kementerian pendidikan dan kebudayaan direktorat · pdf filediharapkan petunjuk teknis ini...

22
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Tahun 2015

Upload: vuongkhanh

Post on 06-Feb-2018

226 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat · PDF filediharapkan petunjuk teknis ini dapat menjadi acuan bagi ... Prosedur Memperoleh Bantuan Operasional Kegiatan 1 1. Sosialisasi

Kementerian Pendidikan dan KebudayaanDirektorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat

Direktorat Pembinaan Pendidikan MasyarakatTahun 2015

Page 2: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat · PDF filediharapkan petunjuk teknis ini dapat menjadi acuan bagi ... Prosedur Memperoleh Bantuan Operasional Kegiatan 1 1. Sosialisasi

idan Prosedur Memperoleh Bantuan Operasional KegiatanKementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan MasyarakatDirektorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat

Tahun 2015

Page 3: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat · PDF filediharapkan petunjuk teknis ini dapat menjadi acuan bagi ... Prosedur Memperoleh Bantuan Operasional Kegiatan 1 1. Sosialisasi

ii iiiPetunjuk Teknis Penyelenggaraan Program Pendidikan PTPPO dan Prosedur Memperoleh Bantuan Operasional Kegiatan

KATA SAMBUTAN

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat

Perdagangan orang (traffi cking) merupakan salah satu bentuk kejahatan kemanusiaan. Akar masalah terjadinya perdagangan orang diantaranya adalah faktor kemiskinan. Perilaku hidup konsumtif dan kurangnya

pengetahuan tentang bahaya perdagangan orang serta rendahnya tingkat pendidikan dan keterampilan, merupakan faktor lain yang menyebabkan terjadinya praktik-praktik perdagangan orang.

Perdagangan orang tidak saja terjadi untuk diperdagangkan keluar negeri, tetapi juga diperjualbelikan, diperbudak, dan dieksploitasi di dalam negeri. Modus atau cara yang dipergunakan oleh para calo trafi king makin beragam, diantaranya pengiriman tenaga kerja ke luar negeri, pengiriman duta seni, bahkan ada pula yang bermoduskan magang sekolah di luar negeri. Di sisi lain, makin beratnya perekonomian dunia akibat krisis ekonomi global, maka makin besar celah-celah perdagangan orang yang diincar oleh berbagai pihak melalui jalan pintas untuk mendapatkan keuntungan besar. Issu perdagangan orang tidak terlepas dari issu Eksploitasi Seks Komersial Anak (ESKA) yang menyatu dalam tindak pidana perdagangan orang dengan berbagai modus atau cara kerja.

Pemerintah Indonesia berkomitmen terhadap upaya pencegahan dan penanganan tindak pidana perdagangan orang dengan menerbitkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (PTPPO). Untuk memudahkan koordinasi dalam upaya pencegahan dan penanganan tindak pidana perdagangan orang, pemerintah membentuk Gugus Tugas sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 69 Tahun 2009 tentang Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang.

Page 4: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat · PDF filediharapkan petunjuk teknis ini dapat menjadi acuan bagi ... Prosedur Memperoleh Bantuan Operasional Kegiatan 1 1. Sosialisasi

iv vPetunjuk Teknis Penyelenggaraan Program Pendidikan PTPPO dan Prosedur Memperoleh Bantuan Operasional Kegiatan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan selaku koordinator sub gugus tugas bidang pencegahan dan partisipasi anak memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengembangkan berbagai program dan kegiatan untuk melakukan pencegahan melalui pendekatan pendidikan. Salah satu bentuk komitmen itu adalah dengan menerbitkan petunjuk teknis Pendidikan Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Manyadari pendidikan pencegahan perdagangan orang dianggap penting terutama yang memiliki pengaruh kuat dalam menanamkan perilaku dan perkembangan anak selanjutnya, mendorong Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berupaya membangun keluarga dan masyarakat yang responsif gender melalui Pendidikan Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang, yang pelaksanaannya dilakukan melalui kerjasama dengan lembaga/organisasi mitra.

Agar pelaksanaan Pendidikan Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Oraang (TPPO) sesuai dengan tujuan dan memperoleh hasil yang optimal, diharapkan petunjuk teknis ini dapat menjadi acuan bagi lembaga/organisasi mitra dalam mengakses bantuan operasional penyelenggaraan dan pelaksanaan kegiatannya.

Jakarta, April 2015Plt. Direktur Jenderal,

Dr. Ir. Taufi k Hanafi , M.U.P.NIP. 196308281990031002

J

Ir Taufik Hanafi

KATA PENGANTAR

Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat

Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dewasa ini semakin sulit dilakukan karena perkembangan teknologi informasi dan jaringan internet yang membuka akses seluas-luasnya bagi semua

pihak untuk dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dengan mudah, murah dan cepat, tak terkecuali anak-anak dan remaja. Tidak semua pengguna internet mempunyai niat yang baik, hal ini sudah terbukti berdasarkan data yang menggambarkan bahwa internet dapat dipakai untuk menipu, mengiming-imingi sesuatu dan akhirnya menggiring anak maupun remaja putri untuk tujuan eksploitasi seksual dan prostitusi.

Sebagai salah satu negara pengguna jejaring sosial terbesar di Asia Tenggara, Indonesia semakin sukar untuk lepas dari ketergantungan berkehidupan sosial melalui dunia maya. Fenomena internet ini pun mengancam keselamatan masyarakat, siapa pun mereka, apakah anak-anak di bawah umur maupun orang dewasa.

Indonesia telah meratifi kasi Palermo Protokol melalui Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang pengesahan the Protocol to prevent, Suppres and Punish Traffi cking in Persons, Especially Women and Children, serta menetapkan tanggal 12 Desember sebagai hari Anti Perdagangan Manusia, yang terkait dengan tanggal penetapan PBB tentang protokol untuk menentang perdagangan manusia di Palermo (protokol tersebut kemudian diberi nama Palermo Protokol).

Sebelum meratifi kasi Protokol Palermo, Indonesia sendiri telah memiliki Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Penghapusan Tindak Pidana Perdagangan Orang (UU PTPPO). Direktorat Jenderal PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan selaku koordinator sub gugus

Page 5: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat · PDF filediharapkan petunjuk teknis ini dapat menjadi acuan bagi ... Prosedur Memperoleh Bantuan Operasional Kegiatan 1 1. Sosialisasi

vi viiPetunjuk Teknis Penyelenggaraan Program Pendidikan PTPPO dan Prosedur Memperoleh Bantuan Operasional Kegiatan

DAFTAR ISI

KATA SAMBUTAN ............................................................................... iii

KATA PENGANTAR .............................................................................. v

DAFTAR ISI ............................................................................................ vii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1A. Latar Belakang .................................................................... 1B. Dasar ................................................................................... 2C. Tujuan ................................................................................ 3

BAB II PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN PENCEGAHAN TPPO ............................................................ 4A. Pengertian ........................................................................... 4B. Tujuan ................................................................................ 4C. Hasil yang Diharapkan ............................................................ 4D. Mekanisme Penyelenggaraan Program Pendidikan Pencegahan PTPPO ........................................................... 5

1. Lembaga Penyelenggara (Penerima Bantuan) ................. 52. Sasaran ......................................................................... 63. Kriteria Narasumber ....................................................... 64. Sarana dan Prasarana ................................................... 65. Materi dan Waktu Pembelajaran .................................. 66. Proses Pelaksanaan Kegiatan ......................................... 77. Kegiatan Pembelajaran/Pelatihan .................................. 98. Evaluasi ........................................................................ 12

BAB III PROSEDUR MEMPEROLEH BANTUAN PENDIDIKAN PENCEGAHAN TPPO ............................................................... 13A. Pengertian Bantuan ............................................................ 13B. Jumlah Dana dan Pemanfaatannya .......................................... 13C. Tahapan Penyaluran Bantuan ............................................. 14

tugas pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), dalam pelaksanaannya Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat ditugasi selaku Sekretariat Koordinator Gugus Tugas Pusat Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang, telah menetapkan kerangka kerja sesuai dengan rencana aksi nasional PTPPO 2015 sd 2019 .

Pelaksanaan Pendidikan Pencegahan TPPO melalui kerjasama dengan lembaga/organisasi mitra yang memperoleh dukungan bantuan operasional penyelenggaraan, diharapkan semakin memperkuat komitmen para pihak dalam mengurangi berbagai kasus yang terkait dengan perdagangan orang. Untuk menjamin mutu penyelenggaraan Pendidikan Pencegahan TPPO dan hasil yang diharapkan, maka dipandang perlu menyusun Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Program Pendidikan Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan Prosedur Memperoleh Bantuan Operasional Kegiatan.

Petunjuk teknis ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bagi para pembina, pengelola, atau penyelenggara program, serta pemangku kepentingan lainnya untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan kegiatan Pendidikan Pencegahan TPPO. Kami ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak atas konstribusi dan perannya dalam penyusunan petunjuk teknis ini. .

Jakarta, April 2015Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat

Dr. WartantoNIP. 196310091989031001

J , pktktttktktkttttktktktttttttktktttktkttttktktttkttttkktttttktttttttturururururuuruuruuruururuuuruururuuuruuuuuuruurururuurruuuruuururu PPPPembinaan Pendidikan Ma

D WWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW t t

Page 6: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat · PDF filediharapkan petunjuk teknis ini dapat menjadi acuan bagi ... Prosedur Memperoleh Bantuan Operasional Kegiatan 1 1. Sosialisasi

viii 1Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Program Pendidikan PTPPO dan Prosedur Memperoleh Bantuan Operasional Kegiatan

1. Sosialisasi ...................................................................... 142. Mengajukan Proposal ................................................... 143. Penilaian Proposal .......................................................... 154. Verifi kasi Lembaga ....................................................... 155. Penetapan Lembaga Penerima Bantuan ........................ 166. Penyaluran Bantuan ..................................................... 16

BAB IV MONITORING, SUPERVISI DAN PELAPORAN ............... 17A. Monitoring dan Supervisi ................................................... 17B. Pelaporan ............................................................................ 17C. Catatan Khusus .................................................................. 18

BAB V PENUTUP ............................................................................... 19

Lampiran–Lampiran ............................................................................... 20

Lampiran 1. Contoh Isi Proposal ............................................................ 20

Lampiran 2. Surat Rekomendasi dari Dinas Pendidikan Provinsi,

Kabupaten/Kota .................................................................. 26

Lampiran 3. Pakta Integritas .................................................................... 27

Lampiran 4. Laporan Awal ...................................................................... 28

Lampiran 5. Laporan Akhir ..................................................................... 28

Lampiran 6. Format Laporan Penggunaan Dana ..................................... 30

Lampiran 7. Format Buku Kas Umum .................................................... 31

Lampiran 8. Format Buku Penerimaan/Penyetoran Pajak ........................ 32

PENDAHULUAN

BAB I

A. Latar BelakangDalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (khususnya perempuan dan anak), disebutkan bahwa perdagangan orang merupakan tindakan yang bertentangan dengan harkat dan martabat manusia serta melanggar hak asasi manusia (HAM). Perdagangan orang (human traffi cking) merupakan issu dunia yang kasusnya semakin lama bukan semakin berkurang, namun semakin bertambah, sehingga issu perdagangan orang selalu diangkat pada pertemuan regional maupun internasional.

Hal ini mengacu pada kenyataan bahwa masalah perdagangan orang tidak mungkin dapat diatasi oleh satu negara saja, karena para pelakunya sudah merupakan bagian dari sindikat regional bahkan nasional, dan tidak mungkin hanya diatasi oleh institusi pemerintah saja namun perlu melibatkan lintas institusi, lintas sektor, lintas disiplin ilmu, dan lintas kapasitas.

Pencehan melalui pendidikan merupakan langkah strategis untuk meminimalkan kasus-kasus tindak pidana perdagangan orang. Upaya-upaya pencegahan dimulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi dari masing-masing institusi pemerintah di tingkat nasional, provinsi, kabupaten dan kota.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal menyediakan layanan program pendidikan pencegahan TPPO sebagai upaya pemerintah untuk mengembangkan kegiatan yang dilaksanakan Sub Gugus Tugas PTPPO, lembaga serta organisasi masyarakat penggiat dalam rangka melakukan sosialisasi, advokasi, bimbingan teknis dan pendampingan .

Page 7: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat · PDF filediharapkan petunjuk teknis ini dapat menjadi acuan bagi ... Prosedur Memperoleh Bantuan Operasional Kegiatan 1 1. Sosialisasi

2 3Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Program Pendidikan PTPPO dan Prosedur Memperoleh Bantuan Operasional Kegiatan

Penyusunan dan penerbitan Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Program Pendidikan Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan Prosedur Memperoleh Bantuan Operasional Kegiatan Tahun 2015 ini, dimaksudkan agar kegiatan pendidikan pencegahan TPPO dapat dipahami oleh para penyelenggara dan pemangku kepentingan di bidang pendidikan masyarakat.

B. Dasar1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2004 tentang Pendanaan Pendidikan;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaran Pendidikan;

5. Peraturan Presiden Nomor 69 Tahun 2008 tentang Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang;

6. Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam seluruh bidang pembangunan;

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 84 Tahun 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengarustamaan Gender Bidang Pendidikan;

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

9. Permendikbud Nomor 64 Tahun 2012 tentang Bantuan Kepada Satuan Pendidikan Nonformal dan Lembaga di Bidang Anak Usia Dini;

10. Permendikbud Nomor 81 Tahun 2013 tentang Pendirian Satuan Pendidikan Nonformal.

C. TujuanPetunjuk Teknis Penyelenggaraan Program Pendidikan Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan Prosedur Memperoleh Bantuan Operasional Kegiatan ini bertujuan untuk:

1. Memberikan panduan bagi lembaga/organisasi penyelenggara program PTPPO dalam hal:

a. cara membuat proposal, dan kelengkapan persyaratan yang harus dilampirkan;

b. prosedur dan tata cara pengajuan proposal untuk memperoleh bantuan operasional penyelenggaraan program Pendidikan Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang;

c. ruang lingkup dan teknis pelaksanaan program Pendidikan Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang.

2. Meningkatkan tata kelola dan akuntabilitas publik dalam penyelenggaraan program Pendidikan Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang pada khususnya dan program layanan pendidikan masyarakat pada umumnya.

Page 8: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat · PDF filediharapkan petunjuk teknis ini dapat menjadi acuan bagi ... Prosedur Memperoleh Bantuan Operasional Kegiatan 1 1. Sosialisasi

4 5Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Program Pendidikan PTPPO dan Prosedur Memperoleh Bantuan Operasional Kegiatan

BAB II

PENYELENGGARAAN PROGRAM

PENDIDIKAN PENCEGAHAN TPPO

A. PengertianProgram Pendidikan Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (PTPPO) adalah kegiatan yang dilakukan untuk memberikan kesadaran dan pemahaman tentang upaya untuk melakukan perluasan akses layanan sosialisasi, advokasi, bimbingan teknis, dan pendampingan dalam upaya merintangi atau menghalangi terjadinya tindak pidana perdagangan orang sedini mungkin.

B. Tujuan Pemberian dana bantuan operasional penyelenggaraan program pendidikan pencegahan TPPO ini bertujuan untuk mendukung lembaga/organisasi mitra dalam memberikan perluasan akses layanan sosialisasi, advokasi, bimbingan teknis, dan pendampingan untuk merintangi atau menghalangi terjadinya tindak pidana perdagangan orang sedini mungkin.

C. Hasil yang DiharapkanMelalui pemberian bantuan operasional penyelenggaraan program pendidikan pencegahan TPPO ini, diharapkan lembaga/organisasi mita dapat mewujudkan:

1. meningkatnya pengetahuan, wawasan, dan pemahaman masyarakat di wilayah binaan lembaga/organisasi mitra tentang bahaya perdagangan orang melalui penyelenggaraan berbagai kegiatan;

2. meningkatnya kapasitas Subgugus Tugas pendidikan pencegahan TPPO kabupaten/kota dan lembaga/organisasi penggiat dalam upaya meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap pencegahan tindak pidana perdagangan orang;

3. tersosialisasikannya pencegahan TPPO melalui media komunikasi, informasi, edukasi (KIE) sebagai salah satu media sosialisasi dan advokasi pendidikan pencegahan TPPO.

D. Mekanisme Penyelenggaraan Program 1. Lembaga Penyelenggara (Penerima Bantuan)

Lembaga/organisasi masyarakat yang dapat mengajukan bantuan sebagai penyelenggara program pendidikan pencegahan TPPO adalah lembaga/organisasi masyarakat atau yayasan yang bergerak di bidang pencegahan tindak pidana perdagangan orang seperti organisasi perempuan, PKK, dan lain-lain (selanjutnya disebut sebagai lembaga penyelenggara) yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Administratif:1) memiliki legalitas, berupa akte notaris pendirian lembaga,

dan/atau ijin operasional lembaga dari instansi berwenang;2) memiliki rekening bank atas nama lembaga;3) memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama

lembaga;4) memperoleh rekomendasi dari dinas pendidikan kabupaten/

kota setempat.

b. Substantif:1) memiliki sekretariat lembaga dengan alamat yang jelas;2) memiliki susunan pengurus yang dilengkapi dengan uraian tugas;3) mampu menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran;4) dapat menyediakan narasumber yang kompeten sesuai

substansi program;5) dapat membelajarkan/melatih minimal 30 orang, yang terdiri

dari unsur: kepala sekolah, guru mata pelajaran atau guru bimbingan/konseling, tutor, tokoh masyarakat dan tokoh agama tentang pentingnya pendidikan pencegahan TPPO yang disebarluaskan pada peserta didik dan masyarakat;

6) sanggup melaksanakan kegiatan sampai selesai.

Page 9: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat · PDF filediharapkan petunjuk teknis ini dapat menjadi acuan bagi ... Prosedur Memperoleh Bantuan Operasional Kegiatan 1 1. Sosialisasi

6 7Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Program Pendidikan PTPPO dan Prosedur Memperoleh Bantuan Operasional Kegiatan

2. SasaranSasaran program pendidikan pencegahan TPPO adalah kepala sekolah, guru mata pelajaran atau guru bimbingan/konseling, tutor, tokoh masyarakat dan tokoh agama yang dinilai: a. wilayah binaannya berpotensi (rawan/rentan) terhadap terjadinya

indikasi perdagangan orang;b. mampu mensosialisasikan kegiatan pencegahan TPPO kepada

peserta didik atau masyarakat binaannya;c. mampu membuat rencana kerja/aksi pada unit kerja atau binaan

masing-masing;

3. Kriteria NarasumberKegiatan pendidikan dan pencegahan TPPO dibimbing atau dilatih oleh narasumber dengan kriteria:a. memahami konsep pencegahan TPPO bidang pendidikan;b. memahami konsep pemberdayaan masyarakat dalam rangka

pencegahan TPPO;c. memiliki pengalaman dan kompetensi pembelajaran orang

dewasa;d. bersedia membelajarkan peserta program sampai akhir program;e. prioritas yang sudah pernah mengikuti pelatihan khususnya

pencegahan TPPO.

4. Sarana dan Prasarana Untuk mendukung keberhasilan penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pencegahan TPPO dan hasil yang ingin dicapai, lembaga penyelenggara wajib menyediakan sarana dan prasarana, yaitu:a. ruang belajar beserta kelengkapannya (whiteboard/papan tulis,

spidol/kapur dan alat tulis lainnya);b. alat dan bahan keterampilan sesuai kebutuhan;c. media pembelajaran dan pendukung lainnya.

5. Materi dan Waktu PembelajaranMateri pembelajaran program Pendidikan Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang dilaksanakan selama 52 jam, sebagai berikut:

No Kegiatan Alokasi Waktu

1. Pelatihan yang berisi sosialisasi, advokasi, RTD, FGD tentang pencegahan TPPO, untuk kepala sekolah, guru mata pelajaran, guru BK, tutor, tokoh masyarakat dan tokoh agama sebagai sasaran program untuk mengintegrasikan pemahaman TPPO pada peserta didik dan masyarakat

3 kali pertemuan, @ 5 jam

2. Membuat media komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) misalnya leafl et, poster, pin, standing banner, pemutaran fi lm dan lain-lain

5 kali pertemuan @ 3 jam

3. Membuat Rencana Kerja/Aksi masing-masing unit kerja 3 kali pertemuan @ 3 jam

4. Pemetaan permasalahan dan aksi penanganan pencegahan TPPO

3 kali pertemuan @ 3 jam

5. Evaluasi dan laporan 2 kali pertemuan @ 2 jam

Jumlah 52 jam

6. Proses Pelaksanaan Kegiatana. Sosialisasi

Lembaga/organisasi masyarakat yang telah ditetapkan sebagai lembaga penyelenggara program pendidikan dan pencegahan TPPO oleh Direktorat Bindikmas, melakukan sosialisasi tentang rencana pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pencegahan TPPO kepada masyarakat khususnya untuk kepala sekolah, guru mata pelajaran atau guru BK, tutor, tokoh masyarakat dan tokoh agama sekaligus melakukan identifi kasi calon peserta program pendidikan dan pencegahan TPPO.

b. Pembentukan panitia penyelenggaraUntuk mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pencegahan TPPO, Ketua Lembaga Penyelenggara merangkap sebagai panitia penyelenggara, membentuk panitia penyelenggara yang terdiri dari:1) Ketua ………………………………………. 1 orang2) Bendahara …………………….....…………. 1 orang3) Petugas Administarsi ………….............……. 1 orang

Page 10: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat · PDF filediharapkan petunjuk teknis ini dapat menjadi acuan bagi ... Prosedur Memperoleh Bantuan Operasional Kegiatan 1 1. Sosialisasi

8 9Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Program Pendidikan PTPPO dan Prosedur Memperoleh Bantuan Operasional Kegiatan

c. Rekruitmen peserta didikLembaga penyelenggara melakukan rekruitmen peserta program pada sekolah/lembaga nonformal serta lembaga/organisasi masyarakat yang berada pada daerah rentan terhadap terjadinya perdagangan orang, sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan di atas.

d. Rekruitmen narasumberLembaga penyelenggara melakukan rekruitmen narsumber yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pencegahan TPPO, sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan di atas.

e. Rapat persiapanUntuk kelancaran dan tercapainya tujuan pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pencegahan TPPO, perlu adanya pertemuan antara lembaga penyelenggara, panitia, dan narasumber untuk menyamakan persepsi dan pemahaman tentang tujuan dan hasil yang dicapai, mempelajari materi yang akan diajarkan dalam pembelajaran, dan berbagai fungsi dan peran dalam pelaksanaan kegiatan.

Fungsi dan peran: a. Lembaga penyelenggara/panitia penyelenggara:

1) sebagai penanggung jawab kegiatan;2) melakukan rekruitmen peserta program;3) melakukan rekruitmen narasumber;4) membuat pedoman pelaksanaan kegiatan;5) membuat jadwal pelaksanaan kegiatan;6) menyediakan sarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan

pencegahan TPPO;7) melakukan fungsi kontrol dengan melalui kegiatan

monitoring dan evaluasi;8) menyusun dan menyampaikan laporan.

b. Narasumber:1) menyusun rencana pembelajaran/pelatihan;2) melakukan kegiatan pembelajaran/pelatihan;3) melakukan penilaian hasil pembelajaran/pelatihan;

4) melakukan pembimbingan, baik dalam proses pembelajaran dan pelatihan.

7. Kegiatan pembelajaran/pelatihanPenyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pencegahan TPPO, dilaksanakan dengan pendekatan sebagai berikut:a. Sosialisasi dan Advokasi

1) TeoriPembelajaran teori tentang materi utama kegiatan pendidikan dan pencegahan TPPO difasilitasi oleh narasumber/praktisi yang kompeten di bidang pencegahan TPPO dan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan dengan tatap muka.

2) PraktekAgar peserta program mudah menerima materi yang disampaikan oleh tutor atau narasumber, metoda penyajiannya dilakukan dengan cara: 1) storytelling (bercerita singkat), 2) studi kunjung, role playing (bermain peran), 3) bernyanyi, dan 4) kerja kelompok, 5) penayangan fi lm (video pendek) terkait dengan permasalahan traffi cking, atau kegiatan lain yang dianggap relevan sesuai materi.

3) Penyusunan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaraan (RPP)Agar pembelajaran mengarah kepada tujuan dan hasil yang ingin dicapai, lembaga penyelenggara membuat silabus dengan mempertimbangkan kearifan lokal. Berdasarkan silabus tersebut narasumber/praktisi kemudian membuat rencana pelaksanaan pembelajaraan (RPP) sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Silabus dan RPP dibuat sebagaimana contoh format yang tertera pada lampiran Juknis ini.

b. Pembuatan Media KIEPembuatan Media KIE merupakan bahan/media sosialisasi untuk memotivasi dan mengkampanyekan program pencegahan

Page 11: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat · PDF filediharapkan petunjuk teknis ini dapat menjadi acuan bagi ... Prosedur Memperoleh Bantuan Operasional Kegiatan 1 1. Sosialisasi

10 11Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Program Pendidikan PTPPO dan Prosedur Memperoleh Bantuan Operasional Kegiatan

perdagangan orang kepada peserta program dan masyarakat. Adapun jenis-jenis media KIE sangat beragam, sehingga penyelenggara dapat memilih media KIE yang sesuai dengan situasi dan kondisi daerah masing-masing yang dapat memberi manfaat pada peserta program dan masyarakat, dengan cara mendiskusikan bersama antara lembaga penyelenggara dan peserta program. Praktek pembuatan media KIE difasilitasi oleh narasumber teknis yang memiliki kompetensi.

1) TeoriSebelum praktek pembuatan media KIE dilakukan, terlebih dahulu narasumber teknis memberikan teori tentang berbagai jenis media KIE, seperti: mengenalkan leafl et, poster, spanduk, booklet, standing banner, iklan layanan masyarakat dan lain-lain. Setelah mengenal berbagai macam media, lembaga penyelenggara berdiskusi dengan peserta program agar dapat memilih media sesuai kondisi lokal di masyarakat dan anggaran yang tersedia.

2) Praktek Pembuatan Media KIEDengan bimbingan narasumber teknis, lembaga penyelenggara program melakukan pembuatan KIE sesuai dengan jenis bahan-bahan media sosialisasi, seperti: leafl et, poster, spanduk, booklet, standing banner, iklan layanan masyarakat dan lain-lain. Lembaga penyelenggara dapat memilih sesuai dengan kebutuhan dan anggaran yang tersedia.

c. Pembuatan Renca Kerja/Aksi kegiatan pendidikan dan pencegahan TPPO masing-masing Unit KerjaPembuatan Rencana Kerja/Aksi merupakan kelanjutan pelaksanaan program pencegahan tindak pidana perdagangan orang dalam bentuk rencana aksi nyata ke depan yang didokumentasikan selama kurun waktu tertentu. Rencana kerja memuat program-program pencegahan TPPO yang dilaksanakan

oleh Sekolah, Lembaga Masyarakat, PKBM dan juga lembaga-lembaga yang peduli terhadap pencegahan tindak pidana perdagangan orang selama 1 atau 2 tahun ke depan bahkan sampai 5 tahun.

1) TeoriDalam penyampaian teori yang berhubungan dengan kegiatan pendidikan dan pencegahan TPPO, narasumber menjelaskan mengenai tujuan pembuatan rencana kerja/aksi, hasil yang ingin dicapai serta tindak lanjut kegiatan. Setiap unit kerja membuat Rencana kerja/aksi PTPPO dalam kurun waktu satu tahun. Selama satu tahun merencanakan program kerja terkait dengan pencegahan tindak pidana perdagangan orang, contoh: melakukan sosialisasi berapa kali selama sebulan kemudian bulan berikutnya sampai kurun waktu setahun, selain program sosialisasi dapat melakukan advokasi, pendampingan, dan lain-lain.

2) Praktek Pembuataan Rencana Kerja/Aksi PTPPOPenyusunan rencana kerja/aksi yang telah dibuat kemudian ditindaklanjuti dan direalisasikan sesuai dengan jadwal kegiatan yang telah ditetapkan. Pada tahap ini setiap unit kerja menyiapkan media, metode, pihak-pihak yang terkait seperti panitia, narasumber dan sasaran dalam aksi ini agar dapat terelaisasi. Penyusunan media disertai dengan cara sosialisasi media tersebut. Metode disesuaikan dengan media yang digunakan sehingga hasilnya berkorelasi. Pihak-pihak yang terkait dalam rencana aksi ini menjadi faktor utama keberhasilan kegiatan. Contoh : Melakukan sosialisasi pencegahan tindak pidana orang melalui sekolah atau satuan pendidikan nonformal ketika ada kegiatan khusus seperti pameran. Media yang digunakan misalnya leafl et, booklet, poster, pemutaran fi lm. Metode yang digunakan dalam penyebaran leafl et misalnya dengan menggunakan pakaian

Page 12: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat · PDF filediharapkan petunjuk teknis ini dapat menjadi acuan bagi ... Prosedur Memperoleh Bantuan Operasional Kegiatan 1 1. Sosialisasi

12 13Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Program Pendidikan PTPPO dan Prosedur Memperoleh Bantuan Operasional Kegiatan

yang unik dan cara-cara teatrikal sehingga mengundang orang untuk mau mendengarkan mengenai kegiatan kegiatan pendidikan dan pencegahan TPPO. Panitia menyiapkan konsep yang jelas dan koordinasi serta komunikasi, narasumber menyiapkan materi yang bisa dimengerti sesuai dengan sasaran peserta didik berdasarkan usia dan jenjang pendidikan sehingga dapat tepat sasaran.

d. Pemetaan Permasalahan dan Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang Pemetaan permasalahan merupakan salah satu cara untuk memetakan permasalahan PTPPO agar masalah dapat ditemukan sedini dan serinci mungkin sehingga mendapat solusi yang tepat. Dalam pemetaan permasalahan dan pencegahan tindak pidana perdagangan orang dilakukan melalaui teori dan praktek.

1) TeoriPemetaan permasalahan dan pencegahan tindak pidana perdagangan orang dapat dilakukan melalui mind mapping, diagram, bagan, dan lain-lain. Semua bentuk pemetaan pada dasarnya memudahkan untuk menemukan permasalahan dan mencegah tindak pidana perdagangan orang.

2) Praktek Pemetaan permasalahan dan pencegahan tindak pidana perdagangan orang dalam bentuk praktek dapat dilakukan dengan metode role play, brainstorming, pemutaran fi lm, dan studi kasus.

8. EvaluasiEvaluasi dilakukan dengan maksud untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pencegahan TPPO, antara lain tentang perubahan mindset (pola pikir) dan action set (pola tindak) peserta program dalam pencegahan tindak pidana perdagangan orang.

A. Pengertian1. Bantuan kegiatan pendidikan dan pencegahan TPPO adalah sejumlah

dana, barang atau jasa yang selanjutnya disebut bantuan operasional penyelenggaraan (BOP) kegiatan yang diberikan kepada lembaga/organisasi masyarakat yang digunakan untuk mendukung proses penyelenggaraan kegiatan pendidikan pencegahan tindak pidana perdagangan orang melalui layanan pendidikan masyarakat.

2. Pemberi Bantuan kegiatan pendidikan dan pencegahan TPPO adalah pemerintah melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Ditjen PAUDNI Kemdikbud yang diberikan kepada lembaga/organisasi masyarakat yang ditetapkan sebagai penyelenggara program pendidikan dan pencegahan TPPO.

B. Jumlah Dana dan Pemanfaatannya 1. Alokasi dana kegiatan pendidikan dan pencegahan TPPO tahun 2015

yang disediakan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat sebesar Rp. 800.000.000,- (delapan ratus juta rupiah) untuk sebanyak 20 lembaga, masing-masing lembaga akan memperoleh bantuan sebesar Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah).

2. Adapun acuan biaya pelaksanaan program kegiatan pendidikan dan pencegahan TPPO, antara lain digunakan untuk:

BAB III

PROSEDUR MEMPEROLEH

BANTUAN PENDIDIKAN

PENCEGAHAN TPPO

Page 13: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat · PDF filediharapkan petunjuk teknis ini dapat menjadi acuan bagi ... Prosedur Memperoleh Bantuan Operasional Kegiatan 1 1. Sosialisasi

14 15Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Program Pendidikan PTPPO dan Prosedur Memperoleh Bantuan Operasional Kegiatan

No Rincian penggunaan dana/biaya, antara lain: Proporsi Biaya

1. Pelatihan yang berisi sosialisasi, advokasi, RTD, FGD tentang Pencegahan TPPO

40%

2. Membuat media komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) misalnya leafl et, poster, pin, standing banner, dan lain-lain

20%

3. Membuat Rencana Kerja/Aksi masing-masing unit kerja 20%4. Pemetaan permasalahan dan aksi penanganan pencegahan

TPPO 10%

5. Evaluasi dan laporan 10%Jumlah 100%

C. Tahapan Penyaluran Bantuan1. Sosialisasi

Direktorat Bindikmas melakukan sosialisasi ke dinas pendidikan provinsi, dinas pendidikan kabupaten/kota, lembaga dan organisasi masyarakat penyelenggara program pendidikan masyarakat. Sosialisasi dapat dilakukan dengan cara: melakukan pertemuan, penyebarluasan petunjuk teknis, dan/atau melalui website; www.paudni.kemdikbud.go.id/bindikmas.

2. Mengajukan ProposalLembaga/organisasi masyarakat yang ingin memperoleh bantuan kegiatan pendidikan dan pencegahan TPPO, harus:

a. membuat proposal yang disusun sebagaimana contoh yang tertera dalam lampiran Petunjuk Teknis ini.

b. Proposal yang telah disusun harus dilengkapi dengan persyaratan sebagaimana diuraikan pada Bab II. Proposal disampaikan kepada:

Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat (u.p. Kepala Subbagian Tata Usaha)d.a. Direktorat Pembinaan Pendidikan MasyarakatKementerian Pendidikan dan KebudayaanGedung E Lantai 8Jalan Jenderal Sudirman-Senayan, Jakarta 10270.

c. Proposal diterima paling lambat tanggal 31 Agustus 2015, proposal yang diterima setelah tanggal tersebut, dapat diproses lebih lanjut apabila kuota dana bantuan masih tersedia.

d. Fotocopy proposal dikirim kepada dinas pendidikan provinsi dan dinas pendidikan kabupaten/kota setempat.

3. Penilaian ProposalSetiap proposal yang diterima Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, diproses lebih lanjut dengan penilaian oleh Tim Penilai Proposal yang ditetapkan oleh Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat atau pejabat yang ditunjuk.

Penilaian dilakukan terhadap substansi/isi dari proposal, dengan maksud untuk mengetahui kesiapan, kesanggupan, dan kemampuan lembaga dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan pencegahan TPPO.

4. Verifi kasi LembagaBerdasarkan hasil penilaian m penilai proposal, kemudian dapat dilakukan verifi kasi terhadap lembaga.

Tahap ini dilakukan untuk membuktikan kebenaran data dan informasi yang disusun dalam proposal, serta untuk memperkuat hasil penilaian tim penilai proposal. Proposal yang dinilai telah memenuhi syarat, dapat dilakukan verifi kasi terhadap lembaga. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan dan meyakinkan bahwa keberadaan, kelayakan dan kredibilitas lembaga yang bersangkutan telah sesuai dengan kriteria yang ditentukan.

Verifi kasi proposal dapat dilakukan dengan cara:

a. Mengundang lembaga yang terpilih sebagai nominasi calon penerima bantuan untuk mempresentasikan kegiatan yang diusulkan pada pertemuan yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat.

b. Melakukan visitasi atau kunjungan lapangan (sesuai ketersediaan anggaran) terhadap lembaga yang dianggap perlu dikunjungi

Page 14: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat · PDF filediharapkan petunjuk teknis ini dapat menjadi acuan bagi ... Prosedur Memperoleh Bantuan Operasional Kegiatan 1 1. Sosialisasi

16 17Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Program Pendidikan PTPPO dan Prosedur Memperoleh Bantuan Operasional Kegiatan

untuk memastikan kebenaran (objektifi tas) kondisi dan keberadaan lembaga.

c. Klarifi kasi dan konfi rmasi tentang kebenaran dokumen dalam proposal melalui surat atau telepon kepada lembaga calon penerima bantuan atau kepada dinas pendidikan setempat.

5. Penetapan Lembaga Penerima Bantuan Berdasarkan hasil verifi kasi, Direktorat Bindikmas menetapkan lembaga penerima bantuan dengan Surat Keputusan (SK). Fotocopy SK disampaikan kepada dinas pendidikan provinsi dan dinas pendidikan kabupaten/kota setempat.

6. Penyaluran BantuanDirektorat Bindikmas melakukan penyaluran bantuan kepada lembaga/organisasi yang telah ditetapkan sebagai calon penyelenggara program sesuai prosedur dan ketentuan atau peraturan perundang-undangan.

MONITORING, SUPERVISI DAN

PELAPORAN

BAB IV

A. Monitoring dan SupervisiUntuk menjamin mutu penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pencegahan TPPO dan hasil pelaksanaan program perlu dilakukan monitoring dan supervisi secara bersama atau sendiri-sendiri oleh Direktorat Bindikmas dan/atau Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota setempat.

Aspek-aspek penting yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan monitoring dan supervisi, antara lain adalah:1. kredibilitas lembaga penyelenggara program;2. kesesuaian peserta atau sasaran program;3. materi pembelajaran/pelatihan;4. jadwal kegiatan dan alokasi waktu;5. kompetensi tutor/narasumber;6. proses pembelajaran/pelatihan;7. tingkat kehadiran peserta program;8. penggunaan bantuan;9. dokumen penyelenggaraan program.

B. PelaporanSebagai bentuk pertanggungjawaban dan akuntabilitas penyelenggaraan program, maka lembaga/organisasi penerima bantuan berkewajiban untuk membuat laporan, yaitu:

1. Laporan AwalLaporan memberitahukan telah menerima bantuan oleh lembaga/organisasi penyelenggara program setelah menerima bantuan dalam rekeningnya, dengan mengirimkan foto kopi bukti penerimaan bantuan kepada Direktorat Bindikmas.

Page 15: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat · PDF filediharapkan petunjuk teknis ini dapat menjadi acuan bagi ... Prosedur Memperoleh Bantuan Operasional Kegiatan 1 1. Sosialisasi

18 19Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Program Pendidikan PTPPO dan Prosedur Memperoleh Bantuan Operasional Kegiatan

2. Laporan AkhirLaporan akhir disusun oleh lembaga/organisasi penyelenggara program setelah kegiatan pendidikan dan pencegahan TPPO selesai dilaksanakan. Laporan akhir mencakup: 1) substansi pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pencegahan TPPO dan hasil-hasilnya yang dilengkapi dengan dokumentasi dan foto-foto kegiatan, serta 2) penggunaan dana bantuan yang diterima dan disertai bukti-bukti pemanfaatannya.

Laporan akhir disampaikan kepada Direktorat Bindikmas dan tembusan ke dinas pendidikan provinsi dan kabupaten/kota setempat, paling lambat 2 minggu setelah selesainya pelaksanaan kegiatan.

C. Catatan Khusus:1. Lembaga/organisasi penerima bantuan yang tidak menyampaikan

laporan sampai dengan akhir tahun anggaran, dapat dikenai sanksi berupa:

a. mengembalikan bantuan yang telah diterima ke kas negara;

b. tidak diperkenankan mengakses dana bantuan dari Dit. Bindikmas pada tahun-tahun berikutnya;

c. dapat diteruskan ke jalur hukum karena disinyalir melakukan penyelewengan.

2. Direktorat Bindikmas tidak memungut biaya apapun dan tidak menerima pengembalian bantuan dalam bentuk apapun untuk proses pencairan bantuan yang akan dan telah ditetapkan.

3. Apabila terjadi penyimpangan dalam penyelenggaraan kegiatan, sepenuhnya menjadi tanggung jawab mutlak lembaga penyelenggara program.

4. Apabila terjadi penambahan rencana kegiatan dan alokasi biaya dari proposal yang diajukan sebelumnya, maka lembaga penyelenggara program wajib memberitahukan dan memperoleh persetujuan dari Direktorat Bindikmas.

Petunjuk teknis ini disusun sebagai panduan yang masih bersifat umum, yang dalam implementasinya memerlukan penyesuaian dengan situasi dan kondisi setempat. Oleh karena itu lembaga/organisasi

penyelenggara program diharapkan dapat mengembangkan kreativitasnya untuk menyempurnakan penyelenggaraan program. Juknis ini bersifat fl eksibel dan masih memungkinkan untuk disesuaikan dengan keunikan potensi lokal dan tempat penyelenggaraan kegiatan sepanjang memberi nilai tambah dan tidak bertentangan dengan prosedur yang telah ditentukan. Semoga Juknis ini dapat memberikan panduan atau acuan bagi semua pihak yang berkeinginan untuk menyelenggarakan program kegiatan pendidikan dan pencegahan TPPO.

BAB V

PENUTUP

Page 16: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat · PDF filediharapkan petunjuk teknis ini dapat menjadi acuan bagi ... Prosedur Memperoleh Bantuan Operasional Kegiatan 1 1. Sosialisasi

20 21Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Program Pendidikan PTPPO dan Prosedur Memperoleh Bantuan Operasional Kegiatan

Lampiran 1. Contoh Isi Proposal

PROPOSAL PENGAJUAN BANTUAN PENDIDIKAN PENCEGAHAN TINDAK PIDANA

PERDAGANGAN ORANG (TPPO)TAHUN 2015

Diajukan Kepada:Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan MasyarakatKementerian Pendidikan dan Kebudayaan

dengan alamatDirektorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Gedung E Lantai 8Jalan Jenderal Sudirman –Senayan

Jakarta - 10270

Diajukan Oleh:

Nama Lembaga/Organisasi : ...............................................................Alamat : ...............................................................No. Telp./HP/Faks : ...............................................................Alamat Email : ...............................................................

LogoLembaga

LAMPIRAN–LAMPIRANPROPOSAL PENGAJUAN BANTUAN

PENDIDIKAN PENCEGAHAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG (TPPO)

TAHUN 2015

I. Profi l LembagaA. Identitas Lembaga

1. Nama Lembaga2. Alamat Lembaga3. No. Telp /Fax/E-mail4. Tahun Berdiri 5. Legalitas Lembaga 6. Rekening Bank

7. NPWP

B. Visi dan Misi Lembaga

Visi : …..…………………………………………………………………

Misi : 1) …..…………………………………………………………………

2) …..…………………………………………………………………

3) …..…………………………………………………………………

4) …..…………………………………………………………………

5) …..…………………………………………………………………

C. Susunan PengurusJABATAN NAMA PENDIDIKAN HP

Ketua

Sekretaris

Bendahara

………….............……

………….............……

………….............……

………….............……

………….............……

Page 17: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat · PDF filediharapkan petunjuk teknis ini dapat menjadi acuan bagi ... Prosedur Memperoleh Bantuan Operasional Kegiatan 1 1. Sosialisasi

22 23Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Program Pendidikan PTPPO dan Prosedur Memperoleh Bantuan Operasional Kegiatan

D. Sarana dan Prasarana yang dimiliki

1. Status Lahan/ Bangunan

• Luas Tanah• Luas Bangunan

...... m2

....... m2

Milik sendiri/ sewa/pinjam pakai

2. Rincian Bangunan

• Ruang Tamu• Ruang Sekretariat• Ruang Kantor Pengurus• Ruang Belajar Teori• Ruang Praktek Keterampilan• Ruang Usaha/Produksi• Ruang Perpustakaan/Taman Bacaan• .............• .............

• .......... ruang• .......... ruang• .......... ruang• .......... ruang• .......... ruang• .......... ruang• .......... ruang• .......... ruang• .......... ruang

3. Sarana Kesekretaritan

• Kursi Tamu• Meja-kursi kerja• Lemari arsip/fi ling kabinet• Komputer/laptop• Printer• Mesin faksimile/telepon

• .......... set• .......... set• .......... unit• .......... unit• .......... unit• .......... unit

4 Sarana Pembelajaran

• Meja-kursi belajar• Papan tulis • Buku/modul/bahan ajar• Media pembelajaran

• ………… set• ……….. buah• ……….. set• ……….. unit

5 Sarana Keterampilan

• Alat keterampilan • …………… set

E. Pengelola Lembaga dan TutorPENGELOLA LEMBAGA DAN

TUTORTINGKAT PENDIDIKAN (ORANG)

SMP SMA DIPL. S1 S2 JUMLAH

• Unsur Pimpinan• Tenaga Administrasi• Tenaga Pembantu• Tutor bidang pelajaran• Narasumber teknis/keterampilan• ………• ……..Jumlah

F. Kegiatan yang pernah dilakukan dua tahun terakhir

NO. NAMA KEGIATANTAHUN

PELAKSANAANJUMLAH PESERTA

SUMBER BIAYA

G. Kemitraan1. Bantuan yang pernah diperoleh dua tahun terakhir

NO.NAMA/JENISPROGRAM

INSTANSI/LEMBAGAPEMBERI DANA

TAHUNJUMLAH DANA

BARANG/JASA

DANA (RP)

2. Instansi/Lembaga/Organisasi sebagai mitra kerja

NO.NAMA INSTANSI/

LEMBAGA/ORGANISASI

BENTUKKERJASAMA/KEMITRAAN

BULAN & TAHUNPELAKSANAAN

H. Prestasi yang pernah diraih1. Bentuk pengabdian masyarakat yang pernah dilaksanakan

NO. BENTUK PENGABDIAN TUJUAN LAMA KEGIATAN

2. Penghargaan yang pernah diperoleh

NO.BENTUK

PENGHARGAANDIPEROLEH DARI TAHUN

Page 18: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat · PDF filediharapkan petunjuk teknis ini dapat menjadi acuan bagi ... Prosedur Memperoleh Bantuan Operasional Kegiatan 1 1. Sosialisasi

24 25Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Program Pendidikan PTPPO dan Prosedur Memperoleh Bantuan Operasional Kegiatan

II. Rencana atau Gambaran Umum Pelaksanaan Kegiatan

A. Tempat Pelaksanaan Kegiatan:

Kegiatan kegiatan pendidikan dan pencegahan TPPO akan dilaksanakan di .......................................................................................................................

dengan alamat .......................………………………………………………..

……………......………………………………………………………………

B. Waktu Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan pendidikan dan pencegahan TPPO dilaksanakan dalam kurun waktu tanggal .…… sampai dengan tanggal…… dengan pertemuan ……… kali per minggu.

C. Sasaran kegiatan

NO.NAMA KEPALA

KELUARGA/USIAPEKERJAAN ISTRI

JUMLAH ANAK USIA SEKOLAH

LAKI PEREMPUAN

12345

D. Sarana dan prasarana yang akan digunakan

NO.JENIS SARANA/

PRASARANAKONDISI

UKURAN/ JUMLAH

STATUS (PINJAM/

MILIK SENDIRI)

1.2.3.

E. NarasumberNO. NAMA ASAL INSTANSI MATERI

1.2.

3.

F. Jadwal KegiatanHARI/TANGGAL MATERI TUTOR ALOKASI WAKTU

G. Rencana biaya kegiatan (rencana penggunaan dana)

NO JENIS KEGIATAN VOLUME HARGA SATUAN ALOKASI DANA

H. Format Silabus Pembelajaran/PelatihanKonsep dasar pembelajaran/

pelatihan

Materi Pembelajaran/

Pelatihan

Topik Pembelajaran/

Pelatihan

Metode Pembelajaran/

Pelatihan

Hasil yang diharapkan

Alokasi Waktu

Sumber Belajar/

Alat

LAMPIRAN-LAMPIRAN, dengan urut-urutan:1. rekomendasi dinas pendidikan kabupaten/kota setempat (asli).2. fotocopy nomor rekening bank atas nama lembaga.3. fotocopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama lembaga.4. fotocopy kartu tanda penduduk ketua lembaga.5. fotocopy akte notaris pendirian/pembentukan lembaga dan/atau ijin

pendirian/operasional lembaga dari instansi berwenang.

Page 19: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat · PDF filediharapkan petunjuk teknis ini dapat menjadi acuan bagi ... Prosedur Memperoleh Bantuan Operasional Kegiatan 1 1. Sosialisasi

26 27Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Program Pendidikan PTPPO dan Prosedur Memperoleh Bantuan Operasional Kegiatan

KOP SURAT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA*)

SURAT REKOMENDASINomor:………………………

Yang bertanda tangan di bawah ini:Nama : ......................................................................Jabatan : ...................................................................... Alamat : ......................................................................

dengan ini menyatakan bahwa:Nama Lembaga : ......................................................................Ketua Lembaga : ......................................................................Alamat Lembaga : ......................................................................Nomor Telepon/HP/ Fax : ......................................................................

Adalah benar keberadaannya dan merupakan lembaga yang memiliki kredibilitas dan kemampuan untuk melaksanakan kegiatan pendidikan masyarakat, dan layak mengajukan bantuan penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pencegahan TPPO tahun 2015 kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Demikian rekomendasi ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

.........................., 2015Kepala Dinas Pendidikan

Kabupaten/Kota *) ....................

Tanda tangan stempel

.........................................NIP. .......................................

*) coret yang tidak perlu

Lampiran 2: Surat Rekomendasi dari Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten/Kota Lampiran 3: Contoh Pakta Integritas

PAKTA INTEGRITASSaya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ………………………………….........................Jabatan : KetuaNama Lembaga : ………………………………….........................Alamat : Jl. ………………………………......................... ………………………………….........................

dalam rangka penyelenggaraan bantuan .................................................... dengan ini menyatakan:

1. tidak akan melakukan komunikasi yang mengarah kepada korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dan tidak akan melakukan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme;

2. tidak akan memberikan sesuatu yang berkaitan dengan urusan penyaluran bantuan yang dapat dikategorikan sebagai suap dan/atau gratifi kasi kepada siapapun;

3. akan mengikuti proses penyaluran bantuan dan pelaksanaan kegiatan secara bersih, transparan, dan profesional untuk memberikan hasil yang terbaik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

4. akan menggunakan bantuan sesuai dengan usulan yang tercantum dalam proposal dan ketentuan peraturan perundang-undangan;

5. apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, bersedia menerima sanksi administratif berupa pencantuman dalam daftar hitam, digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara pidana.

Demikian pakta integritas ini saya buat dengan sesungguhnya untuk digunakan sebagaimana mestinya.

.......................................... 2015

materai Rp 6.000,00

..................................................

Page 20: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat · PDF filediharapkan petunjuk teknis ini dapat menjadi acuan bagi ... Prosedur Memperoleh Bantuan Operasional Kegiatan 1 1. Sosialisasi

28 29Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Program Pendidikan PTPPO dan Prosedur Memperoleh Bantuan Operasional Kegiatan

Format 4: Contoh Laporan Awal

LAPORAN AWALYang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ………………………………….........................

Jabatan : Ketua

Alamat Lembaga : ………………………………….........................

Nomor Telp./HP/Fax : ... ……………………………….........................

dengan ini melaporkan dengan sesungguhnya, bahwa kami:1. Telah menerima dana bantuan penyelenggaraan kegiatan pendidikan

dan pencegahan TPPO sebesar Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah), melalui transfer bank pada rekening lembaga nomor .................................... atas nama ........................ pada tanggal ...........................

2. Dana dimaksud angka 1 tersebut di atas, akan kami gunakan sebagai biaya penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pencegahan TPPO, sesuai perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani.

3. Akan menyampaikan laporan hasil penyelenggaraan kegiatan dan penggunaan dana kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, setelah kegiatan selesai dilaksanakan, atau paling lambat tanggal 7 Desember 2015.

Demikian laporan awal ini dibuat dengan sebenarnya, untuk digunakan sebagaimana mestinya.

.......................................... 2015Yang membuat melaporkan,

(…………..……………….)Keterangan:Lampirkan foto kopi buku rekening yang memuat nilai bantuan diterima

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN KEGIATANPENDIDIKAN PENCEGAHAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN

ORANG (TPPO) TAHUN 2015

A. SAMPUL LAPORAN:• Nama Program : …….....................................….....• Nama Lembaga : …….....................................….....• Alamat Lengkap : …….....................................….....• Nomor Telp/Fax/HP/Email : …….....................................….....• Bulan/Tahun Laporan : …….....................................….....

B. SISTEMATIKA LAPORAN:KATA PENGANTARDAFTAR ISII PENDAHULUAN

1) Latar Belakang2) Dasar Pelaksanaan Kegiatan3) Tujuan (Kegiatan dan Laporan)

II PELAKSANAAN KEGIATAN1) Persiapan pelaksanaan kegiatan 2) Objek dan sasaran pelaksanaan (data dan informasi tentang peserta kegiatan)3) Tenaga ahli/pelatih/narasumber yang mendukung pelaksanaan kegiatan4) Sarana/tempat, fasilitas, alat dan bahan pembelajaran/pelatihan yang

digunakan5) Jadwal pelaksanaan kegiatan6) Langkah dan proses pelaksanaan kegiatan7) Rincian penggunaan dana8) Dukungan yang diperoleh dari pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan kegiatan9) Hambatan/kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan10) Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program, dan rencana tindaklanjut

kegiatan pasca kegiatan.

III KESIMPULAN DAN SARAN/REKOMENDASI

IV PENUTUP

LAMPIRAN1. Bukti/kuitansi pengeluaran dana, termasuk setoran pajak sesuai ketentuan

yang berlaku2. Foto dokumentasi pelaksanaan kegiatan3. Dokumen pendukung lainnya yang diperlukan.

Page 21: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat · PDF filediharapkan petunjuk teknis ini dapat menjadi acuan bagi ... Prosedur Memperoleh Bantuan Operasional Kegiatan 1 1. Sosialisasi

30 31Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Program Pendidikan PTPPO dan Prosedur Memperoleh Bantuan Operasional Kegiatan

Lampiran 6: Contoh Format Laporan Penggunaan Dana

FORMAT REKAPITULASI LAPORAN PENGGUNAAN DANA

No. Kegiatan VolumeHarga Satuan

(Rp)Jumlah (Rp)

(3) x (4)

1 Identifi kasi calon WB dan pelatih:

a. …

b. dst

2 ATK WB dan Penyelenggara:

a. …

b. dst

3 Pengadaan alat/bahan keterampilan:

a. …

b. dst

4 Pembelajaran dan Pelatihan Keterampilan:

a. …

b. dst

5 Penyelenggara kegiatan:

a. …

b. dst

6 Transport tutor/pelatih keterampilan:

a. …

b. dst

7 Dokumentasi dan sosialisasi

a. …

b. dst

8 Penilaian pembelajaran dan pelatihan keterampilan:

a. …

b. dst

Jumlah

Lampiran 7: Contoh Format Buku Kas Umum

FORMAT CONTOH BUKU KAS UMUM

No TanggalNomor Bukti

Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo

Mengetahui Dibuat Oleh:

Ketua Lembaga Bendahara

STEMPEL

LEMBAGA

Nama Jelas Nama Jelas

Page 22: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat · PDF filediharapkan petunjuk teknis ini dapat menjadi acuan bagi ... Prosedur Memperoleh Bantuan Operasional Kegiatan 1 1. Sosialisasi

32 Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Program Pendidikan PTPPO

Lampiran 8: Contoh Format Buku Penerimaan/Penyetoran Pajak

FORMAT CONTOH BUKU PENERIMAAN/PENYETORAN PAJAK

No TanggalNomor Bukti

UraianJenis Pajak

Jumlah Ket.Ppn

PPh 21

PPh 22

PPh 23

Catatan:1. Pajak Pembelian Barang Rp. 1 juta), dikenakan pajak: PPN sebesar 10%,

dan PPh 22 sebesar 1,5%.2. Pajak Honorarium (nilai berapapun), dikenakan pajak: PPh 21 sebesar ....%

(sesuai status kepegawaian yang bersangkutan).3. Pajak Sewa Barang/Jasa (nilai berapapun), dikenakan pajak: PPN sebesar

10%, dan PPh 23 sebesar 2%.4. Besarnya pajak yang harus dibayarkan, sebaiknya dikonsultasikan dengan

Kantor Pajak setempat.

.........................,2015

Mengetahui Dibuat Oleh:

Ketua Lembaga Bendahara

STEMPEL

LEMBAGA

Nama Terang Nama Terang