kepbapedal 107 1997 standar pencemaran udara

23
13 KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : KEP- 107/KABAPEDAL/11/1997 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PERHITUNGAN DAN PELAPORAN SERTA INFORMASI INDEKS STANDAR PENCEMAR UDARA B A P E D A L Badan Pengendalian Dampak Lingkungan 1999

Upload: andi-fahdina-f-aslam

Post on 22-Nov-2015

82 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Standar Pencemaran Udara

TRANSCRIPT

  • 1 3

    KEPUTUSANKEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN

    NOMOR : KEP- 107/KABAPEDAL/11/1997

    TENTANG

    PEDOMAN TEKNIS PERHITUNGAN DAN PELAPORANSERTA INFORMASI INDEKS STANDAR PENCEMAR UDARA

    B A P E D A LBadan Pengendalian Dampak Lingkungan

    1999

  • 1 5

    KEPUTUSANKEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN

    NOMOR : KEP- 107 /KABAPEDAL/11/1997

    TENTANG

    PEDOMAN TEKNIS PERHITUNGAN DAN PELAPORANSERTA INFORMASI INDEKS STANDAR PENCEMAR UDARA

    KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN,

    Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan Keputusan Menteri NegaraLingkungan Hidup Nomor : Kep- 45/MENLH/10/1997 tentangIndeks Standar Pencemar Udara, perlu disusun pedomanteknis perhitungan dan pelaporan serta informasi indeksstandar pencemar udara;

    b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut diatas, perluditetapkan Keputusan Kepala Badan Pengendalian DampakLingkungan tentang Pedoman Teknis Perhitungan danPelaporan Serta Informasi Indeks Standar Pencemar Udara.

    Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokokPemerintahan di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1974Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3037);

    2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang PengelolaanLingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68,Tambahan Lembaran Negara Nomor 3699);

    3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 Tahun1994 tentang Badan Pengendalian Dampak Lingkungan;

  • 1 6

    4. Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan LingkunganHidup Nomor : Kep- 02/MENKLH/I/1988 tentang PedomanPenetapan Baku Mutu Lingkungan;

    5. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : Kep-35/MENLH/10/1993 tentang Ambang Batas Emisi GasBuang Kendaraan Bermotor;

    6. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : Kep-15/MENLH/4/1996 tentang Program Langit Biru;

    7. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : Kep-45/MENLH/10/1997 tentang Indeks Standar PencemarUdara;

    8. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak LingkunganNomor : Kep- 135 Tahun 1995 tentang Organisasi dan TataKerja Badan Pengendalian Dampak Lingkungan;

    9. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak LingkunganNomor : 205/KABAPEDAL/07/1996 tentang PedomanTeknis Pengendalian Pencemaran Udara Sumber TidakBergerak.

    M E M U T U S K A N :

    Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAKLINGKUNGAN TENTANG PEDOMAN TEKNIS PERHITUNGANDAN PELAPORAN SERTA INFORMASI INDEKS STANDARPENCEMAR UDARA.

    Pasal 1

    Pedoman Teknis Perhitungan dan Pelaporan Serta Informasi Indeks StandarPencemar udara ini diperlukan sebagai pedoman teknis dalam pelaksanaanperhitungan, pelaporan dan sistem informasi Indeks Standar Pencemar Udarabagi :a. Instansi terkait;b. Gubernur Kepala Daerah Tingkat I, dan Bupati/Walikotamadya Kepala

    Daerah Tingkat II terkait;

  • 1 7

    Pasal 2

    Parameter-parameter Dasar Untuk Indeks Standar Pencemar Udara dan PeriodeWaktu Pengukuran adalah sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I.

    Pasal 3

    Angka dan Kategori Indeks Standar Pencemar Udara adalah sebagaimanadimaksud dalam Lampiran II.

    Pasal 4

    Pengaruh Indeks Standar Pencemar Udara Terhadap Tiap Parameter KualitasUdara adalah sebagaimana dalam Lampiran III.

    Pasal 5

    Batas Indeks Standar Pencemar Udara dalam Satuan SI adalah sebagaimanadimaksud dalam Lampiran IV.

    Pasal 6

    Perhitungan Indeks Standar Pencemar Udara adalah sebagaimana dimaksuddalam Lampiran V.

    Pasal 7

    Contoh Pengambilan Indeks Standar Pencemar Udara dari beberapa StasiunPemantau adalah sebagaimana dimaksud dalam Lampiran VI.

    Pasal 8

    1. Penyampaian Indeks Standar Pencemar Udara kepada masyarakat wajibmemuat informasi sebagai berikut :a. Waktu pelaporan;b. Ketentuan waktu;c. Bagian wilayah dan atau lokasi yang dilaporkan;

  • 1 8

    d. Indeks Standar Pencemar Udara dari setiap parameter yang diukur;e. Indeks Standar Pencemar Udara Maksimum;f. Parameter pencemar kritis;g. Kategori Indeks Standar Pencemar Udara;h. Gambar kategori dan rentang Indeks Standar Pencemar Udara dengan

    ketentuan waktu sebagai berikut :

    1. kategori baik rentang 0 - 50dengan warna hijau;

    2. kategori sedang rentang 51 - 100dengan warna biru;

    3. kategori tidak sehat rentang 101 - 199dengan warna kuning;

    4. kategori sangat tidak sehat rentang 200 - 299dengan warna merah;

    5. kategori berbahaya rentang 300 - 500dengan warna hitam.

    2. Format Penyampaian Indeks Standar Pencemar Udara seperti diuraikandalam Ayat (1) adalah sebagaimana dimaksud dalam Lampiran VII.

    Pasal 9

    Penyampaian Indeks Standar Pencemar Udara kepada masyarakat sebagaimanadimaksud dalam Pasal 8 dilakukan melalui :a). Media massa dan elektronika (radio, televisi, surat kabar, majalah dan

    lainnya);b). Papan peragaan pada tempat-tempat umum tertentu.

    Pasal 10

    Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

  • 1 9

    Ditetapkan di : JakartaPada tanggal : 21 November 1997

    Kepala BadanPengendalian Dampak Lingkungan

    ttd.

    Sarwono Kusumaatmadja

  • 2 0

    LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAKLINGKUNGAN

    TENTANG : PEDOMAN TEKNIS PERHITUNGAN DAN PELAPORANSERTA INFORMASI INDEKS STANDAR PENCEMARUDARA

    NOMOR : KEP- 107/KABAPEDAL/11/1997TANGGAL : 21 NOVEMBER 1997

    PARAMETER-PARAMETER DASAR UNTUK INDEKS STANDARPENCEMAR UDARA (ISPU) DAN PERIODE WAKTU PENGUKURAN

    No. PARAMETER WAKTU PENGUKURAN

    1. Partikulat (PM10) 24 jam (Periode pengukuran rata-rata)

    2. Sulfur Dioksida (SO2) 24 jam (Periode pengukuran rata-rata)

    3. Carbon Monoksida (CO) 8 jam (Periode pengukuran rata-rata)

    4. Ozon (O3) 1 jam (Periode pengukuran rata-rata)

    5. Nitrogen Dioksida (NO2) 1 jam (Periode pengukuran rata-rata)

    Catatan :1. Hasil pengukuran untuk pengukuran kontinyu diambil harga rata-rata tertinggi

    waktu pengukuran.2. ISPU disampaikan kepada masyarakat setiap 24 jam dari data rata-rata

    sebelumnya (24 jam sebelumnya).3. Waktu terakhir pengambilan data dilakukan pada pukul 15.00 Waktu Indone-

    sia Bagian Barat (WIBB).4. ISPU yang dilaporkan kepada masyarakat berlaku 24 jam ke depan (pkl 15.00

    tgl (n) sampai pkl 15.00 tgl (n+1))

    Kepala BadanPengendalian Dampak Lingkungan

    ttd.

    Sarwono Kusumaatmadja

  • 2 1

    LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAKLINGKUNGAN

    TENTANG : PEDOMAN TEKNIS PERHITUNGAN DAN PELAPORANSERTA INFORMASI INDEKS STANDAR PENCEMARUDARA

    NOMOR : KEP- 107/KABAPEDAL/11/1997TANGGAL : 21 NOVEMBER 1997

    ANGKA DAN KATEGORI INDEKS STANDARPENCEMAR UDARA (ISPU)

    Indeks Kategori

    1 - 50 Baik

    51 - 100 Sedang

    101 - 199 Tidak Sehat

    200 - 299 Sangat Tidak Sehat

    300 - lebih Berbahaya

    Kepala BadanPengendalian Dampak Lingkungan

    ttd.

    Sarwono Kusumaatmadja

  • 2 2

    LAM

    PIR

    AN II

    I:

    KEPU

    TUSA

    N K

    EPAL

    A BA

    DAN

    PEN

    GEN

    DAL

    IAN

    DAM

    PAK

    LIN

    GKU

    NG

    ANTE

    NTA

    NG

    :PE

    DO

    MAN

    TEK

    NIS

    PER

    HIT

    UN

    GAN

    DAN

    PEL

    APO

    RAN

    SER

    TA IN

    FOR

    MAS

    I IN

    DEK

    S ST

    AND

    AR P

    ENC

    EMAR

    UD

    ARA

    NO

    MO

    R:

    KEP-

    107

    /KAB

    APED

    AL/1

    1/19

    97TA

    NG

    GAL

    :21

    NO

    VEM

    BER

    199

    7

    PENG

    ARUH

    INDE

    KS S

    TAND

    AR P

    ENCE

    MAR

    UDA

    RA U

    NTUK

    SET

    IAP

    PARA

    MET

    ER P

    ENCE

    MAR

    Kate

    gori

    Ren

    tang

    Car

    bon

    Mon

    oksi

    daN

    itrog

    enO

    zon

    Sulfu

    r D

    ioks

    ida

    Parti

    kula

    t(C

    O)

    (NO

    2)(O

    3)(S

    O2)

    Baik

    0-5

    0Ti

    dak

    ada

    efek

    Sedi

    kit b

    erba

    uLu

    ka p

    ada

    Luka

    pad

    aTi

    dak

    ada

    efek

    Bebe

    rapa

    spe

    sies

    Bebe

    rapa

    spe

    sies

    tum

    buha

    n ak

    ibat

    tum

    buha

    n ak

    ibat

    kom

    bina

    si d

    enga

    nko

    mbi

    nasi

    den

    gan

    SO2 (

    sela

    ma

    4 ja

    m)

    O3 (

    sela

    ma

    4 ja

    m)

    Seda

    ng51

    -100

    Peru

    baha

    n ki

    mia

    Berb

    auLu

    ka p

    ada

    Luka

    pad

    aTe

    rjadi

    pen

    urun

    anda

    rah

    tapi

    tida

    kBe

    bera

    pa s

    pesi

    esBe

    bera

    pa s

    pesi

    espa

    da ja

    rak

    terd

    etek

    situ

    mbu

    han

    tum

    buha

    npa

    ndan

    g

    Tida

    k Se

    hat

    101

    -199

    Peni

    ngka

    tan

    pada

    Bau

    dan

    kehi

    lang

    anPe

    nuru

    nan

    Bau,

    Jara

    k pa

    ndan

    gka

    rdio

    vask

    ular

    pad

    aw

    arna

    . Pen

    ingk

    atan

    kem

    ampu

    an p

    ada

    Men

    ingk

    atny

    atu

    run

    dan

    terja

    dipe

    roko

    k ya

    ng s

    akit

    reak

    tivita

    s pe

    mbu

    luh

    atlit

    yan

    g be

    rlatih

    keru

    saka

    npe

    ngot

    oran

    deb

    uja

    ntun

    gte

    nggo

    roka

    n pa

    dake

    ras

    tana

    man

    dim

    ana-

    man

    ape

    nder

    ita a

    sma

  • 2 3

    Sang

    at T

    idak

    200

    -299

    Men

    ingk

    atny

    aM

    enin

    gkat

    nya

    Ola

    h ra

    ga ri

    ngan

    Men

    ingk

    atny

    aM

    enin

    gkat

    nya

    Seha

    tka

    rdio

    vask

    ular

    pad

    ase

    nsiti

    vita

    s pa

    sien

    men

    gaki

    batk

    anse

    nsiti

    vita

    s pa

    dase

    nsiti

    vita

    s pa

    daor

    ang

    buka

    n pe

    roko

    kya

    ng b

    erpe

    nyak

    itpe

    ngar

    uh p

    erna

    fasa

    npa

    sien

    ber

    peny

    akit

    pasi

    en b

    erpe

    nyak

    itya

    ng b

    erpe

    nyak

    itas

    ma

    dan

    bron

    hitis

    pada

    pas

    ien

    yang

    asth

    ma

    dan

    asth

    ma

    dan

    jant

    ung,

    dan

    aka

    nbe

    rpen

    yaki

    t par

    u-br

    onhi

    tisbr

    onhi

    tista

    mpa

    k be

    bera

    papa

    ru k

    roni

    ske

    lem

    ahan

    yan

    gte

    rliha

    t sec

    ara

    nyat

    a

    Berb

    ahay

    a30

    0-l

    ebih

    Ting

    kat y

    ang

    berb

    ahay

    a ba

    gi s

    emua

    pop

    ulas

    i yan

    g te

    rpap

    ar

  • 2 4

    LAMPIRAN IV : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAKLINGKUNGAN

    TENTANG : PEDOMAN TEKNIS PERHITUNGAN DAN PELAPORANSERTA INFORMASI INDEKS STANDAR PENCEMARUDARA

    NOMOR : KEP- 107/KABAPEDAL/11/1997TANGGAL : 21 NOVEMBER 1997

    BATAS INDEKS STANDAR PENCEMAR UDARA DALAM SATUAN SI

    a) Dalam Bentuk Tabel

    Indeks Standar 24 jam PM10 24 Jam SO2 8 jam CO 1 jam O3 1 jam NO2Pencemar Udara g/m3 g/m3 g/m3 g/m3 g/m3

    50 50 80 5 120 (2)

    100 150 365 10 235 (2)

    200 350 800 17 400 1130

    300 420 1600 34 800 2260

    400 500 2100 46 1000 3000

    500 600 2620 57.5 1200 3750

    1. Pada 25 C dan 760 mm Hg

    2. Tidak ada indeks yang dapat dilaporkan pada konsentrasi rendah denganjangka pemaparan yang pendek

  • 25

    b) Dalam Bentuk Grafik

    Grafik. 1

    Batas Indeks Standar Pencemar Udara Dalam Satuan Matriks

    500 600

    400 500

    300 420

    200 350

    100 150

    50

    0 100 200 300 400 500 600

    Particulate Matter, PM10 (Periode Pengukuran Rata-rata 24 jam), g/m3

    ISPU

    Tingkat Berbahaya

  • 26

    Grafik. 2

    Batas Indeks Standar Pencemar Udara Dalam Satuan Matriks

    2620500

    400 2100

    300 1600

    200 800

    100 365

    80

    0 500 1000 1500 2000 2500 3000

    Sulfur Dioksida (Periode Pengukuran Rata-rata 24 jam), g/m3

    ISPU

    Tingkat Berbahaya

  • 27

    Grafik. 3

    Batas Indeks Standar Pencemar Udara Dalam Satuan Matriks

    57.5500

    400 46

    300 34

    200 17

    100 10

    5

    0 10 20 30 40 50 60

    Carbon Monoksida (Periode Pengukuran Rata-rata 8 jam), mg/m3

    ISPU

    Tingkat Berbahaya

  • 28

    Grafik. 4

    Batas Indeks Standar Pencemar Udara Dalam Satuan Matriks

    1200500

    400 1000

    300 800

    200 400

    100 235

    120

    0 200 400 600 800 1000 1200

    Ozon (Periode Pengukuran Rata-rata 1 jam), g/m3

    ISPU

    Tingkat Berbahaya

  • 29

    Grafik. 5

    Batas Indeks Standar Pencemar Udara Dalam Satuan Matriks

    3750500

    400 3000

    300 2260

    200 1130

    100

    0 1000 2000 3000 4000 5000 6000

    Nitrogen Dioksida (Periode Pengukuran Rata-rata 1 jam), g/m3

    Kepala BadanPengendalian Dampak Lingkungan

    ttd.

    Sarwono Kusumaatmadja

    ISPU

    Tingkat Berbahaya

  • 30

    LAMPIRAN V : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAKLINGKUNGAN

    TENTANG : PEDOMAN TEKNIS PERHITUNGAN DAN PELAPORANSERTA INFORMASI INDEKS STANDAR PENCEMARUDARA

    NOMOR : KEP- 107/KABAPEDAL/11/1997TANGGAL : 21 NOVEMBER 1997

    PERHITUNGAN INDEKS STANDAR PENCEMAR UDARA

    A) SECARA PERHITUNGAN

    Konsentrasi nyata ambien (Xx) ppm, mg/m3, dll. Angka nyata ISPU (1)

    Xx I

    I = (Xx - Xb) + Ib...................... (*)

    I = ISPU terhitung

    Ia = ISPU batas atas

    Ib = ISPU batas bawah

    Xa = Ambien batas atas

    Xb = Ambien batas bawah

    Xx = Kadar ambien nyata hasil pengukuran

    Ia - Ib

    Xa - Xb

  • 31

    CONTOH PERUBAHAN ANGKA SECARA PERHITUNGAN

    Diketahui konsentrasi udara ambient untuk jenis parameter SO2, adalah :322 g/m3.

    Konsentrasi tersebut jika dirubah ke dalam angka Indeks Standar Pencemar Udaraadalah sebagai berikut :

    Dari Tabel Batas Indeks Standart Pencemar Udara (Dalam Satuan SI)

    Indeks Standar 24 jam PM10 24 Jam SO2 8 jam CO 1 jam O3 1 jam NO2Pencemar Udara g/m3 g/m3 g/m3 g/m3 g/m3

    50 50 80 5 120

    100 150 365 10 235

    200 350 800 17 400 1130

    300 420 1600 34 800 2260

    400 500 2100 46 1000 3000

    500 600 2620 57.5 1200 3750

    Maka :

    Xx = Kadar ambien nyata hasil pengukuran 322 g/m3

    Ia = ISPU batas atas 100 ( baris 3)

    Ib = ISPU batas bawah 50 (baris 2)

    Xa = Ambien batas atas 365 (baris 3)

    Xb = Ambien batas bawah 80 (baris 2)

  • 32

    Sehingga angka-angka tersebut dimasukkan dalam rumus (*) menjadi :

    I = (322 - 80) + 50

    = 92.45

    = 92 (pembulatan)

    Jadi konsentrasi udara ambien SO2 322 mg/m3 dirubah menjadi Indeks StandarPencemar Udara (ISPU) : 92

    B) SECARA GRAFIK

    Contoh :

    Jika diketahui konsentrasi untuk paremeter PM10 adalah 250 g/m3konesntrasi ini jika dirubah dalam Indeks Standar Pencemar Udaradengan menggunakan grafik adalah sebagai berikut :Dari kurva batas angka indeks standar pencemar udara dalam satuanmatriks, sumbu X di angka 250 ditarik ke atas sampai menyentuhgaris dan ditarik ke kiri sampai menyentuh sumbu Y didapat angka150.Sehingga konsentrasi PM10 250 g/m3 dirubah menjadi angka IndeksStandar Pencemar Udara menjadi 150 (untuk lebih jelas dapat dilihatgambar di bawah ini).

    100 - 50

    365 - 80

  • 33

    KURVA BATAS ANGKA INDEKS STANDAR PENCEMAR UDARADALAM SATUAN MATRIKS

    UNTUK PARAMETER PM10

    ISPU 150

    250 g/m3

    KONSENTRASI g/m3

    Kepala BadanPengendalian Dampak Lingkungan

    ttd.

    Sarwono Kusumaatmadja

  • 34

    LAMPIRAN VI : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAKLINGKUNGAN

    TENTANG : PEDOMAN TEKNIS PERHITUNGAN DAN PELAPORANSERTA INFORMASI INDEKS STANDAR PENCEMARUDARA

    NOMOR : KEP- 107/KABAPEDAL/11/1997TANGGAL : 21 NOVEMBER 1997

    CONTOH PENGAMBILAN INDEKS STANDARPENCEMAR UDARA DARI BEBERAPA STASIUN PEMANTAU

    Misal : Kota Denpasar

    Jumlah Stasiun Monitoring : 3 buah

    Angka-angka Indeks Standar Pencemar Udara dari setiap stasiun :

    z Stasiun I (Pertama)z Angka Indeks Standar Pencemar Udara untuk 5 polutan PM10=96, SO2=80,

    O3=40, NO2=55, CO=90

    z Stasiun II (Kedua)z Angka Indeks Standar Pencemar Udara untuk 5 polutan PM10=88, SO2=44,

    O3=40, NO2=42, CO=83

    z Stasiun III (Ketiga)z Angka Indeks Standar Pencemar Udara untuk 5 polutan PM10=91, SO2=71,

    O3=35, NO2=55, CO=92

    Indeks Standar Pencemar Udara yang dilaporkan ke media massa (koran hariansetempat/televisi stasiun setempat) adalah Indeks Standar Pencemar Udara yangpaling tinggi. Untuk kasus di atas Indeks Standar Pencemar Udara tertinggi adalahdari Stasiun I (pertama) yaitu polutan PM10 dengan Indeks Standar Pencemar Udara96.

  • 35

    Sehingga inti laporan kemasyarakatan adalah :

    Indeks Standar Pencemar Udara Denpasar adalah :

    * Indeks Standar Pencemar Udara : 96* Kualitas Udara : sedang* Parameter dominan : PM10

    Berlaku 24 jam dari hari ini pukul 15.00 tanggal (n) sampai pkl 15.00 tgl (n+1).

    Kepala BadanPengendalian Dampak Lingkungan

    ttd.

    Sarwono Kusumaatmadja

  • 36

    LAMPIRAN VII : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAKLINGKUNGAN

    TENTANG : PEDOMAN TEKNIS PERHITUNGAN DAN PELAPORANSERTA INFORMASI INDEKS STANDAR PENCEMARUDARA

    NOMOR : KEP- 107/KABAPEDAL/11/1997TANGGAL : 21 NOVEMBER 1997

    Contoh Format Laporan Harian ke Masyarakat

    INDEKS STANDAR PENCEMAR UDARA (ISPU)

    Hari / Tanggal : / (n)Berlaku : Pk. 15.00 (tanggal n) s/d

    Pk. 15.00 (tanggal n + 1)Lokasi :

    Parameter P M 10 S O 2 C O O 3 N O 2

    I S P U

    INDEKS STANDAR PARAMETER UDARA MAKSIMUM :PARAMETER PENCEMAR KRITIS :

    KATEGORI ISPU :

    Hijau Biru Kuning Merah Hitam

    BAIK SEDANG TIDAK SEHAT SANGAT BERBAHAYATIDAK SEHAT

    0 50 51 100 101 199 200 299 300 500

    Keterangan :

    = Menunjukkan kondisi ISPU tanggal (n) sampai tanggal (n+1)

    Kepala BadanPengendalian Dampak Lingkungan

    ttd.

    Sarwono Kusumaatmadja