kementerian pekerjaan umum direktorat jenderal …ciptakarya.pu.go.id/bangkim/sppip/files/roadmap...
TRANSCRIPT
TARGET RPJPN 2005-2024:
CITIES WITHOUT SLUM 2020
Mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh
(Arahan Presiden Rapat Kabinet Agustus 2012 : Tahun 2020 Kota Bebas Permukiman Kumuh)
TANTANGAN BERTAMBAHNYA LUASAN PERMUKIMAN KUMUH*: 2004 = 54.000 Ha 2009 = 57.800 Ha Peningkatan 1.37%/thn
KEBIJAKAN
RENCANA
PROGRAM
Sumber: RPJPN 2005-2024 RPJMN 2010-2014
Pendekatan kebijakan penanganan kawasan permukiman kumuh untuk
menciptakan rumah tangga non kumuh
Permukiman Kumuh : RPJPN 2005-2024
2
Tema besar RPJMN III adalah daya saing (competitiveness), dengan demikian selayaknya ketersediaan layanan infrastruktur, khususnya infrastruktur dasar (jalan, air dan listrik) sudah terpenuhi terlebih dahulu;
Beberapa arahan dalam bidang Cipta Karya adalah:
Terpenuhinya penyediaan air minum & sanitasi untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat 100% akses air minum dan sanitasi
Dengan Indikator Meningkatnya akses penduduk terhadap air minum layak menjadi 100% dan sanitasi layak menjadi 100%
Pemenuhan kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukung, didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang dan berkelanjutan, efisien, dan akuntabel kota tanpa permukiman kumuh.
Dengan Indikator Berkurangnya Proporsi rumah tangga yang menempati hunian dan permukiman tidak layak menjadi 0 %.
Pengembangan infrastruktur perdesaan, terutama untuk mendukung pembangunan pertanian.
SUMBER: DEPUTI SARANA DAN PRASARANA, BAPPENAS
A. Arahan RPJPN untuk RPJMN III bidang Cipta Karya
Rancangan RPJMN 2015 – 2019 Bidang Cipta Karya
Belum tersedia data & informasi yang akurat di tiap daerah yang dapat menginformasikan luasan kawasan kumuh yang perlu ditangani (baseline)
5
Penanganan permukiman kumuh yang menjadi tugas dan wewenang pemerintah daerah (UU No. 1/2011) belum diimbangi dengan kemampuan pemerintah daerah dalam hal kapasitas SDM dan pembiayaan
6
Penanganan permukiman kumuh yang telah berlangsung lama belum memberikan hasil yang optimal. Disadari karena penanganan di lapangan belum terintegrasi, multisektor, dan berbasis kawasan.
7
Tindak Lanjut
85 KAB/ KOTA
33 Kab/Kota
Sudah Ada SK Kumuh Bupati/Walikota
52 Kab/Kota
Belum Ada SK Kumuh Bupati/Walikota
Revisi SK Kumuh
Terbit SK Kumuh
341 KAB/ KOTA
57 Kab/Kota
Sudah Ada SK Kumuh Bupati/Walikota
284 Kab/Kota
Belum Ada SK Kumuh Bupati/Walikota
Pemutakhiran Data Kumuh
2013
Pemutakhiran Data Kumuh
2014
505 Kab/Kota
Tanpa DKI Jakarta
511 KAB/ KOTA
426 KAB/ KOTA
(Klaster A+B+C+ Ibukota Provinsi)
94
247 KAB / KOTA
Swakelola
KAB/ KOTA
Kontraktual
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN KEKUMUHAN
KRITERIA INDIKATOR
Kondisi Bangunan Hunian Keteraturan Bangunan Hunian
Kepadatan Bangunan Hunian
Kelayakan Bangunan Hunian
Kondisi Aksesibilitas (Jalan Lingk) Jangkauan Jaringan Jalan
Kualitas Jaringan Jalan
Kondisi Drainase Kejadian Genangan
Kondisi Pelayanan Air Minum/Baku Kualitas Sumber Air Minum/Baku
Kecukupan Pelayanan Air Minum
Kondisi Pengelolaan Air Limbah Prasarana Sanitasi Lingkungan
Kondisi Pengelolaan Persampahan Pengelolaan Persampahan Lingkungan
KOMPONEN : TOOLS
PENETAPAN LOKASI : SK KUMUH Sesuai UU 1/2011 Pasal 58 Ayat 2
No Nama Lokasi Luas
Lingkup Administratif Koordinat Jumlah Rumah Tangga
Legalitas Lahan RT/RW Kel/Desa Kec/Distrik Lintang Bujur
Komponen : Mekanisme
MEKANISME SURVEI
Penyusunan Format,
Modul dan, Mekanisme
Maret April Mei Juni
Koordinasi Sektoral
Feedback
Sinkronisasi dan Rekapitulasi
Data Nasional dan SK
Penetapan Kumuh
Bupati/Walikota
Sinkronisasi Data
Daerah
Ujicoba perangkat
dan metodelogi
Sosialisasi Nasional Sosialisasi Provinsi
Survei Nasional
Validasi, Rekapitulasi, dan Penetapan Lokasi
Status 13 Mei 2014 •Sosialisasi Nasional : telah dilaksanakan di Jakarta tanggal 10-12 April 2014 •Sosialisasi Provinsi : sudah di laksanakan di 25 Provinsi ditindaklanjuti dengan Survei Lapangan
Identifikasi Lokasi Kumuh