kementerian keuangan republik indonesia...grafik 2.7 pertumbuhan ekpor impor papua tahun 2020 15...

162
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI PAPUA KOMPLEK PAPUA TRADE CENTER, JALAN KELAPA RAYA DUA ENTROP, JAYAPURA 99224; TELEPON (0967) 5164048, 565100; FAKSIMILI (0967) 535963; SUREL [email protected]; SITUS WWW.DJPB.KEMENKEU.GO.ID/KANWIL/PAPUA NOTA DINAS NOMOR ND-148/WPB.34/2021 Yth : Direktur Pelaksanaan Anggaran Dari : Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Papua Sifat : Segera Lampiran : 1 (satu) berkas Hal : Penyampaian Kajian Fiskal Regional (KFR) Provinsi Papua Tahun 2020 Tanggal : 18 Februari 2021 Sehubungan dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE- 61/PB/2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dan Nota Dinas Direktur Pelaksanaan Anggaran Nomor ND-103/PB.2/2021 tanggal 8 Februari 2021 hal Penyusunan dan Analisis Tematik Kajian Fiskal Regional (KFR) Tingkat Wilayah Tahun 2020, dengan ini kami sampaikan Kajian Fiskal Regional Provinsi Papua Tahun 2020. Softcopy laporan dimaksud kami kirimkan ke alamat email [email protected] dan [email protected] . Demikian disampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Plh. Kepala Kantor, Ditandatangani secara elektronik Rifai Yusup

Upload: others

Post on 30-Apr-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI PAPUA

KOMPLEK PAPUA TRADE CENTER JALAN KELAPA RAYA DUA ENTROP JAYAPURA 99224 TELEPON (0967)5164048 565100 FAKSIMILI (0967) 535963 SUREL KANWILDJPBPAPUAKEMENKEUGOID SITUS

WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILPAPUA

NOTA DINASNOMOR ND-148WPB342021

Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi PapuaSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional (KFR) Provinsi Papua Tahun 2020Tanggal 18 Februari 2021

Sehubungan dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-

61PB2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dan Nota Dinas Direktur

Pelaksanaan Anggaran Nomor ND-103PB22021 tanggal 8 Februari 2021 hal Penyusunan dan

Analisis Tematik Kajian Fiskal Regional (KFR) Tingkat Wilayah Tahun 2020 dengan ini kami

sampaikan Kajian Fiskal Regional Provinsi Papua Tahun 2020 Softcopy laporan dimaksud kami

kirimkan ke alamat email ditpakemenkeugoid dan loditpagmailcom

Demikian disampaikan atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih

Plh Kepala Kantor

Ditandatangani secara elektronikRifai Yusup

KAJIAN FISKAL REGIONAL

Tahun 2020

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

Burhani ASKepala Kanwil DJPb Provinsi Papua

MEET TH

E LEADER

Luar biasa A

ktif Kreatif In

ovatif

TIM PENYUSUN

Copyright 2020Kanwil DJPb Provinsi Papua

Tahun 2020

Muhammad Ulil ARochmat BasukiReynaldi Wisnu WSulthan MS

Lusiane Noorlin NMaria Paulina WDedi suprianto sarbyanto b

PENANGGUNG JAWAB

burhani as

KETUA TIM

Rochmad Arif Tri S

PENULIS

KONTRIBUTOR DATA

EDITOR

Muhammad Ulil A

LAYOUT amp DESAIN

Reynaldi Wisnu W

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT TuhanYang Maha kuasa atas segala nikmat dan karunia-Nyasehingga Kantor Wilayah Direktorat Jenderal PerbendaharaanProvinsi Papua dapat menyusun dan menyelesaikan KajianFiskal Regional (KFR) Provinsi Papua Tahun 2020 dengan baikdan tepat waktu Kajian ini disusun dalam rangka pelaksanaantugas Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaanyang memiliki fungsi pembinaan koordinasi dan supervisiserta menjadi representasi Kementerian Keuangan di daerahsebagai pengelola fiskal

Jayapura Februari 2021Kepala Kantor Burhani AS

Kajian Fiskal Regional ini disusun untuk memberikaninformasi dan gambaran mengenai kondisi fiskal dan makroekonomi di Provinsi Papua meliputi perkembangan ekonomiregional perkembangan pelaksanaan anggaran pusat dandaerah dan beritaisu fiskal terkait kontribusi APBD Papuadalam penanganan pandemi Covid-19 Kajian ini diharapkandapat digunakan oleh para pemangku kepentingan dalamrangka pencapaian tujuan kebijakan fiskal dan makro ekonomi

Penyusunan Kajian Fiskal Regional ini dapat kami selesaikanberkat bantuan banyak pihak yang tidak dapat kami sebutkansatu persatu Untuk itu kami mengucapkan terima kasih ataspartisipasi dan dukungan dari semua pihak yang telahmembantu dalam penyusunan Kajian Fiskal Regional ProvinsiPapua Tahun 2020 ini

Kami menyadari bahwa dengan segala keterbatasanyang ada tentu Kajian Fiskal Regional ini masih jauh darisempurna Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saranyang membangun untuk peningkatan kualitas Kajian iniSemoga informasi yang tertuang dalam kajian ini dapatbermanfaat bagi para pemangku kepentingan

ii KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

21 INDIKATOR EKONOMI MAKRO FUNDAMENTAL 11 22 INDIKATOR KESEJAHTERAAN 19 23 EFEKTIVITAS KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI 24

31 APBN TINGKAT PROVINSI 33 32 PENDAPATAN PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL 34 33 BELANJA PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL 40 34 TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA 44 35 ANALISIS CASH FLOW APBN TINGKAT REGIONAL 51 36 PENGELOLAAN BLU PUSAT 53 37 PENGELOLAAN MANAJEMEN INVESTASI PUSAT 56

38 PERKEMBANGAN DAN ANALISIS BELANJA WAJIB 59

41 APBD TINGKAT PROVINSI (KONSOLIDASI PEMDA) 63 42 PENDAPATAN DAERAH 64 43 BELANJA DAERAH 69 44 PERKEMBANGAN BLU DAERAH 71 45 SURPLUSDEFISIT APBD 73 46 PEMBIAYAAN 75 47 ANALISIS KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 76

48 PERKEMBANGAN BELANJA WAJIB DAERAH 78

Daftar Isi

Kata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Grafik iv Daftar Tabel vi Daftar Gambar viii Ringkasan Eksekutif ix Dashboard xiv

BAB I SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

11 PENDAHULUAN 1 12 TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 2 13 TANTANGAN DAERAH 6

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

iii KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

51 LAPORAN REALISASI ANGGARAN KONSOLIDASIAN 81 52 PENDAPATAN KONSOLIDASIAN 82 53 BELANJA KONSOLIDASIAN 85 54 SURPLUSDEFISIT KONSOLIDASIAN 88

55 ANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN FISKAL AGREGAT 88

61 Analisis Locatio Quotient (LQ) 91 62 Sektor Unggulan Daerah 94 63 Sektor Potensial Daerah 97 64 Tantangan Fiskal Regional Dalam Mendorong Potensi Ekonomi Daerah 99

71 PEMANFAATAN REFOCUSING APBD UNTUK PC-PEN DI DAERAH 103 72 EFEKTIVITAS PEN DI PAPUA MENURUT PERSEPSI MASYARAKAT

PENERIMA MANFAAT 105

81 KESIMPULAN 117 82 REKOMENDASI 118

Daftar Isi

BAB V PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN

BAB VI KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI DAN TANTANGAN

FISKAL REGIONAL

BAB VII KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH (TEMATIK)

BAB VIII PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

iv KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Daftar Tabel

Tabel 11 Target Pembangunan Ekonomi Provinsi Papua Tahun 2020 4

Tabel 12 Sebaran Kasus COVID-19 di Papua sd Desember 2020 10

Tabel 21 Dampak COVID-19 terhadap Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin dan Tempat Tinggal

22

Tabel 22 Capaian Kebijakan Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Papua 2020

24

Tabel 31 APBN Provinsi Papua 34

Tabel 32 Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi 35

Tabel 33 Penyaluran Insentif Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)

37

Tabel 34 Pendapatan PNBP Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi 37

Tabel 35 Realisasi PNBP Fungsional Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi 38

Tabel 36 Penerimaan Hibah di Papua Tahun 2020 39

Tabel 37 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terbesar 40

Tabel 38 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terkecil 41

Tabel 39 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Fungsi 42

Tabel 310 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Jenis Belanja 43

Tabel 311 Perkembangan Pagu dan Realisasi TKDD 44

Tabel 312 Perkembangan Realisasi Dana Bagi Hasil 45

Tabel 313 Realisasi Penyaluran DAK Fisik Papua Per Pemda Tahun 2020 46

Tabel 314 Pagu dan Realisasi DAK Nonfisik Papua Tahun 2020 48

Tabel 315 Pagu dan Realisasi Penyaluran Dana Desa Per Pemda 48

Tabel 316 Pagu dan Realisasi Dana Otsus dan DID Tahun 2020 50

Tabel 317 Cash Flow Pemerintah Pusat di Provinsi Papua 52

Tabel 318 Profil dan Jenis Layanan BLU 53

Tabel 319 Perkembangan Pengelolaan Aset Satker BLU 54

Tabel 320 Perkembangan Pagu BLU dan Pagu RM 54

Tabel 321 Realisasi Penyaluran KUR Per Skema 57

Tabel 322 Penyaluran Kredit Program per KotaKabupaten di Provinsi Papua 58

Tabel 323 Kegiatan Prioritas Bidang Pendidikan Tahun 2020 60

Tabel 324 Pagu dan Realisasi Fungsi Kesehatan Per Bagian Anggaran 60

Tabel 325 Kegiatan Prioritas Bidang Kesehatan Tahun 2020 61

Tabel 326 Pagu dan Realisasi Kementerian PUPR dan Perhubungan 61

Tabel 327 Kegiatan Prioritas Bidang Infrastuktur Tahun 2020 62

Tabel 41 Profil APBD Provinsi Papua 64

Tabel 42 Jenis Pendapatan Daerah di Provinsi Papua 65

Tabel 43 Profil APBD Berdasarkan Klasifikasi Jenis Belanja 70

Tabel 44 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional 71

Tabel 45 Profil dan Jenis Layanan BLU Daerah di Provinsi Papua 72

v KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Daftar Tabel

Tabel 46 Perkembangan Pengelolaan Aset dan Pagu BLUD Provinsi Papua 72

Tabel 47 Analisis Kapasitas Fiskal Daerah 78

Tabel 48 Prosentase Alokasi Belanja Infrastruktur Daerah Papua 80

Tabel 51 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Papua Tahun 2020

82

Tabel 52 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional 84

Tabel 53 Rasio Pajak Perkapita 84

Tabel 54 Perkembangan Belanja Pemerintah Konsolidasian per Jiwa KabupatenKota Tahun 2017 dan 2018

87

Tabel 55 Analisis Realisasi Belanja terhadap Indikator Ekonomi Regional 87

Tabel 56 Rasio SurplusDefisit Konsolidasian terhadap PDRB 88

Tabel 57 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tahun 2020 89

Tabel 58 Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB 90

Tabel 61 Daftar PDRB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku Di Provinsi Papua Tiap Triwulan Tahun 2020

93

Tabel 62 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020

93

Tabel 63 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020

94

Tabel 71 Jumlah Sampel Masing-Masing Wilayah Kerja KPPN 105

Tabel 72 Variabel Laten dan Indikator Yang Digunakan 106

Tabel 73 Fornell-Larcker Criterion 113

Tabel 74 Hasil Pengujian Reliabilitas 114

Tabel 75 R-Square Variabel Laten Endogen 114

Tabel 76 Hasil Pengujian Hipotesis Model Struktural 115

vi KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Daftar Grafik

Grafik 11 Perbandingan Nilai Ekspor Provinsi Papua Menurut Negara Tujuan 7

Grafik 21 Pertumbuhan Ekonomi Papua 2010 - 2020 11

Grafik 22 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan Year-on-Year 12

Grafik 23 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan Quarter-to-Quarter 12

Grafik 24 Kontribusi (7 Besar) Lapangan Usaha Terhadap PDRB Papua Tahun 2020

14

Grafik 25 Laju Pertumbuhan PDRB Papua Menurut Pengeluaran Tahun 2020 14

Grafik 26 Pertumbuhan PDRB per Kapita Papua Periode 2010 - 2020 15

Grafik 27 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15

Grafik 28 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16

Grafik 29 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang 2020 17

Grafik 210 Nilai tukar Rupiah ndash USD Sepanjang 2020 18

Grafik 211 Pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia 2010 - 2020 19

Grafik 212 Tingkat Kemiskinan Papua Periode Maret 2012 ndash September 2020 20

Grafik 213 Rasio Gini Papua Periode Maret 2015 ndashSeptember 2020 21

Grafik 214 Tingkat Pengangguran Terbuka 22

Grafik 215 Nilai Tukar Petani 23

Grafik 216 Nilai Tukar Nelayan 23

Grafik 217 Residual Plot 28

Grafik 31 Penerimaan PPh Non Migas Tahun 2020 36

Grafik 32 Komponen Arus Kas Masuk 2020 51

Grafik 33 Komponen Arus Kas Keluar 2020 52

Grafik 34 Proporsi Pagu Satker BLU Pusat Tahun 2020 56

Grafik 35 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per tahun Periode 2017 sd 2020

58

Grafik 36 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per LKBB 59

Grafik 41 Komposisi Pendapatan Daerah 65

Grafik 42 Rasio PAD Pemda-Pemda di Provinsi Papua 66

Grafik 43 Ruang Fiskal APBD Agregat Papua 67

Grafik 44 Rasio Dana Transfer Pemda-Pemda di Provinsi Papua 68

Grafik 45 Alokasi Belanja Sektor Konsumtif dan Produktif 70

Grafik 46 Rasio SurplusDefisit terhadap Agregat Pendapatan 74

Grafik 47 Rasio SurplusDefisit terhadap Realisasi Dana Transfer 74

Grafik 48 Rasio SurplusDefisit terhadap PDRB 75

Grafik 49 Rasio SILPA terhadap Alokasi Belanja 76

Grafik 410 Analisis Horizontal PAD Tahun 2019 76

Grafik 411 Analisis Vertikal Kontribusi Belanja Modal Tahun 2020 77

Grafik 412 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020 79

vii KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Daftar Grafik

Grafik 413 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020 79

Grafik 51 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian 82

Grafik 52 Perbandingan Penerimaan Pemerintah Pusat dan Daerah terhadap Penerimaan Konsolidasian

83

Grafik 53 Analisis Perubahan Pendapatan Konsolidasian Tahun 2019 dan 2020

83

Grafik 54 Rasio Pajak terhadap PDRB 84

Grafik 55 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terhadap Belanja dan Transfer Konsolidasian

85

Grafik 56 Komposisi Belanja Konsolidasian Tahun 2019 dan Tahun 2020 86

Grafik 57 Rasio Belanja Operasi terhadap Total Belanja 86

Grafik 61 Potensi Pertambangan di Papua 95

Grafik 62 Pangsa PDRB Provinsi Papua Tahun 2020 97

Grafik 63 Perbandingan Rasio PAD antar Provinsi Tahun 2019 100

Grafik 64 Struktur Pendapatan Provinsi Papua 101

Grafik 71 Alokasi dan Realisasi Total Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Pemprov Papua

103

Grafik 72 Alokasi dan Realisasi Belanja Bidang Kesehatan Penanganan Covid-19 Pemprov Papua

104

Grafik 73 Alokasi dan Realisasi Belanja Jaring Pengaman Sosial Penanganan Covid-19 Pemprov Papua

104

Grafik 74 Alokasi dan Realisasi Belanja Penangganan Dampak Ekonomi Covid-19 Pemprov Papua

105

Grafik 75 Rasio Responden SetujuTidak Terhadap Sistem Pemberian Bantuan Saat Ini

111

viii KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Daftar Gambar

Gambar 11 Pembagian 5 Wilayah Adat Papua 5

Gambar 12 Komposisi Penduduk Papua Menurut Generasi 8

Gambar 21 Pertumbuhan Ekonomi Per Regional Tahun 2020 13

Gambar 22 Output Fix Effect Model dari Minitab 28

Gambar 23 Output ANOVA dari Minitab 29

Gambar 41 Hasil Perhitungan Korelasi Pearson 68

Gambar 71 Model Konseptual Penelitian 108

Gambar 72 Diagram Jalur Persamaan Struktural 112

Gambar 73 Diagram Jalur Persamaan Struktural Tahap 2 113

Gambar 74 Cartesius Diagram Importance-Performance 116

ix

RINGKASAN EKSEKUTIF

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

rah pengembangan kewilayahan Papua tahun 2020 terintegrasi dengan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Rencana Tata

Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

(KLHS) khususnya dalam penetapan fungsi ruang dan lokasi pengembangan wilayah

Integrasi ini diperlukan untuk mewujudkan perkembangan wilayah yang seimbang serta

sesuai dengan kondisi daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup Dalam hal ini

kebijakan umum pembangunan berkelanjutan ldquoGreen Growth berbasis wilayah adatrdquo

diperlukan sebagai bagian dari fokus pembangunan daerah Papua khususnya dalam

penguatan pusat-pusat pertumbuhan akselerasi pembangunan wilayah tertinggal serta

mewujudkan keterkaitan antar sektor ekonomi secara berkeadilan dan berkelanjutan

Sejak akhir triwulan pertama tahun 2020 hingga sampai saat ini hampir seluruh

negara di dunia termasuk Indonesia telah terjangkit penyebaran pandemi Corona Virus

Disease 2019 (COVID-19) Pandemi COVID-19 telah menimbulkan disrupsi pada

kehidupan manusia menyebabkan terhambatnya aktivitas ekonomi di seluruh negara

dan berakibat munculnya ancaman resesi di dunia Dampak yang dirasakan Indonesia

juga cukup besar dengan terputusnya mata rantai pasokan barang dan jasa

terganggunya mobilitas masyarakat dan terhambatnya kegiatan ekonomi khususnya

pada sektor industri dan pariwisata yang berdampak pada meningkatnya angka-angka

pengangguran dan kemiskinan serta pada akhirnya menimbulkan kontraksi pada

pertumbuhan ekonomi nasional

Adapun Prioritas pembangunan dalam RKPD Perubahan Provinsi Papua tahun

2020 dilakukan dengan memperhatikan kondisi dan perubahan kebijakan dari Pusat

terkait pananggulangan wabah pandemi COVID-19 yaitu dirumuskan dalam rangka

pemulihan kehidupan masyarakat melalui (1) Stabilisasi melalui upaya pencegahan

dan menjaga keberlangsungan aktifitas masyarakat akibat wabah akibat COVID-19 (2)

Penanganan dan penanggulangan kebutuhan pokok masyarakat akibat wabah COVID-

19 (3) Pemulihan dan rehabilitasi kehidupan masyarakat paskah wabah COVID-19 dan

A

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

RINGKASAN EKSEKUTIF

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

x

RINGKASAN EKSEKUTIF

(4) Penyesuaian kembali Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2020 termasuk tetap

melanjutkan upaya pelaksanaan PON XX di Papua

Pada tahun 2020 meskipun pertumbuhan ekonomi nasional mengalami

kontraksi Provinsi Papua mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 232 persen

Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh pertumbuhan lapangan usaha Pertambangan

dan Penggalian sebesar 1662 persen pada sisi produksi Sedangkan dari sisi

pengeluaran Komponen Ekspor Barang dan Jasa tumbuh sebesar 5118 persen

Namun jika dihitung tanpa memasukkan sektor Pertambangan dan Penggalian

pertumbuhan ekonomi Papua mengalami kontraksi sebesar -315 persen Hal tersebut

mengindikasikan bahwa perekonomian Papua masih mengalami ketergantungan pada

satu sektor tersebut

Sampai dengan triwulan IV-2020 perekonomian papua mengalami pertumbuhan

mencapai 692 persen (y-o-y) Lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian yang

tumbuh 4431 persen yang didorong oleh meningkatnya produksi bijih logam pada

triwulan IV-2020 adalah pemicunya Selain kategori Pertambangan dan Penggalian

beberapa kategori lapangan usaha juga tumbuh positif diantaranya Jasa Keuangan

sebesar 655 persen Jasa Kesehatan dan Bantuan Sosial sebesar 182 persen kategori

Informasi dan Komunikasi 127 persen dan kategori Pengadaan Air Pengelolaan

Sampah Limbah dan Daur Ulang sebesar 100 persen

Pembangunan sumber daya manusia di Papua bisa dikatakan konsisten

mengalami peningkatan selama periode 2010 sampai dengan 2020 Akan tetapi Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) Papua tahun 2020 mengalami penurunan dibandingkann

tahun sebelumnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat dari 5445 pada

tahu 2010 menjadi 6084 pada tahun 2019 kemudian menjadi 6044 pada taahun 2020

menurun beberapa poin pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2019 Namun nilai IPM

Papua masih diatas 60 yang berarti IPM papua berada pada kategori sedang

Pengukuran IPM oleh BPS menggunakan standar UNDP (United Nation for

Development Program) dimana nilai IPM dibawah 60 dianggap rendah 60 sampai

dengan 70 dikategorikan sedang dan 71 sampai dengan 80 dikategorikan tinggi

Dari beberapa target yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Papua hanya

terdapat 1 indikator saja yang tercapai pada tahun 2020 yaitu PDRB per Kapita

Banyaknya target pembangunan yang tidak bisa dicapai pada tahun 2020 disebabkan

oleh pandemi COVID-19 yang memaksa pemerintah untuk melakukan refocusing

anggaran untuk menaggulanggi dampak pandemi di segala sektor Selain itu dampak

xi

RINGKASAN EKSEKUTIF

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

ekonomi dan sosial yang langsung dirasakan oleh masyarakat juga merupakan faktor

pendorong tidak tercapainya target pembangunan

Dalam pelaksanaan APBN realisasi pendapatan Negara di Papua tahun 2020

justru mengalami kenaikan yang cukup signifikan Realisasi pendapatan negara pada

tahun tersebut mencapai Rp958 triliun atau 1137 persen dari target sebesar Rp842

triliun Realisasi tersebut naik 64 persen dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang

mencapai Rp900 triliun Naiknya pendapatan Negara merupakan imbas adanya revisi

target penerimaan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak maupun Direktorat

Jenderal Bea dan Cukai

Dari sisi belanja Pemerintah Pusat telah mengalokasikan belanja Negara

kepada Provinsi Papua tahun 2020 mencapai Rp5703 triliun yang terdiri dari Belanja

Pemerintah Pusat sebesar Rp1394 Triliun dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa

(TKDD) sebesar Rp4309 Triliun Alokasi tersebut mengalami penurunan sebesar 140

persen dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah Rp6633 Triliun Secara

kumulatif realisasi belanja Negara tahun 2020 mencapai Rp5581 triliun atau 979

persen dari alokasi pagu Persentase realisasi tersebut meningkat jika dibandingkan

tahun sebelumnya yang mencapai 946 persen Naiknya persentase belanja negara

secara keseluruhan merupakan akibat adanya revisi pagu dan refocusing anggaran

sehingga secara jumlah alokasi pagu relatif lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya

Sebagai respon terhadap pandemi pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak

dan Direktorat Jenderal Bea Cukai memberikan insentif fiskal yang bertujuan untuk

menjaga keberlangsungan dunia usaha yang terdampak pandemi COVID-19 Untuk

Provinsi Papuasampai dengan akhir tahun 2020 tercatat hanya Direktorat Jenderal

Pajak yang memberikan insentif fiskal khususnya di bidang perpajakan Permohonan

insentif terbanyak diajukan untuk jenis insentif PPh Final UMKM dari 804 permohonan

semuanya disetujui sedangkan Pembebasan PPh 22 Impor menjadi jenis insentif

dengan jumlah permohonan paling sedikit dengan jumlah 17 permohonan ( 12 disetujui

5 ditolak) Pemberian insentif perpajakan ini bertujuan untuk memberikan keringanan

pajak kepada wajib pajak yang usahanya terdampak pandemi Covid-19 namun dalam

pelaksanaannya terdapat beberapa tantangan diantaranya masih kurangnya kemauan

wajib pajak untuk memanfaatkan insentif dikarenakan wajib pajak masih menghindari

kewajiban melaporkan SPT tahunannya

Dalam pelaksanaan APBD tahun 2020 target pendapatan pada APBD Provinsi

Papua tercatat sebesar Rp5448 triliun turun 093 persen jika dibandingkan tahun

sebelumnya sebesar Rp5498 triliun Namun demikian target Pendapatan Asli Daerah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

xii

RINGKASAN EKSEKUTIF

(PAD) mengalami kenaikan yang cukup signifikan Hal tersebut menunjukkan adanya

komitmen Provinsi Papua untuk meningkatkan kemandirian daerah dengan upaya untuk

menaikkan PAD Dari sisi realisasi APBD Provinsi Papua tahun 2020 mengalami

penurunan yang cukup tajam pada pendapatan daerah sebesar 1845 persen

dibandingkan tahun sebelumnya dari Rp5320 triliun menjadi Rp4338 triliun Demikian

juga dengan belanja daerah mengalami penurunan realisasi sebesar 1484 persen dari

Rp4947 triliun di tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp4213 triliun

Dalam pelaksanaan anggaran konsolidasian (APBN dan APBD) terjadi

penurunan realisasi pendapatan sebesar 472 persen Tercatat pendapatan

konsolidasian pada tahun 2020 terealisasi sebesar Rp1136 triliun sementara realisasi

pada tahun 2019 sebesar Rp1234 triliun Penurunan tersebut terjadi pada seluruh

komponen pendapatan antara lain pendapatan perpajakan Pendapatan Bukan Pajak

pendapatan hibah dan pendapatan transfer Sementara itu di sisi belanja terjadi

penurunan realisasi sebesar 863 persen dibandingkan tahun sebelumnya Pada tahun

2020 belanja konsolidasian terealisasi sebesar Rp5717 triliun sedangkan pada tahun

2019 terealisasi sebesar Rp6257 triliun Penurunan tersebut terjadi pada komponen

belanja pemerintah Jika dikaitkan dengan kondisi perekonomian Provinsi Papua pada

tahun 2020 yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 692 persen (y-o-y) dengan

sektor pertambangan dan terkontraksi sebesar minus 683 persen (y-o-y) tanpa

pertambangan kontribusi pemerintah dari investasi dirasa lebih dibutuhkan untuk dapat

segera meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang Di tahun 2020

ini kontribusi belanja pemerintah turun tajam karena turunnya realisasi belanja

pemerintah terutama APBD sebagai efek dari berbagai kebijakan yang diambil

pemerintah dalam rangka penanggulangan COVID-19 Kedepan peningkatan alokasi

belanja modal baik di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah diharapkan mampu

meningkatkan kontribusi pemerintah terhadap Produk Domestik Regional Bruto Provinsi

Papua Namun demikian alokasi belanja pemerintah tersebut harus diikuti dengan

eksekusi belanja yang baik sehingga anggaran pemerintah akan memberikan kontribusi

maksimal bagi perekonomian Papua

Selama pandemi COVID-19 terjadi pemerintah daerah di Papua telah

mengambil berbagai kebijakan antara lain pembatasan akses transportasi baik darat

laut dan udara pembatasan aktivitas sosial masyarakat dengan pemberlakuan jam

malam untuk membatasi aktivitas masyarakat diluar rumah serta kebijakan pemerintah

daerah terkait penanganan dampak COVID-19 dari aspek kesehatan maupun aspek

ekonomi Adanya pandemi COVID-19 telah menimbulkan dampak yang cukup kompleks

xiii

RINGKASAN EKSEKUTIF

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

bagi sendi-sendi kehidupan masyarakat sehingga menjadikan kondisi tersebut suatu

tantangan yang harus dihadapi baik oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah

Tantangan sebagai akibat adanya COVID-19 di Provinsi Papua yaitu (1) Penyebaran

COVID-19 mendorong pemerintah Provinsi Papua untuk menerapkan kebijakan

pembatasan aktivitas masyarakat yang disebut sebagai Pembatasan Sosial yang

Diperluas dan Diperketat (PSDD) sebagai upaya pencegahan penyebaran Kebijakan ini

berlangsung sepanjang triwulan II dan triwulan III 2020 dan memberikan dampak

terhadap kinerja perekonomian Papua nontambang sehingga tidak dapat tumbuh sesuai

kapasitasnya (2) Pemulihan perekonomian Papua dari Lapangan Usaha tranportasi dan

pergudangan terhambat oleh penurunan pergerakan masyarakat yang sejalan dengan

upaya pemerintah untuk menekan laju penyebaran COVID-19 Berkurangnya frekuensi

perjalanan dinas pemerintah dan swasta memberikan dampak negatif terhadap kinerja

transportasi dan pergudangan dan (3) Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam

menerapkan social distancing dan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat

sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19

Dari hasil analisis terhadap program PC-PEN diketahui bahwa efektivitas

program PEN bermanfaat di masyarakat baik dari sisi Manfaat Ketajaman Sasaran

Mekanisme Penyaluran Peran Penyalur Efektivitas dan Ketahanan KPM Namun ada

hal unik yang didapat dari hasil analisis bahwa sebagian responden masih mempunyai

persepsi terdapat beberapa penyalahgunaan bantuan PEN sehingga hal tersebut perlu

menjadi perhatian pada level teknis pelaksanaan program PEN agar tidak menimbulkan

persepsi yang kurang baik di mata masyarakat

Untuk meningkatkan perekonomian di Papua pemerintah daerah perlu menggali

potensi alamsumber-sumber yang dapat memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan

PDRB Papua sehingga mengurangi ketergantungan pada sektor penggalian dan

pertambangan yang selama ini menjadi andalan Dengan demikian apabila terjadi

kontraksi dalam sektor penggalian dan pertambangan maka diharapkan ekonomi Papua

tetap stabil (tidak mengalami kontraksi yang dalam) Disamping itu Kebijakan alokasi

anggaran oleh pemerintah pusat baik itu anggaran belanja KL maupun TKDD harus

disempurnakan untuk memastikan bahwa tidak hanya alokasi anggaran ke daerah yang

tepat namun eksekusi atas anggaran tersebut juga harus optimal

80 75

BELANJA KESEHATAN405

JARING PENGAMAN SOSIAL364

PENANGANAN DAMPAK EKONOMI231

Tahun 2020Dashboard KFR Papua

Pertumbuhan Ekonomi (c to c) 232

Pertumbuhan Ekonomi (y o y) 692

PDRB per Kapita DPP 5790 juta

PDRB per Kapita TPP 4153 juta

Inflasi Papua Desember 079

IPM Papua 2020 6044

Presentase Penduduk Miskin 2680

Nilai Tukar Petani 10278

Nilai Tukar Nelayan 11269

Rasio Gini 041Tingkat Pengangguran Terbuka 428

PDRB = -38945 + 147 Otsus - 099 DAK + 349 Belanja- 102 DAU + 538 IPM + 3278 2015 - 6685 2016

- 1701 2017 -34 2018 - 1836 2019

Pendapatan apbn

Belanja apbn

PAGU Pendapatan APBN 2020 sebesar 842 t

PAGU BELANJA APBN 2020sebesar 5703 t

rEALISASI BELANJA APBN 2020sebesar 5581 t

rEALISASI Pendapatan APBN 2020sebesar 958 t

Pendapatan apbD BELANJA apbD

PEMULIHAN EKONOMI DI DAERAH

PAGU Pendapatan APBD 5448 T

rEALISASI Pendapatan APBD 4338 T

PAGU BELANJA APBD 5606 t

rEALISASI BELANJA APBd 4213 t

114

98

8713 m

7841 m

4985 m

total realisasi pen-apbd provinsi papua sebesar21539 m yang terbagi ke 3 sektor

80 75

BELANJA KESEHATAN405

JARING PENGAMAN SOSIAL364

PENANGANAN DAMPAK EKONOMI231

Tahun 2020Dashboard KFR Papua

Pertumbuhan Ekonomi (c to c) 232

Pertumbuhan Ekonomi (y o y) 692

PDRB per Kapita DPP 5790 juta

PDRB per Kapita TPP 4153 juta

Inflasi Papua Desember 079

IPM Papua 2020 6044

Presentase Penduduk Miskin 2680

Nilai Tukar Petani 10278

Nilai Tukar Nelayan 11269

Rasio Gini 041Tingkat Pengangguran Terbuka 428

PDRB = -38945 + 147 Otsus - 099 DAK + 349 Belanja- 102 DAU + 538 IPM + 3278 2015 - 6685 2016

- 1701 2017 -34 2018 - 1836 2019

Pendapatan apbn

Belanja apbn

PAGU Pendapatan APBN 2020 sebesar 842 t

PAGU BELANJA APBN 2020sebesar 5703 t

rEALISASI BELANJA APBN 2020sebesar 5581 t

rEALISASI Pendapatan APBN 2020sebesar 958 t

Pendapatan apbD BELANJA apbD

PEMULIHAN EKONOMI DI DAERAH

PAGU Pendapatan APBD 5448 T

rEALISASI Pendapatan APBD 4338 T

PAGU BELANJA APBD 5606 t

rEALISASI BELANJA APBd 4213 t

114

98

8713 m

7841 m

4985 m

total realisasi pen-apbd provinsi papua sebesar21539 m yang terbagi ke 3 sektor

BAB ISasaran Pembangunan dan

Tantangan Daerah

Sumber Foto semaraknews

Tantangan kita bagaimana menyikapi PEN yangtepat dan di eksekusi dengan cepat agar ekonomikita tidak turun lebih dalam lagi dan reboundperlahan Karenanya skema harus dirancangdengan baik

Presiden Joko Widodo

(dalam Rapat Terbatas penetapan program pemulihanekonomi nasional dan perubahan postur APBN 2020)

1

Suku Dani Lembah Baliem Papua Photo Credit Jimmy Nelson

11 PENDAHULUAN

rovinsi Papua pada mulanya disebut Provinsi Irian Barat yang dibentuk

berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan

Provinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten-Kabupaten Otonom di Provinsi Irian

Barat Namanya kemudian diganti menjadi Irian Jaya oleh Presiden RI ke-2 Soeharto

pada saat meresmikan tambang emas dan tembaga Freeport Selanjutnya nama Irian

Jaya digunakan secara resmi sampai terbitnya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001

tentang Otonomi Khusus Papua yang mengamanatkan nama provinsi ini untuk diganti

menjadi Provinsi Papua

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi

Papua memberikan pengakuan dan kewenangan khusus bagi Provinsi Papua untuk

mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat Papua dalam pemerintahan dan

pembangunan sesuai dengan adat istiadat dan potensi yang dimiliki sehingga

penyelesaian permasalahan pembangunan diharapkan dapat ditanggulangi secara lebih

kontekstual untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Papua Hingga Tahun 2020

pemerintahan era otonomi khusus telah berjalan 18 tahun sejak efektifnya pelaksanaan

pemerintah di era otonomi khusus tahun 2002 dan telah banyak memberikan warna dan

perubahan di berbagai sendi kehidupan masyarakat

P

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB I

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

2

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

Dari sisi fiskal pemerintah pusat telah memberikan perhatian yang besar bagi

Provinsi Papua Kebijakan tersebut diwujudkan dalam pengalokasian anggaran yang

cukup besar bagi Provinsi Papua baik yang dituangkan dalam APBN maupun yang

dituangkan dalam APBD melalui transfer ke daerah Melalui dana transfer tersebut

pemerintah pusat juga telah mengalokasikan Dana Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua

dan menggelontorkan dana tambahan infrastruktur untuk percepatan pembangunan

infrastruktur di Provinsi Papua

Terlepas dari hal tersebut tantangan daerah baik dari sisi ekonomi sosial-

kependudukan serta tantangan geografis dan wilayah perlu mendapatkan perhatian

yang lebih oleh Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat Dengan kondisi Papua

yang ada ditambah dengan adanya pandemi COVID-19 di tahun 2020 perlu strategi

yang sedikit berbeda agar kebijakan fiskal yang telah diambil Pemerintah di Provinsi

Papua dapat dilaksanakan secara efektif dalam rangka mencapai sasaran-sasaran

pembangunan yang telah ditetapkan

12 TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

121 Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Pelaksanaan pembangunan di Papua sesuai yang tertuang

dalam RPJMD Provinsi Papua 2019-2023 dilakukan dengan

meningkatkan kemandirian kemitraan dan keterlibatan

Orang Asli Papua dalam segala bidang pembangunan yang

berorientasi pada kemandirian dan kemapanan lokal berbasis

keberlanjutan ketahanan pangan kemampuan daya saing

yang didukung perlindungan perempuan dan anak serta

menekankan pada kesetaraan gender dan terwujudnya

lembaga jaminan sosial Arah pembangunan jangka

menengah Papua 2019-2023 memiliki tema ldquoMemantapkan

Pembangunan yang didukung SDM Berkualitas dan Kemapanan di Bidang Ekonomi

Sosial Budaya Politik dan Lingkunganrdquo

Berdasarkan tema pembangunan dan mencermati tantangan pembangunan

masa depan Visi Provinsi Papua tahun 2019-2023 adalah ldquoPapua Bangkit Mandiri dan

Sejahtera Yang Berkeadilanrdquo Untuk mewujudkan visi tersebut dirumuskan misi-misi

pembangunan sebagai berikut (1) Memantapkan kualitas dan daya saing SDM (2)

Memantapkan rasa aman tentram dan damai serta kehidupan demokrasi memperkuat

bingkai NKRI (3) Penguatan tata kelola pemerintahan (4) Penguatan dan percepatan

perekonomian daerah berbasis potensi unggulan lokal dan pengembangan wilayah

Arah pembangunan

jangka menengah

Papua 2019-2023

memiliki tema

ldquoMemantapkan

Pembangunan yang

didukung SDM

Berkualitas dan

Kemapanan di Bidang

Ekonomi Sosial

Budaya Politik dan

Lingkunganrdquo

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

3

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

berbasis kultural secara berkelanjutan dan (5) Percepatan pembangunan daerah

tertinggal terdepan terluar dan tertentu

Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan dijabarkan tujuan pembangunan

yang menunjukkan suatu kondisi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu

5 (lima) tahun Selanjutnya sasaran dapat dirumusankan dari kondisi yang

menggambarkan tercapainya tujuan berupa hasil pembangunan daerah dan perangkat

daerah yang diperoleh dari pencapaian outcome dan impact dari program yang

dilaksanakan perangkat daerah Tujuan dan sasaran pembangunan Provinsi Papua

sesuai dengan RPJMD tahun 2019-2023 adalah sebagai berikut (a) Meningkatkan

Kualitas SDM yang berdaya saing (b) Meningkatkan keamanan ketentraman dan

ketertiban yang berbasis kohesivitas sosial dan harmonisasi keberagaman potensi

kehidupan masyarakat Papua (c) Meningkatkan Tata Kelola Kepemerintahan yang

bersih efektif demokratis dan terpercaya dalam penyelenggaraan pemerintahan

daerah (d) Pertumbuhan ekonomi yang inklusif berkeadilan dan berkelanjutan (e)

Mewujudkan percepatan pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur daerah guna

menopang pengembangan wilayah serta akses pada layanan dasar dan pasar dan (f)

Meningkatkan pemerataan pembangunan

122 Berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah

Tujuan sasaran dan prioritas pembangunan daerah di Papua tidak akan

terlepas dari arah dan kebijakan pembangunan nasional oleh karenanya tema

pembangunan nasional di tahun 2020 juga menjadi rujukan dalam perumusan tema

pembangunan Provinsi Papua tahun 2020 Adapun tema pembangunan yang tertuang

dalam RKPD tahun 2020 adalah ldquoPeningkatan Kualitas Hidup Yang Berkeadilan Dan

Berkelanjutanrdquo Unsur utama dalam tema pembangunan yang tertuang dalam RKPD

tahun 2020 yaitu (1) Peningkatan kualitas SDM dan pemenuhan kebutuhan dasar (2)

Pemantapan rasa aman tentram dan kedewasaaan berdemokrasi (3) Pemantapan

tata kelola pemerintahan (4) Pemberdayaan ekonomi masyarakat dan peningkatan

investasi dan (5) Pemantapan infrastruktur dasar serta percepatan pembagunan daerah

tertinggal terluar terdepan dan tertentu

Pada tahun 2020 penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah dilaksanakan

dengan pendekatan tematik holistik integratif dan spasial serta kebijakan anggaran

belanja berdasarkan money follows program dengan cara memastikan hanya program

yang benar-benar bermanfaat yang dialokasikan dan bukan sekedar karena tugas fungsi

perangkat daerah yang bersangkutan Hal ini mengisyaratkan bahwa pencapaian

prioritas pembangunan daerah memerlukan adanya koordinasi dari seluruh pemangku

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

4

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

kepentingan melalui pengintegrasian prioritas daerahprogram prioritaskegiatan

prioritas yang dilaksanakan dengan berbasis kewilayahan Disamping itu penguatan

penganggaran akan diberikan lebih kepada usulan pembangunan yang memiliki

keterhubungan dengan prioritas dalam upaya pencapaian target pembangunan

Tabel 11 Target Pembangunan Ekonomi Provinsi Papua Tahun 2020

No Indikator Kinerja Satuan Nilai

1 Pertumbuhan PDRB 643 ndash 758

2 Laju Inflasi 250 ndash 400

3 PDRB per Kapita juta Rp 2995 ndash 3027

4 Gini Rasio Indeks 034 ndash 039

5 Rasio Penduduk yang Bekerja 93 ndash 96

6 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 7510 ndash 7725

7 Tingkat Pengangguran Terbuka 227 ndash 360

Sumber RKPD Provinsi Papua (2020)

Sejak tahun 2013 Pemerintah Provinsi Papua telah menetapkan lima Kawasan

Pengembangan Ekonomi (KPE) berbasis wilayah adat di Papua dengan

mengembangkan infrastruktur yang mendukung pembangunan ekonomi sektoral dan

spasial Lima KPE berbasis wilayah adat yang dimaksud adalah (1) Wilayah adat Saireri

yang terdiri atas kabupaten-kabupaten yang terletak di wilayah Kepulauan Teluk

Cenderawasih yaitu Kabupaten Biak Numfor Supiori Kepulauan Yapen dan Waropen

(2) Wilayah adat Mamta yang terbagi atas kabupaten yang berada disepanjang sungai

mamberamo hingga lautan pasifik yaitu Kota Jayapura Kabupaten Jayapura Keerom

dan Mamberamo Raya (3) Wilayah adat Me Pago yang terletak di wilayah Pegunungan

Tengah sisi barat terdiri atas Kabupaten Mimika Nabire Paniai Intan Jaya Dogiyai dan

Deyiai (4) Wilayah adat La Pago yang terletak di kawasan Pegunungan Tengah sisi

timur terdiri atas Kabupaten Jayawijaya Puncak Jaya Puncak Nduga Yahukimo

Yalimo Tolikara Mamberamo Tengah Lanny Jaya dan Pegunungan Bintang dan (5)

Wilayah adat Anim Ha yang berada di wilayah selatan Papua yaitu Kabupaten Merauke

Asmat Mappi dan Boven Digoel

Dalam rangka mewujudkan Papua Bangkit Mandiri dan Sejahtera Berkeadilan

maka pelaksanaan pembangunan akan dilakukan secara simultan dengan tahapan-

tahapan yang jelas dan sistematis memperhatikan kebutuhan masyarakat dan

kebutuhan pembangunan wilayah memperhatikan dan menghormati nilai-nilai serta

hak-hak adat masyarakat asli Papua

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

5

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

Gambar 11 Pembagian 5 Wilayah Adat Papua

Sumber daenggassingcom 2020

Arah pengembangan kewilayahan Papua terintegrasi dengan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Rencana Tata Ruang Wilayah

Provinsi (RTRWP) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) khususnya dalam

penetapan fungsi ruang dan lokasi pengembangan wilayah Integrasi ini diperlukan

untuk mewujudkan perkembangan wilayah yang seimbang serta sesuai dengan kondisi

daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup Dalam hal ini kebijakan umum

pembangunan berkelanjutan ldquoGreen Growth berbasis wilayah adatrdquo diperlukan sebagai

bagian dari fokus pembangunan daerah Papua khususnya dalam penguatan pusat-

pusat pertumbuhan akselerasi pembangunan wilayah tertinggal serta mewujudkan

keterkaitan antar sektor ekonomi secara berkeadilan dan berkelanjutan

Sejak akhir triwulan pertama tahun 2020 hingga sampai saat ini hampir seluruh

negara di dunia termasuk Indonesia telah terjangkit penyebaran pandemi Corona Virus

Disease 2019 (COVID-19) Pandemi COVID-19 telah menimbulkan disrupsi pada

kehidupan manusia menyebabkan terhambatnya aktivitas ekonomi di seluruh negara

dan berakibat munculnya ancaman resesi di dunia Dampak yang dirasakan Indonesia

juga cukup besar dengan terputusnya mata rantai pasokan barang dan jasa

terganggunya mobilitas masyarakat dan terhambatnya kegiatan ekonomi khususnya

pada sektor industri dan pariwisata yang berdampak pada meningkatnya angka-angka

pengangguran dan kemiskinan serta pada akhirnya menimbulkan kontraksi pada

pertumbuhan ekonomi nasional Keadaan ini tentu harus dikendalikan maka menjadi

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

6

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

keharusan bagi Pemerintah Provinsi Papua melakukan perubahan RKPD yang

difokuskan pada pemulihan kehidupan masyarakat dan roda perekonomian untuk dapat

kembali berjalan lancar Dengan memperhatikan hasil evaluasi tersebut dan kondisi

Indonesia pada tahun 2020 maka tema Perubahan RKPD Provinsi Papua Tahun 2020

adalah ldquoMenjamin Keberlangsungan Kehidupan Melalui Peningkatan Kesehatan Dan

Pemenuhan Kebutuhan Pokok Masyarakat Secara Berkelanjutanrdquo

Adapun Prioritas pembangunan dalam RKPD Perubahan Provinsi Papua tahun

2020 dilakukan dengan memperhatikan kondisi dan perubahan kebijakan dari Pusat

terkait pananggulangan wabah pandemi COVID-19 yaitu dirumuskan dalam rangka

pemulihan kehidupan masyarakat melalui (1) Stabilisasi melalui upaya pencegahan

dan menjaga keberlangsungan aktifitas masyarakat akibat wabah akibat COVID-19 (2)

Penanganan dan penanggulangan kebutuhan pokok masyarakat akibat wabah COVID-

19 (3) Pemulihan dan rehabilitasi kehidupan masyarakat paskah wabah COVID-19 dan

(4) Penyesuaian kembali Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2020 termasuk tetap

melanjutkan upaya pelaksanaan PON XX di Papua

13 TANTANGAN DAERAH

131 Tantangan Ekonomi Daerah

Kondisi ekonomi makro Provinsi Papua tidak bisa dilepaskan

dari kondisi ekonomi makro Nasional Kebijak-kebijakan

ekonomi dari pemerintah akan berpengaruh terhadap kondisi

ekonomi Provinsi Papua yang menuntut adanya penyesuaian

terhadap asumsi yang sebelumnya digunakan Tahun 2020

Pemerintah melakukan refocusing dan realokasi anggaran

besar-besaran akibat wabah COVID-19 sehingga secara

umum mempengaruhi kerangka ekonomi daerah Adapun

deskripsi makro ekonomi yang mengalami perubahan dalam

tahun 2020 dan menjadi tantangan bagi Provinsi Papua antara

lain pertumbuhan ekonomi bakal melambat peningkatan pengangguran peningkatan

kerawanan sosialkriminalitas angka kemiskinan naik terjadinya rawan pangan

kesenjangan sosial ekonomi meningkat penurunan kontribusi dari sektor pariwisata

industri dan jasa pada pertumbuhan ekonomi inflasi meningkat dan pembangunan

infrastruktur terhambat

Dari sisi permintaan perekonomian Papua menghadapi tantangan cukup besar

di tahun 2020 karena masih sangat dipengaruhi oleh ekspor luar negeri komoditas non

migas Sampai dengan 2018 ekspor Papua didominasi oleh komoditas biji tembaga

Permasalahan

ketergantungan

ekspor Provinsi Papua

terhadap satu

komoditi yaitu

tambang tembaga

yang diproduksi oleh

PT Freeport

Indonesia secara

tidak langsung sangat

mempengaruhi

perekonomian Papua

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

7

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

dengan negara tujuan terbesar yaitu Jepang dan China kemudian disusul Korea Selatan

dan India Sedangkan untuk komoditas kayu olahan tujuan ekspor terbesar ke AS

kemudian Arab Saudi dan Korea Selatan Naik turunnya perekonomian di negara-

negara tersebut secara simultan akan berpengaruh terhadap permintaan ekspor dari

Provinsi Papua yang pada akhirnya secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan

ekonomi regional

Grafik 11 Perbandingan Nilai Ekspor Provinsi Papua Menurut Negara Tujuan (juta US$)

Sumber BPS Provinsi Papua (2020)

Provinsi Papua sesungguhnya memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan

sebagai tujuan investasi Dalam mengoptimalkan potensi perekonomian daerah

Provinsi Papua memerlukan penanaman modal baik Penanaman Modal Dalam Negeri

(PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA) Namun demikian sepanjang tahun

2013-2016 jumlah investor baik PMDN maupun PMA di Provinsi Papua memiliki nilai

rata-rata pertumbuhan yang terlihat semakin menurun hingga 3774 setiap tahunnya

Angka yang rendah tersebut sebagian besar disebabkan oleh berbagai kendala yang

dihadapi oleh investor dalam berinvestasi di wilayah Papua Untuk mengatasi persoalan

tersebut perlu di dorong untuk terciptanya iklim investasi yang kondusif agar para

penanam modalinvestor tidak ragu-ragu untuk berinvestasi Dengan semakin

banyaknya investor atau perusahaan dalam menanamkan modalnya akan berdampak

positif terhadap meningkatkan pembangunan dan kegiatan perekonomian

132 Tantangan Sosial Kependudukan

Jumlah penduduk Papua berdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 2020

(SP2020) tercatat pada bulan September 2020 sebanyak 430 juta jiwa Dalam jangka

waktu sepuluh tahun sejak sensus sebelumnya pada tahun 2010 jumlah penduduk

Papua mengalami penambahan sekitar 147 juta jiwa Hasil SP2020 juga mencatat

bahwa mayoritas penduduk Papua didominasi oleh Generasi Milenial dan Generasi Z

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

8

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

Proporsi Generasi Milenial sebanyak 3209 persen atau sekitar 13 juta dan Generasi Z

sebanyak 3038 persen dari total populasi Papua atau sekitar 130 juta

Dari sudut pandang demografi seluruh Generasi Milenial merupakan penduduk

yang berasal pada kelompok usia produktif Sementara itu Generasi Z terdiri dari

penduduk usia belum produktif dan produktif dan diproyeksikan sekitar 7 tahun

kedepan Generasi Z akan mencapai usia produktif Hal ini merupakan peluang dan

tantangan baik di masa sekarang maupun yang akan datang mengingat generasi inilah

yang berpotensi menjadi aktor pembangunan bagi masa depan Provinsi Papua

Gambar 12 Komposisi Penduduk Papua Menurut Generasi

Sumber BPS Provinsi Papua (2020)

133 Tantangan Geografi Wilayah

Provinsi Papua memiliki luas 31587680 ha Yang secara administrasi terdiri dari

28 kabupaten dan 1 kota yang terbagi lagi menjadi 470 distrik dan 5411 kampung

Secara geografis Wilayah Provinsi Papua dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) dataran

yaitu Dataran Mudah Akses Dataran Sulit Akses dan Dataran Pegunungan Wilayah

Provinsi Papua juga merupakan kawasan strategis nasional karena berbatasan

langsung dengan Papua New Guinea dan Australia yang berpotensi sebagai jalur

pengembangan perekonomian Asia Pasifik Selain berupa daratan Provinsi Papua juga

merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan lautan yaitu Laut Arafuru dan

Samudera Pasifik Keadaan ini membuat Papua sangat kaya akan potensi di bidang

perikanan laut tangkap Adapun luas wilayah laut sebesar 1215161 Km2 dan panjang

garis pantai sebesar 587811 Km

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

9

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

Ditinjau dari sisi geologi posisi teknoktik Papua berada di lingkar pasifik yang

berupa cincin gunung api memberikan potensi endapan mineral yang besar sehingga

menguntungkan bagi Provinsi Papua dan kemungkinan terdapat endapan logam selain

Grasberg dan Ertsberg yang telah ditemukan Akibat tektonik lain juga memungkinkan

terbentuk cekungan dengan sedimen-sedimen yang cukup tebal dalam kondisi

lingkungan laut yang cukup banyak kehidupan mikro organik yang terakumulasi menjadi

cadangan hidrokarbon

134 Tantangan Pandemi COVID-19 Bagi Daerah

Kasus positif COVID-19 pertama di Papua tercatat pada tanggal 21 Maret 2020

sebanyak 2 kasus yang berasal dari Kabupaten Merauke Grafik kasus harian positif

COVID-19 di Papua terus mengalami peningkatan hingga tanggal 1 Desember 2020

tercatat kasus positif sebanyak 11821 orang dengan rincian pasien dirawat sebanyak

1823 orang pasien sembuh 9798 orang dan meninggal sebanyak 200 orang Dari data

tersebut dapat dilihat bahwa tingkat kesembuhan kasus COVID-19 di Papua sebesar

829 persen dan tingkat kematian kasus COVID-19 di Papua sebesar 17 persen

Selama pandemi COVID-19 terjadi pemerintah daerah di Papua telah mengambil

berbagai kebijakan antara lain pembatasan akses transportasi baik darat laut dan

udara pembatasan aktivitas sosial masyarakat dengan pemberlakuan jam malam untuk

membatasi aktivitas masyarakat diluar rumah serta kebijakan pemerintah daerah terkait

penanganan dampak COVID-19 dari aspek kesehatan maupun aspek ekonomi

Adanya pandemi COVID-19 telah menimbulkan dampak yang cukup kompleks

bagi sendi-sendi kehidupan masyarakat sehingga menjadikan kondisi tersebut suatu

tantangan yang harus dihadapi baik oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah

Daerah Tantangan sebagai akibat adanya COVID-19 di Provinsi Papua yaitu

1 Penyebaran COVID-19 mendorong pemerintah Provinsi Papua untuk menerapkan

kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat yang disebut sebagai Pembatasan

Sosial yang Diperluas dan Diperketat (PSDD) sebagai upaya pencegahan

penyebaran Kebijakan ini berlangsung sepanjang triwulan II dan triwulan III 2020 dan

memberikan dampak terhadap kinerja perekonomian Papua nontambang sehingga

tidak dapat tumbuh sesuai kapasitasnya

2 Pemulihan perekonomian Papua dari Lapangan Usaha tranportasi dan pergudangan

terhambat oleh penurunan pergerakan masyarakat yang sejalan dengan upaya

pemerintah untuk menekan laju penyebaran COVID-19

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

10

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

Tabel 12 Sebaran Kasus COVID-19 di Papua sd Desember 2020

No KabKota Konfirmasi COVID-19

Rawat Isolasi

Sembuh Meninggal Sembuh

Meninggal

1 Kota Jayapura 5587 750 4742 95 849 17

2 Kab Mimika 3215 439 2744 32 853 10

3 Kab Biak Numfor 738 285 429 24 581 33

4 Kab Jayapura 736 123 589 24 800 33

5 Kab Nabire 383 75 296 12 773 31

6 Kab Jayawijaya 248 35 212 1 855 04

7 Kab Merauke 197 27 170 0 863 00

8 Kab Kep Yapen 180 7 168 5 933 28

9 Kab Keerom 141 20 119 2 844 14

10 Kab Asmat 130 37 90 3 692 23

11 Kab Supiori 65 5 60 0 923 00

12 Kab Boven Digoel 44 6 38 0 864 00

13 Kab Sarmi 31 8 23 0 742 00

14 Kab Tolikara 27 0 27 0 1000 00

15 Kab Lanny Jaya 27 0 26 1 963 37

16 Kab Paniai 22 1 20 1 909 45

17 Kab Mappi 19 4 15 0 789 00

18 Kab Yalimo 15 0 15 0 1000 00

19 Kab Pegunungan Bintang 8 0 8 0 1000 00

20 Kab Mamberamo Tengah 4 0 4 0 1000 00

21 Kab Puncak jaya 3 1 2 0 667 00

22 Kab Waropen 1 0 1 0 1000 00

TOTAL 11821 1823 9798 200 829 17

Sumber Dinas Kesehatan Provinsi Papua (2020)

BOKS 1

Satgas Daerah Bantah Data Pemerintah Pusat Sebut Papua Miliki Kasus Covid-19 Tertinggi

JAYAPURA KOMPAScom - Juru Bicara Satgas Covid-19 Papua Silwanus Sumule menyanggah informasi yang disampaikan Satgas Penanganan Covid-19 pusat yang menyebut ada penambahan 1755 kasus di Papua pada Kamis (3122020) Menurut dia angka tersebut adalah jumlah kumulatif kasus Covid-19 di Papua selama dua pekan terakhir Angka itu adalah angka kumulatif dari sekitar dua mingguan Jadi memang selama November itu memang terjadi peningkatan sekitar 2023 kasus (1-23 November 2020) ujar Silwanus saat dihubungi Kamis

Kekeliruan data ujar Silwanus terjadi karena Kementerian Kesehatan menerapkan sistem baru yaitu komputerisasi dalam proses pencatatan kasus terkonfirmasi Covid-19 Namun pada pelaksanaannya tidak berjalan lancar sehingga tiap provinsi kembali diminta memasukan data secara manual Jadi awalnya Satgas di Kementerian Kesehatan menciptakan sistem all record namanya dengan maksud kita tidak lagi melakukan secara manual Dalam perjalanannya kondisi itu belum berjalan sebagaimana mestinya sehingga data-data tersebut tidak bisa ditarik Kemudian mereka meminta kepada kita untuk segera melaporkan secara manual ujar Silwanus Pada saat kita mengirim data itu kita kirim datanya per hari dan dihitung secara kumulatif Kesannya itu dia (kasus terkonfirmasi) meningkat sambung Silwanus

Hal lain yang dianggap bisa memberikan gambaran bahwa tidak mungkin ada penambahan 1755 kasus Covid-19 di Papua adalah keterbatasan alat pemeriksaan swab baik PCR atau pun TCM Silwanus menyebut sejauh ini dari seluruh alat yang ada di Papua paling banyak sampel swab yang diperiksa dalam satu hari menyentuh angka 500 Untuk di Kota Jayapura sekarang ini yang berjalan secara baik ada tiga (alat pemeriksa swab) di Litbangkes di RS Marthen Indey dan RS Dian Harapan Dari tiga alat itu per hari bermain di angka 200 Di beberapa kabupaten juga sudah bisa dilakukan pemeriksaan swab tapi tidak mungkin juga sampai 1700 karena rata-rata kita bekerja di angka 400 sampai 500-an kata dia Ia tidak ingin informasi yang dikeluarkan Satgas pusat kemudian menimbulkan asumsi bahwa ada klaster Covid-19 baru di Papua

Diberitakan sebelumnya Pemerintah melaporkan 8369 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 pada Kamis (3122020) Ini merupakan rekor tertinggi selama pandemi di tanah air Penambahan kasus tersebut menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 557877 orang Informasi tersebut disampaikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melalui data yang diterima Kompascom Kamis sore Kasus baru positif Covid-19 berjumlah 8369 orang tersebut tersebar di 34 provinsi Secara detail tercatat ada tiga provinsi dengan penambahan kasus dalam jumlah tinggi yaitu di atas 1000 kasus Ketiga provinsi tersebut adalah Papua (1755 kasus baru) Jawa Barat (1648 kasus baru) dan DKI Jakarta (1153 kasus baru) Sumber kompascom tanggal 3 Desember 2020

BAB IIPerkembangan dan Analisis

Ekonomi Regional

Lukas EnembeGUBERNUR PROVINSI PAPUA

Mari bersama-sama mewujudkan visi kitabersama yaitu Papua Bangkit Mandiri danSejahtera Berkeadilan

RKPD Papua 2020

Sumber Foto papuatodaycom

Rumah Honai Papua Photo Credit Adhitya Ahmad

11

21 INDIKATOR EKONOMI MAKRO FUNDAMENTAL

211 Produk Domestik Regional Bruto

a Pertumbuhan Ekonomi

andemi yang terjadi di

tahun 2020 merupakan

salah satu tantangan

ekonomi yang menyebabkan

banyak sektor ekonomi

mengalami tekanan yang cukup

berat Pembatasan kegiatan

usaha dan ekonomi pada saat

pandemi adalah faktor utama

yang menyebabkan dunia usaha

dan ekonomi kesulitan untuk melakukan ekspansi Hal tersebut tercermin dari

pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar -207

persen Walaupun pertumbuhan ekonomi nasional mengalami kontraksi Provinsi Papua

mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 232 persen Pertumbuhan tersebut

disebabkan oleh pertumbuhan lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar

1662 persen pada sisi produksi Sedangkan dari sisi pengeluaran Komponen Ekspor

P Grafik 21 Pertumbuhan Ekonomi Papua 2010 - 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB II

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

12

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Barang dan Jasa tumbuh sebesar 5118 persen Namun jika dihitung tanpa

memasukkan sektor Pertambangan dan Penggalian pertumbuhan ekonomi Papua

mengalami kontraksi sebesar -315 persen Hal tersebut mengindikasikan bahwa

perekonomian Papua masih mengalami ketergantungan pada satu sektor tersebut

Sampai dengan triwulan IV-

2020 perekonomian papua

mengalami pertumbuhan

mencapai 692 persen Lapangan

usaha Pertambangan dan

Penggalian yang tumbuh 4431

persen yang didorong oleh

meningkatnya produksi bijih

logam pada triwulan IV-2020

adalah pemicunya Selain

kategori Pertambangan dan Penggalian beberapa kategori lapangan usaha juga

tumbuh positif diantaranya Jasa Keuangan sebesar 655 persen Jasa Kesehatan dan

Bantuan Sosial sebesar 182 persen kategori Informasi dan Komunikasi 127 persen

dan kategori Pengadaan Air Pengelolaan Sampah Limbah dan Daur Ulang sebesar

100 persen

Jika dibandingkan dengan

triwulan III-2020 perekonomian

Papua mengalami pertumbuhan

sebesar 509 persen Faktor yang

mempengaruhi pertumbuhan

tersebut adalah kategori

lapangan usaha Pertambangan

dan Penggalian yang tumbuh

sebesar 1060 persen Pada

triwulan IV-2020 aktivitas

ekonomi masyarakat sudah mulai membaik dan meningkat Hal tersebut mengakibatkan

sebagian besar kategori lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif pada triwulan

ini dibandingan triwulan sebelumnya Adanya momen libur Natal dan Tahun baru serta

mulai normalnya aktivitas jasa transportasi dan aktivitas perdagangan menjadi faktor

pendorong peningkatan aktivitas ekonomi pada triwulan IV-2020 Dari seluruh kategori

Grafik 22 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan

Year-on-Year

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Grafik 23 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan

Quarter-to-Quarter

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

13

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

lapangan usaha hanya 1 kategori lapangan usaha yang mengalami kontraksi yaitu

Industri Pengolahan yang tumbuh negative sebesar -258 persen

b Nominal PDRB

Ditinjau secara spasial perekonomian Indonesia masih didominasi oleh Pulau

Jawa yang memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 5875 persen kemudian

Pulau Sumatera 2136 persen Pulau Kalimantan sebesar 794 persen Pulau Sulawesi

sebesar 666 persen Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar 294 persen serta Pulau

Maluku dan Papua sebesar 235 persen Maluku dan Papua di tahun 2020 memberikan

kontribusi sebesar 235 persen pada perekonomian Nasional Kontribusi tersebut masih

sangat kecil jika melihat sumber daya alam papua yang cukup melimpah Salah satu

faktor penyebab rendahnya kontribusi Maluku dan Papua adalah minimnya perusahaan

hilir yang ada di Papua Sumber daya alam yang diambil dari tanah papua mayoritas

diolah di luar Papua sehingga tidak banyak memberikan kontribusi terhadap PDRB

Papua

Dampak ekonomi pandemi COVID-19 dirasakan di beberapa Pulau di Indonesia

dengan level kontraksi yang beragam Pulau Bali mengalami kontraksi paling dalam

dengan penurunan -501 persen Papua dan Maluku masih mampu tumbuh positif

sebesar 144 persen dimana angka tersebut adalah yang tertinggi dibandingkan dengan

pulau-pulau lain

Gambar 21 Pertumbuhan Ekonomi Per Regional Tahun 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

14

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

1 PDRB Menurut Lapangan Usaha

PDRB Papua masih di dominasi oleh lapangan usaha Pertambangan dan

Penggalian sebesar 2627 persen Konstruksi sebesar 1546 dan disusul oleh Pertanian

Kehutanan dan Perikanan sebesar 1230 persen Lapangan usaha yang menjadi tulang

punggung PDRB Papua mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi yaitu sebesar

1662 persen Selain Pertambangan dan Penggalian kategori Informasi dan Komunikasi

juga mengalami pertumbuhan positif 372 persen Kontraksi terdalam dialami kategori

Transportasi dan Pergudangan sebesar -3363 persen Walaupun mayoritas kategori

lapangan usaha mengalami

kontraksi perekonomian Papua

secara keseluruhan masih

menunjukan nilai positif Hal

tersebut didukung oleh kategori

Pertambangan dan Penggalian

yang menjadi tulang punggung

perekonomian Papua

menunjukkan pertumbuhan

yang cukup baik

2 PDRB Menurut Pengeluaran

Mayoritas kategori

pegeluaran pada tahun 2020

menunjukan nilai negatif

Hanya kategori Pengeluaran

Ekspor yang mengalami

pertumbuhan sangat tinggi

sebesar 5118 persen Hal

tersebut didorong oleh produksi

PT Freeport yang terus

membaik sehingga

menyebabkan ekspor yang meningkat Disisi lain Pengeluaran Konsumsi Rumah

Tangga mengalami kontraksi terdalam hingga -733 persen Kontraksi tersebut

disebabkan oleh pembatasan aktivitas masyarakat untuk meminimalisir dampak

penularan COVID-19 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah juga mengalami penurunan

hal tersebut disebabkan oleh dipotongnya anggaran untuk belanja modal serta belanja

barang dan jasa untuk digunakan sebagai dana penanganan COVID-19

Grafik 24 Kontribusi (7 Besar) Lapangan Usaha Terhadap

PDRB Papua Tahun 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Grafik 25 Laju Pertumbuhan PDRB Papua Menurut

Pengeluaran Tahun 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

15

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

c PDRB per Kapita

PDRB per Kapita DPP

(Dengan Pertambangan dan

Penggalian) Papua mengalami

pertumbuhan dari Rp5614 juta

pada tahun 2019 menjadi

Rp5790 juta pada tahun 2020

Sedangkan jika ditinjau dari sisi

PDRB per Kapita TPP (Tanpa

Pertambangan dan Penggalian)

tahun 2020 mengalami

penurunan dari semula Rp4288 juta pada tahun 2019 menjadi Rp4153 juta di tahun

2020 Hal tersebut disebabkan mayoritas kategori usaha maupun pengeluaran konsumsi

mengalami penurunan akibat pandemi COVID-19 Hanya kategori Pertambangan dan

Penggalian yang tumbuh positif didorong oleh normal kembalinya produksi PT Freeport

Indonesia

PDRB per Kapita DPP

Papua terlihat mengalami

pertumbuhan disaat PDRB per

Kapita TPP papua terkontraksi

Ekspor Papua yang mengalami

pertumbuhan signifikan pada

akhir tahun 2020 merupakan

faktor pendorong terjadinya

pertumbuhan PDRB per Kapita

DPP Papua pada tahun 2020

Sektor Pertambangan dan Penggalian terhadap PDRB di Papua sangat besar naik atau

turunnya sektor ini akan sangat mempengaruhi pertumbuhan PDRB Papua Peran

Sektor Pertambangan dan Penggalian yang cukup besar di Papua membuat

perekonomian Papua bergantung pada satu sektor ini saja Hal tersebut perlu

diantisipasi dengan cara menciptakan lapangan kerja di sektor lain yang mampu

memberikan dampak pada PDRB Papua kedepannya

212 Suku Bunga

BI 7 days (reverse) repo rate selama tahun 2020 cenderung turun Faktor utama dalam

penentuan BI 7 days (reverse) repo rate adalah inflasi sedangkan inflasi sendiri

Grafik 26 Pertumbuhan PDRB per Kapita Papua Periode

2010 ndash 2019 (juta rupiah)

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Grafik 27 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

16

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

dipengaruhi oleh banyaknya uang beredar di masyarakat

Sebagai acuan suku bunga pasar uang BI 7 days (reverse)

repo rate akan cepat mempengaruhi pasar uang Pergerakan

BI 7 days (reverse) repo rate memiliki hubungan yang sangat

erat dengan inflasi di suaru daerah Guna menahan laju inflasi

berada di dalam target yang ditetapkan menaikkan atau menurunkan BI 7 days

(reverse) repo rate adalah salah satu kerangka operasi moneter yang dilakukan oleh

Bank Indonesia

BI 7 days (reverse) repo rate

cenderung semakin menurun dalam

waktu 12 bulan di tahun 2020 Hal ini

mengindikasikan bahwa kondisi ekonomi

global sedang lesu sehingga Bank

Indonesia mengambil langkah tersebut

guna memberikan stimulus positif pada

perekonomian Penurunan BI 7 days

(reverse) repo rate sudah terjadi 5 kali

sepanjang 2020 dengan total penurunan

125 basis poin Hal tersebut dilakukan Bank Indonesia sebagai upaya mempertahankan

daya beli masyarakat disaat pandemi terjadi

Perekonomian dunia pada tahun 2020 cenderung tidak stabil ditengah isu

panasnya iklim perdagangan dunia dan pandemi yang terjadi sepanjang tahun 2020

Oleh karena itu keputusan BI untuk menurunkan suku bunga acuan bertujuan untuk

mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi serta sekaligus merupakan

langkah preventif terhadap situasi perdagangan dunia dan dampak pandemi COVID-19

213 Inflasi

Perkembangan inflasi gabungan 3 kotakabupaten IHK di Papua cukup

berfluktuasi sepanjang tahun 2020 Bulan Maret 2020 menjadi bulan dengan deflasi

terdalam sepanjang tahun 2020 yaitu sebesar -092 persen Hal tersebut dipicu oleh

penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada mayoritas indeks

kelompok penyusun inflasi Namun tahun 2020 yang sangat fluktuatif ditutup dengan

inflasi yang paling tinggi sepanjang tahun 2020 dengan angka inflasi mencapai 079

persen Sedangkan inflasi year on year (Desember 2020 terhadap 2019) di Papua

mencapai 164 persen

Grafik 28 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate

Sumber Bank Indonesia diolah

BI 7 days (reverse)

repo rate cenderung

semakin menurun

dalam waktu 12

bulan di tahun 2020

17

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Kenaikan harga barang dan

jasa di 3 kota IHK tersebut adalah

pemicu utama yang mendorong

terjadinya inflasi Kenaikan angka

indeks pada kelompok makanan

minuman dan tembakau sebesar

135 persen kelompok pakaian dan

alas kaki sebesar 010 persen

kelompok perumahan air listrik

dan bahan bakar rumah tangga sebesar 013 persen kelompok perlengkapan

peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 002 persen kelompok

kesehatan sebesar 033 persen kelompok transportasi sebesar 254 persen kelompok

informasi komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0003 persen kelompok rekreasi

olahraga dan budaya sebesar 036 persen serta kelompok penyediaan makanan dan

minumanrestoran sebesar 007 persen

Terjadinya inflasi di bulan Desember 2020 tersebut didorong

oleh kenaikan harga yang cukup signifian pada beberapa

komoditas diantaranya tarif angkutan udara cabai rawit ikan

ekor kuning ikan cakalang dan lain-lain Sedangkan

komoditas yang menjadi penahan laju inflasi adalah emas

perhiasan daging ayam ras kangkung terong dan lain-lain

Besarnya pegaruh msing-masing kelompok komoditi terhadap perkembangan inflasi

Desember 2020 diantaranya kelompok makanan minuman dan tembakau sebesar

0500 persen kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0004 persen kelompok

perumahan air listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0023 persen kelompok

perlengkapan peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0001 persen

kelompok kesehatan sebesar 0006 persen kelompok transportasi sebesar 0289

persen kelompok informasi komunikasi dan jasa keuangan sebesar 00002 persen

kelompok rekreasi olahraga dan budaya sebesar 0005 persen kelompok pendidikan

sebesar 0000 persen kelompok penyediaan makanan dan minumanrestoran sebesar

0004 persen serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar -004 persen

214 Nilai Tukar Rupiah

Nilai tukar mata uang negara terhadap mata uang negara lain yang stabil

merupakan keadaan ideal yang diinginkan oleh para pelaku pasar termasuk

pemerintah Kestabilan Rupiah sebagai mata uang Negara Republik Indonesia

Grafik 29 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

3 kota IHK di Papua

mengalami inflasi

sebesar 079 yang

disebabkan kenaikan

harga barang dan

jasa pada beberapa

kategori

18

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

mempunyai peran yang sangat penting dalam menjaga stabilitas harga dan sistem

keuangan Kestabilan nilai tukar rupiah akan sangat berpengaruh pada sektor

perdagangan internasional terutama nilai tukar rupiah terhadap USD yang mendominasi

mata uang perdagangan dunia Berikut ini adalah grafik perkembangan nilai tukar rupiah

terhadap USD sepanjang tahun 2020

Kurs tengah rupiah selama tahun 2020 cukup berfluktuatif diantara bulan Maret

dan Mei dimana rupiah bergerak di angka tertinggi pada 2 April 2020 mencapai

Rp1674100 Hal tersebut merupakan salah satu respon pasar dalam menghadapi

pandemi COVID-19 Spanjang tahun 2020 nilai tukar rupiah bergerak pada titik terendah

Rp1361200 dan titik tertinggi Rp1674100 Fluktuasi yang terjadi sepanjang tahun

2020 cenderung tidak terlalu ekstrem Hal tersebut seharusnya bukan menjadi faktor

penghambat volume perdagangan internasional Namun karena ekspor Papua yang

didominasi oleh PT Freeport volume ekspor papua sangat tergantung dari kapasitas

produksi PT Freeport Pada tahun 2020 volume produksi PT Freeport cenderung

meningkat Hal tersebut dibuktikan dengan volume ekspor Papua yang juga meningkat

sepanjang tahun 2020

Naiknya kurs Dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah menyebabkan harga

barang yang di ekspor Indonesia mengalami penurunan sedangkan harga barang yang

impor Indoensia mengalami peningkatan harga Kenaikan kurs Dollar Amerika Serikat

akan mempengaruhi transaksi ekspor karena adanya pembayaran yang rendah dari

Grafik 210 Nilai tukar Rupiah ndash USD Sepanjang 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

16000

18000

1 8

15

22

29

36

43

50

57

64

71

78

85

92

99

106

113

120

127

134

141

148

155

162

169

176

183

190

197

204

211

218

225

232

239

246

19

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

pembeli di luar negeri Hal tersebut mengakibatkan uang masuk ke Indonesia dalam

mata uang asing menjadi lebih sedikit

22 INDIKATOR KESEJAHTERAAN

221 Indeks Pembangunan Manusia

Pembangunan sumber daya

manusia di Papua bias dikatakan

konsisten mengalami peningkatan

selama periode 2010 sampai

dengan 2020 Akan tetapi Indeks

Pembangunan Manusia (IPM)

Papua tahun 2020 mengalami

penurunan dibandingkann tahun

sebelumnya Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) meningkat dari

5445 pada tahu 2010 menjadi 6084 pada tahun 2019 kemudian menjadi 6044 pada

taahun 2020 menurun beberapa poin pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2019

Namun nilai IPM Papua masih diatas 60 yang berarti IPM papua berada pada kategori

sedang Pengukuran IPM oleh BPS menggunakan standar UNDP (United Nation for

Development Program) dimana nilai IPM dibawah 60 dianggap rendah 60 sampai

dengan 70 dikategorikan sedang dan 71 sampai dengan 80 dikategorikan tinggi

Sementara itu IPM Nasional pada tahun 2020

mencapai 7194 atau tumbuh tipis 002 poin dari tahun

sebelumnya IPM Indonesia secara Nasional masuk pada

kategori tinggi karena berada pada rentang 70 sampai dengan

80 Hal tersebut berbeda dengan yang terjadi di Papua

dimana IPM Papua mengalami penurunan pada tahun ini Namun jika dilihat pada

KabupatenKota di Papua IPM Kota Jayapura merupakan IPM tertinggi di Papua

dengan nilai 7994 Dilain sisi Kabupaten Nduga merupakan Kabupaten dengan IPM

terendah yaitu 3155

Walaupun Kabupaten Nduga adalah kabupaten dengan IPM terendah pertumbuhan

IPM nya merupakan yang tertinggi yaitu tumbuh sebesar 260 Rendahnya IPM di

Kabupaten Nduga disebabkan oleh sulitnya akses menuju Kabupaten Nduga ditambah

oleh faktor keamanan yang kurang sehingga menghambat pembangunan yang akan

dilaksanakan di Kabupaten Nduga

Grafik 211 Pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia

2010 - 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

IPM tahun 2020

sebesar 6044 turun

dibandingkan dengan

tahun sebelumnya

sebesar 6084

20

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Walaupun Papua memiliki rata-rata IPM dibawah IPM Nasional tetapi Papua

memiliki 5 daerah dengan IPM dengan kategori tinggi Ketiga daerah tersebut adalah

Kota Jayapura Kabupaten Mimika Kabupaten Biak Numfor Kabupaten Merauke dan

Kabupaten Jayapura Tingginya IPM di 5 daerah didorong oleh banyaknya warga

pendatang dari luar Papua yang datang untuk melakukan aktifitas bisnispekerjaan

Aktifitas warga pendatang yang mayoritas sebagai karyawan pada perusahaan

multinasional dan proyek-proyek prioritas nasional di Provinsi Papua

222 Tingkat Kemiskinan

Presentase penduduk miskin mengalami penurunan cukup

besar selama periode Maret 2012 sampai dengan September

2020 Selama periode tersebut presentase penduduk miskin

mengalami penurunan sebesar 431 persen poin Namun

periode September 2020 jika dibandingkan dengan Maret

2020 presentase penduduk miskin mengalami peningkatan sebesar 016 persen poin

Peningkatan presentase penduduk miskin tersebut juga dipicu oleh pandemi COVID-19

yang menyebabkan banyak sektor usaha mengalami tekanan sehingga beberapa

diantaranya harus melakukan

efisiensi jumlah karyawan Jika

dilihat menurut daerah penduduk

miskin di Papua terkonsentrasi di

daerah pedesaan Pada September

2020 terdapat 86750 ribu jiwa atau

3569 persen penduduk miskin

tinggal di pedesaan sedangkan di

perkotaan hanya 4473 ribu jiwa

atau sebesar 459 persen penduduk

miskin Secara nasional pada periode September 2020 provinsi Papua menjadi provinsi

dengan presentase penduduk miskin terbesar yaitu sebesar 2680 persen Angka

tersebut jauh lebih besar daripada rata-rata nasional yang berada pada nilai 1019

persen

223 Tingkat Ketimpangan (Rasio Gini)

Rasio Gini Provinsi Papua selama periode Maret 2015 sampai

dengan periode September 2020 cenderung tidak banyak

mengalami perubahan Tercatat selama periode tersebut

rasio gini di Papua hanya mengalami penurunan kurang dari

Grafik 212 Tingkat Kemiskinan Papua Periode Maret

2012 ndash September 2019

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Tingkat kemiskinan

Papua sebesar 2655

persen dengan

jumlah penduduk

miskin sebesar

900950 ribu jiwa

Rasio gini Papua

September 2020

sebesar 040 naik

dibandingkan periode

Maret 2020

21

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

001 Jika ditinjau dari daerah

daerah pedesaan mengalami

kenaikan presentase penduduk

miskin dari semula 038 pada

periode Maret 2015 menjadi 041

pada September 2020 Di daerah

perkotaan mengalami hal

sebaliknya presentase penduduk

miskin menurun dari 034 pada

periode Maret 2015 menjadi 029

pada September 2020 Ada beberapa faktor yang mempengaruhi rasio gini di Papua

pada tahun 2020 salah satunya adalah pandemi COVID-19 yang terjadi sepanjang

tahun 2020 Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) penduduk

kelompok 40 persen terbawah mengalami peningkatan pengeluaran perkapita per bulan

dibandingkan dengan penduduk 40 persen menengah yang justru mengalami

penurunan dan 20 persen teratas juga mengalami penurunan pengeluaran per kapita

per bulan

224 Kondisi Ketenagakerjaan dan Tingkat Pengangguran

Dinamika tenaga kerja di Papua pada Agustus 2020

mengalami penurunan jumlah angkatan kerja menjadi

1767403 orang dari sebelumnya 1857300 orang pada

Agustus 2019 Jumlah penduduk yang bekerja di Papua juga

mengalami penurunan 100412 orang pada Agustus 2020

menjadi sebesar 1691745 Sedangkan jumlah penganggur pada Agustus 2020

mencapai 75658 orang lebih tinggi jika dibandingkan keadaan Agustus 2019 sebesar

65143

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Papua cenderung mengalami tren

peningkatan dari tahun 2018 Pada tahun 2020 TPT di papua menunjukkan nilai 428

persen atau naik 077 persen poin dibanding tahun lalu Peningkatan tersebut didominasi

oleh wilayah perkotaan dimana peningkatan TPT di wilayah perkotaan sebesar 269

persen sedangan di wilayah pedesaan sebesar 079 persen

Peningkatan angka tersebut tak lepas dari pandemi COVID-19 yang melanda

hampir seluruh wilayah dunia termasuk Indonesia sejak Maret 2020 Pandemi COVID-

19 tidak hanya menyebabkan masalah pada sisi kesehatan saja namun perekonomian

juga terdampak karena pembatasan-pembatasan kegiatan usaha Pembatasan tersebut

Grafik 213 Rasio Gini Papua Periode Maret 2015 ndash

September 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

TPT Papua tahun

2020 sebesar 428

persen dengan

jumlah

pengangguran

mencapai 67173

orang

22

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

secara tidak langsung juga

mempengaruhi dinamika

ketenagakerjaan Dinamika

ketenagakerjaan Papua juga

terdampak akan hal tersebut

Penduduk usia kerja yang

mengalami dampak pandemi

COVID-19 dikelompokkan menjadi

4 yaitu Penganggur bukan

angkatan kerja yang pernah

berhenti bekerja pada Februari-Agustus 2020 penduduk yang bekerja dengan status

sementara tidak bekerja dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja

Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan dampak COVID-19 terhadap penduduk usia

kerja di Papua

Tabel 21 Dampak COVID-19 terhadap Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin dan Tempat

Tinggal

Komponen Jenis Kelamin Daerah Tinggal Total

Laki-Laki

Perempuan Perkotaan Pedesaan

Pengangguran Karena COVID-19 1787 742 1670 859 2529

Bukan Angkatan Kerja Karena COVID-19

682 1253 1795 140 1935

Sementara Tidak Bekerja Karena COVID-19

6108 2451 4805 3754 8559

Penduduk Bekerja Yg Mengalami Pengurangan Jam Kerja karena COVID-19

138697 77897 139992 76602 216594

Total 147274 82343 148262 81355 229617

Penduduk usia Kerja (PUK) 1300741

1148404 730420 1718725 2449145

Total dibanding PUK 113 72 203 47 94

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Tabel diatas menunjukkan bahwa pada Agustus 2020 terdapat 229617 orang

atau 938 persen dari total penduduk usia kerja di Papua Dari jumlah tersebut 2529

diatntaranya menjadi pengangguran 1935 menjadi bukan angkatan kerja 8559

sementara tidak bekerja dan 216594 lainnya mengalami pengurangan jam kerja akibat

COVID-19 Ditinjau dari sisi Jenis Kelamin penduduk laki-laki lebih merasakan dampak

pandemi COVID-19 dibandingkan penduduk perempuan dalam sisi ketenagakerjaan

Terbukti dengan jumlah pengangguran karena COVID-19 pada penduduk laki-laki

berjumlah 1787 orang sedangkan penduduk perempuan hanya 742 orang Sedangkan

Grafik 214 Tingkat Pengangguran Terbuka

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

23

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

dari sisi tempat tinggal penduduk perkotaaan lebih merasakan dampak pandemi

COVID-19 dibanding penduduk pedesaan Persentase penduduk kota yang terdampak

dibandingkan dengan penduduk usia kerja di perkotaan mencapai 2030 persen Angka

ini jauh lebih besar dibandingkan dengan di pedesaan yang mencapai 473 persen

225 Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Nelayan

Nilai Tukar Petani (NTP)

adalah sebuah nilai yang

menunjukkan daya tukar (term of

trade) dari produk pertanian

dengan barang dan jasa yang

dikonsumsi maupun untuk biaya

produksi Semakin tinggi nilai NTP

maka semakin kuat pula daya beli

petani NTP Papua mengalami

peningkatan signifikan dari Desember 2019 ke Januari 2020 yaitu dari 9264 pada

Desember 2019 menjadi 10155 pada Januari 2020 Sepanjang tahun 2020 NTP Papua

relatif meningkat walaupun terjadi pandemi COVID-19 di tahun 2020 Pada bulan

Desember 2020 NTP Papua tercatat sebesar 10278 atau naik 002 persen

dibandingkan NTP bulan November 2020 Perubahan indeks NTP di Papua disebabkan

oleh indeks harga yang harus dibayar petani lebih kecil daripada indeks harga yang

diterima petani

Ditinjau dari sisi Indek

Diterima Petani sektor perikanan

tangkap atau nelayan mempunyai

Indeks Diterima Petani paling

tinggi Semakin tinggi Indeks

Diterima Petani dibanding Indeks

Dibayar Petani semakin sejahtera

hidup petani Pada Desember

2020 sektor Perikanan Tangkap

(Nelayan) mempunyai Indeks

Diterima Petani sebesar 11738 sedangkan Indeks Dibayar Petani sebesar 10416 Hal

tersebut menunjukkan bahwa pada Desember 2020 Nelayan di Papua bisa dikatakan

cukup sejahtera

Grafik 215 Nilai Tukar Petani

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Grafik 216 Nilai Tukar Nelayan

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

24

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

23 EFEKTIVITAS KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI DAN PEMBANGUNAN

REGIONAL

Keberhasilan suatu daerah dalam menjalankan kebijakan makro ekonomi dan

pembangunan dapat dilihat berdasarkan capaian dari target yang telah ditetapkan pada

tahun sebelumnya Pemerintah Provinsi Papua sendiri sudah menetapkan target

indikator ekonomi dan pembangunan untuk tahun 2020 Berikut ini adalah target beserta

caiapannya pada tahun 2020

Tabel 22 Capaian Kebijakan Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Papua 2020

Indikator Target Capaian Hasil Capaian Keterangan

Pertumbuhan Ekonomi 643 - 758 232 Tidak Tercapai

Laju Inflasi 250 - 400 079 Tidak Tercapai

PDRB per Kapita Rp2995 ndash Rp3027 Juta Rp5790 Juta Tercapai

Rasio Gini 034 ndash 039 040 Tidak Tercapai

TPAK 7510 - 7725 7216 Tidak Tercapai

TPT 227 - 360 428 Tidak Tercapai

PDRB Tanpa Pertambangan dan Penggalian

Sumber RKPD BPS (2020) diolah

Dari beberapa target yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Papua hanya

terdapat 1 indikator saja yang tercapai pada tahun 2020 yaitu PDRB per Kapita

Banyaknya target pembangunan yang tidak bisa dicapai pada tahun 2020 disebabkan

oleh pandemi COVID-19 yang memaksa pemerintah untuk melakukan refocusing

anggaran untuk menaggulanggi dampak pandemi di segala sektor Selain itu dampak

ekonomi dan sosial yang langsung dirasakan oleh masyarakat juga merupakan faktor

pendorong tidak tercapainya target pembangunan

231 Analisis Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Pembangunan Manusia Terhadap

PDRB di Papua

Pertumbuhan ekonomi adalah perubahan kondisi perekonomian suatu negara

atau wilayah secara berkesinambungan ke dalam kondisi yang lebih baik Pertumbuhan

ekonomi adalah salah satu indikator utama untuk menilai kondisi ekonomi suatu negara

atau wilayah Pertumbuhan ekonomi suatu negara atau wilayah ditandai dengan

meningkatnya kapasitas produksi yang dapat meningkatkan pendapatan negara atau

wilayah Kapasitas produksi dalam perekonomian dapat tercermin pada tingkat

pendapatan Produk Domestik Bruto (PDB) pada negara atau Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB) pada wilayah PDRB merupakan salah satu indikator dalam mengukur

tingkat kemajuan perekonomian di wilayah tersebut Nilai PDRB dapat menjelaskan

25

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

kemampuan daerah mengelola atau memanfaatkan sumber daya yang ada Menurut

Todaro amp Smith (2004) ada 3 faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi

adalah akumulasi modal (capital accumulation) pertumbuhan penduduk (growth in

population) dan kemajuan teknologi (technological progress) Aliran dana yang

digelontorkan pemerintah untuk belanja termasuk akumulasi modal yang akan

berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Oleh karenanya perlu dikaji efektifitas

belanja fiskal baik itu yang berasal dari Pemerintah Pusat maupun Daerah terhadap

pertumbuhan PDRB

a Variabel dan Metodologi Penelitian

Penelitian ini akan menganalisis hubungan causal-effect yang akan menjelaskan

pengaruh Dana Otonomi Khusus Dana Alokasi Khusus Belanja Pemerintah Daerah

(Belanja Modal dan Belanja Barang amp Jasa) Dana Alokasi Umum dan Indeks

Pembangunan Manusia terhadap PDRB (harga konstan) pada masing-masing

kabupaten Data yang digunakan adalah data panel dimana mengkombinasikan antara

data cross section dan time series Dalam kajian ini data cross section yang digunakan

adalah data seluruh Pemerintah KabupatenKota di Provinsi papua sedangkan data

time series yang digunakan adalah data tahun 2014 ndash 2019 dari seluruh variabel

Deskripsi variabel yang akan digunakan dalam kajian ini adalah sebagai berikut

1 Dana Otonomi Khusus

Dana otonomi khusus adalah dana yang dialokasikan oleh pemerintah pusat kepada

daerah untuk membiayai pelaksanaan otonomi khusus di suatu daerah salah satunya

Papua Dana tersebut di alokasikan kepada seluruh daerah di Papua yang ditujukan

untuk menunjang percepatan pelaksanaan otonomi khusus bagi Provinsi Papua dalam

rangka mewujudkan keadilan penegakan supremasi hukum penghormatan terhadap

HAM percepatan pembangunan ekonomi peningkatan kesejahteraan dan kemajuan

masyarakat Papua dalam rangka kesetaraan dan keseimbangan dengan kemajuan

provinsi lain di Indonesia Secara teori PDRB dan Dana Otonomi Khusus mempunyai

korelasi yang positif

2 Dana Alokasi Khusus (DAK)

Dana Alokasi Khusus adalah alokasi dari APBN kepada pemerintah daerah

(ProvinsiKotaKabupaten) tertentu dengan tujuan untuk mendanai kegiatan khusus

yang merupakan urusan pemerintah daerah dan sesuai dengan prioritas nasional

26

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

3 Belanja Pemerintah Daerah (Belanja Modal dan Belanja Barang amp Jasa)

Belanja Pemerintah sebagai salah satu unsur pembentuk PDB (Produk Domestik

Bruto) dan PDRB pada tingkat daerah merupakan kebijakan fiskal yang berfungsi

sebagai intervensi pemerintah di dalam perekonomian Hubungan antara PDRB dengan

belanja pemerintah seharusnya bernilai positif

4 Dana Alokasi Umum (DAU)

Dana Alokasi Umum merupakan salah satu transfer dana pemerintah kepada

pemerintah daerah yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan

tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan

daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi Penggunaan DAU mayoritas adalah

untuk belanja pegawai jadi seharusnya PDRB dan DAU memiliki korelasi positif

5 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Indeks Pembangunan manusia (IPM) merupakan salah satu indikator

pembangunan manusia di suatu wilayah Perhitungan IPM didasarkan pada

perbandingan dari angka harapan hidup pendidikan dan standar hidup layak

Pembangunan manusia yang baik dan berkesinambungan akan mempengaruhi

kapabilitas penduduk dan dampaknya adalah peningkatan produktivitas dan kreativitas

masyarakat Hal tersebutlah yang akan mengakibatkan penduduk dapat menyerap dan

mengelola sumberdaya yang penting bagi pertumbuhan ekonomi

Metode yang akan digunakan analisis kuantitatif regresi dengan menggunakan

metode Regresi Data Panel efek tetap atau biasa disebut Fix Effect Model Komponen

error pada Fix Effect Model dapat diabaikan sehingga Parameter dalam Fix Effect Model

diestimasi dengan metode Odinary Least Square atau metode kuadrat terkecil dengan

menambahkan variabel dummy pada estimasinya Model estimasi seperti ini juga biasa

disebut Least Squares Dummy Variable (LSDV) Persamaan dari Fix Effect Model dapat

dituliskan sebagai berikut

119910119894119905 = 119863120572119894 + 119909119894119905prime 120573 + 120576119894119905

Dimana D = [d1 d2 hellip dn] merupakan variabel dummy untuk unit ke-i Pemilihan

Fix Effect Model pada kajian ini didasarkan pada pendapat Judge et all (1999) dalam

bukunya yang menyatakan bahwa jika N besar dan T kecil estimasi dari Random Effect

Model dan Fix Effect Model berbeda secara signifikan Namun bila setiap individu dari

data cross section tidak diambil secara random maka Fix Effect Model tetap lebih

sesuai Dalam Fix Effect Model tentunya mempunyai beberapa asumsi yang harus

dipenuhi agar model yang terbentuk bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Estimator)

Asumsi yang harus dipenuhi adalah bebas dari multikolinieritas non-autocorrelation

27

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

untuk penggunaan data time series dan bebas dari heterekedastisitas Asumsi residual

harus mengikuti distribusi normal tidak digunakan dalam kajian ini Dasar dari tidak

digunakannya asumsi residual berdistribusi normal adalah teori Asymtotic Normality

dimana teori tersebut memberikan jaminan ketika sampel yang digunakan dalam analisis

cukup besar maka asumsi normalitas sudah tidak diperlukan lagi Asymtotic Normality

menggunakan dasar Central Limit Theorem yang menyatakan bahwa kurva distribusi

sampling akan berpusat pada nilai parameter populasi dan akan memiliki semua sifat

distribusi normal jika sampel yang diambil berukuran lebih dari 30

b Analisis

Fix Effect Model yang akan digunakan pada kajian ini ingin mengetahui variasi dari

data time series sedangkan variasi dari data cross section (Pemda) dianggap tidak

memiliki banyak perbedaan Alasan kuat mengapa Pemda diasumsikan tidak terlalu

memiliki banyak perbedaan adalah keseluruhan PemkabPemkot berada pada wilayah

administrasi yang sama yaitu provinsi Papua Selain itu variabel yang digunakan

mayoritas merupakan hasil kebijakan fiskal dari Pemerintah Pusat Sehingga

diasumsikan perbedaan yang lebih signifikan adalah perbedaan antar waktu yang

diakibatkan oleh perubahan kebijakan pemerintah dari waktu ke waktu perubahan

eksternal dan faktor lain yang terjadi selama kurun waktu 2014 sampai dengan 2019

Sebelum menginterpretasikan model yang dihasilkan diperlukan pengujuan

terhadap asumsi-asumsi agar model bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Model)

dimana asumsi yang harus dipenuhi adalah bebas dari multikolinieritas Dalam kasus

data panel seringkali ditemui masalah heterokesdastisitas Jika asumsi

heterokesdastisitas dilanggar maka estimator OLS (Ordinary Least Square) masih linier

dan konsisten serta tidak bias Namun estimator OLS (Ordinary Least Square) tidak

mempunyai varian yang minimum lagi (Gujarati amp Porter 2010) Tetapi hal tersebut

bukan menjadi masalah yang berarti karena sifat estimator tidak lagi menghasilkan

BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) namun mungkin baru sampai LUE (linier

Unbiased Estimator) (Widarjono 2010 Sumodiningrat 2010)

28

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Gambar 22 Output Fix Effect Model dari Minitab

Berdasarkan gambar diatas nilai Varian Inflation Factor (VIF) semua variabel yang

digunakan dalam kajian ini memiliki nilai dibawah 10 nilai tersebut menunjukkan bahwa

semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini bebas dari kasus multikolinieritas

Asumsi selanjutnya yang harus dipenuhi guna mendapatkan sifat BLUE adalah bebas

dari heterokesdastisitas Pendugaan awal dapat menggunakan scatterplot antara y

taksiran dengan residual Jika terdapat pola pada scatterplot tersebut maka diduga

terdapat heterokesdastisitas pada model yang terbentuk Namun apabila pola yang

terbentuk tidak jelas harus dilakukan pengujian menggunakan Durbin-Watson test

Berikut ini merupakan menggunakan scatterplot antara y taksiran dengan residual

Dapat dilihat pada grafik

disamping bahwa terdapat

pola pada scatter plot antara y

taksiran dengan residual yang

artinya model yang terbentuk

belum bebas dari kasus

heterokesdastisitas Namun

dengan mempertimbangkan

pendapat dari Widarjono

(2010) dan Sumodiningrat

(2010) yang menyatakan

bahwa asumsi heterokesdastisitas dapat dikesampingkan dengan konsekuensi sifat

Regression Analysis PDRB versus Otsus DAK The regression equation is

PDRB = - 38945 + 147 Otsus - 099 DAK + 349 Belanja Modal amp Barang dan Jasa

- 102 DAU + 538 IPM - 3278 2015 - 6685 2016 - 1701 2017 - 34 2018

- 1836 2019

Predictor Coef SE Coef T P VIF

Constant -38945 3583 -1087 0000

Otsus 14665 8897 165 0101 1430

DAK -0991 8360 -012 0906 1616

Belanja Modal amp Barang dan Jasa 34887 2458 1419 0000 1279

DAU -10211 2218 -460 0000 1381

IPM 53801 4968 1083 0000 1133

2015 -3278 1925 -170 0090 1743

2016 -6685 2241 -298 0003 2363

2017 -1701 1964 -087 0388 1815

2018 -34 2016 -002 0987 1912

2019 -1836 2051 -090 0372 1978

S = 716658 R-Sq = 690 R-Sq(adj) = 671

Grafik 217 Residual Plot

40000200000-20000

999

99

90

50

10

1

01

Residual

Pe

rce

nt

6000040000200000-20000

30000

20000

10000

0

-10000

Fitted Value

Re

sid

ua

l

30000225001500075000-7500-15000

40

30

20

10

0

Residual

Fre

qu

en

cy

160140120100806040201

30000

20000

10000

0

-10000

Observation Order

Re

sid

ua

l

Normal Probability Plot Versus Fits

Histogram Versus Order

Residual Plots for PDRB

Sumber Output Minitab diolah

29

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) akan menjadi LUE (Linier Unbiased Estimator)

Sedangkan dilihat dari normal probability plot yang dihasilkan terdapat beberapa data

outlier pada residual Setelah ditelaah lebih jauh data tersebut adalah residual dari

kabupaten Mimika Hal tersebut wajar terjadi karena PDRB kabupaten Mimika sangat

berbeda jauh dibandingkan kabupatenkota lain yang ada di Papua PDRB yang tinggi

tersebut dikarenakan adanya PT Freeport yang menyumbang mayoritas PDRB

kabupaten Mimika

Setelah proses pengujian asumsi dilakukan tahap selanjutnya adalah melakukan

uji signifikansi variabel dalam model Berikut ini adalah pengujian pada Fix Effect Model

yang terbentuk

Gambar 23 Output ANOVA dari Minitab

Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen

secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen (PDRB) Hipotesis awal pada

pengujian ini adalah tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen

terhadap PDRB Dengan menggunakan alpha 5 (005) hipotesis awal ditolak jika p-

value yang dihasilkan model kurang dari 005 Merujuk pada hasil perhitungan p-value

dari tabel Analysis of Variance yang menunjukan nilai 000 dimana nilai tersebut lebih

kecil daripada alpha yang ditetapkan Maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa

secara simultan variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

PDRB Tetapi perlu dilakukan pengujian secara parsial pada setiap variabel independen

guna memastikan signifikansi masing-masing variavel independen Berikut persamaan

regresi yang dihasilkan

119875119863119877119861 = minus38945 + 147 119926119957119956119958119956 minus 099 119915119912119922 + 349 119913119942119949119938119951119947119938 minus 102 119915119912119932 + 538 119920119927119924

+ 3278 120784120782120783120787 minus 6685 120784120782120783120788 minus 1701 120784120782120783120789 minus 34 120784120782120783120790 minus 1836 120784120782120783120791

1 Variabel Otsus

Berdasarkan hasil variabel secara parsial Dana Otsus mempunyai pengaruh yang

tidak signifikan terhadap PDRB karena memiliki p-value 010 yang lebih besar daripada

alpha 005 Pengaruh positif yang diberikan Dana Otsus terhadap PDRB sesuai dengan

teori ekonomi yang ada Berdasarkan jumlah Dana Otsus yang setiap tahunnya

cenderung bertambah seharusnya dapat mempengaruhi pertumbuhan PDRB secara

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P

Regression 10 18633576166 1863357617 3628 0000

Residual Error 163 8371662268 51359891

Total 173 27005238434

30

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

signifikan Dana Otsus mayoritas ditujukan untuk pendidikan dan kesehatan Sehingga

bisa jadi pengaruhnya terhadap PDRB tidak dalam lag waktu yang singkat

2 Variabel DAK

Pengujian secara parsial pada variabel DAK Fisik menunjukkan p-value sebesar

091 dimana lebih besar dari alpha 005 sehingga secara statistik dapat disimpulkan

bahwa Dana Alokasi Khusus tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

PDRB Hal demikian dapat terjadi karena disebabkan Dana Alokasi Khusus lebih banyak

dialokasikan untuk bidang-bidang yang mempunyai dampak jangka panjang terhadap

perekonomian DAK fisik bidang kesehatan jalan air minum sanitasi transportasi

memiliki pagu yang cukup besar bahkan lebih dari 50 pagu DAK Fisik 2020

dialokasikan untuk bidang tersebut Bidang-bidang tersebut mempunyai dampak yang

baik bagi perekonomian namun dampak yang dihasilkan cenderung dalam waktu yang

cukup lama sehingga variabel DAK tidak berpengaruh signifikan terhadap PDRB

3 Variabel Belanja

P-value yang dihasilkan dalam model untuk variabel belanja adalah 000 dimana

nilai tersebut lebih kecil dari alpha 005 yang mengindikasikan bahwa belanja pemerintah

(belanja modal dan belanja barang amp jasa) mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap PDRB Hal tersebut sesuai dengan teori ekonomi dimana belanja pemerintah

merupakan salah satu komponen pemberntuk PDRB Pada model ini setiap kenaikan

belanja pemerintah 1 miliar akan mengakibatkan kenaikan PDRB sebesar 3489 miliar

dengan mengasumsikan variabel independen lainnya tetap

4 Variabel DAU

Variabel DAU jika diuji secara parsial menunjukan hasil p-value sebesar 000 yang

menunjukan bahwa variabel DAU mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap PDRB

Namun pengaruh yang diberikan oleh DAU adalah negatif Semakin besar DAU yang

digelontorkan PDRB justru semakin menurun Hal ini senada dengan penelitian yang

dilakukan oleh Anis Setiyawati pada tahun 2007 Penelitian yang berjudul ldquoAnalisis

Pengaruh PAD DAU DAK dan Belanja Pembangunan Terhadap Pertumbuhan

Ekonomi Kemiskinan dan Pengangguran Pendekatan Analisis Jalurrdquo Penelitian

tersebut juga menghasilkan kesimpulan bahwa DAU memiliki pengaruh negatif terhadap

pertumbuhan ekonomi dimana pertumbuhan ekonomi diukur dari PDRB menurut harga

konstan Hal ini dapat terjadi karena DAU yang didapatkan oleh Pemda tidak

keseluruhan digunakan untuk pembangunan dan peningkatan ekonomi Selain itu

daerah yang mendapat DAU dengan pagu yang besar adalah daerah dengan

31

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

pertumbuhan ekonomi rendah Hal ini karena perhitungan DAU adalah berdasarkan

celah fiskal (Fiscal Gap) pada daerah tersebut Artinya semakin rendah kemampuan

ekonomi daerah untuk menjalankan pemerintahannya maka semakin besar DAU yang

didapat Sehingga nilai negatif yang dihasilkan dari perhitungan model pada kajian ini

sesuai dengan teori ekonomi yang berkembang

5 Variabel IPM

Pengujian variabel IPM secara parsial pada model menyatakan bahwa IPM memiliki

pengaruh signifikan terhadap PDRB karena p-value yang dihasilkan 000 dimana nilai

tersebut lebih kecil dari alpha yang ditetapkan 005 Hal tersebut sesuai dengan teori

yang ada dimana jika pembangunan manusia berjalan dengan baik maka ekonomi

daerah juga akan berkembang dan meningkat

6 Variabel dummy

Variabel dummy tahun 2014 merupakan pembanding untuk tahun 2015 sampai

dengan 2019 Variabel dummy 2015 menghasilkan p-value 009 dimana nilai tersebut

lebih besar daripada alpha 005 Kondisi ini mengindikasikan bahwa tidak ada

perbedaan signifikan yang terjadi pada tahun 2014 dan 2015 Hal tersebut kemungkinan

terjadi karena tidak terlalu banyak kebijakan pemerintah yang berubah pada rentang

waktu tersebut dan kondisi eksternal yang cenderung tidak banyak berubah Kondisi

demikian terjadi juga pada tahun 2017 2018 dan 2019 dimana p-value pada kedua

tahun tersebut 039 099 dan 037 Nilai tersebut jelas jauh lebih besar daripada alpha

005 sehinggu kedua tahun tersebut juga tidak berbeda secara signifikan dengan tahun

2014 sebagai reference Hanya tahun 2016 yang menghasilkan p-value 000 dimana

lebih kecil dari 005 berarti kondisi perekonomian tahun 2016 berbeda secara signifikan

dengan tahun 2014 Hal tersebut menunjukkan terdapat kebijakan anggaran pemerintah

daerah yang berbeda dan efektif pada tahun 2016 dibandingkan tahun 2014

c Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan dari Fix Effect Model yang terbentuk dalam kajian ini adalah PDRB

dipengaruhi positif oleh Dana Otsus Belanja Pemerintah (modal barang amp jasa) dan

IPM Sedangkan DAU dan DAK Fisik memiliki pengaruh yang berlawanan R-Square

yang dihasilkan model sebesar 069 artinya model yang terbentuk menggunakan

variabel independen Otsus DAK Fisik Belanja Pemerintah DAU dan IPM mampu

menjelaskan mampu menjelaskan variabel dependennya (PDRB) sebesar 690 persen

Sedangkan 310 persen sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk di dalam

model Variabel yang memiliki pengaruh signifikan adalah DAU Belanja Pemerintah

32

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

(Modal Barang amp Jasa) dan IPM Sedangkan variabel Otsus dan DAK Fisik tidak

memiliki pengaruh signifikan dalam model Hal tersebut dapat terjadi karena Dana Otsus

dan DAK Fisik digunakan untuk sektor-sektor yang tidak berdampak langsung dalam

kegiatan perekonomian sehingga pengaruhnya terhadap PDRB bersifat jangka panjang

BOKS 2

Cuma Maluku dan Papua yang Catat Pertumbuhan Ekonomi Positif

Jakarta CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik (BPS) melansir seluruh provinsi di Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi negatif Kecuali Maluku dan Papua yang sukses tumbuh positif di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi COVID-19

Pertumbuhan ekonomi di seluruh pulau negatif kecuali Maluku dan Papua ujar Kepada BPS Suhariyanto Rabu (58)

BPS mencatat laju ekonomi Maluku dan Papua tumbuh positif sebesar 236 persen Kinerja positif tersebut ditopang pertumbuhan ekonomi Papua dan Papua Barat karena tahun lalu dua wilayah tersebut mengalami kontraksi

Tercatat pertumbuhan ekonomi Papua negatif 2391 persen pada kuartal II tahun lalu menjadi positif 452 persen pada kuartal II tahun ini Sedangkan Papua Barat pada kuartal II 2019 lalu mengalami kontraksi 049 persen

Karena base-nya dua provinsi ini pada kuartal II tahun lalu tumbuh negatif jelas Suhariyanto

Sementara itu Pulau Jawa mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 669 persen Disusul oleh kelompok provinsi di Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar 629 persen

Sedangkan kelompok provinsi di Pulau Sumatera mengalami kontraksi 301 persen Kalimantan minus 435 persen dan Sulawesi minus 276 persen

Kelompok provinsi di Pulau Jawa memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yaitu sebesar 5855 persen Diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 2149 persen Pulau Kalimantan 804 persen dan Pulau Sulawesi 655 persen

Sisanya 537 persen disumbangkan pulau-pulau lainnya yang meliputi Bali dan Nusa Tenggara serta Maluku dan Papua masing-masing sebesar 300 persen dan 237 persen

Sumber cnnindonesiacom diakses 19 Februari 2020

BAB IIiPerkembangan dan Analisispelaksanaan apbn

Sri Mulyani IndrawatiMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Dari sisi belanja negara kita akan terusmelakukan upaya meningkatkan belanjanegara baik yang sudah ada di dalam APBNAPBD maupun program-program PEN

Pada penandatanganan Kerja Sama Pemerintah DKI Jakarta dan Jabar27072020

Sumber Foto djpbkemenkeugoid

33

Bukit TeleTabies Jayapura Photo Credit Adhitya Ahmad

31 APBN TINGKAT PROVINSI

ahun 2020 merupakan tahun yang dapat dikatakan sebagai tahun anomali

dimana pada awal tahun perasaan optimis menyelimuti penjuru negeri sampai

akhirnya akhir triwulan pertama corona virus disease (COVID) mulai masuk ke

Indonesia yang menyebabkan banyak dilakukan penyesuaian kebijakan Hal ini cukup

sulit bagi bangsa Indonesia dalam mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara (APBN) dikarenakan banyaknya sentimen global maupun faktor internal yang

berimbas negatif terhadap perekonomian Indonesia Fenomena tersebut juga sangat

dirasakan bagi para pengelola keuangan negara di wilayah Papua Faktor negatif dari

eksternal dan internal turut andil dalam pencapaian target baik dari sisi penerimaan

maupun belanja negara Secara umum capaian target APBN di Papua tahun 2020 tidak

sebaik tahun sebelumnya khususnya di sisi realisasi belanja negara

Sebagaimana data pagu dan realisasi APBN di Papua yang disajikan dalam tabel

dibawah ini realisasi pendapatan Negara di Papua tahun 2020 justru mengalami

kenaikan yang cukup signifikan Realisasi pendapatan negara pada tahun tersebut

mencapai Rp958 triliun atau 1137 persen dari target sebesar Rp842 triliun Realisasi

tersebut naik 64 persen dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang mencapai

Rp900 triliun Naiknya pendapatan Negara merupakan imbas adanya revisi target

T

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB III

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN apbn

REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

34

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

penerimaan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak maupun Direktorat Jenderal

Bea dan Cukai

Tabel 31 APBN Provinsi Papua (dalam miliar rupiah)

Uraian Pagu 2018

Realisasi 2018

Pagu 2019

Realisasi 2019

Pagu 2020

Realisasi 2020

Pendapatan Negara

1110032 1280256 972052 900589 842277 958219

Pendapatan Perpajakan

871429 1049156 901585 809189 735107 834731

Pendapatan Negara Bukan Pajak

56206 61279 44080 67310 42819 64685

Hibah 182397 169821 26387 24090 64351 58803

Belanja Negara 6183161 6066851 6633314 6276022 5703066 5581058

Belanja Pemerintah Pusat

1714490 1564612 1789741 1575741 1394096 1318480

Transfer ke Daerah dan Dana Desa

4468670 4502239 4843573 4700281 4308970 4262578

SurplusDefisit (5073129) (4786595) (5661262) (5375432) (5661262) (5375432)

Pembiayaan - - - -

Pembiayaan Dalam Negeri

- - - -

Pembiayaan Luar Negeri

- - - -

Sumber LRA Tk Kanwil Audited 2018 Unaudited 2019-2020Simtrada dan MEBE diolah

Ditinjau dari sisi belanja Pemerintah Pusat telah mengalokasikan belanja

Negara kepada Provinsi Papua tahun 2020 mencapai Rp5703 triliun yang terdiri dari

Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp1394 Triliun dan Transfer ke Daerah dan Dana

Desa (TKDD) sebesar Rp4309 Triliun Alokasi tersebut mengalami penurunan sebesar

140 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah Rp6633 Triliun Secara

kumulatif realisasi belanja Negara tahun 2020 mencapai Rp5581 triliun atau 979

persen dari alokasi pagu Persentase realisasi tersebut meningkat jika dibandingkan

tahun sebelumnya yang mencapai 946 persen Naiknya persentase belanja negara

secara keseluruhan merupakan akibat adanya revisi pagu dan refocusing anggaran

sehingga secara jumlah alokasi pagu relatif lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya

32 PENDAPATAN PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL

Pendapatan Pemerintah Pusat di tingkat provinsi terdiri dari Penerimaan Perpajakan

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Hibah Detil pendapatan Pemerintah

Pusat di Provinsi Papua dapat dijabarkan sebagai berikut

321 Penerimaan Perpajakan

Pandemi yang berlaku global dan faktor internal yang kurang menguntungkan sepanjang

tahun 2020 membawa imbas cukup dalam terhadap penerimaan perpajakan di Papua

Realisasi penerimaan perpajakan tahun 2020 mengalami peningkatan sebesar Rp2554

35 35

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

miliar atau 31 persen dibandingkan realisasi tahun 2019 yang

mencapai Rp809 Triliun Jika dibandingkan dengan target

penerimaan perpajakan tahun 2020 yang telah ditetapkan

sebesar Rp735 Triliun realisasi penerimaan perpajakan

hanya tercapai sebesar Rp835 Triliun atau 1135 persen Detil

target dan realisasi penerimaan perpajakan dapat disajikan

dalam tabel sebagai berikut

Tabel 32 Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)

Penerimaan Perpajakan

Target 2018

Realisasi 2018

Target 2019

Realisasi 2019

Target 2020

Realisasi 2020

PPh Migas - 271 - 161 - (016)

PPh Non Migas

441814 355473 432188 401765 388264 360659

PPN 229233 194700 246759 219864 214197 181330

PPnBM 180 273 393 406 382 329

PBB 24264 24445 24308 99899 69035 96889

Cukai - 014 - 024 - 005

Bea Masuk 19781 24108 19626 17644 10839 10765

Bea Keluar 149101 446026 172926 65479 48370 172931

Pajak Lainnya 7057 3846 5386 3946 4020 11839

Jumlah 871429 1049156 901585 809189 735107 834731

Sumber Kanwil DJP Papua Maluku Kanwil DJBC Khusus Papua dan LRA 2018-2020 diolah

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa komponen penyumbang

terbesar penerimaan perpajakan adalah PPh Non Migas sama dengan sebelumnya

PPh Non Migas memberikan kontribusi paling tinggi sebesar 432 persen disusul PPN

sebesar 217 persen sedangkan Bea Keluar yang selama ini menjadi andalan

penerimaan di Papua memberikan kontribusi sebesar 207 persen Adapun jenis

penerimaan yang memberikan kontribusi paling rendah adalah penerimaan Cukai

PPnBM dan PPh Migas Ketiga penerimaan tersebut hanya memberikan kontribusi

sebesar 004 persen terhadap penerimaan perpajakan secara keseluruhan

Pendapatan PPh Non Migas di Papua terdiri dari PPh Pasal 21 Pasal 22 Pasal

22 Impor Pasal 23 Pasal 2529 Orang Pribadi Pasal 2529 Badan Pasal 26 PPh Final

dan PPh Non Migas Lainnya Secara umum penerimaan PPh Non Migas tahun 2020

mengalami penurunan sebesar 120 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya

Penerimaan PPh Pasal 21 memberikan kontribusi paling besar terhadap penerimaan

PPh Non Migas yaitu mencapai 687 persen Selain itu PPh Final juga turut

memberikan kontribusi yang cukup signifikan yaitu mencapai Rp47527 miliar atau 142

persen dari keseluruhan penerimaan PPh Non Migas Jika dibandingkan dengan

Pendapatan

pemerintah pusat

tahun 2020 naik 640

persen dibandingkan

dengan tahun

sebelumnya

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

36

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

realisasi penerimaan pada tahun 2019 baik penerimaan PPh Pasal 21 maupun PPh

Final mengalami penurunan masing-masing sebesar 124 persen dan 301 persen Detil

penerimaan PPh Non Migas dapat disajikan dalam grafik sebagai berikut

Grafik 31 Penerimaan PPh Non Migas Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

Sumber OmSPAN 2020 diolah

Penerimaan Pajak Perdagangan Internasional di Provinsi Papua lebih

didominasi oleh penerimaan Bea Keluar sebagai hasil aktifitas lapangan usaha

pertambangan dan penggalian Penerimaan Bea Keluar sampai dengan akhir tahun

2020 mencapai Rp173 triliun atau 3575 persen dari target yang ditetapkan sebesar

Rp48370 miliar Penerimaan tersebut mengalami kenaikan yang sangat signifikan

dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp65479

miliar Faktor utama yang menyebabkan naiknya penerimaan Bea Keluar adalah

kegiatan ekspor konsentrat tembaga yang dilakukan oleh PT Freeport yang

menyumbang sebagian besar penerimaan dari sisi bea keluar

Di sisi Bea Masuk penerimaan sepanjang tahun 2020 hanya mencapai Rp10765

Miliar atau 993 persen dari target sebesar 10839 miliar Penerimaan Bea Masuk

tersebut sedikit mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun

sebelumnya yang mencapai Rp17644 Miliar Penerimaan Bea Masuk di wilayah Papua

terutama ditopang oleh aktifitas impor PT Freeport DSI Indonesia dan Tri Fita Perkasa

Sebagai respon terhadap pandemi pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak

dan Direktorat Jenderal Bea Cukai memberikan insentif fiscal yang bertujuan untuk

menjaga keberlangsungan dunia usaha yang terdampak pandemi COVID-19 Untuk

Provinsi Papuasampai dengan akhir tahun 2020 tercatat hanya Direktorat Jenderal

Pajak yang memberikan insentif fiscal khususnya di bidang perpajakan Detil jenis

insentif dan jumlah permohonan dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut

37 37

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Tabel 33 Penyaluran Insentif Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)

Jenis Insentif Diterima Ditolak Relaksasi SPT Tahunan Disetujui

Total

Keringanan PPh 21 601 44 - 654

Pembebasan PPh 22 Impor 12 5 - 17

Keringanan angsuran pajak PPh 25

253 23 13 289

Insentif PPh Final UMKM 804 0 - 804

Sumber DJP (2020) diolah

Berdasarkan tabel di atas permohonan insentif terbanyak diajukan untuk jenis insentif

PPh Final UMKM dari 804 permohonan semuanya disetujui sedangkan Pembebasan

PPh 22 Impor menjadi jenis insentif dengan jumlah permohonan paling sedikit dengan

jumlah 17 permohonan ( 12 disetujui 5 ditolak) Pemberian insentif perpajakan ini

bertujuan untuk memberikan keringanan pajak kepada wajib pajak yang usahanya

terdampak pandemi Covid-19 namun dalam pelaksanaannya terdapat beberapa

tantangan diantaranya masih kurangnya kemauan wajib pajak untuk memanfaatkan

insentif dikarenakan wajib pajak masih menghindari kewajiban melaporkan SPT

tahunannya

322 Penerimaan Negara Bukan Pajak

Pendapatan Negara yang bersumber dari PNBP saat ini telah mulai

diperhitungkan untuk dijadikan andalan dalam memaksimalkan penerimaan Negara

Secara umum PNBP dapat dibedakan menurut jenis dan fungsi

a Perkembangan PNBP Menurut Jenis

Berdasarkan jenisnya PNBP dibedakan menjadi empat jenis yaitu Penerimaan

Sumber Daya Alam (SDA) Bagian Pemerintah Atas Laba BUMN Penerimaan Bukan

Pajak Lainnya dan Pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) Pagu dan realisasi PNBP

per jenis dapat disajikan sebagai berikut

Tabel 34 Pendapatan PNBP Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)

Penerimaan PNBP Target 2018

Realisasi 2018

Target 2019

Realisasi 2019

Target 2020

Realisasi 2020

Pendapatan SDA - - - - - -

Bag Pemerintah Atas Laba BUMN

- - - - - -

Pendapatan PNBP Lainnya 42642 47934 30807 54378 35983 51446

Pendapatan BLU 13564 13345 13272 12931 6864 13236

Jumlah 56206 61279 44079 67309 42847 64683

Sumber LRA Tk Kanwil Audited 2018 Unaudited 2019-2020 diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

38

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Dari keempat jenis PNBP tersebut hanya dua jenis PNBP yang pencatatan realisasi

penerimaannya dilakukan di daerah yaitu Pendapatan PNBP Lainnya dan Pendapatan

BLU Realisasi kedua jenis PNBP tersebut pada tahun 2020 mencapai Rp64683 miliar

atau sebesar 1509 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp42847 miliar

b Perkembangan PNBP Fungsional

PNBP Fungsional berasal dari hasil pungutan Kementerian NegaraLembaga atas

jasa yang diberikan sehubungan dengan tugas pokok dan fungsinya dalam memberikan

pelayanan kepada masyarakat Perkembangan realisasi PNBP Fungsional beberapa

Satker di Papua dapat disajikan dalam tabel berikut

Tabel 35 Realisasi PNBP Fungsional Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)

Jenis Pendapatan PNBP Realisasi 2019

Realisasi 2020

NaikTurun

Pendapatan Jasa Karantina 206 254 233

Pendapatan Jasa Kebandarudaraan 3689 3002 -186

Pendapatan Bea Lelang Pegadaian 237 234 -13

Pendapatan Penerbitan SIM 492 486 -12

Pendapatan STNK 1158 1040 -141

Pendapatan BPKB 1258 1115 -114

Pendapatan TNKB 647 557 -139

Pendapatan Perpanjangan SIM 296 274 -74

Pendapatan dari BPJS Kesehatan Faskes Pertama

805 796 -11

Pendapatan dari BPJS Kesehatan Faskes Lanjutan

4573 4871 65

Pendapatan Pengamanan Obyek Vital 6458 7017 87

Pendapatan Jasa Kepelabuhan 1635 1534 -62

Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan serta Hasil Tipikor dan Pencucian Uang

431 032 -926

Pendapatan Biaya Pendidikan 13713 12138 -115

Pendapatan UjianSeleksi Masuk Pendidikan

298 213 -285

Sumber LRA Tk Kanwil Unaudited 2019 dan OmSPAN 2020 diolah

Penerimaan PNBP Fungsional didominasi oleh Pendapatan Biaya Pendidikan

yang mencapai Rp12138 miliar turun 115 persen dari realisasi tahun sebelumnya

Penerimaan Uang Pendidikan tersebut sebagian besar berasal dari Satker Universitas

Cendrawasih yang merupakan Kampus terbesar di Papua Besarnya penerimaan

PNBP Fungsional pada Universitas Cendrawasih mengindikasikan layaknya Universitas

Cenderawasih untuk didorong menjadi Badan Layanan Umum (BLU) sehingga akan

lebih memberikan keleluasaan dalam pengelolaan keuangan untuk meningkatkan

kualitas pelayanannya Selain Pendapatan Biaya Pendidikan beberapa PNBP

39 39

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Fungsional yang mengalami kenaikan cukup signifikan di tahun 2020 adalah jasa

fasilitas kesehatan di tingkat lanjutanpendapatan jasa karantina dan jasa pengamanan

obyek vital yang dilakukan oleh aparat kepolisian

Di sisi lain Pendapatan Jasa Kebandarudaraan Kembali mengalami penurunan

Penerimaan PNBP Fungsional tahun 2020 pada jenis pendapatan tersebut hanya

mencapai Rp3002 Miliar turun 186 persen dibandingkan periode sebelumnya yang

mencapai Rp3689 Miliar Turunnya pendapatan jasa kebandarudaraan tersebut salah

satunya dipengaruhi pembatasan keluar masuk wilayah papua yang diterapkan di awal

pandemi dan mahalnya harga tiket pesawat sepanjang tahun 2020 sehingga

berdampak pada berkurangnya jumlah penumpang yang akan bepergian dengan

menggunakan jasa pesawat terbang

323 Penerimaan Hibah

Realisasi penerimaan hibah di Papua sepanjang tahun 2020 adalah sebesar

Rp58803 Miliar atau 914 persen dari pagu sebesar Rp64351 Miliar Terdapat 5

Kementerian NegaraLembaga yang menerima hibah sepanjang tahun 2020 dalam

bentuk Hibah Langsung Dalam Negeri Detil pagu dan realisasi penerimaan hibah di

Papua dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 36 Penerimaan Hibah di Papua Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

NO KEMENTERIAN NEGARALEMBAGA PAGU REALISASI

1 KEMENTERIAN PERTAHANAN 3638 3638 1000

2 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 958 954 995

3 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 5675 5640 994

4 KOMISI PEMILIHAN UMUM 39192 36428 929

5 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM 14888 12143 816

JUMLAH 64351 58803 914

Sumber MEBE 2020 diolah

Penerimaan hibah di Papua didominasi oleh lembaga Komisi Pemilihan Umum

(KPU) Realisasi penerimaan hibah pada KPU mencapai Rp36428 Miliar atau 929

persen dari pagu hibah sebesar Rp39192 Miliar Secara kumulatif realisasi penerimaan

hibah tahun 2020 meningkat cukup pesat dibanding tahun 2019 yang hanya sebesar

Rp24090 miliar Hal ini dipengaruhi oleh faktor penyelenggaraan Pilkada serentak pada

tahun 2020 yang dinilai jauh lebih meriah dan memakan biaya lebih besar dibandingkan

pesta demokrasi Pemilu Legislatif dan Pilpres tahun 2019 di Papua

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

40

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

33 BELANJA PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL

Belanja Pemerintah Pusat digunakan untuk membiayai

kegiatan pemerintah pusat baik yang dilaksanakan di pusat

maupun di daerah Belanja Pemerintah Pusat dapat

dikelompokkan menurut organisasi fungsi dan jenis belanja

a Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Organisasi (Bagian

AnggaranKementerianLembaga)

Belanja Pemerintah Pusat menurut organisasi dialokasikan kepada Kementerian

NegaraLembaga (KL) dan Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA BUN)

Alokasi anggaran tahun 2020 diperuntukkan bagi 41 KL dan 1 BA BUN Pagu dan

realisasi belanja berdasarkan OrganisasiBagian Anggaran dapat disajikan dalam tabel

sebagai berikut

Tabel 37 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terbesar

(dalam miliar rupiah)

NO KEMENTERIANLEMBAGA PAGU 2018

REALISASI 2018

PAGU 2019

REALISASI 2019

PAGU 2020

REALISASI 2020

1 KEMENTERIAN PUPR 496586 461050 657088 531149 434308 418595

2 KEMENTERIAN PERTAHANAN

185272 183430 244967 234291 250703 239463

3 KEPOLISIAN NEGARA RI 181990 181980 169044 170014 175673 172888

4 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

242231 215453 188568 165474 133508 127631

5 KOMISI PEMILIHAN UMUM 193829 172021 115563 105332 64183 49736

Sumber MEBE 2018-2020 diolah

Alokasi pagu terbesar di Papua teralokasikan pada BA BUN yaitu untuk Ongkos

Angkut Beras PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua Selain BA BUN Bagian Anggaran

yang menerima alokasi pagu terbesar yaitu Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat (PUPR) Alokasi anggaran tahun 2020 pada Kementerian PUPR

mengalami pemangkasan yang cukup signifikan yaitu sekitar Rp222 triliun

dibandingkan tahun sebelumnya Selain Kementerian PUPR Kementerian

Perhubungan juga merupakan salah satu kementerian yang mendapatkan alokasi pagu

dengan jumlah besar Alokasi pagu yang besar pada kedua kementerian tersebut

merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah pusat kepada Papua Provinsi

Papua merupakan wilayah yang masih mengalami ketertinggalan di bidang infrastruktur

dibandingkan daerah lainnya di Indonesia Salah satu faktor yang menyebabkan hal

tersebut adalah wilayah yang sangat luas dan belum semua daerah terjangkau oleh

Realisasi Belanja

pemerintah pusat

tahun 2020 sebesar

Rp5581 triliun atau

sebesar 978 persen

dibanding pagu

41 41

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

transportasi darat Untuk mengejar ketertinggalan tersebut Pemerintah Pusat

mengalokasikan dana pembangunan infrastruktur dan percepatan akses daerah

pedalaman melalui Kementerian PUPR dan Kemenhub Dana yang dialokasikan melalui

dua kementerian tersebut masing-masing mencapai Rp434 triliun dan Rp127 triliun

Di sisi lain Bagian Anggaran yang mendapatkan alokasi pagu terkecil pada

tahun 2020 yaitu BKPM disusul oleh Kementerian PPPA Perpustakaan Nasional RI

Kementerian Perindustrian dan Kementerian Koperasi dan UKM Jumlah alokasi pagu

pada kelima Bagian Anggaran tersebut hanya sebesar Rp450 Miliar dengan total

realisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp416 Miliar atau 924 persen dari

total pagu Perkembangan pagu dan realisasi lima Bagian Anggaran dengan pagu

terkecil tahun 2020 sebagaimana tercantum dalam tabel sebagai berikut

Tabel 38 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terkecil (dalam miliar rupiah)

NO KEMENTERIANLEMBAGA

PAGU 2018

REALISASI 2018

PAGU 2019

REALISASI 2019

PAGU 2020

REALISASI 2020

1 BKPM 035 035 035 035 026 026

2 KEMENTERIAN P3A

100 095 100 091 038 030

3 PERPUSTAKAAN NASIONAL RI

143 127 076 065 064 062

4 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

178 174 169 167 146 136

5 KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

338 292 339 332 176 162

Sumber MEBE 2018-2020 diolah

Secara kumulatif realisasi anggaran belanja tahun 2020 berdasarkan Bagian

Anggaran sebesar Rp2253 Triliun atau 953 persen dari alokasi pagu yang ditetapkan

sebesar Rp2364 triliun Realisasi tersebut sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan

tahun sebelumnya yang mencapai 913 persen Dari 42 Bagian Anggaran yang

mendapatkan alokasi pagu terdapat dua KementerianLembaga yang realisasinya

masih di bawah 81 persen Kedua Kementerianlembaga dimaksud yaitu Kementerian

Ketenagakerjaan sebesar 613 persen dan Komisi Pemilihan Umum sebesar 775

Secara umum rendahnya realisasi penyerapan anggaran di Papua disebabkan

oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut

a Faktor Internal

- Rendahnya kapasitas SDM Pengelola Keuangan di beberapa satker

- Kesulitan satker induk dalam menghimpun bukti-bukti pengeluaran atas

penggunaan UP dan TUP dari Bendahara Pengeluaran Pembantu yang tersebar

di seluruh wilayah KabupatenKota

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

42

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

b Faktor Eksternal

- Keterlambatan pihak ketiga dalam melakukan tagihan pada satker pemberi kerja

- Penyedia barangjasarekanan tidak dapat menyelesaikan pekerjaan yang

menjadi tanggungjawabnyawanprestasi

- Keterlambatan penetapan Surat Keputusan Penunjukan Pejabat Pengelola

Keunagan oleh GubernurWalikotaBupati

c Faktor Kondisi Sosial dan Lingkungan

- Adanya gugatan masyarakat adat maupun pihak lain dalam proses pelelangan

dan pelaksanaan pembangunan sehingga pekerjaan menjadi terganggu

- Gangguan keamanan oleh kelompok separatisKelompok Kriminal Bersenjata

yang menghambat proyek pembangunan jalan Trans-Papua

- Jaringan transportasi antar wilayah dan komunikasi yang tidak lancar

b Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Fungsi

Belanja Pemerintah Pusat yang dialokasikan kepada daerah melalui instansi

vertikal KementerianLembaga digunakan untuk mendukung pelaksanaan

pembangunan sesuai dengan prioritas dan programkegiatan yang akan dilaksanakan

oleh daerah Untuk mendukung hal itu belanja Pemerintah Pusat yang dialokasikan

terbagi ke dalam fungsi-fungsi sesuai dengan programkegiatan yang akan dilaksanakan

tersebut Perkembangan pagu dan realisasi berdasarkan fungsi dapat disajikan dalam

tabel sebagai berikut

Tabel 39 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Fungsi (dalam miliar rupiah)

NO FUNGSI PAGU 2018

REALISASI 2018

PAGU 2019

REALISASI 2019

PAGU 2020 REALISASI 2020

1 PELAYANAN UMUM 334431 278194 250593 213392 1131783 1073325

2 PERTAHANAN 185272 183438 244967 234291 250703 239463

3 KETERTIBAN DAN KEAMANAN

220352 217023 207845 206669 210644 205478

4 EKONOMI 717701 651559 704943 572876 453346 432771

5 LINGKUNGAN HIDUP 20558 18168 27403 23832 23932 21736

6 PERUMAHAN DAN FASILITAS UMUM

86661 82698 198546 179761 160930 156794

7 KESEHATAN 29129 24332 25327 23945 15735 14428

8 PARIWISATA DAN BUDAYA

264 264 182 182 01 008

9 AGAMA 13291 12602 18047 17240 17094 16349

10 PENDIDIKAN 100108 90867 103953 95846 96035 88389

11 PERLINDUNGAN SOSIAL

5662 5480 7935 7752 4220 4054

Sumber MEBE 2018-2020 diolah

Berbeda dengan 2 tahun sebelumnya pada tahun 2020 fungsi pelayanan umum

mendapatkan alokasi pagu terbesar dibandingkan fungsi-fungsi yang lainnya Alokasi

43 43

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

pagu pada fungsi ekonomi mencapai Rp1137 Triliun atau 479 persen dari total pagu

Belanja Pemerintah Pusat Besarnya anggaran pada fungsi pelayanan umum tersebut

dimaksudkan untuk lebih mendorong percepatan layanan kepada masyarakat di tengah

pandemi selain itu sebagian besar dana dalam fungsi pelayanan umum digunakan

untuk TKDD

Dari 11 fungsi yang ada fungsi Pariwisata dan Budaya mendapatkan alokasi

pagu paling kecil yaitu sebesar Rp01 miliar Alokasi tersebut dirasa sangat kecil namun

dapat dipahami karena pemerintah pada tahun 2020 lebih memfokuskan anggaran

untuk menangani pandemi terlebih dahulu

Ditinjau dari sisi realisasi anggaran fungsi ketertiban dan keamanan menempati

capaian realisasi tertinggi yaitu sebesar 975 persen Selain fungsi ketertiban dan

keamanan fungsi perumahan dan fasilitas umum juga merupakan fungsi dengan

persentase penyerapan yang tinggi yaitu mencapai 974 persen Adapun fungsi dengan

penyerapan anggaran terendah adalah fungsi pariwisata dan budaya yang hanya

terealisasi sebesar 838 persen dan fungsi lingkungan hidup sebesar 908 persen

c Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Jenis Belanja

Pagu dan realisasi belanja di Papua terbagi ke dalam belanja pegawai belanja

barang belanja modal belanja bansos dan belanja lain-lain Perkembangan pagu dan

realisasi berdasarkan jenis belanja dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 310 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Jenis Belanja

(dalam miliar rupiah)

Jenis Belanja Pagu 2018

Realisasi 2018

Pagu 2019

Realisasi 2019

Pagu 2020 Realisasi 2020

Belanja Pegawai 369637 360412 409210 392539 403938 386519

Belanja Barang 738478 641212 704030 615032 517375 476239

Belanja Modal 596758 556654 661374 554247 460390 443467

Belanja Bantuan Sosial

3000 2927 3548 3458 2357 2321

Belanja Lain-Lain 7473 5032 11579 10465 10038 9934

Sumber MEBE 2018-2020 diolah

Berdasarkan data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa alokasi pagu

anggaran terbesar tahun 2020 adalah pada belanja barang Pagu belanja barang

mencapai Rp517 triliun atau 371 persen dari pagu belanja keseluruhan Selain belanja

barang belanja modal juga memiliki porsi yang cukup besar Alokasi belanja modal

tahun 2020 mencapai Rp460 Triliun mengalami penurunan sebesar 304 persen

dibandingkan pagu tahun 2019

Di sisi lain alokasi untuk belanja bantuan sosial dan belanja lain-lain sangat kecil

karena belanja bantuan sosial saat ini telah dialihkan menjadi belanja yang lebih

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

44

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

produktif melalui KementerianLembaga sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari

masing-masing instansi terkait sedangkan untuk belanja lain-lain sesuai dengan

ketentuan Bagan Akun Standar yang baru hanya dialokasikan kepada

KementerianLembaga yang melakukan kegiatan khusus dimana pendanaannya tidak

dapat dibayarkan melalui jenis belanja lainnya Belanja lain-lain di Papua digunakan

untuk membiayai kegiatan ongkos angkut beras dalam rangka penyaluran beras PNS di

Distrik Pedalaman Persentase alokasi belanja pada belanja bantuan sosial dan belanja

lain-lain masing-masing sebesar 02 persen dan 07 persen

Ditinjau dari sisi persentase penyerapan anggaran realisasi belanja Bantuan

Lain-Lain menempati posisi tertinggi dengan tingkat penyerapan mencapai 990 persen

dari alokasi pagu Di sisi lain persentase realisasi belanja terrendah terdapat pada

belanja barang Realisasi belanja barang hanya mencapai Rp476 Triliun atau 920

persen dari alokasi pagu sebesar Rp517 Triliun

34 TRANFER KE DAERAH DAN DANA DESA (TKDD)

Alokasi pagu TKDD Papua tahun 2020 sebesar Rp4309

Triliun turun Rp535 Triliun atau 110 persen dari pagu tahun

sebelumnya sebesar Rp4843 Triliun Penurunan pagu

tersebut sangat terasa khususnya pada komponen Dana

Alokasi Umum (DAU)dengan penurunan tertinggi terdapat

pada DAU dan DAK Fisik Perkembangan pagu dan realisasi

TKDD di Papua dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 311 Perkembangan Pagu dan Realisasi TKDD (dalam miliar rupiah)

Komponen TKDD Pagu 2018

Realisasi 2018

Pagu 2019

Realisasi 2019

Pagu 2020

Realisasi 2020

DAU 2245173 2245173 2310560 2309045 2087025 2079720

DBH 314765 413738 421146 328492 305355 303578

DAK Fisik 488690 439801 499147 467970 360722 330506

DAK Non Fisik 180449 165418 208760 193307 202098 195009

Dana Otonomi Khusus 802085 802085 867468 867468 799997 799997

Dana Insentif Daerah 8475 7650 12742 10687 18733 18733

Dana Desa 429034 428373 523750 523313 535039 535035

Jumlah 4468670 4502239 4843573 4700281 4308970 4262578

Sumber OMSPAN dan Simtrada 2018-2020 diolah

Secara kumulatif realisasi penyaluran TKDD tahun 2020 hanya mencapai 989

persen lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 970 persen

Naiknya persentase penyaluran tersebut merupakan imbas revisi pagu anggaran

sehingga terjadi penyesuaian dengan kondisi pandemic yang melanda

Realisasi TKDD Papua

tahun 2020 mencapai

Rp42 triliun atau

sebesar 9892 persen

dibandingkan dengan

pagu

45 45

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

341 Dana Transfer Umum

a Dana Alokasi Umum

Sampai dengan tahun 2020 DAU merupakan komponen TKDD yang memiliki

kontribusi terbesar dalam menopang anggaran daerah DAU di Papua memiliki porsi

sebesar 484 persen dari total dana TKDD Realisasi penyaluran DAU sampai dengan

akhir tahun 2020 mencapai Rp2080 Triliun atau 996 dari alokasi pagu sebesar

Rp2087 Triliun Jumlah penyaluran DAU tahun 2020 tersebut turun Rp223 triliun

dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya

b Dana Bagi Hasil

Realisasi penyaluran DBH tahun 2020 mencapai Rp303 Triliun atau 994

persen dari alokasi pagu sebesar Rp305 Triliun Secara umum realisasi DBH Papua

tahun 2020 mengalami penurunan cukup dalam yaitu -76 persen dibandingkan

periode tahun sebelumnya Pendapatan royalti tahun 2020 sebagai penopang utama

DBH Papua hanya terealisasi sebesar Rp206 Triliun turun 131 persen dari realisasi

tahun sebelumnya yang mencapai Rp223 Triliun Perkembangan realisasi

penyaluran DBH Papua dapat disajikan dalam tabel berikut

Tabel 312 Perkembangan Realisasi Dana Bagi Hasil(dalam miliar rupiah)

Dana Bagi Hasil Realisasi 2019

Realisasi 2020

NaikTurun

Pajak Penghasilan 30520 56465 850

Pajak Bumi amp Bangunan 53683 31703 -438

SDA Mineral amp Batubara 223740 206078 -131

SDA Kehutanan 18548 7049 -620

SDA Perikanan 2001 2284 141

Jumlah 328492 303578 -76

Sumber Simtrada 2020 diolah

Ditinjau dari sisi persentase penurunan SDA Kehutanan merupakan komponen

DBH yang mengalami penurunan paling signifikan yaitu 620 persen dibandingkan

dengan realisasi tahun lalu yang sebesar Rp18548 miliar tahun 2020 SDA Kehutanan

hanya terealisasi Rp7049 miliar

342 Dana Transfer Khusus

a Dana Alokasi Khusus Fisik

DAK Fisik tahun 2020 yang dialokasikan Pemerintah Pusat kepada Papua terdiri

atas DAK Fisik Reguler Penugasan dan Afirmasi yang terdistribusi ke dalam 461

Pemda-Bidang Penyaluran DAK Fisik tersebut dilakukan secara bertahap sekaligus

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

46

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

maupun campuran Secara keseluruhan setelah ditetapkannya Peraturan Presiden

Nomor 72 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran dan

Pendapatan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020 Papua mendapatkan alokasi pagu

DAK Fisik tahun 2020 sebesar Rp 304 Triliun Sampai dengan akhir tahun 2020

realisasi penyaluran DAK Fisik Papua mencapai Rp286 Triliun atau sebesar 939

persen dari total pagu Realisasi DAK Fisik tahun ini sedikit lebih baik dibandingkan

tahun sebelumnya yang hanya mencapai 938 persen Sisa pagu DAK Fisik Papua yang

tidak tersalurkan sampai dengan akhir tahun anggaran adalah Rp18493 Miliar atau

sebesar 64 persen Realisasi penyaluran DAK Fisik Papua tahun 2020 per pemda dapat

disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 313 Realisasi Penyaluran DAK Fisik Papua Per Pemda Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

NO PEMDA PAGU PENYALURAN SISA PAGU

NOMINAL

1 KAB ASMAT 9018 7918 878 1100

2 KAB BIAK-NUMFOR 12250 12227 998 023

3 KAB BOVEN DIGOEL 7560 7019 928 541

4 KAB DEIYAI 13738 13694 997 045

5 KAB DOGIYAI 15829 15544 982 285

6 KAB INTAN JAYA 3443 3336 946 045

7 KAB JAYAPURA 6605 6497 984 108

8 KAB JAYAWIJAYA 5816 5784 995 032

9 KAB KEEROM 3034 2947 971 087

10 KAB KEPULAUAN YAPEN 11099 10951 987 148

11 KAB LANNY JAYA 6330 6276 991 054

12 KAB MAMBERAMO RAYA 7638 7000 916 638

13 KAB MAMBERAMO TENGAH 6704 6678 996 026

14 KAB MAPPI 9101 8994 988 107

15 KAB MERAUKE 13152 12018 914 1134

16 KAB MIMIKA 14178 14047 962 130

17 KAB NABIRE 7668 7560 986 107

18 KAB NDUGA 7596 7348 967 249

19 KAB PANIAI 17109 16910 988 198

20 KAB PEGUNUNGAN BINTANG 19309 19192 994 117

21 KAB PUNCAK 7460 1632 219 5828

22 KAB PUNCAK JAYA 6617 4066 615 2551

23 KAB SARMI 9712 9151 942 561

24 KAB SUPIORI 4651 4306 926 345

25 KAB TOLIKARA 12329 12287 997 042

26 KAB WAROPEN 8276 8211 992 065

27 KAB YAHUKIMO 8582 8563 998 020

28 KAB YALIMO 13523 13325 985 199

47 47

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

NO PEMDA PAGU PENYALURAN SISA PAGU

NOMINAL

29 KOTA JAYAPURA 9002 7420 824 1583

30 PROVINSI PAPUA 27353 25290 925 2064

JUMLAH 304683 286189 939 18493

Realisasi DAK Fisik tertinggi terdapat pada Kabupaten Biak-Numfor dan

Yahukimo dengan persentase mencapai 998 persen disusul oleh Kabupaten Deiyai

dam Tolikara dengan persentase penyaluran sebesar 997 persen Terdapat satu

daerah yang persentase penyaluran DAK Fisiknya jauh di bawah rata-rata provinsi yaitu

Kabupaten Puncak dengan persentase penyaluran hanya sebesar 219 persen

Meskipun PMK Nomor 101PMK072020 diterbitkan dengan tujuan memberikan

relaksasi terhadap penyaluran DAK Fisik namun secara umum masih terdapat

permasalahan dalam penyaluran DAK Fisik di Papua selama tahun 2020 antara lain

sebagai berikut

1) Sistemjaringan internet yang tidak bagus di beberapa daerah yang menyebabkan

Pemda kesulitan dalam melakukan upload dokumen persyaratan penyaluran

2) Minimnya jumlah SDM yang menangani pengadaan barangjasa di Pemda sehingga

berakibat proses lelang menjadi terlambat

3) Terlambatnya penyelesaian laporan pertanggungjawaban penggunaan DAK Fisik

sebagaai salah satu syarat penyaluran DAK Fisik pada tahap berikutnya

4) Terlambatnya reviu laporan pertanggungjawaban penggunaan DAK Fisik tahun

sebelumnya maupun tahun berjalan oleh APIP

5) Kurangnya koordinasi pada internal pemda yaitu antara BPKAD selaku pengelola

keuangan dengan pihak SKPDOPD selaku pengelola teknis kegiatan

6) Juknis dari KementerianLembaga terkait terlambat diterima oleh SKPD

7) Kondisi keamanan di beberapa daerah tidak kondusif sehingga pelaksanaan proyek-

proyek yang didanai dari DAK Fisik menjadi terhambat

b Dana Alokasi Khusus Non Fisik

Realisasi penyaluran DAK Nonfisik sampai dengan akhir tahun 2020 mencapai

Rp193 Triliun atau 965 persen dari alokasi pagu sebesar Rp199 Triliun Jumlah

penyaluran DAK Nonfisik tahun 2020 tersebut sedikit meningkat dibandingkan tahun

sebelumnya sebesar Rp193 Triliun atau 925 persen dari alokasi pagu sebesar

Rp208 Triliun DAK Nonfisik yang disalurkan kepada Pemda Papua diperuntukkan

bagi peningkatan kualitas dan pelayanan di bidang Pendidikan Kesehatan dan

Peningkatan kapasitas koperasi administrasi kependudukan serta kepariwisataan

Berdasarkan tabel di bawah ini dapat disimpulkan bahwa alokasi DAK

Nonfisik terbesar di Papua diprioritaskan pada bidang kesehatan Alokasi bidang

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

48

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Kesehatan mencapai Rp74398 niliar atau 368 persen dari total pagu DAK Nonfisik

Realisasi penyaluran bidang kesehatan hingga akhir tahun 2020 sebesar Rp71533

miliar atau 961 persen Penggunaan DAK Nonfisik pada bidang kesehatan

diwujudkan dalam bentuk Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan Bantuan

Operasional Keluarga Berencana (BOKB)

Tabel 314 Pagu dan Realisasi DAK Nonfisik Papua Tahun 2020 (Miliar Rupiah)

DAK Nonfisik Pagu Realisasi

TPG dan TKG PNSD 40137 41477 1003

Dana Tambahan Penghasilan Guru PNS 1444 1809 1253

Dana BOS 74574 68772 922

Dana BOP PAUD 2659 2674 1001

Dana BOK dan BOKB 74398 71533 961

Dana Peningkatan Koperasi Administrasi Kependudukan dan Kepariwisataan

6629 6594 995

Jumlah 199840 192860 965

Sumber Simtrada 2020 diolah

343 Dana Desa

Alokasi pagu Dana Desa wilayah Provinsi Papua tahun 2020 sebesar Rp535

Triliun dialokasikan untuk 5411 desa yang tersebar di 29 KabupatenKota Sampai

dengan akhir tahun 2020 realisasi penyaluran Dana Desa dari RKUN ke RKUD

mencapai Rp535 triliun atau 1000 persen dari pagu Penyaluran Dana Desa tahun 2020

dilakukan dalam tiga tahap yaitu tahap I sebesar 40 persen tahap II sebesar 40 persen

dan tahap III sebesar 20 persen Realisasi penyaluran Dana Desa per pemda tahun

2020 dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 315 Pagu dan Realisasi Penyaluran Dana Desa Per Pemda (dalam miliar rupiah)

No KABUPATEN KOTA JML DESA

PAGU REALISASI SISA PAGU

1 KAB JAYAPURA 139 13252 13252 1000 -

2 KAB BIAK-NUMFOR 254 20694 20694 1000 -

3 KAB KEPULAUAN YAPEN 160 13872 13872 1000 -

4 KAB MERAUKE 179 22614 22614 1000 -

5 KAB JAYAWIJAYA 328 28199 28199 1000 -

6 KAB PANIAI 216 19920 19920 1000 -

7 KAB NABIRE 72 9433 9433 1000 -

8 KAB PUNCAK JAYA 302 29082 29082 1000 -

9 KAB MIMIKA 133 14878 14878 1000 -

10 KAB MAPPI 162 18838 18838 1000 -

11 KAB ASMAT 221 24977 24977 1000 -

49 49

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

No KABUPATEN KOTA JML DESA

PAGU REALISASI SISA PAGU

12 KAB BOVEN DIGOEL 112 14383 14383 1000 -

13 KAB SARMI 92 10598 10598 1000 -

14 KAB KEEROM 91 9848 9848 1000 -

15 KAB TOLIKARA 541 42233 42233 1000 -

16 PEGUNUNGAN BINTANG 277 26259 26259 1000 -

17 MAMBERAMO RAYA 60 10754 10754 1000 -

18 KAB WAROPEN 100 10424 10424 1000 -

19 KAB YAHUKIMO 510 40915 40915 1000 -

20 KAB SUPIORI 38 4335 4335 1000 -

21 MAMBERAMO TENGAH 59 9412 9412 1000 -

22 KAB LANNY JAYA 354 34606 34606 1000 -

23 KAB DOGIYAI 79 11606 11606 1000 -

24 KAB YALIMO 300 24663 24663 1000 -

25 KAB NDUGA 248 21646 21646 1000 -

26 KAB PUNCAK 206 21341 21341 1000 -

27 KAB INTAN JAYA 97 14248 14248 1000 -

28 KAB DEIYAI 67 9371 9371 1000 -

29 KOTA JAYAPURA 14 2640 2637 998 003

JUMLAH 5411 535039 535036 1000 003

Sumber OMSPAN 2020 diolah

Secara kumulatif realisasi penyaluran Dana Desa semua kabupatenkota

mencapai 100 persen kecuali 1 wilayah yaitu Kota Jayapura karena masih terdapat sisa

dana desa tahun sebelumnya yang tidak disetor sebesar Rp3281 juta Beberapa

permasalahan lain dalam penyaluran Dana Desa di Papua sepanjang tahun 2020

antara lain sebagai berikut

a Terlambatnya aparat pemerintah desa dalam menyusun dan menyampaikan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) kepada BupatiWalikota

b Kendala jaringan internet sehingga sulit mengakses OMSPAN untuk melakukan

perekaman dan unggah data persyaratan penyaluran maupun realisasi Dana Desa

c Keterlambatan penyaluran Dana Desa dari RKUD ke RKUD

d Belum optimalnya peran tenaga pendamping desa dalam memberikan asistensi

terhadap pengelolaan Dana Desa

e Kendala geografis desa yang jauh dari pusat kabupaten dan minimnya SDM di desa

yang berkompeten dalam pengelolaan Dana Desa

f Keterbatasan bahanmaterial untuk pembangunan yang akan dilaksanakan serta

mahalnya harga material tersebut khususnya di wilayah pegunungan tengah Papua

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

50

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

344 Dana Insentif Daerah dan Dana Otonomi Khusus

Pada tahun 2020 terdapat 11 pemda di Papua yang mendapatkan alokasi pagu

Dana Insentif Daerah (DID) yaitu Kabupaten Jayapura Kabupaten Jayawijaya

Kabupaten Nabire Kota Jayapura Kabupaten Puncak Jaya Kabupaten Mimika

Kabupaten Sarmi Kabupaten Keerom Kabupaten Waropen dan Kabupaten Yahukimo

denga total alokasi pagu sebesar Rp18733 Miliar Realisasi penyaluran DID sampai

dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp18733 Miliar atau 1000 persen dari alokasi pagu

Persentase penyaluran tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode tahun

sebelumnya yang mencapai 839 persen Realisasi DID di Papua dapat disajikan dalam

tabel berikut

Tabel 316 Pagu dan Realisasi Dana Otsus dan DID Tahun 2020 (Miliar Rupiah)

NO PEMDA DANA OTSUS DID

PAGU REALISASI PAGU REALISASI

1 Provinsi Papua 799997 799997 1000

2 Kab Jayapura 1003 1003 1000

3 Kab Jayawijaya 300 300 1000

4 Kab Nabire 1135 1135 1000

5 Kota Jayapura 2394 2394 1000

6 Kab Puncak Jaya

1259 1259 1000

7 Kab Mimika 5589 5589 1000

8 Kab Sarmi 1259 1259 1000

9 Kab Keerom 1407 1407 1000

10 Kab Waropen 1266 1266 1000

11 Kab Yahukimo 1020 1020 1000

12 Yalimo 2101 2101 1000

JUMLAH 799997 799997 1000 18733 18733 1000

Sumber Simtrada dan OmSPAN 2020 diolah

Selain DID sebagai pelaksanaan amanat Undang-Undang Otonomi Khusus

Papua juga mendapatkan alokasi Dana Otsus Alokasi Dana Otsus Papua tahun 2020

sebesar Rp799 triliun yang terdiri dari Dana Otsus Provinsi Papua sebesar Rp528

Triliun dan Dana Tambahan Infrastruktur Provinsi Papua sebesar Rp271 Triliun Alokasi

pagu Dana Otsus tersebut turun 92 persen dari tahun sebelumnya seiring dengan

adanya pandemi Realisasi penyaluran dana Otsus tahun 2020 sebesar Rp799 Triliun

atau 100 persen dari total pagu

Pembagian Penerimaan Dana Otonomi Khusus antara provinsi dengan

kabupatenkota terlebih dulu dikurangi dengan pembiayaan untuk Program Strategis

Pembangunan Ekonomi Kampung (Prospek) dan program strategis lintas

51 51

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

kabupatenkota untuk pendidikan dan kesehatan Penerimaan Dana Otonomi Khusus

setelah dikurangi dengan pembiayaan Prospek dan program strategis lintas

kabupatenkota dibagi dengan proporsi 20 persen untuk Provinsi Papua dan 80 persen

untuk KabupatenKota se Provinsi Papua berdasarkan alokasi dasar dan alokasi

variabel Perhitungan Pembagian Dana Otonomi Khusus sebesar 80 persen tersebut

dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh Gubernur yang keanggotaannya terdiri atas MRP

DPRP TAPD dan unsur Perguruan Tinggi atau Akademisi

Sesuai Peraturan Daerah Khusus (Perdasus) Provinsi Papua Nomor 25 Tahun

2013 Dana Otonomi Khusus bagian Provinsi Papua digunakan untuk membiayai

programkegiatan di Bidang pendidikan kesehatan ekonomi kerakyatan dan infra

struktur yang merupakan kewenangan Provinsi Bantuan untuk institusi keagamaan

lembaga masyarakat adat asli Papua dan yayasan yang bergerak dalam bidang

pendidikan kesehatan dan ekonomi kerakyatan Penataan data untuk kebutuhan

perencanaan pembangunan Otonomi Khusus Monitoring dan evaluasi program dan

kegiatan yang dibiayai dari dana Otonomi Khusus Peningkatan kinerja keuangan

otonomi khusus dan Belanja operasional pelaksanaan tugas dan fungsi MRP

35 ANALISIS CASH FLOW PEMERINTAH PUSAT

Analisis cash flow Pemerintah Pusat dilakukan dengan mengelaborasi arus kas masuk

(cash in flow) dan arus kas keluar (cash out flow) dari Pemerintah Pusat ke Provinsi

Papua selama tahun anggaran 2020

351 Arus Kas Masuk (Penerimaan Negara)

Penerimaan Negara (arus kas masuk) di wilayah Papua terdiri

dari Pendapatan Pajak Penerimaan Negara Bukan Pajak

(PNBP) dan Penerimaan Hibah Hingga akhir tahun 2020

arus kas

masuk di

wilayah

Papua sebesar Rp960 Triliun naik

cukup drastis yaitu 667 persen

dibandingkan tahun sebelumnya yang

mencapai Rp900 Triliun Arus kas

masuk di Papua didominasi oleh

pendapatan pajak Pendapatan pajak

tahun 2020 sebesar Rp834 Triliun

atau berkontribusi 868 persen

Grafik 32 Komponen Arus Kas Masuk 2020

(dalam miliar rupiah)

Sumber OmSPAN (2020) diolah

Arus kas masuk turun

297 persen

diabanding tahun

sebelumnya arus kas

keluar naik 34

persen dibanding

tahun sebelumnya

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

52

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

terhadap total penerimaan negara Adapun komponen penerimaan negara yang

memberikan kontribusi paling kecil yaitu penerimaan hibah Penerimaan hibah tahun

2020 sebesar Rp58803 Miliar Realisasi penerimaan hibah tersebut mengalami

peningkatan cukup signifikan yaitu 2401 persen dibandingkan periode tahun

sebelumnya yang mencapai Rp24090 miliar Naiknya penerimaan hibah tahun 2020

disebabkan bertambahnya hibah yang diterima oleh KPU Bawaslu dan beberapa

instansi lainnya sehubungan dengan diadakannya Pilkada serentak di Papua tahun

2020

352 Arus Kas Keluar (Belanja dan TKDD)

Arus kas keluar di wilayah

Papua terdiri dari Belanja Pemerintah

Pusat dan TKDD Hingga akhir tahun

2020 arus kas keluar di wilayah Papua

sebesar Rp6276 Triliun meningkat

34 persen dibandingkan tahun

sebelumnya yang hanya mencapai

Rp5579 Triliun Arus kas keluar di

Papua didominasi oleh TKDD

Realisasi penyaluran TKDD tahun

2020 sebesar Rp4261 Triliun atau

7463 persen dari total arus kas keluar

Di sisi lain realisasi Belanja Pemerintah Pusat hanya sebesar Rp1318 triliun turun 163

persen dibandingkan periode tahun sebelumnya

353 SurplusDefisit

Cash flow Pemerintah Pusat tahun 2020 disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 317 Cash Flow Pemerintah Pusat di Provinsi Papua (dalam miliar rupiah)

Cash In flow Cash Out flow

Uraian Jumlah Uraian Jumlah

Pendapatan Perpajakan 834731 Belanja untuk KL dan BA BUN 1318480

Pendapatan Negara Bukan Pajak 67310 Transfer ke Daerah 3725743

Penerimaan Hibah 58803 Dana Desa 535035

Jumlah Cash In flow 960844 Jumlah Cash Out flow 5579258

Defisit Sebesar Rp4618414

Sumber OMSPAN 2020 diolah

Berdasarkan tabel di atas dapat tergambar bahwa cash out flow jauh lebih besar

daripada cash in flow Nilai cash out flow mencapai lebih dari Rp5579 triliun Nilai

Grafik 33 Komponen Arus Kas Keluar 2020

(dalam miliar rupiah)

Sumber OmSPAN (2020) diolah

53 53

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

tersebut mencapai 5806 persen lebih besar daripada cash in flow yang mengalir dari

Provinsi Papua ke Pemerintah Pusat Cash out flow didominasi oleh komponen belanja

Transfer ke Daerah yang mencapai 667 persen dari total cash out flow Adapun cash in

flow didominasi oleh penerimaan perpajakan yang mencapai 868 persen

Besarnya cash out flow dari Pemerintah Pusat tersebut tidak sebanding dengan

jumlah cash in flow dari Provinsi Papua ke Pemerintah Pusat menyebabkan terjadinya

defisit anggaran Defisit anggaran yang terjadi pada tahun 2020 mencapai Rp4618

triliun Defisit tersebut ditutup oleh Pemerintah Pusat melalui subsidi silang dari provinsi

atau daerah-daerah lain yang mengalami surplus anggaran

36 PENGELOLAAN BLU PUSAT

Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya Kanwil Ditjen

Perbendaharaan Provinsi Papua juga melaksanakan fungsi

pembinaan terhadap Satker Badan Layanan Umum (BLU)

yang berada di wilayah kerjanya Perkembangan BLU di

Papua dapat dijabarkan sebagai berikut

361 Profil dan Jenis Layanan Satker BLU Pusat

Sampai dengan akhir tahun 2020 terdapat tiga Satker BLU satu bergerak dalam bidang

pendidikan dan dua di bidang pelayanan kesehatan Profil ketiga satker BLU tersebut

dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 318 Profil dan Jenis Layanan BLU (dalam miliar rupiah)

No Jenis Layanan Satker BLU Nilai Aset

Pagu BLU

Pagu RM

Jumlah Pagu

1 Kesehatan Rumkit Tk II Marthen Indey Kesdam XVIICen

3662 3012 1710 4722

2 Pendidikan Politeknik Penerbangan Jayapura

34638 750 3416 4166

3 Kesehatan Rumkit Bhayangkara Jayapura

8305 6457 1176 7633

Sumber MEBE dan E-rekon amp LK 2020 diolah

Sampai dengan tahun 2020 di papua baru terdapat tiga satker BLU dengan total

aset senilai Rp46605 miliar Dari ketiga satker tersebut Politeknik Penerbangan

Jayapura memiliki nilai aset yang paling tinggi yakni senilai Rp34638 miliar Untuk

keperluan operasional pada tahun 2020 ketiga satker mengelola pagu DIPA sebesar

Rp16521 miliar yang terdiri dari 619 persen pagu BLU dan 381 persen pagu Rupiah

Murni Berdasarkan data pada tabel di atas satker Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura

memiliki komposisi pagu BLU tertinggi dibandingkan dua satker lainnya yakni mencapai

Rp6457 miliar atau sebesar 820 persen dari keseluruhan pagu yang dikelola

terdapat tiga satker

BLU Pusat dengan

total aset senilai

Rp46605 miliar dan

total pagu sebesar

Rp16521 miliar

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

54

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

362 Perkembangan Pengelolaan Aset Pagu dan Pendapatan BLU Pusat

Perkembangan atau kemajuan satker BLU dapat diketahui dari jumlah dan

persentase peningkatan aset dalam jangka waktu tertentu Perkembangan Satker BLU

dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 319 Perkembangan Pengelolaan Aset Satker BLU (dalam miliar rupiah)

No Satker BLU Aset Tahun 2019 Aset Tahun 2020

1 Rumkit Tk II Marthen Indey Kesdam XVIICen

2822 3662

2 Politeknik Penerbangan Jayapura 33879 34638

3 Rumkit Bhayangkara Jayapura 5135 8305

Sumber E-rekon amp LK 2019 diolah

Dari Tabel 318 tercatat bahwa secara kumulatif satker BLU di Papua

membukukan pertumbuhan aset yang positif pada tahun 2020 Jumlah aset tahun 2020

sebesar Rp46605 miliar naik 114 persen dibandingkan aset pada tahun 2019 sebesar

Rp41836 triliun Jumlah peningkatan aset terbesar terdapat pada satker BLU Rumkit

Bhayangkara Jayapura Nilai aset pada satker BLU tersebut naik Rp3170 miliar atau

617 persen dari tahun sebelumnya Komponen aset yang mengalami peningkatan nilai

secara signifikan yaitu kas pada badan layanan umum yang naik hingga 10589 persen

Satker Politeknik Penerbangan Jayapura masih membukukan pertumbuhan aset yang

positif pada tahun 2020 Aset Politeknik Penerbangan Jayapura bertambah menjadi

Rp34638 miliar atau meningkat 22 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp38879

miliar

Dilihat dari pertumbuhan persentase dan jumlah aset yang dimiliki

perkembangan atau kemajuan BLU Pusat dapat dilihat dari peningkatan persentase

pagu BLU terhadap total pagu yang dikelola dalam beberapa periode Perkembangan

pagu BLU terhadap total pagu Rupiah Murni disajikan dalam tabel berikut

Tabel 320 Perkembangan Pagu BLU dan Pagu RM (dalam miliar rupiah)

No Satker BLU Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu BLU

Pagu RM

Pagu BLU

Pagu RM

Pagu BLU

Pagu RM

1 Rumkit Tk II Marthen Indey Kesdam XVIICen

- 1715 - 1763 3012 1710

2 Politeknik Penerbangan Jayapura

1152 15933 661 4971 750 3416

3 Rumkit Bhayangkara Jayapura

3900 1034 4300 1163 6457 1176

Sumber MEBE 2018-2020 diolah

55 55

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Secara kumulatif persentase pagu BLU dari ketiga satker mengalami kenaikan

dari 587 persen di tahun 2018 menjadi 652 persen pada tahun 2020 Peningkatan

persentase pagu BLU terbesar terjadi pada satker BLU Rumkit Bhayangkara di

Jayapura dimana pada tahun 2019 persentase pagu BLU masih sebesar 787 persen

menjadi 846 persen pada tahun 2020 sehingga mengalami peningkatan sebesar 59

persen Peningkatan persentase pagu BLU yang terjadi pada Satker Rumkit

Bhayangkara di Jayapura menunjukkan bahwa kinerja Satker BLU tersebut semakin

baik dan berkembang sehingga mampu menghasilkan pendapatan yang lebih optimal

dan layanan publik yang lebih baik

Secara umum pendapatan BLU tahun 2020 menurun Rp4415 miliar atau 342

persen dibandingkan dengan realisasi pendapatan BLU Tahun 2019 sebesar Rp12904

miliar Jenis pendapatan BLU tahun 2020 yang mengalami penurunan antara lain

sebagai berikut

a Pendapatan Jasa Pelayanan Pendidikan (424112) pada Satker Politeknik

Penerbangan Jayapura (526221) penurunan pendapatan ini disebabkan oleh

pandemi yang melanda sehingga berkurangnya jumlah penyelenggaraan diklat dari

instansi intern Kementerian Perhubungan pada tahun 2020 maupun kegiatan dasar

yaitu Pendidikan kepada taruna politeknik penerbangan yang bergeser dari luring

menjadi daring

b Pendapatan Jasa Pelayanan Rumah Sakit (424111) pada Satker Rumah Sakit

Bhayangkara Jayapura (679972) Penurunan pendapatan ini disebabkan antara lain

- Keterlambatan pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan dan bantuan dana

COVID-19

363 Kemandirian BLU

Salah satu tujuan diberikannya status BLU kepada satuan kerja adalah untuk

mewiraswastakan pemerintah (enterprising the government) Oleh karena itu satker

BLU didorong untuk menciptakan kemandirian terhadap dirinya sendiri Kemandirian

tersebut dapat dilihat dari berkurangnya porsi alokasi pagu rupiah murni (RM) yang

diberikan Satker BLU dapat dikatakan telah mandiri apabila porsi pagu BLU yang

dikelolanya telah berada di atas 65 persen dari totalkeseluruhan pagu

Satker Rumkit Bhayangkara di Jayapura memiliki perkembangan dan kemajuan

yang cukup pesat dalam pengelolaan kinerjanya sebagai BLU Pusat Hal tersebut

ditunjukkan dengan semakin meningkatnya porsi pagu BLU yang dikelola yaitu dari 788

persen di tahun 2019 menjadi 846 persen pada tahun 2020 Sampai akhir tahun 2020

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

56

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

di Papua terdapat satu satker BLU yang dinilai memiliki tingkat kemandirian yang

matang

Berdasarkan grafik di samping

dapat disimpulkan bahwa satker

Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura

merupakan BLU Pusat di Provinsi

Papua yang telah memiliki tingkat

kemandirian yang matang Hal

tersebut ditunjukkan dengan porsi

pagu BLU yang dikelola oleh Rumah

Sakit Bhayangkara Jayapura telah

mencapai 846 persen dari total pagu

(diatas batas kemandirian BLU Pusat

sebesar 65 persen) adapun satker

Politeknik Penerbangan Jayapura dikategorikan belum memiliki kemandirian sebagai

satker BLU karena proporsi pagu BLU yang dikelola masih sebesar 180 persen Dan

untuk BLU Rumkit Marthen Indey perkembangan yang ditunjukkan cukup impresif

dimana porsi pagu BLU yang dikelola mencapai 638 persen hampir memenuhi syarat

untuk dikategorikan sebagai satker BLU yang mandiri Terhadap satker BLU Pusat yang

belum mencapai kemandirian yang cukup Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi

Papua terus melakukan berbagai upaya pembinaan agar dapat terus berkembang dan

mandiri sehingga dapat menghasilkan pendapatan yang lebih besar dan memberikan

pelayanan yang lebih optimal kepada masyarakat

37 PENGELOLAAN MANAJEMEN INVESTASI PUSAT

371 Penerusan Pinjaman

Berdasarkan Nota Dinas Direktur Sistem Manajemen Investasi Nomor ND-

1289PB42019 tanggal 31 Desember 2019 hal Pelaksanaan Rekonsiliasi Pinjaman

PemdaBUMDKoperasi per 31 Desember 2019 menyatakan bahwa Kanwil Ditjen

Perbendaharaan Provinsi Papua tidak perlu melaksanakan rekonsiliasi karena tidak

terdapat debitur PemdaBUMDKoperasi Namun demikian di wilayah Papua masih

terdapat utang PDAM Kab Biak Numfor yang sedang diselesaikan melalui Panitia

Urusan Piutang Negara (PUPN) Penetapan jumlah piutang sebagaimana tercantum

dalam dokumen nomor PJPN-01PUPNC302014 tanggal 2 Mei 2014 adalah sejumlah

Rp2009 Miliar Sejak bulan Februari 2018 PDAM Kab Biak Numfor membayar

angsuran Piutang Negara setiap bulan melalui KPKNL Biak dengan rincian pembayaran

Grafik 34 Proporsi Pagu Satker BLU Pusat Tahun

2020

Sumber MeBe (2020) diolah

57 57

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

angsuran sebesar Rp15 juta Hak Penyerah Piutang sebesar Rp1364 juta dan biaya

administrasi 10 sebesar Rp136 juta

372 Kredit Program

Penyaluran Kredit Program tahun 2020 yang meliputi Kredit

Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan Ultra Mikro (UMi)

mencapai Rp128 Triliun dengan total debitur sebanyak

30972 orangbadan usaha Penyaluran kredit program di

Papua pada Semester I Tahun 2020 sempat mengalami

penurunan hingga 48 sebagai dampak Pandemi Covid-19 apabila dibandingkan

dengan periode yang sama pada Tahun 2019 (yoy) Namun demikian penyaluran

mengalami kenaikan sebesar 465 pada Semester II 2020 Hal ini menyebabkan

penyaluran kumulatif hingga 31 Desember 2020 menjadi sebesar Rp1278 triliun naik

255 apabila dibandingkan dengan penyaluran Kredit Program tahun 2019 sebesar

Rp1019 triliun Penyaluran Kredit Program tahun 2020 terbagi ke dalam empat skema

sebagaimana tercantum dalam tabel 321 sebagai berikut

Tabel 321 Realisasi Penyaluran KUR Per Skema

Skema Penyaluran Akad (Miliar Rp) Outstanding (Miliar Rp)

Jumlah Debitur

KUR Mikro 71018 46373 21711

KUR Kecil 51673 42618 2608

KUR Super Mikro 4336 3051 4998

Pembiayaan UMi 871 - 1655

Jumlah 127893 92037 30972

Sumber SIKP 2021 diolah

Berdasarkan data pada SIKP (wwwsikpkemenkeugoid) sebanyak 9913

kredit program Tahun 2020 di Provinsi Papua disalurkan melalui 4 Bank utama yaitu

BRI (6626) Bank Mandiri (1926) BNI (1111) serta BPD Papua (308) Dari

jumlah tersebut penyaluran tertinggi pada usaha sektor perdagangan besar dan eceran

(4991) yang diikuti oleh sektor pertanian perburuan dan kehutanan (1920)

Sedangkan 3 sektor dengan penyaluran kurang dari 1 yaitu Konstruksi (022) Jasa

Kesehatan dan Kegiatan Sosial (015) serta Jasa Pendidikan (007) Distribusi

penyaluran masih didominasi oleh 3 (tiga) KotaKabupaten utama yaitu Kota Jayapura

sebesar Rp29185 miliar (2282) Kabupaten Merauke sebesar Rp21892 miliar

(1712) serta Kabupaten Nabire sebesar Rp17339 miliar (1356) Sedangkan

Kabupaten dengan penyaluran terkecil adalah Kabupaten Puncak dengan penyaluran

Total debitur KUR

dan UMi sebanyak

30972 orangbadan

dengan nilai total

Rp128 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

58

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

hanya sebesar Rp782 juta yang disalurkan hanya kepada satu debitur KUR di Tahun

2020 Rincian penyaluran per KotaKabupaten dapat dilihat pada grafik sebagai berikut

Tabel 322 Penyaluran Kredit Program per KotaKabupaten di Provinsi Papua Posisi sd 31 Desember 2020 (dalam juta rupiah)

NO NAMA KABUPATEN

DEBITUR PENYALURAN OUTSTANDING

Jumlah Rp Juta Rp Juta

1 Kota Jayapura 6897 2227 29184820 2282 21989193 2389

2 Kab Merauke 5383 1738 21892455 1712 15028529 1633

3 Kab Nabire 3253 1050 17338597 1356 13351613 1451

4 Kab Mimika 3276 1058 12596074 985 8521433 926

5 Kab Jayapura 3001 969 9361875 732 6803503 739

6 Kab Keerom 1578 509 8043659 629 6355418 691

7 Kab Biak Numfor 1838 593 7848519 614 5801207 630

8 Kab Jayawijaya 1071 346 5024034 393 3575821 389

9 Kab Kep Yapen 759 245 3469402 271 2323310 252

10 Kab Sarmi 1051 339 3286833 257 2285589 248

11 Kab Boven Digul 594 192 2571826 201 1572860 171

12 19 Pemda lain 2271 733 7275161 569 4428917 481

JUMLAH 30972 100 1278933 100 920374 100

Sumber Data wwwsikpkemenkeugoid (2021)

Di Provinsi Papua hanya terdapat 2 Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)

Penyalur Pembiayaan UMi yaitu PNM dan Pegadaian Penyaluran UMi melalui PNM

dilakukan dengan skema kelompok 100 disalurkan kepada mama-mama Papua

tanpa pengenaan jaminan dari debitur serta PNM menyiapkan fasilitas pendampingan

kepada masing-masing kelompok Pendampingan tersebut berfungsi untuk

memudahkan dalam proses pencairan pinjaman pembinaan usaha serta penarikan

angsuran dari debitur Berbeda dengan PNM penyaluran UMi melalui Pegadaian

dilakukan dengan skema individu

pada umumnya masih dimintakan

persyaratan penyediaan agunan serta

belum adanya pendampingan secara

intensif kepada debitur penerima UMi

PNM Papua memiliki 3 Cabang

(seluruhnya ada di Jayapura) yaitu

Cabang Jayapura Utara dan Jayapura

Selatan di Kota Jayapura serta

Cabang Sentani di Kabupaten

Jayapura Pegadaian Area Papua

Grafik 35 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per

tahun Periode 2017 sd 2020

Sumber SIKP UMi (2020) diolah

59 59

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

memiliki 8 Cabang (4 di Jayapura Merauke Biak Mimika dan Nabire) dan 32unit

Selanjutnya informasi lebih akurat terkait penyaluran UMi dapat dilihat pada

httpssikpumiid Berdasarkan data tersebut penyaluran Pembiayaan UMi secara

kumulatif sampai dengan 31 Desember 2020 di Provinsi Papua adalah sebesar

Rp12226 miliar Jumlah tersebut meliputi penyaluran sebesar Rp583 juta pada di 2017

Rp5356 juta di tahun 2018 Rp2558 miliar di tahun 2019 (naik 478) serta Rp8549

miliar di tahun 2020 (naik 334) Rp9674 miliar Pada Semester I 2020 penyaluran

Pembiayaan UMi sempat mengalami penurunan menjadi Rp1287 miliar dari penyaluran

semester II 2019 sebesar Rp2448 miliar karena dampak Pandemi Covid-19 Penyaluran

mengalami kenaikan yang signifikan pada Semester II 2020 menjadi Rp7262 miliar

sehingga total penyaluran tahun 2020

naik 334 dibandingkan tahun 2019

Hal ini menunjukkan bahwa

Pembiayaan UMi di Papua mempunyai

prospek yang cukup bagus

Dari penyaluran kumulatif sd

31 Desember 2020 sebesar Rp12226

miliar penyaluran UMi melalui PNM

adalah sebesar Rp1882 miliar

(1539) sedangkan penyaluran

melalui Pegadaian sebesar Rp10344

miliar (8461) Rincian penyaluran Pembiayaan UMi per LKBB dapat dilihat pada Grafik

36

38 PERKEMBANGAN DAN ANALISIS BELANJA WAJIB (MANDATORY

SPENDING) DAN BELANJA INFRASTRUKTUR PUSAT DI DAERAH

381 Mandatory Spending di Daerah

Mandatory spending Belanja Pemerintah Pusat di daerah difokuskan untuk

belanja pada sektor pendidikan dan sektor kesehatan sebagaimana yang diamanatkan

dalam Undang-Undang APBN

a Belanja Sektor Pendidikan

Alokasi Belanja Pemerintah Pusat di Papua terdistribusi ke dalam 11 fungsi

salah satunya yaitu fungsi Pendidikan Alokasi pagu fungsi Pendidikan tahun 2020

sebesar Rp96035 miliar turun 76 persen dari alokasi tahun sebelumnya sebesar

Rp104 Triliun Alokasi belanja sektor pendidikan tersebut sebagian besar tercermin

pada DIPA yang dialokasikan di beberapa kementerianlembaga yaitu Kementerian

Grafik 36 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per

LKBB (Juta rupiah)

Sumber SIKP UMi (2020) diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

60

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Pendidikan Nasional Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta

Kementerian Agama Jumlah alokasi pagu pada ketiga Bagian Anggaran tersebut

sebesar Rp84269 Miliar dengan realisasi penyerapan sebesar Rp77370 Miliar atau

918 persen dari pagu

Secara umum realisasi belanja pada fungsi pendidikan tahun 2020 sebesar

Rp88389 Miliar atau 920 persen dari pagu Belanja sektor pendidikan diarahkan untuk

mendukung pencapaian pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan

peningkatan pelayanan dasar yang diwujudkan dengan pemerataan layanan pendidikan

yang berkualitas Dalam rangka mencapai tujuan tersebut belanja sektor pendidikan

diarahkan pada lima kegiatan prioritas sebagai berikut

Tabel 323 Kegiatan Prioritas Bidang Pendidikan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

No Kegiatan Prioritas Pagu Realisasi

1 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Pendidikan Tinggi

34086 31442 922

2 Pembangunan dan Rehabilitasi Prasarana Pendidikan 4177 3679 880

3 Peningkatan Layanan Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan untuk Seluruh Jenjang Pendidikan

3656 3529 965

4 Pengembangan Kelembagaan 419 341 814

5 Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis Pendidikan 465 449 965

Jumlah 42803 39440 921

Sumber MEBE 2020 diolah

Kegiatan prioritas bidang pendidikan terutama diarahkan untuk Dukungan

Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Pendidikan Tinggi dengan

porsi 796 persen dari alokasi kegiatan prioritas Realisasi belanja sektor pendidikan

pada kelima kegiatan prioritas sebesar Rp39440 Miliar atau 921 persen dari alokasi

b Belanja Sektor Kesehatan

Alokasi pagu Belanja Pemerintah Pusat pada fungsi kesehatan tahun 2020

sebesar Rp15735 miliar Rp25327 Miliar turun 378 persen dibandingkan alokasi tahun

sebelumnya Detil pagu dan realisasi pada Bagian Anggaran fungsi kesehatan dapat

disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 324 Pagu dan Realisasi Fungsi Kesehatan Per Bagian Anggaran (dalam miliar rupiah)

No Bagian Anggaran Pagu Realisasi

1 Kementerian Kesehatan 9074 8046 934

2 BPOM 2865 2733 976

3 BKKBN 3795 3649 964

Jumlah 15735 14428 945

Sumber MEBE 2020 diolah

61 61

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Pagu belanja pada sektor pendidikan yang dialokasikan kepada Provinsi Papua

dapat tercermin pada DIPA yang dialokasikan untuk Kementerian Kesehatan Badan

Kependudukan dan Keuarga Berencana Nasional (BKKBN) serta Badan Pengawas

Obat dan Makanan (BPOM) Alokasi terbesar belanja sektor kesehatan dialokasikan

pada DIPA Kementerian Kesehatan yaitu Rp9074 Miliar atau 577 persen dari total

alokasi fungsi kesehatan Belanja sektor kesehatan diarahkan untuk mendukung

pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan peningkatan pelayanan

dasar yang diwujudkan dengan peningkatan pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat

Belanja sektor kesehatan diarahkan pada lima kegiatan prioritas sebagai berikut

Tabel 325 Kegiatan Prioritas Bidang Kesehatan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

No Kegiatan Prioritas Pagu Realisasi

1 Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dan pengendalian penyakit

1161 781 673

2 Peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan 109 105 963

3 Peningkatan efektivitas pengawasan obat dan makanan 571 452 874

4 Peningkatan kesehatan ibu anak keluarga berencana dan kesehatan reproduksi

693 650 938

5 Percepatan penurunan stunting 171 157 918

Jumlah 2651 2145 809

Sumber MEBE 2020 diolah

Salah satu kegiatan prioritas bidang kesehatan yang pada tahun 2020 menjadi

perhatian khusus yaitu Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan

pengendalian Penyakit Alokasi belanja pemerintah pusat untuk pelaksanaan kegiatan

Germas dan pengendalian penyakit di Papua sebesar Rp1161 Miliar dengan realisasi

penyerapan sebesar Rp781 Miliar atau 673 persen dari alokasi pagu Alokasi tersebut

masih kurang mengingat tingkat kesadaran masyarakat terhadap hidup sehat di Papua

masih rendah sementara tingkat penyebaran corona virus disease relatif tinggi

382 Belanja Infrastruktur

Alokasi belanja sektor infrastruktur yang dialokasikan kepada Provinsi Papua

dapat tercermin pada DIPA yang dialokasikan untuk KemenPUPR dan Kemenhub

Jumlah alokasi pagu pada dua kementerian tersebut mencapai Rp434 Triliun atau 3113

persen dari alokasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp1394 Triliun Detil pagu dan

realisasi pada kedua Bagian Anggaran tersebut disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 326 Pagu dan Realisasi Kementerian PUPR dan Perhubungan (dalam miliar rupiah)

NO KEMENTERIANLEMBAGA PAGU 2020 REALISASI 2020

1 KEMENTERIAN PUPR 434308 418595 963

2 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 133508 127631 956

JUMLAH 567816 546226 962

Sumber MEBE 2020 diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

62

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Belanja infrastruktur yang dialokasikan pada KemenPUPR mencapai Rp434

Triliun atau 313 persen dari total alokasi belanja pemerintah pusat Alokasi belanja

infrastruktur pada Kementerian PUPR sebagian digunakan untuk mendukung salah satu

program nasional yaitu pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan

peningkatan pelayanan dasar yang diwujudkan dengan penyediaan akses hunian layak

dan terjangkau Untuk mendukung pencapaian program nasional tersebut anggaran

yang dialokasaikan digunakan untuk kegiatan prioritas sebagai berikut

Tabel 327 Kegiatan Prioritas Bidang Infrastuktur Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

No Kegiatan Prioritas Pagu Jumlah

1 Pengembangan Pelabuhan dan Angkutan Tol Laut 86995 84058 966

2 Pembangunan dan Pengembangan Transportasi Multimoda dan Perkotaan

5747 5659 985

3 Penguatan Struktur Ekonomi Kreatif 345 343 994

4 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut

4711 4426 940

5 Pelayanan Angkutan Udara 16243 16064 989

Jumlah 114041 110551 969

Sumber MEBE 2020 diolah

Kegiatan prioritas di bidang infrastruktur terdiri atas lima kegiatan sebagaimana

tabel di atas Pada tahun 2020 kegiatan prioritas bidang infrastruktur lebih ditujukan pada

Pengembangan Pelabuhan dan Angkutan Tol Laut hal ini dilakukan pemerintah untuk

kegiatan distribusi alat Kesehatan maupun barang-barang yang dibutuhkan selama

masa pandemi Kurang optimalnya penyerapan anggaran di bidang infrastuktur

dikarenakan banyaknya faktor teknis di lapangan antara lain adanya gangguan

keamanan pemalangan proyek adanya kejadian force majeur

BOKS 3

Wagub Papua Minta Dana Desa dipakai Untuk Gerakkan Perekonomian Kampung

Wakil Gubenur Papua Klemen Tinal meminta aparat kampung di Bumi Cenderawasih memanfaatkan kucuran Dana Desa secara maksimal Efektifitas Dana Desa diharapkan mampu menggerakkan perekonomian di tingkat kampung mengingat banyak anggaran pemerintah yang direalokasi dan direfokusing untuk menangani pandemi Covid-19 Klemen Tinal mengatakan pemerintah baik pusat maupun daerah telah melakukan reformasi anggaran dengan lebih menitik beratkan pada program yang meningkatkan partisipasi masyarakat dalam suasana pandemi ldquoUntuk itu saya minta Pemerintah Kampung bisa memanfaatkan 54 triliun Dana Desa yang telah digelontorkan untuk Papua pada 2021rdquo kata Tinal di Jayapura Senin (30112020)

Tinal juga meminta Pemerintah Kampung tidak menutup informasi terkait besaran dana yang telah digelontorkan pemerintah pusat Ia mengingatkan Dana Desa bukan milik pribadi kepala kampung namun harus digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan warga kampung ldquoSilahkan buat program yang melibatkan masyarakat dan benar-benar bermanfaat Dengan begitu pertumbuhan ekonomi di tingkat kampung terus membaikrdquo ujarnya Tinal juga berpesan agar setiap anggaran yang digunakan harus dipertanggungjawabkan sesuai peruntukan Artinya Dana Desa tidak boleh disalahgunakan apalagi untuk memenuhi kebutuhan pribadi ldquoJadi tidak perlu tertutup Dengan begitu sosial kontrol masyarakat terhadap jalannya pemerintahan efektif dan efisiennya penggunaan akan lebih baikrdquo tutupnya Sumber jubicoid diakses Februari 2021

Andin HadiyantoDirektur Jenderal Perbendaharaan

BAB IVPerkembangan dan Analisis

Pelaksanaan APBD

Dalam mendorong percepatan dalam penangananpandemi Covid-19 pemerintah merumuskan ProgramPemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Beberapa programpenting dalam program PEN tersebut terkait eratdengan pelaksanaan tugas dan fungsi DJPb

Pesan Dirjen Perbendahaan dalam RAPIMTAS DJPB 202015062020

Sumber Foto Tino Adi P

63

Pasar Potikelek Wamena Photo Credit Jiwa (KPPN Wamena)

41 APBD TINGKAT PROVINSI (KONSOLIDASI PEMDA)

apua sebagai provinsi yang berada di ujung timur Indonesia ditetapkan menjadi

provinsi dengan otonomi khusus berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 tahun

2001 sebagaimana telah diubah dengan Perpu Nomor 1 tahun 2008 tentang

Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua Keseriusan pemerintah dalam melakukan

pembangunan di Papua terlihat dari kenaikan anggaran pemerintah dari tahun ketahun

baik itu yang dialokasikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

APBD itu sendiri merupakan instrumen kebijakan utama bagi pemerintah daerah

yang menduduki posisi sentral dalam upaya pengembangan kapabilitas dan efektivitas

pemerintah daerah Disamping itu APBD juga merupakan alat dalam rangka

mewujudkan pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat untuk tercapainya

tujuan Negara (Mardiasmo 2002) Saat ini di Provinsi Papua terdapat 30 pemerintah

daerah terdiri dari 1 Pemerintah Provinsi dan 29 Pemerintah KabuputenKota Profil

APBD agregat (provinsikabupatenkota) berdasarkan klasifikasi ekonomi disajikan pada

tabel berikut

P

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB IV

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

64

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Tabel 41 Profil APBD Provinsi Papua Berdasarkan Klasifikasi Ekonomi (dalam miliar rupiah)

Uraian 2018 2019 2020

Pagu Realisasi Real

Pagu Realisasi Real

Pagu Realisasi Real

Pendapatan 5251135 5312805 1012 5498495 5319787 968 5447563 4338087 796

Pendapatan Asli Daerah

291916 208015 713 275527 334463 1214 297256 241392 812

Pendapatan Transfer

4898490 5083627 1038 5162560 4916546 952 5073510 4045391 797

Lain-Lain Pendapatan yang Sah

60729 21163 349 60408 68778 1139 76796 51304 668

Belanja dan Transfer

5551613 4682263 843 5544326 4947009 892 5605747 4212833 752

Belanja 4318629 3861027 894 4467288 3891047 871 4535544 3548451 782

Transfer 1232984 821236 666 1077039 1055962 980 1070203 664383 621

Surplus (Defisit)

(300478) 630541 - (45831) 372778 - (158184) 125253 -

Pembiayaan Netto

228950 153784 672 42942 292551 6813 153541 422774 2753

Penerimaan Pembiayaan

310696 241407 777 138105 436176 3158 268041 467725 1745

Pengeluaran Pembiayaan

81746 87623 1072 95163 143625 1509 114500 44951 393

SILPA (71528) 784325 - (2889) 665329 - (4643) 548028 -

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Pada tahun 2020 target pendapatan pada APBD Provinsi Papua tercatat

sebesar Rp5448 triliun turun 093 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar

Rp5498 triliun Namun demikian target Pendapatan Asli Daerah (PAD) mengalami

kenaikan yang cukup signifikan Hal tersebut menunjukkan adanya komitmen Provinsi

Papua untuk meningkatkan kemandirian daerah dengan upaya untuk menaikkan PAD

Dari sisi realisasi APBD Provinsi Papua tahun 2020 mengalami penurunan yang

cukup tajam pada pendapatan daerah sebesar 1845 persen dibandingkan tahun

sebelumnya dari Rp5320 triliun menjadi Rp4338 triliun Demikian juga dengan belanja

daerah mengalami penurunan realisasi sebesar 1484 persen dari Rp4947 triliun di

tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp4213 triliun

42 PENDAPATAN DAERAH

Pendapatan Daerah pada Provinsi Papua terdiri dari

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pendapatan Transfer dan

Lain-Lain Pendapatan yang Sah Pendapatan transfer masih

mendominasi komponen pendapatan daerah di Provinsi

Papua Hal tersebut mengindikasikan bahwa tingkat

kemandirian Provinsi Papua masih rendah Pendapatan

daerah di Provinsi Papua dapat dirinci sebagai berikut

Realisasi pendapatan

daerah di Provinsi

Papua mengalami

penurunan cukup

signifikan yang

disebabkan adanya

perubahan situasi

dan perubahan

kebijakan akibat

Pandemi COVID-19

65

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Tabel 42 Jenis Pendapatan Daerah di Provinsi Papua (dalam miliar rupiah)

Pendapatan 2018 2019 2020

Pagu Realisasi Real

Pagu Realisasi Real

Pagu Realisasi Real

PAD 291916 208015 712 275527 334463 1214 297256 241392 812

Pajak Daerah 162220 122565 756 116071 199735 1721 168410 144660 859

Retribusi Daerah 28683 19097 666 20592 17018 826 17420 13023 748

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

13946 4038 290 12774 6935 543 16543 8865 536

Lain-lain PAD yang Sah 87068 62315 716 126090 110774 879 94883 74845 789

PENDAPATAN TRANSFER

4898490 5083627 1038 5162560 4916546 952 5073510 4045391 797

Transfer Dana Perimbangan

3258323 3705421 1137 3319971 3296653 993 3413381 2793310 818

Transfer Pemerintah - Lainnya

1456038 1224498 841 1691994 1402849 829 921538 1151791 1250

Transfer Pemerintah Provinsi

35800 89101 2489 37851 204697 5408 65952 46793 709

Transfer Bantuan Keuangan

148329 64607 436 112744 12346 110 672639 53496 80

LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH

60729 21163 349 60408 68778 1139 76796 51304 668

Pendapatan Hibah 23190 18464 796 38594 20794 539 53428 50042 937

Pendapatan Dana Darurat

- - - - - - - -

Pendapatan Lain-Lain 37539 2699 72 21814 47984 2200 23368 1262 54

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Realisasi pendapatan daerah tahun 2020 turun 1845 persen dibandingkan tahun

sebelumnya Kondisi tersebut disebabkan oleh penurunan realisasi seluruh komponen

Pendapatan Daerah di tahun 2020 Terjadinya penurunan Pendapatan Daerah antara

lain disebabkan oleh penurunan PAD karena adanya kebijakan pembatasan sosial dan

pembatasan akses transportasi keluar masuk Papua yang berpengaruh terhadap

menurunnya sektor-sektor yang menjadi sumber PAD serta adanya penurunan dana

transfer yang disebabkan adanya kebijakan pemotongan untuk dialihkan dalam rangka

penanganan COVID-19

421 Pendapatan Asli Daerah

a Analisis Proporsi

Dilihat dari komposisinya proporsi

Pendapatan Transfer selama dua tahun

terakhir masih sangat dominan sebagai

sumber pendapatan pada APBD Papua

Kontribusi Pendapatan Asli Daerah pada

tahun 2020 sebesar 556 persen mengalami

penurunan dibandingkan tahun sebelumnya

yaitu sebesar 629 persen Kondisi ini

disebabkan karena pada tahun 2020

pemerintah daerah di Papua tidak dapat

optimal menggali potensi sumber-sumber

Grafik 41 Komposisi Pendapatan Daerah

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

66

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

PAD sebagai akibat adanya pandemi COVID-19 Dengan demikian dapat dinyatakan

bahwa tingkat kemandirian daerah mengalami penurunan yang tercermin dari semakin

rendahnya rasio Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap total pendapatan daerah

b Analisis Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah

Tingkat kemandirian daerah dapat dilihat dari rasio PAD yang merupakan

perbandingan antara PAD terhadap total Pendapatan Semakin tinggi rasio PAD

terhadap total pendapatan maka tingkat kemandirian daerah semakin tinggi yang

berarti bahwa belanja daerahnya semakin banyak didanai dari pendapatan asli

daerahnya

Grafik 42 Rasio PAD Pemda-Pemda di Provinsi Papua

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa Kota Jayapura memiliki tingkat

kemandirian yang paling tinggi dibandingkan dengan kabupatenkota lain di wilayah

Papua dengan rasio PAD sebesar 1319 persen Selanjutnya disusul oleh Kabupaten

Mimika (1301) Provinsi Papua (1052)dan Kabupaten Jayapura (674) Namun

demikian rasio PAD Kota Jayapura yang sebesar 1319 persen tersebut masih sangat

kecil jika dibandingkan dengan rata-rata rasio PAD pemda seluruh Indonesia sebesar

3520 persen (2018) Hal tersebut tentunya menjadi tantangan bagi pemda-pemda

lingkup Provinsi Papua untuk semakin menggali potensi-potensi PAD agar tingkat

kemandirian Papua semakin meningkat

422 Dana TransferPerimbangan

Memperhatikan komposisi pendapatan daerah pada APBD Papua tahun 2020

yang telah diuraikan pada subbab sebelumnya dapat dilihat bahwa ketergantungan

Papua terhadap pendapatan transfer masih sangat tinggi Pada tahun 2020 komposisi

dana transfer di Papua sebesar 9325 persen mengalami kenaikan dibandingkan

dengan tahun sebelumnya sebesar 9242 persen Untuk mengetahui kontribusi belanja

67

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

negara terhadap komponen pendapatan daerah dalam APBD Papua dapat dilakukan

dengan analisis sebagai berikut

a Analisis Ruang Fiskal dan Kemandirian Daerah

Ruang fiskal mencerminkan ketersediaan ruang yang cukup pada anggaran

pemda tanpa menganggu solvabilitas fiskal (membiayai belanja wajib) Formula untuk

perhitungan ruang fiskal dalah sebagai berikut

119877119906119886119899119892 119865119894119904119896119886119897 = (119879119900119905119886119897 119875119890119899119889119886119901119886119905119886119899 minus 119863119860119870) minus 119861119890119897119886119899119895119886 119875119890119892119886119908119886119894 119879119886119896 119871119886119899119892119904119906119899119892

Dari grafik disamping ruang fiskal

pada APBD Papua selama tiga

tahun terakhir mengalami tren

penurunan Pada tahun 2018

ruang fiskal jika dibandingkan

dengan total pendapatan yaitu

sebesar 7128 persen kemudian

ruang fiskal turun pada tahun 2019

sebesar 6813 persen selanjutnya

pada tahun 2020 ruang fiskal

kembali mengalami penurunan dari total pendapatan sebesar Rp4338 triliun terdapat

ruang fiskal sebesar Rp2839 triliun atau sebesar 6544 persen

b Rasio Dana Transfer

Tingkat kemandirian daerah disamping dapat dilihat dari rasio PAD terhadap total

pendapatan juga dapat dilihat dari rasio dana transfer terhadap total pendapatan

Apabila rasio PAD lebih besar daripada rasio dana transfer berarti tingkat kemandirian

daerah semakin tinggi sebaliknya semakin besar rasio dana transfer berarti tingkat

ketergantungan daerah semakin tinggi

Dari grafik di bawah dapat dilihat bahwa sebagian besar pemda

(provinsikabupatekota) di Papua masih memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi

karena memiliki rasio dana transfer yang besar Dari 30 pemda di Papua yang memiliki

rasio pendapatan transfer terendah dibandingkan dengan pemda lain (dibawah 90)

antara lain Kabupaten Jayapura (7409) Kota Jayapura (7845) Kabupaten Mimika

(8563) dan Provinsi Papua (8944) Hal tersebut tentunya menjadi tantangan bagi

Provinsi Papua untuk mengurangi tingkat ketergantungan dengan dana transfer melalui

penggalian sumber-sumber PAD yang baru

Grafik 43 Ruang Fiskal APBD Agregat Papua

Sumber Pemda DJPK SIKD (2020) diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

68

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Grafik 44 Rasio Dana Transfer Pemda-Pemda di Provinsi Papua

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

c Analisis Pengaruh Alokasi Dana Transfer ke Daerah Terhadap Ekonomi

Regional

Pada subbab ini akan dianalisis pengaruh alokasi dana transfer ke daerah

terhadap ekonomi regional dengan perhitungan korelasi Pearson menggunakan

software IBM SPSS Data yang dipergunakan adalah data jumlah dana transfer per

kabupatenkota (29 pemda) pada APBD Papua dan data PDRB Atas Dasar Harga

Berlaku (ADHB) per kabupatenkota tahun 2017 sampai dengan tahun 2020

Gambar 41 Hasil Perhitungan Korelasi Pearson

Sumber DJPK SIKD BPS Provinsi Papua (2021) diolah dengan SPSS

69

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Dapat dilihat bahwa hubungan korelasi antara Transfer Pemerintah dengan

PDRB ADHB menunjukkan hasil 0335 dan p-value 0000 (mendekati nol) Hal tersebut

menunjukan bahwa 335 variasi tinggi atau rendahnya PDRB ditentukan oleh Transfer

Pemerintah Dengan demikian dana transfer yang sudah digelontorkan oleh pemerintah

pusat ke pemda kabupatenkota di wilayah Provinsi Papua signifikan mempengaruhi

PDRB Provinsi Papua sebesar 335 persen

423 Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah

Komponen lain-lain pendapatan daerah yang sah pada APBD Papua tahun 2020

tercatat sebesar Rp51304 miliar yang terdiri dari pendapatan hibah sebesar Rp50042

miliar dan pendapatan lain-lain sebesar Rp1262 miliar Pada tahun 2020 lain-lain

pendapatan daerah yang sah berkontribusi sebesar 118 persen terhadap total

pendapatan daerah di Papua

43 BELANJA DAERAH

Alokasi belanja daerah pemda lingkup Provinsi Papua tahun

2020 sebesar Rp5606 triliun Realisasi belanja daerah

sebesar Rp4213 triliun (752 dari pagu) mengalami

penurunan 1484 persen dibandingkan dengan tahun

sebelumnya sebesar Rp4947 triliun Belanja daerah di Papua

dapat diuraikan dalam klasifikasi sebagai berikut

a Rincian Belanja Daerah Menurut Jenis Belanja (Sifat Ekonomi)

Berdasarkan klasifikasi ekonomi APBD Pemda-pemda di lingkup Provinsi Papua

dibagi ke dalam beberapa jenis belanja terlihat bahwa persentase alokasi belanja

langsung masih lebih besar daripada belanja tidak langsung Hal ini menjadi sinyal positif

bahwa Pemerintah Daerah di Provinsi Papua masih dalam jalur yang tepat dalam

mengalokasikan belanja daerah karena Belanja Langsung mempunyai multiplier effect

yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah

Dari tabel dibawah dapat dilihat bahwa sebagian besar jenis belanja mengalami

penurunan realisasi dari tahun sebelumnya antara lain Belanja Barang Belanja Modal

Belanja Subsidi Belanja Bansos Belanja Bagi Hasil dan Belanja Bantuan Keuangan

Sementara itu sisanya mengalami kenaikan yaitu Belanja Pegawai Belanja Bunga

Belanja Hibah dan Belanja Tidak Terduga Belanja Tidak Terduga mengalami lonjakan

kenaikan yang sangat tinggi dengan realisasi sebesar 4257 persen dibandingkan

dengan pagunya atau mengalami kenaikan sebesar 47302 persen jika dibandingkan

dengan realisasi tahun sebelumnya Kenaikan tersebut disebabkan karena Pemda

Realisasi Belanja

Tidak Terduga

Mengalami Kenaikan

yang tinggi karena

digunakan untuk

penanganan COVID-

19 dan PEN di Papua

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

70

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Provinsi Papua menggunakan pos Belanja Tidak Terduga untuk menyediakan anggaran

dalam rangka penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun

2020

Tabel 43 Profil APBD Berdasarkan Klasifikasi Jenis Belanja (Dalam miliar Rupiah)

Jenis Belanja 2018 2019 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi Pagu Realisasi Belanja Pegawai 1316108 1026452 1457013 1034112 1516285 1203610 7938

Belanja Barang 1363702 1361468 1462373 1495903 1392711 1093754 785

Belanja Modal 1158384 963549 1218597 948081 934224 633034 678

Belanja Bunga 6406 2419 5729 2027 40042 5678 142

Belanja Subsidi 10294 12251 8922 6513 7847 5975 761

Belanja Hibah 359517 386184 230142 275438 551725 408136 740

Belanja Bantuan Sosial

93610 96138 70526 109691 66756 87780 1315

Belanja Bagi Hasil 50165 35353 60256 91882 95627 83961 878

Belanja Bantuan Keuangan

1182819 821236 1016783 964080 974576 580422 596

Belanja Tidak Terduga

10609 12565 13984 19281 25953 110484 4257

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

b Analisis Belanja Daerah

1 Analisis Proporsi Alokasi Belanja Sektor Konsumtif dan Produktif

Analisis proporsi alokasi

belanja sektor konsumtif dan

produktif digunakan untuk

mengetahui seberapa besar

alokasi untuk sektor konsumtif dan

produktif Proporsi belanja sektor

konsumtif (Belanja Pegawai dan

Belanja Barang) dan belanja

sektor produktif (Belanja Modal)

pada tahun 2020 mengalami

penurunan jika dibandingkan

tahun sebelumnya Belanja sektor konsumtif pada tahun 2020 turun sebesar 077

persen sedangkan belanja sektor produktif turun sebesar 531 persen

2 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal kepada Indikator Ekonomi Regional

Pada tahun 2020 terjadi penurunan total belanja pemerintah dan transfer

sebesar 1107 persen sementara di tahun yang sama terjadi kenaikan PDRB sebesar

232 persen dan kenaikan tingkat kemiskinan sebesar 025 persen

Grafik 45 Alokasi Belanja Sektor Konsumtif dan

Produktif

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

71

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Tabel 44 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan

Belanja dan Transfer 6276022 miliar 5581058 miliar -1107

PDRB (ADHK)PertEkonomi

13456224 miliar 13767757 miliar 232

Tingkat Kemiskinan 2655 2680 025

Rasio Belanja thd PDRB 4664 4053 -611

Sumber Pemda DJPK BPS (2021) diolah

Rasio belanja terhadap PDRB mengalami penurunan sebesar 611 persen dari

4664 persen menjadi sebesar 4053 persen di tahun 2020 Rasio belanja terhadap

PDRB menggambarkan produktifitas dan efektifitas daerah dalam membelanjakan

anggarannya Semakin rendah rasionya berarti semakin efektif pemerintah dalam

membelanjakan anggarannya Jika dilihat kondisi di tahun 2020 PDRB mengalami

kenaikan meskipun belanja dan transfer pemerintah mengalami penurunan PDRB

Provinsi Papua tercatat mengalami kenaikan yang mengakibatkan ekonomi papua

tumbuh positif sebesar 692 persen (y-o-y) Dari sisi produksi pertumbuhan ini terutama

ditopang dari lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian yang menyumbang

sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1192 persen (y-o-y) Dari sisi Pengeluaran

pertumbuhan ditopang oleh Komponen Ekspor Luar Negeri yang mengalami

kenaikan hingga 396 persen (y-o-y)

44 PERKEMBANGAN BLU DAERAH

Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) adalah satuan kerja

perangkat daerah (SKPD) atau unit kerja pada SKPD di

lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untuk

memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa

penyediaan barang danatau jasa yang dijual tanpa

mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan

pada prinsip efisiensi dan produktivitas

a Profil dan Jenis Layanan Satker BLU Daerah

Di Provinsi Papua terdapat 9 entitas yang telah ditetapkan sebagai instansi yang

menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD)

yang seluruhnya bergerak di bidang pelayanan kesehatan Namun sampai saat ini baru

8 RSUD yang telah menerapkan pengelolaan keuangan BLUD yaitu RSUD Nabire

RSUD Mimika RSUD Merauke RSUD Biak RSUD Abepura RSUD Paniai RSUD

Jayapura dan RSUD Yowari Sementara 1 entitas lainnya yaitu RSUD Supiori belum

menerapkan pola pengelolaan keuangan BLUD Sampai saat ini pengelolaan keuangan

Terdapat 9 entitas

yang ditetapkan

sebagai BLUD dan

seluruhnya di bidang

pelayanan

kesehatan

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

72

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

yang dijalankan oleh rumah sakit tersebut masih sebagai organisasi perangkat daerah

pada umumnya

Tabel 45 Profil dan Jenis Layanan BLU Daerah di Provinsi Papua (Rupiah)

No Jenis Layanan Satker BLUD Pemerintah Daerah Total Pagu 2020

1 Pelayanan Kesehatan RSUD Abepura Pemprov Papua 272337461740

2 Pelayanan Kesehatan RSUD Jayapura Pemprov Papua 622679257077

3 Pelayanan Kesehatan RSUD Mimika Pemkab Mimika 207835466321

4 Pelayanan Kesehatan RSUD Biak Pemkab Biak Numfor 146033887566

5 Pelayanan Kesehatan RSUD Merauke Pemkab Merauke 154194496038

6 Pelayanan Kesehatan RSUD Nabire Pemkab Nabire 98231250000

7 Pelayanan Kesehatan RSUD Yowari Pemkab Jayapura 47715885900

8 Pelayanan Kesehatan RSUD Paniai Pemkab Paniai 83603877296

9 Pelayanan Kesehatan RSUD Supiori Pemkab Supiori NA

Sumber Pemda SIKD BPKP (2021)

Rumah Sakit Umum Daerah Supiori telah ditetapkan sebagai entitas BLUD sejak

tahun 2015 melalui Surat Keputusan Bupati Supiori Nomor 72 Tahun 2015 tentang

Penetapan Rumah Sakit Daerah Kabupaten Supiori sebagai Badan Layanan Umum

Daerah namun hingga saat ini pengelolaan RSUD belum menggunakan PPK-BLUD

yaitu penggunaan langsung atas pendapatan yang diperoleh RSUD termasuk

pendapatan BPJS Hal ini disebabkan adanya keraguan dari Direktur dan Pengelola

Keuangan RSUD Supiori untuk menggunakan langsung pendapatan yang diperoleh

oleh RSUD

b Perkembangan Pengelolaan Aset BLU Daerah

Salah satu BLUD yang telah melaksanakan pengelolaan keuangan BLUD cukup

lama adalah RSUD Mimika Rumah sakit umum milik Pemerintah Kabupaten Mimika ini

telah melaksanakan PPK-BLUD sejak tahun 2012 melalui Peraturan Bupati Mimika

Nomor 184 Tahun 2011 tanggal 9 Desember 2011 tentang Penetapan Rumah Sakit

Umum Daerah Kabupaten Mimika sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Aset

yang dimiliki oleh RSUD Mimika sebesar Rp20098 miliar

Tabel 46 Perkembangan Pengelolaan Aset dan Pagu BLUD Provinsi Papua

No Satker BLUD Nilai Aset (rupiah)

1 RSUD Mimika 200982072582

2 RSUD Nabire 174186000484

3 RSUD Merauke 116366149195

4 RSUD Paniai 11221847437

Sumber Pemda BPKP (2020)

73

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

c Analisis Legal

Dilihat dari aspek legal penetapan status BLUD oleh Kepala Daerah melalui

keputusan GubernurBupatiWalikota telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor

23 tahun 2005 jo Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2012 tentang Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 tahun

2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah

Penetapan status RSUD sebagai BLUD antara lain (1) RSUD Abepura ditetapkan

dengan SK Gubernur Nomor 1884389Tahun 2014 tanggal 3 November 2014 (2)

RSUD Nabire ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 10 Tahun 2015 tanggal 27 Januari

2015 (3) RSUD Mimika ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 184 Tahun 2011 tanggal

9 Desember 2011 (4) RSUD Merauke ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 632 Tahun

2014 tanggal 29 Agustus 2014 (5) RSUD Biak ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 261

Tahun 2013 (6) RSUD Supiori ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 72 Tahun 2015

dan RSUD Painai ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 99 tahun 2013

Kesesuaian penyusunan peraturan daerah tersebut dapat dilihat dari analisis

legal yang meliputi aspek kelembagaan tata kelola SDM dan pengendalian Dalam

aspek kelembagaan penetapan entitas BLUD harus memenuhi persyaratan substanstif

teknis dan administratif Aspek tata kelola meninjau aturan internal tata laksana

akuntabilitas dan transparansi Dalam aspek SDM meninjau struktur pengelola BLUD

Sementara aspek pengendalian terkait penilaian dan pengawasan oleh kepala

daerahbadan pengawas

45 SURPLUSDEFISIT APBD

APBD agregat (provinsikabupatenkota) di Papua pada tahun

2020 mengalami surplus sebesar Rp125 triliun lebih kecil dari

surplus tahun 2019 yang mencapai Rp373 triliun Surplus

tersebut ditopang oleh sebagian pemerintah daerah kecuali 8

daerah yaitu Kabupaten Biak Numfor Kabupaten Merauke

Kabupaten Paniai Kabupaten Mimika Kabupaten Pegunungan Bintang Kabupaten

Yahukimo Kabupaten Lanny Jaya dan Kabupaten Dogiyai yang mengalami defisit

Berikut ini adalah analisis terkait surplus pada APBD Papua

a Rasio SurplusDefisit terhadap Agregat Pendapatan

Rasio ini untuk mengetahui proporsi surplusdefisit anggaran terhadap

pendapatan yang menunjukkan performa fiskal pemerintah daerah dalam menghimpun

pendapatan untuk mengcover belanja atau penghematan belanja dengan kondisi

pendapatan tertentu

Surplus tahun 2020

sebesar Rp125

triliun turun

dibandingkan dengan

tahun sebelumnya

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

74

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

119877119886119904119894119900 119904119906119903119901119897119906119904 119889119890119891119894119904119894119905 119905119890119903ℎ119886119889119886119901 119901119890119899119889119886119901119886119905119886119899 =119878119906119903119901119897119906119904 119863119890119891119894119904119894119905

119879119900119905119886119897 119901119890119899119889119886119901119886119905119886119899 119860119875119861119863

Dari tahun 2018 sampai

dengan tahun 2020 terjadi tren

penurunan rasio yaitu tahun 2018

sebesar 1187 persen tahun 2019

sebesar 701 persen dan tahun

2020 hanya sebesar 289 persen

Hal tersebut menunjukkan kinerja

fiskal pemerintah daerah dalam

merealisasikan penerimaan

selama 3 tahun terakhir

mengalami penurunan

b Rasio SurplusDefisit terhadap Realisasi Dana Transfer (Semester I)

Rasio surplusdefisit terhadap realisasi dana transfer (semester I) dapat menjadi

sinyal bagi Kementerian Keuangan untuk mengevaluasi timing pencairan dana transfer

terutama pada daerah yang sangat bergantung pada dana transfer namun mengalami

ekses likuiditas akibat frontloading pencairan dana transfer pada semester I setiap tahun

anggaran

119877119886119904119894119900 119904119906119903119901119897119906119904 119889119890119891119894119904119894119905 119905119890119903ℎ119886119889119886119901 119903119890119886119897119894119904119886119904119894 119889119886119899119886 119905119903119886119899119904119891119890119903 =119878119906119903119901119897119906119904 119863119890119891119894119904119894119905 (119878119898119904119905 119868)

119879119900119905119886119897 119903119890119886119897119894119904119886119904119894 119905119903119886119899119904119891119890119903

Pada semester I tahun

2018 sd 2020 rasio surplus

terhadap realisasi dana transfer

sangat besar Pada tahun 2019

rasio surplus terhadap dana

transfer sebesar 3947 persen dan

mengalami kenaikan pada tahun

2020 menjadi sebesar 4778

persen Hal tersebut dapat

diartikan bahwa sepanjang tahun

2018 sd 2020 terjadi ekses

likuiditas pada APBD lingkup Provinsi Papua yang mengindikasikan adanya frontloading

Grafik 46 Rasio SurplusDefisit terhadap Agregat

Pendapatan

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Grafik 47 Rasio SurplusDefisit terhadap Realisasi Dana

Transfer

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

75

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

atau pencairan dana transfer yang terlalu besar di awal semester sehingga

mengakibatkan adanya surplus yang berlebihan

c Rasio SurplusDefisit terhadap PDRB

Rasio surplusdefisit terhadap PDRB menggambarkan kesehatan ekonomi

regional semakin kecil rasionya berarti daerah tersebut mampu memproduksi barang

dan jasa untuk membiayai defisit anggaran pemerintah daerahnya

119877119886119904119894119900 119904119906119903119901119897119906119904 119889119890119891119894119904119894119905 119905119890119903ℎ119886119889119886119901 119875119863119877119861 =119878119906119903119901119897119906119904 119886119905119886119906 119863119890119891119894119904119894119905 119860119875119861119863

119875119863119877119861

Pada tahun 2020 rasio

surplus terhadap PDRB sebesar

063 persen dan menunjukkan tren

penurunan jika dibandingkan rasio

tahun sebelumnya Hal tersebut

menunjukkan bahwa dibandingkan

tahun sebelumnya kemampuan

Papua dalam memproduksi

barang dan jasa untuk membiayai

defisit anggaran pemerintahnya

semakin besar

46 PEMBIAYAAN

Pada tahun 2020 realisasi pembiayaan netto daerah

mencapai Rp423 triliun terdiri dari penerimaan pembiayaan

sebesar Rp468 triliun dan pengeluaran pembiayaan sebesar

Rp44951 miliar Jika dibandingkan dengan tahun

sebelumnya terjadi kenaikan realisasi pembiayaan netto

sebesar Rp13 triliun atau 4451 persen Sebagian besar penerimaan pembiayaan

berasal dari penggunaan SiLPA tahun sebelumnya dan sisanya merupakan penerimaan

pinjaman daerah dan obligasi Di sisi pengeluaran realisasi pembiayaan didominasi oleh

pembayaran pokok utang dan penyertaan modal ke BUMD

Rasio SILPA terhadap Alokasi Belanja

Rasio SiLPA terhadap alokasi belanja mencerminkan proporsi belanja atau

kegiatan yang tidak digunakan dengan efektif oleh pemerintah daerah

119877119886119904119894119900 119878119894119871119875119860 =119869119906119898119897119886ℎ 119878119894119871119875119860

119879119900119905119886119897 119887119890119897119886119899119895119886 119860119875119861119863

Grafik 48 Rasio SurplusDefisit terhadap PDRB

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Pembiayaan netto

tahun 2020 sebesar

Rp423 triliun naik

dibandingkan dengan

tahun sebelumnya

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

76

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Dari grafik di samping

dapat dilihat bahwa pada tahun

2020 terdapat sekitar 1301

persen belanja yang tidak

digunakan secara efektif oleh

pemerintah daerah Rasio tersebut

lebih kecil dibandingkan tahun

2019 yang mencapai 1345

persen Semakin kecil rasio SiLPA

terhadap belanja maka

mencerminkan bahwa pemerintah

daerah semakin efektif dalam membelanjakan anggarannya

47 ANALISIS KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

471 Analisis Horizontal dan Vertikal

a Analisis Horizontal

Analisis horizontal digunakan untuk membandingkan angka-angka dalam

laporan realisasi Pemda (KabupatenKota) satu dengan Pemda lain dalam satu wilayah

provinsi untuk menyajikan informasi yang utuh terkait kinerja suatu pos antar pemda

Disamping itu analisis ini juga dapat membandingkan perubahan keuangan dalam satu

post APBD yang sama pada lingkup satu pemda untuk melihat perkembangan suatu pos

APBD dari waktu ke waktu

Grafik 410 Analisis Horizontal PAD Tahun 2020

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Grafik di atas mengambarkan realisasi PAD terbesar berasal dari Pemerintah

Provinsi dengan realisasi sebesar Rp134 triliun atau 5556 persen dari total realisasi

diikuti Kabupaten Mimika Kota Jayapura Kabupaten Jayapura dan Kabupaten

Merauke sebagai penyumbang terbesar PAD di Papua Sebagian besar PAD Provinsi

Grafik 49 Rasio SILPA terhadap Alokasi Belanja

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

77

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Papua berasal dari penerimaan pajak daerah antara lain Pajak Kendaraan Bermotor

Pajak Air Permukaan Pajak Rokok Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dan Pajak

Restoran

b Analisis Vertikal

Analisis vertikal digunakan untuk membandingkan antara pos yang satu dengan

pos yang lain terhadap totalnya dalam satu komponen APBD yang sama untuk

mengetahui seberapa besar kontribusi masing - masing pos tersebut sehingga dapat

diukur seberapa besar pengaruh pos tersebut bagi suatu pemda

Grafik 411 Analisis Vertikal Kontribusi Belanja Modal Tahun 2020

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Belanja modal adalah belanja yang mempunyai multiplier effect yang paling

tinggi diantara jenis belanja yang lain sehingga diharapkan mampu merangsang

pertumbuhan ekonomi regional Pada tahun 2020 tiga pemda yang memiliki kontribusi

belanja modal paling tinggi adalah Kabupaten Supiori (2779) Kabupaten Mamberamo

Tengah (2727) dan Kabupaten Boven Digoel (2435) Sementara itu pemda yang

memiliki kontribusi belanja modal paling kecil adalah Provinsi Papua yang memiliki

kontribusi belanja modal hanya sebesar 656 persen

472 Analisis Kapasitas Fiskal Daerah

Kapasitas Fiskal Daerah adalah gambaran dari kemampuan keuangan masing-

masing daerah yang dicerminkan melalui penerimaan umum APBD yang digunakan

untuk membiayai tugas pemerintahan daerah Formulasi dalam menghitung kapasitas

fiskal daerah adalah penerimaan umum APBD (tidak termasuk Dana Alokasi Khusus

Dana Darurat Dana Pinjaman Lama dan penerimaan lain yang penggunaannya dibatasi

untuk membiayai pengeluaran tertentu) dikurangi belanja pegawai dibagi jumlah

penduduk miskin

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

78

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

119870119886119901119886119904119894119905119886119904 119865119894119904119896119886119897 =(119875119860119863 + 119863119861119867 + 119863119860119880 + 119871119875119878) minus 119861119890119897119886119899119895119886 119875119890119892119886119908119886119894

119869119906119898119897119886ℎ 119875119890119899119889119906119889119906119896 119872119894119904119896119894119899

Tabel 47 Analisis Kapasitas Fiskal Daerah

Uraian 2019 2020

PAD 3344628852840 2413924519861

DBH 3284918607930 2695145220558

DAU 23068841897000 20744231189522

Lain-Lain yang Sah 687782257257 513035009616

Total Pendapatan Umum 30386171617046 26366335941577

Belanja Pegawai 10341120155057 12036102195842

Penduduk Miskin (jiwa) 900950 912200

Kapasitas Fiskal 22248795 15709531

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Pada tahun 2020 kapasitas fiskal daerah di Papua mengalami penurunan 2939

persen atau sebesar Rp6539264 dibandingkan tahun sebelumnya Turunnya kapasitas

fiskal daerah Provinsi Papua menunjukkan kemampuan fiskal daerah untuk mengurangi

jumlah penduduk miskin semakin berkurang Hal tersebut didukung fakta bahwa angka

kemiskinan di Provinsi Papua tahun 2020 mengalami kenaikan dari 900950 jiwa pada

tahun 2019 menjadi 912200 jiwa pada tahun 2020 Kedepan Pemerintah Daerah harus

dapat mereformulasi kebijakan fiskal didaerah sehingga pemerintah dapat

menggunakan kemampuan fiskal yang dimiliki untuk melaksanakan program-program

pengentasan kemiskinan di daerah

48 PERKEMBANGAN BELANJA WAJIB DAERAH

Mandatory spending merupakan belanja wajib yang harus

dialokasikan oleh pemerintah daerah untuk memenuhi amanat

Undang-Undang Mandatory spending yang harus dipenuhi

oleh pemerintah daerah meliputi alokasi pendidikan sebesar

20 persen alokasi kesehatan sebesar 10 persen dan alokasi

infrastruktur daerah sebesar 25 persen

481 Belanja Daerah Sektor Pendidikan

Sesuai amanat UUD 1945 pasal 31 ayat (4) dan UU No 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional pasal 49 ayat (1) alokasi anggaran pendidikan sebesar

20 dari total alokasi belanja Pada APBD Papua tahun 2020 alokasi anggaran sektor

pendidikan yaitu sebesar Rp696 triliun baru mencapai sebesar 1242 persen

dibandingkan total alokasi belanja daerah sebesar Rp5606 triliun Hal tersebut

menggambarkan jika sebagian pemda di lingkup Provinsi Papua belum mengalokasikan

anggaran pendidikan sesuai amanat Undang-Undang yaitu sebesar 20 persen Data

Alokasi belanja

pendidikan sebesar

1242 persen

kesehatan sebesar

1466 persen dan

infrastruktur sebesar

34 persen

79

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

alokasi anggaran pendidikan pemda-pemda lingkup Provinsi Papua dapat dilihat pada

grafik dibawah ini

Grafik 412 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

482 Belanja Daerah Sektor Kesehatan

Sesuai amanat UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pemerintah daerah

wajib mengalokasikan anggaran kesehatan minimal 10 persen dari APBD diluar belanja

untuk keperluan pembayaran gaji Pada APBD Papua tahun 2020 alokasi anggaran

sektor kesehatan yaitu sebesar Rp822 triliun atau 1466 persen dibandingkan total

belanja daerah pada APBD diluar gaji Hal tersebut menggambarkan jika sebagian besar

pemda di lingkup Provinsi Papua telah mengalokasikan anggaran pendidikan sesuai

amanat Undang-Undang yaitu sebesar 10 persen Data alokasi anggaran kesehatan

pemda-pemda lingkup Provinsi Papua dapat dilihat pada grafik dibawah ini

Grafik 413 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

80

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

483 Belanja Infrastruktur Daerah

Belanja infrastruktur daerah dialokasikan paling sedikit 25 persen dari Dana

Transfer Umum (DTU) Alokasi tersebut akan digunakan untuk belanja infrastruktur

daerah yang langsung terkait dengan percepatan pembangunan fasilitas pelayanan

publik dan ekonomi dalam rangka meningkatkan kesempatan kerja mengurangi

kemiskinan dan mengurangi kesenjangan penyediaan layanan publik antar daerah

Tabel 48 Prosentase Alokasi Belanja Infrastruktur Daerah Papua 2020

Uraian 2020

DTU (DAU + DBH) 23439376410080

Belanja Infrastruktur Daerah 9342241444463

Prosentase 3986

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Dari table di atas dapat dilihat bahwa total alokasi untuk belanja infrastruktur pada APBD

Papua sebesar Rp934 triliun telah mencapai 3986 persen jika dibandingkan dengan

total Dana Transfer Umum Papua sebesar Rp2344 triliun

BOKS 4

Dana Otsus Papua Dinilai Efektif di Sektor Kesehatan

JAKARTA Gatracom - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Provinsi Papua Khairul Lie menilai dana otonomi khusus (Otsus) Papua sangat efektif Implementasi dana Otsus Papua di sektor kesehatan mendapat alokasi anggaran 15 Pengalokasian dana ini diimplementasikan dalam pelayanan kesehatan dasar rujukan pencegahan dan pemberantasan penyakit serta perbaikan gizi masyarakat Di samping itu juga pada pembinaan kesehatan lingkungan dan pelayanan kesehatan dalam situasi bencana ldquoDana Otsus Papua rata-rata membiayai sembilan sampai 12 program yang mencakup 21 hingga 26 kegiatan setiap tahunnya Di tahun 2020 Karena ada pengurangan anggaran sehingga membiayai tiga program dan lima kegiatanrdquo ujar Khairul seperti dalam keterangan tertulisnya yang diterima Gatracom Minggu (2211)

Ia menjelaskan 60 dari program ini berbentuk pelayanan mobile klinik udara darat dan terapung serta pelayanan mobile spesialis bagi wilayah terpencil di Papua Selain itu terdapat juga program kampung siaga serta rumah tunggu bagi orang melahirkan bisa menginap ldquoMedan yang sulit sarana transportasi menggunakan helikopter untuk memberikan pelayanan kesehatan Ada lagi program mengirimkan tenaga kesehatan di tempat yang sulit dan menginap 21 harirdquo ucapnya

Dengan adanya dana Otsus ini lanjutnya masyarakat Papua bisa mendapat obat-obatan gratis seperti obat HIV AIDS Filariasis Malaria Diabetes Vitamin C dan lainnya Bahkan masyarakat asli Papua mendapat fasilitas kesehatan gratis di Puskesmas dan Rumah Sakit setempat ldquoDengan semua usaha dan program yang dilakukan Kabupaten Jayapura mendapatkan penghargaan sebagai pembangunan kesehatan terbaik dari Provinsirdquo katanya bangga Oleh karena itu ia menyayangkan adanya pengurangan dana Otsus hingga 50 di tahun 2020 ini Sebelumnya dana Otsus sebesar Rp103 miliar hanya menjadi Rp46 miliar saja akibat kebijakan persiapan kegiatan Pekan Olah Raga Nasional XX (PON XX) ldquoYang semula anggaran Rp103 Milyar maka di tahun 2020 menjadi Rp 46 Milyar Pengurangan tersebut karena untuk kegiatan PON XX Dengan kondisi seperti ini ya kita tidak bisa apa-apa lagirdquo keluh Khairul

Sumber gatracom tanggal 22 November 2020

SudarsoDirektur Pelaksanaan Anggaran

BAB VPerkembangan dan AnalisisPelaksanaan anggarankonsolidasian

Dalam rangka merespon dampak pandemi Covid-19

Pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan yangbersifat extraordinary khususnya difokuskan pada tigasektor yaitu kesehatan perlindungan sosial dan dunia usaha

Direktur Pelaksanaan Anggaran dalam Leaders Talk Kementeruan Keuangan10072020

Sumber Foto Dit PA

81

Telaga Tondijat Serui Photo Credit Zulfi

51 LAPORAN REALISASI ANGGARAN KONSOLIDASIAN

aporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian (LKPK) disusun berdasarkan

konsolidasi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dengan Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah konsolidasian (LKPD-K) dalam periode tertentu

Pada tingkat wilayah Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Papua menyusun LKPK

Tingkat Wilayah Provinsi Papua yang mengkonsolidasikan LKPP Tingkat Wilayah dan

LKPD Konsolidasian di wilayah Provinsi Papua

Sebagaimana tabel dibawah ini pada tahun 2020 terjadi penurunan realisasi

pendapatan sebesar 472 persen Tercatat pendapatan konsolidasian pada tahun 2020

terealisasi sebesar Rp1136 triliun sementara realisasi pada tahun 2019 sebesar

Rp1234 triliun Penurunan tersebut terjadi pada seluruh komponen pendapatan antara

lain pendapatan perpajakan Pendapatan Bukan Pajak pendapatan hibah dan

pendapatan transfer Sementara itu di sisi belanja terjadi penurunan realisasi sebesar

863 persen dibandingkan tahun sebelumnya Pada tahun 2020 belanja konsolidasian

terealisasi sebesar Rp5717 triliun sedangkan pada tahun 2019 terealisasi sebesar

Rp6257 triliun Penurunan tersebut terjadi pada komponen belanja pemerintah

L

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB V

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN

Anggaran konsolidasian

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

82

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

Tabel 51 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian

Tingkat Wilayah Provinsi Papua Tahun 2020 (Dalam miliar Rupiah)

Uraian 2020 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi

Pendapatan Negara 894778 4482555 1136494 -790 1233940

Pendapatan Perpajakan 830096 144643 974739 -339 1008965

Pendapatan Bukan Pajak 64682 368286 161337 -2031 202448

Hibah - 78586 077 -9963 20794

Transfer - 3891040 340 -8035 1732

Belanja Negara 5581059 4398198 5716679 -863 6256716

Belanja Pemerintah 1318481 3543493 4861974 -1103 5465021

Transfer 4262578 854705 854705 796 791695

Surplus(Defisit) -4686281 84357 -4580185 -881 -5022776

Pembiayaan - 410774 410774 4532 282668

Penerimaan Pembiayaan - 467725 467725 723 436176

Pengeluaran Pembiayaan - 56951 56951 -6290 153508

SILPA -4686281 495131 -4169410 -1204 -4740108

Sumber LKPK (2020) diolah

52 PENDAPATAN KONSOLIDASIAN

Pendapatan konsolidasian tingkat wilayah adalah

konsolidasian antara seluruh pendapatan pemerintah pusat

dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-

akun resiprokal (berelasi) Total pendapatan konsolidasian

Provinsi Papua tahun 2020 mencapai Rp1136 triliun terdiri dari pendapatan pemerintah

pusat sebesar Rp895 triliun dan pemerintah daerah sebesar Rp4483 triliun yang

kemudian dieliminasi menjadi Rp242 triliun

a Analisis Proporsi dan Perbandingan

Pendapatan konsolidasian

tahun 2020 masih didominasi oleh

pendapatan perpajakan sebesar

8577 persen meskipun secara

nominal realisasi pendapatan

perpajakan mengalami

penurunan sebesar 339 persen

dibandingkan tahun sebelumnya

Di sisi lain komposisi pendapatan

Grafik 51 Perbandingan Komposisi Pendapatan

Konsolidasian

Sumber LPKP (2020) diolah

Pendapatan

konsolidasian turun

790 persen

dibandingkan dengan

tahun sebelumnya

83

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

konsolidasian terkecil adalah pendapatan hibah yang hanya sebesar 001 persen

dibandingkan dengan total pendapatan konsolidasian

Pada tahun 2020 kontribusi pemerintah pusat terhadap total pendapatan

konsolidasian masih cukup besar yaitu sebesar 8336 persen sementara sisanya

sebesar 1664 persen merupakan penerimaan pemerintah daerah Tingginya kontribusi

pemerintah pusat dipengaruhi oleh kontribusi penerimaan perpajakan yang mencapai

8516 persen Sementara kontribusi penerimaan PNBP hibah dan transfer didominasi

oleh pemerintah daerah

Grafik 52 Perbandingan Penerimaan Pemerintah Pusat dan Daerah terhadap Penerimaan

Konsolidasian

Sumber LKPK (2020) diolah

b Analisis Perubahan

Pada tahun 2020

penerimaan perpajakan PNBP

hibah dan transfer mengalami

penurunan dibandingkan tahun

sebelumnya Penerimaan

perpajakan turun sebesar

Rp34226 miliar atau 339 persen

pendapatan Bukan Pajak turun

sebesar Rp41111 miliar atau

2031 persen penerimaan hibah

turun sebesar Rp20717 miliar atau

9963 persen dan penerimaan transfer turun sebesar Rp1392 miliar atau 8035 persen

Penurunan realisasi tersebut disebabkan karena turunnya sebagian besar komponen

pendapatan konsolidasian

Grafik 53 Analisis Perubahan Pendapatan

Konsolidasian Tahun 2019 dan 2020

Sumber LKPK Kanwil (2020) diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

84

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

c Rasio Pajak (Tax Ratio)

1 Rasio Pajak Konsolidasian

Rasio pajak (tax ratio) merupakan perbandingan antara jumlah penerimaan pajak

suatu daerah terhadap pendapatan suatu output perekonomian atau Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) Rasio pajak dapat dihitung dengan formula

119879119886119909 119903119886119905119894119900 =119875119890119899119889119886119901119886119905119886119899 119875119890119903119901119886119895119886119896119886119899 119870119900119899119904119900119897119894119889119886119904119894119886119899 119879119894119899119892119896119886119905 119882119894119897119886119910119886ℎ

119875119863119877119861 119875119903119900119907119894119899119904119894

Tabel 52 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan

Pendapatan Perpajakan Konsolidasian

1008965 miliar 974739 miliar -339

PDRBPertEkonomi 18950527 miliar 19892890 miliar 497

Rasio Pajak (Tax Ratio) 532 490 -042

Sumber LKPK BPS (2020) diolah

Perkembangan rasio pajak

terhadap PDRB pada tahun 2020

sebesar 490 persen lebih rendah

dibandingkan rasio pajak tahun

sebelumnya Penurunan rasio ini

selaras dengan penurunan jumlah

penerimaan pajak Oleh karena itu

pemerintah perlu melakukan

berbagai upaya agar tax ratio pajak

semakin meningkat karena peran

pajak untuk membiayai pembangunan sangatlah besar

2 Rasio Pajak Per Kapita

Rasio Pajak per kapita adalah perbandingan antara jumlah penerimaan pajak

yang dihasilkan daerah dengan jumlah penduduknya Pajak per kapita menunjukkan

kontribusi setiap penduduk pada pendapatan perpajakan suatu daerah

Tabel 53 Rasio Pajak Perkapita

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan

Pendapatan Perpajakan (rupiah)

10089652770602 9747394555179 -339

Jumlah Penduduk (jiwa) 3379302 4303707 2735

Rasio Pajak Per Kapita 2985721 2264883 -2414

Sumber LKPK BPS (2020) diolah

Grafik 54 Rasio Pajak terhadap PDRB

Sumber LKPK Kanwil BPS (2021) diolah

85

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Pada tahun 2020 rasio pajak per kapita terhitung sebesar Rp226 juta per jiwa

turun cukup signifikan dibandingkan dengan tahun 2019 yang sebesar Rp296 juta per

jiwa Hal ini berarti setiap penduduk berkontribusi terhadap penerimaan perpajakan

sebesar Rp226 juta Penurunan rasio pajak per kapita yang cukup signifikan ini selaras

dengan realisasi penerimaan perpajakan yang menurun di tahun yang sama

53 BELANJA KONSOLIDASIAN

Belanja konsolidasian tingkat wilayah adalah konsolidasian

antara seluruh belanja pemerintah pusat dan pemerintah

daerah suatu wilayah dalam satu periode pelaporan yang

sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal

(berelasi)

a Analisis Proporsi dan Perbandingan

Secara keseluruhan mayoritas belanja dan transfer konsolidasian didominasi

oleh belanja pemerintah daerah Realisasi belanja dan transfer konsolidasian sebesar

Rp5717 triliun 7694 persen bersumber dari anggaran pemerintah daerah dan sisanya

sebesar 2306 persen dari anggaran pemerintah pusat Jika dilihat per jenis belanja

hampir seluruh komponen belanja yang bersumber dari APBD mendominasi belanja

konsolidasian Realisasi Belanja Pegawai konsolidasian sebesar Rp1416 triliun yang

bersumber dari APBD sebesar Rp1029 triliun (7270) dan dari APBN sebesar Rp387

triliun (2730) Belanja Modal konsolidasian sebesar Rp1073 triliun dengan komposisi

5866 persen dari APBD dan 4134 persen berasal dari APBN Jika dikaitkan dengan

kontribusi pemerintah pada pertumbuhan ekonomi khususnya dari sisi pengeluaran

pemerintah menunjukkan bahwa kontribusi pemerintah daerah lebih besar dari

pemerintah pusat

Grafik 55 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terhadap Belanja dan Transfer Konsolidasian

Sumber LKPK Kanwil (2020) diolah

Belanja konsolidasian

turun 863 persen

dibandingkan dengan

tahun sebelumnya

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

86

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

b Analisis Perubahan

Secara keseluruhan realisasi belanja konsolidasian tahun 2020 mengalami

penurunan sebesar 863 persen dibandingkan tahun sebelumnya Kondisi tersebut

dipengaruhi oleh penurunan sebagian besar komponen belanja Kenaikan realisasi

belanja hanya dialami oleh belanja bunga belanja hibah belanja tak terduga dan

belanja transfer Pada belanja tak terduga kenaikan mencapai 47942 persen

dibandingkan tahun sebelumnya disebabkan karena Pemerintah Provinsi Papua

mengalokasikan anggaran penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional

(PEN) pada pos belanja tidak terduga

Grafik 56 Komposisi Belanja Konsolidasian Tahun 2019 dan Tahun 2020

c Analisis Rasio Belanja Operasi Konsolidasian terhadap Total Belanja

Konsolidasian

Belanja operasi terdiri atas

belanja pegawai konsolidasian

dengan belanja barang

konsolidasian Rasio belanja

operasi terhadap total belanja

konsolidasian mengindikasikan

porsi belanja pemerintah untuk

operasional pemerintah Semakin

rendah rasio belanja operasi

menunjukkan bahwa realisasi

anggaran untuk kegiatan operasi semakin menurun dan lebih ditingkatkan pada belanja

sektor produktif Rasio belanja operasi terhadap total belanja konsolidasian tahun 2020

sebesar 5398 persen turun sebesar 254 persen dibandingkan tahun sebelumnya

Penurunan tersebut dipicu oleh penurunan realisasi belanja pegawai sebesar 075

persen dan belanja barang sebesar 2082 persen

Sumber LKPK Kanwil (2020)

diolah

Grafik 57 Rasio Belanja Operasi terhadap Total Belanja

Sumber LKPK Kanwil (2020) diolah

87

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

d Rasio Belanja Konsolidasian Terhadap Jumlah Penduduk

Rasio belanja konsolidasian terhadap jumlah penduduk menunjukkan seberapa

besar belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang digunakan untuk

menyejahterakan per penduduk di suatu daerah Semakin besar nilainya semakin besar

belanja yang dikeluarkan untuk menyejahterakan satu orang penduduk wilayah tersebut

sehingga semakin besar kemungkinan tercapainya dan juga sebaliknya

Rasio total belanja konsolidasian terhadap jumlah penduduk Provinsi Papua

tahun 2020 adalah Rp1328 juta per kapita Hal ini dapat diartikan bahwa dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan penduduknya selama tahun 2020 pemerintah telah

membelanjakan sebesar Rp1328 juta untuk setiap jiwa Jumlah tersebut menurun jika

dibandingkan dengan tahun 2019 dengan rasio sebesar Rp1851 juta per kapita

Tabel 54 Perkembangan Belanja Pemerintah Konsolidasian per Jiwa KabupatenKota Tahun 2017 dan 2018

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan

Belanja Konsolidasian (rupiah)

62567159641005 57166790954616 -863

Jumlah Penduduk (jiwa) 3379302 4303707 2735

Rasio Belanja Per Kapita 18514817 13283151 -2826

Sumber LKPK BPS (2021) diolah

e Analisis Dampak Kebijakan Fiskal kepada Indikator Ekonomi Regional

Pada tahun 2020 terjadi penurunan realisasi belanja pemerintah dan transfer

sebesar 863 persen Sementara itu indikator ekonomi regional Provinsi Papua tahun

2020 menunjukan kondisi kenaikan atau positif PDRB (ADHB) Provinsi Papua pada

tahun 2020 naik 497 persen Tingkat kemiskinan mengalami kenaikan sebesar 094

persen sejalan dengan total agregat belanja yang mengalami penurunan Namun

Demikian pertumbuhan ekonomi regional Provinsi Papua tahun 2020 tetap positif

karena ditopang oleh sektor pertambangan yang tetap tumbuh positif

Tabel 55 Analisis Realisasi Belanja terhadap Indikator Ekonomi Regional

Uraian 2019 2020 Kenaikan

Belanja Pemerintah 54650214406871 48619736970910 -1103

Transfer 7916945234134 8547053983707 796

Total 62567159641005 57166790954616 -863

PDRBPert Ekonomi 189505270000000 198928900000000 497

Tingkat Kemiskinan 2655 2680 094

Sumber LKPK BPS (2021) diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

88

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

54 SURPLUSDEFISIT KONSOLIDASIAN

Surplusdefisit adalah selisih lebihkurang antara pendapatan

daerah dan belanja daerah dalam tahun anggaran yang sama

Total defisit konsolidasian tahun 2020 mencapai Rp4580

triliun turun Rp443 triliun atau 881 persen jiika dibandingkan

tahun 2019 yang sebesar Rp5023 triliun

Analisis Komposisi dan Rasio

Tabel 56 Rasio SurplusDefisit Konsolidasian terhadap PDRB

Uraian SurplusDefisit Rasio thd PDRB

Realisasi Komposisi

Pemerintah Daerah 843568312976 -2 042

Pemerintah Pusat (46862807562210) 102 -2356

Konsolidasian (45801846366158) 100 -2302

)PDRB Papua Rp19892890 miliar (sumber BPS Papua)

Pada tahun 2020 Pemerintah Pusat menyumbang defisit sebesar Rp4686 triliun

atau 102 persen dari total defisit konsolidasian sementara Pemerintah Daerah

menyumbang surplus sebesar Rp84357 miliar Rasio surplusdefisit konsolidasian

terhadap PDRB mencapai minus 2302 persen yang terdiri dari Pemerintah Pusat

sebesar minus 2356 persen dan Pemerintah Daerah sebesar 042 persen Jika

dibandingkan tahun sebelumnya terjadi kenaikan rasio sebesar 346 persen

55 ANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN FISKAL AGREGAT

PDRB adalah penjumlahan nilai output bersik perekonomian

yang ditimbulkan oleh seluruh kegiatan ekonomi di suatu

wilayah tertentu dan dalam satu kurun waktu tertentu Nilai

PDRB suatu daerah dapat dihitung dengan menggunakan

pendekatan pengeluaran yaitu

Keterangan

Y = Pendapatan Nasional C = Konsumsi Rumah Tangga I = Investasi G = Belanja

Pemerintah X = Ekspor dan M = Impor

Analisis kontribusi pemerintah terhadap PDRB ini menggunakan data pada

laporan statistik keuangan pemerintah tingkat wilayah berupa Laporan Operasional

(Statement of Government Operations) Nilai belanja pemerintah (G) diproxikan dari nilai

pengeluaran konsumsi pemerintah yang berasal dari kompensasi pegawai ditambah

Y = C + I + G + (X-M)

Defisit konsolidasian

turun sebesar 881

persen menjadi

minus 4580 triliun di

tahun 2020

Kontribusi belanja

pemerintah terhadap

PDRB turun 1261

persen dibandingkan

tahun sebelumnya

89

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

penggunaan barang dan jasa konsumsi aset tetap dan pembelian barangjasa untuk

transfer langsung ke rumah tangga dikurangi penjualan barang dan jasa Sedangkan

nilai investasi pemerintah (I) diproxikan dari nilai pembentukan Modal Tetap Bruto

(PMTB) yang merupakan nilai akuisisi aset tetap dikurangi penghentian aset tetap

Tabel 57 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tahun 2020

TRANSAKSI YANG MEMPENGARUHI KEKAYAAN BERSIH

Pendapatan 67103774431101

a Pajak 9663914590287

b Kontribusi Sosial

c Hibah -2784659152934

d Pendapatan Lainnya 60224518993748

Beban 46585650430881

a Kompensasi Pegawai 14157539641699

b Penggunaan Barang dan Jasa 16036872946857

c Konsumsi Aset Tetap -

d Bunga 56776003358

e Subsidi 59754444899

f Hibah 8339268377086

g Manfaat Sosial 828645792548

h Beban Lainnya 7106793224435

Keseimbangan Operasi BrutoNetto 20518124000220

Transaksi Aset Non Keuangan Netto 10726773761290

a Aset Tetap 10132199323058

b Persediaan -

c Barang Berharga -

d Aset Non Produksi 594574438232

Saldo Pinjaman Netto 9791350238930

Transaksi Aset Keuangan dan Kewajiban 9791350238930

a Akuisisi Netto Aset Keuangan 10004980665007

- Dalam Negeri 10004980665007

- Luar Negeri -

b Keterjadian Kewajiban 213630426077

- Dalam Negeri 213630426077

- Luar Negeri -

Sumber LKPK (2020) diolah

Kontribusi pemerintah terhadap PDRB pada tahun 2020 sebesar 2027 persen

terdiri dari kontribusi belanja pemerintah sebesar 1518 persen dan kontribusi investasi

pemerintah sebesar 509 persen Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi

penurunan kontribusi pemerintah sebesar 1846 persen yang berasal dari penurunan

belanja pemerintah sebesar 1581 persen sedangkan investasi pemerintah mengalami

penurunan sebesar 265 persen

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

90

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

Tabel 58 Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Belanja Pemerintah (G) 5874343 Miliar 3019441 Miliar

Investasi Pemerintah (I) 1465897 Miliar 1013220 Miliar

PDRB 18950527 Miliar 19892890 Miliar

Kontribusi Belanja terhadap PDRB 3099 1518

Kontribusi Investasi terhadap PDRB 774 509

Sumber LKPK BPS (2020) diolah

Jika dikaitkan dengan kondisi perekonomian Provinsi Papua pada tahun 2020

yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 692 persen (y-o-y) dengan sektor

pertambangan dan terkontraksi sebesar minus 683 persen (y-o-y) tanpa pertambangan

kontribusi pemerintah dari investasi dirasa lebih dibutuhkan untuk dapat segera

meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang Di tahun 2020 ini

kontribusi belanja pemerintah turun tajam karena turunnya realisasi belanja pemerintah

terutama APBD sebagai efek dari berbagai kebijakan yang diambil pemerintah dalam

rangka penanggulangan COVID-19 Kedepan peningkatan alokasi belanja modal baik

di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah diharapkan mampu meningkatkan

kontribusi pemerintah terhadap Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua

Namun demikian alokasi belanja pemerintah tersebut harus diikuti dengan eksekusi

belanja yang baik sehingga anggaran pemerintah akan memberikan kontribusi maksimal

bagi perekonomian Papua

BOKS 5

Tahun 2020 Investasi PMA dan PMDN di Papua Meningkat

JAYAPURA ndash Pandemi Covid-19 nampaknya tidak mempengaruhi kinerja PMA (Penanaman Modal Asing) dan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) Bahkan total investasi di Papua mengalami kenaikan Kepala Bidang Data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Papua Petrus Asem menjelaskan operasional perusahaan di Papua di masa pandemi Covid-19 tahun 2020 tidak mengalami kendala

ldquoPerusahaan-perusahaan yang tetap aktif dan tumbuh di masa pandemi Covid-19 yaitu sektor usaha kecil menengahrdquoujarnya kepada Cenderawasih Pos Senin (222) kemarin Lanjutnya perusahaan yang tercatat PMA sebanyak 155 perusahaan dan PMDN sebanyak 110 perusahaan Hanya saja kewajiban menyampaikan LKPM mengalami penurunan yang mana PMA sebanyak 96 dan PMDN 47 ldquoAlasan penyampaian LPKM mengalami penurunan dikarenakana banyak perusahaan belum memahami mekanisme dan sistem terbarurdquo terangnya

Diakuinya meski penyampaian melaporkan LKPM mengalami penurunan akan tetapi nilai investasi tetap tinggi karena yang menyampaikan LKPM adalah perusahaan-perusahaan yang memiliki nilai investasi besar ldquoUntuk PMA nilai investasinya Rp 113227 triliun mengalami kenaikan sebesar 30 persen dari tahun 2019 triwulan empat Sementara PMDN nilai investasinya sebesar Rp 10682 triliun meningkat sebesar 20 persen PMA mendominasi sektor tambang sementara PMDN lebih pada sektor perkebunan dan pertanianrdquo pungkasnya

Sumber ceposonlinecom diakses tanggal 23 Februari 2021

B u r h a n i A S K a K a n w i l D J P b P r o v i n s i P a p ua

BAB VIkeunggulan dan potensi daerah

APBN dan APBD sumber utama penggerakekonomi kita Jalankan dengan Akuntabel

Kejar Realisas i dengan Transparan Janganmudah protes tetapi kita harus berproses Mungkin di awal sedik it berat manajemenkris is kita lakukan jadikan Covid19 sebagaipeluang mencari so lus i dalam pemulihanekonomi menuju Indonesia Maju

Sumber Foto Kanwil DJPb Provinsi Papua

Mengawal Pemulihan Kesehatan untuk Kebangkitan Ekonomi

91

Festival Budaya Lembah Baliem Papua Photo Credit KPPN Wamena

Pandemi Covid-19 yang masuk ke Indonesia sejak Maret 2020 berdampak

signifikan pada pelemahan di berbagai sektor ekonomi Badan Pusat Statistik

(BPS) mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi sepanjang 2020 mengalami

kontraksi sebesar 207 persen secara year on year (yoy) Hal ini terjadi karena

pertumbuhan ekonomi tahun 2020 pada sebagian besar pulau di Indonesia negatif

kecuali Pulau Sulawesi serta gabungan pulau di Maluku dan Papua Pertumbuhan

ekonomi di Maluku dan Papua adalah sebesar 144 persen yoy namun hanya memiliki

kontribusi ke pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 235 persen (sumber

wwwkontancoid 2021) Pertumbuhan positif di Papua disebabkan oleh kenaikan hasil

produksi sektor unggulan dan pemanfaatan potensi ekonomi sebagai penyokong Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Papua Penentuan lebih lanjut atas sektor-

sektor unggulan di Papua dilakukan dengan menggunakan metode analisis Location

Quotient (LQ)

61 Analisis Locatio Quotient (LQ)

LQ merupakan suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana

tingkat spesialisasi sektor-sektor ekonomi di suatu wilayah yang memanfaatkan sektor

basis atau leading sektor LQ menghitung perbandingan share output sektor tertentu di

suatu wilayah (Provinsi) dengan share output sektor tersebut di wilayah yang lebih luas

P

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB VI

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI DAN TANTANGAN

FISKAL REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

92

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

(Nasional) Sektor unggulan di sini berarti sektor bisnis yang tidak akan habis apabila

dieksploitasi oleh pemerintah wilayah Analisis LQ dimaksudkan untuk mengidentifikasi

dan merumuskan komposisi dan pergeseran sektor-sektor basis suatu wilayah dengan

menggunakan data PDRB sebagai indikator pertumbuhan wilayah (Hendayana 2003)

PDRB merupakan salah satu perangkat data ekonomi yang dapat digunakan

untuk mengevaluasi kinerja pembangunan ekonomi suatu wilayah dalam suatu periode

tertentu Penggunaan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dirasakan lebih akurat

daripada penggunaan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) karena turut

memperhitungkan inflasi yang terjadi di wilayah tersebut PDRB pada dasarnya

merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu

wilayah tertentu atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh

seluruh unit ekonomi pada suatu wilayah Nilai PDRB dapat merepresentasikan

pertumbuhan ekonomi suatu wilayah

Analisis LQ merupakan salah satu pendekatan yang umum digunakan dalam

model ekonomi basis sebagai langkah awal untuk memahami sektor kegiatan yang

menjadi pemicu pertumbuhan Analisis LQ banyak digunakan untuk membahas kondisi

perekonomian mengarah pada identifikasi spesialisasi kegiatan perekonomian atau

mengukur konsentrasi relatif kegiatan ekonomi untuk mendapatkan gambaran dalam

penetapan sektor unggulan sebagai leading sektor suatu kegiatan ekonomi industri

Tujuan metode LQ ini untuk mengidentifikasi sektor unggulan (basis) dalam suatu

wilayah (Miller 1991) Salah satu rumus perhitungan yang digunakan dalam analisis LQ

melalui pendekatan Nilai TambahPendapatan sebagai berikut 119871119876 =Vi Vt119884119894119884119905

Vi = Nilai PDRB sektor i pada tingkat wilayah yang lebih rendah (Provinsi)

Vt = Total PDRB pada tingkat wilayah yang lebih rendah (Provinsi)

Yi = Nilai PDRB sektor i pada tingkat wilayah yang lebih atas (Nasional)

Yt = Total PDRB pada tingkat wilayah yang lebih atas (Nasional)

Selanjutnya dilakukan pengklasifikasian atas hasil indeks perhitungan di atas

dengan kategori sebagai berikut

LQ gt 1 artinya sektor ini menjadi basis atau menjadi sumber pertumbuhan

Komoditas memiliki keunggulan komparatif hasilnya tidak saja dapat memenuhi

kebutuhan di wialyah bersangkutan akan tetapi juga dapat diekspor ke luar wilayah

LQ = 1 komoditas itu tergolong non-basis tidak memiliki keunggulan komparatif

Produksinya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan wilayah sendiri dan tidak

mampu untuk diekspor ke luar wilayah

93

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

LQ lt 1 komoditas ini juga termasuk non-basis Produksi komoditas di suatu wilayah

tidak dapat memenuhi kebutuhan sendiri sehingga memerlukan pasokan dari luar

Berdasarkan data dalam httpspapuabpsgoid diperoleh data PDRB hasil

produksi lapangan usaha atas 17 sektor usaha dengan rincian sebagai berikut

Tabel 61 Daftar PDRB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku

Di Provinsi Papua Tiap Triwulan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

No Sektor Usaha

PDRB Papua Tahun 2020

Triwulan I Triwulan II Triwulan

III Triwulan

IV Tahunan

1 Pertanian Kehutanan dan Perikanan 609181 603192 611251 622988 2446612

2 Pertambangan dan Penggalian 1059579 1319255 1527604 1718106 5624542

3 Industri Pengolahan 104014 106029 103019 100950 414013

4 Pengadaan Listrik dan Gas 2175 2050 2056 2042 8323

5 Pengadaan Air Pengelolaan Sampah 2510 2496 2480 2551 10037

6 Konstruksi 715826 754473 787666 816700 3074665

7 Perdagangan Besar dan Eceran 527727 506318 525493 532601 2092139

8 Transportasi dan Pergudangan 317174 147768 181558 191494 837994

9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

43469 34749 36033 38441 152692

10 Informasi dan Komunikasi 200565 212150 214120 218809 845643

11 Jasa Keuangan dan Asuransi 83724 79437 82717 86662 332540

12 Real Estate 139005 143251 145972 148857 577085

13 Jasa Perusahaan 62655 56948 62227 63245 245076

14 Administrasi Pemerintahan dll 510838 545224 569732 579005 2204800

15 Jasa Pendidikan 96851 101114 103585 107448 408998

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 90945 95261 96317 101453 383976

17 Jasa lainnya 57910 57210 58774 59860 233754

Total PDRB Papua 4624148 4766925 5110605 5391212 19892890

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Sebagai pembanding dalam melakukan perhitungan analisis LQ diperlukan data sejenis

pada periode yang sama untuk wilayah Nasional Berdasarkan data dalam

httpsbpsgoid diperoleh data Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional Tahun 2020

atas 17 sektor usaha dimaksud dengan rincian sebagai berikut

Tabel 62 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku

Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

No Sektor Usaha PDRB Papua Tahun 2020

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Tahunan

1 Pertanian Kehutanan dan Perikanan 50350320 56975720 57158800 47023770 211508610

2 Pertambangan dan Penggalian 26742030 23150760 23987510 25473890 99354190

3 Industri Pengolahan 78362200 73256450 77343350 77842170 306804170

4 Pengadaan Listrik dan Gas 4593360 4199500 4570140 4611160 17974160

5 Pengadaan Air Pengelolaan Sampah 275950 277790 283670 292870 1130280

6 Konstruksi 41971430 38944580 41295930 43054020 165265960

7 Perdagangan Besar dan Eceran 51764240 47324570 49955500 50502700 199547010

8 Transportasi dan Pergudangan 20288090 13188360 17118490 18375130 68970070

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

94

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

No Sektor Usaha PDRB Papua Tahun 2020

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Tahunan

9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

10974190 8418440 9710330 10320130 39423090

10 Informasi dan Komunikasi 16686900 17187030 17758750 17951230 69583910

11 Jasa Keuangan dan Asuransi 18440330 16390190 16837060 17938970 69606550

12 Real Estate 11298010 11285420 11393360 11401300 45378090

13 Jasa Perusahaan 7846550 6762940 7297760 7518300 29425550

14 Administrasi Pemerintahan dll 14138930 14011050 14362860 15504680 58017520

15 Jasa Pendidikan 12985450 13037760 13919500 14996940 54939650

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 4691070 4534610 5281300 5607920 20114900

17 Jasa lainnya 8051600 6874160 7570180 7760880 30256820

Total PDRB Papua 379460650 355819330 375844490 376176060 1487300530

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Berdasarkan data-data tersebut di atas dilakukan perhitungan LQ untuk mengetahui

sektor unggulan dan potensi di masa depan dengan hasil perhitungan sebagai berikut

Tabel 63 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku

Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

No Sektor Usaha PDRB Papua Tahun 2020

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Tahunan

1 Pertanian Kehutanan dan Perikanan 099 079 079 092 086

2 Pertambangan dan Penggalian 325 425 468 471 423

3 Industri Pengolahan 011 011 010 009 010

4 Pengadaan Listrik dan Gas 004 004 003 003 003

5 Pengadaan Air Pengelolaan SampahLimbah

075 067 064 061 066

6 Konstruksi 140 145 140 132 139

7 Perdagangan Besar dan Eceran 084 080 077 074 078

8 Transportasi dan Pergudangan 128 084 078 073 091

9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 033 031 027 026 029

10 Informasi dan Komunikasi 099 092 089 085 091

11 Jasa Keuangan dan Asuransi 037 036 036 034 036

12 Real Estate 101 095 094 091 095

13 Jasa Perusahaan 066 063 063 059 062

14 Administrasi Pemerintahan dll 296 290 292 261 284

15 Jasa Pendidikan 061 058 055 050 056

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 159 157 134 126 143

17 Jasa lainnya 059 062 057 054 058

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

62 Sektor Unggulan Daerah

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua sampai Triwulan IV 2020 mengalami

pertumbuhan sebesar 692 persen yoy Hal ini disebabkan oleh naiknya produksi bijih

logam yang mengakibatkan sektor Pertambangan dan Penggalian tumbuh sebesar

4431 persen Sektor lain yang juga mengalami pertumbuhan adalah Jasa Keuangan

sebesar 655 persen Jasa Kesehatan dan Bantuan Sosial sebesar 182 persen

Informasi dan Komunikasi sebesar 127 persen serta kategori Pengadaan Air

Pengelolaan Sampah Limbah dan Daur Ulang sebesar 100 persen (sumber BI Papua

2021) Namun dari kelima sektor yang mengalami pertumbuhan positif pada tahun 2020

95

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

tersebut hanya sektor Pertambangan dan Penggalian serta sektor Jasa Kesehatan dan

Bantuan Sosial yang berdasarkan hasil analisis perhitungan LQ merupakan sektor basis

Berdasarkan hasil perhitungan LQ sebagaimana Tabel 63 di atas juga terdapat

4 sektor usaha di Papua yang mempunyai memiliki koefisien LQ gt 1 (sektor basis)

Keempat sektor basis dimaksud adalah sebagai berikut

a) Pertambangan dan Penggalian

Koefisien LQ Tahunan di 2020 untuk sektor ini adalah sebesar 423 Nilai ini

adalah nilai koefisien terbesar dari 17 sektor usaha di Papua Di samping itu sektor

Pertambangan dan Penggalian juga memiliki nilai koefisien LQ yang selalu meningkat

tiap triwulan sepanjang tahun 2020 yaitu 325 pada triwulan I 425 pada triwulan II

468 pada triwulan III dan 471 pada triwulan IV 2020 sehingga diperkirakan nilainya

akan meningkat di tahun 2021 Dari sisi produksi pertumbuhan ekonomi selama tahun

2020 di Provinsi Papua juga disebabkan oleh pertumbuhan lapangan usahasektor

Pertambangan dan Penggalian sebesar 1662 persen serta merupakan lapangan usaha

dengan kontribusi terbesar (2827 persen) kepada PDRB Provinsi Papua

Sektor Pertambangan

dan Penggalian disebut sebagai

sektor unggulan di Papua karena

berdasarkan data dari Dinas

ESDM Provinsi Papua

konsentrasi mineral logam

pertambangan diperkirakan

terdapat pada Lajur Pegunungan

Tengah Papua Posisi tektonik

Papua yang berada di Lingkar

Pasifik yang berupa cincin gunung api memberikan potensi endapan mineral logam

maupun non logam yang besar dengan potensi terbesar pada pertambangan emas

(443 persen) sebagaimana terlihat pada Grafik 61 Salah satu lokasi pertambangan

emas di Papua berada di Kabupaten Mimika yang memiliki potensi tembaga dan emas

terbesar di dunia dan selama ini dikelola oleh PT Freeport Indonesia

b) Administrasi Pemerintahan Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

Sektor ini mempunyai nilai koefisien tertinggi kedua di perhitungan LQ Tahunan

di 2020 serta termasuk kategori sektor basis karena yaitu koefisian LQ gt 1 yaitu sebesar

284 Meskipun sektor ini dikategorikan sebagai sektor basis di 2020 namun nilai

koefisien LQ bergerak naik-turun pada tahun 2020 yaitu 296 pada triwulan I 290 pada

Grafik 61 Potensi Pertambangan di Papua

Sumber RKPD Provinsi Papua diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

96

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

triwulan II 292 pada triwulan III dan 261 pada triwulan IV 2020 Berdasarkan kriteria

dalam Buku Pedoman Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (BPS 2015)

disebutkan bahwa kategori pada sektor ini mencakup kegiatan yang sifatnya

pemerintahan sehingga pada umumnya dilakukan oleh instansiadministrasi

pemerintahan Di samping itu sektor ini juga mencakup pendanaan dan administrasi

dari program-program jaminan sosial wajib yang pada umumnya juga diselenggarakan

oleh instansi pemerintah Tingginya koefisien LQ untuk sektor ini menunjukkan tingginya

produksi pada lapangan usaha di Provinsi Papua yang dilaksanakan oleh pemerintah

serta tingginya ketergantungan APBNAPBD pada pertumbuhan ekonomi di Papua

c) Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

Sektor ini memiliki nilai koefisien LQ Tahunan di 2020 terbesar ketiga untuk

Provinsi Papua serta termasuk kategori sektor basis karena yaitu koefisian LQ gt 1 yaitu

sebesar 143 Kategori dalam sektor ini mencakup mulai dari pelayanan kesehatan yang

diberikan oleh tenaga profesional terlatih di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lain

sampai kegiatan perawatan di rumah yang melibatkan tingkatan kegiatan pelayanan

kesehatan sampai kegiatan sosial yang tidak melibatkan tenaga kesehatan profesional

Nilai koefisien LQ pada sektor ini juga bergerak naik-turun pada tahun 2020 yaitu 159

pada triwulan I 157 pada triwulan II 134 pada triwulan III dan 126 pada triwulan IV

2020 Hampir sama dengan sektor Administrasi Pemerintahan Pertahanan dan

Jaminan Sosial Wajib di atas implementasi peluang usaha sektor ini di Papua juga

terkait dengan kegiatan sosial yang juga turut bergantung pada kontribusi dari

APBNAPBD

d) Konstruksi

Nilai Koefisien LQ Tahunan di 2020 untuk sektor Konstruksi adalah sebesar 139

sehingga sektor ini termasuk salah satu sektor basisunggulan di Papua Hal ini dapat

dilihat dengan banyaknya pembangunan sarana-sarana di Papua untuk mengejar

ketertinggalan pembangunan infrastruktur dengan Provinsi-Provinsi lain di Indonesia

Percepatan dalam pembangunan konstruksi di Papua diharapkan akan mendukung

dalam peningkatan investasi di Provinsi Papua Di samping itu gencarnya

pembangunan konstruksi di Papua juga sebagai bagian dari percepatan pembangunan

sarana pendukung PON XX yang akan diselenggarakan pada tahun 2021 di Provinsi ini

Berdasarkan data dari Kementerian PUPR dan Kemenpora terdapat tiga klaster venue

di PON XX yang tersebar di 4 wilayah yaitu KotaKabupaten Jayapura Kabupaten

Mimika dan Kabupaten Merauke Delapan Venue berlokasi pada KotaKabupaten

Jayapura yang terdiri dari Kawasan Olahraga Kampung Harapan Kompleks Olahraga

97

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Doyo Baru Lapangan Sepakbola Universitas Cenderawasih Lapangan Tenis Kantor

Walikota Jayapura GOR Tinju Gidi GOR Waringin GOR Cenderawsih dan Arena

Dayung Lima venue berlokasi di Mimika yang terdiri dari Mimika Sports Complex

(SMC) GOR Biliar GOR Futsal Mimika Gedung Eme Neme Yauware dan Wisma Atlet

Sedangkan lima venua berlokasi di Merauke yang meliputi GOR Hiad Sai Sirkuit Balap

Motor Distrik Tanah Miring Stadion Katalpal Mopah Lama Rumah Susun Balai PUPR

serta Rumah Susun Unmus Selain pembangunan venue-venue ini sektor konstruksi

juga meliputi pembangunan jalan trans Papua serta pengembangan obyek-obyek

Pariwisata sebagai pendukung penyelenggaraan PON XX

63 Sektor Potensial Daerah

Dilihat dari kontribusi

lapangan usaha perekonomian

Papua masih bergantung pada

sektor Pertambangan dan

Penggalian dengan porsi

sebesar 2827 persen yang

dilanjutkan dengan sektor

Konstruksi sebesar 1546

persen Dengan adanya

pandemi COVID-19 yang

mengakibatkan penurunan

kinerja sektor non tambang pemulihan ekonomi diharapkan dapat menyasar kepada

sektor non tambang yang memiliki pangsa tenaga kerja terbesar yakni sektor Pertanian

Kehutanan dan Perikanan dengan pangsa pasar sebesar 669 persen dari total tenaga

kerja Di samping itu meskipun berdasarkan analisis LQ tidak dikategorikan sebagai

sektor basisunggulan sektor ini memberikan kontribusi terbesar ketiga bagi

perekonomian Provinsi Papua yaitu sebesar 1230 persen Rincian pangsa PDRB

Provinsi Papua tahun 2020 dapat dilihat pada grafik 62

a) Perikanan

Berdasarkan RKPD Provinsi Papua Tahun 2020 Wilayah Pengelolaan

Perikanan (WPP) Papua terbagi menjadi dua yaitu perairan utara dan perairan selatan

Potensi pada Perikanan Tangkap dapat dilihat dari luasnya hamparan perairan Laut

Cendrawasih dan Pasifik seluas 11000 kmsup2 yang terletak di perairan utara Papua yang

merupakan kawasan kaya akan sumber daya perikanan Pelagis Besar (Tuna Paruh

Panjang Cakalang dan Tenggiri) Sedangkan perairan Laut Arafura seluas 14300 km

Grafik 62 Pangsa PDRB Provinsi Papua Tahun 2020

Sumber Bank Indonesia diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

98

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

di bagian selatan Papua merupakan kawasan yang kaya akan sumber daya Ikan

Demersal (Udang Kakap Bawal Pari Cucut dan Ikan lainnya) Namun mengingat

masih terbatasnya pemanfaatan potensi ini di Papua sumber daya alam yang melimpah

tersebut belum dapat dioptimalkan dalam mendukung perekonomian masyarakat dan

pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua

Selanjutnya besarnya potensi pada Perikanan Budidaya dapat dilihat dari

Kawasan Bentang Laut Papua yang memiliki potensi budidaya kelautan dan perikanan

dengan prioritas penanganan meliputi

Perikanan budidaya laut di Teluk Cendrawasih di Kabupaten dan Kota Jayapura

Perikanan budidaya air payau (tambak) di Sarmi dan Waropen

Perikanan budidaya air tawar (kolam) di Jayawijaya Kabupaten dan Kota Jayapura

Optimalisasi pemanfaatan atas sektor Pertanian ini antara lain dapat dilakukan dengan

Mengoptimalkan jalur perdagangan mendorong sertifikasi ekspor serta memanfaatkan

Cold Storage atas hasil tangkapan ikan Di samping itu dukungan pengadaan armada

kapal yang modern dapat dibiayai dengan APBD maupun pemanfaatan DAK Fisik

b) Pertanian Perkebunan dan Peternakan

Potensi pengembangan lahan pertanian di Papua masih terbuka sangat lebar

melalui klarifikasi status lahan untuk pembangunan pertanian oleh Pemerintah dan

masyarakat adat pengembangan infrastruktur pertanian termasuk jaringan irigasi

jaringan jalan pendukung pertanian pasar peningkatan SDM secara konsisten dan

terpadu dan pemberdayaan masyarakat untuk membangun sektor pertanian Dengan

mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lahan yang tersedia secara tepat dan lestari

dapat menjadikan Provinsi Papua sebagai sentra produksi pertanian di wilayah timur

Untuk mendukung permbiayaan usaha pertanian pemda dapat mendorong penyediaan

lembaga keuangan mikro serta bersinergi dengan Pemerintah Pusat antara lain dengan

memberikan kemudahan akses kepada petani melalui skema Kredit Usaha Rakyat

(KUR) dan Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) sebagau kredit program Pemerintah Pusat

c) Kehutanan

Papua adalah Provinsi yang memiliki hutan terluas di Indonesia dengan hutan

seluas 2503 ha Tiga Kabupaten dengan wilayah hutan terluas adalah Mamberamo

(270 ha) Asmat (229 ha) dan Boven Digoel (198 ha) Tanah Papua merupakan

penyumbang 50 persen keanekaragaman hayati di Indonesia sehingga menjaga

keberadaan hutan Papua berarti menjaga keanekaragaman hayati dan populasi seluruh

Orang Asli Papua (OAP) yang menggantungkan hidupnya dari sumberdaya alam dan

jasa ekosistem hutan (sumber wwwsuarapapuacom 2019) Hutan tersebut di

99

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

kelompokkan ke dalam 3 fungsi yaitu hutan lindung suaka alam dan hutan produksi

Hutan lindung dan suaka alam berfungsi untuk menjaga kelestarian alam seperti

pengaturan tata air dan tempat berlindung bagi flora fauna Hutan produksi dapat

dimanfaatkan untuk memproduksi kayu rotan gatah dan hasil hutan lainnya Luas

hutan produksi adalah 30 persen dari keseluruhan hutan di Papua Namun pemanfaatan

hutan ini juga belum dilakukan secara optimal Hal ini dapat dilihat dari masih rendahnya

porsi sektor Kehutanan pada PDRB Provinsi Papua

d) Pariwisata

Meskipun porsi Sektor Pariwisata dalam PDRB Lapangan Usaha Provinsi Papua

tidak signifikan namun berdasarkan hasil simulasi dengan Computer General

Equilibrium (CGE) pariwisata merupakan subsektor yang paling potensial karena

memberikan dampak yang cukup tinggi terhadap PDRB dan penyerapan tenaga kerja

Hal ini karena peningkatan sektor ini berpengaruh signifikan dalam peningkatan sektor

lain yaitu Industri Pengolahan Perdagangan Besar dan Eceran Transportasi dan

Pergudangan serta Informasi dan Komunikasi

Provinsi Papua memiliki beragam potensi pariwisata yang dapat menjadi potensi

unggulan daerah Beberapa Taman Nasional yang dimiliki oleh Provinsi Papua ialah

Taman Nasional Lorentz di Mimika Jayawijaya Puncak Jaya dan Asmat Taman

Nasional Wasur di Merauke dan Taman Naional Teluk Cendrawasih di Nabire Potensi

pariwisata tersebut belum dikelola secara maksimal sehingga belum memberikan

dampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat Pariwisata merupakan sektor

yang sangat potensial untuk dikembangkan mengingat Provinsi Papua ditunjuk sebagai

tuan rumah dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang akan dilaksanakan tahun

2021 Hal ini akan menjadi peluang banyaknya pengunjung dari luar daerah yang akan

datang ke Papua yang biasanya diikuti pula dengan meningkatnya kegiataan

perekonomian (hotel transportasi akomodasi souvenir dan lain-lain)

64 Tantangan Fiskal Regional Dalam Mendorong Potensi Ekonomi Daerah

641 Tantangan Fiskal Pemerintah Pusat

Tantangan fiskal utama yang dihadapi oleh Pemerintah Pusat dalam mendorong

potensi ekonomi daerah Papua adalah masih tingginya ketergantungan APBD pada

Pendapatan dari Pemerintah Pusat Dalam menjalankan amanah dari UU Nomor 21

tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua Pemerintah telah

memberikan dukungan dana berupa pengalokasian Dana Otsus Dana Otsus

merupakan salah satu jenis belanja Transfer ke Daerah dalam APBN yang ditentukan

setara 2 persen dari pagu Dana Alokasi Umum (DAU) nasional dan berlaku selama 20

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

100

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

tahun (2002-2021) Dana Otsus

diharapkan berperan sebagai

pendorong peningkatan

kesejahteraan masyarakat dan

pembangunan di Papua Namun

perkembangan beberapa

indikator masih menunjukkan

bahwa pertumbuhan

perekonomian Papua masih jauh

berada di bawah rata-rata

nasional Masih besarnya

alokasi dana Perimbangan dan

Transfer dari Pusat juga

menunjukkan belum terciptanya

kemandirian ekonomi Provinsi

Papua yang salah satu

indikasinya adalah masih

rendahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Papua Berdasarkan data realisasi APBD

Nasional tahun 2019 Papua menjadi Provinsi dengan jumlah PAD nomor 33 dari 34

Provinsi di Indonesia Peringkat Papua hanya lebih baik dari Papua Barat serta jauh

berada di bawah rata-rata rasio PAD Provinsi di Indonesia

642 Tantangan Fiskal Pemerintah Daerah

Rendahnya PAD di Papua menjadi salah satu indikasi belum optimalnya peran

kebijakan fiskal Pemda dalam memanfaatkan sektor unggulan potensi sumber daya

yang dimiliki Hal ini menjadi tantangan fiskal bagi Pemda Papua mengingat masih

kecilnya kontribusi Papua terhadap PDB Nasional meskipun memiliki sumber daya alam

yang cukup melimpah (Pertambangan Pertanian Kehutanan dan Perikanan) Struktur

Pendapatan Papua tahun 2020 tampak pada Grafik 64 dengan rincian meliputi

a) Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan sebesar 6493 persen yang terdiri

dari DAU DAK dan DBH Pajak

b) Transfer Pemerintah Pusat ndash Lainnya sebesar 2623 persen yang terdiri dari Dana

Otsus dan Dana Penyesuaian

c) PAD dengan porsi sebesar 542 persen yang terdiri dari Pajak Daerah Retribusi

Daerah Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dan PAD lainnya serta

Grafik 63 Perbandingan Rasio PAD antar Provinsi Tahun

2019

Sumber Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan diolah

101

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

d) Pendapatan Daerah Lain-lain sebesar 343 persen yang terdiri Transfer

Pemerintah Provinsi Transfer Bantuan Keuangan dan Lain-lain Pendapatan

Daerah yang Sah

Berdasarkan komposisi

tersebut tantangan fiskal yang

dihadapi oleh Pemda di Papua

adalah bagaimana

mengoptimalkan pemanfaatan

dari dana-dana perimbangan

dan transfer yang cukup besar

dari Pemerintah Pusat

Tantangan lain adalah upaya

meminimalisir pemanfaatan

penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa yang belum optimal danatau kurang tepat

sasaran Berdasarkan hasil koordinasi dengan para pemangku kepentingan di Papua

beberapa hal yang menjadi pertimbangan antara lain kesulitan akses transportasi dan

internet kondisi keamanan yang belum kondusif dan mudah terjadi konflik keterbatasan

SDM dan fasilitas infrastruktur kondisi demografi serta karakter masyarakat asli Papua

643 Sinkronisasi Kebijakan Fiskal Pusat-Daerah

Provinsi Papua merupakan satu dari tiga Provinsi (selain Papua Barat dan Aceh)

yang masih mendapatkan dukungan dana berupa pengalokasian Dana Otsus dalam

APBN sd tahun 2021 Untuk mendukung keberhasilan pemanfaatan dana Otsus dan

pertumbuhan ekonomi di Papua diperlukan optimalisasi sinergi dan sinkronisasi

kebijakan fiskal antara Pemerintah Pusat dan Daerah melalui sebuah perencanaan yang

terintegrasi Meskipun terdapat indikasi penyaluran yang kurang tepat sasaran namun

penghentian Dana Otsus pada saat ini dapat menimbulkan konflik baru di Provinsi

Papua Oleh sebab itu perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam tentang efektivitas

dan keberlanjutan penyaluran Dana Otsus di Papua dengan mengoptimalkan peran

fiskal dari Pemerintah Pusat dan Daerah agar berperan dalam peningkatan PAD serta

pertumbuhan ekonomi di Provinsi Papua Di samping itu sinergi tersebut juga dapat

dilakukan dengan mengoptimalkan peran Kanwil DJPb Papua untuk bersinergi dengan

Pemda dalam monev penyaluran DFDD pelaksanaan program PEN serta pembinaan

dalam penyaluran Kredit Program di Provinsi Papua

Di samping itu sinkronisasi kebijakan fiskal juga ditunjukkan dalam masa

persiapan acara PON XX Kegiatan tersebut memerlukan biaya yang sangat besar

Grafik 64 Struktur Pendapatan Provinsi Papua

Sumber SIKD diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

102

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

dalam pembangunan sarana dan infrastrukturnya sehingga membutuhkan sinkronisasi

anggaran dari APBD dan APBN Pemprov Papua mengalokasikan dana APBD lebih dari

Rp38 triliun untuk pembangunan dan renovasi lokasi pertandingan PON XX

Pengalokasian anggaran dimulai sejak tahun 2016 sebesar Rp2286 miliar tahun 2017

sebesar Rp4472 miliar tahun 2018 sebesar Rp8793 miliar tahun 2019 sebesar Rp22

triliun serta tahun 2021 sebesar Rp2 triliun Pemerintah pusat juga mengalokasikan

dana APBN sebesar Rp23 triliun untuk mendukung pembangunan arena PON tersebut

Pembangunan sarana PON XX yang membutuhkan dana terbesar adalah

Stadion Papua Bangkit yang didanai oleh APBD Provinsi Papua senilai Rp 13 triliun dan

diresmikan pada tanggal 23 Oktober 2020 Stadion Papua Bangkit diklaim sebagai

stadion terbaik dan termegah kedua yang ada di Indonesia setelah Stadion Gelora Bung

Karno (GBK) Stadion ini memiliki kapasitas 40000 penonton dimana seluruh fasilitas

stadion telah berstandar internasional Desain stadion ini disesuaikan dengan budaya

masyarakat Papua yaitu Honai Karena keunggulannya Stadion Papua Bangkit

merupakan salah satu nominasi Stadion Terbaik Dunia 2019 oleh media online asal

Polandia (Press Release Peresmian Stadion Papua Bangkit 2020)

Di samping pemanfaatan alokasi APBN dari Kementerian PUPR masyarakat

Papua juga dapat memanfaatkan APBN melalui penyaluran DAK Fisik Dana Desa atau

penyaluran kredit program kepada UMKM Pemanfaatan ini antara lain dengan

mengoptimalkan peran Pemda dalam penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa dengan

prioritas untuk mendukung pembangunan sarana fisik di daerah-daerah sekitar

penyelenggaraan kegiatan PON Optimalisasi peran Pemda juga diperlukan dalam

pelaksanaan sinergi pelaksanaan KUR dan Pembiayaan UMi Kedua kredit program

dimaksud dapat dimanfaatkan oleh UMKM untuk menciptakan peluang usaha dalam

kegiatan PON XX Peluang usaha tersebut antara lain di sektor pariwisata transportasi

perdagangan maupun produksiindustri pengolahan pembuatan souvenir-souvenir

R o c h m a d A T SK e p a l a B i d a n g P P A I I

K a n w i l D J P b P r o v i n s i P a p ua

BAB VIItematik kajian fiskal (pen-apbd)

Pandemi Covid19 benar-benar memukulperekonomian Nasional bahkan Dunia

Dengan s inergi yang kuat antara PemerintahPusat Pemerintah Daerah Papua danMasyarakat dalam mengawal st imulusekonomi melalu i berbagai program PC-PEN

diharapkan mampu membangkitkan UMKMPapua sebagai penopang perekonomianmasyarakat Papua amp Indonesia

Sumber Foto Kanwil DJPb Provinsi Papua

103

Rumput Mei Walesi Photo Credit Jiwa (KPPN Wamena)

71 Pemanfaatan Refocusing APBD Untuk PC-PEN di Daerah

andemi yang terjadi di sepanjang tahun 2020 menjadi tantangan yang berat

bagi pemerintah baik itu pemerintah pusat maupun daerah Dampak dari

pandemi Covid-19 bukan hanya pada kesehatan masyarakat namun juga

dampak ekonomi pada masyarakat atau UMKM Pembatasan sosial yang

dilakukan untuk mencegah tingkat penularan Covid-19 menimbulkan dampak lain di

sektor ekonomi Guna meredam dampak tersebut respon fiskal yang adaptif sangat

diperlukan oleh pemerintah

Pemerintah pusat telah

menyediakan anggaran lebih

dari Rp600 triliun pada tahun

anggaran 2020 yang digunakan

untuk program PEN Selain itu

Pemerintah Provinsi Papua juga

telah melakukan refocusing

anggaran sesuai dengan Inpres

No 4 Tahun 2020 Inpres

P

Grafik 71 Alokasi dan Realisasi Total Pencegahan dan

Penanganan Covid-19 Pemprov Papua (dalam miliar)

Sumber Kemendagri diolah

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB VII

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

(TEMATIK)

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

104

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

tersebut mengharuskan seluruh KementerianLembaga serta Pemerintah Daerah untuk

melakukan refocusing anggaran Poin pertama dari Inpres No 4 Tahun 2020 adalah

mengutamakan penggunaan alokasi anggaran yang telah ada untuk kegiatan-kegiatan

yang mempercepat penanganan Covid-19 (Refocussing kegiatan dan realokasi

anggaran)

Pemerintah Provinsi

Papua telah mengalokasikan

anggaran untuk pencegahan

dan penanganan Covid-19

sebesar Rp21872 miliar

Sepanjang tahun anggaran

2020 alokasi anggaran tersebut

telah direalisasikan sebesar

Rp21539 miliar atau sebesar

985 persen dari total anggaran

yang di alokasikan Alokasi

tersebut digunakan untuk belanja pada bidang kesehatan penyediaan jaring pengaman

sosial (social safety net) dan penanganan dampak ekonomi

Belanja pada bidang Kesehatan dalam rangka menghadapi pandemi Covid-19

dilaokasikan sebesar Rp8713 miliar atau 398 persen dari alokasi total untuk

pencegahan dan penanggan Covid-19 pemerintah Provinsi Papua Dari total alokasi

tersebut telah direalisasikan sebesar Rp8713 miliar atau 1000 persen

Selain belanja untuk

bidang kesehatan alokasi

anggaran pemulihan ekonomi

yang berasal dari anggaran

daerah juga digunakan untuk

jaring pengaman sosial Total

alokasi untuk jaring pengaman

sosial sebesar Rp7841 miliar

atau sebesar 243 persen dari

total alokasi Sepanjang tahun

anggaran 2020 anggaran jaring

pengaman sosial telah direalisasikan sebesar Rp7841 miliar atau sebesar 1000

persen

Grafik 72 Alokasi dan Realisasi Belanja Bidang Kesehatan

Penanganan Covid-19 Pemprov Papua (dlm miliar)

Sumber Kemendagri diolah

Grafik 73 Alokasi dan Realisasi Belanja Jaring Pengaman

Sosial Penanganan Covid-19 Pemprov Papua (dlm miliar)

Sumber Kemendagri diolah

105

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Penanganan dampak

ekonomi di daerah juga

termasuk salah satu yang

diperhatikan oleh pemerintah

Alokasi untuk penanganan

dampak ekonomi di Provinsi

Papua mencapai Rp5318 miliar

atau 243 persen dari alokasi

yang ada Sampai dengan akhir

tahun anggaran 2020 telah

direalisasikan sebesar Rp4985

miliar atau setara dengan 937 persen dari alokasi yang ditetapkan

72 Efektifitas PEN di Papua Menurut Persepsi Masyarakat Penerima Manfaat

Program PEN yang dikucurkan oleh pemerintah baik pemerintah pusat maupun

daerah dalam rangka penangganan dampak pandemi Covid-19 telah berlangsung

berbulan-bulan Sebagaimana tujuan diadakannya program PEN adalah untuk

membantu meringankan beban masyarakat atau UMKM yang terdampak Sehingga

diharapkan dapat membantu kelangsungan hidup maupun usahanya Oleh karena itu

Kanwil DJPb Provinsi Papua membuat kajian mengenai persepsi masyarakat terhadap

efektifitas program PEN yang telah dilaksanakan selama ini

721 Sumber Data Jumlah dan Metode Pengambilan Sampel

Data yang digunakan dalam kajian ini adalah data primer yang berasal dari hasil

survei yang dilakukan di lingkup Provinsi Papua Survei dilakukan dengan cara

mewawancarai responden yang dilakukan oleh petugas dari KPPN di wilayah kerja

masing-masing Berikut ini adalah jumlah sampel yang diambil pada masing-masing

KPPN di wilayah kerja Kanwil DJPb Provinsi Papua

Tabel 71 Jumlah Sampel Masing-Masing Wilayah Kerja KPPN

No Wilayah Kerja Jumlah Sampel

1 KPPN Jayapura 8

2 KPPN Wamena 6

3 KPPN Timika 6

4 KPPN Merauke 9

5 KPPN Nabire 6

6 KPPN Serui 6

6 KPPN Biak 5

Jumlah 46 Sumber Kanwil DJPb Provinsi Papua diolah

Grafik 74 Alokasi dan Realisasi Belanja Penangganan

Dampak Ekonomi Covid-19 Pemprov Papua (dlm miliar)

Sumber Kemendagri diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

106

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

Responden yang dipilih adalah OrangKeluarga yg menerima manfaat dari Program

PEN diantaranya Program Perlinsos (BLT Desa Bantuan Pangan non Tunai BST atau

Bansos Beras) Padat Karya Sektoral KementerianLembaga UMKM (Subsidi Bunga

UMKM atau BPUM)

Pengambilan sampel dalam kajian ini dilakukan dengan mempertimbangkan

kecukupan sampel sumber daya yang dimiliki serta keterbatasan waktu dalam

melakukan survei Sehingga dengan mempertimbangkan hal tersebut didapatkan

jumlah sampel 44 sampel yang diambil 7 wilayah KPPN yang ada dibawah Kanwil DJPb

Provinsi Papua Jumlah tersebut sudah memenuhi syarat Central Limit Theorem yang

mengatakan bahwa apabila jumlah sampel yang diambil lebih besar daripada 30 sampel

maka sampel tersebut telah merepresentasikan populasinya Teknik sampling yang

digunakan adalah purposive sampling dimana teknik sampling ini adalah non-random

sampling Purposive sampling dilakukan dengan menetapkan ciri-ciri khusus sampel

yang akan diambil oleh peneliti sehingga mampu menjawab persoalan yang akan diteliti

Menurut Sugiyono (2010) purposive sampling merupakan teknik untuk menentukan

sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data

yang diperoleh nantinya bisa lebih representatif Berikut ini adalah variabel laten dan

indikator yang digunakan dalam penelitian ini

Tabel 72 Variabel Laten dan Indikator Yang Digunakan

KETAHANAN KELUARGA (η1)

Y11 Ketahanan Fisik Keluarga (Selalu bisa makan setiap hari)

Y12 Ketahanan Ekonomi Keluarga (Tabungan tidak tergerus dan digunakan seluruhnya dlm

masa pandemi atau tidak menambah hutang jika tidak memiliki tabungan)

Y13 Ketahanan Psikologis (Tetap memiliki motivasi hidup tidak stress menghadapi tekanan

keadaan di masa Pandemi kondisi keluarga tetap harmonis)

EFEKTIVITAS PEN (η2)

Y21 Bantuan PEN memberikan dampak positif terhadap kondisi ekonomi masyarakat terdampak

Y22 Jumlah bantuan yang diberikan cukup membantu mencukupi kebutuhan pokok kehidupan

sehari

Y23 Saya merasa bantuan PEN masih diperlukan sampai dengan kondisi ekonomi membaik dan

normal

KEMANFAATAN PEN (ξ1)

X11 Dengan adanya bantuan PEN saya dapat tetap mempertahankan kehidupan keluargausaha

saya

X12 UsahaKehidupan saya dapat terancam akibat Covid-19 apabila tidak ada bantuan PEN

X13 Saya dapat optimis melewati tantangan ekonomi di masa pandemi dengan bantuan PEN

X14 Jika tidak ada bantuan PEN mungkin saja saya memenuhi kebutuhan dengan berhutang

KETAJAMAN SASARAN PEN (ξ2)

X21 Pemerintah telah tepat memberikan bantuan PEN kepada masyarakat saat terjadi pandemi

Covid-19

X22 Pemberian bantuan PEN sudah tepat kepada yg membutuhkan

X23 Saya rasa hampir tidak ada penyalahgunaan bantuan PEN ini

107

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

MEKANISME PENYALURAN PEN (ξ3)

X31 Persyaratan yg harus dipenuhi oleh calon penerima bantuan cukup mudah dan tidak

merepotkan

X32 Proses yg dilakukan untuk mendapatkan bantuan PEN sangat mudah dan tidak bertele-tele

X33 Informasi seputar bantuan PEN mudah didapatkan dan dicari

X34 Tidak terdapat pungutan liar yg dilakukan oleh oknum tertentu

X35 Penyaluran bantuan dilakukan sesuai dengan waktu yg ditetapkan tidak terlambat

PERAN PENYALUR PEN (ξ4)

X41 Lembaga penyalur (Dinas terkait Bank Lembaga Pembiayaan dll) memberikan informasi dan

edukasi terkait bantuan yg diterima

X42 Informasi yg diberikan Lembaga Penyalur lengkap dan mudah dimengerti

X43 Lembaga Penyalur berperan aktif dalam proses penyaluran

X44 Lembaga Penyalur tidak menyulitkan proses untuk mendapatkan fasilitas bantuan

X45 Pejabat (RT RW Kepala Kampung atau Kepala Dinas) memilih penerima bantuan dengan

adil (tidak pilih kasih karena hubungan tertentu)

X46 Lembaga penyalur proaktif dalam menanggapi pertanyaan dan permasalahan di lapangan

722 Metode Analisis Data

Dalam ilmu statistika data yang diperoleh dari hasil survei sebelum diolah harus

dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas data terlebih dahulu Cara paling umum

untuk validitas data adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut

1 1 1

2 2

2 2

1 1 1 1

n n n

i i i i

i i i

n n n n

i i i i

i i i i

n x y x y

r

n x x n y y

Dimana r adalah korelasi antara skor xi adalah skor variabelskor butir responden ke-i

yi adalah skor total variabel skor faktor responden ke-I dan n adalah jumlah responden

Nilai korelasi yang dihasilkan dari setiap pertanyaan dengan skor total akan

dibandingkan dengan nilai tabel dengan taraf signifikan tertentu Apabila nilai korelasi

yang dihasilkan lebih besar daripada nilai tabel maka butir pertanyaan tersebut

signifikan (dapat dipahami dan mengukur seharusnya) Selanjutnya dilakukan

pengujuan reliabilitas dengan menghitung alpha-cronbach Reliabilitas merupakan

indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya dan diandalkan

(Singarimbun 1989) Rumus alpha-cronbach adalah sebagai berikut

2

1

21

1

k

i

iii

k

sk

rk s

Dimana rii adalah reliabilitas instrumen k Jumlah item pertanyaan s2i varians skor setiap

variabel dan s2k varians total Semakin tinggi nilai alpha-cronbach maka semakin

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

108

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

reliabilitas kuisioner dan semakin reliabel juga data yang diperoleh Setelah data yang

diperoleh dinyatakan valid dan reliabel selanjut dilakukan analisis Structural Equation

Modeling (SEM) SEM adalah metode statistika multivariat yang banyak digunakan untuk

mengatasi masalah dasar dalam pengambilan keputusan dalam ilmu-ilmu sosial dan

perilaku dan berkembang dalam disiplin ilmu lainnya yaitu melalui pengukuran-

pengukuran yang melibatkan variabel-variabel yang tidak dapat diukur secara langsung

sehingga memerlukan variabel indikator sebagai variabel yang dapat diukur Komponen

utama SEM ada 3 diantaranya jenis variabel jenis model dan jenis kesalahan

Gambar 71 Model Konseptual Penelitian

Penggunaan metode SEM berbasis kovarian mempunyai kelemahan berdasarkan

asumsi parametric yang harus berdistribusi normal Jumlah sampel yang digunakan pada

SEM berbasis kovarian harus berkisar antara 200 sampai 800 (Ghozali 2008) Untuk

menangani kelemahan tersebut dapat menggunakan algoritma Partial Least Square

(PLS) pada analisis SEM yang digunakan PLS merupakan salah satu metode dalam

analisis SEM yang powerfull Algoritma PLS dapat diterapkan pada semua skala data

tidak membutuhkan asumsi dan tidak harus menggunakan sampel dalam jumlah yang

Kemanfaatan PEN

(ξ1)

X11

X113

Ketajaman Sasaran

PEN (ξ2)

X21

X24

Mekanisme

Penyaluran PEN (ξ3)

X31

X35

Efektifitas PEN

(η1)

Y11

Y113

Ketahanan

Keluarga

(η2)

Y21

Y213

Peran Penyalur PEN

(ξ3)

X41

X46

109

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

besar Kelemahan dari PLS adalah distribusi data yang tidak diketahui sehingga

signifikansi statistik tidak dapat dinilai Namun kelemahan ini dapat diatasi dengan

menggunakan resampling atau bootstrap (Ghozali 2011) Berikut ini merupakan diagram

jalur model konseptual yang menggambarkan hubungan antara variabel laten serta

variabel laten dengan indikatornya

Untuk mengukur dimensi-dimensi yang membentuk sebuah faktor diperlukan

model pengukuran (outer model) Model ini merepresentasikan dugaan hipotesis yang

sudah ada sebelumnya yaitu hubungan antara indicator dengan faktornya dan dievaluasi

dengan analisis faktor konfirmatori atau Confirmatory Factor Analysis (CFA) Berikut ini

persamaan model indikator reflektif

( x1) ( x ) ( x1) ( x1)p x p n n p X Λ ξ δ

( x1) ( x ) ( x1) ( x1)q y q m m q Y Λ η ε

Dimana

X indikator untuk variabel laten eksogen

Y indikator untuk variabel laten endogen

ξ vektor variabel laten eksogen

η vektor variabel laten endogen

xΛ matriks loading yang menggambarkan hubungan variabel laten eksogen dengan

indikatornya

yΛ matriks loading yang menggambarkan hubungan variabel laten endogen dengan

indikatornya

xδ vektor kesalahan pengukuran pada variabel indikator eksogen

yε vektor kesalahan pengukuran pada variabel indikator endogen

Selain outer model terdapat inner model yang menghubungkan variabel laten

dengan variabel laten lainnya didasarkan pada teori substansi dari penelitian Hubungan

antar variabel laten dapat dituliskan pada persamaan sebagai berikut

( x1) ( x ) ( x1) ( x ) ( x1) ( x1)m m m m m n n m η B η Γ ξ ζ

Dimana

η vektor variabel laten endogen

B matriks koefisien pengaruh variabel laten endogen

Γ matriks koefisien jalur yang menghubungkan variabel laten eksogen dengan

variabel laten endogen

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

110

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

ξ vektor variabel laten eksogen

ζ vektor kesalahan pengukuran struktural

m banyak variabel laten endogen

n banyak variabel laten eksogen

Setelah model didapatkan diperlukan evaluasi untuk outer model dan inner

model Evaluasi outer model menggunakan convergent validity dan composite reability

sedangkan evaluasi inner model menggunakan R-Square

2

1

2

1 1

j

j j

K

jk

k

K K

jk jk

k k

CR

var e

Ukuran tersebut dapat diterima keandalannya apabila koefisien variabel latennya

bernilai lebih besar dari 070 (Chin1998) Sedangkan untuk mengurangi ketidakandalan

SEM-PLS (Structural Equation Modeling ndash Partial Least Square) digunakan resampling

bootstrap dengan statistik uji sebagai berikut

2

( ) ()

1

ˆ ˆ

ˆˆ ( )1

ˆ ˆ dimana

ˆˆ ( )

B

b

b

B

B

B

seB

Tse

dimana

B jumlah sampel bootstrapping

( )ˆ

b statistik data asli

() dihitung dari sampel ulang ke-b untuk b = 12B

723 Analisis Structural Equation Modeling ndash Partial Least Square (SEM-PLS)

Responden yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 46 orang yang

menerima bantuan PEN selama kurun waktu 2020 Dari total responden tersebut

sebanyak 913 persen responden menyatakan bahwa setuju dengan sistem pemberian

bantuan yang sekarang dijalankan Sedangkan 87 persen sisanya tidak setuju dengan

mayoritas alasan kurang terorganisir dengan baik dilevel teknis pelaksanaannya

Analisis SEM-PLS yang digunakan memiliki langkah konseptualisasi model konstruksi

diagram jalur konversi diagram jalur ke dalam sistem persamaan estimasi parameter

model evaluasi model dan pengujian hipotesis resampling bootstrap Rancangan

model konseptual yang meliputi model pengukuran (outer model) dan model struktural

111

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

(inner model) kemudian

dituangkan kedalam path

diagram yang akan menjelaskan

pola hubungan antara variabel

laten dan nindikator yang

digunakan Kemudian path

diagram tersebut akan

dikonversi kedalam bentuk

persamaan dan dilakukan

estimasi parameter model

a Validity Test

Evaluasi model dilakukan untuk mendapatkan variabel yang valid dan reliabel

Berikut ini adalah path diagram yang memuat koefisien loading factor masing-masing

indikator dengan variabel latennya

Gambar 72 Diagram Jalur Persamaan Struktural

Output SmartPLS

Grafik 75 Rasio Responden SetujuTidak Terhadap Sistem

Pemberian Bantuan Saat Ini

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

112

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

Nilai loading factor antar variabel laten dengan setiap indikatornya digunakan

untuk pengujian validitas Nilai loading factor yang dimiliki antara seluruh indikator

dengan variabel latennya harus diatas 070 Apabila ada indikator yang memiliki nilai

dibawah 070 maka indikator tersebut harus dihilangkan Terdapat 3 indikator yang

harus dihilangkan karena tidak memenuhi uji validitas yaitu X12 X13 dan X34 Indikator

ldquoUsahaKehidupan saya dapat terancam akibat Covid-19 apabila tidak ada bantuan

PENrdquo dan ldquoSaya dapat optimis melewati tantangan ekonomi di masa pandemi dengan

bantuan PENrdquo untuk mengukur variabel laten Kemanfaatan PEN dinyatakan tidak valid

dalam penelitian ini Begitu juga indikator ldquoTidak terdapat pungutan liar yg dilakukan oleh

oknum tertenturdquo dinyatakan tidak valid untuk mengukur variabel laten Mekanisme

Penyaluran PEN

Berikut ini diagram jalur persamaan struktural setelah dihilangkan 3 indikator

yang tidak valid

Hasil running data kedua telah menghasilkan nilai loading factor yang lebih besar

dari 070 untuk seluruh indikatornya Sehingga dapat disimpulkan bahwa convergent

validity dari setiap indikator telah valid dalam mengukur variabel laten Selanjutnya

melihat discriminant validity untuk memastikan setiap variabel laten benar-benar

Gambar 73 Diagram Jalur Persamaan Struktural Tahap 2

Output SmartPLS

113

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

berbeda dan unik dibanding variabel laten lain Salah satu metodenya adalah dengan

menggunakan Fornell-Larcker Criterion Berikut ini hasil perhitungan dari Fornell-Larcker

Criterion pada seluruh variabel laten

Tabel 73 Fornell-Larcker Criterion

Y2 X1 Y1 X2 X3 X4

Y2 092

X1 077 094

Y1 072 064 086

X2 056 062 050 083

X3 072 075 068 067 085

X4 067 060 044 058 085 087

Output SmartPLS

Berdasarkan hasil dari perhitungan Fornell-Larcker Criterion pada tabel diatas

menunjukkan korelasi antar semua variabel laten Nilai korelasi variabel laten dengan

variabel laten itu sendiri harus lebih besar daripada korelasi dengan variabel laten

lainnya Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel laten telah

memenuhi discriminant validity karena nilai korelasi variabel laten dengan variabel laten

itu sendiri seluruhnya lebih besar daripada korelasi dengan variabel laten lainnya

b Reliability Test

Pengujian reliabilitas diperlukan untuk melihat apakah indikator telah reliabel

atau handal dalam mengukur variabel latennya Reliabilitas dapat diukur dengan

menghitung nilai croncbachrsquos alpha dan composite reliability Indikator dapat

disimpulkan reliabel jika nilai croncbachrsquos alpha ge 050 dan composite reliability ge 070

Tabel 74 Hasil Pengujian Reliabilitas

Variabel Laten Cronbachs Alpha Composite Reliability

Kemanfaatan PEN 0865 0943

Ketajaman Sasaran PEN 0773 0868

Mekanisme Penyaluran PEN 0869 0912

Peran Penyalur PEN 0937 0951

Efektivitas PEN 0909 0943

Ketahanan Keluarga Penerima Manfaat 0825 0896

Output SmartPLS

Tabel diatas menunjukkan nilai cronbachrsquos alpha dari seluruh variabel laten

menunjukkan nilai diatas 050 Sedangkan nilai dari composite reliability seluruh variabel

laten diatas 070 Hal ini menunjukkan setiap variabel indikator telah reliabel dalam

mengukur variabel latennya

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

114

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

c Evaluasi Model Struktural (Inner Model)

Setelah evaluasi model pengukuran (outer model) valid dan reliabel selanjutnya

dilakukan evaluasi model struktural (outer model) Evaluasi outer model dilakukan untuk

mengevaluasi hubungan antar variabel laten Ukuran yang digunakan untuk

mengevaluasi outer model adalah R-Square Nilai R-Square menunjukkan seberapa

besar kemampuan variabel laten eksogen dapat menjelaskan variasi pada variabel laten

endogen

Tabel 75 R-Square Variabel Laten Endogen

Variabel Laten Endogen R-Square R-Square Adjusted

Efektifitas PEN 0668 0636

Ketahanan Keluarga Penerima Manfaat 0519 0596

Output SmartPLS

Berdasarkan tabel diatas nilai R-Square dari variabel laten endogen Efektifitas

PEN sebesar 668 persen Hal ini berarti bahwa variasi Efektifitas PEN dapat dijelaskan

sebesar 668 persen oleh keempat variabel laten eksogen yang digunakan Sedangkan

332 persen sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar model Sedangkan nilai R-Square

variabel laten endogen Ketahanan Keluarga Penerima Manfaat sebesar 519 persen dan

R-Square Adjusted sebesar 596 persen Hal tersebut berarti bahwa variasi variabel

laten endogen Ketahanan Keluarga dapat dijelaskan oleh variabel Efektivitas PEN

sebesar 519 persen sedangkan 481 persen sisanya dijelaskan oleh variabel lain

724 Pengujian Hipotesis Resampling Bootstrap

Pengujian hipostesis ini digunakan untuk menunjukkan tingkat signifikansi

parameter dari variabel indikator pada outer model serta pada inner model Signifikansi

parameter pada inner model dilakukan dengan melakukan replikasi sampel sejumlah

500 Berikut ini adalah hasil pengujian t-statistics pada inner model

Tabel 76 Hasil Pengujian Hipotesis Model Struktural

Variabel Original Sample T- Statistics

Efektivitas PEN rarr Ketahanan Keluarga 0721 7725

Kemanfaatan PEN rarr Efektivitas PEN 0560 3176

Ketajaman Sasaran PEN rarr Efektivitas PEN 0023 0136

Mekanisme Penyaluran PEN rarr Efektivitas PEN 0015 0053

Peran Penyalur rarr Efektivitas PEN 0314 1310

Output SmartPLS

Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 50 persen sehingga nilai t-tabelnya

adalah 196 Berdasarkan tabel diatas nilai t-statistics pada variabel Efektivitas PEN

terhadap Ketahanan Keluarga bernilai 7725 dimana nilai tersebut lebih besar daripada

196 Sehingga pengaruh variabel Efektivitas PEN terhadap Ketahanan Keluarga

signifikan dengan nilai Original Sample nya sebesar 0721 Dari nilai tersebut dapat

115

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

disimpulkan program PEN di Papua telah efektif membantu Ketahanan Keluarga

Penerima Manfaat sebesar 721 persen Persamaan structural diperoleh sebagai

berikut

1 1 2 3 4 1

2 1 2

0560 0023 0015 0314

0721

Seluruh variabel laten eksogen memiliki pengaruh positif terhadap variabel laten

endogen Efektivitas PEN Meskipun demikian hanya hubungan antara Kemanfaatan

PEN dengan Efektifitas PEN yang signifikan Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai t-

statistics sebesar 3176 yang lebih besar dari 196 Variabel laten eksogen Ketajaman

Sasaran PEN Mekanisme Penyaluran PEN dan Peran Penyalur terhadap Efektifitas

PEN tidak signifikan dalam penelitian ini Hal ini perlu menjadi perhatian stakeholder

terkait untuk meningkatkan ketajaman sasaran PEN Mekanisme Penyaluran PEN dan

Peran Penyalur PEN

725 Importance-Performance Analysis

Importance-Performance Analysis (IPA) digunakan untuk memetakan pola

hubungan antara kinerja dan kepentingan dari masing-masing indikator yang ditawarkan

dan kesenjangan antara kinerja dengan harapan dari indikator-indikator tersebut IPA

berfungsi menampilkan informasi tentang indikator pelayanan yang menurut stakeholder

Gambar 74 Cartesius Diagram Importance-Performance

Output SPSS

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

116

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

mempengaruhi kepuasan dan kinerjanya Gap (+) positif diperoleh bila skor persepsi

kinerja lebih besar dari harapan sebaliknya gap (-) negatif diperoleh bila skor persepsi

harapan lebih besar daripada kinerja

Berdasarkan diagram kartesius diatas terdapat juga 10 indikator yang memiliki

performance tinggi dengan importancenya yang juga tinggi sehingga perlu

dipertahankan untuk ke-10 indikator ini Disamping itu terdapat 2 indikator yang memiliki

skor importance tinggi namun skor performance yang tidak terlalu tinggi yaitu X23 dan

X46 Indikator tersebut harus mendapatkan perhatian ekstra dari stakeholder terkait untuk

meningkatkan performancenya Indikator X23 (Saya rasa hampir tidak ada

penyalahgunaan bantuan PEN) memiliki skor performance yang cukup rendah Hal ini

menunjukkan dari responden yang disurvei mayoritas masih mempunyai persepsi

terdapat beberapa penyalahgunaan bantuan PEN Hal ini perlu menjadi perhatian pada

level teknis pelaksanaan agar tidak lagi menimbulkan persepsi yang kurang baik di mata

masyarakat umum

PENUTUP

BAB VIIIBIDANG PPA IIKANWIL DJPBPROVINSI PAPUAWhat we need is a way toidentify the areas of effectiveness(of possible significant results)and a method for concentrating ofthem

~ Dr Peter F Drucker

Sumber Foto Rifqi Ahmad R

117

Noken Papua Photo Credit Jiwa (KPPN Wamena)

81 KESIMPULAN

Dari uraian bab-bab sebelumnya dapat disampaikan kesimpulan Kajian Fiskal

Regional Tahunan Provinsi Papua Tahun 2020 sebagai berikut

1 Selama tahun 2020 perekonomian Papua tumbuh sebesar 232 persen dengan

penyumbang terbesar dari sisi produksi berasal dari kategori pertambangan dan

penggalian sebesar 1662 persen Namun jika tanpa memasukkan sektor

Pertambangan dan Penggalian ekonomi Papua mengalami kontraksi sebesar -315

persen yang mengindikasikan bahwa perekonomian Papua masih mengalami

ketergantungan pada satu sektor tersebut

2 Dalam pelaksanaan APBN realisasi pendapatan negara di Papua mencapai 958

triliun mengalami kenaikan sebesar 64 persen dibanding tahun sebelumnya dengan

pendapatan tertinggi berasal dari Pendapatan Perpajakan khususnya dari PPh

Pasal 21 Sedangkan untuk realisasi belanja Negara tahun 2020 mencapai Rp5581

triliun atau 979 persen dari alokasi pagu dengan pembagian 953 persen berasal

dari realisasi Belanja KL dan 989 persen berasal dari realisasi TKDD

3 Dalam pelaksanaan APBD realisasi pendapatan daerah di Papua mengalami

penurunan sebesar 1845 persen yaitu Rp4338 triliun Sedangkan belanja daerah

juga mengalami penurunan realisasi sebesar 1484 persen yaitu Rp4213 triliun

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB VIII

PENUTUP

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

118

PENUTUP

Turunnya pendapatan dan belanja APBD lebih disebabkan karena adanya

perubahan situasi dan kebijakan akibat Pandemi Covid-19

4 Hasil analisis terhadap program PC-PEN diketahui bahwa efektivitas program PEN

bermanfaat di masyarakat baik dari sisi Manfaat Ketajaman Sasaran Mekanisme

Penyaluran Peran Penyalur Efektivitas dan Ketahanan KPM Namun ada hal unik

yang didapat dari hasil analisis bahwa sebagian responden masih mempunyai

persepsi terdapat beberapa penyalahgunaan bantuan PEN sehingga hal tersebut

perlu menjadi perhatian pada level teknis pelaksanaan program PEN agar tidak

menimbulkan persepsi yang kurang baik di mata masyarakat

5 Beberapa tantangan yang dihadapi Papua dengan adanya pandemi COVID-19

antara lain (1) Sebagai dampak kebijakan pembatasan sosial yang diterapkan

kinerja perekonomian nontambang tidak dapat tumbuh sesuai kapasitasnya dan (2)

Pemulihan ekonomi Papua dari beberapa lapangan usaha terhambat oleh

penurunan pergerakan masyarakat akibat pembatasan akses tranportasi

82 REKOMENDASI

Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan yang diambil dapat diberikan

beberapa rekomendasi sebagai berikut

a Untuk Pemerintah Daerah

1 Pemerintah Daerah perlu menggali potensi alamsumber-sumber yang dapat

memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan PDRB Papua sehingga mengurangi

ketergantungan pada sektor penggalian dan pertambangan yang selama ini menjadi

andalan

2 Dalam rangka penganggaran belanja kesehatan dan belanja pendidikan

pemerintah daerah perlu memperhatikan mandatory spending sesuai peraturan

perundang-undangan dimana alokasi belanja kesehatan minimal dialokasikan

sebesar 10 persen belanja pendidikan minimal sebesar 20 persen dari total belanja

dan belanja infrastruktur minimal 25 persen dari total DTU

3 Dalam rangkan penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)

pemda harus meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan pemerintah pusat agar

PEN yang diberikan sebagai stimulus ekonomi kepada masyarakat dapat

bermanfaat secara optimal

b Untuk Pemerintah Pusat

1 Melaksanakan Intensifikasi dan ekstensifikasi perpajakan secara optimal agar

meningkatkan penerimaan perpajakan di daerah

119

PENUTUP

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

2 Kebijakan alokasi anggaran terutama transfer ke daerah harus disempurnakan

untuk memastikan bahwa tidak hanya alokasi anggaran ke daerah yang tepat

namun eksekusi atas anggaran tersebut juga harus optimal

3 Terus melakukan penyempurnaan proses pelaksanaan anggaran agar proses

penyaluran APBN ke daerah termasuk di dalamnya DAK Fisik Dana Desa dan

BOS dapat dilaksanakan dengan optimal

4 Mengoptimalkan program-program untuk memberdayakan ekonomi mikro seperti

KUR dan UMi serta menciptakan program-program baru untuk menggerakkan

ekonomi rakyat yang bersifat kedaerahan atau dengan mempertimbangkan unsur

kearifan lokal di daerah

5 Meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan berbagai pihak yang terkait dengan

program PC-PEN agar kinerja Penanggulangan COVID-19 dan penyaluran PEN

lebih optimal tepat sasaran serta akuntabel sehingga manfaat PEN benar-benar

dirasakan oleh seluruh masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19

DAFTAR PUSTAKA

Buku Pedoman Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (2015) Jakarta Badan Pusat

Statistik

Chin W (1998) The Partial Least Squares Approach for Structural Equation Modeling

Modern Method for Business Research (pp 295-236) London Lawrence Erlbaum

Associates

Direktur Keuangan amp Manajemen Risiko (2020) Press Release Peresmian Stadion Papua

Bangkit Jakarta PT PP (Persero) Tbk

Ghozali I (2011) Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan Partial Least

Square (PLS) Universitas Diponegoro Semarang

Gubernur Papua Ringkasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Provinsi Papua Tahun 2019-2023 Jayapura Pemerintah Provinsi Papua

Gujarati Damodar N (2004) Basic Econometrics Fourth edition Singapore McGraw-Hill Inc

Hendayana R 2003 Aplikasi Metode Location Qoutient (LQ) Dalam Penentuan Komoditas

Unggulan Nasional Jurnal Informatika Pertanian Volume 12 Balai Besar Pengkajian

dan Pengembangan Teknologi Pertanian Bogor

Judge G G Hill R C Griffiths W Lumlutkepohl H amp Lee T-C (1988) Introduction to the

Theory and Practice of Econometrics New York John Wiley and Sons

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (2019) Rencana Kerja Pemerintah

Daerah (RKPD) Provinsi Papua Tahun 2020 Jayapura Pemerintah Provinsi Papua

Kepala BI Provinsi Papua (2020) Laporan Perekonomian Provinsi Papua Jayapura Bank

Indonesia

Miller M(1991) Location Quotient Basic Tool for Economic Development Analysis Economic

Development Review

Permata Mega I Analisis PDRB KabupatenKota di Provinsi Jawa Tengah Jogjakarta

Universitas Islam Indonesia

Setiyawati Anis (2007) Analisis Pengaruh PAD DAU DAK dan Nelanja Pembangunan

Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kemiskinan dan Pengangguran Pendekatan

Analisis Jalur Madura Universitas Trunojoyo

Todaro Michael P Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga Diterjemahkan oleh Haris A

Munandar Jakarta Penerbit Erlangga 1995

Vinzi V Chin W Henseler J amp Wang H (2010) Handbook of Partial Least Square

Concept Method and Application Springler-Verlag Berlin Heidelberg

Wijanto S H (2009) SEM Konsep dan Prosedur Dipetik September 25 2016 dari

httpslideplayerinfoslide3786688

httpsbigoid

httpsdjpkkemenkeugoid

httpseppidpugoid

httpsfiskalkemenkeugoid

httpskompascom

httpskontancoid

httpspapuabpsgoid

httpssikpkemenkeugoid

httpssikddjpkkemenkeugoid

httpssikpumiid

httpssuarapapuacom

Lampiran Data Fix Effect Model

No Pemda Tahun PDRB Otsus DAK Belanja Modal amp Barang dan JasaDAU IPM 2015 2016 2017 2018 20191 Kab Asmat 2014 148359 10569 9091 70802 82212 4591 0 0 0 0 02 Kab Asmat 2015 163875 11876 11114 70929 86968 4662 1 0 0 0 03 Kab Asmat 2016 183221 11992 25347 91025 89944 4731 0 1 0 0 04 Kab Asmat 2017 203465 10569 13458 94645 89803 4849 0 0 1 0 05 Kab Asmat 2018 225884 10569 11224 83308 89526 4937 0 0 0 1 06 Kab Asmat 2019 246965 30890 11588 82125 91323 5037 0 0 0 0 17 Kab Biak-Numfor 2014 393632 10010 6569 35456 52510 7032 0 0 0 0 08 Kab Biak-Numfor 2015 452612 10010 10187 48018 55003 7085 1 0 0 0 09 Kab Biak-Numfor 2016 505200 18961 24713 80759 59937 7113 0 1 0 0 0

10 Kab Biak-Numfor 2017 499188 10010 20276 33445 61211 7156 0 0 1 0 011 Kab Biak-Numfor 2018 518388 10010 16867 37362 59068 7196 0 0 0 1 012 Kab Biak-Numfor 2019 547600 3226 25393 40211 60860 7257 0 0 0 0 113 Kab Boven Digoel 2014 318638 10046 7865 72215 74000 5821 0 0 0 0 014 Kab Boven Digoel 2015 354640 13511 8737 70277 78319 5902 1 0 0 0 015 Kab Boven Digoel 2016 391808 17641 15192 72600 83879 5935 0 1 0 0 016 Kab Boven Digoel 2017 426463 10046 13546 70832 83714 6014 0 0 1 0 017 Kab Boven Digoel 2018 457264 10046 14871 77908 83048 6083 0 0 0 1 018 Kab Boven Digoel 2019 489163 19619 18741 86315 84840 6151 0 0 0 0 119 Kab Deiyai 2014 75772 10424 7978 38540 40560 4812 0 0 0 0 020 Kab Deiyai 2015 92096 11446 11087 52041 43657 4828 1 0 0 0 021 Kab Deiyai 2016 106306 10424 16197 51729 47151 4850 0 1 0 0 022 Kab Deiyai 2017 115536 10459 8277 44684 47212 4907 0 0 1 0 023 Kab Deiyai 2018 126740 16563 8067 31776 132320 4955 0 0 0 1 024 Kab Deiyai 2019 138850 15325 14661 43031 50235 5011 0 0 0 0 125 Kab Dogiyai 2014 78679 10914 8533 46233 46211 5225 0 0 0 0 026 Kab Dogiyai 2015 89526 11636 16088 50447 49802 5278 1 0 0 0 027 Kab Dogiyai 2016 100194 16260 21636 54007 49646 5332 0 1 0 0 028 Kab Dogiyai 2017 109879 10914 11830 46460 49236 5404 0 0 1 0 029 Kab Dogiyai 2018 120751 10914 14300 44086 49210 5444 0 0 0 1 030 Kab Dogiyai 2019 131048 17511 15591 47095 51734 5541 0 0 0 0 131 Kab Intan Jaya 2014 74792 11049 12855 65171 63614 4351 0 0 0 0 032 Kab Intan Jaya 2015 89208 11151 13230 68854 66076 4435 1 0 0 0 033 Kab Intan Jaya 2016 102072 11049 18270 80946 70624 4482 0 1 0 0 034 Kab Intan Jaya 2017 108664 11549 18238 67726 70087 4568 0 0 1 0 035 Kab Intan Jaya 2018 118379 36462 25581 81326 368962 4655 0 0 0 1 036 Kab Intan Jaya 2019 124880 6176 13011 61706 71710 4751 0 0 0 0 137 Kab Jayapura 2014 845028 10358 6550 30900 59720 6955 0 0 0 0 038 Kab Jayapura 2015 997683 18715 7073 48837 62102 7004 1 0 0 0 039 Kab Jayapura 2016 1151082 27619 21227 62975 69013 7050 0 1 0 0 040 Kab Jayapura 2017 1289135 10358 12096 57793 70706 7097 0 0 1 0 041 Kab Jayapura 2018 1452230 10358 15262 57925 68557 7125 0 0 0 1 042 Kab Jayapura 2019 1642907 19948 15694 66962 70574 7184 0 0 0 0 143 Kab Jayawijaya 2014 475559 11704 12382 39285 60858 5337 0 0 0 0 044 Kab Jayawijaya 2015 541622 21991 12850 54778 63805 5418 1 0 0 0 045 Kab Jayawijaya 2016 613063 31341 26362 67254 71598 5496 0 1 0 0 046 Kab Jayawijaya 2017 680280 11704 19614 76878 66916 5599 0 0 1 0 047 Kab Jayawijaya 2018 760407 12068 26864 72338 71402 5682 0 0 0 1 048 Kab Jayawijaya 2019 833972 33203 26068 60494 74874 5779 0 0 0 0 149 Kab Keerom 2014 188000 9490 10010 41773 50055 6273 0 0 0 0 050 Kab Keerom 2015 212005 11562 9339 40846 52260 6343 1 0 0 0 051 Kab Keerom 2016 233618 13025 17004 48615 55501 6410 0 1 0 0 052 Kab Keerom 2017 254085 9490 13433 42357 55525 6499 0 0 1 0 053 Kab Keerom 2018 270191 9490 17296 61950 54571 6575 0 0 0 1 054 Kab Keerom 2019 285506 2902 28489 47301 55666 6659 0 0 0 0 155 Kab Kepulauan Yapen 2014 266742 9466 7893 36231 46984 6489 0 0 0 0 056 Kab Kepulauan Yapen 2015 301289 16145 9399 39602 49012 6528 1 0 0 0 057 Kab Kepulauan Yapen 2016 334714 9466 28003 55201 52816 6555 0 1 0 0 058 Kab Kepulauan Yapen 2017 361091 9644 14452 40800 53619 6607 0 0 1 0 059 Kab Kepulauan Yapen 2018 390796 9466 16208 44578 54727 6700 0 0 0 1 060 Kab Kepulauan Yapen 2019 423955 4599 13283 38730 56738 6776 0 0 0 0 161 Kab Lanny Jaya 2014 108695 12673 15796 48196 59424 4328 0 0 0 0 062 Kab Lanny Jaya 2015 123504 16427 15476 59749 61461 4418 1 0 0 0 063 Kab Lanny Jaya 2016 138299 12673 30650 77737 63513 4516 0 1 0 0 064 Kab Lanny Jaya 2017 153044 12675 13983 57160 63141 4649 0 0 1 0 065 Kab Lanny Jaya 2018 167646 12711 22555 65366 63566 4734 0 0 0 1 066 Kab Lanny Jaya 2019 182756 6579 19667 56546 65597 48 0 0 0 0 167 Kab Mamberamo Raya 2014 87107 10060 8517 62978 65085 4788 0 0 0 0 068 Kab Mamberamo Raya 2015 103480 10496 9010 62565 67624 4829 1 0 0 0 069 Kab Mamberamo Raya 2016 118902 10160 26805 90173 72601 4900 0 1 0 0 070 Kab Mamberamo Raya 2017 133383 10060 8312 75231 72156 5025 0 0 1 0 071 Kab Mamberamo Raya 2018 148486 7545 5431 58284 72055 5124 0 0 0 1 072 Kab Mamberamo Raya 2019 166545 2658 10966 54367 67184 522 0 0 0 0 173 Kab Mamberamo Tengah 2014 71343 10777 12856 61176 55404 4319 0 0 0 0 074 Kab Mamberamo Tengah 2015 80561 10806 16687 65898 59820 4355 1 0 0 0 075 Kab Mamberamo Tengah 2016 89964 10777 30457 82626 63397 4415 0 1 0 0 076 Kab Mamberamo Tengah 2017 98883 10777 14235 66229 63237 4550 0 0 1 0 077 Kab Mamberamo Tengah 2018 108053 10777 13778 59239 63580 4641 0 0 0 1 078 Kab Mamberamo Tengah 2019 116359 9696 16343 75329 73500 4723 0 0 0 0 179 Kab Mappi 2014 168658 10409 9710 56747 72859 5574 0 0 0 0 080 Kab Mappi 2015 193639 10409 14256 60441 77086 5611 1 0 0 0 0

81 Kab Mappi 2016 217183 20849 21297 60632 78825 5654 0 1 0 0 082 Kab Mappi 2017 242870 12421 9779 54053 78528 5710 0 0 1 0 083 Kab Mappi 2018 267654 13369 16240 70333 78133 5772 0 0 0 1 084 Kab Mappi 2019 295367 6169 21104 79590 79777 583 0 0 0 0 185 Kab Merauke 2014 889861 10251 19381 108689 116147 6733 0 0 0 0 086 Kab Merauke 2015 1035515 20282 20796 101418 121575 6775 1 0 0 0 087 Kab Merauke 2016 1167752 22288 40260 118156 123299 6809 0 1 0 0 088 Kab Merauke 2017 1288060 10251 18590 113385 125742 6864 0 0 1 0 089 Kab Merauke 2018 1452852 10251 30299 116907 122013 6938 0 0 0 1 090 Kab Merauke 2019 1600925 26903 23690 108494 124665 6998 0 0 0 0 191 Kab Mimika 2014 5032802 10096 8139 100352 58250 7040 0 0 0 0 092 Kab Mimika 2015 5424833 14862 11592 136800 59983 7089 1 0 0 0 093 Kab Mimika 2016 6496301 18689 30631 174156 62120 7164 0 1 0 0 094 Kab Mimika 2017 7444527 10096 17338 145574 62322 7242 0 0 1 0 095 Kab Mimika 2018 8534388 8642 26268 162812 60988 7315 0 0 0 1 096 Kab Mimika 2019 5483176 16733 18830 176740 62683 7413 0 0 0 0 197 Kab Nabire 2014 670898 10099 8073 34462 64390 6625 0 0 0 0 098 Kab Nabire 2015 770705 16855 11355 39682 67560 6649 1 0 0 0 099 Kab Nabire 2016 861713 18652 27236 63240 70959 6664 0 1 0 0 0

100 Kab Nabire 2017 950718 11043 21938 51887 72371 6711 0 0 1 0 0101 Kab Nabire 2018 1038105 10099 26398 61806 70928 6770 0 0 0 1 0102 Kab Nabire 2019 1109938 16426 28924 58693 72815 6853 0 0 0 0 1103 Kab Nduga 2014 70278 10659 10985 47538 50637 2538 0 0 0 0 0104 Kab Nduga 2015 80801 16898 14730 67897 53620 2547 1 0 0 0 0105 Kab Nduga 2016 90849 25771 20957 73679 63890 2656 0 1 0 0 0106 Kab Nduga 2017 101910 10659 78590 63457 57861 2787 0 0 1 0 0107 Kab Nduga 2018 111846 10659 23401 73150 63295 2942 0 0 0 1 0108 Kab Nduga 2019 121631 27650 17713 72398 64565 3075 0 0 0 0 1109 Kab Paniai 2014 253272 11556 11121 33800 50884 5393 0 0 0 0 0110 Kab Paniai 2015 291758 14340 13010 51902 52827 5420 1 0 0 0 0111 Kab Paniai 2016 327941 26456 19124 58662 59547 5434 0 1 0 0 0112 Kab Paniai 2017 352398 11556 27107 64526 58634 5491 0 0 1 0 0113 Kab Paniai 2018 390688 12328 17533 48903 58604 5583 0 0 0 1 0114 Kab Paniai 2019 418283 26017 14523 42682 60268 5658 0 0 0 0 1115 Kab Pegunungan Bintang 2014 118129 11448 16129 70677 78445 3968 0 0 0 0 0116 Kab Pegunungan Bintang 2015 131049 11425 17158 72708 81863 4091 1 0 0 0 0117 Kab Pegunungan Bintang 2016 147016 11500 22021 74141 85589 4190 0 1 0 0 0118 Kab Pegunungan Bintang 2017 162016 11448 16186 84632 85254 4324 0 0 1 0 0119 Kab Pegunungan Bintang 2018 176480 15224 26041 78176 85106 4422 0 0 0 1 0120 Kab Pegunungan Bintang 2019 191554 31587 29735 54050 86814 4521 0 0 0 0 1121 Kab Puncak 2014 76633 12011 15390 89090 72031 3805 0 0 0 0 0122 Kab Puncak 2015 90198 14134 20384 122201 76495 3941 1 0 0 0 0123 Kab Puncak 2016 102952 25270 26119 109416 81153 3996 0 1 0 0 0124 Kab Puncak 2017 115019 12011 25765 66804 80569 4106 0 0 1 0 0125 Kab Puncak 2018 128628 30080 17813 49170 80559 4181 0 0 0 1 0126 Kab Puncak 2019 140062 29946 13096 48426 82560 427 0 0 0 0 1127 Kab Puncak Jaya 2014 90318 12856 13651 56428 63241 4432 0 0 0 0 0128 Kab Puncak Jaya 2015 102719 13187 19075 76496 65963 4487 1 0 0 0 0129 Kab Puncak Jaya 2016 112402 12856 25295 83609 75384 4549 0 1 0 0 0130 Kab Puncak Jaya 2017 120706 12856 6398 50842 75141 4657 0 0 1 0 0131 Kab Puncak Jaya 2018 130099 13063 13091 71704 74983 4739 0 0 0 1 0132 Kab Puncak Jaya 2019 140674 6462 12721 47393 78127 4833 0 0 0 0 1133 Kab Sarmi 2014 160148 9888 6879 63377 66700 6048 0 0 0 0 0134 Kab Sarmi 2015 184018 10463 9972 69318 69907 6099 1 0 0 0 0135 Kab Sarmi 2016 205831 9888 24739 85317 71693 6127 0 1 0 0 0136 Kab Sarmi 2017 229222 9888 13414 66596 71503 6231 0 0 1 0 0137 Kab Sarmi 2018 253443 8108 10636 62718 71173 6300 0 0 0 1 0138 Kab Sarmi 2019 281555 10382 13017 56450 72639 6345 0 0 0 0 1139 Kab Supiori 2014 70069 8651 9384 50418 40940 5970 0 0 0 0 0140 Kab Supiori 2015 76677 9205 8326 53091 42157 6009 1 0 0 0 0141 Kab Supiori 2016 83044 8651 17008 56197 45536 6059 0 1 0 0 0142 Kab Supiori 2017 89320 8651 10829 43117 45749 6123 0 0 1 0 0143 Kab Supiori 2018 94682 9011 7568 35644 45118 6184 0 0 0 1 0144 Kab Supiori 2019 100576 1302 12498 30166 46415 623 0 0 0 0 1145 Kab Tolikara 2014 101830 12114 15863 58372 66168 4616 0 0 0 0 0146 Kab Tolikara 2015 112847 32386 17774 73703 68746 4638 1 0 0 0 0147 Kab Tolikara 2016 123393 12114 33156 89144 74151 4711 0 1 0 0 0148 Kab Tolikara 2017 134682 17650 13633 64486 73596 4789 0 0 1 0 0149 Kab Tolikara 2018 146438 12114 23243 82070 73450 4885 0 0 0 1 0150 Kab Tolikara 2019 159430 23256 20765 74950 75142 4968 0 0 0 0 1151 Kab Waropen 2014 123868 10081 6033 37161 46778 6197 0 0 0 0 0152 Kab Waropen 2015 141794 10837 8247 41120 49647 6235 1 0 0 0 0153 Kab Waropen 2016 160147 12081 17536 49071 56538 6310 0 1 0 0 0154 Kab Waropen 2017 176270 10081 17199 58146 56383 6408 0 0 1 0 0155 Kab Waropen 2018 191637 3024 12254 1608 18751 6480 0 0 0 1 0156 Kab Waropen 2019 204760 4383 18103 33432 58257 6534 0 0 0 0 1157 Kab Yahukimo 2014 149906 11069 10588 45407 60692 4636 0 0 0 0 0158 Kab Yahukimo 2015 169963 24113 11934 61142 64972 4663 1 0 0 0 0159 Kab Yahukimo 2016 184508 42675 23295 69530 74736 4713 0 1 0 0 0160 Kab Yahukimo 2017 203722 11069 16397 66210 74645 4795 0 0 1 0 0161 Kab Yahukimo 2018 223288 16911 27933 55542 74828 4851 0 0 0 1 0162 Kab Yahukimo 2019 242024 47153 28346 62668 76367 4925 0 0 0 0 1163 Kab Yalimo 2014 69459 10634 13780 55453 56722 4421 0 0 0 0 0

164 Kab Yalimo 2015 80743 18075 14054 67146 59590 4432 1 0 0 0 0165 Kab Yalimo 2016 91564 28831 27912 76138 62632 4495 0 1 0 0 0166 Kab Yalimo 2017 100719 11134 15164 58644 62159 4619 0 0 1 0 0167 Kab Yalimo 2018 111561 28889 22481 78752 150036 4713 0 0 0 1 0168 Kab Yalimo 2019 122127 14596 23777 31850 63329 4808 0 0 0 0 1169 Kota Jayapura 2014 2055946 9556 5206 53434 62431 7786 0 0 0 0 0170 Kota Jayapura 2015 2312561 9556 7738 56911 64137 7805 1 0 0 0 0171 Kota Jayapura 2016 2602978 9556 25257 62189 64336 7856 0 1 0 0 0172 Kota Jayapura 2017 2811763 9961 9379 65788 68032 7923 0 0 1 0 0173 Kota Jayapura 2018 3041455 9939 12461 59094 63430 7958 0 0 0 1 0174 Kota Jayapura 2019 3260654 3187 14459 58405 65971 8016 0 0 0 0 1

Lampiran Data Survey

X11 X12 X13 X14 X21 X22 X23 X31 X32 X33 X34 X35 X41 X42 X43 X44 X45 X46 Y11 Y12 Y13 Y21 Y22 Y23

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 5 4 5

4 4 4 3 4 4 3 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 3 3 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5

5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 1 4 4 2 4 4 4 5

5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5

5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 2 5 2 3 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 3 5 3 3 5 5 4 5

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5

4 2 4 2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 4 3

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 2 4 2 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 2 4 4 4 4

5 4 4 2 4 2 3 4 4 3 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 5

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4

4 3 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

4 4 4 3 5 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 4 4 4 4 4 5

4 4 4 3 4 3 2 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4

5 2 5 1 3 4 2 4 4 4 5 3 3 3 3 4 3 3 5 5 4 5 4 5

3 3 4 3 4 2 2 4 4 4 2 2 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 5

3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 5

5 5 5 3 4 4 4 5 5 5 5 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4

4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5

4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5

4 4 4 5 2 3 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 3 4 2 2 2 4 4 4

4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3 2 4 4 4 4 5 4 3 5 4 3 5

5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5

5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5

4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 5 3 4 4 3 4 4 3 4

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4

5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 5 5

3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 1 2 2

4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4

5 3 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 3 5 1 1 3 3 5 5 3 5 5 3 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5

5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4

5 3 5 1 5 5 1 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 3 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 3 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5

5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5

5 3 4 1 4 5 4 1 4 1 5 4 1 1 2 2 1 1 5 5 5 5 3 5

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

Kompleks Papua Trade Center

Jalan Raya Kelapa Dua Entrop Jayapura

Telp 0967-533140 534140

Faks 0967-535963

Page 2: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang

KAJIAN FISKAL REGIONAL

Tahun 2020

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

Burhani ASKepala Kanwil DJPb Provinsi Papua

MEET TH

E LEADER

Luar biasa A

ktif Kreatif In

ovatif

TIM PENYUSUN

Copyright 2020Kanwil DJPb Provinsi Papua

Tahun 2020

Muhammad Ulil ARochmat BasukiReynaldi Wisnu WSulthan MS

Lusiane Noorlin NMaria Paulina WDedi suprianto sarbyanto b

PENANGGUNG JAWAB

burhani as

KETUA TIM

Rochmad Arif Tri S

PENULIS

KONTRIBUTOR DATA

EDITOR

Muhammad Ulil A

LAYOUT amp DESAIN

Reynaldi Wisnu W

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT TuhanYang Maha kuasa atas segala nikmat dan karunia-Nyasehingga Kantor Wilayah Direktorat Jenderal PerbendaharaanProvinsi Papua dapat menyusun dan menyelesaikan KajianFiskal Regional (KFR) Provinsi Papua Tahun 2020 dengan baikdan tepat waktu Kajian ini disusun dalam rangka pelaksanaantugas Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaanyang memiliki fungsi pembinaan koordinasi dan supervisiserta menjadi representasi Kementerian Keuangan di daerahsebagai pengelola fiskal

Jayapura Februari 2021Kepala Kantor Burhani AS

Kajian Fiskal Regional ini disusun untuk memberikaninformasi dan gambaran mengenai kondisi fiskal dan makroekonomi di Provinsi Papua meliputi perkembangan ekonomiregional perkembangan pelaksanaan anggaran pusat dandaerah dan beritaisu fiskal terkait kontribusi APBD Papuadalam penanganan pandemi Covid-19 Kajian ini diharapkandapat digunakan oleh para pemangku kepentingan dalamrangka pencapaian tujuan kebijakan fiskal dan makro ekonomi

Penyusunan Kajian Fiskal Regional ini dapat kami selesaikanberkat bantuan banyak pihak yang tidak dapat kami sebutkansatu persatu Untuk itu kami mengucapkan terima kasih ataspartisipasi dan dukungan dari semua pihak yang telahmembantu dalam penyusunan Kajian Fiskal Regional ProvinsiPapua Tahun 2020 ini

Kami menyadari bahwa dengan segala keterbatasanyang ada tentu Kajian Fiskal Regional ini masih jauh darisempurna Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saranyang membangun untuk peningkatan kualitas Kajian iniSemoga informasi yang tertuang dalam kajian ini dapatbermanfaat bagi para pemangku kepentingan

ii KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

21 INDIKATOR EKONOMI MAKRO FUNDAMENTAL 11 22 INDIKATOR KESEJAHTERAAN 19 23 EFEKTIVITAS KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI 24

31 APBN TINGKAT PROVINSI 33 32 PENDAPATAN PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL 34 33 BELANJA PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL 40 34 TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA 44 35 ANALISIS CASH FLOW APBN TINGKAT REGIONAL 51 36 PENGELOLAAN BLU PUSAT 53 37 PENGELOLAAN MANAJEMEN INVESTASI PUSAT 56

38 PERKEMBANGAN DAN ANALISIS BELANJA WAJIB 59

41 APBD TINGKAT PROVINSI (KONSOLIDASI PEMDA) 63 42 PENDAPATAN DAERAH 64 43 BELANJA DAERAH 69 44 PERKEMBANGAN BLU DAERAH 71 45 SURPLUSDEFISIT APBD 73 46 PEMBIAYAAN 75 47 ANALISIS KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 76

48 PERKEMBANGAN BELANJA WAJIB DAERAH 78

Daftar Isi

Kata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Grafik iv Daftar Tabel vi Daftar Gambar viii Ringkasan Eksekutif ix Dashboard xiv

BAB I SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

11 PENDAHULUAN 1 12 TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 2 13 TANTANGAN DAERAH 6

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

iii KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

51 LAPORAN REALISASI ANGGARAN KONSOLIDASIAN 81 52 PENDAPATAN KONSOLIDASIAN 82 53 BELANJA KONSOLIDASIAN 85 54 SURPLUSDEFISIT KONSOLIDASIAN 88

55 ANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN FISKAL AGREGAT 88

61 Analisis Locatio Quotient (LQ) 91 62 Sektor Unggulan Daerah 94 63 Sektor Potensial Daerah 97 64 Tantangan Fiskal Regional Dalam Mendorong Potensi Ekonomi Daerah 99

71 PEMANFAATAN REFOCUSING APBD UNTUK PC-PEN DI DAERAH 103 72 EFEKTIVITAS PEN DI PAPUA MENURUT PERSEPSI MASYARAKAT

PENERIMA MANFAAT 105

81 KESIMPULAN 117 82 REKOMENDASI 118

Daftar Isi

BAB V PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN

BAB VI KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI DAN TANTANGAN

FISKAL REGIONAL

BAB VII KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH (TEMATIK)

BAB VIII PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

iv KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Daftar Tabel

Tabel 11 Target Pembangunan Ekonomi Provinsi Papua Tahun 2020 4

Tabel 12 Sebaran Kasus COVID-19 di Papua sd Desember 2020 10

Tabel 21 Dampak COVID-19 terhadap Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin dan Tempat Tinggal

22

Tabel 22 Capaian Kebijakan Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Papua 2020

24

Tabel 31 APBN Provinsi Papua 34

Tabel 32 Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi 35

Tabel 33 Penyaluran Insentif Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)

37

Tabel 34 Pendapatan PNBP Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi 37

Tabel 35 Realisasi PNBP Fungsional Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi 38

Tabel 36 Penerimaan Hibah di Papua Tahun 2020 39

Tabel 37 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terbesar 40

Tabel 38 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terkecil 41

Tabel 39 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Fungsi 42

Tabel 310 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Jenis Belanja 43

Tabel 311 Perkembangan Pagu dan Realisasi TKDD 44

Tabel 312 Perkembangan Realisasi Dana Bagi Hasil 45

Tabel 313 Realisasi Penyaluran DAK Fisik Papua Per Pemda Tahun 2020 46

Tabel 314 Pagu dan Realisasi DAK Nonfisik Papua Tahun 2020 48

Tabel 315 Pagu dan Realisasi Penyaluran Dana Desa Per Pemda 48

Tabel 316 Pagu dan Realisasi Dana Otsus dan DID Tahun 2020 50

Tabel 317 Cash Flow Pemerintah Pusat di Provinsi Papua 52

Tabel 318 Profil dan Jenis Layanan BLU 53

Tabel 319 Perkembangan Pengelolaan Aset Satker BLU 54

Tabel 320 Perkembangan Pagu BLU dan Pagu RM 54

Tabel 321 Realisasi Penyaluran KUR Per Skema 57

Tabel 322 Penyaluran Kredit Program per KotaKabupaten di Provinsi Papua 58

Tabel 323 Kegiatan Prioritas Bidang Pendidikan Tahun 2020 60

Tabel 324 Pagu dan Realisasi Fungsi Kesehatan Per Bagian Anggaran 60

Tabel 325 Kegiatan Prioritas Bidang Kesehatan Tahun 2020 61

Tabel 326 Pagu dan Realisasi Kementerian PUPR dan Perhubungan 61

Tabel 327 Kegiatan Prioritas Bidang Infrastuktur Tahun 2020 62

Tabel 41 Profil APBD Provinsi Papua 64

Tabel 42 Jenis Pendapatan Daerah di Provinsi Papua 65

Tabel 43 Profil APBD Berdasarkan Klasifikasi Jenis Belanja 70

Tabel 44 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional 71

Tabel 45 Profil dan Jenis Layanan BLU Daerah di Provinsi Papua 72

v KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Daftar Tabel

Tabel 46 Perkembangan Pengelolaan Aset dan Pagu BLUD Provinsi Papua 72

Tabel 47 Analisis Kapasitas Fiskal Daerah 78

Tabel 48 Prosentase Alokasi Belanja Infrastruktur Daerah Papua 80

Tabel 51 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Papua Tahun 2020

82

Tabel 52 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional 84

Tabel 53 Rasio Pajak Perkapita 84

Tabel 54 Perkembangan Belanja Pemerintah Konsolidasian per Jiwa KabupatenKota Tahun 2017 dan 2018

87

Tabel 55 Analisis Realisasi Belanja terhadap Indikator Ekonomi Regional 87

Tabel 56 Rasio SurplusDefisit Konsolidasian terhadap PDRB 88

Tabel 57 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tahun 2020 89

Tabel 58 Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB 90

Tabel 61 Daftar PDRB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku Di Provinsi Papua Tiap Triwulan Tahun 2020

93

Tabel 62 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020

93

Tabel 63 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020

94

Tabel 71 Jumlah Sampel Masing-Masing Wilayah Kerja KPPN 105

Tabel 72 Variabel Laten dan Indikator Yang Digunakan 106

Tabel 73 Fornell-Larcker Criterion 113

Tabel 74 Hasil Pengujian Reliabilitas 114

Tabel 75 R-Square Variabel Laten Endogen 114

Tabel 76 Hasil Pengujian Hipotesis Model Struktural 115

vi KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Daftar Grafik

Grafik 11 Perbandingan Nilai Ekspor Provinsi Papua Menurut Negara Tujuan 7

Grafik 21 Pertumbuhan Ekonomi Papua 2010 - 2020 11

Grafik 22 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan Year-on-Year 12

Grafik 23 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan Quarter-to-Quarter 12

Grafik 24 Kontribusi (7 Besar) Lapangan Usaha Terhadap PDRB Papua Tahun 2020

14

Grafik 25 Laju Pertumbuhan PDRB Papua Menurut Pengeluaran Tahun 2020 14

Grafik 26 Pertumbuhan PDRB per Kapita Papua Periode 2010 - 2020 15

Grafik 27 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15

Grafik 28 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16

Grafik 29 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang 2020 17

Grafik 210 Nilai tukar Rupiah ndash USD Sepanjang 2020 18

Grafik 211 Pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia 2010 - 2020 19

Grafik 212 Tingkat Kemiskinan Papua Periode Maret 2012 ndash September 2020 20

Grafik 213 Rasio Gini Papua Periode Maret 2015 ndashSeptember 2020 21

Grafik 214 Tingkat Pengangguran Terbuka 22

Grafik 215 Nilai Tukar Petani 23

Grafik 216 Nilai Tukar Nelayan 23

Grafik 217 Residual Plot 28

Grafik 31 Penerimaan PPh Non Migas Tahun 2020 36

Grafik 32 Komponen Arus Kas Masuk 2020 51

Grafik 33 Komponen Arus Kas Keluar 2020 52

Grafik 34 Proporsi Pagu Satker BLU Pusat Tahun 2020 56

Grafik 35 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per tahun Periode 2017 sd 2020

58

Grafik 36 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per LKBB 59

Grafik 41 Komposisi Pendapatan Daerah 65

Grafik 42 Rasio PAD Pemda-Pemda di Provinsi Papua 66

Grafik 43 Ruang Fiskal APBD Agregat Papua 67

Grafik 44 Rasio Dana Transfer Pemda-Pemda di Provinsi Papua 68

Grafik 45 Alokasi Belanja Sektor Konsumtif dan Produktif 70

Grafik 46 Rasio SurplusDefisit terhadap Agregat Pendapatan 74

Grafik 47 Rasio SurplusDefisit terhadap Realisasi Dana Transfer 74

Grafik 48 Rasio SurplusDefisit terhadap PDRB 75

Grafik 49 Rasio SILPA terhadap Alokasi Belanja 76

Grafik 410 Analisis Horizontal PAD Tahun 2019 76

Grafik 411 Analisis Vertikal Kontribusi Belanja Modal Tahun 2020 77

Grafik 412 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020 79

vii KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Daftar Grafik

Grafik 413 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020 79

Grafik 51 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian 82

Grafik 52 Perbandingan Penerimaan Pemerintah Pusat dan Daerah terhadap Penerimaan Konsolidasian

83

Grafik 53 Analisis Perubahan Pendapatan Konsolidasian Tahun 2019 dan 2020

83

Grafik 54 Rasio Pajak terhadap PDRB 84

Grafik 55 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terhadap Belanja dan Transfer Konsolidasian

85

Grafik 56 Komposisi Belanja Konsolidasian Tahun 2019 dan Tahun 2020 86

Grafik 57 Rasio Belanja Operasi terhadap Total Belanja 86

Grafik 61 Potensi Pertambangan di Papua 95

Grafik 62 Pangsa PDRB Provinsi Papua Tahun 2020 97

Grafik 63 Perbandingan Rasio PAD antar Provinsi Tahun 2019 100

Grafik 64 Struktur Pendapatan Provinsi Papua 101

Grafik 71 Alokasi dan Realisasi Total Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Pemprov Papua

103

Grafik 72 Alokasi dan Realisasi Belanja Bidang Kesehatan Penanganan Covid-19 Pemprov Papua

104

Grafik 73 Alokasi dan Realisasi Belanja Jaring Pengaman Sosial Penanganan Covid-19 Pemprov Papua

104

Grafik 74 Alokasi dan Realisasi Belanja Penangganan Dampak Ekonomi Covid-19 Pemprov Papua

105

Grafik 75 Rasio Responden SetujuTidak Terhadap Sistem Pemberian Bantuan Saat Ini

111

viii KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Daftar Gambar

Gambar 11 Pembagian 5 Wilayah Adat Papua 5

Gambar 12 Komposisi Penduduk Papua Menurut Generasi 8

Gambar 21 Pertumbuhan Ekonomi Per Regional Tahun 2020 13

Gambar 22 Output Fix Effect Model dari Minitab 28

Gambar 23 Output ANOVA dari Minitab 29

Gambar 41 Hasil Perhitungan Korelasi Pearson 68

Gambar 71 Model Konseptual Penelitian 108

Gambar 72 Diagram Jalur Persamaan Struktural 112

Gambar 73 Diagram Jalur Persamaan Struktural Tahap 2 113

Gambar 74 Cartesius Diagram Importance-Performance 116

ix

RINGKASAN EKSEKUTIF

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

rah pengembangan kewilayahan Papua tahun 2020 terintegrasi dengan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Rencana Tata

Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

(KLHS) khususnya dalam penetapan fungsi ruang dan lokasi pengembangan wilayah

Integrasi ini diperlukan untuk mewujudkan perkembangan wilayah yang seimbang serta

sesuai dengan kondisi daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup Dalam hal ini

kebijakan umum pembangunan berkelanjutan ldquoGreen Growth berbasis wilayah adatrdquo

diperlukan sebagai bagian dari fokus pembangunan daerah Papua khususnya dalam

penguatan pusat-pusat pertumbuhan akselerasi pembangunan wilayah tertinggal serta

mewujudkan keterkaitan antar sektor ekonomi secara berkeadilan dan berkelanjutan

Sejak akhir triwulan pertama tahun 2020 hingga sampai saat ini hampir seluruh

negara di dunia termasuk Indonesia telah terjangkit penyebaran pandemi Corona Virus

Disease 2019 (COVID-19) Pandemi COVID-19 telah menimbulkan disrupsi pada

kehidupan manusia menyebabkan terhambatnya aktivitas ekonomi di seluruh negara

dan berakibat munculnya ancaman resesi di dunia Dampak yang dirasakan Indonesia

juga cukup besar dengan terputusnya mata rantai pasokan barang dan jasa

terganggunya mobilitas masyarakat dan terhambatnya kegiatan ekonomi khususnya

pada sektor industri dan pariwisata yang berdampak pada meningkatnya angka-angka

pengangguran dan kemiskinan serta pada akhirnya menimbulkan kontraksi pada

pertumbuhan ekonomi nasional

Adapun Prioritas pembangunan dalam RKPD Perubahan Provinsi Papua tahun

2020 dilakukan dengan memperhatikan kondisi dan perubahan kebijakan dari Pusat

terkait pananggulangan wabah pandemi COVID-19 yaitu dirumuskan dalam rangka

pemulihan kehidupan masyarakat melalui (1) Stabilisasi melalui upaya pencegahan

dan menjaga keberlangsungan aktifitas masyarakat akibat wabah akibat COVID-19 (2)

Penanganan dan penanggulangan kebutuhan pokok masyarakat akibat wabah COVID-

19 (3) Pemulihan dan rehabilitasi kehidupan masyarakat paskah wabah COVID-19 dan

A

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

RINGKASAN EKSEKUTIF

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

x

RINGKASAN EKSEKUTIF

(4) Penyesuaian kembali Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2020 termasuk tetap

melanjutkan upaya pelaksanaan PON XX di Papua

Pada tahun 2020 meskipun pertumbuhan ekonomi nasional mengalami

kontraksi Provinsi Papua mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 232 persen

Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh pertumbuhan lapangan usaha Pertambangan

dan Penggalian sebesar 1662 persen pada sisi produksi Sedangkan dari sisi

pengeluaran Komponen Ekspor Barang dan Jasa tumbuh sebesar 5118 persen

Namun jika dihitung tanpa memasukkan sektor Pertambangan dan Penggalian

pertumbuhan ekonomi Papua mengalami kontraksi sebesar -315 persen Hal tersebut

mengindikasikan bahwa perekonomian Papua masih mengalami ketergantungan pada

satu sektor tersebut

Sampai dengan triwulan IV-2020 perekonomian papua mengalami pertumbuhan

mencapai 692 persen (y-o-y) Lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian yang

tumbuh 4431 persen yang didorong oleh meningkatnya produksi bijih logam pada

triwulan IV-2020 adalah pemicunya Selain kategori Pertambangan dan Penggalian

beberapa kategori lapangan usaha juga tumbuh positif diantaranya Jasa Keuangan

sebesar 655 persen Jasa Kesehatan dan Bantuan Sosial sebesar 182 persen kategori

Informasi dan Komunikasi 127 persen dan kategori Pengadaan Air Pengelolaan

Sampah Limbah dan Daur Ulang sebesar 100 persen

Pembangunan sumber daya manusia di Papua bisa dikatakan konsisten

mengalami peningkatan selama periode 2010 sampai dengan 2020 Akan tetapi Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) Papua tahun 2020 mengalami penurunan dibandingkann

tahun sebelumnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat dari 5445 pada

tahu 2010 menjadi 6084 pada tahun 2019 kemudian menjadi 6044 pada taahun 2020

menurun beberapa poin pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2019 Namun nilai IPM

Papua masih diatas 60 yang berarti IPM papua berada pada kategori sedang

Pengukuran IPM oleh BPS menggunakan standar UNDP (United Nation for

Development Program) dimana nilai IPM dibawah 60 dianggap rendah 60 sampai

dengan 70 dikategorikan sedang dan 71 sampai dengan 80 dikategorikan tinggi

Dari beberapa target yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Papua hanya

terdapat 1 indikator saja yang tercapai pada tahun 2020 yaitu PDRB per Kapita

Banyaknya target pembangunan yang tidak bisa dicapai pada tahun 2020 disebabkan

oleh pandemi COVID-19 yang memaksa pemerintah untuk melakukan refocusing

anggaran untuk menaggulanggi dampak pandemi di segala sektor Selain itu dampak

xi

RINGKASAN EKSEKUTIF

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

ekonomi dan sosial yang langsung dirasakan oleh masyarakat juga merupakan faktor

pendorong tidak tercapainya target pembangunan

Dalam pelaksanaan APBN realisasi pendapatan Negara di Papua tahun 2020

justru mengalami kenaikan yang cukup signifikan Realisasi pendapatan negara pada

tahun tersebut mencapai Rp958 triliun atau 1137 persen dari target sebesar Rp842

triliun Realisasi tersebut naik 64 persen dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang

mencapai Rp900 triliun Naiknya pendapatan Negara merupakan imbas adanya revisi

target penerimaan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak maupun Direktorat

Jenderal Bea dan Cukai

Dari sisi belanja Pemerintah Pusat telah mengalokasikan belanja Negara

kepada Provinsi Papua tahun 2020 mencapai Rp5703 triliun yang terdiri dari Belanja

Pemerintah Pusat sebesar Rp1394 Triliun dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa

(TKDD) sebesar Rp4309 Triliun Alokasi tersebut mengalami penurunan sebesar 140

persen dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah Rp6633 Triliun Secara

kumulatif realisasi belanja Negara tahun 2020 mencapai Rp5581 triliun atau 979

persen dari alokasi pagu Persentase realisasi tersebut meningkat jika dibandingkan

tahun sebelumnya yang mencapai 946 persen Naiknya persentase belanja negara

secara keseluruhan merupakan akibat adanya revisi pagu dan refocusing anggaran

sehingga secara jumlah alokasi pagu relatif lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya

Sebagai respon terhadap pandemi pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak

dan Direktorat Jenderal Bea Cukai memberikan insentif fiskal yang bertujuan untuk

menjaga keberlangsungan dunia usaha yang terdampak pandemi COVID-19 Untuk

Provinsi Papuasampai dengan akhir tahun 2020 tercatat hanya Direktorat Jenderal

Pajak yang memberikan insentif fiskal khususnya di bidang perpajakan Permohonan

insentif terbanyak diajukan untuk jenis insentif PPh Final UMKM dari 804 permohonan

semuanya disetujui sedangkan Pembebasan PPh 22 Impor menjadi jenis insentif

dengan jumlah permohonan paling sedikit dengan jumlah 17 permohonan ( 12 disetujui

5 ditolak) Pemberian insentif perpajakan ini bertujuan untuk memberikan keringanan

pajak kepada wajib pajak yang usahanya terdampak pandemi Covid-19 namun dalam

pelaksanaannya terdapat beberapa tantangan diantaranya masih kurangnya kemauan

wajib pajak untuk memanfaatkan insentif dikarenakan wajib pajak masih menghindari

kewajiban melaporkan SPT tahunannya

Dalam pelaksanaan APBD tahun 2020 target pendapatan pada APBD Provinsi

Papua tercatat sebesar Rp5448 triliun turun 093 persen jika dibandingkan tahun

sebelumnya sebesar Rp5498 triliun Namun demikian target Pendapatan Asli Daerah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

xii

RINGKASAN EKSEKUTIF

(PAD) mengalami kenaikan yang cukup signifikan Hal tersebut menunjukkan adanya

komitmen Provinsi Papua untuk meningkatkan kemandirian daerah dengan upaya untuk

menaikkan PAD Dari sisi realisasi APBD Provinsi Papua tahun 2020 mengalami

penurunan yang cukup tajam pada pendapatan daerah sebesar 1845 persen

dibandingkan tahun sebelumnya dari Rp5320 triliun menjadi Rp4338 triliun Demikian

juga dengan belanja daerah mengalami penurunan realisasi sebesar 1484 persen dari

Rp4947 triliun di tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp4213 triliun

Dalam pelaksanaan anggaran konsolidasian (APBN dan APBD) terjadi

penurunan realisasi pendapatan sebesar 472 persen Tercatat pendapatan

konsolidasian pada tahun 2020 terealisasi sebesar Rp1136 triliun sementara realisasi

pada tahun 2019 sebesar Rp1234 triliun Penurunan tersebut terjadi pada seluruh

komponen pendapatan antara lain pendapatan perpajakan Pendapatan Bukan Pajak

pendapatan hibah dan pendapatan transfer Sementara itu di sisi belanja terjadi

penurunan realisasi sebesar 863 persen dibandingkan tahun sebelumnya Pada tahun

2020 belanja konsolidasian terealisasi sebesar Rp5717 triliun sedangkan pada tahun

2019 terealisasi sebesar Rp6257 triliun Penurunan tersebut terjadi pada komponen

belanja pemerintah Jika dikaitkan dengan kondisi perekonomian Provinsi Papua pada

tahun 2020 yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 692 persen (y-o-y) dengan

sektor pertambangan dan terkontraksi sebesar minus 683 persen (y-o-y) tanpa

pertambangan kontribusi pemerintah dari investasi dirasa lebih dibutuhkan untuk dapat

segera meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang Di tahun 2020

ini kontribusi belanja pemerintah turun tajam karena turunnya realisasi belanja

pemerintah terutama APBD sebagai efek dari berbagai kebijakan yang diambil

pemerintah dalam rangka penanggulangan COVID-19 Kedepan peningkatan alokasi

belanja modal baik di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah diharapkan mampu

meningkatkan kontribusi pemerintah terhadap Produk Domestik Regional Bruto Provinsi

Papua Namun demikian alokasi belanja pemerintah tersebut harus diikuti dengan

eksekusi belanja yang baik sehingga anggaran pemerintah akan memberikan kontribusi

maksimal bagi perekonomian Papua

Selama pandemi COVID-19 terjadi pemerintah daerah di Papua telah

mengambil berbagai kebijakan antara lain pembatasan akses transportasi baik darat

laut dan udara pembatasan aktivitas sosial masyarakat dengan pemberlakuan jam

malam untuk membatasi aktivitas masyarakat diluar rumah serta kebijakan pemerintah

daerah terkait penanganan dampak COVID-19 dari aspek kesehatan maupun aspek

ekonomi Adanya pandemi COVID-19 telah menimbulkan dampak yang cukup kompleks

xiii

RINGKASAN EKSEKUTIF

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

bagi sendi-sendi kehidupan masyarakat sehingga menjadikan kondisi tersebut suatu

tantangan yang harus dihadapi baik oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah

Tantangan sebagai akibat adanya COVID-19 di Provinsi Papua yaitu (1) Penyebaran

COVID-19 mendorong pemerintah Provinsi Papua untuk menerapkan kebijakan

pembatasan aktivitas masyarakat yang disebut sebagai Pembatasan Sosial yang

Diperluas dan Diperketat (PSDD) sebagai upaya pencegahan penyebaran Kebijakan ini

berlangsung sepanjang triwulan II dan triwulan III 2020 dan memberikan dampak

terhadap kinerja perekonomian Papua nontambang sehingga tidak dapat tumbuh sesuai

kapasitasnya (2) Pemulihan perekonomian Papua dari Lapangan Usaha tranportasi dan

pergudangan terhambat oleh penurunan pergerakan masyarakat yang sejalan dengan

upaya pemerintah untuk menekan laju penyebaran COVID-19 Berkurangnya frekuensi

perjalanan dinas pemerintah dan swasta memberikan dampak negatif terhadap kinerja

transportasi dan pergudangan dan (3) Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam

menerapkan social distancing dan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat

sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19

Dari hasil analisis terhadap program PC-PEN diketahui bahwa efektivitas

program PEN bermanfaat di masyarakat baik dari sisi Manfaat Ketajaman Sasaran

Mekanisme Penyaluran Peran Penyalur Efektivitas dan Ketahanan KPM Namun ada

hal unik yang didapat dari hasil analisis bahwa sebagian responden masih mempunyai

persepsi terdapat beberapa penyalahgunaan bantuan PEN sehingga hal tersebut perlu

menjadi perhatian pada level teknis pelaksanaan program PEN agar tidak menimbulkan

persepsi yang kurang baik di mata masyarakat

Untuk meningkatkan perekonomian di Papua pemerintah daerah perlu menggali

potensi alamsumber-sumber yang dapat memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan

PDRB Papua sehingga mengurangi ketergantungan pada sektor penggalian dan

pertambangan yang selama ini menjadi andalan Dengan demikian apabila terjadi

kontraksi dalam sektor penggalian dan pertambangan maka diharapkan ekonomi Papua

tetap stabil (tidak mengalami kontraksi yang dalam) Disamping itu Kebijakan alokasi

anggaran oleh pemerintah pusat baik itu anggaran belanja KL maupun TKDD harus

disempurnakan untuk memastikan bahwa tidak hanya alokasi anggaran ke daerah yang

tepat namun eksekusi atas anggaran tersebut juga harus optimal

80 75

BELANJA KESEHATAN405

JARING PENGAMAN SOSIAL364

PENANGANAN DAMPAK EKONOMI231

Tahun 2020Dashboard KFR Papua

Pertumbuhan Ekonomi (c to c) 232

Pertumbuhan Ekonomi (y o y) 692

PDRB per Kapita DPP 5790 juta

PDRB per Kapita TPP 4153 juta

Inflasi Papua Desember 079

IPM Papua 2020 6044

Presentase Penduduk Miskin 2680

Nilai Tukar Petani 10278

Nilai Tukar Nelayan 11269

Rasio Gini 041Tingkat Pengangguran Terbuka 428

PDRB = -38945 + 147 Otsus - 099 DAK + 349 Belanja- 102 DAU + 538 IPM + 3278 2015 - 6685 2016

- 1701 2017 -34 2018 - 1836 2019

Pendapatan apbn

Belanja apbn

PAGU Pendapatan APBN 2020 sebesar 842 t

PAGU BELANJA APBN 2020sebesar 5703 t

rEALISASI BELANJA APBN 2020sebesar 5581 t

rEALISASI Pendapatan APBN 2020sebesar 958 t

Pendapatan apbD BELANJA apbD

PEMULIHAN EKONOMI DI DAERAH

PAGU Pendapatan APBD 5448 T

rEALISASI Pendapatan APBD 4338 T

PAGU BELANJA APBD 5606 t

rEALISASI BELANJA APBd 4213 t

114

98

8713 m

7841 m

4985 m

total realisasi pen-apbd provinsi papua sebesar21539 m yang terbagi ke 3 sektor

80 75

BELANJA KESEHATAN405

JARING PENGAMAN SOSIAL364

PENANGANAN DAMPAK EKONOMI231

Tahun 2020Dashboard KFR Papua

Pertumbuhan Ekonomi (c to c) 232

Pertumbuhan Ekonomi (y o y) 692

PDRB per Kapita DPP 5790 juta

PDRB per Kapita TPP 4153 juta

Inflasi Papua Desember 079

IPM Papua 2020 6044

Presentase Penduduk Miskin 2680

Nilai Tukar Petani 10278

Nilai Tukar Nelayan 11269

Rasio Gini 041Tingkat Pengangguran Terbuka 428

PDRB = -38945 + 147 Otsus - 099 DAK + 349 Belanja- 102 DAU + 538 IPM + 3278 2015 - 6685 2016

- 1701 2017 -34 2018 - 1836 2019

Pendapatan apbn

Belanja apbn

PAGU Pendapatan APBN 2020 sebesar 842 t

PAGU BELANJA APBN 2020sebesar 5703 t

rEALISASI BELANJA APBN 2020sebesar 5581 t

rEALISASI Pendapatan APBN 2020sebesar 958 t

Pendapatan apbD BELANJA apbD

PEMULIHAN EKONOMI DI DAERAH

PAGU Pendapatan APBD 5448 T

rEALISASI Pendapatan APBD 4338 T

PAGU BELANJA APBD 5606 t

rEALISASI BELANJA APBd 4213 t

114

98

8713 m

7841 m

4985 m

total realisasi pen-apbd provinsi papua sebesar21539 m yang terbagi ke 3 sektor

BAB ISasaran Pembangunan dan

Tantangan Daerah

Sumber Foto semaraknews

Tantangan kita bagaimana menyikapi PEN yangtepat dan di eksekusi dengan cepat agar ekonomikita tidak turun lebih dalam lagi dan reboundperlahan Karenanya skema harus dirancangdengan baik

Presiden Joko Widodo

(dalam Rapat Terbatas penetapan program pemulihanekonomi nasional dan perubahan postur APBN 2020)

1

Suku Dani Lembah Baliem Papua Photo Credit Jimmy Nelson

11 PENDAHULUAN

rovinsi Papua pada mulanya disebut Provinsi Irian Barat yang dibentuk

berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan

Provinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten-Kabupaten Otonom di Provinsi Irian

Barat Namanya kemudian diganti menjadi Irian Jaya oleh Presiden RI ke-2 Soeharto

pada saat meresmikan tambang emas dan tembaga Freeport Selanjutnya nama Irian

Jaya digunakan secara resmi sampai terbitnya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001

tentang Otonomi Khusus Papua yang mengamanatkan nama provinsi ini untuk diganti

menjadi Provinsi Papua

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi

Papua memberikan pengakuan dan kewenangan khusus bagi Provinsi Papua untuk

mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat Papua dalam pemerintahan dan

pembangunan sesuai dengan adat istiadat dan potensi yang dimiliki sehingga

penyelesaian permasalahan pembangunan diharapkan dapat ditanggulangi secara lebih

kontekstual untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Papua Hingga Tahun 2020

pemerintahan era otonomi khusus telah berjalan 18 tahun sejak efektifnya pelaksanaan

pemerintah di era otonomi khusus tahun 2002 dan telah banyak memberikan warna dan

perubahan di berbagai sendi kehidupan masyarakat

P

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB I

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

2

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

Dari sisi fiskal pemerintah pusat telah memberikan perhatian yang besar bagi

Provinsi Papua Kebijakan tersebut diwujudkan dalam pengalokasian anggaran yang

cukup besar bagi Provinsi Papua baik yang dituangkan dalam APBN maupun yang

dituangkan dalam APBD melalui transfer ke daerah Melalui dana transfer tersebut

pemerintah pusat juga telah mengalokasikan Dana Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua

dan menggelontorkan dana tambahan infrastruktur untuk percepatan pembangunan

infrastruktur di Provinsi Papua

Terlepas dari hal tersebut tantangan daerah baik dari sisi ekonomi sosial-

kependudukan serta tantangan geografis dan wilayah perlu mendapatkan perhatian

yang lebih oleh Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat Dengan kondisi Papua

yang ada ditambah dengan adanya pandemi COVID-19 di tahun 2020 perlu strategi

yang sedikit berbeda agar kebijakan fiskal yang telah diambil Pemerintah di Provinsi

Papua dapat dilaksanakan secara efektif dalam rangka mencapai sasaran-sasaran

pembangunan yang telah ditetapkan

12 TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

121 Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Pelaksanaan pembangunan di Papua sesuai yang tertuang

dalam RPJMD Provinsi Papua 2019-2023 dilakukan dengan

meningkatkan kemandirian kemitraan dan keterlibatan

Orang Asli Papua dalam segala bidang pembangunan yang

berorientasi pada kemandirian dan kemapanan lokal berbasis

keberlanjutan ketahanan pangan kemampuan daya saing

yang didukung perlindungan perempuan dan anak serta

menekankan pada kesetaraan gender dan terwujudnya

lembaga jaminan sosial Arah pembangunan jangka

menengah Papua 2019-2023 memiliki tema ldquoMemantapkan

Pembangunan yang didukung SDM Berkualitas dan Kemapanan di Bidang Ekonomi

Sosial Budaya Politik dan Lingkunganrdquo

Berdasarkan tema pembangunan dan mencermati tantangan pembangunan

masa depan Visi Provinsi Papua tahun 2019-2023 adalah ldquoPapua Bangkit Mandiri dan

Sejahtera Yang Berkeadilanrdquo Untuk mewujudkan visi tersebut dirumuskan misi-misi

pembangunan sebagai berikut (1) Memantapkan kualitas dan daya saing SDM (2)

Memantapkan rasa aman tentram dan damai serta kehidupan demokrasi memperkuat

bingkai NKRI (3) Penguatan tata kelola pemerintahan (4) Penguatan dan percepatan

perekonomian daerah berbasis potensi unggulan lokal dan pengembangan wilayah

Arah pembangunan

jangka menengah

Papua 2019-2023

memiliki tema

ldquoMemantapkan

Pembangunan yang

didukung SDM

Berkualitas dan

Kemapanan di Bidang

Ekonomi Sosial

Budaya Politik dan

Lingkunganrdquo

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

3

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

berbasis kultural secara berkelanjutan dan (5) Percepatan pembangunan daerah

tertinggal terdepan terluar dan tertentu

Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan dijabarkan tujuan pembangunan

yang menunjukkan suatu kondisi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu

5 (lima) tahun Selanjutnya sasaran dapat dirumusankan dari kondisi yang

menggambarkan tercapainya tujuan berupa hasil pembangunan daerah dan perangkat

daerah yang diperoleh dari pencapaian outcome dan impact dari program yang

dilaksanakan perangkat daerah Tujuan dan sasaran pembangunan Provinsi Papua

sesuai dengan RPJMD tahun 2019-2023 adalah sebagai berikut (a) Meningkatkan

Kualitas SDM yang berdaya saing (b) Meningkatkan keamanan ketentraman dan

ketertiban yang berbasis kohesivitas sosial dan harmonisasi keberagaman potensi

kehidupan masyarakat Papua (c) Meningkatkan Tata Kelola Kepemerintahan yang

bersih efektif demokratis dan terpercaya dalam penyelenggaraan pemerintahan

daerah (d) Pertumbuhan ekonomi yang inklusif berkeadilan dan berkelanjutan (e)

Mewujudkan percepatan pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur daerah guna

menopang pengembangan wilayah serta akses pada layanan dasar dan pasar dan (f)

Meningkatkan pemerataan pembangunan

122 Berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah

Tujuan sasaran dan prioritas pembangunan daerah di Papua tidak akan

terlepas dari arah dan kebijakan pembangunan nasional oleh karenanya tema

pembangunan nasional di tahun 2020 juga menjadi rujukan dalam perumusan tema

pembangunan Provinsi Papua tahun 2020 Adapun tema pembangunan yang tertuang

dalam RKPD tahun 2020 adalah ldquoPeningkatan Kualitas Hidup Yang Berkeadilan Dan

Berkelanjutanrdquo Unsur utama dalam tema pembangunan yang tertuang dalam RKPD

tahun 2020 yaitu (1) Peningkatan kualitas SDM dan pemenuhan kebutuhan dasar (2)

Pemantapan rasa aman tentram dan kedewasaaan berdemokrasi (3) Pemantapan

tata kelola pemerintahan (4) Pemberdayaan ekonomi masyarakat dan peningkatan

investasi dan (5) Pemantapan infrastruktur dasar serta percepatan pembagunan daerah

tertinggal terluar terdepan dan tertentu

Pada tahun 2020 penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah dilaksanakan

dengan pendekatan tematik holistik integratif dan spasial serta kebijakan anggaran

belanja berdasarkan money follows program dengan cara memastikan hanya program

yang benar-benar bermanfaat yang dialokasikan dan bukan sekedar karena tugas fungsi

perangkat daerah yang bersangkutan Hal ini mengisyaratkan bahwa pencapaian

prioritas pembangunan daerah memerlukan adanya koordinasi dari seluruh pemangku

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

4

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

kepentingan melalui pengintegrasian prioritas daerahprogram prioritaskegiatan

prioritas yang dilaksanakan dengan berbasis kewilayahan Disamping itu penguatan

penganggaran akan diberikan lebih kepada usulan pembangunan yang memiliki

keterhubungan dengan prioritas dalam upaya pencapaian target pembangunan

Tabel 11 Target Pembangunan Ekonomi Provinsi Papua Tahun 2020

No Indikator Kinerja Satuan Nilai

1 Pertumbuhan PDRB 643 ndash 758

2 Laju Inflasi 250 ndash 400

3 PDRB per Kapita juta Rp 2995 ndash 3027

4 Gini Rasio Indeks 034 ndash 039

5 Rasio Penduduk yang Bekerja 93 ndash 96

6 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 7510 ndash 7725

7 Tingkat Pengangguran Terbuka 227 ndash 360

Sumber RKPD Provinsi Papua (2020)

Sejak tahun 2013 Pemerintah Provinsi Papua telah menetapkan lima Kawasan

Pengembangan Ekonomi (KPE) berbasis wilayah adat di Papua dengan

mengembangkan infrastruktur yang mendukung pembangunan ekonomi sektoral dan

spasial Lima KPE berbasis wilayah adat yang dimaksud adalah (1) Wilayah adat Saireri

yang terdiri atas kabupaten-kabupaten yang terletak di wilayah Kepulauan Teluk

Cenderawasih yaitu Kabupaten Biak Numfor Supiori Kepulauan Yapen dan Waropen

(2) Wilayah adat Mamta yang terbagi atas kabupaten yang berada disepanjang sungai

mamberamo hingga lautan pasifik yaitu Kota Jayapura Kabupaten Jayapura Keerom

dan Mamberamo Raya (3) Wilayah adat Me Pago yang terletak di wilayah Pegunungan

Tengah sisi barat terdiri atas Kabupaten Mimika Nabire Paniai Intan Jaya Dogiyai dan

Deyiai (4) Wilayah adat La Pago yang terletak di kawasan Pegunungan Tengah sisi

timur terdiri atas Kabupaten Jayawijaya Puncak Jaya Puncak Nduga Yahukimo

Yalimo Tolikara Mamberamo Tengah Lanny Jaya dan Pegunungan Bintang dan (5)

Wilayah adat Anim Ha yang berada di wilayah selatan Papua yaitu Kabupaten Merauke

Asmat Mappi dan Boven Digoel

Dalam rangka mewujudkan Papua Bangkit Mandiri dan Sejahtera Berkeadilan

maka pelaksanaan pembangunan akan dilakukan secara simultan dengan tahapan-

tahapan yang jelas dan sistematis memperhatikan kebutuhan masyarakat dan

kebutuhan pembangunan wilayah memperhatikan dan menghormati nilai-nilai serta

hak-hak adat masyarakat asli Papua

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

5

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

Gambar 11 Pembagian 5 Wilayah Adat Papua

Sumber daenggassingcom 2020

Arah pengembangan kewilayahan Papua terintegrasi dengan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Rencana Tata Ruang Wilayah

Provinsi (RTRWP) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) khususnya dalam

penetapan fungsi ruang dan lokasi pengembangan wilayah Integrasi ini diperlukan

untuk mewujudkan perkembangan wilayah yang seimbang serta sesuai dengan kondisi

daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup Dalam hal ini kebijakan umum

pembangunan berkelanjutan ldquoGreen Growth berbasis wilayah adatrdquo diperlukan sebagai

bagian dari fokus pembangunan daerah Papua khususnya dalam penguatan pusat-

pusat pertumbuhan akselerasi pembangunan wilayah tertinggal serta mewujudkan

keterkaitan antar sektor ekonomi secara berkeadilan dan berkelanjutan

Sejak akhir triwulan pertama tahun 2020 hingga sampai saat ini hampir seluruh

negara di dunia termasuk Indonesia telah terjangkit penyebaran pandemi Corona Virus

Disease 2019 (COVID-19) Pandemi COVID-19 telah menimbulkan disrupsi pada

kehidupan manusia menyebabkan terhambatnya aktivitas ekonomi di seluruh negara

dan berakibat munculnya ancaman resesi di dunia Dampak yang dirasakan Indonesia

juga cukup besar dengan terputusnya mata rantai pasokan barang dan jasa

terganggunya mobilitas masyarakat dan terhambatnya kegiatan ekonomi khususnya

pada sektor industri dan pariwisata yang berdampak pada meningkatnya angka-angka

pengangguran dan kemiskinan serta pada akhirnya menimbulkan kontraksi pada

pertumbuhan ekonomi nasional Keadaan ini tentu harus dikendalikan maka menjadi

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

6

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

keharusan bagi Pemerintah Provinsi Papua melakukan perubahan RKPD yang

difokuskan pada pemulihan kehidupan masyarakat dan roda perekonomian untuk dapat

kembali berjalan lancar Dengan memperhatikan hasil evaluasi tersebut dan kondisi

Indonesia pada tahun 2020 maka tema Perubahan RKPD Provinsi Papua Tahun 2020

adalah ldquoMenjamin Keberlangsungan Kehidupan Melalui Peningkatan Kesehatan Dan

Pemenuhan Kebutuhan Pokok Masyarakat Secara Berkelanjutanrdquo

Adapun Prioritas pembangunan dalam RKPD Perubahan Provinsi Papua tahun

2020 dilakukan dengan memperhatikan kondisi dan perubahan kebijakan dari Pusat

terkait pananggulangan wabah pandemi COVID-19 yaitu dirumuskan dalam rangka

pemulihan kehidupan masyarakat melalui (1) Stabilisasi melalui upaya pencegahan

dan menjaga keberlangsungan aktifitas masyarakat akibat wabah akibat COVID-19 (2)

Penanganan dan penanggulangan kebutuhan pokok masyarakat akibat wabah COVID-

19 (3) Pemulihan dan rehabilitasi kehidupan masyarakat paskah wabah COVID-19 dan

(4) Penyesuaian kembali Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2020 termasuk tetap

melanjutkan upaya pelaksanaan PON XX di Papua

13 TANTANGAN DAERAH

131 Tantangan Ekonomi Daerah

Kondisi ekonomi makro Provinsi Papua tidak bisa dilepaskan

dari kondisi ekonomi makro Nasional Kebijak-kebijakan

ekonomi dari pemerintah akan berpengaruh terhadap kondisi

ekonomi Provinsi Papua yang menuntut adanya penyesuaian

terhadap asumsi yang sebelumnya digunakan Tahun 2020

Pemerintah melakukan refocusing dan realokasi anggaran

besar-besaran akibat wabah COVID-19 sehingga secara

umum mempengaruhi kerangka ekonomi daerah Adapun

deskripsi makro ekonomi yang mengalami perubahan dalam

tahun 2020 dan menjadi tantangan bagi Provinsi Papua antara

lain pertumbuhan ekonomi bakal melambat peningkatan pengangguran peningkatan

kerawanan sosialkriminalitas angka kemiskinan naik terjadinya rawan pangan

kesenjangan sosial ekonomi meningkat penurunan kontribusi dari sektor pariwisata

industri dan jasa pada pertumbuhan ekonomi inflasi meningkat dan pembangunan

infrastruktur terhambat

Dari sisi permintaan perekonomian Papua menghadapi tantangan cukup besar

di tahun 2020 karena masih sangat dipengaruhi oleh ekspor luar negeri komoditas non

migas Sampai dengan 2018 ekspor Papua didominasi oleh komoditas biji tembaga

Permasalahan

ketergantungan

ekspor Provinsi Papua

terhadap satu

komoditi yaitu

tambang tembaga

yang diproduksi oleh

PT Freeport

Indonesia secara

tidak langsung sangat

mempengaruhi

perekonomian Papua

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

7

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

dengan negara tujuan terbesar yaitu Jepang dan China kemudian disusul Korea Selatan

dan India Sedangkan untuk komoditas kayu olahan tujuan ekspor terbesar ke AS

kemudian Arab Saudi dan Korea Selatan Naik turunnya perekonomian di negara-

negara tersebut secara simultan akan berpengaruh terhadap permintaan ekspor dari

Provinsi Papua yang pada akhirnya secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan

ekonomi regional

Grafik 11 Perbandingan Nilai Ekspor Provinsi Papua Menurut Negara Tujuan (juta US$)

Sumber BPS Provinsi Papua (2020)

Provinsi Papua sesungguhnya memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan

sebagai tujuan investasi Dalam mengoptimalkan potensi perekonomian daerah

Provinsi Papua memerlukan penanaman modal baik Penanaman Modal Dalam Negeri

(PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA) Namun demikian sepanjang tahun

2013-2016 jumlah investor baik PMDN maupun PMA di Provinsi Papua memiliki nilai

rata-rata pertumbuhan yang terlihat semakin menurun hingga 3774 setiap tahunnya

Angka yang rendah tersebut sebagian besar disebabkan oleh berbagai kendala yang

dihadapi oleh investor dalam berinvestasi di wilayah Papua Untuk mengatasi persoalan

tersebut perlu di dorong untuk terciptanya iklim investasi yang kondusif agar para

penanam modalinvestor tidak ragu-ragu untuk berinvestasi Dengan semakin

banyaknya investor atau perusahaan dalam menanamkan modalnya akan berdampak

positif terhadap meningkatkan pembangunan dan kegiatan perekonomian

132 Tantangan Sosial Kependudukan

Jumlah penduduk Papua berdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 2020

(SP2020) tercatat pada bulan September 2020 sebanyak 430 juta jiwa Dalam jangka

waktu sepuluh tahun sejak sensus sebelumnya pada tahun 2010 jumlah penduduk

Papua mengalami penambahan sekitar 147 juta jiwa Hasil SP2020 juga mencatat

bahwa mayoritas penduduk Papua didominasi oleh Generasi Milenial dan Generasi Z

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

8

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

Proporsi Generasi Milenial sebanyak 3209 persen atau sekitar 13 juta dan Generasi Z

sebanyak 3038 persen dari total populasi Papua atau sekitar 130 juta

Dari sudut pandang demografi seluruh Generasi Milenial merupakan penduduk

yang berasal pada kelompok usia produktif Sementara itu Generasi Z terdiri dari

penduduk usia belum produktif dan produktif dan diproyeksikan sekitar 7 tahun

kedepan Generasi Z akan mencapai usia produktif Hal ini merupakan peluang dan

tantangan baik di masa sekarang maupun yang akan datang mengingat generasi inilah

yang berpotensi menjadi aktor pembangunan bagi masa depan Provinsi Papua

Gambar 12 Komposisi Penduduk Papua Menurut Generasi

Sumber BPS Provinsi Papua (2020)

133 Tantangan Geografi Wilayah

Provinsi Papua memiliki luas 31587680 ha Yang secara administrasi terdiri dari

28 kabupaten dan 1 kota yang terbagi lagi menjadi 470 distrik dan 5411 kampung

Secara geografis Wilayah Provinsi Papua dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) dataran

yaitu Dataran Mudah Akses Dataran Sulit Akses dan Dataran Pegunungan Wilayah

Provinsi Papua juga merupakan kawasan strategis nasional karena berbatasan

langsung dengan Papua New Guinea dan Australia yang berpotensi sebagai jalur

pengembangan perekonomian Asia Pasifik Selain berupa daratan Provinsi Papua juga

merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan lautan yaitu Laut Arafuru dan

Samudera Pasifik Keadaan ini membuat Papua sangat kaya akan potensi di bidang

perikanan laut tangkap Adapun luas wilayah laut sebesar 1215161 Km2 dan panjang

garis pantai sebesar 587811 Km

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

9

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

Ditinjau dari sisi geologi posisi teknoktik Papua berada di lingkar pasifik yang

berupa cincin gunung api memberikan potensi endapan mineral yang besar sehingga

menguntungkan bagi Provinsi Papua dan kemungkinan terdapat endapan logam selain

Grasberg dan Ertsberg yang telah ditemukan Akibat tektonik lain juga memungkinkan

terbentuk cekungan dengan sedimen-sedimen yang cukup tebal dalam kondisi

lingkungan laut yang cukup banyak kehidupan mikro organik yang terakumulasi menjadi

cadangan hidrokarbon

134 Tantangan Pandemi COVID-19 Bagi Daerah

Kasus positif COVID-19 pertama di Papua tercatat pada tanggal 21 Maret 2020

sebanyak 2 kasus yang berasal dari Kabupaten Merauke Grafik kasus harian positif

COVID-19 di Papua terus mengalami peningkatan hingga tanggal 1 Desember 2020

tercatat kasus positif sebanyak 11821 orang dengan rincian pasien dirawat sebanyak

1823 orang pasien sembuh 9798 orang dan meninggal sebanyak 200 orang Dari data

tersebut dapat dilihat bahwa tingkat kesembuhan kasus COVID-19 di Papua sebesar

829 persen dan tingkat kematian kasus COVID-19 di Papua sebesar 17 persen

Selama pandemi COVID-19 terjadi pemerintah daerah di Papua telah mengambil

berbagai kebijakan antara lain pembatasan akses transportasi baik darat laut dan

udara pembatasan aktivitas sosial masyarakat dengan pemberlakuan jam malam untuk

membatasi aktivitas masyarakat diluar rumah serta kebijakan pemerintah daerah terkait

penanganan dampak COVID-19 dari aspek kesehatan maupun aspek ekonomi

Adanya pandemi COVID-19 telah menimbulkan dampak yang cukup kompleks

bagi sendi-sendi kehidupan masyarakat sehingga menjadikan kondisi tersebut suatu

tantangan yang harus dihadapi baik oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah

Daerah Tantangan sebagai akibat adanya COVID-19 di Provinsi Papua yaitu

1 Penyebaran COVID-19 mendorong pemerintah Provinsi Papua untuk menerapkan

kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat yang disebut sebagai Pembatasan

Sosial yang Diperluas dan Diperketat (PSDD) sebagai upaya pencegahan

penyebaran Kebijakan ini berlangsung sepanjang triwulan II dan triwulan III 2020 dan

memberikan dampak terhadap kinerja perekonomian Papua nontambang sehingga

tidak dapat tumbuh sesuai kapasitasnya

2 Pemulihan perekonomian Papua dari Lapangan Usaha tranportasi dan pergudangan

terhambat oleh penurunan pergerakan masyarakat yang sejalan dengan upaya

pemerintah untuk menekan laju penyebaran COVID-19

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

10

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

Tabel 12 Sebaran Kasus COVID-19 di Papua sd Desember 2020

No KabKota Konfirmasi COVID-19

Rawat Isolasi

Sembuh Meninggal Sembuh

Meninggal

1 Kota Jayapura 5587 750 4742 95 849 17

2 Kab Mimika 3215 439 2744 32 853 10

3 Kab Biak Numfor 738 285 429 24 581 33

4 Kab Jayapura 736 123 589 24 800 33

5 Kab Nabire 383 75 296 12 773 31

6 Kab Jayawijaya 248 35 212 1 855 04

7 Kab Merauke 197 27 170 0 863 00

8 Kab Kep Yapen 180 7 168 5 933 28

9 Kab Keerom 141 20 119 2 844 14

10 Kab Asmat 130 37 90 3 692 23

11 Kab Supiori 65 5 60 0 923 00

12 Kab Boven Digoel 44 6 38 0 864 00

13 Kab Sarmi 31 8 23 0 742 00

14 Kab Tolikara 27 0 27 0 1000 00

15 Kab Lanny Jaya 27 0 26 1 963 37

16 Kab Paniai 22 1 20 1 909 45

17 Kab Mappi 19 4 15 0 789 00

18 Kab Yalimo 15 0 15 0 1000 00

19 Kab Pegunungan Bintang 8 0 8 0 1000 00

20 Kab Mamberamo Tengah 4 0 4 0 1000 00

21 Kab Puncak jaya 3 1 2 0 667 00

22 Kab Waropen 1 0 1 0 1000 00

TOTAL 11821 1823 9798 200 829 17

Sumber Dinas Kesehatan Provinsi Papua (2020)

BOKS 1

Satgas Daerah Bantah Data Pemerintah Pusat Sebut Papua Miliki Kasus Covid-19 Tertinggi

JAYAPURA KOMPAScom - Juru Bicara Satgas Covid-19 Papua Silwanus Sumule menyanggah informasi yang disampaikan Satgas Penanganan Covid-19 pusat yang menyebut ada penambahan 1755 kasus di Papua pada Kamis (3122020) Menurut dia angka tersebut adalah jumlah kumulatif kasus Covid-19 di Papua selama dua pekan terakhir Angka itu adalah angka kumulatif dari sekitar dua mingguan Jadi memang selama November itu memang terjadi peningkatan sekitar 2023 kasus (1-23 November 2020) ujar Silwanus saat dihubungi Kamis

Kekeliruan data ujar Silwanus terjadi karena Kementerian Kesehatan menerapkan sistem baru yaitu komputerisasi dalam proses pencatatan kasus terkonfirmasi Covid-19 Namun pada pelaksanaannya tidak berjalan lancar sehingga tiap provinsi kembali diminta memasukan data secara manual Jadi awalnya Satgas di Kementerian Kesehatan menciptakan sistem all record namanya dengan maksud kita tidak lagi melakukan secara manual Dalam perjalanannya kondisi itu belum berjalan sebagaimana mestinya sehingga data-data tersebut tidak bisa ditarik Kemudian mereka meminta kepada kita untuk segera melaporkan secara manual ujar Silwanus Pada saat kita mengirim data itu kita kirim datanya per hari dan dihitung secara kumulatif Kesannya itu dia (kasus terkonfirmasi) meningkat sambung Silwanus

Hal lain yang dianggap bisa memberikan gambaran bahwa tidak mungkin ada penambahan 1755 kasus Covid-19 di Papua adalah keterbatasan alat pemeriksaan swab baik PCR atau pun TCM Silwanus menyebut sejauh ini dari seluruh alat yang ada di Papua paling banyak sampel swab yang diperiksa dalam satu hari menyentuh angka 500 Untuk di Kota Jayapura sekarang ini yang berjalan secara baik ada tiga (alat pemeriksa swab) di Litbangkes di RS Marthen Indey dan RS Dian Harapan Dari tiga alat itu per hari bermain di angka 200 Di beberapa kabupaten juga sudah bisa dilakukan pemeriksaan swab tapi tidak mungkin juga sampai 1700 karena rata-rata kita bekerja di angka 400 sampai 500-an kata dia Ia tidak ingin informasi yang dikeluarkan Satgas pusat kemudian menimbulkan asumsi bahwa ada klaster Covid-19 baru di Papua

Diberitakan sebelumnya Pemerintah melaporkan 8369 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 pada Kamis (3122020) Ini merupakan rekor tertinggi selama pandemi di tanah air Penambahan kasus tersebut menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 557877 orang Informasi tersebut disampaikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melalui data yang diterima Kompascom Kamis sore Kasus baru positif Covid-19 berjumlah 8369 orang tersebut tersebar di 34 provinsi Secara detail tercatat ada tiga provinsi dengan penambahan kasus dalam jumlah tinggi yaitu di atas 1000 kasus Ketiga provinsi tersebut adalah Papua (1755 kasus baru) Jawa Barat (1648 kasus baru) dan DKI Jakarta (1153 kasus baru) Sumber kompascom tanggal 3 Desember 2020

BAB IIPerkembangan dan Analisis

Ekonomi Regional

Lukas EnembeGUBERNUR PROVINSI PAPUA

Mari bersama-sama mewujudkan visi kitabersama yaitu Papua Bangkit Mandiri danSejahtera Berkeadilan

RKPD Papua 2020

Sumber Foto papuatodaycom

Rumah Honai Papua Photo Credit Adhitya Ahmad

11

21 INDIKATOR EKONOMI MAKRO FUNDAMENTAL

211 Produk Domestik Regional Bruto

a Pertumbuhan Ekonomi

andemi yang terjadi di

tahun 2020 merupakan

salah satu tantangan

ekonomi yang menyebabkan

banyak sektor ekonomi

mengalami tekanan yang cukup

berat Pembatasan kegiatan

usaha dan ekonomi pada saat

pandemi adalah faktor utama

yang menyebabkan dunia usaha

dan ekonomi kesulitan untuk melakukan ekspansi Hal tersebut tercermin dari

pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar -207

persen Walaupun pertumbuhan ekonomi nasional mengalami kontraksi Provinsi Papua

mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 232 persen Pertumbuhan tersebut

disebabkan oleh pertumbuhan lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar

1662 persen pada sisi produksi Sedangkan dari sisi pengeluaran Komponen Ekspor

P Grafik 21 Pertumbuhan Ekonomi Papua 2010 - 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB II

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

12

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Barang dan Jasa tumbuh sebesar 5118 persen Namun jika dihitung tanpa

memasukkan sektor Pertambangan dan Penggalian pertumbuhan ekonomi Papua

mengalami kontraksi sebesar -315 persen Hal tersebut mengindikasikan bahwa

perekonomian Papua masih mengalami ketergantungan pada satu sektor tersebut

Sampai dengan triwulan IV-

2020 perekonomian papua

mengalami pertumbuhan

mencapai 692 persen Lapangan

usaha Pertambangan dan

Penggalian yang tumbuh 4431

persen yang didorong oleh

meningkatnya produksi bijih

logam pada triwulan IV-2020

adalah pemicunya Selain

kategori Pertambangan dan Penggalian beberapa kategori lapangan usaha juga

tumbuh positif diantaranya Jasa Keuangan sebesar 655 persen Jasa Kesehatan dan

Bantuan Sosial sebesar 182 persen kategori Informasi dan Komunikasi 127 persen

dan kategori Pengadaan Air Pengelolaan Sampah Limbah dan Daur Ulang sebesar

100 persen

Jika dibandingkan dengan

triwulan III-2020 perekonomian

Papua mengalami pertumbuhan

sebesar 509 persen Faktor yang

mempengaruhi pertumbuhan

tersebut adalah kategori

lapangan usaha Pertambangan

dan Penggalian yang tumbuh

sebesar 1060 persen Pada

triwulan IV-2020 aktivitas

ekonomi masyarakat sudah mulai membaik dan meningkat Hal tersebut mengakibatkan

sebagian besar kategori lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif pada triwulan

ini dibandingan triwulan sebelumnya Adanya momen libur Natal dan Tahun baru serta

mulai normalnya aktivitas jasa transportasi dan aktivitas perdagangan menjadi faktor

pendorong peningkatan aktivitas ekonomi pada triwulan IV-2020 Dari seluruh kategori

Grafik 22 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan

Year-on-Year

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Grafik 23 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan

Quarter-to-Quarter

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

13

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

lapangan usaha hanya 1 kategori lapangan usaha yang mengalami kontraksi yaitu

Industri Pengolahan yang tumbuh negative sebesar -258 persen

b Nominal PDRB

Ditinjau secara spasial perekonomian Indonesia masih didominasi oleh Pulau

Jawa yang memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 5875 persen kemudian

Pulau Sumatera 2136 persen Pulau Kalimantan sebesar 794 persen Pulau Sulawesi

sebesar 666 persen Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar 294 persen serta Pulau

Maluku dan Papua sebesar 235 persen Maluku dan Papua di tahun 2020 memberikan

kontribusi sebesar 235 persen pada perekonomian Nasional Kontribusi tersebut masih

sangat kecil jika melihat sumber daya alam papua yang cukup melimpah Salah satu

faktor penyebab rendahnya kontribusi Maluku dan Papua adalah minimnya perusahaan

hilir yang ada di Papua Sumber daya alam yang diambil dari tanah papua mayoritas

diolah di luar Papua sehingga tidak banyak memberikan kontribusi terhadap PDRB

Papua

Dampak ekonomi pandemi COVID-19 dirasakan di beberapa Pulau di Indonesia

dengan level kontraksi yang beragam Pulau Bali mengalami kontraksi paling dalam

dengan penurunan -501 persen Papua dan Maluku masih mampu tumbuh positif

sebesar 144 persen dimana angka tersebut adalah yang tertinggi dibandingkan dengan

pulau-pulau lain

Gambar 21 Pertumbuhan Ekonomi Per Regional Tahun 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

14

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

1 PDRB Menurut Lapangan Usaha

PDRB Papua masih di dominasi oleh lapangan usaha Pertambangan dan

Penggalian sebesar 2627 persen Konstruksi sebesar 1546 dan disusul oleh Pertanian

Kehutanan dan Perikanan sebesar 1230 persen Lapangan usaha yang menjadi tulang

punggung PDRB Papua mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi yaitu sebesar

1662 persen Selain Pertambangan dan Penggalian kategori Informasi dan Komunikasi

juga mengalami pertumbuhan positif 372 persen Kontraksi terdalam dialami kategori

Transportasi dan Pergudangan sebesar -3363 persen Walaupun mayoritas kategori

lapangan usaha mengalami

kontraksi perekonomian Papua

secara keseluruhan masih

menunjukan nilai positif Hal

tersebut didukung oleh kategori

Pertambangan dan Penggalian

yang menjadi tulang punggung

perekonomian Papua

menunjukkan pertumbuhan

yang cukup baik

2 PDRB Menurut Pengeluaran

Mayoritas kategori

pegeluaran pada tahun 2020

menunjukan nilai negatif

Hanya kategori Pengeluaran

Ekspor yang mengalami

pertumbuhan sangat tinggi

sebesar 5118 persen Hal

tersebut didorong oleh produksi

PT Freeport yang terus

membaik sehingga

menyebabkan ekspor yang meningkat Disisi lain Pengeluaran Konsumsi Rumah

Tangga mengalami kontraksi terdalam hingga -733 persen Kontraksi tersebut

disebabkan oleh pembatasan aktivitas masyarakat untuk meminimalisir dampak

penularan COVID-19 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah juga mengalami penurunan

hal tersebut disebabkan oleh dipotongnya anggaran untuk belanja modal serta belanja

barang dan jasa untuk digunakan sebagai dana penanganan COVID-19

Grafik 24 Kontribusi (7 Besar) Lapangan Usaha Terhadap

PDRB Papua Tahun 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Grafik 25 Laju Pertumbuhan PDRB Papua Menurut

Pengeluaran Tahun 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

15

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

c PDRB per Kapita

PDRB per Kapita DPP

(Dengan Pertambangan dan

Penggalian) Papua mengalami

pertumbuhan dari Rp5614 juta

pada tahun 2019 menjadi

Rp5790 juta pada tahun 2020

Sedangkan jika ditinjau dari sisi

PDRB per Kapita TPP (Tanpa

Pertambangan dan Penggalian)

tahun 2020 mengalami

penurunan dari semula Rp4288 juta pada tahun 2019 menjadi Rp4153 juta di tahun

2020 Hal tersebut disebabkan mayoritas kategori usaha maupun pengeluaran konsumsi

mengalami penurunan akibat pandemi COVID-19 Hanya kategori Pertambangan dan

Penggalian yang tumbuh positif didorong oleh normal kembalinya produksi PT Freeport

Indonesia

PDRB per Kapita DPP

Papua terlihat mengalami

pertumbuhan disaat PDRB per

Kapita TPP papua terkontraksi

Ekspor Papua yang mengalami

pertumbuhan signifikan pada

akhir tahun 2020 merupakan

faktor pendorong terjadinya

pertumbuhan PDRB per Kapita

DPP Papua pada tahun 2020

Sektor Pertambangan dan Penggalian terhadap PDRB di Papua sangat besar naik atau

turunnya sektor ini akan sangat mempengaruhi pertumbuhan PDRB Papua Peran

Sektor Pertambangan dan Penggalian yang cukup besar di Papua membuat

perekonomian Papua bergantung pada satu sektor ini saja Hal tersebut perlu

diantisipasi dengan cara menciptakan lapangan kerja di sektor lain yang mampu

memberikan dampak pada PDRB Papua kedepannya

212 Suku Bunga

BI 7 days (reverse) repo rate selama tahun 2020 cenderung turun Faktor utama dalam

penentuan BI 7 days (reverse) repo rate adalah inflasi sedangkan inflasi sendiri

Grafik 26 Pertumbuhan PDRB per Kapita Papua Periode

2010 ndash 2019 (juta rupiah)

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Grafik 27 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

16

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

dipengaruhi oleh banyaknya uang beredar di masyarakat

Sebagai acuan suku bunga pasar uang BI 7 days (reverse)

repo rate akan cepat mempengaruhi pasar uang Pergerakan

BI 7 days (reverse) repo rate memiliki hubungan yang sangat

erat dengan inflasi di suaru daerah Guna menahan laju inflasi

berada di dalam target yang ditetapkan menaikkan atau menurunkan BI 7 days

(reverse) repo rate adalah salah satu kerangka operasi moneter yang dilakukan oleh

Bank Indonesia

BI 7 days (reverse) repo rate

cenderung semakin menurun dalam

waktu 12 bulan di tahun 2020 Hal ini

mengindikasikan bahwa kondisi ekonomi

global sedang lesu sehingga Bank

Indonesia mengambil langkah tersebut

guna memberikan stimulus positif pada

perekonomian Penurunan BI 7 days

(reverse) repo rate sudah terjadi 5 kali

sepanjang 2020 dengan total penurunan

125 basis poin Hal tersebut dilakukan Bank Indonesia sebagai upaya mempertahankan

daya beli masyarakat disaat pandemi terjadi

Perekonomian dunia pada tahun 2020 cenderung tidak stabil ditengah isu

panasnya iklim perdagangan dunia dan pandemi yang terjadi sepanjang tahun 2020

Oleh karena itu keputusan BI untuk menurunkan suku bunga acuan bertujuan untuk

mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi serta sekaligus merupakan

langkah preventif terhadap situasi perdagangan dunia dan dampak pandemi COVID-19

213 Inflasi

Perkembangan inflasi gabungan 3 kotakabupaten IHK di Papua cukup

berfluktuasi sepanjang tahun 2020 Bulan Maret 2020 menjadi bulan dengan deflasi

terdalam sepanjang tahun 2020 yaitu sebesar -092 persen Hal tersebut dipicu oleh

penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada mayoritas indeks

kelompok penyusun inflasi Namun tahun 2020 yang sangat fluktuatif ditutup dengan

inflasi yang paling tinggi sepanjang tahun 2020 dengan angka inflasi mencapai 079

persen Sedangkan inflasi year on year (Desember 2020 terhadap 2019) di Papua

mencapai 164 persen

Grafik 28 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate

Sumber Bank Indonesia diolah

BI 7 days (reverse)

repo rate cenderung

semakin menurun

dalam waktu 12

bulan di tahun 2020

17

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Kenaikan harga barang dan

jasa di 3 kota IHK tersebut adalah

pemicu utama yang mendorong

terjadinya inflasi Kenaikan angka

indeks pada kelompok makanan

minuman dan tembakau sebesar

135 persen kelompok pakaian dan

alas kaki sebesar 010 persen

kelompok perumahan air listrik

dan bahan bakar rumah tangga sebesar 013 persen kelompok perlengkapan

peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 002 persen kelompok

kesehatan sebesar 033 persen kelompok transportasi sebesar 254 persen kelompok

informasi komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0003 persen kelompok rekreasi

olahraga dan budaya sebesar 036 persen serta kelompok penyediaan makanan dan

minumanrestoran sebesar 007 persen

Terjadinya inflasi di bulan Desember 2020 tersebut didorong

oleh kenaikan harga yang cukup signifian pada beberapa

komoditas diantaranya tarif angkutan udara cabai rawit ikan

ekor kuning ikan cakalang dan lain-lain Sedangkan

komoditas yang menjadi penahan laju inflasi adalah emas

perhiasan daging ayam ras kangkung terong dan lain-lain

Besarnya pegaruh msing-masing kelompok komoditi terhadap perkembangan inflasi

Desember 2020 diantaranya kelompok makanan minuman dan tembakau sebesar

0500 persen kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0004 persen kelompok

perumahan air listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0023 persen kelompok

perlengkapan peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0001 persen

kelompok kesehatan sebesar 0006 persen kelompok transportasi sebesar 0289

persen kelompok informasi komunikasi dan jasa keuangan sebesar 00002 persen

kelompok rekreasi olahraga dan budaya sebesar 0005 persen kelompok pendidikan

sebesar 0000 persen kelompok penyediaan makanan dan minumanrestoran sebesar

0004 persen serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar -004 persen

214 Nilai Tukar Rupiah

Nilai tukar mata uang negara terhadap mata uang negara lain yang stabil

merupakan keadaan ideal yang diinginkan oleh para pelaku pasar termasuk

pemerintah Kestabilan Rupiah sebagai mata uang Negara Republik Indonesia

Grafik 29 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

3 kota IHK di Papua

mengalami inflasi

sebesar 079 yang

disebabkan kenaikan

harga barang dan

jasa pada beberapa

kategori

18

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

mempunyai peran yang sangat penting dalam menjaga stabilitas harga dan sistem

keuangan Kestabilan nilai tukar rupiah akan sangat berpengaruh pada sektor

perdagangan internasional terutama nilai tukar rupiah terhadap USD yang mendominasi

mata uang perdagangan dunia Berikut ini adalah grafik perkembangan nilai tukar rupiah

terhadap USD sepanjang tahun 2020

Kurs tengah rupiah selama tahun 2020 cukup berfluktuatif diantara bulan Maret

dan Mei dimana rupiah bergerak di angka tertinggi pada 2 April 2020 mencapai

Rp1674100 Hal tersebut merupakan salah satu respon pasar dalam menghadapi

pandemi COVID-19 Spanjang tahun 2020 nilai tukar rupiah bergerak pada titik terendah

Rp1361200 dan titik tertinggi Rp1674100 Fluktuasi yang terjadi sepanjang tahun

2020 cenderung tidak terlalu ekstrem Hal tersebut seharusnya bukan menjadi faktor

penghambat volume perdagangan internasional Namun karena ekspor Papua yang

didominasi oleh PT Freeport volume ekspor papua sangat tergantung dari kapasitas

produksi PT Freeport Pada tahun 2020 volume produksi PT Freeport cenderung

meningkat Hal tersebut dibuktikan dengan volume ekspor Papua yang juga meningkat

sepanjang tahun 2020

Naiknya kurs Dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah menyebabkan harga

barang yang di ekspor Indonesia mengalami penurunan sedangkan harga barang yang

impor Indoensia mengalami peningkatan harga Kenaikan kurs Dollar Amerika Serikat

akan mempengaruhi transaksi ekspor karena adanya pembayaran yang rendah dari

Grafik 210 Nilai tukar Rupiah ndash USD Sepanjang 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

16000

18000

1 8

15

22

29

36

43

50

57

64

71

78

85

92

99

106

113

120

127

134

141

148

155

162

169

176

183

190

197

204

211

218

225

232

239

246

19

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

pembeli di luar negeri Hal tersebut mengakibatkan uang masuk ke Indonesia dalam

mata uang asing menjadi lebih sedikit

22 INDIKATOR KESEJAHTERAAN

221 Indeks Pembangunan Manusia

Pembangunan sumber daya

manusia di Papua bias dikatakan

konsisten mengalami peningkatan

selama periode 2010 sampai

dengan 2020 Akan tetapi Indeks

Pembangunan Manusia (IPM)

Papua tahun 2020 mengalami

penurunan dibandingkann tahun

sebelumnya Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) meningkat dari

5445 pada tahu 2010 menjadi 6084 pada tahun 2019 kemudian menjadi 6044 pada

taahun 2020 menurun beberapa poin pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2019

Namun nilai IPM Papua masih diatas 60 yang berarti IPM papua berada pada kategori

sedang Pengukuran IPM oleh BPS menggunakan standar UNDP (United Nation for

Development Program) dimana nilai IPM dibawah 60 dianggap rendah 60 sampai

dengan 70 dikategorikan sedang dan 71 sampai dengan 80 dikategorikan tinggi

Sementara itu IPM Nasional pada tahun 2020

mencapai 7194 atau tumbuh tipis 002 poin dari tahun

sebelumnya IPM Indonesia secara Nasional masuk pada

kategori tinggi karena berada pada rentang 70 sampai dengan

80 Hal tersebut berbeda dengan yang terjadi di Papua

dimana IPM Papua mengalami penurunan pada tahun ini Namun jika dilihat pada

KabupatenKota di Papua IPM Kota Jayapura merupakan IPM tertinggi di Papua

dengan nilai 7994 Dilain sisi Kabupaten Nduga merupakan Kabupaten dengan IPM

terendah yaitu 3155

Walaupun Kabupaten Nduga adalah kabupaten dengan IPM terendah pertumbuhan

IPM nya merupakan yang tertinggi yaitu tumbuh sebesar 260 Rendahnya IPM di

Kabupaten Nduga disebabkan oleh sulitnya akses menuju Kabupaten Nduga ditambah

oleh faktor keamanan yang kurang sehingga menghambat pembangunan yang akan

dilaksanakan di Kabupaten Nduga

Grafik 211 Pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia

2010 - 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

IPM tahun 2020

sebesar 6044 turun

dibandingkan dengan

tahun sebelumnya

sebesar 6084

20

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Walaupun Papua memiliki rata-rata IPM dibawah IPM Nasional tetapi Papua

memiliki 5 daerah dengan IPM dengan kategori tinggi Ketiga daerah tersebut adalah

Kota Jayapura Kabupaten Mimika Kabupaten Biak Numfor Kabupaten Merauke dan

Kabupaten Jayapura Tingginya IPM di 5 daerah didorong oleh banyaknya warga

pendatang dari luar Papua yang datang untuk melakukan aktifitas bisnispekerjaan

Aktifitas warga pendatang yang mayoritas sebagai karyawan pada perusahaan

multinasional dan proyek-proyek prioritas nasional di Provinsi Papua

222 Tingkat Kemiskinan

Presentase penduduk miskin mengalami penurunan cukup

besar selama periode Maret 2012 sampai dengan September

2020 Selama periode tersebut presentase penduduk miskin

mengalami penurunan sebesar 431 persen poin Namun

periode September 2020 jika dibandingkan dengan Maret

2020 presentase penduduk miskin mengalami peningkatan sebesar 016 persen poin

Peningkatan presentase penduduk miskin tersebut juga dipicu oleh pandemi COVID-19

yang menyebabkan banyak sektor usaha mengalami tekanan sehingga beberapa

diantaranya harus melakukan

efisiensi jumlah karyawan Jika

dilihat menurut daerah penduduk

miskin di Papua terkonsentrasi di

daerah pedesaan Pada September

2020 terdapat 86750 ribu jiwa atau

3569 persen penduduk miskin

tinggal di pedesaan sedangkan di

perkotaan hanya 4473 ribu jiwa

atau sebesar 459 persen penduduk

miskin Secara nasional pada periode September 2020 provinsi Papua menjadi provinsi

dengan presentase penduduk miskin terbesar yaitu sebesar 2680 persen Angka

tersebut jauh lebih besar daripada rata-rata nasional yang berada pada nilai 1019

persen

223 Tingkat Ketimpangan (Rasio Gini)

Rasio Gini Provinsi Papua selama periode Maret 2015 sampai

dengan periode September 2020 cenderung tidak banyak

mengalami perubahan Tercatat selama periode tersebut

rasio gini di Papua hanya mengalami penurunan kurang dari

Grafik 212 Tingkat Kemiskinan Papua Periode Maret

2012 ndash September 2019

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Tingkat kemiskinan

Papua sebesar 2655

persen dengan

jumlah penduduk

miskin sebesar

900950 ribu jiwa

Rasio gini Papua

September 2020

sebesar 040 naik

dibandingkan periode

Maret 2020

21

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

001 Jika ditinjau dari daerah

daerah pedesaan mengalami

kenaikan presentase penduduk

miskin dari semula 038 pada

periode Maret 2015 menjadi 041

pada September 2020 Di daerah

perkotaan mengalami hal

sebaliknya presentase penduduk

miskin menurun dari 034 pada

periode Maret 2015 menjadi 029

pada September 2020 Ada beberapa faktor yang mempengaruhi rasio gini di Papua

pada tahun 2020 salah satunya adalah pandemi COVID-19 yang terjadi sepanjang

tahun 2020 Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) penduduk

kelompok 40 persen terbawah mengalami peningkatan pengeluaran perkapita per bulan

dibandingkan dengan penduduk 40 persen menengah yang justru mengalami

penurunan dan 20 persen teratas juga mengalami penurunan pengeluaran per kapita

per bulan

224 Kondisi Ketenagakerjaan dan Tingkat Pengangguran

Dinamika tenaga kerja di Papua pada Agustus 2020

mengalami penurunan jumlah angkatan kerja menjadi

1767403 orang dari sebelumnya 1857300 orang pada

Agustus 2019 Jumlah penduduk yang bekerja di Papua juga

mengalami penurunan 100412 orang pada Agustus 2020

menjadi sebesar 1691745 Sedangkan jumlah penganggur pada Agustus 2020

mencapai 75658 orang lebih tinggi jika dibandingkan keadaan Agustus 2019 sebesar

65143

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Papua cenderung mengalami tren

peningkatan dari tahun 2018 Pada tahun 2020 TPT di papua menunjukkan nilai 428

persen atau naik 077 persen poin dibanding tahun lalu Peningkatan tersebut didominasi

oleh wilayah perkotaan dimana peningkatan TPT di wilayah perkotaan sebesar 269

persen sedangan di wilayah pedesaan sebesar 079 persen

Peningkatan angka tersebut tak lepas dari pandemi COVID-19 yang melanda

hampir seluruh wilayah dunia termasuk Indonesia sejak Maret 2020 Pandemi COVID-

19 tidak hanya menyebabkan masalah pada sisi kesehatan saja namun perekonomian

juga terdampak karena pembatasan-pembatasan kegiatan usaha Pembatasan tersebut

Grafik 213 Rasio Gini Papua Periode Maret 2015 ndash

September 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

TPT Papua tahun

2020 sebesar 428

persen dengan

jumlah

pengangguran

mencapai 67173

orang

22

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

secara tidak langsung juga

mempengaruhi dinamika

ketenagakerjaan Dinamika

ketenagakerjaan Papua juga

terdampak akan hal tersebut

Penduduk usia kerja yang

mengalami dampak pandemi

COVID-19 dikelompokkan menjadi

4 yaitu Penganggur bukan

angkatan kerja yang pernah

berhenti bekerja pada Februari-Agustus 2020 penduduk yang bekerja dengan status

sementara tidak bekerja dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja

Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan dampak COVID-19 terhadap penduduk usia

kerja di Papua

Tabel 21 Dampak COVID-19 terhadap Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin dan Tempat

Tinggal

Komponen Jenis Kelamin Daerah Tinggal Total

Laki-Laki

Perempuan Perkotaan Pedesaan

Pengangguran Karena COVID-19 1787 742 1670 859 2529

Bukan Angkatan Kerja Karena COVID-19

682 1253 1795 140 1935

Sementara Tidak Bekerja Karena COVID-19

6108 2451 4805 3754 8559

Penduduk Bekerja Yg Mengalami Pengurangan Jam Kerja karena COVID-19

138697 77897 139992 76602 216594

Total 147274 82343 148262 81355 229617

Penduduk usia Kerja (PUK) 1300741

1148404 730420 1718725 2449145

Total dibanding PUK 113 72 203 47 94

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Tabel diatas menunjukkan bahwa pada Agustus 2020 terdapat 229617 orang

atau 938 persen dari total penduduk usia kerja di Papua Dari jumlah tersebut 2529

diatntaranya menjadi pengangguran 1935 menjadi bukan angkatan kerja 8559

sementara tidak bekerja dan 216594 lainnya mengalami pengurangan jam kerja akibat

COVID-19 Ditinjau dari sisi Jenis Kelamin penduduk laki-laki lebih merasakan dampak

pandemi COVID-19 dibandingkan penduduk perempuan dalam sisi ketenagakerjaan

Terbukti dengan jumlah pengangguran karena COVID-19 pada penduduk laki-laki

berjumlah 1787 orang sedangkan penduduk perempuan hanya 742 orang Sedangkan

Grafik 214 Tingkat Pengangguran Terbuka

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

23

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

dari sisi tempat tinggal penduduk perkotaaan lebih merasakan dampak pandemi

COVID-19 dibanding penduduk pedesaan Persentase penduduk kota yang terdampak

dibandingkan dengan penduduk usia kerja di perkotaan mencapai 2030 persen Angka

ini jauh lebih besar dibandingkan dengan di pedesaan yang mencapai 473 persen

225 Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Nelayan

Nilai Tukar Petani (NTP)

adalah sebuah nilai yang

menunjukkan daya tukar (term of

trade) dari produk pertanian

dengan barang dan jasa yang

dikonsumsi maupun untuk biaya

produksi Semakin tinggi nilai NTP

maka semakin kuat pula daya beli

petani NTP Papua mengalami

peningkatan signifikan dari Desember 2019 ke Januari 2020 yaitu dari 9264 pada

Desember 2019 menjadi 10155 pada Januari 2020 Sepanjang tahun 2020 NTP Papua

relatif meningkat walaupun terjadi pandemi COVID-19 di tahun 2020 Pada bulan

Desember 2020 NTP Papua tercatat sebesar 10278 atau naik 002 persen

dibandingkan NTP bulan November 2020 Perubahan indeks NTP di Papua disebabkan

oleh indeks harga yang harus dibayar petani lebih kecil daripada indeks harga yang

diterima petani

Ditinjau dari sisi Indek

Diterima Petani sektor perikanan

tangkap atau nelayan mempunyai

Indeks Diterima Petani paling

tinggi Semakin tinggi Indeks

Diterima Petani dibanding Indeks

Dibayar Petani semakin sejahtera

hidup petani Pada Desember

2020 sektor Perikanan Tangkap

(Nelayan) mempunyai Indeks

Diterima Petani sebesar 11738 sedangkan Indeks Dibayar Petani sebesar 10416 Hal

tersebut menunjukkan bahwa pada Desember 2020 Nelayan di Papua bisa dikatakan

cukup sejahtera

Grafik 215 Nilai Tukar Petani

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Grafik 216 Nilai Tukar Nelayan

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

24

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

23 EFEKTIVITAS KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI DAN PEMBANGUNAN

REGIONAL

Keberhasilan suatu daerah dalam menjalankan kebijakan makro ekonomi dan

pembangunan dapat dilihat berdasarkan capaian dari target yang telah ditetapkan pada

tahun sebelumnya Pemerintah Provinsi Papua sendiri sudah menetapkan target

indikator ekonomi dan pembangunan untuk tahun 2020 Berikut ini adalah target beserta

caiapannya pada tahun 2020

Tabel 22 Capaian Kebijakan Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Papua 2020

Indikator Target Capaian Hasil Capaian Keterangan

Pertumbuhan Ekonomi 643 - 758 232 Tidak Tercapai

Laju Inflasi 250 - 400 079 Tidak Tercapai

PDRB per Kapita Rp2995 ndash Rp3027 Juta Rp5790 Juta Tercapai

Rasio Gini 034 ndash 039 040 Tidak Tercapai

TPAK 7510 - 7725 7216 Tidak Tercapai

TPT 227 - 360 428 Tidak Tercapai

PDRB Tanpa Pertambangan dan Penggalian

Sumber RKPD BPS (2020) diolah

Dari beberapa target yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Papua hanya

terdapat 1 indikator saja yang tercapai pada tahun 2020 yaitu PDRB per Kapita

Banyaknya target pembangunan yang tidak bisa dicapai pada tahun 2020 disebabkan

oleh pandemi COVID-19 yang memaksa pemerintah untuk melakukan refocusing

anggaran untuk menaggulanggi dampak pandemi di segala sektor Selain itu dampak

ekonomi dan sosial yang langsung dirasakan oleh masyarakat juga merupakan faktor

pendorong tidak tercapainya target pembangunan

231 Analisis Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Pembangunan Manusia Terhadap

PDRB di Papua

Pertumbuhan ekonomi adalah perubahan kondisi perekonomian suatu negara

atau wilayah secara berkesinambungan ke dalam kondisi yang lebih baik Pertumbuhan

ekonomi adalah salah satu indikator utama untuk menilai kondisi ekonomi suatu negara

atau wilayah Pertumbuhan ekonomi suatu negara atau wilayah ditandai dengan

meningkatnya kapasitas produksi yang dapat meningkatkan pendapatan negara atau

wilayah Kapasitas produksi dalam perekonomian dapat tercermin pada tingkat

pendapatan Produk Domestik Bruto (PDB) pada negara atau Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB) pada wilayah PDRB merupakan salah satu indikator dalam mengukur

tingkat kemajuan perekonomian di wilayah tersebut Nilai PDRB dapat menjelaskan

25

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

kemampuan daerah mengelola atau memanfaatkan sumber daya yang ada Menurut

Todaro amp Smith (2004) ada 3 faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi

adalah akumulasi modal (capital accumulation) pertumbuhan penduduk (growth in

population) dan kemajuan teknologi (technological progress) Aliran dana yang

digelontorkan pemerintah untuk belanja termasuk akumulasi modal yang akan

berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Oleh karenanya perlu dikaji efektifitas

belanja fiskal baik itu yang berasal dari Pemerintah Pusat maupun Daerah terhadap

pertumbuhan PDRB

a Variabel dan Metodologi Penelitian

Penelitian ini akan menganalisis hubungan causal-effect yang akan menjelaskan

pengaruh Dana Otonomi Khusus Dana Alokasi Khusus Belanja Pemerintah Daerah

(Belanja Modal dan Belanja Barang amp Jasa) Dana Alokasi Umum dan Indeks

Pembangunan Manusia terhadap PDRB (harga konstan) pada masing-masing

kabupaten Data yang digunakan adalah data panel dimana mengkombinasikan antara

data cross section dan time series Dalam kajian ini data cross section yang digunakan

adalah data seluruh Pemerintah KabupatenKota di Provinsi papua sedangkan data

time series yang digunakan adalah data tahun 2014 ndash 2019 dari seluruh variabel

Deskripsi variabel yang akan digunakan dalam kajian ini adalah sebagai berikut

1 Dana Otonomi Khusus

Dana otonomi khusus adalah dana yang dialokasikan oleh pemerintah pusat kepada

daerah untuk membiayai pelaksanaan otonomi khusus di suatu daerah salah satunya

Papua Dana tersebut di alokasikan kepada seluruh daerah di Papua yang ditujukan

untuk menunjang percepatan pelaksanaan otonomi khusus bagi Provinsi Papua dalam

rangka mewujudkan keadilan penegakan supremasi hukum penghormatan terhadap

HAM percepatan pembangunan ekonomi peningkatan kesejahteraan dan kemajuan

masyarakat Papua dalam rangka kesetaraan dan keseimbangan dengan kemajuan

provinsi lain di Indonesia Secara teori PDRB dan Dana Otonomi Khusus mempunyai

korelasi yang positif

2 Dana Alokasi Khusus (DAK)

Dana Alokasi Khusus adalah alokasi dari APBN kepada pemerintah daerah

(ProvinsiKotaKabupaten) tertentu dengan tujuan untuk mendanai kegiatan khusus

yang merupakan urusan pemerintah daerah dan sesuai dengan prioritas nasional

26

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

3 Belanja Pemerintah Daerah (Belanja Modal dan Belanja Barang amp Jasa)

Belanja Pemerintah sebagai salah satu unsur pembentuk PDB (Produk Domestik

Bruto) dan PDRB pada tingkat daerah merupakan kebijakan fiskal yang berfungsi

sebagai intervensi pemerintah di dalam perekonomian Hubungan antara PDRB dengan

belanja pemerintah seharusnya bernilai positif

4 Dana Alokasi Umum (DAU)

Dana Alokasi Umum merupakan salah satu transfer dana pemerintah kepada

pemerintah daerah yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan

tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan

daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi Penggunaan DAU mayoritas adalah

untuk belanja pegawai jadi seharusnya PDRB dan DAU memiliki korelasi positif

5 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Indeks Pembangunan manusia (IPM) merupakan salah satu indikator

pembangunan manusia di suatu wilayah Perhitungan IPM didasarkan pada

perbandingan dari angka harapan hidup pendidikan dan standar hidup layak

Pembangunan manusia yang baik dan berkesinambungan akan mempengaruhi

kapabilitas penduduk dan dampaknya adalah peningkatan produktivitas dan kreativitas

masyarakat Hal tersebutlah yang akan mengakibatkan penduduk dapat menyerap dan

mengelola sumberdaya yang penting bagi pertumbuhan ekonomi

Metode yang akan digunakan analisis kuantitatif regresi dengan menggunakan

metode Regresi Data Panel efek tetap atau biasa disebut Fix Effect Model Komponen

error pada Fix Effect Model dapat diabaikan sehingga Parameter dalam Fix Effect Model

diestimasi dengan metode Odinary Least Square atau metode kuadrat terkecil dengan

menambahkan variabel dummy pada estimasinya Model estimasi seperti ini juga biasa

disebut Least Squares Dummy Variable (LSDV) Persamaan dari Fix Effect Model dapat

dituliskan sebagai berikut

119910119894119905 = 119863120572119894 + 119909119894119905prime 120573 + 120576119894119905

Dimana D = [d1 d2 hellip dn] merupakan variabel dummy untuk unit ke-i Pemilihan

Fix Effect Model pada kajian ini didasarkan pada pendapat Judge et all (1999) dalam

bukunya yang menyatakan bahwa jika N besar dan T kecil estimasi dari Random Effect

Model dan Fix Effect Model berbeda secara signifikan Namun bila setiap individu dari

data cross section tidak diambil secara random maka Fix Effect Model tetap lebih

sesuai Dalam Fix Effect Model tentunya mempunyai beberapa asumsi yang harus

dipenuhi agar model yang terbentuk bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Estimator)

Asumsi yang harus dipenuhi adalah bebas dari multikolinieritas non-autocorrelation

27

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

untuk penggunaan data time series dan bebas dari heterekedastisitas Asumsi residual

harus mengikuti distribusi normal tidak digunakan dalam kajian ini Dasar dari tidak

digunakannya asumsi residual berdistribusi normal adalah teori Asymtotic Normality

dimana teori tersebut memberikan jaminan ketika sampel yang digunakan dalam analisis

cukup besar maka asumsi normalitas sudah tidak diperlukan lagi Asymtotic Normality

menggunakan dasar Central Limit Theorem yang menyatakan bahwa kurva distribusi

sampling akan berpusat pada nilai parameter populasi dan akan memiliki semua sifat

distribusi normal jika sampel yang diambil berukuran lebih dari 30

b Analisis

Fix Effect Model yang akan digunakan pada kajian ini ingin mengetahui variasi dari

data time series sedangkan variasi dari data cross section (Pemda) dianggap tidak

memiliki banyak perbedaan Alasan kuat mengapa Pemda diasumsikan tidak terlalu

memiliki banyak perbedaan adalah keseluruhan PemkabPemkot berada pada wilayah

administrasi yang sama yaitu provinsi Papua Selain itu variabel yang digunakan

mayoritas merupakan hasil kebijakan fiskal dari Pemerintah Pusat Sehingga

diasumsikan perbedaan yang lebih signifikan adalah perbedaan antar waktu yang

diakibatkan oleh perubahan kebijakan pemerintah dari waktu ke waktu perubahan

eksternal dan faktor lain yang terjadi selama kurun waktu 2014 sampai dengan 2019

Sebelum menginterpretasikan model yang dihasilkan diperlukan pengujuan

terhadap asumsi-asumsi agar model bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Model)

dimana asumsi yang harus dipenuhi adalah bebas dari multikolinieritas Dalam kasus

data panel seringkali ditemui masalah heterokesdastisitas Jika asumsi

heterokesdastisitas dilanggar maka estimator OLS (Ordinary Least Square) masih linier

dan konsisten serta tidak bias Namun estimator OLS (Ordinary Least Square) tidak

mempunyai varian yang minimum lagi (Gujarati amp Porter 2010) Tetapi hal tersebut

bukan menjadi masalah yang berarti karena sifat estimator tidak lagi menghasilkan

BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) namun mungkin baru sampai LUE (linier

Unbiased Estimator) (Widarjono 2010 Sumodiningrat 2010)

28

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Gambar 22 Output Fix Effect Model dari Minitab

Berdasarkan gambar diatas nilai Varian Inflation Factor (VIF) semua variabel yang

digunakan dalam kajian ini memiliki nilai dibawah 10 nilai tersebut menunjukkan bahwa

semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini bebas dari kasus multikolinieritas

Asumsi selanjutnya yang harus dipenuhi guna mendapatkan sifat BLUE adalah bebas

dari heterokesdastisitas Pendugaan awal dapat menggunakan scatterplot antara y

taksiran dengan residual Jika terdapat pola pada scatterplot tersebut maka diduga

terdapat heterokesdastisitas pada model yang terbentuk Namun apabila pola yang

terbentuk tidak jelas harus dilakukan pengujian menggunakan Durbin-Watson test

Berikut ini merupakan menggunakan scatterplot antara y taksiran dengan residual

Dapat dilihat pada grafik

disamping bahwa terdapat

pola pada scatter plot antara y

taksiran dengan residual yang

artinya model yang terbentuk

belum bebas dari kasus

heterokesdastisitas Namun

dengan mempertimbangkan

pendapat dari Widarjono

(2010) dan Sumodiningrat

(2010) yang menyatakan

bahwa asumsi heterokesdastisitas dapat dikesampingkan dengan konsekuensi sifat

Regression Analysis PDRB versus Otsus DAK The regression equation is

PDRB = - 38945 + 147 Otsus - 099 DAK + 349 Belanja Modal amp Barang dan Jasa

- 102 DAU + 538 IPM - 3278 2015 - 6685 2016 - 1701 2017 - 34 2018

- 1836 2019

Predictor Coef SE Coef T P VIF

Constant -38945 3583 -1087 0000

Otsus 14665 8897 165 0101 1430

DAK -0991 8360 -012 0906 1616

Belanja Modal amp Barang dan Jasa 34887 2458 1419 0000 1279

DAU -10211 2218 -460 0000 1381

IPM 53801 4968 1083 0000 1133

2015 -3278 1925 -170 0090 1743

2016 -6685 2241 -298 0003 2363

2017 -1701 1964 -087 0388 1815

2018 -34 2016 -002 0987 1912

2019 -1836 2051 -090 0372 1978

S = 716658 R-Sq = 690 R-Sq(adj) = 671

Grafik 217 Residual Plot

40000200000-20000

999

99

90

50

10

1

01

Residual

Pe

rce

nt

6000040000200000-20000

30000

20000

10000

0

-10000

Fitted Value

Re

sid

ua

l

30000225001500075000-7500-15000

40

30

20

10

0

Residual

Fre

qu

en

cy

160140120100806040201

30000

20000

10000

0

-10000

Observation Order

Re

sid

ua

l

Normal Probability Plot Versus Fits

Histogram Versus Order

Residual Plots for PDRB

Sumber Output Minitab diolah

29

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) akan menjadi LUE (Linier Unbiased Estimator)

Sedangkan dilihat dari normal probability plot yang dihasilkan terdapat beberapa data

outlier pada residual Setelah ditelaah lebih jauh data tersebut adalah residual dari

kabupaten Mimika Hal tersebut wajar terjadi karena PDRB kabupaten Mimika sangat

berbeda jauh dibandingkan kabupatenkota lain yang ada di Papua PDRB yang tinggi

tersebut dikarenakan adanya PT Freeport yang menyumbang mayoritas PDRB

kabupaten Mimika

Setelah proses pengujian asumsi dilakukan tahap selanjutnya adalah melakukan

uji signifikansi variabel dalam model Berikut ini adalah pengujian pada Fix Effect Model

yang terbentuk

Gambar 23 Output ANOVA dari Minitab

Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen

secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen (PDRB) Hipotesis awal pada

pengujian ini adalah tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen

terhadap PDRB Dengan menggunakan alpha 5 (005) hipotesis awal ditolak jika p-

value yang dihasilkan model kurang dari 005 Merujuk pada hasil perhitungan p-value

dari tabel Analysis of Variance yang menunjukan nilai 000 dimana nilai tersebut lebih

kecil daripada alpha yang ditetapkan Maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa

secara simultan variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

PDRB Tetapi perlu dilakukan pengujian secara parsial pada setiap variabel independen

guna memastikan signifikansi masing-masing variavel independen Berikut persamaan

regresi yang dihasilkan

119875119863119877119861 = minus38945 + 147 119926119957119956119958119956 minus 099 119915119912119922 + 349 119913119942119949119938119951119947119938 minus 102 119915119912119932 + 538 119920119927119924

+ 3278 120784120782120783120787 minus 6685 120784120782120783120788 minus 1701 120784120782120783120789 minus 34 120784120782120783120790 minus 1836 120784120782120783120791

1 Variabel Otsus

Berdasarkan hasil variabel secara parsial Dana Otsus mempunyai pengaruh yang

tidak signifikan terhadap PDRB karena memiliki p-value 010 yang lebih besar daripada

alpha 005 Pengaruh positif yang diberikan Dana Otsus terhadap PDRB sesuai dengan

teori ekonomi yang ada Berdasarkan jumlah Dana Otsus yang setiap tahunnya

cenderung bertambah seharusnya dapat mempengaruhi pertumbuhan PDRB secara

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P

Regression 10 18633576166 1863357617 3628 0000

Residual Error 163 8371662268 51359891

Total 173 27005238434

30

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

signifikan Dana Otsus mayoritas ditujukan untuk pendidikan dan kesehatan Sehingga

bisa jadi pengaruhnya terhadap PDRB tidak dalam lag waktu yang singkat

2 Variabel DAK

Pengujian secara parsial pada variabel DAK Fisik menunjukkan p-value sebesar

091 dimana lebih besar dari alpha 005 sehingga secara statistik dapat disimpulkan

bahwa Dana Alokasi Khusus tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

PDRB Hal demikian dapat terjadi karena disebabkan Dana Alokasi Khusus lebih banyak

dialokasikan untuk bidang-bidang yang mempunyai dampak jangka panjang terhadap

perekonomian DAK fisik bidang kesehatan jalan air minum sanitasi transportasi

memiliki pagu yang cukup besar bahkan lebih dari 50 pagu DAK Fisik 2020

dialokasikan untuk bidang tersebut Bidang-bidang tersebut mempunyai dampak yang

baik bagi perekonomian namun dampak yang dihasilkan cenderung dalam waktu yang

cukup lama sehingga variabel DAK tidak berpengaruh signifikan terhadap PDRB

3 Variabel Belanja

P-value yang dihasilkan dalam model untuk variabel belanja adalah 000 dimana

nilai tersebut lebih kecil dari alpha 005 yang mengindikasikan bahwa belanja pemerintah

(belanja modal dan belanja barang amp jasa) mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap PDRB Hal tersebut sesuai dengan teori ekonomi dimana belanja pemerintah

merupakan salah satu komponen pemberntuk PDRB Pada model ini setiap kenaikan

belanja pemerintah 1 miliar akan mengakibatkan kenaikan PDRB sebesar 3489 miliar

dengan mengasumsikan variabel independen lainnya tetap

4 Variabel DAU

Variabel DAU jika diuji secara parsial menunjukan hasil p-value sebesar 000 yang

menunjukan bahwa variabel DAU mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap PDRB

Namun pengaruh yang diberikan oleh DAU adalah negatif Semakin besar DAU yang

digelontorkan PDRB justru semakin menurun Hal ini senada dengan penelitian yang

dilakukan oleh Anis Setiyawati pada tahun 2007 Penelitian yang berjudul ldquoAnalisis

Pengaruh PAD DAU DAK dan Belanja Pembangunan Terhadap Pertumbuhan

Ekonomi Kemiskinan dan Pengangguran Pendekatan Analisis Jalurrdquo Penelitian

tersebut juga menghasilkan kesimpulan bahwa DAU memiliki pengaruh negatif terhadap

pertumbuhan ekonomi dimana pertumbuhan ekonomi diukur dari PDRB menurut harga

konstan Hal ini dapat terjadi karena DAU yang didapatkan oleh Pemda tidak

keseluruhan digunakan untuk pembangunan dan peningkatan ekonomi Selain itu

daerah yang mendapat DAU dengan pagu yang besar adalah daerah dengan

31

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

pertumbuhan ekonomi rendah Hal ini karena perhitungan DAU adalah berdasarkan

celah fiskal (Fiscal Gap) pada daerah tersebut Artinya semakin rendah kemampuan

ekonomi daerah untuk menjalankan pemerintahannya maka semakin besar DAU yang

didapat Sehingga nilai negatif yang dihasilkan dari perhitungan model pada kajian ini

sesuai dengan teori ekonomi yang berkembang

5 Variabel IPM

Pengujian variabel IPM secara parsial pada model menyatakan bahwa IPM memiliki

pengaruh signifikan terhadap PDRB karena p-value yang dihasilkan 000 dimana nilai

tersebut lebih kecil dari alpha yang ditetapkan 005 Hal tersebut sesuai dengan teori

yang ada dimana jika pembangunan manusia berjalan dengan baik maka ekonomi

daerah juga akan berkembang dan meningkat

6 Variabel dummy

Variabel dummy tahun 2014 merupakan pembanding untuk tahun 2015 sampai

dengan 2019 Variabel dummy 2015 menghasilkan p-value 009 dimana nilai tersebut

lebih besar daripada alpha 005 Kondisi ini mengindikasikan bahwa tidak ada

perbedaan signifikan yang terjadi pada tahun 2014 dan 2015 Hal tersebut kemungkinan

terjadi karena tidak terlalu banyak kebijakan pemerintah yang berubah pada rentang

waktu tersebut dan kondisi eksternal yang cenderung tidak banyak berubah Kondisi

demikian terjadi juga pada tahun 2017 2018 dan 2019 dimana p-value pada kedua

tahun tersebut 039 099 dan 037 Nilai tersebut jelas jauh lebih besar daripada alpha

005 sehinggu kedua tahun tersebut juga tidak berbeda secara signifikan dengan tahun

2014 sebagai reference Hanya tahun 2016 yang menghasilkan p-value 000 dimana

lebih kecil dari 005 berarti kondisi perekonomian tahun 2016 berbeda secara signifikan

dengan tahun 2014 Hal tersebut menunjukkan terdapat kebijakan anggaran pemerintah

daerah yang berbeda dan efektif pada tahun 2016 dibandingkan tahun 2014

c Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan dari Fix Effect Model yang terbentuk dalam kajian ini adalah PDRB

dipengaruhi positif oleh Dana Otsus Belanja Pemerintah (modal barang amp jasa) dan

IPM Sedangkan DAU dan DAK Fisik memiliki pengaruh yang berlawanan R-Square

yang dihasilkan model sebesar 069 artinya model yang terbentuk menggunakan

variabel independen Otsus DAK Fisik Belanja Pemerintah DAU dan IPM mampu

menjelaskan mampu menjelaskan variabel dependennya (PDRB) sebesar 690 persen

Sedangkan 310 persen sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk di dalam

model Variabel yang memiliki pengaruh signifikan adalah DAU Belanja Pemerintah

32

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

(Modal Barang amp Jasa) dan IPM Sedangkan variabel Otsus dan DAK Fisik tidak

memiliki pengaruh signifikan dalam model Hal tersebut dapat terjadi karena Dana Otsus

dan DAK Fisik digunakan untuk sektor-sektor yang tidak berdampak langsung dalam

kegiatan perekonomian sehingga pengaruhnya terhadap PDRB bersifat jangka panjang

BOKS 2

Cuma Maluku dan Papua yang Catat Pertumbuhan Ekonomi Positif

Jakarta CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik (BPS) melansir seluruh provinsi di Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi negatif Kecuali Maluku dan Papua yang sukses tumbuh positif di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi COVID-19

Pertumbuhan ekonomi di seluruh pulau negatif kecuali Maluku dan Papua ujar Kepada BPS Suhariyanto Rabu (58)

BPS mencatat laju ekonomi Maluku dan Papua tumbuh positif sebesar 236 persen Kinerja positif tersebut ditopang pertumbuhan ekonomi Papua dan Papua Barat karena tahun lalu dua wilayah tersebut mengalami kontraksi

Tercatat pertumbuhan ekonomi Papua negatif 2391 persen pada kuartal II tahun lalu menjadi positif 452 persen pada kuartal II tahun ini Sedangkan Papua Barat pada kuartal II 2019 lalu mengalami kontraksi 049 persen

Karena base-nya dua provinsi ini pada kuartal II tahun lalu tumbuh negatif jelas Suhariyanto

Sementara itu Pulau Jawa mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 669 persen Disusul oleh kelompok provinsi di Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar 629 persen

Sedangkan kelompok provinsi di Pulau Sumatera mengalami kontraksi 301 persen Kalimantan minus 435 persen dan Sulawesi minus 276 persen

Kelompok provinsi di Pulau Jawa memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yaitu sebesar 5855 persen Diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 2149 persen Pulau Kalimantan 804 persen dan Pulau Sulawesi 655 persen

Sisanya 537 persen disumbangkan pulau-pulau lainnya yang meliputi Bali dan Nusa Tenggara serta Maluku dan Papua masing-masing sebesar 300 persen dan 237 persen

Sumber cnnindonesiacom diakses 19 Februari 2020

BAB IIiPerkembangan dan Analisispelaksanaan apbn

Sri Mulyani IndrawatiMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Dari sisi belanja negara kita akan terusmelakukan upaya meningkatkan belanjanegara baik yang sudah ada di dalam APBNAPBD maupun program-program PEN

Pada penandatanganan Kerja Sama Pemerintah DKI Jakarta dan Jabar27072020

Sumber Foto djpbkemenkeugoid

33

Bukit TeleTabies Jayapura Photo Credit Adhitya Ahmad

31 APBN TINGKAT PROVINSI

ahun 2020 merupakan tahun yang dapat dikatakan sebagai tahun anomali

dimana pada awal tahun perasaan optimis menyelimuti penjuru negeri sampai

akhirnya akhir triwulan pertama corona virus disease (COVID) mulai masuk ke

Indonesia yang menyebabkan banyak dilakukan penyesuaian kebijakan Hal ini cukup

sulit bagi bangsa Indonesia dalam mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara (APBN) dikarenakan banyaknya sentimen global maupun faktor internal yang

berimbas negatif terhadap perekonomian Indonesia Fenomena tersebut juga sangat

dirasakan bagi para pengelola keuangan negara di wilayah Papua Faktor negatif dari

eksternal dan internal turut andil dalam pencapaian target baik dari sisi penerimaan

maupun belanja negara Secara umum capaian target APBN di Papua tahun 2020 tidak

sebaik tahun sebelumnya khususnya di sisi realisasi belanja negara

Sebagaimana data pagu dan realisasi APBN di Papua yang disajikan dalam tabel

dibawah ini realisasi pendapatan Negara di Papua tahun 2020 justru mengalami

kenaikan yang cukup signifikan Realisasi pendapatan negara pada tahun tersebut

mencapai Rp958 triliun atau 1137 persen dari target sebesar Rp842 triliun Realisasi

tersebut naik 64 persen dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang mencapai

Rp900 triliun Naiknya pendapatan Negara merupakan imbas adanya revisi target

T

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB III

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN apbn

REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

34

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

penerimaan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak maupun Direktorat Jenderal

Bea dan Cukai

Tabel 31 APBN Provinsi Papua (dalam miliar rupiah)

Uraian Pagu 2018

Realisasi 2018

Pagu 2019

Realisasi 2019

Pagu 2020

Realisasi 2020

Pendapatan Negara

1110032 1280256 972052 900589 842277 958219

Pendapatan Perpajakan

871429 1049156 901585 809189 735107 834731

Pendapatan Negara Bukan Pajak

56206 61279 44080 67310 42819 64685

Hibah 182397 169821 26387 24090 64351 58803

Belanja Negara 6183161 6066851 6633314 6276022 5703066 5581058

Belanja Pemerintah Pusat

1714490 1564612 1789741 1575741 1394096 1318480

Transfer ke Daerah dan Dana Desa

4468670 4502239 4843573 4700281 4308970 4262578

SurplusDefisit (5073129) (4786595) (5661262) (5375432) (5661262) (5375432)

Pembiayaan - - - -

Pembiayaan Dalam Negeri

- - - -

Pembiayaan Luar Negeri

- - - -

Sumber LRA Tk Kanwil Audited 2018 Unaudited 2019-2020Simtrada dan MEBE diolah

Ditinjau dari sisi belanja Pemerintah Pusat telah mengalokasikan belanja

Negara kepada Provinsi Papua tahun 2020 mencapai Rp5703 triliun yang terdiri dari

Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp1394 Triliun dan Transfer ke Daerah dan Dana

Desa (TKDD) sebesar Rp4309 Triliun Alokasi tersebut mengalami penurunan sebesar

140 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah Rp6633 Triliun Secara

kumulatif realisasi belanja Negara tahun 2020 mencapai Rp5581 triliun atau 979

persen dari alokasi pagu Persentase realisasi tersebut meningkat jika dibandingkan

tahun sebelumnya yang mencapai 946 persen Naiknya persentase belanja negara

secara keseluruhan merupakan akibat adanya revisi pagu dan refocusing anggaran

sehingga secara jumlah alokasi pagu relatif lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya

32 PENDAPATAN PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL

Pendapatan Pemerintah Pusat di tingkat provinsi terdiri dari Penerimaan Perpajakan

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Hibah Detil pendapatan Pemerintah

Pusat di Provinsi Papua dapat dijabarkan sebagai berikut

321 Penerimaan Perpajakan

Pandemi yang berlaku global dan faktor internal yang kurang menguntungkan sepanjang

tahun 2020 membawa imbas cukup dalam terhadap penerimaan perpajakan di Papua

Realisasi penerimaan perpajakan tahun 2020 mengalami peningkatan sebesar Rp2554

35 35

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

miliar atau 31 persen dibandingkan realisasi tahun 2019 yang

mencapai Rp809 Triliun Jika dibandingkan dengan target

penerimaan perpajakan tahun 2020 yang telah ditetapkan

sebesar Rp735 Triliun realisasi penerimaan perpajakan

hanya tercapai sebesar Rp835 Triliun atau 1135 persen Detil

target dan realisasi penerimaan perpajakan dapat disajikan

dalam tabel sebagai berikut

Tabel 32 Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)

Penerimaan Perpajakan

Target 2018

Realisasi 2018

Target 2019

Realisasi 2019

Target 2020

Realisasi 2020

PPh Migas - 271 - 161 - (016)

PPh Non Migas

441814 355473 432188 401765 388264 360659

PPN 229233 194700 246759 219864 214197 181330

PPnBM 180 273 393 406 382 329

PBB 24264 24445 24308 99899 69035 96889

Cukai - 014 - 024 - 005

Bea Masuk 19781 24108 19626 17644 10839 10765

Bea Keluar 149101 446026 172926 65479 48370 172931

Pajak Lainnya 7057 3846 5386 3946 4020 11839

Jumlah 871429 1049156 901585 809189 735107 834731

Sumber Kanwil DJP Papua Maluku Kanwil DJBC Khusus Papua dan LRA 2018-2020 diolah

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa komponen penyumbang

terbesar penerimaan perpajakan adalah PPh Non Migas sama dengan sebelumnya

PPh Non Migas memberikan kontribusi paling tinggi sebesar 432 persen disusul PPN

sebesar 217 persen sedangkan Bea Keluar yang selama ini menjadi andalan

penerimaan di Papua memberikan kontribusi sebesar 207 persen Adapun jenis

penerimaan yang memberikan kontribusi paling rendah adalah penerimaan Cukai

PPnBM dan PPh Migas Ketiga penerimaan tersebut hanya memberikan kontribusi

sebesar 004 persen terhadap penerimaan perpajakan secara keseluruhan

Pendapatan PPh Non Migas di Papua terdiri dari PPh Pasal 21 Pasal 22 Pasal

22 Impor Pasal 23 Pasal 2529 Orang Pribadi Pasal 2529 Badan Pasal 26 PPh Final

dan PPh Non Migas Lainnya Secara umum penerimaan PPh Non Migas tahun 2020

mengalami penurunan sebesar 120 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya

Penerimaan PPh Pasal 21 memberikan kontribusi paling besar terhadap penerimaan

PPh Non Migas yaitu mencapai 687 persen Selain itu PPh Final juga turut

memberikan kontribusi yang cukup signifikan yaitu mencapai Rp47527 miliar atau 142

persen dari keseluruhan penerimaan PPh Non Migas Jika dibandingkan dengan

Pendapatan

pemerintah pusat

tahun 2020 naik 640

persen dibandingkan

dengan tahun

sebelumnya

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

36

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

realisasi penerimaan pada tahun 2019 baik penerimaan PPh Pasal 21 maupun PPh

Final mengalami penurunan masing-masing sebesar 124 persen dan 301 persen Detil

penerimaan PPh Non Migas dapat disajikan dalam grafik sebagai berikut

Grafik 31 Penerimaan PPh Non Migas Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

Sumber OmSPAN 2020 diolah

Penerimaan Pajak Perdagangan Internasional di Provinsi Papua lebih

didominasi oleh penerimaan Bea Keluar sebagai hasil aktifitas lapangan usaha

pertambangan dan penggalian Penerimaan Bea Keluar sampai dengan akhir tahun

2020 mencapai Rp173 triliun atau 3575 persen dari target yang ditetapkan sebesar

Rp48370 miliar Penerimaan tersebut mengalami kenaikan yang sangat signifikan

dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp65479

miliar Faktor utama yang menyebabkan naiknya penerimaan Bea Keluar adalah

kegiatan ekspor konsentrat tembaga yang dilakukan oleh PT Freeport yang

menyumbang sebagian besar penerimaan dari sisi bea keluar

Di sisi Bea Masuk penerimaan sepanjang tahun 2020 hanya mencapai Rp10765

Miliar atau 993 persen dari target sebesar 10839 miliar Penerimaan Bea Masuk

tersebut sedikit mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun

sebelumnya yang mencapai Rp17644 Miliar Penerimaan Bea Masuk di wilayah Papua

terutama ditopang oleh aktifitas impor PT Freeport DSI Indonesia dan Tri Fita Perkasa

Sebagai respon terhadap pandemi pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak

dan Direktorat Jenderal Bea Cukai memberikan insentif fiscal yang bertujuan untuk

menjaga keberlangsungan dunia usaha yang terdampak pandemi COVID-19 Untuk

Provinsi Papuasampai dengan akhir tahun 2020 tercatat hanya Direktorat Jenderal

Pajak yang memberikan insentif fiscal khususnya di bidang perpajakan Detil jenis

insentif dan jumlah permohonan dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut

37 37

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Tabel 33 Penyaluran Insentif Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)

Jenis Insentif Diterima Ditolak Relaksasi SPT Tahunan Disetujui

Total

Keringanan PPh 21 601 44 - 654

Pembebasan PPh 22 Impor 12 5 - 17

Keringanan angsuran pajak PPh 25

253 23 13 289

Insentif PPh Final UMKM 804 0 - 804

Sumber DJP (2020) diolah

Berdasarkan tabel di atas permohonan insentif terbanyak diajukan untuk jenis insentif

PPh Final UMKM dari 804 permohonan semuanya disetujui sedangkan Pembebasan

PPh 22 Impor menjadi jenis insentif dengan jumlah permohonan paling sedikit dengan

jumlah 17 permohonan ( 12 disetujui 5 ditolak) Pemberian insentif perpajakan ini

bertujuan untuk memberikan keringanan pajak kepada wajib pajak yang usahanya

terdampak pandemi Covid-19 namun dalam pelaksanaannya terdapat beberapa

tantangan diantaranya masih kurangnya kemauan wajib pajak untuk memanfaatkan

insentif dikarenakan wajib pajak masih menghindari kewajiban melaporkan SPT

tahunannya

322 Penerimaan Negara Bukan Pajak

Pendapatan Negara yang bersumber dari PNBP saat ini telah mulai

diperhitungkan untuk dijadikan andalan dalam memaksimalkan penerimaan Negara

Secara umum PNBP dapat dibedakan menurut jenis dan fungsi

a Perkembangan PNBP Menurut Jenis

Berdasarkan jenisnya PNBP dibedakan menjadi empat jenis yaitu Penerimaan

Sumber Daya Alam (SDA) Bagian Pemerintah Atas Laba BUMN Penerimaan Bukan

Pajak Lainnya dan Pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) Pagu dan realisasi PNBP

per jenis dapat disajikan sebagai berikut

Tabel 34 Pendapatan PNBP Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)

Penerimaan PNBP Target 2018

Realisasi 2018

Target 2019

Realisasi 2019

Target 2020

Realisasi 2020

Pendapatan SDA - - - - - -

Bag Pemerintah Atas Laba BUMN

- - - - - -

Pendapatan PNBP Lainnya 42642 47934 30807 54378 35983 51446

Pendapatan BLU 13564 13345 13272 12931 6864 13236

Jumlah 56206 61279 44079 67309 42847 64683

Sumber LRA Tk Kanwil Audited 2018 Unaudited 2019-2020 diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

38

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Dari keempat jenis PNBP tersebut hanya dua jenis PNBP yang pencatatan realisasi

penerimaannya dilakukan di daerah yaitu Pendapatan PNBP Lainnya dan Pendapatan

BLU Realisasi kedua jenis PNBP tersebut pada tahun 2020 mencapai Rp64683 miliar

atau sebesar 1509 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp42847 miliar

b Perkembangan PNBP Fungsional

PNBP Fungsional berasal dari hasil pungutan Kementerian NegaraLembaga atas

jasa yang diberikan sehubungan dengan tugas pokok dan fungsinya dalam memberikan

pelayanan kepada masyarakat Perkembangan realisasi PNBP Fungsional beberapa

Satker di Papua dapat disajikan dalam tabel berikut

Tabel 35 Realisasi PNBP Fungsional Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)

Jenis Pendapatan PNBP Realisasi 2019

Realisasi 2020

NaikTurun

Pendapatan Jasa Karantina 206 254 233

Pendapatan Jasa Kebandarudaraan 3689 3002 -186

Pendapatan Bea Lelang Pegadaian 237 234 -13

Pendapatan Penerbitan SIM 492 486 -12

Pendapatan STNK 1158 1040 -141

Pendapatan BPKB 1258 1115 -114

Pendapatan TNKB 647 557 -139

Pendapatan Perpanjangan SIM 296 274 -74

Pendapatan dari BPJS Kesehatan Faskes Pertama

805 796 -11

Pendapatan dari BPJS Kesehatan Faskes Lanjutan

4573 4871 65

Pendapatan Pengamanan Obyek Vital 6458 7017 87

Pendapatan Jasa Kepelabuhan 1635 1534 -62

Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan serta Hasil Tipikor dan Pencucian Uang

431 032 -926

Pendapatan Biaya Pendidikan 13713 12138 -115

Pendapatan UjianSeleksi Masuk Pendidikan

298 213 -285

Sumber LRA Tk Kanwil Unaudited 2019 dan OmSPAN 2020 diolah

Penerimaan PNBP Fungsional didominasi oleh Pendapatan Biaya Pendidikan

yang mencapai Rp12138 miliar turun 115 persen dari realisasi tahun sebelumnya

Penerimaan Uang Pendidikan tersebut sebagian besar berasal dari Satker Universitas

Cendrawasih yang merupakan Kampus terbesar di Papua Besarnya penerimaan

PNBP Fungsional pada Universitas Cendrawasih mengindikasikan layaknya Universitas

Cenderawasih untuk didorong menjadi Badan Layanan Umum (BLU) sehingga akan

lebih memberikan keleluasaan dalam pengelolaan keuangan untuk meningkatkan

kualitas pelayanannya Selain Pendapatan Biaya Pendidikan beberapa PNBP

39 39

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Fungsional yang mengalami kenaikan cukup signifikan di tahun 2020 adalah jasa

fasilitas kesehatan di tingkat lanjutanpendapatan jasa karantina dan jasa pengamanan

obyek vital yang dilakukan oleh aparat kepolisian

Di sisi lain Pendapatan Jasa Kebandarudaraan Kembali mengalami penurunan

Penerimaan PNBP Fungsional tahun 2020 pada jenis pendapatan tersebut hanya

mencapai Rp3002 Miliar turun 186 persen dibandingkan periode sebelumnya yang

mencapai Rp3689 Miliar Turunnya pendapatan jasa kebandarudaraan tersebut salah

satunya dipengaruhi pembatasan keluar masuk wilayah papua yang diterapkan di awal

pandemi dan mahalnya harga tiket pesawat sepanjang tahun 2020 sehingga

berdampak pada berkurangnya jumlah penumpang yang akan bepergian dengan

menggunakan jasa pesawat terbang

323 Penerimaan Hibah

Realisasi penerimaan hibah di Papua sepanjang tahun 2020 adalah sebesar

Rp58803 Miliar atau 914 persen dari pagu sebesar Rp64351 Miliar Terdapat 5

Kementerian NegaraLembaga yang menerima hibah sepanjang tahun 2020 dalam

bentuk Hibah Langsung Dalam Negeri Detil pagu dan realisasi penerimaan hibah di

Papua dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 36 Penerimaan Hibah di Papua Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

NO KEMENTERIAN NEGARALEMBAGA PAGU REALISASI

1 KEMENTERIAN PERTAHANAN 3638 3638 1000

2 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 958 954 995

3 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 5675 5640 994

4 KOMISI PEMILIHAN UMUM 39192 36428 929

5 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM 14888 12143 816

JUMLAH 64351 58803 914

Sumber MEBE 2020 diolah

Penerimaan hibah di Papua didominasi oleh lembaga Komisi Pemilihan Umum

(KPU) Realisasi penerimaan hibah pada KPU mencapai Rp36428 Miliar atau 929

persen dari pagu hibah sebesar Rp39192 Miliar Secara kumulatif realisasi penerimaan

hibah tahun 2020 meningkat cukup pesat dibanding tahun 2019 yang hanya sebesar

Rp24090 miliar Hal ini dipengaruhi oleh faktor penyelenggaraan Pilkada serentak pada

tahun 2020 yang dinilai jauh lebih meriah dan memakan biaya lebih besar dibandingkan

pesta demokrasi Pemilu Legislatif dan Pilpres tahun 2019 di Papua

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

40

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

33 BELANJA PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL

Belanja Pemerintah Pusat digunakan untuk membiayai

kegiatan pemerintah pusat baik yang dilaksanakan di pusat

maupun di daerah Belanja Pemerintah Pusat dapat

dikelompokkan menurut organisasi fungsi dan jenis belanja

a Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Organisasi (Bagian

AnggaranKementerianLembaga)

Belanja Pemerintah Pusat menurut organisasi dialokasikan kepada Kementerian

NegaraLembaga (KL) dan Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA BUN)

Alokasi anggaran tahun 2020 diperuntukkan bagi 41 KL dan 1 BA BUN Pagu dan

realisasi belanja berdasarkan OrganisasiBagian Anggaran dapat disajikan dalam tabel

sebagai berikut

Tabel 37 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terbesar

(dalam miliar rupiah)

NO KEMENTERIANLEMBAGA PAGU 2018

REALISASI 2018

PAGU 2019

REALISASI 2019

PAGU 2020

REALISASI 2020

1 KEMENTERIAN PUPR 496586 461050 657088 531149 434308 418595

2 KEMENTERIAN PERTAHANAN

185272 183430 244967 234291 250703 239463

3 KEPOLISIAN NEGARA RI 181990 181980 169044 170014 175673 172888

4 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

242231 215453 188568 165474 133508 127631

5 KOMISI PEMILIHAN UMUM 193829 172021 115563 105332 64183 49736

Sumber MEBE 2018-2020 diolah

Alokasi pagu terbesar di Papua teralokasikan pada BA BUN yaitu untuk Ongkos

Angkut Beras PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua Selain BA BUN Bagian Anggaran

yang menerima alokasi pagu terbesar yaitu Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat (PUPR) Alokasi anggaran tahun 2020 pada Kementerian PUPR

mengalami pemangkasan yang cukup signifikan yaitu sekitar Rp222 triliun

dibandingkan tahun sebelumnya Selain Kementerian PUPR Kementerian

Perhubungan juga merupakan salah satu kementerian yang mendapatkan alokasi pagu

dengan jumlah besar Alokasi pagu yang besar pada kedua kementerian tersebut

merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah pusat kepada Papua Provinsi

Papua merupakan wilayah yang masih mengalami ketertinggalan di bidang infrastruktur

dibandingkan daerah lainnya di Indonesia Salah satu faktor yang menyebabkan hal

tersebut adalah wilayah yang sangat luas dan belum semua daerah terjangkau oleh

Realisasi Belanja

pemerintah pusat

tahun 2020 sebesar

Rp5581 triliun atau

sebesar 978 persen

dibanding pagu

41 41

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

transportasi darat Untuk mengejar ketertinggalan tersebut Pemerintah Pusat

mengalokasikan dana pembangunan infrastruktur dan percepatan akses daerah

pedalaman melalui Kementerian PUPR dan Kemenhub Dana yang dialokasikan melalui

dua kementerian tersebut masing-masing mencapai Rp434 triliun dan Rp127 triliun

Di sisi lain Bagian Anggaran yang mendapatkan alokasi pagu terkecil pada

tahun 2020 yaitu BKPM disusul oleh Kementerian PPPA Perpustakaan Nasional RI

Kementerian Perindustrian dan Kementerian Koperasi dan UKM Jumlah alokasi pagu

pada kelima Bagian Anggaran tersebut hanya sebesar Rp450 Miliar dengan total

realisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp416 Miliar atau 924 persen dari

total pagu Perkembangan pagu dan realisasi lima Bagian Anggaran dengan pagu

terkecil tahun 2020 sebagaimana tercantum dalam tabel sebagai berikut

Tabel 38 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terkecil (dalam miliar rupiah)

NO KEMENTERIANLEMBAGA

PAGU 2018

REALISASI 2018

PAGU 2019

REALISASI 2019

PAGU 2020

REALISASI 2020

1 BKPM 035 035 035 035 026 026

2 KEMENTERIAN P3A

100 095 100 091 038 030

3 PERPUSTAKAAN NASIONAL RI

143 127 076 065 064 062

4 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

178 174 169 167 146 136

5 KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

338 292 339 332 176 162

Sumber MEBE 2018-2020 diolah

Secara kumulatif realisasi anggaran belanja tahun 2020 berdasarkan Bagian

Anggaran sebesar Rp2253 Triliun atau 953 persen dari alokasi pagu yang ditetapkan

sebesar Rp2364 triliun Realisasi tersebut sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan

tahun sebelumnya yang mencapai 913 persen Dari 42 Bagian Anggaran yang

mendapatkan alokasi pagu terdapat dua KementerianLembaga yang realisasinya

masih di bawah 81 persen Kedua Kementerianlembaga dimaksud yaitu Kementerian

Ketenagakerjaan sebesar 613 persen dan Komisi Pemilihan Umum sebesar 775

Secara umum rendahnya realisasi penyerapan anggaran di Papua disebabkan

oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut

a Faktor Internal

- Rendahnya kapasitas SDM Pengelola Keuangan di beberapa satker

- Kesulitan satker induk dalam menghimpun bukti-bukti pengeluaran atas

penggunaan UP dan TUP dari Bendahara Pengeluaran Pembantu yang tersebar

di seluruh wilayah KabupatenKota

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

42

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

b Faktor Eksternal

- Keterlambatan pihak ketiga dalam melakukan tagihan pada satker pemberi kerja

- Penyedia barangjasarekanan tidak dapat menyelesaikan pekerjaan yang

menjadi tanggungjawabnyawanprestasi

- Keterlambatan penetapan Surat Keputusan Penunjukan Pejabat Pengelola

Keunagan oleh GubernurWalikotaBupati

c Faktor Kondisi Sosial dan Lingkungan

- Adanya gugatan masyarakat adat maupun pihak lain dalam proses pelelangan

dan pelaksanaan pembangunan sehingga pekerjaan menjadi terganggu

- Gangguan keamanan oleh kelompok separatisKelompok Kriminal Bersenjata

yang menghambat proyek pembangunan jalan Trans-Papua

- Jaringan transportasi antar wilayah dan komunikasi yang tidak lancar

b Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Fungsi

Belanja Pemerintah Pusat yang dialokasikan kepada daerah melalui instansi

vertikal KementerianLembaga digunakan untuk mendukung pelaksanaan

pembangunan sesuai dengan prioritas dan programkegiatan yang akan dilaksanakan

oleh daerah Untuk mendukung hal itu belanja Pemerintah Pusat yang dialokasikan

terbagi ke dalam fungsi-fungsi sesuai dengan programkegiatan yang akan dilaksanakan

tersebut Perkembangan pagu dan realisasi berdasarkan fungsi dapat disajikan dalam

tabel sebagai berikut

Tabel 39 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Fungsi (dalam miliar rupiah)

NO FUNGSI PAGU 2018

REALISASI 2018

PAGU 2019

REALISASI 2019

PAGU 2020 REALISASI 2020

1 PELAYANAN UMUM 334431 278194 250593 213392 1131783 1073325

2 PERTAHANAN 185272 183438 244967 234291 250703 239463

3 KETERTIBAN DAN KEAMANAN

220352 217023 207845 206669 210644 205478

4 EKONOMI 717701 651559 704943 572876 453346 432771

5 LINGKUNGAN HIDUP 20558 18168 27403 23832 23932 21736

6 PERUMAHAN DAN FASILITAS UMUM

86661 82698 198546 179761 160930 156794

7 KESEHATAN 29129 24332 25327 23945 15735 14428

8 PARIWISATA DAN BUDAYA

264 264 182 182 01 008

9 AGAMA 13291 12602 18047 17240 17094 16349

10 PENDIDIKAN 100108 90867 103953 95846 96035 88389

11 PERLINDUNGAN SOSIAL

5662 5480 7935 7752 4220 4054

Sumber MEBE 2018-2020 diolah

Berbeda dengan 2 tahun sebelumnya pada tahun 2020 fungsi pelayanan umum

mendapatkan alokasi pagu terbesar dibandingkan fungsi-fungsi yang lainnya Alokasi

43 43

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

pagu pada fungsi ekonomi mencapai Rp1137 Triliun atau 479 persen dari total pagu

Belanja Pemerintah Pusat Besarnya anggaran pada fungsi pelayanan umum tersebut

dimaksudkan untuk lebih mendorong percepatan layanan kepada masyarakat di tengah

pandemi selain itu sebagian besar dana dalam fungsi pelayanan umum digunakan

untuk TKDD

Dari 11 fungsi yang ada fungsi Pariwisata dan Budaya mendapatkan alokasi

pagu paling kecil yaitu sebesar Rp01 miliar Alokasi tersebut dirasa sangat kecil namun

dapat dipahami karena pemerintah pada tahun 2020 lebih memfokuskan anggaran

untuk menangani pandemi terlebih dahulu

Ditinjau dari sisi realisasi anggaran fungsi ketertiban dan keamanan menempati

capaian realisasi tertinggi yaitu sebesar 975 persen Selain fungsi ketertiban dan

keamanan fungsi perumahan dan fasilitas umum juga merupakan fungsi dengan

persentase penyerapan yang tinggi yaitu mencapai 974 persen Adapun fungsi dengan

penyerapan anggaran terendah adalah fungsi pariwisata dan budaya yang hanya

terealisasi sebesar 838 persen dan fungsi lingkungan hidup sebesar 908 persen

c Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Jenis Belanja

Pagu dan realisasi belanja di Papua terbagi ke dalam belanja pegawai belanja

barang belanja modal belanja bansos dan belanja lain-lain Perkembangan pagu dan

realisasi berdasarkan jenis belanja dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 310 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Jenis Belanja

(dalam miliar rupiah)

Jenis Belanja Pagu 2018

Realisasi 2018

Pagu 2019

Realisasi 2019

Pagu 2020 Realisasi 2020

Belanja Pegawai 369637 360412 409210 392539 403938 386519

Belanja Barang 738478 641212 704030 615032 517375 476239

Belanja Modal 596758 556654 661374 554247 460390 443467

Belanja Bantuan Sosial

3000 2927 3548 3458 2357 2321

Belanja Lain-Lain 7473 5032 11579 10465 10038 9934

Sumber MEBE 2018-2020 diolah

Berdasarkan data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa alokasi pagu

anggaran terbesar tahun 2020 adalah pada belanja barang Pagu belanja barang

mencapai Rp517 triliun atau 371 persen dari pagu belanja keseluruhan Selain belanja

barang belanja modal juga memiliki porsi yang cukup besar Alokasi belanja modal

tahun 2020 mencapai Rp460 Triliun mengalami penurunan sebesar 304 persen

dibandingkan pagu tahun 2019

Di sisi lain alokasi untuk belanja bantuan sosial dan belanja lain-lain sangat kecil

karena belanja bantuan sosial saat ini telah dialihkan menjadi belanja yang lebih

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

44

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

produktif melalui KementerianLembaga sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari

masing-masing instansi terkait sedangkan untuk belanja lain-lain sesuai dengan

ketentuan Bagan Akun Standar yang baru hanya dialokasikan kepada

KementerianLembaga yang melakukan kegiatan khusus dimana pendanaannya tidak

dapat dibayarkan melalui jenis belanja lainnya Belanja lain-lain di Papua digunakan

untuk membiayai kegiatan ongkos angkut beras dalam rangka penyaluran beras PNS di

Distrik Pedalaman Persentase alokasi belanja pada belanja bantuan sosial dan belanja

lain-lain masing-masing sebesar 02 persen dan 07 persen

Ditinjau dari sisi persentase penyerapan anggaran realisasi belanja Bantuan

Lain-Lain menempati posisi tertinggi dengan tingkat penyerapan mencapai 990 persen

dari alokasi pagu Di sisi lain persentase realisasi belanja terrendah terdapat pada

belanja barang Realisasi belanja barang hanya mencapai Rp476 Triliun atau 920

persen dari alokasi pagu sebesar Rp517 Triliun

34 TRANFER KE DAERAH DAN DANA DESA (TKDD)

Alokasi pagu TKDD Papua tahun 2020 sebesar Rp4309

Triliun turun Rp535 Triliun atau 110 persen dari pagu tahun

sebelumnya sebesar Rp4843 Triliun Penurunan pagu

tersebut sangat terasa khususnya pada komponen Dana

Alokasi Umum (DAU)dengan penurunan tertinggi terdapat

pada DAU dan DAK Fisik Perkembangan pagu dan realisasi

TKDD di Papua dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 311 Perkembangan Pagu dan Realisasi TKDD (dalam miliar rupiah)

Komponen TKDD Pagu 2018

Realisasi 2018

Pagu 2019

Realisasi 2019

Pagu 2020

Realisasi 2020

DAU 2245173 2245173 2310560 2309045 2087025 2079720

DBH 314765 413738 421146 328492 305355 303578

DAK Fisik 488690 439801 499147 467970 360722 330506

DAK Non Fisik 180449 165418 208760 193307 202098 195009

Dana Otonomi Khusus 802085 802085 867468 867468 799997 799997

Dana Insentif Daerah 8475 7650 12742 10687 18733 18733

Dana Desa 429034 428373 523750 523313 535039 535035

Jumlah 4468670 4502239 4843573 4700281 4308970 4262578

Sumber OMSPAN dan Simtrada 2018-2020 diolah

Secara kumulatif realisasi penyaluran TKDD tahun 2020 hanya mencapai 989

persen lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 970 persen

Naiknya persentase penyaluran tersebut merupakan imbas revisi pagu anggaran

sehingga terjadi penyesuaian dengan kondisi pandemic yang melanda

Realisasi TKDD Papua

tahun 2020 mencapai

Rp42 triliun atau

sebesar 9892 persen

dibandingkan dengan

pagu

45 45

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

341 Dana Transfer Umum

a Dana Alokasi Umum

Sampai dengan tahun 2020 DAU merupakan komponen TKDD yang memiliki

kontribusi terbesar dalam menopang anggaran daerah DAU di Papua memiliki porsi

sebesar 484 persen dari total dana TKDD Realisasi penyaluran DAU sampai dengan

akhir tahun 2020 mencapai Rp2080 Triliun atau 996 dari alokasi pagu sebesar

Rp2087 Triliun Jumlah penyaluran DAU tahun 2020 tersebut turun Rp223 triliun

dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya

b Dana Bagi Hasil

Realisasi penyaluran DBH tahun 2020 mencapai Rp303 Triliun atau 994

persen dari alokasi pagu sebesar Rp305 Triliun Secara umum realisasi DBH Papua

tahun 2020 mengalami penurunan cukup dalam yaitu -76 persen dibandingkan

periode tahun sebelumnya Pendapatan royalti tahun 2020 sebagai penopang utama

DBH Papua hanya terealisasi sebesar Rp206 Triliun turun 131 persen dari realisasi

tahun sebelumnya yang mencapai Rp223 Triliun Perkembangan realisasi

penyaluran DBH Papua dapat disajikan dalam tabel berikut

Tabel 312 Perkembangan Realisasi Dana Bagi Hasil(dalam miliar rupiah)

Dana Bagi Hasil Realisasi 2019

Realisasi 2020

NaikTurun

Pajak Penghasilan 30520 56465 850

Pajak Bumi amp Bangunan 53683 31703 -438

SDA Mineral amp Batubara 223740 206078 -131

SDA Kehutanan 18548 7049 -620

SDA Perikanan 2001 2284 141

Jumlah 328492 303578 -76

Sumber Simtrada 2020 diolah

Ditinjau dari sisi persentase penurunan SDA Kehutanan merupakan komponen

DBH yang mengalami penurunan paling signifikan yaitu 620 persen dibandingkan

dengan realisasi tahun lalu yang sebesar Rp18548 miliar tahun 2020 SDA Kehutanan

hanya terealisasi Rp7049 miliar

342 Dana Transfer Khusus

a Dana Alokasi Khusus Fisik

DAK Fisik tahun 2020 yang dialokasikan Pemerintah Pusat kepada Papua terdiri

atas DAK Fisik Reguler Penugasan dan Afirmasi yang terdistribusi ke dalam 461

Pemda-Bidang Penyaluran DAK Fisik tersebut dilakukan secara bertahap sekaligus

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

46

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

maupun campuran Secara keseluruhan setelah ditetapkannya Peraturan Presiden

Nomor 72 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran dan

Pendapatan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020 Papua mendapatkan alokasi pagu

DAK Fisik tahun 2020 sebesar Rp 304 Triliun Sampai dengan akhir tahun 2020

realisasi penyaluran DAK Fisik Papua mencapai Rp286 Triliun atau sebesar 939

persen dari total pagu Realisasi DAK Fisik tahun ini sedikit lebih baik dibandingkan

tahun sebelumnya yang hanya mencapai 938 persen Sisa pagu DAK Fisik Papua yang

tidak tersalurkan sampai dengan akhir tahun anggaran adalah Rp18493 Miliar atau

sebesar 64 persen Realisasi penyaluran DAK Fisik Papua tahun 2020 per pemda dapat

disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 313 Realisasi Penyaluran DAK Fisik Papua Per Pemda Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

NO PEMDA PAGU PENYALURAN SISA PAGU

NOMINAL

1 KAB ASMAT 9018 7918 878 1100

2 KAB BIAK-NUMFOR 12250 12227 998 023

3 KAB BOVEN DIGOEL 7560 7019 928 541

4 KAB DEIYAI 13738 13694 997 045

5 KAB DOGIYAI 15829 15544 982 285

6 KAB INTAN JAYA 3443 3336 946 045

7 KAB JAYAPURA 6605 6497 984 108

8 KAB JAYAWIJAYA 5816 5784 995 032

9 KAB KEEROM 3034 2947 971 087

10 KAB KEPULAUAN YAPEN 11099 10951 987 148

11 KAB LANNY JAYA 6330 6276 991 054

12 KAB MAMBERAMO RAYA 7638 7000 916 638

13 KAB MAMBERAMO TENGAH 6704 6678 996 026

14 KAB MAPPI 9101 8994 988 107

15 KAB MERAUKE 13152 12018 914 1134

16 KAB MIMIKA 14178 14047 962 130

17 KAB NABIRE 7668 7560 986 107

18 KAB NDUGA 7596 7348 967 249

19 KAB PANIAI 17109 16910 988 198

20 KAB PEGUNUNGAN BINTANG 19309 19192 994 117

21 KAB PUNCAK 7460 1632 219 5828

22 KAB PUNCAK JAYA 6617 4066 615 2551

23 KAB SARMI 9712 9151 942 561

24 KAB SUPIORI 4651 4306 926 345

25 KAB TOLIKARA 12329 12287 997 042

26 KAB WAROPEN 8276 8211 992 065

27 KAB YAHUKIMO 8582 8563 998 020

28 KAB YALIMO 13523 13325 985 199

47 47

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

NO PEMDA PAGU PENYALURAN SISA PAGU

NOMINAL

29 KOTA JAYAPURA 9002 7420 824 1583

30 PROVINSI PAPUA 27353 25290 925 2064

JUMLAH 304683 286189 939 18493

Realisasi DAK Fisik tertinggi terdapat pada Kabupaten Biak-Numfor dan

Yahukimo dengan persentase mencapai 998 persen disusul oleh Kabupaten Deiyai

dam Tolikara dengan persentase penyaluran sebesar 997 persen Terdapat satu

daerah yang persentase penyaluran DAK Fisiknya jauh di bawah rata-rata provinsi yaitu

Kabupaten Puncak dengan persentase penyaluran hanya sebesar 219 persen

Meskipun PMK Nomor 101PMK072020 diterbitkan dengan tujuan memberikan

relaksasi terhadap penyaluran DAK Fisik namun secara umum masih terdapat

permasalahan dalam penyaluran DAK Fisik di Papua selama tahun 2020 antara lain

sebagai berikut

1) Sistemjaringan internet yang tidak bagus di beberapa daerah yang menyebabkan

Pemda kesulitan dalam melakukan upload dokumen persyaratan penyaluran

2) Minimnya jumlah SDM yang menangani pengadaan barangjasa di Pemda sehingga

berakibat proses lelang menjadi terlambat

3) Terlambatnya penyelesaian laporan pertanggungjawaban penggunaan DAK Fisik

sebagaai salah satu syarat penyaluran DAK Fisik pada tahap berikutnya

4) Terlambatnya reviu laporan pertanggungjawaban penggunaan DAK Fisik tahun

sebelumnya maupun tahun berjalan oleh APIP

5) Kurangnya koordinasi pada internal pemda yaitu antara BPKAD selaku pengelola

keuangan dengan pihak SKPDOPD selaku pengelola teknis kegiatan

6) Juknis dari KementerianLembaga terkait terlambat diterima oleh SKPD

7) Kondisi keamanan di beberapa daerah tidak kondusif sehingga pelaksanaan proyek-

proyek yang didanai dari DAK Fisik menjadi terhambat

b Dana Alokasi Khusus Non Fisik

Realisasi penyaluran DAK Nonfisik sampai dengan akhir tahun 2020 mencapai

Rp193 Triliun atau 965 persen dari alokasi pagu sebesar Rp199 Triliun Jumlah

penyaluran DAK Nonfisik tahun 2020 tersebut sedikit meningkat dibandingkan tahun

sebelumnya sebesar Rp193 Triliun atau 925 persen dari alokasi pagu sebesar

Rp208 Triliun DAK Nonfisik yang disalurkan kepada Pemda Papua diperuntukkan

bagi peningkatan kualitas dan pelayanan di bidang Pendidikan Kesehatan dan

Peningkatan kapasitas koperasi administrasi kependudukan serta kepariwisataan

Berdasarkan tabel di bawah ini dapat disimpulkan bahwa alokasi DAK

Nonfisik terbesar di Papua diprioritaskan pada bidang kesehatan Alokasi bidang

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

48

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Kesehatan mencapai Rp74398 niliar atau 368 persen dari total pagu DAK Nonfisik

Realisasi penyaluran bidang kesehatan hingga akhir tahun 2020 sebesar Rp71533

miliar atau 961 persen Penggunaan DAK Nonfisik pada bidang kesehatan

diwujudkan dalam bentuk Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan Bantuan

Operasional Keluarga Berencana (BOKB)

Tabel 314 Pagu dan Realisasi DAK Nonfisik Papua Tahun 2020 (Miliar Rupiah)

DAK Nonfisik Pagu Realisasi

TPG dan TKG PNSD 40137 41477 1003

Dana Tambahan Penghasilan Guru PNS 1444 1809 1253

Dana BOS 74574 68772 922

Dana BOP PAUD 2659 2674 1001

Dana BOK dan BOKB 74398 71533 961

Dana Peningkatan Koperasi Administrasi Kependudukan dan Kepariwisataan

6629 6594 995

Jumlah 199840 192860 965

Sumber Simtrada 2020 diolah

343 Dana Desa

Alokasi pagu Dana Desa wilayah Provinsi Papua tahun 2020 sebesar Rp535

Triliun dialokasikan untuk 5411 desa yang tersebar di 29 KabupatenKota Sampai

dengan akhir tahun 2020 realisasi penyaluran Dana Desa dari RKUN ke RKUD

mencapai Rp535 triliun atau 1000 persen dari pagu Penyaluran Dana Desa tahun 2020

dilakukan dalam tiga tahap yaitu tahap I sebesar 40 persen tahap II sebesar 40 persen

dan tahap III sebesar 20 persen Realisasi penyaluran Dana Desa per pemda tahun

2020 dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 315 Pagu dan Realisasi Penyaluran Dana Desa Per Pemda (dalam miliar rupiah)

No KABUPATEN KOTA JML DESA

PAGU REALISASI SISA PAGU

1 KAB JAYAPURA 139 13252 13252 1000 -

2 KAB BIAK-NUMFOR 254 20694 20694 1000 -

3 KAB KEPULAUAN YAPEN 160 13872 13872 1000 -

4 KAB MERAUKE 179 22614 22614 1000 -

5 KAB JAYAWIJAYA 328 28199 28199 1000 -

6 KAB PANIAI 216 19920 19920 1000 -

7 KAB NABIRE 72 9433 9433 1000 -

8 KAB PUNCAK JAYA 302 29082 29082 1000 -

9 KAB MIMIKA 133 14878 14878 1000 -

10 KAB MAPPI 162 18838 18838 1000 -

11 KAB ASMAT 221 24977 24977 1000 -

49 49

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

No KABUPATEN KOTA JML DESA

PAGU REALISASI SISA PAGU

12 KAB BOVEN DIGOEL 112 14383 14383 1000 -

13 KAB SARMI 92 10598 10598 1000 -

14 KAB KEEROM 91 9848 9848 1000 -

15 KAB TOLIKARA 541 42233 42233 1000 -

16 PEGUNUNGAN BINTANG 277 26259 26259 1000 -

17 MAMBERAMO RAYA 60 10754 10754 1000 -

18 KAB WAROPEN 100 10424 10424 1000 -

19 KAB YAHUKIMO 510 40915 40915 1000 -

20 KAB SUPIORI 38 4335 4335 1000 -

21 MAMBERAMO TENGAH 59 9412 9412 1000 -

22 KAB LANNY JAYA 354 34606 34606 1000 -

23 KAB DOGIYAI 79 11606 11606 1000 -

24 KAB YALIMO 300 24663 24663 1000 -

25 KAB NDUGA 248 21646 21646 1000 -

26 KAB PUNCAK 206 21341 21341 1000 -

27 KAB INTAN JAYA 97 14248 14248 1000 -

28 KAB DEIYAI 67 9371 9371 1000 -

29 KOTA JAYAPURA 14 2640 2637 998 003

JUMLAH 5411 535039 535036 1000 003

Sumber OMSPAN 2020 diolah

Secara kumulatif realisasi penyaluran Dana Desa semua kabupatenkota

mencapai 100 persen kecuali 1 wilayah yaitu Kota Jayapura karena masih terdapat sisa

dana desa tahun sebelumnya yang tidak disetor sebesar Rp3281 juta Beberapa

permasalahan lain dalam penyaluran Dana Desa di Papua sepanjang tahun 2020

antara lain sebagai berikut

a Terlambatnya aparat pemerintah desa dalam menyusun dan menyampaikan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) kepada BupatiWalikota

b Kendala jaringan internet sehingga sulit mengakses OMSPAN untuk melakukan

perekaman dan unggah data persyaratan penyaluran maupun realisasi Dana Desa

c Keterlambatan penyaluran Dana Desa dari RKUD ke RKUD

d Belum optimalnya peran tenaga pendamping desa dalam memberikan asistensi

terhadap pengelolaan Dana Desa

e Kendala geografis desa yang jauh dari pusat kabupaten dan minimnya SDM di desa

yang berkompeten dalam pengelolaan Dana Desa

f Keterbatasan bahanmaterial untuk pembangunan yang akan dilaksanakan serta

mahalnya harga material tersebut khususnya di wilayah pegunungan tengah Papua

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

50

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

344 Dana Insentif Daerah dan Dana Otonomi Khusus

Pada tahun 2020 terdapat 11 pemda di Papua yang mendapatkan alokasi pagu

Dana Insentif Daerah (DID) yaitu Kabupaten Jayapura Kabupaten Jayawijaya

Kabupaten Nabire Kota Jayapura Kabupaten Puncak Jaya Kabupaten Mimika

Kabupaten Sarmi Kabupaten Keerom Kabupaten Waropen dan Kabupaten Yahukimo

denga total alokasi pagu sebesar Rp18733 Miliar Realisasi penyaluran DID sampai

dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp18733 Miliar atau 1000 persen dari alokasi pagu

Persentase penyaluran tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode tahun

sebelumnya yang mencapai 839 persen Realisasi DID di Papua dapat disajikan dalam

tabel berikut

Tabel 316 Pagu dan Realisasi Dana Otsus dan DID Tahun 2020 (Miliar Rupiah)

NO PEMDA DANA OTSUS DID

PAGU REALISASI PAGU REALISASI

1 Provinsi Papua 799997 799997 1000

2 Kab Jayapura 1003 1003 1000

3 Kab Jayawijaya 300 300 1000

4 Kab Nabire 1135 1135 1000

5 Kota Jayapura 2394 2394 1000

6 Kab Puncak Jaya

1259 1259 1000

7 Kab Mimika 5589 5589 1000

8 Kab Sarmi 1259 1259 1000

9 Kab Keerom 1407 1407 1000

10 Kab Waropen 1266 1266 1000

11 Kab Yahukimo 1020 1020 1000

12 Yalimo 2101 2101 1000

JUMLAH 799997 799997 1000 18733 18733 1000

Sumber Simtrada dan OmSPAN 2020 diolah

Selain DID sebagai pelaksanaan amanat Undang-Undang Otonomi Khusus

Papua juga mendapatkan alokasi Dana Otsus Alokasi Dana Otsus Papua tahun 2020

sebesar Rp799 triliun yang terdiri dari Dana Otsus Provinsi Papua sebesar Rp528

Triliun dan Dana Tambahan Infrastruktur Provinsi Papua sebesar Rp271 Triliun Alokasi

pagu Dana Otsus tersebut turun 92 persen dari tahun sebelumnya seiring dengan

adanya pandemi Realisasi penyaluran dana Otsus tahun 2020 sebesar Rp799 Triliun

atau 100 persen dari total pagu

Pembagian Penerimaan Dana Otonomi Khusus antara provinsi dengan

kabupatenkota terlebih dulu dikurangi dengan pembiayaan untuk Program Strategis

Pembangunan Ekonomi Kampung (Prospek) dan program strategis lintas

51 51

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

kabupatenkota untuk pendidikan dan kesehatan Penerimaan Dana Otonomi Khusus

setelah dikurangi dengan pembiayaan Prospek dan program strategis lintas

kabupatenkota dibagi dengan proporsi 20 persen untuk Provinsi Papua dan 80 persen

untuk KabupatenKota se Provinsi Papua berdasarkan alokasi dasar dan alokasi

variabel Perhitungan Pembagian Dana Otonomi Khusus sebesar 80 persen tersebut

dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh Gubernur yang keanggotaannya terdiri atas MRP

DPRP TAPD dan unsur Perguruan Tinggi atau Akademisi

Sesuai Peraturan Daerah Khusus (Perdasus) Provinsi Papua Nomor 25 Tahun

2013 Dana Otonomi Khusus bagian Provinsi Papua digunakan untuk membiayai

programkegiatan di Bidang pendidikan kesehatan ekonomi kerakyatan dan infra

struktur yang merupakan kewenangan Provinsi Bantuan untuk institusi keagamaan

lembaga masyarakat adat asli Papua dan yayasan yang bergerak dalam bidang

pendidikan kesehatan dan ekonomi kerakyatan Penataan data untuk kebutuhan

perencanaan pembangunan Otonomi Khusus Monitoring dan evaluasi program dan

kegiatan yang dibiayai dari dana Otonomi Khusus Peningkatan kinerja keuangan

otonomi khusus dan Belanja operasional pelaksanaan tugas dan fungsi MRP

35 ANALISIS CASH FLOW PEMERINTAH PUSAT

Analisis cash flow Pemerintah Pusat dilakukan dengan mengelaborasi arus kas masuk

(cash in flow) dan arus kas keluar (cash out flow) dari Pemerintah Pusat ke Provinsi

Papua selama tahun anggaran 2020

351 Arus Kas Masuk (Penerimaan Negara)

Penerimaan Negara (arus kas masuk) di wilayah Papua terdiri

dari Pendapatan Pajak Penerimaan Negara Bukan Pajak

(PNBP) dan Penerimaan Hibah Hingga akhir tahun 2020

arus kas

masuk di

wilayah

Papua sebesar Rp960 Triliun naik

cukup drastis yaitu 667 persen

dibandingkan tahun sebelumnya yang

mencapai Rp900 Triliun Arus kas

masuk di Papua didominasi oleh

pendapatan pajak Pendapatan pajak

tahun 2020 sebesar Rp834 Triliun

atau berkontribusi 868 persen

Grafik 32 Komponen Arus Kas Masuk 2020

(dalam miliar rupiah)

Sumber OmSPAN (2020) diolah

Arus kas masuk turun

297 persen

diabanding tahun

sebelumnya arus kas

keluar naik 34

persen dibanding

tahun sebelumnya

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

52

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

terhadap total penerimaan negara Adapun komponen penerimaan negara yang

memberikan kontribusi paling kecil yaitu penerimaan hibah Penerimaan hibah tahun

2020 sebesar Rp58803 Miliar Realisasi penerimaan hibah tersebut mengalami

peningkatan cukup signifikan yaitu 2401 persen dibandingkan periode tahun

sebelumnya yang mencapai Rp24090 miliar Naiknya penerimaan hibah tahun 2020

disebabkan bertambahnya hibah yang diterima oleh KPU Bawaslu dan beberapa

instansi lainnya sehubungan dengan diadakannya Pilkada serentak di Papua tahun

2020

352 Arus Kas Keluar (Belanja dan TKDD)

Arus kas keluar di wilayah

Papua terdiri dari Belanja Pemerintah

Pusat dan TKDD Hingga akhir tahun

2020 arus kas keluar di wilayah Papua

sebesar Rp6276 Triliun meningkat

34 persen dibandingkan tahun

sebelumnya yang hanya mencapai

Rp5579 Triliun Arus kas keluar di

Papua didominasi oleh TKDD

Realisasi penyaluran TKDD tahun

2020 sebesar Rp4261 Triliun atau

7463 persen dari total arus kas keluar

Di sisi lain realisasi Belanja Pemerintah Pusat hanya sebesar Rp1318 triliun turun 163

persen dibandingkan periode tahun sebelumnya

353 SurplusDefisit

Cash flow Pemerintah Pusat tahun 2020 disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 317 Cash Flow Pemerintah Pusat di Provinsi Papua (dalam miliar rupiah)

Cash In flow Cash Out flow

Uraian Jumlah Uraian Jumlah

Pendapatan Perpajakan 834731 Belanja untuk KL dan BA BUN 1318480

Pendapatan Negara Bukan Pajak 67310 Transfer ke Daerah 3725743

Penerimaan Hibah 58803 Dana Desa 535035

Jumlah Cash In flow 960844 Jumlah Cash Out flow 5579258

Defisit Sebesar Rp4618414

Sumber OMSPAN 2020 diolah

Berdasarkan tabel di atas dapat tergambar bahwa cash out flow jauh lebih besar

daripada cash in flow Nilai cash out flow mencapai lebih dari Rp5579 triliun Nilai

Grafik 33 Komponen Arus Kas Keluar 2020

(dalam miliar rupiah)

Sumber OmSPAN (2020) diolah

53 53

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

tersebut mencapai 5806 persen lebih besar daripada cash in flow yang mengalir dari

Provinsi Papua ke Pemerintah Pusat Cash out flow didominasi oleh komponen belanja

Transfer ke Daerah yang mencapai 667 persen dari total cash out flow Adapun cash in

flow didominasi oleh penerimaan perpajakan yang mencapai 868 persen

Besarnya cash out flow dari Pemerintah Pusat tersebut tidak sebanding dengan

jumlah cash in flow dari Provinsi Papua ke Pemerintah Pusat menyebabkan terjadinya

defisit anggaran Defisit anggaran yang terjadi pada tahun 2020 mencapai Rp4618

triliun Defisit tersebut ditutup oleh Pemerintah Pusat melalui subsidi silang dari provinsi

atau daerah-daerah lain yang mengalami surplus anggaran

36 PENGELOLAAN BLU PUSAT

Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya Kanwil Ditjen

Perbendaharaan Provinsi Papua juga melaksanakan fungsi

pembinaan terhadap Satker Badan Layanan Umum (BLU)

yang berada di wilayah kerjanya Perkembangan BLU di

Papua dapat dijabarkan sebagai berikut

361 Profil dan Jenis Layanan Satker BLU Pusat

Sampai dengan akhir tahun 2020 terdapat tiga Satker BLU satu bergerak dalam bidang

pendidikan dan dua di bidang pelayanan kesehatan Profil ketiga satker BLU tersebut

dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 318 Profil dan Jenis Layanan BLU (dalam miliar rupiah)

No Jenis Layanan Satker BLU Nilai Aset

Pagu BLU

Pagu RM

Jumlah Pagu

1 Kesehatan Rumkit Tk II Marthen Indey Kesdam XVIICen

3662 3012 1710 4722

2 Pendidikan Politeknik Penerbangan Jayapura

34638 750 3416 4166

3 Kesehatan Rumkit Bhayangkara Jayapura

8305 6457 1176 7633

Sumber MEBE dan E-rekon amp LK 2020 diolah

Sampai dengan tahun 2020 di papua baru terdapat tiga satker BLU dengan total

aset senilai Rp46605 miliar Dari ketiga satker tersebut Politeknik Penerbangan

Jayapura memiliki nilai aset yang paling tinggi yakni senilai Rp34638 miliar Untuk

keperluan operasional pada tahun 2020 ketiga satker mengelola pagu DIPA sebesar

Rp16521 miliar yang terdiri dari 619 persen pagu BLU dan 381 persen pagu Rupiah

Murni Berdasarkan data pada tabel di atas satker Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura

memiliki komposisi pagu BLU tertinggi dibandingkan dua satker lainnya yakni mencapai

Rp6457 miliar atau sebesar 820 persen dari keseluruhan pagu yang dikelola

terdapat tiga satker

BLU Pusat dengan

total aset senilai

Rp46605 miliar dan

total pagu sebesar

Rp16521 miliar

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

54

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

362 Perkembangan Pengelolaan Aset Pagu dan Pendapatan BLU Pusat

Perkembangan atau kemajuan satker BLU dapat diketahui dari jumlah dan

persentase peningkatan aset dalam jangka waktu tertentu Perkembangan Satker BLU

dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 319 Perkembangan Pengelolaan Aset Satker BLU (dalam miliar rupiah)

No Satker BLU Aset Tahun 2019 Aset Tahun 2020

1 Rumkit Tk II Marthen Indey Kesdam XVIICen

2822 3662

2 Politeknik Penerbangan Jayapura 33879 34638

3 Rumkit Bhayangkara Jayapura 5135 8305

Sumber E-rekon amp LK 2019 diolah

Dari Tabel 318 tercatat bahwa secara kumulatif satker BLU di Papua

membukukan pertumbuhan aset yang positif pada tahun 2020 Jumlah aset tahun 2020

sebesar Rp46605 miliar naik 114 persen dibandingkan aset pada tahun 2019 sebesar

Rp41836 triliun Jumlah peningkatan aset terbesar terdapat pada satker BLU Rumkit

Bhayangkara Jayapura Nilai aset pada satker BLU tersebut naik Rp3170 miliar atau

617 persen dari tahun sebelumnya Komponen aset yang mengalami peningkatan nilai

secara signifikan yaitu kas pada badan layanan umum yang naik hingga 10589 persen

Satker Politeknik Penerbangan Jayapura masih membukukan pertumbuhan aset yang

positif pada tahun 2020 Aset Politeknik Penerbangan Jayapura bertambah menjadi

Rp34638 miliar atau meningkat 22 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp38879

miliar

Dilihat dari pertumbuhan persentase dan jumlah aset yang dimiliki

perkembangan atau kemajuan BLU Pusat dapat dilihat dari peningkatan persentase

pagu BLU terhadap total pagu yang dikelola dalam beberapa periode Perkembangan

pagu BLU terhadap total pagu Rupiah Murni disajikan dalam tabel berikut

Tabel 320 Perkembangan Pagu BLU dan Pagu RM (dalam miliar rupiah)

No Satker BLU Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu BLU

Pagu RM

Pagu BLU

Pagu RM

Pagu BLU

Pagu RM

1 Rumkit Tk II Marthen Indey Kesdam XVIICen

- 1715 - 1763 3012 1710

2 Politeknik Penerbangan Jayapura

1152 15933 661 4971 750 3416

3 Rumkit Bhayangkara Jayapura

3900 1034 4300 1163 6457 1176

Sumber MEBE 2018-2020 diolah

55 55

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Secara kumulatif persentase pagu BLU dari ketiga satker mengalami kenaikan

dari 587 persen di tahun 2018 menjadi 652 persen pada tahun 2020 Peningkatan

persentase pagu BLU terbesar terjadi pada satker BLU Rumkit Bhayangkara di

Jayapura dimana pada tahun 2019 persentase pagu BLU masih sebesar 787 persen

menjadi 846 persen pada tahun 2020 sehingga mengalami peningkatan sebesar 59

persen Peningkatan persentase pagu BLU yang terjadi pada Satker Rumkit

Bhayangkara di Jayapura menunjukkan bahwa kinerja Satker BLU tersebut semakin

baik dan berkembang sehingga mampu menghasilkan pendapatan yang lebih optimal

dan layanan publik yang lebih baik

Secara umum pendapatan BLU tahun 2020 menurun Rp4415 miliar atau 342

persen dibandingkan dengan realisasi pendapatan BLU Tahun 2019 sebesar Rp12904

miliar Jenis pendapatan BLU tahun 2020 yang mengalami penurunan antara lain

sebagai berikut

a Pendapatan Jasa Pelayanan Pendidikan (424112) pada Satker Politeknik

Penerbangan Jayapura (526221) penurunan pendapatan ini disebabkan oleh

pandemi yang melanda sehingga berkurangnya jumlah penyelenggaraan diklat dari

instansi intern Kementerian Perhubungan pada tahun 2020 maupun kegiatan dasar

yaitu Pendidikan kepada taruna politeknik penerbangan yang bergeser dari luring

menjadi daring

b Pendapatan Jasa Pelayanan Rumah Sakit (424111) pada Satker Rumah Sakit

Bhayangkara Jayapura (679972) Penurunan pendapatan ini disebabkan antara lain

- Keterlambatan pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan dan bantuan dana

COVID-19

363 Kemandirian BLU

Salah satu tujuan diberikannya status BLU kepada satuan kerja adalah untuk

mewiraswastakan pemerintah (enterprising the government) Oleh karena itu satker

BLU didorong untuk menciptakan kemandirian terhadap dirinya sendiri Kemandirian

tersebut dapat dilihat dari berkurangnya porsi alokasi pagu rupiah murni (RM) yang

diberikan Satker BLU dapat dikatakan telah mandiri apabila porsi pagu BLU yang

dikelolanya telah berada di atas 65 persen dari totalkeseluruhan pagu

Satker Rumkit Bhayangkara di Jayapura memiliki perkembangan dan kemajuan

yang cukup pesat dalam pengelolaan kinerjanya sebagai BLU Pusat Hal tersebut

ditunjukkan dengan semakin meningkatnya porsi pagu BLU yang dikelola yaitu dari 788

persen di tahun 2019 menjadi 846 persen pada tahun 2020 Sampai akhir tahun 2020

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

56

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

di Papua terdapat satu satker BLU yang dinilai memiliki tingkat kemandirian yang

matang

Berdasarkan grafik di samping

dapat disimpulkan bahwa satker

Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura

merupakan BLU Pusat di Provinsi

Papua yang telah memiliki tingkat

kemandirian yang matang Hal

tersebut ditunjukkan dengan porsi

pagu BLU yang dikelola oleh Rumah

Sakit Bhayangkara Jayapura telah

mencapai 846 persen dari total pagu

(diatas batas kemandirian BLU Pusat

sebesar 65 persen) adapun satker

Politeknik Penerbangan Jayapura dikategorikan belum memiliki kemandirian sebagai

satker BLU karena proporsi pagu BLU yang dikelola masih sebesar 180 persen Dan

untuk BLU Rumkit Marthen Indey perkembangan yang ditunjukkan cukup impresif

dimana porsi pagu BLU yang dikelola mencapai 638 persen hampir memenuhi syarat

untuk dikategorikan sebagai satker BLU yang mandiri Terhadap satker BLU Pusat yang

belum mencapai kemandirian yang cukup Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi

Papua terus melakukan berbagai upaya pembinaan agar dapat terus berkembang dan

mandiri sehingga dapat menghasilkan pendapatan yang lebih besar dan memberikan

pelayanan yang lebih optimal kepada masyarakat

37 PENGELOLAAN MANAJEMEN INVESTASI PUSAT

371 Penerusan Pinjaman

Berdasarkan Nota Dinas Direktur Sistem Manajemen Investasi Nomor ND-

1289PB42019 tanggal 31 Desember 2019 hal Pelaksanaan Rekonsiliasi Pinjaman

PemdaBUMDKoperasi per 31 Desember 2019 menyatakan bahwa Kanwil Ditjen

Perbendaharaan Provinsi Papua tidak perlu melaksanakan rekonsiliasi karena tidak

terdapat debitur PemdaBUMDKoperasi Namun demikian di wilayah Papua masih

terdapat utang PDAM Kab Biak Numfor yang sedang diselesaikan melalui Panitia

Urusan Piutang Negara (PUPN) Penetapan jumlah piutang sebagaimana tercantum

dalam dokumen nomor PJPN-01PUPNC302014 tanggal 2 Mei 2014 adalah sejumlah

Rp2009 Miliar Sejak bulan Februari 2018 PDAM Kab Biak Numfor membayar

angsuran Piutang Negara setiap bulan melalui KPKNL Biak dengan rincian pembayaran

Grafik 34 Proporsi Pagu Satker BLU Pusat Tahun

2020

Sumber MeBe (2020) diolah

57 57

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

angsuran sebesar Rp15 juta Hak Penyerah Piutang sebesar Rp1364 juta dan biaya

administrasi 10 sebesar Rp136 juta

372 Kredit Program

Penyaluran Kredit Program tahun 2020 yang meliputi Kredit

Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan Ultra Mikro (UMi)

mencapai Rp128 Triliun dengan total debitur sebanyak

30972 orangbadan usaha Penyaluran kredit program di

Papua pada Semester I Tahun 2020 sempat mengalami

penurunan hingga 48 sebagai dampak Pandemi Covid-19 apabila dibandingkan

dengan periode yang sama pada Tahun 2019 (yoy) Namun demikian penyaluran

mengalami kenaikan sebesar 465 pada Semester II 2020 Hal ini menyebabkan

penyaluran kumulatif hingga 31 Desember 2020 menjadi sebesar Rp1278 triliun naik

255 apabila dibandingkan dengan penyaluran Kredit Program tahun 2019 sebesar

Rp1019 triliun Penyaluran Kredit Program tahun 2020 terbagi ke dalam empat skema

sebagaimana tercantum dalam tabel 321 sebagai berikut

Tabel 321 Realisasi Penyaluran KUR Per Skema

Skema Penyaluran Akad (Miliar Rp) Outstanding (Miliar Rp)

Jumlah Debitur

KUR Mikro 71018 46373 21711

KUR Kecil 51673 42618 2608

KUR Super Mikro 4336 3051 4998

Pembiayaan UMi 871 - 1655

Jumlah 127893 92037 30972

Sumber SIKP 2021 diolah

Berdasarkan data pada SIKP (wwwsikpkemenkeugoid) sebanyak 9913

kredit program Tahun 2020 di Provinsi Papua disalurkan melalui 4 Bank utama yaitu

BRI (6626) Bank Mandiri (1926) BNI (1111) serta BPD Papua (308) Dari

jumlah tersebut penyaluran tertinggi pada usaha sektor perdagangan besar dan eceran

(4991) yang diikuti oleh sektor pertanian perburuan dan kehutanan (1920)

Sedangkan 3 sektor dengan penyaluran kurang dari 1 yaitu Konstruksi (022) Jasa

Kesehatan dan Kegiatan Sosial (015) serta Jasa Pendidikan (007) Distribusi

penyaluran masih didominasi oleh 3 (tiga) KotaKabupaten utama yaitu Kota Jayapura

sebesar Rp29185 miliar (2282) Kabupaten Merauke sebesar Rp21892 miliar

(1712) serta Kabupaten Nabire sebesar Rp17339 miliar (1356) Sedangkan

Kabupaten dengan penyaluran terkecil adalah Kabupaten Puncak dengan penyaluran

Total debitur KUR

dan UMi sebanyak

30972 orangbadan

dengan nilai total

Rp128 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

58

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

hanya sebesar Rp782 juta yang disalurkan hanya kepada satu debitur KUR di Tahun

2020 Rincian penyaluran per KotaKabupaten dapat dilihat pada grafik sebagai berikut

Tabel 322 Penyaluran Kredit Program per KotaKabupaten di Provinsi Papua Posisi sd 31 Desember 2020 (dalam juta rupiah)

NO NAMA KABUPATEN

DEBITUR PENYALURAN OUTSTANDING

Jumlah Rp Juta Rp Juta

1 Kota Jayapura 6897 2227 29184820 2282 21989193 2389

2 Kab Merauke 5383 1738 21892455 1712 15028529 1633

3 Kab Nabire 3253 1050 17338597 1356 13351613 1451

4 Kab Mimika 3276 1058 12596074 985 8521433 926

5 Kab Jayapura 3001 969 9361875 732 6803503 739

6 Kab Keerom 1578 509 8043659 629 6355418 691

7 Kab Biak Numfor 1838 593 7848519 614 5801207 630

8 Kab Jayawijaya 1071 346 5024034 393 3575821 389

9 Kab Kep Yapen 759 245 3469402 271 2323310 252

10 Kab Sarmi 1051 339 3286833 257 2285589 248

11 Kab Boven Digul 594 192 2571826 201 1572860 171

12 19 Pemda lain 2271 733 7275161 569 4428917 481

JUMLAH 30972 100 1278933 100 920374 100

Sumber Data wwwsikpkemenkeugoid (2021)

Di Provinsi Papua hanya terdapat 2 Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)

Penyalur Pembiayaan UMi yaitu PNM dan Pegadaian Penyaluran UMi melalui PNM

dilakukan dengan skema kelompok 100 disalurkan kepada mama-mama Papua

tanpa pengenaan jaminan dari debitur serta PNM menyiapkan fasilitas pendampingan

kepada masing-masing kelompok Pendampingan tersebut berfungsi untuk

memudahkan dalam proses pencairan pinjaman pembinaan usaha serta penarikan

angsuran dari debitur Berbeda dengan PNM penyaluran UMi melalui Pegadaian

dilakukan dengan skema individu

pada umumnya masih dimintakan

persyaratan penyediaan agunan serta

belum adanya pendampingan secara

intensif kepada debitur penerima UMi

PNM Papua memiliki 3 Cabang

(seluruhnya ada di Jayapura) yaitu

Cabang Jayapura Utara dan Jayapura

Selatan di Kota Jayapura serta

Cabang Sentani di Kabupaten

Jayapura Pegadaian Area Papua

Grafik 35 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per

tahun Periode 2017 sd 2020

Sumber SIKP UMi (2020) diolah

59 59

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

memiliki 8 Cabang (4 di Jayapura Merauke Biak Mimika dan Nabire) dan 32unit

Selanjutnya informasi lebih akurat terkait penyaluran UMi dapat dilihat pada

httpssikpumiid Berdasarkan data tersebut penyaluran Pembiayaan UMi secara

kumulatif sampai dengan 31 Desember 2020 di Provinsi Papua adalah sebesar

Rp12226 miliar Jumlah tersebut meliputi penyaluran sebesar Rp583 juta pada di 2017

Rp5356 juta di tahun 2018 Rp2558 miliar di tahun 2019 (naik 478) serta Rp8549

miliar di tahun 2020 (naik 334) Rp9674 miliar Pada Semester I 2020 penyaluran

Pembiayaan UMi sempat mengalami penurunan menjadi Rp1287 miliar dari penyaluran

semester II 2019 sebesar Rp2448 miliar karena dampak Pandemi Covid-19 Penyaluran

mengalami kenaikan yang signifikan pada Semester II 2020 menjadi Rp7262 miliar

sehingga total penyaluran tahun 2020

naik 334 dibandingkan tahun 2019

Hal ini menunjukkan bahwa

Pembiayaan UMi di Papua mempunyai

prospek yang cukup bagus

Dari penyaluran kumulatif sd

31 Desember 2020 sebesar Rp12226

miliar penyaluran UMi melalui PNM

adalah sebesar Rp1882 miliar

(1539) sedangkan penyaluran

melalui Pegadaian sebesar Rp10344

miliar (8461) Rincian penyaluran Pembiayaan UMi per LKBB dapat dilihat pada Grafik

36

38 PERKEMBANGAN DAN ANALISIS BELANJA WAJIB (MANDATORY

SPENDING) DAN BELANJA INFRASTRUKTUR PUSAT DI DAERAH

381 Mandatory Spending di Daerah

Mandatory spending Belanja Pemerintah Pusat di daerah difokuskan untuk

belanja pada sektor pendidikan dan sektor kesehatan sebagaimana yang diamanatkan

dalam Undang-Undang APBN

a Belanja Sektor Pendidikan

Alokasi Belanja Pemerintah Pusat di Papua terdistribusi ke dalam 11 fungsi

salah satunya yaitu fungsi Pendidikan Alokasi pagu fungsi Pendidikan tahun 2020

sebesar Rp96035 miliar turun 76 persen dari alokasi tahun sebelumnya sebesar

Rp104 Triliun Alokasi belanja sektor pendidikan tersebut sebagian besar tercermin

pada DIPA yang dialokasikan di beberapa kementerianlembaga yaitu Kementerian

Grafik 36 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per

LKBB (Juta rupiah)

Sumber SIKP UMi (2020) diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

60

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Pendidikan Nasional Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta

Kementerian Agama Jumlah alokasi pagu pada ketiga Bagian Anggaran tersebut

sebesar Rp84269 Miliar dengan realisasi penyerapan sebesar Rp77370 Miliar atau

918 persen dari pagu

Secara umum realisasi belanja pada fungsi pendidikan tahun 2020 sebesar

Rp88389 Miliar atau 920 persen dari pagu Belanja sektor pendidikan diarahkan untuk

mendukung pencapaian pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan

peningkatan pelayanan dasar yang diwujudkan dengan pemerataan layanan pendidikan

yang berkualitas Dalam rangka mencapai tujuan tersebut belanja sektor pendidikan

diarahkan pada lima kegiatan prioritas sebagai berikut

Tabel 323 Kegiatan Prioritas Bidang Pendidikan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

No Kegiatan Prioritas Pagu Realisasi

1 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Pendidikan Tinggi

34086 31442 922

2 Pembangunan dan Rehabilitasi Prasarana Pendidikan 4177 3679 880

3 Peningkatan Layanan Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan untuk Seluruh Jenjang Pendidikan

3656 3529 965

4 Pengembangan Kelembagaan 419 341 814

5 Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis Pendidikan 465 449 965

Jumlah 42803 39440 921

Sumber MEBE 2020 diolah

Kegiatan prioritas bidang pendidikan terutama diarahkan untuk Dukungan

Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Pendidikan Tinggi dengan

porsi 796 persen dari alokasi kegiatan prioritas Realisasi belanja sektor pendidikan

pada kelima kegiatan prioritas sebesar Rp39440 Miliar atau 921 persen dari alokasi

b Belanja Sektor Kesehatan

Alokasi pagu Belanja Pemerintah Pusat pada fungsi kesehatan tahun 2020

sebesar Rp15735 miliar Rp25327 Miliar turun 378 persen dibandingkan alokasi tahun

sebelumnya Detil pagu dan realisasi pada Bagian Anggaran fungsi kesehatan dapat

disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 324 Pagu dan Realisasi Fungsi Kesehatan Per Bagian Anggaran (dalam miliar rupiah)

No Bagian Anggaran Pagu Realisasi

1 Kementerian Kesehatan 9074 8046 934

2 BPOM 2865 2733 976

3 BKKBN 3795 3649 964

Jumlah 15735 14428 945

Sumber MEBE 2020 diolah

61 61

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Pagu belanja pada sektor pendidikan yang dialokasikan kepada Provinsi Papua

dapat tercermin pada DIPA yang dialokasikan untuk Kementerian Kesehatan Badan

Kependudukan dan Keuarga Berencana Nasional (BKKBN) serta Badan Pengawas

Obat dan Makanan (BPOM) Alokasi terbesar belanja sektor kesehatan dialokasikan

pada DIPA Kementerian Kesehatan yaitu Rp9074 Miliar atau 577 persen dari total

alokasi fungsi kesehatan Belanja sektor kesehatan diarahkan untuk mendukung

pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan peningkatan pelayanan

dasar yang diwujudkan dengan peningkatan pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat

Belanja sektor kesehatan diarahkan pada lima kegiatan prioritas sebagai berikut

Tabel 325 Kegiatan Prioritas Bidang Kesehatan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

No Kegiatan Prioritas Pagu Realisasi

1 Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dan pengendalian penyakit

1161 781 673

2 Peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan 109 105 963

3 Peningkatan efektivitas pengawasan obat dan makanan 571 452 874

4 Peningkatan kesehatan ibu anak keluarga berencana dan kesehatan reproduksi

693 650 938

5 Percepatan penurunan stunting 171 157 918

Jumlah 2651 2145 809

Sumber MEBE 2020 diolah

Salah satu kegiatan prioritas bidang kesehatan yang pada tahun 2020 menjadi

perhatian khusus yaitu Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan

pengendalian Penyakit Alokasi belanja pemerintah pusat untuk pelaksanaan kegiatan

Germas dan pengendalian penyakit di Papua sebesar Rp1161 Miliar dengan realisasi

penyerapan sebesar Rp781 Miliar atau 673 persen dari alokasi pagu Alokasi tersebut

masih kurang mengingat tingkat kesadaran masyarakat terhadap hidup sehat di Papua

masih rendah sementara tingkat penyebaran corona virus disease relatif tinggi

382 Belanja Infrastruktur

Alokasi belanja sektor infrastruktur yang dialokasikan kepada Provinsi Papua

dapat tercermin pada DIPA yang dialokasikan untuk KemenPUPR dan Kemenhub

Jumlah alokasi pagu pada dua kementerian tersebut mencapai Rp434 Triliun atau 3113

persen dari alokasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp1394 Triliun Detil pagu dan

realisasi pada kedua Bagian Anggaran tersebut disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 326 Pagu dan Realisasi Kementerian PUPR dan Perhubungan (dalam miliar rupiah)

NO KEMENTERIANLEMBAGA PAGU 2020 REALISASI 2020

1 KEMENTERIAN PUPR 434308 418595 963

2 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 133508 127631 956

JUMLAH 567816 546226 962

Sumber MEBE 2020 diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

62

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Belanja infrastruktur yang dialokasikan pada KemenPUPR mencapai Rp434

Triliun atau 313 persen dari total alokasi belanja pemerintah pusat Alokasi belanja

infrastruktur pada Kementerian PUPR sebagian digunakan untuk mendukung salah satu

program nasional yaitu pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan

peningkatan pelayanan dasar yang diwujudkan dengan penyediaan akses hunian layak

dan terjangkau Untuk mendukung pencapaian program nasional tersebut anggaran

yang dialokasaikan digunakan untuk kegiatan prioritas sebagai berikut

Tabel 327 Kegiatan Prioritas Bidang Infrastuktur Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

No Kegiatan Prioritas Pagu Jumlah

1 Pengembangan Pelabuhan dan Angkutan Tol Laut 86995 84058 966

2 Pembangunan dan Pengembangan Transportasi Multimoda dan Perkotaan

5747 5659 985

3 Penguatan Struktur Ekonomi Kreatif 345 343 994

4 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut

4711 4426 940

5 Pelayanan Angkutan Udara 16243 16064 989

Jumlah 114041 110551 969

Sumber MEBE 2020 diolah

Kegiatan prioritas di bidang infrastruktur terdiri atas lima kegiatan sebagaimana

tabel di atas Pada tahun 2020 kegiatan prioritas bidang infrastruktur lebih ditujukan pada

Pengembangan Pelabuhan dan Angkutan Tol Laut hal ini dilakukan pemerintah untuk

kegiatan distribusi alat Kesehatan maupun barang-barang yang dibutuhkan selama

masa pandemi Kurang optimalnya penyerapan anggaran di bidang infrastuktur

dikarenakan banyaknya faktor teknis di lapangan antara lain adanya gangguan

keamanan pemalangan proyek adanya kejadian force majeur

BOKS 3

Wagub Papua Minta Dana Desa dipakai Untuk Gerakkan Perekonomian Kampung

Wakil Gubenur Papua Klemen Tinal meminta aparat kampung di Bumi Cenderawasih memanfaatkan kucuran Dana Desa secara maksimal Efektifitas Dana Desa diharapkan mampu menggerakkan perekonomian di tingkat kampung mengingat banyak anggaran pemerintah yang direalokasi dan direfokusing untuk menangani pandemi Covid-19 Klemen Tinal mengatakan pemerintah baik pusat maupun daerah telah melakukan reformasi anggaran dengan lebih menitik beratkan pada program yang meningkatkan partisipasi masyarakat dalam suasana pandemi ldquoUntuk itu saya minta Pemerintah Kampung bisa memanfaatkan 54 triliun Dana Desa yang telah digelontorkan untuk Papua pada 2021rdquo kata Tinal di Jayapura Senin (30112020)

Tinal juga meminta Pemerintah Kampung tidak menutup informasi terkait besaran dana yang telah digelontorkan pemerintah pusat Ia mengingatkan Dana Desa bukan milik pribadi kepala kampung namun harus digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan warga kampung ldquoSilahkan buat program yang melibatkan masyarakat dan benar-benar bermanfaat Dengan begitu pertumbuhan ekonomi di tingkat kampung terus membaikrdquo ujarnya Tinal juga berpesan agar setiap anggaran yang digunakan harus dipertanggungjawabkan sesuai peruntukan Artinya Dana Desa tidak boleh disalahgunakan apalagi untuk memenuhi kebutuhan pribadi ldquoJadi tidak perlu tertutup Dengan begitu sosial kontrol masyarakat terhadap jalannya pemerintahan efektif dan efisiennya penggunaan akan lebih baikrdquo tutupnya Sumber jubicoid diakses Februari 2021

Andin HadiyantoDirektur Jenderal Perbendaharaan

BAB IVPerkembangan dan Analisis

Pelaksanaan APBD

Dalam mendorong percepatan dalam penangananpandemi Covid-19 pemerintah merumuskan ProgramPemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Beberapa programpenting dalam program PEN tersebut terkait eratdengan pelaksanaan tugas dan fungsi DJPb

Pesan Dirjen Perbendahaan dalam RAPIMTAS DJPB 202015062020

Sumber Foto Tino Adi P

63

Pasar Potikelek Wamena Photo Credit Jiwa (KPPN Wamena)

41 APBD TINGKAT PROVINSI (KONSOLIDASI PEMDA)

apua sebagai provinsi yang berada di ujung timur Indonesia ditetapkan menjadi

provinsi dengan otonomi khusus berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 tahun

2001 sebagaimana telah diubah dengan Perpu Nomor 1 tahun 2008 tentang

Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua Keseriusan pemerintah dalam melakukan

pembangunan di Papua terlihat dari kenaikan anggaran pemerintah dari tahun ketahun

baik itu yang dialokasikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

APBD itu sendiri merupakan instrumen kebijakan utama bagi pemerintah daerah

yang menduduki posisi sentral dalam upaya pengembangan kapabilitas dan efektivitas

pemerintah daerah Disamping itu APBD juga merupakan alat dalam rangka

mewujudkan pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat untuk tercapainya

tujuan Negara (Mardiasmo 2002) Saat ini di Provinsi Papua terdapat 30 pemerintah

daerah terdiri dari 1 Pemerintah Provinsi dan 29 Pemerintah KabuputenKota Profil

APBD agregat (provinsikabupatenkota) berdasarkan klasifikasi ekonomi disajikan pada

tabel berikut

P

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB IV

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

64

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Tabel 41 Profil APBD Provinsi Papua Berdasarkan Klasifikasi Ekonomi (dalam miliar rupiah)

Uraian 2018 2019 2020

Pagu Realisasi Real

Pagu Realisasi Real

Pagu Realisasi Real

Pendapatan 5251135 5312805 1012 5498495 5319787 968 5447563 4338087 796

Pendapatan Asli Daerah

291916 208015 713 275527 334463 1214 297256 241392 812

Pendapatan Transfer

4898490 5083627 1038 5162560 4916546 952 5073510 4045391 797

Lain-Lain Pendapatan yang Sah

60729 21163 349 60408 68778 1139 76796 51304 668

Belanja dan Transfer

5551613 4682263 843 5544326 4947009 892 5605747 4212833 752

Belanja 4318629 3861027 894 4467288 3891047 871 4535544 3548451 782

Transfer 1232984 821236 666 1077039 1055962 980 1070203 664383 621

Surplus (Defisit)

(300478) 630541 - (45831) 372778 - (158184) 125253 -

Pembiayaan Netto

228950 153784 672 42942 292551 6813 153541 422774 2753

Penerimaan Pembiayaan

310696 241407 777 138105 436176 3158 268041 467725 1745

Pengeluaran Pembiayaan

81746 87623 1072 95163 143625 1509 114500 44951 393

SILPA (71528) 784325 - (2889) 665329 - (4643) 548028 -

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Pada tahun 2020 target pendapatan pada APBD Provinsi Papua tercatat

sebesar Rp5448 triliun turun 093 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar

Rp5498 triliun Namun demikian target Pendapatan Asli Daerah (PAD) mengalami

kenaikan yang cukup signifikan Hal tersebut menunjukkan adanya komitmen Provinsi

Papua untuk meningkatkan kemandirian daerah dengan upaya untuk menaikkan PAD

Dari sisi realisasi APBD Provinsi Papua tahun 2020 mengalami penurunan yang

cukup tajam pada pendapatan daerah sebesar 1845 persen dibandingkan tahun

sebelumnya dari Rp5320 triliun menjadi Rp4338 triliun Demikian juga dengan belanja

daerah mengalami penurunan realisasi sebesar 1484 persen dari Rp4947 triliun di

tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp4213 triliun

42 PENDAPATAN DAERAH

Pendapatan Daerah pada Provinsi Papua terdiri dari

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pendapatan Transfer dan

Lain-Lain Pendapatan yang Sah Pendapatan transfer masih

mendominasi komponen pendapatan daerah di Provinsi

Papua Hal tersebut mengindikasikan bahwa tingkat

kemandirian Provinsi Papua masih rendah Pendapatan

daerah di Provinsi Papua dapat dirinci sebagai berikut

Realisasi pendapatan

daerah di Provinsi

Papua mengalami

penurunan cukup

signifikan yang

disebabkan adanya

perubahan situasi

dan perubahan

kebijakan akibat

Pandemi COVID-19

65

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Tabel 42 Jenis Pendapatan Daerah di Provinsi Papua (dalam miliar rupiah)

Pendapatan 2018 2019 2020

Pagu Realisasi Real

Pagu Realisasi Real

Pagu Realisasi Real

PAD 291916 208015 712 275527 334463 1214 297256 241392 812

Pajak Daerah 162220 122565 756 116071 199735 1721 168410 144660 859

Retribusi Daerah 28683 19097 666 20592 17018 826 17420 13023 748

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

13946 4038 290 12774 6935 543 16543 8865 536

Lain-lain PAD yang Sah 87068 62315 716 126090 110774 879 94883 74845 789

PENDAPATAN TRANSFER

4898490 5083627 1038 5162560 4916546 952 5073510 4045391 797

Transfer Dana Perimbangan

3258323 3705421 1137 3319971 3296653 993 3413381 2793310 818

Transfer Pemerintah - Lainnya

1456038 1224498 841 1691994 1402849 829 921538 1151791 1250

Transfer Pemerintah Provinsi

35800 89101 2489 37851 204697 5408 65952 46793 709

Transfer Bantuan Keuangan

148329 64607 436 112744 12346 110 672639 53496 80

LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH

60729 21163 349 60408 68778 1139 76796 51304 668

Pendapatan Hibah 23190 18464 796 38594 20794 539 53428 50042 937

Pendapatan Dana Darurat

- - - - - - - -

Pendapatan Lain-Lain 37539 2699 72 21814 47984 2200 23368 1262 54

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Realisasi pendapatan daerah tahun 2020 turun 1845 persen dibandingkan tahun

sebelumnya Kondisi tersebut disebabkan oleh penurunan realisasi seluruh komponen

Pendapatan Daerah di tahun 2020 Terjadinya penurunan Pendapatan Daerah antara

lain disebabkan oleh penurunan PAD karena adanya kebijakan pembatasan sosial dan

pembatasan akses transportasi keluar masuk Papua yang berpengaruh terhadap

menurunnya sektor-sektor yang menjadi sumber PAD serta adanya penurunan dana

transfer yang disebabkan adanya kebijakan pemotongan untuk dialihkan dalam rangka

penanganan COVID-19

421 Pendapatan Asli Daerah

a Analisis Proporsi

Dilihat dari komposisinya proporsi

Pendapatan Transfer selama dua tahun

terakhir masih sangat dominan sebagai

sumber pendapatan pada APBD Papua

Kontribusi Pendapatan Asli Daerah pada

tahun 2020 sebesar 556 persen mengalami

penurunan dibandingkan tahun sebelumnya

yaitu sebesar 629 persen Kondisi ini

disebabkan karena pada tahun 2020

pemerintah daerah di Papua tidak dapat

optimal menggali potensi sumber-sumber

Grafik 41 Komposisi Pendapatan Daerah

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

66

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

PAD sebagai akibat adanya pandemi COVID-19 Dengan demikian dapat dinyatakan

bahwa tingkat kemandirian daerah mengalami penurunan yang tercermin dari semakin

rendahnya rasio Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap total pendapatan daerah

b Analisis Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah

Tingkat kemandirian daerah dapat dilihat dari rasio PAD yang merupakan

perbandingan antara PAD terhadap total Pendapatan Semakin tinggi rasio PAD

terhadap total pendapatan maka tingkat kemandirian daerah semakin tinggi yang

berarti bahwa belanja daerahnya semakin banyak didanai dari pendapatan asli

daerahnya

Grafik 42 Rasio PAD Pemda-Pemda di Provinsi Papua

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa Kota Jayapura memiliki tingkat

kemandirian yang paling tinggi dibandingkan dengan kabupatenkota lain di wilayah

Papua dengan rasio PAD sebesar 1319 persen Selanjutnya disusul oleh Kabupaten

Mimika (1301) Provinsi Papua (1052)dan Kabupaten Jayapura (674) Namun

demikian rasio PAD Kota Jayapura yang sebesar 1319 persen tersebut masih sangat

kecil jika dibandingkan dengan rata-rata rasio PAD pemda seluruh Indonesia sebesar

3520 persen (2018) Hal tersebut tentunya menjadi tantangan bagi pemda-pemda

lingkup Provinsi Papua untuk semakin menggali potensi-potensi PAD agar tingkat

kemandirian Papua semakin meningkat

422 Dana TransferPerimbangan

Memperhatikan komposisi pendapatan daerah pada APBD Papua tahun 2020

yang telah diuraikan pada subbab sebelumnya dapat dilihat bahwa ketergantungan

Papua terhadap pendapatan transfer masih sangat tinggi Pada tahun 2020 komposisi

dana transfer di Papua sebesar 9325 persen mengalami kenaikan dibandingkan

dengan tahun sebelumnya sebesar 9242 persen Untuk mengetahui kontribusi belanja

67

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

negara terhadap komponen pendapatan daerah dalam APBD Papua dapat dilakukan

dengan analisis sebagai berikut

a Analisis Ruang Fiskal dan Kemandirian Daerah

Ruang fiskal mencerminkan ketersediaan ruang yang cukup pada anggaran

pemda tanpa menganggu solvabilitas fiskal (membiayai belanja wajib) Formula untuk

perhitungan ruang fiskal dalah sebagai berikut

119877119906119886119899119892 119865119894119904119896119886119897 = (119879119900119905119886119897 119875119890119899119889119886119901119886119905119886119899 minus 119863119860119870) minus 119861119890119897119886119899119895119886 119875119890119892119886119908119886119894 119879119886119896 119871119886119899119892119904119906119899119892

Dari grafik disamping ruang fiskal

pada APBD Papua selama tiga

tahun terakhir mengalami tren

penurunan Pada tahun 2018

ruang fiskal jika dibandingkan

dengan total pendapatan yaitu

sebesar 7128 persen kemudian

ruang fiskal turun pada tahun 2019

sebesar 6813 persen selanjutnya

pada tahun 2020 ruang fiskal

kembali mengalami penurunan dari total pendapatan sebesar Rp4338 triliun terdapat

ruang fiskal sebesar Rp2839 triliun atau sebesar 6544 persen

b Rasio Dana Transfer

Tingkat kemandirian daerah disamping dapat dilihat dari rasio PAD terhadap total

pendapatan juga dapat dilihat dari rasio dana transfer terhadap total pendapatan

Apabila rasio PAD lebih besar daripada rasio dana transfer berarti tingkat kemandirian

daerah semakin tinggi sebaliknya semakin besar rasio dana transfer berarti tingkat

ketergantungan daerah semakin tinggi

Dari grafik di bawah dapat dilihat bahwa sebagian besar pemda

(provinsikabupatekota) di Papua masih memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi

karena memiliki rasio dana transfer yang besar Dari 30 pemda di Papua yang memiliki

rasio pendapatan transfer terendah dibandingkan dengan pemda lain (dibawah 90)

antara lain Kabupaten Jayapura (7409) Kota Jayapura (7845) Kabupaten Mimika

(8563) dan Provinsi Papua (8944) Hal tersebut tentunya menjadi tantangan bagi

Provinsi Papua untuk mengurangi tingkat ketergantungan dengan dana transfer melalui

penggalian sumber-sumber PAD yang baru

Grafik 43 Ruang Fiskal APBD Agregat Papua

Sumber Pemda DJPK SIKD (2020) diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

68

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Grafik 44 Rasio Dana Transfer Pemda-Pemda di Provinsi Papua

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

c Analisis Pengaruh Alokasi Dana Transfer ke Daerah Terhadap Ekonomi

Regional

Pada subbab ini akan dianalisis pengaruh alokasi dana transfer ke daerah

terhadap ekonomi regional dengan perhitungan korelasi Pearson menggunakan

software IBM SPSS Data yang dipergunakan adalah data jumlah dana transfer per

kabupatenkota (29 pemda) pada APBD Papua dan data PDRB Atas Dasar Harga

Berlaku (ADHB) per kabupatenkota tahun 2017 sampai dengan tahun 2020

Gambar 41 Hasil Perhitungan Korelasi Pearson

Sumber DJPK SIKD BPS Provinsi Papua (2021) diolah dengan SPSS

69

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Dapat dilihat bahwa hubungan korelasi antara Transfer Pemerintah dengan

PDRB ADHB menunjukkan hasil 0335 dan p-value 0000 (mendekati nol) Hal tersebut

menunjukan bahwa 335 variasi tinggi atau rendahnya PDRB ditentukan oleh Transfer

Pemerintah Dengan demikian dana transfer yang sudah digelontorkan oleh pemerintah

pusat ke pemda kabupatenkota di wilayah Provinsi Papua signifikan mempengaruhi

PDRB Provinsi Papua sebesar 335 persen

423 Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah

Komponen lain-lain pendapatan daerah yang sah pada APBD Papua tahun 2020

tercatat sebesar Rp51304 miliar yang terdiri dari pendapatan hibah sebesar Rp50042

miliar dan pendapatan lain-lain sebesar Rp1262 miliar Pada tahun 2020 lain-lain

pendapatan daerah yang sah berkontribusi sebesar 118 persen terhadap total

pendapatan daerah di Papua

43 BELANJA DAERAH

Alokasi belanja daerah pemda lingkup Provinsi Papua tahun

2020 sebesar Rp5606 triliun Realisasi belanja daerah

sebesar Rp4213 triliun (752 dari pagu) mengalami

penurunan 1484 persen dibandingkan dengan tahun

sebelumnya sebesar Rp4947 triliun Belanja daerah di Papua

dapat diuraikan dalam klasifikasi sebagai berikut

a Rincian Belanja Daerah Menurut Jenis Belanja (Sifat Ekonomi)

Berdasarkan klasifikasi ekonomi APBD Pemda-pemda di lingkup Provinsi Papua

dibagi ke dalam beberapa jenis belanja terlihat bahwa persentase alokasi belanja

langsung masih lebih besar daripada belanja tidak langsung Hal ini menjadi sinyal positif

bahwa Pemerintah Daerah di Provinsi Papua masih dalam jalur yang tepat dalam

mengalokasikan belanja daerah karena Belanja Langsung mempunyai multiplier effect

yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah

Dari tabel dibawah dapat dilihat bahwa sebagian besar jenis belanja mengalami

penurunan realisasi dari tahun sebelumnya antara lain Belanja Barang Belanja Modal

Belanja Subsidi Belanja Bansos Belanja Bagi Hasil dan Belanja Bantuan Keuangan

Sementara itu sisanya mengalami kenaikan yaitu Belanja Pegawai Belanja Bunga

Belanja Hibah dan Belanja Tidak Terduga Belanja Tidak Terduga mengalami lonjakan

kenaikan yang sangat tinggi dengan realisasi sebesar 4257 persen dibandingkan

dengan pagunya atau mengalami kenaikan sebesar 47302 persen jika dibandingkan

dengan realisasi tahun sebelumnya Kenaikan tersebut disebabkan karena Pemda

Realisasi Belanja

Tidak Terduga

Mengalami Kenaikan

yang tinggi karena

digunakan untuk

penanganan COVID-

19 dan PEN di Papua

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

70

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Provinsi Papua menggunakan pos Belanja Tidak Terduga untuk menyediakan anggaran

dalam rangka penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun

2020

Tabel 43 Profil APBD Berdasarkan Klasifikasi Jenis Belanja (Dalam miliar Rupiah)

Jenis Belanja 2018 2019 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi Pagu Realisasi Belanja Pegawai 1316108 1026452 1457013 1034112 1516285 1203610 7938

Belanja Barang 1363702 1361468 1462373 1495903 1392711 1093754 785

Belanja Modal 1158384 963549 1218597 948081 934224 633034 678

Belanja Bunga 6406 2419 5729 2027 40042 5678 142

Belanja Subsidi 10294 12251 8922 6513 7847 5975 761

Belanja Hibah 359517 386184 230142 275438 551725 408136 740

Belanja Bantuan Sosial

93610 96138 70526 109691 66756 87780 1315

Belanja Bagi Hasil 50165 35353 60256 91882 95627 83961 878

Belanja Bantuan Keuangan

1182819 821236 1016783 964080 974576 580422 596

Belanja Tidak Terduga

10609 12565 13984 19281 25953 110484 4257

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

b Analisis Belanja Daerah

1 Analisis Proporsi Alokasi Belanja Sektor Konsumtif dan Produktif

Analisis proporsi alokasi

belanja sektor konsumtif dan

produktif digunakan untuk

mengetahui seberapa besar

alokasi untuk sektor konsumtif dan

produktif Proporsi belanja sektor

konsumtif (Belanja Pegawai dan

Belanja Barang) dan belanja

sektor produktif (Belanja Modal)

pada tahun 2020 mengalami

penurunan jika dibandingkan

tahun sebelumnya Belanja sektor konsumtif pada tahun 2020 turun sebesar 077

persen sedangkan belanja sektor produktif turun sebesar 531 persen

2 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal kepada Indikator Ekonomi Regional

Pada tahun 2020 terjadi penurunan total belanja pemerintah dan transfer

sebesar 1107 persen sementara di tahun yang sama terjadi kenaikan PDRB sebesar

232 persen dan kenaikan tingkat kemiskinan sebesar 025 persen

Grafik 45 Alokasi Belanja Sektor Konsumtif dan

Produktif

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

71

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Tabel 44 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan

Belanja dan Transfer 6276022 miliar 5581058 miliar -1107

PDRB (ADHK)PertEkonomi

13456224 miliar 13767757 miliar 232

Tingkat Kemiskinan 2655 2680 025

Rasio Belanja thd PDRB 4664 4053 -611

Sumber Pemda DJPK BPS (2021) diolah

Rasio belanja terhadap PDRB mengalami penurunan sebesar 611 persen dari

4664 persen menjadi sebesar 4053 persen di tahun 2020 Rasio belanja terhadap

PDRB menggambarkan produktifitas dan efektifitas daerah dalam membelanjakan

anggarannya Semakin rendah rasionya berarti semakin efektif pemerintah dalam

membelanjakan anggarannya Jika dilihat kondisi di tahun 2020 PDRB mengalami

kenaikan meskipun belanja dan transfer pemerintah mengalami penurunan PDRB

Provinsi Papua tercatat mengalami kenaikan yang mengakibatkan ekonomi papua

tumbuh positif sebesar 692 persen (y-o-y) Dari sisi produksi pertumbuhan ini terutama

ditopang dari lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian yang menyumbang

sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1192 persen (y-o-y) Dari sisi Pengeluaran

pertumbuhan ditopang oleh Komponen Ekspor Luar Negeri yang mengalami

kenaikan hingga 396 persen (y-o-y)

44 PERKEMBANGAN BLU DAERAH

Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) adalah satuan kerja

perangkat daerah (SKPD) atau unit kerja pada SKPD di

lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untuk

memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa

penyediaan barang danatau jasa yang dijual tanpa

mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan

pada prinsip efisiensi dan produktivitas

a Profil dan Jenis Layanan Satker BLU Daerah

Di Provinsi Papua terdapat 9 entitas yang telah ditetapkan sebagai instansi yang

menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD)

yang seluruhnya bergerak di bidang pelayanan kesehatan Namun sampai saat ini baru

8 RSUD yang telah menerapkan pengelolaan keuangan BLUD yaitu RSUD Nabire

RSUD Mimika RSUD Merauke RSUD Biak RSUD Abepura RSUD Paniai RSUD

Jayapura dan RSUD Yowari Sementara 1 entitas lainnya yaitu RSUD Supiori belum

menerapkan pola pengelolaan keuangan BLUD Sampai saat ini pengelolaan keuangan

Terdapat 9 entitas

yang ditetapkan

sebagai BLUD dan

seluruhnya di bidang

pelayanan

kesehatan

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

72

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

yang dijalankan oleh rumah sakit tersebut masih sebagai organisasi perangkat daerah

pada umumnya

Tabel 45 Profil dan Jenis Layanan BLU Daerah di Provinsi Papua (Rupiah)

No Jenis Layanan Satker BLUD Pemerintah Daerah Total Pagu 2020

1 Pelayanan Kesehatan RSUD Abepura Pemprov Papua 272337461740

2 Pelayanan Kesehatan RSUD Jayapura Pemprov Papua 622679257077

3 Pelayanan Kesehatan RSUD Mimika Pemkab Mimika 207835466321

4 Pelayanan Kesehatan RSUD Biak Pemkab Biak Numfor 146033887566

5 Pelayanan Kesehatan RSUD Merauke Pemkab Merauke 154194496038

6 Pelayanan Kesehatan RSUD Nabire Pemkab Nabire 98231250000

7 Pelayanan Kesehatan RSUD Yowari Pemkab Jayapura 47715885900

8 Pelayanan Kesehatan RSUD Paniai Pemkab Paniai 83603877296

9 Pelayanan Kesehatan RSUD Supiori Pemkab Supiori NA

Sumber Pemda SIKD BPKP (2021)

Rumah Sakit Umum Daerah Supiori telah ditetapkan sebagai entitas BLUD sejak

tahun 2015 melalui Surat Keputusan Bupati Supiori Nomor 72 Tahun 2015 tentang

Penetapan Rumah Sakit Daerah Kabupaten Supiori sebagai Badan Layanan Umum

Daerah namun hingga saat ini pengelolaan RSUD belum menggunakan PPK-BLUD

yaitu penggunaan langsung atas pendapatan yang diperoleh RSUD termasuk

pendapatan BPJS Hal ini disebabkan adanya keraguan dari Direktur dan Pengelola

Keuangan RSUD Supiori untuk menggunakan langsung pendapatan yang diperoleh

oleh RSUD

b Perkembangan Pengelolaan Aset BLU Daerah

Salah satu BLUD yang telah melaksanakan pengelolaan keuangan BLUD cukup

lama adalah RSUD Mimika Rumah sakit umum milik Pemerintah Kabupaten Mimika ini

telah melaksanakan PPK-BLUD sejak tahun 2012 melalui Peraturan Bupati Mimika

Nomor 184 Tahun 2011 tanggal 9 Desember 2011 tentang Penetapan Rumah Sakit

Umum Daerah Kabupaten Mimika sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Aset

yang dimiliki oleh RSUD Mimika sebesar Rp20098 miliar

Tabel 46 Perkembangan Pengelolaan Aset dan Pagu BLUD Provinsi Papua

No Satker BLUD Nilai Aset (rupiah)

1 RSUD Mimika 200982072582

2 RSUD Nabire 174186000484

3 RSUD Merauke 116366149195

4 RSUD Paniai 11221847437

Sumber Pemda BPKP (2020)

73

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

c Analisis Legal

Dilihat dari aspek legal penetapan status BLUD oleh Kepala Daerah melalui

keputusan GubernurBupatiWalikota telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor

23 tahun 2005 jo Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2012 tentang Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 tahun

2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah

Penetapan status RSUD sebagai BLUD antara lain (1) RSUD Abepura ditetapkan

dengan SK Gubernur Nomor 1884389Tahun 2014 tanggal 3 November 2014 (2)

RSUD Nabire ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 10 Tahun 2015 tanggal 27 Januari

2015 (3) RSUD Mimika ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 184 Tahun 2011 tanggal

9 Desember 2011 (4) RSUD Merauke ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 632 Tahun

2014 tanggal 29 Agustus 2014 (5) RSUD Biak ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 261

Tahun 2013 (6) RSUD Supiori ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 72 Tahun 2015

dan RSUD Painai ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 99 tahun 2013

Kesesuaian penyusunan peraturan daerah tersebut dapat dilihat dari analisis

legal yang meliputi aspek kelembagaan tata kelola SDM dan pengendalian Dalam

aspek kelembagaan penetapan entitas BLUD harus memenuhi persyaratan substanstif

teknis dan administratif Aspek tata kelola meninjau aturan internal tata laksana

akuntabilitas dan transparansi Dalam aspek SDM meninjau struktur pengelola BLUD

Sementara aspek pengendalian terkait penilaian dan pengawasan oleh kepala

daerahbadan pengawas

45 SURPLUSDEFISIT APBD

APBD agregat (provinsikabupatenkota) di Papua pada tahun

2020 mengalami surplus sebesar Rp125 triliun lebih kecil dari

surplus tahun 2019 yang mencapai Rp373 triliun Surplus

tersebut ditopang oleh sebagian pemerintah daerah kecuali 8

daerah yaitu Kabupaten Biak Numfor Kabupaten Merauke

Kabupaten Paniai Kabupaten Mimika Kabupaten Pegunungan Bintang Kabupaten

Yahukimo Kabupaten Lanny Jaya dan Kabupaten Dogiyai yang mengalami defisit

Berikut ini adalah analisis terkait surplus pada APBD Papua

a Rasio SurplusDefisit terhadap Agregat Pendapatan

Rasio ini untuk mengetahui proporsi surplusdefisit anggaran terhadap

pendapatan yang menunjukkan performa fiskal pemerintah daerah dalam menghimpun

pendapatan untuk mengcover belanja atau penghematan belanja dengan kondisi

pendapatan tertentu

Surplus tahun 2020

sebesar Rp125

triliun turun

dibandingkan dengan

tahun sebelumnya

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

74

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

119877119886119904119894119900 119904119906119903119901119897119906119904 119889119890119891119894119904119894119905 119905119890119903ℎ119886119889119886119901 119901119890119899119889119886119901119886119905119886119899 =119878119906119903119901119897119906119904 119863119890119891119894119904119894119905

119879119900119905119886119897 119901119890119899119889119886119901119886119905119886119899 119860119875119861119863

Dari tahun 2018 sampai

dengan tahun 2020 terjadi tren

penurunan rasio yaitu tahun 2018

sebesar 1187 persen tahun 2019

sebesar 701 persen dan tahun

2020 hanya sebesar 289 persen

Hal tersebut menunjukkan kinerja

fiskal pemerintah daerah dalam

merealisasikan penerimaan

selama 3 tahun terakhir

mengalami penurunan

b Rasio SurplusDefisit terhadap Realisasi Dana Transfer (Semester I)

Rasio surplusdefisit terhadap realisasi dana transfer (semester I) dapat menjadi

sinyal bagi Kementerian Keuangan untuk mengevaluasi timing pencairan dana transfer

terutama pada daerah yang sangat bergantung pada dana transfer namun mengalami

ekses likuiditas akibat frontloading pencairan dana transfer pada semester I setiap tahun

anggaran

119877119886119904119894119900 119904119906119903119901119897119906119904 119889119890119891119894119904119894119905 119905119890119903ℎ119886119889119886119901 119903119890119886119897119894119904119886119904119894 119889119886119899119886 119905119903119886119899119904119891119890119903 =119878119906119903119901119897119906119904 119863119890119891119894119904119894119905 (119878119898119904119905 119868)

119879119900119905119886119897 119903119890119886119897119894119904119886119904119894 119905119903119886119899119904119891119890119903

Pada semester I tahun

2018 sd 2020 rasio surplus

terhadap realisasi dana transfer

sangat besar Pada tahun 2019

rasio surplus terhadap dana

transfer sebesar 3947 persen dan

mengalami kenaikan pada tahun

2020 menjadi sebesar 4778

persen Hal tersebut dapat

diartikan bahwa sepanjang tahun

2018 sd 2020 terjadi ekses

likuiditas pada APBD lingkup Provinsi Papua yang mengindikasikan adanya frontloading

Grafik 46 Rasio SurplusDefisit terhadap Agregat

Pendapatan

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Grafik 47 Rasio SurplusDefisit terhadap Realisasi Dana

Transfer

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

75

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

atau pencairan dana transfer yang terlalu besar di awal semester sehingga

mengakibatkan adanya surplus yang berlebihan

c Rasio SurplusDefisit terhadap PDRB

Rasio surplusdefisit terhadap PDRB menggambarkan kesehatan ekonomi

regional semakin kecil rasionya berarti daerah tersebut mampu memproduksi barang

dan jasa untuk membiayai defisit anggaran pemerintah daerahnya

119877119886119904119894119900 119904119906119903119901119897119906119904 119889119890119891119894119904119894119905 119905119890119903ℎ119886119889119886119901 119875119863119877119861 =119878119906119903119901119897119906119904 119886119905119886119906 119863119890119891119894119904119894119905 119860119875119861119863

119875119863119877119861

Pada tahun 2020 rasio

surplus terhadap PDRB sebesar

063 persen dan menunjukkan tren

penurunan jika dibandingkan rasio

tahun sebelumnya Hal tersebut

menunjukkan bahwa dibandingkan

tahun sebelumnya kemampuan

Papua dalam memproduksi

barang dan jasa untuk membiayai

defisit anggaran pemerintahnya

semakin besar

46 PEMBIAYAAN

Pada tahun 2020 realisasi pembiayaan netto daerah

mencapai Rp423 triliun terdiri dari penerimaan pembiayaan

sebesar Rp468 triliun dan pengeluaran pembiayaan sebesar

Rp44951 miliar Jika dibandingkan dengan tahun

sebelumnya terjadi kenaikan realisasi pembiayaan netto

sebesar Rp13 triliun atau 4451 persen Sebagian besar penerimaan pembiayaan

berasal dari penggunaan SiLPA tahun sebelumnya dan sisanya merupakan penerimaan

pinjaman daerah dan obligasi Di sisi pengeluaran realisasi pembiayaan didominasi oleh

pembayaran pokok utang dan penyertaan modal ke BUMD

Rasio SILPA terhadap Alokasi Belanja

Rasio SiLPA terhadap alokasi belanja mencerminkan proporsi belanja atau

kegiatan yang tidak digunakan dengan efektif oleh pemerintah daerah

119877119886119904119894119900 119878119894119871119875119860 =119869119906119898119897119886ℎ 119878119894119871119875119860

119879119900119905119886119897 119887119890119897119886119899119895119886 119860119875119861119863

Grafik 48 Rasio SurplusDefisit terhadap PDRB

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Pembiayaan netto

tahun 2020 sebesar

Rp423 triliun naik

dibandingkan dengan

tahun sebelumnya

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

76

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Dari grafik di samping

dapat dilihat bahwa pada tahun

2020 terdapat sekitar 1301

persen belanja yang tidak

digunakan secara efektif oleh

pemerintah daerah Rasio tersebut

lebih kecil dibandingkan tahun

2019 yang mencapai 1345

persen Semakin kecil rasio SiLPA

terhadap belanja maka

mencerminkan bahwa pemerintah

daerah semakin efektif dalam membelanjakan anggarannya

47 ANALISIS KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

471 Analisis Horizontal dan Vertikal

a Analisis Horizontal

Analisis horizontal digunakan untuk membandingkan angka-angka dalam

laporan realisasi Pemda (KabupatenKota) satu dengan Pemda lain dalam satu wilayah

provinsi untuk menyajikan informasi yang utuh terkait kinerja suatu pos antar pemda

Disamping itu analisis ini juga dapat membandingkan perubahan keuangan dalam satu

post APBD yang sama pada lingkup satu pemda untuk melihat perkembangan suatu pos

APBD dari waktu ke waktu

Grafik 410 Analisis Horizontal PAD Tahun 2020

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Grafik di atas mengambarkan realisasi PAD terbesar berasal dari Pemerintah

Provinsi dengan realisasi sebesar Rp134 triliun atau 5556 persen dari total realisasi

diikuti Kabupaten Mimika Kota Jayapura Kabupaten Jayapura dan Kabupaten

Merauke sebagai penyumbang terbesar PAD di Papua Sebagian besar PAD Provinsi

Grafik 49 Rasio SILPA terhadap Alokasi Belanja

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

77

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Papua berasal dari penerimaan pajak daerah antara lain Pajak Kendaraan Bermotor

Pajak Air Permukaan Pajak Rokok Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dan Pajak

Restoran

b Analisis Vertikal

Analisis vertikal digunakan untuk membandingkan antara pos yang satu dengan

pos yang lain terhadap totalnya dalam satu komponen APBD yang sama untuk

mengetahui seberapa besar kontribusi masing - masing pos tersebut sehingga dapat

diukur seberapa besar pengaruh pos tersebut bagi suatu pemda

Grafik 411 Analisis Vertikal Kontribusi Belanja Modal Tahun 2020

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Belanja modal adalah belanja yang mempunyai multiplier effect yang paling

tinggi diantara jenis belanja yang lain sehingga diharapkan mampu merangsang

pertumbuhan ekonomi regional Pada tahun 2020 tiga pemda yang memiliki kontribusi

belanja modal paling tinggi adalah Kabupaten Supiori (2779) Kabupaten Mamberamo

Tengah (2727) dan Kabupaten Boven Digoel (2435) Sementara itu pemda yang

memiliki kontribusi belanja modal paling kecil adalah Provinsi Papua yang memiliki

kontribusi belanja modal hanya sebesar 656 persen

472 Analisis Kapasitas Fiskal Daerah

Kapasitas Fiskal Daerah adalah gambaran dari kemampuan keuangan masing-

masing daerah yang dicerminkan melalui penerimaan umum APBD yang digunakan

untuk membiayai tugas pemerintahan daerah Formulasi dalam menghitung kapasitas

fiskal daerah adalah penerimaan umum APBD (tidak termasuk Dana Alokasi Khusus

Dana Darurat Dana Pinjaman Lama dan penerimaan lain yang penggunaannya dibatasi

untuk membiayai pengeluaran tertentu) dikurangi belanja pegawai dibagi jumlah

penduduk miskin

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

78

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

119870119886119901119886119904119894119905119886119904 119865119894119904119896119886119897 =(119875119860119863 + 119863119861119867 + 119863119860119880 + 119871119875119878) minus 119861119890119897119886119899119895119886 119875119890119892119886119908119886119894

119869119906119898119897119886ℎ 119875119890119899119889119906119889119906119896 119872119894119904119896119894119899

Tabel 47 Analisis Kapasitas Fiskal Daerah

Uraian 2019 2020

PAD 3344628852840 2413924519861

DBH 3284918607930 2695145220558

DAU 23068841897000 20744231189522

Lain-Lain yang Sah 687782257257 513035009616

Total Pendapatan Umum 30386171617046 26366335941577

Belanja Pegawai 10341120155057 12036102195842

Penduduk Miskin (jiwa) 900950 912200

Kapasitas Fiskal 22248795 15709531

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Pada tahun 2020 kapasitas fiskal daerah di Papua mengalami penurunan 2939

persen atau sebesar Rp6539264 dibandingkan tahun sebelumnya Turunnya kapasitas

fiskal daerah Provinsi Papua menunjukkan kemampuan fiskal daerah untuk mengurangi

jumlah penduduk miskin semakin berkurang Hal tersebut didukung fakta bahwa angka

kemiskinan di Provinsi Papua tahun 2020 mengalami kenaikan dari 900950 jiwa pada

tahun 2019 menjadi 912200 jiwa pada tahun 2020 Kedepan Pemerintah Daerah harus

dapat mereformulasi kebijakan fiskal didaerah sehingga pemerintah dapat

menggunakan kemampuan fiskal yang dimiliki untuk melaksanakan program-program

pengentasan kemiskinan di daerah

48 PERKEMBANGAN BELANJA WAJIB DAERAH

Mandatory spending merupakan belanja wajib yang harus

dialokasikan oleh pemerintah daerah untuk memenuhi amanat

Undang-Undang Mandatory spending yang harus dipenuhi

oleh pemerintah daerah meliputi alokasi pendidikan sebesar

20 persen alokasi kesehatan sebesar 10 persen dan alokasi

infrastruktur daerah sebesar 25 persen

481 Belanja Daerah Sektor Pendidikan

Sesuai amanat UUD 1945 pasal 31 ayat (4) dan UU No 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional pasal 49 ayat (1) alokasi anggaran pendidikan sebesar

20 dari total alokasi belanja Pada APBD Papua tahun 2020 alokasi anggaran sektor

pendidikan yaitu sebesar Rp696 triliun baru mencapai sebesar 1242 persen

dibandingkan total alokasi belanja daerah sebesar Rp5606 triliun Hal tersebut

menggambarkan jika sebagian pemda di lingkup Provinsi Papua belum mengalokasikan

anggaran pendidikan sesuai amanat Undang-Undang yaitu sebesar 20 persen Data

Alokasi belanja

pendidikan sebesar

1242 persen

kesehatan sebesar

1466 persen dan

infrastruktur sebesar

34 persen

79

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

alokasi anggaran pendidikan pemda-pemda lingkup Provinsi Papua dapat dilihat pada

grafik dibawah ini

Grafik 412 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

482 Belanja Daerah Sektor Kesehatan

Sesuai amanat UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pemerintah daerah

wajib mengalokasikan anggaran kesehatan minimal 10 persen dari APBD diluar belanja

untuk keperluan pembayaran gaji Pada APBD Papua tahun 2020 alokasi anggaran

sektor kesehatan yaitu sebesar Rp822 triliun atau 1466 persen dibandingkan total

belanja daerah pada APBD diluar gaji Hal tersebut menggambarkan jika sebagian besar

pemda di lingkup Provinsi Papua telah mengalokasikan anggaran pendidikan sesuai

amanat Undang-Undang yaitu sebesar 10 persen Data alokasi anggaran kesehatan

pemda-pemda lingkup Provinsi Papua dapat dilihat pada grafik dibawah ini

Grafik 413 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

80

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

483 Belanja Infrastruktur Daerah

Belanja infrastruktur daerah dialokasikan paling sedikit 25 persen dari Dana

Transfer Umum (DTU) Alokasi tersebut akan digunakan untuk belanja infrastruktur

daerah yang langsung terkait dengan percepatan pembangunan fasilitas pelayanan

publik dan ekonomi dalam rangka meningkatkan kesempatan kerja mengurangi

kemiskinan dan mengurangi kesenjangan penyediaan layanan publik antar daerah

Tabel 48 Prosentase Alokasi Belanja Infrastruktur Daerah Papua 2020

Uraian 2020

DTU (DAU + DBH) 23439376410080

Belanja Infrastruktur Daerah 9342241444463

Prosentase 3986

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Dari table di atas dapat dilihat bahwa total alokasi untuk belanja infrastruktur pada APBD

Papua sebesar Rp934 triliun telah mencapai 3986 persen jika dibandingkan dengan

total Dana Transfer Umum Papua sebesar Rp2344 triliun

BOKS 4

Dana Otsus Papua Dinilai Efektif di Sektor Kesehatan

JAKARTA Gatracom - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Provinsi Papua Khairul Lie menilai dana otonomi khusus (Otsus) Papua sangat efektif Implementasi dana Otsus Papua di sektor kesehatan mendapat alokasi anggaran 15 Pengalokasian dana ini diimplementasikan dalam pelayanan kesehatan dasar rujukan pencegahan dan pemberantasan penyakit serta perbaikan gizi masyarakat Di samping itu juga pada pembinaan kesehatan lingkungan dan pelayanan kesehatan dalam situasi bencana ldquoDana Otsus Papua rata-rata membiayai sembilan sampai 12 program yang mencakup 21 hingga 26 kegiatan setiap tahunnya Di tahun 2020 Karena ada pengurangan anggaran sehingga membiayai tiga program dan lima kegiatanrdquo ujar Khairul seperti dalam keterangan tertulisnya yang diterima Gatracom Minggu (2211)

Ia menjelaskan 60 dari program ini berbentuk pelayanan mobile klinik udara darat dan terapung serta pelayanan mobile spesialis bagi wilayah terpencil di Papua Selain itu terdapat juga program kampung siaga serta rumah tunggu bagi orang melahirkan bisa menginap ldquoMedan yang sulit sarana transportasi menggunakan helikopter untuk memberikan pelayanan kesehatan Ada lagi program mengirimkan tenaga kesehatan di tempat yang sulit dan menginap 21 harirdquo ucapnya

Dengan adanya dana Otsus ini lanjutnya masyarakat Papua bisa mendapat obat-obatan gratis seperti obat HIV AIDS Filariasis Malaria Diabetes Vitamin C dan lainnya Bahkan masyarakat asli Papua mendapat fasilitas kesehatan gratis di Puskesmas dan Rumah Sakit setempat ldquoDengan semua usaha dan program yang dilakukan Kabupaten Jayapura mendapatkan penghargaan sebagai pembangunan kesehatan terbaik dari Provinsirdquo katanya bangga Oleh karena itu ia menyayangkan adanya pengurangan dana Otsus hingga 50 di tahun 2020 ini Sebelumnya dana Otsus sebesar Rp103 miliar hanya menjadi Rp46 miliar saja akibat kebijakan persiapan kegiatan Pekan Olah Raga Nasional XX (PON XX) ldquoYang semula anggaran Rp103 Milyar maka di tahun 2020 menjadi Rp 46 Milyar Pengurangan tersebut karena untuk kegiatan PON XX Dengan kondisi seperti ini ya kita tidak bisa apa-apa lagirdquo keluh Khairul

Sumber gatracom tanggal 22 November 2020

SudarsoDirektur Pelaksanaan Anggaran

BAB VPerkembangan dan AnalisisPelaksanaan anggarankonsolidasian

Dalam rangka merespon dampak pandemi Covid-19

Pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan yangbersifat extraordinary khususnya difokuskan pada tigasektor yaitu kesehatan perlindungan sosial dan dunia usaha

Direktur Pelaksanaan Anggaran dalam Leaders Talk Kementeruan Keuangan10072020

Sumber Foto Dit PA

81

Telaga Tondijat Serui Photo Credit Zulfi

51 LAPORAN REALISASI ANGGARAN KONSOLIDASIAN

aporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian (LKPK) disusun berdasarkan

konsolidasi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dengan Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah konsolidasian (LKPD-K) dalam periode tertentu

Pada tingkat wilayah Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Papua menyusun LKPK

Tingkat Wilayah Provinsi Papua yang mengkonsolidasikan LKPP Tingkat Wilayah dan

LKPD Konsolidasian di wilayah Provinsi Papua

Sebagaimana tabel dibawah ini pada tahun 2020 terjadi penurunan realisasi

pendapatan sebesar 472 persen Tercatat pendapatan konsolidasian pada tahun 2020

terealisasi sebesar Rp1136 triliun sementara realisasi pada tahun 2019 sebesar

Rp1234 triliun Penurunan tersebut terjadi pada seluruh komponen pendapatan antara

lain pendapatan perpajakan Pendapatan Bukan Pajak pendapatan hibah dan

pendapatan transfer Sementara itu di sisi belanja terjadi penurunan realisasi sebesar

863 persen dibandingkan tahun sebelumnya Pada tahun 2020 belanja konsolidasian

terealisasi sebesar Rp5717 triliun sedangkan pada tahun 2019 terealisasi sebesar

Rp6257 triliun Penurunan tersebut terjadi pada komponen belanja pemerintah

L

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB V

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN

Anggaran konsolidasian

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

82

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

Tabel 51 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian

Tingkat Wilayah Provinsi Papua Tahun 2020 (Dalam miliar Rupiah)

Uraian 2020 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi

Pendapatan Negara 894778 4482555 1136494 -790 1233940

Pendapatan Perpajakan 830096 144643 974739 -339 1008965

Pendapatan Bukan Pajak 64682 368286 161337 -2031 202448

Hibah - 78586 077 -9963 20794

Transfer - 3891040 340 -8035 1732

Belanja Negara 5581059 4398198 5716679 -863 6256716

Belanja Pemerintah 1318481 3543493 4861974 -1103 5465021

Transfer 4262578 854705 854705 796 791695

Surplus(Defisit) -4686281 84357 -4580185 -881 -5022776

Pembiayaan - 410774 410774 4532 282668

Penerimaan Pembiayaan - 467725 467725 723 436176

Pengeluaran Pembiayaan - 56951 56951 -6290 153508

SILPA -4686281 495131 -4169410 -1204 -4740108

Sumber LKPK (2020) diolah

52 PENDAPATAN KONSOLIDASIAN

Pendapatan konsolidasian tingkat wilayah adalah

konsolidasian antara seluruh pendapatan pemerintah pusat

dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-

akun resiprokal (berelasi) Total pendapatan konsolidasian

Provinsi Papua tahun 2020 mencapai Rp1136 triliun terdiri dari pendapatan pemerintah

pusat sebesar Rp895 triliun dan pemerintah daerah sebesar Rp4483 triliun yang

kemudian dieliminasi menjadi Rp242 triliun

a Analisis Proporsi dan Perbandingan

Pendapatan konsolidasian

tahun 2020 masih didominasi oleh

pendapatan perpajakan sebesar

8577 persen meskipun secara

nominal realisasi pendapatan

perpajakan mengalami

penurunan sebesar 339 persen

dibandingkan tahun sebelumnya

Di sisi lain komposisi pendapatan

Grafik 51 Perbandingan Komposisi Pendapatan

Konsolidasian

Sumber LPKP (2020) diolah

Pendapatan

konsolidasian turun

790 persen

dibandingkan dengan

tahun sebelumnya

83

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

konsolidasian terkecil adalah pendapatan hibah yang hanya sebesar 001 persen

dibandingkan dengan total pendapatan konsolidasian

Pada tahun 2020 kontribusi pemerintah pusat terhadap total pendapatan

konsolidasian masih cukup besar yaitu sebesar 8336 persen sementara sisanya

sebesar 1664 persen merupakan penerimaan pemerintah daerah Tingginya kontribusi

pemerintah pusat dipengaruhi oleh kontribusi penerimaan perpajakan yang mencapai

8516 persen Sementara kontribusi penerimaan PNBP hibah dan transfer didominasi

oleh pemerintah daerah

Grafik 52 Perbandingan Penerimaan Pemerintah Pusat dan Daerah terhadap Penerimaan

Konsolidasian

Sumber LKPK (2020) diolah

b Analisis Perubahan

Pada tahun 2020

penerimaan perpajakan PNBP

hibah dan transfer mengalami

penurunan dibandingkan tahun

sebelumnya Penerimaan

perpajakan turun sebesar

Rp34226 miliar atau 339 persen

pendapatan Bukan Pajak turun

sebesar Rp41111 miliar atau

2031 persen penerimaan hibah

turun sebesar Rp20717 miliar atau

9963 persen dan penerimaan transfer turun sebesar Rp1392 miliar atau 8035 persen

Penurunan realisasi tersebut disebabkan karena turunnya sebagian besar komponen

pendapatan konsolidasian

Grafik 53 Analisis Perubahan Pendapatan

Konsolidasian Tahun 2019 dan 2020

Sumber LKPK Kanwil (2020) diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

84

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

c Rasio Pajak (Tax Ratio)

1 Rasio Pajak Konsolidasian

Rasio pajak (tax ratio) merupakan perbandingan antara jumlah penerimaan pajak

suatu daerah terhadap pendapatan suatu output perekonomian atau Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) Rasio pajak dapat dihitung dengan formula

119879119886119909 119903119886119905119894119900 =119875119890119899119889119886119901119886119905119886119899 119875119890119903119901119886119895119886119896119886119899 119870119900119899119904119900119897119894119889119886119904119894119886119899 119879119894119899119892119896119886119905 119882119894119897119886119910119886ℎ

119875119863119877119861 119875119903119900119907119894119899119904119894

Tabel 52 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan

Pendapatan Perpajakan Konsolidasian

1008965 miliar 974739 miliar -339

PDRBPertEkonomi 18950527 miliar 19892890 miliar 497

Rasio Pajak (Tax Ratio) 532 490 -042

Sumber LKPK BPS (2020) diolah

Perkembangan rasio pajak

terhadap PDRB pada tahun 2020

sebesar 490 persen lebih rendah

dibandingkan rasio pajak tahun

sebelumnya Penurunan rasio ini

selaras dengan penurunan jumlah

penerimaan pajak Oleh karena itu

pemerintah perlu melakukan

berbagai upaya agar tax ratio pajak

semakin meningkat karena peran

pajak untuk membiayai pembangunan sangatlah besar

2 Rasio Pajak Per Kapita

Rasio Pajak per kapita adalah perbandingan antara jumlah penerimaan pajak

yang dihasilkan daerah dengan jumlah penduduknya Pajak per kapita menunjukkan

kontribusi setiap penduduk pada pendapatan perpajakan suatu daerah

Tabel 53 Rasio Pajak Perkapita

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan

Pendapatan Perpajakan (rupiah)

10089652770602 9747394555179 -339

Jumlah Penduduk (jiwa) 3379302 4303707 2735

Rasio Pajak Per Kapita 2985721 2264883 -2414

Sumber LKPK BPS (2020) diolah

Grafik 54 Rasio Pajak terhadap PDRB

Sumber LKPK Kanwil BPS (2021) diolah

85

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Pada tahun 2020 rasio pajak per kapita terhitung sebesar Rp226 juta per jiwa

turun cukup signifikan dibandingkan dengan tahun 2019 yang sebesar Rp296 juta per

jiwa Hal ini berarti setiap penduduk berkontribusi terhadap penerimaan perpajakan

sebesar Rp226 juta Penurunan rasio pajak per kapita yang cukup signifikan ini selaras

dengan realisasi penerimaan perpajakan yang menurun di tahun yang sama

53 BELANJA KONSOLIDASIAN

Belanja konsolidasian tingkat wilayah adalah konsolidasian

antara seluruh belanja pemerintah pusat dan pemerintah

daerah suatu wilayah dalam satu periode pelaporan yang

sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal

(berelasi)

a Analisis Proporsi dan Perbandingan

Secara keseluruhan mayoritas belanja dan transfer konsolidasian didominasi

oleh belanja pemerintah daerah Realisasi belanja dan transfer konsolidasian sebesar

Rp5717 triliun 7694 persen bersumber dari anggaran pemerintah daerah dan sisanya

sebesar 2306 persen dari anggaran pemerintah pusat Jika dilihat per jenis belanja

hampir seluruh komponen belanja yang bersumber dari APBD mendominasi belanja

konsolidasian Realisasi Belanja Pegawai konsolidasian sebesar Rp1416 triliun yang

bersumber dari APBD sebesar Rp1029 triliun (7270) dan dari APBN sebesar Rp387

triliun (2730) Belanja Modal konsolidasian sebesar Rp1073 triliun dengan komposisi

5866 persen dari APBD dan 4134 persen berasal dari APBN Jika dikaitkan dengan

kontribusi pemerintah pada pertumbuhan ekonomi khususnya dari sisi pengeluaran

pemerintah menunjukkan bahwa kontribusi pemerintah daerah lebih besar dari

pemerintah pusat

Grafik 55 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terhadap Belanja dan Transfer Konsolidasian

Sumber LKPK Kanwil (2020) diolah

Belanja konsolidasian

turun 863 persen

dibandingkan dengan

tahun sebelumnya

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

86

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

b Analisis Perubahan

Secara keseluruhan realisasi belanja konsolidasian tahun 2020 mengalami

penurunan sebesar 863 persen dibandingkan tahun sebelumnya Kondisi tersebut

dipengaruhi oleh penurunan sebagian besar komponen belanja Kenaikan realisasi

belanja hanya dialami oleh belanja bunga belanja hibah belanja tak terduga dan

belanja transfer Pada belanja tak terduga kenaikan mencapai 47942 persen

dibandingkan tahun sebelumnya disebabkan karena Pemerintah Provinsi Papua

mengalokasikan anggaran penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional

(PEN) pada pos belanja tidak terduga

Grafik 56 Komposisi Belanja Konsolidasian Tahun 2019 dan Tahun 2020

c Analisis Rasio Belanja Operasi Konsolidasian terhadap Total Belanja

Konsolidasian

Belanja operasi terdiri atas

belanja pegawai konsolidasian

dengan belanja barang

konsolidasian Rasio belanja

operasi terhadap total belanja

konsolidasian mengindikasikan

porsi belanja pemerintah untuk

operasional pemerintah Semakin

rendah rasio belanja operasi

menunjukkan bahwa realisasi

anggaran untuk kegiatan operasi semakin menurun dan lebih ditingkatkan pada belanja

sektor produktif Rasio belanja operasi terhadap total belanja konsolidasian tahun 2020

sebesar 5398 persen turun sebesar 254 persen dibandingkan tahun sebelumnya

Penurunan tersebut dipicu oleh penurunan realisasi belanja pegawai sebesar 075

persen dan belanja barang sebesar 2082 persen

Sumber LKPK Kanwil (2020)

diolah

Grafik 57 Rasio Belanja Operasi terhadap Total Belanja

Sumber LKPK Kanwil (2020) diolah

87

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

d Rasio Belanja Konsolidasian Terhadap Jumlah Penduduk

Rasio belanja konsolidasian terhadap jumlah penduduk menunjukkan seberapa

besar belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang digunakan untuk

menyejahterakan per penduduk di suatu daerah Semakin besar nilainya semakin besar

belanja yang dikeluarkan untuk menyejahterakan satu orang penduduk wilayah tersebut

sehingga semakin besar kemungkinan tercapainya dan juga sebaliknya

Rasio total belanja konsolidasian terhadap jumlah penduduk Provinsi Papua

tahun 2020 adalah Rp1328 juta per kapita Hal ini dapat diartikan bahwa dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan penduduknya selama tahun 2020 pemerintah telah

membelanjakan sebesar Rp1328 juta untuk setiap jiwa Jumlah tersebut menurun jika

dibandingkan dengan tahun 2019 dengan rasio sebesar Rp1851 juta per kapita

Tabel 54 Perkembangan Belanja Pemerintah Konsolidasian per Jiwa KabupatenKota Tahun 2017 dan 2018

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan

Belanja Konsolidasian (rupiah)

62567159641005 57166790954616 -863

Jumlah Penduduk (jiwa) 3379302 4303707 2735

Rasio Belanja Per Kapita 18514817 13283151 -2826

Sumber LKPK BPS (2021) diolah

e Analisis Dampak Kebijakan Fiskal kepada Indikator Ekonomi Regional

Pada tahun 2020 terjadi penurunan realisasi belanja pemerintah dan transfer

sebesar 863 persen Sementara itu indikator ekonomi regional Provinsi Papua tahun

2020 menunjukan kondisi kenaikan atau positif PDRB (ADHB) Provinsi Papua pada

tahun 2020 naik 497 persen Tingkat kemiskinan mengalami kenaikan sebesar 094

persen sejalan dengan total agregat belanja yang mengalami penurunan Namun

Demikian pertumbuhan ekonomi regional Provinsi Papua tahun 2020 tetap positif

karena ditopang oleh sektor pertambangan yang tetap tumbuh positif

Tabel 55 Analisis Realisasi Belanja terhadap Indikator Ekonomi Regional

Uraian 2019 2020 Kenaikan

Belanja Pemerintah 54650214406871 48619736970910 -1103

Transfer 7916945234134 8547053983707 796

Total 62567159641005 57166790954616 -863

PDRBPert Ekonomi 189505270000000 198928900000000 497

Tingkat Kemiskinan 2655 2680 094

Sumber LKPK BPS (2021) diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

88

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

54 SURPLUSDEFISIT KONSOLIDASIAN

Surplusdefisit adalah selisih lebihkurang antara pendapatan

daerah dan belanja daerah dalam tahun anggaran yang sama

Total defisit konsolidasian tahun 2020 mencapai Rp4580

triliun turun Rp443 triliun atau 881 persen jiika dibandingkan

tahun 2019 yang sebesar Rp5023 triliun

Analisis Komposisi dan Rasio

Tabel 56 Rasio SurplusDefisit Konsolidasian terhadap PDRB

Uraian SurplusDefisit Rasio thd PDRB

Realisasi Komposisi

Pemerintah Daerah 843568312976 -2 042

Pemerintah Pusat (46862807562210) 102 -2356

Konsolidasian (45801846366158) 100 -2302

)PDRB Papua Rp19892890 miliar (sumber BPS Papua)

Pada tahun 2020 Pemerintah Pusat menyumbang defisit sebesar Rp4686 triliun

atau 102 persen dari total defisit konsolidasian sementara Pemerintah Daerah

menyumbang surplus sebesar Rp84357 miliar Rasio surplusdefisit konsolidasian

terhadap PDRB mencapai minus 2302 persen yang terdiri dari Pemerintah Pusat

sebesar minus 2356 persen dan Pemerintah Daerah sebesar 042 persen Jika

dibandingkan tahun sebelumnya terjadi kenaikan rasio sebesar 346 persen

55 ANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN FISKAL AGREGAT

PDRB adalah penjumlahan nilai output bersik perekonomian

yang ditimbulkan oleh seluruh kegiatan ekonomi di suatu

wilayah tertentu dan dalam satu kurun waktu tertentu Nilai

PDRB suatu daerah dapat dihitung dengan menggunakan

pendekatan pengeluaran yaitu

Keterangan

Y = Pendapatan Nasional C = Konsumsi Rumah Tangga I = Investasi G = Belanja

Pemerintah X = Ekspor dan M = Impor

Analisis kontribusi pemerintah terhadap PDRB ini menggunakan data pada

laporan statistik keuangan pemerintah tingkat wilayah berupa Laporan Operasional

(Statement of Government Operations) Nilai belanja pemerintah (G) diproxikan dari nilai

pengeluaran konsumsi pemerintah yang berasal dari kompensasi pegawai ditambah

Y = C + I + G + (X-M)

Defisit konsolidasian

turun sebesar 881

persen menjadi

minus 4580 triliun di

tahun 2020

Kontribusi belanja

pemerintah terhadap

PDRB turun 1261

persen dibandingkan

tahun sebelumnya

89

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

penggunaan barang dan jasa konsumsi aset tetap dan pembelian barangjasa untuk

transfer langsung ke rumah tangga dikurangi penjualan barang dan jasa Sedangkan

nilai investasi pemerintah (I) diproxikan dari nilai pembentukan Modal Tetap Bruto

(PMTB) yang merupakan nilai akuisisi aset tetap dikurangi penghentian aset tetap

Tabel 57 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tahun 2020

TRANSAKSI YANG MEMPENGARUHI KEKAYAAN BERSIH

Pendapatan 67103774431101

a Pajak 9663914590287

b Kontribusi Sosial

c Hibah -2784659152934

d Pendapatan Lainnya 60224518993748

Beban 46585650430881

a Kompensasi Pegawai 14157539641699

b Penggunaan Barang dan Jasa 16036872946857

c Konsumsi Aset Tetap -

d Bunga 56776003358

e Subsidi 59754444899

f Hibah 8339268377086

g Manfaat Sosial 828645792548

h Beban Lainnya 7106793224435

Keseimbangan Operasi BrutoNetto 20518124000220

Transaksi Aset Non Keuangan Netto 10726773761290

a Aset Tetap 10132199323058

b Persediaan -

c Barang Berharga -

d Aset Non Produksi 594574438232

Saldo Pinjaman Netto 9791350238930

Transaksi Aset Keuangan dan Kewajiban 9791350238930

a Akuisisi Netto Aset Keuangan 10004980665007

- Dalam Negeri 10004980665007

- Luar Negeri -

b Keterjadian Kewajiban 213630426077

- Dalam Negeri 213630426077

- Luar Negeri -

Sumber LKPK (2020) diolah

Kontribusi pemerintah terhadap PDRB pada tahun 2020 sebesar 2027 persen

terdiri dari kontribusi belanja pemerintah sebesar 1518 persen dan kontribusi investasi

pemerintah sebesar 509 persen Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi

penurunan kontribusi pemerintah sebesar 1846 persen yang berasal dari penurunan

belanja pemerintah sebesar 1581 persen sedangkan investasi pemerintah mengalami

penurunan sebesar 265 persen

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

90

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

Tabel 58 Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Belanja Pemerintah (G) 5874343 Miliar 3019441 Miliar

Investasi Pemerintah (I) 1465897 Miliar 1013220 Miliar

PDRB 18950527 Miliar 19892890 Miliar

Kontribusi Belanja terhadap PDRB 3099 1518

Kontribusi Investasi terhadap PDRB 774 509

Sumber LKPK BPS (2020) diolah

Jika dikaitkan dengan kondisi perekonomian Provinsi Papua pada tahun 2020

yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 692 persen (y-o-y) dengan sektor

pertambangan dan terkontraksi sebesar minus 683 persen (y-o-y) tanpa pertambangan

kontribusi pemerintah dari investasi dirasa lebih dibutuhkan untuk dapat segera

meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang Di tahun 2020 ini

kontribusi belanja pemerintah turun tajam karena turunnya realisasi belanja pemerintah

terutama APBD sebagai efek dari berbagai kebijakan yang diambil pemerintah dalam

rangka penanggulangan COVID-19 Kedepan peningkatan alokasi belanja modal baik

di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah diharapkan mampu meningkatkan

kontribusi pemerintah terhadap Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua

Namun demikian alokasi belanja pemerintah tersebut harus diikuti dengan eksekusi

belanja yang baik sehingga anggaran pemerintah akan memberikan kontribusi maksimal

bagi perekonomian Papua

BOKS 5

Tahun 2020 Investasi PMA dan PMDN di Papua Meningkat

JAYAPURA ndash Pandemi Covid-19 nampaknya tidak mempengaruhi kinerja PMA (Penanaman Modal Asing) dan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) Bahkan total investasi di Papua mengalami kenaikan Kepala Bidang Data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Papua Petrus Asem menjelaskan operasional perusahaan di Papua di masa pandemi Covid-19 tahun 2020 tidak mengalami kendala

ldquoPerusahaan-perusahaan yang tetap aktif dan tumbuh di masa pandemi Covid-19 yaitu sektor usaha kecil menengahrdquoujarnya kepada Cenderawasih Pos Senin (222) kemarin Lanjutnya perusahaan yang tercatat PMA sebanyak 155 perusahaan dan PMDN sebanyak 110 perusahaan Hanya saja kewajiban menyampaikan LKPM mengalami penurunan yang mana PMA sebanyak 96 dan PMDN 47 ldquoAlasan penyampaian LPKM mengalami penurunan dikarenakana banyak perusahaan belum memahami mekanisme dan sistem terbarurdquo terangnya

Diakuinya meski penyampaian melaporkan LKPM mengalami penurunan akan tetapi nilai investasi tetap tinggi karena yang menyampaikan LKPM adalah perusahaan-perusahaan yang memiliki nilai investasi besar ldquoUntuk PMA nilai investasinya Rp 113227 triliun mengalami kenaikan sebesar 30 persen dari tahun 2019 triwulan empat Sementara PMDN nilai investasinya sebesar Rp 10682 triliun meningkat sebesar 20 persen PMA mendominasi sektor tambang sementara PMDN lebih pada sektor perkebunan dan pertanianrdquo pungkasnya

Sumber ceposonlinecom diakses tanggal 23 Februari 2021

B u r h a n i A S K a K a n w i l D J P b P r o v i n s i P a p ua

BAB VIkeunggulan dan potensi daerah

APBN dan APBD sumber utama penggerakekonomi kita Jalankan dengan Akuntabel

Kejar Realisas i dengan Transparan Janganmudah protes tetapi kita harus berproses Mungkin di awal sedik it berat manajemenkris is kita lakukan jadikan Covid19 sebagaipeluang mencari so lus i dalam pemulihanekonomi menuju Indonesia Maju

Sumber Foto Kanwil DJPb Provinsi Papua

Mengawal Pemulihan Kesehatan untuk Kebangkitan Ekonomi

91

Festival Budaya Lembah Baliem Papua Photo Credit KPPN Wamena

Pandemi Covid-19 yang masuk ke Indonesia sejak Maret 2020 berdampak

signifikan pada pelemahan di berbagai sektor ekonomi Badan Pusat Statistik

(BPS) mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi sepanjang 2020 mengalami

kontraksi sebesar 207 persen secara year on year (yoy) Hal ini terjadi karena

pertumbuhan ekonomi tahun 2020 pada sebagian besar pulau di Indonesia negatif

kecuali Pulau Sulawesi serta gabungan pulau di Maluku dan Papua Pertumbuhan

ekonomi di Maluku dan Papua adalah sebesar 144 persen yoy namun hanya memiliki

kontribusi ke pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 235 persen (sumber

wwwkontancoid 2021) Pertumbuhan positif di Papua disebabkan oleh kenaikan hasil

produksi sektor unggulan dan pemanfaatan potensi ekonomi sebagai penyokong Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Papua Penentuan lebih lanjut atas sektor-

sektor unggulan di Papua dilakukan dengan menggunakan metode analisis Location

Quotient (LQ)

61 Analisis Locatio Quotient (LQ)

LQ merupakan suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana

tingkat spesialisasi sektor-sektor ekonomi di suatu wilayah yang memanfaatkan sektor

basis atau leading sektor LQ menghitung perbandingan share output sektor tertentu di

suatu wilayah (Provinsi) dengan share output sektor tersebut di wilayah yang lebih luas

P

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB VI

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI DAN TANTANGAN

FISKAL REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

92

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

(Nasional) Sektor unggulan di sini berarti sektor bisnis yang tidak akan habis apabila

dieksploitasi oleh pemerintah wilayah Analisis LQ dimaksudkan untuk mengidentifikasi

dan merumuskan komposisi dan pergeseran sektor-sektor basis suatu wilayah dengan

menggunakan data PDRB sebagai indikator pertumbuhan wilayah (Hendayana 2003)

PDRB merupakan salah satu perangkat data ekonomi yang dapat digunakan

untuk mengevaluasi kinerja pembangunan ekonomi suatu wilayah dalam suatu periode

tertentu Penggunaan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dirasakan lebih akurat

daripada penggunaan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) karena turut

memperhitungkan inflasi yang terjadi di wilayah tersebut PDRB pada dasarnya

merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu

wilayah tertentu atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh

seluruh unit ekonomi pada suatu wilayah Nilai PDRB dapat merepresentasikan

pertumbuhan ekonomi suatu wilayah

Analisis LQ merupakan salah satu pendekatan yang umum digunakan dalam

model ekonomi basis sebagai langkah awal untuk memahami sektor kegiatan yang

menjadi pemicu pertumbuhan Analisis LQ banyak digunakan untuk membahas kondisi

perekonomian mengarah pada identifikasi spesialisasi kegiatan perekonomian atau

mengukur konsentrasi relatif kegiatan ekonomi untuk mendapatkan gambaran dalam

penetapan sektor unggulan sebagai leading sektor suatu kegiatan ekonomi industri

Tujuan metode LQ ini untuk mengidentifikasi sektor unggulan (basis) dalam suatu

wilayah (Miller 1991) Salah satu rumus perhitungan yang digunakan dalam analisis LQ

melalui pendekatan Nilai TambahPendapatan sebagai berikut 119871119876 =Vi Vt119884119894119884119905

Vi = Nilai PDRB sektor i pada tingkat wilayah yang lebih rendah (Provinsi)

Vt = Total PDRB pada tingkat wilayah yang lebih rendah (Provinsi)

Yi = Nilai PDRB sektor i pada tingkat wilayah yang lebih atas (Nasional)

Yt = Total PDRB pada tingkat wilayah yang lebih atas (Nasional)

Selanjutnya dilakukan pengklasifikasian atas hasil indeks perhitungan di atas

dengan kategori sebagai berikut

LQ gt 1 artinya sektor ini menjadi basis atau menjadi sumber pertumbuhan

Komoditas memiliki keunggulan komparatif hasilnya tidak saja dapat memenuhi

kebutuhan di wialyah bersangkutan akan tetapi juga dapat diekspor ke luar wilayah

LQ = 1 komoditas itu tergolong non-basis tidak memiliki keunggulan komparatif

Produksinya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan wilayah sendiri dan tidak

mampu untuk diekspor ke luar wilayah

93

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

LQ lt 1 komoditas ini juga termasuk non-basis Produksi komoditas di suatu wilayah

tidak dapat memenuhi kebutuhan sendiri sehingga memerlukan pasokan dari luar

Berdasarkan data dalam httpspapuabpsgoid diperoleh data PDRB hasil

produksi lapangan usaha atas 17 sektor usaha dengan rincian sebagai berikut

Tabel 61 Daftar PDRB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku

Di Provinsi Papua Tiap Triwulan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

No Sektor Usaha

PDRB Papua Tahun 2020

Triwulan I Triwulan II Triwulan

III Triwulan

IV Tahunan

1 Pertanian Kehutanan dan Perikanan 609181 603192 611251 622988 2446612

2 Pertambangan dan Penggalian 1059579 1319255 1527604 1718106 5624542

3 Industri Pengolahan 104014 106029 103019 100950 414013

4 Pengadaan Listrik dan Gas 2175 2050 2056 2042 8323

5 Pengadaan Air Pengelolaan Sampah 2510 2496 2480 2551 10037

6 Konstruksi 715826 754473 787666 816700 3074665

7 Perdagangan Besar dan Eceran 527727 506318 525493 532601 2092139

8 Transportasi dan Pergudangan 317174 147768 181558 191494 837994

9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

43469 34749 36033 38441 152692

10 Informasi dan Komunikasi 200565 212150 214120 218809 845643

11 Jasa Keuangan dan Asuransi 83724 79437 82717 86662 332540

12 Real Estate 139005 143251 145972 148857 577085

13 Jasa Perusahaan 62655 56948 62227 63245 245076

14 Administrasi Pemerintahan dll 510838 545224 569732 579005 2204800

15 Jasa Pendidikan 96851 101114 103585 107448 408998

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 90945 95261 96317 101453 383976

17 Jasa lainnya 57910 57210 58774 59860 233754

Total PDRB Papua 4624148 4766925 5110605 5391212 19892890

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Sebagai pembanding dalam melakukan perhitungan analisis LQ diperlukan data sejenis

pada periode yang sama untuk wilayah Nasional Berdasarkan data dalam

httpsbpsgoid diperoleh data Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional Tahun 2020

atas 17 sektor usaha dimaksud dengan rincian sebagai berikut

Tabel 62 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku

Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

No Sektor Usaha PDRB Papua Tahun 2020

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Tahunan

1 Pertanian Kehutanan dan Perikanan 50350320 56975720 57158800 47023770 211508610

2 Pertambangan dan Penggalian 26742030 23150760 23987510 25473890 99354190

3 Industri Pengolahan 78362200 73256450 77343350 77842170 306804170

4 Pengadaan Listrik dan Gas 4593360 4199500 4570140 4611160 17974160

5 Pengadaan Air Pengelolaan Sampah 275950 277790 283670 292870 1130280

6 Konstruksi 41971430 38944580 41295930 43054020 165265960

7 Perdagangan Besar dan Eceran 51764240 47324570 49955500 50502700 199547010

8 Transportasi dan Pergudangan 20288090 13188360 17118490 18375130 68970070

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

94

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

No Sektor Usaha PDRB Papua Tahun 2020

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Tahunan

9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

10974190 8418440 9710330 10320130 39423090

10 Informasi dan Komunikasi 16686900 17187030 17758750 17951230 69583910

11 Jasa Keuangan dan Asuransi 18440330 16390190 16837060 17938970 69606550

12 Real Estate 11298010 11285420 11393360 11401300 45378090

13 Jasa Perusahaan 7846550 6762940 7297760 7518300 29425550

14 Administrasi Pemerintahan dll 14138930 14011050 14362860 15504680 58017520

15 Jasa Pendidikan 12985450 13037760 13919500 14996940 54939650

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 4691070 4534610 5281300 5607920 20114900

17 Jasa lainnya 8051600 6874160 7570180 7760880 30256820

Total PDRB Papua 379460650 355819330 375844490 376176060 1487300530

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Berdasarkan data-data tersebut di atas dilakukan perhitungan LQ untuk mengetahui

sektor unggulan dan potensi di masa depan dengan hasil perhitungan sebagai berikut

Tabel 63 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku

Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

No Sektor Usaha PDRB Papua Tahun 2020

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Tahunan

1 Pertanian Kehutanan dan Perikanan 099 079 079 092 086

2 Pertambangan dan Penggalian 325 425 468 471 423

3 Industri Pengolahan 011 011 010 009 010

4 Pengadaan Listrik dan Gas 004 004 003 003 003

5 Pengadaan Air Pengelolaan SampahLimbah

075 067 064 061 066

6 Konstruksi 140 145 140 132 139

7 Perdagangan Besar dan Eceran 084 080 077 074 078

8 Transportasi dan Pergudangan 128 084 078 073 091

9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 033 031 027 026 029

10 Informasi dan Komunikasi 099 092 089 085 091

11 Jasa Keuangan dan Asuransi 037 036 036 034 036

12 Real Estate 101 095 094 091 095

13 Jasa Perusahaan 066 063 063 059 062

14 Administrasi Pemerintahan dll 296 290 292 261 284

15 Jasa Pendidikan 061 058 055 050 056

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 159 157 134 126 143

17 Jasa lainnya 059 062 057 054 058

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

62 Sektor Unggulan Daerah

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua sampai Triwulan IV 2020 mengalami

pertumbuhan sebesar 692 persen yoy Hal ini disebabkan oleh naiknya produksi bijih

logam yang mengakibatkan sektor Pertambangan dan Penggalian tumbuh sebesar

4431 persen Sektor lain yang juga mengalami pertumbuhan adalah Jasa Keuangan

sebesar 655 persen Jasa Kesehatan dan Bantuan Sosial sebesar 182 persen

Informasi dan Komunikasi sebesar 127 persen serta kategori Pengadaan Air

Pengelolaan Sampah Limbah dan Daur Ulang sebesar 100 persen (sumber BI Papua

2021) Namun dari kelima sektor yang mengalami pertumbuhan positif pada tahun 2020

95

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

tersebut hanya sektor Pertambangan dan Penggalian serta sektor Jasa Kesehatan dan

Bantuan Sosial yang berdasarkan hasil analisis perhitungan LQ merupakan sektor basis

Berdasarkan hasil perhitungan LQ sebagaimana Tabel 63 di atas juga terdapat

4 sektor usaha di Papua yang mempunyai memiliki koefisien LQ gt 1 (sektor basis)

Keempat sektor basis dimaksud adalah sebagai berikut

a) Pertambangan dan Penggalian

Koefisien LQ Tahunan di 2020 untuk sektor ini adalah sebesar 423 Nilai ini

adalah nilai koefisien terbesar dari 17 sektor usaha di Papua Di samping itu sektor

Pertambangan dan Penggalian juga memiliki nilai koefisien LQ yang selalu meningkat

tiap triwulan sepanjang tahun 2020 yaitu 325 pada triwulan I 425 pada triwulan II

468 pada triwulan III dan 471 pada triwulan IV 2020 sehingga diperkirakan nilainya

akan meningkat di tahun 2021 Dari sisi produksi pertumbuhan ekonomi selama tahun

2020 di Provinsi Papua juga disebabkan oleh pertumbuhan lapangan usahasektor

Pertambangan dan Penggalian sebesar 1662 persen serta merupakan lapangan usaha

dengan kontribusi terbesar (2827 persen) kepada PDRB Provinsi Papua

Sektor Pertambangan

dan Penggalian disebut sebagai

sektor unggulan di Papua karena

berdasarkan data dari Dinas

ESDM Provinsi Papua

konsentrasi mineral logam

pertambangan diperkirakan

terdapat pada Lajur Pegunungan

Tengah Papua Posisi tektonik

Papua yang berada di Lingkar

Pasifik yang berupa cincin gunung api memberikan potensi endapan mineral logam

maupun non logam yang besar dengan potensi terbesar pada pertambangan emas

(443 persen) sebagaimana terlihat pada Grafik 61 Salah satu lokasi pertambangan

emas di Papua berada di Kabupaten Mimika yang memiliki potensi tembaga dan emas

terbesar di dunia dan selama ini dikelola oleh PT Freeport Indonesia

b) Administrasi Pemerintahan Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

Sektor ini mempunyai nilai koefisien tertinggi kedua di perhitungan LQ Tahunan

di 2020 serta termasuk kategori sektor basis karena yaitu koefisian LQ gt 1 yaitu sebesar

284 Meskipun sektor ini dikategorikan sebagai sektor basis di 2020 namun nilai

koefisien LQ bergerak naik-turun pada tahun 2020 yaitu 296 pada triwulan I 290 pada

Grafik 61 Potensi Pertambangan di Papua

Sumber RKPD Provinsi Papua diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

96

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

triwulan II 292 pada triwulan III dan 261 pada triwulan IV 2020 Berdasarkan kriteria

dalam Buku Pedoman Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (BPS 2015)

disebutkan bahwa kategori pada sektor ini mencakup kegiatan yang sifatnya

pemerintahan sehingga pada umumnya dilakukan oleh instansiadministrasi

pemerintahan Di samping itu sektor ini juga mencakup pendanaan dan administrasi

dari program-program jaminan sosial wajib yang pada umumnya juga diselenggarakan

oleh instansi pemerintah Tingginya koefisien LQ untuk sektor ini menunjukkan tingginya

produksi pada lapangan usaha di Provinsi Papua yang dilaksanakan oleh pemerintah

serta tingginya ketergantungan APBNAPBD pada pertumbuhan ekonomi di Papua

c) Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

Sektor ini memiliki nilai koefisien LQ Tahunan di 2020 terbesar ketiga untuk

Provinsi Papua serta termasuk kategori sektor basis karena yaitu koefisian LQ gt 1 yaitu

sebesar 143 Kategori dalam sektor ini mencakup mulai dari pelayanan kesehatan yang

diberikan oleh tenaga profesional terlatih di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lain

sampai kegiatan perawatan di rumah yang melibatkan tingkatan kegiatan pelayanan

kesehatan sampai kegiatan sosial yang tidak melibatkan tenaga kesehatan profesional

Nilai koefisien LQ pada sektor ini juga bergerak naik-turun pada tahun 2020 yaitu 159

pada triwulan I 157 pada triwulan II 134 pada triwulan III dan 126 pada triwulan IV

2020 Hampir sama dengan sektor Administrasi Pemerintahan Pertahanan dan

Jaminan Sosial Wajib di atas implementasi peluang usaha sektor ini di Papua juga

terkait dengan kegiatan sosial yang juga turut bergantung pada kontribusi dari

APBNAPBD

d) Konstruksi

Nilai Koefisien LQ Tahunan di 2020 untuk sektor Konstruksi adalah sebesar 139

sehingga sektor ini termasuk salah satu sektor basisunggulan di Papua Hal ini dapat

dilihat dengan banyaknya pembangunan sarana-sarana di Papua untuk mengejar

ketertinggalan pembangunan infrastruktur dengan Provinsi-Provinsi lain di Indonesia

Percepatan dalam pembangunan konstruksi di Papua diharapkan akan mendukung

dalam peningkatan investasi di Provinsi Papua Di samping itu gencarnya

pembangunan konstruksi di Papua juga sebagai bagian dari percepatan pembangunan

sarana pendukung PON XX yang akan diselenggarakan pada tahun 2021 di Provinsi ini

Berdasarkan data dari Kementerian PUPR dan Kemenpora terdapat tiga klaster venue

di PON XX yang tersebar di 4 wilayah yaitu KotaKabupaten Jayapura Kabupaten

Mimika dan Kabupaten Merauke Delapan Venue berlokasi pada KotaKabupaten

Jayapura yang terdiri dari Kawasan Olahraga Kampung Harapan Kompleks Olahraga

97

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Doyo Baru Lapangan Sepakbola Universitas Cenderawasih Lapangan Tenis Kantor

Walikota Jayapura GOR Tinju Gidi GOR Waringin GOR Cenderawsih dan Arena

Dayung Lima venue berlokasi di Mimika yang terdiri dari Mimika Sports Complex

(SMC) GOR Biliar GOR Futsal Mimika Gedung Eme Neme Yauware dan Wisma Atlet

Sedangkan lima venua berlokasi di Merauke yang meliputi GOR Hiad Sai Sirkuit Balap

Motor Distrik Tanah Miring Stadion Katalpal Mopah Lama Rumah Susun Balai PUPR

serta Rumah Susun Unmus Selain pembangunan venue-venue ini sektor konstruksi

juga meliputi pembangunan jalan trans Papua serta pengembangan obyek-obyek

Pariwisata sebagai pendukung penyelenggaraan PON XX

63 Sektor Potensial Daerah

Dilihat dari kontribusi

lapangan usaha perekonomian

Papua masih bergantung pada

sektor Pertambangan dan

Penggalian dengan porsi

sebesar 2827 persen yang

dilanjutkan dengan sektor

Konstruksi sebesar 1546

persen Dengan adanya

pandemi COVID-19 yang

mengakibatkan penurunan

kinerja sektor non tambang pemulihan ekonomi diharapkan dapat menyasar kepada

sektor non tambang yang memiliki pangsa tenaga kerja terbesar yakni sektor Pertanian

Kehutanan dan Perikanan dengan pangsa pasar sebesar 669 persen dari total tenaga

kerja Di samping itu meskipun berdasarkan analisis LQ tidak dikategorikan sebagai

sektor basisunggulan sektor ini memberikan kontribusi terbesar ketiga bagi

perekonomian Provinsi Papua yaitu sebesar 1230 persen Rincian pangsa PDRB

Provinsi Papua tahun 2020 dapat dilihat pada grafik 62

a) Perikanan

Berdasarkan RKPD Provinsi Papua Tahun 2020 Wilayah Pengelolaan

Perikanan (WPP) Papua terbagi menjadi dua yaitu perairan utara dan perairan selatan

Potensi pada Perikanan Tangkap dapat dilihat dari luasnya hamparan perairan Laut

Cendrawasih dan Pasifik seluas 11000 kmsup2 yang terletak di perairan utara Papua yang

merupakan kawasan kaya akan sumber daya perikanan Pelagis Besar (Tuna Paruh

Panjang Cakalang dan Tenggiri) Sedangkan perairan Laut Arafura seluas 14300 km

Grafik 62 Pangsa PDRB Provinsi Papua Tahun 2020

Sumber Bank Indonesia diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

98

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

di bagian selatan Papua merupakan kawasan yang kaya akan sumber daya Ikan

Demersal (Udang Kakap Bawal Pari Cucut dan Ikan lainnya) Namun mengingat

masih terbatasnya pemanfaatan potensi ini di Papua sumber daya alam yang melimpah

tersebut belum dapat dioptimalkan dalam mendukung perekonomian masyarakat dan

pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua

Selanjutnya besarnya potensi pada Perikanan Budidaya dapat dilihat dari

Kawasan Bentang Laut Papua yang memiliki potensi budidaya kelautan dan perikanan

dengan prioritas penanganan meliputi

Perikanan budidaya laut di Teluk Cendrawasih di Kabupaten dan Kota Jayapura

Perikanan budidaya air payau (tambak) di Sarmi dan Waropen

Perikanan budidaya air tawar (kolam) di Jayawijaya Kabupaten dan Kota Jayapura

Optimalisasi pemanfaatan atas sektor Pertanian ini antara lain dapat dilakukan dengan

Mengoptimalkan jalur perdagangan mendorong sertifikasi ekspor serta memanfaatkan

Cold Storage atas hasil tangkapan ikan Di samping itu dukungan pengadaan armada

kapal yang modern dapat dibiayai dengan APBD maupun pemanfaatan DAK Fisik

b) Pertanian Perkebunan dan Peternakan

Potensi pengembangan lahan pertanian di Papua masih terbuka sangat lebar

melalui klarifikasi status lahan untuk pembangunan pertanian oleh Pemerintah dan

masyarakat adat pengembangan infrastruktur pertanian termasuk jaringan irigasi

jaringan jalan pendukung pertanian pasar peningkatan SDM secara konsisten dan

terpadu dan pemberdayaan masyarakat untuk membangun sektor pertanian Dengan

mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lahan yang tersedia secara tepat dan lestari

dapat menjadikan Provinsi Papua sebagai sentra produksi pertanian di wilayah timur

Untuk mendukung permbiayaan usaha pertanian pemda dapat mendorong penyediaan

lembaga keuangan mikro serta bersinergi dengan Pemerintah Pusat antara lain dengan

memberikan kemudahan akses kepada petani melalui skema Kredit Usaha Rakyat

(KUR) dan Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) sebagau kredit program Pemerintah Pusat

c) Kehutanan

Papua adalah Provinsi yang memiliki hutan terluas di Indonesia dengan hutan

seluas 2503 ha Tiga Kabupaten dengan wilayah hutan terluas adalah Mamberamo

(270 ha) Asmat (229 ha) dan Boven Digoel (198 ha) Tanah Papua merupakan

penyumbang 50 persen keanekaragaman hayati di Indonesia sehingga menjaga

keberadaan hutan Papua berarti menjaga keanekaragaman hayati dan populasi seluruh

Orang Asli Papua (OAP) yang menggantungkan hidupnya dari sumberdaya alam dan

jasa ekosistem hutan (sumber wwwsuarapapuacom 2019) Hutan tersebut di

99

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

kelompokkan ke dalam 3 fungsi yaitu hutan lindung suaka alam dan hutan produksi

Hutan lindung dan suaka alam berfungsi untuk menjaga kelestarian alam seperti

pengaturan tata air dan tempat berlindung bagi flora fauna Hutan produksi dapat

dimanfaatkan untuk memproduksi kayu rotan gatah dan hasil hutan lainnya Luas

hutan produksi adalah 30 persen dari keseluruhan hutan di Papua Namun pemanfaatan

hutan ini juga belum dilakukan secara optimal Hal ini dapat dilihat dari masih rendahnya

porsi sektor Kehutanan pada PDRB Provinsi Papua

d) Pariwisata

Meskipun porsi Sektor Pariwisata dalam PDRB Lapangan Usaha Provinsi Papua

tidak signifikan namun berdasarkan hasil simulasi dengan Computer General

Equilibrium (CGE) pariwisata merupakan subsektor yang paling potensial karena

memberikan dampak yang cukup tinggi terhadap PDRB dan penyerapan tenaga kerja

Hal ini karena peningkatan sektor ini berpengaruh signifikan dalam peningkatan sektor

lain yaitu Industri Pengolahan Perdagangan Besar dan Eceran Transportasi dan

Pergudangan serta Informasi dan Komunikasi

Provinsi Papua memiliki beragam potensi pariwisata yang dapat menjadi potensi

unggulan daerah Beberapa Taman Nasional yang dimiliki oleh Provinsi Papua ialah

Taman Nasional Lorentz di Mimika Jayawijaya Puncak Jaya dan Asmat Taman

Nasional Wasur di Merauke dan Taman Naional Teluk Cendrawasih di Nabire Potensi

pariwisata tersebut belum dikelola secara maksimal sehingga belum memberikan

dampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat Pariwisata merupakan sektor

yang sangat potensial untuk dikembangkan mengingat Provinsi Papua ditunjuk sebagai

tuan rumah dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang akan dilaksanakan tahun

2021 Hal ini akan menjadi peluang banyaknya pengunjung dari luar daerah yang akan

datang ke Papua yang biasanya diikuti pula dengan meningkatnya kegiataan

perekonomian (hotel transportasi akomodasi souvenir dan lain-lain)

64 Tantangan Fiskal Regional Dalam Mendorong Potensi Ekonomi Daerah

641 Tantangan Fiskal Pemerintah Pusat

Tantangan fiskal utama yang dihadapi oleh Pemerintah Pusat dalam mendorong

potensi ekonomi daerah Papua adalah masih tingginya ketergantungan APBD pada

Pendapatan dari Pemerintah Pusat Dalam menjalankan amanah dari UU Nomor 21

tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua Pemerintah telah

memberikan dukungan dana berupa pengalokasian Dana Otsus Dana Otsus

merupakan salah satu jenis belanja Transfer ke Daerah dalam APBN yang ditentukan

setara 2 persen dari pagu Dana Alokasi Umum (DAU) nasional dan berlaku selama 20

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

100

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

tahun (2002-2021) Dana Otsus

diharapkan berperan sebagai

pendorong peningkatan

kesejahteraan masyarakat dan

pembangunan di Papua Namun

perkembangan beberapa

indikator masih menunjukkan

bahwa pertumbuhan

perekonomian Papua masih jauh

berada di bawah rata-rata

nasional Masih besarnya

alokasi dana Perimbangan dan

Transfer dari Pusat juga

menunjukkan belum terciptanya

kemandirian ekonomi Provinsi

Papua yang salah satu

indikasinya adalah masih

rendahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Papua Berdasarkan data realisasi APBD

Nasional tahun 2019 Papua menjadi Provinsi dengan jumlah PAD nomor 33 dari 34

Provinsi di Indonesia Peringkat Papua hanya lebih baik dari Papua Barat serta jauh

berada di bawah rata-rata rasio PAD Provinsi di Indonesia

642 Tantangan Fiskal Pemerintah Daerah

Rendahnya PAD di Papua menjadi salah satu indikasi belum optimalnya peran

kebijakan fiskal Pemda dalam memanfaatkan sektor unggulan potensi sumber daya

yang dimiliki Hal ini menjadi tantangan fiskal bagi Pemda Papua mengingat masih

kecilnya kontribusi Papua terhadap PDB Nasional meskipun memiliki sumber daya alam

yang cukup melimpah (Pertambangan Pertanian Kehutanan dan Perikanan) Struktur

Pendapatan Papua tahun 2020 tampak pada Grafik 64 dengan rincian meliputi

a) Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan sebesar 6493 persen yang terdiri

dari DAU DAK dan DBH Pajak

b) Transfer Pemerintah Pusat ndash Lainnya sebesar 2623 persen yang terdiri dari Dana

Otsus dan Dana Penyesuaian

c) PAD dengan porsi sebesar 542 persen yang terdiri dari Pajak Daerah Retribusi

Daerah Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dan PAD lainnya serta

Grafik 63 Perbandingan Rasio PAD antar Provinsi Tahun

2019

Sumber Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan diolah

101

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

d) Pendapatan Daerah Lain-lain sebesar 343 persen yang terdiri Transfer

Pemerintah Provinsi Transfer Bantuan Keuangan dan Lain-lain Pendapatan

Daerah yang Sah

Berdasarkan komposisi

tersebut tantangan fiskal yang

dihadapi oleh Pemda di Papua

adalah bagaimana

mengoptimalkan pemanfaatan

dari dana-dana perimbangan

dan transfer yang cukup besar

dari Pemerintah Pusat

Tantangan lain adalah upaya

meminimalisir pemanfaatan

penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa yang belum optimal danatau kurang tepat

sasaran Berdasarkan hasil koordinasi dengan para pemangku kepentingan di Papua

beberapa hal yang menjadi pertimbangan antara lain kesulitan akses transportasi dan

internet kondisi keamanan yang belum kondusif dan mudah terjadi konflik keterbatasan

SDM dan fasilitas infrastruktur kondisi demografi serta karakter masyarakat asli Papua

643 Sinkronisasi Kebijakan Fiskal Pusat-Daerah

Provinsi Papua merupakan satu dari tiga Provinsi (selain Papua Barat dan Aceh)

yang masih mendapatkan dukungan dana berupa pengalokasian Dana Otsus dalam

APBN sd tahun 2021 Untuk mendukung keberhasilan pemanfaatan dana Otsus dan

pertumbuhan ekonomi di Papua diperlukan optimalisasi sinergi dan sinkronisasi

kebijakan fiskal antara Pemerintah Pusat dan Daerah melalui sebuah perencanaan yang

terintegrasi Meskipun terdapat indikasi penyaluran yang kurang tepat sasaran namun

penghentian Dana Otsus pada saat ini dapat menimbulkan konflik baru di Provinsi

Papua Oleh sebab itu perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam tentang efektivitas

dan keberlanjutan penyaluran Dana Otsus di Papua dengan mengoptimalkan peran

fiskal dari Pemerintah Pusat dan Daerah agar berperan dalam peningkatan PAD serta

pertumbuhan ekonomi di Provinsi Papua Di samping itu sinergi tersebut juga dapat

dilakukan dengan mengoptimalkan peran Kanwil DJPb Papua untuk bersinergi dengan

Pemda dalam monev penyaluran DFDD pelaksanaan program PEN serta pembinaan

dalam penyaluran Kredit Program di Provinsi Papua

Di samping itu sinkronisasi kebijakan fiskal juga ditunjukkan dalam masa

persiapan acara PON XX Kegiatan tersebut memerlukan biaya yang sangat besar

Grafik 64 Struktur Pendapatan Provinsi Papua

Sumber SIKD diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

102

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

dalam pembangunan sarana dan infrastrukturnya sehingga membutuhkan sinkronisasi

anggaran dari APBD dan APBN Pemprov Papua mengalokasikan dana APBD lebih dari

Rp38 triliun untuk pembangunan dan renovasi lokasi pertandingan PON XX

Pengalokasian anggaran dimulai sejak tahun 2016 sebesar Rp2286 miliar tahun 2017

sebesar Rp4472 miliar tahun 2018 sebesar Rp8793 miliar tahun 2019 sebesar Rp22

triliun serta tahun 2021 sebesar Rp2 triliun Pemerintah pusat juga mengalokasikan

dana APBN sebesar Rp23 triliun untuk mendukung pembangunan arena PON tersebut

Pembangunan sarana PON XX yang membutuhkan dana terbesar adalah

Stadion Papua Bangkit yang didanai oleh APBD Provinsi Papua senilai Rp 13 triliun dan

diresmikan pada tanggal 23 Oktober 2020 Stadion Papua Bangkit diklaim sebagai

stadion terbaik dan termegah kedua yang ada di Indonesia setelah Stadion Gelora Bung

Karno (GBK) Stadion ini memiliki kapasitas 40000 penonton dimana seluruh fasilitas

stadion telah berstandar internasional Desain stadion ini disesuaikan dengan budaya

masyarakat Papua yaitu Honai Karena keunggulannya Stadion Papua Bangkit

merupakan salah satu nominasi Stadion Terbaik Dunia 2019 oleh media online asal

Polandia (Press Release Peresmian Stadion Papua Bangkit 2020)

Di samping pemanfaatan alokasi APBN dari Kementerian PUPR masyarakat

Papua juga dapat memanfaatkan APBN melalui penyaluran DAK Fisik Dana Desa atau

penyaluran kredit program kepada UMKM Pemanfaatan ini antara lain dengan

mengoptimalkan peran Pemda dalam penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa dengan

prioritas untuk mendukung pembangunan sarana fisik di daerah-daerah sekitar

penyelenggaraan kegiatan PON Optimalisasi peran Pemda juga diperlukan dalam

pelaksanaan sinergi pelaksanaan KUR dan Pembiayaan UMi Kedua kredit program

dimaksud dapat dimanfaatkan oleh UMKM untuk menciptakan peluang usaha dalam

kegiatan PON XX Peluang usaha tersebut antara lain di sektor pariwisata transportasi

perdagangan maupun produksiindustri pengolahan pembuatan souvenir-souvenir

R o c h m a d A T SK e p a l a B i d a n g P P A I I

K a n w i l D J P b P r o v i n s i P a p ua

BAB VIItematik kajian fiskal (pen-apbd)

Pandemi Covid19 benar-benar memukulperekonomian Nasional bahkan Dunia

Dengan s inergi yang kuat antara PemerintahPusat Pemerintah Daerah Papua danMasyarakat dalam mengawal st imulusekonomi melalu i berbagai program PC-PEN

diharapkan mampu membangkitkan UMKMPapua sebagai penopang perekonomianmasyarakat Papua amp Indonesia

Sumber Foto Kanwil DJPb Provinsi Papua

103

Rumput Mei Walesi Photo Credit Jiwa (KPPN Wamena)

71 Pemanfaatan Refocusing APBD Untuk PC-PEN di Daerah

andemi yang terjadi di sepanjang tahun 2020 menjadi tantangan yang berat

bagi pemerintah baik itu pemerintah pusat maupun daerah Dampak dari

pandemi Covid-19 bukan hanya pada kesehatan masyarakat namun juga

dampak ekonomi pada masyarakat atau UMKM Pembatasan sosial yang

dilakukan untuk mencegah tingkat penularan Covid-19 menimbulkan dampak lain di

sektor ekonomi Guna meredam dampak tersebut respon fiskal yang adaptif sangat

diperlukan oleh pemerintah

Pemerintah pusat telah

menyediakan anggaran lebih

dari Rp600 triliun pada tahun

anggaran 2020 yang digunakan

untuk program PEN Selain itu

Pemerintah Provinsi Papua juga

telah melakukan refocusing

anggaran sesuai dengan Inpres

No 4 Tahun 2020 Inpres

P

Grafik 71 Alokasi dan Realisasi Total Pencegahan dan

Penanganan Covid-19 Pemprov Papua (dalam miliar)

Sumber Kemendagri diolah

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB VII

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

(TEMATIK)

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

104

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

tersebut mengharuskan seluruh KementerianLembaga serta Pemerintah Daerah untuk

melakukan refocusing anggaran Poin pertama dari Inpres No 4 Tahun 2020 adalah

mengutamakan penggunaan alokasi anggaran yang telah ada untuk kegiatan-kegiatan

yang mempercepat penanganan Covid-19 (Refocussing kegiatan dan realokasi

anggaran)

Pemerintah Provinsi

Papua telah mengalokasikan

anggaran untuk pencegahan

dan penanganan Covid-19

sebesar Rp21872 miliar

Sepanjang tahun anggaran

2020 alokasi anggaran tersebut

telah direalisasikan sebesar

Rp21539 miliar atau sebesar

985 persen dari total anggaran

yang di alokasikan Alokasi

tersebut digunakan untuk belanja pada bidang kesehatan penyediaan jaring pengaman

sosial (social safety net) dan penanganan dampak ekonomi

Belanja pada bidang Kesehatan dalam rangka menghadapi pandemi Covid-19

dilaokasikan sebesar Rp8713 miliar atau 398 persen dari alokasi total untuk

pencegahan dan penanggan Covid-19 pemerintah Provinsi Papua Dari total alokasi

tersebut telah direalisasikan sebesar Rp8713 miliar atau 1000 persen

Selain belanja untuk

bidang kesehatan alokasi

anggaran pemulihan ekonomi

yang berasal dari anggaran

daerah juga digunakan untuk

jaring pengaman sosial Total

alokasi untuk jaring pengaman

sosial sebesar Rp7841 miliar

atau sebesar 243 persen dari

total alokasi Sepanjang tahun

anggaran 2020 anggaran jaring

pengaman sosial telah direalisasikan sebesar Rp7841 miliar atau sebesar 1000

persen

Grafik 72 Alokasi dan Realisasi Belanja Bidang Kesehatan

Penanganan Covid-19 Pemprov Papua (dlm miliar)

Sumber Kemendagri diolah

Grafik 73 Alokasi dan Realisasi Belanja Jaring Pengaman

Sosial Penanganan Covid-19 Pemprov Papua (dlm miliar)

Sumber Kemendagri diolah

105

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Penanganan dampak

ekonomi di daerah juga

termasuk salah satu yang

diperhatikan oleh pemerintah

Alokasi untuk penanganan

dampak ekonomi di Provinsi

Papua mencapai Rp5318 miliar

atau 243 persen dari alokasi

yang ada Sampai dengan akhir

tahun anggaran 2020 telah

direalisasikan sebesar Rp4985

miliar atau setara dengan 937 persen dari alokasi yang ditetapkan

72 Efektifitas PEN di Papua Menurut Persepsi Masyarakat Penerima Manfaat

Program PEN yang dikucurkan oleh pemerintah baik pemerintah pusat maupun

daerah dalam rangka penangganan dampak pandemi Covid-19 telah berlangsung

berbulan-bulan Sebagaimana tujuan diadakannya program PEN adalah untuk

membantu meringankan beban masyarakat atau UMKM yang terdampak Sehingga

diharapkan dapat membantu kelangsungan hidup maupun usahanya Oleh karena itu

Kanwil DJPb Provinsi Papua membuat kajian mengenai persepsi masyarakat terhadap

efektifitas program PEN yang telah dilaksanakan selama ini

721 Sumber Data Jumlah dan Metode Pengambilan Sampel

Data yang digunakan dalam kajian ini adalah data primer yang berasal dari hasil

survei yang dilakukan di lingkup Provinsi Papua Survei dilakukan dengan cara

mewawancarai responden yang dilakukan oleh petugas dari KPPN di wilayah kerja

masing-masing Berikut ini adalah jumlah sampel yang diambil pada masing-masing

KPPN di wilayah kerja Kanwil DJPb Provinsi Papua

Tabel 71 Jumlah Sampel Masing-Masing Wilayah Kerja KPPN

No Wilayah Kerja Jumlah Sampel

1 KPPN Jayapura 8

2 KPPN Wamena 6

3 KPPN Timika 6

4 KPPN Merauke 9

5 KPPN Nabire 6

6 KPPN Serui 6

6 KPPN Biak 5

Jumlah 46 Sumber Kanwil DJPb Provinsi Papua diolah

Grafik 74 Alokasi dan Realisasi Belanja Penangganan

Dampak Ekonomi Covid-19 Pemprov Papua (dlm miliar)

Sumber Kemendagri diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

106

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

Responden yang dipilih adalah OrangKeluarga yg menerima manfaat dari Program

PEN diantaranya Program Perlinsos (BLT Desa Bantuan Pangan non Tunai BST atau

Bansos Beras) Padat Karya Sektoral KementerianLembaga UMKM (Subsidi Bunga

UMKM atau BPUM)

Pengambilan sampel dalam kajian ini dilakukan dengan mempertimbangkan

kecukupan sampel sumber daya yang dimiliki serta keterbatasan waktu dalam

melakukan survei Sehingga dengan mempertimbangkan hal tersebut didapatkan

jumlah sampel 44 sampel yang diambil 7 wilayah KPPN yang ada dibawah Kanwil DJPb

Provinsi Papua Jumlah tersebut sudah memenuhi syarat Central Limit Theorem yang

mengatakan bahwa apabila jumlah sampel yang diambil lebih besar daripada 30 sampel

maka sampel tersebut telah merepresentasikan populasinya Teknik sampling yang

digunakan adalah purposive sampling dimana teknik sampling ini adalah non-random

sampling Purposive sampling dilakukan dengan menetapkan ciri-ciri khusus sampel

yang akan diambil oleh peneliti sehingga mampu menjawab persoalan yang akan diteliti

Menurut Sugiyono (2010) purposive sampling merupakan teknik untuk menentukan

sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data

yang diperoleh nantinya bisa lebih representatif Berikut ini adalah variabel laten dan

indikator yang digunakan dalam penelitian ini

Tabel 72 Variabel Laten dan Indikator Yang Digunakan

KETAHANAN KELUARGA (η1)

Y11 Ketahanan Fisik Keluarga (Selalu bisa makan setiap hari)

Y12 Ketahanan Ekonomi Keluarga (Tabungan tidak tergerus dan digunakan seluruhnya dlm

masa pandemi atau tidak menambah hutang jika tidak memiliki tabungan)

Y13 Ketahanan Psikologis (Tetap memiliki motivasi hidup tidak stress menghadapi tekanan

keadaan di masa Pandemi kondisi keluarga tetap harmonis)

EFEKTIVITAS PEN (η2)

Y21 Bantuan PEN memberikan dampak positif terhadap kondisi ekonomi masyarakat terdampak

Y22 Jumlah bantuan yang diberikan cukup membantu mencukupi kebutuhan pokok kehidupan

sehari

Y23 Saya merasa bantuan PEN masih diperlukan sampai dengan kondisi ekonomi membaik dan

normal

KEMANFAATAN PEN (ξ1)

X11 Dengan adanya bantuan PEN saya dapat tetap mempertahankan kehidupan keluargausaha

saya

X12 UsahaKehidupan saya dapat terancam akibat Covid-19 apabila tidak ada bantuan PEN

X13 Saya dapat optimis melewati tantangan ekonomi di masa pandemi dengan bantuan PEN

X14 Jika tidak ada bantuan PEN mungkin saja saya memenuhi kebutuhan dengan berhutang

KETAJAMAN SASARAN PEN (ξ2)

X21 Pemerintah telah tepat memberikan bantuan PEN kepada masyarakat saat terjadi pandemi

Covid-19

X22 Pemberian bantuan PEN sudah tepat kepada yg membutuhkan

X23 Saya rasa hampir tidak ada penyalahgunaan bantuan PEN ini

107

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

MEKANISME PENYALURAN PEN (ξ3)

X31 Persyaratan yg harus dipenuhi oleh calon penerima bantuan cukup mudah dan tidak

merepotkan

X32 Proses yg dilakukan untuk mendapatkan bantuan PEN sangat mudah dan tidak bertele-tele

X33 Informasi seputar bantuan PEN mudah didapatkan dan dicari

X34 Tidak terdapat pungutan liar yg dilakukan oleh oknum tertentu

X35 Penyaluran bantuan dilakukan sesuai dengan waktu yg ditetapkan tidak terlambat

PERAN PENYALUR PEN (ξ4)

X41 Lembaga penyalur (Dinas terkait Bank Lembaga Pembiayaan dll) memberikan informasi dan

edukasi terkait bantuan yg diterima

X42 Informasi yg diberikan Lembaga Penyalur lengkap dan mudah dimengerti

X43 Lembaga Penyalur berperan aktif dalam proses penyaluran

X44 Lembaga Penyalur tidak menyulitkan proses untuk mendapatkan fasilitas bantuan

X45 Pejabat (RT RW Kepala Kampung atau Kepala Dinas) memilih penerima bantuan dengan

adil (tidak pilih kasih karena hubungan tertentu)

X46 Lembaga penyalur proaktif dalam menanggapi pertanyaan dan permasalahan di lapangan

722 Metode Analisis Data

Dalam ilmu statistika data yang diperoleh dari hasil survei sebelum diolah harus

dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas data terlebih dahulu Cara paling umum

untuk validitas data adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut

1 1 1

2 2

2 2

1 1 1 1

n n n

i i i i

i i i

n n n n

i i i i

i i i i

n x y x y

r

n x x n y y

Dimana r adalah korelasi antara skor xi adalah skor variabelskor butir responden ke-i

yi adalah skor total variabel skor faktor responden ke-I dan n adalah jumlah responden

Nilai korelasi yang dihasilkan dari setiap pertanyaan dengan skor total akan

dibandingkan dengan nilai tabel dengan taraf signifikan tertentu Apabila nilai korelasi

yang dihasilkan lebih besar daripada nilai tabel maka butir pertanyaan tersebut

signifikan (dapat dipahami dan mengukur seharusnya) Selanjutnya dilakukan

pengujuan reliabilitas dengan menghitung alpha-cronbach Reliabilitas merupakan

indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya dan diandalkan

(Singarimbun 1989) Rumus alpha-cronbach adalah sebagai berikut

2

1

21

1

k

i

iii

k

sk

rk s

Dimana rii adalah reliabilitas instrumen k Jumlah item pertanyaan s2i varians skor setiap

variabel dan s2k varians total Semakin tinggi nilai alpha-cronbach maka semakin

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

108

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

reliabilitas kuisioner dan semakin reliabel juga data yang diperoleh Setelah data yang

diperoleh dinyatakan valid dan reliabel selanjut dilakukan analisis Structural Equation

Modeling (SEM) SEM adalah metode statistika multivariat yang banyak digunakan untuk

mengatasi masalah dasar dalam pengambilan keputusan dalam ilmu-ilmu sosial dan

perilaku dan berkembang dalam disiplin ilmu lainnya yaitu melalui pengukuran-

pengukuran yang melibatkan variabel-variabel yang tidak dapat diukur secara langsung

sehingga memerlukan variabel indikator sebagai variabel yang dapat diukur Komponen

utama SEM ada 3 diantaranya jenis variabel jenis model dan jenis kesalahan

Gambar 71 Model Konseptual Penelitian

Penggunaan metode SEM berbasis kovarian mempunyai kelemahan berdasarkan

asumsi parametric yang harus berdistribusi normal Jumlah sampel yang digunakan pada

SEM berbasis kovarian harus berkisar antara 200 sampai 800 (Ghozali 2008) Untuk

menangani kelemahan tersebut dapat menggunakan algoritma Partial Least Square

(PLS) pada analisis SEM yang digunakan PLS merupakan salah satu metode dalam

analisis SEM yang powerfull Algoritma PLS dapat diterapkan pada semua skala data

tidak membutuhkan asumsi dan tidak harus menggunakan sampel dalam jumlah yang

Kemanfaatan PEN

(ξ1)

X11

X113

Ketajaman Sasaran

PEN (ξ2)

X21

X24

Mekanisme

Penyaluran PEN (ξ3)

X31

X35

Efektifitas PEN

(η1)

Y11

Y113

Ketahanan

Keluarga

(η2)

Y21

Y213

Peran Penyalur PEN

(ξ3)

X41

X46

109

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

besar Kelemahan dari PLS adalah distribusi data yang tidak diketahui sehingga

signifikansi statistik tidak dapat dinilai Namun kelemahan ini dapat diatasi dengan

menggunakan resampling atau bootstrap (Ghozali 2011) Berikut ini merupakan diagram

jalur model konseptual yang menggambarkan hubungan antara variabel laten serta

variabel laten dengan indikatornya

Untuk mengukur dimensi-dimensi yang membentuk sebuah faktor diperlukan

model pengukuran (outer model) Model ini merepresentasikan dugaan hipotesis yang

sudah ada sebelumnya yaitu hubungan antara indicator dengan faktornya dan dievaluasi

dengan analisis faktor konfirmatori atau Confirmatory Factor Analysis (CFA) Berikut ini

persamaan model indikator reflektif

( x1) ( x ) ( x1) ( x1)p x p n n p X Λ ξ δ

( x1) ( x ) ( x1) ( x1)q y q m m q Y Λ η ε

Dimana

X indikator untuk variabel laten eksogen

Y indikator untuk variabel laten endogen

ξ vektor variabel laten eksogen

η vektor variabel laten endogen

xΛ matriks loading yang menggambarkan hubungan variabel laten eksogen dengan

indikatornya

yΛ matriks loading yang menggambarkan hubungan variabel laten endogen dengan

indikatornya

xδ vektor kesalahan pengukuran pada variabel indikator eksogen

yε vektor kesalahan pengukuran pada variabel indikator endogen

Selain outer model terdapat inner model yang menghubungkan variabel laten

dengan variabel laten lainnya didasarkan pada teori substansi dari penelitian Hubungan

antar variabel laten dapat dituliskan pada persamaan sebagai berikut

( x1) ( x ) ( x1) ( x ) ( x1) ( x1)m m m m m n n m η B η Γ ξ ζ

Dimana

η vektor variabel laten endogen

B matriks koefisien pengaruh variabel laten endogen

Γ matriks koefisien jalur yang menghubungkan variabel laten eksogen dengan

variabel laten endogen

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

110

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

ξ vektor variabel laten eksogen

ζ vektor kesalahan pengukuran struktural

m banyak variabel laten endogen

n banyak variabel laten eksogen

Setelah model didapatkan diperlukan evaluasi untuk outer model dan inner

model Evaluasi outer model menggunakan convergent validity dan composite reability

sedangkan evaluasi inner model menggunakan R-Square

2

1

2

1 1

j

j j

K

jk

k

K K

jk jk

k k

CR

var e

Ukuran tersebut dapat diterima keandalannya apabila koefisien variabel latennya

bernilai lebih besar dari 070 (Chin1998) Sedangkan untuk mengurangi ketidakandalan

SEM-PLS (Structural Equation Modeling ndash Partial Least Square) digunakan resampling

bootstrap dengan statistik uji sebagai berikut

2

( ) ()

1

ˆ ˆ

ˆˆ ( )1

ˆ ˆ dimana

ˆˆ ( )

B

b

b

B

B

B

seB

Tse

dimana

B jumlah sampel bootstrapping

( )ˆ

b statistik data asli

() dihitung dari sampel ulang ke-b untuk b = 12B

723 Analisis Structural Equation Modeling ndash Partial Least Square (SEM-PLS)

Responden yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 46 orang yang

menerima bantuan PEN selama kurun waktu 2020 Dari total responden tersebut

sebanyak 913 persen responden menyatakan bahwa setuju dengan sistem pemberian

bantuan yang sekarang dijalankan Sedangkan 87 persen sisanya tidak setuju dengan

mayoritas alasan kurang terorganisir dengan baik dilevel teknis pelaksanaannya

Analisis SEM-PLS yang digunakan memiliki langkah konseptualisasi model konstruksi

diagram jalur konversi diagram jalur ke dalam sistem persamaan estimasi parameter

model evaluasi model dan pengujian hipotesis resampling bootstrap Rancangan

model konseptual yang meliputi model pengukuran (outer model) dan model struktural

111

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

(inner model) kemudian

dituangkan kedalam path

diagram yang akan menjelaskan

pola hubungan antara variabel

laten dan nindikator yang

digunakan Kemudian path

diagram tersebut akan

dikonversi kedalam bentuk

persamaan dan dilakukan

estimasi parameter model

a Validity Test

Evaluasi model dilakukan untuk mendapatkan variabel yang valid dan reliabel

Berikut ini adalah path diagram yang memuat koefisien loading factor masing-masing

indikator dengan variabel latennya

Gambar 72 Diagram Jalur Persamaan Struktural

Output SmartPLS

Grafik 75 Rasio Responden SetujuTidak Terhadap Sistem

Pemberian Bantuan Saat Ini

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

112

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

Nilai loading factor antar variabel laten dengan setiap indikatornya digunakan

untuk pengujian validitas Nilai loading factor yang dimiliki antara seluruh indikator

dengan variabel latennya harus diatas 070 Apabila ada indikator yang memiliki nilai

dibawah 070 maka indikator tersebut harus dihilangkan Terdapat 3 indikator yang

harus dihilangkan karena tidak memenuhi uji validitas yaitu X12 X13 dan X34 Indikator

ldquoUsahaKehidupan saya dapat terancam akibat Covid-19 apabila tidak ada bantuan

PENrdquo dan ldquoSaya dapat optimis melewati tantangan ekonomi di masa pandemi dengan

bantuan PENrdquo untuk mengukur variabel laten Kemanfaatan PEN dinyatakan tidak valid

dalam penelitian ini Begitu juga indikator ldquoTidak terdapat pungutan liar yg dilakukan oleh

oknum tertenturdquo dinyatakan tidak valid untuk mengukur variabel laten Mekanisme

Penyaluran PEN

Berikut ini diagram jalur persamaan struktural setelah dihilangkan 3 indikator

yang tidak valid

Hasil running data kedua telah menghasilkan nilai loading factor yang lebih besar

dari 070 untuk seluruh indikatornya Sehingga dapat disimpulkan bahwa convergent

validity dari setiap indikator telah valid dalam mengukur variabel laten Selanjutnya

melihat discriminant validity untuk memastikan setiap variabel laten benar-benar

Gambar 73 Diagram Jalur Persamaan Struktural Tahap 2

Output SmartPLS

113

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

berbeda dan unik dibanding variabel laten lain Salah satu metodenya adalah dengan

menggunakan Fornell-Larcker Criterion Berikut ini hasil perhitungan dari Fornell-Larcker

Criterion pada seluruh variabel laten

Tabel 73 Fornell-Larcker Criterion

Y2 X1 Y1 X2 X3 X4

Y2 092

X1 077 094

Y1 072 064 086

X2 056 062 050 083

X3 072 075 068 067 085

X4 067 060 044 058 085 087

Output SmartPLS

Berdasarkan hasil dari perhitungan Fornell-Larcker Criterion pada tabel diatas

menunjukkan korelasi antar semua variabel laten Nilai korelasi variabel laten dengan

variabel laten itu sendiri harus lebih besar daripada korelasi dengan variabel laten

lainnya Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel laten telah

memenuhi discriminant validity karena nilai korelasi variabel laten dengan variabel laten

itu sendiri seluruhnya lebih besar daripada korelasi dengan variabel laten lainnya

b Reliability Test

Pengujian reliabilitas diperlukan untuk melihat apakah indikator telah reliabel

atau handal dalam mengukur variabel latennya Reliabilitas dapat diukur dengan

menghitung nilai croncbachrsquos alpha dan composite reliability Indikator dapat

disimpulkan reliabel jika nilai croncbachrsquos alpha ge 050 dan composite reliability ge 070

Tabel 74 Hasil Pengujian Reliabilitas

Variabel Laten Cronbachs Alpha Composite Reliability

Kemanfaatan PEN 0865 0943

Ketajaman Sasaran PEN 0773 0868

Mekanisme Penyaluran PEN 0869 0912

Peran Penyalur PEN 0937 0951

Efektivitas PEN 0909 0943

Ketahanan Keluarga Penerima Manfaat 0825 0896

Output SmartPLS

Tabel diatas menunjukkan nilai cronbachrsquos alpha dari seluruh variabel laten

menunjukkan nilai diatas 050 Sedangkan nilai dari composite reliability seluruh variabel

laten diatas 070 Hal ini menunjukkan setiap variabel indikator telah reliabel dalam

mengukur variabel latennya

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

114

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

c Evaluasi Model Struktural (Inner Model)

Setelah evaluasi model pengukuran (outer model) valid dan reliabel selanjutnya

dilakukan evaluasi model struktural (outer model) Evaluasi outer model dilakukan untuk

mengevaluasi hubungan antar variabel laten Ukuran yang digunakan untuk

mengevaluasi outer model adalah R-Square Nilai R-Square menunjukkan seberapa

besar kemampuan variabel laten eksogen dapat menjelaskan variasi pada variabel laten

endogen

Tabel 75 R-Square Variabel Laten Endogen

Variabel Laten Endogen R-Square R-Square Adjusted

Efektifitas PEN 0668 0636

Ketahanan Keluarga Penerima Manfaat 0519 0596

Output SmartPLS

Berdasarkan tabel diatas nilai R-Square dari variabel laten endogen Efektifitas

PEN sebesar 668 persen Hal ini berarti bahwa variasi Efektifitas PEN dapat dijelaskan

sebesar 668 persen oleh keempat variabel laten eksogen yang digunakan Sedangkan

332 persen sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar model Sedangkan nilai R-Square

variabel laten endogen Ketahanan Keluarga Penerima Manfaat sebesar 519 persen dan

R-Square Adjusted sebesar 596 persen Hal tersebut berarti bahwa variasi variabel

laten endogen Ketahanan Keluarga dapat dijelaskan oleh variabel Efektivitas PEN

sebesar 519 persen sedangkan 481 persen sisanya dijelaskan oleh variabel lain

724 Pengujian Hipotesis Resampling Bootstrap

Pengujian hipostesis ini digunakan untuk menunjukkan tingkat signifikansi

parameter dari variabel indikator pada outer model serta pada inner model Signifikansi

parameter pada inner model dilakukan dengan melakukan replikasi sampel sejumlah

500 Berikut ini adalah hasil pengujian t-statistics pada inner model

Tabel 76 Hasil Pengujian Hipotesis Model Struktural

Variabel Original Sample T- Statistics

Efektivitas PEN rarr Ketahanan Keluarga 0721 7725

Kemanfaatan PEN rarr Efektivitas PEN 0560 3176

Ketajaman Sasaran PEN rarr Efektivitas PEN 0023 0136

Mekanisme Penyaluran PEN rarr Efektivitas PEN 0015 0053

Peran Penyalur rarr Efektivitas PEN 0314 1310

Output SmartPLS

Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 50 persen sehingga nilai t-tabelnya

adalah 196 Berdasarkan tabel diatas nilai t-statistics pada variabel Efektivitas PEN

terhadap Ketahanan Keluarga bernilai 7725 dimana nilai tersebut lebih besar daripada

196 Sehingga pengaruh variabel Efektivitas PEN terhadap Ketahanan Keluarga

signifikan dengan nilai Original Sample nya sebesar 0721 Dari nilai tersebut dapat

115

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

disimpulkan program PEN di Papua telah efektif membantu Ketahanan Keluarga

Penerima Manfaat sebesar 721 persen Persamaan structural diperoleh sebagai

berikut

1 1 2 3 4 1

2 1 2

0560 0023 0015 0314

0721

Seluruh variabel laten eksogen memiliki pengaruh positif terhadap variabel laten

endogen Efektivitas PEN Meskipun demikian hanya hubungan antara Kemanfaatan

PEN dengan Efektifitas PEN yang signifikan Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai t-

statistics sebesar 3176 yang lebih besar dari 196 Variabel laten eksogen Ketajaman

Sasaran PEN Mekanisme Penyaluran PEN dan Peran Penyalur terhadap Efektifitas

PEN tidak signifikan dalam penelitian ini Hal ini perlu menjadi perhatian stakeholder

terkait untuk meningkatkan ketajaman sasaran PEN Mekanisme Penyaluran PEN dan

Peran Penyalur PEN

725 Importance-Performance Analysis

Importance-Performance Analysis (IPA) digunakan untuk memetakan pola

hubungan antara kinerja dan kepentingan dari masing-masing indikator yang ditawarkan

dan kesenjangan antara kinerja dengan harapan dari indikator-indikator tersebut IPA

berfungsi menampilkan informasi tentang indikator pelayanan yang menurut stakeholder

Gambar 74 Cartesius Diagram Importance-Performance

Output SPSS

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

116

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

mempengaruhi kepuasan dan kinerjanya Gap (+) positif diperoleh bila skor persepsi

kinerja lebih besar dari harapan sebaliknya gap (-) negatif diperoleh bila skor persepsi

harapan lebih besar daripada kinerja

Berdasarkan diagram kartesius diatas terdapat juga 10 indikator yang memiliki

performance tinggi dengan importancenya yang juga tinggi sehingga perlu

dipertahankan untuk ke-10 indikator ini Disamping itu terdapat 2 indikator yang memiliki

skor importance tinggi namun skor performance yang tidak terlalu tinggi yaitu X23 dan

X46 Indikator tersebut harus mendapatkan perhatian ekstra dari stakeholder terkait untuk

meningkatkan performancenya Indikator X23 (Saya rasa hampir tidak ada

penyalahgunaan bantuan PEN) memiliki skor performance yang cukup rendah Hal ini

menunjukkan dari responden yang disurvei mayoritas masih mempunyai persepsi

terdapat beberapa penyalahgunaan bantuan PEN Hal ini perlu menjadi perhatian pada

level teknis pelaksanaan agar tidak lagi menimbulkan persepsi yang kurang baik di mata

masyarakat umum

PENUTUP

BAB VIIIBIDANG PPA IIKANWIL DJPBPROVINSI PAPUAWhat we need is a way toidentify the areas of effectiveness(of possible significant results)and a method for concentrating ofthem

~ Dr Peter F Drucker

Sumber Foto Rifqi Ahmad R

117

Noken Papua Photo Credit Jiwa (KPPN Wamena)

81 KESIMPULAN

Dari uraian bab-bab sebelumnya dapat disampaikan kesimpulan Kajian Fiskal

Regional Tahunan Provinsi Papua Tahun 2020 sebagai berikut

1 Selama tahun 2020 perekonomian Papua tumbuh sebesar 232 persen dengan

penyumbang terbesar dari sisi produksi berasal dari kategori pertambangan dan

penggalian sebesar 1662 persen Namun jika tanpa memasukkan sektor

Pertambangan dan Penggalian ekonomi Papua mengalami kontraksi sebesar -315

persen yang mengindikasikan bahwa perekonomian Papua masih mengalami

ketergantungan pada satu sektor tersebut

2 Dalam pelaksanaan APBN realisasi pendapatan negara di Papua mencapai 958

triliun mengalami kenaikan sebesar 64 persen dibanding tahun sebelumnya dengan

pendapatan tertinggi berasal dari Pendapatan Perpajakan khususnya dari PPh

Pasal 21 Sedangkan untuk realisasi belanja Negara tahun 2020 mencapai Rp5581

triliun atau 979 persen dari alokasi pagu dengan pembagian 953 persen berasal

dari realisasi Belanja KL dan 989 persen berasal dari realisasi TKDD

3 Dalam pelaksanaan APBD realisasi pendapatan daerah di Papua mengalami

penurunan sebesar 1845 persen yaitu Rp4338 triliun Sedangkan belanja daerah

juga mengalami penurunan realisasi sebesar 1484 persen yaitu Rp4213 triliun

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB VIII

PENUTUP

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

118

PENUTUP

Turunnya pendapatan dan belanja APBD lebih disebabkan karena adanya

perubahan situasi dan kebijakan akibat Pandemi Covid-19

4 Hasil analisis terhadap program PC-PEN diketahui bahwa efektivitas program PEN

bermanfaat di masyarakat baik dari sisi Manfaat Ketajaman Sasaran Mekanisme

Penyaluran Peran Penyalur Efektivitas dan Ketahanan KPM Namun ada hal unik

yang didapat dari hasil analisis bahwa sebagian responden masih mempunyai

persepsi terdapat beberapa penyalahgunaan bantuan PEN sehingga hal tersebut

perlu menjadi perhatian pada level teknis pelaksanaan program PEN agar tidak

menimbulkan persepsi yang kurang baik di mata masyarakat

5 Beberapa tantangan yang dihadapi Papua dengan adanya pandemi COVID-19

antara lain (1) Sebagai dampak kebijakan pembatasan sosial yang diterapkan

kinerja perekonomian nontambang tidak dapat tumbuh sesuai kapasitasnya dan (2)

Pemulihan ekonomi Papua dari beberapa lapangan usaha terhambat oleh

penurunan pergerakan masyarakat akibat pembatasan akses tranportasi

82 REKOMENDASI

Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan yang diambil dapat diberikan

beberapa rekomendasi sebagai berikut

a Untuk Pemerintah Daerah

1 Pemerintah Daerah perlu menggali potensi alamsumber-sumber yang dapat

memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan PDRB Papua sehingga mengurangi

ketergantungan pada sektor penggalian dan pertambangan yang selama ini menjadi

andalan

2 Dalam rangka penganggaran belanja kesehatan dan belanja pendidikan

pemerintah daerah perlu memperhatikan mandatory spending sesuai peraturan

perundang-undangan dimana alokasi belanja kesehatan minimal dialokasikan

sebesar 10 persen belanja pendidikan minimal sebesar 20 persen dari total belanja

dan belanja infrastruktur minimal 25 persen dari total DTU

3 Dalam rangkan penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)

pemda harus meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan pemerintah pusat agar

PEN yang diberikan sebagai stimulus ekonomi kepada masyarakat dapat

bermanfaat secara optimal

b Untuk Pemerintah Pusat

1 Melaksanakan Intensifikasi dan ekstensifikasi perpajakan secara optimal agar

meningkatkan penerimaan perpajakan di daerah

119

PENUTUP

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

2 Kebijakan alokasi anggaran terutama transfer ke daerah harus disempurnakan

untuk memastikan bahwa tidak hanya alokasi anggaran ke daerah yang tepat

namun eksekusi atas anggaran tersebut juga harus optimal

3 Terus melakukan penyempurnaan proses pelaksanaan anggaran agar proses

penyaluran APBN ke daerah termasuk di dalamnya DAK Fisik Dana Desa dan

BOS dapat dilaksanakan dengan optimal

4 Mengoptimalkan program-program untuk memberdayakan ekonomi mikro seperti

KUR dan UMi serta menciptakan program-program baru untuk menggerakkan

ekonomi rakyat yang bersifat kedaerahan atau dengan mempertimbangkan unsur

kearifan lokal di daerah

5 Meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan berbagai pihak yang terkait dengan

program PC-PEN agar kinerja Penanggulangan COVID-19 dan penyaluran PEN

lebih optimal tepat sasaran serta akuntabel sehingga manfaat PEN benar-benar

dirasakan oleh seluruh masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19

DAFTAR PUSTAKA

Buku Pedoman Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (2015) Jakarta Badan Pusat

Statistik

Chin W (1998) The Partial Least Squares Approach for Structural Equation Modeling

Modern Method for Business Research (pp 295-236) London Lawrence Erlbaum

Associates

Direktur Keuangan amp Manajemen Risiko (2020) Press Release Peresmian Stadion Papua

Bangkit Jakarta PT PP (Persero) Tbk

Ghozali I (2011) Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan Partial Least

Square (PLS) Universitas Diponegoro Semarang

Gubernur Papua Ringkasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Provinsi Papua Tahun 2019-2023 Jayapura Pemerintah Provinsi Papua

Gujarati Damodar N (2004) Basic Econometrics Fourth edition Singapore McGraw-Hill Inc

Hendayana R 2003 Aplikasi Metode Location Qoutient (LQ) Dalam Penentuan Komoditas

Unggulan Nasional Jurnal Informatika Pertanian Volume 12 Balai Besar Pengkajian

dan Pengembangan Teknologi Pertanian Bogor

Judge G G Hill R C Griffiths W Lumlutkepohl H amp Lee T-C (1988) Introduction to the

Theory and Practice of Econometrics New York John Wiley and Sons

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (2019) Rencana Kerja Pemerintah

Daerah (RKPD) Provinsi Papua Tahun 2020 Jayapura Pemerintah Provinsi Papua

Kepala BI Provinsi Papua (2020) Laporan Perekonomian Provinsi Papua Jayapura Bank

Indonesia

Miller M(1991) Location Quotient Basic Tool for Economic Development Analysis Economic

Development Review

Permata Mega I Analisis PDRB KabupatenKota di Provinsi Jawa Tengah Jogjakarta

Universitas Islam Indonesia

Setiyawati Anis (2007) Analisis Pengaruh PAD DAU DAK dan Nelanja Pembangunan

Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kemiskinan dan Pengangguran Pendekatan

Analisis Jalur Madura Universitas Trunojoyo

Todaro Michael P Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga Diterjemahkan oleh Haris A

Munandar Jakarta Penerbit Erlangga 1995

Vinzi V Chin W Henseler J amp Wang H (2010) Handbook of Partial Least Square

Concept Method and Application Springler-Verlag Berlin Heidelberg

Wijanto S H (2009) SEM Konsep dan Prosedur Dipetik September 25 2016 dari

httpslideplayerinfoslide3786688

httpsbigoid

httpsdjpkkemenkeugoid

httpseppidpugoid

httpsfiskalkemenkeugoid

httpskompascom

httpskontancoid

httpspapuabpsgoid

httpssikpkemenkeugoid

httpssikddjpkkemenkeugoid

httpssikpumiid

httpssuarapapuacom

Lampiran Data Fix Effect Model

No Pemda Tahun PDRB Otsus DAK Belanja Modal amp Barang dan JasaDAU IPM 2015 2016 2017 2018 20191 Kab Asmat 2014 148359 10569 9091 70802 82212 4591 0 0 0 0 02 Kab Asmat 2015 163875 11876 11114 70929 86968 4662 1 0 0 0 03 Kab Asmat 2016 183221 11992 25347 91025 89944 4731 0 1 0 0 04 Kab Asmat 2017 203465 10569 13458 94645 89803 4849 0 0 1 0 05 Kab Asmat 2018 225884 10569 11224 83308 89526 4937 0 0 0 1 06 Kab Asmat 2019 246965 30890 11588 82125 91323 5037 0 0 0 0 17 Kab Biak-Numfor 2014 393632 10010 6569 35456 52510 7032 0 0 0 0 08 Kab Biak-Numfor 2015 452612 10010 10187 48018 55003 7085 1 0 0 0 09 Kab Biak-Numfor 2016 505200 18961 24713 80759 59937 7113 0 1 0 0 0

10 Kab Biak-Numfor 2017 499188 10010 20276 33445 61211 7156 0 0 1 0 011 Kab Biak-Numfor 2018 518388 10010 16867 37362 59068 7196 0 0 0 1 012 Kab Biak-Numfor 2019 547600 3226 25393 40211 60860 7257 0 0 0 0 113 Kab Boven Digoel 2014 318638 10046 7865 72215 74000 5821 0 0 0 0 014 Kab Boven Digoel 2015 354640 13511 8737 70277 78319 5902 1 0 0 0 015 Kab Boven Digoel 2016 391808 17641 15192 72600 83879 5935 0 1 0 0 016 Kab Boven Digoel 2017 426463 10046 13546 70832 83714 6014 0 0 1 0 017 Kab Boven Digoel 2018 457264 10046 14871 77908 83048 6083 0 0 0 1 018 Kab Boven Digoel 2019 489163 19619 18741 86315 84840 6151 0 0 0 0 119 Kab Deiyai 2014 75772 10424 7978 38540 40560 4812 0 0 0 0 020 Kab Deiyai 2015 92096 11446 11087 52041 43657 4828 1 0 0 0 021 Kab Deiyai 2016 106306 10424 16197 51729 47151 4850 0 1 0 0 022 Kab Deiyai 2017 115536 10459 8277 44684 47212 4907 0 0 1 0 023 Kab Deiyai 2018 126740 16563 8067 31776 132320 4955 0 0 0 1 024 Kab Deiyai 2019 138850 15325 14661 43031 50235 5011 0 0 0 0 125 Kab Dogiyai 2014 78679 10914 8533 46233 46211 5225 0 0 0 0 026 Kab Dogiyai 2015 89526 11636 16088 50447 49802 5278 1 0 0 0 027 Kab Dogiyai 2016 100194 16260 21636 54007 49646 5332 0 1 0 0 028 Kab Dogiyai 2017 109879 10914 11830 46460 49236 5404 0 0 1 0 029 Kab Dogiyai 2018 120751 10914 14300 44086 49210 5444 0 0 0 1 030 Kab Dogiyai 2019 131048 17511 15591 47095 51734 5541 0 0 0 0 131 Kab Intan Jaya 2014 74792 11049 12855 65171 63614 4351 0 0 0 0 032 Kab Intan Jaya 2015 89208 11151 13230 68854 66076 4435 1 0 0 0 033 Kab Intan Jaya 2016 102072 11049 18270 80946 70624 4482 0 1 0 0 034 Kab Intan Jaya 2017 108664 11549 18238 67726 70087 4568 0 0 1 0 035 Kab Intan Jaya 2018 118379 36462 25581 81326 368962 4655 0 0 0 1 036 Kab Intan Jaya 2019 124880 6176 13011 61706 71710 4751 0 0 0 0 137 Kab Jayapura 2014 845028 10358 6550 30900 59720 6955 0 0 0 0 038 Kab Jayapura 2015 997683 18715 7073 48837 62102 7004 1 0 0 0 039 Kab Jayapura 2016 1151082 27619 21227 62975 69013 7050 0 1 0 0 040 Kab Jayapura 2017 1289135 10358 12096 57793 70706 7097 0 0 1 0 041 Kab Jayapura 2018 1452230 10358 15262 57925 68557 7125 0 0 0 1 042 Kab Jayapura 2019 1642907 19948 15694 66962 70574 7184 0 0 0 0 143 Kab Jayawijaya 2014 475559 11704 12382 39285 60858 5337 0 0 0 0 044 Kab Jayawijaya 2015 541622 21991 12850 54778 63805 5418 1 0 0 0 045 Kab Jayawijaya 2016 613063 31341 26362 67254 71598 5496 0 1 0 0 046 Kab Jayawijaya 2017 680280 11704 19614 76878 66916 5599 0 0 1 0 047 Kab Jayawijaya 2018 760407 12068 26864 72338 71402 5682 0 0 0 1 048 Kab Jayawijaya 2019 833972 33203 26068 60494 74874 5779 0 0 0 0 149 Kab Keerom 2014 188000 9490 10010 41773 50055 6273 0 0 0 0 050 Kab Keerom 2015 212005 11562 9339 40846 52260 6343 1 0 0 0 051 Kab Keerom 2016 233618 13025 17004 48615 55501 6410 0 1 0 0 052 Kab Keerom 2017 254085 9490 13433 42357 55525 6499 0 0 1 0 053 Kab Keerom 2018 270191 9490 17296 61950 54571 6575 0 0 0 1 054 Kab Keerom 2019 285506 2902 28489 47301 55666 6659 0 0 0 0 155 Kab Kepulauan Yapen 2014 266742 9466 7893 36231 46984 6489 0 0 0 0 056 Kab Kepulauan Yapen 2015 301289 16145 9399 39602 49012 6528 1 0 0 0 057 Kab Kepulauan Yapen 2016 334714 9466 28003 55201 52816 6555 0 1 0 0 058 Kab Kepulauan Yapen 2017 361091 9644 14452 40800 53619 6607 0 0 1 0 059 Kab Kepulauan Yapen 2018 390796 9466 16208 44578 54727 6700 0 0 0 1 060 Kab Kepulauan Yapen 2019 423955 4599 13283 38730 56738 6776 0 0 0 0 161 Kab Lanny Jaya 2014 108695 12673 15796 48196 59424 4328 0 0 0 0 062 Kab Lanny Jaya 2015 123504 16427 15476 59749 61461 4418 1 0 0 0 063 Kab Lanny Jaya 2016 138299 12673 30650 77737 63513 4516 0 1 0 0 064 Kab Lanny Jaya 2017 153044 12675 13983 57160 63141 4649 0 0 1 0 065 Kab Lanny Jaya 2018 167646 12711 22555 65366 63566 4734 0 0 0 1 066 Kab Lanny Jaya 2019 182756 6579 19667 56546 65597 48 0 0 0 0 167 Kab Mamberamo Raya 2014 87107 10060 8517 62978 65085 4788 0 0 0 0 068 Kab Mamberamo Raya 2015 103480 10496 9010 62565 67624 4829 1 0 0 0 069 Kab Mamberamo Raya 2016 118902 10160 26805 90173 72601 4900 0 1 0 0 070 Kab Mamberamo Raya 2017 133383 10060 8312 75231 72156 5025 0 0 1 0 071 Kab Mamberamo Raya 2018 148486 7545 5431 58284 72055 5124 0 0 0 1 072 Kab Mamberamo Raya 2019 166545 2658 10966 54367 67184 522 0 0 0 0 173 Kab Mamberamo Tengah 2014 71343 10777 12856 61176 55404 4319 0 0 0 0 074 Kab Mamberamo Tengah 2015 80561 10806 16687 65898 59820 4355 1 0 0 0 075 Kab Mamberamo Tengah 2016 89964 10777 30457 82626 63397 4415 0 1 0 0 076 Kab Mamberamo Tengah 2017 98883 10777 14235 66229 63237 4550 0 0 1 0 077 Kab Mamberamo Tengah 2018 108053 10777 13778 59239 63580 4641 0 0 0 1 078 Kab Mamberamo Tengah 2019 116359 9696 16343 75329 73500 4723 0 0 0 0 179 Kab Mappi 2014 168658 10409 9710 56747 72859 5574 0 0 0 0 080 Kab Mappi 2015 193639 10409 14256 60441 77086 5611 1 0 0 0 0

81 Kab Mappi 2016 217183 20849 21297 60632 78825 5654 0 1 0 0 082 Kab Mappi 2017 242870 12421 9779 54053 78528 5710 0 0 1 0 083 Kab Mappi 2018 267654 13369 16240 70333 78133 5772 0 0 0 1 084 Kab Mappi 2019 295367 6169 21104 79590 79777 583 0 0 0 0 185 Kab Merauke 2014 889861 10251 19381 108689 116147 6733 0 0 0 0 086 Kab Merauke 2015 1035515 20282 20796 101418 121575 6775 1 0 0 0 087 Kab Merauke 2016 1167752 22288 40260 118156 123299 6809 0 1 0 0 088 Kab Merauke 2017 1288060 10251 18590 113385 125742 6864 0 0 1 0 089 Kab Merauke 2018 1452852 10251 30299 116907 122013 6938 0 0 0 1 090 Kab Merauke 2019 1600925 26903 23690 108494 124665 6998 0 0 0 0 191 Kab Mimika 2014 5032802 10096 8139 100352 58250 7040 0 0 0 0 092 Kab Mimika 2015 5424833 14862 11592 136800 59983 7089 1 0 0 0 093 Kab Mimika 2016 6496301 18689 30631 174156 62120 7164 0 1 0 0 094 Kab Mimika 2017 7444527 10096 17338 145574 62322 7242 0 0 1 0 095 Kab Mimika 2018 8534388 8642 26268 162812 60988 7315 0 0 0 1 096 Kab Mimika 2019 5483176 16733 18830 176740 62683 7413 0 0 0 0 197 Kab Nabire 2014 670898 10099 8073 34462 64390 6625 0 0 0 0 098 Kab Nabire 2015 770705 16855 11355 39682 67560 6649 1 0 0 0 099 Kab Nabire 2016 861713 18652 27236 63240 70959 6664 0 1 0 0 0

100 Kab Nabire 2017 950718 11043 21938 51887 72371 6711 0 0 1 0 0101 Kab Nabire 2018 1038105 10099 26398 61806 70928 6770 0 0 0 1 0102 Kab Nabire 2019 1109938 16426 28924 58693 72815 6853 0 0 0 0 1103 Kab Nduga 2014 70278 10659 10985 47538 50637 2538 0 0 0 0 0104 Kab Nduga 2015 80801 16898 14730 67897 53620 2547 1 0 0 0 0105 Kab Nduga 2016 90849 25771 20957 73679 63890 2656 0 1 0 0 0106 Kab Nduga 2017 101910 10659 78590 63457 57861 2787 0 0 1 0 0107 Kab Nduga 2018 111846 10659 23401 73150 63295 2942 0 0 0 1 0108 Kab Nduga 2019 121631 27650 17713 72398 64565 3075 0 0 0 0 1109 Kab Paniai 2014 253272 11556 11121 33800 50884 5393 0 0 0 0 0110 Kab Paniai 2015 291758 14340 13010 51902 52827 5420 1 0 0 0 0111 Kab Paniai 2016 327941 26456 19124 58662 59547 5434 0 1 0 0 0112 Kab Paniai 2017 352398 11556 27107 64526 58634 5491 0 0 1 0 0113 Kab Paniai 2018 390688 12328 17533 48903 58604 5583 0 0 0 1 0114 Kab Paniai 2019 418283 26017 14523 42682 60268 5658 0 0 0 0 1115 Kab Pegunungan Bintang 2014 118129 11448 16129 70677 78445 3968 0 0 0 0 0116 Kab Pegunungan Bintang 2015 131049 11425 17158 72708 81863 4091 1 0 0 0 0117 Kab Pegunungan Bintang 2016 147016 11500 22021 74141 85589 4190 0 1 0 0 0118 Kab Pegunungan Bintang 2017 162016 11448 16186 84632 85254 4324 0 0 1 0 0119 Kab Pegunungan Bintang 2018 176480 15224 26041 78176 85106 4422 0 0 0 1 0120 Kab Pegunungan Bintang 2019 191554 31587 29735 54050 86814 4521 0 0 0 0 1121 Kab Puncak 2014 76633 12011 15390 89090 72031 3805 0 0 0 0 0122 Kab Puncak 2015 90198 14134 20384 122201 76495 3941 1 0 0 0 0123 Kab Puncak 2016 102952 25270 26119 109416 81153 3996 0 1 0 0 0124 Kab Puncak 2017 115019 12011 25765 66804 80569 4106 0 0 1 0 0125 Kab Puncak 2018 128628 30080 17813 49170 80559 4181 0 0 0 1 0126 Kab Puncak 2019 140062 29946 13096 48426 82560 427 0 0 0 0 1127 Kab Puncak Jaya 2014 90318 12856 13651 56428 63241 4432 0 0 0 0 0128 Kab Puncak Jaya 2015 102719 13187 19075 76496 65963 4487 1 0 0 0 0129 Kab Puncak Jaya 2016 112402 12856 25295 83609 75384 4549 0 1 0 0 0130 Kab Puncak Jaya 2017 120706 12856 6398 50842 75141 4657 0 0 1 0 0131 Kab Puncak Jaya 2018 130099 13063 13091 71704 74983 4739 0 0 0 1 0132 Kab Puncak Jaya 2019 140674 6462 12721 47393 78127 4833 0 0 0 0 1133 Kab Sarmi 2014 160148 9888 6879 63377 66700 6048 0 0 0 0 0134 Kab Sarmi 2015 184018 10463 9972 69318 69907 6099 1 0 0 0 0135 Kab Sarmi 2016 205831 9888 24739 85317 71693 6127 0 1 0 0 0136 Kab Sarmi 2017 229222 9888 13414 66596 71503 6231 0 0 1 0 0137 Kab Sarmi 2018 253443 8108 10636 62718 71173 6300 0 0 0 1 0138 Kab Sarmi 2019 281555 10382 13017 56450 72639 6345 0 0 0 0 1139 Kab Supiori 2014 70069 8651 9384 50418 40940 5970 0 0 0 0 0140 Kab Supiori 2015 76677 9205 8326 53091 42157 6009 1 0 0 0 0141 Kab Supiori 2016 83044 8651 17008 56197 45536 6059 0 1 0 0 0142 Kab Supiori 2017 89320 8651 10829 43117 45749 6123 0 0 1 0 0143 Kab Supiori 2018 94682 9011 7568 35644 45118 6184 0 0 0 1 0144 Kab Supiori 2019 100576 1302 12498 30166 46415 623 0 0 0 0 1145 Kab Tolikara 2014 101830 12114 15863 58372 66168 4616 0 0 0 0 0146 Kab Tolikara 2015 112847 32386 17774 73703 68746 4638 1 0 0 0 0147 Kab Tolikara 2016 123393 12114 33156 89144 74151 4711 0 1 0 0 0148 Kab Tolikara 2017 134682 17650 13633 64486 73596 4789 0 0 1 0 0149 Kab Tolikara 2018 146438 12114 23243 82070 73450 4885 0 0 0 1 0150 Kab Tolikara 2019 159430 23256 20765 74950 75142 4968 0 0 0 0 1151 Kab Waropen 2014 123868 10081 6033 37161 46778 6197 0 0 0 0 0152 Kab Waropen 2015 141794 10837 8247 41120 49647 6235 1 0 0 0 0153 Kab Waropen 2016 160147 12081 17536 49071 56538 6310 0 1 0 0 0154 Kab Waropen 2017 176270 10081 17199 58146 56383 6408 0 0 1 0 0155 Kab Waropen 2018 191637 3024 12254 1608 18751 6480 0 0 0 1 0156 Kab Waropen 2019 204760 4383 18103 33432 58257 6534 0 0 0 0 1157 Kab Yahukimo 2014 149906 11069 10588 45407 60692 4636 0 0 0 0 0158 Kab Yahukimo 2015 169963 24113 11934 61142 64972 4663 1 0 0 0 0159 Kab Yahukimo 2016 184508 42675 23295 69530 74736 4713 0 1 0 0 0160 Kab Yahukimo 2017 203722 11069 16397 66210 74645 4795 0 0 1 0 0161 Kab Yahukimo 2018 223288 16911 27933 55542 74828 4851 0 0 0 1 0162 Kab Yahukimo 2019 242024 47153 28346 62668 76367 4925 0 0 0 0 1163 Kab Yalimo 2014 69459 10634 13780 55453 56722 4421 0 0 0 0 0

164 Kab Yalimo 2015 80743 18075 14054 67146 59590 4432 1 0 0 0 0165 Kab Yalimo 2016 91564 28831 27912 76138 62632 4495 0 1 0 0 0166 Kab Yalimo 2017 100719 11134 15164 58644 62159 4619 0 0 1 0 0167 Kab Yalimo 2018 111561 28889 22481 78752 150036 4713 0 0 0 1 0168 Kab Yalimo 2019 122127 14596 23777 31850 63329 4808 0 0 0 0 1169 Kota Jayapura 2014 2055946 9556 5206 53434 62431 7786 0 0 0 0 0170 Kota Jayapura 2015 2312561 9556 7738 56911 64137 7805 1 0 0 0 0171 Kota Jayapura 2016 2602978 9556 25257 62189 64336 7856 0 1 0 0 0172 Kota Jayapura 2017 2811763 9961 9379 65788 68032 7923 0 0 1 0 0173 Kota Jayapura 2018 3041455 9939 12461 59094 63430 7958 0 0 0 1 0174 Kota Jayapura 2019 3260654 3187 14459 58405 65971 8016 0 0 0 0 1

Lampiran Data Survey

X11 X12 X13 X14 X21 X22 X23 X31 X32 X33 X34 X35 X41 X42 X43 X44 X45 X46 Y11 Y12 Y13 Y21 Y22 Y23

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 5 4 5

4 4 4 3 4 4 3 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 3 3 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5

5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 1 4 4 2 4 4 4 5

5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5

5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 2 5 2 3 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 3 5 3 3 5 5 4 5

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5

4 2 4 2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 4 3

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 2 4 2 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 2 4 4 4 4

5 4 4 2 4 2 3 4 4 3 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 5

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4

4 3 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

4 4 4 3 5 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 4 4 4 4 4 5

4 4 4 3 4 3 2 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4

5 2 5 1 3 4 2 4 4 4 5 3 3 3 3 4 3 3 5 5 4 5 4 5

3 3 4 3 4 2 2 4 4 4 2 2 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 5

3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 5

5 5 5 3 4 4 4 5 5 5 5 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4

4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5

4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5

4 4 4 5 2 3 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 3 4 2 2 2 4 4 4

4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3 2 4 4 4 4 5 4 3 5 4 3 5

5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5

5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5

4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 5 3 4 4 3 4 4 3 4

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4

5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 5 5

3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 1 2 2

4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4

5 3 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 3 5 1 1 3 3 5 5 3 5 5 3 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5

5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4

5 3 5 1 5 5 1 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 3 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 3 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5

5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5

5 3 4 1 4 5 4 1 4 1 5 4 1 1 2 2 1 1 5 5 5 5 3 5

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

Kompleks Papua Trade Center

Jalan Raya Kelapa Dua Entrop Jayapura

Telp 0967-533140 534140

Faks 0967-535963

Page 3: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang

Burhani ASKepala Kanwil DJPb Provinsi Papua

MEET TH

E LEADER

Luar biasa A

ktif Kreatif In

ovatif

TIM PENYUSUN

Copyright 2020Kanwil DJPb Provinsi Papua

Tahun 2020

Muhammad Ulil ARochmat BasukiReynaldi Wisnu WSulthan MS

Lusiane Noorlin NMaria Paulina WDedi suprianto sarbyanto b

PENANGGUNG JAWAB

burhani as

KETUA TIM

Rochmad Arif Tri S

PENULIS

KONTRIBUTOR DATA

EDITOR

Muhammad Ulil A

LAYOUT amp DESAIN

Reynaldi Wisnu W

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT TuhanYang Maha kuasa atas segala nikmat dan karunia-Nyasehingga Kantor Wilayah Direktorat Jenderal PerbendaharaanProvinsi Papua dapat menyusun dan menyelesaikan KajianFiskal Regional (KFR) Provinsi Papua Tahun 2020 dengan baikdan tepat waktu Kajian ini disusun dalam rangka pelaksanaantugas Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaanyang memiliki fungsi pembinaan koordinasi dan supervisiserta menjadi representasi Kementerian Keuangan di daerahsebagai pengelola fiskal

Jayapura Februari 2021Kepala Kantor Burhani AS

Kajian Fiskal Regional ini disusun untuk memberikaninformasi dan gambaran mengenai kondisi fiskal dan makroekonomi di Provinsi Papua meliputi perkembangan ekonomiregional perkembangan pelaksanaan anggaran pusat dandaerah dan beritaisu fiskal terkait kontribusi APBD Papuadalam penanganan pandemi Covid-19 Kajian ini diharapkandapat digunakan oleh para pemangku kepentingan dalamrangka pencapaian tujuan kebijakan fiskal dan makro ekonomi

Penyusunan Kajian Fiskal Regional ini dapat kami selesaikanberkat bantuan banyak pihak yang tidak dapat kami sebutkansatu persatu Untuk itu kami mengucapkan terima kasih ataspartisipasi dan dukungan dari semua pihak yang telahmembantu dalam penyusunan Kajian Fiskal Regional ProvinsiPapua Tahun 2020 ini

Kami menyadari bahwa dengan segala keterbatasanyang ada tentu Kajian Fiskal Regional ini masih jauh darisempurna Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saranyang membangun untuk peningkatan kualitas Kajian iniSemoga informasi yang tertuang dalam kajian ini dapatbermanfaat bagi para pemangku kepentingan

ii KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

21 INDIKATOR EKONOMI MAKRO FUNDAMENTAL 11 22 INDIKATOR KESEJAHTERAAN 19 23 EFEKTIVITAS KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI 24

31 APBN TINGKAT PROVINSI 33 32 PENDAPATAN PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL 34 33 BELANJA PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL 40 34 TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA 44 35 ANALISIS CASH FLOW APBN TINGKAT REGIONAL 51 36 PENGELOLAAN BLU PUSAT 53 37 PENGELOLAAN MANAJEMEN INVESTASI PUSAT 56

38 PERKEMBANGAN DAN ANALISIS BELANJA WAJIB 59

41 APBD TINGKAT PROVINSI (KONSOLIDASI PEMDA) 63 42 PENDAPATAN DAERAH 64 43 BELANJA DAERAH 69 44 PERKEMBANGAN BLU DAERAH 71 45 SURPLUSDEFISIT APBD 73 46 PEMBIAYAAN 75 47 ANALISIS KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 76

48 PERKEMBANGAN BELANJA WAJIB DAERAH 78

Daftar Isi

Kata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Grafik iv Daftar Tabel vi Daftar Gambar viii Ringkasan Eksekutif ix Dashboard xiv

BAB I SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

11 PENDAHULUAN 1 12 TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 2 13 TANTANGAN DAERAH 6

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

iii KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

51 LAPORAN REALISASI ANGGARAN KONSOLIDASIAN 81 52 PENDAPATAN KONSOLIDASIAN 82 53 BELANJA KONSOLIDASIAN 85 54 SURPLUSDEFISIT KONSOLIDASIAN 88

55 ANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN FISKAL AGREGAT 88

61 Analisis Locatio Quotient (LQ) 91 62 Sektor Unggulan Daerah 94 63 Sektor Potensial Daerah 97 64 Tantangan Fiskal Regional Dalam Mendorong Potensi Ekonomi Daerah 99

71 PEMANFAATAN REFOCUSING APBD UNTUK PC-PEN DI DAERAH 103 72 EFEKTIVITAS PEN DI PAPUA MENURUT PERSEPSI MASYARAKAT

PENERIMA MANFAAT 105

81 KESIMPULAN 117 82 REKOMENDASI 118

Daftar Isi

BAB V PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN

BAB VI KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI DAN TANTANGAN

FISKAL REGIONAL

BAB VII KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH (TEMATIK)

BAB VIII PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

iv KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Daftar Tabel

Tabel 11 Target Pembangunan Ekonomi Provinsi Papua Tahun 2020 4

Tabel 12 Sebaran Kasus COVID-19 di Papua sd Desember 2020 10

Tabel 21 Dampak COVID-19 terhadap Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin dan Tempat Tinggal

22

Tabel 22 Capaian Kebijakan Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Papua 2020

24

Tabel 31 APBN Provinsi Papua 34

Tabel 32 Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi 35

Tabel 33 Penyaluran Insentif Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)

37

Tabel 34 Pendapatan PNBP Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi 37

Tabel 35 Realisasi PNBP Fungsional Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi 38

Tabel 36 Penerimaan Hibah di Papua Tahun 2020 39

Tabel 37 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terbesar 40

Tabel 38 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terkecil 41

Tabel 39 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Fungsi 42

Tabel 310 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Jenis Belanja 43

Tabel 311 Perkembangan Pagu dan Realisasi TKDD 44

Tabel 312 Perkembangan Realisasi Dana Bagi Hasil 45

Tabel 313 Realisasi Penyaluran DAK Fisik Papua Per Pemda Tahun 2020 46

Tabel 314 Pagu dan Realisasi DAK Nonfisik Papua Tahun 2020 48

Tabel 315 Pagu dan Realisasi Penyaluran Dana Desa Per Pemda 48

Tabel 316 Pagu dan Realisasi Dana Otsus dan DID Tahun 2020 50

Tabel 317 Cash Flow Pemerintah Pusat di Provinsi Papua 52

Tabel 318 Profil dan Jenis Layanan BLU 53

Tabel 319 Perkembangan Pengelolaan Aset Satker BLU 54

Tabel 320 Perkembangan Pagu BLU dan Pagu RM 54

Tabel 321 Realisasi Penyaluran KUR Per Skema 57

Tabel 322 Penyaluran Kredit Program per KotaKabupaten di Provinsi Papua 58

Tabel 323 Kegiatan Prioritas Bidang Pendidikan Tahun 2020 60

Tabel 324 Pagu dan Realisasi Fungsi Kesehatan Per Bagian Anggaran 60

Tabel 325 Kegiatan Prioritas Bidang Kesehatan Tahun 2020 61

Tabel 326 Pagu dan Realisasi Kementerian PUPR dan Perhubungan 61

Tabel 327 Kegiatan Prioritas Bidang Infrastuktur Tahun 2020 62

Tabel 41 Profil APBD Provinsi Papua 64

Tabel 42 Jenis Pendapatan Daerah di Provinsi Papua 65

Tabel 43 Profil APBD Berdasarkan Klasifikasi Jenis Belanja 70

Tabel 44 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional 71

Tabel 45 Profil dan Jenis Layanan BLU Daerah di Provinsi Papua 72

v KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Daftar Tabel

Tabel 46 Perkembangan Pengelolaan Aset dan Pagu BLUD Provinsi Papua 72

Tabel 47 Analisis Kapasitas Fiskal Daerah 78

Tabel 48 Prosentase Alokasi Belanja Infrastruktur Daerah Papua 80

Tabel 51 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Papua Tahun 2020

82

Tabel 52 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional 84

Tabel 53 Rasio Pajak Perkapita 84

Tabel 54 Perkembangan Belanja Pemerintah Konsolidasian per Jiwa KabupatenKota Tahun 2017 dan 2018

87

Tabel 55 Analisis Realisasi Belanja terhadap Indikator Ekonomi Regional 87

Tabel 56 Rasio SurplusDefisit Konsolidasian terhadap PDRB 88

Tabel 57 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tahun 2020 89

Tabel 58 Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB 90

Tabel 61 Daftar PDRB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku Di Provinsi Papua Tiap Triwulan Tahun 2020

93

Tabel 62 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020

93

Tabel 63 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020

94

Tabel 71 Jumlah Sampel Masing-Masing Wilayah Kerja KPPN 105

Tabel 72 Variabel Laten dan Indikator Yang Digunakan 106

Tabel 73 Fornell-Larcker Criterion 113

Tabel 74 Hasil Pengujian Reliabilitas 114

Tabel 75 R-Square Variabel Laten Endogen 114

Tabel 76 Hasil Pengujian Hipotesis Model Struktural 115

vi KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Daftar Grafik

Grafik 11 Perbandingan Nilai Ekspor Provinsi Papua Menurut Negara Tujuan 7

Grafik 21 Pertumbuhan Ekonomi Papua 2010 - 2020 11

Grafik 22 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan Year-on-Year 12

Grafik 23 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan Quarter-to-Quarter 12

Grafik 24 Kontribusi (7 Besar) Lapangan Usaha Terhadap PDRB Papua Tahun 2020

14

Grafik 25 Laju Pertumbuhan PDRB Papua Menurut Pengeluaran Tahun 2020 14

Grafik 26 Pertumbuhan PDRB per Kapita Papua Periode 2010 - 2020 15

Grafik 27 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15

Grafik 28 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16

Grafik 29 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang 2020 17

Grafik 210 Nilai tukar Rupiah ndash USD Sepanjang 2020 18

Grafik 211 Pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia 2010 - 2020 19

Grafik 212 Tingkat Kemiskinan Papua Periode Maret 2012 ndash September 2020 20

Grafik 213 Rasio Gini Papua Periode Maret 2015 ndashSeptember 2020 21

Grafik 214 Tingkat Pengangguran Terbuka 22

Grafik 215 Nilai Tukar Petani 23

Grafik 216 Nilai Tukar Nelayan 23

Grafik 217 Residual Plot 28

Grafik 31 Penerimaan PPh Non Migas Tahun 2020 36

Grafik 32 Komponen Arus Kas Masuk 2020 51

Grafik 33 Komponen Arus Kas Keluar 2020 52

Grafik 34 Proporsi Pagu Satker BLU Pusat Tahun 2020 56

Grafik 35 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per tahun Periode 2017 sd 2020

58

Grafik 36 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per LKBB 59

Grafik 41 Komposisi Pendapatan Daerah 65

Grafik 42 Rasio PAD Pemda-Pemda di Provinsi Papua 66

Grafik 43 Ruang Fiskal APBD Agregat Papua 67

Grafik 44 Rasio Dana Transfer Pemda-Pemda di Provinsi Papua 68

Grafik 45 Alokasi Belanja Sektor Konsumtif dan Produktif 70

Grafik 46 Rasio SurplusDefisit terhadap Agregat Pendapatan 74

Grafik 47 Rasio SurplusDefisit terhadap Realisasi Dana Transfer 74

Grafik 48 Rasio SurplusDefisit terhadap PDRB 75

Grafik 49 Rasio SILPA terhadap Alokasi Belanja 76

Grafik 410 Analisis Horizontal PAD Tahun 2019 76

Grafik 411 Analisis Vertikal Kontribusi Belanja Modal Tahun 2020 77

Grafik 412 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020 79

vii KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Daftar Grafik

Grafik 413 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020 79

Grafik 51 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian 82

Grafik 52 Perbandingan Penerimaan Pemerintah Pusat dan Daerah terhadap Penerimaan Konsolidasian

83

Grafik 53 Analisis Perubahan Pendapatan Konsolidasian Tahun 2019 dan 2020

83

Grafik 54 Rasio Pajak terhadap PDRB 84

Grafik 55 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terhadap Belanja dan Transfer Konsolidasian

85

Grafik 56 Komposisi Belanja Konsolidasian Tahun 2019 dan Tahun 2020 86

Grafik 57 Rasio Belanja Operasi terhadap Total Belanja 86

Grafik 61 Potensi Pertambangan di Papua 95

Grafik 62 Pangsa PDRB Provinsi Papua Tahun 2020 97

Grafik 63 Perbandingan Rasio PAD antar Provinsi Tahun 2019 100

Grafik 64 Struktur Pendapatan Provinsi Papua 101

Grafik 71 Alokasi dan Realisasi Total Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Pemprov Papua

103

Grafik 72 Alokasi dan Realisasi Belanja Bidang Kesehatan Penanganan Covid-19 Pemprov Papua

104

Grafik 73 Alokasi dan Realisasi Belanja Jaring Pengaman Sosial Penanganan Covid-19 Pemprov Papua

104

Grafik 74 Alokasi dan Realisasi Belanja Penangganan Dampak Ekonomi Covid-19 Pemprov Papua

105

Grafik 75 Rasio Responden SetujuTidak Terhadap Sistem Pemberian Bantuan Saat Ini

111

viii KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Daftar Gambar

Gambar 11 Pembagian 5 Wilayah Adat Papua 5

Gambar 12 Komposisi Penduduk Papua Menurut Generasi 8

Gambar 21 Pertumbuhan Ekonomi Per Regional Tahun 2020 13

Gambar 22 Output Fix Effect Model dari Minitab 28

Gambar 23 Output ANOVA dari Minitab 29

Gambar 41 Hasil Perhitungan Korelasi Pearson 68

Gambar 71 Model Konseptual Penelitian 108

Gambar 72 Diagram Jalur Persamaan Struktural 112

Gambar 73 Diagram Jalur Persamaan Struktural Tahap 2 113

Gambar 74 Cartesius Diagram Importance-Performance 116

ix

RINGKASAN EKSEKUTIF

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

rah pengembangan kewilayahan Papua tahun 2020 terintegrasi dengan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Rencana Tata

Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

(KLHS) khususnya dalam penetapan fungsi ruang dan lokasi pengembangan wilayah

Integrasi ini diperlukan untuk mewujudkan perkembangan wilayah yang seimbang serta

sesuai dengan kondisi daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup Dalam hal ini

kebijakan umum pembangunan berkelanjutan ldquoGreen Growth berbasis wilayah adatrdquo

diperlukan sebagai bagian dari fokus pembangunan daerah Papua khususnya dalam

penguatan pusat-pusat pertumbuhan akselerasi pembangunan wilayah tertinggal serta

mewujudkan keterkaitan antar sektor ekonomi secara berkeadilan dan berkelanjutan

Sejak akhir triwulan pertama tahun 2020 hingga sampai saat ini hampir seluruh

negara di dunia termasuk Indonesia telah terjangkit penyebaran pandemi Corona Virus

Disease 2019 (COVID-19) Pandemi COVID-19 telah menimbulkan disrupsi pada

kehidupan manusia menyebabkan terhambatnya aktivitas ekonomi di seluruh negara

dan berakibat munculnya ancaman resesi di dunia Dampak yang dirasakan Indonesia

juga cukup besar dengan terputusnya mata rantai pasokan barang dan jasa

terganggunya mobilitas masyarakat dan terhambatnya kegiatan ekonomi khususnya

pada sektor industri dan pariwisata yang berdampak pada meningkatnya angka-angka

pengangguran dan kemiskinan serta pada akhirnya menimbulkan kontraksi pada

pertumbuhan ekonomi nasional

Adapun Prioritas pembangunan dalam RKPD Perubahan Provinsi Papua tahun

2020 dilakukan dengan memperhatikan kondisi dan perubahan kebijakan dari Pusat

terkait pananggulangan wabah pandemi COVID-19 yaitu dirumuskan dalam rangka

pemulihan kehidupan masyarakat melalui (1) Stabilisasi melalui upaya pencegahan

dan menjaga keberlangsungan aktifitas masyarakat akibat wabah akibat COVID-19 (2)

Penanganan dan penanggulangan kebutuhan pokok masyarakat akibat wabah COVID-

19 (3) Pemulihan dan rehabilitasi kehidupan masyarakat paskah wabah COVID-19 dan

A

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

RINGKASAN EKSEKUTIF

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

x

RINGKASAN EKSEKUTIF

(4) Penyesuaian kembali Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2020 termasuk tetap

melanjutkan upaya pelaksanaan PON XX di Papua

Pada tahun 2020 meskipun pertumbuhan ekonomi nasional mengalami

kontraksi Provinsi Papua mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 232 persen

Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh pertumbuhan lapangan usaha Pertambangan

dan Penggalian sebesar 1662 persen pada sisi produksi Sedangkan dari sisi

pengeluaran Komponen Ekspor Barang dan Jasa tumbuh sebesar 5118 persen

Namun jika dihitung tanpa memasukkan sektor Pertambangan dan Penggalian

pertumbuhan ekonomi Papua mengalami kontraksi sebesar -315 persen Hal tersebut

mengindikasikan bahwa perekonomian Papua masih mengalami ketergantungan pada

satu sektor tersebut

Sampai dengan triwulan IV-2020 perekonomian papua mengalami pertumbuhan

mencapai 692 persen (y-o-y) Lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian yang

tumbuh 4431 persen yang didorong oleh meningkatnya produksi bijih logam pada

triwulan IV-2020 adalah pemicunya Selain kategori Pertambangan dan Penggalian

beberapa kategori lapangan usaha juga tumbuh positif diantaranya Jasa Keuangan

sebesar 655 persen Jasa Kesehatan dan Bantuan Sosial sebesar 182 persen kategori

Informasi dan Komunikasi 127 persen dan kategori Pengadaan Air Pengelolaan

Sampah Limbah dan Daur Ulang sebesar 100 persen

Pembangunan sumber daya manusia di Papua bisa dikatakan konsisten

mengalami peningkatan selama periode 2010 sampai dengan 2020 Akan tetapi Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) Papua tahun 2020 mengalami penurunan dibandingkann

tahun sebelumnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat dari 5445 pada

tahu 2010 menjadi 6084 pada tahun 2019 kemudian menjadi 6044 pada taahun 2020

menurun beberapa poin pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2019 Namun nilai IPM

Papua masih diatas 60 yang berarti IPM papua berada pada kategori sedang

Pengukuran IPM oleh BPS menggunakan standar UNDP (United Nation for

Development Program) dimana nilai IPM dibawah 60 dianggap rendah 60 sampai

dengan 70 dikategorikan sedang dan 71 sampai dengan 80 dikategorikan tinggi

Dari beberapa target yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Papua hanya

terdapat 1 indikator saja yang tercapai pada tahun 2020 yaitu PDRB per Kapita

Banyaknya target pembangunan yang tidak bisa dicapai pada tahun 2020 disebabkan

oleh pandemi COVID-19 yang memaksa pemerintah untuk melakukan refocusing

anggaran untuk menaggulanggi dampak pandemi di segala sektor Selain itu dampak

xi

RINGKASAN EKSEKUTIF

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

ekonomi dan sosial yang langsung dirasakan oleh masyarakat juga merupakan faktor

pendorong tidak tercapainya target pembangunan

Dalam pelaksanaan APBN realisasi pendapatan Negara di Papua tahun 2020

justru mengalami kenaikan yang cukup signifikan Realisasi pendapatan negara pada

tahun tersebut mencapai Rp958 triliun atau 1137 persen dari target sebesar Rp842

triliun Realisasi tersebut naik 64 persen dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang

mencapai Rp900 triliun Naiknya pendapatan Negara merupakan imbas adanya revisi

target penerimaan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak maupun Direktorat

Jenderal Bea dan Cukai

Dari sisi belanja Pemerintah Pusat telah mengalokasikan belanja Negara

kepada Provinsi Papua tahun 2020 mencapai Rp5703 triliun yang terdiri dari Belanja

Pemerintah Pusat sebesar Rp1394 Triliun dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa

(TKDD) sebesar Rp4309 Triliun Alokasi tersebut mengalami penurunan sebesar 140

persen dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah Rp6633 Triliun Secara

kumulatif realisasi belanja Negara tahun 2020 mencapai Rp5581 triliun atau 979

persen dari alokasi pagu Persentase realisasi tersebut meningkat jika dibandingkan

tahun sebelumnya yang mencapai 946 persen Naiknya persentase belanja negara

secara keseluruhan merupakan akibat adanya revisi pagu dan refocusing anggaran

sehingga secara jumlah alokasi pagu relatif lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya

Sebagai respon terhadap pandemi pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak

dan Direktorat Jenderal Bea Cukai memberikan insentif fiskal yang bertujuan untuk

menjaga keberlangsungan dunia usaha yang terdampak pandemi COVID-19 Untuk

Provinsi Papuasampai dengan akhir tahun 2020 tercatat hanya Direktorat Jenderal

Pajak yang memberikan insentif fiskal khususnya di bidang perpajakan Permohonan

insentif terbanyak diajukan untuk jenis insentif PPh Final UMKM dari 804 permohonan

semuanya disetujui sedangkan Pembebasan PPh 22 Impor menjadi jenis insentif

dengan jumlah permohonan paling sedikit dengan jumlah 17 permohonan ( 12 disetujui

5 ditolak) Pemberian insentif perpajakan ini bertujuan untuk memberikan keringanan

pajak kepada wajib pajak yang usahanya terdampak pandemi Covid-19 namun dalam

pelaksanaannya terdapat beberapa tantangan diantaranya masih kurangnya kemauan

wajib pajak untuk memanfaatkan insentif dikarenakan wajib pajak masih menghindari

kewajiban melaporkan SPT tahunannya

Dalam pelaksanaan APBD tahun 2020 target pendapatan pada APBD Provinsi

Papua tercatat sebesar Rp5448 triliun turun 093 persen jika dibandingkan tahun

sebelumnya sebesar Rp5498 triliun Namun demikian target Pendapatan Asli Daerah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

xii

RINGKASAN EKSEKUTIF

(PAD) mengalami kenaikan yang cukup signifikan Hal tersebut menunjukkan adanya

komitmen Provinsi Papua untuk meningkatkan kemandirian daerah dengan upaya untuk

menaikkan PAD Dari sisi realisasi APBD Provinsi Papua tahun 2020 mengalami

penurunan yang cukup tajam pada pendapatan daerah sebesar 1845 persen

dibandingkan tahun sebelumnya dari Rp5320 triliun menjadi Rp4338 triliun Demikian

juga dengan belanja daerah mengalami penurunan realisasi sebesar 1484 persen dari

Rp4947 triliun di tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp4213 triliun

Dalam pelaksanaan anggaran konsolidasian (APBN dan APBD) terjadi

penurunan realisasi pendapatan sebesar 472 persen Tercatat pendapatan

konsolidasian pada tahun 2020 terealisasi sebesar Rp1136 triliun sementara realisasi

pada tahun 2019 sebesar Rp1234 triliun Penurunan tersebut terjadi pada seluruh

komponen pendapatan antara lain pendapatan perpajakan Pendapatan Bukan Pajak

pendapatan hibah dan pendapatan transfer Sementara itu di sisi belanja terjadi

penurunan realisasi sebesar 863 persen dibandingkan tahun sebelumnya Pada tahun

2020 belanja konsolidasian terealisasi sebesar Rp5717 triliun sedangkan pada tahun

2019 terealisasi sebesar Rp6257 triliun Penurunan tersebut terjadi pada komponen

belanja pemerintah Jika dikaitkan dengan kondisi perekonomian Provinsi Papua pada

tahun 2020 yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 692 persen (y-o-y) dengan

sektor pertambangan dan terkontraksi sebesar minus 683 persen (y-o-y) tanpa

pertambangan kontribusi pemerintah dari investasi dirasa lebih dibutuhkan untuk dapat

segera meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang Di tahun 2020

ini kontribusi belanja pemerintah turun tajam karena turunnya realisasi belanja

pemerintah terutama APBD sebagai efek dari berbagai kebijakan yang diambil

pemerintah dalam rangka penanggulangan COVID-19 Kedepan peningkatan alokasi

belanja modal baik di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah diharapkan mampu

meningkatkan kontribusi pemerintah terhadap Produk Domestik Regional Bruto Provinsi

Papua Namun demikian alokasi belanja pemerintah tersebut harus diikuti dengan

eksekusi belanja yang baik sehingga anggaran pemerintah akan memberikan kontribusi

maksimal bagi perekonomian Papua

Selama pandemi COVID-19 terjadi pemerintah daerah di Papua telah

mengambil berbagai kebijakan antara lain pembatasan akses transportasi baik darat

laut dan udara pembatasan aktivitas sosial masyarakat dengan pemberlakuan jam

malam untuk membatasi aktivitas masyarakat diluar rumah serta kebijakan pemerintah

daerah terkait penanganan dampak COVID-19 dari aspek kesehatan maupun aspek

ekonomi Adanya pandemi COVID-19 telah menimbulkan dampak yang cukup kompleks

xiii

RINGKASAN EKSEKUTIF

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

bagi sendi-sendi kehidupan masyarakat sehingga menjadikan kondisi tersebut suatu

tantangan yang harus dihadapi baik oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah

Tantangan sebagai akibat adanya COVID-19 di Provinsi Papua yaitu (1) Penyebaran

COVID-19 mendorong pemerintah Provinsi Papua untuk menerapkan kebijakan

pembatasan aktivitas masyarakat yang disebut sebagai Pembatasan Sosial yang

Diperluas dan Diperketat (PSDD) sebagai upaya pencegahan penyebaran Kebijakan ini

berlangsung sepanjang triwulan II dan triwulan III 2020 dan memberikan dampak

terhadap kinerja perekonomian Papua nontambang sehingga tidak dapat tumbuh sesuai

kapasitasnya (2) Pemulihan perekonomian Papua dari Lapangan Usaha tranportasi dan

pergudangan terhambat oleh penurunan pergerakan masyarakat yang sejalan dengan

upaya pemerintah untuk menekan laju penyebaran COVID-19 Berkurangnya frekuensi

perjalanan dinas pemerintah dan swasta memberikan dampak negatif terhadap kinerja

transportasi dan pergudangan dan (3) Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam

menerapkan social distancing dan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat

sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19

Dari hasil analisis terhadap program PC-PEN diketahui bahwa efektivitas

program PEN bermanfaat di masyarakat baik dari sisi Manfaat Ketajaman Sasaran

Mekanisme Penyaluran Peran Penyalur Efektivitas dan Ketahanan KPM Namun ada

hal unik yang didapat dari hasil analisis bahwa sebagian responden masih mempunyai

persepsi terdapat beberapa penyalahgunaan bantuan PEN sehingga hal tersebut perlu

menjadi perhatian pada level teknis pelaksanaan program PEN agar tidak menimbulkan

persepsi yang kurang baik di mata masyarakat

Untuk meningkatkan perekonomian di Papua pemerintah daerah perlu menggali

potensi alamsumber-sumber yang dapat memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan

PDRB Papua sehingga mengurangi ketergantungan pada sektor penggalian dan

pertambangan yang selama ini menjadi andalan Dengan demikian apabila terjadi

kontraksi dalam sektor penggalian dan pertambangan maka diharapkan ekonomi Papua

tetap stabil (tidak mengalami kontraksi yang dalam) Disamping itu Kebijakan alokasi

anggaran oleh pemerintah pusat baik itu anggaran belanja KL maupun TKDD harus

disempurnakan untuk memastikan bahwa tidak hanya alokasi anggaran ke daerah yang

tepat namun eksekusi atas anggaran tersebut juga harus optimal

80 75

BELANJA KESEHATAN405

JARING PENGAMAN SOSIAL364

PENANGANAN DAMPAK EKONOMI231

Tahun 2020Dashboard KFR Papua

Pertumbuhan Ekonomi (c to c) 232

Pertumbuhan Ekonomi (y o y) 692

PDRB per Kapita DPP 5790 juta

PDRB per Kapita TPP 4153 juta

Inflasi Papua Desember 079

IPM Papua 2020 6044

Presentase Penduduk Miskin 2680

Nilai Tukar Petani 10278

Nilai Tukar Nelayan 11269

Rasio Gini 041Tingkat Pengangguran Terbuka 428

PDRB = -38945 + 147 Otsus - 099 DAK + 349 Belanja- 102 DAU + 538 IPM + 3278 2015 - 6685 2016

- 1701 2017 -34 2018 - 1836 2019

Pendapatan apbn

Belanja apbn

PAGU Pendapatan APBN 2020 sebesar 842 t

PAGU BELANJA APBN 2020sebesar 5703 t

rEALISASI BELANJA APBN 2020sebesar 5581 t

rEALISASI Pendapatan APBN 2020sebesar 958 t

Pendapatan apbD BELANJA apbD

PEMULIHAN EKONOMI DI DAERAH

PAGU Pendapatan APBD 5448 T

rEALISASI Pendapatan APBD 4338 T

PAGU BELANJA APBD 5606 t

rEALISASI BELANJA APBd 4213 t

114

98

8713 m

7841 m

4985 m

total realisasi pen-apbd provinsi papua sebesar21539 m yang terbagi ke 3 sektor

80 75

BELANJA KESEHATAN405

JARING PENGAMAN SOSIAL364

PENANGANAN DAMPAK EKONOMI231

Tahun 2020Dashboard KFR Papua

Pertumbuhan Ekonomi (c to c) 232

Pertumbuhan Ekonomi (y o y) 692

PDRB per Kapita DPP 5790 juta

PDRB per Kapita TPP 4153 juta

Inflasi Papua Desember 079

IPM Papua 2020 6044

Presentase Penduduk Miskin 2680

Nilai Tukar Petani 10278

Nilai Tukar Nelayan 11269

Rasio Gini 041Tingkat Pengangguran Terbuka 428

PDRB = -38945 + 147 Otsus - 099 DAK + 349 Belanja- 102 DAU + 538 IPM + 3278 2015 - 6685 2016

- 1701 2017 -34 2018 - 1836 2019

Pendapatan apbn

Belanja apbn

PAGU Pendapatan APBN 2020 sebesar 842 t

PAGU BELANJA APBN 2020sebesar 5703 t

rEALISASI BELANJA APBN 2020sebesar 5581 t

rEALISASI Pendapatan APBN 2020sebesar 958 t

Pendapatan apbD BELANJA apbD

PEMULIHAN EKONOMI DI DAERAH

PAGU Pendapatan APBD 5448 T

rEALISASI Pendapatan APBD 4338 T

PAGU BELANJA APBD 5606 t

rEALISASI BELANJA APBd 4213 t

114

98

8713 m

7841 m

4985 m

total realisasi pen-apbd provinsi papua sebesar21539 m yang terbagi ke 3 sektor

BAB ISasaran Pembangunan dan

Tantangan Daerah

Sumber Foto semaraknews

Tantangan kita bagaimana menyikapi PEN yangtepat dan di eksekusi dengan cepat agar ekonomikita tidak turun lebih dalam lagi dan reboundperlahan Karenanya skema harus dirancangdengan baik

Presiden Joko Widodo

(dalam Rapat Terbatas penetapan program pemulihanekonomi nasional dan perubahan postur APBN 2020)

1

Suku Dani Lembah Baliem Papua Photo Credit Jimmy Nelson

11 PENDAHULUAN

rovinsi Papua pada mulanya disebut Provinsi Irian Barat yang dibentuk

berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan

Provinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten-Kabupaten Otonom di Provinsi Irian

Barat Namanya kemudian diganti menjadi Irian Jaya oleh Presiden RI ke-2 Soeharto

pada saat meresmikan tambang emas dan tembaga Freeport Selanjutnya nama Irian

Jaya digunakan secara resmi sampai terbitnya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001

tentang Otonomi Khusus Papua yang mengamanatkan nama provinsi ini untuk diganti

menjadi Provinsi Papua

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi

Papua memberikan pengakuan dan kewenangan khusus bagi Provinsi Papua untuk

mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat Papua dalam pemerintahan dan

pembangunan sesuai dengan adat istiadat dan potensi yang dimiliki sehingga

penyelesaian permasalahan pembangunan diharapkan dapat ditanggulangi secara lebih

kontekstual untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Papua Hingga Tahun 2020

pemerintahan era otonomi khusus telah berjalan 18 tahun sejak efektifnya pelaksanaan

pemerintah di era otonomi khusus tahun 2002 dan telah banyak memberikan warna dan

perubahan di berbagai sendi kehidupan masyarakat

P

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB I

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

2

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

Dari sisi fiskal pemerintah pusat telah memberikan perhatian yang besar bagi

Provinsi Papua Kebijakan tersebut diwujudkan dalam pengalokasian anggaran yang

cukup besar bagi Provinsi Papua baik yang dituangkan dalam APBN maupun yang

dituangkan dalam APBD melalui transfer ke daerah Melalui dana transfer tersebut

pemerintah pusat juga telah mengalokasikan Dana Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua

dan menggelontorkan dana tambahan infrastruktur untuk percepatan pembangunan

infrastruktur di Provinsi Papua

Terlepas dari hal tersebut tantangan daerah baik dari sisi ekonomi sosial-

kependudukan serta tantangan geografis dan wilayah perlu mendapatkan perhatian

yang lebih oleh Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat Dengan kondisi Papua

yang ada ditambah dengan adanya pandemi COVID-19 di tahun 2020 perlu strategi

yang sedikit berbeda agar kebijakan fiskal yang telah diambil Pemerintah di Provinsi

Papua dapat dilaksanakan secara efektif dalam rangka mencapai sasaran-sasaran

pembangunan yang telah ditetapkan

12 TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

121 Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Pelaksanaan pembangunan di Papua sesuai yang tertuang

dalam RPJMD Provinsi Papua 2019-2023 dilakukan dengan

meningkatkan kemandirian kemitraan dan keterlibatan

Orang Asli Papua dalam segala bidang pembangunan yang

berorientasi pada kemandirian dan kemapanan lokal berbasis

keberlanjutan ketahanan pangan kemampuan daya saing

yang didukung perlindungan perempuan dan anak serta

menekankan pada kesetaraan gender dan terwujudnya

lembaga jaminan sosial Arah pembangunan jangka

menengah Papua 2019-2023 memiliki tema ldquoMemantapkan

Pembangunan yang didukung SDM Berkualitas dan Kemapanan di Bidang Ekonomi

Sosial Budaya Politik dan Lingkunganrdquo

Berdasarkan tema pembangunan dan mencermati tantangan pembangunan

masa depan Visi Provinsi Papua tahun 2019-2023 adalah ldquoPapua Bangkit Mandiri dan

Sejahtera Yang Berkeadilanrdquo Untuk mewujudkan visi tersebut dirumuskan misi-misi

pembangunan sebagai berikut (1) Memantapkan kualitas dan daya saing SDM (2)

Memantapkan rasa aman tentram dan damai serta kehidupan demokrasi memperkuat

bingkai NKRI (3) Penguatan tata kelola pemerintahan (4) Penguatan dan percepatan

perekonomian daerah berbasis potensi unggulan lokal dan pengembangan wilayah

Arah pembangunan

jangka menengah

Papua 2019-2023

memiliki tema

ldquoMemantapkan

Pembangunan yang

didukung SDM

Berkualitas dan

Kemapanan di Bidang

Ekonomi Sosial

Budaya Politik dan

Lingkunganrdquo

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

3

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

berbasis kultural secara berkelanjutan dan (5) Percepatan pembangunan daerah

tertinggal terdepan terluar dan tertentu

Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan dijabarkan tujuan pembangunan

yang menunjukkan suatu kondisi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu

5 (lima) tahun Selanjutnya sasaran dapat dirumusankan dari kondisi yang

menggambarkan tercapainya tujuan berupa hasil pembangunan daerah dan perangkat

daerah yang diperoleh dari pencapaian outcome dan impact dari program yang

dilaksanakan perangkat daerah Tujuan dan sasaran pembangunan Provinsi Papua

sesuai dengan RPJMD tahun 2019-2023 adalah sebagai berikut (a) Meningkatkan

Kualitas SDM yang berdaya saing (b) Meningkatkan keamanan ketentraman dan

ketertiban yang berbasis kohesivitas sosial dan harmonisasi keberagaman potensi

kehidupan masyarakat Papua (c) Meningkatkan Tata Kelola Kepemerintahan yang

bersih efektif demokratis dan terpercaya dalam penyelenggaraan pemerintahan

daerah (d) Pertumbuhan ekonomi yang inklusif berkeadilan dan berkelanjutan (e)

Mewujudkan percepatan pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur daerah guna

menopang pengembangan wilayah serta akses pada layanan dasar dan pasar dan (f)

Meningkatkan pemerataan pembangunan

122 Berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah

Tujuan sasaran dan prioritas pembangunan daerah di Papua tidak akan

terlepas dari arah dan kebijakan pembangunan nasional oleh karenanya tema

pembangunan nasional di tahun 2020 juga menjadi rujukan dalam perumusan tema

pembangunan Provinsi Papua tahun 2020 Adapun tema pembangunan yang tertuang

dalam RKPD tahun 2020 adalah ldquoPeningkatan Kualitas Hidup Yang Berkeadilan Dan

Berkelanjutanrdquo Unsur utama dalam tema pembangunan yang tertuang dalam RKPD

tahun 2020 yaitu (1) Peningkatan kualitas SDM dan pemenuhan kebutuhan dasar (2)

Pemantapan rasa aman tentram dan kedewasaaan berdemokrasi (3) Pemantapan

tata kelola pemerintahan (4) Pemberdayaan ekonomi masyarakat dan peningkatan

investasi dan (5) Pemantapan infrastruktur dasar serta percepatan pembagunan daerah

tertinggal terluar terdepan dan tertentu

Pada tahun 2020 penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah dilaksanakan

dengan pendekatan tematik holistik integratif dan spasial serta kebijakan anggaran

belanja berdasarkan money follows program dengan cara memastikan hanya program

yang benar-benar bermanfaat yang dialokasikan dan bukan sekedar karena tugas fungsi

perangkat daerah yang bersangkutan Hal ini mengisyaratkan bahwa pencapaian

prioritas pembangunan daerah memerlukan adanya koordinasi dari seluruh pemangku

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

4

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

kepentingan melalui pengintegrasian prioritas daerahprogram prioritaskegiatan

prioritas yang dilaksanakan dengan berbasis kewilayahan Disamping itu penguatan

penganggaran akan diberikan lebih kepada usulan pembangunan yang memiliki

keterhubungan dengan prioritas dalam upaya pencapaian target pembangunan

Tabel 11 Target Pembangunan Ekonomi Provinsi Papua Tahun 2020

No Indikator Kinerja Satuan Nilai

1 Pertumbuhan PDRB 643 ndash 758

2 Laju Inflasi 250 ndash 400

3 PDRB per Kapita juta Rp 2995 ndash 3027

4 Gini Rasio Indeks 034 ndash 039

5 Rasio Penduduk yang Bekerja 93 ndash 96

6 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 7510 ndash 7725

7 Tingkat Pengangguran Terbuka 227 ndash 360

Sumber RKPD Provinsi Papua (2020)

Sejak tahun 2013 Pemerintah Provinsi Papua telah menetapkan lima Kawasan

Pengembangan Ekonomi (KPE) berbasis wilayah adat di Papua dengan

mengembangkan infrastruktur yang mendukung pembangunan ekonomi sektoral dan

spasial Lima KPE berbasis wilayah adat yang dimaksud adalah (1) Wilayah adat Saireri

yang terdiri atas kabupaten-kabupaten yang terletak di wilayah Kepulauan Teluk

Cenderawasih yaitu Kabupaten Biak Numfor Supiori Kepulauan Yapen dan Waropen

(2) Wilayah adat Mamta yang terbagi atas kabupaten yang berada disepanjang sungai

mamberamo hingga lautan pasifik yaitu Kota Jayapura Kabupaten Jayapura Keerom

dan Mamberamo Raya (3) Wilayah adat Me Pago yang terletak di wilayah Pegunungan

Tengah sisi barat terdiri atas Kabupaten Mimika Nabire Paniai Intan Jaya Dogiyai dan

Deyiai (4) Wilayah adat La Pago yang terletak di kawasan Pegunungan Tengah sisi

timur terdiri atas Kabupaten Jayawijaya Puncak Jaya Puncak Nduga Yahukimo

Yalimo Tolikara Mamberamo Tengah Lanny Jaya dan Pegunungan Bintang dan (5)

Wilayah adat Anim Ha yang berada di wilayah selatan Papua yaitu Kabupaten Merauke

Asmat Mappi dan Boven Digoel

Dalam rangka mewujudkan Papua Bangkit Mandiri dan Sejahtera Berkeadilan

maka pelaksanaan pembangunan akan dilakukan secara simultan dengan tahapan-

tahapan yang jelas dan sistematis memperhatikan kebutuhan masyarakat dan

kebutuhan pembangunan wilayah memperhatikan dan menghormati nilai-nilai serta

hak-hak adat masyarakat asli Papua

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

5

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

Gambar 11 Pembagian 5 Wilayah Adat Papua

Sumber daenggassingcom 2020

Arah pengembangan kewilayahan Papua terintegrasi dengan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Rencana Tata Ruang Wilayah

Provinsi (RTRWP) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) khususnya dalam

penetapan fungsi ruang dan lokasi pengembangan wilayah Integrasi ini diperlukan

untuk mewujudkan perkembangan wilayah yang seimbang serta sesuai dengan kondisi

daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup Dalam hal ini kebijakan umum

pembangunan berkelanjutan ldquoGreen Growth berbasis wilayah adatrdquo diperlukan sebagai

bagian dari fokus pembangunan daerah Papua khususnya dalam penguatan pusat-

pusat pertumbuhan akselerasi pembangunan wilayah tertinggal serta mewujudkan

keterkaitan antar sektor ekonomi secara berkeadilan dan berkelanjutan

Sejak akhir triwulan pertama tahun 2020 hingga sampai saat ini hampir seluruh

negara di dunia termasuk Indonesia telah terjangkit penyebaran pandemi Corona Virus

Disease 2019 (COVID-19) Pandemi COVID-19 telah menimbulkan disrupsi pada

kehidupan manusia menyebabkan terhambatnya aktivitas ekonomi di seluruh negara

dan berakibat munculnya ancaman resesi di dunia Dampak yang dirasakan Indonesia

juga cukup besar dengan terputusnya mata rantai pasokan barang dan jasa

terganggunya mobilitas masyarakat dan terhambatnya kegiatan ekonomi khususnya

pada sektor industri dan pariwisata yang berdampak pada meningkatnya angka-angka

pengangguran dan kemiskinan serta pada akhirnya menimbulkan kontraksi pada

pertumbuhan ekonomi nasional Keadaan ini tentu harus dikendalikan maka menjadi

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

6

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

keharusan bagi Pemerintah Provinsi Papua melakukan perubahan RKPD yang

difokuskan pada pemulihan kehidupan masyarakat dan roda perekonomian untuk dapat

kembali berjalan lancar Dengan memperhatikan hasil evaluasi tersebut dan kondisi

Indonesia pada tahun 2020 maka tema Perubahan RKPD Provinsi Papua Tahun 2020

adalah ldquoMenjamin Keberlangsungan Kehidupan Melalui Peningkatan Kesehatan Dan

Pemenuhan Kebutuhan Pokok Masyarakat Secara Berkelanjutanrdquo

Adapun Prioritas pembangunan dalam RKPD Perubahan Provinsi Papua tahun

2020 dilakukan dengan memperhatikan kondisi dan perubahan kebijakan dari Pusat

terkait pananggulangan wabah pandemi COVID-19 yaitu dirumuskan dalam rangka

pemulihan kehidupan masyarakat melalui (1) Stabilisasi melalui upaya pencegahan

dan menjaga keberlangsungan aktifitas masyarakat akibat wabah akibat COVID-19 (2)

Penanganan dan penanggulangan kebutuhan pokok masyarakat akibat wabah COVID-

19 (3) Pemulihan dan rehabilitasi kehidupan masyarakat paskah wabah COVID-19 dan

(4) Penyesuaian kembali Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2020 termasuk tetap

melanjutkan upaya pelaksanaan PON XX di Papua

13 TANTANGAN DAERAH

131 Tantangan Ekonomi Daerah

Kondisi ekonomi makro Provinsi Papua tidak bisa dilepaskan

dari kondisi ekonomi makro Nasional Kebijak-kebijakan

ekonomi dari pemerintah akan berpengaruh terhadap kondisi

ekonomi Provinsi Papua yang menuntut adanya penyesuaian

terhadap asumsi yang sebelumnya digunakan Tahun 2020

Pemerintah melakukan refocusing dan realokasi anggaran

besar-besaran akibat wabah COVID-19 sehingga secara

umum mempengaruhi kerangka ekonomi daerah Adapun

deskripsi makro ekonomi yang mengalami perubahan dalam

tahun 2020 dan menjadi tantangan bagi Provinsi Papua antara

lain pertumbuhan ekonomi bakal melambat peningkatan pengangguran peningkatan

kerawanan sosialkriminalitas angka kemiskinan naik terjadinya rawan pangan

kesenjangan sosial ekonomi meningkat penurunan kontribusi dari sektor pariwisata

industri dan jasa pada pertumbuhan ekonomi inflasi meningkat dan pembangunan

infrastruktur terhambat

Dari sisi permintaan perekonomian Papua menghadapi tantangan cukup besar

di tahun 2020 karena masih sangat dipengaruhi oleh ekspor luar negeri komoditas non

migas Sampai dengan 2018 ekspor Papua didominasi oleh komoditas biji tembaga

Permasalahan

ketergantungan

ekspor Provinsi Papua

terhadap satu

komoditi yaitu

tambang tembaga

yang diproduksi oleh

PT Freeport

Indonesia secara

tidak langsung sangat

mempengaruhi

perekonomian Papua

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

7

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

dengan negara tujuan terbesar yaitu Jepang dan China kemudian disusul Korea Selatan

dan India Sedangkan untuk komoditas kayu olahan tujuan ekspor terbesar ke AS

kemudian Arab Saudi dan Korea Selatan Naik turunnya perekonomian di negara-

negara tersebut secara simultan akan berpengaruh terhadap permintaan ekspor dari

Provinsi Papua yang pada akhirnya secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan

ekonomi regional

Grafik 11 Perbandingan Nilai Ekspor Provinsi Papua Menurut Negara Tujuan (juta US$)

Sumber BPS Provinsi Papua (2020)

Provinsi Papua sesungguhnya memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan

sebagai tujuan investasi Dalam mengoptimalkan potensi perekonomian daerah

Provinsi Papua memerlukan penanaman modal baik Penanaman Modal Dalam Negeri

(PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA) Namun demikian sepanjang tahun

2013-2016 jumlah investor baik PMDN maupun PMA di Provinsi Papua memiliki nilai

rata-rata pertumbuhan yang terlihat semakin menurun hingga 3774 setiap tahunnya

Angka yang rendah tersebut sebagian besar disebabkan oleh berbagai kendala yang

dihadapi oleh investor dalam berinvestasi di wilayah Papua Untuk mengatasi persoalan

tersebut perlu di dorong untuk terciptanya iklim investasi yang kondusif agar para

penanam modalinvestor tidak ragu-ragu untuk berinvestasi Dengan semakin

banyaknya investor atau perusahaan dalam menanamkan modalnya akan berdampak

positif terhadap meningkatkan pembangunan dan kegiatan perekonomian

132 Tantangan Sosial Kependudukan

Jumlah penduduk Papua berdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 2020

(SP2020) tercatat pada bulan September 2020 sebanyak 430 juta jiwa Dalam jangka

waktu sepuluh tahun sejak sensus sebelumnya pada tahun 2010 jumlah penduduk

Papua mengalami penambahan sekitar 147 juta jiwa Hasil SP2020 juga mencatat

bahwa mayoritas penduduk Papua didominasi oleh Generasi Milenial dan Generasi Z

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

8

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

Proporsi Generasi Milenial sebanyak 3209 persen atau sekitar 13 juta dan Generasi Z

sebanyak 3038 persen dari total populasi Papua atau sekitar 130 juta

Dari sudut pandang demografi seluruh Generasi Milenial merupakan penduduk

yang berasal pada kelompok usia produktif Sementara itu Generasi Z terdiri dari

penduduk usia belum produktif dan produktif dan diproyeksikan sekitar 7 tahun

kedepan Generasi Z akan mencapai usia produktif Hal ini merupakan peluang dan

tantangan baik di masa sekarang maupun yang akan datang mengingat generasi inilah

yang berpotensi menjadi aktor pembangunan bagi masa depan Provinsi Papua

Gambar 12 Komposisi Penduduk Papua Menurut Generasi

Sumber BPS Provinsi Papua (2020)

133 Tantangan Geografi Wilayah

Provinsi Papua memiliki luas 31587680 ha Yang secara administrasi terdiri dari

28 kabupaten dan 1 kota yang terbagi lagi menjadi 470 distrik dan 5411 kampung

Secara geografis Wilayah Provinsi Papua dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) dataran

yaitu Dataran Mudah Akses Dataran Sulit Akses dan Dataran Pegunungan Wilayah

Provinsi Papua juga merupakan kawasan strategis nasional karena berbatasan

langsung dengan Papua New Guinea dan Australia yang berpotensi sebagai jalur

pengembangan perekonomian Asia Pasifik Selain berupa daratan Provinsi Papua juga

merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan lautan yaitu Laut Arafuru dan

Samudera Pasifik Keadaan ini membuat Papua sangat kaya akan potensi di bidang

perikanan laut tangkap Adapun luas wilayah laut sebesar 1215161 Km2 dan panjang

garis pantai sebesar 587811 Km

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

9

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

Ditinjau dari sisi geologi posisi teknoktik Papua berada di lingkar pasifik yang

berupa cincin gunung api memberikan potensi endapan mineral yang besar sehingga

menguntungkan bagi Provinsi Papua dan kemungkinan terdapat endapan logam selain

Grasberg dan Ertsberg yang telah ditemukan Akibat tektonik lain juga memungkinkan

terbentuk cekungan dengan sedimen-sedimen yang cukup tebal dalam kondisi

lingkungan laut yang cukup banyak kehidupan mikro organik yang terakumulasi menjadi

cadangan hidrokarbon

134 Tantangan Pandemi COVID-19 Bagi Daerah

Kasus positif COVID-19 pertama di Papua tercatat pada tanggal 21 Maret 2020

sebanyak 2 kasus yang berasal dari Kabupaten Merauke Grafik kasus harian positif

COVID-19 di Papua terus mengalami peningkatan hingga tanggal 1 Desember 2020

tercatat kasus positif sebanyak 11821 orang dengan rincian pasien dirawat sebanyak

1823 orang pasien sembuh 9798 orang dan meninggal sebanyak 200 orang Dari data

tersebut dapat dilihat bahwa tingkat kesembuhan kasus COVID-19 di Papua sebesar

829 persen dan tingkat kematian kasus COVID-19 di Papua sebesar 17 persen

Selama pandemi COVID-19 terjadi pemerintah daerah di Papua telah mengambil

berbagai kebijakan antara lain pembatasan akses transportasi baik darat laut dan

udara pembatasan aktivitas sosial masyarakat dengan pemberlakuan jam malam untuk

membatasi aktivitas masyarakat diluar rumah serta kebijakan pemerintah daerah terkait

penanganan dampak COVID-19 dari aspek kesehatan maupun aspek ekonomi

Adanya pandemi COVID-19 telah menimbulkan dampak yang cukup kompleks

bagi sendi-sendi kehidupan masyarakat sehingga menjadikan kondisi tersebut suatu

tantangan yang harus dihadapi baik oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah

Daerah Tantangan sebagai akibat adanya COVID-19 di Provinsi Papua yaitu

1 Penyebaran COVID-19 mendorong pemerintah Provinsi Papua untuk menerapkan

kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat yang disebut sebagai Pembatasan

Sosial yang Diperluas dan Diperketat (PSDD) sebagai upaya pencegahan

penyebaran Kebijakan ini berlangsung sepanjang triwulan II dan triwulan III 2020 dan

memberikan dampak terhadap kinerja perekonomian Papua nontambang sehingga

tidak dapat tumbuh sesuai kapasitasnya

2 Pemulihan perekonomian Papua dari Lapangan Usaha tranportasi dan pergudangan

terhambat oleh penurunan pergerakan masyarakat yang sejalan dengan upaya

pemerintah untuk menekan laju penyebaran COVID-19

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

10

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

Tabel 12 Sebaran Kasus COVID-19 di Papua sd Desember 2020

No KabKota Konfirmasi COVID-19

Rawat Isolasi

Sembuh Meninggal Sembuh

Meninggal

1 Kota Jayapura 5587 750 4742 95 849 17

2 Kab Mimika 3215 439 2744 32 853 10

3 Kab Biak Numfor 738 285 429 24 581 33

4 Kab Jayapura 736 123 589 24 800 33

5 Kab Nabire 383 75 296 12 773 31

6 Kab Jayawijaya 248 35 212 1 855 04

7 Kab Merauke 197 27 170 0 863 00

8 Kab Kep Yapen 180 7 168 5 933 28

9 Kab Keerom 141 20 119 2 844 14

10 Kab Asmat 130 37 90 3 692 23

11 Kab Supiori 65 5 60 0 923 00

12 Kab Boven Digoel 44 6 38 0 864 00

13 Kab Sarmi 31 8 23 0 742 00

14 Kab Tolikara 27 0 27 0 1000 00

15 Kab Lanny Jaya 27 0 26 1 963 37

16 Kab Paniai 22 1 20 1 909 45

17 Kab Mappi 19 4 15 0 789 00

18 Kab Yalimo 15 0 15 0 1000 00

19 Kab Pegunungan Bintang 8 0 8 0 1000 00

20 Kab Mamberamo Tengah 4 0 4 0 1000 00

21 Kab Puncak jaya 3 1 2 0 667 00

22 Kab Waropen 1 0 1 0 1000 00

TOTAL 11821 1823 9798 200 829 17

Sumber Dinas Kesehatan Provinsi Papua (2020)

BOKS 1

Satgas Daerah Bantah Data Pemerintah Pusat Sebut Papua Miliki Kasus Covid-19 Tertinggi

JAYAPURA KOMPAScom - Juru Bicara Satgas Covid-19 Papua Silwanus Sumule menyanggah informasi yang disampaikan Satgas Penanganan Covid-19 pusat yang menyebut ada penambahan 1755 kasus di Papua pada Kamis (3122020) Menurut dia angka tersebut adalah jumlah kumulatif kasus Covid-19 di Papua selama dua pekan terakhir Angka itu adalah angka kumulatif dari sekitar dua mingguan Jadi memang selama November itu memang terjadi peningkatan sekitar 2023 kasus (1-23 November 2020) ujar Silwanus saat dihubungi Kamis

Kekeliruan data ujar Silwanus terjadi karena Kementerian Kesehatan menerapkan sistem baru yaitu komputerisasi dalam proses pencatatan kasus terkonfirmasi Covid-19 Namun pada pelaksanaannya tidak berjalan lancar sehingga tiap provinsi kembali diminta memasukan data secara manual Jadi awalnya Satgas di Kementerian Kesehatan menciptakan sistem all record namanya dengan maksud kita tidak lagi melakukan secara manual Dalam perjalanannya kondisi itu belum berjalan sebagaimana mestinya sehingga data-data tersebut tidak bisa ditarik Kemudian mereka meminta kepada kita untuk segera melaporkan secara manual ujar Silwanus Pada saat kita mengirim data itu kita kirim datanya per hari dan dihitung secara kumulatif Kesannya itu dia (kasus terkonfirmasi) meningkat sambung Silwanus

Hal lain yang dianggap bisa memberikan gambaran bahwa tidak mungkin ada penambahan 1755 kasus Covid-19 di Papua adalah keterbatasan alat pemeriksaan swab baik PCR atau pun TCM Silwanus menyebut sejauh ini dari seluruh alat yang ada di Papua paling banyak sampel swab yang diperiksa dalam satu hari menyentuh angka 500 Untuk di Kota Jayapura sekarang ini yang berjalan secara baik ada tiga (alat pemeriksa swab) di Litbangkes di RS Marthen Indey dan RS Dian Harapan Dari tiga alat itu per hari bermain di angka 200 Di beberapa kabupaten juga sudah bisa dilakukan pemeriksaan swab tapi tidak mungkin juga sampai 1700 karena rata-rata kita bekerja di angka 400 sampai 500-an kata dia Ia tidak ingin informasi yang dikeluarkan Satgas pusat kemudian menimbulkan asumsi bahwa ada klaster Covid-19 baru di Papua

Diberitakan sebelumnya Pemerintah melaporkan 8369 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 pada Kamis (3122020) Ini merupakan rekor tertinggi selama pandemi di tanah air Penambahan kasus tersebut menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 557877 orang Informasi tersebut disampaikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melalui data yang diterima Kompascom Kamis sore Kasus baru positif Covid-19 berjumlah 8369 orang tersebut tersebar di 34 provinsi Secara detail tercatat ada tiga provinsi dengan penambahan kasus dalam jumlah tinggi yaitu di atas 1000 kasus Ketiga provinsi tersebut adalah Papua (1755 kasus baru) Jawa Barat (1648 kasus baru) dan DKI Jakarta (1153 kasus baru) Sumber kompascom tanggal 3 Desember 2020

BAB IIPerkembangan dan Analisis

Ekonomi Regional

Lukas EnembeGUBERNUR PROVINSI PAPUA

Mari bersama-sama mewujudkan visi kitabersama yaitu Papua Bangkit Mandiri danSejahtera Berkeadilan

RKPD Papua 2020

Sumber Foto papuatodaycom

Rumah Honai Papua Photo Credit Adhitya Ahmad

11

21 INDIKATOR EKONOMI MAKRO FUNDAMENTAL

211 Produk Domestik Regional Bruto

a Pertumbuhan Ekonomi

andemi yang terjadi di

tahun 2020 merupakan

salah satu tantangan

ekonomi yang menyebabkan

banyak sektor ekonomi

mengalami tekanan yang cukup

berat Pembatasan kegiatan

usaha dan ekonomi pada saat

pandemi adalah faktor utama

yang menyebabkan dunia usaha

dan ekonomi kesulitan untuk melakukan ekspansi Hal tersebut tercermin dari

pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar -207

persen Walaupun pertumbuhan ekonomi nasional mengalami kontraksi Provinsi Papua

mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 232 persen Pertumbuhan tersebut

disebabkan oleh pertumbuhan lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar

1662 persen pada sisi produksi Sedangkan dari sisi pengeluaran Komponen Ekspor

P Grafik 21 Pertumbuhan Ekonomi Papua 2010 - 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB II

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

12

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Barang dan Jasa tumbuh sebesar 5118 persen Namun jika dihitung tanpa

memasukkan sektor Pertambangan dan Penggalian pertumbuhan ekonomi Papua

mengalami kontraksi sebesar -315 persen Hal tersebut mengindikasikan bahwa

perekonomian Papua masih mengalami ketergantungan pada satu sektor tersebut

Sampai dengan triwulan IV-

2020 perekonomian papua

mengalami pertumbuhan

mencapai 692 persen Lapangan

usaha Pertambangan dan

Penggalian yang tumbuh 4431

persen yang didorong oleh

meningkatnya produksi bijih

logam pada triwulan IV-2020

adalah pemicunya Selain

kategori Pertambangan dan Penggalian beberapa kategori lapangan usaha juga

tumbuh positif diantaranya Jasa Keuangan sebesar 655 persen Jasa Kesehatan dan

Bantuan Sosial sebesar 182 persen kategori Informasi dan Komunikasi 127 persen

dan kategori Pengadaan Air Pengelolaan Sampah Limbah dan Daur Ulang sebesar

100 persen

Jika dibandingkan dengan

triwulan III-2020 perekonomian

Papua mengalami pertumbuhan

sebesar 509 persen Faktor yang

mempengaruhi pertumbuhan

tersebut adalah kategori

lapangan usaha Pertambangan

dan Penggalian yang tumbuh

sebesar 1060 persen Pada

triwulan IV-2020 aktivitas

ekonomi masyarakat sudah mulai membaik dan meningkat Hal tersebut mengakibatkan

sebagian besar kategori lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif pada triwulan

ini dibandingan triwulan sebelumnya Adanya momen libur Natal dan Tahun baru serta

mulai normalnya aktivitas jasa transportasi dan aktivitas perdagangan menjadi faktor

pendorong peningkatan aktivitas ekonomi pada triwulan IV-2020 Dari seluruh kategori

Grafik 22 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan

Year-on-Year

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Grafik 23 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan

Quarter-to-Quarter

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

13

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

lapangan usaha hanya 1 kategori lapangan usaha yang mengalami kontraksi yaitu

Industri Pengolahan yang tumbuh negative sebesar -258 persen

b Nominal PDRB

Ditinjau secara spasial perekonomian Indonesia masih didominasi oleh Pulau

Jawa yang memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 5875 persen kemudian

Pulau Sumatera 2136 persen Pulau Kalimantan sebesar 794 persen Pulau Sulawesi

sebesar 666 persen Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar 294 persen serta Pulau

Maluku dan Papua sebesar 235 persen Maluku dan Papua di tahun 2020 memberikan

kontribusi sebesar 235 persen pada perekonomian Nasional Kontribusi tersebut masih

sangat kecil jika melihat sumber daya alam papua yang cukup melimpah Salah satu

faktor penyebab rendahnya kontribusi Maluku dan Papua adalah minimnya perusahaan

hilir yang ada di Papua Sumber daya alam yang diambil dari tanah papua mayoritas

diolah di luar Papua sehingga tidak banyak memberikan kontribusi terhadap PDRB

Papua

Dampak ekonomi pandemi COVID-19 dirasakan di beberapa Pulau di Indonesia

dengan level kontraksi yang beragam Pulau Bali mengalami kontraksi paling dalam

dengan penurunan -501 persen Papua dan Maluku masih mampu tumbuh positif

sebesar 144 persen dimana angka tersebut adalah yang tertinggi dibandingkan dengan

pulau-pulau lain

Gambar 21 Pertumbuhan Ekonomi Per Regional Tahun 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

14

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

1 PDRB Menurut Lapangan Usaha

PDRB Papua masih di dominasi oleh lapangan usaha Pertambangan dan

Penggalian sebesar 2627 persen Konstruksi sebesar 1546 dan disusul oleh Pertanian

Kehutanan dan Perikanan sebesar 1230 persen Lapangan usaha yang menjadi tulang

punggung PDRB Papua mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi yaitu sebesar

1662 persen Selain Pertambangan dan Penggalian kategori Informasi dan Komunikasi

juga mengalami pertumbuhan positif 372 persen Kontraksi terdalam dialami kategori

Transportasi dan Pergudangan sebesar -3363 persen Walaupun mayoritas kategori

lapangan usaha mengalami

kontraksi perekonomian Papua

secara keseluruhan masih

menunjukan nilai positif Hal

tersebut didukung oleh kategori

Pertambangan dan Penggalian

yang menjadi tulang punggung

perekonomian Papua

menunjukkan pertumbuhan

yang cukup baik

2 PDRB Menurut Pengeluaran

Mayoritas kategori

pegeluaran pada tahun 2020

menunjukan nilai negatif

Hanya kategori Pengeluaran

Ekspor yang mengalami

pertumbuhan sangat tinggi

sebesar 5118 persen Hal

tersebut didorong oleh produksi

PT Freeport yang terus

membaik sehingga

menyebabkan ekspor yang meningkat Disisi lain Pengeluaran Konsumsi Rumah

Tangga mengalami kontraksi terdalam hingga -733 persen Kontraksi tersebut

disebabkan oleh pembatasan aktivitas masyarakat untuk meminimalisir dampak

penularan COVID-19 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah juga mengalami penurunan

hal tersebut disebabkan oleh dipotongnya anggaran untuk belanja modal serta belanja

barang dan jasa untuk digunakan sebagai dana penanganan COVID-19

Grafik 24 Kontribusi (7 Besar) Lapangan Usaha Terhadap

PDRB Papua Tahun 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Grafik 25 Laju Pertumbuhan PDRB Papua Menurut

Pengeluaran Tahun 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

15

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

c PDRB per Kapita

PDRB per Kapita DPP

(Dengan Pertambangan dan

Penggalian) Papua mengalami

pertumbuhan dari Rp5614 juta

pada tahun 2019 menjadi

Rp5790 juta pada tahun 2020

Sedangkan jika ditinjau dari sisi

PDRB per Kapita TPP (Tanpa

Pertambangan dan Penggalian)

tahun 2020 mengalami

penurunan dari semula Rp4288 juta pada tahun 2019 menjadi Rp4153 juta di tahun

2020 Hal tersebut disebabkan mayoritas kategori usaha maupun pengeluaran konsumsi

mengalami penurunan akibat pandemi COVID-19 Hanya kategori Pertambangan dan

Penggalian yang tumbuh positif didorong oleh normal kembalinya produksi PT Freeport

Indonesia

PDRB per Kapita DPP

Papua terlihat mengalami

pertumbuhan disaat PDRB per

Kapita TPP papua terkontraksi

Ekspor Papua yang mengalami

pertumbuhan signifikan pada

akhir tahun 2020 merupakan

faktor pendorong terjadinya

pertumbuhan PDRB per Kapita

DPP Papua pada tahun 2020

Sektor Pertambangan dan Penggalian terhadap PDRB di Papua sangat besar naik atau

turunnya sektor ini akan sangat mempengaruhi pertumbuhan PDRB Papua Peran

Sektor Pertambangan dan Penggalian yang cukup besar di Papua membuat

perekonomian Papua bergantung pada satu sektor ini saja Hal tersebut perlu

diantisipasi dengan cara menciptakan lapangan kerja di sektor lain yang mampu

memberikan dampak pada PDRB Papua kedepannya

212 Suku Bunga

BI 7 days (reverse) repo rate selama tahun 2020 cenderung turun Faktor utama dalam

penentuan BI 7 days (reverse) repo rate adalah inflasi sedangkan inflasi sendiri

Grafik 26 Pertumbuhan PDRB per Kapita Papua Periode

2010 ndash 2019 (juta rupiah)

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Grafik 27 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

16

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

dipengaruhi oleh banyaknya uang beredar di masyarakat

Sebagai acuan suku bunga pasar uang BI 7 days (reverse)

repo rate akan cepat mempengaruhi pasar uang Pergerakan

BI 7 days (reverse) repo rate memiliki hubungan yang sangat

erat dengan inflasi di suaru daerah Guna menahan laju inflasi

berada di dalam target yang ditetapkan menaikkan atau menurunkan BI 7 days

(reverse) repo rate adalah salah satu kerangka operasi moneter yang dilakukan oleh

Bank Indonesia

BI 7 days (reverse) repo rate

cenderung semakin menurun dalam

waktu 12 bulan di tahun 2020 Hal ini

mengindikasikan bahwa kondisi ekonomi

global sedang lesu sehingga Bank

Indonesia mengambil langkah tersebut

guna memberikan stimulus positif pada

perekonomian Penurunan BI 7 days

(reverse) repo rate sudah terjadi 5 kali

sepanjang 2020 dengan total penurunan

125 basis poin Hal tersebut dilakukan Bank Indonesia sebagai upaya mempertahankan

daya beli masyarakat disaat pandemi terjadi

Perekonomian dunia pada tahun 2020 cenderung tidak stabil ditengah isu

panasnya iklim perdagangan dunia dan pandemi yang terjadi sepanjang tahun 2020

Oleh karena itu keputusan BI untuk menurunkan suku bunga acuan bertujuan untuk

mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi serta sekaligus merupakan

langkah preventif terhadap situasi perdagangan dunia dan dampak pandemi COVID-19

213 Inflasi

Perkembangan inflasi gabungan 3 kotakabupaten IHK di Papua cukup

berfluktuasi sepanjang tahun 2020 Bulan Maret 2020 menjadi bulan dengan deflasi

terdalam sepanjang tahun 2020 yaitu sebesar -092 persen Hal tersebut dipicu oleh

penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada mayoritas indeks

kelompok penyusun inflasi Namun tahun 2020 yang sangat fluktuatif ditutup dengan

inflasi yang paling tinggi sepanjang tahun 2020 dengan angka inflasi mencapai 079

persen Sedangkan inflasi year on year (Desember 2020 terhadap 2019) di Papua

mencapai 164 persen

Grafik 28 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate

Sumber Bank Indonesia diolah

BI 7 days (reverse)

repo rate cenderung

semakin menurun

dalam waktu 12

bulan di tahun 2020

17

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Kenaikan harga barang dan

jasa di 3 kota IHK tersebut adalah

pemicu utama yang mendorong

terjadinya inflasi Kenaikan angka

indeks pada kelompok makanan

minuman dan tembakau sebesar

135 persen kelompok pakaian dan

alas kaki sebesar 010 persen

kelompok perumahan air listrik

dan bahan bakar rumah tangga sebesar 013 persen kelompok perlengkapan

peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 002 persen kelompok

kesehatan sebesar 033 persen kelompok transportasi sebesar 254 persen kelompok

informasi komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0003 persen kelompok rekreasi

olahraga dan budaya sebesar 036 persen serta kelompok penyediaan makanan dan

minumanrestoran sebesar 007 persen

Terjadinya inflasi di bulan Desember 2020 tersebut didorong

oleh kenaikan harga yang cukup signifian pada beberapa

komoditas diantaranya tarif angkutan udara cabai rawit ikan

ekor kuning ikan cakalang dan lain-lain Sedangkan

komoditas yang menjadi penahan laju inflasi adalah emas

perhiasan daging ayam ras kangkung terong dan lain-lain

Besarnya pegaruh msing-masing kelompok komoditi terhadap perkembangan inflasi

Desember 2020 diantaranya kelompok makanan minuman dan tembakau sebesar

0500 persen kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0004 persen kelompok

perumahan air listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0023 persen kelompok

perlengkapan peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0001 persen

kelompok kesehatan sebesar 0006 persen kelompok transportasi sebesar 0289

persen kelompok informasi komunikasi dan jasa keuangan sebesar 00002 persen

kelompok rekreasi olahraga dan budaya sebesar 0005 persen kelompok pendidikan

sebesar 0000 persen kelompok penyediaan makanan dan minumanrestoran sebesar

0004 persen serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar -004 persen

214 Nilai Tukar Rupiah

Nilai tukar mata uang negara terhadap mata uang negara lain yang stabil

merupakan keadaan ideal yang diinginkan oleh para pelaku pasar termasuk

pemerintah Kestabilan Rupiah sebagai mata uang Negara Republik Indonesia

Grafik 29 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

3 kota IHK di Papua

mengalami inflasi

sebesar 079 yang

disebabkan kenaikan

harga barang dan

jasa pada beberapa

kategori

18

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

mempunyai peran yang sangat penting dalam menjaga stabilitas harga dan sistem

keuangan Kestabilan nilai tukar rupiah akan sangat berpengaruh pada sektor

perdagangan internasional terutama nilai tukar rupiah terhadap USD yang mendominasi

mata uang perdagangan dunia Berikut ini adalah grafik perkembangan nilai tukar rupiah

terhadap USD sepanjang tahun 2020

Kurs tengah rupiah selama tahun 2020 cukup berfluktuatif diantara bulan Maret

dan Mei dimana rupiah bergerak di angka tertinggi pada 2 April 2020 mencapai

Rp1674100 Hal tersebut merupakan salah satu respon pasar dalam menghadapi

pandemi COVID-19 Spanjang tahun 2020 nilai tukar rupiah bergerak pada titik terendah

Rp1361200 dan titik tertinggi Rp1674100 Fluktuasi yang terjadi sepanjang tahun

2020 cenderung tidak terlalu ekstrem Hal tersebut seharusnya bukan menjadi faktor

penghambat volume perdagangan internasional Namun karena ekspor Papua yang

didominasi oleh PT Freeport volume ekspor papua sangat tergantung dari kapasitas

produksi PT Freeport Pada tahun 2020 volume produksi PT Freeport cenderung

meningkat Hal tersebut dibuktikan dengan volume ekspor Papua yang juga meningkat

sepanjang tahun 2020

Naiknya kurs Dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah menyebabkan harga

barang yang di ekspor Indonesia mengalami penurunan sedangkan harga barang yang

impor Indoensia mengalami peningkatan harga Kenaikan kurs Dollar Amerika Serikat

akan mempengaruhi transaksi ekspor karena adanya pembayaran yang rendah dari

Grafik 210 Nilai tukar Rupiah ndash USD Sepanjang 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

16000

18000

1 8

15

22

29

36

43

50

57

64

71

78

85

92

99

106

113

120

127

134

141

148

155

162

169

176

183

190

197

204

211

218

225

232

239

246

19

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

pembeli di luar negeri Hal tersebut mengakibatkan uang masuk ke Indonesia dalam

mata uang asing menjadi lebih sedikit

22 INDIKATOR KESEJAHTERAAN

221 Indeks Pembangunan Manusia

Pembangunan sumber daya

manusia di Papua bias dikatakan

konsisten mengalami peningkatan

selama periode 2010 sampai

dengan 2020 Akan tetapi Indeks

Pembangunan Manusia (IPM)

Papua tahun 2020 mengalami

penurunan dibandingkann tahun

sebelumnya Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) meningkat dari

5445 pada tahu 2010 menjadi 6084 pada tahun 2019 kemudian menjadi 6044 pada

taahun 2020 menurun beberapa poin pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2019

Namun nilai IPM Papua masih diatas 60 yang berarti IPM papua berada pada kategori

sedang Pengukuran IPM oleh BPS menggunakan standar UNDP (United Nation for

Development Program) dimana nilai IPM dibawah 60 dianggap rendah 60 sampai

dengan 70 dikategorikan sedang dan 71 sampai dengan 80 dikategorikan tinggi

Sementara itu IPM Nasional pada tahun 2020

mencapai 7194 atau tumbuh tipis 002 poin dari tahun

sebelumnya IPM Indonesia secara Nasional masuk pada

kategori tinggi karena berada pada rentang 70 sampai dengan

80 Hal tersebut berbeda dengan yang terjadi di Papua

dimana IPM Papua mengalami penurunan pada tahun ini Namun jika dilihat pada

KabupatenKota di Papua IPM Kota Jayapura merupakan IPM tertinggi di Papua

dengan nilai 7994 Dilain sisi Kabupaten Nduga merupakan Kabupaten dengan IPM

terendah yaitu 3155

Walaupun Kabupaten Nduga adalah kabupaten dengan IPM terendah pertumbuhan

IPM nya merupakan yang tertinggi yaitu tumbuh sebesar 260 Rendahnya IPM di

Kabupaten Nduga disebabkan oleh sulitnya akses menuju Kabupaten Nduga ditambah

oleh faktor keamanan yang kurang sehingga menghambat pembangunan yang akan

dilaksanakan di Kabupaten Nduga

Grafik 211 Pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia

2010 - 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

IPM tahun 2020

sebesar 6044 turun

dibandingkan dengan

tahun sebelumnya

sebesar 6084

20

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Walaupun Papua memiliki rata-rata IPM dibawah IPM Nasional tetapi Papua

memiliki 5 daerah dengan IPM dengan kategori tinggi Ketiga daerah tersebut adalah

Kota Jayapura Kabupaten Mimika Kabupaten Biak Numfor Kabupaten Merauke dan

Kabupaten Jayapura Tingginya IPM di 5 daerah didorong oleh banyaknya warga

pendatang dari luar Papua yang datang untuk melakukan aktifitas bisnispekerjaan

Aktifitas warga pendatang yang mayoritas sebagai karyawan pada perusahaan

multinasional dan proyek-proyek prioritas nasional di Provinsi Papua

222 Tingkat Kemiskinan

Presentase penduduk miskin mengalami penurunan cukup

besar selama periode Maret 2012 sampai dengan September

2020 Selama periode tersebut presentase penduduk miskin

mengalami penurunan sebesar 431 persen poin Namun

periode September 2020 jika dibandingkan dengan Maret

2020 presentase penduduk miskin mengalami peningkatan sebesar 016 persen poin

Peningkatan presentase penduduk miskin tersebut juga dipicu oleh pandemi COVID-19

yang menyebabkan banyak sektor usaha mengalami tekanan sehingga beberapa

diantaranya harus melakukan

efisiensi jumlah karyawan Jika

dilihat menurut daerah penduduk

miskin di Papua terkonsentrasi di

daerah pedesaan Pada September

2020 terdapat 86750 ribu jiwa atau

3569 persen penduduk miskin

tinggal di pedesaan sedangkan di

perkotaan hanya 4473 ribu jiwa

atau sebesar 459 persen penduduk

miskin Secara nasional pada periode September 2020 provinsi Papua menjadi provinsi

dengan presentase penduduk miskin terbesar yaitu sebesar 2680 persen Angka

tersebut jauh lebih besar daripada rata-rata nasional yang berada pada nilai 1019

persen

223 Tingkat Ketimpangan (Rasio Gini)

Rasio Gini Provinsi Papua selama periode Maret 2015 sampai

dengan periode September 2020 cenderung tidak banyak

mengalami perubahan Tercatat selama periode tersebut

rasio gini di Papua hanya mengalami penurunan kurang dari

Grafik 212 Tingkat Kemiskinan Papua Periode Maret

2012 ndash September 2019

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Tingkat kemiskinan

Papua sebesar 2655

persen dengan

jumlah penduduk

miskin sebesar

900950 ribu jiwa

Rasio gini Papua

September 2020

sebesar 040 naik

dibandingkan periode

Maret 2020

21

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

001 Jika ditinjau dari daerah

daerah pedesaan mengalami

kenaikan presentase penduduk

miskin dari semula 038 pada

periode Maret 2015 menjadi 041

pada September 2020 Di daerah

perkotaan mengalami hal

sebaliknya presentase penduduk

miskin menurun dari 034 pada

periode Maret 2015 menjadi 029

pada September 2020 Ada beberapa faktor yang mempengaruhi rasio gini di Papua

pada tahun 2020 salah satunya adalah pandemi COVID-19 yang terjadi sepanjang

tahun 2020 Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) penduduk

kelompok 40 persen terbawah mengalami peningkatan pengeluaran perkapita per bulan

dibandingkan dengan penduduk 40 persen menengah yang justru mengalami

penurunan dan 20 persen teratas juga mengalami penurunan pengeluaran per kapita

per bulan

224 Kondisi Ketenagakerjaan dan Tingkat Pengangguran

Dinamika tenaga kerja di Papua pada Agustus 2020

mengalami penurunan jumlah angkatan kerja menjadi

1767403 orang dari sebelumnya 1857300 orang pada

Agustus 2019 Jumlah penduduk yang bekerja di Papua juga

mengalami penurunan 100412 orang pada Agustus 2020

menjadi sebesar 1691745 Sedangkan jumlah penganggur pada Agustus 2020

mencapai 75658 orang lebih tinggi jika dibandingkan keadaan Agustus 2019 sebesar

65143

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Papua cenderung mengalami tren

peningkatan dari tahun 2018 Pada tahun 2020 TPT di papua menunjukkan nilai 428

persen atau naik 077 persen poin dibanding tahun lalu Peningkatan tersebut didominasi

oleh wilayah perkotaan dimana peningkatan TPT di wilayah perkotaan sebesar 269

persen sedangan di wilayah pedesaan sebesar 079 persen

Peningkatan angka tersebut tak lepas dari pandemi COVID-19 yang melanda

hampir seluruh wilayah dunia termasuk Indonesia sejak Maret 2020 Pandemi COVID-

19 tidak hanya menyebabkan masalah pada sisi kesehatan saja namun perekonomian

juga terdampak karena pembatasan-pembatasan kegiatan usaha Pembatasan tersebut

Grafik 213 Rasio Gini Papua Periode Maret 2015 ndash

September 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

TPT Papua tahun

2020 sebesar 428

persen dengan

jumlah

pengangguran

mencapai 67173

orang

22

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

secara tidak langsung juga

mempengaruhi dinamika

ketenagakerjaan Dinamika

ketenagakerjaan Papua juga

terdampak akan hal tersebut

Penduduk usia kerja yang

mengalami dampak pandemi

COVID-19 dikelompokkan menjadi

4 yaitu Penganggur bukan

angkatan kerja yang pernah

berhenti bekerja pada Februari-Agustus 2020 penduduk yang bekerja dengan status

sementara tidak bekerja dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja

Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan dampak COVID-19 terhadap penduduk usia

kerja di Papua

Tabel 21 Dampak COVID-19 terhadap Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin dan Tempat

Tinggal

Komponen Jenis Kelamin Daerah Tinggal Total

Laki-Laki

Perempuan Perkotaan Pedesaan

Pengangguran Karena COVID-19 1787 742 1670 859 2529

Bukan Angkatan Kerja Karena COVID-19

682 1253 1795 140 1935

Sementara Tidak Bekerja Karena COVID-19

6108 2451 4805 3754 8559

Penduduk Bekerja Yg Mengalami Pengurangan Jam Kerja karena COVID-19

138697 77897 139992 76602 216594

Total 147274 82343 148262 81355 229617

Penduduk usia Kerja (PUK) 1300741

1148404 730420 1718725 2449145

Total dibanding PUK 113 72 203 47 94

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Tabel diatas menunjukkan bahwa pada Agustus 2020 terdapat 229617 orang

atau 938 persen dari total penduduk usia kerja di Papua Dari jumlah tersebut 2529

diatntaranya menjadi pengangguran 1935 menjadi bukan angkatan kerja 8559

sementara tidak bekerja dan 216594 lainnya mengalami pengurangan jam kerja akibat

COVID-19 Ditinjau dari sisi Jenis Kelamin penduduk laki-laki lebih merasakan dampak

pandemi COVID-19 dibandingkan penduduk perempuan dalam sisi ketenagakerjaan

Terbukti dengan jumlah pengangguran karena COVID-19 pada penduduk laki-laki

berjumlah 1787 orang sedangkan penduduk perempuan hanya 742 orang Sedangkan

Grafik 214 Tingkat Pengangguran Terbuka

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

23

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

dari sisi tempat tinggal penduduk perkotaaan lebih merasakan dampak pandemi

COVID-19 dibanding penduduk pedesaan Persentase penduduk kota yang terdampak

dibandingkan dengan penduduk usia kerja di perkotaan mencapai 2030 persen Angka

ini jauh lebih besar dibandingkan dengan di pedesaan yang mencapai 473 persen

225 Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Nelayan

Nilai Tukar Petani (NTP)

adalah sebuah nilai yang

menunjukkan daya tukar (term of

trade) dari produk pertanian

dengan barang dan jasa yang

dikonsumsi maupun untuk biaya

produksi Semakin tinggi nilai NTP

maka semakin kuat pula daya beli

petani NTP Papua mengalami

peningkatan signifikan dari Desember 2019 ke Januari 2020 yaitu dari 9264 pada

Desember 2019 menjadi 10155 pada Januari 2020 Sepanjang tahun 2020 NTP Papua

relatif meningkat walaupun terjadi pandemi COVID-19 di tahun 2020 Pada bulan

Desember 2020 NTP Papua tercatat sebesar 10278 atau naik 002 persen

dibandingkan NTP bulan November 2020 Perubahan indeks NTP di Papua disebabkan

oleh indeks harga yang harus dibayar petani lebih kecil daripada indeks harga yang

diterima petani

Ditinjau dari sisi Indek

Diterima Petani sektor perikanan

tangkap atau nelayan mempunyai

Indeks Diterima Petani paling

tinggi Semakin tinggi Indeks

Diterima Petani dibanding Indeks

Dibayar Petani semakin sejahtera

hidup petani Pada Desember

2020 sektor Perikanan Tangkap

(Nelayan) mempunyai Indeks

Diterima Petani sebesar 11738 sedangkan Indeks Dibayar Petani sebesar 10416 Hal

tersebut menunjukkan bahwa pada Desember 2020 Nelayan di Papua bisa dikatakan

cukup sejahtera

Grafik 215 Nilai Tukar Petani

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Grafik 216 Nilai Tukar Nelayan

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

24

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

23 EFEKTIVITAS KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI DAN PEMBANGUNAN

REGIONAL

Keberhasilan suatu daerah dalam menjalankan kebijakan makro ekonomi dan

pembangunan dapat dilihat berdasarkan capaian dari target yang telah ditetapkan pada

tahun sebelumnya Pemerintah Provinsi Papua sendiri sudah menetapkan target

indikator ekonomi dan pembangunan untuk tahun 2020 Berikut ini adalah target beserta

caiapannya pada tahun 2020

Tabel 22 Capaian Kebijakan Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Papua 2020

Indikator Target Capaian Hasil Capaian Keterangan

Pertumbuhan Ekonomi 643 - 758 232 Tidak Tercapai

Laju Inflasi 250 - 400 079 Tidak Tercapai

PDRB per Kapita Rp2995 ndash Rp3027 Juta Rp5790 Juta Tercapai

Rasio Gini 034 ndash 039 040 Tidak Tercapai

TPAK 7510 - 7725 7216 Tidak Tercapai

TPT 227 - 360 428 Tidak Tercapai

PDRB Tanpa Pertambangan dan Penggalian

Sumber RKPD BPS (2020) diolah

Dari beberapa target yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Papua hanya

terdapat 1 indikator saja yang tercapai pada tahun 2020 yaitu PDRB per Kapita

Banyaknya target pembangunan yang tidak bisa dicapai pada tahun 2020 disebabkan

oleh pandemi COVID-19 yang memaksa pemerintah untuk melakukan refocusing

anggaran untuk menaggulanggi dampak pandemi di segala sektor Selain itu dampak

ekonomi dan sosial yang langsung dirasakan oleh masyarakat juga merupakan faktor

pendorong tidak tercapainya target pembangunan

231 Analisis Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Pembangunan Manusia Terhadap

PDRB di Papua

Pertumbuhan ekonomi adalah perubahan kondisi perekonomian suatu negara

atau wilayah secara berkesinambungan ke dalam kondisi yang lebih baik Pertumbuhan

ekonomi adalah salah satu indikator utama untuk menilai kondisi ekonomi suatu negara

atau wilayah Pertumbuhan ekonomi suatu negara atau wilayah ditandai dengan

meningkatnya kapasitas produksi yang dapat meningkatkan pendapatan negara atau

wilayah Kapasitas produksi dalam perekonomian dapat tercermin pada tingkat

pendapatan Produk Domestik Bruto (PDB) pada negara atau Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB) pada wilayah PDRB merupakan salah satu indikator dalam mengukur

tingkat kemajuan perekonomian di wilayah tersebut Nilai PDRB dapat menjelaskan

25

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

kemampuan daerah mengelola atau memanfaatkan sumber daya yang ada Menurut

Todaro amp Smith (2004) ada 3 faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi

adalah akumulasi modal (capital accumulation) pertumbuhan penduduk (growth in

population) dan kemajuan teknologi (technological progress) Aliran dana yang

digelontorkan pemerintah untuk belanja termasuk akumulasi modal yang akan

berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Oleh karenanya perlu dikaji efektifitas

belanja fiskal baik itu yang berasal dari Pemerintah Pusat maupun Daerah terhadap

pertumbuhan PDRB

a Variabel dan Metodologi Penelitian

Penelitian ini akan menganalisis hubungan causal-effect yang akan menjelaskan

pengaruh Dana Otonomi Khusus Dana Alokasi Khusus Belanja Pemerintah Daerah

(Belanja Modal dan Belanja Barang amp Jasa) Dana Alokasi Umum dan Indeks

Pembangunan Manusia terhadap PDRB (harga konstan) pada masing-masing

kabupaten Data yang digunakan adalah data panel dimana mengkombinasikan antara

data cross section dan time series Dalam kajian ini data cross section yang digunakan

adalah data seluruh Pemerintah KabupatenKota di Provinsi papua sedangkan data

time series yang digunakan adalah data tahun 2014 ndash 2019 dari seluruh variabel

Deskripsi variabel yang akan digunakan dalam kajian ini adalah sebagai berikut

1 Dana Otonomi Khusus

Dana otonomi khusus adalah dana yang dialokasikan oleh pemerintah pusat kepada

daerah untuk membiayai pelaksanaan otonomi khusus di suatu daerah salah satunya

Papua Dana tersebut di alokasikan kepada seluruh daerah di Papua yang ditujukan

untuk menunjang percepatan pelaksanaan otonomi khusus bagi Provinsi Papua dalam

rangka mewujudkan keadilan penegakan supremasi hukum penghormatan terhadap

HAM percepatan pembangunan ekonomi peningkatan kesejahteraan dan kemajuan

masyarakat Papua dalam rangka kesetaraan dan keseimbangan dengan kemajuan

provinsi lain di Indonesia Secara teori PDRB dan Dana Otonomi Khusus mempunyai

korelasi yang positif

2 Dana Alokasi Khusus (DAK)

Dana Alokasi Khusus adalah alokasi dari APBN kepada pemerintah daerah

(ProvinsiKotaKabupaten) tertentu dengan tujuan untuk mendanai kegiatan khusus

yang merupakan urusan pemerintah daerah dan sesuai dengan prioritas nasional

26

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

3 Belanja Pemerintah Daerah (Belanja Modal dan Belanja Barang amp Jasa)

Belanja Pemerintah sebagai salah satu unsur pembentuk PDB (Produk Domestik

Bruto) dan PDRB pada tingkat daerah merupakan kebijakan fiskal yang berfungsi

sebagai intervensi pemerintah di dalam perekonomian Hubungan antara PDRB dengan

belanja pemerintah seharusnya bernilai positif

4 Dana Alokasi Umum (DAU)

Dana Alokasi Umum merupakan salah satu transfer dana pemerintah kepada

pemerintah daerah yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan

tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan

daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi Penggunaan DAU mayoritas adalah

untuk belanja pegawai jadi seharusnya PDRB dan DAU memiliki korelasi positif

5 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Indeks Pembangunan manusia (IPM) merupakan salah satu indikator

pembangunan manusia di suatu wilayah Perhitungan IPM didasarkan pada

perbandingan dari angka harapan hidup pendidikan dan standar hidup layak

Pembangunan manusia yang baik dan berkesinambungan akan mempengaruhi

kapabilitas penduduk dan dampaknya adalah peningkatan produktivitas dan kreativitas

masyarakat Hal tersebutlah yang akan mengakibatkan penduduk dapat menyerap dan

mengelola sumberdaya yang penting bagi pertumbuhan ekonomi

Metode yang akan digunakan analisis kuantitatif regresi dengan menggunakan

metode Regresi Data Panel efek tetap atau biasa disebut Fix Effect Model Komponen

error pada Fix Effect Model dapat diabaikan sehingga Parameter dalam Fix Effect Model

diestimasi dengan metode Odinary Least Square atau metode kuadrat terkecil dengan

menambahkan variabel dummy pada estimasinya Model estimasi seperti ini juga biasa

disebut Least Squares Dummy Variable (LSDV) Persamaan dari Fix Effect Model dapat

dituliskan sebagai berikut

119910119894119905 = 119863120572119894 + 119909119894119905prime 120573 + 120576119894119905

Dimana D = [d1 d2 hellip dn] merupakan variabel dummy untuk unit ke-i Pemilihan

Fix Effect Model pada kajian ini didasarkan pada pendapat Judge et all (1999) dalam

bukunya yang menyatakan bahwa jika N besar dan T kecil estimasi dari Random Effect

Model dan Fix Effect Model berbeda secara signifikan Namun bila setiap individu dari

data cross section tidak diambil secara random maka Fix Effect Model tetap lebih

sesuai Dalam Fix Effect Model tentunya mempunyai beberapa asumsi yang harus

dipenuhi agar model yang terbentuk bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Estimator)

Asumsi yang harus dipenuhi adalah bebas dari multikolinieritas non-autocorrelation

27

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

untuk penggunaan data time series dan bebas dari heterekedastisitas Asumsi residual

harus mengikuti distribusi normal tidak digunakan dalam kajian ini Dasar dari tidak

digunakannya asumsi residual berdistribusi normal adalah teori Asymtotic Normality

dimana teori tersebut memberikan jaminan ketika sampel yang digunakan dalam analisis

cukup besar maka asumsi normalitas sudah tidak diperlukan lagi Asymtotic Normality

menggunakan dasar Central Limit Theorem yang menyatakan bahwa kurva distribusi

sampling akan berpusat pada nilai parameter populasi dan akan memiliki semua sifat

distribusi normal jika sampel yang diambil berukuran lebih dari 30

b Analisis

Fix Effect Model yang akan digunakan pada kajian ini ingin mengetahui variasi dari

data time series sedangkan variasi dari data cross section (Pemda) dianggap tidak

memiliki banyak perbedaan Alasan kuat mengapa Pemda diasumsikan tidak terlalu

memiliki banyak perbedaan adalah keseluruhan PemkabPemkot berada pada wilayah

administrasi yang sama yaitu provinsi Papua Selain itu variabel yang digunakan

mayoritas merupakan hasil kebijakan fiskal dari Pemerintah Pusat Sehingga

diasumsikan perbedaan yang lebih signifikan adalah perbedaan antar waktu yang

diakibatkan oleh perubahan kebijakan pemerintah dari waktu ke waktu perubahan

eksternal dan faktor lain yang terjadi selama kurun waktu 2014 sampai dengan 2019

Sebelum menginterpretasikan model yang dihasilkan diperlukan pengujuan

terhadap asumsi-asumsi agar model bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Model)

dimana asumsi yang harus dipenuhi adalah bebas dari multikolinieritas Dalam kasus

data panel seringkali ditemui masalah heterokesdastisitas Jika asumsi

heterokesdastisitas dilanggar maka estimator OLS (Ordinary Least Square) masih linier

dan konsisten serta tidak bias Namun estimator OLS (Ordinary Least Square) tidak

mempunyai varian yang minimum lagi (Gujarati amp Porter 2010) Tetapi hal tersebut

bukan menjadi masalah yang berarti karena sifat estimator tidak lagi menghasilkan

BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) namun mungkin baru sampai LUE (linier

Unbiased Estimator) (Widarjono 2010 Sumodiningrat 2010)

28

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Gambar 22 Output Fix Effect Model dari Minitab

Berdasarkan gambar diatas nilai Varian Inflation Factor (VIF) semua variabel yang

digunakan dalam kajian ini memiliki nilai dibawah 10 nilai tersebut menunjukkan bahwa

semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini bebas dari kasus multikolinieritas

Asumsi selanjutnya yang harus dipenuhi guna mendapatkan sifat BLUE adalah bebas

dari heterokesdastisitas Pendugaan awal dapat menggunakan scatterplot antara y

taksiran dengan residual Jika terdapat pola pada scatterplot tersebut maka diduga

terdapat heterokesdastisitas pada model yang terbentuk Namun apabila pola yang

terbentuk tidak jelas harus dilakukan pengujian menggunakan Durbin-Watson test

Berikut ini merupakan menggunakan scatterplot antara y taksiran dengan residual

Dapat dilihat pada grafik

disamping bahwa terdapat

pola pada scatter plot antara y

taksiran dengan residual yang

artinya model yang terbentuk

belum bebas dari kasus

heterokesdastisitas Namun

dengan mempertimbangkan

pendapat dari Widarjono

(2010) dan Sumodiningrat

(2010) yang menyatakan

bahwa asumsi heterokesdastisitas dapat dikesampingkan dengan konsekuensi sifat

Regression Analysis PDRB versus Otsus DAK The regression equation is

PDRB = - 38945 + 147 Otsus - 099 DAK + 349 Belanja Modal amp Barang dan Jasa

- 102 DAU + 538 IPM - 3278 2015 - 6685 2016 - 1701 2017 - 34 2018

- 1836 2019

Predictor Coef SE Coef T P VIF

Constant -38945 3583 -1087 0000

Otsus 14665 8897 165 0101 1430

DAK -0991 8360 -012 0906 1616

Belanja Modal amp Barang dan Jasa 34887 2458 1419 0000 1279

DAU -10211 2218 -460 0000 1381

IPM 53801 4968 1083 0000 1133

2015 -3278 1925 -170 0090 1743

2016 -6685 2241 -298 0003 2363

2017 -1701 1964 -087 0388 1815

2018 -34 2016 -002 0987 1912

2019 -1836 2051 -090 0372 1978

S = 716658 R-Sq = 690 R-Sq(adj) = 671

Grafik 217 Residual Plot

40000200000-20000

999

99

90

50

10

1

01

Residual

Pe

rce

nt

6000040000200000-20000

30000

20000

10000

0

-10000

Fitted Value

Re

sid

ua

l

30000225001500075000-7500-15000

40

30

20

10

0

Residual

Fre

qu

en

cy

160140120100806040201

30000

20000

10000

0

-10000

Observation Order

Re

sid

ua

l

Normal Probability Plot Versus Fits

Histogram Versus Order

Residual Plots for PDRB

Sumber Output Minitab diolah

29

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) akan menjadi LUE (Linier Unbiased Estimator)

Sedangkan dilihat dari normal probability plot yang dihasilkan terdapat beberapa data

outlier pada residual Setelah ditelaah lebih jauh data tersebut adalah residual dari

kabupaten Mimika Hal tersebut wajar terjadi karena PDRB kabupaten Mimika sangat

berbeda jauh dibandingkan kabupatenkota lain yang ada di Papua PDRB yang tinggi

tersebut dikarenakan adanya PT Freeport yang menyumbang mayoritas PDRB

kabupaten Mimika

Setelah proses pengujian asumsi dilakukan tahap selanjutnya adalah melakukan

uji signifikansi variabel dalam model Berikut ini adalah pengujian pada Fix Effect Model

yang terbentuk

Gambar 23 Output ANOVA dari Minitab

Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen

secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen (PDRB) Hipotesis awal pada

pengujian ini adalah tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen

terhadap PDRB Dengan menggunakan alpha 5 (005) hipotesis awal ditolak jika p-

value yang dihasilkan model kurang dari 005 Merujuk pada hasil perhitungan p-value

dari tabel Analysis of Variance yang menunjukan nilai 000 dimana nilai tersebut lebih

kecil daripada alpha yang ditetapkan Maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa

secara simultan variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

PDRB Tetapi perlu dilakukan pengujian secara parsial pada setiap variabel independen

guna memastikan signifikansi masing-masing variavel independen Berikut persamaan

regresi yang dihasilkan

119875119863119877119861 = minus38945 + 147 119926119957119956119958119956 minus 099 119915119912119922 + 349 119913119942119949119938119951119947119938 minus 102 119915119912119932 + 538 119920119927119924

+ 3278 120784120782120783120787 minus 6685 120784120782120783120788 minus 1701 120784120782120783120789 minus 34 120784120782120783120790 minus 1836 120784120782120783120791

1 Variabel Otsus

Berdasarkan hasil variabel secara parsial Dana Otsus mempunyai pengaruh yang

tidak signifikan terhadap PDRB karena memiliki p-value 010 yang lebih besar daripada

alpha 005 Pengaruh positif yang diberikan Dana Otsus terhadap PDRB sesuai dengan

teori ekonomi yang ada Berdasarkan jumlah Dana Otsus yang setiap tahunnya

cenderung bertambah seharusnya dapat mempengaruhi pertumbuhan PDRB secara

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P

Regression 10 18633576166 1863357617 3628 0000

Residual Error 163 8371662268 51359891

Total 173 27005238434

30

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

signifikan Dana Otsus mayoritas ditujukan untuk pendidikan dan kesehatan Sehingga

bisa jadi pengaruhnya terhadap PDRB tidak dalam lag waktu yang singkat

2 Variabel DAK

Pengujian secara parsial pada variabel DAK Fisik menunjukkan p-value sebesar

091 dimana lebih besar dari alpha 005 sehingga secara statistik dapat disimpulkan

bahwa Dana Alokasi Khusus tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

PDRB Hal demikian dapat terjadi karena disebabkan Dana Alokasi Khusus lebih banyak

dialokasikan untuk bidang-bidang yang mempunyai dampak jangka panjang terhadap

perekonomian DAK fisik bidang kesehatan jalan air minum sanitasi transportasi

memiliki pagu yang cukup besar bahkan lebih dari 50 pagu DAK Fisik 2020

dialokasikan untuk bidang tersebut Bidang-bidang tersebut mempunyai dampak yang

baik bagi perekonomian namun dampak yang dihasilkan cenderung dalam waktu yang

cukup lama sehingga variabel DAK tidak berpengaruh signifikan terhadap PDRB

3 Variabel Belanja

P-value yang dihasilkan dalam model untuk variabel belanja adalah 000 dimana

nilai tersebut lebih kecil dari alpha 005 yang mengindikasikan bahwa belanja pemerintah

(belanja modal dan belanja barang amp jasa) mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap PDRB Hal tersebut sesuai dengan teori ekonomi dimana belanja pemerintah

merupakan salah satu komponen pemberntuk PDRB Pada model ini setiap kenaikan

belanja pemerintah 1 miliar akan mengakibatkan kenaikan PDRB sebesar 3489 miliar

dengan mengasumsikan variabel independen lainnya tetap

4 Variabel DAU

Variabel DAU jika diuji secara parsial menunjukan hasil p-value sebesar 000 yang

menunjukan bahwa variabel DAU mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap PDRB

Namun pengaruh yang diberikan oleh DAU adalah negatif Semakin besar DAU yang

digelontorkan PDRB justru semakin menurun Hal ini senada dengan penelitian yang

dilakukan oleh Anis Setiyawati pada tahun 2007 Penelitian yang berjudul ldquoAnalisis

Pengaruh PAD DAU DAK dan Belanja Pembangunan Terhadap Pertumbuhan

Ekonomi Kemiskinan dan Pengangguran Pendekatan Analisis Jalurrdquo Penelitian

tersebut juga menghasilkan kesimpulan bahwa DAU memiliki pengaruh negatif terhadap

pertumbuhan ekonomi dimana pertumbuhan ekonomi diukur dari PDRB menurut harga

konstan Hal ini dapat terjadi karena DAU yang didapatkan oleh Pemda tidak

keseluruhan digunakan untuk pembangunan dan peningkatan ekonomi Selain itu

daerah yang mendapat DAU dengan pagu yang besar adalah daerah dengan

31

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

pertumbuhan ekonomi rendah Hal ini karena perhitungan DAU adalah berdasarkan

celah fiskal (Fiscal Gap) pada daerah tersebut Artinya semakin rendah kemampuan

ekonomi daerah untuk menjalankan pemerintahannya maka semakin besar DAU yang

didapat Sehingga nilai negatif yang dihasilkan dari perhitungan model pada kajian ini

sesuai dengan teori ekonomi yang berkembang

5 Variabel IPM

Pengujian variabel IPM secara parsial pada model menyatakan bahwa IPM memiliki

pengaruh signifikan terhadap PDRB karena p-value yang dihasilkan 000 dimana nilai

tersebut lebih kecil dari alpha yang ditetapkan 005 Hal tersebut sesuai dengan teori

yang ada dimana jika pembangunan manusia berjalan dengan baik maka ekonomi

daerah juga akan berkembang dan meningkat

6 Variabel dummy

Variabel dummy tahun 2014 merupakan pembanding untuk tahun 2015 sampai

dengan 2019 Variabel dummy 2015 menghasilkan p-value 009 dimana nilai tersebut

lebih besar daripada alpha 005 Kondisi ini mengindikasikan bahwa tidak ada

perbedaan signifikan yang terjadi pada tahun 2014 dan 2015 Hal tersebut kemungkinan

terjadi karena tidak terlalu banyak kebijakan pemerintah yang berubah pada rentang

waktu tersebut dan kondisi eksternal yang cenderung tidak banyak berubah Kondisi

demikian terjadi juga pada tahun 2017 2018 dan 2019 dimana p-value pada kedua

tahun tersebut 039 099 dan 037 Nilai tersebut jelas jauh lebih besar daripada alpha

005 sehinggu kedua tahun tersebut juga tidak berbeda secara signifikan dengan tahun

2014 sebagai reference Hanya tahun 2016 yang menghasilkan p-value 000 dimana

lebih kecil dari 005 berarti kondisi perekonomian tahun 2016 berbeda secara signifikan

dengan tahun 2014 Hal tersebut menunjukkan terdapat kebijakan anggaran pemerintah

daerah yang berbeda dan efektif pada tahun 2016 dibandingkan tahun 2014

c Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan dari Fix Effect Model yang terbentuk dalam kajian ini adalah PDRB

dipengaruhi positif oleh Dana Otsus Belanja Pemerintah (modal barang amp jasa) dan

IPM Sedangkan DAU dan DAK Fisik memiliki pengaruh yang berlawanan R-Square

yang dihasilkan model sebesar 069 artinya model yang terbentuk menggunakan

variabel independen Otsus DAK Fisik Belanja Pemerintah DAU dan IPM mampu

menjelaskan mampu menjelaskan variabel dependennya (PDRB) sebesar 690 persen

Sedangkan 310 persen sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk di dalam

model Variabel yang memiliki pengaruh signifikan adalah DAU Belanja Pemerintah

32

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

(Modal Barang amp Jasa) dan IPM Sedangkan variabel Otsus dan DAK Fisik tidak

memiliki pengaruh signifikan dalam model Hal tersebut dapat terjadi karena Dana Otsus

dan DAK Fisik digunakan untuk sektor-sektor yang tidak berdampak langsung dalam

kegiatan perekonomian sehingga pengaruhnya terhadap PDRB bersifat jangka panjang

BOKS 2

Cuma Maluku dan Papua yang Catat Pertumbuhan Ekonomi Positif

Jakarta CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik (BPS) melansir seluruh provinsi di Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi negatif Kecuali Maluku dan Papua yang sukses tumbuh positif di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi COVID-19

Pertumbuhan ekonomi di seluruh pulau negatif kecuali Maluku dan Papua ujar Kepada BPS Suhariyanto Rabu (58)

BPS mencatat laju ekonomi Maluku dan Papua tumbuh positif sebesar 236 persen Kinerja positif tersebut ditopang pertumbuhan ekonomi Papua dan Papua Barat karena tahun lalu dua wilayah tersebut mengalami kontraksi

Tercatat pertumbuhan ekonomi Papua negatif 2391 persen pada kuartal II tahun lalu menjadi positif 452 persen pada kuartal II tahun ini Sedangkan Papua Barat pada kuartal II 2019 lalu mengalami kontraksi 049 persen

Karena base-nya dua provinsi ini pada kuartal II tahun lalu tumbuh negatif jelas Suhariyanto

Sementara itu Pulau Jawa mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 669 persen Disusul oleh kelompok provinsi di Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar 629 persen

Sedangkan kelompok provinsi di Pulau Sumatera mengalami kontraksi 301 persen Kalimantan minus 435 persen dan Sulawesi minus 276 persen

Kelompok provinsi di Pulau Jawa memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yaitu sebesar 5855 persen Diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 2149 persen Pulau Kalimantan 804 persen dan Pulau Sulawesi 655 persen

Sisanya 537 persen disumbangkan pulau-pulau lainnya yang meliputi Bali dan Nusa Tenggara serta Maluku dan Papua masing-masing sebesar 300 persen dan 237 persen

Sumber cnnindonesiacom diakses 19 Februari 2020

BAB IIiPerkembangan dan Analisispelaksanaan apbn

Sri Mulyani IndrawatiMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Dari sisi belanja negara kita akan terusmelakukan upaya meningkatkan belanjanegara baik yang sudah ada di dalam APBNAPBD maupun program-program PEN

Pada penandatanganan Kerja Sama Pemerintah DKI Jakarta dan Jabar27072020

Sumber Foto djpbkemenkeugoid

33

Bukit TeleTabies Jayapura Photo Credit Adhitya Ahmad

31 APBN TINGKAT PROVINSI

ahun 2020 merupakan tahun yang dapat dikatakan sebagai tahun anomali

dimana pada awal tahun perasaan optimis menyelimuti penjuru negeri sampai

akhirnya akhir triwulan pertama corona virus disease (COVID) mulai masuk ke

Indonesia yang menyebabkan banyak dilakukan penyesuaian kebijakan Hal ini cukup

sulit bagi bangsa Indonesia dalam mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara (APBN) dikarenakan banyaknya sentimen global maupun faktor internal yang

berimbas negatif terhadap perekonomian Indonesia Fenomena tersebut juga sangat

dirasakan bagi para pengelola keuangan negara di wilayah Papua Faktor negatif dari

eksternal dan internal turut andil dalam pencapaian target baik dari sisi penerimaan

maupun belanja negara Secara umum capaian target APBN di Papua tahun 2020 tidak

sebaik tahun sebelumnya khususnya di sisi realisasi belanja negara

Sebagaimana data pagu dan realisasi APBN di Papua yang disajikan dalam tabel

dibawah ini realisasi pendapatan Negara di Papua tahun 2020 justru mengalami

kenaikan yang cukup signifikan Realisasi pendapatan negara pada tahun tersebut

mencapai Rp958 triliun atau 1137 persen dari target sebesar Rp842 triliun Realisasi

tersebut naik 64 persen dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang mencapai

Rp900 triliun Naiknya pendapatan Negara merupakan imbas adanya revisi target

T

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB III

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN apbn

REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

34

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

penerimaan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak maupun Direktorat Jenderal

Bea dan Cukai

Tabel 31 APBN Provinsi Papua (dalam miliar rupiah)

Uraian Pagu 2018

Realisasi 2018

Pagu 2019

Realisasi 2019

Pagu 2020

Realisasi 2020

Pendapatan Negara

1110032 1280256 972052 900589 842277 958219

Pendapatan Perpajakan

871429 1049156 901585 809189 735107 834731

Pendapatan Negara Bukan Pajak

56206 61279 44080 67310 42819 64685

Hibah 182397 169821 26387 24090 64351 58803

Belanja Negara 6183161 6066851 6633314 6276022 5703066 5581058

Belanja Pemerintah Pusat

1714490 1564612 1789741 1575741 1394096 1318480

Transfer ke Daerah dan Dana Desa

4468670 4502239 4843573 4700281 4308970 4262578

SurplusDefisit (5073129) (4786595) (5661262) (5375432) (5661262) (5375432)

Pembiayaan - - - -

Pembiayaan Dalam Negeri

- - - -

Pembiayaan Luar Negeri

- - - -

Sumber LRA Tk Kanwil Audited 2018 Unaudited 2019-2020Simtrada dan MEBE diolah

Ditinjau dari sisi belanja Pemerintah Pusat telah mengalokasikan belanja

Negara kepada Provinsi Papua tahun 2020 mencapai Rp5703 triliun yang terdiri dari

Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp1394 Triliun dan Transfer ke Daerah dan Dana

Desa (TKDD) sebesar Rp4309 Triliun Alokasi tersebut mengalami penurunan sebesar

140 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah Rp6633 Triliun Secara

kumulatif realisasi belanja Negara tahun 2020 mencapai Rp5581 triliun atau 979

persen dari alokasi pagu Persentase realisasi tersebut meningkat jika dibandingkan

tahun sebelumnya yang mencapai 946 persen Naiknya persentase belanja negara

secara keseluruhan merupakan akibat adanya revisi pagu dan refocusing anggaran

sehingga secara jumlah alokasi pagu relatif lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya

32 PENDAPATAN PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL

Pendapatan Pemerintah Pusat di tingkat provinsi terdiri dari Penerimaan Perpajakan

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Hibah Detil pendapatan Pemerintah

Pusat di Provinsi Papua dapat dijabarkan sebagai berikut

321 Penerimaan Perpajakan

Pandemi yang berlaku global dan faktor internal yang kurang menguntungkan sepanjang

tahun 2020 membawa imbas cukup dalam terhadap penerimaan perpajakan di Papua

Realisasi penerimaan perpajakan tahun 2020 mengalami peningkatan sebesar Rp2554

35 35

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

miliar atau 31 persen dibandingkan realisasi tahun 2019 yang

mencapai Rp809 Triliun Jika dibandingkan dengan target

penerimaan perpajakan tahun 2020 yang telah ditetapkan

sebesar Rp735 Triliun realisasi penerimaan perpajakan

hanya tercapai sebesar Rp835 Triliun atau 1135 persen Detil

target dan realisasi penerimaan perpajakan dapat disajikan

dalam tabel sebagai berikut

Tabel 32 Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)

Penerimaan Perpajakan

Target 2018

Realisasi 2018

Target 2019

Realisasi 2019

Target 2020

Realisasi 2020

PPh Migas - 271 - 161 - (016)

PPh Non Migas

441814 355473 432188 401765 388264 360659

PPN 229233 194700 246759 219864 214197 181330

PPnBM 180 273 393 406 382 329

PBB 24264 24445 24308 99899 69035 96889

Cukai - 014 - 024 - 005

Bea Masuk 19781 24108 19626 17644 10839 10765

Bea Keluar 149101 446026 172926 65479 48370 172931

Pajak Lainnya 7057 3846 5386 3946 4020 11839

Jumlah 871429 1049156 901585 809189 735107 834731

Sumber Kanwil DJP Papua Maluku Kanwil DJBC Khusus Papua dan LRA 2018-2020 diolah

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa komponen penyumbang

terbesar penerimaan perpajakan adalah PPh Non Migas sama dengan sebelumnya

PPh Non Migas memberikan kontribusi paling tinggi sebesar 432 persen disusul PPN

sebesar 217 persen sedangkan Bea Keluar yang selama ini menjadi andalan

penerimaan di Papua memberikan kontribusi sebesar 207 persen Adapun jenis

penerimaan yang memberikan kontribusi paling rendah adalah penerimaan Cukai

PPnBM dan PPh Migas Ketiga penerimaan tersebut hanya memberikan kontribusi

sebesar 004 persen terhadap penerimaan perpajakan secara keseluruhan

Pendapatan PPh Non Migas di Papua terdiri dari PPh Pasal 21 Pasal 22 Pasal

22 Impor Pasal 23 Pasal 2529 Orang Pribadi Pasal 2529 Badan Pasal 26 PPh Final

dan PPh Non Migas Lainnya Secara umum penerimaan PPh Non Migas tahun 2020

mengalami penurunan sebesar 120 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya

Penerimaan PPh Pasal 21 memberikan kontribusi paling besar terhadap penerimaan

PPh Non Migas yaitu mencapai 687 persen Selain itu PPh Final juga turut

memberikan kontribusi yang cukup signifikan yaitu mencapai Rp47527 miliar atau 142

persen dari keseluruhan penerimaan PPh Non Migas Jika dibandingkan dengan

Pendapatan

pemerintah pusat

tahun 2020 naik 640

persen dibandingkan

dengan tahun

sebelumnya

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

36

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

realisasi penerimaan pada tahun 2019 baik penerimaan PPh Pasal 21 maupun PPh

Final mengalami penurunan masing-masing sebesar 124 persen dan 301 persen Detil

penerimaan PPh Non Migas dapat disajikan dalam grafik sebagai berikut

Grafik 31 Penerimaan PPh Non Migas Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

Sumber OmSPAN 2020 diolah

Penerimaan Pajak Perdagangan Internasional di Provinsi Papua lebih

didominasi oleh penerimaan Bea Keluar sebagai hasil aktifitas lapangan usaha

pertambangan dan penggalian Penerimaan Bea Keluar sampai dengan akhir tahun

2020 mencapai Rp173 triliun atau 3575 persen dari target yang ditetapkan sebesar

Rp48370 miliar Penerimaan tersebut mengalami kenaikan yang sangat signifikan

dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp65479

miliar Faktor utama yang menyebabkan naiknya penerimaan Bea Keluar adalah

kegiatan ekspor konsentrat tembaga yang dilakukan oleh PT Freeport yang

menyumbang sebagian besar penerimaan dari sisi bea keluar

Di sisi Bea Masuk penerimaan sepanjang tahun 2020 hanya mencapai Rp10765

Miliar atau 993 persen dari target sebesar 10839 miliar Penerimaan Bea Masuk

tersebut sedikit mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun

sebelumnya yang mencapai Rp17644 Miliar Penerimaan Bea Masuk di wilayah Papua

terutama ditopang oleh aktifitas impor PT Freeport DSI Indonesia dan Tri Fita Perkasa

Sebagai respon terhadap pandemi pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak

dan Direktorat Jenderal Bea Cukai memberikan insentif fiscal yang bertujuan untuk

menjaga keberlangsungan dunia usaha yang terdampak pandemi COVID-19 Untuk

Provinsi Papuasampai dengan akhir tahun 2020 tercatat hanya Direktorat Jenderal

Pajak yang memberikan insentif fiscal khususnya di bidang perpajakan Detil jenis

insentif dan jumlah permohonan dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut

37 37

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Tabel 33 Penyaluran Insentif Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)

Jenis Insentif Diterima Ditolak Relaksasi SPT Tahunan Disetujui

Total

Keringanan PPh 21 601 44 - 654

Pembebasan PPh 22 Impor 12 5 - 17

Keringanan angsuran pajak PPh 25

253 23 13 289

Insentif PPh Final UMKM 804 0 - 804

Sumber DJP (2020) diolah

Berdasarkan tabel di atas permohonan insentif terbanyak diajukan untuk jenis insentif

PPh Final UMKM dari 804 permohonan semuanya disetujui sedangkan Pembebasan

PPh 22 Impor menjadi jenis insentif dengan jumlah permohonan paling sedikit dengan

jumlah 17 permohonan ( 12 disetujui 5 ditolak) Pemberian insentif perpajakan ini

bertujuan untuk memberikan keringanan pajak kepada wajib pajak yang usahanya

terdampak pandemi Covid-19 namun dalam pelaksanaannya terdapat beberapa

tantangan diantaranya masih kurangnya kemauan wajib pajak untuk memanfaatkan

insentif dikarenakan wajib pajak masih menghindari kewajiban melaporkan SPT

tahunannya

322 Penerimaan Negara Bukan Pajak

Pendapatan Negara yang bersumber dari PNBP saat ini telah mulai

diperhitungkan untuk dijadikan andalan dalam memaksimalkan penerimaan Negara

Secara umum PNBP dapat dibedakan menurut jenis dan fungsi

a Perkembangan PNBP Menurut Jenis

Berdasarkan jenisnya PNBP dibedakan menjadi empat jenis yaitu Penerimaan

Sumber Daya Alam (SDA) Bagian Pemerintah Atas Laba BUMN Penerimaan Bukan

Pajak Lainnya dan Pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) Pagu dan realisasi PNBP

per jenis dapat disajikan sebagai berikut

Tabel 34 Pendapatan PNBP Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)

Penerimaan PNBP Target 2018

Realisasi 2018

Target 2019

Realisasi 2019

Target 2020

Realisasi 2020

Pendapatan SDA - - - - - -

Bag Pemerintah Atas Laba BUMN

- - - - - -

Pendapatan PNBP Lainnya 42642 47934 30807 54378 35983 51446

Pendapatan BLU 13564 13345 13272 12931 6864 13236

Jumlah 56206 61279 44079 67309 42847 64683

Sumber LRA Tk Kanwil Audited 2018 Unaudited 2019-2020 diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

38

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Dari keempat jenis PNBP tersebut hanya dua jenis PNBP yang pencatatan realisasi

penerimaannya dilakukan di daerah yaitu Pendapatan PNBP Lainnya dan Pendapatan

BLU Realisasi kedua jenis PNBP tersebut pada tahun 2020 mencapai Rp64683 miliar

atau sebesar 1509 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp42847 miliar

b Perkembangan PNBP Fungsional

PNBP Fungsional berasal dari hasil pungutan Kementerian NegaraLembaga atas

jasa yang diberikan sehubungan dengan tugas pokok dan fungsinya dalam memberikan

pelayanan kepada masyarakat Perkembangan realisasi PNBP Fungsional beberapa

Satker di Papua dapat disajikan dalam tabel berikut

Tabel 35 Realisasi PNBP Fungsional Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)

Jenis Pendapatan PNBP Realisasi 2019

Realisasi 2020

NaikTurun

Pendapatan Jasa Karantina 206 254 233

Pendapatan Jasa Kebandarudaraan 3689 3002 -186

Pendapatan Bea Lelang Pegadaian 237 234 -13

Pendapatan Penerbitan SIM 492 486 -12

Pendapatan STNK 1158 1040 -141

Pendapatan BPKB 1258 1115 -114

Pendapatan TNKB 647 557 -139

Pendapatan Perpanjangan SIM 296 274 -74

Pendapatan dari BPJS Kesehatan Faskes Pertama

805 796 -11

Pendapatan dari BPJS Kesehatan Faskes Lanjutan

4573 4871 65

Pendapatan Pengamanan Obyek Vital 6458 7017 87

Pendapatan Jasa Kepelabuhan 1635 1534 -62

Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan serta Hasil Tipikor dan Pencucian Uang

431 032 -926

Pendapatan Biaya Pendidikan 13713 12138 -115

Pendapatan UjianSeleksi Masuk Pendidikan

298 213 -285

Sumber LRA Tk Kanwil Unaudited 2019 dan OmSPAN 2020 diolah

Penerimaan PNBP Fungsional didominasi oleh Pendapatan Biaya Pendidikan

yang mencapai Rp12138 miliar turun 115 persen dari realisasi tahun sebelumnya

Penerimaan Uang Pendidikan tersebut sebagian besar berasal dari Satker Universitas

Cendrawasih yang merupakan Kampus terbesar di Papua Besarnya penerimaan

PNBP Fungsional pada Universitas Cendrawasih mengindikasikan layaknya Universitas

Cenderawasih untuk didorong menjadi Badan Layanan Umum (BLU) sehingga akan

lebih memberikan keleluasaan dalam pengelolaan keuangan untuk meningkatkan

kualitas pelayanannya Selain Pendapatan Biaya Pendidikan beberapa PNBP

39 39

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Fungsional yang mengalami kenaikan cukup signifikan di tahun 2020 adalah jasa

fasilitas kesehatan di tingkat lanjutanpendapatan jasa karantina dan jasa pengamanan

obyek vital yang dilakukan oleh aparat kepolisian

Di sisi lain Pendapatan Jasa Kebandarudaraan Kembali mengalami penurunan

Penerimaan PNBP Fungsional tahun 2020 pada jenis pendapatan tersebut hanya

mencapai Rp3002 Miliar turun 186 persen dibandingkan periode sebelumnya yang

mencapai Rp3689 Miliar Turunnya pendapatan jasa kebandarudaraan tersebut salah

satunya dipengaruhi pembatasan keluar masuk wilayah papua yang diterapkan di awal

pandemi dan mahalnya harga tiket pesawat sepanjang tahun 2020 sehingga

berdampak pada berkurangnya jumlah penumpang yang akan bepergian dengan

menggunakan jasa pesawat terbang

323 Penerimaan Hibah

Realisasi penerimaan hibah di Papua sepanjang tahun 2020 adalah sebesar

Rp58803 Miliar atau 914 persen dari pagu sebesar Rp64351 Miliar Terdapat 5

Kementerian NegaraLembaga yang menerima hibah sepanjang tahun 2020 dalam

bentuk Hibah Langsung Dalam Negeri Detil pagu dan realisasi penerimaan hibah di

Papua dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 36 Penerimaan Hibah di Papua Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

NO KEMENTERIAN NEGARALEMBAGA PAGU REALISASI

1 KEMENTERIAN PERTAHANAN 3638 3638 1000

2 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 958 954 995

3 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 5675 5640 994

4 KOMISI PEMILIHAN UMUM 39192 36428 929

5 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM 14888 12143 816

JUMLAH 64351 58803 914

Sumber MEBE 2020 diolah

Penerimaan hibah di Papua didominasi oleh lembaga Komisi Pemilihan Umum

(KPU) Realisasi penerimaan hibah pada KPU mencapai Rp36428 Miliar atau 929

persen dari pagu hibah sebesar Rp39192 Miliar Secara kumulatif realisasi penerimaan

hibah tahun 2020 meningkat cukup pesat dibanding tahun 2019 yang hanya sebesar

Rp24090 miliar Hal ini dipengaruhi oleh faktor penyelenggaraan Pilkada serentak pada

tahun 2020 yang dinilai jauh lebih meriah dan memakan biaya lebih besar dibandingkan

pesta demokrasi Pemilu Legislatif dan Pilpres tahun 2019 di Papua

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

40

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

33 BELANJA PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL

Belanja Pemerintah Pusat digunakan untuk membiayai

kegiatan pemerintah pusat baik yang dilaksanakan di pusat

maupun di daerah Belanja Pemerintah Pusat dapat

dikelompokkan menurut organisasi fungsi dan jenis belanja

a Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Organisasi (Bagian

AnggaranKementerianLembaga)

Belanja Pemerintah Pusat menurut organisasi dialokasikan kepada Kementerian

NegaraLembaga (KL) dan Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA BUN)

Alokasi anggaran tahun 2020 diperuntukkan bagi 41 KL dan 1 BA BUN Pagu dan

realisasi belanja berdasarkan OrganisasiBagian Anggaran dapat disajikan dalam tabel

sebagai berikut

Tabel 37 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terbesar

(dalam miliar rupiah)

NO KEMENTERIANLEMBAGA PAGU 2018

REALISASI 2018

PAGU 2019

REALISASI 2019

PAGU 2020

REALISASI 2020

1 KEMENTERIAN PUPR 496586 461050 657088 531149 434308 418595

2 KEMENTERIAN PERTAHANAN

185272 183430 244967 234291 250703 239463

3 KEPOLISIAN NEGARA RI 181990 181980 169044 170014 175673 172888

4 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

242231 215453 188568 165474 133508 127631

5 KOMISI PEMILIHAN UMUM 193829 172021 115563 105332 64183 49736

Sumber MEBE 2018-2020 diolah

Alokasi pagu terbesar di Papua teralokasikan pada BA BUN yaitu untuk Ongkos

Angkut Beras PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua Selain BA BUN Bagian Anggaran

yang menerima alokasi pagu terbesar yaitu Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat (PUPR) Alokasi anggaran tahun 2020 pada Kementerian PUPR

mengalami pemangkasan yang cukup signifikan yaitu sekitar Rp222 triliun

dibandingkan tahun sebelumnya Selain Kementerian PUPR Kementerian

Perhubungan juga merupakan salah satu kementerian yang mendapatkan alokasi pagu

dengan jumlah besar Alokasi pagu yang besar pada kedua kementerian tersebut

merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah pusat kepada Papua Provinsi

Papua merupakan wilayah yang masih mengalami ketertinggalan di bidang infrastruktur

dibandingkan daerah lainnya di Indonesia Salah satu faktor yang menyebabkan hal

tersebut adalah wilayah yang sangat luas dan belum semua daerah terjangkau oleh

Realisasi Belanja

pemerintah pusat

tahun 2020 sebesar

Rp5581 triliun atau

sebesar 978 persen

dibanding pagu

41 41

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

transportasi darat Untuk mengejar ketertinggalan tersebut Pemerintah Pusat

mengalokasikan dana pembangunan infrastruktur dan percepatan akses daerah

pedalaman melalui Kementerian PUPR dan Kemenhub Dana yang dialokasikan melalui

dua kementerian tersebut masing-masing mencapai Rp434 triliun dan Rp127 triliun

Di sisi lain Bagian Anggaran yang mendapatkan alokasi pagu terkecil pada

tahun 2020 yaitu BKPM disusul oleh Kementerian PPPA Perpustakaan Nasional RI

Kementerian Perindustrian dan Kementerian Koperasi dan UKM Jumlah alokasi pagu

pada kelima Bagian Anggaran tersebut hanya sebesar Rp450 Miliar dengan total

realisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp416 Miliar atau 924 persen dari

total pagu Perkembangan pagu dan realisasi lima Bagian Anggaran dengan pagu

terkecil tahun 2020 sebagaimana tercantum dalam tabel sebagai berikut

Tabel 38 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terkecil (dalam miliar rupiah)

NO KEMENTERIANLEMBAGA

PAGU 2018

REALISASI 2018

PAGU 2019

REALISASI 2019

PAGU 2020

REALISASI 2020

1 BKPM 035 035 035 035 026 026

2 KEMENTERIAN P3A

100 095 100 091 038 030

3 PERPUSTAKAAN NASIONAL RI

143 127 076 065 064 062

4 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

178 174 169 167 146 136

5 KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

338 292 339 332 176 162

Sumber MEBE 2018-2020 diolah

Secara kumulatif realisasi anggaran belanja tahun 2020 berdasarkan Bagian

Anggaran sebesar Rp2253 Triliun atau 953 persen dari alokasi pagu yang ditetapkan

sebesar Rp2364 triliun Realisasi tersebut sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan

tahun sebelumnya yang mencapai 913 persen Dari 42 Bagian Anggaran yang

mendapatkan alokasi pagu terdapat dua KementerianLembaga yang realisasinya

masih di bawah 81 persen Kedua Kementerianlembaga dimaksud yaitu Kementerian

Ketenagakerjaan sebesar 613 persen dan Komisi Pemilihan Umum sebesar 775

Secara umum rendahnya realisasi penyerapan anggaran di Papua disebabkan

oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut

a Faktor Internal

- Rendahnya kapasitas SDM Pengelola Keuangan di beberapa satker

- Kesulitan satker induk dalam menghimpun bukti-bukti pengeluaran atas

penggunaan UP dan TUP dari Bendahara Pengeluaran Pembantu yang tersebar

di seluruh wilayah KabupatenKota

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

42

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

b Faktor Eksternal

- Keterlambatan pihak ketiga dalam melakukan tagihan pada satker pemberi kerja

- Penyedia barangjasarekanan tidak dapat menyelesaikan pekerjaan yang

menjadi tanggungjawabnyawanprestasi

- Keterlambatan penetapan Surat Keputusan Penunjukan Pejabat Pengelola

Keunagan oleh GubernurWalikotaBupati

c Faktor Kondisi Sosial dan Lingkungan

- Adanya gugatan masyarakat adat maupun pihak lain dalam proses pelelangan

dan pelaksanaan pembangunan sehingga pekerjaan menjadi terganggu

- Gangguan keamanan oleh kelompok separatisKelompok Kriminal Bersenjata

yang menghambat proyek pembangunan jalan Trans-Papua

- Jaringan transportasi antar wilayah dan komunikasi yang tidak lancar

b Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Fungsi

Belanja Pemerintah Pusat yang dialokasikan kepada daerah melalui instansi

vertikal KementerianLembaga digunakan untuk mendukung pelaksanaan

pembangunan sesuai dengan prioritas dan programkegiatan yang akan dilaksanakan

oleh daerah Untuk mendukung hal itu belanja Pemerintah Pusat yang dialokasikan

terbagi ke dalam fungsi-fungsi sesuai dengan programkegiatan yang akan dilaksanakan

tersebut Perkembangan pagu dan realisasi berdasarkan fungsi dapat disajikan dalam

tabel sebagai berikut

Tabel 39 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Fungsi (dalam miliar rupiah)

NO FUNGSI PAGU 2018

REALISASI 2018

PAGU 2019

REALISASI 2019

PAGU 2020 REALISASI 2020

1 PELAYANAN UMUM 334431 278194 250593 213392 1131783 1073325

2 PERTAHANAN 185272 183438 244967 234291 250703 239463

3 KETERTIBAN DAN KEAMANAN

220352 217023 207845 206669 210644 205478

4 EKONOMI 717701 651559 704943 572876 453346 432771

5 LINGKUNGAN HIDUP 20558 18168 27403 23832 23932 21736

6 PERUMAHAN DAN FASILITAS UMUM

86661 82698 198546 179761 160930 156794

7 KESEHATAN 29129 24332 25327 23945 15735 14428

8 PARIWISATA DAN BUDAYA

264 264 182 182 01 008

9 AGAMA 13291 12602 18047 17240 17094 16349

10 PENDIDIKAN 100108 90867 103953 95846 96035 88389

11 PERLINDUNGAN SOSIAL

5662 5480 7935 7752 4220 4054

Sumber MEBE 2018-2020 diolah

Berbeda dengan 2 tahun sebelumnya pada tahun 2020 fungsi pelayanan umum

mendapatkan alokasi pagu terbesar dibandingkan fungsi-fungsi yang lainnya Alokasi

43 43

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

pagu pada fungsi ekonomi mencapai Rp1137 Triliun atau 479 persen dari total pagu

Belanja Pemerintah Pusat Besarnya anggaran pada fungsi pelayanan umum tersebut

dimaksudkan untuk lebih mendorong percepatan layanan kepada masyarakat di tengah

pandemi selain itu sebagian besar dana dalam fungsi pelayanan umum digunakan

untuk TKDD

Dari 11 fungsi yang ada fungsi Pariwisata dan Budaya mendapatkan alokasi

pagu paling kecil yaitu sebesar Rp01 miliar Alokasi tersebut dirasa sangat kecil namun

dapat dipahami karena pemerintah pada tahun 2020 lebih memfokuskan anggaran

untuk menangani pandemi terlebih dahulu

Ditinjau dari sisi realisasi anggaran fungsi ketertiban dan keamanan menempati

capaian realisasi tertinggi yaitu sebesar 975 persen Selain fungsi ketertiban dan

keamanan fungsi perumahan dan fasilitas umum juga merupakan fungsi dengan

persentase penyerapan yang tinggi yaitu mencapai 974 persen Adapun fungsi dengan

penyerapan anggaran terendah adalah fungsi pariwisata dan budaya yang hanya

terealisasi sebesar 838 persen dan fungsi lingkungan hidup sebesar 908 persen

c Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Jenis Belanja

Pagu dan realisasi belanja di Papua terbagi ke dalam belanja pegawai belanja

barang belanja modal belanja bansos dan belanja lain-lain Perkembangan pagu dan

realisasi berdasarkan jenis belanja dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 310 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Jenis Belanja

(dalam miliar rupiah)

Jenis Belanja Pagu 2018

Realisasi 2018

Pagu 2019

Realisasi 2019

Pagu 2020 Realisasi 2020

Belanja Pegawai 369637 360412 409210 392539 403938 386519

Belanja Barang 738478 641212 704030 615032 517375 476239

Belanja Modal 596758 556654 661374 554247 460390 443467

Belanja Bantuan Sosial

3000 2927 3548 3458 2357 2321

Belanja Lain-Lain 7473 5032 11579 10465 10038 9934

Sumber MEBE 2018-2020 diolah

Berdasarkan data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa alokasi pagu

anggaran terbesar tahun 2020 adalah pada belanja barang Pagu belanja barang

mencapai Rp517 triliun atau 371 persen dari pagu belanja keseluruhan Selain belanja

barang belanja modal juga memiliki porsi yang cukup besar Alokasi belanja modal

tahun 2020 mencapai Rp460 Triliun mengalami penurunan sebesar 304 persen

dibandingkan pagu tahun 2019

Di sisi lain alokasi untuk belanja bantuan sosial dan belanja lain-lain sangat kecil

karena belanja bantuan sosial saat ini telah dialihkan menjadi belanja yang lebih

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

44

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

produktif melalui KementerianLembaga sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari

masing-masing instansi terkait sedangkan untuk belanja lain-lain sesuai dengan

ketentuan Bagan Akun Standar yang baru hanya dialokasikan kepada

KementerianLembaga yang melakukan kegiatan khusus dimana pendanaannya tidak

dapat dibayarkan melalui jenis belanja lainnya Belanja lain-lain di Papua digunakan

untuk membiayai kegiatan ongkos angkut beras dalam rangka penyaluran beras PNS di

Distrik Pedalaman Persentase alokasi belanja pada belanja bantuan sosial dan belanja

lain-lain masing-masing sebesar 02 persen dan 07 persen

Ditinjau dari sisi persentase penyerapan anggaran realisasi belanja Bantuan

Lain-Lain menempati posisi tertinggi dengan tingkat penyerapan mencapai 990 persen

dari alokasi pagu Di sisi lain persentase realisasi belanja terrendah terdapat pada

belanja barang Realisasi belanja barang hanya mencapai Rp476 Triliun atau 920

persen dari alokasi pagu sebesar Rp517 Triliun

34 TRANFER KE DAERAH DAN DANA DESA (TKDD)

Alokasi pagu TKDD Papua tahun 2020 sebesar Rp4309

Triliun turun Rp535 Triliun atau 110 persen dari pagu tahun

sebelumnya sebesar Rp4843 Triliun Penurunan pagu

tersebut sangat terasa khususnya pada komponen Dana

Alokasi Umum (DAU)dengan penurunan tertinggi terdapat

pada DAU dan DAK Fisik Perkembangan pagu dan realisasi

TKDD di Papua dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 311 Perkembangan Pagu dan Realisasi TKDD (dalam miliar rupiah)

Komponen TKDD Pagu 2018

Realisasi 2018

Pagu 2019

Realisasi 2019

Pagu 2020

Realisasi 2020

DAU 2245173 2245173 2310560 2309045 2087025 2079720

DBH 314765 413738 421146 328492 305355 303578

DAK Fisik 488690 439801 499147 467970 360722 330506

DAK Non Fisik 180449 165418 208760 193307 202098 195009

Dana Otonomi Khusus 802085 802085 867468 867468 799997 799997

Dana Insentif Daerah 8475 7650 12742 10687 18733 18733

Dana Desa 429034 428373 523750 523313 535039 535035

Jumlah 4468670 4502239 4843573 4700281 4308970 4262578

Sumber OMSPAN dan Simtrada 2018-2020 diolah

Secara kumulatif realisasi penyaluran TKDD tahun 2020 hanya mencapai 989

persen lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 970 persen

Naiknya persentase penyaluran tersebut merupakan imbas revisi pagu anggaran

sehingga terjadi penyesuaian dengan kondisi pandemic yang melanda

Realisasi TKDD Papua

tahun 2020 mencapai

Rp42 triliun atau

sebesar 9892 persen

dibandingkan dengan

pagu

45 45

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

341 Dana Transfer Umum

a Dana Alokasi Umum

Sampai dengan tahun 2020 DAU merupakan komponen TKDD yang memiliki

kontribusi terbesar dalam menopang anggaran daerah DAU di Papua memiliki porsi

sebesar 484 persen dari total dana TKDD Realisasi penyaluran DAU sampai dengan

akhir tahun 2020 mencapai Rp2080 Triliun atau 996 dari alokasi pagu sebesar

Rp2087 Triliun Jumlah penyaluran DAU tahun 2020 tersebut turun Rp223 triliun

dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya

b Dana Bagi Hasil

Realisasi penyaluran DBH tahun 2020 mencapai Rp303 Triliun atau 994

persen dari alokasi pagu sebesar Rp305 Triliun Secara umum realisasi DBH Papua

tahun 2020 mengalami penurunan cukup dalam yaitu -76 persen dibandingkan

periode tahun sebelumnya Pendapatan royalti tahun 2020 sebagai penopang utama

DBH Papua hanya terealisasi sebesar Rp206 Triliun turun 131 persen dari realisasi

tahun sebelumnya yang mencapai Rp223 Triliun Perkembangan realisasi

penyaluran DBH Papua dapat disajikan dalam tabel berikut

Tabel 312 Perkembangan Realisasi Dana Bagi Hasil(dalam miliar rupiah)

Dana Bagi Hasil Realisasi 2019

Realisasi 2020

NaikTurun

Pajak Penghasilan 30520 56465 850

Pajak Bumi amp Bangunan 53683 31703 -438

SDA Mineral amp Batubara 223740 206078 -131

SDA Kehutanan 18548 7049 -620

SDA Perikanan 2001 2284 141

Jumlah 328492 303578 -76

Sumber Simtrada 2020 diolah

Ditinjau dari sisi persentase penurunan SDA Kehutanan merupakan komponen

DBH yang mengalami penurunan paling signifikan yaitu 620 persen dibandingkan

dengan realisasi tahun lalu yang sebesar Rp18548 miliar tahun 2020 SDA Kehutanan

hanya terealisasi Rp7049 miliar

342 Dana Transfer Khusus

a Dana Alokasi Khusus Fisik

DAK Fisik tahun 2020 yang dialokasikan Pemerintah Pusat kepada Papua terdiri

atas DAK Fisik Reguler Penugasan dan Afirmasi yang terdistribusi ke dalam 461

Pemda-Bidang Penyaluran DAK Fisik tersebut dilakukan secara bertahap sekaligus

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

46

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

maupun campuran Secara keseluruhan setelah ditetapkannya Peraturan Presiden

Nomor 72 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran dan

Pendapatan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020 Papua mendapatkan alokasi pagu

DAK Fisik tahun 2020 sebesar Rp 304 Triliun Sampai dengan akhir tahun 2020

realisasi penyaluran DAK Fisik Papua mencapai Rp286 Triliun atau sebesar 939

persen dari total pagu Realisasi DAK Fisik tahun ini sedikit lebih baik dibandingkan

tahun sebelumnya yang hanya mencapai 938 persen Sisa pagu DAK Fisik Papua yang

tidak tersalurkan sampai dengan akhir tahun anggaran adalah Rp18493 Miliar atau

sebesar 64 persen Realisasi penyaluran DAK Fisik Papua tahun 2020 per pemda dapat

disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 313 Realisasi Penyaluran DAK Fisik Papua Per Pemda Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

NO PEMDA PAGU PENYALURAN SISA PAGU

NOMINAL

1 KAB ASMAT 9018 7918 878 1100

2 KAB BIAK-NUMFOR 12250 12227 998 023

3 KAB BOVEN DIGOEL 7560 7019 928 541

4 KAB DEIYAI 13738 13694 997 045

5 KAB DOGIYAI 15829 15544 982 285

6 KAB INTAN JAYA 3443 3336 946 045

7 KAB JAYAPURA 6605 6497 984 108

8 KAB JAYAWIJAYA 5816 5784 995 032

9 KAB KEEROM 3034 2947 971 087

10 KAB KEPULAUAN YAPEN 11099 10951 987 148

11 KAB LANNY JAYA 6330 6276 991 054

12 KAB MAMBERAMO RAYA 7638 7000 916 638

13 KAB MAMBERAMO TENGAH 6704 6678 996 026

14 KAB MAPPI 9101 8994 988 107

15 KAB MERAUKE 13152 12018 914 1134

16 KAB MIMIKA 14178 14047 962 130

17 KAB NABIRE 7668 7560 986 107

18 KAB NDUGA 7596 7348 967 249

19 KAB PANIAI 17109 16910 988 198

20 KAB PEGUNUNGAN BINTANG 19309 19192 994 117

21 KAB PUNCAK 7460 1632 219 5828

22 KAB PUNCAK JAYA 6617 4066 615 2551

23 KAB SARMI 9712 9151 942 561

24 KAB SUPIORI 4651 4306 926 345

25 KAB TOLIKARA 12329 12287 997 042

26 KAB WAROPEN 8276 8211 992 065

27 KAB YAHUKIMO 8582 8563 998 020

28 KAB YALIMO 13523 13325 985 199

47 47

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

NO PEMDA PAGU PENYALURAN SISA PAGU

NOMINAL

29 KOTA JAYAPURA 9002 7420 824 1583

30 PROVINSI PAPUA 27353 25290 925 2064

JUMLAH 304683 286189 939 18493

Realisasi DAK Fisik tertinggi terdapat pada Kabupaten Biak-Numfor dan

Yahukimo dengan persentase mencapai 998 persen disusul oleh Kabupaten Deiyai

dam Tolikara dengan persentase penyaluran sebesar 997 persen Terdapat satu

daerah yang persentase penyaluran DAK Fisiknya jauh di bawah rata-rata provinsi yaitu

Kabupaten Puncak dengan persentase penyaluran hanya sebesar 219 persen

Meskipun PMK Nomor 101PMK072020 diterbitkan dengan tujuan memberikan

relaksasi terhadap penyaluran DAK Fisik namun secara umum masih terdapat

permasalahan dalam penyaluran DAK Fisik di Papua selama tahun 2020 antara lain

sebagai berikut

1) Sistemjaringan internet yang tidak bagus di beberapa daerah yang menyebabkan

Pemda kesulitan dalam melakukan upload dokumen persyaratan penyaluran

2) Minimnya jumlah SDM yang menangani pengadaan barangjasa di Pemda sehingga

berakibat proses lelang menjadi terlambat

3) Terlambatnya penyelesaian laporan pertanggungjawaban penggunaan DAK Fisik

sebagaai salah satu syarat penyaluran DAK Fisik pada tahap berikutnya

4) Terlambatnya reviu laporan pertanggungjawaban penggunaan DAK Fisik tahun

sebelumnya maupun tahun berjalan oleh APIP

5) Kurangnya koordinasi pada internal pemda yaitu antara BPKAD selaku pengelola

keuangan dengan pihak SKPDOPD selaku pengelola teknis kegiatan

6) Juknis dari KementerianLembaga terkait terlambat diterima oleh SKPD

7) Kondisi keamanan di beberapa daerah tidak kondusif sehingga pelaksanaan proyek-

proyek yang didanai dari DAK Fisik menjadi terhambat

b Dana Alokasi Khusus Non Fisik

Realisasi penyaluran DAK Nonfisik sampai dengan akhir tahun 2020 mencapai

Rp193 Triliun atau 965 persen dari alokasi pagu sebesar Rp199 Triliun Jumlah

penyaluran DAK Nonfisik tahun 2020 tersebut sedikit meningkat dibandingkan tahun

sebelumnya sebesar Rp193 Triliun atau 925 persen dari alokasi pagu sebesar

Rp208 Triliun DAK Nonfisik yang disalurkan kepada Pemda Papua diperuntukkan

bagi peningkatan kualitas dan pelayanan di bidang Pendidikan Kesehatan dan

Peningkatan kapasitas koperasi administrasi kependudukan serta kepariwisataan

Berdasarkan tabel di bawah ini dapat disimpulkan bahwa alokasi DAK

Nonfisik terbesar di Papua diprioritaskan pada bidang kesehatan Alokasi bidang

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

48

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Kesehatan mencapai Rp74398 niliar atau 368 persen dari total pagu DAK Nonfisik

Realisasi penyaluran bidang kesehatan hingga akhir tahun 2020 sebesar Rp71533

miliar atau 961 persen Penggunaan DAK Nonfisik pada bidang kesehatan

diwujudkan dalam bentuk Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan Bantuan

Operasional Keluarga Berencana (BOKB)

Tabel 314 Pagu dan Realisasi DAK Nonfisik Papua Tahun 2020 (Miliar Rupiah)

DAK Nonfisik Pagu Realisasi

TPG dan TKG PNSD 40137 41477 1003

Dana Tambahan Penghasilan Guru PNS 1444 1809 1253

Dana BOS 74574 68772 922

Dana BOP PAUD 2659 2674 1001

Dana BOK dan BOKB 74398 71533 961

Dana Peningkatan Koperasi Administrasi Kependudukan dan Kepariwisataan

6629 6594 995

Jumlah 199840 192860 965

Sumber Simtrada 2020 diolah

343 Dana Desa

Alokasi pagu Dana Desa wilayah Provinsi Papua tahun 2020 sebesar Rp535

Triliun dialokasikan untuk 5411 desa yang tersebar di 29 KabupatenKota Sampai

dengan akhir tahun 2020 realisasi penyaluran Dana Desa dari RKUN ke RKUD

mencapai Rp535 triliun atau 1000 persen dari pagu Penyaluran Dana Desa tahun 2020

dilakukan dalam tiga tahap yaitu tahap I sebesar 40 persen tahap II sebesar 40 persen

dan tahap III sebesar 20 persen Realisasi penyaluran Dana Desa per pemda tahun

2020 dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 315 Pagu dan Realisasi Penyaluran Dana Desa Per Pemda (dalam miliar rupiah)

No KABUPATEN KOTA JML DESA

PAGU REALISASI SISA PAGU

1 KAB JAYAPURA 139 13252 13252 1000 -

2 KAB BIAK-NUMFOR 254 20694 20694 1000 -

3 KAB KEPULAUAN YAPEN 160 13872 13872 1000 -

4 KAB MERAUKE 179 22614 22614 1000 -

5 KAB JAYAWIJAYA 328 28199 28199 1000 -

6 KAB PANIAI 216 19920 19920 1000 -

7 KAB NABIRE 72 9433 9433 1000 -

8 KAB PUNCAK JAYA 302 29082 29082 1000 -

9 KAB MIMIKA 133 14878 14878 1000 -

10 KAB MAPPI 162 18838 18838 1000 -

11 KAB ASMAT 221 24977 24977 1000 -

49 49

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

No KABUPATEN KOTA JML DESA

PAGU REALISASI SISA PAGU

12 KAB BOVEN DIGOEL 112 14383 14383 1000 -

13 KAB SARMI 92 10598 10598 1000 -

14 KAB KEEROM 91 9848 9848 1000 -

15 KAB TOLIKARA 541 42233 42233 1000 -

16 PEGUNUNGAN BINTANG 277 26259 26259 1000 -

17 MAMBERAMO RAYA 60 10754 10754 1000 -

18 KAB WAROPEN 100 10424 10424 1000 -

19 KAB YAHUKIMO 510 40915 40915 1000 -

20 KAB SUPIORI 38 4335 4335 1000 -

21 MAMBERAMO TENGAH 59 9412 9412 1000 -

22 KAB LANNY JAYA 354 34606 34606 1000 -

23 KAB DOGIYAI 79 11606 11606 1000 -

24 KAB YALIMO 300 24663 24663 1000 -

25 KAB NDUGA 248 21646 21646 1000 -

26 KAB PUNCAK 206 21341 21341 1000 -

27 KAB INTAN JAYA 97 14248 14248 1000 -

28 KAB DEIYAI 67 9371 9371 1000 -

29 KOTA JAYAPURA 14 2640 2637 998 003

JUMLAH 5411 535039 535036 1000 003

Sumber OMSPAN 2020 diolah

Secara kumulatif realisasi penyaluran Dana Desa semua kabupatenkota

mencapai 100 persen kecuali 1 wilayah yaitu Kota Jayapura karena masih terdapat sisa

dana desa tahun sebelumnya yang tidak disetor sebesar Rp3281 juta Beberapa

permasalahan lain dalam penyaluran Dana Desa di Papua sepanjang tahun 2020

antara lain sebagai berikut

a Terlambatnya aparat pemerintah desa dalam menyusun dan menyampaikan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) kepada BupatiWalikota

b Kendala jaringan internet sehingga sulit mengakses OMSPAN untuk melakukan

perekaman dan unggah data persyaratan penyaluran maupun realisasi Dana Desa

c Keterlambatan penyaluran Dana Desa dari RKUD ke RKUD

d Belum optimalnya peran tenaga pendamping desa dalam memberikan asistensi

terhadap pengelolaan Dana Desa

e Kendala geografis desa yang jauh dari pusat kabupaten dan minimnya SDM di desa

yang berkompeten dalam pengelolaan Dana Desa

f Keterbatasan bahanmaterial untuk pembangunan yang akan dilaksanakan serta

mahalnya harga material tersebut khususnya di wilayah pegunungan tengah Papua

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

50

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

344 Dana Insentif Daerah dan Dana Otonomi Khusus

Pada tahun 2020 terdapat 11 pemda di Papua yang mendapatkan alokasi pagu

Dana Insentif Daerah (DID) yaitu Kabupaten Jayapura Kabupaten Jayawijaya

Kabupaten Nabire Kota Jayapura Kabupaten Puncak Jaya Kabupaten Mimika

Kabupaten Sarmi Kabupaten Keerom Kabupaten Waropen dan Kabupaten Yahukimo

denga total alokasi pagu sebesar Rp18733 Miliar Realisasi penyaluran DID sampai

dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp18733 Miliar atau 1000 persen dari alokasi pagu

Persentase penyaluran tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode tahun

sebelumnya yang mencapai 839 persen Realisasi DID di Papua dapat disajikan dalam

tabel berikut

Tabel 316 Pagu dan Realisasi Dana Otsus dan DID Tahun 2020 (Miliar Rupiah)

NO PEMDA DANA OTSUS DID

PAGU REALISASI PAGU REALISASI

1 Provinsi Papua 799997 799997 1000

2 Kab Jayapura 1003 1003 1000

3 Kab Jayawijaya 300 300 1000

4 Kab Nabire 1135 1135 1000

5 Kota Jayapura 2394 2394 1000

6 Kab Puncak Jaya

1259 1259 1000

7 Kab Mimika 5589 5589 1000

8 Kab Sarmi 1259 1259 1000

9 Kab Keerom 1407 1407 1000

10 Kab Waropen 1266 1266 1000

11 Kab Yahukimo 1020 1020 1000

12 Yalimo 2101 2101 1000

JUMLAH 799997 799997 1000 18733 18733 1000

Sumber Simtrada dan OmSPAN 2020 diolah

Selain DID sebagai pelaksanaan amanat Undang-Undang Otonomi Khusus

Papua juga mendapatkan alokasi Dana Otsus Alokasi Dana Otsus Papua tahun 2020

sebesar Rp799 triliun yang terdiri dari Dana Otsus Provinsi Papua sebesar Rp528

Triliun dan Dana Tambahan Infrastruktur Provinsi Papua sebesar Rp271 Triliun Alokasi

pagu Dana Otsus tersebut turun 92 persen dari tahun sebelumnya seiring dengan

adanya pandemi Realisasi penyaluran dana Otsus tahun 2020 sebesar Rp799 Triliun

atau 100 persen dari total pagu

Pembagian Penerimaan Dana Otonomi Khusus antara provinsi dengan

kabupatenkota terlebih dulu dikurangi dengan pembiayaan untuk Program Strategis

Pembangunan Ekonomi Kampung (Prospek) dan program strategis lintas

51 51

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

kabupatenkota untuk pendidikan dan kesehatan Penerimaan Dana Otonomi Khusus

setelah dikurangi dengan pembiayaan Prospek dan program strategis lintas

kabupatenkota dibagi dengan proporsi 20 persen untuk Provinsi Papua dan 80 persen

untuk KabupatenKota se Provinsi Papua berdasarkan alokasi dasar dan alokasi

variabel Perhitungan Pembagian Dana Otonomi Khusus sebesar 80 persen tersebut

dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh Gubernur yang keanggotaannya terdiri atas MRP

DPRP TAPD dan unsur Perguruan Tinggi atau Akademisi

Sesuai Peraturan Daerah Khusus (Perdasus) Provinsi Papua Nomor 25 Tahun

2013 Dana Otonomi Khusus bagian Provinsi Papua digunakan untuk membiayai

programkegiatan di Bidang pendidikan kesehatan ekonomi kerakyatan dan infra

struktur yang merupakan kewenangan Provinsi Bantuan untuk institusi keagamaan

lembaga masyarakat adat asli Papua dan yayasan yang bergerak dalam bidang

pendidikan kesehatan dan ekonomi kerakyatan Penataan data untuk kebutuhan

perencanaan pembangunan Otonomi Khusus Monitoring dan evaluasi program dan

kegiatan yang dibiayai dari dana Otonomi Khusus Peningkatan kinerja keuangan

otonomi khusus dan Belanja operasional pelaksanaan tugas dan fungsi MRP

35 ANALISIS CASH FLOW PEMERINTAH PUSAT

Analisis cash flow Pemerintah Pusat dilakukan dengan mengelaborasi arus kas masuk

(cash in flow) dan arus kas keluar (cash out flow) dari Pemerintah Pusat ke Provinsi

Papua selama tahun anggaran 2020

351 Arus Kas Masuk (Penerimaan Negara)

Penerimaan Negara (arus kas masuk) di wilayah Papua terdiri

dari Pendapatan Pajak Penerimaan Negara Bukan Pajak

(PNBP) dan Penerimaan Hibah Hingga akhir tahun 2020

arus kas

masuk di

wilayah

Papua sebesar Rp960 Triliun naik

cukup drastis yaitu 667 persen

dibandingkan tahun sebelumnya yang

mencapai Rp900 Triliun Arus kas

masuk di Papua didominasi oleh

pendapatan pajak Pendapatan pajak

tahun 2020 sebesar Rp834 Triliun

atau berkontribusi 868 persen

Grafik 32 Komponen Arus Kas Masuk 2020

(dalam miliar rupiah)

Sumber OmSPAN (2020) diolah

Arus kas masuk turun

297 persen

diabanding tahun

sebelumnya arus kas

keluar naik 34

persen dibanding

tahun sebelumnya

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

52

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

terhadap total penerimaan negara Adapun komponen penerimaan negara yang

memberikan kontribusi paling kecil yaitu penerimaan hibah Penerimaan hibah tahun

2020 sebesar Rp58803 Miliar Realisasi penerimaan hibah tersebut mengalami

peningkatan cukup signifikan yaitu 2401 persen dibandingkan periode tahun

sebelumnya yang mencapai Rp24090 miliar Naiknya penerimaan hibah tahun 2020

disebabkan bertambahnya hibah yang diterima oleh KPU Bawaslu dan beberapa

instansi lainnya sehubungan dengan diadakannya Pilkada serentak di Papua tahun

2020

352 Arus Kas Keluar (Belanja dan TKDD)

Arus kas keluar di wilayah

Papua terdiri dari Belanja Pemerintah

Pusat dan TKDD Hingga akhir tahun

2020 arus kas keluar di wilayah Papua

sebesar Rp6276 Triliun meningkat

34 persen dibandingkan tahun

sebelumnya yang hanya mencapai

Rp5579 Triliun Arus kas keluar di

Papua didominasi oleh TKDD

Realisasi penyaluran TKDD tahun

2020 sebesar Rp4261 Triliun atau

7463 persen dari total arus kas keluar

Di sisi lain realisasi Belanja Pemerintah Pusat hanya sebesar Rp1318 triliun turun 163

persen dibandingkan periode tahun sebelumnya

353 SurplusDefisit

Cash flow Pemerintah Pusat tahun 2020 disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 317 Cash Flow Pemerintah Pusat di Provinsi Papua (dalam miliar rupiah)

Cash In flow Cash Out flow

Uraian Jumlah Uraian Jumlah

Pendapatan Perpajakan 834731 Belanja untuk KL dan BA BUN 1318480

Pendapatan Negara Bukan Pajak 67310 Transfer ke Daerah 3725743

Penerimaan Hibah 58803 Dana Desa 535035

Jumlah Cash In flow 960844 Jumlah Cash Out flow 5579258

Defisit Sebesar Rp4618414

Sumber OMSPAN 2020 diolah

Berdasarkan tabel di atas dapat tergambar bahwa cash out flow jauh lebih besar

daripada cash in flow Nilai cash out flow mencapai lebih dari Rp5579 triliun Nilai

Grafik 33 Komponen Arus Kas Keluar 2020

(dalam miliar rupiah)

Sumber OmSPAN (2020) diolah

53 53

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

tersebut mencapai 5806 persen lebih besar daripada cash in flow yang mengalir dari

Provinsi Papua ke Pemerintah Pusat Cash out flow didominasi oleh komponen belanja

Transfer ke Daerah yang mencapai 667 persen dari total cash out flow Adapun cash in

flow didominasi oleh penerimaan perpajakan yang mencapai 868 persen

Besarnya cash out flow dari Pemerintah Pusat tersebut tidak sebanding dengan

jumlah cash in flow dari Provinsi Papua ke Pemerintah Pusat menyebabkan terjadinya

defisit anggaran Defisit anggaran yang terjadi pada tahun 2020 mencapai Rp4618

triliun Defisit tersebut ditutup oleh Pemerintah Pusat melalui subsidi silang dari provinsi

atau daerah-daerah lain yang mengalami surplus anggaran

36 PENGELOLAAN BLU PUSAT

Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya Kanwil Ditjen

Perbendaharaan Provinsi Papua juga melaksanakan fungsi

pembinaan terhadap Satker Badan Layanan Umum (BLU)

yang berada di wilayah kerjanya Perkembangan BLU di

Papua dapat dijabarkan sebagai berikut

361 Profil dan Jenis Layanan Satker BLU Pusat

Sampai dengan akhir tahun 2020 terdapat tiga Satker BLU satu bergerak dalam bidang

pendidikan dan dua di bidang pelayanan kesehatan Profil ketiga satker BLU tersebut

dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 318 Profil dan Jenis Layanan BLU (dalam miliar rupiah)

No Jenis Layanan Satker BLU Nilai Aset

Pagu BLU

Pagu RM

Jumlah Pagu

1 Kesehatan Rumkit Tk II Marthen Indey Kesdam XVIICen

3662 3012 1710 4722

2 Pendidikan Politeknik Penerbangan Jayapura

34638 750 3416 4166

3 Kesehatan Rumkit Bhayangkara Jayapura

8305 6457 1176 7633

Sumber MEBE dan E-rekon amp LK 2020 diolah

Sampai dengan tahun 2020 di papua baru terdapat tiga satker BLU dengan total

aset senilai Rp46605 miliar Dari ketiga satker tersebut Politeknik Penerbangan

Jayapura memiliki nilai aset yang paling tinggi yakni senilai Rp34638 miliar Untuk

keperluan operasional pada tahun 2020 ketiga satker mengelola pagu DIPA sebesar

Rp16521 miliar yang terdiri dari 619 persen pagu BLU dan 381 persen pagu Rupiah

Murni Berdasarkan data pada tabel di atas satker Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura

memiliki komposisi pagu BLU tertinggi dibandingkan dua satker lainnya yakni mencapai

Rp6457 miliar atau sebesar 820 persen dari keseluruhan pagu yang dikelola

terdapat tiga satker

BLU Pusat dengan

total aset senilai

Rp46605 miliar dan

total pagu sebesar

Rp16521 miliar

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

54

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

362 Perkembangan Pengelolaan Aset Pagu dan Pendapatan BLU Pusat

Perkembangan atau kemajuan satker BLU dapat diketahui dari jumlah dan

persentase peningkatan aset dalam jangka waktu tertentu Perkembangan Satker BLU

dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 319 Perkembangan Pengelolaan Aset Satker BLU (dalam miliar rupiah)

No Satker BLU Aset Tahun 2019 Aset Tahun 2020

1 Rumkit Tk II Marthen Indey Kesdam XVIICen

2822 3662

2 Politeknik Penerbangan Jayapura 33879 34638

3 Rumkit Bhayangkara Jayapura 5135 8305

Sumber E-rekon amp LK 2019 diolah

Dari Tabel 318 tercatat bahwa secara kumulatif satker BLU di Papua

membukukan pertumbuhan aset yang positif pada tahun 2020 Jumlah aset tahun 2020

sebesar Rp46605 miliar naik 114 persen dibandingkan aset pada tahun 2019 sebesar

Rp41836 triliun Jumlah peningkatan aset terbesar terdapat pada satker BLU Rumkit

Bhayangkara Jayapura Nilai aset pada satker BLU tersebut naik Rp3170 miliar atau

617 persen dari tahun sebelumnya Komponen aset yang mengalami peningkatan nilai

secara signifikan yaitu kas pada badan layanan umum yang naik hingga 10589 persen

Satker Politeknik Penerbangan Jayapura masih membukukan pertumbuhan aset yang

positif pada tahun 2020 Aset Politeknik Penerbangan Jayapura bertambah menjadi

Rp34638 miliar atau meningkat 22 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp38879

miliar

Dilihat dari pertumbuhan persentase dan jumlah aset yang dimiliki

perkembangan atau kemajuan BLU Pusat dapat dilihat dari peningkatan persentase

pagu BLU terhadap total pagu yang dikelola dalam beberapa periode Perkembangan

pagu BLU terhadap total pagu Rupiah Murni disajikan dalam tabel berikut

Tabel 320 Perkembangan Pagu BLU dan Pagu RM (dalam miliar rupiah)

No Satker BLU Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu BLU

Pagu RM

Pagu BLU

Pagu RM

Pagu BLU

Pagu RM

1 Rumkit Tk II Marthen Indey Kesdam XVIICen

- 1715 - 1763 3012 1710

2 Politeknik Penerbangan Jayapura

1152 15933 661 4971 750 3416

3 Rumkit Bhayangkara Jayapura

3900 1034 4300 1163 6457 1176

Sumber MEBE 2018-2020 diolah

55 55

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Secara kumulatif persentase pagu BLU dari ketiga satker mengalami kenaikan

dari 587 persen di tahun 2018 menjadi 652 persen pada tahun 2020 Peningkatan

persentase pagu BLU terbesar terjadi pada satker BLU Rumkit Bhayangkara di

Jayapura dimana pada tahun 2019 persentase pagu BLU masih sebesar 787 persen

menjadi 846 persen pada tahun 2020 sehingga mengalami peningkatan sebesar 59

persen Peningkatan persentase pagu BLU yang terjadi pada Satker Rumkit

Bhayangkara di Jayapura menunjukkan bahwa kinerja Satker BLU tersebut semakin

baik dan berkembang sehingga mampu menghasilkan pendapatan yang lebih optimal

dan layanan publik yang lebih baik

Secara umum pendapatan BLU tahun 2020 menurun Rp4415 miliar atau 342

persen dibandingkan dengan realisasi pendapatan BLU Tahun 2019 sebesar Rp12904

miliar Jenis pendapatan BLU tahun 2020 yang mengalami penurunan antara lain

sebagai berikut

a Pendapatan Jasa Pelayanan Pendidikan (424112) pada Satker Politeknik

Penerbangan Jayapura (526221) penurunan pendapatan ini disebabkan oleh

pandemi yang melanda sehingga berkurangnya jumlah penyelenggaraan diklat dari

instansi intern Kementerian Perhubungan pada tahun 2020 maupun kegiatan dasar

yaitu Pendidikan kepada taruna politeknik penerbangan yang bergeser dari luring

menjadi daring

b Pendapatan Jasa Pelayanan Rumah Sakit (424111) pada Satker Rumah Sakit

Bhayangkara Jayapura (679972) Penurunan pendapatan ini disebabkan antara lain

- Keterlambatan pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan dan bantuan dana

COVID-19

363 Kemandirian BLU

Salah satu tujuan diberikannya status BLU kepada satuan kerja adalah untuk

mewiraswastakan pemerintah (enterprising the government) Oleh karena itu satker

BLU didorong untuk menciptakan kemandirian terhadap dirinya sendiri Kemandirian

tersebut dapat dilihat dari berkurangnya porsi alokasi pagu rupiah murni (RM) yang

diberikan Satker BLU dapat dikatakan telah mandiri apabila porsi pagu BLU yang

dikelolanya telah berada di atas 65 persen dari totalkeseluruhan pagu

Satker Rumkit Bhayangkara di Jayapura memiliki perkembangan dan kemajuan

yang cukup pesat dalam pengelolaan kinerjanya sebagai BLU Pusat Hal tersebut

ditunjukkan dengan semakin meningkatnya porsi pagu BLU yang dikelola yaitu dari 788

persen di tahun 2019 menjadi 846 persen pada tahun 2020 Sampai akhir tahun 2020

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

56

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

di Papua terdapat satu satker BLU yang dinilai memiliki tingkat kemandirian yang

matang

Berdasarkan grafik di samping

dapat disimpulkan bahwa satker

Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura

merupakan BLU Pusat di Provinsi

Papua yang telah memiliki tingkat

kemandirian yang matang Hal

tersebut ditunjukkan dengan porsi

pagu BLU yang dikelola oleh Rumah

Sakit Bhayangkara Jayapura telah

mencapai 846 persen dari total pagu

(diatas batas kemandirian BLU Pusat

sebesar 65 persen) adapun satker

Politeknik Penerbangan Jayapura dikategorikan belum memiliki kemandirian sebagai

satker BLU karena proporsi pagu BLU yang dikelola masih sebesar 180 persen Dan

untuk BLU Rumkit Marthen Indey perkembangan yang ditunjukkan cukup impresif

dimana porsi pagu BLU yang dikelola mencapai 638 persen hampir memenuhi syarat

untuk dikategorikan sebagai satker BLU yang mandiri Terhadap satker BLU Pusat yang

belum mencapai kemandirian yang cukup Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi

Papua terus melakukan berbagai upaya pembinaan agar dapat terus berkembang dan

mandiri sehingga dapat menghasilkan pendapatan yang lebih besar dan memberikan

pelayanan yang lebih optimal kepada masyarakat

37 PENGELOLAAN MANAJEMEN INVESTASI PUSAT

371 Penerusan Pinjaman

Berdasarkan Nota Dinas Direktur Sistem Manajemen Investasi Nomor ND-

1289PB42019 tanggal 31 Desember 2019 hal Pelaksanaan Rekonsiliasi Pinjaman

PemdaBUMDKoperasi per 31 Desember 2019 menyatakan bahwa Kanwil Ditjen

Perbendaharaan Provinsi Papua tidak perlu melaksanakan rekonsiliasi karena tidak

terdapat debitur PemdaBUMDKoperasi Namun demikian di wilayah Papua masih

terdapat utang PDAM Kab Biak Numfor yang sedang diselesaikan melalui Panitia

Urusan Piutang Negara (PUPN) Penetapan jumlah piutang sebagaimana tercantum

dalam dokumen nomor PJPN-01PUPNC302014 tanggal 2 Mei 2014 adalah sejumlah

Rp2009 Miliar Sejak bulan Februari 2018 PDAM Kab Biak Numfor membayar

angsuran Piutang Negara setiap bulan melalui KPKNL Biak dengan rincian pembayaran

Grafik 34 Proporsi Pagu Satker BLU Pusat Tahun

2020

Sumber MeBe (2020) diolah

57 57

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

angsuran sebesar Rp15 juta Hak Penyerah Piutang sebesar Rp1364 juta dan biaya

administrasi 10 sebesar Rp136 juta

372 Kredit Program

Penyaluran Kredit Program tahun 2020 yang meliputi Kredit

Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan Ultra Mikro (UMi)

mencapai Rp128 Triliun dengan total debitur sebanyak

30972 orangbadan usaha Penyaluran kredit program di

Papua pada Semester I Tahun 2020 sempat mengalami

penurunan hingga 48 sebagai dampak Pandemi Covid-19 apabila dibandingkan

dengan periode yang sama pada Tahun 2019 (yoy) Namun demikian penyaluran

mengalami kenaikan sebesar 465 pada Semester II 2020 Hal ini menyebabkan

penyaluran kumulatif hingga 31 Desember 2020 menjadi sebesar Rp1278 triliun naik

255 apabila dibandingkan dengan penyaluran Kredit Program tahun 2019 sebesar

Rp1019 triliun Penyaluran Kredit Program tahun 2020 terbagi ke dalam empat skema

sebagaimana tercantum dalam tabel 321 sebagai berikut

Tabel 321 Realisasi Penyaluran KUR Per Skema

Skema Penyaluran Akad (Miliar Rp) Outstanding (Miliar Rp)

Jumlah Debitur

KUR Mikro 71018 46373 21711

KUR Kecil 51673 42618 2608

KUR Super Mikro 4336 3051 4998

Pembiayaan UMi 871 - 1655

Jumlah 127893 92037 30972

Sumber SIKP 2021 diolah

Berdasarkan data pada SIKP (wwwsikpkemenkeugoid) sebanyak 9913

kredit program Tahun 2020 di Provinsi Papua disalurkan melalui 4 Bank utama yaitu

BRI (6626) Bank Mandiri (1926) BNI (1111) serta BPD Papua (308) Dari

jumlah tersebut penyaluran tertinggi pada usaha sektor perdagangan besar dan eceran

(4991) yang diikuti oleh sektor pertanian perburuan dan kehutanan (1920)

Sedangkan 3 sektor dengan penyaluran kurang dari 1 yaitu Konstruksi (022) Jasa

Kesehatan dan Kegiatan Sosial (015) serta Jasa Pendidikan (007) Distribusi

penyaluran masih didominasi oleh 3 (tiga) KotaKabupaten utama yaitu Kota Jayapura

sebesar Rp29185 miliar (2282) Kabupaten Merauke sebesar Rp21892 miliar

(1712) serta Kabupaten Nabire sebesar Rp17339 miliar (1356) Sedangkan

Kabupaten dengan penyaluran terkecil adalah Kabupaten Puncak dengan penyaluran

Total debitur KUR

dan UMi sebanyak

30972 orangbadan

dengan nilai total

Rp128 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

58

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

hanya sebesar Rp782 juta yang disalurkan hanya kepada satu debitur KUR di Tahun

2020 Rincian penyaluran per KotaKabupaten dapat dilihat pada grafik sebagai berikut

Tabel 322 Penyaluran Kredit Program per KotaKabupaten di Provinsi Papua Posisi sd 31 Desember 2020 (dalam juta rupiah)

NO NAMA KABUPATEN

DEBITUR PENYALURAN OUTSTANDING

Jumlah Rp Juta Rp Juta

1 Kota Jayapura 6897 2227 29184820 2282 21989193 2389

2 Kab Merauke 5383 1738 21892455 1712 15028529 1633

3 Kab Nabire 3253 1050 17338597 1356 13351613 1451

4 Kab Mimika 3276 1058 12596074 985 8521433 926

5 Kab Jayapura 3001 969 9361875 732 6803503 739

6 Kab Keerom 1578 509 8043659 629 6355418 691

7 Kab Biak Numfor 1838 593 7848519 614 5801207 630

8 Kab Jayawijaya 1071 346 5024034 393 3575821 389

9 Kab Kep Yapen 759 245 3469402 271 2323310 252

10 Kab Sarmi 1051 339 3286833 257 2285589 248

11 Kab Boven Digul 594 192 2571826 201 1572860 171

12 19 Pemda lain 2271 733 7275161 569 4428917 481

JUMLAH 30972 100 1278933 100 920374 100

Sumber Data wwwsikpkemenkeugoid (2021)

Di Provinsi Papua hanya terdapat 2 Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)

Penyalur Pembiayaan UMi yaitu PNM dan Pegadaian Penyaluran UMi melalui PNM

dilakukan dengan skema kelompok 100 disalurkan kepada mama-mama Papua

tanpa pengenaan jaminan dari debitur serta PNM menyiapkan fasilitas pendampingan

kepada masing-masing kelompok Pendampingan tersebut berfungsi untuk

memudahkan dalam proses pencairan pinjaman pembinaan usaha serta penarikan

angsuran dari debitur Berbeda dengan PNM penyaluran UMi melalui Pegadaian

dilakukan dengan skema individu

pada umumnya masih dimintakan

persyaratan penyediaan agunan serta

belum adanya pendampingan secara

intensif kepada debitur penerima UMi

PNM Papua memiliki 3 Cabang

(seluruhnya ada di Jayapura) yaitu

Cabang Jayapura Utara dan Jayapura

Selatan di Kota Jayapura serta

Cabang Sentani di Kabupaten

Jayapura Pegadaian Area Papua

Grafik 35 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per

tahun Periode 2017 sd 2020

Sumber SIKP UMi (2020) diolah

59 59

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

memiliki 8 Cabang (4 di Jayapura Merauke Biak Mimika dan Nabire) dan 32unit

Selanjutnya informasi lebih akurat terkait penyaluran UMi dapat dilihat pada

httpssikpumiid Berdasarkan data tersebut penyaluran Pembiayaan UMi secara

kumulatif sampai dengan 31 Desember 2020 di Provinsi Papua adalah sebesar

Rp12226 miliar Jumlah tersebut meliputi penyaluran sebesar Rp583 juta pada di 2017

Rp5356 juta di tahun 2018 Rp2558 miliar di tahun 2019 (naik 478) serta Rp8549

miliar di tahun 2020 (naik 334) Rp9674 miliar Pada Semester I 2020 penyaluran

Pembiayaan UMi sempat mengalami penurunan menjadi Rp1287 miliar dari penyaluran

semester II 2019 sebesar Rp2448 miliar karena dampak Pandemi Covid-19 Penyaluran

mengalami kenaikan yang signifikan pada Semester II 2020 menjadi Rp7262 miliar

sehingga total penyaluran tahun 2020

naik 334 dibandingkan tahun 2019

Hal ini menunjukkan bahwa

Pembiayaan UMi di Papua mempunyai

prospek yang cukup bagus

Dari penyaluran kumulatif sd

31 Desember 2020 sebesar Rp12226

miliar penyaluran UMi melalui PNM

adalah sebesar Rp1882 miliar

(1539) sedangkan penyaluran

melalui Pegadaian sebesar Rp10344

miliar (8461) Rincian penyaluran Pembiayaan UMi per LKBB dapat dilihat pada Grafik

36

38 PERKEMBANGAN DAN ANALISIS BELANJA WAJIB (MANDATORY

SPENDING) DAN BELANJA INFRASTRUKTUR PUSAT DI DAERAH

381 Mandatory Spending di Daerah

Mandatory spending Belanja Pemerintah Pusat di daerah difokuskan untuk

belanja pada sektor pendidikan dan sektor kesehatan sebagaimana yang diamanatkan

dalam Undang-Undang APBN

a Belanja Sektor Pendidikan

Alokasi Belanja Pemerintah Pusat di Papua terdistribusi ke dalam 11 fungsi

salah satunya yaitu fungsi Pendidikan Alokasi pagu fungsi Pendidikan tahun 2020

sebesar Rp96035 miliar turun 76 persen dari alokasi tahun sebelumnya sebesar

Rp104 Triliun Alokasi belanja sektor pendidikan tersebut sebagian besar tercermin

pada DIPA yang dialokasikan di beberapa kementerianlembaga yaitu Kementerian

Grafik 36 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per

LKBB (Juta rupiah)

Sumber SIKP UMi (2020) diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

60

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Pendidikan Nasional Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta

Kementerian Agama Jumlah alokasi pagu pada ketiga Bagian Anggaran tersebut

sebesar Rp84269 Miliar dengan realisasi penyerapan sebesar Rp77370 Miliar atau

918 persen dari pagu

Secara umum realisasi belanja pada fungsi pendidikan tahun 2020 sebesar

Rp88389 Miliar atau 920 persen dari pagu Belanja sektor pendidikan diarahkan untuk

mendukung pencapaian pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan

peningkatan pelayanan dasar yang diwujudkan dengan pemerataan layanan pendidikan

yang berkualitas Dalam rangka mencapai tujuan tersebut belanja sektor pendidikan

diarahkan pada lima kegiatan prioritas sebagai berikut

Tabel 323 Kegiatan Prioritas Bidang Pendidikan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

No Kegiatan Prioritas Pagu Realisasi

1 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Pendidikan Tinggi

34086 31442 922

2 Pembangunan dan Rehabilitasi Prasarana Pendidikan 4177 3679 880

3 Peningkatan Layanan Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan untuk Seluruh Jenjang Pendidikan

3656 3529 965

4 Pengembangan Kelembagaan 419 341 814

5 Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis Pendidikan 465 449 965

Jumlah 42803 39440 921

Sumber MEBE 2020 diolah

Kegiatan prioritas bidang pendidikan terutama diarahkan untuk Dukungan

Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Pendidikan Tinggi dengan

porsi 796 persen dari alokasi kegiatan prioritas Realisasi belanja sektor pendidikan

pada kelima kegiatan prioritas sebesar Rp39440 Miliar atau 921 persen dari alokasi

b Belanja Sektor Kesehatan

Alokasi pagu Belanja Pemerintah Pusat pada fungsi kesehatan tahun 2020

sebesar Rp15735 miliar Rp25327 Miliar turun 378 persen dibandingkan alokasi tahun

sebelumnya Detil pagu dan realisasi pada Bagian Anggaran fungsi kesehatan dapat

disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 324 Pagu dan Realisasi Fungsi Kesehatan Per Bagian Anggaran (dalam miliar rupiah)

No Bagian Anggaran Pagu Realisasi

1 Kementerian Kesehatan 9074 8046 934

2 BPOM 2865 2733 976

3 BKKBN 3795 3649 964

Jumlah 15735 14428 945

Sumber MEBE 2020 diolah

61 61

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Pagu belanja pada sektor pendidikan yang dialokasikan kepada Provinsi Papua

dapat tercermin pada DIPA yang dialokasikan untuk Kementerian Kesehatan Badan

Kependudukan dan Keuarga Berencana Nasional (BKKBN) serta Badan Pengawas

Obat dan Makanan (BPOM) Alokasi terbesar belanja sektor kesehatan dialokasikan

pada DIPA Kementerian Kesehatan yaitu Rp9074 Miliar atau 577 persen dari total

alokasi fungsi kesehatan Belanja sektor kesehatan diarahkan untuk mendukung

pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan peningkatan pelayanan

dasar yang diwujudkan dengan peningkatan pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat

Belanja sektor kesehatan diarahkan pada lima kegiatan prioritas sebagai berikut

Tabel 325 Kegiatan Prioritas Bidang Kesehatan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

No Kegiatan Prioritas Pagu Realisasi

1 Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dan pengendalian penyakit

1161 781 673

2 Peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan 109 105 963

3 Peningkatan efektivitas pengawasan obat dan makanan 571 452 874

4 Peningkatan kesehatan ibu anak keluarga berencana dan kesehatan reproduksi

693 650 938

5 Percepatan penurunan stunting 171 157 918

Jumlah 2651 2145 809

Sumber MEBE 2020 diolah

Salah satu kegiatan prioritas bidang kesehatan yang pada tahun 2020 menjadi

perhatian khusus yaitu Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan

pengendalian Penyakit Alokasi belanja pemerintah pusat untuk pelaksanaan kegiatan

Germas dan pengendalian penyakit di Papua sebesar Rp1161 Miliar dengan realisasi

penyerapan sebesar Rp781 Miliar atau 673 persen dari alokasi pagu Alokasi tersebut

masih kurang mengingat tingkat kesadaran masyarakat terhadap hidup sehat di Papua

masih rendah sementara tingkat penyebaran corona virus disease relatif tinggi

382 Belanja Infrastruktur

Alokasi belanja sektor infrastruktur yang dialokasikan kepada Provinsi Papua

dapat tercermin pada DIPA yang dialokasikan untuk KemenPUPR dan Kemenhub

Jumlah alokasi pagu pada dua kementerian tersebut mencapai Rp434 Triliun atau 3113

persen dari alokasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp1394 Triliun Detil pagu dan

realisasi pada kedua Bagian Anggaran tersebut disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 326 Pagu dan Realisasi Kementerian PUPR dan Perhubungan (dalam miliar rupiah)

NO KEMENTERIANLEMBAGA PAGU 2020 REALISASI 2020

1 KEMENTERIAN PUPR 434308 418595 963

2 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 133508 127631 956

JUMLAH 567816 546226 962

Sumber MEBE 2020 diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

62

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Belanja infrastruktur yang dialokasikan pada KemenPUPR mencapai Rp434

Triliun atau 313 persen dari total alokasi belanja pemerintah pusat Alokasi belanja

infrastruktur pada Kementerian PUPR sebagian digunakan untuk mendukung salah satu

program nasional yaitu pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan

peningkatan pelayanan dasar yang diwujudkan dengan penyediaan akses hunian layak

dan terjangkau Untuk mendukung pencapaian program nasional tersebut anggaran

yang dialokasaikan digunakan untuk kegiatan prioritas sebagai berikut

Tabel 327 Kegiatan Prioritas Bidang Infrastuktur Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

No Kegiatan Prioritas Pagu Jumlah

1 Pengembangan Pelabuhan dan Angkutan Tol Laut 86995 84058 966

2 Pembangunan dan Pengembangan Transportasi Multimoda dan Perkotaan

5747 5659 985

3 Penguatan Struktur Ekonomi Kreatif 345 343 994

4 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut

4711 4426 940

5 Pelayanan Angkutan Udara 16243 16064 989

Jumlah 114041 110551 969

Sumber MEBE 2020 diolah

Kegiatan prioritas di bidang infrastruktur terdiri atas lima kegiatan sebagaimana

tabel di atas Pada tahun 2020 kegiatan prioritas bidang infrastruktur lebih ditujukan pada

Pengembangan Pelabuhan dan Angkutan Tol Laut hal ini dilakukan pemerintah untuk

kegiatan distribusi alat Kesehatan maupun barang-barang yang dibutuhkan selama

masa pandemi Kurang optimalnya penyerapan anggaran di bidang infrastuktur

dikarenakan banyaknya faktor teknis di lapangan antara lain adanya gangguan

keamanan pemalangan proyek adanya kejadian force majeur

BOKS 3

Wagub Papua Minta Dana Desa dipakai Untuk Gerakkan Perekonomian Kampung

Wakil Gubenur Papua Klemen Tinal meminta aparat kampung di Bumi Cenderawasih memanfaatkan kucuran Dana Desa secara maksimal Efektifitas Dana Desa diharapkan mampu menggerakkan perekonomian di tingkat kampung mengingat banyak anggaran pemerintah yang direalokasi dan direfokusing untuk menangani pandemi Covid-19 Klemen Tinal mengatakan pemerintah baik pusat maupun daerah telah melakukan reformasi anggaran dengan lebih menitik beratkan pada program yang meningkatkan partisipasi masyarakat dalam suasana pandemi ldquoUntuk itu saya minta Pemerintah Kampung bisa memanfaatkan 54 triliun Dana Desa yang telah digelontorkan untuk Papua pada 2021rdquo kata Tinal di Jayapura Senin (30112020)

Tinal juga meminta Pemerintah Kampung tidak menutup informasi terkait besaran dana yang telah digelontorkan pemerintah pusat Ia mengingatkan Dana Desa bukan milik pribadi kepala kampung namun harus digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan warga kampung ldquoSilahkan buat program yang melibatkan masyarakat dan benar-benar bermanfaat Dengan begitu pertumbuhan ekonomi di tingkat kampung terus membaikrdquo ujarnya Tinal juga berpesan agar setiap anggaran yang digunakan harus dipertanggungjawabkan sesuai peruntukan Artinya Dana Desa tidak boleh disalahgunakan apalagi untuk memenuhi kebutuhan pribadi ldquoJadi tidak perlu tertutup Dengan begitu sosial kontrol masyarakat terhadap jalannya pemerintahan efektif dan efisiennya penggunaan akan lebih baikrdquo tutupnya Sumber jubicoid diakses Februari 2021

Andin HadiyantoDirektur Jenderal Perbendaharaan

BAB IVPerkembangan dan Analisis

Pelaksanaan APBD

Dalam mendorong percepatan dalam penangananpandemi Covid-19 pemerintah merumuskan ProgramPemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Beberapa programpenting dalam program PEN tersebut terkait eratdengan pelaksanaan tugas dan fungsi DJPb

Pesan Dirjen Perbendahaan dalam RAPIMTAS DJPB 202015062020

Sumber Foto Tino Adi P

63

Pasar Potikelek Wamena Photo Credit Jiwa (KPPN Wamena)

41 APBD TINGKAT PROVINSI (KONSOLIDASI PEMDA)

apua sebagai provinsi yang berada di ujung timur Indonesia ditetapkan menjadi

provinsi dengan otonomi khusus berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 tahun

2001 sebagaimana telah diubah dengan Perpu Nomor 1 tahun 2008 tentang

Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua Keseriusan pemerintah dalam melakukan

pembangunan di Papua terlihat dari kenaikan anggaran pemerintah dari tahun ketahun

baik itu yang dialokasikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

APBD itu sendiri merupakan instrumen kebijakan utama bagi pemerintah daerah

yang menduduki posisi sentral dalam upaya pengembangan kapabilitas dan efektivitas

pemerintah daerah Disamping itu APBD juga merupakan alat dalam rangka

mewujudkan pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat untuk tercapainya

tujuan Negara (Mardiasmo 2002) Saat ini di Provinsi Papua terdapat 30 pemerintah

daerah terdiri dari 1 Pemerintah Provinsi dan 29 Pemerintah KabuputenKota Profil

APBD agregat (provinsikabupatenkota) berdasarkan klasifikasi ekonomi disajikan pada

tabel berikut

P

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB IV

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

64

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Tabel 41 Profil APBD Provinsi Papua Berdasarkan Klasifikasi Ekonomi (dalam miliar rupiah)

Uraian 2018 2019 2020

Pagu Realisasi Real

Pagu Realisasi Real

Pagu Realisasi Real

Pendapatan 5251135 5312805 1012 5498495 5319787 968 5447563 4338087 796

Pendapatan Asli Daerah

291916 208015 713 275527 334463 1214 297256 241392 812

Pendapatan Transfer

4898490 5083627 1038 5162560 4916546 952 5073510 4045391 797

Lain-Lain Pendapatan yang Sah

60729 21163 349 60408 68778 1139 76796 51304 668

Belanja dan Transfer

5551613 4682263 843 5544326 4947009 892 5605747 4212833 752

Belanja 4318629 3861027 894 4467288 3891047 871 4535544 3548451 782

Transfer 1232984 821236 666 1077039 1055962 980 1070203 664383 621

Surplus (Defisit)

(300478) 630541 - (45831) 372778 - (158184) 125253 -

Pembiayaan Netto

228950 153784 672 42942 292551 6813 153541 422774 2753

Penerimaan Pembiayaan

310696 241407 777 138105 436176 3158 268041 467725 1745

Pengeluaran Pembiayaan

81746 87623 1072 95163 143625 1509 114500 44951 393

SILPA (71528) 784325 - (2889) 665329 - (4643) 548028 -

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Pada tahun 2020 target pendapatan pada APBD Provinsi Papua tercatat

sebesar Rp5448 triliun turun 093 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar

Rp5498 triliun Namun demikian target Pendapatan Asli Daerah (PAD) mengalami

kenaikan yang cukup signifikan Hal tersebut menunjukkan adanya komitmen Provinsi

Papua untuk meningkatkan kemandirian daerah dengan upaya untuk menaikkan PAD

Dari sisi realisasi APBD Provinsi Papua tahun 2020 mengalami penurunan yang

cukup tajam pada pendapatan daerah sebesar 1845 persen dibandingkan tahun

sebelumnya dari Rp5320 triliun menjadi Rp4338 triliun Demikian juga dengan belanja

daerah mengalami penurunan realisasi sebesar 1484 persen dari Rp4947 triliun di

tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp4213 triliun

42 PENDAPATAN DAERAH

Pendapatan Daerah pada Provinsi Papua terdiri dari

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pendapatan Transfer dan

Lain-Lain Pendapatan yang Sah Pendapatan transfer masih

mendominasi komponen pendapatan daerah di Provinsi

Papua Hal tersebut mengindikasikan bahwa tingkat

kemandirian Provinsi Papua masih rendah Pendapatan

daerah di Provinsi Papua dapat dirinci sebagai berikut

Realisasi pendapatan

daerah di Provinsi

Papua mengalami

penurunan cukup

signifikan yang

disebabkan adanya

perubahan situasi

dan perubahan

kebijakan akibat

Pandemi COVID-19

65

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Tabel 42 Jenis Pendapatan Daerah di Provinsi Papua (dalam miliar rupiah)

Pendapatan 2018 2019 2020

Pagu Realisasi Real

Pagu Realisasi Real

Pagu Realisasi Real

PAD 291916 208015 712 275527 334463 1214 297256 241392 812

Pajak Daerah 162220 122565 756 116071 199735 1721 168410 144660 859

Retribusi Daerah 28683 19097 666 20592 17018 826 17420 13023 748

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

13946 4038 290 12774 6935 543 16543 8865 536

Lain-lain PAD yang Sah 87068 62315 716 126090 110774 879 94883 74845 789

PENDAPATAN TRANSFER

4898490 5083627 1038 5162560 4916546 952 5073510 4045391 797

Transfer Dana Perimbangan

3258323 3705421 1137 3319971 3296653 993 3413381 2793310 818

Transfer Pemerintah - Lainnya

1456038 1224498 841 1691994 1402849 829 921538 1151791 1250

Transfer Pemerintah Provinsi

35800 89101 2489 37851 204697 5408 65952 46793 709

Transfer Bantuan Keuangan

148329 64607 436 112744 12346 110 672639 53496 80

LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH

60729 21163 349 60408 68778 1139 76796 51304 668

Pendapatan Hibah 23190 18464 796 38594 20794 539 53428 50042 937

Pendapatan Dana Darurat

- - - - - - - -

Pendapatan Lain-Lain 37539 2699 72 21814 47984 2200 23368 1262 54

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Realisasi pendapatan daerah tahun 2020 turun 1845 persen dibandingkan tahun

sebelumnya Kondisi tersebut disebabkan oleh penurunan realisasi seluruh komponen

Pendapatan Daerah di tahun 2020 Terjadinya penurunan Pendapatan Daerah antara

lain disebabkan oleh penurunan PAD karena adanya kebijakan pembatasan sosial dan

pembatasan akses transportasi keluar masuk Papua yang berpengaruh terhadap

menurunnya sektor-sektor yang menjadi sumber PAD serta adanya penurunan dana

transfer yang disebabkan adanya kebijakan pemotongan untuk dialihkan dalam rangka

penanganan COVID-19

421 Pendapatan Asli Daerah

a Analisis Proporsi

Dilihat dari komposisinya proporsi

Pendapatan Transfer selama dua tahun

terakhir masih sangat dominan sebagai

sumber pendapatan pada APBD Papua

Kontribusi Pendapatan Asli Daerah pada

tahun 2020 sebesar 556 persen mengalami

penurunan dibandingkan tahun sebelumnya

yaitu sebesar 629 persen Kondisi ini

disebabkan karena pada tahun 2020

pemerintah daerah di Papua tidak dapat

optimal menggali potensi sumber-sumber

Grafik 41 Komposisi Pendapatan Daerah

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

66

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

PAD sebagai akibat adanya pandemi COVID-19 Dengan demikian dapat dinyatakan

bahwa tingkat kemandirian daerah mengalami penurunan yang tercermin dari semakin

rendahnya rasio Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap total pendapatan daerah

b Analisis Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah

Tingkat kemandirian daerah dapat dilihat dari rasio PAD yang merupakan

perbandingan antara PAD terhadap total Pendapatan Semakin tinggi rasio PAD

terhadap total pendapatan maka tingkat kemandirian daerah semakin tinggi yang

berarti bahwa belanja daerahnya semakin banyak didanai dari pendapatan asli

daerahnya

Grafik 42 Rasio PAD Pemda-Pemda di Provinsi Papua

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa Kota Jayapura memiliki tingkat

kemandirian yang paling tinggi dibandingkan dengan kabupatenkota lain di wilayah

Papua dengan rasio PAD sebesar 1319 persen Selanjutnya disusul oleh Kabupaten

Mimika (1301) Provinsi Papua (1052)dan Kabupaten Jayapura (674) Namun

demikian rasio PAD Kota Jayapura yang sebesar 1319 persen tersebut masih sangat

kecil jika dibandingkan dengan rata-rata rasio PAD pemda seluruh Indonesia sebesar

3520 persen (2018) Hal tersebut tentunya menjadi tantangan bagi pemda-pemda

lingkup Provinsi Papua untuk semakin menggali potensi-potensi PAD agar tingkat

kemandirian Papua semakin meningkat

422 Dana TransferPerimbangan

Memperhatikan komposisi pendapatan daerah pada APBD Papua tahun 2020

yang telah diuraikan pada subbab sebelumnya dapat dilihat bahwa ketergantungan

Papua terhadap pendapatan transfer masih sangat tinggi Pada tahun 2020 komposisi

dana transfer di Papua sebesar 9325 persen mengalami kenaikan dibandingkan

dengan tahun sebelumnya sebesar 9242 persen Untuk mengetahui kontribusi belanja

67

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

negara terhadap komponen pendapatan daerah dalam APBD Papua dapat dilakukan

dengan analisis sebagai berikut

a Analisis Ruang Fiskal dan Kemandirian Daerah

Ruang fiskal mencerminkan ketersediaan ruang yang cukup pada anggaran

pemda tanpa menganggu solvabilitas fiskal (membiayai belanja wajib) Formula untuk

perhitungan ruang fiskal dalah sebagai berikut

119877119906119886119899119892 119865119894119904119896119886119897 = (119879119900119905119886119897 119875119890119899119889119886119901119886119905119886119899 minus 119863119860119870) minus 119861119890119897119886119899119895119886 119875119890119892119886119908119886119894 119879119886119896 119871119886119899119892119904119906119899119892

Dari grafik disamping ruang fiskal

pada APBD Papua selama tiga

tahun terakhir mengalami tren

penurunan Pada tahun 2018

ruang fiskal jika dibandingkan

dengan total pendapatan yaitu

sebesar 7128 persen kemudian

ruang fiskal turun pada tahun 2019

sebesar 6813 persen selanjutnya

pada tahun 2020 ruang fiskal

kembali mengalami penurunan dari total pendapatan sebesar Rp4338 triliun terdapat

ruang fiskal sebesar Rp2839 triliun atau sebesar 6544 persen

b Rasio Dana Transfer

Tingkat kemandirian daerah disamping dapat dilihat dari rasio PAD terhadap total

pendapatan juga dapat dilihat dari rasio dana transfer terhadap total pendapatan

Apabila rasio PAD lebih besar daripada rasio dana transfer berarti tingkat kemandirian

daerah semakin tinggi sebaliknya semakin besar rasio dana transfer berarti tingkat

ketergantungan daerah semakin tinggi

Dari grafik di bawah dapat dilihat bahwa sebagian besar pemda

(provinsikabupatekota) di Papua masih memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi

karena memiliki rasio dana transfer yang besar Dari 30 pemda di Papua yang memiliki

rasio pendapatan transfer terendah dibandingkan dengan pemda lain (dibawah 90)

antara lain Kabupaten Jayapura (7409) Kota Jayapura (7845) Kabupaten Mimika

(8563) dan Provinsi Papua (8944) Hal tersebut tentunya menjadi tantangan bagi

Provinsi Papua untuk mengurangi tingkat ketergantungan dengan dana transfer melalui

penggalian sumber-sumber PAD yang baru

Grafik 43 Ruang Fiskal APBD Agregat Papua

Sumber Pemda DJPK SIKD (2020) diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

68

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Grafik 44 Rasio Dana Transfer Pemda-Pemda di Provinsi Papua

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

c Analisis Pengaruh Alokasi Dana Transfer ke Daerah Terhadap Ekonomi

Regional

Pada subbab ini akan dianalisis pengaruh alokasi dana transfer ke daerah

terhadap ekonomi regional dengan perhitungan korelasi Pearson menggunakan

software IBM SPSS Data yang dipergunakan adalah data jumlah dana transfer per

kabupatenkota (29 pemda) pada APBD Papua dan data PDRB Atas Dasar Harga

Berlaku (ADHB) per kabupatenkota tahun 2017 sampai dengan tahun 2020

Gambar 41 Hasil Perhitungan Korelasi Pearson

Sumber DJPK SIKD BPS Provinsi Papua (2021) diolah dengan SPSS

69

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Dapat dilihat bahwa hubungan korelasi antara Transfer Pemerintah dengan

PDRB ADHB menunjukkan hasil 0335 dan p-value 0000 (mendekati nol) Hal tersebut

menunjukan bahwa 335 variasi tinggi atau rendahnya PDRB ditentukan oleh Transfer

Pemerintah Dengan demikian dana transfer yang sudah digelontorkan oleh pemerintah

pusat ke pemda kabupatenkota di wilayah Provinsi Papua signifikan mempengaruhi

PDRB Provinsi Papua sebesar 335 persen

423 Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah

Komponen lain-lain pendapatan daerah yang sah pada APBD Papua tahun 2020

tercatat sebesar Rp51304 miliar yang terdiri dari pendapatan hibah sebesar Rp50042

miliar dan pendapatan lain-lain sebesar Rp1262 miliar Pada tahun 2020 lain-lain

pendapatan daerah yang sah berkontribusi sebesar 118 persen terhadap total

pendapatan daerah di Papua

43 BELANJA DAERAH

Alokasi belanja daerah pemda lingkup Provinsi Papua tahun

2020 sebesar Rp5606 triliun Realisasi belanja daerah

sebesar Rp4213 triliun (752 dari pagu) mengalami

penurunan 1484 persen dibandingkan dengan tahun

sebelumnya sebesar Rp4947 triliun Belanja daerah di Papua

dapat diuraikan dalam klasifikasi sebagai berikut

a Rincian Belanja Daerah Menurut Jenis Belanja (Sifat Ekonomi)

Berdasarkan klasifikasi ekonomi APBD Pemda-pemda di lingkup Provinsi Papua

dibagi ke dalam beberapa jenis belanja terlihat bahwa persentase alokasi belanja

langsung masih lebih besar daripada belanja tidak langsung Hal ini menjadi sinyal positif

bahwa Pemerintah Daerah di Provinsi Papua masih dalam jalur yang tepat dalam

mengalokasikan belanja daerah karena Belanja Langsung mempunyai multiplier effect

yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah

Dari tabel dibawah dapat dilihat bahwa sebagian besar jenis belanja mengalami

penurunan realisasi dari tahun sebelumnya antara lain Belanja Barang Belanja Modal

Belanja Subsidi Belanja Bansos Belanja Bagi Hasil dan Belanja Bantuan Keuangan

Sementara itu sisanya mengalami kenaikan yaitu Belanja Pegawai Belanja Bunga

Belanja Hibah dan Belanja Tidak Terduga Belanja Tidak Terduga mengalami lonjakan

kenaikan yang sangat tinggi dengan realisasi sebesar 4257 persen dibandingkan

dengan pagunya atau mengalami kenaikan sebesar 47302 persen jika dibandingkan

dengan realisasi tahun sebelumnya Kenaikan tersebut disebabkan karena Pemda

Realisasi Belanja

Tidak Terduga

Mengalami Kenaikan

yang tinggi karena

digunakan untuk

penanganan COVID-

19 dan PEN di Papua

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

70

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Provinsi Papua menggunakan pos Belanja Tidak Terduga untuk menyediakan anggaran

dalam rangka penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun

2020

Tabel 43 Profil APBD Berdasarkan Klasifikasi Jenis Belanja (Dalam miliar Rupiah)

Jenis Belanja 2018 2019 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi Pagu Realisasi Belanja Pegawai 1316108 1026452 1457013 1034112 1516285 1203610 7938

Belanja Barang 1363702 1361468 1462373 1495903 1392711 1093754 785

Belanja Modal 1158384 963549 1218597 948081 934224 633034 678

Belanja Bunga 6406 2419 5729 2027 40042 5678 142

Belanja Subsidi 10294 12251 8922 6513 7847 5975 761

Belanja Hibah 359517 386184 230142 275438 551725 408136 740

Belanja Bantuan Sosial

93610 96138 70526 109691 66756 87780 1315

Belanja Bagi Hasil 50165 35353 60256 91882 95627 83961 878

Belanja Bantuan Keuangan

1182819 821236 1016783 964080 974576 580422 596

Belanja Tidak Terduga

10609 12565 13984 19281 25953 110484 4257

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

b Analisis Belanja Daerah

1 Analisis Proporsi Alokasi Belanja Sektor Konsumtif dan Produktif

Analisis proporsi alokasi

belanja sektor konsumtif dan

produktif digunakan untuk

mengetahui seberapa besar

alokasi untuk sektor konsumtif dan

produktif Proporsi belanja sektor

konsumtif (Belanja Pegawai dan

Belanja Barang) dan belanja

sektor produktif (Belanja Modal)

pada tahun 2020 mengalami

penurunan jika dibandingkan

tahun sebelumnya Belanja sektor konsumtif pada tahun 2020 turun sebesar 077

persen sedangkan belanja sektor produktif turun sebesar 531 persen

2 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal kepada Indikator Ekonomi Regional

Pada tahun 2020 terjadi penurunan total belanja pemerintah dan transfer

sebesar 1107 persen sementara di tahun yang sama terjadi kenaikan PDRB sebesar

232 persen dan kenaikan tingkat kemiskinan sebesar 025 persen

Grafik 45 Alokasi Belanja Sektor Konsumtif dan

Produktif

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

71

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Tabel 44 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan

Belanja dan Transfer 6276022 miliar 5581058 miliar -1107

PDRB (ADHK)PertEkonomi

13456224 miliar 13767757 miliar 232

Tingkat Kemiskinan 2655 2680 025

Rasio Belanja thd PDRB 4664 4053 -611

Sumber Pemda DJPK BPS (2021) diolah

Rasio belanja terhadap PDRB mengalami penurunan sebesar 611 persen dari

4664 persen menjadi sebesar 4053 persen di tahun 2020 Rasio belanja terhadap

PDRB menggambarkan produktifitas dan efektifitas daerah dalam membelanjakan

anggarannya Semakin rendah rasionya berarti semakin efektif pemerintah dalam

membelanjakan anggarannya Jika dilihat kondisi di tahun 2020 PDRB mengalami

kenaikan meskipun belanja dan transfer pemerintah mengalami penurunan PDRB

Provinsi Papua tercatat mengalami kenaikan yang mengakibatkan ekonomi papua

tumbuh positif sebesar 692 persen (y-o-y) Dari sisi produksi pertumbuhan ini terutama

ditopang dari lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian yang menyumbang

sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1192 persen (y-o-y) Dari sisi Pengeluaran

pertumbuhan ditopang oleh Komponen Ekspor Luar Negeri yang mengalami

kenaikan hingga 396 persen (y-o-y)

44 PERKEMBANGAN BLU DAERAH

Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) adalah satuan kerja

perangkat daerah (SKPD) atau unit kerja pada SKPD di

lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untuk

memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa

penyediaan barang danatau jasa yang dijual tanpa

mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan

pada prinsip efisiensi dan produktivitas

a Profil dan Jenis Layanan Satker BLU Daerah

Di Provinsi Papua terdapat 9 entitas yang telah ditetapkan sebagai instansi yang

menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD)

yang seluruhnya bergerak di bidang pelayanan kesehatan Namun sampai saat ini baru

8 RSUD yang telah menerapkan pengelolaan keuangan BLUD yaitu RSUD Nabire

RSUD Mimika RSUD Merauke RSUD Biak RSUD Abepura RSUD Paniai RSUD

Jayapura dan RSUD Yowari Sementara 1 entitas lainnya yaitu RSUD Supiori belum

menerapkan pola pengelolaan keuangan BLUD Sampai saat ini pengelolaan keuangan

Terdapat 9 entitas

yang ditetapkan

sebagai BLUD dan

seluruhnya di bidang

pelayanan

kesehatan

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

72

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

yang dijalankan oleh rumah sakit tersebut masih sebagai organisasi perangkat daerah

pada umumnya

Tabel 45 Profil dan Jenis Layanan BLU Daerah di Provinsi Papua (Rupiah)

No Jenis Layanan Satker BLUD Pemerintah Daerah Total Pagu 2020

1 Pelayanan Kesehatan RSUD Abepura Pemprov Papua 272337461740

2 Pelayanan Kesehatan RSUD Jayapura Pemprov Papua 622679257077

3 Pelayanan Kesehatan RSUD Mimika Pemkab Mimika 207835466321

4 Pelayanan Kesehatan RSUD Biak Pemkab Biak Numfor 146033887566

5 Pelayanan Kesehatan RSUD Merauke Pemkab Merauke 154194496038

6 Pelayanan Kesehatan RSUD Nabire Pemkab Nabire 98231250000

7 Pelayanan Kesehatan RSUD Yowari Pemkab Jayapura 47715885900

8 Pelayanan Kesehatan RSUD Paniai Pemkab Paniai 83603877296

9 Pelayanan Kesehatan RSUD Supiori Pemkab Supiori NA

Sumber Pemda SIKD BPKP (2021)

Rumah Sakit Umum Daerah Supiori telah ditetapkan sebagai entitas BLUD sejak

tahun 2015 melalui Surat Keputusan Bupati Supiori Nomor 72 Tahun 2015 tentang

Penetapan Rumah Sakit Daerah Kabupaten Supiori sebagai Badan Layanan Umum

Daerah namun hingga saat ini pengelolaan RSUD belum menggunakan PPK-BLUD

yaitu penggunaan langsung atas pendapatan yang diperoleh RSUD termasuk

pendapatan BPJS Hal ini disebabkan adanya keraguan dari Direktur dan Pengelola

Keuangan RSUD Supiori untuk menggunakan langsung pendapatan yang diperoleh

oleh RSUD

b Perkembangan Pengelolaan Aset BLU Daerah

Salah satu BLUD yang telah melaksanakan pengelolaan keuangan BLUD cukup

lama adalah RSUD Mimika Rumah sakit umum milik Pemerintah Kabupaten Mimika ini

telah melaksanakan PPK-BLUD sejak tahun 2012 melalui Peraturan Bupati Mimika

Nomor 184 Tahun 2011 tanggal 9 Desember 2011 tentang Penetapan Rumah Sakit

Umum Daerah Kabupaten Mimika sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Aset

yang dimiliki oleh RSUD Mimika sebesar Rp20098 miliar

Tabel 46 Perkembangan Pengelolaan Aset dan Pagu BLUD Provinsi Papua

No Satker BLUD Nilai Aset (rupiah)

1 RSUD Mimika 200982072582

2 RSUD Nabire 174186000484

3 RSUD Merauke 116366149195

4 RSUD Paniai 11221847437

Sumber Pemda BPKP (2020)

73

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

c Analisis Legal

Dilihat dari aspek legal penetapan status BLUD oleh Kepala Daerah melalui

keputusan GubernurBupatiWalikota telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor

23 tahun 2005 jo Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2012 tentang Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 tahun

2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah

Penetapan status RSUD sebagai BLUD antara lain (1) RSUD Abepura ditetapkan

dengan SK Gubernur Nomor 1884389Tahun 2014 tanggal 3 November 2014 (2)

RSUD Nabire ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 10 Tahun 2015 tanggal 27 Januari

2015 (3) RSUD Mimika ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 184 Tahun 2011 tanggal

9 Desember 2011 (4) RSUD Merauke ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 632 Tahun

2014 tanggal 29 Agustus 2014 (5) RSUD Biak ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 261

Tahun 2013 (6) RSUD Supiori ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 72 Tahun 2015

dan RSUD Painai ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 99 tahun 2013

Kesesuaian penyusunan peraturan daerah tersebut dapat dilihat dari analisis

legal yang meliputi aspek kelembagaan tata kelola SDM dan pengendalian Dalam

aspek kelembagaan penetapan entitas BLUD harus memenuhi persyaratan substanstif

teknis dan administratif Aspek tata kelola meninjau aturan internal tata laksana

akuntabilitas dan transparansi Dalam aspek SDM meninjau struktur pengelola BLUD

Sementara aspek pengendalian terkait penilaian dan pengawasan oleh kepala

daerahbadan pengawas

45 SURPLUSDEFISIT APBD

APBD agregat (provinsikabupatenkota) di Papua pada tahun

2020 mengalami surplus sebesar Rp125 triliun lebih kecil dari

surplus tahun 2019 yang mencapai Rp373 triliun Surplus

tersebut ditopang oleh sebagian pemerintah daerah kecuali 8

daerah yaitu Kabupaten Biak Numfor Kabupaten Merauke

Kabupaten Paniai Kabupaten Mimika Kabupaten Pegunungan Bintang Kabupaten

Yahukimo Kabupaten Lanny Jaya dan Kabupaten Dogiyai yang mengalami defisit

Berikut ini adalah analisis terkait surplus pada APBD Papua

a Rasio SurplusDefisit terhadap Agregat Pendapatan

Rasio ini untuk mengetahui proporsi surplusdefisit anggaran terhadap

pendapatan yang menunjukkan performa fiskal pemerintah daerah dalam menghimpun

pendapatan untuk mengcover belanja atau penghematan belanja dengan kondisi

pendapatan tertentu

Surplus tahun 2020

sebesar Rp125

triliun turun

dibandingkan dengan

tahun sebelumnya

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

74

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

119877119886119904119894119900 119904119906119903119901119897119906119904 119889119890119891119894119904119894119905 119905119890119903ℎ119886119889119886119901 119901119890119899119889119886119901119886119905119886119899 =119878119906119903119901119897119906119904 119863119890119891119894119904119894119905

119879119900119905119886119897 119901119890119899119889119886119901119886119905119886119899 119860119875119861119863

Dari tahun 2018 sampai

dengan tahun 2020 terjadi tren

penurunan rasio yaitu tahun 2018

sebesar 1187 persen tahun 2019

sebesar 701 persen dan tahun

2020 hanya sebesar 289 persen

Hal tersebut menunjukkan kinerja

fiskal pemerintah daerah dalam

merealisasikan penerimaan

selama 3 tahun terakhir

mengalami penurunan

b Rasio SurplusDefisit terhadap Realisasi Dana Transfer (Semester I)

Rasio surplusdefisit terhadap realisasi dana transfer (semester I) dapat menjadi

sinyal bagi Kementerian Keuangan untuk mengevaluasi timing pencairan dana transfer

terutama pada daerah yang sangat bergantung pada dana transfer namun mengalami

ekses likuiditas akibat frontloading pencairan dana transfer pada semester I setiap tahun

anggaran

119877119886119904119894119900 119904119906119903119901119897119906119904 119889119890119891119894119904119894119905 119905119890119903ℎ119886119889119886119901 119903119890119886119897119894119904119886119904119894 119889119886119899119886 119905119903119886119899119904119891119890119903 =119878119906119903119901119897119906119904 119863119890119891119894119904119894119905 (119878119898119904119905 119868)

119879119900119905119886119897 119903119890119886119897119894119904119886119904119894 119905119903119886119899119904119891119890119903

Pada semester I tahun

2018 sd 2020 rasio surplus

terhadap realisasi dana transfer

sangat besar Pada tahun 2019

rasio surplus terhadap dana

transfer sebesar 3947 persen dan

mengalami kenaikan pada tahun

2020 menjadi sebesar 4778

persen Hal tersebut dapat

diartikan bahwa sepanjang tahun

2018 sd 2020 terjadi ekses

likuiditas pada APBD lingkup Provinsi Papua yang mengindikasikan adanya frontloading

Grafik 46 Rasio SurplusDefisit terhadap Agregat

Pendapatan

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Grafik 47 Rasio SurplusDefisit terhadap Realisasi Dana

Transfer

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

75

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

atau pencairan dana transfer yang terlalu besar di awal semester sehingga

mengakibatkan adanya surplus yang berlebihan

c Rasio SurplusDefisit terhadap PDRB

Rasio surplusdefisit terhadap PDRB menggambarkan kesehatan ekonomi

regional semakin kecil rasionya berarti daerah tersebut mampu memproduksi barang

dan jasa untuk membiayai defisit anggaran pemerintah daerahnya

119877119886119904119894119900 119904119906119903119901119897119906119904 119889119890119891119894119904119894119905 119905119890119903ℎ119886119889119886119901 119875119863119877119861 =119878119906119903119901119897119906119904 119886119905119886119906 119863119890119891119894119904119894119905 119860119875119861119863

119875119863119877119861

Pada tahun 2020 rasio

surplus terhadap PDRB sebesar

063 persen dan menunjukkan tren

penurunan jika dibandingkan rasio

tahun sebelumnya Hal tersebut

menunjukkan bahwa dibandingkan

tahun sebelumnya kemampuan

Papua dalam memproduksi

barang dan jasa untuk membiayai

defisit anggaran pemerintahnya

semakin besar

46 PEMBIAYAAN

Pada tahun 2020 realisasi pembiayaan netto daerah

mencapai Rp423 triliun terdiri dari penerimaan pembiayaan

sebesar Rp468 triliun dan pengeluaran pembiayaan sebesar

Rp44951 miliar Jika dibandingkan dengan tahun

sebelumnya terjadi kenaikan realisasi pembiayaan netto

sebesar Rp13 triliun atau 4451 persen Sebagian besar penerimaan pembiayaan

berasal dari penggunaan SiLPA tahun sebelumnya dan sisanya merupakan penerimaan

pinjaman daerah dan obligasi Di sisi pengeluaran realisasi pembiayaan didominasi oleh

pembayaran pokok utang dan penyertaan modal ke BUMD

Rasio SILPA terhadap Alokasi Belanja

Rasio SiLPA terhadap alokasi belanja mencerminkan proporsi belanja atau

kegiatan yang tidak digunakan dengan efektif oleh pemerintah daerah

119877119886119904119894119900 119878119894119871119875119860 =119869119906119898119897119886ℎ 119878119894119871119875119860

119879119900119905119886119897 119887119890119897119886119899119895119886 119860119875119861119863

Grafik 48 Rasio SurplusDefisit terhadap PDRB

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Pembiayaan netto

tahun 2020 sebesar

Rp423 triliun naik

dibandingkan dengan

tahun sebelumnya

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

76

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Dari grafik di samping

dapat dilihat bahwa pada tahun

2020 terdapat sekitar 1301

persen belanja yang tidak

digunakan secara efektif oleh

pemerintah daerah Rasio tersebut

lebih kecil dibandingkan tahun

2019 yang mencapai 1345

persen Semakin kecil rasio SiLPA

terhadap belanja maka

mencerminkan bahwa pemerintah

daerah semakin efektif dalam membelanjakan anggarannya

47 ANALISIS KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

471 Analisis Horizontal dan Vertikal

a Analisis Horizontal

Analisis horizontal digunakan untuk membandingkan angka-angka dalam

laporan realisasi Pemda (KabupatenKota) satu dengan Pemda lain dalam satu wilayah

provinsi untuk menyajikan informasi yang utuh terkait kinerja suatu pos antar pemda

Disamping itu analisis ini juga dapat membandingkan perubahan keuangan dalam satu

post APBD yang sama pada lingkup satu pemda untuk melihat perkembangan suatu pos

APBD dari waktu ke waktu

Grafik 410 Analisis Horizontal PAD Tahun 2020

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Grafik di atas mengambarkan realisasi PAD terbesar berasal dari Pemerintah

Provinsi dengan realisasi sebesar Rp134 triliun atau 5556 persen dari total realisasi

diikuti Kabupaten Mimika Kota Jayapura Kabupaten Jayapura dan Kabupaten

Merauke sebagai penyumbang terbesar PAD di Papua Sebagian besar PAD Provinsi

Grafik 49 Rasio SILPA terhadap Alokasi Belanja

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

77

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Papua berasal dari penerimaan pajak daerah antara lain Pajak Kendaraan Bermotor

Pajak Air Permukaan Pajak Rokok Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dan Pajak

Restoran

b Analisis Vertikal

Analisis vertikal digunakan untuk membandingkan antara pos yang satu dengan

pos yang lain terhadap totalnya dalam satu komponen APBD yang sama untuk

mengetahui seberapa besar kontribusi masing - masing pos tersebut sehingga dapat

diukur seberapa besar pengaruh pos tersebut bagi suatu pemda

Grafik 411 Analisis Vertikal Kontribusi Belanja Modal Tahun 2020

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Belanja modal adalah belanja yang mempunyai multiplier effect yang paling

tinggi diantara jenis belanja yang lain sehingga diharapkan mampu merangsang

pertumbuhan ekonomi regional Pada tahun 2020 tiga pemda yang memiliki kontribusi

belanja modal paling tinggi adalah Kabupaten Supiori (2779) Kabupaten Mamberamo

Tengah (2727) dan Kabupaten Boven Digoel (2435) Sementara itu pemda yang

memiliki kontribusi belanja modal paling kecil adalah Provinsi Papua yang memiliki

kontribusi belanja modal hanya sebesar 656 persen

472 Analisis Kapasitas Fiskal Daerah

Kapasitas Fiskal Daerah adalah gambaran dari kemampuan keuangan masing-

masing daerah yang dicerminkan melalui penerimaan umum APBD yang digunakan

untuk membiayai tugas pemerintahan daerah Formulasi dalam menghitung kapasitas

fiskal daerah adalah penerimaan umum APBD (tidak termasuk Dana Alokasi Khusus

Dana Darurat Dana Pinjaman Lama dan penerimaan lain yang penggunaannya dibatasi

untuk membiayai pengeluaran tertentu) dikurangi belanja pegawai dibagi jumlah

penduduk miskin

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

78

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

119870119886119901119886119904119894119905119886119904 119865119894119904119896119886119897 =(119875119860119863 + 119863119861119867 + 119863119860119880 + 119871119875119878) minus 119861119890119897119886119899119895119886 119875119890119892119886119908119886119894

119869119906119898119897119886ℎ 119875119890119899119889119906119889119906119896 119872119894119904119896119894119899

Tabel 47 Analisis Kapasitas Fiskal Daerah

Uraian 2019 2020

PAD 3344628852840 2413924519861

DBH 3284918607930 2695145220558

DAU 23068841897000 20744231189522

Lain-Lain yang Sah 687782257257 513035009616

Total Pendapatan Umum 30386171617046 26366335941577

Belanja Pegawai 10341120155057 12036102195842

Penduduk Miskin (jiwa) 900950 912200

Kapasitas Fiskal 22248795 15709531

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Pada tahun 2020 kapasitas fiskal daerah di Papua mengalami penurunan 2939

persen atau sebesar Rp6539264 dibandingkan tahun sebelumnya Turunnya kapasitas

fiskal daerah Provinsi Papua menunjukkan kemampuan fiskal daerah untuk mengurangi

jumlah penduduk miskin semakin berkurang Hal tersebut didukung fakta bahwa angka

kemiskinan di Provinsi Papua tahun 2020 mengalami kenaikan dari 900950 jiwa pada

tahun 2019 menjadi 912200 jiwa pada tahun 2020 Kedepan Pemerintah Daerah harus

dapat mereformulasi kebijakan fiskal didaerah sehingga pemerintah dapat

menggunakan kemampuan fiskal yang dimiliki untuk melaksanakan program-program

pengentasan kemiskinan di daerah

48 PERKEMBANGAN BELANJA WAJIB DAERAH

Mandatory spending merupakan belanja wajib yang harus

dialokasikan oleh pemerintah daerah untuk memenuhi amanat

Undang-Undang Mandatory spending yang harus dipenuhi

oleh pemerintah daerah meliputi alokasi pendidikan sebesar

20 persen alokasi kesehatan sebesar 10 persen dan alokasi

infrastruktur daerah sebesar 25 persen

481 Belanja Daerah Sektor Pendidikan

Sesuai amanat UUD 1945 pasal 31 ayat (4) dan UU No 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional pasal 49 ayat (1) alokasi anggaran pendidikan sebesar

20 dari total alokasi belanja Pada APBD Papua tahun 2020 alokasi anggaran sektor

pendidikan yaitu sebesar Rp696 triliun baru mencapai sebesar 1242 persen

dibandingkan total alokasi belanja daerah sebesar Rp5606 triliun Hal tersebut

menggambarkan jika sebagian pemda di lingkup Provinsi Papua belum mengalokasikan

anggaran pendidikan sesuai amanat Undang-Undang yaitu sebesar 20 persen Data

Alokasi belanja

pendidikan sebesar

1242 persen

kesehatan sebesar

1466 persen dan

infrastruktur sebesar

34 persen

79

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

alokasi anggaran pendidikan pemda-pemda lingkup Provinsi Papua dapat dilihat pada

grafik dibawah ini

Grafik 412 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

482 Belanja Daerah Sektor Kesehatan

Sesuai amanat UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pemerintah daerah

wajib mengalokasikan anggaran kesehatan minimal 10 persen dari APBD diluar belanja

untuk keperluan pembayaran gaji Pada APBD Papua tahun 2020 alokasi anggaran

sektor kesehatan yaitu sebesar Rp822 triliun atau 1466 persen dibandingkan total

belanja daerah pada APBD diluar gaji Hal tersebut menggambarkan jika sebagian besar

pemda di lingkup Provinsi Papua telah mengalokasikan anggaran pendidikan sesuai

amanat Undang-Undang yaitu sebesar 10 persen Data alokasi anggaran kesehatan

pemda-pemda lingkup Provinsi Papua dapat dilihat pada grafik dibawah ini

Grafik 413 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

80

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

483 Belanja Infrastruktur Daerah

Belanja infrastruktur daerah dialokasikan paling sedikit 25 persen dari Dana

Transfer Umum (DTU) Alokasi tersebut akan digunakan untuk belanja infrastruktur

daerah yang langsung terkait dengan percepatan pembangunan fasilitas pelayanan

publik dan ekonomi dalam rangka meningkatkan kesempatan kerja mengurangi

kemiskinan dan mengurangi kesenjangan penyediaan layanan publik antar daerah

Tabel 48 Prosentase Alokasi Belanja Infrastruktur Daerah Papua 2020

Uraian 2020

DTU (DAU + DBH) 23439376410080

Belanja Infrastruktur Daerah 9342241444463

Prosentase 3986

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Dari table di atas dapat dilihat bahwa total alokasi untuk belanja infrastruktur pada APBD

Papua sebesar Rp934 triliun telah mencapai 3986 persen jika dibandingkan dengan

total Dana Transfer Umum Papua sebesar Rp2344 triliun

BOKS 4

Dana Otsus Papua Dinilai Efektif di Sektor Kesehatan

JAKARTA Gatracom - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Provinsi Papua Khairul Lie menilai dana otonomi khusus (Otsus) Papua sangat efektif Implementasi dana Otsus Papua di sektor kesehatan mendapat alokasi anggaran 15 Pengalokasian dana ini diimplementasikan dalam pelayanan kesehatan dasar rujukan pencegahan dan pemberantasan penyakit serta perbaikan gizi masyarakat Di samping itu juga pada pembinaan kesehatan lingkungan dan pelayanan kesehatan dalam situasi bencana ldquoDana Otsus Papua rata-rata membiayai sembilan sampai 12 program yang mencakup 21 hingga 26 kegiatan setiap tahunnya Di tahun 2020 Karena ada pengurangan anggaran sehingga membiayai tiga program dan lima kegiatanrdquo ujar Khairul seperti dalam keterangan tertulisnya yang diterima Gatracom Minggu (2211)

Ia menjelaskan 60 dari program ini berbentuk pelayanan mobile klinik udara darat dan terapung serta pelayanan mobile spesialis bagi wilayah terpencil di Papua Selain itu terdapat juga program kampung siaga serta rumah tunggu bagi orang melahirkan bisa menginap ldquoMedan yang sulit sarana transportasi menggunakan helikopter untuk memberikan pelayanan kesehatan Ada lagi program mengirimkan tenaga kesehatan di tempat yang sulit dan menginap 21 harirdquo ucapnya

Dengan adanya dana Otsus ini lanjutnya masyarakat Papua bisa mendapat obat-obatan gratis seperti obat HIV AIDS Filariasis Malaria Diabetes Vitamin C dan lainnya Bahkan masyarakat asli Papua mendapat fasilitas kesehatan gratis di Puskesmas dan Rumah Sakit setempat ldquoDengan semua usaha dan program yang dilakukan Kabupaten Jayapura mendapatkan penghargaan sebagai pembangunan kesehatan terbaik dari Provinsirdquo katanya bangga Oleh karena itu ia menyayangkan adanya pengurangan dana Otsus hingga 50 di tahun 2020 ini Sebelumnya dana Otsus sebesar Rp103 miliar hanya menjadi Rp46 miliar saja akibat kebijakan persiapan kegiatan Pekan Olah Raga Nasional XX (PON XX) ldquoYang semula anggaran Rp103 Milyar maka di tahun 2020 menjadi Rp 46 Milyar Pengurangan tersebut karena untuk kegiatan PON XX Dengan kondisi seperti ini ya kita tidak bisa apa-apa lagirdquo keluh Khairul

Sumber gatracom tanggal 22 November 2020

SudarsoDirektur Pelaksanaan Anggaran

BAB VPerkembangan dan AnalisisPelaksanaan anggarankonsolidasian

Dalam rangka merespon dampak pandemi Covid-19

Pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan yangbersifat extraordinary khususnya difokuskan pada tigasektor yaitu kesehatan perlindungan sosial dan dunia usaha

Direktur Pelaksanaan Anggaran dalam Leaders Talk Kementeruan Keuangan10072020

Sumber Foto Dit PA

81

Telaga Tondijat Serui Photo Credit Zulfi

51 LAPORAN REALISASI ANGGARAN KONSOLIDASIAN

aporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian (LKPK) disusun berdasarkan

konsolidasi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dengan Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah konsolidasian (LKPD-K) dalam periode tertentu

Pada tingkat wilayah Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Papua menyusun LKPK

Tingkat Wilayah Provinsi Papua yang mengkonsolidasikan LKPP Tingkat Wilayah dan

LKPD Konsolidasian di wilayah Provinsi Papua

Sebagaimana tabel dibawah ini pada tahun 2020 terjadi penurunan realisasi

pendapatan sebesar 472 persen Tercatat pendapatan konsolidasian pada tahun 2020

terealisasi sebesar Rp1136 triliun sementara realisasi pada tahun 2019 sebesar

Rp1234 triliun Penurunan tersebut terjadi pada seluruh komponen pendapatan antara

lain pendapatan perpajakan Pendapatan Bukan Pajak pendapatan hibah dan

pendapatan transfer Sementara itu di sisi belanja terjadi penurunan realisasi sebesar

863 persen dibandingkan tahun sebelumnya Pada tahun 2020 belanja konsolidasian

terealisasi sebesar Rp5717 triliun sedangkan pada tahun 2019 terealisasi sebesar

Rp6257 triliun Penurunan tersebut terjadi pada komponen belanja pemerintah

L

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB V

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN

Anggaran konsolidasian

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

82

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

Tabel 51 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian

Tingkat Wilayah Provinsi Papua Tahun 2020 (Dalam miliar Rupiah)

Uraian 2020 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi

Pendapatan Negara 894778 4482555 1136494 -790 1233940

Pendapatan Perpajakan 830096 144643 974739 -339 1008965

Pendapatan Bukan Pajak 64682 368286 161337 -2031 202448

Hibah - 78586 077 -9963 20794

Transfer - 3891040 340 -8035 1732

Belanja Negara 5581059 4398198 5716679 -863 6256716

Belanja Pemerintah 1318481 3543493 4861974 -1103 5465021

Transfer 4262578 854705 854705 796 791695

Surplus(Defisit) -4686281 84357 -4580185 -881 -5022776

Pembiayaan - 410774 410774 4532 282668

Penerimaan Pembiayaan - 467725 467725 723 436176

Pengeluaran Pembiayaan - 56951 56951 -6290 153508

SILPA -4686281 495131 -4169410 -1204 -4740108

Sumber LKPK (2020) diolah

52 PENDAPATAN KONSOLIDASIAN

Pendapatan konsolidasian tingkat wilayah adalah

konsolidasian antara seluruh pendapatan pemerintah pusat

dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-

akun resiprokal (berelasi) Total pendapatan konsolidasian

Provinsi Papua tahun 2020 mencapai Rp1136 triliun terdiri dari pendapatan pemerintah

pusat sebesar Rp895 triliun dan pemerintah daerah sebesar Rp4483 triliun yang

kemudian dieliminasi menjadi Rp242 triliun

a Analisis Proporsi dan Perbandingan

Pendapatan konsolidasian

tahun 2020 masih didominasi oleh

pendapatan perpajakan sebesar

8577 persen meskipun secara

nominal realisasi pendapatan

perpajakan mengalami

penurunan sebesar 339 persen

dibandingkan tahun sebelumnya

Di sisi lain komposisi pendapatan

Grafik 51 Perbandingan Komposisi Pendapatan

Konsolidasian

Sumber LPKP (2020) diolah

Pendapatan

konsolidasian turun

790 persen

dibandingkan dengan

tahun sebelumnya

83

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

konsolidasian terkecil adalah pendapatan hibah yang hanya sebesar 001 persen

dibandingkan dengan total pendapatan konsolidasian

Pada tahun 2020 kontribusi pemerintah pusat terhadap total pendapatan

konsolidasian masih cukup besar yaitu sebesar 8336 persen sementara sisanya

sebesar 1664 persen merupakan penerimaan pemerintah daerah Tingginya kontribusi

pemerintah pusat dipengaruhi oleh kontribusi penerimaan perpajakan yang mencapai

8516 persen Sementara kontribusi penerimaan PNBP hibah dan transfer didominasi

oleh pemerintah daerah

Grafik 52 Perbandingan Penerimaan Pemerintah Pusat dan Daerah terhadap Penerimaan

Konsolidasian

Sumber LKPK (2020) diolah

b Analisis Perubahan

Pada tahun 2020

penerimaan perpajakan PNBP

hibah dan transfer mengalami

penurunan dibandingkan tahun

sebelumnya Penerimaan

perpajakan turun sebesar

Rp34226 miliar atau 339 persen

pendapatan Bukan Pajak turun

sebesar Rp41111 miliar atau

2031 persen penerimaan hibah

turun sebesar Rp20717 miliar atau

9963 persen dan penerimaan transfer turun sebesar Rp1392 miliar atau 8035 persen

Penurunan realisasi tersebut disebabkan karena turunnya sebagian besar komponen

pendapatan konsolidasian

Grafik 53 Analisis Perubahan Pendapatan

Konsolidasian Tahun 2019 dan 2020

Sumber LKPK Kanwil (2020) diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

84

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

c Rasio Pajak (Tax Ratio)

1 Rasio Pajak Konsolidasian

Rasio pajak (tax ratio) merupakan perbandingan antara jumlah penerimaan pajak

suatu daerah terhadap pendapatan suatu output perekonomian atau Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) Rasio pajak dapat dihitung dengan formula

119879119886119909 119903119886119905119894119900 =119875119890119899119889119886119901119886119905119886119899 119875119890119903119901119886119895119886119896119886119899 119870119900119899119904119900119897119894119889119886119904119894119886119899 119879119894119899119892119896119886119905 119882119894119897119886119910119886ℎ

119875119863119877119861 119875119903119900119907119894119899119904119894

Tabel 52 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan

Pendapatan Perpajakan Konsolidasian

1008965 miliar 974739 miliar -339

PDRBPertEkonomi 18950527 miliar 19892890 miliar 497

Rasio Pajak (Tax Ratio) 532 490 -042

Sumber LKPK BPS (2020) diolah

Perkembangan rasio pajak

terhadap PDRB pada tahun 2020

sebesar 490 persen lebih rendah

dibandingkan rasio pajak tahun

sebelumnya Penurunan rasio ini

selaras dengan penurunan jumlah

penerimaan pajak Oleh karena itu

pemerintah perlu melakukan

berbagai upaya agar tax ratio pajak

semakin meningkat karena peran

pajak untuk membiayai pembangunan sangatlah besar

2 Rasio Pajak Per Kapita

Rasio Pajak per kapita adalah perbandingan antara jumlah penerimaan pajak

yang dihasilkan daerah dengan jumlah penduduknya Pajak per kapita menunjukkan

kontribusi setiap penduduk pada pendapatan perpajakan suatu daerah

Tabel 53 Rasio Pajak Perkapita

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan

Pendapatan Perpajakan (rupiah)

10089652770602 9747394555179 -339

Jumlah Penduduk (jiwa) 3379302 4303707 2735

Rasio Pajak Per Kapita 2985721 2264883 -2414

Sumber LKPK BPS (2020) diolah

Grafik 54 Rasio Pajak terhadap PDRB

Sumber LKPK Kanwil BPS (2021) diolah

85

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Pada tahun 2020 rasio pajak per kapita terhitung sebesar Rp226 juta per jiwa

turun cukup signifikan dibandingkan dengan tahun 2019 yang sebesar Rp296 juta per

jiwa Hal ini berarti setiap penduduk berkontribusi terhadap penerimaan perpajakan

sebesar Rp226 juta Penurunan rasio pajak per kapita yang cukup signifikan ini selaras

dengan realisasi penerimaan perpajakan yang menurun di tahun yang sama

53 BELANJA KONSOLIDASIAN

Belanja konsolidasian tingkat wilayah adalah konsolidasian

antara seluruh belanja pemerintah pusat dan pemerintah

daerah suatu wilayah dalam satu periode pelaporan yang

sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal

(berelasi)

a Analisis Proporsi dan Perbandingan

Secara keseluruhan mayoritas belanja dan transfer konsolidasian didominasi

oleh belanja pemerintah daerah Realisasi belanja dan transfer konsolidasian sebesar

Rp5717 triliun 7694 persen bersumber dari anggaran pemerintah daerah dan sisanya

sebesar 2306 persen dari anggaran pemerintah pusat Jika dilihat per jenis belanja

hampir seluruh komponen belanja yang bersumber dari APBD mendominasi belanja

konsolidasian Realisasi Belanja Pegawai konsolidasian sebesar Rp1416 triliun yang

bersumber dari APBD sebesar Rp1029 triliun (7270) dan dari APBN sebesar Rp387

triliun (2730) Belanja Modal konsolidasian sebesar Rp1073 triliun dengan komposisi

5866 persen dari APBD dan 4134 persen berasal dari APBN Jika dikaitkan dengan

kontribusi pemerintah pada pertumbuhan ekonomi khususnya dari sisi pengeluaran

pemerintah menunjukkan bahwa kontribusi pemerintah daerah lebih besar dari

pemerintah pusat

Grafik 55 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terhadap Belanja dan Transfer Konsolidasian

Sumber LKPK Kanwil (2020) diolah

Belanja konsolidasian

turun 863 persen

dibandingkan dengan

tahun sebelumnya

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

86

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

b Analisis Perubahan

Secara keseluruhan realisasi belanja konsolidasian tahun 2020 mengalami

penurunan sebesar 863 persen dibandingkan tahun sebelumnya Kondisi tersebut

dipengaruhi oleh penurunan sebagian besar komponen belanja Kenaikan realisasi

belanja hanya dialami oleh belanja bunga belanja hibah belanja tak terduga dan

belanja transfer Pada belanja tak terduga kenaikan mencapai 47942 persen

dibandingkan tahun sebelumnya disebabkan karena Pemerintah Provinsi Papua

mengalokasikan anggaran penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional

(PEN) pada pos belanja tidak terduga

Grafik 56 Komposisi Belanja Konsolidasian Tahun 2019 dan Tahun 2020

c Analisis Rasio Belanja Operasi Konsolidasian terhadap Total Belanja

Konsolidasian

Belanja operasi terdiri atas

belanja pegawai konsolidasian

dengan belanja barang

konsolidasian Rasio belanja

operasi terhadap total belanja

konsolidasian mengindikasikan

porsi belanja pemerintah untuk

operasional pemerintah Semakin

rendah rasio belanja operasi

menunjukkan bahwa realisasi

anggaran untuk kegiatan operasi semakin menurun dan lebih ditingkatkan pada belanja

sektor produktif Rasio belanja operasi terhadap total belanja konsolidasian tahun 2020

sebesar 5398 persen turun sebesar 254 persen dibandingkan tahun sebelumnya

Penurunan tersebut dipicu oleh penurunan realisasi belanja pegawai sebesar 075

persen dan belanja barang sebesar 2082 persen

Sumber LKPK Kanwil (2020)

diolah

Grafik 57 Rasio Belanja Operasi terhadap Total Belanja

Sumber LKPK Kanwil (2020) diolah

87

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

d Rasio Belanja Konsolidasian Terhadap Jumlah Penduduk

Rasio belanja konsolidasian terhadap jumlah penduduk menunjukkan seberapa

besar belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang digunakan untuk

menyejahterakan per penduduk di suatu daerah Semakin besar nilainya semakin besar

belanja yang dikeluarkan untuk menyejahterakan satu orang penduduk wilayah tersebut

sehingga semakin besar kemungkinan tercapainya dan juga sebaliknya

Rasio total belanja konsolidasian terhadap jumlah penduduk Provinsi Papua

tahun 2020 adalah Rp1328 juta per kapita Hal ini dapat diartikan bahwa dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan penduduknya selama tahun 2020 pemerintah telah

membelanjakan sebesar Rp1328 juta untuk setiap jiwa Jumlah tersebut menurun jika

dibandingkan dengan tahun 2019 dengan rasio sebesar Rp1851 juta per kapita

Tabel 54 Perkembangan Belanja Pemerintah Konsolidasian per Jiwa KabupatenKota Tahun 2017 dan 2018

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan

Belanja Konsolidasian (rupiah)

62567159641005 57166790954616 -863

Jumlah Penduduk (jiwa) 3379302 4303707 2735

Rasio Belanja Per Kapita 18514817 13283151 -2826

Sumber LKPK BPS (2021) diolah

e Analisis Dampak Kebijakan Fiskal kepada Indikator Ekonomi Regional

Pada tahun 2020 terjadi penurunan realisasi belanja pemerintah dan transfer

sebesar 863 persen Sementara itu indikator ekonomi regional Provinsi Papua tahun

2020 menunjukan kondisi kenaikan atau positif PDRB (ADHB) Provinsi Papua pada

tahun 2020 naik 497 persen Tingkat kemiskinan mengalami kenaikan sebesar 094

persen sejalan dengan total agregat belanja yang mengalami penurunan Namun

Demikian pertumbuhan ekonomi regional Provinsi Papua tahun 2020 tetap positif

karena ditopang oleh sektor pertambangan yang tetap tumbuh positif

Tabel 55 Analisis Realisasi Belanja terhadap Indikator Ekonomi Regional

Uraian 2019 2020 Kenaikan

Belanja Pemerintah 54650214406871 48619736970910 -1103

Transfer 7916945234134 8547053983707 796

Total 62567159641005 57166790954616 -863

PDRBPert Ekonomi 189505270000000 198928900000000 497

Tingkat Kemiskinan 2655 2680 094

Sumber LKPK BPS (2021) diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

88

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

54 SURPLUSDEFISIT KONSOLIDASIAN

Surplusdefisit adalah selisih lebihkurang antara pendapatan

daerah dan belanja daerah dalam tahun anggaran yang sama

Total defisit konsolidasian tahun 2020 mencapai Rp4580

triliun turun Rp443 triliun atau 881 persen jiika dibandingkan

tahun 2019 yang sebesar Rp5023 triliun

Analisis Komposisi dan Rasio

Tabel 56 Rasio SurplusDefisit Konsolidasian terhadap PDRB

Uraian SurplusDefisit Rasio thd PDRB

Realisasi Komposisi

Pemerintah Daerah 843568312976 -2 042

Pemerintah Pusat (46862807562210) 102 -2356

Konsolidasian (45801846366158) 100 -2302

)PDRB Papua Rp19892890 miliar (sumber BPS Papua)

Pada tahun 2020 Pemerintah Pusat menyumbang defisit sebesar Rp4686 triliun

atau 102 persen dari total defisit konsolidasian sementara Pemerintah Daerah

menyumbang surplus sebesar Rp84357 miliar Rasio surplusdefisit konsolidasian

terhadap PDRB mencapai minus 2302 persen yang terdiri dari Pemerintah Pusat

sebesar minus 2356 persen dan Pemerintah Daerah sebesar 042 persen Jika

dibandingkan tahun sebelumnya terjadi kenaikan rasio sebesar 346 persen

55 ANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN FISKAL AGREGAT

PDRB adalah penjumlahan nilai output bersik perekonomian

yang ditimbulkan oleh seluruh kegiatan ekonomi di suatu

wilayah tertentu dan dalam satu kurun waktu tertentu Nilai

PDRB suatu daerah dapat dihitung dengan menggunakan

pendekatan pengeluaran yaitu

Keterangan

Y = Pendapatan Nasional C = Konsumsi Rumah Tangga I = Investasi G = Belanja

Pemerintah X = Ekspor dan M = Impor

Analisis kontribusi pemerintah terhadap PDRB ini menggunakan data pada

laporan statistik keuangan pemerintah tingkat wilayah berupa Laporan Operasional

(Statement of Government Operations) Nilai belanja pemerintah (G) diproxikan dari nilai

pengeluaran konsumsi pemerintah yang berasal dari kompensasi pegawai ditambah

Y = C + I + G + (X-M)

Defisit konsolidasian

turun sebesar 881

persen menjadi

minus 4580 triliun di

tahun 2020

Kontribusi belanja

pemerintah terhadap

PDRB turun 1261

persen dibandingkan

tahun sebelumnya

89

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

penggunaan barang dan jasa konsumsi aset tetap dan pembelian barangjasa untuk

transfer langsung ke rumah tangga dikurangi penjualan barang dan jasa Sedangkan

nilai investasi pemerintah (I) diproxikan dari nilai pembentukan Modal Tetap Bruto

(PMTB) yang merupakan nilai akuisisi aset tetap dikurangi penghentian aset tetap

Tabel 57 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tahun 2020

TRANSAKSI YANG MEMPENGARUHI KEKAYAAN BERSIH

Pendapatan 67103774431101

a Pajak 9663914590287

b Kontribusi Sosial

c Hibah -2784659152934

d Pendapatan Lainnya 60224518993748

Beban 46585650430881

a Kompensasi Pegawai 14157539641699

b Penggunaan Barang dan Jasa 16036872946857

c Konsumsi Aset Tetap -

d Bunga 56776003358

e Subsidi 59754444899

f Hibah 8339268377086

g Manfaat Sosial 828645792548

h Beban Lainnya 7106793224435

Keseimbangan Operasi BrutoNetto 20518124000220

Transaksi Aset Non Keuangan Netto 10726773761290

a Aset Tetap 10132199323058

b Persediaan -

c Barang Berharga -

d Aset Non Produksi 594574438232

Saldo Pinjaman Netto 9791350238930

Transaksi Aset Keuangan dan Kewajiban 9791350238930

a Akuisisi Netto Aset Keuangan 10004980665007

- Dalam Negeri 10004980665007

- Luar Negeri -

b Keterjadian Kewajiban 213630426077

- Dalam Negeri 213630426077

- Luar Negeri -

Sumber LKPK (2020) diolah

Kontribusi pemerintah terhadap PDRB pada tahun 2020 sebesar 2027 persen

terdiri dari kontribusi belanja pemerintah sebesar 1518 persen dan kontribusi investasi

pemerintah sebesar 509 persen Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi

penurunan kontribusi pemerintah sebesar 1846 persen yang berasal dari penurunan

belanja pemerintah sebesar 1581 persen sedangkan investasi pemerintah mengalami

penurunan sebesar 265 persen

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

90

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

Tabel 58 Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Belanja Pemerintah (G) 5874343 Miliar 3019441 Miliar

Investasi Pemerintah (I) 1465897 Miliar 1013220 Miliar

PDRB 18950527 Miliar 19892890 Miliar

Kontribusi Belanja terhadap PDRB 3099 1518

Kontribusi Investasi terhadap PDRB 774 509

Sumber LKPK BPS (2020) diolah

Jika dikaitkan dengan kondisi perekonomian Provinsi Papua pada tahun 2020

yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 692 persen (y-o-y) dengan sektor

pertambangan dan terkontraksi sebesar minus 683 persen (y-o-y) tanpa pertambangan

kontribusi pemerintah dari investasi dirasa lebih dibutuhkan untuk dapat segera

meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang Di tahun 2020 ini

kontribusi belanja pemerintah turun tajam karena turunnya realisasi belanja pemerintah

terutama APBD sebagai efek dari berbagai kebijakan yang diambil pemerintah dalam

rangka penanggulangan COVID-19 Kedepan peningkatan alokasi belanja modal baik

di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah diharapkan mampu meningkatkan

kontribusi pemerintah terhadap Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua

Namun demikian alokasi belanja pemerintah tersebut harus diikuti dengan eksekusi

belanja yang baik sehingga anggaran pemerintah akan memberikan kontribusi maksimal

bagi perekonomian Papua

BOKS 5

Tahun 2020 Investasi PMA dan PMDN di Papua Meningkat

JAYAPURA ndash Pandemi Covid-19 nampaknya tidak mempengaruhi kinerja PMA (Penanaman Modal Asing) dan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) Bahkan total investasi di Papua mengalami kenaikan Kepala Bidang Data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Papua Petrus Asem menjelaskan operasional perusahaan di Papua di masa pandemi Covid-19 tahun 2020 tidak mengalami kendala

ldquoPerusahaan-perusahaan yang tetap aktif dan tumbuh di masa pandemi Covid-19 yaitu sektor usaha kecil menengahrdquoujarnya kepada Cenderawasih Pos Senin (222) kemarin Lanjutnya perusahaan yang tercatat PMA sebanyak 155 perusahaan dan PMDN sebanyak 110 perusahaan Hanya saja kewajiban menyampaikan LKPM mengalami penurunan yang mana PMA sebanyak 96 dan PMDN 47 ldquoAlasan penyampaian LPKM mengalami penurunan dikarenakana banyak perusahaan belum memahami mekanisme dan sistem terbarurdquo terangnya

Diakuinya meski penyampaian melaporkan LKPM mengalami penurunan akan tetapi nilai investasi tetap tinggi karena yang menyampaikan LKPM adalah perusahaan-perusahaan yang memiliki nilai investasi besar ldquoUntuk PMA nilai investasinya Rp 113227 triliun mengalami kenaikan sebesar 30 persen dari tahun 2019 triwulan empat Sementara PMDN nilai investasinya sebesar Rp 10682 triliun meningkat sebesar 20 persen PMA mendominasi sektor tambang sementara PMDN lebih pada sektor perkebunan dan pertanianrdquo pungkasnya

Sumber ceposonlinecom diakses tanggal 23 Februari 2021

B u r h a n i A S K a K a n w i l D J P b P r o v i n s i P a p ua

BAB VIkeunggulan dan potensi daerah

APBN dan APBD sumber utama penggerakekonomi kita Jalankan dengan Akuntabel

Kejar Realisas i dengan Transparan Janganmudah protes tetapi kita harus berproses Mungkin di awal sedik it berat manajemenkris is kita lakukan jadikan Covid19 sebagaipeluang mencari so lus i dalam pemulihanekonomi menuju Indonesia Maju

Sumber Foto Kanwil DJPb Provinsi Papua

Mengawal Pemulihan Kesehatan untuk Kebangkitan Ekonomi

91

Festival Budaya Lembah Baliem Papua Photo Credit KPPN Wamena

Pandemi Covid-19 yang masuk ke Indonesia sejak Maret 2020 berdampak

signifikan pada pelemahan di berbagai sektor ekonomi Badan Pusat Statistik

(BPS) mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi sepanjang 2020 mengalami

kontraksi sebesar 207 persen secara year on year (yoy) Hal ini terjadi karena

pertumbuhan ekonomi tahun 2020 pada sebagian besar pulau di Indonesia negatif

kecuali Pulau Sulawesi serta gabungan pulau di Maluku dan Papua Pertumbuhan

ekonomi di Maluku dan Papua adalah sebesar 144 persen yoy namun hanya memiliki

kontribusi ke pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 235 persen (sumber

wwwkontancoid 2021) Pertumbuhan positif di Papua disebabkan oleh kenaikan hasil

produksi sektor unggulan dan pemanfaatan potensi ekonomi sebagai penyokong Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Papua Penentuan lebih lanjut atas sektor-

sektor unggulan di Papua dilakukan dengan menggunakan metode analisis Location

Quotient (LQ)

61 Analisis Locatio Quotient (LQ)

LQ merupakan suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana

tingkat spesialisasi sektor-sektor ekonomi di suatu wilayah yang memanfaatkan sektor

basis atau leading sektor LQ menghitung perbandingan share output sektor tertentu di

suatu wilayah (Provinsi) dengan share output sektor tersebut di wilayah yang lebih luas

P

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB VI

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI DAN TANTANGAN

FISKAL REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

92

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

(Nasional) Sektor unggulan di sini berarti sektor bisnis yang tidak akan habis apabila

dieksploitasi oleh pemerintah wilayah Analisis LQ dimaksudkan untuk mengidentifikasi

dan merumuskan komposisi dan pergeseran sektor-sektor basis suatu wilayah dengan

menggunakan data PDRB sebagai indikator pertumbuhan wilayah (Hendayana 2003)

PDRB merupakan salah satu perangkat data ekonomi yang dapat digunakan

untuk mengevaluasi kinerja pembangunan ekonomi suatu wilayah dalam suatu periode

tertentu Penggunaan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dirasakan lebih akurat

daripada penggunaan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) karena turut

memperhitungkan inflasi yang terjadi di wilayah tersebut PDRB pada dasarnya

merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu

wilayah tertentu atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh

seluruh unit ekonomi pada suatu wilayah Nilai PDRB dapat merepresentasikan

pertumbuhan ekonomi suatu wilayah

Analisis LQ merupakan salah satu pendekatan yang umum digunakan dalam

model ekonomi basis sebagai langkah awal untuk memahami sektor kegiatan yang

menjadi pemicu pertumbuhan Analisis LQ banyak digunakan untuk membahas kondisi

perekonomian mengarah pada identifikasi spesialisasi kegiatan perekonomian atau

mengukur konsentrasi relatif kegiatan ekonomi untuk mendapatkan gambaran dalam

penetapan sektor unggulan sebagai leading sektor suatu kegiatan ekonomi industri

Tujuan metode LQ ini untuk mengidentifikasi sektor unggulan (basis) dalam suatu

wilayah (Miller 1991) Salah satu rumus perhitungan yang digunakan dalam analisis LQ

melalui pendekatan Nilai TambahPendapatan sebagai berikut 119871119876 =Vi Vt119884119894119884119905

Vi = Nilai PDRB sektor i pada tingkat wilayah yang lebih rendah (Provinsi)

Vt = Total PDRB pada tingkat wilayah yang lebih rendah (Provinsi)

Yi = Nilai PDRB sektor i pada tingkat wilayah yang lebih atas (Nasional)

Yt = Total PDRB pada tingkat wilayah yang lebih atas (Nasional)

Selanjutnya dilakukan pengklasifikasian atas hasil indeks perhitungan di atas

dengan kategori sebagai berikut

LQ gt 1 artinya sektor ini menjadi basis atau menjadi sumber pertumbuhan

Komoditas memiliki keunggulan komparatif hasilnya tidak saja dapat memenuhi

kebutuhan di wialyah bersangkutan akan tetapi juga dapat diekspor ke luar wilayah

LQ = 1 komoditas itu tergolong non-basis tidak memiliki keunggulan komparatif

Produksinya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan wilayah sendiri dan tidak

mampu untuk diekspor ke luar wilayah

93

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

LQ lt 1 komoditas ini juga termasuk non-basis Produksi komoditas di suatu wilayah

tidak dapat memenuhi kebutuhan sendiri sehingga memerlukan pasokan dari luar

Berdasarkan data dalam httpspapuabpsgoid diperoleh data PDRB hasil

produksi lapangan usaha atas 17 sektor usaha dengan rincian sebagai berikut

Tabel 61 Daftar PDRB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku

Di Provinsi Papua Tiap Triwulan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

No Sektor Usaha

PDRB Papua Tahun 2020

Triwulan I Triwulan II Triwulan

III Triwulan

IV Tahunan

1 Pertanian Kehutanan dan Perikanan 609181 603192 611251 622988 2446612

2 Pertambangan dan Penggalian 1059579 1319255 1527604 1718106 5624542

3 Industri Pengolahan 104014 106029 103019 100950 414013

4 Pengadaan Listrik dan Gas 2175 2050 2056 2042 8323

5 Pengadaan Air Pengelolaan Sampah 2510 2496 2480 2551 10037

6 Konstruksi 715826 754473 787666 816700 3074665

7 Perdagangan Besar dan Eceran 527727 506318 525493 532601 2092139

8 Transportasi dan Pergudangan 317174 147768 181558 191494 837994

9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

43469 34749 36033 38441 152692

10 Informasi dan Komunikasi 200565 212150 214120 218809 845643

11 Jasa Keuangan dan Asuransi 83724 79437 82717 86662 332540

12 Real Estate 139005 143251 145972 148857 577085

13 Jasa Perusahaan 62655 56948 62227 63245 245076

14 Administrasi Pemerintahan dll 510838 545224 569732 579005 2204800

15 Jasa Pendidikan 96851 101114 103585 107448 408998

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 90945 95261 96317 101453 383976

17 Jasa lainnya 57910 57210 58774 59860 233754

Total PDRB Papua 4624148 4766925 5110605 5391212 19892890

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Sebagai pembanding dalam melakukan perhitungan analisis LQ diperlukan data sejenis

pada periode yang sama untuk wilayah Nasional Berdasarkan data dalam

httpsbpsgoid diperoleh data Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional Tahun 2020

atas 17 sektor usaha dimaksud dengan rincian sebagai berikut

Tabel 62 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku

Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

No Sektor Usaha PDRB Papua Tahun 2020

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Tahunan

1 Pertanian Kehutanan dan Perikanan 50350320 56975720 57158800 47023770 211508610

2 Pertambangan dan Penggalian 26742030 23150760 23987510 25473890 99354190

3 Industri Pengolahan 78362200 73256450 77343350 77842170 306804170

4 Pengadaan Listrik dan Gas 4593360 4199500 4570140 4611160 17974160

5 Pengadaan Air Pengelolaan Sampah 275950 277790 283670 292870 1130280

6 Konstruksi 41971430 38944580 41295930 43054020 165265960

7 Perdagangan Besar dan Eceran 51764240 47324570 49955500 50502700 199547010

8 Transportasi dan Pergudangan 20288090 13188360 17118490 18375130 68970070

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

94

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

No Sektor Usaha PDRB Papua Tahun 2020

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Tahunan

9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

10974190 8418440 9710330 10320130 39423090

10 Informasi dan Komunikasi 16686900 17187030 17758750 17951230 69583910

11 Jasa Keuangan dan Asuransi 18440330 16390190 16837060 17938970 69606550

12 Real Estate 11298010 11285420 11393360 11401300 45378090

13 Jasa Perusahaan 7846550 6762940 7297760 7518300 29425550

14 Administrasi Pemerintahan dll 14138930 14011050 14362860 15504680 58017520

15 Jasa Pendidikan 12985450 13037760 13919500 14996940 54939650

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 4691070 4534610 5281300 5607920 20114900

17 Jasa lainnya 8051600 6874160 7570180 7760880 30256820

Total PDRB Papua 379460650 355819330 375844490 376176060 1487300530

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Berdasarkan data-data tersebut di atas dilakukan perhitungan LQ untuk mengetahui

sektor unggulan dan potensi di masa depan dengan hasil perhitungan sebagai berikut

Tabel 63 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku

Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

No Sektor Usaha PDRB Papua Tahun 2020

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Tahunan

1 Pertanian Kehutanan dan Perikanan 099 079 079 092 086

2 Pertambangan dan Penggalian 325 425 468 471 423

3 Industri Pengolahan 011 011 010 009 010

4 Pengadaan Listrik dan Gas 004 004 003 003 003

5 Pengadaan Air Pengelolaan SampahLimbah

075 067 064 061 066

6 Konstruksi 140 145 140 132 139

7 Perdagangan Besar dan Eceran 084 080 077 074 078

8 Transportasi dan Pergudangan 128 084 078 073 091

9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 033 031 027 026 029

10 Informasi dan Komunikasi 099 092 089 085 091

11 Jasa Keuangan dan Asuransi 037 036 036 034 036

12 Real Estate 101 095 094 091 095

13 Jasa Perusahaan 066 063 063 059 062

14 Administrasi Pemerintahan dll 296 290 292 261 284

15 Jasa Pendidikan 061 058 055 050 056

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 159 157 134 126 143

17 Jasa lainnya 059 062 057 054 058

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

62 Sektor Unggulan Daerah

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua sampai Triwulan IV 2020 mengalami

pertumbuhan sebesar 692 persen yoy Hal ini disebabkan oleh naiknya produksi bijih

logam yang mengakibatkan sektor Pertambangan dan Penggalian tumbuh sebesar

4431 persen Sektor lain yang juga mengalami pertumbuhan adalah Jasa Keuangan

sebesar 655 persen Jasa Kesehatan dan Bantuan Sosial sebesar 182 persen

Informasi dan Komunikasi sebesar 127 persen serta kategori Pengadaan Air

Pengelolaan Sampah Limbah dan Daur Ulang sebesar 100 persen (sumber BI Papua

2021) Namun dari kelima sektor yang mengalami pertumbuhan positif pada tahun 2020

95

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

tersebut hanya sektor Pertambangan dan Penggalian serta sektor Jasa Kesehatan dan

Bantuan Sosial yang berdasarkan hasil analisis perhitungan LQ merupakan sektor basis

Berdasarkan hasil perhitungan LQ sebagaimana Tabel 63 di atas juga terdapat

4 sektor usaha di Papua yang mempunyai memiliki koefisien LQ gt 1 (sektor basis)

Keempat sektor basis dimaksud adalah sebagai berikut

a) Pertambangan dan Penggalian

Koefisien LQ Tahunan di 2020 untuk sektor ini adalah sebesar 423 Nilai ini

adalah nilai koefisien terbesar dari 17 sektor usaha di Papua Di samping itu sektor

Pertambangan dan Penggalian juga memiliki nilai koefisien LQ yang selalu meningkat

tiap triwulan sepanjang tahun 2020 yaitu 325 pada triwulan I 425 pada triwulan II

468 pada triwulan III dan 471 pada triwulan IV 2020 sehingga diperkirakan nilainya

akan meningkat di tahun 2021 Dari sisi produksi pertumbuhan ekonomi selama tahun

2020 di Provinsi Papua juga disebabkan oleh pertumbuhan lapangan usahasektor

Pertambangan dan Penggalian sebesar 1662 persen serta merupakan lapangan usaha

dengan kontribusi terbesar (2827 persen) kepada PDRB Provinsi Papua

Sektor Pertambangan

dan Penggalian disebut sebagai

sektor unggulan di Papua karena

berdasarkan data dari Dinas

ESDM Provinsi Papua

konsentrasi mineral logam

pertambangan diperkirakan

terdapat pada Lajur Pegunungan

Tengah Papua Posisi tektonik

Papua yang berada di Lingkar

Pasifik yang berupa cincin gunung api memberikan potensi endapan mineral logam

maupun non logam yang besar dengan potensi terbesar pada pertambangan emas

(443 persen) sebagaimana terlihat pada Grafik 61 Salah satu lokasi pertambangan

emas di Papua berada di Kabupaten Mimika yang memiliki potensi tembaga dan emas

terbesar di dunia dan selama ini dikelola oleh PT Freeport Indonesia

b) Administrasi Pemerintahan Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

Sektor ini mempunyai nilai koefisien tertinggi kedua di perhitungan LQ Tahunan

di 2020 serta termasuk kategori sektor basis karena yaitu koefisian LQ gt 1 yaitu sebesar

284 Meskipun sektor ini dikategorikan sebagai sektor basis di 2020 namun nilai

koefisien LQ bergerak naik-turun pada tahun 2020 yaitu 296 pada triwulan I 290 pada

Grafik 61 Potensi Pertambangan di Papua

Sumber RKPD Provinsi Papua diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

96

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

triwulan II 292 pada triwulan III dan 261 pada triwulan IV 2020 Berdasarkan kriteria

dalam Buku Pedoman Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (BPS 2015)

disebutkan bahwa kategori pada sektor ini mencakup kegiatan yang sifatnya

pemerintahan sehingga pada umumnya dilakukan oleh instansiadministrasi

pemerintahan Di samping itu sektor ini juga mencakup pendanaan dan administrasi

dari program-program jaminan sosial wajib yang pada umumnya juga diselenggarakan

oleh instansi pemerintah Tingginya koefisien LQ untuk sektor ini menunjukkan tingginya

produksi pada lapangan usaha di Provinsi Papua yang dilaksanakan oleh pemerintah

serta tingginya ketergantungan APBNAPBD pada pertumbuhan ekonomi di Papua

c) Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

Sektor ini memiliki nilai koefisien LQ Tahunan di 2020 terbesar ketiga untuk

Provinsi Papua serta termasuk kategori sektor basis karena yaitu koefisian LQ gt 1 yaitu

sebesar 143 Kategori dalam sektor ini mencakup mulai dari pelayanan kesehatan yang

diberikan oleh tenaga profesional terlatih di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lain

sampai kegiatan perawatan di rumah yang melibatkan tingkatan kegiatan pelayanan

kesehatan sampai kegiatan sosial yang tidak melibatkan tenaga kesehatan profesional

Nilai koefisien LQ pada sektor ini juga bergerak naik-turun pada tahun 2020 yaitu 159

pada triwulan I 157 pada triwulan II 134 pada triwulan III dan 126 pada triwulan IV

2020 Hampir sama dengan sektor Administrasi Pemerintahan Pertahanan dan

Jaminan Sosial Wajib di atas implementasi peluang usaha sektor ini di Papua juga

terkait dengan kegiatan sosial yang juga turut bergantung pada kontribusi dari

APBNAPBD

d) Konstruksi

Nilai Koefisien LQ Tahunan di 2020 untuk sektor Konstruksi adalah sebesar 139

sehingga sektor ini termasuk salah satu sektor basisunggulan di Papua Hal ini dapat

dilihat dengan banyaknya pembangunan sarana-sarana di Papua untuk mengejar

ketertinggalan pembangunan infrastruktur dengan Provinsi-Provinsi lain di Indonesia

Percepatan dalam pembangunan konstruksi di Papua diharapkan akan mendukung

dalam peningkatan investasi di Provinsi Papua Di samping itu gencarnya

pembangunan konstruksi di Papua juga sebagai bagian dari percepatan pembangunan

sarana pendukung PON XX yang akan diselenggarakan pada tahun 2021 di Provinsi ini

Berdasarkan data dari Kementerian PUPR dan Kemenpora terdapat tiga klaster venue

di PON XX yang tersebar di 4 wilayah yaitu KotaKabupaten Jayapura Kabupaten

Mimika dan Kabupaten Merauke Delapan Venue berlokasi pada KotaKabupaten

Jayapura yang terdiri dari Kawasan Olahraga Kampung Harapan Kompleks Olahraga

97

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Doyo Baru Lapangan Sepakbola Universitas Cenderawasih Lapangan Tenis Kantor

Walikota Jayapura GOR Tinju Gidi GOR Waringin GOR Cenderawsih dan Arena

Dayung Lima venue berlokasi di Mimika yang terdiri dari Mimika Sports Complex

(SMC) GOR Biliar GOR Futsal Mimika Gedung Eme Neme Yauware dan Wisma Atlet

Sedangkan lima venua berlokasi di Merauke yang meliputi GOR Hiad Sai Sirkuit Balap

Motor Distrik Tanah Miring Stadion Katalpal Mopah Lama Rumah Susun Balai PUPR

serta Rumah Susun Unmus Selain pembangunan venue-venue ini sektor konstruksi

juga meliputi pembangunan jalan trans Papua serta pengembangan obyek-obyek

Pariwisata sebagai pendukung penyelenggaraan PON XX

63 Sektor Potensial Daerah

Dilihat dari kontribusi

lapangan usaha perekonomian

Papua masih bergantung pada

sektor Pertambangan dan

Penggalian dengan porsi

sebesar 2827 persen yang

dilanjutkan dengan sektor

Konstruksi sebesar 1546

persen Dengan adanya

pandemi COVID-19 yang

mengakibatkan penurunan

kinerja sektor non tambang pemulihan ekonomi diharapkan dapat menyasar kepada

sektor non tambang yang memiliki pangsa tenaga kerja terbesar yakni sektor Pertanian

Kehutanan dan Perikanan dengan pangsa pasar sebesar 669 persen dari total tenaga

kerja Di samping itu meskipun berdasarkan analisis LQ tidak dikategorikan sebagai

sektor basisunggulan sektor ini memberikan kontribusi terbesar ketiga bagi

perekonomian Provinsi Papua yaitu sebesar 1230 persen Rincian pangsa PDRB

Provinsi Papua tahun 2020 dapat dilihat pada grafik 62

a) Perikanan

Berdasarkan RKPD Provinsi Papua Tahun 2020 Wilayah Pengelolaan

Perikanan (WPP) Papua terbagi menjadi dua yaitu perairan utara dan perairan selatan

Potensi pada Perikanan Tangkap dapat dilihat dari luasnya hamparan perairan Laut

Cendrawasih dan Pasifik seluas 11000 kmsup2 yang terletak di perairan utara Papua yang

merupakan kawasan kaya akan sumber daya perikanan Pelagis Besar (Tuna Paruh

Panjang Cakalang dan Tenggiri) Sedangkan perairan Laut Arafura seluas 14300 km

Grafik 62 Pangsa PDRB Provinsi Papua Tahun 2020

Sumber Bank Indonesia diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

98

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

di bagian selatan Papua merupakan kawasan yang kaya akan sumber daya Ikan

Demersal (Udang Kakap Bawal Pari Cucut dan Ikan lainnya) Namun mengingat

masih terbatasnya pemanfaatan potensi ini di Papua sumber daya alam yang melimpah

tersebut belum dapat dioptimalkan dalam mendukung perekonomian masyarakat dan

pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua

Selanjutnya besarnya potensi pada Perikanan Budidaya dapat dilihat dari

Kawasan Bentang Laut Papua yang memiliki potensi budidaya kelautan dan perikanan

dengan prioritas penanganan meliputi

Perikanan budidaya laut di Teluk Cendrawasih di Kabupaten dan Kota Jayapura

Perikanan budidaya air payau (tambak) di Sarmi dan Waropen

Perikanan budidaya air tawar (kolam) di Jayawijaya Kabupaten dan Kota Jayapura

Optimalisasi pemanfaatan atas sektor Pertanian ini antara lain dapat dilakukan dengan

Mengoptimalkan jalur perdagangan mendorong sertifikasi ekspor serta memanfaatkan

Cold Storage atas hasil tangkapan ikan Di samping itu dukungan pengadaan armada

kapal yang modern dapat dibiayai dengan APBD maupun pemanfaatan DAK Fisik

b) Pertanian Perkebunan dan Peternakan

Potensi pengembangan lahan pertanian di Papua masih terbuka sangat lebar

melalui klarifikasi status lahan untuk pembangunan pertanian oleh Pemerintah dan

masyarakat adat pengembangan infrastruktur pertanian termasuk jaringan irigasi

jaringan jalan pendukung pertanian pasar peningkatan SDM secara konsisten dan

terpadu dan pemberdayaan masyarakat untuk membangun sektor pertanian Dengan

mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lahan yang tersedia secara tepat dan lestari

dapat menjadikan Provinsi Papua sebagai sentra produksi pertanian di wilayah timur

Untuk mendukung permbiayaan usaha pertanian pemda dapat mendorong penyediaan

lembaga keuangan mikro serta bersinergi dengan Pemerintah Pusat antara lain dengan

memberikan kemudahan akses kepada petani melalui skema Kredit Usaha Rakyat

(KUR) dan Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) sebagau kredit program Pemerintah Pusat

c) Kehutanan

Papua adalah Provinsi yang memiliki hutan terluas di Indonesia dengan hutan

seluas 2503 ha Tiga Kabupaten dengan wilayah hutan terluas adalah Mamberamo

(270 ha) Asmat (229 ha) dan Boven Digoel (198 ha) Tanah Papua merupakan

penyumbang 50 persen keanekaragaman hayati di Indonesia sehingga menjaga

keberadaan hutan Papua berarti menjaga keanekaragaman hayati dan populasi seluruh

Orang Asli Papua (OAP) yang menggantungkan hidupnya dari sumberdaya alam dan

jasa ekosistem hutan (sumber wwwsuarapapuacom 2019) Hutan tersebut di

99

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

kelompokkan ke dalam 3 fungsi yaitu hutan lindung suaka alam dan hutan produksi

Hutan lindung dan suaka alam berfungsi untuk menjaga kelestarian alam seperti

pengaturan tata air dan tempat berlindung bagi flora fauna Hutan produksi dapat

dimanfaatkan untuk memproduksi kayu rotan gatah dan hasil hutan lainnya Luas

hutan produksi adalah 30 persen dari keseluruhan hutan di Papua Namun pemanfaatan

hutan ini juga belum dilakukan secara optimal Hal ini dapat dilihat dari masih rendahnya

porsi sektor Kehutanan pada PDRB Provinsi Papua

d) Pariwisata

Meskipun porsi Sektor Pariwisata dalam PDRB Lapangan Usaha Provinsi Papua

tidak signifikan namun berdasarkan hasil simulasi dengan Computer General

Equilibrium (CGE) pariwisata merupakan subsektor yang paling potensial karena

memberikan dampak yang cukup tinggi terhadap PDRB dan penyerapan tenaga kerja

Hal ini karena peningkatan sektor ini berpengaruh signifikan dalam peningkatan sektor

lain yaitu Industri Pengolahan Perdagangan Besar dan Eceran Transportasi dan

Pergudangan serta Informasi dan Komunikasi

Provinsi Papua memiliki beragam potensi pariwisata yang dapat menjadi potensi

unggulan daerah Beberapa Taman Nasional yang dimiliki oleh Provinsi Papua ialah

Taman Nasional Lorentz di Mimika Jayawijaya Puncak Jaya dan Asmat Taman

Nasional Wasur di Merauke dan Taman Naional Teluk Cendrawasih di Nabire Potensi

pariwisata tersebut belum dikelola secara maksimal sehingga belum memberikan

dampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat Pariwisata merupakan sektor

yang sangat potensial untuk dikembangkan mengingat Provinsi Papua ditunjuk sebagai

tuan rumah dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang akan dilaksanakan tahun

2021 Hal ini akan menjadi peluang banyaknya pengunjung dari luar daerah yang akan

datang ke Papua yang biasanya diikuti pula dengan meningkatnya kegiataan

perekonomian (hotel transportasi akomodasi souvenir dan lain-lain)

64 Tantangan Fiskal Regional Dalam Mendorong Potensi Ekonomi Daerah

641 Tantangan Fiskal Pemerintah Pusat

Tantangan fiskal utama yang dihadapi oleh Pemerintah Pusat dalam mendorong

potensi ekonomi daerah Papua adalah masih tingginya ketergantungan APBD pada

Pendapatan dari Pemerintah Pusat Dalam menjalankan amanah dari UU Nomor 21

tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua Pemerintah telah

memberikan dukungan dana berupa pengalokasian Dana Otsus Dana Otsus

merupakan salah satu jenis belanja Transfer ke Daerah dalam APBN yang ditentukan

setara 2 persen dari pagu Dana Alokasi Umum (DAU) nasional dan berlaku selama 20

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

100

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

tahun (2002-2021) Dana Otsus

diharapkan berperan sebagai

pendorong peningkatan

kesejahteraan masyarakat dan

pembangunan di Papua Namun

perkembangan beberapa

indikator masih menunjukkan

bahwa pertumbuhan

perekonomian Papua masih jauh

berada di bawah rata-rata

nasional Masih besarnya

alokasi dana Perimbangan dan

Transfer dari Pusat juga

menunjukkan belum terciptanya

kemandirian ekonomi Provinsi

Papua yang salah satu

indikasinya adalah masih

rendahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Papua Berdasarkan data realisasi APBD

Nasional tahun 2019 Papua menjadi Provinsi dengan jumlah PAD nomor 33 dari 34

Provinsi di Indonesia Peringkat Papua hanya lebih baik dari Papua Barat serta jauh

berada di bawah rata-rata rasio PAD Provinsi di Indonesia

642 Tantangan Fiskal Pemerintah Daerah

Rendahnya PAD di Papua menjadi salah satu indikasi belum optimalnya peran

kebijakan fiskal Pemda dalam memanfaatkan sektor unggulan potensi sumber daya

yang dimiliki Hal ini menjadi tantangan fiskal bagi Pemda Papua mengingat masih

kecilnya kontribusi Papua terhadap PDB Nasional meskipun memiliki sumber daya alam

yang cukup melimpah (Pertambangan Pertanian Kehutanan dan Perikanan) Struktur

Pendapatan Papua tahun 2020 tampak pada Grafik 64 dengan rincian meliputi

a) Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan sebesar 6493 persen yang terdiri

dari DAU DAK dan DBH Pajak

b) Transfer Pemerintah Pusat ndash Lainnya sebesar 2623 persen yang terdiri dari Dana

Otsus dan Dana Penyesuaian

c) PAD dengan porsi sebesar 542 persen yang terdiri dari Pajak Daerah Retribusi

Daerah Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dan PAD lainnya serta

Grafik 63 Perbandingan Rasio PAD antar Provinsi Tahun

2019

Sumber Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan diolah

101

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

d) Pendapatan Daerah Lain-lain sebesar 343 persen yang terdiri Transfer

Pemerintah Provinsi Transfer Bantuan Keuangan dan Lain-lain Pendapatan

Daerah yang Sah

Berdasarkan komposisi

tersebut tantangan fiskal yang

dihadapi oleh Pemda di Papua

adalah bagaimana

mengoptimalkan pemanfaatan

dari dana-dana perimbangan

dan transfer yang cukup besar

dari Pemerintah Pusat

Tantangan lain adalah upaya

meminimalisir pemanfaatan

penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa yang belum optimal danatau kurang tepat

sasaran Berdasarkan hasil koordinasi dengan para pemangku kepentingan di Papua

beberapa hal yang menjadi pertimbangan antara lain kesulitan akses transportasi dan

internet kondisi keamanan yang belum kondusif dan mudah terjadi konflik keterbatasan

SDM dan fasilitas infrastruktur kondisi demografi serta karakter masyarakat asli Papua

643 Sinkronisasi Kebijakan Fiskal Pusat-Daerah

Provinsi Papua merupakan satu dari tiga Provinsi (selain Papua Barat dan Aceh)

yang masih mendapatkan dukungan dana berupa pengalokasian Dana Otsus dalam

APBN sd tahun 2021 Untuk mendukung keberhasilan pemanfaatan dana Otsus dan

pertumbuhan ekonomi di Papua diperlukan optimalisasi sinergi dan sinkronisasi

kebijakan fiskal antara Pemerintah Pusat dan Daerah melalui sebuah perencanaan yang

terintegrasi Meskipun terdapat indikasi penyaluran yang kurang tepat sasaran namun

penghentian Dana Otsus pada saat ini dapat menimbulkan konflik baru di Provinsi

Papua Oleh sebab itu perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam tentang efektivitas

dan keberlanjutan penyaluran Dana Otsus di Papua dengan mengoptimalkan peran

fiskal dari Pemerintah Pusat dan Daerah agar berperan dalam peningkatan PAD serta

pertumbuhan ekonomi di Provinsi Papua Di samping itu sinergi tersebut juga dapat

dilakukan dengan mengoptimalkan peran Kanwil DJPb Papua untuk bersinergi dengan

Pemda dalam monev penyaluran DFDD pelaksanaan program PEN serta pembinaan

dalam penyaluran Kredit Program di Provinsi Papua

Di samping itu sinkronisasi kebijakan fiskal juga ditunjukkan dalam masa

persiapan acara PON XX Kegiatan tersebut memerlukan biaya yang sangat besar

Grafik 64 Struktur Pendapatan Provinsi Papua

Sumber SIKD diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

102

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

dalam pembangunan sarana dan infrastrukturnya sehingga membutuhkan sinkronisasi

anggaran dari APBD dan APBN Pemprov Papua mengalokasikan dana APBD lebih dari

Rp38 triliun untuk pembangunan dan renovasi lokasi pertandingan PON XX

Pengalokasian anggaran dimulai sejak tahun 2016 sebesar Rp2286 miliar tahun 2017

sebesar Rp4472 miliar tahun 2018 sebesar Rp8793 miliar tahun 2019 sebesar Rp22

triliun serta tahun 2021 sebesar Rp2 triliun Pemerintah pusat juga mengalokasikan

dana APBN sebesar Rp23 triliun untuk mendukung pembangunan arena PON tersebut

Pembangunan sarana PON XX yang membutuhkan dana terbesar adalah

Stadion Papua Bangkit yang didanai oleh APBD Provinsi Papua senilai Rp 13 triliun dan

diresmikan pada tanggal 23 Oktober 2020 Stadion Papua Bangkit diklaim sebagai

stadion terbaik dan termegah kedua yang ada di Indonesia setelah Stadion Gelora Bung

Karno (GBK) Stadion ini memiliki kapasitas 40000 penonton dimana seluruh fasilitas

stadion telah berstandar internasional Desain stadion ini disesuaikan dengan budaya

masyarakat Papua yaitu Honai Karena keunggulannya Stadion Papua Bangkit

merupakan salah satu nominasi Stadion Terbaik Dunia 2019 oleh media online asal

Polandia (Press Release Peresmian Stadion Papua Bangkit 2020)

Di samping pemanfaatan alokasi APBN dari Kementerian PUPR masyarakat

Papua juga dapat memanfaatkan APBN melalui penyaluran DAK Fisik Dana Desa atau

penyaluran kredit program kepada UMKM Pemanfaatan ini antara lain dengan

mengoptimalkan peran Pemda dalam penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa dengan

prioritas untuk mendukung pembangunan sarana fisik di daerah-daerah sekitar

penyelenggaraan kegiatan PON Optimalisasi peran Pemda juga diperlukan dalam

pelaksanaan sinergi pelaksanaan KUR dan Pembiayaan UMi Kedua kredit program

dimaksud dapat dimanfaatkan oleh UMKM untuk menciptakan peluang usaha dalam

kegiatan PON XX Peluang usaha tersebut antara lain di sektor pariwisata transportasi

perdagangan maupun produksiindustri pengolahan pembuatan souvenir-souvenir

R o c h m a d A T SK e p a l a B i d a n g P P A I I

K a n w i l D J P b P r o v i n s i P a p ua

BAB VIItematik kajian fiskal (pen-apbd)

Pandemi Covid19 benar-benar memukulperekonomian Nasional bahkan Dunia

Dengan s inergi yang kuat antara PemerintahPusat Pemerintah Daerah Papua danMasyarakat dalam mengawal st imulusekonomi melalu i berbagai program PC-PEN

diharapkan mampu membangkitkan UMKMPapua sebagai penopang perekonomianmasyarakat Papua amp Indonesia

Sumber Foto Kanwil DJPb Provinsi Papua

103

Rumput Mei Walesi Photo Credit Jiwa (KPPN Wamena)

71 Pemanfaatan Refocusing APBD Untuk PC-PEN di Daerah

andemi yang terjadi di sepanjang tahun 2020 menjadi tantangan yang berat

bagi pemerintah baik itu pemerintah pusat maupun daerah Dampak dari

pandemi Covid-19 bukan hanya pada kesehatan masyarakat namun juga

dampak ekonomi pada masyarakat atau UMKM Pembatasan sosial yang

dilakukan untuk mencegah tingkat penularan Covid-19 menimbulkan dampak lain di

sektor ekonomi Guna meredam dampak tersebut respon fiskal yang adaptif sangat

diperlukan oleh pemerintah

Pemerintah pusat telah

menyediakan anggaran lebih

dari Rp600 triliun pada tahun

anggaran 2020 yang digunakan

untuk program PEN Selain itu

Pemerintah Provinsi Papua juga

telah melakukan refocusing

anggaran sesuai dengan Inpres

No 4 Tahun 2020 Inpres

P

Grafik 71 Alokasi dan Realisasi Total Pencegahan dan

Penanganan Covid-19 Pemprov Papua (dalam miliar)

Sumber Kemendagri diolah

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB VII

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

(TEMATIK)

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

104

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

tersebut mengharuskan seluruh KementerianLembaga serta Pemerintah Daerah untuk

melakukan refocusing anggaran Poin pertama dari Inpres No 4 Tahun 2020 adalah

mengutamakan penggunaan alokasi anggaran yang telah ada untuk kegiatan-kegiatan

yang mempercepat penanganan Covid-19 (Refocussing kegiatan dan realokasi

anggaran)

Pemerintah Provinsi

Papua telah mengalokasikan

anggaran untuk pencegahan

dan penanganan Covid-19

sebesar Rp21872 miliar

Sepanjang tahun anggaran

2020 alokasi anggaran tersebut

telah direalisasikan sebesar

Rp21539 miliar atau sebesar

985 persen dari total anggaran

yang di alokasikan Alokasi

tersebut digunakan untuk belanja pada bidang kesehatan penyediaan jaring pengaman

sosial (social safety net) dan penanganan dampak ekonomi

Belanja pada bidang Kesehatan dalam rangka menghadapi pandemi Covid-19

dilaokasikan sebesar Rp8713 miliar atau 398 persen dari alokasi total untuk

pencegahan dan penanggan Covid-19 pemerintah Provinsi Papua Dari total alokasi

tersebut telah direalisasikan sebesar Rp8713 miliar atau 1000 persen

Selain belanja untuk

bidang kesehatan alokasi

anggaran pemulihan ekonomi

yang berasal dari anggaran

daerah juga digunakan untuk

jaring pengaman sosial Total

alokasi untuk jaring pengaman

sosial sebesar Rp7841 miliar

atau sebesar 243 persen dari

total alokasi Sepanjang tahun

anggaran 2020 anggaran jaring

pengaman sosial telah direalisasikan sebesar Rp7841 miliar atau sebesar 1000

persen

Grafik 72 Alokasi dan Realisasi Belanja Bidang Kesehatan

Penanganan Covid-19 Pemprov Papua (dlm miliar)

Sumber Kemendagri diolah

Grafik 73 Alokasi dan Realisasi Belanja Jaring Pengaman

Sosial Penanganan Covid-19 Pemprov Papua (dlm miliar)

Sumber Kemendagri diolah

105

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Penanganan dampak

ekonomi di daerah juga

termasuk salah satu yang

diperhatikan oleh pemerintah

Alokasi untuk penanganan

dampak ekonomi di Provinsi

Papua mencapai Rp5318 miliar

atau 243 persen dari alokasi

yang ada Sampai dengan akhir

tahun anggaran 2020 telah

direalisasikan sebesar Rp4985

miliar atau setara dengan 937 persen dari alokasi yang ditetapkan

72 Efektifitas PEN di Papua Menurut Persepsi Masyarakat Penerima Manfaat

Program PEN yang dikucurkan oleh pemerintah baik pemerintah pusat maupun

daerah dalam rangka penangganan dampak pandemi Covid-19 telah berlangsung

berbulan-bulan Sebagaimana tujuan diadakannya program PEN adalah untuk

membantu meringankan beban masyarakat atau UMKM yang terdampak Sehingga

diharapkan dapat membantu kelangsungan hidup maupun usahanya Oleh karena itu

Kanwil DJPb Provinsi Papua membuat kajian mengenai persepsi masyarakat terhadap

efektifitas program PEN yang telah dilaksanakan selama ini

721 Sumber Data Jumlah dan Metode Pengambilan Sampel

Data yang digunakan dalam kajian ini adalah data primer yang berasal dari hasil

survei yang dilakukan di lingkup Provinsi Papua Survei dilakukan dengan cara

mewawancarai responden yang dilakukan oleh petugas dari KPPN di wilayah kerja

masing-masing Berikut ini adalah jumlah sampel yang diambil pada masing-masing

KPPN di wilayah kerja Kanwil DJPb Provinsi Papua

Tabel 71 Jumlah Sampel Masing-Masing Wilayah Kerja KPPN

No Wilayah Kerja Jumlah Sampel

1 KPPN Jayapura 8

2 KPPN Wamena 6

3 KPPN Timika 6

4 KPPN Merauke 9

5 KPPN Nabire 6

6 KPPN Serui 6

6 KPPN Biak 5

Jumlah 46 Sumber Kanwil DJPb Provinsi Papua diolah

Grafik 74 Alokasi dan Realisasi Belanja Penangganan

Dampak Ekonomi Covid-19 Pemprov Papua (dlm miliar)

Sumber Kemendagri diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

106

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

Responden yang dipilih adalah OrangKeluarga yg menerima manfaat dari Program

PEN diantaranya Program Perlinsos (BLT Desa Bantuan Pangan non Tunai BST atau

Bansos Beras) Padat Karya Sektoral KementerianLembaga UMKM (Subsidi Bunga

UMKM atau BPUM)

Pengambilan sampel dalam kajian ini dilakukan dengan mempertimbangkan

kecukupan sampel sumber daya yang dimiliki serta keterbatasan waktu dalam

melakukan survei Sehingga dengan mempertimbangkan hal tersebut didapatkan

jumlah sampel 44 sampel yang diambil 7 wilayah KPPN yang ada dibawah Kanwil DJPb

Provinsi Papua Jumlah tersebut sudah memenuhi syarat Central Limit Theorem yang

mengatakan bahwa apabila jumlah sampel yang diambil lebih besar daripada 30 sampel

maka sampel tersebut telah merepresentasikan populasinya Teknik sampling yang

digunakan adalah purposive sampling dimana teknik sampling ini adalah non-random

sampling Purposive sampling dilakukan dengan menetapkan ciri-ciri khusus sampel

yang akan diambil oleh peneliti sehingga mampu menjawab persoalan yang akan diteliti

Menurut Sugiyono (2010) purposive sampling merupakan teknik untuk menentukan

sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data

yang diperoleh nantinya bisa lebih representatif Berikut ini adalah variabel laten dan

indikator yang digunakan dalam penelitian ini

Tabel 72 Variabel Laten dan Indikator Yang Digunakan

KETAHANAN KELUARGA (η1)

Y11 Ketahanan Fisik Keluarga (Selalu bisa makan setiap hari)

Y12 Ketahanan Ekonomi Keluarga (Tabungan tidak tergerus dan digunakan seluruhnya dlm

masa pandemi atau tidak menambah hutang jika tidak memiliki tabungan)

Y13 Ketahanan Psikologis (Tetap memiliki motivasi hidup tidak stress menghadapi tekanan

keadaan di masa Pandemi kondisi keluarga tetap harmonis)

EFEKTIVITAS PEN (η2)

Y21 Bantuan PEN memberikan dampak positif terhadap kondisi ekonomi masyarakat terdampak

Y22 Jumlah bantuan yang diberikan cukup membantu mencukupi kebutuhan pokok kehidupan

sehari

Y23 Saya merasa bantuan PEN masih diperlukan sampai dengan kondisi ekonomi membaik dan

normal

KEMANFAATAN PEN (ξ1)

X11 Dengan adanya bantuan PEN saya dapat tetap mempertahankan kehidupan keluargausaha

saya

X12 UsahaKehidupan saya dapat terancam akibat Covid-19 apabila tidak ada bantuan PEN

X13 Saya dapat optimis melewati tantangan ekonomi di masa pandemi dengan bantuan PEN

X14 Jika tidak ada bantuan PEN mungkin saja saya memenuhi kebutuhan dengan berhutang

KETAJAMAN SASARAN PEN (ξ2)

X21 Pemerintah telah tepat memberikan bantuan PEN kepada masyarakat saat terjadi pandemi

Covid-19

X22 Pemberian bantuan PEN sudah tepat kepada yg membutuhkan

X23 Saya rasa hampir tidak ada penyalahgunaan bantuan PEN ini

107

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

MEKANISME PENYALURAN PEN (ξ3)

X31 Persyaratan yg harus dipenuhi oleh calon penerima bantuan cukup mudah dan tidak

merepotkan

X32 Proses yg dilakukan untuk mendapatkan bantuan PEN sangat mudah dan tidak bertele-tele

X33 Informasi seputar bantuan PEN mudah didapatkan dan dicari

X34 Tidak terdapat pungutan liar yg dilakukan oleh oknum tertentu

X35 Penyaluran bantuan dilakukan sesuai dengan waktu yg ditetapkan tidak terlambat

PERAN PENYALUR PEN (ξ4)

X41 Lembaga penyalur (Dinas terkait Bank Lembaga Pembiayaan dll) memberikan informasi dan

edukasi terkait bantuan yg diterima

X42 Informasi yg diberikan Lembaga Penyalur lengkap dan mudah dimengerti

X43 Lembaga Penyalur berperan aktif dalam proses penyaluran

X44 Lembaga Penyalur tidak menyulitkan proses untuk mendapatkan fasilitas bantuan

X45 Pejabat (RT RW Kepala Kampung atau Kepala Dinas) memilih penerima bantuan dengan

adil (tidak pilih kasih karena hubungan tertentu)

X46 Lembaga penyalur proaktif dalam menanggapi pertanyaan dan permasalahan di lapangan

722 Metode Analisis Data

Dalam ilmu statistika data yang diperoleh dari hasil survei sebelum diolah harus

dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas data terlebih dahulu Cara paling umum

untuk validitas data adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut

1 1 1

2 2

2 2

1 1 1 1

n n n

i i i i

i i i

n n n n

i i i i

i i i i

n x y x y

r

n x x n y y

Dimana r adalah korelasi antara skor xi adalah skor variabelskor butir responden ke-i

yi adalah skor total variabel skor faktor responden ke-I dan n adalah jumlah responden

Nilai korelasi yang dihasilkan dari setiap pertanyaan dengan skor total akan

dibandingkan dengan nilai tabel dengan taraf signifikan tertentu Apabila nilai korelasi

yang dihasilkan lebih besar daripada nilai tabel maka butir pertanyaan tersebut

signifikan (dapat dipahami dan mengukur seharusnya) Selanjutnya dilakukan

pengujuan reliabilitas dengan menghitung alpha-cronbach Reliabilitas merupakan

indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya dan diandalkan

(Singarimbun 1989) Rumus alpha-cronbach adalah sebagai berikut

2

1

21

1

k

i

iii

k

sk

rk s

Dimana rii adalah reliabilitas instrumen k Jumlah item pertanyaan s2i varians skor setiap

variabel dan s2k varians total Semakin tinggi nilai alpha-cronbach maka semakin

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

108

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

reliabilitas kuisioner dan semakin reliabel juga data yang diperoleh Setelah data yang

diperoleh dinyatakan valid dan reliabel selanjut dilakukan analisis Structural Equation

Modeling (SEM) SEM adalah metode statistika multivariat yang banyak digunakan untuk

mengatasi masalah dasar dalam pengambilan keputusan dalam ilmu-ilmu sosial dan

perilaku dan berkembang dalam disiplin ilmu lainnya yaitu melalui pengukuran-

pengukuran yang melibatkan variabel-variabel yang tidak dapat diukur secara langsung

sehingga memerlukan variabel indikator sebagai variabel yang dapat diukur Komponen

utama SEM ada 3 diantaranya jenis variabel jenis model dan jenis kesalahan

Gambar 71 Model Konseptual Penelitian

Penggunaan metode SEM berbasis kovarian mempunyai kelemahan berdasarkan

asumsi parametric yang harus berdistribusi normal Jumlah sampel yang digunakan pada

SEM berbasis kovarian harus berkisar antara 200 sampai 800 (Ghozali 2008) Untuk

menangani kelemahan tersebut dapat menggunakan algoritma Partial Least Square

(PLS) pada analisis SEM yang digunakan PLS merupakan salah satu metode dalam

analisis SEM yang powerfull Algoritma PLS dapat diterapkan pada semua skala data

tidak membutuhkan asumsi dan tidak harus menggunakan sampel dalam jumlah yang

Kemanfaatan PEN

(ξ1)

X11

X113

Ketajaman Sasaran

PEN (ξ2)

X21

X24

Mekanisme

Penyaluran PEN (ξ3)

X31

X35

Efektifitas PEN

(η1)

Y11

Y113

Ketahanan

Keluarga

(η2)

Y21

Y213

Peran Penyalur PEN

(ξ3)

X41

X46

109

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

besar Kelemahan dari PLS adalah distribusi data yang tidak diketahui sehingga

signifikansi statistik tidak dapat dinilai Namun kelemahan ini dapat diatasi dengan

menggunakan resampling atau bootstrap (Ghozali 2011) Berikut ini merupakan diagram

jalur model konseptual yang menggambarkan hubungan antara variabel laten serta

variabel laten dengan indikatornya

Untuk mengukur dimensi-dimensi yang membentuk sebuah faktor diperlukan

model pengukuran (outer model) Model ini merepresentasikan dugaan hipotesis yang

sudah ada sebelumnya yaitu hubungan antara indicator dengan faktornya dan dievaluasi

dengan analisis faktor konfirmatori atau Confirmatory Factor Analysis (CFA) Berikut ini

persamaan model indikator reflektif

( x1) ( x ) ( x1) ( x1)p x p n n p X Λ ξ δ

( x1) ( x ) ( x1) ( x1)q y q m m q Y Λ η ε

Dimana

X indikator untuk variabel laten eksogen

Y indikator untuk variabel laten endogen

ξ vektor variabel laten eksogen

η vektor variabel laten endogen

xΛ matriks loading yang menggambarkan hubungan variabel laten eksogen dengan

indikatornya

yΛ matriks loading yang menggambarkan hubungan variabel laten endogen dengan

indikatornya

xδ vektor kesalahan pengukuran pada variabel indikator eksogen

yε vektor kesalahan pengukuran pada variabel indikator endogen

Selain outer model terdapat inner model yang menghubungkan variabel laten

dengan variabel laten lainnya didasarkan pada teori substansi dari penelitian Hubungan

antar variabel laten dapat dituliskan pada persamaan sebagai berikut

( x1) ( x ) ( x1) ( x ) ( x1) ( x1)m m m m m n n m η B η Γ ξ ζ

Dimana

η vektor variabel laten endogen

B matriks koefisien pengaruh variabel laten endogen

Γ matriks koefisien jalur yang menghubungkan variabel laten eksogen dengan

variabel laten endogen

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

110

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

ξ vektor variabel laten eksogen

ζ vektor kesalahan pengukuran struktural

m banyak variabel laten endogen

n banyak variabel laten eksogen

Setelah model didapatkan diperlukan evaluasi untuk outer model dan inner

model Evaluasi outer model menggunakan convergent validity dan composite reability

sedangkan evaluasi inner model menggunakan R-Square

2

1

2

1 1

j

j j

K

jk

k

K K

jk jk

k k

CR

var e

Ukuran tersebut dapat diterima keandalannya apabila koefisien variabel latennya

bernilai lebih besar dari 070 (Chin1998) Sedangkan untuk mengurangi ketidakandalan

SEM-PLS (Structural Equation Modeling ndash Partial Least Square) digunakan resampling

bootstrap dengan statistik uji sebagai berikut

2

( ) ()

1

ˆ ˆ

ˆˆ ( )1

ˆ ˆ dimana

ˆˆ ( )

B

b

b

B

B

B

seB

Tse

dimana

B jumlah sampel bootstrapping

( )ˆ

b statistik data asli

() dihitung dari sampel ulang ke-b untuk b = 12B

723 Analisis Structural Equation Modeling ndash Partial Least Square (SEM-PLS)

Responden yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 46 orang yang

menerima bantuan PEN selama kurun waktu 2020 Dari total responden tersebut

sebanyak 913 persen responden menyatakan bahwa setuju dengan sistem pemberian

bantuan yang sekarang dijalankan Sedangkan 87 persen sisanya tidak setuju dengan

mayoritas alasan kurang terorganisir dengan baik dilevel teknis pelaksanaannya

Analisis SEM-PLS yang digunakan memiliki langkah konseptualisasi model konstruksi

diagram jalur konversi diagram jalur ke dalam sistem persamaan estimasi parameter

model evaluasi model dan pengujian hipotesis resampling bootstrap Rancangan

model konseptual yang meliputi model pengukuran (outer model) dan model struktural

111

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

(inner model) kemudian

dituangkan kedalam path

diagram yang akan menjelaskan

pola hubungan antara variabel

laten dan nindikator yang

digunakan Kemudian path

diagram tersebut akan

dikonversi kedalam bentuk

persamaan dan dilakukan

estimasi parameter model

a Validity Test

Evaluasi model dilakukan untuk mendapatkan variabel yang valid dan reliabel

Berikut ini adalah path diagram yang memuat koefisien loading factor masing-masing

indikator dengan variabel latennya

Gambar 72 Diagram Jalur Persamaan Struktural

Output SmartPLS

Grafik 75 Rasio Responden SetujuTidak Terhadap Sistem

Pemberian Bantuan Saat Ini

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

112

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

Nilai loading factor antar variabel laten dengan setiap indikatornya digunakan

untuk pengujian validitas Nilai loading factor yang dimiliki antara seluruh indikator

dengan variabel latennya harus diatas 070 Apabila ada indikator yang memiliki nilai

dibawah 070 maka indikator tersebut harus dihilangkan Terdapat 3 indikator yang

harus dihilangkan karena tidak memenuhi uji validitas yaitu X12 X13 dan X34 Indikator

ldquoUsahaKehidupan saya dapat terancam akibat Covid-19 apabila tidak ada bantuan

PENrdquo dan ldquoSaya dapat optimis melewati tantangan ekonomi di masa pandemi dengan

bantuan PENrdquo untuk mengukur variabel laten Kemanfaatan PEN dinyatakan tidak valid

dalam penelitian ini Begitu juga indikator ldquoTidak terdapat pungutan liar yg dilakukan oleh

oknum tertenturdquo dinyatakan tidak valid untuk mengukur variabel laten Mekanisme

Penyaluran PEN

Berikut ini diagram jalur persamaan struktural setelah dihilangkan 3 indikator

yang tidak valid

Hasil running data kedua telah menghasilkan nilai loading factor yang lebih besar

dari 070 untuk seluruh indikatornya Sehingga dapat disimpulkan bahwa convergent

validity dari setiap indikator telah valid dalam mengukur variabel laten Selanjutnya

melihat discriminant validity untuk memastikan setiap variabel laten benar-benar

Gambar 73 Diagram Jalur Persamaan Struktural Tahap 2

Output SmartPLS

113

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

berbeda dan unik dibanding variabel laten lain Salah satu metodenya adalah dengan

menggunakan Fornell-Larcker Criterion Berikut ini hasil perhitungan dari Fornell-Larcker

Criterion pada seluruh variabel laten

Tabel 73 Fornell-Larcker Criterion

Y2 X1 Y1 X2 X3 X4

Y2 092

X1 077 094

Y1 072 064 086

X2 056 062 050 083

X3 072 075 068 067 085

X4 067 060 044 058 085 087

Output SmartPLS

Berdasarkan hasil dari perhitungan Fornell-Larcker Criterion pada tabel diatas

menunjukkan korelasi antar semua variabel laten Nilai korelasi variabel laten dengan

variabel laten itu sendiri harus lebih besar daripada korelasi dengan variabel laten

lainnya Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel laten telah

memenuhi discriminant validity karena nilai korelasi variabel laten dengan variabel laten

itu sendiri seluruhnya lebih besar daripada korelasi dengan variabel laten lainnya

b Reliability Test

Pengujian reliabilitas diperlukan untuk melihat apakah indikator telah reliabel

atau handal dalam mengukur variabel latennya Reliabilitas dapat diukur dengan

menghitung nilai croncbachrsquos alpha dan composite reliability Indikator dapat

disimpulkan reliabel jika nilai croncbachrsquos alpha ge 050 dan composite reliability ge 070

Tabel 74 Hasil Pengujian Reliabilitas

Variabel Laten Cronbachs Alpha Composite Reliability

Kemanfaatan PEN 0865 0943

Ketajaman Sasaran PEN 0773 0868

Mekanisme Penyaluran PEN 0869 0912

Peran Penyalur PEN 0937 0951

Efektivitas PEN 0909 0943

Ketahanan Keluarga Penerima Manfaat 0825 0896

Output SmartPLS

Tabel diatas menunjukkan nilai cronbachrsquos alpha dari seluruh variabel laten

menunjukkan nilai diatas 050 Sedangkan nilai dari composite reliability seluruh variabel

laten diatas 070 Hal ini menunjukkan setiap variabel indikator telah reliabel dalam

mengukur variabel latennya

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

114

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

c Evaluasi Model Struktural (Inner Model)

Setelah evaluasi model pengukuran (outer model) valid dan reliabel selanjutnya

dilakukan evaluasi model struktural (outer model) Evaluasi outer model dilakukan untuk

mengevaluasi hubungan antar variabel laten Ukuran yang digunakan untuk

mengevaluasi outer model adalah R-Square Nilai R-Square menunjukkan seberapa

besar kemampuan variabel laten eksogen dapat menjelaskan variasi pada variabel laten

endogen

Tabel 75 R-Square Variabel Laten Endogen

Variabel Laten Endogen R-Square R-Square Adjusted

Efektifitas PEN 0668 0636

Ketahanan Keluarga Penerima Manfaat 0519 0596

Output SmartPLS

Berdasarkan tabel diatas nilai R-Square dari variabel laten endogen Efektifitas

PEN sebesar 668 persen Hal ini berarti bahwa variasi Efektifitas PEN dapat dijelaskan

sebesar 668 persen oleh keempat variabel laten eksogen yang digunakan Sedangkan

332 persen sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar model Sedangkan nilai R-Square

variabel laten endogen Ketahanan Keluarga Penerima Manfaat sebesar 519 persen dan

R-Square Adjusted sebesar 596 persen Hal tersebut berarti bahwa variasi variabel

laten endogen Ketahanan Keluarga dapat dijelaskan oleh variabel Efektivitas PEN

sebesar 519 persen sedangkan 481 persen sisanya dijelaskan oleh variabel lain

724 Pengujian Hipotesis Resampling Bootstrap

Pengujian hipostesis ini digunakan untuk menunjukkan tingkat signifikansi

parameter dari variabel indikator pada outer model serta pada inner model Signifikansi

parameter pada inner model dilakukan dengan melakukan replikasi sampel sejumlah

500 Berikut ini adalah hasil pengujian t-statistics pada inner model

Tabel 76 Hasil Pengujian Hipotesis Model Struktural

Variabel Original Sample T- Statistics

Efektivitas PEN rarr Ketahanan Keluarga 0721 7725

Kemanfaatan PEN rarr Efektivitas PEN 0560 3176

Ketajaman Sasaran PEN rarr Efektivitas PEN 0023 0136

Mekanisme Penyaluran PEN rarr Efektivitas PEN 0015 0053

Peran Penyalur rarr Efektivitas PEN 0314 1310

Output SmartPLS

Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 50 persen sehingga nilai t-tabelnya

adalah 196 Berdasarkan tabel diatas nilai t-statistics pada variabel Efektivitas PEN

terhadap Ketahanan Keluarga bernilai 7725 dimana nilai tersebut lebih besar daripada

196 Sehingga pengaruh variabel Efektivitas PEN terhadap Ketahanan Keluarga

signifikan dengan nilai Original Sample nya sebesar 0721 Dari nilai tersebut dapat

115

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

disimpulkan program PEN di Papua telah efektif membantu Ketahanan Keluarga

Penerima Manfaat sebesar 721 persen Persamaan structural diperoleh sebagai

berikut

1 1 2 3 4 1

2 1 2

0560 0023 0015 0314

0721

Seluruh variabel laten eksogen memiliki pengaruh positif terhadap variabel laten

endogen Efektivitas PEN Meskipun demikian hanya hubungan antara Kemanfaatan

PEN dengan Efektifitas PEN yang signifikan Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai t-

statistics sebesar 3176 yang lebih besar dari 196 Variabel laten eksogen Ketajaman

Sasaran PEN Mekanisme Penyaluran PEN dan Peran Penyalur terhadap Efektifitas

PEN tidak signifikan dalam penelitian ini Hal ini perlu menjadi perhatian stakeholder

terkait untuk meningkatkan ketajaman sasaran PEN Mekanisme Penyaluran PEN dan

Peran Penyalur PEN

725 Importance-Performance Analysis

Importance-Performance Analysis (IPA) digunakan untuk memetakan pola

hubungan antara kinerja dan kepentingan dari masing-masing indikator yang ditawarkan

dan kesenjangan antara kinerja dengan harapan dari indikator-indikator tersebut IPA

berfungsi menampilkan informasi tentang indikator pelayanan yang menurut stakeholder

Gambar 74 Cartesius Diagram Importance-Performance

Output SPSS

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

116

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

mempengaruhi kepuasan dan kinerjanya Gap (+) positif diperoleh bila skor persepsi

kinerja lebih besar dari harapan sebaliknya gap (-) negatif diperoleh bila skor persepsi

harapan lebih besar daripada kinerja

Berdasarkan diagram kartesius diatas terdapat juga 10 indikator yang memiliki

performance tinggi dengan importancenya yang juga tinggi sehingga perlu

dipertahankan untuk ke-10 indikator ini Disamping itu terdapat 2 indikator yang memiliki

skor importance tinggi namun skor performance yang tidak terlalu tinggi yaitu X23 dan

X46 Indikator tersebut harus mendapatkan perhatian ekstra dari stakeholder terkait untuk

meningkatkan performancenya Indikator X23 (Saya rasa hampir tidak ada

penyalahgunaan bantuan PEN) memiliki skor performance yang cukup rendah Hal ini

menunjukkan dari responden yang disurvei mayoritas masih mempunyai persepsi

terdapat beberapa penyalahgunaan bantuan PEN Hal ini perlu menjadi perhatian pada

level teknis pelaksanaan agar tidak lagi menimbulkan persepsi yang kurang baik di mata

masyarakat umum

PENUTUP

BAB VIIIBIDANG PPA IIKANWIL DJPBPROVINSI PAPUAWhat we need is a way toidentify the areas of effectiveness(of possible significant results)and a method for concentrating ofthem

~ Dr Peter F Drucker

Sumber Foto Rifqi Ahmad R

117

Noken Papua Photo Credit Jiwa (KPPN Wamena)

81 KESIMPULAN

Dari uraian bab-bab sebelumnya dapat disampaikan kesimpulan Kajian Fiskal

Regional Tahunan Provinsi Papua Tahun 2020 sebagai berikut

1 Selama tahun 2020 perekonomian Papua tumbuh sebesar 232 persen dengan

penyumbang terbesar dari sisi produksi berasal dari kategori pertambangan dan

penggalian sebesar 1662 persen Namun jika tanpa memasukkan sektor

Pertambangan dan Penggalian ekonomi Papua mengalami kontraksi sebesar -315

persen yang mengindikasikan bahwa perekonomian Papua masih mengalami

ketergantungan pada satu sektor tersebut

2 Dalam pelaksanaan APBN realisasi pendapatan negara di Papua mencapai 958

triliun mengalami kenaikan sebesar 64 persen dibanding tahun sebelumnya dengan

pendapatan tertinggi berasal dari Pendapatan Perpajakan khususnya dari PPh

Pasal 21 Sedangkan untuk realisasi belanja Negara tahun 2020 mencapai Rp5581

triliun atau 979 persen dari alokasi pagu dengan pembagian 953 persen berasal

dari realisasi Belanja KL dan 989 persen berasal dari realisasi TKDD

3 Dalam pelaksanaan APBD realisasi pendapatan daerah di Papua mengalami

penurunan sebesar 1845 persen yaitu Rp4338 triliun Sedangkan belanja daerah

juga mengalami penurunan realisasi sebesar 1484 persen yaitu Rp4213 triliun

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB VIII

PENUTUP

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

118

PENUTUP

Turunnya pendapatan dan belanja APBD lebih disebabkan karena adanya

perubahan situasi dan kebijakan akibat Pandemi Covid-19

4 Hasil analisis terhadap program PC-PEN diketahui bahwa efektivitas program PEN

bermanfaat di masyarakat baik dari sisi Manfaat Ketajaman Sasaran Mekanisme

Penyaluran Peran Penyalur Efektivitas dan Ketahanan KPM Namun ada hal unik

yang didapat dari hasil analisis bahwa sebagian responden masih mempunyai

persepsi terdapat beberapa penyalahgunaan bantuan PEN sehingga hal tersebut

perlu menjadi perhatian pada level teknis pelaksanaan program PEN agar tidak

menimbulkan persepsi yang kurang baik di mata masyarakat

5 Beberapa tantangan yang dihadapi Papua dengan adanya pandemi COVID-19

antara lain (1) Sebagai dampak kebijakan pembatasan sosial yang diterapkan

kinerja perekonomian nontambang tidak dapat tumbuh sesuai kapasitasnya dan (2)

Pemulihan ekonomi Papua dari beberapa lapangan usaha terhambat oleh

penurunan pergerakan masyarakat akibat pembatasan akses tranportasi

82 REKOMENDASI

Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan yang diambil dapat diberikan

beberapa rekomendasi sebagai berikut

a Untuk Pemerintah Daerah

1 Pemerintah Daerah perlu menggali potensi alamsumber-sumber yang dapat

memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan PDRB Papua sehingga mengurangi

ketergantungan pada sektor penggalian dan pertambangan yang selama ini menjadi

andalan

2 Dalam rangka penganggaran belanja kesehatan dan belanja pendidikan

pemerintah daerah perlu memperhatikan mandatory spending sesuai peraturan

perundang-undangan dimana alokasi belanja kesehatan minimal dialokasikan

sebesar 10 persen belanja pendidikan minimal sebesar 20 persen dari total belanja

dan belanja infrastruktur minimal 25 persen dari total DTU

3 Dalam rangkan penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)

pemda harus meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan pemerintah pusat agar

PEN yang diberikan sebagai stimulus ekonomi kepada masyarakat dapat

bermanfaat secara optimal

b Untuk Pemerintah Pusat

1 Melaksanakan Intensifikasi dan ekstensifikasi perpajakan secara optimal agar

meningkatkan penerimaan perpajakan di daerah

119

PENUTUP

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

2 Kebijakan alokasi anggaran terutama transfer ke daerah harus disempurnakan

untuk memastikan bahwa tidak hanya alokasi anggaran ke daerah yang tepat

namun eksekusi atas anggaran tersebut juga harus optimal

3 Terus melakukan penyempurnaan proses pelaksanaan anggaran agar proses

penyaluran APBN ke daerah termasuk di dalamnya DAK Fisik Dana Desa dan

BOS dapat dilaksanakan dengan optimal

4 Mengoptimalkan program-program untuk memberdayakan ekonomi mikro seperti

KUR dan UMi serta menciptakan program-program baru untuk menggerakkan

ekonomi rakyat yang bersifat kedaerahan atau dengan mempertimbangkan unsur

kearifan lokal di daerah

5 Meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan berbagai pihak yang terkait dengan

program PC-PEN agar kinerja Penanggulangan COVID-19 dan penyaluran PEN

lebih optimal tepat sasaran serta akuntabel sehingga manfaat PEN benar-benar

dirasakan oleh seluruh masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19

DAFTAR PUSTAKA

Buku Pedoman Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (2015) Jakarta Badan Pusat

Statistik

Chin W (1998) The Partial Least Squares Approach for Structural Equation Modeling

Modern Method for Business Research (pp 295-236) London Lawrence Erlbaum

Associates

Direktur Keuangan amp Manajemen Risiko (2020) Press Release Peresmian Stadion Papua

Bangkit Jakarta PT PP (Persero) Tbk

Ghozali I (2011) Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan Partial Least

Square (PLS) Universitas Diponegoro Semarang

Gubernur Papua Ringkasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Provinsi Papua Tahun 2019-2023 Jayapura Pemerintah Provinsi Papua

Gujarati Damodar N (2004) Basic Econometrics Fourth edition Singapore McGraw-Hill Inc

Hendayana R 2003 Aplikasi Metode Location Qoutient (LQ) Dalam Penentuan Komoditas

Unggulan Nasional Jurnal Informatika Pertanian Volume 12 Balai Besar Pengkajian

dan Pengembangan Teknologi Pertanian Bogor

Judge G G Hill R C Griffiths W Lumlutkepohl H amp Lee T-C (1988) Introduction to the

Theory and Practice of Econometrics New York John Wiley and Sons

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (2019) Rencana Kerja Pemerintah

Daerah (RKPD) Provinsi Papua Tahun 2020 Jayapura Pemerintah Provinsi Papua

Kepala BI Provinsi Papua (2020) Laporan Perekonomian Provinsi Papua Jayapura Bank

Indonesia

Miller M(1991) Location Quotient Basic Tool for Economic Development Analysis Economic

Development Review

Permata Mega I Analisis PDRB KabupatenKota di Provinsi Jawa Tengah Jogjakarta

Universitas Islam Indonesia

Setiyawati Anis (2007) Analisis Pengaruh PAD DAU DAK dan Nelanja Pembangunan

Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kemiskinan dan Pengangguran Pendekatan

Analisis Jalur Madura Universitas Trunojoyo

Todaro Michael P Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga Diterjemahkan oleh Haris A

Munandar Jakarta Penerbit Erlangga 1995

Vinzi V Chin W Henseler J amp Wang H (2010) Handbook of Partial Least Square

Concept Method and Application Springler-Verlag Berlin Heidelberg

Wijanto S H (2009) SEM Konsep dan Prosedur Dipetik September 25 2016 dari

httpslideplayerinfoslide3786688

httpsbigoid

httpsdjpkkemenkeugoid

httpseppidpugoid

httpsfiskalkemenkeugoid

httpskompascom

httpskontancoid

httpspapuabpsgoid

httpssikpkemenkeugoid

httpssikddjpkkemenkeugoid

httpssikpumiid

httpssuarapapuacom

Lampiran Data Fix Effect Model

No Pemda Tahun PDRB Otsus DAK Belanja Modal amp Barang dan JasaDAU IPM 2015 2016 2017 2018 20191 Kab Asmat 2014 148359 10569 9091 70802 82212 4591 0 0 0 0 02 Kab Asmat 2015 163875 11876 11114 70929 86968 4662 1 0 0 0 03 Kab Asmat 2016 183221 11992 25347 91025 89944 4731 0 1 0 0 04 Kab Asmat 2017 203465 10569 13458 94645 89803 4849 0 0 1 0 05 Kab Asmat 2018 225884 10569 11224 83308 89526 4937 0 0 0 1 06 Kab Asmat 2019 246965 30890 11588 82125 91323 5037 0 0 0 0 17 Kab Biak-Numfor 2014 393632 10010 6569 35456 52510 7032 0 0 0 0 08 Kab Biak-Numfor 2015 452612 10010 10187 48018 55003 7085 1 0 0 0 09 Kab Biak-Numfor 2016 505200 18961 24713 80759 59937 7113 0 1 0 0 0

10 Kab Biak-Numfor 2017 499188 10010 20276 33445 61211 7156 0 0 1 0 011 Kab Biak-Numfor 2018 518388 10010 16867 37362 59068 7196 0 0 0 1 012 Kab Biak-Numfor 2019 547600 3226 25393 40211 60860 7257 0 0 0 0 113 Kab Boven Digoel 2014 318638 10046 7865 72215 74000 5821 0 0 0 0 014 Kab Boven Digoel 2015 354640 13511 8737 70277 78319 5902 1 0 0 0 015 Kab Boven Digoel 2016 391808 17641 15192 72600 83879 5935 0 1 0 0 016 Kab Boven Digoel 2017 426463 10046 13546 70832 83714 6014 0 0 1 0 017 Kab Boven Digoel 2018 457264 10046 14871 77908 83048 6083 0 0 0 1 018 Kab Boven Digoel 2019 489163 19619 18741 86315 84840 6151 0 0 0 0 119 Kab Deiyai 2014 75772 10424 7978 38540 40560 4812 0 0 0 0 020 Kab Deiyai 2015 92096 11446 11087 52041 43657 4828 1 0 0 0 021 Kab Deiyai 2016 106306 10424 16197 51729 47151 4850 0 1 0 0 022 Kab Deiyai 2017 115536 10459 8277 44684 47212 4907 0 0 1 0 023 Kab Deiyai 2018 126740 16563 8067 31776 132320 4955 0 0 0 1 024 Kab Deiyai 2019 138850 15325 14661 43031 50235 5011 0 0 0 0 125 Kab Dogiyai 2014 78679 10914 8533 46233 46211 5225 0 0 0 0 026 Kab Dogiyai 2015 89526 11636 16088 50447 49802 5278 1 0 0 0 027 Kab Dogiyai 2016 100194 16260 21636 54007 49646 5332 0 1 0 0 028 Kab Dogiyai 2017 109879 10914 11830 46460 49236 5404 0 0 1 0 029 Kab Dogiyai 2018 120751 10914 14300 44086 49210 5444 0 0 0 1 030 Kab Dogiyai 2019 131048 17511 15591 47095 51734 5541 0 0 0 0 131 Kab Intan Jaya 2014 74792 11049 12855 65171 63614 4351 0 0 0 0 032 Kab Intan Jaya 2015 89208 11151 13230 68854 66076 4435 1 0 0 0 033 Kab Intan Jaya 2016 102072 11049 18270 80946 70624 4482 0 1 0 0 034 Kab Intan Jaya 2017 108664 11549 18238 67726 70087 4568 0 0 1 0 035 Kab Intan Jaya 2018 118379 36462 25581 81326 368962 4655 0 0 0 1 036 Kab Intan Jaya 2019 124880 6176 13011 61706 71710 4751 0 0 0 0 137 Kab Jayapura 2014 845028 10358 6550 30900 59720 6955 0 0 0 0 038 Kab Jayapura 2015 997683 18715 7073 48837 62102 7004 1 0 0 0 039 Kab Jayapura 2016 1151082 27619 21227 62975 69013 7050 0 1 0 0 040 Kab Jayapura 2017 1289135 10358 12096 57793 70706 7097 0 0 1 0 041 Kab Jayapura 2018 1452230 10358 15262 57925 68557 7125 0 0 0 1 042 Kab Jayapura 2019 1642907 19948 15694 66962 70574 7184 0 0 0 0 143 Kab Jayawijaya 2014 475559 11704 12382 39285 60858 5337 0 0 0 0 044 Kab Jayawijaya 2015 541622 21991 12850 54778 63805 5418 1 0 0 0 045 Kab Jayawijaya 2016 613063 31341 26362 67254 71598 5496 0 1 0 0 046 Kab Jayawijaya 2017 680280 11704 19614 76878 66916 5599 0 0 1 0 047 Kab Jayawijaya 2018 760407 12068 26864 72338 71402 5682 0 0 0 1 048 Kab Jayawijaya 2019 833972 33203 26068 60494 74874 5779 0 0 0 0 149 Kab Keerom 2014 188000 9490 10010 41773 50055 6273 0 0 0 0 050 Kab Keerom 2015 212005 11562 9339 40846 52260 6343 1 0 0 0 051 Kab Keerom 2016 233618 13025 17004 48615 55501 6410 0 1 0 0 052 Kab Keerom 2017 254085 9490 13433 42357 55525 6499 0 0 1 0 053 Kab Keerom 2018 270191 9490 17296 61950 54571 6575 0 0 0 1 054 Kab Keerom 2019 285506 2902 28489 47301 55666 6659 0 0 0 0 155 Kab Kepulauan Yapen 2014 266742 9466 7893 36231 46984 6489 0 0 0 0 056 Kab Kepulauan Yapen 2015 301289 16145 9399 39602 49012 6528 1 0 0 0 057 Kab Kepulauan Yapen 2016 334714 9466 28003 55201 52816 6555 0 1 0 0 058 Kab Kepulauan Yapen 2017 361091 9644 14452 40800 53619 6607 0 0 1 0 059 Kab Kepulauan Yapen 2018 390796 9466 16208 44578 54727 6700 0 0 0 1 060 Kab Kepulauan Yapen 2019 423955 4599 13283 38730 56738 6776 0 0 0 0 161 Kab Lanny Jaya 2014 108695 12673 15796 48196 59424 4328 0 0 0 0 062 Kab Lanny Jaya 2015 123504 16427 15476 59749 61461 4418 1 0 0 0 063 Kab Lanny Jaya 2016 138299 12673 30650 77737 63513 4516 0 1 0 0 064 Kab Lanny Jaya 2017 153044 12675 13983 57160 63141 4649 0 0 1 0 065 Kab Lanny Jaya 2018 167646 12711 22555 65366 63566 4734 0 0 0 1 066 Kab Lanny Jaya 2019 182756 6579 19667 56546 65597 48 0 0 0 0 167 Kab Mamberamo Raya 2014 87107 10060 8517 62978 65085 4788 0 0 0 0 068 Kab Mamberamo Raya 2015 103480 10496 9010 62565 67624 4829 1 0 0 0 069 Kab Mamberamo Raya 2016 118902 10160 26805 90173 72601 4900 0 1 0 0 070 Kab Mamberamo Raya 2017 133383 10060 8312 75231 72156 5025 0 0 1 0 071 Kab Mamberamo Raya 2018 148486 7545 5431 58284 72055 5124 0 0 0 1 072 Kab Mamberamo Raya 2019 166545 2658 10966 54367 67184 522 0 0 0 0 173 Kab Mamberamo Tengah 2014 71343 10777 12856 61176 55404 4319 0 0 0 0 074 Kab Mamberamo Tengah 2015 80561 10806 16687 65898 59820 4355 1 0 0 0 075 Kab Mamberamo Tengah 2016 89964 10777 30457 82626 63397 4415 0 1 0 0 076 Kab Mamberamo Tengah 2017 98883 10777 14235 66229 63237 4550 0 0 1 0 077 Kab Mamberamo Tengah 2018 108053 10777 13778 59239 63580 4641 0 0 0 1 078 Kab Mamberamo Tengah 2019 116359 9696 16343 75329 73500 4723 0 0 0 0 179 Kab Mappi 2014 168658 10409 9710 56747 72859 5574 0 0 0 0 080 Kab Mappi 2015 193639 10409 14256 60441 77086 5611 1 0 0 0 0

81 Kab Mappi 2016 217183 20849 21297 60632 78825 5654 0 1 0 0 082 Kab Mappi 2017 242870 12421 9779 54053 78528 5710 0 0 1 0 083 Kab Mappi 2018 267654 13369 16240 70333 78133 5772 0 0 0 1 084 Kab Mappi 2019 295367 6169 21104 79590 79777 583 0 0 0 0 185 Kab Merauke 2014 889861 10251 19381 108689 116147 6733 0 0 0 0 086 Kab Merauke 2015 1035515 20282 20796 101418 121575 6775 1 0 0 0 087 Kab Merauke 2016 1167752 22288 40260 118156 123299 6809 0 1 0 0 088 Kab Merauke 2017 1288060 10251 18590 113385 125742 6864 0 0 1 0 089 Kab Merauke 2018 1452852 10251 30299 116907 122013 6938 0 0 0 1 090 Kab Merauke 2019 1600925 26903 23690 108494 124665 6998 0 0 0 0 191 Kab Mimika 2014 5032802 10096 8139 100352 58250 7040 0 0 0 0 092 Kab Mimika 2015 5424833 14862 11592 136800 59983 7089 1 0 0 0 093 Kab Mimika 2016 6496301 18689 30631 174156 62120 7164 0 1 0 0 094 Kab Mimika 2017 7444527 10096 17338 145574 62322 7242 0 0 1 0 095 Kab Mimika 2018 8534388 8642 26268 162812 60988 7315 0 0 0 1 096 Kab Mimika 2019 5483176 16733 18830 176740 62683 7413 0 0 0 0 197 Kab Nabire 2014 670898 10099 8073 34462 64390 6625 0 0 0 0 098 Kab Nabire 2015 770705 16855 11355 39682 67560 6649 1 0 0 0 099 Kab Nabire 2016 861713 18652 27236 63240 70959 6664 0 1 0 0 0

100 Kab Nabire 2017 950718 11043 21938 51887 72371 6711 0 0 1 0 0101 Kab Nabire 2018 1038105 10099 26398 61806 70928 6770 0 0 0 1 0102 Kab Nabire 2019 1109938 16426 28924 58693 72815 6853 0 0 0 0 1103 Kab Nduga 2014 70278 10659 10985 47538 50637 2538 0 0 0 0 0104 Kab Nduga 2015 80801 16898 14730 67897 53620 2547 1 0 0 0 0105 Kab Nduga 2016 90849 25771 20957 73679 63890 2656 0 1 0 0 0106 Kab Nduga 2017 101910 10659 78590 63457 57861 2787 0 0 1 0 0107 Kab Nduga 2018 111846 10659 23401 73150 63295 2942 0 0 0 1 0108 Kab Nduga 2019 121631 27650 17713 72398 64565 3075 0 0 0 0 1109 Kab Paniai 2014 253272 11556 11121 33800 50884 5393 0 0 0 0 0110 Kab Paniai 2015 291758 14340 13010 51902 52827 5420 1 0 0 0 0111 Kab Paniai 2016 327941 26456 19124 58662 59547 5434 0 1 0 0 0112 Kab Paniai 2017 352398 11556 27107 64526 58634 5491 0 0 1 0 0113 Kab Paniai 2018 390688 12328 17533 48903 58604 5583 0 0 0 1 0114 Kab Paniai 2019 418283 26017 14523 42682 60268 5658 0 0 0 0 1115 Kab Pegunungan Bintang 2014 118129 11448 16129 70677 78445 3968 0 0 0 0 0116 Kab Pegunungan Bintang 2015 131049 11425 17158 72708 81863 4091 1 0 0 0 0117 Kab Pegunungan Bintang 2016 147016 11500 22021 74141 85589 4190 0 1 0 0 0118 Kab Pegunungan Bintang 2017 162016 11448 16186 84632 85254 4324 0 0 1 0 0119 Kab Pegunungan Bintang 2018 176480 15224 26041 78176 85106 4422 0 0 0 1 0120 Kab Pegunungan Bintang 2019 191554 31587 29735 54050 86814 4521 0 0 0 0 1121 Kab Puncak 2014 76633 12011 15390 89090 72031 3805 0 0 0 0 0122 Kab Puncak 2015 90198 14134 20384 122201 76495 3941 1 0 0 0 0123 Kab Puncak 2016 102952 25270 26119 109416 81153 3996 0 1 0 0 0124 Kab Puncak 2017 115019 12011 25765 66804 80569 4106 0 0 1 0 0125 Kab Puncak 2018 128628 30080 17813 49170 80559 4181 0 0 0 1 0126 Kab Puncak 2019 140062 29946 13096 48426 82560 427 0 0 0 0 1127 Kab Puncak Jaya 2014 90318 12856 13651 56428 63241 4432 0 0 0 0 0128 Kab Puncak Jaya 2015 102719 13187 19075 76496 65963 4487 1 0 0 0 0129 Kab Puncak Jaya 2016 112402 12856 25295 83609 75384 4549 0 1 0 0 0130 Kab Puncak Jaya 2017 120706 12856 6398 50842 75141 4657 0 0 1 0 0131 Kab Puncak Jaya 2018 130099 13063 13091 71704 74983 4739 0 0 0 1 0132 Kab Puncak Jaya 2019 140674 6462 12721 47393 78127 4833 0 0 0 0 1133 Kab Sarmi 2014 160148 9888 6879 63377 66700 6048 0 0 0 0 0134 Kab Sarmi 2015 184018 10463 9972 69318 69907 6099 1 0 0 0 0135 Kab Sarmi 2016 205831 9888 24739 85317 71693 6127 0 1 0 0 0136 Kab Sarmi 2017 229222 9888 13414 66596 71503 6231 0 0 1 0 0137 Kab Sarmi 2018 253443 8108 10636 62718 71173 6300 0 0 0 1 0138 Kab Sarmi 2019 281555 10382 13017 56450 72639 6345 0 0 0 0 1139 Kab Supiori 2014 70069 8651 9384 50418 40940 5970 0 0 0 0 0140 Kab Supiori 2015 76677 9205 8326 53091 42157 6009 1 0 0 0 0141 Kab Supiori 2016 83044 8651 17008 56197 45536 6059 0 1 0 0 0142 Kab Supiori 2017 89320 8651 10829 43117 45749 6123 0 0 1 0 0143 Kab Supiori 2018 94682 9011 7568 35644 45118 6184 0 0 0 1 0144 Kab Supiori 2019 100576 1302 12498 30166 46415 623 0 0 0 0 1145 Kab Tolikara 2014 101830 12114 15863 58372 66168 4616 0 0 0 0 0146 Kab Tolikara 2015 112847 32386 17774 73703 68746 4638 1 0 0 0 0147 Kab Tolikara 2016 123393 12114 33156 89144 74151 4711 0 1 0 0 0148 Kab Tolikara 2017 134682 17650 13633 64486 73596 4789 0 0 1 0 0149 Kab Tolikara 2018 146438 12114 23243 82070 73450 4885 0 0 0 1 0150 Kab Tolikara 2019 159430 23256 20765 74950 75142 4968 0 0 0 0 1151 Kab Waropen 2014 123868 10081 6033 37161 46778 6197 0 0 0 0 0152 Kab Waropen 2015 141794 10837 8247 41120 49647 6235 1 0 0 0 0153 Kab Waropen 2016 160147 12081 17536 49071 56538 6310 0 1 0 0 0154 Kab Waropen 2017 176270 10081 17199 58146 56383 6408 0 0 1 0 0155 Kab Waropen 2018 191637 3024 12254 1608 18751 6480 0 0 0 1 0156 Kab Waropen 2019 204760 4383 18103 33432 58257 6534 0 0 0 0 1157 Kab Yahukimo 2014 149906 11069 10588 45407 60692 4636 0 0 0 0 0158 Kab Yahukimo 2015 169963 24113 11934 61142 64972 4663 1 0 0 0 0159 Kab Yahukimo 2016 184508 42675 23295 69530 74736 4713 0 1 0 0 0160 Kab Yahukimo 2017 203722 11069 16397 66210 74645 4795 0 0 1 0 0161 Kab Yahukimo 2018 223288 16911 27933 55542 74828 4851 0 0 0 1 0162 Kab Yahukimo 2019 242024 47153 28346 62668 76367 4925 0 0 0 0 1163 Kab Yalimo 2014 69459 10634 13780 55453 56722 4421 0 0 0 0 0

164 Kab Yalimo 2015 80743 18075 14054 67146 59590 4432 1 0 0 0 0165 Kab Yalimo 2016 91564 28831 27912 76138 62632 4495 0 1 0 0 0166 Kab Yalimo 2017 100719 11134 15164 58644 62159 4619 0 0 1 0 0167 Kab Yalimo 2018 111561 28889 22481 78752 150036 4713 0 0 0 1 0168 Kab Yalimo 2019 122127 14596 23777 31850 63329 4808 0 0 0 0 1169 Kota Jayapura 2014 2055946 9556 5206 53434 62431 7786 0 0 0 0 0170 Kota Jayapura 2015 2312561 9556 7738 56911 64137 7805 1 0 0 0 0171 Kota Jayapura 2016 2602978 9556 25257 62189 64336 7856 0 1 0 0 0172 Kota Jayapura 2017 2811763 9961 9379 65788 68032 7923 0 0 1 0 0173 Kota Jayapura 2018 3041455 9939 12461 59094 63430 7958 0 0 0 1 0174 Kota Jayapura 2019 3260654 3187 14459 58405 65971 8016 0 0 0 0 1

Lampiran Data Survey

X11 X12 X13 X14 X21 X22 X23 X31 X32 X33 X34 X35 X41 X42 X43 X44 X45 X46 Y11 Y12 Y13 Y21 Y22 Y23

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 5 4 5

4 4 4 3 4 4 3 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 3 3 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5

5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 1 4 4 2 4 4 4 5

5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5

5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 2 5 2 3 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 3 5 3 3 5 5 4 5

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5

4 2 4 2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 4 3

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 2 4 2 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 2 4 4 4 4

5 4 4 2 4 2 3 4 4 3 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 5

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4

4 3 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

4 4 4 3 5 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 4 4 4 4 4 5

4 4 4 3 4 3 2 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4

5 2 5 1 3 4 2 4 4 4 5 3 3 3 3 4 3 3 5 5 4 5 4 5

3 3 4 3 4 2 2 4 4 4 2 2 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 5

3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 5

5 5 5 3 4 4 4 5 5 5 5 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4

4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5

4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5

4 4 4 5 2 3 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 3 4 2 2 2 4 4 4

4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3 2 4 4 4 4 5 4 3 5 4 3 5

5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5

5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5

4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 5 3 4 4 3 4 4 3 4

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4

5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 5 5

3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 1 2 2

4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4

5 3 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 3 5 1 1 3 3 5 5 3 5 5 3 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5

5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4

5 3 5 1 5 5 1 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 3 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 3 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5

5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5

5 3 4 1 4 5 4 1 4 1 5 4 1 1 2 2 1 1 5 5 5 5 3 5

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

Kompleks Papua Trade Center

Jalan Raya Kelapa Dua Entrop Jayapura

Telp 0967-533140 534140

Faks 0967-535963

Page 4: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang

TIM PENYUSUN

Copyright 2020Kanwil DJPb Provinsi Papua

Tahun 2020

Muhammad Ulil ARochmat BasukiReynaldi Wisnu WSulthan MS

Lusiane Noorlin NMaria Paulina WDedi suprianto sarbyanto b

PENANGGUNG JAWAB

burhani as

KETUA TIM

Rochmad Arif Tri S

PENULIS

KONTRIBUTOR DATA

EDITOR

Muhammad Ulil A

LAYOUT amp DESAIN

Reynaldi Wisnu W

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT TuhanYang Maha kuasa atas segala nikmat dan karunia-Nyasehingga Kantor Wilayah Direktorat Jenderal PerbendaharaanProvinsi Papua dapat menyusun dan menyelesaikan KajianFiskal Regional (KFR) Provinsi Papua Tahun 2020 dengan baikdan tepat waktu Kajian ini disusun dalam rangka pelaksanaantugas Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaanyang memiliki fungsi pembinaan koordinasi dan supervisiserta menjadi representasi Kementerian Keuangan di daerahsebagai pengelola fiskal

Jayapura Februari 2021Kepala Kantor Burhani AS

Kajian Fiskal Regional ini disusun untuk memberikaninformasi dan gambaran mengenai kondisi fiskal dan makroekonomi di Provinsi Papua meliputi perkembangan ekonomiregional perkembangan pelaksanaan anggaran pusat dandaerah dan beritaisu fiskal terkait kontribusi APBD Papuadalam penanganan pandemi Covid-19 Kajian ini diharapkandapat digunakan oleh para pemangku kepentingan dalamrangka pencapaian tujuan kebijakan fiskal dan makro ekonomi

Penyusunan Kajian Fiskal Regional ini dapat kami selesaikanberkat bantuan banyak pihak yang tidak dapat kami sebutkansatu persatu Untuk itu kami mengucapkan terima kasih ataspartisipasi dan dukungan dari semua pihak yang telahmembantu dalam penyusunan Kajian Fiskal Regional ProvinsiPapua Tahun 2020 ini

Kami menyadari bahwa dengan segala keterbatasanyang ada tentu Kajian Fiskal Regional ini masih jauh darisempurna Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saranyang membangun untuk peningkatan kualitas Kajian iniSemoga informasi yang tertuang dalam kajian ini dapatbermanfaat bagi para pemangku kepentingan

ii KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

21 INDIKATOR EKONOMI MAKRO FUNDAMENTAL 11 22 INDIKATOR KESEJAHTERAAN 19 23 EFEKTIVITAS KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI 24

31 APBN TINGKAT PROVINSI 33 32 PENDAPATAN PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL 34 33 BELANJA PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL 40 34 TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA 44 35 ANALISIS CASH FLOW APBN TINGKAT REGIONAL 51 36 PENGELOLAAN BLU PUSAT 53 37 PENGELOLAAN MANAJEMEN INVESTASI PUSAT 56

38 PERKEMBANGAN DAN ANALISIS BELANJA WAJIB 59

41 APBD TINGKAT PROVINSI (KONSOLIDASI PEMDA) 63 42 PENDAPATAN DAERAH 64 43 BELANJA DAERAH 69 44 PERKEMBANGAN BLU DAERAH 71 45 SURPLUSDEFISIT APBD 73 46 PEMBIAYAAN 75 47 ANALISIS KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 76

48 PERKEMBANGAN BELANJA WAJIB DAERAH 78

Daftar Isi

Kata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Grafik iv Daftar Tabel vi Daftar Gambar viii Ringkasan Eksekutif ix Dashboard xiv

BAB I SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

11 PENDAHULUAN 1 12 TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 2 13 TANTANGAN DAERAH 6

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

iii KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

51 LAPORAN REALISASI ANGGARAN KONSOLIDASIAN 81 52 PENDAPATAN KONSOLIDASIAN 82 53 BELANJA KONSOLIDASIAN 85 54 SURPLUSDEFISIT KONSOLIDASIAN 88

55 ANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN FISKAL AGREGAT 88

61 Analisis Locatio Quotient (LQ) 91 62 Sektor Unggulan Daerah 94 63 Sektor Potensial Daerah 97 64 Tantangan Fiskal Regional Dalam Mendorong Potensi Ekonomi Daerah 99

71 PEMANFAATAN REFOCUSING APBD UNTUK PC-PEN DI DAERAH 103 72 EFEKTIVITAS PEN DI PAPUA MENURUT PERSEPSI MASYARAKAT

PENERIMA MANFAAT 105

81 KESIMPULAN 117 82 REKOMENDASI 118

Daftar Isi

BAB V PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN

BAB VI KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI DAN TANTANGAN

FISKAL REGIONAL

BAB VII KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH (TEMATIK)

BAB VIII PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

iv KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Daftar Tabel

Tabel 11 Target Pembangunan Ekonomi Provinsi Papua Tahun 2020 4

Tabel 12 Sebaran Kasus COVID-19 di Papua sd Desember 2020 10

Tabel 21 Dampak COVID-19 terhadap Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin dan Tempat Tinggal

22

Tabel 22 Capaian Kebijakan Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Papua 2020

24

Tabel 31 APBN Provinsi Papua 34

Tabel 32 Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi 35

Tabel 33 Penyaluran Insentif Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)

37

Tabel 34 Pendapatan PNBP Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi 37

Tabel 35 Realisasi PNBP Fungsional Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi 38

Tabel 36 Penerimaan Hibah di Papua Tahun 2020 39

Tabel 37 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terbesar 40

Tabel 38 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terkecil 41

Tabel 39 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Fungsi 42

Tabel 310 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Jenis Belanja 43

Tabel 311 Perkembangan Pagu dan Realisasi TKDD 44

Tabel 312 Perkembangan Realisasi Dana Bagi Hasil 45

Tabel 313 Realisasi Penyaluran DAK Fisik Papua Per Pemda Tahun 2020 46

Tabel 314 Pagu dan Realisasi DAK Nonfisik Papua Tahun 2020 48

Tabel 315 Pagu dan Realisasi Penyaluran Dana Desa Per Pemda 48

Tabel 316 Pagu dan Realisasi Dana Otsus dan DID Tahun 2020 50

Tabel 317 Cash Flow Pemerintah Pusat di Provinsi Papua 52

Tabel 318 Profil dan Jenis Layanan BLU 53

Tabel 319 Perkembangan Pengelolaan Aset Satker BLU 54

Tabel 320 Perkembangan Pagu BLU dan Pagu RM 54

Tabel 321 Realisasi Penyaluran KUR Per Skema 57

Tabel 322 Penyaluran Kredit Program per KotaKabupaten di Provinsi Papua 58

Tabel 323 Kegiatan Prioritas Bidang Pendidikan Tahun 2020 60

Tabel 324 Pagu dan Realisasi Fungsi Kesehatan Per Bagian Anggaran 60

Tabel 325 Kegiatan Prioritas Bidang Kesehatan Tahun 2020 61

Tabel 326 Pagu dan Realisasi Kementerian PUPR dan Perhubungan 61

Tabel 327 Kegiatan Prioritas Bidang Infrastuktur Tahun 2020 62

Tabel 41 Profil APBD Provinsi Papua 64

Tabel 42 Jenis Pendapatan Daerah di Provinsi Papua 65

Tabel 43 Profil APBD Berdasarkan Klasifikasi Jenis Belanja 70

Tabel 44 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional 71

Tabel 45 Profil dan Jenis Layanan BLU Daerah di Provinsi Papua 72

v KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Daftar Tabel

Tabel 46 Perkembangan Pengelolaan Aset dan Pagu BLUD Provinsi Papua 72

Tabel 47 Analisis Kapasitas Fiskal Daerah 78

Tabel 48 Prosentase Alokasi Belanja Infrastruktur Daerah Papua 80

Tabel 51 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Papua Tahun 2020

82

Tabel 52 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional 84

Tabel 53 Rasio Pajak Perkapita 84

Tabel 54 Perkembangan Belanja Pemerintah Konsolidasian per Jiwa KabupatenKota Tahun 2017 dan 2018

87

Tabel 55 Analisis Realisasi Belanja terhadap Indikator Ekonomi Regional 87

Tabel 56 Rasio SurplusDefisit Konsolidasian terhadap PDRB 88

Tabel 57 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tahun 2020 89

Tabel 58 Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB 90

Tabel 61 Daftar PDRB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku Di Provinsi Papua Tiap Triwulan Tahun 2020

93

Tabel 62 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020

93

Tabel 63 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020

94

Tabel 71 Jumlah Sampel Masing-Masing Wilayah Kerja KPPN 105

Tabel 72 Variabel Laten dan Indikator Yang Digunakan 106

Tabel 73 Fornell-Larcker Criterion 113

Tabel 74 Hasil Pengujian Reliabilitas 114

Tabel 75 R-Square Variabel Laten Endogen 114

Tabel 76 Hasil Pengujian Hipotesis Model Struktural 115

vi KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Daftar Grafik

Grafik 11 Perbandingan Nilai Ekspor Provinsi Papua Menurut Negara Tujuan 7

Grafik 21 Pertumbuhan Ekonomi Papua 2010 - 2020 11

Grafik 22 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan Year-on-Year 12

Grafik 23 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan Quarter-to-Quarter 12

Grafik 24 Kontribusi (7 Besar) Lapangan Usaha Terhadap PDRB Papua Tahun 2020

14

Grafik 25 Laju Pertumbuhan PDRB Papua Menurut Pengeluaran Tahun 2020 14

Grafik 26 Pertumbuhan PDRB per Kapita Papua Periode 2010 - 2020 15

Grafik 27 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15

Grafik 28 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16

Grafik 29 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang 2020 17

Grafik 210 Nilai tukar Rupiah ndash USD Sepanjang 2020 18

Grafik 211 Pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia 2010 - 2020 19

Grafik 212 Tingkat Kemiskinan Papua Periode Maret 2012 ndash September 2020 20

Grafik 213 Rasio Gini Papua Periode Maret 2015 ndashSeptember 2020 21

Grafik 214 Tingkat Pengangguran Terbuka 22

Grafik 215 Nilai Tukar Petani 23

Grafik 216 Nilai Tukar Nelayan 23

Grafik 217 Residual Plot 28

Grafik 31 Penerimaan PPh Non Migas Tahun 2020 36

Grafik 32 Komponen Arus Kas Masuk 2020 51

Grafik 33 Komponen Arus Kas Keluar 2020 52

Grafik 34 Proporsi Pagu Satker BLU Pusat Tahun 2020 56

Grafik 35 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per tahun Periode 2017 sd 2020

58

Grafik 36 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per LKBB 59

Grafik 41 Komposisi Pendapatan Daerah 65

Grafik 42 Rasio PAD Pemda-Pemda di Provinsi Papua 66

Grafik 43 Ruang Fiskal APBD Agregat Papua 67

Grafik 44 Rasio Dana Transfer Pemda-Pemda di Provinsi Papua 68

Grafik 45 Alokasi Belanja Sektor Konsumtif dan Produktif 70

Grafik 46 Rasio SurplusDefisit terhadap Agregat Pendapatan 74

Grafik 47 Rasio SurplusDefisit terhadap Realisasi Dana Transfer 74

Grafik 48 Rasio SurplusDefisit terhadap PDRB 75

Grafik 49 Rasio SILPA terhadap Alokasi Belanja 76

Grafik 410 Analisis Horizontal PAD Tahun 2019 76

Grafik 411 Analisis Vertikal Kontribusi Belanja Modal Tahun 2020 77

Grafik 412 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020 79

vii KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Daftar Grafik

Grafik 413 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020 79

Grafik 51 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian 82

Grafik 52 Perbandingan Penerimaan Pemerintah Pusat dan Daerah terhadap Penerimaan Konsolidasian

83

Grafik 53 Analisis Perubahan Pendapatan Konsolidasian Tahun 2019 dan 2020

83

Grafik 54 Rasio Pajak terhadap PDRB 84

Grafik 55 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terhadap Belanja dan Transfer Konsolidasian

85

Grafik 56 Komposisi Belanja Konsolidasian Tahun 2019 dan Tahun 2020 86

Grafik 57 Rasio Belanja Operasi terhadap Total Belanja 86

Grafik 61 Potensi Pertambangan di Papua 95

Grafik 62 Pangsa PDRB Provinsi Papua Tahun 2020 97

Grafik 63 Perbandingan Rasio PAD antar Provinsi Tahun 2019 100

Grafik 64 Struktur Pendapatan Provinsi Papua 101

Grafik 71 Alokasi dan Realisasi Total Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Pemprov Papua

103

Grafik 72 Alokasi dan Realisasi Belanja Bidang Kesehatan Penanganan Covid-19 Pemprov Papua

104

Grafik 73 Alokasi dan Realisasi Belanja Jaring Pengaman Sosial Penanganan Covid-19 Pemprov Papua

104

Grafik 74 Alokasi dan Realisasi Belanja Penangganan Dampak Ekonomi Covid-19 Pemprov Papua

105

Grafik 75 Rasio Responden SetujuTidak Terhadap Sistem Pemberian Bantuan Saat Ini

111

viii KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Daftar Gambar

Gambar 11 Pembagian 5 Wilayah Adat Papua 5

Gambar 12 Komposisi Penduduk Papua Menurut Generasi 8

Gambar 21 Pertumbuhan Ekonomi Per Regional Tahun 2020 13

Gambar 22 Output Fix Effect Model dari Minitab 28

Gambar 23 Output ANOVA dari Minitab 29

Gambar 41 Hasil Perhitungan Korelasi Pearson 68

Gambar 71 Model Konseptual Penelitian 108

Gambar 72 Diagram Jalur Persamaan Struktural 112

Gambar 73 Diagram Jalur Persamaan Struktural Tahap 2 113

Gambar 74 Cartesius Diagram Importance-Performance 116

ix

RINGKASAN EKSEKUTIF

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

rah pengembangan kewilayahan Papua tahun 2020 terintegrasi dengan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Rencana Tata

Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

(KLHS) khususnya dalam penetapan fungsi ruang dan lokasi pengembangan wilayah

Integrasi ini diperlukan untuk mewujudkan perkembangan wilayah yang seimbang serta

sesuai dengan kondisi daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup Dalam hal ini

kebijakan umum pembangunan berkelanjutan ldquoGreen Growth berbasis wilayah adatrdquo

diperlukan sebagai bagian dari fokus pembangunan daerah Papua khususnya dalam

penguatan pusat-pusat pertumbuhan akselerasi pembangunan wilayah tertinggal serta

mewujudkan keterkaitan antar sektor ekonomi secara berkeadilan dan berkelanjutan

Sejak akhir triwulan pertama tahun 2020 hingga sampai saat ini hampir seluruh

negara di dunia termasuk Indonesia telah terjangkit penyebaran pandemi Corona Virus

Disease 2019 (COVID-19) Pandemi COVID-19 telah menimbulkan disrupsi pada

kehidupan manusia menyebabkan terhambatnya aktivitas ekonomi di seluruh negara

dan berakibat munculnya ancaman resesi di dunia Dampak yang dirasakan Indonesia

juga cukup besar dengan terputusnya mata rantai pasokan barang dan jasa

terganggunya mobilitas masyarakat dan terhambatnya kegiatan ekonomi khususnya

pada sektor industri dan pariwisata yang berdampak pada meningkatnya angka-angka

pengangguran dan kemiskinan serta pada akhirnya menimbulkan kontraksi pada

pertumbuhan ekonomi nasional

Adapun Prioritas pembangunan dalam RKPD Perubahan Provinsi Papua tahun

2020 dilakukan dengan memperhatikan kondisi dan perubahan kebijakan dari Pusat

terkait pananggulangan wabah pandemi COVID-19 yaitu dirumuskan dalam rangka

pemulihan kehidupan masyarakat melalui (1) Stabilisasi melalui upaya pencegahan

dan menjaga keberlangsungan aktifitas masyarakat akibat wabah akibat COVID-19 (2)

Penanganan dan penanggulangan kebutuhan pokok masyarakat akibat wabah COVID-

19 (3) Pemulihan dan rehabilitasi kehidupan masyarakat paskah wabah COVID-19 dan

A

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

RINGKASAN EKSEKUTIF

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

x

RINGKASAN EKSEKUTIF

(4) Penyesuaian kembali Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2020 termasuk tetap

melanjutkan upaya pelaksanaan PON XX di Papua

Pada tahun 2020 meskipun pertumbuhan ekonomi nasional mengalami

kontraksi Provinsi Papua mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 232 persen

Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh pertumbuhan lapangan usaha Pertambangan

dan Penggalian sebesar 1662 persen pada sisi produksi Sedangkan dari sisi

pengeluaran Komponen Ekspor Barang dan Jasa tumbuh sebesar 5118 persen

Namun jika dihitung tanpa memasukkan sektor Pertambangan dan Penggalian

pertumbuhan ekonomi Papua mengalami kontraksi sebesar -315 persen Hal tersebut

mengindikasikan bahwa perekonomian Papua masih mengalami ketergantungan pada

satu sektor tersebut

Sampai dengan triwulan IV-2020 perekonomian papua mengalami pertumbuhan

mencapai 692 persen (y-o-y) Lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian yang

tumbuh 4431 persen yang didorong oleh meningkatnya produksi bijih logam pada

triwulan IV-2020 adalah pemicunya Selain kategori Pertambangan dan Penggalian

beberapa kategori lapangan usaha juga tumbuh positif diantaranya Jasa Keuangan

sebesar 655 persen Jasa Kesehatan dan Bantuan Sosial sebesar 182 persen kategori

Informasi dan Komunikasi 127 persen dan kategori Pengadaan Air Pengelolaan

Sampah Limbah dan Daur Ulang sebesar 100 persen

Pembangunan sumber daya manusia di Papua bisa dikatakan konsisten

mengalami peningkatan selama periode 2010 sampai dengan 2020 Akan tetapi Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) Papua tahun 2020 mengalami penurunan dibandingkann

tahun sebelumnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat dari 5445 pada

tahu 2010 menjadi 6084 pada tahun 2019 kemudian menjadi 6044 pada taahun 2020

menurun beberapa poin pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2019 Namun nilai IPM

Papua masih diatas 60 yang berarti IPM papua berada pada kategori sedang

Pengukuran IPM oleh BPS menggunakan standar UNDP (United Nation for

Development Program) dimana nilai IPM dibawah 60 dianggap rendah 60 sampai

dengan 70 dikategorikan sedang dan 71 sampai dengan 80 dikategorikan tinggi

Dari beberapa target yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Papua hanya

terdapat 1 indikator saja yang tercapai pada tahun 2020 yaitu PDRB per Kapita

Banyaknya target pembangunan yang tidak bisa dicapai pada tahun 2020 disebabkan

oleh pandemi COVID-19 yang memaksa pemerintah untuk melakukan refocusing

anggaran untuk menaggulanggi dampak pandemi di segala sektor Selain itu dampak

xi

RINGKASAN EKSEKUTIF

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

ekonomi dan sosial yang langsung dirasakan oleh masyarakat juga merupakan faktor

pendorong tidak tercapainya target pembangunan

Dalam pelaksanaan APBN realisasi pendapatan Negara di Papua tahun 2020

justru mengalami kenaikan yang cukup signifikan Realisasi pendapatan negara pada

tahun tersebut mencapai Rp958 triliun atau 1137 persen dari target sebesar Rp842

triliun Realisasi tersebut naik 64 persen dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang

mencapai Rp900 triliun Naiknya pendapatan Negara merupakan imbas adanya revisi

target penerimaan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak maupun Direktorat

Jenderal Bea dan Cukai

Dari sisi belanja Pemerintah Pusat telah mengalokasikan belanja Negara

kepada Provinsi Papua tahun 2020 mencapai Rp5703 triliun yang terdiri dari Belanja

Pemerintah Pusat sebesar Rp1394 Triliun dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa

(TKDD) sebesar Rp4309 Triliun Alokasi tersebut mengalami penurunan sebesar 140

persen dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah Rp6633 Triliun Secara

kumulatif realisasi belanja Negara tahun 2020 mencapai Rp5581 triliun atau 979

persen dari alokasi pagu Persentase realisasi tersebut meningkat jika dibandingkan

tahun sebelumnya yang mencapai 946 persen Naiknya persentase belanja negara

secara keseluruhan merupakan akibat adanya revisi pagu dan refocusing anggaran

sehingga secara jumlah alokasi pagu relatif lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya

Sebagai respon terhadap pandemi pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak

dan Direktorat Jenderal Bea Cukai memberikan insentif fiskal yang bertujuan untuk

menjaga keberlangsungan dunia usaha yang terdampak pandemi COVID-19 Untuk

Provinsi Papuasampai dengan akhir tahun 2020 tercatat hanya Direktorat Jenderal

Pajak yang memberikan insentif fiskal khususnya di bidang perpajakan Permohonan

insentif terbanyak diajukan untuk jenis insentif PPh Final UMKM dari 804 permohonan

semuanya disetujui sedangkan Pembebasan PPh 22 Impor menjadi jenis insentif

dengan jumlah permohonan paling sedikit dengan jumlah 17 permohonan ( 12 disetujui

5 ditolak) Pemberian insentif perpajakan ini bertujuan untuk memberikan keringanan

pajak kepada wajib pajak yang usahanya terdampak pandemi Covid-19 namun dalam

pelaksanaannya terdapat beberapa tantangan diantaranya masih kurangnya kemauan

wajib pajak untuk memanfaatkan insentif dikarenakan wajib pajak masih menghindari

kewajiban melaporkan SPT tahunannya

Dalam pelaksanaan APBD tahun 2020 target pendapatan pada APBD Provinsi

Papua tercatat sebesar Rp5448 triliun turun 093 persen jika dibandingkan tahun

sebelumnya sebesar Rp5498 triliun Namun demikian target Pendapatan Asli Daerah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

xii

RINGKASAN EKSEKUTIF

(PAD) mengalami kenaikan yang cukup signifikan Hal tersebut menunjukkan adanya

komitmen Provinsi Papua untuk meningkatkan kemandirian daerah dengan upaya untuk

menaikkan PAD Dari sisi realisasi APBD Provinsi Papua tahun 2020 mengalami

penurunan yang cukup tajam pada pendapatan daerah sebesar 1845 persen

dibandingkan tahun sebelumnya dari Rp5320 triliun menjadi Rp4338 triliun Demikian

juga dengan belanja daerah mengalami penurunan realisasi sebesar 1484 persen dari

Rp4947 triliun di tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp4213 triliun

Dalam pelaksanaan anggaran konsolidasian (APBN dan APBD) terjadi

penurunan realisasi pendapatan sebesar 472 persen Tercatat pendapatan

konsolidasian pada tahun 2020 terealisasi sebesar Rp1136 triliun sementara realisasi

pada tahun 2019 sebesar Rp1234 triliun Penurunan tersebut terjadi pada seluruh

komponen pendapatan antara lain pendapatan perpajakan Pendapatan Bukan Pajak

pendapatan hibah dan pendapatan transfer Sementara itu di sisi belanja terjadi

penurunan realisasi sebesar 863 persen dibandingkan tahun sebelumnya Pada tahun

2020 belanja konsolidasian terealisasi sebesar Rp5717 triliun sedangkan pada tahun

2019 terealisasi sebesar Rp6257 triliun Penurunan tersebut terjadi pada komponen

belanja pemerintah Jika dikaitkan dengan kondisi perekonomian Provinsi Papua pada

tahun 2020 yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 692 persen (y-o-y) dengan

sektor pertambangan dan terkontraksi sebesar minus 683 persen (y-o-y) tanpa

pertambangan kontribusi pemerintah dari investasi dirasa lebih dibutuhkan untuk dapat

segera meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang Di tahun 2020

ini kontribusi belanja pemerintah turun tajam karena turunnya realisasi belanja

pemerintah terutama APBD sebagai efek dari berbagai kebijakan yang diambil

pemerintah dalam rangka penanggulangan COVID-19 Kedepan peningkatan alokasi

belanja modal baik di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah diharapkan mampu

meningkatkan kontribusi pemerintah terhadap Produk Domestik Regional Bruto Provinsi

Papua Namun demikian alokasi belanja pemerintah tersebut harus diikuti dengan

eksekusi belanja yang baik sehingga anggaran pemerintah akan memberikan kontribusi

maksimal bagi perekonomian Papua

Selama pandemi COVID-19 terjadi pemerintah daerah di Papua telah

mengambil berbagai kebijakan antara lain pembatasan akses transportasi baik darat

laut dan udara pembatasan aktivitas sosial masyarakat dengan pemberlakuan jam

malam untuk membatasi aktivitas masyarakat diluar rumah serta kebijakan pemerintah

daerah terkait penanganan dampak COVID-19 dari aspek kesehatan maupun aspek

ekonomi Adanya pandemi COVID-19 telah menimbulkan dampak yang cukup kompleks

xiii

RINGKASAN EKSEKUTIF

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

bagi sendi-sendi kehidupan masyarakat sehingga menjadikan kondisi tersebut suatu

tantangan yang harus dihadapi baik oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah

Tantangan sebagai akibat adanya COVID-19 di Provinsi Papua yaitu (1) Penyebaran

COVID-19 mendorong pemerintah Provinsi Papua untuk menerapkan kebijakan

pembatasan aktivitas masyarakat yang disebut sebagai Pembatasan Sosial yang

Diperluas dan Diperketat (PSDD) sebagai upaya pencegahan penyebaran Kebijakan ini

berlangsung sepanjang triwulan II dan triwulan III 2020 dan memberikan dampak

terhadap kinerja perekonomian Papua nontambang sehingga tidak dapat tumbuh sesuai

kapasitasnya (2) Pemulihan perekonomian Papua dari Lapangan Usaha tranportasi dan

pergudangan terhambat oleh penurunan pergerakan masyarakat yang sejalan dengan

upaya pemerintah untuk menekan laju penyebaran COVID-19 Berkurangnya frekuensi

perjalanan dinas pemerintah dan swasta memberikan dampak negatif terhadap kinerja

transportasi dan pergudangan dan (3) Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam

menerapkan social distancing dan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat

sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19

Dari hasil analisis terhadap program PC-PEN diketahui bahwa efektivitas

program PEN bermanfaat di masyarakat baik dari sisi Manfaat Ketajaman Sasaran

Mekanisme Penyaluran Peran Penyalur Efektivitas dan Ketahanan KPM Namun ada

hal unik yang didapat dari hasil analisis bahwa sebagian responden masih mempunyai

persepsi terdapat beberapa penyalahgunaan bantuan PEN sehingga hal tersebut perlu

menjadi perhatian pada level teknis pelaksanaan program PEN agar tidak menimbulkan

persepsi yang kurang baik di mata masyarakat

Untuk meningkatkan perekonomian di Papua pemerintah daerah perlu menggali

potensi alamsumber-sumber yang dapat memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan

PDRB Papua sehingga mengurangi ketergantungan pada sektor penggalian dan

pertambangan yang selama ini menjadi andalan Dengan demikian apabila terjadi

kontraksi dalam sektor penggalian dan pertambangan maka diharapkan ekonomi Papua

tetap stabil (tidak mengalami kontraksi yang dalam) Disamping itu Kebijakan alokasi

anggaran oleh pemerintah pusat baik itu anggaran belanja KL maupun TKDD harus

disempurnakan untuk memastikan bahwa tidak hanya alokasi anggaran ke daerah yang

tepat namun eksekusi atas anggaran tersebut juga harus optimal

80 75

BELANJA KESEHATAN405

JARING PENGAMAN SOSIAL364

PENANGANAN DAMPAK EKONOMI231

Tahun 2020Dashboard KFR Papua

Pertumbuhan Ekonomi (c to c) 232

Pertumbuhan Ekonomi (y o y) 692

PDRB per Kapita DPP 5790 juta

PDRB per Kapita TPP 4153 juta

Inflasi Papua Desember 079

IPM Papua 2020 6044

Presentase Penduduk Miskin 2680

Nilai Tukar Petani 10278

Nilai Tukar Nelayan 11269

Rasio Gini 041Tingkat Pengangguran Terbuka 428

PDRB = -38945 + 147 Otsus - 099 DAK + 349 Belanja- 102 DAU + 538 IPM + 3278 2015 - 6685 2016

- 1701 2017 -34 2018 - 1836 2019

Pendapatan apbn

Belanja apbn

PAGU Pendapatan APBN 2020 sebesar 842 t

PAGU BELANJA APBN 2020sebesar 5703 t

rEALISASI BELANJA APBN 2020sebesar 5581 t

rEALISASI Pendapatan APBN 2020sebesar 958 t

Pendapatan apbD BELANJA apbD

PEMULIHAN EKONOMI DI DAERAH

PAGU Pendapatan APBD 5448 T

rEALISASI Pendapatan APBD 4338 T

PAGU BELANJA APBD 5606 t

rEALISASI BELANJA APBd 4213 t

114

98

8713 m

7841 m

4985 m

total realisasi pen-apbd provinsi papua sebesar21539 m yang terbagi ke 3 sektor

80 75

BELANJA KESEHATAN405

JARING PENGAMAN SOSIAL364

PENANGANAN DAMPAK EKONOMI231

Tahun 2020Dashboard KFR Papua

Pertumbuhan Ekonomi (c to c) 232

Pertumbuhan Ekonomi (y o y) 692

PDRB per Kapita DPP 5790 juta

PDRB per Kapita TPP 4153 juta

Inflasi Papua Desember 079

IPM Papua 2020 6044

Presentase Penduduk Miskin 2680

Nilai Tukar Petani 10278

Nilai Tukar Nelayan 11269

Rasio Gini 041Tingkat Pengangguran Terbuka 428

PDRB = -38945 + 147 Otsus - 099 DAK + 349 Belanja- 102 DAU + 538 IPM + 3278 2015 - 6685 2016

- 1701 2017 -34 2018 - 1836 2019

Pendapatan apbn

Belanja apbn

PAGU Pendapatan APBN 2020 sebesar 842 t

PAGU BELANJA APBN 2020sebesar 5703 t

rEALISASI BELANJA APBN 2020sebesar 5581 t

rEALISASI Pendapatan APBN 2020sebesar 958 t

Pendapatan apbD BELANJA apbD

PEMULIHAN EKONOMI DI DAERAH

PAGU Pendapatan APBD 5448 T

rEALISASI Pendapatan APBD 4338 T

PAGU BELANJA APBD 5606 t

rEALISASI BELANJA APBd 4213 t

114

98

8713 m

7841 m

4985 m

total realisasi pen-apbd provinsi papua sebesar21539 m yang terbagi ke 3 sektor

BAB ISasaran Pembangunan dan

Tantangan Daerah

Sumber Foto semaraknews

Tantangan kita bagaimana menyikapi PEN yangtepat dan di eksekusi dengan cepat agar ekonomikita tidak turun lebih dalam lagi dan reboundperlahan Karenanya skema harus dirancangdengan baik

Presiden Joko Widodo

(dalam Rapat Terbatas penetapan program pemulihanekonomi nasional dan perubahan postur APBN 2020)

1

Suku Dani Lembah Baliem Papua Photo Credit Jimmy Nelson

11 PENDAHULUAN

rovinsi Papua pada mulanya disebut Provinsi Irian Barat yang dibentuk

berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan

Provinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten-Kabupaten Otonom di Provinsi Irian

Barat Namanya kemudian diganti menjadi Irian Jaya oleh Presiden RI ke-2 Soeharto

pada saat meresmikan tambang emas dan tembaga Freeport Selanjutnya nama Irian

Jaya digunakan secara resmi sampai terbitnya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001

tentang Otonomi Khusus Papua yang mengamanatkan nama provinsi ini untuk diganti

menjadi Provinsi Papua

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi

Papua memberikan pengakuan dan kewenangan khusus bagi Provinsi Papua untuk

mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat Papua dalam pemerintahan dan

pembangunan sesuai dengan adat istiadat dan potensi yang dimiliki sehingga

penyelesaian permasalahan pembangunan diharapkan dapat ditanggulangi secara lebih

kontekstual untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Papua Hingga Tahun 2020

pemerintahan era otonomi khusus telah berjalan 18 tahun sejak efektifnya pelaksanaan

pemerintah di era otonomi khusus tahun 2002 dan telah banyak memberikan warna dan

perubahan di berbagai sendi kehidupan masyarakat

P

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB I

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

2

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

Dari sisi fiskal pemerintah pusat telah memberikan perhatian yang besar bagi

Provinsi Papua Kebijakan tersebut diwujudkan dalam pengalokasian anggaran yang

cukup besar bagi Provinsi Papua baik yang dituangkan dalam APBN maupun yang

dituangkan dalam APBD melalui transfer ke daerah Melalui dana transfer tersebut

pemerintah pusat juga telah mengalokasikan Dana Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua

dan menggelontorkan dana tambahan infrastruktur untuk percepatan pembangunan

infrastruktur di Provinsi Papua

Terlepas dari hal tersebut tantangan daerah baik dari sisi ekonomi sosial-

kependudukan serta tantangan geografis dan wilayah perlu mendapatkan perhatian

yang lebih oleh Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat Dengan kondisi Papua

yang ada ditambah dengan adanya pandemi COVID-19 di tahun 2020 perlu strategi

yang sedikit berbeda agar kebijakan fiskal yang telah diambil Pemerintah di Provinsi

Papua dapat dilaksanakan secara efektif dalam rangka mencapai sasaran-sasaran

pembangunan yang telah ditetapkan

12 TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

121 Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Pelaksanaan pembangunan di Papua sesuai yang tertuang

dalam RPJMD Provinsi Papua 2019-2023 dilakukan dengan

meningkatkan kemandirian kemitraan dan keterlibatan

Orang Asli Papua dalam segala bidang pembangunan yang

berorientasi pada kemandirian dan kemapanan lokal berbasis

keberlanjutan ketahanan pangan kemampuan daya saing

yang didukung perlindungan perempuan dan anak serta

menekankan pada kesetaraan gender dan terwujudnya

lembaga jaminan sosial Arah pembangunan jangka

menengah Papua 2019-2023 memiliki tema ldquoMemantapkan

Pembangunan yang didukung SDM Berkualitas dan Kemapanan di Bidang Ekonomi

Sosial Budaya Politik dan Lingkunganrdquo

Berdasarkan tema pembangunan dan mencermati tantangan pembangunan

masa depan Visi Provinsi Papua tahun 2019-2023 adalah ldquoPapua Bangkit Mandiri dan

Sejahtera Yang Berkeadilanrdquo Untuk mewujudkan visi tersebut dirumuskan misi-misi

pembangunan sebagai berikut (1) Memantapkan kualitas dan daya saing SDM (2)

Memantapkan rasa aman tentram dan damai serta kehidupan demokrasi memperkuat

bingkai NKRI (3) Penguatan tata kelola pemerintahan (4) Penguatan dan percepatan

perekonomian daerah berbasis potensi unggulan lokal dan pengembangan wilayah

Arah pembangunan

jangka menengah

Papua 2019-2023

memiliki tema

ldquoMemantapkan

Pembangunan yang

didukung SDM

Berkualitas dan

Kemapanan di Bidang

Ekonomi Sosial

Budaya Politik dan

Lingkunganrdquo

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

3

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

berbasis kultural secara berkelanjutan dan (5) Percepatan pembangunan daerah

tertinggal terdepan terluar dan tertentu

Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan dijabarkan tujuan pembangunan

yang menunjukkan suatu kondisi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu

5 (lima) tahun Selanjutnya sasaran dapat dirumusankan dari kondisi yang

menggambarkan tercapainya tujuan berupa hasil pembangunan daerah dan perangkat

daerah yang diperoleh dari pencapaian outcome dan impact dari program yang

dilaksanakan perangkat daerah Tujuan dan sasaran pembangunan Provinsi Papua

sesuai dengan RPJMD tahun 2019-2023 adalah sebagai berikut (a) Meningkatkan

Kualitas SDM yang berdaya saing (b) Meningkatkan keamanan ketentraman dan

ketertiban yang berbasis kohesivitas sosial dan harmonisasi keberagaman potensi

kehidupan masyarakat Papua (c) Meningkatkan Tata Kelola Kepemerintahan yang

bersih efektif demokratis dan terpercaya dalam penyelenggaraan pemerintahan

daerah (d) Pertumbuhan ekonomi yang inklusif berkeadilan dan berkelanjutan (e)

Mewujudkan percepatan pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur daerah guna

menopang pengembangan wilayah serta akses pada layanan dasar dan pasar dan (f)

Meningkatkan pemerataan pembangunan

122 Berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah

Tujuan sasaran dan prioritas pembangunan daerah di Papua tidak akan

terlepas dari arah dan kebijakan pembangunan nasional oleh karenanya tema

pembangunan nasional di tahun 2020 juga menjadi rujukan dalam perumusan tema

pembangunan Provinsi Papua tahun 2020 Adapun tema pembangunan yang tertuang

dalam RKPD tahun 2020 adalah ldquoPeningkatan Kualitas Hidup Yang Berkeadilan Dan

Berkelanjutanrdquo Unsur utama dalam tema pembangunan yang tertuang dalam RKPD

tahun 2020 yaitu (1) Peningkatan kualitas SDM dan pemenuhan kebutuhan dasar (2)

Pemantapan rasa aman tentram dan kedewasaaan berdemokrasi (3) Pemantapan

tata kelola pemerintahan (4) Pemberdayaan ekonomi masyarakat dan peningkatan

investasi dan (5) Pemantapan infrastruktur dasar serta percepatan pembagunan daerah

tertinggal terluar terdepan dan tertentu

Pada tahun 2020 penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah dilaksanakan

dengan pendekatan tematik holistik integratif dan spasial serta kebijakan anggaran

belanja berdasarkan money follows program dengan cara memastikan hanya program

yang benar-benar bermanfaat yang dialokasikan dan bukan sekedar karena tugas fungsi

perangkat daerah yang bersangkutan Hal ini mengisyaratkan bahwa pencapaian

prioritas pembangunan daerah memerlukan adanya koordinasi dari seluruh pemangku

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

4

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

kepentingan melalui pengintegrasian prioritas daerahprogram prioritaskegiatan

prioritas yang dilaksanakan dengan berbasis kewilayahan Disamping itu penguatan

penganggaran akan diberikan lebih kepada usulan pembangunan yang memiliki

keterhubungan dengan prioritas dalam upaya pencapaian target pembangunan

Tabel 11 Target Pembangunan Ekonomi Provinsi Papua Tahun 2020

No Indikator Kinerja Satuan Nilai

1 Pertumbuhan PDRB 643 ndash 758

2 Laju Inflasi 250 ndash 400

3 PDRB per Kapita juta Rp 2995 ndash 3027

4 Gini Rasio Indeks 034 ndash 039

5 Rasio Penduduk yang Bekerja 93 ndash 96

6 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 7510 ndash 7725

7 Tingkat Pengangguran Terbuka 227 ndash 360

Sumber RKPD Provinsi Papua (2020)

Sejak tahun 2013 Pemerintah Provinsi Papua telah menetapkan lima Kawasan

Pengembangan Ekonomi (KPE) berbasis wilayah adat di Papua dengan

mengembangkan infrastruktur yang mendukung pembangunan ekonomi sektoral dan

spasial Lima KPE berbasis wilayah adat yang dimaksud adalah (1) Wilayah adat Saireri

yang terdiri atas kabupaten-kabupaten yang terletak di wilayah Kepulauan Teluk

Cenderawasih yaitu Kabupaten Biak Numfor Supiori Kepulauan Yapen dan Waropen

(2) Wilayah adat Mamta yang terbagi atas kabupaten yang berada disepanjang sungai

mamberamo hingga lautan pasifik yaitu Kota Jayapura Kabupaten Jayapura Keerom

dan Mamberamo Raya (3) Wilayah adat Me Pago yang terletak di wilayah Pegunungan

Tengah sisi barat terdiri atas Kabupaten Mimika Nabire Paniai Intan Jaya Dogiyai dan

Deyiai (4) Wilayah adat La Pago yang terletak di kawasan Pegunungan Tengah sisi

timur terdiri atas Kabupaten Jayawijaya Puncak Jaya Puncak Nduga Yahukimo

Yalimo Tolikara Mamberamo Tengah Lanny Jaya dan Pegunungan Bintang dan (5)

Wilayah adat Anim Ha yang berada di wilayah selatan Papua yaitu Kabupaten Merauke

Asmat Mappi dan Boven Digoel

Dalam rangka mewujudkan Papua Bangkit Mandiri dan Sejahtera Berkeadilan

maka pelaksanaan pembangunan akan dilakukan secara simultan dengan tahapan-

tahapan yang jelas dan sistematis memperhatikan kebutuhan masyarakat dan

kebutuhan pembangunan wilayah memperhatikan dan menghormati nilai-nilai serta

hak-hak adat masyarakat asli Papua

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

5

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

Gambar 11 Pembagian 5 Wilayah Adat Papua

Sumber daenggassingcom 2020

Arah pengembangan kewilayahan Papua terintegrasi dengan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Rencana Tata Ruang Wilayah

Provinsi (RTRWP) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) khususnya dalam

penetapan fungsi ruang dan lokasi pengembangan wilayah Integrasi ini diperlukan

untuk mewujudkan perkembangan wilayah yang seimbang serta sesuai dengan kondisi

daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup Dalam hal ini kebijakan umum

pembangunan berkelanjutan ldquoGreen Growth berbasis wilayah adatrdquo diperlukan sebagai

bagian dari fokus pembangunan daerah Papua khususnya dalam penguatan pusat-

pusat pertumbuhan akselerasi pembangunan wilayah tertinggal serta mewujudkan

keterkaitan antar sektor ekonomi secara berkeadilan dan berkelanjutan

Sejak akhir triwulan pertama tahun 2020 hingga sampai saat ini hampir seluruh

negara di dunia termasuk Indonesia telah terjangkit penyebaran pandemi Corona Virus

Disease 2019 (COVID-19) Pandemi COVID-19 telah menimbulkan disrupsi pada

kehidupan manusia menyebabkan terhambatnya aktivitas ekonomi di seluruh negara

dan berakibat munculnya ancaman resesi di dunia Dampak yang dirasakan Indonesia

juga cukup besar dengan terputusnya mata rantai pasokan barang dan jasa

terganggunya mobilitas masyarakat dan terhambatnya kegiatan ekonomi khususnya

pada sektor industri dan pariwisata yang berdampak pada meningkatnya angka-angka

pengangguran dan kemiskinan serta pada akhirnya menimbulkan kontraksi pada

pertumbuhan ekonomi nasional Keadaan ini tentu harus dikendalikan maka menjadi

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

6

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

keharusan bagi Pemerintah Provinsi Papua melakukan perubahan RKPD yang

difokuskan pada pemulihan kehidupan masyarakat dan roda perekonomian untuk dapat

kembali berjalan lancar Dengan memperhatikan hasil evaluasi tersebut dan kondisi

Indonesia pada tahun 2020 maka tema Perubahan RKPD Provinsi Papua Tahun 2020

adalah ldquoMenjamin Keberlangsungan Kehidupan Melalui Peningkatan Kesehatan Dan

Pemenuhan Kebutuhan Pokok Masyarakat Secara Berkelanjutanrdquo

Adapun Prioritas pembangunan dalam RKPD Perubahan Provinsi Papua tahun

2020 dilakukan dengan memperhatikan kondisi dan perubahan kebijakan dari Pusat

terkait pananggulangan wabah pandemi COVID-19 yaitu dirumuskan dalam rangka

pemulihan kehidupan masyarakat melalui (1) Stabilisasi melalui upaya pencegahan

dan menjaga keberlangsungan aktifitas masyarakat akibat wabah akibat COVID-19 (2)

Penanganan dan penanggulangan kebutuhan pokok masyarakat akibat wabah COVID-

19 (3) Pemulihan dan rehabilitasi kehidupan masyarakat paskah wabah COVID-19 dan

(4) Penyesuaian kembali Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2020 termasuk tetap

melanjutkan upaya pelaksanaan PON XX di Papua

13 TANTANGAN DAERAH

131 Tantangan Ekonomi Daerah

Kondisi ekonomi makro Provinsi Papua tidak bisa dilepaskan

dari kondisi ekonomi makro Nasional Kebijak-kebijakan

ekonomi dari pemerintah akan berpengaruh terhadap kondisi

ekonomi Provinsi Papua yang menuntut adanya penyesuaian

terhadap asumsi yang sebelumnya digunakan Tahun 2020

Pemerintah melakukan refocusing dan realokasi anggaran

besar-besaran akibat wabah COVID-19 sehingga secara

umum mempengaruhi kerangka ekonomi daerah Adapun

deskripsi makro ekonomi yang mengalami perubahan dalam

tahun 2020 dan menjadi tantangan bagi Provinsi Papua antara

lain pertumbuhan ekonomi bakal melambat peningkatan pengangguran peningkatan

kerawanan sosialkriminalitas angka kemiskinan naik terjadinya rawan pangan

kesenjangan sosial ekonomi meningkat penurunan kontribusi dari sektor pariwisata

industri dan jasa pada pertumbuhan ekonomi inflasi meningkat dan pembangunan

infrastruktur terhambat

Dari sisi permintaan perekonomian Papua menghadapi tantangan cukup besar

di tahun 2020 karena masih sangat dipengaruhi oleh ekspor luar negeri komoditas non

migas Sampai dengan 2018 ekspor Papua didominasi oleh komoditas biji tembaga

Permasalahan

ketergantungan

ekspor Provinsi Papua

terhadap satu

komoditi yaitu

tambang tembaga

yang diproduksi oleh

PT Freeport

Indonesia secara

tidak langsung sangat

mempengaruhi

perekonomian Papua

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

7

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

dengan negara tujuan terbesar yaitu Jepang dan China kemudian disusul Korea Selatan

dan India Sedangkan untuk komoditas kayu olahan tujuan ekspor terbesar ke AS

kemudian Arab Saudi dan Korea Selatan Naik turunnya perekonomian di negara-

negara tersebut secara simultan akan berpengaruh terhadap permintaan ekspor dari

Provinsi Papua yang pada akhirnya secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan

ekonomi regional

Grafik 11 Perbandingan Nilai Ekspor Provinsi Papua Menurut Negara Tujuan (juta US$)

Sumber BPS Provinsi Papua (2020)

Provinsi Papua sesungguhnya memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan

sebagai tujuan investasi Dalam mengoptimalkan potensi perekonomian daerah

Provinsi Papua memerlukan penanaman modal baik Penanaman Modal Dalam Negeri

(PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA) Namun demikian sepanjang tahun

2013-2016 jumlah investor baik PMDN maupun PMA di Provinsi Papua memiliki nilai

rata-rata pertumbuhan yang terlihat semakin menurun hingga 3774 setiap tahunnya

Angka yang rendah tersebut sebagian besar disebabkan oleh berbagai kendala yang

dihadapi oleh investor dalam berinvestasi di wilayah Papua Untuk mengatasi persoalan

tersebut perlu di dorong untuk terciptanya iklim investasi yang kondusif agar para

penanam modalinvestor tidak ragu-ragu untuk berinvestasi Dengan semakin

banyaknya investor atau perusahaan dalam menanamkan modalnya akan berdampak

positif terhadap meningkatkan pembangunan dan kegiatan perekonomian

132 Tantangan Sosial Kependudukan

Jumlah penduduk Papua berdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 2020

(SP2020) tercatat pada bulan September 2020 sebanyak 430 juta jiwa Dalam jangka

waktu sepuluh tahun sejak sensus sebelumnya pada tahun 2010 jumlah penduduk

Papua mengalami penambahan sekitar 147 juta jiwa Hasil SP2020 juga mencatat

bahwa mayoritas penduduk Papua didominasi oleh Generasi Milenial dan Generasi Z

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

8

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

Proporsi Generasi Milenial sebanyak 3209 persen atau sekitar 13 juta dan Generasi Z

sebanyak 3038 persen dari total populasi Papua atau sekitar 130 juta

Dari sudut pandang demografi seluruh Generasi Milenial merupakan penduduk

yang berasal pada kelompok usia produktif Sementara itu Generasi Z terdiri dari

penduduk usia belum produktif dan produktif dan diproyeksikan sekitar 7 tahun

kedepan Generasi Z akan mencapai usia produktif Hal ini merupakan peluang dan

tantangan baik di masa sekarang maupun yang akan datang mengingat generasi inilah

yang berpotensi menjadi aktor pembangunan bagi masa depan Provinsi Papua

Gambar 12 Komposisi Penduduk Papua Menurut Generasi

Sumber BPS Provinsi Papua (2020)

133 Tantangan Geografi Wilayah

Provinsi Papua memiliki luas 31587680 ha Yang secara administrasi terdiri dari

28 kabupaten dan 1 kota yang terbagi lagi menjadi 470 distrik dan 5411 kampung

Secara geografis Wilayah Provinsi Papua dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) dataran

yaitu Dataran Mudah Akses Dataran Sulit Akses dan Dataran Pegunungan Wilayah

Provinsi Papua juga merupakan kawasan strategis nasional karena berbatasan

langsung dengan Papua New Guinea dan Australia yang berpotensi sebagai jalur

pengembangan perekonomian Asia Pasifik Selain berupa daratan Provinsi Papua juga

merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan lautan yaitu Laut Arafuru dan

Samudera Pasifik Keadaan ini membuat Papua sangat kaya akan potensi di bidang

perikanan laut tangkap Adapun luas wilayah laut sebesar 1215161 Km2 dan panjang

garis pantai sebesar 587811 Km

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

9

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

Ditinjau dari sisi geologi posisi teknoktik Papua berada di lingkar pasifik yang

berupa cincin gunung api memberikan potensi endapan mineral yang besar sehingga

menguntungkan bagi Provinsi Papua dan kemungkinan terdapat endapan logam selain

Grasberg dan Ertsberg yang telah ditemukan Akibat tektonik lain juga memungkinkan

terbentuk cekungan dengan sedimen-sedimen yang cukup tebal dalam kondisi

lingkungan laut yang cukup banyak kehidupan mikro organik yang terakumulasi menjadi

cadangan hidrokarbon

134 Tantangan Pandemi COVID-19 Bagi Daerah

Kasus positif COVID-19 pertama di Papua tercatat pada tanggal 21 Maret 2020

sebanyak 2 kasus yang berasal dari Kabupaten Merauke Grafik kasus harian positif

COVID-19 di Papua terus mengalami peningkatan hingga tanggal 1 Desember 2020

tercatat kasus positif sebanyak 11821 orang dengan rincian pasien dirawat sebanyak

1823 orang pasien sembuh 9798 orang dan meninggal sebanyak 200 orang Dari data

tersebut dapat dilihat bahwa tingkat kesembuhan kasus COVID-19 di Papua sebesar

829 persen dan tingkat kematian kasus COVID-19 di Papua sebesar 17 persen

Selama pandemi COVID-19 terjadi pemerintah daerah di Papua telah mengambil

berbagai kebijakan antara lain pembatasan akses transportasi baik darat laut dan

udara pembatasan aktivitas sosial masyarakat dengan pemberlakuan jam malam untuk

membatasi aktivitas masyarakat diluar rumah serta kebijakan pemerintah daerah terkait

penanganan dampak COVID-19 dari aspek kesehatan maupun aspek ekonomi

Adanya pandemi COVID-19 telah menimbulkan dampak yang cukup kompleks

bagi sendi-sendi kehidupan masyarakat sehingga menjadikan kondisi tersebut suatu

tantangan yang harus dihadapi baik oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah

Daerah Tantangan sebagai akibat adanya COVID-19 di Provinsi Papua yaitu

1 Penyebaran COVID-19 mendorong pemerintah Provinsi Papua untuk menerapkan

kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat yang disebut sebagai Pembatasan

Sosial yang Diperluas dan Diperketat (PSDD) sebagai upaya pencegahan

penyebaran Kebijakan ini berlangsung sepanjang triwulan II dan triwulan III 2020 dan

memberikan dampak terhadap kinerja perekonomian Papua nontambang sehingga

tidak dapat tumbuh sesuai kapasitasnya

2 Pemulihan perekonomian Papua dari Lapangan Usaha tranportasi dan pergudangan

terhambat oleh penurunan pergerakan masyarakat yang sejalan dengan upaya

pemerintah untuk menekan laju penyebaran COVID-19

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

10

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

Tabel 12 Sebaran Kasus COVID-19 di Papua sd Desember 2020

No KabKota Konfirmasi COVID-19

Rawat Isolasi

Sembuh Meninggal Sembuh

Meninggal

1 Kota Jayapura 5587 750 4742 95 849 17

2 Kab Mimika 3215 439 2744 32 853 10

3 Kab Biak Numfor 738 285 429 24 581 33

4 Kab Jayapura 736 123 589 24 800 33

5 Kab Nabire 383 75 296 12 773 31

6 Kab Jayawijaya 248 35 212 1 855 04

7 Kab Merauke 197 27 170 0 863 00

8 Kab Kep Yapen 180 7 168 5 933 28

9 Kab Keerom 141 20 119 2 844 14

10 Kab Asmat 130 37 90 3 692 23

11 Kab Supiori 65 5 60 0 923 00

12 Kab Boven Digoel 44 6 38 0 864 00

13 Kab Sarmi 31 8 23 0 742 00

14 Kab Tolikara 27 0 27 0 1000 00

15 Kab Lanny Jaya 27 0 26 1 963 37

16 Kab Paniai 22 1 20 1 909 45

17 Kab Mappi 19 4 15 0 789 00

18 Kab Yalimo 15 0 15 0 1000 00

19 Kab Pegunungan Bintang 8 0 8 0 1000 00

20 Kab Mamberamo Tengah 4 0 4 0 1000 00

21 Kab Puncak jaya 3 1 2 0 667 00

22 Kab Waropen 1 0 1 0 1000 00

TOTAL 11821 1823 9798 200 829 17

Sumber Dinas Kesehatan Provinsi Papua (2020)

BOKS 1

Satgas Daerah Bantah Data Pemerintah Pusat Sebut Papua Miliki Kasus Covid-19 Tertinggi

JAYAPURA KOMPAScom - Juru Bicara Satgas Covid-19 Papua Silwanus Sumule menyanggah informasi yang disampaikan Satgas Penanganan Covid-19 pusat yang menyebut ada penambahan 1755 kasus di Papua pada Kamis (3122020) Menurut dia angka tersebut adalah jumlah kumulatif kasus Covid-19 di Papua selama dua pekan terakhir Angka itu adalah angka kumulatif dari sekitar dua mingguan Jadi memang selama November itu memang terjadi peningkatan sekitar 2023 kasus (1-23 November 2020) ujar Silwanus saat dihubungi Kamis

Kekeliruan data ujar Silwanus terjadi karena Kementerian Kesehatan menerapkan sistem baru yaitu komputerisasi dalam proses pencatatan kasus terkonfirmasi Covid-19 Namun pada pelaksanaannya tidak berjalan lancar sehingga tiap provinsi kembali diminta memasukan data secara manual Jadi awalnya Satgas di Kementerian Kesehatan menciptakan sistem all record namanya dengan maksud kita tidak lagi melakukan secara manual Dalam perjalanannya kondisi itu belum berjalan sebagaimana mestinya sehingga data-data tersebut tidak bisa ditarik Kemudian mereka meminta kepada kita untuk segera melaporkan secara manual ujar Silwanus Pada saat kita mengirim data itu kita kirim datanya per hari dan dihitung secara kumulatif Kesannya itu dia (kasus terkonfirmasi) meningkat sambung Silwanus

Hal lain yang dianggap bisa memberikan gambaran bahwa tidak mungkin ada penambahan 1755 kasus Covid-19 di Papua adalah keterbatasan alat pemeriksaan swab baik PCR atau pun TCM Silwanus menyebut sejauh ini dari seluruh alat yang ada di Papua paling banyak sampel swab yang diperiksa dalam satu hari menyentuh angka 500 Untuk di Kota Jayapura sekarang ini yang berjalan secara baik ada tiga (alat pemeriksa swab) di Litbangkes di RS Marthen Indey dan RS Dian Harapan Dari tiga alat itu per hari bermain di angka 200 Di beberapa kabupaten juga sudah bisa dilakukan pemeriksaan swab tapi tidak mungkin juga sampai 1700 karena rata-rata kita bekerja di angka 400 sampai 500-an kata dia Ia tidak ingin informasi yang dikeluarkan Satgas pusat kemudian menimbulkan asumsi bahwa ada klaster Covid-19 baru di Papua

Diberitakan sebelumnya Pemerintah melaporkan 8369 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 pada Kamis (3122020) Ini merupakan rekor tertinggi selama pandemi di tanah air Penambahan kasus tersebut menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 557877 orang Informasi tersebut disampaikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melalui data yang diterima Kompascom Kamis sore Kasus baru positif Covid-19 berjumlah 8369 orang tersebut tersebar di 34 provinsi Secara detail tercatat ada tiga provinsi dengan penambahan kasus dalam jumlah tinggi yaitu di atas 1000 kasus Ketiga provinsi tersebut adalah Papua (1755 kasus baru) Jawa Barat (1648 kasus baru) dan DKI Jakarta (1153 kasus baru) Sumber kompascom tanggal 3 Desember 2020

BAB IIPerkembangan dan Analisis

Ekonomi Regional

Lukas EnembeGUBERNUR PROVINSI PAPUA

Mari bersama-sama mewujudkan visi kitabersama yaitu Papua Bangkit Mandiri danSejahtera Berkeadilan

RKPD Papua 2020

Sumber Foto papuatodaycom

Rumah Honai Papua Photo Credit Adhitya Ahmad

11

21 INDIKATOR EKONOMI MAKRO FUNDAMENTAL

211 Produk Domestik Regional Bruto

a Pertumbuhan Ekonomi

andemi yang terjadi di

tahun 2020 merupakan

salah satu tantangan

ekonomi yang menyebabkan

banyak sektor ekonomi

mengalami tekanan yang cukup

berat Pembatasan kegiatan

usaha dan ekonomi pada saat

pandemi adalah faktor utama

yang menyebabkan dunia usaha

dan ekonomi kesulitan untuk melakukan ekspansi Hal tersebut tercermin dari

pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar -207

persen Walaupun pertumbuhan ekonomi nasional mengalami kontraksi Provinsi Papua

mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 232 persen Pertumbuhan tersebut

disebabkan oleh pertumbuhan lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar

1662 persen pada sisi produksi Sedangkan dari sisi pengeluaran Komponen Ekspor

P Grafik 21 Pertumbuhan Ekonomi Papua 2010 - 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB II

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

12

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Barang dan Jasa tumbuh sebesar 5118 persen Namun jika dihitung tanpa

memasukkan sektor Pertambangan dan Penggalian pertumbuhan ekonomi Papua

mengalami kontraksi sebesar -315 persen Hal tersebut mengindikasikan bahwa

perekonomian Papua masih mengalami ketergantungan pada satu sektor tersebut

Sampai dengan triwulan IV-

2020 perekonomian papua

mengalami pertumbuhan

mencapai 692 persen Lapangan

usaha Pertambangan dan

Penggalian yang tumbuh 4431

persen yang didorong oleh

meningkatnya produksi bijih

logam pada triwulan IV-2020

adalah pemicunya Selain

kategori Pertambangan dan Penggalian beberapa kategori lapangan usaha juga

tumbuh positif diantaranya Jasa Keuangan sebesar 655 persen Jasa Kesehatan dan

Bantuan Sosial sebesar 182 persen kategori Informasi dan Komunikasi 127 persen

dan kategori Pengadaan Air Pengelolaan Sampah Limbah dan Daur Ulang sebesar

100 persen

Jika dibandingkan dengan

triwulan III-2020 perekonomian

Papua mengalami pertumbuhan

sebesar 509 persen Faktor yang

mempengaruhi pertumbuhan

tersebut adalah kategori

lapangan usaha Pertambangan

dan Penggalian yang tumbuh

sebesar 1060 persen Pada

triwulan IV-2020 aktivitas

ekonomi masyarakat sudah mulai membaik dan meningkat Hal tersebut mengakibatkan

sebagian besar kategori lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif pada triwulan

ini dibandingan triwulan sebelumnya Adanya momen libur Natal dan Tahun baru serta

mulai normalnya aktivitas jasa transportasi dan aktivitas perdagangan menjadi faktor

pendorong peningkatan aktivitas ekonomi pada triwulan IV-2020 Dari seluruh kategori

Grafik 22 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan

Year-on-Year

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Grafik 23 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan

Quarter-to-Quarter

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

13

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

lapangan usaha hanya 1 kategori lapangan usaha yang mengalami kontraksi yaitu

Industri Pengolahan yang tumbuh negative sebesar -258 persen

b Nominal PDRB

Ditinjau secara spasial perekonomian Indonesia masih didominasi oleh Pulau

Jawa yang memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 5875 persen kemudian

Pulau Sumatera 2136 persen Pulau Kalimantan sebesar 794 persen Pulau Sulawesi

sebesar 666 persen Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar 294 persen serta Pulau

Maluku dan Papua sebesar 235 persen Maluku dan Papua di tahun 2020 memberikan

kontribusi sebesar 235 persen pada perekonomian Nasional Kontribusi tersebut masih

sangat kecil jika melihat sumber daya alam papua yang cukup melimpah Salah satu

faktor penyebab rendahnya kontribusi Maluku dan Papua adalah minimnya perusahaan

hilir yang ada di Papua Sumber daya alam yang diambil dari tanah papua mayoritas

diolah di luar Papua sehingga tidak banyak memberikan kontribusi terhadap PDRB

Papua

Dampak ekonomi pandemi COVID-19 dirasakan di beberapa Pulau di Indonesia

dengan level kontraksi yang beragam Pulau Bali mengalami kontraksi paling dalam

dengan penurunan -501 persen Papua dan Maluku masih mampu tumbuh positif

sebesar 144 persen dimana angka tersebut adalah yang tertinggi dibandingkan dengan

pulau-pulau lain

Gambar 21 Pertumbuhan Ekonomi Per Regional Tahun 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

14

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

1 PDRB Menurut Lapangan Usaha

PDRB Papua masih di dominasi oleh lapangan usaha Pertambangan dan

Penggalian sebesar 2627 persen Konstruksi sebesar 1546 dan disusul oleh Pertanian

Kehutanan dan Perikanan sebesar 1230 persen Lapangan usaha yang menjadi tulang

punggung PDRB Papua mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi yaitu sebesar

1662 persen Selain Pertambangan dan Penggalian kategori Informasi dan Komunikasi

juga mengalami pertumbuhan positif 372 persen Kontraksi terdalam dialami kategori

Transportasi dan Pergudangan sebesar -3363 persen Walaupun mayoritas kategori

lapangan usaha mengalami

kontraksi perekonomian Papua

secara keseluruhan masih

menunjukan nilai positif Hal

tersebut didukung oleh kategori

Pertambangan dan Penggalian

yang menjadi tulang punggung

perekonomian Papua

menunjukkan pertumbuhan

yang cukup baik

2 PDRB Menurut Pengeluaran

Mayoritas kategori

pegeluaran pada tahun 2020

menunjukan nilai negatif

Hanya kategori Pengeluaran

Ekspor yang mengalami

pertumbuhan sangat tinggi

sebesar 5118 persen Hal

tersebut didorong oleh produksi

PT Freeport yang terus

membaik sehingga

menyebabkan ekspor yang meningkat Disisi lain Pengeluaran Konsumsi Rumah

Tangga mengalami kontraksi terdalam hingga -733 persen Kontraksi tersebut

disebabkan oleh pembatasan aktivitas masyarakat untuk meminimalisir dampak

penularan COVID-19 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah juga mengalami penurunan

hal tersebut disebabkan oleh dipotongnya anggaran untuk belanja modal serta belanja

barang dan jasa untuk digunakan sebagai dana penanganan COVID-19

Grafik 24 Kontribusi (7 Besar) Lapangan Usaha Terhadap

PDRB Papua Tahun 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Grafik 25 Laju Pertumbuhan PDRB Papua Menurut

Pengeluaran Tahun 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

15

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

c PDRB per Kapita

PDRB per Kapita DPP

(Dengan Pertambangan dan

Penggalian) Papua mengalami

pertumbuhan dari Rp5614 juta

pada tahun 2019 menjadi

Rp5790 juta pada tahun 2020

Sedangkan jika ditinjau dari sisi

PDRB per Kapita TPP (Tanpa

Pertambangan dan Penggalian)

tahun 2020 mengalami

penurunan dari semula Rp4288 juta pada tahun 2019 menjadi Rp4153 juta di tahun

2020 Hal tersebut disebabkan mayoritas kategori usaha maupun pengeluaran konsumsi

mengalami penurunan akibat pandemi COVID-19 Hanya kategori Pertambangan dan

Penggalian yang tumbuh positif didorong oleh normal kembalinya produksi PT Freeport

Indonesia

PDRB per Kapita DPP

Papua terlihat mengalami

pertumbuhan disaat PDRB per

Kapita TPP papua terkontraksi

Ekspor Papua yang mengalami

pertumbuhan signifikan pada

akhir tahun 2020 merupakan

faktor pendorong terjadinya

pertumbuhan PDRB per Kapita

DPP Papua pada tahun 2020

Sektor Pertambangan dan Penggalian terhadap PDRB di Papua sangat besar naik atau

turunnya sektor ini akan sangat mempengaruhi pertumbuhan PDRB Papua Peran

Sektor Pertambangan dan Penggalian yang cukup besar di Papua membuat

perekonomian Papua bergantung pada satu sektor ini saja Hal tersebut perlu

diantisipasi dengan cara menciptakan lapangan kerja di sektor lain yang mampu

memberikan dampak pada PDRB Papua kedepannya

212 Suku Bunga

BI 7 days (reverse) repo rate selama tahun 2020 cenderung turun Faktor utama dalam

penentuan BI 7 days (reverse) repo rate adalah inflasi sedangkan inflasi sendiri

Grafik 26 Pertumbuhan PDRB per Kapita Papua Periode

2010 ndash 2019 (juta rupiah)

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Grafik 27 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

16

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

dipengaruhi oleh banyaknya uang beredar di masyarakat

Sebagai acuan suku bunga pasar uang BI 7 days (reverse)

repo rate akan cepat mempengaruhi pasar uang Pergerakan

BI 7 days (reverse) repo rate memiliki hubungan yang sangat

erat dengan inflasi di suaru daerah Guna menahan laju inflasi

berada di dalam target yang ditetapkan menaikkan atau menurunkan BI 7 days

(reverse) repo rate adalah salah satu kerangka operasi moneter yang dilakukan oleh

Bank Indonesia

BI 7 days (reverse) repo rate

cenderung semakin menurun dalam

waktu 12 bulan di tahun 2020 Hal ini

mengindikasikan bahwa kondisi ekonomi

global sedang lesu sehingga Bank

Indonesia mengambil langkah tersebut

guna memberikan stimulus positif pada

perekonomian Penurunan BI 7 days

(reverse) repo rate sudah terjadi 5 kali

sepanjang 2020 dengan total penurunan

125 basis poin Hal tersebut dilakukan Bank Indonesia sebagai upaya mempertahankan

daya beli masyarakat disaat pandemi terjadi

Perekonomian dunia pada tahun 2020 cenderung tidak stabil ditengah isu

panasnya iklim perdagangan dunia dan pandemi yang terjadi sepanjang tahun 2020

Oleh karena itu keputusan BI untuk menurunkan suku bunga acuan bertujuan untuk

mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi serta sekaligus merupakan

langkah preventif terhadap situasi perdagangan dunia dan dampak pandemi COVID-19

213 Inflasi

Perkembangan inflasi gabungan 3 kotakabupaten IHK di Papua cukup

berfluktuasi sepanjang tahun 2020 Bulan Maret 2020 menjadi bulan dengan deflasi

terdalam sepanjang tahun 2020 yaitu sebesar -092 persen Hal tersebut dipicu oleh

penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada mayoritas indeks

kelompok penyusun inflasi Namun tahun 2020 yang sangat fluktuatif ditutup dengan

inflasi yang paling tinggi sepanjang tahun 2020 dengan angka inflasi mencapai 079

persen Sedangkan inflasi year on year (Desember 2020 terhadap 2019) di Papua

mencapai 164 persen

Grafik 28 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate

Sumber Bank Indonesia diolah

BI 7 days (reverse)

repo rate cenderung

semakin menurun

dalam waktu 12

bulan di tahun 2020

17

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Kenaikan harga barang dan

jasa di 3 kota IHK tersebut adalah

pemicu utama yang mendorong

terjadinya inflasi Kenaikan angka

indeks pada kelompok makanan

minuman dan tembakau sebesar

135 persen kelompok pakaian dan

alas kaki sebesar 010 persen

kelompok perumahan air listrik

dan bahan bakar rumah tangga sebesar 013 persen kelompok perlengkapan

peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 002 persen kelompok

kesehatan sebesar 033 persen kelompok transportasi sebesar 254 persen kelompok

informasi komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0003 persen kelompok rekreasi

olahraga dan budaya sebesar 036 persen serta kelompok penyediaan makanan dan

minumanrestoran sebesar 007 persen

Terjadinya inflasi di bulan Desember 2020 tersebut didorong

oleh kenaikan harga yang cukup signifian pada beberapa

komoditas diantaranya tarif angkutan udara cabai rawit ikan

ekor kuning ikan cakalang dan lain-lain Sedangkan

komoditas yang menjadi penahan laju inflasi adalah emas

perhiasan daging ayam ras kangkung terong dan lain-lain

Besarnya pegaruh msing-masing kelompok komoditi terhadap perkembangan inflasi

Desember 2020 diantaranya kelompok makanan minuman dan tembakau sebesar

0500 persen kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0004 persen kelompok

perumahan air listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0023 persen kelompok

perlengkapan peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0001 persen

kelompok kesehatan sebesar 0006 persen kelompok transportasi sebesar 0289

persen kelompok informasi komunikasi dan jasa keuangan sebesar 00002 persen

kelompok rekreasi olahraga dan budaya sebesar 0005 persen kelompok pendidikan

sebesar 0000 persen kelompok penyediaan makanan dan minumanrestoran sebesar

0004 persen serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar -004 persen

214 Nilai Tukar Rupiah

Nilai tukar mata uang negara terhadap mata uang negara lain yang stabil

merupakan keadaan ideal yang diinginkan oleh para pelaku pasar termasuk

pemerintah Kestabilan Rupiah sebagai mata uang Negara Republik Indonesia

Grafik 29 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

3 kota IHK di Papua

mengalami inflasi

sebesar 079 yang

disebabkan kenaikan

harga barang dan

jasa pada beberapa

kategori

18

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

mempunyai peran yang sangat penting dalam menjaga stabilitas harga dan sistem

keuangan Kestabilan nilai tukar rupiah akan sangat berpengaruh pada sektor

perdagangan internasional terutama nilai tukar rupiah terhadap USD yang mendominasi

mata uang perdagangan dunia Berikut ini adalah grafik perkembangan nilai tukar rupiah

terhadap USD sepanjang tahun 2020

Kurs tengah rupiah selama tahun 2020 cukup berfluktuatif diantara bulan Maret

dan Mei dimana rupiah bergerak di angka tertinggi pada 2 April 2020 mencapai

Rp1674100 Hal tersebut merupakan salah satu respon pasar dalam menghadapi

pandemi COVID-19 Spanjang tahun 2020 nilai tukar rupiah bergerak pada titik terendah

Rp1361200 dan titik tertinggi Rp1674100 Fluktuasi yang terjadi sepanjang tahun

2020 cenderung tidak terlalu ekstrem Hal tersebut seharusnya bukan menjadi faktor

penghambat volume perdagangan internasional Namun karena ekspor Papua yang

didominasi oleh PT Freeport volume ekspor papua sangat tergantung dari kapasitas

produksi PT Freeport Pada tahun 2020 volume produksi PT Freeport cenderung

meningkat Hal tersebut dibuktikan dengan volume ekspor Papua yang juga meningkat

sepanjang tahun 2020

Naiknya kurs Dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah menyebabkan harga

barang yang di ekspor Indonesia mengalami penurunan sedangkan harga barang yang

impor Indoensia mengalami peningkatan harga Kenaikan kurs Dollar Amerika Serikat

akan mempengaruhi transaksi ekspor karena adanya pembayaran yang rendah dari

Grafik 210 Nilai tukar Rupiah ndash USD Sepanjang 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

16000

18000

1 8

15

22

29

36

43

50

57

64

71

78

85

92

99

106

113

120

127

134

141

148

155

162

169

176

183

190

197

204

211

218

225

232

239

246

19

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

pembeli di luar negeri Hal tersebut mengakibatkan uang masuk ke Indonesia dalam

mata uang asing menjadi lebih sedikit

22 INDIKATOR KESEJAHTERAAN

221 Indeks Pembangunan Manusia

Pembangunan sumber daya

manusia di Papua bias dikatakan

konsisten mengalami peningkatan

selama periode 2010 sampai

dengan 2020 Akan tetapi Indeks

Pembangunan Manusia (IPM)

Papua tahun 2020 mengalami

penurunan dibandingkann tahun

sebelumnya Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) meningkat dari

5445 pada tahu 2010 menjadi 6084 pada tahun 2019 kemudian menjadi 6044 pada

taahun 2020 menurun beberapa poin pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2019

Namun nilai IPM Papua masih diatas 60 yang berarti IPM papua berada pada kategori

sedang Pengukuran IPM oleh BPS menggunakan standar UNDP (United Nation for

Development Program) dimana nilai IPM dibawah 60 dianggap rendah 60 sampai

dengan 70 dikategorikan sedang dan 71 sampai dengan 80 dikategorikan tinggi

Sementara itu IPM Nasional pada tahun 2020

mencapai 7194 atau tumbuh tipis 002 poin dari tahun

sebelumnya IPM Indonesia secara Nasional masuk pada

kategori tinggi karena berada pada rentang 70 sampai dengan

80 Hal tersebut berbeda dengan yang terjadi di Papua

dimana IPM Papua mengalami penurunan pada tahun ini Namun jika dilihat pada

KabupatenKota di Papua IPM Kota Jayapura merupakan IPM tertinggi di Papua

dengan nilai 7994 Dilain sisi Kabupaten Nduga merupakan Kabupaten dengan IPM

terendah yaitu 3155

Walaupun Kabupaten Nduga adalah kabupaten dengan IPM terendah pertumbuhan

IPM nya merupakan yang tertinggi yaitu tumbuh sebesar 260 Rendahnya IPM di

Kabupaten Nduga disebabkan oleh sulitnya akses menuju Kabupaten Nduga ditambah

oleh faktor keamanan yang kurang sehingga menghambat pembangunan yang akan

dilaksanakan di Kabupaten Nduga

Grafik 211 Pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia

2010 - 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

IPM tahun 2020

sebesar 6044 turun

dibandingkan dengan

tahun sebelumnya

sebesar 6084

20

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Walaupun Papua memiliki rata-rata IPM dibawah IPM Nasional tetapi Papua

memiliki 5 daerah dengan IPM dengan kategori tinggi Ketiga daerah tersebut adalah

Kota Jayapura Kabupaten Mimika Kabupaten Biak Numfor Kabupaten Merauke dan

Kabupaten Jayapura Tingginya IPM di 5 daerah didorong oleh banyaknya warga

pendatang dari luar Papua yang datang untuk melakukan aktifitas bisnispekerjaan

Aktifitas warga pendatang yang mayoritas sebagai karyawan pada perusahaan

multinasional dan proyek-proyek prioritas nasional di Provinsi Papua

222 Tingkat Kemiskinan

Presentase penduduk miskin mengalami penurunan cukup

besar selama periode Maret 2012 sampai dengan September

2020 Selama periode tersebut presentase penduduk miskin

mengalami penurunan sebesar 431 persen poin Namun

periode September 2020 jika dibandingkan dengan Maret

2020 presentase penduduk miskin mengalami peningkatan sebesar 016 persen poin

Peningkatan presentase penduduk miskin tersebut juga dipicu oleh pandemi COVID-19

yang menyebabkan banyak sektor usaha mengalami tekanan sehingga beberapa

diantaranya harus melakukan

efisiensi jumlah karyawan Jika

dilihat menurut daerah penduduk

miskin di Papua terkonsentrasi di

daerah pedesaan Pada September

2020 terdapat 86750 ribu jiwa atau

3569 persen penduduk miskin

tinggal di pedesaan sedangkan di

perkotaan hanya 4473 ribu jiwa

atau sebesar 459 persen penduduk

miskin Secara nasional pada periode September 2020 provinsi Papua menjadi provinsi

dengan presentase penduduk miskin terbesar yaitu sebesar 2680 persen Angka

tersebut jauh lebih besar daripada rata-rata nasional yang berada pada nilai 1019

persen

223 Tingkat Ketimpangan (Rasio Gini)

Rasio Gini Provinsi Papua selama periode Maret 2015 sampai

dengan periode September 2020 cenderung tidak banyak

mengalami perubahan Tercatat selama periode tersebut

rasio gini di Papua hanya mengalami penurunan kurang dari

Grafik 212 Tingkat Kemiskinan Papua Periode Maret

2012 ndash September 2019

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Tingkat kemiskinan

Papua sebesar 2655

persen dengan

jumlah penduduk

miskin sebesar

900950 ribu jiwa

Rasio gini Papua

September 2020

sebesar 040 naik

dibandingkan periode

Maret 2020

21

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

001 Jika ditinjau dari daerah

daerah pedesaan mengalami

kenaikan presentase penduduk

miskin dari semula 038 pada

periode Maret 2015 menjadi 041

pada September 2020 Di daerah

perkotaan mengalami hal

sebaliknya presentase penduduk

miskin menurun dari 034 pada

periode Maret 2015 menjadi 029

pada September 2020 Ada beberapa faktor yang mempengaruhi rasio gini di Papua

pada tahun 2020 salah satunya adalah pandemi COVID-19 yang terjadi sepanjang

tahun 2020 Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) penduduk

kelompok 40 persen terbawah mengalami peningkatan pengeluaran perkapita per bulan

dibandingkan dengan penduduk 40 persen menengah yang justru mengalami

penurunan dan 20 persen teratas juga mengalami penurunan pengeluaran per kapita

per bulan

224 Kondisi Ketenagakerjaan dan Tingkat Pengangguran

Dinamika tenaga kerja di Papua pada Agustus 2020

mengalami penurunan jumlah angkatan kerja menjadi

1767403 orang dari sebelumnya 1857300 orang pada

Agustus 2019 Jumlah penduduk yang bekerja di Papua juga

mengalami penurunan 100412 orang pada Agustus 2020

menjadi sebesar 1691745 Sedangkan jumlah penganggur pada Agustus 2020

mencapai 75658 orang lebih tinggi jika dibandingkan keadaan Agustus 2019 sebesar

65143

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Papua cenderung mengalami tren

peningkatan dari tahun 2018 Pada tahun 2020 TPT di papua menunjukkan nilai 428

persen atau naik 077 persen poin dibanding tahun lalu Peningkatan tersebut didominasi

oleh wilayah perkotaan dimana peningkatan TPT di wilayah perkotaan sebesar 269

persen sedangan di wilayah pedesaan sebesar 079 persen

Peningkatan angka tersebut tak lepas dari pandemi COVID-19 yang melanda

hampir seluruh wilayah dunia termasuk Indonesia sejak Maret 2020 Pandemi COVID-

19 tidak hanya menyebabkan masalah pada sisi kesehatan saja namun perekonomian

juga terdampak karena pembatasan-pembatasan kegiatan usaha Pembatasan tersebut

Grafik 213 Rasio Gini Papua Periode Maret 2015 ndash

September 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

TPT Papua tahun

2020 sebesar 428

persen dengan

jumlah

pengangguran

mencapai 67173

orang

22

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

secara tidak langsung juga

mempengaruhi dinamika

ketenagakerjaan Dinamika

ketenagakerjaan Papua juga

terdampak akan hal tersebut

Penduduk usia kerja yang

mengalami dampak pandemi

COVID-19 dikelompokkan menjadi

4 yaitu Penganggur bukan

angkatan kerja yang pernah

berhenti bekerja pada Februari-Agustus 2020 penduduk yang bekerja dengan status

sementara tidak bekerja dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja

Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan dampak COVID-19 terhadap penduduk usia

kerja di Papua

Tabel 21 Dampak COVID-19 terhadap Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin dan Tempat

Tinggal

Komponen Jenis Kelamin Daerah Tinggal Total

Laki-Laki

Perempuan Perkotaan Pedesaan

Pengangguran Karena COVID-19 1787 742 1670 859 2529

Bukan Angkatan Kerja Karena COVID-19

682 1253 1795 140 1935

Sementara Tidak Bekerja Karena COVID-19

6108 2451 4805 3754 8559

Penduduk Bekerja Yg Mengalami Pengurangan Jam Kerja karena COVID-19

138697 77897 139992 76602 216594

Total 147274 82343 148262 81355 229617

Penduduk usia Kerja (PUK) 1300741

1148404 730420 1718725 2449145

Total dibanding PUK 113 72 203 47 94

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Tabel diatas menunjukkan bahwa pada Agustus 2020 terdapat 229617 orang

atau 938 persen dari total penduduk usia kerja di Papua Dari jumlah tersebut 2529

diatntaranya menjadi pengangguran 1935 menjadi bukan angkatan kerja 8559

sementara tidak bekerja dan 216594 lainnya mengalami pengurangan jam kerja akibat

COVID-19 Ditinjau dari sisi Jenis Kelamin penduduk laki-laki lebih merasakan dampak

pandemi COVID-19 dibandingkan penduduk perempuan dalam sisi ketenagakerjaan

Terbukti dengan jumlah pengangguran karena COVID-19 pada penduduk laki-laki

berjumlah 1787 orang sedangkan penduduk perempuan hanya 742 orang Sedangkan

Grafik 214 Tingkat Pengangguran Terbuka

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

23

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

dari sisi tempat tinggal penduduk perkotaaan lebih merasakan dampak pandemi

COVID-19 dibanding penduduk pedesaan Persentase penduduk kota yang terdampak

dibandingkan dengan penduduk usia kerja di perkotaan mencapai 2030 persen Angka

ini jauh lebih besar dibandingkan dengan di pedesaan yang mencapai 473 persen

225 Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Nelayan

Nilai Tukar Petani (NTP)

adalah sebuah nilai yang

menunjukkan daya tukar (term of

trade) dari produk pertanian

dengan barang dan jasa yang

dikonsumsi maupun untuk biaya

produksi Semakin tinggi nilai NTP

maka semakin kuat pula daya beli

petani NTP Papua mengalami

peningkatan signifikan dari Desember 2019 ke Januari 2020 yaitu dari 9264 pada

Desember 2019 menjadi 10155 pada Januari 2020 Sepanjang tahun 2020 NTP Papua

relatif meningkat walaupun terjadi pandemi COVID-19 di tahun 2020 Pada bulan

Desember 2020 NTP Papua tercatat sebesar 10278 atau naik 002 persen

dibandingkan NTP bulan November 2020 Perubahan indeks NTP di Papua disebabkan

oleh indeks harga yang harus dibayar petani lebih kecil daripada indeks harga yang

diterima petani

Ditinjau dari sisi Indek

Diterima Petani sektor perikanan

tangkap atau nelayan mempunyai

Indeks Diterima Petani paling

tinggi Semakin tinggi Indeks

Diterima Petani dibanding Indeks

Dibayar Petani semakin sejahtera

hidup petani Pada Desember

2020 sektor Perikanan Tangkap

(Nelayan) mempunyai Indeks

Diterima Petani sebesar 11738 sedangkan Indeks Dibayar Petani sebesar 10416 Hal

tersebut menunjukkan bahwa pada Desember 2020 Nelayan di Papua bisa dikatakan

cukup sejahtera

Grafik 215 Nilai Tukar Petani

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Grafik 216 Nilai Tukar Nelayan

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

24

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

23 EFEKTIVITAS KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI DAN PEMBANGUNAN

REGIONAL

Keberhasilan suatu daerah dalam menjalankan kebijakan makro ekonomi dan

pembangunan dapat dilihat berdasarkan capaian dari target yang telah ditetapkan pada

tahun sebelumnya Pemerintah Provinsi Papua sendiri sudah menetapkan target

indikator ekonomi dan pembangunan untuk tahun 2020 Berikut ini adalah target beserta

caiapannya pada tahun 2020

Tabel 22 Capaian Kebijakan Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Papua 2020

Indikator Target Capaian Hasil Capaian Keterangan

Pertumbuhan Ekonomi 643 - 758 232 Tidak Tercapai

Laju Inflasi 250 - 400 079 Tidak Tercapai

PDRB per Kapita Rp2995 ndash Rp3027 Juta Rp5790 Juta Tercapai

Rasio Gini 034 ndash 039 040 Tidak Tercapai

TPAK 7510 - 7725 7216 Tidak Tercapai

TPT 227 - 360 428 Tidak Tercapai

PDRB Tanpa Pertambangan dan Penggalian

Sumber RKPD BPS (2020) diolah

Dari beberapa target yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Papua hanya

terdapat 1 indikator saja yang tercapai pada tahun 2020 yaitu PDRB per Kapita

Banyaknya target pembangunan yang tidak bisa dicapai pada tahun 2020 disebabkan

oleh pandemi COVID-19 yang memaksa pemerintah untuk melakukan refocusing

anggaran untuk menaggulanggi dampak pandemi di segala sektor Selain itu dampak

ekonomi dan sosial yang langsung dirasakan oleh masyarakat juga merupakan faktor

pendorong tidak tercapainya target pembangunan

231 Analisis Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Pembangunan Manusia Terhadap

PDRB di Papua

Pertumbuhan ekonomi adalah perubahan kondisi perekonomian suatu negara

atau wilayah secara berkesinambungan ke dalam kondisi yang lebih baik Pertumbuhan

ekonomi adalah salah satu indikator utama untuk menilai kondisi ekonomi suatu negara

atau wilayah Pertumbuhan ekonomi suatu negara atau wilayah ditandai dengan

meningkatnya kapasitas produksi yang dapat meningkatkan pendapatan negara atau

wilayah Kapasitas produksi dalam perekonomian dapat tercermin pada tingkat

pendapatan Produk Domestik Bruto (PDB) pada negara atau Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB) pada wilayah PDRB merupakan salah satu indikator dalam mengukur

tingkat kemajuan perekonomian di wilayah tersebut Nilai PDRB dapat menjelaskan

25

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

kemampuan daerah mengelola atau memanfaatkan sumber daya yang ada Menurut

Todaro amp Smith (2004) ada 3 faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi

adalah akumulasi modal (capital accumulation) pertumbuhan penduduk (growth in

population) dan kemajuan teknologi (technological progress) Aliran dana yang

digelontorkan pemerintah untuk belanja termasuk akumulasi modal yang akan

berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Oleh karenanya perlu dikaji efektifitas

belanja fiskal baik itu yang berasal dari Pemerintah Pusat maupun Daerah terhadap

pertumbuhan PDRB

a Variabel dan Metodologi Penelitian

Penelitian ini akan menganalisis hubungan causal-effect yang akan menjelaskan

pengaruh Dana Otonomi Khusus Dana Alokasi Khusus Belanja Pemerintah Daerah

(Belanja Modal dan Belanja Barang amp Jasa) Dana Alokasi Umum dan Indeks

Pembangunan Manusia terhadap PDRB (harga konstan) pada masing-masing

kabupaten Data yang digunakan adalah data panel dimana mengkombinasikan antara

data cross section dan time series Dalam kajian ini data cross section yang digunakan

adalah data seluruh Pemerintah KabupatenKota di Provinsi papua sedangkan data

time series yang digunakan adalah data tahun 2014 ndash 2019 dari seluruh variabel

Deskripsi variabel yang akan digunakan dalam kajian ini adalah sebagai berikut

1 Dana Otonomi Khusus

Dana otonomi khusus adalah dana yang dialokasikan oleh pemerintah pusat kepada

daerah untuk membiayai pelaksanaan otonomi khusus di suatu daerah salah satunya

Papua Dana tersebut di alokasikan kepada seluruh daerah di Papua yang ditujukan

untuk menunjang percepatan pelaksanaan otonomi khusus bagi Provinsi Papua dalam

rangka mewujudkan keadilan penegakan supremasi hukum penghormatan terhadap

HAM percepatan pembangunan ekonomi peningkatan kesejahteraan dan kemajuan

masyarakat Papua dalam rangka kesetaraan dan keseimbangan dengan kemajuan

provinsi lain di Indonesia Secara teori PDRB dan Dana Otonomi Khusus mempunyai

korelasi yang positif

2 Dana Alokasi Khusus (DAK)

Dana Alokasi Khusus adalah alokasi dari APBN kepada pemerintah daerah

(ProvinsiKotaKabupaten) tertentu dengan tujuan untuk mendanai kegiatan khusus

yang merupakan urusan pemerintah daerah dan sesuai dengan prioritas nasional

26

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

3 Belanja Pemerintah Daerah (Belanja Modal dan Belanja Barang amp Jasa)

Belanja Pemerintah sebagai salah satu unsur pembentuk PDB (Produk Domestik

Bruto) dan PDRB pada tingkat daerah merupakan kebijakan fiskal yang berfungsi

sebagai intervensi pemerintah di dalam perekonomian Hubungan antara PDRB dengan

belanja pemerintah seharusnya bernilai positif

4 Dana Alokasi Umum (DAU)

Dana Alokasi Umum merupakan salah satu transfer dana pemerintah kepada

pemerintah daerah yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan

tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan

daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi Penggunaan DAU mayoritas adalah

untuk belanja pegawai jadi seharusnya PDRB dan DAU memiliki korelasi positif

5 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Indeks Pembangunan manusia (IPM) merupakan salah satu indikator

pembangunan manusia di suatu wilayah Perhitungan IPM didasarkan pada

perbandingan dari angka harapan hidup pendidikan dan standar hidup layak

Pembangunan manusia yang baik dan berkesinambungan akan mempengaruhi

kapabilitas penduduk dan dampaknya adalah peningkatan produktivitas dan kreativitas

masyarakat Hal tersebutlah yang akan mengakibatkan penduduk dapat menyerap dan

mengelola sumberdaya yang penting bagi pertumbuhan ekonomi

Metode yang akan digunakan analisis kuantitatif regresi dengan menggunakan

metode Regresi Data Panel efek tetap atau biasa disebut Fix Effect Model Komponen

error pada Fix Effect Model dapat diabaikan sehingga Parameter dalam Fix Effect Model

diestimasi dengan metode Odinary Least Square atau metode kuadrat terkecil dengan

menambahkan variabel dummy pada estimasinya Model estimasi seperti ini juga biasa

disebut Least Squares Dummy Variable (LSDV) Persamaan dari Fix Effect Model dapat

dituliskan sebagai berikut

119910119894119905 = 119863120572119894 + 119909119894119905prime 120573 + 120576119894119905

Dimana D = [d1 d2 hellip dn] merupakan variabel dummy untuk unit ke-i Pemilihan

Fix Effect Model pada kajian ini didasarkan pada pendapat Judge et all (1999) dalam

bukunya yang menyatakan bahwa jika N besar dan T kecil estimasi dari Random Effect

Model dan Fix Effect Model berbeda secara signifikan Namun bila setiap individu dari

data cross section tidak diambil secara random maka Fix Effect Model tetap lebih

sesuai Dalam Fix Effect Model tentunya mempunyai beberapa asumsi yang harus

dipenuhi agar model yang terbentuk bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Estimator)

Asumsi yang harus dipenuhi adalah bebas dari multikolinieritas non-autocorrelation

27

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

untuk penggunaan data time series dan bebas dari heterekedastisitas Asumsi residual

harus mengikuti distribusi normal tidak digunakan dalam kajian ini Dasar dari tidak

digunakannya asumsi residual berdistribusi normal adalah teori Asymtotic Normality

dimana teori tersebut memberikan jaminan ketika sampel yang digunakan dalam analisis

cukup besar maka asumsi normalitas sudah tidak diperlukan lagi Asymtotic Normality

menggunakan dasar Central Limit Theorem yang menyatakan bahwa kurva distribusi

sampling akan berpusat pada nilai parameter populasi dan akan memiliki semua sifat

distribusi normal jika sampel yang diambil berukuran lebih dari 30

b Analisis

Fix Effect Model yang akan digunakan pada kajian ini ingin mengetahui variasi dari

data time series sedangkan variasi dari data cross section (Pemda) dianggap tidak

memiliki banyak perbedaan Alasan kuat mengapa Pemda diasumsikan tidak terlalu

memiliki banyak perbedaan adalah keseluruhan PemkabPemkot berada pada wilayah

administrasi yang sama yaitu provinsi Papua Selain itu variabel yang digunakan

mayoritas merupakan hasil kebijakan fiskal dari Pemerintah Pusat Sehingga

diasumsikan perbedaan yang lebih signifikan adalah perbedaan antar waktu yang

diakibatkan oleh perubahan kebijakan pemerintah dari waktu ke waktu perubahan

eksternal dan faktor lain yang terjadi selama kurun waktu 2014 sampai dengan 2019

Sebelum menginterpretasikan model yang dihasilkan diperlukan pengujuan

terhadap asumsi-asumsi agar model bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Model)

dimana asumsi yang harus dipenuhi adalah bebas dari multikolinieritas Dalam kasus

data panel seringkali ditemui masalah heterokesdastisitas Jika asumsi

heterokesdastisitas dilanggar maka estimator OLS (Ordinary Least Square) masih linier

dan konsisten serta tidak bias Namun estimator OLS (Ordinary Least Square) tidak

mempunyai varian yang minimum lagi (Gujarati amp Porter 2010) Tetapi hal tersebut

bukan menjadi masalah yang berarti karena sifat estimator tidak lagi menghasilkan

BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) namun mungkin baru sampai LUE (linier

Unbiased Estimator) (Widarjono 2010 Sumodiningrat 2010)

28

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Gambar 22 Output Fix Effect Model dari Minitab

Berdasarkan gambar diatas nilai Varian Inflation Factor (VIF) semua variabel yang

digunakan dalam kajian ini memiliki nilai dibawah 10 nilai tersebut menunjukkan bahwa

semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini bebas dari kasus multikolinieritas

Asumsi selanjutnya yang harus dipenuhi guna mendapatkan sifat BLUE adalah bebas

dari heterokesdastisitas Pendugaan awal dapat menggunakan scatterplot antara y

taksiran dengan residual Jika terdapat pola pada scatterplot tersebut maka diduga

terdapat heterokesdastisitas pada model yang terbentuk Namun apabila pola yang

terbentuk tidak jelas harus dilakukan pengujian menggunakan Durbin-Watson test

Berikut ini merupakan menggunakan scatterplot antara y taksiran dengan residual

Dapat dilihat pada grafik

disamping bahwa terdapat

pola pada scatter plot antara y

taksiran dengan residual yang

artinya model yang terbentuk

belum bebas dari kasus

heterokesdastisitas Namun

dengan mempertimbangkan

pendapat dari Widarjono

(2010) dan Sumodiningrat

(2010) yang menyatakan

bahwa asumsi heterokesdastisitas dapat dikesampingkan dengan konsekuensi sifat

Regression Analysis PDRB versus Otsus DAK The regression equation is

PDRB = - 38945 + 147 Otsus - 099 DAK + 349 Belanja Modal amp Barang dan Jasa

- 102 DAU + 538 IPM - 3278 2015 - 6685 2016 - 1701 2017 - 34 2018

- 1836 2019

Predictor Coef SE Coef T P VIF

Constant -38945 3583 -1087 0000

Otsus 14665 8897 165 0101 1430

DAK -0991 8360 -012 0906 1616

Belanja Modal amp Barang dan Jasa 34887 2458 1419 0000 1279

DAU -10211 2218 -460 0000 1381

IPM 53801 4968 1083 0000 1133

2015 -3278 1925 -170 0090 1743

2016 -6685 2241 -298 0003 2363

2017 -1701 1964 -087 0388 1815

2018 -34 2016 -002 0987 1912

2019 -1836 2051 -090 0372 1978

S = 716658 R-Sq = 690 R-Sq(adj) = 671

Grafik 217 Residual Plot

40000200000-20000

999

99

90

50

10

1

01

Residual

Pe

rce

nt

6000040000200000-20000

30000

20000

10000

0

-10000

Fitted Value

Re

sid

ua

l

30000225001500075000-7500-15000

40

30

20

10

0

Residual

Fre

qu

en

cy

160140120100806040201

30000

20000

10000

0

-10000

Observation Order

Re

sid

ua

l

Normal Probability Plot Versus Fits

Histogram Versus Order

Residual Plots for PDRB

Sumber Output Minitab diolah

29

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) akan menjadi LUE (Linier Unbiased Estimator)

Sedangkan dilihat dari normal probability plot yang dihasilkan terdapat beberapa data

outlier pada residual Setelah ditelaah lebih jauh data tersebut adalah residual dari

kabupaten Mimika Hal tersebut wajar terjadi karena PDRB kabupaten Mimika sangat

berbeda jauh dibandingkan kabupatenkota lain yang ada di Papua PDRB yang tinggi

tersebut dikarenakan adanya PT Freeport yang menyumbang mayoritas PDRB

kabupaten Mimika

Setelah proses pengujian asumsi dilakukan tahap selanjutnya adalah melakukan

uji signifikansi variabel dalam model Berikut ini adalah pengujian pada Fix Effect Model

yang terbentuk

Gambar 23 Output ANOVA dari Minitab

Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen

secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen (PDRB) Hipotesis awal pada

pengujian ini adalah tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen

terhadap PDRB Dengan menggunakan alpha 5 (005) hipotesis awal ditolak jika p-

value yang dihasilkan model kurang dari 005 Merujuk pada hasil perhitungan p-value

dari tabel Analysis of Variance yang menunjukan nilai 000 dimana nilai tersebut lebih

kecil daripada alpha yang ditetapkan Maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa

secara simultan variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

PDRB Tetapi perlu dilakukan pengujian secara parsial pada setiap variabel independen

guna memastikan signifikansi masing-masing variavel independen Berikut persamaan

regresi yang dihasilkan

119875119863119877119861 = minus38945 + 147 119926119957119956119958119956 minus 099 119915119912119922 + 349 119913119942119949119938119951119947119938 minus 102 119915119912119932 + 538 119920119927119924

+ 3278 120784120782120783120787 minus 6685 120784120782120783120788 minus 1701 120784120782120783120789 minus 34 120784120782120783120790 minus 1836 120784120782120783120791

1 Variabel Otsus

Berdasarkan hasil variabel secara parsial Dana Otsus mempunyai pengaruh yang

tidak signifikan terhadap PDRB karena memiliki p-value 010 yang lebih besar daripada

alpha 005 Pengaruh positif yang diberikan Dana Otsus terhadap PDRB sesuai dengan

teori ekonomi yang ada Berdasarkan jumlah Dana Otsus yang setiap tahunnya

cenderung bertambah seharusnya dapat mempengaruhi pertumbuhan PDRB secara

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P

Regression 10 18633576166 1863357617 3628 0000

Residual Error 163 8371662268 51359891

Total 173 27005238434

30

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

signifikan Dana Otsus mayoritas ditujukan untuk pendidikan dan kesehatan Sehingga

bisa jadi pengaruhnya terhadap PDRB tidak dalam lag waktu yang singkat

2 Variabel DAK

Pengujian secara parsial pada variabel DAK Fisik menunjukkan p-value sebesar

091 dimana lebih besar dari alpha 005 sehingga secara statistik dapat disimpulkan

bahwa Dana Alokasi Khusus tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

PDRB Hal demikian dapat terjadi karena disebabkan Dana Alokasi Khusus lebih banyak

dialokasikan untuk bidang-bidang yang mempunyai dampak jangka panjang terhadap

perekonomian DAK fisik bidang kesehatan jalan air minum sanitasi transportasi

memiliki pagu yang cukup besar bahkan lebih dari 50 pagu DAK Fisik 2020

dialokasikan untuk bidang tersebut Bidang-bidang tersebut mempunyai dampak yang

baik bagi perekonomian namun dampak yang dihasilkan cenderung dalam waktu yang

cukup lama sehingga variabel DAK tidak berpengaruh signifikan terhadap PDRB

3 Variabel Belanja

P-value yang dihasilkan dalam model untuk variabel belanja adalah 000 dimana

nilai tersebut lebih kecil dari alpha 005 yang mengindikasikan bahwa belanja pemerintah

(belanja modal dan belanja barang amp jasa) mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap PDRB Hal tersebut sesuai dengan teori ekonomi dimana belanja pemerintah

merupakan salah satu komponen pemberntuk PDRB Pada model ini setiap kenaikan

belanja pemerintah 1 miliar akan mengakibatkan kenaikan PDRB sebesar 3489 miliar

dengan mengasumsikan variabel independen lainnya tetap

4 Variabel DAU

Variabel DAU jika diuji secara parsial menunjukan hasil p-value sebesar 000 yang

menunjukan bahwa variabel DAU mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap PDRB

Namun pengaruh yang diberikan oleh DAU adalah negatif Semakin besar DAU yang

digelontorkan PDRB justru semakin menurun Hal ini senada dengan penelitian yang

dilakukan oleh Anis Setiyawati pada tahun 2007 Penelitian yang berjudul ldquoAnalisis

Pengaruh PAD DAU DAK dan Belanja Pembangunan Terhadap Pertumbuhan

Ekonomi Kemiskinan dan Pengangguran Pendekatan Analisis Jalurrdquo Penelitian

tersebut juga menghasilkan kesimpulan bahwa DAU memiliki pengaruh negatif terhadap

pertumbuhan ekonomi dimana pertumbuhan ekonomi diukur dari PDRB menurut harga

konstan Hal ini dapat terjadi karena DAU yang didapatkan oleh Pemda tidak

keseluruhan digunakan untuk pembangunan dan peningkatan ekonomi Selain itu

daerah yang mendapat DAU dengan pagu yang besar adalah daerah dengan

31

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

pertumbuhan ekonomi rendah Hal ini karena perhitungan DAU adalah berdasarkan

celah fiskal (Fiscal Gap) pada daerah tersebut Artinya semakin rendah kemampuan

ekonomi daerah untuk menjalankan pemerintahannya maka semakin besar DAU yang

didapat Sehingga nilai negatif yang dihasilkan dari perhitungan model pada kajian ini

sesuai dengan teori ekonomi yang berkembang

5 Variabel IPM

Pengujian variabel IPM secara parsial pada model menyatakan bahwa IPM memiliki

pengaruh signifikan terhadap PDRB karena p-value yang dihasilkan 000 dimana nilai

tersebut lebih kecil dari alpha yang ditetapkan 005 Hal tersebut sesuai dengan teori

yang ada dimana jika pembangunan manusia berjalan dengan baik maka ekonomi

daerah juga akan berkembang dan meningkat

6 Variabel dummy

Variabel dummy tahun 2014 merupakan pembanding untuk tahun 2015 sampai

dengan 2019 Variabel dummy 2015 menghasilkan p-value 009 dimana nilai tersebut

lebih besar daripada alpha 005 Kondisi ini mengindikasikan bahwa tidak ada

perbedaan signifikan yang terjadi pada tahun 2014 dan 2015 Hal tersebut kemungkinan

terjadi karena tidak terlalu banyak kebijakan pemerintah yang berubah pada rentang

waktu tersebut dan kondisi eksternal yang cenderung tidak banyak berubah Kondisi

demikian terjadi juga pada tahun 2017 2018 dan 2019 dimana p-value pada kedua

tahun tersebut 039 099 dan 037 Nilai tersebut jelas jauh lebih besar daripada alpha

005 sehinggu kedua tahun tersebut juga tidak berbeda secara signifikan dengan tahun

2014 sebagai reference Hanya tahun 2016 yang menghasilkan p-value 000 dimana

lebih kecil dari 005 berarti kondisi perekonomian tahun 2016 berbeda secara signifikan

dengan tahun 2014 Hal tersebut menunjukkan terdapat kebijakan anggaran pemerintah

daerah yang berbeda dan efektif pada tahun 2016 dibandingkan tahun 2014

c Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan dari Fix Effect Model yang terbentuk dalam kajian ini adalah PDRB

dipengaruhi positif oleh Dana Otsus Belanja Pemerintah (modal barang amp jasa) dan

IPM Sedangkan DAU dan DAK Fisik memiliki pengaruh yang berlawanan R-Square

yang dihasilkan model sebesar 069 artinya model yang terbentuk menggunakan

variabel independen Otsus DAK Fisik Belanja Pemerintah DAU dan IPM mampu

menjelaskan mampu menjelaskan variabel dependennya (PDRB) sebesar 690 persen

Sedangkan 310 persen sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk di dalam

model Variabel yang memiliki pengaruh signifikan adalah DAU Belanja Pemerintah

32

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

(Modal Barang amp Jasa) dan IPM Sedangkan variabel Otsus dan DAK Fisik tidak

memiliki pengaruh signifikan dalam model Hal tersebut dapat terjadi karena Dana Otsus

dan DAK Fisik digunakan untuk sektor-sektor yang tidak berdampak langsung dalam

kegiatan perekonomian sehingga pengaruhnya terhadap PDRB bersifat jangka panjang

BOKS 2

Cuma Maluku dan Papua yang Catat Pertumbuhan Ekonomi Positif

Jakarta CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik (BPS) melansir seluruh provinsi di Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi negatif Kecuali Maluku dan Papua yang sukses tumbuh positif di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi COVID-19

Pertumbuhan ekonomi di seluruh pulau negatif kecuali Maluku dan Papua ujar Kepada BPS Suhariyanto Rabu (58)

BPS mencatat laju ekonomi Maluku dan Papua tumbuh positif sebesar 236 persen Kinerja positif tersebut ditopang pertumbuhan ekonomi Papua dan Papua Barat karena tahun lalu dua wilayah tersebut mengalami kontraksi

Tercatat pertumbuhan ekonomi Papua negatif 2391 persen pada kuartal II tahun lalu menjadi positif 452 persen pada kuartal II tahun ini Sedangkan Papua Barat pada kuartal II 2019 lalu mengalami kontraksi 049 persen

Karena base-nya dua provinsi ini pada kuartal II tahun lalu tumbuh negatif jelas Suhariyanto

Sementara itu Pulau Jawa mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 669 persen Disusul oleh kelompok provinsi di Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar 629 persen

Sedangkan kelompok provinsi di Pulau Sumatera mengalami kontraksi 301 persen Kalimantan minus 435 persen dan Sulawesi minus 276 persen

Kelompok provinsi di Pulau Jawa memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yaitu sebesar 5855 persen Diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 2149 persen Pulau Kalimantan 804 persen dan Pulau Sulawesi 655 persen

Sisanya 537 persen disumbangkan pulau-pulau lainnya yang meliputi Bali dan Nusa Tenggara serta Maluku dan Papua masing-masing sebesar 300 persen dan 237 persen

Sumber cnnindonesiacom diakses 19 Februari 2020

BAB IIiPerkembangan dan Analisispelaksanaan apbn

Sri Mulyani IndrawatiMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Dari sisi belanja negara kita akan terusmelakukan upaya meningkatkan belanjanegara baik yang sudah ada di dalam APBNAPBD maupun program-program PEN

Pada penandatanganan Kerja Sama Pemerintah DKI Jakarta dan Jabar27072020

Sumber Foto djpbkemenkeugoid

33

Bukit TeleTabies Jayapura Photo Credit Adhitya Ahmad

31 APBN TINGKAT PROVINSI

ahun 2020 merupakan tahun yang dapat dikatakan sebagai tahun anomali

dimana pada awal tahun perasaan optimis menyelimuti penjuru negeri sampai

akhirnya akhir triwulan pertama corona virus disease (COVID) mulai masuk ke

Indonesia yang menyebabkan banyak dilakukan penyesuaian kebijakan Hal ini cukup

sulit bagi bangsa Indonesia dalam mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara (APBN) dikarenakan banyaknya sentimen global maupun faktor internal yang

berimbas negatif terhadap perekonomian Indonesia Fenomena tersebut juga sangat

dirasakan bagi para pengelola keuangan negara di wilayah Papua Faktor negatif dari

eksternal dan internal turut andil dalam pencapaian target baik dari sisi penerimaan

maupun belanja negara Secara umum capaian target APBN di Papua tahun 2020 tidak

sebaik tahun sebelumnya khususnya di sisi realisasi belanja negara

Sebagaimana data pagu dan realisasi APBN di Papua yang disajikan dalam tabel

dibawah ini realisasi pendapatan Negara di Papua tahun 2020 justru mengalami

kenaikan yang cukup signifikan Realisasi pendapatan negara pada tahun tersebut

mencapai Rp958 triliun atau 1137 persen dari target sebesar Rp842 triliun Realisasi

tersebut naik 64 persen dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang mencapai

Rp900 triliun Naiknya pendapatan Negara merupakan imbas adanya revisi target

T

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB III

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN apbn

REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

34

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

penerimaan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak maupun Direktorat Jenderal

Bea dan Cukai

Tabel 31 APBN Provinsi Papua (dalam miliar rupiah)

Uraian Pagu 2018

Realisasi 2018

Pagu 2019

Realisasi 2019

Pagu 2020

Realisasi 2020

Pendapatan Negara

1110032 1280256 972052 900589 842277 958219

Pendapatan Perpajakan

871429 1049156 901585 809189 735107 834731

Pendapatan Negara Bukan Pajak

56206 61279 44080 67310 42819 64685

Hibah 182397 169821 26387 24090 64351 58803

Belanja Negara 6183161 6066851 6633314 6276022 5703066 5581058

Belanja Pemerintah Pusat

1714490 1564612 1789741 1575741 1394096 1318480

Transfer ke Daerah dan Dana Desa

4468670 4502239 4843573 4700281 4308970 4262578

SurplusDefisit (5073129) (4786595) (5661262) (5375432) (5661262) (5375432)

Pembiayaan - - - -

Pembiayaan Dalam Negeri

- - - -

Pembiayaan Luar Negeri

- - - -

Sumber LRA Tk Kanwil Audited 2018 Unaudited 2019-2020Simtrada dan MEBE diolah

Ditinjau dari sisi belanja Pemerintah Pusat telah mengalokasikan belanja

Negara kepada Provinsi Papua tahun 2020 mencapai Rp5703 triliun yang terdiri dari

Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp1394 Triliun dan Transfer ke Daerah dan Dana

Desa (TKDD) sebesar Rp4309 Triliun Alokasi tersebut mengalami penurunan sebesar

140 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah Rp6633 Triliun Secara

kumulatif realisasi belanja Negara tahun 2020 mencapai Rp5581 triliun atau 979

persen dari alokasi pagu Persentase realisasi tersebut meningkat jika dibandingkan

tahun sebelumnya yang mencapai 946 persen Naiknya persentase belanja negara

secara keseluruhan merupakan akibat adanya revisi pagu dan refocusing anggaran

sehingga secara jumlah alokasi pagu relatif lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya

32 PENDAPATAN PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL

Pendapatan Pemerintah Pusat di tingkat provinsi terdiri dari Penerimaan Perpajakan

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Hibah Detil pendapatan Pemerintah

Pusat di Provinsi Papua dapat dijabarkan sebagai berikut

321 Penerimaan Perpajakan

Pandemi yang berlaku global dan faktor internal yang kurang menguntungkan sepanjang

tahun 2020 membawa imbas cukup dalam terhadap penerimaan perpajakan di Papua

Realisasi penerimaan perpajakan tahun 2020 mengalami peningkatan sebesar Rp2554

35 35

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

miliar atau 31 persen dibandingkan realisasi tahun 2019 yang

mencapai Rp809 Triliun Jika dibandingkan dengan target

penerimaan perpajakan tahun 2020 yang telah ditetapkan

sebesar Rp735 Triliun realisasi penerimaan perpajakan

hanya tercapai sebesar Rp835 Triliun atau 1135 persen Detil

target dan realisasi penerimaan perpajakan dapat disajikan

dalam tabel sebagai berikut

Tabel 32 Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)

Penerimaan Perpajakan

Target 2018

Realisasi 2018

Target 2019

Realisasi 2019

Target 2020

Realisasi 2020

PPh Migas - 271 - 161 - (016)

PPh Non Migas

441814 355473 432188 401765 388264 360659

PPN 229233 194700 246759 219864 214197 181330

PPnBM 180 273 393 406 382 329

PBB 24264 24445 24308 99899 69035 96889

Cukai - 014 - 024 - 005

Bea Masuk 19781 24108 19626 17644 10839 10765

Bea Keluar 149101 446026 172926 65479 48370 172931

Pajak Lainnya 7057 3846 5386 3946 4020 11839

Jumlah 871429 1049156 901585 809189 735107 834731

Sumber Kanwil DJP Papua Maluku Kanwil DJBC Khusus Papua dan LRA 2018-2020 diolah

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa komponen penyumbang

terbesar penerimaan perpajakan adalah PPh Non Migas sama dengan sebelumnya

PPh Non Migas memberikan kontribusi paling tinggi sebesar 432 persen disusul PPN

sebesar 217 persen sedangkan Bea Keluar yang selama ini menjadi andalan

penerimaan di Papua memberikan kontribusi sebesar 207 persen Adapun jenis

penerimaan yang memberikan kontribusi paling rendah adalah penerimaan Cukai

PPnBM dan PPh Migas Ketiga penerimaan tersebut hanya memberikan kontribusi

sebesar 004 persen terhadap penerimaan perpajakan secara keseluruhan

Pendapatan PPh Non Migas di Papua terdiri dari PPh Pasal 21 Pasal 22 Pasal

22 Impor Pasal 23 Pasal 2529 Orang Pribadi Pasal 2529 Badan Pasal 26 PPh Final

dan PPh Non Migas Lainnya Secara umum penerimaan PPh Non Migas tahun 2020

mengalami penurunan sebesar 120 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya

Penerimaan PPh Pasal 21 memberikan kontribusi paling besar terhadap penerimaan

PPh Non Migas yaitu mencapai 687 persen Selain itu PPh Final juga turut

memberikan kontribusi yang cukup signifikan yaitu mencapai Rp47527 miliar atau 142

persen dari keseluruhan penerimaan PPh Non Migas Jika dibandingkan dengan

Pendapatan

pemerintah pusat

tahun 2020 naik 640

persen dibandingkan

dengan tahun

sebelumnya

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

36

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

realisasi penerimaan pada tahun 2019 baik penerimaan PPh Pasal 21 maupun PPh

Final mengalami penurunan masing-masing sebesar 124 persen dan 301 persen Detil

penerimaan PPh Non Migas dapat disajikan dalam grafik sebagai berikut

Grafik 31 Penerimaan PPh Non Migas Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

Sumber OmSPAN 2020 diolah

Penerimaan Pajak Perdagangan Internasional di Provinsi Papua lebih

didominasi oleh penerimaan Bea Keluar sebagai hasil aktifitas lapangan usaha

pertambangan dan penggalian Penerimaan Bea Keluar sampai dengan akhir tahun

2020 mencapai Rp173 triliun atau 3575 persen dari target yang ditetapkan sebesar

Rp48370 miliar Penerimaan tersebut mengalami kenaikan yang sangat signifikan

dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp65479

miliar Faktor utama yang menyebabkan naiknya penerimaan Bea Keluar adalah

kegiatan ekspor konsentrat tembaga yang dilakukan oleh PT Freeport yang

menyumbang sebagian besar penerimaan dari sisi bea keluar

Di sisi Bea Masuk penerimaan sepanjang tahun 2020 hanya mencapai Rp10765

Miliar atau 993 persen dari target sebesar 10839 miliar Penerimaan Bea Masuk

tersebut sedikit mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun

sebelumnya yang mencapai Rp17644 Miliar Penerimaan Bea Masuk di wilayah Papua

terutama ditopang oleh aktifitas impor PT Freeport DSI Indonesia dan Tri Fita Perkasa

Sebagai respon terhadap pandemi pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak

dan Direktorat Jenderal Bea Cukai memberikan insentif fiscal yang bertujuan untuk

menjaga keberlangsungan dunia usaha yang terdampak pandemi COVID-19 Untuk

Provinsi Papuasampai dengan akhir tahun 2020 tercatat hanya Direktorat Jenderal

Pajak yang memberikan insentif fiscal khususnya di bidang perpajakan Detil jenis

insentif dan jumlah permohonan dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut

37 37

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Tabel 33 Penyaluran Insentif Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)

Jenis Insentif Diterima Ditolak Relaksasi SPT Tahunan Disetujui

Total

Keringanan PPh 21 601 44 - 654

Pembebasan PPh 22 Impor 12 5 - 17

Keringanan angsuran pajak PPh 25

253 23 13 289

Insentif PPh Final UMKM 804 0 - 804

Sumber DJP (2020) diolah

Berdasarkan tabel di atas permohonan insentif terbanyak diajukan untuk jenis insentif

PPh Final UMKM dari 804 permohonan semuanya disetujui sedangkan Pembebasan

PPh 22 Impor menjadi jenis insentif dengan jumlah permohonan paling sedikit dengan

jumlah 17 permohonan ( 12 disetujui 5 ditolak) Pemberian insentif perpajakan ini

bertujuan untuk memberikan keringanan pajak kepada wajib pajak yang usahanya

terdampak pandemi Covid-19 namun dalam pelaksanaannya terdapat beberapa

tantangan diantaranya masih kurangnya kemauan wajib pajak untuk memanfaatkan

insentif dikarenakan wajib pajak masih menghindari kewajiban melaporkan SPT

tahunannya

322 Penerimaan Negara Bukan Pajak

Pendapatan Negara yang bersumber dari PNBP saat ini telah mulai

diperhitungkan untuk dijadikan andalan dalam memaksimalkan penerimaan Negara

Secara umum PNBP dapat dibedakan menurut jenis dan fungsi

a Perkembangan PNBP Menurut Jenis

Berdasarkan jenisnya PNBP dibedakan menjadi empat jenis yaitu Penerimaan

Sumber Daya Alam (SDA) Bagian Pemerintah Atas Laba BUMN Penerimaan Bukan

Pajak Lainnya dan Pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) Pagu dan realisasi PNBP

per jenis dapat disajikan sebagai berikut

Tabel 34 Pendapatan PNBP Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)

Penerimaan PNBP Target 2018

Realisasi 2018

Target 2019

Realisasi 2019

Target 2020

Realisasi 2020

Pendapatan SDA - - - - - -

Bag Pemerintah Atas Laba BUMN

- - - - - -

Pendapatan PNBP Lainnya 42642 47934 30807 54378 35983 51446

Pendapatan BLU 13564 13345 13272 12931 6864 13236

Jumlah 56206 61279 44079 67309 42847 64683

Sumber LRA Tk Kanwil Audited 2018 Unaudited 2019-2020 diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

38

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Dari keempat jenis PNBP tersebut hanya dua jenis PNBP yang pencatatan realisasi

penerimaannya dilakukan di daerah yaitu Pendapatan PNBP Lainnya dan Pendapatan

BLU Realisasi kedua jenis PNBP tersebut pada tahun 2020 mencapai Rp64683 miliar

atau sebesar 1509 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp42847 miliar

b Perkembangan PNBP Fungsional

PNBP Fungsional berasal dari hasil pungutan Kementerian NegaraLembaga atas

jasa yang diberikan sehubungan dengan tugas pokok dan fungsinya dalam memberikan

pelayanan kepada masyarakat Perkembangan realisasi PNBP Fungsional beberapa

Satker di Papua dapat disajikan dalam tabel berikut

Tabel 35 Realisasi PNBP Fungsional Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)

Jenis Pendapatan PNBP Realisasi 2019

Realisasi 2020

NaikTurun

Pendapatan Jasa Karantina 206 254 233

Pendapatan Jasa Kebandarudaraan 3689 3002 -186

Pendapatan Bea Lelang Pegadaian 237 234 -13

Pendapatan Penerbitan SIM 492 486 -12

Pendapatan STNK 1158 1040 -141

Pendapatan BPKB 1258 1115 -114

Pendapatan TNKB 647 557 -139

Pendapatan Perpanjangan SIM 296 274 -74

Pendapatan dari BPJS Kesehatan Faskes Pertama

805 796 -11

Pendapatan dari BPJS Kesehatan Faskes Lanjutan

4573 4871 65

Pendapatan Pengamanan Obyek Vital 6458 7017 87

Pendapatan Jasa Kepelabuhan 1635 1534 -62

Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan serta Hasil Tipikor dan Pencucian Uang

431 032 -926

Pendapatan Biaya Pendidikan 13713 12138 -115

Pendapatan UjianSeleksi Masuk Pendidikan

298 213 -285

Sumber LRA Tk Kanwil Unaudited 2019 dan OmSPAN 2020 diolah

Penerimaan PNBP Fungsional didominasi oleh Pendapatan Biaya Pendidikan

yang mencapai Rp12138 miliar turun 115 persen dari realisasi tahun sebelumnya

Penerimaan Uang Pendidikan tersebut sebagian besar berasal dari Satker Universitas

Cendrawasih yang merupakan Kampus terbesar di Papua Besarnya penerimaan

PNBP Fungsional pada Universitas Cendrawasih mengindikasikan layaknya Universitas

Cenderawasih untuk didorong menjadi Badan Layanan Umum (BLU) sehingga akan

lebih memberikan keleluasaan dalam pengelolaan keuangan untuk meningkatkan

kualitas pelayanannya Selain Pendapatan Biaya Pendidikan beberapa PNBP

39 39

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Fungsional yang mengalami kenaikan cukup signifikan di tahun 2020 adalah jasa

fasilitas kesehatan di tingkat lanjutanpendapatan jasa karantina dan jasa pengamanan

obyek vital yang dilakukan oleh aparat kepolisian

Di sisi lain Pendapatan Jasa Kebandarudaraan Kembali mengalami penurunan

Penerimaan PNBP Fungsional tahun 2020 pada jenis pendapatan tersebut hanya

mencapai Rp3002 Miliar turun 186 persen dibandingkan periode sebelumnya yang

mencapai Rp3689 Miliar Turunnya pendapatan jasa kebandarudaraan tersebut salah

satunya dipengaruhi pembatasan keluar masuk wilayah papua yang diterapkan di awal

pandemi dan mahalnya harga tiket pesawat sepanjang tahun 2020 sehingga

berdampak pada berkurangnya jumlah penumpang yang akan bepergian dengan

menggunakan jasa pesawat terbang

323 Penerimaan Hibah

Realisasi penerimaan hibah di Papua sepanjang tahun 2020 adalah sebesar

Rp58803 Miliar atau 914 persen dari pagu sebesar Rp64351 Miliar Terdapat 5

Kementerian NegaraLembaga yang menerima hibah sepanjang tahun 2020 dalam

bentuk Hibah Langsung Dalam Negeri Detil pagu dan realisasi penerimaan hibah di

Papua dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 36 Penerimaan Hibah di Papua Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

NO KEMENTERIAN NEGARALEMBAGA PAGU REALISASI

1 KEMENTERIAN PERTAHANAN 3638 3638 1000

2 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 958 954 995

3 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 5675 5640 994

4 KOMISI PEMILIHAN UMUM 39192 36428 929

5 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM 14888 12143 816

JUMLAH 64351 58803 914

Sumber MEBE 2020 diolah

Penerimaan hibah di Papua didominasi oleh lembaga Komisi Pemilihan Umum

(KPU) Realisasi penerimaan hibah pada KPU mencapai Rp36428 Miliar atau 929

persen dari pagu hibah sebesar Rp39192 Miliar Secara kumulatif realisasi penerimaan

hibah tahun 2020 meningkat cukup pesat dibanding tahun 2019 yang hanya sebesar

Rp24090 miliar Hal ini dipengaruhi oleh faktor penyelenggaraan Pilkada serentak pada

tahun 2020 yang dinilai jauh lebih meriah dan memakan biaya lebih besar dibandingkan

pesta demokrasi Pemilu Legislatif dan Pilpres tahun 2019 di Papua

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

40

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

33 BELANJA PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL

Belanja Pemerintah Pusat digunakan untuk membiayai

kegiatan pemerintah pusat baik yang dilaksanakan di pusat

maupun di daerah Belanja Pemerintah Pusat dapat

dikelompokkan menurut organisasi fungsi dan jenis belanja

a Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Organisasi (Bagian

AnggaranKementerianLembaga)

Belanja Pemerintah Pusat menurut organisasi dialokasikan kepada Kementerian

NegaraLembaga (KL) dan Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA BUN)

Alokasi anggaran tahun 2020 diperuntukkan bagi 41 KL dan 1 BA BUN Pagu dan

realisasi belanja berdasarkan OrganisasiBagian Anggaran dapat disajikan dalam tabel

sebagai berikut

Tabel 37 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terbesar

(dalam miliar rupiah)

NO KEMENTERIANLEMBAGA PAGU 2018

REALISASI 2018

PAGU 2019

REALISASI 2019

PAGU 2020

REALISASI 2020

1 KEMENTERIAN PUPR 496586 461050 657088 531149 434308 418595

2 KEMENTERIAN PERTAHANAN

185272 183430 244967 234291 250703 239463

3 KEPOLISIAN NEGARA RI 181990 181980 169044 170014 175673 172888

4 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

242231 215453 188568 165474 133508 127631

5 KOMISI PEMILIHAN UMUM 193829 172021 115563 105332 64183 49736

Sumber MEBE 2018-2020 diolah

Alokasi pagu terbesar di Papua teralokasikan pada BA BUN yaitu untuk Ongkos

Angkut Beras PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua Selain BA BUN Bagian Anggaran

yang menerima alokasi pagu terbesar yaitu Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat (PUPR) Alokasi anggaran tahun 2020 pada Kementerian PUPR

mengalami pemangkasan yang cukup signifikan yaitu sekitar Rp222 triliun

dibandingkan tahun sebelumnya Selain Kementerian PUPR Kementerian

Perhubungan juga merupakan salah satu kementerian yang mendapatkan alokasi pagu

dengan jumlah besar Alokasi pagu yang besar pada kedua kementerian tersebut

merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah pusat kepada Papua Provinsi

Papua merupakan wilayah yang masih mengalami ketertinggalan di bidang infrastruktur

dibandingkan daerah lainnya di Indonesia Salah satu faktor yang menyebabkan hal

tersebut adalah wilayah yang sangat luas dan belum semua daerah terjangkau oleh

Realisasi Belanja

pemerintah pusat

tahun 2020 sebesar

Rp5581 triliun atau

sebesar 978 persen

dibanding pagu

41 41

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

transportasi darat Untuk mengejar ketertinggalan tersebut Pemerintah Pusat

mengalokasikan dana pembangunan infrastruktur dan percepatan akses daerah

pedalaman melalui Kementerian PUPR dan Kemenhub Dana yang dialokasikan melalui

dua kementerian tersebut masing-masing mencapai Rp434 triliun dan Rp127 triliun

Di sisi lain Bagian Anggaran yang mendapatkan alokasi pagu terkecil pada

tahun 2020 yaitu BKPM disusul oleh Kementerian PPPA Perpustakaan Nasional RI

Kementerian Perindustrian dan Kementerian Koperasi dan UKM Jumlah alokasi pagu

pada kelima Bagian Anggaran tersebut hanya sebesar Rp450 Miliar dengan total

realisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp416 Miliar atau 924 persen dari

total pagu Perkembangan pagu dan realisasi lima Bagian Anggaran dengan pagu

terkecil tahun 2020 sebagaimana tercantum dalam tabel sebagai berikut

Tabel 38 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terkecil (dalam miliar rupiah)

NO KEMENTERIANLEMBAGA

PAGU 2018

REALISASI 2018

PAGU 2019

REALISASI 2019

PAGU 2020

REALISASI 2020

1 BKPM 035 035 035 035 026 026

2 KEMENTERIAN P3A

100 095 100 091 038 030

3 PERPUSTAKAAN NASIONAL RI

143 127 076 065 064 062

4 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

178 174 169 167 146 136

5 KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

338 292 339 332 176 162

Sumber MEBE 2018-2020 diolah

Secara kumulatif realisasi anggaran belanja tahun 2020 berdasarkan Bagian

Anggaran sebesar Rp2253 Triliun atau 953 persen dari alokasi pagu yang ditetapkan

sebesar Rp2364 triliun Realisasi tersebut sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan

tahun sebelumnya yang mencapai 913 persen Dari 42 Bagian Anggaran yang

mendapatkan alokasi pagu terdapat dua KementerianLembaga yang realisasinya

masih di bawah 81 persen Kedua Kementerianlembaga dimaksud yaitu Kementerian

Ketenagakerjaan sebesar 613 persen dan Komisi Pemilihan Umum sebesar 775

Secara umum rendahnya realisasi penyerapan anggaran di Papua disebabkan

oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut

a Faktor Internal

- Rendahnya kapasitas SDM Pengelola Keuangan di beberapa satker

- Kesulitan satker induk dalam menghimpun bukti-bukti pengeluaran atas

penggunaan UP dan TUP dari Bendahara Pengeluaran Pembantu yang tersebar

di seluruh wilayah KabupatenKota

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

42

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

b Faktor Eksternal

- Keterlambatan pihak ketiga dalam melakukan tagihan pada satker pemberi kerja

- Penyedia barangjasarekanan tidak dapat menyelesaikan pekerjaan yang

menjadi tanggungjawabnyawanprestasi

- Keterlambatan penetapan Surat Keputusan Penunjukan Pejabat Pengelola

Keunagan oleh GubernurWalikotaBupati

c Faktor Kondisi Sosial dan Lingkungan

- Adanya gugatan masyarakat adat maupun pihak lain dalam proses pelelangan

dan pelaksanaan pembangunan sehingga pekerjaan menjadi terganggu

- Gangguan keamanan oleh kelompok separatisKelompok Kriminal Bersenjata

yang menghambat proyek pembangunan jalan Trans-Papua

- Jaringan transportasi antar wilayah dan komunikasi yang tidak lancar

b Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Fungsi

Belanja Pemerintah Pusat yang dialokasikan kepada daerah melalui instansi

vertikal KementerianLembaga digunakan untuk mendukung pelaksanaan

pembangunan sesuai dengan prioritas dan programkegiatan yang akan dilaksanakan

oleh daerah Untuk mendukung hal itu belanja Pemerintah Pusat yang dialokasikan

terbagi ke dalam fungsi-fungsi sesuai dengan programkegiatan yang akan dilaksanakan

tersebut Perkembangan pagu dan realisasi berdasarkan fungsi dapat disajikan dalam

tabel sebagai berikut

Tabel 39 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Fungsi (dalam miliar rupiah)

NO FUNGSI PAGU 2018

REALISASI 2018

PAGU 2019

REALISASI 2019

PAGU 2020 REALISASI 2020

1 PELAYANAN UMUM 334431 278194 250593 213392 1131783 1073325

2 PERTAHANAN 185272 183438 244967 234291 250703 239463

3 KETERTIBAN DAN KEAMANAN

220352 217023 207845 206669 210644 205478

4 EKONOMI 717701 651559 704943 572876 453346 432771

5 LINGKUNGAN HIDUP 20558 18168 27403 23832 23932 21736

6 PERUMAHAN DAN FASILITAS UMUM

86661 82698 198546 179761 160930 156794

7 KESEHATAN 29129 24332 25327 23945 15735 14428

8 PARIWISATA DAN BUDAYA

264 264 182 182 01 008

9 AGAMA 13291 12602 18047 17240 17094 16349

10 PENDIDIKAN 100108 90867 103953 95846 96035 88389

11 PERLINDUNGAN SOSIAL

5662 5480 7935 7752 4220 4054

Sumber MEBE 2018-2020 diolah

Berbeda dengan 2 tahun sebelumnya pada tahun 2020 fungsi pelayanan umum

mendapatkan alokasi pagu terbesar dibandingkan fungsi-fungsi yang lainnya Alokasi

43 43

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

pagu pada fungsi ekonomi mencapai Rp1137 Triliun atau 479 persen dari total pagu

Belanja Pemerintah Pusat Besarnya anggaran pada fungsi pelayanan umum tersebut

dimaksudkan untuk lebih mendorong percepatan layanan kepada masyarakat di tengah

pandemi selain itu sebagian besar dana dalam fungsi pelayanan umum digunakan

untuk TKDD

Dari 11 fungsi yang ada fungsi Pariwisata dan Budaya mendapatkan alokasi

pagu paling kecil yaitu sebesar Rp01 miliar Alokasi tersebut dirasa sangat kecil namun

dapat dipahami karena pemerintah pada tahun 2020 lebih memfokuskan anggaran

untuk menangani pandemi terlebih dahulu

Ditinjau dari sisi realisasi anggaran fungsi ketertiban dan keamanan menempati

capaian realisasi tertinggi yaitu sebesar 975 persen Selain fungsi ketertiban dan

keamanan fungsi perumahan dan fasilitas umum juga merupakan fungsi dengan

persentase penyerapan yang tinggi yaitu mencapai 974 persen Adapun fungsi dengan

penyerapan anggaran terendah adalah fungsi pariwisata dan budaya yang hanya

terealisasi sebesar 838 persen dan fungsi lingkungan hidup sebesar 908 persen

c Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Jenis Belanja

Pagu dan realisasi belanja di Papua terbagi ke dalam belanja pegawai belanja

barang belanja modal belanja bansos dan belanja lain-lain Perkembangan pagu dan

realisasi berdasarkan jenis belanja dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 310 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Jenis Belanja

(dalam miliar rupiah)

Jenis Belanja Pagu 2018

Realisasi 2018

Pagu 2019

Realisasi 2019

Pagu 2020 Realisasi 2020

Belanja Pegawai 369637 360412 409210 392539 403938 386519

Belanja Barang 738478 641212 704030 615032 517375 476239

Belanja Modal 596758 556654 661374 554247 460390 443467

Belanja Bantuan Sosial

3000 2927 3548 3458 2357 2321

Belanja Lain-Lain 7473 5032 11579 10465 10038 9934

Sumber MEBE 2018-2020 diolah

Berdasarkan data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa alokasi pagu

anggaran terbesar tahun 2020 adalah pada belanja barang Pagu belanja barang

mencapai Rp517 triliun atau 371 persen dari pagu belanja keseluruhan Selain belanja

barang belanja modal juga memiliki porsi yang cukup besar Alokasi belanja modal

tahun 2020 mencapai Rp460 Triliun mengalami penurunan sebesar 304 persen

dibandingkan pagu tahun 2019

Di sisi lain alokasi untuk belanja bantuan sosial dan belanja lain-lain sangat kecil

karena belanja bantuan sosial saat ini telah dialihkan menjadi belanja yang lebih

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

44

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

produktif melalui KementerianLembaga sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari

masing-masing instansi terkait sedangkan untuk belanja lain-lain sesuai dengan

ketentuan Bagan Akun Standar yang baru hanya dialokasikan kepada

KementerianLembaga yang melakukan kegiatan khusus dimana pendanaannya tidak

dapat dibayarkan melalui jenis belanja lainnya Belanja lain-lain di Papua digunakan

untuk membiayai kegiatan ongkos angkut beras dalam rangka penyaluran beras PNS di

Distrik Pedalaman Persentase alokasi belanja pada belanja bantuan sosial dan belanja

lain-lain masing-masing sebesar 02 persen dan 07 persen

Ditinjau dari sisi persentase penyerapan anggaran realisasi belanja Bantuan

Lain-Lain menempati posisi tertinggi dengan tingkat penyerapan mencapai 990 persen

dari alokasi pagu Di sisi lain persentase realisasi belanja terrendah terdapat pada

belanja barang Realisasi belanja barang hanya mencapai Rp476 Triliun atau 920

persen dari alokasi pagu sebesar Rp517 Triliun

34 TRANFER KE DAERAH DAN DANA DESA (TKDD)

Alokasi pagu TKDD Papua tahun 2020 sebesar Rp4309

Triliun turun Rp535 Triliun atau 110 persen dari pagu tahun

sebelumnya sebesar Rp4843 Triliun Penurunan pagu

tersebut sangat terasa khususnya pada komponen Dana

Alokasi Umum (DAU)dengan penurunan tertinggi terdapat

pada DAU dan DAK Fisik Perkembangan pagu dan realisasi

TKDD di Papua dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 311 Perkembangan Pagu dan Realisasi TKDD (dalam miliar rupiah)

Komponen TKDD Pagu 2018

Realisasi 2018

Pagu 2019

Realisasi 2019

Pagu 2020

Realisasi 2020

DAU 2245173 2245173 2310560 2309045 2087025 2079720

DBH 314765 413738 421146 328492 305355 303578

DAK Fisik 488690 439801 499147 467970 360722 330506

DAK Non Fisik 180449 165418 208760 193307 202098 195009

Dana Otonomi Khusus 802085 802085 867468 867468 799997 799997

Dana Insentif Daerah 8475 7650 12742 10687 18733 18733

Dana Desa 429034 428373 523750 523313 535039 535035

Jumlah 4468670 4502239 4843573 4700281 4308970 4262578

Sumber OMSPAN dan Simtrada 2018-2020 diolah

Secara kumulatif realisasi penyaluran TKDD tahun 2020 hanya mencapai 989

persen lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 970 persen

Naiknya persentase penyaluran tersebut merupakan imbas revisi pagu anggaran

sehingga terjadi penyesuaian dengan kondisi pandemic yang melanda

Realisasi TKDD Papua

tahun 2020 mencapai

Rp42 triliun atau

sebesar 9892 persen

dibandingkan dengan

pagu

45 45

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

341 Dana Transfer Umum

a Dana Alokasi Umum

Sampai dengan tahun 2020 DAU merupakan komponen TKDD yang memiliki

kontribusi terbesar dalam menopang anggaran daerah DAU di Papua memiliki porsi

sebesar 484 persen dari total dana TKDD Realisasi penyaluran DAU sampai dengan

akhir tahun 2020 mencapai Rp2080 Triliun atau 996 dari alokasi pagu sebesar

Rp2087 Triliun Jumlah penyaluran DAU tahun 2020 tersebut turun Rp223 triliun

dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya

b Dana Bagi Hasil

Realisasi penyaluran DBH tahun 2020 mencapai Rp303 Triliun atau 994

persen dari alokasi pagu sebesar Rp305 Triliun Secara umum realisasi DBH Papua

tahun 2020 mengalami penurunan cukup dalam yaitu -76 persen dibandingkan

periode tahun sebelumnya Pendapatan royalti tahun 2020 sebagai penopang utama

DBH Papua hanya terealisasi sebesar Rp206 Triliun turun 131 persen dari realisasi

tahun sebelumnya yang mencapai Rp223 Triliun Perkembangan realisasi

penyaluran DBH Papua dapat disajikan dalam tabel berikut

Tabel 312 Perkembangan Realisasi Dana Bagi Hasil(dalam miliar rupiah)

Dana Bagi Hasil Realisasi 2019

Realisasi 2020

NaikTurun

Pajak Penghasilan 30520 56465 850

Pajak Bumi amp Bangunan 53683 31703 -438

SDA Mineral amp Batubara 223740 206078 -131

SDA Kehutanan 18548 7049 -620

SDA Perikanan 2001 2284 141

Jumlah 328492 303578 -76

Sumber Simtrada 2020 diolah

Ditinjau dari sisi persentase penurunan SDA Kehutanan merupakan komponen

DBH yang mengalami penurunan paling signifikan yaitu 620 persen dibandingkan

dengan realisasi tahun lalu yang sebesar Rp18548 miliar tahun 2020 SDA Kehutanan

hanya terealisasi Rp7049 miliar

342 Dana Transfer Khusus

a Dana Alokasi Khusus Fisik

DAK Fisik tahun 2020 yang dialokasikan Pemerintah Pusat kepada Papua terdiri

atas DAK Fisik Reguler Penugasan dan Afirmasi yang terdistribusi ke dalam 461

Pemda-Bidang Penyaluran DAK Fisik tersebut dilakukan secara bertahap sekaligus

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

46

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

maupun campuran Secara keseluruhan setelah ditetapkannya Peraturan Presiden

Nomor 72 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran dan

Pendapatan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020 Papua mendapatkan alokasi pagu

DAK Fisik tahun 2020 sebesar Rp 304 Triliun Sampai dengan akhir tahun 2020

realisasi penyaluran DAK Fisik Papua mencapai Rp286 Triliun atau sebesar 939

persen dari total pagu Realisasi DAK Fisik tahun ini sedikit lebih baik dibandingkan

tahun sebelumnya yang hanya mencapai 938 persen Sisa pagu DAK Fisik Papua yang

tidak tersalurkan sampai dengan akhir tahun anggaran adalah Rp18493 Miliar atau

sebesar 64 persen Realisasi penyaluran DAK Fisik Papua tahun 2020 per pemda dapat

disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 313 Realisasi Penyaluran DAK Fisik Papua Per Pemda Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

NO PEMDA PAGU PENYALURAN SISA PAGU

NOMINAL

1 KAB ASMAT 9018 7918 878 1100

2 KAB BIAK-NUMFOR 12250 12227 998 023

3 KAB BOVEN DIGOEL 7560 7019 928 541

4 KAB DEIYAI 13738 13694 997 045

5 KAB DOGIYAI 15829 15544 982 285

6 KAB INTAN JAYA 3443 3336 946 045

7 KAB JAYAPURA 6605 6497 984 108

8 KAB JAYAWIJAYA 5816 5784 995 032

9 KAB KEEROM 3034 2947 971 087

10 KAB KEPULAUAN YAPEN 11099 10951 987 148

11 KAB LANNY JAYA 6330 6276 991 054

12 KAB MAMBERAMO RAYA 7638 7000 916 638

13 KAB MAMBERAMO TENGAH 6704 6678 996 026

14 KAB MAPPI 9101 8994 988 107

15 KAB MERAUKE 13152 12018 914 1134

16 KAB MIMIKA 14178 14047 962 130

17 KAB NABIRE 7668 7560 986 107

18 KAB NDUGA 7596 7348 967 249

19 KAB PANIAI 17109 16910 988 198

20 KAB PEGUNUNGAN BINTANG 19309 19192 994 117

21 KAB PUNCAK 7460 1632 219 5828

22 KAB PUNCAK JAYA 6617 4066 615 2551

23 KAB SARMI 9712 9151 942 561

24 KAB SUPIORI 4651 4306 926 345

25 KAB TOLIKARA 12329 12287 997 042

26 KAB WAROPEN 8276 8211 992 065

27 KAB YAHUKIMO 8582 8563 998 020

28 KAB YALIMO 13523 13325 985 199

47 47

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

NO PEMDA PAGU PENYALURAN SISA PAGU

NOMINAL

29 KOTA JAYAPURA 9002 7420 824 1583

30 PROVINSI PAPUA 27353 25290 925 2064

JUMLAH 304683 286189 939 18493

Realisasi DAK Fisik tertinggi terdapat pada Kabupaten Biak-Numfor dan

Yahukimo dengan persentase mencapai 998 persen disusul oleh Kabupaten Deiyai

dam Tolikara dengan persentase penyaluran sebesar 997 persen Terdapat satu

daerah yang persentase penyaluran DAK Fisiknya jauh di bawah rata-rata provinsi yaitu

Kabupaten Puncak dengan persentase penyaluran hanya sebesar 219 persen

Meskipun PMK Nomor 101PMK072020 diterbitkan dengan tujuan memberikan

relaksasi terhadap penyaluran DAK Fisik namun secara umum masih terdapat

permasalahan dalam penyaluran DAK Fisik di Papua selama tahun 2020 antara lain

sebagai berikut

1) Sistemjaringan internet yang tidak bagus di beberapa daerah yang menyebabkan

Pemda kesulitan dalam melakukan upload dokumen persyaratan penyaluran

2) Minimnya jumlah SDM yang menangani pengadaan barangjasa di Pemda sehingga

berakibat proses lelang menjadi terlambat

3) Terlambatnya penyelesaian laporan pertanggungjawaban penggunaan DAK Fisik

sebagaai salah satu syarat penyaluran DAK Fisik pada tahap berikutnya

4) Terlambatnya reviu laporan pertanggungjawaban penggunaan DAK Fisik tahun

sebelumnya maupun tahun berjalan oleh APIP

5) Kurangnya koordinasi pada internal pemda yaitu antara BPKAD selaku pengelola

keuangan dengan pihak SKPDOPD selaku pengelola teknis kegiatan

6) Juknis dari KementerianLembaga terkait terlambat diterima oleh SKPD

7) Kondisi keamanan di beberapa daerah tidak kondusif sehingga pelaksanaan proyek-

proyek yang didanai dari DAK Fisik menjadi terhambat

b Dana Alokasi Khusus Non Fisik

Realisasi penyaluran DAK Nonfisik sampai dengan akhir tahun 2020 mencapai

Rp193 Triliun atau 965 persen dari alokasi pagu sebesar Rp199 Triliun Jumlah

penyaluran DAK Nonfisik tahun 2020 tersebut sedikit meningkat dibandingkan tahun

sebelumnya sebesar Rp193 Triliun atau 925 persen dari alokasi pagu sebesar

Rp208 Triliun DAK Nonfisik yang disalurkan kepada Pemda Papua diperuntukkan

bagi peningkatan kualitas dan pelayanan di bidang Pendidikan Kesehatan dan

Peningkatan kapasitas koperasi administrasi kependudukan serta kepariwisataan

Berdasarkan tabel di bawah ini dapat disimpulkan bahwa alokasi DAK

Nonfisik terbesar di Papua diprioritaskan pada bidang kesehatan Alokasi bidang

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

48

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Kesehatan mencapai Rp74398 niliar atau 368 persen dari total pagu DAK Nonfisik

Realisasi penyaluran bidang kesehatan hingga akhir tahun 2020 sebesar Rp71533

miliar atau 961 persen Penggunaan DAK Nonfisik pada bidang kesehatan

diwujudkan dalam bentuk Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan Bantuan

Operasional Keluarga Berencana (BOKB)

Tabel 314 Pagu dan Realisasi DAK Nonfisik Papua Tahun 2020 (Miliar Rupiah)

DAK Nonfisik Pagu Realisasi

TPG dan TKG PNSD 40137 41477 1003

Dana Tambahan Penghasilan Guru PNS 1444 1809 1253

Dana BOS 74574 68772 922

Dana BOP PAUD 2659 2674 1001

Dana BOK dan BOKB 74398 71533 961

Dana Peningkatan Koperasi Administrasi Kependudukan dan Kepariwisataan

6629 6594 995

Jumlah 199840 192860 965

Sumber Simtrada 2020 diolah

343 Dana Desa

Alokasi pagu Dana Desa wilayah Provinsi Papua tahun 2020 sebesar Rp535

Triliun dialokasikan untuk 5411 desa yang tersebar di 29 KabupatenKota Sampai

dengan akhir tahun 2020 realisasi penyaluran Dana Desa dari RKUN ke RKUD

mencapai Rp535 triliun atau 1000 persen dari pagu Penyaluran Dana Desa tahun 2020

dilakukan dalam tiga tahap yaitu tahap I sebesar 40 persen tahap II sebesar 40 persen

dan tahap III sebesar 20 persen Realisasi penyaluran Dana Desa per pemda tahun

2020 dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 315 Pagu dan Realisasi Penyaluran Dana Desa Per Pemda (dalam miliar rupiah)

No KABUPATEN KOTA JML DESA

PAGU REALISASI SISA PAGU

1 KAB JAYAPURA 139 13252 13252 1000 -

2 KAB BIAK-NUMFOR 254 20694 20694 1000 -

3 KAB KEPULAUAN YAPEN 160 13872 13872 1000 -

4 KAB MERAUKE 179 22614 22614 1000 -

5 KAB JAYAWIJAYA 328 28199 28199 1000 -

6 KAB PANIAI 216 19920 19920 1000 -

7 KAB NABIRE 72 9433 9433 1000 -

8 KAB PUNCAK JAYA 302 29082 29082 1000 -

9 KAB MIMIKA 133 14878 14878 1000 -

10 KAB MAPPI 162 18838 18838 1000 -

11 KAB ASMAT 221 24977 24977 1000 -

49 49

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

No KABUPATEN KOTA JML DESA

PAGU REALISASI SISA PAGU

12 KAB BOVEN DIGOEL 112 14383 14383 1000 -

13 KAB SARMI 92 10598 10598 1000 -

14 KAB KEEROM 91 9848 9848 1000 -

15 KAB TOLIKARA 541 42233 42233 1000 -

16 PEGUNUNGAN BINTANG 277 26259 26259 1000 -

17 MAMBERAMO RAYA 60 10754 10754 1000 -

18 KAB WAROPEN 100 10424 10424 1000 -

19 KAB YAHUKIMO 510 40915 40915 1000 -

20 KAB SUPIORI 38 4335 4335 1000 -

21 MAMBERAMO TENGAH 59 9412 9412 1000 -

22 KAB LANNY JAYA 354 34606 34606 1000 -

23 KAB DOGIYAI 79 11606 11606 1000 -

24 KAB YALIMO 300 24663 24663 1000 -

25 KAB NDUGA 248 21646 21646 1000 -

26 KAB PUNCAK 206 21341 21341 1000 -

27 KAB INTAN JAYA 97 14248 14248 1000 -

28 KAB DEIYAI 67 9371 9371 1000 -

29 KOTA JAYAPURA 14 2640 2637 998 003

JUMLAH 5411 535039 535036 1000 003

Sumber OMSPAN 2020 diolah

Secara kumulatif realisasi penyaluran Dana Desa semua kabupatenkota

mencapai 100 persen kecuali 1 wilayah yaitu Kota Jayapura karena masih terdapat sisa

dana desa tahun sebelumnya yang tidak disetor sebesar Rp3281 juta Beberapa

permasalahan lain dalam penyaluran Dana Desa di Papua sepanjang tahun 2020

antara lain sebagai berikut

a Terlambatnya aparat pemerintah desa dalam menyusun dan menyampaikan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) kepada BupatiWalikota

b Kendala jaringan internet sehingga sulit mengakses OMSPAN untuk melakukan

perekaman dan unggah data persyaratan penyaluran maupun realisasi Dana Desa

c Keterlambatan penyaluran Dana Desa dari RKUD ke RKUD

d Belum optimalnya peran tenaga pendamping desa dalam memberikan asistensi

terhadap pengelolaan Dana Desa

e Kendala geografis desa yang jauh dari pusat kabupaten dan minimnya SDM di desa

yang berkompeten dalam pengelolaan Dana Desa

f Keterbatasan bahanmaterial untuk pembangunan yang akan dilaksanakan serta

mahalnya harga material tersebut khususnya di wilayah pegunungan tengah Papua

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

50

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

344 Dana Insentif Daerah dan Dana Otonomi Khusus

Pada tahun 2020 terdapat 11 pemda di Papua yang mendapatkan alokasi pagu

Dana Insentif Daerah (DID) yaitu Kabupaten Jayapura Kabupaten Jayawijaya

Kabupaten Nabire Kota Jayapura Kabupaten Puncak Jaya Kabupaten Mimika

Kabupaten Sarmi Kabupaten Keerom Kabupaten Waropen dan Kabupaten Yahukimo

denga total alokasi pagu sebesar Rp18733 Miliar Realisasi penyaluran DID sampai

dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp18733 Miliar atau 1000 persen dari alokasi pagu

Persentase penyaluran tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode tahun

sebelumnya yang mencapai 839 persen Realisasi DID di Papua dapat disajikan dalam

tabel berikut

Tabel 316 Pagu dan Realisasi Dana Otsus dan DID Tahun 2020 (Miliar Rupiah)

NO PEMDA DANA OTSUS DID

PAGU REALISASI PAGU REALISASI

1 Provinsi Papua 799997 799997 1000

2 Kab Jayapura 1003 1003 1000

3 Kab Jayawijaya 300 300 1000

4 Kab Nabire 1135 1135 1000

5 Kota Jayapura 2394 2394 1000

6 Kab Puncak Jaya

1259 1259 1000

7 Kab Mimika 5589 5589 1000

8 Kab Sarmi 1259 1259 1000

9 Kab Keerom 1407 1407 1000

10 Kab Waropen 1266 1266 1000

11 Kab Yahukimo 1020 1020 1000

12 Yalimo 2101 2101 1000

JUMLAH 799997 799997 1000 18733 18733 1000

Sumber Simtrada dan OmSPAN 2020 diolah

Selain DID sebagai pelaksanaan amanat Undang-Undang Otonomi Khusus

Papua juga mendapatkan alokasi Dana Otsus Alokasi Dana Otsus Papua tahun 2020

sebesar Rp799 triliun yang terdiri dari Dana Otsus Provinsi Papua sebesar Rp528

Triliun dan Dana Tambahan Infrastruktur Provinsi Papua sebesar Rp271 Triliun Alokasi

pagu Dana Otsus tersebut turun 92 persen dari tahun sebelumnya seiring dengan

adanya pandemi Realisasi penyaluran dana Otsus tahun 2020 sebesar Rp799 Triliun

atau 100 persen dari total pagu

Pembagian Penerimaan Dana Otonomi Khusus antara provinsi dengan

kabupatenkota terlebih dulu dikurangi dengan pembiayaan untuk Program Strategis

Pembangunan Ekonomi Kampung (Prospek) dan program strategis lintas

51 51

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

kabupatenkota untuk pendidikan dan kesehatan Penerimaan Dana Otonomi Khusus

setelah dikurangi dengan pembiayaan Prospek dan program strategis lintas

kabupatenkota dibagi dengan proporsi 20 persen untuk Provinsi Papua dan 80 persen

untuk KabupatenKota se Provinsi Papua berdasarkan alokasi dasar dan alokasi

variabel Perhitungan Pembagian Dana Otonomi Khusus sebesar 80 persen tersebut

dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh Gubernur yang keanggotaannya terdiri atas MRP

DPRP TAPD dan unsur Perguruan Tinggi atau Akademisi

Sesuai Peraturan Daerah Khusus (Perdasus) Provinsi Papua Nomor 25 Tahun

2013 Dana Otonomi Khusus bagian Provinsi Papua digunakan untuk membiayai

programkegiatan di Bidang pendidikan kesehatan ekonomi kerakyatan dan infra

struktur yang merupakan kewenangan Provinsi Bantuan untuk institusi keagamaan

lembaga masyarakat adat asli Papua dan yayasan yang bergerak dalam bidang

pendidikan kesehatan dan ekonomi kerakyatan Penataan data untuk kebutuhan

perencanaan pembangunan Otonomi Khusus Monitoring dan evaluasi program dan

kegiatan yang dibiayai dari dana Otonomi Khusus Peningkatan kinerja keuangan

otonomi khusus dan Belanja operasional pelaksanaan tugas dan fungsi MRP

35 ANALISIS CASH FLOW PEMERINTAH PUSAT

Analisis cash flow Pemerintah Pusat dilakukan dengan mengelaborasi arus kas masuk

(cash in flow) dan arus kas keluar (cash out flow) dari Pemerintah Pusat ke Provinsi

Papua selama tahun anggaran 2020

351 Arus Kas Masuk (Penerimaan Negara)

Penerimaan Negara (arus kas masuk) di wilayah Papua terdiri

dari Pendapatan Pajak Penerimaan Negara Bukan Pajak

(PNBP) dan Penerimaan Hibah Hingga akhir tahun 2020

arus kas

masuk di

wilayah

Papua sebesar Rp960 Triliun naik

cukup drastis yaitu 667 persen

dibandingkan tahun sebelumnya yang

mencapai Rp900 Triliun Arus kas

masuk di Papua didominasi oleh

pendapatan pajak Pendapatan pajak

tahun 2020 sebesar Rp834 Triliun

atau berkontribusi 868 persen

Grafik 32 Komponen Arus Kas Masuk 2020

(dalam miliar rupiah)

Sumber OmSPAN (2020) diolah

Arus kas masuk turun

297 persen

diabanding tahun

sebelumnya arus kas

keluar naik 34

persen dibanding

tahun sebelumnya

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

52

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

terhadap total penerimaan negara Adapun komponen penerimaan negara yang

memberikan kontribusi paling kecil yaitu penerimaan hibah Penerimaan hibah tahun

2020 sebesar Rp58803 Miliar Realisasi penerimaan hibah tersebut mengalami

peningkatan cukup signifikan yaitu 2401 persen dibandingkan periode tahun

sebelumnya yang mencapai Rp24090 miliar Naiknya penerimaan hibah tahun 2020

disebabkan bertambahnya hibah yang diterima oleh KPU Bawaslu dan beberapa

instansi lainnya sehubungan dengan diadakannya Pilkada serentak di Papua tahun

2020

352 Arus Kas Keluar (Belanja dan TKDD)

Arus kas keluar di wilayah

Papua terdiri dari Belanja Pemerintah

Pusat dan TKDD Hingga akhir tahun

2020 arus kas keluar di wilayah Papua

sebesar Rp6276 Triliun meningkat

34 persen dibandingkan tahun

sebelumnya yang hanya mencapai

Rp5579 Triliun Arus kas keluar di

Papua didominasi oleh TKDD

Realisasi penyaluran TKDD tahun

2020 sebesar Rp4261 Triliun atau

7463 persen dari total arus kas keluar

Di sisi lain realisasi Belanja Pemerintah Pusat hanya sebesar Rp1318 triliun turun 163

persen dibandingkan periode tahun sebelumnya

353 SurplusDefisit

Cash flow Pemerintah Pusat tahun 2020 disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 317 Cash Flow Pemerintah Pusat di Provinsi Papua (dalam miliar rupiah)

Cash In flow Cash Out flow

Uraian Jumlah Uraian Jumlah

Pendapatan Perpajakan 834731 Belanja untuk KL dan BA BUN 1318480

Pendapatan Negara Bukan Pajak 67310 Transfer ke Daerah 3725743

Penerimaan Hibah 58803 Dana Desa 535035

Jumlah Cash In flow 960844 Jumlah Cash Out flow 5579258

Defisit Sebesar Rp4618414

Sumber OMSPAN 2020 diolah

Berdasarkan tabel di atas dapat tergambar bahwa cash out flow jauh lebih besar

daripada cash in flow Nilai cash out flow mencapai lebih dari Rp5579 triliun Nilai

Grafik 33 Komponen Arus Kas Keluar 2020

(dalam miliar rupiah)

Sumber OmSPAN (2020) diolah

53 53

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

tersebut mencapai 5806 persen lebih besar daripada cash in flow yang mengalir dari

Provinsi Papua ke Pemerintah Pusat Cash out flow didominasi oleh komponen belanja

Transfer ke Daerah yang mencapai 667 persen dari total cash out flow Adapun cash in

flow didominasi oleh penerimaan perpajakan yang mencapai 868 persen

Besarnya cash out flow dari Pemerintah Pusat tersebut tidak sebanding dengan

jumlah cash in flow dari Provinsi Papua ke Pemerintah Pusat menyebabkan terjadinya

defisit anggaran Defisit anggaran yang terjadi pada tahun 2020 mencapai Rp4618

triliun Defisit tersebut ditutup oleh Pemerintah Pusat melalui subsidi silang dari provinsi

atau daerah-daerah lain yang mengalami surplus anggaran

36 PENGELOLAAN BLU PUSAT

Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya Kanwil Ditjen

Perbendaharaan Provinsi Papua juga melaksanakan fungsi

pembinaan terhadap Satker Badan Layanan Umum (BLU)

yang berada di wilayah kerjanya Perkembangan BLU di

Papua dapat dijabarkan sebagai berikut

361 Profil dan Jenis Layanan Satker BLU Pusat

Sampai dengan akhir tahun 2020 terdapat tiga Satker BLU satu bergerak dalam bidang

pendidikan dan dua di bidang pelayanan kesehatan Profil ketiga satker BLU tersebut

dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 318 Profil dan Jenis Layanan BLU (dalam miliar rupiah)

No Jenis Layanan Satker BLU Nilai Aset

Pagu BLU

Pagu RM

Jumlah Pagu

1 Kesehatan Rumkit Tk II Marthen Indey Kesdam XVIICen

3662 3012 1710 4722

2 Pendidikan Politeknik Penerbangan Jayapura

34638 750 3416 4166

3 Kesehatan Rumkit Bhayangkara Jayapura

8305 6457 1176 7633

Sumber MEBE dan E-rekon amp LK 2020 diolah

Sampai dengan tahun 2020 di papua baru terdapat tiga satker BLU dengan total

aset senilai Rp46605 miliar Dari ketiga satker tersebut Politeknik Penerbangan

Jayapura memiliki nilai aset yang paling tinggi yakni senilai Rp34638 miliar Untuk

keperluan operasional pada tahun 2020 ketiga satker mengelola pagu DIPA sebesar

Rp16521 miliar yang terdiri dari 619 persen pagu BLU dan 381 persen pagu Rupiah

Murni Berdasarkan data pada tabel di atas satker Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura

memiliki komposisi pagu BLU tertinggi dibandingkan dua satker lainnya yakni mencapai

Rp6457 miliar atau sebesar 820 persen dari keseluruhan pagu yang dikelola

terdapat tiga satker

BLU Pusat dengan

total aset senilai

Rp46605 miliar dan

total pagu sebesar

Rp16521 miliar

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

54

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

362 Perkembangan Pengelolaan Aset Pagu dan Pendapatan BLU Pusat

Perkembangan atau kemajuan satker BLU dapat diketahui dari jumlah dan

persentase peningkatan aset dalam jangka waktu tertentu Perkembangan Satker BLU

dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 319 Perkembangan Pengelolaan Aset Satker BLU (dalam miliar rupiah)

No Satker BLU Aset Tahun 2019 Aset Tahun 2020

1 Rumkit Tk II Marthen Indey Kesdam XVIICen

2822 3662

2 Politeknik Penerbangan Jayapura 33879 34638

3 Rumkit Bhayangkara Jayapura 5135 8305

Sumber E-rekon amp LK 2019 diolah

Dari Tabel 318 tercatat bahwa secara kumulatif satker BLU di Papua

membukukan pertumbuhan aset yang positif pada tahun 2020 Jumlah aset tahun 2020

sebesar Rp46605 miliar naik 114 persen dibandingkan aset pada tahun 2019 sebesar

Rp41836 triliun Jumlah peningkatan aset terbesar terdapat pada satker BLU Rumkit

Bhayangkara Jayapura Nilai aset pada satker BLU tersebut naik Rp3170 miliar atau

617 persen dari tahun sebelumnya Komponen aset yang mengalami peningkatan nilai

secara signifikan yaitu kas pada badan layanan umum yang naik hingga 10589 persen

Satker Politeknik Penerbangan Jayapura masih membukukan pertumbuhan aset yang

positif pada tahun 2020 Aset Politeknik Penerbangan Jayapura bertambah menjadi

Rp34638 miliar atau meningkat 22 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp38879

miliar

Dilihat dari pertumbuhan persentase dan jumlah aset yang dimiliki

perkembangan atau kemajuan BLU Pusat dapat dilihat dari peningkatan persentase

pagu BLU terhadap total pagu yang dikelola dalam beberapa periode Perkembangan

pagu BLU terhadap total pagu Rupiah Murni disajikan dalam tabel berikut

Tabel 320 Perkembangan Pagu BLU dan Pagu RM (dalam miliar rupiah)

No Satker BLU Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu BLU

Pagu RM

Pagu BLU

Pagu RM

Pagu BLU

Pagu RM

1 Rumkit Tk II Marthen Indey Kesdam XVIICen

- 1715 - 1763 3012 1710

2 Politeknik Penerbangan Jayapura

1152 15933 661 4971 750 3416

3 Rumkit Bhayangkara Jayapura

3900 1034 4300 1163 6457 1176

Sumber MEBE 2018-2020 diolah

55 55

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Secara kumulatif persentase pagu BLU dari ketiga satker mengalami kenaikan

dari 587 persen di tahun 2018 menjadi 652 persen pada tahun 2020 Peningkatan

persentase pagu BLU terbesar terjadi pada satker BLU Rumkit Bhayangkara di

Jayapura dimana pada tahun 2019 persentase pagu BLU masih sebesar 787 persen

menjadi 846 persen pada tahun 2020 sehingga mengalami peningkatan sebesar 59

persen Peningkatan persentase pagu BLU yang terjadi pada Satker Rumkit

Bhayangkara di Jayapura menunjukkan bahwa kinerja Satker BLU tersebut semakin

baik dan berkembang sehingga mampu menghasilkan pendapatan yang lebih optimal

dan layanan publik yang lebih baik

Secara umum pendapatan BLU tahun 2020 menurun Rp4415 miliar atau 342

persen dibandingkan dengan realisasi pendapatan BLU Tahun 2019 sebesar Rp12904

miliar Jenis pendapatan BLU tahun 2020 yang mengalami penurunan antara lain

sebagai berikut

a Pendapatan Jasa Pelayanan Pendidikan (424112) pada Satker Politeknik

Penerbangan Jayapura (526221) penurunan pendapatan ini disebabkan oleh

pandemi yang melanda sehingga berkurangnya jumlah penyelenggaraan diklat dari

instansi intern Kementerian Perhubungan pada tahun 2020 maupun kegiatan dasar

yaitu Pendidikan kepada taruna politeknik penerbangan yang bergeser dari luring

menjadi daring

b Pendapatan Jasa Pelayanan Rumah Sakit (424111) pada Satker Rumah Sakit

Bhayangkara Jayapura (679972) Penurunan pendapatan ini disebabkan antara lain

- Keterlambatan pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan dan bantuan dana

COVID-19

363 Kemandirian BLU

Salah satu tujuan diberikannya status BLU kepada satuan kerja adalah untuk

mewiraswastakan pemerintah (enterprising the government) Oleh karena itu satker

BLU didorong untuk menciptakan kemandirian terhadap dirinya sendiri Kemandirian

tersebut dapat dilihat dari berkurangnya porsi alokasi pagu rupiah murni (RM) yang

diberikan Satker BLU dapat dikatakan telah mandiri apabila porsi pagu BLU yang

dikelolanya telah berada di atas 65 persen dari totalkeseluruhan pagu

Satker Rumkit Bhayangkara di Jayapura memiliki perkembangan dan kemajuan

yang cukup pesat dalam pengelolaan kinerjanya sebagai BLU Pusat Hal tersebut

ditunjukkan dengan semakin meningkatnya porsi pagu BLU yang dikelola yaitu dari 788

persen di tahun 2019 menjadi 846 persen pada tahun 2020 Sampai akhir tahun 2020

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

56

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

di Papua terdapat satu satker BLU yang dinilai memiliki tingkat kemandirian yang

matang

Berdasarkan grafik di samping

dapat disimpulkan bahwa satker

Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura

merupakan BLU Pusat di Provinsi

Papua yang telah memiliki tingkat

kemandirian yang matang Hal

tersebut ditunjukkan dengan porsi

pagu BLU yang dikelola oleh Rumah

Sakit Bhayangkara Jayapura telah

mencapai 846 persen dari total pagu

(diatas batas kemandirian BLU Pusat

sebesar 65 persen) adapun satker

Politeknik Penerbangan Jayapura dikategorikan belum memiliki kemandirian sebagai

satker BLU karena proporsi pagu BLU yang dikelola masih sebesar 180 persen Dan

untuk BLU Rumkit Marthen Indey perkembangan yang ditunjukkan cukup impresif

dimana porsi pagu BLU yang dikelola mencapai 638 persen hampir memenuhi syarat

untuk dikategorikan sebagai satker BLU yang mandiri Terhadap satker BLU Pusat yang

belum mencapai kemandirian yang cukup Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi

Papua terus melakukan berbagai upaya pembinaan agar dapat terus berkembang dan

mandiri sehingga dapat menghasilkan pendapatan yang lebih besar dan memberikan

pelayanan yang lebih optimal kepada masyarakat

37 PENGELOLAAN MANAJEMEN INVESTASI PUSAT

371 Penerusan Pinjaman

Berdasarkan Nota Dinas Direktur Sistem Manajemen Investasi Nomor ND-

1289PB42019 tanggal 31 Desember 2019 hal Pelaksanaan Rekonsiliasi Pinjaman

PemdaBUMDKoperasi per 31 Desember 2019 menyatakan bahwa Kanwil Ditjen

Perbendaharaan Provinsi Papua tidak perlu melaksanakan rekonsiliasi karena tidak

terdapat debitur PemdaBUMDKoperasi Namun demikian di wilayah Papua masih

terdapat utang PDAM Kab Biak Numfor yang sedang diselesaikan melalui Panitia

Urusan Piutang Negara (PUPN) Penetapan jumlah piutang sebagaimana tercantum

dalam dokumen nomor PJPN-01PUPNC302014 tanggal 2 Mei 2014 adalah sejumlah

Rp2009 Miliar Sejak bulan Februari 2018 PDAM Kab Biak Numfor membayar

angsuran Piutang Negara setiap bulan melalui KPKNL Biak dengan rincian pembayaran

Grafik 34 Proporsi Pagu Satker BLU Pusat Tahun

2020

Sumber MeBe (2020) diolah

57 57

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

angsuran sebesar Rp15 juta Hak Penyerah Piutang sebesar Rp1364 juta dan biaya

administrasi 10 sebesar Rp136 juta

372 Kredit Program

Penyaluran Kredit Program tahun 2020 yang meliputi Kredit

Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan Ultra Mikro (UMi)

mencapai Rp128 Triliun dengan total debitur sebanyak

30972 orangbadan usaha Penyaluran kredit program di

Papua pada Semester I Tahun 2020 sempat mengalami

penurunan hingga 48 sebagai dampak Pandemi Covid-19 apabila dibandingkan

dengan periode yang sama pada Tahun 2019 (yoy) Namun demikian penyaluran

mengalami kenaikan sebesar 465 pada Semester II 2020 Hal ini menyebabkan

penyaluran kumulatif hingga 31 Desember 2020 menjadi sebesar Rp1278 triliun naik

255 apabila dibandingkan dengan penyaluran Kredit Program tahun 2019 sebesar

Rp1019 triliun Penyaluran Kredit Program tahun 2020 terbagi ke dalam empat skema

sebagaimana tercantum dalam tabel 321 sebagai berikut

Tabel 321 Realisasi Penyaluran KUR Per Skema

Skema Penyaluran Akad (Miliar Rp) Outstanding (Miliar Rp)

Jumlah Debitur

KUR Mikro 71018 46373 21711

KUR Kecil 51673 42618 2608

KUR Super Mikro 4336 3051 4998

Pembiayaan UMi 871 - 1655

Jumlah 127893 92037 30972

Sumber SIKP 2021 diolah

Berdasarkan data pada SIKP (wwwsikpkemenkeugoid) sebanyak 9913

kredit program Tahun 2020 di Provinsi Papua disalurkan melalui 4 Bank utama yaitu

BRI (6626) Bank Mandiri (1926) BNI (1111) serta BPD Papua (308) Dari

jumlah tersebut penyaluran tertinggi pada usaha sektor perdagangan besar dan eceran

(4991) yang diikuti oleh sektor pertanian perburuan dan kehutanan (1920)

Sedangkan 3 sektor dengan penyaluran kurang dari 1 yaitu Konstruksi (022) Jasa

Kesehatan dan Kegiatan Sosial (015) serta Jasa Pendidikan (007) Distribusi

penyaluran masih didominasi oleh 3 (tiga) KotaKabupaten utama yaitu Kota Jayapura

sebesar Rp29185 miliar (2282) Kabupaten Merauke sebesar Rp21892 miliar

(1712) serta Kabupaten Nabire sebesar Rp17339 miliar (1356) Sedangkan

Kabupaten dengan penyaluran terkecil adalah Kabupaten Puncak dengan penyaluran

Total debitur KUR

dan UMi sebanyak

30972 orangbadan

dengan nilai total

Rp128 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

58

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

hanya sebesar Rp782 juta yang disalurkan hanya kepada satu debitur KUR di Tahun

2020 Rincian penyaluran per KotaKabupaten dapat dilihat pada grafik sebagai berikut

Tabel 322 Penyaluran Kredit Program per KotaKabupaten di Provinsi Papua Posisi sd 31 Desember 2020 (dalam juta rupiah)

NO NAMA KABUPATEN

DEBITUR PENYALURAN OUTSTANDING

Jumlah Rp Juta Rp Juta

1 Kota Jayapura 6897 2227 29184820 2282 21989193 2389

2 Kab Merauke 5383 1738 21892455 1712 15028529 1633

3 Kab Nabire 3253 1050 17338597 1356 13351613 1451

4 Kab Mimika 3276 1058 12596074 985 8521433 926

5 Kab Jayapura 3001 969 9361875 732 6803503 739

6 Kab Keerom 1578 509 8043659 629 6355418 691

7 Kab Biak Numfor 1838 593 7848519 614 5801207 630

8 Kab Jayawijaya 1071 346 5024034 393 3575821 389

9 Kab Kep Yapen 759 245 3469402 271 2323310 252

10 Kab Sarmi 1051 339 3286833 257 2285589 248

11 Kab Boven Digul 594 192 2571826 201 1572860 171

12 19 Pemda lain 2271 733 7275161 569 4428917 481

JUMLAH 30972 100 1278933 100 920374 100

Sumber Data wwwsikpkemenkeugoid (2021)

Di Provinsi Papua hanya terdapat 2 Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)

Penyalur Pembiayaan UMi yaitu PNM dan Pegadaian Penyaluran UMi melalui PNM

dilakukan dengan skema kelompok 100 disalurkan kepada mama-mama Papua

tanpa pengenaan jaminan dari debitur serta PNM menyiapkan fasilitas pendampingan

kepada masing-masing kelompok Pendampingan tersebut berfungsi untuk

memudahkan dalam proses pencairan pinjaman pembinaan usaha serta penarikan

angsuran dari debitur Berbeda dengan PNM penyaluran UMi melalui Pegadaian

dilakukan dengan skema individu

pada umumnya masih dimintakan

persyaratan penyediaan agunan serta

belum adanya pendampingan secara

intensif kepada debitur penerima UMi

PNM Papua memiliki 3 Cabang

(seluruhnya ada di Jayapura) yaitu

Cabang Jayapura Utara dan Jayapura

Selatan di Kota Jayapura serta

Cabang Sentani di Kabupaten

Jayapura Pegadaian Area Papua

Grafik 35 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per

tahun Periode 2017 sd 2020

Sumber SIKP UMi (2020) diolah

59 59

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

memiliki 8 Cabang (4 di Jayapura Merauke Biak Mimika dan Nabire) dan 32unit

Selanjutnya informasi lebih akurat terkait penyaluran UMi dapat dilihat pada

httpssikpumiid Berdasarkan data tersebut penyaluran Pembiayaan UMi secara

kumulatif sampai dengan 31 Desember 2020 di Provinsi Papua adalah sebesar

Rp12226 miliar Jumlah tersebut meliputi penyaluran sebesar Rp583 juta pada di 2017

Rp5356 juta di tahun 2018 Rp2558 miliar di tahun 2019 (naik 478) serta Rp8549

miliar di tahun 2020 (naik 334) Rp9674 miliar Pada Semester I 2020 penyaluran

Pembiayaan UMi sempat mengalami penurunan menjadi Rp1287 miliar dari penyaluran

semester II 2019 sebesar Rp2448 miliar karena dampak Pandemi Covid-19 Penyaluran

mengalami kenaikan yang signifikan pada Semester II 2020 menjadi Rp7262 miliar

sehingga total penyaluran tahun 2020

naik 334 dibandingkan tahun 2019

Hal ini menunjukkan bahwa

Pembiayaan UMi di Papua mempunyai

prospek yang cukup bagus

Dari penyaluran kumulatif sd

31 Desember 2020 sebesar Rp12226

miliar penyaluran UMi melalui PNM

adalah sebesar Rp1882 miliar

(1539) sedangkan penyaluran

melalui Pegadaian sebesar Rp10344

miliar (8461) Rincian penyaluran Pembiayaan UMi per LKBB dapat dilihat pada Grafik

36

38 PERKEMBANGAN DAN ANALISIS BELANJA WAJIB (MANDATORY

SPENDING) DAN BELANJA INFRASTRUKTUR PUSAT DI DAERAH

381 Mandatory Spending di Daerah

Mandatory spending Belanja Pemerintah Pusat di daerah difokuskan untuk

belanja pada sektor pendidikan dan sektor kesehatan sebagaimana yang diamanatkan

dalam Undang-Undang APBN

a Belanja Sektor Pendidikan

Alokasi Belanja Pemerintah Pusat di Papua terdistribusi ke dalam 11 fungsi

salah satunya yaitu fungsi Pendidikan Alokasi pagu fungsi Pendidikan tahun 2020

sebesar Rp96035 miliar turun 76 persen dari alokasi tahun sebelumnya sebesar

Rp104 Triliun Alokasi belanja sektor pendidikan tersebut sebagian besar tercermin

pada DIPA yang dialokasikan di beberapa kementerianlembaga yaitu Kementerian

Grafik 36 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per

LKBB (Juta rupiah)

Sumber SIKP UMi (2020) diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

60

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Pendidikan Nasional Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta

Kementerian Agama Jumlah alokasi pagu pada ketiga Bagian Anggaran tersebut

sebesar Rp84269 Miliar dengan realisasi penyerapan sebesar Rp77370 Miliar atau

918 persen dari pagu

Secara umum realisasi belanja pada fungsi pendidikan tahun 2020 sebesar

Rp88389 Miliar atau 920 persen dari pagu Belanja sektor pendidikan diarahkan untuk

mendukung pencapaian pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan

peningkatan pelayanan dasar yang diwujudkan dengan pemerataan layanan pendidikan

yang berkualitas Dalam rangka mencapai tujuan tersebut belanja sektor pendidikan

diarahkan pada lima kegiatan prioritas sebagai berikut

Tabel 323 Kegiatan Prioritas Bidang Pendidikan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

No Kegiatan Prioritas Pagu Realisasi

1 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Pendidikan Tinggi

34086 31442 922

2 Pembangunan dan Rehabilitasi Prasarana Pendidikan 4177 3679 880

3 Peningkatan Layanan Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan untuk Seluruh Jenjang Pendidikan

3656 3529 965

4 Pengembangan Kelembagaan 419 341 814

5 Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis Pendidikan 465 449 965

Jumlah 42803 39440 921

Sumber MEBE 2020 diolah

Kegiatan prioritas bidang pendidikan terutama diarahkan untuk Dukungan

Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Pendidikan Tinggi dengan

porsi 796 persen dari alokasi kegiatan prioritas Realisasi belanja sektor pendidikan

pada kelima kegiatan prioritas sebesar Rp39440 Miliar atau 921 persen dari alokasi

b Belanja Sektor Kesehatan

Alokasi pagu Belanja Pemerintah Pusat pada fungsi kesehatan tahun 2020

sebesar Rp15735 miliar Rp25327 Miliar turun 378 persen dibandingkan alokasi tahun

sebelumnya Detil pagu dan realisasi pada Bagian Anggaran fungsi kesehatan dapat

disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 324 Pagu dan Realisasi Fungsi Kesehatan Per Bagian Anggaran (dalam miliar rupiah)

No Bagian Anggaran Pagu Realisasi

1 Kementerian Kesehatan 9074 8046 934

2 BPOM 2865 2733 976

3 BKKBN 3795 3649 964

Jumlah 15735 14428 945

Sumber MEBE 2020 diolah

61 61

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Pagu belanja pada sektor pendidikan yang dialokasikan kepada Provinsi Papua

dapat tercermin pada DIPA yang dialokasikan untuk Kementerian Kesehatan Badan

Kependudukan dan Keuarga Berencana Nasional (BKKBN) serta Badan Pengawas

Obat dan Makanan (BPOM) Alokasi terbesar belanja sektor kesehatan dialokasikan

pada DIPA Kementerian Kesehatan yaitu Rp9074 Miliar atau 577 persen dari total

alokasi fungsi kesehatan Belanja sektor kesehatan diarahkan untuk mendukung

pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan peningkatan pelayanan

dasar yang diwujudkan dengan peningkatan pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat

Belanja sektor kesehatan diarahkan pada lima kegiatan prioritas sebagai berikut

Tabel 325 Kegiatan Prioritas Bidang Kesehatan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

No Kegiatan Prioritas Pagu Realisasi

1 Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dan pengendalian penyakit

1161 781 673

2 Peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan 109 105 963

3 Peningkatan efektivitas pengawasan obat dan makanan 571 452 874

4 Peningkatan kesehatan ibu anak keluarga berencana dan kesehatan reproduksi

693 650 938

5 Percepatan penurunan stunting 171 157 918

Jumlah 2651 2145 809

Sumber MEBE 2020 diolah

Salah satu kegiatan prioritas bidang kesehatan yang pada tahun 2020 menjadi

perhatian khusus yaitu Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan

pengendalian Penyakit Alokasi belanja pemerintah pusat untuk pelaksanaan kegiatan

Germas dan pengendalian penyakit di Papua sebesar Rp1161 Miliar dengan realisasi

penyerapan sebesar Rp781 Miliar atau 673 persen dari alokasi pagu Alokasi tersebut

masih kurang mengingat tingkat kesadaran masyarakat terhadap hidup sehat di Papua

masih rendah sementara tingkat penyebaran corona virus disease relatif tinggi

382 Belanja Infrastruktur

Alokasi belanja sektor infrastruktur yang dialokasikan kepada Provinsi Papua

dapat tercermin pada DIPA yang dialokasikan untuk KemenPUPR dan Kemenhub

Jumlah alokasi pagu pada dua kementerian tersebut mencapai Rp434 Triliun atau 3113

persen dari alokasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp1394 Triliun Detil pagu dan

realisasi pada kedua Bagian Anggaran tersebut disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 326 Pagu dan Realisasi Kementerian PUPR dan Perhubungan (dalam miliar rupiah)

NO KEMENTERIANLEMBAGA PAGU 2020 REALISASI 2020

1 KEMENTERIAN PUPR 434308 418595 963

2 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 133508 127631 956

JUMLAH 567816 546226 962

Sumber MEBE 2020 diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

62

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Belanja infrastruktur yang dialokasikan pada KemenPUPR mencapai Rp434

Triliun atau 313 persen dari total alokasi belanja pemerintah pusat Alokasi belanja

infrastruktur pada Kementerian PUPR sebagian digunakan untuk mendukung salah satu

program nasional yaitu pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan

peningkatan pelayanan dasar yang diwujudkan dengan penyediaan akses hunian layak

dan terjangkau Untuk mendukung pencapaian program nasional tersebut anggaran

yang dialokasaikan digunakan untuk kegiatan prioritas sebagai berikut

Tabel 327 Kegiatan Prioritas Bidang Infrastuktur Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

No Kegiatan Prioritas Pagu Jumlah

1 Pengembangan Pelabuhan dan Angkutan Tol Laut 86995 84058 966

2 Pembangunan dan Pengembangan Transportasi Multimoda dan Perkotaan

5747 5659 985

3 Penguatan Struktur Ekonomi Kreatif 345 343 994

4 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut

4711 4426 940

5 Pelayanan Angkutan Udara 16243 16064 989

Jumlah 114041 110551 969

Sumber MEBE 2020 diolah

Kegiatan prioritas di bidang infrastruktur terdiri atas lima kegiatan sebagaimana

tabel di atas Pada tahun 2020 kegiatan prioritas bidang infrastruktur lebih ditujukan pada

Pengembangan Pelabuhan dan Angkutan Tol Laut hal ini dilakukan pemerintah untuk

kegiatan distribusi alat Kesehatan maupun barang-barang yang dibutuhkan selama

masa pandemi Kurang optimalnya penyerapan anggaran di bidang infrastuktur

dikarenakan banyaknya faktor teknis di lapangan antara lain adanya gangguan

keamanan pemalangan proyek adanya kejadian force majeur

BOKS 3

Wagub Papua Minta Dana Desa dipakai Untuk Gerakkan Perekonomian Kampung

Wakil Gubenur Papua Klemen Tinal meminta aparat kampung di Bumi Cenderawasih memanfaatkan kucuran Dana Desa secara maksimal Efektifitas Dana Desa diharapkan mampu menggerakkan perekonomian di tingkat kampung mengingat banyak anggaran pemerintah yang direalokasi dan direfokusing untuk menangani pandemi Covid-19 Klemen Tinal mengatakan pemerintah baik pusat maupun daerah telah melakukan reformasi anggaran dengan lebih menitik beratkan pada program yang meningkatkan partisipasi masyarakat dalam suasana pandemi ldquoUntuk itu saya minta Pemerintah Kampung bisa memanfaatkan 54 triliun Dana Desa yang telah digelontorkan untuk Papua pada 2021rdquo kata Tinal di Jayapura Senin (30112020)

Tinal juga meminta Pemerintah Kampung tidak menutup informasi terkait besaran dana yang telah digelontorkan pemerintah pusat Ia mengingatkan Dana Desa bukan milik pribadi kepala kampung namun harus digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan warga kampung ldquoSilahkan buat program yang melibatkan masyarakat dan benar-benar bermanfaat Dengan begitu pertumbuhan ekonomi di tingkat kampung terus membaikrdquo ujarnya Tinal juga berpesan agar setiap anggaran yang digunakan harus dipertanggungjawabkan sesuai peruntukan Artinya Dana Desa tidak boleh disalahgunakan apalagi untuk memenuhi kebutuhan pribadi ldquoJadi tidak perlu tertutup Dengan begitu sosial kontrol masyarakat terhadap jalannya pemerintahan efektif dan efisiennya penggunaan akan lebih baikrdquo tutupnya Sumber jubicoid diakses Februari 2021

Andin HadiyantoDirektur Jenderal Perbendaharaan

BAB IVPerkembangan dan Analisis

Pelaksanaan APBD

Dalam mendorong percepatan dalam penangananpandemi Covid-19 pemerintah merumuskan ProgramPemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Beberapa programpenting dalam program PEN tersebut terkait eratdengan pelaksanaan tugas dan fungsi DJPb

Pesan Dirjen Perbendahaan dalam RAPIMTAS DJPB 202015062020

Sumber Foto Tino Adi P

63

Pasar Potikelek Wamena Photo Credit Jiwa (KPPN Wamena)

41 APBD TINGKAT PROVINSI (KONSOLIDASI PEMDA)

apua sebagai provinsi yang berada di ujung timur Indonesia ditetapkan menjadi

provinsi dengan otonomi khusus berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 tahun

2001 sebagaimana telah diubah dengan Perpu Nomor 1 tahun 2008 tentang

Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua Keseriusan pemerintah dalam melakukan

pembangunan di Papua terlihat dari kenaikan anggaran pemerintah dari tahun ketahun

baik itu yang dialokasikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

APBD itu sendiri merupakan instrumen kebijakan utama bagi pemerintah daerah

yang menduduki posisi sentral dalam upaya pengembangan kapabilitas dan efektivitas

pemerintah daerah Disamping itu APBD juga merupakan alat dalam rangka

mewujudkan pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat untuk tercapainya

tujuan Negara (Mardiasmo 2002) Saat ini di Provinsi Papua terdapat 30 pemerintah

daerah terdiri dari 1 Pemerintah Provinsi dan 29 Pemerintah KabuputenKota Profil

APBD agregat (provinsikabupatenkota) berdasarkan klasifikasi ekonomi disajikan pada

tabel berikut

P

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB IV

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

64

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Tabel 41 Profil APBD Provinsi Papua Berdasarkan Klasifikasi Ekonomi (dalam miliar rupiah)

Uraian 2018 2019 2020

Pagu Realisasi Real

Pagu Realisasi Real

Pagu Realisasi Real

Pendapatan 5251135 5312805 1012 5498495 5319787 968 5447563 4338087 796

Pendapatan Asli Daerah

291916 208015 713 275527 334463 1214 297256 241392 812

Pendapatan Transfer

4898490 5083627 1038 5162560 4916546 952 5073510 4045391 797

Lain-Lain Pendapatan yang Sah

60729 21163 349 60408 68778 1139 76796 51304 668

Belanja dan Transfer

5551613 4682263 843 5544326 4947009 892 5605747 4212833 752

Belanja 4318629 3861027 894 4467288 3891047 871 4535544 3548451 782

Transfer 1232984 821236 666 1077039 1055962 980 1070203 664383 621

Surplus (Defisit)

(300478) 630541 - (45831) 372778 - (158184) 125253 -

Pembiayaan Netto

228950 153784 672 42942 292551 6813 153541 422774 2753

Penerimaan Pembiayaan

310696 241407 777 138105 436176 3158 268041 467725 1745

Pengeluaran Pembiayaan

81746 87623 1072 95163 143625 1509 114500 44951 393

SILPA (71528) 784325 - (2889) 665329 - (4643) 548028 -

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Pada tahun 2020 target pendapatan pada APBD Provinsi Papua tercatat

sebesar Rp5448 triliun turun 093 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar

Rp5498 triliun Namun demikian target Pendapatan Asli Daerah (PAD) mengalami

kenaikan yang cukup signifikan Hal tersebut menunjukkan adanya komitmen Provinsi

Papua untuk meningkatkan kemandirian daerah dengan upaya untuk menaikkan PAD

Dari sisi realisasi APBD Provinsi Papua tahun 2020 mengalami penurunan yang

cukup tajam pada pendapatan daerah sebesar 1845 persen dibandingkan tahun

sebelumnya dari Rp5320 triliun menjadi Rp4338 triliun Demikian juga dengan belanja

daerah mengalami penurunan realisasi sebesar 1484 persen dari Rp4947 triliun di

tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp4213 triliun

42 PENDAPATAN DAERAH

Pendapatan Daerah pada Provinsi Papua terdiri dari

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pendapatan Transfer dan

Lain-Lain Pendapatan yang Sah Pendapatan transfer masih

mendominasi komponen pendapatan daerah di Provinsi

Papua Hal tersebut mengindikasikan bahwa tingkat

kemandirian Provinsi Papua masih rendah Pendapatan

daerah di Provinsi Papua dapat dirinci sebagai berikut

Realisasi pendapatan

daerah di Provinsi

Papua mengalami

penurunan cukup

signifikan yang

disebabkan adanya

perubahan situasi

dan perubahan

kebijakan akibat

Pandemi COVID-19

65

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Tabel 42 Jenis Pendapatan Daerah di Provinsi Papua (dalam miliar rupiah)

Pendapatan 2018 2019 2020

Pagu Realisasi Real

Pagu Realisasi Real

Pagu Realisasi Real

PAD 291916 208015 712 275527 334463 1214 297256 241392 812

Pajak Daerah 162220 122565 756 116071 199735 1721 168410 144660 859

Retribusi Daerah 28683 19097 666 20592 17018 826 17420 13023 748

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

13946 4038 290 12774 6935 543 16543 8865 536

Lain-lain PAD yang Sah 87068 62315 716 126090 110774 879 94883 74845 789

PENDAPATAN TRANSFER

4898490 5083627 1038 5162560 4916546 952 5073510 4045391 797

Transfer Dana Perimbangan

3258323 3705421 1137 3319971 3296653 993 3413381 2793310 818

Transfer Pemerintah - Lainnya

1456038 1224498 841 1691994 1402849 829 921538 1151791 1250

Transfer Pemerintah Provinsi

35800 89101 2489 37851 204697 5408 65952 46793 709

Transfer Bantuan Keuangan

148329 64607 436 112744 12346 110 672639 53496 80

LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH

60729 21163 349 60408 68778 1139 76796 51304 668

Pendapatan Hibah 23190 18464 796 38594 20794 539 53428 50042 937

Pendapatan Dana Darurat

- - - - - - - -

Pendapatan Lain-Lain 37539 2699 72 21814 47984 2200 23368 1262 54

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Realisasi pendapatan daerah tahun 2020 turun 1845 persen dibandingkan tahun

sebelumnya Kondisi tersebut disebabkan oleh penurunan realisasi seluruh komponen

Pendapatan Daerah di tahun 2020 Terjadinya penurunan Pendapatan Daerah antara

lain disebabkan oleh penurunan PAD karena adanya kebijakan pembatasan sosial dan

pembatasan akses transportasi keluar masuk Papua yang berpengaruh terhadap

menurunnya sektor-sektor yang menjadi sumber PAD serta adanya penurunan dana

transfer yang disebabkan adanya kebijakan pemotongan untuk dialihkan dalam rangka

penanganan COVID-19

421 Pendapatan Asli Daerah

a Analisis Proporsi

Dilihat dari komposisinya proporsi

Pendapatan Transfer selama dua tahun

terakhir masih sangat dominan sebagai

sumber pendapatan pada APBD Papua

Kontribusi Pendapatan Asli Daerah pada

tahun 2020 sebesar 556 persen mengalami

penurunan dibandingkan tahun sebelumnya

yaitu sebesar 629 persen Kondisi ini

disebabkan karena pada tahun 2020

pemerintah daerah di Papua tidak dapat

optimal menggali potensi sumber-sumber

Grafik 41 Komposisi Pendapatan Daerah

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

66

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

PAD sebagai akibat adanya pandemi COVID-19 Dengan demikian dapat dinyatakan

bahwa tingkat kemandirian daerah mengalami penurunan yang tercermin dari semakin

rendahnya rasio Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap total pendapatan daerah

b Analisis Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah

Tingkat kemandirian daerah dapat dilihat dari rasio PAD yang merupakan

perbandingan antara PAD terhadap total Pendapatan Semakin tinggi rasio PAD

terhadap total pendapatan maka tingkat kemandirian daerah semakin tinggi yang

berarti bahwa belanja daerahnya semakin banyak didanai dari pendapatan asli

daerahnya

Grafik 42 Rasio PAD Pemda-Pemda di Provinsi Papua

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa Kota Jayapura memiliki tingkat

kemandirian yang paling tinggi dibandingkan dengan kabupatenkota lain di wilayah

Papua dengan rasio PAD sebesar 1319 persen Selanjutnya disusul oleh Kabupaten

Mimika (1301) Provinsi Papua (1052)dan Kabupaten Jayapura (674) Namun

demikian rasio PAD Kota Jayapura yang sebesar 1319 persen tersebut masih sangat

kecil jika dibandingkan dengan rata-rata rasio PAD pemda seluruh Indonesia sebesar

3520 persen (2018) Hal tersebut tentunya menjadi tantangan bagi pemda-pemda

lingkup Provinsi Papua untuk semakin menggali potensi-potensi PAD agar tingkat

kemandirian Papua semakin meningkat

422 Dana TransferPerimbangan

Memperhatikan komposisi pendapatan daerah pada APBD Papua tahun 2020

yang telah diuraikan pada subbab sebelumnya dapat dilihat bahwa ketergantungan

Papua terhadap pendapatan transfer masih sangat tinggi Pada tahun 2020 komposisi

dana transfer di Papua sebesar 9325 persen mengalami kenaikan dibandingkan

dengan tahun sebelumnya sebesar 9242 persen Untuk mengetahui kontribusi belanja

67

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

negara terhadap komponen pendapatan daerah dalam APBD Papua dapat dilakukan

dengan analisis sebagai berikut

a Analisis Ruang Fiskal dan Kemandirian Daerah

Ruang fiskal mencerminkan ketersediaan ruang yang cukup pada anggaran

pemda tanpa menganggu solvabilitas fiskal (membiayai belanja wajib) Formula untuk

perhitungan ruang fiskal dalah sebagai berikut

119877119906119886119899119892 119865119894119904119896119886119897 = (119879119900119905119886119897 119875119890119899119889119886119901119886119905119886119899 minus 119863119860119870) minus 119861119890119897119886119899119895119886 119875119890119892119886119908119886119894 119879119886119896 119871119886119899119892119904119906119899119892

Dari grafik disamping ruang fiskal

pada APBD Papua selama tiga

tahun terakhir mengalami tren

penurunan Pada tahun 2018

ruang fiskal jika dibandingkan

dengan total pendapatan yaitu

sebesar 7128 persen kemudian

ruang fiskal turun pada tahun 2019

sebesar 6813 persen selanjutnya

pada tahun 2020 ruang fiskal

kembali mengalami penurunan dari total pendapatan sebesar Rp4338 triliun terdapat

ruang fiskal sebesar Rp2839 triliun atau sebesar 6544 persen

b Rasio Dana Transfer

Tingkat kemandirian daerah disamping dapat dilihat dari rasio PAD terhadap total

pendapatan juga dapat dilihat dari rasio dana transfer terhadap total pendapatan

Apabila rasio PAD lebih besar daripada rasio dana transfer berarti tingkat kemandirian

daerah semakin tinggi sebaliknya semakin besar rasio dana transfer berarti tingkat

ketergantungan daerah semakin tinggi

Dari grafik di bawah dapat dilihat bahwa sebagian besar pemda

(provinsikabupatekota) di Papua masih memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi

karena memiliki rasio dana transfer yang besar Dari 30 pemda di Papua yang memiliki

rasio pendapatan transfer terendah dibandingkan dengan pemda lain (dibawah 90)

antara lain Kabupaten Jayapura (7409) Kota Jayapura (7845) Kabupaten Mimika

(8563) dan Provinsi Papua (8944) Hal tersebut tentunya menjadi tantangan bagi

Provinsi Papua untuk mengurangi tingkat ketergantungan dengan dana transfer melalui

penggalian sumber-sumber PAD yang baru

Grafik 43 Ruang Fiskal APBD Agregat Papua

Sumber Pemda DJPK SIKD (2020) diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

68

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Grafik 44 Rasio Dana Transfer Pemda-Pemda di Provinsi Papua

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

c Analisis Pengaruh Alokasi Dana Transfer ke Daerah Terhadap Ekonomi

Regional

Pada subbab ini akan dianalisis pengaruh alokasi dana transfer ke daerah

terhadap ekonomi regional dengan perhitungan korelasi Pearson menggunakan

software IBM SPSS Data yang dipergunakan adalah data jumlah dana transfer per

kabupatenkota (29 pemda) pada APBD Papua dan data PDRB Atas Dasar Harga

Berlaku (ADHB) per kabupatenkota tahun 2017 sampai dengan tahun 2020

Gambar 41 Hasil Perhitungan Korelasi Pearson

Sumber DJPK SIKD BPS Provinsi Papua (2021) diolah dengan SPSS

69

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Dapat dilihat bahwa hubungan korelasi antara Transfer Pemerintah dengan

PDRB ADHB menunjukkan hasil 0335 dan p-value 0000 (mendekati nol) Hal tersebut

menunjukan bahwa 335 variasi tinggi atau rendahnya PDRB ditentukan oleh Transfer

Pemerintah Dengan demikian dana transfer yang sudah digelontorkan oleh pemerintah

pusat ke pemda kabupatenkota di wilayah Provinsi Papua signifikan mempengaruhi

PDRB Provinsi Papua sebesar 335 persen

423 Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah

Komponen lain-lain pendapatan daerah yang sah pada APBD Papua tahun 2020

tercatat sebesar Rp51304 miliar yang terdiri dari pendapatan hibah sebesar Rp50042

miliar dan pendapatan lain-lain sebesar Rp1262 miliar Pada tahun 2020 lain-lain

pendapatan daerah yang sah berkontribusi sebesar 118 persen terhadap total

pendapatan daerah di Papua

43 BELANJA DAERAH

Alokasi belanja daerah pemda lingkup Provinsi Papua tahun

2020 sebesar Rp5606 triliun Realisasi belanja daerah

sebesar Rp4213 triliun (752 dari pagu) mengalami

penurunan 1484 persen dibandingkan dengan tahun

sebelumnya sebesar Rp4947 triliun Belanja daerah di Papua

dapat diuraikan dalam klasifikasi sebagai berikut

a Rincian Belanja Daerah Menurut Jenis Belanja (Sifat Ekonomi)

Berdasarkan klasifikasi ekonomi APBD Pemda-pemda di lingkup Provinsi Papua

dibagi ke dalam beberapa jenis belanja terlihat bahwa persentase alokasi belanja

langsung masih lebih besar daripada belanja tidak langsung Hal ini menjadi sinyal positif

bahwa Pemerintah Daerah di Provinsi Papua masih dalam jalur yang tepat dalam

mengalokasikan belanja daerah karena Belanja Langsung mempunyai multiplier effect

yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah

Dari tabel dibawah dapat dilihat bahwa sebagian besar jenis belanja mengalami

penurunan realisasi dari tahun sebelumnya antara lain Belanja Barang Belanja Modal

Belanja Subsidi Belanja Bansos Belanja Bagi Hasil dan Belanja Bantuan Keuangan

Sementara itu sisanya mengalami kenaikan yaitu Belanja Pegawai Belanja Bunga

Belanja Hibah dan Belanja Tidak Terduga Belanja Tidak Terduga mengalami lonjakan

kenaikan yang sangat tinggi dengan realisasi sebesar 4257 persen dibandingkan

dengan pagunya atau mengalami kenaikan sebesar 47302 persen jika dibandingkan

dengan realisasi tahun sebelumnya Kenaikan tersebut disebabkan karena Pemda

Realisasi Belanja

Tidak Terduga

Mengalami Kenaikan

yang tinggi karena

digunakan untuk

penanganan COVID-

19 dan PEN di Papua

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

70

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Provinsi Papua menggunakan pos Belanja Tidak Terduga untuk menyediakan anggaran

dalam rangka penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun

2020

Tabel 43 Profil APBD Berdasarkan Klasifikasi Jenis Belanja (Dalam miliar Rupiah)

Jenis Belanja 2018 2019 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi Pagu Realisasi Belanja Pegawai 1316108 1026452 1457013 1034112 1516285 1203610 7938

Belanja Barang 1363702 1361468 1462373 1495903 1392711 1093754 785

Belanja Modal 1158384 963549 1218597 948081 934224 633034 678

Belanja Bunga 6406 2419 5729 2027 40042 5678 142

Belanja Subsidi 10294 12251 8922 6513 7847 5975 761

Belanja Hibah 359517 386184 230142 275438 551725 408136 740

Belanja Bantuan Sosial

93610 96138 70526 109691 66756 87780 1315

Belanja Bagi Hasil 50165 35353 60256 91882 95627 83961 878

Belanja Bantuan Keuangan

1182819 821236 1016783 964080 974576 580422 596

Belanja Tidak Terduga

10609 12565 13984 19281 25953 110484 4257

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

b Analisis Belanja Daerah

1 Analisis Proporsi Alokasi Belanja Sektor Konsumtif dan Produktif

Analisis proporsi alokasi

belanja sektor konsumtif dan

produktif digunakan untuk

mengetahui seberapa besar

alokasi untuk sektor konsumtif dan

produktif Proporsi belanja sektor

konsumtif (Belanja Pegawai dan

Belanja Barang) dan belanja

sektor produktif (Belanja Modal)

pada tahun 2020 mengalami

penurunan jika dibandingkan

tahun sebelumnya Belanja sektor konsumtif pada tahun 2020 turun sebesar 077

persen sedangkan belanja sektor produktif turun sebesar 531 persen

2 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal kepada Indikator Ekonomi Regional

Pada tahun 2020 terjadi penurunan total belanja pemerintah dan transfer

sebesar 1107 persen sementara di tahun yang sama terjadi kenaikan PDRB sebesar

232 persen dan kenaikan tingkat kemiskinan sebesar 025 persen

Grafik 45 Alokasi Belanja Sektor Konsumtif dan

Produktif

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

71

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Tabel 44 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan

Belanja dan Transfer 6276022 miliar 5581058 miliar -1107

PDRB (ADHK)PertEkonomi

13456224 miliar 13767757 miliar 232

Tingkat Kemiskinan 2655 2680 025

Rasio Belanja thd PDRB 4664 4053 -611

Sumber Pemda DJPK BPS (2021) diolah

Rasio belanja terhadap PDRB mengalami penurunan sebesar 611 persen dari

4664 persen menjadi sebesar 4053 persen di tahun 2020 Rasio belanja terhadap

PDRB menggambarkan produktifitas dan efektifitas daerah dalam membelanjakan

anggarannya Semakin rendah rasionya berarti semakin efektif pemerintah dalam

membelanjakan anggarannya Jika dilihat kondisi di tahun 2020 PDRB mengalami

kenaikan meskipun belanja dan transfer pemerintah mengalami penurunan PDRB

Provinsi Papua tercatat mengalami kenaikan yang mengakibatkan ekonomi papua

tumbuh positif sebesar 692 persen (y-o-y) Dari sisi produksi pertumbuhan ini terutama

ditopang dari lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian yang menyumbang

sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1192 persen (y-o-y) Dari sisi Pengeluaran

pertumbuhan ditopang oleh Komponen Ekspor Luar Negeri yang mengalami

kenaikan hingga 396 persen (y-o-y)

44 PERKEMBANGAN BLU DAERAH

Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) adalah satuan kerja

perangkat daerah (SKPD) atau unit kerja pada SKPD di

lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untuk

memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa

penyediaan barang danatau jasa yang dijual tanpa

mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan

pada prinsip efisiensi dan produktivitas

a Profil dan Jenis Layanan Satker BLU Daerah

Di Provinsi Papua terdapat 9 entitas yang telah ditetapkan sebagai instansi yang

menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD)

yang seluruhnya bergerak di bidang pelayanan kesehatan Namun sampai saat ini baru

8 RSUD yang telah menerapkan pengelolaan keuangan BLUD yaitu RSUD Nabire

RSUD Mimika RSUD Merauke RSUD Biak RSUD Abepura RSUD Paniai RSUD

Jayapura dan RSUD Yowari Sementara 1 entitas lainnya yaitu RSUD Supiori belum

menerapkan pola pengelolaan keuangan BLUD Sampai saat ini pengelolaan keuangan

Terdapat 9 entitas

yang ditetapkan

sebagai BLUD dan

seluruhnya di bidang

pelayanan

kesehatan

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

72

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

yang dijalankan oleh rumah sakit tersebut masih sebagai organisasi perangkat daerah

pada umumnya

Tabel 45 Profil dan Jenis Layanan BLU Daerah di Provinsi Papua (Rupiah)

No Jenis Layanan Satker BLUD Pemerintah Daerah Total Pagu 2020

1 Pelayanan Kesehatan RSUD Abepura Pemprov Papua 272337461740

2 Pelayanan Kesehatan RSUD Jayapura Pemprov Papua 622679257077

3 Pelayanan Kesehatan RSUD Mimika Pemkab Mimika 207835466321

4 Pelayanan Kesehatan RSUD Biak Pemkab Biak Numfor 146033887566

5 Pelayanan Kesehatan RSUD Merauke Pemkab Merauke 154194496038

6 Pelayanan Kesehatan RSUD Nabire Pemkab Nabire 98231250000

7 Pelayanan Kesehatan RSUD Yowari Pemkab Jayapura 47715885900

8 Pelayanan Kesehatan RSUD Paniai Pemkab Paniai 83603877296

9 Pelayanan Kesehatan RSUD Supiori Pemkab Supiori NA

Sumber Pemda SIKD BPKP (2021)

Rumah Sakit Umum Daerah Supiori telah ditetapkan sebagai entitas BLUD sejak

tahun 2015 melalui Surat Keputusan Bupati Supiori Nomor 72 Tahun 2015 tentang

Penetapan Rumah Sakit Daerah Kabupaten Supiori sebagai Badan Layanan Umum

Daerah namun hingga saat ini pengelolaan RSUD belum menggunakan PPK-BLUD

yaitu penggunaan langsung atas pendapatan yang diperoleh RSUD termasuk

pendapatan BPJS Hal ini disebabkan adanya keraguan dari Direktur dan Pengelola

Keuangan RSUD Supiori untuk menggunakan langsung pendapatan yang diperoleh

oleh RSUD

b Perkembangan Pengelolaan Aset BLU Daerah

Salah satu BLUD yang telah melaksanakan pengelolaan keuangan BLUD cukup

lama adalah RSUD Mimika Rumah sakit umum milik Pemerintah Kabupaten Mimika ini

telah melaksanakan PPK-BLUD sejak tahun 2012 melalui Peraturan Bupati Mimika

Nomor 184 Tahun 2011 tanggal 9 Desember 2011 tentang Penetapan Rumah Sakit

Umum Daerah Kabupaten Mimika sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Aset

yang dimiliki oleh RSUD Mimika sebesar Rp20098 miliar

Tabel 46 Perkembangan Pengelolaan Aset dan Pagu BLUD Provinsi Papua

No Satker BLUD Nilai Aset (rupiah)

1 RSUD Mimika 200982072582

2 RSUD Nabire 174186000484

3 RSUD Merauke 116366149195

4 RSUD Paniai 11221847437

Sumber Pemda BPKP (2020)

73

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

c Analisis Legal

Dilihat dari aspek legal penetapan status BLUD oleh Kepala Daerah melalui

keputusan GubernurBupatiWalikota telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor

23 tahun 2005 jo Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2012 tentang Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 tahun

2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah

Penetapan status RSUD sebagai BLUD antara lain (1) RSUD Abepura ditetapkan

dengan SK Gubernur Nomor 1884389Tahun 2014 tanggal 3 November 2014 (2)

RSUD Nabire ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 10 Tahun 2015 tanggal 27 Januari

2015 (3) RSUD Mimika ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 184 Tahun 2011 tanggal

9 Desember 2011 (4) RSUD Merauke ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 632 Tahun

2014 tanggal 29 Agustus 2014 (5) RSUD Biak ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 261

Tahun 2013 (6) RSUD Supiori ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 72 Tahun 2015

dan RSUD Painai ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 99 tahun 2013

Kesesuaian penyusunan peraturan daerah tersebut dapat dilihat dari analisis

legal yang meliputi aspek kelembagaan tata kelola SDM dan pengendalian Dalam

aspek kelembagaan penetapan entitas BLUD harus memenuhi persyaratan substanstif

teknis dan administratif Aspek tata kelola meninjau aturan internal tata laksana

akuntabilitas dan transparansi Dalam aspek SDM meninjau struktur pengelola BLUD

Sementara aspek pengendalian terkait penilaian dan pengawasan oleh kepala

daerahbadan pengawas

45 SURPLUSDEFISIT APBD

APBD agregat (provinsikabupatenkota) di Papua pada tahun

2020 mengalami surplus sebesar Rp125 triliun lebih kecil dari

surplus tahun 2019 yang mencapai Rp373 triliun Surplus

tersebut ditopang oleh sebagian pemerintah daerah kecuali 8

daerah yaitu Kabupaten Biak Numfor Kabupaten Merauke

Kabupaten Paniai Kabupaten Mimika Kabupaten Pegunungan Bintang Kabupaten

Yahukimo Kabupaten Lanny Jaya dan Kabupaten Dogiyai yang mengalami defisit

Berikut ini adalah analisis terkait surplus pada APBD Papua

a Rasio SurplusDefisit terhadap Agregat Pendapatan

Rasio ini untuk mengetahui proporsi surplusdefisit anggaran terhadap

pendapatan yang menunjukkan performa fiskal pemerintah daerah dalam menghimpun

pendapatan untuk mengcover belanja atau penghematan belanja dengan kondisi

pendapatan tertentu

Surplus tahun 2020

sebesar Rp125

triliun turun

dibandingkan dengan

tahun sebelumnya

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

74

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

119877119886119904119894119900 119904119906119903119901119897119906119904 119889119890119891119894119904119894119905 119905119890119903ℎ119886119889119886119901 119901119890119899119889119886119901119886119905119886119899 =119878119906119903119901119897119906119904 119863119890119891119894119904119894119905

119879119900119905119886119897 119901119890119899119889119886119901119886119905119886119899 119860119875119861119863

Dari tahun 2018 sampai

dengan tahun 2020 terjadi tren

penurunan rasio yaitu tahun 2018

sebesar 1187 persen tahun 2019

sebesar 701 persen dan tahun

2020 hanya sebesar 289 persen

Hal tersebut menunjukkan kinerja

fiskal pemerintah daerah dalam

merealisasikan penerimaan

selama 3 tahun terakhir

mengalami penurunan

b Rasio SurplusDefisit terhadap Realisasi Dana Transfer (Semester I)

Rasio surplusdefisit terhadap realisasi dana transfer (semester I) dapat menjadi

sinyal bagi Kementerian Keuangan untuk mengevaluasi timing pencairan dana transfer

terutama pada daerah yang sangat bergantung pada dana transfer namun mengalami

ekses likuiditas akibat frontloading pencairan dana transfer pada semester I setiap tahun

anggaran

119877119886119904119894119900 119904119906119903119901119897119906119904 119889119890119891119894119904119894119905 119905119890119903ℎ119886119889119886119901 119903119890119886119897119894119904119886119904119894 119889119886119899119886 119905119903119886119899119904119891119890119903 =119878119906119903119901119897119906119904 119863119890119891119894119904119894119905 (119878119898119904119905 119868)

119879119900119905119886119897 119903119890119886119897119894119904119886119904119894 119905119903119886119899119904119891119890119903

Pada semester I tahun

2018 sd 2020 rasio surplus

terhadap realisasi dana transfer

sangat besar Pada tahun 2019

rasio surplus terhadap dana

transfer sebesar 3947 persen dan

mengalami kenaikan pada tahun

2020 menjadi sebesar 4778

persen Hal tersebut dapat

diartikan bahwa sepanjang tahun

2018 sd 2020 terjadi ekses

likuiditas pada APBD lingkup Provinsi Papua yang mengindikasikan adanya frontloading

Grafik 46 Rasio SurplusDefisit terhadap Agregat

Pendapatan

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Grafik 47 Rasio SurplusDefisit terhadap Realisasi Dana

Transfer

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

75

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

atau pencairan dana transfer yang terlalu besar di awal semester sehingga

mengakibatkan adanya surplus yang berlebihan

c Rasio SurplusDefisit terhadap PDRB

Rasio surplusdefisit terhadap PDRB menggambarkan kesehatan ekonomi

regional semakin kecil rasionya berarti daerah tersebut mampu memproduksi barang

dan jasa untuk membiayai defisit anggaran pemerintah daerahnya

119877119886119904119894119900 119904119906119903119901119897119906119904 119889119890119891119894119904119894119905 119905119890119903ℎ119886119889119886119901 119875119863119877119861 =119878119906119903119901119897119906119904 119886119905119886119906 119863119890119891119894119904119894119905 119860119875119861119863

119875119863119877119861

Pada tahun 2020 rasio

surplus terhadap PDRB sebesar

063 persen dan menunjukkan tren

penurunan jika dibandingkan rasio

tahun sebelumnya Hal tersebut

menunjukkan bahwa dibandingkan

tahun sebelumnya kemampuan

Papua dalam memproduksi

barang dan jasa untuk membiayai

defisit anggaran pemerintahnya

semakin besar

46 PEMBIAYAAN

Pada tahun 2020 realisasi pembiayaan netto daerah

mencapai Rp423 triliun terdiri dari penerimaan pembiayaan

sebesar Rp468 triliun dan pengeluaran pembiayaan sebesar

Rp44951 miliar Jika dibandingkan dengan tahun

sebelumnya terjadi kenaikan realisasi pembiayaan netto

sebesar Rp13 triliun atau 4451 persen Sebagian besar penerimaan pembiayaan

berasal dari penggunaan SiLPA tahun sebelumnya dan sisanya merupakan penerimaan

pinjaman daerah dan obligasi Di sisi pengeluaran realisasi pembiayaan didominasi oleh

pembayaran pokok utang dan penyertaan modal ke BUMD

Rasio SILPA terhadap Alokasi Belanja

Rasio SiLPA terhadap alokasi belanja mencerminkan proporsi belanja atau

kegiatan yang tidak digunakan dengan efektif oleh pemerintah daerah

119877119886119904119894119900 119878119894119871119875119860 =119869119906119898119897119886ℎ 119878119894119871119875119860

119879119900119905119886119897 119887119890119897119886119899119895119886 119860119875119861119863

Grafik 48 Rasio SurplusDefisit terhadap PDRB

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Pembiayaan netto

tahun 2020 sebesar

Rp423 triliun naik

dibandingkan dengan

tahun sebelumnya

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

76

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Dari grafik di samping

dapat dilihat bahwa pada tahun

2020 terdapat sekitar 1301

persen belanja yang tidak

digunakan secara efektif oleh

pemerintah daerah Rasio tersebut

lebih kecil dibandingkan tahun

2019 yang mencapai 1345

persen Semakin kecil rasio SiLPA

terhadap belanja maka

mencerminkan bahwa pemerintah

daerah semakin efektif dalam membelanjakan anggarannya

47 ANALISIS KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

471 Analisis Horizontal dan Vertikal

a Analisis Horizontal

Analisis horizontal digunakan untuk membandingkan angka-angka dalam

laporan realisasi Pemda (KabupatenKota) satu dengan Pemda lain dalam satu wilayah

provinsi untuk menyajikan informasi yang utuh terkait kinerja suatu pos antar pemda

Disamping itu analisis ini juga dapat membandingkan perubahan keuangan dalam satu

post APBD yang sama pada lingkup satu pemda untuk melihat perkembangan suatu pos

APBD dari waktu ke waktu

Grafik 410 Analisis Horizontal PAD Tahun 2020

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Grafik di atas mengambarkan realisasi PAD terbesar berasal dari Pemerintah

Provinsi dengan realisasi sebesar Rp134 triliun atau 5556 persen dari total realisasi

diikuti Kabupaten Mimika Kota Jayapura Kabupaten Jayapura dan Kabupaten

Merauke sebagai penyumbang terbesar PAD di Papua Sebagian besar PAD Provinsi

Grafik 49 Rasio SILPA terhadap Alokasi Belanja

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

77

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Papua berasal dari penerimaan pajak daerah antara lain Pajak Kendaraan Bermotor

Pajak Air Permukaan Pajak Rokok Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dan Pajak

Restoran

b Analisis Vertikal

Analisis vertikal digunakan untuk membandingkan antara pos yang satu dengan

pos yang lain terhadap totalnya dalam satu komponen APBD yang sama untuk

mengetahui seberapa besar kontribusi masing - masing pos tersebut sehingga dapat

diukur seberapa besar pengaruh pos tersebut bagi suatu pemda

Grafik 411 Analisis Vertikal Kontribusi Belanja Modal Tahun 2020

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Belanja modal adalah belanja yang mempunyai multiplier effect yang paling

tinggi diantara jenis belanja yang lain sehingga diharapkan mampu merangsang

pertumbuhan ekonomi regional Pada tahun 2020 tiga pemda yang memiliki kontribusi

belanja modal paling tinggi adalah Kabupaten Supiori (2779) Kabupaten Mamberamo

Tengah (2727) dan Kabupaten Boven Digoel (2435) Sementara itu pemda yang

memiliki kontribusi belanja modal paling kecil adalah Provinsi Papua yang memiliki

kontribusi belanja modal hanya sebesar 656 persen

472 Analisis Kapasitas Fiskal Daerah

Kapasitas Fiskal Daerah adalah gambaran dari kemampuan keuangan masing-

masing daerah yang dicerminkan melalui penerimaan umum APBD yang digunakan

untuk membiayai tugas pemerintahan daerah Formulasi dalam menghitung kapasitas

fiskal daerah adalah penerimaan umum APBD (tidak termasuk Dana Alokasi Khusus

Dana Darurat Dana Pinjaman Lama dan penerimaan lain yang penggunaannya dibatasi

untuk membiayai pengeluaran tertentu) dikurangi belanja pegawai dibagi jumlah

penduduk miskin

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

78

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

119870119886119901119886119904119894119905119886119904 119865119894119904119896119886119897 =(119875119860119863 + 119863119861119867 + 119863119860119880 + 119871119875119878) minus 119861119890119897119886119899119895119886 119875119890119892119886119908119886119894

119869119906119898119897119886ℎ 119875119890119899119889119906119889119906119896 119872119894119904119896119894119899

Tabel 47 Analisis Kapasitas Fiskal Daerah

Uraian 2019 2020

PAD 3344628852840 2413924519861

DBH 3284918607930 2695145220558

DAU 23068841897000 20744231189522

Lain-Lain yang Sah 687782257257 513035009616

Total Pendapatan Umum 30386171617046 26366335941577

Belanja Pegawai 10341120155057 12036102195842

Penduduk Miskin (jiwa) 900950 912200

Kapasitas Fiskal 22248795 15709531

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Pada tahun 2020 kapasitas fiskal daerah di Papua mengalami penurunan 2939

persen atau sebesar Rp6539264 dibandingkan tahun sebelumnya Turunnya kapasitas

fiskal daerah Provinsi Papua menunjukkan kemampuan fiskal daerah untuk mengurangi

jumlah penduduk miskin semakin berkurang Hal tersebut didukung fakta bahwa angka

kemiskinan di Provinsi Papua tahun 2020 mengalami kenaikan dari 900950 jiwa pada

tahun 2019 menjadi 912200 jiwa pada tahun 2020 Kedepan Pemerintah Daerah harus

dapat mereformulasi kebijakan fiskal didaerah sehingga pemerintah dapat

menggunakan kemampuan fiskal yang dimiliki untuk melaksanakan program-program

pengentasan kemiskinan di daerah

48 PERKEMBANGAN BELANJA WAJIB DAERAH

Mandatory spending merupakan belanja wajib yang harus

dialokasikan oleh pemerintah daerah untuk memenuhi amanat

Undang-Undang Mandatory spending yang harus dipenuhi

oleh pemerintah daerah meliputi alokasi pendidikan sebesar

20 persen alokasi kesehatan sebesar 10 persen dan alokasi

infrastruktur daerah sebesar 25 persen

481 Belanja Daerah Sektor Pendidikan

Sesuai amanat UUD 1945 pasal 31 ayat (4) dan UU No 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional pasal 49 ayat (1) alokasi anggaran pendidikan sebesar

20 dari total alokasi belanja Pada APBD Papua tahun 2020 alokasi anggaran sektor

pendidikan yaitu sebesar Rp696 triliun baru mencapai sebesar 1242 persen

dibandingkan total alokasi belanja daerah sebesar Rp5606 triliun Hal tersebut

menggambarkan jika sebagian pemda di lingkup Provinsi Papua belum mengalokasikan

anggaran pendidikan sesuai amanat Undang-Undang yaitu sebesar 20 persen Data

Alokasi belanja

pendidikan sebesar

1242 persen

kesehatan sebesar

1466 persen dan

infrastruktur sebesar

34 persen

79

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

alokasi anggaran pendidikan pemda-pemda lingkup Provinsi Papua dapat dilihat pada

grafik dibawah ini

Grafik 412 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

482 Belanja Daerah Sektor Kesehatan

Sesuai amanat UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pemerintah daerah

wajib mengalokasikan anggaran kesehatan minimal 10 persen dari APBD diluar belanja

untuk keperluan pembayaran gaji Pada APBD Papua tahun 2020 alokasi anggaran

sektor kesehatan yaitu sebesar Rp822 triliun atau 1466 persen dibandingkan total

belanja daerah pada APBD diluar gaji Hal tersebut menggambarkan jika sebagian besar

pemda di lingkup Provinsi Papua telah mengalokasikan anggaran pendidikan sesuai

amanat Undang-Undang yaitu sebesar 10 persen Data alokasi anggaran kesehatan

pemda-pemda lingkup Provinsi Papua dapat dilihat pada grafik dibawah ini

Grafik 413 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

80

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

483 Belanja Infrastruktur Daerah

Belanja infrastruktur daerah dialokasikan paling sedikit 25 persen dari Dana

Transfer Umum (DTU) Alokasi tersebut akan digunakan untuk belanja infrastruktur

daerah yang langsung terkait dengan percepatan pembangunan fasilitas pelayanan

publik dan ekonomi dalam rangka meningkatkan kesempatan kerja mengurangi

kemiskinan dan mengurangi kesenjangan penyediaan layanan publik antar daerah

Tabel 48 Prosentase Alokasi Belanja Infrastruktur Daerah Papua 2020

Uraian 2020

DTU (DAU + DBH) 23439376410080

Belanja Infrastruktur Daerah 9342241444463

Prosentase 3986

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Dari table di atas dapat dilihat bahwa total alokasi untuk belanja infrastruktur pada APBD

Papua sebesar Rp934 triliun telah mencapai 3986 persen jika dibandingkan dengan

total Dana Transfer Umum Papua sebesar Rp2344 triliun

BOKS 4

Dana Otsus Papua Dinilai Efektif di Sektor Kesehatan

JAKARTA Gatracom - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Provinsi Papua Khairul Lie menilai dana otonomi khusus (Otsus) Papua sangat efektif Implementasi dana Otsus Papua di sektor kesehatan mendapat alokasi anggaran 15 Pengalokasian dana ini diimplementasikan dalam pelayanan kesehatan dasar rujukan pencegahan dan pemberantasan penyakit serta perbaikan gizi masyarakat Di samping itu juga pada pembinaan kesehatan lingkungan dan pelayanan kesehatan dalam situasi bencana ldquoDana Otsus Papua rata-rata membiayai sembilan sampai 12 program yang mencakup 21 hingga 26 kegiatan setiap tahunnya Di tahun 2020 Karena ada pengurangan anggaran sehingga membiayai tiga program dan lima kegiatanrdquo ujar Khairul seperti dalam keterangan tertulisnya yang diterima Gatracom Minggu (2211)

Ia menjelaskan 60 dari program ini berbentuk pelayanan mobile klinik udara darat dan terapung serta pelayanan mobile spesialis bagi wilayah terpencil di Papua Selain itu terdapat juga program kampung siaga serta rumah tunggu bagi orang melahirkan bisa menginap ldquoMedan yang sulit sarana transportasi menggunakan helikopter untuk memberikan pelayanan kesehatan Ada lagi program mengirimkan tenaga kesehatan di tempat yang sulit dan menginap 21 harirdquo ucapnya

Dengan adanya dana Otsus ini lanjutnya masyarakat Papua bisa mendapat obat-obatan gratis seperti obat HIV AIDS Filariasis Malaria Diabetes Vitamin C dan lainnya Bahkan masyarakat asli Papua mendapat fasilitas kesehatan gratis di Puskesmas dan Rumah Sakit setempat ldquoDengan semua usaha dan program yang dilakukan Kabupaten Jayapura mendapatkan penghargaan sebagai pembangunan kesehatan terbaik dari Provinsirdquo katanya bangga Oleh karena itu ia menyayangkan adanya pengurangan dana Otsus hingga 50 di tahun 2020 ini Sebelumnya dana Otsus sebesar Rp103 miliar hanya menjadi Rp46 miliar saja akibat kebijakan persiapan kegiatan Pekan Olah Raga Nasional XX (PON XX) ldquoYang semula anggaran Rp103 Milyar maka di tahun 2020 menjadi Rp 46 Milyar Pengurangan tersebut karena untuk kegiatan PON XX Dengan kondisi seperti ini ya kita tidak bisa apa-apa lagirdquo keluh Khairul

Sumber gatracom tanggal 22 November 2020

SudarsoDirektur Pelaksanaan Anggaran

BAB VPerkembangan dan AnalisisPelaksanaan anggarankonsolidasian

Dalam rangka merespon dampak pandemi Covid-19

Pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan yangbersifat extraordinary khususnya difokuskan pada tigasektor yaitu kesehatan perlindungan sosial dan dunia usaha

Direktur Pelaksanaan Anggaran dalam Leaders Talk Kementeruan Keuangan10072020

Sumber Foto Dit PA

81

Telaga Tondijat Serui Photo Credit Zulfi

51 LAPORAN REALISASI ANGGARAN KONSOLIDASIAN

aporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian (LKPK) disusun berdasarkan

konsolidasi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dengan Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah konsolidasian (LKPD-K) dalam periode tertentu

Pada tingkat wilayah Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Papua menyusun LKPK

Tingkat Wilayah Provinsi Papua yang mengkonsolidasikan LKPP Tingkat Wilayah dan

LKPD Konsolidasian di wilayah Provinsi Papua

Sebagaimana tabel dibawah ini pada tahun 2020 terjadi penurunan realisasi

pendapatan sebesar 472 persen Tercatat pendapatan konsolidasian pada tahun 2020

terealisasi sebesar Rp1136 triliun sementara realisasi pada tahun 2019 sebesar

Rp1234 triliun Penurunan tersebut terjadi pada seluruh komponen pendapatan antara

lain pendapatan perpajakan Pendapatan Bukan Pajak pendapatan hibah dan

pendapatan transfer Sementara itu di sisi belanja terjadi penurunan realisasi sebesar

863 persen dibandingkan tahun sebelumnya Pada tahun 2020 belanja konsolidasian

terealisasi sebesar Rp5717 triliun sedangkan pada tahun 2019 terealisasi sebesar

Rp6257 triliun Penurunan tersebut terjadi pada komponen belanja pemerintah

L

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB V

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN

Anggaran konsolidasian

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

82

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

Tabel 51 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian

Tingkat Wilayah Provinsi Papua Tahun 2020 (Dalam miliar Rupiah)

Uraian 2020 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi

Pendapatan Negara 894778 4482555 1136494 -790 1233940

Pendapatan Perpajakan 830096 144643 974739 -339 1008965

Pendapatan Bukan Pajak 64682 368286 161337 -2031 202448

Hibah - 78586 077 -9963 20794

Transfer - 3891040 340 -8035 1732

Belanja Negara 5581059 4398198 5716679 -863 6256716

Belanja Pemerintah 1318481 3543493 4861974 -1103 5465021

Transfer 4262578 854705 854705 796 791695

Surplus(Defisit) -4686281 84357 -4580185 -881 -5022776

Pembiayaan - 410774 410774 4532 282668

Penerimaan Pembiayaan - 467725 467725 723 436176

Pengeluaran Pembiayaan - 56951 56951 -6290 153508

SILPA -4686281 495131 -4169410 -1204 -4740108

Sumber LKPK (2020) diolah

52 PENDAPATAN KONSOLIDASIAN

Pendapatan konsolidasian tingkat wilayah adalah

konsolidasian antara seluruh pendapatan pemerintah pusat

dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-

akun resiprokal (berelasi) Total pendapatan konsolidasian

Provinsi Papua tahun 2020 mencapai Rp1136 triliun terdiri dari pendapatan pemerintah

pusat sebesar Rp895 triliun dan pemerintah daerah sebesar Rp4483 triliun yang

kemudian dieliminasi menjadi Rp242 triliun

a Analisis Proporsi dan Perbandingan

Pendapatan konsolidasian

tahun 2020 masih didominasi oleh

pendapatan perpajakan sebesar

8577 persen meskipun secara

nominal realisasi pendapatan

perpajakan mengalami

penurunan sebesar 339 persen

dibandingkan tahun sebelumnya

Di sisi lain komposisi pendapatan

Grafik 51 Perbandingan Komposisi Pendapatan

Konsolidasian

Sumber LPKP (2020) diolah

Pendapatan

konsolidasian turun

790 persen

dibandingkan dengan

tahun sebelumnya

83

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

konsolidasian terkecil adalah pendapatan hibah yang hanya sebesar 001 persen

dibandingkan dengan total pendapatan konsolidasian

Pada tahun 2020 kontribusi pemerintah pusat terhadap total pendapatan

konsolidasian masih cukup besar yaitu sebesar 8336 persen sementara sisanya

sebesar 1664 persen merupakan penerimaan pemerintah daerah Tingginya kontribusi

pemerintah pusat dipengaruhi oleh kontribusi penerimaan perpajakan yang mencapai

8516 persen Sementara kontribusi penerimaan PNBP hibah dan transfer didominasi

oleh pemerintah daerah

Grafik 52 Perbandingan Penerimaan Pemerintah Pusat dan Daerah terhadap Penerimaan

Konsolidasian

Sumber LKPK (2020) diolah

b Analisis Perubahan

Pada tahun 2020

penerimaan perpajakan PNBP

hibah dan transfer mengalami

penurunan dibandingkan tahun

sebelumnya Penerimaan

perpajakan turun sebesar

Rp34226 miliar atau 339 persen

pendapatan Bukan Pajak turun

sebesar Rp41111 miliar atau

2031 persen penerimaan hibah

turun sebesar Rp20717 miliar atau

9963 persen dan penerimaan transfer turun sebesar Rp1392 miliar atau 8035 persen

Penurunan realisasi tersebut disebabkan karena turunnya sebagian besar komponen

pendapatan konsolidasian

Grafik 53 Analisis Perubahan Pendapatan

Konsolidasian Tahun 2019 dan 2020

Sumber LKPK Kanwil (2020) diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

84

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

c Rasio Pajak (Tax Ratio)

1 Rasio Pajak Konsolidasian

Rasio pajak (tax ratio) merupakan perbandingan antara jumlah penerimaan pajak

suatu daerah terhadap pendapatan suatu output perekonomian atau Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) Rasio pajak dapat dihitung dengan formula

119879119886119909 119903119886119905119894119900 =119875119890119899119889119886119901119886119905119886119899 119875119890119903119901119886119895119886119896119886119899 119870119900119899119904119900119897119894119889119886119904119894119886119899 119879119894119899119892119896119886119905 119882119894119897119886119910119886ℎ

119875119863119877119861 119875119903119900119907119894119899119904119894

Tabel 52 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan

Pendapatan Perpajakan Konsolidasian

1008965 miliar 974739 miliar -339

PDRBPertEkonomi 18950527 miliar 19892890 miliar 497

Rasio Pajak (Tax Ratio) 532 490 -042

Sumber LKPK BPS (2020) diolah

Perkembangan rasio pajak

terhadap PDRB pada tahun 2020

sebesar 490 persen lebih rendah

dibandingkan rasio pajak tahun

sebelumnya Penurunan rasio ini

selaras dengan penurunan jumlah

penerimaan pajak Oleh karena itu

pemerintah perlu melakukan

berbagai upaya agar tax ratio pajak

semakin meningkat karena peran

pajak untuk membiayai pembangunan sangatlah besar

2 Rasio Pajak Per Kapita

Rasio Pajak per kapita adalah perbandingan antara jumlah penerimaan pajak

yang dihasilkan daerah dengan jumlah penduduknya Pajak per kapita menunjukkan

kontribusi setiap penduduk pada pendapatan perpajakan suatu daerah

Tabel 53 Rasio Pajak Perkapita

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan

Pendapatan Perpajakan (rupiah)

10089652770602 9747394555179 -339

Jumlah Penduduk (jiwa) 3379302 4303707 2735

Rasio Pajak Per Kapita 2985721 2264883 -2414

Sumber LKPK BPS (2020) diolah

Grafik 54 Rasio Pajak terhadap PDRB

Sumber LKPK Kanwil BPS (2021) diolah

85

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Pada tahun 2020 rasio pajak per kapita terhitung sebesar Rp226 juta per jiwa

turun cukup signifikan dibandingkan dengan tahun 2019 yang sebesar Rp296 juta per

jiwa Hal ini berarti setiap penduduk berkontribusi terhadap penerimaan perpajakan

sebesar Rp226 juta Penurunan rasio pajak per kapita yang cukup signifikan ini selaras

dengan realisasi penerimaan perpajakan yang menurun di tahun yang sama

53 BELANJA KONSOLIDASIAN

Belanja konsolidasian tingkat wilayah adalah konsolidasian

antara seluruh belanja pemerintah pusat dan pemerintah

daerah suatu wilayah dalam satu periode pelaporan yang

sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal

(berelasi)

a Analisis Proporsi dan Perbandingan

Secara keseluruhan mayoritas belanja dan transfer konsolidasian didominasi

oleh belanja pemerintah daerah Realisasi belanja dan transfer konsolidasian sebesar

Rp5717 triliun 7694 persen bersumber dari anggaran pemerintah daerah dan sisanya

sebesar 2306 persen dari anggaran pemerintah pusat Jika dilihat per jenis belanja

hampir seluruh komponen belanja yang bersumber dari APBD mendominasi belanja

konsolidasian Realisasi Belanja Pegawai konsolidasian sebesar Rp1416 triliun yang

bersumber dari APBD sebesar Rp1029 triliun (7270) dan dari APBN sebesar Rp387

triliun (2730) Belanja Modal konsolidasian sebesar Rp1073 triliun dengan komposisi

5866 persen dari APBD dan 4134 persen berasal dari APBN Jika dikaitkan dengan

kontribusi pemerintah pada pertumbuhan ekonomi khususnya dari sisi pengeluaran

pemerintah menunjukkan bahwa kontribusi pemerintah daerah lebih besar dari

pemerintah pusat

Grafik 55 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terhadap Belanja dan Transfer Konsolidasian

Sumber LKPK Kanwil (2020) diolah

Belanja konsolidasian

turun 863 persen

dibandingkan dengan

tahun sebelumnya

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

86

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

b Analisis Perubahan

Secara keseluruhan realisasi belanja konsolidasian tahun 2020 mengalami

penurunan sebesar 863 persen dibandingkan tahun sebelumnya Kondisi tersebut

dipengaruhi oleh penurunan sebagian besar komponen belanja Kenaikan realisasi

belanja hanya dialami oleh belanja bunga belanja hibah belanja tak terduga dan

belanja transfer Pada belanja tak terduga kenaikan mencapai 47942 persen

dibandingkan tahun sebelumnya disebabkan karena Pemerintah Provinsi Papua

mengalokasikan anggaran penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional

(PEN) pada pos belanja tidak terduga

Grafik 56 Komposisi Belanja Konsolidasian Tahun 2019 dan Tahun 2020

c Analisis Rasio Belanja Operasi Konsolidasian terhadap Total Belanja

Konsolidasian

Belanja operasi terdiri atas

belanja pegawai konsolidasian

dengan belanja barang

konsolidasian Rasio belanja

operasi terhadap total belanja

konsolidasian mengindikasikan

porsi belanja pemerintah untuk

operasional pemerintah Semakin

rendah rasio belanja operasi

menunjukkan bahwa realisasi

anggaran untuk kegiatan operasi semakin menurun dan lebih ditingkatkan pada belanja

sektor produktif Rasio belanja operasi terhadap total belanja konsolidasian tahun 2020

sebesar 5398 persen turun sebesar 254 persen dibandingkan tahun sebelumnya

Penurunan tersebut dipicu oleh penurunan realisasi belanja pegawai sebesar 075

persen dan belanja barang sebesar 2082 persen

Sumber LKPK Kanwil (2020)

diolah

Grafik 57 Rasio Belanja Operasi terhadap Total Belanja

Sumber LKPK Kanwil (2020) diolah

87

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

d Rasio Belanja Konsolidasian Terhadap Jumlah Penduduk

Rasio belanja konsolidasian terhadap jumlah penduduk menunjukkan seberapa

besar belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang digunakan untuk

menyejahterakan per penduduk di suatu daerah Semakin besar nilainya semakin besar

belanja yang dikeluarkan untuk menyejahterakan satu orang penduduk wilayah tersebut

sehingga semakin besar kemungkinan tercapainya dan juga sebaliknya

Rasio total belanja konsolidasian terhadap jumlah penduduk Provinsi Papua

tahun 2020 adalah Rp1328 juta per kapita Hal ini dapat diartikan bahwa dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan penduduknya selama tahun 2020 pemerintah telah

membelanjakan sebesar Rp1328 juta untuk setiap jiwa Jumlah tersebut menurun jika

dibandingkan dengan tahun 2019 dengan rasio sebesar Rp1851 juta per kapita

Tabel 54 Perkembangan Belanja Pemerintah Konsolidasian per Jiwa KabupatenKota Tahun 2017 dan 2018

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan

Belanja Konsolidasian (rupiah)

62567159641005 57166790954616 -863

Jumlah Penduduk (jiwa) 3379302 4303707 2735

Rasio Belanja Per Kapita 18514817 13283151 -2826

Sumber LKPK BPS (2021) diolah

e Analisis Dampak Kebijakan Fiskal kepada Indikator Ekonomi Regional

Pada tahun 2020 terjadi penurunan realisasi belanja pemerintah dan transfer

sebesar 863 persen Sementara itu indikator ekonomi regional Provinsi Papua tahun

2020 menunjukan kondisi kenaikan atau positif PDRB (ADHB) Provinsi Papua pada

tahun 2020 naik 497 persen Tingkat kemiskinan mengalami kenaikan sebesar 094

persen sejalan dengan total agregat belanja yang mengalami penurunan Namun

Demikian pertumbuhan ekonomi regional Provinsi Papua tahun 2020 tetap positif

karena ditopang oleh sektor pertambangan yang tetap tumbuh positif

Tabel 55 Analisis Realisasi Belanja terhadap Indikator Ekonomi Regional

Uraian 2019 2020 Kenaikan

Belanja Pemerintah 54650214406871 48619736970910 -1103

Transfer 7916945234134 8547053983707 796

Total 62567159641005 57166790954616 -863

PDRBPert Ekonomi 189505270000000 198928900000000 497

Tingkat Kemiskinan 2655 2680 094

Sumber LKPK BPS (2021) diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

88

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

54 SURPLUSDEFISIT KONSOLIDASIAN

Surplusdefisit adalah selisih lebihkurang antara pendapatan

daerah dan belanja daerah dalam tahun anggaran yang sama

Total defisit konsolidasian tahun 2020 mencapai Rp4580

triliun turun Rp443 triliun atau 881 persen jiika dibandingkan

tahun 2019 yang sebesar Rp5023 triliun

Analisis Komposisi dan Rasio

Tabel 56 Rasio SurplusDefisit Konsolidasian terhadap PDRB

Uraian SurplusDefisit Rasio thd PDRB

Realisasi Komposisi

Pemerintah Daerah 843568312976 -2 042

Pemerintah Pusat (46862807562210) 102 -2356

Konsolidasian (45801846366158) 100 -2302

)PDRB Papua Rp19892890 miliar (sumber BPS Papua)

Pada tahun 2020 Pemerintah Pusat menyumbang defisit sebesar Rp4686 triliun

atau 102 persen dari total defisit konsolidasian sementara Pemerintah Daerah

menyumbang surplus sebesar Rp84357 miliar Rasio surplusdefisit konsolidasian

terhadap PDRB mencapai minus 2302 persen yang terdiri dari Pemerintah Pusat

sebesar minus 2356 persen dan Pemerintah Daerah sebesar 042 persen Jika

dibandingkan tahun sebelumnya terjadi kenaikan rasio sebesar 346 persen

55 ANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN FISKAL AGREGAT

PDRB adalah penjumlahan nilai output bersik perekonomian

yang ditimbulkan oleh seluruh kegiatan ekonomi di suatu

wilayah tertentu dan dalam satu kurun waktu tertentu Nilai

PDRB suatu daerah dapat dihitung dengan menggunakan

pendekatan pengeluaran yaitu

Keterangan

Y = Pendapatan Nasional C = Konsumsi Rumah Tangga I = Investasi G = Belanja

Pemerintah X = Ekspor dan M = Impor

Analisis kontribusi pemerintah terhadap PDRB ini menggunakan data pada

laporan statistik keuangan pemerintah tingkat wilayah berupa Laporan Operasional

(Statement of Government Operations) Nilai belanja pemerintah (G) diproxikan dari nilai

pengeluaran konsumsi pemerintah yang berasal dari kompensasi pegawai ditambah

Y = C + I + G + (X-M)

Defisit konsolidasian

turun sebesar 881

persen menjadi

minus 4580 triliun di

tahun 2020

Kontribusi belanja

pemerintah terhadap

PDRB turun 1261

persen dibandingkan

tahun sebelumnya

89

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

penggunaan barang dan jasa konsumsi aset tetap dan pembelian barangjasa untuk

transfer langsung ke rumah tangga dikurangi penjualan barang dan jasa Sedangkan

nilai investasi pemerintah (I) diproxikan dari nilai pembentukan Modal Tetap Bruto

(PMTB) yang merupakan nilai akuisisi aset tetap dikurangi penghentian aset tetap

Tabel 57 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tahun 2020

TRANSAKSI YANG MEMPENGARUHI KEKAYAAN BERSIH

Pendapatan 67103774431101

a Pajak 9663914590287

b Kontribusi Sosial

c Hibah -2784659152934

d Pendapatan Lainnya 60224518993748

Beban 46585650430881

a Kompensasi Pegawai 14157539641699

b Penggunaan Barang dan Jasa 16036872946857

c Konsumsi Aset Tetap -

d Bunga 56776003358

e Subsidi 59754444899

f Hibah 8339268377086

g Manfaat Sosial 828645792548

h Beban Lainnya 7106793224435

Keseimbangan Operasi BrutoNetto 20518124000220

Transaksi Aset Non Keuangan Netto 10726773761290

a Aset Tetap 10132199323058

b Persediaan -

c Barang Berharga -

d Aset Non Produksi 594574438232

Saldo Pinjaman Netto 9791350238930

Transaksi Aset Keuangan dan Kewajiban 9791350238930

a Akuisisi Netto Aset Keuangan 10004980665007

- Dalam Negeri 10004980665007

- Luar Negeri -

b Keterjadian Kewajiban 213630426077

- Dalam Negeri 213630426077

- Luar Negeri -

Sumber LKPK (2020) diolah

Kontribusi pemerintah terhadap PDRB pada tahun 2020 sebesar 2027 persen

terdiri dari kontribusi belanja pemerintah sebesar 1518 persen dan kontribusi investasi

pemerintah sebesar 509 persen Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi

penurunan kontribusi pemerintah sebesar 1846 persen yang berasal dari penurunan

belanja pemerintah sebesar 1581 persen sedangkan investasi pemerintah mengalami

penurunan sebesar 265 persen

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

90

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

Tabel 58 Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Belanja Pemerintah (G) 5874343 Miliar 3019441 Miliar

Investasi Pemerintah (I) 1465897 Miliar 1013220 Miliar

PDRB 18950527 Miliar 19892890 Miliar

Kontribusi Belanja terhadap PDRB 3099 1518

Kontribusi Investasi terhadap PDRB 774 509

Sumber LKPK BPS (2020) diolah

Jika dikaitkan dengan kondisi perekonomian Provinsi Papua pada tahun 2020

yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 692 persen (y-o-y) dengan sektor

pertambangan dan terkontraksi sebesar minus 683 persen (y-o-y) tanpa pertambangan

kontribusi pemerintah dari investasi dirasa lebih dibutuhkan untuk dapat segera

meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang Di tahun 2020 ini

kontribusi belanja pemerintah turun tajam karena turunnya realisasi belanja pemerintah

terutama APBD sebagai efek dari berbagai kebijakan yang diambil pemerintah dalam

rangka penanggulangan COVID-19 Kedepan peningkatan alokasi belanja modal baik

di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah diharapkan mampu meningkatkan

kontribusi pemerintah terhadap Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua

Namun demikian alokasi belanja pemerintah tersebut harus diikuti dengan eksekusi

belanja yang baik sehingga anggaran pemerintah akan memberikan kontribusi maksimal

bagi perekonomian Papua

BOKS 5

Tahun 2020 Investasi PMA dan PMDN di Papua Meningkat

JAYAPURA ndash Pandemi Covid-19 nampaknya tidak mempengaruhi kinerja PMA (Penanaman Modal Asing) dan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) Bahkan total investasi di Papua mengalami kenaikan Kepala Bidang Data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Papua Petrus Asem menjelaskan operasional perusahaan di Papua di masa pandemi Covid-19 tahun 2020 tidak mengalami kendala

ldquoPerusahaan-perusahaan yang tetap aktif dan tumbuh di masa pandemi Covid-19 yaitu sektor usaha kecil menengahrdquoujarnya kepada Cenderawasih Pos Senin (222) kemarin Lanjutnya perusahaan yang tercatat PMA sebanyak 155 perusahaan dan PMDN sebanyak 110 perusahaan Hanya saja kewajiban menyampaikan LKPM mengalami penurunan yang mana PMA sebanyak 96 dan PMDN 47 ldquoAlasan penyampaian LPKM mengalami penurunan dikarenakana banyak perusahaan belum memahami mekanisme dan sistem terbarurdquo terangnya

Diakuinya meski penyampaian melaporkan LKPM mengalami penurunan akan tetapi nilai investasi tetap tinggi karena yang menyampaikan LKPM adalah perusahaan-perusahaan yang memiliki nilai investasi besar ldquoUntuk PMA nilai investasinya Rp 113227 triliun mengalami kenaikan sebesar 30 persen dari tahun 2019 triwulan empat Sementara PMDN nilai investasinya sebesar Rp 10682 triliun meningkat sebesar 20 persen PMA mendominasi sektor tambang sementara PMDN lebih pada sektor perkebunan dan pertanianrdquo pungkasnya

Sumber ceposonlinecom diakses tanggal 23 Februari 2021

B u r h a n i A S K a K a n w i l D J P b P r o v i n s i P a p ua

BAB VIkeunggulan dan potensi daerah

APBN dan APBD sumber utama penggerakekonomi kita Jalankan dengan Akuntabel

Kejar Realisas i dengan Transparan Janganmudah protes tetapi kita harus berproses Mungkin di awal sedik it berat manajemenkris is kita lakukan jadikan Covid19 sebagaipeluang mencari so lus i dalam pemulihanekonomi menuju Indonesia Maju

Sumber Foto Kanwil DJPb Provinsi Papua

Mengawal Pemulihan Kesehatan untuk Kebangkitan Ekonomi

91

Festival Budaya Lembah Baliem Papua Photo Credit KPPN Wamena

Pandemi Covid-19 yang masuk ke Indonesia sejak Maret 2020 berdampak

signifikan pada pelemahan di berbagai sektor ekonomi Badan Pusat Statistik

(BPS) mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi sepanjang 2020 mengalami

kontraksi sebesar 207 persen secara year on year (yoy) Hal ini terjadi karena

pertumbuhan ekonomi tahun 2020 pada sebagian besar pulau di Indonesia negatif

kecuali Pulau Sulawesi serta gabungan pulau di Maluku dan Papua Pertumbuhan

ekonomi di Maluku dan Papua adalah sebesar 144 persen yoy namun hanya memiliki

kontribusi ke pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 235 persen (sumber

wwwkontancoid 2021) Pertumbuhan positif di Papua disebabkan oleh kenaikan hasil

produksi sektor unggulan dan pemanfaatan potensi ekonomi sebagai penyokong Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Papua Penentuan lebih lanjut atas sektor-

sektor unggulan di Papua dilakukan dengan menggunakan metode analisis Location

Quotient (LQ)

61 Analisis Locatio Quotient (LQ)

LQ merupakan suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana

tingkat spesialisasi sektor-sektor ekonomi di suatu wilayah yang memanfaatkan sektor

basis atau leading sektor LQ menghitung perbandingan share output sektor tertentu di

suatu wilayah (Provinsi) dengan share output sektor tersebut di wilayah yang lebih luas

P

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB VI

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI DAN TANTANGAN

FISKAL REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

92

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

(Nasional) Sektor unggulan di sini berarti sektor bisnis yang tidak akan habis apabila

dieksploitasi oleh pemerintah wilayah Analisis LQ dimaksudkan untuk mengidentifikasi

dan merumuskan komposisi dan pergeseran sektor-sektor basis suatu wilayah dengan

menggunakan data PDRB sebagai indikator pertumbuhan wilayah (Hendayana 2003)

PDRB merupakan salah satu perangkat data ekonomi yang dapat digunakan

untuk mengevaluasi kinerja pembangunan ekonomi suatu wilayah dalam suatu periode

tertentu Penggunaan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dirasakan lebih akurat

daripada penggunaan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) karena turut

memperhitungkan inflasi yang terjadi di wilayah tersebut PDRB pada dasarnya

merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu

wilayah tertentu atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh

seluruh unit ekonomi pada suatu wilayah Nilai PDRB dapat merepresentasikan

pertumbuhan ekonomi suatu wilayah

Analisis LQ merupakan salah satu pendekatan yang umum digunakan dalam

model ekonomi basis sebagai langkah awal untuk memahami sektor kegiatan yang

menjadi pemicu pertumbuhan Analisis LQ banyak digunakan untuk membahas kondisi

perekonomian mengarah pada identifikasi spesialisasi kegiatan perekonomian atau

mengukur konsentrasi relatif kegiatan ekonomi untuk mendapatkan gambaran dalam

penetapan sektor unggulan sebagai leading sektor suatu kegiatan ekonomi industri

Tujuan metode LQ ini untuk mengidentifikasi sektor unggulan (basis) dalam suatu

wilayah (Miller 1991) Salah satu rumus perhitungan yang digunakan dalam analisis LQ

melalui pendekatan Nilai TambahPendapatan sebagai berikut 119871119876 =Vi Vt119884119894119884119905

Vi = Nilai PDRB sektor i pada tingkat wilayah yang lebih rendah (Provinsi)

Vt = Total PDRB pada tingkat wilayah yang lebih rendah (Provinsi)

Yi = Nilai PDRB sektor i pada tingkat wilayah yang lebih atas (Nasional)

Yt = Total PDRB pada tingkat wilayah yang lebih atas (Nasional)

Selanjutnya dilakukan pengklasifikasian atas hasil indeks perhitungan di atas

dengan kategori sebagai berikut

LQ gt 1 artinya sektor ini menjadi basis atau menjadi sumber pertumbuhan

Komoditas memiliki keunggulan komparatif hasilnya tidak saja dapat memenuhi

kebutuhan di wialyah bersangkutan akan tetapi juga dapat diekspor ke luar wilayah

LQ = 1 komoditas itu tergolong non-basis tidak memiliki keunggulan komparatif

Produksinya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan wilayah sendiri dan tidak

mampu untuk diekspor ke luar wilayah

93

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

LQ lt 1 komoditas ini juga termasuk non-basis Produksi komoditas di suatu wilayah

tidak dapat memenuhi kebutuhan sendiri sehingga memerlukan pasokan dari luar

Berdasarkan data dalam httpspapuabpsgoid diperoleh data PDRB hasil

produksi lapangan usaha atas 17 sektor usaha dengan rincian sebagai berikut

Tabel 61 Daftar PDRB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku

Di Provinsi Papua Tiap Triwulan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

No Sektor Usaha

PDRB Papua Tahun 2020

Triwulan I Triwulan II Triwulan

III Triwulan

IV Tahunan

1 Pertanian Kehutanan dan Perikanan 609181 603192 611251 622988 2446612

2 Pertambangan dan Penggalian 1059579 1319255 1527604 1718106 5624542

3 Industri Pengolahan 104014 106029 103019 100950 414013

4 Pengadaan Listrik dan Gas 2175 2050 2056 2042 8323

5 Pengadaan Air Pengelolaan Sampah 2510 2496 2480 2551 10037

6 Konstruksi 715826 754473 787666 816700 3074665

7 Perdagangan Besar dan Eceran 527727 506318 525493 532601 2092139

8 Transportasi dan Pergudangan 317174 147768 181558 191494 837994

9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

43469 34749 36033 38441 152692

10 Informasi dan Komunikasi 200565 212150 214120 218809 845643

11 Jasa Keuangan dan Asuransi 83724 79437 82717 86662 332540

12 Real Estate 139005 143251 145972 148857 577085

13 Jasa Perusahaan 62655 56948 62227 63245 245076

14 Administrasi Pemerintahan dll 510838 545224 569732 579005 2204800

15 Jasa Pendidikan 96851 101114 103585 107448 408998

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 90945 95261 96317 101453 383976

17 Jasa lainnya 57910 57210 58774 59860 233754

Total PDRB Papua 4624148 4766925 5110605 5391212 19892890

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Sebagai pembanding dalam melakukan perhitungan analisis LQ diperlukan data sejenis

pada periode yang sama untuk wilayah Nasional Berdasarkan data dalam

httpsbpsgoid diperoleh data Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional Tahun 2020

atas 17 sektor usaha dimaksud dengan rincian sebagai berikut

Tabel 62 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku

Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

No Sektor Usaha PDRB Papua Tahun 2020

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Tahunan

1 Pertanian Kehutanan dan Perikanan 50350320 56975720 57158800 47023770 211508610

2 Pertambangan dan Penggalian 26742030 23150760 23987510 25473890 99354190

3 Industri Pengolahan 78362200 73256450 77343350 77842170 306804170

4 Pengadaan Listrik dan Gas 4593360 4199500 4570140 4611160 17974160

5 Pengadaan Air Pengelolaan Sampah 275950 277790 283670 292870 1130280

6 Konstruksi 41971430 38944580 41295930 43054020 165265960

7 Perdagangan Besar dan Eceran 51764240 47324570 49955500 50502700 199547010

8 Transportasi dan Pergudangan 20288090 13188360 17118490 18375130 68970070

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

94

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

No Sektor Usaha PDRB Papua Tahun 2020

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Tahunan

9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

10974190 8418440 9710330 10320130 39423090

10 Informasi dan Komunikasi 16686900 17187030 17758750 17951230 69583910

11 Jasa Keuangan dan Asuransi 18440330 16390190 16837060 17938970 69606550

12 Real Estate 11298010 11285420 11393360 11401300 45378090

13 Jasa Perusahaan 7846550 6762940 7297760 7518300 29425550

14 Administrasi Pemerintahan dll 14138930 14011050 14362860 15504680 58017520

15 Jasa Pendidikan 12985450 13037760 13919500 14996940 54939650

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 4691070 4534610 5281300 5607920 20114900

17 Jasa lainnya 8051600 6874160 7570180 7760880 30256820

Total PDRB Papua 379460650 355819330 375844490 376176060 1487300530

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Berdasarkan data-data tersebut di atas dilakukan perhitungan LQ untuk mengetahui

sektor unggulan dan potensi di masa depan dengan hasil perhitungan sebagai berikut

Tabel 63 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku

Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

No Sektor Usaha PDRB Papua Tahun 2020

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Tahunan

1 Pertanian Kehutanan dan Perikanan 099 079 079 092 086

2 Pertambangan dan Penggalian 325 425 468 471 423

3 Industri Pengolahan 011 011 010 009 010

4 Pengadaan Listrik dan Gas 004 004 003 003 003

5 Pengadaan Air Pengelolaan SampahLimbah

075 067 064 061 066

6 Konstruksi 140 145 140 132 139

7 Perdagangan Besar dan Eceran 084 080 077 074 078

8 Transportasi dan Pergudangan 128 084 078 073 091

9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 033 031 027 026 029

10 Informasi dan Komunikasi 099 092 089 085 091

11 Jasa Keuangan dan Asuransi 037 036 036 034 036

12 Real Estate 101 095 094 091 095

13 Jasa Perusahaan 066 063 063 059 062

14 Administrasi Pemerintahan dll 296 290 292 261 284

15 Jasa Pendidikan 061 058 055 050 056

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 159 157 134 126 143

17 Jasa lainnya 059 062 057 054 058

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

62 Sektor Unggulan Daerah

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua sampai Triwulan IV 2020 mengalami

pertumbuhan sebesar 692 persen yoy Hal ini disebabkan oleh naiknya produksi bijih

logam yang mengakibatkan sektor Pertambangan dan Penggalian tumbuh sebesar

4431 persen Sektor lain yang juga mengalami pertumbuhan adalah Jasa Keuangan

sebesar 655 persen Jasa Kesehatan dan Bantuan Sosial sebesar 182 persen

Informasi dan Komunikasi sebesar 127 persen serta kategori Pengadaan Air

Pengelolaan Sampah Limbah dan Daur Ulang sebesar 100 persen (sumber BI Papua

2021) Namun dari kelima sektor yang mengalami pertumbuhan positif pada tahun 2020

95

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

tersebut hanya sektor Pertambangan dan Penggalian serta sektor Jasa Kesehatan dan

Bantuan Sosial yang berdasarkan hasil analisis perhitungan LQ merupakan sektor basis

Berdasarkan hasil perhitungan LQ sebagaimana Tabel 63 di atas juga terdapat

4 sektor usaha di Papua yang mempunyai memiliki koefisien LQ gt 1 (sektor basis)

Keempat sektor basis dimaksud adalah sebagai berikut

a) Pertambangan dan Penggalian

Koefisien LQ Tahunan di 2020 untuk sektor ini adalah sebesar 423 Nilai ini

adalah nilai koefisien terbesar dari 17 sektor usaha di Papua Di samping itu sektor

Pertambangan dan Penggalian juga memiliki nilai koefisien LQ yang selalu meningkat

tiap triwulan sepanjang tahun 2020 yaitu 325 pada triwulan I 425 pada triwulan II

468 pada triwulan III dan 471 pada triwulan IV 2020 sehingga diperkirakan nilainya

akan meningkat di tahun 2021 Dari sisi produksi pertumbuhan ekonomi selama tahun

2020 di Provinsi Papua juga disebabkan oleh pertumbuhan lapangan usahasektor

Pertambangan dan Penggalian sebesar 1662 persen serta merupakan lapangan usaha

dengan kontribusi terbesar (2827 persen) kepada PDRB Provinsi Papua

Sektor Pertambangan

dan Penggalian disebut sebagai

sektor unggulan di Papua karena

berdasarkan data dari Dinas

ESDM Provinsi Papua

konsentrasi mineral logam

pertambangan diperkirakan

terdapat pada Lajur Pegunungan

Tengah Papua Posisi tektonik

Papua yang berada di Lingkar

Pasifik yang berupa cincin gunung api memberikan potensi endapan mineral logam

maupun non logam yang besar dengan potensi terbesar pada pertambangan emas

(443 persen) sebagaimana terlihat pada Grafik 61 Salah satu lokasi pertambangan

emas di Papua berada di Kabupaten Mimika yang memiliki potensi tembaga dan emas

terbesar di dunia dan selama ini dikelola oleh PT Freeport Indonesia

b) Administrasi Pemerintahan Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

Sektor ini mempunyai nilai koefisien tertinggi kedua di perhitungan LQ Tahunan

di 2020 serta termasuk kategori sektor basis karena yaitu koefisian LQ gt 1 yaitu sebesar

284 Meskipun sektor ini dikategorikan sebagai sektor basis di 2020 namun nilai

koefisien LQ bergerak naik-turun pada tahun 2020 yaitu 296 pada triwulan I 290 pada

Grafik 61 Potensi Pertambangan di Papua

Sumber RKPD Provinsi Papua diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

96

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

triwulan II 292 pada triwulan III dan 261 pada triwulan IV 2020 Berdasarkan kriteria

dalam Buku Pedoman Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (BPS 2015)

disebutkan bahwa kategori pada sektor ini mencakup kegiatan yang sifatnya

pemerintahan sehingga pada umumnya dilakukan oleh instansiadministrasi

pemerintahan Di samping itu sektor ini juga mencakup pendanaan dan administrasi

dari program-program jaminan sosial wajib yang pada umumnya juga diselenggarakan

oleh instansi pemerintah Tingginya koefisien LQ untuk sektor ini menunjukkan tingginya

produksi pada lapangan usaha di Provinsi Papua yang dilaksanakan oleh pemerintah

serta tingginya ketergantungan APBNAPBD pada pertumbuhan ekonomi di Papua

c) Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

Sektor ini memiliki nilai koefisien LQ Tahunan di 2020 terbesar ketiga untuk

Provinsi Papua serta termasuk kategori sektor basis karena yaitu koefisian LQ gt 1 yaitu

sebesar 143 Kategori dalam sektor ini mencakup mulai dari pelayanan kesehatan yang

diberikan oleh tenaga profesional terlatih di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lain

sampai kegiatan perawatan di rumah yang melibatkan tingkatan kegiatan pelayanan

kesehatan sampai kegiatan sosial yang tidak melibatkan tenaga kesehatan profesional

Nilai koefisien LQ pada sektor ini juga bergerak naik-turun pada tahun 2020 yaitu 159

pada triwulan I 157 pada triwulan II 134 pada triwulan III dan 126 pada triwulan IV

2020 Hampir sama dengan sektor Administrasi Pemerintahan Pertahanan dan

Jaminan Sosial Wajib di atas implementasi peluang usaha sektor ini di Papua juga

terkait dengan kegiatan sosial yang juga turut bergantung pada kontribusi dari

APBNAPBD

d) Konstruksi

Nilai Koefisien LQ Tahunan di 2020 untuk sektor Konstruksi adalah sebesar 139

sehingga sektor ini termasuk salah satu sektor basisunggulan di Papua Hal ini dapat

dilihat dengan banyaknya pembangunan sarana-sarana di Papua untuk mengejar

ketertinggalan pembangunan infrastruktur dengan Provinsi-Provinsi lain di Indonesia

Percepatan dalam pembangunan konstruksi di Papua diharapkan akan mendukung

dalam peningkatan investasi di Provinsi Papua Di samping itu gencarnya

pembangunan konstruksi di Papua juga sebagai bagian dari percepatan pembangunan

sarana pendukung PON XX yang akan diselenggarakan pada tahun 2021 di Provinsi ini

Berdasarkan data dari Kementerian PUPR dan Kemenpora terdapat tiga klaster venue

di PON XX yang tersebar di 4 wilayah yaitu KotaKabupaten Jayapura Kabupaten

Mimika dan Kabupaten Merauke Delapan Venue berlokasi pada KotaKabupaten

Jayapura yang terdiri dari Kawasan Olahraga Kampung Harapan Kompleks Olahraga

97

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Doyo Baru Lapangan Sepakbola Universitas Cenderawasih Lapangan Tenis Kantor

Walikota Jayapura GOR Tinju Gidi GOR Waringin GOR Cenderawsih dan Arena

Dayung Lima venue berlokasi di Mimika yang terdiri dari Mimika Sports Complex

(SMC) GOR Biliar GOR Futsal Mimika Gedung Eme Neme Yauware dan Wisma Atlet

Sedangkan lima venua berlokasi di Merauke yang meliputi GOR Hiad Sai Sirkuit Balap

Motor Distrik Tanah Miring Stadion Katalpal Mopah Lama Rumah Susun Balai PUPR

serta Rumah Susun Unmus Selain pembangunan venue-venue ini sektor konstruksi

juga meliputi pembangunan jalan trans Papua serta pengembangan obyek-obyek

Pariwisata sebagai pendukung penyelenggaraan PON XX

63 Sektor Potensial Daerah

Dilihat dari kontribusi

lapangan usaha perekonomian

Papua masih bergantung pada

sektor Pertambangan dan

Penggalian dengan porsi

sebesar 2827 persen yang

dilanjutkan dengan sektor

Konstruksi sebesar 1546

persen Dengan adanya

pandemi COVID-19 yang

mengakibatkan penurunan

kinerja sektor non tambang pemulihan ekonomi diharapkan dapat menyasar kepada

sektor non tambang yang memiliki pangsa tenaga kerja terbesar yakni sektor Pertanian

Kehutanan dan Perikanan dengan pangsa pasar sebesar 669 persen dari total tenaga

kerja Di samping itu meskipun berdasarkan analisis LQ tidak dikategorikan sebagai

sektor basisunggulan sektor ini memberikan kontribusi terbesar ketiga bagi

perekonomian Provinsi Papua yaitu sebesar 1230 persen Rincian pangsa PDRB

Provinsi Papua tahun 2020 dapat dilihat pada grafik 62

a) Perikanan

Berdasarkan RKPD Provinsi Papua Tahun 2020 Wilayah Pengelolaan

Perikanan (WPP) Papua terbagi menjadi dua yaitu perairan utara dan perairan selatan

Potensi pada Perikanan Tangkap dapat dilihat dari luasnya hamparan perairan Laut

Cendrawasih dan Pasifik seluas 11000 kmsup2 yang terletak di perairan utara Papua yang

merupakan kawasan kaya akan sumber daya perikanan Pelagis Besar (Tuna Paruh

Panjang Cakalang dan Tenggiri) Sedangkan perairan Laut Arafura seluas 14300 km

Grafik 62 Pangsa PDRB Provinsi Papua Tahun 2020

Sumber Bank Indonesia diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

98

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

di bagian selatan Papua merupakan kawasan yang kaya akan sumber daya Ikan

Demersal (Udang Kakap Bawal Pari Cucut dan Ikan lainnya) Namun mengingat

masih terbatasnya pemanfaatan potensi ini di Papua sumber daya alam yang melimpah

tersebut belum dapat dioptimalkan dalam mendukung perekonomian masyarakat dan

pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua

Selanjutnya besarnya potensi pada Perikanan Budidaya dapat dilihat dari

Kawasan Bentang Laut Papua yang memiliki potensi budidaya kelautan dan perikanan

dengan prioritas penanganan meliputi

Perikanan budidaya laut di Teluk Cendrawasih di Kabupaten dan Kota Jayapura

Perikanan budidaya air payau (tambak) di Sarmi dan Waropen

Perikanan budidaya air tawar (kolam) di Jayawijaya Kabupaten dan Kota Jayapura

Optimalisasi pemanfaatan atas sektor Pertanian ini antara lain dapat dilakukan dengan

Mengoptimalkan jalur perdagangan mendorong sertifikasi ekspor serta memanfaatkan

Cold Storage atas hasil tangkapan ikan Di samping itu dukungan pengadaan armada

kapal yang modern dapat dibiayai dengan APBD maupun pemanfaatan DAK Fisik

b) Pertanian Perkebunan dan Peternakan

Potensi pengembangan lahan pertanian di Papua masih terbuka sangat lebar

melalui klarifikasi status lahan untuk pembangunan pertanian oleh Pemerintah dan

masyarakat adat pengembangan infrastruktur pertanian termasuk jaringan irigasi

jaringan jalan pendukung pertanian pasar peningkatan SDM secara konsisten dan

terpadu dan pemberdayaan masyarakat untuk membangun sektor pertanian Dengan

mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lahan yang tersedia secara tepat dan lestari

dapat menjadikan Provinsi Papua sebagai sentra produksi pertanian di wilayah timur

Untuk mendukung permbiayaan usaha pertanian pemda dapat mendorong penyediaan

lembaga keuangan mikro serta bersinergi dengan Pemerintah Pusat antara lain dengan

memberikan kemudahan akses kepada petani melalui skema Kredit Usaha Rakyat

(KUR) dan Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) sebagau kredit program Pemerintah Pusat

c) Kehutanan

Papua adalah Provinsi yang memiliki hutan terluas di Indonesia dengan hutan

seluas 2503 ha Tiga Kabupaten dengan wilayah hutan terluas adalah Mamberamo

(270 ha) Asmat (229 ha) dan Boven Digoel (198 ha) Tanah Papua merupakan

penyumbang 50 persen keanekaragaman hayati di Indonesia sehingga menjaga

keberadaan hutan Papua berarti menjaga keanekaragaman hayati dan populasi seluruh

Orang Asli Papua (OAP) yang menggantungkan hidupnya dari sumberdaya alam dan

jasa ekosistem hutan (sumber wwwsuarapapuacom 2019) Hutan tersebut di

99

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

kelompokkan ke dalam 3 fungsi yaitu hutan lindung suaka alam dan hutan produksi

Hutan lindung dan suaka alam berfungsi untuk menjaga kelestarian alam seperti

pengaturan tata air dan tempat berlindung bagi flora fauna Hutan produksi dapat

dimanfaatkan untuk memproduksi kayu rotan gatah dan hasil hutan lainnya Luas

hutan produksi adalah 30 persen dari keseluruhan hutan di Papua Namun pemanfaatan

hutan ini juga belum dilakukan secara optimal Hal ini dapat dilihat dari masih rendahnya

porsi sektor Kehutanan pada PDRB Provinsi Papua

d) Pariwisata

Meskipun porsi Sektor Pariwisata dalam PDRB Lapangan Usaha Provinsi Papua

tidak signifikan namun berdasarkan hasil simulasi dengan Computer General

Equilibrium (CGE) pariwisata merupakan subsektor yang paling potensial karena

memberikan dampak yang cukup tinggi terhadap PDRB dan penyerapan tenaga kerja

Hal ini karena peningkatan sektor ini berpengaruh signifikan dalam peningkatan sektor

lain yaitu Industri Pengolahan Perdagangan Besar dan Eceran Transportasi dan

Pergudangan serta Informasi dan Komunikasi

Provinsi Papua memiliki beragam potensi pariwisata yang dapat menjadi potensi

unggulan daerah Beberapa Taman Nasional yang dimiliki oleh Provinsi Papua ialah

Taman Nasional Lorentz di Mimika Jayawijaya Puncak Jaya dan Asmat Taman

Nasional Wasur di Merauke dan Taman Naional Teluk Cendrawasih di Nabire Potensi

pariwisata tersebut belum dikelola secara maksimal sehingga belum memberikan

dampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat Pariwisata merupakan sektor

yang sangat potensial untuk dikembangkan mengingat Provinsi Papua ditunjuk sebagai

tuan rumah dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang akan dilaksanakan tahun

2021 Hal ini akan menjadi peluang banyaknya pengunjung dari luar daerah yang akan

datang ke Papua yang biasanya diikuti pula dengan meningkatnya kegiataan

perekonomian (hotel transportasi akomodasi souvenir dan lain-lain)

64 Tantangan Fiskal Regional Dalam Mendorong Potensi Ekonomi Daerah

641 Tantangan Fiskal Pemerintah Pusat

Tantangan fiskal utama yang dihadapi oleh Pemerintah Pusat dalam mendorong

potensi ekonomi daerah Papua adalah masih tingginya ketergantungan APBD pada

Pendapatan dari Pemerintah Pusat Dalam menjalankan amanah dari UU Nomor 21

tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua Pemerintah telah

memberikan dukungan dana berupa pengalokasian Dana Otsus Dana Otsus

merupakan salah satu jenis belanja Transfer ke Daerah dalam APBN yang ditentukan

setara 2 persen dari pagu Dana Alokasi Umum (DAU) nasional dan berlaku selama 20

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

100

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

tahun (2002-2021) Dana Otsus

diharapkan berperan sebagai

pendorong peningkatan

kesejahteraan masyarakat dan

pembangunan di Papua Namun

perkembangan beberapa

indikator masih menunjukkan

bahwa pertumbuhan

perekonomian Papua masih jauh

berada di bawah rata-rata

nasional Masih besarnya

alokasi dana Perimbangan dan

Transfer dari Pusat juga

menunjukkan belum terciptanya

kemandirian ekonomi Provinsi

Papua yang salah satu

indikasinya adalah masih

rendahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Papua Berdasarkan data realisasi APBD

Nasional tahun 2019 Papua menjadi Provinsi dengan jumlah PAD nomor 33 dari 34

Provinsi di Indonesia Peringkat Papua hanya lebih baik dari Papua Barat serta jauh

berada di bawah rata-rata rasio PAD Provinsi di Indonesia

642 Tantangan Fiskal Pemerintah Daerah

Rendahnya PAD di Papua menjadi salah satu indikasi belum optimalnya peran

kebijakan fiskal Pemda dalam memanfaatkan sektor unggulan potensi sumber daya

yang dimiliki Hal ini menjadi tantangan fiskal bagi Pemda Papua mengingat masih

kecilnya kontribusi Papua terhadap PDB Nasional meskipun memiliki sumber daya alam

yang cukup melimpah (Pertambangan Pertanian Kehutanan dan Perikanan) Struktur

Pendapatan Papua tahun 2020 tampak pada Grafik 64 dengan rincian meliputi

a) Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan sebesar 6493 persen yang terdiri

dari DAU DAK dan DBH Pajak

b) Transfer Pemerintah Pusat ndash Lainnya sebesar 2623 persen yang terdiri dari Dana

Otsus dan Dana Penyesuaian

c) PAD dengan porsi sebesar 542 persen yang terdiri dari Pajak Daerah Retribusi

Daerah Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dan PAD lainnya serta

Grafik 63 Perbandingan Rasio PAD antar Provinsi Tahun

2019

Sumber Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan diolah

101

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

d) Pendapatan Daerah Lain-lain sebesar 343 persen yang terdiri Transfer

Pemerintah Provinsi Transfer Bantuan Keuangan dan Lain-lain Pendapatan

Daerah yang Sah

Berdasarkan komposisi

tersebut tantangan fiskal yang

dihadapi oleh Pemda di Papua

adalah bagaimana

mengoptimalkan pemanfaatan

dari dana-dana perimbangan

dan transfer yang cukup besar

dari Pemerintah Pusat

Tantangan lain adalah upaya

meminimalisir pemanfaatan

penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa yang belum optimal danatau kurang tepat

sasaran Berdasarkan hasil koordinasi dengan para pemangku kepentingan di Papua

beberapa hal yang menjadi pertimbangan antara lain kesulitan akses transportasi dan

internet kondisi keamanan yang belum kondusif dan mudah terjadi konflik keterbatasan

SDM dan fasilitas infrastruktur kondisi demografi serta karakter masyarakat asli Papua

643 Sinkronisasi Kebijakan Fiskal Pusat-Daerah

Provinsi Papua merupakan satu dari tiga Provinsi (selain Papua Barat dan Aceh)

yang masih mendapatkan dukungan dana berupa pengalokasian Dana Otsus dalam

APBN sd tahun 2021 Untuk mendukung keberhasilan pemanfaatan dana Otsus dan

pertumbuhan ekonomi di Papua diperlukan optimalisasi sinergi dan sinkronisasi

kebijakan fiskal antara Pemerintah Pusat dan Daerah melalui sebuah perencanaan yang

terintegrasi Meskipun terdapat indikasi penyaluran yang kurang tepat sasaran namun

penghentian Dana Otsus pada saat ini dapat menimbulkan konflik baru di Provinsi

Papua Oleh sebab itu perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam tentang efektivitas

dan keberlanjutan penyaluran Dana Otsus di Papua dengan mengoptimalkan peran

fiskal dari Pemerintah Pusat dan Daerah agar berperan dalam peningkatan PAD serta

pertumbuhan ekonomi di Provinsi Papua Di samping itu sinergi tersebut juga dapat

dilakukan dengan mengoptimalkan peran Kanwil DJPb Papua untuk bersinergi dengan

Pemda dalam monev penyaluran DFDD pelaksanaan program PEN serta pembinaan

dalam penyaluran Kredit Program di Provinsi Papua

Di samping itu sinkronisasi kebijakan fiskal juga ditunjukkan dalam masa

persiapan acara PON XX Kegiatan tersebut memerlukan biaya yang sangat besar

Grafik 64 Struktur Pendapatan Provinsi Papua

Sumber SIKD diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

102

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

dalam pembangunan sarana dan infrastrukturnya sehingga membutuhkan sinkronisasi

anggaran dari APBD dan APBN Pemprov Papua mengalokasikan dana APBD lebih dari

Rp38 triliun untuk pembangunan dan renovasi lokasi pertandingan PON XX

Pengalokasian anggaran dimulai sejak tahun 2016 sebesar Rp2286 miliar tahun 2017

sebesar Rp4472 miliar tahun 2018 sebesar Rp8793 miliar tahun 2019 sebesar Rp22

triliun serta tahun 2021 sebesar Rp2 triliun Pemerintah pusat juga mengalokasikan

dana APBN sebesar Rp23 triliun untuk mendukung pembangunan arena PON tersebut

Pembangunan sarana PON XX yang membutuhkan dana terbesar adalah

Stadion Papua Bangkit yang didanai oleh APBD Provinsi Papua senilai Rp 13 triliun dan

diresmikan pada tanggal 23 Oktober 2020 Stadion Papua Bangkit diklaim sebagai

stadion terbaik dan termegah kedua yang ada di Indonesia setelah Stadion Gelora Bung

Karno (GBK) Stadion ini memiliki kapasitas 40000 penonton dimana seluruh fasilitas

stadion telah berstandar internasional Desain stadion ini disesuaikan dengan budaya

masyarakat Papua yaitu Honai Karena keunggulannya Stadion Papua Bangkit

merupakan salah satu nominasi Stadion Terbaik Dunia 2019 oleh media online asal

Polandia (Press Release Peresmian Stadion Papua Bangkit 2020)

Di samping pemanfaatan alokasi APBN dari Kementerian PUPR masyarakat

Papua juga dapat memanfaatkan APBN melalui penyaluran DAK Fisik Dana Desa atau

penyaluran kredit program kepada UMKM Pemanfaatan ini antara lain dengan

mengoptimalkan peran Pemda dalam penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa dengan

prioritas untuk mendukung pembangunan sarana fisik di daerah-daerah sekitar

penyelenggaraan kegiatan PON Optimalisasi peran Pemda juga diperlukan dalam

pelaksanaan sinergi pelaksanaan KUR dan Pembiayaan UMi Kedua kredit program

dimaksud dapat dimanfaatkan oleh UMKM untuk menciptakan peluang usaha dalam

kegiatan PON XX Peluang usaha tersebut antara lain di sektor pariwisata transportasi

perdagangan maupun produksiindustri pengolahan pembuatan souvenir-souvenir

R o c h m a d A T SK e p a l a B i d a n g P P A I I

K a n w i l D J P b P r o v i n s i P a p ua

BAB VIItematik kajian fiskal (pen-apbd)

Pandemi Covid19 benar-benar memukulperekonomian Nasional bahkan Dunia

Dengan s inergi yang kuat antara PemerintahPusat Pemerintah Daerah Papua danMasyarakat dalam mengawal st imulusekonomi melalu i berbagai program PC-PEN

diharapkan mampu membangkitkan UMKMPapua sebagai penopang perekonomianmasyarakat Papua amp Indonesia

Sumber Foto Kanwil DJPb Provinsi Papua

103

Rumput Mei Walesi Photo Credit Jiwa (KPPN Wamena)

71 Pemanfaatan Refocusing APBD Untuk PC-PEN di Daerah

andemi yang terjadi di sepanjang tahun 2020 menjadi tantangan yang berat

bagi pemerintah baik itu pemerintah pusat maupun daerah Dampak dari

pandemi Covid-19 bukan hanya pada kesehatan masyarakat namun juga

dampak ekonomi pada masyarakat atau UMKM Pembatasan sosial yang

dilakukan untuk mencegah tingkat penularan Covid-19 menimbulkan dampak lain di

sektor ekonomi Guna meredam dampak tersebut respon fiskal yang adaptif sangat

diperlukan oleh pemerintah

Pemerintah pusat telah

menyediakan anggaran lebih

dari Rp600 triliun pada tahun

anggaran 2020 yang digunakan

untuk program PEN Selain itu

Pemerintah Provinsi Papua juga

telah melakukan refocusing

anggaran sesuai dengan Inpres

No 4 Tahun 2020 Inpres

P

Grafik 71 Alokasi dan Realisasi Total Pencegahan dan

Penanganan Covid-19 Pemprov Papua (dalam miliar)

Sumber Kemendagri diolah

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB VII

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

(TEMATIK)

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

104

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

tersebut mengharuskan seluruh KementerianLembaga serta Pemerintah Daerah untuk

melakukan refocusing anggaran Poin pertama dari Inpres No 4 Tahun 2020 adalah

mengutamakan penggunaan alokasi anggaran yang telah ada untuk kegiatan-kegiatan

yang mempercepat penanganan Covid-19 (Refocussing kegiatan dan realokasi

anggaran)

Pemerintah Provinsi

Papua telah mengalokasikan

anggaran untuk pencegahan

dan penanganan Covid-19

sebesar Rp21872 miliar

Sepanjang tahun anggaran

2020 alokasi anggaran tersebut

telah direalisasikan sebesar

Rp21539 miliar atau sebesar

985 persen dari total anggaran

yang di alokasikan Alokasi

tersebut digunakan untuk belanja pada bidang kesehatan penyediaan jaring pengaman

sosial (social safety net) dan penanganan dampak ekonomi

Belanja pada bidang Kesehatan dalam rangka menghadapi pandemi Covid-19

dilaokasikan sebesar Rp8713 miliar atau 398 persen dari alokasi total untuk

pencegahan dan penanggan Covid-19 pemerintah Provinsi Papua Dari total alokasi

tersebut telah direalisasikan sebesar Rp8713 miliar atau 1000 persen

Selain belanja untuk

bidang kesehatan alokasi

anggaran pemulihan ekonomi

yang berasal dari anggaran

daerah juga digunakan untuk

jaring pengaman sosial Total

alokasi untuk jaring pengaman

sosial sebesar Rp7841 miliar

atau sebesar 243 persen dari

total alokasi Sepanjang tahun

anggaran 2020 anggaran jaring

pengaman sosial telah direalisasikan sebesar Rp7841 miliar atau sebesar 1000

persen

Grafik 72 Alokasi dan Realisasi Belanja Bidang Kesehatan

Penanganan Covid-19 Pemprov Papua (dlm miliar)

Sumber Kemendagri diolah

Grafik 73 Alokasi dan Realisasi Belanja Jaring Pengaman

Sosial Penanganan Covid-19 Pemprov Papua (dlm miliar)

Sumber Kemendagri diolah

105

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Penanganan dampak

ekonomi di daerah juga

termasuk salah satu yang

diperhatikan oleh pemerintah

Alokasi untuk penanganan

dampak ekonomi di Provinsi

Papua mencapai Rp5318 miliar

atau 243 persen dari alokasi

yang ada Sampai dengan akhir

tahun anggaran 2020 telah

direalisasikan sebesar Rp4985

miliar atau setara dengan 937 persen dari alokasi yang ditetapkan

72 Efektifitas PEN di Papua Menurut Persepsi Masyarakat Penerima Manfaat

Program PEN yang dikucurkan oleh pemerintah baik pemerintah pusat maupun

daerah dalam rangka penangganan dampak pandemi Covid-19 telah berlangsung

berbulan-bulan Sebagaimana tujuan diadakannya program PEN adalah untuk

membantu meringankan beban masyarakat atau UMKM yang terdampak Sehingga

diharapkan dapat membantu kelangsungan hidup maupun usahanya Oleh karena itu

Kanwil DJPb Provinsi Papua membuat kajian mengenai persepsi masyarakat terhadap

efektifitas program PEN yang telah dilaksanakan selama ini

721 Sumber Data Jumlah dan Metode Pengambilan Sampel

Data yang digunakan dalam kajian ini adalah data primer yang berasal dari hasil

survei yang dilakukan di lingkup Provinsi Papua Survei dilakukan dengan cara

mewawancarai responden yang dilakukan oleh petugas dari KPPN di wilayah kerja

masing-masing Berikut ini adalah jumlah sampel yang diambil pada masing-masing

KPPN di wilayah kerja Kanwil DJPb Provinsi Papua

Tabel 71 Jumlah Sampel Masing-Masing Wilayah Kerja KPPN

No Wilayah Kerja Jumlah Sampel

1 KPPN Jayapura 8

2 KPPN Wamena 6

3 KPPN Timika 6

4 KPPN Merauke 9

5 KPPN Nabire 6

6 KPPN Serui 6

6 KPPN Biak 5

Jumlah 46 Sumber Kanwil DJPb Provinsi Papua diolah

Grafik 74 Alokasi dan Realisasi Belanja Penangganan

Dampak Ekonomi Covid-19 Pemprov Papua (dlm miliar)

Sumber Kemendagri diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

106

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

Responden yang dipilih adalah OrangKeluarga yg menerima manfaat dari Program

PEN diantaranya Program Perlinsos (BLT Desa Bantuan Pangan non Tunai BST atau

Bansos Beras) Padat Karya Sektoral KementerianLembaga UMKM (Subsidi Bunga

UMKM atau BPUM)

Pengambilan sampel dalam kajian ini dilakukan dengan mempertimbangkan

kecukupan sampel sumber daya yang dimiliki serta keterbatasan waktu dalam

melakukan survei Sehingga dengan mempertimbangkan hal tersebut didapatkan

jumlah sampel 44 sampel yang diambil 7 wilayah KPPN yang ada dibawah Kanwil DJPb

Provinsi Papua Jumlah tersebut sudah memenuhi syarat Central Limit Theorem yang

mengatakan bahwa apabila jumlah sampel yang diambil lebih besar daripada 30 sampel

maka sampel tersebut telah merepresentasikan populasinya Teknik sampling yang

digunakan adalah purposive sampling dimana teknik sampling ini adalah non-random

sampling Purposive sampling dilakukan dengan menetapkan ciri-ciri khusus sampel

yang akan diambil oleh peneliti sehingga mampu menjawab persoalan yang akan diteliti

Menurut Sugiyono (2010) purposive sampling merupakan teknik untuk menentukan

sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data

yang diperoleh nantinya bisa lebih representatif Berikut ini adalah variabel laten dan

indikator yang digunakan dalam penelitian ini

Tabel 72 Variabel Laten dan Indikator Yang Digunakan

KETAHANAN KELUARGA (η1)

Y11 Ketahanan Fisik Keluarga (Selalu bisa makan setiap hari)

Y12 Ketahanan Ekonomi Keluarga (Tabungan tidak tergerus dan digunakan seluruhnya dlm

masa pandemi atau tidak menambah hutang jika tidak memiliki tabungan)

Y13 Ketahanan Psikologis (Tetap memiliki motivasi hidup tidak stress menghadapi tekanan

keadaan di masa Pandemi kondisi keluarga tetap harmonis)

EFEKTIVITAS PEN (η2)

Y21 Bantuan PEN memberikan dampak positif terhadap kondisi ekonomi masyarakat terdampak

Y22 Jumlah bantuan yang diberikan cukup membantu mencukupi kebutuhan pokok kehidupan

sehari

Y23 Saya merasa bantuan PEN masih diperlukan sampai dengan kondisi ekonomi membaik dan

normal

KEMANFAATAN PEN (ξ1)

X11 Dengan adanya bantuan PEN saya dapat tetap mempertahankan kehidupan keluargausaha

saya

X12 UsahaKehidupan saya dapat terancam akibat Covid-19 apabila tidak ada bantuan PEN

X13 Saya dapat optimis melewati tantangan ekonomi di masa pandemi dengan bantuan PEN

X14 Jika tidak ada bantuan PEN mungkin saja saya memenuhi kebutuhan dengan berhutang

KETAJAMAN SASARAN PEN (ξ2)

X21 Pemerintah telah tepat memberikan bantuan PEN kepada masyarakat saat terjadi pandemi

Covid-19

X22 Pemberian bantuan PEN sudah tepat kepada yg membutuhkan

X23 Saya rasa hampir tidak ada penyalahgunaan bantuan PEN ini

107

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

MEKANISME PENYALURAN PEN (ξ3)

X31 Persyaratan yg harus dipenuhi oleh calon penerima bantuan cukup mudah dan tidak

merepotkan

X32 Proses yg dilakukan untuk mendapatkan bantuan PEN sangat mudah dan tidak bertele-tele

X33 Informasi seputar bantuan PEN mudah didapatkan dan dicari

X34 Tidak terdapat pungutan liar yg dilakukan oleh oknum tertentu

X35 Penyaluran bantuan dilakukan sesuai dengan waktu yg ditetapkan tidak terlambat

PERAN PENYALUR PEN (ξ4)

X41 Lembaga penyalur (Dinas terkait Bank Lembaga Pembiayaan dll) memberikan informasi dan

edukasi terkait bantuan yg diterima

X42 Informasi yg diberikan Lembaga Penyalur lengkap dan mudah dimengerti

X43 Lembaga Penyalur berperan aktif dalam proses penyaluran

X44 Lembaga Penyalur tidak menyulitkan proses untuk mendapatkan fasilitas bantuan

X45 Pejabat (RT RW Kepala Kampung atau Kepala Dinas) memilih penerima bantuan dengan

adil (tidak pilih kasih karena hubungan tertentu)

X46 Lembaga penyalur proaktif dalam menanggapi pertanyaan dan permasalahan di lapangan

722 Metode Analisis Data

Dalam ilmu statistika data yang diperoleh dari hasil survei sebelum diolah harus

dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas data terlebih dahulu Cara paling umum

untuk validitas data adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut

1 1 1

2 2

2 2

1 1 1 1

n n n

i i i i

i i i

n n n n

i i i i

i i i i

n x y x y

r

n x x n y y

Dimana r adalah korelasi antara skor xi adalah skor variabelskor butir responden ke-i

yi adalah skor total variabel skor faktor responden ke-I dan n adalah jumlah responden

Nilai korelasi yang dihasilkan dari setiap pertanyaan dengan skor total akan

dibandingkan dengan nilai tabel dengan taraf signifikan tertentu Apabila nilai korelasi

yang dihasilkan lebih besar daripada nilai tabel maka butir pertanyaan tersebut

signifikan (dapat dipahami dan mengukur seharusnya) Selanjutnya dilakukan

pengujuan reliabilitas dengan menghitung alpha-cronbach Reliabilitas merupakan

indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya dan diandalkan

(Singarimbun 1989) Rumus alpha-cronbach adalah sebagai berikut

2

1

21

1

k

i

iii

k

sk

rk s

Dimana rii adalah reliabilitas instrumen k Jumlah item pertanyaan s2i varians skor setiap

variabel dan s2k varians total Semakin tinggi nilai alpha-cronbach maka semakin

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

108

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

reliabilitas kuisioner dan semakin reliabel juga data yang diperoleh Setelah data yang

diperoleh dinyatakan valid dan reliabel selanjut dilakukan analisis Structural Equation

Modeling (SEM) SEM adalah metode statistika multivariat yang banyak digunakan untuk

mengatasi masalah dasar dalam pengambilan keputusan dalam ilmu-ilmu sosial dan

perilaku dan berkembang dalam disiplin ilmu lainnya yaitu melalui pengukuran-

pengukuran yang melibatkan variabel-variabel yang tidak dapat diukur secara langsung

sehingga memerlukan variabel indikator sebagai variabel yang dapat diukur Komponen

utama SEM ada 3 diantaranya jenis variabel jenis model dan jenis kesalahan

Gambar 71 Model Konseptual Penelitian

Penggunaan metode SEM berbasis kovarian mempunyai kelemahan berdasarkan

asumsi parametric yang harus berdistribusi normal Jumlah sampel yang digunakan pada

SEM berbasis kovarian harus berkisar antara 200 sampai 800 (Ghozali 2008) Untuk

menangani kelemahan tersebut dapat menggunakan algoritma Partial Least Square

(PLS) pada analisis SEM yang digunakan PLS merupakan salah satu metode dalam

analisis SEM yang powerfull Algoritma PLS dapat diterapkan pada semua skala data

tidak membutuhkan asumsi dan tidak harus menggunakan sampel dalam jumlah yang

Kemanfaatan PEN

(ξ1)

X11

X113

Ketajaman Sasaran

PEN (ξ2)

X21

X24

Mekanisme

Penyaluran PEN (ξ3)

X31

X35

Efektifitas PEN

(η1)

Y11

Y113

Ketahanan

Keluarga

(η2)

Y21

Y213

Peran Penyalur PEN

(ξ3)

X41

X46

109

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

besar Kelemahan dari PLS adalah distribusi data yang tidak diketahui sehingga

signifikansi statistik tidak dapat dinilai Namun kelemahan ini dapat diatasi dengan

menggunakan resampling atau bootstrap (Ghozali 2011) Berikut ini merupakan diagram

jalur model konseptual yang menggambarkan hubungan antara variabel laten serta

variabel laten dengan indikatornya

Untuk mengukur dimensi-dimensi yang membentuk sebuah faktor diperlukan

model pengukuran (outer model) Model ini merepresentasikan dugaan hipotesis yang

sudah ada sebelumnya yaitu hubungan antara indicator dengan faktornya dan dievaluasi

dengan analisis faktor konfirmatori atau Confirmatory Factor Analysis (CFA) Berikut ini

persamaan model indikator reflektif

( x1) ( x ) ( x1) ( x1)p x p n n p X Λ ξ δ

( x1) ( x ) ( x1) ( x1)q y q m m q Y Λ η ε

Dimana

X indikator untuk variabel laten eksogen

Y indikator untuk variabel laten endogen

ξ vektor variabel laten eksogen

η vektor variabel laten endogen

xΛ matriks loading yang menggambarkan hubungan variabel laten eksogen dengan

indikatornya

yΛ matriks loading yang menggambarkan hubungan variabel laten endogen dengan

indikatornya

xδ vektor kesalahan pengukuran pada variabel indikator eksogen

yε vektor kesalahan pengukuran pada variabel indikator endogen

Selain outer model terdapat inner model yang menghubungkan variabel laten

dengan variabel laten lainnya didasarkan pada teori substansi dari penelitian Hubungan

antar variabel laten dapat dituliskan pada persamaan sebagai berikut

( x1) ( x ) ( x1) ( x ) ( x1) ( x1)m m m m m n n m η B η Γ ξ ζ

Dimana

η vektor variabel laten endogen

B matriks koefisien pengaruh variabel laten endogen

Γ matriks koefisien jalur yang menghubungkan variabel laten eksogen dengan

variabel laten endogen

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

110

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

ξ vektor variabel laten eksogen

ζ vektor kesalahan pengukuran struktural

m banyak variabel laten endogen

n banyak variabel laten eksogen

Setelah model didapatkan diperlukan evaluasi untuk outer model dan inner

model Evaluasi outer model menggunakan convergent validity dan composite reability

sedangkan evaluasi inner model menggunakan R-Square

2

1

2

1 1

j

j j

K

jk

k

K K

jk jk

k k

CR

var e

Ukuran tersebut dapat diterima keandalannya apabila koefisien variabel latennya

bernilai lebih besar dari 070 (Chin1998) Sedangkan untuk mengurangi ketidakandalan

SEM-PLS (Structural Equation Modeling ndash Partial Least Square) digunakan resampling

bootstrap dengan statistik uji sebagai berikut

2

( ) ()

1

ˆ ˆ

ˆˆ ( )1

ˆ ˆ dimana

ˆˆ ( )

B

b

b

B

B

B

seB

Tse

dimana

B jumlah sampel bootstrapping

( )ˆ

b statistik data asli

() dihitung dari sampel ulang ke-b untuk b = 12B

723 Analisis Structural Equation Modeling ndash Partial Least Square (SEM-PLS)

Responden yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 46 orang yang

menerima bantuan PEN selama kurun waktu 2020 Dari total responden tersebut

sebanyak 913 persen responden menyatakan bahwa setuju dengan sistem pemberian

bantuan yang sekarang dijalankan Sedangkan 87 persen sisanya tidak setuju dengan

mayoritas alasan kurang terorganisir dengan baik dilevel teknis pelaksanaannya

Analisis SEM-PLS yang digunakan memiliki langkah konseptualisasi model konstruksi

diagram jalur konversi diagram jalur ke dalam sistem persamaan estimasi parameter

model evaluasi model dan pengujian hipotesis resampling bootstrap Rancangan

model konseptual yang meliputi model pengukuran (outer model) dan model struktural

111

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

(inner model) kemudian

dituangkan kedalam path

diagram yang akan menjelaskan

pola hubungan antara variabel

laten dan nindikator yang

digunakan Kemudian path

diagram tersebut akan

dikonversi kedalam bentuk

persamaan dan dilakukan

estimasi parameter model

a Validity Test

Evaluasi model dilakukan untuk mendapatkan variabel yang valid dan reliabel

Berikut ini adalah path diagram yang memuat koefisien loading factor masing-masing

indikator dengan variabel latennya

Gambar 72 Diagram Jalur Persamaan Struktural

Output SmartPLS

Grafik 75 Rasio Responden SetujuTidak Terhadap Sistem

Pemberian Bantuan Saat Ini

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

112

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

Nilai loading factor antar variabel laten dengan setiap indikatornya digunakan

untuk pengujian validitas Nilai loading factor yang dimiliki antara seluruh indikator

dengan variabel latennya harus diatas 070 Apabila ada indikator yang memiliki nilai

dibawah 070 maka indikator tersebut harus dihilangkan Terdapat 3 indikator yang

harus dihilangkan karena tidak memenuhi uji validitas yaitu X12 X13 dan X34 Indikator

ldquoUsahaKehidupan saya dapat terancam akibat Covid-19 apabila tidak ada bantuan

PENrdquo dan ldquoSaya dapat optimis melewati tantangan ekonomi di masa pandemi dengan

bantuan PENrdquo untuk mengukur variabel laten Kemanfaatan PEN dinyatakan tidak valid

dalam penelitian ini Begitu juga indikator ldquoTidak terdapat pungutan liar yg dilakukan oleh

oknum tertenturdquo dinyatakan tidak valid untuk mengukur variabel laten Mekanisme

Penyaluran PEN

Berikut ini diagram jalur persamaan struktural setelah dihilangkan 3 indikator

yang tidak valid

Hasil running data kedua telah menghasilkan nilai loading factor yang lebih besar

dari 070 untuk seluruh indikatornya Sehingga dapat disimpulkan bahwa convergent

validity dari setiap indikator telah valid dalam mengukur variabel laten Selanjutnya

melihat discriminant validity untuk memastikan setiap variabel laten benar-benar

Gambar 73 Diagram Jalur Persamaan Struktural Tahap 2

Output SmartPLS

113

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

berbeda dan unik dibanding variabel laten lain Salah satu metodenya adalah dengan

menggunakan Fornell-Larcker Criterion Berikut ini hasil perhitungan dari Fornell-Larcker

Criterion pada seluruh variabel laten

Tabel 73 Fornell-Larcker Criterion

Y2 X1 Y1 X2 X3 X4

Y2 092

X1 077 094

Y1 072 064 086

X2 056 062 050 083

X3 072 075 068 067 085

X4 067 060 044 058 085 087

Output SmartPLS

Berdasarkan hasil dari perhitungan Fornell-Larcker Criterion pada tabel diatas

menunjukkan korelasi antar semua variabel laten Nilai korelasi variabel laten dengan

variabel laten itu sendiri harus lebih besar daripada korelasi dengan variabel laten

lainnya Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel laten telah

memenuhi discriminant validity karena nilai korelasi variabel laten dengan variabel laten

itu sendiri seluruhnya lebih besar daripada korelasi dengan variabel laten lainnya

b Reliability Test

Pengujian reliabilitas diperlukan untuk melihat apakah indikator telah reliabel

atau handal dalam mengukur variabel latennya Reliabilitas dapat diukur dengan

menghitung nilai croncbachrsquos alpha dan composite reliability Indikator dapat

disimpulkan reliabel jika nilai croncbachrsquos alpha ge 050 dan composite reliability ge 070

Tabel 74 Hasil Pengujian Reliabilitas

Variabel Laten Cronbachs Alpha Composite Reliability

Kemanfaatan PEN 0865 0943

Ketajaman Sasaran PEN 0773 0868

Mekanisme Penyaluran PEN 0869 0912

Peran Penyalur PEN 0937 0951

Efektivitas PEN 0909 0943

Ketahanan Keluarga Penerima Manfaat 0825 0896

Output SmartPLS

Tabel diatas menunjukkan nilai cronbachrsquos alpha dari seluruh variabel laten

menunjukkan nilai diatas 050 Sedangkan nilai dari composite reliability seluruh variabel

laten diatas 070 Hal ini menunjukkan setiap variabel indikator telah reliabel dalam

mengukur variabel latennya

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

114

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

c Evaluasi Model Struktural (Inner Model)

Setelah evaluasi model pengukuran (outer model) valid dan reliabel selanjutnya

dilakukan evaluasi model struktural (outer model) Evaluasi outer model dilakukan untuk

mengevaluasi hubungan antar variabel laten Ukuran yang digunakan untuk

mengevaluasi outer model adalah R-Square Nilai R-Square menunjukkan seberapa

besar kemampuan variabel laten eksogen dapat menjelaskan variasi pada variabel laten

endogen

Tabel 75 R-Square Variabel Laten Endogen

Variabel Laten Endogen R-Square R-Square Adjusted

Efektifitas PEN 0668 0636

Ketahanan Keluarga Penerima Manfaat 0519 0596

Output SmartPLS

Berdasarkan tabel diatas nilai R-Square dari variabel laten endogen Efektifitas

PEN sebesar 668 persen Hal ini berarti bahwa variasi Efektifitas PEN dapat dijelaskan

sebesar 668 persen oleh keempat variabel laten eksogen yang digunakan Sedangkan

332 persen sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar model Sedangkan nilai R-Square

variabel laten endogen Ketahanan Keluarga Penerima Manfaat sebesar 519 persen dan

R-Square Adjusted sebesar 596 persen Hal tersebut berarti bahwa variasi variabel

laten endogen Ketahanan Keluarga dapat dijelaskan oleh variabel Efektivitas PEN

sebesar 519 persen sedangkan 481 persen sisanya dijelaskan oleh variabel lain

724 Pengujian Hipotesis Resampling Bootstrap

Pengujian hipostesis ini digunakan untuk menunjukkan tingkat signifikansi

parameter dari variabel indikator pada outer model serta pada inner model Signifikansi

parameter pada inner model dilakukan dengan melakukan replikasi sampel sejumlah

500 Berikut ini adalah hasil pengujian t-statistics pada inner model

Tabel 76 Hasil Pengujian Hipotesis Model Struktural

Variabel Original Sample T- Statistics

Efektivitas PEN rarr Ketahanan Keluarga 0721 7725

Kemanfaatan PEN rarr Efektivitas PEN 0560 3176

Ketajaman Sasaran PEN rarr Efektivitas PEN 0023 0136

Mekanisme Penyaluran PEN rarr Efektivitas PEN 0015 0053

Peran Penyalur rarr Efektivitas PEN 0314 1310

Output SmartPLS

Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 50 persen sehingga nilai t-tabelnya

adalah 196 Berdasarkan tabel diatas nilai t-statistics pada variabel Efektivitas PEN

terhadap Ketahanan Keluarga bernilai 7725 dimana nilai tersebut lebih besar daripada

196 Sehingga pengaruh variabel Efektivitas PEN terhadap Ketahanan Keluarga

signifikan dengan nilai Original Sample nya sebesar 0721 Dari nilai tersebut dapat

115

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

disimpulkan program PEN di Papua telah efektif membantu Ketahanan Keluarga

Penerima Manfaat sebesar 721 persen Persamaan structural diperoleh sebagai

berikut

1 1 2 3 4 1

2 1 2

0560 0023 0015 0314

0721

Seluruh variabel laten eksogen memiliki pengaruh positif terhadap variabel laten

endogen Efektivitas PEN Meskipun demikian hanya hubungan antara Kemanfaatan

PEN dengan Efektifitas PEN yang signifikan Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai t-

statistics sebesar 3176 yang lebih besar dari 196 Variabel laten eksogen Ketajaman

Sasaran PEN Mekanisme Penyaluran PEN dan Peran Penyalur terhadap Efektifitas

PEN tidak signifikan dalam penelitian ini Hal ini perlu menjadi perhatian stakeholder

terkait untuk meningkatkan ketajaman sasaran PEN Mekanisme Penyaluran PEN dan

Peran Penyalur PEN

725 Importance-Performance Analysis

Importance-Performance Analysis (IPA) digunakan untuk memetakan pola

hubungan antara kinerja dan kepentingan dari masing-masing indikator yang ditawarkan

dan kesenjangan antara kinerja dengan harapan dari indikator-indikator tersebut IPA

berfungsi menampilkan informasi tentang indikator pelayanan yang menurut stakeholder

Gambar 74 Cartesius Diagram Importance-Performance

Output SPSS

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

116

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

mempengaruhi kepuasan dan kinerjanya Gap (+) positif diperoleh bila skor persepsi

kinerja lebih besar dari harapan sebaliknya gap (-) negatif diperoleh bila skor persepsi

harapan lebih besar daripada kinerja

Berdasarkan diagram kartesius diatas terdapat juga 10 indikator yang memiliki

performance tinggi dengan importancenya yang juga tinggi sehingga perlu

dipertahankan untuk ke-10 indikator ini Disamping itu terdapat 2 indikator yang memiliki

skor importance tinggi namun skor performance yang tidak terlalu tinggi yaitu X23 dan

X46 Indikator tersebut harus mendapatkan perhatian ekstra dari stakeholder terkait untuk

meningkatkan performancenya Indikator X23 (Saya rasa hampir tidak ada

penyalahgunaan bantuan PEN) memiliki skor performance yang cukup rendah Hal ini

menunjukkan dari responden yang disurvei mayoritas masih mempunyai persepsi

terdapat beberapa penyalahgunaan bantuan PEN Hal ini perlu menjadi perhatian pada

level teknis pelaksanaan agar tidak lagi menimbulkan persepsi yang kurang baik di mata

masyarakat umum

PENUTUP

BAB VIIIBIDANG PPA IIKANWIL DJPBPROVINSI PAPUAWhat we need is a way toidentify the areas of effectiveness(of possible significant results)and a method for concentrating ofthem

~ Dr Peter F Drucker

Sumber Foto Rifqi Ahmad R

117

Noken Papua Photo Credit Jiwa (KPPN Wamena)

81 KESIMPULAN

Dari uraian bab-bab sebelumnya dapat disampaikan kesimpulan Kajian Fiskal

Regional Tahunan Provinsi Papua Tahun 2020 sebagai berikut

1 Selama tahun 2020 perekonomian Papua tumbuh sebesar 232 persen dengan

penyumbang terbesar dari sisi produksi berasal dari kategori pertambangan dan

penggalian sebesar 1662 persen Namun jika tanpa memasukkan sektor

Pertambangan dan Penggalian ekonomi Papua mengalami kontraksi sebesar -315

persen yang mengindikasikan bahwa perekonomian Papua masih mengalami

ketergantungan pada satu sektor tersebut

2 Dalam pelaksanaan APBN realisasi pendapatan negara di Papua mencapai 958

triliun mengalami kenaikan sebesar 64 persen dibanding tahun sebelumnya dengan

pendapatan tertinggi berasal dari Pendapatan Perpajakan khususnya dari PPh

Pasal 21 Sedangkan untuk realisasi belanja Negara tahun 2020 mencapai Rp5581

triliun atau 979 persen dari alokasi pagu dengan pembagian 953 persen berasal

dari realisasi Belanja KL dan 989 persen berasal dari realisasi TKDD

3 Dalam pelaksanaan APBD realisasi pendapatan daerah di Papua mengalami

penurunan sebesar 1845 persen yaitu Rp4338 triliun Sedangkan belanja daerah

juga mengalami penurunan realisasi sebesar 1484 persen yaitu Rp4213 triliun

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB VIII

PENUTUP

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

118

PENUTUP

Turunnya pendapatan dan belanja APBD lebih disebabkan karena adanya

perubahan situasi dan kebijakan akibat Pandemi Covid-19

4 Hasil analisis terhadap program PC-PEN diketahui bahwa efektivitas program PEN

bermanfaat di masyarakat baik dari sisi Manfaat Ketajaman Sasaran Mekanisme

Penyaluran Peran Penyalur Efektivitas dan Ketahanan KPM Namun ada hal unik

yang didapat dari hasil analisis bahwa sebagian responden masih mempunyai

persepsi terdapat beberapa penyalahgunaan bantuan PEN sehingga hal tersebut

perlu menjadi perhatian pada level teknis pelaksanaan program PEN agar tidak

menimbulkan persepsi yang kurang baik di mata masyarakat

5 Beberapa tantangan yang dihadapi Papua dengan adanya pandemi COVID-19

antara lain (1) Sebagai dampak kebijakan pembatasan sosial yang diterapkan

kinerja perekonomian nontambang tidak dapat tumbuh sesuai kapasitasnya dan (2)

Pemulihan ekonomi Papua dari beberapa lapangan usaha terhambat oleh

penurunan pergerakan masyarakat akibat pembatasan akses tranportasi

82 REKOMENDASI

Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan yang diambil dapat diberikan

beberapa rekomendasi sebagai berikut

a Untuk Pemerintah Daerah

1 Pemerintah Daerah perlu menggali potensi alamsumber-sumber yang dapat

memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan PDRB Papua sehingga mengurangi

ketergantungan pada sektor penggalian dan pertambangan yang selama ini menjadi

andalan

2 Dalam rangka penganggaran belanja kesehatan dan belanja pendidikan

pemerintah daerah perlu memperhatikan mandatory spending sesuai peraturan

perundang-undangan dimana alokasi belanja kesehatan minimal dialokasikan

sebesar 10 persen belanja pendidikan minimal sebesar 20 persen dari total belanja

dan belanja infrastruktur minimal 25 persen dari total DTU

3 Dalam rangkan penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)

pemda harus meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan pemerintah pusat agar

PEN yang diberikan sebagai stimulus ekonomi kepada masyarakat dapat

bermanfaat secara optimal

b Untuk Pemerintah Pusat

1 Melaksanakan Intensifikasi dan ekstensifikasi perpajakan secara optimal agar

meningkatkan penerimaan perpajakan di daerah

119

PENUTUP

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

2 Kebijakan alokasi anggaran terutama transfer ke daerah harus disempurnakan

untuk memastikan bahwa tidak hanya alokasi anggaran ke daerah yang tepat

namun eksekusi atas anggaran tersebut juga harus optimal

3 Terus melakukan penyempurnaan proses pelaksanaan anggaran agar proses

penyaluran APBN ke daerah termasuk di dalamnya DAK Fisik Dana Desa dan

BOS dapat dilaksanakan dengan optimal

4 Mengoptimalkan program-program untuk memberdayakan ekonomi mikro seperti

KUR dan UMi serta menciptakan program-program baru untuk menggerakkan

ekonomi rakyat yang bersifat kedaerahan atau dengan mempertimbangkan unsur

kearifan lokal di daerah

5 Meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan berbagai pihak yang terkait dengan

program PC-PEN agar kinerja Penanggulangan COVID-19 dan penyaluran PEN

lebih optimal tepat sasaran serta akuntabel sehingga manfaat PEN benar-benar

dirasakan oleh seluruh masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19

DAFTAR PUSTAKA

Buku Pedoman Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (2015) Jakarta Badan Pusat

Statistik

Chin W (1998) The Partial Least Squares Approach for Structural Equation Modeling

Modern Method for Business Research (pp 295-236) London Lawrence Erlbaum

Associates

Direktur Keuangan amp Manajemen Risiko (2020) Press Release Peresmian Stadion Papua

Bangkit Jakarta PT PP (Persero) Tbk

Ghozali I (2011) Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan Partial Least

Square (PLS) Universitas Diponegoro Semarang

Gubernur Papua Ringkasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Provinsi Papua Tahun 2019-2023 Jayapura Pemerintah Provinsi Papua

Gujarati Damodar N (2004) Basic Econometrics Fourth edition Singapore McGraw-Hill Inc

Hendayana R 2003 Aplikasi Metode Location Qoutient (LQ) Dalam Penentuan Komoditas

Unggulan Nasional Jurnal Informatika Pertanian Volume 12 Balai Besar Pengkajian

dan Pengembangan Teknologi Pertanian Bogor

Judge G G Hill R C Griffiths W Lumlutkepohl H amp Lee T-C (1988) Introduction to the

Theory and Practice of Econometrics New York John Wiley and Sons

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (2019) Rencana Kerja Pemerintah

Daerah (RKPD) Provinsi Papua Tahun 2020 Jayapura Pemerintah Provinsi Papua

Kepala BI Provinsi Papua (2020) Laporan Perekonomian Provinsi Papua Jayapura Bank

Indonesia

Miller M(1991) Location Quotient Basic Tool for Economic Development Analysis Economic

Development Review

Permata Mega I Analisis PDRB KabupatenKota di Provinsi Jawa Tengah Jogjakarta

Universitas Islam Indonesia

Setiyawati Anis (2007) Analisis Pengaruh PAD DAU DAK dan Nelanja Pembangunan

Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kemiskinan dan Pengangguran Pendekatan

Analisis Jalur Madura Universitas Trunojoyo

Todaro Michael P Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga Diterjemahkan oleh Haris A

Munandar Jakarta Penerbit Erlangga 1995

Vinzi V Chin W Henseler J amp Wang H (2010) Handbook of Partial Least Square

Concept Method and Application Springler-Verlag Berlin Heidelberg

Wijanto S H (2009) SEM Konsep dan Prosedur Dipetik September 25 2016 dari

httpslideplayerinfoslide3786688

httpsbigoid

httpsdjpkkemenkeugoid

httpseppidpugoid

httpsfiskalkemenkeugoid

httpskompascom

httpskontancoid

httpspapuabpsgoid

httpssikpkemenkeugoid

httpssikddjpkkemenkeugoid

httpssikpumiid

httpssuarapapuacom

Lampiran Data Fix Effect Model

No Pemda Tahun PDRB Otsus DAK Belanja Modal amp Barang dan JasaDAU IPM 2015 2016 2017 2018 20191 Kab Asmat 2014 148359 10569 9091 70802 82212 4591 0 0 0 0 02 Kab Asmat 2015 163875 11876 11114 70929 86968 4662 1 0 0 0 03 Kab Asmat 2016 183221 11992 25347 91025 89944 4731 0 1 0 0 04 Kab Asmat 2017 203465 10569 13458 94645 89803 4849 0 0 1 0 05 Kab Asmat 2018 225884 10569 11224 83308 89526 4937 0 0 0 1 06 Kab Asmat 2019 246965 30890 11588 82125 91323 5037 0 0 0 0 17 Kab Biak-Numfor 2014 393632 10010 6569 35456 52510 7032 0 0 0 0 08 Kab Biak-Numfor 2015 452612 10010 10187 48018 55003 7085 1 0 0 0 09 Kab Biak-Numfor 2016 505200 18961 24713 80759 59937 7113 0 1 0 0 0

10 Kab Biak-Numfor 2017 499188 10010 20276 33445 61211 7156 0 0 1 0 011 Kab Biak-Numfor 2018 518388 10010 16867 37362 59068 7196 0 0 0 1 012 Kab Biak-Numfor 2019 547600 3226 25393 40211 60860 7257 0 0 0 0 113 Kab Boven Digoel 2014 318638 10046 7865 72215 74000 5821 0 0 0 0 014 Kab Boven Digoel 2015 354640 13511 8737 70277 78319 5902 1 0 0 0 015 Kab Boven Digoel 2016 391808 17641 15192 72600 83879 5935 0 1 0 0 016 Kab Boven Digoel 2017 426463 10046 13546 70832 83714 6014 0 0 1 0 017 Kab Boven Digoel 2018 457264 10046 14871 77908 83048 6083 0 0 0 1 018 Kab Boven Digoel 2019 489163 19619 18741 86315 84840 6151 0 0 0 0 119 Kab Deiyai 2014 75772 10424 7978 38540 40560 4812 0 0 0 0 020 Kab Deiyai 2015 92096 11446 11087 52041 43657 4828 1 0 0 0 021 Kab Deiyai 2016 106306 10424 16197 51729 47151 4850 0 1 0 0 022 Kab Deiyai 2017 115536 10459 8277 44684 47212 4907 0 0 1 0 023 Kab Deiyai 2018 126740 16563 8067 31776 132320 4955 0 0 0 1 024 Kab Deiyai 2019 138850 15325 14661 43031 50235 5011 0 0 0 0 125 Kab Dogiyai 2014 78679 10914 8533 46233 46211 5225 0 0 0 0 026 Kab Dogiyai 2015 89526 11636 16088 50447 49802 5278 1 0 0 0 027 Kab Dogiyai 2016 100194 16260 21636 54007 49646 5332 0 1 0 0 028 Kab Dogiyai 2017 109879 10914 11830 46460 49236 5404 0 0 1 0 029 Kab Dogiyai 2018 120751 10914 14300 44086 49210 5444 0 0 0 1 030 Kab Dogiyai 2019 131048 17511 15591 47095 51734 5541 0 0 0 0 131 Kab Intan Jaya 2014 74792 11049 12855 65171 63614 4351 0 0 0 0 032 Kab Intan Jaya 2015 89208 11151 13230 68854 66076 4435 1 0 0 0 033 Kab Intan Jaya 2016 102072 11049 18270 80946 70624 4482 0 1 0 0 034 Kab Intan Jaya 2017 108664 11549 18238 67726 70087 4568 0 0 1 0 035 Kab Intan Jaya 2018 118379 36462 25581 81326 368962 4655 0 0 0 1 036 Kab Intan Jaya 2019 124880 6176 13011 61706 71710 4751 0 0 0 0 137 Kab Jayapura 2014 845028 10358 6550 30900 59720 6955 0 0 0 0 038 Kab Jayapura 2015 997683 18715 7073 48837 62102 7004 1 0 0 0 039 Kab Jayapura 2016 1151082 27619 21227 62975 69013 7050 0 1 0 0 040 Kab Jayapura 2017 1289135 10358 12096 57793 70706 7097 0 0 1 0 041 Kab Jayapura 2018 1452230 10358 15262 57925 68557 7125 0 0 0 1 042 Kab Jayapura 2019 1642907 19948 15694 66962 70574 7184 0 0 0 0 143 Kab Jayawijaya 2014 475559 11704 12382 39285 60858 5337 0 0 0 0 044 Kab Jayawijaya 2015 541622 21991 12850 54778 63805 5418 1 0 0 0 045 Kab Jayawijaya 2016 613063 31341 26362 67254 71598 5496 0 1 0 0 046 Kab Jayawijaya 2017 680280 11704 19614 76878 66916 5599 0 0 1 0 047 Kab Jayawijaya 2018 760407 12068 26864 72338 71402 5682 0 0 0 1 048 Kab Jayawijaya 2019 833972 33203 26068 60494 74874 5779 0 0 0 0 149 Kab Keerom 2014 188000 9490 10010 41773 50055 6273 0 0 0 0 050 Kab Keerom 2015 212005 11562 9339 40846 52260 6343 1 0 0 0 051 Kab Keerom 2016 233618 13025 17004 48615 55501 6410 0 1 0 0 052 Kab Keerom 2017 254085 9490 13433 42357 55525 6499 0 0 1 0 053 Kab Keerom 2018 270191 9490 17296 61950 54571 6575 0 0 0 1 054 Kab Keerom 2019 285506 2902 28489 47301 55666 6659 0 0 0 0 155 Kab Kepulauan Yapen 2014 266742 9466 7893 36231 46984 6489 0 0 0 0 056 Kab Kepulauan Yapen 2015 301289 16145 9399 39602 49012 6528 1 0 0 0 057 Kab Kepulauan Yapen 2016 334714 9466 28003 55201 52816 6555 0 1 0 0 058 Kab Kepulauan Yapen 2017 361091 9644 14452 40800 53619 6607 0 0 1 0 059 Kab Kepulauan Yapen 2018 390796 9466 16208 44578 54727 6700 0 0 0 1 060 Kab Kepulauan Yapen 2019 423955 4599 13283 38730 56738 6776 0 0 0 0 161 Kab Lanny Jaya 2014 108695 12673 15796 48196 59424 4328 0 0 0 0 062 Kab Lanny Jaya 2015 123504 16427 15476 59749 61461 4418 1 0 0 0 063 Kab Lanny Jaya 2016 138299 12673 30650 77737 63513 4516 0 1 0 0 064 Kab Lanny Jaya 2017 153044 12675 13983 57160 63141 4649 0 0 1 0 065 Kab Lanny Jaya 2018 167646 12711 22555 65366 63566 4734 0 0 0 1 066 Kab Lanny Jaya 2019 182756 6579 19667 56546 65597 48 0 0 0 0 167 Kab Mamberamo Raya 2014 87107 10060 8517 62978 65085 4788 0 0 0 0 068 Kab Mamberamo Raya 2015 103480 10496 9010 62565 67624 4829 1 0 0 0 069 Kab Mamberamo Raya 2016 118902 10160 26805 90173 72601 4900 0 1 0 0 070 Kab Mamberamo Raya 2017 133383 10060 8312 75231 72156 5025 0 0 1 0 071 Kab Mamberamo Raya 2018 148486 7545 5431 58284 72055 5124 0 0 0 1 072 Kab Mamberamo Raya 2019 166545 2658 10966 54367 67184 522 0 0 0 0 173 Kab Mamberamo Tengah 2014 71343 10777 12856 61176 55404 4319 0 0 0 0 074 Kab Mamberamo Tengah 2015 80561 10806 16687 65898 59820 4355 1 0 0 0 075 Kab Mamberamo Tengah 2016 89964 10777 30457 82626 63397 4415 0 1 0 0 076 Kab Mamberamo Tengah 2017 98883 10777 14235 66229 63237 4550 0 0 1 0 077 Kab Mamberamo Tengah 2018 108053 10777 13778 59239 63580 4641 0 0 0 1 078 Kab Mamberamo Tengah 2019 116359 9696 16343 75329 73500 4723 0 0 0 0 179 Kab Mappi 2014 168658 10409 9710 56747 72859 5574 0 0 0 0 080 Kab Mappi 2015 193639 10409 14256 60441 77086 5611 1 0 0 0 0

81 Kab Mappi 2016 217183 20849 21297 60632 78825 5654 0 1 0 0 082 Kab Mappi 2017 242870 12421 9779 54053 78528 5710 0 0 1 0 083 Kab Mappi 2018 267654 13369 16240 70333 78133 5772 0 0 0 1 084 Kab Mappi 2019 295367 6169 21104 79590 79777 583 0 0 0 0 185 Kab Merauke 2014 889861 10251 19381 108689 116147 6733 0 0 0 0 086 Kab Merauke 2015 1035515 20282 20796 101418 121575 6775 1 0 0 0 087 Kab Merauke 2016 1167752 22288 40260 118156 123299 6809 0 1 0 0 088 Kab Merauke 2017 1288060 10251 18590 113385 125742 6864 0 0 1 0 089 Kab Merauke 2018 1452852 10251 30299 116907 122013 6938 0 0 0 1 090 Kab Merauke 2019 1600925 26903 23690 108494 124665 6998 0 0 0 0 191 Kab Mimika 2014 5032802 10096 8139 100352 58250 7040 0 0 0 0 092 Kab Mimika 2015 5424833 14862 11592 136800 59983 7089 1 0 0 0 093 Kab Mimika 2016 6496301 18689 30631 174156 62120 7164 0 1 0 0 094 Kab Mimika 2017 7444527 10096 17338 145574 62322 7242 0 0 1 0 095 Kab Mimika 2018 8534388 8642 26268 162812 60988 7315 0 0 0 1 096 Kab Mimika 2019 5483176 16733 18830 176740 62683 7413 0 0 0 0 197 Kab Nabire 2014 670898 10099 8073 34462 64390 6625 0 0 0 0 098 Kab Nabire 2015 770705 16855 11355 39682 67560 6649 1 0 0 0 099 Kab Nabire 2016 861713 18652 27236 63240 70959 6664 0 1 0 0 0

100 Kab Nabire 2017 950718 11043 21938 51887 72371 6711 0 0 1 0 0101 Kab Nabire 2018 1038105 10099 26398 61806 70928 6770 0 0 0 1 0102 Kab Nabire 2019 1109938 16426 28924 58693 72815 6853 0 0 0 0 1103 Kab Nduga 2014 70278 10659 10985 47538 50637 2538 0 0 0 0 0104 Kab Nduga 2015 80801 16898 14730 67897 53620 2547 1 0 0 0 0105 Kab Nduga 2016 90849 25771 20957 73679 63890 2656 0 1 0 0 0106 Kab Nduga 2017 101910 10659 78590 63457 57861 2787 0 0 1 0 0107 Kab Nduga 2018 111846 10659 23401 73150 63295 2942 0 0 0 1 0108 Kab Nduga 2019 121631 27650 17713 72398 64565 3075 0 0 0 0 1109 Kab Paniai 2014 253272 11556 11121 33800 50884 5393 0 0 0 0 0110 Kab Paniai 2015 291758 14340 13010 51902 52827 5420 1 0 0 0 0111 Kab Paniai 2016 327941 26456 19124 58662 59547 5434 0 1 0 0 0112 Kab Paniai 2017 352398 11556 27107 64526 58634 5491 0 0 1 0 0113 Kab Paniai 2018 390688 12328 17533 48903 58604 5583 0 0 0 1 0114 Kab Paniai 2019 418283 26017 14523 42682 60268 5658 0 0 0 0 1115 Kab Pegunungan Bintang 2014 118129 11448 16129 70677 78445 3968 0 0 0 0 0116 Kab Pegunungan Bintang 2015 131049 11425 17158 72708 81863 4091 1 0 0 0 0117 Kab Pegunungan Bintang 2016 147016 11500 22021 74141 85589 4190 0 1 0 0 0118 Kab Pegunungan Bintang 2017 162016 11448 16186 84632 85254 4324 0 0 1 0 0119 Kab Pegunungan Bintang 2018 176480 15224 26041 78176 85106 4422 0 0 0 1 0120 Kab Pegunungan Bintang 2019 191554 31587 29735 54050 86814 4521 0 0 0 0 1121 Kab Puncak 2014 76633 12011 15390 89090 72031 3805 0 0 0 0 0122 Kab Puncak 2015 90198 14134 20384 122201 76495 3941 1 0 0 0 0123 Kab Puncak 2016 102952 25270 26119 109416 81153 3996 0 1 0 0 0124 Kab Puncak 2017 115019 12011 25765 66804 80569 4106 0 0 1 0 0125 Kab Puncak 2018 128628 30080 17813 49170 80559 4181 0 0 0 1 0126 Kab Puncak 2019 140062 29946 13096 48426 82560 427 0 0 0 0 1127 Kab Puncak Jaya 2014 90318 12856 13651 56428 63241 4432 0 0 0 0 0128 Kab Puncak Jaya 2015 102719 13187 19075 76496 65963 4487 1 0 0 0 0129 Kab Puncak Jaya 2016 112402 12856 25295 83609 75384 4549 0 1 0 0 0130 Kab Puncak Jaya 2017 120706 12856 6398 50842 75141 4657 0 0 1 0 0131 Kab Puncak Jaya 2018 130099 13063 13091 71704 74983 4739 0 0 0 1 0132 Kab Puncak Jaya 2019 140674 6462 12721 47393 78127 4833 0 0 0 0 1133 Kab Sarmi 2014 160148 9888 6879 63377 66700 6048 0 0 0 0 0134 Kab Sarmi 2015 184018 10463 9972 69318 69907 6099 1 0 0 0 0135 Kab Sarmi 2016 205831 9888 24739 85317 71693 6127 0 1 0 0 0136 Kab Sarmi 2017 229222 9888 13414 66596 71503 6231 0 0 1 0 0137 Kab Sarmi 2018 253443 8108 10636 62718 71173 6300 0 0 0 1 0138 Kab Sarmi 2019 281555 10382 13017 56450 72639 6345 0 0 0 0 1139 Kab Supiori 2014 70069 8651 9384 50418 40940 5970 0 0 0 0 0140 Kab Supiori 2015 76677 9205 8326 53091 42157 6009 1 0 0 0 0141 Kab Supiori 2016 83044 8651 17008 56197 45536 6059 0 1 0 0 0142 Kab Supiori 2017 89320 8651 10829 43117 45749 6123 0 0 1 0 0143 Kab Supiori 2018 94682 9011 7568 35644 45118 6184 0 0 0 1 0144 Kab Supiori 2019 100576 1302 12498 30166 46415 623 0 0 0 0 1145 Kab Tolikara 2014 101830 12114 15863 58372 66168 4616 0 0 0 0 0146 Kab Tolikara 2015 112847 32386 17774 73703 68746 4638 1 0 0 0 0147 Kab Tolikara 2016 123393 12114 33156 89144 74151 4711 0 1 0 0 0148 Kab Tolikara 2017 134682 17650 13633 64486 73596 4789 0 0 1 0 0149 Kab Tolikara 2018 146438 12114 23243 82070 73450 4885 0 0 0 1 0150 Kab Tolikara 2019 159430 23256 20765 74950 75142 4968 0 0 0 0 1151 Kab Waropen 2014 123868 10081 6033 37161 46778 6197 0 0 0 0 0152 Kab Waropen 2015 141794 10837 8247 41120 49647 6235 1 0 0 0 0153 Kab Waropen 2016 160147 12081 17536 49071 56538 6310 0 1 0 0 0154 Kab Waropen 2017 176270 10081 17199 58146 56383 6408 0 0 1 0 0155 Kab Waropen 2018 191637 3024 12254 1608 18751 6480 0 0 0 1 0156 Kab Waropen 2019 204760 4383 18103 33432 58257 6534 0 0 0 0 1157 Kab Yahukimo 2014 149906 11069 10588 45407 60692 4636 0 0 0 0 0158 Kab Yahukimo 2015 169963 24113 11934 61142 64972 4663 1 0 0 0 0159 Kab Yahukimo 2016 184508 42675 23295 69530 74736 4713 0 1 0 0 0160 Kab Yahukimo 2017 203722 11069 16397 66210 74645 4795 0 0 1 0 0161 Kab Yahukimo 2018 223288 16911 27933 55542 74828 4851 0 0 0 1 0162 Kab Yahukimo 2019 242024 47153 28346 62668 76367 4925 0 0 0 0 1163 Kab Yalimo 2014 69459 10634 13780 55453 56722 4421 0 0 0 0 0

164 Kab Yalimo 2015 80743 18075 14054 67146 59590 4432 1 0 0 0 0165 Kab Yalimo 2016 91564 28831 27912 76138 62632 4495 0 1 0 0 0166 Kab Yalimo 2017 100719 11134 15164 58644 62159 4619 0 0 1 0 0167 Kab Yalimo 2018 111561 28889 22481 78752 150036 4713 0 0 0 1 0168 Kab Yalimo 2019 122127 14596 23777 31850 63329 4808 0 0 0 0 1169 Kota Jayapura 2014 2055946 9556 5206 53434 62431 7786 0 0 0 0 0170 Kota Jayapura 2015 2312561 9556 7738 56911 64137 7805 1 0 0 0 0171 Kota Jayapura 2016 2602978 9556 25257 62189 64336 7856 0 1 0 0 0172 Kota Jayapura 2017 2811763 9961 9379 65788 68032 7923 0 0 1 0 0173 Kota Jayapura 2018 3041455 9939 12461 59094 63430 7958 0 0 0 1 0174 Kota Jayapura 2019 3260654 3187 14459 58405 65971 8016 0 0 0 0 1

Lampiran Data Survey

X11 X12 X13 X14 X21 X22 X23 X31 X32 X33 X34 X35 X41 X42 X43 X44 X45 X46 Y11 Y12 Y13 Y21 Y22 Y23

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 5 4 5

4 4 4 3 4 4 3 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 3 3 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5

5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 1 4 4 2 4 4 4 5

5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5

5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 2 5 2 3 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 3 5 3 3 5 5 4 5

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5

4 2 4 2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 4 3

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 2 4 2 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 2 4 4 4 4

5 4 4 2 4 2 3 4 4 3 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 5

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4

4 3 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

4 4 4 3 5 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 4 4 4 4 4 5

4 4 4 3 4 3 2 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4

5 2 5 1 3 4 2 4 4 4 5 3 3 3 3 4 3 3 5 5 4 5 4 5

3 3 4 3 4 2 2 4 4 4 2 2 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 5

3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 5

5 5 5 3 4 4 4 5 5 5 5 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4

4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5

4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5

4 4 4 5 2 3 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 3 4 2 2 2 4 4 4

4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3 2 4 4 4 4 5 4 3 5 4 3 5

5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5

5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5

4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 5 3 4 4 3 4 4 3 4

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4

5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 5 5

3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 1 2 2

4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4

5 3 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 3 5 1 1 3 3 5 5 3 5 5 3 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5

5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4

5 3 5 1 5 5 1 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 3 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 3 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5

5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5

5 3 4 1 4 5 4 1 4 1 5 4 1 1 2 2 1 1 5 5 5 5 3 5

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

Kompleks Papua Trade Center

Jalan Raya Kelapa Dua Entrop Jayapura

Telp 0967-533140 534140

Faks 0967-535963

Page 5: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang

ii KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

21 INDIKATOR EKONOMI MAKRO FUNDAMENTAL 11 22 INDIKATOR KESEJAHTERAAN 19 23 EFEKTIVITAS KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI 24

31 APBN TINGKAT PROVINSI 33 32 PENDAPATAN PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL 34 33 BELANJA PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL 40 34 TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA 44 35 ANALISIS CASH FLOW APBN TINGKAT REGIONAL 51 36 PENGELOLAAN BLU PUSAT 53 37 PENGELOLAAN MANAJEMEN INVESTASI PUSAT 56

38 PERKEMBANGAN DAN ANALISIS BELANJA WAJIB 59

41 APBD TINGKAT PROVINSI (KONSOLIDASI PEMDA) 63 42 PENDAPATAN DAERAH 64 43 BELANJA DAERAH 69 44 PERKEMBANGAN BLU DAERAH 71 45 SURPLUSDEFISIT APBD 73 46 PEMBIAYAAN 75 47 ANALISIS KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 76

48 PERKEMBANGAN BELANJA WAJIB DAERAH 78

Daftar Isi

Kata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Grafik iv Daftar Tabel vi Daftar Gambar viii Ringkasan Eksekutif ix Dashboard xiv

BAB I SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

11 PENDAHULUAN 1 12 TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 2 13 TANTANGAN DAERAH 6

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

iii KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

51 LAPORAN REALISASI ANGGARAN KONSOLIDASIAN 81 52 PENDAPATAN KONSOLIDASIAN 82 53 BELANJA KONSOLIDASIAN 85 54 SURPLUSDEFISIT KONSOLIDASIAN 88

55 ANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN FISKAL AGREGAT 88

61 Analisis Locatio Quotient (LQ) 91 62 Sektor Unggulan Daerah 94 63 Sektor Potensial Daerah 97 64 Tantangan Fiskal Regional Dalam Mendorong Potensi Ekonomi Daerah 99

71 PEMANFAATAN REFOCUSING APBD UNTUK PC-PEN DI DAERAH 103 72 EFEKTIVITAS PEN DI PAPUA MENURUT PERSEPSI MASYARAKAT

PENERIMA MANFAAT 105

81 KESIMPULAN 117 82 REKOMENDASI 118

Daftar Isi

BAB V PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN

BAB VI KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI DAN TANTANGAN

FISKAL REGIONAL

BAB VII KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH (TEMATIK)

BAB VIII PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

iv KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Daftar Tabel

Tabel 11 Target Pembangunan Ekonomi Provinsi Papua Tahun 2020 4

Tabel 12 Sebaran Kasus COVID-19 di Papua sd Desember 2020 10

Tabel 21 Dampak COVID-19 terhadap Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin dan Tempat Tinggal

22

Tabel 22 Capaian Kebijakan Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Papua 2020

24

Tabel 31 APBN Provinsi Papua 34

Tabel 32 Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi 35

Tabel 33 Penyaluran Insentif Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)

37

Tabel 34 Pendapatan PNBP Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi 37

Tabel 35 Realisasi PNBP Fungsional Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi 38

Tabel 36 Penerimaan Hibah di Papua Tahun 2020 39

Tabel 37 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terbesar 40

Tabel 38 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terkecil 41

Tabel 39 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Fungsi 42

Tabel 310 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Jenis Belanja 43

Tabel 311 Perkembangan Pagu dan Realisasi TKDD 44

Tabel 312 Perkembangan Realisasi Dana Bagi Hasil 45

Tabel 313 Realisasi Penyaluran DAK Fisik Papua Per Pemda Tahun 2020 46

Tabel 314 Pagu dan Realisasi DAK Nonfisik Papua Tahun 2020 48

Tabel 315 Pagu dan Realisasi Penyaluran Dana Desa Per Pemda 48

Tabel 316 Pagu dan Realisasi Dana Otsus dan DID Tahun 2020 50

Tabel 317 Cash Flow Pemerintah Pusat di Provinsi Papua 52

Tabel 318 Profil dan Jenis Layanan BLU 53

Tabel 319 Perkembangan Pengelolaan Aset Satker BLU 54

Tabel 320 Perkembangan Pagu BLU dan Pagu RM 54

Tabel 321 Realisasi Penyaluran KUR Per Skema 57

Tabel 322 Penyaluran Kredit Program per KotaKabupaten di Provinsi Papua 58

Tabel 323 Kegiatan Prioritas Bidang Pendidikan Tahun 2020 60

Tabel 324 Pagu dan Realisasi Fungsi Kesehatan Per Bagian Anggaran 60

Tabel 325 Kegiatan Prioritas Bidang Kesehatan Tahun 2020 61

Tabel 326 Pagu dan Realisasi Kementerian PUPR dan Perhubungan 61

Tabel 327 Kegiatan Prioritas Bidang Infrastuktur Tahun 2020 62

Tabel 41 Profil APBD Provinsi Papua 64

Tabel 42 Jenis Pendapatan Daerah di Provinsi Papua 65

Tabel 43 Profil APBD Berdasarkan Klasifikasi Jenis Belanja 70

Tabel 44 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional 71

Tabel 45 Profil dan Jenis Layanan BLU Daerah di Provinsi Papua 72

v KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Daftar Tabel

Tabel 46 Perkembangan Pengelolaan Aset dan Pagu BLUD Provinsi Papua 72

Tabel 47 Analisis Kapasitas Fiskal Daerah 78

Tabel 48 Prosentase Alokasi Belanja Infrastruktur Daerah Papua 80

Tabel 51 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Papua Tahun 2020

82

Tabel 52 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional 84

Tabel 53 Rasio Pajak Perkapita 84

Tabel 54 Perkembangan Belanja Pemerintah Konsolidasian per Jiwa KabupatenKota Tahun 2017 dan 2018

87

Tabel 55 Analisis Realisasi Belanja terhadap Indikator Ekonomi Regional 87

Tabel 56 Rasio SurplusDefisit Konsolidasian terhadap PDRB 88

Tabel 57 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tahun 2020 89

Tabel 58 Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB 90

Tabel 61 Daftar PDRB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku Di Provinsi Papua Tiap Triwulan Tahun 2020

93

Tabel 62 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020

93

Tabel 63 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020

94

Tabel 71 Jumlah Sampel Masing-Masing Wilayah Kerja KPPN 105

Tabel 72 Variabel Laten dan Indikator Yang Digunakan 106

Tabel 73 Fornell-Larcker Criterion 113

Tabel 74 Hasil Pengujian Reliabilitas 114

Tabel 75 R-Square Variabel Laten Endogen 114

Tabel 76 Hasil Pengujian Hipotesis Model Struktural 115

vi KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Daftar Grafik

Grafik 11 Perbandingan Nilai Ekspor Provinsi Papua Menurut Negara Tujuan 7

Grafik 21 Pertumbuhan Ekonomi Papua 2010 - 2020 11

Grafik 22 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan Year-on-Year 12

Grafik 23 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan Quarter-to-Quarter 12

Grafik 24 Kontribusi (7 Besar) Lapangan Usaha Terhadap PDRB Papua Tahun 2020

14

Grafik 25 Laju Pertumbuhan PDRB Papua Menurut Pengeluaran Tahun 2020 14

Grafik 26 Pertumbuhan PDRB per Kapita Papua Periode 2010 - 2020 15

Grafik 27 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15

Grafik 28 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16

Grafik 29 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang 2020 17

Grafik 210 Nilai tukar Rupiah ndash USD Sepanjang 2020 18

Grafik 211 Pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia 2010 - 2020 19

Grafik 212 Tingkat Kemiskinan Papua Periode Maret 2012 ndash September 2020 20

Grafik 213 Rasio Gini Papua Periode Maret 2015 ndashSeptember 2020 21

Grafik 214 Tingkat Pengangguran Terbuka 22

Grafik 215 Nilai Tukar Petani 23

Grafik 216 Nilai Tukar Nelayan 23

Grafik 217 Residual Plot 28

Grafik 31 Penerimaan PPh Non Migas Tahun 2020 36

Grafik 32 Komponen Arus Kas Masuk 2020 51

Grafik 33 Komponen Arus Kas Keluar 2020 52

Grafik 34 Proporsi Pagu Satker BLU Pusat Tahun 2020 56

Grafik 35 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per tahun Periode 2017 sd 2020

58

Grafik 36 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per LKBB 59

Grafik 41 Komposisi Pendapatan Daerah 65

Grafik 42 Rasio PAD Pemda-Pemda di Provinsi Papua 66

Grafik 43 Ruang Fiskal APBD Agregat Papua 67

Grafik 44 Rasio Dana Transfer Pemda-Pemda di Provinsi Papua 68

Grafik 45 Alokasi Belanja Sektor Konsumtif dan Produktif 70

Grafik 46 Rasio SurplusDefisit terhadap Agregat Pendapatan 74

Grafik 47 Rasio SurplusDefisit terhadap Realisasi Dana Transfer 74

Grafik 48 Rasio SurplusDefisit terhadap PDRB 75

Grafik 49 Rasio SILPA terhadap Alokasi Belanja 76

Grafik 410 Analisis Horizontal PAD Tahun 2019 76

Grafik 411 Analisis Vertikal Kontribusi Belanja Modal Tahun 2020 77

Grafik 412 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020 79

vii KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Daftar Grafik

Grafik 413 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020 79

Grafik 51 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian 82

Grafik 52 Perbandingan Penerimaan Pemerintah Pusat dan Daerah terhadap Penerimaan Konsolidasian

83

Grafik 53 Analisis Perubahan Pendapatan Konsolidasian Tahun 2019 dan 2020

83

Grafik 54 Rasio Pajak terhadap PDRB 84

Grafik 55 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terhadap Belanja dan Transfer Konsolidasian

85

Grafik 56 Komposisi Belanja Konsolidasian Tahun 2019 dan Tahun 2020 86

Grafik 57 Rasio Belanja Operasi terhadap Total Belanja 86

Grafik 61 Potensi Pertambangan di Papua 95

Grafik 62 Pangsa PDRB Provinsi Papua Tahun 2020 97

Grafik 63 Perbandingan Rasio PAD antar Provinsi Tahun 2019 100

Grafik 64 Struktur Pendapatan Provinsi Papua 101

Grafik 71 Alokasi dan Realisasi Total Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Pemprov Papua

103

Grafik 72 Alokasi dan Realisasi Belanja Bidang Kesehatan Penanganan Covid-19 Pemprov Papua

104

Grafik 73 Alokasi dan Realisasi Belanja Jaring Pengaman Sosial Penanganan Covid-19 Pemprov Papua

104

Grafik 74 Alokasi dan Realisasi Belanja Penangganan Dampak Ekonomi Covid-19 Pemprov Papua

105

Grafik 75 Rasio Responden SetujuTidak Terhadap Sistem Pemberian Bantuan Saat Ini

111

viii KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Daftar Gambar

Gambar 11 Pembagian 5 Wilayah Adat Papua 5

Gambar 12 Komposisi Penduduk Papua Menurut Generasi 8

Gambar 21 Pertumbuhan Ekonomi Per Regional Tahun 2020 13

Gambar 22 Output Fix Effect Model dari Minitab 28

Gambar 23 Output ANOVA dari Minitab 29

Gambar 41 Hasil Perhitungan Korelasi Pearson 68

Gambar 71 Model Konseptual Penelitian 108

Gambar 72 Diagram Jalur Persamaan Struktural 112

Gambar 73 Diagram Jalur Persamaan Struktural Tahap 2 113

Gambar 74 Cartesius Diagram Importance-Performance 116

ix

RINGKASAN EKSEKUTIF

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

rah pengembangan kewilayahan Papua tahun 2020 terintegrasi dengan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Rencana Tata

Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

(KLHS) khususnya dalam penetapan fungsi ruang dan lokasi pengembangan wilayah

Integrasi ini diperlukan untuk mewujudkan perkembangan wilayah yang seimbang serta

sesuai dengan kondisi daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup Dalam hal ini

kebijakan umum pembangunan berkelanjutan ldquoGreen Growth berbasis wilayah adatrdquo

diperlukan sebagai bagian dari fokus pembangunan daerah Papua khususnya dalam

penguatan pusat-pusat pertumbuhan akselerasi pembangunan wilayah tertinggal serta

mewujudkan keterkaitan antar sektor ekonomi secara berkeadilan dan berkelanjutan

Sejak akhir triwulan pertama tahun 2020 hingga sampai saat ini hampir seluruh

negara di dunia termasuk Indonesia telah terjangkit penyebaran pandemi Corona Virus

Disease 2019 (COVID-19) Pandemi COVID-19 telah menimbulkan disrupsi pada

kehidupan manusia menyebabkan terhambatnya aktivitas ekonomi di seluruh negara

dan berakibat munculnya ancaman resesi di dunia Dampak yang dirasakan Indonesia

juga cukup besar dengan terputusnya mata rantai pasokan barang dan jasa

terganggunya mobilitas masyarakat dan terhambatnya kegiatan ekonomi khususnya

pada sektor industri dan pariwisata yang berdampak pada meningkatnya angka-angka

pengangguran dan kemiskinan serta pada akhirnya menimbulkan kontraksi pada

pertumbuhan ekonomi nasional

Adapun Prioritas pembangunan dalam RKPD Perubahan Provinsi Papua tahun

2020 dilakukan dengan memperhatikan kondisi dan perubahan kebijakan dari Pusat

terkait pananggulangan wabah pandemi COVID-19 yaitu dirumuskan dalam rangka

pemulihan kehidupan masyarakat melalui (1) Stabilisasi melalui upaya pencegahan

dan menjaga keberlangsungan aktifitas masyarakat akibat wabah akibat COVID-19 (2)

Penanganan dan penanggulangan kebutuhan pokok masyarakat akibat wabah COVID-

19 (3) Pemulihan dan rehabilitasi kehidupan masyarakat paskah wabah COVID-19 dan

A

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

RINGKASAN EKSEKUTIF

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

x

RINGKASAN EKSEKUTIF

(4) Penyesuaian kembali Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2020 termasuk tetap

melanjutkan upaya pelaksanaan PON XX di Papua

Pada tahun 2020 meskipun pertumbuhan ekonomi nasional mengalami

kontraksi Provinsi Papua mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 232 persen

Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh pertumbuhan lapangan usaha Pertambangan

dan Penggalian sebesar 1662 persen pada sisi produksi Sedangkan dari sisi

pengeluaran Komponen Ekspor Barang dan Jasa tumbuh sebesar 5118 persen

Namun jika dihitung tanpa memasukkan sektor Pertambangan dan Penggalian

pertumbuhan ekonomi Papua mengalami kontraksi sebesar -315 persen Hal tersebut

mengindikasikan bahwa perekonomian Papua masih mengalami ketergantungan pada

satu sektor tersebut

Sampai dengan triwulan IV-2020 perekonomian papua mengalami pertumbuhan

mencapai 692 persen (y-o-y) Lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian yang

tumbuh 4431 persen yang didorong oleh meningkatnya produksi bijih logam pada

triwulan IV-2020 adalah pemicunya Selain kategori Pertambangan dan Penggalian

beberapa kategori lapangan usaha juga tumbuh positif diantaranya Jasa Keuangan

sebesar 655 persen Jasa Kesehatan dan Bantuan Sosial sebesar 182 persen kategori

Informasi dan Komunikasi 127 persen dan kategori Pengadaan Air Pengelolaan

Sampah Limbah dan Daur Ulang sebesar 100 persen

Pembangunan sumber daya manusia di Papua bisa dikatakan konsisten

mengalami peningkatan selama periode 2010 sampai dengan 2020 Akan tetapi Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) Papua tahun 2020 mengalami penurunan dibandingkann

tahun sebelumnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat dari 5445 pada

tahu 2010 menjadi 6084 pada tahun 2019 kemudian menjadi 6044 pada taahun 2020

menurun beberapa poin pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2019 Namun nilai IPM

Papua masih diatas 60 yang berarti IPM papua berada pada kategori sedang

Pengukuran IPM oleh BPS menggunakan standar UNDP (United Nation for

Development Program) dimana nilai IPM dibawah 60 dianggap rendah 60 sampai

dengan 70 dikategorikan sedang dan 71 sampai dengan 80 dikategorikan tinggi

Dari beberapa target yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Papua hanya

terdapat 1 indikator saja yang tercapai pada tahun 2020 yaitu PDRB per Kapita

Banyaknya target pembangunan yang tidak bisa dicapai pada tahun 2020 disebabkan

oleh pandemi COVID-19 yang memaksa pemerintah untuk melakukan refocusing

anggaran untuk menaggulanggi dampak pandemi di segala sektor Selain itu dampak

xi

RINGKASAN EKSEKUTIF

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

ekonomi dan sosial yang langsung dirasakan oleh masyarakat juga merupakan faktor

pendorong tidak tercapainya target pembangunan

Dalam pelaksanaan APBN realisasi pendapatan Negara di Papua tahun 2020

justru mengalami kenaikan yang cukup signifikan Realisasi pendapatan negara pada

tahun tersebut mencapai Rp958 triliun atau 1137 persen dari target sebesar Rp842

triliun Realisasi tersebut naik 64 persen dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang

mencapai Rp900 triliun Naiknya pendapatan Negara merupakan imbas adanya revisi

target penerimaan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak maupun Direktorat

Jenderal Bea dan Cukai

Dari sisi belanja Pemerintah Pusat telah mengalokasikan belanja Negara

kepada Provinsi Papua tahun 2020 mencapai Rp5703 triliun yang terdiri dari Belanja

Pemerintah Pusat sebesar Rp1394 Triliun dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa

(TKDD) sebesar Rp4309 Triliun Alokasi tersebut mengalami penurunan sebesar 140

persen dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah Rp6633 Triliun Secara

kumulatif realisasi belanja Negara tahun 2020 mencapai Rp5581 triliun atau 979

persen dari alokasi pagu Persentase realisasi tersebut meningkat jika dibandingkan

tahun sebelumnya yang mencapai 946 persen Naiknya persentase belanja negara

secara keseluruhan merupakan akibat adanya revisi pagu dan refocusing anggaran

sehingga secara jumlah alokasi pagu relatif lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya

Sebagai respon terhadap pandemi pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak

dan Direktorat Jenderal Bea Cukai memberikan insentif fiskal yang bertujuan untuk

menjaga keberlangsungan dunia usaha yang terdampak pandemi COVID-19 Untuk

Provinsi Papuasampai dengan akhir tahun 2020 tercatat hanya Direktorat Jenderal

Pajak yang memberikan insentif fiskal khususnya di bidang perpajakan Permohonan

insentif terbanyak diajukan untuk jenis insentif PPh Final UMKM dari 804 permohonan

semuanya disetujui sedangkan Pembebasan PPh 22 Impor menjadi jenis insentif

dengan jumlah permohonan paling sedikit dengan jumlah 17 permohonan ( 12 disetujui

5 ditolak) Pemberian insentif perpajakan ini bertujuan untuk memberikan keringanan

pajak kepada wajib pajak yang usahanya terdampak pandemi Covid-19 namun dalam

pelaksanaannya terdapat beberapa tantangan diantaranya masih kurangnya kemauan

wajib pajak untuk memanfaatkan insentif dikarenakan wajib pajak masih menghindari

kewajiban melaporkan SPT tahunannya

Dalam pelaksanaan APBD tahun 2020 target pendapatan pada APBD Provinsi

Papua tercatat sebesar Rp5448 triliun turun 093 persen jika dibandingkan tahun

sebelumnya sebesar Rp5498 triliun Namun demikian target Pendapatan Asli Daerah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

xii

RINGKASAN EKSEKUTIF

(PAD) mengalami kenaikan yang cukup signifikan Hal tersebut menunjukkan adanya

komitmen Provinsi Papua untuk meningkatkan kemandirian daerah dengan upaya untuk

menaikkan PAD Dari sisi realisasi APBD Provinsi Papua tahun 2020 mengalami

penurunan yang cukup tajam pada pendapatan daerah sebesar 1845 persen

dibandingkan tahun sebelumnya dari Rp5320 triliun menjadi Rp4338 triliun Demikian

juga dengan belanja daerah mengalami penurunan realisasi sebesar 1484 persen dari

Rp4947 triliun di tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp4213 triliun

Dalam pelaksanaan anggaran konsolidasian (APBN dan APBD) terjadi

penurunan realisasi pendapatan sebesar 472 persen Tercatat pendapatan

konsolidasian pada tahun 2020 terealisasi sebesar Rp1136 triliun sementara realisasi

pada tahun 2019 sebesar Rp1234 triliun Penurunan tersebut terjadi pada seluruh

komponen pendapatan antara lain pendapatan perpajakan Pendapatan Bukan Pajak

pendapatan hibah dan pendapatan transfer Sementara itu di sisi belanja terjadi

penurunan realisasi sebesar 863 persen dibandingkan tahun sebelumnya Pada tahun

2020 belanja konsolidasian terealisasi sebesar Rp5717 triliun sedangkan pada tahun

2019 terealisasi sebesar Rp6257 triliun Penurunan tersebut terjadi pada komponen

belanja pemerintah Jika dikaitkan dengan kondisi perekonomian Provinsi Papua pada

tahun 2020 yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 692 persen (y-o-y) dengan

sektor pertambangan dan terkontraksi sebesar minus 683 persen (y-o-y) tanpa

pertambangan kontribusi pemerintah dari investasi dirasa lebih dibutuhkan untuk dapat

segera meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang Di tahun 2020

ini kontribusi belanja pemerintah turun tajam karena turunnya realisasi belanja

pemerintah terutama APBD sebagai efek dari berbagai kebijakan yang diambil

pemerintah dalam rangka penanggulangan COVID-19 Kedepan peningkatan alokasi

belanja modal baik di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah diharapkan mampu

meningkatkan kontribusi pemerintah terhadap Produk Domestik Regional Bruto Provinsi

Papua Namun demikian alokasi belanja pemerintah tersebut harus diikuti dengan

eksekusi belanja yang baik sehingga anggaran pemerintah akan memberikan kontribusi

maksimal bagi perekonomian Papua

Selama pandemi COVID-19 terjadi pemerintah daerah di Papua telah

mengambil berbagai kebijakan antara lain pembatasan akses transportasi baik darat

laut dan udara pembatasan aktivitas sosial masyarakat dengan pemberlakuan jam

malam untuk membatasi aktivitas masyarakat diluar rumah serta kebijakan pemerintah

daerah terkait penanganan dampak COVID-19 dari aspek kesehatan maupun aspek

ekonomi Adanya pandemi COVID-19 telah menimbulkan dampak yang cukup kompleks

xiii

RINGKASAN EKSEKUTIF

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

bagi sendi-sendi kehidupan masyarakat sehingga menjadikan kondisi tersebut suatu

tantangan yang harus dihadapi baik oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah

Tantangan sebagai akibat adanya COVID-19 di Provinsi Papua yaitu (1) Penyebaran

COVID-19 mendorong pemerintah Provinsi Papua untuk menerapkan kebijakan

pembatasan aktivitas masyarakat yang disebut sebagai Pembatasan Sosial yang

Diperluas dan Diperketat (PSDD) sebagai upaya pencegahan penyebaran Kebijakan ini

berlangsung sepanjang triwulan II dan triwulan III 2020 dan memberikan dampak

terhadap kinerja perekonomian Papua nontambang sehingga tidak dapat tumbuh sesuai

kapasitasnya (2) Pemulihan perekonomian Papua dari Lapangan Usaha tranportasi dan

pergudangan terhambat oleh penurunan pergerakan masyarakat yang sejalan dengan

upaya pemerintah untuk menekan laju penyebaran COVID-19 Berkurangnya frekuensi

perjalanan dinas pemerintah dan swasta memberikan dampak negatif terhadap kinerja

transportasi dan pergudangan dan (3) Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam

menerapkan social distancing dan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat

sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19

Dari hasil analisis terhadap program PC-PEN diketahui bahwa efektivitas

program PEN bermanfaat di masyarakat baik dari sisi Manfaat Ketajaman Sasaran

Mekanisme Penyaluran Peran Penyalur Efektivitas dan Ketahanan KPM Namun ada

hal unik yang didapat dari hasil analisis bahwa sebagian responden masih mempunyai

persepsi terdapat beberapa penyalahgunaan bantuan PEN sehingga hal tersebut perlu

menjadi perhatian pada level teknis pelaksanaan program PEN agar tidak menimbulkan

persepsi yang kurang baik di mata masyarakat

Untuk meningkatkan perekonomian di Papua pemerintah daerah perlu menggali

potensi alamsumber-sumber yang dapat memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan

PDRB Papua sehingga mengurangi ketergantungan pada sektor penggalian dan

pertambangan yang selama ini menjadi andalan Dengan demikian apabila terjadi

kontraksi dalam sektor penggalian dan pertambangan maka diharapkan ekonomi Papua

tetap stabil (tidak mengalami kontraksi yang dalam) Disamping itu Kebijakan alokasi

anggaran oleh pemerintah pusat baik itu anggaran belanja KL maupun TKDD harus

disempurnakan untuk memastikan bahwa tidak hanya alokasi anggaran ke daerah yang

tepat namun eksekusi atas anggaran tersebut juga harus optimal

80 75

BELANJA KESEHATAN405

JARING PENGAMAN SOSIAL364

PENANGANAN DAMPAK EKONOMI231

Tahun 2020Dashboard KFR Papua

Pertumbuhan Ekonomi (c to c) 232

Pertumbuhan Ekonomi (y o y) 692

PDRB per Kapita DPP 5790 juta

PDRB per Kapita TPP 4153 juta

Inflasi Papua Desember 079

IPM Papua 2020 6044

Presentase Penduduk Miskin 2680

Nilai Tukar Petani 10278

Nilai Tukar Nelayan 11269

Rasio Gini 041Tingkat Pengangguran Terbuka 428

PDRB = -38945 + 147 Otsus - 099 DAK + 349 Belanja- 102 DAU + 538 IPM + 3278 2015 - 6685 2016

- 1701 2017 -34 2018 - 1836 2019

Pendapatan apbn

Belanja apbn

PAGU Pendapatan APBN 2020 sebesar 842 t

PAGU BELANJA APBN 2020sebesar 5703 t

rEALISASI BELANJA APBN 2020sebesar 5581 t

rEALISASI Pendapatan APBN 2020sebesar 958 t

Pendapatan apbD BELANJA apbD

PEMULIHAN EKONOMI DI DAERAH

PAGU Pendapatan APBD 5448 T

rEALISASI Pendapatan APBD 4338 T

PAGU BELANJA APBD 5606 t

rEALISASI BELANJA APBd 4213 t

114

98

8713 m

7841 m

4985 m

total realisasi pen-apbd provinsi papua sebesar21539 m yang terbagi ke 3 sektor

80 75

BELANJA KESEHATAN405

JARING PENGAMAN SOSIAL364

PENANGANAN DAMPAK EKONOMI231

Tahun 2020Dashboard KFR Papua

Pertumbuhan Ekonomi (c to c) 232

Pertumbuhan Ekonomi (y o y) 692

PDRB per Kapita DPP 5790 juta

PDRB per Kapita TPP 4153 juta

Inflasi Papua Desember 079

IPM Papua 2020 6044

Presentase Penduduk Miskin 2680

Nilai Tukar Petani 10278

Nilai Tukar Nelayan 11269

Rasio Gini 041Tingkat Pengangguran Terbuka 428

PDRB = -38945 + 147 Otsus - 099 DAK + 349 Belanja- 102 DAU + 538 IPM + 3278 2015 - 6685 2016

- 1701 2017 -34 2018 - 1836 2019

Pendapatan apbn

Belanja apbn

PAGU Pendapatan APBN 2020 sebesar 842 t

PAGU BELANJA APBN 2020sebesar 5703 t

rEALISASI BELANJA APBN 2020sebesar 5581 t

rEALISASI Pendapatan APBN 2020sebesar 958 t

Pendapatan apbD BELANJA apbD

PEMULIHAN EKONOMI DI DAERAH

PAGU Pendapatan APBD 5448 T

rEALISASI Pendapatan APBD 4338 T

PAGU BELANJA APBD 5606 t

rEALISASI BELANJA APBd 4213 t

114

98

8713 m

7841 m

4985 m

total realisasi pen-apbd provinsi papua sebesar21539 m yang terbagi ke 3 sektor

BAB ISasaran Pembangunan dan

Tantangan Daerah

Sumber Foto semaraknews

Tantangan kita bagaimana menyikapi PEN yangtepat dan di eksekusi dengan cepat agar ekonomikita tidak turun lebih dalam lagi dan reboundperlahan Karenanya skema harus dirancangdengan baik

Presiden Joko Widodo

(dalam Rapat Terbatas penetapan program pemulihanekonomi nasional dan perubahan postur APBN 2020)

1

Suku Dani Lembah Baliem Papua Photo Credit Jimmy Nelson

11 PENDAHULUAN

rovinsi Papua pada mulanya disebut Provinsi Irian Barat yang dibentuk

berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan

Provinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten-Kabupaten Otonom di Provinsi Irian

Barat Namanya kemudian diganti menjadi Irian Jaya oleh Presiden RI ke-2 Soeharto

pada saat meresmikan tambang emas dan tembaga Freeport Selanjutnya nama Irian

Jaya digunakan secara resmi sampai terbitnya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001

tentang Otonomi Khusus Papua yang mengamanatkan nama provinsi ini untuk diganti

menjadi Provinsi Papua

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi

Papua memberikan pengakuan dan kewenangan khusus bagi Provinsi Papua untuk

mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat Papua dalam pemerintahan dan

pembangunan sesuai dengan adat istiadat dan potensi yang dimiliki sehingga

penyelesaian permasalahan pembangunan diharapkan dapat ditanggulangi secara lebih

kontekstual untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Papua Hingga Tahun 2020

pemerintahan era otonomi khusus telah berjalan 18 tahun sejak efektifnya pelaksanaan

pemerintah di era otonomi khusus tahun 2002 dan telah banyak memberikan warna dan

perubahan di berbagai sendi kehidupan masyarakat

P

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB I

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

2

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

Dari sisi fiskal pemerintah pusat telah memberikan perhatian yang besar bagi

Provinsi Papua Kebijakan tersebut diwujudkan dalam pengalokasian anggaran yang

cukup besar bagi Provinsi Papua baik yang dituangkan dalam APBN maupun yang

dituangkan dalam APBD melalui transfer ke daerah Melalui dana transfer tersebut

pemerintah pusat juga telah mengalokasikan Dana Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua

dan menggelontorkan dana tambahan infrastruktur untuk percepatan pembangunan

infrastruktur di Provinsi Papua

Terlepas dari hal tersebut tantangan daerah baik dari sisi ekonomi sosial-

kependudukan serta tantangan geografis dan wilayah perlu mendapatkan perhatian

yang lebih oleh Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat Dengan kondisi Papua

yang ada ditambah dengan adanya pandemi COVID-19 di tahun 2020 perlu strategi

yang sedikit berbeda agar kebijakan fiskal yang telah diambil Pemerintah di Provinsi

Papua dapat dilaksanakan secara efektif dalam rangka mencapai sasaran-sasaran

pembangunan yang telah ditetapkan

12 TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

121 Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Pelaksanaan pembangunan di Papua sesuai yang tertuang

dalam RPJMD Provinsi Papua 2019-2023 dilakukan dengan

meningkatkan kemandirian kemitraan dan keterlibatan

Orang Asli Papua dalam segala bidang pembangunan yang

berorientasi pada kemandirian dan kemapanan lokal berbasis

keberlanjutan ketahanan pangan kemampuan daya saing

yang didukung perlindungan perempuan dan anak serta

menekankan pada kesetaraan gender dan terwujudnya

lembaga jaminan sosial Arah pembangunan jangka

menengah Papua 2019-2023 memiliki tema ldquoMemantapkan

Pembangunan yang didukung SDM Berkualitas dan Kemapanan di Bidang Ekonomi

Sosial Budaya Politik dan Lingkunganrdquo

Berdasarkan tema pembangunan dan mencermati tantangan pembangunan

masa depan Visi Provinsi Papua tahun 2019-2023 adalah ldquoPapua Bangkit Mandiri dan

Sejahtera Yang Berkeadilanrdquo Untuk mewujudkan visi tersebut dirumuskan misi-misi

pembangunan sebagai berikut (1) Memantapkan kualitas dan daya saing SDM (2)

Memantapkan rasa aman tentram dan damai serta kehidupan demokrasi memperkuat

bingkai NKRI (3) Penguatan tata kelola pemerintahan (4) Penguatan dan percepatan

perekonomian daerah berbasis potensi unggulan lokal dan pengembangan wilayah

Arah pembangunan

jangka menengah

Papua 2019-2023

memiliki tema

ldquoMemantapkan

Pembangunan yang

didukung SDM

Berkualitas dan

Kemapanan di Bidang

Ekonomi Sosial

Budaya Politik dan

Lingkunganrdquo

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

3

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

berbasis kultural secara berkelanjutan dan (5) Percepatan pembangunan daerah

tertinggal terdepan terluar dan tertentu

Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan dijabarkan tujuan pembangunan

yang menunjukkan suatu kondisi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu

5 (lima) tahun Selanjutnya sasaran dapat dirumusankan dari kondisi yang

menggambarkan tercapainya tujuan berupa hasil pembangunan daerah dan perangkat

daerah yang diperoleh dari pencapaian outcome dan impact dari program yang

dilaksanakan perangkat daerah Tujuan dan sasaran pembangunan Provinsi Papua

sesuai dengan RPJMD tahun 2019-2023 adalah sebagai berikut (a) Meningkatkan

Kualitas SDM yang berdaya saing (b) Meningkatkan keamanan ketentraman dan

ketertiban yang berbasis kohesivitas sosial dan harmonisasi keberagaman potensi

kehidupan masyarakat Papua (c) Meningkatkan Tata Kelola Kepemerintahan yang

bersih efektif demokratis dan terpercaya dalam penyelenggaraan pemerintahan

daerah (d) Pertumbuhan ekonomi yang inklusif berkeadilan dan berkelanjutan (e)

Mewujudkan percepatan pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur daerah guna

menopang pengembangan wilayah serta akses pada layanan dasar dan pasar dan (f)

Meningkatkan pemerataan pembangunan

122 Berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah

Tujuan sasaran dan prioritas pembangunan daerah di Papua tidak akan

terlepas dari arah dan kebijakan pembangunan nasional oleh karenanya tema

pembangunan nasional di tahun 2020 juga menjadi rujukan dalam perumusan tema

pembangunan Provinsi Papua tahun 2020 Adapun tema pembangunan yang tertuang

dalam RKPD tahun 2020 adalah ldquoPeningkatan Kualitas Hidup Yang Berkeadilan Dan

Berkelanjutanrdquo Unsur utama dalam tema pembangunan yang tertuang dalam RKPD

tahun 2020 yaitu (1) Peningkatan kualitas SDM dan pemenuhan kebutuhan dasar (2)

Pemantapan rasa aman tentram dan kedewasaaan berdemokrasi (3) Pemantapan

tata kelola pemerintahan (4) Pemberdayaan ekonomi masyarakat dan peningkatan

investasi dan (5) Pemantapan infrastruktur dasar serta percepatan pembagunan daerah

tertinggal terluar terdepan dan tertentu

Pada tahun 2020 penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah dilaksanakan

dengan pendekatan tematik holistik integratif dan spasial serta kebijakan anggaran

belanja berdasarkan money follows program dengan cara memastikan hanya program

yang benar-benar bermanfaat yang dialokasikan dan bukan sekedar karena tugas fungsi

perangkat daerah yang bersangkutan Hal ini mengisyaratkan bahwa pencapaian

prioritas pembangunan daerah memerlukan adanya koordinasi dari seluruh pemangku

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

4

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

kepentingan melalui pengintegrasian prioritas daerahprogram prioritaskegiatan

prioritas yang dilaksanakan dengan berbasis kewilayahan Disamping itu penguatan

penganggaran akan diberikan lebih kepada usulan pembangunan yang memiliki

keterhubungan dengan prioritas dalam upaya pencapaian target pembangunan

Tabel 11 Target Pembangunan Ekonomi Provinsi Papua Tahun 2020

No Indikator Kinerja Satuan Nilai

1 Pertumbuhan PDRB 643 ndash 758

2 Laju Inflasi 250 ndash 400

3 PDRB per Kapita juta Rp 2995 ndash 3027

4 Gini Rasio Indeks 034 ndash 039

5 Rasio Penduduk yang Bekerja 93 ndash 96

6 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 7510 ndash 7725

7 Tingkat Pengangguran Terbuka 227 ndash 360

Sumber RKPD Provinsi Papua (2020)

Sejak tahun 2013 Pemerintah Provinsi Papua telah menetapkan lima Kawasan

Pengembangan Ekonomi (KPE) berbasis wilayah adat di Papua dengan

mengembangkan infrastruktur yang mendukung pembangunan ekonomi sektoral dan

spasial Lima KPE berbasis wilayah adat yang dimaksud adalah (1) Wilayah adat Saireri

yang terdiri atas kabupaten-kabupaten yang terletak di wilayah Kepulauan Teluk

Cenderawasih yaitu Kabupaten Biak Numfor Supiori Kepulauan Yapen dan Waropen

(2) Wilayah adat Mamta yang terbagi atas kabupaten yang berada disepanjang sungai

mamberamo hingga lautan pasifik yaitu Kota Jayapura Kabupaten Jayapura Keerom

dan Mamberamo Raya (3) Wilayah adat Me Pago yang terletak di wilayah Pegunungan

Tengah sisi barat terdiri atas Kabupaten Mimika Nabire Paniai Intan Jaya Dogiyai dan

Deyiai (4) Wilayah adat La Pago yang terletak di kawasan Pegunungan Tengah sisi

timur terdiri atas Kabupaten Jayawijaya Puncak Jaya Puncak Nduga Yahukimo

Yalimo Tolikara Mamberamo Tengah Lanny Jaya dan Pegunungan Bintang dan (5)

Wilayah adat Anim Ha yang berada di wilayah selatan Papua yaitu Kabupaten Merauke

Asmat Mappi dan Boven Digoel

Dalam rangka mewujudkan Papua Bangkit Mandiri dan Sejahtera Berkeadilan

maka pelaksanaan pembangunan akan dilakukan secara simultan dengan tahapan-

tahapan yang jelas dan sistematis memperhatikan kebutuhan masyarakat dan

kebutuhan pembangunan wilayah memperhatikan dan menghormati nilai-nilai serta

hak-hak adat masyarakat asli Papua

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

5

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

Gambar 11 Pembagian 5 Wilayah Adat Papua

Sumber daenggassingcom 2020

Arah pengembangan kewilayahan Papua terintegrasi dengan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Rencana Tata Ruang Wilayah

Provinsi (RTRWP) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) khususnya dalam

penetapan fungsi ruang dan lokasi pengembangan wilayah Integrasi ini diperlukan

untuk mewujudkan perkembangan wilayah yang seimbang serta sesuai dengan kondisi

daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup Dalam hal ini kebijakan umum

pembangunan berkelanjutan ldquoGreen Growth berbasis wilayah adatrdquo diperlukan sebagai

bagian dari fokus pembangunan daerah Papua khususnya dalam penguatan pusat-

pusat pertumbuhan akselerasi pembangunan wilayah tertinggal serta mewujudkan

keterkaitan antar sektor ekonomi secara berkeadilan dan berkelanjutan

Sejak akhir triwulan pertama tahun 2020 hingga sampai saat ini hampir seluruh

negara di dunia termasuk Indonesia telah terjangkit penyebaran pandemi Corona Virus

Disease 2019 (COVID-19) Pandemi COVID-19 telah menimbulkan disrupsi pada

kehidupan manusia menyebabkan terhambatnya aktivitas ekonomi di seluruh negara

dan berakibat munculnya ancaman resesi di dunia Dampak yang dirasakan Indonesia

juga cukup besar dengan terputusnya mata rantai pasokan barang dan jasa

terganggunya mobilitas masyarakat dan terhambatnya kegiatan ekonomi khususnya

pada sektor industri dan pariwisata yang berdampak pada meningkatnya angka-angka

pengangguran dan kemiskinan serta pada akhirnya menimbulkan kontraksi pada

pertumbuhan ekonomi nasional Keadaan ini tentu harus dikendalikan maka menjadi

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

6

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

keharusan bagi Pemerintah Provinsi Papua melakukan perubahan RKPD yang

difokuskan pada pemulihan kehidupan masyarakat dan roda perekonomian untuk dapat

kembali berjalan lancar Dengan memperhatikan hasil evaluasi tersebut dan kondisi

Indonesia pada tahun 2020 maka tema Perubahan RKPD Provinsi Papua Tahun 2020

adalah ldquoMenjamin Keberlangsungan Kehidupan Melalui Peningkatan Kesehatan Dan

Pemenuhan Kebutuhan Pokok Masyarakat Secara Berkelanjutanrdquo

Adapun Prioritas pembangunan dalam RKPD Perubahan Provinsi Papua tahun

2020 dilakukan dengan memperhatikan kondisi dan perubahan kebijakan dari Pusat

terkait pananggulangan wabah pandemi COVID-19 yaitu dirumuskan dalam rangka

pemulihan kehidupan masyarakat melalui (1) Stabilisasi melalui upaya pencegahan

dan menjaga keberlangsungan aktifitas masyarakat akibat wabah akibat COVID-19 (2)

Penanganan dan penanggulangan kebutuhan pokok masyarakat akibat wabah COVID-

19 (3) Pemulihan dan rehabilitasi kehidupan masyarakat paskah wabah COVID-19 dan

(4) Penyesuaian kembali Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2020 termasuk tetap

melanjutkan upaya pelaksanaan PON XX di Papua

13 TANTANGAN DAERAH

131 Tantangan Ekonomi Daerah

Kondisi ekonomi makro Provinsi Papua tidak bisa dilepaskan

dari kondisi ekonomi makro Nasional Kebijak-kebijakan

ekonomi dari pemerintah akan berpengaruh terhadap kondisi

ekonomi Provinsi Papua yang menuntut adanya penyesuaian

terhadap asumsi yang sebelumnya digunakan Tahun 2020

Pemerintah melakukan refocusing dan realokasi anggaran

besar-besaran akibat wabah COVID-19 sehingga secara

umum mempengaruhi kerangka ekonomi daerah Adapun

deskripsi makro ekonomi yang mengalami perubahan dalam

tahun 2020 dan menjadi tantangan bagi Provinsi Papua antara

lain pertumbuhan ekonomi bakal melambat peningkatan pengangguran peningkatan

kerawanan sosialkriminalitas angka kemiskinan naik terjadinya rawan pangan

kesenjangan sosial ekonomi meningkat penurunan kontribusi dari sektor pariwisata

industri dan jasa pada pertumbuhan ekonomi inflasi meningkat dan pembangunan

infrastruktur terhambat

Dari sisi permintaan perekonomian Papua menghadapi tantangan cukup besar

di tahun 2020 karena masih sangat dipengaruhi oleh ekspor luar negeri komoditas non

migas Sampai dengan 2018 ekspor Papua didominasi oleh komoditas biji tembaga

Permasalahan

ketergantungan

ekspor Provinsi Papua

terhadap satu

komoditi yaitu

tambang tembaga

yang diproduksi oleh

PT Freeport

Indonesia secara

tidak langsung sangat

mempengaruhi

perekonomian Papua

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

7

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

dengan negara tujuan terbesar yaitu Jepang dan China kemudian disusul Korea Selatan

dan India Sedangkan untuk komoditas kayu olahan tujuan ekspor terbesar ke AS

kemudian Arab Saudi dan Korea Selatan Naik turunnya perekonomian di negara-

negara tersebut secara simultan akan berpengaruh terhadap permintaan ekspor dari

Provinsi Papua yang pada akhirnya secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan

ekonomi regional

Grafik 11 Perbandingan Nilai Ekspor Provinsi Papua Menurut Negara Tujuan (juta US$)

Sumber BPS Provinsi Papua (2020)

Provinsi Papua sesungguhnya memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan

sebagai tujuan investasi Dalam mengoptimalkan potensi perekonomian daerah

Provinsi Papua memerlukan penanaman modal baik Penanaman Modal Dalam Negeri

(PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA) Namun demikian sepanjang tahun

2013-2016 jumlah investor baik PMDN maupun PMA di Provinsi Papua memiliki nilai

rata-rata pertumbuhan yang terlihat semakin menurun hingga 3774 setiap tahunnya

Angka yang rendah tersebut sebagian besar disebabkan oleh berbagai kendala yang

dihadapi oleh investor dalam berinvestasi di wilayah Papua Untuk mengatasi persoalan

tersebut perlu di dorong untuk terciptanya iklim investasi yang kondusif agar para

penanam modalinvestor tidak ragu-ragu untuk berinvestasi Dengan semakin

banyaknya investor atau perusahaan dalam menanamkan modalnya akan berdampak

positif terhadap meningkatkan pembangunan dan kegiatan perekonomian

132 Tantangan Sosial Kependudukan

Jumlah penduduk Papua berdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 2020

(SP2020) tercatat pada bulan September 2020 sebanyak 430 juta jiwa Dalam jangka

waktu sepuluh tahun sejak sensus sebelumnya pada tahun 2010 jumlah penduduk

Papua mengalami penambahan sekitar 147 juta jiwa Hasil SP2020 juga mencatat

bahwa mayoritas penduduk Papua didominasi oleh Generasi Milenial dan Generasi Z

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

8

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

Proporsi Generasi Milenial sebanyak 3209 persen atau sekitar 13 juta dan Generasi Z

sebanyak 3038 persen dari total populasi Papua atau sekitar 130 juta

Dari sudut pandang demografi seluruh Generasi Milenial merupakan penduduk

yang berasal pada kelompok usia produktif Sementara itu Generasi Z terdiri dari

penduduk usia belum produktif dan produktif dan diproyeksikan sekitar 7 tahun

kedepan Generasi Z akan mencapai usia produktif Hal ini merupakan peluang dan

tantangan baik di masa sekarang maupun yang akan datang mengingat generasi inilah

yang berpotensi menjadi aktor pembangunan bagi masa depan Provinsi Papua

Gambar 12 Komposisi Penduduk Papua Menurut Generasi

Sumber BPS Provinsi Papua (2020)

133 Tantangan Geografi Wilayah

Provinsi Papua memiliki luas 31587680 ha Yang secara administrasi terdiri dari

28 kabupaten dan 1 kota yang terbagi lagi menjadi 470 distrik dan 5411 kampung

Secara geografis Wilayah Provinsi Papua dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) dataran

yaitu Dataran Mudah Akses Dataran Sulit Akses dan Dataran Pegunungan Wilayah

Provinsi Papua juga merupakan kawasan strategis nasional karena berbatasan

langsung dengan Papua New Guinea dan Australia yang berpotensi sebagai jalur

pengembangan perekonomian Asia Pasifik Selain berupa daratan Provinsi Papua juga

merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan lautan yaitu Laut Arafuru dan

Samudera Pasifik Keadaan ini membuat Papua sangat kaya akan potensi di bidang

perikanan laut tangkap Adapun luas wilayah laut sebesar 1215161 Km2 dan panjang

garis pantai sebesar 587811 Km

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

9

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

Ditinjau dari sisi geologi posisi teknoktik Papua berada di lingkar pasifik yang

berupa cincin gunung api memberikan potensi endapan mineral yang besar sehingga

menguntungkan bagi Provinsi Papua dan kemungkinan terdapat endapan logam selain

Grasberg dan Ertsberg yang telah ditemukan Akibat tektonik lain juga memungkinkan

terbentuk cekungan dengan sedimen-sedimen yang cukup tebal dalam kondisi

lingkungan laut yang cukup banyak kehidupan mikro organik yang terakumulasi menjadi

cadangan hidrokarbon

134 Tantangan Pandemi COVID-19 Bagi Daerah

Kasus positif COVID-19 pertama di Papua tercatat pada tanggal 21 Maret 2020

sebanyak 2 kasus yang berasal dari Kabupaten Merauke Grafik kasus harian positif

COVID-19 di Papua terus mengalami peningkatan hingga tanggal 1 Desember 2020

tercatat kasus positif sebanyak 11821 orang dengan rincian pasien dirawat sebanyak

1823 orang pasien sembuh 9798 orang dan meninggal sebanyak 200 orang Dari data

tersebut dapat dilihat bahwa tingkat kesembuhan kasus COVID-19 di Papua sebesar

829 persen dan tingkat kematian kasus COVID-19 di Papua sebesar 17 persen

Selama pandemi COVID-19 terjadi pemerintah daerah di Papua telah mengambil

berbagai kebijakan antara lain pembatasan akses transportasi baik darat laut dan

udara pembatasan aktivitas sosial masyarakat dengan pemberlakuan jam malam untuk

membatasi aktivitas masyarakat diluar rumah serta kebijakan pemerintah daerah terkait

penanganan dampak COVID-19 dari aspek kesehatan maupun aspek ekonomi

Adanya pandemi COVID-19 telah menimbulkan dampak yang cukup kompleks

bagi sendi-sendi kehidupan masyarakat sehingga menjadikan kondisi tersebut suatu

tantangan yang harus dihadapi baik oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah

Daerah Tantangan sebagai akibat adanya COVID-19 di Provinsi Papua yaitu

1 Penyebaran COVID-19 mendorong pemerintah Provinsi Papua untuk menerapkan

kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat yang disebut sebagai Pembatasan

Sosial yang Diperluas dan Diperketat (PSDD) sebagai upaya pencegahan

penyebaran Kebijakan ini berlangsung sepanjang triwulan II dan triwulan III 2020 dan

memberikan dampak terhadap kinerja perekonomian Papua nontambang sehingga

tidak dapat tumbuh sesuai kapasitasnya

2 Pemulihan perekonomian Papua dari Lapangan Usaha tranportasi dan pergudangan

terhambat oleh penurunan pergerakan masyarakat yang sejalan dengan upaya

pemerintah untuk menekan laju penyebaran COVID-19

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

10

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

Tabel 12 Sebaran Kasus COVID-19 di Papua sd Desember 2020

No KabKota Konfirmasi COVID-19

Rawat Isolasi

Sembuh Meninggal Sembuh

Meninggal

1 Kota Jayapura 5587 750 4742 95 849 17

2 Kab Mimika 3215 439 2744 32 853 10

3 Kab Biak Numfor 738 285 429 24 581 33

4 Kab Jayapura 736 123 589 24 800 33

5 Kab Nabire 383 75 296 12 773 31

6 Kab Jayawijaya 248 35 212 1 855 04

7 Kab Merauke 197 27 170 0 863 00

8 Kab Kep Yapen 180 7 168 5 933 28

9 Kab Keerom 141 20 119 2 844 14

10 Kab Asmat 130 37 90 3 692 23

11 Kab Supiori 65 5 60 0 923 00

12 Kab Boven Digoel 44 6 38 0 864 00

13 Kab Sarmi 31 8 23 0 742 00

14 Kab Tolikara 27 0 27 0 1000 00

15 Kab Lanny Jaya 27 0 26 1 963 37

16 Kab Paniai 22 1 20 1 909 45

17 Kab Mappi 19 4 15 0 789 00

18 Kab Yalimo 15 0 15 0 1000 00

19 Kab Pegunungan Bintang 8 0 8 0 1000 00

20 Kab Mamberamo Tengah 4 0 4 0 1000 00

21 Kab Puncak jaya 3 1 2 0 667 00

22 Kab Waropen 1 0 1 0 1000 00

TOTAL 11821 1823 9798 200 829 17

Sumber Dinas Kesehatan Provinsi Papua (2020)

BOKS 1

Satgas Daerah Bantah Data Pemerintah Pusat Sebut Papua Miliki Kasus Covid-19 Tertinggi

JAYAPURA KOMPAScom - Juru Bicara Satgas Covid-19 Papua Silwanus Sumule menyanggah informasi yang disampaikan Satgas Penanganan Covid-19 pusat yang menyebut ada penambahan 1755 kasus di Papua pada Kamis (3122020) Menurut dia angka tersebut adalah jumlah kumulatif kasus Covid-19 di Papua selama dua pekan terakhir Angka itu adalah angka kumulatif dari sekitar dua mingguan Jadi memang selama November itu memang terjadi peningkatan sekitar 2023 kasus (1-23 November 2020) ujar Silwanus saat dihubungi Kamis

Kekeliruan data ujar Silwanus terjadi karena Kementerian Kesehatan menerapkan sistem baru yaitu komputerisasi dalam proses pencatatan kasus terkonfirmasi Covid-19 Namun pada pelaksanaannya tidak berjalan lancar sehingga tiap provinsi kembali diminta memasukan data secara manual Jadi awalnya Satgas di Kementerian Kesehatan menciptakan sistem all record namanya dengan maksud kita tidak lagi melakukan secara manual Dalam perjalanannya kondisi itu belum berjalan sebagaimana mestinya sehingga data-data tersebut tidak bisa ditarik Kemudian mereka meminta kepada kita untuk segera melaporkan secara manual ujar Silwanus Pada saat kita mengirim data itu kita kirim datanya per hari dan dihitung secara kumulatif Kesannya itu dia (kasus terkonfirmasi) meningkat sambung Silwanus

Hal lain yang dianggap bisa memberikan gambaran bahwa tidak mungkin ada penambahan 1755 kasus Covid-19 di Papua adalah keterbatasan alat pemeriksaan swab baik PCR atau pun TCM Silwanus menyebut sejauh ini dari seluruh alat yang ada di Papua paling banyak sampel swab yang diperiksa dalam satu hari menyentuh angka 500 Untuk di Kota Jayapura sekarang ini yang berjalan secara baik ada tiga (alat pemeriksa swab) di Litbangkes di RS Marthen Indey dan RS Dian Harapan Dari tiga alat itu per hari bermain di angka 200 Di beberapa kabupaten juga sudah bisa dilakukan pemeriksaan swab tapi tidak mungkin juga sampai 1700 karena rata-rata kita bekerja di angka 400 sampai 500-an kata dia Ia tidak ingin informasi yang dikeluarkan Satgas pusat kemudian menimbulkan asumsi bahwa ada klaster Covid-19 baru di Papua

Diberitakan sebelumnya Pemerintah melaporkan 8369 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 pada Kamis (3122020) Ini merupakan rekor tertinggi selama pandemi di tanah air Penambahan kasus tersebut menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 557877 orang Informasi tersebut disampaikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melalui data yang diterima Kompascom Kamis sore Kasus baru positif Covid-19 berjumlah 8369 orang tersebut tersebar di 34 provinsi Secara detail tercatat ada tiga provinsi dengan penambahan kasus dalam jumlah tinggi yaitu di atas 1000 kasus Ketiga provinsi tersebut adalah Papua (1755 kasus baru) Jawa Barat (1648 kasus baru) dan DKI Jakarta (1153 kasus baru) Sumber kompascom tanggal 3 Desember 2020

BAB IIPerkembangan dan Analisis

Ekonomi Regional

Lukas EnembeGUBERNUR PROVINSI PAPUA

Mari bersama-sama mewujudkan visi kitabersama yaitu Papua Bangkit Mandiri danSejahtera Berkeadilan

RKPD Papua 2020

Sumber Foto papuatodaycom

Rumah Honai Papua Photo Credit Adhitya Ahmad

11

21 INDIKATOR EKONOMI MAKRO FUNDAMENTAL

211 Produk Domestik Regional Bruto

a Pertumbuhan Ekonomi

andemi yang terjadi di

tahun 2020 merupakan

salah satu tantangan

ekonomi yang menyebabkan

banyak sektor ekonomi

mengalami tekanan yang cukup

berat Pembatasan kegiatan

usaha dan ekonomi pada saat

pandemi adalah faktor utama

yang menyebabkan dunia usaha

dan ekonomi kesulitan untuk melakukan ekspansi Hal tersebut tercermin dari

pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar -207

persen Walaupun pertumbuhan ekonomi nasional mengalami kontraksi Provinsi Papua

mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 232 persen Pertumbuhan tersebut

disebabkan oleh pertumbuhan lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar

1662 persen pada sisi produksi Sedangkan dari sisi pengeluaran Komponen Ekspor

P Grafik 21 Pertumbuhan Ekonomi Papua 2010 - 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB II

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

12

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Barang dan Jasa tumbuh sebesar 5118 persen Namun jika dihitung tanpa

memasukkan sektor Pertambangan dan Penggalian pertumbuhan ekonomi Papua

mengalami kontraksi sebesar -315 persen Hal tersebut mengindikasikan bahwa

perekonomian Papua masih mengalami ketergantungan pada satu sektor tersebut

Sampai dengan triwulan IV-

2020 perekonomian papua

mengalami pertumbuhan

mencapai 692 persen Lapangan

usaha Pertambangan dan

Penggalian yang tumbuh 4431

persen yang didorong oleh

meningkatnya produksi bijih

logam pada triwulan IV-2020

adalah pemicunya Selain

kategori Pertambangan dan Penggalian beberapa kategori lapangan usaha juga

tumbuh positif diantaranya Jasa Keuangan sebesar 655 persen Jasa Kesehatan dan

Bantuan Sosial sebesar 182 persen kategori Informasi dan Komunikasi 127 persen

dan kategori Pengadaan Air Pengelolaan Sampah Limbah dan Daur Ulang sebesar

100 persen

Jika dibandingkan dengan

triwulan III-2020 perekonomian

Papua mengalami pertumbuhan

sebesar 509 persen Faktor yang

mempengaruhi pertumbuhan

tersebut adalah kategori

lapangan usaha Pertambangan

dan Penggalian yang tumbuh

sebesar 1060 persen Pada

triwulan IV-2020 aktivitas

ekonomi masyarakat sudah mulai membaik dan meningkat Hal tersebut mengakibatkan

sebagian besar kategori lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif pada triwulan

ini dibandingan triwulan sebelumnya Adanya momen libur Natal dan Tahun baru serta

mulai normalnya aktivitas jasa transportasi dan aktivitas perdagangan menjadi faktor

pendorong peningkatan aktivitas ekonomi pada triwulan IV-2020 Dari seluruh kategori

Grafik 22 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan

Year-on-Year

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Grafik 23 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan

Quarter-to-Quarter

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

13

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

lapangan usaha hanya 1 kategori lapangan usaha yang mengalami kontraksi yaitu

Industri Pengolahan yang tumbuh negative sebesar -258 persen

b Nominal PDRB

Ditinjau secara spasial perekonomian Indonesia masih didominasi oleh Pulau

Jawa yang memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 5875 persen kemudian

Pulau Sumatera 2136 persen Pulau Kalimantan sebesar 794 persen Pulau Sulawesi

sebesar 666 persen Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar 294 persen serta Pulau

Maluku dan Papua sebesar 235 persen Maluku dan Papua di tahun 2020 memberikan

kontribusi sebesar 235 persen pada perekonomian Nasional Kontribusi tersebut masih

sangat kecil jika melihat sumber daya alam papua yang cukup melimpah Salah satu

faktor penyebab rendahnya kontribusi Maluku dan Papua adalah minimnya perusahaan

hilir yang ada di Papua Sumber daya alam yang diambil dari tanah papua mayoritas

diolah di luar Papua sehingga tidak banyak memberikan kontribusi terhadap PDRB

Papua

Dampak ekonomi pandemi COVID-19 dirasakan di beberapa Pulau di Indonesia

dengan level kontraksi yang beragam Pulau Bali mengalami kontraksi paling dalam

dengan penurunan -501 persen Papua dan Maluku masih mampu tumbuh positif

sebesar 144 persen dimana angka tersebut adalah yang tertinggi dibandingkan dengan

pulau-pulau lain

Gambar 21 Pertumbuhan Ekonomi Per Regional Tahun 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

14

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

1 PDRB Menurut Lapangan Usaha

PDRB Papua masih di dominasi oleh lapangan usaha Pertambangan dan

Penggalian sebesar 2627 persen Konstruksi sebesar 1546 dan disusul oleh Pertanian

Kehutanan dan Perikanan sebesar 1230 persen Lapangan usaha yang menjadi tulang

punggung PDRB Papua mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi yaitu sebesar

1662 persen Selain Pertambangan dan Penggalian kategori Informasi dan Komunikasi

juga mengalami pertumbuhan positif 372 persen Kontraksi terdalam dialami kategori

Transportasi dan Pergudangan sebesar -3363 persen Walaupun mayoritas kategori

lapangan usaha mengalami

kontraksi perekonomian Papua

secara keseluruhan masih

menunjukan nilai positif Hal

tersebut didukung oleh kategori

Pertambangan dan Penggalian

yang menjadi tulang punggung

perekonomian Papua

menunjukkan pertumbuhan

yang cukup baik

2 PDRB Menurut Pengeluaran

Mayoritas kategori

pegeluaran pada tahun 2020

menunjukan nilai negatif

Hanya kategori Pengeluaran

Ekspor yang mengalami

pertumbuhan sangat tinggi

sebesar 5118 persen Hal

tersebut didorong oleh produksi

PT Freeport yang terus

membaik sehingga

menyebabkan ekspor yang meningkat Disisi lain Pengeluaran Konsumsi Rumah

Tangga mengalami kontraksi terdalam hingga -733 persen Kontraksi tersebut

disebabkan oleh pembatasan aktivitas masyarakat untuk meminimalisir dampak

penularan COVID-19 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah juga mengalami penurunan

hal tersebut disebabkan oleh dipotongnya anggaran untuk belanja modal serta belanja

barang dan jasa untuk digunakan sebagai dana penanganan COVID-19

Grafik 24 Kontribusi (7 Besar) Lapangan Usaha Terhadap

PDRB Papua Tahun 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Grafik 25 Laju Pertumbuhan PDRB Papua Menurut

Pengeluaran Tahun 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

15

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

c PDRB per Kapita

PDRB per Kapita DPP

(Dengan Pertambangan dan

Penggalian) Papua mengalami

pertumbuhan dari Rp5614 juta

pada tahun 2019 menjadi

Rp5790 juta pada tahun 2020

Sedangkan jika ditinjau dari sisi

PDRB per Kapita TPP (Tanpa

Pertambangan dan Penggalian)

tahun 2020 mengalami

penurunan dari semula Rp4288 juta pada tahun 2019 menjadi Rp4153 juta di tahun

2020 Hal tersebut disebabkan mayoritas kategori usaha maupun pengeluaran konsumsi

mengalami penurunan akibat pandemi COVID-19 Hanya kategori Pertambangan dan

Penggalian yang tumbuh positif didorong oleh normal kembalinya produksi PT Freeport

Indonesia

PDRB per Kapita DPP

Papua terlihat mengalami

pertumbuhan disaat PDRB per

Kapita TPP papua terkontraksi

Ekspor Papua yang mengalami

pertumbuhan signifikan pada

akhir tahun 2020 merupakan

faktor pendorong terjadinya

pertumbuhan PDRB per Kapita

DPP Papua pada tahun 2020

Sektor Pertambangan dan Penggalian terhadap PDRB di Papua sangat besar naik atau

turunnya sektor ini akan sangat mempengaruhi pertumbuhan PDRB Papua Peran

Sektor Pertambangan dan Penggalian yang cukup besar di Papua membuat

perekonomian Papua bergantung pada satu sektor ini saja Hal tersebut perlu

diantisipasi dengan cara menciptakan lapangan kerja di sektor lain yang mampu

memberikan dampak pada PDRB Papua kedepannya

212 Suku Bunga

BI 7 days (reverse) repo rate selama tahun 2020 cenderung turun Faktor utama dalam

penentuan BI 7 days (reverse) repo rate adalah inflasi sedangkan inflasi sendiri

Grafik 26 Pertumbuhan PDRB per Kapita Papua Periode

2010 ndash 2019 (juta rupiah)

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Grafik 27 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

16

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

dipengaruhi oleh banyaknya uang beredar di masyarakat

Sebagai acuan suku bunga pasar uang BI 7 days (reverse)

repo rate akan cepat mempengaruhi pasar uang Pergerakan

BI 7 days (reverse) repo rate memiliki hubungan yang sangat

erat dengan inflasi di suaru daerah Guna menahan laju inflasi

berada di dalam target yang ditetapkan menaikkan atau menurunkan BI 7 days

(reverse) repo rate adalah salah satu kerangka operasi moneter yang dilakukan oleh

Bank Indonesia

BI 7 days (reverse) repo rate

cenderung semakin menurun dalam

waktu 12 bulan di tahun 2020 Hal ini

mengindikasikan bahwa kondisi ekonomi

global sedang lesu sehingga Bank

Indonesia mengambil langkah tersebut

guna memberikan stimulus positif pada

perekonomian Penurunan BI 7 days

(reverse) repo rate sudah terjadi 5 kali

sepanjang 2020 dengan total penurunan

125 basis poin Hal tersebut dilakukan Bank Indonesia sebagai upaya mempertahankan

daya beli masyarakat disaat pandemi terjadi

Perekonomian dunia pada tahun 2020 cenderung tidak stabil ditengah isu

panasnya iklim perdagangan dunia dan pandemi yang terjadi sepanjang tahun 2020

Oleh karena itu keputusan BI untuk menurunkan suku bunga acuan bertujuan untuk

mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi serta sekaligus merupakan

langkah preventif terhadap situasi perdagangan dunia dan dampak pandemi COVID-19

213 Inflasi

Perkembangan inflasi gabungan 3 kotakabupaten IHK di Papua cukup

berfluktuasi sepanjang tahun 2020 Bulan Maret 2020 menjadi bulan dengan deflasi

terdalam sepanjang tahun 2020 yaitu sebesar -092 persen Hal tersebut dipicu oleh

penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada mayoritas indeks

kelompok penyusun inflasi Namun tahun 2020 yang sangat fluktuatif ditutup dengan

inflasi yang paling tinggi sepanjang tahun 2020 dengan angka inflasi mencapai 079

persen Sedangkan inflasi year on year (Desember 2020 terhadap 2019) di Papua

mencapai 164 persen

Grafik 28 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate

Sumber Bank Indonesia diolah

BI 7 days (reverse)

repo rate cenderung

semakin menurun

dalam waktu 12

bulan di tahun 2020

17

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Kenaikan harga barang dan

jasa di 3 kota IHK tersebut adalah

pemicu utama yang mendorong

terjadinya inflasi Kenaikan angka

indeks pada kelompok makanan

minuman dan tembakau sebesar

135 persen kelompok pakaian dan

alas kaki sebesar 010 persen

kelompok perumahan air listrik

dan bahan bakar rumah tangga sebesar 013 persen kelompok perlengkapan

peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 002 persen kelompok

kesehatan sebesar 033 persen kelompok transportasi sebesar 254 persen kelompok

informasi komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0003 persen kelompok rekreasi

olahraga dan budaya sebesar 036 persen serta kelompok penyediaan makanan dan

minumanrestoran sebesar 007 persen

Terjadinya inflasi di bulan Desember 2020 tersebut didorong

oleh kenaikan harga yang cukup signifian pada beberapa

komoditas diantaranya tarif angkutan udara cabai rawit ikan

ekor kuning ikan cakalang dan lain-lain Sedangkan

komoditas yang menjadi penahan laju inflasi adalah emas

perhiasan daging ayam ras kangkung terong dan lain-lain

Besarnya pegaruh msing-masing kelompok komoditi terhadap perkembangan inflasi

Desember 2020 diantaranya kelompok makanan minuman dan tembakau sebesar

0500 persen kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0004 persen kelompok

perumahan air listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0023 persen kelompok

perlengkapan peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0001 persen

kelompok kesehatan sebesar 0006 persen kelompok transportasi sebesar 0289

persen kelompok informasi komunikasi dan jasa keuangan sebesar 00002 persen

kelompok rekreasi olahraga dan budaya sebesar 0005 persen kelompok pendidikan

sebesar 0000 persen kelompok penyediaan makanan dan minumanrestoran sebesar

0004 persen serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar -004 persen

214 Nilai Tukar Rupiah

Nilai tukar mata uang negara terhadap mata uang negara lain yang stabil

merupakan keadaan ideal yang diinginkan oleh para pelaku pasar termasuk

pemerintah Kestabilan Rupiah sebagai mata uang Negara Republik Indonesia

Grafik 29 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

3 kota IHK di Papua

mengalami inflasi

sebesar 079 yang

disebabkan kenaikan

harga barang dan

jasa pada beberapa

kategori

18

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

mempunyai peran yang sangat penting dalam menjaga stabilitas harga dan sistem

keuangan Kestabilan nilai tukar rupiah akan sangat berpengaruh pada sektor

perdagangan internasional terutama nilai tukar rupiah terhadap USD yang mendominasi

mata uang perdagangan dunia Berikut ini adalah grafik perkembangan nilai tukar rupiah

terhadap USD sepanjang tahun 2020

Kurs tengah rupiah selama tahun 2020 cukup berfluktuatif diantara bulan Maret

dan Mei dimana rupiah bergerak di angka tertinggi pada 2 April 2020 mencapai

Rp1674100 Hal tersebut merupakan salah satu respon pasar dalam menghadapi

pandemi COVID-19 Spanjang tahun 2020 nilai tukar rupiah bergerak pada titik terendah

Rp1361200 dan titik tertinggi Rp1674100 Fluktuasi yang terjadi sepanjang tahun

2020 cenderung tidak terlalu ekstrem Hal tersebut seharusnya bukan menjadi faktor

penghambat volume perdagangan internasional Namun karena ekspor Papua yang

didominasi oleh PT Freeport volume ekspor papua sangat tergantung dari kapasitas

produksi PT Freeport Pada tahun 2020 volume produksi PT Freeport cenderung

meningkat Hal tersebut dibuktikan dengan volume ekspor Papua yang juga meningkat

sepanjang tahun 2020

Naiknya kurs Dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah menyebabkan harga

barang yang di ekspor Indonesia mengalami penurunan sedangkan harga barang yang

impor Indoensia mengalami peningkatan harga Kenaikan kurs Dollar Amerika Serikat

akan mempengaruhi transaksi ekspor karena adanya pembayaran yang rendah dari

Grafik 210 Nilai tukar Rupiah ndash USD Sepanjang 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

16000

18000

1 8

15

22

29

36

43

50

57

64

71

78

85

92

99

106

113

120

127

134

141

148

155

162

169

176

183

190

197

204

211

218

225

232

239

246

19

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

pembeli di luar negeri Hal tersebut mengakibatkan uang masuk ke Indonesia dalam

mata uang asing menjadi lebih sedikit

22 INDIKATOR KESEJAHTERAAN

221 Indeks Pembangunan Manusia

Pembangunan sumber daya

manusia di Papua bias dikatakan

konsisten mengalami peningkatan

selama periode 2010 sampai

dengan 2020 Akan tetapi Indeks

Pembangunan Manusia (IPM)

Papua tahun 2020 mengalami

penurunan dibandingkann tahun

sebelumnya Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) meningkat dari

5445 pada tahu 2010 menjadi 6084 pada tahun 2019 kemudian menjadi 6044 pada

taahun 2020 menurun beberapa poin pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2019

Namun nilai IPM Papua masih diatas 60 yang berarti IPM papua berada pada kategori

sedang Pengukuran IPM oleh BPS menggunakan standar UNDP (United Nation for

Development Program) dimana nilai IPM dibawah 60 dianggap rendah 60 sampai

dengan 70 dikategorikan sedang dan 71 sampai dengan 80 dikategorikan tinggi

Sementara itu IPM Nasional pada tahun 2020

mencapai 7194 atau tumbuh tipis 002 poin dari tahun

sebelumnya IPM Indonesia secara Nasional masuk pada

kategori tinggi karena berada pada rentang 70 sampai dengan

80 Hal tersebut berbeda dengan yang terjadi di Papua

dimana IPM Papua mengalami penurunan pada tahun ini Namun jika dilihat pada

KabupatenKota di Papua IPM Kota Jayapura merupakan IPM tertinggi di Papua

dengan nilai 7994 Dilain sisi Kabupaten Nduga merupakan Kabupaten dengan IPM

terendah yaitu 3155

Walaupun Kabupaten Nduga adalah kabupaten dengan IPM terendah pertumbuhan

IPM nya merupakan yang tertinggi yaitu tumbuh sebesar 260 Rendahnya IPM di

Kabupaten Nduga disebabkan oleh sulitnya akses menuju Kabupaten Nduga ditambah

oleh faktor keamanan yang kurang sehingga menghambat pembangunan yang akan

dilaksanakan di Kabupaten Nduga

Grafik 211 Pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia

2010 - 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

IPM tahun 2020

sebesar 6044 turun

dibandingkan dengan

tahun sebelumnya

sebesar 6084

20

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Walaupun Papua memiliki rata-rata IPM dibawah IPM Nasional tetapi Papua

memiliki 5 daerah dengan IPM dengan kategori tinggi Ketiga daerah tersebut adalah

Kota Jayapura Kabupaten Mimika Kabupaten Biak Numfor Kabupaten Merauke dan

Kabupaten Jayapura Tingginya IPM di 5 daerah didorong oleh banyaknya warga

pendatang dari luar Papua yang datang untuk melakukan aktifitas bisnispekerjaan

Aktifitas warga pendatang yang mayoritas sebagai karyawan pada perusahaan

multinasional dan proyek-proyek prioritas nasional di Provinsi Papua

222 Tingkat Kemiskinan

Presentase penduduk miskin mengalami penurunan cukup

besar selama periode Maret 2012 sampai dengan September

2020 Selama periode tersebut presentase penduduk miskin

mengalami penurunan sebesar 431 persen poin Namun

periode September 2020 jika dibandingkan dengan Maret

2020 presentase penduduk miskin mengalami peningkatan sebesar 016 persen poin

Peningkatan presentase penduduk miskin tersebut juga dipicu oleh pandemi COVID-19

yang menyebabkan banyak sektor usaha mengalami tekanan sehingga beberapa

diantaranya harus melakukan

efisiensi jumlah karyawan Jika

dilihat menurut daerah penduduk

miskin di Papua terkonsentrasi di

daerah pedesaan Pada September

2020 terdapat 86750 ribu jiwa atau

3569 persen penduduk miskin

tinggal di pedesaan sedangkan di

perkotaan hanya 4473 ribu jiwa

atau sebesar 459 persen penduduk

miskin Secara nasional pada periode September 2020 provinsi Papua menjadi provinsi

dengan presentase penduduk miskin terbesar yaitu sebesar 2680 persen Angka

tersebut jauh lebih besar daripada rata-rata nasional yang berada pada nilai 1019

persen

223 Tingkat Ketimpangan (Rasio Gini)

Rasio Gini Provinsi Papua selama periode Maret 2015 sampai

dengan periode September 2020 cenderung tidak banyak

mengalami perubahan Tercatat selama periode tersebut

rasio gini di Papua hanya mengalami penurunan kurang dari

Grafik 212 Tingkat Kemiskinan Papua Periode Maret

2012 ndash September 2019

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Tingkat kemiskinan

Papua sebesar 2655

persen dengan

jumlah penduduk

miskin sebesar

900950 ribu jiwa

Rasio gini Papua

September 2020

sebesar 040 naik

dibandingkan periode

Maret 2020

21

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

001 Jika ditinjau dari daerah

daerah pedesaan mengalami

kenaikan presentase penduduk

miskin dari semula 038 pada

periode Maret 2015 menjadi 041

pada September 2020 Di daerah

perkotaan mengalami hal

sebaliknya presentase penduduk

miskin menurun dari 034 pada

periode Maret 2015 menjadi 029

pada September 2020 Ada beberapa faktor yang mempengaruhi rasio gini di Papua

pada tahun 2020 salah satunya adalah pandemi COVID-19 yang terjadi sepanjang

tahun 2020 Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) penduduk

kelompok 40 persen terbawah mengalami peningkatan pengeluaran perkapita per bulan

dibandingkan dengan penduduk 40 persen menengah yang justru mengalami

penurunan dan 20 persen teratas juga mengalami penurunan pengeluaran per kapita

per bulan

224 Kondisi Ketenagakerjaan dan Tingkat Pengangguran

Dinamika tenaga kerja di Papua pada Agustus 2020

mengalami penurunan jumlah angkatan kerja menjadi

1767403 orang dari sebelumnya 1857300 orang pada

Agustus 2019 Jumlah penduduk yang bekerja di Papua juga

mengalami penurunan 100412 orang pada Agustus 2020

menjadi sebesar 1691745 Sedangkan jumlah penganggur pada Agustus 2020

mencapai 75658 orang lebih tinggi jika dibandingkan keadaan Agustus 2019 sebesar

65143

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Papua cenderung mengalami tren

peningkatan dari tahun 2018 Pada tahun 2020 TPT di papua menunjukkan nilai 428

persen atau naik 077 persen poin dibanding tahun lalu Peningkatan tersebut didominasi

oleh wilayah perkotaan dimana peningkatan TPT di wilayah perkotaan sebesar 269

persen sedangan di wilayah pedesaan sebesar 079 persen

Peningkatan angka tersebut tak lepas dari pandemi COVID-19 yang melanda

hampir seluruh wilayah dunia termasuk Indonesia sejak Maret 2020 Pandemi COVID-

19 tidak hanya menyebabkan masalah pada sisi kesehatan saja namun perekonomian

juga terdampak karena pembatasan-pembatasan kegiatan usaha Pembatasan tersebut

Grafik 213 Rasio Gini Papua Periode Maret 2015 ndash

September 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

TPT Papua tahun

2020 sebesar 428

persen dengan

jumlah

pengangguran

mencapai 67173

orang

22

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

secara tidak langsung juga

mempengaruhi dinamika

ketenagakerjaan Dinamika

ketenagakerjaan Papua juga

terdampak akan hal tersebut

Penduduk usia kerja yang

mengalami dampak pandemi

COVID-19 dikelompokkan menjadi

4 yaitu Penganggur bukan

angkatan kerja yang pernah

berhenti bekerja pada Februari-Agustus 2020 penduduk yang bekerja dengan status

sementara tidak bekerja dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja

Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan dampak COVID-19 terhadap penduduk usia

kerja di Papua

Tabel 21 Dampak COVID-19 terhadap Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin dan Tempat

Tinggal

Komponen Jenis Kelamin Daerah Tinggal Total

Laki-Laki

Perempuan Perkotaan Pedesaan

Pengangguran Karena COVID-19 1787 742 1670 859 2529

Bukan Angkatan Kerja Karena COVID-19

682 1253 1795 140 1935

Sementara Tidak Bekerja Karena COVID-19

6108 2451 4805 3754 8559

Penduduk Bekerja Yg Mengalami Pengurangan Jam Kerja karena COVID-19

138697 77897 139992 76602 216594

Total 147274 82343 148262 81355 229617

Penduduk usia Kerja (PUK) 1300741

1148404 730420 1718725 2449145

Total dibanding PUK 113 72 203 47 94

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Tabel diatas menunjukkan bahwa pada Agustus 2020 terdapat 229617 orang

atau 938 persen dari total penduduk usia kerja di Papua Dari jumlah tersebut 2529

diatntaranya menjadi pengangguran 1935 menjadi bukan angkatan kerja 8559

sementara tidak bekerja dan 216594 lainnya mengalami pengurangan jam kerja akibat

COVID-19 Ditinjau dari sisi Jenis Kelamin penduduk laki-laki lebih merasakan dampak

pandemi COVID-19 dibandingkan penduduk perempuan dalam sisi ketenagakerjaan

Terbukti dengan jumlah pengangguran karena COVID-19 pada penduduk laki-laki

berjumlah 1787 orang sedangkan penduduk perempuan hanya 742 orang Sedangkan

Grafik 214 Tingkat Pengangguran Terbuka

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

23

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

dari sisi tempat tinggal penduduk perkotaaan lebih merasakan dampak pandemi

COVID-19 dibanding penduduk pedesaan Persentase penduduk kota yang terdampak

dibandingkan dengan penduduk usia kerja di perkotaan mencapai 2030 persen Angka

ini jauh lebih besar dibandingkan dengan di pedesaan yang mencapai 473 persen

225 Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Nelayan

Nilai Tukar Petani (NTP)

adalah sebuah nilai yang

menunjukkan daya tukar (term of

trade) dari produk pertanian

dengan barang dan jasa yang

dikonsumsi maupun untuk biaya

produksi Semakin tinggi nilai NTP

maka semakin kuat pula daya beli

petani NTP Papua mengalami

peningkatan signifikan dari Desember 2019 ke Januari 2020 yaitu dari 9264 pada

Desember 2019 menjadi 10155 pada Januari 2020 Sepanjang tahun 2020 NTP Papua

relatif meningkat walaupun terjadi pandemi COVID-19 di tahun 2020 Pada bulan

Desember 2020 NTP Papua tercatat sebesar 10278 atau naik 002 persen

dibandingkan NTP bulan November 2020 Perubahan indeks NTP di Papua disebabkan

oleh indeks harga yang harus dibayar petani lebih kecil daripada indeks harga yang

diterima petani

Ditinjau dari sisi Indek

Diterima Petani sektor perikanan

tangkap atau nelayan mempunyai

Indeks Diterima Petani paling

tinggi Semakin tinggi Indeks

Diterima Petani dibanding Indeks

Dibayar Petani semakin sejahtera

hidup petani Pada Desember

2020 sektor Perikanan Tangkap

(Nelayan) mempunyai Indeks

Diterima Petani sebesar 11738 sedangkan Indeks Dibayar Petani sebesar 10416 Hal

tersebut menunjukkan bahwa pada Desember 2020 Nelayan di Papua bisa dikatakan

cukup sejahtera

Grafik 215 Nilai Tukar Petani

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Grafik 216 Nilai Tukar Nelayan

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

24

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

23 EFEKTIVITAS KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI DAN PEMBANGUNAN

REGIONAL

Keberhasilan suatu daerah dalam menjalankan kebijakan makro ekonomi dan

pembangunan dapat dilihat berdasarkan capaian dari target yang telah ditetapkan pada

tahun sebelumnya Pemerintah Provinsi Papua sendiri sudah menetapkan target

indikator ekonomi dan pembangunan untuk tahun 2020 Berikut ini adalah target beserta

caiapannya pada tahun 2020

Tabel 22 Capaian Kebijakan Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Papua 2020

Indikator Target Capaian Hasil Capaian Keterangan

Pertumbuhan Ekonomi 643 - 758 232 Tidak Tercapai

Laju Inflasi 250 - 400 079 Tidak Tercapai

PDRB per Kapita Rp2995 ndash Rp3027 Juta Rp5790 Juta Tercapai

Rasio Gini 034 ndash 039 040 Tidak Tercapai

TPAK 7510 - 7725 7216 Tidak Tercapai

TPT 227 - 360 428 Tidak Tercapai

PDRB Tanpa Pertambangan dan Penggalian

Sumber RKPD BPS (2020) diolah

Dari beberapa target yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Papua hanya

terdapat 1 indikator saja yang tercapai pada tahun 2020 yaitu PDRB per Kapita

Banyaknya target pembangunan yang tidak bisa dicapai pada tahun 2020 disebabkan

oleh pandemi COVID-19 yang memaksa pemerintah untuk melakukan refocusing

anggaran untuk menaggulanggi dampak pandemi di segala sektor Selain itu dampak

ekonomi dan sosial yang langsung dirasakan oleh masyarakat juga merupakan faktor

pendorong tidak tercapainya target pembangunan

231 Analisis Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Pembangunan Manusia Terhadap

PDRB di Papua

Pertumbuhan ekonomi adalah perubahan kondisi perekonomian suatu negara

atau wilayah secara berkesinambungan ke dalam kondisi yang lebih baik Pertumbuhan

ekonomi adalah salah satu indikator utama untuk menilai kondisi ekonomi suatu negara

atau wilayah Pertumbuhan ekonomi suatu negara atau wilayah ditandai dengan

meningkatnya kapasitas produksi yang dapat meningkatkan pendapatan negara atau

wilayah Kapasitas produksi dalam perekonomian dapat tercermin pada tingkat

pendapatan Produk Domestik Bruto (PDB) pada negara atau Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB) pada wilayah PDRB merupakan salah satu indikator dalam mengukur

tingkat kemajuan perekonomian di wilayah tersebut Nilai PDRB dapat menjelaskan

25

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

kemampuan daerah mengelola atau memanfaatkan sumber daya yang ada Menurut

Todaro amp Smith (2004) ada 3 faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi

adalah akumulasi modal (capital accumulation) pertumbuhan penduduk (growth in

population) dan kemajuan teknologi (technological progress) Aliran dana yang

digelontorkan pemerintah untuk belanja termasuk akumulasi modal yang akan

berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Oleh karenanya perlu dikaji efektifitas

belanja fiskal baik itu yang berasal dari Pemerintah Pusat maupun Daerah terhadap

pertumbuhan PDRB

a Variabel dan Metodologi Penelitian

Penelitian ini akan menganalisis hubungan causal-effect yang akan menjelaskan

pengaruh Dana Otonomi Khusus Dana Alokasi Khusus Belanja Pemerintah Daerah

(Belanja Modal dan Belanja Barang amp Jasa) Dana Alokasi Umum dan Indeks

Pembangunan Manusia terhadap PDRB (harga konstan) pada masing-masing

kabupaten Data yang digunakan adalah data panel dimana mengkombinasikan antara

data cross section dan time series Dalam kajian ini data cross section yang digunakan

adalah data seluruh Pemerintah KabupatenKota di Provinsi papua sedangkan data

time series yang digunakan adalah data tahun 2014 ndash 2019 dari seluruh variabel

Deskripsi variabel yang akan digunakan dalam kajian ini adalah sebagai berikut

1 Dana Otonomi Khusus

Dana otonomi khusus adalah dana yang dialokasikan oleh pemerintah pusat kepada

daerah untuk membiayai pelaksanaan otonomi khusus di suatu daerah salah satunya

Papua Dana tersebut di alokasikan kepada seluruh daerah di Papua yang ditujukan

untuk menunjang percepatan pelaksanaan otonomi khusus bagi Provinsi Papua dalam

rangka mewujudkan keadilan penegakan supremasi hukum penghormatan terhadap

HAM percepatan pembangunan ekonomi peningkatan kesejahteraan dan kemajuan

masyarakat Papua dalam rangka kesetaraan dan keseimbangan dengan kemajuan

provinsi lain di Indonesia Secara teori PDRB dan Dana Otonomi Khusus mempunyai

korelasi yang positif

2 Dana Alokasi Khusus (DAK)

Dana Alokasi Khusus adalah alokasi dari APBN kepada pemerintah daerah

(ProvinsiKotaKabupaten) tertentu dengan tujuan untuk mendanai kegiatan khusus

yang merupakan urusan pemerintah daerah dan sesuai dengan prioritas nasional

26

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

3 Belanja Pemerintah Daerah (Belanja Modal dan Belanja Barang amp Jasa)

Belanja Pemerintah sebagai salah satu unsur pembentuk PDB (Produk Domestik

Bruto) dan PDRB pada tingkat daerah merupakan kebijakan fiskal yang berfungsi

sebagai intervensi pemerintah di dalam perekonomian Hubungan antara PDRB dengan

belanja pemerintah seharusnya bernilai positif

4 Dana Alokasi Umum (DAU)

Dana Alokasi Umum merupakan salah satu transfer dana pemerintah kepada

pemerintah daerah yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan

tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan

daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi Penggunaan DAU mayoritas adalah

untuk belanja pegawai jadi seharusnya PDRB dan DAU memiliki korelasi positif

5 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Indeks Pembangunan manusia (IPM) merupakan salah satu indikator

pembangunan manusia di suatu wilayah Perhitungan IPM didasarkan pada

perbandingan dari angka harapan hidup pendidikan dan standar hidup layak

Pembangunan manusia yang baik dan berkesinambungan akan mempengaruhi

kapabilitas penduduk dan dampaknya adalah peningkatan produktivitas dan kreativitas

masyarakat Hal tersebutlah yang akan mengakibatkan penduduk dapat menyerap dan

mengelola sumberdaya yang penting bagi pertumbuhan ekonomi

Metode yang akan digunakan analisis kuantitatif regresi dengan menggunakan

metode Regresi Data Panel efek tetap atau biasa disebut Fix Effect Model Komponen

error pada Fix Effect Model dapat diabaikan sehingga Parameter dalam Fix Effect Model

diestimasi dengan metode Odinary Least Square atau metode kuadrat terkecil dengan

menambahkan variabel dummy pada estimasinya Model estimasi seperti ini juga biasa

disebut Least Squares Dummy Variable (LSDV) Persamaan dari Fix Effect Model dapat

dituliskan sebagai berikut

119910119894119905 = 119863120572119894 + 119909119894119905prime 120573 + 120576119894119905

Dimana D = [d1 d2 hellip dn] merupakan variabel dummy untuk unit ke-i Pemilihan

Fix Effect Model pada kajian ini didasarkan pada pendapat Judge et all (1999) dalam

bukunya yang menyatakan bahwa jika N besar dan T kecil estimasi dari Random Effect

Model dan Fix Effect Model berbeda secara signifikan Namun bila setiap individu dari

data cross section tidak diambil secara random maka Fix Effect Model tetap lebih

sesuai Dalam Fix Effect Model tentunya mempunyai beberapa asumsi yang harus

dipenuhi agar model yang terbentuk bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Estimator)

Asumsi yang harus dipenuhi adalah bebas dari multikolinieritas non-autocorrelation

27

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

untuk penggunaan data time series dan bebas dari heterekedastisitas Asumsi residual

harus mengikuti distribusi normal tidak digunakan dalam kajian ini Dasar dari tidak

digunakannya asumsi residual berdistribusi normal adalah teori Asymtotic Normality

dimana teori tersebut memberikan jaminan ketika sampel yang digunakan dalam analisis

cukup besar maka asumsi normalitas sudah tidak diperlukan lagi Asymtotic Normality

menggunakan dasar Central Limit Theorem yang menyatakan bahwa kurva distribusi

sampling akan berpusat pada nilai parameter populasi dan akan memiliki semua sifat

distribusi normal jika sampel yang diambil berukuran lebih dari 30

b Analisis

Fix Effect Model yang akan digunakan pada kajian ini ingin mengetahui variasi dari

data time series sedangkan variasi dari data cross section (Pemda) dianggap tidak

memiliki banyak perbedaan Alasan kuat mengapa Pemda diasumsikan tidak terlalu

memiliki banyak perbedaan adalah keseluruhan PemkabPemkot berada pada wilayah

administrasi yang sama yaitu provinsi Papua Selain itu variabel yang digunakan

mayoritas merupakan hasil kebijakan fiskal dari Pemerintah Pusat Sehingga

diasumsikan perbedaan yang lebih signifikan adalah perbedaan antar waktu yang

diakibatkan oleh perubahan kebijakan pemerintah dari waktu ke waktu perubahan

eksternal dan faktor lain yang terjadi selama kurun waktu 2014 sampai dengan 2019

Sebelum menginterpretasikan model yang dihasilkan diperlukan pengujuan

terhadap asumsi-asumsi agar model bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Model)

dimana asumsi yang harus dipenuhi adalah bebas dari multikolinieritas Dalam kasus

data panel seringkali ditemui masalah heterokesdastisitas Jika asumsi

heterokesdastisitas dilanggar maka estimator OLS (Ordinary Least Square) masih linier

dan konsisten serta tidak bias Namun estimator OLS (Ordinary Least Square) tidak

mempunyai varian yang minimum lagi (Gujarati amp Porter 2010) Tetapi hal tersebut

bukan menjadi masalah yang berarti karena sifat estimator tidak lagi menghasilkan

BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) namun mungkin baru sampai LUE (linier

Unbiased Estimator) (Widarjono 2010 Sumodiningrat 2010)

28

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Gambar 22 Output Fix Effect Model dari Minitab

Berdasarkan gambar diatas nilai Varian Inflation Factor (VIF) semua variabel yang

digunakan dalam kajian ini memiliki nilai dibawah 10 nilai tersebut menunjukkan bahwa

semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini bebas dari kasus multikolinieritas

Asumsi selanjutnya yang harus dipenuhi guna mendapatkan sifat BLUE adalah bebas

dari heterokesdastisitas Pendugaan awal dapat menggunakan scatterplot antara y

taksiran dengan residual Jika terdapat pola pada scatterplot tersebut maka diduga

terdapat heterokesdastisitas pada model yang terbentuk Namun apabila pola yang

terbentuk tidak jelas harus dilakukan pengujian menggunakan Durbin-Watson test

Berikut ini merupakan menggunakan scatterplot antara y taksiran dengan residual

Dapat dilihat pada grafik

disamping bahwa terdapat

pola pada scatter plot antara y

taksiran dengan residual yang

artinya model yang terbentuk

belum bebas dari kasus

heterokesdastisitas Namun

dengan mempertimbangkan

pendapat dari Widarjono

(2010) dan Sumodiningrat

(2010) yang menyatakan

bahwa asumsi heterokesdastisitas dapat dikesampingkan dengan konsekuensi sifat

Regression Analysis PDRB versus Otsus DAK The regression equation is

PDRB = - 38945 + 147 Otsus - 099 DAK + 349 Belanja Modal amp Barang dan Jasa

- 102 DAU + 538 IPM - 3278 2015 - 6685 2016 - 1701 2017 - 34 2018

- 1836 2019

Predictor Coef SE Coef T P VIF

Constant -38945 3583 -1087 0000

Otsus 14665 8897 165 0101 1430

DAK -0991 8360 -012 0906 1616

Belanja Modal amp Barang dan Jasa 34887 2458 1419 0000 1279

DAU -10211 2218 -460 0000 1381

IPM 53801 4968 1083 0000 1133

2015 -3278 1925 -170 0090 1743

2016 -6685 2241 -298 0003 2363

2017 -1701 1964 -087 0388 1815

2018 -34 2016 -002 0987 1912

2019 -1836 2051 -090 0372 1978

S = 716658 R-Sq = 690 R-Sq(adj) = 671

Grafik 217 Residual Plot

40000200000-20000

999

99

90

50

10

1

01

Residual

Pe

rce

nt

6000040000200000-20000

30000

20000

10000

0

-10000

Fitted Value

Re

sid

ua

l

30000225001500075000-7500-15000

40

30

20

10

0

Residual

Fre

qu

en

cy

160140120100806040201

30000

20000

10000

0

-10000

Observation Order

Re

sid

ua

l

Normal Probability Plot Versus Fits

Histogram Versus Order

Residual Plots for PDRB

Sumber Output Minitab diolah

29

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) akan menjadi LUE (Linier Unbiased Estimator)

Sedangkan dilihat dari normal probability plot yang dihasilkan terdapat beberapa data

outlier pada residual Setelah ditelaah lebih jauh data tersebut adalah residual dari

kabupaten Mimika Hal tersebut wajar terjadi karena PDRB kabupaten Mimika sangat

berbeda jauh dibandingkan kabupatenkota lain yang ada di Papua PDRB yang tinggi

tersebut dikarenakan adanya PT Freeport yang menyumbang mayoritas PDRB

kabupaten Mimika

Setelah proses pengujian asumsi dilakukan tahap selanjutnya adalah melakukan

uji signifikansi variabel dalam model Berikut ini adalah pengujian pada Fix Effect Model

yang terbentuk

Gambar 23 Output ANOVA dari Minitab

Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen

secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen (PDRB) Hipotesis awal pada

pengujian ini adalah tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen

terhadap PDRB Dengan menggunakan alpha 5 (005) hipotesis awal ditolak jika p-

value yang dihasilkan model kurang dari 005 Merujuk pada hasil perhitungan p-value

dari tabel Analysis of Variance yang menunjukan nilai 000 dimana nilai tersebut lebih

kecil daripada alpha yang ditetapkan Maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa

secara simultan variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

PDRB Tetapi perlu dilakukan pengujian secara parsial pada setiap variabel independen

guna memastikan signifikansi masing-masing variavel independen Berikut persamaan

regresi yang dihasilkan

119875119863119877119861 = minus38945 + 147 119926119957119956119958119956 minus 099 119915119912119922 + 349 119913119942119949119938119951119947119938 minus 102 119915119912119932 + 538 119920119927119924

+ 3278 120784120782120783120787 minus 6685 120784120782120783120788 minus 1701 120784120782120783120789 minus 34 120784120782120783120790 minus 1836 120784120782120783120791

1 Variabel Otsus

Berdasarkan hasil variabel secara parsial Dana Otsus mempunyai pengaruh yang

tidak signifikan terhadap PDRB karena memiliki p-value 010 yang lebih besar daripada

alpha 005 Pengaruh positif yang diberikan Dana Otsus terhadap PDRB sesuai dengan

teori ekonomi yang ada Berdasarkan jumlah Dana Otsus yang setiap tahunnya

cenderung bertambah seharusnya dapat mempengaruhi pertumbuhan PDRB secara

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P

Regression 10 18633576166 1863357617 3628 0000

Residual Error 163 8371662268 51359891

Total 173 27005238434

30

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

signifikan Dana Otsus mayoritas ditujukan untuk pendidikan dan kesehatan Sehingga

bisa jadi pengaruhnya terhadap PDRB tidak dalam lag waktu yang singkat

2 Variabel DAK

Pengujian secara parsial pada variabel DAK Fisik menunjukkan p-value sebesar

091 dimana lebih besar dari alpha 005 sehingga secara statistik dapat disimpulkan

bahwa Dana Alokasi Khusus tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

PDRB Hal demikian dapat terjadi karena disebabkan Dana Alokasi Khusus lebih banyak

dialokasikan untuk bidang-bidang yang mempunyai dampak jangka panjang terhadap

perekonomian DAK fisik bidang kesehatan jalan air minum sanitasi transportasi

memiliki pagu yang cukup besar bahkan lebih dari 50 pagu DAK Fisik 2020

dialokasikan untuk bidang tersebut Bidang-bidang tersebut mempunyai dampak yang

baik bagi perekonomian namun dampak yang dihasilkan cenderung dalam waktu yang

cukup lama sehingga variabel DAK tidak berpengaruh signifikan terhadap PDRB

3 Variabel Belanja

P-value yang dihasilkan dalam model untuk variabel belanja adalah 000 dimana

nilai tersebut lebih kecil dari alpha 005 yang mengindikasikan bahwa belanja pemerintah

(belanja modal dan belanja barang amp jasa) mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap PDRB Hal tersebut sesuai dengan teori ekonomi dimana belanja pemerintah

merupakan salah satu komponen pemberntuk PDRB Pada model ini setiap kenaikan

belanja pemerintah 1 miliar akan mengakibatkan kenaikan PDRB sebesar 3489 miliar

dengan mengasumsikan variabel independen lainnya tetap

4 Variabel DAU

Variabel DAU jika diuji secara parsial menunjukan hasil p-value sebesar 000 yang

menunjukan bahwa variabel DAU mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap PDRB

Namun pengaruh yang diberikan oleh DAU adalah negatif Semakin besar DAU yang

digelontorkan PDRB justru semakin menurun Hal ini senada dengan penelitian yang

dilakukan oleh Anis Setiyawati pada tahun 2007 Penelitian yang berjudul ldquoAnalisis

Pengaruh PAD DAU DAK dan Belanja Pembangunan Terhadap Pertumbuhan

Ekonomi Kemiskinan dan Pengangguran Pendekatan Analisis Jalurrdquo Penelitian

tersebut juga menghasilkan kesimpulan bahwa DAU memiliki pengaruh negatif terhadap

pertumbuhan ekonomi dimana pertumbuhan ekonomi diukur dari PDRB menurut harga

konstan Hal ini dapat terjadi karena DAU yang didapatkan oleh Pemda tidak

keseluruhan digunakan untuk pembangunan dan peningkatan ekonomi Selain itu

daerah yang mendapat DAU dengan pagu yang besar adalah daerah dengan

31

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

pertumbuhan ekonomi rendah Hal ini karena perhitungan DAU adalah berdasarkan

celah fiskal (Fiscal Gap) pada daerah tersebut Artinya semakin rendah kemampuan

ekonomi daerah untuk menjalankan pemerintahannya maka semakin besar DAU yang

didapat Sehingga nilai negatif yang dihasilkan dari perhitungan model pada kajian ini

sesuai dengan teori ekonomi yang berkembang

5 Variabel IPM

Pengujian variabel IPM secara parsial pada model menyatakan bahwa IPM memiliki

pengaruh signifikan terhadap PDRB karena p-value yang dihasilkan 000 dimana nilai

tersebut lebih kecil dari alpha yang ditetapkan 005 Hal tersebut sesuai dengan teori

yang ada dimana jika pembangunan manusia berjalan dengan baik maka ekonomi

daerah juga akan berkembang dan meningkat

6 Variabel dummy

Variabel dummy tahun 2014 merupakan pembanding untuk tahun 2015 sampai

dengan 2019 Variabel dummy 2015 menghasilkan p-value 009 dimana nilai tersebut

lebih besar daripada alpha 005 Kondisi ini mengindikasikan bahwa tidak ada

perbedaan signifikan yang terjadi pada tahun 2014 dan 2015 Hal tersebut kemungkinan

terjadi karena tidak terlalu banyak kebijakan pemerintah yang berubah pada rentang

waktu tersebut dan kondisi eksternal yang cenderung tidak banyak berubah Kondisi

demikian terjadi juga pada tahun 2017 2018 dan 2019 dimana p-value pada kedua

tahun tersebut 039 099 dan 037 Nilai tersebut jelas jauh lebih besar daripada alpha

005 sehinggu kedua tahun tersebut juga tidak berbeda secara signifikan dengan tahun

2014 sebagai reference Hanya tahun 2016 yang menghasilkan p-value 000 dimana

lebih kecil dari 005 berarti kondisi perekonomian tahun 2016 berbeda secara signifikan

dengan tahun 2014 Hal tersebut menunjukkan terdapat kebijakan anggaran pemerintah

daerah yang berbeda dan efektif pada tahun 2016 dibandingkan tahun 2014

c Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan dari Fix Effect Model yang terbentuk dalam kajian ini adalah PDRB

dipengaruhi positif oleh Dana Otsus Belanja Pemerintah (modal barang amp jasa) dan

IPM Sedangkan DAU dan DAK Fisik memiliki pengaruh yang berlawanan R-Square

yang dihasilkan model sebesar 069 artinya model yang terbentuk menggunakan

variabel independen Otsus DAK Fisik Belanja Pemerintah DAU dan IPM mampu

menjelaskan mampu menjelaskan variabel dependennya (PDRB) sebesar 690 persen

Sedangkan 310 persen sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk di dalam

model Variabel yang memiliki pengaruh signifikan adalah DAU Belanja Pemerintah

32

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

(Modal Barang amp Jasa) dan IPM Sedangkan variabel Otsus dan DAK Fisik tidak

memiliki pengaruh signifikan dalam model Hal tersebut dapat terjadi karena Dana Otsus

dan DAK Fisik digunakan untuk sektor-sektor yang tidak berdampak langsung dalam

kegiatan perekonomian sehingga pengaruhnya terhadap PDRB bersifat jangka panjang

BOKS 2

Cuma Maluku dan Papua yang Catat Pertumbuhan Ekonomi Positif

Jakarta CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik (BPS) melansir seluruh provinsi di Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi negatif Kecuali Maluku dan Papua yang sukses tumbuh positif di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi COVID-19

Pertumbuhan ekonomi di seluruh pulau negatif kecuali Maluku dan Papua ujar Kepada BPS Suhariyanto Rabu (58)

BPS mencatat laju ekonomi Maluku dan Papua tumbuh positif sebesar 236 persen Kinerja positif tersebut ditopang pertumbuhan ekonomi Papua dan Papua Barat karena tahun lalu dua wilayah tersebut mengalami kontraksi

Tercatat pertumbuhan ekonomi Papua negatif 2391 persen pada kuartal II tahun lalu menjadi positif 452 persen pada kuartal II tahun ini Sedangkan Papua Barat pada kuartal II 2019 lalu mengalami kontraksi 049 persen

Karena base-nya dua provinsi ini pada kuartal II tahun lalu tumbuh negatif jelas Suhariyanto

Sementara itu Pulau Jawa mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 669 persen Disusul oleh kelompok provinsi di Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar 629 persen

Sedangkan kelompok provinsi di Pulau Sumatera mengalami kontraksi 301 persen Kalimantan minus 435 persen dan Sulawesi minus 276 persen

Kelompok provinsi di Pulau Jawa memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yaitu sebesar 5855 persen Diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 2149 persen Pulau Kalimantan 804 persen dan Pulau Sulawesi 655 persen

Sisanya 537 persen disumbangkan pulau-pulau lainnya yang meliputi Bali dan Nusa Tenggara serta Maluku dan Papua masing-masing sebesar 300 persen dan 237 persen

Sumber cnnindonesiacom diakses 19 Februari 2020

BAB IIiPerkembangan dan Analisispelaksanaan apbn

Sri Mulyani IndrawatiMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Dari sisi belanja negara kita akan terusmelakukan upaya meningkatkan belanjanegara baik yang sudah ada di dalam APBNAPBD maupun program-program PEN

Pada penandatanganan Kerja Sama Pemerintah DKI Jakarta dan Jabar27072020

Sumber Foto djpbkemenkeugoid

33

Bukit TeleTabies Jayapura Photo Credit Adhitya Ahmad

31 APBN TINGKAT PROVINSI

ahun 2020 merupakan tahun yang dapat dikatakan sebagai tahun anomali

dimana pada awal tahun perasaan optimis menyelimuti penjuru negeri sampai

akhirnya akhir triwulan pertama corona virus disease (COVID) mulai masuk ke

Indonesia yang menyebabkan banyak dilakukan penyesuaian kebijakan Hal ini cukup

sulit bagi bangsa Indonesia dalam mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara (APBN) dikarenakan banyaknya sentimen global maupun faktor internal yang

berimbas negatif terhadap perekonomian Indonesia Fenomena tersebut juga sangat

dirasakan bagi para pengelola keuangan negara di wilayah Papua Faktor negatif dari

eksternal dan internal turut andil dalam pencapaian target baik dari sisi penerimaan

maupun belanja negara Secara umum capaian target APBN di Papua tahun 2020 tidak

sebaik tahun sebelumnya khususnya di sisi realisasi belanja negara

Sebagaimana data pagu dan realisasi APBN di Papua yang disajikan dalam tabel

dibawah ini realisasi pendapatan Negara di Papua tahun 2020 justru mengalami

kenaikan yang cukup signifikan Realisasi pendapatan negara pada tahun tersebut

mencapai Rp958 triliun atau 1137 persen dari target sebesar Rp842 triliun Realisasi

tersebut naik 64 persen dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang mencapai

Rp900 triliun Naiknya pendapatan Negara merupakan imbas adanya revisi target

T

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB III

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN apbn

REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

34

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

penerimaan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak maupun Direktorat Jenderal

Bea dan Cukai

Tabel 31 APBN Provinsi Papua (dalam miliar rupiah)

Uraian Pagu 2018

Realisasi 2018

Pagu 2019

Realisasi 2019

Pagu 2020

Realisasi 2020

Pendapatan Negara

1110032 1280256 972052 900589 842277 958219

Pendapatan Perpajakan

871429 1049156 901585 809189 735107 834731

Pendapatan Negara Bukan Pajak

56206 61279 44080 67310 42819 64685

Hibah 182397 169821 26387 24090 64351 58803

Belanja Negara 6183161 6066851 6633314 6276022 5703066 5581058

Belanja Pemerintah Pusat

1714490 1564612 1789741 1575741 1394096 1318480

Transfer ke Daerah dan Dana Desa

4468670 4502239 4843573 4700281 4308970 4262578

SurplusDefisit (5073129) (4786595) (5661262) (5375432) (5661262) (5375432)

Pembiayaan - - - -

Pembiayaan Dalam Negeri

- - - -

Pembiayaan Luar Negeri

- - - -

Sumber LRA Tk Kanwil Audited 2018 Unaudited 2019-2020Simtrada dan MEBE diolah

Ditinjau dari sisi belanja Pemerintah Pusat telah mengalokasikan belanja

Negara kepada Provinsi Papua tahun 2020 mencapai Rp5703 triliun yang terdiri dari

Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp1394 Triliun dan Transfer ke Daerah dan Dana

Desa (TKDD) sebesar Rp4309 Triliun Alokasi tersebut mengalami penurunan sebesar

140 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah Rp6633 Triliun Secara

kumulatif realisasi belanja Negara tahun 2020 mencapai Rp5581 triliun atau 979

persen dari alokasi pagu Persentase realisasi tersebut meningkat jika dibandingkan

tahun sebelumnya yang mencapai 946 persen Naiknya persentase belanja negara

secara keseluruhan merupakan akibat adanya revisi pagu dan refocusing anggaran

sehingga secara jumlah alokasi pagu relatif lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya

32 PENDAPATAN PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL

Pendapatan Pemerintah Pusat di tingkat provinsi terdiri dari Penerimaan Perpajakan

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Hibah Detil pendapatan Pemerintah

Pusat di Provinsi Papua dapat dijabarkan sebagai berikut

321 Penerimaan Perpajakan

Pandemi yang berlaku global dan faktor internal yang kurang menguntungkan sepanjang

tahun 2020 membawa imbas cukup dalam terhadap penerimaan perpajakan di Papua

Realisasi penerimaan perpajakan tahun 2020 mengalami peningkatan sebesar Rp2554

35 35

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

miliar atau 31 persen dibandingkan realisasi tahun 2019 yang

mencapai Rp809 Triliun Jika dibandingkan dengan target

penerimaan perpajakan tahun 2020 yang telah ditetapkan

sebesar Rp735 Triliun realisasi penerimaan perpajakan

hanya tercapai sebesar Rp835 Triliun atau 1135 persen Detil

target dan realisasi penerimaan perpajakan dapat disajikan

dalam tabel sebagai berikut

Tabel 32 Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)

Penerimaan Perpajakan

Target 2018

Realisasi 2018

Target 2019

Realisasi 2019

Target 2020

Realisasi 2020

PPh Migas - 271 - 161 - (016)

PPh Non Migas

441814 355473 432188 401765 388264 360659

PPN 229233 194700 246759 219864 214197 181330

PPnBM 180 273 393 406 382 329

PBB 24264 24445 24308 99899 69035 96889

Cukai - 014 - 024 - 005

Bea Masuk 19781 24108 19626 17644 10839 10765

Bea Keluar 149101 446026 172926 65479 48370 172931

Pajak Lainnya 7057 3846 5386 3946 4020 11839

Jumlah 871429 1049156 901585 809189 735107 834731

Sumber Kanwil DJP Papua Maluku Kanwil DJBC Khusus Papua dan LRA 2018-2020 diolah

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa komponen penyumbang

terbesar penerimaan perpajakan adalah PPh Non Migas sama dengan sebelumnya

PPh Non Migas memberikan kontribusi paling tinggi sebesar 432 persen disusul PPN

sebesar 217 persen sedangkan Bea Keluar yang selama ini menjadi andalan

penerimaan di Papua memberikan kontribusi sebesar 207 persen Adapun jenis

penerimaan yang memberikan kontribusi paling rendah adalah penerimaan Cukai

PPnBM dan PPh Migas Ketiga penerimaan tersebut hanya memberikan kontribusi

sebesar 004 persen terhadap penerimaan perpajakan secara keseluruhan

Pendapatan PPh Non Migas di Papua terdiri dari PPh Pasal 21 Pasal 22 Pasal

22 Impor Pasal 23 Pasal 2529 Orang Pribadi Pasal 2529 Badan Pasal 26 PPh Final

dan PPh Non Migas Lainnya Secara umum penerimaan PPh Non Migas tahun 2020

mengalami penurunan sebesar 120 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya

Penerimaan PPh Pasal 21 memberikan kontribusi paling besar terhadap penerimaan

PPh Non Migas yaitu mencapai 687 persen Selain itu PPh Final juga turut

memberikan kontribusi yang cukup signifikan yaitu mencapai Rp47527 miliar atau 142

persen dari keseluruhan penerimaan PPh Non Migas Jika dibandingkan dengan

Pendapatan

pemerintah pusat

tahun 2020 naik 640

persen dibandingkan

dengan tahun

sebelumnya

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

36

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

realisasi penerimaan pada tahun 2019 baik penerimaan PPh Pasal 21 maupun PPh

Final mengalami penurunan masing-masing sebesar 124 persen dan 301 persen Detil

penerimaan PPh Non Migas dapat disajikan dalam grafik sebagai berikut

Grafik 31 Penerimaan PPh Non Migas Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

Sumber OmSPAN 2020 diolah

Penerimaan Pajak Perdagangan Internasional di Provinsi Papua lebih

didominasi oleh penerimaan Bea Keluar sebagai hasil aktifitas lapangan usaha

pertambangan dan penggalian Penerimaan Bea Keluar sampai dengan akhir tahun

2020 mencapai Rp173 triliun atau 3575 persen dari target yang ditetapkan sebesar

Rp48370 miliar Penerimaan tersebut mengalami kenaikan yang sangat signifikan

dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp65479

miliar Faktor utama yang menyebabkan naiknya penerimaan Bea Keluar adalah

kegiatan ekspor konsentrat tembaga yang dilakukan oleh PT Freeport yang

menyumbang sebagian besar penerimaan dari sisi bea keluar

Di sisi Bea Masuk penerimaan sepanjang tahun 2020 hanya mencapai Rp10765

Miliar atau 993 persen dari target sebesar 10839 miliar Penerimaan Bea Masuk

tersebut sedikit mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun

sebelumnya yang mencapai Rp17644 Miliar Penerimaan Bea Masuk di wilayah Papua

terutama ditopang oleh aktifitas impor PT Freeport DSI Indonesia dan Tri Fita Perkasa

Sebagai respon terhadap pandemi pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak

dan Direktorat Jenderal Bea Cukai memberikan insentif fiscal yang bertujuan untuk

menjaga keberlangsungan dunia usaha yang terdampak pandemi COVID-19 Untuk

Provinsi Papuasampai dengan akhir tahun 2020 tercatat hanya Direktorat Jenderal

Pajak yang memberikan insentif fiscal khususnya di bidang perpajakan Detil jenis

insentif dan jumlah permohonan dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut

37 37

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Tabel 33 Penyaluran Insentif Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)

Jenis Insentif Diterima Ditolak Relaksasi SPT Tahunan Disetujui

Total

Keringanan PPh 21 601 44 - 654

Pembebasan PPh 22 Impor 12 5 - 17

Keringanan angsuran pajak PPh 25

253 23 13 289

Insentif PPh Final UMKM 804 0 - 804

Sumber DJP (2020) diolah

Berdasarkan tabel di atas permohonan insentif terbanyak diajukan untuk jenis insentif

PPh Final UMKM dari 804 permohonan semuanya disetujui sedangkan Pembebasan

PPh 22 Impor menjadi jenis insentif dengan jumlah permohonan paling sedikit dengan

jumlah 17 permohonan ( 12 disetujui 5 ditolak) Pemberian insentif perpajakan ini

bertujuan untuk memberikan keringanan pajak kepada wajib pajak yang usahanya

terdampak pandemi Covid-19 namun dalam pelaksanaannya terdapat beberapa

tantangan diantaranya masih kurangnya kemauan wajib pajak untuk memanfaatkan

insentif dikarenakan wajib pajak masih menghindari kewajiban melaporkan SPT

tahunannya

322 Penerimaan Negara Bukan Pajak

Pendapatan Negara yang bersumber dari PNBP saat ini telah mulai

diperhitungkan untuk dijadikan andalan dalam memaksimalkan penerimaan Negara

Secara umum PNBP dapat dibedakan menurut jenis dan fungsi

a Perkembangan PNBP Menurut Jenis

Berdasarkan jenisnya PNBP dibedakan menjadi empat jenis yaitu Penerimaan

Sumber Daya Alam (SDA) Bagian Pemerintah Atas Laba BUMN Penerimaan Bukan

Pajak Lainnya dan Pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) Pagu dan realisasi PNBP

per jenis dapat disajikan sebagai berikut

Tabel 34 Pendapatan PNBP Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)

Penerimaan PNBP Target 2018

Realisasi 2018

Target 2019

Realisasi 2019

Target 2020

Realisasi 2020

Pendapatan SDA - - - - - -

Bag Pemerintah Atas Laba BUMN

- - - - - -

Pendapatan PNBP Lainnya 42642 47934 30807 54378 35983 51446

Pendapatan BLU 13564 13345 13272 12931 6864 13236

Jumlah 56206 61279 44079 67309 42847 64683

Sumber LRA Tk Kanwil Audited 2018 Unaudited 2019-2020 diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

38

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Dari keempat jenis PNBP tersebut hanya dua jenis PNBP yang pencatatan realisasi

penerimaannya dilakukan di daerah yaitu Pendapatan PNBP Lainnya dan Pendapatan

BLU Realisasi kedua jenis PNBP tersebut pada tahun 2020 mencapai Rp64683 miliar

atau sebesar 1509 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp42847 miliar

b Perkembangan PNBP Fungsional

PNBP Fungsional berasal dari hasil pungutan Kementerian NegaraLembaga atas

jasa yang diberikan sehubungan dengan tugas pokok dan fungsinya dalam memberikan

pelayanan kepada masyarakat Perkembangan realisasi PNBP Fungsional beberapa

Satker di Papua dapat disajikan dalam tabel berikut

Tabel 35 Realisasi PNBP Fungsional Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)

Jenis Pendapatan PNBP Realisasi 2019

Realisasi 2020

NaikTurun

Pendapatan Jasa Karantina 206 254 233

Pendapatan Jasa Kebandarudaraan 3689 3002 -186

Pendapatan Bea Lelang Pegadaian 237 234 -13

Pendapatan Penerbitan SIM 492 486 -12

Pendapatan STNK 1158 1040 -141

Pendapatan BPKB 1258 1115 -114

Pendapatan TNKB 647 557 -139

Pendapatan Perpanjangan SIM 296 274 -74

Pendapatan dari BPJS Kesehatan Faskes Pertama

805 796 -11

Pendapatan dari BPJS Kesehatan Faskes Lanjutan

4573 4871 65

Pendapatan Pengamanan Obyek Vital 6458 7017 87

Pendapatan Jasa Kepelabuhan 1635 1534 -62

Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan serta Hasil Tipikor dan Pencucian Uang

431 032 -926

Pendapatan Biaya Pendidikan 13713 12138 -115

Pendapatan UjianSeleksi Masuk Pendidikan

298 213 -285

Sumber LRA Tk Kanwil Unaudited 2019 dan OmSPAN 2020 diolah

Penerimaan PNBP Fungsional didominasi oleh Pendapatan Biaya Pendidikan

yang mencapai Rp12138 miliar turun 115 persen dari realisasi tahun sebelumnya

Penerimaan Uang Pendidikan tersebut sebagian besar berasal dari Satker Universitas

Cendrawasih yang merupakan Kampus terbesar di Papua Besarnya penerimaan

PNBP Fungsional pada Universitas Cendrawasih mengindikasikan layaknya Universitas

Cenderawasih untuk didorong menjadi Badan Layanan Umum (BLU) sehingga akan

lebih memberikan keleluasaan dalam pengelolaan keuangan untuk meningkatkan

kualitas pelayanannya Selain Pendapatan Biaya Pendidikan beberapa PNBP

39 39

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Fungsional yang mengalami kenaikan cukup signifikan di tahun 2020 adalah jasa

fasilitas kesehatan di tingkat lanjutanpendapatan jasa karantina dan jasa pengamanan

obyek vital yang dilakukan oleh aparat kepolisian

Di sisi lain Pendapatan Jasa Kebandarudaraan Kembali mengalami penurunan

Penerimaan PNBP Fungsional tahun 2020 pada jenis pendapatan tersebut hanya

mencapai Rp3002 Miliar turun 186 persen dibandingkan periode sebelumnya yang

mencapai Rp3689 Miliar Turunnya pendapatan jasa kebandarudaraan tersebut salah

satunya dipengaruhi pembatasan keluar masuk wilayah papua yang diterapkan di awal

pandemi dan mahalnya harga tiket pesawat sepanjang tahun 2020 sehingga

berdampak pada berkurangnya jumlah penumpang yang akan bepergian dengan

menggunakan jasa pesawat terbang

323 Penerimaan Hibah

Realisasi penerimaan hibah di Papua sepanjang tahun 2020 adalah sebesar

Rp58803 Miliar atau 914 persen dari pagu sebesar Rp64351 Miliar Terdapat 5

Kementerian NegaraLembaga yang menerima hibah sepanjang tahun 2020 dalam

bentuk Hibah Langsung Dalam Negeri Detil pagu dan realisasi penerimaan hibah di

Papua dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 36 Penerimaan Hibah di Papua Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

NO KEMENTERIAN NEGARALEMBAGA PAGU REALISASI

1 KEMENTERIAN PERTAHANAN 3638 3638 1000

2 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 958 954 995

3 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 5675 5640 994

4 KOMISI PEMILIHAN UMUM 39192 36428 929

5 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM 14888 12143 816

JUMLAH 64351 58803 914

Sumber MEBE 2020 diolah

Penerimaan hibah di Papua didominasi oleh lembaga Komisi Pemilihan Umum

(KPU) Realisasi penerimaan hibah pada KPU mencapai Rp36428 Miliar atau 929

persen dari pagu hibah sebesar Rp39192 Miliar Secara kumulatif realisasi penerimaan

hibah tahun 2020 meningkat cukup pesat dibanding tahun 2019 yang hanya sebesar

Rp24090 miliar Hal ini dipengaruhi oleh faktor penyelenggaraan Pilkada serentak pada

tahun 2020 yang dinilai jauh lebih meriah dan memakan biaya lebih besar dibandingkan

pesta demokrasi Pemilu Legislatif dan Pilpres tahun 2019 di Papua

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

40

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

33 BELANJA PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL

Belanja Pemerintah Pusat digunakan untuk membiayai

kegiatan pemerintah pusat baik yang dilaksanakan di pusat

maupun di daerah Belanja Pemerintah Pusat dapat

dikelompokkan menurut organisasi fungsi dan jenis belanja

a Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Organisasi (Bagian

AnggaranKementerianLembaga)

Belanja Pemerintah Pusat menurut organisasi dialokasikan kepada Kementerian

NegaraLembaga (KL) dan Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA BUN)

Alokasi anggaran tahun 2020 diperuntukkan bagi 41 KL dan 1 BA BUN Pagu dan

realisasi belanja berdasarkan OrganisasiBagian Anggaran dapat disajikan dalam tabel

sebagai berikut

Tabel 37 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terbesar

(dalam miliar rupiah)

NO KEMENTERIANLEMBAGA PAGU 2018

REALISASI 2018

PAGU 2019

REALISASI 2019

PAGU 2020

REALISASI 2020

1 KEMENTERIAN PUPR 496586 461050 657088 531149 434308 418595

2 KEMENTERIAN PERTAHANAN

185272 183430 244967 234291 250703 239463

3 KEPOLISIAN NEGARA RI 181990 181980 169044 170014 175673 172888

4 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

242231 215453 188568 165474 133508 127631

5 KOMISI PEMILIHAN UMUM 193829 172021 115563 105332 64183 49736

Sumber MEBE 2018-2020 diolah

Alokasi pagu terbesar di Papua teralokasikan pada BA BUN yaitu untuk Ongkos

Angkut Beras PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua Selain BA BUN Bagian Anggaran

yang menerima alokasi pagu terbesar yaitu Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat (PUPR) Alokasi anggaran tahun 2020 pada Kementerian PUPR

mengalami pemangkasan yang cukup signifikan yaitu sekitar Rp222 triliun

dibandingkan tahun sebelumnya Selain Kementerian PUPR Kementerian

Perhubungan juga merupakan salah satu kementerian yang mendapatkan alokasi pagu

dengan jumlah besar Alokasi pagu yang besar pada kedua kementerian tersebut

merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah pusat kepada Papua Provinsi

Papua merupakan wilayah yang masih mengalami ketertinggalan di bidang infrastruktur

dibandingkan daerah lainnya di Indonesia Salah satu faktor yang menyebabkan hal

tersebut adalah wilayah yang sangat luas dan belum semua daerah terjangkau oleh

Realisasi Belanja

pemerintah pusat

tahun 2020 sebesar

Rp5581 triliun atau

sebesar 978 persen

dibanding pagu

41 41

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

transportasi darat Untuk mengejar ketertinggalan tersebut Pemerintah Pusat

mengalokasikan dana pembangunan infrastruktur dan percepatan akses daerah

pedalaman melalui Kementerian PUPR dan Kemenhub Dana yang dialokasikan melalui

dua kementerian tersebut masing-masing mencapai Rp434 triliun dan Rp127 triliun

Di sisi lain Bagian Anggaran yang mendapatkan alokasi pagu terkecil pada

tahun 2020 yaitu BKPM disusul oleh Kementerian PPPA Perpustakaan Nasional RI

Kementerian Perindustrian dan Kementerian Koperasi dan UKM Jumlah alokasi pagu

pada kelima Bagian Anggaran tersebut hanya sebesar Rp450 Miliar dengan total

realisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp416 Miliar atau 924 persen dari

total pagu Perkembangan pagu dan realisasi lima Bagian Anggaran dengan pagu

terkecil tahun 2020 sebagaimana tercantum dalam tabel sebagai berikut

Tabel 38 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terkecil (dalam miliar rupiah)

NO KEMENTERIANLEMBAGA

PAGU 2018

REALISASI 2018

PAGU 2019

REALISASI 2019

PAGU 2020

REALISASI 2020

1 BKPM 035 035 035 035 026 026

2 KEMENTERIAN P3A

100 095 100 091 038 030

3 PERPUSTAKAAN NASIONAL RI

143 127 076 065 064 062

4 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

178 174 169 167 146 136

5 KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

338 292 339 332 176 162

Sumber MEBE 2018-2020 diolah

Secara kumulatif realisasi anggaran belanja tahun 2020 berdasarkan Bagian

Anggaran sebesar Rp2253 Triliun atau 953 persen dari alokasi pagu yang ditetapkan

sebesar Rp2364 triliun Realisasi tersebut sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan

tahun sebelumnya yang mencapai 913 persen Dari 42 Bagian Anggaran yang

mendapatkan alokasi pagu terdapat dua KementerianLembaga yang realisasinya

masih di bawah 81 persen Kedua Kementerianlembaga dimaksud yaitu Kementerian

Ketenagakerjaan sebesar 613 persen dan Komisi Pemilihan Umum sebesar 775

Secara umum rendahnya realisasi penyerapan anggaran di Papua disebabkan

oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut

a Faktor Internal

- Rendahnya kapasitas SDM Pengelola Keuangan di beberapa satker

- Kesulitan satker induk dalam menghimpun bukti-bukti pengeluaran atas

penggunaan UP dan TUP dari Bendahara Pengeluaran Pembantu yang tersebar

di seluruh wilayah KabupatenKota

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

42

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

b Faktor Eksternal

- Keterlambatan pihak ketiga dalam melakukan tagihan pada satker pemberi kerja

- Penyedia barangjasarekanan tidak dapat menyelesaikan pekerjaan yang

menjadi tanggungjawabnyawanprestasi

- Keterlambatan penetapan Surat Keputusan Penunjukan Pejabat Pengelola

Keunagan oleh GubernurWalikotaBupati

c Faktor Kondisi Sosial dan Lingkungan

- Adanya gugatan masyarakat adat maupun pihak lain dalam proses pelelangan

dan pelaksanaan pembangunan sehingga pekerjaan menjadi terganggu

- Gangguan keamanan oleh kelompok separatisKelompok Kriminal Bersenjata

yang menghambat proyek pembangunan jalan Trans-Papua

- Jaringan transportasi antar wilayah dan komunikasi yang tidak lancar

b Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Fungsi

Belanja Pemerintah Pusat yang dialokasikan kepada daerah melalui instansi

vertikal KementerianLembaga digunakan untuk mendukung pelaksanaan

pembangunan sesuai dengan prioritas dan programkegiatan yang akan dilaksanakan

oleh daerah Untuk mendukung hal itu belanja Pemerintah Pusat yang dialokasikan

terbagi ke dalam fungsi-fungsi sesuai dengan programkegiatan yang akan dilaksanakan

tersebut Perkembangan pagu dan realisasi berdasarkan fungsi dapat disajikan dalam

tabel sebagai berikut

Tabel 39 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Fungsi (dalam miliar rupiah)

NO FUNGSI PAGU 2018

REALISASI 2018

PAGU 2019

REALISASI 2019

PAGU 2020 REALISASI 2020

1 PELAYANAN UMUM 334431 278194 250593 213392 1131783 1073325

2 PERTAHANAN 185272 183438 244967 234291 250703 239463

3 KETERTIBAN DAN KEAMANAN

220352 217023 207845 206669 210644 205478

4 EKONOMI 717701 651559 704943 572876 453346 432771

5 LINGKUNGAN HIDUP 20558 18168 27403 23832 23932 21736

6 PERUMAHAN DAN FASILITAS UMUM

86661 82698 198546 179761 160930 156794

7 KESEHATAN 29129 24332 25327 23945 15735 14428

8 PARIWISATA DAN BUDAYA

264 264 182 182 01 008

9 AGAMA 13291 12602 18047 17240 17094 16349

10 PENDIDIKAN 100108 90867 103953 95846 96035 88389

11 PERLINDUNGAN SOSIAL

5662 5480 7935 7752 4220 4054

Sumber MEBE 2018-2020 diolah

Berbeda dengan 2 tahun sebelumnya pada tahun 2020 fungsi pelayanan umum

mendapatkan alokasi pagu terbesar dibandingkan fungsi-fungsi yang lainnya Alokasi

43 43

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

pagu pada fungsi ekonomi mencapai Rp1137 Triliun atau 479 persen dari total pagu

Belanja Pemerintah Pusat Besarnya anggaran pada fungsi pelayanan umum tersebut

dimaksudkan untuk lebih mendorong percepatan layanan kepada masyarakat di tengah

pandemi selain itu sebagian besar dana dalam fungsi pelayanan umum digunakan

untuk TKDD

Dari 11 fungsi yang ada fungsi Pariwisata dan Budaya mendapatkan alokasi

pagu paling kecil yaitu sebesar Rp01 miliar Alokasi tersebut dirasa sangat kecil namun

dapat dipahami karena pemerintah pada tahun 2020 lebih memfokuskan anggaran

untuk menangani pandemi terlebih dahulu

Ditinjau dari sisi realisasi anggaran fungsi ketertiban dan keamanan menempati

capaian realisasi tertinggi yaitu sebesar 975 persen Selain fungsi ketertiban dan

keamanan fungsi perumahan dan fasilitas umum juga merupakan fungsi dengan

persentase penyerapan yang tinggi yaitu mencapai 974 persen Adapun fungsi dengan

penyerapan anggaran terendah adalah fungsi pariwisata dan budaya yang hanya

terealisasi sebesar 838 persen dan fungsi lingkungan hidup sebesar 908 persen

c Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Jenis Belanja

Pagu dan realisasi belanja di Papua terbagi ke dalam belanja pegawai belanja

barang belanja modal belanja bansos dan belanja lain-lain Perkembangan pagu dan

realisasi berdasarkan jenis belanja dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 310 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Jenis Belanja

(dalam miliar rupiah)

Jenis Belanja Pagu 2018

Realisasi 2018

Pagu 2019

Realisasi 2019

Pagu 2020 Realisasi 2020

Belanja Pegawai 369637 360412 409210 392539 403938 386519

Belanja Barang 738478 641212 704030 615032 517375 476239

Belanja Modal 596758 556654 661374 554247 460390 443467

Belanja Bantuan Sosial

3000 2927 3548 3458 2357 2321

Belanja Lain-Lain 7473 5032 11579 10465 10038 9934

Sumber MEBE 2018-2020 diolah

Berdasarkan data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa alokasi pagu

anggaran terbesar tahun 2020 adalah pada belanja barang Pagu belanja barang

mencapai Rp517 triliun atau 371 persen dari pagu belanja keseluruhan Selain belanja

barang belanja modal juga memiliki porsi yang cukup besar Alokasi belanja modal

tahun 2020 mencapai Rp460 Triliun mengalami penurunan sebesar 304 persen

dibandingkan pagu tahun 2019

Di sisi lain alokasi untuk belanja bantuan sosial dan belanja lain-lain sangat kecil

karena belanja bantuan sosial saat ini telah dialihkan menjadi belanja yang lebih

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

44

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

produktif melalui KementerianLembaga sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari

masing-masing instansi terkait sedangkan untuk belanja lain-lain sesuai dengan

ketentuan Bagan Akun Standar yang baru hanya dialokasikan kepada

KementerianLembaga yang melakukan kegiatan khusus dimana pendanaannya tidak

dapat dibayarkan melalui jenis belanja lainnya Belanja lain-lain di Papua digunakan

untuk membiayai kegiatan ongkos angkut beras dalam rangka penyaluran beras PNS di

Distrik Pedalaman Persentase alokasi belanja pada belanja bantuan sosial dan belanja

lain-lain masing-masing sebesar 02 persen dan 07 persen

Ditinjau dari sisi persentase penyerapan anggaran realisasi belanja Bantuan

Lain-Lain menempati posisi tertinggi dengan tingkat penyerapan mencapai 990 persen

dari alokasi pagu Di sisi lain persentase realisasi belanja terrendah terdapat pada

belanja barang Realisasi belanja barang hanya mencapai Rp476 Triliun atau 920

persen dari alokasi pagu sebesar Rp517 Triliun

34 TRANFER KE DAERAH DAN DANA DESA (TKDD)

Alokasi pagu TKDD Papua tahun 2020 sebesar Rp4309

Triliun turun Rp535 Triliun atau 110 persen dari pagu tahun

sebelumnya sebesar Rp4843 Triliun Penurunan pagu

tersebut sangat terasa khususnya pada komponen Dana

Alokasi Umum (DAU)dengan penurunan tertinggi terdapat

pada DAU dan DAK Fisik Perkembangan pagu dan realisasi

TKDD di Papua dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 311 Perkembangan Pagu dan Realisasi TKDD (dalam miliar rupiah)

Komponen TKDD Pagu 2018

Realisasi 2018

Pagu 2019

Realisasi 2019

Pagu 2020

Realisasi 2020

DAU 2245173 2245173 2310560 2309045 2087025 2079720

DBH 314765 413738 421146 328492 305355 303578

DAK Fisik 488690 439801 499147 467970 360722 330506

DAK Non Fisik 180449 165418 208760 193307 202098 195009

Dana Otonomi Khusus 802085 802085 867468 867468 799997 799997

Dana Insentif Daerah 8475 7650 12742 10687 18733 18733

Dana Desa 429034 428373 523750 523313 535039 535035

Jumlah 4468670 4502239 4843573 4700281 4308970 4262578

Sumber OMSPAN dan Simtrada 2018-2020 diolah

Secara kumulatif realisasi penyaluran TKDD tahun 2020 hanya mencapai 989

persen lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 970 persen

Naiknya persentase penyaluran tersebut merupakan imbas revisi pagu anggaran

sehingga terjadi penyesuaian dengan kondisi pandemic yang melanda

Realisasi TKDD Papua

tahun 2020 mencapai

Rp42 triliun atau

sebesar 9892 persen

dibandingkan dengan

pagu

45 45

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

341 Dana Transfer Umum

a Dana Alokasi Umum

Sampai dengan tahun 2020 DAU merupakan komponen TKDD yang memiliki

kontribusi terbesar dalam menopang anggaran daerah DAU di Papua memiliki porsi

sebesar 484 persen dari total dana TKDD Realisasi penyaluran DAU sampai dengan

akhir tahun 2020 mencapai Rp2080 Triliun atau 996 dari alokasi pagu sebesar

Rp2087 Triliun Jumlah penyaluran DAU tahun 2020 tersebut turun Rp223 triliun

dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya

b Dana Bagi Hasil

Realisasi penyaluran DBH tahun 2020 mencapai Rp303 Triliun atau 994

persen dari alokasi pagu sebesar Rp305 Triliun Secara umum realisasi DBH Papua

tahun 2020 mengalami penurunan cukup dalam yaitu -76 persen dibandingkan

periode tahun sebelumnya Pendapatan royalti tahun 2020 sebagai penopang utama

DBH Papua hanya terealisasi sebesar Rp206 Triliun turun 131 persen dari realisasi

tahun sebelumnya yang mencapai Rp223 Triliun Perkembangan realisasi

penyaluran DBH Papua dapat disajikan dalam tabel berikut

Tabel 312 Perkembangan Realisasi Dana Bagi Hasil(dalam miliar rupiah)

Dana Bagi Hasil Realisasi 2019

Realisasi 2020

NaikTurun

Pajak Penghasilan 30520 56465 850

Pajak Bumi amp Bangunan 53683 31703 -438

SDA Mineral amp Batubara 223740 206078 -131

SDA Kehutanan 18548 7049 -620

SDA Perikanan 2001 2284 141

Jumlah 328492 303578 -76

Sumber Simtrada 2020 diolah

Ditinjau dari sisi persentase penurunan SDA Kehutanan merupakan komponen

DBH yang mengalami penurunan paling signifikan yaitu 620 persen dibandingkan

dengan realisasi tahun lalu yang sebesar Rp18548 miliar tahun 2020 SDA Kehutanan

hanya terealisasi Rp7049 miliar

342 Dana Transfer Khusus

a Dana Alokasi Khusus Fisik

DAK Fisik tahun 2020 yang dialokasikan Pemerintah Pusat kepada Papua terdiri

atas DAK Fisik Reguler Penugasan dan Afirmasi yang terdistribusi ke dalam 461

Pemda-Bidang Penyaluran DAK Fisik tersebut dilakukan secara bertahap sekaligus

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

46

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

maupun campuran Secara keseluruhan setelah ditetapkannya Peraturan Presiden

Nomor 72 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran dan

Pendapatan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020 Papua mendapatkan alokasi pagu

DAK Fisik tahun 2020 sebesar Rp 304 Triliun Sampai dengan akhir tahun 2020

realisasi penyaluran DAK Fisik Papua mencapai Rp286 Triliun atau sebesar 939

persen dari total pagu Realisasi DAK Fisik tahun ini sedikit lebih baik dibandingkan

tahun sebelumnya yang hanya mencapai 938 persen Sisa pagu DAK Fisik Papua yang

tidak tersalurkan sampai dengan akhir tahun anggaran adalah Rp18493 Miliar atau

sebesar 64 persen Realisasi penyaluran DAK Fisik Papua tahun 2020 per pemda dapat

disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 313 Realisasi Penyaluran DAK Fisik Papua Per Pemda Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

NO PEMDA PAGU PENYALURAN SISA PAGU

NOMINAL

1 KAB ASMAT 9018 7918 878 1100

2 KAB BIAK-NUMFOR 12250 12227 998 023

3 KAB BOVEN DIGOEL 7560 7019 928 541

4 KAB DEIYAI 13738 13694 997 045

5 KAB DOGIYAI 15829 15544 982 285

6 KAB INTAN JAYA 3443 3336 946 045

7 KAB JAYAPURA 6605 6497 984 108

8 KAB JAYAWIJAYA 5816 5784 995 032

9 KAB KEEROM 3034 2947 971 087

10 KAB KEPULAUAN YAPEN 11099 10951 987 148

11 KAB LANNY JAYA 6330 6276 991 054

12 KAB MAMBERAMO RAYA 7638 7000 916 638

13 KAB MAMBERAMO TENGAH 6704 6678 996 026

14 KAB MAPPI 9101 8994 988 107

15 KAB MERAUKE 13152 12018 914 1134

16 KAB MIMIKA 14178 14047 962 130

17 KAB NABIRE 7668 7560 986 107

18 KAB NDUGA 7596 7348 967 249

19 KAB PANIAI 17109 16910 988 198

20 KAB PEGUNUNGAN BINTANG 19309 19192 994 117

21 KAB PUNCAK 7460 1632 219 5828

22 KAB PUNCAK JAYA 6617 4066 615 2551

23 KAB SARMI 9712 9151 942 561

24 KAB SUPIORI 4651 4306 926 345

25 KAB TOLIKARA 12329 12287 997 042

26 KAB WAROPEN 8276 8211 992 065

27 KAB YAHUKIMO 8582 8563 998 020

28 KAB YALIMO 13523 13325 985 199

47 47

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

NO PEMDA PAGU PENYALURAN SISA PAGU

NOMINAL

29 KOTA JAYAPURA 9002 7420 824 1583

30 PROVINSI PAPUA 27353 25290 925 2064

JUMLAH 304683 286189 939 18493

Realisasi DAK Fisik tertinggi terdapat pada Kabupaten Biak-Numfor dan

Yahukimo dengan persentase mencapai 998 persen disusul oleh Kabupaten Deiyai

dam Tolikara dengan persentase penyaluran sebesar 997 persen Terdapat satu

daerah yang persentase penyaluran DAK Fisiknya jauh di bawah rata-rata provinsi yaitu

Kabupaten Puncak dengan persentase penyaluran hanya sebesar 219 persen

Meskipun PMK Nomor 101PMK072020 diterbitkan dengan tujuan memberikan

relaksasi terhadap penyaluran DAK Fisik namun secara umum masih terdapat

permasalahan dalam penyaluran DAK Fisik di Papua selama tahun 2020 antara lain

sebagai berikut

1) Sistemjaringan internet yang tidak bagus di beberapa daerah yang menyebabkan

Pemda kesulitan dalam melakukan upload dokumen persyaratan penyaluran

2) Minimnya jumlah SDM yang menangani pengadaan barangjasa di Pemda sehingga

berakibat proses lelang menjadi terlambat

3) Terlambatnya penyelesaian laporan pertanggungjawaban penggunaan DAK Fisik

sebagaai salah satu syarat penyaluran DAK Fisik pada tahap berikutnya

4) Terlambatnya reviu laporan pertanggungjawaban penggunaan DAK Fisik tahun

sebelumnya maupun tahun berjalan oleh APIP

5) Kurangnya koordinasi pada internal pemda yaitu antara BPKAD selaku pengelola

keuangan dengan pihak SKPDOPD selaku pengelola teknis kegiatan

6) Juknis dari KementerianLembaga terkait terlambat diterima oleh SKPD

7) Kondisi keamanan di beberapa daerah tidak kondusif sehingga pelaksanaan proyek-

proyek yang didanai dari DAK Fisik menjadi terhambat

b Dana Alokasi Khusus Non Fisik

Realisasi penyaluran DAK Nonfisik sampai dengan akhir tahun 2020 mencapai

Rp193 Triliun atau 965 persen dari alokasi pagu sebesar Rp199 Triliun Jumlah

penyaluran DAK Nonfisik tahun 2020 tersebut sedikit meningkat dibandingkan tahun

sebelumnya sebesar Rp193 Triliun atau 925 persen dari alokasi pagu sebesar

Rp208 Triliun DAK Nonfisik yang disalurkan kepada Pemda Papua diperuntukkan

bagi peningkatan kualitas dan pelayanan di bidang Pendidikan Kesehatan dan

Peningkatan kapasitas koperasi administrasi kependudukan serta kepariwisataan

Berdasarkan tabel di bawah ini dapat disimpulkan bahwa alokasi DAK

Nonfisik terbesar di Papua diprioritaskan pada bidang kesehatan Alokasi bidang

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

48

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Kesehatan mencapai Rp74398 niliar atau 368 persen dari total pagu DAK Nonfisik

Realisasi penyaluran bidang kesehatan hingga akhir tahun 2020 sebesar Rp71533

miliar atau 961 persen Penggunaan DAK Nonfisik pada bidang kesehatan

diwujudkan dalam bentuk Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan Bantuan

Operasional Keluarga Berencana (BOKB)

Tabel 314 Pagu dan Realisasi DAK Nonfisik Papua Tahun 2020 (Miliar Rupiah)

DAK Nonfisik Pagu Realisasi

TPG dan TKG PNSD 40137 41477 1003

Dana Tambahan Penghasilan Guru PNS 1444 1809 1253

Dana BOS 74574 68772 922

Dana BOP PAUD 2659 2674 1001

Dana BOK dan BOKB 74398 71533 961

Dana Peningkatan Koperasi Administrasi Kependudukan dan Kepariwisataan

6629 6594 995

Jumlah 199840 192860 965

Sumber Simtrada 2020 diolah

343 Dana Desa

Alokasi pagu Dana Desa wilayah Provinsi Papua tahun 2020 sebesar Rp535

Triliun dialokasikan untuk 5411 desa yang tersebar di 29 KabupatenKota Sampai

dengan akhir tahun 2020 realisasi penyaluran Dana Desa dari RKUN ke RKUD

mencapai Rp535 triliun atau 1000 persen dari pagu Penyaluran Dana Desa tahun 2020

dilakukan dalam tiga tahap yaitu tahap I sebesar 40 persen tahap II sebesar 40 persen

dan tahap III sebesar 20 persen Realisasi penyaluran Dana Desa per pemda tahun

2020 dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 315 Pagu dan Realisasi Penyaluran Dana Desa Per Pemda (dalam miliar rupiah)

No KABUPATEN KOTA JML DESA

PAGU REALISASI SISA PAGU

1 KAB JAYAPURA 139 13252 13252 1000 -

2 KAB BIAK-NUMFOR 254 20694 20694 1000 -

3 KAB KEPULAUAN YAPEN 160 13872 13872 1000 -

4 KAB MERAUKE 179 22614 22614 1000 -

5 KAB JAYAWIJAYA 328 28199 28199 1000 -

6 KAB PANIAI 216 19920 19920 1000 -

7 KAB NABIRE 72 9433 9433 1000 -

8 KAB PUNCAK JAYA 302 29082 29082 1000 -

9 KAB MIMIKA 133 14878 14878 1000 -

10 KAB MAPPI 162 18838 18838 1000 -

11 KAB ASMAT 221 24977 24977 1000 -

49 49

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

No KABUPATEN KOTA JML DESA

PAGU REALISASI SISA PAGU

12 KAB BOVEN DIGOEL 112 14383 14383 1000 -

13 KAB SARMI 92 10598 10598 1000 -

14 KAB KEEROM 91 9848 9848 1000 -

15 KAB TOLIKARA 541 42233 42233 1000 -

16 PEGUNUNGAN BINTANG 277 26259 26259 1000 -

17 MAMBERAMO RAYA 60 10754 10754 1000 -

18 KAB WAROPEN 100 10424 10424 1000 -

19 KAB YAHUKIMO 510 40915 40915 1000 -

20 KAB SUPIORI 38 4335 4335 1000 -

21 MAMBERAMO TENGAH 59 9412 9412 1000 -

22 KAB LANNY JAYA 354 34606 34606 1000 -

23 KAB DOGIYAI 79 11606 11606 1000 -

24 KAB YALIMO 300 24663 24663 1000 -

25 KAB NDUGA 248 21646 21646 1000 -

26 KAB PUNCAK 206 21341 21341 1000 -

27 KAB INTAN JAYA 97 14248 14248 1000 -

28 KAB DEIYAI 67 9371 9371 1000 -

29 KOTA JAYAPURA 14 2640 2637 998 003

JUMLAH 5411 535039 535036 1000 003

Sumber OMSPAN 2020 diolah

Secara kumulatif realisasi penyaluran Dana Desa semua kabupatenkota

mencapai 100 persen kecuali 1 wilayah yaitu Kota Jayapura karena masih terdapat sisa

dana desa tahun sebelumnya yang tidak disetor sebesar Rp3281 juta Beberapa

permasalahan lain dalam penyaluran Dana Desa di Papua sepanjang tahun 2020

antara lain sebagai berikut

a Terlambatnya aparat pemerintah desa dalam menyusun dan menyampaikan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) kepada BupatiWalikota

b Kendala jaringan internet sehingga sulit mengakses OMSPAN untuk melakukan

perekaman dan unggah data persyaratan penyaluran maupun realisasi Dana Desa

c Keterlambatan penyaluran Dana Desa dari RKUD ke RKUD

d Belum optimalnya peran tenaga pendamping desa dalam memberikan asistensi

terhadap pengelolaan Dana Desa

e Kendala geografis desa yang jauh dari pusat kabupaten dan minimnya SDM di desa

yang berkompeten dalam pengelolaan Dana Desa

f Keterbatasan bahanmaterial untuk pembangunan yang akan dilaksanakan serta

mahalnya harga material tersebut khususnya di wilayah pegunungan tengah Papua

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

50

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

344 Dana Insentif Daerah dan Dana Otonomi Khusus

Pada tahun 2020 terdapat 11 pemda di Papua yang mendapatkan alokasi pagu

Dana Insentif Daerah (DID) yaitu Kabupaten Jayapura Kabupaten Jayawijaya

Kabupaten Nabire Kota Jayapura Kabupaten Puncak Jaya Kabupaten Mimika

Kabupaten Sarmi Kabupaten Keerom Kabupaten Waropen dan Kabupaten Yahukimo

denga total alokasi pagu sebesar Rp18733 Miliar Realisasi penyaluran DID sampai

dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp18733 Miliar atau 1000 persen dari alokasi pagu

Persentase penyaluran tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode tahun

sebelumnya yang mencapai 839 persen Realisasi DID di Papua dapat disajikan dalam

tabel berikut

Tabel 316 Pagu dan Realisasi Dana Otsus dan DID Tahun 2020 (Miliar Rupiah)

NO PEMDA DANA OTSUS DID

PAGU REALISASI PAGU REALISASI

1 Provinsi Papua 799997 799997 1000

2 Kab Jayapura 1003 1003 1000

3 Kab Jayawijaya 300 300 1000

4 Kab Nabire 1135 1135 1000

5 Kota Jayapura 2394 2394 1000

6 Kab Puncak Jaya

1259 1259 1000

7 Kab Mimika 5589 5589 1000

8 Kab Sarmi 1259 1259 1000

9 Kab Keerom 1407 1407 1000

10 Kab Waropen 1266 1266 1000

11 Kab Yahukimo 1020 1020 1000

12 Yalimo 2101 2101 1000

JUMLAH 799997 799997 1000 18733 18733 1000

Sumber Simtrada dan OmSPAN 2020 diolah

Selain DID sebagai pelaksanaan amanat Undang-Undang Otonomi Khusus

Papua juga mendapatkan alokasi Dana Otsus Alokasi Dana Otsus Papua tahun 2020

sebesar Rp799 triliun yang terdiri dari Dana Otsus Provinsi Papua sebesar Rp528

Triliun dan Dana Tambahan Infrastruktur Provinsi Papua sebesar Rp271 Triliun Alokasi

pagu Dana Otsus tersebut turun 92 persen dari tahun sebelumnya seiring dengan

adanya pandemi Realisasi penyaluran dana Otsus tahun 2020 sebesar Rp799 Triliun

atau 100 persen dari total pagu

Pembagian Penerimaan Dana Otonomi Khusus antara provinsi dengan

kabupatenkota terlebih dulu dikurangi dengan pembiayaan untuk Program Strategis

Pembangunan Ekonomi Kampung (Prospek) dan program strategis lintas

51 51

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

kabupatenkota untuk pendidikan dan kesehatan Penerimaan Dana Otonomi Khusus

setelah dikurangi dengan pembiayaan Prospek dan program strategis lintas

kabupatenkota dibagi dengan proporsi 20 persen untuk Provinsi Papua dan 80 persen

untuk KabupatenKota se Provinsi Papua berdasarkan alokasi dasar dan alokasi

variabel Perhitungan Pembagian Dana Otonomi Khusus sebesar 80 persen tersebut

dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh Gubernur yang keanggotaannya terdiri atas MRP

DPRP TAPD dan unsur Perguruan Tinggi atau Akademisi

Sesuai Peraturan Daerah Khusus (Perdasus) Provinsi Papua Nomor 25 Tahun

2013 Dana Otonomi Khusus bagian Provinsi Papua digunakan untuk membiayai

programkegiatan di Bidang pendidikan kesehatan ekonomi kerakyatan dan infra

struktur yang merupakan kewenangan Provinsi Bantuan untuk institusi keagamaan

lembaga masyarakat adat asli Papua dan yayasan yang bergerak dalam bidang

pendidikan kesehatan dan ekonomi kerakyatan Penataan data untuk kebutuhan

perencanaan pembangunan Otonomi Khusus Monitoring dan evaluasi program dan

kegiatan yang dibiayai dari dana Otonomi Khusus Peningkatan kinerja keuangan

otonomi khusus dan Belanja operasional pelaksanaan tugas dan fungsi MRP

35 ANALISIS CASH FLOW PEMERINTAH PUSAT

Analisis cash flow Pemerintah Pusat dilakukan dengan mengelaborasi arus kas masuk

(cash in flow) dan arus kas keluar (cash out flow) dari Pemerintah Pusat ke Provinsi

Papua selama tahun anggaran 2020

351 Arus Kas Masuk (Penerimaan Negara)

Penerimaan Negara (arus kas masuk) di wilayah Papua terdiri

dari Pendapatan Pajak Penerimaan Negara Bukan Pajak

(PNBP) dan Penerimaan Hibah Hingga akhir tahun 2020

arus kas

masuk di

wilayah

Papua sebesar Rp960 Triliun naik

cukup drastis yaitu 667 persen

dibandingkan tahun sebelumnya yang

mencapai Rp900 Triliun Arus kas

masuk di Papua didominasi oleh

pendapatan pajak Pendapatan pajak

tahun 2020 sebesar Rp834 Triliun

atau berkontribusi 868 persen

Grafik 32 Komponen Arus Kas Masuk 2020

(dalam miliar rupiah)

Sumber OmSPAN (2020) diolah

Arus kas masuk turun

297 persen

diabanding tahun

sebelumnya arus kas

keluar naik 34

persen dibanding

tahun sebelumnya

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

52

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

terhadap total penerimaan negara Adapun komponen penerimaan negara yang

memberikan kontribusi paling kecil yaitu penerimaan hibah Penerimaan hibah tahun

2020 sebesar Rp58803 Miliar Realisasi penerimaan hibah tersebut mengalami

peningkatan cukup signifikan yaitu 2401 persen dibandingkan periode tahun

sebelumnya yang mencapai Rp24090 miliar Naiknya penerimaan hibah tahun 2020

disebabkan bertambahnya hibah yang diterima oleh KPU Bawaslu dan beberapa

instansi lainnya sehubungan dengan diadakannya Pilkada serentak di Papua tahun

2020

352 Arus Kas Keluar (Belanja dan TKDD)

Arus kas keluar di wilayah

Papua terdiri dari Belanja Pemerintah

Pusat dan TKDD Hingga akhir tahun

2020 arus kas keluar di wilayah Papua

sebesar Rp6276 Triliun meningkat

34 persen dibandingkan tahun

sebelumnya yang hanya mencapai

Rp5579 Triliun Arus kas keluar di

Papua didominasi oleh TKDD

Realisasi penyaluran TKDD tahun

2020 sebesar Rp4261 Triliun atau

7463 persen dari total arus kas keluar

Di sisi lain realisasi Belanja Pemerintah Pusat hanya sebesar Rp1318 triliun turun 163

persen dibandingkan periode tahun sebelumnya

353 SurplusDefisit

Cash flow Pemerintah Pusat tahun 2020 disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 317 Cash Flow Pemerintah Pusat di Provinsi Papua (dalam miliar rupiah)

Cash In flow Cash Out flow

Uraian Jumlah Uraian Jumlah

Pendapatan Perpajakan 834731 Belanja untuk KL dan BA BUN 1318480

Pendapatan Negara Bukan Pajak 67310 Transfer ke Daerah 3725743

Penerimaan Hibah 58803 Dana Desa 535035

Jumlah Cash In flow 960844 Jumlah Cash Out flow 5579258

Defisit Sebesar Rp4618414

Sumber OMSPAN 2020 diolah

Berdasarkan tabel di atas dapat tergambar bahwa cash out flow jauh lebih besar

daripada cash in flow Nilai cash out flow mencapai lebih dari Rp5579 triliun Nilai

Grafik 33 Komponen Arus Kas Keluar 2020

(dalam miliar rupiah)

Sumber OmSPAN (2020) diolah

53 53

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

tersebut mencapai 5806 persen lebih besar daripada cash in flow yang mengalir dari

Provinsi Papua ke Pemerintah Pusat Cash out flow didominasi oleh komponen belanja

Transfer ke Daerah yang mencapai 667 persen dari total cash out flow Adapun cash in

flow didominasi oleh penerimaan perpajakan yang mencapai 868 persen

Besarnya cash out flow dari Pemerintah Pusat tersebut tidak sebanding dengan

jumlah cash in flow dari Provinsi Papua ke Pemerintah Pusat menyebabkan terjadinya

defisit anggaran Defisit anggaran yang terjadi pada tahun 2020 mencapai Rp4618

triliun Defisit tersebut ditutup oleh Pemerintah Pusat melalui subsidi silang dari provinsi

atau daerah-daerah lain yang mengalami surplus anggaran

36 PENGELOLAAN BLU PUSAT

Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya Kanwil Ditjen

Perbendaharaan Provinsi Papua juga melaksanakan fungsi

pembinaan terhadap Satker Badan Layanan Umum (BLU)

yang berada di wilayah kerjanya Perkembangan BLU di

Papua dapat dijabarkan sebagai berikut

361 Profil dan Jenis Layanan Satker BLU Pusat

Sampai dengan akhir tahun 2020 terdapat tiga Satker BLU satu bergerak dalam bidang

pendidikan dan dua di bidang pelayanan kesehatan Profil ketiga satker BLU tersebut

dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 318 Profil dan Jenis Layanan BLU (dalam miliar rupiah)

No Jenis Layanan Satker BLU Nilai Aset

Pagu BLU

Pagu RM

Jumlah Pagu

1 Kesehatan Rumkit Tk II Marthen Indey Kesdam XVIICen

3662 3012 1710 4722

2 Pendidikan Politeknik Penerbangan Jayapura

34638 750 3416 4166

3 Kesehatan Rumkit Bhayangkara Jayapura

8305 6457 1176 7633

Sumber MEBE dan E-rekon amp LK 2020 diolah

Sampai dengan tahun 2020 di papua baru terdapat tiga satker BLU dengan total

aset senilai Rp46605 miliar Dari ketiga satker tersebut Politeknik Penerbangan

Jayapura memiliki nilai aset yang paling tinggi yakni senilai Rp34638 miliar Untuk

keperluan operasional pada tahun 2020 ketiga satker mengelola pagu DIPA sebesar

Rp16521 miliar yang terdiri dari 619 persen pagu BLU dan 381 persen pagu Rupiah

Murni Berdasarkan data pada tabel di atas satker Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura

memiliki komposisi pagu BLU tertinggi dibandingkan dua satker lainnya yakni mencapai

Rp6457 miliar atau sebesar 820 persen dari keseluruhan pagu yang dikelola

terdapat tiga satker

BLU Pusat dengan

total aset senilai

Rp46605 miliar dan

total pagu sebesar

Rp16521 miliar

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

54

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

362 Perkembangan Pengelolaan Aset Pagu dan Pendapatan BLU Pusat

Perkembangan atau kemajuan satker BLU dapat diketahui dari jumlah dan

persentase peningkatan aset dalam jangka waktu tertentu Perkembangan Satker BLU

dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 319 Perkembangan Pengelolaan Aset Satker BLU (dalam miliar rupiah)

No Satker BLU Aset Tahun 2019 Aset Tahun 2020

1 Rumkit Tk II Marthen Indey Kesdam XVIICen

2822 3662

2 Politeknik Penerbangan Jayapura 33879 34638

3 Rumkit Bhayangkara Jayapura 5135 8305

Sumber E-rekon amp LK 2019 diolah

Dari Tabel 318 tercatat bahwa secara kumulatif satker BLU di Papua

membukukan pertumbuhan aset yang positif pada tahun 2020 Jumlah aset tahun 2020

sebesar Rp46605 miliar naik 114 persen dibandingkan aset pada tahun 2019 sebesar

Rp41836 triliun Jumlah peningkatan aset terbesar terdapat pada satker BLU Rumkit

Bhayangkara Jayapura Nilai aset pada satker BLU tersebut naik Rp3170 miliar atau

617 persen dari tahun sebelumnya Komponen aset yang mengalami peningkatan nilai

secara signifikan yaitu kas pada badan layanan umum yang naik hingga 10589 persen

Satker Politeknik Penerbangan Jayapura masih membukukan pertumbuhan aset yang

positif pada tahun 2020 Aset Politeknik Penerbangan Jayapura bertambah menjadi

Rp34638 miliar atau meningkat 22 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp38879

miliar

Dilihat dari pertumbuhan persentase dan jumlah aset yang dimiliki

perkembangan atau kemajuan BLU Pusat dapat dilihat dari peningkatan persentase

pagu BLU terhadap total pagu yang dikelola dalam beberapa periode Perkembangan

pagu BLU terhadap total pagu Rupiah Murni disajikan dalam tabel berikut

Tabel 320 Perkembangan Pagu BLU dan Pagu RM (dalam miliar rupiah)

No Satker BLU Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu BLU

Pagu RM

Pagu BLU

Pagu RM

Pagu BLU

Pagu RM

1 Rumkit Tk II Marthen Indey Kesdam XVIICen

- 1715 - 1763 3012 1710

2 Politeknik Penerbangan Jayapura

1152 15933 661 4971 750 3416

3 Rumkit Bhayangkara Jayapura

3900 1034 4300 1163 6457 1176

Sumber MEBE 2018-2020 diolah

55 55

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Secara kumulatif persentase pagu BLU dari ketiga satker mengalami kenaikan

dari 587 persen di tahun 2018 menjadi 652 persen pada tahun 2020 Peningkatan

persentase pagu BLU terbesar terjadi pada satker BLU Rumkit Bhayangkara di

Jayapura dimana pada tahun 2019 persentase pagu BLU masih sebesar 787 persen

menjadi 846 persen pada tahun 2020 sehingga mengalami peningkatan sebesar 59

persen Peningkatan persentase pagu BLU yang terjadi pada Satker Rumkit

Bhayangkara di Jayapura menunjukkan bahwa kinerja Satker BLU tersebut semakin

baik dan berkembang sehingga mampu menghasilkan pendapatan yang lebih optimal

dan layanan publik yang lebih baik

Secara umum pendapatan BLU tahun 2020 menurun Rp4415 miliar atau 342

persen dibandingkan dengan realisasi pendapatan BLU Tahun 2019 sebesar Rp12904

miliar Jenis pendapatan BLU tahun 2020 yang mengalami penurunan antara lain

sebagai berikut

a Pendapatan Jasa Pelayanan Pendidikan (424112) pada Satker Politeknik

Penerbangan Jayapura (526221) penurunan pendapatan ini disebabkan oleh

pandemi yang melanda sehingga berkurangnya jumlah penyelenggaraan diklat dari

instansi intern Kementerian Perhubungan pada tahun 2020 maupun kegiatan dasar

yaitu Pendidikan kepada taruna politeknik penerbangan yang bergeser dari luring

menjadi daring

b Pendapatan Jasa Pelayanan Rumah Sakit (424111) pada Satker Rumah Sakit

Bhayangkara Jayapura (679972) Penurunan pendapatan ini disebabkan antara lain

- Keterlambatan pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan dan bantuan dana

COVID-19

363 Kemandirian BLU

Salah satu tujuan diberikannya status BLU kepada satuan kerja adalah untuk

mewiraswastakan pemerintah (enterprising the government) Oleh karena itu satker

BLU didorong untuk menciptakan kemandirian terhadap dirinya sendiri Kemandirian

tersebut dapat dilihat dari berkurangnya porsi alokasi pagu rupiah murni (RM) yang

diberikan Satker BLU dapat dikatakan telah mandiri apabila porsi pagu BLU yang

dikelolanya telah berada di atas 65 persen dari totalkeseluruhan pagu

Satker Rumkit Bhayangkara di Jayapura memiliki perkembangan dan kemajuan

yang cukup pesat dalam pengelolaan kinerjanya sebagai BLU Pusat Hal tersebut

ditunjukkan dengan semakin meningkatnya porsi pagu BLU yang dikelola yaitu dari 788

persen di tahun 2019 menjadi 846 persen pada tahun 2020 Sampai akhir tahun 2020

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

56

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

di Papua terdapat satu satker BLU yang dinilai memiliki tingkat kemandirian yang

matang

Berdasarkan grafik di samping

dapat disimpulkan bahwa satker

Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura

merupakan BLU Pusat di Provinsi

Papua yang telah memiliki tingkat

kemandirian yang matang Hal

tersebut ditunjukkan dengan porsi

pagu BLU yang dikelola oleh Rumah

Sakit Bhayangkara Jayapura telah

mencapai 846 persen dari total pagu

(diatas batas kemandirian BLU Pusat

sebesar 65 persen) adapun satker

Politeknik Penerbangan Jayapura dikategorikan belum memiliki kemandirian sebagai

satker BLU karena proporsi pagu BLU yang dikelola masih sebesar 180 persen Dan

untuk BLU Rumkit Marthen Indey perkembangan yang ditunjukkan cukup impresif

dimana porsi pagu BLU yang dikelola mencapai 638 persen hampir memenuhi syarat

untuk dikategorikan sebagai satker BLU yang mandiri Terhadap satker BLU Pusat yang

belum mencapai kemandirian yang cukup Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi

Papua terus melakukan berbagai upaya pembinaan agar dapat terus berkembang dan

mandiri sehingga dapat menghasilkan pendapatan yang lebih besar dan memberikan

pelayanan yang lebih optimal kepada masyarakat

37 PENGELOLAAN MANAJEMEN INVESTASI PUSAT

371 Penerusan Pinjaman

Berdasarkan Nota Dinas Direktur Sistem Manajemen Investasi Nomor ND-

1289PB42019 tanggal 31 Desember 2019 hal Pelaksanaan Rekonsiliasi Pinjaman

PemdaBUMDKoperasi per 31 Desember 2019 menyatakan bahwa Kanwil Ditjen

Perbendaharaan Provinsi Papua tidak perlu melaksanakan rekonsiliasi karena tidak

terdapat debitur PemdaBUMDKoperasi Namun demikian di wilayah Papua masih

terdapat utang PDAM Kab Biak Numfor yang sedang diselesaikan melalui Panitia

Urusan Piutang Negara (PUPN) Penetapan jumlah piutang sebagaimana tercantum

dalam dokumen nomor PJPN-01PUPNC302014 tanggal 2 Mei 2014 adalah sejumlah

Rp2009 Miliar Sejak bulan Februari 2018 PDAM Kab Biak Numfor membayar

angsuran Piutang Negara setiap bulan melalui KPKNL Biak dengan rincian pembayaran

Grafik 34 Proporsi Pagu Satker BLU Pusat Tahun

2020

Sumber MeBe (2020) diolah

57 57

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

angsuran sebesar Rp15 juta Hak Penyerah Piutang sebesar Rp1364 juta dan biaya

administrasi 10 sebesar Rp136 juta

372 Kredit Program

Penyaluran Kredit Program tahun 2020 yang meliputi Kredit

Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan Ultra Mikro (UMi)

mencapai Rp128 Triliun dengan total debitur sebanyak

30972 orangbadan usaha Penyaluran kredit program di

Papua pada Semester I Tahun 2020 sempat mengalami

penurunan hingga 48 sebagai dampak Pandemi Covid-19 apabila dibandingkan

dengan periode yang sama pada Tahun 2019 (yoy) Namun demikian penyaluran

mengalami kenaikan sebesar 465 pada Semester II 2020 Hal ini menyebabkan

penyaluran kumulatif hingga 31 Desember 2020 menjadi sebesar Rp1278 triliun naik

255 apabila dibandingkan dengan penyaluran Kredit Program tahun 2019 sebesar

Rp1019 triliun Penyaluran Kredit Program tahun 2020 terbagi ke dalam empat skema

sebagaimana tercantum dalam tabel 321 sebagai berikut

Tabel 321 Realisasi Penyaluran KUR Per Skema

Skema Penyaluran Akad (Miliar Rp) Outstanding (Miliar Rp)

Jumlah Debitur

KUR Mikro 71018 46373 21711

KUR Kecil 51673 42618 2608

KUR Super Mikro 4336 3051 4998

Pembiayaan UMi 871 - 1655

Jumlah 127893 92037 30972

Sumber SIKP 2021 diolah

Berdasarkan data pada SIKP (wwwsikpkemenkeugoid) sebanyak 9913

kredit program Tahun 2020 di Provinsi Papua disalurkan melalui 4 Bank utama yaitu

BRI (6626) Bank Mandiri (1926) BNI (1111) serta BPD Papua (308) Dari

jumlah tersebut penyaluran tertinggi pada usaha sektor perdagangan besar dan eceran

(4991) yang diikuti oleh sektor pertanian perburuan dan kehutanan (1920)

Sedangkan 3 sektor dengan penyaluran kurang dari 1 yaitu Konstruksi (022) Jasa

Kesehatan dan Kegiatan Sosial (015) serta Jasa Pendidikan (007) Distribusi

penyaluran masih didominasi oleh 3 (tiga) KotaKabupaten utama yaitu Kota Jayapura

sebesar Rp29185 miliar (2282) Kabupaten Merauke sebesar Rp21892 miliar

(1712) serta Kabupaten Nabire sebesar Rp17339 miliar (1356) Sedangkan

Kabupaten dengan penyaluran terkecil adalah Kabupaten Puncak dengan penyaluran

Total debitur KUR

dan UMi sebanyak

30972 orangbadan

dengan nilai total

Rp128 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

58

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

hanya sebesar Rp782 juta yang disalurkan hanya kepada satu debitur KUR di Tahun

2020 Rincian penyaluran per KotaKabupaten dapat dilihat pada grafik sebagai berikut

Tabel 322 Penyaluran Kredit Program per KotaKabupaten di Provinsi Papua Posisi sd 31 Desember 2020 (dalam juta rupiah)

NO NAMA KABUPATEN

DEBITUR PENYALURAN OUTSTANDING

Jumlah Rp Juta Rp Juta

1 Kota Jayapura 6897 2227 29184820 2282 21989193 2389

2 Kab Merauke 5383 1738 21892455 1712 15028529 1633

3 Kab Nabire 3253 1050 17338597 1356 13351613 1451

4 Kab Mimika 3276 1058 12596074 985 8521433 926

5 Kab Jayapura 3001 969 9361875 732 6803503 739

6 Kab Keerom 1578 509 8043659 629 6355418 691

7 Kab Biak Numfor 1838 593 7848519 614 5801207 630

8 Kab Jayawijaya 1071 346 5024034 393 3575821 389

9 Kab Kep Yapen 759 245 3469402 271 2323310 252

10 Kab Sarmi 1051 339 3286833 257 2285589 248

11 Kab Boven Digul 594 192 2571826 201 1572860 171

12 19 Pemda lain 2271 733 7275161 569 4428917 481

JUMLAH 30972 100 1278933 100 920374 100

Sumber Data wwwsikpkemenkeugoid (2021)

Di Provinsi Papua hanya terdapat 2 Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)

Penyalur Pembiayaan UMi yaitu PNM dan Pegadaian Penyaluran UMi melalui PNM

dilakukan dengan skema kelompok 100 disalurkan kepada mama-mama Papua

tanpa pengenaan jaminan dari debitur serta PNM menyiapkan fasilitas pendampingan

kepada masing-masing kelompok Pendampingan tersebut berfungsi untuk

memudahkan dalam proses pencairan pinjaman pembinaan usaha serta penarikan

angsuran dari debitur Berbeda dengan PNM penyaluran UMi melalui Pegadaian

dilakukan dengan skema individu

pada umumnya masih dimintakan

persyaratan penyediaan agunan serta

belum adanya pendampingan secara

intensif kepada debitur penerima UMi

PNM Papua memiliki 3 Cabang

(seluruhnya ada di Jayapura) yaitu

Cabang Jayapura Utara dan Jayapura

Selatan di Kota Jayapura serta

Cabang Sentani di Kabupaten

Jayapura Pegadaian Area Papua

Grafik 35 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per

tahun Periode 2017 sd 2020

Sumber SIKP UMi (2020) diolah

59 59

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

memiliki 8 Cabang (4 di Jayapura Merauke Biak Mimika dan Nabire) dan 32unit

Selanjutnya informasi lebih akurat terkait penyaluran UMi dapat dilihat pada

httpssikpumiid Berdasarkan data tersebut penyaluran Pembiayaan UMi secara

kumulatif sampai dengan 31 Desember 2020 di Provinsi Papua adalah sebesar

Rp12226 miliar Jumlah tersebut meliputi penyaluran sebesar Rp583 juta pada di 2017

Rp5356 juta di tahun 2018 Rp2558 miliar di tahun 2019 (naik 478) serta Rp8549

miliar di tahun 2020 (naik 334) Rp9674 miliar Pada Semester I 2020 penyaluran

Pembiayaan UMi sempat mengalami penurunan menjadi Rp1287 miliar dari penyaluran

semester II 2019 sebesar Rp2448 miliar karena dampak Pandemi Covid-19 Penyaluran

mengalami kenaikan yang signifikan pada Semester II 2020 menjadi Rp7262 miliar

sehingga total penyaluran tahun 2020

naik 334 dibandingkan tahun 2019

Hal ini menunjukkan bahwa

Pembiayaan UMi di Papua mempunyai

prospek yang cukup bagus

Dari penyaluran kumulatif sd

31 Desember 2020 sebesar Rp12226

miliar penyaluran UMi melalui PNM

adalah sebesar Rp1882 miliar

(1539) sedangkan penyaluran

melalui Pegadaian sebesar Rp10344

miliar (8461) Rincian penyaluran Pembiayaan UMi per LKBB dapat dilihat pada Grafik

36

38 PERKEMBANGAN DAN ANALISIS BELANJA WAJIB (MANDATORY

SPENDING) DAN BELANJA INFRASTRUKTUR PUSAT DI DAERAH

381 Mandatory Spending di Daerah

Mandatory spending Belanja Pemerintah Pusat di daerah difokuskan untuk

belanja pada sektor pendidikan dan sektor kesehatan sebagaimana yang diamanatkan

dalam Undang-Undang APBN

a Belanja Sektor Pendidikan

Alokasi Belanja Pemerintah Pusat di Papua terdistribusi ke dalam 11 fungsi

salah satunya yaitu fungsi Pendidikan Alokasi pagu fungsi Pendidikan tahun 2020

sebesar Rp96035 miliar turun 76 persen dari alokasi tahun sebelumnya sebesar

Rp104 Triliun Alokasi belanja sektor pendidikan tersebut sebagian besar tercermin

pada DIPA yang dialokasikan di beberapa kementerianlembaga yaitu Kementerian

Grafik 36 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per

LKBB (Juta rupiah)

Sumber SIKP UMi (2020) diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

60

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Pendidikan Nasional Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta

Kementerian Agama Jumlah alokasi pagu pada ketiga Bagian Anggaran tersebut

sebesar Rp84269 Miliar dengan realisasi penyerapan sebesar Rp77370 Miliar atau

918 persen dari pagu

Secara umum realisasi belanja pada fungsi pendidikan tahun 2020 sebesar

Rp88389 Miliar atau 920 persen dari pagu Belanja sektor pendidikan diarahkan untuk

mendukung pencapaian pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan

peningkatan pelayanan dasar yang diwujudkan dengan pemerataan layanan pendidikan

yang berkualitas Dalam rangka mencapai tujuan tersebut belanja sektor pendidikan

diarahkan pada lima kegiatan prioritas sebagai berikut

Tabel 323 Kegiatan Prioritas Bidang Pendidikan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

No Kegiatan Prioritas Pagu Realisasi

1 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Pendidikan Tinggi

34086 31442 922

2 Pembangunan dan Rehabilitasi Prasarana Pendidikan 4177 3679 880

3 Peningkatan Layanan Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan untuk Seluruh Jenjang Pendidikan

3656 3529 965

4 Pengembangan Kelembagaan 419 341 814

5 Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis Pendidikan 465 449 965

Jumlah 42803 39440 921

Sumber MEBE 2020 diolah

Kegiatan prioritas bidang pendidikan terutama diarahkan untuk Dukungan

Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Pendidikan Tinggi dengan

porsi 796 persen dari alokasi kegiatan prioritas Realisasi belanja sektor pendidikan

pada kelima kegiatan prioritas sebesar Rp39440 Miliar atau 921 persen dari alokasi

b Belanja Sektor Kesehatan

Alokasi pagu Belanja Pemerintah Pusat pada fungsi kesehatan tahun 2020

sebesar Rp15735 miliar Rp25327 Miliar turun 378 persen dibandingkan alokasi tahun

sebelumnya Detil pagu dan realisasi pada Bagian Anggaran fungsi kesehatan dapat

disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 324 Pagu dan Realisasi Fungsi Kesehatan Per Bagian Anggaran (dalam miliar rupiah)

No Bagian Anggaran Pagu Realisasi

1 Kementerian Kesehatan 9074 8046 934

2 BPOM 2865 2733 976

3 BKKBN 3795 3649 964

Jumlah 15735 14428 945

Sumber MEBE 2020 diolah

61 61

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Pagu belanja pada sektor pendidikan yang dialokasikan kepada Provinsi Papua

dapat tercermin pada DIPA yang dialokasikan untuk Kementerian Kesehatan Badan

Kependudukan dan Keuarga Berencana Nasional (BKKBN) serta Badan Pengawas

Obat dan Makanan (BPOM) Alokasi terbesar belanja sektor kesehatan dialokasikan

pada DIPA Kementerian Kesehatan yaitu Rp9074 Miliar atau 577 persen dari total

alokasi fungsi kesehatan Belanja sektor kesehatan diarahkan untuk mendukung

pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan peningkatan pelayanan

dasar yang diwujudkan dengan peningkatan pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat

Belanja sektor kesehatan diarahkan pada lima kegiatan prioritas sebagai berikut

Tabel 325 Kegiatan Prioritas Bidang Kesehatan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

No Kegiatan Prioritas Pagu Realisasi

1 Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dan pengendalian penyakit

1161 781 673

2 Peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan 109 105 963

3 Peningkatan efektivitas pengawasan obat dan makanan 571 452 874

4 Peningkatan kesehatan ibu anak keluarga berencana dan kesehatan reproduksi

693 650 938

5 Percepatan penurunan stunting 171 157 918

Jumlah 2651 2145 809

Sumber MEBE 2020 diolah

Salah satu kegiatan prioritas bidang kesehatan yang pada tahun 2020 menjadi

perhatian khusus yaitu Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan

pengendalian Penyakit Alokasi belanja pemerintah pusat untuk pelaksanaan kegiatan

Germas dan pengendalian penyakit di Papua sebesar Rp1161 Miliar dengan realisasi

penyerapan sebesar Rp781 Miliar atau 673 persen dari alokasi pagu Alokasi tersebut

masih kurang mengingat tingkat kesadaran masyarakat terhadap hidup sehat di Papua

masih rendah sementara tingkat penyebaran corona virus disease relatif tinggi

382 Belanja Infrastruktur

Alokasi belanja sektor infrastruktur yang dialokasikan kepada Provinsi Papua

dapat tercermin pada DIPA yang dialokasikan untuk KemenPUPR dan Kemenhub

Jumlah alokasi pagu pada dua kementerian tersebut mencapai Rp434 Triliun atau 3113

persen dari alokasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp1394 Triliun Detil pagu dan

realisasi pada kedua Bagian Anggaran tersebut disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 326 Pagu dan Realisasi Kementerian PUPR dan Perhubungan (dalam miliar rupiah)

NO KEMENTERIANLEMBAGA PAGU 2020 REALISASI 2020

1 KEMENTERIAN PUPR 434308 418595 963

2 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 133508 127631 956

JUMLAH 567816 546226 962

Sumber MEBE 2020 diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

62

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Belanja infrastruktur yang dialokasikan pada KemenPUPR mencapai Rp434

Triliun atau 313 persen dari total alokasi belanja pemerintah pusat Alokasi belanja

infrastruktur pada Kementerian PUPR sebagian digunakan untuk mendukung salah satu

program nasional yaitu pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan

peningkatan pelayanan dasar yang diwujudkan dengan penyediaan akses hunian layak

dan terjangkau Untuk mendukung pencapaian program nasional tersebut anggaran

yang dialokasaikan digunakan untuk kegiatan prioritas sebagai berikut

Tabel 327 Kegiatan Prioritas Bidang Infrastuktur Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

No Kegiatan Prioritas Pagu Jumlah

1 Pengembangan Pelabuhan dan Angkutan Tol Laut 86995 84058 966

2 Pembangunan dan Pengembangan Transportasi Multimoda dan Perkotaan

5747 5659 985

3 Penguatan Struktur Ekonomi Kreatif 345 343 994

4 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut

4711 4426 940

5 Pelayanan Angkutan Udara 16243 16064 989

Jumlah 114041 110551 969

Sumber MEBE 2020 diolah

Kegiatan prioritas di bidang infrastruktur terdiri atas lima kegiatan sebagaimana

tabel di atas Pada tahun 2020 kegiatan prioritas bidang infrastruktur lebih ditujukan pada

Pengembangan Pelabuhan dan Angkutan Tol Laut hal ini dilakukan pemerintah untuk

kegiatan distribusi alat Kesehatan maupun barang-barang yang dibutuhkan selama

masa pandemi Kurang optimalnya penyerapan anggaran di bidang infrastuktur

dikarenakan banyaknya faktor teknis di lapangan antara lain adanya gangguan

keamanan pemalangan proyek adanya kejadian force majeur

BOKS 3

Wagub Papua Minta Dana Desa dipakai Untuk Gerakkan Perekonomian Kampung

Wakil Gubenur Papua Klemen Tinal meminta aparat kampung di Bumi Cenderawasih memanfaatkan kucuran Dana Desa secara maksimal Efektifitas Dana Desa diharapkan mampu menggerakkan perekonomian di tingkat kampung mengingat banyak anggaran pemerintah yang direalokasi dan direfokusing untuk menangani pandemi Covid-19 Klemen Tinal mengatakan pemerintah baik pusat maupun daerah telah melakukan reformasi anggaran dengan lebih menitik beratkan pada program yang meningkatkan partisipasi masyarakat dalam suasana pandemi ldquoUntuk itu saya minta Pemerintah Kampung bisa memanfaatkan 54 triliun Dana Desa yang telah digelontorkan untuk Papua pada 2021rdquo kata Tinal di Jayapura Senin (30112020)

Tinal juga meminta Pemerintah Kampung tidak menutup informasi terkait besaran dana yang telah digelontorkan pemerintah pusat Ia mengingatkan Dana Desa bukan milik pribadi kepala kampung namun harus digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan warga kampung ldquoSilahkan buat program yang melibatkan masyarakat dan benar-benar bermanfaat Dengan begitu pertumbuhan ekonomi di tingkat kampung terus membaikrdquo ujarnya Tinal juga berpesan agar setiap anggaran yang digunakan harus dipertanggungjawabkan sesuai peruntukan Artinya Dana Desa tidak boleh disalahgunakan apalagi untuk memenuhi kebutuhan pribadi ldquoJadi tidak perlu tertutup Dengan begitu sosial kontrol masyarakat terhadap jalannya pemerintahan efektif dan efisiennya penggunaan akan lebih baikrdquo tutupnya Sumber jubicoid diakses Februari 2021

Andin HadiyantoDirektur Jenderal Perbendaharaan

BAB IVPerkembangan dan Analisis

Pelaksanaan APBD

Dalam mendorong percepatan dalam penangananpandemi Covid-19 pemerintah merumuskan ProgramPemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Beberapa programpenting dalam program PEN tersebut terkait eratdengan pelaksanaan tugas dan fungsi DJPb

Pesan Dirjen Perbendahaan dalam RAPIMTAS DJPB 202015062020

Sumber Foto Tino Adi P

63

Pasar Potikelek Wamena Photo Credit Jiwa (KPPN Wamena)

41 APBD TINGKAT PROVINSI (KONSOLIDASI PEMDA)

apua sebagai provinsi yang berada di ujung timur Indonesia ditetapkan menjadi

provinsi dengan otonomi khusus berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 tahun

2001 sebagaimana telah diubah dengan Perpu Nomor 1 tahun 2008 tentang

Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua Keseriusan pemerintah dalam melakukan

pembangunan di Papua terlihat dari kenaikan anggaran pemerintah dari tahun ketahun

baik itu yang dialokasikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

APBD itu sendiri merupakan instrumen kebijakan utama bagi pemerintah daerah

yang menduduki posisi sentral dalam upaya pengembangan kapabilitas dan efektivitas

pemerintah daerah Disamping itu APBD juga merupakan alat dalam rangka

mewujudkan pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat untuk tercapainya

tujuan Negara (Mardiasmo 2002) Saat ini di Provinsi Papua terdapat 30 pemerintah

daerah terdiri dari 1 Pemerintah Provinsi dan 29 Pemerintah KabuputenKota Profil

APBD agregat (provinsikabupatenkota) berdasarkan klasifikasi ekonomi disajikan pada

tabel berikut

P

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB IV

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

64

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Tabel 41 Profil APBD Provinsi Papua Berdasarkan Klasifikasi Ekonomi (dalam miliar rupiah)

Uraian 2018 2019 2020

Pagu Realisasi Real

Pagu Realisasi Real

Pagu Realisasi Real

Pendapatan 5251135 5312805 1012 5498495 5319787 968 5447563 4338087 796

Pendapatan Asli Daerah

291916 208015 713 275527 334463 1214 297256 241392 812

Pendapatan Transfer

4898490 5083627 1038 5162560 4916546 952 5073510 4045391 797

Lain-Lain Pendapatan yang Sah

60729 21163 349 60408 68778 1139 76796 51304 668

Belanja dan Transfer

5551613 4682263 843 5544326 4947009 892 5605747 4212833 752

Belanja 4318629 3861027 894 4467288 3891047 871 4535544 3548451 782

Transfer 1232984 821236 666 1077039 1055962 980 1070203 664383 621

Surplus (Defisit)

(300478) 630541 - (45831) 372778 - (158184) 125253 -

Pembiayaan Netto

228950 153784 672 42942 292551 6813 153541 422774 2753

Penerimaan Pembiayaan

310696 241407 777 138105 436176 3158 268041 467725 1745

Pengeluaran Pembiayaan

81746 87623 1072 95163 143625 1509 114500 44951 393

SILPA (71528) 784325 - (2889) 665329 - (4643) 548028 -

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Pada tahun 2020 target pendapatan pada APBD Provinsi Papua tercatat

sebesar Rp5448 triliun turun 093 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar

Rp5498 triliun Namun demikian target Pendapatan Asli Daerah (PAD) mengalami

kenaikan yang cukup signifikan Hal tersebut menunjukkan adanya komitmen Provinsi

Papua untuk meningkatkan kemandirian daerah dengan upaya untuk menaikkan PAD

Dari sisi realisasi APBD Provinsi Papua tahun 2020 mengalami penurunan yang

cukup tajam pada pendapatan daerah sebesar 1845 persen dibandingkan tahun

sebelumnya dari Rp5320 triliun menjadi Rp4338 triliun Demikian juga dengan belanja

daerah mengalami penurunan realisasi sebesar 1484 persen dari Rp4947 triliun di

tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp4213 triliun

42 PENDAPATAN DAERAH

Pendapatan Daerah pada Provinsi Papua terdiri dari

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pendapatan Transfer dan

Lain-Lain Pendapatan yang Sah Pendapatan transfer masih

mendominasi komponen pendapatan daerah di Provinsi

Papua Hal tersebut mengindikasikan bahwa tingkat

kemandirian Provinsi Papua masih rendah Pendapatan

daerah di Provinsi Papua dapat dirinci sebagai berikut

Realisasi pendapatan

daerah di Provinsi

Papua mengalami

penurunan cukup

signifikan yang

disebabkan adanya

perubahan situasi

dan perubahan

kebijakan akibat

Pandemi COVID-19

65

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Tabel 42 Jenis Pendapatan Daerah di Provinsi Papua (dalam miliar rupiah)

Pendapatan 2018 2019 2020

Pagu Realisasi Real

Pagu Realisasi Real

Pagu Realisasi Real

PAD 291916 208015 712 275527 334463 1214 297256 241392 812

Pajak Daerah 162220 122565 756 116071 199735 1721 168410 144660 859

Retribusi Daerah 28683 19097 666 20592 17018 826 17420 13023 748

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

13946 4038 290 12774 6935 543 16543 8865 536

Lain-lain PAD yang Sah 87068 62315 716 126090 110774 879 94883 74845 789

PENDAPATAN TRANSFER

4898490 5083627 1038 5162560 4916546 952 5073510 4045391 797

Transfer Dana Perimbangan

3258323 3705421 1137 3319971 3296653 993 3413381 2793310 818

Transfer Pemerintah - Lainnya

1456038 1224498 841 1691994 1402849 829 921538 1151791 1250

Transfer Pemerintah Provinsi

35800 89101 2489 37851 204697 5408 65952 46793 709

Transfer Bantuan Keuangan

148329 64607 436 112744 12346 110 672639 53496 80

LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH

60729 21163 349 60408 68778 1139 76796 51304 668

Pendapatan Hibah 23190 18464 796 38594 20794 539 53428 50042 937

Pendapatan Dana Darurat

- - - - - - - -

Pendapatan Lain-Lain 37539 2699 72 21814 47984 2200 23368 1262 54

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Realisasi pendapatan daerah tahun 2020 turun 1845 persen dibandingkan tahun

sebelumnya Kondisi tersebut disebabkan oleh penurunan realisasi seluruh komponen

Pendapatan Daerah di tahun 2020 Terjadinya penurunan Pendapatan Daerah antara

lain disebabkan oleh penurunan PAD karena adanya kebijakan pembatasan sosial dan

pembatasan akses transportasi keluar masuk Papua yang berpengaruh terhadap

menurunnya sektor-sektor yang menjadi sumber PAD serta adanya penurunan dana

transfer yang disebabkan adanya kebijakan pemotongan untuk dialihkan dalam rangka

penanganan COVID-19

421 Pendapatan Asli Daerah

a Analisis Proporsi

Dilihat dari komposisinya proporsi

Pendapatan Transfer selama dua tahun

terakhir masih sangat dominan sebagai

sumber pendapatan pada APBD Papua

Kontribusi Pendapatan Asli Daerah pada

tahun 2020 sebesar 556 persen mengalami

penurunan dibandingkan tahun sebelumnya

yaitu sebesar 629 persen Kondisi ini

disebabkan karena pada tahun 2020

pemerintah daerah di Papua tidak dapat

optimal menggali potensi sumber-sumber

Grafik 41 Komposisi Pendapatan Daerah

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

66

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

PAD sebagai akibat adanya pandemi COVID-19 Dengan demikian dapat dinyatakan

bahwa tingkat kemandirian daerah mengalami penurunan yang tercermin dari semakin

rendahnya rasio Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap total pendapatan daerah

b Analisis Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah

Tingkat kemandirian daerah dapat dilihat dari rasio PAD yang merupakan

perbandingan antara PAD terhadap total Pendapatan Semakin tinggi rasio PAD

terhadap total pendapatan maka tingkat kemandirian daerah semakin tinggi yang

berarti bahwa belanja daerahnya semakin banyak didanai dari pendapatan asli

daerahnya

Grafik 42 Rasio PAD Pemda-Pemda di Provinsi Papua

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa Kota Jayapura memiliki tingkat

kemandirian yang paling tinggi dibandingkan dengan kabupatenkota lain di wilayah

Papua dengan rasio PAD sebesar 1319 persen Selanjutnya disusul oleh Kabupaten

Mimika (1301) Provinsi Papua (1052)dan Kabupaten Jayapura (674) Namun

demikian rasio PAD Kota Jayapura yang sebesar 1319 persen tersebut masih sangat

kecil jika dibandingkan dengan rata-rata rasio PAD pemda seluruh Indonesia sebesar

3520 persen (2018) Hal tersebut tentunya menjadi tantangan bagi pemda-pemda

lingkup Provinsi Papua untuk semakin menggali potensi-potensi PAD agar tingkat

kemandirian Papua semakin meningkat

422 Dana TransferPerimbangan

Memperhatikan komposisi pendapatan daerah pada APBD Papua tahun 2020

yang telah diuraikan pada subbab sebelumnya dapat dilihat bahwa ketergantungan

Papua terhadap pendapatan transfer masih sangat tinggi Pada tahun 2020 komposisi

dana transfer di Papua sebesar 9325 persen mengalami kenaikan dibandingkan

dengan tahun sebelumnya sebesar 9242 persen Untuk mengetahui kontribusi belanja

67

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

negara terhadap komponen pendapatan daerah dalam APBD Papua dapat dilakukan

dengan analisis sebagai berikut

a Analisis Ruang Fiskal dan Kemandirian Daerah

Ruang fiskal mencerminkan ketersediaan ruang yang cukup pada anggaran

pemda tanpa menganggu solvabilitas fiskal (membiayai belanja wajib) Formula untuk

perhitungan ruang fiskal dalah sebagai berikut

119877119906119886119899119892 119865119894119904119896119886119897 = (119879119900119905119886119897 119875119890119899119889119886119901119886119905119886119899 minus 119863119860119870) minus 119861119890119897119886119899119895119886 119875119890119892119886119908119886119894 119879119886119896 119871119886119899119892119904119906119899119892

Dari grafik disamping ruang fiskal

pada APBD Papua selama tiga

tahun terakhir mengalami tren

penurunan Pada tahun 2018

ruang fiskal jika dibandingkan

dengan total pendapatan yaitu

sebesar 7128 persen kemudian

ruang fiskal turun pada tahun 2019

sebesar 6813 persen selanjutnya

pada tahun 2020 ruang fiskal

kembali mengalami penurunan dari total pendapatan sebesar Rp4338 triliun terdapat

ruang fiskal sebesar Rp2839 triliun atau sebesar 6544 persen

b Rasio Dana Transfer

Tingkat kemandirian daerah disamping dapat dilihat dari rasio PAD terhadap total

pendapatan juga dapat dilihat dari rasio dana transfer terhadap total pendapatan

Apabila rasio PAD lebih besar daripada rasio dana transfer berarti tingkat kemandirian

daerah semakin tinggi sebaliknya semakin besar rasio dana transfer berarti tingkat

ketergantungan daerah semakin tinggi

Dari grafik di bawah dapat dilihat bahwa sebagian besar pemda

(provinsikabupatekota) di Papua masih memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi

karena memiliki rasio dana transfer yang besar Dari 30 pemda di Papua yang memiliki

rasio pendapatan transfer terendah dibandingkan dengan pemda lain (dibawah 90)

antara lain Kabupaten Jayapura (7409) Kota Jayapura (7845) Kabupaten Mimika

(8563) dan Provinsi Papua (8944) Hal tersebut tentunya menjadi tantangan bagi

Provinsi Papua untuk mengurangi tingkat ketergantungan dengan dana transfer melalui

penggalian sumber-sumber PAD yang baru

Grafik 43 Ruang Fiskal APBD Agregat Papua

Sumber Pemda DJPK SIKD (2020) diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

68

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Grafik 44 Rasio Dana Transfer Pemda-Pemda di Provinsi Papua

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

c Analisis Pengaruh Alokasi Dana Transfer ke Daerah Terhadap Ekonomi

Regional

Pada subbab ini akan dianalisis pengaruh alokasi dana transfer ke daerah

terhadap ekonomi regional dengan perhitungan korelasi Pearson menggunakan

software IBM SPSS Data yang dipergunakan adalah data jumlah dana transfer per

kabupatenkota (29 pemda) pada APBD Papua dan data PDRB Atas Dasar Harga

Berlaku (ADHB) per kabupatenkota tahun 2017 sampai dengan tahun 2020

Gambar 41 Hasil Perhitungan Korelasi Pearson

Sumber DJPK SIKD BPS Provinsi Papua (2021) diolah dengan SPSS

69

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Dapat dilihat bahwa hubungan korelasi antara Transfer Pemerintah dengan

PDRB ADHB menunjukkan hasil 0335 dan p-value 0000 (mendekati nol) Hal tersebut

menunjukan bahwa 335 variasi tinggi atau rendahnya PDRB ditentukan oleh Transfer

Pemerintah Dengan demikian dana transfer yang sudah digelontorkan oleh pemerintah

pusat ke pemda kabupatenkota di wilayah Provinsi Papua signifikan mempengaruhi

PDRB Provinsi Papua sebesar 335 persen

423 Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah

Komponen lain-lain pendapatan daerah yang sah pada APBD Papua tahun 2020

tercatat sebesar Rp51304 miliar yang terdiri dari pendapatan hibah sebesar Rp50042

miliar dan pendapatan lain-lain sebesar Rp1262 miliar Pada tahun 2020 lain-lain

pendapatan daerah yang sah berkontribusi sebesar 118 persen terhadap total

pendapatan daerah di Papua

43 BELANJA DAERAH

Alokasi belanja daerah pemda lingkup Provinsi Papua tahun

2020 sebesar Rp5606 triliun Realisasi belanja daerah

sebesar Rp4213 triliun (752 dari pagu) mengalami

penurunan 1484 persen dibandingkan dengan tahun

sebelumnya sebesar Rp4947 triliun Belanja daerah di Papua

dapat diuraikan dalam klasifikasi sebagai berikut

a Rincian Belanja Daerah Menurut Jenis Belanja (Sifat Ekonomi)

Berdasarkan klasifikasi ekonomi APBD Pemda-pemda di lingkup Provinsi Papua

dibagi ke dalam beberapa jenis belanja terlihat bahwa persentase alokasi belanja

langsung masih lebih besar daripada belanja tidak langsung Hal ini menjadi sinyal positif

bahwa Pemerintah Daerah di Provinsi Papua masih dalam jalur yang tepat dalam

mengalokasikan belanja daerah karena Belanja Langsung mempunyai multiplier effect

yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah

Dari tabel dibawah dapat dilihat bahwa sebagian besar jenis belanja mengalami

penurunan realisasi dari tahun sebelumnya antara lain Belanja Barang Belanja Modal

Belanja Subsidi Belanja Bansos Belanja Bagi Hasil dan Belanja Bantuan Keuangan

Sementara itu sisanya mengalami kenaikan yaitu Belanja Pegawai Belanja Bunga

Belanja Hibah dan Belanja Tidak Terduga Belanja Tidak Terduga mengalami lonjakan

kenaikan yang sangat tinggi dengan realisasi sebesar 4257 persen dibandingkan

dengan pagunya atau mengalami kenaikan sebesar 47302 persen jika dibandingkan

dengan realisasi tahun sebelumnya Kenaikan tersebut disebabkan karena Pemda

Realisasi Belanja

Tidak Terduga

Mengalami Kenaikan

yang tinggi karena

digunakan untuk

penanganan COVID-

19 dan PEN di Papua

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

70

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Provinsi Papua menggunakan pos Belanja Tidak Terduga untuk menyediakan anggaran

dalam rangka penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun

2020

Tabel 43 Profil APBD Berdasarkan Klasifikasi Jenis Belanja (Dalam miliar Rupiah)

Jenis Belanja 2018 2019 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi Pagu Realisasi Belanja Pegawai 1316108 1026452 1457013 1034112 1516285 1203610 7938

Belanja Barang 1363702 1361468 1462373 1495903 1392711 1093754 785

Belanja Modal 1158384 963549 1218597 948081 934224 633034 678

Belanja Bunga 6406 2419 5729 2027 40042 5678 142

Belanja Subsidi 10294 12251 8922 6513 7847 5975 761

Belanja Hibah 359517 386184 230142 275438 551725 408136 740

Belanja Bantuan Sosial

93610 96138 70526 109691 66756 87780 1315

Belanja Bagi Hasil 50165 35353 60256 91882 95627 83961 878

Belanja Bantuan Keuangan

1182819 821236 1016783 964080 974576 580422 596

Belanja Tidak Terduga

10609 12565 13984 19281 25953 110484 4257

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

b Analisis Belanja Daerah

1 Analisis Proporsi Alokasi Belanja Sektor Konsumtif dan Produktif

Analisis proporsi alokasi

belanja sektor konsumtif dan

produktif digunakan untuk

mengetahui seberapa besar

alokasi untuk sektor konsumtif dan

produktif Proporsi belanja sektor

konsumtif (Belanja Pegawai dan

Belanja Barang) dan belanja

sektor produktif (Belanja Modal)

pada tahun 2020 mengalami

penurunan jika dibandingkan

tahun sebelumnya Belanja sektor konsumtif pada tahun 2020 turun sebesar 077

persen sedangkan belanja sektor produktif turun sebesar 531 persen

2 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal kepada Indikator Ekonomi Regional

Pada tahun 2020 terjadi penurunan total belanja pemerintah dan transfer

sebesar 1107 persen sementara di tahun yang sama terjadi kenaikan PDRB sebesar

232 persen dan kenaikan tingkat kemiskinan sebesar 025 persen

Grafik 45 Alokasi Belanja Sektor Konsumtif dan

Produktif

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

71

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Tabel 44 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan

Belanja dan Transfer 6276022 miliar 5581058 miliar -1107

PDRB (ADHK)PertEkonomi

13456224 miliar 13767757 miliar 232

Tingkat Kemiskinan 2655 2680 025

Rasio Belanja thd PDRB 4664 4053 -611

Sumber Pemda DJPK BPS (2021) diolah

Rasio belanja terhadap PDRB mengalami penurunan sebesar 611 persen dari

4664 persen menjadi sebesar 4053 persen di tahun 2020 Rasio belanja terhadap

PDRB menggambarkan produktifitas dan efektifitas daerah dalam membelanjakan

anggarannya Semakin rendah rasionya berarti semakin efektif pemerintah dalam

membelanjakan anggarannya Jika dilihat kondisi di tahun 2020 PDRB mengalami

kenaikan meskipun belanja dan transfer pemerintah mengalami penurunan PDRB

Provinsi Papua tercatat mengalami kenaikan yang mengakibatkan ekonomi papua

tumbuh positif sebesar 692 persen (y-o-y) Dari sisi produksi pertumbuhan ini terutama

ditopang dari lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian yang menyumbang

sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1192 persen (y-o-y) Dari sisi Pengeluaran

pertumbuhan ditopang oleh Komponen Ekspor Luar Negeri yang mengalami

kenaikan hingga 396 persen (y-o-y)

44 PERKEMBANGAN BLU DAERAH

Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) adalah satuan kerja

perangkat daerah (SKPD) atau unit kerja pada SKPD di

lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untuk

memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa

penyediaan barang danatau jasa yang dijual tanpa

mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan

pada prinsip efisiensi dan produktivitas

a Profil dan Jenis Layanan Satker BLU Daerah

Di Provinsi Papua terdapat 9 entitas yang telah ditetapkan sebagai instansi yang

menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD)

yang seluruhnya bergerak di bidang pelayanan kesehatan Namun sampai saat ini baru

8 RSUD yang telah menerapkan pengelolaan keuangan BLUD yaitu RSUD Nabire

RSUD Mimika RSUD Merauke RSUD Biak RSUD Abepura RSUD Paniai RSUD

Jayapura dan RSUD Yowari Sementara 1 entitas lainnya yaitu RSUD Supiori belum

menerapkan pola pengelolaan keuangan BLUD Sampai saat ini pengelolaan keuangan

Terdapat 9 entitas

yang ditetapkan

sebagai BLUD dan

seluruhnya di bidang

pelayanan

kesehatan

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

72

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

yang dijalankan oleh rumah sakit tersebut masih sebagai organisasi perangkat daerah

pada umumnya

Tabel 45 Profil dan Jenis Layanan BLU Daerah di Provinsi Papua (Rupiah)

No Jenis Layanan Satker BLUD Pemerintah Daerah Total Pagu 2020

1 Pelayanan Kesehatan RSUD Abepura Pemprov Papua 272337461740

2 Pelayanan Kesehatan RSUD Jayapura Pemprov Papua 622679257077

3 Pelayanan Kesehatan RSUD Mimika Pemkab Mimika 207835466321

4 Pelayanan Kesehatan RSUD Biak Pemkab Biak Numfor 146033887566

5 Pelayanan Kesehatan RSUD Merauke Pemkab Merauke 154194496038

6 Pelayanan Kesehatan RSUD Nabire Pemkab Nabire 98231250000

7 Pelayanan Kesehatan RSUD Yowari Pemkab Jayapura 47715885900

8 Pelayanan Kesehatan RSUD Paniai Pemkab Paniai 83603877296

9 Pelayanan Kesehatan RSUD Supiori Pemkab Supiori NA

Sumber Pemda SIKD BPKP (2021)

Rumah Sakit Umum Daerah Supiori telah ditetapkan sebagai entitas BLUD sejak

tahun 2015 melalui Surat Keputusan Bupati Supiori Nomor 72 Tahun 2015 tentang

Penetapan Rumah Sakit Daerah Kabupaten Supiori sebagai Badan Layanan Umum

Daerah namun hingga saat ini pengelolaan RSUD belum menggunakan PPK-BLUD

yaitu penggunaan langsung atas pendapatan yang diperoleh RSUD termasuk

pendapatan BPJS Hal ini disebabkan adanya keraguan dari Direktur dan Pengelola

Keuangan RSUD Supiori untuk menggunakan langsung pendapatan yang diperoleh

oleh RSUD

b Perkembangan Pengelolaan Aset BLU Daerah

Salah satu BLUD yang telah melaksanakan pengelolaan keuangan BLUD cukup

lama adalah RSUD Mimika Rumah sakit umum milik Pemerintah Kabupaten Mimika ini

telah melaksanakan PPK-BLUD sejak tahun 2012 melalui Peraturan Bupati Mimika

Nomor 184 Tahun 2011 tanggal 9 Desember 2011 tentang Penetapan Rumah Sakit

Umum Daerah Kabupaten Mimika sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Aset

yang dimiliki oleh RSUD Mimika sebesar Rp20098 miliar

Tabel 46 Perkembangan Pengelolaan Aset dan Pagu BLUD Provinsi Papua

No Satker BLUD Nilai Aset (rupiah)

1 RSUD Mimika 200982072582

2 RSUD Nabire 174186000484

3 RSUD Merauke 116366149195

4 RSUD Paniai 11221847437

Sumber Pemda BPKP (2020)

73

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

c Analisis Legal

Dilihat dari aspek legal penetapan status BLUD oleh Kepala Daerah melalui

keputusan GubernurBupatiWalikota telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor

23 tahun 2005 jo Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2012 tentang Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 tahun

2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah

Penetapan status RSUD sebagai BLUD antara lain (1) RSUD Abepura ditetapkan

dengan SK Gubernur Nomor 1884389Tahun 2014 tanggal 3 November 2014 (2)

RSUD Nabire ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 10 Tahun 2015 tanggal 27 Januari

2015 (3) RSUD Mimika ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 184 Tahun 2011 tanggal

9 Desember 2011 (4) RSUD Merauke ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 632 Tahun

2014 tanggal 29 Agustus 2014 (5) RSUD Biak ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 261

Tahun 2013 (6) RSUD Supiori ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 72 Tahun 2015

dan RSUD Painai ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 99 tahun 2013

Kesesuaian penyusunan peraturan daerah tersebut dapat dilihat dari analisis

legal yang meliputi aspek kelembagaan tata kelola SDM dan pengendalian Dalam

aspek kelembagaan penetapan entitas BLUD harus memenuhi persyaratan substanstif

teknis dan administratif Aspek tata kelola meninjau aturan internal tata laksana

akuntabilitas dan transparansi Dalam aspek SDM meninjau struktur pengelola BLUD

Sementara aspek pengendalian terkait penilaian dan pengawasan oleh kepala

daerahbadan pengawas

45 SURPLUSDEFISIT APBD

APBD agregat (provinsikabupatenkota) di Papua pada tahun

2020 mengalami surplus sebesar Rp125 triliun lebih kecil dari

surplus tahun 2019 yang mencapai Rp373 triliun Surplus

tersebut ditopang oleh sebagian pemerintah daerah kecuali 8

daerah yaitu Kabupaten Biak Numfor Kabupaten Merauke

Kabupaten Paniai Kabupaten Mimika Kabupaten Pegunungan Bintang Kabupaten

Yahukimo Kabupaten Lanny Jaya dan Kabupaten Dogiyai yang mengalami defisit

Berikut ini adalah analisis terkait surplus pada APBD Papua

a Rasio SurplusDefisit terhadap Agregat Pendapatan

Rasio ini untuk mengetahui proporsi surplusdefisit anggaran terhadap

pendapatan yang menunjukkan performa fiskal pemerintah daerah dalam menghimpun

pendapatan untuk mengcover belanja atau penghematan belanja dengan kondisi

pendapatan tertentu

Surplus tahun 2020

sebesar Rp125

triliun turun

dibandingkan dengan

tahun sebelumnya

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

74

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

119877119886119904119894119900 119904119906119903119901119897119906119904 119889119890119891119894119904119894119905 119905119890119903ℎ119886119889119886119901 119901119890119899119889119886119901119886119905119886119899 =119878119906119903119901119897119906119904 119863119890119891119894119904119894119905

119879119900119905119886119897 119901119890119899119889119886119901119886119905119886119899 119860119875119861119863

Dari tahun 2018 sampai

dengan tahun 2020 terjadi tren

penurunan rasio yaitu tahun 2018

sebesar 1187 persen tahun 2019

sebesar 701 persen dan tahun

2020 hanya sebesar 289 persen

Hal tersebut menunjukkan kinerja

fiskal pemerintah daerah dalam

merealisasikan penerimaan

selama 3 tahun terakhir

mengalami penurunan

b Rasio SurplusDefisit terhadap Realisasi Dana Transfer (Semester I)

Rasio surplusdefisit terhadap realisasi dana transfer (semester I) dapat menjadi

sinyal bagi Kementerian Keuangan untuk mengevaluasi timing pencairan dana transfer

terutama pada daerah yang sangat bergantung pada dana transfer namun mengalami

ekses likuiditas akibat frontloading pencairan dana transfer pada semester I setiap tahun

anggaran

119877119886119904119894119900 119904119906119903119901119897119906119904 119889119890119891119894119904119894119905 119905119890119903ℎ119886119889119886119901 119903119890119886119897119894119904119886119904119894 119889119886119899119886 119905119903119886119899119904119891119890119903 =119878119906119903119901119897119906119904 119863119890119891119894119904119894119905 (119878119898119904119905 119868)

119879119900119905119886119897 119903119890119886119897119894119904119886119904119894 119905119903119886119899119904119891119890119903

Pada semester I tahun

2018 sd 2020 rasio surplus

terhadap realisasi dana transfer

sangat besar Pada tahun 2019

rasio surplus terhadap dana

transfer sebesar 3947 persen dan

mengalami kenaikan pada tahun

2020 menjadi sebesar 4778

persen Hal tersebut dapat

diartikan bahwa sepanjang tahun

2018 sd 2020 terjadi ekses

likuiditas pada APBD lingkup Provinsi Papua yang mengindikasikan adanya frontloading

Grafik 46 Rasio SurplusDefisit terhadap Agregat

Pendapatan

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Grafik 47 Rasio SurplusDefisit terhadap Realisasi Dana

Transfer

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

75

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

atau pencairan dana transfer yang terlalu besar di awal semester sehingga

mengakibatkan adanya surplus yang berlebihan

c Rasio SurplusDefisit terhadap PDRB

Rasio surplusdefisit terhadap PDRB menggambarkan kesehatan ekonomi

regional semakin kecil rasionya berarti daerah tersebut mampu memproduksi barang

dan jasa untuk membiayai defisit anggaran pemerintah daerahnya

119877119886119904119894119900 119904119906119903119901119897119906119904 119889119890119891119894119904119894119905 119905119890119903ℎ119886119889119886119901 119875119863119877119861 =119878119906119903119901119897119906119904 119886119905119886119906 119863119890119891119894119904119894119905 119860119875119861119863

119875119863119877119861

Pada tahun 2020 rasio

surplus terhadap PDRB sebesar

063 persen dan menunjukkan tren

penurunan jika dibandingkan rasio

tahun sebelumnya Hal tersebut

menunjukkan bahwa dibandingkan

tahun sebelumnya kemampuan

Papua dalam memproduksi

barang dan jasa untuk membiayai

defisit anggaran pemerintahnya

semakin besar

46 PEMBIAYAAN

Pada tahun 2020 realisasi pembiayaan netto daerah

mencapai Rp423 triliun terdiri dari penerimaan pembiayaan

sebesar Rp468 triliun dan pengeluaran pembiayaan sebesar

Rp44951 miliar Jika dibandingkan dengan tahun

sebelumnya terjadi kenaikan realisasi pembiayaan netto

sebesar Rp13 triliun atau 4451 persen Sebagian besar penerimaan pembiayaan

berasal dari penggunaan SiLPA tahun sebelumnya dan sisanya merupakan penerimaan

pinjaman daerah dan obligasi Di sisi pengeluaran realisasi pembiayaan didominasi oleh

pembayaran pokok utang dan penyertaan modal ke BUMD

Rasio SILPA terhadap Alokasi Belanja

Rasio SiLPA terhadap alokasi belanja mencerminkan proporsi belanja atau

kegiatan yang tidak digunakan dengan efektif oleh pemerintah daerah

119877119886119904119894119900 119878119894119871119875119860 =119869119906119898119897119886ℎ 119878119894119871119875119860

119879119900119905119886119897 119887119890119897119886119899119895119886 119860119875119861119863

Grafik 48 Rasio SurplusDefisit terhadap PDRB

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Pembiayaan netto

tahun 2020 sebesar

Rp423 triliun naik

dibandingkan dengan

tahun sebelumnya

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

76

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Dari grafik di samping

dapat dilihat bahwa pada tahun

2020 terdapat sekitar 1301

persen belanja yang tidak

digunakan secara efektif oleh

pemerintah daerah Rasio tersebut

lebih kecil dibandingkan tahun

2019 yang mencapai 1345

persen Semakin kecil rasio SiLPA

terhadap belanja maka

mencerminkan bahwa pemerintah

daerah semakin efektif dalam membelanjakan anggarannya

47 ANALISIS KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

471 Analisis Horizontal dan Vertikal

a Analisis Horizontal

Analisis horizontal digunakan untuk membandingkan angka-angka dalam

laporan realisasi Pemda (KabupatenKota) satu dengan Pemda lain dalam satu wilayah

provinsi untuk menyajikan informasi yang utuh terkait kinerja suatu pos antar pemda

Disamping itu analisis ini juga dapat membandingkan perubahan keuangan dalam satu

post APBD yang sama pada lingkup satu pemda untuk melihat perkembangan suatu pos

APBD dari waktu ke waktu

Grafik 410 Analisis Horizontal PAD Tahun 2020

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Grafik di atas mengambarkan realisasi PAD terbesar berasal dari Pemerintah

Provinsi dengan realisasi sebesar Rp134 triliun atau 5556 persen dari total realisasi

diikuti Kabupaten Mimika Kota Jayapura Kabupaten Jayapura dan Kabupaten

Merauke sebagai penyumbang terbesar PAD di Papua Sebagian besar PAD Provinsi

Grafik 49 Rasio SILPA terhadap Alokasi Belanja

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

77

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Papua berasal dari penerimaan pajak daerah antara lain Pajak Kendaraan Bermotor

Pajak Air Permukaan Pajak Rokok Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dan Pajak

Restoran

b Analisis Vertikal

Analisis vertikal digunakan untuk membandingkan antara pos yang satu dengan

pos yang lain terhadap totalnya dalam satu komponen APBD yang sama untuk

mengetahui seberapa besar kontribusi masing - masing pos tersebut sehingga dapat

diukur seberapa besar pengaruh pos tersebut bagi suatu pemda

Grafik 411 Analisis Vertikal Kontribusi Belanja Modal Tahun 2020

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Belanja modal adalah belanja yang mempunyai multiplier effect yang paling

tinggi diantara jenis belanja yang lain sehingga diharapkan mampu merangsang

pertumbuhan ekonomi regional Pada tahun 2020 tiga pemda yang memiliki kontribusi

belanja modal paling tinggi adalah Kabupaten Supiori (2779) Kabupaten Mamberamo

Tengah (2727) dan Kabupaten Boven Digoel (2435) Sementara itu pemda yang

memiliki kontribusi belanja modal paling kecil adalah Provinsi Papua yang memiliki

kontribusi belanja modal hanya sebesar 656 persen

472 Analisis Kapasitas Fiskal Daerah

Kapasitas Fiskal Daerah adalah gambaran dari kemampuan keuangan masing-

masing daerah yang dicerminkan melalui penerimaan umum APBD yang digunakan

untuk membiayai tugas pemerintahan daerah Formulasi dalam menghitung kapasitas

fiskal daerah adalah penerimaan umum APBD (tidak termasuk Dana Alokasi Khusus

Dana Darurat Dana Pinjaman Lama dan penerimaan lain yang penggunaannya dibatasi

untuk membiayai pengeluaran tertentu) dikurangi belanja pegawai dibagi jumlah

penduduk miskin

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

78

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

119870119886119901119886119904119894119905119886119904 119865119894119904119896119886119897 =(119875119860119863 + 119863119861119867 + 119863119860119880 + 119871119875119878) minus 119861119890119897119886119899119895119886 119875119890119892119886119908119886119894

119869119906119898119897119886ℎ 119875119890119899119889119906119889119906119896 119872119894119904119896119894119899

Tabel 47 Analisis Kapasitas Fiskal Daerah

Uraian 2019 2020

PAD 3344628852840 2413924519861

DBH 3284918607930 2695145220558

DAU 23068841897000 20744231189522

Lain-Lain yang Sah 687782257257 513035009616

Total Pendapatan Umum 30386171617046 26366335941577

Belanja Pegawai 10341120155057 12036102195842

Penduduk Miskin (jiwa) 900950 912200

Kapasitas Fiskal 22248795 15709531

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Pada tahun 2020 kapasitas fiskal daerah di Papua mengalami penurunan 2939

persen atau sebesar Rp6539264 dibandingkan tahun sebelumnya Turunnya kapasitas

fiskal daerah Provinsi Papua menunjukkan kemampuan fiskal daerah untuk mengurangi

jumlah penduduk miskin semakin berkurang Hal tersebut didukung fakta bahwa angka

kemiskinan di Provinsi Papua tahun 2020 mengalami kenaikan dari 900950 jiwa pada

tahun 2019 menjadi 912200 jiwa pada tahun 2020 Kedepan Pemerintah Daerah harus

dapat mereformulasi kebijakan fiskal didaerah sehingga pemerintah dapat

menggunakan kemampuan fiskal yang dimiliki untuk melaksanakan program-program

pengentasan kemiskinan di daerah

48 PERKEMBANGAN BELANJA WAJIB DAERAH

Mandatory spending merupakan belanja wajib yang harus

dialokasikan oleh pemerintah daerah untuk memenuhi amanat

Undang-Undang Mandatory spending yang harus dipenuhi

oleh pemerintah daerah meliputi alokasi pendidikan sebesar

20 persen alokasi kesehatan sebesar 10 persen dan alokasi

infrastruktur daerah sebesar 25 persen

481 Belanja Daerah Sektor Pendidikan

Sesuai amanat UUD 1945 pasal 31 ayat (4) dan UU No 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional pasal 49 ayat (1) alokasi anggaran pendidikan sebesar

20 dari total alokasi belanja Pada APBD Papua tahun 2020 alokasi anggaran sektor

pendidikan yaitu sebesar Rp696 triliun baru mencapai sebesar 1242 persen

dibandingkan total alokasi belanja daerah sebesar Rp5606 triliun Hal tersebut

menggambarkan jika sebagian pemda di lingkup Provinsi Papua belum mengalokasikan

anggaran pendidikan sesuai amanat Undang-Undang yaitu sebesar 20 persen Data

Alokasi belanja

pendidikan sebesar

1242 persen

kesehatan sebesar

1466 persen dan

infrastruktur sebesar

34 persen

79

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

alokasi anggaran pendidikan pemda-pemda lingkup Provinsi Papua dapat dilihat pada

grafik dibawah ini

Grafik 412 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

482 Belanja Daerah Sektor Kesehatan

Sesuai amanat UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pemerintah daerah

wajib mengalokasikan anggaran kesehatan minimal 10 persen dari APBD diluar belanja

untuk keperluan pembayaran gaji Pada APBD Papua tahun 2020 alokasi anggaran

sektor kesehatan yaitu sebesar Rp822 triliun atau 1466 persen dibandingkan total

belanja daerah pada APBD diluar gaji Hal tersebut menggambarkan jika sebagian besar

pemda di lingkup Provinsi Papua telah mengalokasikan anggaran pendidikan sesuai

amanat Undang-Undang yaitu sebesar 10 persen Data alokasi anggaran kesehatan

pemda-pemda lingkup Provinsi Papua dapat dilihat pada grafik dibawah ini

Grafik 413 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

80

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

483 Belanja Infrastruktur Daerah

Belanja infrastruktur daerah dialokasikan paling sedikit 25 persen dari Dana

Transfer Umum (DTU) Alokasi tersebut akan digunakan untuk belanja infrastruktur

daerah yang langsung terkait dengan percepatan pembangunan fasilitas pelayanan

publik dan ekonomi dalam rangka meningkatkan kesempatan kerja mengurangi

kemiskinan dan mengurangi kesenjangan penyediaan layanan publik antar daerah

Tabel 48 Prosentase Alokasi Belanja Infrastruktur Daerah Papua 2020

Uraian 2020

DTU (DAU + DBH) 23439376410080

Belanja Infrastruktur Daerah 9342241444463

Prosentase 3986

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Dari table di atas dapat dilihat bahwa total alokasi untuk belanja infrastruktur pada APBD

Papua sebesar Rp934 triliun telah mencapai 3986 persen jika dibandingkan dengan

total Dana Transfer Umum Papua sebesar Rp2344 triliun

BOKS 4

Dana Otsus Papua Dinilai Efektif di Sektor Kesehatan

JAKARTA Gatracom - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Provinsi Papua Khairul Lie menilai dana otonomi khusus (Otsus) Papua sangat efektif Implementasi dana Otsus Papua di sektor kesehatan mendapat alokasi anggaran 15 Pengalokasian dana ini diimplementasikan dalam pelayanan kesehatan dasar rujukan pencegahan dan pemberantasan penyakit serta perbaikan gizi masyarakat Di samping itu juga pada pembinaan kesehatan lingkungan dan pelayanan kesehatan dalam situasi bencana ldquoDana Otsus Papua rata-rata membiayai sembilan sampai 12 program yang mencakup 21 hingga 26 kegiatan setiap tahunnya Di tahun 2020 Karena ada pengurangan anggaran sehingga membiayai tiga program dan lima kegiatanrdquo ujar Khairul seperti dalam keterangan tertulisnya yang diterima Gatracom Minggu (2211)

Ia menjelaskan 60 dari program ini berbentuk pelayanan mobile klinik udara darat dan terapung serta pelayanan mobile spesialis bagi wilayah terpencil di Papua Selain itu terdapat juga program kampung siaga serta rumah tunggu bagi orang melahirkan bisa menginap ldquoMedan yang sulit sarana transportasi menggunakan helikopter untuk memberikan pelayanan kesehatan Ada lagi program mengirimkan tenaga kesehatan di tempat yang sulit dan menginap 21 harirdquo ucapnya

Dengan adanya dana Otsus ini lanjutnya masyarakat Papua bisa mendapat obat-obatan gratis seperti obat HIV AIDS Filariasis Malaria Diabetes Vitamin C dan lainnya Bahkan masyarakat asli Papua mendapat fasilitas kesehatan gratis di Puskesmas dan Rumah Sakit setempat ldquoDengan semua usaha dan program yang dilakukan Kabupaten Jayapura mendapatkan penghargaan sebagai pembangunan kesehatan terbaik dari Provinsirdquo katanya bangga Oleh karena itu ia menyayangkan adanya pengurangan dana Otsus hingga 50 di tahun 2020 ini Sebelumnya dana Otsus sebesar Rp103 miliar hanya menjadi Rp46 miliar saja akibat kebijakan persiapan kegiatan Pekan Olah Raga Nasional XX (PON XX) ldquoYang semula anggaran Rp103 Milyar maka di tahun 2020 menjadi Rp 46 Milyar Pengurangan tersebut karena untuk kegiatan PON XX Dengan kondisi seperti ini ya kita tidak bisa apa-apa lagirdquo keluh Khairul

Sumber gatracom tanggal 22 November 2020

SudarsoDirektur Pelaksanaan Anggaran

BAB VPerkembangan dan AnalisisPelaksanaan anggarankonsolidasian

Dalam rangka merespon dampak pandemi Covid-19

Pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan yangbersifat extraordinary khususnya difokuskan pada tigasektor yaitu kesehatan perlindungan sosial dan dunia usaha

Direktur Pelaksanaan Anggaran dalam Leaders Talk Kementeruan Keuangan10072020

Sumber Foto Dit PA

81

Telaga Tondijat Serui Photo Credit Zulfi

51 LAPORAN REALISASI ANGGARAN KONSOLIDASIAN

aporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian (LKPK) disusun berdasarkan

konsolidasi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dengan Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah konsolidasian (LKPD-K) dalam periode tertentu

Pada tingkat wilayah Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Papua menyusun LKPK

Tingkat Wilayah Provinsi Papua yang mengkonsolidasikan LKPP Tingkat Wilayah dan

LKPD Konsolidasian di wilayah Provinsi Papua

Sebagaimana tabel dibawah ini pada tahun 2020 terjadi penurunan realisasi

pendapatan sebesar 472 persen Tercatat pendapatan konsolidasian pada tahun 2020

terealisasi sebesar Rp1136 triliun sementara realisasi pada tahun 2019 sebesar

Rp1234 triliun Penurunan tersebut terjadi pada seluruh komponen pendapatan antara

lain pendapatan perpajakan Pendapatan Bukan Pajak pendapatan hibah dan

pendapatan transfer Sementara itu di sisi belanja terjadi penurunan realisasi sebesar

863 persen dibandingkan tahun sebelumnya Pada tahun 2020 belanja konsolidasian

terealisasi sebesar Rp5717 triliun sedangkan pada tahun 2019 terealisasi sebesar

Rp6257 triliun Penurunan tersebut terjadi pada komponen belanja pemerintah

L

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB V

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN

Anggaran konsolidasian

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

82

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

Tabel 51 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian

Tingkat Wilayah Provinsi Papua Tahun 2020 (Dalam miliar Rupiah)

Uraian 2020 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi

Pendapatan Negara 894778 4482555 1136494 -790 1233940

Pendapatan Perpajakan 830096 144643 974739 -339 1008965

Pendapatan Bukan Pajak 64682 368286 161337 -2031 202448

Hibah - 78586 077 -9963 20794

Transfer - 3891040 340 -8035 1732

Belanja Negara 5581059 4398198 5716679 -863 6256716

Belanja Pemerintah 1318481 3543493 4861974 -1103 5465021

Transfer 4262578 854705 854705 796 791695

Surplus(Defisit) -4686281 84357 -4580185 -881 -5022776

Pembiayaan - 410774 410774 4532 282668

Penerimaan Pembiayaan - 467725 467725 723 436176

Pengeluaran Pembiayaan - 56951 56951 -6290 153508

SILPA -4686281 495131 -4169410 -1204 -4740108

Sumber LKPK (2020) diolah

52 PENDAPATAN KONSOLIDASIAN

Pendapatan konsolidasian tingkat wilayah adalah

konsolidasian antara seluruh pendapatan pemerintah pusat

dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-

akun resiprokal (berelasi) Total pendapatan konsolidasian

Provinsi Papua tahun 2020 mencapai Rp1136 triliun terdiri dari pendapatan pemerintah

pusat sebesar Rp895 triliun dan pemerintah daerah sebesar Rp4483 triliun yang

kemudian dieliminasi menjadi Rp242 triliun

a Analisis Proporsi dan Perbandingan

Pendapatan konsolidasian

tahun 2020 masih didominasi oleh

pendapatan perpajakan sebesar

8577 persen meskipun secara

nominal realisasi pendapatan

perpajakan mengalami

penurunan sebesar 339 persen

dibandingkan tahun sebelumnya

Di sisi lain komposisi pendapatan

Grafik 51 Perbandingan Komposisi Pendapatan

Konsolidasian

Sumber LPKP (2020) diolah

Pendapatan

konsolidasian turun

790 persen

dibandingkan dengan

tahun sebelumnya

83

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

konsolidasian terkecil adalah pendapatan hibah yang hanya sebesar 001 persen

dibandingkan dengan total pendapatan konsolidasian

Pada tahun 2020 kontribusi pemerintah pusat terhadap total pendapatan

konsolidasian masih cukup besar yaitu sebesar 8336 persen sementara sisanya

sebesar 1664 persen merupakan penerimaan pemerintah daerah Tingginya kontribusi

pemerintah pusat dipengaruhi oleh kontribusi penerimaan perpajakan yang mencapai

8516 persen Sementara kontribusi penerimaan PNBP hibah dan transfer didominasi

oleh pemerintah daerah

Grafik 52 Perbandingan Penerimaan Pemerintah Pusat dan Daerah terhadap Penerimaan

Konsolidasian

Sumber LKPK (2020) diolah

b Analisis Perubahan

Pada tahun 2020

penerimaan perpajakan PNBP

hibah dan transfer mengalami

penurunan dibandingkan tahun

sebelumnya Penerimaan

perpajakan turun sebesar

Rp34226 miliar atau 339 persen

pendapatan Bukan Pajak turun

sebesar Rp41111 miliar atau

2031 persen penerimaan hibah

turun sebesar Rp20717 miliar atau

9963 persen dan penerimaan transfer turun sebesar Rp1392 miliar atau 8035 persen

Penurunan realisasi tersebut disebabkan karena turunnya sebagian besar komponen

pendapatan konsolidasian

Grafik 53 Analisis Perubahan Pendapatan

Konsolidasian Tahun 2019 dan 2020

Sumber LKPK Kanwil (2020) diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

84

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

c Rasio Pajak (Tax Ratio)

1 Rasio Pajak Konsolidasian

Rasio pajak (tax ratio) merupakan perbandingan antara jumlah penerimaan pajak

suatu daerah terhadap pendapatan suatu output perekonomian atau Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) Rasio pajak dapat dihitung dengan formula

119879119886119909 119903119886119905119894119900 =119875119890119899119889119886119901119886119905119886119899 119875119890119903119901119886119895119886119896119886119899 119870119900119899119904119900119897119894119889119886119904119894119886119899 119879119894119899119892119896119886119905 119882119894119897119886119910119886ℎ

119875119863119877119861 119875119903119900119907119894119899119904119894

Tabel 52 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan

Pendapatan Perpajakan Konsolidasian

1008965 miliar 974739 miliar -339

PDRBPertEkonomi 18950527 miliar 19892890 miliar 497

Rasio Pajak (Tax Ratio) 532 490 -042

Sumber LKPK BPS (2020) diolah

Perkembangan rasio pajak

terhadap PDRB pada tahun 2020

sebesar 490 persen lebih rendah

dibandingkan rasio pajak tahun

sebelumnya Penurunan rasio ini

selaras dengan penurunan jumlah

penerimaan pajak Oleh karena itu

pemerintah perlu melakukan

berbagai upaya agar tax ratio pajak

semakin meningkat karena peran

pajak untuk membiayai pembangunan sangatlah besar

2 Rasio Pajak Per Kapita

Rasio Pajak per kapita adalah perbandingan antara jumlah penerimaan pajak

yang dihasilkan daerah dengan jumlah penduduknya Pajak per kapita menunjukkan

kontribusi setiap penduduk pada pendapatan perpajakan suatu daerah

Tabel 53 Rasio Pajak Perkapita

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan

Pendapatan Perpajakan (rupiah)

10089652770602 9747394555179 -339

Jumlah Penduduk (jiwa) 3379302 4303707 2735

Rasio Pajak Per Kapita 2985721 2264883 -2414

Sumber LKPK BPS (2020) diolah

Grafik 54 Rasio Pajak terhadap PDRB

Sumber LKPK Kanwil BPS (2021) diolah

85

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Pada tahun 2020 rasio pajak per kapita terhitung sebesar Rp226 juta per jiwa

turun cukup signifikan dibandingkan dengan tahun 2019 yang sebesar Rp296 juta per

jiwa Hal ini berarti setiap penduduk berkontribusi terhadap penerimaan perpajakan

sebesar Rp226 juta Penurunan rasio pajak per kapita yang cukup signifikan ini selaras

dengan realisasi penerimaan perpajakan yang menurun di tahun yang sama

53 BELANJA KONSOLIDASIAN

Belanja konsolidasian tingkat wilayah adalah konsolidasian

antara seluruh belanja pemerintah pusat dan pemerintah

daerah suatu wilayah dalam satu periode pelaporan yang

sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal

(berelasi)

a Analisis Proporsi dan Perbandingan

Secara keseluruhan mayoritas belanja dan transfer konsolidasian didominasi

oleh belanja pemerintah daerah Realisasi belanja dan transfer konsolidasian sebesar

Rp5717 triliun 7694 persen bersumber dari anggaran pemerintah daerah dan sisanya

sebesar 2306 persen dari anggaran pemerintah pusat Jika dilihat per jenis belanja

hampir seluruh komponen belanja yang bersumber dari APBD mendominasi belanja

konsolidasian Realisasi Belanja Pegawai konsolidasian sebesar Rp1416 triliun yang

bersumber dari APBD sebesar Rp1029 triliun (7270) dan dari APBN sebesar Rp387

triliun (2730) Belanja Modal konsolidasian sebesar Rp1073 triliun dengan komposisi

5866 persen dari APBD dan 4134 persen berasal dari APBN Jika dikaitkan dengan

kontribusi pemerintah pada pertumbuhan ekonomi khususnya dari sisi pengeluaran

pemerintah menunjukkan bahwa kontribusi pemerintah daerah lebih besar dari

pemerintah pusat

Grafik 55 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terhadap Belanja dan Transfer Konsolidasian

Sumber LKPK Kanwil (2020) diolah

Belanja konsolidasian

turun 863 persen

dibandingkan dengan

tahun sebelumnya

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

86

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

b Analisis Perubahan

Secara keseluruhan realisasi belanja konsolidasian tahun 2020 mengalami

penurunan sebesar 863 persen dibandingkan tahun sebelumnya Kondisi tersebut

dipengaruhi oleh penurunan sebagian besar komponen belanja Kenaikan realisasi

belanja hanya dialami oleh belanja bunga belanja hibah belanja tak terduga dan

belanja transfer Pada belanja tak terduga kenaikan mencapai 47942 persen

dibandingkan tahun sebelumnya disebabkan karena Pemerintah Provinsi Papua

mengalokasikan anggaran penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional

(PEN) pada pos belanja tidak terduga

Grafik 56 Komposisi Belanja Konsolidasian Tahun 2019 dan Tahun 2020

c Analisis Rasio Belanja Operasi Konsolidasian terhadap Total Belanja

Konsolidasian

Belanja operasi terdiri atas

belanja pegawai konsolidasian

dengan belanja barang

konsolidasian Rasio belanja

operasi terhadap total belanja

konsolidasian mengindikasikan

porsi belanja pemerintah untuk

operasional pemerintah Semakin

rendah rasio belanja operasi

menunjukkan bahwa realisasi

anggaran untuk kegiatan operasi semakin menurun dan lebih ditingkatkan pada belanja

sektor produktif Rasio belanja operasi terhadap total belanja konsolidasian tahun 2020

sebesar 5398 persen turun sebesar 254 persen dibandingkan tahun sebelumnya

Penurunan tersebut dipicu oleh penurunan realisasi belanja pegawai sebesar 075

persen dan belanja barang sebesar 2082 persen

Sumber LKPK Kanwil (2020)

diolah

Grafik 57 Rasio Belanja Operasi terhadap Total Belanja

Sumber LKPK Kanwil (2020) diolah

87

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

d Rasio Belanja Konsolidasian Terhadap Jumlah Penduduk

Rasio belanja konsolidasian terhadap jumlah penduduk menunjukkan seberapa

besar belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang digunakan untuk

menyejahterakan per penduduk di suatu daerah Semakin besar nilainya semakin besar

belanja yang dikeluarkan untuk menyejahterakan satu orang penduduk wilayah tersebut

sehingga semakin besar kemungkinan tercapainya dan juga sebaliknya

Rasio total belanja konsolidasian terhadap jumlah penduduk Provinsi Papua

tahun 2020 adalah Rp1328 juta per kapita Hal ini dapat diartikan bahwa dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan penduduknya selama tahun 2020 pemerintah telah

membelanjakan sebesar Rp1328 juta untuk setiap jiwa Jumlah tersebut menurun jika

dibandingkan dengan tahun 2019 dengan rasio sebesar Rp1851 juta per kapita

Tabel 54 Perkembangan Belanja Pemerintah Konsolidasian per Jiwa KabupatenKota Tahun 2017 dan 2018

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan

Belanja Konsolidasian (rupiah)

62567159641005 57166790954616 -863

Jumlah Penduduk (jiwa) 3379302 4303707 2735

Rasio Belanja Per Kapita 18514817 13283151 -2826

Sumber LKPK BPS (2021) diolah

e Analisis Dampak Kebijakan Fiskal kepada Indikator Ekonomi Regional

Pada tahun 2020 terjadi penurunan realisasi belanja pemerintah dan transfer

sebesar 863 persen Sementara itu indikator ekonomi regional Provinsi Papua tahun

2020 menunjukan kondisi kenaikan atau positif PDRB (ADHB) Provinsi Papua pada

tahun 2020 naik 497 persen Tingkat kemiskinan mengalami kenaikan sebesar 094

persen sejalan dengan total agregat belanja yang mengalami penurunan Namun

Demikian pertumbuhan ekonomi regional Provinsi Papua tahun 2020 tetap positif

karena ditopang oleh sektor pertambangan yang tetap tumbuh positif

Tabel 55 Analisis Realisasi Belanja terhadap Indikator Ekonomi Regional

Uraian 2019 2020 Kenaikan

Belanja Pemerintah 54650214406871 48619736970910 -1103

Transfer 7916945234134 8547053983707 796

Total 62567159641005 57166790954616 -863

PDRBPert Ekonomi 189505270000000 198928900000000 497

Tingkat Kemiskinan 2655 2680 094

Sumber LKPK BPS (2021) diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

88

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

54 SURPLUSDEFISIT KONSOLIDASIAN

Surplusdefisit adalah selisih lebihkurang antara pendapatan

daerah dan belanja daerah dalam tahun anggaran yang sama

Total defisit konsolidasian tahun 2020 mencapai Rp4580

triliun turun Rp443 triliun atau 881 persen jiika dibandingkan

tahun 2019 yang sebesar Rp5023 triliun

Analisis Komposisi dan Rasio

Tabel 56 Rasio SurplusDefisit Konsolidasian terhadap PDRB

Uraian SurplusDefisit Rasio thd PDRB

Realisasi Komposisi

Pemerintah Daerah 843568312976 -2 042

Pemerintah Pusat (46862807562210) 102 -2356

Konsolidasian (45801846366158) 100 -2302

)PDRB Papua Rp19892890 miliar (sumber BPS Papua)

Pada tahun 2020 Pemerintah Pusat menyumbang defisit sebesar Rp4686 triliun

atau 102 persen dari total defisit konsolidasian sementara Pemerintah Daerah

menyumbang surplus sebesar Rp84357 miliar Rasio surplusdefisit konsolidasian

terhadap PDRB mencapai minus 2302 persen yang terdiri dari Pemerintah Pusat

sebesar minus 2356 persen dan Pemerintah Daerah sebesar 042 persen Jika

dibandingkan tahun sebelumnya terjadi kenaikan rasio sebesar 346 persen

55 ANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN FISKAL AGREGAT

PDRB adalah penjumlahan nilai output bersik perekonomian

yang ditimbulkan oleh seluruh kegiatan ekonomi di suatu

wilayah tertentu dan dalam satu kurun waktu tertentu Nilai

PDRB suatu daerah dapat dihitung dengan menggunakan

pendekatan pengeluaran yaitu

Keterangan

Y = Pendapatan Nasional C = Konsumsi Rumah Tangga I = Investasi G = Belanja

Pemerintah X = Ekspor dan M = Impor

Analisis kontribusi pemerintah terhadap PDRB ini menggunakan data pada

laporan statistik keuangan pemerintah tingkat wilayah berupa Laporan Operasional

(Statement of Government Operations) Nilai belanja pemerintah (G) diproxikan dari nilai

pengeluaran konsumsi pemerintah yang berasal dari kompensasi pegawai ditambah

Y = C + I + G + (X-M)

Defisit konsolidasian

turun sebesar 881

persen menjadi

minus 4580 triliun di

tahun 2020

Kontribusi belanja

pemerintah terhadap

PDRB turun 1261

persen dibandingkan

tahun sebelumnya

89

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

penggunaan barang dan jasa konsumsi aset tetap dan pembelian barangjasa untuk

transfer langsung ke rumah tangga dikurangi penjualan barang dan jasa Sedangkan

nilai investasi pemerintah (I) diproxikan dari nilai pembentukan Modal Tetap Bruto

(PMTB) yang merupakan nilai akuisisi aset tetap dikurangi penghentian aset tetap

Tabel 57 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tahun 2020

TRANSAKSI YANG MEMPENGARUHI KEKAYAAN BERSIH

Pendapatan 67103774431101

a Pajak 9663914590287

b Kontribusi Sosial

c Hibah -2784659152934

d Pendapatan Lainnya 60224518993748

Beban 46585650430881

a Kompensasi Pegawai 14157539641699

b Penggunaan Barang dan Jasa 16036872946857

c Konsumsi Aset Tetap -

d Bunga 56776003358

e Subsidi 59754444899

f Hibah 8339268377086

g Manfaat Sosial 828645792548

h Beban Lainnya 7106793224435

Keseimbangan Operasi BrutoNetto 20518124000220

Transaksi Aset Non Keuangan Netto 10726773761290

a Aset Tetap 10132199323058

b Persediaan -

c Barang Berharga -

d Aset Non Produksi 594574438232

Saldo Pinjaman Netto 9791350238930

Transaksi Aset Keuangan dan Kewajiban 9791350238930

a Akuisisi Netto Aset Keuangan 10004980665007

- Dalam Negeri 10004980665007

- Luar Negeri -

b Keterjadian Kewajiban 213630426077

- Dalam Negeri 213630426077

- Luar Negeri -

Sumber LKPK (2020) diolah

Kontribusi pemerintah terhadap PDRB pada tahun 2020 sebesar 2027 persen

terdiri dari kontribusi belanja pemerintah sebesar 1518 persen dan kontribusi investasi

pemerintah sebesar 509 persen Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi

penurunan kontribusi pemerintah sebesar 1846 persen yang berasal dari penurunan

belanja pemerintah sebesar 1581 persen sedangkan investasi pemerintah mengalami

penurunan sebesar 265 persen

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

90

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

Tabel 58 Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Belanja Pemerintah (G) 5874343 Miliar 3019441 Miliar

Investasi Pemerintah (I) 1465897 Miliar 1013220 Miliar

PDRB 18950527 Miliar 19892890 Miliar

Kontribusi Belanja terhadap PDRB 3099 1518

Kontribusi Investasi terhadap PDRB 774 509

Sumber LKPK BPS (2020) diolah

Jika dikaitkan dengan kondisi perekonomian Provinsi Papua pada tahun 2020

yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 692 persen (y-o-y) dengan sektor

pertambangan dan terkontraksi sebesar minus 683 persen (y-o-y) tanpa pertambangan

kontribusi pemerintah dari investasi dirasa lebih dibutuhkan untuk dapat segera

meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang Di tahun 2020 ini

kontribusi belanja pemerintah turun tajam karena turunnya realisasi belanja pemerintah

terutama APBD sebagai efek dari berbagai kebijakan yang diambil pemerintah dalam

rangka penanggulangan COVID-19 Kedepan peningkatan alokasi belanja modal baik

di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah diharapkan mampu meningkatkan

kontribusi pemerintah terhadap Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua

Namun demikian alokasi belanja pemerintah tersebut harus diikuti dengan eksekusi

belanja yang baik sehingga anggaran pemerintah akan memberikan kontribusi maksimal

bagi perekonomian Papua

BOKS 5

Tahun 2020 Investasi PMA dan PMDN di Papua Meningkat

JAYAPURA ndash Pandemi Covid-19 nampaknya tidak mempengaruhi kinerja PMA (Penanaman Modal Asing) dan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) Bahkan total investasi di Papua mengalami kenaikan Kepala Bidang Data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Papua Petrus Asem menjelaskan operasional perusahaan di Papua di masa pandemi Covid-19 tahun 2020 tidak mengalami kendala

ldquoPerusahaan-perusahaan yang tetap aktif dan tumbuh di masa pandemi Covid-19 yaitu sektor usaha kecil menengahrdquoujarnya kepada Cenderawasih Pos Senin (222) kemarin Lanjutnya perusahaan yang tercatat PMA sebanyak 155 perusahaan dan PMDN sebanyak 110 perusahaan Hanya saja kewajiban menyampaikan LKPM mengalami penurunan yang mana PMA sebanyak 96 dan PMDN 47 ldquoAlasan penyampaian LPKM mengalami penurunan dikarenakana banyak perusahaan belum memahami mekanisme dan sistem terbarurdquo terangnya

Diakuinya meski penyampaian melaporkan LKPM mengalami penurunan akan tetapi nilai investasi tetap tinggi karena yang menyampaikan LKPM adalah perusahaan-perusahaan yang memiliki nilai investasi besar ldquoUntuk PMA nilai investasinya Rp 113227 triliun mengalami kenaikan sebesar 30 persen dari tahun 2019 triwulan empat Sementara PMDN nilai investasinya sebesar Rp 10682 triliun meningkat sebesar 20 persen PMA mendominasi sektor tambang sementara PMDN lebih pada sektor perkebunan dan pertanianrdquo pungkasnya

Sumber ceposonlinecom diakses tanggal 23 Februari 2021

B u r h a n i A S K a K a n w i l D J P b P r o v i n s i P a p ua

BAB VIkeunggulan dan potensi daerah

APBN dan APBD sumber utama penggerakekonomi kita Jalankan dengan Akuntabel

Kejar Realisas i dengan Transparan Janganmudah protes tetapi kita harus berproses Mungkin di awal sedik it berat manajemenkris is kita lakukan jadikan Covid19 sebagaipeluang mencari so lus i dalam pemulihanekonomi menuju Indonesia Maju

Sumber Foto Kanwil DJPb Provinsi Papua

Mengawal Pemulihan Kesehatan untuk Kebangkitan Ekonomi

91

Festival Budaya Lembah Baliem Papua Photo Credit KPPN Wamena

Pandemi Covid-19 yang masuk ke Indonesia sejak Maret 2020 berdampak

signifikan pada pelemahan di berbagai sektor ekonomi Badan Pusat Statistik

(BPS) mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi sepanjang 2020 mengalami

kontraksi sebesar 207 persen secara year on year (yoy) Hal ini terjadi karena

pertumbuhan ekonomi tahun 2020 pada sebagian besar pulau di Indonesia negatif

kecuali Pulau Sulawesi serta gabungan pulau di Maluku dan Papua Pertumbuhan

ekonomi di Maluku dan Papua adalah sebesar 144 persen yoy namun hanya memiliki

kontribusi ke pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 235 persen (sumber

wwwkontancoid 2021) Pertumbuhan positif di Papua disebabkan oleh kenaikan hasil

produksi sektor unggulan dan pemanfaatan potensi ekonomi sebagai penyokong Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Papua Penentuan lebih lanjut atas sektor-

sektor unggulan di Papua dilakukan dengan menggunakan metode analisis Location

Quotient (LQ)

61 Analisis Locatio Quotient (LQ)

LQ merupakan suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana

tingkat spesialisasi sektor-sektor ekonomi di suatu wilayah yang memanfaatkan sektor

basis atau leading sektor LQ menghitung perbandingan share output sektor tertentu di

suatu wilayah (Provinsi) dengan share output sektor tersebut di wilayah yang lebih luas

P

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB VI

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI DAN TANTANGAN

FISKAL REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

92

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

(Nasional) Sektor unggulan di sini berarti sektor bisnis yang tidak akan habis apabila

dieksploitasi oleh pemerintah wilayah Analisis LQ dimaksudkan untuk mengidentifikasi

dan merumuskan komposisi dan pergeseran sektor-sektor basis suatu wilayah dengan

menggunakan data PDRB sebagai indikator pertumbuhan wilayah (Hendayana 2003)

PDRB merupakan salah satu perangkat data ekonomi yang dapat digunakan

untuk mengevaluasi kinerja pembangunan ekonomi suatu wilayah dalam suatu periode

tertentu Penggunaan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dirasakan lebih akurat

daripada penggunaan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) karena turut

memperhitungkan inflasi yang terjadi di wilayah tersebut PDRB pada dasarnya

merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu

wilayah tertentu atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh

seluruh unit ekonomi pada suatu wilayah Nilai PDRB dapat merepresentasikan

pertumbuhan ekonomi suatu wilayah

Analisis LQ merupakan salah satu pendekatan yang umum digunakan dalam

model ekonomi basis sebagai langkah awal untuk memahami sektor kegiatan yang

menjadi pemicu pertumbuhan Analisis LQ banyak digunakan untuk membahas kondisi

perekonomian mengarah pada identifikasi spesialisasi kegiatan perekonomian atau

mengukur konsentrasi relatif kegiatan ekonomi untuk mendapatkan gambaran dalam

penetapan sektor unggulan sebagai leading sektor suatu kegiatan ekonomi industri

Tujuan metode LQ ini untuk mengidentifikasi sektor unggulan (basis) dalam suatu

wilayah (Miller 1991) Salah satu rumus perhitungan yang digunakan dalam analisis LQ

melalui pendekatan Nilai TambahPendapatan sebagai berikut 119871119876 =Vi Vt119884119894119884119905

Vi = Nilai PDRB sektor i pada tingkat wilayah yang lebih rendah (Provinsi)

Vt = Total PDRB pada tingkat wilayah yang lebih rendah (Provinsi)

Yi = Nilai PDRB sektor i pada tingkat wilayah yang lebih atas (Nasional)

Yt = Total PDRB pada tingkat wilayah yang lebih atas (Nasional)

Selanjutnya dilakukan pengklasifikasian atas hasil indeks perhitungan di atas

dengan kategori sebagai berikut

LQ gt 1 artinya sektor ini menjadi basis atau menjadi sumber pertumbuhan

Komoditas memiliki keunggulan komparatif hasilnya tidak saja dapat memenuhi

kebutuhan di wialyah bersangkutan akan tetapi juga dapat diekspor ke luar wilayah

LQ = 1 komoditas itu tergolong non-basis tidak memiliki keunggulan komparatif

Produksinya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan wilayah sendiri dan tidak

mampu untuk diekspor ke luar wilayah

93

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

LQ lt 1 komoditas ini juga termasuk non-basis Produksi komoditas di suatu wilayah

tidak dapat memenuhi kebutuhan sendiri sehingga memerlukan pasokan dari luar

Berdasarkan data dalam httpspapuabpsgoid diperoleh data PDRB hasil

produksi lapangan usaha atas 17 sektor usaha dengan rincian sebagai berikut

Tabel 61 Daftar PDRB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku

Di Provinsi Papua Tiap Triwulan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

No Sektor Usaha

PDRB Papua Tahun 2020

Triwulan I Triwulan II Triwulan

III Triwulan

IV Tahunan

1 Pertanian Kehutanan dan Perikanan 609181 603192 611251 622988 2446612

2 Pertambangan dan Penggalian 1059579 1319255 1527604 1718106 5624542

3 Industri Pengolahan 104014 106029 103019 100950 414013

4 Pengadaan Listrik dan Gas 2175 2050 2056 2042 8323

5 Pengadaan Air Pengelolaan Sampah 2510 2496 2480 2551 10037

6 Konstruksi 715826 754473 787666 816700 3074665

7 Perdagangan Besar dan Eceran 527727 506318 525493 532601 2092139

8 Transportasi dan Pergudangan 317174 147768 181558 191494 837994

9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

43469 34749 36033 38441 152692

10 Informasi dan Komunikasi 200565 212150 214120 218809 845643

11 Jasa Keuangan dan Asuransi 83724 79437 82717 86662 332540

12 Real Estate 139005 143251 145972 148857 577085

13 Jasa Perusahaan 62655 56948 62227 63245 245076

14 Administrasi Pemerintahan dll 510838 545224 569732 579005 2204800

15 Jasa Pendidikan 96851 101114 103585 107448 408998

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 90945 95261 96317 101453 383976

17 Jasa lainnya 57910 57210 58774 59860 233754

Total PDRB Papua 4624148 4766925 5110605 5391212 19892890

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Sebagai pembanding dalam melakukan perhitungan analisis LQ diperlukan data sejenis

pada periode yang sama untuk wilayah Nasional Berdasarkan data dalam

httpsbpsgoid diperoleh data Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional Tahun 2020

atas 17 sektor usaha dimaksud dengan rincian sebagai berikut

Tabel 62 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku

Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

No Sektor Usaha PDRB Papua Tahun 2020

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Tahunan

1 Pertanian Kehutanan dan Perikanan 50350320 56975720 57158800 47023770 211508610

2 Pertambangan dan Penggalian 26742030 23150760 23987510 25473890 99354190

3 Industri Pengolahan 78362200 73256450 77343350 77842170 306804170

4 Pengadaan Listrik dan Gas 4593360 4199500 4570140 4611160 17974160

5 Pengadaan Air Pengelolaan Sampah 275950 277790 283670 292870 1130280

6 Konstruksi 41971430 38944580 41295930 43054020 165265960

7 Perdagangan Besar dan Eceran 51764240 47324570 49955500 50502700 199547010

8 Transportasi dan Pergudangan 20288090 13188360 17118490 18375130 68970070

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

94

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

No Sektor Usaha PDRB Papua Tahun 2020

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Tahunan

9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

10974190 8418440 9710330 10320130 39423090

10 Informasi dan Komunikasi 16686900 17187030 17758750 17951230 69583910

11 Jasa Keuangan dan Asuransi 18440330 16390190 16837060 17938970 69606550

12 Real Estate 11298010 11285420 11393360 11401300 45378090

13 Jasa Perusahaan 7846550 6762940 7297760 7518300 29425550

14 Administrasi Pemerintahan dll 14138930 14011050 14362860 15504680 58017520

15 Jasa Pendidikan 12985450 13037760 13919500 14996940 54939650

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 4691070 4534610 5281300 5607920 20114900

17 Jasa lainnya 8051600 6874160 7570180 7760880 30256820

Total PDRB Papua 379460650 355819330 375844490 376176060 1487300530

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Berdasarkan data-data tersebut di atas dilakukan perhitungan LQ untuk mengetahui

sektor unggulan dan potensi di masa depan dengan hasil perhitungan sebagai berikut

Tabel 63 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku

Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

No Sektor Usaha PDRB Papua Tahun 2020

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Tahunan

1 Pertanian Kehutanan dan Perikanan 099 079 079 092 086

2 Pertambangan dan Penggalian 325 425 468 471 423

3 Industri Pengolahan 011 011 010 009 010

4 Pengadaan Listrik dan Gas 004 004 003 003 003

5 Pengadaan Air Pengelolaan SampahLimbah

075 067 064 061 066

6 Konstruksi 140 145 140 132 139

7 Perdagangan Besar dan Eceran 084 080 077 074 078

8 Transportasi dan Pergudangan 128 084 078 073 091

9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 033 031 027 026 029

10 Informasi dan Komunikasi 099 092 089 085 091

11 Jasa Keuangan dan Asuransi 037 036 036 034 036

12 Real Estate 101 095 094 091 095

13 Jasa Perusahaan 066 063 063 059 062

14 Administrasi Pemerintahan dll 296 290 292 261 284

15 Jasa Pendidikan 061 058 055 050 056

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 159 157 134 126 143

17 Jasa lainnya 059 062 057 054 058

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

62 Sektor Unggulan Daerah

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua sampai Triwulan IV 2020 mengalami

pertumbuhan sebesar 692 persen yoy Hal ini disebabkan oleh naiknya produksi bijih

logam yang mengakibatkan sektor Pertambangan dan Penggalian tumbuh sebesar

4431 persen Sektor lain yang juga mengalami pertumbuhan adalah Jasa Keuangan

sebesar 655 persen Jasa Kesehatan dan Bantuan Sosial sebesar 182 persen

Informasi dan Komunikasi sebesar 127 persen serta kategori Pengadaan Air

Pengelolaan Sampah Limbah dan Daur Ulang sebesar 100 persen (sumber BI Papua

2021) Namun dari kelima sektor yang mengalami pertumbuhan positif pada tahun 2020

95

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

tersebut hanya sektor Pertambangan dan Penggalian serta sektor Jasa Kesehatan dan

Bantuan Sosial yang berdasarkan hasil analisis perhitungan LQ merupakan sektor basis

Berdasarkan hasil perhitungan LQ sebagaimana Tabel 63 di atas juga terdapat

4 sektor usaha di Papua yang mempunyai memiliki koefisien LQ gt 1 (sektor basis)

Keempat sektor basis dimaksud adalah sebagai berikut

a) Pertambangan dan Penggalian

Koefisien LQ Tahunan di 2020 untuk sektor ini adalah sebesar 423 Nilai ini

adalah nilai koefisien terbesar dari 17 sektor usaha di Papua Di samping itu sektor

Pertambangan dan Penggalian juga memiliki nilai koefisien LQ yang selalu meningkat

tiap triwulan sepanjang tahun 2020 yaitu 325 pada triwulan I 425 pada triwulan II

468 pada triwulan III dan 471 pada triwulan IV 2020 sehingga diperkirakan nilainya

akan meningkat di tahun 2021 Dari sisi produksi pertumbuhan ekonomi selama tahun

2020 di Provinsi Papua juga disebabkan oleh pertumbuhan lapangan usahasektor

Pertambangan dan Penggalian sebesar 1662 persen serta merupakan lapangan usaha

dengan kontribusi terbesar (2827 persen) kepada PDRB Provinsi Papua

Sektor Pertambangan

dan Penggalian disebut sebagai

sektor unggulan di Papua karena

berdasarkan data dari Dinas

ESDM Provinsi Papua

konsentrasi mineral logam

pertambangan diperkirakan

terdapat pada Lajur Pegunungan

Tengah Papua Posisi tektonik

Papua yang berada di Lingkar

Pasifik yang berupa cincin gunung api memberikan potensi endapan mineral logam

maupun non logam yang besar dengan potensi terbesar pada pertambangan emas

(443 persen) sebagaimana terlihat pada Grafik 61 Salah satu lokasi pertambangan

emas di Papua berada di Kabupaten Mimika yang memiliki potensi tembaga dan emas

terbesar di dunia dan selama ini dikelola oleh PT Freeport Indonesia

b) Administrasi Pemerintahan Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

Sektor ini mempunyai nilai koefisien tertinggi kedua di perhitungan LQ Tahunan

di 2020 serta termasuk kategori sektor basis karena yaitu koefisian LQ gt 1 yaitu sebesar

284 Meskipun sektor ini dikategorikan sebagai sektor basis di 2020 namun nilai

koefisien LQ bergerak naik-turun pada tahun 2020 yaitu 296 pada triwulan I 290 pada

Grafik 61 Potensi Pertambangan di Papua

Sumber RKPD Provinsi Papua diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

96

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

triwulan II 292 pada triwulan III dan 261 pada triwulan IV 2020 Berdasarkan kriteria

dalam Buku Pedoman Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (BPS 2015)

disebutkan bahwa kategori pada sektor ini mencakup kegiatan yang sifatnya

pemerintahan sehingga pada umumnya dilakukan oleh instansiadministrasi

pemerintahan Di samping itu sektor ini juga mencakup pendanaan dan administrasi

dari program-program jaminan sosial wajib yang pada umumnya juga diselenggarakan

oleh instansi pemerintah Tingginya koefisien LQ untuk sektor ini menunjukkan tingginya

produksi pada lapangan usaha di Provinsi Papua yang dilaksanakan oleh pemerintah

serta tingginya ketergantungan APBNAPBD pada pertumbuhan ekonomi di Papua

c) Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

Sektor ini memiliki nilai koefisien LQ Tahunan di 2020 terbesar ketiga untuk

Provinsi Papua serta termasuk kategori sektor basis karena yaitu koefisian LQ gt 1 yaitu

sebesar 143 Kategori dalam sektor ini mencakup mulai dari pelayanan kesehatan yang

diberikan oleh tenaga profesional terlatih di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lain

sampai kegiatan perawatan di rumah yang melibatkan tingkatan kegiatan pelayanan

kesehatan sampai kegiatan sosial yang tidak melibatkan tenaga kesehatan profesional

Nilai koefisien LQ pada sektor ini juga bergerak naik-turun pada tahun 2020 yaitu 159

pada triwulan I 157 pada triwulan II 134 pada triwulan III dan 126 pada triwulan IV

2020 Hampir sama dengan sektor Administrasi Pemerintahan Pertahanan dan

Jaminan Sosial Wajib di atas implementasi peluang usaha sektor ini di Papua juga

terkait dengan kegiatan sosial yang juga turut bergantung pada kontribusi dari

APBNAPBD

d) Konstruksi

Nilai Koefisien LQ Tahunan di 2020 untuk sektor Konstruksi adalah sebesar 139

sehingga sektor ini termasuk salah satu sektor basisunggulan di Papua Hal ini dapat

dilihat dengan banyaknya pembangunan sarana-sarana di Papua untuk mengejar

ketertinggalan pembangunan infrastruktur dengan Provinsi-Provinsi lain di Indonesia

Percepatan dalam pembangunan konstruksi di Papua diharapkan akan mendukung

dalam peningkatan investasi di Provinsi Papua Di samping itu gencarnya

pembangunan konstruksi di Papua juga sebagai bagian dari percepatan pembangunan

sarana pendukung PON XX yang akan diselenggarakan pada tahun 2021 di Provinsi ini

Berdasarkan data dari Kementerian PUPR dan Kemenpora terdapat tiga klaster venue

di PON XX yang tersebar di 4 wilayah yaitu KotaKabupaten Jayapura Kabupaten

Mimika dan Kabupaten Merauke Delapan Venue berlokasi pada KotaKabupaten

Jayapura yang terdiri dari Kawasan Olahraga Kampung Harapan Kompleks Olahraga

97

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Doyo Baru Lapangan Sepakbola Universitas Cenderawasih Lapangan Tenis Kantor

Walikota Jayapura GOR Tinju Gidi GOR Waringin GOR Cenderawsih dan Arena

Dayung Lima venue berlokasi di Mimika yang terdiri dari Mimika Sports Complex

(SMC) GOR Biliar GOR Futsal Mimika Gedung Eme Neme Yauware dan Wisma Atlet

Sedangkan lima venua berlokasi di Merauke yang meliputi GOR Hiad Sai Sirkuit Balap

Motor Distrik Tanah Miring Stadion Katalpal Mopah Lama Rumah Susun Balai PUPR

serta Rumah Susun Unmus Selain pembangunan venue-venue ini sektor konstruksi

juga meliputi pembangunan jalan trans Papua serta pengembangan obyek-obyek

Pariwisata sebagai pendukung penyelenggaraan PON XX

63 Sektor Potensial Daerah

Dilihat dari kontribusi

lapangan usaha perekonomian

Papua masih bergantung pada

sektor Pertambangan dan

Penggalian dengan porsi

sebesar 2827 persen yang

dilanjutkan dengan sektor

Konstruksi sebesar 1546

persen Dengan adanya

pandemi COVID-19 yang

mengakibatkan penurunan

kinerja sektor non tambang pemulihan ekonomi diharapkan dapat menyasar kepada

sektor non tambang yang memiliki pangsa tenaga kerja terbesar yakni sektor Pertanian

Kehutanan dan Perikanan dengan pangsa pasar sebesar 669 persen dari total tenaga

kerja Di samping itu meskipun berdasarkan analisis LQ tidak dikategorikan sebagai

sektor basisunggulan sektor ini memberikan kontribusi terbesar ketiga bagi

perekonomian Provinsi Papua yaitu sebesar 1230 persen Rincian pangsa PDRB

Provinsi Papua tahun 2020 dapat dilihat pada grafik 62

a) Perikanan

Berdasarkan RKPD Provinsi Papua Tahun 2020 Wilayah Pengelolaan

Perikanan (WPP) Papua terbagi menjadi dua yaitu perairan utara dan perairan selatan

Potensi pada Perikanan Tangkap dapat dilihat dari luasnya hamparan perairan Laut

Cendrawasih dan Pasifik seluas 11000 kmsup2 yang terletak di perairan utara Papua yang

merupakan kawasan kaya akan sumber daya perikanan Pelagis Besar (Tuna Paruh

Panjang Cakalang dan Tenggiri) Sedangkan perairan Laut Arafura seluas 14300 km

Grafik 62 Pangsa PDRB Provinsi Papua Tahun 2020

Sumber Bank Indonesia diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

98

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

di bagian selatan Papua merupakan kawasan yang kaya akan sumber daya Ikan

Demersal (Udang Kakap Bawal Pari Cucut dan Ikan lainnya) Namun mengingat

masih terbatasnya pemanfaatan potensi ini di Papua sumber daya alam yang melimpah

tersebut belum dapat dioptimalkan dalam mendukung perekonomian masyarakat dan

pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua

Selanjutnya besarnya potensi pada Perikanan Budidaya dapat dilihat dari

Kawasan Bentang Laut Papua yang memiliki potensi budidaya kelautan dan perikanan

dengan prioritas penanganan meliputi

Perikanan budidaya laut di Teluk Cendrawasih di Kabupaten dan Kota Jayapura

Perikanan budidaya air payau (tambak) di Sarmi dan Waropen

Perikanan budidaya air tawar (kolam) di Jayawijaya Kabupaten dan Kota Jayapura

Optimalisasi pemanfaatan atas sektor Pertanian ini antara lain dapat dilakukan dengan

Mengoptimalkan jalur perdagangan mendorong sertifikasi ekspor serta memanfaatkan

Cold Storage atas hasil tangkapan ikan Di samping itu dukungan pengadaan armada

kapal yang modern dapat dibiayai dengan APBD maupun pemanfaatan DAK Fisik

b) Pertanian Perkebunan dan Peternakan

Potensi pengembangan lahan pertanian di Papua masih terbuka sangat lebar

melalui klarifikasi status lahan untuk pembangunan pertanian oleh Pemerintah dan

masyarakat adat pengembangan infrastruktur pertanian termasuk jaringan irigasi

jaringan jalan pendukung pertanian pasar peningkatan SDM secara konsisten dan

terpadu dan pemberdayaan masyarakat untuk membangun sektor pertanian Dengan

mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lahan yang tersedia secara tepat dan lestari

dapat menjadikan Provinsi Papua sebagai sentra produksi pertanian di wilayah timur

Untuk mendukung permbiayaan usaha pertanian pemda dapat mendorong penyediaan

lembaga keuangan mikro serta bersinergi dengan Pemerintah Pusat antara lain dengan

memberikan kemudahan akses kepada petani melalui skema Kredit Usaha Rakyat

(KUR) dan Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) sebagau kredit program Pemerintah Pusat

c) Kehutanan

Papua adalah Provinsi yang memiliki hutan terluas di Indonesia dengan hutan

seluas 2503 ha Tiga Kabupaten dengan wilayah hutan terluas adalah Mamberamo

(270 ha) Asmat (229 ha) dan Boven Digoel (198 ha) Tanah Papua merupakan

penyumbang 50 persen keanekaragaman hayati di Indonesia sehingga menjaga

keberadaan hutan Papua berarti menjaga keanekaragaman hayati dan populasi seluruh

Orang Asli Papua (OAP) yang menggantungkan hidupnya dari sumberdaya alam dan

jasa ekosistem hutan (sumber wwwsuarapapuacom 2019) Hutan tersebut di

99

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

kelompokkan ke dalam 3 fungsi yaitu hutan lindung suaka alam dan hutan produksi

Hutan lindung dan suaka alam berfungsi untuk menjaga kelestarian alam seperti

pengaturan tata air dan tempat berlindung bagi flora fauna Hutan produksi dapat

dimanfaatkan untuk memproduksi kayu rotan gatah dan hasil hutan lainnya Luas

hutan produksi adalah 30 persen dari keseluruhan hutan di Papua Namun pemanfaatan

hutan ini juga belum dilakukan secara optimal Hal ini dapat dilihat dari masih rendahnya

porsi sektor Kehutanan pada PDRB Provinsi Papua

d) Pariwisata

Meskipun porsi Sektor Pariwisata dalam PDRB Lapangan Usaha Provinsi Papua

tidak signifikan namun berdasarkan hasil simulasi dengan Computer General

Equilibrium (CGE) pariwisata merupakan subsektor yang paling potensial karena

memberikan dampak yang cukup tinggi terhadap PDRB dan penyerapan tenaga kerja

Hal ini karena peningkatan sektor ini berpengaruh signifikan dalam peningkatan sektor

lain yaitu Industri Pengolahan Perdagangan Besar dan Eceran Transportasi dan

Pergudangan serta Informasi dan Komunikasi

Provinsi Papua memiliki beragam potensi pariwisata yang dapat menjadi potensi

unggulan daerah Beberapa Taman Nasional yang dimiliki oleh Provinsi Papua ialah

Taman Nasional Lorentz di Mimika Jayawijaya Puncak Jaya dan Asmat Taman

Nasional Wasur di Merauke dan Taman Naional Teluk Cendrawasih di Nabire Potensi

pariwisata tersebut belum dikelola secara maksimal sehingga belum memberikan

dampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat Pariwisata merupakan sektor

yang sangat potensial untuk dikembangkan mengingat Provinsi Papua ditunjuk sebagai

tuan rumah dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang akan dilaksanakan tahun

2021 Hal ini akan menjadi peluang banyaknya pengunjung dari luar daerah yang akan

datang ke Papua yang biasanya diikuti pula dengan meningkatnya kegiataan

perekonomian (hotel transportasi akomodasi souvenir dan lain-lain)

64 Tantangan Fiskal Regional Dalam Mendorong Potensi Ekonomi Daerah

641 Tantangan Fiskal Pemerintah Pusat

Tantangan fiskal utama yang dihadapi oleh Pemerintah Pusat dalam mendorong

potensi ekonomi daerah Papua adalah masih tingginya ketergantungan APBD pada

Pendapatan dari Pemerintah Pusat Dalam menjalankan amanah dari UU Nomor 21

tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua Pemerintah telah

memberikan dukungan dana berupa pengalokasian Dana Otsus Dana Otsus

merupakan salah satu jenis belanja Transfer ke Daerah dalam APBN yang ditentukan

setara 2 persen dari pagu Dana Alokasi Umum (DAU) nasional dan berlaku selama 20

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

100

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

tahun (2002-2021) Dana Otsus

diharapkan berperan sebagai

pendorong peningkatan

kesejahteraan masyarakat dan

pembangunan di Papua Namun

perkembangan beberapa

indikator masih menunjukkan

bahwa pertumbuhan

perekonomian Papua masih jauh

berada di bawah rata-rata

nasional Masih besarnya

alokasi dana Perimbangan dan

Transfer dari Pusat juga

menunjukkan belum terciptanya

kemandirian ekonomi Provinsi

Papua yang salah satu

indikasinya adalah masih

rendahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Papua Berdasarkan data realisasi APBD

Nasional tahun 2019 Papua menjadi Provinsi dengan jumlah PAD nomor 33 dari 34

Provinsi di Indonesia Peringkat Papua hanya lebih baik dari Papua Barat serta jauh

berada di bawah rata-rata rasio PAD Provinsi di Indonesia

642 Tantangan Fiskal Pemerintah Daerah

Rendahnya PAD di Papua menjadi salah satu indikasi belum optimalnya peran

kebijakan fiskal Pemda dalam memanfaatkan sektor unggulan potensi sumber daya

yang dimiliki Hal ini menjadi tantangan fiskal bagi Pemda Papua mengingat masih

kecilnya kontribusi Papua terhadap PDB Nasional meskipun memiliki sumber daya alam

yang cukup melimpah (Pertambangan Pertanian Kehutanan dan Perikanan) Struktur

Pendapatan Papua tahun 2020 tampak pada Grafik 64 dengan rincian meliputi

a) Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan sebesar 6493 persen yang terdiri

dari DAU DAK dan DBH Pajak

b) Transfer Pemerintah Pusat ndash Lainnya sebesar 2623 persen yang terdiri dari Dana

Otsus dan Dana Penyesuaian

c) PAD dengan porsi sebesar 542 persen yang terdiri dari Pajak Daerah Retribusi

Daerah Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dan PAD lainnya serta

Grafik 63 Perbandingan Rasio PAD antar Provinsi Tahun

2019

Sumber Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan diolah

101

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

d) Pendapatan Daerah Lain-lain sebesar 343 persen yang terdiri Transfer

Pemerintah Provinsi Transfer Bantuan Keuangan dan Lain-lain Pendapatan

Daerah yang Sah

Berdasarkan komposisi

tersebut tantangan fiskal yang

dihadapi oleh Pemda di Papua

adalah bagaimana

mengoptimalkan pemanfaatan

dari dana-dana perimbangan

dan transfer yang cukup besar

dari Pemerintah Pusat

Tantangan lain adalah upaya

meminimalisir pemanfaatan

penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa yang belum optimal danatau kurang tepat

sasaran Berdasarkan hasil koordinasi dengan para pemangku kepentingan di Papua

beberapa hal yang menjadi pertimbangan antara lain kesulitan akses transportasi dan

internet kondisi keamanan yang belum kondusif dan mudah terjadi konflik keterbatasan

SDM dan fasilitas infrastruktur kondisi demografi serta karakter masyarakat asli Papua

643 Sinkronisasi Kebijakan Fiskal Pusat-Daerah

Provinsi Papua merupakan satu dari tiga Provinsi (selain Papua Barat dan Aceh)

yang masih mendapatkan dukungan dana berupa pengalokasian Dana Otsus dalam

APBN sd tahun 2021 Untuk mendukung keberhasilan pemanfaatan dana Otsus dan

pertumbuhan ekonomi di Papua diperlukan optimalisasi sinergi dan sinkronisasi

kebijakan fiskal antara Pemerintah Pusat dan Daerah melalui sebuah perencanaan yang

terintegrasi Meskipun terdapat indikasi penyaluran yang kurang tepat sasaran namun

penghentian Dana Otsus pada saat ini dapat menimbulkan konflik baru di Provinsi

Papua Oleh sebab itu perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam tentang efektivitas

dan keberlanjutan penyaluran Dana Otsus di Papua dengan mengoptimalkan peran

fiskal dari Pemerintah Pusat dan Daerah agar berperan dalam peningkatan PAD serta

pertumbuhan ekonomi di Provinsi Papua Di samping itu sinergi tersebut juga dapat

dilakukan dengan mengoptimalkan peran Kanwil DJPb Papua untuk bersinergi dengan

Pemda dalam monev penyaluran DFDD pelaksanaan program PEN serta pembinaan

dalam penyaluran Kredit Program di Provinsi Papua

Di samping itu sinkronisasi kebijakan fiskal juga ditunjukkan dalam masa

persiapan acara PON XX Kegiatan tersebut memerlukan biaya yang sangat besar

Grafik 64 Struktur Pendapatan Provinsi Papua

Sumber SIKD diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

102

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

dalam pembangunan sarana dan infrastrukturnya sehingga membutuhkan sinkronisasi

anggaran dari APBD dan APBN Pemprov Papua mengalokasikan dana APBD lebih dari

Rp38 triliun untuk pembangunan dan renovasi lokasi pertandingan PON XX

Pengalokasian anggaran dimulai sejak tahun 2016 sebesar Rp2286 miliar tahun 2017

sebesar Rp4472 miliar tahun 2018 sebesar Rp8793 miliar tahun 2019 sebesar Rp22

triliun serta tahun 2021 sebesar Rp2 triliun Pemerintah pusat juga mengalokasikan

dana APBN sebesar Rp23 triliun untuk mendukung pembangunan arena PON tersebut

Pembangunan sarana PON XX yang membutuhkan dana terbesar adalah

Stadion Papua Bangkit yang didanai oleh APBD Provinsi Papua senilai Rp 13 triliun dan

diresmikan pada tanggal 23 Oktober 2020 Stadion Papua Bangkit diklaim sebagai

stadion terbaik dan termegah kedua yang ada di Indonesia setelah Stadion Gelora Bung

Karno (GBK) Stadion ini memiliki kapasitas 40000 penonton dimana seluruh fasilitas

stadion telah berstandar internasional Desain stadion ini disesuaikan dengan budaya

masyarakat Papua yaitu Honai Karena keunggulannya Stadion Papua Bangkit

merupakan salah satu nominasi Stadion Terbaik Dunia 2019 oleh media online asal

Polandia (Press Release Peresmian Stadion Papua Bangkit 2020)

Di samping pemanfaatan alokasi APBN dari Kementerian PUPR masyarakat

Papua juga dapat memanfaatkan APBN melalui penyaluran DAK Fisik Dana Desa atau

penyaluran kredit program kepada UMKM Pemanfaatan ini antara lain dengan

mengoptimalkan peran Pemda dalam penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa dengan

prioritas untuk mendukung pembangunan sarana fisik di daerah-daerah sekitar

penyelenggaraan kegiatan PON Optimalisasi peran Pemda juga diperlukan dalam

pelaksanaan sinergi pelaksanaan KUR dan Pembiayaan UMi Kedua kredit program

dimaksud dapat dimanfaatkan oleh UMKM untuk menciptakan peluang usaha dalam

kegiatan PON XX Peluang usaha tersebut antara lain di sektor pariwisata transportasi

perdagangan maupun produksiindustri pengolahan pembuatan souvenir-souvenir

R o c h m a d A T SK e p a l a B i d a n g P P A I I

K a n w i l D J P b P r o v i n s i P a p ua

BAB VIItematik kajian fiskal (pen-apbd)

Pandemi Covid19 benar-benar memukulperekonomian Nasional bahkan Dunia

Dengan s inergi yang kuat antara PemerintahPusat Pemerintah Daerah Papua danMasyarakat dalam mengawal st imulusekonomi melalu i berbagai program PC-PEN

diharapkan mampu membangkitkan UMKMPapua sebagai penopang perekonomianmasyarakat Papua amp Indonesia

Sumber Foto Kanwil DJPb Provinsi Papua

103

Rumput Mei Walesi Photo Credit Jiwa (KPPN Wamena)

71 Pemanfaatan Refocusing APBD Untuk PC-PEN di Daerah

andemi yang terjadi di sepanjang tahun 2020 menjadi tantangan yang berat

bagi pemerintah baik itu pemerintah pusat maupun daerah Dampak dari

pandemi Covid-19 bukan hanya pada kesehatan masyarakat namun juga

dampak ekonomi pada masyarakat atau UMKM Pembatasan sosial yang

dilakukan untuk mencegah tingkat penularan Covid-19 menimbulkan dampak lain di

sektor ekonomi Guna meredam dampak tersebut respon fiskal yang adaptif sangat

diperlukan oleh pemerintah

Pemerintah pusat telah

menyediakan anggaran lebih

dari Rp600 triliun pada tahun

anggaran 2020 yang digunakan

untuk program PEN Selain itu

Pemerintah Provinsi Papua juga

telah melakukan refocusing

anggaran sesuai dengan Inpres

No 4 Tahun 2020 Inpres

P

Grafik 71 Alokasi dan Realisasi Total Pencegahan dan

Penanganan Covid-19 Pemprov Papua (dalam miliar)

Sumber Kemendagri diolah

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB VII

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

(TEMATIK)

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

104

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

tersebut mengharuskan seluruh KementerianLembaga serta Pemerintah Daerah untuk

melakukan refocusing anggaran Poin pertama dari Inpres No 4 Tahun 2020 adalah

mengutamakan penggunaan alokasi anggaran yang telah ada untuk kegiatan-kegiatan

yang mempercepat penanganan Covid-19 (Refocussing kegiatan dan realokasi

anggaran)

Pemerintah Provinsi

Papua telah mengalokasikan

anggaran untuk pencegahan

dan penanganan Covid-19

sebesar Rp21872 miliar

Sepanjang tahun anggaran

2020 alokasi anggaran tersebut

telah direalisasikan sebesar

Rp21539 miliar atau sebesar

985 persen dari total anggaran

yang di alokasikan Alokasi

tersebut digunakan untuk belanja pada bidang kesehatan penyediaan jaring pengaman

sosial (social safety net) dan penanganan dampak ekonomi

Belanja pada bidang Kesehatan dalam rangka menghadapi pandemi Covid-19

dilaokasikan sebesar Rp8713 miliar atau 398 persen dari alokasi total untuk

pencegahan dan penanggan Covid-19 pemerintah Provinsi Papua Dari total alokasi

tersebut telah direalisasikan sebesar Rp8713 miliar atau 1000 persen

Selain belanja untuk

bidang kesehatan alokasi

anggaran pemulihan ekonomi

yang berasal dari anggaran

daerah juga digunakan untuk

jaring pengaman sosial Total

alokasi untuk jaring pengaman

sosial sebesar Rp7841 miliar

atau sebesar 243 persen dari

total alokasi Sepanjang tahun

anggaran 2020 anggaran jaring

pengaman sosial telah direalisasikan sebesar Rp7841 miliar atau sebesar 1000

persen

Grafik 72 Alokasi dan Realisasi Belanja Bidang Kesehatan

Penanganan Covid-19 Pemprov Papua (dlm miliar)

Sumber Kemendagri diolah

Grafik 73 Alokasi dan Realisasi Belanja Jaring Pengaman

Sosial Penanganan Covid-19 Pemprov Papua (dlm miliar)

Sumber Kemendagri diolah

105

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Penanganan dampak

ekonomi di daerah juga

termasuk salah satu yang

diperhatikan oleh pemerintah

Alokasi untuk penanganan

dampak ekonomi di Provinsi

Papua mencapai Rp5318 miliar

atau 243 persen dari alokasi

yang ada Sampai dengan akhir

tahun anggaran 2020 telah

direalisasikan sebesar Rp4985

miliar atau setara dengan 937 persen dari alokasi yang ditetapkan

72 Efektifitas PEN di Papua Menurut Persepsi Masyarakat Penerima Manfaat

Program PEN yang dikucurkan oleh pemerintah baik pemerintah pusat maupun

daerah dalam rangka penangganan dampak pandemi Covid-19 telah berlangsung

berbulan-bulan Sebagaimana tujuan diadakannya program PEN adalah untuk

membantu meringankan beban masyarakat atau UMKM yang terdampak Sehingga

diharapkan dapat membantu kelangsungan hidup maupun usahanya Oleh karena itu

Kanwil DJPb Provinsi Papua membuat kajian mengenai persepsi masyarakat terhadap

efektifitas program PEN yang telah dilaksanakan selama ini

721 Sumber Data Jumlah dan Metode Pengambilan Sampel

Data yang digunakan dalam kajian ini adalah data primer yang berasal dari hasil

survei yang dilakukan di lingkup Provinsi Papua Survei dilakukan dengan cara

mewawancarai responden yang dilakukan oleh petugas dari KPPN di wilayah kerja

masing-masing Berikut ini adalah jumlah sampel yang diambil pada masing-masing

KPPN di wilayah kerja Kanwil DJPb Provinsi Papua

Tabel 71 Jumlah Sampel Masing-Masing Wilayah Kerja KPPN

No Wilayah Kerja Jumlah Sampel

1 KPPN Jayapura 8

2 KPPN Wamena 6

3 KPPN Timika 6

4 KPPN Merauke 9

5 KPPN Nabire 6

6 KPPN Serui 6

6 KPPN Biak 5

Jumlah 46 Sumber Kanwil DJPb Provinsi Papua diolah

Grafik 74 Alokasi dan Realisasi Belanja Penangganan

Dampak Ekonomi Covid-19 Pemprov Papua (dlm miliar)

Sumber Kemendagri diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

106

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

Responden yang dipilih adalah OrangKeluarga yg menerima manfaat dari Program

PEN diantaranya Program Perlinsos (BLT Desa Bantuan Pangan non Tunai BST atau

Bansos Beras) Padat Karya Sektoral KementerianLembaga UMKM (Subsidi Bunga

UMKM atau BPUM)

Pengambilan sampel dalam kajian ini dilakukan dengan mempertimbangkan

kecukupan sampel sumber daya yang dimiliki serta keterbatasan waktu dalam

melakukan survei Sehingga dengan mempertimbangkan hal tersebut didapatkan

jumlah sampel 44 sampel yang diambil 7 wilayah KPPN yang ada dibawah Kanwil DJPb

Provinsi Papua Jumlah tersebut sudah memenuhi syarat Central Limit Theorem yang

mengatakan bahwa apabila jumlah sampel yang diambil lebih besar daripada 30 sampel

maka sampel tersebut telah merepresentasikan populasinya Teknik sampling yang

digunakan adalah purposive sampling dimana teknik sampling ini adalah non-random

sampling Purposive sampling dilakukan dengan menetapkan ciri-ciri khusus sampel

yang akan diambil oleh peneliti sehingga mampu menjawab persoalan yang akan diteliti

Menurut Sugiyono (2010) purposive sampling merupakan teknik untuk menentukan

sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data

yang diperoleh nantinya bisa lebih representatif Berikut ini adalah variabel laten dan

indikator yang digunakan dalam penelitian ini

Tabel 72 Variabel Laten dan Indikator Yang Digunakan

KETAHANAN KELUARGA (η1)

Y11 Ketahanan Fisik Keluarga (Selalu bisa makan setiap hari)

Y12 Ketahanan Ekonomi Keluarga (Tabungan tidak tergerus dan digunakan seluruhnya dlm

masa pandemi atau tidak menambah hutang jika tidak memiliki tabungan)

Y13 Ketahanan Psikologis (Tetap memiliki motivasi hidup tidak stress menghadapi tekanan

keadaan di masa Pandemi kondisi keluarga tetap harmonis)

EFEKTIVITAS PEN (η2)

Y21 Bantuan PEN memberikan dampak positif terhadap kondisi ekonomi masyarakat terdampak

Y22 Jumlah bantuan yang diberikan cukup membantu mencukupi kebutuhan pokok kehidupan

sehari

Y23 Saya merasa bantuan PEN masih diperlukan sampai dengan kondisi ekonomi membaik dan

normal

KEMANFAATAN PEN (ξ1)

X11 Dengan adanya bantuan PEN saya dapat tetap mempertahankan kehidupan keluargausaha

saya

X12 UsahaKehidupan saya dapat terancam akibat Covid-19 apabila tidak ada bantuan PEN

X13 Saya dapat optimis melewati tantangan ekonomi di masa pandemi dengan bantuan PEN

X14 Jika tidak ada bantuan PEN mungkin saja saya memenuhi kebutuhan dengan berhutang

KETAJAMAN SASARAN PEN (ξ2)

X21 Pemerintah telah tepat memberikan bantuan PEN kepada masyarakat saat terjadi pandemi

Covid-19

X22 Pemberian bantuan PEN sudah tepat kepada yg membutuhkan

X23 Saya rasa hampir tidak ada penyalahgunaan bantuan PEN ini

107

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

MEKANISME PENYALURAN PEN (ξ3)

X31 Persyaratan yg harus dipenuhi oleh calon penerima bantuan cukup mudah dan tidak

merepotkan

X32 Proses yg dilakukan untuk mendapatkan bantuan PEN sangat mudah dan tidak bertele-tele

X33 Informasi seputar bantuan PEN mudah didapatkan dan dicari

X34 Tidak terdapat pungutan liar yg dilakukan oleh oknum tertentu

X35 Penyaluran bantuan dilakukan sesuai dengan waktu yg ditetapkan tidak terlambat

PERAN PENYALUR PEN (ξ4)

X41 Lembaga penyalur (Dinas terkait Bank Lembaga Pembiayaan dll) memberikan informasi dan

edukasi terkait bantuan yg diterima

X42 Informasi yg diberikan Lembaga Penyalur lengkap dan mudah dimengerti

X43 Lembaga Penyalur berperan aktif dalam proses penyaluran

X44 Lembaga Penyalur tidak menyulitkan proses untuk mendapatkan fasilitas bantuan

X45 Pejabat (RT RW Kepala Kampung atau Kepala Dinas) memilih penerima bantuan dengan

adil (tidak pilih kasih karena hubungan tertentu)

X46 Lembaga penyalur proaktif dalam menanggapi pertanyaan dan permasalahan di lapangan

722 Metode Analisis Data

Dalam ilmu statistika data yang diperoleh dari hasil survei sebelum diolah harus

dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas data terlebih dahulu Cara paling umum

untuk validitas data adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut

1 1 1

2 2

2 2

1 1 1 1

n n n

i i i i

i i i

n n n n

i i i i

i i i i

n x y x y

r

n x x n y y

Dimana r adalah korelasi antara skor xi adalah skor variabelskor butir responden ke-i

yi adalah skor total variabel skor faktor responden ke-I dan n adalah jumlah responden

Nilai korelasi yang dihasilkan dari setiap pertanyaan dengan skor total akan

dibandingkan dengan nilai tabel dengan taraf signifikan tertentu Apabila nilai korelasi

yang dihasilkan lebih besar daripada nilai tabel maka butir pertanyaan tersebut

signifikan (dapat dipahami dan mengukur seharusnya) Selanjutnya dilakukan

pengujuan reliabilitas dengan menghitung alpha-cronbach Reliabilitas merupakan

indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya dan diandalkan

(Singarimbun 1989) Rumus alpha-cronbach adalah sebagai berikut

2

1

21

1

k

i

iii

k

sk

rk s

Dimana rii adalah reliabilitas instrumen k Jumlah item pertanyaan s2i varians skor setiap

variabel dan s2k varians total Semakin tinggi nilai alpha-cronbach maka semakin

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

108

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

reliabilitas kuisioner dan semakin reliabel juga data yang diperoleh Setelah data yang

diperoleh dinyatakan valid dan reliabel selanjut dilakukan analisis Structural Equation

Modeling (SEM) SEM adalah metode statistika multivariat yang banyak digunakan untuk

mengatasi masalah dasar dalam pengambilan keputusan dalam ilmu-ilmu sosial dan

perilaku dan berkembang dalam disiplin ilmu lainnya yaitu melalui pengukuran-

pengukuran yang melibatkan variabel-variabel yang tidak dapat diukur secara langsung

sehingga memerlukan variabel indikator sebagai variabel yang dapat diukur Komponen

utama SEM ada 3 diantaranya jenis variabel jenis model dan jenis kesalahan

Gambar 71 Model Konseptual Penelitian

Penggunaan metode SEM berbasis kovarian mempunyai kelemahan berdasarkan

asumsi parametric yang harus berdistribusi normal Jumlah sampel yang digunakan pada

SEM berbasis kovarian harus berkisar antara 200 sampai 800 (Ghozali 2008) Untuk

menangani kelemahan tersebut dapat menggunakan algoritma Partial Least Square

(PLS) pada analisis SEM yang digunakan PLS merupakan salah satu metode dalam

analisis SEM yang powerfull Algoritma PLS dapat diterapkan pada semua skala data

tidak membutuhkan asumsi dan tidak harus menggunakan sampel dalam jumlah yang

Kemanfaatan PEN

(ξ1)

X11

X113

Ketajaman Sasaran

PEN (ξ2)

X21

X24

Mekanisme

Penyaluran PEN (ξ3)

X31

X35

Efektifitas PEN

(η1)

Y11

Y113

Ketahanan

Keluarga

(η2)

Y21

Y213

Peran Penyalur PEN

(ξ3)

X41

X46

109

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

besar Kelemahan dari PLS adalah distribusi data yang tidak diketahui sehingga

signifikansi statistik tidak dapat dinilai Namun kelemahan ini dapat diatasi dengan

menggunakan resampling atau bootstrap (Ghozali 2011) Berikut ini merupakan diagram

jalur model konseptual yang menggambarkan hubungan antara variabel laten serta

variabel laten dengan indikatornya

Untuk mengukur dimensi-dimensi yang membentuk sebuah faktor diperlukan

model pengukuran (outer model) Model ini merepresentasikan dugaan hipotesis yang

sudah ada sebelumnya yaitu hubungan antara indicator dengan faktornya dan dievaluasi

dengan analisis faktor konfirmatori atau Confirmatory Factor Analysis (CFA) Berikut ini

persamaan model indikator reflektif

( x1) ( x ) ( x1) ( x1)p x p n n p X Λ ξ δ

( x1) ( x ) ( x1) ( x1)q y q m m q Y Λ η ε

Dimana

X indikator untuk variabel laten eksogen

Y indikator untuk variabel laten endogen

ξ vektor variabel laten eksogen

η vektor variabel laten endogen

xΛ matriks loading yang menggambarkan hubungan variabel laten eksogen dengan

indikatornya

yΛ matriks loading yang menggambarkan hubungan variabel laten endogen dengan

indikatornya

xδ vektor kesalahan pengukuran pada variabel indikator eksogen

yε vektor kesalahan pengukuran pada variabel indikator endogen

Selain outer model terdapat inner model yang menghubungkan variabel laten

dengan variabel laten lainnya didasarkan pada teori substansi dari penelitian Hubungan

antar variabel laten dapat dituliskan pada persamaan sebagai berikut

( x1) ( x ) ( x1) ( x ) ( x1) ( x1)m m m m m n n m η B η Γ ξ ζ

Dimana

η vektor variabel laten endogen

B matriks koefisien pengaruh variabel laten endogen

Γ matriks koefisien jalur yang menghubungkan variabel laten eksogen dengan

variabel laten endogen

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

110

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

ξ vektor variabel laten eksogen

ζ vektor kesalahan pengukuran struktural

m banyak variabel laten endogen

n banyak variabel laten eksogen

Setelah model didapatkan diperlukan evaluasi untuk outer model dan inner

model Evaluasi outer model menggunakan convergent validity dan composite reability

sedangkan evaluasi inner model menggunakan R-Square

2

1

2

1 1

j

j j

K

jk

k

K K

jk jk

k k

CR

var e

Ukuran tersebut dapat diterima keandalannya apabila koefisien variabel latennya

bernilai lebih besar dari 070 (Chin1998) Sedangkan untuk mengurangi ketidakandalan

SEM-PLS (Structural Equation Modeling ndash Partial Least Square) digunakan resampling

bootstrap dengan statistik uji sebagai berikut

2

( ) ()

1

ˆ ˆ

ˆˆ ( )1

ˆ ˆ dimana

ˆˆ ( )

B

b

b

B

B

B

seB

Tse

dimana

B jumlah sampel bootstrapping

( )ˆ

b statistik data asli

() dihitung dari sampel ulang ke-b untuk b = 12B

723 Analisis Structural Equation Modeling ndash Partial Least Square (SEM-PLS)

Responden yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 46 orang yang

menerima bantuan PEN selama kurun waktu 2020 Dari total responden tersebut

sebanyak 913 persen responden menyatakan bahwa setuju dengan sistem pemberian

bantuan yang sekarang dijalankan Sedangkan 87 persen sisanya tidak setuju dengan

mayoritas alasan kurang terorganisir dengan baik dilevel teknis pelaksanaannya

Analisis SEM-PLS yang digunakan memiliki langkah konseptualisasi model konstruksi

diagram jalur konversi diagram jalur ke dalam sistem persamaan estimasi parameter

model evaluasi model dan pengujian hipotesis resampling bootstrap Rancangan

model konseptual yang meliputi model pengukuran (outer model) dan model struktural

111

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

(inner model) kemudian

dituangkan kedalam path

diagram yang akan menjelaskan

pola hubungan antara variabel

laten dan nindikator yang

digunakan Kemudian path

diagram tersebut akan

dikonversi kedalam bentuk

persamaan dan dilakukan

estimasi parameter model

a Validity Test

Evaluasi model dilakukan untuk mendapatkan variabel yang valid dan reliabel

Berikut ini adalah path diagram yang memuat koefisien loading factor masing-masing

indikator dengan variabel latennya

Gambar 72 Diagram Jalur Persamaan Struktural

Output SmartPLS

Grafik 75 Rasio Responden SetujuTidak Terhadap Sistem

Pemberian Bantuan Saat Ini

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

112

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

Nilai loading factor antar variabel laten dengan setiap indikatornya digunakan

untuk pengujian validitas Nilai loading factor yang dimiliki antara seluruh indikator

dengan variabel latennya harus diatas 070 Apabila ada indikator yang memiliki nilai

dibawah 070 maka indikator tersebut harus dihilangkan Terdapat 3 indikator yang

harus dihilangkan karena tidak memenuhi uji validitas yaitu X12 X13 dan X34 Indikator

ldquoUsahaKehidupan saya dapat terancam akibat Covid-19 apabila tidak ada bantuan

PENrdquo dan ldquoSaya dapat optimis melewati tantangan ekonomi di masa pandemi dengan

bantuan PENrdquo untuk mengukur variabel laten Kemanfaatan PEN dinyatakan tidak valid

dalam penelitian ini Begitu juga indikator ldquoTidak terdapat pungutan liar yg dilakukan oleh

oknum tertenturdquo dinyatakan tidak valid untuk mengukur variabel laten Mekanisme

Penyaluran PEN

Berikut ini diagram jalur persamaan struktural setelah dihilangkan 3 indikator

yang tidak valid

Hasil running data kedua telah menghasilkan nilai loading factor yang lebih besar

dari 070 untuk seluruh indikatornya Sehingga dapat disimpulkan bahwa convergent

validity dari setiap indikator telah valid dalam mengukur variabel laten Selanjutnya

melihat discriminant validity untuk memastikan setiap variabel laten benar-benar

Gambar 73 Diagram Jalur Persamaan Struktural Tahap 2

Output SmartPLS

113

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

berbeda dan unik dibanding variabel laten lain Salah satu metodenya adalah dengan

menggunakan Fornell-Larcker Criterion Berikut ini hasil perhitungan dari Fornell-Larcker

Criterion pada seluruh variabel laten

Tabel 73 Fornell-Larcker Criterion

Y2 X1 Y1 X2 X3 X4

Y2 092

X1 077 094

Y1 072 064 086

X2 056 062 050 083

X3 072 075 068 067 085

X4 067 060 044 058 085 087

Output SmartPLS

Berdasarkan hasil dari perhitungan Fornell-Larcker Criterion pada tabel diatas

menunjukkan korelasi antar semua variabel laten Nilai korelasi variabel laten dengan

variabel laten itu sendiri harus lebih besar daripada korelasi dengan variabel laten

lainnya Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel laten telah

memenuhi discriminant validity karena nilai korelasi variabel laten dengan variabel laten

itu sendiri seluruhnya lebih besar daripada korelasi dengan variabel laten lainnya

b Reliability Test

Pengujian reliabilitas diperlukan untuk melihat apakah indikator telah reliabel

atau handal dalam mengukur variabel latennya Reliabilitas dapat diukur dengan

menghitung nilai croncbachrsquos alpha dan composite reliability Indikator dapat

disimpulkan reliabel jika nilai croncbachrsquos alpha ge 050 dan composite reliability ge 070

Tabel 74 Hasil Pengujian Reliabilitas

Variabel Laten Cronbachs Alpha Composite Reliability

Kemanfaatan PEN 0865 0943

Ketajaman Sasaran PEN 0773 0868

Mekanisme Penyaluran PEN 0869 0912

Peran Penyalur PEN 0937 0951

Efektivitas PEN 0909 0943

Ketahanan Keluarga Penerima Manfaat 0825 0896

Output SmartPLS

Tabel diatas menunjukkan nilai cronbachrsquos alpha dari seluruh variabel laten

menunjukkan nilai diatas 050 Sedangkan nilai dari composite reliability seluruh variabel

laten diatas 070 Hal ini menunjukkan setiap variabel indikator telah reliabel dalam

mengukur variabel latennya

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

114

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

c Evaluasi Model Struktural (Inner Model)

Setelah evaluasi model pengukuran (outer model) valid dan reliabel selanjutnya

dilakukan evaluasi model struktural (outer model) Evaluasi outer model dilakukan untuk

mengevaluasi hubungan antar variabel laten Ukuran yang digunakan untuk

mengevaluasi outer model adalah R-Square Nilai R-Square menunjukkan seberapa

besar kemampuan variabel laten eksogen dapat menjelaskan variasi pada variabel laten

endogen

Tabel 75 R-Square Variabel Laten Endogen

Variabel Laten Endogen R-Square R-Square Adjusted

Efektifitas PEN 0668 0636

Ketahanan Keluarga Penerima Manfaat 0519 0596

Output SmartPLS

Berdasarkan tabel diatas nilai R-Square dari variabel laten endogen Efektifitas

PEN sebesar 668 persen Hal ini berarti bahwa variasi Efektifitas PEN dapat dijelaskan

sebesar 668 persen oleh keempat variabel laten eksogen yang digunakan Sedangkan

332 persen sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar model Sedangkan nilai R-Square

variabel laten endogen Ketahanan Keluarga Penerima Manfaat sebesar 519 persen dan

R-Square Adjusted sebesar 596 persen Hal tersebut berarti bahwa variasi variabel

laten endogen Ketahanan Keluarga dapat dijelaskan oleh variabel Efektivitas PEN

sebesar 519 persen sedangkan 481 persen sisanya dijelaskan oleh variabel lain

724 Pengujian Hipotesis Resampling Bootstrap

Pengujian hipostesis ini digunakan untuk menunjukkan tingkat signifikansi

parameter dari variabel indikator pada outer model serta pada inner model Signifikansi

parameter pada inner model dilakukan dengan melakukan replikasi sampel sejumlah

500 Berikut ini adalah hasil pengujian t-statistics pada inner model

Tabel 76 Hasil Pengujian Hipotesis Model Struktural

Variabel Original Sample T- Statistics

Efektivitas PEN rarr Ketahanan Keluarga 0721 7725

Kemanfaatan PEN rarr Efektivitas PEN 0560 3176

Ketajaman Sasaran PEN rarr Efektivitas PEN 0023 0136

Mekanisme Penyaluran PEN rarr Efektivitas PEN 0015 0053

Peran Penyalur rarr Efektivitas PEN 0314 1310

Output SmartPLS

Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 50 persen sehingga nilai t-tabelnya

adalah 196 Berdasarkan tabel diatas nilai t-statistics pada variabel Efektivitas PEN

terhadap Ketahanan Keluarga bernilai 7725 dimana nilai tersebut lebih besar daripada

196 Sehingga pengaruh variabel Efektivitas PEN terhadap Ketahanan Keluarga

signifikan dengan nilai Original Sample nya sebesar 0721 Dari nilai tersebut dapat

115

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

disimpulkan program PEN di Papua telah efektif membantu Ketahanan Keluarga

Penerima Manfaat sebesar 721 persen Persamaan structural diperoleh sebagai

berikut

1 1 2 3 4 1

2 1 2

0560 0023 0015 0314

0721

Seluruh variabel laten eksogen memiliki pengaruh positif terhadap variabel laten

endogen Efektivitas PEN Meskipun demikian hanya hubungan antara Kemanfaatan

PEN dengan Efektifitas PEN yang signifikan Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai t-

statistics sebesar 3176 yang lebih besar dari 196 Variabel laten eksogen Ketajaman

Sasaran PEN Mekanisme Penyaluran PEN dan Peran Penyalur terhadap Efektifitas

PEN tidak signifikan dalam penelitian ini Hal ini perlu menjadi perhatian stakeholder

terkait untuk meningkatkan ketajaman sasaran PEN Mekanisme Penyaluran PEN dan

Peran Penyalur PEN

725 Importance-Performance Analysis

Importance-Performance Analysis (IPA) digunakan untuk memetakan pola

hubungan antara kinerja dan kepentingan dari masing-masing indikator yang ditawarkan

dan kesenjangan antara kinerja dengan harapan dari indikator-indikator tersebut IPA

berfungsi menampilkan informasi tentang indikator pelayanan yang menurut stakeholder

Gambar 74 Cartesius Diagram Importance-Performance

Output SPSS

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

116

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

mempengaruhi kepuasan dan kinerjanya Gap (+) positif diperoleh bila skor persepsi

kinerja lebih besar dari harapan sebaliknya gap (-) negatif diperoleh bila skor persepsi

harapan lebih besar daripada kinerja

Berdasarkan diagram kartesius diatas terdapat juga 10 indikator yang memiliki

performance tinggi dengan importancenya yang juga tinggi sehingga perlu

dipertahankan untuk ke-10 indikator ini Disamping itu terdapat 2 indikator yang memiliki

skor importance tinggi namun skor performance yang tidak terlalu tinggi yaitu X23 dan

X46 Indikator tersebut harus mendapatkan perhatian ekstra dari stakeholder terkait untuk

meningkatkan performancenya Indikator X23 (Saya rasa hampir tidak ada

penyalahgunaan bantuan PEN) memiliki skor performance yang cukup rendah Hal ini

menunjukkan dari responden yang disurvei mayoritas masih mempunyai persepsi

terdapat beberapa penyalahgunaan bantuan PEN Hal ini perlu menjadi perhatian pada

level teknis pelaksanaan agar tidak lagi menimbulkan persepsi yang kurang baik di mata

masyarakat umum

PENUTUP

BAB VIIIBIDANG PPA IIKANWIL DJPBPROVINSI PAPUAWhat we need is a way toidentify the areas of effectiveness(of possible significant results)and a method for concentrating ofthem

~ Dr Peter F Drucker

Sumber Foto Rifqi Ahmad R

117

Noken Papua Photo Credit Jiwa (KPPN Wamena)

81 KESIMPULAN

Dari uraian bab-bab sebelumnya dapat disampaikan kesimpulan Kajian Fiskal

Regional Tahunan Provinsi Papua Tahun 2020 sebagai berikut

1 Selama tahun 2020 perekonomian Papua tumbuh sebesar 232 persen dengan

penyumbang terbesar dari sisi produksi berasal dari kategori pertambangan dan

penggalian sebesar 1662 persen Namun jika tanpa memasukkan sektor

Pertambangan dan Penggalian ekonomi Papua mengalami kontraksi sebesar -315

persen yang mengindikasikan bahwa perekonomian Papua masih mengalami

ketergantungan pada satu sektor tersebut

2 Dalam pelaksanaan APBN realisasi pendapatan negara di Papua mencapai 958

triliun mengalami kenaikan sebesar 64 persen dibanding tahun sebelumnya dengan

pendapatan tertinggi berasal dari Pendapatan Perpajakan khususnya dari PPh

Pasal 21 Sedangkan untuk realisasi belanja Negara tahun 2020 mencapai Rp5581

triliun atau 979 persen dari alokasi pagu dengan pembagian 953 persen berasal

dari realisasi Belanja KL dan 989 persen berasal dari realisasi TKDD

3 Dalam pelaksanaan APBD realisasi pendapatan daerah di Papua mengalami

penurunan sebesar 1845 persen yaitu Rp4338 triliun Sedangkan belanja daerah

juga mengalami penurunan realisasi sebesar 1484 persen yaitu Rp4213 triliun

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB VIII

PENUTUP

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

118

PENUTUP

Turunnya pendapatan dan belanja APBD lebih disebabkan karena adanya

perubahan situasi dan kebijakan akibat Pandemi Covid-19

4 Hasil analisis terhadap program PC-PEN diketahui bahwa efektivitas program PEN

bermanfaat di masyarakat baik dari sisi Manfaat Ketajaman Sasaran Mekanisme

Penyaluran Peran Penyalur Efektivitas dan Ketahanan KPM Namun ada hal unik

yang didapat dari hasil analisis bahwa sebagian responden masih mempunyai

persepsi terdapat beberapa penyalahgunaan bantuan PEN sehingga hal tersebut

perlu menjadi perhatian pada level teknis pelaksanaan program PEN agar tidak

menimbulkan persepsi yang kurang baik di mata masyarakat

5 Beberapa tantangan yang dihadapi Papua dengan adanya pandemi COVID-19

antara lain (1) Sebagai dampak kebijakan pembatasan sosial yang diterapkan

kinerja perekonomian nontambang tidak dapat tumbuh sesuai kapasitasnya dan (2)

Pemulihan ekonomi Papua dari beberapa lapangan usaha terhambat oleh

penurunan pergerakan masyarakat akibat pembatasan akses tranportasi

82 REKOMENDASI

Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan yang diambil dapat diberikan

beberapa rekomendasi sebagai berikut

a Untuk Pemerintah Daerah

1 Pemerintah Daerah perlu menggali potensi alamsumber-sumber yang dapat

memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan PDRB Papua sehingga mengurangi

ketergantungan pada sektor penggalian dan pertambangan yang selama ini menjadi

andalan

2 Dalam rangka penganggaran belanja kesehatan dan belanja pendidikan

pemerintah daerah perlu memperhatikan mandatory spending sesuai peraturan

perundang-undangan dimana alokasi belanja kesehatan minimal dialokasikan

sebesar 10 persen belanja pendidikan minimal sebesar 20 persen dari total belanja

dan belanja infrastruktur minimal 25 persen dari total DTU

3 Dalam rangkan penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)

pemda harus meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan pemerintah pusat agar

PEN yang diberikan sebagai stimulus ekonomi kepada masyarakat dapat

bermanfaat secara optimal

b Untuk Pemerintah Pusat

1 Melaksanakan Intensifikasi dan ekstensifikasi perpajakan secara optimal agar

meningkatkan penerimaan perpajakan di daerah

119

PENUTUP

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

2 Kebijakan alokasi anggaran terutama transfer ke daerah harus disempurnakan

untuk memastikan bahwa tidak hanya alokasi anggaran ke daerah yang tepat

namun eksekusi atas anggaran tersebut juga harus optimal

3 Terus melakukan penyempurnaan proses pelaksanaan anggaran agar proses

penyaluran APBN ke daerah termasuk di dalamnya DAK Fisik Dana Desa dan

BOS dapat dilaksanakan dengan optimal

4 Mengoptimalkan program-program untuk memberdayakan ekonomi mikro seperti

KUR dan UMi serta menciptakan program-program baru untuk menggerakkan

ekonomi rakyat yang bersifat kedaerahan atau dengan mempertimbangkan unsur

kearifan lokal di daerah

5 Meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan berbagai pihak yang terkait dengan

program PC-PEN agar kinerja Penanggulangan COVID-19 dan penyaluran PEN

lebih optimal tepat sasaran serta akuntabel sehingga manfaat PEN benar-benar

dirasakan oleh seluruh masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19

DAFTAR PUSTAKA

Buku Pedoman Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (2015) Jakarta Badan Pusat

Statistik

Chin W (1998) The Partial Least Squares Approach for Structural Equation Modeling

Modern Method for Business Research (pp 295-236) London Lawrence Erlbaum

Associates

Direktur Keuangan amp Manajemen Risiko (2020) Press Release Peresmian Stadion Papua

Bangkit Jakarta PT PP (Persero) Tbk

Ghozali I (2011) Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan Partial Least

Square (PLS) Universitas Diponegoro Semarang

Gubernur Papua Ringkasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Provinsi Papua Tahun 2019-2023 Jayapura Pemerintah Provinsi Papua

Gujarati Damodar N (2004) Basic Econometrics Fourth edition Singapore McGraw-Hill Inc

Hendayana R 2003 Aplikasi Metode Location Qoutient (LQ) Dalam Penentuan Komoditas

Unggulan Nasional Jurnal Informatika Pertanian Volume 12 Balai Besar Pengkajian

dan Pengembangan Teknologi Pertanian Bogor

Judge G G Hill R C Griffiths W Lumlutkepohl H amp Lee T-C (1988) Introduction to the

Theory and Practice of Econometrics New York John Wiley and Sons

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (2019) Rencana Kerja Pemerintah

Daerah (RKPD) Provinsi Papua Tahun 2020 Jayapura Pemerintah Provinsi Papua

Kepala BI Provinsi Papua (2020) Laporan Perekonomian Provinsi Papua Jayapura Bank

Indonesia

Miller M(1991) Location Quotient Basic Tool for Economic Development Analysis Economic

Development Review

Permata Mega I Analisis PDRB KabupatenKota di Provinsi Jawa Tengah Jogjakarta

Universitas Islam Indonesia

Setiyawati Anis (2007) Analisis Pengaruh PAD DAU DAK dan Nelanja Pembangunan

Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kemiskinan dan Pengangguran Pendekatan

Analisis Jalur Madura Universitas Trunojoyo

Todaro Michael P Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga Diterjemahkan oleh Haris A

Munandar Jakarta Penerbit Erlangga 1995

Vinzi V Chin W Henseler J amp Wang H (2010) Handbook of Partial Least Square

Concept Method and Application Springler-Verlag Berlin Heidelberg

Wijanto S H (2009) SEM Konsep dan Prosedur Dipetik September 25 2016 dari

httpslideplayerinfoslide3786688

httpsbigoid

httpsdjpkkemenkeugoid

httpseppidpugoid

httpsfiskalkemenkeugoid

httpskompascom

httpskontancoid

httpspapuabpsgoid

httpssikpkemenkeugoid

httpssikddjpkkemenkeugoid

httpssikpumiid

httpssuarapapuacom

Lampiran Data Fix Effect Model

No Pemda Tahun PDRB Otsus DAK Belanja Modal amp Barang dan JasaDAU IPM 2015 2016 2017 2018 20191 Kab Asmat 2014 148359 10569 9091 70802 82212 4591 0 0 0 0 02 Kab Asmat 2015 163875 11876 11114 70929 86968 4662 1 0 0 0 03 Kab Asmat 2016 183221 11992 25347 91025 89944 4731 0 1 0 0 04 Kab Asmat 2017 203465 10569 13458 94645 89803 4849 0 0 1 0 05 Kab Asmat 2018 225884 10569 11224 83308 89526 4937 0 0 0 1 06 Kab Asmat 2019 246965 30890 11588 82125 91323 5037 0 0 0 0 17 Kab Biak-Numfor 2014 393632 10010 6569 35456 52510 7032 0 0 0 0 08 Kab Biak-Numfor 2015 452612 10010 10187 48018 55003 7085 1 0 0 0 09 Kab Biak-Numfor 2016 505200 18961 24713 80759 59937 7113 0 1 0 0 0

10 Kab Biak-Numfor 2017 499188 10010 20276 33445 61211 7156 0 0 1 0 011 Kab Biak-Numfor 2018 518388 10010 16867 37362 59068 7196 0 0 0 1 012 Kab Biak-Numfor 2019 547600 3226 25393 40211 60860 7257 0 0 0 0 113 Kab Boven Digoel 2014 318638 10046 7865 72215 74000 5821 0 0 0 0 014 Kab Boven Digoel 2015 354640 13511 8737 70277 78319 5902 1 0 0 0 015 Kab Boven Digoel 2016 391808 17641 15192 72600 83879 5935 0 1 0 0 016 Kab Boven Digoel 2017 426463 10046 13546 70832 83714 6014 0 0 1 0 017 Kab Boven Digoel 2018 457264 10046 14871 77908 83048 6083 0 0 0 1 018 Kab Boven Digoel 2019 489163 19619 18741 86315 84840 6151 0 0 0 0 119 Kab Deiyai 2014 75772 10424 7978 38540 40560 4812 0 0 0 0 020 Kab Deiyai 2015 92096 11446 11087 52041 43657 4828 1 0 0 0 021 Kab Deiyai 2016 106306 10424 16197 51729 47151 4850 0 1 0 0 022 Kab Deiyai 2017 115536 10459 8277 44684 47212 4907 0 0 1 0 023 Kab Deiyai 2018 126740 16563 8067 31776 132320 4955 0 0 0 1 024 Kab Deiyai 2019 138850 15325 14661 43031 50235 5011 0 0 0 0 125 Kab Dogiyai 2014 78679 10914 8533 46233 46211 5225 0 0 0 0 026 Kab Dogiyai 2015 89526 11636 16088 50447 49802 5278 1 0 0 0 027 Kab Dogiyai 2016 100194 16260 21636 54007 49646 5332 0 1 0 0 028 Kab Dogiyai 2017 109879 10914 11830 46460 49236 5404 0 0 1 0 029 Kab Dogiyai 2018 120751 10914 14300 44086 49210 5444 0 0 0 1 030 Kab Dogiyai 2019 131048 17511 15591 47095 51734 5541 0 0 0 0 131 Kab Intan Jaya 2014 74792 11049 12855 65171 63614 4351 0 0 0 0 032 Kab Intan Jaya 2015 89208 11151 13230 68854 66076 4435 1 0 0 0 033 Kab Intan Jaya 2016 102072 11049 18270 80946 70624 4482 0 1 0 0 034 Kab Intan Jaya 2017 108664 11549 18238 67726 70087 4568 0 0 1 0 035 Kab Intan Jaya 2018 118379 36462 25581 81326 368962 4655 0 0 0 1 036 Kab Intan Jaya 2019 124880 6176 13011 61706 71710 4751 0 0 0 0 137 Kab Jayapura 2014 845028 10358 6550 30900 59720 6955 0 0 0 0 038 Kab Jayapura 2015 997683 18715 7073 48837 62102 7004 1 0 0 0 039 Kab Jayapura 2016 1151082 27619 21227 62975 69013 7050 0 1 0 0 040 Kab Jayapura 2017 1289135 10358 12096 57793 70706 7097 0 0 1 0 041 Kab Jayapura 2018 1452230 10358 15262 57925 68557 7125 0 0 0 1 042 Kab Jayapura 2019 1642907 19948 15694 66962 70574 7184 0 0 0 0 143 Kab Jayawijaya 2014 475559 11704 12382 39285 60858 5337 0 0 0 0 044 Kab Jayawijaya 2015 541622 21991 12850 54778 63805 5418 1 0 0 0 045 Kab Jayawijaya 2016 613063 31341 26362 67254 71598 5496 0 1 0 0 046 Kab Jayawijaya 2017 680280 11704 19614 76878 66916 5599 0 0 1 0 047 Kab Jayawijaya 2018 760407 12068 26864 72338 71402 5682 0 0 0 1 048 Kab Jayawijaya 2019 833972 33203 26068 60494 74874 5779 0 0 0 0 149 Kab Keerom 2014 188000 9490 10010 41773 50055 6273 0 0 0 0 050 Kab Keerom 2015 212005 11562 9339 40846 52260 6343 1 0 0 0 051 Kab Keerom 2016 233618 13025 17004 48615 55501 6410 0 1 0 0 052 Kab Keerom 2017 254085 9490 13433 42357 55525 6499 0 0 1 0 053 Kab Keerom 2018 270191 9490 17296 61950 54571 6575 0 0 0 1 054 Kab Keerom 2019 285506 2902 28489 47301 55666 6659 0 0 0 0 155 Kab Kepulauan Yapen 2014 266742 9466 7893 36231 46984 6489 0 0 0 0 056 Kab Kepulauan Yapen 2015 301289 16145 9399 39602 49012 6528 1 0 0 0 057 Kab Kepulauan Yapen 2016 334714 9466 28003 55201 52816 6555 0 1 0 0 058 Kab Kepulauan Yapen 2017 361091 9644 14452 40800 53619 6607 0 0 1 0 059 Kab Kepulauan Yapen 2018 390796 9466 16208 44578 54727 6700 0 0 0 1 060 Kab Kepulauan Yapen 2019 423955 4599 13283 38730 56738 6776 0 0 0 0 161 Kab Lanny Jaya 2014 108695 12673 15796 48196 59424 4328 0 0 0 0 062 Kab Lanny Jaya 2015 123504 16427 15476 59749 61461 4418 1 0 0 0 063 Kab Lanny Jaya 2016 138299 12673 30650 77737 63513 4516 0 1 0 0 064 Kab Lanny Jaya 2017 153044 12675 13983 57160 63141 4649 0 0 1 0 065 Kab Lanny Jaya 2018 167646 12711 22555 65366 63566 4734 0 0 0 1 066 Kab Lanny Jaya 2019 182756 6579 19667 56546 65597 48 0 0 0 0 167 Kab Mamberamo Raya 2014 87107 10060 8517 62978 65085 4788 0 0 0 0 068 Kab Mamberamo Raya 2015 103480 10496 9010 62565 67624 4829 1 0 0 0 069 Kab Mamberamo Raya 2016 118902 10160 26805 90173 72601 4900 0 1 0 0 070 Kab Mamberamo Raya 2017 133383 10060 8312 75231 72156 5025 0 0 1 0 071 Kab Mamberamo Raya 2018 148486 7545 5431 58284 72055 5124 0 0 0 1 072 Kab Mamberamo Raya 2019 166545 2658 10966 54367 67184 522 0 0 0 0 173 Kab Mamberamo Tengah 2014 71343 10777 12856 61176 55404 4319 0 0 0 0 074 Kab Mamberamo Tengah 2015 80561 10806 16687 65898 59820 4355 1 0 0 0 075 Kab Mamberamo Tengah 2016 89964 10777 30457 82626 63397 4415 0 1 0 0 076 Kab Mamberamo Tengah 2017 98883 10777 14235 66229 63237 4550 0 0 1 0 077 Kab Mamberamo Tengah 2018 108053 10777 13778 59239 63580 4641 0 0 0 1 078 Kab Mamberamo Tengah 2019 116359 9696 16343 75329 73500 4723 0 0 0 0 179 Kab Mappi 2014 168658 10409 9710 56747 72859 5574 0 0 0 0 080 Kab Mappi 2015 193639 10409 14256 60441 77086 5611 1 0 0 0 0

81 Kab Mappi 2016 217183 20849 21297 60632 78825 5654 0 1 0 0 082 Kab Mappi 2017 242870 12421 9779 54053 78528 5710 0 0 1 0 083 Kab Mappi 2018 267654 13369 16240 70333 78133 5772 0 0 0 1 084 Kab Mappi 2019 295367 6169 21104 79590 79777 583 0 0 0 0 185 Kab Merauke 2014 889861 10251 19381 108689 116147 6733 0 0 0 0 086 Kab Merauke 2015 1035515 20282 20796 101418 121575 6775 1 0 0 0 087 Kab Merauke 2016 1167752 22288 40260 118156 123299 6809 0 1 0 0 088 Kab Merauke 2017 1288060 10251 18590 113385 125742 6864 0 0 1 0 089 Kab Merauke 2018 1452852 10251 30299 116907 122013 6938 0 0 0 1 090 Kab Merauke 2019 1600925 26903 23690 108494 124665 6998 0 0 0 0 191 Kab Mimika 2014 5032802 10096 8139 100352 58250 7040 0 0 0 0 092 Kab Mimika 2015 5424833 14862 11592 136800 59983 7089 1 0 0 0 093 Kab Mimika 2016 6496301 18689 30631 174156 62120 7164 0 1 0 0 094 Kab Mimika 2017 7444527 10096 17338 145574 62322 7242 0 0 1 0 095 Kab Mimika 2018 8534388 8642 26268 162812 60988 7315 0 0 0 1 096 Kab Mimika 2019 5483176 16733 18830 176740 62683 7413 0 0 0 0 197 Kab Nabire 2014 670898 10099 8073 34462 64390 6625 0 0 0 0 098 Kab Nabire 2015 770705 16855 11355 39682 67560 6649 1 0 0 0 099 Kab Nabire 2016 861713 18652 27236 63240 70959 6664 0 1 0 0 0

100 Kab Nabire 2017 950718 11043 21938 51887 72371 6711 0 0 1 0 0101 Kab Nabire 2018 1038105 10099 26398 61806 70928 6770 0 0 0 1 0102 Kab Nabire 2019 1109938 16426 28924 58693 72815 6853 0 0 0 0 1103 Kab Nduga 2014 70278 10659 10985 47538 50637 2538 0 0 0 0 0104 Kab Nduga 2015 80801 16898 14730 67897 53620 2547 1 0 0 0 0105 Kab Nduga 2016 90849 25771 20957 73679 63890 2656 0 1 0 0 0106 Kab Nduga 2017 101910 10659 78590 63457 57861 2787 0 0 1 0 0107 Kab Nduga 2018 111846 10659 23401 73150 63295 2942 0 0 0 1 0108 Kab Nduga 2019 121631 27650 17713 72398 64565 3075 0 0 0 0 1109 Kab Paniai 2014 253272 11556 11121 33800 50884 5393 0 0 0 0 0110 Kab Paniai 2015 291758 14340 13010 51902 52827 5420 1 0 0 0 0111 Kab Paniai 2016 327941 26456 19124 58662 59547 5434 0 1 0 0 0112 Kab Paniai 2017 352398 11556 27107 64526 58634 5491 0 0 1 0 0113 Kab Paniai 2018 390688 12328 17533 48903 58604 5583 0 0 0 1 0114 Kab Paniai 2019 418283 26017 14523 42682 60268 5658 0 0 0 0 1115 Kab Pegunungan Bintang 2014 118129 11448 16129 70677 78445 3968 0 0 0 0 0116 Kab Pegunungan Bintang 2015 131049 11425 17158 72708 81863 4091 1 0 0 0 0117 Kab Pegunungan Bintang 2016 147016 11500 22021 74141 85589 4190 0 1 0 0 0118 Kab Pegunungan Bintang 2017 162016 11448 16186 84632 85254 4324 0 0 1 0 0119 Kab Pegunungan Bintang 2018 176480 15224 26041 78176 85106 4422 0 0 0 1 0120 Kab Pegunungan Bintang 2019 191554 31587 29735 54050 86814 4521 0 0 0 0 1121 Kab Puncak 2014 76633 12011 15390 89090 72031 3805 0 0 0 0 0122 Kab Puncak 2015 90198 14134 20384 122201 76495 3941 1 0 0 0 0123 Kab Puncak 2016 102952 25270 26119 109416 81153 3996 0 1 0 0 0124 Kab Puncak 2017 115019 12011 25765 66804 80569 4106 0 0 1 0 0125 Kab Puncak 2018 128628 30080 17813 49170 80559 4181 0 0 0 1 0126 Kab Puncak 2019 140062 29946 13096 48426 82560 427 0 0 0 0 1127 Kab Puncak Jaya 2014 90318 12856 13651 56428 63241 4432 0 0 0 0 0128 Kab Puncak Jaya 2015 102719 13187 19075 76496 65963 4487 1 0 0 0 0129 Kab Puncak Jaya 2016 112402 12856 25295 83609 75384 4549 0 1 0 0 0130 Kab Puncak Jaya 2017 120706 12856 6398 50842 75141 4657 0 0 1 0 0131 Kab Puncak Jaya 2018 130099 13063 13091 71704 74983 4739 0 0 0 1 0132 Kab Puncak Jaya 2019 140674 6462 12721 47393 78127 4833 0 0 0 0 1133 Kab Sarmi 2014 160148 9888 6879 63377 66700 6048 0 0 0 0 0134 Kab Sarmi 2015 184018 10463 9972 69318 69907 6099 1 0 0 0 0135 Kab Sarmi 2016 205831 9888 24739 85317 71693 6127 0 1 0 0 0136 Kab Sarmi 2017 229222 9888 13414 66596 71503 6231 0 0 1 0 0137 Kab Sarmi 2018 253443 8108 10636 62718 71173 6300 0 0 0 1 0138 Kab Sarmi 2019 281555 10382 13017 56450 72639 6345 0 0 0 0 1139 Kab Supiori 2014 70069 8651 9384 50418 40940 5970 0 0 0 0 0140 Kab Supiori 2015 76677 9205 8326 53091 42157 6009 1 0 0 0 0141 Kab Supiori 2016 83044 8651 17008 56197 45536 6059 0 1 0 0 0142 Kab Supiori 2017 89320 8651 10829 43117 45749 6123 0 0 1 0 0143 Kab Supiori 2018 94682 9011 7568 35644 45118 6184 0 0 0 1 0144 Kab Supiori 2019 100576 1302 12498 30166 46415 623 0 0 0 0 1145 Kab Tolikara 2014 101830 12114 15863 58372 66168 4616 0 0 0 0 0146 Kab Tolikara 2015 112847 32386 17774 73703 68746 4638 1 0 0 0 0147 Kab Tolikara 2016 123393 12114 33156 89144 74151 4711 0 1 0 0 0148 Kab Tolikara 2017 134682 17650 13633 64486 73596 4789 0 0 1 0 0149 Kab Tolikara 2018 146438 12114 23243 82070 73450 4885 0 0 0 1 0150 Kab Tolikara 2019 159430 23256 20765 74950 75142 4968 0 0 0 0 1151 Kab Waropen 2014 123868 10081 6033 37161 46778 6197 0 0 0 0 0152 Kab Waropen 2015 141794 10837 8247 41120 49647 6235 1 0 0 0 0153 Kab Waropen 2016 160147 12081 17536 49071 56538 6310 0 1 0 0 0154 Kab Waropen 2017 176270 10081 17199 58146 56383 6408 0 0 1 0 0155 Kab Waropen 2018 191637 3024 12254 1608 18751 6480 0 0 0 1 0156 Kab Waropen 2019 204760 4383 18103 33432 58257 6534 0 0 0 0 1157 Kab Yahukimo 2014 149906 11069 10588 45407 60692 4636 0 0 0 0 0158 Kab Yahukimo 2015 169963 24113 11934 61142 64972 4663 1 0 0 0 0159 Kab Yahukimo 2016 184508 42675 23295 69530 74736 4713 0 1 0 0 0160 Kab Yahukimo 2017 203722 11069 16397 66210 74645 4795 0 0 1 0 0161 Kab Yahukimo 2018 223288 16911 27933 55542 74828 4851 0 0 0 1 0162 Kab Yahukimo 2019 242024 47153 28346 62668 76367 4925 0 0 0 0 1163 Kab Yalimo 2014 69459 10634 13780 55453 56722 4421 0 0 0 0 0

164 Kab Yalimo 2015 80743 18075 14054 67146 59590 4432 1 0 0 0 0165 Kab Yalimo 2016 91564 28831 27912 76138 62632 4495 0 1 0 0 0166 Kab Yalimo 2017 100719 11134 15164 58644 62159 4619 0 0 1 0 0167 Kab Yalimo 2018 111561 28889 22481 78752 150036 4713 0 0 0 1 0168 Kab Yalimo 2019 122127 14596 23777 31850 63329 4808 0 0 0 0 1169 Kota Jayapura 2014 2055946 9556 5206 53434 62431 7786 0 0 0 0 0170 Kota Jayapura 2015 2312561 9556 7738 56911 64137 7805 1 0 0 0 0171 Kota Jayapura 2016 2602978 9556 25257 62189 64336 7856 0 1 0 0 0172 Kota Jayapura 2017 2811763 9961 9379 65788 68032 7923 0 0 1 0 0173 Kota Jayapura 2018 3041455 9939 12461 59094 63430 7958 0 0 0 1 0174 Kota Jayapura 2019 3260654 3187 14459 58405 65971 8016 0 0 0 0 1

Lampiran Data Survey

X11 X12 X13 X14 X21 X22 X23 X31 X32 X33 X34 X35 X41 X42 X43 X44 X45 X46 Y11 Y12 Y13 Y21 Y22 Y23

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 5 4 5

4 4 4 3 4 4 3 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 3 3 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5

5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 1 4 4 2 4 4 4 5

5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5

5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 2 5 2 3 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 3 5 3 3 5 5 4 5

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5

4 2 4 2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 4 3

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 2 4 2 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 2 4 4 4 4

5 4 4 2 4 2 3 4 4 3 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 5

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4

4 3 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

4 4 4 3 5 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 4 4 4 4 4 5

4 4 4 3 4 3 2 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4

5 2 5 1 3 4 2 4 4 4 5 3 3 3 3 4 3 3 5 5 4 5 4 5

3 3 4 3 4 2 2 4 4 4 2 2 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 5

3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 5

5 5 5 3 4 4 4 5 5 5 5 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4

4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5

4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5

4 4 4 5 2 3 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 3 4 2 2 2 4 4 4

4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3 2 4 4 4 4 5 4 3 5 4 3 5

5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5

5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5

4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 5 3 4 4 3 4 4 3 4

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4

5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 5 5

3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 1 2 2

4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4

5 3 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 3 5 1 1 3 3 5 5 3 5 5 3 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5

5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4

5 3 5 1 5 5 1 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 3 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 3 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5

5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5

5 3 4 1 4 5 4 1 4 1 5 4 1 1 2 2 1 1 5 5 5 5 3 5

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

Kompleks Papua Trade Center

Jalan Raya Kelapa Dua Entrop Jayapura

Telp 0967-533140 534140

Faks 0967-535963

Page 6: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang

iii KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

51 LAPORAN REALISASI ANGGARAN KONSOLIDASIAN 81 52 PENDAPATAN KONSOLIDASIAN 82 53 BELANJA KONSOLIDASIAN 85 54 SURPLUSDEFISIT KONSOLIDASIAN 88

55 ANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN FISKAL AGREGAT 88

61 Analisis Locatio Quotient (LQ) 91 62 Sektor Unggulan Daerah 94 63 Sektor Potensial Daerah 97 64 Tantangan Fiskal Regional Dalam Mendorong Potensi Ekonomi Daerah 99

71 PEMANFAATAN REFOCUSING APBD UNTUK PC-PEN DI DAERAH 103 72 EFEKTIVITAS PEN DI PAPUA MENURUT PERSEPSI MASYARAKAT

PENERIMA MANFAAT 105

81 KESIMPULAN 117 82 REKOMENDASI 118

Daftar Isi

BAB V PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN

BAB VI KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI DAN TANTANGAN

FISKAL REGIONAL

BAB VII KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH (TEMATIK)

BAB VIII PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

iv KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Daftar Tabel

Tabel 11 Target Pembangunan Ekonomi Provinsi Papua Tahun 2020 4

Tabel 12 Sebaran Kasus COVID-19 di Papua sd Desember 2020 10

Tabel 21 Dampak COVID-19 terhadap Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin dan Tempat Tinggal

22

Tabel 22 Capaian Kebijakan Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Papua 2020

24

Tabel 31 APBN Provinsi Papua 34

Tabel 32 Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi 35

Tabel 33 Penyaluran Insentif Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)

37

Tabel 34 Pendapatan PNBP Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi 37

Tabel 35 Realisasi PNBP Fungsional Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi 38

Tabel 36 Penerimaan Hibah di Papua Tahun 2020 39

Tabel 37 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terbesar 40

Tabel 38 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terkecil 41

Tabel 39 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Fungsi 42

Tabel 310 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Jenis Belanja 43

Tabel 311 Perkembangan Pagu dan Realisasi TKDD 44

Tabel 312 Perkembangan Realisasi Dana Bagi Hasil 45

Tabel 313 Realisasi Penyaluran DAK Fisik Papua Per Pemda Tahun 2020 46

Tabel 314 Pagu dan Realisasi DAK Nonfisik Papua Tahun 2020 48

Tabel 315 Pagu dan Realisasi Penyaluran Dana Desa Per Pemda 48

Tabel 316 Pagu dan Realisasi Dana Otsus dan DID Tahun 2020 50

Tabel 317 Cash Flow Pemerintah Pusat di Provinsi Papua 52

Tabel 318 Profil dan Jenis Layanan BLU 53

Tabel 319 Perkembangan Pengelolaan Aset Satker BLU 54

Tabel 320 Perkembangan Pagu BLU dan Pagu RM 54

Tabel 321 Realisasi Penyaluran KUR Per Skema 57

Tabel 322 Penyaluran Kredit Program per KotaKabupaten di Provinsi Papua 58

Tabel 323 Kegiatan Prioritas Bidang Pendidikan Tahun 2020 60

Tabel 324 Pagu dan Realisasi Fungsi Kesehatan Per Bagian Anggaran 60

Tabel 325 Kegiatan Prioritas Bidang Kesehatan Tahun 2020 61

Tabel 326 Pagu dan Realisasi Kementerian PUPR dan Perhubungan 61

Tabel 327 Kegiatan Prioritas Bidang Infrastuktur Tahun 2020 62

Tabel 41 Profil APBD Provinsi Papua 64

Tabel 42 Jenis Pendapatan Daerah di Provinsi Papua 65

Tabel 43 Profil APBD Berdasarkan Klasifikasi Jenis Belanja 70

Tabel 44 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional 71

Tabel 45 Profil dan Jenis Layanan BLU Daerah di Provinsi Papua 72

v KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Daftar Tabel

Tabel 46 Perkembangan Pengelolaan Aset dan Pagu BLUD Provinsi Papua 72

Tabel 47 Analisis Kapasitas Fiskal Daerah 78

Tabel 48 Prosentase Alokasi Belanja Infrastruktur Daerah Papua 80

Tabel 51 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Papua Tahun 2020

82

Tabel 52 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional 84

Tabel 53 Rasio Pajak Perkapita 84

Tabel 54 Perkembangan Belanja Pemerintah Konsolidasian per Jiwa KabupatenKota Tahun 2017 dan 2018

87

Tabel 55 Analisis Realisasi Belanja terhadap Indikator Ekonomi Regional 87

Tabel 56 Rasio SurplusDefisit Konsolidasian terhadap PDRB 88

Tabel 57 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tahun 2020 89

Tabel 58 Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB 90

Tabel 61 Daftar PDRB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku Di Provinsi Papua Tiap Triwulan Tahun 2020

93

Tabel 62 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020

93

Tabel 63 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020

94

Tabel 71 Jumlah Sampel Masing-Masing Wilayah Kerja KPPN 105

Tabel 72 Variabel Laten dan Indikator Yang Digunakan 106

Tabel 73 Fornell-Larcker Criterion 113

Tabel 74 Hasil Pengujian Reliabilitas 114

Tabel 75 R-Square Variabel Laten Endogen 114

Tabel 76 Hasil Pengujian Hipotesis Model Struktural 115

vi KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Daftar Grafik

Grafik 11 Perbandingan Nilai Ekspor Provinsi Papua Menurut Negara Tujuan 7

Grafik 21 Pertumbuhan Ekonomi Papua 2010 - 2020 11

Grafik 22 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan Year-on-Year 12

Grafik 23 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan Quarter-to-Quarter 12

Grafik 24 Kontribusi (7 Besar) Lapangan Usaha Terhadap PDRB Papua Tahun 2020

14

Grafik 25 Laju Pertumbuhan PDRB Papua Menurut Pengeluaran Tahun 2020 14

Grafik 26 Pertumbuhan PDRB per Kapita Papua Periode 2010 - 2020 15

Grafik 27 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15

Grafik 28 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16

Grafik 29 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang 2020 17

Grafik 210 Nilai tukar Rupiah ndash USD Sepanjang 2020 18

Grafik 211 Pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia 2010 - 2020 19

Grafik 212 Tingkat Kemiskinan Papua Periode Maret 2012 ndash September 2020 20

Grafik 213 Rasio Gini Papua Periode Maret 2015 ndashSeptember 2020 21

Grafik 214 Tingkat Pengangguran Terbuka 22

Grafik 215 Nilai Tukar Petani 23

Grafik 216 Nilai Tukar Nelayan 23

Grafik 217 Residual Plot 28

Grafik 31 Penerimaan PPh Non Migas Tahun 2020 36

Grafik 32 Komponen Arus Kas Masuk 2020 51

Grafik 33 Komponen Arus Kas Keluar 2020 52

Grafik 34 Proporsi Pagu Satker BLU Pusat Tahun 2020 56

Grafik 35 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per tahun Periode 2017 sd 2020

58

Grafik 36 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per LKBB 59

Grafik 41 Komposisi Pendapatan Daerah 65

Grafik 42 Rasio PAD Pemda-Pemda di Provinsi Papua 66

Grafik 43 Ruang Fiskal APBD Agregat Papua 67

Grafik 44 Rasio Dana Transfer Pemda-Pemda di Provinsi Papua 68

Grafik 45 Alokasi Belanja Sektor Konsumtif dan Produktif 70

Grafik 46 Rasio SurplusDefisit terhadap Agregat Pendapatan 74

Grafik 47 Rasio SurplusDefisit terhadap Realisasi Dana Transfer 74

Grafik 48 Rasio SurplusDefisit terhadap PDRB 75

Grafik 49 Rasio SILPA terhadap Alokasi Belanja 76

Grafik 410 Analisis Horizontal PAD Tahun 2019 76

Grafik 411 Analisis Vertikal Kontribusi Belanja Modal Tahun 2020 77

Grafik 412 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020 79

vii KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Daftar Grafik

Grafik 413 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020 79

Grafik 51 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian 82

Grafik 52 Perbandingan Penerimaan Pemerintah Pusat dan Daerah terhadap Penerimaan Konsolidasian

83

Grafik 53 Analisis Perubahan Pendapatan Konsolidasian Tahun 2019 dan 2020

83

Grafik 54 Rasio Pajak terhadap PDRB 84

Grafik 55 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terhadap Belanja dan Transfer Konsolidasian

85

Grafik 56 Komposisi Belanja Konsolidasian Tahun 2019 dan Tahun 2020 86

Grafik 57 Rasio Belanja Operasi terhadap Total Belanja 86

Grafik 61 Potensi Pertambangan di Papua 95

Grafik 62 Pangsa PDRB Provinsi Papua Tahun 2020 97

Grafik 63 Perbandingan Rasio PAD antar Provinsi Tahun 2019 100

Grafik 64 Struktur Pendapatan Provinsi Papua 101

Grafik 71 Alokasi dan Realisasi Total Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Pemprov Papua

103

Grafik 72 Alokasi dan Realisasi Belanja Bidang Kesehatan Penanganan Covid-19 Pemprov Papua

104

Grafik 73 Alokasi dan Realisasi Belanja Jaring Pengaman Sosial Penanganan Covid-19 Pemprov Papua

104

Grafik 74 Alokasi dan Realisasi Belanja Penangganan Dampak Ekonomi Covid-19 Pemprov Papua

105

Grafik 75 Rasio Responden SetujuTidak Terhadap Sistem Pemberian Bantuan Saat Ini

111

viii KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Daftar Gambar

Gambar 11 Pembagian 5 Wilayah Adat Papua 5

Gambar 12 Komposisi Penduduk Papua Menurut Generasi 8

Gambar 21 Pertumbuhan Ekonomi Per Regional Tahun 2020 13

Gambar 22 Output Fix Effect Model dari Minitab 28

Gambar 23 Output ANOVA dari Minitab 29

Gambar 41 Hasil Perhitungan Korelasi Pearson 68

Gambar 71 Model Konseptual Penelitian 108

Gambar 72 Diagram Jalur Persamaan Struktural 112

Gambar 73 Diagram Jalur Persamaan Struktural Tahap 2 113

Gambar 74 Cartesius Diagram Importance-Performance 116

ix

RINGKASAN EKSEKUTIF

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

rah pengembangan kewilayahan Papua tahun 2020 terintegrasi dengan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Rencana Tata

Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

(KLHS) khususnya dalam penetapan fungsi ruang dan lokasi pengembangan wilayah

Integrasi ini diperlukan untuk mewujudkan perkembangan wilayah yang seimbang serta

sesuai dengan kondisi daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup Dalam hal ini

kebijakan umum pembangunan berkelanjutan ldquoGreen Growth berbasis wilayah adatrdquo

diperlukan sebagai bagian dari fokus pembangunan daerah Papua khususnya dalam

penguatan pusat-pusat pertumbuhan akselerasi pembangunan wilayah tertinggal serta

mewujudkan keterkaitan antar sektor ekonomi secara berkeadilan dan berkelanjutan

Sejak akhir triwulan pertama tahun 2020 hingga sampai saat ini hampir seluruh

negara di dunia termasuk Indonesia telah terjangkit penyebaran pandemi Corona Virus

Disease 2019 (COVID-19) Pandemi COVID-19 telah menimbulkan disrupsi pada

kehidupan manusia menyebabkan terhambatnya aktivitas ekonomi di seluruh negara

dan berakibat munculnya ancaman resesi di dunia Dampak yang dirasakan Indonesia

juga cukup besar dengan terputusnya mata rantai pasokan barang dan jasa

terganggunya mobilitas masyarakat dan terhambatnya kegiatan ekonomi khususnya

pada sektor industri dan pariwisata yang berdampak pada meningkatnya angka-angka

pengangguran dan kemiskinan serta pada akhirnya menimbulkan kontraksi pada

pertumbuhan ekonomi nasional

Adapun Prioritas pembangunan dalam RKPD Perubahan Provinsi Papua tahun

2020 dilakukan dengan memperhatikan kondisi dan perubahan kebijakan dari Pusat

terkait pananggulangan wabah pandemi COVID-19 yaitu dirumuskan dalam rangka

pemulihan kehidupan masyarakat melalui (1) Stabilisasi melalui upaya pencegahan

dan menjaga keberlangsungan aktifitas masyarakat akibat wabah akibat COVID-19 (2)

Penanganan dan penanggulangan kebutuhan pokok masyarakat akibat wabah COVID-

19 (3) Pemulihan dan rehabilitasi kehidupan masyarakat paskah wabah COVID-19 dan

A

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

RINGKASAN EKSEKUTIF

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

x

RINGKASAN EKSEKUTIF

(4) Penyesuaian kembali Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2020 termasuk tetap

melanjutkan upaya pelaksanaan PON XX di Papua

Pada tahun 2020 meskipun pertumbuhan ekonomi nasional mengalami

kontraksi Provinsi Papua mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 232 persen

Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh pertumbuhan lapangan usaha Pertambangan

dan Penggalian sebesar 1662 persen pada sisi produksi Sedangkan dari sisi

pengeluaran Komponen Ekspor Barang dan Jasa tumbuh sebesar 5118 persen

Namun jika dihitung tanpa memasukkan sektor Pertambangan dan Penggalian

pertumbuhan ekonomi Papua mengalami kontraksi sebesar -315 persen Hal tersebut

mengindikasikan bahwa perekonomian Papua masih mengalami ketergantungan pada

satu sektor tersebut

Sampai dengan triwulan IV-2020 perekonomian papua mengalami pertumbuhan

mencapai 692 persen (y-o-y) Lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian yang

tumbuh 4431 persen yang didorong oleh meningkatnya produksi bijih logam pada

triwulan IV-2020 adalah pemicunya Selain kategori Pertambangan dan Penggalian

beberapa kategori lapangan usaha juga tumbuh positif diantaranya Jasa Keuangan

sebesar 655 persen Jasa Kesehatan dan Bantuan Sosial sebesar 182 persen kategori

Informasi dan Komunikasi 127 persen dan kategori Pengadaan Air Pengelolaan

Sampah Limbah dan Daur Ulang sebesar 100 persen

Pembangunan sumber daya manusia di Papua bisa dikatakan konsisten

mengalami peningkatan selama periode 2010 sampai dengan 2020 Akan tetapi Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) Papua tahun 2020 mengalami penurunan dibandingkann

tahun sebelumnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat dari 5445 pada

tahu 2010 menjadi 6084 pada tahun 2019 kemudian menjadi 6044 pada taahun 2020

menurun beberapa poin pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2019 Namun nilai IPM

Papua masih diatas 60 yang berarti IPM papua berada pada kategori sedang

Pengukuran IPM oleh BPS menggunakan standar UNDP (United Nation for

Development Program) dimana nilai IPM dibawah 60 dianggap rendah 60 sampai

dengan 70 dikategorikan sedang dan 71 sampai dengan 80 dikategorikan tinggi

Dari beberapa target yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Papua hanya

terdapat 1 indikator saja yang tercapai pada tahun 2020 yaitu PDRB per Kapita

Banyaknya target pembangunan yang tidak bisa dicapai pada tahun 2020 disebabkan

oleh pandemi COVID-19 yang memaksa pemerintah untuk melakukan refocusing

anggaran untuk menaggulanggi dampak pandemi di segala sektor Selain itu dampak

xi

RINGKASAN EKSEKUTIF

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

ekonomi dan sosial yang langsung dirasakan oleh masyarakat juga merupakan faktor

pendorong tidak tercapainya target pembangunan

Dalam pelaksanaan APBN realisasi pendapatan Negara di Papua tahun 2020

justru mengalami kenaikan yang cukup signifikan Realisasi pendapatan negara pada

tahun tersebut mencapai Rp958 triliun atau 1137 persen dari target sebesar Rp842

triliun Realisasi tersebut naik 64 persen dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang

mencapai Rp900 triliun Naiknya pendapatan Negara merupakan imbas adanya revisi

target penerimaan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak maupun Direktorat

Jenderal Bea dan Cukai

Dari sisi belanja Pemerintah Pusat telah mengalokasikan belanja Negara

kepada Provinsi Papua tahun 2020 mencapai Rp5703 triliun yang terdiri dari Belanja

Pemerintah Pusat sebesar Rp1394 Triliun dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa

(TKDD) sebesar Rp4309 Triliun Alokasi tersebut mengalami penurunan sebesar 140

persen dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah Rp6633 Triliun Secara

kumulatif realisasi belanja Negara tahun 2020 mencapai Rp5581 triliun atau 979

persen dari alokasi pagu Persentase realisasi tersebut meningkat jika dibandingkan

tahun sebelumnya yang mencapai 946 persen Naiknya persentase belanja negara

secara keseluruhan merupakan akibat adanya revisi pagu dan refocusing anggaran

sehingga secara jumlah alokasi pagu relatif lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya

Sebagai respon terhadap pandemi pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak

dan Direktorat Jenderal Bea Cukai memberikan insentif fiskal yang bertujuan untuk

menjaga keberlangsungan dunia usaha yang terdampak pandemi COVID-19 Untuk

Provinsi Papuasampai dengan akhir tahun 2020 tercatat hanya Direktorat Jenderal

Pajak yang memberikan insentif fiskal khususnya di bidang perpajakan Permohonan

insentif terbanyak diajukan untuk jenis insentif PPh Final UMKM dari 804 permohonan

semuanya disetujui sedangkan Pembebasan PPh 22 Impor menjadi jenis insentif

dengan jumlah permohonan paling sedikit dengan jumlah 17 permohonan ( 12 disetujui

5 ditolak) Pemberian insentif perpajakan ini bertujuan untuk memberikan keringanan

pajak kepada wajib pajak yang usahanya terdampak pandemi Covid-19 namun dalam

pelaksanaannya terdapat beberapa tantangan diantaranya masih kurangnya kemauan

wajib pajak untuk memanfaatkan insentif dikarenakan wajib pajak masih menghindari

kewajiban melaporkan SPT tahunannya

Dalam pelaksanaan APBD tahun 2020 target pendapatan pada APBD Provinsi

Papua tercatat sebesar Rp5448 triliun turun 093 persen jika dibandingkan tahun

sebelumnya sebesar Rp5498 triliun Namun demikian target Pendapatan Asli Daerah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

xii

RINGKASAN EKSEKUTIF

(PAD) mengalami kenaikan yang cukup signifikan Hal tersebut menunjukkan adanya

komitmen Provinsi Papua untuk meningkatkan kemandirian daerah dengan upaya untuk

menaikkan PAD Dari sisi realisasi APBD Provinsi Papua tahun 2020 mengalami

penurunan yang cukup tajam pada pendapatan daerah sebesar 1845 persen

dibandingkan tahun sebelumnya dari Rp5320 triliun menjadi Rp4338 triliun Demikian

juga dengan belanja daerah mengalami penurunan realisasi sebesar 1484 persen dari

Rp4947 triliun di tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp4213 triliun

Dalam pelaksanaan anggaran konsolidasian (APBN dan APBD) terjadi

penurunan realisasi pendapatan sebesar 472 persen Tercatat pendapatan

konsolidasian pada tahun 2020 terealisasi sebesar Rp1136 triliun sementara realisasi

pada tahun 2019 sebesar Rp1234 triliun Penurunan tersebut terjadi pada seluruh

komponen pendapatan antara lain pendapatan perpajakan Pendapatan Bukan Pajak

pendapatan hibah dan pendapatan transfer Sementara itu di sisi belanja terjadi

penurunan realisasi sebesar 863 persen dibandingkan tahun sebelumnya Pada tahun

2020 belanja konsolidasian terealisasi sebesar Rp5717 triliun sedangkan pada tahun

2019 terealisasi sebesar Rp6257 triliun Penurunan tersebut terjadi pada komponen

belanja pemerintah Jika dikaitkan dengan kondisi perekonomian Provinsi Papua pada

tahun 2020 yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 692 persen (y-o-y) dengan

sektor pertambangan dan terkontraksi sebesar minus 683 persen (y-o-y) tanpa

pertambangan kontribusi pemerintah dari investasi dirasa lebih dibutuhkan untuk dapat

segera meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang Di tahun 2020

ini kontribusi belanja pemerintah turun tajam karena turunnya realisasi belanja

pemerintah terutama APBD sebagai efek dari berbagai kebijakan yang diambil

pemerintah dalam rangka penanggulangan COVID-19 Kedepan peningkatan alokasi

belanja modal baik di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah diharapkan mampu

meningkatkan kontribusi pemerintah terhadap Produk Domestik Regional Bruto Provinsi

Papua Namun demikian alokasi belanja pemerintah tersebut harus diikuti dengan

eksekusi belanja yang baik sehingga anggaran pemerintah akan memberikan kontribusi

maksimal bagi perekonomian Papua

Selama pandemi COVID-19 terjadi pemerintah daerah di Papua telah

mengambil berbagai kebijakan antara lain pembatasan akses transportasi baik darat

laut dan udara pembatasan aktivitas sosial masyarakat dengan pemberlakuan jam

malam untuk membatasi aktivitas masyarakat diluar rumah serta kebijakan pemerintah

daerah terkait penanganan dampak COVID-19 dari aspek kesehatan maupun aspek

ekonomi Adanya pandemi COVID-19 telah menimbulkan dampak yang cukup kompleks

xiii

RINGKASAN EKSEKUTIF

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

bagi sendi-sendi kehidupan masyarakat sehingga menjadikan kondisi tersebut suatu

tantangan yang harus dihadapi baik oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah

Tantangan sebagai akibat adanya COVID-19 di Provinsi Papua yaitu (1) Penyebaran

COVID-19 mendorong pemerintah Provinsi Papua untuk menerapkan kebijakan

pembatasan aktivitas masyarakat yang disebut sebagai Pembatasan Sosial yang

Diperluas dan Diperketat (PSDD) sebagai upaya pencegahan penyebaran Kebijakan ini

berlangsung sepanjang triwulan II dan triwulan III 2020 dan memberikan dampak

terhadap kinerja perekonomian Papua nontambang sehingga tidak dapat tumbuh sesuai

kapasitasnya (2) Pemulihan perekonomian Papua dari Lapangan Usaha tranportasi dan

pergudangan terhambat oleh penurunan pergerakan masyarakat yang sejalan dengan

upaya pemerintah untuk menekan laju penyebaran COVID-19 Berkurangnya frekuensi

perjalanan dinas pemerintah dan swasta memberikan dampak negatif terhadap kinerja

transportasi dan pergudangan dan (3) Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam

menerapkan social distancing dan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat

sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19

Dari hasil analisis terhadap program PC-PEN diketahui bahwa efektivitas

program PEN bermanfaat di masyarakat baik dari sisi Manfaat Ketajaman Sasaran

Mekanisme Penyaluran Peran Penyalur Efektivitas dan Ketahanan KPM Namun ada

hal unik yang didapat dari hasil analisis bahwa sebagian responden masih mempunyai

persepsi terdapat beberapa penyalahgunaan bantuan PEN sehingga hal tersebut perlu

menjadi perhatian pada level teknis pelaksanaan program PEN agar tidak menimbulkan

persepsi yang kurang baik di mata masyarakat

Untuk meningkatkan perekonomian di Papua pemerintah daerah perlu menggali

potensi alamsumber-sumber yang dapat memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan

PDRB Papua sehingga mengurangi ketergantungan pada sektor penggalian dan

pertambangan yang selama ini menjadi andalan Dengan demikian apabila terjadi

kontraksi dalam sektor penggalian dan pertambangan maka diharapkan ekonomi Papua

tetap stabil (tidak mengalami kontraksi yang dalam) Disamping itu Kebijakan alokasi

anggaran oleh pemerintah pusat baik itu anggaran belanja KL maupun TKDD harus

disempurnakan untuk memastikan bahwa tidak hanya alokasi anggaran ke daerah yang

tepat namun eksekusi atas anggaran tersebut juga harus optimal

80 75

BELANJA KESEHATAN405

JARING PENGAMAN SOSIAL364

PENANGANAN DAMPAK EKONOMI231

Tahun 2020Dashboard KFR Papua

Pertumbuhan Ekonomi (c to c) 232

Pertumbuhan Ekonomi (y o y) 692

PDRB per Kapita DPP 5790 juta

PDRB per Kapita TPP 4153 juta

Inflasi Papua Desember 079

IPM Papua 2020 6044

Presentase Penduduk Miskin 2680

Nilai Tukar Petani 10278

Nilai Tukar Nelayan 11269

Rasio Gini 041Tingkat Pengangguran Terbuka 428

PDRB = -38945 + 147 Otsus - 099 DAK + 349 Belanja- 102 DAU + 538 IPM + 3278 2015 - 6685 2016

- 1701 2017 -34 2018 - 1836 2019

Pendapatan apbn

Belanja apbn

PAGU Pendapatan APBN 2020 sebesar 842 t

PAGU BELANJA APBN 2020sebesar 5703 t

rEALISASI BELANJA APBN 2020sebesar 5581 t

rEALISASI Pendapatan APBN 2020sebesar 958 t

Pendapatan apbD BELANJA apbD

PEMULIHAN EKONOMI DI DAERAH

PAGU Pendapatan APBD 5448 T

rEALISASI Pendapatan APBD 4338 T

PAGU BELANJA APBD 5606 t

rEALISASI BELANJA APBd 4213 t

114

98

8713 m

7841 m

4985 m

total realisasi pen-apbd provinsi papua sebesar21539 m yang terbagi ke 3 sektor

80 75

BELANJA KESEHATAN405

JARING PENGAMAN SOSIAL364

PENANGANAN DAMPAK EKONOMI231

Tahun 2020Dashboard KFR Papua

Pertumbuhan Ekonomi (c to c) 232

Pertumbuhan Ekonomi (y o y) 692

PDRB per Kapita DPP 5790 juta

PDRB per Kapita TPP 4153 juta

Inflasi Papua Desember 079

IPM Papua 2020 6044

Presentase Penduduk Miskin 2680

Nilai Tukar Petani 10278

Nilai Tukar Nelayan 11269

Rasio Gini 041Tingkat Pengangguran Terbuka 428

PDRB = -38945 + 147 Otsus - 099 DAK + 349 Belanja- 102 DAU + 538 IPM + 3278 2015 - 6685 2016

- 1701 2017 -34 2018 - 1836 2019

Pendapatan apbn

Belanja apbn

PAGU Pendapatan APBN 2020 sebesar 842 t

PAGU BELANJA APBN 2020sebesar 5703 t

rEALISASI BELANJA APBN 2020sebesar 5581 t

rEALISASI Pendapatan APBN 2020sebesar 958 t

Pendapatan apbD BELANJA apbD

PEMULIHAN EKONOMI DI DAERAH

PAGU Pendapatan APBD 5448 T

rEALISASI Pendapatan APBD 4338 T

PAGU BELANJA APBD 5606 t

rEALISASI BELANJA APBd 4213 t

114

98

8713 m

7841 m

4985 m

total realisasi pen-apbd provinsi papua sebesar21539 m yang terbagi ke 3 sektor

BAB ISasaran Pembangunan dan

Tantangan Daerah

Sumber Foto semaraknews

Tantangan kita bagaimana menyikapi PEN yangtepat dan di eksekusi dengan cepat agar ekonomikita tidak turun lebih dalam lagi dan reboundperlahan Karenanya skema harus dirancangdengan baik

Presiden Joko Widodo

(dalam Rapat Terbatas penetapan program pemulihanekonomi nasional dan perubahan postur APBN 2020)

1

Suku Dani Lembah Baliem Papua Photo Credit Jimmy Nelson

11 PENDAHULUAN

rovinsi Papua pada mulanya disebut Provinsi Irian Barat yang dibentuk

berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan

Provinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten-Kabupaten Otonom di Provinsi Irian

Barat Namanya kemudian diganti menjadi Irian Jaya oleh Presiden RI ke-2 Soeharto

pada saat meresmikan tambang emas dan tembaga Freeport Selanjutnya nama Irian

Jaya digunakan secara resmi sampai terbitnya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001

tentang Otonomi Khusus Papua yang mengamanatkan nama provinsi ini untuk diganti

menjadi Provinsi Papua

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi

Papua memberikan pengakuan dan kewenangan khusus bagi Provinsi Papua untuk

mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat Papua dalam pemerintahan dan

pembangunan sesuai dengan adat istiadat dan potensi yang dimiliki sehingga

penyelesaian permasalahan pembangunan diharapkan dapat ditanggulangi secara lebih

kontekstual untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Papua Hingga Tahun 2020

pemerintahan era otonomi khusus telah berjalan 18 tahun sejak efektifnya pelaksanaan

pemerintah di era otonomi khusus tahun 2002 dan telah banyak memberikan warna dan

perubahan di berbagai sendi kehidupan masyarakat

P

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB I

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

2

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

Dari sisi fiskal pemerintah pusat telah memberikan perhatian yang besar bagi

Provinsi Papua Kebijakan tersebut diwujudkan dalam pengalokasian anggaran yang

cukup besar bagi Provinsi Papua baik yang dituangkan dalam APBN maupun yang

dituangkan dalam APBD melalui transfer ke daerah Melalui dana transfer tersebut

pemerintah pusat juga telah mengalokasikan Dana Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua

dan menggelontorkan dana tambahan infrastruktur untuk percepatan pembangunan

infrastruktur di Provinsi Papua

Terlepas dari hal tersebut tantangan daerah baik dari sisi ekonomi sosial-

kependudukan serta tantangan geografis dan wilayah perlu mendapatkan perhatian

yang lebih oleh Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat Dengan kondisi Papua

yang ada ditambah dengan adanya pandemi COVID-19 di tahun 2020 perlu strategi

yang sedikit berbeda agar kebijakan fiskal yang telah diambil Pemerintah di Provinsi

Papua dapat dilaksanakan secara efektif dalam rangka mencapai sasaran-sasaran

pembangunan yang telah ditetapkan

12 TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

121 Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Pelaksanaan pembangunan di Papua sesuai yang tertuang

dalam RPJMD Provinsi Papua 2019-2023 dilakukan dengan

meningkatkan kemandirian kemitraan dan keterlibatan

Orang Asli Papua dalam segala bidang pembangunan yang

berorientasi pada kemandirian dan kemapanan lokal berbasis

keberlanjutan ketahanan pangan kemampuan daya saing

yang didukung perlindungan perempuan dan anak serta

menekankan pada kesetaraan gender dan terwujudnya

lembaga jaminan sosial Arah pembangunan jangka

menengah Papua 2019-2023 memiliki tema ldquoMemantapkan

Pembangunan yang didukung SDM Berkualitas dan Kemapanan di Bidang Ekonomi

Sosial Budaya Politik dan Lingkunganrdquo

Berdasarkan tema pembangunan dan mencermati tantangan pembangunan

masa depan Visi Provinsi Papua tahun 2019-2023 adalah ldquoPapua Bangkit Mandiri dan

Sejahtera Yang Berkeadilanrdquo Untuk mewujudkan visi tersebut dirumuskan misi-misi

pembangunan sebagai berikut (1) Memantapkan kualitas dan daya saing SDM (2)

Memantapkan rasa aman tentram dan damai serta kehidupan demokrasi memperkuat

bingkai NKRI (3) Penguatan tata kelola pemerintahan (4) Penguatan dan percepatan

perekonomian daerah berbasis potensi unggulan lokal dan pengembangan wilayah

Arah pembangunan

jangka menengah

Papua 2019-2023

memiliki tema

ldquoMemantapkan

Pembangunan yang

didukung SDM

Berkualitas dan

Kemapanan di Bidang

Ekonomi Sosial

Budaya Politik dan

Lingkunganrdquo

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

3

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

berbasis kultural secara berkelanjutan dan (5) Percepatan pembangunan daerah

tertinggal terdepan terluar dan tertentu

Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan dijabarkan tujuan pembangunan

yang menunjukkan suatu kondisi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu

5 (lima) tahun Selanjutnya sasaran dapat dirumusankan dari kondisi yang

menggambarkan tercapainya tujuan berupa hasil pembangunan daerah dan perangkat

daerah yang diperoleh dari pencapaian outcome dan impact dari program yang

dilaksanakan perangkat daerah Tujuan dan sasaran pembangunan Provinsi Papua

sesuai dengan RPJMD tahun 2019-2023 adalah sebagai berikut (a) Meningkatkan

Kualitas SDM yang berdaya saing (b) Meningkatkan keamanan ketentraman dan

ketertiban yang berbasis kohesivitas sosial dan harmonisasi keberagaman potensi

kehidupan masyarakat Papua (c) Meningkatkan Tata Kelola Kepemerintahan yang

bersih efektif demokratis dan terpercaya dalam penyelenggaraan pemerintahan

daerah (d) Pertumbuhan ekonomi yang inklusif berkeadilan dan berkelanjutan (e)

Mewujudkan percepatan pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur daerah guna

menopang pengembangan wilayah serta akses pada layanan dasar dan pasar dan (f)

Meningkatkan pemerataan pembangunan

122 Berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah

Tujuan sasaran dan prioritas pembangunan daerah di Papua tidak akan

terlepas dari arah dan kebijakan pembangunan nasional oleh karenanya tema

pembangunan nasional di tahun 2020 juga menjadi rujukan dalam perumusan tema

pembangunan Provinsi Papua tahun 2020 Adapun tema pembangunan yang tertuang

dalam RKPD tahun 2020 adalah ldquoPeningkatan Kualitas Hidup Yang Berkeadilan Dan

Berkelanjutanrdquo Unsur utama dalam tema pembangunan yang tertuang dalam RKPD

tahun 2020 yaitu (1) Peningkatan kualitas SDM dan pemenuhan kebutuhan dasar (2)

Pemantapan rasa aman tentram dan kedewasaaan berdemokrasi (3) Pemantapan

tata kelola pemerintahan (4) Pemberdayaan ekonomi masyarakat dan peningkatan

investasi dan (5) Pemantapan infrastruktur dasar serta percepatan pembagunan daerah

tertinggal terluar terdepan dan tertentu

Pada tahun 2020 penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah dilaksanakan

dengan pendekatan tematik holistik integratif dan spasial serta kebijakan anggaran

belanja berdasarkan money follows program dengan cara memastikan hanya program

yang benar-benar bermanfaat yang dialokasikan dan bukan sekedar karena tugas fungsi

perangkat daerah yang bersangkutan Hal ini mengisyaratkan bahwa pencapaian

prioritas pembangunan daerah memerlukan adanya koordinasi dari seluruh pemangku

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

4

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

kepentingan melalui pengintegrasian prioritas daerahprogram prioritaskegiatan

prioritas yang dilaksanakan dengan berbasis kewilayahan Disamping itu penguatan

penganggaran akan diberikan lebih kepada usulan pembangunan yang memiliki

keterhubungan dengan prioritas dalam upaya pencapaian target pembangunan

Tabel 11 Target Pembangunan Ekonomi Provinsi Papua Tahun 2020

No Indikator Kinerja Satuan Nilai

1 Pertumbuhan PDRB 643 ndash 758

2 Laju Inflasi 250 ndash 400

3 PDRB per Kapita juta Rp 2995 ndash 3027

4 Gini Rasio Indeks 034 ndash 039

5 Rasio Penduduk yang Bekerja 93 ndash 96

6 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 7510 ndash 7725

7 Tingkat Pengangguran Terbuka 227 ndash 360

Sumber RKPD Provinsi Papua (2020)

Sejak tahun 2013 Pemerintah Provinsi Papua telah menetapkan lima Kawasan

Pengembangan Ekonomi (KPE) berbasis wilayah adat di Papua dengan

mengembangkan infrastruktur yang mendukung pembangunan ekonomi sektoral dan

spasial Lima KPE berbasis wilayah adat yang dimaksud adalah (1) Wilayah adat Saireri

yang terdiri atas kabupaten-kabupaten yang terletak di wilayah Kepulauan Teluk

Cenderawasih yaitu Kabupaten Biak Numfor Supiori Kepulauan Yapen dan Waropen

(2) Wilayah adat Mamta yang terbagi atas kabupaten yang berada disepanjang sungai

mamberamo hingga lautan pasifik yaitu Kota Jayapura Kabupaten Jayapura Keerom

dan Mamberamo Raya (3) Wilayah adat Me Pago yang terletak di wilayah Pegunungan

Tengah sisi barat terdiri atas Kabupaten Mimika Nabire Paniai Intan Jaya Dogiyai dan

Deyiai (4) Wilayah adat La Pago yang terletak di kawasan Pegunungan Tengah sisi

timur terdiri atas Kabupaten Jayawijaya Puncak Jaya Puncak Nduga Yahukimo

Yalimo Tolikara Mamberamo Tengah Lanny Jaya dan Pegunungan Bintang dan (5)

Wilayah adat Anim Ha yang berada di wilayah selatan Papua yaitu Kabupaten Merauke

Asmat Mappi dan Boven Digoel

Dalam rangka mewujudkan Papua Bangkit Mandiri dan Sejahtera Berkeadilan

maka pelaksanaan pembangunan akan dilakukan secara simultan dengan tahapan-

tahapan yang jelas dan sistematis memperhatikan kebutuhan masyarakat dan

kebutuhan pembangunan wilayah memperhatikan dan menghormati nilai-nilai serta

hak-hak adat masyarakat asli Papua

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

5

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

Gambar 11 Pembagian 5 Wilayah Adat Papua

Sumber daenggassingcom 2020

Arah pengembangan kewilayahan Papua terintegrasi dengan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Rencana Tata Ruang Wilayah

Provinsi (RTRWP) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) khususnya dalam

penetapan fungsi ruang dan lokasi pengembangan wilayah Integrasi ini diperlukan

untuk mewujudkan perkembangan wilayah yang seimbang serta sesuai dengan kondisi

daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup Dalam hal ini kebijakan umum

pembangunan berkelanjutan ldquoGreen Growth berbasis wilayah adatrdquo diperlukan sebagai

bagian dari fokus pembangunan daerah Papua khususnya dalam penguatan pusat-

pusat pertumbuhan akselerasi pembangunan wilayah tertinggal serta mewujudkan

keterkaitan antar sektor ekonomi secara berkeadilan dan berkelanjutan

Sejak akhir triwulan pertama tahun 2020 hingga sampai saat ini hampir seluruh

negara di dunia termasuk Indonesia telah terjangkit penyebaran pandemi Corona Virus

Disease 2019 (COVID-19) Pandemi COVID-19 telah menimbulkan disrupsi pada

kehidupan manusia menyebabkan terhambatnya aktivitas ekonomi di seluruh negara

dan berakibat munculnya ancaman resesi di dunia Dampak yang dirasakan Indonesia

juga cukup besar dengan terputusnya mata rantai pasokan barang dan jasa

terganggunya mobilitas masyarakat dan terhambatnya kegiatan ekonomi khususnya

pada sektor industri dan pariwisata yang berdampak pada meningkatnya angka-angka

pengangguran dan kemiskinan serta pada akhirnya menimbulkan kontraksi pada

pertumbuhan ekonomi nasional Keadaan ini tentu harus dikendalikan maka menjadi

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

6

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

keharusan bagi Pemerintah Provinsi Papua melakukan perubahan RKPD yang

difokuskan pada pemulihan kehidupan masyarakat dan roda perekonomian untuk dapat

kembali berjalan lancar Dengan memperhatikan hasil evaluasi tersebut dan kondisi

Indonesia pada tahun 2020 maka tema Perubahan RKPD Provinsi Papua Tahun 2020

adalah ldquoMenjamin Keberlangsungan Kehidupan Melalui Peningkatan Kesehatan Dan

Pemenuhan Kebutuhan Pokok Masyarakat Secara Berkelanjutanrdquo

Adapun Prioritas pembangunan dalam RKPD Perubahan Provinsi Papua tahun

2020 dilakukan dengan memperhatikan kondisi dan perubahan kebijakan dari Pusat

terkait pananggulangan wabah pandemi COVID-19 yaitu dirumuskan dalam rangka

pemulihan kehidupan masyarakat melalui (1) Stabilisasi melalui upaya pencegahan

dan menjaga keberlangsungan aktifitas masyarakat akibat wabah akibat COVID-19 (2)

Penanganan dan penanggulangan kebutuhan pokok masyarakat akibat wabah COVID-

19 (3) Pemulihan dan rehabilitasi kehidupan masyarakat paskah wabah COVID-19 dan

(4) Penyesuaian kembali Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2020 termasuk tetap

melanjutkan upaya pelaksanaan PON XX di Papua

13 TANTANGAN DAERAH

131 Tantangan Ekonomi Daerah

Kondisi ekonomi makro Provinsi Papua tidak bisa dilepaskan

dari kondisi ekonomi makro Nasional Kebijak-kebijakan

ekonomi dari pemerintah akan berpengaruh terhadap kondisi

ekonomi Provinsi Papua yang menuntut adanya penyesuaian

terhadap asumsi yang sebelumnya digunakan Tahun 2020

Pemerintah melakukan refocusing dan realokasi anggaran

besar-besaran akibat wabah COVID-19 sehingga secara

umum mempengaruhi kerangka ekonomi daerah Adapun

deskripsi makro ekonomi yang mengalami perubahan dalam

tahun 2020 dan menjadi tantangan bagi Provinsi Papua antara

lain pertumbuhan ekonomi bakal melambat peningkatan pengangguran peningkatan

kerawanan sosialkriminalitas angka kemiskinan naik terjadinya rawan pangan

kesenjangan sosial ekonomi meningkat penurunan kontribusi dari sektor pariwisata

industri dan jasa pada pertumbuhan ekonomi inflasi meningkat dan pembangunan

infrastruktur terhambat

Dari sisi permintaan perekonomian Papua menghadapi tantangan cukup besar

di tahun 2020 karena masih sangat dipengaruhi oleh ekspor luar negeri komoditas non

migas Sampai dengan 2018 ekspor Papua didominasi oleh komoditas biji tembaga

Permasalahan

ketergantungan

ekspor Provinsi Papua

terhadap satu

komoditi yaitu

tambang tembaga

yang diproduksi oleh

PT Freeport

Indonesia secara

tidak langsung sangat

mempengaruhi

perekonomian Papua

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

7

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

dengan negara tujuan terbesar yaitu Jepang dan China kemudian disusul Korea Selatan

dan India Sedangkan untuk komoditas kayu olahan tujuan ekspor terbesar ke AS

kemudian Arab Saudi dan Korea Selatan Naik turunnya perekonomian di negara-

negara tersebut secara simultan akan berpengaruh terhadap permintaan ekspor dari

Provinsi Papua yang pada akhirnya secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan

ekonomi regional

Grafik 11 Perbandingan Nilai Ekspor Provinsi Papua Menurut Negara Tujuan (juta US$)

Sumber BPS Provinsi Papua (2020)

Provinsi Papua sesungguhnya memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan

sebagai tujuan investasi Dalam mengoptimalkan potensi perekonomian daerah

Provinsi Papua memerlukan penanaman modal baik Penanaman Modal Dalam Negeri

(PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA) Namun demikian sepanjang tahun

2013-2016 jumlah investor baik PMDN maupun PMA di Provinsi Papua memiliki nilai

rata-rata pertumbuhan yang terlihat semakin menurun hingga 3774 setiap tahunnya

Angka yang rendah tersebut sebagian besar disebabkan oleh berbagai kendala yang

dihadapi oleh investor dalam berinvestasi di wilayah Papua Untuk mengatasi persoalan

tersebut perlu di dorong untuk terciptanya iklim investasi yang kondusif agar para

penanam modalinvestor tidak ragu-ragu untuk berinvestasi Dengan semakin

banyaknya investor atau perusahaan dalam menanamkan modalnya akan berdampak

positif terhadap meningkatkan pembangunan dan kegiatan perekonomian

132 Tantangan Sosial Kependudukan

Jumlah penduduk Papua berdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 2020

(SP2020) tercatat pada bulan September 2020 sebanyak 430 juta jiwa Dalam jangka

waktu sepuluh tahun sejak sensus sebelumnya pada tahun 2010 jumlah penduduk

Papua mengalami penambahan sekitar 147 juta jiwa Hasil SP2020 juga mencatat

bahwa mayoritas penduduk Papua didominasi oleh Generasi Milenial dan Generasi Z

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

8

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

Proporsi Generasi Milenial sebanyak 3209 persen atau sekitar 13 juta dan Generasi Z

sebanyak 3038 persen dari total populasi Papua atau sekitar 130 juta

Dari sudut pandang demografi seluruh Generasi Milenial merupakan penduduk

yang berasal pada kelompok usia produktif Sementara itu Generasi Z terdiri dari

penduduk usia belum produktif dan produktif dan diproyeksikan sekitar 7 tahun

kedepan Generasi Z akan mencapai usia produktif Hal ini merupakan peluang dan

tantangan baik di masa sekarang maupun yang akan datang mengingat generasi inilah

yang berpotensi menjadi aktor pembangunan bagi masa depan Provinsi Papua

Gambar 12 Komposisi Penduduk Papua Menurut Generasi

Sumber BPS Provinsi Papua (2020)

133 Tantangan Geografi Wilayah

Provinsi Papua memiliki luas 31587680 ha Yang secara administrasi terdiri dari

28 kabupaten dan 1 kota yang terbagi lagi menjadi 470 distrik dan 5411 kampung

Secara geografis Wilayah Provinsi Papua dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) dataran

yaitu Dataran Mudah Akses Dataran Sulit Akses dan Dataran Pegunungan Wilayah

Provinsi Papua juga merupakan kawasan strategis nasional karena berbatasan

langsung dengan Papua New Guinea dan Australia yang berpotensi sebagai jalur

pengembangan perekonomian Asia Pasifik Selain berupa daratan Provinsi Papua juga

merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan lautan yaitu Laut Arafuru dan

Samudera Pasifik Keadaan ini membuat Papua sangat kaya akan potensi di bidang

perikanan laut tangkap Adapun luas wilayah laut sebesar 1215161 Km2 dan panjang

garis pantai sebesar 587811 Km

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

9

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

Ditinjau dari sisi geologi posisi teknoktik Papua berada di lingkar pasifik yang

berupa cincin gunung api memberikan potensi endapan mineral yang besar sehingga

menguntungkan bagi Provinsi Papua dan kemungkinan terdapat endapan logam selain

Grasberg dan Ertsberg yang telah ditemukan Akibat tektonik lain juga memungkinkan

terbentuk cekungan dengan sedimen-sedimen yang cukup tebal dalam kondisi

lingkungan laut yang cukup banyak kehidupan mikro organik yang terakumulasi menjadi

cadangan hidrokarbon

134 Tantangan Pandemi COVID-19 Bagi Daerah

Kasus positif COVID-19 pertama di Papua tercatat pada tanggal 21 Maret 2020

sebanyak 2 kasus yang berasal dari Kabupaten Merauke Grafik kasus harian positif

COVID-19 di Papua terus mengalami peningkatan hingga tanggal 1 Desember 2020

tercatat kasus positif sebanyak 11821 orang dengan rincian pasien dirawat sebanyak

1823 orang pasien sembuh 9798 orang dan meninggal sebanyak 200 orang Dari data

tersebut dapat dilihat bahwa tingkat kesembuhan kasus COVID-19 di Papua sebesar

829 persen dan tingkat kematian kasus COVID-19 di Papua sebesar 17 persen

Selama pandemi COVID-19 terjadi pemerintah daerah di Papua telah mengambil

berbagai kebijakan antara lain pembatasan akses transportasi baik darat laut dan

udara pembatasan aktivitas sosial masyarakat dengan pemberlakuan jam malam untuk

membatasi aktivitas masyarakat diluar rumah serta kebijakan pemerintah daerah terkait

penanganan dampak COVID-19 dari aspek kesehatan maupun aspek ekonomi

Adanya pandemi COVID-19 telah menimbulkan dampak yang cukup kompleks

bagi sendi-sendi kehidupan masyarakat sehingga menjadikan kondisi tersebut suatu

tantangan yang harus dihadapi baik oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah

Daerah Tantangan sebagai akibat adanya COVID-19 di Provinsi Papua yaitu

1 Penyebaran COVID-19 mendorong pemerintah Provinsi Papua untuk menerapkan

kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat yang disebut sebagai Pembatasan

Sosial yang Diperluas dan Diperketat (PSDD) sebagai upaya pencegahan

penyebaran Kebijakan ini berlangsung sepanjang triwulan II dan triwulan III 2020 dan

memberikan dampak terhadap kinerja perekonomian Papua nontambang sehingga

tidak dapat tumbuh sesuai kapasitasnya

2 Pemulihan perekonomian Papua dari Lapangan Usaha tranportasi dan pergudangan

terhambat oleh penurunan pergerakan masyarakat yang sejalan dengan upaya

pemerintah untuk menekan laju penyebaran COVID-19

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

10

SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

Tabel 12 Sebaran Kasus COVID-19 di Papua sd Desember 2020

No KabKota Konfirmasi COVID-19

Rawat Isolasi

Sembuh Meninggal Sembuh

Meninggal

1 Kota Jayapura 5587 750 4742 95 849 17

2 Kab Mimika 3215 439 2744 32 853 10

3 Kab Biak Numfor 738 285 429 24 581 33

4 Kab Jayapura 736 123 589 24 800 33

5 Kab Nabire 383 75 296 12 773 31

6 Kab Jayawijaya 248 35 212 1 855 04

7 Kab Merauke 197 27 170 0 863 00

8 Kab Kep Yapen 180 7 168 5 933 28

9 Kab Keerom 141 20 119 2 844 14

10 Kab Asmat 130 37 90 3 692 23

11 Kab Supiori 65 5 60 0 923 00

12 Kab Boven Digoel 44 6 38 0 864 00

13 Kab Sarmi 31 8 23 0 742 00

14 Kab Tolikara 27 0 27 0 1000 00

15 Kab Lanny Jaya 27 0 26 1 963 37

16 Kab Paniai 22 1 20 1 909 45

17 Kab Mappi 19 4 15 0 789 00

18 Kab Yalimo 15 0 15 0 1000 00

19 Kab Pegunungan Bintang 8 0 8 0 1000 00

20 Kab Mamberamo Tengah 4 0 4 0 1000 00

21 Kab Puncak jaya 3 1 2 0 667 00

22 Kab Waropen 1 0 1 0 1000 00

TOTAL 11821 1823 9798 200 829 17

Sumber Dinas Kesehatan Provinsi Papua (2020)

BOKS 1

Satgas Daerah Bantah Data Pemerintah Pusat Sebut Papua Miliki Kasus Covid-19 Tertinggi

JAYAPURA KOMPAScom - Juru Bicara Satgas Covid-19 Papua Silwanus Sumule menyanggah informasi yang disampaikan Satgas Penanganan Covid-19 pusat yang menyebut ada penambahan 1755 kasus di Papua pada Kamis (3122020) Menurut dia angka tersebut adalah jumlah kumulatif kasus Covid-19 di Papua selama dua pekan terakhir Angka itu adalah angka kumulatif dari sekitar dua mingguan Jadi memang selama November itu memang terjadi peningkatan sekitar 2023 kasus (1-23 November 2020) ujar Silwanus saat dihubungi Kamis

Kekeliruan data ujar Silwanus terjadi karena Kementerian Kesehatan menerapkan sistem baru yaitu komputerisasi dalam proses pencatatan kasus terkonfirmasi Covid-19 Namun pada pelaksanaannya tidak berjalan lancar sehingga tiap provinsi kembali diminta memasukan data secara manual Jadi awalnya Satgas di Kementerian Kesehatan menciptakan sistem all record namanya dengan maksud kita tidak lagi melakukan secara manual Dalam perjalanannya kondisi itu belum berjalan sebagaimana mestinya sehingga data-data tersebut tidak bisa ditarik Kemudian mereka meminta kepada kita untuk segera melaporkan secara manual ujar Silwanus Pada saat kita mengirim data itu kita kirim datanya per hari dan dihitung secara kumulatif Kesannya itu dia (kasus terkonfirmasi) meningkat sambung Silwanus

Hal lain yang dianggap bisa memberikan gambaran bahwa tidak mungkin ada penambahan 1755 kasus Covid-19 di Papua adalah keterbatasan alat pemeriksaan swab baik PCR atau pun TCM Silwanus menyebut sejauh ini dari seluruh alat yang ada di Papua paling banyak sampel swab yang diperiksa dalam satu hari menyentuh angka 500 Untuk di Kota Jayapura sekarang ini yang berjalan secara baik ada tiga (alat pemeriksa swab) di Litbangkes di RS Marthen Indey dan RS Dian Harapan Dari tiga alat itu per hari bermain di angka 200 Di beberapa kabupaten juga sudah bisa dilakukan pemeriksaan swab tapi tidak mungkin juga sampai 1700 karena rata-rata kita bekerja di angka 400 sampai 500-an kata dia Ia tidak ingin informasi yang dikeluarkan Satgas pusat kemudian menimbulkan asumsi bahwa ada klaster Covid-19 baru di Papua

Diberitakan sebelumnya Pemerintah melaporkan 8369 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 pada Kamis (3122020) Ini merupakan rekor tertinggi selama pandemi di tanah air Penambahan kasus tersebut menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 557877 orang Informasi tersebut disampaikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melalui data yang diterima Kompascom Kamis sore Kasus baru positif Covid-19 berjumlah 8369 orang tersebut tersebar di 34 provinsi Secara detail tercatat ada tiga provinsi dengan penambahan kasus dalam jumlah tinggi yaitu di atas 1000 kasus Ketiga provinsi tersebut adalah Papua (1755 kasus baru) Jawa Barat (1648 kasus baru) dan DKI Jakarta (1153 kasus baru) Sumber kompascom tanggal 3 Desember 2020

BAB IIPerkembangan dan Analisis

Ekonomi Regional

Lukas EnembeGUBERNUR PROVINSI PAPUA

Mari bersama-sama mewujudkan visi kitabersama yaitu Papua Bangkit Mandiri danSejahtera Berkeadilan

RKPD Papua 2020

Sumber Foto papuatodaycom

Rumah Honai Papua Photo Credit Adhitya Ahmad

11

21 INDIKATOR EKONOMI MAKRO FUNDAMENTAL

211 Produk Domestik Regional Bruto

a Pertumbuhan Ekonomi

andemi yang terjadi di

tahun 2020 merupakan

salah satu tantangan

ekonomi yang menyebabkan

banyak sektor ekonomi

mengalami tekanan yang cukup

berat Pembatasan kegiatan

usaha dan ekonomi pada saat

pandemi adalah faktor utama

yang menyebabkan dunia usaha

dan ekonomi kesulitan untuk melakukan ekspansi Hal tersebut tercermin dari

pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar -207

persen Walaupun pertumbuhan ekonomi nasional mengalami kontraksi Provinsi Papua

mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 232 persen Pertumbuhan tersebut

disebabkan oleh pertumbuhan lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar

1662 persen pada sisi produksi Sedangkan dari sisi pengeluaran Komponen Ekspor

P Grafik 21 Pertumbuhan Ekonomi Papua 2010 - 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB II

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

12

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Barang dan Jasa tumbuh sebesar 5118 persen Namun jika dihitung tanpa

memasukkan sektor Pertambangan dan Penggalian pertumbuhan ekonomi Papua

mengalami kontraksi sebesar -315 persen Hal tersebut mengindikasikan bahwa

perekonomian Papua masih mengalami ketergantungan pada satu sektor tersebut

Sampai dengan triwulan IV-

2020 perekonomian papua

mengalami pertumbuhan

mencapai 692 persen Lapangan

usaha Pertambangan dan

Penggalian yang tumbuh 4431

persen yang didorong oleh

meningkatnya produksi bijih

logam pada triwulan IV-2020

adalah pemicunya Selain

kategori Pertambangan dan Penggalian beberapa kategori lapangan usaha juga

tumbuh positif diantaranya Jasa Keuangan sebesar 655 persen Jasa Kesehatan dan

Bantuan Sosial sebesar 182 persen kategori Informasi dan Komunikasi 127 persen

dan kategori Pengadaan Air Pengelolaan Sampah Limbah dan Daur Ulang sebesar

100 persen

Jika dibandingkan dengan

triwulan III-2020 perekonomian

Papua mengalami pertumbuhan

sebesar 509 persen Faktor yang

mempengaruhi pertumbuhan

tersebut adalah kategori

lapangan usaha Pertambangan

dan Penggalian yang tumbuh

sebesar 1060 persen Pada

triwulan IV-2020 aktivitas

ekonomi masyarakat sudah mulai membaik dan meningkat Hal tersebut mengakibatkan

sebagian besar kategori lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif pada triwulan

ini dibandingan triwulan sebelumnya Adanya momen libur Natal dan Tahun baru serta

mulai normalnya aktivitas jasa transportasi dan aktivitas perdagangan menjadi faktor

pendorong peningkatan aktivitas ekonomi pada triwulan IV-2020 Dari seluruh kategori

Grafik 22 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan

Year-on-Year

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Grafik 23 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan

Quarter-to-Quarter

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

13

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

lapangan usaha hanya 1 kategori lapangan usaha yang mengalami kontraksi yaitu

Industri Pengolahan yang tumbuh negative sebesar -258 persen

b Nominal PDRB

Ditinjau secara spasial perekonomian Indonesia masih didominasi oleh Pulau

Jawa yang memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 5875 persen kemudian

Pulau Sumatera 2136 persen Pulau Kalimantan sebesar 794 persen Pulau Sulawesi

sebesar 666 persen Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar 294 persen serta Pulau

Maluku dan Papua sebesar 235 persen Maluku dan Papua di tahun 2020 memberikan

kontribusi sebesar 235 persen pada perekonomian Nasional Kontribusi tersebut masih

sangat kecil jika melihat sumber daya alam papua yang cukup melimpah Salah satu

faktor penyebab rendahnya kontribusi Maluku dan Papua adalah minimnya perusahaan

hilir yang ada di Papua Sumber daya alam yang diambil dari tanah papua mayoritas

diolah di luar Papua sehingga tidak banyak memberikan kontribusi terhadap PDRB

Papua

Dampak ekonomi pandemi COVID-19 dirasakan di beberapa Pulau di Indonesia

dengan level kontraksi yang beragam Pulau Bali mengalami kontraksi paling dalam

dengan penurunan -501 persen Papua dan Maluku masih mampu tumbuh positif

sebesar 144 persen dimana angka tersebut adalah yang tertinggi dibandingkan dengan

pulau-pulau lain

Gambar 21 Pertumbuhan Ekonomi Per Regional Tahun 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

14

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

1 PDRB Menurut Lapangan Usaha

PDRB Papua masih di dominasi oleh lapangan usaha Pertambangan dan

Penggalian sebesar 2627 persen Konstruksi sebesar 1546 dan disusul oleh Pertanian

Kehutanan dan Perikanan sebesar 1230 persen Lapangan usaha yang menjadi tulang

punggung PDRB Papua mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi yaitu sebesar

1662 persen Selain Pertambangan dan Penggalian kategori Informasi dan Komunikasi

juga mengalami pertumbuhan positif 372 persen Kontraksi terdalam dialami kategori

Transportasi dan Pergudangan sebesar -3363 persen Walaupun mayoritas kategori

lapangan usaha mengalami

kontraksi perekonomian Papua

secara keseluruhan masih

menunjukan nilai positif Hal

tersebut didukung oleh kategori

Pertambangan dan Penggalian

yang menjadi tulang punggung

perekonomian Papua

menunjukkan pertumbuhan

yang cukup baik

2 PDRB Menurut Pengeluaran

Mayoritas kategori

pegeluaran pada tahun 2020

menunjukan nilai negatif

Hanya kategori Pengeluaran

Ekspor yang mengalami

pertumbuhan sangat tinggi

sebesar 5118 persen Hal

tersebut didorong oleh produksi

PT Freeport yang terus

membaik sehingga

menyebabkan ekspor yang meningkat Disisi lain Pengeluaran Konsumsi Rumah

Tangga mengalami kontraksi terdalam hingga -733 persen Kontraksi tersebut

disebabkan oleh pembatasan aktivitas masyarakat untuk meminimalisir dampak

penularan COVID-19 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah juga mengalami penurunan

hal tersebut disebabkan oleh dipotongnya anggaran untuk belanja modal serta belanja

barang dan jasa untuk digunakan sebagai dana penanganan COVID-19

Grafik 24 Kontribusi (7 Besar) Lapangan Usaha Terhadap

PDRB Papua Tahun 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Grafik 25 Laju Pertumbuhan PDRB Papua Menurut

Pengeluaran Tahun 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

15

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

c PDRB per Kapita

PDRB per Kapita DPP

(Dengan Pertambangan dan

Penggalian) Papua mengalami

pertumbuhan dari Rp5614 juta

pada tahun 2019 menjadi

Rp5790 juta pada tahun 2020

Sedangkan jika ditinjau dari sisi

PDRB per Kapita TPP (Tanpa

Pertambangan dan Penggalian)

tahun 2020 mengalami

penurunan dari semula Rp4288 juta pada tahun 2019 menjadi Rp4153 juta di tahun

2020 Hal tersebut disebabkan mayoritas kategori usaha maupun pengeluaran konsumsi

mengalami penurunan akibat pandemi COVID-19 Hanya kategori Pertambangan dan

Penggalian yang tumbuh positif didorong oleh normal kembalinya produksi PT Freeport

Indonesia

PDRB per Kapita DPP

Papua terlihat mengalami

pertumbuhan disaat PDRB per

Kapita TPP papua terkontraksi

Ekspor Papua yang mengalami

pertumbuhan signifikan pada

akhir tahun 2020 merupakan

faktor pendorong terjadinya

pertumbuhan PDRB per Kapita

DPP Papua pada tahun 2020

Sektor Pertambangan dan Penggalian terhadap PDRB di Papua sangat besar naik atau

turunnya sektor ini akan sangat mempengaruhi pertumbuhan PDRB Papua Peran

Sektor Pertambangan dan Penggalian yang cukup besar di Papua membuat

perekonomian Papua bergantung pada satu sektor ini saja Hal tersebut perlu

diantisipasi dengan cara menciptakan lapangan kerja di sektor lain yang mampu

memberikan dampak pada PDRB Papua kedepannya

212 Suku Bunga

BI 7 days (reverse) repo rate selama tahun 2020 cenderung turun Faktor utama dalam

penentuan BI 7 days (reverse) repo rate adalah inflasi sedangkan inflasi sendiri

Grafik 26 Pertumbuhan PDRB per Kapita Papua Periode

2010 ndash 2019 (juta rupiah)

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Grafik 27 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

16

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

dipengaruhi oleh banyaknya uang beredar di masyarakat

Sebagai acuan suku bunga pasar uang BI 7 days (reverse)

repo rate akan cepat mempengaruhi pasar uang Pergerakan

BI 7 days (reverse) repo rate memiliki hubungan yang sangat

erat dengan inflasi di suaru daerah Guna menahan laju inflasi

berada di dalam target yang ditetapkan menaikkan atau menurunkan BI 7 days

(reverse) repo rate adalah salah satu kerangka operasi moneter yang dilakukan oleh

Bank Indonesia

BI 7 days (reverse) repo rate

cenderung semakin menurun dalam

waktu 12 bulan di tahun 2020 Hal ini

mengindikasikan bahwa kondisi ekonomi

global sedang lesu sehingga Bank

Indonesia mengambil langkah tersebut

guna memberikan stimulus positif pada

perekonomian Penurunan BI 7 days

(reverse) repo rate sudah terjadi 5 kali

sepanjang 2020 dengan total penurunan

125 basis poin Hal tersebut dilakukan Bank Indonesia sebagai upaya mempertahankan

daya beli masyarakat disaat pandemi terjadi

Perekonomian dunia pada tahun 2020 cenderung tidak stabil ditengah isu

panasnya iklim perdagangan dunia dan pandemi yang terjadi sepanjang tahun 2020

Oleh karena itu keputusan BI untuk menurunkan suku bunga acuan bertujuan untuk

mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi serta sekaligus merupakan

langkah preventif terhadap situasi perdagangan dunia dan dampak pandemi COVID-19

213 Inflasi

Perkembangan inflasi gabungan 3 kotakabupaten IHK di Papua cukup

berfluktuasi sepanjang tahun 2020 Bulan Maret 2020 menjadi bulan dengan deflasi

terdalam sepanjang tahun 2020 yaitu sebesar -092 persen Hal tersebut dipicu oleh

penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada mayoritas indeks

kelompok penyusun inflasi Namun tahun 2020 yang sangat fluktuatif ditutup dengan

inflasi yang paling tinggi sepanjang tahun 2020 dengan angka inflasi mencapai 079

persen Sedangkan inflasi year on year (Desember 2020 terhadap 2019) di Papua

mencapai 164 persen

Grafik 28 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate

Sumber Bank Indonesia diolah

BI 7 days (reverse)

repo rate cenderung

semakin menurun

dalam waktu 12

bulan di tahun 2020

17

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Kenaikan harga barang dan

jasa di 3 kota IHK tersebut adalah

pemicu utama yang mendorong

terjadinya inflasi Kenaikan angka

indeks pada kelompok makanan

minuman dan tembakau sebesar

135 persen kelompok pakaian dan

alas kaki sebesar 010 persen

kelompok perumahan air listrik

dan bahan bakar rumah tangga sebesar 013 persen kelompok perlengkapan

peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 002 persen kelompok

kesehatan sebesar 033 persen kelompok transportasi sebesar 254 persen kelompok

informasi komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0003 persen kelompok rekreasi

olahraga dan budaya sebesar 036 persen serta kelompok penyediaan makanan dan

minumanrestoran sebesar 007 persen

Terjadinya inflasi di bulan Desember 2020 tersebut didorong

oleh kenaikan harga yang cukup signifian pada beberapa

komoditas diantaranya tarif angkutan udara cabai rawit ikan

ekor kuning ikan cakalang dan lain-lain Sedangkan

komoditas yang menjadi penahan laju inflasi adalah emas

perhiasan daging ayam ras kangkung terong dan lain-lain

Besarnya pegaruh msing-masing kelompok komoditi terhadap perkembangan inflasi

Desember 2020 diantaranya kelompok makanan minuman dan tembakau sebesar

0500 persen kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0004 persen kelompok

perumahan air listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0023 persen kelompok

perlengkapan peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0001 persen

kelompok kesehatan sebesar 0006 persen kelompok transportasi sebesar 0289

persen kelompok informasi komunikasi dan jasa keuangan sebesar 00002 persen

kelompok rekreasi olahraga dan budaya sebesar 0005 persen kelompok pendidikan

sebesar 0000 persen kelompok penyediaan makanan dan minumanrestoran sebesar

0004 persen serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar -004 persen

214 Nilai Tukar Rupiah

Nilai tukar mata uang negara terhadap mata uang negara lain yang stabil

merupakan keadaan ideal yang diinginkan oleh para pelaku pasar termasuk

pemerintah Kestabilan Rupiah sebagai mata uang Negara Republik Indonesia

Grafik 29 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

3 kota IHK di Papua

mengalami inflasi

sebesar 079 yang

disebabkan kenaikan

harga barang dan

jasa pada beberapa

kategori

18

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

mempunyai peran yang sangat penting dalam menjaga stabilitas harga dan sistem

keuangan Kestabilan nilai tukar rupiah akan sangat berpengaruh pada sektor

perdagangan internasional terutama nilai tukar rupiah terhadap USD yang mendominasi

mata uang perdagangan dunia Berikut ini adalah grafik perkembangan nilai tukar rupiah

terhadap USD sepanjang tahun 2020

Kurs tengah rupiah selama tahun 2020 cukup berfluktuatif diantara bulan Maret

dan Mei dimana rupiah bergerak di angka tertinggi pada 2 April 2020 mencapai

Rp1674100 Hal tersebut merupakan salah satu respon pasar dalam menghadapi

pandemi COVID-19 Spanjang tahun 2020 nilai tukar rupiah bergerak pada titik terendah

Rp1361200 dan titik tertinggi Rp1674100 Fluktuasi yang terjadi sepanjang tahun

2020 cenderung tidak terlalu ekstrem Hal tersebut seharusnya bukan menjadi faktor

penghambat volume perdagangan internasional Namun karena ekspor Papua yang

didominasi oleh PT Freeport volume ekspor papua sangat tergantung dari kapasitas

produksi PT Freeport Pada tahun 2020 volume produksi PT Freeport cenderung

meningkat Hal tersebut dibuktikan dengan volume ekspor Papua yang juga meningkat

sepanjang tahun 2020

Naiknya kurs Dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah menyebabkan harga

barang yang di ekspor Indonesia mengalami penurunan sedangkan harga barang yang

impor Indoensia mengalami peningkatan harga Kenaikan kurs Dollar Amerika Serikat

akan mempengaruhi transaksi ekspor karena adanya pembayaran yang rendah dari

Grafik 210 Nilai tukar Rupiah ndash USD Sepanjang 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

16000

18000

1 8

15

22

29

36

43

50

57

64

71

78

85

92

99

106

113

120

127

134

141

148

155

162

169

176

183

190

197

204

211

218

225

232

239

246

19

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

pembeli di luar negeri Hal tersebut mengakibatkan uang masuk ke Indonesia dalam

mata uang asing menjadi lebih sedikit

22 INDIKATOR KESEJAHTERAAN

221 Indeks Pembangunan Manusia

Pembangunan sumber daya

manusia di Papua bias dikatakan

konsisten mengalami peningkatan

selama periode 2010 sampai

dengan 2020 Akan tetapi Indeks

Pembangunan Manusia (IPM)

Papua tahun 2020 mengalami

penurunan dibandingkann tahun

sebelumnya Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) meningkat dari

5445 pada tahu 2010 menjadi 6084 pada tahun 2019 kemudian menjadi 6044 pada

taahun 2020 menurun beberapa poin pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2019

Namun nilai IPM Papua masih diatas 60 yang berarti IPM papua berada pada kategori

sedang Pengukuran IPM oleh BPS menggunakan standar UNDP (United Nation for

Development Program) dimana nilai IPM dibawah 60 dianggap rendah 60 sampai

dengan 70 dikategorikan sedang dan 71 sampai dengan 80 dikategorikan tinggi

Sementara itu IPM Nasional pada tahun 2020

mencapai 7194 atau tumbuh tipis 002 poin dari tahun

sebelumnya IPM Indonesia secara Nasional masuk pada

kategori tinggi karena berada pada rentang 70 sampai dengan

80 Hal tersebut berbeda dengan yang terjadi di Papua

dimana IPM Papua mengalami penurunan pada tahun ini Namun jika dilihat pada

KabupatenKota di Papua IPM Kota Jayapura merupakan IPM tertinggi di Papua

dengan nilai 7994 Dilain sisi Kabupaten Nduga merupakan Kabupaten dengan IPM

terendah yaitu 3155

Walaupun Kabupaten Nduga adalah kabupaten dengan IPM terendah pertumbuhan

IPM nya merupakan yang tertinggi yaitu tumbuh sebesar 260 Rendahnya IPM di

Kabupaten Nduga disebabkan oleh sulitnya akses menuju Kabupaten Nduga ditambah

oleh faktor keamanan yang kurang sehingga menghambat pembangunan yang akan

dilaksanakan di Kabupaten Nduga

Grafik 211 Pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia

2010 - 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

IPM tahun 2020

sebesar 6044 turun

dibandingkan dengan

tahun sebelumnya

sebesar 6084

20

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Walaupun Papua memiliki rata-rata IPM dibawah IPM Nasional tetapi Papua

memiliki 5 daerah dengan IPM dengan kategori tinggi Ketiga daerah tersebut adalah

Kota Jayapura Kabupaten Mimika Kabupaten Biak Numfor Kabupaten Merauke dan

Kabupaten Jayapura Tingginya IPM di 5 daerah didorong oleh banyaknya warga

pendatang dari luar Papua yang datang untuk melakukan aktifitas bisnispekerjaan

Aktifitas warga pendatang yang mayoritas sebagai karyawan pada perusahaan

multinasional dan proyek-proyek prioritas nasional di Provinsi Papua

222 Tingkat Kemiskinan

Presentase penduduk miskin mengalami penurunan cukup

besar selama periode Maret 2012 sampai dengan September

2020 Selama periode tersebut presentase penduduk miskin

mengalami penurunan sebesar 431 persen poin Namun

periode September 2020 jika dibandingkan dengan Maret

2020 presentase penduduk miskin mengalami peningkatan sebesar 016 persen poin

Peningkatan presentase penduduk miskin tersebut juga dipicu oleh pandemi COVID-19

yang menyebabkan banyak sektor usaha mengalami tekanan sehingga beberapa

diantaranya harus melakukan

efisiensi jumlah karyawan Jika

dilihat menurut daerah penduduk

miskin di Papua terkonsentrasi di

daerah pedesaan Pada September

2020 terdapat 86750 ribu jiwa atau

3569 persen penduduk miskin

tinggal di pedesaan sedangkan di

perkotaan hanya 4473 ribu jiwa

atau sebesar 459 persen penduduk

miskin Secara nasional pada periode September 2020 provinsi Papua menjadi provinsi

dengan presentase penduduk miskin terbesar yaitu sebesar 2680 persen Angka

tersebut jauh lebih besar daripada rata-rata nasional yang berada pada nilai 1019

persen

223 Tingkat Ketimpangan (Rasio Gini)

Rasio Gini Provinsi Papua selama periode Maret 2015 sampai

dengan periode September 2020 cenderung tidak banyak

mengalami perubahan Tercatat selama periode tersebut

rasio gini di Papua hanya mengalami penurunan kurang dari

Grafik 212 Tingkat Kemiskinan Papua Periode Maret

2012 ndash September 2019

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Tingkat kemiskinan

Papua sebesar 2655

persen dengan

jumlah penduduk

miskin sebesar

900950 ribu jiwa

Rasio gini Papua

September 2020

sebesar 040 naik

dibandingkan periode

Maret 2020

21

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

001 Jika ditinjau dari daerah

daerah pedesaan mengalami

kenaikan presentase penduduk

miskin dari semula 038 pada

periode Maret 2015 menjadi 041

pada September 2020 Di daerah

perkotaan mengalami hal

sebaliknya presentase penduduk

miskin menurun dari 034 pada

periode Maret 2015 menjadi 029

pada September 2020 Ada beberapa faktor yang mempengaruhi rasio gini di Papua

pada tahun 2020 salah satunya adalah pandemi COVID-19 yang terjadi sepanjang

tahun 2020 Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) penduduk

kelompok 40 persen terbawah mengalami peningkatan pengeluaran perkapita per bulan

dibandingkan dengan penduduk 40 persen menengah yang justru mengalami

penurunan dan 20 persen teratas juga mengalami penurunan pengeluaran per kapita

per bulan

224 Kondisi Ketenagakerjaan dan Tingkat Pengangguran

Dinamika tenaga kerja di Papua pada Agustus 2020

mengalami penurunan jumlah angkatan kerja menjadi

1767403 orang dari sebelumnya 1857300 orang pada

Agustus 2019 Jumlah penduduk yang bekerja di Papua juga

mengalami penurunan 100412 orang pada Agustus 2020

menjadi sebesar 1691745 Sedangkan jumlah penganggur pada Agustus 2020

mencapai 75658 orang lebih tinggi jika dibandingkan keadaan Agustus 2019 sebesar

65143

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Papua cenderung mengalami tren

peningkatan dari tahun 2018 Pada tahun 2020 TPT di papua menunjukkan nilai 428

persen atau naik 077 persen poin dibanding tahun lalu Peningkatan tersebut didominasi

oleh wilayah perkotaan dimana peningkatan TPT di wilayah perkotaan sebesar 269

persen sedangan di wilayah pedesaan sebesar 079 persen

Peningkatan angka tersebut tak lepas dari pandemi COVID-19 yang melanda

hampir seluruh wilayah dunia termasuk Indonesia sejak Maret 2020 Pandemi COVID-

19 tidak hanya menyebabkan masalah pada sisi kesehatan saja namun perekonomian

juga terdampak karena pembatasan-pembatasan kegiatan usaha Pembatasan tersebut

Grafik 213 Rasio Gini Papua Periode Maret 2015 ndash

September 2020

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

TPT Papua tahun

2020 sebesar 428

persen dengan

jumlah

pengangguran

mencapai 67173

orang

22

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

secara tidak langsung juga

mempengaruhi dinamika

ketenagakerjaan Dinamika

ketenagakerjaan Papua juga

terdampak akan hal tersebut

Penduduk usia kerja yang

mengalami dampak pandemi

COVID-19 dikelompokkan menjadi

4 yaitu Penganggur bukan

angkatan kerja yang pernah

berhenti bekerja pada Februari-Agustus 2020 penduduk yang bekerja dengan status

sementara tidak bekerja dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja

Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan dampak COVID-19 terhadap penduduk usia

kerja di Papua

Tabel 21 Dampak COVID-19 terhadap Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin dan Tempat

Tinggal

Komponen Jenis Kelamin Daerah Tinggal Total

Laki-Laki

Perempuan Perkotaan Pedesaan

Pengangguran Karena COVID-19 1787 742 1670 859 2529

Bukan Angkatan Kerja Karena COVID-19

682 1253 1795 140 1935

Sementara Tidak Bekerja Karena COVID-19

6108 2451 4805 3754 8559

Penduduk Bekerja Yg Mengalami Pengurangan Jam Kerja karena COVID-19

138697 77897 139992 76602 216594

Total 147274 82343 148262 81355 229617

Penduduk usia Kerja (PUK) 1300741

1148404 730420 1718725 2449145

Total dibanding PUK 113 72 203 47 94

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Tabel diatas menunjukkan bahwa pada Agustus 2020 terdapat 229617 orang

atau 938 persen dari total penduduk usia kerja di Papua Dari jumlah tersebut 2529

diatntaranya menjadi pengangguran 1935 menjadi bukan angkatan kerja 8559

sementara tidak bekerja dan 216594 lainnya mengalami pengurangan jam kerja akibat

COVID-19 Ditinjau dari sisi Jenis Kelamin penduduk laki-laki lebih merasakan dampak

pandemi COVID-19 dibandingkan penduduk perempuan dalam sisi ketenagakerjaan

Terbukti dengan jumlah pengangguran karena COVID-19 pada penduduk laki-laki

berjumlah 1787 orang sedangkan penduduk perempuan hanya 742 orang Sedangkan

Grafik 214 Tingkat Pengangguran Terbuka

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

23

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

dari sisi tempat tinggal penduduk perkotaaan lebih merasakan dampak pandemi

COVID-19 dibanding penduduk pedesaan Persentase penduduk kota yang terdampak

dibandingkan dengan penduduk usia kerja di perkotaan mencapai 2030 persen Angka

ini jauh lebih besar dibandingkan dengan di pedesaan yang mencapai 473 persen

225 Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Nelayan

Nilai Tukar Petani (NTP)

adalah sebuah nilai yang

menunjukkan daya tukar (term of

trade) dari produk pertanian

dengan barang dan jasa yang

dikonsumsi maupun untuk biaya

produksi Semakin tinggi nilai NTP

maka semakin kuat pula daya beli

petani NTP Papua mengalami

peningkatan signifikan dari Desember 2019 ke Januari 2020 yaitu dari 9264 pada

Desember 2019 menjadi 10155 pada Januari 2020 Sepanjang tahun 2020 NTP Papua

relatif meningkat walaupun terjadi pandemi COVID-19 di tahun 2020 Pada bulan

Desember 2020 NTP Papua tercatat sebesar 10278 atau naik 002 persen

dibandingkan NTP bulan November 2020 Perubahan indeks NTP di Papua disebabkan

oleh indeks harga yang harus dibayar petani lebih kecil daripada indeks harga yang

diterima petani

Ditinjau dari sisi Indek

Diterima Petani sektor perikanan

tangkap atau nelayan mempunyai

Indeks Diterima Petani paling

tinggi Semakin tinggi Indeks

Diterima Petani dibanding Indeks

Dibayar Petani semakin sejahtera

hidup petani Pada Desember

2020 sektor Perikanan Tangkap

(Nelayan) mempunyai Indeks

Diterima Petani sebesar 11738 sedangkan Indeks Dibayar Petani sebesar 10416 Hal

tersebut menunjukkan bahwa pada Desember 2020 Nelayan di Papua bisa dikatakan

cukup sejahtera

Grafik 215 Nilai Tukar Petani

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Grafik 216 Nilai Tukar Nelayan

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

24

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

23 EFEKTIVITAS KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI DAN PEMBANGUNAN

REGIONAL

Keberhasilan suatu daerah dalam menjalankan kebijakan makro ekonomi dan

pembangunan dapat dilihat berdasarkan capaian dari target yang telah ditetapkan pada

tahun sebelumnya Pemerintah Provinsi Papua sendiri sudah menetapkan target

indikator ekonomi dan pembangunan untuk tahun 2020 Berikut ini adalah target beserta

caiapannya pada tahun 2020

Tabel 22 Capaian Kebijakan Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Papua 2020

Indikator Target Capaian Hasil Capaian Keterangan

Pertumbuhan Ekonomi 643 - 758 232 Tidak Tercapai

Laju Inflasi 250 - 400 079 Tidak Tercapai

PDRB per Kapita Rp2995 ndash Rp3027 Juta Rp5790 Juta Tercapai

Rasio Gini 034 ndash 039 040 Tidak Tercapai

TPAK 7510 - 7725 7216 Tidak Tercapai

TPT 227 - 360 428 Tidak Tercapai

PDRB Tanpa Pertambangan dan Penggalian

Sumber RKPD BPS (2020) diolah

Dari beberapa target yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Papua hanya

terdapat 1 indikator saja yang tercapai pada tahun 2020 yaitu PDRB per Kapita

Banyaknya target pembangunan yang tidak bisa dicapai pada tahun 2020 disebabkan

oleh pandemi COVID-19 yang memaksa pemerintah untuk melakukan refocusing

anggaran untuk menaggulanggi dampak pandemi di segala sektor Selain itu dampak

ekonomi dan sosial yang langsung dirasakan oleh masyarakat juga merupakan faktor

pendorong tidak tercapainya target pembangunan

231 Analisis Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Pembangunan Manusia Terhadap

PDRB di Papua

Pertumbuhan ekonomi adalah perubahan kondisi perekonomian suatu negara

atau wilayah secara berkesinambungan ke dalam kondisi yang lebih baik Pertumbuhan

ekonomi adalah salah satu indikator utama untuk menilai kondisi ekonomi suatu negara

atau wilayah Pertumbuhan ekonomi suatu negara atau wilayah ditandai dengan

meningkatnya kapasitas produksi yang dapat meningkatkan pendapatan negara atau

wilayah Kapasitas produksi dalam perekonomian dapat tercermin pada tingkat

pendapatan Produk Domestik Bruto (PDB) pada negara atau Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB) pada wilayah PDRB merupakan salah satu indikator dalam mengukur

tingkat kemajuan perekonomian di wilayah tersebut Nilai PDRB dapat menjelaskan

25

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

kemampuan daerah mengelola atau memanfaatkan sumber daya yang ada Menurut

Todaro amp Smith (2004) ada 3 faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi

adalah akumulasi modal (capital accumulation) pertumbuhan penduduk (growth in

population) dan kemajuan teknologi (technological progress) Aliran dana yang

digelontorkan pemerintah untuk belanja termasuk akumulasi modal yang akan

berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Oleh karenanya perlu dikaji efektifitas

belanja fiskal baik itu yang berasal dari Pemerintah Pusat maupun Daerah terhadap

pertumbuhan PDRB

a Variabel dan Metodologi Penelitian

Penelitian ini akan menganalisis hubungan causal-effect yang akan menjelaskan

pengaruh Dana Otonomi Khusus Dana Alokasi Khusus Belanja Pemerintah Daerah

(Belanja Modal dan Belanja Barang amp Jasa) Dana Alokasi Umum dan Indeks

Pembangunan Manusia terhadap PDRB (harga konstan) pada masing-masing

kabupaten Data yang digunakan adalah data panel dimana mengkombinasikan antara

data cross section dan time series Dalam kajian ini data cross section yang digunakan

adalah data seluruh Pemerintah KabupatenKota di Provinsi papua sedangkan data

time series yang digunakan adalah data tahun 2014 ndash 2019 dari seluruh variabel

Deskripsi variabel yang akan digunakan dalam kajian ini adalah sebagai berikut

1 Dana Otonomi Khusus

Dana otonomi khusus adalah dana yang dialokasikan oleh pemerintah pusat kepada

daerah untuk membiayai pelaksanaan otonomi khusus di suatu daerah salah satunya

Papua Dana tersebut di alokasikan kepada seluruh daerah di Papua yang ditujukan

untuk menunjang percepatan pelaksanaan otonomi khusus bagi Provinsi Papua dalam

rangka mewujudkan keadilan penegakan supremasi hukum penghormatan terhadap

HAM percepatan pembangunan ekonomi peningkatan kesejahteraan dan kemajuan

masyarakat Papua dalam rangka kesetaraan dan keseimbangan dengan kemajuan

provinsi lain di Indonesia Secara teori PDRB dan Dana Otonomi Khusus mempunyai

korelasi yang positif

2 Dana Alokasi Khusus (DAK)

Dana Alokasi Khusus adalah alokasi dari APBN kepada pemerintah daerah

(ProvinsiKotaKabupaten) tertentu dengan tujuan untuk mendanai kegiatan khusus

yang merupakan urusan pemerintah daerah dan sesuai dengan prioritas nasional

26

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

3 Belanja Pemerintah Daerah (Belanja Modal dan Belanja Barang amp Jasa)

Belanja Pemerintah sebagai salah satu unsur pembentuk PDB (Produk Domestik

Bruto) dan PDRB pada tingkat daerah merupakan kebijakan fiskal yang berfungsi

sebagai intervensi pemerintah di dalam perekonomian Hubungan antara PDRB dengan

belanja pemerintah seharusnya bernilai positif

4 Dana Alokasi Umum (DAU)

Dana Alokasi Umum merupakan salah satu transfer dana pemerintah kepada

pemerintah daerah yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan

tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan

daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi Penggunaan DAU mayoritas adalah

untuk belanja pegawai jadi seharusnya PDRB dan DAU memiliki korelasi positif

5 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Indeks Pembangunan manusia (IPM) merupakan salah satu indikator

pembangunan manusia di suatu wilayah Perhitungan IPM didasarkan pada

perbandingan dari angka harapan hidup pendidikan dan standar hidup layak

Pembangunan manusia yang baik dan berkesinambungan akan mempengaruhi

kapabilitas penduduk dan dampaknya adalah peningkatan produktivitas dan kreativitas

masyarakat Hal tersebutlah yang akan mengakibatkan penduduk dapat menyerap dan

mengelola sumberdaya yang penting bagi pertumbuhan ekonomi

Metode yang akan digunakan analisis kuantitatif regresi dengan menggunakan

metode Regresi Data Panel efek tetap atau biasa disebut Fix Effect Model Komponen

error pada Fix Effect Model dapat diabaikan sehingga Parameter dalam Fix Effect Model

diestimasi dengan metode Odinary Least Square atau metode kuadrat terkecil dengan

menambahkan variabel dummy pada estimasinya Model estimasi seperti ini juga biasa

disebut Least Squares Dummy Variable (LSDV) Persamaan dari Fix Effect Model dapat

dituliskan sebagai berikut

119910119894119905 = 119863120572119894 + 119909119894119905prime 120573 + 120576119894119905

Dimana D = [d1 d2 hellip dn] merupakan variabel dummy untuk unit ke-i Pemilihan

Fix Effect Model pada kajian ini didasarkan pada pendapat Judge et all (1999) dalam

bukunya yang menyatakan bahwa jika N besar dan T kecil estimasi dari Random Effect

Model dan Fix Effect Model berbeda secara signifikan Namun bila setiap individu dari

data cross section tidak diambil secara random maka Fix Effect Model tetap lebih

sesuai Dalam Fix Effect Model tentunya mempunyai beberapa asumsi yang harus

dipenuhi agar model yang terbentuk bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Estimator)

Asumsi yang harus dipenuhi adalah bebas dari multikolinieritas non-autocorrelation

27

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

untuk penggunaan data time series dan bebas dari heterekedastisitas Asumsi residual

harus mengikuti distribusi normal tidak digunakan dalam kajian ini Dasar dari tidak

digunakannya asumsi residual berdistribusi normal adalah teori Asymtotic Normality

dimana teori tersebut memberikan jaminan ketika sampel yang digunakan dalam analisis

cukup besar maka asumsi normalitas sudah tidak diperlukan lagi Asymtotic Normality

menggunakan dasar Central Limit Theorem yang menyatakan bahwa kurva distribusi

sampling akan berpusat pada nilai parameter populasi dan akan memiliki semua sifat

distribusi normal jika sampel yang diambil berukuran lebih dari 30

b Analisis

Fix Effect Model yang akan digunakan pada kajian ini ingin mengetahui variasi dari

data time series sedangkan variasi dari data cross section (Pemda) dianggap tidak

memiliki banyak perbedaan Alasan kuat mengapa Pemda diasumsikan tidak terlalu

memiliki banyak perbedaan adalah keseluruhan PemkabPemkot berada pada wilayah

administrasi yang sama yaitu provinsi Papua Selain itu variabel yang digunakan

mayoritas merupakan hasil kebijakan fiskal dari Pemerintah Pusat Sehingga

diasumsikan perbedaan yang lebih signifikan adalah perbedaan antar waktu yang

diakibatkan oleh perubahan kebijakan pemerintah dari waktu ke waktu perubahan

eksternal dan faktor lain yang terjadi selama kurun waktu 2014 sampai dengan 2019

Sebelum menginterpretasikan model yang dihasilkan diperlukan pengujuan

terhadap asumsi-asumsi agar model bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Model)

dimana asumsi yang harus dipenuhi adalah bebas dari multikolinieritas Dalam kasus

data panel seringkali ditemui masalah heterokesdastisitas Jika asumsi

heterokesdastisitas dilanggar maka estimator OLS (Ordinary Least Square) masih linier

dan konsisten serta tidak bias Namun estimator OLS (Ordinary Least Square) tidak

mempunyai varian yang minimum lagi (Gujarati amp Porter 2010) Tetapi hal tersebut

bukan menjadi masalah yang berarti karena sifat estimator tidak lagi menghasilkan

BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) namun mungkin baru sampai LUE (linier

Unbiased Estimator) (Widarjono 2010 Sumodiningrat 2010)

28

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Gambar 22 Output Fix Effect Model dari Minitab

Berdasarkan gambar diatas nilai Varian Inflation Factor (VIF) semua variabel yang

digunakan dalam kajian ini memiliki nilai dibawah 10 nilai tersebut menunjukkan bahwa

semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini bebas dari kasus multikolinieritas

Asumsi selanjutnya yang harus dipenuhi guna mendapatkan sifat BLUE adalah bebas

dari heterokesdastisitas Pendugaan awal dapat menggunakan scatterplot antara y

taksiran dengan residual Jika terdapat pola pada scatterplot tersebut maka diduga

terdapat heterokesdastisitas pada model yang terbentuk Namun apabila pola yang

terbentuk tidak jelas harus dilakukan pengujian menggunakan Durbin-Watson test

Berikut ini merupakan menggunakan scatterplot antara y taksiran dengan residual

Dapat dilihat pada grafik

disamping bahwa terdapat

pola pada scatter plot antara y

taksiran dengan residual yang

artinya model yang terbentuk

belum bebas dari kasus

heterokesdastisitas Namun

dengan mempertimbangkan

pendapat dari Widarjono

(2010) dan Sumodiningrat

(2010) yang menyatakan

bahwa asumsi heterokesdastisitas dapat dikesampingkan dengan konsekuensi sifat

Regression Analysis PDRB versus Otsus DAK The regression equation is

PDRB = - 38945 + 147 Otsus - 099 DAK + 349 Belanja Modal amp Barang dan Jasa

- 102 DAU + 538 IPM - 3278 2015 - 6685 2016 - 1701 2017 - 34 2018

- 1836 2019

Predictor Coef SE Coef T P VIF

Constant -38945 3583 -1087 0000

Otsus 14665 8897 165 0101 1430

DAK -0991 8360 -012 0906 1616

Belanja Modal amp Barang dan Jasa 34887 2458 1419 0000 1279

DAU -10211 2218 -460 0000 1381

IPM 53801 4968 1083 0000 1133

2015 -3278 1925 -170 0090 1743

2016 -6685 2241 -298 0003 2363

2017 -1701 1964 -087 0388 1815

2018 -34 2016 -002 0987 1912

2019 -1836 2051 -090 0372 1978

S = 716658 R-Sq = 690 R-Sq(adj) = 671

Grafik 217 Residual Plot

40000200000-20000

999

99

90

50

10

1

01

Residual

Pe

rce

nt

6000040000200000-20000

30000

20000

10000

0

-10000

Fitted Value

Re

sid

ua

l

30000225001500075000-7500-15000

40

30

20

10

0

Residual

Fre

qu

en

cy

160140120100806040201

30000

20000

10000

0

-10000

Observation Order

Re

sid

ua

l

Normal Probability Plot Versus Fits

Histogram Versus Order

Residual Plots for PDRB

Sumber Output Minitab diolah

29

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) akan menjadi LUE (Linier Unbiased Estimator)

Sedangkan dilihat dari normal probability plot yang dihasilkan terdapat beberapa data

outlier pada residual Setelah ditelaah lebih jauh data tersebut adalah residual dari

kabupaten Mimika Hal tersebut wajar terjadi karena PDRB kabupaten Mimika sangat

berbeda jauh dibandingkan kabupatenkota lain yang ada di Papua PDRB yang tinggi

tersebut dikarenakan adanya PT Freeport yang menyumbang mayoritas PDRB

kabupaten Mimika

Setelah proses pengujian asumsi dilakukan tahap selanjutnya adalah melakukan

uji signifikansi variabel dalam model Berikut ini adalah pengujian pada Fix Effect Model

yang terbentuk

Gambar 23 Output ANOVA dari Minitab

Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen

secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen (PDRB) Hipotesis awal pada

pengujian ini adalah tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen

terhadap PDRB Dengan menggunakan alpha 5 (005) hipotesis awal ditolak jika p-

value yang dihasilkan model kurang dari 005 Merujuk pada hasil perhitungan p-value

dari tabel Analysis of Variance yang menunjukan nilai 000 dimana nilai tersebut lebih

kecil daripada alpha yang ditetapkan Maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa

secara simultan variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

PDRB Tetapi perlu dilakukan pengujian secara parsial pada setiap variabel independen

guna memastikan signifikansi masing-masing variavel independen Berikut persamaan

regresi yang dihasilkan

119875119863119877119861 = minus38945 + 147 119926119957119956119958119956 minus 099 119915119912119922 + 349 119913119942119949119938119951119947119938 minus 102 119915119912119932 + 538 119920119927119924

+ 3278 120784120782120783120787 minus 6685 120784120782120783120788 minus 1701 120784120782120783120789 minus 34 120784120782120783120790 minus 1836 120784120782120783120791

1 Variabel Otsus

Berdasarkan hasil variabel secara parsial Dana Otsus mempunyai pengaruh yang

tidak signifikan terhadap PDRB karena memiliki p-value 010 yang lebih besar daripada

alpha 005 Pengaruh positif yang diberikan Dana Otsus terhadap PDRB sesuai dengan

teori ekonomi yang ada Berdasarkan jumlah Dana Otsus yang setiap tahunnya

cenderung bertambah seharusnya dapat mempengaruhi pertumbuhan PDRB secara

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P

Regression 10 18633576166 1863357617 3628 0000

Residual Error 163 8371662268 51359891

Total 173 27005238434

30

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

signifikan Dana Otsus mayoritas ditujukan untuk pendidikan dan kesehatan Sehingga

bisa jadi pengaruhnya terhadap PDRB tidak dalam lag waktu yang singkat

2 Variabel DAK

Pengujian secara parsial pada variabel DAK Fisik menunjukkan p-value sebesar

091 dimana lebih besar dari alpha 005 sehingga secara statistik dapat disimpulkan

bahwa Dana Alokasi Khusus tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

PDRB Hal demikian dapat terjadi karena disebabkan Dana Alokasi Khusus lebih banyak

dialokasikan untuk bidang-bidang yang mempunyai dampak jangka panjang terhadap

perekonomian DAK fisik bidang kesehatan jalan air minum sanitasi transportasi

memiliki pagu yang cukup besar bahkan lebih dari 50 pagu DAK Fisik 2020

dialokasikan untuk bidang tersebut Bidang-bidang tersebut mempunyai dampak yang

baik bagi perekonomian namun dampak yang dihasilkan cenderung dalam waktu yang

cukup lama sehingga variabel DAK tidak berpengaruh signifikan terhadap PDRB

3 Variabel Belanja

P-value yang dihasilkan dalam model untuk variabel belanja adalah 000 dimana

nilai tersebut lebih kecil dari alpha 005 yang mengindikasikan bahwa belanja pemerintah

(belanja modal dan belanja barang amp jasa) mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap PDRB Hal tersebut sesuai dengan teori ekonomi dimana belanja pemerintah

merupakan salah satu komponen pemberntuk PDRB Pada model ini setiap kenaikan

belanja pemerintah 1 miliar akan mengakibatkan kenaikan PDRB sebesar 3489 miliar

dengan mengasumsikan variabel independen lainnya tetap

4 Variabel DAU

Variabel DAU jika diuji secara parsial menunjukan hasil p-value sebesar 000 yang

menunjukan bahwa variabel DAU mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap PDRB

Namun pengaruh yang diberikan oleh DAU adalah negatif Semakin besar DAU yang

digelontorkan PDRB justru semakin menurun Hal ini senada dengan penelitian yang

dilakukan oleh Anis Setiyawati pada tahun 2007 Penelitian yang berjudul ldquoAnalisis

Pengaruh PAD DAU DAK dan Belanja Pembangunan Terhadap Pertumbuhan

Ekonomi Kemiskinan dan Pengangguran Pendekatan Analisis Jalurrdquo Penelitian

tersebut juga menghasilkan kesimpulan bahwa DAU memiliki pengaruh negatif terhadap

pertumbuhan ekonomi dimana pertumbuhan ekonomi diukur dari PDRB menurut harga

konstan Hal ini dapat terjadi karena DAU yang didapatkan oleh Pemda tidak

keseluruhan digunakan untuk pembangunan dan peningkatan ekonomi Selain itu

daerah yang mendapat DAU dengan pagu yang besar adalah daerah dengan

31

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

pertumbuhan ekonomi rendah Hal ini karena perhitungan DAU adalah berdasarkan

celah fiskal (Fiscal Gap) pada daerah tersebut Artinya semakin rendah kemampuan

ekonomi daerah untuk menjalankan pemerintahannya maka semakin besar DAU yang

didapat Sehingga nilai negatif yang dihasilkan dari perhitungan model pada kajian ini

sesuai dengan teori ekonomi yang berkembang

5 Variabel IPM

Pengujian variabel IPM secara parsial pada model menyatakan bahwa IPM memiliki

pengaruh signifikan terhadap PDRB karena p-value yang dihasilkan 000 dimana nilai

tersebut lebih kecil dari alpha yang ditetapkan 005 Hal tersebut sesuai dengan teori

yang ada dimana jika pembangunan manusia berjalan dengan baik maka ekonomi

daerah juga akan berkembang dan meningkat

6 Variabel dummy

Variabel dummy tahun 2014 merupakan pembanding untuk tahun 2015 sampai

dengan 2019 Variabel dummy 2015 menghasilkan p-value 009 dimana nilai tersebut

lebih besar daripada alpha 005 Kondisi ini mengindikasikan bahwa tidak ada

perbedaan signifikan yang terjadi pada tahun 2014 dan 2015 Hal tersebut kemungkinan

terjadi karena tidak terlalu banyak kebijakan pemerintah yang berubah pada rentang

waktu tersebut dan kondisi eksternal yang cenderung tidak banyak berubah Kondisi

demikian terjadi juga pada tahun 2017 2018 dan 2019 dimana p-value pada kedua

tahun tersebut 039 099 dan 037 Nilai tersebut jelas jauh lebih besar daripada alpha

005 sehinggu kedua tahun tersebut juga tidak berbeda secara signifikan dengan tahun

2014 sebagai reference Hanya tahun 2016 yang menghasilkan p-value 000 dimana

lebih kecil dari 005 berarti kondisi perekonomian tahun 2016 berbeda secara signifikan

dengan tahun 2014 Hal tersebut menunjukkan terdapat kebijakan anggaran pemerintah

daerah yang berbeda dan efektif pada tahun 2016 dibandingkan tahun 2014

c Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan dari Fix Effect Model yang terbentuk dalam kajian ini adalah PDRB

dipengaruhi positif oleh Dana Otsus Belanja Pemerintah (modal barang amp jasa) dan

IPM Sedangkan DAU dan DAK Fisik memiliki pengaruh yang berlawanan R-Square

yang dihasilkan model sebesar 069 artinya model yang terbentuk menggunakan

variabel independen Otsus DAK Fisik Belanja Pemerintah DAU dan IPM mampu

menjelaskan mampu menjelaskan variabel dependennya (PDRB) sebesar 690 persen

Sedangkan 310 persen sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk di dalam

model Variabel yang memiliki pengaruh signifikan adalah DAU Belanja Pemerintah

32

PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

(Modal Barang amp Jasa) dan IPM Sedangkan variabel Otsus dan DAK Fisik tidak

memiliki pengaruh signifikan dalam model Hal tersebut dapat terjadi karena Dana Otsus

dan DAK Fisik digunakan untuk sektor-sektor yang tidak berdampak langsung dalam

kegiatan perekonomian sehingga pengaruhnya terhadap PDRB bersifat jangka panjang

BOKS 2

Cuma Maluku dan Papua yang Catat Pertumbuhan Ekonomi Positif

Jakarta CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik (BPS) melansir seluruh provinsi di Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi negatif Kecuali Maluku dan Papua yang sukses tumbuh positif di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi COVID-19

Pertumbuhan ekonomi di seluruh pulau negatif kecuali Maluku dan Papua ujar Kepada BPS Suhariyanto Rabu (58)

BPS mencatat laju ekonomi Maluku dan Papua tumbuh positif sebesar 236 persen Kinerja positif tersebut ditopang pertumbuhan ekonomi Papua dan Papua Barat karena tahun lalu dua wilayah tersebut mengalami kontraksi

Tercatat pertumbuhan ekonomi Papua negatif 2391 persen pada kuartal II tahun lalu menjadi positif 452 persen pada kuartal II tahun ini Sedangkan Papua Barat pada kuartal II 2019 lalu mengalami kontraksi 049 persen

Karena base-nya dua provinsi ini pada kuartal II tahun lalu tumbuh negatif jelas Suhariyanto

Sementara itu Pulau Jawa mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 669 persen Disusul oleh kelompok provinsi di Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar 629 persen

Sedangkan kelompok provinsi di Pulau Sumatera mengalami kontraksi 301 persen Kalimantan minus 435 persen dan Sulawesi minus 276 persen

Kelompok provinsi di Pulau Jawa memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yaitu sebesar 5855 persen Diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 2149 persen Pulau Kalimantan 804 persen dan Pulau Sulawesi 655 persen

Sisanya 537 persen disumbangkan pulau-pulau lainnya yang meliputi Bali dan Nusa Tenggara serta Maluku dan Papua masing-masing sebesar 300 persen dan 237 persen

Sumber cnnindonesiacom diakses 19 Februari 2020

BAB IIiPerkembangan dan Analisispelaksanaan apbn

Sri Mulyani IndrawatiMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Dari sisi belanja negara kita akan terusmelakukan upaya meningkatkan belanjanegara baik yang sudah ada di dalam APBNAPBD maupun program-program PEN

Pada penandatanganan Kerja Sama Pemerintah DKI Jakarta dan Jabar27072020

Sumber Foto djpbkemenkeugoid

33

Bukit TeleTabies Jayapura Photo Credit Adhitya Ahmad

31 APBN TINGKAT PROVINSI

ahun 2020 merupakan tahun yang dapat dikatakan sebagai tahun anomali

dimana pada awal tahun perasaan optimis menyelimuti penjuru negeri sampai

akhirnya akhir triwulan pertama corona virus disease (COVID) mulai masuk ke

Indonesia yang menyebabkan banyak dilakukan penyesuaian kebijakan Hal ini cukup

sulit bagi bangsa Indonesia dalam mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara (APBN) dikarenakan banyaknya sentimen global maupun faktor internal yang

berimbas negatif terhadap perekonomian Indonesia Fenomena tersebut juga sangat

dirasakan bagi para pengelola keuangan negara di wilayah Papua Faktor negatif dari

eksternal dan internal turut andil dalam pencapaian target baik dari sisi penerimaan

maupun belanja negara Secara umum capaian target APBN di Papua tahun 2020 tidak

sebaik tahun sebelumnya khususnya di sisi realisasi belanja negara

Sebagaimana data pagu dan realisasi APBN di Papua yang disajikan dalam tabel

dibawah ini realisasi pendapatan Negara di Papua tahun 2020 justru mengalami

kenaikan yang cukup signifikan Realisasi pendapatan negara pada tahun tersebut

mencapai Rp958 triliun atau 1137 persen dari target sebesar Rp842 triliun Realisasi

tersebut naik 64 persen dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang mencapai

Rp900 triliun Naiknya pendapatan Negara merupakan imbas adanya revisi target

T

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB III

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN apbn

REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

34

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

penerimaan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak maupun Direktorat Jenderal

Bea dan Cukai

Tabel 31 APBN Provinsi Papua (dalam miliar rupiah)

Uraian Pagu 2018

Realisasi 2018

Pagu 2019

Realisasi 2019

Pagu 2020

Realisasi 2020

Pendapatan Negara

1110032 1280256 972052 900589 842277 958219

Pendapatan Perpajakan

871429 1049156 901585 809189 735107 834731

Pendapatan Negara Bukan Pajak

56206 61279 44080 67310 42819 64685

Hibah 182397 169821 26387 24090 64351 58803

Belanja Negara 6183161 6066851 6633314 6276022 5703066 5581058

Belanja Pemerintah Pusat

1714490 1564612 1789741 1575741 1394096 1318480

Transfer ke Daerah dan Dana Desa

4468670 4502239 4843573 4700281 4308970 4262578

SurplusDefisit (5073129) (4786595) (5661262) (5375432) (5661262) (5375432)

Pembiayaan - - - -

Pembiayaan Dalam Negeri

- - - -

Pembiayaan Luar Negeri

- - - -

Sumber LRA Tk Kanwil Audited 2018 Unaudited 2019-2020Simtrada dan MEBE diolah

Ditinjau dari sisi belanja Pemerintah Pusat telah mengalokasikan belanja

Negara kepada Provinsi Papua tahun 2020 mencapai Rp5703 triliun yang terdiri dari

Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp1394 Triliun dan Transfer ke Daerah dan Dana

Desa (TKDD) sebesar Rp4309 Triliun Alokasi tersebut mengalami penurunan sebesar

140 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah Rp6633 Triliun Secara

kumulatif realisasi belanja Negara tahun 2020 mencapai Rp5581 triliun atau 979

persen dari alokasi pagu Persentase realisasi tersebut meningkat jika dibandingkan

tahun sebelumnya yang mencapai 946 persen Naiknya persentase belanja negara

secara keseluruhan merupakan akibat adanya revisi pagu dan refocusing anggaran

sehingga secara jumlah alokasi pagu relatif lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya

32 PENDAPATAN PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL

Pendapatan Pemerintah Pusat di tingkat provinsi terdiri dari Penerimaan Perpajakan

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Hibah Detil pendapatan Pemerintah

Pusat di Provinsi Papua dapat dijabarkan sebagai berikut

321 Penerimaan Perpajakan

Pandemi yang berlaku global dan faktor internal yang kurang menguntungkan sepanjang

tahun 2020 membawa imbas cukup dalam terhadap penerimaan perpajakan di Papua

Realisasi penerimaan perpajakan tahun 2020 mengalami peningkatan sebesar Rp2554

35 35

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

miliar atau 31 persen dibandingkan realisasi tahun 2019 yang

mencapai Rp809 Triliun Jika dibandingkan dengan target

penerimaan perpajakan tahun 2020 yang telah ditetapkan

sebesar Rp735 Triliun realisasi penerimaan perpajakan

hanya tercapai sebesar Rp835 Triliun atau 1135 persen Detil

target dan realisasi penerimaan perpajakan dapat disajikan

dalam tabel sebagai berikut

Tabel 32 Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)

Penerimaan Perpajakan

Target 2018

Realisasi 2018

Target 2019

Realisasi 2019

Target 2020

Realisasi 2020

PPh Migas - 271 - 161 - (016)

PPh Non Migas

441814 355473 432188 401765 388264 360659

PPN 229233 194700 246759 219864 214197 181330

PPnBM 180 273 393 406 382 329

PBB 24264 24445 24308 99899 69035 96889

Cukai - 014 - 024 - 005

Bea Masuk 19781 24108 19626 17644 10839 10765

Bea Keluar 149101 446026 172926 65479 48370 172931

Pajak Lainnya 7057 3846 5386 3946 4020 11839

Jumlah 871429 1049156 901585 809189 735107 834731

Sumber Kanwil DJP Papua Maluku Kanwil DJBC Khusus Papua dan LRA 2018-2020 diolah

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa komponen penyumbang

terbesar penerimaan perpajakan adalah PPh Non Migas sama dengan sebelumnya

PPh Non Migas memberikan kontribusi paling tinggi sebesar 432 persen disusul PPN

sebesar 217 persen sedangkan Bea Keluar yang selama ini menjadi andalan

penerimaan di Papua memberikan kontribusi sebesar 207 persen Adapun jenis

penerimaan yang memberikan kontribusi paling rendah adalah penerimaan Cukai

PPnBM dan PPh Migas Ketiga penerimaan tersebut hanya memberikan kontribusi

sebesar 004 persen terhadap penerimaan perpajakan secara keseluruhan

Pendapatan PPh Non Migas di Papua terdiri dari PPh Pasal 21 Pasal 22 Pasal

22 Impor Pasal 23 Pasal 2529 Orang Pribadi Pasal 2529 Badan Pasal 26 PPh Final

dan PPh Non Migas Lainnya Secara umum penerimaan PPh Non Migas tahun 2020

mengalami penurunan sebesar 120 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya

Penerimaan PPh Pasal 21 memberikan kontribusi paling besar terhadap penerimaan

PPh Non Migas yaitu mencapai 687 persen Selain itu PPh Final juga turut

memberikan kontribusi yang cukup signifikan yaitu mencapai Rp47527 miliar atau 142

persen dari keseluruhan penerimaan PPh Non Migas Jika dibandingkan dengan

Pendapatan

pemerintah pusat

tahun 2020 naik 640

persen dibandingkan

dengan tahun

sebelumnya

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

36

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

realisasi penerimaan pada tahun 2019 baik penerimaan PPh Pasal 21 maupun PPh

Final mengalami penurunan masing-masing sebesar 124 persen dan 301 persen Detil

penerimaan PPh Non Migas dapat disajikan dalam grafik sebagai berikut

Grafik 31 Penerimaan PPh Non Migas Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

Sumber OmSPAN 2020 diolah

Penerimaan Pajak Perdagangan Internasional di Provinsi Papua lebih

didominasi oleh penerimaan Bea Keluar sebagai hasil aktifitas lapangan usaha

pertambangan dan penggalian Penerimaan Bea Keluar sampai dengan akhir tahun

2020 mencapai Rp173 triliun atau 3575 persen dari target yang ditetapkan sebesar

Rp48370 miliar Penerimaan tersebut mengalami kenaikan yang sangat signifikan

dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp65479

miliar Faktor utama yang menyebabkan naiknya penerimaan Bea Keluar adalah

kegiatan ekspor konsentrat tembaga yang dilakukan oleh PT Freeport yang

menyumbang sebagian besar penerimaan dari sisi bea keluar

Di sisi Bea Masuk penerimaan sepanjang tahun 2020 hanya mencapai Rp10765

Miliar atau 993 persen dari target sebesar 10839 miliar Penerimaan Bea Masuk

tersebut sedikit mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun

sebelumnya yang mencapai Rp17644 Miliar Penerimaan Bea Masuk di wilayah Papua

terutama ditopang oleh aktifitas impor PT Freeport DSI Indonesia dan Tri Fita Perkasa

Sebagai respon terhadap pandemi pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak

dan Direktorat Jenderal Bea Cukai memberikan insentif fiscal yang bertujuan untuk

menjaga keberlangsungan dunia usaha yang terdampak pandemi COVID-19 Untuk

Provinsi Papuasampai dengan akhir tahun 2020 tercatat hanya Direktorat Jenderal

Pajak yang memberikan insentif fiscal khususnya di bidang perpajakan Detil jenis

insentif dan jumlah permohonan dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut

37 37

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Tabel 33 Penyaluran Insentif Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)

Jenis Insentif Diterima Ditolak Relaksasi SPT Tahunan Disetujui

Total

Keringanan PPh 21 601 44 - 654

Pembebasan PPh 22 Impor 12 5 - 17

Keringanan angsuran pajak PPh 25

253 23 13 289

Insentif PPh Final UMKM 804 0 - 804

Sumber DJP (2020) diolah

Berdasarkan tabel di atas permohonan insentif terbanyak diajukan untuk jenis insentif

PPh Final UMKM dari 804 permohonan semuanya disetujui sedangkan Pembebasan

PPh 22 Impor menjadi jenis insentif dengan jumlah permohonan paling sedikit dengan

jumlah 17 permohonan ( 12 disetujui 5 ditolak) Pemberian insentif perpajakan ini

bertujuan untuk memberikan keringanan pajak kepada wajib pajak yang usahanya

terdampak pandemi Covid-19 namun dalam pelaksanaannya terdapat beberapa

tantangan diantaranya masih kurangnya kemauan wajib pajak untuk memanfaatkan

insentif dikarenakan wajib pajak masih menghindari kewajiban melaporkan SPT

tahunannya

322 Penerimaan Negara Bukan Pajak

Pendapatan Negara yang bersumber dari PNBP saat ini telah mulai

diperhitungkan untuk dijadikan andalan dalam memaksimalkan penerimaan Negara

Secara umum PNBP dapat dibedakan menurut jenis dan fungsi

a Perkembangan PNBP Menurut Jenis

Berdasarkan jenisnya PNBP dibedakan menjadi empat jenis yaitu Penerimaan

Sumber Daya Alam (SDA) Bagian Pemerintah Atas Laba BUMN Penerimaan Bukan

Pajak Lainnya dan Pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) Pagu dan realisasi PNBP

per jenis dapat disajikan sebagai berikut

Tabel 34 Pendapatan PNBP Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)

Penerimaan PNBP Target 2018

Realisasi 2018

Target 2019

Realisasi 2019

Target 2020

Realisasi 2020

Pendapatan SDA - - - - - -

Bag Pemerintah Atas Laba BUMN

- - - - - -

Pendapatan PNBP Lainnya 42642 47934 30807 54378 35983 51446

Pendapatan BLU 13564 13345 13272 12931 6864 13236

Jumlah 56206 61279 44079 67309 42847 64683

Sumber LRA Tk Kanwil Audited 2018 Unaudited 2019-2020 diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

38

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Dari keempat jenis PNBP tersebut hanya dua jenis PNBP yang pencatatan realisasi

penerimaannya dilakukan di daerah yaitu Pendapatan PNBP Lainnya dan Pendapatan

BLU Realisasi kedua jenis PNBP tersebut pada tahun 2020 mencapai Rp64683 miliar

atau sebesar 1509 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp42847 miliar

b Perkembangan PNBP Fungsional

PNBP Fungsional berasal dari hasil pungutan Kementerian NegaraLembaga atas

jasa yang diberikan sehubungan dengan tugas pokok dan fungsinya dalam memberikan

pelayanan kepada masyarakat Perkembangan realisasi PNBP Fungsional beberapa

Satker di Papua dapat disajikan dalam tabel berikut

Tabel 35 Realisasi PNBP Fungsional Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)

Jenis Pendapatan PNBP Realisasi 2019

Realisasi 2020

NaikTurun

Pendapatan Jasa Karantina 206 254 233

Pendapatan Jasa Kebandarudaraan 3689 3002 -186

Pendapatan Bea Lelang Pegadaian 237 234 -13

Pendapatan Penerbitan SIM 492 486 -12

Pendapatan STNK 1158 1040 -141

Pendapatan BPKB 1258 1115 -114

Pendapatan TNKB 647 557 -139

Pendapatan Perpanjangan SIM 296 274 -74

Pendapatan dari BPJS Kesehatan Faskes Pertama

805 796 -11

Pendapatan dari BPJS Kesehatan Faskes Lanjutan

4573 4871 65

Pendapatan Pengamanan Obyek Vital 6458 7017 87

Pendapatan Jasa Kepelabuhan 1635 1534 -62

Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan serta Hasil Tipikor dan Pencucian Uang

431 032 -926

Pendapatan Biaya Pendidikan 13713 12138 -115

Pendapatan UjianSeleksi Masuk Pendidikan

298 213 -285

Sumber LRA Tk Kanwil Unaudited 2019 dan OmSPAN 2020 diolah

Penerimaan PNBP Fungsional didominasi oleh Pendapatan Biaya Pendidikan

yang mencapai Rp12138 miliar turun 115 persen dari realisasi tahun sebelumnya

Penerimaan Uang Pendidikan tersebut sebagian besar berasal dari Satker Universitas

Cendrawasih yang merupakan Kampus terbesar di Papua Besarnya penerimaan

PNBP Fungsional pada Universitas Cendrawasih mengindikasikan layaknya Universitas

Cenderawasih untuk didorong menjadi Badan Layanan Umum (BLU) sehingga akan

lebih memberikan keleluasaan dalam pengelolaan keuangan untuk meningkatkan

kualitas pelayanannya Selain Pendapatan Biaya Pendidikan beberapa PNBP

39 39

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Fungsional yang mengalami kenaikan cukup signifikan di tahun 2020 adalah jasa

fasilitas kesehatan di tingkat lanjutanpendapatan jasa karantina dan jasa pengamanan

obyek vital yang dilakukan oleh aparat kepolisian

Di sisi lain Pendapatan Jasa Kebandarudaraan Kembali mengalami penurunan

Penerimaan PNBP Fungsional tahun 2020 pada jenis pendapatan tersebut hanya

mencapai Rp3002 Miliar turun 186 persen dibandingkan periode sebelumnya yang

mencapai Rp3689 Miliar Turunnya pendapatan jasa kebandarudaraan tersebut salah

satunya dipengaruhi pembatasan keluar masuk wilayah papua yang diterapkan di awal

pandemi dan mahalnya harga tiket pesawat sepanjang tahun 2020 sehingga

berdampak pada berkurangnya jumlah penumpang yang akan bepergian dengan

menggunakan jasa pesawat terbang

323 Penerimaan Hibah

Realisasi penerimaan hibah di Papua sepanjang tahun 2020 adalah sebesar

Rp58803 Miliar atau 914 persen dari pagu sebesar Rp64351 Miliar Terdapat 5

Kementerian NegaraLembaga yang menerima hibah sepanjang tahun 2020 dalam

bentuk Hibah Langsung Dalam Negeri Detil pagu dan realisasi penerimaan hibah di

Papua dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 36 Penerimaan Hibah di Papua Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

NO KEMENTERIAN NEGARALEMBAGA PAGU REALISASI

1 KEMENTERIAN PERTAHANAN 3638 3638 1000

2 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 958 954 995

3 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 5675 5640 994

4 KOMISI PEMILIHAN UMUM 39192 36428 929

5 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM 14888 12143 816

JUMLAH 64351 58803 914

Sumber MEBE 2020 diolah

Penerimaan hibah di Papua didominasi oleh lembaga Komisi Pemilihan Umum

(KPU) Realisasi penerimaan hibah pada KPU mencapai Rp36428 Miliar atau 929

persen dari pagu hibah sebesar Rp39192 Miliar Secara kumulatif realisasi penerimaan

hibah tahun 2020 meningkat cukup pesat dibanding tahun 2019 yang hanya sebesar

Rp24090 miliar Hal ini dipengaruhi oleh faktor penyelenggaraan Pilkada serentak pada

tahun 2020 yang dinilai jauh lebih meriah dan memakan biaya lebih besar dibandingkan

pesta demokrasi Pemilu Legislatif dan Pilpres tahun 2019 di Papua

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

40

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

33 BELANJA PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL

Belanja Pemerintah Pusat digunakan untuk membiayai

kegiatan pemerintah pusat baik yang dilaksanakan di pusat

maupun di daerah Belanja Pemerintah Pusat dapat

dikelompokkan menurut organisasi fungsi dan jenis belanja

a Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Organisasi (Bagian

AnggaranKementerianLembaga)

Belanja Pemerintah Pusat menurut organisasi dialokasikan kepada Kementerian

NegaraLembaga (KL) dan Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA BUN)

Alokasi anggaran tahun 2020 diperuntukkan bagi 41 KL dan 1 BA BUN Pagu dan

realisasi belanja berdasarkan OrganisasiBagian Anggaran dapat disajikan dalam tabel

sebagai berikut

Tabel 37 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terbesar

(dalam miliar rupiah)

NO KEMENTERIANLEMBAGA PAGU 2018

REALISASI 2018

PAGU 2019

REALISASI 2019

PAGU 2020

REALISASI 2020

1 KEMENTERIAN PUPR 496586 461050 657088 531149 434308 418595

2 KEMENTERIAN PERTAHANAN

185272 183430 244967 234291 250703 239463

3 KEPOLISIAN NEGARA RI 181990 181980 169044 170014 175673 172888

4 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

242231 215453 188568 165474 133508 127631

5 KOMISI PEMILIHAN UMUM 193829 172021 115563 105332 64183 49736

Sumber MEBE 2018-2020 diolah

Alokasi pagu terbesar di Papua teralokasikan pada BA BUN yaitu untuk Ongkos

Angkut Beras PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua Selain BA BUN Bagian Anggaran

yang menerima alokasi pagu terbesar yaitu Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat (PUPR) Alokasi anggaran tahun 2020 pada Kementerian PUPR

mengalami pemangkasan yang cukup signifikan yaitu sekitar Rp222 triliun

dibandingkan tahun sebelumnya Selain Kementerian PUPR Kementerian

Perhubungan juga merupakan salah satu kementerian yang mendapatkan alokasi pagu

dengan jumlah besar Alokasi pagu yang besar pada kedua kementerian tersebut

merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah pusat kepada Papua Provinsi

Papua merupakan wilayah yang masih mengalami ketertinggalan di bidang infrastruktur

dibandingkan daerah lainnya di Indonesia Salah satu faktor yang menyebabkan hal

tersebut adalah wilayah yang sangat luas dan belum semua daerah terjangkau oleh

Realisasi Belanja

pemerintah pusat

tahun 2020 sebesar

Rp5581 triliun atau

sebesar 978 persen

dibanding pagu

41 41

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

transportasi darat Untuk mengejar ketertinggalan tersebut Pemerintah Pusat

mengalokasikan dana pembangunan infrastruktur dan percepatan akses daerah

pedalaman melalui Kementerian PUPR dan Kemenhub Dana yang dialokasikan melalui

dua kementerian tersebut masing-masing mencapai Rp434 triliun dan Rp127 triliun

Di sisi lain Bagian Anggaran yang mendapatkan alokasi pagu terkecil pada

tahun 2020 yaitu BKPM disusul oleh Kementerian PPPA Perpustakaan Nasional RI

Kementerian Perindustrian dan Kementerian Koperasi dan UKM Jumlah alokasi pagu

pada kelima Bagian Anggaran tersebut hanya sebesar Rp450 Miliar dengan total

realisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp416 Miliar atau 924 persen dari

total pagu Perkembangan pagu dan realisasi lima Bagian Anggaran dengan pagu

terkecil tahun 2020 sebagaimana tercantum dalam tabel sebagai berikut

Tabel 38 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terkecil (dalam miliar rupiah)

NO KEMENTERIANLEMBAGA

PAGU 2018

REALISASI 2018

PAGU 2019

REALISASI 2019

PAGU 2020

REALISASI 2020

1 BKPM 035 035 035 035 026 026

2 KEMENTERIAN P3A

100 095 100 091 038 030

3 PERPUSTAKAAN NASIONAL RI

143 127 076 065 064 062

4 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

178 174 169 167 146 136

5 KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

338 292 339 332 176 162

Sumber MEBE 2018-2020 diolah

Secara kumulatif realisasi anggaran belanja tahun 2020 berdasarkan Bagian

Anggaran sebesar Rp2253 Triliun atau 953 persen dari alokasi pagu yang ditetapkan

sebesar Rp2364 triliun Realisasi tersebut sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan

tahun sebelumnya yang mencapai 913 persen Dari 42 Bagian Anggaran yang

mendapatkan alokasi pagu terdapat dua KementerianLembaga yang realisasinya

masih di bawah 81 persen Kedua Kementerianlembaga dimaksud yaitu Kementerian

Ketenagakerjaan sebesar 613 persen dan Komisi Pemilihan Umum sebesar 775

Secara umum rendahnya realisasi penyerapan anggaran di Papua disebabkan

oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut

a Faktor Internal

- Rendahnya kapasitas SDM Pengelola Keuangan di beberapa satker

- Kesulitan satker induk dalam menghimpun bukti-bukti pengeluaran atas

penggunaan UP dan TUP dari Bendahara Pengeluaran Pembantu yang tersebar

di seluruh wilayah KabupatenKota

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

42

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

b Faktor Eksternal

- Keterlambatan pihak ketiga dalam melakukan tagihan pada satker pemberi kerja

- Penyedia barangjasarekanan tidak dapat menyelesaikan pekerjaan yang

menjadi tanggungjawabnyawanprestasi

- Keterlambatan penetapan Surat Keputusan Penunjukan Pejabat Pengelola

Keunagan oleh GubernurWalikotaBupati

c Faktor Kondisi Sosial dan Lingkungan

- Adanya gugatan masyarakat adat maupun pihak lain dalam proses pelelangan

dan pelaksanaan pembangunan sehingga pekerjaan menjadi terganggu

- Gangguan keamanan oleh kelompok separatisKelompok Kriminal Bersenjata

yang menghambat proyek pembangunan jalan Trans-Papua

- Jaringan transportasi antar wilayah dan komunikasi yang tidak lancar

b Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Fungsi

Belanja Pemerintah Pusat yang dialokasikan kepada daerah melalui instansi

vertikal KementerianLembaga digunakan untuk mendukung pelaksanaan

pembangunan sesuai dengan prioritas dan programkegiatan yang akan dilaksanakan

oleh daerah Untuk mendukung hal itu belanja Pemerintah Pusat yang dialokasikan

terbagi ke dalam fungsi-fungsi sesuai dengan programkegiatan yang akan dilaksanakan

tersebut Perkembangan pagu dan realisasi berdasarkan fungsi dapat disajikan dalam

tabel sebagai berikut

Tabel 39 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Fungsi (dalam miliar rupiah)

NO FUNGSI PAGU 2018

REALISASI 2018

PAGU 2019

REALISASI 2019

PAGU 2020 REALISASI 2020

1 PELAYANAN UMUM 334431 278194 250593 213392 1131783 1073325

2 PERTAHANAN 185272 183438 244967 234291 250703 239463

3 KETERTIBAN DAN KEAMANAN

220352 217023 207845 206669 210644 205478

4 EKONOMI 717701 651559 704943 572876 453346 432771

5 LINGKUNGAN HIDUP 20558 18168 27403 23832 23932 21736

6 PERUMAHAN DAN FASILITAS UMUM

86661 82698 198546 179761 160930 156794

7 KESEHATAN 29129 24332 25327 23945 15735 14428

8 PARIWISATA DAN BUDAYA

264 264 182 182 01 008

9 AGAMA 13291 12602 18047 17240 17094 16349

10 PENDIDIKAN 100108 90867 103953 95846 96035 88389

11 PERLINDUNGAN SOSIAL

5662 5480 7935 7752 4220 4054

Sumber MEBE 2018-2020 diolah

Berbeda dengan 2 tahun sebelumnya pada tahun 2020 fungsi pelayanan umum

mendapatkan alokasi pagu terbesar dibandingkan fungsi-fungsi yang lainnya Alokasi

43 43

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

pagu pada fungsi ekonomi mencapai Rp1137 Triliun atau 479 persen dari total pagu

Belanja Pemerintah Pusat Besarnya anggaran pada fungsi pelayanan umum tersebut

dimaksudkan untuk lebih mendorong percepatan layanan kepada masyarakat di tengah

pandemi selain itu sebagian besar dana dalam fungsi pelayanan umum digunakan

untuk TKDD

Dari 11 fungsi yang ada fungsi Pariwisata dan Budaya mendapatkan alokasi

pagu paling kecil yaitu sebesar Rp01 miliar Alokasi tersebut dirasa sangat kecil namun

dapat dipahami karena pemerintah pada tahun 2020 lebih memfokuskan anggaran

untuk menangani pandemi terlebih dahulu

Ditinjau dari sisi realisasi anggaran fungsi ketertiban dan keamanan menempati

capaian realisasi tertinggi yaitu sebesar 975 persen Selain fungsi ketertiban dan

keamanan fungsi perumahan dan fasilitas umum juga merupakan fungsi dengan

persentase penyerapan yang tinggi yaitu mencapai 974 persen Adapun fungsi dengan

penyerapan anggaran terendah adalah fungsi pariwisata dan budaya yang hanya

terealisasi sebesar 838 persen dan fungsi lingkungan hidup sebesar 908 persen

c Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Jenis Belanja

Pagu dan realisasi belanja di Papua terbagi ke dalam belanja pegawai belanja

barang belanja modal belanja bansos dan belanja lain-lain Perkembangan pagu dan

realisasi berdasarkan jenis belanja dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 310 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Jenis Belanja

(dalam miliar rupiah)

Jenis Belanja Pagu 2018

Realisasi 2018

Pagu 2019

Realisasi 2019

Pagu 2020 Realisasi 2020

Belanja Pegawai 369637 360412 409210 392539 403938 386519

Belanja Barang 738478 641212 704030 615032 517375 476239

Belanja Modal 596758 556654 661374 554247 460390 443467

Belanja Bantuan Sosial

3000 2927 3548 3458 2357 2321

Belanja Lain-Lain 7473 5032 11579 10465 10038 9934

Sumber MEBE 2018-2020 diolah

Berdasarkan data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa alokasi pagu

anggaran terbesar tahun 2020 adalah pada belanja barang Pagu belanja barang

mencapai Rp517 triliun atau 371 persen dari pagu belanja keseluruhan Selain belanja

barang belanja modal juga memiliki porsi yang cukup besar Alokasi belanja modal

tahun 2020 mencapai Rp460 Triliun mengalami penurunan sebesar 304 persen

dibandingkan pagu tahun 2019

Di sisi lain alokasi untuk belanja bantuan sosial dan belanja lain-lain sangat kecil

karena belanja bantuan sosial saat ini telah dialihkan menjadi belanja yang lebih

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

44

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

produktif melalui KementerianLembaga sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari

masing-masing instansi terkait sedangkan untuk belanja lain-lain sesuai dengan

ketentuan Bagan Akun Standar yang baru hanya dialokasikan kepada

KementerianLembaga yang melakukan kegiatan khusus dimana pendanaannya tidak

dapat dibayarkan melalui jenis belanja lainnya Belanja lain-lain di Papua digunakan

untuk membiayai kegiatan ongkos angkut beras dalam rangka penyaluran beras PNS di

Distrik Pedalaman Persentase alokasi belanja pada belanja bantuan sosial dan belanja

lain-lain masing-masing sebesar 02 persen dan 07 persen

Ditinjau dari sisi persentase penyerapan anggaran realisasi belanja Bantuan

Lain-Lain menempati posisi tertinggi dengan tingkat penyerapan mencapai 990 persen

dari alokasi pagu Di sisi lain persentase realisasi belanja terrendah terdapat pada

belanja barang Realisasi belanja barang hanya mencapai Rp476 Triliun atau 920

persen dari alokasi pagu sebesar Rp517 Triliun

34 TRANFER KE DAERAH DAN DANA DESA (TKDD)

Alokasi pagu TKDD Papua tahun 2020 sebesar Rp4309

Triliun turun Rp535 Triliun atau 110 persen dari pagu tahun

sebelumnya sebesar Rp4843 Triliun Penurunan pagu

tersebut sangat terasa khususnya pada komponen Dana

Alokasi Umum (DAU)dengan penurunan tertinggi terdapat

pada DAU dan DAK Fisik Perkembangan pagu dan realisasi

TKDD di Papua dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 311 Perkembangan Pagu dan Realisasi TKDD (dalam miliar rupiah)

Komponen TKDD Pagu 2018

Realisasi 2018

Pagu 2019

Realisasi 2019

Pagu 2020

Realisasi 2020

DAU 2245173 2245173 2310560 2309045 2087025 2079720

DBH 314765 413738 421146 328492 305355 303578

DAK Fisik 488690 439801 499147 467970 360722 330506

DAK Non Fisik 180449 165418 208760 193307 202098 195009

Dana Otonomi Khusus 802085 802085 867468 867468 799997 799997

Dana Insentif Daerah 8475 7650 12742 10687 18733 18733

Dana Desa 429034 428373 523750 523313 535039 535035

Jumlah 4468670 4502239 4843573 4700281 4308970 4262578

Sumber OMSPAN dan Simtrada 2018-2020 diolah

Secara kumulatif realisasi penyaluran TKDD tahun 2020 hanya mencapai 989

persen lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 970 persen

Naiknya persentase penyaluran tersebut merupakan imbas revisi pagu anggaran

sehingga terjadi penyesuaian dengan kondisi pandemic yang melanda

Realisasi TKDD Papua

tahun 2020 mencapai

Rp42 triliun atau

sebesar 9892 persen

dibandingkan dengan

pagu

45 45

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

341 Dana Transfer Umum

a Dana Alokasi Umum

Sampai dengan tahun 2020 DAU merupakan komponen TKDD yang memiliki

kontribusi terbesar dalam menopang anggaran daerah DAU di Papua memiliki porsi

sebesar 484 persen dari total dana TKDD Realisasi penyaluran DAU sampai dengan

akhir tahun 2020 mencapai Rp2080 Triliun atau 996 dari alokasi pagu sebesar

Rp2087 Triliun Jumlah penyaluran DAU tahun 2020 tersebut turun Rp223 triliun

dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya

b Dana Bagi Hasil

Realisasi penyaluran DBH tahun 2020 mencapai Rp303 Triliun atau 994

persen dari alokasi pagu sebesar Rp305 Triliun Secara umum realisasi DBH Papua

tahun 2020 mengalami penurunan cukup dalam yaitu -76 persen dibandingkan

periode tahun sebelumnya Pendapatan royalti tahun 2020 sebagai penopang utama

DBH Papua hanya terealisasi sebesar Rp206 Triliun turun 131 persen dari realisasi

tahun sebelumnya yang mencapai Rp223 Triliun Perkembangan realisasi

penyaluran DBH Papua dapat disajikan dalam tabel berikut

Tabel 312 Perkembangan Realisasi Dana Bagi Hasil(dalam miliar rupiah)

Dana Bagi Hasil Realisasi 2019

Realisasi 2020

NaikTurun

Pajak Penghasilan 30520 56465 850

Pajak Bumi amp Bangunan 53683 31703 -438

SDA Mineral amp Batubara 223740 206078 -131

SDA Kehutanan 18548 7049 -620

SDA Perikanan 2001 2284 141

Jumlah 328492 303578 -76

Sumber Simtrada 2020 diolah

Ditinjau dari sisi persentase penurunan SDA Kehutanan merupakan komponen

DBH yang mengalami penurunan paling signifikan yaitu 620 persen dibandingkan

dengan realisasi tahun lalu yang sebesar Rp18548 miliar tahun 2020 SDA Kehutanan

hanya terealisasi Rp7049 miliar

342 Dana Transfer Khusus

a Dana Alokasi Khusus Fisik

DAK Fisik tahun 2020 yang dialokasikan Pemerintah Pusat kepada Papua terdiri

atas DAK Fisik Reguler Penugasan dan Afirmasi yang terdistribusi ke dalam 461

Pemda-Bidang Penyaluran DAK Fisik tersebut dilakukan secara bertahap sekaligus

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

46

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

maupun campuran Secara keseluruhan setelah ditetapkannya Peraturan Presiden

Nomor 72 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran dan

Pendapatan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020 Papua mendapatkan alokasi pagu

DAK Fisik tahun 2020 sebesar Rp 304 Triliun Sampai dengan akhir tahun 2020

realisasi penyaluran DAK Fisik Papua mencapai Rp286 Triliun atau sebesar 939

persen dari total pagu Realisasi DAK Fisik tahun ini sedikit lebih baik dibandingkan

tahun sebelumnya yang hanya mencapai 938 persen Sisa pagu DAK Fisik Papua yang

tidak tersalurkan sampai dengan akhir tahun anggaran adalah Rp18493 Miliar atau

sebesar 64 persen Realisasi penyaluran DAK Fisik Papua tahun 2020 per pemda dapat

disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 313 Realisasi Penyaluran DAK Fisik Papua Per Pemda Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

NO PEMDA PAGU PENYALURAN SISA PAGU

NOMINAL

1 KAB ASMAT 9018 7918 878 1100

2 KAB BIAK-NUMFOR 12250 12227 998 023

3 KAB BOVEN DIGOEL 7560 7019 928 541

4 KAB DEIYAI 13738 13694 997 045

5 KAB DOGIYAI 15829 15544 982 285

6 KAB INTAN JAYA 3443 3336 946 045

7 KAB JAYAPURA 6605 6497 984 108

8 KAB JAYAWIJAYA 5816 5784 995 032

9 KAB KEEROM 3034 2947 971 087

10 KAB KEPULAUAN YAPEN 11099 10951 987 148

11 KAB LANNY JAYA 6330 6276 991 054

12 KAB MAMBERAMO RAYA 7638 7000 916 638

13 KAB MAMBERAMO TENGAH 6704 6678 996 026

14 KAB MAPPI 9101 8994 988 107

15 KAB MERAUKE 13152 12018 914 1134

16 KAB MIMIKA 14178 14047 962 130

17 KAB NABIRE 7668 7560 986 107

18 KAB NDUGA 7596 7348 967 249

19 KAB PANIAI 17109 16910 988 198

20 KAB PEGUNUNGAN BINTANG 19309 19192 994 117

21 KAB PUNCAK 7460 1632 219 5828

22 KAB PUNCAK JAYA 6617 4066 615 2551

23 KAB SARMI 9712 9151 942 561

24 KAB SUPIORI 4651 4306 926 345

25 KAB TOLIKARA 12329 12287 997 042

26 KAB WAROPEN 8276 8211 992 065

27 KAB YAHUKIMO 8582 8563 998 020

28 KAB YALIMO 13523 13325 985 199

47 47

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

NO PEMDA PAGU PENYALURAN SISA PAGU

NOMINAL

29 KOTA JAYAPURA 9002 7420 824 1583

30 PROVINSI PAPUA 27353 25290 925 2064

JUMLAH 304683 286189 939 18493

Realisasi DAK Fisik tertinggi terdapat pada Kabupaten Biak-Numfor dan

Yahukimo dengan persentase mencapai 998 persen disusul oleh Kabupaten Deiyai

dam Tolikara dengan persentase penyaluran sebesar 997 persen Terdapat satu

daerah yang persentase penyaluran DAK Fisiknya jauh di bawah rata-rata provinsi yaitu

Kabupaten Puncak dengan persentase penyaluran hanya sebesar 219 persen

Meskipun PMK Nomor 101PMK072020 diterbitkan dengan tujuan memberikan

relaksasi terhadap penyaluran DAK Fisik namun secara umum masih terdapat

permasalahan dalam penyaluran DAK Fisik di Papua selama tahun 2020 antara lain

sebagai berikut

1) Sistemjaringan internet yang tidak bagus di beberapa daerah yang menyebabkan

Pemda kesulitan dalam melakukan upload dokumen persyaratan penyaluran

2) Minimnya jumlah SDM yang menangani pengadaan barangjasa di Pemda sehingga

berakibat proses lelang menjadi terlambat

3) Terlambatnya penyelesaian laporan pertanggungjawaban penggunaan DAK Fisik

sebagaai salah satu syarat penyaluran DAK Fisik pada tahap berikutnya

4) Terlambatnya reviu laporan pertanggungjawaban penggunaan DAK Fisik tahun

sebelumnya maupun tahun berjalan oleh APIP

5) Kurangnya koordinasi pada internal pemda yaitu antara BPKAD selaku pengelola

keuangan dengan pihak SKPDOPD selaku pengelola teknis kegiatan

6) Juknis dari KementerianLembaga terkait terlambat diterima oleh SKPD

7) Kondisi keamanan di beberapa daerah tidak kondusif sehingga pelaksanaan proyek-

proyek yang didanai dari DAK Fisik menjadi terhambat

b Dana Alokasi Khusus Non Fisik

Realisasi penyaluran DAK Nonfisik sampai dengan akhir tahun 2020 mencapai

Rp193 Triliun atau 965 persen dari alokasi pagu sebesar Rp199 Triliun Jumlah

penyaluran DAK Nonfisik tahun 2020 tersebut sedikit meningkat dibandingkan tahun

sebelumnya sebesar Rp193 Triliun atau 925 persen dari alokasi pagu sebesar

Rp208 Triliun DAK Nonfisik yang disalurkan kepada Pemda Papua diperuntukkan

bagi peningkatan kualitas dan pelayanan di bidang Pendidikan Kesehatan dan

Peningkatan kapasitas koperasi administrasi kependudukan serta kepariwisataan

Berdasarkan tabel di bawah ini dapat disimpulkan bahwa alokasi DAK

Nonfisik terbesar di Papua diprioritaskan pada bidang kesehatan Alokasi bidang

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

48

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Kesehatan mencapai Rp74398 niliar atau 368 persen dari total pagu DAK Nonfisik

Realisasi penyaluran bidang kesehatan hingga akhir tahun 2020 sebesar Rp71533

miliar atau 961 persen Penggunaan DAK Nonfisik pada bidang kesehatan

diwujudkan dalam bentuk Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan Bantuan

Operasional Keluarga Berencana (BOKB)

Tabel 314 Pagu dan Realisasi DAK Nonfisik Papua Tahun 2020 (Miliar Rupiah)

DAK Nonfisik Pagu Realisasi

TPG dan TKG PNSD 40137 41477 1003

Dana Tambahan Penghasilan Guru PNS 1444 1809 1253

Dana BOS 74574 68772 922

Dana BOP PAUD 2659 2674 1001

Dana BOK dan BOKB 74398 71533 961

Dana Peningkatan Koperasi Administrasi Kependudukan dan Kepariwisataan

6629 6594 995

Jumlah 199840 192860 965

Sumber Simtrada 2020 diolah

343 Dana Desa

Alokasi pagu Dana Desa wilayah Provinsi Papua tahun 2020 sebesar Rp535

Triliun dialokasikan untuk 5411 desa yang tersebar di 29 KabupatenKota Sampai

dengan akhir tahun 2020 realisasi penyaluran Dana Desa dari RKUN ke RKUD

mencapai Rp535 triliun atau 1000 persen dari pagu Penyaluran Dana Desa tahun 2020

dilakukan dalam tiga tahap yaitu tahap I sebesar 40 persen tahap II sebesar 40 persen

dan tahap III sebesar 20 persen Realisasi penyaluran Dana Desa per pemda tahun

2020 dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 315 Pagu dan Realisasi Penyaluran Dana Desa Per Pemda (dalam miliar rupiah)

No KABUPATEN KOTA JML DESA

PAGU REALISASI SISA PAGU

1 KAB JAYAPURA 139 13252 13252 1000 -

2 KAB BIAK-NUMFOR 254 20694 20694 1000 -

3 KAB KEPULAUAN YAPEN 160 13872 13872 1000 -

4 KAB MERAUKE 179 22614 22614 1000 -

5 KAB JAYAWIJAYA 328 28199 28199 1000 -

6 KAB PANIAI 216 19920 19920 1000 -

7 KAB NABIRE 72 9433 9433 1000 -

8 KAB PUNCAK JAYA 302 29082 29082 1000 -

9 KAB MIMIKA 133 14878 14878 1000 -

10 KAB MAPPI 162 18838 18838 1000 -

11 KAB ASMAT 221 24977 24977 1000 -

49 49

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

No KABUPATEN KOTA JML DESA

PAGU REALISASI SISA PAGU

12 KAB BOVEN DIGOEL 112 14383 14383 1000 -

13 KAB SARMI 92 10598 10598 1000 -

14 KAB KEEROM 91 9848 9848 1000 -

15 KAB TOLIKARA 541 42233 42233 1000 -

16 PEGUNUNGAN BINTANG 277 26259 26259 1000 -

17 MAMBERAMO RAYA 60 10754 10754 1000 -

18 KAB WAROPEN 100 10424 10424 1000 -

19 KAB YAHUKIMO 510 40915 40915 1000 -

20 KAB SUPIORI 38 4335 4335 1000 -

21 MAMBERAMO TENGAH 59 9412 9412 1000 -

22 KAB LANNY JAYA 354 34606 34606 1000 -

23 KAB DOGIYAI 79 11606 11606 1000 -

24 KAB YALIMO 300 24663 24663 1000 -

25 KAB NDUGA 248 21646 21646 1000 -

26 KAB PUNCAK 206 21341 21341 1000 -

27 KAB INTAN JAYA 97 14248 14248 1000 -

28 KAB DEIYAI 67 9371 9371 1000 -

29 KOTA JAYAPURA 14 2640 2637 998 003

JUMLAH 5411 535039 535036 1000 003

Sumber OMSPAN 2020 diolah

Secara kumulatif realisasi penyaluran Dana Desa semua kabupatenkota

mencapai 100 persen kecuali 1 wilayah yaitu Kota Jayapura karena masih terdapat sisa

dana desa tahun sebelumnya yang tidak disetor sebesar Rp3281 juta Beberapa

permasalahan lain dalam penyaluran Dana Desa di Papua sepanjang tahun 2020

antara lain sebagai berikut

a Terlambatnya aparat pemerintah desa dalam menyusun dan menyampaikan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) kepada BupatiWalikota

b Kendala jaringan internet sehingga sulit mengakses OMSPAN untuk melakukan

perekaman dan unggah data persyaratan penyaluran maupun realisasi Dana Desa

c Keterlambatan penyaluran Dana Desa dari RKUD ke RKUD

d Belum optimalnya peran tenaga pendamping desa dalam memberikan asistensi

terhadap pengelolaan Dana Desa

e Kendala geografis desa yang jauh dari pusat kabupaten dan minimnya SDM di desa

yang berkompeten dalam pengelolaan Dana Desa

f Keterbatasan bahanmaterial untuk pembangunan yang akan dilaksanakan serta

mahalnya harga material tersebut khususnya di wilayah pegunungan tengah Papua

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

50

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

344 Dana Insentif Daerah dan Dana Otonomi Khusus

Pada tahun 2020 terdapat 11 pemda di Papua yang mendapatkan alokasi pagu

Dana Insentif Daerah (DID) yaitu Kabupaten Jayapura Kabupaten Jayawijaya

Kabupaten Nabire Kota Jayapura Kabupaten Puncak Jaya Kabupaten Mimika

Kabupaten Sarmi Kabupaten Keerom Kabupaten Waropen dan Kabupaten Yahukimo

denga total alokasi pagu sebesar Rp18733 Miliar Realisasi penyaluran DID sampai

dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp18733 Miliar atau 1000 persen dari alokasi pagu

Persentase penyaluran tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode tahun

sebelumnya yang mencapai 839 persen Realisasi DID di Papua dapat disajikan dalam

tabel berikut

Tabel 316 Pagu dan Realisasi Dana Otsus dan DID Tahun 2020 (Miliar Rupiah)

NO PEMDA DANA OTSUS DID

PAGU REALISASI PAGU REALISASI

1 Provinsi Papua 799997 799997 1000

2 Kab Jayapura 1003 1003 1000

3 Kab Jayawijaya 300 300 1000

4 Kab Nabire 1135 1135 1000

5 Kota Jayapura 2394 2394 1000

6 Kab Puncak Jaya

1259 1259 1000

7 Kab Mimika 5589 5589 1000

8 Kab Sarmi 1259 1259 1000

9 Kab Keerom 1407 1407 1000

10 Kab Waropen 1266 1266 1000

11 Kab Yahukimo 1020 1020 1000

12 Yalimo 2101 2101 1000

JUMLAH 799997 799997 1000 18733 18733 1000

Sumber Simtrada dan OmSPAN 2020 diolah

Selain DID sebagai pelaksanaan amanat Undang-Undang Otonomi Khusus

Papua juga mendapatkan alokasi Dana Otsus Alokasi Dana Otsus Papua tahun 2020

sebesar Rp799 triliun yang terdiri dari Dana Otsus Provinsi Papua sebesar Rp528

Triliun dan Dana Tambahan Infrastruktur Provinsi Papua sebesar Rp271 Triliun Alokasi

pagu Dana Otsus tersebut turun 92 persen dari tahun sebelumnya seiring dengan

adanya pandemi Realisasi penyaluran dana Otsus tahun 2020 sebesar Rp799 Triliun

atau 100 persen dari total pagu

Pembagian Penerimaan Dana Otonomi Khusus antara provinsi dengan

kabupatenkota terlebih dulu dikurangi dengan pembiayaan untuk Program Strategis

Pembangunan Ekonomi Kampung (Prospek) dan program strategis lintas

51 51

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

kabupatenkota untuk pendidikan dan kesehatan Penerimaan Dana Otonomi Khusus

setelah dikurangi dengan pembiayaan Prospek dan program strategis lintas

kabupatenkota dibagi dengan proporsi 20 persen untuk Provinsi Papua dan 80 persen

untuk KabupatenKota se Provinsi Papua berdasarkan alokasi dasar dan alokasi

variabel Perhitungan Pembagian Dana Otonomi Khusus sebesar 80 persen tersebut

dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh Gubernur yang keanggotaannya terdiri atas MRP

DPRP TAPD dan unsur Perguruan Tinggi atau Akademisi

Sesuai Peraturan Daerah Khusus (Perdasus) Provinsi Papua Nomor 25 Tahun

2013 Dana Otonomi Khusus bagian Provinsi Papua digunakan untuk membiayai

programkegiatan di Bidang pendidikan kesehatan ekonomi kerakyatan dan infra

struktur yang merupakan kewenangan Provinsi Bantuan untuk institusi keagamaan

lembaga masyarakat adat asli Papua dan yayasan yang bergerak dalam bidang

pendidikan kesehatan dan ekonomi kerakyatan Penataan data untuk kebutuhan

perencanaan pembangunan Otonomi Khusus Monitoring dan evaluasi program dan

kegiatan yang dibiayai dari dana Otonomi Khusus Peningkatan kinerja keuangan

otonomi khusus dan Belanja operasional pelaksanaan tugas dan fungsi MRP

35 ANALISIS CASH FLOW PEMERINTAH PUSAT

Analisis cash flow Pemerintah Pusat dilakukan dengan mengelaborasi arus kas masuk

(cash in flow) dan arus kas keluar (cash out flow) dari Pemerintah Pusat ke Provinsi

Papua selama tahun anggaran 2020

351 Arus Kas Masuk (Penerimaan Negara)

Penerimaan Negara (arus kas masuk) di wilayah Papua terdiri

dari Pendapatan Pajak Penerimaan Negara Bukan Pajak

(PNBP) dan Penerimaan Hibah Hingga akhir tahun 2020

arus kas

masuk di

wilayah

Papua sebesar Rp960 Triliun naik

cukup drastis yaitu 667 persen

dibandingkan tahun sebelumnya yang

mencapai Rp900 Triliun Arus kas

masuk di Papua didominasi oleh

pendapatan pajak Pendapatan pajak

tahun 2020 sebesar Rp834 Triliun

atau berkontribusi 868 persen

Grafik 32 Komponen Arus Kas Masuk 2020

(dalam miliar rupiah)

Sumber OmSPAN (2020) diolah

Arus kas masuk turun

297 persen

diabanding tahun

sebelumnya arus kas

keluar naik 34

persen dibanding

tahun sebelumnya

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

52

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

terhadap total penerimaan negara Adapun komponen penerimaan negara yang

memberikan kontribusi paling kecil yaitu penerimaan hibah Penerimaan hibah tahun

2020 sebesar Rp58803 Miliar Realisasi penerimaan hibah tersebut mengalami

peningkatan cukup signifikan yaitu 2401 persen dibandingkan periode tahun

sebelumnya yang mencapai Rp24090 miliar Naiknya penerimaan hibah tahun 2020

disebabkan bertambahnya hibah yang diterima oleh KPU Bawaslu dan beberapa

instansi lainnya sehubungan dengan diadakannya Pilkada serentak di Papua tahun

2020

352 Arus Kas Keluar (Belanja dan TKDD)

Arus kas keluar di wilayah

Papua terdiri dari Belanja Pemerintah

Pusat dan TKDD Hingga akhir tahun

2020 arus kas keluar di wilayah Papua

sebesar Rp6276 Triliun meningkat

34 persen dibandingkan tahun

sebelumnya yang hanya mencapai

Rp5579 Triliun Arus kas keluar di

Papua didominasi oleh TKDD

Realisasi penyaluran TKDD tahun

2020 sebesar Rp4261 Triliun atau

7463 persen dari total arus kas keluar

Di sisi lain realisasi Belanja Pemerintah Pusat hanya sebesar Rp1318 triliun turun 163

persen dibandingkan periode tahun sebelumnya

353 SurplusDefisit

Cash flow Pemerintah Pusat tahun 2020 disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 317 Cash Flow Pemerintah Pusat di Provinsi Papua (dalam miliar rupiah)

Cash In flow Cash Out flow

Uraian Jumlah Uraian Jumlah

Pendapatan Perpajakan 834731 Belanja untuk KL dan BA BUN 1318480

Pendapatan Negara Bukan Pajak 67310 Transfer ke Daerah 3725743

Penerimaan Hibah 58803 Dana Desa 535035

Jumlah Cash In flow 960844 Jumlah Cash Out flow 5579258

Defisit Sebesar Rp4618414

Sumber OMSPAN 2020 diolah

Berdasarkan tabel di atas dapat tergambar bahwa cash out flow jauh lebih besar

daripada cash in flow Nilai cash out flow mencapai lebih dari Rp5579 triliun Nilai

Grafik 33 Komponen Arus Kas Keluar 2020

(dalam miliar rupiah)

Sumber OmSPAN (2020) diolah

53 53

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

tersebut mencapai 5806 persen lebih besar daripada cash in flow yang mengalir dari

Provinsi Papua ke Pemerintah Pusat Cash out flow didominasi oleh komponen belanja

Transfer ke Daerah yang mencapai 667 persen dari total cash out flow Adapun cash in

flow didominasi oleh penerimaan perpajakan yang mencapai 868 persen

Besarnya cash out flow dari Pemerintah Pusat tersebut tidak sebanding dengan

jumlah cash in flow dari Provinsi Papua ke Pemerintah Pusat menyebabkan terjadinya

defisit anggaran Defisit anggaran yang terjadi pada tahun 2020 mencapai Rp4618

triliun Defisit tersebut ditutup oleh Pemerintah Pusat melalui subsidi silang dari provinsi

atau daerah-daerah lain yang mengalami surplus anggaran

36 PENGELOLAAN BLU PUSAT

Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya Kanwil Ditjen

Perbendaharaan Provinsi Papua juga melaksanakan fungsi

pembinaan terhadap Satker Badan Layanan Umum (BLU)

yang berada di wilayah kerjanya Perkembangan BLU di

Papua dapat dijabarkan sebagai berikut

361 Profil dan Jenis Layanan Satker BLU Pusat

Sampai dengan akhir tahun 2020 terdapat tiga Satker BLU satu bergerak dalam bidang

pendidikan dan dua di bidang pelayanan kesehatan Profil ketiga satker BLU tersebut

dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 318 Profil dan Jenis Layanan BLU (dalam miliar rupiah)

No Jenis Layanan Satker BLU Nilai Aset

Pagu BLU

Pagu RM

Jumlah Pagu

1 Kesehatan Rumkit Tk II Marthen Indey Kesdam XVIICen

3662 3012 1710 4722

2 Pendidikan Politeknik Penerbangan Jayapura

34638 750 3416 4166

3 Kesehatan Rumkit Bhayangkara Jayapura

8305 6457 1176 7633

Sumber MEBE dan E-rekon amp LK 2020 diolah

Sampai dengan tahun 2020 di papua baru terdapat tiga satker BLU dengan total

aset senilai Rp46605 miliar Dari ketiga satker tersebut Politeknik Penerbangan

Jayapura memiliki nilai aset yang paling tinggi yakni senilai Rp34638 miliar Untuk

keperluan operasional pada tahun 2020 ketiga satker mengelola pagu DIPA sebesar

Rp16521 miliar yang terdiri dari 619 persen pagu BLU dan 381 persen pagu Rupiah

Murni Berdasarkan data pada tabel di atas satker Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura

memiliki komposisi pagu BLU tertinggi dibandingkan dua satker lainnya yakni mencapai

Rp6457 miliar atau sebesar 820 persen dari keseluruhan pagu yang dikelola

terdapat tiga satker

BLU Pusat dengan

total aset senilai

Rp46605 miliar dan

total pagu sebesar

Rp16521 miliar

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

54

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

362 Perkembangan Pengelolaan Aset Pagu dan Pendapatan BLU Pusat

Perkembangan atau kemajuan satker BLU dapat diketahui dari jumlah dan

persentase peningkatan aset dalam jangka waktu tertentu Perkembangan Satker BLU

dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 319 Perkembangan Pengelolaan Aset Satker BLU (dalam miliar rupiah)

No Satker BLU Aset Tahun 2019 Aset Tahun 2020

1 Rumkit Tk II Marthen Indey Kesdam XVIICen

2822 3662

2 Politeknik Penerbangan Jayapura 33879 34638

3 Rumkit Bhayangkara Jayapura 5135 8305

Sumber E-rekon amp LK 2019 diolah

Dari Tabel 318 tercatat bahwa secara kumulatif satker BLU di Papua

membukukan pertumbuhan aset yang positif pada tahun 2020 Jumlah aset tahun 2020

sebesar Rp46605 miliar naik 114 persen dibandingkan aset pada tahun 2019 sebesar

Rp41836 triliun Jumlah peningkatan aset terbesar terdapat pada satker BLU Rumkit

Bhayangkara Jayapura Nilai aset pada satker BLU tersebut naik Rp3170 miliar atau

617 persen dari tahun sebelumnya Komponen aset yang mengalami peningkatan nilai

secara signifikan yaitu kas pada badan layanan umum yang naik hingga 10589 persen

Satker Politeknik Penerbangan Jayapura masih membukukan pertumbuhan aset yang

positif pada tahun 2020 Aset Politeknik Penerbangan Jayapura bertambah menjadi

Rp34638 miliar atau meningkat 22 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp38879

miliar

Dilihat dari pertumbuhan persentase dan jumlah aset yang dimiliki

perkembangan atau kemajuan BLU Pusat dapat dilihat dari peningkatan persentase

pagu BLU terhadap total pagu yang dikelola dalam beberapa periode Perkembangan

pagu BLU terhadap total pagu Rupiah Murni disajikan dalam tabel berikut

Tabel 320 Perkembangan Pagu BLU dan Pagu RM (dalam miliar rupiah)

No Satker BLU Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu BLU

Pagu RM

Pagu BLU

Pagu RM

Pagu BLU

Pagu RM

1 Rumkit Tk II Marthen Indey Kesdam XVIICen

- 1715 - 1763 3012 1710

2 Politeknik Penerbangan Jayapura

1152 15933 661 4971 750 3416

3 Rumkit Bhayangkara Jayapura

3900 1034 4300 1163 6457 1176

Sumber MEBE 2018-2020 diolah

55 55

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Secara kumulatif persentase pagu BLU dari ketiga satker mengalami kenaikan

dari 587 persen di tahun 2018 menjadi 652 persen pada tahun 2020 Peningkatan

persentase pagu BLU terbesar terjadi pada satker BLU Rumkit Bhayangkara di

Jayapura dimana pada tahun 2019 persentase pagu BLU masih sebesar 787 persen

menjadi 846 persen pada tahun 2020 sehingga mengalami peningkatan sebesar 59

persen Peningkatan persentase pagu BLU yang terjadi pada Satker Rumkit

Bhayangkara di Jayapura menunjukkan bahwa kinerja Satker BLU tersebut semakin

baik dan berkembang sehingga mampu menghasilkan pendapatan yang lebih optimal

dan layanan publik yang lebih baik

Secara umum pendapatan BLU tahun 2020 menurun Rp4415 miliar atau 342

persen dibandingkan dengan realisasi pendapatan BLU Tahun 2019 sebesar Rp12904

miliar Jenis pendapatan BLU tahun 2020 yang mengalami penurunan antara lain

sebagai berikut

a Pendapatan Jasa Pelayanan Pendidikan (424112) pada Satker Politeknik

Penerbangan Jayapura (526221) penurunan pendapatan ini disebabkan oleh

pandemi yang melanda sehingga berkurangnya jumlah penyelenggaraan diklat dari

instansi intern Kementerian Perhubungan pada tahun 2020 maupun kegiatan dasar

yaitu Pendidikan kepada taruna politeknik penerbangan yang bergeser dari luring

menjadi daring

b Pendapatan Jasa Pelayanan Rumah Sakit (424111) pada Satker Rumah Sakit

Bhayangkara Jayapura (679972) Penurunan pendapatan ini disebabkan antara lain

- Keterlambatan pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan dan bantuan dana

COVID-19

363 Kemandirian BLU

Salah satu tujuan diberikannya status BLU kepada satuan kerja adalah untuk

mewiraswastakan pemerintah (enterprising the government) Oleh karena itu satker

BLU didorong untuk menciptakan kemandirian terhadap dirinya sendiri Kemandirian

tersebut dapat dilihat dari berkurangnya porsi alokasi pagu rupiah murni (RM) yang

diberikan Satker BLU dapat dikatakan telah mandiri apabila porsi pagu BLU yang

dikelolanya telah berada di atas 65 persen dari totalkeseluruhan pagu

Satker Rumkit Bhayangkara di Jayapura memiliki perkembangan dan kemajuan

yang cukup pesat dalam pengelolaan kinerjanya sebagai BLU Pusat Hal tersebut

ditunjukkan dengan semakin meningkatnya porsi pagu BLU yang dikelola yaitu dari 788

persen di tahun 2019 menjadi 846 persen pada tahun 2020 Sampai akhir tahun 2020

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

56

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

di Papua terdapat satu satker BLU yang dinilai memiliki tingkat kemandirian yang

matang

Berdasarkan grafik di samping

dapat disimpulkan bahwa satker

Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura

merupakan BLU Pusat di Provinsi

Papua yang telah memiliki tingkat

kemandirian yang matang Hal

tersebut ditunjukkan dengan porsi

pagu BLU yang dikelola oleh Rumah

Sakit Bhayangkara Jayapura telah

mencapai 846 persen dari total pagu

(diatas batas kemandirian BLU Pusat

sebesar 65 persen) adapun satker

Politeknik Penerbangan Jayapura dikategorikan belum memiliki kemandirian sebagai

satker BLU karena proporsi pagu BLU yang dikelola masih sebesar 180 persen Dan

untuk BLU Rumkit Marthen Indey perkembangan yang ditunjukkan cukup impresif

dimana porsi pagu BLU yang dikelola mencapai 638 persen hampir memenuhi syarat

untuk dikategorikan sebagai satker BLU yang mandiri Terhadap satker BLU Pusat yang

belum mencapai kemandirian yang cukup Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi

Papua terus melakukan berbagai upaya pembinaan agar dapat terus berkembang dan

mandiri sehingga dapat menghasilkan pendapatan yang lebih besar dan memberikan

pelayanan yang lebih optimal kepada masyarakat

37 PENGELOLAAN MANAJEMEN INVESTASI PUSAT

371 Penerusan Pinjaman

Berdasarkan Nota Dinas Direktur Sistem Manajemen Investasi Nomor ND-

1289PB42019 tanggal 31 Desember 2019 hal Pelaksanaan Rekonsiliasi Pinjaman

PemdaBUMDKoperasi per 31 Desember 2019 menyatakan bahwa Kanwil Ditjen

Perbendaharaan Provinsi Papua tidak perlu melaksanakan rekonsiliasi karena tidak

terdapat debitur PemdaBUMDKoperasi Namun demikian di wilayah Papua masih

terdapat utang PDAM Kab Biak Numfor yang sedang diselesaikan melalui Panitia

Urusan Piutang Negara (PUPN) Penetapan jumlah piutang sebagaimana tercantum

dalam dokumen nomor PJPN-01PUPNC302014 tanggal 2 Mei 2014 adalah sejumlah

Rp2009 Miliar Sejak bulan Februari 2018 PDAM Kab Biak Numfor membayar

angsuran Piutang Negara setiap bulan melalui KPKNL Biak dengan rincian pembayaran

Grafik 34 Proporsi Pagu Satker BLU Pusat Tahun

2020

Sumber MeBe (2020) diolah

57 57

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

angsuran sebesar Rp15 juta Hak Penyerah Piutang sebesar Rp1364 juta dan biaya

administrasi 10 sebesar Rp136 juta

372 Kredit Program

Penyaluran Kredit Program tahun 2020 yang meliputi Kredit

Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan Ultra Mikro (UMi)

mencapai Rp128 Triliun dengan total debitur sebanyak

30972 orangbadan usaha Penyaluran kredit program di

Papua pada Semester I Tahun 2020 sempat mengalami

penurunan hingga 48 sebagai dampak Pandemi Covid-19 apabila dibandingkan

dengan periode yang sama pada Tahun 2019 (yoy) Namun demikian penyaluran

mengalami kenaikan sebesar 465 pada Semester II 2020 Hal ini menyebabkan

penyaluran kumulatif hingga 31 Desember 2020 menjadi sebesar Rp1278 triliun naik

255 apabila dibandingkan dengan penyaluran Kredit Program tahun 2019 sebesar

Rp1019 triliun Penyaluran Kredit Program tahun 2020 terbagi ke dalam empat skema

sebagaimana tercantum dalam tabel 321 sebagai berikut

Tabel 321 Realisasi Penyaluran KUR Per Skema

Skema Penyaluran Akad (Miliar Rp) Outstanding (Miliar Rp)

Jumlah Debitur

KUR Mikro 71018 46373 21711

KUR Kecil 51673 42618 2608

KUR Super Mikro 4336 3051 4998

Pembiayaan UMi 871 - 1655

Jumlah 127893 92037 30972

Sumber SIKP 2021 diolah

Berdasarkan data pada SIKP (wwwsikpkemenkeugoid) sebanyak 9913

kredit program Tahun 2020 di Provinsi Papua disalurkan melalui 4 Bank utama yaitu

BRI (6626) Bank Mandiri (1926) BNI (1111) serta BPD Papua (308) Dari

jumlah tersebut penyaluran tertinggi pada usaha sektor perdagangan besar dan eceran

(4991) yang diikuti oleh sektor pertanian perburuan dan kehutanan (1920)

Sedangkan 3 sektor dengan penyaluran kurang dari 1 yaitu Konstruksi (022) Jasa

Kesehatan dan Kegiatan Sosial (015) serta Jasa Pendidikan (007) Distribusi

penyaluran masih didominasi oleh 3 (tiga) KotaKabupaten utama yaitu Kota Jayapura

sebesar Rp29185 miliar (2282) Kabupaten Merauke sebesar Rp21892 miliar

(1712) serta Kabupaten Nabire sebesar Rp17339 miliar (1356) Sedangkan

Kabupaten dengan penyaluran terkecil adalah Kabupaten Puncak dengan penyaluran

Total debitur KUR

dan UMi sebanyak

30972 orangbadan

dengan nilai total

Rp128 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

58

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

hanya sebesar Rp782 juta yang disalurkan hanya kepada satu debitur KUR di Tahun

2020 Rincian penyaluran per KotaKabupaten dapat dilihat pada grafik sebagai berikut

Tabel 322 Penyaluran Kredit Program per KotaKabupaten di Provinsi Papua Posisi sd 31 Desember 2020 (dalam juta rupiah)

NO NAMA KABUPATEN

DEBITUR PENYALURAN OUTSTANDING

Jumlah Rp Juta Rp Juta

1 Kota Jayapura 6897 2227 29184820 2282 21989193 2389

2 Kab Merauke 5383 1738 21892455 1712 15028529 1633

3 Kab Nabire 3253 1050 17338597 1356 13351613 1451

4 Kab Mimika 3276 1058 12596074 985 8521433 926

5 Kab Jayapura 3001 969 9361875 732 6803503 739

6 Kab Keerom 1578 509 8043659 629 6355418 691

7 Kab Biak Numfor 1838 593 7848519 614 5801207 630

8 Kab Jayawijaya 1071 346 5024034 393 3575821 389

9 Kab Kep Yapen 759 245 3469402 271 2323310 252

10 Kab Sarmi 1051 339 3286833 257 2285589 248

11 Kab Boven Digul 594 192 2571826 201 1572860 171

12 19 Pemda lain 2271 733 7275161 569 4428917 481

JUMLAH 30972 100 1278933 100 920374 100

Sumber Data wwwsikpkemenkeugoid (2021)

Di Provinsi Papua hanya terdapat 2 Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)

Penyalur Pembiayaan UMi yaitu PNM dan Pegadaian Penyaluran UMi melalui PNM

dilakukan dengan skema kelompok 100 disalurkan kepada mama-mama Papua

tanpa pengenaan jaminan dari debitur serta PNM menyiapkan fasilitas pendampingan

kepada masing-masing kelompok Pendampingan tersebut berfungsi untuk

memudahkan dalam proses pencairan pinjaman pembinaan usaha serta penarikan

angsuran dari debitur Berbeda dengan PNM penyaluran UMi melalui Pegadaian

dilakukan dengan skema individu

pada umumnya masih dimintakan

persyaratan penyediaan agunan serta

belum adanya pendampingan secara

intensif kepada debitur penerima UMi

PNM Papua memiliki 3 Cabang

(seluruhnya ada di Jayapura) yaitu

Cabang Jayapura Utara dan Jayapura

Selatan di Kota Jayapura serta

Cabang Sentani di Kabupaten

Jayapura Pegadaian Area Papua

Grafik 35 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per

tahun Periode 2017 sd 2020

Sumber SIKP UMi (2020) diolah

59 59

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

memiliki 8 Cabang (4 di Jayapura Merauke Biak Mimika dan Nabire) dan 32unit

Selanjutnya informasi lebih akurat terkait penyaluran UMi dapat dilihat pada

httpssikpumiid Berdasarkan data tersebut penyaluran Pembiayaan UMi secara

kumulatif sampai dengan 31 Desember 2020 di Provinsi Papua adalah sebesar

Rp12226 miliar Jumlah tersebut meliputi penyaluran sebesar Rp583 juta pada di 2017

Rp5356 juta di tahun 2018 Rp2558 miliar di tahun 2019 (naik 478) serta Rp8549

miliar di tahun 2020 (naik 334) Rp9674 miliar Pada Semester I 2020 penyaluran

Pembiayaan UMi sempat mengalami penurunan menjadi Rp1287 miliar dari penyaluran

semester II 2019 sebesar Rp2448 miliar karena dampak Pandemi Covid-19 Penyaluran

mengalami kenaikan yang signifikan pada Semester II 2020 menjadi Rp7262 miliar

sehingga total penyaluran tahun 2020

naik 334 dibandingkan tahun 2019

Hal ini menunjukkan bahwa

Pembiayaan UMi di Papua mempunyai

prospek yang cukup bagus

Dari penyaluran kumulatif sd

31 Desember 2020 sebesar Rp12226

miliar penyaluran UMi melalui PNM

adalah sebesar Rp1882 miliar

(1539) sedangkan penyaluran

melalui Pegadaian sebesar Rp10344

miliar (8461) Rincian penyaluran Pembiayaan UMi per LKBB dapat dilihat pada Grafik

36

38 PERKEMBANGAN DAN ANALISIS BELANJA WAJIB (MANDATORY

SPENDING) DAN BELANJA INFRASTRUKTUR PUSAT DI DAERAH

381 Mandatory Spending di Daerah

Mandatory spending Belanja Pemerintah Pusat di daerah difokuskan untuk

belanja pada sektor pendidikan dan sektor kesehatan sebagaimana yang diamanatkan

dalam Undang-Undang APBN

a Belanja Sektor Pendidikan

Alokasi Belanja Pemerintah Pusat di Papua terdistribusi ke dalam 11 fungsi

salah satunya yaitu fungsi Pendidikan Alokasi pagu fungsi Pendidikan tahun 2020

sebesar Rp96035 miliar turun 76 persen dari alokasi tahun sebelumnya sebesar

Rp104 Triliun Alokasi belanja sektor pendidikan tersebut sebagian besar tercermin

pada DIPA yang dialokasikan di beberapa kementerianlembaga yaitu Kementerian

Grafik 36 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per

LKBB (Juta rupiah)

Sumber SIKP UMi (2020) diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

60

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Pendidikan Nasional Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta

Kementerian Agama Jumlah alokasi pagu pada ketiga Bagian Anggaran tersebut

sebesar Rp84269 Miliar dengan realisasi penyerapan sebesar Rp77370 Miliar atau

918 persen dari pagu

Secara umum realisasi belanja pada fungsi pendidikan tahun 2020 sebesar

Rp88389 Miliar atau 920 persen dari pagu Belanja sektor pendidikan diarahkan untuk

mendukung pencapaian pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan

peningkatan pelayanan dasar yang diwujudkan dengan pemerataan layanan pendidikan

yang berkualitas Dalam rangka mencapai tujuan tersebut belanja sektor pendidikan

diarahkan pada lima kegiatan prioritas sebagai berikut

Tabel 323 Kegiatan Prioritas Bidang Pendidikan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

No Kegiatan Prioritas Pagu Realisasi

1 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Pendidikan Tinggi

34086 31442 922

2 Pembangunan dan Rehabilitasi Prasarana Pendidikan 4177 3679 880

3 Peningkatan Layanan Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan untuk Seluruh Jenjang Pendidikan

3656 3529 965

4 Pengembangan Kelembagaan 419 341 814

5 Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis Pendidikan 465 449 965

Jumlah 42803 39440 921

Sumber MEBE 2020 diolah

Kegiatan prioritas bidang pendidikan terutama diarahkan untuk Dukungan

Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Pendidikan Tinggi dengan

porsi 796 persen dari alokasi kegiatan prioritas Realisasi belanja sektor pendidikan

pada kelima kegiatan prioritas sebesar Rp39440 Miliar atau 921 persen dari alokasi

b Belanja Sektor Kesehatan

Alokasi pagu Belanja Pemerintah Pusat pada fungsi kesehatan tahun 2020

sebesar Rp15735 miliar Rp25327 Miliar turun 378 persen dibandingkan alokasi tahun

sebelumnya Detil pagu dan realisasi pada Bagian Anggaran fungsi kesehatan dapat

disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 324 Pagu dan Realisasi Fungsi Kesehatan Per Bagian Anggaran (dalam miliar rupiah)

No Bagian Anggaran Pagu Realisasi

1 Kementerian Kesehatan 9074 8046 934

2 BPOM 2865 2733 976

3 BKKBN 3795 3649 964

Jumlah 15735 14428 945

Sumber MEBE 2020 diolah

61 61

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Pagu belanja pada sektor pendidikan yang dialokasikan kepada Provinsi Papua

dapat tercermin pada DIPA yang dialokasikan untuk Kementerian Kesehatan Badan

Kependudukan dan Keuarga Berencana Nasional (BKKBN) serta Badan Pengawas

Obat dan Makanan (BPOM) Alokasi terbesar belanja sektor kesehatan dialokasikan

pada DIPA Kementerian Kesehatan yaitu Rp9074 Miliar atau 577 persen dari total

alokasi fungsi kesehatan Belanja sektor kesehatan diarahkan untuk mendukung

pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan peningkatan pelayanan

dasar yang diwujudkan dengan peningkatan pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat

Belanja sektor kesehatan diarahkan pada lima kegiatan prioritas sebagai berikut

Tabel 325 Kegiatan Prioritas Bidang Kesehatan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

No Kegiatan Prioritas Pagu Realisasi

1 Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dan pengendalian penyakit

1161 781 673

2 Peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan 109 105 963

3 Peningkatan efektivitas pengawasan obat dan makanan 571 452 874

4 Peningkatan kesehatan ibu anak keluarga berencana dan kesehatan reproduksi

693 650 938

5 Percepatan penurunan stunting 171 157 918

Jumlah 2651 2145 809

Sumber MEBE 2020 diolah

Salah satu kegiatan prioritas bidang kesehatan yang pada tahun 2020 menjadi

perhatian khusus yaitu Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan

pengendalian Penyakit Alokasi belanja pemerintah pusat untuk pelaksanaan kegiatan

Germas dan pengendalian penyakit di Papua sebesar Rp1161 Miliar dengan realisasi

penyerapan sebesar Rp781 Miliar atau 673 persen dari alokasi pagu Alokasi tersebut

masih kurang mengingat tingkat kesadaran masyarakat terhadap hidup sehat di Papua

masih rendah sementara tingkat penyebaran corona virus disease relatif tinggi

382 Belanja Infrastruktur

Alokasi belanja sektor infrastruktur yang dialokasikan kepada Provinsi Papua

dapat tercermin pada DIPA yang dialokasikan untuk KemenPUPR dan Kemenhub

Jumlah alokasi pagu pada dua kementerian tersebut mencapai Rp434 Triliun atau 3113

persen dari alokasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp1394 Triliun Detil pagu dan

realisasi pada kedua Bagian Anggaran tersebut disajikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 326 Pagu dan Realisasi Kementerian PUPR dan Perhubungan (dalam miliar rupiah)

NO KEMENTERIANLEMBAGA PAGU 2020 REALISASI 2020

1 KEMENTERIAN PUPR 434308 418595 963

2 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 133508 127631 956

JUMLAH 567816 546226 962

Sumber MEBE 2020 diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

62

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL

Belanja infrastruktur yang dialokasikan pada KemenPUPR mencapai Rp434

Triliun atau 313 persen dari total alokasi belanja pemerintah pusat Alokasi belanja

infrastruktur pada Kementerian PUPR sebagian digunakan untuk mendukung salah satu

program nasional yaitu pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan

peningkatan pelayanan dasar yang diwujudkan dengan penyediaan akses hunian layak

dan terjangkau Untuk mendukung pencapaian program nasional tersebut anggaran

yang dialokasaikan digunakan untuk kegiatan prioritas sebagai berikut

Tabel 327 Kegiatan Prioritas Bidang Infrastuktur Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

No Kegiatan Prioritas Pagu Jumlah

1 Pengembangan Pelabuhan dan Angkutan Tol Laut 86995 84058 966

2 Pembangunan dan Pengembangan Transportasi Multimoda dan Perkotaan

5747 5659 985

3 Penguatan Struktur Ekonomi Kreatif 345 343 994

4 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut

4711 4426 940

5 Pelayanan Angkutan Udara 16243 16064 989

Jumlah 114041 110551 969

Sumber MEBE 2020 diolah

Kegiatan prioritas di bidang infrastruktur terdiri atas lima kegiatan sebagaimana

tabel di atas Pada tahun 2020 kegiatan prioritas bidang infrastruktur lebih ditujukan pada

Pengembangan Pelabuhan dan Angkutan Tol Laut hal ini dilakukan pemerintah untuk

kegiatan distribusi alat Kesehatan maupun barang-barang yang dibutuhkan selama

masa pandemi Kurang optimalnya penyerapan anggaran di bidang infrastuktur

dikarenakan banyaknya faktor teknis di lapangan antara lain adanya gangguan

keamanan pemalangan proyek adanya kejadian force majeur

BOKS 3

Wagub Papua Minta Dana Desa dipakai Untuk Gerakkan Perekonomian Kampung

Wakil Gubenur Papua Klemen Tinal meminta aparat kampung di Bumi Cenderawasih memanfaatkan kucuran Dana Desa secara maksimal Efektifitas Dana Desa diharapkan mampu menggerakkan perekonomian di tingkat kampung mengingat banyak anggaran pemerintah yang direalokasi dan direfokusing untuk menangani pandemi Covid-19 Klemen Tinal mengatakan pemerintah baik pusat maupun daerah telah melakukan reformasi anggaran dengan lebih menitik beratkan pada program yang meningkatkan partisipasi masyarakat dalam suasana pandemi ldquoUntuk itu saya minta Pemerintah Kampung bisa memanfaatkan 54 triliun Dana Desa yang telah digelontorkan untuk Papua pada 2021rdquo kata Tinal di Jayapura Senin (30112020)

Tinal juga meminta Pemerintah Kampung tidak menutup informasi terkait besaran dana yang telah digelontorkan pemerintah pusat Ia mengingatkan Dana Desa bukan milik pribadi kepala kampung namun harus digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan warga kampung ldquoSilahkan buat program yang melibatkan masyarakat dan benar-benar bermanfaat Dengan begitu pertumbuhan ekonomi di tingkat kampung terus membaikrdquo ujarnya Tinal juga berpesan agar setiap anggaran yang digunakan harus dipertanggungjawabkan sesuai peruntukan Artinya Dana Desa tidak boleh disalahgunakan apalagi untuk memenuhi kebutuhan pribadi ldquoJadi tidak perlu tertutup Dengan begitu sosial kontrol masyarakat terhadap jalannya pemerintahan efektif dan efisiennya penggunaan akan lebih baikrdquo tutupnya Sumber jubicoid diakses Februari 2021

Andin HadiyantoDirektur Jenderal Perbendaharaan

BAB IVPerkembangan dan Analisis

Pelaksanaan APBD

Dalam mendorong percepatan dalam penangananpandemi Covid-19 pemerintah merumuskan ProgramPemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Beberapa programpenting dalam program PEN tersebut terkait eratdengan pelaksanaan tugas dan fungsi DJPb

Pesan Dirjen Perbendahaan dalam RAPIMTAS DJPB 202015062020

Sumber Foto Tino Adi P

63

Pasar Potikelek Wamena Photo Credit Jiwa (KPPN Wamena)

41 APBD TINGKAT PROVINSI (KONSOLIDASI PEMDA)

apua sebagai provinsi yang berada di ujung timur Indonesia ditetapkan menjadi

provinsi dengan otonomi khusus berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 tahun

2001 sebagaimana telah diubah dengan Perpu Nomor 1 tahun 2008 tentang

Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua Keseriusan pemerintah dalam melakukan

pembangunan di Papua terlihat dari kenaikan anggaran pemerintah dari tahun ketahun

baik itu yang dialokasikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

APBD itu sendiri merupakan instrumen kebijakan utama bagi pemerintah daerah

yang menduduki posisi sentral dalam upaya pengembangan kapabilitas dan efektivitas

pemerintah daerah Disamping itu APBD juga merupakan alat dalam rangka

mewujudkan pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat untuk tercapainya

tujuan Negara (Mardiasmo 2002) Saat ini di Provinsi Papua terdapat 30 pemerintah

daerah terdiri dari 1 Pemerintah Provinsi dan 29 Pemerintah KabuputenKota Profil

APBD agregat (provinsikabupatenkota) berdasarkan klasifikasi ekonomi disajikan pada

tabel berikut

P

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB IV

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

64

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Tabel 41 Profil APBD Provinsi Papua Berdasarkan Klasifikasi Ekonomi (dalam miliar rupiah)

Uraian 2018 2019 2020

Pagu Realisasi Real

Pagu Realisasi Real

Pagu Realisasi Real

Pendapatan 5251135 5312805 1012 5498495 5319787 968 5447563 4338087 796

Pendapatan Asli Daerah

291916 208015 713 275527 334463 1214 297256 241392 812

Pendapatan Transfer

4898490 5083627 1038 5162560 4916546 952 5073510 4045391 797

Lain-Lain Pendapatan yang Sah

60729 21163 349 60408 68778 1139 76796 51304 668

Belanja dan Transfer

5551613 4682263 843 5544326 4947009 892 5605747 4212833 752

Belanja 4318629 3861027 894 4467288 3891047 871 4535544 3548451 782

Transfer 1232984 821236 666 1077039 1055962 980 1070203 664383 621

Surplus (Defisit)

(300478) 630541 - (45831) 372778 - (158184) 125253 -

Pembiayaan Netto

228950 153784 672 42942 292551 6813 153541 422774 2753

Penerimaan Pembiayaan

310696 241407 777 138105 436176 3158 268041 467725 1745

Pengeluaran Pembiayaan

81746 87623 1072 95163 143625 1509 114500 44951 393

SILPA (71528) 784325 - (2889) 665329 - (4643) 548028 -

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Pada tahun 2020 target pendapatan pada APBD Provinsi Papua tercatat

sebesar Rp5448 triliun turun 093 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar

Rp5498 triliun Namun demikian target Pendapatan Asli Daerah (PAD) mengalami

kenaikan yang cukup signifikan Hal tersebut menunjukkan adanya komitmen Provinsi

Papua untuk meningkatkan kemandirian daerah dengan upaya untuk menaikkan PAD

Dari sisi realisasi APBD Provinsi Papua tahun 2020 mengalami penurunan yang

cukup tajam pada pendapatan daerah sebesar 1845 persen dibandingkan tahun

sebelumnya dari Rp5320 triliun menjadi Rp4338 triliun Demikian juga dengan belanja

daerah mengalami penurunan realisasi sebesar 1484 persen dari Rp4947 triliun di

tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp4213 triliun

42 PENDAPATAN DAERAH

Pendapatan Daerah pada Provinsi Papua terdiri dari

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pendapatan Transfer dan

Lain-Lain Pendapatan yang Sah Pendapatan transfer masih

mendominasi komponen pendapatan daerah di Provinsi

Papua Hal tersebut mengindikasikan bahwa tingkat

kemandirian Provinsi Papua masih rendah Pendapatan

daerah di Provinsi Papua dapat dirinci sebagai berikut

Realisasi pendapatan

daerah di Provinsi

Papua mengalami

penurunan cukup

signifikan yang

disebabkan adanya

perubahan situasi

dan perubahan

kebijakan akibat

Pandemi COVID-19

65

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Tabel 42 Jenis Pendapatan Daerah di Provinsi Papua (dalam miliar rupiah)

Pendapatan 2018 2019 2020

Pagu Realisasi Real

Pagu Realisasi Real

Pagu Realisasi Real

PAD 291916 208015 712 275527 334463 1214 297256 241392 812

Pajak Daerah 162220 122565 756 116071 199735 1721 168410 144660 859

Retribusi Daerah 28683 19097 666 20592 17018 826 17420 13023 748

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

13946 4038 290 12774 6935 543 16543 8865 536

Lain-lain PAD yang Sah 87068 62315 716 126090 110774 879 94883 74845 789

PENDAPATAN TRANSFER

4898490 5083627 1038 5162560 4916546 952 5073510 4045391 797

Transfer Dana Perimbangan

3258323 3705421 1137 3319971 3296653 993 3413381 2793310 818

Transfer Pemerintah - Lainnya

1456038 1224498 841 1691994 1402849 829 921538 1151791 1250

Transfer Pemerintah Provinsi

35800 89101 2489 37851 204697 5408 65952 46793 709

Transfer Bantuan Keuangan

148329 64607 436 112744 12346 110 672639 53496 80

LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH

60729 21163 349 60408 68778 1139 76796 51304 668

Pendapatan Hibah 23190 18464 796 38594 20794 539 53428 50042 937

Pendapatan Dana Darurat

- - - - - - - -

Pendapatan Lain-Lain 37539 2699 72 21814 47984 2200 23368 1262 54

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Realisasi pendapatan daerah tahun 2020 turun 1845 persen dibandingkan tahun

sebelumnya Kondisi tersebut disebabkan oleh penurunan realisasi seluruh komponen

Pendapatan Daerah di tahun 2020 Terjadinya penurunan Pendapatan Daerah antara

lain disebabkan oleh penurunan PAD karena adanya kebijakan pembatasan sosial dan

pembatasan akses transportasi keluar masuk Papua yang berpengaruh terhadap

menurunnya sektor-sektor yang menjadi sumber PAD serta adanya penurunan dana

transfer yang disebabkan adanya kebijakan pemotongan untuk dialihkan dalam rangka

penanganan COVID-19

421 Pendapatan Asli Daerah

a Analisis Proporsi

Dilihat dari komposisinya proporsi

Pendapatan Transfer selama dua tahun

terakhir masih sangat dominan sebagai

sumber pendapatan pada APBD Papua

Kontribusi Pendapatan Asli Daerah pada

tahun 2020 sebesar 556 persen mengalami

penurunan dibandingkan tahun sebelumnya

yaitu sebesar 629 persen Kondisi ini

disebabkan karena pada tahun 2020

pemerintah daerah di Papua tidak dapat

optimal menggali potensi sumber-sumber

Grafik 41 Komposisi Pendapatan Daerah

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

66

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

PAD sebagai akibat adanya pandemi COVID-19 Dengan demikian dapat dinyatakan

bahwa tingkat kemandirian daerah mengalami penurunan yang tercermin dari semakin

rendahnya rasio Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap total pendapatan daerah

b Analisis Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah

Tingkat kemandirian daerah dapat dilihat dari rasio PAD yang merupakan

perbandingan antara PAD terhadap total Pendapatan Semakin tinggi rasio PAD

terhadap total pendapatan maka tingkat kemandirian daerah semakin tinggi yang

berarti bahwa belanja daerahnya semakin banyak didanai dari pendapatan asli

daerahnya

Grafik 42 Rasio PAD Pemda-Pemda di Provinsi Papua

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa Kota Jayapura memiliki tingkat

kemandirian yang paling tinggi dibandingkan dengan kabupatenkota lain di wilayah

Papua dengan rasio PAD sebesar 1319 persen Selanjutnya disusul oleh Kabupaten

Mimika (1301) Provinsi Papua (1052)dan Kabupaten Jayapura (674) Namun

demikian rasio PAD Kota Jayapura yang sebesar 1319 persen tersebut masih sangat

kecil jika dibandingkan dengan rata-rata rasio PAD pemda seluruh Indonesia sebesar

3520 persen (2018) Hal tersebut tentunya menjadi tantangan bagi pemda-pemda

lingkup Provinsi Papua untuk semakin menggali potensi-potensi PAD agar tingkat

kemandirian Papua semakin meningkat

422 Dana TransferPerimbangan

Memperhatikan komposisi pendapatan daerah pada APBD Papua tahun 2020

yang telah diuraikan pada subbab sebelumnya dapat dilihat bahwa ketergantungan

Papua terhadap pendapatan transfer masih sangat tinggi Pada tahun 2020 komposisi

dana transfer di Papua sebesar 9325 persen mengalami kenaikan dibandingkan

dengan tahun sebelumnya sebesar 9242 persen Untuk mengetahui kontribusi belanja

67

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

negara terhadap komponen pendapatan daerah dalam APBD Papua dapat dilakukan

dengan analisis sebagai berikut

a Analisis Ruang Fiskal dan Kemandirian Daerah

Ruang fiskal mencerminkan ketersediaan ruang yang cukup pada anggaran

pemda tanpa menganggu solvabilitas fiskal (membiayai belanja wajib) Formula untuk

perhitungan ruang fiskal dalah sebagai berikut

119877119906119886119899119892 119865119894119904119896119886119897 = (119879119900119905119886119897 119875119890119899119889119886119901119886119905119886119899 minus 119863119860119870) minus 119861119890119897119886119899119895119886 119875119890119892119886119908119886119894 119879119886119896 119871119886119899119892119904119906119899119892

Dari grafik disamping ruang fiskal

pada APBD Papua selama tiga

tahun terakhir mengalami tren

penurunan Pada tahun 2018

ruang fiskal jika dibandingkan

dengan total pendapatan yaitu

sebesar 7128 persen kemudian

ruang fiskal turun pada tahun 2019

sebesar 6813 persen selanjutnya

pada tahun 2020 ruang fiskal

kembali mengalami penurunan dari total pendapatan sebesar Rp4338 triliun terdapat

ruang fiskal sebesar Rp2839 triliun atau sebesar 6544 persen

b Rasio Dana Transfer

Tingkat kemandirian daerah disamping dapat dilihat dari rasio PAD terhadap total

pendapatan juga dapat dilihat dari rasio dana transfer terhadap total pendapatan

Apabila rasio PAD lebih besar daripada rasio dana transfer berarti tingkat kemandirian

daerah semakin tinggi sebaliknya semakin besar rasio dana transfer berarti tingkat

ketergantungan daerah semakin tinggi

Dari grafik di bawah dapat dilihat bahwa sebagian besar pemda

(provinsikabupatekota) di Papua masih memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi

karena memiliki rasio dana transfer yang besar Dari 30 pemda di Papua yang memiliki

rasio pendapatan transfer terendah dibandingkan dengan pemda lain (dibawah 90)

antara lain Kabupaten Jayapura (7409) Kota Jayapura (7845) Kabupaten Mimika

(8563) dan Provinsi Papua (8944) Hal tersebut tentunya menjadi tantangan bagi

Provinsi Papua untuk mengurangi tingkat ketergantungan dengan dana transfer melalui

penggalian sumber-sumber PAD yang baru

Grafik 43 Ruang Fiskal APBD Agregat Papua

Sumber Pemda DJPK SIKD (2020) diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

68

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Grafik 44 Rasio Dana Transfer Pemda-Pemda di Provinsi Papua

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

c Analisis Pengaruh Alokasi Dana Transfer ke Daerah Terhadap Ekonomi

Regional

Pada subbab ini akan dianalisis pengaruh alokasi dana transfer ke daerah

terhadap ekonomi regional dengan perhitungan korelasi Pearson menggunakan

software IBM SPSS Data yang dipergunakan adalah data jumlah dana transfer per

kabupatenkota (29 pemda) pada APBD Papua dan data PDRB Atas Dasar Harga

Berlaku (ADHB) per kabupatenkota tahun 2017 sampai dengan tahun 2020

Gambar 41 Hasil Perhitungan Korelasi Pearson

Sumber DJPK SIKD BPS Provinsi Papua (2021) diolah dengan SPSS

69

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Dapat dilihat bahwa hubungan korelasi antara Transfer Pemerintah dengan

PDRB ADHB menunjukkan hasil 0335 dan p-value 0000 (mendekati nol) Hal tersebut

menunjukan bahwa 335 variasi tinggi atau rendahnya PDRB ditentukan oleh Transfer

Pemerintah Dengan demikian dana transfer yang sudah digelontorkan oleh pemerintah

pusat ke pemda kabupatenkota di wilayah Provinsi Papua signifikan mempengaruhi

PDRB Provinsi Papua sebesar 335 persen

423 Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah

Komponen lain-lain pendapatan daerah yang sah pada APBD Papua tahun 2020

tercatat sebesar Rp51304 miliar yang terdiri dari pendapatan hibah sebesar Rp50042

miliar dan pendapatan lain-lain sebesar Rp1262 miliar Pada tahun 2020 lain-lain

pendapatan daerah yang sah berkontribusi sebesar 118 persen terhadap total

pendapatan daerah di Papua

43 BELANJA DAERAH

Alokasi belanja daerah pemda lingkup Provinsi Papua tahun

2020 sebesar Rp5606 triliun Realisasi belanja daerah

sebesar Rp4213 triliun (752 dari pagu) mengalami

penurunan 1484 persen dibandingkan dengan tahun

sebelumnya sebesar Rp4947 triliun Belanja daerah di Papua

dapat diuraikan dalam klasifikasi sebagai berikut

a Rincian Belanja Daerah Menurut Jenis Belanja (Sifat Ekonomi)

Berdasarkan klasifikasi ekonomi APBD Pemda-pemda di lingkup Provinsi Papua

dibagi ke dalam beberapa jenis belanja terlihat bahwa persentase alokasi belanja

langsung masih lebih besar daripada belanja tidak langsung Hal ini menjadi sinyal positif

bahwa Pemerintah Daerah di Provinsi Papua masih dalam jalur yang tepat dalam

mengalokasikan belanja daerah karena Belanja Langsung mempunyai multiplier effect

yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah

Dari tabel dibawah dapat dilihat bahwa sebagian besar jenis belanja mengalami

penurunan realisasi dari tahun sebelumnya antara lain Belanja Barang Belanja Modal

Belanja Subsidi Belanja Bansos Belanja Bagi Hasil dan Belanja Bantuan Keuangan

Sementara itu sisanya mengalami kenaikan yaitu Belanja Pegawai Belanja Bunga

Belanja Hibah dan Belanja Tidak Terduga Belanja Tidak Terduga mengalami lonjakan

kenaikan yang sangat tinggi dengan realisasi sebesar 4257 persen dibandingkan

dengan pagunya atau mengalami kenaikan sebesar 47302 persen jika dibandingkan

dengan realisasi tahun sebelumnya Kenaikan tersebut disebabkan karena Pemda

Realisasi Belanja

Tidak Terduga

Mengalami Kenaikan

yang tinggi karena

digunakan untuk

penanganan COVID-

19 dan PEN di Papua

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

70

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Provinsi Papua menggunakan pos Belanja Tidak Terduga untuk menyediakan anggaran

dalam rangka penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun

2020

Tabel 43 Profil APBD Berdasarkan Klasifikasi Jenis Belanja (Dalam miliar Rupiah)

Jenis Belanja 2018 2019 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi Pagu Realisasi Belanja Pegawai 1316108 1026452 1457013 1034112 1516285 1203610 7938

Belanja Barang 1363702 1361468 1462373 1495903 1392711 1093754 785

Belanja Modal 1158384 963549 1218597 948081 934224 633034 678

Belanja Bunga 6406 2419 5729 2027 40042 5678 142

Belanja Subsidi 10294 12251 8922 6513 7847 5975 761

Belanja Hibah 359517 386184 230142 275438 551725 408136 740

Belanja Bantuan Sosial

93610 96138 70526 109691 66756 87780 1315

Belanja Bagi Hasil 50165 35353 60256 91882 95627 83961 878

Belanja Bantuan Keuangan

1182819 821236 1016783 964080 974576 580422 596

Belanja Tidak Terduga

10609 12565 13984 19281 25953 110484 4257

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

b Analisis Belanja Daerah

1 Analisis Proporsi Alokasi Belanja Sektor Konsumtif dan Produktif

Analisis proporsi alokasi

belanja sektor konsumtif dan

produktif digunakan untuk

mengetahui seberapa besar

alokasi untuk sektor konsumtif dan

produktif Proporsi belanja sektor

konsumtif (Belanja Pegawai dan

Belanja Barang) dan belanja

sektor produktif (Belanja Modal)

pada tahun 2020 mengalami

penurunan jika dibandingkan

tahun sebelumnya Belanja sektor konsumtif pada tahun 2020 turun sebesar 077

persen sedangkan belanja sektor produktif turun sebesar 531 persen

2 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal kepada Indikator Ekonomi Regional

Pada tahun 2020 terjadi penurunan total belanja pemerintah dan transfer

sebesar 1107 persen sementara di tahun yang sama terjadi kenaikan PDRB sebesar

232 persen dan kenaikan tingkat kemiskinan sebesar 025 persen

Grafik 45 Alokasi Belanja Sektor Konsumtif dan

Produktif

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

71

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Tabel 44 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan

Belanja dan Transfer 6276022 miliar 5581058 miliar -1107

PDRB (ADHK)PertEkonomi

13456224 miliar 13767757 miliar 232

Tingkat Kemiskinan 2655 2680 025

Rasio Belanja thd PDRB 4664 4053 -611

Sumber Pemda DJPK BPS (2021) diolah

Rasio belanja terhadap PDRB mengalami penurunan sebesar 611 persen dari

4664 persen menjadi sebesar 4053 persen di tahun 2020 Rasio belanja terhadap

PDRB menggambarkan produktifitas dan efektifitas daerah dalam membelanjakan

anggarannya Semakin rendah rasionya berarti semakin efektif pemerintah dalam

membelanjakan anggarannya Jika dilihat kondisi di tahun 2020 PDRB mengalami

kenaikan meskipun belanja dan transfer pemerintah mengalami penurunan PDRB

Provinsi Papua tercatat mengalami kenaikan yang mengakibatkan ekonomi papua

tumbuh positif sebesar 692 persen (y-o-y) Dari sisi produksi pertumbuhan ini terutama

ditopang dari lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian yang menyumbang

sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1192 persen (y-o-y) Dari sisi Pengeluaran

pertumbuhan ditopang oleh Komponen Ekspor Luar Negeri yang mengalami

kenaikan hingga 396 persen (y-o-y)

44 PERKEMBANGAN BLU DAERAH

Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) adalah satuan kerja

perangkat daerah (SKPD) atau unit kerja pada SKPD di

lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untuk

memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa

penyediaan barang danatau jasa yang dijual tanpa

mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan

pada prinsip efisiensi dan produktivitas

a Profil dan Jenis Layanan Satker BLU Daerah

Di Provinsi Papua terdapat 9 entitas yang telah ditetapkan sebagai instansi yang

menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD)

yang seluruhnya bergerak di bidang pelayanan kesehatan Namun sampai saat ini baru

8 RSUD yang telah menerapkan pengelolaan keuangan BLUD yaitu RSUD Nabire

RSUD Mimika RSUD Merauke RSUD Biak RSUD Abepura RSUD Paniai RSUD

Jayapura dan RSUD Yowari Sementara 1 entitas lainnya yaitu RSUD Supiori belum

menerapkan pola pengelolaan keuangan BLUD Sampai saat ini pengelolaan keuangan

Terdapat 9 entitas

yang ditetapkan

sebagai BLUD dan

seluruhnya di bidang

pelayanan

kesehatan

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

72

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

yang dijalankan oleh rumah sakit tersebut masih sebagai organisasi perangkat daerah

pada umumnya

Tabel 45 Profil dan Jenis Layanan BLU Daerah di Provinsi Papua (Rupiah)

No Jenis Layanan Satker BLUD Pemerintah Daerah Total Pagu 2020

1 Pelayanan Kesehatan RSUD Abepura Pemprov Papua 272337461740

2 Pelayanan Kesehatan RSUD Jayapura Pemprov Papua 622679257077

3 Pelayanan Kesehatan RSUD Mimika Pemkab Mimika 207835466321

4 Pelayanan Kesehatan RSUD Biak Pemkab Biak Numfor 146033887566

5 Pelayanan Kesehatan RSUD Merauke Pemkab Merauke 154194496038

6 Pelayanan Kesehatan RSUD Nabire Pemkab Nabire 98231250000

7 Pelayanan Kesehatan RSUD Yowari Pemkab Jayapura 47715885900

8 Pelayanan Kesehatan RSUD Paniai Pemkab Paniai 83603877296

9 Pelayanan Kesehatan RSUD Supiori Pemkab Supiori NA

Sumber Pemda SIKD BPKP (2021)

Rumah Sakit Umum Daerah Supiori telah ditetapkan sebagai entitas BLUD sejak

tahun 2015 melalui Surat Keputusan Bupati Supiori Nomor 72 Tahun 2015 tentang

Penetapan Rumah Sakit Daerah Kabupaten Supiori sebagai Badan Layanan Umum

Daerah namun hingga saat ini pengelolaan RSUD belum menggunakan PPK-BLUD

yaitu penggunaan langsung atas pendapatan yang diperoleh RSUD termasuk

pendapatan BPJS Hal ini disebabkan adanya keraguan dari Direktur dan Pengelola

Keuangan RSUD Supiori untuk menggunakan langsung pendapatan yang diperoleh

oleh RSUD

b Perkembangan Pengelolaan Aset BLU Daerah

Salah satu BLUD yang telah melaksanakan pengelolaan keuangan BLUD cukup

lama adalah RSUD Mimika Rumah sakit umum milik Pemerintah Kabupaten Mimika ini

telah melaksanakan PPK-BLUD sejak tahun 2012 melalui Peraturan Bupati Mimika

Nomor 184 Tahun 2011 tanggal 9 Desember 2011 tentang Penetapan Rumah Sakit

Umum Daerah Kabupaten Mimika sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Aset

yang dimiliki oleh RSUD Mimika sebesar Rp20098 miliar

Tabel 46 Perkembangan Pengelolaan Aset dan Pagu BLUD Provinsi Papua

No Satker BLUD Nilai Aset (rupiah)

1 RSUD Mimika 200982072582

2 RSUD Nabire 174186000484

3 RSUD Merauke 116366149195

4 RSUD Paniai 11221847437

Sumber Pemda BPKP (2020)

73

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

c Analisis Legal

Dilihat dari aspek legal penetapan status BLUD oleh Kepala Daerah melalui

keputusan GubernurBupatiWalikota telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor

23 tahun 2005 jo Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2012 tentang Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 tahun

2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah

Penetapan status RSUD sebagai BLUD antara lain (1) RSUD Abepura ditetapkan

dengan SK Gubernur Nomor 1884389Tahun 2014 tanggal 3 November 2014 (2)

RSUD Nabire ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 10 Tahun 2015 tanggal 27 Januari

2015 (3) RSUD Mimika ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 184 Tahun 2011 tanggal

9 Desember 2011 (4) RSUD Merauke ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 632 Tahun

2014 tanggal 29 Agustus 2014 (5) RSUD Biak ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 261

Tahun 2013 (6) RSUD Supiori ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 72 Tahun 2015

dan RSUD Painai ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 99 tahun 2013

Kesesuaian penyusunan peraturan daerah tersebut dapat dilihat dari analisis

legal yang meliputi aspek kelembagaan tata kelola SDM dan pengendalian Dalam

aspek kelembagaan penetapan entitas BLUD harus memenuhi persyaratan substanstif

teknis dan administratif Aspek tata kelola meninjau aturan internal tata laksana

akuntabilitas dan transparansi Dalam aspek SDM meninjau struktur pengelola BLUD

Sementara aspek pengendalian terkait penilaian dan pengawasan oleh kepala

daerahbadan pengawas

45 SURPLUSDEFISIT APBD

APBD agregat (provinsikabupatenkota) di Papua pada tahun

2020 mengalami surplus sebesar Rp125 triliun lebih kecil dari

surplus tahun 2019 yang mencapai Rp373 triliun Surplus

tersebut ditopang oleh sebagian pemerintah daerah kecuali 8

daerah yaitu Kabupaten Biak Numfor Kabupaten Merauke

Kabupaten Paniai Kabupaten Mimika Kabupaten Pegunungan Bintang Kabupaten

Yahukimo Kabupaten Lanny Jaya dan Kabupaten Dogiyai yang mengalami defisit

Berikut ini adalah analisis terkait surplus pada APBD Papua

a Rasio SurplusDefisit terhadap Agregat Pendapatan

Rasio ini untuk mengetahui proporsi surplusdefisit anggaran terhadap

pendapatan yang menunjukkan performa fiskal pemerintah daerah dalam menghimpun

pendapatan untuk mengcover belanja atau penghematan belanja dengan kondisi

pendapatan tertentu

Surplus tahun 2020

sebesar Rp125

triliun turun

dibandingkan dengan

tahun sebelumnya

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

74

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

119877119886119904119894119900 119904119906119903119901119897119906119904 119889119890119891119894119904119894119905 119905119890119903ℎ119886119889119886119901 119901119890119899119889119886119901119886119905119886119899 =119878119906119903119901119897119906119904 119863119890119891119894119904119894119905

119879119900119905119886119897 119901119890119899119889119886119901119886119905119886119899 119860119875119861119863

Dari tahun 2018 sampai

dengan tahun 2020 terjadi tren

penurunan rasio yaitu tahun 2018

sebesar 1187 persen tahun 2019

sebesar 701 persen dan tahun

2020 hanya sebesar 289 persen

Hal tersebut menunjukkan kinerja

fiskal pemerintah daerah dalam

merealisasikan penerimaan

selama 3 tahun terakhir

mengalami penurunan

b Rasio SurplusDefisit terhadap Realisasi Dana Transfer (Semester I)

Rasio surplusdefisit terhadap realisasi dana transfer (semester I) dapat menjadi

sinyal bagi Kementerian Keuangan untuk mengevaluasi timing pencairan dana transfer

terutama pada daerah yang sangat bergantung pada dana transfer namun mengalami

ekses likuiditas akibat frontloading pencairan dana transfer pada semester I setiap tahun

anggaran

119877119886119904119894119900 119904119906119903119901119897119906119904 119889119890119891119894119904119894119905 119905119890119903ℎ119886119889119886119901 119903119890119886119897119894119904119886119904119894 119889119886119899119886 119905119903119886119899119904119891119890119903 =119878119906119903119901119897119906119904 119863119890119891119894119904119894119905 (119878119898119904119905 119868)

119879119900119905119886119897 119903119890119886119897119894119904119886119904119894 119905119903119886119899119904119891119890119903

Pada semester I tahun

2018 sd 2020 rasio surplus

terhadap realisasi dana transfer

sangat besar Pada tahun 2019

rasio surplus terhadap dana

transfer sebesar 3947 persen dan

mengalami kenaikan pada tahun

2020 menjadi sebesar 4778

persen Hal tersebut dapat

diartikan bahwa sepanjang tahun

2018 sd 2020 terjadi ekses

likuiditas pada APBD lingkup Provinsi Papua yang mengindikasikan adanya frontloading

Grafik 46 Rasio SurplusDefisit terhadap Agregat

Pendapatan

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Grafik 47 Rasio SurplusDefisit terhadap Realisasi Dana

Transfer

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

75

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

atau pencairan dana transfer yang terlalu besar di awal semester sehingga

mengakibatkan adanya surplus yang berlebihan

c Rasio SurplusDefisit terhadap PDRB

Rasio surplusdefisit terhadap PDRB menggambarkan kesehatan ekonomi

regional semakin kecil rasionya berarti daerah tersebut mampu memproduksi barang

dan jasa untuk membiayai defisit anggaran pemerintah daerahnya

119877119886119904119894119900 119904119906119903119901119897119906119904 119889119890119891119894119904119894119905 119905119890119903ℎ119886119889119886119901 119875119863119877119861 =119878119906119903119901119897119906119904 119886119905119886119906 119863119890119891119894119904119894119905 119860119875119861119863

119875119863119877119861

Pada tahun 2020 rasio

surplus terhadap PDRB sebesar

063 persen dan menunjukkan tren

penurunan jika dibandingkan rasio

tahun sebelumnya Hal tersebut

menunjukkan bahwa dibandingkan

tahun sebelumnya kemampuan

Papua dalam memproduksi

barang dan jasa untuk membiayai

defisit anggaran pemerintahnya

semakin besar

46 PEMBIAYAAN

Pada tahun 2020 realisasi pembiayaan netto daerah

mencapai Rp423 triliun terdiri dari penerimaan pembiayaan

sebesar Rp468 triliun dan pengeluaran pembiayaan sebesar

Rp44951 miliar Jika dibandingkan dengan tahun

sebelumnya terjadi kenaikan realisasi pembiayaan netto

sebesar Rp13 triliun atau 4451 persen Sebagian besar penerimaan pembiayaan

berasal dari penggunaan SiLPA tahun sebelumnya dan sisanya merupakan penerimaan

pinjaman daerah dan obligasi Di sisi pengeluaran realisasi pembiayaan didominasi oleh

pembayaran pokok utang dan penyertaan modal ke BUMD

Rasio SILPA terhadap Alokasi Belanja

Rasio SiLPA terhadap alokasi belanja mencerminkan proporsi belanja atau

kegiatan yang tidak digunakan dengan efektif oleh pemerintah daerah

119877119886119904119894119900 119878119894119871119875119860 =119869119906119898119897119886ℎ 119878119894119871119875119860

119879119900119905119886119897 119887119890119897119886119899119895119886 119860119875119861119863

Grafik 48 Rasio SurplusDefisit terhadap PDRB

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Pembiayaan netto

tahun 2020 sebesar

Rp423 triliun naik

dibandingkan dengan

tahun sebelumnya

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

76

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Dari grafik di samping

dapat dilihat bahwa pada tahun

2020 terdapat sekitar 1301

persen belanja yang tidak

digunakan secara efektif oleh

pemerintah daerah Rasio tersebut

lebih kecil dibandingkan tahun

2019 yang mencapai 1345

persen Semakin kecil rasio SiLPA

terhadap belanja maka

mencerminkan bahwa pemerintah

daerah semakin efektif dalam membelanjakan anggarannya

47 ANALISIS KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

471 Analisis Horizontal dan Vertikal

a Analisis Horizontal

Analisis horizontal digunakan untuk membandingkan angka-angka dalam

laporan realisasi Pemda (KabupatenKota) satu dengan Pemda lain dalam satu wilayah

provinsi untuk menyajikan informasi yang utuh terkait kinerja suatu pos antar pemda

Disamping itu analisis ini juga dapat membandingkan perubahan keuangan dalam satu

post APBD yang sama pada lingkup satu pemda untuk melihat perkembangan suatu pos

APBD dari waktu ke waktu

Grafik 410 Analisis Horizontal PAD Tahun 2020

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Grafik di atas mengambarkan realisasi PAD terbesar berasal dari Pemerintah

Provinsi dengan realisasi sebesar Rp134 triliun atau 5556 persen dari total realisasi

diikuti Kabupaten Mimika Kota Jayapura Kabupaten Jayapura dan Kabupaten

Merauke sebagai penyumbang terbesar PAD di Papua Sebagian besar PAD Provinsi

Grafik 49 Rasio SILPA terhadap Alokasi Belanja

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

77

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Papua berasal dari penerimaan pajak daerah antara lain Pajak Kendaraan Bermotor

Pajak Air Permukaan Pajak Rokok Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dan Pajak

Restoran

b Analisis Vertikal

Analisis vertikal digunakan untuk membandingkan antara pos yang satu dengan

pos yang lain terhadap totalnya dalam satu komponen APBD yang sama untuk

mengetahui seberapa besar kontribusi masing - masing pos tersebut sehingga dapat

diukur seberapa besar pengaruh pos tersebut bagi suatu pemda

Grafik 411 Analisis Vertikal Kontribusi Belanja Modal Tahun 2020

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Belanja modal adalah belanja yang mempunyai multiplier effect yang paling

tinggi diantara jenis belanja yang lain sehingga diharapkan mampu merangsang

pertumbuhan ekonomi regional Pada tahun 2020 tiga pemda yang memiliki kontribusi

belanja modal paling tinggi adalah Kabupaten Supiori (2779) Kabupaten Mamberamo

Tengah (2727) dan Kabupaten Boven Digoel (2435) Sementara itu pemda yang

memiliki kontribusi belanja modal paling kecil adalah Provinsi Papua yang memiliki

kontribusi belanja modal hanya sebesar 656 persen

472 Analisis Kapasitas Fiskal Daerah

Kapasitas Fiskal Daerah adalah gambaran dari kemampuan keuangan masing-

masing daerah yang dicerminkan melalui penerimaan umum APBD yang digunakan

untuk membiayai tugas pemerintahan daerah Formulasi dalam menghitung kapasitas

fiskal daerah adalah penerimaan umum APBD (tidak termasuk Dana Alokasi Khusus

Dana Darurat Dana Pinjaman Lama dan penerimaan lain yang penggunaannya dibatasi

untuk membiayai pengeluaran tertentu) dikurangi belanja pegawai dibagi jumlah

penduduk miskin

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

78

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

119870119886119901119886119904119894119905119886119904 119865119894119904119896119886119897 =(119875119860119863 + 119863119861119867 + 119863119860119880 + 119871119875119878) minus 119861119890119897119886119899119895119886 119875119890119892119886119908119886119894

119869119906119898119897119886ℎ 119875119890119899119889119906119889119906119896 119872119894119904119896119894119899

Tabel 47 Analisis Kapasitas Fiskal Daerah

Uraian 2019 2020

PAD 3344628852840 2413924519861

DBH 3284918607930 2695145220558

DAU 23068841897000 20744231189522

Lain-Lain yang Sah 687782257257 513035009616

Total Pendapatan Umum 30386171617046 26366335941577

Belanja Pegawai 10341120155057 12036102195842

Penduduk Miskin (jiwa) 900950 912200

Kapasitas Fiskal 22248795 15709531

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Pada tahun 2020 kapasitas fiskal daerah di Papua mengalami penurunan 2939

persen atau sebesar Rp6539264 dibandingkan tahun sebelumnya Turunnya kapasitas

fiskal daerah Provinsi Papua menunjukkan kemampuan fiskal daerah untuk mengurangi

jumlah penduduk miskin semakin berkurang Hal tersebut didukung fakta bahwa angka

kemiskinan di Provinsi Papua tahun 2020 mengalami kenaikan dari 900950 jiwa pada

tahun 2019 menjadi 912200 jiwa pada tahun 2020 Kedepan Pemerintah Daerah harus

dapat mereformulasi kebijakan fiskal didaerah sehingga pemerintah dapat

menggunakan kemampuan fiskal yang dimiliki untuk melaksanakan program-program

pengentasan kemiskinan di daerah

48 PERKEMBANGAN BELANJA WAJIB DAERAH

Mandatory spending merupakan belanja wajib yang harus

dialokasikan oleh pemerintah daerah untuk memenuhi amanat

Undang-Undang Mandatory spending yang harus dipenuhi

oleh pemerintah daerah meliputi alokasi pendidikan sebesar

20 persen alokasi kesehatan sebesar 10 persen dan alokasi

infrastruktur daerah sebesar 25 persen

481 Belanja Daerah Sektor Pendidikan

Sesuai amanat UUD 1945 pasal 31 ayat (4) dan UU No 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional pasal 49 ayat (1) alokasi anggaran pendidikan sebesar

20 dari total alokasi belanja Pada APBD Papua tahun 2020 alokasi anggaran sektor

pendidikan yaitu sebesar Rp696 triliun baru mencapai sebesar 1242 persen

dibandingkan total alokasi belanja daerah sebesar Rp5606 triliun Hal tersebut

menggambarkan jika sebagian pemda di lingkup Provinsi Papua belum mengalokasikan

anggaran pendidikan sesuai amanat Undang-Undang yaitu sebesar 20 persen Data

Alokasi belanja

pendidikan sebesar

1242 persen

kesehatan sebesar

1466 persen dan

infrastruktur sebesar

34 persen

79

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

alokasi anggaran pendidikan pemda-pemda lingkup Provinsi Papua dapat dilihat pada

grafik dibawah ini

Grafik 412 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

482 Belanja Daerah Sektor Kesehatan

Sesuai amanat UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pemerintah daerah

wajib mengalokasikan anggaran kesehatan minimal 10 persen dari APBD diluar belanja

untuk keperluan pembayaran gaji Pada APBD Papua tahun 2020 alokasi anggaran

sektor kesehatan yaitu sebesar Rp822 triliun atau 1466 persen dibandingkan total

belanja daerah pada APBD diluar gaji Hal tersebut menggambarkan jika sebagian besar

pemda di lingkup Provinsi Papua telah mengalokasikan anggaran pendidikan sesuai

amanat Undang-Undang yaitu sebesar 10 persen Data alokasi anggaran kesehatan

pemda-pemda lingkup Provinsi Papua dapat dilihat pada grafik dibawah ini

Grafik 413 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

80

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD

483 Belanja Infrastruktur Daerah

Belanja infrastruktur daerah dialokasikan paling sedikit 25 persen dari Dana

Transfer Umum (DTU) Alokasi tersebut akan digunakan untuk belanja infrastruktur

daerah yang langsung terkait dengan percepatan pembangunan fasilitas pelayanan

publik dan ekonomi dalam rangka meningkatkan kesempatan kerja mengurangi

kemiskinan dan mengurangi kesenjangan penyediaan layanan publik antar daerah

Tabel 48 Prosentase Alokasi Belanja Infrastruktur Daerah Papua 2020

Uraian 2020

DTU (DAU + DBH) 23439376410080

Belanja Infrastruktur Daerah 9342241444463

Prosentase 3986

Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah

Dari table di atas dapat dilihat bahwa total alokasi untuk belanja infrastruktur pada APBD

Papua sebesar Rp934 triliun telah mencapai 3986 persen jika dibandingkan dengan

total Dana Transfer Umum Papua sebesar Rp2344 triliun

BOKS 4

Dana Otsus Papua Dinilai Efektif di Sektor Kesehatan

JAKARTA Gatracom - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Provinsi Papua Khairul Lie menilai dana otonomi khusus (Otsus) Papua sangat efektif Implementasi dana Otsus Papua di sektor kesehatan mendapat alokasi anggaran 15 Pengalokasian dana ini diimplementasikan dalam pelayanan kesehatan dasar rujukan pencegahan dan pemberantasan penyakit serta perbaikan gizi masyarakat Di samping itu juga pada pembinaan kesehatan lingkungan dan pelayanan kesehatan dalam situasi bencana ldquoDana Otsus Papua rata-rata membiayai sembilan sampai 12 program yang mencakup 21 hingga 26 kegiatan setiap tahunnya Di tahun 2020 Karena ada pengurangan anggaran sehingga membiayai tiga program dan lima kegiatanrdquo ujar Khairul seperti dalam keterangan tertulisnya yang diterima Gatracom Minggu (2211)

Ia menjelaskan 60 dari program ini berbentuk pelayanan mobile klinik udara darat dan terapung serta pelayanan mobile spesialis bagi wilayah terpencil di Papua Selain itu terdapat juga program kampung siaga serta rumah tunggu bagi orang melahirkan bisa menginap ldquoMedan yang sulit sarana transportasi menggunakan helikopter untuk memberikan pelayanan kesehatan Ada lagi program mengirimkan tenaga kesehatan di tempat yang sulit dan menginap 21 harirdquo ucapnya

Dengan adanya dana Otsus ini lanjutnya masyarakat Papua bisa mendapat obat-obatan gratis seperti obat HIV AIDS Filariasis Malaria Diabetes Vitamin C dan lainnya Bahkan masyarakat asli Papua mendapat fasilitas kesehatan gratis di Puskesmas dan Rumah Sakit setempat ldquoDengan semua usaha dan program yang dilakukan Kabupaten Jayapura mendapatkan penghargaan sebagai pembangunan kesehatan terbaik dari Provinsirdquo katanya bangga Oleh karena itu ia menyayangkan adanya pengurangan dana Otsus hingga 50 di tahun 2020 ini Sebelumnya dana Otsus sebesar Rp103 miliar hanya menjadi Rp46 miliar saja akibat kebijakan persiapan kegiatan Pekan Olah Raga Nasional XX (PON XX) ldquoYang semula anggaran Rp103 Milyar maka di tahun 2020 menjadi Rp 46 Milyar Pengurangan tersebut karena untuk kegiatan PON XX Dengan kondisi seperti ini ya kita tidak bisa apa-apa lagirdquo keluh Khairul

Sumber gatracom tanggal 22 November 2020

SudarsoDirektur Pelaksanaan Anggaran

BAB VPerkembangan dan AnalisisPelaksanaan anggarankonsolidasian

Dalam rangka merespon dampak pandemi Covid-19

Pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan yangbersifat extraordinary khususnya difokuskan pada tigasektor yaitu kesehatan perlindungan sosial dan dunia usaha

Direktur Pelaksanaan Anggaran dalam Leaders Talk Kementeruan Keuangan10072020

Sumber Foto Dit PA

81

Telaga Tondijat Serui Photo Credit Zulfi

51 LAPORAN REALISASI ANGGARAN KONSOLIDASIAN

aporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian (LKPK) disusun berdasarkan

konsolidasi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dengan Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah konsolidasian (LKPD-K) dalam periode tertentu

Pada tingkat wilayah Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Papua menyusun LKPK

Tingkat Wilayah Provinsi Papua yang mengkonsolidasikan LKPP Tingkat Wilayah dan

LKPD Konsolidasian di wilayah Provinsi Papua

Sebagaimana tabel dibawah ini pada tahun 2020 terjadi penurunan realisasi

pendapatan sebesar 472 persen Tercatat pendapatan konsolidasian pada tahun 2020

terealisasi sebesar Rp1136 triliun sementara realisasi pada tahun 2019 sebesar

Rp1234 triliun Penurunan tersebut terjadi pada seluruh komponen pendapatan antara

lain pendapatan perpajakan Pendapatan Bukan Pajak pendapatan hibah dan

pendapatan transfer Sementara itu di sisi belanja terjadi penurunan realisasi sebesar

863 persen dibandingkan tahun sebelumnya Pada tahun 2020 belanja konsolidasian

terealisasi sebesar Rp5717 triliun sedangkan pada tahun 2019 terealisasi sebesar

Rp6257 triliun Penurunan tersebut terjadi pada komponen belanja pemerintah

L

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB V

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN

Anggaran konsolidasian

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

82

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

Tabel 51 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian

Tingkat Wilayah Provinsi Papua Tahun 2020 (Dalam miliar Rupiah)

Uraian 2020 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi

Pendapatan Negara 894778 4482555 1136494 -790 1233940

Pendapatan Perpajakan 830096 144643 974739 -339 1008965

Pendapatan Bukan Pajak 64682 368286 161337 -2031 202448

Hibah - 78586 077 -9963 20794

Transfer - 3891040 340 -8035 1732

Belanja Negara 5581059 4398198 5716679 -863 6256716

Belanja Pemerintah 1318481 3543493 4861974 -1103 5465021

Transfer 4262578 854705 854705 796 791695

Surplus(Defisit) -4686281 84357 -4580185 -881 -5022776

Pembiayaan - 410774 410774 4532 282668

Penerimaan Pembiayaan - 467725 467725 723 436176

Pengeluaran Pembiayaan - 56951 56951 -6290 153508

SILPA -4686281 495131 -4169410 -1204 -4740108

Sumber LKPK (2020) diolah

52 PENDAPATAN KONSOLIDASIAN

Pendapatan konsolidasian tingkat wilayah adalah

konsolidasian antara seluruh pendapatan pemerintah pusat

dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-

akun resiprokal (berelasi) Total pendapatan konsolidasian

Provinsi Papua tahun 2020 mencapai Rp1136 triliun terdiri dari pendapatan pemerintah

pusat sebesar Rp895 triliun dan pemerintah daerah sebesar Rp4483 triliun yang

kemudian dieliminasi menjadi Rp242 triliun

a Analisis Proporsi dan Perbandingan

Pendapatan konsolidasian

tahun 2020 masih didominasi oleh

pendapatan perpajakan sebesar

8577 persen meskipun secara

nominal realisasi pendapatan

perpajakan mengalami

penurunan sebesar 339 persen

dibandingkan tahun sebelumnya

Di sisi lain komposisi pendapatan

Grafik 51 Perbandingan Komposisi Pendapatan

Konsolidasian

Sumber LPKP (2020) diolah

Pendapatan

konsolidasian turun

790 persen

dibandingkan dengan

tahun sebelumnya

83

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

konsolidasian terkecil adalah pendapatan hibah yang hanya sebesar 001 persen

dibandingkan dengan total pendapatan konsolidasian

Pada tahun 2020 kontribusi pemerintah pusat terhadap total pendapatan

konsolidasian masih cukup besar yaitu sebesar 8336 persen sementara sisanya

sebesar 1664 persen merupakan penerimaan pemerintah daerah Tingginya kontribusi

pemerintah pusat dipengaruhi oleh kontribusi penerimaan perpajakan yang mencapai

8516 persen Sementara kontribusi penerimaan PNBP hibah dan transfer didominasi

oleh pemerintah daerah

Grafik 52 Perbandingan Penerimaan Pemerintah Pusat dan Daerah terhadap Penerimaan

Konsolidasian

Sumber LKPK (2020) diolah

b Analisis Perubahan

Pada tahun 2020

penerimaan perpajakan PNBP

hibah dan transfer mengalami

penurunan dibandingkan tahun

sebelumnya Penerimaan

perpajakan turun sebesar

Rp34226 miliar atau 339 persen

pendapatan Bukan Pajak turun

sebesar Rp41111 miliar atau

2031 persen penerimaan hibah

turun sebesar Rp20717 miliar atau

9963 persen dan penerimaan transfer turun sebesar Rp1392 miliar atau 8035 persen

Penurunan realisasi tersebut disebabkan karena turunnya sebagian besar komponen

pendapatan konsolidasian

Grafik 53 Analisis Perubahan Pendapatan

Konsolidasian Tahun 2019 dan 2020

Sumber LKPK Kanwil (2020) diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

84

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

c Rasio Pajak (Tax Ratio)

1 Rasio Pajak Konsolidasian

Rasio pajak (tax ratio) merupakan perbandingan antara jumlah penerimaan pajak

suatu daerah terhadap pendapatan suatu output perekonomian atau Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) Rasio pajak dapat dihitung dengan formula

119879119886119909 119903119886119905119894119900 =119875119890119899119889119886119901119886119905119886119899 119875119890119903119901119886119895119886119896119886119899 119870119900119899119904119900119897119894119889119886119904119894119886119899 119879119894119899119892119896119886119905 119882119894119897119886119910119886ℎ

119875119863119877119861 119875119903119900119907119894119899119904119894

Tabel 52 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan

Pendapatan Perpajakan Konsolidasian

1008965 miliar 974739 miliar -339

PDRBPertEkonomi 18950527 miliar 19892890 miliar 497

Rasio Pajak (Tax Ratio) 532 490 -042

Sumber LKPK BPS (2020) diolah

Perkembangan rasio pajak

terhadap PDRB pada tahun 2020

sebesar 490 persen lebih rendah

dibandingkan rasio pajak tahun

sebelumnya Penurunan rasio ini

selaras dengan penurunan jumlah

penerimaan pajak Oleh karena itu

pemerintah perlu melakukan

berbagai upaya agar tax ratio pajak

semakin meningkat karena peran

pajak untuk membiayai pembangunan sangatlah besar

2 Rasio Pajak Per Kapita

Rasio Pajak per kapita adalah perbandingan antara jumlah penerimaan pajak

yang dihasilkan daerah dengan jumlah penduduknya Pajak per kapita menunjukkan

kontribusi setiap penduduk pada pendapatan perpajakan suatu daerah

Tabel 53 Rasio Pajak Perkapita

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan

Pendapatan Perpajakan (rupiah)

10089652770602 9747394555179 -339

Jumlah Penduduk (jiwa) 3379302 4303707 2735

Rasio Pajak Per Kapita 2985721 2264883 -2414

Sumber LKPK BPS (2020) diolah

Grafik 54 Rasio Pajak terhadap PDRB

Sumber LKPK Kanwil BPS (2021) diolah

85

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Pada tahun 2020 rasio pajak per kapita terhitung sebesar Rp226 juta per jiwa

turun cukup signifikan dibandingkan dengan tahun 2019 yang sebesar Rp296 juta per

jiwa Hal ini berarti setiap penduduk berkontribusi terhadap penerimaan perpajakan

sebesar Rp226 juta Penurunan rasio pajak per kapita yang cukup signifikan ini selaras

dengan realisasi penerimaan perpajakan yang menurun di tahun yang sama

53 BELANJA KONSOLIDASIAN

Belanja konsolidasian tingkat wilayah adalah konsolidasian

antara seluruh belanja pemerintah pusat dan pemerintah

daerah suatu wilayah dalam satu periode pelaporan yang

sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal

(berelasi)

a Analisis Proporsi dan Perbandingan

Secara keseluruhan mayoritas belanja dan transfer konsolidasian didominasi

oleh belanja pemerintah daerah Realisasi belanja dan transfer konsolidasian sebesar

Rp5717 triliun 7694 persen bersumber dari anggaran pemerintah daerah dan sisanya

sebesar 2306 persen dari anggaran pemerintah pusat Jika dilihat per jenis belanja

hampir seluruh komponen belanja yang bersumber dari APBD mendominasi belanja

konsolidasian Realisasi Belanja Pegawai konsolidasian sebesar Rp1416 triliun yang

bersumber dari APBD sebesar Rp1029 triliun (7270) dan dari APBN sebesar Rp387

triliun (2730) Belanja Modal konsolidasian sebesar Rp1073 triliun dengan komposisi

5866 persen dari APBD dan 4134 persen berasal dari APBN Jika dikaitkan dengan

kontribusi pemerintah pada pertumbuhan ekonomi khususnya dari sisi pengeluaran

pemerintah menunjukkan bahwa kontribusi pemerintah daerah lebih besar dari

pemerintah pusat

Grafik 55 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terhadap Belanja dan Transfer Konsolidasian

Sumber LKPK Kanwil (2020) diolah

Belanja konsolidasian

turun 863 persen

dibandingkan dengan

tahun sebelumnya

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

86

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

b Analisis Perubahan

Secara keseluruhan realisasi belanja konsolidasian tahun 2020 mengalami

penurunan sebesar 863 persen dibandingkan tahun sebelumnya Kondisi tersebut

dipengaruhi oleh penurunan sebagian besar komponen belanja Kenaikan realisasi

belanja hanya dialami oleh belanja bunga belanja hibah belanja tak terduga dan

belanja transfer Pada belanja tak terduga kenaikan mencapai 47942 persen

dibandingkan tahun sebelumnya disebabkan karena Pemerintah Provinsi Papua

mengalokasikan anggaran penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional

(PEN) pada pos belanja tidak terduga

Grafik 56 Komposisi Belanja Konsolidasian Tahun 2019 dan Tahun 2020

c Analisis Rasio Belanja Operasi Konsolidasian terhadap Total Belanja

Konsolidasian

Belanja operasi terdiri atas

belanja pegawai konsolidasian

dengan belanja barang

konsolidasian Rasio belanja

operasi terhadap total belanja

konsolidasian mengindikasikan

porsi belanja pemerintah untuk

operasional pemerintah Semakin

rendah rasio belanja operasi

menunjukkan bahwa realisasi

anggaran untuk kegiatan operasi semakin menurun dan lebih ditingkatkan pada belanja

sektor produktif Rasio belanja operasi terhadap total belanja konsolidasian tahun 2020

sebesar 5398 persen turun sebesar 254 persen dibandingkan tahun sebelumnya

Penurunan tersebut dipicu oleh penurunan realisasi belanja pegawai sebesar 075

persen dan belanja barang sebesar 2082 persen

Sumber LKPK Kanwil (2020)

diolah

Grafik 57 Rasio Belanja Operasi terhadap Total Belanja

Sumber LKPK Kanwil (2020) diolah

87

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

d Rasio Belanja Konsolidasian Terhadap Jumlah Penduduk

Rasio belanja konsolidasian terhadap jumlah penduduk menunjukkan seberapa

besar belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang digunakan untuk

menyejahterakan per penduduk di suatu daerah Semakin besar nilainya semakin besar

belanja yang dikeluarkan untuk menyejahterakan satu orang penduduk wilayah tersebut

sehingga semakin besar kemungkinan tercapainya dan juga sebaliknya

Rasio total belanja konsolidasian terhadap jumlah penduduk Provinsi Papua

tahun 2020 adalah Rp1328 juta per kapita Hal ini dapat diartikan bahwa dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan penduduknya selama tahun 2020 pemerintah telah

membelanjakan sebesar Rp1328 juta untuk setiap jiwa Jumlah tersebut menurun jika

dibandingkan dengan tahun 2019 dengan rasio sebesar Rp1851 juta per kapita

Tabel 54 Perkembangan Belanja Pemerintah Konsolidasian per Jiwa KabupatenKota Tahun 2017 dan 2018

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan

Belanja Konsolidasian (rupiah)

62567159641005 57166790954616 -863

Jumlah Penduduk (jiwa) 3379302 4303707 2735

Rasio Belanja Per Kapita 18514817 13283151 -2826

Sumber LKPK BPS (2021) diolah

e Analisis Dampak Kebijakan Fiskal kepada Indikator Ekonomi Regional

Pada tahun 2020 terjadi penurunan realisasi belanja pemerintah dan transfer

sebesar 863 persen Sementara itu indikator ekonomi regional Provinsi Papua tahun

2020 menunjukan kondisi kenaikan atau positif PDRB (ADHB) Provinsi Papua pada

tahun 2020 naik 497 persen Tingkat kemiskinan mengalami kenaikan sebesar 094

persen sejalan dengan total agregat belanja yang mengalami penurunan Namun

Demikian pertumbuhan ekonomi regional Provinsi Papua tahun 2020 tetap positif

karena ditopang oleh sektor pertambangan yang tetap tumbuh positif

Tabel 55 Analisis Realisasi Belanja terhadap Indikator Ekonomi Regional

Uraian 2019 2020 Kenaikan

Belanja Pemerintah 54650214406871 48619736970910 -1103

Transfer 7916945234134 8547053983707 796

Total 62567159641005 57166790954616 -863

PDRBPert Ekonomi 189505270000000 198928900000000 497

Tingkat Kemiskinan 2655 2680 094

Sumber LKPK BPS (2021) diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

88

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

54 SURPLUSDEFISIT KONSOLIDASIAN

Surplusdefisit adalah selisih lebihkurang antara pendapatan

daerah dan belanja daerah dalam tahun anggaran yang sama

Total defisit konsolidasian tahun 2020 mencapai Rp4580

triliun turun Rp443 triliun atau 881 persen jiika dibandingkan

tahun 2019 yang sebesar Rp5023 triliun

Analisis Komposisi dan Rasio

Tabel 56 Rasio SurplusDefisit Konsolidasian terhadap PDRB

Uraian SurplusDefisit Rasio thd PDRB

Realisasi Komposisi

Pemerintah Daerah 843568312976 -2 042

Pemerintah Pusat (46862807562210) 102 -2356

Konsolidasian (45801846366158) 100 -2302

)PDRB Papua Rp19892890 miliar (sumber BPS Papua)

Pada tahun 2020 Pemerintah Pusat menyumbang defisit sebesar Rp4686 triliun

atau 102 persen dari total defisit konsolidasian sementara Pemerintah Daerah

menyumbang surplus sebesar Rp84357 miliar Rasio surplusdefisit konsolidasian

terhadap PDRB mencapai minus 2302 persen yang terdiri dari Pemerintah Pusat

sebesar minus 2356 persen dan Pemerintah Daerah sebesar 042 persen Jika

dibandingkan tahun sebelumnya terjadi kenaikan rasio sebesar 346 persen

55 ANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN FISKAL AGREGAT

PDRB adalah penjumlahan nilai output bersik perekonomian

yang ditimbulkan oleh seluruh kegiatan ekonomi di suatu

wilayah tertentu dan dalam satu kurun waktu tertentu Nilai

PDRB suatu daerah dapat dihitung dengan menggunakan

pendekatan pengeluaran yaitu

Keterangan

Y = Pendapatan Nasional C = Konsumsi Rumah Tangga I = Investasi G = Belanja

Pemerintah X = Ekspor dan M = Impor

Analisis kontribusi pemerintah terhadap PDRB ini menggunakan data pada

laporan statistik keuangan pemerintah tingkat wilayah berupa Laporan Operasional

(Statement of Government Operations) Nilai belanja pemerintah (G) diproxikan dari nilai

pengeluaran konsumsi pemerintah yang berasal dari kompensasi pegawai ditambah

Y = C + I + G + (X-M)

Defisit konsolidasian

turun sebesar 881

persen menjadi

minus 4580 triliun di

tahun 2020

Kontribusi belanja

pemerintah terhadap

PDRB turun 1261

persen dibandingkan

tahun sebelumnya

89

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

penggunaan barang dan jasa konsumsi aset tetap dan pembelian barangjasa untuk

transfer langsung ke rumah tangga dikurangi penjualan barang dan jasa Sedangkan

nilai investasi pemerintah (I) diproxikan dari nilai pembentukan Modal Tetap Bruto

(PMTB) yang merupakan nilai akuisisi aset tetap dikurangi penghentian aset tetap

Tabel 57 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tahun 2020

TRANSAKSI YANG MEMPENGARUHI KEKAYAAN BERSIH

Pendapatan 67103774431101

a Pajak 9663914590287

b Kontribusi Sosial

c Hibah -2784659152934

d Pendapatan Lainnya 60224518993748

Beban 46585650430881

a Kompensasi Pegawai 14157539641699

b Penggunaan Barang dan Jasa 16036872946857

c Konsumsi Aset Tetap -

d Bunga 56776003358

e Subsidi 59754444899

f Hibah 8339268377086

g Manfaat Sosial 828645792548

h Beban Lainnya 7106793224435

Keseimbangan Operasi BrutoNetto 20518124000220

Transaksi Aset Non Keuangan Netto 10726773761290

a Aset Tetap 10132199323058

b Persediaan -

c Barang Berharga -

d Aset Non Produksi 594574438232

Saldo Pinjaman Netto 9791350238930

Transaksi Aset Keuangan dan Kewajiban 9791350238930

a Akuisisi Netto Aset Keuangan 10004980665007

- Dalam Negeri 10004980665007

- Luar Negeri -

b Keterjadian Kewajiban 213630426077

- Dalam Negeri 213630426077

- Luar Negeri -

Sumber LKPK (2020) diolah

Kontribusi pemerintah terhadap PDRB pada tahun 2020 sebesar 2027 persen

terdiri dari kontribusi belanja pemerintah sebesar 1518 persen dan kontribusi investasi

pemerintah sebesar 509 persen Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi

penurunan kontribusi pemerintah sebesar 1846 persen yang berasal dari penurunan

belanja pemerintah sebesar 1581 persen sedangkan investasi pemerintah mengalami

penurunan sebesar 265 persen

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

90

PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian

Tabel 58 Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Belanja Pemerintah (G) 5874343 Miliar 3019441 Miliar

Investasi Pemerintah (I) 1465897 Miliar 1013220 Miliar

PDRB 18950527 Miliar 19892890 Miliar

Kontribusi Belanja terhadap PDRB 3099 1518

Kontribusi Investasi terhadap PDRB 774 509

Sumber LKPK BPS (2020) diolah

Jika dikaitkan dengan kondisi perekonomian Provinsi Papua pada tahun 2020

yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 692 persen (y-o-y) dengan sektor

pertambangan dan terkontraksi sebesar minus 683 persen (y-o-y) tanpa pertambangan

kontribusi pemerintah dari investasi dirasa lebih dibutuhkan untuk dapat segera

meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang Di tahun 2020 ini

kontribusi belanja pemerintah turun tajam karena turunnya realisasi belanja pemerintah

terutama APBD sebagai efek dari berbagai kebijakan yang diambil pemerintah dalam

rangka penanggulangan COVID-19 Kedepan peningkatan alokasi belanja modal baik

di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah diharapkan mampu meningkatkan

kontribusi pemerintah terhadap Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua

Namun demikian alokasi belanja pemerintah tersebut harus diikuti dengan eksekusi

belanja yang baik sehingga anggaran pemerintah akan memberikan kontribusi maksimal

bagi perekonomian Papua

BOKS 5

Tahun 2020 Investasi PMA dan PMDN di Papua Meningkat

JAYAPURA ndash Pandemi Covid-19 nampaknya tidak mempengaruhi kinerja PMA (Penanaman Modal Asing) dan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) Bahkan total investasi di Papua mengalami kenaikan Kepala Bidang Data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Papua Petrus Asem menjelaskan operasional perusahaan di Papua di masa pandemi Covid-19 tahun 2020 tidak mengalami kendala

ldquoPerusahaan-perusahaan yang tetap aktif dan tumbuh di masa pandemi Covid-19 yaitu sektor usaha kecil menengahrdquoujarnya kepada Cenderawasih Pos Senin (222) kemarin Lanjutnya perusahaan yang tercatat PMA sebanyak 155 perusahaan dan PMDN sebanyak 110 perusahaan Hanya saja kewajiban menyampaikan LKPM mengalami penurunan yang mana PMA sebanyak 96 dan PMDN 47 ldquoAlasan penyampaian LPKM mengalami penurunan dikarenakana banyak perusahaan belum memahami mekanisme dan sistem terbarurdquo terangnya

Diakuinya meski penyampaian melaporkan LKPM mengalami penurunan akan tetapi nilai investasi tetap tinggi karena yang menyampaikan LKPM adalah perusahaan-perusahaan yang memiliki nilai investasi besar ldquoUntuk PMA nilai investasinya Rp 113227 triliun mengalami kenaikan sebesar 30 persen dari tahun 2019 triwulan empat Sementara PMDN nilai investasinya sebesar Rp 10682 triliun meningkat sebesar 20 persen PMA mendominasi sektor tambang sementara PMDN lebih pada sektor perkebunan dan pertanianrdquo pungkasnya

Sumber ceposonlinecom diakses tanggal 23 Februari 2021

B u r h a n i A S K a K a n w i l D J P b P r o v i n s i P a p ua

BAB VIkeunggulan dan potensi daerah

APBN dan APBD sumber utama penggerakekonomi kita Jalankan dengan Akuntabel

Kejar Realisas i dengan Transparan Janganmudah protes tetapi kita harus berproses Mungkin di awal sedik it berat manajemenkris is kita lakukan jadikan Covid19 sebagaipeluang mencari so lus i dalam pemulihanekonomi menuju Indonesia Maju

Sumber Foto Kanwil DJPb Provinsi Papua

Mengawal Pemulihan Kesehatan untuk Kebangkitan Ekonomi

91

Festival Budaya Lembah Baliem Papua Photo Credit KPPN Wamena

Pandemi Covid-19 yang masuk ke Indonesia sejak Maret 2020 berdampak

signifikan pada pelemahan di berbagai sektor ekonomi Badan Pusat Statistik

(BPS) mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi sepanjang 2020 mengalami

kontraksi sebesar 207 persen secara year on year (yoy) Hal ini terjadi karena

pertumbuhan ekonomi tahun 2020 pada sebagian besar pulau di Indonesia negatif

kecuali Pulau Sulawesi serta gabungan pulau di Maluku dan Papua Pertumbuhan

ekonomi di Maluku dan Papua adalah sebesar 144 persen yoy namun hanya memiliki

kontribusi ke pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 235 persen (sumber

wwwkontancoid 2021) Pertumbuhan positif di Papua disebabkan oleh kenaikan hasil

produksi sektor unggulan dan pemanfaatan potensi ekonomi sebagai penyokong Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Papua Penentuan lebih lanjut atas sektor-

sektor unggulan di Papua dilakukan dengan menggunakan metode analisis Location

Quotient (LQ)

61 Analisis Locatio Quotient (LQ)

LQ merupakan suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana

tingkat spesialisasi sektor-sektor ekonomi di suatu wilayah yang memanfaatkan sektor

basis atau leading sektor LQ menghitung perbandingan share output sektor tertentu di

suatu wilayah (Provinsi) dengan share output sektor tersebut di wilayah yang lebih luas

P

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB VI

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI DAN TANTANGAN

FISKAL REGIONAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

92

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

(Nasional) Sektor unggulan di sini berarti sektor bisnis yang tidak akan habis apabila

dieksploitasi oleh pemerintah wilayah Analisis LQ dimaksudkan untuk mengidentifikasi

dan merumuskan komposisi dan pergeseran sektor-sektor basis suatu wilayah dengan

menggunakan data PDRB sebagai indikator pertumbuhan wilayah (Hendayana 2003)

PDRB merupakan salah satu perangkat data ekonomi yang dapat digunakan

untuk mengevaluasi kinerja pembangunan ekonomi suatu wilayah dalam suatu periode

tertentu Penggunaan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dirasakan lebih akurat

daripada penggunaan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) karena turut

memperhitungkan inflasi yang terjadi di wilayah tersebut PDRB pada dasarnya

merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu

wilayah tertentu atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh

seluruh unit ekonomi pada suatu wilayah Nilai PDRB dapat merepresentasikan

pertumbuhan ekonomi suatu wilayah

Analisis LQ merupakan salah satu pendekatan yang umum digunakan dalam

model ekonomi basis sebagai langkah awal untuk memahami sektor kegiatan yang

menjadi pemicu pertumbuhan Analisis LQ banyak digunakan untuk membahas kondisi

perekonomian mengarah pada identifikasi spesialisasi kegiatan perekonomian atau

mengukur konsentrasi relatif kegiatan ekonomi untuk mendapatkan gambaran dalam

penetapan sektor unggulan sebagai leading sektor suatu kegiatan ekonomi industri

Tujuan metode LQ ini untuk mengidentifikasi sektor unggulan (basis) dalam suatu

wilayah (Miller 1991) Salah satu rumus perhitungan yang digunakan dalam analisis LQ

melalui pendekatan Nilai TambahPendapatan sebagai berikut 119871119876 =Vi Vt119884119894119884119905

Vi = Nilai PDRB sektor i pada tingkat wilayah yang lebih rendah (Provinsi)

Vt = Total PDRB pada tingkat wilayah yang lebih rendah (Provinsi)

Yi = Nilai PDRB sektor i pada tingkat wilayah yang lebih atas (Nasional)

Yt = Total PDRB pada tingkat wilayah yang lebih atas (Nasional)

Selanjutnya dilakukan pengklasifikasian atas hasil indeks perhitungan di atas

dengan kategori sebagai berikut

LQ gt 1 artinya sektor ini menjadi basis atau menjadi sumber pertumbuhan

Komoditas memiliki keunggulan komparatif hasilnya tidak saja dapat memenuhi

kebutuhan di wialyah bersangkutan akan tetapi juga dapat diekspor ke luar wilayah

LQ = 1 komoditas itu tergolong non-basis tidak memiliki keunggulan komparatif

Produksinya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan wilayah sendiri dan tidak

mampu untuk diekspor ke luar wilayah

93

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

LQ lt 1 komoditas ini juga termasuk non-basis Produksi komoditas di suatu wilayah

tidak dapat memenuhi kebutuhan sendiri sehingga memerlukan pasokan dari luar

Berdasarkan data dalam httpspapuabpsgoid diperoleh data PDRB hasil

produksi lapangan usaha atas 17 sektor usaha dengan rincian sebagai berikut

Tabel 61 Daftar PDRB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku

Di Provinsi Papua Tiap Triwulan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

No Sektor Usaha

PDRB Papua Tahun 2020

Triwulan I Triwulan II Triwulan

III Triwulan

IV Tahunan

1 Pertanian Kehutanan dan Perikanan 609181 603192 611251 622988 2446612

2 Pertambangan dan Penggalian 1059579 1319255 1527604 1718106 5624542

3 Industri Pengolahan 104014 106029 103019 100950 414013

4 Pengadaan Listrik dan Gas 2175 2050 2056 2042 8323

5 Pengadaan Air Pengelolaan Sampah 2510 2496 2480 2551 10037

6 Konstruksi 715826 754473 787666 816700 3074665

7 Perdagangan Besar dan Eceran 527727 506318 525493 532601 2092139

8 Transportasi dan Pergudangan 317174 147768 181558 191494 837994

9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

43469 34749 36033 38441 152692

10 Informasi dan Komunikasi 200565 212150 214120 218809 845643

11 Jasa Keuangan dan Asuransi 83724 79437 82717 86662 332540

12 Real Estate 139005 143251 145972 148857 577085

13 Jasa Perusahaan 62655 56948 62227 63245 245076

14 Administrasi Pemerintahan dll 510838 545224 569732 579005 2204800

15 Jasa Pendidikan 96851 101114 103585 107448 408998

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 90945 95261 96317 101453 383976

17 Jasa lainnya 57910 57210 58774 59860 233754

Total PDRB Papua 4624148 4766925 5110605 5391212 19892890

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Sebagai pembanding dalam melakukan perhitungan analisis LQ diperlukan data sejenis

pada periode yang sama untuk wilayah Nasional Berdasarkan data dalam

httpsbpsgoid diperoleh data Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional Tahun 2020

atas 17 sektor usaha dimaksud dengan rincian sebagai berikut

Tabel 62 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku

Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

No Sektor Usaha PDRB Papua Tahun 2020

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Tahunan

1 Pertanian Kehutanan dan Perikanan 50350320 56975720 57158800 47023770 211508610

2 Pertambangan dan Penggalian 26742030 23150760 23987510 25473890 99354190

3 Industri Pengolahan 78362200 73256450 77343350 77842170 306804170

4 Pengadaan Listrik dan Gas 4593360 4199500 4570140 4611160 17974160

5 Pengadaan Air Pengelolaan Sampah 275950 277790 283670 292870 1130280

6 Konstruksi 41971430 38944580 41295930 43054020 165265960

7 Perdagangan Besar dan Eceran 51764240 47324570 49955500 50502700 199547010

8 Transportasi dan Pergudangan 20288090 13188360 17118490 18375130 68970070

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

94

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

No Sektor Usaha PDRB Papua Tahun 2020

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Tahunan

9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

10974190 8418440 9710330 10320130 39423090

10 Informasi dan Komunikasi 16686900 17187030 17758750 17951230 69583910

11 Jasa Keuangan dan Asuransi 18440330 16390190 16837060 17938970 69606550

12 Real Estate 11298010 11285420 11393360 11401300 45378090

13 Jasa Perusahaan 7846550 6762940 7297760 7518300 29425550

14 Administrasi Pemerintahan dll 14138930 14011050 14362860 15504680 58017520

15 Jasa Pendidikan 12985450 13037760 13919500 14996940 54939650

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 4691070 4534610 5281300 5607920 20114900

17 Jasa lainnya 8051600 6874160 7570180 7760880 30256820

Total PDRB Papua 379460650 355819330 375844490 376176060 1487300530

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

Berdasarkan data-data tersebut di atas dilakukan perhitungan LQ untuk mengetahui

sektor unggulan dan potensi di masa depan dengan hasil perhitungan sebagai berikut

Tabel 63 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku

Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

No Sektor Usaha PDRB Papua Tahun 2020

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Tahunan

1 Pertanian Kehutanan dan Perikanan 099 079 079 092 086

2 Pertambangan dan Penggalian 325 425 468 471 423

3 Industri Pengolahan 011 011 010 009 010

4 Pengadaan Listrik dan Gas 004 004 003 003 003

5 Pengadaan Air Pengelolaan SampahLimbah

075 067 064 061 066

6 Konstruksi 140 145 140 132 139

7 Perdagangan Besar dan Eceran 084 080 077 074 078

8 Transportasi dan Pergudangan 128 084 078 073 091

9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 033 031 027 026 029

10 Informasi dan Komunikasi 099 092 089 085 091

11 Jasa Keuangan dan Asuransi 037 036 036 034 036

12 Real Estate 101 095 094 091 095

13 Jasa Perusahaan 066 063 063 059 062

14 Administrasi Pemerintahan dll 296 290 292 261 284

15 Jasa Pendidikan 061 058 055 050 056

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 159 157 134 126 143

17 Jasa lainnya 059 062 057 054 058

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

62 Sektor Unggulan Daerah

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua sampai Triwulan IV 2020 mengalami

pertumbuhan sebesar 692 persen yoy Hal ini disebabkan oleh naiknya produksi bijih

logam yang mengakibatkan sektor Pertambangan dan Penggalian tumbuh sebesar

4431 persen Sektor lain yang juga mengalami pertumbuhan adalah Jasa Keuangan

sebesar 655 persen Jasa Kesehatan dan Bantuan Sosial sebesar 182 persen

Informasi dan Komunikasi sebesar 127 persen serta kategori Pengadaan Air

Pengelolaan Sampah Limbah dan Daur Ulang sebesar 100 persen (sumber BI Papua

2021) Namun dari kelima sektor yang mengalami pertumbuhan positif pada tahun 2020

95

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

tersebut hanya sektor Pertambangan dan Penggalian serta sektor Jasa Kesehatan dan

Bantuan Sosial yang berdasarkan hasil analisis perhitungan LQ merupakan sektor basis

Berdasarkan hasil perhitungan LQ sebagaimana Tabel 63 di atas juga terdapat

4 sektor usaha di Papua yang mempunyai memiliki koefisien LQ gt 1 (sektor basis)

Keempat sektor basis dimaksud adalah sebagai berikut

a) Pertambangan dan Penggalian

Koefisien LQ Tahunan di 2020 untuk sektor ini adalah sebesar 423 Nilai ini

adalah nilai koefisien terbesar dari 17 sektor usaha di Papua Di samping itu sektor

Pertambangan dan Penggalian juga memiliki nilai koefisien LQ yang selalu meningkat

tiap triwulan sepanjang tahun 2020 yaitu 325 pada triwulan I 425 pada triwulan II

468 pada triwulan III dan 471 pada triwulan IV 2020 sehingga diperkirakan nilainya

akan meningkat di tahun 2021 Dari sisi produksi pertumbuhan ekonomi selama tahun

2020 di Provinsi Papua juga disebabkan oleh pertumbuhan lapangan usahasektor

Pertambangan dan Penggalian sebesar 1662 persen serta merupakan lapangan usaha

dengan kontribusi terbesar (2827 persen) kepada PDRB Provinsi Papua

Sektor Pertambangan

dan Penggalian disebut sebagai

sektor unggulan di Papua karena

berdasarkan data dari Dinas

ESDM Provinsi Papua

konsentrasi mineral logam

pertambangan diperkirakan

terdapat pada Lajur Pegunungan

Tengah Papua Posisi tektonik

Papua yang berada di Lingkar

Pasifik yang berupa cincin gunung api memberikan potensi endapan mineral logam

maupun non logam yang besar dengan potensi terbesar pada pertambangan emas

(443 persen) sebagaimana terlihat pada Grafik 61 Salah satu lokasi pertambangan

emas di Papua berada di Kabupaten Mimika yang memiliki potensi tembaga dan emas

terbesar di dunia dan selama ini dikelola oleh PT Freeport Indonesia

b) Administrasi Pemerintahan Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

Sektor ini mempunyai nilai koefisien tertinggi kedua di perhitungan LQ Tahunan

di 2020 serta termasuk kategori sektor basis karena yaitu koefisian LQ gt 1 yaitu sebesar

284 Meskipun sektor ini dikategorikan sebagai sektor basis di 2020 namun nilai

koefisien LQ bergerak naik-turun pada tahun 2020 yaitu 296 pada triwulan I 290 pada

Grafik 61 Potensi Pertambangan di Papua

Sumber RKPD Provinsi Papua diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

96

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

triwulan II 292 pada triwulan III dan 261 pada triwulan IV 2020 Berdasarkan kriteria

dalam Buku Pedoman Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (BPS 2015)

disebutkan bahwa kategori pada sektor ini mencakup kegiatan yang sifatnya

pemerintahan sehingga pada umumnya dilakukan oleh instansiadministrasi

pemerintahan Di samping itu sektor ini juga mencakup pendanaan dan administrasi

dari program-program jaminan sosial wajib yang pada umumnya juga diselenggarakan

oleh instansi pemerintah Tingginya koefisien LQ untuk sektor ini menunjukkan tingginya

produksi pada lapangan usaha di Provinsi Papua yang dilaksanakan oleh pemerintah

serta tingginya ketergantungan APBNAPBD pada pertumbuhan ekonomi di Papua

c) Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

Sektor ini memiliki nilai koefisien LQ Tahunan di 2020 terbesar ketiga untuk

Provinsi Papua serta termasuk kategori sektor basis karena yaitu koefisian LQ gt 1 yaitu

sebesar 143 Kategori dalam sektor ini mencakup mulai dari pelayanan kesehatan yang

diberikan oleh tenaga profesional terlatih di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lain

sampai kegiatan perawatan di rumah yang melibatkan tingkatan kegiatan pelayanan

kesehatan sampai kegiatan sosial yang tidak melibatkan tenaga kesehatan profesional

Nilai koefisien LQ pada sektor ini juga bergerak naik-turun pada tahun 2020 yaitu 159

pada triwulan I 157 pada triwulan II 134 pada triwulan III dan 126 pada triwulan IV

2020 Hampir sama dengan sektor Administrasi Pemerintahan Pertahanan dan

Jaminan Sosial Wajib di atas implementasi peluang usaha sektor ini di Papua juga

terkait dengan kegiatan sosial yang juga turut bergantung pada kontribusi dari

APBNAPBD

d) Konstruksi

Nilai Koefisien LQ Tahunan di 2020 untuk sektor Konstruksi adalah sebesar 139

sehingga sektor ini termasuk salah satu sektor basisunggulan di Papua Hal ini dapat

dilihat dengan banyaknya pembangunan sarana-sarana di Papua untuk mengejar

ketertinggalan pembangunan infrastruktur dengan Provinsi-Provinsi lain di Indonesia

Percepatan dalam pembangunan konstruksi di Papua diharapkan akan mendukung

dalam peningkatan investasi di Provinsi Papua Di samping itu gencarnya

pembangunan konstruksi di Papua juga sebagai bagian dari percepatan pembangunan

sarana pendukung PON XX yang akan diselenggarakan pada tahun 2021 di Provinsi ini

Berdasarkan data dari Kementerian PUPR dan Kemenpora terdapat tiga klaster venue

di PON XX yang tersebar di 4 wilayah yaitu KotaKabupaten Jayapura Kabupaten

Mimika dan Kabupaten Merauke Delapan Venue berlokasi pada KotaKabupaten

Jayapura yang terdiri dari Kawasan Olahraga Kampung Harapan Kompleks Olahraga

97

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Doyo Baru Lapangan Sepakbola Universitas Cenderawasih Lapangan Tenis Kantor

Walikota Jayapura GOR Tinju Gidi GOR Waringin GOR Cenderawsih dan Arena

Dayung Lima venue berlokasi di Mimika yang terdiri dari Mimika Sports Complex

(SMC) GOR Biliar GOR Futsal Mimika Gedung Eme Neme Yauware dan Wisma Atlet

Sedangkan lima venua berlokasi di Merauke yang meliputi GOR Hiad Sai Sirkuit Balap

Motor Distrik Tanah Miring Stadion Katalpal Mopah Lama Rumah Susun Balai PUPR

serta Rumah Susun Unmus Selain pembangunan venue-venue ini sektor konstruksi

juga meliputi pembangunan jalan trans Papua serta pengembangan obyek-obyek

Pariwisata sebagai pendukung penyelenggaraan PON XX

63 Sektor Potensial Daerah

Dilihat dari kontribusi

lapangan usaha perekonomian

Papua masih bergantung pada

sektor Pertambangan dan

Penggalian dengan porsi

sebesar 2827 persen yang

dilanjutkan dengan sektor

Konstruksi sebesar 1546

persen Dengan adanya

pandemi COVID-19 yang

mengakibatkan penurunan

kinerja sektor non tambang pemulihan ekonomi diharapkan dapat menyasar kepada

sektor non tambang yang memiliki pangsa tenaga kerja terbesar yakni sektor Pertanian

Kehutanan dan Perikanan dengan pangsa pasar sebesar 669 persen dari total tenaga

kerja Di samping itu meskipun berdasarkan analisis LQ tidak dikategorikan sebagai

sektor basisunggulan sektor ini memberikan kontribusi terbesar ketiga bagi

perekonomian Provinsi Papua yaitu sebesar 1230 persen Rincian pangsa PDRB

Provinsi Papua tahun 2020 dapat dilihat pada grafik 62

a) Perikanan

Berdasarkan RKPD Provinsi Papua Tahun 2020 Wilayah Pengelolaan

Perikanan (WPP) Papua terbagi menjadi dua yaitu perairan utara dan perairan selatan

Potensi pada Perikanan Tangkap dapat dilihat dari luasnya hamparan perairan Laut

Cendrawasih dan Pasifik seluas 11000 kmsup2 yang terletak di perairan utara Papua yang

merupakan kawasan kaya akan sumber daya perikanan Pelagis Besar (Tuna Paruh

Panjang Cakalang dan Tenggiri) Sedangkan perairan Laut Arafura seluas 14300 km

Grafik 62 Pangsa PDRB Provinsi Papua Tahun 2020

Sumber Bank Indonesia diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

98

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

di bagian selatan Papua merupakan kawasan yang kaya akan sumber daya Ikan

Demersal (Udang Kakap Bawal Pari Cucut dan Ikan lainnya) Namun mengingat

masih terbatasnya pemanfaatan potensi ini di Papua sumber daya alam yang melimpah

tersebut belum dapat dioptimalkan dalam mendukung perekonomian masyarakat dan

pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua

Selanjutnya besarnya potensi pada Perikanan Budidaya dapat dilihat dari

Kawasan Bentang Laut Papua yang memiliki potensi budidaya kelautan dan perikanan

dengan prioritas penanganan meliputi

Perikanan budidaya laut di Teluk Cendrawasih di Kabupaten dan Kota Jayapura

Perikanan budidaya air payau (tambak) di Sarmi dan Waropen

Perikanan budidaya air tawar (kolam) di Jayawijaya Kabupaten dan Kota Jayapura

Optimalisasi pemanfaatan atas sektor Pertanian ini antara lain dapat dilakukan dengan

Mengoptimalkan jalur perdagangan mendorong sertifikasi ekspor serta memanfaatkan

Cold Storage atas hasil tangkapan ikan Di samping itu dukungan pengadaan armada

kapal yang modern dapat dibiayai dengan APBD maupun pemanfaatan DAK Fisik

b) Pertanian Perkebunan dan Peternakan

Potensi pengembangan lahan pertanian di Papua masih terbuka sangat lebar

melalui klarifikasi status lahan untuk pembangunan pertanian oleh Pemerintah dan

masyarakat adat pengembangan infrastruktur pertanian termasuk jaringan irigasi

jaringan jalan pendukung pertanian pasar peningkatan SDM secara konsisten dan

terpadu dan pemberdayaan masyarakat untuk membangun sektor pertanian Dengan

mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lahan yang tersedia secara tepat dan lestari

dapat menjadikan Provinsi Papua sebagai sentra produksi pertanian di wilayah timur

Untuk mendukung permbiayaan usaha pertanian pemda dapat mendorong penyediaan

lembaga keuangan mikro serta bersinergi dengan Pemerintah Pusat antara lain dengan

memberikan kemudahan akses kepada petani melalui skema Kredit Usaha Rakyat

(KUR) dan Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) sebagau kredit program Pemerintah Pusat

c) Kehutanan

Papua adalah Provinsi yang memiliki hutan terluas di Indonesia dengan hutan

seluas 2503 ha Tiga Kabupaten dengan wilayah hutan terluas adalah Mamberamo

(270 ha) Asmat (229 ha) dan Boven Digoel (198 ha) Tanah Papua merupakan

penyumbang 50 persen keanekaragaman hayati di Indonesia sehingga menjaga

keberadaan hutan Papua berarti menjaga keanekaragaman hayati dan populasi seluruh

Orang Asli Papua (OAP) yang menggantungkan hidupnya dari sumberdaya alam dan

jasa ekosistem hutan (sumber wwwsuarapapuacom 2019) Hutan tersebut di

99

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

kelompokkan ke dalam 3 fungsi yaitu hutan lindung suaka alam dan hutan produksi

Hutan lindung dan suaka alam berfungsi untuk menjaga kelestarian alam seperti

pengaturan tata air dan tempat berlindung bagi flora fauna Hutan produksi dapat

dimanfaatkan untuk memproduksi kayu rotan gatah dan hasil hutan lainnya Luas

hutan produksi adalah 30 persen dari keseluruhan hutan di Papua Namun pemanfaatan

hutan ini juga belum dilakukan secara optimal Hal ini dapat dilihat dari masih rendahnya

porsi sektor Kehutanan pada PDRB Provinsi Papua

d) Pariwisata

Meskipun porsi Sektor Pariwisata dalam PDRB Lapangan Usaha Provinsi Papua

tidak signifikan namun berdasarkan hasil simulasi dengan Computer General

Equilibrium (CGE) pariwisata merupakan subsektor yang paling potensial karena

memberikan dampak yang cukup tinggi terhadap PDRB dan penyerapan tenaga kerja

Hal ini karena peningkatan sektor ini berpengaruh signifikan dalam peningkatan sektor

lain yaitu Industri Pengolahan Perdagangan Besar dan Eceran Transportasi dan

Pergudangan serta Informasi dan Komunikasi

Provinsi Papua memiliki beragam potensi pariwisata yang dapat menjadi potensi

unggulan daerah Beberapa Taman Nasional yang dimiliki oleh Provinsi Papua ialah

Taman Nasional Lorentz di Mimika Jayawijaya Puncak Jaya dan Asmat Taman

Nasional Wasur di Merauke dan Taman Naional Teluk Cendrawasih di Nabire Potensi

pariwisata tersebut belum dikelola secara maksimal sehingga belum memberikan

dampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat Pariwisata merupakan sektor

yang sangat potensial untuk dikembangkan mengingat Provinsi Papua ditunjuk sebagai

tuan rumah dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang akan dilaksanakan tahun

2021 Hal ini akan menjadi peluang banyaknya pengunjung dari luar daerah yang akan

datang ke Papua yang biasanya diikuti pula dengan meningkatnya kegiataan

perekonomian (hotel transportasi akomodasi souvenir dan lain-lain)

64 Tantangan Fiskal Regional Dalam Mendorong Potensi Ekonomi Daerah

641 Tantangan Fiskal Pemerintah Pusat

Tantangan fiskal utama yang dihadapi oleh Pemerintah Pusat dalam mendorong

potensi ekonomi daerah Papua adalah masih tingginya ketergantungan APBD pada

Pendapatan dari Pemerintah Pusat Dalam menjalankan amanah dari UU Nomor 21

tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua Pemerintah telah

memberikan dukungan dana berupa pengalokasian Dana Otsus Dana Otsus

merupakan salah satu jenis belanja Transfer ke Daerah dalam APBN yang ditentukan

setara 2 persen dari pagu Dana Alokasi Umum (DAU) nasional dan berlaku selama 20

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

100

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

tahun (2002-2021) Dana Otsus

diharapkan berperan sebagai

pendorong peningkatan

kesejahteraan masyarakat dan

pembangunan di Papua Namun

perkembangan beberapa

indikator masih menunjukkan

bahwa pertumbuhan

perekonomian Papua masih jauh

berada di bawah rata-rata

nasional Masih besarnya

alokasi dana Perimbangan dan

Transfer dari Pusat juga

menunjukkan belum terciptanya

kemandirian ekonomi Provinsi

Papua yang salah satu

indikasinya adalah masih

rendahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Papua Berdasarkan data realisasi APBD

Nasional tahun 2019 Papua menjadi Provinsi dengan jumlah PAD nomor 33 dari 34

Provinsi di Indonesia Peringkat Papua hanya lebih baik dari Papua Barat serta jauh

berada di bawah rata-rata rasio PAD Provinsi di Indonesia

642 Tantangan Fiskal Pemerintah Daerah

Rendahnya PAD di Papua menjadi salah satu indikasi belum optimalnya peran

kebijakan fiskal Pemda dalam memanfaatkan sektor unggulan potensi sumber daya

yang dimiliki Hal ini menjadi tantangan fiskal bagi Pemda Papua mengingat masih

kecilnya kontribusi Papua terhadap PDB Nasional meskipun memiliki sumber daya alam

yang cukup melimpah (Pertambangan Pertanian Kehutanan dan Perikanan) Struktur

Pendapatan Papua tahun 2020 tampak pada Grafik 64 dengan rincian meliputi

a) Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan sebesar 6493 persen yang terdiri

dari DAU DAK dan DBH Pajak

b) Transfer Pemerintah Pusat ndash Lainnya sebesar 2623 persen yang terdiri dari Dana

Otsus dan Dana Penyesuaian

c) PAD dengan porsi sebesar 542 persen yang terdiri dari Pajak Daerah Retribusi

Daerah Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dan PAD lainnya serta

Grafik 63 Perbandingan Rasio PAD antar Provinsi Tahun

2019

Sumber Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan diolah

101

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

d) Pendapatan Daerah Lain-lain sebesar 343 persen yang terdiri Transfer

Pemerintah Provinsi Transfer Bantuan Keuangan dan Lain-lain Pendapatan

Daerah yang Sah

Berdasarkan komposisi

tersebut tantangan fiskal yang

dihadapi oleh Pemda di Papua

adalah bagaimana

mengoptimalkan pemanfaatan

dari dana-dana perimbangan

dan transfer yang cukup besar

dari Pemerintah Pusat

Tantangan lain adalah upaya

meminimalisir pemanfaatan

penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa yang belum optimal danatau kurang tepat

sasaran Berdasarkan hasil koordinasi dengan para pemangku kepentingan di Papua

beberapa hal yang menjadi pertimbangan antara lain kesulitan akses transportasi dan

internet kondisi keamanan yang belum kondusif dan mudah terjadi konflik keterbatasan

SDM dan fasilitas infrastruktur kondisi demografi serta karakter masyarakat asli Papua

643 Sinkronisasi Kebijakan Fiskal Pusat-Daerah

Provinsi Papua merupakan satu dari tiga Provinsi (selain Papua Barat dan Aceh)

yang masih mendapatkan dukungan dana berupa pengalokasian Dana Otsus dalam

APBN sd tahun 2021 Untuk mendukung keberhasilan pemanfaatan dana Otsus dan

pertumbuhan ekonomi di Papua diperlukan optimalisasi sinergi dan sinkronisasi

kebijakan fiskal antara Pemerintah Pusat dan Daerah melalui sebuah perencanaan yang

terintegrasi Meskipun terdapat indikasi penyaluran yang kurang tepat sasaran namun

penghentian Dana Otsus pada saat ini dapat menimbulkan konflik baru di Provinsi

Papua Oleh sebab itu perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam tentang efektivitas

dan keberlanjutan penyaluran Dana Otsus di Papua dengan mengoptimalkan peran

fiskal dari Pemerintah Pusat dan Daerah agar berperan dalam peningkatan PAD serta

pertumbuhan ekonomi di Provinsi Papua Di samping itu sinergi tersebut juga dapat

dilakukan dengan mengoptimalkan peran Kanwil DJPb Papua untuk bersinergi dengan

Pemda dalam monev penyaluran DFDD pelaksanaan program PEN serta pembinaan

dalam penyaluran Kredit Program di Provinsi Papua

Di samping itu sinkronisasi kebijakan fiskal juga ditunjukkan dalam masa

persiapan acara PON XX Kegiatan tersebut memerlukan biaya yang sangat besar

Grafik 64 Struktur Pendapatan Provinsi Papua

Sumber SIKD diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

102

KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL

dalam pembangunan sarana dan infrastrukturnya sehingga membutuhkan sinkronisasi

anggaran dari APBD dan APBN Pemprov Papua mengalokasikan dana APBD lebih dari

Rp38 triliun untuk pembangunan dan renovasi lokasi pertandingan PON XX

Pengalokasian anggaran dimulai sejak tahun 2016 sebesar Rp2286 miliar tahun 2017

sebesar Rp4472 miliar tahun 2018 sebesar Rp8793 miliar tahun 2019 sebesar Rp22

triliun serta tahun 2021 sebesar Rp2 triliun Pemerintah pusat juga mengalokasikan

dana APBN sebesar Rp23 triliun untuk mendukung pembangunan arena PON tersebut

Pembangunan sarana PON XX yang membutuhkan dana terbesar adalah

Stadion Papua Bangkit yang didanai oleh APBD Provinsi Papua senilai Rp 13 triliun dan

diresmikan pada tanggal 23 Oktober 2020 Stadion Papua Bangkit diklaim sebagai

stadion terbaik dan termegah kedua yang ada di Indonesia setelah Stadion Gelora Bung

Karno (GBK) Stadion ini memiliki kapasitas 40000 penonton dimana seluruh fasilitas

stadion telah berstandar internasional Desain stadion ini disesuaikan dengan budaya

masyarakat Papua yaitu Honai Karena keunggulannya Stadion Papua Bangkit

merupakan salah satu nominasi Stadion Terbaik Dunia 2019 oleh media online asal

Polandia (Press Release Peresmian Stadion Papua Bangkit 2020)

Di samping pemanfaatan alokasi APBN dari Kementerian PUPR masyarakat

Papua juga dapat memanfaatkan APBN melalui penyaluran DAK Fisik Dana Desa atau

penyaluran kredit program kepada UMKM Pemanfaatan ini antara lain dengan

mengoptimalkan peran Pemda dalam penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa dengan

prioritas untuk mendukung pembangunan sarana fisik di daerah-daerah sekitar

penyelenggaraan kegiatan PON Optimalisasi peran Pemda juga diperlukan dalam

pelaksanaan sinergi pelaksanaan KUR dan Pembiayaan UMi Kedua kredit program

dimaksud dapat dimanfaatkan oleh UMKM untuk menciptakan peluang usaha dalam

kegiatan PON XX Peluang usaha tersebut antara lain di sektor pariwisata transportasi

perdagangan maupun produksiindustri pengolahan pembuatan souvenir-souvenir

R o c h m a d A T SK e p a l a B i d a n g P P A I I

K a n w i l D J P b P r o v i n s i P a p ua

BAB VIItematik kajian fiskal (pen-apbd)

Pandemi Covid19 benar-benar memukulperekonomian Nasional bahkan Dunia

Dengan s inergi yang kuat antara PemerintahPusat Pemerintah Daerah Papua danMasyarakat dalam mengawal st imulusekonomi melalu i berbagai program PC-PEN

diharapkan mampu membangkitkan UMKMPapua sebagai penopang perekonomianmasyarakat Papua amp Indonesia

Sumber Foto Kanwil DJPb Provinsi Papua

103

Rumput Mei Walesi Photo Credit Jiwa (KPPN Wamena)

71 Pemanfaatan Refocusing APBD Untuk PC-PEN di Daerah

andemi yang terjadi di sepanjang tahun 2020 menjadi tantangan yang berat

bagi pemerintah baik itu pemerintah pusat maupun daerah Dampak dari

pandemi Covid-19 bukan hanya pada kesehatan masyarakat namun juga

dampak ekonomi pada masyarakat atau UMKM Pembatasan sosial yang

dilakukan untuk mencegah tingkat penularan Covid-19 menimbulkan dampak lain di

sektor ekonomi Guna meredam dampak tersebut respon fiskal yang adaptif sangat

diperlukan oleh pemerintah

Pemerintah pusat telah

menyediakan anggaran lebih

dari Rp600 triliun pada tahun

anggaran 2020 yang digunakan

untuk program PEN Selain itu

Pemerintah Provinsi Papua juga

telah melakukan refocusing

anggaran sesuai dengan Inpres

No 4 Tahun 2020 Inpres

P

Grafik 71 Alokasi dan Realisasi Total Pencegahan dan

Penanganan Covid-19 Pemprov Papua (dalam miliar)

Sumber Kemendagri diolah

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB VII

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

(TEMATIK)

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

104

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

tersebut mengharuskan seluruh KementerianLembaga serta Pemerintah Daerah untuk

melakukan refocusing anggaran Poin pertama dari Inpres No 4 Tahun 2020 adalah

mengutamakan penggunaan alokasi anggaran yang telah ada untuk kegiatan-kegiatan

yang mempercepat penanganan Covid-19 (Refocussing kegiatan dan realokasi

anggaran)

Pemerintah Provinsi

Papua telah mengalokasikan

anggaran untuk pencegahan

dan penanganan Covid-19

sebesar Rp21872 miliar

Sepanjang tahun anggaran

2020 alokasi anggaran tersebut

telah direalisasikan sebesar

Rp21539 miliar atau sebesar

985 persen dari total anggaran

yang di alokasikan Alokasi

tersebut digunakan untuk belanja pada bidang kesehatan penyediaan jaring pengaman

sosial (social safety net) dan penanganan dampak ekonomi

Belanja pada bidang Kesehatan dalam rangka menghadapi pandemi Covid-19

dilaokasikan sebesar Rp8713 miliar atau 398 persen dari alokasi total untuk

pencegahan dan penanggan Covid-19 pemerintah Provinsi Papua Dari total alokasi

tersebut telah direalisasikan sebesar Rp8713 miliar atau 1000 persen

Selain belanja untuk

bidang kesehatan alokasi

anggaran pemulihan ekonomi

yang berasal dari anggaran

daerah juga digunakan untuk

jaring pengaman sosial Total

alokasi untuk jaring pengaman

sosial sebesar Rp7841 miliar

atau sebesar 243 persen dari

total alokasi Sepanjang tahun

anggaran 2020 anggaran jaring

pengaman sosial telah direalisasikan sebesar Rp7841 miliar atau sebesar 1000

persen

Grafik 72 Alokasi dan Realisasi Belanja Bidang Kesehatan

Penanganan Covid-19 Pemprov Papua (dlm miliar)

Sumber Kemendagri diolah

Grafik 73 Alokasi dan Realisasi Belanja Jaring Pengaman

Sosial Penanganan Covid-19 Pemprov Papua (dlm miliar)

Sumber Kemendagri diolah

105

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

Penanganan dampak

ekonomi di daerah juga

termasuk salah satu yang

diperhatikan oleh pemerintah

Alokasi untuk penanganan

dampak ekonomi di Provinsi

Papua mencapai Rp5318 miliar

atau 243 persen dari alokasi

yang ada Sampai dengan akhir

tahun anggaran 2020 telah

direalisasikan sebesar Rp4985

miliar atau setara dengan 937 persen dari alokasi yang ditetapkan

72 Efektifitas PEN di Papua Menurut Persepsi Masyarakat Penerima Manfaat

Program PEN yang dikucurkan oleh pemerintah baik pemerintah pusat maupun

daerah dalam rangka penangganan dampak pandemi Covid-19 telah berlangsung

berbulan-bulan Sebagaimana tujuan diadakannya program PEN adalah untuk

membantu meringankan beban masyarakat atau UMKM yang terdampak Sehingga

diharapkan dapat membantu kelangsungan hidup maupun usahanya Oleh karena itu

Kanwil DJPb Provinsi Papua membuat kajian mengenai persepsi masyarakat terhadap

efektifitas program PEN yang telah dilaksanakan selama ini

721 Sumber Data Jumlah dan Metode Pengambilan Sampel

Data yang digunakan dalam kajian ini adalah data primer yang berasal dari hasil

survei yang dilakukan di lingkup Provinsi Papua Survei dilakukan dengan cara

mewawancarai responden yang dilakukan oleh petugas dari KPPN di wilayah kerja

masing-masing Berikut ini adalah jumlah sampel yang diambil pada masing-masing

KPPN di wilayah kerja Kanwil DJPb Provinsi Papua

Tabel 71 Jumlah Sampel Masing-Masing Wilayah Kerja KPPN

No Wilayah Kerja Jumlah Sampel

1 KPPN Jayapura 8

2 KPPN Wamena 6

3 KPPN Timika 6

4 KPPN Merauke 9

5 KPPN Nabire 6

6 KPPN Serui 6

6 KPPN Biak 5

Jumlah 46 Sumber Kanwil DJPb Provinsi Papua diolah

Grafik 74 Alokasi dan Realisasi Belanja Penangganan

Dampak Ekonomi Covid-19 Pemprov Papua (dlm miliar)

Sumber Kemendagri diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

106

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

Responden yang dipilih adalah OrangKeluarga yg menerima manfaat dari Program

PEN diantaranya Program Perlinsos (BLT Desa Bantuan Pangan non Tunai BST atau

Bansos Beras) Padat Karya Sektoral KementerianLembaga UMKM (Subsidi Bunga

UMKM atau BPUM)

Pengambilan sampel dalam kajian ini dilakukan dengan mempertimbangkan

kecukupan sampel sumber daya yang dimiliki serta keterbatasan waktu dalam

melakukan survei Sehingga dengan mempertimbangkan hal tersebut didapatkan

jumlah sampel 44 sampel yang diambil 7 wilayah KPPN yang ada dibawah Kanwil DJPb

Provinsi Papua Jumlah tersebut sudah memenuhi syarat Central Limit Theorem yang

mengatakan bahwa apabila jumlah sampel yang diambil lebih besar daripada 30 sampel

maka sampel tersebut telah merepresentasikan populasinya Teknik sampling yang

digunakan adalah purposive sampling dimana teknik sampling ini adalah non-random

sampling Purposive sampling dilakukan dengan menetapkan ciri-ciri khusus sampel

yang akan diambil oleh peneliti sehingga mampu menjawab persoalan yang akan diteliti

Menurut Sugiyono (2010) purposive sampling merupakan teknik untuk menentukan

sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data

yang diperoleh nantinya bisa lebih representatif Berikut ini adalah variabel laten dan

indikator yang digunakan dalam penelitian ini

Tabel 72 Variabel Laten dan Indikator Yang Digunakan

KETAHANAN KELUARGA (η1)

Y11 Ketahanan Fisik Keluarga (Selalu bisa makan setiap hari)

Y12 Ketahanan Ekonomi Keluarga (Tabungan tidak tergerus dan digunakan seluruhnya dlm

masa pandemi atau tidak menambah hutang jika tidak memiliki tabungan)

Y13 Ketahanan Psikologis (Tetap memiliki motivasi hidup tidak stress menghadapi tekanan

keadaan di masa Pandemi kondisi keluarga tetap harmonis)

EFEKTIVITAS PEN (η2)

Y21 Bantuan PEN memberikan dampak positif terhadap kondisi ekonomi masyarakat terdampak

Y22 Jumlah bantuan yang diberikan cukup membantu mencukupi kebutuhan pokok kehidupan

sehari

Y23 Saya merasa bantuan PEN masih diperlukan sampai dengan kondisi ekonomi membaik dan

normal

KEMANFAATAN PEN (ξ1)

X11 Dengan adanya bantuan PEN saya dapat tetap mempertahankan kehidupan keluargausaha

saya

X12 UsahaKehidupan saya dapat terancam akibat Covid-19 apabila tidak ada bantuan PEN

X13 Saya dapat optimis melewati tantangan ekonomi di masa pandemi dengan bantuan PEN

X14 Jika tidak ada bantuan PEN mungkin saja saya memenuhi kebutuhan dengan berhutang

KETAJAMAN SASARAN PEN (ξ2)

X21 Pemerintah telah tepat memberikan bantuan PEN kepada masyarakat saat terjadi pandemi

Covid-19

X22 Pemberian bantuan PEN sudah tepat kepada yg membutuhkan

X23 Saya rasa hampir tidak ada penyalahgunaan bantuan PEN ini

107

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

MEKANISME PENYALURAN PEN (ξ3)

X31 Persyaratan yg harus dipenuhi oleh calon penerima bantuan cukup mudah dan tidak

merepotkan

X32 Proses yg dilakukan untuk mendapatkan bantuan PEN sangat mudah dan tidak bertele-tele

X33 Informasi seputar bantuan PEN mudah didapatkan dan dicari

X34 Tidak terdapat pungutan liar yg dilakukan oleh oknum tertentu

X35 Penyaluran bantuan dilakukan sesuai dengan waktu yg ditetapkan tidak terlambat

PERAN PENYALUR PEN (ξ4)

X41 Lembaga penyalur (Dinas terkait Bank Lembaga Pembiayaan dll) memberikan informasi dan

edukasi terkait bantuan yg diterima

X42 Informasi yg diberikan Lembaga Penyalur lengkap dan mudah dimengerti

X43 Lembaga Penyalur berperan aktif dalam proses penyaluran

X44 Lembaga Penyalur tidak menyulitkan proses untuk mendapatkan fasilitas bantuan

X45 Pejabat (RT RW Kepala Kampung atau Kepala Dinas) memilih penerima bantuan dengan

adil (tidak pilih kasih karena hubungan tertentu)

X46 Lembaga penyalur proaktif dalam menanggapi pertanyaan dan permasalahan di lapangan

722 Metode Analisis Data

Dalam ilmu statistika data yang diperoleh dari hasil survei sebelum diolah harus

dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas data terlebih dahulu Cara paling umum

untuk validitas data adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut

1 1 1

2 2

2 2

1 1 1 1

n n n

i i i i

i i i

n n n n

i i i i

i i i i

n x y x y

r

n x x n y y

Dimana r adalah korelasi antara skor xi adalah skor variabelskor butir responden ke-i

yi adalah skor total variabel skor faktor responden ke-I dan n adalah jumlah responden

Nilai korelasi yang dihasilkan dari setiap pertanyaan dengan skor total akan

dibandingkan dengan nilai tabel dengan taraf signifikan tertentu Apabila nilai korelasi

yang dihasilkan lebih besar daripada nilai tabel maka butir pertanyaan tersebut

signifikan (dapat dipahami dan mengukur seharusnya) Selanjutnya dilakukan

pengujuan reliabilitas dengan menghitung alpha-cronbach Reliabilitas merupakan

indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya dan diandalkan

(Singarimbun 1989) Rumus alpha-cronbach adalah sebagai berikut

2

1

21

1

k

i

iii

k

sk

rk s

Dimana rii adalah reliabilitas instrumen k Jumlah item pertanyaan s2i varians skor setiap

variabel dan s2k varians total Semakin tinggi nilai alpha-cronbach maka semakin

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

108

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

reliabilitas kuisioner dan semakin reliabel juga data yang diperoleh Setelah data yang

diperoleh dinyatakan valid dan reliabel selanjut dilakukan analisis Structural Equation

Modeling (SEM) SEM adalah metode statistika multivariat yang banyak digunakan untuk

mengatasi masalah dasar dalam pengambilan keputusan dalam ilmu-ilmu sosial dan

perilaku dan berkembang dalam disiplin ilmu lainnya yaitu melalui pengukuran-

pengukuran yang melibatkan variabel-variabel yang tidak dapat diukur secara langsung

sehingga memerlukan variabel indikator sebagai variabel yang dapat diukur Komponen

utama SEM ada 3 diantaranya jenis variabel jenis model dan jenis kesalahan

Gambar 71 Model Konseptual Penelitian

Penggunaan metode SEM berbasis kovarian mempunyai kelemahan berdasarkan

asumsi parametric yang harus berdistribusi normal Jumlah sampel yang digunakan pada

SEM berbasis kovarian harus berkisar antara 200 sampai 800 (Ghozali 2008) Untuk

menangani kelemahan tersebut dapat menggunakan algoritma Partial Least Square

(PLS) pada analisis SEM yang digunakan PLS merupakan salah satu metode dalam

analisis SEM yang powerfull Algoritma PLS dapat diterapkan pada semua skala data

tidak membutuhkan asumsi dan tidak harus menggunakan sampel dalam jumlah yang

Kemanfaatan PEN

(ξ1)

X11

X113

Ketajaman Sasaran

PEN (ξ2)

X21

X24

Mekanisme

Penyaluran PEN (ξ3)

X31

X35

Efektifitas PEN

(η1)

Y11

Y113

Ketahanan

Keluarga

(η2)

Y21

Y213

Peran Penyalur PEN

(ξ3)

X41

X46

109

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

besar Kelemahan dari PLS adalah distribusi data yang tidak diketahui sehingga

signifikansi statistik tidak dapat dinilai Namun kelemahan ini dapat diatasi dengan

menggunakan resampling atau bootstrap (Ghozali 2011) Berikut ini merupakan diagram

jalur model konseptual yang menggambarkan hubungan antara variabel laten serta

variabel laten dengan indikatornya

Untuk mengukur dimensi-dimensi yang membentuk sebuah faktor diperlukan

model pengukuran (outer model) Model ini merepresentasikan dugaan hipotesis yang

sudah ada sebelumnya yaitu hubungan antara indicator dengan faktornya dan dievaluasi

dengan analisis faktor konfirmatori atau Confirmatory Factor Analysis (CFA) Berikut ini

persamaan model indikator reflektif

( x1) ( x ) ( x1) ( x1)p x p n n p X Λ ξ δ

( x1) ( x ) ( x1) ( x1)q y q m m q Y Λ η ε

Dimana

X indikator untuk variabel laten eksogen

Y indikator untuk variabel laten endogen

ξ vektor variabel laten eksogen

η vektor variabel laten endogen

xΛ matriks loading yang menggambarkan hubungan variabel laten eksogen dengan

indikatornya

yΛ matriks loading yang menggambarkan hubungan variabel laten endogen dengan

indikatornya

xδ vektor kesalahan pengukuran pada variabel indikator eksogen

yε vektor kesalahan pengukuran pada variabel indikator endogen

Selain outer model terdapat inner model yang menghubungkan variabel laten

dengan variabel laten lainnya didasarkan pada teori substansi dari penelitian Hubungan

antar variabel laten dapat dituliskan pada persamaan sebagai berikut

( x1) ( x ) ( x1) ( x ) ( x1) ( x1)m m m m m n n m η B η Γ ξ ζ

Dimana

η vektor variabel laten endogen

B matriks koefisien pengaruh variabel laten endogen

Γ matriks koefisien jalur yang menghubungkan variabel laten eksogen dengan

variabel laten endogen

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

110

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

ξ vektor variabel laten eksogen

ζ vektor kesalahan pengukuran struktural

m banyak variabel laten endogen

n banyak variabel laten eksogen

Setelah model didapatkan diperlukan evaluasi untuk outer model dan inner

model Evaluasi outer model menggunakan convergent validity dan composite reability

sedangkan evaluasi inner model menggunakan R-Square

2

1

2

1 1

j

j j

K

jk

k

K K

jk jk

k k

CR

var e

Ukuran tersebut dapat diterima keandalannya apabila koefisien variabel latennya

bernilai lebih besar dari 070 (Chin1998) Sedangkan untuk mengurangi ketidakandalan

SEM-PLS (Structural Equation Modeling ndash Partial Least Square) digunakan resampling

bootstrap dengan statistik uji sebagai berikut

2

( ) ()

1

ˆ ˆ

ˆˆ ( )1

ˆ ˆ dimana

ˆˆ ( )

B

b

b

B

B

B

seB

Tse

dimana

B jumlah sampel bootstrapping

( )ˆ

b statistik data asli

() dihitung dari sampel ulang ke-b untuk b = 12B

723 Analisis Structural Equation Modeling ndash Partial Least Square (SEM-PLS)

Responden yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 46 orang yang

menerima bantuan PEN selama kurun waktu 2020 Dari total responden tersebut

sebanyak 913 persen responden menyatakan bahwa setuju dengan sistem pemberian

bantuan yang sekarang dijalankan Sedangkan 87 persen sisanya tidak setuju dengan

mayoritas alasan kurang terorganisir dengan baik dilevel teknis pelaksanaannya

Analisis SEM-PLS yang digunakan memiliki langkah konseptualisasi model konstruksi

diagram jalur konversi diagram jalur ke dalam sistem persamaan estimasi parameter

model evaluasi model dan pengujian hipotesis resampling bootstrap Rancangan

model konseptual yang meliputi model pengukuran (outer model) dan model struktural

111

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

(inner model) kemudian

dituangkan kedalam path

diagram yang akan menjelaskan

pola hubungan antara variabel

laten dan nindikator yang

digunakan Kemudian path

diagram tersebut akan

dikonversi kedalam bentuk

persamaan dan dilakukan

estimasi parameter model

a Validity Test

Evaluasi model dilakukan untuk mendapatkan variabel yang valid dan reliabel

Berikut ini adalah path diagram yang memuat koefisien loading factor masing-masing

indikator dengan variabel latennya

Gambar 72 Diagram Jalur Persamaan Struktural

Output SmartPLS

Grafik 75 Rasio Responden SetujuTidak Terhadap Sistem

Pemberian Bantuan Saat Ini

Sumber Badan Pusat Statistik diolah

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

112

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

Nilai loading factor antar variabel laten dengan setiap indikatornya digunakan

untuk pengujian validitas Nilai loading factor yang dimiliki antara seluruh indikator

dengan variabel latennya harus diatas 070 Apabila ada indikator yang memiliki nilai

dibawah 070 maka indikator tersebut harus dihilangkan Terdapat 3 indikator yang

harus dihilangkan karena tidak memenuhi uji validitas yaitu X12 X13 dan X34 Indikator

ldquoUsahaKehidupan saya dapat terancam akibat Covid-19 apabila tidak ada bantuan

PENrdquo dan ldquoSaya dapat optimis melewati tantangan ekonomi di masa pandemi dengan

bantuan PENrdquo untuk mengukur variabel laten Kemanfaatan PEN dinyatakan tidak valid

dalam penelitian ini Begitu juga indikator ldquoTidak terdapat pungutan liar yg dilakukan oleh

oknum tertenturdquo dinyatakan tidak valid untuk mengukur variabel laten Mekanisme

Penyaluran PEN

Berikut ini diagram jalur persamaan struktural setelah dihilangkan 3 indikator

yang tidak valid

Hasil running data kedua telah menghasilkan nilai loading factor yang lebih besar

dari 070 untuk seluruh indikatornya Sehingga dapat disimpulkan bahwa convergent

validity dari setiap indikator telah valid dalam mengukur variabel laten Selanjutnya

melihat discriminant validity untuk memastikan setiap variabel laten benar-benar

Gambar 73 Diagram Jalur Persamaan Struktural Tahap 2

Output SmartPLS

113

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

berbeda dan unik dibanding variabel laten lain Salah satu metodenya adalah dengan

menggunakan Fornell-Larcker Criterion Berikut ini hasil perhitungan dari Fornell-Larcker

Criterion pada seluruh variabel laten

Tabel 73 Fornell-Larcker Criterion

Y2 X1 Y1 X2 X3 X4

Y2 092

X1 077 094

Y1 072 064 086

X2 056 062 050 083

X3 072 075 068 067 085

X4 067 060 044 058 085 087

Output SmartPLS

Berdasarkan hasil dari perhitungan Fornell-Larcker Criterion pada tabel diatas

menunjukkan korelasi antar semua variabel laten Nilai korelasi variabel laten dengan

variabel laten itu sendiri harus lebih besar daripada korelasi dengan variabel laten

lainnya Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel laten telah

memenuhi discriminant validity karena nilai korelasi variabel laten dengan variabel laten

itu sendiri seluruhnya lebih besar daripada korelasi dengan variabel laten lainnya

b Reliability Test

Pengujian reliabilitas diperlukan untuk melihat apakah indikator telah reliabel

atau handal dalam mengukur variabel latennya Reliabilitas dapat diukur dengan

menghitung nilai croncbachrsquos alpha dan composite reliability Indikator dapat

disimpulkan reliabel jika nilai croncbachrsquos alpha ge 050 dan composite reliability ge 070

Tabel 74 Hasil Pengujian Reliabilitas

Variabel Laten Cronbachs Alpha Composite Reliability

Kemanfaatan PEN 0865 0943

Ketajaman Sasaran PEN 0773 0868

Mekanisme Penyaluran PEN 0869 0912

Peran Penyalur PEN 0937 0951

Efektivitas PEN 0909 0943

Ketahanan Keluarga Penerima Manfaat 0825 0896

Output SmartPLS

Tabel diatas menunjukkan nilai cronbachrsquos alpha dari seluruh variabel laten

menunjukkan nilai diatas 050 Sedangkan nilai dari composite reliability seluruh variabel

laten diatas 070 Hal ini menunjukkan setiap variabel indikator telah reliabel dalam

mengukur variabel latennya

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

114

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

c Evaluasi Model Struktural (Inner Model)

Setelah evaluasi model pengukuran (outer model) valid dan reliabel selanjutnya

dilakukan evaluasi model struktural (outer model) Evaluasi outer model dilakukan untuk

mengevaluasi hubungan antar variabel laten Ukuran yang digunakan untuk

mengevaluasi outer model adalah R-Square Nilai R-Square menunjukkan seberapa

besar kemampuan variabel laten eksogen dapat menjelaskan variasi pada variabel laten

endogen

Tabel 75 R-Square Variabel Laten Endogen

Variabel Laten Endogen R-Square R-Square Adjusted

Efektifitas PEN 0668 0636

Ketahanan Keluarga Penerima Manfaat 0519 0596

Output SmartPLS

Berdasarkan tabel diatas nilai R-Square dari variabel laten endogen Efektifitas

PEN sebesar 668 persen Hal ini berarti bahwa variasi Efektifitas PEN dapat dijelaskan

sebesar 668 persen oleh keempat variabel laten eksogen yang digunakan Sedangkan

332 persen sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar model Sedangkan nilai R-Square

variabel laten endogen Ketahanan Keluarga Penerima Manfaat sebesar 519 persen dan

R-Square Adjusted sebesar 596 persen Hal tersebut berarti bahwa variasi variabel

laten endogen Ketahanan Keluarga dapat dijelaskan oleh variabel Efektivitas PEN

sebesar 519 persen sedangkan 481 persen sisanya dijelaskan oleh variabel lain

724 Pengujian Hipotesis Resampling Bootstrap

Pengujian hipostesis ini digunakan untuk menunjukkan tingkat signifikansi

parameter dari variabel indikator pada outer model serta pada inner model Signifikansi

parameter pada inner model dilakukan dengan melakukan replikasi sampel sejumlah

500 Berikut ini adalah hasil pengujian t-statistics pada inner model

Tabel 76 Hasil Pengujian Hipotesis Model Struktural

Variabel Original Sample T- Statistics

Efektivitas PEN rarr Ketahanan Keluarga 0721 7725

Kemanfaatan PEN rarr Efektivitas PEN 0560 3176

Ketajaman Sasaran PEN rarr Efektivitas PEN 0023 0136

Mekanisme Penyaluran PEN rarr Efektivitas PEN 0015 0053

Peran Penyalur rarr Efektivitas PEN 0314 1310

Output SmartPLS

Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 50 persen sehingga nilai t-tabelnya

adalah 196 Berdasarkan tabel diatas nilai t-statistics pada variabel Efektivitas PEN

terhadap Ketahanan Keluarga bernilai 7725 dimana nilai tersebut lebih besar daripada

196 Sehingga pengaruh variabel Efektivitas PEN terhadap Ketahanan Keluarga

signifikan dengan nilai Original Sample nya sebesar 0721 Dari nilai tersebut dapat

115

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

disimpulkan program PEN di Papua telah efektif membantu Ketahanan Keluarga

Penerima Manfaat sebesar 721 persen Persamaan structural diperoleh sebagai

berikut

1 1 2 3 4 1

2 1 2

0560 0023 0015 0314

0721

Seluruh variabel laten eksogen memiliki pengaruh positif terhadap variabel laten

endogen Efektivitas PEN Meskipun demikian hanya hubungan antara Kemanfaatan

PEN dengan Efektifitas PEN yang signifikan Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai t-

statistics sebesar 3176 yang lebih besar dari 196 Variabel laten eksogen Ketajaman

Sasaran PEN Mekanisme Penyaluran PEN dan Peran Penyalur terhadap Efektifitas

PEN tidak signifikan dalam penelitian ini Hal ini perlu menjadi perhatian stakeholder

terkait untuk meningkatkan ketajaman sasaran PEN Mekanisme Penyaluran PEN dan

Peran Penyalur PEN

725 Importance-Performance Analysis

Importance-Performance Analysis (IPA) digunakan untuk memetakan pola

hubungan antara kinerja dan kepentingan dari masing-masing indikator yang ditawarkan

dan kesenjangan antara kinerja dengan harapan dari indikator-indikator tersebut IPA

berfungsi menampilkan informasi tentang indikator pelayanan yang menurut stakeholder

Gambar 74 Cartesius Diagram Importance-Performance

Output SPSS

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

116

KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH

mempengaruhi kepuasan dan kinerjanya Gap (+) positif diperoleh bila skor persepsi

kinerja lebih besar dari harapan sebaliknya gap (-) negatif diperoleh bila skor persepsi

harapan lebih besar daripada kinerja

Berdasarkan diagram kartesius diatas terdapat juga 10 indikator yang memiliki

performance tinggi dengan importancenya yang juga tinggi sehingga perlu

dipertahankan untuk ke-10 indikator ini Disamping itu terdapat 2 indikator yang memiliki

skor importance tinggi namun skor performance yang tidak terlalu tinggi yaitu X23 dan

X46 Indikator tersebut harus mendapatkan perhatian ekstra dari stakeholder terkait untuk

meningkatkan performancenya Indikator X23 (Saya rasa hampir tidak ada

penyalahgunaan bantuan PEN) memiliki skor performance yang cukup rendah Hal ini

menunjukkan dari responden yang disurvei mayoritas masih mempunyai persepsi

terdapat beberapa penyalahgunaan bantuan PEN Hal ini perlu menjadi perhatian pada

level teknis pelaksanaan agar tidak lagi menimbulkan persepsi yang kurang baik di mata

masyarakat umum

PENUTUP

BAB VIIIBIDANG PPA IIKANWIL DJPBPROVINSI PAPUAWhat we need is a way toidentify the areas of effectiveness(of possible significant results)and a method for concentrating ofthem

~ Dr Peter F Drucker

Sumber Foto Rifqi Ahmad R

117

Noken Papua Photo Credit Jiwa (KPPN Wamena)

81 KESIMPULAN

Dari uraian bab-bab sebelumnya dapat disampaikan kesimpulan Kajian Fiskal

Regional Tahunan Provinsi Papua Tahun 2020 sebagai berikut

1 Selama tahun 2020 perekonomian Papua tumbuh sebesar 232 persen dengan

penyumbang terbesar dari sisi produksi berasal dari kategori pertambangan dan

penggalian sebesar 1662 persen Namun jika tanpa memasukkan sektor

Pertambangan dan Penggalian ekonomi Papua mengalami kontraksi sebesar -315

persen yang mengindikasikan bahwa perekonomian Papua masih mengalami

ketergantungan pada satu sektor tersebut

2 Dalam pelaksanaan APBN realisasi pendapatan negara di Papua mencapai 958

triliun mengalami kenaikan sebesar 64 persen dibanding tahun sebelumnya dengan

pendapatan tertinggi berasal dari Pendapatan Perpajakan khususnya dari PPh

Pasal 21 Sedangkan untuk realisasi belanja Negara tahun 2020 mencapai Rp5581

triliun atau 979 persen dari alokasi pagu dengan pembagian 953 persen berasal

dari realisasi Belanja KL dan 989 persen berasal dari realisasi TKDD

3 Dalam pelaksanaan APBD realisasi pendapatan daerah di Papua mengalami

penurunan sebesar 1845 persen yaitu Rp4338 triliun Sedangkan belanja daerah

juga mengalami penurunan realisasi sebesar 1484 persen yaitu Rp4213 triliun

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB VIII

PENUTUP

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

118

PENUTUP

Turunnya pendapatan dan belanja APBD lebih disebabkan karena adanya

perubahan situasi dan kebijakan akibat Pandemi Covid-19

4 Hasil analisis terhadap program PC-PEN diketahui bahwa efektivitas program PEN

bermanfaat di masyarakat baik dari sisi Manfaat Ketajaman Sasaran Mekanisme

Penyaluran Peran Penyalur Efektivitas dan Ketahanan KPM Namun ada hal unik

yang didapat dari hasil analisis bahwa sebagian responden masih mempunyai

persepsi terdapat beberapa penyalahgunaan bantuan PEN sehingga hal tersebut

perlu menjadi perhatian pada level teknis pelaksanaan program PEN agar tidak

menimbulkan persepsi yang kurang baik di mata masyarakat

5 Beberapa tantangan yang dihadapi Papua dengan adanya pandemi COVID-19

antara lain (1) Sebagai dampak kebijakan pembatasan sosial yang diterapkan

kinerja perekonomian nontambang tidak dapat tumbuh sesuai kapasitasnya dan (2)

Pemulihan ekonomi Papua dari beberapa lapangan usaha terhambat oleh

penurunan pergerakan masyarakat akibat pembatasan akses tranportasi

82 REKOMENDASI

Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan yang diambil dapat diberikan

beberapa rekomendasi sebagai berikut

a Untuk Pemerintah Daerah

1 Pemerintah Daerah perlu menggali potensi alamsumber-sumber yang dapat

memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan PDRB Papua sehingga mengurangi

ketergantungan pada sektor penggalian dan pertambangan yang selama ini menjadi

andalan

2 Dalam rangka penganggaran belanja kesehatan dan belanja pendidikan

pemerintah daerah perlu memperhatikan mandatory spending sesuai peraturan

perundang-undangan dimana alokasi belanja kesehatan minimal dialokasikan

sebesar 10 persen belanja pendidikan minimal sebesar 20 persen dari total belanja

dan belanja infrastruktur minimal 25 persen dari total DTU

3 Dalam rangkan penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)

pemda harus meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan pemerintah pusat agar

PEN yang diberikan sebagai stimulus ekonomi kepada masyarakat dapat

bermanfaat secara optimal

b Untuk Pemerintah Pusat

1 Melaksanakan Intensifikasi dan ekstensifikasi perpajakan secara optimal agar

meningkatkan penerimaan perpajakan di daerah

119

PENUTUP

KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020

DJPbMANTAP

KanwilPapuaLAKI

2 Kebijakan alokasi anggaran terutama transfer ke daerah harus disempurnakan

untuk memastikan bahwa tidak hanya alokasi anggaran ke daerah yang tepat

namun eksekusi atas anggaran tersebut juga harus optimal

3 Terus melakukan penyempurnaan proses pelaksanaan anggaran agar proses

penyaluran APBN ke daerah termasuk di dalamnya DAK Fisik Dana Desa dan

BOS dapat dilaksanakan dengan optimal

4 Mengoptimalkan program-program untuk memberdayakan ekonomi mikro seperti

KUR dan UMi serta menciptakan program-program baru untuk menggerakkan

ekonomi rakyat yang bersifat kedaerahan atau dengan mempertimbangkan unsur

kearifan lokal di daerah

5 Meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan berbagai pihak yang terkait dengan

program PC-PEN agar kinerja Penanggulangan COVID-19 dan penyaluran PEN

lebih optimal tepat sasaran serta akuntabel sehingga manfaat PEN benar-benar

dirasakan oleh seluruh masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19

DAFTAR PUSTAKA

Buku Pedoman Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (2015) Jakarta Badan Pusat

Statistik

Chin W (1998) The Partial Least Squares Approach for Structural Equation Modeling

Modern Method for Business Research (pp 295-236) London Lawrence Erlbaum

Associates

Direktur Keuangan amp Manajemen Risiko (2020) Press Release Peresmian Stadion Papua

Bangkit Jakarta PT PP (Persero) Tbk

Ghozali I (2011) Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan Partial Least

Square (PLS) Universitas Diponegoro Semarang

Gubernur Papua Ringkasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Provinsi Papua Tahun 2019-2023 Jayapura Pemerintah Provinsi Papua

Gujarati Damodar N (2004) Basic Econometrics Fourth edition Singapore McGraw-Hill Inc

Hendayana R 2003 Aplikasi Metode Location Qoutient (LQ) Dalam Penentuan Komoditas

Unggulan Nasional Jurnal Informatika Pertanian Volume 12 Balai Besar Pengkajian

dan Pengembangan Teknologi Pertanian Bogor

Judge G G Hill R C Griffiths W Lumlutkepohl H amp Lee T-C (1988) Introduction to the

Theory and Practice of Econometrics New York John Wiley and Sons

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (2019) Rencana Kerja Pemerintah

Daerah (RKPD) Provinsi Papua Tahun 2020 Jayapura Pemerintah Provinsi Papua

Kepala BI Provinsi Papua (2020) Laporan Perekonomian Provinsi Papua Jayapura Bank

Indonesia

Miller M(1991) Location Quotient Basic Tool for Economic Development Analysis Economic

Development Review

Permata Mega I Analisis PDRB KabupatenKota di Provinsi Jawa Tengah Jogjakarta

Universitas Islam Indonesia

Setiyawati Anis (2007) Analisis Pengaruh PAD DAU DAK dan Nelanja Pembangunan

Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kemiskinan dan Pengangguran Pendekatan

Analisis Jalur Madura Universitas Trunojoyo

Todaro Michael P Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga Diterjemahkan oleh Haris A

Munandar Jakarta Penerbit Erlangga 1995

Vinzi V Chin W Henseler J amp Wang H (2010) Handbook of Partial Least Square

Concept Method and Application Springler-Verlag Berlin Heidelberg

Wijanto S H (2009) SEM Konsep dan Prosedur Dipetik September 25 2016 dari

httpslideplayerinfoslide3786688

httpsbigoid

httpsdjpkkemenkeugoid

httpseppidpugoid

httpsfiskalkemenkeugoid

httpskompascom

httpskontancoid

httpspapuabpsgoid

httpssikpkemenkeugoid

httpssikddjpkkemenkeugoid

httpssikpumiid

httpssuarapapuacom

Lampiran Data Fix Effect Model

No Pemda Tahun PDRB Otsus DAK Belanja Modal amp Barang dan JasaDAU IPM 2015 2016 2017 2018 20191 Kab Asmat 2014 148359 10569 9091 70802 82212 4591 0 0 0 0 02 Kab Asmat 2015 163875 11876 11114 70929 86968 4662 1 0 0 0 03 Kab Asmat 2016 183221 11992 25347 91025 89944 4731 0 1 0 0 04 Kab Asmat 2017 203465 10569 13458 94645 89803 4849 0 0 1 0 05 Kab Asmat 2018 225884 10569 11224 83308 89526 4937 0 0 0 1 06 Kab Asmat 2019 246965 30890 11588 82125 91323 5037 0 0 0 0 17 Kab Biak-Numfor 2014 393632 10010 6569 35456 52510 7032 0 0 0 0 08 Kab Biak-Numfor 2015 452612 10010 10187 48018 55003 7085 1 0 0 0 09 Kab Biak-Numfor 2016 505200 18961 24713 80759 59937 7113 0 1 0 0 0

10 Kab Biak-Numfor 2017 499188 10010 20276 33445 61211 7156 0 0 1 0 011 Kab Biak-Numfor 2018 518388 10010 16867 37362 59068 7196 0 0 0 1 012 Kab Biak-Numfor 2019 547600 3226 25393 40211 60860 7257 0 0 0 0 113 Kab Boven Digoel 2014 318638 10046 7865 72215 74000 5821 0 0 0 0 014 Kab Boven Digoel 2015 354640 13511 8737 70277 78319 5902 1 0 0 0 015 Kab Boven Digoel 2016 391808 17641 15192 72600 83879 5935 0 1 0 0 016 Kab Boven Digoel 2017 426463 10046 13546 70832 83714 6014 0 0 1 0 017 Kab Boven Digoel 2018 457264 10046 14871 77908 83048 6083 0 0 0 1 018 Kab Boven Digoel 2019 489163 19619 18741 86315 84840 6151 0 0 0 0 119 Kab Deiyai 2014 75772 10424 7978 38540 40560 4812 0 0 0 0 020 Kab Deiyai 2015 92096 11446 11087 52041 43657 4828 1 0 0 0 021 Kab Deiyai 2016 106306 10424 16197 51729 47151 4850 0 1 0 0 022 Kab Deiyai 2017 115536 10459 8277 44684 47212 4907 0 0 1 0 023 Kab Deiyai 2018 126740 16563 8067 31776 132320 4955 0 0 0 1 024 Kab Deiyai 2019 138850 15325 14661 43031 50235 5011 0 0 0 0 125 Kab Dogiyai 2014 78679 10914 8533 46233 46211 5225 0 0 0 0 026 Kab Dogiyai 2015 89526 11636 16088 50447 49802 5278 1 0 0 0 027 Kab Dogiyai 2016 100194 16260 21636 54007 49646 5332 0 1 0 0 028 Kab Dogiyai 2017 109879 10914 11830 46460 49236 5404 0 0 1 0 029 Kab Dogiyai 2018 120751 10914 14300 44086 49210 5444 0 0 0 1 030 Kab Dogiyai 2019 131048 17511 15591 47095 51734 5541 0 0 0 0 131 Kab Intan Jaya 2014 74792 11049 12855 65171 63614 4351 0 0 0 0 032 Kab Intan Jaya 2015 89208 11151 13230 68854 66076 4435 1 0 0 0 033 Kab Intan Jaya 2016 102072 11049 18270 80946 70624 4482 0 1 0 0 034 Kab Intan Jaya 2017 108664 11549 18238 67726 70087 4568 0 0 1 0 035 Kab Intan Jaya 2018 118379 36462 25581 81326 368962 4655 0 0 0 1 036 Kab Intan Jaya 2019 124880 6176 13011 61706 71710 4751 0 0 0 0 137 Kab Jayapura 2014 845028 10358 6550 30900 59720 6955 0 0 0 0 038 Kab Jayapura 2015 997683 18715 7073 48837 62102 7004 1 0 0 0 039 Kab Jayapura 2016 1151082 27619 21227 62975 69013 7050 0 1 0 0 040 Kab Jayapura 2017 1289135 10358 12096 57793 70706 7097 0 0 1 0 041 Kab Jayapura 2018 1452230 10358 15262 57925 68557 7125 0 0 0 1 042 Kab Jayapura 2019 1642907 19948 15694 66962 70574 7184 0 0 0 0 143 Kab Jayawijaya 2014 475559 11704 12382 39285 60858 5337 0 0 0 0 044 Kab Jayawijaya 2015 541622 21991 12850 54778 63805 5418 1 0 0 0 045 Kab Jayawijaya 2016 613063 31341 26362 67254 71598 5496 0 1 0 0 046 Kab Jayawijaya 2017 680280 11704 19614 76878 66916 5599 0 0 1 0 047 Kab Jayawijaya 2018 760407 12068 26864 72338 71402 5682 0 0 0 1 048 Kab Jayawijaya 2019 833972 33203 26068 60494 74874 5779 0 0 0 0 149 Kab Keerom 2014 188000 9490 10010 41773 50055 6273 0 0 0 0 050 Kab Keerom 2015 212005 11562 9339 40846 52260 6343 1 0 0 0 051 Kab Keerom 2016 233618 13025 17004 48615 55501 6410 0 1 0 0 052 Kab Keerom 2017 254085 9490 13433 42357 55525 6499 0 0 1 0 053 Kab Keerom 2018 270191 9490 17296 61950 54571 6575 0 0 0 1 054 Kab Keerom 2019 285506 2902 28489 47301 55666 6659 0 0 0 0 155 Kab Kepulauan Yapen 2014 266742 9466 7893 36231 46984 6489 0 0 0 0 056 Kab Kepulauan Yapen 2015 301289 16145 9399 39602 49012 6528 1 0 0 0 057 Kab Kepulauan Yapen 2016 334714 9466 28003 55201 52816 6555 0 1 0 0 058 Kab Kepulauan Yapen 2017 361091 9644 14452 40800 53619 6607 0 0 1 0 059 Kab Kepulauan Yapen 2018 390796 9466 16208 44578 54727 6700 0 0 0 1 060 Kab Kepulauan Yapen 2019 423955 4599 13283 38730 56738 6776 0 0 0 0 161 Kab Lanny Jaya 2014 108695 12673 15796 48196 59424 4328 0 0 0 0 062 Kab Lanny Jaya 2015 123504 16427 15476 59749 61461 4418 1 0 0 0 063 Kab Lanny Jaya 2016 138299 12673 30650 77737 63513 4516 0 1 0 0 064 Kab Lanny Jaya 2017 153044 12675 13983 57160 63141 4649 0 0 1 0 065 Kab Lanny Jaya 2018 167646 12711 22555 65366 63566 4734 0 0 0 1 066 Kab Lanny Jaya 2019 182756 6579 19667 56546 65597 48 0 0 0 0 167 Kab Mamberamo Raya 2014 87107 10060 8517 62978 65085 4788 0 0 0 0 068 Kab Mamberamo Raya 2015 103480 10496 9010 62565 67624 4829 1 0 0 0 069 Kab Mamberamo Raya 2016 118902 10160 26805 90173 72601 4900 0 1 0 0 070 Kab Mamberamo Raya 2017 133383 10060 8312 75231 72156 5025 0 0 1 0 071 Kab Mamberamo Raya 2018 148486 7545 5431 58284 72055 5124 0 0 0 1 072 Kab Mamberamo Raya 2019 166545 2658 10966 54367 67184 522 0 0 0 0 173 Kab Mamberamo Tengah 2014 71343 10777 12856 61176 55404 4319 0 0 0 0 074 Kab Mamberamo Tengah 2015 80561 10806 16687 65898 59820 4355 1 0 0 0 075 Kab Mamberamo Tengah 2016 89964 10777 30457 82626 63397 4415 0 1 0 0 076 Kab Mamberamo Tengah 2017 98883 10777 14235 66229 63237 4550 0 0 1 0 077 Kab Mamberamo Tengah 2018 108053 10777 13778 59239 63580 4641 0 0 0 1 078 Kab Mamberamo Tengah 2019 116359 9696 16343 75329 73500 4723 0 0 0 0 179 Kab Mappi 2014 168658 10409 9710 56747 72859 5574 0 0 0 0 080 Kab Mappi 2015 193639 10409 14256 60441 77086 5611 1 0 0 0 0

81 Kab Mappi 2016 217183 20849 21297 60632 78825 5654 0 1 0 0 082 Kab Mappi 2017 242870 12421 9779 54053 78528 5710 0 0 1 0 083 Kab Mappi 2018 267654 13369 16240 70333 78133 5772 0 0 0 1 084 Kab Mappi 2019 295367 6169 21104 79590 79777 583 0 0 0 0 185 Kab Merauke 2014 889861 10251 19381 108689 116147 6733 0 0 0 0 086 Kab Merauke 2015 1035515 20282 20796 101418 121575 6775 1 0 0 0 087 Kab Merauke 2016 1167752 22288 40260 118156 123299 6809 0 1 0 0 088 Kab Merauke 2017 1288060 10251 18590 113385 125742 6864 0 0 1 0 089 Kab Merauke 2018 1452852 10251 30299 116907 122013 6938 0 0 0 1 090 Kab Merauke 2019 1600925 26903 23690 108494 124665 6998 0 0 0 0 191 Kab Mimika 2014 5032802 10096 8139 100352 58250 7040 0 0 0 0 092 Kab Mimika 2015 5424833 14862 11592 136800 59983 7089 1 0 0 0 093 Kab Mimika 2016 6496301 18689 30631 174156 62120 7164 0 1 0 0 094 Kab Mimika 2017 7444527 10096 17338 145574 62322 7242 0 0 1 0 095 Kab Mimika 2018 8534388 8642 26268 162812 60988 7315 0 0 0 1 096 Kab Mimika 2019 5483176 16733 18830 176740 62683 7413 0 0 0 0 197 Kab Nabire 2014 670898 10099 8073 34462 64390 6625 0 0 0 0 098 Kab Nabire 2015 770705 16855 11355 39682 67560 6649 1 0 0 0 099 Kab Nabire 2016 861713 18652 27236 63240 70959 6664 0 1 0 0 0

100 Kab Nabire 2017 950718 11043 21938 51887 72371 6711 0 0 1 0 0101 Kab Nabire 2018 1038105 10099 26398 61806 70928 6770 0 0 0 1 0102 Kab Nabire 2019 1109938 16426 28924 58693 72815 6853 0 0 0 0 1103 Kab Nduga 2014 70278 10659 10985 47538 50637 2538 0 0 0 0 0104 Kab Nduga 2015 80801 16898 14730 67897 53620 2547 1 0 0 0 0105 Kab Nduga 2016 90849 25771 20957 73679 63890 2656 0 1 0 0 0106 Kab Nduga 2017 101910 10659 78590 63457 57861 2787 0 0 1 0 0107 Kab Nduga 2018 111846 10659 23401 73150 63295 2942 0 0 0 1 0108 Kab Nduga 2019 121631 27650 17713 72398 64565 3075 0 0 0 0 1109 Kab Paniai 2014 253272 11556 11121 33800 50884 5393 0 0 0 0 0110 Kab Paniai 2015 291758 14340 13010 51902 52827 5420 1 0 0 0 0111 Kab Paniai 2016 327941 26456 19124 58662 59547 5434 0 1 0 0 0112 Kab Paniai 2017 352398 11556 27107 64526 58634 5491 0 0 1 0 0113 Kab Paniai 2018 390688 12328 17533 48903 58604 5583 0 0 0 1 0114 Kab Paniai 2019 418283 26017 14523 42682 60268 5658 0 0 0 0 1115 Kab Pegunungan Bintang 2014 118129 11448 16129 70677 78445 3968 0 0 0 0 0116 Kab Pegunungan Bintang 2015 131049 11425 17158 72708 81863 4091 1 0 0 0 0117 Kab Pegunungan Bintang 2016 147016 11500 22021 74141 85589 4190 0 1 0 0 0118 Kab Pegunungan Bintang 2017 162016 11448 16186 84632 85254 4324 0 0 1 0 0119 Kab Pegunungan Bintang 2018 176480 15224 26041 78176 85106 4422 0 0 0 1 0120 Kab Pegunungan Bintang 2019 191554 31587 29735 54050 86814 4521 0 0 0 0 1121 Kab Puncak 2014 76633 12011 15390 89090 72031 3805 0 0 0 0 0122 Kab Puncak 2015 90198 14134 20384 122201 76495 3941 1 0 0 0 0123 Kab Puncak 2016 102952 25270 26119 109416 81153 3996 0 1 0 0 0124 Kab Puncak 2017 115019 12011 25765 66804 80569 4106 0 0 1 0 0125 Kab Puncak 2018 128628 30080 17813 49170 80559 4181 0 0 0 1 0126 Kab Puncak 2019 140062 29946 13096 48426 82560 427 0 0 0 0 1127 Kab Puncak Jaya 2014 90318 12856 13651 56428 63241 4432 0 0 0 0 0128 Kab Puncak Jaya 2015 102719 13187 19075 76496 65963 4487 1 0 0 0 0129 Kab Puncak Jaya 2016 112402 12856 25295 83609 75384 4549 0 1 0 0 0130 Kab Puncak Jaya 2017 120706 12856 6398 50842 75141 4657 0 0 1 0 0131 Kab Puncak Jaya 2018 130099 13063 13091 71704 74983 4739 0 0 0 1 0132 Kab Puncak Jaya 2019 140674 6462 12721 47393 78127 4833 0 0 0 0 1133 Kab Sarmi 2014 160148 9888 6879 63377 66700 6048 0 0 0 0 0134 Kab Sarmi 2015 184018 10463 9972 69318 69907 6099 1 0 0 0 0135 Kab Sarmi 2016 205831 9888 24739 85317 71693 6127 0 1 0 0 0136 Kab Sarmi 2017 229222 9888 13414 66596 71503 6231 0 0 1 0 0137 Kab Sarmi 2018 253443 8108 10636 62718 71173 6300 0 0 0 1 0138 Kab Sarmi 2019 281555 10382 13017 56450 72639 6345 0 0 0 0 1139 Kab Supiori 2014 70069 8651 9384 50418 40940 5970 0 0 0 0 0140 Kab Supiori 2015 76677 9205 8326 53091 42157 6009 1 0 0 0 0141 Kab Supiori 2016 83044 8651 17008 56197 45536 6059 0 1 0 0 0142 Kab Supiori 2017 89320 8651 10829 43117 45749 6123 0 0 1 0 0143 Kab Supiori 2018 94682 9011 7568 35644 45118 6184 0 0 0 1 0144 Kab Supiori 2019 100576 1302 12498 30166 46415 623 0 0 0 0 1145 Kab Tolikara 2014 101830 12114 15863 58372 66168 4616 0 0 0 0 0146 Kab Tolikara 2015 112847 32386 17774 73703 68746 4638 1 0 0 0 0147 Kab Tolikara 2016 123393 12114 33156 89144 74151 4711 0 1 0 0 0148 Kab Tolikara 2017 134682 17650 13633 64486 73596 4789 0 0 1 0 0149 Kab Tolikara 2018 146438 12114 23243 82070 73450 4885 0 0 0 1 0150 Kab Tolikara 2019 159430 23256 20765 74950 75142 4968 0 0 0 0 1151 Kab Waropen 2014 123868 10081 6033 37161 46778 6197 0 0 0 0 0152 Kab Waropen 2015 141794 10837 8247 41120 49647 6235 1 0 0 0 0153 Kab Waropen 2016 160147 12081 17536 49071 56538 6310 0 1 0 0 0154 Kab Waropen 2017 176270 10081 17199 58146 56383 6408 0 0 1 0 0155 Kab Waropen 2018 191637 3024 12254 1608 18751 6480 0 0 0 1 0156 Kab Waropen 2019 204760 4383 18103 33432 58257 6534 0 0 0 0 1157 Kab Yahukimo 2014 149906 11069 10588 45407 60692 4636 0 0 0 0 0158 Kab Yahukimo 2015 169963 24113 11934 61142 64972 4663 1 0 0 0 0159 Kab Yahukimo 2016 184508 42675 23295 69530 74736 4713 0 1 0 0 0160 Kab Yahukimo 2017 203722 11069 16397 66210 74645 4795 0 0 1 0 0161 Kab Yahukimo 2018 223288 16911 27933 55542 74828 4851 0 0 0 1 0162 Kab Yahukimo 2019 242024 47153 28346 62668 76367 4925 0 0 0 0 1163 Kab Yalimo 2014 69459 10634 13780 55453 56722 4421 0 0 0 0 0

164 Kab Yalimo 2015 80743 18075 14054 67146 59590 4432 1 0 0 0 0165 Kab Yalimo 2016 91564 28831 27912 76138 62632 4495 0 1 0 0 0166 Kab Yalimo 2017 100719 11134 15164 58644 62159 4619 0 0 1 0 0167 Kab Yalimo 2018 111561 28889 22481 78752 150036 4713 0 0 0 1 0168 Kab Yalimo 2019 122127 14596 23777 31850 63329 4808 0 0 0 0 1169 Kota Jayapura 2014 2055946 9556 5206 53434 62431 7786 0 0 0 0 0170 Kota Jayapura 2015 2312561 9556 7738 56911 64137 7805 1 0 0 0 0171 Kota Jayapura 2016 2602978 9556 25257 62189 64336 7856 0 1 0 0 0172 Kota Jayapura 2017 2811763 9961 9379 65788 68032 7923 0 0 1 0 0173 Kota Jayapura 2018 3041455 9939 12461 59094 63430 7958 0 0 0 1 0174 Kota Jayapura 2019 3260654 3187 14459 58405 65971 8016 0 0 0 0 1

Lampiran Data Survey

X11 X12 X13 X14 X21 X22 X23 X31 X32 X33 X34 X35 X41 X42 X43 X44 X45 X46 Y11 Y12 Y13 Y21 Y22 Y23

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 5 4 5

4 4 4 3 4 4 3 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 3 3 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5

5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 1 4 4 2 4 4 4 5

5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5

5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 2 5 2 3 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 3 5 3 3 5 5 4 5

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5

4 2 4 2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 4 3

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 2 4 2 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 2 4 4 4 4

5 4 4 2 4 2 3 4 4 3 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 5

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4

4 3 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

4 4 4 3 5 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 4 4 4 4 4 5

4 4 4 3 4 3 2 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4

5 2 5 1 3 4 2 4 4 4 5 3 3 3 3 4 3 3 5 5 4 5 4 5

3 3 4 3 4 2 2 4 4 4 2 2 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 5

3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 5

5 5 5 3 4 4 4 5 5 5 5 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4

4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5

4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5

4 4 4 5 2 3 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 3 4 2 2 2 4 4 4

4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3 2 4 4 4 4 5 4 3 5 4 3 5

5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5

5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5

4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 5 3 4 4 3 4 4 3 4

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4

5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 5 5

3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 1 2 2

4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4

5 3 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 3 5 1 1 3 3 5 5 3 5 5 3 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5

5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4

5 3 5 1 5 5 1 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 3 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 3 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5

5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5

5 3 4 1 4 5 4 1 4 1 5 4 1 1 2 2 1 1 5 5 5 5 3 5

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

Kompleks Papua Trade Center

Jalan Raya Kelapa Dua Entrop Jayapura

Telp 0967-533140 534140

Faks 0967-535963

Page 7: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 8: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 9: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 10: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 11: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 12: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 13: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 14: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 15: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 16: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 17: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 18: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 19: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 20: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 21: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 22: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 23: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 24: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 25: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 26: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 27: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 28: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 29: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 30: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 31: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 32: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 33: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 34: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 35: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 36: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 37: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 38: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 39: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 40: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 41: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 42: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 43: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 44: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 45: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 46: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 47: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 48: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 49: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 50: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 51: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 52: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 53: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 54: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 55: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 56: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 57: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 58: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 59: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 60: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 61: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 62: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 63: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 64: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 65: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 66: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 67: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 68: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 69: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 70: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 71: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 72: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 73: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 74: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 75: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 76: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 77: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 78: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 79: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 80: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 81: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 82: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 83: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 84: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 85: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 86: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 87: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 88: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 89: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 90: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 91: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 92: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 93: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 94: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 95: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 96: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 97: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 98: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 99: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 100: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 101: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 102: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 103: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 104: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 105: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 106: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 107: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 108: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 109: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 110: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 111: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 112: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 113: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 114: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 115: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 116: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 117: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 118: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 119: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 120: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 121: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 122: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 123: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 124: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 125: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 126: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 127: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 128: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 129: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 130: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 131: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 132: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 133: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 134: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 135: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 136: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 137: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 138: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 139: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 140: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 141: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 142: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 143: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 144: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 145: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 146: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 147: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 148: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 149: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 150: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 151: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang
Page 152: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Grafik 2.7 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15 Grafik 2.8 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16 Grafik 2.9 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang