buku panduan pelaksanaan sppip

106
Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 1 Seiring dengan perkembangan pembangunan, tuntutan kesinergian perencanaan pembangunan dan penyelenggaraan penataan ruang menjadi sesuatu yang tidak dapat dihindarkan. Kesinergian ini menjadi syarat untuk dapat berjalannya suatu pembangunan berkelanjutan dengan visi dan arah yang jelas. Berkenaan dengan hal ini, dibutuhkan suatu strategi pembangunan yang memberikan payung bagi berjalannya pembangunan dalam suatu wilayah atau kota. Strategi tersebut dikenal sebagai Strategi Pengembangan Kota (SPK). Strategi ini pada dasarnya bukan suatu strategi yang baru dalam pembangunan suatu kota. Strategi ini memuat visi, misi, dan arah bagaimana suatu kota akan dibangun dan diarahkan. Strategi ini mencakup semua bidang pembangunan kota yang kemudian akan diturunkan dalam strategi yang sifatnya sektoral. Salah satu strategi sektoral yang dibutuhkan saat ini adalah strategi di bidang permukiman dan infrastruktur perkotaan yang dikenal dengan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) yang kemudian diturunkan kedalam rencana aksi penanganan kawasan permukiman dalam bentuk Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) Mempertimbangkan adanya urgensi kebutuhan terhadap SPPIP, dan RPKPP dalam upaya untuk mendukung perencanaan dan pemanfatan pembangunan yang efektif dan efisien di bidang permukiman dan infrastruktur perkotaan sesuai kebutuhan kota, maka Direktorat Jenderal Cipta Karya (DJCK) pada tahun 2010 akan memberikan dukungan dalam bentuk bantuan teknis berupa kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) untuk mendukung proses penyusunan SPK, SPPIP, dan RPKPP yang akan dilakukan oleh kota dan kabupaten. Untuk mendukung kegiatan yang diselenggarakan oleh DJCK tersebut, disusun Panduan Umum Pengadaan Kegiatan dan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infratsruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP). Buku ini berisi mengenai penjelasan umum SPPIP dan RPKPP, keterkaitan SPPIP dan RPKPP dengan SPK dan produk pembangunan lainnya, serta bagaimana kegiatan bantuan teknis yang diberikan DJCK tersebut diselenggarakan. KATA PENGANTAR

Upload: yuli-avianto-pribadi

Post on 30-Jun-2015

3.316 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 1

 

 

Seiring dengan perkembangan pembangunan, tuntutan kesinergian perencanaan pembangunan dan penyelenggaraan penataan ruang menjadi sesuatu yang tidak dapat dihindarkan. Kesinergian ini menjadi syarat untuk dapat berjalannya suatu pembangunan berkelanjutan dengan visi dan arah yang jelas. Berkenaan dengan hal ini, dibutuhkan suatu strategi pembangunan yang memberikan payung bagi berjalannya pembangunan dalam suatu wilayah atau kota. Strategi tersebut dikenal sebagai Strategi Pengembangan Kota (SPK).

Strategi ini pada dasarnya bukan suatu strategi yang baru dalam pembangunan suatu kota. Strategi ini memuat visi, misi, dan arah bagaimana suatu kota akan dibangun dan diarahkan. Strategi ini mencakup semua bidang pembangunan kota yang kemudian akan diturunkan dalam strategi yang sifatnya sektoral. Salah satu strategi sektoral yang dibutuhkan saat ini adalah strategi di bidang permukiman dan infrastruktur perkotaan yang dikenal dengan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) yang kemudian diturunkan kedalam rencana aksi penanganan kawasan permukiman dalam bentuk Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Mempertimbangkan adanya urgensi kebutuhan terhadap SPPIP, dan RPKPP dalam upaya untuk mendukung perencanaan dan pemanfatan pembangunan yang efektif dan efisien di bidang permukiman dan infrastruktur perkotaan sesuai kebutuhan kota, maka Direktorat Jenderal Cipta Karya (DJCK) pada tahun 2010 akan memberikan dukungan dalam bentuk bantuan teknis berupa kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) untuk mendukung proses penyusunan SPK, SPPIP, dan RPKPP yang akan dilakukan oleh kota dan kabupaten.

Untuk mendukung kegiatan yang diselenggarakan oleh DJCK tersebut, disusun Panduan Umum Pengadaan Kegiatan dan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infratsruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP). Buku ini berisi mengenai penjelasan umum SPPIP dan RPKPP, keterkaitan SPPIP dan RPKPP dengan SPK dan produk pembangunan lainnya, serta bagaimana kegiatan bantuan teknis yang diberikan DJCK tersebut diselenggarakan.

KATA PENGANTAR

Page 2: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 2

Buku ini pada dasarnya bukan sekedar memberikan panduan bagi tim dalam Direktorat Pengembangan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk mensosialisasikan kegiatan ini kepada Satuan Kerja Teknis (Satker) dibawahnya, melainkan juga untuk membantu Satker Pengembangan Kawasan Permukiman yang terdapat di provinsi untuk kemudian mensosialisasikannya kepada pemerintah daerah kota/kabupaten di bawahnya. Hal ini diperlukan karena kegiatan ini perlu untuk diakses oleh semua provinsi dan kota/kabupaten yang terdapat di Indonesia.

Akhir kata, semoga buku panduan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya untuk membantu dalam penyebarluasan informasi mengenai keberadaan kegiatan DJCK.

Jakarta, Mei 2010 Direktorat Pengembangan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum

Page 3: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 3

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ 1 DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 3 DAFTAR SINGKATAN ........................................................................................................ 6 DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................. 7 DAFTAR TABEL ................................................................................................................. 8 BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................. 9

1.1 LATAR BELAKANG .................................................................................... 9 1.2 MAKSUD, TUJUAN, DAN SASARAN ......................................................... 11

1.2.1 Maksud Kegiatan ............................................................................. 11 1.2.2 Tujuan Kegiatan ............................................................................... 11 1.2.3 Sasaran Kegiatan ............................................................................ 12

BAB 2 KEGIATAN PENYUSUNAN STRATEGI PENGEMBANGAN

PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN (SPPIP) ....................... 13 2.1 LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN PERSOALAN PERLUNYA

KEGIATAN PENYUSUNAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN (SPPIP) .............. 13

2.2 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN PENYUSUNAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTURPERKOTAAN (SPPIP) ................................................. 16 2.2.1 Maksud Kegiatan ............................................................................. 16 2.2.2 Tujuan Kegiatan ............................................................................... 16 2.2.3 Sasaran Kegiatan ............................................................................ 16

2.3 BENTUK KEGIATAN PENYUSUNAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN (SPPIP) ................................................................................ 17

2.4 KEDUDUKAN KEGIATAN PENYUSUNAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN (SPPIP) DALAM KERANGKA KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN .............................................................. 18

DAFTAR ISI

Page 4: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 4

2.5 PIHAK YANG TERLIBAT DALAM KEGIATAN PENYUSUNAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN (SPPIP) BESERTA PERANNYA .......... 19

2.6 LINGKUP PELAKSANAAN ......................................................................... 21 2.6.1 Lingkup Kegiatan ............................................................................. 21 2.6.2 Lingkup Wilayah ............................................................................... 29 

2.7 KEDALAMAN SUBSTANSI STRATEGI PENGEMBANGAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN ............................ 30

2.8 PENDEKATAN DAN METODOLOGI YANG DIGUNAKAN ........................ 34 2.9 KELUARAN YANG DIHASILKAN ............................................................... 34 2.10 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN ............................................................ 35 2.11 PELAPORAN KEGIATAN ........................................................................... 35 2.12 TENAGA AHLI YANG DIPERLUKAN ......................................................... 47 2.13 PENDANAAN KEGIATAN .......................................................................... 49 2.14 PRASYARAT PELAKSANAAN KEGIATAN ................................................ 49 2.15 TAHAPAN KEGIATAN DALAM PELAKSANAAN BANTUAN

TEKNIS ....................................................................................................... 49 BAB 3 KEGIATAN PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN

PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) ................................................................. 63 3.1 LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN PERSOALAN PERLUNYA

KEGIATAN PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) ..................................... 63

3.2 TUJUAN DAN SASARAN KEGIATAN PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) ..................................................................................................... 66 3.2.1 Tujuan Kegiatan ............................................................................... 66 3.2.2 Sasaran Kegiatan ............................................................................ 66

3.3 BENTUK KEGIATAN PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) ..................................................................................................... 66

3.4 KEDUDUKAN KEGIATAN PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) DALAM KERANGKA KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN ............................................................................................ 67

Page 5: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 5

3.5 PIHAK YANG TERLIBAT DALAM KEGIATAN PENYUSUNAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) BESERTA PERANNYA ............................................................... 68

3.6 LINGKUP PELAKSANAAN KEGIATAN ...................................................... 70 3.6.1 Lingkup Kegiatan ............................................................................. 70 3.6.2 Lingkup Wilayah ............................................................................... 77 

3.7 KEDALAMAN SUBSTANSI RENCANA AKSI PROGRAM ......................... 78 3.8 PENDEKATAN DAN METODOLOGI YANG DIGUNAKAN ........................ 80 3.9 KELUARAN YANG DIHASILKAN ............................................................... 81 3.10 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN ............................................................ 82 3.11 PELAPORAN KEGIATAN ........................................................................... 83 3.12 TENAGA AHLI YANG DIPERLUKAN ......................................................... 92 3.13 PENDANAAN KEGIATAN .......................................................................... 95 3.14 PRASYARAT PELAKSANAAN KEGIATAN ................................................ 95 3.15 TAHAPAN KEGIATAN DALAM PELAKSANAAN BANTUAN

TEKNIS ....................................................................................................... 95 BAB 4 PENUTUP .............................................................................................................. 106

Page 6: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 6

 

1. DJCK : Direktorat Jenderal Cipta Karya 2. SPK : Strategi Pengembangan Kota 3. CDS : City Development Strategy 4. RP4D : Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan

Permukiman Daerah 5. SPPIP : Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur

Perkotaan 6. RPKPP : Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas 7. RPJP : Rencana Pembangunan Jangka Panjang 8. RPJM : Rencana Pembangunan Jangka Menengah 9. RPIJM : Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah 10. RTRW : Rencana Tata Ruang Wilayah 11. APBN : Anggaran Pendapatan Belanja Negara 12. LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat 14. DPRD : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 15. FGD : Focus Group Discusion 16. Pokjanis : Kelompok Kerja Teknis 17. SPMK : Surat Perintah Mulai Kerja 18. CAP : Community Action Plan 19. DED : Detailed Engineering Design 20. TOR/KAK : Term of Reference / Kerangka Acuan Kerja  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR SINGKATAN

Page 7: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 7

 

Gambar 1.1 Kedudukan SPK, SPPIP, dan RPKPP Dalam Dokumen Kebijakan

Pembangunan Wilayah Perkotaan .............................................................. 10 Gambar 2.1 Diagram Keterkaitan Strategi Pengembangan Kota (SPK) dan

Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Dalam Kerangka Pembangunan Wilayah Perkotaan .................... 15

Gambar 2.2 Kedudukan Kegiatan Bantuan Teknis Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dalam Dalam Rangkaian Kegiatan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Permukiman DJCK .................................................................. 19

Gambar 2.3 Rangkaian Kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) ...................................... 26

Gambar 2.4 Keterkaitan Proses Dalam Kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Dengan Kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKP) ..................................................................... 28

Gambar 2.5 Tahapan, Lingkup, dan Pendanaan Kegiatan Dalam Konteks Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) ...................................................................................... 62

Gambar 3.1 Kedudukan Kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) dalam Dalam Rangkaian Kegiatan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Permukiman DJCK ........................................................................................................... 67

Gambar 3.2 Rangkaian Kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) ................................................... 74

Gambar 3.3 Keterkaitan Rangkaian Kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKP) dengan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) ...................................................................................... 76

Gambar 3.4 Tahapan, Lingkup, dan Pendanaan Dalam Konteks Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKP) ............ 105

 

 

DAFTAR GAMBAR

Page 8: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 8

 

Tabel 2.1 Contoh tabel isian Strategi Pengembangan Permukiman dan

Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) .................................................................. 32 Tabel 2.2 Contoh tabel isian Skema Pentahapan Program Strategi

Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) ............ 33 Tabel 2.3 Keterkaitan Lingkup Kegiatan dan Produk/Pelaporan ................................. 38 Tabel 3.1 Contoh Tabel Isian Rencana Aksi Program Pada setiap Kawasan ............. 79  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR TABEL

Page 9: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 9

 

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam kerangka kebijakan di Indonesia, pembangunan suatu wilayah pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari perencanaan pembangunan dan perencanaan spasial. Perencanaan pembangunan yang memberikan arahan pencapaian tujuan pembangunan suatu wilayah secara umum perlu diterjemahkan secara spasial ke dalam bentuk perencanaan spasial atau yang bisa dikenal sebagai penataan ruang. Adapun kedua hal tersebut dalam upaya untuk mengarahkan pembangunan diwadahi ke dalam dua bentuk dokumen perencanaan, yaitu: (1) dokumen rencana pembangunan (development plan) yang memuat arahan dan Strategi Pengembangan Kota dan (2) dokumen rencana tata ruang (spatial plan) yang memuat arahan dan strategi penataan ruang.

Agar suatu pembangunan dapat berjalan efektif, maka antara perencanaan pembangunan yang tertuang dalam dokumen rencana pembangunan (Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)/Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)) dengan perencanaan spasial yang tertuang dalam dokumen rencana tata ruang (Rencana Umum Tata Ruang dan Rencana Detail Tata Ruang) dibutuhkan suatu sinergitas dan keterpaduan. Dalam implementasinya dalam suatu wilayah, sinergitas dan keterpaduan tersebut seringkali tidak terjadi. Kondisi yang terjadi adalah kebijakan penataan ruang yang tertuang dalam dokumen rencana tata ruang seringkali tidak sejalan dengan visi misi pembangunan. wilayah yang tertuang dalam dokumen rencana pembangunan. Adapun ketidaksinergian dan ketidakterpaduan tersebut tidak hanya terjadi dalam lingkup substansi dalam satu wilayah, namun juga antarhirarki wilayah (pusat/nasional, provinsi, kota/kabupaten) dan antarsubstansi antar hirarki wilayah.

Ketidaksinergian antara kedua produk perencanaan pembangunan ini pada dasarnya juga terjadi karena tidak adanya payung yang jelas untuk arah pengembangan kota yang tertuang dalam Strategi Pengembangan Kota (SPK) atau yang juga dikenal sebagai City Development Strategies (CDSs) yang termuat di Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota/Kabupaten. Strategi ini dalam kaitannya dengan pelaksanaan pembangunan

BAB 1

Page 10: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 10

merupakan suatu alat yang akan dipakai oleh pemerintah daerah dalam menetapkan prioritas pembangunan daerah perkotaan, yang diharapkan dapat membantu mengoptimalkan alokasi dana pembangunan secara akurat dan rasional. Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam latar belakang, sebagai acuan bersama seluruh pemangku kepentingan kota untuk membangun wilayah perkotaannya, pada dasarnya SPK ini tidak berdiri sendiri, namun terdiri atas aspek-aspek yang berkenaan dengan sektor unggulan, sektor penunjang, dan sektor strategis lainnya sebagai satu kesatuan. Salah satu aspek utama untuk terselenggaranya pembangunan wilayah perkotaan ini adalah aspek permukiman dan infrastruktur perkotaan, dimana aspek ini menjadi awal dari adanya kehidupan perkotaan.

Gambar 1.1 Kedudukan SPK , SPPIP, dan RPKPP Dalam Dokumen Kebijakan Pembangunan Wilayah Perkotaan

Berkenaan dengan bidang permukiman dan infrastruktur perkotaan, SPK yang bersifat payung besar tersebut diturunkan kedalam strategi sektoral yang dikenal sebagai Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP). Adapun Terkait Dengan Perencanaan Spasialnya Salah Satunya Diturunkan Dalam Bentuk

Page 11: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 11

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) dimana keduanya disusun dengan tetap mengacu pada SPK. Dalam pembangunan bidang permukiman dan infrastruktur perkotaan keduanya menjadi suatu yang penting. Kedua produk perencanaan ini menjadi prionir dalam penciptaan integrasi antara perencanaan pembangunan dan perencanaan spasial. Mempertimbangkan perlunya keberadaan SPPIP dan RPKPP bagi suatu wilayah atau kota, maka pada tahun anggaran 2010, Direktorat Jenderal Cipta Karya - Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Pengembangan Permukiman memberikan bantuan teknis terhadap penyusunan SPPIP dan RPKPP.Terkait untuk penyampaian kedua kegiatan tersebut, maka diperlukan suatu panduan umum pengadaan kegiatan dan penyusunan SPPIP dan RPKPP yang menjadi pegangan bersama dalam menyebarluaskan informasi terkait dengan SPPIP dan RPKPP tersebut.

1.2 MAKSUD, TUJUAN, DAN SASARAN

1.2.1 Maksud Kegiatan

Panduan Umum Pengadaan Kegiatan dan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) dimaksudkan untuk memberikan arahan dalam pelaksanaan sosialisasi mengenai kegiatan penyusunan SPPIP dan RPKPP yang diselenggarakan oleh DJCK.

1.2.2 Tujuan Kegiatan

Panduan Umum Pengadaan Kegiatan dan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan permukiman Prioritas (RPKPP) bertujuan agar:

Pelaksanaan penyebarluasan baik pada tingkat pusat maupun daerah memiliki acuan yang sama sehingga dicapai pemahaman yang sama pula.

Tersedianya acuan teknis dalam pelaksanaan penyusunan SPPIP dan RPKPP

Page 12: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 12

1.2.3 Sasaran Kegiatan

Panduan Umum Pengadaan Kegiatan dan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pengembangan Kawasan permukiman Prioritas (RPKPP) memiliki sasaran:

Adanya standarisasi teknis pelaksanaan penyebarluasan informasi penyusunan SPPIP dan RPKPP baik pada tingkat pusat maupun daerah

Terselenggaranya pelaksanaan penyebarluasan informasi mengenai SPPIP dan RPKPP dengan tingkat pencapaian yang sama

Page 13: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 13

BAB 2  

KEGIATAN PENYUSUNAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN

(SPPIP) 

2.1 LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN PERSOALAN PERLUNYA KEGIATAN PENYUSUNAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN (SPPIP)

Daya tarik kehidupan perkotaan dan tuntutan kehidupan yang semakin tinggi menyebabkan semakin banyak penduduk Indonesia yang beralih untuk tinggal dan beraktivitas di kawasan perkotaan. Terkait dengan hal ini, sejumlah kajian memprediksikan jumlah penduduk Indonesia yang mendiami kawasan perkotaan akan terus meningkat dari tahun ke tahun dimana pada akhir 2025 jumlahnya akan mencapai sekitar 60% dari total jumlah penduduk Indonesia. Adanya konsentrasi penduduk perkotaan ini perlu disikapi dan diantisipasi lebih awal mengingat akan adanya beberapa persoalan wilayah perkotaan yang akan muncul.

Kecenderungan perkembangan perkotaan ditambah dengan indikasi munculnya beberapa persoalan di wilayah perkotaan tersebut mensyaratkan adanya penanganan yang lebih terpadu dalam konteks kota dan membutuhkan kejelasan payung dalam strategi pembangunan. Adapun selama ini penanganan yang terpadu tersebut mencoba diwadahi dalam dua bentuk produk perencanaan pembangunan, yaitu: (1) perencanaan pengembangan (development plan) yang memuat arahan dan Strategi Pengembangan Kota dan (2) penataan ruang (spatial plan) yang memuat arahan dan strategi penataan ruang. Kedua produk ini pada dasarnya harus berjalan secara sinergi satu dengan yang lain. Penataan ruang (spatial plan) yang salah satu keluarannya adalah program pemanfaatan ruang pada dasarnya harus sejalan dengan arahan kebijakan, strategi, dan program dalam perencanaan pengembangan (development plan). Namun dalam kenyataannya antara penataan ruang (spatial plan) dan perencanaan pengembangan (development plan) seringkali tidak sinergi yang kemudian berdampak tidak adanya kejelasan arah pengembangan dan pembangunan kota.

Page 14: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 14

Mengacu pada kedua kondisi tersebut, maka Strategi Pengembangan Kota (SPK) yang merupakan strategi pembangunan berskala kota, berorientasi pada kebutuhan kota dan tidak sektoral, komprehensif dan terpadu, serta dapat menjadi acuan bagi strategi dibawahnya (sektoral) maupun para pemangku kepentingan, sangat dibutuhkan keberadaannya sebagai acuan pengembangan sektor di bawahnya dalam skala kota. Strategi ini dalam kaitannya dengan pelaksanaan pembangunan merupakan suatu alat yang akan dipakai oleh pemerintah daerah dalam menetapkan prioritas pembangunan daerah perkotaan, yang diharapkan dapat membantu mengoptimalkan alokasi dana pembangunan secara akurat dan rasional. Sebagai acuan bersama seluruh pemangku kepentingan kota untuk membangun wilayah perkotaannya, pada dasarnya SPK ini tidak berdiri sendiri, namun terdiri atas aspek-aspek yang berkenaan dengan sektor unggulan, sektor penunjang, dan sektor strategis lainnya sebagai satu kesatuan. Salah satu aspek utama untuk terselenggaranya pembangunan wilayah perkotaan ini adalah aspek permukiman dan infrastruktur perkotaan, dimana aspek ini menjadi awal dari adanya kehidupan perkotaan.

Dalam perkembangannya, aspek permukiman dan infrastruktur perkotaan yang seharusnya menjadi ujung tombak dalam pembangunan perkotaan seringkali justru menyumbang persoalan serius bagi kehidupan perkotaan itu sendiri. Banyak persoalan perkotaan yang bermula dari aspek permukiman dan infrastruktur perkotaan, seperti tidak meratanya penyediaan infratruktur perkotaan, ketidaktersediaan lingkungan permukiman yang layak, dan sebagainya. Persoalan-persoalan ini seringkali menjadi persoalan yang laten yang tidak tertangani secara optimal. Hal ini terjadi pada dasarnya karena ada beberapa faktor sebagai berikut:

Tuntutan yang tinggi terhadap pemenuhan kebutuhan aspek permukiman dan infrastruktur perkotaan seringkali tidak atau belum didukung dengan suatu kebijakan dan strategi pembangunan yang memadai, matang, dan berskala kota.

Kebijakan dan strategi pembangunan aspek permukiman dan infrastruktur perkotaan seringkali bersifat instant, responsif terhadap persoalan yang ada, serta berorientasi pada ketersediaan program atau proyek pendukung, sehingga kebijakan dan strategi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan seringkali bersifat parsial dan tidak komprehensif, serta tidak terpadu dengan kebutuhan strategi pembangunan perkotaan.

Page 15: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 15

Tidak adanya atau belum adanya strategi khusus pembangunan aspek permukiman dan infrastruktur perkotaan yang terintegrasi dengan penataan ruang dan perencanaan pembangunan secara keseluruhan.

Adanya tumpang tindih kebijakan dan strategi penanganan persoalan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan pada tingkat operasional (kabupaten/kota)

Berkenaan dengan kondisi ini, maka perlu adanya penekanan penyusunan strategi pengembangan kota pada strategi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang nantinya diharapkan akan menjamin integrasi dan sinkronisasi penyediaan infrastruktur permukiman perkotaan dengan program terkait lain. Penyusunan strategi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan itu sendiri tetap didasarkan dan mengacu pada strategi pengembangan kota (SPK). Sebagai suatu proses yang sangat strategis dan signifikan yang akan diterapkan di kota/kabupaten dengan karakter yang berbeda, maka sangat disadari bahwa dalam proses penyusunannya akan sangat membutuhkan dukungan penguatan bersama, baik yang bersifat pemahaman, kapasitas maupun pengetahuan terhadap SPPIP ini. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka pihak DJCK memberikan dukungan dalam bentuk bantuan dan bimbingan teknis yang bersifat pendampingan dan peningkatan serta penguatan kapasitas (capacity building) bagi propinsi, kota/kabupaten yang akan melaksanakan penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP).

Gambar 2.1 Diagram Keterkaitan Strategi Pembangunan Kota (SPK) dan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Dalam Kerangka Pembangunan Wilayah Perkotaan

Page 16: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 16

2.2 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN PENYUSUNAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTURPERKOTAAN (SPPIP)

2.2.1 Maksud Kegiatan

Kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) ini diselenggarakan dengan maksud untuk memberikan pendampingan bagi pemerintah daerah guna menghasilkan Strategi dalam Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan yang sesuai dengan kebijakan dan strategi serta kebutuhan Pengembangan Kota.

2.2.2 Tujuan Kegiatan

Berdasarkan pada maksud kegiatan, maka tujuan yang diharapkan dari kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) ini adalah:

Membantu kota/kabupaten dalam penyediaan strategi yang komprehensif untuk mengembangkan kota dengan menekankan kepada strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang memenuhi kaidah perencanaan dan terintegrasi dengan sistem perkotaan, sehingga dapat menjamin keberlanjutan kegiatan pembangunan kawasan perkotaan (bagi kota-kota yang telah memilikinya)

Memberikan pendampingan bagi perangkat perencana dan pelaksana pembangunan di daerah, dalam menyusun strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan, yang terintegrasi dengan sektor pembangunan lain, sesuai dengan peran, fungsi dan kontribusi yang diharapkan dalam mencapai tujuan pengembangan kawasan perkotaan.

2.2.3 Sasaran Kegiatan

Berdasarkan maksud dan tujuan tersebut, pada dasarnya sasaran dari kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dapat dibedakan atas dua hal, yaitu sasaran fungsional dan sasaran operasional sebagai berikut:

Page 17: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 17

A. Sasaran Fungsional

Terselenggaranya kegiatan pengembangan kota melalui pembangunan permukiman dan infrastruktur yang dapat mendukung percepatan pembangunan kawasan perkotaan secara berdaya dan berhasil guna berdasarkan prinsip tata kepemerintahan yang baik.

B. Sasaran Operasional

Tersedianya instrument pengembangan kota yang menitikberatkan pada pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang dapat diacu oleh seluruh pemangku kepentingan di daerah yang memenuhi kaidah perencanaan dan kaidah tata kepemerintahan yang baik.

Terwujudnya proses pembinaan pengembangan kawasan permukiman perkotaan yang terintegrasi dengan kawasan fungsional perkotaan lainnya dalam konstelasi pembangunan kota.

Terwujudnya keselarasan strategi pengembangan kawasan permukiman perkotaan antara sasaran pembangunan permukiman perkotaan nasional dengan rencana pembangunan perkotaan di daerah.

Tersedianya acuan bagi Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam mengoptimalkan investasi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang dapat mendukung dan mempercepat pembangunan kota sesuai dengan karakter atau kekhasan kota dan tujuan pembangunannya.

Terwujudnya peningkatan kapasitas pemangku kepentingan kota (stakeholder) dalam penyediaan strategi pengembangan permukiman perkotaan dan dalam mengoptimalkan penyelenggaraan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan.

2.3 BENTUK KEGIATAN PENYUSUNAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN (SPPIP)

Kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) ini merupakan bagian dari upaya kegiatan peningkatan kapasitas pemerintah

Page 18: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 18

daerah yang dilakukan oleh pemerintah pusat. Adapun bentuk kegiatan bantuan teknis yang diberikan dalam kegiatan ini adalah bantuan teknis penyusunan dan pendanaan. Pada kegiatan ini, Pemerintah melalui Direktorat Pengembangan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum memberikan bantuan berupa:

Bantuan pendanaan untuk kegiatan dalam proses penyusunan SPPIP selama 1 (Satu) Tahun Anggaran.

Bantuan pelatihan untuk peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam penyusunan SPPIP.

Bantuan penyediaan tenaga ahli dalam penyusunan SPPIP melalui bantuan pihak ketiga.

Bantuan pendampingan dan monitoring dalam penyusunan SPPIP melalui Satuan Kerja Pemerintah yang terdapat di Provinsi.

2.4 KEDUDUKAN KEGIATAN PENYUSUNAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN (SPPIP) DALAM KERANGKA KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

Dalam kerangka kebijakan pembangunan permukiman yang dikembangkan oleh DJCK, kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) bukan merupakan kegiatan yang berdiri sendiri. Kegiatan ini merupakan bagian dari kerangka pembangunan kebijakan untuk pembangunan permukiman perkotaan yang sinergis, teritegrasi, dan berkelanjutan. Adapun keluaran dari kegiatan ini akan menjadi dasar dalam proses institusionalisasi strategi yang disusun dan upaya uji terap/implementasi strategi pada suatu kawasan yang diprioritaskan. Dalam kerangka waktu, Kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) ini merupakan tahun pertama dari rangkaian kegiatan besar pembangunan permukiman yang akan diselenggarakan dalam waktu dua tahun. Secara diagramatis kedudukan kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) ini dalam rangkaian kegiatan pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman DJCK dapat dijelaskan dalam Gambar 2.2 berikut.

Page 19: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 19

Gambar 2.2 Kedudukan Kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dalam Rangkaian Kegiatan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Permukiman bidang CK

2.5 PIHAK YANG TERLIBAT DALAM KEGIATAN PENYUSUNAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN (SPPIP) BESERTA PERANNYA

Dalam kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) terdapat empat (4) pihak yang terlibat, yiatu: (1) Pemerintah dalam hal ini adalah Koordinator Wilayah pada Direktorat Pengembangan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum; (2) Dinas Cipta Karya/Permukiman/Tata Ruang Propinsi dalam hal ini di represenatsi oleh Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi; (3) Pemerintah Daerah Kota/Kabupaten yang dalam hal ini adalah Kelompok Kerja Teknis (Pokjanis); dan (4) pihak ketiga atau konsultan yang membantu dalam proses penyusunan SPPIP.

(1) Pemerintah melalui Koordinator Wilayah pada Direktorat Pengembangan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum. Koordinator wilayah ini berada pada tingkat Sub Direktorat (Subdit) pada Direktorat Pengembangan Permukiman yang membawahi region. (Ditetapkan setiap tahun pelaksanaan)

(2) Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi, yaitu satker di Pemerintah Provinsi yang merupakan kepanjangan tangan dari DJCK untuk menjalankan proses penyusunan SPPIP. Satker ini berada dibawah Dinas di tingkat provinsi yang menangani persoalan permukiman dan infrastruktur perkotaan.

(3) Pemerintah Daerah Kota/Kabupaten, dalam hal ini adalah kelompok kerja teknis (pokjanis) yang dibentuk dengan pendampingan oleh Satuan Kerja Pengembangan

Page 20: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 20

Kawasan Permukiman. Pokjanis ini bersifat ad hoc yang terdiri dari 7 orang yang berasal dari dinas atau badan/instansi pemerintah ataupun profesi keahlian baik yang berasal dari Perguruan Tinggi maupun perwakilan masyarakat yang membidangi infrastruktur keciptakaryaan (sanitasi, air bersih, drainase perkotaan, air limbah, dan jalan lingkungan), permukiman, dan perencanaan pembangunan daerah. Pokjanis ini disusun oleh pemerintah daerah kota/kabupaten sebagai salah satu prasayarat untuk pelaksanaan kegiatan Bantuan Teknis Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP).

(4) Pihak Ketiga, dalam hal ini berupa konsultan yang pengadaan jasanya di lakukan pada tingkat provinsi. Tiap kota/kabupaten yang melakukan proses penyusunan SPPIP didampingi oleh satu kelompok pihak ketiga/konsultan.

Adapun peran dan bentuk keterlibatan dari masing-masing pihak tersebut adalah sebagai berikut:

HIRARKI PERWILAYAHAN

PIHAK YANG TERLIBAT

PERAN BENTUK KETERLIBATAN

PADA TINGKAT PUSAT/NASIONAL

Koordinator Wilayah pada Direktorat Pengembangan Permukiman DJCK

Sebagai Pembina dan pengendali proses penyusunan SPPIP

Memberikan pendampingan dan Bimbingan Teknis

PADA TINGKAT PROVINSI

Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman

Sebagai advisor yang memberikan pendampingan, monitoring, dan evaluasi dalam penyusunan SPPIP

Menjadi penyelenggara jasa dalam proses penyusunan SPPIP

Menjadi pendamping dalam proses penyusunan SPPIP

Pihak Ketiga (Konsultan)

Sebagai pihak yang membantu

Menjadi penyedia jasa (tenaga ahli)

Page 21: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 21

proses penyusunan SPPIP

dalam proses penyusunan SPPIP

PADA TINGKAT KOTA/KABUPATEN

Kelompok Kerja Teknis (Pokjanis)

Bersama pihak ketiga melakukan proses penyusunan SPPIP

Menjadi perumus dan penyusun SPPIP

Menjadi narasumber dan penentu perumusan hasil SPPIP

2.6 LINGKUP PELAKSANAAN KEGIATAN

2.6.1 Lingkup Kegiatan

Dalam kerangka waktu satu tahun anggaran, lingkup kegiatan ini ditekankan kepada penyusunan strategi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan, dengan infrastruktur perkotaan yang dibatasi pada infrastruktur keciptakaryaan dalam lingkup wilayah kota. Secara garis besar, terdapat 5 (lima) lingkup kegiatan utama Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP), yaitu: (1) peningkatan kapasitas, (2) identifikasi persoalan dan potensi pengembangan, (3) analisa kebutuhan pengembangan, (4) perumusan visi, misi, dan strategi pengembangan, serta (5) sosialisasi SPPIP. Adapun rincian kegiatan dari masing-masing kegiatan besar ini adalah sebagai berikut:

(1) Peningkatan kapasitas penyusunan SPPIP

Melakukan sosialisasi program penyusunan SPPIP kepada pemangku kepentingan daerah terkait kedudukan dan fungsi SPPIP dalam strategi pengembangan kota.

Menyelenggarakan Focus Group Discusion (FGD) pertama dalam rangka persiapan dan pemantapan rencana kerja penyusunan SPPIP. FGD ini dilakukan bersama-sama antara pihak ketiga yang menjadi penyedia jasa (konsultan) dengan Pokjanis Daerah.

Menyelenggarakan pelatihan yang ditujukan untuk peningkatan kapasitas dan pemahaman tentang proses penyusunan SPPIP yang dilakukan di tingkat

Page 22: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 22

Kota/Kabupaten. Pelatihan ini ditujukan bagi pemangku kepentingan (stakeholder) dari pemerintah daerah atau yang telah ditetapkan sebagai Pokjanis Daerah untuk penyusunan SPPIP dan bagi tim pendamping penyusunan.

Mengikuti kegiatan kolokium yang diadakan oleh DJCK untuk proses penyamaan pemahaman, target capaian, dan metoda penyusunan yang dilakukan oleh tiap kota/kabupaten yang menyusun.

(2) Identifikasi persoalan dan potensi pengembangan

Melakukan survey primer dan sekunder untuk mendapatkan data dan informasi terkait permasalahan, kebijakan, strategi, dan program pengembangan kota serta data dan informasi pendukung analisa dan penyusunan SPPIP.

Menyiapkan peta dasar dengan kedalaman informasi skala 1 : 25.000 yang akan digunakan sebagai peta dasar untuk melakukan identifikasi kebijakan dan Strategi Pengembangan Kota, malakukan analisa serta menuangkan strategi pengembangan kota dan pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan (SPPIP) ke dalam bentuk spasial.

Melakukan identifikasi dan pemetaan potensi, permasalahan dan isu terkait serta kebutuhan pengembangan perkotaan dan pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan, serta menetapkan permasalahan dan isu strategis permukiman perkotaan. Dalam proses identifikasi ini dilakukan berdasarkan pemetaan dasar spasial, data sekunder, pengamatan lapangan, dan wawancara kepada stakeholder inti, serta disajikan di atas peta.

(3) Analisa kebutuhan pengembangan

Melakukan kajian/kaji ulang (review) terhadap kebijakan, strategi, dan program pembangunan daerah. Apabila telah tersedia Strategi Pengembangan Kota (SPK) atau dokumen sejenis lainnya, maka kajian dilakukan terhadap dokumen SPK tersebut, sedangkan apabila belum tersedia SPK ataupun dokumen sejenis lainnya, maka kajian dilakukan terhadap semua dokumen kebijakan, strategi, dan program yang telah dimiliki dan dijadikan acuan dalam pelaksanaan pembangunan oleh pemerintah daerah (RPJP, RPJM, Renstra Dinas, RTRW, dan sebagainya).

Page 23: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 23

Melakukan identifikasi permasalahan dan kajian keselarasan terhadap kebijakan, strategi dan program pengembangan yang terdapat di dalam rencana pembangunan (development plan) dan rencana penataan ruang (spatial plan).

Identifikasi dan perumusan strategi pengembangan kota dengan penekanan pada potensi dan persoalan bidang permukiman dan infrastruktur perkotaan.

Melakukan pendataan dan identifikasi sebaran permukiman, dan analisa permasalahan dan pengembangan permukiman dan infrastruktur pendukungnya.

Perumusan kriteria dan indikator kawasan prioritas pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan. Adapun dalam perumusan kriteria dan indikator kawasan prioritas didasarkan pada beberapa karakteristik sebagai berikut:

- Memiliki urgenitas Penanganan

- Memiliki kontribusi dalam penanganan permasalahan kota

- Memiliki kontribusi dalam stimulasi pembangunan dan pengembangan kota

- Sesuai kebijakan pembangunan dan pengembangan kota

- Memiliki dominasi permasalahan terkait Bidang Keciptakaryaan

- Memiliki dominasi penanganan melalui bidang keciptakaryaan

Identifikasi indikasi kawasan prioritas pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang akan digunakan sebagai acuan oleh daerah dalam menyusun kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKP). Adapun kawasan prioritas ini sangat unik untuk setiap kota dan ditetapkan berdasarkan kebutuhan dan kesepakatan pemangku kepentingan serta disesuaikan dengan karakter kota.

Melakukan identifikasi, analisa dan perumusan kebutuhan strategis pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan dalam konstelasi pengembangan kota.

Menyelenggarakan Focus Group Discusion (FGD) kedua dalam rangka perumusan dan pemetaan potensi, permasalahan, dan kebutuhan pengembangan kota, serta perumusan strategi pengembangan kota.

Page 24: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 24

(4) Perumusan visi, misi, dan strategi pengembangan

Penyusunan dan perumusan visi dan misi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan

Penyelenggarakan Focus Group Discusion (FGD) ketiga dalam proses penyusunan dan perumusan visi dan misi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan

Penyelenggaraan konsultasi publik untuk perumusan visi dan misi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan. Dalam penyelenggaraan konsultasi publik ini, Pokjanis Daerah akan didampingi oleh konsultan pendamping dalam proses persiapan dan pelaksanaannya.

Perumusan strategi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan

Identifikasi implikasi dampak strategi pengembangan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan

Identifikasi dan analisa korelasi strategi pengembangan permukiman dan kebutuhan infrastruktur pendukung dalam skema manajemen pembangunan perkotaan dan rencana pembiayaannya.

Perumusan kebutuhan program strategis yang mengacu pada strategi pengembangan permukiman dan infrastruktur yang telah disusun.

Penyelenggarakan Focus Group Discusion (FGD) keempat dalam rangka perumusan strategi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan serta perumusan program strategis.

Mengikuti kegiatan kolokium yang diadakan oleh DJCK untuk proses penyamaan kedalaman substansi dari strategi dan program strategis yang dihasilkan.

Penyelenggaraan konsultasi publik untuk perumusan strategi pengembangan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan, serta kebutuhan program strategis. Dalam penyelenggaraan konsultasi publik ini Pokjanis Daerah akan didampingi oleh konsultan pendamping dalam proses persiapan dan pelaksanaannya.

Mendukung pengadaan basis data sistem informasi monitoring dan evaluasi kinerja program yang saat ini sedang dikembangkan oleh DJCK.

Page 25: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 25

(5) Sosialisasi SPPIP

Melakukan sosialisasi hasil kesepakatan perumusan SPPIP melalui diseminasi kepada dinas/instansi terkait di daerah.

Menyusun materi visualisasi hasil studi yang akan digunakan untuk kebutuhan sosialisasi dalam bentuk poster dan leaflet.

Secara diagramatis lingkup kegiatan tersebut membentuk keterkaitan kegiatan sebagaimana yang terdapat dalam Gambar 2.3 berikut.

Page 26: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Gam

bar

2.3

Ran

gkai

anK

egia

tan

Pen

yusu

nan

Str

ateg

i Pen

gem

bang

anP

erm

ukim

anda

nIn

fras

truk

tur

Per

kota

an(S

PP

IP)

Pan

dua

nP

elak

sana

anP

enyu

suna

nS

trat

egi P

eng

emb

ang

anP

erm

uki

man

dan

Infr

astr

ukt

ur

Per

kota

an(S

PP

IP)

dan

Ren

can

aP

eng

emb

ang

anK

awas

anP

erm

uki

man

Pri

ori

tas

(RP

KP

P)

26

Page 27: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 27

Catatan:

Sinkronisasi kegiatan SPPIP dengan RPKP: Apabila kota/kabupaten menyelenggarakan kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infarstruktur Perkotaan (SPPIP) ini bersamaan dengan penyelenggaraan kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKP), maka pelaksanaan rangkaian kegiatannya harus selaras satu sama lain dan berada pada hubungan saling melengkapi. Adapun keselarasan tersebut dapat dilakukan dalam dua titik temu, yaitu:

Penyepakatan indikasi kawasan prioritas pengembangan, dimana dalam rangkaian penyusunan SPPIP terdapat kegiatan identifikasi persoalan dan potensi pengembangan, serta analisa kebutuhan penanganan yang salah satunya adalah penentuan kawasan prioritas pengembangan. Indikasi kawasan prioritas tersebut akan menjadi menjadi masukan bagi pendetailan rencana dalam proses penyusunan RPKP. Adapun prosesnya akan terfasilitasi dalam FGD yang terjadi dalam proses yang bersamaan.

Perumusan visi, misi, dan strategi, dimana dalam rangkaian penyusunan SPPIP terdapat kegiatan perumusan visi, misi, dan strategi yang akan menjadi masukan bagi rencana pengembangan dalam RPKP. Adapun prosesnya akan terfasilitasi dalam FGD yang terjadi dalam proses yang bersamaan.

Secara diagramatis keterkaitan antara kedua kegiatan tersebut dapat dilihat dalam Gambar 2.4.  

 

 

 

 

 

 

Page 28: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Gam

bar

2.4

Ket

erka

itan

Pro

ses

Dal

amK

egia

tan

Pen

yusu

nan

Str

ateg

iPen

gem

bang

anP

erm

ukim

anD

anIn

fras

truk

tur

Per

kota

an(S

PP

IP)

Den

gan

Keg

iata

nP

enyu

suna

nR

enca

na

Pen

gem

bang

anK

awas

anP

erm

ukim

anP

riorit

as(R

PK

P)

Pan

dua

nP

elak

sana

anP

enyu

suna

nS

trat

egi P

eng

emb

ang

anP

erm

uki

man

dan

Infr

astr

ukt

ur

Per

kota

an(S

PP

IP)

dan

Ren

can

aP

eng

emb

ang

anK

awas

anP

erm

uki

man

Pri

ori

tas

(RP

KP

P)

28

Page 29: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 29

2.6.2 Lingkup Wilayah

Kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) ini dilakukan pada lingkup wilayah Kota/Kabupaten. Pemilihan kota dan kabupaten dilakukan dengan pertimbangan dari propinsi (nama kota atau kabupaten dapat langsung ditentukan secara definitif oleh masing-masing provinsi dalam TOR). Wilayah yang menjadi kajian adalah seluruh wilayah kota dengan unit analisis kawasan kajian adalah seluruh kawasan permukiman di kota/kabupaten.

Page 30: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 30

2.7 KEDALAMAN SUBSTANSI STRATEGI PENGEMBANGAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN

Dalam kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) ini, keluaran akhir yang diharapkan pada dasarnya berupa strategi pengembangan yang kemudian diturunkan dan didetailkan dalam bentuk program strategis. Strategi pengembangan dan program strategis tersebut merupakan sesuatu yang berbeda namun berada pada hubungan saling melengkapi. Secara garis besar, strategi dalam SPPIP memuat mengenai langkah-langkah riil dan terukur yang harus diambil untuk merealisasikan tujuan pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang diatur dalam kebijakan pengembangan. Strategi ini disusun dengan mempertimbangkan beberapa hal berikut: 

kondisi umum infrastruktur yang ada sekarang (jumlah, mutu dan tingkat pelayanannya);

peran dan fungsi yang diharapkan dalam pencapaian tujuan pembangunan wilayah perkotaan/perdesaan, sebagaimana tercantum dalam rencana umum tata ruang dan RPJM kota/kabupatennya;

kajian terhadap kemampuan Pemerintah Kota dan Kabupaten dalam penyediaannya; dan

peluang yang dimungkinkan untuk mengoptimalkan berbagai sumber yang dapat digali.

Adapun dalam perumusan strategi pengembangan dalam SPPIP ini perlu memperhatikan dua hal, yaitu: lingkup aspek dan lingkup wilayah.

Lingkup aspek dalam hal ini merujuk pada aspek-aspek apa saja dalam pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang akan diatur, yang meliputi: (1) fisik, (2) pembiayaan, (3) kelembagaan, (4) pelibatan masyarakat dan pelaku terkait lainnya, (5) sosial, dan (6) legalisasi.

Lingkup wilayah dalam hal ini mencakup lingkup kota dan lingkup kawasan.

Setiap strategi yang dirumuskan berdasarkan lingkup aspek dan wilayahnya tersebut didetailkan ke dalam program strategis, yang memuat mengenai penjabaran strategi ke dalam kegiatan-kegiatan operasional untuk jangka waktu tertentu. Dalam perumusan

Page 31: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 31

program strategis tersebut dilakukan dengan mengacu pada beberapa hal sebagai berikut:

disusun untuk menjawab implementasi Strategi Pengembangan sehingga Penyusunan Program Strategis dilakukan berdasarkan Lingkup wilayah dan lingkup aspek dalam Strategi pengembangan;

program strategis merupakan pengarah dan penjembatan terhadap rencana program aksi yang akan dirincikan dalam RPKP (siap dijabarkan dalam komponen dan volume serta pentahapan program); dan

perlunya pembatasan pada program bidang permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan 

Strategi dan program strategis pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan tersebut kemudian dilengkapi dengan dengan pihak yang berperan didalamnya beserta sumber pendananaannya. Secara garis besar, strategi dan program strategis yang dimaksud dalam SPPIP ini diwujudkan ke dalam tabel 2.1.

Untuk mendukung dan memberikan kejelasan dalam proses implementasi, program tersebut perlu untuk dirinci mekanisme pentahapan dan waktu implementasinya. Adapun skema pentahapan tersebut disusun untuk jangka waktu 20 tahun dengan perincian tahapan per lima tahunan. Secara garis besar, skema pentahapan program strategis yang dimaksud dalam SPPIP ini diwujudkan ke dalam tabel 2.2.

Page 32: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Tab

el2.

1C

onto

hta

bel i

sian

Str

ateg

i Pen

gem

bang

anP

erm

ukim

anda

nIn

fras

truk

tur

Per

kota

an(S

PP

IP)

WIL

AY

AH

AS

PE

KS

TR

AT

EG

IP

RO

GR

AM

ST

RA

TE

GIS

PE

LA

KU

SU

MB

ER

PE

ND

AN

AA

N

1.K

ota

……

.1.

1.F

isik

1.1.

1…

..1.

1.1.

1…

..…

…A

PB

N/A

PB

D/B

LN/S

was

ta/M

asya

raka

t (D

epar

tem

en/D

inas

….)

1.1.

1.2

…..

……

AP

BN

/AP

BD

/BLN

/Sw

asta

/Mas

yara

kat (

Dep

arte

men

/Din

as…

.)

1.1.

2…

..1.

1.2.

1…

..…

…A

PB

N/A

PB

D/B

LN/S

was

ta/M

asya

raka

t (D

epar

tem

en/D

inas

….)

1.2.

Sos

ial

……

……

1.3.

Kel

emba

gaan

……

……

1.4.

Pem

biay

aan

……

……

1.5.

Pel

ibat

anM

asya

raka

tda

nP

ela

kuTe

rkai

t Lai

n…

……

1.6.

Lega

l…

……

1.7.

Eko

nom

i dll

2.K

awas

an…

……

a.K

awas

an…

…2.

a.1.

Fis

ik…

……

2.a.

2. S

osia

l…

……

2.a.

3.K

elem

baga

an…

……

2.a.

4.P

embi

aya

an…

……

2.a.

5.P

elib

atan

Mas

yara

kat d

anP

elak

uTe

rkai

t Lai

n…

……

2.a.

6.Le

gal

2.a.

7.E

kono

mi

Pan

dua

nP

elak

sana

anP

enyu

suna

nS

trat

egi P

eng

emb

ang

anP

erm

uki

man

dan

Infr

astr

ukt

ur

Per

kota

an(S

PP

IP)

dan

Ren

can

aP

eng

emb

ang

anK

awas

anP

erm

uki

man

Pri

ori

tas

(RP

KP

P)

32

Page 33: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Tab

el2.

2C

onto

hta

bel i

sian

Ske

ma

Pen

taha

pan

Pro

gram

Str

ateg

isP

enge

mba

ngan

Per

muk

iman

dan

Infr

astr

uktu

rP

erko

taan

(SP

PIP

)

WIL

AY

AH

AS

PE

KS

TR

AT

EG

IP

RO

GR

AM

ST

RA

TE

GIS

PE

LA

KU

Jan

gka

Wak

tu20

Tah

un

(Tah

un20

11–

2030

)

SU

MB

ER

PE

ND

AN

AA

NL

IMA

TAH

UN

I(2

011-

2015

)L

IMA

TAH

UN

II(2

016-

2020

)L

IMA

TAH

UN

III(2

021-

2025

)L

IMA

TAH

UN

IV(2

026-

2030

)L

IMA

TAH

UN

I(2

011-

2015

)

1.K

ota

……

.1.

1.F

isik

1.1.

1…

..1.

1.1.

1…

..…

…P

rogr

amP

rogr

amP

rogr

amP

rogr

amP

rogr

am

1.1.

1.2

…..

……

Pro

gram

Pro

gram

Pro

gram

Pro

gram

Pro

gram

1.1.

2…

..1.

1.2.

1…

..…

…1.

2.S

osia

l…

……

1.3.

Kel

emba

gaan

……

……

1.4.

Pem

biay

aan

……

……

1.5.

Eko

nom

i…

……

1.6.

Pel

ibat

anM

asya

raka

tda

nP

elak

uTe

rkai

t Lai

n…

……

1.7.

Lega

l…

……

2.K

awas

an

2.a. K

awas

an…

2.a.

1.F

isik

……

……

2.a.

2.S

osia

l…

……

2.a.

3. K

elem

baga

an…

……

2.a.

4. P

embi

ayaa

n…

……

2.a.

5.E

kono

mi

……

……

2.a.

6.P

elib

atan

Mas

yara

kat d

anP

elak

uTe

rkai

t Lai

n…

……

2.a.

7.Le

gal

……

……

Pan

dua

nP

elak

sana

anP

enyu

suna

nS

trat

egi P

eng

emb

ang

anP

erm

uki

man

dan

Infr

astr

ukt

ur

Per

kota

an(S

PP

IP)

dan

Ren

can

aP

eng

emb

ang

anK

awas

anP

erm

uki

man

Pri

ori

tas

(RP

KP

P)

33

Page 34: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 34

2.8 PENDEKATAN DAN METODOLOGI YANG DIGUNAKAN

Pelaksanaan kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dilakukan dengan sekurang-kurangnya menggunakan tiga pendekatan sebagai berikut:

a) Pendekatan Normatif

Pelaksanaan penyusunan SPPIP ini dilakukan dengan mengacu pada strategi dan kebutuhan pengembangan kota secara komprehensif dan mengacu pada dokumen perencanaan pembangunan (development plan) dan dokumen perencanaan penataan ruang (spatial plan) yang telah terdapat di kota/kabupaten, ataupun ketentuan peraturan dan perundangan terkait dengan substansi penyusunan SPPIP.

b) Pendekatan Partisipatif dan Fasilitatif

Proses penyusunan dilakukan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang terkait dengan pengembangan kota maupun pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan, baik di tingkat kota/kabupaten, propinsi maupun nasional. Hal ini dimaksudkan agar hasil penyusunan dapat dirasakan dan dimiliki oleh seluruh pemangku kepentingan terkait di daerah. Pendekatan Fasilitatif dilakukan dalam bentuk memberikan pendampingan dalam proses penyusunan SPPIP kepada tim Pokjanis di daerah. Hal ini selain ditujukan untuk mendapatkan proses pembelajaran bersama di tingkat pemangku kepentingan daerah, juga untuk mendapatkan hasil dan keputusan yang disepakati bersama seluruh pemangku kepentingan di daerah.

c) Pendekatan Teknis - Akademis

Proses penyusunan ini dilakukan dengan menggunakan metododologi yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademis, baik untuk teknik identifikasi, analisa, penyusunan strategi maupun proses pelaksanaan pengambilan kesepakatan.

2.9. KELUARAN YANG DIHASILKAN

Keluaran yang dihasilkan dalam kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) mencakup dua hal, yaitu:

a. Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) sebagai yang memuat mengenai:

Page 35: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 35

Hasil review dan pemetaan kebijakan, strategi, dan program berbagai produk rencana pembangunan dan rencana tata ruang yang terkait dengan pengembangan dan pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman, misal: RTRW, RPJM, RP4D, RPIJM, dan sebagainya.

Pemetaan potensi, persoalan, hambatan, dan tantangan pembangunan dan pengembangan permukiman dan infrastruktur permukiman di kawasan perkotaan yang disajikan di atas peta.

Pemetaan kebutuhan pembangunan kota di bidang permukiman dan infrastruktur.

visi dan misi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan kriteria dan indikator kawasan prioritas pembangunan permukiman dan

infrastruktur perkotaan indikasi kawasan prioritas pembangunan permukiman dan infrastruktur

perkotaan strategi pengembangan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan kebutuhan program strategis pembangunan permukiman dan infrastruktur

perkotaan berdasarkan strategi pengembangan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang telah disusun

b. Dokumen hasil rangkaian penyelenggaraan konsultasi publik dan diseminasi sebagai bahan untuk proses pemberian kekuatan hukum terhadap strategi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan.

2.10. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) diselenggarakan dalam jangka waktu 8 (delapan) bulan dalam satu tahun anggaran. Jangka waktu 8 (delapan) bulan tersebut terhitung sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) diterbitkan.

2.11. PELAPORAN KEGIATAN

Kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dilengkapi dengan berbagai produk penyampaian informasi baik yang berbentuk laporan maupun dokumen pendukunya yang meliputi:

Page 36: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 36

Laporan Pendahuluan, yang memuat mengenai: - latar belakang kegiatan, tujuan dan sasaran kegiatan, metodologi, jadual

pelaksanaan kegiatan. - Rencana kerja rinci yang akan menjadi acuan dalam keseluruhan rangkaian

pelaksanaan pekerjaan. - Pendekatan dan metodologi yang akan digunakan dalam pelaksanaan

pekerjaan. - Hasil review dari dokumen dan kebijakan lainnya yang terkait.

Laporan Pendahuluan ini diserahkan 1 (satu) bulan setelah SPMK diterbitkan dengan jumlah sebanyak 10 eksemplar.

Laporan Antara, yang memuat mengenai: - Rumusan strategi pengembangan kota dengan penekanan pada potensi dan

persoalan bidang permukiman dan infrastruktur perkotaan. - Peta potensi, permasalahan, hambatan, dan tantangan pengembangan

permukiman dan infrastruktur perkotaan. - Indikasi kawasan prioritas pembangunan permukiman dan infrastruktur

perkotaan - Strategi pengembangan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan - Visi dan misi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan

Laporan Antara ini diserahkan 4 (empat) bulan setelah SPMK diterbitkan dengan jumlah sebanyak 10 eksemplar.

Laporan Akhir Sementara, yang memuat mengenai: - Laporan konsultasi publik untuk perumusan visi dan misi pembangunan

permukiman dan infrastruktur perkotaan. - Implikasi dampak strategi pengembangan pembangunan permukiman dan

infrastruktur perkotaan

Laporan Akhir Sementara ini diserahkan 7 (tujuh) bulan setelah SPMK diterbitkan dengan jumlah sebanyak 10 eksemplar.

Page 37: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 37

Laporan Akhir, yang memuat mengenai: - Laporan konsultasi publik untuk perumusan strategi pengembangan

pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan dan penyepakatan kebutuhan program strategis

- Program strategis pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan - Laporan hasil kegiatan diseminasi.

Laporan Akhir ini diserahkan pada bulan ke 8 (delapan) dengan jumlah sebanyak 10 eksemplar. Bersamaan dengan laporan akhir ini, diserahkan pula buku Laporan dalam bentuk digital (CD) 10 (sepuluh) buah, poster 10 (sepuluh) eksemplar, leaflet sebanyak 100 (seratus) eksemplar, 10 buah banner dan poster. Laporan akhir ini dilengkapi juga dengan album peta yang berupa dokumen spasial terkait dengan data, informasi, analisa dan hasil strategi dalam skala 1 : 25.000 dalam ukuran kertas A1 dan A3, masing-masing sebanyak 5 (lima) eksemplar.

Laporan Bulanan, yang memuat mengenai laporan kegiatan pendampingan penyusunan berikut dengan kemajuan kegiatan. Laporan bulanan ini diserahkan tiap bulan selama jangka waktu pelaksanaan kegiatan sebanyak 5 (lima) eksemplar.

Proceeding (laporan pelaksanaan kegiatan) untuk pelatihan, konsultasi publik (2 (dua) kali), dan diseminasi, dengan jumlah masing masing 5 (lima) eksemplar. Laporan ini diserahkan bersamaan dengan Laporan Akhir.

Pelaporan kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) sebagaimana dijelaskan di atas pada dasarnya wajib dikeluarkan oleh tim penyusun SPPIP Kota/Kabupaten sebagai bagian yang tidak dipisahkan dari lingkup dan keluaran kegiatan. Adapun keterkaitan antara lingkup, keluaran, dan pelaporan/produk dapat dilihat pada Tabel 2.3 berikut.

Page 38: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 38

Tabel 2.3 Keterkaitan Lingkup Kegiatan dan Produk/Pelaporan

LINGKUP KEGIATAN KELUARAN KEGIATAN

PRODUK/PELAPORAN

(1) Peningkatan kapasitas penyusunan SPPIP

Melakukan sosialisasi program penyusunan SPPIP kepada pemangku kepentingan daerah terkait kedudukan dan fungsi SPPIP dalam strategi pengembangan kota.

Kegiatan sosialisasi program

-

Menyelenggarakan Focus Group Discusion (FGD) pertama dalam rangka persiapan dan pemantapan rencana kerja penyusunan SPPIP. FGD ini dilakukan bersama-sama antara pihak ketiga yang menjadi penyedia jasa (konsultan) dengan Pokjanis Daerah.

Rencana kerja penyusunan SPPIP yang sudah disepakati oleh tim penyusun

Laporan Pendahuluan

Proceeding hasil rangkaian penyelenggaraan konsultasi public dan diseminasi

Menyelenggarakan pelatihan yang ditujukan untuk peningkatan kapasitas dan pemahaman tentang proses penyusunan SPPIP yang dilakukan di tingkat Kota/Kabupaten. Pelatihan ini ditujukan bagi pemangku kepentingan (stakeholder) dari pemerintah daerah atau yang telah

Peningkatan kemampuan tim penyusun dalam melakukan penyusunan SPPIP

Laporan Pendahuluan

Proceeding hasil rangkaian penyelenggaraan konsultasi public dan diseminasi

Page 39: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 39

LINGKUP KEGIATAN KELUARAN KEGIATAN

PRODUK/PELAPORAN

ditetapkan sebagai Pokjanis Daerah untuk penyusunan SPPIP dan bagi tim pendamping penyusunan.

Mengikuti kegiatan kolokium yang diadakan oleh DJCK untuk proses penyamaan pemahaman, target capaian, dan metoda penyusunan yang dilakukan oleh tiap kota/kabupaten yang menyusun.

Samanya pemahaman tim penyusun di Kota/Kabupaten dengan DJCK mengenai penyusunan SPPIP, target capaian, dan metoda penyusunan

Proceeding hasil rangkaian penyelenggaraan konsultasi public dan diseminasi

(2) Identifikasi persoalan dan potensi pengembangan

Melakukan survey primer dan sekunder untuk mendapatkan data dan informasi terkait permasalahan, kebijakan, strategi, dan program pengembangan kota serta data dan informasi pendukung analisa dan penyusunan SPPIP.

Data dan informasi yang dikumpulkan

Laporan Pendahuluan

Menyiapkan peta dasar dengan kedalaman informasi skala 1 : 25.000 yang akan digunakan

Peta dasar sebagai peta kerja

Album Peta

Page 40: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 40

LINGKUP KEGIATAN KELUARAN KEGIATAN

PRODUK/PELAPORAN

sebagai peta dasar untuk melakukan identifikasi kebijakan dan Strategi Pengembangan Kota, malakukan analisa serta menuangkan strategi pengembangan kota dan pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan (SPPIP) ke dalam bentuk spasial.

Melakukan identifikasi dan pemetaan potensi, permasalahan dan isu terkait serta kebutuhan pengembangan perkotaan dan pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan, serta menetapkan permasalahan dan isu strategis permukiman perkotaan. Dalam proses identifikasi ini dilakukan berdasarkan pemetaan dasar spasial, data sekunder, pengamatan lapangan, dan wawancara kepada stakeholder inti, serta disajikan di atas peta.

Pemetaan potensi, permasalahan, dan isu terkait, serta kebutuhan pengembangan

Laporan Pendahuluan

Album Peta

(3) Analisa kebutuhan pengembangan

Melakukan kajian/kaji ulang (review) terhadap kebijakan, strategi, dan program pembangunan daerah. Apabila telah

Hasil review dan pemetaan kebijakan, strategi, dan program

Laporan Pendahuluan

Page 41: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 41

LINGKUP KEGIATAN KELUARAN KEGIATAN

PRODUK/PELAPORAN

tersedia Strategi Pengembangan Kota (SPK) atau dokumen sejenis lainnya, maka kajian dilakukan terhadap dokumen SPK tersebut, sedangkan apabila belum tersedia SPK ataupun dokumen sejenis lainnya, maka kajian dilakukan terhadap semua dokumen kebijakan, strategi, dan program yang telah dimiliki dan dijadikan acuan dalam pelaksanaan pembangunan oleh pemerintah daerah (RPJP, RPJM, Renstra Dinas, RTRW, dan sebagainya).

berbagai produk rencana pembangunan dan rencana tata ruang yang terkait dengan pengembangan dan pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman, misal: RTRW, RPJM, RP4D, RPIJM, dan sebagainya

Melakukan identifikasi permasalahan dan kajian keselarasan terhadap kebijakan, strategi dan program pengembangan yang terdapat di dalam rencana pembangunan (development plan) dan rencana penataan ruang (spatial plan).

Permasalahan dan kajian keselarasan terhadap kebijakan, strategi, dan program pengembangan

Laporan Antara

Identifikasi dan perumusan strategi pengembangan kota dengan penekanan pada potensi dan persoalan bidang permukiman dan infrastruktur perkotaan.

Rumusan strategi pengembangan kota yang menekankan pada potensi dan persoalan bidang permukiman

Laporan Antara

Page 42: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 42

LINGKUP KEGIATAN KELUARAN KEGIATAN

PRODUK/PELAPORAN

dan infrastruktur perkotaan

Melakukan pendataan dan identifikasi sebaran permukiman, dan analisa permasalahan dan pengembangan permukiman dan infrastruktur pendukungnya.

Sebaran permukiman

Peta permasalahan dan pengembangan permukiman dan infrastruktur pendukungnya

Laporan Antara

Album Peta

Perumusan kriteria dan indikator kawasan prioritas pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan

Kriteria dan indikator kawasan prioritas pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan

Laporan Antara

Identifikasi indikasi kawasan prioritas pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang akan digunakan sebagai acuan oleh daerah dalam menyusun kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Indikasi kawasan prioritas pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan

Laporan Antara

Album Peta

Melakukan identifikasi, analisa dan perumusan kebutuhan strategis pengembangan permukiman dan

Pemetaan kebutuhan pembangunan kota di bidang permukiman

Laporan Antara

Album Peta

Page 43: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 43

LINGKUP KEGIATAN KELUARAN KEGIATAN

PRODUK/PELAPORAN

infrastruktur perkotaan dalam konstelasi pengembangan kota.

dan infrastruktur perkotaan

Menyelenggarakan Focus Group Discusion (FGD) kedua dalam rangka perumusan dan pemetaan potensi, permasalahan, dan kebutuhan pengembangan kota, serta perumusan strategi pengembangan kota.

Pemetaan potensi, permasalahan, dankebutuhan pengembangan kota

Rumusan strategi pengembangan kota

Laporan Antara

Album Peta

Proceeding hasil rangkaian penyelenggaraan konsultasi public dan diseminasi

(4) Perumusan visi, misi, dan strategi pengembangan

Penyusunan dan perumusan visi dan misi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan

Visi dan misi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan

Laporan Antara

Penyelenggarakan Focus Group Discusion (FGD) ketiga dalam proses penyusunan dan perumusan visi dan misi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan

Visi dan misi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan

Laporan Antara

Proceeding hasil rangkaian penyelenggaraan konsultasi public dan diseminasi

Penyelenggaraan konsultasi publik untuk perumusan visi dan misi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan. Dalam penyelenggaraan

Visi dan misi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang telah

Laporan Antara

Proceeding hasil rangkaian penyelenggaraan konsultasi public dan diseminasi

Page 44: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 44

LINGKUP KEGIATAN KELUARAN KEGIATAN

PRODUK/PELAPORAN

konsultasi publik ini, Pokjanis Daerah akan didampingi oleh konsultan pendamping dalam proses persiapan dan pelaksanaannya.

disepakati

Perumusan strategi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan

Strategi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan

Laporan Akhir Sementara

Identifikasi implikasi dampak strategi pengembangan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan

Implikasi dampak strategis pengembangan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan

Laporan Akhir Sementara

Identifikasi dan analisa korelasi strategi pengembangan permukiman dan kebutuhan infrastruktur pendukung dalam skema manajemen pembangunan perkotaan dan rencana pembiayaannya.

Korelasi strategi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan dalam skema manajemen pembangunan perkotaan dan rencana pembiayaannya

Laporan Akhir Sementara

Page 45: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 45

LINGKUP KEGIATAN KELUARAN KEGIATAN

PRODUK/PELAPORAN

Perumusan kebutuhan program strategis yang mengacu pada strategi pengembangan permukiman dan infrastruktur yang telah disusun.

Kebutuhan program strategis pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan

Laporan Akhir

Penyelenggarakan Focus Group Discusion (FGD) keempat dalam rangka perumusan strategi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan serta perumusan program strategis.

Strategi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan

Rumusan program strategi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan

Laporan Akhir Sementara

Proceeding hasil rangkaian penyelenggaraan konsultasi public dan diseminasi

Mengikuti kegiatan kolokium yang diadakan oleh DJCK untuk proses penyamaan kedalaman substansi dari strategi dan program strategis yang dihasilkan.

Kedalaman substansi SPPIP yang telah disesuaikan

Proceeding hasil rangkaian penyelenggaraan konsultasi public dan diseminasi

Penyelenggaraan konsultasi publik untuk perumusan strategi pengembangan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan, serta kebutuhan program

Strategi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan

Proceeding hasil rangkaian penyelenggaraan konsultasi public dan diseminasi

Page 46: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 46

LINGKUP KEGIATAN KELUARAN KEGIATAN

PRODUK/PELAPORAN

strategis. Dalam penyelenggaraan konsultasi publik ini Pokjanis Daerah akan didampingi oleh konsultan pendamping dalam proses persiapan dan pelaksanaannya.

Rumusan program strategi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan

Mendukung pengadaan basis data sistem informasi monitoring dan evaluasi kinerja program yang saat ini sedang dikembangkan oleh DJCK.

Dokumen SPPIP berikut dokumen pendukungnya yang telah dikemas dalam bentuk dan format yang siap untuk mendukung basis data sistem monitoring dan evaluasi kinerja program

Laporan Akhir

(6) Sosialisasi SPPIP

Melakukan sosialisasi hasil kesepakatan perumusan SPPIP melalui diseminasi kepada dinas/instansi terkait di daerah

Dinas/instansi terkait di daerah mengetahui dan memahami substansi dari dokumen SPPIP yang disusun

Proceeding hasil rangkaian penyelenggaraan konsultasi publik dan diseminasi

Menyusun materi visualisasi hasil studi yang akan digunakan untuk

Materi visualisasi untuk

Leaflet

Banner

Page 47: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 47

LINGKUP KEGIATAN KELUARAN KEGIATAN

PRODUK/PELAPORAN

kebutuhan sosialisasi dalam bentuk poster dan leaflet

kebutuhan sosialisasi

Poster

 

2.12. TENAGA AHLI YANG DIPERLUKAN

Dalam pelaksanaan kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) ini dibutuhkan 7 (tujuh) keahlian dengan 7 (tujuh) orang tenaga ahli sebanyak 56 orang bulan (OB) yang memiliki kompetensi pada bidangnya yang meliputi:

Team Leader merangkap sebagai Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota, sebanyak 1 (satu) orang Kualifikasi : memiliki latar belakang pendidikan S1 Perencanaan Wilayah dan Kota

dengan pengalaman kerja di bidang perencanaan kota sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun atau S2 Perencanaan Wilayah dan Kota dengan pengalaman kerja di bidangnya sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun

Team leader dalam rangkaian kegiatan ini akan terlibat dengan jumlah 8 orang bulan.

Ahli Kebijakan Publik, sebanyak 1(satu) orang Kualifikasi: memiliki atar belakang pendidikan S1 Administrasi Negara atau Hukum

dengan pengalaman kerja di bidang perumusan kebijakan publik sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun

Ahli Kebijakan Publik dalam rangkaian kegiatan ini akan terlibat dengan jumlah 8 orang bulan

Ahli Kelembagaan, sebanyak 1 (satu) orang Kualifikasi : memiliki latar belakang pendidikan S1 Administrasi Negara atau

Hukum dengan pengalaman kerja di bidang pengembangan kelembagaan sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun

Ahli Kelembagaan dalam rangkaian kegiatan ini akan terlibat dengan jumlah 8 orang bulan

Page 48: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 48

Ahli Komunikasi Massa, sebanyak 1 (satu) orang Kualifikasi : memiliki latar belakang pendidikan S1 Ilmu Komunikasi dengan

pengalaman kerja di bidangnya sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun Ahli Komunikasi Massa dalam rangkaian kegiatan ini akan terlibat dengan jumlah 8 orang bulan

Ahli Prasarana Kota, sebanyak 1 (satu) orang Kualifikasi : memiliki latar belakang pendidikan S1 Teknik Lingkungan dengan

pengalaman kerja di bidangnya sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun Ahli Prasarana Kota dalam rangkaian kegiatan ini akan terlibat dengan jumlah 8 orang bulan

Ahli Permukiman, sebanyak 1 (satu) orang Kualifikasi : memiliki latar belakang pendidikan S1 Teknik Arsitektur atau S1

Perencanaan Wilayah dan Kota dengan pengalaman kerja di bidang pembangunan dan pengembangan perumahan dan permukiman sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun

Ahli Permukiman dalam rangkaian kegiatan ini akan terlibat dengan jumlah 8 orang bulan

Ahli Ekonomi Pembangunan, sebanyak 1 (satu) orang Kualifikasi : memiliki latar belakang pendidikan S1 Ekonomi dengan pengalaman

kerja di bidang pembangunan dan pengembangan perumahan dan permukiman sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun atau S2 Ekonomi Pembangunan dengan pengalaman kerja di bidangnya sekurang kurangnya 3 (tiga) tahun.

Ahli Ekonomi Pembangunan dalam rangkaian kegiatan ini akan terlibat dengan jumlah 8 orang bulan

Catatan : Pada prinsipnya penyusunan SPPIP sangat ditentukan oleh karakteristik permasalahan permukiman setiap kota. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka dimungkinkan penyesuaian kebutuhan keahlian melalui perubahan dan penambahan keahlian/tenaga ahli sesuai kebutuhannya pada masing masing kota.

Selain personil yang memiliki keahliah khusus, dalam rangkaian kegiatan ini perlu didukung pula oleh personil pendukung yang meliputi:

Page 49: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 49

1 (satu) orang Sekretaris

(satu) orang Operator Komputer/CAD, yang akan membantu dalam proses pemetaan, selama 8 bulan

2.13. PENDANAAN KEGIATAN

Pendanaan untuk kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2010, sebesar ± Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah), yang akan dialokasikan pada Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman di masing masing provinsi.

2.14. PRASYARAT PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) ini dapat diselenggarakan pada suatu kota/kabupaten penerima bantuan teknis apabila sudah memenuhi beberapa prasyrat sebagai berikut:

Pemerintah provinsi dan kota/kabupaten penerima bantuan teknis wajib untuk mengikuti sosialisasi yang diadakan oleh DJCK dengan jadwal yang telah ditentukan oleh DJCK.

Pemerintah daerah kota/kabupaten yang menerima bantuan teknis ini wajib membentuk kelompok kerja tenis (Pokjanis) sebagai tim penyusun dan pelaksana kegiatan bersama dengan pihak ketiga yang ditunjuk oleh Satker di provinsi. Pokjanis ini wajib untuk disusun selambat-lambatnya satu minggu sebelum kegiatan ini resmi berjalan.

Pokjanis dan pihak ketiga wajib untuk menyelenggarakan pelatihan peningkatan kapasitas dalam penyusunan SPPIP sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dari rangkaian kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) ini.

2.15. TAHAPAN KEGIATAN DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN

Dalam penyelenggaraan kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) ini, terdapat dua tahapan yang harus diikuti, yaitu: (1) tahap pra pelaksanaan kegiatan dan (2) tahap penyusunan SPPIP dengan rincian kegiatan sebagai berikut:

Page 50: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 50

TAHAP PRA PELAKSANAAN KEGIATAN

Tahap pra pelaksanaan kegiatan ini adalah tahap awal sebelum rangkaian kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dilakukan. Tahap ini merupakan tahap pengenalan kegiatan kepada penerima bantuan teknis dan tahap persiapan administrasi untuk pelaksanaan kegiatan. Terdapat empat kegiatan besar pada tahap ini, yaitu:

A. Sosialisasi Kepada Satker

Sosialisasi kepada Satker ini merupakan kegiatan awal dari rangkaian kagiatan pada tahap pelaksanaan kegiatan yang intinya adalah mengenalkan keberadaan kegiatan ini kepada satker pelaksana yang terdapat di provinsi. Adapun definisi, tujuan sosialisasi, bentuk sosialisasi, waktu pelaksana, peserta yang terlibat, dan kegiatannya adalah sebagai berikut:

DEFINISI : Penyebarluasan informasi mengenai keberadaan kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) kepada satker pelaksana di provinsi

TUJUAN : Satker pelaksana yang terdapat di provinsi mengetahui keberadaan kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan bagaimana kegiatan tersebut akan diselenggarakan

BENTUK : seminar/workshop

WAKTU PELAKSANAAN

: 1 hari pada awal pra pelaksanaan kegiatan

PESERTA YANG TERLIBAT

: Seluruh satker di provinsi yang menerima bantuan teknis dari DJCK untuk kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) ini

Page 51: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 51

B. Sosialisasi Kepada Pemerintah Daerah

Sosialisasi kepada pemerintah daerah kota/kabupaten ini merupakan kegiatan lanjutan dari kegiatan sosialisasi kepada satker yang intinya adalah mengenalkan keberadaan kegiatan ini kepada kota/kabupaten yang akan menyelenggarakan penyusunan SPPIP melalui kegiatan ini. Adapun definisi, tujuan sosialisasi, bentuk sosialisasi, waktu pelaksana, peserta yang terlibat, dan kegiatannya adalah sebagai berikut:

DEFINISI : Penyebarluasan informasi mengenai keberadaan kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) kepada pemerintah kota/kabupaten pelaksana

TUJUAN : Pemerintah kota/kabupaten pelaksana mengetahui keberadaan kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan bagaimana kegiatan tersebut akan diselenggarakan

BENTUK : seminar/workshop

WAKTU PELAKSANAAN

: 1 hari pada awal pra pelaksanaan kegiatan (setelah atau dapat bersamaan dengan pelaksanaan sosialisasi kepada satker)

PESERTA YANG TERLIBAT

: Seluruh pemerintah kota/kabupaten yang menerima bantuan teknis dari DJCK untuk kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) ini

C. Pembentukan Pokjanis

Kegiatan pembentukan Pokjanis ini merupakan kegiatan yang menjadi prasyarat berlangsungnya kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP). Kegiatan ini dilakukan segera setelah sosialisasi dilakukan. Adapun definisi, tujuan, bentuk, waktu

Page 52: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 52

pelaksanaan, tugas Pokjanis, komposisi, dan kegiatannya adalah sebagai berikut:

DEFINISI : Pembentukan tim kerja atau tim pelaksana penyusunan SPPIP di tingkat kota/kabupaten sebagai salah satu prasyarat penerimaan bantuan

TUJUAN : Meningkatkan peran aktif pemerintah kota/kabupaten dalam proses penyusunan SPPIP

Mendorong tumbuhnya rasa memiliki pada pemerintah kota/kabupaten terhadap SPPIP yang disusun sehingga akan terbentuk komitmen yang tinggi untuk melaksanakan dan mengimplementasikannya

BENTUK POKJANIS : Tim Ad Hoc

WAKTU PELAKSANAAN

: Sekurang-kurangnya satu minggu sebelum pelaksanaan kegiatan sudah terbentuk

TUGAS POKJANIS : Bersama-sama dengan pihak ketiga yang ditunjuk oleh Satker untuk menyusun dan merumuskan SPPIP, sekaligus sebagai pelaksana dari kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) ini

KOMPOSISI KEANGGOTAAN

: Terdiri dari 7 orang yang berasal dari dinas/instansi/badan di tingkat kota/kabupaten ataupun profesi keahlian baik dari Perguruan Tinggi maupun masyarakat yang membidangi persoalan infrastruktur perkotaan, permukiman, dan perencanaan. Dalam keanggotaannya dapat dipilih satu orang sebagai kepala atau koordinator.

Page 53: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 53

D. Aanwidjzing (Penjelasan Kegiatan)

Kegiatan aanwidjzing ini merupakan bagian dari kegiatan administrasi pada masa tender kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP). Kegiatan ini pada intinya merupakan penyampaian penjelasan mengenai substansi dan berbagai ketentuan pelaksanaan kegiatan yang tercantum dalam KAK. Adapun definisi, tujuan, bentuk, waktu pelaksanaan, peserta aanwidjzing, pelaksana aanwidjzing, dan kegiatannya adalah sebagai berikut:

DEFINISI : Kegiatan yang memberikan penjelasan mengenai muatan dan maksud kegiatan yang disampaikan di dalam KAK kepada calon peserta penyedia jasa (konsultan) sebagai bagian dari proses tender

TUJUAN : Calon penyedia jasa (konsultan) memahami apa yang diharapkan dalam kegiatan ini, sehingga dapat menyusun usulan teknis dengan lebih baik dan tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan penyelenggara jasa (dalam hal ini adalah DJCK melalui Satker di provinsi)

BENTUK : Penjelasan Kegiatan

WAKTU PELAKSANAAN

: Selambat-lambatnya satu minggu sebelum batas pemasukan usulan teknis yang ditentukan

PESERTA : Semua calon penyedia jasa (konsultan) yang memenuhi kualifikasi awal dalam proses tender

PELAKSANA : DJCK melalui satker yang terdapat di provinsi

TAHAP PENYUSUNAN SPPIP

Tahap penyusunan SPPIP adalah tahap inti dalam pelaksanaan kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP). Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini pada dasarnya mengacu pada lingkup kegiatan sebagaimana yang telah dijelaskan pada sub bab 2.6. Setidaknya

Page 54: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 54

terdapat enam kegiatan besar dalam tahap penyusunan SPPIP diluar kegiatan studi, yaitu: (1) pelatihan, (2) Focus Group Discusion (FGD), (3) kolokium, (4) konsultasi publik, (5) diseminasi, dan (6) pembahasan laporan.

1. PELATIHAN

Dalam rangkaian kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP), kegiatan pelatihan ini menjadi kegiatan inti, karena dalam kegiatan ini dilakukan proses peningkatan kapasitas dari Pokjanis dan penyedia jasa (konsultan) dalam proses perumusan SPPIP. Adapun definisi, tujuan, bentuk, waktu pelaksanaan, peserta, penyelenggara, dan pelatihan secara rinci adalah sebagai berikut:

DEFINISI : Merupakan kegiatan melatih Pokjanis dan penyedia jasa pihak ketiga (konsultan) sebagai tim penyusun SPPIP mengenai proses penyusunan SPPIP

TUJUAN : Pokjanis dan penyedia jasa pihak ketiga (konsultan) memahami dan mengerti mengenai proses penyusunan SPPIP yang seharusnya

BENTUK : Pelatihan

WAKTU PELAKSANAAN

: 2 hari pada awal pelaksanaan kegiatan

PESERTA : Satker, Pokjanis, dan Tenaga ahli dari konsultan yang bersangkutan

PENYELENGGARA : Pokjanis dan penyedia jasa pihak ketiga (konsultan)

TUTOR/NARASUMBER : 2 orang dari pusat

2. FOCUS GROUP DISCUSION (FGD)

Focus Group Discusion (FGD) ini merupakan bagian dari kegiatan peningkatan kapasitas dan keterlibatan peran stakeholder dalam penyusunan SPPIP. Dalam pelaksanaan FGD ini dilakukan proses diskusi dan elaborasi untuk

Page 55: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 55

merumuskan sesuatu yang dianggap penting untuk diputuskan bersama. Adapun dalam rangkaian kegiatan, definisi tujuan, bentuk, waktu pelaksanaan, peserta, penyelenggara, dan FGD secara rinci adalah sebagai berikut:

DEFINISI : Merupakan kegiatan penyepakatan bersama antara tim ahli konsultan dengan Pokjanis dan instansi/pihak terkait mengenai hal-hal yang bersifat strategis

JUMLAH KEGIATAN : 4 kali dalam jangka waktu 8 bulan pelaksanaan kegiatan, yaitu pada saat dilakukannya kegiatan:

Persiapan dan pemantapan rencana kerja penyusunan SPPIP dan sekaligus sebagai kegiatan sosialisasi tentang penyusunan SPPIP kepada tim Pokjanis (FGD 1).

Identifikasi dan pemetaan potensi permasalahan dan kebutuhan pengembangan kota, serta perumusan strategi pengembangan kota (FGD 2).

Perumusan visi dan misi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan (FGD 3).

Perumusan strategi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan serta perumusan program strategis (FGD 4).

TUJUAN : Untuk mendapatkan kesepakatan dari semua stakeholder mengenai:

rencana kerja penyusunan SPPIP (FGD 1).

potensi permasalahan dan kebutuhan pengembangan kota, serta perumusan strategi pengembangan kota (FGD 2).

visi dan misi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan

Page 56: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 56

(FGD 3).

strategi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan serta perumusan program strategis (FGD 4). 

BENTUK : FGD

WAKTU PELAKSANAAN

: 1 hari dengan waktu yang disesuaikan dengan rencana kerja yang disusun

TEMPAT PELAKSANAAN

: di kota/kabupaten tempat penyusunan SPPIP

PESERTA : Setiap kegiatan FGD diikuti oleh 20 (dua puluh) orang peserta yang mewakili unsur:

Pokjanis dan penyedia jasa pihak ketiga (konsultan)

Dinas/instansi yang membidangi infrastruktur keciptakaryaan, permukiman, dan perencanaan

Akademisi

Tokoh Masyarakat

Pemangku Kepentingan Kota

PENYELENGGARA : Pokjanis dan penyedia jasa pihak ketiga (konsultan)

3. KOLOKIUM

Dalam rangkaian kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP), kegiatan ini menjadi bagian proses monitoring dan evaluasi DJCK terhadap proses dan produk SPPIP yang dihasilkan. Adapun definisi tujuan, bentuk, waktu pelaksanaan, peserta, penyelenggara, dan kolokium ini secara rinci adalah sebagai berikut:

DEFINISI : kegiatan yang dilakukan oleh Direktorat Pengembangan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, yang ditujukan untuk melakukan penyamaan pencapaian dari

Page 57: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 57

kegiatan penyusunan SPPIP yang dilakukan di setiap kota/kabupaten

PROSES/MEKANISME : Pihak Konsultan akan mengikuti kegiatan Kolokium dan melaporkan kemajuan pencapaian kegiatan maupun hasil kesepakatan di daerah dalam penyusunan SPPIP

JUMLAH DAN WAKTU KEGIATAN

: 2 kali dalam jangka waktu 8 bulan pelaksanaan kegiatan, yaitu

Dilakukan pada awal bulan ke-2 (dua) setelah SPMK, setelah dilakukan kegiatan persiapan dan pemantapan rencana kerja penyusunan SPPIP (KOLOKIUM I)

Dilakukan pada akhir bulan ke-7 (tujuh) setelah SPMK, pada saat dilakukan kegiatan perumusan strategi pengembangan permukiman dan infrastrutur perkotaan (SPPIP) dan perumusan kebutuhan program strategis (KOLOKIUM II)

TUJUAN : Untuk mendapatkan penyamaan pemahaman mengenai:

Pemahaman umum, target capaian, dan metoda yang digunakan dalam proses penyusunan (KOLOKIUM I) 

Kedalaman substansi dari SPPIP yang disusun oleh tiap kota/kab (KOLOKIUM II) 

BENTUK : Workshop

WAKTU PELAKSANAAN

: 1 hari dengan waktu yang ditentukan oleh DJCK

TEMPAT PELAKSANAAN

: di pusat (Jakarta)

PESERTA : Setiap kegiatan kolokium diikuti oleh semua

Page 58: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 58

perwakilan kota/kab yang menerima bantuan teknis dalam kegiatan ini

PENYELENGGARA : Direktorat Pengembangan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya

4. KONSULTASI PUBLIK

Kegiatan konsultasi publik ini adalah kegiatan pertanggungjawaban hasil yang disusun kepada publik yang lebih luas sebagai pihak yang nantinya akan terkena dampak dari penerapan SPPIP ini. Konsultasi publik ini dilakukan untuk setiap kegiatan yang membutuhkan proses sosialisasi, masukan, dan penyepakatan dengan pemangku kepentingan di daerah. Adapun definisi tujuan, bentuk, waktu pelaksanaan, peserta, penyelenggara, dan konsultasi publik ini secara rinci adalah sebagai berikut:

DEFINISI : Merupakan kegiatan penyampaian hasil perumusan kepada pemangku kepentingan di daerah untuk mendapatkan masukan dan kesepatakan bersama

JUMLAH KEGIATAN : 2 kali dalam jangka waktu 8 bulan pelaksanaan kegiatan, yaitu pada saat dilakukannya kegiatan:

Perumusan Visi dan Misi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan (KONSULTASI PUBLIK I)

Perumusan strategi pengembangan permukiman dan infrastrutur perkotaan (SPPIP) dan perumusan kebutuhan program strategis (KONSULTASI PUBLIK II)

TUJUAN : Untuk sosialisasi, mendapatkankan masukan, dan penyepakatan dengan stakeholder/pemangku kepentingan di daerah mengenai:

Visi dan misi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan

Page 59: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 59

(KONSULTASI PUBLIK I)

Strategi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan serta kebutuhan program strategis (KONSULTASI PUBLIK II) 

BENTUK : Seminar

WAKTU PELAKSANAAN

: 1 hari dengan waktu yang disesuaikan dengan rencana kerja yang disusun

TEMPAT PELAKSANAAN

: di kota/kabupaten tempat penyusunan SPPIP

PESERTA : Setiap kegiatan konsultasi publik diikuti oleh 50 (lima puluh) orang peserta yang mewakili unsur:

Legislatif (DPRD)

Dinas/instansi yang membidangi infrastruktur keciptakaryaan, permukiman, dan perencanaan

Akademisi

Tokoh Masyarakatn atau perwakilan masyarakat

Pemangku Kepentingan Kota

PENYELENGGARA : Pokjanis dan penyedia jasa pihak ketiga (konsultan)

5. DISEMINASI

Kegiatan diseminasi adalah bentuk tanggung jawab dari tim penyusun untuk menyebarluaskan hasil SPPIP yang disusun agar dapat dipahami, dimengerti, dan dijadikan acuan bersama dalam pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan. Adapun definisi tujuan, bentuk, waktu pelaksanaan, peserta, penyelenggara, dan kegiatan diseminasi ini secara rinci adalah sebagai berikut:

DEFINISI : Kegiatan untuk mensosialisasikan seluruh

Page 60: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 60

hasil kegiatan khususnya SPPIP dan Program Strategis yang telah disepakati, kepada dinas/instansi terkait dan stakeholder/pemangku kepentingan daerah lainnya.

TUJUAN : Agar dinas/instansi terkait dan stakeholder/pemangku kepentingan daerah lainnya mengetahui, memahami, dan merujuk pada SPPIP yang disusun pada saat melakukan pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan

BENTUK : Seminar

WAKTU PELAKSANAAN

: 1 hari pada bulan ke delapan atau pada akhir kegiatan

TEMPAT PELAKSANAAN

: di kota/kabupaten tempat penyusunan SPPIP

PESERTA : 50 (lima puluh) orang peserta yang mewakili unsur:

Legislatif (DPRD)

Dinas/instansi yang membidangi infrastruktur keciptakaryaan, permukiman, dan perencanaan

Akademisi

Tokoh Masyarakatn atau perwakilan masyarakat

Pemangku Kepentingan Kota

PENYELENGGARA : Pokjanis dan penyedia jasa pihak ketiga (konsultan)

6. PEMBAHASAN LAPORAN

Pembahasan laporan ini pada dasarnya merupakan bagian dari kegiatan administrasi proyek yang berfungsi sebagai sarana monitoring dan evaluasi dalam proses dan pelaksanaan kegiatan. Pembahasan ini dilakukan pada setiap tahapan pelaporan. Adapun dalam rangkaian kegiatan, definisi tujuan,

Page 61: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 61

bentuk, waktu pelaksanaan, peserta, penyelenggara, dan pembahasan secara rinci adalah sebagai berikut:

DEFINISI : Merupakan kegiatan penyampaian kemajuan pekerjaan pada tiap tahapan pelaporan

JUMLAH KEGIATAN : 4 kali dalam jangka waktu 8 bulan pelaksanaan kegiatan, yaitu pada saat dilakukannya kegiatan:

Pelaporan Laporan Pendahuluan (P1)

Pelaporan Laporan Antara (P2)

Pelaporan Laporan Akhir Sementara (P3)

Pelaporan Laporan Akhir (P4)

TUJUAN : Untuk dapat mengetahui kemajuan pekerjaan pada tiap tahapan pelaporan

BENTUK : Diskusi

WAKTU PELAKSANAAN

: 1 hari dengan waktu yang disesuaikan dengan rencana kerja yang disusun

TEMPAT PELAKSANAAN

: di kota/kabupaten tempat penyusunan SPPIP

PESERTA : Pokjanis dan Tenaga ahli dari konsultan yang bersangkutan

PENYELENGGARA : Satker di provinsi

 

Adapun secara diagramatis, tahapan, lingkup, dan pendanaan kegiatan dapat digambarkan pada Gambar 2.5 sebagai berikut:

Page 62: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Gam

bar

2.5

Taha

pan,

Ling

kup,

dan

Pen

dana

anK

egia

tan

Dal

amK

onte

ksP

enyu

suna

nS

trat

egiP

enge

mba

ngan

Per

muk

iman

Dan

Infr

astr

uktu

rP

erko

taan

(SP

PIP

)

Pan

dua

nP

elak

sana

anP

enyu

suna

nS

trat

egi P

eng

emb

ang

anP

erm

uki

man

dan

Infr

astr

ukt

ur

Per

kota

an(S

PP

IP)

dan

Ren

can

aP

eng

emb

ang

anK

awas

anP

erm

uki

man

Pri

ori

tas

(RP

KP

P)

62

Page 63: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 63

KEGIATAN PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP)

3.1. LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN PERSOALAN PERLUNYA KEGIATAN PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP)

Kawasan permukiman adalah kawasan inti yang seringkali mendominasi dalam suatu kawasan perkotaan. Kawasan ini menjadi pusat berawalnya kegiatanyang keberadaannya seringkali mengikuti perkembangan kawasan lainnya. Setiap kawasan fungsional yang dikembangkan akan membutuhkan kawasan permukiman untuk mengakomodasi perkembangan masyarakat yang beraktifitas di dalam kawasan yang dikembangkan tersebut.

Perkembangan kawasan tersebut pada dasarnya dapat digolongkan kedalam dua jenis, yaitu: (1) permukiman yang berkembang karena faktor historis dan (2) permukiman yang berkembang karena diciptakan. Permukiman jenis yang pertama adalah permukiman yang telah berkembang sebelum suatu wilayah atau kota berkembang menjadi sangat pesat. Permukiman jenis ini umumnya ditengarai sebagai titik awal perkembangan suatu wilayah atau kota yang berkembang secara alami pada lokasi-lokasi yang dekat dengan sumber daya alam yang digunakan manusia untuk hidup seperti sungai dan lahan pertanian yang subur. Berkaitan dengan hal tersebut, umumnya permukiman jenis ini berkembang secara sporadis di sekitar sumber daya alam tersebut. Untuk permukiman jenis yang kedua adalah permukiman yang berkembang karena diciptakan oleh pengembang. Permukiman ini dikembangkan pada lokasi-lokasi yang umumnya berada di pinggiran kota untuk mengakomodir pertumbuhan pusat-pusat baru di pinggiran kota tersebut. Permukiman jenis kedua ini juga dikembangkan untuk memeratakan perkembangan wilayah atau kota, serta memenuhi kebutuhan perumahan penduduk.

Berkenaan dengan kedua jenis tersebut, dalam suatu wilayah atau kota, perkembangan dari kawasan permukiman sangat rentan terhadap adanya perkembangan yang tidak terkendali. Adanya permintaan perumahan yang cukup tinggi yang tidak diimbangi

BAB 3

Page 64: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 64

dengan ketersediaan lahan pengembangan kawasan permukiman yang memadai, menyebabkan perkembangan kawasan permukiman ini menjadi salah satu pemberi sumbangan terhadap terjadinya fenomena urban

sprawl. Selain itu berbagai persoalan pembangunan juga banyak muncul dari kawasan permukiman, yaitu perumahan liar dan permukiman kumuh, yang seringkali berdampak lebih lanjut pada meningkatnya tingkat kesenjangan masyarakat, tingginya angka kriminalitas, dan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat.

Berkaitan dengan banyaknya persoalan pembangunan yang muncul dari perkembangan kawasan permukiman, maka kawasan permukiman merupakan salah satu kawasan yang perlu dilakukan penanganan secara khusus, namun dalam konteks keruangan, penyelesaiannya tidak mungkin dilakukan secara bersamaan. Faktor luas kawasan permukiman yang besar di suatu wilayah atau kota dan banyaknya persoalan yang muncul, mengakibatkan tiap kawasan permukiman memiliki upaya penanganan yang berbeda-beda bahkan terkadang bersifat sangat spesifik., disebabkan persoalan yang muncul memiliki potensi dalam mempengaruhi keberlanjutan pembangunan wilayah atau kota, maka beberapa bagian bahkan perlu ditangani terlebih dahulu atau diberikan prioritas penangan bila dibandingkan dengan kawasan permukiman lainnya. Berdasarkan pertimbangan tersebut perlu adanya penanganan didasarkan pada skala prioritas kawasan atau yang lazim dikenal penanganan kawasan permukiman prioritas.

Kawasan permukiman prioritas adalah bagian dari suatu wilayah administrasi pemerintahan yang memiliki karakteristik dan atau persoalan khusus yang menyebabkan kawasan ini perlu diprioritaskan atau diberikan perhatian khusus dalam penanganannya. Kesalahan mengantisipasi pola penanganan dan pemberian priotitas pada kawasan dengan kebutuhan khusus tersebut akan berdampak terhadap proses dan capaian tujuan pembangunan perkotaan secara keseluruhan. Adapun dalam konteks suatu wilayah atau kota, kawasan permukiman prioritas tersebut dapat berupa:

Kawasan permukiman dan lingkungan perumahan kumuh dalam areal perkotaan atau perdesaan yang memiliki nilai ekonomis dan atau strategis tinggi, yang apabila ditangani dapat meningkatkan nilai kawasan serta memberikan manfaat bagi peningkatan perekonomian wilayah atau kota yang bersangkutan.

Kawasan permukiman yang dilengkapi/disertai dengan fungsi khusus dalam skala pembangunan wilayah kota atau wilayah yang lebih luas. Termasuk dalam kriteria

Page 65: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 65

ini seperti kawasan pariwisata, kawasan konservasi kultural, kawasan agro industri, dan sejenisnya.

Kawasan perdesaan yang berada dipinggiran areal perkotaan, dan berfungsi sebagai hinterland dan atau buffer/penyangga bagi kota induknya.

Kawasan permukiman yang potensial terkena bencana (alam maupun konflik sosial) yang perlu diselesaikan segera agar program lain dapat diselenggarakan pada waktunya.

Penanganan terhadap kawasan permukiman prioritas ini, dalam konteks pembangunan, perlu diwadahi dalam suatu Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas atau yang disebut dengan RPKPP. RPKPP ini adalah suatu rencana yang memuat rencana aksi program strategis untuk penanganan persoalan permukiman dan pembangunan infrastruktur keciptakaryaan. Adapun dalam pelaksanaannya RPKPP disusun berdasarkan pada prioritas strategis pengembangan kota dan perlu mengacu pada Strategi Pengembangan Kota (SPK), Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman di Daerah (RP4D) yang ada. SPPIP dan RP4D ini menjadi acuan utama bagi penetapan kawasan yang akan diprioritaskan dan dasar arahan bagaimana persoalan pembangunan yang terdapat pada kawasan permukiman prioritas tersebut harus diselesaikan.

Dalam kaitannya dengan perencanaan pembangunan dan penyelenggaraan penataan ruang, RPKPP ini merupakan suatu hal yang baru bagi suatu kota. Selama ini bentuk penanganan kawasan permukiman yang ada seringkali belum didasarkan pada prioritas maupun kebutuhan kota secara komprehensif dan belum sepenuhnya berbasis pada penanganan kawasan. Mempertimbangkan perlunya keberadaan RPKPP bagi suatu wilayah atau kota, maka pada tahun anggaran 2010, Direktorat Jenderal Cipta Karya - Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Pengembangan Permukiman memberikan bantuan teknis terhadap penyusunan RPKPP yang terwadahi melalui Kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP).

Page 66: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 66

3.2. TUJUAN DAN SASARAN KEGIATAN PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP)

3.2.1. Tujuan Kegiatan

Kegiatan Penyusunan Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) bertujuan membantu pemerintah daerah dalam menyiapkan rencana aksi program penanganan permasalahan permukiman berikut infrastruktur keciptakaryaan yang ada di dalam kawasan prioritas sesuai dengan arahan strategi penanganan kawasan

3.2.2. Sasaran Kegiatan

Berdasarkan tujuan tersebut, maka sasaran dari Kegiatan Penyusunan Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) ini adalah:

Ditetapkannya Kawasan-kawasan Prioritas dengan deliniasi yang jelas dengan permasalahan maupun potensi yang berpengaruh terhadap pengembangan kota.

Tersedianya instrumen penanganan persoalan pembangunan pada kawasan permukiman yang berbasis kawasan yang dapat diacu oleh seluruh pemangku kepentingan di daerah dan bersifat operasional;

Tersedianya rencana aksi program penanganan yang bersifat strategis dan berdampak pada penyelesaian persoalan pembangunan yang lebih luas; dan

Tersedianya acuan bagi Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam mengoptimalkan investasi pembangunan permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan yang dapat mendukung dan mempercepat penanganan persoalan pembangunan.

3.3. BENTUK KEGIATAN PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP)

Kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) juga merupakan bagian dari kegiatan bantuan teknis pemerintah pusat untuk peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam penyusunan rencana. Adapun bentuk kegiatan bantuan teknis yang diberikan dalam kegiatan ini adalah bantuan teknis penyusunan dan pendanaan. Pada kegiatan ini, Pemerintah melalui Direktorat

Page 67: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 67

Pengembangan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum memberikan bantuan berupa:

Bantuan pendanaan untuk keseluruhan kegiatan dalam proses penyusunan RPKPP

Bantuan penyediaan tenaga ahli dalam penyusunan RPKPP melalui bantuan pihak ketiga (tin ahli konsultan)

3.4. KEDUDUKAN KEGIATAN PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) DALAM KERANGKA KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

Dalam kerangka kebijakan pembangunan permukiman yang dikembangkan oleh DJCK, kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) ini sangat erat kaitannya dengan SPPIP dan SPK. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk penerapan atau implementasi dari SPPIP dan SPK di bidang permukiman. Kegiatan ini nantinya dapat juga memberikan umpan balik bagi penyempurnaan strategi yang disusun dalam SPPIP. Secara diagramatis kedudukan kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) ini dalam rangkaian kegiatan pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman DJCK dapat dijelaskan dalam Gambar 3.1 berikut.

Gambar 3.1 Kedudukan Kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) dalam Rangkaian Kegiatan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Permukiman DJCK

Page 68: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 68

3.5. PIHAK YANG TERLIBAT DALAM KEGIATAN PENYUSUNAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) BESERTA PERANNYA

Dalam kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) terdapat empat (4) pihak yang terlibat, yiatu: (1) Pemerintah dalam hal ini adalah Koordinator Wilayah pada Direktorat Pengembangan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum; (2) Dinas terkait dalam hal ini Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman di Provinsi; (3) Pemerintah Daerah Kota/Kabupaten; dan (4) pihak ketiga atau konsultan yang membantu dalam proses penyusunan SPPIP.

(1) Pemerintah melalui Koordinator Wilayah pada Direktorat Pengembangan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum. Koordinator wilayah ini berada pada tingkat Sub Direktorat (Subdit) pada Direktorat Pengembangan Permukiman yang membawahi region.

(2) Dinas terkait dalam hal ini Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman di Provinsi, yaitu satker di Pemerintah Provinsi yang merupakan kepanjangan tangan dari DJCK untuk menjalankan proses penyusunan RPKPP. Satker ini berupa Dinas di tingkat provinsi yang menangani persoalan permukiman dan infrastruktur perkotaan.

(3) Pemerintah Daerah Kota/Kabupaten, dalam hal ini adalah pemerintah kota/kabupaten yang menerima bantuan teknis berupa kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP).

(4) Pihak Ketiga, dalam hal ini berupa konsultan yang pengadaan jasanya di lakukan pada tingkat provinsi. Tiap kota/kabupaten yang melakukan proses penyusunan RPKPP diampingi oleh satu kelompok pihak ketiga/konsultan.

Adapun peran dan bentuk keterlibatan dari masing-masing pihak tersebut adalah sebagai berikut:

Page 69: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 69

HIRARKI PERWILAYAHAN

PIHAK YANG TERLIBAT

PERAN BENTUK KETERLIBAT

AN

PADA TINGKAT PUSAT/NASIONAL

Koordinator Wilayah pada Direktorat Pengembangan Permukiman DJCK

Sebagai Pembina dan pengendali proses penyusunan RPKP

Memberikan pendampingan dan Bimbingan Teknis

PADA TINGKAT PROVINSI

Satuan Kerja Sebagai advisor yang memberikan pendampingan, monitoring, dan evaluasi dalam penyusunan RPKP

Menjadi penyelenggara jasa dalam proses penyusunan RPKPP

Menjadi pendamping dalam proses penyusunan RPKPP

Pihak Ketiga (Konsultan)

Sebagai pihak yang membantu proses penyusunan RPKP

Menjadi penyedia jasa (tenaga ahli) dalam proses penyusunan RPKPP

PADA TINGKAT KOTA/KABUPATEN

Dinas/instanso terkait

Bersama pihak ketiga melakukan proses penyusunan RPKPP

Menjadi perumus dan penyusun RPKPP

Page 70: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 70

3.6. LINGKUP PELAKSANAAN KEGIATAN

3.6.1. Lingkup Kegiatan

Kegiatan Penyusunan Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP), pada dasarnya adalah kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari keberadaan SPK, SPPIP dan RP4D. RPKPP ini merupakan salah satu bentuk rencana operasional dari SPPIP dan RP4D. Berkaitan dengan hal ini, maka lingkup kegiatan dari rangkaian Kegiatan Penyusunan Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) tetap mengacu pada SPK dan RP4D. Secara garis besar, lingkup kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) meliputi 4 kegiatan, yaitu: (1) identifikasi potensi dan persoalan pembangunan, (2) analisa kebutuhan, (3) penyusunan rencana, dan (4) sosialisai. Adapun secara rinci, lingkup kegiatan dari tiap kegiatan besar tersebut adalah sebagai berikut:

(1) Identifikasi Potensi dan Persoalan Pembangunan Permukiman dan Infrastrtuktur Keciptakaryaan pada Kawasan Prioritas

Melakukan kaji ulang/review dan evaluasi terhadap berbagai produk rencana yang telah dimiliki pemerintah kota/kab diantaranya SPK, SPIPP, dan RP4D untuk dioptimalkan dan disinergikan sesuai dengan karakteristik dan kekhasan kota/kab yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu.

Melakukan kaji ulang, evaluasi dan analisa terhadap kontribusi dan kedudukan kawasan-kawasan permukiman perkotaan dan tingkat pelayanannya dalam lingkup wilayah kota

Melakukan identifikasi dan penetapan kawasan-kawasan permukiman prioritas dalam skala kota berdasarkan arahan Strategi Pengembangan Permukiman Perkotaan (SPPIP), rencana pengembangan dan pembangunan perumahan dan permukiman Daerah (RP4D) atau dokumen sejenis lainnya yang telah digunakan sebagai acuan pengembangan permukiman di daerah dan disepakati oleh pemangku kepentingan kota/kabupaten.

Mengikuti kolokium yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat melalui DJCK untuk penyamaan proses identifikasi dan penetapan kawasan-kawasan permukiman prioritas

Page 71: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 71

Melakukan survey primer dan sekunder untuk mendapatkan data dan informasi terkait permasalahan, kebijakan, strategi dan program pengembangan kawasan permukiman prioritas dalam konstelasi kota, serta data dan informasi pendukung analisa dan penyusunan RPKPP.

Menyiapkan peta dasar dengan kedalaman informasi skala 1 : 5.000 yang akan digunakan sebagai peta dasar untuk melakukan identifikasi kebijakan dan strategi penanganan dan pengembangan kawasan sesuai arahan strategi pengembangan kota maupun rencana pengembangan permukiman terkait lainnya, melakukan analisa serta menuangkan konsep dan strategi pengembangan kawasan permukiman prioritas dan infrastruktur keciptakaryaannya ke dalam bentuk spasial.

Identifikasi potensi, permasalahan, hambatan, dan tantangan pembangunan permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan pada kawasan prioritas tersebut. Proses identifikasi ini dilakukan di atas peta dasar yang bersumber dari citra satelit dan atau foto udara.

(2) Analisa Kebutuhan Pembangunan Permukiman dan Infrastrtuktur Keciptakaryaan pada Kawasan Prioritas

Melakukan analisa kebutuhan penanganan dan pengembangan kawasan permukiman prioritas beserta kebutuhan infrastruktur keciptakaryaannya dan komponen pengembangan kawasan terkait lainnya.

Menyelenggarakan Focus Group Discusion (FGD) dalam rangka penetapan kebutuhan, bentuk, dan skala prioritas penanganan dan pengembangan permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan pada kawasan prioritas

Menetapkan kebutuhan dan skala prioritas penanganan dan pembangunan permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan pada kawasan prioritas. Penetapan kebutuhan, bentuk dan skala prioritas penanganan ini dilakukan dengan diskusi terfokus (FGD) yang melibatkan pemangku kepentingan di daerah.

Page 72: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 72

(3) Peyusunan Rencana Pembangunan Permukiman dan Infrastrtuktur Keciptakaryaan pada Kawasan Prioritas

Penyusunan konsepsi, rencana, strategi, dan program untuk penanganan dan pembangunan permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan pada kawasan prioritas terpilih. Proses penyusunan konsepsi, rencana, strategi, dan program ini dilakukan dengan diskusi terfokus (FGD) yang melibatkan pemangkukepentingan di daerah.

Menyelenggarakan Focus Group Discusion (FGD) dalam rangka penyusunan konsepsi, strategi, dan program untuk penanganan dan pembangunan permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan pada kawasan prioritas terpilih

Berdasarkan proses identifikasi, penetapan kebutuhan dan penetapan skala prioritas penanganan dan pengembangan pada kawasan prioritas, dilakukan pemilihan 2 (dua)kawasan di dalam kawasan permukiman prioritas yang akan dilakukan penanganan dan pembangunannya pada tahap pertama. Pada kawasan pengembangan tahap I (pertama) ini dilakukan penyusunan rencana penanganan secara lebih rinci dan operasional, dengan tingkat kedalaman skala perencanaan 1 : 1.000.

Penyusunan rencana aksi programpenanganan dan pembangunan permukiman berbasis kawasan dan pendekatan perencanaan partisipatif dalam bentuk Community Action Plan (CAP) pada kawasan prioritas. Rencana aksi program ini meliputi infrastruktur keciptakaryaan maupun komponen sektor terkait lainnya, dan disusun sampai dengan tingkat kedalaman yang bersifat operasional yang siap diimplementasikan pada tahun berikutnya.

Menyelenggarakan Focus Group Discusion(FGD) dalam rangka Penyusunan rencana aksi program penanganan dan pembangunan permukiman berbasis kawasan dan pendekatan perencanaan partisipatif dalam bentuk Community Action Plan (CAP) pada kawasan prioritas

Mengikuti kegiatan kolokium yang diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat melalui DJCK untuk penyamaan kedalaman substansi konsep, rencana, strategi dan program penanganan dan pengembangan permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan pada kawasan prioritas

Page 73: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 73

Penyusunan Rencana Teknis Rinci (Detailed Engineering Design/DED) untuk komponen program penanganan prioritas di dalam kawasan yang meliputi infrastruktur keciptakaryaan.

Penyusunan tahapan pelaksanaan darirencana aksi programpenanganan dan pembangunan permukiman pada kawasan prioritas, yang meliputi infrastruktur keciptakaryaan maupun dan sektoral terkait lain.

(4) Sosialisasi Rencana Pembangunan Permukiman dan Infrastrtuktur Keciptakaryaan pada Kawasan Prioritas

Melakukan sosialisasi hasil penyusunan RPKPP melalui diseminasi kepada dinas/instansi terkait di daerah.

Menyusun materi visualisasi hasil rencana (RPKPP) yang akan digunakan untuk kebutuhan sosialisasi dalam bentuk poster dan leaflet. Materi visualisasi ini berisikan konsep, rencana, strategi dan rencana aksi program penanganan dan pembangunan permukiman baik pada kawasan prioritas maupun kawasan pengembangan tahap I (pertama).

Secara diagramatis lingkup kegiatan tersebut membentuk keterkaitan kegiatan sebagaimana yang terdapat dalam Gambar 3.2 berikut.

Page 74: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Ga

mb

ar

3.2

Ra

ng

ka

ian

Ke

gia

tan

Pe

ny

usu

na

nR

en

can

aP

en

ge

mb

an

ga

nK

aw

asa

nP

erm

uk

ima

nP

rio

rita

s(R

PK

PP

)

Pan

dua

nP

elak

sana

anP

enyu

suna

nS

trat

egi P

eng

emb

ang

anP

erm

uki

man

dan

Infr

astr

ukt

ur

Per

kota

an(S

PP

IP)

dan

Ren

can

aP

eng

emb

ang

anK

awas

anP

erm

uki

man

Pri

ori

tas

(RP

KP

P)

74

Page 75: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 75

Catatan : Sinkronisasi kegiatan RPKP dengan SPPIP: Apabila kota/kabupaten menyelenggarakan kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKP) bersamaan dengan kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infarstruktur Perkotaan (SPPIP), maka pelaksanaan rangkaian kegiatannya harus selaras satu sama lain dan berada pada hubungan saling melengkapi. Adapun keselarasan tersebut dapat dilakukan dalam dua titik temu, yaitu:

Penyepakatan indikasi kawasan prioritas pengembangan. Pada tahap awal penyusunan RPKP terdapat proses identifikasi indikasi kawasan permukiman prioritas yang keluarannya adalah kawasan permukiman prioritas yang selanjutnya akan menjadi lingkup wilayah dalam kegiatan ini. Hasil dari proses identifikasi ini perlu disepakati dan disinkronisasikan dengan proses penyusunan SPPIP yang prosesnya akan terfasilitasi dalam FGD yang terjadi dalam proses yang bersamaan.

Penyusunan rencana aksi program, dimana dalam rangkaian penyusunan RPKP terdapat kegiatan penyusunan rencana aksi program yang substansinya harus mempertimbangkan strategi pengembangan yang disusun dalam SPPIP. Untuk itu perlu ada upaya sinkronisasi dan penyepakatan yang prosesnya akan terfasilitasi dalam FGD yang terjadi dalam proses yang bersamaan.

Secara diagramatis lingkup kegiatan tersebut membentuk keterkaitan kegiatan sebagaimana yang terdapat dalam Gambar 3.3 berikut.

Page 76: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

12

34

56

78

BU

LA

NK

E-

PE

NY

US

UN

AN

ST

RA

TE

GI

PE

NG

EM

BA

NG

AN

PE

RM

UK

IMA

ND

AN

INF

RA

ST

RU

KT

UR

PE

RK

OTA

AN

(SP

PIP

)

PE

NY

US

UN

AN

DA

N

PE

RU

MU

SA

NV

ISI

DA

N

MIS

IP

EN

GE

MB

AN

GA

N

DA

NP

EM

BA

NG

UN

AN

PE

RM

UK

IMA

ND

AN

INF

RA

ST

RU

KT

UR

PE

RK

OTA

AN

FG

D1

PE

RS

IAP

AN

DA

N

PE

MA

NT

AP

AN

RE

NC

AN

AK

ER

JA

RE

VIE

WD

AN

PE

ME

TA

AN

IDE

NT

IFIK

AS

ID

AN

PE

RU

MU

SA

NS

TR

ATE

GI

PE

NG

EM

BA

NG

AN

KO

TA

DE

NG

AN

PE

NE

KA

NA

N

TE

RH

AD

AP

PO

TE

NS

I

DA

NP

ER

SO

ALA

N

PE

RM

UK

IMA

ND

AN

INF

RA

ST

RU

KT

UR

PE

RK

OT

AA

N

PE

ME

TA

AN

PO

TE

NS

I,

PE

RS

OA

LA

N,D

AN

KE

BU

TU

HA

N

PE

NA

NG

AN

AN

PE

RU

MU

SA

NS

TR

AT

EG

IP

EN

GE

MB

AN

GA

NP

ER

UM

US

AN

PR

OG

RA

MS

TR

AT

EG

IS

FG

D2

FG

D3

FG

D4

IDE

NT

IFIK

AS

I

IMP

LIK

AS

ID

AM

PA

K

ST

RA

TE

GI

KO

NS

ULTA

SI

PU

BLIK

II

DIS

EM

INA

SI

Pert

engahan

Mare

t

KO

NS

ULTA

SI

PU

BLIK

I

PE

RU

MU

SA

NK

RIT

ER

IA

DA

NIN

DIK

ATO

R,

SE

RTA

PE

NE

NT

UA

N

KA

WA

SA

NP

RIO

RIT

AS

FG

D1

PE

NE

TA

PA

N

KE

BU

TU

HA

N,

BE

NT

UK

,

DA

NS

KA

LA

PR

IOR

ITA

S

PE

NA

NG

AN

AN

PE

NY

US

UN

AN

KO

NS

EP

SI,

RE

NC

AN

A,S

TR

AT

EG

I,

DA

NP

RO

GR

AM

PE

NA

NG

AN

AN

PE

MIL

IHA

ND

UA

KA

WA

SA

N

DA

LA

MK

AW

AS

AN

PR

IOR

ITA

SU

NTU

K

PE

NG

EM

BA

NG

AN

TA

HA

PI

PE

NY

US

UN

AN

RE

NC

AN

AA

KS

I

PR

OG

RA

M

PE

NY

US

UN

AN

RE

NC

AN

A

TE

KN

ISR

INS

I/D

ED

PE

NY

US

UN

AN

TA

HA

P

PE

LA

KS

AN

AA

ND

AR

IR

EN

CA

NA

AK

SIP

RO

GR

AM

PE

NA

NG

AN

AN

FG

D2

FG

D3

DIS

EM

INA

SI

RE

VIE

WD

AN

PE

ME

TA

AN

IDE

NT

IFIK

AS

IIN

DIK

AS

I

KA

WA

SA

NP

ER

MU

KIM

AN

PR

IOR

ITA

SS

KA

LA

KO

TA

PE

ME

TA

AN

PO

TE

NS

I,

PE

RS

OA

LA

N,D

AN

KE

BU

TU

HA

N

PE

NA

NG

AN

AN

PE

NY

US

UN

AN

RE

NC

AN

A

PE

NG

EM

BA

NG

AN

KA

WA

SA

N

PE

RM

UK

IMA

N

PR

IOR

ITA

S

(RP

KP

)

pe

nye

lara

sa

nd

an

pe

nye

pa

ka

tan

be

rsa

ma

pe

nyela

rasan

da

n

pe

nyep

aka

tan

be

rsa

ma

Ga

mb

ar

3.3

Ke

terk

ait

an

Ra

ng

kaia

nK

eg

iata

nP

en

yu

sun

an

Re

nca

na

Pe

ng

em

ba

ng

an

Ka

wa

san

Pe

rmu

kim

an

Pri

ori

tas

(RP

KP

)d

en

ga

nP

en

yu

sun

an

Str

ate

gi

Pe

ng

em

ba

ng

an

Pe

rmu

kim

an

da

nIn

fra

stru

ktu

rP

erk

ota

an

(SP

PIP

)

Pan

dua

nP

elak

sana

anP

enyu

suna

nS

trat

egi P

eng

emb

ang

anP

erm

uki

man

dan

Infr

astr

ukt

ur

Per

kota

an(S

PP

IP)

dan

Ren

can

aP

eng

emb

ang

anK

awas

anP

erm

uki

man

Pri

ori

tas

(RP

KP

P)

76

Page 77: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 77

3.6.2 Lingkup Wilayah

Kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) dilakukan untuk kawasan permukiman prioritas yang terdapat di setiap kota atau kabupaten dan mengacu pada arahan yang terdapat dalam SPK, SPPIP, RP4D, maupun dokumen Strategi Pengembangan Kota atau permukiman sejenis lainnya. Dari kawasan permukiman prioritas terpilih tersebut kemudian ditentukan kawasan pengembangan tahap I. Adapun pemamahan terhadap lingkup kawasan permukiman prioritas dan kawasan pengembangan tahap I dalam rangkaian kegiatan ini adalah sebagai berikut:

Kawasan permukiman prioritas

adalah kawasan permukiman yang disepakati oleh pihak daerah sebagai kawasan yang memiliki nilai strategis dalam konteks pembangunan kota dan merupakan prioritas dalam pembangunan dan pengembangannya. Adapun dalam penetapannya, setidaknya didasarkan pada beberapa pertimbangan berikut:

- Memiliki urgenitas Penanganan - Memiliki kontribusi dalam penanganan permasalahan kota - Memiliki kontribusi dalam stimulasi pembangunan dan pengembangan kota - Sesuai kebijakan pembangunan dan pengembangan kota - Memiliki dominasi permasalahan terkait Bidang Keciptakaryaan - Memiliki dominasi penanganan melalui bidang keciptakaryaan

Jumlah kawasan yang ditetapkan dan terpilih minimal 1 (satu) kawasan dengan luasan per kawasan sesuai dengan kesepakatan dengan pihak daerah (Pokjanis). Sebagai ancangan luasan untuk kawasan terpilih adalah hingga 500 Ha atau dapat disesuaikan dengan batas deliniasi kawasan permukiman yang disepakati.

Kawasan pengembangan tahap I

adalah kawasan permukiman yang disepakati oleh masyarakat di dalam kawasan dan pihak daerah sebagai kawasan yang memiliki nilai strategis dalam konteks pengembangan kawasan dan merupakan Tahap I (pertama) dalam rencana pentahapan pengembangan kawasan. Adapun luasan per kawasan pengembangan tahap I antara 20 - 30 Ha atau lainnya berdasarkan kesepakatan dengan pihak daerah.

Page 78: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 78

3.7. KEDALAMAN SUBSTANSI RENCANA AKSI PROGRAM  

Dalam kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKP) ini, keluaran akhir yang diharapkan pada dasarnya berupa rencana aksi program yang kemudian diturunkan ke dalam rencana teknis. Adapun rencana aksi program ini disusun untuk jangka waktu 5 tahun dan didetailkan pada program tahunan / 1 (satu) tahun. Program yang telah didetilkan untuk tahun pertama pada kawasan pengembangan tahap I dilakukan penyusunan Rencana Teknis Rinci (DED) untuk komponen yang termasuk dalam lingkunp bidang keciptakaryaan. Secara garis besar rencana aksi program tersebut diwujudkan ke dalam tabel 3.1.

Page 79: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Tab

el3.

1C

onto

hTa

bel I

sian

Ren

cana

Aks

i Pro

gram

Pad

ase

tiap

Kaw

asan

AS

PE

KP

RO

GR

AM

ST

RA

TE

GIS

PR

OG

RA

M

PE

NA

NG

AN

AN

PIH

AK

YA

NG

BE

RP

ER

AN

PE

MB

IAY

AA

NJa

ng

kaW

aktu

5Ta

hu

n(T

ahun

2011

–20

15)

TAH

UN

I (20

11)

TAH

UN

IITA

HU

NIII

TAH

UN

IVTA

HU

NV

Fis

ik

1. ……

......

.....

.

1.1

……Rp.

……

.R

p.…

….

Rp.

……

.R

p.…

….R

p.…

….

Rp.

……

.

1.2

……Rp.

……

.R

p.…

….

Rp.

……

.R

p.…

….R

p.…

….

Rp.

……

.

2. ......

.....

......

...

2.1

……Rp.

……

.R

p.…

….

Rp.

……

.R

p.…

….R

p.…

….

Rp.

……

.

2.2

……Rp.

……

.R

p.…

….

Rp.

……

.R

p.…

….R

p.…

….

Rp.

……

.

2.3

……

Rp.

……

.R

p.…

….

Rp.

……

.R

p.…

….R

p.…

….

Rp.

……

.

Eko

nom

i…

……

…R

p.…

….

Rp.

……

.R

p.…

….

Rp.

……

.Rp.

……

.R

p.…

….

Sos

ial

......

.…

…R

p.…

….

Rp.

……

.R

p.…

….

Rp.

……

.Rp.

……

.R

p.…

….

Kel

em

ba-g

aan

Leg

al

dst

Pan

dua

nP

elak

sana

anP

enyu

suna

nS

trat

egi P

eng

emb

ang

anP

erm

uki

man

dan

Infr

astr

ukt

ur

Per

kota

an(S

PP

IP)

dan

Ren

can

aP

eng

emb

ang

anK

awas

anP

erm

uki

man

Pri

ori

tas

(RP

KP

P)

79

Page 80: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 80

3.8. PENDEKATAN DAN METODOLOGI YANG DIGUNAKAN

Pelaksanaan kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) dilakukan dengan sekurang-kurangnya menggunakan tiga pendekatan sebagai berikut:

Pendekatan Normatif

Pelaksanaan penyusunan RPKPP ini dilakukan dengan mengacu pada strategi dan kebutuhan pengembangan permukiman pada skala kota secara komprehensif dan mengacu pada dokumen perencanaan pembangunan (development plan) dan dokumen perencanaan penataan ruang (spatial plan) yang terkait dengan pengembangan kawasan permukiman prioritas, ataupun ketentuan peraturan dan perundangan terkait dengan substansi penyusunan RPKPP.

Pendekatan Partisipatif dan Fasilitatif

Proses penyusunan dilakukan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang terkait dengan pengembangan kota maupun pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan, baik di tingkat kawasan, kota/kabupaten, maupun propinsi. Hal ini dimaksudkan agar hasil penyusunan dapat dirasakan dan dimiliki oleh seluruh pemangku kepentingan terkait di daerah khususnya di dalam kawasan permukiman prioritas. Pendekatan Fasilitatif dilakukan dalam bentuk memberikan pendampingan dalam proses penyusunan RPKPP kepada pemangku kepentingan di daerah khususnya di dalam kawasan permukiman prioritas. Hal ini selain ditujukan untuk mendapatkan proses pembelajaran bersama di tingkat pemangku kepentingan daerah, juga untuk mendapatkan hasil dan keputusan yang disepakati bersama seluruh pemangku kepentingan di daerah maupun di dalam lingkup kawasan.

Pendekatan Teknis - Akademis

Proses penyusunan ini dilakukan dengan menggunakan metodologi yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademis, baik untuk teknik identifikasi, analisa, penyusunan rencana, perumusan strategi dan rencana aksi program maupun proses pelaksanaan pengambilan kesepakatan.

Page 81: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 81

3.9. KELUARAN YANG DIHASILKAN

Keluaran yang dihasilkan dalam Kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) pada dasarnya mencakup tiga keluaran, yaitu:

a. Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) yang menekankan kepada rencana aksi program strategis penanganan persoalan permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan pada kawasan prioritassebagai laporan utama, yang memuat mengenai:

Hasil review dari dokumen dan kebijakan lainnya yang terkait, yang didalamnya memuat kesimpulan rumusan strategi penanganan pembangunan permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan pada kawasan prioritas yang di maksud.

Peta potensi, persoalan, hambatan, dan tantangan pembangunan dan pengembangan permukiman dan delapan infrastruktur keciptakaryaan di kawasan prioritas yang dituangkan dalam peta spasial.

Peta kebutuhan dan skala prioritas penanganan pembangunan permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan pada kawasan prioritas yang di maksud.

Konsepsi, strategi, rencana dan indikasi program prioritas untuk penanganan pembangunan permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan pada kawasan prioritas tersebut.

Rencana program aksi strategis pembangunan permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan pada kawasan prioritas.

DED untuk komponen infrastruktur keciptakaryaan dan sektor terkait lainnya pada kawasan permukiman prioritas

Tahapan pelaksanaan pembangunan fisik dan kegiatan sektoral terkait lain.

b. Rencana Penanganan Kawasan Pengembangan Tahap I (pertama), yang memuat tentang:

Masterplan penanganan kawasan

Page 82: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 82

Konsepsi, rencana, strategi, dan indikasi program prioritas untuk penanganan pembangunan permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan pada kawasan prioritas tersebut.

Rencana program aksi pembangunan permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan pada kawasan pengembangan tahap I (pertama)

Tahapan pelaksanaan penanganan dan pembangunan fisik komponen permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan serta kegiatan sektoral terkait lain yang berbasis kawasan

DED untuk komponen infrastruktur keciptakaryaan dan sektor terkait lainnya pada kawasan pengembangan tahap I (pertama) yang siap diimplemetasikan untuk tahun berikutnya.

c. Dokumen hasil rangkaian penyelenggaraan konsultasi pemangku kepentingan (stakeholder) sebagai bahan untuk proses pemberian legitimasi terhadap rencana aksi program strategis penanganan permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan pada kawasan prioritas. Adapun dokumen ini memuat mengenai:

Laporan penyelenggaraan FGD dalam rangka perumusan kebutuhan dan skala prioritas penanganan.

Laporan penyelenggaraan FGD untuk penyepakatan konsepsi, rencana, strategi, dan program penanganan.

Laporan penyelenggaraan FGD untuk penyusunan rencana aksi programpenanganan dan pembangunan permukiman berbasis kawasan dan pendekatan perencanaan partisipatif dalam bentuk Community Action Plan (CAP) pada kawasan prioritas

3.10. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Kegiatan Kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) ini diselenggarakan dalam jangka waktu 8 (delapan) bulan pada satu tahun anggaran. Jangka waktu delapan bulan tersebut terhitung sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) diterbitkan.

Page 83: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 83

3.11. PELAPORAN KEGIATAN

Dalam Kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) ini terdapat beberapa laporan yang dihasilkan meliputi:

Laporan Pendahuluan, yang memuat mengenai:

- latar belakang kegiatan, tujuan dan sasaran kegiatan, metodologi, jadwal pelaksanaan kegiatan.

- Rencana kerja rinci yang akan menjadi acuan dalam keseluruhan rangkaian pelaksanaan pekerjaan.

- Pendekatan dan metodologi yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.

- Hasil review dari dokumen dan kebijakan lainnya yang terkait, yang didalamnya memuat kesimpulan rumusan strategi penanganan pembangunan permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan pada kawasan prioritas yang di maksud.

Laporan Pendahuluan ini diserahkan 1 (satu) bulan setelah SPMK diterbitkan dengan jumlah sebanyak 10 eksemplar.

Laporan Antara, yang memuat mengenai:

- Peta potensi, persoalan, hambatan, dan tantangan pembangunan dan pengembangan permukiman dan delapan infrastruktur keciptakaryaan di kawasan prioritas.

- Peta kebutuhan dan skala prioritas penanganan pembangunan permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan pada kawasan prioritas yang di maksud.

- Laporan penyelenggaraan diskusi terfokus dalam rangka perumusan kebutuhan dan skala prioritas penanganan.

- Penyusunan konsepsi, rencana, strategi, dan indikasi program prioritas untuk penanganan pembangunan permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan pada kawasan prioritas tersebut.

Page 84: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 84

- Laporan penyelenggaraan diskusi terfokus untuk penyepakatan konsepsi, rencana, strategi, dan program penanganan.

Laporan Antara ini diserahkan 4 (empat) bulan setelah SPMK diterbitkan dengan jumlah sebanyak 10 eksemplar.

Laporan Akhir Sementara, yang memuat mengenai:

- Rencana aksi program strategis pembangunan permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan pada kawasan prioritas.

- Tahapan pelaksanaan pembangunan fisik dan kegiatan sektoral terkait lain.

Laporan Akhir Sementara ini diserahkan 7 (tujuh) bulan setelah SPMK diterbitkan dengan jumlah sebanyak 10 eksemplar.

Laporan Akhir, yang memuat mengenai:

- Keseluruhan hasil penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan permukiman Prioritas (RPKPP)

- Rencana program aksi strategis pembangunan permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan pada kawasan prioritas yang sudah dikonsultasikan dan disepakati berikut tahapan pelaksanaan pembangunan fisiknya.

Laporan Akhir ini diserahkan pada bulan ke 8 (delapan) dengan jumlah sebanyak 10 eksemplar. Bersamaan dengan laporan akhir ini, diserahkan pula buku Laporan dalam bentuk digital (CD) 10 (sepuluh) buah, poster dan banner 10 (sepuluh) eksemplar serta leaflet sebanyak 100 (seratus) eksemplar.

Laporan Bulanan, yang memuat mengenai laporan kegiatan pendampingan berikut dengan kemajuan kegiatan. Laporan bulanan ini diserahkan tiap bulan selama jangka waktu pelaksanaan kegiatan sebanyak 5 (lima) eksemplar.

Proceeding (laporan pelaksanaan kegiatan) untuk kegiatan FGD dan diseminasi, dengan jumlah masing masing 5 (lima) eksemplar. Laporan ini diserahkan bersamaan dengan Laporan Akhir.

Album Peta, berupa dokumen spasial terkait dengan data, informasi, analisa, strategi, dan rencana penanganan dan pengembangan, dalam skala 1 : 5.000 untuk kawasan prioritas, dan 1:1000 untuk kawasan pengembangan tahap I (pertama) dengan ukuran kertas A1 dan A3, masing masing sebanyak 5 (lima) eksemplar

Page 85: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 85

Album Rencana Teknis Rinci / DED, untuk komponen infrastruktur keciptakaryaan pada kawasan prioritas maupun kawasan pengembangan tahap I (pertama), dalam ukuran A3 sebanyak 5 (lima) eksemplar

Pelaporan kegiatan Kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) sebagaimana dijelaskan di atas pada dasarnya wajib dikeluarkan oleh tim penyusun RPKPP Kota/Kabupaten sebagai bagian yang tidak dipisahkan dari lingkup dan keluaran kegiatan. Adapun keterkaitan antara lingkup, keluaran, dan pelaporan/produk dapat dilihat sebagai berikut:

LINGKUP KEGIATAN KELUARAN KEGIATAN

PRODUK/

PELAPORAN

(1) Identifikasi Potensi dan Persoalan Pembangunan Permukiman dan Infrastrtuktur Keciptakaryaan pada Kawasan Prioritas

Melakukan kaji ulang/review dan evaluasi terhadap berbagai produk rencana yang telah dimiliki pemerintah kota/kab diantaranya SPK, SPIPP, dan RP4D untuk dioptimalkan dan disinergikan sesuai dengan karakteristik dan kekhasan kota/kab yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu

Hasil review dari dokumen dan kebijakan lainnya yang terkait, yang didalamnya memuat kesimpulan rumusan strategi penanganan pembangunan permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan pada kawasan prioritas yang di maksud

Laporan Pendahuluan

Melakukan kaji ulang, evaluasi dan analisa terhadap kontribusi dan kedudukan kawasan-kawasan permukiman perkotaan dan tingkat

Hasil evaluasi dan analisa terhadap kontribusi dan kedudukan kawasan-

Laporan Pendahuluan

Page 86: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 86

LINGKUP KEGIATAN KELUARAN KEGIATAN

PRODUK/

PELAPORAN

pelayanannya dalam lingkup wilayah kota

kawasan permukiman perkotaan dan tingkat pelayanannya dalam lingkup wilayah kota

Melakukan identifikasi dan penetapan kawasan-kawasan permukiman prioritas dalam skala kota berdasarkan arahan Strategi Pengembangan Permukiman Perkotaan (SPPIP), rencana pengembangan dan pembangunan perumahan dan permukiman Daerah (RP4D) atau dokumen sejenis lainnya yang telah digunakan sebagai acuan pengembangan permukiman di daerah.

Kawasan permukiman prioritas dalam skala kota

Laporan Pendahuluan

Mengikuti kolokium yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat melalui DJCK untuk penyamaan proses identifikasi dan penetapan kawasan-kawasan permukiman prioritas

Penyamaan proses dan hasil capaian dalam identifikasi dan penetapan kawasan-kawasan permukiman prioritas

Laporan Antara

Melakukan survey primer dan sekunder untuk mendapatkan data dan informasi terkait

Data dan informasi perkembangan permukiman

Lapran Antara

Page 87: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 87

LINGKUP KEGIATAN KELUARAN KEGIATAN

PRODUK/

PELAPORAN

permasalahan, kebijakan, strategi dan program pengembangan kawasan permukiman prioritas dalam konstelasi kota, serta data dan informasi pendukung analisa dan penyusunan RPKPP.

dan infrastruktur keciptakaryaan pada kawasan permukiman prioritas

Menyiapkan peta dasar dengan kedalaman informasi skala 1 : 5.000 yang akan digunakan sebagai peta dasar untuk melakukan identifikasi kebijakan dan strategi penanganan dan pengembangan kawasan sesuai arahan strategi pengembangan kota maupun rencana pengembangan permukiman terkait lainnya, melakukan analisa serta menuangkan konsep dan strategi pengembangan kawasan permukiman prioritas dan infrastruktur keciptakaryaannya ke dalam bentuk spasial.

Peta dasar Laporan Antara

Album Peta

Identifikasi potensi, permasalahan, hambatan, dan tantangan pembangunan permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan pada kawasan prioritas tersebut. Proses identifikasi ini dilakukan di atas peta dasar

Potensi, permasalahan, hambatan, dan tantangan pembangunan permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan

Laporan Antara

Album Peta

Page 88: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 88

LINGKUP KEGIATAN KELUARAN KEGIATAN

PRODUK/

PELAPORAN

yang bersumber dari citra satelit dan atau foto udara.

(2) Analisa Kebutuhan Pembangunan Permukiman dan Infrastrtuktur Keciptakaryaan pada Kawasan Prioritas

Melakukan analisa kebutuhan penanganan dan pengembangan kawasan permukiman prioritas beserta kebutuhan infrastruktur keciptakaryaannya dan komponen pengembangan kawasan terkait lainnya

Hasil analisa kebutuhan penangan

Laporan Antara

Menyelenggarakan Focus Group Discusion (FGD) dalam rangka penetapan kebutuhan, bentuk, dan skala prioritas penanganan dan pengembangan permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan pada kawasan prioritas

Kebutuhan dan skala prioritas penanganan dan pembangunan

Laporan Antara

Proceeding

Menetapkan kebutuhan dan skala prioritas penanganan dan pembangunan permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan pada kawasan prioritas. Penetapan kebutuhan, bentuk dan skala prioritas penanganan ini dilakukan dengan diskusi terfokus (FGD) yang melibatkan pemangku kepentingan di

Kebutuhan dan skala prioritas penanganan dan pembangunan

Laporan Antara

Page 89: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 89

LINGKUP KEGIATAN KELUARAN KEGIATAN

PRODUK/

PELAPORAN

daerah.

(3) Peyusunan Rencana Pembangunan Permukiman dan Infrastrtuktur Keciptakaryaan pada Kawasan Prioritas

Penyusunan konsepsi, rencana, strategi, dan program untuk penanganan dan pembangunan permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan pada kawasan prioritas terpilih. Proses penyusunan konsepsi, rencana, strategi, dan program ini dilakukan dengan diskusi terfokus (FGD) yang melibatkan pemangkukepentingan di daerah.

Konsepsi, rencana, strategi, dan program untuk penanganan dan pembangunan

Laporan Antara

Menyelenggarakan Focus Group Discusion (FGD) dalam rangka penyusunan konsepsi, strategi, dan program untuk penanganan dan pembangunan permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan pada kawasan prioritas terpilih

Konsepsi, rencana, strategi, dan program untuk penanganan dan pembangunan

Laporan Antara

Proceeding

Berdasarkan proses identifikasi, penetapan kebutuhan dan penetapan skala prioritas penanganan dan pengembangan pada kawasan prioritas, dilakukan pemilihan 2 (dua)kawasan di dalam

2 (dua) kawasan di dalam kawasan permukiman prioritas yang akan dilakukan penanganan

Laporan Akhir Sementara

Page 90: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 90

LINGKUP KEGIATAN KELUARAN KEGIATAN

PRODUK/

PELAPORAN

kawasan permukiman prioritas yang akan dilakukan penanganan dan pembangunannya pada tahap pertama. Pada kawasan pengembangan tahap I (pertama) ini dilakukan penyusunan rencana penanganan secara lebih rinci dan operasional, dengan tingkat kedalaman skala perencanaan 1 : 1.000.

dan pembangunannya pada tahap pertama

Penyusunan rencana aksi programpenanganan dan pembangunan permukiman berbasis kawasan dan pendekatan perencanaan partisipatif dalam bentuk Community Action Plan (CAP) pada kawasan prioritas. Rencana aksi program ini meliputi infrastruktur keciptakaryaan maupun komponen sektor terkait lainnya, dan disusun sampai dengan tingkat kedalaman yang bersifat operasional yang siap diimplementasikan pada tahun berikutnya.

Rencana aksi program

Laporan Akhir Sementara

Menyelenggarakan Focus Group Discusion (FGD) dalam rangka Penyusunan rencana aksi program penanganan dan pembangunan permukiman berbasis kawasan dan

Rencana aksi program

Laporan Akhir Sementara

Proceeding

Page 91: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 91

LINGKUP KEGIATAN KELUARAN KEGIATAN

PRODUK/

PELAPORAN

pendekatan perencanaan partisipatif dalam bentuk Community Action Plan (CAP) pada kawasan prioritas

Mengikuti kegiatan kolokium yang diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat melalui DJCK untuk penyamaan kedalaman substansi konsep, rencana, strategi dan program penanganan dan pengembangan permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan pada kawasan prioritas

Substansi RPKPP yang telah di samakan kedalamannya

Laporan Akhir Proceeding

Penyusunan Rencana Teknis Rinci (Detailed Engineering Design/DED) untuk komponen program penanganan prioritas di dalam kawasan yang meliputi infrastruktur keciptakaryaan.

Rencana Teknis Rinci

Laporan Akhir Sementara

Album Peta

Album Rencana Teknis Rinci

Penyusunan tahapan pelaksanaan darirencana aksi programpenanganan dan pembangunan permukiman pada kawasan prioritas, yang meliputi infrastruktur keciptakaryaan maupun dan sektoral terkait lain.

Tahapan pelaksanaan

Laporan Akhir Sementara

(4)

(5)

Page 92: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 92

LINGKUP KEGIATAN KELUARAN KEGIATAN

PRODUK/

PELAPORAN

(6) Sosialisasi Rencana Pembangunan Permukiman dan Infrastrtuktur Keciptakaryaan pada Kawasan Prioritas

Melakukan sosialisasi hasil penyusunan RPKPP melalui diseminasi kepada dinas/instansi terkait di daerah.

Dinas/instansi terkait di daerah mengetahui dan memahami substansi dari dokumen RPKPP yang disusun

Proceeding hasil rangkaian penyelenggaraan konsultasi publik dan diseminasi

Menyusun materi visualisasi hasil rencana (RPKPP) yang akan digunakan untuk kebutuhan sosialisasi dalam bentuk poster dan leaflet. Materi visualisasi ini berisikan konsep, rencana, strategi dan rencana aksi program penanganan dan pembangunan permukiman baik pada kawasan prioritas maupun kawasan pengembangan tahap I (pertama).

Materi visualisasi untuk kebutuhan sosialisasi

Leaflet

Banner

Poster

 

3.12. TENAGA AHLI YANG DIPERLUKAN

Dalam pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) ini dibutuhkan 8 (delapan) keahlian dengan 8 (delapan) orang tenaga ahli sebanyak 59 orang bulan (OB) yang memiliki kompetensi pada bidangnya yang meliputi:

Page 93: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 93

Team Leader merangkap Ahli Perencanaan Kota, sebanyak 1 (satu) orang

Kualifikasi: memiliki latar belakang pendidikan S1 Perencanaan Wilayah dan Kota dengan pengalaman kerja sekurang kurangnya 5 (lima) tahun di bidang perencanaan kota dan kawasan permukiman atau S2 Perencanaan Wilayah dan Kota dengan pengalaman kerja sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun di bidang perencanaan kota dan kawasan permukiman

Team Leader dalam kegiatan ini akan terlibat dengan jumlah 8 orang bulan

Ahli Permukiman, sebanyak 1 (satu) orang

Kualifikasi : memiliki latar belakang pendidikan S1 Teknik Arsitektur atau S1 Perencanaan Wilayah dan Kota dengan pengalaman kerja di bidang pembangunan dan pengembangan perumahan dan permukiman sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun.

Ahli Permukiman dalam kegiatan ini akan terlibat dengan jumlah 8 orang bulan

Ahli Arsitektur, sebanyak 1 (satu) orang

Kualifikasi : memiliki latar belakang pendidikan S1 Arsitektur dengan pengalaman kerja di bidang perancangan kawasan permukiman sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun.

Ahli Arsitetur dalam kegiatan ini akan terlibat dengan jumlah 8 orang bulan

Ahli Prasarana Jalan, sebanyak 1 (satu) orang

Kualifikasi : memiliki latar belakang pendidikan S1 Teknik Sipil dengan pengalaman kerja di bidang perencanaan prasarana jalan sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun.

Ahli Prasarana Jalan dalam kegiatan ini akan terlibat dengan jumlah 8 orang bulan

Ahli Prasarana Lingkungan, sebanyak 1 (satu) orang

Kualifikasi : memiliki latar belakang pendidikan S1 Teknik Lingkungan dengan pengalaman kerja di bidang perencanaan dan pengembangan prasarana lingkungan sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun.

Ahli Prasarana Lingkungan dalam kegiatan ini akan terlibat dengan jumlah 8 orang bulan

Page 94: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 94

Ahli Ekonomi Pembangunan, sebanyak 1 (satu) orang

Kualifikasi : memiliki latar belakang pendidikan S1 Ekonomi Pembangunan dengan pengalaman kerja di bidang perencanaan program pembangunan sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun.

Ahli Ekonomi Pembangunan dalam kegiatan ini akan terlibat dengan jumlah 6 orang bulan

Ahli Pemetaan dan Pengukuran, sebanyak 1 (satu) orang

Kualifikasi : memiliki latar belakang pendidikan S1 Teknik Geodesi dengan pengalaman kerja di bidang pemetaan dan pencitraan sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun.

Ahli Pemetaan dan Pengukuran dalam kegiatan ini akan terlibat dengan jumlah 6 orang bulan

Ahli Sosial Budaya, sebanyak 1 (satu) orang

Kualifikasi : memiliki latar belakang pendidikan S1 Sosial dengan pengalaman kerja di bidang sosial budaya sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun.

Ahli Sosial Budaya dalam kegiatan ini akan terlibat dengan jumlah 6 orang bulan

Catatan : Pada prinsipnya penyusunan RPKP sangat ditentukan oleh karakteristik permasalahan permukiman setiap kota. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka dimungkinkan penyesuaian kebutuhan keahlian melalui perubahan dan penambahan keahlian/tenaga ahli sesuai kebutuhannya pada masing masing kota.

Selain personil yang memiliki keahliah khusus, dalam rangkaian kegiatan ini perlu didukung pula oleh personil pendukung yang meliputi:

1 (satu) orang Sekretaris

2 (dua) orang Fasilitator, yang akan bertugas membantu melakukan fasilitasi di tingkat masyarakat di dalam kawasan selama 5 bulan

2 (dua) orang surveyor teknis, yang akan membantu dalam melakukan pendataan dan pemetaan atau pengukuran di lapangan selama 2 bulan

1 (satu) orang Operator CAD, yang akan membantu dalam proses penyusunan DED dan pemetaan, selama 6 bulan

Page 95: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 95

3.13. PENDANAAN KEGIATAN

Pembiayaan untuk kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2010, sebesar ± Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah), yang akan dialokasikan pada Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman di Provinsi di masing masing provinsi.

3.14. PRASYARAT PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) ini dapat diselenggarakan pada suatu kota/kabupaten penerima bantuan teknis apabila sudah memenuhi beberapa prasyrat sebagai berikut:

Pemerintah provinsi dan kota/kabupaten penerima bantuan teknis wajib untuk mengikuti sosialisasi yang diadakan oleh DJCK dengan jadwal yang telah ditentukan oleh DJCK.

Pemerintah daerah kota/kabupaten yang menerima bantuan teknis ini ikut terlibat secara aktif dalam proses penyusunan RPKPP ini

3.15. TAHAPAN KEGIATAN DALAM PELAKSANAAN BANTUAN TEKNIS

Dalam penyelenggaraan kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) ini, terdapat dua tahapan yang harus diikuti, yaitu: (1) tahap pra pelaksanaan kegiatan dan (2) tahap penyusunanRPKPP dengan rincian kegiatan sebagai berikut:

TAHAP PRA PELAKSANAAN KEGIATAN

Tahap pra pelaksanaan kegiatan ini adalah tahap awal sebelum rangkaian kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) dilakukan. Tahap ini merupakan tahap pengenalan kegiatan kepada penerima bantuan teknis dan tahap persiapan administrasi untuk pelaksanaan kegiatan. Terdapat empat kegiatan besar pada tahap ini, yaitu:

Page 96: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 96

A. Sosialisasi Kepada Satker

Sosialisasi kepada Satker ini merupakan kegiatan awal dari rangkaian kagiatan pada tahap pelaksanaan kegiatan yang intinya adalah mengenalkan keberadaan kegiatan ini kepada satker pelaksana yang terdapat di provinsi. Adapun definisi, tujuan sosialisasi, bentuk sosialisasi, waktu pelaksana, peserta yang terlibat, dan kegiatannya adalah sebagai berikut:

DEFINISI : Penyebarluasan informasi mengenai keberadaan kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) kepada satker pelaksana di provinsi

TUJUAN : Satker pelaksana yang terdapat di provinsi mengetahui keberadaan kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) dan bagaimana kegiatan tersebut akan diselenggarakan

BENTUK : seminar/workshop

WAKTU PELAKSANAAN

: 1 hari pada awal pra pelaksanaan kegiatan

PESERTA YANG TERLIBAT

: Seluruh satker di provinsi yang menerima bantuan teknis dari DJCK untuk kegiatan Bantuan Teknis Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) ini

B. Sosialisasi Kepada Pemerintah Daerah

Sosialisasi kepada pemerintah daerah kota/kabupaten ini merupakan kegiatan lanjutan dari kegiatan sosialisasi kepada satker yang intinya adalah mengenalkan keberadaan kegiatan ini kepada kota/kabupaten yang akan menyelenggarakan penyusunan RPKPP melalui kegiatan ini. Adapun definisi, tujuan sosialisasi, bentuk sosialisasi, waktu pelaksana, peserta yang terlibat, dan kegiatannya adalah sebagai berikut:

Page 97: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 97

DEFINISI : Penyebarluasan informasi mengenai keberadaan kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) kepada pemerintah kota/kabupaten pelaksana

TUJUAN : Pemerintah kota/kabupaten pelaksana mengetahui keberadaan kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) dan bagaimana kegiatan tersebut akan diselenggarakan

BENTUK : seminar/workshop

WAKTU PELAKSANAAN

: 1 hari pada awal pra pelaksanaan kegiatan (setelah atau dapat bersamaan dengan pelaksanaan sosialisasi kepada satker)

PESERTA YANG TERLIBAT

: Seluruh pemerintah kota/kabupaten yang menerima bantuan teknis dari DJCK untuk kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) ini

C. Aanwidjzing (Penjelasan Kegiatan)

Kegiatan aanwidjzing ini merupakan bagian dari kegiatan administrasi pada masa tender kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) Kegiatan ini pada intinya merupakan penyampaian penjelasan mengenai substansi dan berbagai ketentuan pelaksanaan kegiatan yang tercantum dalam KAK. Adapun definisi, tujuan, bentuk, waktu pelaksanaan, peserta aanwidjzing, pelaksana aanwidjzing, dan kegiatannya adalah sebagai berikut:

DEFINISI : Kegiatan yang memberikan penjelasan mengenai muatan dan maksud kegiatan yang disampaikan di dalam KAK kepada calon peserta penyedia jasa (konsultan) sebagai bagian dari proses tender

Page 98: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 98

TUJUAN : Calon penyedia jasa (konsultan) memahami apa yang diharapkan dalam kegiatan ini, sehingga dapat menyusun usulan teknis dengan lebih baik dan tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan penyelenggara jasa (dalam hal ini adalah DJCK melalui Satker di provinsi)

BENTUK : Penjelasan Kegiatan

WAKTU PELAKSANAAN

: Selambat-lambatnya satu minggu sebelum batas pemasukan usulan teknis yang ditentukan

PESERTA : Semua calon penyedia jasa (konsultan) yang memenuhi kualifikasi awal dalam proses tender

PELAKSANA : DJCK melalui satker yang terdapat di provinsi

TAHAP PENYUSUNAN RPKPP

Tahap penyusunan RPKPP adalah tahap inti dalam pelaksanaan kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP). Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini pada dasarnya mengacu pada lingkup kegiatan sebagaimana yang telah dijelaskan pada sub bab 3.6. Setidaknya terdapat empat kegiatan besar dalam tahap penyusunan RPKPP diluar kegiatan studi, yaitu: (1) Focus Group Discusion (FGD), (2) kolokium, (3) diseminasi, dan (4) pembahasan laporan.

1. FOCUS GROUP DISCUSION (FGD)

Focus Group Discusion (FGD) ini merupakan bagian dari kegiatan peningkatan kapasitas dan keterlibatan peran stakeholder dalam penyusunan RPKPP. Dalam pelaksanaan FGD ini dilakukan proses diskusi dan elaborasi untuk merumuskan sesuatu yang dianggap penting untuk diputuskan bersama. Adapun dalam rangkaian kegiatan, definisi tujuan, bentuk, waktu pelaksanaan, peserta, penyelenggara, dan FGD secara rinci adalah sebagai berikut:

DEFINISI : Merupakan kegiatan penyepakatan bersama antara tim ahli konsultan dengan Pokjanis dan

Page 99: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 99

instansi/pihak terkait mengenai hal-hal yang bersifat strategis

JUMLAH KEGIATAN : 3 kali dalam jangka waktu 8 bulan pelaksanaan kegiatan, yaitu pada saat dilakukannya kegiatan:

Penetapan kebutuhan, bentuk dan skala prioritas penanganan dan pengembangan permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan pada kawasan prioritas (FGD 1).

Penyusunan konsepsi, strategi, dan program untuk penanganan dan pembangunan permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan pada kawasan prioritas terpilih (FGD 2).

Penyusunan rencana aksi program penanganan dan pembangunan permukiman berbasis kawasan dan pendekatan perencanaan partisipatif dalam bentuk Community Action Plan (CAP) pada kawasan prioritas (FGD 3).

TUJUAN : Untuk mendapatkan kesepakatan dari semua stakeholder mengenai:

Kebutuhan, bentuk, dan skala prioritas penanganan dan pengembangan permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan pada kawasan prioritas(FGD 1).

Konsepsi, strategi, dan program untuk penanganan dan pembangunan permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan pada kawasan prioritas terpilih (FGD 2).

Rencana aksi program penanganan dan pembangunan permukiman berbasis kawasan dan pendekatan perencanaan partisipatif dalam bentuk CAP pada

Page 100: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 100

kawasan prioritas (FGD 3).

BENTUK : FGD

WAKTU PELAKSANAAN

: 1 hari dengan waktu yang disesuaikan dengan rencana kerja yang disusun

TEMPAT PELAKSANAAN

: di kota/kabupaten tempat penyusunan RPKPP

PESERTA : Setiap kegiatan FGD diikuti oleh 20 (dua puluh) orang peserta yang mewakili unsur:

Pokjanis dan penyedia jasa pihak ketiga (konsultan)

Dinas/instansi yang membidangi infrastruktur keciptakaryaan, permukiman, dan perencanaan

Akademisi

Tokoh Masyarakat

Pemangku Kepentingan Kota

PENYELENGGARA : Pemerintah kota/kabupaten dan penyedia jasa pihak ketiga (konsultan)

2. KOLOKIUM

Dalam rangkaian kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP), kegiatan ini menjadi bagian proses monitoring dan evaluasi DJCK terhadap proses dan produk RPKPP yang dihasilkan. Adapun definisi tujuan, bentuk, waktu pelaksanaan, peserta, penyelenggara, dan kolokium ini secara rinci adalah sebagai berikut:

DEFINISI : kegiatan yang dilakukan oleh Direktorat Pengembangan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, yang ditujukan untuk melakukan penyamaan pencapaian dari kegiatan penyusunan RPKPP yang dilakukan di setiap kota/kabupaten

PROSES/MEKANISME : Pihak Konsultan akan mengikuti kegiatan

Page 101: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 101

Kolokium dan melaporkan kemajuan pencapaian kegiatan maupun hasil kesepakatan di daerah dalam penyusunan RPKPP

JUMLAH DAN WAKTU KEGIATAN

: 2 kali dalam jangka waktu 8 bulan pelaksanaan kegiatan, yaitu

Dilakukan pada awal bulan ke-3 (tiga) setelah SPMK, setelah dilakukan kegiatan identifikasi dan penetapan kawasan-kawasan permukiman prioritas (KOLOKIUM I)

Dilakukan pada akhir bulan ke-7 (tujuh) setelah SPMK, setelah dilakukan kegiatan penyusunan konsep, rencana, strategi dan program penanganan dan pengembangan permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan pada kawasan prioritas, dan pada saat penyusunan Rencana Aksi Program (KOLOKIUM II)

TUJUAN : Untuk mendapatkan penyamaan pemahaman mengenai:

Proses dan hasil identifikasi dan penetapan kawasan-kawasan permukiman prioritas (KOLOKIUM I) 

Kedalaman substansi konsep, rencana, strategi, dan program penanganan dan pengembangan (KOLOKIUM II) 

BENTUK : Workshop

WAKTU PELAKSANAAN

: 1 hari dengan waktu yang ditentukan oleh DJCK

TEMPAT PELAKSANAAN

: di pusat (Jakarta)

PESERTA : Setiap kegiatan kolokium diikuti oleh semua perwakilan kota/kab yang menerima bantuan teknis dalam kegiatan ini

Page 102: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 102

PENYELENGGARA : Direktorat Pengembangan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya

3. DISEMINASI

Kegiatan diseminasi adalah bentuk tanggung jawab dari tim penyusun untuk menyebarluaskan hasil RPKPP yang disusun agar dapat dipahami, dimengerti, dan dijadikan acuan bersama dalam pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan. Adapun definisi tujuan, bentuk, waktu pelaksanaan, peserta, penyelenggara, dan kegiatan diseminasi ini secara rinci adalah sebagai berikut:

DEFINISI : Kegiatan untuk mensosialisasikan seluruh hasil kegiatan dan produk RPKPP, serta rencana aksi program yang telah disepakati, kepada dinas/instansi terkait dan stakeholder/pemangku kepentingan daerah lainnya.

TUJUAN : Agar dinas/instansi terkait dan stakeholder/pemangku kepentingan daerah lainnya mengetahui, memahami, dan merujuk pada RPKPP yang disusun pada saat melakukan pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan pada kawasan prioritas

BENTUK : Seminar

WAKTU PELAKSANAAN

: 1 hari pada bulan ke delapan atau pada akhir kegiatan

TEMPAT PELAKSANAAN

: di kota/kabupaten tempat penyusunan SPPIP

PESERTA : 50 (lima puluh) orang peserta yang mewakili unsur:

Legislatif (DPRD)

Dinas/instansi yang membidangi infrastruktur keciptakaryaan, permukiman, dan perencanaan

Page 103: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 103

Akademisi

Tokoh Masyarakatn atau perwakilan masyarakat

Pemangku Kepentingan Kota

PENYELENGGARA : Pemerintah kota/kabupaten dan penyedia jasa pihak ketiga (konsultan)

4. PEMBAHASAN LAPORAN

Pembahasan laporan ini pada dasarnya merupakan bagian dari kegiatan administrasi proyek yang berfungsi sebagai sarana monitoring dan evaluasi dalam proses dan pelaksanaan kegiatan. Pembahasan ini dilakukan pada setiap tahapan pelaporan. Adapun dalam rangkaian kegiatan, definisi tujuan, bentuk, waktu pelaksanaan, peserta, penyelenggara, dan pembahasan secara rinci adalah sebagai berikut:

DEFINISI : Merupakan kegiatan penyampaian kemajuan pekerjaan pada tiap tahapan pelaporan

JUMLAH KEGIATAN : 4 kali dalam jangka waktu 8 bulan pelaksanaan kegiatan, yaitu pada saat dilakukannya kegiatan:

Pelaporan Laporan Pendahuluan (P1)

Pelaporan Laporan Antara (P2)

Pelaporan Laporan Akhir Sementara (P3)

Pelaporan Laporan Akhir (P4)

TUJUAN : Untuk dapat mengetahui kemajuan pekerjaan pada tiap tahapan pelaporan

BENTUK : Diskusi

WAKTU PELAKSANAAN

: 1 hari dengan waktu yang disesuaikan dengan rencana kerja yang disusun

TEMPAT PELAKSANAAN

: di kota/kabupaten tempat penyusunan SPPIP

Page 104: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 104

PESERTA : Pemerintah kota/kabupaten dan Tenaga ahli dari konsultan yang bersangkutan)

PENYELENGGARA : Satker di provinsi

Secara diagramatis, tahapan, lingkup, dan pendanaan kegiatan dapat digambarkan dalam Gambar 3.6.

Page 105: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Ga

mb

ar

3.4

Tah

ap

an

,Li

ng

ku

p,

da

nP

en

da

na

an

Da

lam

Ko

nte

ks

Pe

ny

usu

na

nR

en

can

aP

en

ge

mb

an

ga

nK

aw

asa

nP

erm

uk

ima

nP

rio

rita

s(R

PK

P)

Pan

dua

nP

elak

sana

anP

enyu

suna

nS

trat

egi P

eng

emb

ang

anP

erm

uki

man

dan

Infr

astr

ukt

ur

Per

kota

an(S

PP

IP)

dan

Ren

can

aP

eng

emb

ang

anK

awas

anP

erm

uki

man

Pri

ori

tas

(RP

KP

P)

105

Page 106: Buku panduan pelaksanaan SPPIP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 106

ENUTUP

PENUTUP

Panduan yang berisikan kebijakan pemberian bantuan teknis penyusunan SPPIP dan RPKPP ini, Perlu diketahui oleh Pemerintah Kota/Kabupaten. Buku panduan ini dapat dijadikan pedoman dalam menjelaskan mengenai dua kegiatan bantuan teknis yang diselengkarakan DJCK melalui Direktorat Pengembangan Permukiman. Melalui buku kecil ini, Direktorat Pengembangan Permukiman ingin membantu pemerintah Kota/Kabupaten memahami langkah yang perlu/dapat ditempuh untuk memperoleh bantuan dan pembinaan teknis dalam menyusun SPPIP dan RPKPP secara lebih fokus dan berdaya guna.

BAB 4