kementerian riset, teknologi dan pendidikan …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya...

77
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK PALCOMTECH LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) PADA PT. STUDIO KREASINDO PALEMBANG Diajukan Oleh: M. FAJRI LUDVIH ANSYAH 041140039 Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Diploma Tiga PALEMBANG 2018

Upload: vuongnhu

Post on 18-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

POLITEKNIK PALCOMTECH

LAPORAN TUGAS AKHIR

ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK BERDASARKAN METODE ACTIVITY

BASED COSTING (ABC) PADA PT. STUDIO KREASINDO PALEMBANG

Diajukan Oleh:

M. FAJRI LUDVIH ANSYAH

041140039

Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Diploma Tiga

PALEMBANG

2018

Page 2: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

praktik kerja lapangan ini dengan baik. Laporan ini diberi judul “ANALISIS

PENETAPAN HARGA POKOK BERDASARKAN METODE ACTIVITY

BASED COSTING (ABC) PADA PT. STUDIO KREASINDO PALEMBANG”.

Laporan Tugas Akhir ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan

akademis meraih gelar ahli madya (D3) program studi Akuntansi Politeknik

PalComTech. Dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini penulis sadari

sepenuhnya bahwa penulis telah banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak

Akademik, keluarga, maupun teman-teman seperjuangan. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terimakasih yang tulus serta doa dan harapan semoga semua

bantuan yang diberikan kepada penulis mendapatkan berkat Tuhan Yang Maha

Esa, Amin, ucapan terimakasih yang tulus ditujukan kepada semua pihak yang

telah membimbing dengan sungguh-sungguh, ucapan terimakasih ditujukan

kepada orang tua penulis yang tercinta, Bapak Direktur Politeknik Bapak

Benidictus Efendi, S.T., MT., Msi, kepada ketua Program Studi Akuntansi, Ibu

Rizki Fitri Amalia, S.E., M.si., kepada Dosen Pembimbing LTA, Ibu DR.

Febrianty, S.E., M.Si., dosen dan staff Palcomtech, kepada staff produksi dan

karyawan PT. Studio Kreasindo Palembang yang telah mendukung selama masa

LTA, kepada saudara ku yang tersayang, teman dan sahabat, orang terkasih serta

kepada pihak yang telah banyak membantu.

v

Page 3: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

Demikian Kata Pengantar dari penulis, dengan harapan semoga laporan

Tugas Akhir ini dapat bermanfaat dan berguna bagi para pembaca, dengan

kesadaran penulis bahwa laporan Tugas Akhir ini masih Banyak kekurangan dan

kelemahan sehingga membutuhkan banyak saran dan kritik yang membangun

untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Terima Kasih.

Palembang, 2018

Penulis

M. FAJRI LUDVIH ANSYAH

. NPM : 041140039

vi

Page 4: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perhitungan harga pokok produksimenggunakan metode Activity Based Costing pada PT. Studio Kreasindo Palembang.Penelitian ini membandingkan antara perhitungan harga pokok produksimenggunakan metode Activity Based Costing dan Metode Konvensional. Jenis datayang digunakan berupa data Primer, artinya dengan mengumpulkan datamenggunakan metode wawancara dan dokumentasi mengenai data yang berhubungandengan laporan biaya produksi dan laporan penggunaan bahan baku pada PT. StudioKreasindo Palembang.

Berdasarkan hasil penelitian menujukkan bahwa penerapan metode konvensionallebih efisien dibandingkan dengan metode Activity Based Costing. Hal ini dapatdilihat dari selisih harga pokok produksi menggunakan metode Activity BasedCosting dengan metode konvensional pada produksi Banner sebesar Rp. 10 per unitproduksi, dikarenakan metode Activity Based Costing yang digunakan lebihmenekankan kepada biaya produksi sesuai dengan aktifitas sehingga pembebananbiaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi penelitiselanjutnya diharapkan agar lebih memperluas lingkup penelitian dan untukperusahaan sebaiknya diperlukan pembaharuan terhadap sistem perhitunganakuntansi biaya guna meningkatkan efesiensi harga pokok produksi.Kata kunci: harga pokok produksi, metode activity based costing, metode konvensional

Abstract

This study aims to analyze the calculation of cost of production using ActivityBased Costing method in PT Studio Kreasindo Palembang. This study compares thecalculation of cost of production using the method of Activity Based Costing andConventional Methods. Type of data used in the form of Primary data, that is bycollecting data using the method of interview and documentation about the dataassociated with the report of production costs and reports on the use of raw materialsin PT Studio Kreasindo Palembang.

Based on the results of research shows that the application of conventionalmethods more efficient than the Activity Based Costing method. This can be seen fromthe difference in cost of production using Activity Based Costing method withconventional methods on Banner production of Rp 10 units of production, becausethe Activity Based Costing method is used more emphasis on production costs inaccordance with the activities so that the cost of overhead in each activity moreaccurate. This study is suggested for further research is expected to further expandthe scope of research and for the company should be required renewal of costaccounting calculation system in order to improve the efficiency of cost ofproduction.Keyword: cost of production, activity based costing method, conventional method.

xiv

Page 5: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

xiv

Page 6: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING............................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI...................................................... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................... iv

KATA PENGANTAR...................................................................................... v

DAFTAR ISI.................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR/BAGAN....................................................................... xi

DAFTAR TABEL............................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xiii

ABSTRAK....................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang........................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah................................................................... 6

1.3 Batasan Masalah..................................................................... 6

1.4 Tujuan Penelitian.................................................................... 6

1.5 Manfaat Penelitian.................................................................. 7

1.5.1 Bagi Penulis.................................................................. 7

1.5.2 Bagi Perusahaan........................................................... 7

1.5.3 Bagi Akademik............................................................. 7

1.6 Sistematika Penulisan............................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

7

Page 7: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

2.1 Landasan Teori........................................................................ 9

2.1.1 Akuntansi Biaya............................................................ 9

2.1.2 Konsep Akuntansi Biaya............................................... 10

2.1.3 Harga Pokok Produksi.................................................. 11

2.1.3.1 Konsep Dasar Harga Pokok Produksi.............. 12

2.1.3.2 Manfaat Harga Pokok Produksi....................... 13

2.1.3.3 Unsur-Unsur Harga Pokok Produksi................ 15

2.1.3.4 Biaya Bahan Baku............................................ 15

2.1.3.5 Biaya Tenaga Kerja.......................................... 16

2.1.3.6 Biaya Overhead Pabrik..................................... 18

2.1.4 Metode Activity Based Costing..................................... 20

2.1.4.1 Aktivitas........................................................... 21

2.1.4.2 Jenis Aktivitas.................................................. 22

2.1.4.3 Manfaat Metode Activity Based Costing.......... 23

2.1.4.4 Kelebihan Metode Activity Based Costing....... 23

2.1.4.5 Kekurangan Metode Activity Based Costing.... 24

2.1.5 Metode Pemicu Biaya (Cost Driver)............................ 26

2.1.5.1 Faktor Utama Cost Driver................................ 26

2.1.5.2 Jenis-Jenis Cost Driver..................................... 27

2.2 Penelitian Terdahulu............................................................... 27

2.3 Kerangka Pemikiran............................................................... 30

8

Page 8: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian................................................... 31

3.2 Jenis dan Sumber Data............................................................ 31

3.2.1 Jenis Data...................................................................... 31

3.2.2 Sumber Data................................................................. 31

3.3 Teknik Pengumpulan Data...................................................... 31

3.4 Teknik Analisis Data............................................................... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Perusahaan ................................................................ 34

4.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Wewenang.................. 36

4.3 Data Penelitian ....................................................................... 41

4.3.1 Data Alur Produksi PT. Studio Kreasindo ................... 41

4.3.2 Biaya Produksi ............................................................. 43

4.3.2.1 Biaya Bahan Baku ............................................ 43

4.3.2.2 Biaya Tenaga Kerja PT. Studio Kreasindo........ 43

4.3.2.3 Biaya Overhead................................................. 44

4.4 Data Penjualan PT. Studio Kreasindo..................................... 45

4.5 Pembahasan............................................................................ 45

4.5.1 Biaya-Biaya Yang Terkait Pada Proses Pembuatan Banner

vinyl 280 Gsm................................................................ 45

4.5.2 Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Sistem

Konvensional................................................................. 49

4.5.3 Perhitungan HPP menggunakan Metode ABC............. 52

9

Page 9: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ............................................................................ 58

5.2 Saran ...................................................................................... 59

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... xv

HALAMAN LAMPIRAN.............................................................................. xvii

10

Page 10: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Semakin meningkatnya persaingan perusahaan jasa yang bergerak

dalam bidang percetakan yang saat ini sedang berkembang di Palembang

maka sudah menjadi keharusan bagi perusahaan jasa yaitu di Palembang

untuk terpacu berbenah diri untuk selalu meningkatkan efisiensi dan

efektifitas guna mewujudkan tata pengelolaan yang baik serta dapat

meningkatkan daya saing percetakan tersebut. Keberhasilan dalam

memenangkan persaingan tersebut ditentukan oleh beberapa hal antara lain

quality, services dan price. Perusahaan dituntut untuk bisa menjalankan

strategi manajemen perusahaan dengan baik untuk mencapai hal tersebut.

Services merupakan kuantitas atau ragam pelayanan yang diberikan

pihak penyedia jasa terhadap pelanggannya. Quality merupakan kualitas

pelayanan terhadap pelanggan, hal ini lebih menekankan pada kepuasan

pelanggan terhadap suatu jenis pelayanan (Kotler, 2016). Selain quality dan

service, price merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam menarik hati

konsumen maupun calon konsumen. Price merupakan jumlah nominal yang

harus dibayarkan oleh konsumen atas pelayanan yang diberikan penyedia

jasa. Jika ada perbandingan antara beberapa penyedia jasa dengan quality dan

service yang sama dalam hal penentuan harga dan mengabaikan faktor

loyalitas konsumen terhadap produsen atau penyedia jasa, konsumen akan

cenderung memilih penyedia jasa yang lebih murah (Kotler, 2016).

1

Page 11: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

2

Keadaan ini menuntut para pelaku usaha atau bisnis untuk fokus

memberikan dan menjamin kualitas serta pelayanan dengan harga yang

terjangkau. Perusahaan harus dapat secara efisien dan efektif dalam

menentukan harga yang sesuai dengan kualitas dan pelayanan yang diberikan

agar mampu bertahan dan bersaing dengan pihak pesaing lainnya. Oleh karena

itu, diperlukan strategi-strategi perusahaan yang bisa memenangkan

perusahaan dalam persaingan. Salah satu strategi yang digunakan untuk bisa

memenangkannya adalah penekanan harga jual produk. Harga jual yang

semakin rendah, maka diharapkan tingkat penjualan produk menjadi tinggi.

Harga pokok mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan

harga jual produk. Penetapan biaya yang lebih tepat akan menghasilkan harga

pokok produk atau jasa yang lebih akurat. Oleh karena itu, perusahaan harus

benar-benar serius dalam menangani harga pokok produksinya. Perhitungan

biaya produk untuk menentukan harga pokok produk atau jasa masih banyak

perusahaan yang menggunakan metode tradisional (Mulyadi, 2012).

Penentuan biaya dengan metode tradisional kurang sesuai dengan jenis

produk jasa yang bervariatif, sehingga memberikan informasi yang tidak akurat

dalam pembebanan biayanya. Sistem akuntansi tradisional, pembebanan biaya

produksi dilakukan atas biaya langsung dan tidak langsung yang berhubungan

dengan produk. Pembebanan atas biaya tidak langsung dilakukan dengan

menggunakan dasar pembebanan secara menyeluruh atau per departemen. Hal

ini dapat menimbulkan under costing atau over costing pada produk yang

dijual karena tidak mencerminkan biaya yang sebenarnya dan hal ini akan

Page 12: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

3

berpengaruh pada laba perusahaan. Distorsi biaya juga akan berdampak pada

kesalahaan penentuan biaya, pengambilan keputusan, perencanaan, dan

pengendalian perusahaan.

Perhitungan harga pokok produksi merupakan kegiatan yang sangat

penting dilakukan oleh setiap perusahaan. Perhitungan harga pokok produksi

yang tepat, maka harga jual suatu produk dapat diketahui dan ditentukan

dengan tepat sehingga produk tidak overcost (dibebani biaya lebih dari yang

seharusnya) dan juga tidak undercost (dibebani biaya kurang dari yang

seharusnya). Activity Based Costing (ABC) menurut Slamet (2009) merupakan

sistem pembebanan biaya dengan cara pertama kali menelusuri biaya aktivitas

dan kemudian ke produk. Metode ABC mempergunakan lebih dari satu pemicu

biaya (cost driver) untuk mengalokasikan biaya overhead pabrik ke masing-

masing produk.,Sehingga biaya overhead pabrik yang dialokasikan akan

menjadi lebih proposional dan informasi mengenai harga pokok produksinya

lebih akurat.

PT. Studio Kreasindo merupakan salah satu perusahaan percetakan yang

telah beroperasi di Palembang sejak tahun 2005. PT. Studio Kreasindo

melakukan kegiatan produksi menggunakan mesin digital atau mesin

berteknologi digital seperti membuat spanduk atau baliho, mesin digital

printing indoor/outdoor. Tahun 2017 PT. Studio Kreasindo sedang mengalami

penurunan omset yang cukup drastis diakibatkan harga yang tidak mampu

bersaing dengan beberapa perusahaan percetakan yang sejenis dengan kualitas

yang sama.

Page 13: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

4

Page 14: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

5

Berikut ini perbandingan harga produksi PT. Studio Kerasindo dengan

beberapa perusahaan percetakan yang ada di Kota Palembang:

Tabel 1.1Perbandingan Harga Jual Produk Beberapa Perusahaan

Percetakan Kota Palembang

Sumber: PT. Studio Kreasindo, F18 Digital Printing dan Total Print Palembang, 2017

Berdasarkan data perbandingan diatas terlihat bahwa PT. Studio Kreasindo

memiliki harga jual tertinggi dibandingkan beberapa pesaingnya. Perbandingan

harga jual di atas berdasarkan pada kualitas bahan dan jenis bahan yang sama

serta tekhnik produksi yang sama. Berdasarkan wawancara yang dilakukan

oleh penulis terhadap ibu Kartika posisi sebagai manager produksi pada PT.

Studio Kreasindo harga yang tinggi telah ditetapkan oleh perusahaan

dikarenakan untuk menutupi biaya operasional perusahaan. Manajer produksi

menyebutkan bahwa penentuan harga jual seutuhnya merupakan kebijakan

manajemen namun berdasarkan estimasi yang dilakukan oleh manajer produksi

perusahaan menetapkan harga yang tinggi untuk menutupi kegiatan operasional

perusahaan secara keseluruhan. Manajer produksi menyebutkan bahwa saat ini

kondisi produksi PT. Studio Kreasindo mengalami penurunan produksi

terutama pada produksi tahun 2016.

Penentuan harga pokok produksi pada PT. Studio Kreasindo menerapkan

metode konvensional dimana PT. Studio Kreasindo dalam menentukan biaya

Page 15: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

6

bahan baku menggunakan kuantitas bahan baku yang dikalikan dengan harga

perolehan bahan baku per satuan dan untuk biaya tenaga kerja langsung

ditentukan berdasarkan gaji pokok yang ditetapkan. PT. Studio Kreasindo

untuk biaya overhead pabrik hanya membebankan unsur biaya berupa biaya

bahan penolong, sedangkan untuk biaya overhead pabrik yang lain seperti

biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya depresiasi gedung pabrik, biaya

depresiasi mesin, biaya depresiasi komputer, biaya listrik, biaya air dan biaya

bahan kimia tidak diperhitungkan karena alasan kesulitan dalam

pengalokasiannya.

Apabila proses perhitungan biaya diubah dari metode tradisional menjadi

Activity Based Costing System, perusahaan dapat melakukan pembebanan

biaya lebih efektif dan efisien (Mowen, 2012). Activity Based Costing System

merupakan alternatif solusi yang dapat ditempuh oleh perusahaan untuk

mendapatkan informasi akuntansi yang relevan dalam pengambilan keputusan

atas penetapan harga pokok dan penetapan harga jual yang lebih tepat sehingga

pada akhirnya akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Namun tidak

semua perusahaan dapat menerapkan Activity Based Costing System,

dikarenakan banyaknya beban atau pengeluaran perusahaan sesuai dengan

aktivitas produksi.

Dalam penelitian Sitorus (2016) tentang penentuan harga pokok produksi

berdasarkan sistem Activity Based Costing. Hasil penelitian menyatakan bahwa

harga pokok produksi tahu goreng berdasarkan sistem activity based costing

sebesar Rp 157,46 dan berdasarkan sistem konvensional sebesar Rp 132,90.

Page 16: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

7

Sedangkan harga pokok produksi tahu putih berdasarkan sistem activity based

costing adalah Rp 465,86 dan berdasarkan sistem konvensional sebesar Rp

489,35. Hal ini dikarenakan pembebanan biaya overhead pabrik yang

dikonsumsi oleh setiap aktivitas berbeda sehingga biaya yang diperoleh juga

berbeda.

Berdasarkan fenomena dan penelitian terdahulu, penulis tertarik

melakukan penelitian pada PT. Studio Kreasindo dengan judul analisis

penetapan harga pokok berdasarkan metode Activity Based Costing pada PT.

Studio Kreasindo Palembang.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar berlakang penelitian rumusan masalah pada penelitian

ini adalah bagaimana menerapkan penetapan harga pokok berdasarkan

metode Activity Based Costing pada PT. Studio Kreasindo Palembang.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan perumusan masalah diatas batasan masalah dalam penelitian

ini hanya melakukan analisis penetapan harga pokok yang berdasarkan

metode Activity Based Costing untuk produk percetakan pada PT. Studio

Kreasindo Palembang.

1.4. Tujuan Penelitian

Page 17: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

8

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui harga pokok yang

berdasarkan metode Activity Based Costing pada PT. Studio Kreasindo

Palembang.

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1. Bagi Penulis

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis khususnya

mengenai analisis penetapan harga pokok berdasarkan metode Activity

Based Costing pada PT. Studio Kreasindo Palembang.

1.5.2. Bagi Perusahaan

Memberikan masukan dan bahan pemikiran mengenai analisis

penetapan harga pokok berdasarkan metode Activity Based Costing

pada PT. Studio Kreasindo Palembang.

1.5.3. Bagi Akademik

Menambah pengetahuan baik pihak lain maupun pihak yang

berkepentingan seperti untuk menjadi peneliti lebih lanjut terutama

mengenai analisis penetapan harga pokok berdasarkan metode Activity

Based Costing pada PT. Studio Kreasindo Palembang.

1.6. Sistematika Penulisan

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan mengenai latar belakang, perumusan

masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan

sistematika penulisan.

Page 18: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

9

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini memuat landasan teori, penelitian terdahulu, kerangka

kerangka pemikiran dan hipotesis.

BAB III. METODE PENELITIAN

Bab ini akan menjelaskan lokasi dan waktu penelitian, jenis

penelitian, jenis data, teknik pengumpulan data, populasi dan

sampel, definisi operasional variabel penelitian.

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan dibahas mengenai data penelitian (data perusahaan

PT. Studio Kreasindo Palembang), hasil pengujian dan

pembahasan.

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari semua uraian-uraian pada bab-bab

sebelumnya dan juga berisi saran-saran yang diharapkan berguna

dalam penelitian.

Page 19: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Akuntansi Biaya

Menurut Wasilah (2012) akuntansi biaya adalah bagian dari

akuntansi manajemen di mana merupakan salah satu dari bidang khusus

akuntansi yang menekankan pada penentuan dan pengendalian biaya.

Menurut Kholmi (2009) akuntansi biaya adalah proses pelacakan,

pencatatan, pengalokasian, pelaporan, dan analisis terhadap berbagai

macam biaya yang berhubungan dengan aktivitas atau kegiatan suatu

perusahaan atau organisasi untuk menghasilkan barang atau jasa.

Akuntansi biaya menghasilkan informasi biaya diperlukan oleh

manajemen untuk memenuhi berbagai macam tujuan. Tujuan penentuan

harga pokok, akuntansi biaya dalam penentuan harga pokok, biaya-

biaya dihimpun menurut pekerjaan (job), bagian-bagian (departements)

atau menurut pusat-pusat biaya (cost pool), produk-produk dan jasa-jasa

(Wasilah, 2012).

Witjaksono (2013) mengungkapkan bahwa akuntansi biaya adalah

salah satu dan sekian banyak displin ilmu dalam akuntansi. Akuntansi

biaya secara sederhana dapat diartikan dan istilahnya sebagai akuntansi

yang khusus digunakan untuk pengukuran dan pelaporan biaya.

9

Page 20: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

10

Carter (2009), akuntansi biaya adalah alat yang diperlukan untuk

aktivitas perencanaan dan pengendalian, perbaikan kualitas dan

efisiensi, serta pengambilan keputusan yang bersifat rutin atau strategis.

a. Fungsi Akuntansi Biaya

Peran akuntansi biaya sangat penting untuk setiap perusahaan.

Akuntansi biaya memiliki tujuan untuk menentukan harga pokok

untuk membantu manajemen dalam membuat keputusan jangka

pendek atau jangka panjang yang mengubah biaya dan penghasilan

dalam menentukan biaya sesungguhnya (Carter, 2009).

Menurut (Wasilah, 2012) Fungsi Akuntansi Biaya ialah Informasi

biaya diperlukan oleh manajemen untuk tujuan sebagai berikut:

1) Penentuan harga pokok

2) Perencanaan biaya

3) Pengendalian biaya

4) Dasar untuk pengambilan keputusan yang khusus.

2.1.2. Konsep Akuntansi Biaya

Irton (2009), menyatakan bahwa biaya sebagai suatu pengeluaran

kas atau janji untuk membayar kas dimasa yang akan datang dengan

tujuan menghasilkan pendapatan. Biaya menurut Irton (2009)

diklasifikasikan ke dalam dua kategori fungsional utama. Pertama,

biaya produksi (manufacturing cost) yang merupakan biaya yang

berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa yang terdiri

Page 21: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

11

atas bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead. Kedua,

biaya nonproduksi (non-manufacturing cost) yang merupakan biaya

yang berkaitan dengan fungsi perancangan, pengembangan, pemasaran,

distribusi, layanan pelanggan, dan administrasi umum (Kapojos, 2009).

Menurut Kholmi (2009) semua biaya atau beban yang

dikeluarkan untuk memperolehnya atau telah memberi manfaat

merupakan pengorbanan sumber daya ekonomi suatu perusahaan.

Istilah biaya atau beban dalam hal ini memiliki pengertian yang sama

ketika pengorbanan sumber daya ekonomis perusahaan yang telah

memberi manfaat, yang perlu diperhatikan dalam pencatatan

menggunakan istilah biaya atau beban, harus terdapat konsistensi dari

periode ke periode dalam pelaporan akuntansi.

2.1.3. Harga Pokok Produksi

Ariefiansyah (2012) menyatakan bahwa harga pokok produksi

adalah semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahan dalam

memproduksi barang. Halim (2013), menyatakan bahwa penentuan

harga pokok produksi yang konvensional adalah dengan

membebankan semua unsur biaya produksi (biaya bahan baku, biaya

tenaga kerja dan biaya overhead pabrik) baik yang bersifat tetap

maupun variabel kepada produk atau jasa.

Mowen (2012) menyatakan bahwa harga pokok produk (cost of

goods manufactured) adalah pembebanan biaya yang bergantung pada

Page 22: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

12

tujuan manajemen, karena biaya yang berbeda untuk tujuan yang

berbeda pula. Penentuan harga pokok pada perusahaan jasa

dipengaruhi juga oleh rantai nilai harga pokok. Sedangkan menurut

Mulyadi (2009), harga pokok produksi merupakan semua biaya yang

dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang atau jasa selama periode

bersangkutan.

2.1.3.1. Konsep Dasar Harga Pokok Produksi

Ada beberapa definisi harga pokok produksi yang

diungkapkan oleh sejumlah akademisi, diantaranya adalah

Horngren, dkk (2010) yang mengatakan bahwa harga pokok

produksi merupakan biaya barang yang dibeli untuk diproses

sampai selesai, baik sebelum maupun selama periode akuntansi

berjalan. Selain itu, Garrison, dkk (2013) menjelaskan bahwa

harga pokok produksi adalah berupa biaya produksi yang

berkaitan dengan barang-barang yang diselesaikan dalam satu

periode.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan

bahwa harga pokok produksi adalah semua biaya produksi

yang digunakan untuk memproses suatu bahan baku hingga

menjadi barang jadi dalam suatu periode waktu tertentu.

Perhitungan harga pokok produksi digunakan untuk

perhitungan laba atau rugi perusahaan yang akan dilaporkan

kepada pihak eksternal perusahaan. Harga pokok produksi

Page 23: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

13

memiliki peranan dalam pengambilan keputusan perusahaan

untuk beberapa hal seperti menerima atau menolak pesanan,

membuat atau membeli bahan baku, dan lain-lain. Informasi

mengenai harga pokok produksi menjadi dasar bagi

manajemen dalam pengambilan keputusan mengenai harga jual

produk yang bersangkutan. Oleh sebab itu, biaya-biaya yang

dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi suatu barang jadi

dapat diperhitungkan untuk menentukan harga jual yang tepat.

2.1.3.2. Manfaat Harga Pokok Produksi

Menurut Mulyadi (2009) manfaat informasi harga pokok

produksi adalah sebagai berikut :

a. Menentukan harga jual produk

Penetapan harga jual produk, biaya produksi per unit

merupakan salah satu data yang dipertimbangkan,

disamping data biaya lain serta data non biaya.

b. Memantau realisasi biaya produksi

Jika rencana produksi untuk jangka waktu tertentu telah

diputuskan untuk dilakukan, manajemen memerlukan

informasi biaya produksi yang sesungguhnya dikeluarkan

dalam pelaksanaan rencana produksi tersebut. Oleh karena

itu, akuntansi biaya digunakan untuk mengumpulkan

informasi biaya produksi, yang dikeluarkan dalam jangka

Page 24: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

14

waktu tertentu untuk memantau apakah proses produksi

mengkonsumsi total biaya produksi sesuai dengan yang

dipertimbangkan sebelumnya.

c. Menghitung laba atau rugi periode tertentu

Manajemen memerlukan informasi biaya produksi yang

telah dikeluarkan untuk memproduksi produk dalam

periode tertentu. Informasi laba atau rugi bruto periodik,

diperlukan untuk mengetahui kontribusi produk dalam

menutup biaya non produksi dan menghasilkan laba atau

rugi.

d. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan

produk dalam proses yang disajikan dalam neraca

Saat manajemen dituntut untuk membuat

pertanggungjawaban keuangan periodik, manajemen

harus menyajikan laporan keuangan berupa neraca dan

laporan rugi laba. Manajemen harus menyajikan harga

pokok persediaan produk jadi, dan harga pokok produk

yang pada tanggal neraca masih dalam proses didalam

neraca tersebut. Tujuan tersebut, manajemen perlu

menyelenggarakan catatan biaya produksi tiap periode.

Page 25: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

15

2.1.3.3. Unsur-Unsur Harga Pokok Produksi

Ketika memproduksi suatu produk, akan diperlukan

beberapa biaya untuk mengolah bahan mentah menjadi

produk jadi. Biaya produksi dapat digolongkan kedalam

biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead

pabrik (Eka, 2013).

2.1.3.4. Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku menurut Simamora (2013) adalah biaya

yang digunakan untuk memperoleh bahan baku yang akan

diolah menjadi produk jadi. Sedangkan biaya bahan baku

menurut Slamet (2009) diartikan sebagai bahan yang menjadi

komponen utama yang membentuk suatu kesatuan yang tidak

terpisahkan dari produk jadi.

Beberapa pengertian tentang biaya bahan baku di atas,

maka dapat disimpulkan bahwa biaya bahan baku bahwa

biaya bahan baku adalah total biaya yang dikorbankan untuk

pengolahan bahan utama produk yang diproduksi menjadi

produk selesai.

Bahan baku meliputi bahan-bahan yang dipergunakan

untuk memperlancar proses produksi atau disebut bahan baku

penolong dan bahan baku pembantu. Bahan baku dibedakan

menjadi bahan baku langsung dan bahan baku tidak langsung.

Page 26: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

16

Bahan baku langsung disebut dengan biaya bahan baku,

sedangkan bahan baku tidak langsung disebut biaya overhead

pabrik.

Ketika memperoleh bahan baku, perusahaan tidak hanya

mengeluarkan biaya sejumlah harga beli saja, tetapi juga

mengeluarkan biaya-biaya pembelian, pergudangan, dan

biaya perolehan lainnya. Harga bahan baku terdiri dari harga

beli ditambah dengan biaya-biaya pembelian dan biaya-biaya

yang dikeluarkan untuk menyiapkan bahan baku tersebut

dalam keadaan siap diolah. Biaya bahan baku langsung

adalah semua biaya bahan yang membentuk bagian integral

dari barang jadi dan yang dapat dimasukkan langsung dalam

kalkulasi biaya produk.

Bahan baku yang dihitung menurut Nafarin (2009) dalam

satuan (unit) uang disebut anggaran biaya bahan baku.

Anggaran bahan baku adalah kuantitas standar bahan baku

dipakai dikalikan harga standar bahan baku per unit.

2.1.3.5. Biaya Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja digolongkan menjadi dua kelompok

yaitu biaya tenaga kerja langsung dan biaya tenaga kerja

tidak langsung. Biaya tenaga kerja langsung adalah balas

jasa yang diberikan kepada karyawan pabrik yang

Page 27: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

17

manfaatnya dapat diidentifikasikan atau diikuti jejaknya

pada produk tertentu yang dihasilkan perusahaan.

Sedangkan biaya tenaga kerja tidak langsung adalah balas

jasa yang diberikan kepada karyawan pabrik, akan tetapi

manfaatnya tidak dapat diidentifikasikan atau diikuti

jejaknya pada produk tertentu yang dihasilkan

perusahaan. Biaya tenaga kerja langsung menurut

Simamora (2013) adalah upah karyawan-karyawan pabrik

yang dapat secara fisik mudah ditelusuri dalam pengorbanan

bahan baku menjadi produk jadi. Sedangkan menurut

Mulyadi (2011:343) adalah harga yang dibebankan untuk

penggunaan tenaga kerja manusia. Sedangkan biaya tenaga

kerja adalah biaya yang timbul akibat penggunaan tenaga

kerja manusia untuk pengolahan produk.

Beberapa pengertian tentang biaya tenaga kerja di atas,

maka dapat disimpulkan bahwa biaya tenaga kerja adalah

sejumlah balas jasa yang diberikan kepada para tenaga kerja

yang terlibat secara langsung dalam pengolahan proses

produksi.

Biaya tenaga kerja yang digunakan adalah jumlah biaya

yang dibayarkan kepada setiap karyawan yang terlibat

lansung dalam proses produksi. Sistem pembayaran yang

digunakan adalah sistem pembayaran upah karyawan.

Page 28: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

18

Ketika menghitung tenaga kerja langsung menurut Nafarin

(2010) terlebih dahulu ditetapkan biaya tenaga kerja langsung

standar per unit produk. Biaya tenaga kerja langsung standar

per unit produk terdiri dari:

a. Jam tenaga kerja langsung

Jam standar tenaga kerja langsung adalah taksiran

sejumlah jam tenaga kerja langsung yang diperlukan

untuk memproduksi satu unit produk tertentu.

b. Tarif upah standar tenaga kerja langsung

Tarif upah standar tenaga kerja langsung adalah taksiran

tarif upah per jam tenaga kerja langsung. Tarif ini dapat

ditentukan atas dasar: perjanjian dengan organisasi

karyawan, dari upah masa lalu yang dihitung secara

rata-rata, dan perhitungan tarif upah dalam operasional

normal.

2.1.3.6. Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik menurut Simamora (2013) adalah

biaya-biaya yang secara tidak langsung berkaitan dengan

pengolahan produk jadi. Biaya overhead pabrik meliputi:

biaya bahan baku penolong, tenaga kerja tidak langsung,

penyusutan pabrik dan mesin, asuransi, pajak, dan biaya

pemeliharaan fasilitas pabrik. Sedangkan biaya manufaktur

Page 29: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

19

tidak langsung menurut Mowen (2012) mengemukakan

bahwa biaya overhead pabrik adalah semua biaya produksi

selain dari bahan langsung dan tenaga kerja langsung

dikelompokkan ke dalam satu kategori yang disebut ongkos

overhead.

Menurut Slamet (2009) biaya overhead merupakan suatu

biaya yang keseluruhan biayanya berhubungan dengan proses

produksi pada suatu perusahaan, akan tetapi tidak

mempunyai hubungan langsung dengan hasil produksinya.

Secara umum yang termasuk biaya overhead pabrik menurut

Slamet (2009) antara lain: bahan tidak langsung, energi dan

listrik, pajak bumi dan bangunan, asuransi pabrik, dan biaya

lainnya yang bertujuan untuk mengoperasikan pabrik.

Beberapa pengertian tentang biaya overhead pabrik maka

dapat disimpulkan bahwa biaya overhead pabrik adalah

sejumlah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang

atau jasa, selain biaya yang termasuk dalam biaya bahan baku

langsung dan biaya tenaga kerja langsung.

Metode pengalokasian biaya overhead pada perhitungan

biaya pokok produksi menurut Blocher (2010:151-153) ada

dua cara, yaitu sistem perhitungan biaya konvensional dan

sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (activity

based costing).

Page 30: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

20

Sistem perhitungan biaya konvensional mengalokasikan

biaya overhead pada produk menggunakan penggerak biaya

(cost driver) berdasarkan volume, seperti jumlah unit yang

diproduksi. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa setiap

produk menggunakan biaya overhead dalam jumlah yang

sama, karena setiap produk dibebankan jumlah yang sama.

Biaya overhead pabrik dalam tiap pabrik seharusnya

proporsional terhadap jam tenaga kerja langsung yang

dibutuhkan untuk memproduksi unit produk tersebut.

Sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (activity

based costing) mengalokasikan biaya overhead pabrik pada

produk menggunakan kriteria sebab akibat dengan banyak

penggerak biaya. Sistem activity based costing

menggunakan penggerak biaya berdasarkan volume maupun

nonvolume agar lebih akurat dalam mengalokasikan biaya

overhead pabrik pada produk berdasarkan konsumsi sumber

daya selama berbagai aktivitas berlangsung (Eka, 2013).

2.1.4. Metode Activity Based Costing

Menurut Horngren (2008), ABC System (Activity Based Costing

System) sebagai suatu sistem pendekatan perhitungan biaya yang

dilakukan berdasarkan aktivitas-aktivitas yang ada di perusahaan.

Sistem ini dilakukan dengan dasar pemikiran bahwa penyebab

Page 31: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

21

timbulnya biaya adalah aktivitas yang dilakukan dalam suatu

perusahaan, sehingga wajar bila pengalokasian biaya-biaya tidak

langsung dilakukan berdasarkan aktivitas tersebut. Menurut Carter

(2009), Activity-Based Costing (ABC) System sebagai suatu sistem

perhitungan biaya yang menerapkan penelusuran biaya-biaya aktivitas

yang diperlukan untuk memproduksi keluaran (output) secara lebih

menyeluruh.

Menurut Mowen (2012), ABC System “Activity- Based Costing

System(ABC) adalah sistem yang pertama kali menelusuri biaya pada

kegiatan/aktivitas kemudian pada produk.” Menurut Blocher (2011),

Activity Based Costing System (ABC System) adalah pendekatan

perhitungan biaya yang membebankan biaya sumber daya ke objek

biaya seperti produk, jasa, atau pelanggan berdasarkan aktivitas yang

dilakukan untuk obyek biaya tersebut. Menurut Mulyadi (2008),

Activity Based Costing System (ABC system) adalah sistem informasi

biaya berbasis aktivitas yang didesain unntuk memotivasi personel

dalam melakukan pengurangan biaya dalam jangka panjang melalui

pengelolaan aktivitas.

Jadi, ABC System (Activity-Based Costing) System adalah sistem

akumulasi biaya dan pembebanan biaya ke produk dengan

menggunakan berbagai cost driver, dilakukan dengan menelusuri

biaya dari aktivitas dan setelah itu menelusuri biaya dari aktivitas ke

produk. (Iklina, 2009).

Page 32: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

22

2.1.4.1. Aktivitas

Menurut Mowen (2012), aktivitas merupakan suatu

tindakan, peristiwa, tugas atau pekerjaan yang dilakukan

dengan tujuan tertentu yang menjadi pemicu biaya (cost

driver) dan menjadi objek biaya (cost object) untuk

pengukuran dan pembebanan biaya dalam suatu perusahaan.

2.1.4.2. Jenis Aktivitas

Menurut Mowen (2012), untuk tujuan perhitungan biaya,

aktivitas dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis yaitu :

A. Aktivitas Tingkat Unit

Aktivitas yang dikerjakan setiap kali sebuah unit

diproduksi, seperti perakitan peralatan dan permesinan

B. Aktivitas Tingkat Batch

Aktivitas yang dikerjakan setiap satu batch produk

diproduksi, seperti pengiriman konsumen, aktivitas

inspeksi, aktivitas pengelolaan dan aktivitas penjadwalan

produksi. Gugus (batch) adalah sekelompok produk yang

diproduksi dalam satu kali proses.

C. Aktivitas Tingkat Produk

Aktivitas yang dikerjakan bila diperlukan untuk

mendukung dan mengembangkan berbagai produk yang

diproduksi, seperti merancang dan memasarkan produk.

Page 33: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

23

D. Aktivitas Tingkat Fasilitas

Aktivitas yang mendukung proses produksi suatu

perusahaan. Sebagai contoh, kebersihan kantor, tata letak,

dan sebagainya.

Page 34: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

24

2.1.4.3. Manfaat Metode Activity Based Costing

Menurut Mowen (2012), manfaat dari Activity Based

Costing System adalah sebagai berikut:

1. Menyajikan biaya produk lebih akurat dan informatif,

yang mengarahkan pengukuran profitabilitas produk lebih

akurat terhadap keputusan stratejik, tentang harga jual, lini

produk, pasar, dan pengeluaran modal.

2. Pengukuran yang lebih akurat tentang biaya yang dipicu

oleh aktivitas, sehingga membantu manajemen

meningkatkan nilai produk (product value) dan nilai

proses (process value).

3. Memudahkan memberikan informasi tentang biaya

relevan untuk pengambilan keputusan.

2.1.4.4. Kelebihan Metode Activity Based Costing

Sistem activity based costing memiliki beberapa kelebihan

menurut Mowen (2012), antara lain:

a. Sistem activity based costing dapat memperbaiki distorsi

yang melekat dalam informasi biaya konvensional

berdasarkan alokasi yang hanya menggunakan penggerak

yang dilakukan oleh volume.

b. Sistem activity based costing lebih jauh mengakui

hubungan sebab akibat antara penggerak biaya dengan

Page 35: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

25

kegiatan.

c. Sistem activity based costing menghasilkan banyak

informasi mengenai kegiatan dan sumber daya yang

diperlukan untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

d. Sistem activity based costing menawarkan bantuan dalam

memperbaiki proses kinerja yang menyediakan informasi

yang lebih baik untuk mengidentifikasikan kegiatan yang

banyak pekerjaan.

e. Sistem activity based costing menyediakan data yang

relevan hanya jika biaya setiap kegiatan adalah sejenis dan

benar-benar proposional.

2.1.4.5. Kekurangan Metode Activity Based Costing

Kekurangan sistem activity based costing menurut Mowen

(2012) adalah :

a. Menggunakan sistem activity based costing manajer dapat

mengasumsikan penghapusan produk bervolume rendah.

Diganti dengan produk baru yang lebih matang dan

memiliki margin lebih tinggi, yang akan meningkatkan

profitabilitas perusahaan. Namun strategi pemotongan

biaya akan meningkatkan margin jangka pendek manajer

mungkin memerlukan penggunaan waktu dan anggaran

Page 36: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

26

lebih banyak untuk tujuan pengembangan serta perbaikan

mutu produk barunya.

b. Activity based costing dapat mengakibatkan kesalahn

konsepsi mengenai penurunan biaya penanganan pesanan

penjualan dengan mengeliminasi pesanan kecil yang

menghasilkan margin lebih rendah. Sementara strategi ini

mengurangi jumlah pesanan penjualan, pelanggan

mungkin lebih sering menginginkan pengiriman dalam

jumlah kecil bila dibandingkan dengan interval

pemesanannya. Jika terdapat perusahaan pesaing yang

mau memenuhi kebutuhan mereka, sebaliknya jika

pelanggan lebih menyukai dalam jumlah kecil, manajer

harus mempelajari kegiatan yang terlibat untuk dapat

mengetahui jika terdapat kegiatan yang tidak bernilai.

c. Sistem activity based costing secara khusus tidak

menyesuaikan diri secara khusus dengan prinsip-prinsip

akuntansi berterima umum. Activity based costing

mendorong biaya non produk, oleh karena itu banyak

perusahaan menggunakan activity based costing untuk

analisis internal dan terus menggunakan sistem

konvensional untuk pelaporan eksternal.

d. Penekanan informasi activity based costing dapat juga

menyebabkan manajer secara konstan mendorong

Page 37: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

27

pengurangan biaya.

e. Activity based costing tidak mendorong identifikasi dan

penghapusan kendala yang menyebabkan keterlambatan

dan kelebihan.

2.1.5. Metode Pemicu Biaya (Cost Driver)

Menurut Blocher (2011) pemicu biaya (cost driver) adalah faktor

yang menyebabkan atau mengaitkan perubahan biaya dari aktivitas,

karena penggerak biaya berkaitan dengan jumlah perubahan biaya,

jumlah perubahan biaya yang terhitung merupakan dasar yang sangat

baik untuk membebankan biaya sumber daya pada aktivitas dan

membebankan biaya dari aktivitas ke objek biaya.

2.1.5.1. Faktor Utama Cost Driver

Faktor utama yang harus diperhatikan dalam pemilihan cost

driver yang tepat, hal ini dapat dijelakan sebagi berikut:

1. Degree of correlation (tingkat korelasi) Konsep dasar

metode activity based costing system adalah membebankan

biaya-biaya dari setiap aktivitas ke lini produk, berdasarkan

pada bagaimana setiap lini produk mengkonsumsi cost

driver.

2. Cost measurement Perancangan sistem informasi

memerlukan cost benefit trade offs. Jumlah activity cost

Page 38: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

28

pool yang terdapat dalam sistem activity based costing yang

lebih banyak memerlukan cost driver, menyebabkan biaya

implementasi menjadi lebih besar.

3. Behavioural effects Sistem informasi berpotensi tidak hanya

untuk memfasilitasi keputusan, tetapi juga mempengaruhi

perilaku pengambilan keputusan (Najah, 2012).

2.1.5.2. Jenis-Jenis Cost Driver

Menurut Marismiati (2011) Cost driver merupakan faktor

yang dapat menerangkan konsumsi biaya-biaya overhead. Ada

dua jenis biaya cost driver, yaitu:

1. Cost Driver berdasarkan Unit Cost Driver berdasarkan unit

membebankan biaya overhead pada produk melalui

penggunaan tarif overhead tunggal oleh seluruh

departemen.

2. Cost Driver berdasarkan Non Unit Cost Driver berdasarkan

non unit merupakan faktor-faktor penyebab selain unit yang

menjelaskan konsumsi overhead.

2.2. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian tentang nilai perusahaan telah dilakukan variabel atau

metode dan objek yang berbeda. Pembelajaran terhadap penelitian terdahulu

bertujuan untuk mendapatkan bahan perbandingan juga sebagai acuan yang

Page 39: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

29

dapat mempejelas pembahasan peneliti. Berikut ini tabel yang menunjukkan

beberapa persamaan dan perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya.

Tabel.2.1Penelitian Terdahulu

No. Peneliti Judul Peneliti Persamaan Perbedaan1. Rerbecca

Kapojos(2014)

Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Pada Perusahaan Roti Lidya Manado

Sama – Sama Menggunakan Metode Activity Based Costing

Perbedaan penelitisebelumnya objek penelitian dilakukan pada produk roti

2. Septyani Martha Lepar

(2014)

Penetapan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Activity Based Costing Pada PT. Fortuna Inti Alam Dimanado Sulawesi Utara

Sama – Sama Menggunakan Metode Activity Based Costing

Perbedaan penelitisebelumnya objek penelitian dilakukan pada produk kopi bubuk

3. Ida Fauziyah (2014)

Analisis Activity Based Costing (Abc) System Sebagai Dasar Penetapan Harga Pokok Produksi Pada PT PGRajawali I Unit PG Krebet Baru

Sama – Sama Menggunakan Metode Activity Based Costing

Perbedaan penelitisebelumnya objek penelitian dilakukan pada produk gula dan produk tetes

4. Desy Ratnasary Sitorus (2016)

Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Sistem Activity Based Costing (Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Sistem Activity Based

Sama – Sama Menggunakan Metode Activity Based Costing

Perbedaan penelitisebelumnya objek penelitian dilakukan pada produk tahu

Page 40: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

30

Costing Pada Usaha Tahu Sedap Bu TarmiSamarinda Ilir)

6. Carissa Vaudia Carmelita (2017)

Analisis Activity Based Costing System Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi GunaMenentukan Harga Jual Gula pada PT. PG. Kebon Agung Unit PG. Kebon Agung Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang

Sama – Sama Menggunakan Metode Activity Based Costing

Perbedaan penelitisebelumnya objek penelitian dilakukan pada produk gula

Sumber: Dari Beberapa Rujukan Jurnal

Page 41: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

31

2.3. Kerangka Pemikiran

Berikut ini kerangka pemikiran penelitian pada PT. Studio Kreasindo

Palembang.

Sumber: PT. Studio Kreasindo Palembang, 2017

Gambar 2.1. Kerangka Pikir

Berdasarkan kerangka penelitian di atas, penelitian ini diawali dengan

melakukan analisis data laporan produksi pada PT. Studio Kreasindo

Palembang. Data yang dianalisis kemudian diklasifikasikan pada masing-

masing kelompok biaya kemudian menerapkan metode Activity Based

Costing dengan tujuan untuk mendapatkan harga pokok produksi yang

efisien.

Page 42: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di PT. Studio Kreasindo Palembang.

Periode waktu penelitian ini pada tahun 2016.

3.2. Jenis dan Sumber Data

3.2.1. Jenis Data

Jenis data yang diperlukan dalam penelitian yaitu data primer

merupakan data yang diperoleh dengan survei lapangan yang

menggunakan semua metode pengumpulan data original. Data primer

yang digunakan dalam penelitan ini adalah laporan produksi, laporan

bahan baku dan laporan penjualan PT. Studio Kreasindo tahun 2016.

3.2.2. Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data

harga pokok produksi pada PT. Studio Kreasindo Palembang.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Pada tahap ini, penelitian kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data

primer yang akan dijadikan landasan teori terhadap masalah yang sedang

31

Page 43: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

32

diteliti. Penulis memperoleh berbagai informasi untuk dijadikan sebagai

dasar teori dan acuan untuk mengolah data dengan cara membaca,

mempelajari, menelaah, dan mengkaji literatur-literatur berupa buku-buku,

jurnal, penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan masalah yang

diteliti.

2. Dokumentasi (Documentation)

Pada tahap ini, penulis melakukan studi dokumentasi dengan cara

mengumpulkan laporan yang berhubungan dengan data produksi pada PT.

Studio Kreasindo Palembang.

3.4. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2015) analisis data adalah kegiatan setelah data dari

seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam

menganalisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan

jenis selururh responden, menyajikan data dari setiap variabel yang diteliti,

melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan permasalahan, dan

melakukan perhitungan hipotesis yang telah diajukan.

Tekhnik analisis data dalam penelitian ini dengan melakukan

perbandingan antara penentuan harga pokok produksi konvensional dengan

penentuan harga pokok produksi menggunakan metode ABC (Activity Based

Costing).

Page 44: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

33

Menurut Maher (2016) tahapan Metode Activity Based Costing sebagai

berikut :

1. Mengidentifikasikan aktivitas-aktivitas

2. Membebankan biaya ke aktivitas-aktivitas

3. Menentukan cost driver

4. Menentukan tarif harga pokok produksi

5. Membandingkan HPP Konvensional dan HPP metode ABC

Setelah menerapkan pembebanan harga pokok produksi menggunakan

metode Activity Based Costing selanjutnya di lakukan pembandingan antara

pembebanan Harga Pokok Produksi menggunakan metode konvensional dan

pembebanan Harga Pokok Produksi menggunakan metode Activity Based

Cost serta melakukan evaluasi untuk menentukan harga pokok produksi yang

efisiensi pada PT. Studio kreasindo.

Page 45: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Sejarah Perusahaan

PT. Studio Kreasindo Palembang merupakan perusahaan yang bergerak

di bidang percetakan digital artwork media, graphics design, dan Cutting

sticker. Perusahaan ini didirikan dan dikelola oleh keluarga bapak Erik

Stefano, yang bekerjasama dengan berbagai badan usaha sejenis untuk

melayanai jasa percetakan dan advertising, seperti X-Banner, Backdrop,

Spanduk, Kartu Nama, Brosur, Stiker, kartu nama, Hardcase Print, Softcase

Print & Mug/Glass Print.

PT. Studio Kreasindo Palembang berdiri pada tanggal 19 agustus 2005.

Mempunyai management yang sangat bagus dan mempunyai mesin pencetak

terlengkap dikota Palembang, dengan membuka usaha ini perusahaan pun

mendapat asset yang cukup tinggi. Selain bergelut di bidang percetakan, PT.

Studio Kreasindo Palembang juga menyediakan jasa Advertising, Branding,

dan Furniture. PT. Studio Kreasindo memiliki anak perusahaan yang bergerak

dibidang Advertising dan Percetakan Kertas Digital Printing. Antara lain:

1. CV. CITRA SRIWIJAYA

Citra Sriwijaya Advertising adalah perusahaan jasa yang

berpengalaman dalam bidang promosi reklame dan design, yang meliputi

34

Page 46: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

35

billboard, neon box, letter timbul, branding mobil dan backdrop serta jasa

promosi lainnya. Citra Sriwijaya Advertising merupakan anak perusahaan

PT. Studio Kreasindo yang berlokasi di Jl. May Ruslan Eka Bakti No.1107

/ 20 Ilir / Kec: Ilir Timur I Palembang 30126. Dengan nomor telp: (0711)

360052 dan Fax: (0711) 355052. Sistem manajemen yang bagus dan

mempunyai 35 karyawan sesuai dengan divisinya masing-masing.

2. CV. CABE RAWIT

CV. Cabe Rawit Digital Printing Palembang adalah perusahaan

yang bergerak dibidang jasa percetakan dan berfokus pada cetakan

lembaran seperti kartu nama, brosur, kupon, buku, majalah dari cetakan

harian, keperluan event, sampai media promosi lainnya. CV. Cabe Rawit

Digital Printing merupakan anak perusahaan PT. Studio Kreasindo yang

berlokasi di Jl.Jend Sudirman No.904 Palembang. Dengan nomor tlp.

(0711) 372753.

VISI :

Menjadi perusahaan percetakan yang dapat memenuhi permintaan

pelanggan dengan produk yang berkualitas dan senantiasa meningkatkan

produktivitas demi kemajuan perusahaan.

MISI :

1. Kepuasan Pelanggan

Page 47: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

36

2. Cetakan Berkualitas dan Tepat Waktu

3. Meningkatkan kemampuan karyawan

4. Mengikuti perkembangan teknologi

Page 48: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

37

4.2. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Wewenang

Berikut Struktur organisasi PT. Studio Kreasindo:

Sumber: PT. Studio Kreasindo Palembang, 2017

Gambar 4.1Struktur Organisasi PT. Studio Kreasindo

Adapun uraian tugas dan wewenang dari struktur organisasi di atas sebagai

berikut :

1. Direktur : sebagai koordinator, komunikator, pengambil keputusan,

pemimpin, pengelola dan eksekutor dalam menjalankan dan memimpin

perusahaan Perseroan Terbatas (PT).

Tugas:

Page 49: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

38

a. Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi

perusahaan

b. Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan

c. Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk

juga keuntungan perusahaan

d. Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan

pembelanjaan kekayaan perusahaan

e. Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan

dunia luar perusahaan

f. Menetapkan strategi-strategi stategis untuk mencapakai visi dan misi

perusahaan

g. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan,

mulai bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang

h. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan

2. Finance: melakukan pengaturan, transaksi, membuat laopran keuangan

perusahaan. Jabatan Finance Staff/Staff Keuangan harus melapor pada

jabatan Manager Keuangan. Pada jabatan ini sangat dibutuhkan

kedislipinan, kejujuran, ketelitian serta tanggung jawab yang tinggi

Page 50: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

39

karena jika terjadi kesalahan akan sangat fatal pada perusahaan karena

menyangkut keuangan perusahaan.

Tugas :

a. Melakukan pengaturan keuangan perusahaan

b. Melakukan penginputan semua transaksi keuangan ke dalam

program

c. Melakukan transaksi keuangan perusahaan

d. Melakukan pembayaran kepada supplier

e. Berhubungan dengan pihak internal maupun eksternal terkait dengan

aktivitas keuangan perusahaan

f. Melaukan penagihan kepada customer

g. Mengontrol aktivitas keuangan / transaksi keuangan perusahaan

h. Membuat laporan mengenai aktivitas keuangan perusahaan

i. Menerima dokumen dari vendor internal maupun external

j. Melakukan verifikasi terhadap keabsahan dokumen

k. Entry SAP

l. Melakukan Evaluasi budget

m. Membuat laporan manajemen kepada induk perusahaan

Page 51: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

40

n. Melakukan accrue pendapatan dan beban pada akun-akun tertentu

o. Menyiapkan dokumen penagihan invoice/kuitansi tagihan beserta

kelengkapannya

p. Melakukan rekonsiliasi dengan unit lain

3. Manager Marketing

Manager Marketing adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain

dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai

sasaran organisasi, seorang yang karena pengalaman, pengetahuan, dan

keterampilannya diakui oleh organisasi untuk memimpin, mengatur,

mengelola, mengendalikan dan mengembangkan kegiatan organisasi

dalam rangka mencapai tujuan.

Page 52: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

41

Tugas :

1. Marketing Corporate

a. Mempromosikan produk perusahaan

b. Membuat surat penawaran pekerjaan

c. Membuat surat kontrak kerja sama perusahaan

d. Membuat surat perintah kerjaan

2. Marketing Retail

a. Mempromosikan produk perusahaan

b. Membuat surat perintah kerja

4. Manager Produksi.

Manajer produksi seorang yang terlibat perencanaan, koordinasi dan

kontrol dari proses manufaktur dan bertanggung jawab memastikan

barang dan jasa diproduksi secara efisien, jumlah produksi yang benar &

akurat, diproduksi sesuai dengan anggaran biaya yang tepat dan

berkualitas sesuai standar perusahaan.

Tugas :

1. Designer

a. Membuat disain produk apabila disain dari konsumen tidak ada

b. Menyeting disain jika disain dari konsumen sudah ada

Page 53: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

42

2. Operator

a. Mencetak produk perusahaan jika ada surat perintah kerja dari

marketing

Page 54: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

43

3. Finishing

a. Memfinishing / menyelesaikan cetakan produk perusahaan

apabila produk yang dibuat divisi operator telah selesai

4. QC (Quality Control)

a. Menyiapkan dan mengecek produk yang sudah jadi

b. Menyerahkan produk ke konsumen apabila telah selesai

5. Manager Oprasional.

memiliki tugas utama atas seluruh aktivitas operasional perusahaan,

mulai dari pembuatan rencana produksi, pembuatan rencana

pemakaian sistem dan anggaran produksi, memastikan kualitas

produk yang dihasilkan sesuai dengan standar perusahaan hingga

pengelolaan suasana kerja agar SDM mampu bekerja secara optimal.

6. Kasir.

a. Membuat surat berita acara serah terima (BAST)

b. Membuat surat tanda terima invoice

c. Membuat surat invoice

d. Membuat surat jalan

Page 55: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

44

4.3. Data Penelitian

Berikut data yang diperoleh dari PT. Studio Kreasindo Palembang:

4.3.1. Data Alur Produksi PT. Studio Kreasindo

Berikut data alur proses produksi PT. Studio Kreasindo adalah

sebagai berikut :

Sumber: PT. Studio Kreasindo Palembang, 2017

Gambar 4.2

Alur Proses Produksi PT. Studio Kreasindo Palembang

Setelah barang siap konsumen diarahkan ke

kasir untuk melunasi pembayaran

STARTKonsumen datang

Konsumen mengambil No antrian

Divisi Designer mengecek / membuat desaign

Konsumen membayar DP ke kasir

Marketing menyerahkan SPK ke QC

Marketing membuat SPK dan membuat harga

QC menyerahkan SPK ke Divisi operator

Divisi designer membuat No SPK

Konsumen menemui divisi designer sesuai no antrian

yang dipanggil

Divisi operator mengambil bahan yang di inginkan ke

divisi PurchasingSetelah barang selesai operator menyerahkan spanduk ke finishing

Divisi finishing mengambil alat/bahan ke purchasing

Purchasing

Konsumen mengambil barang

Setelah spanduk selesai Divisi QC mengambil barang jadi ke ruang

finishing

QC mengecek spanduk sebelum diserahkan ke

konsumen

Finish

Page 56: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

45

Alur produksi PT. Studio Kreasindo Palembang:

Konsumen datang dan langsung mengambil no antrian, lalu

divisi designer memanggil konsumen sesuai no antriannya. Divisi

designer melayani konsumen dengan cara mengecek file siap cetak

atau belum siap cetak (membuat design) setelah proses mengecek atau

membuat design, designer pun membuat No Surat Perintah Kerja

(SPK) dan mengisi data apa saja yang ingin di buat konsumen

selanjutnya konsumen diarahkan ke marketing untuk menentukan

harga.

Setelah konsumen menyetujui harga tersebut konsumen

diarahkan ke kasir untuk membuat DP atau melakukan pelunasan

kemudian marketing pun mencetak SPK dan memberikan copy SPK

kekonsumen lalu SPK asli diberikan ke Divisi Quality Control (QC).

Selanjutnya SPK langsung diberikan ke Divisi Produksi (operator)

setelah Divisi Produksi (operator) menerima SPK operator pun

mengambil bahan yang diperlukan untuk memproses spanduk ke

Divisi Purchasing (dengan menyerahkan data permintaan bahan baku

beserta SPK: data terlampir) setelah proses cetak spanduk selesai

spanduk pun diserahkan ke Divisi Finishing untuk di potong.

Sebelum memotong Divisi Finishing mengambil alat atau bahan

ke Divisi Purchasin (dengan melampirkan data permintaan bahan baku

beserta SPK: data terlampir) setelah selesai di Finishing spanduk pun

di serahkan ke Divisi QC untuk di cek terlebih dahulu sebelum

Page 57: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

46

diserahkan ke konsumen setelah itu konsumen diarahkan lagi ke kasir

untuk melunasi barang tersebut lalu konsumen berhak memberikan

copy SPK ke Divisi QC untuk mengambil barang tersebut.

4.3.2. Biaya Produksi

Berikut data biaya produksi yang dibebankan dalam proses

produksi PT. Studio Kreasindo:

4.3.2.1. Biaya Bahan Baku

Berikut ini adalah biaya bahan baku yang digunakan

dalam produksi satu bulan pada PT. Studio Kreasindo

Palembang.

Tabel 4.1Biaya Bahan Baku PT. Studio Kreasndo Palembang

Sumber: PT. Studio Kreasindo Palembang, 2017

4.3.2.2. Biaya Tenaga Kerja PT. Studio Kreasindo

Berikut ini adalah daftar gaji tenaga kerja PT. Studio

Kreasindo selama satu bulan:

Page 58: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

47

Tabel 4.2Biaya Tenaga Kerja PT. Studio Kreasindo

Sumber: PT. Studio Kreasindo Palembang, 2017

4.3.2.3. Biaya Overhead

Berikut ini adalah biaya overhead pada PT. Studio

Kreasindo selama satu bulan:

Tabel 4.3Biaya Overhead PT. Studio Kreasindo

Sumber: PT. Studio Kreasindo Palembang, 2017

Page 59: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

48

4.4. Data Penjualan PT. Studio Kreasindo

Berikut ini merupakan data penjualan PT. Studio Kreasindo pada bulan

Desember tahun 2016:

Tabel 4.4Data Penjualan PT. Studio Kreasindo

Sumber: PT. Studio Kreasindo Palembang, 2017

4.5. Pembahasan

Proses produksi PT. Studio Kreasindo pelaporan produksi PT. Studio

Kreasindo dilakukan perbulan dalam setiap tahun berjalan. Proses produksi

PT. Studio Kreasindo melakukan cut of produksi setiap bulan. Berikut ini

penerapan metode Activity Based Cost pada PT. Studio Kreasindo periode

Desember 2016.

4.5.1. Biaya-Biaya Yang Terkait Pada Proses Pembuatan Banner vinyl 280 Gsm

Berikut ini perhitungan biaya-biaya yang terkait pada proses pembuatan

banner vinyl 280 gsm menggunakan metode konvensional.

a. Bahan Baku

Dalam satu hari PT. Studio Kresindo Palembang menghabiskan 530

meter Vinyl 280 Gsm. Sehingga pada bulan Desember, PT. Studio

Kresindo Palembang menghabiskan 13.790 meter Vinyl gsm (530 m x 26

hari). Dengan harga Rp. 9.300/m, pada bulan Desember PT. Studio

Page 60: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

49

Kresindo Palembang menggunakan biaya bahan baku sebesar Rp

128.247.000,00 (13.790 m x Rp 9.300,00).

PT. Studio Kreasindo menghasilkan 530 unit (1 unit berukuran 1x1

meter Vinyl 280 gsm) per hari Dari 13.790 meter per bulan. Jika

disajikan dalam bentuk tabel akan seperti yang ditunjukkan pada table

berikut.

Tabel 4.5 Jumlah Unit Produk

..Sumber : Diolah dari data PT. Studio Kreasindo, 2017

Setiap hari PT. Studio Kresindo Palembang menghasilkan 530 unit

Banner Vinyl 280 gsm sehingga pada bulan Desember PT. Studio

Kresindo Palembang menghasilkan 13.790 unit/ bulan Banner Vinyl 280

gsm (530 m x 26 hari).

b. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Berikut adalah tabel biaya tenaga kerja langsung pada PT. Studio

Kresindo Palembang.

Page 61: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

50

Tabel 4.6Biaya Tenaga Kerja Langsung Pada Bulan Desember 2016

Sumber : Diolah dari data PT. Studio Kreasindo, 2017

Dalam satu bulan, PT. Studio Kresindo Palembang akan

mengeluarkan biaya tetap rata-rata untuk pembayaran upah pekerja (19

pekerja) sebesar Rp. 50.666.667,00. Terdapat 19 orang pekerja yang

berhubungan langsung dalam proses produksi, dimana masing-masing

pekerja akan memperoleh upah rata-rata sebesar Rp. 2.666.667,00 setiap

bulan yang mana pembayarannya dilakukan 1 kali dalam seminggu

dengan masing-masing pekerja akan menerima upah rata-rata Rp.

666.667,00 setiap minggunya. Maka apabila diperhatikan lebih dekat,

pekerja akan menerima upah setiap harinya sebesar Rp. 111.111,167 dan

upah per jam kerja adalah Rp. 13.875,00 (Rp.111.111,16/ 8 Jam).

c. Biaya Overhead Pabrik

Berikut adalah biaya overhead pabrik pada PT. Studio Kresindo

Palembang pada bulan Desember 2016. Peneliti hanya melampirkan BOP

bulan Desember karena peneliti akan menghitung harga pokok produksi

pada bulan desember.

Page 62: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

51

Tabel 4.7BOP Bulan Desember 2016

Sumber : PT. Studio Kreasindo Palembang, 2017

Biaya overhead pabrik pada PT. Studio Kresindo Palembang adalah

biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya

penyusutan, biaya listrik, biaya internet, biaya BBM, biaya plastik, biaya

tali, biaya pemeliharaan peralatan dan mesin, biaya tinta, dan solven,

dimana total biaya overhead pabrik adalah sebesar Rp. 28.079.800,00.

Dari data yang telah diperoleh maka biaya yang berkaitan dengan

proses produksi ( Banner Vinyl 280 Gsm) adalah sebagai berikut:

Page 63: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

52

Tabel 4.8Biaya Yang Berkaitan Dengan Proses Produksi

Banner Vinyl 280 Gsm( Pada Bulan Desember 2016)

Sumber : Diolah dari data PT. Studio Kreasindo, 2017

4.5.2. Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Sistem Konvensional

a. Menghitung Biaya Bahan Baku

Berikut merupakan table perhitungan biaya bahan baku pada PT.

Studio Kresindo Palembang pada bulan Desember 2016. (Dalam 1 unit

berukuran 1x1 meter Vinyl 280 Gsm).

Tabel 4.9Perhitungan Biaya Bahan Baku

Sumber : Diolah dari data PT. Studio Kreasindo, 2017

b. Menghitung BTKL

Page 64: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

53

Berikut merupakan tabel perhitungan biaya tenaga kerja langsung

pada PT. Studio Kresindo Palembang untuk bulan Desember 2016.

Biaya tenaga kerja langsung terdiri dari 3 divisi dengan 19 orang

karyawan yang terbagi ke beberapa divisi antara lain divisi design,

divisi produksi dan divisi finishing. Berikut ini perhitungan tarif BTKL

yang di bebankan ke produk:

1 unit spanduk = 19 orang X 1 Jam = 19 Jam = 19 Jam X 26 Hari = 496 Jam Produksi

Tarif JKL Per Meter Produk = 19 Orang Pegawai

496 Jam=0,038 jam

Tabel 4.10Perhitungan BTKL

Sumber : Diolah dari data PT. Studio Kreasindo, 2017

c. Menghitung BOP

Biaya overhead yang dikeluarkan untuk memproduksi seluruh

produk adalah Rp. 28.079.800,00. Tarip BOP dapat dihitung dari Jam

Kerja Langsung (JKL) dan Jam Kerja Mesin (JKM), namun peneliti

menggunakan JKL dalam penelitian ini. Maka jumlah jam kerja

langsung yang diperlukan untuk menghasilkan 13.790 unit adalah :

JKL Banner Vinyl 280 Gsm = 13.790 unit x 0,038 jam

= 527,02 jam

Page 65: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

54

Rp. 28.079.800Tarif per JKL–BOP =

527,02 jam

= Rp. 53.280,33/ jam

Dengan tarif biaya Overhead yang dibebankan kepada setiap unit

produk adalah sebagai berikut :

Tabel 4.11Tarif BOP Dibebankan

Sumber : Diolah dari data PT. Studio Kreasindo, 2017

Biaya overhead pabrik per meter Banner Vinyl 280 gsm dengan

pemakaian 0,038 JKL per meter dan tarif per JKL sebesar Rp.

53.280,33 adalah sebesar Rp. 2.024,65. Dengan perhitungan seperti

diatas maka besarnya biaya produksi per meter produk dengan metode

biaya konvensional adalah sebagai berikut :

Tabel 4.12Perhitungan HPP Dengan Metode Konvensional

Sumber : Diolah dari data PT. Studio Kreasindo, 2017

Harga pokok produksi Banner Vinyl 280 Gsm per unit/meter

dengan metode konvensional adalah sebesar Rp. 11.852,00 yaitu

dengan pemakaian biaya bahan baku sebesar Rp. 9.300,00 biaya tenaga

Page 66: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

55

kerja langsung Rp. 527,25 dan biaya overhead pabrik sebesar Rp.

2.024,65.

Page 67: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

56

4.5.3. Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Sistem ABC

Biaya overhead pabrik dikelompokkan untuk mendefenisikan

kelompok biaya sejenis. Adapun pengelompokan tersebut disajikan dalam

tabel sebagai berikut:

Tabel 4.13Biaya Kelompok Sejenis

Sumber : Diolah dari data PT. Studio Kreasindo, 2017

Page 68: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

57

a. Pemeliharaan

Pada aktifitas ini Jumlah jam kerja mesin (JKM) diperlukan

sebagai pemicu biaya untuk setiap unit produksi banner. Tarif jam kerja

mesin untuk setiap produksi satu unit banner adalah 0,038 jam. Total

JKM untuk menghasilkan 13.790 unit banner dengan bahan vinyl 280

gsm adalah 524 JKM ( 0,038 JKM x 13.790 JKM).

Rp. 4.380.000Jadi tarip JKM . =

524 jam

.= Rp. 8.358,78

JKM Banner Vinyl 280 Gsm per unit = 0,038 x Rp. 8.358,78

= Rp. 318/unit

b. Penerangan

Pada aktifitas ini Jumlah jam kerja langsung (JKL) diperlukan

sebagai pemicu biaya untuk setiap unit produksi banner. Tarif jam kerja

langsung untuk setiap produksi satu unit banner adalah 0,038 jam. Total

JKL untuk menghasilkan 13.790 unit banner dengan bahan vinyl 280

gsm adalah 524 JKL ( 0,038 JKL x 13.790 JKL).

Rp. 6.000.000Jadi tarip JKL . =

524 jam

.= Rp. 11.450,38

JKL Banner Vinyl 280 Gsm per unit = 0,038 x Rp. 11.450,38

= Rp. 435/unit

Page 69: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

58

c. Persiapan

Pada aktifitas ini jumlah produksi perbulan menjadi pemicu biaya

diperlukan untuk perhitungan biaya setiap unit banner vinyl 280 gsm.

Total produksi sebesar 13.790 unit menggunakan biaya internet sebesar

Rp. 2.750.000.

Rp. 2.750.000Biaya internet / unit . =

13.790 unit

.= Rp. 199/unit

d. Produksi

Jumlah jam kerja mesin (JKM) yang diperlukan untuk setiap unit

banner vinyl 280 gsm adalah 0,038 jam. Maka total JKM vinyl 280 gsm

untuk menghasilkan 13.790 unit adalah 524 JKM ( 0,038 JKM x 13.790

JKM ).

Rp. 4.950.000Jadi tarip JKM . =

524 jam

.= Rp. 9.446,56

JKM Banner Vinyl 280 Gsm per unit = 0,038 x Rp. 9.446,56

= Rp. 359/unit

e. Finishing

Page 70: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

59

Jumlah unit yang diproduksi diperlukan untuk menghitung setiap

unit pembebanan biaya overhead pada aktifitas Finishing ke dalam

biaya satuan unit yang diproduksi. Maka total prduksi bulanan yang

diproduksi selama bulan desember 2016 adalah sebesar 13.790 unit.

Untuk menghitung tarif pembebanan biaya aktifitas Finishing kedalam

biaya satuan unit prouduksi dilakukan perhitungan sebagai berikut:

Rp. 6.905.000Tarif per unit diproduksi . =

13.790 unit

.= Rp. 500/unit

f. Pengiriman

Jumlah unit yang diproduksi diperlukan untuk menghitung setiap

unit pembebanan biaya overhead pada aktifitas Finishing ke dalam

biaya satuan unit yang diproduksi. Maka total prduksi bulanan yang

diproduksi selama bulan desember 2016 adalah sebesar 13.790 unit.

Untuk menghitung tarif pembebanan biaya aktifitas Finishing kedalam

biaya satuan unit prouduksi dilakukan perhitungan sebagai berikut:

Rp. 3.094.000Tarif per unit diproduksi . =

13.790 unit

.= Rp. 224/unit

Jika disajikan dalam bentuk table akan menjadi seperti pada tabel berikut.

Tabel 4.14Pengelompokan Aktivitas Sejenis dan Pemicu Biaya

Page 71: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

60

Sumber : Diolah dari data PT. Studio Kreasindo, 2017

Dengan alokasi biaya overhead per unit produk seperti terlihat pada

tabel di atas maka biaya produksi untuk setiap unit produk dengan

metode activity based costing adalah sebagai berikut :

Tabel 4.15HPP Dengan Metode Activity Based Costing

Sumber : Diolah dari data PT. Studio Kreasindo, 2017

Harga pokok produksi banner vinyl 280 gsm per unit dengan

metode Activity Based Costing pemakaian biaya bahan baku Rp.

9.300,00 biaya tenaga kerja langsung Rp. 527,25 dan biaya overhead

pabrik Rp. 2.035,00 adalah sebesar Rp. 11.862,00. Maka harga banner

vinyl 280 gsm per unit adalah Rp. 11.862,00. Jika dibuat tabel

perbandingan, akan terlihat berikut :

Tabel 4.16Perbandingan HPP Dengan Metode Konvensional

dan Activity Based Costing (ABC)

Page 72: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

61

Sumber : Diolah dari data PT. Studio Kreasindo, 2017

Perhitungan harga pokok produksi banner vinyl 280 gsm dengan

sistem konvensional lebih kecil (<) dari pada metode activity based

costing yaitu Rp. 11.852 < Rp. 11.862. selisih antara konvensial dan

metode activity based costing sebesar Rp.10,00. Hal ini sejalan dengan

penelitian Sitorus (2016), dimana hasil penelitian penentuan harga

pokok produksi menggunakan metode activity based costing lebih besar

dari pada penentuan harga pokok produksi menggunakan sistem

konvensional.

Berdasarkan perhitungan harga pokok produksi pada PT. Studio

Kreasindo menggunakan metode konvensional dan metode Activity

Based Costing, terdapat selisih sebesar Rp. 10. Hal ini dikarenakan

adanya pembebanan biaya overhead pabrik yang digunakan oleh setiap

aktivitas dalam pembuatan banner 280 gsm berbeda sehingga biaya

yang diperoleh juga berbeda. Penggunaan metode konvensional lebih

efisien dibandingkan metode Activity Based Costing, sehingga

penentuan harga pokok produksi menggunakan metode Activity Based

Costing tidak dapat diterapkan pada PT. Studio Kreasindo.

Pihak PT. Studio Kreasindo diharapkan memperhatikan faktor

eksternal dalam penentuan harga pokok produksi, seperti harga banner

Page 73: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

62

dipasaran dan harga pesaing. Diharapkan PT. Studio Kreasindo

membuat tertib administrasi untuk mempermudah perhitungan harga

pokok produksi pada bulan-bulan berikutnya.

Page 74: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada Bab IV tentang penerapan metode

Activity Based Costing dapat disimpulkan bahwa penerapan metode

konvensional memiliki efisiensi yang lebih baik dibandingkan dengan metode

Activity Based Costing. Selisih Harga Pokok Produksi menggunakan metode

Activity Based Costing dengan metode konvensional pada produksi Banner

sebesar Rp. 10 per unit produksi. Selisih yang terjadi dikarenakan pada

konsep Activity Based Costing penulis lebih menekankan kepada biaya

produksi sesuai dengan aktifitas sehingga pembebanan biaya overhead pada

tiap aktifitas lebih akurat. Perbedaan metode Activity Based Costing dan

Metode Konvensional terletak pada penentuan perhitungan biaya produksi

yang berbasis ke aktivitas, sehingga biaya yang di bebankan kepada harga

pokok produksi sesuai dengan aktivitas produksi.

58

Page 75: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

59

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan pada Bab IV, penerapan metode Activity

Based Cost pada PT. Studio Kreasindo Palembang saran yang disampaikan

penulis terhadap perusahaan sebagai berikut:

1. Diperlukan pembaharuan terhadap sistem perhitungan akuntansi biaya

yang berjalan pada PT. Studio Kreasindo Palembang guna meningkatkan

efisiensi.

2. Disarankan agar perusahaan lebih menekankan penerapan activity based

cost sebagai acuan dalam menghitung biaya produksi pada Perusahaan

agar penentuan harga pokok produksi lebih akurat.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar lebih

memperluas lingkup penelitian tidak hanya meneliti pada

PT. Studio Kreasindo.

4. Bagi akademik disarankan agar lebih memperdalam

pembahasan terutama lebih ke perhitungan laba rugi

perusahaan agar dapat melihat selisih keuntungan antar

perusahaan.

Page 76: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA

Ariefiansyah. 2012. Cara Instan Membuat Harga Pokok Pemjualan. New Agogos:Jakarta

Blocher. 2011. Manajemen Biaya. Salemba Empat: Jakarta

Carter. 2009. Akuntansi Biaya . Buku 1 Edisi 14. Salemba Empat: Jakarta

Eka, Herning S. 2009. Analisis penentuan harga pokok produksi tas berdasarkansistem activity based costing pada perusahaan tas monalisa. FakultasEkonomi Jurusan Manajemen Universitas Negeri Semarang. JurnalAkuntansi, Vol. 17 No. 29 Agustus 2013.

Fauziyah, Ida. 2014. Analisis Activity Based Costing (Abc) System Sebagai DasarPenetapan Harga Pokok Produksi. Fakultas Ilmu Administrasi UniversitasBrawijaya Malang. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 12 No. 2 Juli2014.

Garrison. 2013. Akuntansi Manajerial. Edisi 14 Buku 1. Salemba Empat: Jakarta

Halim. 2013. Akuntansi Manajemen. Edisi Kedua. Cetakan Ketiga BPFE:Yogyakarta

Helmy, Ardi M. 2016. Analisis Activity Based Costing System (Abc System)Sebagai Dasar Menentukan Harga Pokok Kamar Hotel. Fakultas IlmuAdministrasi Universitas Brawijaya Malang. Jurnal Administrasi Bisnis(JAB), Vol. 30 No. 1 Januari 2016.

Horngren. 2010. Pengantar Akuntansi. Erlangga: Jakarta

Iklina, Junita. 2016. Analisis penerapan analisis based costing system dalammenentukan harga pokok kamar hotel. Fakultas Ekonomi JurusanAkuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Jurnal AdministrasiBisnis (JAB), Vol. 8 No. 1 Desember 2016.

Irton. 2009. Handbook Of Accounting. UPP STIM YPKM: Yogyakarta

Kapojos, Rebecca. 2009. Penerapan Metode Activity Based Costing DalamPenentuan Harga Pokok Produksi Pada Perusahaan Roti Lidya Manado.Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas SamRatulangi Manado. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 2 No. 2 Juni2014.

xv

Page 77: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN …library.palcomtech.com/pdf/5612.pdf · biaya overhead pada tiap aktifitas lebih akurat. Penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya

Kholmi. 2009. Akuntansi Biaya. Kelima Mei: Malang

Kotler, Philip T. 2016. Marketing Management. NUS: Singapore

Maher, William J. 2016. Dasar-dasar Akuntansi Biaya. Salemba Empat: Jakarta

Martha, Setyyani L. 2013. Penetapan Harga Pokok Produksi Dengan MetodeActivity Based Costing Pada PT. Fortuna Inti Alam Dimanado SulawesiUtara. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas SamRatulangi Manado. Jurnal EMBA, Vol. 2 No. 2 Juni 2014.

Marismiati. 2011. Penentuan Metode Activity Based Costing Dalam MenentukanHarga. Jurnal Ekonomi Dan Informasi Akuntansi, (online) Vol. 1 No. 1(news.palcomtech.com) 12 November 2015.

Mowen. 2012. Akuntansi Manajerial. Salemba Empat: Jakarta

Mulyadi. 2012. Sistem Informasi Akuntansi. Salemba Empat: Jakarta

Najah, Nasikhatun. 2012. Penerapan Metode Activity Based Costing SystemDalam Menentukan Tarif Jasa Rawat Inap. Jurusan Akuntansi FakultasEkonomi dan Bisnis Unpand Jepara. Jurnal Akuntansi, Vol. 2 No. 2 Maret2016.

Nafarin. 2009. Penganggaran Perusahaan. Salemba Empat: Jakarta

Simamora, Henry. 2013. Akuntansi Manajemen. Diandra Primamitra: Jakarta

Sitorus, Desy R. 2016. Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan SistemActivity Based Costing Pada Usaha Tahu Sedap Bu Tarmi. Fakultas IlmuSosial Dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman. Jurnal AdministrasiBisnis, Vol. 4 No. 2 2016.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatifdan R&D. Alfabeta: Bandung

Vaudia, Carissa C. 2017. Analisis Activity Based Costing System DalamPenentuan Harga Pokok Produksi Guna Menentukan Harga Jual Gula.Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang. JurnalAdministrasi Bisnis (JAB), Vol. 48 No. 1 Juli 2017.

Wasilah. 2012. Akuntansi Biaya. Salemba Empat: Jakarta

Witjaksono. 2013. Akuntansi Biaya. Graha Ilmu: Yogyakarta

xvi