin Lingkungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 1256);

15.

Peraturan Menteri Negara Kesehatan Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 232);

16.

Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Tengah Tengah Nomor 25 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bangka Tengah Tengah (Lembaran Daerah Kabupaten Bangka Tengah Tengah Tahun 2008 Nomor 83);

3

Page 4: Draft Raperbup penilaian dokumen lingkungan dan izin lingkungan kabupaten bangka tengah

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : TATA LAKSANA PENILAIAN DAN PEMERIKSAAN DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP SERTA PENERBITAN IZIN LINGKUNGAN

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Bangka Tengah. 2. Bupati adalah Bupati Bangka Tengah. 3. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara

Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.

4. Komisi Penilai AMDAL, yang selanjutnya disingkat KPA adalah komisi yang bertugas menilai dokumen AMDAL.

5. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, yang selanjutnya disebut AMDAL, adalah kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.

6. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup, yang selanjutnya disebut UKL-UPL, adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.

7. Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup, yang selanjutnya disebut SPPL, adalah pernyataan kesanggupan dari penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan untuk melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup atas dampak lingkungan hidup dari usaha dan/atau kegiatannya di luar usaha dan/atau kegiatan yang wajib AMDAL atau UKL-UPL.

8. Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup, yang selanjutnya disebut DELH adalah dokumen yang memuat pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang merupakan bagian dari proses audit lingkungan yang dikenakan bagi usaha dan/atau kegiatan yang sudah memiliki izin usaha dan/atau kegiatan namun belum memiliki dokumen AMDAL.

9. Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang selanjutnya disebut DPLH adalah dokumen yang memuat pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang dikenakan bagi usaha dan/atau kegiatan yang sudah memiliki izin usaha dan/atau kegiatan namun belum memiliki dokumen UKL-UPL.

4

Page 5: Draft Raperbup penilaian dokumen lingkungan dan izin lingkungan kabupaten bangka tengah

10. Dokumen Lingkungan Hidup adalah dokumen yang berupa AMDAL, DELH, UKL-UPL, DPLH atau SPPL.

11. Izin Lingkungan adalah izin yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang wajib AMDAL atau UKL-UPL dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan.

12. Pemrakarsa adalah setiap orang atau satuan kerja perangkat daerah pemerintah yang bertanggungjawab atas suatu usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan.

13. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan, baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan nama dan dalam bentuk apa pun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.

14. Tim Pemeriksa adalah Tim yang bertugas memeriksa, mengevaluasi dan memberi saran kepada pemrakarsa dalam penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.

15. Usaha dan/atau kegiatan adalah segala bentuk aktivitas yang dapat menimbulkan perubahan terhadap rona lingkungan hidup serta menyebabkan dampak terhadap lingkungan hidup.

16. Dampak Penting adalah perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan.

17. Kerangka Acuan yang selanjutnya disebut KA adalah ruang lingkup kajian analisis dampak lingkungan hidup yang merupakan hasil pelingkupan

18. Analisis Dampak Lingkungan Hidup, yang selanjutnya disebut ANDAL, adalah telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak penting suatu rencana usaha dan/atau Kegiatan

19. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang selanjutnya disebut RKL, adalah upaya penanganan dampak terhadap lingkungan hidup yang ditimbulkan akibat dari rencana usaha dan/atau Kegiatan.

20. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup, yang selanjutnya disebut RPL, adalah upaya pemantauan komponen lingkungan hidup yang terkena dampak akibat dari rencana Usaha dan/atau Kegiatan.

21. Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup yang selanjutnya disingkat SKKL adalah keputusan yang menyatakan kelayakan lingkungan hidup dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL.

22. Rekomendasi UKL-UPL adalah surat persetujuan terhadap suatu usaha dan/atau kegiatan yang wajib UKL-UPL.

23. Izin Usaha dan/atau kegiatan adalah izin yang diterbitkan oleh SKPD teknis untuk melakukan usaha dan/atau Kegiatan.

Tambahkan pasal yang menyatakan delh dan dplh sah dari periode se sd perbup ini dikeluarkan

5

Page 6: Draft Raperbup penilaian dokumen lingkungan dan izin lingkungan kabupaten bangka tengah

BAB IITUJUAN DAN RUANG LINGKUP

Pasal 2

(1) Tujuan Peraturan Bupati ini adalah:a. memberikan kepastian hukum bagi pelaku Usaha dan/atau kegiatan

dalam memperoleh izin lingkungan;b. sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan usaha dan/atau

kegiatan;c. ......... (komunikasikan dengan BLH)

(2) Ruang lingkup Peraturan Bupati ini bertujuan memberikan pedoman mengenai adalah:a. klasifikasi usaha dan/atau kegiatan wajib memiliki dokumen

lingkungan; b. penyelenggaraan KPA; c. penatalaksanaan penilaian AMDAL serta penerbitan Izin Lingkungan; d. penatalaksanaan pemeriksaan UKL-UPL serta penerbitan Izin

Lingkungan; e. penatalaksanaan SPPL; f. penatalaksanaan penilaian DELH dan DPLH serta penerbitan Izin

Lingkungan;g. pendanaan penilaian AMDAL, pemeriksaan UKL-UPL, dan penerbitan

Izin Lingkungan; danh. pendanaan penilaian DELH dan DPLH dan penerbitan Izin Lingkungan.

BAB III KLASIFIKASI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

YANG WAJIB MEMILIKI DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP

Pasal 3

(1) Setiap Usaha dan/atau Kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki AMDAL sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki AMDAL, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan berdasarkan: a. Potensi dampak penting bagi setiap jenis usaha dan/atau kegiatan

tersebut ditetapkan berdasarkan: 1. Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana

usaha dan/atau kegiatan; 2. Luas wilayah penyebaran dampak; 3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung; 4. Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena

dampak; 5. Sifat kumulatif dampak;

6

Page 7: Draft Raperbup penilaian dokumen lingkungan dan izin lingkungan kabupaten bangka tengah

6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak; dan 7. Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi; dan/atau 8. Referensi internasional yang diterapkan oleh beberapa negara

sebagai landasan kebijakan tentang AMDAL. b. Ketidakpastian kemampuan teknologi yang tersedia untuk

menanggulangi dampak penting negatif yang akan timbul.

(3) Setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak termasuk dalam kriteria wajib AMDAL wajib memiliki UKL-UPL.

(4) Setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak wajib dilengkapi UKL-UPL wajib memiliki SPPL.

(5) Penetapan jenis usaha dan/atau kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilakukan berdasarkan kriteria:a. tidak termasuk dalam kategori berdampak penting sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 3 pada ayat (2); danb. kegiatan usaha mikro dan kecil.

(6) Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL, UKL-UPL dan SPPL sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (3) dan ayat (4) tercantum pada Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

(7) AMDAL dan UKL-UPL merupakan persyaratan untuk mengajukan permohonan Izin Lingkungan.

BAB IV KOMISI PENILAI AMDAL

Bagian Kesatu Pembentukan KPA, Tim Teknis KPA

dan Sekretariat KPA

Paragraf 1 Pembentukan KPA

Pasal 4

(1) Bupati membentuk KPA untuk menilai Dokumen AMDAL.

(2) KPA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memiliki lisensi dari Bupati.

Pasal 5

(1) Susunan KPA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 terdiri atas: a. Ketua;b. Sekretaris; dan

7

Page 8: Draft Raperbup penilaian dokumen lingkungan dan izin lingkungan kabupaten bangka tengah

c. Anggota.

(2) Ketua dan sekretaris sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b berasal dari SKPD perangkat Daerah yang membidangi Lingkungan Hidup.

(3) Ketua KPA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dijabat oleh pejabat setingkat eselon II di SKPD kepala perangkat Daerah yang membidangi lingkungan hidup.

(4) Sekretaris sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dijabat oleh pejabat setingkat eselon III kepala bidang yang membidangi AMDAL di SKPD pada perangkat Daerah yang membidangi lingkungan hidup.

(5) Anggota KPA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c yang berasal dari SKPD instansi dan/atau praktisi/akademisi bidang tertentu, wajib memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan yang dibuktikan melalui penugasan resmi dari SKPD perangkat Daerah yang diwakilinya dalam rapat KPA.

(6) Instansi tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (5) adalah:a. Unsur Instansi:

1. pimpinan TNI/Polri;2. Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional;3. Kepala perangkat Daerah yang membidangi lingkungan hidup;4. Kepala perangkat Daerah yang membidangi tata ruang Daerah;5. Kepala perangkat Daerah yang membidangi kesehatan; dan/atau6. instansi lain yang berkaitan langsung dengan rencana usaha

dan/atau kegiatan bersangkutan.b. unsur praktisi/akademisi:

1. praktisi/akademisi yang berkaitan dengan bidang rencana usaha dan/atau kegiatan;

2. praktisi/akademisi yang berkaitan dengan dampak dari rencana usaha dan/atau kegiatan;

3. lembaga swadaya masyarakat yang bergerak dibidang lingkungan hidup;

4. unsur praktisi/akademisi yang berkaitan langsung dengan rencana usaha dan/atau kegiatan bersangkutan; dan/atau

5. masyarakat yang terkena dampak.

Paragraf 2 Pembentukan Tim Teknis dan Sekretariat KPA

Pasal 6

KPA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dibantu oleh: a. Tim teknis KPA; dan b. Sekretariat KPA.

Pasal 7 8

Page 9: Draft Raperbup penilaian dokumen lingkungan dan izin lingkungan kabupaten bangka tengah

(1) Tim teknis KPA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a dibentuk oleh Bupati.

(2) Pembentukan tim teknis KPA sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat dilakukan oleh kepala SKPD perangkat Daerah yang membidangi lingkungan hidup.

(3) Tim teknis KPA sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri atas: a. ketua merangkap anggota yang secara ex-officio dijabat oleh

sekretaris KPA; dan b. Anggota, yang terdiri atas:

Ahli dari SKPD teknis yang membidangi usaha dan/atau kegiatan yang bersangkutan; Ahli di bidang lingkungan hidup dari SKPD yang membidangi lingkungan hidup; dan Ahli di bidang yang berkaitan dengan rencana usaha dan/atau kegiatan dan dampak lingkungan dari rencana usaha dan/atau kegiatan. SKPD yang membidangi Lingkungan Hidup Pusat menjadi anggota tim teknis pada KPA.

1. unsur perangkat Daerah yang membidangi lingkungan hidup;2. unsur perangkat Daerah yang membidangi tata ruang Daerah;3. unsur perangkat Daerah yang membidangi kesehatan;4. unsur perangkat Daerah membidangi hukum;5. praktisi/akademisi yang berkaitan dengan dampak dari rencana

usaha dan/atau kegiatan; dan/atau6. unsur instansi lain yang berkaitan langsung dengan rencana usaha

dan/atau kegiatan yang bersangkutan.

(4) Dalam melakukan proses penilaian AMDAL, ketua KPA Tim Teknis menentukan dan menugaskan anggota tim teknis KPA sesuai dengan rencana usaha dan/atau kegiatan yang diajukan untuk dilakukan penilaian dokumen AMDAL-nya.

(5) Anggota tim teknis KPA sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b dapat menjadi anggota KPA.

SAMPAI DISINI......

Pasal 8

1. Sekretariat KPA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b berkedudukan di SKPD yang membidangi Lingkungan Hidup.

2. Sekretariat KPA terdiri atas: a. Kepala sekretariat KPA yang dijabat oleh pejabat setingkat eselon IV

ex-officio SKPD yang membidangi Lingkungan Hidup; dan 9

Page 10: Draft Raperbup penilaian dokumen lingkungan dan izin lingkungan kabupaten bangka tengah

b. anggota sekretariat KPA yang terdiri atas staf pada SKPD yang membidangi Lingkungan Hidup.

3. Kepala sekretariat KPA sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a bertanggung jawab kepada ketua KPA.

4. Anggota sekretariat KPA sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dapat melibatkan staf pada unit kerja yang membidangi pelayanan publik.

Bagian Kedua Tugas KPA, Tim Teknis, dan Sekretariat KPA

Pasal 9

1. KPA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) mempunyai tugas memberikan rekomendasi kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan hidup kepada Bupati sesuai kewenangannya berdasarkan hasil penilaian terhadap kajian yang tercantum dalam ANDAL dan RKL-RPL.

2. Tim teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a mempunyai tugas melakukan dan menyampaikan hasil penilaian aspek teknis dan kualitas KA, ANDAL dan RKL-RPL kepada KPA.

3. Sekretariat KPA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b mempunyai tugas menyelenggarakan proses kesekretariatan serta melakukan penilaian administrasi atas dokumen AMDAL dan permohonan Izin Lingkungan.

Bagian Ketiga Kewenangan Penilaian AMDAL

Pasal 10

1. KPA berwenang menilai KA, ANDAL, dan RKL-RPL bagi jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang: a. Bersifat strategis dan tidak strategis; b. Berlokasi di daerah;

2. Jenis Usaha dan/atau kegiatan yang bersifat strategis dan tidak strategis yang merupakan kewenangan Bupati tercantum pada lampiran II dan Lampiran III merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

BAB V TATA LAKSANA PENILAIAN DOKUMEN AMDAL

DAN PENERBITAN IZIN LINGKUNGAN

Pasal 11

1. Setiap Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib memiliki AMDAL atau UKL-UPL wajib memiliki Izin Lingkungan.

2. Penilaian dokumen AMDAL dilakukan dengan tahapan: a. penerimaan dan penilaian KA secara administratif;

10

Page 11: Draft Raperbup penilaian dokumen lingkungan dan izin lingkungan kabupaten bangka tengah

b. penilaian KA secara teknis; c. persetujuan KA; d. penerimaan dan penilaian permohonan Izin Lingkungan, ANDAL dan

RKL-RPL secara administratif; e. penilaian ANDAL dan RKL-RPL secara teknis; f. penilaian kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan hidup

berdasarkan ANDAL dan RKL-RPL; g. penyampaian rekomendasi hasil penilaian kelayakan atau

ketidaklayakan lingkungan hidup. 3. Bagan alir mekanisme dan tata cara pengajuan dan penilaian dokumen

AMDAL serta penerbitan izin lingkungan dicantumkan dalam lampiran IV yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Pasal 12

1. Jangka waktu penilaian KA sampai dengan diterbitkannya surat persetujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf a, huruf b dan huruf c, dilakukan paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak KA diterima dan dinyatakan lengkap secara administrasi.

2. Jangka waktu penilaian ANDAL dan RKL-RPL sampai dengan disampaikannya hasil rekomendasi penilaian kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf d, huruf e, huruf f dan huruf g, dilakukan paling lama 75 (tujuh puluh lima) hari kerja terhitung sejak ANDAL dan RKL-RPL diterima dan dinyatakan lengkap secara administrasi.

Pasal 13

1. Berdasarkan hasil penilaian ANDAL dan RKL-RPL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf d, huruf e, huruf f dan huruf g, Bupati menerbitkan: a. Surat keputusan kelayakan lingkungan hidup dan Izin Lingkungan, jika

rencana usaha dan/atau kegiatan dinyatakan layak lingkungan hidup; atau

b. Surat Keputusan ketidaklayakan lingkungan hidup, jika rencana usaha dan/atau kegiatan dinyatakan tidak layak lingkungan hidup.

2. Penerbitan Izin Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan secara bersamaan dengan penerbitan keputusan kelayakan lingkungan hidup.

Pasal 14

Keputusan kelayakan lingkungan hidup atau keputusan ketidaklayakan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ditetapkan dengan kriteria, antara lain: a. Rencana tata ruang wilayah Kabupaten Bangka Tengah; b. Kebijakan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

serta sumber daya alam yang diatur dalam peraturan perundang-undangan;

c. Kepentingan pertahanan keamanan; d. Prakiraan secara cermat mengenai besaran dan sifat penting dampak

dari aspek biogeofisik kimia, sosial, ekonomi, budaya, tata ruang, dan 11

Page 12: Draft Raperbup penilaian dokumen lingkungan dan izin lingkungan kabupaten bangka tengah

kesehatan masyarakat pada tahap prakonstruksi, konstruksi, operasi, dan pasca operasi usaha dan/atau kegiatan;

e. Hasil evaluasi secara holistik terhadap seluruh dampak penting sebagai sebuah kesatuan yang saling terkait dan saling mempengaruhi sehingga diketahui perimbangan dampak penting yang bersifat positif dengan yang bersifat negatif;

f. Kemampuan pemrakarsa dan/atau pihak terkait yang bertanggung jawab dalam menanggulanggi dampak penting negatif yang akan ditimbulkan dari usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan dengan pendekatan teknologi, sosial, dan kelembagaan;

g. Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak menganggu nilai-nilai sosial atau pandangan masyarakat (emic view);

h. Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak akan mempengaruhi dan/atau mengganggu entitas ekologis yang merupakan: 1. Entitas dan/atau spesies kunci (key species); 2. Memiliki nilai penting secara ekologis (ecological importance); 3. Memiliki nilai penting secara ekonomi (economic importance);

dan/atau 4. Memiliki nilai penting secara ilmiah (scientific importance).

i. Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak menimbulkan gangguan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang telah berada di sekitar rencana lokasi usaha dan/atau kegiatan; dan

j. Tidak dilampauinya daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup dari lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan, dalam hal terdapat perhitungan daya dukung dan daya tampung lingkungan dimaksud.

Pasal 15

1. Keputusan kelayakan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf a, paling sedikit memuat: a. Identitas pemegang keputusan kelayakan lingkungan hidup meliputi:

1. Nama usaha dan/atau kegiatan; 2. Jenis usaha dan/atau kegiatan; 3. Nama penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan dan jabatan; 4. Alamat kantor5. Lokasi kegiatan;

b. Lingkup rencana usaha dan/atau kegiatan; c. Ringkasan dampak yang diperkirakan timbul; d. Rencana pengelolaan dan pemantauan dampak yang akan dilakukan

oleh pemrakarsa dan pihak lain; e. Pernyataan penetapan kelayakan lingkungan; f. Dasar pertimbangan kelayakan lingkungan; g. Jumlah dan jenis izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

yang diperlukan; dan h. Tanggal penetapan keputusan kelayakan lingkungan hidup.

2. Keputusan ketidaklayakan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf b, paling sedikit memuat: a. Lingkup rencana usaha dan/atau kegiatan; b. Ringkasan dampak yang diperkirakan timbul; c. Rencana pengelolaan dan pemantauan dampak yang akan dilakukan

oleh pemrakarsa dan pihak lain; d. Pernyataan penetapan ketidaklayakan lingkungan;

12

Page 13: Draft Raperbup penilaian dokumen lingkungan dan izin lingkungan kabupaten bangka tengah

e. Dasar pertimbangan ketidaklayakan lingkungan; dan f. Tanggal penetapan surat keputusan ketidaklayakan lingkungan

hidup.

Pasal 16

1. Izin Lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf a paling sedikit memuat: a. Dasar diterbitkannya Izin Lingkungan, berupa surat keputusan

kelayakan lingkungan; b. Identitas pemegang Izin Lingkungan sesuai dengan akta notaris,

meliputi: 1. Nama usaha dan/atau kegiatan; 2. Jenis usaha dan/atau kegiatan; 3. Nama penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan dan jabatan; 4. Alamat kantor5. Lokasi kegiatan;

c. Deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilakukan; d. Persyaratan pemegang Izin Lingkungan, antara lain:

1. Memenuhi persyaratan sebagaimana tercantum dalam RKL-RPL; 2. Memperoleh Izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

yang diperlukan; dan 3. Persyaratan lain yang ditetapkan oleh Menteri, Gubernur, atau

Bupati sesuai dengan kewenangannya berdasarkan kepentingan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; e. Kewajiban pemegang Izin Lingkungan, antara lain:

1. Memenuhi persyaratan, standar, dan baku mutu lingkungan dan/atau kriteria baku kerusakan lingkungan sesuai dengan RKL-RPL dan peraturan perundang-undangan;

2. Menyampaikan laporan pelaksanaan persyaratan dan kewajiban yang dimuat dalam Izin Lingkungan selama 6 (enam) bulan sekali;

3. Mengajukan permohonan perubahan Izin Lingkungan apabila direncanakan untuk melakukan perubahan terhadap deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatannya; dan

4. Kewajiban lain yang ditetapkan oleh Menteri, Gubernur, atau Bupati sesuai dengan kewenangannya berdasarkan kepentingan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;

f. Masa berlaku Izin Lingkungan, yang menjelaskan bahwa Izin Lingkungan ini berlaku selama usaha dan/atau kegiatan berlangsung sepanjang tidak ada perubahan atas usaha dan/atau kegiatan dimaksud; dan

g. Penetapan mulai berlakunya Izin Lingkungan. 2. Izin Lingkungan yang telah diterbitkan wajib diumumkan melalui media

massa dan/atau multimedia paling lama 5 (lima) hari kerja sejak diterbitkannya Izin Lingkungan.

BAB VI TATA LAKSANA PEMERIKSAAN UKL-UPL DAN

PENERBITAN IZIN LINGKUNGAN

Bagian Kesatu13

Page 14: Draft Raperbup penilaian dokumen lingkungan dan izin lingkungan kabupaten bangka tengah

Pemeriksaan UKL-UPLPasal 17

1. Dokumen UKL-UPL yang telah diisi oleh pemrakarsa diperiksa oleh Tim Pemeriksa apabila usaha dan/atau kegiatan berlokasi Kabupaten Bangka Tengah dan/atau di wilayah laut paling jauh 4 (empat) mil dari garis pantai.

2. Pedoman Pengisian Dokumen UKL-UPL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagaimana tercantum pada Lampiran V yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Pasal 18

1. Pemeriksaan UKL-UPL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 dilakukan dengan tahapan: a. Penerimaan dan pemeriksaan administrasi permohonan Izin

Lingkungan dan UKL-UPL; b. Pemeriksaan substansi UKL-UPL.

2. Tahapan penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan oleh tim pemeriksa.

Pasal 19

Jangka waktu pemeriksaan UKL-UPL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 dilakukan paling lama 14 (empat belas) hari kerja sejak Dokumen UKL-UPL dinyatakan lengkap secara administrasi.

Pasal 20

1. Berdasarkan hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, Bupati menerbitkan: a. rekomendasi persetujuan UKL-UPL dan Izin Lingkungan, jika rencana

usaha dan/atau kegiatan dinyatakan disetujui; atau b. rekomendasi penolakan UKL-UPL, jika rencana usaha dan/atau

kegiatan dinyatakan tidak disetujui. 2. Penerbitan Izin Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a

dilakukan secara bersamaan dengan penerbitan rekomendasi persetujuan UKL-UPL.

3. Bupati dapat mendelegasikan kewenangan pemeriksaan, penerbitan rekomendasi UKL-UPL, dan penerbitan Izin Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada kepala SKPD yang membidangi Lingkungan Hidup.

Pasal 21

1. Pemeriksaan Dokumen UKL-UPL untuk menentukan persetujuan atau penolakan UKL-UPL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1) paling sedikit wajib mempertimbangkan:

14

Page 15: Draft Raperbup penilaian dokumen lingkungan dan izin lingkungan kabupaten bangka tengah

a. Rencana tata ruang wilayah Kabupaten Bangka Tengah; b. Kebijakan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

serta sumber daya alam yang diatur dalam peraturan perundang-undangan;

c. Kepentingan pertahanan keamanan; d. Kemampuan pemrakarsa yang bertanggung jawab dalam

menanggulanggi dampak negatif yang akan ditimbulkan dari usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan;

e. Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak menganggu nilai-nilai sosial atau pandangan masyarakat (emic view);

f. Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak akan mempengaruhi dan/atau mengganggu entitas ekologis yang merupakan: 1. Entitas dan/atau spesies kunci (key species); 2. Memiliki nilai penting secara ekologis (ecological importance); 3. Memiliki nilai penting secara ekonomi (economic importance);

dan/atau 4. Memiliki nilai penting secara ilmiah (scientific importance);

g. Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak menimbulkan gangguan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang telah berada di sekitar rencana lokasi usaha dan/atau kegiatan; dan

h. Tidak dilampauinya daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup dari lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan, dalam hal terdapat perhitungan daya dukung dan daya tampung lingkungan dimaksud.

2. Pemeriksaan Dokumen UKL-UPL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh SKPD yang membidangi lingkungan hidup;

3. Pemeriksaan Dokumen UKL-UPL dapat melibatkan SKPD yang membidangi rencana usaha dan/atau kegiatan yang bersangkutan jika dipandang perlu.

Pasal 22

1. Rekomendasi persetujuan UKL-UPL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1) huruf a paling sedikit memuat: a. Lingkup rencana usaha dan/atau kegiatan; b. Ringkasan dampak yang diperkirakan timbul; c. Upaya pengelolaan dan pemantauan dampak yang akan dilakukan

oleh pemrakarsa dan pihak lain; d. Pernyataan persetujuan UKL-UPL; e. Dasar pertimbangan persetujuan UKL-UPL; f. Jumlah dan jenis izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

yang diperlukan; dan g. Tanggal penetapan rekomendasi UKL-UPL.

2. Rekomendasi penolakan UKL-UPL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1) huruf b paling sedikit memuat: a. Lingkup rencana usaha dan/atau kegiatan; b. Ringkasan dampak yang diperkirakan timbul; c. Upaya pengelolaan dan pemantauan dampak yang akan dilakukan

oleh pemrakarsa dan pihak lain; d. Pernyataan penolakan UKL-UPL; e. Dasar pertimbangan penolakan UKL-UPL; f. Tanggal penetapan rekomendasi penolakan UKL-UPL.

15

Page 16: Draft Raperbup penilaian dokumen lingkungan dan izin lingkungan kabupaten bangka tengah

Bagian KeduaPenerbitan Izin Lingkungan

Pasal 23

1. Izin Lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1) huruf a paling sedikit memuat: 1. Dasar diterbitkannya Izin Lingkungan berupa rekomendasi persetujuan

UKL-UPL; 2. Identitas pemegang Izin Lingkungan sesuai dengan akta notaris,

meliputi: 1. nama usaha dan/atau kegiatan; 2. jenis usaha dan/atau kegiatan; 3. nama penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan dan jabatan; 4. alamat kantor; dan 5. lokasi kegiatan;

3. Deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilakukan; 4. Persyaratan pemegang izin lingkungan, antara lain:

1. Persyaratan sebagaimana tercantum dalam UKL-UPL; 2. Memperoleh Izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

yang diperlukan; dan 3. Persyaratan lain yang ditetapkan oleh Menteri, gubernur, atau

bupati sesuai dengan kewenangannya berdasarkan kepentingan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;

5. Kewajiban pemegang Izin Lingkungan antara lain: 1. Memenuhi persyaratan, standar, dan baku mutu lingkungan

dan/atau kriteria baku kerusakan lingkungan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

2. Menyampaikan laporan pelaksanaan persyaratan dan kewajiban yang dimuat dalam izin lingkungan selama 6 (enam) bulan sekali;

3. Mengajukan permohonan perubahan izin lingkungan apabila direncanakan untuk melakukan perubahan terhadap lingkup deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatannya; dan

4. Kewajiban lain yang ditetapkan oleh menteri, gubernur, atau bupati sesuai dengan kewenangannya berdasarkan kepentingan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;

6. masa berlaku Izin Lingkungan, yang menjelaskan bahwa Izin Lingkungan ini berlaku selama usaha dan/atau kegiatan berlangsung sepanjang tidak ada perubahan atas usaha dan/atau kegiatan dimaksud; dan

7. penetapan mulai berlakunya Izin Lingkungan.

2. Izin Lingkungan yang telah diterbitkan wajib diumumkan melalui media massa dan/atau multimedia paling lama 5 (lima) hari kerja sejak diterbitkannya Izin Lingkungan.

BAB VIITATA LAKSANA PENGAJUAN DAN PEMERIKSAAN DOKUMEN SPPL

Paragrap 1Pengajuan Dokumen SPPL

Pasal 2616

Page 17: Draft Raperbup penilaian dokumen lingkungan dan izin lingkungan kabupaten bangka tengah

Persyaratan pengajuan penetapan dokumen SPPL dibagi menjadi 2 (dua) kategori yaitu :a. Perseorangan; danb. Badan.

Pasal 27

Persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, meliputi :

a. untuk perseorangan :1. Surat Permohonan; 2. fotokopi Kartu Tanda Penduduk.; dan3. Denah lokasi usaha dan/ atau kegiatan.

b. untuk badan meliputi :1. Surat Permohonan;2. Fotokopi KTP Pemohon;3. Fotokopi akte pendirian badan yang telah disahkan oleh pejabat

berwenang;4. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak.5. Profil badan;6. Surat keterangan domisili perusahaan dari kelurahan/desa setempat.

DIMASUKAN KE LAMPIRAN

Paragrap 2Pemeriksaan Dokumen SPPL

Pasal 28

1. SPPL disusun dan ditandatangani oleh pemrakarsa. 2. SPPL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Badan

Lingkungan Hidup untuk dilakukan verifikasi. 3. Berdasarkan hasil verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Badan

Lingkungan Hidup: a. Melakukan registrasi pendaftaran SPPL jika usaha dan/atau kegiatan

merupakan usaha dan/atau kegiatan yang wajib membuat SPPL; atau b. menolak SPPL jika usaha dan/atau kegiatan merupakan usaha

dan/atau kegiatan wajib memiliki AMDAL atau UKL-UPL. 4. Format SPPL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagaimana

tercantum pada Lampiran VIII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

BAB VIIITATA LAKSANA PEMERIKSAAN DELH DAN DPLH

SERTA PENERBITAN IZIN LINGKUNGAN

Bagian Kesatu17

Page 18: Draft Raperbup penilaian dokumen lingkungan dan izin lingkungan kabupaten bangka tengah

Pemeriksaan DELH dan DPLH

Pasal 29

DELH atau DPLH wajib disusun oleh penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang memenuhi kriteria:1. telah memiliki izin usaha dan/atau kegiatan sebelum diundangkannya

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

2. telah melakukan kegiatan tahap konstruksi sebelum diundangkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

3. lokasi usaha dan/atau kegiatan sesuai dengan rencana tata ruang wilayah dan/atau rencana tata ruang kawasan; dan

4. tidak memiliki dokumen lingkungan hidup atau memiliki dokumen lingkungan hidup tetapi tidak sesuai dengan peraturan perundangundangan.

Pasal 301. Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan mengajukan permohonan

penilaian DELH kepada kepala instansi lingkungan hidup kabupaten.2. Kepala instansi lingkungan hidup kabupaten memberikan tanda bukti

penerimaan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang telah memenuhi format penyusunan DELH.

3. Kepala instansi lingkungan hidup kabupaten setelah menerima DELH yang memenuhi format sebagaimana dimaksud pada ayat (2) melakukan penilaian terhadap DELH yang dalam pelaksanaannya dilakukan oleh unit kerja yang menangani penilaian dokumen amdal.

Pasal 311. Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan mengajukan permohonan

penilaian DPLH kepada kepala instansi lingkungan hidup kabupaten.2. Kepala instansi lingkungan hidup kabupaten memberikan tanda bukti

penerimaan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang telah memenuhi format penyusunan DPLH.

3. Kepala instansi lingkungan hidup kabupaten setelah menerima DPLH yang memenuhi format sebagaimana dimaksud pada ayat (2) melakukan penilaian terhadap DPLH yang dalam pelaksanaannya dilakukan oleh unit kerja yang menangani penilaian UKL-UPL.

Pasal 321. Penilaian, pengambilan keputusan, dan penerbitan surat keputusan

terhadap DELH dan DPLH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 dan Pasal 31, dilakukan paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal tanda bukti penerimaan.

2. Dalam hal kepala instansi lingkungan hidup kabupaten tidak menerbitkan surat keputusan DELH atau DPLH dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), DELH atau DPLH yang diajukan penanggung

18

Page 19: Draft Raperbup penilaian dokumen lingkungan dan izin lingkungan kabupaten bangka tengah

jawab usaha dan/atau kegiatan dianggap telah dinilai dan disahkan oleh kepala instansi lingkungan hidup kabupaten.

Pasal 33

Prosedur operasional standar untuk proses DELH atau DPLH sebagaimana tercantum dalam Lampiran VII yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Pasal 34

Keputusan DELH atau DPLH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (1) atau DELH atau DPLH yang dianggap telah dinilai dan disahkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (2) digunakan sebagai dasar bagi penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan untuk melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.

Bagian KeduaPenerbitan Izin Lingkungan

Pasal 35

1. Izin Lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1) huruf a paling sedikit memuat: 1. Dasar diterbitkannya Izin Lingkungan berupa rekomendasi

persetujuan DELH dan/ atau DPLH; 2. Identitas pemegang Izin Lingkungan sesuai dengan akta notaris,

meliputi: 1. nama usaha dan/atau kegiatan; 2. jenis usaha dan/atau kegiatan; 3. nama penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan dan jabatan; 4. alamat kantor; dan 5. lokasi kegiatan;

3. Deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilakukan; 4. Persyaratan pemegang izin lingkungan, antara lain:

1. Persyaratan sebagaimana tercantum dalam DELH dan/atau DPLH; 2. Memperoleh Izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

yang diperlukan; dan 3. Persyaratan lain yang ditetapkan oleh Menteri, gubernur, atau

bupati sesuai dengan kewenangannya berdasarkan kepentingan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;

5. Kewajiban pemegang Izin Lingkungan antara lain:

19

Page 20: Draft Raperbup penilaian dokumen lingkungan dan izin lingkungan kabupaten bangka tengah

1. Memenuhi persyaratan, standar, dan baku mutu lingkungan dan/atau kriteria baku kerusakan lingkungan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

2. Menyampaikan laporan pelaksanaan persyaratan dan kewajiban yang dimuat dalam izin lingkungan selama 6 (enam) bulan sekali;

3. Mengajukan permohonan perubahan izin lingkungan apabila direncanakan untuk melakukan perubahan terhadap lingkup deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatannya; dan

4. Kewajiban lain yang ditetapkan oleh menteri, gubernur, atau bupati sesuai dengan kewenangannya berdasarkan kepentingan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;

6. masa berlaku Izin Lingkungan, yang menjelaskan bahwa Izin Lingkungan ini berlaku selama usaha dan/atau kegiatan berlangsung sepanjang tidak ada perubahan atas usaha dan/atau kegiatan dimaksud; dan

7. penetapan mulai berlakunya Izin Lingkungan.

2. Izin Lingkungan yang telah diterbitkan wajib diumumkan melalui media massa dan/atau multimedia paling lama 5 (lima) hari kerja sejak diterbitkannya Izin Lingkungan.

BAB IXPERUBAHAN IZIN LINGKUNGAN

Pasal 36

1. Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan wajib mengajukan permohonan perubahan Izin Lingkungan, apabila Usaha dan/atau Kegiatan yang telah memperoleh Izin Lingkungan direncanakan untuk dilakukan perubahan.

2. Perubahan Usaha dan/atau Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:a. perubahan kepemilikan Usaha dan/atau Kegiatan;b. perubahan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup;c. perubahan yang berpengaruh terhadap lingkungan hidup yang

memenuhi kriteria:1. perubahan dalam penggunaan alat-alat produksiyang

berpengaruh terhadap lingkungan hidup;2. penambahan kapasitas produksi;3. perubahan spesifikasi teknik yang memengaruhi lingkungan;4. perubahan sarana Usaha dan/atau Kegiatan;5. perluasan lahan dan bangunan Usaha dan/atau Kegiatan;6. perubahan waktu atau durasi operasi Usaha dan/atau Kegiatan;7. Usaha dan/atau Kegiatan di dalam kawasan yang belum tercakup

di dalam Izin Lingkungan;8. terjadinya perubahan kebijakan pemerintah yang ditujukan

dalam rangka peningkatan20

Page 21: Draft Raperbup penilaian dokumen lingkungan dan izin lingkungan kabupaten bangka tengah

9. perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; dan/atau10. terjadi perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar

akibat peristiwa alam atau karena akibat lain, sebelum dan pada waktu Usaha dan/atau Kegiatan yang bersangkutan dilaksanakan;

d. terdapat perubahan dampak dan/atau risiko terhadap lingkungan hidup berdasarkan hasil kajian analisis risiko lingkungan hidup dan/atau audit lingkungan hidup yang diwajibkan; dan/atau

e. tidak dilaksanakannya rencana Usaha dan/atau Kegiatan dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak diterbitkannya Izin Lingkungan.

3. Sebelum mengajukan permohonan perubahan Izin Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c, huruf d, dan huruf e, penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan wajib mengajukan permohonan perubahan Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup atau Rekomendasi UKL-UPL.

4. Penerbitan perubahan Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup dilakukan melalui:a. penyusunan dan penilaian dokumen AMDAL baru; ataub. penyampaian dan penilaian terhadap adendum Andal dan RKL-RPL.

5. Penerbitan perubahan Rekomendasi UKL-UPL dilakukan melalui penyusunan dan pemeriksaan UKL-UPL baru.

6. Penerbitan perubahan Rekomendasi UKL-UPL sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dilakukan dalam hal perubahan Usaha dan/atau Kegiatan tidak termasuk dalam kriteria wajib AMDAL.

7. Penerbitan perubahan Izin Lingkungan dilakukan bersamaan dengan penerbitan perubahan Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup atau Rekomendasi UKL-UPL.

Pasal 371. Dalam hal terjadi perubahan kepemilikan Usaha dan/atau Kegiatan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (2) huruf a, bupati menerbitkan perubahan Izin Lingkungan.

2. Dalam hal terjadi perubahan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (2) huruf b, penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan menyampaikan laporan perubahan kepada bupati.

2. Berdasarkan laporan perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bupati menerbitkan perubahan Izin Lingkungan.

BAB IXPENDANAAN PENILAIAN AMDAL, PEMERIKSAAN UKL-UPL

DAN PENERBITAN IZIN LINGKUNGAN

Pasal 38

1. Dana kegiatan:a. penilaian AMDAL yang dilakukan oleh KPA, tim teknis, dan sekretariat

KPA; atau

21

Page 22: Draft Raperbup penilaian dokumen lingkungan dan izin lingkungan kabupaten bangka tengah

b. pemeriksaan UKL-UPL yang dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. Dana kegiatan untuk penilaian AMDAL dan UKL-UPL yang dialokasikan dari APBD, antara lain mencakup:a. biaya administrasi persuratan antara lain:

1. penggandaan surat undangan;2. pengiriman dokumen AMDAL atau formulir UKL-UPL;3. pengiriman surat undangan; dan4. pengiriman surat keputusan;

b. biaya pengecekan kebenaran atau kesesuaian atas hasil perbaikan dokumen AMDAL oleh sekretariat dan tim teknis dan formulir UKL-UPL oleh instansi

c. biaya pengumuman permohonan Izin Lingkungan;d. biaya pengumuman penerbitan Izin Lingkungan;e. administrasi penerbitan keputusan kelayakan atau ketidaklayakan,

dan penerbitan Izin Lingkungannya; danf. administrasi penerbitan rekomendasi UKL-UPL, dan penerbitan Izin

Lingkungannya.3. Dana kegiatan untuk penilaian AMDAL dan UKL-UPL sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) dapat dibebankan kepada pemrakarsa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

4. Jasa penilaian dokumen AMDAL oleh KPA dan pemeriksaan UKL-UPL oleh tim teknis dibebankan kepada pemrakarsa sesuai dengan standar biaya umum (SBU) nasional atau daerah yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 39

1. Dana jasa penilaian untuk dokumen AMDAL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (4), mencakup komponen biaya untuk penilaian AMDAL dan penerbitan Izin Lingkungan yang meliputi:a. honorarium:

1. KPA, yang meliputi ketua, sekretaris, dan anggota;2. tim teknis; dan3. anggota sekretariat;

b. penggandaan dokumen AMDAL dalam kegiatan persiapan rapat tim teknis dan rapat KPA;

c. Pelaksanaan rapat tim teknis dan Rapat KPA, yang meliputi:1. biaya penyelenggaraan rapat;2. biaya transportasi lokal peserta rapat tim teknis dan rapat KPA

serta anggota sekretariat;3. biaya transportasi peserta rapat tim teknis dan rapat KPA serta

anggota sekretariat KPA dari luar kota ke lokasi dilaksanakannya rapat;

4. biaya akomodasi peserta rapat tim teknis dan rapat KPA serta sekretariat KPA dari luar kota ke lokasi dilaksanakannya rapat; dan

5. uang harian peserta rapat tim teknis dan rapat KPA;d. penggandaan dokumen AMDAL final pada tahap pasca rapat tim

teknis dan rapat KPA.

22

Page 23: Draft Raperbup penilaian dokumen lingkungan dan izin lingkungan kabupaten bangka tengah

2. Dana jasa pemeriksaan formulir UKL-UPL dan penerbitan Izin Lingkungan, mencakup komponen biaya untuk pemeriksaan formulir UKL-UPL dan penerbitan Izin Lingkungan yang meliputi:c. Honorarium pemeriksa UKL-UPL;b. Penggandaan formulir UKL-UPL pada tahap persiapan rapat koordinasi

pemeriksaan UKL-UPL:c. Pelaksanaan rapat koordinasi pemeriksaan UKL-UPL, jika diperlukan

koordinasi antara lain:1. biaya penyelenggaraan rapat;2. biaya transportasi lokal peserta rapat;3. biaya transportasi peserta rapat dari luar kota lokasi

dilaksanakannya rapat;4. biaya akomodasi peserta rapat dari luar kota lokasi

dilaksanakannya rapat; dan5. uang harian peserta rapat;

d. Penggandaan formulir UKL-UPL yang telah disetujui pada tahap pasca pemeriksaan formulir UKL-UPL.

BAB XPENDANAAN PENILAIAN DELH DAN DPLH

SERTA PENERBITAN IZIN LINGKUNGAN

Pasal 40

1. Biaya penyusunan dan penyelenggaraan rapat penilaian DELH atau DPLH dibebankan kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan.

2. Biaya administrasi dan persuratan, pengadaan peralatan kantor untuk menunjang proses pelaksanaan penilaian DELH atau DPLH, penerbitan penetapan DELH atau DPLH, penerbitan keputusan DELH atau DPLH, pelaksanaan pembinaan dan pengawasan, sosialisasi DELH atau DPLH, dibebankan kepada APBD untuk DELH atau DPLH yang penilaiannya dilakukan instansi lingkungan hidup kabupaten.

BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 41

1. AMDAL DAN UKL-UPL yang telah mendapat persetujuan sebelum berlakunya Peraturan Bupati ini dinyatakan tetap berlaku sampai berakhir masa berlakunya dan dipersamakan sebagai Izin Lingkungan.

2. Izin Lingkungan DELH dan DPLH yang telah diterbitkan sebelum berlakunya Peraturan Bupati ini dinyatakan tetap berlaku.

BAB XVKETENTUAN PENUTUP

Pasal 42

23

Page 24: Draft Raperbup penilaian dokumen lingkungan dan izin lingkungan kabupaten bangka tengah

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan Bupati ini, dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Bangka Tengah.

Ditetapkan di Kobapada tanggal 2016

BUPATI BANGKA TENGAH,

Cap/dto

ERZALDI ROSMAN

Diundangkan di Kobapada tanggal 2016

SEKRETARIS DAERAHKABUPATEN BANGKA TENGAH,

Cap/dto

IBNU SALEH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH TAHUN 2015 NOMOR

24