kepgub jatim 45 tahun 2002 baku mutu limbah cair & lampirannya

Upload: dewi-dwirianti-hadiwinoto

Post on 18-Jul-2015

1.594 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

[HOME]

KEPUTUSAN JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2 0 5 02 TENTANG BAKU MUTU LIMBAH CAIR INDUSTRI ATAU KEGIATAN USAHA LAINNYA DI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR

Me m ba ni ng:

a .

ba hwa a r s ba i s be da i e ga um r ya a a l m ha us da t r pa di a a t n unt m e e m nf a ka uk m nuhi haa hi jt dup o a ba k, r ng nya o e ka e lh r na iu pe l di lha a kua ia , kua ia da t ru pei r lt s ntt s n ko i ntnyuia nya a r da t be m a a t ba ke dupa ts ga pa r nf a gi hi n m a i da m a uk hi nusa n khl dup l i a nnya . ba hwa s hubunga de n m a ud t r e e n nga ks e s but pa hur a da uf , m a pe l die a n Ba Mut Li ba Ca rBa I ka ru t t pka ku u m h i gi ndusr ti a a Ke a a Us ha La nnya di J wa Ti ur de n tu gi t n a i a m , nga Ke us n Gube nurJ waTi ur put a r a m .

b.

Me nga : ngi t

1 . 2 3 4 5

Unda unda No o 1 Ta ngng m r 1 hun 1 7 t nt ng Pe ia 94 e a nga r n; Unda unda No o 5Ta ngng m r hun 1 8 t nt ng Pe i 94 e a rndusra ti n Unda unda No o 2 Ta ngng m r 3 hun 1 9 t nt ng Pe l l a 97 e a ngeo a n Li ngkunga Da r h; n ea Unda unda No o 2 Ta ngng m r 2 hun 1 9 t nt ng Pe e i a 99 e a m rnt h Da r h; ea Pe a ur n Pe e i a No o 2 Ta rt a m rnt h m r 5 hun 2 0 t nt ng 00 e a Ke na n Pe e i a da Pe e i a Pr pi i s ba i we nga m rnt h n m rnt h o ns e ga Da r h Ot no ; ea o m Pe a ur n Pe e i a No o 8 t hun 2 0 t nt ng rt a m rnt h m r 2 a 01 e a Pe l l a Kua ia Ai da Pe nda i n Pe e a a Ai; ngeo a n lt s r n nge la nc m r n r Ke us n Me e iNe r Li put a nt r ga a ngkunga Hi n dup No o KEPm r 5 /MENLH/1 /1 9 t nt ng Ba Mut Li ba Ca r Ba 1 0 95 e a ku u m h i gi Ke a a I gi t n ndusr; ti Pe a ur n Da r h Pr pi iJ wa Ti urNo o 5 Ta rt a ea o ns a m m r hun 2 0 00 t nt ng Pe nda i n Pe e a a Ai di o ns J waTi ur e a nge la nc m r n r Pr pi i a m Ke us n Gube nur J wa Ti ur No o 1 Ta put a r a m m r 4 hun 2 0 00 t nt ng Pe m bia S m pl Ai di o ns J waTi ur e a nga l n a e r Pr pi i a m Ke us n Gube nur J wa Ti ur No o 2 Ta put a r a m m r 8 hun 2 0 00 t nt ng Pe unj Pea a a Pe a ur n Da r h Pr pi i e a t uk l ks na n rt a ea o ns J wa Ti ur No o 5 Ta a m m r hun 2 0 t nt ng Pe nda i n 00 e a nge la Pe e a a Ai di o ns J waTI ur nc m r n r Pr pi i a m

6 7

8 9 1 0

_______________________________________________________________________________________________________________________PT. ERM I NDONES A I

J tm 4 - 0 2PDF ai 52 0

1

11

Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 29 Tahun 2000 tentang Tata Cara Perijinan Pembuangan Limbah Cair ke Sumber-sumber Air di Propinsi Jawa Timur.

Menetapkan:

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR TENTANG BAKU MUTU LIMBAH CAIR BAGI INDUSTRI ATAU KEGIATAN USAHA LAINNYA DI PROPINSI JAWA TIMUR.

Pa a 1 sl Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: a b c d e f g Gube nuradalah Gubernur Propinsi Jawa Timur r Pe a tBe we ng adalah Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan j ba r na Propinsi Jawa Timur dan Bupati/W alikota di Jawa Timur Di s Pe i na rndusra da Pe da nga adalah Dinas Perindustrian dan ti n n r ga n Perdagangan Propinsi Jawa Timur Bupa iWa i aadalah Bupati/W alikota di Jawa Timur t/ lkot Pe nggung Ja b Ke a a adalah pengusaha atau pemilik perusahaan na wa gi t n Industri atau kegiatan usaha lainnya yang bersangkutan La a orum ya diunj adalah laboratorium lingkungan rujukan yang bor t i ng t uk ditunjuk oleh Gubernur Jawa Timur Indusr adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, ti barang setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayaan industri. Indusr t r du adalah dua atau lebih jenis industri yang terletak pada satu ti e pa atau lain lokasi dan instalasi pengolah limbahnya dijadikan satu. Ke a a Us ha La nnya adalah kegiatan ekonomi diluar kegiatan industri gi t n a i yaitu peternakan sapi perah, peternakan babi, rumah potong yang dalam melaksanakan usahanya menghasilkan limbah cair. Li ba Ca r adalah limbah dalam wujud cair yang dihasilkan oleh kegiatan m h i industri atau kegiatan usaha lainnya yang dibuang ke lingkungan yang diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan. Mut Li ba Ca r adalah keadaan limbah Cair yang dinyatakan dengan u m h i volume dan kadar pencemaran. Ba Mut Li ba Ca r adalah batas maksimal yang tidak boleh dilampaui ku u m h i dari limbah cair tentang volume limbah per satuan produk atau per satuan bahan baku, kadar z pencemar. at Ka rZa Pe e a adalah jumlah berat z pencemar dalam volume limbah da t nc m r at cair tertentu yang dinyatakan dalam satuan mg/l. Be n Pe e a a adalah jumlah berat z pencemar yang dihasilkan setiap ba nc m r n at berat atau volume limbah cair dikalikan kadar z pencemar. at

h i

j

k l

m n

_______________________________________________________________________________________________________________________PT. ERM INDONESIA

Jatim45-2002 PDF

2

o

Air Kelas Satu adalah air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut. Air Kelas Dua adalah air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana/sarana reaksi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut. Air Kelas Tiga adalah air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang sama dengan kegunaan tersebut. Air Kelas Empat adalah air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.

p

q

r

Pasal 2 Dengan Keputusan ini ditetapkan Baku Mutu Limbah Cair Bagi Industri atau Kegiatan Usaha Lainnya di Jawa Timur.

Pasal 3 ( 1) Baku Mutu Limbah Cair Bagi Industri atau Kegiatan Usaha Lainnya sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 terdiri dari: a b c d e f g h i j k l m n o p q Pulp dan Kertas Kertas Ethanol Mono Sodium Glutamat ( MSG)dan Lysine Gula Electroplating Penyamakan Kulit Caustic Soda Karet Tekstil Pupuk Urea, Pupuk Nitrogen, Pupuk Za dan Amoniak Pupuk Fosfat, Pupuk Majemuk NPK dan Asam Fosfat Accumulator ( Baterai Basah) Baterai Kering Cat Pestisida Kayu Lapis

_______________________________________________________________________________________________________________________PT. ERM INDONESIA

Jatim45-2002 PDF

3

r s t u v w x y z aa bb cc dd ee ff gg hh ii jj kk ll

Asam Citrat Peternakan Sapi Perah dan Babi Rumah Potong Hewan Minyak Kelapa Sawit Minyak Nabati, Sabun/Detergent Pengalengan/Pengolahan Ikan Cold Storage Bir Susu Minuman ringan Pengusapan Biji Kopi/Coklat Kembang Gula Mie dan Krupuk Tahun dan Kecap/Tempe Pengolahan Buah dan Sayuran Tapioka Farmasi Pengilangan Minyak Bumi Inosine Mono Phospat (IMP) Pengolahan Daging Karton Box

mm Sorbitol nn oo pp qq rr ss tt uu vv Penyulingan Pelumas Bekas Keramik Bleaching earth (Tanah Pemucat) Peleburan Tembaga Waterglass (Sodium Silikat) Galvanis, Perabotan Enamel dan logam dengan pembersihan karat (Pickling) Tepung Ikan Agar-agar Pencucian Kendaraan Bermotor

ww Korek api x x yy Industri Saos Tepung Silica

_______________________________________________________________________________________________________________________PT. ERM INDONESIA

Jatim45-2002 PDF

4

Ditetapkan sebagaimana tersebut Lampiran I Keputusan ini. (2) Untuk industri atau kegiatan usaha lainnya diluar yang tersebut dalam Lampiran I, Baku Mutu Limbah Cairnya ditetapkan sebagaimana dalam Lampiran II.

Pasal 4 (1) Dalam memberikan ijin pembuangan limbah cair ditetapkan kadar maksimum bagi setiap parameter dan volume limbah cair yang tidak boleh dilampaui setiap saat dengan memperhitungkan kemampuan daya tampung badan air serta tidak mengakibatkan penurunan kualitas badan air sesuai dengan peruntukannya. Penetapan volume limbah cair maksimum tersebut pada ayat (1) pasal ini didasarkan pada produksi bulanan senyatannya dari industri atau kegiatan usaha yang bersangkutan. Perhitungan volume limbah cair maksimum dan beban pencemaran maksimum ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam Lampiran III.

(2)

(3)

Pasal 5 Bagi industri atau kegiatan usaha lainnya diluar yang tersebut dalam Lampiran I dalam pembuangan limbah cair ke badan air berlaku ketentuan sebagai berikut: a b c d Golongan I Golongan Golongan III Golongan IV : : : : yaitu limbah cair yang dibuang kedalam air Kelas I yaitu limbah cair yang dibuang kedalam air Kelas II yaitu limbah cair yang dibuang kedalam air Kelas III yaitu limbah cair yang dibuang kedalam air Kelas IV

Pasal 6 (1) Pengambilan contoh limbah cair dilakukan petugas yang mempunyai sertifikat pengambilan contoh uji dibawah koordinasi instansi yang berwenang dengan melibatkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Bupati/Walikota dan pemeriksaan kualitas dilakukan oleh laboratorium yang ditunjuk oleh Gubernur sekurang-kurangnya satu kali dalam sebulan atas biaya penanggung jawab kegiatan. Hasil pemeriksaan kualitas limbah cair tersebut pada ayat 1 disampaikan kepada Gubernur dan pejabat yang berwenang yang bertanggung jawab dibidang pengendalian pencemaran.

(2)

Pasal 7 (1) Setiap penanggung jawab kegiatan diwajibkan memasang peralatan meter air pembuangan limbah cair yang dapat mencatat jumlah aliran limbah cair yang sudah ditera oleh pejabat yang berwenang serta melakukan pencatatan debit

_______________________________________________________________________________________________________________________PT. ERM INDONESIA

Jatim45-2002 PDF

5

aliran limbah cair yang sudah ditera oleh pejabat yang berwenang serta melakukan pencatatan debit aliran pembuangan limbah cair harian. (2) Catatan debit aliran pembuangan limbah cair sebagaimana dimaksud pada ayat 1 disampaikan kepada pejabat berwenang yang bertanggung jawab dibidang pengendalian pencemaran sekurang-kurangnya satu kali dalam satu bulan.

Pasal 8 Baku Mutu Limbah Cair Bagi Industri atau Kegiatan Usaha Lainnya yang belum tercantum dalam ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 akan ditetapkan lebih lanjut oleh Gubernur.

Pasal 9 Baku Mutu Limbah Cair ini merupakan ketentuan yang harus dicantumkan dalam pemberian ijin dimaksud dalam Pasal 4.

Pasal 10 (1) Dengan berlakunya Keputusan ini, Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur tanggal 21 Nopember 1994 Nomor 136 tahun 1994 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi Industri atau Kegiatan Usaha Lainnya di Jawa Timur dinyatakan tidak berlaku. Baku Mutu Limbah Cair ini akan ditinjau kembali paling lambat 5 (lima) tahun sejak tanggal ditetapkan.

(2)

Pasal 11 (1) (2) Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Keputusan ini diumumkan dalam Lembaran Daerah Propinsi Jawa Timur.

Ditetapkan di Surabaya Pada tanggal 17 Juni 2002

Gubernur Jawa Timur

Imam Utomo. S

_______________________________________________________________________________________________________________________PT. ERM INDONESIA

Jatim45-2002 PDF

6

LAMPIRAN KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR TANGGAL: JUNI 2002 17 NOMOR: TAHUN 200 45 BAKU MUTU LIMBAH CAIR BAGI INDUSTRI ATAU KEGIATAN USAHA LAINNYA DI JAWA TIMUR

LAMPIRAN I a. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI PULP DAN KERTAS Jenis Produk Volume Max (m3/ton ) Parameter Kadar Maximum (mg/I) BOD5 COD TSS Pb

A. Produk Pulp Kraft dikelantang Pulp Larut Kraft yang tidak dikelantang Kimia Mekanik dan Graund Wood Semi kimia Pulp Soda Deinking Pulp (dari bekas) kertas 80 90 50 100 100 75 300 300 200 100 100 60 -

60

50

120

75

-

70 80 60

100 100 100

200 300 300

100 100 100

-

0,1

B. Produk Sampai Kertas Kertas Halus Kertas Kasar Kertas Sigaret 130 90 170 100 80 60 250 200 185 100 80 70 0,1 -

_______________________________________________________________________________________________________________________PT. ERM INDONESIA

Jatim45-2002 PDF

7

Kertas lain yang dikelantang pH

95

80

160

080

0,1

6-9

Catatan: 1

Proses Pulp

Proses Kraft (dikelantang dan tidak dikelantang) adalah proses pembuatan Pulp dengan menggunakan cairan pemasak Natrium hydroksida yang sangat alkalis dan Natrium Sulfida. Pengelantangan adalah proses pemutihan Pulp dengan menggunakan bahan pengoksidasi kuat berupa Chlorin atau Peroksida. Proses Pulp Larut adalah proses pembuatan Pulp dengan bahan kimia yang kuat dan menghasilkan produk Pulp putih yang sangat murni hampir tidak mengandung lignin yang dipakai pembuatan rayon. Proses Ground Wood adalah proses pembuatan Pulp dengan defibrasi mekanis menggunakan gerinda atau penghalus batu. Proses Kimia Mekanik (CMP) menggunakan cairan pemasak kimia untuk pemasak kayu sebelum pemisahan serat secara mekanik. Proses Semi Kimia merupakan pembuatan Pulp dengan menggunakan cairan pemasak sulfit netral tanpa pengelantangan untuk menghasilkan produk kasar lapisan dalam karton gelombang berwarna coklat. Proses Soda merupakan proses pembuatan Pulp yang dikelantang dengan menggunakan cairan Natrium Hydroksida yang sangat alkalis. Proses Deinking adalah proses pembuatan Pulp dari kertas bekas yang didaur ulang, melalui proses penghilangan tinta dengan kondisi alkali dan kadangkadang dikelantang (diputihkan) untuk menghasilkan Pulp sekunder.

2

3

4

5 6

_______________________________________________________________________________________________________________________PT. ERM INDONESIA

Jatim45-2002 PDF

8

b. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI KERTAS Jenis Produk Kertas Volume Max (m3/ton) Parameter BOD5 Kadar Maximum (mg/I) Kertas Halus Kertas Kasar Kertas Sigaret Kertas lain yang dikelantang pH 50 40 80 35 70 70 30 70 COD Kadar Maximum (mg/l) 150 150 70 150 TSS Kadar Maximum (mg/l) 70 70 35 70 Pb* Kadar Maximum (mg/l) 0,1 0,1

6-9

Catatan: 1 2 3 * Kertas Halus berarti kertas harus yang dikelantang seperti kertas cetak dan kertas tulis Kertas Kasar berarti kasar berwarna coklat seperti linerboard, kertas karton berwana coklat atau karton. Kertas Lain berarti kertas yang dikelantang selain yang tercantum dalam golongan halus, seperti kertas Koran. Parameter Pb khusus untuk industri yang melakukan proses deinking dalam pembuatan Pulp untuk memenuhi sebagian atau seluruh kebutuhan Pulpnya.

_______________________________________________________________________________________________________________________PT. ERM INDONESIA

Jatim45-2002 PDF

9

c. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI ETHANOL Volume Limbah Cair Maximum per satuan 70 m3/ton produk Parameter BOD5 COD TSS Sulfida (sebagai H2S) PH Kadar Maximum (mg/l) 150 400 300 0,5 6-9

d. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI MONO SODIUM GLUTAMAT ( MSG)DAN LYSINEKondensor digabung buangan limbah cair dengan Kondensor dipisah dengan buangan limbah cair Volume Limbah Cair Maximum per satuan produk MSG Limbah Cair:15m3/ton MSG LYSINE Limbah Cair:75m3/ton LYSINE Kondensor:105m3/ton LYSINE Parameter Kadar Max (mg/l) 80 150 60 5 Kadar Maximum (mg/l) Limbah Cair 80 200 60 5 Kondensor 80 140 60 5 Kadar Maximum (mg/l) Limbah Cair 80 175 60 5 Kondenso r 80 130 60 5

Volume Limbah Cair Maksimum per satuan produk MSG:120M3/ton MSG LYSINE:180m3/ton LYSINE

Kondensor:105m3/ton/MSG

BOD5 COD TSS NH3-N (amonia total) PH

6-9

6-9

6-9

6-9

6-9

_______________________________________________________________________________________________________________________PT. ERM INDONESIA

Jatim45-2002 PDF

10

e.BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI GULA Kondensor digabung dengan buangan Limbah cair Volume Limbah Cair Maximum per satuan produk 180m3/ton produk Kondensor dipisah dengan buangan Limbah Cair Volume Limbah Cair Maximum per satuan produk Limbah Cair: 5 m3/ton produk Kondensor: 175m3/ton produk Parameter Kadar Maximum (mg/l) 21,1 41,7 20,8 2,08 0,208 Kadar Maximum (mg/l) Limbah Cair 60 100 50 5 0,5 6-9 Kondensor 20 40 20 2 0,2

BOD5 COD TSS Minyak dan Lemak Sulfida (sebagai H2S) PH

f. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI ELECTROPLATING Volume Limbah Cair Maximum per satuan produk 20 liter/m2 produk yang dilapisi Parameter TSS CN Cr+6 Cr. Total Cu Zn Ni Cd Pd pH Kadar Maximum (mg/l) 20 0,2 0,1 0,5 0,6 1 1 0,05 0,1 6-9

_______________________________________________________________________________________________________________________PT. ERM INDONESIA

Jatim45-2002 PDF

11

g. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT Volume Limbah Cair Maximum per satuan Bahan Baku 50m3/ton Bahan baku Kulit Kering Proses Lengkap 30m3/ton Bahan baku Kulit Kering Sampai Proses Wet Blue 20m3/ton Bahan Kulit Wet Blue Sampai Produk Jadi Kadar Maximum (mg/l) Parameter BOD5 COD TSS Cr. Total Minyak dan Lemak NH3-N (ammonia total) Sulfida (sebagai H2S) pH Porses Lengkap 100 250 100 0,5 5 10 0,80 Sampai Wet Blue 100 250 100 0,5 5 10 0,80 6-9 Bahan BAku Wet Blue 75 200 75 0,3 3 5 0,50

h. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI CAUSTIK SODA Volume Limbah Cair Maximum per satuan produk 3m3/ton Soda Kostik Parameter TSS Cl2 tersisa Cu Pb Zn Cr. Total Ni PH Kadar Maximum (mg/l) 25 0,5 1 0,8 1 0,5 1,2 6-9

Catatan:

Proses dengan menggunakan sel mercuri dilarang.

_______________________________________________________________________________________________________________________PT. ERM INDONESIA

Jatim45-2002 PDF

12

i. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI KARET Volume Limbah Cair Maximum per satuan produk 20m3/ton produk Parameter BOD5 COD TSS NH3-N (Amonia total) PH Kadar Maximum (mg/l) 100 200 100 10 6-9

j. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI TEKSTIL Volume Limbah Cair Maximum per satuan produk 17m3/ton produk Tekstil Grey 50m3/ton produk Tekstil dari Pertenunan sampai Pemucatan 94m3/ton produk Tekstil dari Pertenunan sampai Pewarnaan 77m3/ton produk Tekstil Pewarna tanpa Pertenunan 6m3/ton produk Tekstil Printing Parameter BOD5 COD TSS Phenol Cr. Total Minyak dan Lemak NH3-N (ammonia total) Sulfida (sebagai H2S) pH Kadar Maximum (mg/l) 50 150 50 1 1 3,6 8 0,3 6-9

_______________________________________________________________________________________________________________________PT. ERM INDONESIA

Jatim45-2002 PDF

13

k. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI PUPUK UREA, PUPUK NITROGEN, PUPUK ZAT DAN AMONIAK Volume Limbah Cair Maximum per satuan produk 10m3/ton produk Pupuk UREA 10m3/ton produk NITROGEN 10m3/ton produk ZA 10m3/ton produk AMONIAK Parameter Pupuk UREA COD TSS Minyak dan Lemak NH3-N (amoniak total) TKN PH 200 100 20 50 100 Kadar Maximum (mg/l) Pupuk NITROGEN 200 200 20 100 150 6-9 Pupuk ZA 200 200 20 100 Amoniak 20 10 2 20 -

l. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI PUPUK FOSFAT, PUPUK MAJEMUK NPK DAN ASAM FOSFAT Volume Limbah Cair Maximum per satuan produk 10m3/ton produk Pupuk FoSFAT 10m3/ton produk Pupuk Majemuk NPK 10m3/ton produk Asam Fosfat Parameter Pupuk FOSFAT COD TSS Fluorida (F) Minyak dan Lemak TKN PH 200 200 50 20 Kadar Mazimum (mg/l) Pupuk NPK Majemuk Asam Fosfat 200 200 50 20 180 6-9 200 200 50 20 -

_______________________________________________________________________________________________________________________PT. ERM INDONESIA

Jatim45-2002 PDF

14

m. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI ACCUMULATOR (BATERAI BASAH) Volume Limbah Cair Maximum per satuan Bahan Baku 1m3/ton Pb TSS COD Pb Cu Sb Zn Fe Minyak dan Lemak PH 6 30 0,14 0,60 0,20 0,40 1 4 6-9

n. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI BATERAI KERING Volume Limbah Cair Maximum per satuan produk Alkalin Mangan:0,15m3/ton Baterai Karbon Seng:0,20m3/ton Baterai Parameter COD TSS NH3-N Total Minyak dan Lemak Zn Hg Cr Mn Ni PH Kadar Maximum (mg/l) Alkalin Mangan 8 2 0,2 0,01 0,06 0,3 0,4 6-9 Karbon Seng 15 10 1 4 0,3 0,001 0,3 -

_______________________________________________________________________________________________________________________PT. ERM INDONESIA

Jatim45-2002 PDF

15

o. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI CAT Volume Limbah Cair Maximum per satuan produk 0,5 liter/liter produk Parameter COD TSS Hg Zn Pb Cu Cr+6 Ti Phenol Minyak dan Lemak PH Kadar Maximum (mg/l) 80 50 0,01 1 0,3 0,8 0,2 0,4 0,02 10 6-9

p. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI PESTISIDA Volume Limbah Cair Maximum per satuan produk Pestisida Teknis:25m3/ton produk Parameter Kadar Maximum (mg/l) Pembuatan Pestisida Teknis COD TSS Phenol Benzene Toluena Sianida Total Cu NH3-N (ammonia total) Bahan Aktif Total PH 100 25 2 0,1 0,1 0,8 1 5 1 6-9 Pestisida Formulasi atau Pengemasan 50 15 1,5 0,05

_______________________________________________________________________________________________________________________PT. ERM INDONESIA

Jatim45-2002 PDF

16

q. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI KAYU LAPIS Volume Limbah Cair Maximum per satuan produk 100 liter/m3 produk Parameter BOD5 COD TSS NH3-N (Amonia total) Minyak dan Lemak Phenol pH Kadar Maximum (mg/l) 75 150 75 1 4 1 6-9

Catatan:

untuk industri kayu lapis yang tidak dilengkapi dengan industri

r. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI ASAM CITRAT Volume Limbah Cair Maximum per satuan produk 75m3/ton produk Asam Citrat Kristal Parameter BOD5 COD TSS pH Kadar Maximum (mg/l) 80 100 60 6-9

s. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK PETERNAKAN SAPI PERAH DAN BABI Volume Limbah Cair Maximum per satuan produk 50 liter/ekor Babi Dewasa/hari 100 liter/ekor Sapi Dewasa/hari Parameter Kadar BOD5 COD TSS Max imum (mg/l) 100 200 100

_______________________________________________________________________________________________________________________PT. ERM INDONESIA

Jatim45-2002 PDF

17

NH3-N (ammonia total) Sulfida (sebagai H2S) pH

1 0,06 6-9

t. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK RUMAH POTONG HEWAN Volume Limbah Cair Maximum per satuan Bahan Baku 3,5m3/ton berat hidup BOD5 COD TSS NH3-N(ammonia total) Minyak dan Lemak pH 100 250 100 25 25 6-9

u. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI MINYAK KELAPA SAWIT Volume Limbah Cair Maximum per satuan produk 2,5m3/ton produk Minyak Kelapa Sawit (CPO) BOD5 COD TSS Minyak dan Lemak NH3-N (ammonia total) pH 100 350 250 25 20 6-9

v. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI MINYAK NABATI, SABUN/DETERGENT Volume Limbah Cair Maximum per satuan produk Sabun:4m3/ton produk Minyak Nabati:0,5m3/ton produk Detergent:0,05m3/ton produk Parameter Kadar Max (mg/liter)

_______________________________________________________________________________________________________________________PT. ERM INDONESIA

Jatim45-2002 PDF

18

BOD5 COD TSS Minyak dan Lemak Fosfat (sebagai P2O4) MBAS (detergent) pH

75 180 60 15 10 30 6-9

w. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI PENGALENGAN/PENGOLAHAN IKAN Volume Limbah Cair Maximum 5m3/ton Bahan Baku Ikan Parameter BOD5 COD TSS Minyak dan Lemak pH Kadar Maximum (mg/l) 100 150 30 6,5 6-9

x. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI COLD STORAGE Volume Limbah Cair Maximum per satuan Bahan Baku Ikan:10m3/ton Bahan BAku Kepiting:5m3/ton Bahan BAku Lobster:20m3/ton Bahan Baku Udang:40m3/ton Bahan Baku Paha Katak:10m3/ton Bahan Baku Parameter BOD2 COD TSS Minyak dan Lemak pH Kadar Maximum (mg/l) 100 200 100 30 6-9

_______________________________________________________________________________________________________________________PT. ERM INDONESIA

Jatim45-2002 PDF

19

y. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI BIR Volume Limbah Cair Maximum per satuan produk 6m3/m3 produk Bir Parameter BOD5 COD TSS pH Kadar Maximum (mg/l) 40 100 40 6-9

z. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI SUSU Volume Limbah Cair Maximum per satuan Bahan Baku Pabrik Susu Dasar:1m3/ton Susu yang diolah Pabrik Keju:2m3/ton Susu yang diolah Pabrik Es Krim:1m3/ton Bahan Baku Parameter BOD5 COD TSS pH Kadar maximum (mg/l) 30 90 25 6-9

aa. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI MINUMAN RINGAN Volume Limbah Cair Maximum per satuan produk Dengan Pencucian Botol dan Pembuatan Sirup:3,5m3/m3 produk Dengan Pencucian Botol tanpa Pembuatan Sirup:2,8m3/m3 produk Tanpa Pencucian Botol tetapi Pembuatan Sirup:1,7m3/m3 produk Tanpa Pencucian Botol tanpa Pembuatan Sirup:1,2m3/m3 produk Parameter BOD5 COD TSS Minyak dan Lemak Kadar Maximum (mg/l) 50 100 30 6

_______________________________________________________________________________________________________________________PT. ERM INDONESIA

Jatim45-2002 PDF

20

pH

6-9

bb. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI PENGUPASAN BIJI KOPI/COKLAT Volume Limbah Cair Maximum per Satuan produk:40m3/ton produk Parameter BOD5 COD TSS Minyak dan Lemak pH Kadar Maximum (mg/ton) 75 200 100 20 6-9

cc. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI KEMBANG GULA Volume Limbah Cair Maximum per Satuan produk:15m3/ton produk Parameter BOD5 COD TSS Minyak dan Lemak pH Kadar Maximum (mg/ton) 50 100 50 20 6-9

dd. BAKU MUTU :LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI MIE DAN KRUPUK Volume Limbah Cair Maximum per satuan produk MIE:2m3/ton produk KRUPUK:4m3/ton produk Parameter MIE BOD5 COD TSS Minyak dan Lemak 50 120 50 20 Kadar Maximum (mg/l) KRUPUK 50 120 50 20

_______________________________________________________________________________________________________________________PT. ERM INDONESIA

Jatim45-2002 PDF

21

pH

6-9

ee. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI TAHU DAN KECAP/TEMPE Volume Limbah Cair Maximum per satuan Bahan BAku Tahun:20m3/ton Kedelai Kecap/Tempe:10m3/ton Kedelai Parameter BOD5 COD TSS pH Kadar Maximum (mg/l) 150 300 100 6-9

ff. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI PENGOLAHAN BUAH DAN SAYURAN Volume Limbah Cair Maximum per satuan Bahan Baku Sayuran:9m3/ton Bahan Baku Nanas:14m3/ton Bahan Baku Buah-buahan lain:9m3/ton Bahan Baku Parameter Kadar Maximum (mg/l) Pengolahan Sayuran BOD5 TSS pH 80 60 Pengolahan Buah-buahan Nanas 85 60 6-9 Jenis Buah Lain 75 60

gg. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI TEPUNG TAPIOKA Volume Limbah Cair Maximum per satuan produk 30m3/ton produk Parameter BOD5 COD TSS Kadar Maximum (mg/l) 150 300 100

_______________________________________________________________________________________________________________________PT. ERM INDONESIA

Jatim45-2002 PDF

22

CN pH

0,2 6-9

hh. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI FARMASI Parameter Kadar Maximum (mg/l) Proses Pembuatan Bahan Formula BOD5 COD TSS Total-N Phenol pH 100 300 100 30 1 6-9 Formulasi (Pencampuran) 75 150 75 -

ii. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI PENGILANGAN MINYAK BUMI Debit Limbah Cair Maximum 500m3/1000m3 Bahan Baku Minyak Mentah Parameter BOD5 COD Minyak dan Lemak Sulfida (sebagai H2S) Phenol Total NH3-N (ammonia total) pH Kadar Maximum (mg/l) 60 160 15 0,5 0,4 5 6-9

jj. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI INOSINE MONO PHOSPAT (IMP) Volume Limbah Cair Maximum per satuan produk 1000m3/ton produk Parameter BOD5 Kadar Maximum (mg/l) 80

_______________________________________________________________________________________________________________________PT. ERM INDONESIA

Jatim45-2002 PDF

23

COD TSS NH3-N (ammonia total) pH

150 60 5 6-9

kk. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI PENGOLAHAN DAGING Volume Limbah Cair Maximum per satuan produk 10m3/ton produk Parameter BOD5 COD TSS Minyak dan Lemak pH Kadar Maximum (mg/l) 150 300 100 5 6-9

ll. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI KARTON BOX Volume Limbah Cair Maximum per satuan produk 3m3/ton produk Parameter BOD5 COD TSS Pb Cr. Total pH Kadar maximum (mg/l) 70 150 70 0,1 0,1 6-9

mm. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI SORBITOL Volume Limbah Cair Maximum per satuan produk 13m3/ton produk Sorbitol Parameter BOD5 COD TSS Kadar Maximum (mg/l) 100 250 50

_______________________________________________________________________________________________________________________PT. ERM INDONESIA

Jatim45-2002 PDF

24

NH3-N(ammonia bebas) Ni pH

0,5 0,5 6-9

nn. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI PENYULINGAN PELUMAS BEKAS Volume Limbah Cair Maximum per satuan produk 4m3/ton produk Pelumas Bekas Parameter BOD5 COD TSS Sulfida (sebagai H2S) Minyak dan Lemak NH3-N (ammonia total) Phenol pH Kadar Maximum (mg/l) 50 100 50 0,1 5 5 0,5 6-9

o. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI KERAMIK Volume Limbah Cair Maximum per satuan produk 70 liter/m2 produk Parameter TSS Cr. Total Co Ni Zn Mn Cd Pb pH Kadar Maximum (mg/l) 100 1 0,6 0,5 15 5 0,1 1 6-9

_______________________________________________________________________________________________________________________PT. ERM INDONESIA

Jatim45-2002 PDF

25

pp. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI BLEASHING EARTH (TANAH PEMUCAT) Volume Limbah Cair Maximum per satuan produk 0,5m3/ton produk Parameter COD TSS TDS pH Kadar Maximum (mg/l) 100 50 1500 6-9

qq. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI PELEBURAN TEMBAGA Volume Limbah Cair Maximum per satuan produk 3m3/ton produk Katoda Tembaga Parameter TDS Kadar Maximum (mg/l) 2000*) di atas Badan 20.*) air penerima TSS Fe Cu Zn Cd Hg Pb As Ni F pH 200 10 2 10 0,30 0,01 0,50 0,80 0,50 15 6-9

Keterangan:

*)Untuk pembuangan ke sungai air tawar. **)Pembuangan langsung ke laut.

Catatan:

1)

Apabila prosentase tembaga anoda terhadap tembaga katoda < 30%, maka katoda lembaga sama denggan tembaga katoda.

_______________________________________________________________________________________________________________________PT. ERM INDONESIA

Jatim45-2002 PDF

26

Dan apabila sebaliknya (>30%), maka katoda tembaga sama dengan 0,997 kali tembaga anoda. 2) 3) Data produksi adalah data produksi nyata dalam waktu satu bulan (dalam satuan ton per bulan). Semua air hujan dari lingkungan industri harus diolah dalam unit pengolahan air limbah sebelum dibuang ke lingkungan.

rr. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI WATER GLASS (SODIUM SILIKAT) Volume Limbah Cair Maximum per satuan produk 0,5m3/ton produk Parameter TSS DS pH Kadar Maximum (mg/l) 100 1500 6-9

ss. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI GALVANIS, PERABOT ENAMEL DAN LOGAM DENGAN PEMBERSIH KARAT (PICKLING) Volume Limbah Cair Maximum per satuan produk 20 liter/m2 produksi Galvanis 25 liter/m2 produksi Perabot Enamel 20 liter/m2 produksi Pembersih Karat (Pickling) Kadar Maximum (mg/l) Parameter Fe Mn Zn Cr. Total Ni Pb Cu Co Cd Galvanis 5 0,5 5 0,1 0,1 0,1 1 Perabot Enamel 5 5 0,1 0,1 0,1 1 0,6 0,1 Pembersih Karat (Pickling) 5 5 0,1 0,1 0,1 1 -

_______________________________________________________________________________________________________________________PT. ERM INDONESIA

Jatim45-2002 PDF

27

TSS pH

20

20 6-9

20

t. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI TEPUNG IKAN Volume Limbah Cair Maximum per satuan produk 0,5m3/ton produk Parameter BOD5 COD TSS NH3-N (ammonia total) Sulfida (sebagai H2S) PH Kadar Maximum 100 150 30 5 0,8 6-9

uu. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI AGAR-AGAR Volume Limbah Cair Maximum per satuan produk 1.500m3/ton produk Parameter BOD5 COD TSS NH3-N (ammonia total) TDS Cl2 (chlor bebas) pH Kadar Maximum (mg/l) 100 250 50 5 1500 0,04 6-9

vv. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK PENCUCIAN KENDARAAN BERMOTOR Volume Limbah Cair Maximum per satuan produk 1,5m3/Kendaraan Besar 0,5m3/Kendaraan Kecil 0,1m3/Sepeda Motor Parameter Kadar Maximum (mg/l)

_______________________________________________________________________________________________________________________PT. ERM INDONESIA

Jatim45-2002 PDF

28

BOD5 COD TSS Minyak dan Lemak MBAS (Detergent) Fosfat (sebagai P2O4) pH

100 250 100 10 10 10 6-9

Keterangan:

Kendaraan Besar adalah:

Jenis Truk, Bus, Trailer dsb Jenis Sedan, Mini Bus, Pickup, Jeep, Jenis Sepeda Motor dan Skuter

Kendaraan Kecil adalah: Station Wagon dsb. Sepeda Motor adalah:

ww. BAKU MUTU LIMBCAH CAIR UNTUK INDUSTRI KOREK API Volume Limbah Cair Maximum per satuan produk 1m3/ton produk Parameter Fe Zn Mn Cr+6 BOD5 COD TSS (BO3-N) pH Kadar Maximum (mg/l) 5 5 0,5 0,05 100 150 100 10 6-9

xx. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI SAOS Volume Limbah Cair Maximum per satuan produk 6m3/ton produk Parameter BOD5 COD Kadar Maximum (mg/l) 100 250

_______________________________________________________________________________________________________________________PT. ERM INDONESIA

Jatim45-2002 PDF

29

TSS pH

100 6-9

yy. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI TEPUNG SILICA Volume Limbah Cair Maximum per satuan produk 35m3/ton produk Parameter TSS TDS pH Kadar Maximum (mg/l) 2000*) 18000**) 6-9

Catatan:

*) untuk pembuangan ke sungai air tawar. **) Pembuangan langsung ke laut.

_______________________________________________________________________________________________________________________PT. ERM INDONESIA

Jatim45-2002 PDF

30

LAMPIRAN II BAKU MUTU LIMBAH CAIR (TERMASUK PENGOLAH LIMBAH TERPUSAT/KAWASAN INDUSTRI) No Parameter Satuan Golongan Baku Mutu Limbah Cair I A 1 2 3 B 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 FISIKA Temperatur Zat padat terlarut Zat padat tersuspensi KIMIA PH Besi (Fe) Mangan (Mn) Barium (Ba) Tembaga (Cu) Seng (Zn) Krom Heksavalen (Cr+6) Krom Total (Cr tot) Cadmium (Cd) Raksa (Hg) Timbal (Pb) Timah Putih (Sn) Arsen (As) Selenium (Se) Nikel (Ni) Kobalt (Co) Sianida (CN) Sulfida (H2S) Fluorida (F) Klorin Bebas (Cl2) Amoniak Bebas (NH3-N) Nitrat (NO3-N) Nitrit (NO2-N) mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter 6-9 5 0,5 1 1 5 0,05 0,1 0,01 0.001 0,1 2 0,05 0,01 0,1 0,2 0,05 0,01 1,5 0,02 0,5 10 0,06 6-9 10 2 2 2 10 0,1 0,5 0,05 0,002 0,5 3 0,1 0,05 0,2 0,4 0,1 0,06 15 0,03 1 20 1 6-9 15 5 3 3 15 0,5 1 0,1 0,005 1 4 0,5 0,5 0,5 0,6 0,5 0,1 20 0,04 5 30 3 6-9 20 10 5 5 20 2 2 1 0,01 3 5 1 1 1 1 1 1 30 0,05 20 50 5OC

II

III

IV

35 1500 100

38 2000 200

40 4000 200

45 5000 500

mg/liter mg/liter

_______________________________________________________________________________________________________________________PT. ERM INDONESIA

Jatim45-2002 PDF

31

24 25 26 27 28 29

BOD5 COD Detergent an ionic Phenol Minyak dan Lemak PCB

mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter

30 80 0,5 0,01 1 NIHIL

50 100 1 0,05 5 NIHIL

150 300 10 1 15 NIHIL

300 600 15 2 20 NIHIL

_______________________________________________________________________________________________________________________PT. ERM INDONESIA

Jatim45-2002 PDF

32

LAMPIRAN III Perhitungan Volume Limbah Cair Maksimum dan Bebas Pencemaran Maksimum untuk menentukan Mutu Limbah Cair.

I.

Volume Limbah Maksimum 2. a. Penetapan Baku Mutu Limbah Cair pada pembuangan limbah cair melalui penetapan Volume Limbah Cair Maksimum, sebagaimana tercantum dalam Lampiran I untuk masing-masing jenis industri didasarkan pada tingkat produksi bulanan yang sebenarnya. Untuk itu gunakan perhitungan sebagai berikut:

Vm

Dm Pb

Keterangan: DM = VM = Debit limbah cair maksimum yang dibolehkan bagi industri yang bersangkutan, dinyatakan dalam m3/bulan. Volume limbah cair maksimum sebagaimana tercantum dalam ketentuan pada Lampiran I yang sesuai dengan industri yang bersangkutan, dinyatakan dalam m3 limbah cair per satuan produk. Produksi sebenarnya dalam sebulan, dinyatakan dalam satuan produk yang sesuai dengan yang tercantum pada Lampiran untuk industri yang bersangkutan b. Debit Limbah Cair yang sebenarnya dihitung dengan cara berikut:

Pb

=

3.

DA DpxH

Keterangan: DA Dp H = = = Debit limbah cair yang sebenarnya, dinyataka dalam m3/bulan. Hasil pengukuran debit limbah cair dinyatakan dalam m3/hari Jumlah hari kerja pada bulan yang bersangkutan.

4.

c.

Dengan demikian penilaian debit adalah:

Va

DA Pb

Catatan: Keterangan:

DA tidak boleh lebih besar dari DM

_______________________________________________________________________________________________________________________PT. ERM INDONESIA

Jatim45-2002 PDF

33

Va:

=

Volume limbah cair yang sebenarnya sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang sesuai dengan jenis industri yang bersangkutan, dinyatakan dalam m3/per satuan produk. Debit limbah sebenarnya dinyatakan dalam m3/bulan. Produksi sebenarnya dalam sebulan, dinyatakan dalam satuan produk yang sesuai dengan yang tercantum pada Lampiran I untuk jenis industri yang bersangkutan. Va tidak boleh lebih besar dari Vm.

DA Pb

= =

Catatan:

II.

Apabila Menghitung Beban Pencemaran Maksimum sebagai berikut: 2. a.

a BPM = . (CM )j Vmxf x

Keterangan: Vm = (CM) j VM = Beban Pencemaran Maksimum per satuan produk dinyatakan dalam kg parameter per satuan produk. = Kadar Maksimum unsure pencemar dinyatakan dalam mg/liter. Volume limbah cair maksimum sebagaimana tercantum pada Lampiran I yang sesuai dengan industri yang bersangkutan, dinytakan dalam m3 limbah cair per satuan produk.

f

Faktr n e s 1m3x o Ko v n i

mg 1 x (kg ) l 10 0 t 0

2.

b.

Beban Pencemaran sebenarnya dihitung dengan cara sebagai berikut:

BPA (CA) j xVaxf

keterangan: BPA = (CA) = Va = Beban Pencemaran sebenarnya dinyatakan dalam kg parameter per satuan produk. Kadar sebenarnya unsure pencemar j dinyatakan dalam mg/liter. Volume limbah cair sebenarnya tercantum dalam Lampiran I yang sesuai dengan jenis industri yang bersangkutan, dinyatakan dalam m3 per satuan produk. Faktor Konversi = 1/1000

F

=

2.

c.

Beban Pencemaran Maksimum Industri Terpadu (missal 2 (dua) jenis industri yang terletaj pada satu lokasi) dan instalasi pengolah limbahnya dijadikan satu dihitung dengan cara sebagai berikut:

BPMt (Vm1x(CM ) J 1) x(Vm2 x(CM ) J 2) xf_______________________________________________________________________________________________________________________PT. ERM INDONESIA

Jatim45-2002 PDF

34

Keterangan: BPMt = Vm1 = (CM) J1 (CM) J2 2. d. Beban Pencemaran sebenarnya dinyatakan dalam kg parameter per satuan produk. Volume maksimum limbah cair industri 1 sesuai kapasitas produksi sebenarnya dalam m3 per hari. = Kadar maksimum unsure pencemar J industri 1 dinyatakan dalam mg/liter. = Kadar maksimum unsure pencemar J industri 2 dinyatakan dalam mg/liter.

BPMiKeterangan: BPMi = Pb =

BPMXPb / H

Beban Pencemaran Maksimum per hari yang dibolehkan bagi industri yang bersangkutan dinyatakan dalam kg parameter per hari. Produk sebenarnya dalam sebulan, dinyatakan dalam satuan produk yang sesuai dengan yang tercantum dalam Lampiran I untuk industri yang bersangkutan.

Beban pencemaran maksimum yang sebenarnya dihitung dengan cara sebagai berikut:

BPAi

(CA) jxDpxf

Keterangan: BPAi = (CA) j Dp F = = Beban Pencemaran sebenarnya dinyatakan dalam kg parameter per satuan produk. = Kadar sebenarnya unsure pencemar j dinyatakan dalam mg/liter. Hasil pengukuran debit limbah air, dinyatakan dalam m3/hari. Faktor Konvensi = 1/1000

Dengan demikian penilaian beban pencemaran adalah: BPA tidak boleh lebih dari BPM BPA tidak boleh lebih dari BPMi

Gubernur Jawa Timur

Imam Utomo. S

_______________________________________________________________________________________________________________________PT. ERM INDONESIA

Jatim45-2002 PDF

35

Salinan Keputusan ini disampaikan kepada: Yth 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Sdr. Menteri Dalam Negeri di Jakarta Sdr. Menteri Negara Lingkungan Hidup Sdr. Menteri Perindustrian dan Perdagangan di Jakarta Sdr. Ketua DPRD Propinsi Jawa Timur di Surabaya Sdr. Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur di Surabaya Sdr. Ketua Pengadilan Tinggi di Surabaya Sdr. Kepala Kejaksaan Tinggi di Surabaya Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Propinsi Jawa Timur Di Surabaya Sdr. Kepala Dinas Perindustrian dan Per-dagangan Propinsi Jawa Timur di Surabaya. Sdr. Kepala Badan Pertanahan Nasional Jawa Timur di Surabaya Kepala BAPEPROP Jawa Timur di Surabaya Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Propinsi Jawa Timur di Surabaya Kepala Dinas Peternakan Propinsi Jawa Timur di Surabaya Kepala Dinas Perkebunan Propinsi Jawa Timur di Surabaya Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Propinsi Jawa Timur di Surabaya Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur di Surabaya Sdr. Pimpinan Laboratorium Rujukan Propinsi Jawa Timur di Surabaya Sdr. Direktur Utama PT. Jasa Tirta I di Malang Sdr. Bupati/Walikota se Jawa Timur Semua Industri di Jawa Timur

_______________________________________________________________________________________________________________________PT. ERM INDONESIA

Jatim45-2002 PDF

36