kementerian pertanian direktorat perbibitan ternak...

32
KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK TAHUN 2015

Upload: dohanh

Post on 06-Feb-2018

237 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK …bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman... · pedoman pelaksanaan pengembangan kelembagaan perbibitan ternak

KEMENTERIAN PERTANIAN

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK

TAHUN 2015

KEMENTERIAN PERTANIAN

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK

TAHUN 2015

Page 2: KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK …bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman... · pedoman pelaksanaan pengembangan kelembagaan perbibitan ternak
Page 3: KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK …bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman... · pedoman pelaksanaan pengembangan kelembagaan perbibitan ternak

PEDOMAN PELAKSANAAN

PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PERBIBITAN TERNAK

TAHUN 2015

DIREKTORAT PERBIBTAN TERNAKDIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

KEMENTERIAN PERTANIAN 2015

Page 4: KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK …bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman... · pedoman pelaksanaan pengembangan kelembagaan perbibitan ternak

PEDOMAN PELAKSANAAN

PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PERBIBITAN TERNAK

TAHUN 2015

Hak cipta © 2014, Direktorat Perbibitan TernakDirektorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan HewanKantor Pusat Kementerian PertanianJl. Harsono RM No 3 Ragunan Pasar Minggu Jakarta Selatan 12550Telp. +62.21.7815781Fax. +62.21.7811385

Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernyaHak cipta dilindungi Undang-undang.

Disain & foto kulit : Rosikin, S.PtPerbanyakan : Direktorat Perbibitan TernakDicetak oleh : Tristar Kreasi

Page 5: KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK …bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman... · pedoman pelaksanaan pengembangan kelembagaan perbibitan ternak

i

KATA PENGANTAR

Dalam mewujudkan kemandirian penyediaan bibit ternak yang berkelanjutan, diperlukan peternak pembibit yang berkualitas, handal, berkemampuan manajerial dan kewirausahaan. Untuk itu, diharapkan peternak pembibit mampu membangun usaha pembibitan yang berdaya saing dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan posisi tawarnya.

Pemberdayaan peternak pembibit dilakukan melalui fasilitasi, penyelenggaraan penyuluhan yang efektif dan efisien serta penguatan kelembagaan dengan pendekatan kelompok. Pendekatan kelompok diarahkan untuk mendorong penumbuhan dan penguatan kelembagaan kelompok pembibit dan Gabungan kelompok pembibit dalam menerapkan sistim agribisnis dan untuk memperoleh surat keterangan layak bibit dan/atau sertifikat layak bibit.

Berdasarkan hal tersebut diatas, perlu disusun pedoman pelaksanaan untuk dapat dijadikan acuan bagi semua pihak yang terkait dalam pelaksanaannya dan agar ditindaklanjuti oleh Dinas Provinsi dengan Petunjuk Pelaksanaan serta Dinas Kabupaten/Kota dengan Petunjuk Teknis dengan mengakomodir hal yang spesifik di daerah masing-masing.

Jakarta,

DIREKTUR JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

SYUKUR IWANTORO

Page 6: KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK …bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman... · pedoman pelaksanaan pengembangan kelembagaan perbibitan ternak

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.………………………………….…............................. i

DAFTAR ISI ………….………………………...…………........……........... ii

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PERBIBITAN TERNAK TAHUN 2015 ........................................................................................... 1

LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PERBIBITAN TERNAK TAHUN 2015 .......................... 5

BAB I. PENDAHULUAN …..................................................................... 5

A. Latar Belakang …………………………..………..........….............. 5

B. Maksud dan Tujuan …………………………………...................... 6

C. Keluaran ……………………………………………....................... 6

D. Ruang Lingkup ………………………………………..................... 6

BAB II. PELAKSANAAN KEGIATAN …..…............................................ 7

A. Persiapan ……………………………….....………….................... 7

B. Pelaksanaan ..…….……………………………………................. 7

BAB III. PENDANAAN ………..…………………...................................... 9

BAB.IV. PEMBINAAN DAN PENGORGANISASIAN ……..…................. 10

A. Pembinaan ……………………………....….................................. 10

B. Pengorganisasian ……………………………………................... 10

BAB V. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN ....................... 12

A. Monitoring dan Evaluasi ……………....….................................. 12

B. Pelaporan ………………………………...........…….................... 12

BAB VI. PENGENDALIAN DAN INDIKATOR KEBERHASILAN .......... 13

A. Pengendalian ……………....….................................................. 13

B. Indikator Keberhasilan …………………...........…….................. 13

BAB VII. PENUTUP .............................................................................. 13

Page 7: KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK …bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman... · pedoman pelaksanaan pengembangan kelembagaan perbibitan ternak

iii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 .………………………………….…....................................... 15LAMPIRAN 2 ………….………………………...…………........……........... 16LAMPIRAN 3 ........................................................................................... 17

Page 8: KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK …bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman... · pedoman pelaksanaan pengembangan kelembagaan perbibitan ternak
Page 9: KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK …bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman... · pedoman pelaksanaan pengembangan kelembagaan perbibitan ternak

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Kelembagaan Perbibitan Ternak Tahun 2015 1

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

NOMOR:1220/Kpts/F/12/2014

TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PERBIBITAN TERNAK TAHUN 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN,,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung program swasembada daging sapi/kerbau tahun 2014 dan swasembada berkelanjutan, dilakukan Kegiatan Pengembangan Kelembagaan Pembibitan Ternak pada Tahun Anggaran 2015;

b. bahwa dalam pelaksanaannya Kegiatan Pengembangan Kelembagaan Pembibitan Ternak perlu acuan dasar pelaksanaannya agar berjalan dengan baik;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Kelembagaan Pembibitan Ternak Tahun 2015, dengan Keputusan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);

2. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);

3. Undang – Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4660);

Page 10: KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK …bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman... · pedoman pelaksanaan pengembangan kelembagaan perbibitan ternak

2

4. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 338, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5619);

5. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5433);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemeritahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Kabupaten Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lemabaran Negara nomor 4347);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2011 tentang Sumber Daya Genetik Hewan dan Perbibitan Ternak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5260);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2013 tentang Pemberdayaan Peternak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5391);

9. Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2013 tentang Budidaya Hewan Peliharaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 115 );

10. Peraturan Pemerintah Nomor 121/P tahun 2014 tentang Pembentukan Kabinet Kerja;

11. Peraturan Menteri Pertanian: Nomor 56/Permentan.OT.140/ 10/2006 tentang Pedoman Pembibitan Kerbau Yang Baik;

12. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 35/Permentan/OT.140/ 8/2006 tentang Pedoman Pelestarian dan Pemanfaatan Sumber Daya Genetik ternak;

13. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/ 10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian;

14. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 53/Permentan/OT.140/ 9/2010 tentang Pedoman Pembibitan Kelinci Yang Baik;

Page 11: KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK …bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman... · pedoman pelaksanaan pengembangan kelembagaan perbibitan ternak

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Kelembagaan Perbibitan Ternak Tahun 2015 3

15. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 40/Permentan/OT.140/ 7/2011 tentang Pedoman Pembibitan Ayam Ras Yang Baik;

16. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 48/Permentan/OT.140/ 10/2011 tentang Perwilayahan Sumber Bibit, jo. Permentan Nomor 61/Permentan/OT.140/8/2012;

17. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 82/Permentan/OT.140/ 8/2013 tentang Pedoman Pembinaan Kelompoktani dan Gabungan Kelompoktani;

18. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 102/Permentan.OT.140/ 7/2014 tentang Pedoman Pembibitan Kambing dan Domba Yang Baik;

19. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 79/Permentan/OT.140/6/ 2014 tentang Pedoman Pembibitan Ayam Lokal Yang Baik;

20. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 99/Permentan/OT.140/7/ 2014 tentang Pedoman Pembibitan Itik Lokal Yang Baik;

21. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 101/Permentan.OT.140/7/ 2014 tentang Pedoman Pembibitan Sapi Potong Yang Baik;

22. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 100/Permentan.OT.140/7/ 2014 tentang Pedoman Pembibitan Sapi Perah Yang Baik;

Page 12: KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK …bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman... · pedoman pelaksanaan pengembangan kelembagaan perbibitan ternak

4

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PEDOMAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PEMBIBITAN TERNAK TAHUN 2015.

Pasal 1

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Kelembagaan Pembibitan Ternak Tahun 2015, seperti tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan ini.

Pasal 2

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Kelembagaan Pembibitan Ternak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 sebagai dasar bagi Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya dalam membentuk, menata, mengembangkan, dan menetapkan Kelompok Pembibit, dan Gabungan Kelompok Pembibit.

Pasal 3

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 12 Desember 2014DIREKTUR JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN,

SYUKUR IWANTORO

SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada Yth :1. Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian;2. Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Page 13: KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK …bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman... · pedoman pelaksanaan pengembangan kelembagaan perbibitan ternak

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Kelembagaan Perbibitan Ternak Tahun 2015 55

LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

NOMOR : TANGGAL :

PEDOMAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PEMBIBITAN TERNAK TAHUN 2015

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pembibitan ternak rakyat masih menjadi andalan dalam penyediaan bibit sapi

potong, sapi perah, kerbau, kambing, domba, babi, ayam buras dan itik. Kondisi

pembibitan ternak rakyat sebagian besar berasal dari usaha pembibitan dengan

skala kecil yang dikelola peternak di pedesaan. Pemerintah telah memfasilitasi

berbagai kegiatan dalam upaya peningkatan usaha pembibitan rakyat antara

lain penguatan pembibitan sapi potong, kerbau dan unggas di pulau dan

kabupaten terpilih, program aksi perbibitan, penambahan indukan, dukungan

kawasan perbibitan, insentif betina bunting dan penguatan kelompok

pembibitan. Pemberdayaan peternak pembibit dilakukan melalui fasilitasi

penyelenggaraan penyuluhan yang efektif dan efisien serta penguatan

kelembagaan dengan pendekatan kelompok. Pendekatan kelompok diarahkan

untuk mendorong penumbuhan dan penguatan kelembagaan kelompok pembibit

(POKBIT) dan Gabungan Kelompok Pembibit (GAPOKBIT).

Pengembangan usaha pembibitan ternak diperlukan pembinaan dan

pendampingan secara kontinyu yang bersifat multi-years sampai terbentuk

POKBIT/GAPOKBIT yang menerapkan Good Breeding Practices (GBP) dan

mampu menghasilkan ternak bibit yang memiliki Surat Keterangan Layak Bibit

(SKLB) atau bersertifikat.

Memperhatikan hal tersebut, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan

Hewan memfasilitasi pengembangan kelembagaan perbibitan ternak dengan

Page 14: KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK …bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman... · pedoman pelaksanaan pengembangan kelembagaan perbibitan ternak

66

melibatkan peran serta masyarakat, untuk mengoptimalkan peran kelembagaan

perbibitan yang dikelola masyarakat diperlukan untuk menerbitkan Pedoman

Pelaksanaan Kelembagaan Perbibitan Ternak tahun 2015.

B. Maksud dan Tujuan Maksud disusunnya pedoman pelaksanaan ini sebagai acuan bagi pelaksana

pusat dan daerah dalam melaksanakan kegiatan pengembangan kelembagaan

perbibitan ternak.

Tujuan dari kegiatan pengembangan usaha pembibitan ternak adalah untuk :

1. Meningkatkan koordinasi penguatan kelembagaan pembibitan ternak dengan

instansi terkait.

2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kelompok pembibitan di bidang

manajemen teknis dan managemen organisasi.

3. Melakukan pembinaan penguatan kelompok pembibitan menuju berbadan

hukum

4. Melakukan identifikasi calon kelompok pembibitan.

C. Keluaran

Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah :

1. Tersedianya data dan informasi hasil identifikasi kelompok pembibit;

2. Tersedianya laporan koordinasi penguatan kelembagaan pembibitan ternak;

3. Terselenggaranya pelatihan manajemen kelompok;

4. Terbinanya penguatan kelompok pembibitan menuju berbadan hukum.

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pedoman pelaksanaan pengembangan kelembagaan perbibitan

ternak ini meliputi pelaksanaan kegiatan, pemanfaatan dana, identifikasi

kelompok pembibitan, pembinaan dan pengorganisasian, indikator keberhasilan,

monitoring, evaluasi dan pelaporan, penutup.

Page 15: KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK …bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman... · pedoman pelaksanaan pengembangan kelembagaan perbibitan ternak

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Kelembagaan Perbibitan Ternak Tahun 2015 77

BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Persiapan

1. Perencanaan Operasional

Perencanaan operasional Pengembangan Kelembagaan Perbibitan Tahun

2015 dituangkan kedalam Pedoman Pelaksanaan (Pedlak) yang disusun oleh

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan hewan dan Petunjuk

Pelaksanaan disusun oleh Tim Pembina Provinsi. Hal-hal yang belum diatur

dalam pedoman ini dituangkan lebih lanjut dalam juknis dengan

memperhatikan potensi dan kondisi daerah masing-masing.

2. Sosialisasi Kegiatan

Sosialisasi kegiatan pengembangan kelembagaan perbibitan ternak tahun

2015 dilakukan oleh pelaksana Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan

kepada Dinas provinsi yang membidangi fungsi peternakan dan Keswan dan

ditindak lanjuti oleh dinas Kabupaten/Kota yang membidangi fungsi

peternakan kepada kelompok yang menjadi sasaran. Sosialisasi secara

langsung dilaksanakan melalui rapat koordinasi dan pembinaan kegiatan

secara intensif dan berjenjang mulai dari Pusat,Provinsi dan Kabupaten/Kota

sampai tingkat lapangan. Sosialisasi secara langsung dilaksanakan oleh Tim

Pusat dan Tim Pembina Provinsi sesuai dengan tingkatannya. Sosialisasi

secara tidak langsung dilaksanakan melalui bahan publikasi.

B. Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan disesuaikan pada alokasi dana yang ada pada DIPA

masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Adapun kegiatan-

kegiatan yang dilaksanakan dalam kegiatan pengembangan kelembagaan

meliputi :

1. Identifikasi Kelompok.

Page 16: KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK …bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman... · pedoman pelaksanaan pengembangan kelembagaan perbibitan ternak

88

Keberadaan data dan informasi tentang kelembagaan peternak masih relatif

terbatas sehingga data tersebut belum sepenuhnya mampu mendukung

pengembangan peternakan termasuk kelembagaan strategis. Data dan

informasi merupakan sumber utama untuk mengetahui maju mundur suatu

kegiatan.Data kelembagaan kelompok peternak tidak bersifat statis,

melainkan dinamis mengikuti situasi perkembangan usaha peternakan

sehingga diperlukan data dan informasi yang terus di up date agar dinamika

kelembagaan kelompok dapat terus dipantau.

Identitifikasi kelompok merupakan langkah awal dalam membangun data

base kelembagaan kelompok peternak. Pemanfaatan data base

kelembagaan peternak tidak hanya diperlukan oleh dinas atau instansi

pemerintah saja melainkan juga bagi stakeholder yang membutuhkan data

tersebut. Identifikasi kelompok dimaksud menggunakan formulir 1 pada

lampiran 3.

2. Koordinasi Penguatan Kelembagaan Pembibitan Ternak;

Setelah dinas provinsi dan kabupaten/kota mendapatkan hasil dari identifikasi

kelompok, bersama-sama dinas yang menangani fungsi penyuluhan

pertanian memverifikasi mengenai status kelompok

3. Pelatihan SDM Kelompok pembibitan ternak;

Jenis – jenis pelatihan yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan

kelompok dan disusun bersama-sama dengan dinas yang menangani fungsi

penyuluhan pertanian. Dan apabila diperlukan dapat melibatkan Perguruan

Tinggi, Badan Litbang Pertanian/BPTP dan stake holder lainnya.

4. Pembinaan dan pendampingan kelompok pembibit menuju berbadan hukum;

Peningkatan posisi tawar dari kelompok menjadi salah satu tujuan kegiatan

pengembangan kelembagaan pembibitan ternak. Diharapakan melalui

bentuk badan hukum dapat menjadi kelompok-kelompok tersebut berdaya

dalam pemasaran dan akses permodalan. Pembinaan dan pemdampingan

tersebut dilakukan bersama-sama dinas yang membidangi perkoperasian di

provinsi maupun kabupaten/kota

Page 17: KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK …bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman... · pedoman pelaksanaan pengembangan kelembagaan perbibitan ternak

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Kelembagaan Perbibitan Ternak Tahun 2015 99

BAB III

PENDANAAN

Pendanaan kegiatan Pengembangan Kelembagaan Pembibitan Tahun 2015

masing-masing dialokasikan dalam DIPA Satuan Kerja Kerja Daerah (SKPD)

sebagaimana terlampir pada lampiran 1.

Uraian kegiatan dan pendanaan secara rinci terdapat pada masing-masing satker.

Secara umum berada dalam jenis belanja barang, sehingga tatakelola pemanfaatan

dan pertanggung jawabannya sesuai akun tersebut yang diatur sesuai dengan

ketentuan. Pendanaan berada pada masing-masing provinsi sehingga pemanfaatan

dana secara tepat dan benar mejadi tanggungjawab masing-masing SKPD Provinsi.

Page 18: KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK …bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman... · pedoman pelaksanaan pengembangan kelembagaan perbibitan ternak

1010

BAB IV

PEMBINAAN DAN PENGORGANISASIAN

A. Pembinaan

Dalam upaya meningkatkan kinerja kelompok pembibitan sapi potong, dilakukan

pembinaan teknis dan manajemen serta pembinaan kelembagaan. Pembinaan

teknis dan manajemen dilakukan dalam rangka penerapan prinsip-prinsip

perbibitan antara lain rekording, seleksi, yang mengacu pada GBP sapi potong.

Pembinaan manajemen dilakukan dalam rangka peningkatan manajemen

pemeliharaan antara lain penyediaan dan pemberian pakan dan air minum,

perkandangan dan kesehatan hewan. Sedangkan pembinaan kelembagaan

diberikan dalam rangka mengarahkan kelompok peternak berkembang menjadi

gabungan kelompok, koperasi sehingga memiliki posisi tawar yang baik.

B. Pengorganisasian

Untuk kelancaran kegiatan ini dilaksanakan secara terkoordinasi mulai dari

tingkat pusat sampai dengan tingkat lapangan. Oleh karena itu dalam upaya

mengoptimalkan pelaksanaannya diperlukan pengaturan organisasi untuk

memperjelas tugas dan fungsi dari setiap lini kelembagaan, sebagai berikut :

1. Tim Pusat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan

Dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan Kelembagaan Pembibitan, Tim

Pusat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, mempunyai

kewajiban sebagai berikut :

a. Menyusun Pedoman Pengembangan Kelembagaan Pembibitan;

b. Mengkoordinasikan kegiatan di tingkat pusat dan daerah;

c. Melakukan sosialisasi dan pembinaan kegiatan;

d. Melakukan monitoring dan evaluasi;

e. Menyusun dan menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan

kegiatan kepada Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Page 19: KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK …bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman... · pedoman pelaksanaan pengembangan kelembagaan perbibitan ternak

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Kelembagaan Perbibitan Ternak Tahun 2015 1111

2. Tim Pembina Provinsi

a. Menyusun Petunjuk Pelaksanaan dengan mengacu kepada pedoman

pelaksanaan dan disesuaikan dengan kondisi spesifik masing-masing

daerah yang ditetapkan oleh kepala Dinas Provinsi.

b. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan dengan instansi terkait di

tingkat Pusat, provinsi dan kabupaten.

c. Melakukan verifikasi terhadap kelompok pembibit.

d. Melakukan sosialisasi dan pembinaan kegiatan serta penanganan

masalah di tingkat provinsi

e. Melaksanakan pembinaan, monitoring dan evaluasi.

f. Menyusun dan melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan untuk

disampaikan kepada Kepala Dinas Provinsi dan kemudian diteruskan

kepada Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.

3. Tim Teknis Kabupaten

Dalam pelaksanaan kegiatan, Tim Teknis Kabupaten, mempunyai kewajiban

sebagai berikut :

a. Menyusun petunjuk teknis kegiatan dengan mengacu kepada petunjuk

pelaksanaan dan disesuaikan dengan kondisi spesifik daerah yang

ditetapkan oleh Dinas Kabupaten.

b. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan dengan instansi terkait di tingkat

kabupaten.

c. Melakukan sosialisasi dan pembinaan kegiatan di tingkat kabupaten.

d. Melakukan pendampingan pelaksanaan kegiatan.

e. Melakukan monitoring dan evaluasi.

f. Membuat laporan perkembangan pelaksanaan kegiatan di tingkat kabupaten

untuk disampaikan kepada Kepala Dinas Kabupaten yang kemudian

diteruskan kepada Kepala Dinas Provinsi dan Direktur Jenderal Peternakan

dan Kesehatan Hewan.

Page 20: KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK …bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman... · pedoman pelaksanaan pengembangan kelembagaan perbibitan ternak

1212

BAB V

MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

A. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan, dimaksudkan untuk mengetahui

perkembangan pelaksanaan kegiatan. Disamping itu untuk mengetahui kendala

yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan mulai dari tingkat pusat, provinsi,

kabupaten dan kelompok serta memberikan saran alternatif pemecahan

masalah.

Untuk menjaga transparansi penggunaan dana, perlu dilakukan monitoring dan

evaluasi secara intensif dan berjenjang dengan mekanisme sebagai berikut :

1. Tim Teknis Kabupaten melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan di lokasi

kegiatan;

2. Tim Pembina Provinsi melakukan monitoring dan evaluasi baik kegiatan

maupun keuangan;

3. Tim Pusat melakukan monitoring dan evaluasi kabupaten/kota.

B. Pelaporan

Pelaporan diperlukan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan kegiatan.

Untuk itu perlu ditetapkan mekanisme pelaporan sebagai berikut :

1. Dinas Kabupaten melakukan rekapitulasi seluruh laporan yang diterima dari

kelompok dan melaporkan perkembangan kegiatan yang dilakukan setiap 3

(tiga) bulan kepada Dinas Provinsi.

2. Dinas Provinsi melakukan rekapitulasi seluruh laporan yang diterima dari

Dinas Kabupaten dan melaporkan perkembangan kegiatan yang dilakukan

setiap 3 (tiga) bulan kepada Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan

Hewan c.q. Direktur Perbibitan Ternak sebagaimana format pada lampiran 2.

Page 21: KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK …bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman... · pedoman pelaksanaan pengembangan kelembagaan perbibitan ternak

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Kelembagaan Perbibitan Ternak Tahun 2015 1313

BAB VI

PENGENDALIAN DAN INDIKATOR KEBERHASILAN

A. Pengendalian

Pengendalian dilakukan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang

membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan di provinsi dan kabupaten.

Pengawasan fungsional kegiatan dilaksanakan oleh Aparat Pengawas

Fungsional. Pengawasan dan pengendalian dapat dilakukan setiap saat selama

kegiatan.

B. Indikator Keberhasilan

1. Indikator Input

Tersedianya dana untuk kegiatan pengembangan kelembagaan pembibitan

ternak di 22 provinsi.

2. Indikator Output

a. Terlatihnya manajemen teknis dan organisasi di 22 kelompok;

b. Teridentifikasinya 22 kelompok pembibit di 22 provinsi.

3. Indikator Outcome

a. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan kelompok pembibitan;

b. Terbentuknya kelompok pembibitan yang memiliki posisi tawar yang

baik.

4. Indikator Manfaat

a. Berkembangnya kemampuan kelompok pembibitan;

b. Aktivitas kelompok berjalan dengan baik.

Page 22: KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK …bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman... · pedoman pelaksanaan pengembangan kelembagaan perbibitan ternak

1414

BAB VII

PENUTUP

Pedoman pelaksanaan ini disusun sebagai acuan bagi pelaksanaan pengembangan

kelembagaan Tahun 2015 mulai dari tingkat Pusat, Provinsi dan Lapangan.

Hal-hal yang bersifat spesifik dan belum diatur dalam pedoman ini dituangkan lebih

lanjut di dalam Petunjuk Pelaksanaan yang diterbitkan oleh Dinas Provinsi dengan

memperhatikan kondisi masing-masing wilayah.

DIREKTUR JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

SYUKUR IWANTORO

Page 23: KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK …bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman... · pedoman pelaksanaan pengembangan kelembagaan perbibitan ternak

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Kelembagaan Perbibitan Ternak Tahun 2015 1515

Lampiran 1.

Lokasi kegiatan Pengembangan Kelembagaan Pembibitan Tahun 2015 yaitu:

1. Aceh 2. Sumatera Utara 3. Sumatera Barat

4. Riau 5. Jambi 6. Bengkulu

7. Sumatera Selatan 8. Bangka Belitung 9. Jawa Barat

10. Jawa Tengah 11. DIY 12. Jawa Timur

13. Bali 14. Nusa Tenggara Barat 15. Nusa Tenggara Timur

16. Kalimantan Selatan 17. Kalimantan Timur 18. Sulawesi Utara

19. Sulawesi Selatan 20. Maluku 21. Papua

22. Papua Barat

Page 24: KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK …bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman... · pedoman pelaksanaan pengembangan kelembagaan perbibitan ternak

16

16

Lampiran 2.

KABUPATEN : PROVINSI :

Sapi Potong

Sapi Perah

KerbauKambing

DombaAyam Lokal

Itik

LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PEMBIBITAN TERNAK

NoNama Kelompok / Ketua Kelompok

Alamat Kelompok

Tanggal /Tahun Pembentukan

Kelompok

Jumlah Anggota

Kelompok

Fasilitas yang pernah didapat oleh kelompok

Populasi Ternak Kelompok yang dipelihara/dimiliki (ekor)

Pelatihan

Page 25: KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK …bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman... · pedoman pelaksanaan pengembangan kelembagaan perbibitan ternak

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Kelembagaan Perbibitan Ternak Tahun 2015 17

17 Lam

piran 3, Formulir 1.

Penilaian kelompok ternak yang berpotensi m

enjadi usaha pembibitan

1. N

ama Kelom

pok

: 2.

Tanggal, Bulan, Tahun Berdiri

: 3.

Alam

at Kelompok

:

a. R

T/RW

:

b. Desa

: c. K

ecamatan

: d. K

abupaten/Kota :

4. N

ama Ketua K

elompok

:

5. Telpon/H

P Ketua Kelom

pok

: 6.

Jumlah A

nggota

: 7.

Jenis Ternak

: 8.

Jumlah Ternak (Segala U

mur)

:

No

Uraian B

obot N

ilai Penilaian dan Penjelasan Setiap Nilai

Keterangan

4 3

2

1

Manajem

en dan Organisasi (40)

a. A

D/A

RT kelom

pok 10

D

icetak dan diedarkan ke seluruh anggota

Terdokumentasi

secara baik Tidak terdokum

entasi dan tam

pak tak teraw

at

Bukti fisik

b. S

truktur organisasi 5

P

engurus harian, bidang dan bidang2, khususnya ada bidang usaha

Pengurus hrian,

bidang2, kecuali bidang usaha

Hanya ada

pengurus harian B

ukti fisik

Page 26: KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK …bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman... · pedoman pelaksanaan pengembangan kelembagaan perbibitan ternak

18

18

c. Program

kelompok

10

Disusun dalam

rapat anggota yang isinya berorientasi pada upaya pem

bibitan, dibukukan, dan diedarkan ke anggotanya

Disusun dalam

rapat anggota yang isinya tidak berorientasi pada upaya pem

bibitan dan didokum

entasi/ disim

pan di pengurus

Disusun

berdasarkan perintah dari dinas yang m

embidangi

fungsi peternakan dan kesehatan hew

an

Bukti fisik

d. A

dministrasi kelom

pok 10

Tertib, lengkap, dan digunakan secara terus m

enurus

Tertib dan kurang lengkap

Kurang tertib

dan kurang lengkap

Bukti fisik,

hitung dan kondisi buku

e. U

mur kelom

pok 2

Lebih dari 10 tahun

5 sd 10 tahun K

urang dari 5 tahun

Bukti fisik

f.

Proses Pem

bentukan 3

S

wadaya dan kem

auan sendiri

swadaya dan

difasilitasi K

arena perm

intaan D

inas

Bukti fisik dan

waw

ancara m

endalam

Jum

lah 40

2

Manajem

en Pembibitan (30)

a. Jum

lah betina produktif di kelom

pok 6

Lebih dari 100 S

T 40 S

T - 100 ST

kurang dari 40 S

T H

itung (Sapi =

…. E

kor, dll.)

b. Stabilitas jum

lah betina (produktif m

aupun muda)

dalam 4 tahun terakhir

4

Meningkat

Tetap M

enurun H

itung

c. Pencatatan produktivitas dan

reproduktivitas

5

Tertib dan selalu dilakukan sesuai dengan tujuan

Dilakukan secara

kadang-kadang Tidak dilakukan

Bukti fisik, catat

infromasi yang

didapat

d. Jumlah pejantan dalam

kelom

pok 5

Tidak ada karena pakai IB

K

urang dari 5 ekor dan kadang-kadang pakai IB

Lebih dari 5 ekor dan tidak pernah pakai IB

Hitung dan

check

Page 27: KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK …bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman... · pedoman pelaksanaan pengembangan kelembagaan perbibitan ternak

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Kelembagaan Perbibitan Ternak Tahun 2015 19

19

e. Pola penjualan ternak

5

Diputuskan dalam

rapat anggota kelom

pok S

endiri-sendiri tetapi m

empertim

bangkan saran kelom

pok

Sendiri2 dan

tidak ada urusan apapun dengan kelom

pok

Check dan bukti

fisik catatan

f.

Jumlah yang dihasilkan per

Tahun dalam 4 tahun

terakhir

3

Tinggi S

edang R

endah hitung dan catat hasil w

awancara

mendalam

g. Usaha lain yang dikelola

selain pengem

bangbiakan/pembibit

an

2

1 usaha 2 usaha

lebih dari 2 usaha

catat hasil w

awancara

mendalam

Jum

lah 30

3

Sarana Pengelolaan (20)

A

lat ukur produktifitas dan reproduktifitas

10

Sangat lengkap

Lengkap K

urang lengkap A

lat ukur produktifitas dan reproduktifitas

A

lat pencatat dan penyimpan

data (komputer dan sejenisnya;

kartu individu ternak dan sejenisnya

5

Sangat lengkap

Lengkap K

urang lengkap A

lat pencatat dan penyim

pan data (kom

puter dan sejenisnya; kartu individu ternak dan sejenisnya

Page 28: KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK …bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman... · pedoman pelaksanaan pengembangan kelembagaan perbibitan ternak

20

20

Petugas pengukur dan pencatat

5

Ditunjuk secara tetap

Ada beberapa

orang Tidak tentu

Petugas

pengukur dan pencatat

Jum

lah 20

4

Sarana Pendukung (10)

a. Bahan pem

buatan kandang dan kondisi lingkungannya (intensif)

4

Sangat baik

Baik

Cukup

Am

bil foto dan uraikan secara lengkap bahan yang digunakan, tata letak kandang, dan sanitasi

b. K

etersediaan pagar, tempat

teduh, embung, dan kondisi

lingkungannya (extensif)

c. P

enyediaan dan pengolahan pakan

3

Sangat baik

Baik

Cukup

Am

bil foto dan uraikan secara lengkap asal pakan, penyim

panan dan pengolahan pakan, dan yang terkait

Page 29: KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK …bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman... · pedoman pelaksanaan pengembangan kelembagaan perbibitan ternak

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Kelembagaan Perbibitan Ternak Tahun 2015 21

21

d. Akses ke jalan ekonom

i 3

S

angat mudah

Mudah

Cukup

Catat jarak

lokasi kandang dengan jalan um

um dan

biaya yang diperlukan untuk m

engangkut ternak ke pasar, dan info lain yang relevan

Jum

lah 10

Total Jumlah

100

K

eterangan:

N

ilai terbaik adalah 400 dan nilai terburuk adalah 200;

K

elompok bernilai lebih besar dari 300 berpotensi terpilih;

Kelom

pok bernilai kurang dari 300 disingkirkan;

Tim

penilai melakukan penilaian Kelom

pok Pembibit dari beberapa aspek yaitu m

anajemen organisasi, m

anajemen

perbibitan, sarana pengelolaan dan sarana pendukung. Manajem

en organisasi mem

iliki bobot nilai 40, manajem

en pem

bibitan mem

iliki bobot nilai 30, sarana pengelolaan mem

iliki bobot nilai 20 dan sarana pendukung mem

iliki bobot nilai 10, Skor penilaian berkisar antara 1 – 4 sehingga nilai terbaik adalah 400

Page 30: KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK …bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman... · pedoman pelaksanaan pengembangan kelembagaan perbibitan ternak

22

Catatan :

Page 31: KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK …bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman... · pedoman pelaksanaan pengembangan kelembagaan perbibitan ternak
Page 32: KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK …bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman... · pedoman pelaksanaan pengembangan kelembagaan perbibitan ternak

DIREKTORAL JENDERAL pETERNAKAN DAN KEsEhATAN hEwANKEmENTERIAN pERTANIAN

Direktorat Perbibitan ternak