kementerian keuangan republik indonesia...grafik 2.7 pertumbuhan ekpor impor papua tahun 2020 15...
TRANSCRIPT
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI PAPUA
KOMPLEK PAPUA TRADE CENTER JALAN KELAPA RAYA DUA ENTROP JAYAPURA 99224 TELEPON (0967)5164048 565100 FAKSIMILI (0967) 535963 SUREL KANWILDJPBPAPUAKEMENKEUGOID SITUS
WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILPAPUA
NOTA DINASNOMOR ND-148WPB342021
Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi PapuaSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional (KFR) Provinsi Papua Tahun 2020Tanggal 18 Februari 2021
Sehubungan dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-
61PB2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dan Nota Dinas Direktur
Pelaksanaan Anggaran Nomor ND-103PB22021 tanggal 8 Februari 2021 hal Penyusunan dan
Analisis Tematik Kajian Fiskal Regional (KFR) Tingkat Wilayah Tahun 2020 dengan ini kami
sampaikan Kajian Fiskal Regional Provinsi Papua Tahun 2020 Softcopy laporan dimaksud kami
kirimkan ke alamat email ditpakemenkeugoid dan loditpagmailcom
Demikian disampaikan atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih
Plh Kepala Kantor
Ditandatangani secara elektronikRifai Yusup
KAJIAN FISKAL REGIONAL
Tahun 2020
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
Burhani ASKepala Kanwil DJPb Provinsi Papua
MEET TH
E LEADER
Luar biasa A
ktif Kreatif In
ovatif
TIM PENYUSUN
Copyright 2020Kanwil DJPb Provinsi Papua
Tahun 2020
Muhammad Ulil ARochmat BasukiReynaldi Wisnu WSulthan MS
Lusiane Noorlin NMaria Paulina WDedi suprianto sarbyanto b
PENANGGUNG JAWAB
burhani as
KETUA TIM
Rochmad Arif Tri S
PENULIS
KONTRIBUTOR DATA
EDITOR
Muhammad Ulil A
LAYOUT amp DESAIN
Reynaldi Wisnu W
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT TuhanYang Maha kuasa atas segala nikmat dan karunia-Nyasehingga Kantor Wilayah Direktorat Jenderal PerbendaharaanProvinsi Papua dapat menyusun dan menyelesaikan KajianFiskal Regional (KFR) Provinsi Papua Tahun 2020 dengan baikdan tepat waktu Kajian ini disusun dalam rangka pelaksanaantugas Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaanyang memiliki fungsi pembinaan koordinasi dan supervisiserta menjadi representasi Kementerian Keuangan di daerahsebagai pengelola fiskal
Jayapura Februari 2021Kepala Kantor Burhani AS
Kajian Fiskal Regional ini disusun untuk memberikaninformasi dan gambaran mengenai kondisi fiskal dan makroekonomi di Provinsi Papua meliputi perkembangan ekonomiregional perkembangan pelaksanaan anggaran pusat dandaerah dan beritaisu fiskal terkait kontribusi APBD Papuadalam penanganan pandemi Covid-19 Kajian ini diharapkandapat digunakan oleh para pemangku kepentingan dalamrangka pencapaian tujuan kebijakan fiskal dan makro ekonomi
Penyusunan Kajian Fiskal Regional ini dapat kami selesaikanberkat bantuan banyak pihak yang tidak dapat kami sebutkansatu persatu Untuk itu kami mengucapkan terima kasih ataspartisipasi dan dukungan dari semua pihak yang telahmembantu dalam penyusunan Kajian Fiskal Regional ProvinsiPapua Tahun 2020 ini
Kami menyadari bahwa dengan segala keterbatasanyang ada tentu Kajian Fiskal Regional ini masih jauh darisempurna Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saranyang membangun untuk peningkatan kualitas Kajian iniSemoga informasi yang tertuang dalam kajian ini dapatbermanfaat bagi para pemangku kepentingan
ii KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
21 INDIKATOR EKONOMI MAKRO FUNDAMENTAL 11 22 INDIKATOR KESEJAHTERAAN 19 23 EFEKTIVITAS KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI 24
31 APBN TINGKAT PROVINSI 33 32 PENDAPATAN PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL 34 33 BELANJA PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL 40 34 TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA 44 35 ANALISIS CASH FLOW APBN TINGKAT REGIONAL 51 36 PENGELOLAAN BLU PUSAT 53 37 PENGELOLAAN MANAJEMEN INVESTASI PUSAT 56
38 PERKEMBANGAN DAN ANALISIS BELANJA WAJIB 59
41 APBD TINGKAT PROVINSI (KONSOLIDASI PEMDA) 63 42 PENDAPATAN DAERAH 64 43 BELANJA DAERAH 69 44 PERKEMBANGAN BLU DAERAH 71 45 SURPLUSDEFISIT APBD 73 46 PEMBIAYAAN 75 47 ANALISIS KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 76
48 PERKEMBANGAN BELANJA WAJIB DAERAH 78
Daftar Isi
Kata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Grafik iv Daftar Tabel vi Daftar Gambar viii Ringkasan Eksekutif ix Dashboard xiv
BAB I SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
11 PENDAHULUAN 1 12 TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 2 13 TANTANGAN DAERAH 6
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
iii KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
51 LAPORAN REALISASI ANGGARAN KONSOLIDASIAN 81 52 PENDAPATAN KONSOLIDASIAN 82 53 BELANJA KONSOLIDASIAN 85 54 SURPLUSDEFISIT KONSOLIDASIAN 88
55 ANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN FISKAL AGREGAT 88
61 Analisis Locatio Quotient (LQ) 91 62 Sektor Unggulan Daerah 94 63 Sektor Potensial Daerah 97 64 Tantangan Fiskal Regional Dalam Mendorong Potensi Ekonomi Daerah 99
71 PEMANFAATAN REFOCUSING APBD UNTUK PC-PEN DI DAERAH 103 72 EFEKTIVITAS PEN DI PAPUA MENURUT PERSEPSI MASYARAKAT
PENERIMA MANFAAT 105
81 KESIMPULAN 117 82 REKOMENDASI 118
Daftar Isi
BAB V PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN
BAB VI KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI DAN TANTANGAN
FISKAL REGIONAL
BAB VII KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH (TEMATIK)
BAB VIII PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
iv KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Daftar Tabel
Tabel 11 Target Pembangunan Ekonomi Provinsi Papua Tahun 2020 4
Tabel 12 Sebaran Kasus COVID-19 di Papua sd Desember 2020 10
Tabel 21 Dampak COVID-19 terhadap Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin dan Tempat Tinggal
22
Tabel 22 Capaian Kebijakan Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Papua 2020
24
Tabel 31 APBN Provinsi Papua 34
Tabel 32 Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi 35
Tabel 33 Penyaluran Insentif Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)
37
Tabel 34 Pendapatan PNBP Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi 37
Tabel 35 Realisasi PNBP Fungsional Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi 38
Tabel 36 Penerimaan Hibah di Papua Tahun 2020 39
Tabel 37 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terbesar 40
Tabel 38 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terkecil 41
Tabel 39 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Fungsi 42
Tabel 310 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Jenis Belanja 43
Tabel 311 Perkembangan Pagu dan Realisasi TKDD 44
Tabel 312 Perkembangan Realisasi Dana Bagi Hasil 45
Tabel 313 Realisasi Penyaluran DAK Fisik Papua Per Pemda Tahun 2020 46
Tabel 314 Pagu dan Realisasi DAK Nonfisik Papua Tahun 2020 48
Tabel 315 Pagu dan Realisasi Penyaluran Dana Desa Per Pemda 48
Tabel 316 Pagu dan Realisasi Dana Otsus dan DID Tahun 2020 50
Tabel 317 Cash Flow Pemerintah Pusat di Provinsi Papua 52
Tabel 318 Profil dan Jenis Layanan BLU 53
Tabel 319 Perkembangan Pengelolaan Aset Satker BLU 54
Tabel 320 Perkembangan Pagu BLU dan Pagu RM 54
Tabel 321 Realisasi Penyaluran KUR Per Skema 57
Tabel 322 Penyaluran Kredit Program per KotaKabupaten di Provinsi Papua 58
Tabel 323 Kegiatan Prioritas Bidang Pendidikan Tahun 2020 60
Tabel 324 Pagu dan Realisasi Fungsi Kesehatan Per Bagian Anggaran 60
Tabel 325 Kegiatan Prioritas Bidang Kesehatan Tahun 2020 61
Tabel 326 Pagu dan Realisasi Kementerian PUPR dan Perhubungan 61
Tabel 327 Kegiatan Prioritas Bidang Infrastuktur Tahun 2020 62
Tabel 41 Profil APBD Provinsi Papua 64
Tabel 42 Jenis Pendapatan Daerah di Provinsi Papua 65
Tabel 43 Profil APBD Berdasarkan Klasifikasi Jenis Belanja 70
Tabel 44 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional 71
Tabel 45 Profil dan Jenis Layanan BLU Daerah di Provinsi Papua 72
v KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Daftar Tabel
Tabel 46 Perkembangan Pengelolaan Aset dan Pagu BLUD Provinsi Papua 72
Tabel 47 Analisis Kapasitas Fiskal Daerah 78
Tabel 48 Prosentase Alokasi Belanja Infrastruktur Daerah Papua 80
Tabel 51 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Papua Tahun 2020
82
Tabel 52 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional 84
Tabel 53 Rasio Pajak Perkapita 84
Tabel 54 Perkembangan Belanja Pemerintah Konsolidasian per Jiwa KabupatenKota Tahun 2017 dan 2018
87
Tabel 55 Analisis Realisasi Belanja terhadap Indikator Ekonomi Regional 87
Tabel 56 Rasio SurplusDefisit Konsolidasian terhadap PDRB 88
Tabel 57 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tahun 2020 89
Tabel 58 Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB 90
Tabel 61 Daftar PDRB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku Di Provinsi Papua Tiap Triwulan Tahun 2020
93
Tabel 62 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020
93
Tabel 63 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020
94
Tabel 71 Jumlah Sampel Masing-Masing Wilayah Kerja KPPN 105
Tabel 72 Variabel Laten dan Indikator Yang Digunakan 106
Tabel 73 Fornell-Larcker Criterion 113
Tabel 74 Hasil Pengujian Reliabilitas 114
Tabel 75 R-Square Variabel Laten Endogen 114
Tabel 76 Hasil Pengujian Hipotesis Model Struktural 115
vi KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Daftar Grafik
Grafik 11 Perbandingan Nilai Ekspor Provinsi Papua Menurut Negara Tujuan 7
Grafik 21 Pertumbuhan Ekonomi Papua 2010 - 2020 11
Grafik 22 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan Year-on-Year 12
Grafik 23 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan Quarter-to-Quarter 12
Grafik 24 Kontribusi (7 Besar) Lapangan Usaha Terhadap PDRB Papua Tahun 2020
14
Grafik 25 Laju Pertumbuhan PDRB Papua Menurut Pengeluaran Tahun 2020 14
Grafik 26 Pertumbuhan PDRB per Kapita Papua Periode 2010 - 2020 15
Grafik 27 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15
Grafik 28 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16
Grafik 29 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang 2020 17
Grafik 210 Nilai tukar Rupiah ndash USD Sepanjang 2020 18
Grafik 211 Pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia 2010 - 2020 19
Grafik 212 Tingkat Kemiskinan Papua Periode Maret 2012 ndash September 2020 20
Grafik 213 Rasio Gini Papua Periode Maret 2015 ndashSeptember 2020 21
Grafik 214 Tingkat Pengangguran Terbuka 22
Grafik 215 Nilai Tukar Petani 23
Grafik 216 Nilai Tukar Nelayan 23
Grafik 217 Residual Plot 28
Grafik 31 Penerimaan PPh Non Migas Tahun 2020 36
Grafik 32 Komponen Arus Kas Masuk 2020 51
Grafik 33 Komponen Arus Kas Keluar 2020 52
Grafik 34 Proporsi Pagu Satker BLU Pusat Tahun 2020 56
Grafik 35 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per tahun Periode 2017 sd 2020
58
Grafik 36 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per LKBB 59
Grafik 41 Komposisi Pendapatan Daerah 65
Grafik 42 Rasio PAD Pemda-Pemda di Provinsi Papua 66
Grafik 43 Ruang Fiskal APBD Agregat Papua 67
Grafik 44 Rasio Dana Transfer Pemda-Pemda di Provinsi Papua 68
Grafik 45 Alokasi Belanja Sektor Konsumtif dan Produktif 70
Grafik 46 Rasio SurplusDefisit terhadap Agregat Pendapatan 74
Grafik 47 Rasio SurplusDefisit terhadap Realisasi Dana Transfer 74
Grafik 48 Rasio SurplusDefisit terhadap PDRB 75
Grafik 49 Rasio SILPA terhadap Alokasi Belanja 76
Grafik 410 Analisis Horizontal PAD Tahun 2019 76
Grafik 411 Analisis Vertikal Kontribusi Belanja Modal Tahun 2020 77
Grafik 412 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020 79
vii KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Daftar Grafik
Grafik 413 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020 79
Grafik 51 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian 82
Grafik 52 Perbandingan Penerimaan Pemerintah Pusat dan Daerah terhadap Penerimaan Konsolidasian
83
Grafik 53 Analisis Perubahan Pendapatan Konsolidasian Tahun 2019 dan 2020
83
Grafik 54 Rasio Pajak terhadap PDRB 84
Grafik 55 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terhadap Belanja dan Transfer Konsolidasian
85
Grafik 56 Komposisi Belanja Konsolidasian Tahun 2019 dan Tahun 2020 86
Grafik 57 Rasio Belanja Operasi terhadap Total Belanja 86
Grafik 61 Potensi Pertambangan di Papua 95
Grafik 62 Pangsa PDRB Provinsi Papua Tahun 2020 97
Grafik 63 Perbandingan Rasio PAD antar Provinsi Tahun 2019 100
Grafik 64 Struktur Pendapatan Provinsi Papua 101
Grafik 71 Alokasi dan Realisasi Total Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Pemprov Papua
103
Grafik 72 Alokasi dan Realisasi Belanja Bidang Kesehatan Penanganan Covid-19 Pemprov Papua
104
Grafik 73 Alokasi dan Realisasi Belanja Jaring Pengaman Sosial Penanganan Covid-19 Pemprov Papua
104
Grafik 74 Alokasi dan Realisasi Belanja Penangganan Dampak Ekonomi Covid-19 Pemprov Papua
105
Grafik 75 Rasio Responden SetujuTidak Terhadap Sistem Pemberian Bantuan Saat Ini
111
viii KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Daftar Gambar
Gambar 11 Pembagian 5 Wilayah Adat Papua 5
Gambar 12 Komposisi Penduduk Papua Menurut Generasi 8
Gambar 21 Pertumbuhan Ekonomi Per Regional Tahun 2020 13
Gambar 22 Output Fix Effect Model dari Minitab 28
Gambar 23 Output ANOVA dari Minitab 29
Gambar 41 Hasil Perhitungan Korelasi Pearson 68
Gambar 71 Model Konseptual Penelitian 108
Gambar 72 Diagram Jalur Persamaan Struktural 112
Gambar 73 Diagram Jalur Persamaan Struktural Tahap 2 113
Gambar 74 Cartesius Diagram Importance-Performance 116
ix
RINGKASAN EKSEKUTIF
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
rah pengembangan kewilayahan Papua tahun 2020 terintegrasi dengan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS) khususnya dalam penetapan fungsi ruang dan lokasi pengembangan wilayah
Integrasi ini diperlukan untuk mewujudkan perkembangan wilayah yang seimbang serta
sesuai dengan kondisi daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup Dalam hal ini
kebijakan umum pembangunan berkelanjutan ldquoGreen Growth berbasis wilayah adatrdquo
diperlukan sebagai bagian dari fokus pembangunan daerah Papua khususnya dalam
penguatan pusat-pusat pertumbuhan akselerasi pembangunan wilayah tertinggal serta
mewujudkan keterkaitan antar sektor ekonomi secara berkeadilan dan berkelanjutan
Sejak akhir triwulan pertama tahun 2020 hingga sampai saat ini hampir seluruh
negara di dunia termasuk Indonesia telah terjangkit penyebaran pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) Pandemi COVID-19 telah menimbulkan disrupsi pada
kehidupan manusia menyebabkan terhambatnya aktivitas ekonomi di seluruh negara
dan berakibat munculnya ancaman resesi di dunia Dampak yang dirasakan Indonesia
juga cukup besar dengan terputusnya mata rantai pasokan barang dan jasa
terganggunya mobilitas masyarakat dan terhambatnya kegiatan ekonomi khususnya
pada sektor industri dan pariwisata yang berdampak pada meningkatnya angka-angka
pengangguran dan kemiskinan serta pada akhirnya menimbulkan kontraksi pada
pertumbuhan ekonomi nasional
Adapun Prioritas pembangunan dalam RKPD Perubahan Provinsi Papua tahun
2020 dilakukan dengan memperhatikan kondisi dan perubahan kebijakan dari Pusat
terkait pananggulangan wabah pandemi COVID-19 yaitu dirumuskan dalam rangka
pemulihan kehidupan masyarakat melalui (1) Stabilisasi melalui upaya pencegahan
dan menjaga keberlangsungan aktifitas masyarakat akibat wabah akibat COVID-19 (2)
Penanganan dan penanggulangan kebutuhan pokok masyarakat akibat wabah COVID-
19 (3) Pemulihan dan rehabilitasi kehidupan masyarakat paskah wabah COVID-19 dan
A
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
RINGKASAN EKSEKUTIF
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
x
RINGKASAN EKSEKUTIF
(4) Penyesuaian kembali Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2020 termasuk tetap
melanjutkan upaya pelaksanaan PON XX di Papua
Pada tahun 2020 meskipun pertumbuhan ekonomi nasional mengalami
kontraksi Provinsi Papua mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 232 persen
Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh pertumbuhan lapangan usaha Pertambangan
dan Penggalian sebesar 1662 persen pada sisi produksi Sedangkan dari sisi
pengeluaran Komponen Ekspor Barang dan Jasa tumbuh sebesar 5118 persen
Namun jika dihitung tanpa memasukkan sektor Pertambangan dan Penggalian
pertumbuhan ekonomi Papua mengalami kontraksi sebesar -315 persen Hal tersebut
mengindikasikan bahwa perekonomian Papua masih mengalami ketergantungan pada
satu sektor tersebut
Sampai dengan triwulan IV-2020 perekonomian papua mengalami pertumbuhan
mencapai 692 persen (y-o-y) Lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian yang
tumbuh 4431 persen yang didorong oleh meningkatnya produksi bijih logam pada
triwulan IV-2020 adalah pemicunya Selain kategori Pertambangan dan Penggalian
beberapa kategori lapangan usaha juga tumbuh positif diantaranya Jasa Keuangan
sebesar 655 persen Jasa Kesehatan dan Bantuan Sosial sebesar 182 persen kategori
Informasi dan Komunikasi 127 persen dan kategori Pengadaan Air Pengelolaan
Sampah Limbah dan Daur Ulang sebesar 100 persen
Pembangunan sumber daya manusia di Papua bisa dikatakan konsisten
mengalami peningkatan selama periode 2010 sampai dengan 2020 Akan tetapi Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) Papua tahun 2020 mengalami penurunan dibandingkann
tahun sebelumnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat dari 5445 pada
tahu 2010 menjadi 6084 pada tahun 2019 kemudian menjadi 6044 pada taahun 2020
menurun beberapa poin pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2019 Namun nilai IPM
Papua masih diatas 60 yang berarti IPM papua berada pada kategori sedang
Pengukuran IPM oleh BPS menggunakan standar UNDP (United Nation for
Development Program) dimana nilai IPM dibawah 60 dianggap rendah 60 sampai
dengan 70 dikategorikan sedang dan 71 sampai dengan 80 dikategorikan tinggi
Dari beberapa target yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Papua hanya
terdapat 1 indikator saja yang tercapai pada tahun 2020 yaitu PDRB per Kapita
Banyaknya target pembangunan yang tidak bisa dicapai pada tahun 2020 disebabkan
oleh pandemi COVID-19 yang memaksa pemerintah untuk melakukan refocusing
anggaran untuk menaggulanggi dampak pandemi di segala sektor Selain itu dampak
xi
RINGKASAN EKSEKUTIF
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
ekonomi dan sosial yang langsung dirasakan oleh masyarakat juga merupakan faktor
pendorong tidak tercapainya target pembangunan
Dalam pelaksanaan APBN realisasi pendapatan Negara di Papua tahun 2020
justru mengalami kenaikan yang cukup signifikan Realisasi pendapatan negara pada
tahun tersebut mencapai Rp958 triliun atau 1137 persen dari target sebesar Rp842
triliun Realisasi tersebut naik 64 persen dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang
mencapai Rp900 triliun Naiknya pendapatan Negara merupakan imbas adanya revisi
target penerimaan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak maupun Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai
Dari sisi belanja Pemerintah Pusat telah mengalokasikan belanja Negara
kepada Provinsi Papua tahun 2020 mencapai Rp5703 triliun yang terdiri dari Belanja
Pemerintah Pusat sebesar Rp1394 Triliun dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa
(TKDD) sebesar Rp4309 Triliun Alokasi tersebut mengalami penurunan sebesar 140
persen dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah Rp6633 Triliun Secara
kumulatif realisasi belanja Negara tahun 2020 mencapai Rp5581 triliun atau 979
persen dari alokasi pagu Persentase realisasi tersebut meningkat jika dibandingkan
tahun sebelumnya yang mencapai 946 persen Naiknya persentase belanja negara
secara keseluruhan merupakan akibat adanya revisi pagu dan refocusing anggaran
sehingga secara jumlah alokasi pagu relatif lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya
Sebagai respon terhadap pandemi pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak
dan Direktorat Jenderal Bea Cukai memberikan insentif fiskal yang bertujuan untuk
menjaga keberlangsungan dunia usaha yang terdampak pandemi COVID-19 Untuk
Provinsi Papuasampai dengan akhir tahun 2020 tercatat hanya Direktorat Jenderal
Pajak yang memberikan insentif fiskal khususnya di bidang perpajakan Permohonan
insentif terbanyak diajukan untuk jenis insentif PPh Final UMKM dari 804 permohonan
semuanya disetujui sedangkan Pembebasan PPh 22 Impor menjadi jenis insentif
dengan jumlah permohonan paling sedikit dengan jumlah 17 permohonan ( 12 disetujui
5 ditolak) Pemberian insentif perpajakan ini bertujuan untuk memberikan keringanan
pajak kepada wajib pajak yang usahanya terdampak pandemi Covid-19 namun dalam
pelaksanaannya terdapat beberapa tantangan diantaranya masih kurangnya kemauan
wajib pajak untuk memanfaatkan insentif dikarenakan wajib pajak masih menghindari
kewajiban melaporkan SPT tahunannya
Dalam pelaksanaan APBD tahun 2020 target pendapatan pada APBD Provinsi
Papua tercatat sebesar Rp5448 triliun turun 093 persen jika dibandingkan tahun
sebelumnya sebesar Rp5498 triliun Namun demikian target Pendapatan Asli Daerah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
xii
RINGKASAN EKSEKUTIF
(PAD) mengalami kenaikan yang cukup signifikan Hal tersebut menunjukkan adanya
komitmen Provinsi Papua untuk meningkatkan kemandirian daerah dengan upaya untuk
menaikkan PAD Dari sisi realisasi APBD Provinsi Papua tahun 2020 mengalami
penurunan yang cukup tajam pada pendapatan daerah sebesar 1845 persen
dibandingkan tahun sebelumnya dari Rp5320 triliun menjadi Rp4338 triliun Demikian
juga dengan belanja daerah mengalami penurunan realisasi sebesar 1484 persen dari
Rp4947 triliun di tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp4213 triliun
Dalam pelaksanaan anggaran konsolidasian (APBN dan APBD) terjadi
penurunan realisasi pendapatan sebesar 472 persen Tercatat pendapatan
konsolidasian pada tahun 2020 terealisasi sebesar Rp1136 triliun sementara realisasi
pada tahun 2019 sebesar Rp1234 triliun Penurunan tersebut terjadi pada seluruh
komponen pendapatan antara lain pendapatan perpajakan Pendapatan Bukan Pajak
pendapatan hibah dan pendapatan transfer Sementara itu di sisi belanja terjadi
penurunan realisasi sebesar 863 persen dibandingkan tahun sebelumnya Pada tahun
2020 belanja konsolidasian terealisasi sebesar Rp5717 triliun sedangkan pada tahun
2019 terealisasi sebesar Rp6257 triliun Penurunan tersebut terjadi pada komponen
belanja pemerintah Jika dikaitkan dengan kondisi perekonomian Provinsi Papua pada
tahun 2020 yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 692 persen (y-o-y) dengan
sektor pertambangan dan terkontraksi sebesar minus 683 persen (y-o-y) tanpa
pertambangan kontribusi pemerintah dari investasi dirasa lebih dibutuhkan untuk dapat
segera meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang Di tahun 2020
ini kontribusi belanja pemerintah turun tajam karena turunnya realisasi belanja
pemerintah terutama APBD sebagai efek dari berbagai kebijakan yang diambil
pemerintah dalam rangka penanggulangan COVID-19 Kedepan peningkatan alokasi
belanja modal baik di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah diharapkan mampu
meningkatkan kontribusi pemerintah terhadap Produk Domestik Regional Bruto Provinsi
Papua Namun demikian alokasi belanja pemerintah tersebut harus diikuti dengan
eksekusi belanja yang baik sehingga anggaran pemerintah akan memberikan kontribusi
maksimal bagi perekonomian Papua
Selama pandemi COVID-19 terjadi pemerintah daerah di Papua telah
mengambil berbagai kebijakan antara lain pembatasan akses transportasi baik darat
laut dan udara pembatasan aktivitas sosial masyarakat dengan pemberlakuan jam
malam untuk membatasi aktivitas masyarakat diluar rumah serta kebijakan pemerintah
daerah terkait penanganan dampak COVID-19 dari aspek kesehatan maupun aspek
ekonomi Adanya pandemi COVID-19 telah menimbulkan dampak yang cukup kompleks
xiii
RINGKASAN EKSEKUTIF
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
bagi sendi-sendi kehidupan masyarakat sehingga menjadikan kondisi tersebut suatu
tantangan yang harus dihadapi baik oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah
Tantangan sebagai akibat adanya COVID-19 di Provinsi Papua yaitu (1) Penyebaran
COVID-19 mendorong pemerintah Provinsi Papua untuk menerapkan kebijakan
pembatasan aktivitas masyarakat yang disebut sebagai Pembatasan Sosial yang
Diperluas dan Diperketat (PSDD) sebagai upaya pencegahan penyebaran Kebijakan ini
berlangsung sepanjang triwulan II dan triwulan III 2020 dan memberikan dampak
terhadap kinerja perekonomian Papua nontambang sehingga tidak dapat tumbuh sesuai
kapasitasnya (2) Pemulihan perekonomian Papua dari Lapangan Usaha tranportasi dan
pergudangan terhambat oleh penurunan pergerakan masyarakat yang sejalan dengan
upaya pemerintah untuk menekan laju penyebaran COVID-19 Berkurangnya frekuensi
perjalanan dinas pemerintah dan swasta memberikan dampak negatif terhadap kinerja
transportasi dan pergudangan dan (3) Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam
menerapkan social distancing dan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat
sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19
Dari hasil analisis terhadap program PC-PEN diketahui bahwa efektivitas
program PEN bermanfaat di masyarakat baik dari sisi Manfaat Ketajaman Sasaran
Mekanisme Penyaluran Peran Penyalur Efektivitas dan Ketahanan KPM Namun ada
hal unik yang didapat dari hasil analisis bahwa sebagian responden masih mempunyai
persepsi terdapat beberapa penyalahgunaan bantuan PEN sehingga hal tersebut perlu
menjadi perhatian pada level teknis pelaksanaan program PEN agar tidak menimbulkan
persepsi yang kurang baik di mata masyarakat
Untuk meningkatkan perekonomian di Papua pemerintah daerah perlu menggali
potensi alamsumber-sumber yang dapat memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan
PDRB Papua sehingga mengurangi ketergantungan pada sektor penggalian dan
pertambangan yang selama ini menjadi andalan Dengan demikian apabila terjadi
kontraksi dalam sektor penggalian dan pertambangan maka diharapkan ekonomi Papua
tetap stabil (tidak mengalami kontraksi yang dalam) Disamping itu Kebijakan alokasi
anggaran oleh pemerintah pusat baik itu anggaran belanja KL maupun TKDD harus
disempurnakan untuk memastikan bahwa tidak hanya alokasi anggaran ke daerah yang
tepat namun eksekusi atas anggaran tersebut juga harus optimal
80 75
BELANJA KESEHATAN405
JARING PENGAMAN SOSIAL364
PENANGANAN DAMPAK EKONOMI231
Tahun 2020Dashboard KFR Papua
Pertumbuhan Ekonomi (c to c) 232
Pertumbuhan Ekonomi (y o y) 692
PDRB per Kapita DPP 5790 juta
PDRB per Kapita TPP 4153 juta
Inflasi Papua Desember 079
IPM Papua 2020 6044
Presentase Penduduk Miskin 2680
Nilai Tukar Petani 10278
Nilai Tukar Nelayan 11269
Rasio Gini 041Tingkat Pengangguran Terbuka 428
PDRB = -38945 + 147 Otsus - 099 DAK + 349 Belanja- 102 DAU + 538 IPM + 3278 2015 - 6685 2016
- 1701 2017 -34 2018 - 1836 2019
Pendapatan apbn
Belanja apbn
PAGU Pendapatan APBN 2020 sebesar 842 t
PAGU BELANJA APBN 2020sebesar 5703 t
rEALISASI BELANJA APBN 2020sebesar 5581 t
rEALISASI Pendapatan APBN 2020sebesar 958 t
Pendapatan apbD BELANJA apbD
PEMULIHAN EKONOMI DI DAERAH
PAGU Pendapatan APBD 5448 T
rEALISASI Pendapatan APBD 4338 T
PAGU BELANJA APBD 5606 t
rEALISASI BELANJA APBd 4213 t
114
98
8713 m
7841 m
4985 m
total realisasi pen-apbd provinsi papua sebesar21539 m yang terbagi ke 3 sektor
80 75
BELANJA KESEHATAN405
JARING PENGAMAN SOSIAL364
PENANGANAN DAMPAK EKONOMI231
Tahun 2020Dashboard KFR Papua
Pertumbuhan Ekonomi (c to c) 232
Pertumbuhan Ekonomi (y o y) 692
PDRB per Kapita DPP 5790 juta
PDRB per Kapita TPP 4153 juta
Inflasi Papua Desember 079
IPM Papua 2020 6044
Presentase Penduduk Miskin 2680
Nilai Tukar Petani 10278
Nilai Tukar Nelayan 11269
Rasio Gini 041Tingkat Pengangguran Terbuka 428
PDRB = -38945 + 147 Otsus - 099 DAK + 349 Belanja- 102 DAU + 538 IPM + 3278 2015 - 6685 2016
- 1701 2017 -34 2018 - 1836 2019
Pendapatan apbn
Belanja apbn
PAGU Pendapatan APBN 2020 sebesar 842 t
PAGU BELANJA APBN 2020sebesar 5703 t
rEALISASI BELANJA APBN 2020sebesar 5581 t
rEALISASI Pendapatan APBN 2020sebesar 958 t
Pendapatan apbD BELANJA apbD
PEMULIHAN EKONOMI DI DAERAH
PAGU Pendapatan APBD 5448 T
rEALISASI Pendapatan APBD 4338 T
PAGU BELANJA APBD 5606 t
rEALISASI BELANJA APBd 4213 t
114
98
8713 m
7841 m
4985 m
total realisasi pen-apbd provinsi papua sebesar21539 m yang terbagi ke 3 sektor
BAB ISasaran Pembangunan dan
Tantangan Daerah
Sumber Foto semaraknews
Tantangan kita bagaimana menyikapi PEN yangtepat dan di eksekusi dengan cepat agar ekonomikita tidak turun lebih dalam lagi dan reboundperlahan Karenanya skema harus dirancangdengan baik
Presiden Joko Widodo
(dalam Rapat Terbatas penetapan program pemulihanekonomi nasional dan perubahan postur APBN 2020)
1
Suku Dani Lembah Baliem Papua Photo Credit Jimmy Nelson
11 PENDAHULUAN
rovinsi Papua pada mulanya disebut Provinsi Irian Barat yang dibentuk
berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan
Provinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten-Kabupaten Otonom di Provinsi Irian
Barat Namanya kemudian diganti menjadi Irian Jaya oleh Presiden RI ke-2 Soeharto
pada saat meresmikan tambang emas dan tembaga Freeport Selanjutnya nama Irian
Jaya digunakan secara resmi sampai terbitnya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001
tentang Otonomi Khusus Papua yang mengamanatkan nama provinsi ini untuk diganti
menjadi Provinsi Papua
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi
Papua memberikan pengakuan dan kewenangan khusus bagi Provinsi Papua untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat Papua dalam pemerintahan dan
pembangunan sesuai dengan adat istiadat dan potensi yang dimiliki sehingga
penyelesaian permasalahan pembangunan diharapkan dapat ditanggulangi secara lebih
kontekstual untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Papua Hingga Tahun 2020
pemerintahan era otonomi khusus telah berjalan 18 tahun sejak efektifnya pelaksanaan
pemerintah di era otonomi khusus tahun 2002 dan telah banyak memberikan warna dan
perubahan di berbagai sendi kehidupan masyarakat
P
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB I
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
2
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
Dari sisi fiskal pemerintah pusat telah memberikan perhatian yang besar bagi
Provinsi Papua Kebijakan tersebut diwujudkan dalam pengalokasian anggaran yang
cukup besar bagi Provinsi Papua baik yang dituangkan dalam APBN maupun yang
dituangkan dalam APBD melalui transfer ke daerah Melalui dana transfer tersebut
pemerintah pusat juga telah mengalokasikan Dana Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua
dan menggelontorkan dana tambahan infrastruktur untuk percepatan pembangunan
infrastruktur di Provinsi Papua
Terlepas dari hal tersebut tantangan daerah baik dari sisi ekonomi sosial-
kependudukan serta tantangan geografis dan wilayah perlu mendapatkan perhatian
yang lebih oleh Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat Dengan kondisi Papua
yang ada ditambah dengan adanya pandemi COVID-19 di tahun 2020 perlu strategi
yang sedikit berbeda agar kebijakan fiskal yang telah diambil Pemerintah di Provinsi
Papua dapat dilaksanakan secara efektif dalam rangka mencapai sasaran-sasaran
pembangunan yang telah ditetapkan
12 TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
121 Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Pelaksanaan pembangunan di Papua sesuai yang tertuang
dalam RPJMD Provinsi Papua 2019-2023 dilakukan dengan
meningkatkan kemandirian kemitraan dan keterlibatan
Orang Asli Papua dalam segala bidang pembangunan yang
berorientasi pada kemandirian dan kemapanan lokal berbasis
keberlanjutan ketahanan pangan kemampuan daya saing
yang didukung perlindungan perempuan dan anak serta
menekankan pada kesetaraan gender dan terwujudnya
lembaga jaminan sosial Arah pembangunan jangka
menengah Papua 2019-2023 memiliki tema ldquoMemantapkan
Pembangunan yang didukung SDM Berkualitas dan Kemapanan di Bidang Ekonomi
Sosial Budaya Politik dan Lingkunganrdquo
Berdasarkan tema pembangunan dan mencermati tantangan pembangunan
masa depan Visi Provinsi Papua tahun 2019-2023 adalah ldquoPapua Bangkit Mandiri dan
Sejahtera Yang Berkeadilanrdquo Untuk mewujudkan visi tersebut dirumuskan misi-misi
pembangunan sebagai berikut (1) Memantapkan kualitas dan daya saing SDM (2)
Memantapkan rasa aman tentram dan damai serta kehidupan demokrasi memperkuat
bingkai NKRI (3) Penguatan tata kelola pemerintahan (4) Penguatan dan percepatan
perekonomian daerah berbasis potensi unggulan lokal dan pengembangan wilayah
Arah pembangunan
jangka menengah
Papua 2019-2023
memiliki tema
ldquoMemantapkan
Pembangunan yang
didukung SDM
Berkualitas dan
Kemapanan di Bidang
Ekonomi Sosial
Budaya Politik dan
Lingkunganrdquo
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
3
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
berbasis kultural secara berkelanjutan dan (5) Percepatan pembangunan daerah
tertinggal terdepan terluar dan tertentu
Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan dijabarkan tujuan pembangunan
yang menunjukkan suatu kondisi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu
5 (lima) tahun Selanjutnya sasaran dapat dirumusankan dari kondisi yang
menggambarkan tercapainya tujuan berupa hasil pembangunan daerah dan perangkat
daerah yang diperoleh dari pencapaian outcome dan impact dari program yang
dilaksanakan perangkat daerah Tujuan dan sasaran pembangunan Provinsi Papua
sesuai dengan RPJMD tahun 2019-2023 adalah sebagai berikut (a) Meningkatkan
Kualitas SDM yang berdaya saing (b) Meningkatkan keamanan ketentraman dan
ketertiban yang berbasis kohesivitas sosial dan harmonisasi keberagaman potensi
kehidupan masyarakat Papua (c) Meningkatkan Tata Kelola Kepemerintahan yang
bersih efektif demokratis dan terpercaya dalam penyelenggaraan pemerintahan
daerah (d) Pertumbuhan ekonomi yang inklusif berkeadilan dan berkelanjutan (e)
Mewujudkan percepatan pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur daerah guna
menopang pengembangan wilayah serta akses pada layanan dasar dan pasar dan (f)
Meningkatkan pemerataan pembangunan
122 Berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
Tujuan sasaran dan prioritas pembangunan daerah di Papua tidak akan
terlepas dari arah dan kebijakan pembangunan nasional oleh karenanya tema
pembangunan nasional di tahun 2020 juga menjadi rujukan dalam perumusan tema
pembangunan Provinsi Papua tahun 2020 Adapun tema pembangunan yang tertuang
dalam RKPD tahun 2020 adalah ldquoPeningkatan Kualitas Hidup Yang Berkeadilan Dan
Berkelanjutanrdquo Unsur utama dalam tema pembangunan yang tertuang dalam RKPD
tahun 2020 yaitu (1) Peningkatan kualitas SDM dan pemenuhan kebutuhan dasar (2)
Pemantapan rasa aman tentram dan kedewasaaan berdemokrasi (3) Pemantapan
tata kelola pemerintahan (4) Pemberdayaan ekonomi masyarakat dan peningkatan
investasi dan (5) Pemantapan infrastruktur dasar serta percepatan pembagunan daerah
tertinggal terluar terdepan dan tertentu
Pada tahun 2020 penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah dilaksanakan
dengan pendekatan tematik holistik integratif dan spasial serta kebijakan anggaran
belanja berdasarkan money follows program dengan cara memastikan hanya program
yang benar-benar bermanfaat yang dialokasikan dan bukan sekedar karena tugas fungsi
perangkat daerah yang bersangkutan Hal ini mengisyaratkan bahwa pencapaian
prioritas pembangunan daerah memerlukan adanya koordinasi dari seluruh pemangku
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
4
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
kepentingan melalui pengintegrasian prioritas daerahprogram prioritaskegiatan
prioritas yang dilaksanakan dengan berbasis kewilayahan Disamping itu penguatan
penganggaran akan diberikan lebih kepada usulan pembangunan yang memiliki
keterhubungan dengan prioritas dalam upaya pencapaian target pembangunan
Tabel 11 Target Pembangunan Ekonomi Provinsi Papua Tahun 2020
No Indikator Kinerja Satuan Nilai
1 Pertumbuhan PDRB 643 ndash 758
2 Laju Inflasi 250 ndash 400
3 PDRB per Kapita juta Rp 2995 ndash 3027
4 Gini Rasio Indeks 034 ndash 039
5 Rasio Penduduk yang Bekerja 93 ndash 96
6 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 7510 ndash 7725
7 Tingkat Pengangguran Terbuka 227 ndash 360
Sumber RKPD Provinsi Papua (2020)
Sejak tahun 2013 Pemerintah Provinsi Papua telah menetapkan lima Kawasan
Pengembangan Ekonomi (KPE) berbasis wilayah adat di Papua dengan
mengembangkan infrastruktur yang mendukung pembangunan ekonomi sektoral dan
spasial Lima KPE berbasis wilayah adat yang dimaksud adalah (1) Wilayah adat Saireri
yang terdiri atas kabupaten-kabupaten yang terletak di wilayah Kepulauan Teluk
Cenderawasih yaitu Kabupaten Biak Numfor Supiori Kepulauan Yapen dan Waropen
(2) Wilayah adat Mamta yang terbagi atas kabupaten yang berada disepanjang sungai
mamberamo hingga lautan pasifik yaitu Kota Jayapura Kabupaten Jayapura Keerom
dan Mamberamo Raya (3) Wilayah adat Me Pago yang terletak di wilayah Pegunungan
Tengah sisi barat terdiri atas Kabupaten Mimika Nabire Paniai Intan Jaya Dogiyai dan
Deyiai (4) Wilayah adat La Pago yang terletak di kawasan Pegunungan Tengah sisi
timur terdiri atas Kabupaten Jayawijaya Puncak Jaya Puncak Nduga Yahukimo
Yalimo Tolikara Mamberamo Tengah Lanny Jaya dan Pegunungan Bintang dan (5)
Wilayah adat Anim Ha yang berada di wilayah selatan Papua yaitu Kabupaten Merauke
Asmat Mappi dan Boven Digoel
Dalam rangka mewujudkan Papua Bangkit Mandiri dan Sejahtera Berkeadilan
maka pelaksanaan pembangunan akan dilakukan secara simultan dengan tahapan-
tahapan yang jelas dan sistematis memperhatikan kebutuhan masyarakat dan
kebutuhan pembangunan wilayah memperhatikan dan menghormati nilai-nilai serta
hak-hak adat masyarakat asli Papua
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
5
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
Gambar 11 Pembagian 5 Wilayah Adat Papua
Sumber daenggassingcom 2020
Arah pengembangan kewilayahan Papua terintegrasi dengan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi (RTRWP) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) khususnya dalam
penetapan fungsi ruang dan lokasi pengembangan wilayah Integrasi ini diperlukan
untuk mewujudkan perkembangan wilayah yang seimbang serta sesuai dengan kondisi
daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup Dalam hal ini kebijakan umum
pembangunan berkelanjutan ldquoGreen Growth berbasis wilayah adatrdquo diperlukan sebagai
bagian dari fokus pembangunan daerah Papua khususnya dalam penguatan pusat-
pusat pertumbuhan akselerasi pembangunan wilayah tertinggal serta mewujudkan
keterkaitan antar sektor ekonomi secara berkeadilan dan berkelanjutan
Sejak akhir triwulan pertama tahun 2020 hingga sampai saat ini hampir seluruh
negara di dunia termasuk Indonesia telah terjangkit penyebaran pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) Pandemi COVID-19 telah menimbulkan disrupsi pada
kehidupan manusia menyebabkan terhambatnya aktivitas ekonomi di seluruh negara
dan berakibat munculnya ancaman resesi di dunia Dampak yang dirasakan Indonesia
juga cukup besar dengan terputusnya mata rantai pasokan barang dan jasa
terganggunya mobilitas masyarakat dan terhambatnya kegiatan ekonomi khususnya
pada sektor industri dan pariwisata yang berdampak pada meningkatnya angka-angka
pengangguran dan kemiskinan serta pada akhirnya menimbulkan kontraksi pada
pertumbuhan ekonomi nasional Keadaan ini tentu harus dikendalikan maka menjadi
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
6
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
keharusan bagi Pemerintah Provinsi Papua melakukan perubahan RKPD yang
difokuskan pada pemulihan kehidupan masyarakat dan roda perekonomian untuk dapat
kembali berjalan lancar Dengan memperhatikan hasil evaluasi tersebut dan kondisi
Indonesia pada tahun 2020 maka tema Perubahan RKPD Provinsi Papua Tahun 2020
adalah ldquoMenjamin Keberlangsungan Kehidupan Melalui Peningkatan Kesehatan Dan
Pemenuhan Kebutuhan Pokok Masyarakat Secara Berkelanjutanrdquo
Adapun Prioritas pembangunan dalam RKPD Perubahan Provinsi Papua tahun
2020 dilakukan dengan memperhatikan kondisi dan perubahan kebijakan dari Pusat
terkait pananggulangan wabah pandemi COVID-19 yaitu dirumuskan dalam rangka
pemulihan kehidupan masyarakat melalui (1) Stabilisasi melalui upaya pencegahan
dan menjaga keberlangsungan aktifitas masyarakat akibat wabah akibat COVID-19 (2)
Penanganan dan penanggulangan kebutuhan pokok masyarakat akibat wabah COVID-
19 (3) Pemulihan dan rehabilitasi kehidupan masyarakat paskah wabah COVID-19 dan
(4) Penyesuaian kembali Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2020 termasuk tetap
melanjutkan upaya pelaksanaan PON XX di Papua
13 TANTANGAN DAERAH
131 Tantangan Ekonomi Daerah
Kondisi ekonomi makro Provinsi Papua tidak bisa dilepaskan
dari kondisi ekonomi makro Nasional Kebijak-kebijakan
ekonomi dari pemerintah akan berpengaruh terhadap kondisi
ekonomi Provinsi Papua yang menuntut adanya penyesuaian
terhadap asumsi yang sebelumnya digunakan Tahun 2020
Pemerintah melakukan refocusing dan realokasi anggaran
besar-besaran akibat wabah COVID-19 sehingga secara
umum mempengaruhi kerangka ekonomi daerah Adapun
deskripsi makro ekonomi yang mengalami perubahan dalam
tahun 2020 dan menjadi tantangan bagi Provinsi Papua antara
lain pertumbuhan ekonomi bakal melambat peningkatan pengangguran peningkatan
kerawanan sosialkriminalitas angka kemiskinan naik terjadinya rawan pangan
kesenjangan sosial ekonomi meningkat penurunan kontribusi dari sektor pariwisata
industri dan jasa pada pertumbuhan ekonomi inflasi meningkat dan pembangunan
infrastruktur terhambat
Dari sisi permintaan perekonomian Papua menghadapi tantangan cukup besar
di tahun 2020 karena masih sangat dipengaruhi oleh ekspor luar negeri komoditas non
migas Sampai dengan 2018 ekspor Papua didominasi oleh komoditas biji tembaga
Permasalahan
ketergantungan
ekspor Provinsi Papua
terhadap satu
komoditi yaitu
tambang tembaga
yang diproduksi oleh
PT Freeport
Indonesia secara
tidak langsung sangat
mempengaruhi
perekonomian Papua
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
7
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
dengan negara tujuan terbesar yaitu Jepang dan China kemudian disusul Korea Selatan
dan India Sedangkan untuk komoditas kayu olahan tujuan ekspor terbesar ke AS
kemudian Arab Saudi dan Korea Selatan Naik turunnya perekonomian di negara-
negara tersebut secara simultan akan berpengaruh terhadap permintaan ekspor dari
Provinsi Papua yang pada akhirnya secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi regional
Grafik 11 Perbandingan Nilai Ekspor Provinsi Papua Menurut Negara Tujuan (juta US$)
Sumber BPS Provinsi Papua (2020)
Provinsi Papua sesungguhnya memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan
sebagai tujuan investasi Dalam mengoptimalkan potensi perekonomian daerah
Provinsi Papua memerlukan penanaman modal baik Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA) Namun demikian sepanjang tahun
2013-2016 jumlah investor baik PMDN maupun PMA di Provinsi Papua memiliki nilai
rata-rata pertumbuhan yang terlihat semakin menurun hingga 3774 setiap tahunnya
Angka yang rendah tersebut sebagian besar disebabkan oleh berbagai kendala yang
dihadapi oleh investor dalam berinvestasi di wilayah Papua Untuk mengatasi persoalan
tersebut perlu di dorong untuk terciptanya iklim investasi yang kondusif agar para
penanam modalinvestor tidak ragu-ragu untuk berinvestasi Dengan semakin
banyaknya investor atau perusahaan dalam menanamkan modalnya akan berdampak
positif terhadap meningkatkan pembangunan dan kegiatan perekonomian
132 Tantangan Sosial Kependudukan
Jumlah penduduk Papua berdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 2020
(SP2020) tercatat pada bulan September 2020 sebanyak 430 juta jiwa Dalam jangka
waktu sepuluh tahun sejak sensus sebelumnya pada tahun 2010 jumlah penduduk
Papua mengalami penambahan sekitar 147 juta jiwa Hasil SP2020 juga mencatat
bahwa mayoritas penduduk Papua didominasi oleh Generasi Milenial dan Generasi Z
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
8
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
Proporsi Generasi Milenial sebanyak 3209 persen atau sekitar 13 juta dan Generasi Z
sebanyak 3038 persen dari total populasi Papua atau sekitar 130 juta
Dari sudut pandang demografi seluruh Generasi Milenial merupakan penduduk
yang berasal pada kelompok usia produktif Sementara itu Generasi Z terdiri dari
penduduk usia belum produktif dan produktif dan diproyeksikan sekitar 7 tahun
kedepan Generasi Z akan mencapai usia produktif Hal ini merupakan peluang dan
tantangan baik di masa sekarang maupun yang akan datang mengingat generasi inilah
yang berpotensi menjadi aktor pembangunan bagi masa depan Provinsi Papua
Gambar 12 Komposisi Penduduk Papua Menurut Generasi
Sumber BPS Provinsi Papua (2020)
133 Tantangan Geografi Wilayah
Provinsi Papua memiliki luas 31587680 ha Yang secara administrasi terdiri dari
28 kabupaten dan 1 kota yang terbagi lagi menjadi 470 distrik dan 5411 kampung
Secara geografis Wilayah Provinsi Papua dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) dataran
yaitu Dataran Mudah Akses Dataran Sulit Akses dan Dataran Pegunungan Wilayah
Provinsi Papua juga merupakan kawasan strategis nasional karena berbatasan
langsung dengan Papua New Guinea dan Australia yang berpotensi sebagai jalur
pengembangan perekonomian Asia Pasifik Selain berupa daratan Provinsi Papua juga
merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan lautan yaitu Laut Arafuru dan
Samudera Pasifik Keadaan ini membuat Papua sangat kaya akan potensi di bidang
perikanan laut tangkap Adapun luas wilayah laut sebesar 1215161 Km2 dan panjang
garis pantai sebesar 587811 Km
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
9
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
Ditinjau dari sisi geologi posisi teknoktik Papua berada di lingkar pasifik yang
berupa cincin gunung api memberikan potensi endapan mineral yang besar sehingga
menguntungkan bagi Provinsi Papua dan kemungkinan terdapat endapan logam selain
Grasberg dan Ertsberg yang telah ditemukan Akibat tektonik lain juga memungkinkan
terbentuk cekungan dengan sedimen-sedimen yang cukup tebal dalam kondisi
lingkungan laut yang cukup banyak kehidupan mikro organik yang terakumulasi menjadi
cadangan hidrokarbon
134 Tantangan Pandemi COVID-19 Bagi Daerah
Kasus positif COVID-19 pertama di Papua tercatat pada tanggal 21 Maret 2020
sebanyak 2 kasus yang berasal dari Kabupaten Merauke Grafik kasus harian positif
COVID-19 di Papua terus mengalami peningkatan hingga tanggal 1 Desember 2020
tercatat kasus positif sebanyak 11821 orang dengan rincian pasien dirawat sebanyak
1823 orang pasien sembuh 9798 orang dan meninggal sebanyak 200 orang Dari data
tersebut dapat dilihat bahwa tingkat kesembuhan kasus COVID-19 di Papua sebesar
829 persen dan tingkat kematian kasus COVID-19 di Papua sebesar 17 persen
Selama pandemi COVID-19 terjadi pemerintah daerah di Papua telah mengambil
berbagai kebijakan antara lain pembatasan akses transportasi baik darat laut dan
udara pembatasan aktivitas sosial masyarakat dengan pemberlakuan jam malam untuk
membatasi aktivitas masyarakat diluar rumah serta kebijakan pemerintah daerah terkait
penanganan dampak COVID-19 dari aspek kesehatan maupun aspek ekonomi
Adanya pandemi COVID-19 telah menimbulkan dampak yang cukup kompleks
bagi sendi-sendi kehidupan masyarakat sehingga menjadikan kondisi tersebut suatu
tantangan yang harus dihadapi baik oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah
Daerah Tantangan sebagai akibat adanya COVID-19 di Provinsi Papua yaitu
1 Penyebaran COVID-19 mendorong pemerintah Provinsi Papua untuk menerapkan
kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat yang disebut sebagai Pembatasan
Sosial yang Diperluas dan Diperketat (PSDD) sebagai upaya pencegahan
penyebaran Kebijakan ini berlangsung sepanjang triwulan II dan triwulan III 2020 dan
memberikan dampak terhadap kinerja perekonomian Papua nontambang sehingga
tidak dapat tumbuh sesuai kapasitasnya
2 Pemulihan perekonomian Papua dari Lapangan Usaha tranportasi dan pergudangan
terhambat oleh penurunan pergerakan masyarakat yang sejalan dengan upaya
pemerintah untuk menekan laju penyebaran COVID-19
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
10
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
Tabel 12 Sebaran Kasus COVID-19 di Papua sd Desember 2020
No KabKota Konfirmasi COVID-19
Rawat Isolasi
Sembuh Meninggal Sembuh
Meninggal
1 Kota Jayapura 5587 750 4742 95 849 17
2 Kab Mimika 3215 439 2744 32 853 10
3 Kab Biak Numfor 738 285 429 24 581 33
4 Kab Jayapura 736 123 589 24 800 33
5 Kab Nabire 383 75 296 12 773 31
6 Kab Jayawijaya 248 35 212 1 855 04
7 Kab Merauke 197 27 170 0 863 00
8 Kab Kep Yapen 180 7 168 5 933 28
9 Kab Keerom 141 20 119 2 844 14
10 Kab Asmat 130 37 90 3 692 23
11 Kab Supiori 65 5 60 0 923 00
12 Kab Boven Digoel 44 6 38 0 864 00
13 Kab Sarmi 31 8 23 0 742 00
14 Kab Tolikara 27 0 27 0 1000 00
15 Kab Lanny Jaya 27 0 26 1 963 37
16 Kab Paniai 22 1 20 1 909 45
17 Kab Mappi 19 4 15 0 789 00
18 Kab Yalimo 15 0 15 0 1000 00
19 Kab Pegunungan Bintang 8 0 8 0 1000 00
20 Kab Mamberamo Tengah 4 0 4 0 1000 00
21 Kab Puncak jaya 3 1 2 0 667 00
22 Kab Waropen 1 0 1 0 1000 00
TOTAL 11821 1823 9798 200 829 17
Sumber Dinas Kesehatan Provinsi Papua (2020)
BOKS 1
Satgas Daerah Bantah Data Pemerintah Pusat Sebut Papua Miliki Kasus Covid-19 Tertinggi
JAYAPURA KOMPAScom - Juru Bicara Satgas Covid-19 Papua Silwanus Sumule menyanggah informasi yang disampaikan Satgas Penanganan Covid-19 pusat yang menyebut ada penambahan 1755 kasus di Papua pada Kamis (3122020) Menurut dia angka tersebut adalah jumlah kumulatif kasus Covid-19 di Papua selama dua pekan terakhir Angka itu adalah angka kumulatif dari sekitar dua mingguan Jadi memang selama November itu memang terjadi peningkatan sekitar 2023 kasus (1-23 November 2020) ujar Silwanus saat dihubungi Kamis
Kekeliruan data ujar Silwanus terjadi karena Kementerian Kesehatan menerapkan sistem baru yaitu komputerisasi dalam proses pencatatan kasus terkonfirmasi Covid-19 Namun pada pelaksanaannya tidak berjalan lancar sehingga tiap provinsi kembali diminta memasukan data secara manual Jadi awalnya Satgas di Kementerian Kesehatan menciptakan sistem all record namanya dengan maksud kita tidak lagi melakukan secara manual Dalam perjalanannya kondisi itu belum berjalan sebagaimana mestinya sehingga data-data tersebut tidak bisa ditarik Kemudian mereka meminta kepada kita untuk segera melaporkan secara manual ujar Silwanus Pada saat kita mengirim data itu kita kirim datanya per hari dan dihitung secara kumulatif Kesannya itu dia (kasus terkonfirmasi) meningkat sambung Silwanus
Hal lain yang dianggap bisa memberikan gambaran bahwa tidak mungkin ada penambahan 1755 kasus Covid-19 di Papua adalah keterbatasan alat pemeriksaan swab baik PCR atau pun TCM Silwanus menyebut sejauh ini dari seluruh alat yang ada di Papua paling banyak sampel swab yang diperiksa dalam satu hari menyentuh angka 500 Untuk di Kota Jayapura sekarang ini yang berjalan secara baik ada tiga (alat pemeriksa swab) di Litbangkes di RS Marthen Indey dan RS Dian Harapan Dari tiga alat itu per hari bermain di angka 200 Di beberapa kabupaten juga sudah bisa dilakukan pemeriksaan swab tapi tidak mungkin juga sampai 1700 karena rata-rata kita bekerja di angka 400 sampai 500-an kata dia Ia tidak ingin informasi yang dikeluarkan Satgas pusat kemudian menimbulkan asumsi bahwa ada klaster Covid-19 baru di Papua
Diberitakan sebelumnya Pemerintah melaporkan 8369 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 pada Kamis (3122020) Ini merupakan rekor tertinggi selama pandemi di tanah air Penambahan kasus tersebut menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 557877 orang Informasi tersebut disampaikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melalui data yang diterima Kompascom Kamis sore Kasus baru positif Covid-19 berjumlah 8369 orang tersebut tersebar di 34 provinsi Secara detail tercatat ada tiga provinsi dengan penambahan kasus dalam jumlah tinggi yaitu di atas 1000 kasus Ketiga provinsi tersebut adalah Papua (1755 kasus baru) Jawa Barat (1648 kasus baru) dan DKI Jakarta (1153 kasus baru) Sumber kompascom tanggal 3 Desember 2020
BAB IIPerkembangan dan Analisis
Ekonomi Regional
Lukas EnembeGUBERNUR PROVINSI PAPUA
Mari bersama-sama mewujudkan visi kitabersama yaitu Papua Bangkit Mandiri danSejahtera Berkeadilan
RKPD Papua 2020
Sumber Foto papuatodaycom
Rumah Honai Papua Photo Credit Adhitya Ahmad
11
21 INDIKATOR EKONOMI MAKRO FUNDAMENTAL
211 Produk Domestik Regional Bruto
a Pertumbuhan Ekonomi
andemi yang terjadi di
tahun 2020 merupakan
salah satu tantangan
ekonomi yang menyebabkan
banyak sektor ekonomi
mengalami tekanan yang cukup
berat Pembatasan kegiatan
usaha dan ekonomi pada saat
pandemi adalah faktor utama
yang menyebabkan dunia usaha
dan ekonomi kesulitan untuk melakukan ekspansi Hal tersebut tercermin dari
pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar -207
persen Walaupun pertumbuhan ekonomi nasional mengalami kontraksi Provinsi Papua
mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 232 persen Pertumbuhan tersebut
disebabkan oleh pertumbuhan lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar
1662 persen pada sisi produksi Sedangkan dari sisi pengeluaran Komponen Ekspor
P Grafik 21 Pertumbuhan Ekonomi Papua 2010 - 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB II
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
12
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Barang dan Jasa tumbuh sebesar 5118 persen Namun jika dihitung tanpa
memasukkan sektor Pertambangan dan Penggalian pertumbuhan ekonomi Papua
mengalami kontraksi sebesar -315 persen Hal tersebut mengindikasikan bahwa
perekonomian Papua masih mengalami ketergantungan pada satu sektor tersebut
Sampai dengan triwulan IV-
2020 perekonomian papua
mengalami pertumbuhan
mencapai 692 persen Lapangan
usaha Pertambangan dan
Penggalian yang tumbuh 4431
persen yang didorong oleh
meningkatnya produksi bijih
logam pada triwulan IV-2020
adalah pemicunya Selain
kategori Pertambangan dan Penggalian beberapa kategori lapangan usaha juga
tumbuh positif diantaranya Jasa Keuangan sebesar 655 persen Jasa Kesehatan dan
Bantuan Sosial sebesar 182 persen kategori Informasi dan Komunikasi 127 persen
dan kategori Pengadaan Air Pengelolaan Sampah Limbah dan Daur Ulang sebesar
100 persen
Jika dibandingkan dengan
triwulan III-2020 perekonomian
Papua mengalami pertumbuhan
sebesar 509 persen Faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan
tersebut adalah kategori
lapangan usaha Pertambangan
dan Penggalian yang tumbuh
sebesar 1060 persen Pada
triwulan IV-2020 aktivitas
ekonomi masyarakat sudah mulai membaik dan meningkat Hal tersebut mengakibatkan
sebagian besar kategori lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif pada triwulan
ini dibandingan triwulan sebelumnya Adanya momen libur Natal dan Tahun baru serta
mulai normalnya aktivitas jasa transportasi dan aktivitas perdagangan menjadi faktor
pendorong peningkatan aktivitas ekonomi pada triwulan IV-2020 Dari seluruh kategori
Grafik 22 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan
Year-on-Year
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Grafik 23 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan
Quarter-to-Quarter
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
13
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
lapangan usaha hanya 1 kategori lapangan usaha yang mengalami kontraksi yaitu
Industri Pengolahan yang tumbuh negative sebesar -258 persen
b Nominal PDRB
Ditinjau secara spasial perekonomian Indonesia masih didominasi oleh Pulau
Jawa yang memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 5875 persen kemudian
Pulau Sumatera 2136 persen Pulau Kalimantan sebesar 794 persen Pulau Sulawesi
sebesar 666 persen Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar 294 persen serta Pulau
Maluku dan Papua sebesar 235 persen Maluku dan Papua di tahun 2020 memberikan
kontribusi sebesar 235 persen pada perekonomian Nasional Kontribusi tersebut masih
sangat kecil jika melihat sumber daya alam papua yang cukup melimpah Salah satu
faktor penyebab rendahnya kontribusi Maluku dan Papua adalah minimnya perusahaan
hilir yang ada di Papua Sumber daya alam yang diambil dari tanah papua mayoritas
diolah di luar Papua sehingga tidak banyak memberikan kontribusi terhadap PDRB
Papua
Dampak ekonomi pandemi COVID-19 dirasakan di beberapa Pulau di Indonesia
dengan level kontraksi yang beragam Pulau Bali mengalami kontraksi paling dalam
dengan penurunan -501 persen Papua dan Maluku masih mampu tumbuh positif
sebesar 144 persen dimana angka tersebut adalah yang tertinggi dibandingkan dengan
pulau-pulau lain
Gambar 21 Pertumbuhan Ekonomi Per Regional Tahun 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
14
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
1 PDRB Menurut Lapangan Usaha
PDRB Papua masih di dominasi oleh lapangan usaha Pertambangan dan
Penggalian sebesar 2627 persen Konstruksi sebesar 1546 dan disusul oleh Pertanian
Kehutanan dan Perikanan sebesar 1230 persen Lapangan usaha yang menjadi tulang
punggung PDRB Papua mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi yaitu sebesar
1662 persen Selain Pertambangan dan Penggalian kategori Informasi dan Komunikasi
juga mengalami pertumbuhan positif 372 persen Kontraksi terdalam dialami kategori
Transportasi dan Pergudangan sebesar -3363 persen Walaupun mayoritas kategori
lapangan usaha mengalami
kontraksi perekonomian Papua
secara keseluruhan masih
menunjukan nilai positif Hal
tersebut didukung oleh kategori
Pertambangan dan Penggalian
yang menjadi tulang punggung
perekonomian Papua
menunjukkan pertumbuhan
yang cukup baik
2 PDRB Menurut Pengeluaran
Mayoritas kategori
pegeluaran pada tahun 2020
menunjukan nilai negatif
Hanya kategori Pengeluaran
Ekspor yang mengalami
pertumbuhan sangat tinggi
sebesar 5118 persen Hal
tersebut didorong oleh produksi
PT Freeport yang terus
membaik sehingga
menyebabkan ekspor yang meningkat Disisi lain Pengeluaran Konsumsi Rumah
Tangga mengalami kontraksi terdalam hingga -733 persen Kontraksi tersebut
disebabkan oleh pembatasan aktivitas masyarakat untuk meminimalisir dampak
penularan COVID-19 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah juga mengalami penurunan
hal tersebut disebabkan oleh dipotongnya anggaran untuk belanja modal serta belanja
barang dan jasa untuk digunakan sebagai dana penanganan COVID-19
Grafik 24 Kontribusi (7 Besar) Lapangan Usaha Terhadap
PDRB Papua Tahun 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Grafik 25 Laju Pertumbuhan PDRB Papua Menurut
Pengeluaran Tahun 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
15
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
c PDRB per Kapita
PDRB per Kapita DPP
(Dengan Pertambangan dan
Penggalian) Papua mengalami
pertumbuhan dari Rp5614 juta
pada tahun 2019 menjadi
Rp5790 juta pada tahun 2020
Sedangkan jika ditinjau dari sisi
PDRB per Kapita TPP (Tanpa
Pertambangan dan Penggalian)
tahun 2020 mengalami
penurunan dari semula Rp4288 juta pada tahun 2019 menjadi Rp4153 juta di tahun
2020 Hal tersebut disebabkan mayoritas kategori usaha maupun pengeluaran konsumsi
mengalami penurunan akibat pandemi COVID-19 Hanya kategori Pertambangan dan
Penggalian yang tumbuh positif didorong oleh normal kembalinya produksi PT Freeport
Indonesia
PDRB per Kapita DPP
Papua terlihat mengalami
pertumbuhan disaat PDRB per
Kapita TPP papua terkontraksi
Ekspor Papua yang mengalami
pertumbuhan signifikan pada
akhir tahun 2020 merupakan
faktor pendorong terjadinya
pertumbuhan PDRB per Kapita
DPP Papua pada tahun 2020
Sektor Pertambangan dan Penggalian terhadap PDRB di Papua sangat besar naik atau
turunnya sektor ini akan sangat mempengaruhi pertumbuhan PDRB Papua Peran
Sektor Pertambangan dan Penggalian yang cukup besar di Papua membuat
perekonomian Papua bergantung pada satu sektor ini saja Hal tersebut perlu
diantisipasi dengan cara menciptakan lapangan kerja di sektor lain yang mampu
memberikan dampak pada PDRB Papua kedepannya
212 Suku Bunga
BI 7 days (reverse) repo rate selama tahun 2020 cenderung turun Faktor utama dalam
penentuan BI 7 days (reverse) repo rate adalah inflasi sedangkan inflasi sendiri
Grafik 26 Pertumbuhan PDRB per Kapita Papua Periode
2010 ndash 2019 (juta rupiah)
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Grafik 27 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
16
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
dipengaruhi oleh banyaknya uang beredar di masyarakat
Sebagai acuan suku bunga pasar uang BI 7 days (reverse)
repo rate akan cepat mempengaruhi pasar uang Pergerakan
BI 7 days (reverse) repo rate memiliki hubungan yang sangat
erat dengan inflasi di suaru daerah Guna menahan laju inflasi
berada di dalam target yang ditetapkan menaikkan atau menurunkan BI 7 days
(reverse) repo rate adalah salah satu kerangka operasi moneter yang dilakukan oleh
Bank Indonesia
BI 7 days (reverse) repo rate
cenderung semakin menurun dalam
waktu 12 bulan di tahun 2020 Hal ini
mengindikasikan bahwa kondisi ekonomi
global sedang lesu sehingga Bank
Indonesia mengambil langkah tersebut
guna memberikan stimulus positif pada
perekonomian Penurunan BI 7 days
(reverse) repo rate sudah terjadi 5 kali
sepanjang 2020 dengan total penurunan
125 basis poin Hal tersebut dilakukan Bank Indonesia sebagai upaya mempertahankan
daya beli masyarakat disaat pandemi terjadi
Perekonomian dunia pada tahun 2020 cenderung tidak stabil ditengah isu
panasnya iklim perdagangan dunia dan pandemi yang terjadi sepanjang tahun 2020
Oleh karena itu keputusan BI untuk menurunkan suku bunga acuan bertujuan untuk
mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi serta sekaligus merupakan
langkah preventif terhadap situasi perdagangan dunia dan dampak pandemi COVID-19
213 Inflasi
Perkembangan inflasi gabungan 3 kotakabupaten IHK di Papua cukup
berfluktuasi sepanjang tahun 2020 Bulan Maret 2020 menjadi bulan dengan deflasi
terdalam sepanjang tahun 2020 yaitu sebesar -092 persen Hal tersebut dipicu oleh
penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada mayoritas indeks
kelompok penyusun inflasi Namun tahun 2020 yang sangat fluktuatif ditutup dengan
inflasi yang paling tinggi sepanjang tahun 2020 dengan angka inflasi mencapai 079
persen Sedangkan inflasi year on year (Desember 2020 terhadap 2019) di Papua
mencapai 164 persen
Grafik 28 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate
Sumber Bank Indonesia diolah
BI 7 days (reverse)
repo rate cenderung
semakin menurun
dalam waktu 12
bulan di tahun 2020
17
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Kenaikan harga barang dan
jasa di 3 kota IHK tersebut adalah
pemicu utama yang mendorong
terjadinya inflasi Kenaikan angka
indeks pada kelompok makanan
minuman dan tembakau sebesar
135 persen kelompok pakaian dan
alas kaki sebesar 010 persen
kelompok perumahan air listrik
dan bahan bakar rumah tangga sebesar 013 persen kelompok perlengkapan
peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 002 persen kelompok
kesehatan sebesar 033 persen kelompok transportasi sebesar 254 persen kelompok
informasi komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0003 persen kelompok rekreasi
olahraga dan budaya sebesar 036 persen serta kelompok penyediaan makanan dan
minumanrestoran sebesar 007 persen
Terjadinya inflasi di bulan Desember 2020 tersebut didorong
oleh kenaikan harga yang cukup signifian pada beberapa
komoditas diantaranya tarif angkutan udara cabai rawit ikan
ekor kuning ikan cakalang dan lain-lain Sedangkan
komoditas yang menjadi penahan laju inflasi adalah emas
perhiasan daging ayam ras kangkung terong dan lain-lain
Besarnya pegaruh msing-masing kelompok komoditi terhadap perkembangan inflasi
Desember 2020 diantaranya kelompok makanan minuman dan tembakau sebesar
0500 persen kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0004 persen kelompok
perumahan air listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0023 persen kelompok
perlengkapan peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0001 persen
kelompok kesehatan sebesar 0006 persen kelompok transportasi sebesar 0289
persen kelompok informasi komunikasi dan jasa keuangan sebesar 00002 persen
kelompok rekreasi olahraga dan budaya sebesar 0005 persen kelompok pendidikan
sebesar 0000 persen kelompok penyediaan makanan dan minumanrestoran sebesar
0004 persen serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar -004 persen
214 Nilai Tukar Rupiah
Nilai tukar mata uang negara terhadap mata uang negara lain yang stabil
merupakan keadaan ideal yang diinginkan oleh para pelaku pasar termasuk
pemerintah Kestabilan Rupiah sebagai mata uang Negara Republik Indonesia
Grafik 29 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
3 kota IHK di Papua
mengalami inflasi
sebesar 079 yang
disebabkan kenaikan
harga barang dan
jasa pada beberapa
kategori
18
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
mempunyai peran yang sangat penting dalam menjaga stabilitas harga dan sistem
keuangan Kestabilan nilai tukar rupiah akan sangat berpengaruh pada sektor
perdagangan internasional terutama nilai tukar rupiah terhadap USD yang mendominasi
mata uang perdagangan dunia Berikut ini adalah grafik perkembangan nilai tukar rupiah
terhadap USD sepanjang tahun 2020
Kurs tengah rupiah selama tahun 2020 cukup berfluktuatif diantara bulan Maret
dan Mei dimana rupiah bergerak di angka tertinggi pada 2 April 2020 mencapai
Rp1674100 Hal tersebut merupakan salah satu respon pasar dalam menghadapi
pandemi COVID-19 Spanjang tahun 2020 nilai tukar rupiah bergerak pada titik terendah
Rp1361200 dan titik tertinggi Rp1674100 Fluktuasi yang terjadi sepanjang tahun
2020 cenderung tidak terlalu ekstrem Hal tersebut seharusnya bukan menjadi faktor
penghambat volume perdagangan internasional Namun karena ekspor Papua yang
didominasi oleh PT Freeport volume ekspor papua sangat tergantung dari kapasitas
produksi PT Freeport Pada tahun 2020 volume produksi PT Freeport cenderung
meningkat Hal tersebut dibuktikan dengan volume ekspor Papua yang juga meningkat
sepanjang tahun 2020
Naiknya kurs Dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah menyebabkan harga
barang yang di ekspor Indonesia mengalami penurunan sedangkan harga barang yang
impor Indoensia mengalami peningkatan harga Kenaikan kurs Dollar Amerika Serikat
akan mempengaruhi transaksi ekspor karena adanya pembayaran yang rendah dari
Grafik 210 Nilai tukar Rupiah ndash USD Sepanjang 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
16000
18000
1 8
15
22
29
36
43
50
57
64
71
78
85
92
99
106
113
120
127
134
141
148
155
162
169
176
183
190
197
204
211
218
225
232
239
246
19
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
pembeli di luar negeri Hal tersebut mengakibatkan uang masuk ke Indonesia dalam
mata uang asing menjadi lebih sedikit
22 INDIKATOR KESEJAHTERAAN
221 Indeks Pembangunan Manusia
Pembangunan sumber daya
manusia di Papua bias dikatakan
konsisten mengalami peningkatan
selama periode 2010 sampai
dengan 2020 Akan tetapi Indeks
Pembangunan Manusia (IPM)
Papua tahun 2020 mengalami
penurunan dibandingkann tahun
sebelumnya Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) meningkat dari
5445 pada tahu 2010 menjadi 6084 pada tahun 2019 kemudian menjadi 6044 pada
taahun 2020 menurun beberapa poin pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2019
Namun nilai IPM Papua masih diatas 60 yang berarti IPM papua berada pada kategori
sedang Pengukuran IPM oleh BPS menggunakan standar UNDP (United Nation for
Development Program) dimana nilai IPM dibawah 60 dianggap rendah 60 sampai
dengan 70 dikategorikan sedang dan 71 sampai dengan 80 dikategorikan tinggi
Sementara itu IPM Nasional pada tahun 2020
mencapai 7194 atau tumbuh tipis 002 poin dari tahun
sebelumnya IPM Indonesia secara Nasional masuk pada
kategori tinggi karena berada pada rentang 70 sampai dengan
80 Hal tersebut berbeda dengan yang terjadi di Papua
dimana IPM Papua mengalami penurunan pada tahun ini Namun jika dilihat pada
KabupatenKota di Papua IPM Kota Jayapura merupakan IPM tertinggi di Papua
dengan nilai 7994 Dilain sisi Kabupaten Nduga merupakan Kabupaten dengan IPM
terendah yaitu 3155
Walaupun Kabupaten Nduga adalah kabupaten dengan IPM terendah pertumbuhan
IPM nya merupakan yang tertinggi yaitu tumbuh sebesar 260 Rendahnya IPM di
Kabupaten Nduga disebabkan oleh sulitnya akses menuju Kabupaten Nduga ditambah
oleh faktor keamanan yang kurang sehingga menghambat pembangunan yang akan
dilaksanakan di Kabupaten Nduga
Grafik 211 Pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia
2010 - 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
IPM tahun 2020
sebesar 6044 turun
dibandingkan dengan
tahun sebelumnya
sebesar 6084
20
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Walaupun Papua memiliki rata-rata IPM dibawah IPM Nasional tetapi Papua
memiliki 5 daerah dengan IPM dengan kategori tinggi Ketiga daerah tersebut adalah
Kota Jayapura Kabupaten Mimika Kabupaten Biak Numfor Kabupaten Merauke dan
Kabupaten Jayapura Tingginya IPM di 5 daerah didorong oleh banyaknya warga
pendatang dari luar Papua yang datang untuk melakukan aktifitas bisnispekerjaan
Aktifitas warga pendatang yang mayoritas sebagai karyawan pada perusahaan
multinasional dan proyek-proyek prioritas nasional di Provinsi Papua
222 Tingkat Kemiskinan
Presentase penduduk miskin mengalami penurunan cukup
besar selama periode Maret 2012 sampai dengan September
2020 Selama periode tersebut presentase penduduk miskin
mengalami penurunan sebesar 431 persen poin Namun
periode September 2020 jika dibandingkan dengan Maret
2020 presentase penduduk miskin mengalami peningkatan sebesar 016 persen poin
Peningkatan presentase penduduk miskin tersebut juga dipicu oleh pandemi COVID-19
yang menyebabkan banyak sektor usaha mengalami tekanan sehingga beberapa
diantaranya harus melakukan
efisiensi jumlah karyawan Jika
dilihat menurut daerah penduduk
miskin di Papua terkonsentrasi di
daerah pedesaan Pada September
2020 terdapat 86750 ribu jiwa atau
3569 persen penduduk miskin
tinggal di pedesaan sedangkan di
perkotaan hanya 4473 ribu jiwa
atau sebesar 459 persen penduduk
miskin Secara nasional pada periode September 2020 provinsi Papua menjadi provinsi
dengan presentase penduduk miskin terbesar yaitu sebesar 2680 persen Angka
tersebut jauh lebih besar daripada rata-rata nasional yang berada pada nilai 1019
persen
223 Tingkat Ketimpangan (Rasio Gini)
Rasio Gini Provinsi Papua selama periode Maret 2015 sampai
dengan periode September 2020 cenderung tidak banyak
mengalami perubahan Tercatat selama periode tersebut
rasio gini di Papua hanya mengalami penurunan kurang dari
Grafik 212 Tingkat Kemiskinan Papua Periode Maret
2012 ndash September 2019
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Tingkat kemiskinan
Papua sebesar 2655
persen dengan
jumlah penduduk
miskin sebesar
900950 ribu jiwa
Rasio gini Papua
September 2020
sebesar 040 naik
dibandingkan periode
Maret 2020
21
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
001 Jika ditinjau dari daerah
daerah pedesaan mengalami
kenaikan presentase penduduk
miskin dari semula 038 pada
periode Maret 2015 menjadi 041
pada September 2020 Di daerah
perkotaan mengalami hal
sebaliknya presentase penduduk
miskin menurun dari 034 pada
periode Maret 2015 menjadi 029
pada September 2020 Ada beberapa faktor yang mempengaruhi rasio gini di Papua
pada tahun 2020 salah satunya adalah pandemi COVID-19 yang terjadi sepanjang
tahun 2020 Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) penduduk
kelompok 40 persen terbawah mengalami peningkatan pengeluaran perkapita per bulan
dibandingkan dengan penduduk 40 persen menengah yang justru mengalami
penurunan dan 20 persen teratas juga mengalami penurunan pengeluaran per kapita
per bulan
224 Kondisi Ketenagakerjaan dan Tingkat Pengangguran
Dinamika tenaga kerja di Papua pada Agustus 2020
mengalami penurunan jumlah angkatan kerja menjadi
1767403 orang dari sebelumnya 1857300 orang pada
Agustus 2019 Jumlah penduduk yang bekerja di Papua juga
mengalami penurunan 100412 orang pada Agustus 2020
menjadi sebesar 1691745 Sedangkan jumlah penganggur pada Agustus 2020
mencapai 75658 orang lebih tinggi jika dibandingkan keadaan Agustus 2019 sebesar
65143
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Papua cenderung mengalami tren
peningkatan dari tahun 2018 Pada tahun 2020 TPT di papua menunjukkan nilai 428
persen atau naik 077 persen poin dibanding tahun lalu Peningkatan tersebut didominasi
oleh wilayah perkotaan dimana peningkatan TPT di wilayah perkotaan sebesar 269
persen sedangan di wilayah pedesaan sebesar 079 persen
Peningkatan angka tersebut tak lepas dari pandemi COVID-19 yang melanda
hampir seluruh wilayah dunia termasuk Indonesia sejak Maret 2020 Pandemi COVID-
19 tidak hanya menyebabkan masalah pada sisi kesehatan saja namun perekonomian
juga terdampak karena pembatasan-pembatasan kegiatan usaha Pembatasan tersebut
Grafik 213 Rasio Gini Papua Periode Maret 2015 ndash
September 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
TPT Papua tahun
2020 sebesar 428
persen dengan
jumlah
pengangguran
mencapai 67173
orang
22
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
secara tidak langsung juga
mempengaruhi dinamika
ketenagakerjaan Dinamika
ketenagakerjaan Papua juga
terdampak akan hal tersebut
Penduduk usia kerja yang
mengalami dampak pandemi
COVID-19 dikelompokkan menjadi
4 yaitu Penganggur bukan
angkatan kerja yang pernah
berhenti bekerja pada Februari-Agustus 2020 penduduk yang bekerja dengan status
sementara tidak bekerja dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja
Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan dampak COVID-19 terhadap penduduk usia
kerja di Papua
Tabel 21 Dampak COVID-19 terhadap Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin dan Tempat
Tinggal
Komponen Jenis Kelamin Daerah Tinggal Total
Laki-Laki
Perempuan Perkotaan Pedesaan
Pengangguran Karena COVID-19 1787 742 1670 859 2529
Bukan Angkatan Kerja Karena COVID-19
682 1253 1795 140 1935
Sementara Tidak Bekerja Karena COVID-19
6108 2451 4805 3754 8559
Penduduk Bekerja Yg Mengalami Pengurangan Jam Kerja karena COVID-19
138697 77897 139992 76602 216594
Total 147274 82343 148262 81355 229617
Penduduk usia Kerja (PUK) 1300741
1148404 730420 1718725 2449145
Total dibanding PUK 113 72 203 47 94
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Tabel diatas menunjukkan bahwa pada Agustus 2020 terdapat 229617 orang
atau 938 persen dari total penduduk usia kerja di Papua Dari jumlah tersebut 2529
diatntaranya menjadi pengangguran 1935 menjadi bukan angkatan kerja 8559
sementara tidak bekerja dan 216594 lainnya mengalami pengurangan jam kerja akibat
COVID-19 Ditinjau dari sisi Jenis Kelamin penduduk laki-laki lebih merasakan dampak
pandemi COVID-19 dibandingkan penduduk perempuan dalam sisi ketenagakerjaan
Terbukti dengan jumlah pengangguran karena COVID-19 pada penduduk laki-laki
berjumlah 1787 orang sedangkan penduduk perempuan hanya 742 orang Sedangkan
Grafik 214 Tingkat Pengangguran Terbuka
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
23
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
dari sisi tempat tinggal penduduk perkotaaan lebih merasakan dampak pandemi
COVID-19 dibanding penduduk pedesaan Persentase penduduk kota yang terdampak
dibandingkan dengan penduduk usia kerja di perkotaan mencapai 2030 persen Angka
ini jauh lebih besar dibandingkan dengan di pedesaan yang mencapai 473 persen
225 Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Nelayan
Nilai Tukar Petani (NTP)
adalah sebuah nilai yang
menunjukkan daya tukar (term of
trade) dari produk pertanian
dengan barang dan jasa yang
dikonsumsi maupun untuk biaya
produksi Semakin tinggi nilai NTP
maka semakin kuat pula daya beli
petani NTP Papua mengalami
peningkatan signifikan dari Desember 2019 ke Januari 2020 yaitu dari 9264 pada
Desember 2019 menjadi 10155 pada Januari 2020 Sepanjang tahun 2020 NTP Papua
relatif meningkat walaupun terjadi pandemi COVID-19 di tahun 2020 Pada bulan
Desember 2020 NTP Papua tercatat sebesar 10278 atau naik 002 persen
dibandingkan NTP bulan November 2020 Perubahan indeks NTP di Papua disebabkan
oleh indeks harga yang harus dibayar petani lebih kecil daripada indeks harga yang
diterima petani
Ditinjau dari sisi Indek
Diterima Petani sektor perikanan
tangkap atau nelayan mempunyai
Indeks Diterima Petani paling
tinggi Semakin tinggi Indeks
Diterima Petani dibanding Indeks
Dibayar Petani semakin sejahtera
hidup petani Pada Desember
2020 sektor Perikanan Tangkap
(Nelayan) mempunyai Indeks
Diterima Petani sebesar 11738 sedangkan Indeks Dibayar Petani sebesar 10416 Hal
tersebut menunjukkan bahwa pada Desember 2020 Nelayan di Papua bisa dikatakan
cukup sejahtera
Grafik 215 Nilai Tukar Petani
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Grafik 216 Nilai Tukar Nelayan
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
24
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
23 EFEKTIVITAS KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI DAN PEMBANGUNAN
REGIONAL
Keberhasilan suatu daerah dalam menjalankan kebijakan makro ekonomi dan
pembangunan dapat dilihat berdasarkan capaian dari target yang telah ditetapkan pada
tahun sebelumnya Pemerintah Provinsi Papua sendiri sudah menetapkan target
indikator ekonomi dan pembangunan untuk tahun 2020 Berikut ini adalah target beserta
caiapannya pada tahun 2020
Tabel 22 Capaian Kebijakan Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Papua 2020
Indikator Target Capaian Hasil Capaian Keterangan
Pertumbuhan Ekonomi 643 - 758 232 Tidak Tercapai
Laju Inflasi 250 - 400 079 Tidak Tercapai
PDRB per Kapita Rp2995 ndash Rp3027 Juta Rp5790 Juta Tercapai
Rasio Gini 034 ndash 039 040 Tidak Tercapai
TPAK 7510 - 7725 7216 Tidak Tercapai
TPT 227 - 360 428 Tidak Tercapai
PDRB Tanpa Pertambangan dan Penggalian
Sumber RKPD BPS (2020) diolah
Dari beberapa target yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Papua hanya
terdapat 1 indikator saja yang tercapai pada tahun 2020 yaitu PDRB per Kapita
Banyaknya target pembangunan yang tidak bisa dicapai pada tahun 2020 disebabkan
oleh pandemi COVID-19 yang memaksa pemerintah untuk melakukan refocusing
anggaran untuk menaggulanggi dampak pandemi di segala sektor Selain itu dampak
ekonomi dan sosial yang langsung dirasakan oleh masyarakat juga merupakan faktor
pendorong tidak tercapainya target pembangunan
231 Analisis Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Pembangunan Manusia Terhadap
PDRB di Papua
Pertumbuhan ekonomi adalah perubahan kondisi perekonomian suatu negara
atau wilayah secara berkesinambungan ke dalam kondisi yang lebih baik Pertumbuhan
ekonomi adalah salah satu indikator utama untuk menilai kondisi ekonomi suatu negara
atau wilayah Pertumbuhan ekonomi suatu negara atau wilayah ditandai dengan
meningkatnya kapasitas produksi yang dapat meningkatkan pendapatan negara atau
wilayah Kapasitas produksi dalam perekonomian dapat tercermin pada tingkat
pendapatan Produk Domestik Bruto (PDB) pada negara atau Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) pada wilayah PDRB merupakan salah satu indikator dalam mengukur
tingkat kemajuan perekonomian di wilayah tersebut Nilai PDRB dapat menjelaskan
25
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
kemampuan daerah mengelola atau memanfaatkan sumber daya yang ada Menurut
Todaro amp Smith (2004) ada 3 faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
adalah akumulasi modal (capital accumulation) pertumbuhan penduduk (growth in
population) dan kemajuan teknologi (technological progress) Aliran dana yang
digelontorkan pemerintah untuk belanja termasuk akumulasi modal yang akan
berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Oleh karenanya perlu dikaji efektifitas
belanja fiskal baik itu yang berasal dari Pemerintah Pusat maupun Daerah terhadap
pertumbuhan PDRB
a Variabel dan Metodologi Penelitian
Penelitian ini akan menganalisis hubungan causal-effect yang akan menjelaskan
pengaruh Dana Otonomi Khusus Dana Alokasi Khusus Belanja Pemerintah Daerah
(Belanja Modal dan Belanja Barang amp Jasa) Dana Alokasi Umum dan Indeks
Pembangunan Manusia terhadap PDRB (harga konstan) pada masing-masing
kabupaten Data yang digunakan adalah data panel dimana mengkombinasikan antara
data cross section dan time series Dalam kajian ini data cross section yang digunakan
adalah data seluruh Pemerintah KabupatenKota di Provinsi papua sedangkan data
time series yang digunakan adalah data tahun 2014 ndash 2019 dari seluruh variabel
Deskripsi variabel yang akan digunakan dalam kajian ini adalah sebagai berikut
1 Dana Otonomi Khusus
Dana otonomi khusus adalah dana yang dialokasikan oleh pemerintah pusat kepada
daerah untuk membiayai pelaksanaan otonomi khusus di suatu daerah salah satunya
Papua Dana tersebut di alokasikan kepada seluruh daerah di Papua yang ditujukan
untuk menunjang percepatan pelaksanaan otonomi khusus bagi Provinsi Papua dalam
rangka mewujudkan keadilan penegakan supremasi hukum penghormatan terhadap
HAM percepatan pembangunan ekonomi peningkatan kesejahteraan dan kemajuan
masyarakat Papua dalam rangka kesetaraan dan keseimbangan dengan kemajuan
provinsi lain di Indonesia Secara teori PDRB dan Dana Otonomi Khusus mempunyai
korelasi yang positif
2 Dana Alokasi Khusus (DAK)
Dana Alokasi Khusus adalah alokasi dari APBN kepada pemerintah daerah
(ProvinsiKotaKabupaten) tertentu dengan tujuan untuk mendanai kegiatan khusus
yang merupakan urusan pemerintah daerah dan sesuai dengan prioritas nasional
26
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
3 Belanja Pemerintah Daerah (Belanja Modal dan Belanja Barang amp Jasa)
Belanja Pemerintah sebagai salah satu unsur pembentuk PDB (Produk Domestik
Bruto) dan PDRB pada tingkat daerah merupakan kebijakan fiskal yang berfungsi
sebagai intervensi pemerintah di dalam perekonomian Hubungan antara PDRB dengan
belanja pemerintah seharusnya bernilai positif
4 Dana Alokasi Umum (DAU)
Dana Alokasi Umum merupakan salah satu transfer dana pemerintah kepada
pemerintah daerah yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan
tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan
daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi Penggunaan DAU mayoritas adalah
untuk belanja pegawai jadi seharusnya PDRB dan DAU memiliki korelasi positif
5 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indeks Pembangunan manusia (IPM) merupakan salah satu indikator
pembangunan manusia di suatu wilayah Perhitungan IPM didasarkan pada
perbandingan dari angka harapan hidup pendidikan dan standar hidup layak
Pembangunan manusia yang baik dan berkesinambungan akan mempengaruhi
kapabilitas penduduk dan dampaknya adalah peningkatan produktivitas dan kreativitas
masyarakat Hal tersebutlah yang akan mengakibatkan penduduk dapat menyerap dan
mengelola sumberdaya yang penting bagi pertumbuhan ekonomi
Metode yang akan digunakan analisis kuantitatif regresi dengan menggunakan
metode Regresi Data Panel efek tetap atau biasa disebut Fix Effect Model Komponen
error pada Fix Effect Model dapat diabaikan sehingga Parameter dalam Fix Effect Model
diestimasi dengan metode Odinary Least Square atau metode kuadrat terkecil dengan
menambahkan variabel dummy pada estimasinya Model estimasi seperti ini juga biasa
disebut Least Squares Dummy Variable (LSDV) Persamaan dari Fix Effect Model dapat
dituliskan sebagai berikut
119910119894119905 = 119863120572119894 + 119909119894119905prime 120573 + 120576119894119905
Dimana D = [d1 d2 hellip dn] merupakan variabel dummy untuk unit ke-i Pemilihan
Fix Effect Model pada kajian ini didasarkan pada pendapat Judge et all (1999) dalam
bukunya yang menyatakan bahwa jika N besar dan T kecil estimasi dari Random Effect
Model dan Fix Effect Model berbeda secara signifikan Namun bila setiap individu dari
data cross section tidak diambil secara random maka Fix Effect Model tetap lebih
sesuai Dalam Fix Effect Model tentunya mempunyai beberapa asumsi yang harus
dipenuhi agar model yang terbentuk bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Estimator)
Asumsi yang harus dipenuhi adalah bebas dari multikolinieritas non-autocorrelation
27
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
untuk penggunaan data time series dan bebas dari heterekedastisitas Asumsi residual
harus mengikuti distribusi normal tidak digunakan dalam kajian ini Dasar dari tidak
digunakannya asumsi residual berdistribusi normal adalah teori Asymtotic Normality
dimana teori tersebut memberikan jaminan ketika sampel yang digunakan dalam analisis
cukup besar maka asumsi normalitas sudah tidak diperlukan lagi Asymtotic Normality
menggunakan dasar Central Limit Theorem yang menyatakan bahwa kurva distribusi
sampling akan berpusat pada nilai parameter populasi dan akan memiliki semua sifat
distribusi normal jika sampel yang diambil berukuran lebih dari 30
b Analisis
Fix Effect Model yang akan digunakan pada kajian ini ingin mengetahui variasi dari
data time series sedangkan variasi dari data cross section (Pemda) dianggap tidak
memiliki banyak perbedaan Alasan kuat mengapa Pemda diasumsikan tidak terlalu
memiliki banyak perbedaan adalah keseluruhan PemkabPemkot berada pada wilayah
administrasi yang sama yaitu provinsi Papua Selain itu variabel yang digunakan
mayoritas merupakan hasil kebijakan fiskal dari Pemerintah Pusat Sehingga
diasumsikan perbedaan yang lebih signifikan adalah perbedaan antar waktu yang
diakibatkan oleh perubahan kebijakan pemerintah dari waktu ke waktu perubahan
eksternal dan faktor lain yang terjadi selama kurun waktu 2014 sampai dengan 2019
Sebelum menginterpretasikan model yang dihasilkan diperlukan pengujuan
terhadap asumsi-asumsi agar model bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Model)
dimana asumsi yang harus dipenuhi adalah bebas dari multikolinieritas Dalam kasus
data panel seringkali ditemui masalah heterokesdastisitas Jika asumsi
heterokesdastisitas dilanggar maka estimator OLS (Ordinary Least Square) masih linier
dan konsisten serta tidak bias Namun estimator OLS (Ordinary Least Square) tidak
mempunyai varian yang minimum lagi (Gujarati amp Porter 2010) Tetapi hal tersebut
bukan menjadi masalah yang berarti karena sifat estimator tidak lagi menghasilkan
BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) namun mungkin baru sampai LUE (linier
Unbiased Estimator) (Widarjono 2010 Sumodiningrat 2010)
28
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Gambar 22 Output Fix Effect Model dari Minitab
Berdasarkan gambar diatas nilai Varian Inflation Factor (VIF) semua variabel yang
digunakan dalam kajian ini memiliki nilai dibawah 10 nilai tersebut menunjukkan bahwa
semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini bebas dari kasus multikolinieritas
Asumsi selanjutnya yang harus dipenuhi guna mendapatkan sifat BLUE adalah bebas
dari heterokesdastisitas Pendugaan awal dapat menggunakan scatterplot antara y
taksiran dengan residual Jika terdapat pola pada scatterplot tersebut maka diduga
terdapat heterokesdastisitas pada model yang terbentuk Namun apabila pola yang
terbentuk tidak jelas harus dilakukan pengujian menggunakan Durbin-Watson test
Berikut ini merupakan menggunakan scatterplot antara y taksiran dengan residual
Dapat dilihat pada grafik
disamping bahwa terdapat
pola pada scatter plot antara y
taksiran dengan residual yang
artinya model yang terbentuk
belum bebas dari kasus
heterokesdastisitas Namun
dengan mempertimbangkan
pendapat dari Widarjono
(2010) dan Sumodiningrat
(2010) yang menyatakan
bahwa asumsi heterokesdastisitas dapat dikesampingkan dengan konsekuensi sifat
Regression Analysis PDRB versus Otsus DAK The regression equation is
PDRB = - 38945 + 147 Otsus - 099 DAK + 349 Belanja Modal amp Barang dan Jasa
- 102 DAU + 538 IPM - 3278 2015 - 6685 2016 - 1701 2017 - 34 2018
- 1836 2019
Predictor Coef SE Coef T P VIF
Constant -38945 3583 -1087 0000
Otsus 14665 8897 165 0101 1430
DAK -0991 8360 -012 0906 1616
Belanja Modal amp Barang dan Jasa 34887 2458 1419 0000 1279
DAU -10211 2218 -460 0000 1381
IPM 53801 4968 1083 0000 1133
2015 -3278 1925 -170 0090 1743
2016 -6685 2241 -298 0003 2363
2017 -1701 1964 -087 0388 1815
2018 -34 2016 -002 0987 1912
2019 -1836 2051 -090 0372 1978
S = 716658 R-Sq = 690 R-Sq(adj) = 671
Grafik 217 Residual Plot
40000200000-20000
999
99
90
50
10
1
01
Residual
Pe
rce
nt
6000040000200000-20000
30000
20000
10000
0
-10000
Fitted Value
Re
sid
ua
l
30000225001500075000-7500-15000
40
30
20
10
0
Residual
Fre
qu
en
cy
160140120100806040201
30000
20000
10000
0
-10000
Observation Order
Re
sid
ua
l
Normal Probability Plot Versus Fits
Histogram Versus Order
Residual Plots for PDRB
Sumber Output Minitab diolah
29
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) akan menjadi LUE (Linier Unbiased Estimator)
Sedangkan dilihat dari normal probability plot yang dihasilkan terdapat beberapa data
outlier pada residual Setelah ditelaah lebih jauh data tersebut adalah residual dari
kabupaten Mimika Hal tersebut wajar terjadi karena PDRB kabupaten Mimika sangat
berbeda jauh dibandingkan kabupatenkota lain yang ada di Papua PDRB yang tinggi
tersebut dikarenakan adanya PT Freeport yang menyumbang mayoritas PDRB
kabupaten Mimika
Setelah proses pengujian asumsi dilakukan tahap selanjutnya adalah melakukan
uji signifikansi variabel dalam model Berikut ini adalah pengujian pada Fix Effect Model
yang terbentuk
Gambar 23 Output ANOVA dari Minitab
Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen
secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen (PDRB) Hipotesis awal pada
pengujian ini adalah tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen
terhadap PDRB Dengan menggunakan alpha 5 (005) hipotesis awal ditolak jika p-
value yang dihasilkan model kurang dari 005 Merujuk pada hasil perhitungan p-value
dari tabel Analysis of Variance yang menunjukan nilai 000 dimana nilai tersebut lebih
kecil daripada alpha yang ditetapkan Maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa
secara simultan variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
PDRB Tetapi perlu dilakukan pengujian secara parsial pada setiap variabel independen
guna memastikan signifikansi masing-masing variavel independen Berikut persamaan
regresi yang dihasilkan
119875119863119877119861 = minus38945 + 147 119926119957119956119958119956 minus 099 119915119912119922 + 349 119913119942119949119938119951119947119938 minus 102 119915119912119932 + 538 119920119927119924
+ 3278 120784120782120783120787 minus 6685 120784120782120783120788 minus 1701 120784120782120783120789 minus 34 120784120782120783120790 minus 1836 120784120782120783120791
1 Variabel Otsus
Berdasarkan hasil variabel secara parsial Dana Otsus mempunyai pengaruh yang
tidak signifikan terhadap PDRB karena memiliki p-value 010 yang lebih besar daripada
alpha 005 Pengaruh positif yang diberikan Dana Otsus terhadap PDRB sesuai dengan
teori ekonomi yang ada Berdasarkan jumlah Dana Otsus yang setiap tahunnya
cenderung bertambah seharusnya dapat mempengaruhi pertumbuhan PDRB secara
Analysis of Variance
Source DF SS MS F P
Regression 10 18633576166 1863357617 3628 0000
Residual Error 163 8371662268 51359891
Total 173 27005238434
30
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
signifikan Dana Otsus mayoritas ditujukan untuk pendidikan dan kesehatan Sehingga
bisa jadi pengaruhnya terhadap PDRB tidak dalam lag waktu yang singkat
2 Variabel DAK
Pengujian secara parsial pada variabel DAK Fisik menunjukkan p-value sebesar
091 dimana lebih besar dari alpha 005 sehingga secara statistik dapat disimpulkan
bahwa Dana Alokasi Khusus tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
PDRB Hal demikian dapat terjadi karena disebabkan Dana Alokasi Khusus lebih banyak
dialokasikan untuk bidang-bidang yang mempunyai dampak jangka panjang terhadap
perekonomian DAK fisik bidang kesehatan jalan air minum sanitasi transportasi
memiliki pagu yang cukup besar bahkan lebih dari 50 pagu DAK Fisik 2020
dialokasikan untuk bidang tersebut Bidang-bidang tersebut mempunyai dampak yang
baik bagi perekonomian namun dampak yang dihasilkan cenderung dalam waktu yang
cukup lama sehingga variabel DAK tidak berpengaruh signifikan terhadap PDRB
3 Variabel Belanja
P-value yang dihasilkan dalam model untuk variabel belanja adalah 000 dimana
nilai tersebut lebih kecil dari alpha 005 yang mengindikasikan bahwa belanja pemerintah
(belanja modal dan belanja barang amp jasa) mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap PDRB Hal tersebut sesuai dengan teori ekonomi dimana belanja pemerintah
merupakan salah satu komponen pemberntuk PDRB Pada model ini setiap kenaikan
belanja pemerintah 1 miliar akan mengakibatkan kenaikan PDRB sebesar 3489 miliar
dengan mengasumsikan variabel independen lainnya tetap
4 Variabel DAU
Variabel DAU jika diuji secara parsial menunjukan hasil p-value sebesar 000 yang
menunjukan bahwa variabel DAU mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap PDRB
Namun pengaruh yang diberikan oleh DAU adalah negatif Semakin besar DAU yang
digelontorkan PDRB justru semakin menurun Hal ini senada dengan penelitian yang
dilakukan oleh Anis Setiyawati pada tahun 2007 Penelitian yang berjudul ldquoAnalisis
Pengaruh PAD DAU DAK dan Belanja Pembangunan Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Kemiskinan dan Pengangguran Pendekatan Analisis Jalurrdquo Penelitian
tersebut juga menghasilkan kesimpulan bahwa DAU memiliki pengaruh negatif terhadap
pertumbuhan ekonomi dimana pertumbuhan ekonomi diukur dari PDRB menurut harga
konstan Hal ini dapat terjadi karena DAU yang didapatkan oleh Pemda tidak
keseluruhan digunakan untuk pembangunan dan peningkatan ekonomi Selain itu
daerah yang mendapat DAU dengan pagu yang besar adalah daerah dengan
31
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
pertumbuhan ekonomi rendah Hal ini karena perhitungan DAU adalah berdasarkan
celah fiskal (Fiscal Gap) pada daerah tersebut Artinya semakin rendah kemampuan
ekonomi daerah untuk menjalankan pemerintahannya maka semakin besar DAU yang
didapat Sehingga nilai negatif yang dihasilkan dari perhitungan model pada kajian ini
sesuai dengan teori ekonomi yang berkembang
5 Variabel IPM
Pengujian variabel IPM secara parsial pada model menyatakan bahwa IPM memiliki
pengaruh signifikan terhadap PDRB karena p-value yang dihasilkan 000 dimana nilai
tersebut lebih kecil dari alpha yang ditetapkan 005 Hal tersebut sesuai dengan teori
yang ada dimana jika pembangunan manusia berjalan dengan baik maka ekonomi
daerah juga akan berkembang dan meningkat
6 Variabel dummy
Variabel dummy tahun 2014 merupakan pembanding untuk tahun 2015 sampai
dengan 2019 Variabel dummy 2015 menghasilkan p-value 009 dimana nilai tersebut
lebih besar daripada alpha 005 Kondisi ini mengindikasikan bahwa tidak ada
perbedaan signifikan yang terjadi pada tahun 2014 dan 2015 Hal tersebut kemungkinan
terjadi karena tidak terlalu banyak kebijakan pemerintah yang berubah pada rentang
waktu tersebut dan kondisi eksternal yang cenderung tidak banyak berubah Kondisi
demikian terjadi juga pada tahun 2017 2018 dan 2019 dimana p-value pada kedua
tahun tersebut 039 099 dan 037 Nilai tersebut jelas jauh lebih besar daripada alpha
005 sehinggu kedua tahun tersebut juga tidak berbeda secara signifikan dengan tahun
2014 sebagai reference Hanya tahun 2016 yang menghasilkan p-value 000 dimana
lebih kecil dari 005 berarti kondisi perekonomian tahun 2016 berbeda secara signifikan
dengan tahun 2014 Hal tersebut menunjukkan terdapat kebijakan anggaran pemerintah
daerah yang berbeda dan efektif pada tahun 2016 dibandingkan tahun 2014
c Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dari Fix Effect Model yang terbentuk dalam kajian ini adalah PDRB
dipengaruhi positif oleh Dana Otsus Belanja Pemerintah (modal barang amp jasa) dan
IPM Sedangkan DAU dan DAK Fisik memiliki pengaruh yang berlawanan R-Square
yang dihasilkan model sebesar 069 artinya model yang terbentuk menggunakan
variabel independen Otsus DAK Fisik Belanja Pemerintah DAU dan IPM mampu
menjelaskan mampu menjelaskan variabel dependennya (PDRB) sebesar 690 persen
Sedangkan 310 persen sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk di dalam
model Variabel yang memiliki pengaruh signifikan adalah DAU Belanja Pemerintah
32
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
(Modal Barang amp Jasa) dan IPM Sedangkan variabel Otsus dan DAK Fisik tidak
memiliki pengaruh signifikan dalam model Hal tersebut dapat terjadi karena Dana Otsus
dan DAK Fisik digunakan untuk sektor-sektor yang tidak berdampak langsung dalam
kegiatan perekonomian sehingga pengaruhnya terhadap PDRB bersifat jangka panjang
BOKS 2
Cuma Maluku dan Papua yang Catat Pertumbuhan Ekonomi Positif
Jakarta CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik (BPS) melansir seluruh provinsi di Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi negatif Kecuali Maluku dan Papua yang sukses tumbuh positif di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi COVID-19
Pertumbuhan ekonomi di seluruh pulau negatif kecuali Maluku dan Papua ujar Kepada BPS Suhariyanto Rabu (58)
BPS mencatat laju ekonomi Maluku dan Papua tumbuh positif sebesar 236 persen Kinerja positif tersebut ditopang pertumbuhan ekonomi Papua dan Papua Barat karena tahun lalu dua wilayah tersebut mengalami kontraksi
Tercatat pertumbuhan ekonomi Papua negatif 2391 persen pada kuartal II tahun lalu menjadi positif 452 persen pada kuartal II tahun ini Sedangkan Papua Barat pada kuartal II 2019 lalu mengalami kontraksi 049 persen
Karena base-nya dua provinsi ini pada kuartal II tahun lalu tumbuh negatif jelas Suhariyanto
Sementara itu Pulau Jawa mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 669 persen Disusul oleh kelompok provinsi di Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar 629 persen
Sedangkan kelompok provinsi di Pulau Sumatera mengalami kontraksi 301 persen Kalimantan minus 435 persen dan Sulawesi minus 276 persen
Kelompok provinsi di Pulau Jawa memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yaitu sebesar 5855 persen Diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 2149 persen Pulau Kalimantan 804 persen dan Pulau Sulawesi 655 persen
Sisanya 537 persen disumbangkan pulau-pulau lainnya yang meliputi Bali dan Nusa Tenggara serta Maluku dan Papua masing-masing sebesar 300 persen dan 237 persen
Sumber cnnindonesiacom diakses 19 Februari 2020
BAB IIiPerkembangan dan Analisispelaksanaan apbn
Sri Mulyani IndrawatiMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Dari sisi belanja negara kita akan terusmelakukan upaya meningkatkan belanjanegara baik yang sudah ada di dalam APBNAPBD maupun program-program PEN
Pada penandatanganan Kerja Sama Pemerintah DKI Jakarta dan Jabar27072020
Sumber Foto djpbkemenkeugoid
33
Bukit TeleTabies Jayapura Photo Credit Adhitya Ahmad
31 APBN TINGKAT PROVINSI
ahun 2020 merupakan tahun yang dapat dikatakan sebagai tahun anomali
dimana pada awal tahun perasaan optimis menyelimuti penjuru negeri sampai
akhirnya akhir triwulan pertama corona virus disease (COVID) mulai masuk ke
Indonesia yang menyebabkan banyak dilakukan penyesuaian kebijakan Hal ini cukup
sulit bagi bangsa Indonesia dalam mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) dikarenakan banyaknya sentimen global maupun faktor internal yang
berimbas negatif terhadap perekonomian Indonesia Fenomena tersebut juga sangat
dirasakan bagi para pengelola keuangan negara di wilayah Papua Faktor negatif dari
eksternal dan internal turut andil dalam pencapaian target baik dari sisi penerimaan
maupun belanja negara Secara umum capaian target APBN di Papua tahun 2020 tidak
sebaik tahun sebelumnya khususnya di sisi realisasi belanja negara
Sebagaimana data pagu dan realisasi APBN di Papua yang disajikan dalam tabel
dibawah ini realisasi pendapatan Negara di Papua tahun 2020 justru mengalami
kenaikan yang cukup signifikan Realisasi pendapatan negara pada tahun tersebut
mencapai Rp958 triliun atau 1137 persen dari target sebesar Rp842 triliun Realisasi
tersebut naik 64 persen dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang mencapai
Rp900 triliun Naiknya pendapatan Negara merupakan imbas adanya revisi target
T
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB III
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN apbn
REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
34
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
penerimaan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak maupun Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai
Tabel 31 APBN Provinsi Papua (dalam miliar rupiah)
Uraian Pagu 2018
Realisasi 2018
Pagu 2019
Realisasi 2019
Pagu 2020
Realisasi 2020
Pendapatan Negara
1110032 1280256 972052 900589 842277 958219
Pendapatan Perpajakan
871429 1049156 901585 809189 735107 834731
Pendapatan Negara Bukan Pajak
56206 61279 44080 67310 42819 64685
Hibah 182397 169821 26387 24090 64351 58803
Belanja Negara 6183161 6066851 6633314 6276022 5703066 5581058
Belanja Pemerintah Pusat
1714490 1564612 1789741 1575741 1394096 1318480
Transfer ke Daerah dan Dana Desa
4468670 4502239 4843573 4700281 4308970 4262578
SurplusDefisit (5073129) (4786595) (5661262) (5375432) (5661262) (5375432)
Pembiayaan - - - -
Pembiayaan Dalam Negeri
- - - -
Pembiayaan Luar Negeri
- - - -
Sumber LRA Tk Kanwil Audited 2018 Unaudited 2019-2020Simtrada dan MEBE diolah
Ditinjau dari sisi belanja Pemerintah Pusat telah mengalokasikan belanja
Negara kepada Provinsi Papua tahun 2020 mencapai Rp5703 triliun yang terdiri dari
Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp1394 Triliun dan Transfer ke Daerah dan Dana
Desa (TKDD) sebesar Rp4309 Triliun Alokasi tersebut mengalami penurunan sebesar
140 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah Rp6633 Triliun Secara
kumulatif realisasi belanja Negara tahun 2020 mencapai Rp5581 triliun atau 979
persen dari alokasi pagu Persentase realisasi tersebut meningkat jika dibandingkan
tahun sebelumnya yang mencapai 946 persen Naiknya persentase belanja negara
secara keseluruhan merupakan akibat adanya revisi pagu dan refocusing anggaran
sehingga secara jumlah alokasi pagu relatif lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya
32 PENDAPATAN PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL
Pendapatan Pemerintah Pusat di tingkat provinsi terdiri dari Penerimaan Perpajakan
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Hibah Detil pendapatan Pemerintah
Pusat di Provinsi Papua dapat dijabarkan sebagai berikut
321 Penerimaan Perpajakan
Pandemi yang berlaku global dan faktor internal yang kurang menguntungkan sepanjang
tahun 2020 membawa imbas cukup dalam terhadap penerimaan perpajakan di Papua
Realisasi penerimaan perpajakan tahun 2020 mengalami peningkatan sebesar Rp2554
35 35
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
miliar atau 31 persen dibandingkan realisasi tahun 2019 yang
mencapai Rp809 Triliun Jika dibandingkan dengan target
penerimaan perpajakan tahun 2020 yang telah ditetapkan
sebesar Rp735 Triliun realisasi penerimaan perpajakan
hanya tercapai sebesar Rp835 Triliun atau 1135 persen Detil
target dan realisasi penerimaan perpajakan dapat disajikan
dalam tabel sebagai berikut
Tabel 32 Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)
Penerimaan Perpajakan
Target 2018
Realisasi 2018
Target 2019
Realisasi 2019
Target 2020
Realisasi 2020
PPh Migas - 271 - 161 - (016)
PPh Non Migas
441814 355473 432188 401765 388264 360659
PPN 229233 194700 246759 219864 214197 181330
PPnBM 180 273 393 406 382 329
PBB 24264 24445 24308 99899 69035 96889
Cukai - 014 - 024 - 005
Bea Masuk 19781 24108 19626 17644 10839 10765
Bea Keluar 149101 446026 172926 65479 48370 172931
Pajak Lainnya 7057 3846 5386 3946 4020 11839
Jumlah 871429 1049156 901585 809189 735107 834731
Sumber Kanwil DJP Papua Maluku Kanwil DJBC Khusus Papua dan LRA 2018-2020 diolah
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa komponen penyumbang
terbesar penerimaan perpajakan adalah PPh Non Migas sama dengan sebelumnya
PPh Non Migas memberikan kontribusi paling tinggi sebesar 432 persen disusul PPN
sebesar 217 persen sedangkan Bea Keluar yang selama ini menjadi andalan
penerimaan di Papua memberikan kontribusi sebesar 207 persen Adapun jenis
penerimaan yang memberikan kontribusi paling rendah adalah penerimaan Cukai
PPnBM dan PPh Migas Ketiga penerimaan tersebut hanya memberikan kontribusi
sebesar 004 persen terhadap penerimaan perpajakan secara keseluruhan
Pendapatan PPh Non Migas di Papua terdiri dari PPh Pasal 21 Pasal 22 Pasal
22 Impor Pasal 23 Pasal 2529 Orang Pribadi Pasal 2529 Badan Pasal 26 PPh Final
dan PPh Non Migas Lainnya Secara umum penerimaan PPh Non Migas tahun 2020
mengalami penurunan sebesar 120 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya
Penerimaan PPh Pasal 21 memberikan kontribusi paling besar terhadap penerimaan
PPh Non Migas yaitu mencapai 687 persen Selain itu PPh Final juga turut
memberikan kontribusi yang cukup signifikan yaitu mencapai Rp47527 miliar atau 142
persen dari keseluruhan penerimaan PPh Non Migas Jika dibandingkan dengan
Pendapatan
pemerintah pusat
tahun 2020 naik 640
persen dibandingkan
dengan tahun
sebelumnya
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
36
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
realisasi penerimaan pada tahun 2019 baik penerimaan PPh Pasal 21 maupun PPh
Final mengalami penurunan masing-masing sebesar 124 persen dan 301 persen Detil
penerimaan PPh Non Migas dapat disajikan dalam grafik sebagai berikut
Grafik 31 Penerimaan PPh Non Migas Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
Sumber OmSPAN 2020 diolah
Penerimaan Pajak Perdagangan Internasional di Provinsi Papua lebih
didominasi oleh penerimaan Bea Keluar sebagai hasil aktifitas lapangan usaha
pertambangan dan penggalian Penerimaan Bea Keluar sampai dengan akhir tahun
2020 mencapai Rp173 triliun atau 3575 persen dari target yang ditetapkan sebesar
Rp48370 miliar Penerimaan tersebut mengalami kenaikan yang sangat signifikan
dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp65479
miliar Faktor utama yang menyebabkan naiknya penerimaan Bea Keluar adalah
kegiatan ekspor konsentrat tembaga yang dilakukan oleh PT Freeport yang
menyumbang sebagian besar penerimaan dari sisi bea keluar
Di sisi Bea Masuk penerimaan sepanjang tahun 2020 hanya mencapai Rp10765
Miliar atau 993 persen dari target sebesar 10839 miliar Penerimaan Bea Masuk
tersebut sedikit mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun
sebelumnya yang mencapai Rp17644 Miliar Penerimaan Bea Masuk di wilayah Papua
terutama ditopang oleh aktifitas impor PT Freeport DSI Indonesia dan Tri Fita Perkasa
Sebagai respon terhadap pandemi pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak
dan Direktorat Jenderal Bea Cukai memberikan insentif fiscal yang bertujuan untuk
menjaga keberlangsungan dunia usaha yang terdampak pandemi COVID-19 Untuk
Provinsi Papuasampai dengan akhir tahun 2020 tercatat hanya Direktorat Jenderal
Pajak yang memberikan insentif fiscal khususnya di bidang perpajakan Detil jenis
insentif dan jumlah permohonan dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut
37 37
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Tabel 33 Penyaluran Insentif Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)
Jenis Insentif Diterima Ditolak Relaksasi SPT Tahunan Disetujui
Total
Keringanan PPh 21 601 44 - 654
Pembebasan PPh 22 Impor 12 5 - 17
Keringanan angsuran pajak PPh 25
253 23 13 289
Insentif PPh Final UMKM 804 0 - 804
Sumber DJP (2020) diolah
Berdasarkan tabel di atas permohonan insentif terbanyak diajukan untuk jenis insentif
PPh Final UMKM dari 804 permohonan semuanya disetujui sedangkan Pembebasan
PPh 22 Impor menjadi jenis insentif dengan jumlah permohonan paling sedikit dengan
jumlah 17 permohonan ( 12 disetujui 5 ditolak) Pemberian insentif perpajakan ini
bertujuan untuk memberikan keringanan pajak kepada wajib pajak yang usahanya
terdampak pandemi Covid-19 namun dalam pelaksanaannya terdapat beberapa
tantangan diantaranya masih kurangnya kemauan wajib pajak untuk memanfaatkan
insentif dikarenakan wajib pajak masih menghindari kewajiban melaporkan SPT
tahunannya
322 Penerimaan Negara Bukan Pajak
Pendapatan Negara yang bersumber dari PNBP saat ini telah mulai
diperhitungkan untuk dijadikan andalan dalam memaksimalkan penerimaan Negara
Secara umum PNBP dapat dibedakan menurut jenis dan fungsi
a Perkembangan PNBP Menurut Jenis
Berdasarkan jenisnya PNBP dibedakan menjadi empat jenis yaitu Penerimaan
Sumber Daya Alam (SDA) Bagian Pemerintah Atas Laba BUMN Penerimaan Bukan
Pajak Lainnya dan Pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) Pagu dan realisasi PNBP
per jenis dapat disajikan sebagai berikut
Tabel 34 Pendapatan PNBP Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)
Penerimaan PNBP Target 2018
Realisasi 2018
Target 2019
Realisasi 2019
Target 2020
Realisasi 2020
Pendapatan SDA - - - - - -
Bag Pemerintah Atas Laba BUMN
- - - - - -
Pendapatan PNBP Lainnya 42642 47934 30807 54378 35983 51446
Pendapatan BLU 13564 13345 13272 12931 6864 13236
Jumlah 56206 61279 44079 67309 42847 64683
Sumber LRA Tk Kanwil Audited 2018 Unaudited 2019-2020 diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
38
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Dari keempat jenis PNBP tersebut hanya dua jenis PNBP yang pencatatan realisasi
penerimaannya dilakukan di daerah yaitu Pendapatan PNBP Lainnya dan Pendapatan
BLU Realisasi kedua jenis PNBP tersebut pada tahun 2020 mencapai Rp64683 miliar
atau sebesar 1509 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp42847 miliar
b Perkembangan PNBP Fungsional
PNBP Fungsional berasal dari hasil pungutan Kementerian NegaraLembaga atas
jasa yang diberikan sehubungan dengan tugas pokok dan fungsinya dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat Perkembangan realisasi PNBP Fungsional beberapa
Satker di Papua dapat disajikan dalam tabel berikut
Tabel 35 Realisasi PNBP Fungsional Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)
Jenis Pendapatan PNBP Realisasi 2019
Realisasi 2020
NaikTurun
Pendapatan Jasa Karantina 206 254 233
Pendapatan Jasa Kebandarudaraan 3689 3002 -186
Pendapatan Bea Lelang Pegadaian 237 234 -13
Pendapatan Penerbitan SIM 492 486 -12
Pendapatan STNK 1158 1040 -141
Pendapatan BPKB 1258 1115 -114
Pendapatan TNKB 647 557 -139
Pendapatan Perpanjangan SIM 296 274 -74
Pendapatan dari BPJS Kesehatan Faskes Pertama
805 796 -11
Pendapatan dari BPJS Kesehatan Faskes Lanjutan
4573 4871 65
Pendapatan Pengamanan Obyek Vital 6458 7017 87
Pendapatan Jasa Kepelabuhan 1635 1534 -62
Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan serta Hasil Tipikor dan Pencucian Uang
431 032 -926
Pendapatan Biaya Pendidikan 13713 12138 -115
Pendapatan UjianSeleksi Masuk Pendidikan
298 213 -285
Sumber LRA Tk Kanwil Unaudited 2019 dan OmSPAN 2020 diolah
Penerimaan PNBP Fungsional didominasi oleh Pendapatan Biaya Pendidikan
yang mencapai Rp12138 miliar turun 115 persen dari realisasi tahun sebelumnya
Penerimaan Uang Pendidikan tersebut sebagian besar berasal dari Satker Universitas
Cendrawasih yang merupakan Kampus terbesar di Papua Besarnya penerimaan
PNBP Fungsional pada Universitas Cendrawasih mengindikasikan layaknya Universitas
Cenderawasih untuk didorong menjadi Badan Layanan Umum (BLU) sehingga akan
lebih memberikan keleluasaan dalam pengelolaan keuangan untuk meningkatkan
kualitas pelayanannya Selain Pendapatan Biaya Pendidikan beberapa PNBP
39 39
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Fungsional yang mengalami kenaikan cukup signifikan di tahun 2020 adalah jasa
fasilitas kesehatan di tingkat lanjutanpendapatan jasa karantina dan jasa pengamanan
obyek vital yang dilakukan oleh aparat kepolisian
Di sisi lain Pendapatan Jasa Kebandarudaraan Kembali mengalami penurunan
Penerimaan PNBP Fungsional tahun 2020 pada jenis pendapatan tersebut hanya
mencapai Rp3002 Miliar turun 186 persen dibandingkan periode sebelumnya yang
mencapai Rp3689 Miliar Turunnya pendapatan jasa kebandarudaraan tersebut salah
satunya dipengaruhi pembatasan keluar masuk wilayah papua yang diterapkan di awal
pandemi dan mahalnya harga tiket pesawat sepanjang tahun 2020 sehingga
berdampak pada berkurangnya jumlah penumpang yang akan bepergian dengan
menggunakan jasa pesawat terbang
323 Penerimaan Hibah
Realisasi penerimaan hibah di Papua sepanjang tahun 2020 adalah sebesar
Rp58803 Miliar atau 914 persen dari pagu sebesar Rp64351 Miliar Terdapat 5
Kementerian NegaraLembaga yang menerima hibah sepanjang tahun 2020 dalam
bentuk Hibah Langsung Dalam Negeri Detil pagu dan realisasi penerimaan hibah di
Papua dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 36 Penerimaan Hibah di Papua Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
NO KEMENTERIAN NEGARALEMBAGA PAGU REALISASI
1 KEMENTERIAN PERTAHANAN 3638 3638 1000
2 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 958 954 995
3 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 5675 5640 994
4 KOMISI PEMILIHAN UMUM 39192 36428 929
5 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM 14888 12143 816
JUMLAH 64351 58803 914
Sumber MEBE 2020 diolah
Penerimaan hibah di Papua didominasi oleh lembaga Komisi Pemilihan Umum
(KPU) Realisasi penerimaan hibah pada KPU mencapai Rp36428 Miliar atau 929
persen dari pagu hibah sebesar Rp39192 Miliar Secara kumulatif realisasi penerimaan
hibah tahun 2020 meningkat cukup pesat dibanding tahun 2019 yang hanya sebesar
Rp24090 miliar Hal ini dipengaruhi oleh faktor penyelenggaraan Pilkada serentak pada
tahun 2020 yang dinilai jauh lebih meriah dan memakan biaya lebih besar dibandingkan
pesta demokrasi Pemilu Legislatif dan Pilpres tahun 2019 di Papua
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
40
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
33 BELANJA PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL
Belanja Pemerintah Pusat digunakan untuk membiayai
kegiatan pemerintah pusat baik yang dilaksanakan di pusat
maupun di daerah Belanja Pemerintah Pusat dapat
dikelompokkan menurut organisasi fungsi dan jenis belanja
a Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Organisasi (Bagian
AnggaranKementerianLembaga)
Belanja Pemerintah Pusat menurut organisasi dialokasikan kepada Kementerian
NegaraLembaga (KL) dan Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA BUN)
Alokasi anggaran tahun 2020 diperuntukkan bagi 41 KL dan 1 BA BUN Pagu dan
realisasi belanja berdasarkan OrganisasiBagian Anggaran dapat disajikan dalam tabel
sebagai berikut
Tabel 37 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terbesar
(dalam miliar rupiah)
NO KEMENTERIANLEMBAGA PAGU 2018
REALISASI 2018
PAGU 2019
REALISASI 2019
PAGU 2020
REALISASI 2020
1 KEMENTERIAN PUPR 496586 461050 657088 531149 434308 418595
2 KEMENTERIAN PERTAHANAN
185272 183430 244967 234291 250703 239463
3 KEPOLISIAN NEGARA RI 181990 181980 169044 170014 175673 172888
4 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
242231 215453 188568 165474 133508 127631
5 KOMISI PEMILIHAN UMUM 193829 172021 115563 105332 64183 49736
Sumber MEBE 2018-2020 diolah
Alokasi pagu terbesar di Papua teralokasikan pada BA BUN yaitu untuk Ongkos
Angkut Beras PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua Selain BA BUN Bagian Anggaran
yang menerima alokasi pagu terbesar yaitu Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) Alokasi anggaran tahun 2020 pada Kementerian PUPR
mengalami pemangkasan yang cukup signifikan yaitu sekitar Rp222 triliun
dibandingkan tahun sebelumnya Selain Kementerian PUPR Kementerian
Perhubungan juga merupakan salah satu kementerian yang mendapatkan alokasi pagu
dengan jumlah besar Alokasi pagu yang besar pada kedua kementerian tersebut
merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah pusat kepada Papua Provinsi
Papua merupakan wilayah yang masih mengalami ketertinggalan di bidang infrastruktur
dibandingkan daerah lainnya di Indonesia Salah satu faktor yang menyebabkan hal
tersebut adalah wilayah yang sangat luas dan belum semua daerah terjangkau oleh
Realisasi Belanja
pemerintah pusat
tahun 2020 sebesar
Rp5581 triliun atau
sebesar 978 persen
dibanding pagu
41 41
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
transportasi darat Untuk mengejar ketertinggalan tersebut Pemerintah Pusat
mengalokasikan dana pembangunan infrastruktur dan percepatan akses daerah
pedalaman melalui Kementerian PUPR dan Kemenhub Dana yang dialokasikan melalui
dua kementerian tersebut masing-masing mencapai Rp434 triliun dan Rp127 triliun
Di sisi lain Bagian Anggaran yang mendapatkan alokasi pagu terkecil pada
tahun 2020 yaitu BKPM disusul oleh Kementerian PPPA Perpustakaan Nasional RI
Kementerian Perindustrian dan Kementerian Koperasi dan UKM Jumlah alokasi pagu
pada kelima Bagian Anggaran tersebut hanya sebesar Rp450 Miliar dengan total
realisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp416 Miliar atau 924 persen dari
total pagu Perkembangan pagu dan realisasi lima Bagian Anggaran dengan pagu
terkecil tahun 2020 sebagaimana tercantum dalam tabel sebagai berikut
Tabel 38 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terkecil (dalam miliar rupiah)
NO KEMENTERIANLEMBAGA
PAGU 2018
REALISASI 2018
PAGU 2019
REALISASI 2019
PAGU 2020
REALISASI 2020
1 BKPM 035 035 035 035 026 026
2 KEMENTERIAN P3A
100 095 100 091 038 030
3 PERPUSTAKAAN NASIONAL RI
143 127 076 065 064 062
4 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
178 174 169 167 146 136
5 KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
338 292 339 332 176 162
Sumber MEBE 2018-2020 diolah
Secara kumulatif realisasi anggaran belanja tahun 2020 berdasarkan Bagian
Anggaran sebesar Rp2253 Triliun atau 953 persen dari alokasi pagu yang ditetapkan
sebesar Rp2364 triliun Realisasi tersebut sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan
tahun sebelumnya yang mencapai 913 persen Dari 42 Bagian Anggaran yang
mendapatkan alokasi pagu terdapat dua KementerianLembaga yang realisasinya
masih di bawah 81 persen Kedua Kementerianlembaga dimaksud yaitu Kementerian
Ketenagakerjaan sebesar 613 persen dan Komisi Pemilihan Umum sebesar 775
Secara umum rendahnya realisasi penyerapan anggaran di Papua disebabkan
oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut
a Faktor Internal
- Rendahnya kapasitas SDM Pengelola Keuangan di beberapa satker
- Kesulitan satker induk dalam menghimpun bukti-bukti pengeluaran atas
penggunaan UP dan TUP dari Bendahara Pengeluaran Pembantu yang tersebar
di seluruh wilayah KabupatenKota
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
42
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
b Faktor Eksternal
- Keterlambatan pihak ketiga dalam melakukan tagihan pada satker pemberi kerja
- Penyedia barangjasarekanan tidak dapat menyelesaikan pekerjaan yang
menjadi tanggungjawabnyawanprestasi
- Keterlambatan penetapan Surat Keputusan Penunjukan Pejabat Pengelola
Keunagan oleh GubernurWalikotaBupati
c Faktor Kondisi Sosial dan Lingkungan
- Adanya gugatan masyarakat adat maupun pihak lain dalam proses pelelangan
dan pelaksanaan pembangunan sehingga pekerjaan menjadi terganggu
- Gangguan keamanan oleh kelompok separatisKelompok Kriminal Bersenjata
yang menghambat proyek pembangunan jalan Trans-Papua
- Jaringan transportasi antar wilayah dan komunikasi yang tidak lancar
b Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Fungsi
Belanja Pemerintah Pusat yang dialokasikan kepada daerah melalui instansi
vertikal KementerianLembaga digunakan untuk mendukung pelaksanaan
pembangunan sesuai dengan prioritas dan programkegiatan yang akan dilaksanakan
oleh daerah Untuk mendukung hal itu belanja Pemerintah Pusat yang dialokasikan
terbagi ke dalam fungsi-fungsi sesuai dengan programkegiatan yang akan dilaksanakan
tersebut Perkembangan pagu dan realisasi berdasarkan fungsi dapat disajikan dalam
tabel sebagai berikut
Tabel 39 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Fungsi (dalam miliar rupiah)
NO FUNGSI PAGU 2018
REALISASI 2018
PAGU 2019
REALISASI 2019
PAGU 2020 REALISASI 2020
1 PELAYANAN UMUM 334431 278194 250593 213392 1131783 1073325
2 PERTAHANAN 185272 183438 244967 234291 250703 239463
3 KETERTIBAN DAN KEAMANAN
220352 217023 207845 206669 210644 205478
4 EKONOMI 717701 651559 704943 572876 453346 432771
5 LINGKUNGAN HIDUP 20558 18168 27403 23832 23932 21736
6 PERUMAHAN DAN FASILITAS UMUM
86661 82698 198546 179761 160930 156794
7 KESEHATAN 29129 24332 25327 23945 15735 14428
8 PARIWISATA DAN BUDAYA
264 264 182 182 01 008
9 AGAMA 13291 12602 18047 17240 17094 16349
10 PENDIDIKAN 100108 90867 103953 95846 96035 88389
11 PERLINDUNGAN SOSIAL
5662 5480 7935 7752 4220 4054
Sumber MEBE 2018-2020 diolah
Berbeda dengan 2 tahun sebelumnya pada tahun 2020 fungsi pelayanan umum
mendapatkan alokasi pagu terbesar dibandingkan fungsi-fungsi yang lainnya Alokasi
43 43
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
pagu pada fungsi ekonomi mencapai Rp1137 Triliun atau 479 persen dari total pagu
Belanja Pemerintah Pusat Besarnya anggaran pada fungsi pelayanan umum tersebut
dimaksudkan untuk lebih mendorong percepatan layanan kepada masyarakat di tengah
pandemi selain itu sebagian besar dana dalam fungsi pelayanan umum digunakan
untuk TKDD
Dari 11 fungsi yang ada fungsi Pariwisata dan Budaya mendapatkan alokasi
pagu paling kecil yaitu sebesar Rp01 miliar Alokasi tersebut dirasa sangat kecil namun
dapat dipahami karena pemerintah pada tahun 2020 lebih memfokuskan anggaran
untuk menangani pandemi terlebih dahulu
Ditinjau dari sisi realisasi anggaran fungsi ketertiban dan keamanan menempati
capaian realisasi tertinggi yaitu sebesar 975 persen Selain fungsi ketertiban dan
keamanan fungsi perumahan dan fasilitas umum juga merupakan fungsi dengan
persentase penyerapan yang tinggi yaitu mencapai 974 persen Adapun fungsi dengan
penyerapan anggaran terendah adalah fungsi pariwisata dan budaya yang hanya
terealisasi sebesar 838 persen dan fungsi lingkungan hidup sebesar 908 persen
c Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Jenis Belanja
Pagu dan realisasi belanja di Papua terbagi ke dalam belanja pegawai belanja
barang belanja modal belanja bansos dan belanja lain-lain Perkembangan pagu dan
realisasi berdasarkan jenis belanja dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 310 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Jenis Belanja
(dalam miliar rupiah)
Jenis Belanja Pagu 2018
Realisasi 2018
Pagu 2019
Realisasi 2019
Pagu 2020 Realisasi 2020
Belanja Pegawai 369637 360412 409210 392539 403938 386519
Belanja Barang 738478 641212 704030 615032 517375 476239
Belanja Modal 596758 556654 661374 554247 460390 443467
Belanja Bantuan Sosial
3000 2927 3548 3458 2357 2321
Belanja Lain-Lain 7473 5032 11579 10465 10038 9934
Sumber MEBE 2018-2020 diolah
Berdasarkan data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa alokasi pagu
anggaran terbesar tahun 2020 adalah pada belanja barang Pagu belanja barang
mencapai Rp517 triliun atau 371 persen dari pagu belanja keseluruhan Selain belanja
barang belanja modal juga memiliki porsi yang cukup besar Alokasi belanja modal
tahun 2020 mencapai Rp460 Triliun mengalami penurunan sebesar 304 persen
dibandingkan pagu tahun 2019
Di sisi lain alokasi untuk belanja bantuan sosial dan belanja lain-lain sangat kecil
karena belanja bantuan sosial saat ini telah dialihkan menjadi belanja yang lebih
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
44
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
produktif melalui KementerianLembaga sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari
masing-masing instansi terkait sedangkan untuk belanja lain-lain sesuai dengan
ketentuan Bagan Akun Standar yang baru hanya dialokasikan kepada
KementerianLembaga yang melakukan kegiatan khusus dimana pendanaannya tidak
dapat dibayarkan melalui jenis belanja lainnya Belanja lain-lain di Papua digunakan
untuk membiayai kegiatan ongkos angkut beras dalam rangka penyaluran beras PNS di
Distrik Pedalaman Persentase alokasi belanja pada belanja bantuan sosial dan belanja
lain-lain masing-masing sebesar 02 persen dan 07 persen
Ditinjau dari sisi persentase penyerapan anggaran realisasi belanja Bantuan
Lain-Lain menempati posisi tertinggi dengan tingkat penyerapan mencapai 990 persen
dari alokasi pagu Di sisi lain persentase realisasi belanja terrendah terdapat pada
belanja barang Realisasi belanja barang hanya mencapai Rp476 Triliun atau 920
persen dari alokasi pagu sebesar Rp517 Triliun
34 TRANFER KE DAERAH DAN DANA DESA (TKDD)
Alokasi pagu TKDD Papua tahun 2020 sebesar Rp4309
Triliun turun Rp535 Triliun atau 110 persen dari pagu tahun
sebelumnya sebesar Rp4843 Triliun Penurunan pagu
tersebut sangat terasa khususnya pada komponen Dana
Alokasi Umum (DAU)dengan penurunan tertinggi terdapat
pada DAU dan DAK Fisik Perkembangan pagu dan realisasi
TKDD di Papua dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 311 Perkembangan Pagu dan Realisasi TKDD (dalam miliar rupiah)
Komponen TKDD Pagu 2018
Realisasi 2018
Pagu 2019
Realisasi 2019
Pagu 2020
Realisasi 2020
DAU 2245173 2245173 2310560 2309045 2087025 2079720
DBH 314765 413738 421146 328492 305355 303578
DAK Fisik 488690 439801 499147 467970 360722 330506
DAK Non Fisik 180449 165418 208760 193307 202098 195009
Dana Otonomi Khusus 802085 802085 867468 867468 799997 799997
Dana Insentif Daerah 8475 7650 12742 10687 18733 18733
Dana Desa 429034 428373 523750 523313 535039 535035
Jumlah 4468670 4502239 4843573 4700281 4308970 4262578
Sumber OMSPAN dan Simtrada 2018-2020 diolah
Secara kumulatif realisasi penyaluran TKDD tahun 2020 hanya mencapai 989
persen lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 970 persen
Naiknya persentase penyaluran tersebut merupakan imbas revisi pagu anggaran
sehingga terjadi penyesuaian dengan kondisi pandemic yang melanda
Realisasi TKDD Papua
tahun 2020 mencapai
Rp42 triliun atau
sebesar 9892 persen
dibandingkan dengan
pagu
45 45
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
341 Dana Transfer Umum
a Dana Alokasi Umum
Sampai dengan tahun 2020 DAU merupakan komponen TKDD yang memiliki
kontribusi terbesar dalam menopang anggaran daerah DAU di Papua memiliki porsi
sebesar 484 persen dari total dana TKDD Realisasi penyaluran DAU sampai dengan
akhir tahun 2020 mencapai Rp2080 Triliun atau 996 dari alokasi pagu sebesar
Rp2087 Triliun Jumlah penyaluran DAU tahun 2020 tersebut turun Rp223 triliun
dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya
b Dana Bagi Hasil
Realisasi penyaluran DBH tahun 2020 mencapai Rp303 Triliun atau 994
persen dari alokasi pagu sebesar Rp305 Triliun Secara umum realisasi DBH Papua
tahun 2020 mengalami penurunan cukup dalam yaitu -76 persen dibandingkan
periode tahun sebelumnya Pendapatan royalti tahun 2020 sebagai penopang utama
DBH Papua hanya terealisasi sebesar Rp206 Triliun turun 131 persen dari realisasi
tahun sebelumnya yang mencapai Rp223 Triliun Perkembangan realisasi
penyaluran DBH Papua dapat disajikan dalam tabel berikut
Tabel 312 Perkembangan Realisasi Dana Bagi Hasil(dalam miliar rupiah)
Dana Bagi Hasil Realisasi 2019
Realisasi 2020
NaikTurun
Pajak Penghasilan 30520 56465 850
Pajak Bumi amp Bangunan 53683 31703 -438
SDA Mineral amp Batubara 223740 206078 -131
SDA Kehutanan 18548 7049 -620
SDA Perikanan 2001 2284 141
Jumlah 328492 303578 -76
Sumber Simtrada 2020 diolah
Ditinjau dari sisi persentase penurunan SDA Kehutanan merupakan komponen
DBH yang mengalami penurunan paling signifikan yaitu 620 persen dibandingkan
dengan realisasi tahun lalu yang sebesar Rp18548 miliar tahun 2020 SDA Kehutanan
hanya terealisasi Rp7049 miliar
342 Dana Transfer Khusus
a Dana Alokasi Khusus Fisik
DAK Fisik tahun 2020 yang dialokasikan Pemerintah Pusat kepada Papua terdiri
atas DAK Fisik Reguler Penugasan dan Afirmasi yang terdistribusi ke dalam 461
Pemda-Bidang Penyaluran DAK Fisik tersebut dilakukan secara bertahap sekaligus
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
46
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
maupun campuran Secara keseluruhan setelah ditetapkannya Peraturan Presiden
Nomor 72 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran dan
Pendapatan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020 Papua mendapatkan alokasi pagu
DAK Fisik tahun 2020 sebesar Rp 304 Triliun Sampai dengan akhir tahun 2020
realisasi penyaluran DAK Fisik Papua mencapai Rp286 Triliun atau sebesar 939
persen dari total pagu Realisasi DAK Fisik tahun ini sedikit lebih baik dibandingkan
tahun sebelumnya yang hanya mencapai 938 persen Sisa pagu DAK Fisik Papua yang
tidak tersalurkan sampai dengan akhir tahun anggaran adalah Rp18493 Miliar atau
sebesar 64 persen Realisasi penyaluran DAK Fisik Papua tahun 2020 per pemda dapat
disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 313 Realisasi Penyaluran DAK Fisik Papua Per Pemda Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
NO PEMDA PAGU PENYALURAN SISA PAGU
NOMINAL
1 KAB ASMAT 9018 7918 878 1100
2 KAB BIAK-NUMFOR 12250 12227 998 023
3 KAB BOVEN DIGOEL 7560 7019 928 541
4 KAB DEIYAI 13738 13694 997 045
5 KAB DOGIYAI 15829 15544 982 285
6 KAB INTAN JAYA 3443 3336 946 045
7 KAB JAYAPURA 6605 6497 984 108
8 KAB JAYAWIJAYA 5816 5784 995 032
9 KAB KEEROM 3034 2947 971 087
10 KAB KEPULAUAN YAPEN 11099 10951 987 148
11 KAB LANNY JAYA 6330 6276 991 054
12 KAB MAMBERAMO RAYA 7638 7000 916 638
13 KAB MAMBERAMO TENGAH 6704 6678 996 026
14 KAB MAPPI 9101 8994 988 107
15 KAB MERAUKE 13152 12018 914 1134
16 KAB MIMIKA 14178 14047 962 130
17 KAB NABIRE 7668 7560 986 107
18 KAB NDUGA 7596 7348 967 249
19 KAB PANIAI 17109 16910 988 198
20 KAB PEGUNUNGAN BINTANG 19309 19192 994 117
21 KAB PUNCAK 7460 1632 219 5828
22 KAB PUNCAK JAYA 6617 4066 615 2551
23 KAB SARMI 9712 9151 942 561
24 KAB SUPIORI 4651 4306 926 345
25 KAB TOLIKARA 12329 12287 997 042
26 KAB WAROPEN 8276 8211 992 065
27 KAB YAHUKIMO 8582 8563 998 020
28 KAB YALIMO 13523 13325 985 199
47 47
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
NO PEMDA PAGU PENYALURAN SISA PAGU
NOMINAL
29 KOTA JAYAPURA 9002 7420 824 1583
30 PROVINSI PAPUA 27353 25290 925 2064
JUMLAH 304683 286189 939 18493
Realisasi DAK Fisik tertinggi terdapat pada Kabupaten Biak-Numfor dan
Yahukimo dengan persentase mencapai 998 persen disusul oleh Kabupaten Deiyai
dam Tolikara dengan persentase penyaluran sebesar 997 persen Terdapat satu
daerah yang persentase penyaluran DAK Fisiknya jauh di bawah rata-rata provinsi yaitu
Kabupaten Puncak dengan persentase penyaluran hanya sebesar 219 persen
Meskipun PMK Nomor 101PMK072020 diterbitkan dengan tujuan memberikan
relaksasi terhadap penyaluran DAK Fisik namun secara umum masih terdapat
permasalahan dalam penyaluran DAK Fisik di Papua selama tahun 2020 antara lain
sebagai berikut
1) Sistemjaringan internet yang tidak bagus di beberapa daerah yang menyebabkan
Pemda kesulitan dalam melakukan upload dokumen persyaratan penyaluran
2) Minimnya jumlah SDM yang menangani pengadaan barangjasa di Pemda sehingga
berakibat proses lelang menjadi terlambat
3) Terlambatnya penyelesaian laporan pertanggungjawaban penggunaan DAK Fisik
sebagaai salah satu syarat penyaluran DAK Fisik pada tahap berikutnya
4) Terlambatnya reviu laporan pertanggungjawaban penggunaan DAK Fisik tahun
sebelumnya maupun tahun berjalan oleh APIP
5) Kurangnya koordinasi pada internal pemda yaitu antara BPKAD selaku pengelola
keuangan dengan pihak SKPDOPD selaku pengelola teknis kegiatan
6) Juknis dari KementerianLembaga terkait terlambat diterima oleh SKPD
7) Kondisi keamanan di beberapa daerah tidak kondusif sehingga pelaksanaan proyek-
proyek yang didanai dari DAK Fisik menjadi terhambat
b Dana Alokasi Khusus Non Fisik
Realisasi penyaluran DAK Nonfisik sampai dengan akhir tahun 2020 mencapai
Rp193 Triliun atau 965 persen dari alokasi pagu sebesar Rp199 Triliun Jumlah
penyaluran DAK Nonfisik tahun 2020 tersebut sedikit meningkat dibandingkan tahun
sebelumnya sebesar Rp193 Triliun atau 925 persen dari alokasi pagu sebesar
Rp208 Triliun DAK Nonfisik yang disalurkan kepada Pemda Papua diperuntukkan
bagi peningkatan kualitas dan pelayanan di bidang Pendidikan Kesehatan dan
Peningkatan kapasitas koperasi administrasi kependudukan serta kepariwisataan
Berdasarkan tabel di bawah ini dapat disimpulkan bahwa alokasi DAK
Nonfisik terbesar di Papua diprioritaskan pada bidang kesehatan Alokasi bidang
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
48
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Kesehatan mencapai Rp74398 niliar atau 368 persen dari total pagu DAK Nonfisik
Realisasi penyaluran bidang kesehatan hingga akhir tahun 2020 sebesar Rp71533
miliar atau 961 persen Penggunaan DAK Nonfisik pada bidang kesehatan
diwujudkan dalam bentuk Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan Bantuan
Operasional Keluarga Berencana (BOKB)
Tabel 314 Pagu dan Realisasi DAK Nonfisik Papua Tahun 2020 (Miliar Rupiah)
DAK Nonfisik Pagu Realisasi
TPG dan TKG PNSD 40137 41477 1003
Dana Tambahan Penghasilan Guru PNS 1444 1809 1253
Dana BOS 74574 68772 922
Dana BOP PAUD 2659 2674 1001
Dana BOK dan BOKB 74398 71533 961
Dana Peningkatan Koperasi Administrasi Kependudukan dan Kepariwisataan
6629 6594 995
Jumlah 199840 192860 965
Sumber Simtrada 2020 diolah
343 Dana Desa
Alokasi pagu Dana Desa wilayah Provinsi Papua tahun 2020 sebesar Rp535
Triliun dialokasikan untuk 5411 desa yang tersebar di 29 KabupatenKota Sampai
dengan akhir tahun 2020 realisasi penyaluran Dana Desa dari RKUN ke RKUD
mencapai Rp535 triliun atau 1000 persen dari pagu Penyaluran Dana Desa tahun 2020
dilakukan dalam tiga tahap yaitu tahap I sebesar 40 persen tahap II sebesar 40 persen
dan tahap III sebesar 20 persen Realisasi penyaluran Dana Desa per pemda tahun
2020 dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 315 Pagu dan Realisasi Penyaluran Dana Desa Per Pemda (dalam miliar rupiah)
No KABUPATEN KOTA JML DESA
PAGU REALISASI SISA PAGU
1 KAB JAYAPURA 139 13252 13252 1000 -
2 KAB BIAK-NUMFOR 254 20694 20694 1000 -
3 KAB KEPULAUAN YAPEN 160 13872 13872 1000 -
4 KAB MERAUKE 179 22614 22614 1000 -
5 KAB JAYAWIJAYA 328 28199 28199 1000 -
6 KAB PANIAI 216 19920 19920 1000 -
7 KAB NABIRE 72 9433 9433 1000 -
8 KAB PUNCAK JAYA 302 29082 29082 1000 -
9 KAB MIMIKA 133 14878 14878 1000 -
10 KAB MAPPI 162 18838 18838 1000 -
11 KAB ASMAT 221 24977 24977 1000 -
49 49
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
No KABUPATEN KOTA JML DESA
PAGU REALISASI SISA PAGU
12 KAB BOVEN DIGOEL 112 14383 14383 1000 -
13 KAB SARMI 92 10598 10598 1000 -
14 KAB KEEROM 91 9848 9848 1000 -
15 KAB TOLIKARA 541 42233 42233 1000 -
16 PEGUNUNGAN BINTANG 277 26259 26259 1000 -
17 MAMBERAMO RAYA 60 10754 10754 1000 -
18 KAB WAROPEN 100 10424 10424 1000 -
19 KAB YAHUKIMO 510 40915 40915 1000 -
20 KAB SUPIORI 38 4335 4335 1000 -
21 MAMBERAMO TENGAH 59 9412 9412 1000 -
22 KAB LANNY JAYA 354 34606 34606 1000 -
23 KAB DOGIYAI 79 11606 11606 1000 -
24 KAB YALIMO 300 24663 24663 1000 -
25 KAB NDUGA 248 21646 21646 1000 -
26 KAB PUNCAK 206 21341 21341 1000 -
27 KAB INTAN JAYA 97 14248 14248 1000 -
28 KAB DEIYAI 67 9371 9371 1000 -
29 KOTA JAYAPURA 14 2640 2637 998 003
JUMLAH 5411 535039 535036 1000 003
Sumber OMSPAN 2020 diolah
Secara kumulatif realisasi penyaluran Dana Desa semua kabupatenkota
mencapai 100 persen kecuali 1 wilayah yaitu Kota Jayapura karena masih terdapat sisa
dana desa tahun sebelumnya yang tidak disetor sebesar Rp3281 juta Beberapa
permasalahan lain dalam penyaluran Dana Desa di Papua sepanjang tahun 2020
antara lain sebagai berikut
a Terlambatnya aparat pemerintah desa dalam menyusun dan menyampaikan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) kepada BupatiWalikota
b Kendala jaringan internet sehingga sulit mengakses OMSPAN untuk melakukan
perekaman dan unggah data persyaratan penyaluran maupun realisasi Dana Desa
c Keterlambatan penyaluran Dana Desa dari RKUD ke RKUD
d Belum optimalnya peran tenaga pendamping desa dalam memberikan asistensi
terhadap pengelolaan Dana Desa
e Kendala geografis desa yang jauh dari pusat kabupaten dan minimnya SDM di desa
yang berkompeten dalam pengelolaan Dana Desa
f Keterbatasan bahanmaterial untuk pembangunan yang akan dilaksanakan serta
mahalnya harga material tersebut khususnya di wilayah pegunungan tengah Papua
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
50
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
344 Dana Insentif Daerah dan Dana Otonomi Khusus
Pada tahun 2020 terdapat 11 pemda di Papua yang mendapatkan alokasi pagu
Dana Insentif Daerah (DID) yaitu Kabupaten Jayapura Kabupaten Jayawijaya
Kabupaten Nabire Kota Jayapura Kabupaten Puncak Jaya Kabupaten Mimika
Kabupaten Sarmi Kabupaten Keerom Kabupaten Waropen dan Kabupaten Yahukimo
denga total alokasi pagu sebesar Rp18733 Miliar Realisasi penyaluran DID sampai
dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp18733 Miliar atau 1000 persen dari alokasi pagu
Persentase penyaluran tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode tahun
sebelumnya yang mencapai 839 persen Realisasi DID di Papua dapat disajikan dalam
tabel berikut
Tabel 316 Pagu dan Realisasi Dana Otsus dan DID Tahun 2020 (Miliar Rupiah)
NO PEMDA DANA OTSUS DID
PAGU REALISASI PAGU REALISASI
1 Provinsi Papua 799997 799997 1000
2 Kab Jayapura 1003 1003 1000
3 Kab Jayawijaya 300 300 1000
4 Kab Nabire 1135 1135 1000
5 Kota Jayapura 2394 2394 1000
6 Kab Puncak Jaya
1259 1259 1000
7 Kab Mimika 5589 5589 1000
8 Kab Sarmi 1259 1259 1000
9 Kab Keerom 1407 1407 1000
10 Kab Waropen 1266 1266 1000
11 Kab Yahukimo 1020 1020 1000
12 Yalimo 2101 2101 1000
JUMLAH 799997 799997 1000 18733 18733 1000
Sumber Simtrada dan OmSPAN 2020 diolah
Selain DID sebagai pelaksanaan amanat Undang-Undang Otonomi Khusus
Papua juga mendapatkan alokasi Dana Otsus Alokasi Dana Otsus Papua tahun 2020
sebesar Rp799 triliun yang terdiri dari Dana Otsus Provinsi Papua sebesar Rp528
Triliun dan Dana Tambahan Infrastruktur Provinsi Papua sebesar Rp271 Triliun Alokasi
pagu Dana Otsus tersebut turun 92 persen dari tahun sebelumnya seiring dengan
adanya pandemi Realisasi penyaluran dana Otsus tahun 2020 sebesar Rp799 Triliun
atau 100 persen dari total pagu
Pembagian Penerimaan Dana Otonomi Khusus antara provinsi dengan
kabupatenkota terlebih dulu dikurangi dengan pembiayaan untuk Program Strategis
Pembangunan Ekonomi Kampung (Prospek) dan program strategis lintas
51 51
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
kabupatenkota untuk pendidikan dan kesehatan Penerimaan Dana Otonomi Khusus
setelah dikurangi dengan pembiayaan Prospek dan program strategis lintas
kabupatenkota dibagi dengan proporsi 20 persen untuk Provinsi Papua dan 80 persen
untuk KabupatenKota se Provinsi Papua berdasarkan alokasi dasar dan alokasi
variabel Perhitungan Pembagian Dana Otonomi Khusus sebesar 80 persen tersebut
dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh Gubernur yang keanggotaannya terdiri atas MRP
DPRP TAPD dan unsur Perguruan Tinggi atau Akademisi
Sesuai Peraturan Daerah Khusus (Perdasus) Provinsi Papua Nomor 25 Tahun
2013 Dana Otonomi Khusus bagian Provinsi Papua digunakan untuk membiayai
programkegiatan di Bidang pendidikan kesehatan ekonomi kerakyatan dan infra
struktur yang merupakan kewenangan Provinsi Bantuan untuk institusi keagamaan
lembaga masyarakat adat asli Papua dan yayasan yang bergerak dalam bidang
pendidikan kesehatan dan ekonomi kerakyatan Penataan data untuk kebutuhan
perencanaan pembangunan Otonomi Khusus Monitoring dan evaluasi program dan
kegiatan yang dibiayai dari dana Otonomi Khusus Peningkatan kinerja keuangan
otonomi khusus dan Belanja operasional pelaksanaan tugas dan fungsi MRP
35 ANALISIS CASH FLOW PEMERINTAH PUSAT
Analisis cash flow Pemerintah Pusat dilakukan dengan mengelaborasi arus kas masuk
(cash in flow) dan arus kas keluar (cash out flow) dari Pemerintah Pusat ke Provinsi
Papua selama tahun anggaran 2020
351 Arus Kas Masuk (Penerimaan Negara)
Penerimaan Negara (arus kas masuk) di wilayah Papua terdiri
dari Pendapatan Pajak Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP) dan Penerimaan Hibah Hingga akhir tahun 2020
arus kas
masuk di
wilayah
Papua sebesar Rp960 Triliun naik
cukup drastis yaitu 667 persen
dibandingkan tahun sebelumnya yang
mencapai Rp900 Triliun Arus kas
masuk di Papua didominasi oleh
pendapatan pajak Pendapatan pajak
tahun 2020 sebesar Rp834 Triliun
atau berkontribusi 868 persen
Grafik 32 Komponen Arus Kas Masuk 2020
(dalam miliar rupiah)
Sumber OmSPAN (2020) diolah
Arus kas masuk turun
297 persen
diabanding tahun
sebelumnya arus kas
keluar naik 34
persen dibanding
tahun sebelumnya
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
52
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
terhadap total penerimaan negara Adapun komponen penerimaan negara yang
memberikan kontribusi paling kecil yaitu penerimaan hibah Penerimaan hibah tahun
2020 sebesar Rp58803 Miliar Realisasi penerimaan hibah tersebut mengalami
peningkatan cukup signifikan yaitu 2401 persen dibandingkan periode tahun
sebelumnya yang mencapai Rp24090 miliar Naiknya penerimaan hibah tahun 2020
disebabkan bertambahnya hibah yang diterima oleh KPU Bawaslu dan beberapa
instansi lainnya sehubungan dengan diadakannya Pilkada serentak di Papua tahun
2020
352 Arus Kas Keluar (Belanja dan TKDD)
Arus kas keluar di wilayah
Papua terdiri dari Belanja Pemerintah
Pusat dan TKDD Hingga akhir tahun
2020 arus kas keluar di wilayah Papua
sebesar Rp6276 Triliun meningkat
34 persen dibandingkan tahun
sebelumnya yang hanya mencapai
Rp5579 Triliun Arus kas keluar di
Papua didominasi oleh TKDD
Realisasi penyaluran TKDD tahun
2020 sebesar Rp4261 Triliun atau
7463 persen dari total arus kas keluar
Di sisi lain realisasi Belanja Pemerintah Pusat hanya sebesar Rp1318 triliun turun 163
persen dibandingkan periode tahun sebelumnya
353 SurplusDefisit
Cash flow Pemerintah Pusat tahun 2020 disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 317 Cash Flow Pemerintah Pusat di Provinsi Papua (dalam miliar rupiah)
Cash In flow Cash Out flow
Uraian Jumlah Uraian Jumlah
Pendapatan Perpajakan 834731 Belanja untuk KL dan BA BUN 1318480
Pendapatan Negara Bukan Pajak 67310 Transfer ke Daerah 3725743
Penerimaan Hibah 58803 Dana Desa 535035
Jumlah Cash In flow 960844 Jumlah Cash Out flow 5579258
Defisit Sebesar Rp4618414
Sumber OMSPAN 2020 diolah
Berdasarkan tabel di atas dapat tergambar bahwa cash out flow jauh lebih besar
daripada cash in flow Nilai cash out flow mencapai lebih dari Rp5579 triliun Nilai
Grafik 33 Komponen Arus Kas Keluar 2020
(dalam miliar rupiah)
Sumber OmSPAN (2020) diolah
53 53
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
tersebut mencapai 5806 persen lebih besar daripada cash in flow yang mengalir dari
Provinsi Papua ke Pemerintah Pusat Cash out flow didominasi oleh komponen belanja
Transfer ke Daerah yang mencapai 667 persen dari total cash out flow Adapun cash in
flow didominasi oleh penerimaan perpajakan yang mencapai 868 persen
Besarnya cash out flow dari Pemerintah Pusat tersebut tidak sebanding dengan
jumlah cash in flow dari Provinsi Papua ke Pemerintah Pusat menyebabkan terjadinya
defisit anggaran Defisit anggaran yang terjadi pada tahun 2020 mencapai Rp4618
triliun Defisit tersebut ditutup oleh Pemerintah Pusat melalui subsidi silang dari provinsi
atau daerah-daerah lain yang mengalami surplus anggaran
36 PENGELOLAAN BLU PUSAT
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya Kanwil Ditjen
Perbendaharaan Provinsi Papua juga melaksanakan fungsi
pembinaan terhadap Satker Badan Layanan Umum (BLU)
yang berada di wilayah kerjanya Perkembangan BLU di
Papua dapat dijabarkan sebagai berikut
361 Profil dan Jenis Layanan Satker BLU Pusat
Sampai dengan akhir tahun 2020 terdapat tiga Satker BLU satu bergerak dalam bidang
pendidikan dan dua di bidang pelayanan kesehatan Profil ketiga satker BLU tersebut
dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 318 Profil dan Jenis Layanan BLU (dalam miliar rupiah)
No Jenis Layanan Satker BLU Nilai Aset
Pagu BLU
Pagu RM
Jumlah Pagu
1 Kesehatan Rumkit Tk II Marthen Indey Kesdam XVIICen
3662 3012 1710 4722
2 Pendidikan Politeknik Penerbangan Jayapura
34638 750 3416 4166
3 Kesehatan Rumkit Bhayangkara Jayapura
8305 6457 1176 7633
Sumber MEBE dan E-rekon amp LK 2020 diolah
Sampai dengan tahun 2020 di papua baru terdapat tiga satker BLU dengan total
aset senilai Rp46605 miliar Dari ketiga satker tersebut Politeknik Penerbangan
Jayapura memiliki nilai aset yang paling tinggi yakni senilai Rp34638 miliar Untuk
keperluan operasional pada tahun 2020 ketiga satker mengelola pagu DIPA sebesar
Rp16521 miliar yang terdiri dari 619 persen pagu BLU dan 381 persen pagu Rupiah
Murni Berdasarkan data pada tabel di atas satker Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura
memiliki komposisi pagu BLU tertinggi dibandingkan dua satker lainnya yakni mencapai
Rp6457 miliar atau sebesar 820 persen dari keseluruhan pagu yang dikelola
terdapat tiga satker
BLU Pusat dengan
total aset senilai
Rp46605 miliar dan
total pagu sebesar
Rp16521 miliar
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
54
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
362 Perkembangan Pengelolaan Aset Pagu dan Pendapatan BLU Pusat
Perkembangan atau kemajuan satker BLU dapat diketahui dari jumlah dan
persentase peningkatan aset dalam jangka waktu tertentu Perkembangan Satker BLU
dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 319 Perkembangan Pengelolaan Aset Satker BLU (dalam miliar rupiah)
No Satker BLU Aset Tahun 2019 Aset Tahun 2020
1 Rumkit Tk II Marthen Indey Kesdam XVIICen
2822 3662
2 Politeknik Penerbangan Jayapura 33879 34638
3 Rumkit Bhayangkara Jayapura 5135 8305
Sumber E-rekon amp LK 2019 diolah
Dari Tabel 318 tercatat bahwa secara kumulatif satker BLU di Papua
membukukan pertumbuhan aset yang positif pada tahun 2020 Jumlah aset tahun 2020
sebesar Rp46605 miliar naik 114 persen dibandingkan aset pada tahun 2019 sebesar
Rp41836 triliun Jumlah peningkatan aset terbesar terdapat pada satker BLU Rumkit
Bhayangkara Jayapura Nilai aset pada satker BLU tersebut naik Rp3170 miliar atau
617 persen dari tahun sebelumnya Komponen aset yang mengalami peningkatan nilai
secara signifikan yaitu kas pada badan layanan umum yang naik hingga 10589 persen
Satker Politeknik Penerbangan Jayapura masih membukukan pertumbuhan aset yang
positif pada tahun 2020 Aset Politeknik Penerbangan Jayapura bertambah menjadi
Rp34638 miliar atau meningkat 22 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp38879
miliar
Dilihat dari pertumbuhan persentase dan jumlah aset yang dimiliki
perkembangan atau kemajuan BLU Pusat dapat dilihat dari peningkatan persentase
pagu BLU terhadap total pagu yang dikelola dalam beberapa periode Perkembangan
pagu BLU terhadap total pagu Rupiah Murni disajikan dalam tabel berikut
Tabel 320 Perkembangan Pagu BLU dan Pagu RM (dalam miliar rupiah)
No Satker BLU Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
Pagu BLU
Pagu RM
Pagu BLU
Pagu RM
Pagu BLU
Pagu RM
1 Rumkit Tk II Marthen Indey Kesdam XVIICen
- 1715 - 1763 3012 1710
2 Politeknik Penerbangan Jayapura
1152 15933 661 4971 750 3416
3 Rumkit Bhayangkara Jayapura
3900 1034 4300 1163 6457 1176
Sumber MEBE 2018-2020 diolah
55 55
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Secara kumulatif persentase pagu BLU dari ketiga satker mengalami kenaikan
dari 587 persen di tahun 2018 menjadi 652 persen pada tahun 2020 Peningkatan
persentase pagu BLU terbesar terjadi pada satker BLU Rumkit Bhayangkara di
Jayapura dimana pada tahun 2019 persentase pagu BLU masih sebesar 787 persen
menjadi 846 persen pada tahun 2020 sehingga mengalami peningkatan sebesar 59
persen Peningkatan persentase pagu BLU yang terjadi pada Satker Rumkit
Bhayangkara di Jayapura menunjukkan bahwa kinerja Satker BLU tersebut semakin
baik dan berkembang sehingga mampu menghasilkan pendapatan yang lebih optimal
dan layanan publik yang lebih baik
Secara umum pendapatan BLU tahun 2020 menurun Rp4415 miliar atau 342
persen dibandingkan dengan realisasi pendapatan BLU Tahun 2019 sebesar Rp12904
miliar Jenis pendapatan BLU tahun 2020 yang mengalami penurunan antara lain
sebagai berikut
a Pendapatan Jasa Pelayanan Pendidikan (424112) pada Satker Politeknik
Penerbangan Jayapura (526221) penurunan pendapatan ini disebabkan oleh
pandemi yang melanda sehingga berkurangnya jumlah penyelenggaraan diklat dari
instansi intern Kementerian Perhubungan pada tahun 2020 maupun kegiatan dasar
yaitu Pendidikan kepada taruna politeknik penerbangan yang bergeser dari luring
menjadi daring
b Pendapatan Jasa Pelayanan Rumah Sakit (424111) pada Satker Rumah Sakit
Bhayangkara Jayapura (679972) Penurunan pendapatan ini disebabkan antara lain
- Keterlambatan pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan dan bantuan dana
COVID-19
363 Kemandirian BLU
Salah satu tujuan diberikannya status BLU kepada satuan kerja adalah untuk
mewiraswastakan pemerintah (enterprising the government) Oleh karena itu satker
BLU didorong untuk menciptakan kemandirian terhadap dirinya sendiri Kemandirian
tersebut dapat dilihat dari berkurangnya porsi alokasi pagu rupiah murni (RM) yang
diberikan Satker BLU dapat dikatakan telah mandiri apabila porsi pagu BLU yang
dikelolanya telah berada di atas 65 persen dari totalkeseluruhan pagu
Satker Rumkit Bhayangkara di Jayapura memiliki perkembangan dan kemajuan
yang cukup pesat dalam pengelolaan kinerjanya sebagai BLU Pusat Hal tersebut
ditunjukkan dengan semakin meningkatnya porsi pagu BLU yang dikelola yaitu dari 788
persen di tahun 2019 menjadi 846 persen pada tahun 2020 Sampai akhir tahun 2020
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
56
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
di Papua terdapat satu satker BLU yang dinilai memiliki tingkat kemandirian yang
matang
Berdasarkan grafik di samping
dapat disimpulkan bahwa satker
Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura
merupakan BLU Pusat di Provinsi
Papua yang telah memiliki tingkat
kemandirian yang matang Hal
tersebut ditunjukkan dengan porsi
pagu BLU yang dikelola oleh Rumah
Sakit Bhayangkara Jayapura telah
mencapai 846 persen dari total pagu
(diatas batas kemandirian BLU Pusat
sebesar 65 persen) adapun satker
Politeknik Penerbangan Jayapura dikategorikan belum memiliki kemandirian sebagai
satker BLU karena proporsi pagu BLU yang dikelola masih sebesar 180 persen Dan
untuk BLU Rumkit Marthen Indey perkembangan yang ditunjukkan cukup impresif
dimana porsi pagu BLU yang dikelola mencapai 638 persen hampir memenuhi syarat
untuk dikategorikan sebagai satker BLU yang mandiri Terhadap satker BLU Pusat yang
belum mencapai kemandirian yang cukup Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi
Papua terus melakukan berbagai upaya pembinaan agar dapat terus berkembang dan
mandiri sehingga dapat menghasilkan pendapatan yang lebih besar dan memberikan
pelayanan yang lebih optimal kepada masyarakat
37 PENGELOLAAN MANAJEMEN INVESTASI PUSAT
371 Penerusan Pinjaman
Berdasarkan Nota Dinas Direktur Sistem Manajemen Investasi Nomor ND-
1289PB42019 tanggal 31 Desember 2019 hal Pelaksanaan Rekonsiliasi Pinjaman
PemdaBUMDKoperasi per 31 Desember 2019 menyatakan bahwa Kanwil Ditjen
Perbendaharaan Provinsi Papua tidak perlu melaksanakan rekonsiliasi karena tidak
terdapat debitur PemdaBUMDKoperasi Namun demikian di wilayah Papua masih
terdapat utang PDAM Kab Biak Numfor yang sedang diselesaikan melalui Panitia
Urusan Piutang Negara (PUPN) Penetapan jumlah piutang sebagaimana tercantum
dalam dokumen nomor PJPN-01PUPNC302014 tanggal 2 Mei 2014 adalah sejumlah
Rp2009 Miliar Sejak bulan Februari 2018 PDAM Kab Biak Numfor membayar
angsuran Piutang Negara setiap bulan melalui KPKNL Biak dengan rincian pembayaran
Grafik 34 Proporsi Pagu Satker BLU Pusat Tahun
2020
Sumber MeBe (2020) diolah
57 57
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
angsuran sebesar Rp15 juta Hak Penyerah Piutang sebesar Rp1364 juta dan biaya
administrasi 10 sebesar Rp136 juta
372 Kredit Program
Penyaluran Kredit Program tahun 2020 yang meliputi Kredit
Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan Ultra Mikro (UMi)
mencapai Rp128 Triliun dengan total debitur sebanyak
30972 orangbadan usaha Penyaluran kredit program di
Papua pada Semester I Tahun 2020 sempat mengalami
penurunan hingga 48 sebagai dampak Pandemi Covid-19 apabila dibandingkan
dengan periode yang sama pada Tahun 2019 (yoy) Namun demikian penyaluran
mengalami kenaikan sebesar 465 pada Semester II 2020 Hal ini menyebabkan
penyaluran kumulatif hingga 31 Desember 2020 menjadi sebesar Rp1278 triliun naik
255 apabila dibandingkan dengan penyaluran Kredit Program tahun 2019 sebesar
Rp1019 triliun Penyaluran Kredit Program tahun 2020 terbagi ke dalam empat skema
sebagaimana tercantum dalam tabel 321 sebagai berikut
Tabel 321 Realisasi Penyaluran KUR Per Skema
Skema Penyaluran Akad (Miliar Rp) Outstanding (Miliar Rp)
Jumlah Debitur
KUR Mikro 71018 46373 21711
KUR Kecil 51673 42618 2608
KUR Super Mikro 4336 3051 4998
Pembiayaan UMi 871 - 1655
Jumlah 127893 92037 30972
Sumber SIKP 2021 diolah
Berdasarkan data pada SIKP (wwwsikpkemenkeugoid) sebanyak 9913
kredit program Tahun 2020 di Provinsi Papua disalurkan melalui 4 Bank utama yaitu
BRI (6626) Bank Mandiri (1926) BNI (1111) serta BPD Papua (308) Dari
jumlah tersebut penyaluran tertinggi pada usaha sektor perdagangan besar dan eceran
(4991) yang diikuti oleh sektor pertanian perburuan dan kehutanan (1920)
Sedangkan 3 sektor dengan penyaluran kurang dari 1 yaitu Konstruksi (022) Jasa
Kesehatan dan Kegiatan Sosial (015) serta Jasa Pendidikan (007) Distribusi
penyaluran masih didominasi oleh 3 (tiga) KotaKabupaten utama yaitu Kota Jayapura
sebesar Rp29185 miliar (2282) Kabupaten Merauke sebesar Rp21892 miliar
(1712) serta Kabupaten Nabire sebesar Rp17339 miliar (1356) Sedangkan
Kabupaten dengan penyaluran terkecil adalah Kabupaten Puncak dengan penyaluran
Total debitur KUR
dan UMi sebanyak
30972 orangbadan
dengan nilai total
Rp128 triliun
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
58
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
hanya sebesar Rp782 juta yang disalurkan hanya kepada satu debitur KUR di Tahun
2020 Rincian penyaluran per KotaKabupaten dapat dilihat pada grafik sebagai berikut
Tabel 322 Penyaluran Kredit Program per KotaKabupaten di Provinsi Papua Posisi sd 31 Desember 2020 (dalam juta rupiah)
NO NAMA KABUPATEN
DEBITUR PENYALURAN OUTSTANDING
Jumlah Rp Juta Rp Juta
1 Kota Jayapura 6897 2227 29184820 2282 21989193 2389
2 Kab Merauke 5383 1738 21892455 1712 15028529 1633
3 Kab Nabire 3253 1050 17338597 1356 13351613 1451
4 Kab Mimika 3276 1058 12596074 985 8521433 926
5 Kab Jayapura 3001 969 9361875 732 6803503 739
6 Kab Keerom 1578 509 8043659 629 6355418 691
7 Kab Biak Numfor 1838 593 7848519 614 5801207 630
8 Kab Jayawijaya 1071 346 5024034 393 3575821 389
9 Kab Kep Yapen 759 245 3469402 271 2323310 252
10 Kab Sarmi 1051 339 3286833 257 2285589 248
11 Kab Boven Digul 594 192 2571826 201 1572860 171
12 19 Pemda lain 2271 733 7275161 569 4428917 481
JUMLAH 30972 100 1278933 100 920374 100
Sumber Data wwwsikpkemenkeugoid (2021)
Di Provinsi Papua hanya terdapat 2 Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)
Penyalur Pembiayaan UMi yaitu PNM dan Pegadaian Penyaluran UMi melalui PNM
dilakukan dengan skema kelompok 100 disalurkan kepada mama-mama Papua
tanpa pengenaan jaminan dari debitur serta PNM menyiapkan fasilitas pendampingan
kepada masing-masing kelompok Pendampingan tersebut berfungsi untuk
memudahkan dalam proses pencairan pinjaman pembinaan usaha serta penarikan
angsuran dari debitur Berbeda dengan PNM penyaluran UMi melalui Pegadaian
dilakukan dengan skema individu
pada umumnya masih dimintakan
persyaratan penyediaan agunan serta
belum adanya pendampingan secara
intensif kepada debitur penerima UMi
PNM Papua memiliki 3 Cabang
(seluruhnya ada di Jayapura) yaitu
Cabang Jayapura Utara dan Jayapura
Selatan di Kota Jayapura serta
Cabang Sentani di Kabupaten
Jayapura Pegadaian Area Papua
Grafik 35 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per
tahun Periode 2017 sd 2020
Sumber SIKP UMi (2020) diolah
59 59
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
memiliki 8 Cabang (4 di Jayapura Merauke Biak Mimika dan Nabire) dan 32unit
Selanjutnya informasi lebih akurat terkait penyaluran UMi dapat dilihat pada
httpssikpumiid Berdasarkan data tersebut penyaluran Pembiayaan UMi secara
kumulatif sampai dengan 31 Desember 2020 di Provinsi Papua adalah sebesar
Rp12226 miliar Jumlah tersebut meliputi penyaluran sebesar Rp583 juta pada di 2017
Rp5356 juta di tahun 2018 Rp2558 miliar di tahun 2019 (naik 478) serta Rp8549
miliar di tahun 2020 (naik 334) Rp9674 miliar Pada Semester I 2020 penyaluran
Pembiayaan UMi sempat mengalami penurunan menjadi Rp1287 miliar dari penyaluran
semester II 2019 sebesar Rp2448 miliar karena dampak Pandemi Covid-19 Penyaluran
mengalami kenaikan yang signifikan pada Semester II 2020 menjadi Rp7262 miliar
sehingga total penyaluran tahun 2020
naik 334 dibandingkan tahun 2019
Hal ini menunjukkan bahwa
Pembiayaan UMi di Papua mempunyai
prospek yang cukup bagus
Dari penyaluran kumulatif sd
31 Desember 2020 sebesar Rp12226
miliar penyaluran UMi melalui PNM
adalah sebesar Rp1882 miliar
(1539) sedangkan penyaluran
melalui Pegadaian sebesar Rp10344
miliar (8461) Rincian penyaluran Pembiayaan UMi per LKBB dapat dilihat pada Grafik
36
38 PERKEMBANGAN DAN ANALISIS BELANJA WAJIB (MANDATORY
SPENDING) DAN BELANJA INFRASTRUKTUR PUSAT DI DAERAH
381 Mandatory Spending di Daerah
Mandatory spending Belanja Pemerintah Pusat di daerah difokuskan untuk
belanja pada sektor pendidikan dan sektor kesehatan sebagaimana yang diamanatkan
dalam Undang-Undang APBN
a Belanja Sektor Pendidikan
Alokasi Belanja Pemerintah Pusat di Papua terdistribusi ke dalam 11 fungsi
salah satunya yaitu fungsi Pendidikan Alokasi pagu fungsi Pendidikan tahun 2020
sebesar Rp96035 miliar turun 76 persen dari alokasi tahun sebelumnya sebesar
Rp104 Triliun Alokasi belanja sektor pendidikan tersebut sebagian besar tercermin
pada DIPA yang dialokasikan di beberapa kementerianlembaga yaitu Kementerian
Grafik 36 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per
LKBB (Juta rupiah)
Sumber SIKP UMi (2020) diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
60
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Pendidikan Nasional Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta
Kementerian Agama Jumlah alokasi pagu pada ketiga Bagian Anggaran tersebut
sebesar Rp84269 Miliar dengan realisasi penyerapan sebesar Rp77370 Miliar atau
918 persen dari pagu
Secara umum realisasi belanja pada fungsi pendidikan tahun 2020 sebesar
Rp88389 Miliar atau 920 persen dari pagu Belanja sektor pendidikan diarahkan untuk
mendukung pencapaian pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan
peningkatan pelayanan dasar yang diwujudkan dengan pemerataan layanan pendidikan
yang berkualitas Dalam rangka mencapai tujuan tersebut belanja sektor pendidikan
diarahkan pada lima kegiatan prioritas sebagai berikut
Tabel 323 Kegiatan Prioritas Bidang Pendidikan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
No Kegiatan Prioritas Pagu Realisasi
1 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Pendidikan Tinggi
34086 31442 922
2 Pembangunan dan Rehabilitasi Prasarana Pendidikan 4177 3679 880
3 Peningkatan Layanan Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan untuk Seluruh Jenjang Pendidikan
3656 3529 965
4 Pengembangan Kelembagaan 419 341 814
5 Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis Pendidikan 465 449 965
Jumlah 42803 39440 921
Sumber MEBE 2020 diolah
Kegiatan prioritas bidang pendidikan terutama diarahkan untuk Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Pendidikan Tinggi dengan
porsi 796 persen dari alokasi kegiatan prioritas Realisasi belanja sektor pendidikan
pada kelima kegiatan prioritas sebesar Rp39440 Miliar atau 921 persen dari alokasi
b Belanja Sektor Kesehatan
Alokasi pagu Belanja Pemerintah Pusat pada fungsi kesehatan tahun 2020
sebesar Rp15735 miliar Rp25327 Miliar turun 378 persen dibandingkan alokasi tahun
sebelumnya Detil pagu dan realisasi pada Bagian Anggaran fungsi kesehatan dapat
disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 324 Pagu dan Realisasi Fungsi Kesehatan Per Bagian Anggaran (dalam miliar rupiah)
No Bagian Anggaran Pagu Realisasi
1 Kementerian Kesehatan 9074 8046 934
2 BPOM 2865 2733 976
3 BKKBN 3795 3649 964
Jumlah 15735 14428 945
Sumber MEBE 2020 diolah
61 61
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Pagu belanja pada sektor pendidikan yang dialokasikan kepada Provinsi Papua
dapat tercermin pada DIPA yang dialokasikan untuk Kementerian Kesehatan Badan
Kependudukan dan Keuarga Berencana Nasional (BKKBN) serta Badan Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM) Alokasi terbesar belanja sektor kesehatan dialokasikan
pada DIPA Kementerian Kesehatan yaitu Rp9074 Miliar atau 577 persen dari total
alokasi fungsi kesehatan Belanja sektor kesehatan diarahkan untuk mendukung
pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan peningkatan pelayanan
dasar yang diwujudkan dengan peningkatan pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat
Belanja sektor kesehatan diarahkan pada lima kegiatan prioritas sebagai berikut
Tabel 325 Kegiatan Prioritas Bidang Kesehatan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
No Kegiatan Prioritas Pagu Realisasi
1 Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dan pengendalian penyakit
1161 781 673
2 Peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan 109 105 963
3 Peningkatan efektivitas pengawasan obat dan makanan 571 452 874
4 Peningkatan kesehatan ibu anak keluarga berencana dan kesehatan reproduksi
693 650 938
5 Percepatan penurunan stunting 171 157 918
Jumlah 2651 2145 809
Sumber MEBE 2020 diolah
Salah satu kegiatan prioritas bidang kesehatan yang pada tahun 2020 menjadi
perhatian khusus yaitu Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan
pengendalian Penyakit Alokasi belanja pemerintah pusat untuk pelaksanaan kegiatan
Germas dan pengendalian penyakit di Papua sebesar Rp1161 Miliar dengan realisasi
penyerapan sebesar Rp781 Miliar atau 673 persen dari alokasi pagu Alokasi tersebut
masih kurang mengingat tingkat kesadaran masyarakat terhadap hidup sehat di Papua
masih rendah sementara tingkat penyebaran corona virus disease relatif tinggi
382 Belanja Infrastruktur
Alokasi belanja sektor infrastruktur yang dialokasikan kepada Provinsi Papua
dapat tercermin pada DIPA yang dialokasikan untuk KemenPUPR dan Kemenhub
Jumlah alokasi pagu pada dua kementerian tersebut mencapai Rp434 Triliun atau 3113
persen dari alokasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp1394 Triliun Detil pagu dan
realisasi pada kedua Bagian Anggaran tersebut disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 326 Pagu dan Realisasi Kementerian PUPR dan Perhubungan (dalam miliar rupiah)
NO KEMENTERIANLEMBAGA PAGU 2020 REALISASI 2020
1 KEMENTERIAN PUPR 434308 418595 963
2 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 133508 127631 956
JUMLAH 567816 546226 962
Sumber MEBE 2020 diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
62
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Belanja infrastruktur yang dialokasikan pada KemenPUPR mencapai Rp434
Triliun atau 313 persen dari total alokasi belanja pemerintah pusat Alokasi belanja
infrastruktur pada Kementerian PUPR sebagian digunakan untuk mendukung salah satu
program nasional yaitu pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan
peningkatan pelayanan dasar yang diwujudkan dengan penyediaan akses hunian layak
dan terjangkau Untuk mendukung pencapaian program nasional tersebut anggaran
yang dialokasaikan digunakan untuk kegiatan prioritas sebagai berikut
Tabel 327 Kegiatan Prioritas Bidang Infrastuktur Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
No Kegiatan Prioritas Pagu Jumlah
1 Pengembangan Pelabuhan dan Angkutan Tol Laut 86995 84058 966
2 Pembangunan dan Pengembangan Transportasi Multimoda dan Perkotaan
5747 5659 985
3 Penguatan Struktur Ekonomi Kreatif 345 343 994
4 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut
4711 4426 940
5 Pelayanan Angkutan Udara 16243 16064 989
Jumlah 114041 110551 969
Sumber MEBE 2020 diolah
Kegiatan prioritas di bidang infrastruktur terdiri atas lima kegiatan sebagaimana
tabel di atas Pada tahun 2020 kegiatan prioritas bidang infrastruktur lebih ditujukan pada
Pengembangan Pelabuhan dan Angkutan Tol Laut hal ini dilakukan pemerintah untuk
kegiatan distribusi alat Kesehatan maupun barang-barang yang dibutuhkan selama
masa pandemi Kurang optimalnya penyerapan anggaran di bidang infrastuktur
dikarenakan banyaknya faktor teknis di lapangan antara lain adanya gangguan
keamanan pemalangan proyek adanya kejadian force majeur
BOKS 3
Wagub Papua Minta Dana Desa dipakai Untuk Gerakkan Perekonomian Kampung
Wakil Gubenur Papua Klemen Tinal meminta aparat kampung di Bumi Cenderawasih memanfaatkan kucuran Dana Desa secara maksimal Efektifitas Dana Desa diharapkan mampu menggerakkan perekonomian di tingkat kampung mengingat banyak anggaran pemerintah yang direalokasi dan direfokusing untuk menangani pandemi Covid-19 Klemen Tinal mengatakan pemerintah baik pusat maupun daerah telah melakukan reformasi anggaran dengan lebih menitik beratkan pada program yang meningkatkan partisipasi masyarakat dalam suasana pandemi ldquoUntuk itu saya minta Pemerintah Kampung bisa memanfaatkan 54 triliun Dana Desa yang telah digelontorkan untuk Papua pada 2021rdquo kata Tinal di Jayapura Senin (30112020)
Tinal juga meminta Pemerintah Kampung tidak menutup informasi terkait besaran dana yang telah digelontorkan pemerintah pusat Ia mengingatkan Dana Desa bukan milik pribadi kepala kampung namun harus digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan warga kampung ldquoSilahkan buat program yang melibatkan masyarakat dan benar-benar bermanfaat Dengan begitu pertumbuhan ekonomi di tingkat kampung terus membaikrdquo ujarnya Tinal juga berpesan agar setiap anggaran yang digunakan harus dipertanggungjawabkan sesuai peruntukan Artinya Dana Desa tidak boleh disalahgunakan apalagi untuk memenuhi kebutuhan pribadi ldquoJadi tidak perlu tertutup Dengan begitu sosial kontrol masyarakat terhadap jalannya pemerintahan efektif dan efisiennya penggunaan akan lebih baikrdquo tutupnya Sumber jubicoid diakses Februari 2021
Andin HadiyantoDirektur Jenderal Perbendaharaan
BAB IVPerkembangan dan Analisis
Pelaksanaan APBD
Dalam mendorong percepatan dalam penangananpandemi Covid-19 pemerintah merumuskan ProgramPemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Beberapa programpenting dalam program PEN tersebut terkait eratdengan pelaksanaan tugas dan fungsi DJPb
Pesan Dirjen Perbendahaan dalam RAPIMTAS DJPB 202015062020
Sumber Foto Tino Adi P
63
Pasar Potikelek Wamena Photo Credit Jiwa (KPPN Wamena)
41 APBD TINGKAT PROVINSI (KONSOLIDASI PEMDA)
apua sebagai provinsi yang berada di ujung timur Indonesia ditetapkan menjadi
provinsi dengan otonomi khusus berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 tahun
2001 sebagaimana telah diubah dengan Perpu Nomor 1 tahun 2008 tentang
Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua Keseriusan pemerintah dalam melakukan
pembangunan di Papua terlihat dari kenaikan anggaran pemerintah dari tahun ketahun
baik itu yang dialokasikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
APBD itu sendiri merupakan instrumen kebijakan utama bagi pemerintah daerah
yang menduduki posisi sentral dalam upaya pengembangan kapabilitas dan efektivitas
pemerintah daerah Disamping itu APBD juga merupakan alat dalam rangka
mewujudkan pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat untuk tercapainya
tujuan Negara (Mardiasmo 2002) Saat ini di Provinsi Papua terdapat 30 pemerintah
daerah terdiri dari 1 Pemerintah Provinsi dan 29 Pemerintah KabuputenKota Profil
APBD agregat (provinsikabupatenkota) berdasarkan klasifikasi ekonomi disajikan pada
tabel berikut
P
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB IV
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
64
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Tabel 41 Profil APBD Provinsi Papua Berdasarkan Klasifikasi Ekonomi (dalam miliar rupiah)
Uraian 2018 2019 2020
Pagu Realisasi Real
Pagu Realisasi Real
Pagu Realisasi Real
Pendapatan 5251135 5312805 1012 5498495 5319787 968 5447563 4338087 796
Pendapatan Asli Daerah
291916 208015 713 275527 334463 1214 297256 241392 812
Pendapatan Transfer
4898490 5083627 1038 5162560 4916546 952 5073510 4045391 797
Lain-Lain Pendapatan yang Sah
60729 21163 349 60408 68778 1139 76796 51304 668
Belanja dan Transfer
5551613 4682263 843 5544326 4947009 892 5605747 4212833 752
Belanja 4318629 3861027 894 4467288 3891047 871 4535544 3548451 782
Transfer 1232984 821236 666 1077039 1055962 980 1070203 664383 621
Surplus (Defisit)
(300478) 630541 - (45831) 372778 - (158184) 125253 -
Pembiayaan Netto
228950 153784 672 42942 292551 6813 153541 422774 2753
Penerimaan Pembiayaan
310696 241407 777 138105 436176 3158 268041 467725 1745
Pengeluaran Pembiayaan
81746 87623 1072 95163 143625 1509 114500 44951 393
SILPA (71528) 784325 - (2889) 665329 - (4643) 548028 -
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Pada tahun 2020 target pendapatan pada APBD Provinsi Papua tercatat
sebesar Rp5448 triliun turun 093 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar
Rp5498 triliun Namun demikian target Pendapatan Asli Daerah (PAD) mengalami
kenaikan yang cukup signifikan Hal tersebut menunjukkan adanya komitmen Provinsi
Papua untuk meningkatkan kemandirian daerah dengan upaya untuk menaikkan PAD
Dari sisi realisasi APBD Provinsi Papua tahun 2020 mengalami penurunan yang
cukup tajam pada pendapatan daerah sebesar 1845 persen dibandingkan tahun
sebelumnya dari Rp5320 triliun menjadi Rp4338 triliun Demikian juga dengan belanja
daerah mengalami penurunan realisasi sebesar 1484 persen dari Rp4947 triliun di
tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp4213 triliun
42 PENDAPATAN DAERAH
Pendapatan Daerah pada Provinsi Papua terdiri dari
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pendapatan Transfer dan
Lain-Lain Pendapatan yang Sah Pendapatan transfer masih
mendominasi komponen pendapatan daerah di Provinsi
Papua Hal tersebut mengindikasikan bahwa tingkat
kemandirian Provinsi Papua masih rendah Pendapatan
daerah di Provinsi Papua dapat dirinci sebagai berikut
Realisasi pendapatan
daerah di Provinsi
Papua mengalami
penurunan cukup
signifikan yang
disebabkan adanya
perubahan situasi
dan perubahan
kebijakan akibat
Pandemi COVID-19
65
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Tabel 42 Jenis Pendapatan Daerah di Provinsi Papua (dalam miliar rupiah)
Pendapatan 2018 2019 2020
Pagu Realisasi Real
Pagu Realisasi Real
Pagu Realisasi Real
PAD 291916 208015 712 275527 334463 1214 297256 241392 812
Pajak Daerah 162220 122565 756 116071 199735 1721 168410 144660 859
Retribusi Daerah 28683 19097 666 20592 17018 826 17420 13023 748
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
13946 4038 290 12774 6935 543 16543 8865 536
Lain-lain PAD yang Sah 87068 62315 716 126090 110774 879 94883 74845 789
PENDAPATAN TRANSFER
4898490 5083627 1038 5162560 4916546 952 5073510 4045391 797
Transfer Dana Perimbangan
3258323 3705421 1137 3319971 3296653 993 3413381 2793310 818
Transfer Pemerintah - Lainnya
1456038 1224498 841 1691994 1402849 829 921538 1151791 1250
Transfer Pemerintah Provinsi
35800 89101 2489 37851 204697 5408 65952 46793 709
Transfer Bantuan Keuangan
148329 64607 436 112744 12346 110 672639 53496 80
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
60729 21163 349 60408 68778 1139 76796 51304 668
Pendapatan Hibah 23190 18464 796 38594 20794 539 53428 50042 937
Pendapatan Dana Darurat
- - - - - - - -
Pendapatan Lain-Lain 37539 2699 72 21814 47984 2200 23368 1262 54
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Realisasi pendapatan daerah tahun 2020 turun 1845 persen dibandingkan tahun
sebelumnya Kondisi tersebut disebabkan oleh penurunan realisasi seluruh komponen
Pendapatan Daerah di tahun 2020 Terjadinya penurunan Pendapatan Daerah antara
lain disebabkan oleh penurunan PAD karena adanya kebijakan pembatasan sosial dan
pembatasan akses transportasi keluar masuk Papua yang berpengaruh terhadap
menurunnya sektor-sektor yang menjadi sumber PAD serta adanya penurunan dana
transfer yang disebabkan adanya kebijakan pemotongan untuk dialihkan dalam rangka
penanganan COVID-19
421 Pendapatan Asli Daerah
a Analisis Proporsi
Dilihat dari komposisinya proporsi
Pendapatan Transfer selama dua tahun
terakhir masih sangat dominan sebagai
sumber pendapatan pada APBD Papua
Kontribusi Pendapatan Asli Daerah pada
tahun 2020 sebesar 556 persen mengalami
penurunan dibandingkan tahun sebelumnya
yaitu sebesar 629 persen Kondisi ini
disebabkan karena pada tahun 2020
pemerintah daerah di Papua tidak dapat
optimal menggali potensi sumber-sumber
Grafik 41 Komposisi Pendapatan Daerah
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
66
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
PAD sebagai akibat adanya pandemi COVID-19 Dengan demikian dapat dinyatakan
bahwa tingkat kemandirian daerah mengalami penurunan yang tercermin dari semakin
rendahnya rasio Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap total pendapatan daerah
b Analisis Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah
Tingkat kemandirian daerah dapat dilihat dari rasio PAD yang merupakan
perbandingan antara PAD terhadap total Pendapatan Semakin tinggi rasio PAD
terhadap total pendapatan maka tingkat kemandirian daerah semakin tinggi yang
berarti bahwa belanja daerahnya semakin banyak didanai dari pendapatan asli
daerahnya
Grafik 42 Rasio PAD Pemda-Pemda di Provinsi Papua
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa Kota Jayapura memiliki tingkat
kemandirian yang paling tinggi dibandingkan dengan kabupatenkota lain di wilayah
Papua dengan rasio PAD sebesar 1319 persen Selanjutnya disusul oleh Kabupaten
Mimika (1301) Provinsi Papua (1052)dan Kabupaten Jayapura (674) Namun
demikian rasio PAD Kota Jayapura yang sebesar 1319 persen tersebut masih sangat
kecil jika dibandingkan dengan rata-rata rasio PAD pemda seluruh Indonesia sebesar
3520 persen (2018) Hal tersebut tentunya menjadi tantangan bagi pemda-pemda
lingkup Provinsi Papua untuk semakin menggali potensi-potensi PAD agar tingkat
kemandirian Papua semakin meningkat
422 Dana TransferPerimbangan
Memperhatikan komposisi pendapatan daerah pada APBD Papua tahun 2020
yang telah diuraikan pada subbab sebelumnya dapat dilihat bahwa ketergantungan
Papua terhadap pendapatan transfer masih sangat tinggi Pada tahun 2020 komposisi
dana transfer di Papua sebesar 9325 persen mengalami kenaikan dibandingkan
dengan tahun sebelumnya sebesar 9242 persen Untuk mengetahui kontribusi belanja
67
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
negara terhadap komponen pendapatan daerah dalam APBD Papua dapat dilakukan
dengan analisis sebagai berikut
a Analisis Ruang Fiskal dan Kemandirian Daerah
Ruang fiskal mencerminkan ketersediaan ruang yang cukup pada anggaran
pemda tanpa menganggu solvabilitas fiskal (membiayai belanja wajib) Formula untuk
perhitungan ruang fiskal dalah sebagai berikut
119877119906119886119899119892 119865119894119904119896119886119897 = (119879119900119905119886119897 119875119890119899119889119886119901119886119905119886119899 minus 119863119860119870) minus 119861119890119897119886119899119895119886 119875119890119892119886119908119886119894 119879119886119896 119871119886119899119892119904119906119899119892
Dari grafik disamping ruang fiskal
pada APBD Papua selama tiga
tahun terakhir mengalami tren
penurunan Pada tahun 2018
ruang fiskal jika dibandingkan
dengan total pendapatan yaitu
sebesar 7128 persen kemudian
ruang fiskal turun pada tahun 2019
sebesar 6813 persen selanjutnya
pada tahun 2020 ruang fiskal
kembali mengalami penurunan dari total pendapatan sebesar Rp4338 triliun terdapat
ruang fiskal sebesar Rp2839 triliun atau sebesar 6544 persen
b Rasio Dana Transfer
Tingkat kemandirian daerah disamping dapat dilihat dari rasio PAD terhadap total
pendapatan juga dapat dilihat dari rasio dana transfer terhadap total pendapatan
Apabila rasio PAD lebih besar daripada rasio dana transfer berarti tingkat kemandirian
daerah semakin tinggi sebaliknya semakin besar rasio dana transfer berarti tingkat
ketergantungan daerah semakin tinggi
Dari grafik di bawah dapat dilihat bahwa sebagian besar pemda
(provinsikabupatekota) di Papua masih memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi
karena memiliki rasio dana transfer yang besar Dari 30 pemda di Papua yang memiliki
rasio pendapatan transfer terendah dibandingkan dengan pemda lain (dibawah 90)
antara lain Kabupaten Jayapura (7409) Kota Jayapura (7845) Kabupaten Mimika
(8563) dan Provinsi Papua (8944) Hal tersebut tentunya menjadi tantangan bagi
Provinsi Papua untuk mengurangi tingkat ketergantungan dengan dana transfer melalui
penggalian sumber-sumber PAD yang baru
Grafik 43 Ruang Fiskal APBD Agregat Papua
Sumber Pemda DJPK SIKD (2020) diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
68
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Grafik 44 Rasio Dana Transfer Pemda-Pemda di Provinsi Papua
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
c Analisis Pengaruh Alokasi Dana Transfer ke Daerah Terhadap Ekonomi
Regional
Pada subbab ini akan dianalisis pengaruh alokasi dana transfer ke daerah
terhadap ekonomi regional dengan perhitungan korelasi Pearson menggunakan
software IBM SPSS Data yang dipergunakan adalah data jumlah dana transfer per
kabupatenkota (29 pemda) pada APBD Papua dan data PDRB Atas Dasar Harga
Berlaku (ADHB) per kabupatenkota tahun 2017 sampai dengan tahun 2020
Gambar 41 Hasil Perhitungan Korelasi Pearson
Sumber DJPK SIKD BPS Provinsi Papua (2021) diolah dengan SPSS
69
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Dapat dilihat bahwa hubungan korelasi antara Transfer Pemerintah dengan
PDRB ADHB menunjukkan hasil 0335 dan p-value 0000 (mendekati nol) Hal tersebut
menunjukan bahwa 335 variasi tinggi atau rendahnya PDRB ditentukan oleh Transfer
Pemerintah Dengan demikian dana transfer yang sudah digelontorkan oleh pemerintah
pusat ke pemda kabupatenkota di wilayah Provinsi Papua signifikan mempengaruhi
PDRB Provinsi Papua sebesar 335 persen
423 Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
Komponen lain-lain pendapatan daerah yang sah pada APBD Papua tahun 2020
tercatat sebesar Rp51304 miliar yang terdiri dari pendapatan hibah sebesar Rp50042
miliar dan pendapatan lain-lain sebesar Rp1262 miliar Pada tahun 2020 lain-lain
pendapatan daerah yang sah berkontribusi sebesar 118 persen terhadap total
pendapatan daerah di Papua
43 BELANJA DAERAH
Alokasi belanja daerah pemda lingkup Provinsi Papua tahun
2020 sebesar Rp5606 triliun Realisasi belanja daerah
sebesar Rp4213 triliun (752 dari pagu) mengalami
penurunan 1484 persen dibandingkan dengan tahun
sebelumnya sebesar Rp4947 triliun Belanja daerah di Papua
dapat diuraikan dalam klasifikasi sebagai berikut
a Rincian Belanja Daerah Menurut Jenis Belanja (Sifat Ekonomi)
Berdasarkan klasifikasi ekonomi APBD Pemda-pemda di lingkup Provinsi Papua
dibagi ke dalam beberapa jenis belanja terlihat bahwa persentase alokasi belanja
langsung masih lebih besar daripada belanja tidak langsung Hal ini menjadi sinyal positif
bahwa Pemerintah Daerah di Provinsi Papua masih dalam jalur yang tepat dalam
mengalokasikan belanja daerah karena Belanja Langsung mempunyai multiplier effect
yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
Dari tabel dibawah dapat dilihat bahwa sebagian besar jenis belanja mengalami
penurunan realisasi dari tahun sebelumnya antara lain Belanja Barang Belanja Modal
Belanja Subsidi Belanja Bansos Belanja Bagi Hasil dan Belanja Bantuan Keuangan
Sementara itu sisanya mengalami kenaikan yaitu Belanja Pegawai Belanja Bunga
Belanja Hibah dan Belanja Tidak Terduga Belanja Tidak Terduga mengalami lonjakan
kenaikan yang sangat tinggi dengan realisasi sebesar 4257 persen dibandingkan
dengan pagunya atau mengalami kenaikan sebesar 47302 persen jika dibandingkan
dengan realisasi tahun sebelumnya Kenaikan tersebut disebabkan karena Pemda
Realisasi Belanja
Tidak Terduga
Mengalami Kenaikan
yang tinggi karena
digunakan untuk
penanganan COVID-
19 dan PEN di Papua
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
70
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Provinsi Papua menggunakan pos Belanja Tidak Terduga untuk menyediakan anggaran
dalam rangka penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun
2020
Tabel 43 Profil APBD Berdasarkan Klasifikasi Jenis Belanja (Dalam miliar Rupiah)
Jenis Belanja 2018 2019 2020
Pagu Realisasi Pagu Realisasi Pagu Realisasi Belanja Pegawai 1316108 1026452 1457013 1034112 1516285 1203610 7938
Belanja Barang 1363702 1361468 1462373 1495903 1392711 1093754 785
Belanja Modal 1158384 963549 1218597 948081 934224 633034 678
Belanja Bunga 6406 2419 5729 2027 40042 5678 142
Belanja Subsidi 10294 12251 8922 6513 7847 5975 761
Belanja Hibah 359517 386184 230142 275438 551725 408136 740
Belanja Bantuan Sosial
93610 96138 70526 109691 66756 87780 1315
Belanja Bagi Hasil 50165 35353 60256 91882 95627 83961 878
Belanja Bantuan Keuangan
1182819 821236 1016783 964080 974576 580422 596
Belanja Tidak Terduga
10609 12565 13984 19281 25953 110484 4257
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
b Analisis Belanja Daerah
1 Analisis Proporsi Alokasi Belanja Sektor Konsumtif dan Produktif
Analisis proporsi alokasi
belanja sektor konsumtif dan
produktif digunakan untuk
mengetahui seberapa besar
alokasi untuk sektor konsumtif dan
produktif Proporsi belanja sektor
konsumtif (Belanja Pegawai dan
Belanja Barang) dan belanja
sektor produktif (Belanja Modal)
pada tahun 2020 mengalami
penurunan jika dibandingkan
tahun sebelumnya Belanja sektor konsumtif pada tahun 2020 turun sebesar 077
persen sedangkan belanja sektor produktif turun sebesar 531 persen
2 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal kepada Indikator Ekonomi Regional
Pada tahun 2020 terjadi penurunan total belanja pemerintah dan transfer
sebesar 1107 persen sementara di tahun yang sama terjadi kenaikan PDRB sebesar
232 persen dan kenaikan tingkat kemiskinan sebesar 025 persen
Grafik 45 Alokasi Belanja Sektor Konsumtif dan
Produktif
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
71
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Tabel 44 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan
Belanja dan Transfer 6276022 miliar 5581058 miliar -1107
PDRB (ADHK)PertEkonomi
13456224 miliar 13767757 miliar 232
Tingkat Kemiskinan 2655 2680 025
Rasio Belanja thd PDRB 4664 4053 -611
Sumber Pemda DJPK BPS (2021) diolah
Rasio belanja terhadap PDRB mengalami penurunan sebesar 611 persen dari
4664 persen menjadi sebesar 4053 persen di tahun 2020 Rasio belanja terhadap
PDRB menggambarkan produktifitas dan efektifitas daerah dalam membelanjakan
anggarannya Semakin rendah rasionya berarti semakin efektif pemerintah dalam
membelanjakan anggarannya Jika dilihat kondisi di tahun 2020 PDRB mengalami
kenaikan meskipun belanja dan transfer pemerintah mengalami penurunan PDRB
Provinsi Papua tercatat mengalami kenaikan yang mengakibatkan ekonomi papua
tumbuh positif sebesar 692 persen (y-o-y) Dari sisi produksi pertumbuhan ini terutama
ditopang dari lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian yang menyumbang
sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1192 persen (y-o-y) Dari sisi Pengeluaran
pertumbuhan ditopang oleh Komponen Ekspor Luar Negeri yang mengalami
kenaikan hingga 396 persen (y-o-y)
44 PERKEMBANGAN BLU DAERAH
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) adalah satuan kerja
perangkat daerah (SKPD) atau unit kerja pada SKPD di
lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa
penyediaan barang danatau jasa yang dijual tanpa
mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan
pada prinsip efisiensi dan produktivitas
a Profil dan Jenis Layanan Satker BLU Daerah
Di Provinsi Papua terdapat 9 entitas yang telah ditetapkan sebagai instansi yang
menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD)
yang seluruhnya bergerak di bidang pelayanan kesehatan Namun sampai saat ini baru
8 RSUD yang telah menerapkan pengelolaan keuangan BLUD yaitu RSUD Nabire
RSUD Mimika RSUD Merauke RSUD Biak RSUD Abepura RSUD Paniai RSUD
Jayapura dan RSUD Yowari Sementara 1 entitas lainnya yaitu RSUD Supiori belum
menerapkan pola pengelolaan keuangan BLUD Sampai saat ini pengelolaan keuangan
Terdapat 9 entitas
yang ditetapkan
sebagai BLUD dan
seluruhnya di bidang
pelayanan
kesehatan
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
72
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
yang dijalankan oleh rumah sakit tersebut masih sebagai organisasi perangkat daerah
pada umumnya
Tabel 45 Profil dan Jenis Layanan BLU Daerah di Provinsi Papua (Rupiah)
No Jenis Layanan Satker BLUD Pemerintah Daerah Total Pagu 2020
1 Pelayanan Kesehatan RSUD Abepura Pemprov Papua 272337461740
2 Pelayanan Kesehatan RSUD Jayapura Pemprov Papua 622679257077
3 Pelayanan Kesehatan RSUD Mimika Pemkab Mimika 207835466321
4 Pelayanan Kesehatan RSUD Biak Pemkab Biak Numfor 146033887566
5 Pelayanan Kesehatan RSUD Merauke Pemkab Merauke 154194496038
6 Pelayanan Kesehatan RSUD Nabire Pemkab Nabire 98231250000
7 Pelayanan Kesehatan RSUD Yowari Pemkab Jayapura 47715885900
8 Pelayanan Kesehatan RSUD Paniai Pemkab Paniai 83603877296
9 Pelayanan Kesehatan RSUD Supiori Pemkab Supiori NA
Sumber Pemda SIKD BPKP (2021)
Rumah Sakit Umum Daerah Supiori telah ditetapkan sebagai entitas BLUD sejak
tahun 2015 melalui Surat Keputusan Bupati Supiori Nomor 72 Tahun 2015 tentang
Penetapan Rumah Sakit Daerah Kabupaten Supiori sebagai Badan Layanan Umum
Daerah namun hingga saat ini pengelolaan RSUD belum menggunakan PPK-BLUD
yaitu penggunaan langsung atas pendapatan yang diperoleh RSUD termasuk
pendapatan BPJS Hal ini disebabkan adanya keraguan dari Direktur dan Pengelola
Keuangan RSUD Supiori untuk menggunakan langsung pendapatan yang diperoleh
oleh RSUD
b Perkembangan Pengelolaan Aset BLU Daerah
Salah satu BLUD yang telah melaksanakan pengelolaan keuangan BLUD cukup
lama adalah RSUD Mimika Rumah sakit umum milik Pemerintah Kabupaten Mimika ini
telah melaksanakan PPK-BLUD sejak tahun 2012 melalui Peraturan Bupati Mimika
Nomor 184 Tahun 2011 tanggal 9 Desember 2011 tentang Penetapan Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Mimika sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Aset
yang dimiliki oleh RSUD Mimika sebesar Rp20098 miliar
Tabel 46 Perkembangan Pengelolaan Aset dan Pagu BLUD Provinsi Papua
No Satker BLUD Nilai Aset (rupiah)
1 RSUD Mimika 200982072582
2 RSUD Nabire 174186000484
3 RSUD Merauke 116366149195
4 RSUD Paniai 11221847437
Sumber Pemda BPKP (2020)
73
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
c Analisis Legal
Dilihat dari aspek legal penetapan status BLUD oleh Kepala Daerah melalui
keputusan GubernurBupatiWalikota telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor
23 tahun 2005 jo Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2012 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 tahun
2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
Penetapan status RSUD sebagai BLUD antara lain (1) RSUD Abepura ditetapkan
dengan SK Gubernur Nomor 1884389Tahun 2014 tanggal 3 November 2014 (2)
RSUD Nabire ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 10 Tahun 2015 tanggal 27 Januari
2015 (3) RSUD Mimika ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 184 Tahun 2011 tanggal
9 Desember 2011 (4) RSUD Merauke ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 632 Tahun
2014 tanggal 29 Agustus 2014 (5) RSUD Biak ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 261
Tahun 2013 (6) RSUD Supiori ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 72 Tahun 2015
dan RSUD Painai ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 99 tahun 2013
Kesesuaian penyusunan peraturan daerah tersebut dapat dilihat dari analisis
legal yang meliputi aspek kelembagaan tata kelola SDM dan pengendalian Dalam
aspek kelembagaan penetapan entitas BLUD harus memenuhi persyaratan substanstif
teknis dan administratif Aspek tata kelola meninjau aturan internal tata laksana
akuntabilitas dan transparansi Dalam aspek SDM meninjau struktur pengelola BLUD
Sementara aspek pengendalian terkait penilaian dan pengawasan oleh kepala
daerahbadan pengawas
45 SURPLUSDEFISIT APBD
APBD agregat (provinsikabupatenkota) di Papua pada tahun
2020 mengalami surplus sebesar Rp125 triliun lebih kecil dari
surplus tahun 2019 yang mencapai Rp373 triliun Surplus
tersebut ditopang oleh sebagian pemerintah daerah kecuali 8
daerah yaitu Kabupaten Biak Numfor Kabupaten Merauke
Kabupaten Paniai Kabupaten Mimika Kabupaten Pegunungan Bintang Kabupaten
Yahukimo Kabupaten Lanny Jaya dan Kabupaten Dogiyai yang mengalami defisit
Berikut ini adalah analisis terkait surplus pada APBD Papua
a Rasio SurplusDefisit terhadap Agregat Pendapatan
Rasio ini untuk mengetahui proporsi surplusdefisit anggaran terhadap
pendapatan yang menunjukkan performa fiskal pemerintah daerah dalam menghimpun
pendapatan untuk mengcover belanja atau penghematan belanja dengan kondisi
pendapatan tertentu
Surplus tahun 2020
sebesar Rp125
triliun turun
dibandingkan dengan
tahun sebelumnya
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
74
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
119877119886119904119894119900 119904119906119903119901119897119906119904 119889119890119891119894119904119894119905 119905119890119903ℎ119886119889119886119901 119901119890119899119889119886119901119886119905119886119899 =119878119906119903119901119897119906119904 119863119890119891119894119904119894119905
119879119900119905119886119897 119901119890119899119889119886119901119886119905119886119899 119860119875119861119863
Dari tahun 2018 sampai
dengan tahun 2020 terjadi tren
penurunan rasio yaitu tahun 2018
sebesar 1187 persen tahun 2019
sebesar 701 persen dan tahun
2020 hanya sebesar 289 persen
Hal tersebut menunjukkan kinerja
fiskal pemerintah daerah dalam
merealisasikan penerimaan
selama 3 tahun terakhir
mengalami penurunan
b Rasio SurplusDefisit terhadap Realisasi Dana Transfer (Semester I)
Rasio surplusdefisit terhadap realisasi dana transfer (semester I) dapat menjadi
sinyal bagi Kementerian Keuangan untuk mengevaluasi timing pencairan dana transfer
terutama pada daerah yang sangat bergantung pada dana transfer namun mengalami
ekses likuiditas akibat frontloading pencairan dana transfer pada semester I setiap tahun
anggaran
119877119886119904119894119900 119904119906119903119901119897119906119904 119889119890119891119894119904119894119905 119905119890119903ℎ119886119889119886119901 119903119890119886119897119894119904119886119904119894 119889119886119899119886 119905119903119886119899119904119891119890119903 =119878119906119903119901119897119906119904 119863119890119891119894119904119894119905 (119878119898119904119905 119868)
119879119900119905119886119897 119903119890119886119897119894119904119886119904119894 119905119903119886119899119904119891119890119903
Pada semester I tahun
2018 sd 2020 rasio surplus
terhadap realisasi dana transfer
sangat besar Pada tahun 2019
rasio surplus terhadap dana
transfer sebesar 3947 persen dan
mengalami kenaikan pada tahun
2020 menjadi sebesar 4778
persen Hal tersebut dapat
diartikan bahwa sepanjang tahun
2018 sd 2020 terjadi ekses
likuiditas pada APBD lingkup Provinsi Papua yang mengindikasikan adanya frontloading
Grafik 46 Rasio SurplusDefisit terhadap Agregat
Pendapatan
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Grafik 47 Rasio SurplusDefisit terhadap Realisasi Dana
Transfer
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
75
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
atau pencairan dana transfer yang terlalu besar di awal semester sehingga
mengakibatkan adanya surplus yang berlebihan
c Rasio SurplusDefisit terhadap PDRB
Rasio surplusdefisit terhadap PDRB menggambarkan kesehatan ekonomi
regional semakin kecil rasionya berarti daerah tersebut mampu memproduksi barang
dan jasa untuk membiayai defisit anggaran pemerintah daerahnya
119877119886119904119894119900 119904119906119903119901119897119906119904 119889119890119891119894119904119894119905 119905119890119903ℎ119886119889119886119901 119875119863119877119861 =119878119906119903119901119897119906119904 119886119905119886119906 119863119890119891119894119904119894119905 119860119875119861119863
119875119863119877119861
Pada tahun 2020 rasio
surplus terhadap PDRB sebesar
063 persen dan menunjukkan tren
penurunan jika dibandingkan rasio
tahun sebelumnya Hal tersebut
menunjukkan bahwa dibandingkan
tahun sebelumnya kemampuan
Papua dalam memproduksi
barang dan jasa untuk membiayai
defisit anggaran pemerintahnya
semakin besar
46 PEMBIAYAAN
Pada tahun 2020 realisasi pembiayaan netto daerah
mencapai Rp423 triliun terdiri dari penerimaan pembiayaan
sebesar Rp468 triliun dan pengeluaran pembiayaan sebesar
Rp44951 miliar Jika dibandingkan dengan tahun
sebelumnya terjadi kenaikan realisasi pembiayaan netto
sebesar Rp13 triliun atau 4451 persen Sebagian besar penerimaan pembiayaan
berasal dari penggunaan SiLPA tahun sebelumnya dan sisanya merupakan penerimaan
pinjaman daerah dan obligasi Di sisi pengeluaran realisasi pembiayaan didominasi oleh
pembayaran pokok utang dan penyertaan modal ke BUMD
Rasio SILPA terhadap Alokasi Belanja
Rasio SiLPA terhadap alokasi belanja mencerminkan proporsi belanja atau
kegiatan yang tidak digunakan dengan efektif oleh pemerintah daerah
119877119886119904119894119900 119878119894119871119875119860 =119869119906119898119897119886ℎ 119878119894119871119875119860
119879119900119905119886119897 119887119890119897119886119899119895119886 119860119875119861119863
Grafik 48 Rasio SurplusDefisit terhadap PDRB
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Pembiayaan netto
tahun 2020 sebesar
Rp423 triliun naik
dibandingkan dengan
tahun sebelumnya
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
76
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Dari grafik di samping
dapat dilihat bahwa pada tahun
2020 terdapat sekitar 1301
persen belanja yang tidak
digunakan secara efektif oleh
pemerintah daerah Rasio tersebut
lebih kecil dibandingkan tahun
2019 yang mencapai 1345
persen Semakin kecil rasio SiLPA
terhadap belanja maka
mencerminkan bahwa pemerintah
daerah semakin efektif dalam membelanjakan anggarannya
47 ANALISIS KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
471 Analisis Horizontal dan Vertikal
a Analisis Horizontal
Analisis horizontal digunakan untuk membandingkan angka-angka dalam
laporan realisasi Pemda (KabupatenKota) satu dengan Pemda lain dalam satu wilayah
provinsi untuk menyajikan informasi yang utuh terkait kinerja suatu pos antar pemda
Disamping itu analisis ini juga dapat membandingkan perubahan keuangan dalam satu
post APBD yang sama pada lingkup satu pemda untuk melihat perkembangan suatu pos
APBD dari waktu ke waktu
Grafik 410 Analisis Horizontal PAD Tahun 2020
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Grafik di atas mengambarkan realisasi PAD terbesar berasal dari Pemerintah
Provinsi dengan realisasi sebesar Rp134 triliun atau 5556 persen dari total realisasi
diikuti Kabupaten Mimika Kota Jayapura Kabupaten Jayapura dan Kabupaten
Merauke sebagai penyumbang terbesar PAD di Papua Sebagian besar PAD Provinsi
Grafik 49 Rasio SILPA terhadap Alokasi Belanja
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
77
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Papua berasal dari penerimaan pajak daerah antara lain Pajak Kendaraan Bermotor
Pajak Air Permukaan Pajak Rokok Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dan Pajak
Restoran
b Analisis Vertikal
Analisis vertikal digunakan untuk membandingkan antara pos yang satu dengan
pos yang lain terhadap totalnya dalam satu komponen APBD yang sama untuk
mengetahui seberapa besar kontribusi masing - masing pos tersebut sehingga dapat
diukur seberapa besar pengaruh pos tersebut bagi suatu pemda
Grafik 411 Analisis Vertikal Kontribusi Belanja Modal Tahun 2020
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Belanja modal adalah belanja yang mempunyai multiplier effect yang paling
tinggi diantara jenis belanja yang lain sehingga diharapkan mampu merangsang
pertumbuhan ekonomi regional Pada tahun 2020 tiga pemda yang memiliki kontribusi
belanja modal paling tinggi adalah Kabupaten Supiori (2779) Kabupaten Mamberamo
Tengah (2727) dan Kabupaten Boven Digoel (2435) Sementara itu pemda yang
memiliki kontribusi belanja modal paling kecil adalah Provinsi Papua yang memiliki
kontribusi belanja modal hanya sebesar 656 persen
472 Analisis Kapasitas Fiskal Daerah
Kapasitas Fiskal Daerah adalah gambaran dari kemampuan keuangan masing-
masing daerah yang dicerminkan melalui penerimaan umum APBD yang digunakan
untuk membiayai tugas pemerintahan daerah Formulasi dalam menghitung kapasitas
fiskal daerah adalah penerimaan umum APBD (tidak termasuk Dana Alokasi Khusus
Dana Darurat Dana Pinjaman Lama dan penerimaan lain yang penggunaannya dibatasi
untuk membiayai pengeluaran tertentu) dikurangi belanja pegawai dibagi jumlah
penduduk miskin
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
78
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
119870119886119901119886119904119894119905119886119904 119865119894119904119896119886119897 =(119875119860119863 + 119863119861119867 + 119863119860119880 + 119871119875119878) minus 119861119890119897119886119899119895119886 119875119890119892119886119908119886119894
119869119906119898119897119886ℎ 119875119890119899119889119906119889119906119896 119872119894119904119896119894119899
Tabel 47 Analisis Kapasitas Fiskal Daerah
Uraian 2019 2020
PAD 3344628852840 2413924519861
DBH 3284918607930 2695145220558
DAU 23068841897000 20744231189522
Lain-Lain yang Sah 687782257257 513035009616
Total Pendapatan Umum 30386171617046 26366335941577
Belanja Pegawai 10341120155057 12036102195842
Penduduk Miskin (jiwa) 900950 912200
Kapasitas Fiskal 22248795 15709531
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Pada tahun 2020 kapasitas fiskal daerah di Papua mengalami penurunan 2939
persen atau sebesar Rp6539264 dibandingkan tahun sebelumnya Turunnya kapasitas
fiskal daerah Provinsi Papua menunjukkan kemampuan fiskal daerah untuk mengurangi
jumlah penduduk miskin semakin berkurang Hal tersebut didukung fakta bahwa angka
kemiskinan di Provinsi Papua tahun 2020 mengalami kenaikan dari 900950 jiwa pada
tahun 2019 menjadi 912200 jiwa pada tahun 2020 Kedepan Pemerintah Daerah harus
dapat mereformulasi kebijakan fiskal didaerah sehingga pemerintah dapat
menggunakan kemampuan fiskal yang dimiliki untuk melaksanakan program-program
pengentasan kemiskinan di daerah
48 PERKEMBANGAN BELANJA WAJIB DAERAH
Mandatory spending merupakan belanja wajib yang harus
dialokasikan oleh pemerintah daerah untuk memenuhi amanat
Undang-Undang Mandatory spending yang harus dipenuhi
oleh pemerintah daerah meliputi alokasi pendidikan sebesar
20 persen alokasi kesehatan sebesar 10 persen dan alokasi
infrastruktur daerah sebesar 25 persen
481 Belanja Daerah Sektor Pendidikan
Sesuai amanat UUD 1945 pasal 31 ayat (4) dan UU No 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pasal 49 ayat (1) alokasi anggaran pendidikan sebesar
20 dari total alokasi belanja Pada APBD Papua tahun 2020 alokasi anggaran sektor
pendidikan yaitu sebesar Rp696 triliun baru mencapai sebesar 1242 persen
dibandingkan total alokasi belanja daerah sebesar Rp5606 triliun Hal tersebut
menggambarkan jika sebagian pemda di lingkup Provinsi Papua belum mengalokasikan
anggaran pendidikan sesuai amanat Undang-Undang yaitu sebesar 20 persen Data
Alokasi belanja
pendidikan sebesar
1242 persen
kesehatan sebesar
1466 persen dan
infrastruktur sebesar
34 persen
79
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
alokasi anggaran pendidikan pemda-pemda lingkup Provinsi Papua dapat dilihat pada
grafik dibawah ini
Grafik 412 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
482 Belanja Daerah Sektor Kesehatan
Sesuai amanat UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pemerintah daerah
wajib mengalokasikan anggaran kesehatan minimal 10 persen dari APBD diluar belanja
untuk keperluan pembayaran gaji Pada APBD Papua tahun 2020 alokasi anggaran
sektor kesehatan yaitu sebesar Rp822 triliun atau 1466 persen dibandingkan total
belanja daerah pada APBD diluar gaji Hal tersebut menggambarkan jika sebagian besar
pemda di lingkup Provinsi Papua telah mengalokasikan anggaran pendidikan sesuai
amanat Undang-Undang yaitu sebesar 10 persen Data alokasi anggaran kesehatan
pemda-pemda lingkup Provinsi Papua dapat dilihat pada grafik dibawah ini
Grafik 413 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
80
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
483 Belanja Infrastruktur Daerah
Belanja infrastruktur daerah dialokasikan paling sedikit 25 persen dari Dana
Transfer Umum (DTU) Alokasi tersebut akan digunakan untuk belanja infrastruktur
daerah yang langsung terkait dengan percepatan pembangunan fasilitas pelayanan
publik dan ekonomi dalam rangka meningkatkan kesempatan kerja mengurangi
kemiskinan dan mengurangi kesenjangan penyediaan layanan publik antar daerah
Tabel 48 Prosentase Alokasi Belanja Infrastruktur Daerah Papua 2020
Uraian 2020
DTU (DAU + DBH) 23439376410080
Belanja Infrastruktur Daerah 9342241444463
Prosentase 3986
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Dari table di atas dapat dilihat bahwa total alokasi untuk belanja infrastruktur pada APBD
Papua sebesar Rp934 triliun telah mencapai 3986 persen jika dibandingkan dengan
total Dana Transfer Umum Papua sebesar Rp2344 triliun
BOKS 4
Dana Otsus Papua Dinilai Efektif di Sektor Kesehatan
JAKARTA Gatracom - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Provinsi Papua Khairul Lie menilai dana otonomi khusus (Otsus) Papua sangat efektif Implementasi dana Otsus Papua di sektor kesehatan mendapat alokasi anggaran 15 Pengalokasian dana ini diimplementasikan dalam pelayanan kesehatan dasar rujukan pencegahan dan pemberantasan penyakit serta perbaikan gizi masyarakat Di samping itu juga pada pembinaan kesehatan lingkungan dan pelayanan kesehatan dalam situasi bencana ldquoDana Otsus Papua rata-rata membiayai sembilan sampai 12 program yang mencakup 21 hingga 26 kegiatan setiap tahunnya Di tahun 2020 Karena ada pengurangan anggaran sehingga membiayai tiga program dan lima kegiatanrdquo ujar Khairul seperti dalam keterangan tertulisnya yang diterima Gatracom Minggu (2211)
Ia menjelaskan 60 dari program ini berbentuk pelayanan mobile klinik udara darat dan terapung serta pelayanan mobile spesialis bagi wilayah terpencil di Papua Selain itu terdapat juga program kampung siaga serta rumah tunggu bagi orang melahirkan bisa menginap ldquoMedan yang sulit sarana transportasi menggunakan helikopter untuk memberikan pelayanan kesehatan Ada lagi program mengirimkan tenaga kesehatan di tempat yang sulit dan menginap 21 harirdquo ucapnya
Dengan adanya dana Otsus ini lanjutnya masyarakat Papua bisa mendapat obat-obatan gratis seperti obat HIV AIDS Filariasis Malaria Diabetes Vitamin C dan lainnya Bahkan masyarakat asli Papua mendapat fasilitas kesehatan gratis di Puskesmas dan Rumah Sakit setempat ldquoDengan semua usaha dan program yang dilakukan Kabupaten Jayapura mendapatkan penghargaan sebagai pembangunan kesehatan terbaik dari Provinsirdquo katanya bangga Oleh karena itu ia menyayangkan adanya pengurangan dana Otsus hingga 50 di tahun 2020 ini Sebelumnya dana Otsus sebesar Rp103 miliar hanya menjadi Rp46 miliar saja akibat kebijakan persiapan kegiatan Pekan Olah Raga Nasional XX (PON XX) ldquoYang semula anggaran Rp103 Milyar maka di tahun 2020 menjadi Rp 46 Milyar Pengurangan tersebut karena untuk kegiatan PON XX Dengan kondisi seperti ini ya kita tidak bisa apa-apa lagirdquo keluh Khairul
Sumber gatracom tanggal 22 November 2020
SudarsoDirektur Pelaksanaan Anggaran
BAB VPerkembangan dan AnalisisPelaksanaan anggarankonsolidasian
Dalam rangka merespon dampak pandemi Covid-19
Pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan yangbersifat extraordinary khususnya difokuskan pada tigasektor yaitu kesehatan perlindungan sosial dan dunia usaha
Direktur Pelaksanaan Anggaran dalam Leaders Talk Kementeruan Keuangan10072020
Sumber Foto Dit PA
81
Telaga Tondijat Serui Photo Credit Zulfi
51 LAPORAN REALISASI ANGGARAN KONSOLIDASIAN
aporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian (LKPK) disusun berdasarkan
konsolidasi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dengan Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah konsolidasian (LKPD-K) dalam periode tertentu
Pada tingkat wilayah Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Papua menyusun LKPK
Tingkat Wilayah Provinsi Papua yang mengkonsolidasikan LKPP Tingkat Wilayah dan
LKPD Konsolidasian di wilayah Provinsi Papua
Sebagaimana tabel dibawah ini pada tahun 2020 terjadi penurunan realisasi
pendapatan sebesar 472 persen Tercatat pendapatan konsolidasian pada tahun 2020
terealisasi sebesar Rp1136 triliun sementara realisasi pada tahun 2019 sebesar
Rp1234 triliun Penurunan tersebut terjadi pada seluruh komponen pendapatan antara
lain pendapatan perpajakan Pendapatan Bukan Pajak pendapatan hibah dan
pendapatan transfer Sementara itu di sisi belanja terjadi penurunan realisasi sebesar
863 persen dibandingkan tahun sebelumnya Pada tahun 2020 belanja konsolidasian
terealisasi sebesar Rp5717 triliun sedangkan pada tahun 2019 terealisasi sebesar
Rp6257 triliun Penurunan tersebut terjadi pada komponen belanja pemerintah
L
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB V
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN
Anggaran konsolidasian
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
82
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
Tabel 51 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian
Tingkat Wilayah Provinsi Papua Tahun 2020 (Dalam miliar Rupiah)
Uraian 2020 2019
Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi
Pendapatan Negara 894778 4482555 1136494 -790 1233940
Pendapatan Perpajakan 830096 144643 974739 -339 1008965
Pendapatan Bukan Pajak 64682 368286 161337 -2031 202448
Hibah - 78586 077 -9963 20794
Transfer - 3891040 340 -8035 1732
Belanja Negara 5581059 4398198 5716679 -863 6256716
Belanja Pemerintah 1318481 3543493 4861974 -1103 5465021
Transfer 4262578 854705 854705 796 791695
Surplus(Defisit) -4686281 84357 -4580185 -881 -5022776
Pembiayaan - 410774 410774 4532 282668
Penerimaan Pembiayaan - 467725 467725 723 436176
Pengeluaran Pembiayaan - 56951 56951 -6290 153508
SILPA -4686281 495131 -4169410 -1204 -4740108
Sumber LKPK (2020) diolah
52 PENDAPATAN KONSOLIDASIAN
Pendapatan konsolidasian tingkat wilayah adalah
konsolidasian antara seluruh pendapatan pemerintah pusat
dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode
pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-
akun resiprokal (berelasi) Total pendapatan konsolidasian
Provinsi Papua tahun 2020 mencapai Rp1136 triliun terdiri dari pendapatan pemerintah
pusat sebesar Rp895 triliun dan pemerintah daerah sebesar Rp4483 triliun yang
kemudian dieliminasi menjadi Rp242 triliun
a Analisis Proporsi dan Perbandingan
Pendapatan konsolidasian
tahun 2020 masih didominasi oleh
pendapatan perpajakan sebesar
8577 persen meskipun secara
nominal realisasi pendapatan
perpajakan mengalami
penurunan sebesar 339 persen
dibandingkan tahun sebelumnya
Di sisi lain komposisi pendapatan
Grafik 51 Perbandingan Komposisi Pendapatan
Konsolidasian
Sumber LPKP (2020) diolah
Pendapatan
konsolidasian turun
790 persen
dibandingkan dengan
tahun sebelumnya
83
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
konsolidasian terkecil adalah pendapatan hibah yang hanya sebesar 001 persen
dibandingkan dengan total pendapatan konsolidasian
Pada tahun 2020 kontribusi pemerintah pusat terhadap total pendapatan
konsolidasian masih cukup besar yaitu sebesar 8336 persen sementara sisanya
sebesar 1664 persen merupakan penerimaan pemerintah daerah Tingginya kontribusi
pemerintah pusat dipengaruhi oleh kontribusi penerimaan perpajakan yang mencapai
8516 persen Sementara kontribusi penerimaan PNBP hibah dan transfer didominasi
oleh pemerintah daerah
Grafik 52 Perbandingan Penerimaan Pemerintah Pusat dan Daerah terhadap Penerimaan
Konsolidasian
Sumber LKPK (2020) diolah
b Analisis Perubahan
Pada tahun 2020
penerimaan perpajakan PNBP
hibah dan transfer mengalami
penurunan dibandingkan tahun
sebelumnya Penerimaan
perpajakan turun sebesar
Rp34226 miliar atau 339 persen
pendapatan Bukan Pajak turun
sebesar Rp41111 miliar atau
2031 persen penerimaan hibah
turun sebesar Rp20717 miliar atau
9963 persen dan penerimaan transfer turun sebesar Rp1392 miliar atau 8035 persen
Penurunan realisasi tersebut disebabkan karena turunnya sebagian besar komponen
pendapatan konsolidasian
Grafik 53 Analisis Perubahan Pendapatan
Konsolidasian Tahun 2019 dan 2020
Sumber LKPK Kanwil (2020) diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
84
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
c Rasio Pajak (Tax Ratio)
1 Rasio Pajak Konsolidasian
Rasio pajak (tax ratio) merupakan perbandingan antara jumlah penerimaan pajak
suatu daerah terhadap pendapatan suatu output perekonomian atau Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) Rasio pajak dapat dihitung dengan formula
119879119886119909 119903119886119905119894119900 =119875119890119899119889119886119901119886119905119886119899 119875119890119903119901119886119895119886119896119886119899 119870119900119899119904119900119897119894119889119886119904119894119886119899 119879119894119899119892119896119886119905 119882119894119897119886119910119886ℎ
119875119863119877119861 119875119903119900119907119894119899119904119894
Tabel 52 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan
Pendapatan Perpajakan Konsolidasian
1008965 miliar 974739 miliar -339
PDRBPertEkonomi 18950527 miliar 19892890 miliar 497
Rasio Pajak (Tax Ratio) 532 490 -042
Sumber LKPK BPS (2020) diolah
Perkembangan rasio pajak
terhadap PDRB pada tahun 2020
sebesar 490 persen lebih rendah
dibandingkan rasio pajak tahun
sebelumnya Penurunan rasio ini
selaras dengan penurunan jumlah
penerimaan pajak Oleh karena itu
pemerintah perlu melakukan
berbagai upaya agar tax ratio pajak
semakin meningkat karena peran
pajak untuk membiayai pembangunan sangatlah besar
2 Rasio Pajak Per Kapita
Rasio Pajak per kapita adalah perbandingan antara jumlah penerimaan pajak
yang dihasilkan daerah dengan jumlah penduduknya Pajak per kapita menunjukkan
kontribusi setiap penduduk pada pendapatan perpajakan suatu daerah
Tabel 53 Rasio Pajak Perkapita
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan
Pendapatan Perpajakan (rupiah)
10089652770602 9747394555179 -339
Jumlah Penduduk (jiwa) 3379302 4303707 2735
Rasio Pajak Per Kapita 2985721 2264883 -2414
Sumber LKPK BPS (2020) diolah
Grafik 54 Rasio Pajak terhadap PDRB
Sumber LKPK Kanwil BPS (2021) diolah
85
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Pada tahun 2020 rasio pajak per kapita terhitung sebesar Rp226 juta per jiwa
turun cukup signifikan dibandingkan dengan tahun 2019 yang sebesar Rp296 juta per
jiwa Hal ini berarti setiap penduduk berkontribusi terhadap penerimaan perpajakan
sebesar Rp226 juta Penurunan rasio pajak per kapita yang cukup signifikan ini selaras
dengan realisasi penerimaan perpajakan yang menurun di tahun yang sama
53 BELANJA KONSOLIDASIAN
Belanja konsolidasian tingkat wilayah adalah konsolidasian
antara seluruh belanja pemerintah pusat dan pemerintah
daerah suatu wilayah dalam satu periode pelaporan yang
sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal
(berelasi)
a Analisis Proporsi dan Perbandingan
Secara keseluruhan mayoritas belanja dan transfer konsolidasian didominasi
oleh belanja pemerintah daerah Realisasi belanja dan transfer konsolidasian sebesar
Rp5717 triliun 7694 persen bersumber dari anggaran pemerintah daerah dan sisanya
sebesar 2306 persen dari anggaran pemerintah pusat Jika dilihat per jenis belanja
hampir seluruh komponen belanja yang bersumber dari APBD mendominasi belanja
konsolidasian Realisasi Belanja Pegawai konsolidasian sebesar Rp1416 triliun yang
bersumber dari APBD sebesar Rp1029 triliun (7270) dan dari APBN sebesar Rp387
triliun (2730) Belanja Modal konsolidasian sebesar Rp1073 triliun dengan komposisi
5866 persen dari APBD dan 4134 persen berasal dari APBN Jika dikaitkan dengan
kontribusi pemerintah pada pertumbuhan ekonomi khususnya dari sisi pengeluaran
pemerintah menunjukkan bahwa kontribusi pemerintah daerah lebih besar dari
pemerintah pusat
Grafik 55 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terhadap Belanja dan Transfer Konsolidasian
Sumber LKPK Kanwil (2020) diolah
Belanja konsolidasian
turun 863 persen
dibandingkan dengan
tahun sebelumnya
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
86
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
b Analisis Perubahan
Secara keseluruhan realisasi belanja konsolidasian tahun 2020 mengalami
penurunan sebesar 863 persen dibandingkan tahun sebelumnya Kondisi tersebut
dipengaruhi oleh penurunan sebagian besar komponen belanja Kenaikan realisasi
belanja hanya dialami oleh belanja bunga belanja hibah belanja tak terduga dan
belanja transfer Pada belanja tak terduga kenaikan mencapai 47942 persen
dibandingkan tahun sebelumnya disebabkan karena Pemerintah Provinsi Papua
mengalokasikan anggaran penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional
(PEN) pada pos belanja tidak terduga
Grafik 56 Komposisi Belanja Konsolidasian Tahun 2019 dan Tahun 2020
c Analisis Rasio Belanja Operasi Konsolidasian terhadap Total Belanja
Konsolidasian
Belanja operasi terdiri atas
belanja pegawai konsolidasian
dengan belanja barang
konsolidasian Rasio belanja
operasi terhadap total belanja
konsolidasian mengindikasikan
porsi belanja pemerintah untuk
operasional pemerintah Semakin
rendah rasio belanja operasi
menunjukkan bahwa realisasi
anggaran untuk kegiatan operasi semakin menurun dan lebih ditingkatkan pada belanja
sektor produktif Rasio belanja operasi terhadap total belanja konsolidasian tahun 2020
sebesar 5398 persen turun sebesar 254 persen dibandingkan tahun sebelumnya
Penurunan tersebut dipicu oleh penurunan realisasi belanja pegawai sebesar 075
persen dan belanja barang sebesar 2082 persen
Sumber LKPK Kanwil (2020)
diolah
Grafik 57 Rasio Belanja Operasi terhadap Total Belanja
Sumber LKPK Kanwil (2020) diolah
87
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
d Rasio Belanja Konsolidasian Terhadap Jumlah Penduduk
Rasio belanja konsolidasian terhadap jumlah penduduk menunjukkan seberapa
besar belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang digunakan untuk
menyejahterakan per penduduk di suatu daerah Semakin besar nilainya semakin besar
belanja yang dikeluarkan untuk menyejahterakan satu orang penduduk wilayah tersebut
sehingga semakin besar kemungkinan tercapainya dan juga sebaliknya
Rasio total belanja konsolidasian terhadap jumlah penduduk Provinsi Papua
tahun 2020 adalah Rp1328 juta per kapita Hal ini dapat diartikan bahwa dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan penduduknya selama tahun 2020 pemerintah telah
membelanjakan sebesar Rp1328 juta untuk setiap jiwa Jumlah tersebut menurun jika
dibandingkan dengan tahun 2019 dengan rasio sebesar Rp1851 juta per kapita
Tabel 54 Perkembangan Belanja Pemerintah Konsolidasian per Jiwa KabupatenKota Tahun 2017 dan 2018
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan
Belanja Konsolidasian (rupiah)
62567159641005 57166790954616 -863
Jumlah Penduduk (jiwa) 3379302 4303707 2735
Rasio Belanja Per Kapita 18514817 13283151 -2826
Sumber LKPK BPS (2021) diolah
e Analisis Dampak Kebijakan Fiskal kepada Indikator Ekonomi Regional
Pada tahun 2020 terjadi penurunan realisasi belanja pemerintah dan transfer
sebesar 863 persen Sementara itu indikator ekonomi regional Provinsi Papua tahun
2020 menunjukan kondisi kenaikan atau positif PDRB (ADHB) Provinsi Papua pada
tahun 2020 naik 497 persen Tingkat kemiskinan mengalami kenaikan sebesar 094
persen sejalan dengan total agregat belanja yang mengalami penurunan Namun
Demikian pertumbuhan ekonomi regional Provinsi Papua tahun 2020 tetap positif
karena ditopang oleh sektor pertambangan yang tetap tumbuh positif
Tabel 55 Analisis Realisasi Belanja terhadap Indikator Ekonomi Regional
Uraian 2019 2020 Kenaikan
Belanja Pemerintah 54650214406871 48619736970910 -1103
Transfer 7916945234134 8547053983707 796
Total 62567159641005 57166790954616 -863
PDRBPert Ekonomi 189505270000000 198928900000000 497
Tingkat Kemiskinan 2655 2680 094
Sumber LKPK BPS (2021) diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
88
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
54 SURPLUSDEFISIT KONSOLIDASIAN
Surplusdefisit adalah selisih lebihkurang antara pendapatan
daerah dan belanja daerah dalam tahun anggaran yang sama
Total defisit konsolidasian tahun 2020 mencapai Rp4580
triliun turun Rp443 triliun atau 881 persen jiika dibandingkan
tahun 2019 yang sebesar Rp5023 triliun
Analisis Komposisi dan Rasio
Tabel 56 Rasio SurplusDefisit Konsolidasian terhadap PDRB
Uraian SurplusDefisit Rasio thd PDRB
Realisasi Komposisi
Pemerintah Daerah 843568312976 -2 042
Pemerintah Pusat (46862807562210) 102 -2356
Konsolidasian (45801846366158) 100 -2302
)PDRB Papua Rp19892890 miliar (sumber BPS Papua)
Pada tahun 2020 Pemerintah Pusat menyumbang defisit sebesar Rp4686 triliun
atau 102 persen dari total defisit konsolidasian sementara Pemerintah Daerah
menyumbang surplus sebesar Rp84357 miliar Rasio surplusdefisit konsolidasian
terhadap PDRB mencapai minus 2302 persen yang terdiri dari Pemerintah Pusat
sebesar minus 2356 persen dan Pemerintah Daerah sebesar 042 persen Jika
dibandingkan tahun sebelumnya terjadi kenaikan rasio sebesar 346 persen
55 ANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN FISKAL AGREGAT
PDRB adalah penjumlahan nilai output bersik perekonomian
yang ditimbulkan oleh seluruh kegiatan ekonomi di suatu
wilayah tertentu dan dalam satu kurun waktu tertentu Nilai
PDRB suatu daerah dapat dihitung dengan menggunakan
pendekatan pengeluaran yaitu
Keterangan
Y = Pendapatan Nasional C = Konsumsi Rumah Tangga I = Investasi G = Belanja
Pemerintah X = Ekspor dan M = Impor
Analisis kontribusi pemerintah terhadap PDRB ini menggunakan data pada
laporan statistik keuangan pemerintah tingkat wilayah berupa Laporan Operasional
(Statement of Government Operations) Nilai belanja pemerintah (G) diproxikan dari nilai
pengeluaran konsumsi pemerintah yang berasal dari kompensasi pegawai ditambah
Y = C + I + G + (X-M)
Defisit konsolidasian
turun sebesar 881
persen menjadi
minus 4580 triliun di
tahun 2020
Kontribusi belanja
pemerintah terhadap
PDRB turun 1261
persen dibandingkan
tahun sebelumnya
89
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
penggunaan barang dan jasa konsumsi aset tetap dan pembelian barangjasa untuk
transfer langsung ke rumah tangga dikurangi penjualan barang dan jasa Sedangkan
nilai investasi pemerintah (I) diproxikan dari nilai pembentukan Modal Tetap Bruto
(PMTB) yang merupakan nilai akuisisi aset tetap dikurangi penghentian aset tetap
Tabel 57 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tahun 2020
TRANSAKSI YANG MEMPENGARUHI KEKAYAAN BERSIH
Pendapatan 67103774431101
a Pajak 9663914590287
b Kontribusi Sosial
c Hibah -2784659152934
d Pendapatan Lainnya 60224518993748
Beban 46585650430881
a Kompensasi Pegawai 14157539641699
b Penggunaan Barang dan Jasa 16036872946857
c Konsumsi Aset Tetap -
d Bunga 56776003358
e Subsidi 59754444899
f Hibah 8339268377086
g Manfaat Sosial 828645792548
h Beban Lainnya 7106793224435
Keseimbangan Operasi BrutoNetto 20518124000220
Transaksi Aset Non Keuangan Netto 10726773761290
a Aset Tetap 10132199323058
b Persediaan -
c Barang Berharga -
d Aset Non Produksi 594574438232
Saldo Pinjaman Netto 9791350238930
Transaksi Aset Keuangan dan Kewajiban 9791350238930
a Akuisisi Netto Aset Keuangan 10004980665007
- Dalam Negeri 10004980665007
- Luar Negeri -
b Keterjadian Kewajiban 213630426077
- Dalam Negeri 213630426077
- Luar Negeri -
Sumber LKPK (2020) diolah
Kontribusi pemerintah terhadap PDRB pada tahun 2020 sebesar 2027 persen
terdiri dari kontribusi belanja pemerintah sebesar 1518 persen dan kontribusi investasi
pemerintah sebesar 509 persen Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi
penurunan kontribusi pemerintah sebesar 1846 persen yang berasal dari penurunan
belanja pemerintah sebesar 1581 persen sedangkan investasi pemerintah mengalami
penurunan sebesar 265 persen
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
90
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
Tabel 58 Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020
Belanja Pemerintah (G) 5874343 Miliar 3019441 Miliar
Investasi Pemerintah (I) 1465897 Miliar 1013220 Miliar
PDRB 18950527 Miliar 19892890 Miliar
Kontribusi Belanja terhadap PDRB 3099 1518
Kontribusi Investasi terhadap PDRB 774 509
Sumber LKPK BPS (2020) diolah
Jika dikaitkan dengan kondisi perekonomian Provinsi Papua pada tahun 2020
yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 692 persen (y-o-y) dengan sektor
pertambangan dan terkontraksi sebesar minus 683 persen (y-o-y) tanpa pertambangan
kontribusi pemerintah dari investasi dirasa lebih dibutuhkan untuk dapat segera
meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang Di tahun 2020 ini
kontribusi belanja pemerintah turun tajam karena turunnya realisasi belanja pemerintah
terutama APBD sebagai efek dari berbagai kebijakan yang diambil pemerintah dalam
rangka penanggulangan COVID-19 Kedepan peningkatan alokasi belanja modal baik
di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah diharapkan mampu meningkatkan
kontribusi pemerintah terhadap Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua
Namun demikian alokasi belanja pemerintah tersebut harus diikuti dengan eksekusi
belanja yang baik sehingga anggaran pemerintah akan memberikan kontribusi maksimal
bagi perekonomian Papua
BOKS 5
Tahun 2020 Investasi PMA dan PMDN di Papua Meningkat
JAYAPURA ndash Pandemi Covid-19 nampaknya tidak mempengaruhi kinerja PMA (Penanaman Modal Asing) dan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) Bahkan total investasi di Papua mengalami kenaikan Kepala Bidang Data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Papua Petrus Asem menjelaskan operasional perusahaan di Papua di masa pandemi Covid-19 tahun 2020 tidak mengalami kendala
ldquoPerusahaan-perusahaan yang tetap aktif dan tumbuh di masa pandemi Covid-19 yaitu sektor usaha kecil menengahrdquoujarnya kepada Cenderawasih Pos Senin (222) kemarin Lanjutnya perusahaan yang tercatat PMA sebanyak 155 perusahaan dan PMDN sebanyak 110 perusahaan Hanya saja kewajiban menyampaikan LKPM mengalami penurunan yang mana PMA sebanyak 96 dan PMDN 47 ldquoAlasan penyampaian LPKM mengalami penurunan dikarenakana banyak perusahaan belum memahami mekanisme dan sistem terbarurdquo terangnya
Diakuinya meski penyampaian melaporkan LKPM mengalami penurunan akan tetapi nilai investasi tetap tinggi karena yang menyampaikan LKPM adalah perusahaan-perusahaan yang memiliki nilai investasi besar ldquoUntuk PMA nilai investasinya Rp 113227 triliun mengalami kenaikan sebesar 30 persen dari tahun 2019 triwulan empat Sementara PMDN nilai investasinya sebesar Rp 10682 triliun meningkat sebesar 20 persen PMA mendominasi sektor tambang sementara PMDN lebih pada sektor perkebunan dan pertanianrdquo pungkasnya
Sumber ceposonlinecom diakses tanggal 23 Februari 2021
B u r h a n i A S K a K a n w i l D J P b P r o v i n s i P a p ua
BAB VIkeunggulan dan potensi daerah
APBN dan APBD sumber utama penggerakekonomi kita Jalankan dengan Akuntabel
Kejar Realisas i dengan Transparan Janganmudah protes tetapi kita harus berproses Mungkin di awal sedik it berat manajemenkris is kita lakukan jadikan Covid19 sebagaipeluang mencari so lus i dalam pemulihanekonomi menuju Indonesia Maju
Sumber Foto Kanwil DJPb Provinsi Papua
Mengawal Pemulihan Kesehatan untuk Kebangkitan Ekonomi
91
Festival Budaya Lembah Baliem Papua Photo Credit KPPN Wamena
Pandemi Covid-19 yang masuk ke Indonesia sejak Maret 2020 berdampak
signifikan pada pelemahan di berbagai sektor ekonomi Badan Pusat Statistik
(BPS) mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi sepanjang 2020 mengalami
kontraksi sebesar 207 persen secara year on year (yoy) Hal ini terjadi karena
pertumbuhan ekonomi tahun 2020 pada sebagian besar pulau di Indonesia negatif
kecuali Pulau Sulawesi serta gabungan pulau di Maluku dan Papua Pertumbuhan
ekonomi di Maluku dan Papua adalah sebesar 144 persen yoy namun hanya memiliki
kontribusi ke pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 235 persen (sumber
wwwkontancoid 2021) Pertumbuhan positif di Papua disebabkan oleh kenaikan hasil
produksi sektor unggulan dan pemanfaatan potensi ekonomi sebagai penyokong Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Papua Penentuan lebih lanjut atas sektor-
sektor unggulan di Papua dilakukan dengan menggunakan metode analisis Location
Quotient (LQ)
61 Analisis Locatio Quotient (LQ)
LQ merupakan suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana
tingkat spesialisasi sektor-sektor ekonomi di suatu wilayah yang memanfaatkan sektor
basis atau leading sektor LQ menghitung perbandingan share output sektor tertentu di
suatu wilayah (Provinsi) dengan share output sektor tersebut di wilayah yang lebih luas
P
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB VI
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI DAN TANTANGAN
FISKAL REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
92
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
(Nasional) Sektor unggulan di sini berarti sektor bisnis yang tidak akan habis apabila
dieksploitasi oleh pemerintah wilayah Analisis LQ dimaksudkan untuk mengidentifikasi
dan merumuskan komposisi dan pergeseran sektor-sektor basis suatu wilayah dengan
menggunakan data PDRB sebagai indikator pertumbuhan wilayah (Hendayana 2003)
PDRB merupakan salah satu perangkat data ekonomi yang dapat digunakan
untuk mengevaluasi kinerja pembangunan ekonomi suatu wilayah dalam suatu periode
tertentu Penggunaan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dirasakan lebih akurat
daripada penggunaan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) karena turut
memperhitungkan inflasi yang terjadi di wilayah tersebut PDRB pada dasarnya
merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu
wilayah tertentu atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh
seluruh unit ekonomi pada suatu wilayah Nilai PDRB dapat merepresentasikan
pertumbuhan ekonomi suatu wilayah
Analisis LQ merupakan salah satu pendekatan yang umum digunakan dalam
model ekonomi basis sebagai langkah awal untuk memahami sektor kegiatan yang
menjadi pemicu pertumbuhan Analisis LQ banyak digunakan untuk membahas kondisi
perekonomian mengarah pada identifikasi spesialisasi kegiatan perekonomian atau
mengukur konsentrasi relatif kegiatan ekonomi untuk mendapatkan gambaran dalam
penetapan sektor unggulan sebagai leading sektor suatu kegiatan ekonomi industri
Tujuan metode LQ ini untuk mengidentifikasi sektor unggulan (basis) dalam suatu
wilayah (Miller 1991) Salah satu rumus perhitungan yang digunakan dalam analisis LQ
melalui pendekatan Nilai TambahPendapatan sebagai berikut 119871119876 =Vi Vt119884119894119884119905
Vi = Nilai PDRB sektor i pada tingkat wilayah yang lebih rendah (Provinsi)
Vt = Total PDRB pada tingkat wilayah yang lebih rendah (Provinsi)
Yi = Nilai PDRB sektor i pada tingkat wilayah yang lebih atas (Nasional)
Yt = Total PDRB pada tingkat wilayah yang lebih atas (Nasional)
Selanjutnya dilakukan pengklasifikasian atas hasil indeks perhitungan di atas
dengan kategori sebagai berikut
LQ gt 1 artinya sektor ini menjadi basis atau menjadi sumber pertumbuhan
Komoditas memiliki keunggulan komparatif hasilnya tidak saja dapat memenuhi
kebutuhan di wialyah bersangkutan akan tetapi juga dapat diekspor ke luar wilayah
LQ = 1 komoditas itu tergolong non-basis tidak memiliki keunggulan komparatif
Produksinya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan wilayah sendiri dan tidak
mampu untuk diekspor ke luar wilayah
93
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
LQ lt 1 komoditas ini juga termasuk non-basis Produksi komoditas di suatu wilayah
tidak dapat memenuhi kebutuhan sendiri sehingga memerlukan pasokan dari luar
Berdasarkan data dalam httpspapuabpsgoid diperoleh data PDRB hasil
produksi lapangan usaha atas 17 sektor usaha dengan rincian sebagai berikut
Tabel 61 Daftar PDRB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku
Di Provinsi Papua Tiap Triwulan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
No Sektor Usaha
PDRB Papua Tahun 2020
Triwulan I Triwulan II Triwulan
III Triwulan
IV Tahunan
1 Pertanian Kehutanan dan Perikanan 609181 603192 611251 622988 2446612
2 Pertambangan dan Penggalian 1059579 1319255 1527604 1718106 5624542
3 Industri Pengolahan 104014 106029 103019 100950 414013
4 Pengadaan Listrik dan Gas 2175 2050 2056 2042 8323
5 Pengadaan Air Pengelolaan Sampah 2510 2496 2480 2551 10037
6 Konstruksi 715826 754473 787666 816700 3074665
7 Perdagangan Besar dan Eceran 527727 506318 525493 532601 2092139
8 Transportasi dan Pergudangan 317174 147768 181558 191494 837994
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
43469 34749 36033 38441 152692
10 Informasi dan Komunikasi 200565 212150 214120 218809 845643
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 83724 79437 82717 86662 332540
12 Real Estate 139005 143251 145972 148857 577085
13 Jasa Perusahaan 62655 56948 62227 63245 245076
14 Administrasi Pemerintahan dll 510838 545224 569732 579005 2204800
15 Jasa Pendidikan 96851 101114 103585 107448 408998
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 90945 95261 96317 101453 383976
17 Jasa lainnya 57910 57210 58774 59860 233754
Total PDRB Papua 4624148 4766925 5110605 5391212 19892890
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Sebagai pembanding dalam melakukan perhitungan analisis LQ diperlukan data sejenis
pada periode yang sama untuk wilayah Nasional Berdasarkan data dalam
httpsbpsgoid diperoleh data Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional Tahun 2020
atas 17 sektor usaha dimaksud dengan rincian sebagai berikut
Tabel 62 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku
Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
No Sektor Usaha PDRB Papua Tahun 2020
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Tahunan
1 Pertanian Kehutanan dan Perikanan 50350320 56975720 57158800 47023770 211508610
2 Pertambangan dan Penggalian 26742030 23150760 23987510 25473890 99354190
3 Industri Pengolahan 78362200 73256450 77343350 77842170 306804170
4 Pengadaan Listrik dan Gas 4593360 4199500 4570140 4611160 17974160
5 Pengadaan Air Pengelolaan Sampah 275950 277790 283670 292870 1130280
6 Konstruksi 41971430 38944580 41295930 43054020 165265960
7 Perdagangan Besar dan Eceran 51764240 47324570 49955500 50502700 199547010
8 Transportasi dan Pergudangan 20288090 13188360 17118490 18375130 68970070
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
94
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
No Sektor Usaha PDRB Papua Tahun 2020
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Tahunan
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
10974190 8418440 9710330 10320130 39423090
10 Informasi dan Komunikasi 16686900 17187030 17758750 17951230 69583910
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 18440330 16390190 16837060 17938970 69606550
12 Real Estate 11298010 11285420 11393360 11401300 45378090
13 Jasa Perusahaan 7846550 6762940 7297760 7518300 29425550
14 Administrasi Pemerintahan dll 14138930 14011050 14362860 15504680 58017520
15 Jasa Pendidikan 12985450 13037760 13919500 14996940 54939650
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 4691070 4534610 5281300 5607920 20114900
17 Jasa lainnya 8051600 6874160 7570180 7760880 30256820
Total PDRB Papua 379460650 355819330 375844490 376176060 1487300530
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Berdasarkan data-data tersebut di atas dilakukan perhitungan LQ untuk mengetahui
sektor unggulan dan potensi di masa depan dengan hasil perhitungan sebagai berikut
Tabel 63 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku
Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
No Sektor Usaha PDRB Papua Tahun 2020
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Tahunan
1 Pertanian Kehutanan dan Perikanan 099 079 079 092 086
2 Pertambangan dan Penggalian 325 425 468 471 423
3 Industri Pengolahan 011 011 010 009 010
4 Pengadaan Listrik dan Gas 004 004 003 003 003
5 Pengadaan Air Pengelolaan SampahLimbah
075 067 064 061 066
6 Konstruksi 140 145 140 132 139
7 Perdagangan Besar dan Eceran 084 080 077 074 078
8 Transportasi dan Pergudangan 128 084 078 073 091
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 033 031 027 026 029
10 Informasi dan Komunikasi 099 092 089 085 091
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 037 036 036 034 036
12 Real Estate 101 095 094 091 095
13 Jasa Perusahaan 066 063 063 059 062
14 Administrasi Pemerintahan dll 296 290 292 261 284
15 Jasa Pendidikan 061 058 055 050 056
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 159 157 134 126 143
17 Jasa lainnya 059 062 057 054 058
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
62 Sektor Unggulan Daerah
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua sampai Triwulan IV 2020 mengalami
pertumbuhan sebesar 692 persen yoy Hal ini disebabkan oleh naiknya produksi bijih
logam yang mengakibatkan sektor Pertambangan dan Penggalian tumbuh sebesar
4431 persen Sektor lain yang juga mengalami pertumbuhan adalah Jasa Keuangan
sebesar 655 persen Jasa Kesehatan dan Bantuan Sosial sebesar 182 persen
Informasi dan Komunikasi sebesar 127 persen serta kategori Pengadaan Air
Pengelolaan Sampah Limbah dan Daur Ulang sebesar 100 persen (sumber BI Papua
2021) Namun dari kelima sektor yang mengalami pertumbuhan positif pada tahun 2020
95
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
tersebut hanya sektor Pertambangan dan Penggalian serta sektor Jasa Kesehatan dan
Bantuan Sosial yang berdasarkan hasil analisis perhitungan LQ merupakan sektor basis
Berdasarkan hasil perhitungan LQ sebagaimana Tabel 63 di atas juga terdapat
4 sektor usaha di Papua yang mempunyai memiliki koefisien LQ gt 1 (sektor basis)
Keempat sektor basis dimaksud adalah sebagai berikut
a) Pertambangan dan Penggalian
Koefisien LQ Tahunan di 2020 untuk sektor ini adalah sebesar 423 Nilai ini
adalah nilai koefisien terbesar dari 17 sektor usaha di Papua Di samping itu sektor
Pertambangan dan Penggalian juga memiliki nilai koefisien LQ yang selalu meningkat
tiap triwulan sepanjang tahun 2020 yaitu 325 pada triwulan I 425 pada triwulan II
468 pada triwulan III dan 471 pada triwulan IV 2020 sehingga diperkirakan nilainya
akan meningkat di tahun 2021 Dari sisi produksi pertumbuhan ekonomi selama tahun
2020 di Provinsi Papua juga disebabkan oleh pertumbuhan lapangan usahasektor
Pertambangan dan Penggalian sebesar 1662 persen serta merupakan lapangan usaha
dengan kontribusi terbesar (2827 persen) kepada PDRB Provinsi Papua
Sektor Pertambangan
dan Penggalian disebut sebagai
sektor unggulan di Papua karena
berdasarkan data dari Dinas
ESDM Provinsi Papua
konsentrasi mineral logam
pertambangan diperkirakan
terdapat pada Lajur Pegunungan
Tengah Papua Posisi tektonik
Papua yang berada di Lingkar
Pasifik yang berupa cincin gunung api memberikan potensi endapan mineral logam
maupun non logam yang besar dengan potensi terbesar pada pertambangan emas
(443 persen) sebagaimana terlihat pada Grafik 61 Salah satu lokasi pertambangan
emas di Papua berada di Kabupaten Mimika yang memiliki potensi tembaga dan emas
terbesar di dunia dan selama ini dikelola oleh PT Freeport Indonesia
b) Administrasi Pemerintahan Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
Sektor ini mempunyai nilai koefisien tertinggi kedua di perhitungan LQ Tahunan
di 2020 serta termasuk kategori sektor basis karena yaitu koefisian LQ gt 1 yaitu sebesar
284 Meskipun sektor ini dikategorikan sebagai sektor basis di 2020 namun nilai
koefisien LQ bergerak naik-turun pada tahun 2020 yaitu 296 pada triwulan I 290 pada
Grafik 61 Potensi Pertambangan di Papua
Sumber RKPD Provinsi Papua diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
96
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
triwulan II 292 pada triwulan III dan 261 pada triwulan IV 2020 Berdasarkan kriteria
dalam Buku Pedoman Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (BPS 2015)
disebutkan bahwa kategori pada sektor ini mencakup kegiatan yang sifatnya
pemerintahan sehingga pada umumnya dilakukan oleh instansiadministrasi
pemerintahan Di samping itu sektor ini juga mencakup pendanaan dan administrasi
dari program-program jaminan sosial wajib yang pada umumnya juga diselenggarakan
oleh instansi pemerintah Tingginya koefisien LQ untuk sektor ini menunjukkan tingginya
produksi pada lapangan usaha di Provinsi Papua yang dilaksanakan oleh pemerintah
serta tingginya ketergantungan APBNAPBD pada pertumbuhan ekonomi di Papua
c) Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Sektor ini memiliki nilai koefisien LQ Tahunan di 2020 terbesar ketiga untuk
Provinsi Papua serta termasuk kategori sektor basis karena yaitu koefisian LQ gt 1 yaitu
sebesar 143 Kategori dalam sektor ini mencakup mulai dari pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh tenaga profesional terlatih di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lain
sampai kegiatan perawatan di rumah yang melibatkan tingkatan kegiatan pelayanan
kesehatan sampai kegiatan sosial yang tidak melibatkan tenaga kesehatan profesional
Nilai koefisien LQ pada sektor ini juga bergerak naik-turun pada tahun 2020 yaitu 159
pada triwulan I 157 pada triwulan II 134 pada triwulan III dan 126 pada triwulan IV
2020 Hampir sama dengan sektor Administrasi Pemerintahan Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib di atas implementasi peluang usaha sektor ini di Papua juga
terkait dengan kegiatan sosial yang juga turut bergantung pada kontribusi dari
APBNAPBD
d) Konstruksi
Nilai Koefisien LQ Tahunan di 2020 untuk sektor Konstruksi adalah sebesar 139
sehingga sektor ini termasuk salah satu sektor basisunggulan di Papua Hal ini dapat
dilihat dengan banyaknya pembangunan sarana-sarana di Papua untuk mengejar
ketertinggalan pembangunan infrastruktur dengan Provinsi-Provinsi lain di Indonesia
Percepatan dalam pembangunan konstruksi di Papua diharapkan akan mendukung
dalam peningkatan investasi di Provinsi Papua Di samping itu gencarnya
pembangunan konstruksi di Papua juga sebagai bagian dari percepatan pembangunan
sarana pendukung PON XX yang akan diselenggarakan pada tahun 2021 di Provinsi ini
Berdasarkan data dari Kementerian PUPR dan Kemenpora terdapat tiga klaster venue
di PON XX yang tersebar di 4 wilayah yaitu KotaKabupaten Jayapura Kabupaten
Mimika dan Kabupaten Merauke Delapan Venue berlokasi pada KotaKabupaten
Jayapura yang terdiri dari Kawasan Olahraga Kampung Harapan Kompleks Olahraga
97
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Doyo Baru Lapangan Sepakbola Universitas Cenderawasih Lapangan Tenis Kantor
Walikota Jayapura GOR Tinju Gidi GOR Waringin GOR Cenderawsih dan Arena
Dayung Lima venue berlokasi di Mimika yang terdiri dari Mimika Sports Complex
(SMC) GOR Biliar GOR Futsal Mimika Gedung Eme Neme Yauware dan Wisma Atlet
Sedangkan lima venua berlokasi di Merauke yang meliputi GOR Hiad Sai Sirkuit Balap
Motor Distrik Tanah Miring Stadion Katalpal Mopah Lama Rumah Susun Balai PUPR
serta Rumah Susun Unmus Selain pembangunan venue-venue ini sektor konstruksi
juga meliputi pembangunan jalan trans Papua serta pengembangan obyek-obyek
Pariwisata sebagai pendukung penyelenggaraan PON XX
63 Sektor Potensial Daerah
Dilihat dari kontribusi
lapangan usaha perekonomian
Papua masih bergantung pada
sektor Pertambangan dan
Penggalian dengan porsi
sebesar 2827 persen yang
dilanjutkan dengan sektor
Konstruksi sebesar 1546
persen Dengan adanya
pandemi COVID-19 yang
mengakibatkan penurunan
kinerja sektor non tambang pemulihan ekonomi diharapkan dapat menyasar kepada
sektor non tambang yang memiliki pangsa tenaga kerja terbesar yakni sektor Pertanian
Kehutanan dan Perikanan dengan pangsa pasar sebesar 669 persen dari total tenaga
kerja Di samping itu meskipun berdasarkan analisis LQ tidak dikategorikan sebagai
sektor basisunggulan sektor ini memberikan kontribusi terbesar ketiga bagi
perekonomian Provinsi Papua yaitu sebesar 1230 persen Rincian pangsa PDRB
Provinsi Papua tahun 2020 dapat dilihat pada grafik 62
a) Perikanan
Berdasarkan RKPD Provinsi Papua Tahun 2020 Wilayah Pengelolaan
Perikanan (WPP) Papua terbagi menjadi dua yaitu perairan utara dan perairan selatan
Potensi pada Perikanan Tangkap dapat dilihat dari luasnya hamparan perairan Laut
Cendrawasih dan Pasifik seluas 11000 kmsup2 yang terletak di perairan utara Papua yang
merupakan kawasan kaya akan sumber daya perikanan Pelagis Besar (Tuna Paruh
Panjang Cakalang dan Tenggiri) Sedangkan perairan Laut Arafura seluas 14300 km
Grafik 62 Pangsa PDRB Provinsi Papua Tahun 2020
Sumber Bank Indonesia diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
98
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
di bagian selatan Papua merupakan kawasan yang kaya akan sumber daya Ikan
Demersal (Udang Kakap Bawal Pari Cucut dan Ikan lainnya) Namun mengingat
masih terbatasnya pemanfaatan potensi ini di Papua sumber daya alam yang melimpah
tersebut belum dapat dioptimalkan dalam mendukung perekonomian masyarakat dan
pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua
Selanjutnya besarnya potensi pada Perikanan Budidaya dapat dilihat dari
Kawasan Bentang Laut Papua yang memiliki potensi budidaya kelautan dan perikanan
dengan prioritas penanganan meliputi
Perikanan budidaya laut di Teluk Cendrawasih di Kabupaten dan Kota Jayapura
Perikanan budidaya air payau (tambak) di Sarmi dan Waropen
Perikanan budidaya air tawar (kolam) di Jayawijaya Kabupaten dan Kota Jayapura
Optimalisasi pemanfaatan atas sektor Pertanian ini antara lain dapat dilakukan dengan
Mengoptimalkan jalur perdagangan mendorong sertifikasi ekspor serta memanfaatkan
Cold Storage atas hasil tangkapan ikan Di samping itu dukungan pengadaan armada
kapal yang modern dapat dibiayai dengan APBD maupun pemanfaatan DAK Fisik
b) Pertanian Perkebunan dan Peternakan
Potensi pengembangan lahan pertanian di Papua masih terbuka sangat lebar
melalui klarifikasi status lahan untuk pembangunan pertanian oleh Pemerintah dan
masyarakat adat pengembangan infrastruktur pertanian termasuk jaringan irigasi
jaringan jalan pendukung pertanian pasar peningkatan SDM secara konsisten dan
terpadu dan pemberdayaan masyarakat untuk membangun sektor pertanian Dengan
mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lahan yang tersedia secara tepat dan lestari
dapat menjadikan Provinsi Papua sebagai sentra produksi pertanian di wilayah timur
Untuk mendukung permbiayaan usaha pertanian pemda dapat mendorong penyediaan
lembaga keuangan mikro serta bersinergi dengan Pemerintah Pusat antara lain dengan
memberikan kemudahan akses kepada petani melalui skema Kredit Usaha Rakyat
(KUR) dan Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) sebagau kredit program Pemerintah Pusat
c) Kehutanan
Papua adalah Provinsi yang memiliki hutan terluas di Indonesia dengan hutan
seluas 2503 ha Tiga Kabupaten dengan wilayah hutan terluas adalah Mamberamo
(270 ha) Asmat (229 ha) dan Boven Digoel (198 ha) Tanah Papua merupakan
penyumbang 50 persen keanekaragaman hayati di Indonesia sehingga menjaga
keberadaan hutan Papua berarti menjaga keanekaragaman hayati dan populasi seluruh
Orang Asli Papua (OAP) yang menggantungkan hidupnya dari sumberdaya alam dan
jasa ekosistem hutan (sumber wwwsuarapapuacom 2019) Hutan tersebut di
99
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
kelompokkan ke dalam 3 fungsi yaitu hutan lindung suaka alam dan hutan produksi
Hutan lindung dan suaka alam berfungsi untuk menjaga kelestarian alam seperti
pengaturan tata air dan tempat berlindung bagi flora fauna Hutan produksi dapat
dimanfaatkan untuk memproduksi kayu rotan gatah dan hasil hutan lainnya Luas
hutan produksi adalah 30 persen dari keseluruhan hutan di Papua Namun pemanfaatan
hutan ini juga belum dilakukan secara optimal Hal ini dapat dilihat dari masih rendahnya
porsi sektor Kehutanan pada PDRB Provinsi Papua
d) Pariwisata
Meskipun porsi Sektor Pariwisata dalam PDRB Lapangan Usaha Provinsi Papua
tidak signifikan namun berdasarkan hasil simulasi dengan Computer General
Equilibrium (CGE) pariwisata merupakan subsektor yang paling potensial karena
memberikan dampak yang cukup tinggi terhadap PDRB dan penyerapan tenaga kerja
Hal ini karena peningkatan sektor ini berpengaruh signifikan dalam peningkatan sektor
lain yaitu Industri Pengolahan Perdagangan Besar dan Eceran Transportasi dan
Pergudangan serta Informasi dan Komunikasi
Provinsi Papua memiliki beragam potensi pariwisata yang dapat menjadi potensi
unggulan daerah Beberapa Taman Nasional yang dimiliki oleh Provinsi Papua ialah
Taman Nasional Lorentz di Mimika Jayawijaya Puncak Jaya dan Asmat Taman
Nasional Wasur di Merauke dan Taman Naional Teluk Cendrawasih di Nabire Potensi
pariwisata tersebut belum dikelola secara maksimal sehingga belum memberikan
dampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat Pariwisata merupakan sektor
yang sangat potensial untuk dikembangkan mengingat Provinsi Papua ditunjuk sebagai
tuan rumah dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang akan dilaksanakan tahun
2021 Hal ini akan menjadi peluang banyaknya pengunjung dari luar daerah yang akan
datang ke Papua yang biasanya diikuti pula dengan meningkatnya kegiataan
perekonomian (hotel transportasi akomodasi souvenir dan lain-lain)
64 Tantangan Fiskal Regional Dalam Mendorong Potensi Ekonomi Daerah
641 Tantangan Fiskal Pemerintah Pusat
Tantangan fiskal utama yang dihadapi oleh Pemerintah Pusat dalam mendorong
potensi ekonomi daerah Papua adalah masih tingginya ketergantungan APBD pada
Pendapatan dari Pemerintah Pusat Dalam menjalankan amanah dari UU Nomor 21
tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua Pemerintah telah
memberikan dukungan dana berupa pengalokasian Dana Otsus Dana Otsus
merupakan salah satu jenis belanja Transfer ke Daerah dalam APBN yang ditentukan
setara 2 persen dari pagu Dana Alokasi Umum (DAU) nasional dan berlaku selama 20
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
100
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
tahun (2002-2021) Dana Otsus
diharapkan berperan sebagai
pendorong peningkatan
kesejahteraan masyarakat dan
pembangunan di Papua Namun
perkembangan beberapa
indikator masih menunjukkan
bahwa pertumbuhan
perekonomian Papua masih jauh
berada di bawah rata-rata
nasional Masih besarnya
alokasi dana Perimbangan dan
Transfer dari Pusat juga
menunjukkan belum terciptanya
kemandirian ekonomi Provinsi
Papua yang salah satu
indikasinya adalah masih
rendahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Papua Berdasarkan data realisasi APBD
Nasional tahun 2019 Papua menjadi Provinsi dengan jumlah PAD nomor 33 dari 34
Provinsi di Indonesia Peringkat Papua hanya lebih baik dari Papua Barat serta jauh
berada di bawah rata-rata rasio PAD Provinsi di Indonesia
642 Tantangan Fiskal Pemerintah Daerah
Rendahnya PAD di Papua menjadi salah satu indikasi belum optimalnya peran
kebijakan fiskal Pemda dalam memanfaatkan sektor unggulan potensi sumber daya
yang dimiliki Hal ini menjadi tantangan fiskal bagi Pemda Papua mengingat masih
kecilnya kontribusi Papua terhadap PDB Nasional meskipun memiliki sumber daya alam
yang cukup melimpah (Pertambangan Pertanian Kehutanan dan Perikanan) Struktur
Pendapatan Papua tahun 2020 tampak pada Grafik 64 dengan rincian meliputi
a) Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan sebesar 6493 persen yang terdiri
dari DAU DAK dan DBH Pajak
b) Transfer Pemerintah Pusat ndash Lainnya sebesar 2623 persen yang terdiri dari Dana
Otsus dan Dana Penyesuaian
c) PAD dengan porsi sebesar 542 persen yang terdiri dari Pajak Daerah Retribusi
Daerah Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dan PAD lainnya serta
Grafik 63 Perbandingan Rasio PAD antar Provinsi Tahun
2019
Sumber Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan diolah
101
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
d) Pendapatan Daerah Lain-lain sebesar 343 persen yang terdiri Transfer
Pemerintah Provinsi Transfer Bantuan Keuangan dan Lain-lain Pendapatan
Daerah yang Sah
Berdasarkan komposisi
tersebut tantangan fiskal yang
dihadapi oleh Pemda di Papua
adalah bagaimana
mengoptimalkan pemanfaatan
dari dana-dana perimbangan
dan transfer yang cukup besar
dari Pemerintah Pusat
Tantangan lain adalah upaya
meminimalisir pemanfaatan
penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa yang belum optimal danatau kurang tepat
sasaran Berdasarkan hasil koordinasi dengan para pemangku kepentingan di Papua
beberapa hal yang menjadi pertimbangan antara lain kesulitan akses transportasi dan
internet kondisi keamanan yang belum kondusif dan mudah terjadi konflik keterbatasan
SDM dan fasilitas infrastruktur kondisi demografi serta karakter masyarakat asli Papua
643 Sinkronisasi Kebijakan Fiskal Pusat-Daerah
Provinsi Papua merupakan satu dari tiga Provinsi (selain Papua Barat dan Aceh)
yang masih mendapatkan dukungan dana berupa pengalokasian Dana Otsus dalam
APBN sd tahun 2021 Untuk mendukung keberhasilan pemanfaatan dana Otsus dan
pertumbuhan ekonomi di Papua diperlukan optimalisasi sinergi dan sinkronisasi
kebijakan fiskal antara Pemerintah Pusat dan Daerah melalui sebuah perencanaan yang
terintegrasi Meskipun terdapat indikasi penyaluran yang kurang tepat sasaran namun
penghentian Dana Otsus pada saat ini dapat menimbulkan konflik baru di Provinsi
Papua Oleh sebab itu perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam tentang efektivitas
dan keberlanjutan penyaluran Dana Otsus di Papua dengan mengoptimalkan peran
fiskal dari Pemerintah Pusat dan Daerah agar berperan dalam peningkatan PAD serta
pertumbuhan ekonomi di Provinsi Papua Di samping itu sinergi tersebut juga dapat
dilakukan dengan mengoptimalkan peran Kanwil DJPb Papua untuk bersinergi dengan
Pemda dalam monev penyaluran DFDD pelaksanaan program PEN serta pembinaan
dalam penyaluran Kredit Program di Provinsi Papua
Di samping itu sinkronisasi kebijakan fiskal juga ditunjukkan dalam masa
persiapan acara PON XX Kegiatan tersebut memerlukan biaya yang sangat besar
Grafik 64 Struktur Pendapatan Provinsi Papua
Sumber SIKD diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
102
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
dalam pembangunan sarana dan infrastrukturnya sehingga membutuhkan sinkronisasi
anggaran dari APBD dan APBN Pemprov Papua mengalokasikan dana APBD lebih dari
Rp38 triliun untuk pembangunan dan renovasi lokasi pertandingan PON XX
Pengalokasian anggaran dimulai sejak tahun 2016 sebesar Rp2286 miliar tahun 2017
sebesar Rp4472 miliar tahun 2018 sebesar Rp8793 miliar tahun 2019 sebesar Rp22
triliun serta tahun 2021 sebesar Rp2 triliun Pemerintah pusat juga mengalokasikan
dana APBN sebesar Rp23 triliun untuk mendukung pembangunan arena PON tersebut
Pembangunan sarana PON XX yang membutuhkan dana terbesar adalah
Stadion Papua Bangkit yang didanai oleh APBD Provinsi Papua senilai Rp 13 triliun dan
diresmikan pada tanggal 23 Oktober 2020 Stadion Papua Bangkit diklaim sebagai
stadion terbaik dan termegah kedua yang ada di Indonesia setelah Stadion Gelora Bung
Karno (GBK) Stadion ini memiliki kapasitas 40000 penonton dimana seluruh fasilitas
stadion telah berstandar internasional Desain stadion ini disesuaikan dengan budaya
masyarakat Papua yaitu Honai Karena keunggulannya Stadion Papua Bangkit
merupakan salah satu nominasi Stadion Terbaik Dunia 2019 oleh media online asal
Polandia (Press Release Peresmian Stadion Papua Bangkit 2020)
Di samping pemanfaatan alokasi APBN dari Kementerian PUPR masyarakat
Papua juga dapat memanfaatkan APBN melalui penyaluran DAK Fisik Dana Desa atau
penyaluran kredit program kepada UMKM Pemanfaatan ini antara lain dengan
mengoptimalkan peran Pemda dalam penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa dengan
prioritas untuk mendukung pembangunan sarana fisik di daerah-daerah sekitar
penyelenggaraan kegiatan PON Optimalisasi peran Pemda juga diperlukan dalam
pelaksanaan sinergi pelaksanaan KUR dan Pembiayaan UMi Kedua kredit program
dimaksud dapat dimanfaatkan oleh UMKM untuk menciptakan peluang usaha dalam
kegiatan PON XX Peluang usaha tersebut antara lain di sektor pariwisata transportasi
perdagangan maupun produksiindustri pengolahan pembuatan souvenir-souvenir
R o c h m a d A T SK e p a l a B i d a n g P P A I I
K a n w i l D J P b P r o v i n s i P a p ua
BAB VIItematik kajian fiskal (pen-apbd)
Pandemi Covid19 benar-benar memukulperekonomian Nasional bahkan Dunia
Dengan s inergi yang kuat antara PemerintahPusat Pemerintah Daerah Papua danMasyarakat dalam mengawal st imulusekonomi melalu i berbagai program PC-PEN
diharapkan mampu membangkitkan UMKMPapua sebagai penopang perekonomianmasyarakat Papua amp Indonesia
Sumber Foto Kanwil DJPb Provinsi Papua
103
Rumput Mei Walesi Photo Credit Jiwa (KPPN Wamena)
71 Pemanfaatan Refocusing APBD Untuk PC-PEN di Daerah
andemi yang terjadi di sepanjang tahun 2020 menjadi tantangan yang berat
bagi pemerintah baik itu pemerintah pusat maupun daerah Dampak dari
pandemi Covid-19 bukan hanya pada kesehatan masyarakat namun juga
dampak ekonomi pada masyarakat atau UMKM Pembatasan sosial yang
dilakukan untuk mencegah tingkat penularan Covid-19 menimbulkan dampak lain di
sektor ekonomi Guna meredam dampak tersebut respon fiskal yang adaptif sangat
diperlukan oleh pemerintah
Pemerintah pusat telah
menyediakan anggaran lebih
dari Rp600 triliun pada tahun
anggaran 2020 yang digunakan
untuk program PEN Selain itu
Pemerintah Provinsi Papua juga
telah melakukan refocusing
anggaran sesuai dengan Inpres
No 4 Tahun 2020 Inpres
P
Grafik 71 Alokasi dan Realisasi Total Pencegahan dan
Penanganan Covid-19 Pemprov Papua (dalam miliar)
Sumber Kemendagri diolah
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB VII
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
(TEMATIK)
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
104
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
tersebut mengharuskan seluruh KementerianLembaga serta Pemerintah Daerah untuk
melakukan refocusing anggaran Poin pertama dari Inpres No 4 Tahun 2020 adalah
mengutamakan penggunaan alokasi anggaran yang telah ada untuk kegiatan-kegiatan
yang mempercepat penanganan Covid-19 (Refocussing kegiatan dan realokasi
anggaran)
Pemerintah Provinsi
Papua telah mengalokasikan
anggaran untuk pencegahan
dan penanganan Covid-19
sebesar Rp21872 miliar
Sepanjang tahun anggaran
2020 alokasi anggaran tersebut
telah direalisasikan sebesar
Rp21539 miliar atau sebesar
985 persen dari total anggaran
yang di alokasikan Alokasi
tersebut digunakan untuk belanja pada bidang kesehatan penyediaan jaring pengaman
sosial (social safety net) dan penanganan dampak ekonomi
Belanja pada bidang Kesehatan dalam rangka menghadapi pandemi Covid-19
dilaokasikan sebesar Rp8713 miliar atau 398 persen dari alokasi total untuk
pencegahan dan penanggan Covid-19 pemerintah Provinsi Papua Dari total alokasi
tersebut telah direalisasikan sebesar Rp8713 miliar atau 1000 persen
Selain belanja untuk
bidang kesehatan alokasi
anggaran pemulihan ekonomi
yang berasal dari anggaran
daerah juga digunakan untuk
jaring pengaman sosial Total
alokasi untuk jaring pengaman
sosial sebesar Rp7841 miliar
atau sebesar 243 persen dari
total alokasi Sepanjang tahun
anggaran 2020 anggaran jaring
pengaman sosial telah direalisasikan sebesar Rp7841 miliar atau sebesar 1000
persen
Grafik 72 Alokasi dan Realisasi Belanja Bidang Kesehatan
Penanganan Covid-19 Pemprov Papua (dlm miliar)
Sumber Kemendagri diolah
Grafik 73 Alokasi dan Realisasi Belanja Jaring Pengaman
Sosial Penanganan Covid-19 Pemprov Papua (dlm miliar)
Sumber Kemendagri diolah
105
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Penanganan dampak
ekonomi di daerah juga
termasuk salah satu yang
diperhatikan oleh pemerintah
Alokasi untuk penanganan
dampak ekonomi di Provinsi
Papua mencapai Rp5318 miliar
atau 243 persen dari alokasi
yang ada Sampai dengan akhir
tahun anggaran 2020 telah
direalisasikan sebesar Rp4985
miliar atau setara dengan 937 persen dari alokasi yang ditetapkan
72 Efektifitas PEN di Papua Menurut Persepsi Masyarakat Penerima Manfaat
Program PEN yang dikucurkan oleh pemerintah baik pemerintah pusat maupun
daerah dalam rangka penangganan dampak pandemi Covid-19 telah berlangsung
berbulan-bulan Sebagaimana tujuan diadakannya program PEN adalah untuk
membantu meringankan beban masyarakat atau UMKM yang terdampak Sehingga
diharapkan dapat membantu kelangsungan hidup maupun usahanya Oleh karena itu
Kanwil DJPb Provinsi Papua membuat kajian mengenai persepsi masyarakat terhadap
efektifitas program PEN yang telah dilaksanakan selama ini
721 Sumber Data Jumlah dan Metode Pengambilan Sampel
Data yang digunakan dalam kajian ini adalah data primer yang berasal dari hasil
survei yang dilakukan di lingkup Provinsi Papua Survei dilakukan dengan cara
mewawancarai responden yang dilakukan oleh petugas dari KPPN di wilayah kerja
masing-masing Berikut ini adalah jumlah sampel yang diambil pada masing-masing
KPPN di wilayah kerja Kanwil DJPb Provinsi Papua
Tabel 71 Jumlah Sampel Masing-Masing Wilayah Kerja KPPN
No Wilayah Kerja Jumlah Sampel
1 KPPN Jayapura 8
2 KPPN Wamena 6
3 KPPN Timika 6
4 KPPN Merauke 9
5 KPPN Nabire 6
6 KPPN Serui 6
6 KPPN Biak 5
Jumlah 46 Sumber Kanwil DJPb Provinsi Papua diolah
Grafik 74 Alokasi dan Realisasi Belanja Penangganan
Dampak Ekonomi Covid-19 Pemprov Papua (dlm miliar)
Sumber Kemendagri diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
106
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
Responden yang dipilih adalah OrangKeluarga yg menerima manfaat dari Program
PEN diantaranya Program Perlinsos (BLT Desa Bantuan Pangan non Tunai BST atau
Bansos Beras) Padat Karya Sektoral KementerianLembaga UMKM (Subsidi Bunga
UMKM atau BPUM)
Pengambilan sampel dalam kajian ini dilakukan dengan mempertimbangkan
kecukupan sampel sumber daya yang dimiliki serta keterbatasan waktu dalam
melakukan survei Sehingga dengan mempertimbangkan hal tersebut didapatkan
jumlah sampel 44 sampel yang diambil 7 wilayah KPPN yang ada dibawah Kanwil DJPb
Provinsi Papua Jumlah tersebut sudah memenuhi syarat Central Limit Theorem yang
mengatakan bahwa apabila jumlah sampel yang diambil lebih besar daripada 30 sampel
maka sampel tersebut telah merepresentasikan populasinya Teknik sampling yang
digunakan adalah purposive sampling dimana teknik sampling ini adalah non-random
sampling Purposive sampling dilakukan dengan menetapkan ciri-ciri khusus sampel
yang akan diambil oleh peneliti sehingga mampu menjawab persoalan yang akan diteliti
Menurut Sugiyono (2010) purposive sampling merupakan teknik untuk menentukan
sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data
yang diperoleh nantinya bisa lebih representatif Berikut ini adalah variabel laten dan
indikator yang digunakan dalam penelitian ini
Tabel 72 Variabel Laten dan Indikator Yang Digunakan
KETAHANAN KELUARGA (η1)
Y11 Ketahanan Fisik Keluarga (Selalu bisa makan setiap hari)
Y12 Ketahanan Ekonomi Keluarga (Tabungan tidak tergerus dan digunakan seluruhnya dlm
masa pandemi atau tidak menambah hutang jika tidak memiliki tabungan)
Y13 Ketahanan Psikologis (Tetap memiliki motivasi hidup tidak stress menghadapi tekanan
keadaan di masa Pandemi kondisi keluarga tetap harmonis)
EFEKTIVITAS PEN (η2)
Y21 Bantuan PEN memberikan dampak positif terhadap kondisi ekonomi masyarakat terdampak
Y22 Jumlah bantuan yang diberikan cukup membantu mencukupi kebutuhan pokok kehidupan
sehari
Y23 Saya merasa bantuan PEN masih diperlukan sampai dengan kondisi ekonomi membaik dan
normal
KEMANFAATAN PEN (ξ1)
X11 Dengan adanya bantuan PEN saya dapat tetap mempertahankan kehidupan keluargausaha
saya
X12 UsahaKehidupan saya dapat terancam akibat Covid-19 apabila tidak ada bantuan PEN
X13 Saya dapat optimis melewati tantangan ekonomi di masa pandemi dengan bantuan PEN
X14 Jika tidak ada bantuan PEN mungkin saja saya memenuhi kebutuhan dengan berhutang
KETAJAMAN SASARAN PEN (ξ2)
X21 Pemerintah telah tepat memberikan bantuan PEN kepada masyarakat saat terjadi pandemi
Covid-19
X22 Pemberian bantuan PEN sudah tepat kepada yg membutuhkan
X23 Saya rasa hampir tidak ada penyalahgunaan bantuan PEN ini
107
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
MEKANISME PENYALURAN PEN (ξ3)
X31 Persyaratan yg harus dipenuhi oleh calon penerima bantuan cukup mudah dan tidak
merepotkan
X32 Proses yg dilakukan untuk mendapatkan bantuan PEN sangat mudah dan tidak bertele-tele
X33 Informasi seputar bantuan PEN mudah didapatkan dan dicari
X34 Tidak terdapat pungutan liar yg dilakukan oleh oknum tertentu
X35 Penyaluran bantuan dilakukan sesuai dengan waktu yg ditetapkan tidak terlambat
PERAN PENYALUR PEN (ξ4)
X41 Lembaga penyalur (Dinas terkait Bank Lembaga Pembiayaan dll) memberikan informasi dan
edukasi terkait bantuan yg diterima
X42 Informasi yg diberikan Lembaga Penyalur lengkap dan mudah dimengerti
X43 Lembaga Penyalur berperan aktif dalam proses penyaluran
X44 Lembaga Penyalur tidak menyulitkan proses untuk mendapatkan fasilitas bantuan
X45 Pejabat (RT RW Kepala Kampung atau Kepala Dinas) memilih penerima bantuan dengan
adil (tidak pilih kasih karena hubungan tertentu)
X46 Lembaga penyalur proaktif dalam menanggapi pertanyaan dan permasalahan di lapangan
722 Metode Analisis Data
Dalam ilmu statistika data yang diperoleh dari hasil survei sebelum diolah harus
dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas data terlebih dahulu Cara paling umum
untuk validitas data adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut
1 1 1
2 2
2 2
1 1 1 1
n n n
i i i i
i i i
n n n n
i i i i
i i i i
n x y x y
r
n x x n y y
Dimana r adalah korelasi antara skor xi adalah skor variabelskor butir responden ke-i
yi adalah skor total variabel skor faktor responden ke-I dan n adalah jumlah responden
Nilai korelasi yang dihasilkan dari setiap pertanyaan dengan skor total akan
dibandingkan dengan nilai tabel dengan taraf signifikan tertentu Apabila nilai korelasi
yang dihasilkan lebih besar daripada nilai tabel maka butir pertanyaan tersebut
signifikan (dapat dipahami dan mengukur seharusnya) Selanjutnya dilakukan
pengujuan reliabilitas dengan menghitung alpha-cronbach Reliabilitas merupakan
indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya dan diandalkan
(Singarimbun 1989) Rumus alpha-cronbach adalah sebagai berikut
2
1
21
1
k
i
iii
k
sk
rk s
Dimana rii adalah reliabilitas instrumen k Jumlah item pertanyaan s2i varians skor setiap
variabel dan s2k varians total Semakin tinggi nilai alpha-cronbach maka semakin
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
108
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
reliabilitas kuisioner dan semakin reliabel juga data yang diperoleh Setelah data yang
diperoleh dinyatakan valid dan reliabel selanjut dilakukan analisis Structural Equation
Modeling (SEM) SEM adalah metode statistika multivariat yang banyak digunakan untuk
mengatasi masalah dasar dalam pengambilan keputusan dalam ilmu-ilmu sosial dan
perilaku dan berkembang dalam disiplin ilmu lainnya yaitu melalui pengukuran-
pengukuran yang melibatkan variabel-variabel yang tidak dapat diukur secara langsung
sehingga memerlukan variabel indikator sebagai variabel yang dapat diukur Komponen
utama SEM ada 3 diantaranya jenis variabel jenis model dan jenis kesalahan
Gambar 71 Model Konseptual Penelitian
Penggunaan metode SEM berbasis kovarian mempunyai kelemahan berdasarkan
asumsi parametric yang harus berdistribusi normal Jumlah sampel yang digunakan pada
SEM berbasis kovarian harus berkisar antara 200 sampai 800 (Ghozali 2008) Untuk
menangani kelemahan tersebut dapat menggunakan algoritma Partial Least Square
(PLS) pada analisis SEM yang digunakan PLS merupakan salah satu metode dalam
analisis SEM yang powerfull Algoritma PLS dapat diterapkan pada semua skala data
tidak membutuhkan asumsi dan tidak harus menggunakan sampel dalam jumlah yang
Kemanfaatan PEN
(ξ1)
X11
X113
Ketajaman Sasaran
PEN (ξ2)
X21
X24
Mekanisme
Penyaluran PEN (ξ3)
X31
X35
Efektifitas PEN
(η1)
Y11
Y113
Ketahanan
Keluarga
(η2)
Y21
Y213
Peran Penyalur PEN
(ξ3)
X41
X46
109
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
besar Kelemahan dari PLS adalah distribusi data yang tidak diketahui sehingga
signifikansi statistik tidak dapat dinilai Namun kelemahan ini dapat diatasi dengan
menggunakan resampling atau bootstrap (Ghozali 2011) Berikut ini merupakan diagram
jalur model konseptual yang menggambarkan hubungan antara variabel laten serta
variabel laten dengan indikatornya
Untuk mengukur dimensi-dimensi yang membentuk sebuah faktor diperlukan
model pengukuran (outer model) Model ini merepresentasikan dugaan hipotesis yang
sudah ada sebelumnya yaitu hubungan antara indicator dengan faktornya dan dievaluasi
dengan analisis faktor konfirmatori atau Confirmatory Factor Analysis (CFA) Berikut ini
persamaan model indikator reflektif
( x1) ( x ) ( x1) ( x1)p x p n n p X Λ ξ δ
( x1) ( x ) ( x1) ( x1)q y q m m q Y Λ η ε
Dimana
X indikator untuk variabel laten eksogen
Y indikator untuk variabel laten endogen
ξ vektor variabel laten eksogen
η vektor variabel laten endogen
xΛ matriks loading yang menggambarkan hubungan variabel laten eksogen dengan
indikatornya
yΛ matriks loading yang menggambarkan hubungan variabel laten endogen dengan
indikatornya
xδ vektor kesalahan pengukuran pada variabel indikator eksogen
yε vektor kesalahan pengukuran pada variabel indikator endogen
Selain outer model terdapat inner model yang menghubungkan variabel laten
dengan variabel laten lainnya didasarkan pada teori substansi dari penelitian Hubungan
antar variabel laten dapat dituliskan pada persamaan sebagai berikut
( x1) ( x ) ( x1) ( x ) ( x1) ( x1)m m m m m n n m η B η Γ ξ ζ
Dimana
η vektor variabel laten endogen
B matriks koefisien pengaruh variabel laten endogen
Γ matriks koefisien jalur yang menghubungkan variabel laten eksogen dengan
variabel laten endogen
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
110
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
ξ vektor variabel laten eksogen
ζ vektor kesalahan pengukuran struktural
m banyak variabel laten endogen
n banyak variabel laten eksogen
Setelah model didapatkan diperlukan evaluasi untuk outer model dan inner
model Evaluasi outer model menggunakan convergent validity dan composite reability
sedangkan evaluasi inner model menggunakan R-Square
2
1
2
1 1
j
j j
K
jk
k
K K
jk jk
k k
CR
var e
Ukuran tersebut dapat diterima keandalannya apabila koefisien variabel latennya
bernilai lebih besar dari 070 (Chin1998) Sedangkan untuk mengurangi ketidakandalan
SEM-PLS (Structural Equation Modeling ndash Partial Least Square) digunakan resampling
bootstrap dengan statistik uji sebagai berikut
2
( ) ()
1
ˆ ˆ
ˆˆ ( )1
ˆ ˆ dimana
ˆˆ ( )
B
b
b
B
B
B
seB
Tse
dimana
B jumlah sampel bootstrapping
( )ˆ
b statistik data asli
() dihitung dari sampel ulang ke-b untuk b = 12B
723 Analisis Structural Equation Modeling ndash Partial Least Square (SEM-PLS)
Responden yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 46 orang yang
menerima bantuan PEN selama kurun waktu 2020 Dari total responden tersebut
sebanyak 913 persen responden menyatakan bahwa setuju dengan sistem pemberian
bantuan yang sekarang dijalankan Sedangkan 87 persen sisanya tidak setuju dengan
mayoritas alasan kurang terorganisir dengan baik dilevel teknis pelaksanaannya
Analisis SEM-PLS yang digunakan memiliki langkah konseptualisasi model konstruksi
diagram jalur konversi diagram jalur ke dalam sistem persamaan estimasi parameter
model evaluasi model dan pengujian hipotesis resampling bootstrap Rancangan
model konseptual yang meliputi model pengukuran (outer model) dan model struktural
111
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
(inner model) kemudian
dituangkan kedalam path
diagram yang akan menjelaskan
pola hubungan antara variabel
laten dan nindikator yang
digunakan Kemudian path
diagram tersebut akan
dikonversi kedalam bentuk
persamaan dan dilakukan
estimasi parameter model
a Validity Test
Evaluasi model dilakukan untuk mendapatkan variabel yang valid dan reliabel
Berikut ini adalah path diagram yang memuat koefisien loading factor masing-masing
indikator dengan variabel latennya
Gambar 72 Diagram Jalur Persamaan Struktural
Output SmartPLS
Grafik 75 Rasio Responden SetujuTidak Terhadap Sistem
Pemberian Bantuan Saat Ini
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
112
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
Nilai loading factor antar variabel laten dengan setiap indikatornya digunakan
untuk pengujian validitas Nilai loading factor yang dimiliki antara seluruh indikator
dengan variabel latennya harus diatas 070 Apabila ada indikator yang memiliki nilai
dibawah 070 maka indikator tersebut harus dihilangkan Terdapat 3 indikator yang
harus dihilangkan karena tidak memenuhi uji validitas yaitu X12 X13 dan X34 Indikator
ldquoUsahaKehidupan saya dapat terancam akibat Covid-19 apabila tidak ada bantuan
PENrdquo dan ldquoSaya dapat optimis melewati tantangan ekonomi di masa pandemi dengan
bantuan PENrdquo untuk mengukur variabel laten Kemanfaatan PEN dinyatakan tidak valid
dalam penelitian ini Begitu juga indikator ldquoTidak terdapat pungutan liar yg dilakukan oleh
oknum tertenturdquo dinyatakan tidak valid untuk mengukur variabel laten Mekanisme
Penyaluran PEN
Berikut ini diagram jalur persamaan struktural setelah dihilangkan 3 indikator
yang tidak valid
Hasil running data kedua telah menghasilkan nilai loading factor yang lebih besar
dari 070 untuk seluruh indikatornya Sehingga dapat disimpulkan bahwa convergent
validity dari setiap indikator telah valid dalam mengukur variabel laten Selanjutnya
melihat discriminant validity untuk memastikan setiap variabel laten benar-benar
Gambar 73 Diagram Jalur Persamaan Struktural Tahap 2
Output SmartPLS
113
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
berbeda dan unik dibanding variabel laten lain Salah satu metodenya adalah dengan
menggunakan Fornell-Larcker Criterion Berikut ini hasil perhitungan dari Fornell-Larcker
Criterion pada seluruh variabel laten
Tabel 73 Fornell-Larcker Criterion
Y2 X1 Y1 X2 X3 X4
Y2 092
X1 077 094
Y1 072 064 086
X2 056 062 050 083
X3 072 075 068 067 085
X4 067 060 044 058 085 087
Output SmartPLS
Berdasarkan hasil dari perhitungan Fornell-Larcker Criterion pada tabel diatas
menunjukkan korelasi antar semua variabel laten Nilai korelasi variabel laten dengan
variabel laten itu sendiri harus lebih besar daripada korelasi dengan variabel laten
lainnya Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel laten telah
memenuhi discriminant validity karena nilai korelasi variabel laten dengan variabel laten
itu sendiri seluruhnya lebih besar daripada korelasi dengan variabel laten lainnya
b Reliability Test
Pengujian reliabilitas diperlukan untuk melihat apakah indikator telah reliabel
atau handal dalam mengukur variabel latennya Reliabilitas dapat diukur dengan
menghitung nilai croncbachrsquos alpha dan composite reliability Indikator dapat
disimpulkan reliabel jika nilai croncbachrsquos alpha ge 050 dan composite reliability ge 070
Tabel 74 Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel Laten Cronbachs Alpha Composite Reliability
Kemanfaatan PEN 0865 0943
Ketajaman Sasaran PEN 0773 0868
Mekanisme Penyaluran PEN 0869 0912
Peran Penyalur PEN 0937 0951
Efektivitas PEN 0909 0943
Ketahanan Keluarga Penerima Manfaat 0825 0896
Output SmartPLS
Tabel diatas menunjukkan nilai cronbachrsquos alpha dari seluruh variabel laten
menunjukkan nilai diatas 050 Sedangkan nilai dari composite reliability seluruh variabel
laten diatas 070 Hal ini menunjukkan setiap variabel indikator telah reliabel dalam
mengukur variabel latennya
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
114
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
c Evaluasi Model Struktural (Inner Model)
Setelah evaluasi model pengukuran (outer model) valid dan reliabel selanjutnya
dilakukan evaluasi model struktural (outer model) Evaluasi outer model dilakukan untuk
mengevaluasi hubungan antar variabel laten Ukuran yang digunakan untuk
mengevaluasi outer model adalah R-Square Nilai R-Square menunjukkan seberapa
besar kemampuan variabel laten eksogen dapat menjelaskan variasi pada variabel laten
endogen
Tabel 75 R-Square Variabel Laten Endogen
Variabel Laten Endogen R-Square R-Square Adjusted
Efektifitas PEN 0668 0636
Ketahanan Keluarga Penerima Manfaat 0519 0596
Output SmartPLS
Berdasarkan tabel diatas nilai R-Square dari variabel laten endogen Efektifitas
PEN sebesar 668 persen Hal ini berarti bahwa variasi Efektifitas PEN dapat dijelaskan
sebesar 668 persen oleh keempat variabel laten eksogen yang digunakan Sedangkan
332 persen sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar model Sedangkan nilai R-Square
variabel laten endogen Ketahanan Keluarga Penerima Manfaat sebesar 519 persen dan
R-Square Adjusted sebesar 596 persen Hal tersebut berarti bahwa variasi variabel
laten endogen Ketahanan Keluarga dapat dijelaskan oleh variabel Efektivitas PEN
sebesar 519 persen sedangkan 481 persen sisanya dijelaskan oleh variabel lain
724 Pengujian Hipotesis Resampling Bootstrap
Pengujian hipostesis ini digunakan untuk menunjukkan tingkat signifikansi
parameter dari variabel indikator pada outer model serta pada inner model Signifikansi
parameter pada inner model dilakukan dengan melakukan replikasi sampel sejumlah
500 Berikut ini adalah hasil pengujian t-statistics pada inner model
Tabel 76 Hasil Pengujian Hipotesis Model Struktural
Variabel Original Sample T- Statistics
Efektivitas PEN rarr Ketahanan Keluarga 0721 7725
Kemanfaatan PEN rarr Efektivitas PEN 0560 3176
Ketajaman Sasaran PEN rarr Efektivitas PEN 0023 0136
Mekanisme Penyaluran PEN rarr Efektivitas PEN 0015 0053
Peran Penyalur rarr Efektivitas PEN 0314 1310
Output SmartPLS
Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 50 persen sehingga nilai t-tabelnya
adalah 196 Berdasarkan tabel diatas nilai t-statistics pada variabel Efektivitas PEN
terhadap Ketahanan Keluarga bernilai 7725 dimana nilai tersebut lebih besar daripada
196 Sehingga pengaruh variabel Efektivitas PEN terhadap Ketahanan Keluarga
signifikan dengan nilai Original Sample nya sebesar 0721 Dari nilai tersebut dapat
115
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
disimpulkan program PEN di Papua telah efektif membantu Ketahanan Keluarga
Penerima Manfaat sebesar 721 persen Persamaan structural diperoleh sebagai
berikut
1 1 2 3 4 1
2 1 2
0560 0023 0015 0314
0721
Seluruh variabel laten eksogen memiliki pengaruh positif terhadap variabel laten
endogen Efektivitas PEN Meskipun demikian hanya hubungan antara Kemanfaatan
PEN dengan Efektifitas PEN yang signifikan Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai t-
statistics sebesar 3176 yang lebih besar dari 196 Variabel laten eksogen Ketajaman
Sasaran PEN Mekanisme Penyaluran PEN dan Peran Penyalur terhadap Efektifitas
PEN tidak signifikan dalam penelitian ini Hal ini perlu menjadi perhatian stakeholder
terkait untuk meningkatkan ketajaman sasaran PEN Mekanisme Penyaluran PEN dan
Peran Penyalur PEN
725 Importance-Performance Analysis
Importance-Performance Analysis (IPA) digunakan untuk memetakan pola
hubungan antara kinerja dan kepentingan dari masing-masing indikator yang ditawarkan
dan kesenjangan antara kinerja dengan harapan dari indikator-indikator tersebut IPA
berfungsi menampilkan informasi tentang indikator pelayanan yang menurut stakeholder
Gambar 74 Cartesius Diagram Importance-Performance
Output SPSS
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
116
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
mempengaruhi kepuasan dan kinerjanya Gap (+) positif diperoleh bila skor persepsi
kinerja lebih besar dari harapan sebaliknya gap (-) negatif diperoleh bila skor persepsi
harapan lebih besar daripada kinerja
Berdasarkan diagram kartesius diatas terdapat juga 10 indikator yang memiliki
performance tinggi dengan importancenya yang juga tinggi sehingga perlu
dipertahankan untuk ke-10 indikator ini Disamping itu terdapat 2 indikator yang memiliki
skor importance tinggi namun skor performance yang tidak terlalu tinggi yaitu X23 dan
X46 Indikator tersebut harus mendapatkan perhatian ekstra dari stakeholder terkait untuk
meningkatkan performancenya Indikator X23 (Saya rasa hampir tidak ada
penyalahgunaan bantuan PEN) memiliki skor performance yang cukup rendah Hal ini
menunjukkan dari responden yang disurvei mayoritas masih mempunyai persepsi
terdapat beberapa penyalahgunaan bantuan PEN Hal ini perlu menjadi perhatian pada
level teknis pelaksanaan agar tidak lagi menimbulkan persepsi yang kurang baik di mata
masyarakat umum
PENUTUP
BAB VIIIBIDANG PPA IIKANWIL DJPBPROVINSI PAPUAWhat we need is a way toidentify the areas of effectiveness(of possible significant results)and a method for concentrating ofthem
~ Dr Peter F Drucker
Sumber Foto Rifqi Ahmad R
117
Noken Papua Photo Credit Jiwa (KPPN Wamena)
81 KESIMPULAN
Dari uraian bab-bab sebelumnya dapat disampaikan kesimpulan Kajian Fiskal
Regional Tahunan Provinsi Papua Tahun 2020 sebagai berikut
1 Selama tahun 2020 perekonomian Papua tumbuh sebesar 232 persen dengan
penyumbang terbesar dari sisi produksi berasal dari kategori pertambangan dan
penggalian sebesar 1662 persen Namun jika tanpa memasukkan sektor
Pertambangan dan Penggalian ekonomi Papua mengalami kontraksi sebesar -315
persen yang mengindikasikan bahwa perekonomian Papua masih mengalami
ketergantungan pada satu sektor tersebut
2 Dalam pelaksanaan APBN realisasi pendapatan negara di Papua mencapai 958
triliun mengalami kenaikan sebesar 64 persen dibanding tahun sebelumnya dengan
pendapatan tertinggi berasal dari Pendapatan Perpajakan khususnya dari PPh
Pasal 21 Sedangkan untuk realisasi belanja Negara tahun 2020 mencapai Rp5581
triliun atau 979 persen dari alokasi pagu dengan pembagian 953 persen berasal
dari realisasi Belanja KL dan 989 persen berasal dari realisasi TKDD
3 Dalam pelaksanaan APBD realisasi pendapatan daerah di Papua mengalami
penurunan sebesar 1845 persen yaitu Rp4338 triliun Sedangkan belanja daerah
juga mengalami penurunan realisasi sebesar 1484 persen yaitu Rp4213 triliun
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB VIII
PENUTUP
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
118
PENUTUP
Turunnya pendapatan dan belanja APBD lebih disebabkan karena adanya
perubahan situasi dan kebijakan akibat Pandemi Covid-19
4 Hasil analisis terhadap program PC-PEN diketahui bahwa efektivitas program PEN
bermanfaat di masyarakat baik dari sisi Manfaat Ketajaman Sasaran Mekanisme
Penyaluran Peran Penyalur Efektivitas dan Ketahanan KPM Namun ada hal unik
yang didapat dari hasil analisis bahwa sebagian responden masih mempunyai
persepsi terdapat beberapa penyalahgunaan bantuan PEN sehingga hal tersebut
perlu menjadi perhatian pada level teknis pelaksanaan program PEN agar tidak
menimbulkan persepsi yang kurang baik di mata masyarakat
5 Beberapa tantangan yang dihadapi Papua dengan adanya pandemi COVID-19
antara lain (1) Sebagai dampak kebijakan pembatasan sosial yang diterapkan
kinerja perekonomian nontambang tidak dapat tumbuh sesuai kapasitasnya dan (2)
Pemulihan ekonomi Papua dari beberapa lapangan usaha terhambat oleh
penurunan pergerakan masyarakat akibat pembatasan akses tranportasi
82 REKOMENDASI
Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan yang diambil dapat diberikan
beberapa rekomendasi sebagai berikut
a Untuk Pemerintah Daerah
1 Pemerintah Daerah perlu menggali potensi alamsumber-sumber yang dapat
memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan PDRB Papua sehingga mengurangi
ketergantungan pada sektor penggalian dan pertambangan yang selama ini menjadi
andalan
2 Dalam rangka penganggaran belanja kesehatan dan belanja pendidikan
pemerintah daerah perlu memperhatikan mandatory spending sesuai peraturan
perundang-undangan dimana alokasi belanja kesehatan minimal dialokasikan
sebesar 10 persen belanja pendidikan minimal sebesar 20 persen dari total belanja
dan belanja infrastruktur minimal 25 persen dari total DTU
3 Dalam rangkan penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)
pemda harus meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan pemerintah pusat agar
PEN yang diberikan sebagai stimulus ekonomi kepada masyarakat dapat
bermanfaat secara optimal
b Untuk Pemerintah Pusat
1 Melaksanakan Intensifikasi dan ekstensifikasi perpajakan secara optimal agar
meningkatkan penerimaan perpajakan di daerah
119
PENUTUP
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
2 Kebijakan alokasi anggaran terutama transfer ke daerah harus disempurnakan
untuk memastikan bahwa tidak hanya alokasi anggaran ke daerah yang tepat
namun eksekusi atas anggaran tersebut juga harus optimal
3 Terus melakukan penyempurnaan proses pelaksanaan anggaran agar proses
penyaluran APBN ke daerah termasuk di dalamnya DAK Fisik Dana Desa dan
BOS dapat dilaksanakan dengan optimal
4 Mengoptimalkan program-program untuk memberdayakan ekonomi mikro seperti
KUR dan UMi serta menciptakan program-program baru untuk menggerakkan
ekonomi rakyat yang bersifat kedaerahan atau dengan mempertimbangkan unsur
kearifan lokal di daerah
5 Meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan berbagai pihak yang terkait dengan
program PC-PEN agar kinerja Penanggulangan COVID-19 dan penyaluran PEN
lebih optimal tepat sasaran serta akuntabel sehingga manfaat PEN benar-benar
dirasakan oleh seluruh masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19
DAFTAR PUSTAKA
Buku Pedoman Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (2015) Jakarta Badan Pusat
Statistik
Chin W (1998) The Partial Least Squares Approach for Structural Equation Modeling
Modern Method for Business Research (pp 295-236) London Lawrence Erlbaum
Associates
Direktur Keuangan amp Manajemen Risiko (2020) Press Release Peresmian Stadion Papua
Bangkit Jakarta PT PP (Persero) Tbk
Ghozali I (2011) Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan Partial Least
Square (PLS) Universitas Diponegoro Semarang
Gubernur Papua Ringkasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Papua Tahun 2019-2023 Jayapura Pemerintah Provinsi Papua
Gujarati Damodar N (2004) Basic Econometrics Fourth edition Singapore McGraw-Hill Inc
Hendayana R 2003 Aplikasi Metode Location Qoutient (LQ) Dalam Penentuan Komoditas
Unggulan Nasional Jurnal Informatika Pertanian Volume 12 Balai Besar Pengkajian
dan Pengembangan Teknologi Pertanian Bogor
Judge G G Hill R C Griffiths W Lumlutkepohl H amp Lee T-C (1988) Introduction to the
Theory and Practice of Econometrics New York John Wiley and Sons
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (2019) Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) Provinsi Papua Tahun 2020 Jayapura Pemerintah Provinsi Papua
Kepala BI Provinsi Papua (2020) Laporan Perekonomian Provinsi Papua Jayapura Bank
Indonesia
Miller M(1991) Location Quotient Basic Tool for Economic Development Analysis Economic
Development Review
Permata Mega I Analisis PDRB KabupatenKota di Provinsi Jawa Tengah Jogjakarta
Universitas Islam Indonesia
Setiyawati Anis (2007) Analisis Pengaruh PAD DAU DAK dan Nelanja Pembangunan
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kemiskinan dan Pengangguran Pendekatan
Analisis Jalur Madura Universitas Trunojoyo
Todaro Michael P Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga Diterjemahkan oleh Haris A
Munandar Jakarta Penerbit Erlangga 1995
Vinzi V Chin W Henseler J amp Wang H (2010) Handbook of Partial Least Square
Concept Method and Application Springler-Verlag Berlin Heidelberg
Wijanto S H (2009) SEM Konsep dan Prosedur Dipetik September 25 2016 dari
httpslideplayerinfoslide3786688
httpsbigoid
httpsdjpkkemenkeugoid
httpseppidpugoid
httpsfiskalkemenkeugoid
httpskompascom
httpskontancoid
httpspapuabpsgoid
httpssikpkemenkeugoid
httpssikddjpkkemenkeugoid
httpssikpumiid
httpssuarapapuacom
Lampiran Data Fix Effect Model
No Pemda Tahun PDRB Otsus DAK Belanja Modal amp Barang dan JasaDAU IPM 2015 2016 2017 2018 20191 Kab Asmat 2014 148359 10569 9091 70802 82212 4591 0 0 0 0 02 Kab Asmat 2015 163875 11876 11114 70929 86968 4662 1 0 0 0 03 Kab Asmat 2016 183221 11992 25347 91025 89944 4731 0 1 0 0 04 Kab Asmat 2017 203465 10569 13458 94645 89803 4849 0 0 1 0 05 Kab Asmat 2018 225884 10569 11224 83308 89526 4937 0 0 0 1 06 Kab Asmat 2019 246965 30890 11588 82125 91323 5037 0 0 0 0 17 Kab Biak-Numfor 2014 393632 10010 6569 35456 52510 7032 0 0 0 0 08 Kab Biak-Numfor 2015 452612 10010 10187 48018 55003 7085 1 0 0 0 09 Kab Biak-Numfor 2016 505200 18961 24713 80759 59937 7113 0 1 0 0 0
10 Kab Biak-Numfor 2017 499188 10010 20276 33445 61211 7156 0 0 1 0 011 Kab Biak-Numfor 2018 518388 10010 16867 37362 59068 7196 0 0 0 1 012 Kab Biak-Numfor 2019 547600 3226 25393 40211 60860 7257 0 0 0 0 113 Kab Boven Digoel 2014 318638 10046 7865 72215 74000 5821 0 0 0 0 014 Kab Boven Digoel 2015 354640 13511 8737 70277 78319 5902 1 0 0 0 015 Kab Boven Digoel 2016 391808 17641 15192 72600 83879 5935 0 1 0 0 016 Kab Boven Digoel 2017 426463 10046 13546 70832 83714 6014 0 0 1 0 017 Kab Boven Digoel 2018 457264 10046 14871 77908 83048 6083 0 0 0 1 018 Kab Boven Digoel 2019 489163 19619 18741 86315 84840 6151 0 0 0 0 119 Kab Deiyai 2014 75772 10424 7978 38540 40560 4812 0 0 0 0 020 Kab Deiyai 2015 92096 11446 11087 52041 43657 4828 1 0 0 0 021 Kab Deiyai 2016 106306 10424 16197 51729 47151 4850 0 1 0 0 022 Kab Deiyai 2017 115536 10459 8277 44684 47212 4907 0 0 1 0 023 Kab Deiyai 2018 126740 16563 8067 31776 132320 4955 0 0 0 1 024 Kab Deiyai 2019 138850 15325 14661 43031 50235 5011 0 0 0 0 125 Kab Dogiyai 2014 78679 10914 8533 46233 46211 5225 0 0 0 0 026 Kab Dogiyai 2015 89526 11636 16088 50447 49802 5278 1 0 0 0 027 Kab Dogiyai 2016 100194 16260 21636 54007 49646 5332 0 1 0 0 028 Kab Dogiyai 2017 109879 10914 11830 46460 49236 5404 0 0 1 0 029 Kab Dogiyai 2018 120751 10914 14300 44086 49210 5444 0 0 0 1 030 Kab Dogiyai 2019 131048 17511 15591 47095 51734 5541 0 0 0 0 131 Kab Intan Jaya 2014 74792 11049 12855 65171 63614 4351 0 0 0 0 032 Kab Intan Jaya 2015 89208 11151 13230 68854 66076 4435 1 0 0 0 033 Kab Intan Jaya 2016 102072 11049 18270 80946 70624 4482 0 1 0 0 034 Kab Intan Jaya 2017 108664 11549 18238 67726 70087 4568 0 0 1 0 035 Kab Intan Jaya 2018 118379 36462 25581 81326 368962 4655 0 0 0 1 036 Kab Intan Jaya 2019 124880 6176 13011 61706 71710 4751 0 0 0 0 137 Kab Jayapura 2014 845028 10358 6550 30900 59720 6955 0 0 0 0 038 Kab Jayapura 2015 997683 18715 7073 48837 62102 7004 1 0 0 0 039 Kab Jayapura 2016 1151082 27619 21227 62975 69013 7050 0 1 0 0 040 Kab Jayapura 2017 1289135 10358 12096 57793 70706 7097 0 0 1 0 041 Kab Jayapura 2018 1452230 10358 15262 57925 68557 7125 0 0 0 1 042 Kab Jayapura 2019 1642907 19948 15694 66962 70574 7184 0 0 0 0 143 Kab Jayawijaya 2014 475559 11704 12382 39285 60858 5337 0 0 0 0 044 Kab Jayawijaya 2015 541622 21991 12850 54778 63805 5418 1 0 0 0 045 Kab Jayawijaya 2016 613063 31341 26362 67254 71598 5496 0 1 0 0 046 Kab Jayawijaya 2017 680280 11704 19614 76878 66916 5599 0 0 1 0 047 Kab Jayawijaya 2018 760407 12068 26864 72338 71402 5682 0 0 0 1 048 Kab Jayawijaya 2019 833972 33203 26068 60494 74874 5779 0 0 0 0 149 Kab Keerom 2014 188000 9490 10010 41773 50055 6273 0 0 0 0 050 Kab Keerom 2015 212005 11562 9339 40846 52260 6343 1 0 0 0 051 Kab Keerom 2016 233618 13025 17004 48615 55501 6410 0 1 0 0 052 Kab Keerom 2017 254085 9490 13433 42357 55525 6499 0 0 1 0 053 Kab Keerom 2018 270191 9490 17296 61950 54571 6575 0 0 0 1 054 Kab Keerom 2019 285506 2902 28489 47301 55666 6659 0 0 0 0 155 Kab Kepulauan Yapen 2014 266742 9466 7893 36231 46984 6489 0 0 0 0 056 Kab Kepulauan Yapen 2015 301289 16145 9399 39602 49012 6528 1 0 0 0 057 Kab Kepulauan Yapen 2016 334714 9466 28003 55201 52816 6555 0 1 0 0 058 Kab Kepulauan Yapen 2017 361091 9644 14452 40800 53619 6607 0 0 1 0 059 Kab Kepulauan Yapen 2018 390796 9466 16208 44578 54727 6700 0 0 0 1 060 Kab Kepulauan Yapen 2019 423955 4599 13283 38730 56738 6776 0 0 0 0 161 Kab Lanny Jaya 2014 108695 12673 15796 48196 59424 4328 0 0 0 0 062 Kab Lanny Jaya 2015 123504 16427 15476 59749 61461 4418 1 0 0 0 063 Kab Lanny Jaya 2016 138299 12673 30650 77737 63513 4516 0 1 0 0 064 Kab Lanny Jaya 2017 153044 12675 13983 57160 63141 4649 0 0 1 0 065 Kab Lanny Jaya 2018 167646 12711 22555 65366 63566 4734 0 0 0 1 066 Kab Lanny Jaya 2019 182756 6579 19667 56546 65597 48 0 0 0 0 167 Kab Mamberamo Raya 2014 87107 10060 8517 62978 65085 4788 0 0 0 0 068 Kab Mamberamo Raya 2015 103480 10496 9010 62565 67624 4829 1 0 0 0 069 Kab Mamberamo Raya 2016 118902 10160 26805 90173 72601 4900 0 1 0 0 070 Kab Mamberamo Raya 2017 133383 10060 8312 75231 72156 5025 0 0 1 0 071 Kab Mamberamo Raya 2018 148486 7545 5431 58284 72055 5124 0 0 0 1 072 Kab Mamberamo Raya 2019 166545 2658 10966 54367 67184 522 0 0 0 0 173 Kab Mamberamo Tengah 2014 71343 10777 12856 61176 55404 4319 0 0 0 0 074 Kab Mamberamo Tengah 2015 80561 10806 16687 65898 59820 4355 1 0 0 0 075 Kab Mamberamo Tengah 2016 89964 10777 30457 82626 63397 4415 0 1 0 0 076 Kab Mamberamo Tengah 2017 98883 10777 14235 66229 63237 4550 0 0 1 0 077 Kab Mamberamo Tengah 2018 108053 10777 13778 59239 63580 4641 0 0 0 1 078 Kab Mamberamo Tengah 2019 116359 9696 16343 75329 73500 4723 0 0 0 0 179 Kab Mappi 2014 168658 10409 9710 56747 72859 5574 0 0 0 0 080 Kab Mappi 2015 193639 10409 14256 60441 77086 5611 1 0 0 0 0
81 Kab Mappi 2016 217183 20849 21297 60632 78825 5654 0 1 0 0 082 Kab Mappi 2017 242870 12421 9779 54053 78528 5710 0 0 1 0 083 Kab Mappi 2018 267654 13369 16240 70333 78133 5772 0 0 0 1 084 Kab Mappi 2019 295367 6169 21104 79590 79777 583 0 0 0 0 185 Kab Merauke 2014 889861 10251 19381 108689 116147 6733 0 0 0 0 086 Kab Merauke 2015 1035515 20282 20796 101418 121575 6775 1 0 0 0 087 Kab Merauke 2016 1167752 22288 40260 118156 123299 6809 0 1 0 0 088 Kab Merauke 2017 1288060 10251 18590 113385 125742 6864 0 0 1 0 089 Kab Merauke 2018 1452852 10251 30299 116907 122013 6938 0 0 0 1 090 Kab Merauke 2019 1600925 26903 23690 108494 124665 6998 0 0 0 0 191 Kab Mimika 2014 5032802 10096 8139 100352 58250 7040 0 0 0 0 092 Kab Mimika 2015 5424833 14862 11592 136800 59983 7089 1 0 0 0 093 Kab Mimika 2016 6496301 18689 30631 174156 62120 7164 0 1 0 0 094 Kab Mimika 2017 7444527 10096 17338 145574 62322 7242 0 0 1 0 095 Kab Mimika 2018 8534388 8642 26268 162812 60988 7315 0 0 0 1 096 Kab Mimika 2019 5483176 16733 18830 176740 62683 7413 0 0 0 0 197 Kab Nabire 2014 670898 10099 8073 34462 64390 6625 0 0 0 0 098 Kab Nabire 2015 770705 16855 11355 39682 67560 6649 1 0 0 0 099 Kab Nabire 2016 861713 18652 27236 63240 70959 6664 0 1 0 0 0
100 Kab Nabire 2017 950718 11043 21938 51887 72371 6711 0 0 1 0 0101 Kab Nabire 2018 1038105 10099 26398 61806 70928 6770 0 0 0 1 0102 Kab Nabire 2019 1109938 16426 28924 58693 72815 6853 0 0 0 0 1103 Kab Nduga 2014 70278 10659 10985 47538 50637 2538 0 0 0 0 0104 Kab Nduga 2015 80801 16898 14730 67897 53620 2547 1 0 0 0 0105 Kab Nduga 2016 90849 25771 20957 73679 63890 2656 0 1 0 0 0106 Kab Nduga 2017 101910 10659 78590 63457 57861 2787 0 0 1 0 0107 Kab Nduga 2018 111846 10659 23401 73150 63295 2942 0 0 0 1 0108 Kab Nduga 2019 121631 27650 17713 72398 64565 3075 0 0 0 0 1109 Kab Paniai 2014 253272 11556 11121 33800 50884 5393 0 0 0 0 0110 Kab Paniai 2015 291758 14340 13010 51902 52827 5420 1 0 0 0 0111 Kab Paniai 2016 327941 26456 19124 58662 59547 5434 0 1 0 0 0112 Kab Paniai 2017 352398 11556 27107 64526 58634 5491 0 0 1 0 0113 Kab Paniai 2018 390688 12328 17533 48903 58604 5583 0 0 0 1 0114 Kab Paniai 2019 418283 26017 14523 42682 60268 5658 0 0 0 0 1115 Kab Pegunungan Bintang 2014 118129 11448 16129 70677 78445 3968 0 0 0 0 0116 Kab Pegunungan Bintang 2015 131049 11425 17158 72708 81863 4091 1 0 0 0 0117 Kab Pegunungan Bintang 2016 147016 11500 22021 74141 85589 4190 0 1 0 0 0118 Kab Pegunungan Bintang 2017 162016 11448 16186 84632 85254 4324 0 0 1 0 0119 Kab Pegunungan Bintang 2018 176480 15224 26041 78176 85106 4422 0 0 0 1 0120 Kab Pegunungan Bintang 2019 191554 31587 29735 54050 86814 4521 0 0 0 0 1121 Kab Puncak 2014 76633 12011 15390 89090 72031 3805 0 0 0 0 0122 Kab Puncak 2015 90198 14134 20384 122201 76495 3941 1 0 0 0 0123 Kab Puncak 2016 102952 25270 26119 109416 81153 3996 0 1 0 0 0124 Kab Puncak 2017 115019 12011 25765 66804 80569 4106 0 0 1 0 0125 Kab Puncak 2018 128628 30080 17813 49170 80559 4181 0 0 0 1 0126 Kab Puncak 2019 140062 29946 13096 48426 82560 427 0 0 0 0 1127 Kab Puncak Jaya 2014 90318 12856 13651 56428 63241 4432 0 0 0 0 0128 Kab Puncak Jaya 2015 102719 13187 19075 76496 65963 4487 1 0 0 0 0129 Kab Puncak Jaya 2016 112402 12856 25295 83609 75384 4549 0 1 0 0 0130 Kab Puncak Jaya 2017 120706 12856 6398 50842 75141 4657 0 0 1 0 0131 Kab Puncak Jaya 2018 130099 13063 13091 71704 74983 4739 0 0 0 1 0132 Kab Puncak Jaya 2019 140674 6462 12721 47393 78127 4833 0 0 0 0 1133 Kab Sarmi 2014 160148 9888 6879 63377 66700 6048 0 0 0 0 0134 Kab Sarmi 2015 184018 10463 9972 69318 69907 6099 1 0 0 0 0135 Kab Sarmi 2016 205831 9888 24739 85317 71693 6127 0 1 0 0 0136 Kab Sarmi 2017 229222 9888 13414 66596 71503 6231 0 0 1 0 0137 Kab Sarmi 2018 253443 8108 10636 62718 71173 6300 0 0 0 1 0138 Kab Sarmi 2019 281555 10382 13017 56450 72639 6345 0 0 0 0 1139 Kab Supiori 2014 70069 8651 9384 50418 40940 5970 0 0 0 0 0140 Kab Supiori 2015 76677 9205 8326 53091 42157 6009 1 0 0 0 0141 Kab Supiori 2016 83044 8651 17008 56197 45536 6059 0 1 0 0 0142 Kab Supiori 2017 89320 8651 10829 43117 45749 6123 0 0 1 0 0143 Kab Supiori 2018 94682 9011 7568 35644 45118 6184 0 0 0 1 0144 Kab Supiori 2019 100576 1302 12498 30166 46415 623 0 0 0 0 1145 Kab Tolikara 2014 101830 12114 15863 58372 66168 4616 0 0 0 0 0146 Kab Tolikara 2015 112847 32386 17774 73703 68746 4638 1 0 0 0 0147 Kab Tolikara 2016 123393 12114 33156 89144 74151 4711 0 1 0 0 0148 Kab Tolikara 2017 134682 17650 13633 64486 73596 4789 0 0 1 0 0149 Kab Tolikara 2018 146438 12114 23243 82070 73450 4885 0 0 0 1 0150 Kab Tolikara 2019 159430 23256 20765 74950 75142 4968 0 0 0 0 1151 Kab Waropen 2014 123868 10081 6033 37161 46778 6197 0 0 0 0 0152 Kab Waropen 2015 141794 10837 8247 41120 49647 6235 1 0 0 0 0153 Kab Waropen 2016 160147 12081 17536 49071 56538 6310 0 1 0 0 0154 Kab Waropen 2017 176270 10081 17199 58146 56383 6408 0 0 1 0 0155 Kab Waropen 2018 191637 3024 12254 1608 18751 6480 0 0 0 1 0156 Kab Waropen 2019 204760 4383 18103 33432 58257 6534 0 0 0 0 1157 Kab Yahukimo 2014 149906 11069 10588 45407 60692 4636 0 0 0 0 0158 Kab Yahukimo 2015 169963 24113 11934 61142 64972 4663 1 0 0 0 0159 Kab Yahukimo 2016 184508 42675 23295 69530 74736 4713 0 1 0 0 0160 Kab Yahukimo 2017 203722 11069 16397 66210 74645 4795 0 0 1 0 0161 Kab Yahukimo 2018 223288 16911 27933 55542 74828 4851 0 0 0 1 0162 Kab Yahukimo 2019 242024 47153 28346 62668 76367 4925 0 0 0 0 1163 Kab Yalimo 2014 69459 10634 13780 55453 56722 4421 0 0 0 0 0
164 Kab Yalimo 2015 80743 18075 14054 67146 59590 4432 1 0 0 0 0165 Kab Yalimo 2016 91564 28831 27912 76138 62632 4495 0 1 0 0 0166 Kab Yalimo 2017 100719 11134 15164 58644 62159 4619 0 0 1 0 0167 Kab Yalimo 2018 111561 28889 22481 78752 150036 4713 0 0 0 1 0168 Kab Yalimo 2019 122127 14596 23777 31850 63329 4808 0 0 0 0 1169 Kota Jayapura 2014 2055946 9556 5206 53434 62431 7786 0 0 0 0 0170 Kota Jayapura 2015 2312561 9556 7738 56911 64137 7805 1 0 0 0 0171 Kota Jayapura 2016 2602978 9556 25257 62189 64336 7856 0 1 0 0 0172 Kota Jayapura 2017 2811763 9961 9379 65788 68032 7923 0 0 1 0 0173 Kota Jayapura 2018 3041455 9939 12461 59094 63430 7958 0 0 0 1 0174 Kota Jayapura 2019 3260654 3187 14459 58405 65971 8016 0 0 0 0 1
Lampiran Data Survey
X11 X12 X13 X14 X21 X22 X23 X31 X32 X33 X34 X35 X41 X42 X43 X44 X45 X46 Y11 Y12 Y13 Y21 Y22 Y23
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 5 4 5
4 4 4 3 4 4 3 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 3 3 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5
5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 1 4 4 2 4 4 4 5
5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5
5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 2 5 2 3 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 3 5 3 3 5 5 4 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5
4 2 4 2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 2 4 2 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 2 4 4 4 4
5 4 4 2 4 2 3 4 4 3 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
4 3 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 5 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 4 4 4 4 4 5
4 4 4 3 4 3 2 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4
5 2 5 1 3 4 2 4 4 4 5 3 3 3 3 4 3 3 5 5 4 5 4 5
3 3 4 3 4 2 2 4 4 4 2 2 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 5
3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 5
5 5 5 3 4 4 4 5 5 5 5 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
4 4 4 5 2 3 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 3 4 2 2 2 4 4 4
4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3 2 4 4 4 4 5 4 3 5 4 3 5
5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5
5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5
4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 5 3 4 4 3 4 4 3 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4
5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 5 5
3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 1 2 2
4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4
5 3 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 3 5 1 1 3 3 5 5 3 5 5 3 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5
5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4
5 3 5 1 5 5 1 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 3 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 3 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5
5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5
5 3 4 1 4 5 4 1 4 1 5 4 1 1 2 2 1 1 5 5 5 5 3 5
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
Kompleks Papua Trade Center
Jalan Raya Kelapa Dua Entrop Jayapura
Telp 0967-533140 534140
Faks 0967-535963
KAJIAN FISKAL REGIONAL
Tahun 2020
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
Burhani ASKepala Kanwil DJPb Provinsi Papua
MEET TH
E LEADER
Luar biasa A
ktif Kreatif In
ovatif
TIM PENYUSUN
Copyright 2020Kanwil DJPb Provinsi Papua
Tahun 2020
Muhammad Ulil ARochmat BasukiReynaldi Wisnu WSulthan MS
Lusiane Noorlin NMaria Paulina WDedi suprianto sarbyanto b
PENANGGUNG JAWAB
burhani as
KETUA TIM
Rochmad Arif Tri S
PENULIS
KONTRIBUTOR DATA
EDITOR
Muhammad Ulil A
LAYOUT amp DESAIN
Reynaldi Wisnu W
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT TuhanYang Maha kuasa atas segala nikmat dan karunia-Nyasehingga Kantor Wilayah Direktorat Jenderal PerbendaharaanProvinsi Papua dapat menyusun dan menyelesaikan KajianFiskal Regional (KFR) Provinsi Papua Tahun 2020 dengan baikdan tepat waktu Kajian ini disusun dalam rangka pelaksanaantugas Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaanyang memiliki fungsi pembinaan koordinasi dan supervisiserta menjadi representasi Kementerian Keuangan di daerahsebagai pengelola fiskal
Jayapura Februari 2021Kepala Kantor Burhani AS
Kajian Fiskal Regional ini disusun untuk memberikaninformasi dan gambaran mengenai kondisi fiskal dan makroekonomi di Provinsi Papua meliputi perkembangan ekonomiregional perkembangan pelaksanaan anggaran pusat dandaerah dan beritaisu fiskal terkait kontribusi APBD Papuadalam penanganan pandemi Covid-19 Kajian ini diharapkandapat digunakan oleh para pemangku kepentingan dalamrangka pencapaian tujuan kebijakan fiskal dan makro ekonomi
Penyusunan Kajian Fiskal Regional ini dapat kami selesaikanberkat bantuan banyak pihak yang tidak dapat kami sebutkansatu persatu Untuk itu kami mengucapkan terima kasih ataspartisipasi dan dukungan dari semua pihak yang telahmembantu dalam penyusunan Kajian Fiskal Regional ProvinsiPapua Tahun 2020 ini
Kami menyadari bahwa dengan segala keterbatasanyang ada tentu Kajian Fiskal Regional ini masih jauh darisempurna Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saranyang membangun untuk peningkatan kualitas Kajian iniSemoga informasi yang tertuang dalam kajian ini dapatbermanfaat bagi para pemangku kepentingan
ii KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
21 INDIKATOR EKONOMI MAKRO FUNDAMENTAL 11 22 INDIKATOR KESEJAHTERAAN 19 23 EFEKTIVITAS KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI 24
31 APBN TINGKAT PROVINSI 33 32 PENDAPATAN PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL 34 33 BELANJA PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL 40 34 TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA 44 35 ANALISIS CASH FLOW APBN TINGKAT REGIONAL 51 36 PENGELOLAAN BLU PUSAT 53 37 PENGELOLAAN MANAJEMEN INVESTASI PUSAT 56
38 PERKEMBANGAN DAN ANALISIS BELANJA WAJIB 59
41 APBD TINGKAT PROVINSI (KONSOLIDASI PEMDA) 63 42 PENDAPATAN DAERAH 64 43 BELANJA DAERAH 69 44 PERKEMBANGAN BLU DAERAH 71 45 SURPLUSDEFISIT APBD 73 46 PEMBIAYAAN 75 47 ANALISIS KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 76
48 PERKEMBANGAN BELANJA WAJIB DAERAH 78
Daftar Isi
Kata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Grafik iv Daftar Tabel vi Daftar Gambar viii Ringkasan Eksekutif ix Dashboard xiv
BAB I SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
11 PENDAHULUAN 1 12 TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 2 13 TANTANGAN DAERAH 6
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
iii KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
51 LAPORAN REALISASI ANGGARAN KONSOLIDASIAN 81 52 PENDAPATAN KONSOLIDASIAN 82 53 BELANJA KONSOLIDASIAN 85 54 SURPLUSDEFISIT KONSOLIDASIAN 88
55 ANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN FISKAL AGREGAT 88
61 Analisis Locatio Quotient (LQ) 91 62 Sektor Unggulan Daerah 94 63 Sektor Potensial Daerah 97 64 Tantangan Fiskal Regional Dalam Mendorong Potensi Ekonomi Daerah 99
71 PEMANFAATAN REFOCUSING APBD UNTUK PC-PEN DI DAERAH 103 72 EFEKTIVITAS PEN DI PAPUA MENURUT PERSEPSI MASYARAKAT
PENERIMA MANFAAT 105
81 KESIMPULAN 117 82 REKOMENDASI 118
Daftar Isi
BAB V PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN
BAB VI KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI DAN TANTANGAN
FISKAL REGIONAL
BAB VII KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH (TEMATIK)
BAB VIII PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
iv KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Daftar Tabel
Tabel 11 Target Pembangunan Ekonomi Provinsi Papua Tahun 2020 4
Tabel 12 Sebaran Kasus COVID-19 di Papua sd Desember 2020 10
Tabel 21 Dampak COVID-19 terhadap Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin dan Tempat Tinggal
22
Tabel 22 Capaian Kebijakan Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Papua 2020
24
Tabel 31 APBN Provinsi Papua 34
Tabel 32 Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi 35
Tabel 33 Penyaluran Insentif Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)
37
Tabel 34 Pendapatan PNBP Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi 37
Tabel 35 Realisasi PNBP Fungsional Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi 38
Tabel 36 Penerimaan Hibah di Papua Tahun 2020 39
Tabel 37 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terbesar 40
Tabel 38 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terkecil 41
Tabel 39 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Fungsi 42
Tabel 310 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Jenis Belanja 43
Tabel 311 Perkembangan Pagu dan Realisasi TKDD 44
Tabel 312 Perkembangan Realisasi Dana Bagi Hasil 45
Tabel 313 Realisasi Penyaluran DAK Fisik Papua Per Pemda Tahun 2020 46
Tabel 314 Pagu dan Realisasi DAK Nonfisik Papua Tahun 2020 48
Tabel 315 Pagu dan Realisasi Penyaluran Dana Desa Per Pemda 48
Tabel 316 Pagu dan Realisasi Dana Otsus dan DID Tahun 2020 50
Tabel 317 Cash Flow Pemerintah Pusat di Provinsi Papua 52
Tabel 318 Profil dan Jenis Layanan BLU 53
Tabel 319 Perkembangan Pengelolaan Aset Satker BLU 54
Tabel 320 Perkembangan Pagu BLU dan Pagu RM 54
Tabel 321 Realisasi Penyaluran KUR Per Skema 57
Tabel 322 Penyaluran Kredit Program per KotaKabupaten di Provinsi Papua 58
Tabel 323 Kegiatan Prioritas Bidang Pendidikan Tahun 2020 60
Tabel 324 Pagu dan Realisasi Fungsi Kesehatan Per Bagian Anggaran 60
Tabel 325 Kegiatan Prioritas Bidang Kesehatan Tahun 2020 61
Tabel 326 Pagu dan Realisasi Kementerian PUPR dan Perhubungan 61
Tabel 327 Kegiatan Prioritas Bidang Infrastuktur Tahun 2020 62
Tabel 41 Profil APBD Provinsi Papua 64
Tabel 42 Jenis Pendapatan Daerah di Provinsi Papua 65
Tabel 43 Profil APBD Berdasarkan Klasifikasi Jenis Belanja 70
Tabel 44 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional 71
Tabel 45 Profil dan Jenis Layanan BLU Daerah di Provinsi Papua 72
v KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Daftar Tabel
Tabel 46 Perkembangan Pengelolaan Aset dan Pagu BLUD Provinsi Papua 72
Tabel 47 Analisis Kapasitas Fiskal Daerah 78
Tabel 48 Prosentase Alokasi Belanja Infrastruktur Daerah Papua 80
Tabel 51 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Papua Tahun 2020
82
Tabel 52 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional 84
Tabel 53 Rasio Pajak Perkapita 84
Tabel 54 Perkembangan Belanja Pemerintah Konsolidasian per Jiwa KabupatenKota Tahun 2017 dan 2018
87
Tabel 55 Analisis Realisasi Belanja terhadap Indikator Ekonomi Regional 87
Tabel 56 Rasio SurplusDefisit Konsolidasian terhadap PDRB 88
Tabel 57 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tahun 2020 89
Tabel 58 Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB 90
Tabel 61 Daftar PDRB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku Di Provinsi Papua Tiap Triwulan Tahun 2020
93
Tabel 62 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020
93
Tabel 63 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020
94
Tabel 71 Jumlah Sampel Masing-Masing Wilayah Kerja KPPN 105
Tabel 72 Variabel Laten dan Indikator Yang Digunakan 106
Tabel 73 Fornell-Larcker Criterion 113
Tabel 74 Hasil Pengujian Reliabilitas 114
Tabel 75 R-Square Variabel Laten Endogen 114
Tabel 76 Hasil Pengujian Hipotesis Model Struktural 115
vi KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Daftar Grafik
Grafik 11 Perbandingan Nilai Ekspor Provinsi Papua Menurut Negara Tujuan 7
Grafik 21 Pertumbuhan Ekonomi Papua 2010 - 2020 11
Grafik 22 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan Year-on-Year 12
Grafik 23 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan Quarter-to-Quarter 12
Grafik 24 Kontribusi (7 Besar) Lapangan Usaha Terhadap PDRB Papua Tahun 2020
14
Grafik 25 Laju Pertumbuhan PDRB Papua Menurut Pengeluaran Tahun 2020 14
Grafik 26 Pertumbuhan PDRB per Kapita Papua Periode 2010 - 2020 15
Grafik 27 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15
Grafik 28 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16
Grafik 29 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang 2020 17
Grafik 210 Nilai tukar Rupiah ndash USD Sepanjang 2020 18
Grafik 211 Pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia 2010 - 2020 19
Grafik 212 Tingkat Kemiskinan Papua Periode Maret 2012 ndash September 2020 20
Grafik 213 Rasio Gini Papua Periode Maret 2015 ndashSeptember 2020 21
Grafik 214 Tingkat Pengangguran Terbuka 22
Grafik 215 Nilai Tukar Petani 23
Grafik 216 Nilai Tukar Nelayan 23
Grafik 217 Residual Plot 28
Grafik 31 Penerimaan PPh Non Migas Tahun 2020 36
Grafik 32 Komponen Arus Kas Masuk 2020 51
Grafik 33 Komponen Arus Kas Keluar 2020 52
Grafik 34 Proporsi Pagu Satker BLU Pusat Tahun 2020 56
Grafik 35 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per tahun Periode 2017 sd 2020
58
Grafik 36 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per LKBB 59
Grafik 41 Komposisi Pendapatan Daerah 65
Grafik 42 Rasio PAD Pemda-Pemda di Provinsi Papua 66
Grafik 43 Ruang Fiskal APBD Agregat Papua 67
Grafik 44 Rasio Dana Transfer Pemda-Pemda di Provinsi Papua 68
Grafik 45 Alokasi Belanja Sektor Konsumtif dan Produktif 70
Grafik 46 Rasio SurplusDefisit terhadap Agregat Pendapatan 74
Grafik 47 Rasio SurplusDefisit terhadap Realisasi Dana Transfer 74
Grafik 48 Rasio SurplusDefisit terhadap PDRB 75
Grafik 49 Rasio SILPA terhadap Alokasi Belanja 76
Grafik 410 Analisis Horizontal PAD Tahun 2019 76
Grafik 411 Analisis Vertikal Kontribusi Belanja Modal Tahun 2020 77
Grafik 412 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020 79
vii KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Daftar Grafik
Grafik 413 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020 79
Grafik 51 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian 82
Grafik 52 Perbandingan Penerimaan Pemerintah Pusat dan Daerah terhadap Penerimaan Konsolidasian
83
Grafik 53 Analisis Perubahan Pendapatan Konsolidasian Tahun 2019 dan 2020
83
Grafik 54 Rasio Pajak terhadap PDRB 84
Grafik 55 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terhadap Belanja dan Transfer Konsolidasian
85
Grafik 56 Komposisi Belanja Konsolidasian Tahun 2019 dan Tahun 2020 86
Grafik 57 Rasio Belanja Operasi terhadap Total Belanja 86
Grafik 61 Potensi Pertambangan di Papua 95
Grafik 62 Pangsa PDRB Provinsi Papua Tahun 2020 97
Grafik 63 Perbandingan Rasio PAD antar Provinsi Tahun 2019 100
Grafik 64 Struktur Pendapatan Provinsi Papua 101
Grafik 71 Alokasi dan Realisasi Total Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Pemprov Papua
103
Grafik 72 Alokasi dan Realisasi Belanja Bidang Kesehatan Penanganan Covid-19 Pemprov Papua
104
Grafik 73 Alokasi dan Realisasi Belanja Jaring Pengaman Sosial Penanganan Covid-19 Pemprov Papua
104
Grafik 74 Alokasi dan Realisasi Belanja Penangganan Dampak Ekonomi Covid-19 Pemprov Papua
105
Grafik 75 Rasio Responden SetujuTidak Terhadap Sistem Pemberian Bantuan Saat Ini
111
viii KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Daftar Gambar
Gambar 11 Pembagian 5 Wilayah Adat Papua 5
Gambar 12 Komposisi Penduduk Papua Menurut Generasi 8
Gambar 21 Pertumbuhan Ekonomi Per Regional Tahun 2020 13
Gambar 22 Output Fix Effect Model dari Minitab 28
Gambar 23 Output ANOVA dari Minitab 29
Gambar 41 Hasil Perhitungan Korelasi Pearson 68
Gambar 71 Model Konseptual Penelitian 108
Gambar 72 Diagram Jalur Persamaan Struktural 112
Gambar 73 Diagram Jalur Persamaan Struktural Tahap 2 113
Gambar 74 Cartesius Diagram Importance-Performance 116
ix
RINGKASAN EKSEKUTIF
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
rah pengembangan kewilayahan Papua tahun 2020 terintegrasi dengan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS) khususnya dalam penetapan fungsi ruang dan lokasi pengembangan wilayah
Integrasi ini diperlukan untuk mewujudkan perkembangan wilayah yang seimbang serta
sesuai dengan kondisi daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup Dalam hal ini
kebijakan umum pembangunan berkelanjutan ldquoGreen Growth berbasis wilayah adatrdquo
diperlukan sebagai bagian dari fokus pembangunan daerah Papua khususnya dalam
penguatan pusat-pusat pertumbuhan akselerasi pembangunan wilayah tertinggal serta
mewujudkan keterkaitan antar sektor ekonomi secara berkeadilan dan berkelanjutan
Sejak akhir triwulan pertama tahun 2020 hingga sampai saat ini hampir seluruh
negara di dunia termasuk Indonesia telah terjangkit penyebaran pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) Pandemi COVID-19 telah menimbulkan disrupsi pada
kehidupan manusia menyebabkan terhambatnya aktivitas ekonomi di seluruh negara
dan berakibat munculnya ancaman resesi di dunia Dampak yang dirasakan Indonesia
juga cukup besar dengan terputusnya mata rantai pasokan barang dan jasa
terganggunya mobilitas masyarakat dan terhambatnya kegiatan ekonomi khususnya
pada sektor industri dan pariwisata yang berdampak pada meningkatnya angka-angka
pengangguran dan kemiskinan serta pada akhirnya menimbulkan kontraksi pada
pertumbuhan ekonomi nasional
Adapun Prioritas pembangunan dalam RKPD Perubahan Provinsi Papua tahun
2020 dilakukan dengan memperhatikan kondisi dan perubahan kebijakan dari Pusat
terkait pananggulangan wabah pandemi COVID-19 yaitu dirumuskan dalam rangka
pemulihan kehidupan masyarakat melalui (1) Stabilisasi melalui upaya pencegahan
dan menjaga keberlangsungan aktifitas masyarakat akibat wabah akibat COVID-19 (2)
Penanganan dan penanggulangan kebutuhan pokok masyarakat akibat wabah COVID-
19 (3) Pemulihan dan rehabilitasi kehidupan masyarakat paskah wabah COVID-19 dan
A
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
RINGKASAN EKSEKUTIF
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
x
RINGKASAN EKSEKUTIF
(4) Penyesuaian kembali Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2020 termasuk tetap
melanjutkan upaya pelaksanaan PON XX di Papua
Pada tahun 2020 meskipun pertumbuhan ekonomi nasional mengalami
kontraksi Provinsi Papua mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 232 persen
Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh pertumbuhan lapangan usaha Pertambangan
dan Penggalian sebesar 1662 persen pada sisi produksi Sedangkan dari sisi
pengeluaran Komponen Ekspor Barang dan Jasa tumbuh sebesar 5118 persen
Namun jika dihitung tanpa memasukkan sektor Pertambangan dan Penggalian
pertumbuhan ekonomi Papua mengalami kontraksi sebesar -315 persen Hal tersebut
mengindikasikan bahwa perekonomian Papua masih mengalami ketergantungan pada
satu sektor tersebut
Sampai dengan triwulan IV-2020 perekonomian papua mengalami pertumbuhan
mencapai 692 persen (y-o-y) Lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian yang
tumbuh 4431 persen yang didorong oleh meningkatnya produksi bijih logam pada
triwulan IV-2020 adalah pemicunya Selain kategori Pertambangan dan Penggalian
beberapa kategori lapangan usaha juga tumbuh positif diantaranya Jasa Keuangan
sebesar 655 persen Jasa Kesehatan dan Bantuan Sosial sebesar 182 persen kategori
Informasi dan Komunikasi 127 persen dan kategori Pengadaan Air Pengelolaan
Sampah Limbah dan Daur Ulang sebesar 100 persen
Pembangunan sumber daya manusia di Papua bisa dikatakan konsisten
mengalami peningkatan selama periode 2010 sampai dengan 2020 Akan tetapi Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) Papua tahun 2020 mengalami penurunan dibandingkann
tahun sebelumnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat dari 5445 pada
tahu 2010 menjadi 6084 pada tahun 2019 kemudian menjadi 6044 pada taahun 2020
menurun beberapa poin pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2019 Namun nilai IPM
Papua masih diatas 60 yang berarti IPM papua berada pada kategori sedang
Pengukuran IPM oleh BPS menggunakan standar UNDP (United Nation for
Development Program) dimana nilai IPM dibawah 60 dianggap rendah 60 sampai
dengan 70 dikategorikan sedang dan 71 sampai dengan 80 dikategorikan tinggi
Dari beberapa target yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Papua hanya
terdapat 1 indikator saja yang tercapai pada tahun 2020 yaitu PDRB per Kapita
Banyaknya target pembangunan yang tidak bisa dicapai pada tahun 2020 disebabkan
oleh pandemi COVID-19 yang memaksa pemerintah untuk melakukan refocusing
anggaran untuk menaggulanggi dampak pandemi di segala sektor Selain itu dampak
xi
RINGKASAN EKSEKUTIF
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
ekonomi dan sosial yang langsung dirasakan oleh masyarakat juga merupakan faktor
pendorong tidak tercapainya target pembangunan
Dalam pelaksanaan APBN realisasi pendapatan Negara di Papua tahun 2020
justru mengalami kenaikan yang cukup signifikan Realisasi pendapatan negara pada
tahun tersebut mencapai Rp958 triliun atau 1137 persen dari target sebesar Rp842
triliun Realisasi tersebut naik 64 persen dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang
mencapai Rp900 triliun Naiknya pendapatan Negara merupakan imbas adanya revisi
target penerimaan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak maupun Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai
Dari sisi belanja Pemerintah Pusat telah mengalokasikan belanja Negara
kepada Provinsi Papua tahun 2020 mencapai Rp5703 triliun yang terdiri dari Belanja
Pemerintah Pusat sebesar Rp1394 Triliun dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa
(TKDD) sebesar Rp4309 Triliun Alokasi tersebut mengalami penurunan sebesar 140
persen dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah Rp6633 Triliun Secara
kumulatif realisasi belanja Negara tahun 2020 mencapai Rp5581 triliun atau 979
persen dari alokasi pagu Persentase realisasi tersebut meningkat jika dibandingkan
tahun sebelumnya yang mencapai 946 persen Naiknya persentase belanja negara
secara keseluruhan merupakan akibat adanya revisi pagu dan refocusing anggaran
sehingga secara jumlah alokasi pagu relatif lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya
Sebagai respon terhadap pandemi pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak
dan Direktorat Jenderal Bea Cukai memberikan insentif fiskal yang bertujuan untuk
menjaga keberlangsungan dunia usaha yang terdampak pandemi COVID-19 Untuk
Provinsi Papuasampai dengan akhir tahun 2020 tercatat hanya Direktorat Jenderal
Pajak yang memberikan insentif fiskal khususnya di bidang perpajakan Permohonan
insentif terbanyak diajukan untuk jenis insentif PPh Final UMKM dari 804 permohonan
semuanya disetujui sedangkan Pembebasan PPh 22 Impor menjadi jenis insentif
dengan jumlah permohonan paling sedikit dengan jumlah 17 permohonan ( 12 disetujui
5 ditolak) Pemberian insentif perpajakan ini bertujuan untuk memberikan keringanan
pajak kepada wajib pajak yang usahanya terdampak pandemi Covid-19 namun dalam
pelaksanaannya terdapat beberapa tantangan diantaranya masih kurangnya kemauan
wajib pajak untuk memanfaatkan insentif dikarenakan wajib pajak masih menghindari
kewajiban melaporkan SPT tahunannya
Dalam pelaksanaan APBD tahun 2020 target pendapatan pada APBD Provinsi
Papua tercatat sebesar Rp5448 triliun turun 093 persen jika dibandingkan tahun
sebelumnya sebesar Rp5498 triliun Namun demikian target Pendapatan Asli Daerah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
xii
RINGKASAN EKSEKUTIF
(PAD) mengalami kenaikan yang cukup signifikan Hal tersebut menunjukkan adanya
komitmen Provinsi Papua untuk meningkatkan kemandirian daerah dengan upaya untuk
menaikkan PAD Dari sisi realisasi APBD Provinsi Papua tahun 2020 mengalami
penurunan yang cukup tajam pada pendapatan daerah sebesar 1845 persen
dibandingkan tahun sebelumnya dari Rp5320 triliun menjadi Rp4338 triliun Demikian
juga dengan belanja daerah mengalami penurunan realisasi sebesar 1484 persen dari
Rp4947 triliun di tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp4213 triliun
Dalam pelaksanaan anggaran konsolidasian (APBN dan APBD) terjadi
penurunan realisasi pendapatan sebesar 472 persen Tercatat pendapatan
konsolidasian pada tahun 2020 terealisasi sebesar Rp1136 triliun sementara realisasi
pada tahun 2019 sebesar Rp1234 triliun Penurunan tersebut terjadi pada seluruh
komponen pendapatan antara lain pendapatan perpajakan Pendapatan Bukan Pajak
pendapatan hibah dan pendapatan transfer Sementara itu di sisi belanja terjadi
penurunan realisasi sebesar 863 persen dibandingkan tahun sebelumnya Pada tahun
2020 belanja konsolidasian terealisasi sebesar Rp5717 triliun sedangkan pada tahun
2019 terealisasi sebesar Rp6257 triliun Penurunan tersebut terjadi pada komponen
belanja pemerintah Jika dikaitkan dengan kondisi perekonomian Provinsi Papua pada
tahun 2020 yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 692 persen (y-o-y) dengan
sektor pertambangan dan terkontraksi sebesar minus 683 persen (y-o-y) tanpa
pertambangan kontribusi pemerintah dari investasi dirasa lebih dibutuhkan untuk dapat
segera meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang Di tahun 2020
ini kontribusi belanja pemerintah turun tajam karena turunnya realisasi belanja
pemerintah terutama APBD sebagai efek dari berbagai kebijakan yang diambil
pemerintah dalam rangka penanggulangan COVID-19 Kedepan peningkatan alokasi
belanja modal baik di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah diharapkan mampu
meningkatkan kontribusi pemerintah terhadap Produk Domestik Regional Bruto Provinsi
Papua Namun demikian alokasi belanja pemerintah tersebut harus diikuti dengan
eksekusi belanja yang baik sehingga anggaran pemerintah akan memberikan kontribusi
maksimal bagi perekonomian Papua
Selama pandemi COVID-19 terjadi pemerintah daerah di Papua telah
mengambil berbagai kebijakan antara lain pembatasan akses transportasi baik darat
laut dan udara pembatasan aktivitas sosial masyarakat dengan pemberlakuan jam
malam untuk membatasi aktivitas masyarakat diluar rumah serta kebijakan pemerintah
daerah terkait penanganan dampak COVID-19 dari aspek kesehatan maupun aspek
ekonomi Adanya pandemi COVID-19 telah menimbulkan dampak yang cukup kompleks
xiii
RINGKASAN EKSEKUTIF
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
bagi sendi-sendi kehidupan masyarakat sehingga menjadikan kondisi tersebut suatu
tantangan yang harus dihadapi baik oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah
Tantangan sebagai akibat adanya COVID-19 di Provinsi Papua yaitu (1) Penyebaran
COVID-19 mendorong pemerintah Provinsi Papua untuk menerapkan kebijakan
pembatasan aktivitas masyarakat yang disebut sebagai Pembatasan Sosial yang
Diperluas dan Diperketat (PSDD) sebagai upaya pencegahan penyebaran Kebijakan ini
berlangsung sepanjang triwulan II dan triwulan III 2020 dan memberikan dampak
terhadap kinerja perekonomian Papua nontambang sehingga tidak dapat tumbuh sesuai
kapasitasnya (2) Pemulihan perekonomian Papua dari Lapangan Usaha tranportasi dan
pergudangan terhambat oleh penurunan pergerakan masyarakat yang sejalan dengan
upaya pemerintah untuk menekan laju penyebaran COVID-19 Berkurangnya frekuensi
perjalanan dinas pemerintah dan swasta memberikan dampak negatif terhadap kinerja
transportasi dan pergudangan dan (3) Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam
menerapkan social distancing dan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat
sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19
Dari hasil analisis terhadap program PC-PEN diketahui bahwa efektivitas
program PEN bermanfaat di masyarakat baik dari sisi Manfaat Ketajaman Sasaran
Mekanisme Penyaluran Peran Penyalur Efektivitas dan Ketahanan KPM Namun ada
hal unik yang didapat dari hasil analisis bahwa sebagian responden masih mempunyai
persepsi terdapat beberapa penyalahgunaan bantuan PEN sehingga hal tersebut perlu
menjadi perhatian pada level teknis pelaksanaan program PEN agar tidak menimbulkan
persepsi yang kurang baik di mata masyarakat
Untuk meningkatkan perekonomian di Papua pemerintah daerah perlu menggali
potensi alamsumber-sumber yang dapat memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan
PDRB Papua sehingga mengurangi ketergantungan pada sektor penggalian dan
pertambangan yang selama ini menjadi andalan Dengan demikian apabila terjadi
kontraksi dalam sektor penggalian dan pertambangan maka diharapkan ekonomi Papua
tetap stabil (tidak mengalami kontraksi yang dalam) Disamping itu Kebijakan alokasi
anggaran oleh pemerintah pusat baik itu anggaran belanja KL maupun TKDD harus
disempurnakan untuk memastikan bahwa tidak hanya alokasi anggaran ke daerah yang
tepat namun eksekusi atas anggaran tersebut juga harus optimal
80 75
BELANJA KESEHATAN405
JARING PENGAMAN SOSIAL364
PENANGANAN DAMPAK EKONOMI231
Tahun 2020Dashboard KFR Papua
Pertumbuhan Ekonomi (c to c) 232
Pertumbuhan Ekonomi (y o y) 692
PDRB per Kapita DPP 5790 juta
PDRB per Kapita TPP 4153 juta
Inflasi Papua Desember 079
IPM Papua 2020 6044
Presentase Penduduk Miskin 2680
Nilai Tukar Petani 10278
Nilai Tukar Nelayan 11269
Rasio Gini 041Tingkat Pengangguran Terbuka 428
PDRB = -38945 + 147 Otsus - 099 DAK + 349 Belanja- 102 DAU + 538 IPM + 3278 2015 - 6685 2016
- 1701 2017 -34 2018 - 1836 2019
Pendapatan apbn
Belanja apbn
PAGU Pendapatan APBN 2020 sebesar 842 t
PAGU BELANJA APBN 2020sebesar 5703 t
rEALISASI BELANJA APBN 2020sebesar 5581 t
rEALISASI Pendapatan APBN 2020sebesar 958 t
Pendapatan apbD BELANJA apbD
PEMULIHAN EKONOMI DI DAERAH
PAGU Pendapatan APBD 5448 T
rEALISASI Pendapatan APBD 4338 T
PAGU BELANJA APBD 5606 t
rEALISASI BELANJA APBd 4213 t
114
98
8713 m
7841 m
4985 m
total realisasi pen-apbd provinsi papua sebesar21539 m yang terbagi ke 3 sektor
80 75
BELANJA KESEHATAN405
JARING PENGAMAN SOSIAL364
PENANGANAN DAMPAK EKONOMI231
Tahun 2020Dashboard KFR Papua
Pertumbuhan Ekonomi (c to c) 232
Pertumbuhan Ekonomi (y o y) 692
PDRB per Kapita DPP 5790 juta
PDRB per Kapita TPP 4153 juta
Inflasi Papua Desember 079
IPM Papua 2020 6044
Presentase Penduduk Miskin 2680
Nilai Tukar Petani 10278
Nilai Tukar Nelayan 11269
Rasio Gini 041Tingkat Pengangguran Terbuka 428
PDRB = -38945 + 147 Otsus - 099 DAK + 349 Belanja- 102 DAU + 538 IPM + 3278 2015 - 6685 2016
- 1701 2017 -34 2018 - 1836 2019
Pendapatan apbn
Belanja apbn
PAGU Pendapatan APBN 2020 sebesar 842 t
PAGU BELANJA APBN 2020sebesar 5703 t
rEALISASI BELANJA APBN 2020sebesar 5581 t
rEALISASI Pendapatan APBN 2020sebesar 958 t
Pendapatan apbD BELANJA apbD
PEMULIHAN EKONOMI DI DAERAH
PAGU Pendapatan APBD 5448 T
rEALISASI Pendapatan APBD 4338 T
PAGU BELANJA APBD 5606 t
rEALISASI BELANJA APBd 4213 t
114
98
8713 m
7841 m
4985 m
total realisasi pen-apbd provinsi papua sebesar21539 m yang terbagi ke 3 sektor
BAB ISasaran Pembangunan dan
Tantangan Daerah
Sumber Foto semaraknews
Tantangan kita bagaimana menyikapi PEN yangtepat dan di eksekusi dengan cepat agar ekonomikita tidak turun lebih dalam lagi dan reboundperlahan Karenanya skema harus dirancangdengan baik
Presiden Joko Widodo
(dalam Rapat Terbatas penetapan program pemulihanekonomi nasional dan perubahan postur APBN 2020)
1
Suku Dani Lembah Baliem Papua Photo Credit Jimmy Nelson
11 PENDAHULUAN
rovinsi Papua pada mulanya disebut Provinsi Irian Barat yang dibentuk
berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan
Provinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten-Kabupaten Otonom di Provinsi Irian
Barat Namanya kemudian diganti menjadi Irian Jaya oleh Presiden RI ke-2 Soeharto
pada saat meresmikan tambang emas dan tembaga Freeport Selanjutnya nama Irian
Jaya digunakan secara resmi sampai terbitnya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001
tentang Otonomi Khusus Papua yang mengamanatkan nama provinsi ini untuk diganti
menjadi Provinsi Papua
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi
Papua memberikan pengakuan dan kewenangan khusus bagi Provinsi Papua untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat Papua dalam pemerintahan dan
pembangunan sesuai dengan adat istiadat dan potensi yang dimiliki sehingga
penyelesaian permasalahan pembangunan diharapkan dapat ditanggulangi secara lebih
kontekstual untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Papua Hingga Tahun 2020
pemerintahan era otonomi khusus telah berjalan 18 tahun sejak efektifnya pelaksanaan
pemerintah di era otonomi khusus tahun 2002 dan telah banyak memberikan warna dan
perubahan di berbagai sendi kehidupan masyarakat
P
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB I
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
2
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
Dari sisi fiskal pemerintah pusat telah memberikan perhatian yang besar bagi
Provinsi Papua Kebijakan tersebut diwujudkan dalam pengalokasian anggaran yang
cukup besar bagi Provinsi Papua baik yang dituangkan dalam APBN maupun yang
dituangkan dalam APBD melalui transfer ke daerah Melalui dana transfer tersebut
pemerintah pusat juga telah mengalokasikan Dana Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua
dan menggelontorkan dana tambahan infrastruktur untuk percepatan pembangunan
infrastruktur di Provinsi Papua
Terlepas dari hal tersebut tantangan daerah baik dari sisi ekonomi sosial-
kependudukan serta tantangan geografis dan wilayah perlu mendapatkan perhatian
yang lebih oleh Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat Dengan kondisi Papua
yang ada ditambah dengan adanya pandemi COVID-19 di tahun 2020 perlu strategi
yang sedikit berbeda agar kebijakan fiskal yang telah diambil Pemerintah di Provinsi
Papua dapat dilaksanakan secara efektif dalam rangka mencapai sasaran-sasaran
pembangunan yang telah ditetapkan
12 TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
121 Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Pelaksanaan pembangunan di Papua sesuai yang tertuang
dalam RPJMD Provinsi Papua 2019-2023 dilakukan dengan
meningkatkan kemandirian kemitraan dan keterlibatan
Orang Asli Papua dalam segala bidang pembangunan yang
berorientasi pada kemandirian dan kemapanan lokal berbasis
keberlanjutan ketahanan pangan kemampuan daya saing
yang didukung perlindungan perempuan dan anak serta
menekankan pada kesetaraan gender dan terwujudnya
lembaga jaminan sosial Arah pembangunan jangka
menengah Papua 2019-2023 memiliki tema ldquoMemantapkan
Pembangunan yang didukung SDM Berkualitas dan Kemapanan di Bidang Ekonomi
Sosial Budaya Politik dan Lingkunganrdquo
Berdasarkan tema pembangunan dan mencermati tantangan pembangunan
masa depan Visi Provinsi Papua tahun 2019-2023 adalah ldquoPapua Bangkit Mandiri dan
Sejahtera Yang Berkeadilanrdquo Untuk mewujudkan visi tersebut dirumuskan misi-misi
pembangunan sebagai berikut (1) Memantapkan kualitas dan daya saing SDM (2)
Memantapkan rasa aman tentram dan damai serta kehidupan demokrasi memperkuat
bingkai NKRI (3) Penguatan tata kelola pemerintahan (4) Penguatan dan percepatan
perekonomian daerah berbasis potensi unggulan lokal dan pengembangan wilayah
Arah pembangunan
jangka menengah
Papua 2019-2023
memiliki tema
ldquoMemantapkan
Pembangunan yang
didukung SDM
Berkualitas dan
Kemapanan di Bidang
Ekonomi Sosial
Budaya Politik dan
Lingkunganrdquo
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
3
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
berbasis kultural secara berkelanjutan dan (5) Percepatan pembangunan daerah
tertinggal terdepan terluar dan tertentu
Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan dijabarkan tujuan pembangunan
yang menunjukkan suatu kondisi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu
5 (lima) tahun Selanjutnya sasaran dapat dirumusankan dari kondisi yang
menggambarkan tercapainya tujuan berupa hasil pembangunan daerah dan perangkat
daerah yang diperoleh dari pencapaian outcome dan impact dari program yang
dilaksanakan perangkat daerah Tujuan dan sasaran pembangunan Provinsi Papua
sesuai dengan RPJMD tahun 2019-2023 adalah sebagai berikut (a) Meningkatkan
Kualitas SDM yang berdaya saing (b) Meningkatkan keamanan ketentraman dan
ketertiban yang berbasis kohesivitas sosial dan harmonisasi keberagaman potensi
kehidupan masyarakat Papua (c) Meningkatkan Tata Kelola Kepemerintahan yang
bersih efektif demokratis dan terpercaya dalam penyelenggaraan pemerintahan
daerah (d) Pertumbuhan ekonomi yang inklusif berkeadilan dan berkelanjutan (e)
Mewujudkan percepatan pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur daerah guna
menopang pengembangan wilayah serta akses pada layanan dasar dan pasar dan (f)
Meningkatkan pemerataan pembangunan
122 Berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
Tujuan sasaran dan prioritas pembangunan daerah di Papua tidak akan
terlepas dari arah dan kebijakan pembangunan nasional oleh karenanya tema
pembangunan nasional di tahun 2020 juga menjadi rujukan dalam perumusan tema
pembangunan Provinsi Papua tahun 2020 Adapun tema pembangunan yang tertuang
dalam RKPD tahun 2020 adalah ldquoPeningkatan Kualitas Hidup Yang Berkeadilan Dan
Berkelanjutanrdquo Unsur utama dalam tema pembangunan yang tertuang dalam RKPD
tahun 2020 yaitu (1) Peningkatan kualitas SDM dan pemenuhan kebutuhan dasar (2)
Pemantapan rasa aman tentram dan kedewasaaan berdemokrasi (3) Pemantapan
tata kelola pemerintahan (4) Pemberdayaan ekonomi masyarakat dan peningkatan
investasi dan (5) Pemantapan infrastruktur dasar serta percepatan pembagunan daerah
tertinggal terluar terdepan dan tertentu
Pada tahun 2020 penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah dilaksanakan
dengan pendekatan tematik holistik integratif dan spasial serta kebijakan anggaran
belanja berdasarkan money follows program dengan cara memastikan hanya program
yang benar-benar bermanfaat yang dialokasikan dan bukan sekedar karena tugas fungsi
perangkat daerah yang bersangkutan Hal ini mengisyaratkan bahwa pencapaian
prioritas pembangunan daerah memerlukan adanya koordinasi dari seluruh pemangku
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
4
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
kepentingan melalui pengintegrasian prioritas daerahprogram prioritaskegiatan
prioritas yang dilaksanakan dengan berbasis kewilayahan Disamping itu penguatan
penganggaran akan diberikan lebih kepada usulan pembangunan yang memiliki
keterhubungan dengan prioritas dalam upaya pencapaian target pembangunan
Tabel 11 Target Pembangunan Ekonomi Provinsi Papua Tahun 2020
No Indikator Kinerja Satuan Nilai
1 Pertumbuhan PDRB 643 ndash 758
2 Laju Inflasi 250 ndash 400
3 PDRB per Kapita juta Rp 2995 ndash 3027
4 Gini Rasio Indeks 034 ndash 039
5 Rasio Penduduk yang Bekerja 93 ndash 96
6 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 7510 ndash 7725
7 Tingkat Pengangguran Terbuka 227 ndash 360
Sumber RKPD Provinsi Papua (2020)
Sejak tahun 2013 Pemerintah Provinsi Papua telah menetapkan lima Kawasan
Pengembangan Ekonomi (KPE) berbasis wilayah adat di Papua dengan
mengembangkan infrastruktur yang mendukung pembangunan ekonomi sektoral dan
spasial Lima KPE berbasis wilayah adat yang dimaksud adalah (1) Wilayah adat Saireri
yang terdiri atas kabupaten-kabupaten yang terletak di wilayah Kepulauan Teluk
Cenderawasih yaitu Kabupaten Biak Numfor Supiori Kepulauan Yapen dan Waropen
(2) Wilayah adat Mamta yang terbagi atas kabupaten yang berada disepanjang sungai
mamberamo hingga lautan pasifik yaitu Kota Jayapura Kabupaten Jayapura Keerom
dan Mamberamo Raya (3) Wilayah adat Me Pago yang terletak di wilayah Pegunungan
Tengah sisi barat terdiri atas Kabupaten Mimika Nabire Paniai Intan Jaya Dogiyai dan
Deyiai (4) Wilayah adat La Pago yang terletak di kawasan Pegunungan Tengah sisi
timur terdiri atas Kabupaten Jayawijaya Puncak Jaya Puncak Nduga Yahukimo
Yalimo Tolikara Mamberamo Tengah Lanny Jaya dan Pegunungan Bintang dan (5)
Wilayah adat Anim Ha yang berada di wilayah selatan Papua yaitu Kabupaten Merauke
Asmat Mappi dan Boven Digoel
Dalam rangka mewujudkan Papua Bangkit Mandiri dan Sejahtera Berkeadilan
maka pelaksanaan pembangunan akan dilakukan secara simultan dengan tahapan-
tahapan yang jelas dan sistematis memperhatikan kebutuhan masyarakat dan
kebutuhan pembangunan wilayah memperhatikan dan menghormati nilai-nilai serta
hak-hak adat masyarakat asli Papua
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
5
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
Gambar 11 Pembagian 5 Wilayah Adat Papua
Sumber daenggassingcom 2020
Arah pengembangan kewilayahan Papua terintegrasi dengan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi (RTRWP) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) khususnya dalam
penetapan fungsi ruang dan lokasi pengembangan wilayah Integrasi ini diperlukan
untuk mewujudkan perkembangan wilayah yang seimbang serta sesuai dengan kondisi
daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup Dalam hal ini kebijakan umum
pembangunan berkelanjutan ldquoGreen Growth berbasis wilayah adatrdquo diperlukan sebagai
bagian dari fokus pembangunan daerah Papua khususnya dalam penguatan pusat-
pusat pertumbuhan akselerasi pembangunan wilayah tertinggal serta mewujudkan
keterkaitan antar sektor ekonomi secara berkeadilan dan berkelanjutan
Sejak akhir triwulan pertama tahun 2020 hingga sampai saat ini hampir seluruh
negara di dunia termasuk Indonesia telah terjangkit penyebaran pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) Pandemi COVID-19 telah menimbulkan disrupsi pada
kehidupan manusia menyebabkan terhambatnya aktivitas ekonomi di seluruh negara
dan berakibat munculnya ancaman resesi di dunia Dampak yang dirasakan Indonesia
juga cukup besar dengan terputusnya mata rantai pasokan barang dan jasa
terganggunya mobilitas masyarakat dan terhambatnya kegiatan ekonomi khususnya
pada sektor industri dan pariwisata yang berdampak pada meningkatnya angka-angka
pengangguran dan kemiskinan serta pada akhirnya menimbulkan kontraksi pada
pertumbuhan ekonomi nasional Keadaan ini tentu harus dikendalikan maka menjadi
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
6
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
keharusan bagi Pemerintah Provinsi Papua melakukan perubahan RKPD yang
difokuskan pada pemulihan kehidupan masyarakat dan roda perekonomian untuk dapat
kembali berjalan lancar Dengan memperhatikan hasil evaluasi tersebut dan kondisi
Indonesia pada tahun 2020 maka tema Perubahan RKPD Provinsi Papua Tahun 2020
adalah ldquoMenjamin Keberlangsungan Kehidupan Melalui Peningkatan Kesehatan Dan
Pemenuhan Kebutuhan Pokok Masyarakat Secara Berkelanjutanrdquo
Adapun Prioritas pembangunan dalam RKPD Perubahan Provinsi Papua tahun
2020 dilakukan dengan memperhatikan kondisi dan perubahan kebijakan dari Pusat
terkait pananggulangan wabah pandemi COVID-19 yaitu dirumuskan dalam rangka
pemulihan kehidupan masyarakat melalui (1) Stabilisasi melalui upaya pencegahan
dan menjaga keberlangsungan aktifitas masyarakat akibat wabah akibat COVID-19 (2)
Penanganan dan penanggulangan kebutuhan pokok masyarakat akibat wabah COVID-
19 (3) Pemulihan dan rehabilitasi kehidupan masyarakat paskah wabah COVID-19 dan
(4) Penyesuaian kembali Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2020 termasuk tetap
melanjutkan upaya pelaksanaan PON XX di Papua
13 TANTANGAN DAERAH
131 Tantangan Ekonomi Daerah
Kondisi ekonomi makro Provinsi Papua tidak bisa dilepaskan
dari kondisi ekonomi makro Nasional Kebijak-kebijakan
ekonomi dari pemerintah akan berpengaruh terhadap kondisi
ekonomi Provinsi Papua yang menuntut adanya penyesuaian
terhadap asumsi yang sebelumnya digunakan Tahun 2020
Pemerintah melakukan refocusing dan realokasi anggaran
besar-besaran akibat wabah COVID-19 sehingga secara
umum mempengaruhi kerangka ekonomi daerah Adapun
deskripsi makro ekonomi yang mengalami perubahan dalam
tahun 2020 dan menjadi tantangan bagi Provinsi Papua antara
lain pertumbuhan ekonomi bakal melambat peningkatan pengangguran peningkatan
kerawanan sosialkriminalitas angka kemiskinan naik terjadinya rawan pangan
kesenjangan sosial ekonomi meningkat penurunan kontribusi dari sektor pariwisata
industri dan jasa pada pertumbuhan ekonomi inflasi meningkat dan pembangunan
infrastruktur terhambat
Dari sisi permintaan perekonomian Papua menghadapi tantangan cukup besar
di tahun 2020 karena masih sangat dipengaruhi oleh ekspor luar negeri komoditas non
migas Sampai dengan 2018 ekspor Papua didominasi oleh komoditas biji tembaga
Permasalahan
ketergantungan
ekspor Provinsi Papua
terhadap satu
komoditi yaitu
tambang tembaga
yang diproduksi oleh
PT Freeport
Indonesia secara
tidak langsung sangat
mempengaruhi
perekonomian Papua
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
7
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
dengan negara tujuan terbesar yaitu Jepang dan China kemudian disusul Korea Selatan
dan India Sedangkan untuk komoditas kayu olahan tujuan ekspor terbesar ke AS
kemudian Arab Saudi dan Korea Selatan Naik turunnya perekonomian di negara-
negara tersebut secara simultan akan berpengaruh terhadap permintaan ekspor dari
Provinsi Papua yang pada akhirnya secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi regional
Grafik 11 Perbandingan Nilai Ekspor Provinsi Papua Menurut Negara Tujuan (juta US$)
Sumber BPS Provinsi Papua (2020)
Provinsi Papua sesungguhnya memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan
sebagai tujuan investasi Dalam mengoptimalkan potensi perekonomian daerah
Provinsi Papua memerlukan penanaman modal baik Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA) Namun demikian sepanjang tahun
2013-2016 jumlah investor baik PMDN maupun PMA di Provinsi Papua memiliki nilai
rata-rata pertumbuhan yang terlihat semakin menurun hingga 3774 setiap tahunnya
Angka yang rendah tersebut sebagian besar disebabkan oleh berbagai kendala yang
dihadapi oleh investor dalam berinvestasi di wilayah Papua Untuk mengatasi persoalan
tersebut perlu di dorong untuk terciptanya iklim investasi yang kondusif agar para
penanam modalinvestor tidak ragu-ragu untuk berinvestasi Dengan semakin
banyaknya investor atau perusahaan dalam menanamkan modalnya akan berdampak
positif terhadap meningkatkan pembangunan dan kegiatan perekonomian
132 Tantangan Sosial Kependudukan
Jumlah penduduk Papua berdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 2020
(SP2020) tercatat pada bulan September 2020 sebanyak 430 juta jiwa Dalam jangka
waktu sepuluh tahun sejak sensus sebelumnya pada tahun 2010 jumlah penduduk
Papua mengalami penambahan sekitar 147 juta jiwa Hasil SP2020 juga mencatat
bahwa mayoritas penduduk Papua didominasi oleh Generasi Milenial dan Generasi Z
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
8
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
Proporsi Generasi Milenial sebanyak 3209 persen atau sekitar 13 juta dan Generasi Z
sebanyak 3038 persen dari total populasi Papua atau sekitar 130 juta
Dari sudut pandang demografi seluruh Generasi Milenial merupakan penduduk
yang berasal pada kelompok usia produktif Sementara itu Generasi Z terdiri dari
penduduk usia belum produktif dan produktif dan diproyeksikan sekitar 7 tahun
kedepan Generasi Z akan mencapai usia produktif Hal ini merupakan peluang dan
tantangan baik di masa sekarang maupun yang akan datang mengingat generasi inilah
yang berpotensi menjadi aktor pembangunan bagi masa depan Provinsi Papua
Gambar 12 Komposisi Penduduk Papua Menurut Generasi
Sumber BPS Provinsi Papua (2020)
133 Tantangan Geografi Wilayah
Provinsi Papua memiliki luas 31587680 ha Yang secara administrasi terdiri dari
28 kabupaten dan 1 kota yang terbagi lagi menjadi 470 distrik dan 5411 kampung
Secara geografis Wilayah Provinsi Papua dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) dataran
yaitu Dataran Mudah Akses Dataran Sulit Akses dan Dataran Pegunungan Wilayah
Provinsi Papua juga merupakan kawasan strategis nasional karena berbatasan
langsung dengan Papua New Guinea dan Australia yang berpotensi sebagai jalur
pengembangan perekonomian Asia Pasifik Selain berupa daratan Provinsi Papua juga
merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan lautan yaitu Laut Arafuru dan
Samudera Pasifik Keadaan ini membuat Papua sangat kaya akan potensi di bidang
perikanan laut tangkap Adapun luas wilayah laut sebesar 1215161 Km2 dan panjang
garis pantai sebesar 587811 Km
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
9
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
Ditinjau dari sisi geologi posisi teknoktik Papua berada di lingkar pasifik yang
berupa cincin gunung api memberikan potensi endapan mineral yang besar sehingga
menguntungkan bagi Provinsi Papua dan kemungkinan terdapat endapan logam selain
Grasberg dan Ertsberg yang telah ditemukan Akibat tektonik lain juga memungkinkan
terbentuk cekungan dengan sedimen-sedimen yang cukup tebal dalam kondisi
lingkungan laut yang cukup banyak kehidupan mikro organik yang terakumulasi menjadi
cadangan hidrokarbon
134 Tantangan Pandemi COVID-19 Bagi Daerah
Kasus positif COVID-19 pertama di Papua tercatat pada tanggal 21 Maret 2020
sebanyak 2 kasus yang berasal dari Kabupaten Merauke Grafik kasus harian positif
COVID-19 di Papua terus mengalami peningkatan hingga tanggal 1 Desember 2020
tercatat kasus positif sebanyak 11821 orang dengan rincian pasien dirawat sebanyak
1823 orang pasien sembuh 9798 orang dan meninggal sebanyak 200 orang Dari data
tersebut dapat dilihat bahwa tingkat kesembuhan kasus COVID-19 di Papua sebesar
829 persen dan tingkat kematian kasus COVID-19 di Papua sebesar 17 persen
Selama pandemi COVID-19 terjadi pemerintah daerah di Papua telah mengambil
berbagai kebijakan antara lain pembatasan akses transportasi baik darat laut dan
udara pembatasan aktivitas sosial masyarakat dengan pemberlakuan jam malam untuk
membatasi aktivitas masyarakat diluar rumah serta kebijakan pemerintah daerah terkait
penanganan dampak COVID-19 dari aspek kesehatan maupun aspek ekonomi
Adanya pandemi COVID-19 telah menimbulkan dampak yang cukup kompleks
bagi sendi-sendi kehidupan masyarakat sehingga menjadikan kondisi tersebut suatu
tantangan yang harus dihadapi baik oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah
Daerah Tantangan sebagai akibat adanya COVID-19 di Provinsi Papua yaitu
1 Penyebaran COVID-19 mendorong pemerintah Provinsi Papua untuk menerapkan
kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat yang disebut sebagai Pembatasan
Sosial yang Diperluas dan Diperketat (PSDD) sebagai upaya pencegahan
penyebaran Kebijakan ini berlangsung sepanjang triwulan II dan triwulan III 2020 dan
memberikan dampak terhadap kinerja perekonomian Papua nontambang sehingga
tidak dapat tumbuh sesuai kapasitasnya
2 Pemulihan perekonomian Papua dari Lapangan Usaha tranportasi dan pergudangan
terhambat oleh penurunan pergerakan masyarakat yang sejalan dengan upaya
pemerintah untuk menekan laju penyebaran COVID-19
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
10
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
Tabel 12 Sebaran Kasus COVID-19 di Papua sd Desember 2020
No KabKota Konfirmasi COVID-19
Rawat Isolasi
Sembuh Meninggal Sembuh
Meninggal
1 Kota Jayapura 5587 750 4742 95 849 17
2 Kab Mimika 3215 439 2744 32 853 10
3 Kab Biak Numfor 738 285 429 24 581 33
4 Kab Jayapura 736 123 589 24 800 33
5 Kab Nabire 383 75 296 12 773 31
6 Kab Jayawijaya 248 35 212 1 855 04
7 Kab Merauke 197 27 170 0 863 00
8 Kab Kep Yapen 180 7 168 5 933 28
9 Kab Keerom 141 20 119 2 844 14
10 Kab Asmat 130 37 90 3 692 23
11 Kab Supiori 65 5 60 0 923 00
12 Kab Boven Digoel 44 6 38 0 864 00
13 Kab Sarmi 31 8 23 0 742 00
14 Kab Tolikara 27 0 27 0 1000 00
15 Kab Lanny Jaya 27 0 26 1 963 37
16 Kab Paniai 22 1 20 1 909 45
17 Kab Mappi 19 4 15 0 789 00
18 Kab Yalimo 15 0 15 0 1000 00
19 Kab Pegunungan Bintang 8 0 8 0 1000 00
20 Kab Mamberamo Tengah 4 0 4 0 1000 00
21 Kab Puncak jaya 3 1 2 0 667 00
22 Kab Waropen 1 0 1 0 1000 00
TOTAL 11821 1823 9798 200 829 17
Sumber Dinas Kesehatan Provinsi Papua (2020)
BOKS 1
Satgas Daerah Bantah Data Pemerintah Pusat Sebut Papua Miliki Kasus Covid-19 Tertinggi
JAYAPURA KOMPAScom - Juru Bicara Satgas Covid-19 Papua Silwanus Sumule menyanggah informasi yang disampaikan Satgas Penanganan Covid-19 pusat yang menyebut ada penambahan 1755 kasus di Papua pada Kamis (3122020) Menurut dia angka tersebut adalah jumlah kumulatif kasus Covid-19 di Papua selama dua pekan terakhir Angka itu adalah angka kumulatif dari sekitar dua mingguan Jadi memang selama November itu memang terjadi peningkatan sekitar 2023 kasus (1-23 November 2020) ujar Silwanus saat dihubungi Kamis
Kekeliruan data ujar Silwanus terjadi karena Kementerian Kesehatan menerapkan sistem baru yaitu komputerisasi dalam proses pencatatan kasus terkonfirmasi Covid-19 Namun pada pelaksanaannya tidak berjalan lancar sehingga tiap provinsi kembali diminta memasukan data secara manual Jadi awalnya Satgas di Kementerian Kesehatan menciptakan sistem all record namanya dengan maksud kita tidak lagi melakukan secara manual Dalam perjalanannya kondisi itu belum berjalan sebagaimana mestinya sehingga data-data tersebut tidak bisa ditarik Kemudian mereka meminta kepada kita untuk segera melaporkan secara manual ujar Silwanus Pada saat kita mengirim data itu kita kirim datanya per hari dan dihitung secara kumulatif Kesannya itu dia (kasus terkonfirmasi) meningkat sambung Silwanus
Hal lain yang dianggap bisa memberikan gambaran bahwa tidak mungkin ada penambahan 1755 kasus Covid-19 di Papua adalah keterbatasan alat pemeriksaan swab baik PCR atau pun TCM Silwanus menyebut sejauh ini dari seluruh alat yang ada di Papua paling banyak sampel swab yang diperiksa dalam satu hari menyentuh angka 500 Untuk di Kota Jayapura sekarang ini yang berjalan secara baik ada tiga (alat pemeriksa swab) di Litbangkes di RS Marthen Indey dan RS Dian Harapan Dari tiga alat itu per hari bermain di angka 200 Di beberapa kabupaten juga sudah bisa dilakukan pemeriksaan swab tapi tidak mungkin juga sampai 1700 karena rata-rata kita bekerja di angka 400 sampai 500-an kata dia Ia tidak ingin informasi yang dikeluarkan Satgas pusat kemudian menimbulkan asumsi bahwa ada klaster Covid-19 baru di Papua
Diberitakan sebelumnya Pemerintah melaporkan 8369 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 pada Kamis (3122020) Ini merupakan rekor tertinggi selama pandemi di tanah air Penambahan kasus tersebut menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 557877 orang Informasi tersebut disampaikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melalui data yang diterima Kompascom Kamis sore Kasus baru positif Covid-19 berjumlah 8369 orang tersebut tersebar di 34 provinsi Secara detail tercatat ada tiga provinsi dengan penambahan kasus dalam jumlah tinggi yaitu di atas 1000 kasus Ketiga provinsi tersebut adalah Papua (1755 kasus baru) Jawa Barat (1648 kasus baru) dan DKI Jakarta (1153 kasus baru) Sumber kompascom tanggal 3 Desember 2020
BAB IIPerkembangan dan Analisis
Ekonomi Regional
Lukas EnembeGUBERNUR PROVINSI PAPUA
Mari bersama-sama mewujudkan visi kitabersama yaitu Papua Bangkit Mandiri danSejahtera Berkeadilan
RKPD Papua 2020
Sumber Foto papuatodaycom
Rumah Honai Papua Photo Credit Adhitya Ahmad
11
21 INDIKATOR EKONOMI MAKRO FUNDAMENTAL
211 Produk Domestik Regional Bruto
a Pertumbuhan Ekonomi
andemi yang terjadi di
tahun 2020 merupakan
salah satu tantangan
ekonomi yang menyebabkan
banyak sektor ekonomi
mengalami tekanan yang cukup
berat Pembatasan kegiatan
usaha dan ekonomi pada saat
pandemi adalah faktor utama
yang menyebabkan dunia usaha
dan ekonomi kesulitan untuk melakukan ekspansi Hal tersebut tercermin dari
pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar -207
persen Walaupun pertumbuhan ekonomi nasional mengalami kontraksi Provinsi Papua
mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 232 persen Pertumbuhan tersebut
disebabkan oleh pertumbuhan lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar
1662 persen pada sisi produksi Sedangkan dari sisi pengeluaran Komponen Ekspor
P Grafik 21 Pertumbuhan Ekonomi Papua 2010 - 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB II
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
12
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Barang dan Jasa tumbuh sebesar 5118 persen Namun jika dihitung tanpa
memasukkan sektor Pertambangan dan Penggalian pertumbuhan ekonomi Papua
mengalami kontraksi sebesar -315 persen Hal tersebut mengindikasikan bahwa
perekonomian Papua masih mengalami ketergantungan pada satu sektor tersebut
Sampai dengan triwulan IV-
2020 perekonomian papua
mengalami pertumbuhan
mencapai 692 persen Lapangan
usaha Pertambangan dan
Penggalian yang tumbuh 4431
persen yang didorong oleh
meningkatnya produksi bijih
logam pada triwulan IV-2020
adalah pemicunya Selain
kategori Pertambangan dan Penggalian beberapa kategori lapangan usaha juga
tumbuh positif diantaranya Jasa Keuangan sebesar 655 persen Jasa Kesehatan dan
Bantuan Sosial sebesar 182 persen kategori Informasi dan Komunikasi 127 persen
dan kategori Pengadaan Air Pengelolaan Sampah Limbah dan Daur Ulang sebesar
100 persen
Jika dibandingkan dengan
triwulan III-2020 perekonomian
Papua mengalami pertumbuhan
sebesar 509 persen Faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan
tersebut adalah kategori
lapangan usaha Pertambangan
dan Penggalian yang tumbuh
sebesar 1060 persen Pada
triwulan IV-2020 aktivitas
ekonomi masyarakat sudah mulai membaik dan meningkat Hal tersebut mengakibatkan
sebagian besar kategori lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif pada triwulan
ini dibandingan triwulan sebelumnya Adanya momen libur Natal dan Tahun baru serta
mulai normalnya aktivitas jasa transportasi dan aktivitas perdagangan menjadi faktor
pendorong peningkatan aktivitas ekonomi pada triwulan IV-2020 Dari seluruh kategori
Grafik 22 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan
Year-on-Year
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Grafik 23 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan
Quarter-to-Quarter
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
13
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
lapangan usaha hanya 1 kategori lapangan usaha yang mengalami kontraksi yaitu
Industri Pengolahan yang tumbuh negative sebesar -258 persen
b Nominal PDRB
Ditinjau secara spasial perekonomian Indonesia masih didominasi oleh Pulau
Jawa yang memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 5875 persen kemudian
Pulau Sumatera 2136 persen Pulau Kalimantan sebesar 794 persen Pulau Sulawesi
sebesar 666 persen Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar 294 persen serta Pulau
Maluku dan Papua sebesar 235 persen Maluku dan Papua di tahun 2020 memberikan
kontribusi sebesar 235 persen pada perekonomian Nasional Kontribusi tersebut masih
sangat kecil jika melihat sumber daya alam papua yang cukup melimpah Salah satu
faktor penyebab rendahnya kontribusi Maluku dan Papua adalah minimnya perusahaan
hilir yang ada di Papua Sumber daya alam yang diambil dari tanah papua mayoritas
diolah di luar Papua sehingga tidak banyak memberikan kontribusi terhadap PDRB
Papua
Dampak ekonomi pandemi COVID-19 dirasakan di beberapa Pulau di Indonesia
dengan level kontraksi yang beragam Pulau Bali mengalami kontraksi paling dalam
dengan penurunan -501 persen Papua dan Maluku masih mampu tumbuh positif
sebesar 144 persen dimana angka tersebut adalah yang tertinggi dibandingkan dengan
pulau-pulau lain
Gambar 21 Pertumbuhan Ekonomi Per Regional Tahun 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
14
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
1 PDRB Menurut Lapangan Usaha
PDRB Papua masih di dominasi oleh lapangan usaha Pertambangan dan
Penggalian sebesar 2627 persen Konstruksi sebesar 1546 dan disusul oleh Pertanian
Kehutanan dan Perikanan sebesar 1230 persen Lapangan usaha yang menjadi tulang
punggung PDRB Papua mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi yaitu sebesar
1662 persen Selain Pertambangan dan Penggalian kategori Informasi dan Komunikasi
juga mengalami pertumbuhan positif 372 persen Kontraksi terdalam dialami kategori
Transportasi dan Pergudangan sebesar -3363 persen Walaupun mayoritas kategori
lapangan usaha mengalami
kontraksi perekonomian Papua
secara keseluruhan masih
menunjukan nilai positif Hal
tersebut didukung oleh kategori
Pertambangan dan Penggalian
yang menjadi tulang punggung
perekonomian Papua
menunjukkan pertumbuhan
yang cukup baik
2 PDRB Menurut Pengeluaran
Mayoritas kategori
pegeluaran pada tahun 2020
menunjukan nilai negatif
Hanya kategori Pengeluaran
Ekspor yang mengalami
pertumbuhan sangat tinggi
sebesar 5118 persen Hal
tersebut didorong oleh produksi
PT Freeport yang terus
membaik sehingga
menyebabkan ekspor yang meningkat Disisi lain Pengeluaran Konsumsi Rumah
Tangga mengalami kontraksi terdalam hingga -733 persen Kontraksi tersebut
disebabkan oleh pembatasan aktivitas masyarakat untuk meminimalisir dampak
penularan COVID-19 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah juga mengalami penurunan
hal tersebut disebabkan oleh dipotongnya anggaran untuk belanja modal serta belanja
barang dan jasa untuk digunakan sebagai dana penanganan COVID-19
Grafik 24 Kontribusi (7 Besar) Lapangan Usaha Terhadap
PDRB Papua Tahun 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Grafik 25 Laju Pertumbuhan PDRB Papua Menurut
Pengeluaran Tahun 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
15
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
c PDRB per Kapita
PDRB per Kapita DPP
(Dengan Pertambangan dan
Penggalian) Papua mengalami
pertumbuhan dari Rp5614 juta
pada tahun 2019 menjadi
Rp5790 juta pada tahun 2020
Sedangkan jika ditinjau dari sisi
PDRB per Kapita TPP (Tanpa
Pertambangan dan Penggalian)
tahun 2020 mengalami
penurunan dari semula Rp4288 juta pada tahun 2019 menjadi Rp4153 juta di tahun
2020 Hal tersebut disebabkan mayoritas kategori usaha maupun pengeluaran konsumsi
mengalami penurunan akibat pandemi COVID-19 Hanya kategori Pertambangan dan
Penggalian yang tumbuh positif didorong oleh normal kembalinya produksi PT Freeport
Indonesia
PDRB per Kapita DPP
Papua terlihat mengalami
pertumbuhan disaat PDRB per
Kapita TPP papua terkontraksi
Ekspor Papua yang mengalami
pertumbuhan signifikan pada
akhir tahun 2020 merupakan
faktor pendorong terjadinya
pertumbuhan PDRB per Kapita
DPP Papua pada tahun 2020
Sektor Pertambangan dan Penggalian terhadap PDRB di Papua sangat besar naik atau
turunnya sektor ini akan sangat mempengaruhi pertumbuhan PDRB Papua Peran
Sektor Pertambangan dan Penggalian yang cukup besar di Papua membuat
perekonomian Papua bergantung pada satu sektor ini saja Hal tersebut perlu
diantisipasi dengan cara menciptakan lapangan kerja di sektor lain yang mampu
memberikan dampak pada PDRB Papua kedepannya
212 Suku Bunga
BI 7 days (reverse) repo rate selama tahun 2020 cenderung turun Faktor utama dalam
penentuan BI 7 days (reverse) repo rate adalah inflasi sedangkan inflasi sendiri
Grafik 26 Pertumbuhan PDRB per Kapita Papua Periode
2010 ndash 2019 (juta rupiah)
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Grafik 27 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
16
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
dipengaruhi oleh banyaknya uang beredar di masyarakat
Sebagai acuan suku bunga pasar uang BI 7 days (reverse)
repo rate akan cepat mempengaruhi pasar uang Pergerakan
BI 7 days (reverse) repo rate memiliki hubungan yang sangat
erat dengan inflasi di suaru daerah Guna menahan laju inflasi
berada di dalam target yang ditetapkan menaikkan atau menurunkan BI 7 days
(reverse) repo rate adalah salah satu kerangka operasi moneter yang dilakukan oleh
Bank Indonesia
BI 7 days (reverse) repo rate
cenderung semakin menurun dalam
waktu 12 bulan di tahun 2020 Hal ini
mengindikasikan bahwa kondisi ekonomi
global sedang lesu sehingga Bank
Indonesia mengambil langkah tersebut
guna memberikan stimulus positif pada
perekonomian Penurunan BI 7 days
(reverse) repo rate sudah terjadi 5 kali
sepanjang 2020 dengan total penurunan
125 basis poin Hal tersebut dilakukan Bank Indonesia sebagai upaya mempertahankan
daya beli masyarakat disaat pandemi terjadi
Perekonomian dunia pada tahun 2020 cenderung tidak stabil ditengah isu
panasnya iklim perdagangan dunia dan pandemi yang terjadi sepanjang tahun 2020
Oleh karena itu keputusan BI untuk menurunkan suku bunga acuan bertujuan untuk
mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi serta sekaligus merupakan
langkah preventif terhadap situasi perdagangan dunia dan dampak pandemi COVID-19
213 Inflasi
Perkembangan inflasi gabungan 3 kotakabupaten IHK di Papua cukup
berfluktuasi sepanjang tahun 2020 Bulan Maret 2020 menjadi bulan dengan deflasi
terdalam sepanjang tahun 2020 yaitu sebesar -092 persen Hal tersebut dipicu oleh
penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada mayoritas indeks
kelompok penyusun inflasi Namun tahun 2020 yang sangat fluktuatif ditutup dengan
inflasi yang paling tinggi sepanjang tahun 2020 dengan angka inflasi mencapai 079
persen Sedangkan inflasi year on year (Desember 2020 terhadap 2019) di Papua
mencapai 164 persen
Grafik 28 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate
Sumber Bank Indonesia diolah
BI 7 days (reverse)
repo rate cenderung
semakin menurun
dalam waktu 12
bulan di tahun 2020
17
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Kenaikan harga barang dan
jasa di 3 kota IHK tersebut adalah
pemicu utama yang mendorong
terjadinya inflasi Kenaikan angka
indeks pada kelompok makanan
minuman dan tembakau sebesar
135 persen kelompok pakaian dan
alas kaki sebesar 010 persen
kelompok perumahan air listrik
dan bahan bakar rumah tangga sebesar 013 persen kelompok perlengkapan
peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 002 persen kelompok
kesehatan sebesar 033 persen kelompok transportasi sebesar 254 persen kelompok
informasi komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0003 persen kelompok rekreasi
olahraga dan budaya sebesar 036 persen serta kelompok penyediaan makanan dan
minumanrestoran sebesar 007 persen
Terjadinya inflasi di bulan Desember 2020 tersebut didorong
oleh kenaikan harga yang cukup signifian pada beberapa
komoditas diantaranya tarif angkutan udara cabai rawit ikan
ekor kuning ikan cakalang dan lain-lain Sedangkan
komoditas yang menjadi penahan laju inflasi adalah emas
perhiasan daging ayam ras kangkung terong dan lain-lain
Besarnya pegaruh msing-masing kelompok komoditi terhadap perkembangan inflasi
Desember 2020 diantaranya kelompok makanan minuman dan tembakau sebesar
0500 persen kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0004 persen kelompok
perumahan air listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0023 persen kelompok
perlengkapan peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0001 persen
kelompok kesehatan sebesar 0006 persen kelompok transportasi sebesar 0289
persen kelompok informasi komunikasi dan jasa keuangan sebesar 00002 persen
kelompok rekreasi olahraga dan budaya sebesar 0005 persen kelompok pendidikan
sebesar 0000 persen kelompok penyediaan makanan dan minumanrestoran sebesar
0004 persen serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar -004 persen
214 Nilai Tukar Rupiah
Nilai tukar mata uang negara terhadap mata uang negara lain yang stabil
merupakan keadaan ideal yang diinginkan oleh para pelaku pasar termasuk
pemerintah Kestabilan Rupiah sebagai mata uang Negara Republik Indonesia
Grafik 29 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
3 kota IHK di Papua
mengalami inflasi
sebesar 079 yang
disebabkan kenaikan
harga barang dan
jasa pada beberapa
kategori
18
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
mempunyai peran yang sangat penting dalam menjaga stabilitas harga dan sistem
keuangan Kestabilan nilai tukar rupiah akan sangat berpengaruh pada sektor
perdagangan internasional terutama nilai tukar rupiah terhadap USD yang mendominasi
mata uang perdagangan dunia Berikut ini adalah grafik perkembangan nilai tukar rupiah
terhadap USD sepanjang tahun 2020
Kurs tengah rupiah selama tahun 2020 cukup berfluktuatif diantara bulan Maret
dan Mei dimana rupiah bergerak di angka tertinggi pada 2 April 2020 mencapai
Rp1674100 Hal tersebut merupakan salah satu respon pasar dalam menghadapi
pandemi COVID-19 Spanjang tahun 2020 nilai tukar rupiah bergerak pada titik terendah
Rp1361200 dan titik tertinggi Rp1674100 Fluktuasi yang terjadi sepanjang tahun
2020 cenderung tidak terlalu ekstrem Hal tersebut seharusnya bukan menjadi faktor
penghambat volume perdagangan internasional Namun karena ekspor Papua yang
didominasi oleh PT Freeport volume ekspor papua sangat tergantung dari kapasitas
produksi PT Freeport Pada tahun 2020 volume produksi PT Freeport cenderung
meningkat Hal tersebut dibuktikan dengan volume ekspor Papua yang juga meningkat
sepanjang tahun 2020
Naiknya kurs Dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah menyebabkan harga
barang yang di ekspor Indonesia mengalami penurunan sedangkan harga barang yang
impor Indoensia mengalami peningkatan harga Kenaikan kurs Dollar Amerika Serikat
akan mempengaruhi transaksi ekspor karena adanya pembayaran yang rendah dari
Grafik 210 Nilai tukar Rupiah ndash USD Sepanjang 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
16000
18000
1 8
15
22
29
36
43
50
57
64
71
78
85
92
99
106
113
120
127
134
141
148
155
162
169
176
183
190
197
204
211
218
225
232
239
246
19
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
pembeli di luar negeri Hal tersebut mengakibatkan uang masuk ke Indonesia dalam
mata uang asing menjadi lebih sedikit
22 INDIKATOR KESEJAHTERAAN
221 Indeks Pembangunan Manusia
Pembangunan sumber daya
manusia di Papua bias dikatakan
konsisten mengalami peningkatan
selama periode 2010 sampai
dengan 2020 Akan tetapi Indeks
Pembangunan Manusia (IPM)
Papua tahun 2020 mengalami
penurunan dibandingkann tahun
sebelumnya Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) meningkat dari
5445 pada tahu 2010 menjadi 6084 pada tahun 2019 kemudian menjadi 6044 pada
taahun 2020 menurun beberapa poin pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2019
Namun nilai IPM Papua masih diatas 60 yang berarti IPM papua berada pada kategori
sedang Pengukuran IPM oleh BPS menggunakan standar UNDP (United Nation for
Development Program) dimana nilai IPM dibawah 60 dianggap rendah 60 sampai
dengan 70 dikategorikan sedang dan 71 sampai dengan 80 dikategorikan tinggi
Sementara itu IPM Nasional pada tahun 2020
mencapai 7194 atau tumbuh tipis 002 poin dari tahun
sebelumnya IPM Indonesia secara Nasional masuk pada
kategori tinggi karena berada pada rentang 70 sampai dengan
80 Hal tersebut berbeda dengan yang terjadi di Papua
dimana IPM Papua mengalami penurunan pada tahun ini Namun jika dilihat pada
KabupatenKota di Papua IPM Kota Jayapura merupakan IPM tertinggi di Papua
dengan nilai 7994 Dilain sisi Kabupaten Nduga merupakan Kabupaten dengan IPM
terendah yaitu 3155
Walaupun Kabupaten Nduga adalah kabupaten dengan IPM terendah pertumbuhan
IPM nya merupakan yang tertinggi yaitu tumbuh sebesar 260 Rendahnya IPM di
Kabupaten Nduga disebabkan oleh sulitnya akses menuju Kabupaten Nduga ditambah
oleh faktor keamanan yang kurang sehingga menghambat pembangunan yang akan
dilaksanakan di Kabupaten Nduga
Grafik 211 Pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia
2010 - 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
IPM tahun 2020
sebesar 6044 turun
dibandingkan dengan
tahun sebelumnya
sebesar 6084
20
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Walaupun Papua memiliki rata-rata IPM dibawah IPM Nasional tetapi Papua
memiliki 5 daerah dengan IPM dengan kategori tinggi Ketiga daerah tersebut adalah
Kota Jayapura Kabupaten Mimika Kabupaten Biak Numfor Kabupaten Merauke dan
Kabupaten Jayapura Tingginya IPM di 5 daerah didorong oleh banyaknya warga
pendatang dari luar Papua yang datang untuk melakukan aktifitas bisnispekerjaan
Aktifitas warga pendatang yang mayoritas sebagai karyawan pada perusahaan
multinasional dan proyek-proyek prioritas nasional di Provinsi Papua
222 Tingkat Kemiskinan
Presentase penduduk miskin mengalami penurunan cukup
besar selama periode Maret 2012 sampai dengan September
2020 Selama periode tersebut presentase penduduk miskin
mengalami penurunan sebesar 431 persen poin Namun
periode September 2020 jika dibandingkan dengan Maret
2020 presentase penduduk miskin mengalami peningkatan sebesar 016 persen poin
Peningkatan presentase penduduk miskin tersebut juga dipicu oleh pandemi COVID-19
yang menyebabkan banyak sektor usaha mengalami tekanan sehingga beberapa
diantaranya harus melakukan
efisiensi jumlah karyawan Jika
dilihat menurut daerah penduduk
miskin di Papua terkonsentrasi di
daerah pedesaan Pada September
2020 terdapat 86750 ribu jiwa atau
3569 persen penduduk miskin
tinggal di pedesaan sedangkan di
perkotaan hanya 4473 ribu jiwa
atau sebesar 459 persen penduduk
miskin Secara nasional pada periode September 2020 provinsi Papua menjadi provinsi
dengan presentase penduduk miskin terbesar yaitu sebesar 2680 persen Angka
tersebut jauh lebih besar daripada rata-rata nasional yang berada pada nilai 1019
persen
223 Tingkat Ketimpangan (Rasio Gini)
Rasio Gini Provinsi Papua selama periode Maret 2015 sampai
dengan periode September 2020 cenderung tidak banyak
mengalami perubahan Tercatat selama periode tersebut
rasio gini di Papua hanya mengalami penurunan kurang dari
Grafik 212 Tingkat Kemiskinan Papua Periode Maret
2012 ndash September 2019
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Tingkat kemiskinan
Papua sebesar 2655
persen dengan
jumlah penduduk
miskin sebesar
900950 ribu jiwa
Rasio gini Papua
September 2020
sebesar 040 naik
dibandingkan periode
Maret 2020
21
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
001 Jika ditinjau dari daerah
daerah pedesaan mengalami
kenaikan presentase penduduk
miskin dari semula 038 pada
periode Maret 2015 menjadi 041
pada September 2020 Di daerah
perkotaan mengalami hal
sebaliknya presentase penduduk
miskin menurun dari 034 pada
periode Maret 2015 menjadi 029
pada September 2020 Ada beberapa faktor yang mempengaruhi rasio gini di Papua
pada tahun 2020 salah satunya adalah pandemi COVID-19 yang terjadi sepanjang
tahun 2020 Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) penduduk
kelompok 40 persen terbawah mengalami peningkatan pengeluaran perkapita per bulan
dibandingkan dengan penduduk 40 persen menengah yang justru mengalami
penurunan dan 20 persen teratas juga mengalami penurunan pengeluaran per kapita
per bulan
224 Kondisi Ketenagakerjaan dan Tingkat Pengangguran
Dinamika tenaga kerja di Papua pada Agustus 2020
mengalami penurunan jumlah angkatan kerja menjadi
1767403 orang dari sebelumnya 1857300 orang pada
Agustus 2019 Jumlah penduduk yang bekerja di Papua juga
mengalami penurunan 100412 orang pada Agustus 2020
menjadi sebesar 1691745 Sedangkan jumlah penganggur pada Agustus 2020
mencapai 75658 orang lebih tinggi jika dibandingkan keadaan Agustus 2019 sebesar
65143
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Papua cenderung mengalami tren
peningkatan dari tahun 2018 Pada tahun 2020 TPT di papua menunjukkan nilai 428
persen atau naik 077 persen poin dibanding tahun lalu Peningkatan tersebut didominasi
oleh wilayah perkotaan dimana peningkatan TPT di wilayah perkotaan sebesar 269
persen sedangan di wilayah pedesaan sebesar 079 persen
Peningkatan angka tersebut tak lepas dari pandemi COVID-19 yang melanda
hampir seluruh wilayah dunia termasuk Indonesia sejak Maret 2020 Pandemi COVID-
19 tidak hanya menyebabkan masalah pada sisi kesehatan saja namun perekonomian
juga terdampak karena pembatasan-pembatasan kegiatan usaha Pembatasan tersebut
Grafik 213 Rasio Gini Papua Periode Maret 2015 ndash
September 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
TPT Papua tahun
2020 sebesar 428
persen dengan
jumlah
pengangguran
mencapai 67173
orang
22
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
secara tidak langsung juga
mempengaruhi dinamika
ketenagakerjaan Dinamika
ketenagakerjaan Papua juga
terdampak akan hal tersebut
Penduduk usia kerja yang
mengalami dampak pandemi
COVID-19 dikelompokkan menjadi
4 yaitu Penganggur bukan
angkatan kerja yang pernah
berhenti bekerja pada Februari-Agustus 2020 penduduk yang bekerja dengan status
sementara tidak bekerja dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja
Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan dampak COVID-19 terhadap penduduk usia
kerja di Papua
Tabel 21 Dampak COVID-19 terhadap Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin dan Tempat
Tinggal
Komponen Jenis Kelamin Daerah Tinggal Total
Laki-Laki
Perempuan Perkotaan Pedesaan
Pengangguran Karena COVID-19 1787 742 1670 859 2529
Bukan Angkatan Kerja Karena COVID-19
682 1253 1795 140 1935
Sementara Tidak Bekerja Karena COVID-19
6108 2451 4805 3754 8559
Penduduk Bekerja Yg Mengalami Pengurangan Jam Kerja karena COVID-19
138697 77897 139992 76602 216594
Total 147274 82343 148262 81355 229617
Penduduk usia Kerja (PUK) 1300741
1148404 730420 1718725 2449145
Total dibanding PUK 113 72 203 47 94
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Tabel diatas menunjukkan bahwa pada Agustus 2020 terdapat 229617 orang
atau 938 persen dari total penduduk usia kerja di Papua Dari jumlah tersebut 2529
diatntaranya menjadi pengangguran 1935 menjadi bukan angkatan kerja 8559
sementara tidak bekerja dan 216594 lainnya mengalami pengurangan jam kerja akibat
COVID-19 Ditinjau dari sisi Jenis Kelamin penduduk laki-laki lebih merasakan dampak
pandemi COVID-19 dibandingkan penduduk perempuan dalam sisi ketenagakerjaan
Terbukti dengan jumlah pengangguran karena COVID-19 pada penduduk laki-laki
berjumlah 1787 orang sedangkan penduduk perempuan hanya 742 orang Sedangkan
Grafik 214 Tingkat Pengangguran Terbuka
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
23
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
dari sisi tempat tinggal penduduk perkotaaan lebih merasakan dampak pandemi
COVID-19 dibanding penduduk pedesaan Persentase penduduk kota yang terdampak
dibandingkan dengan penduduk usia kerja di perkotaan mencapai 2030 persen Angka
ini jauh lebih besar dibandingkan dengan di pedesaan yang mencapai 473 persen
225 Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Nelayan
Nilai Tukar Petani (NTP)
adalah sebuah nilai yang
menunjukkan daya tukar (term of
trade) dari produk pertanian
dengan barang dan jasa yang
dikonsumsi maupun untuk biaya
produksi Semakin tinggi nilai NTP
maka semakin kuat pula daya beli
petani NTP Papua mengalami
peningkatan signifikan dari Desember 2019 ke Januari 2020 yaitu dari 9264 pada
Desember 2019 menjadi 10155 pada Januari 2020 Sepanjang tahun 2020 NTP Papua
relatif meningkat walaupun terjadi pandemi COVID-19 di tahun 2020 Pada bulan
Desember 2020 NTP Papua tercatat sebesar 10278 atau naik 002 persen
dibandingkan NTP bulan November 2020 Perubahan indeks NTP di Papua disebabkan
oleh indeks harga yang harus dibayar petani lebih kecil daripada indeks harga yang
diterima petani
Ditinjau dari sisi Indek
Diterima Petani sektor perikanan
tangkap atau nelayan mempunyai
Indeks Diterima Petani paling
tinggi Semakin tinggi Indeks
Diterima Petani dibanding Indeks
Dibayar Petani semakin sejahtera
hidup petani Pada Desember
2020 sektor Perikanan Tangkap
(Nelayan) mempunyai Indeks
Diterima Petani sebesar 11738 sedangkan Indeks Dibayar Petani sebesar 10416 Hal
tersebut menunjukkan bahwa pada Desember 2020 Nelayan di Papua bisa dikatakan
cukup sejahtera
Grafik 215 Nilai Tukar Petani
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Grafik 216 Nilai Tukar Nelayan
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
24
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
23 EFEKTIVITAS KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI DAN PEMBANGUNAN
REGIONAL
Keberhasilan suatu daerah dalam menjalankan kebijakan makro ekonomi dan
pembangunan dapat dilihat berdasarkan capaian dari target yang telah ditetapkan pada
tahun sebelumnya Pemerintah Provinsi Papua sendiri sudah menetapkan target
indikator ekonomi dan pembangunan untuk tahun 2020 Berikut ini adalah target beserta
caiapannya pada tahun 2020
Tabel 22 Capaian Kebijakan Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Papua 2020
Indikator Target Capaian Hasil Capaian Keterangan
Pertumbuhan Ekonomi 643 - 758 232 Tidak Tercapai
Laju Inflasi 250 - 400 079 Tidak Tercapai
PDRB per Kapita Rp2995 ndash Rp3027 Juta Rp5790 Juta Tercapai
Rasio Gini 034 ndash 039 040 Tidak Tercapai
TPAK 7510 - 7725 7216 Tidak Tercapai
TPT 227 - 360 428 Tidak Tercapai
PDRB Tanpa Pertambangan dan Penggalian
Sumber RKPD BPS (2020) diolah
Dari beberapa target yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Papua hanya
terdapat 1 indikator saja yang tercapai pada tahun 2020 yaitu PDRB per Kapita
Banyaknya target pembangunan yang tidak bisa dicapai pada tahun 2020 disebabkan
oleh pandemi COVID-19 yang memaksa pemerintah untuk melakukan refocusing
anggaran untuk menaggulanggi dampak pandemi di segala sektor Selain itu dampak
ekonomi dan sosial yang langsung dirasakan oleh masyarakat juga merupakan faktor
pendorong tidak tercapainya target pembangunan
231 Analisis Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Pembangunan Manusia Terhadap
PDRB di Papua
Pertumbuhan ekonomi adalah perubahan kondisi perekonomian suatu negara
atau wilayah secara berkesinambungan ke dalam kondisi yang lebih baik Pertumbuhan
ekonomi adalah salah satu indikator utama untuk menilai kondisi ekonomi suatu negara
atau wilayah Pertumbuhan ekonomi suatu negara atau wilayah ditandai dengan
meningkatnya kapasitas produksi yang dapat meningkatkan pendapatan negara atau
wilayah Kapasitas produksi dalam perekonomian dapat tercermin pada tingkat
pendapatan Produk Domestik Bruto (PDB) pada negara atau Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) pada wilayah PDRB merupakan salah satu indikator dalam mengukur
tingkat kemajuan perekonomian di wilayah tersebut Nilai PDRB dapat menjelaskan
25
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
kemampuan daerah mengelola atau memanfaatkan sumber daya yang ada Menurut
Todaro amp Smith (2004) ada 3 faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
adalah akumulasi modal (capital accumulation) pertumbuhan penduduk (growth in
population) dan kemajuan teknologi (technological progress) Aliran dana yang
digelontorkan pemerintah untuk belanja termasuk akumulasi modal yang akan
berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Oleh karenanya perlu dikaji efektifitas
belanja fiskal baik itu yang berasal dari Pemerintah Pusat maupun Daerah terhadap
pertumbuhan PDRB
a Variabel dan Metodologi Penelitian
Penelitian ini akan menganalisis hubungan causal-effect yang akan menjelaskan
pengaruh Dana Otonomi Khusus Dana Alokasi Khusus Belanja Pemerintah Daerah
(Belanja Modal dan Belanja Barang amp Jasa) Dana Alokasi Umum dan Indeks
Pembangunan Manusia terhadap PDRB (harga konstan) pada masing-masing
kabupaten Data yang digunakan adalah data panel dimana mengkombinasikan antara
data cross section dan time series Dalam kajian ini data cross section yang digunakan
adalah data seluruh Pemerintah KabupatenKota di Provinsi papua sedangkan data
time series yang digunakan adalah data tahun 2014 ndash 2019 dari seluruh variabel
Deskripsi variabel yang akan digunakan dalam kajian ini adalah sebagai berikut
1 Dana Otonomi Khusus
Dana otonomi khusus adalah dana yang dialokasikan oleh pemerintah pusat kepada
daerah untuk membiayai pelaksanaan otonomi khusus di suatu daerah salah satunya
Papua Dana tersebut di alokasikan kepada seluruh daerah di Papua yang ditujukan
untuk menunjang percepatan pelaksanaan otonomi khusus bagi Provinsi Papua dalam
rangka mewujudkan keadilan penegakan supremasi hukum penghormatan terhadap
HAM percepatan pembangunan ekonomi peningkatan kesejahteraan dan kemajuan
masyarakat Papua dalam rangka kesetaraan dan keseimbangan dengan kemajuan
provinsi lain di Indonesia Secara teori PDRB dan Dana Otonomi Khusus mempunyai
korelasi yang positif
2 Dana Alokasi Khusus (DAK)
Dana Alokasi Khusus adalah alokasi dari APBN kepada pemerintah daerah
(ProvinsiKotaKabupaten) tertentu dengan tujuan untuk mendanai kegiatan khusus
yang merupakan urusan pemerintah daerah dan sesuai dengan prioritas nasional
26
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
3 Belanja Pemerintah Daerah (Belanja Modal dan Belanja Barang amp Jasa)
Belanja Pemerintah sebagai salah satu unsur pembentuk PDB (Produk Domestik
Bruto) dan PDRB pada tingkat daerah merupakan kebijakan fiskal yang berfungsi
sebagai intervensi pemerintah di dalam perekonomian Hubungan antara PDRB dengan
belanja pemerintah seharusnya bernilai positif
4 Dana Alokasi Umum (DAU)
Dana Alokasi Umum merupakan salah satu transfer dana pemerintah kepada
pemerintah daerah yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan
tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan
daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi Penggunaan DAU mayoritas adalah
untuk belanja pegawai jadi seharusnya PDRB dan DAU memiliki korelasi positif
5 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indeks Pembangunan manusia (IPM) merupakan salah satu indikator
pembangunan manusia di suatu wilayah Perhitungan IPM didasarkan pada
perbandingan dari angka harapan hidup pendidikan dan standar hidup layak
Pembangunan manusia yang baik dan berkesinambungan akan mempengaruhi
kapabilitas penduduk dan dampaknya adalah peningkatan produktivitas dan kreativitas
masyarakat Hal tersebutlah yang akan mengakibatkan penduduk dapat menyerap dan
mengelola sumberdaya yang penting bagi pertumbuhan ekonomi
Metode yang akan digunakan analisis kuantitatif regresi dengan menggunakan
metode Regresi Data Panel efek tetap atau biasa disebut Fix Effect Model Komponen
error pada Fix Effect Model dapat diabaikan sehingga Parameter dalam Fix Effect Model
diestimasi dengan metode Odinary Least Square atau metode kuadrat terkecil dengan
menambahkan variabel dummy pada estimasinya Model estimasi seperti ini juga biasa
disebut Least Squares Dummy Variable (LSDV) Persamaan dari Fix Effect Model dapat
dituliskan sebagai berikut
119910119894119905 = 119863120572119894 + 119909119894119905prime 120573 + 120576119894119905
Dimana D = [d1 d2 hellip dn] merupakan variabel dummy untuk unit ke-i Pemilihan
Fix Effect Model pada kajian ini didasarkan pada pendapat Judge et all (1999) dalam
bukunya yang menyatakan bahwa jika N besar dan T kecil estimasi dari Random Effect
Model dan Fix Effect Model berbeda secara signifikan Namun bila setiap individu dari
data cross section tidak diambil secara random maka Fix Effect Model tetap lebih
sesuai Dalam Fix Effect Model tentunya mempunyai beberapa asumsi yang harus
dipenuhi agar model yang terbentuk bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Estimator)
Asumsi yang harus dipenuhi adalah bebas dari multikolinieritas non-autocorrelation
27
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
untuk penggunaan data time series dan bebas dari heterekedastisitas Asumsi residual
harus mengikuti distribusi normal tidak digunakan dalam kajian ini Dasar dari tidak
digunakannya asumsi residual berdistribusi normal adalah teori Asymtotic Normality
dimana teori tersebut memberikan jaminan ketika sampel yang digunakan dalam analisis
cukup besar maka asumsi normalitas sudah tidak diperlukan lagi Asymtotic Normality
menggunakan dasar Central Limit Theorem yang menyatakan bahwa kurva distribusi
sampling akan berpusat pada nilai parameter populasi dan akan memiliki semua sifat
distribusi normal jika sampel yang diambil berukuran lebih dari 30
b Analisis
Fix Effect Model yang akan digunakan pada kajian ini ingin mengetahui variasi dari
data time series sedangkan variasi dari data cross section (Pemda) dianggap tidak
memiliki banyak perbedaan Alasan kuat mengapa Pemda diasumsikan tidak terlalu
memiliki banyak perbedaan adalah keseluruhan PemkabPemkot berada pada wilayah
administrasi yang sama yaitu provinsi Papua Selain itu variabel yang digunakan
mayoritas merupakan hasil kebijakan fiskal dari Pemerintah Pusat Sehingga
diasumsikan perbedaan yang lebih signifikan adalah perbedaan antar waktu yang
diakibatkan oleh perubahan kebijakan pemerintah dari waktu ke waktu perubahan
eksternal dan faktor lain yang terjadi selama kurun waktu 2014 sampai dengan 2019
Sebelum menginterpretasikan model yang dihasilkan diperlukan pengujuan
terhadap asumsi-asumsi agar model bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Model)
dimana asumsi yang harus dipenuhi adalah bebas dari multikolinieritas Dalam kasus
data panel seringkali ditemui masalah heterokesdastisitas Jika asumsi
heterokesdastisitas dilanggar maka estimator OLS (Ordinary Least Square) masih linier
dan konsisten serta tidak bias Namun estimator OLS (Ordinary Least Square) tidak
mempunyai varian yang minimum lagi (Gujarati amp Porter 2010) Tetapi hal tersebut
bukan menjadi masalah yang berarti karena sifat estimator tidak lagi menghasilkan
BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) namun mungkin baru sampai LUE (linier
Unbiased Estimator) (Widarjono 2010 Sumodiningrat 2010)
28
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Gambar 22 Output Fix Effect Model dari Minitab
Berdasarkan gambar diatas nilai Varian Inflation Factor (VIF) semua variabel yang
digunakan dalam kajian ini memiliki nilai dibawah 10 nilai tersebut menunjukkan bahwa
semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini bebas dari kasus multikolinieritas
Asumsi selanjutnya yang harus dipenuhi guna mendapatkan sifat BLUE adalah bebas
dari heterokesdastisitas Pendugaan awal dapat menggunakan scatterplot antara y
taksiran dengan residual Jika terdapat pola pada scatterplot tersebut maka diduga
terdapat heterokesdastisitas pada model yang terbentuk Namun apabila pola yang
terbentuk tidak jelas harus dilakukan pengujian menggunakan Durbin-Watson test
Berikut ini merupakan menggunakan scatterplot antara y taksiran dengan residual
Dapat dilihat pada grafik
disamping bahwa terdapat
pola pada scatter plot antara y
taksiran dengan residual yang
artinya model yang terbentuk
belum bebas dari kasus
heterokesdastisitas Namun
dengan mempertimbangkan
pendapat dari Widarjono
(2010) dan Sumodiningrat
(2010) yang menyatakan
bahwa asumsi heterokesdastisitas dapat dikesampingkan dengan konsekuensi sifat
Regression Analysis PDRB versus Otsus DAK The regression equation is
PDRB = - 38945 + 147 Otsus - 099 DAK + 349 Belanja Modal amp Barang dan Jasa
- 102 DAU + 538 IPM - 3278 2015 - 6685 2016 - 1701 2017 - 34 2018
- 1836 2019
Predictor Coef SE Coef T P VIF
Constant -38945 3583 -1087 0000
Otsus 14665 8897 165 0101 1430
DAK -0991 8360 -012 0906 1616
Belanja Modal amp Barang dan Jasa 34887 2458 1419 0000 1279
DAU -10211 2218 -460 0000 1381
IPM 53801 4968 1083 0000 1133
2015 -3278 1925 -170 0090 1743
2016 -6685 2241 -298 0003 2363
2017 -1701 1964 -087 0388 1815
2018 -34 2016 -002 0987 1912
2019 -1836 2051 -090 0372 1978
S = 716658 R-Sq = 690 R-Sq(adj) = 671
Grafik 217 Residual Plot
40000200000-20000
999
99
90
50
10
1
01
Residual
Pe
rce
nt
6000040000200000-20000
30000
20000
10000
0
-10000
Fitted Value
Re
sid
ua
l
30000225001500075000-7500-15000
40
30
20
10
0
Residual
Fre
qu
en
cy
160140120100806040201
30000
20000
10000
0
-10000
Observation Order
Re
sid
ua
l
Normal Probability Plot Versus Fits
Histogram Versus Order
Residual Plots for PDRB
Sumber Output Minitab diolah
29
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) akan menjadi LUE (Linier Unbiased Estimator)
Sedangkan dilihat dari normal probability plot yang dihasilkan terdapat beberapa data
outlier pada residual Setelah ditelaah lebih jauh data tersebut adalah residual dari
kabupaten Mimika Hal tersebut wajar terjadi karena PDRB kabupaten Mimika sangat
berbeda jauh dibandingkan kabupatenkota lain yang ada di Papua PDRB yang tinggi
tersebut dikarenakan adanya PT Freeport yang menyumbang mayoritas PDRB
kabupaten Mimika
Setelah proses pengujian asumsi dilakukan tahap selanjutnya adalah melakukan
uji signifikansi variabel dalam model Berikut ini adalah pengujian pada Fix Effect Model
yang terbentuk
Gambar 23 Output ANOVA dari Minitab
Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen
secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen (PDRB) Hipotesis awal pada
pengujian ini adalah tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen
terhadap PDRB Dengan menggunakan alpha 5 (005) hipotesis awal ditolak jika p-
value yang dihasilkan model kurang dari 005 Merujuk pada hasil perhitungan p-value
dari tabel Analysis of Variance yang menunjukan nilai 000 dimana nilai tersebut lebih
kecil daripada alpha yang ditetapkan Maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa
secara simultan variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
PDRB Tetapi perlu dilakukan pengujian secara parsial pada setiap variabel independen
guna memastikan signifikansi masing-masing variavel independen Berikut persamaan
regresi yang dihasilkan
119875119863119877119861 = minus38945 + 147 119926119957119956119958119956 minus 099 119915119912119922 + 349 119913119942119949119938119951119947119938 minus 102 119915119912119932 + 538 119920119927119924
+ 3278 120784120782120783120787 minus 6685 120784120782120783120788 minus 1701 120784120782120783120789 minus 34 120784120782120783120790 minus 1836 120784120782120783120791
1 Variabel Otsus
Berdasarkan hasil variabel secara parsial Dana Otsus mempunyai pengaruh yang
tidak signifikan terhadap PDRB karena memiliki p-value 010 yang lebih besar daripada
alpha 005 Pengaruh positif yang diberikan Dana Otsus terhadap PDRB sesuai dengan
teori ekonomi yang ada Berdasarkan jumlah Dana Otsus yang setiap tahunnya
cenderung bertambah seharusnya dapat mempengaruhi pertumbuhan PDRB secara
Analysis of Variance
Source DF SS MS F P
Regression 10 18633576166 1863357617 3628 0000
Residual Error 163 8371662268 51359891
Total 173 27005238434
30
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
signifikan Dana Otsus mayoritas ditujukan untuk pendidikan dan kesehatan Sehingga
bisa jadi pengaruhnya terhadap PDRB tidak dalam lag waktu yang singkat
2 Variabel DAK
Pengujian secara parsial pada variabel DAK Fisik menunjukkan p-value sebesar
091 dimana lebih besar dari alpha 005 sehingga secara statistik dapat disimpulkan
bahwa Dana Alokasi Khusus tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
PDRB Hal demikian dapat terjadi karena disebabkan Dana Alokasi Khusus lebih banyak
dialokasikan untuk bidang-bidang yang mempunyai dampak jangka panjang terhadap
perekonomian DAK fisik bidang kesehatan jalan air minum sanitasi transportasi
memiliki pagu yang cukup besar bahkan lebih dari 50 pagu DAK Fisik 2020
dialokasikan untuk bidang tersebut Bidang-bidang tersebut mempunyai dampak yang
baik bagi perekonomian namun dampak yang dihasilkan cenderung dalam waktu yang
cukup lama sehingga variabel DAK tidak berpengaruh signifikan terhadap PDRB
3 Variabel Belanja
P-value yang dihasilkan dalam model untuk variabel belanja adalah 000 dimana
nilai tersebut lebih kecil dari alpha 005 yang mengindikasikan bahwa belanja pemerintah
(belanja modal dan belanja barang amp jasa) mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap PDRB Hal tersebut sesuai dengan teori ekonomi dimana belanja pemerintah
merupakan salah satu komponen pemberntuk PDRB Pada model ini setiap kenaikan
belanja pemerintah 1 miliar akan mengakibatkan kenaikan PDRB sebesar 3489 miliar
dengan mengasumsikan variabel independen lainnya tetap
4 Variabel DAU
Variabel DAU jika diuji secara parsial menunjukan hasil p-value sebesar 000 yang
menunjukan bahwa variabel DAU mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap PDRB
Namun pengaruh yang diberikan oleh DAU adalah negatif Semakin besar DAU yang
digelontorkan PDRB justru semakin menurun Hal ini senada dengan penelitian yang
dilakukan oleh Anis Setiyawati pada tahun 2007 Penelitian yang berjudul ldquoAnalisis
Pengaruh PAD DAU DAK dan Belanja Pembangunan Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Kemiskinan dan Pengangguran Pendekatan Analisis Jalurrdquo Penelitian
tersebut juga menghasilkan kesimpulan bahwa DAU memiliki pengaruh negatif terhadap
pertumbuhan ekonomi dimana pertumbuhan ekonomi diukur dari PDRB menurut harga
konstan Hal ini dapat terjadi karena DAU yang didapatkan oleh Pemda tidak
keseluruhan digunakan untuk pembangunan dan peningkatan ekonomi Selain itu
daerah yang mendapat DAU dengan pagu yang besar adalah daerah dengan
31
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
pertumbuhan ekonomi rendah Hal ini karena perhitungan DAU adalah berdasarkan
celah fiskal (Fiscal Gap) pada daerah tersebut Artinya semakin rendah kemampuan
ekonomi daerah untuk menjalankan pemerintahannya maka semakin besar DAU yang
didapat Sehingga nilai negatif yang dihasilkan dari perhitungan model pada kajian ini
sesuai dengan teori ekonomi yang berkembang
5 Variabel IPM
Pengujian variabel IPM secara parsial pada model menyatakan bahwa IPM memiliki
pengaruh signifikan terhadap PDRB karena p-value yang dihasilkan 000 dimana nilai
tersebut lebih kecil dari alpha yang ditetapkan 005 Hal tersebut sesuai dengan teori
yang ada dimana jika pembangunan manusia berjalan dengan baik maka ekonomi
daerah juga akan berkembang dan meningkat
6 Variabel dummy
Variabel dummy tahun 2014 merupakan pembanding untuk tahun 2015 sampai
dengan 2019 Variabel dummy 2015 menghasilkan p-value 009 dimana nilai tersebut
lebih besar daripada alpha 005 Kondisi ini mengindikasikan bahwa tidak ada
perbedaan signifikan yang terjadi pada tahun 2014 dan 2015 Hal tersebut kemungkinan
terjadi karena tidak terlalu banyak kebijakan pemerintah yang berubah pada rentang
waktu tersebut dan kondisi eksternal yang cenderung tidak banyak berubah Kondisi
demikian terjadi juga pada tahun 2017 2018 dan 2019 dimana p-value pada kedua
tahun tersebut 039 099 dan 037 Nilai tersebut jelas jauh lebih besar daripada alpha
005 sehinggu kedua tahun tersebut juga tidak berbeda secara signifikan dengan tahun
2014 sebagai reference Hanya tahun 2016 yang menghasilkan p-value 000 dimana
lebih kecil dari 005 berarti kondisi perekonomian tahun 2016 berbeda secara signifikan
dengan tahun 2014 Hal tersebut menunjukkan terdapat kebijakan anggaran pemerintah
daerah yang berbeda dan efektif pada tahun 2016 dibandingkan tahun 2014
c Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dari Fix Effect Model yang terbentuk dalam kajian ini adalah PDRB
dipengaruhi positif oleh Dana Otsus Belanja Pemerintah (modal barang amp jasa) dan
IPM Sedangkan DAU dan DAK Fisik memiliki pengaruh yang berlawanan R-Square
yang dihasilkan model sebesar 069 artinya model yang terbentuk menggunakan
variabel independen Otsus DAK Fisik Belanja Pemerintah DAU dan IPM mampu
menjelaskan mampu menjelaskan variabel dependennya (PDRB) sebesar 690 persen
Sedangkan 310 persen sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk di dalam
model Variabel yang memiliki pengaruh signifikan adalah DAU Belanja Pemerintah
32
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
(Modal Barang amp Jasa) dan IPM Sedangkan variabel Otsus dan DAK Fisik tidak
memiliki pengaruh signifikan dalam model Hal tersebut dapat terjadi karena Dana Otsus
dan DAK Fisik digunakan untuk sektor-sektor yang tidak berdampak langsung dalam
kegiatan perekonomian sehingga pengaruhnya terhadap PDRB bersifat jangka panjang
BOKS 2
Cuma Maluku dan Papua yang Catat Pertumbuhan Ekonomi Positif
Jakarta CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik (BPS) melansir seluruh provinsi di Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi negatif Kecuali Maluku dan Papua yang sukses tumbuh positif di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi COVID-19
Pertumbuhan ekonomi di seluruh pulau negatif kecuali Maluku dan Papua ujar Kepada BPS Suhariyanto Rabu (58)
BPS mencatat laju ekonomi Maluku dan Papua tumbuh positif sebesar 236 persen Kinerja positif tersebut ditopang pertumbuhan ekonomi Papua dan Papua Barat karena tahun lalu dua wilayah tersebut mengalami kontraksi
Tercatat pertumbuhan ekonomi Papua negatif 2391 persen pada kuartal II tahun lalu menjadi positif 452 persen pada kuartal II tahun ini Sedangkan Papua Barat pada kuartal II 2019 lalu mengalami kontraksi 049 persen
Karena base-nya dua provinsi ini pada kuartal II tahun lalu tumbuh negatif jelas Suhariyanto
Sementara itu Pulau Jawa mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 669 persen Disusul oleh kelompok provinsi di Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar 629 persen
Sedangkan kelompok provinsi di Pulau Sumatera mengalami kontraksi 301 persen Kalimantan minus 435 persen dan Sulawesi minus 276 persen
Kelompok provinsi di Pulau Jawa memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yaitu sebesar 5855 persen Diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 2149 persen Pulau Kalimantan 804 persen dan Pulau Sulawesi 655 persen
Sisanya 537 persen disumbangkan pulau-pulau lainnya yang meliputi Bali dan Nusa Tenggara serta Maluku dan Papua masing-masing sebesar 300 persen dan 237 persen
Sumber cnnindonesiacom diakses 19 Februari 2020
BAB IIiPerkembangan dan Analisispelaksanaan apbn
Sri Mulyani IndrawatiMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Dari sisi belanja negara kita akan terusmelakukan upaya meningkatkan belanjanegara baik yang sudah ada di dalam APBNAPBD maupun program-program PEN
Pada penandatanganan Kerja Sama Pemerintah DKI Jakarta dan Jabar27072020
Sumber Foto djpbkemenkeugoid
33
Bukit TeleTabies Jayapura Photo Credit Adhitya Ahmad
31 APBN TINGKAT PROVINSI
ahun 2020 merupakan tahun yang dapat dikatakan sebagai tahun anomali
dimana pada awal tahun perasaan optimis menyelimuti penjuru negeri sampai
akhirnya akhir triwulan pertama corona virus disease (COVID) mulai masuk ke
Indonesia yang menyebabkan banyak dilakukan penyesuaian kebijakan Hal ini cukup
sulit bagi bangsa Indonesia dalam mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) dikarenakan banyaknya sentimen global maupun faktor internal yang
berimbas negatif terhadap perekonomian Indonesia Fenomena tersebut juga sangat
dirasakan bagi para pengelola keuangan negara di wilayah Papua Faktor negatif dari
eksternal dan internal turut andil dalam pencapaian target baik dari sisi penerimaan
maupun belanja negara Secara umum capaian target APBN di Papua tahun 2020 tidak
sebaik tahun sebelumnya khususnya di sisi realisasi belanja negara
Sebagaimana data pagu dan realisasi APBN di Papua yang disajikan dalam tabel
dibawah ini realisasi pendapatan Negara di Papua tahun 2020 justru mengalami
kenaikan yang cukup signifikan Realisasi pendapatan negara pada tahun tersebut
mencapai Rp958 triliun atau 1137 persen dari target sebesar Rp842 triliun Realisasi
tersebut naik 64 persen dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang mencapai
Rp900 triliun Naiknya pendapatan Negara merupakan imbas adanya revisi target
T
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB III
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN apbn
REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
34
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
penerimaan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak maupun Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai
Tabel 31 APBN Provinsi Papua (dalam miliar rupiah)
Uraian Pagu 2018
Realisasi 2018
Pagu 2019
Realisasi 2019
Pagu 2020
Realisasi 2020
Pendapatan Negara
1110032 1280256 972052 900589 842277 958219
Pendapatan Perpajakan
871429 1049156 901585 809189 735107 834731
Pendapatan Negara Bukan Pajak
56206 61279 44080 67310 42819 64685
Hibah 182397 169821 26387 24090 64351 58803
Belanja Negara 6183161 6066851 6633314 6276022 5703066 5581058
Belanja Pemerintah Pusat
1714490 1564612 1789741 1575741 1394096 1318480
Transfer ke Daerah dan Dana Desa
4468670 4502239 4843573 4700281 4308970 4262578
SurplusDefisit (5073129) (4786595) (5661262) (5375432) (5661262) (5375432)
Pembiayaan - - - -
Pembiayaan Dalam Negeri
- - - -
Pembiayaan Luar Negeri
- - - -
Sumber LRA Tk Kanwil Audited 2018 Unaudited 2019-2020Simtrada dan MEBE diolah
Ditinjau dari sisi belanja Pemerintah Pusat telah mengalokasikan belanja
Negara kepada Provinsi Papua tahun 2020 mencapai Rp5703 triliun yang terdiri dari
Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp1394 Triliun dan Transfer ke Daerah dan Dana
Desa (TKDD) sebesar Rp4309 Triliun Alokasi tersebut mengalami penurunan sebesar
140 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah Rp6633 Triliun Secara
kumulatif realisasi belanja Negara tahun 2020 mencapai Rp5581 triliun atau 979
persen dari alokasi pagu Persentase realisasi tersebut meningkat jika dibandingkan
tahun sebelumnya yang mencapai 946 persen Naiknya persentase belanja negara
secara keseluruhan merupakan akibat adanya revisi pagu dan refocusing anggaran
sehingga secara jumlah alokasi pagu relatif lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya
32 PENDAPATAN PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL
Pendapatan Pemerintah Pusat di tingkat provinsi terdiri dari Penerimaan Perpajakan
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Hibah Detil pendapatan Pemerintah
Pusat di Provinsi Papua dapat dijabarkan sebagai berikut
321 Penerimaan Perpajakan
Pandemi yang berlaku global dan faktor internal yang kurang menguntungkan sepanjang
tahun 2020 membawa imbas cukup dalam terhadap penerimaan perpajakan di Papua
Realisasi penerimaan perpajakan tahun 2020 mengalami peningkatan sebesar Rp2554
35 35
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
miliar atau 31 persen dibandingkan realisasi tahun 2019 yang
mencapai Rp809 Triliun Jika dibandingkan dengan target
penerimaan perpajakan tahun 2020 yang telah ditetapkan
sebesar Rp735 Triliun realisasi penerimaan perpajakan
hanya tercapai sebesar Rp835 Triliun atau 1135 persen Detil
target dan realisasi penerimaan perpajakan dapat disajikan
dalam tabel sebagai berikut
Tabel 32 Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)
Penerimaan Perpajakan
Target 2018
Realisasi 2018
Target 2019
Realisasi 2019
Target 2020
Realisasi 2020
PPh Migas - 271 - 161 - (016)
PPh Non Migas
441814 355473 432188 401765 388264 360659
PPN 229233 194700 246759 219864 214197 181330
PPnBM 180 273 393 406 382 329
PBB 24264 24445 24308 99899 69035 96889
Cukai - 014 - 024 - 005
Bea Masuk 19781 24108 19626 17644 10839 10765
Bea Keluar 149101 446026 172926 65479 48370 172931
Pajak Lainnya 7057 3846 5386 3946 4020 11839
Jumlah 871429 1049156 901585 809189 735107 834731
Sumber Kanwil DJP Papua Maluku Kanwil DJBC Khusus Papua dan LRA 2018-2020 diolah
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa komponen penyumbang
terbesar penerimaan perpajakan adalah PPh Non Migas sama dengan sebelumnya
PPh Non Migas memberikan kontribusi paling tinggi sebesar 432 persen disusul PPN
sebesar 217 persen sedangkan Bea Keluar yang selama ini menjadi andalan
penerimaan di Papua memberikan kontribusi sebesar 207 persen Adapun jenis
penerimaan yang memberikan kontribusi paling rendah adalah penerimaan Cukai
PPnBM dan PPh Migas Ketiga penerimaan tersebut hanya memberikan kontribusi
sebesar 004 persen terhadap penerimaan perpajakan secara keseluruhan
Pendapatan PPh Non Migas di Papua terdiri dari PPh Pasal 21 Pasal 22 Pasal
22 Impor Pasal 23 Pasal 2529 Orang Pribadi Pasal 2529 Badan Pasal 26 PPh Final
dan PPh Non Migas Lainnya Secara umum penerimaan PPh Non Migas tahun 2020
mengalami penurunan sebesar 120 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya
Penerimaan PPh Pasal 21 memberikan kontribusi paling besar terhadap penerimaan
PPh Non Migas yaitu mencapai 687 persen Selain itu PPh Final juga turut
memberikan kontribusi yang cukup signifikan yaitu mencapai Rp47527 miliar atau 142
persen dari keseluruhan penerimaan PPh Non Migas Jika dibandingkan dengan
Pendapatan
pemerintah pusat
tahun 2020 naik 640
persen dibandingkan
dengan tahun
sebelumnya
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
36
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
realisasi penerimaan pada tahun 2019 baik penerimaan PPh Pasal 21 maupun PPh
Final mengalami penurunan masing-masing sebesar 124 persen dan 301 persen Detil
penerimaan PPh Non Migas dapat disajikan dalam grafik sebagai berikut
Grafik 31 Penerimaan PPh Non Migas Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
Sumber OmSPAN 2020 diolah
Penerimaan Pajak Perdagangan Internasional di Provinsi Papua lebih
didominasi oleh penerimaan Bea Keluar sebagai hasil aktifitas lapangan usaha
pertambangan dan penggalian Penerimaan Bea Keluar sampai dengan akhir tahun
2020 mencapai Rp173 triliun atau 3575 persen dari target yang ditetapkan sebesar
Rp48370 miliar Penerimaan tersebut mengalami kenaikan yang sangat signifikan
dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp65479
miliar Faktor utama yang menyebabkan naiknya penerimaan Bea Keluar adalah
kegiatan ekspor konsentrat tembaga yang dilakukan oleh PT Freeport yang
menyumbang sebagian besar penerimaan dari sisi bea keluar
Di sisi Bea Masuk penerimaan sepanjang tahun 2020 hanya mencapai Rp10765
Miliar atau 993 persen dari target sebesar 10839 miliar Penerimaan Bea Masuk
tersebut sedikit mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun
sebelumnya yang mencapai Rp17644 Miliar Penerimaan Bea Masuk di wilayah Papua
terutama ditopang oleh aktifitas impor PT Freeport DSI Indonesia dan Tri Fita Perkasa
Sebagai respon terhadap pandemi pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak
dan Direktorat Jenderal Bea Cukai memberikan insentif fiscal yang bertujuan untuk
menjaga keberlangsungan dunia usaha yang terdampak pandemi COVID-19 Untuk
Provinsi Papuasampai dengan akhir tahun 2020 tercatat hanya Direktorat Jenderal
Pajak yang memberikan insentif fiscal khususnya di bidang perpajakan Detil jenis
insentif dan jumlah permohonan dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut
37 37
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Tabel 33 Penyaluran Insentif Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)
Jenis Insentif Diterima Ditolak Relaksasi SPT Tahunan Disetujui
Total
Keringanan PPh 21 601 44 - 654
Pembebasan PPh 22 Impor 12 5 - 17
Keringanan angsuran pajak PPh 25
253 23 13 289
Insentif PPh Final UMKM 804 0 - 804
Sumber DJP (2020) diolah
Berdasarkan tabel di atas permohonan insentif terbanyak diajukan untuk jenis insentif
PPh Final UMKM dari 804 permohonan semuanya disetujui sedangkan Pembebasan
PPh 22 Impor menjadi jenis insentif dengan jumlah permohonan paling sedikit dengan
jumlah 17 permohonan ( 12 disetujui 5 ditolak) Pemberian insentif perpajakan ini
bertujuan untuk memberikan keringanan pajak kepada wajib pajak yang usahanya
terdampak pandemi Covid-19 namun dalam pelaksanaannya terdapat beberapa
tantangan diantaranya masih kurangnya kemauan wajib pajak untuk memanfaatkan
insentif dikarenakan wajib pajak masih menghindari kewajiban melaporkan SPT
tahunannya
322 Penerimaan Negara Bukan Pajak
Pendapatan Negara yang bersumber dari PNBP saat ini telah mulai
diperhitungkan untuk dijadikan andalan dalam memaksimalkan penerimaan Negara
Secara umum PNBP dapat dibedakan menurut jenis dan fungsi
a Perkembangan PNBP Menurut Jenis
Berdasarkan jenisnya PNBP dibedakan menjadi empat jenis yaitu Penerimaan
Sumber Daya Alam (SDA) Bagian Pemerintah Atas Laba BUMN Penerimaan Bukan
Pajak Lainnya dan Pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) Pagu dan realisasi PNBP
per jenis dapat disajikan sebagai berikut
Tabel 34 Pendapatan PNBP Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)
Penerimaan PNBP Target 2018
Realisasi 2018
Target 2019
Realisasi 2019
Target 2020
Realisasi 2020
Pendapatan SDA - - - - - -
Bag Pemerintah Atas Laba BUMN
- - - - - -
Pendapatan PNBP Lainnya 42642 47934 30807 54378 35983 51446
Pendapatan BLU 13564 13345 13272 12931 6864 13236
Jumlah 56206 61279 44079 67309 42847 64683
Sumber LRA Tk Kanwil Audited 2018 Unaudited 2019-2020 diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
38
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Dari keempat jenis PNBP tersebut hanya dua jenis PNBP yang pencatatan realisasi
penerimaannya dilakukan di daerah yaitu Pendapatan PNBP Lainnya dan Pendapatan
BLU Realisasi kedua jenis PNBP tersebut pada tahun 2020 mencapai Rp64683 miliar
atau sebesar 1509 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp42847 miliar
b Perkembangan PNBP Fungsional
PNBP Fungsional berasal dari hasil pungutan Kementerian NegaraLembaga atas
jasa yang diberikan sehubungan dengan tugas pokok dan fungsinya dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat Perkembangan realisasi PNBP Fungsional beberapa
Satker di Papua dapat disajikan dalam tabel berikut
Tabel 35 Realisasi PNBP Fungsional Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)
Jenis Pendapatan PNBP Realisasi 2019
Realisasi 2020
NaikTurun
Pendapatan Jasa Karantina 206 254 233
Pendapatan Jasa Kebandarudaraan 3689 3002 -186
Pendapatan Bea Lelang Pegadaian 237 234 -13
Pendapatan Penerbitan SIM 492 486 -12
Pendapatan STNK 1158 1040 -141
Pendapatan BPKB 1258 1115 -114
Pendapatan TNKB 647 557 -139
Pendapatan Perpanjangan SIM 296 274 -74
Pendapatan dari BPJS Kesehatan Faskes Pertama
805 796 -11
Pendapatan dari BPJS Kesehatan Faskes Lanjutan
4573 4871 65
Pendapatan Pengamanan Obyek Vital 6458 7017 87
Pendapatan Jasa Kepelabuhan 1635 1534 -62
Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan serta Hasil Tipikor dan Pencucian Uang
431 032 -926
Pendapatan Biaya Pendidikan 13713 12138 -115
Pendapatan UjianSeleksi Masuk Pendidikan
298 213 -285
Sumber LRA Tk Kanwil Unaudited 2019 dan OmSPAN 2020 diolah
Penerimaan PNBP Fungsional didominasi oleh Pendapatan Biaya Pendidikan
yang mencapai Rp12138 miliar turun 115 persen dari realisasi tahun sebelumnya
Penerimaan Uang Pendidikan tersebut sebagian besar berasal dari Satker Universitas
Cendrawasih yang merupakan Kampus terbesar di Papua Besarnya penerimaan
PNBP Fungsional pada Universitas Cendrawasih mengindikasikan layaknya Universitas
Cenderawasih untuk didorong menjadi Badan Layanan Umum (BLU) sehingga akan
lebih memberikan keleluasaan dalam pengelolaan keuangan untuk meningkatkan
kualitas pelayanannya Selain Pendapatan Biaya Pendidikan beberapa PNBP
39 39
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Fungsional yang mengalami kenaikan cukup signifikan di tahun 2020 adalah jasa
fasilitas kesehatan di tingkat lanjutanpendapatan jasa karantina dan jasa pengamanan
obyek vital yang dilakukan oleh aparat kepolisian
Di sisi lain Pendapatan Jasa Kebandarudaraan Kembali mengalami penurunan
Penerimaan PNBP Fungsional tahun 2020 pada jenis pendapatan tersebut hanya
mencapai Rp3002 Miliar turun 186 persen dibandingkan periode sebelumnya yang
mencapai Rp3689 Miliar Turunnya pendapatan jasa kebandarudaraan tersebut salah
satunya dipengaruhi pembatasan keluar masuk wilayah papua yang diterapkan di awal
pandemi dan mahalnya harga tiket pesawat sepanjang tahun 2020 sehingga
berdampak pada berkurangnya jumlah penumpang yang akan bepergian dengan
menggunakan jasa pesawat terbang
323 Penerimaan Hibah
Realisasi penerimaan hibah di Papua sepanjang tahun 2020 adalah sebesar
Rp58803 Miliar atau 914 persen dari pagu sebesar Rp64351 Miliar Terdapat 5
Kementerian NegaraLembaga yang menerima hibah sepanjang tahun 2020 dalam
bentuk Hibah Langsung Dalam Negeri Detil pagu dan realisasi penerimaan hibah di
Papua dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 36 Penerimaan Hibah di Papua Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
NO KEMENTERIAN NEGARALEMBAGA PAGU REALISASI
1 KEMENTERIAN PERTAHANAN 3638 3638 1000
2 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 958 954 995
3 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 5675 5640 994
4 KOMISI PEMILIHAN UMUM 39192 36428 929
5 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM 14888 12143 816
JUMLAH 64351 58803 914
Sumber MEBE 2020 diolah
Penerimaan hibah di Papua didominasi oleh lembaga Komisi Pemilihan Umum
(KPU) Realisasi penerimaan hibah pada KPU mencapai Rp36428 Miliar atau 929
persen dari pagu hibah sebesar Rp39192 Miliar Secara kumulatif realisasi penerimaan
hibah tahun 2020 meningkat cukup pesat dibanding tahun 2019 yang hanya sebesar
Rp24090 miliar Hal ini dipengaruhi oleh faktor penyelenggaraan Pilkada serentak pada
tahun 2020 yang dinilai jauh lebih meriah dan memakan biaya lebih besar dibandingkan
pesta demokrasi Pemilu Legislatif dan Pilpres tahun 2019 di Papua
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
40
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
33 BELANJA PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL
Belanja Pemerintah Pusat digunakan untuk membiayai
kegiatan pemerintah pusat baik yang dilaksanakan di pusat
maupun di daerah Belanja Pemerintah Pusat dapat
dikelompokkan menurut organisasi fungsi dan jenis belanja
a Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Organisasi (Bagian
AnggaranKementerianLembaga)
Belanja Pemerintah Pusat menurut organisasi dialokasikan kepada Kementerian
NegaraLembaga (KL) dan Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA BUN)
Alokasi anggaran tahun 2020 diperuntukkan bagi 41 KL dan 1 BA BUN Pagu dan
realisasi belanja berdasarkan OrganisasiBagian Anggaran dapat disajikan dalam tabel
sebagai berikut
Tabel 37 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terbesar
(dalam miliar rupiah)
NO KEMENTERIANLEMBAGA PAGU 2018
REALISASI 2018
PAGU 2019
REALISASI 2019
PAGU 2020
REALISASI 2020
1 KEMENTERIAN PUPR 496586 461050 657088 531149 434308 418595
2 KEMENTERIAN PERTAHANAN
185272 183430 244967 234291 250703 239463
3 KEPOLISIAN NEGARA RI 181990 181980 169044 170014 175673 172888
4 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
242231 215453 188568 165474 133508 127631
5 KOMISI PEMILIHAN UMUM 193829 172021 115563 105332 64183 49736
Sumber MEBE 2018-2020 diolah
Alokasi pagu terbesar di Papua teralokasikan pada BA BUN yaitu untuk Ongkos
Angkut Beras PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua Selain BA BUN Bagian Anggaran
yang menerima alokasi pagu terbesar yaitu Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) Alokasi anggaran tahun 2020 pada Kementerian PUPR
mengalami pemangkasan yang cukup signifikan yaitu sekitar Rp222 triliun
dibandingkan tahun sebelumnya Selain Kementerian PUPR Kementerian
Perhubungan juga merupakan salah satu kementerian yang mendapatkan alokasi pagu
dengan jumlah besar Alokasi pagu yang besar pada kedua kementerian tersebut
merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah pusat kepada Papua Provinsi
Papua merupakan wilayah yang masih mengalami ketertinggalan di bidang infrastruktur
dibandingkan daerah lainnya di Indonesia Salah satu faktor yang menyebabkan hal
tersebut adalah wilayah yang sangat luas dan belum semua daerah terjangkau oleh
Realisasi Belanja
pemerintah pusat
tahun 2020 sebesar
Rp5581 triliun atau
sebesar 978 persen
dibanding pagu
41 41
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
transportasi darat Untuk mengejar ketertinggalan tersebut Pemerintah Pusat
mengalokasikan dana pembangunan infrastruktur dan percepatan akses daerah
pedalaman melalui Kementerian PUPR dan Kemenhub Dana yang dialokasikan melalui
dua kementerian tersebut masing-masing mencapai Rp434 triliun dan Rp127 triliun
Di sisi lain Bagian Anggaran yang mendapatkan alokasi pagu terkecil pada
tahun 2020 yaitu BKPM disusul oleh Kementerian PPPA Perpustakaan Nasional RI
Kementerian Perindustrian dan Kementerian Koperasi dan UKM Jumlah alokasi pagu
pada kelima Bagian Anggaran tersebut hanya sebesar Rp450 Miliar dengan total
realisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp416 Miliar atau 924 persen dari
total pagu Perkembangan pagu dan realisasi lima Bagian Anggaran dengan pagu
terkecil tahun 2020 sebagaimana tercantum dalam tabel sebagai berikut
Tabel 38 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terkecil (dalam miliar rupiah)
NO KEMENTERIANLEMBAGA
PAGU 2018
REALISASI 2018
PAGU 2019
REALISASI 2019
PAGU 2020
REALISASI 2020
1 BKPM 035 035 035 035 026 026
2 KEMENTERIAN P3A
100 095 100 091 038 030
3 PERPUSTAKAAN NASIONAL RI
143 127 076 065 064 062
4 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
178 174 169 167 146 136
5 KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
338 292 339 332 176 162
Sumber MEBE 2018-2020 diolah
Secara kumulatif realisasi anggaran belanja tahun 2020 berdasarkan Bagian
Anggaran sebesar Rp2253 Triliun atau 953 persen dari alokasi pagu yang ditetapkan
sebesar Rp2364 triliun Realisasi tersebut sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan
tahun sebelumnya yang mencapai 913 persen Dari 42 Bagian Anggaran yang
mendapatkan alokasi pagu terdapat dua KementerianLembaga yang realisasinya
masih di bawah 81 persen Kedua Kementerianlembaga dimaksud yaitu Kementerian
Ketenagakerjaan sebesar 613 persen dan Komisi Pemilihan Umum sebesar 775
Secara umum rendahnya realisasi penyerapan anggaran di Papua disebabkan
oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut
a Faktor Internal
- Rendahnya kapasitas SDM Pengelola Keuangan di beberapa satker
- Kesulitan satker induk dalam menghimpun bukti-bukti pengeluaran atas
penggunaan UP dan TUP dari Bendahara Pengeluaran Pembantu yang tersebar
di seluruh wilayah KabupatenKota
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
42
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
b Faktor Eksternal
- Keterlambatan pihak ketiga dalam melakukan tagihan pada satker pemberi kerja
- Penyedia barangjasarekanan tidak dapat menyelesaikan pekerjaan yang
menjadi tanggungjawabnyawanprestasi
- Keterlambatan penetapan Surat Keputusan Penunjukan Pejabat Pengelola
Keunagan oleh GubernurWalikotaBupati
c Faktor Kondisi Sosial dan Lingkungan
- Adanya gugatan masyarakat adat maupun pihak lain dalam proses pelelangan
dan pelaksanaan pembangunan sehingga pekerjaan menjadi terganggu
- Gangguan keamanan oleh kelompok separatisKelompok Kriminal Bersenjata
yang menghambat proyek pembangunan jalan Trans-Papua
- Jaringan transportasi antar wilayah dan komunikasi yang tidak lancar
b Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Fungsi
Belanja Pemerintah Pusat yang dialokasikan kepada daerah melalui instansi
vertikal KementerianLembaga digunakan untuk mendukung pelaksanaan
pembangunan sesuai dengan prioritas dan programkegiatan yang akan dilaksanakan
oleh daerah Untuk mendukung hal itu belanja Pemerintah Pusat yang dialokasikan
terbagi ke dalam fungsi-fungsi sesuai dengan programkegiatan yang akan dilaksanakan
tersebut Perkembangan pagu dan realisasi berdasarkan fungsi dapat disajikan dalam
tabel sebagai berikut
Tabel 39 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Fungsi (dalam miliar rupiah)
NO FUNGSI PAGU 2018
REALISASI 2018
PAGU 2019
REALISASI 2019
PAGU 2020 REALISASI 2020
1 PELAYANAN UMUM 334431 278194 250593 213392 1131783 1073325
2 PERTAHANAN 185272 183438 244967 234291 250703 239463
3 KETERTIBAN DAN KEAMANAN
220352 217023 207845 206669 210644 205478
4 EKONOMI 717701 651559 704943 572876 453346 432771
5 LINGKUNGAN HIDUP 20558 18168 27403 23832 23932 21736
6 PERUMAHAN DAN FASILITAS UMUM
86661 82698 198546 179761 160930 156794
7 KESEHATAN 29129 24332 25327 23945 15735 14428
8 PARIWISATA DAN BUDAYA
264 264 182 182 01 008
9 AGAMA 13291 12602 18047 17240 17094 16349
10 PENDIDIKAN 100108 90867 103953 95846 96035 88389
11 PERLINDUNGAN SOSIAL
5662 5480 7935 7752 4220 4054
Sumber MEBE 2018-2020 diolah
Berbeda dengan 2 tahun sebelumnya pada tahun 2020 fungsi pelayanan umum
mendapatkan alokasi pagu terbesar dibandingkan fungsi-fungsi yang lainnya Alokasi
43 43
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
pagu pada fungsi ekonomi mencapai Rp1137 Triliun atau 479 persen dari total pagu
Belanja Pemerintah Pusat Besarnya anggaran pada fungsi pelayanan umum tersebut
dimaksudkan untuk lebih mendorong percepatan layanan kepada masyarakat di tengah
pandemi selain itu sebagian besar dana dalam fungsi pelayanan umum digunakan
untuk TKDD
Dari 11 fungsi yang ada fungsi Pariwisata dan Budaya mendapatkan alokasi
pagu paling kecil yaitu sebesar Rp01 miliar Alokasi tersebut dirasa sangat kecil namun
dapat dipahami karena pemerintah pada tahun 2020 lebih memfokuskan anggaran
untuk menangani pandemi terlebih dahulu
Ditinjau dari sisi realisasi anggaran fungsi ketertiban dan keamanan menempati
capaian realisasi tertinggi yaitu sebesar 975 persen Selain fungsi ketertiban dan
keamanan fungsi perumahan dan fasilitas umum juga merupakan fungsi dengan
persentase penyerapan yang tinggi yaitu mencapai 974 persen Adapun fungsi dengan
penyerapan anggaran terendah adalah fungsi pariwisata dan budaya yang hanya
terealisasi sebesar 838 persen dan fungsi lingkungan hidup sebesar 908 persen
c Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Jenis Belanja
Pagu dan realisasi belanja di Papua terbagi ke dalam belanja pegawai belanja
barang belanja modal belanja bansos dan belanja lain-lain Perkembangan pagu dan
realisasi berdasarkan jenis belanja dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 310 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Jenis Belanja
(dalam miliar rupiah)
Jenis Belanja Pagu 2018
Realisasi 2018
Pagu 2019
Realisasi 2019
Pagu 2020 Realisasi 2020
Belanja Pegawai 369637 360412 409210 392539 403938 386519
Belanja Barang 738478 641212 704030 615032 517375 476239
Belanja Modal 596758 556654 661374 554247 460390 443467
Belanja Bantuan Sosial
3000 2927 3548 3458 2357 2321
Belanja Lain-Lain 7473 5032 11579 10465 10038 9934
Sumber MEBE 2018-2020 diolah
Berdasarkan data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa alokasi pagu
anggaran terbesar tahun 2020 adalah pada belanja barang Pagu belanja barang
mencapai Rp517 triliun atau 371 persen dari pagu belanja keseluruhan Selain belanja
barang belanja modal juga memiliki porsi yang cukup besar Alokasi belanja modal
tahun 2020 mencapai Rp460 Triliun mengalami penurunan sebesar 304 persen
dibandingkan pagu tahun 2019
Di sisi lain alokasi untuk belanja bantuan sosial dan belanja lain-lain sangat kecil
karena belanja bantuan sosial saat ini telah dialihkan menjadi belanja yang lebih
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
44
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
produktif melalui KementerianLembaga sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari
masing-masing instansi terkait sedangkan untuk belanja lain-lain sesuai dengan
ketentuan Bagan Akun Standar yang baru hanya dialokasikan kepada
KementerianLembaga yang melakukan kegiatan khusus dimana pendanaannya tidak
dapat dibayarkan melalui jenis belanja lainnya Belanja lain-lain di Papua digunakan
untuk membiayai kegiatan ongkos angkut beras dalam rangka penyaluran beras PNS di
Distrik Pedalaman Persentase alokasi belanja pada belanja bantuan sosial dan belanja
lain-lain masing-masing sebesar 02 persen dan 07 persen
Ditinjau dari sisi persentase penyerapan anggaran realisasi belanja Bantuan
Lain-Lain menempati posisi tertinggi dengan tingkat penyerapan mencapai 990 persen
dari alokasi pagu Di sisi lain persentase realisasi belanja terrendah terdapat pada
belanja barang Realisasi belanja barang hanya mencapai Rp476 Triliun atau 920
persen dari alokasi pagu sebesar Rp517 Triliun
34 TRANFER KE DAERAH DAN DANA DESA (TKDD)
Alokasi pagu TKDD Papua tahun 2020 sebesar Rp4309
Triliun turun Rp535 Triliun atau 110 persen dari pagu tahun
sebelumnya sebesar Rp4843 Triliun Penurunan pagu
tersebut sangat terasa khususnya pada komponen Dana
Alokasi Umum (DAU)dengan penurunan tertinggi terdapat
pada DAU dan DAK Fisik Perkembangan pagu dan realisasi
TKDD di Papua dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 311 Perkembangan Pagu dan Realisasi TKDD (dalam miliar rupiah)
Komponen TKDD Pagu 2018
Realisasi 2018
Pagu 2019
Realisasi 2019
Pagu 2020
Realisasi 2020
DAU 2245173 2245173 2310560 2309045 2087025 2079720
DBH 314765 413738 421146 328492 305355 303578
DAK Fisik 488690 439801 499147 467970 360722 330506
DAK Non Fisik 180449 165418 208760 193307 202098 195009
Dana Otonomi Khusus 802085 802085 867468 867468 799997 799997
Dana Insentif Daerah 8475 7650 12742 10687 18733 18733
Dana Desa 429034 428373 523750 523313 535039 535035
Jumlah 4468670 4502239 4843573 4700281 4308970 4262578
Sumber OMSPAN dan Simtrada 2018-2020 diolah
Secara kumulatif realisasi penyaluran TKDD tahun 2020 hanya mencapai 989
persen lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 970 persen
Naiknya persentase penyaluran tersebut merupakan imbas revisi pagu anggaran
sehingga terjadi penyesuaian dengan kondisi pandemic yang melanda
Realisasi TKDD Papua
tahun 2020 mencapai
Rp42 triliun atau
sebesar 9892 persen
dibandingkan dengan
pagu
45 45
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
341 Dana Transfer Umum
a Dana Alokasi Umum
Sampai dengan tahun 2020 DAU merupakan komponen TKDD yang memiliki
kontribusi terbesar dalam menopang anggaran daerah DAU di Papua memiliki porsi
sebesar 484 persen dari total dana TKDD Realisasi penyaluran DAU sampai dengan
akhir tahun 2020 mencapai Rp2080 Triliun atau 996 dari alokasi pagu sebesar
Rp2087 Triliun Jumlah penyaluran DAU tahun 2020 tersebut turun Rp223 triliun
dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya
b Dana Bagi Hasil
Realisasi penyaluran DBH tahun 2020 mencapai Rp303 Triliun atau 994
persen dari alokasi pagu sebesar Rp305 Triliun Secara umum realisasi DBH Papua
tahun 2020 mengalami penurunan cukup dalam yaitu -76 persen dibandingkan
periode tahun sebelumnya Pendapatan royalti tahun 2020 sebagai penopang utama
DBH Papua hanya terealisasi sebesar Rp206 Triliun turun 131 persen dari realisasi
tahun sebelumnya yang mencapai Rp223 Triliun Perkembangan realisasi
penyaluran DBH Papua dapat disajikan dalam tabel berikut
Tabel 312 Perkembangan Realisasi Dana Bagi Hasil(dalam miliar rupiah)
Dana Bagi Hasil Realisasi 2019
Realisasi 2020
NaikTurun
Pajak Penghasilan 30520 56465 850
Pajak Bumi amp Bangunan 53683 31703 -438
SDA Mineral amp Batubara 223740 206078 -131
SDA Kehutanan 18548 7049 -620
SDA Perikanan 2001 2284 141
Jumlah 328492 303578 -76
Sumber Simtrada 2020 diolah
Ditinjau dari sisi persentase penurunan SDA Kehutanan merupakan komponen
DBH yang mengalami penurunan paling signifikan yaitu 620 persen dibandingkan
dengan realisasi tahun lalu yang sebesar Rp18548 miliar tahun 2020 SDA Kehutanan
hanya terealisasi Rp7049 miliar
342 Dana Transfer Khusus
a Dana Alokasi Khusus Fisik
DAK Fisik tahun 2020 yang dialokasikan Pemerintah Pusat kepada Papua terdiri
atas DAK Fisik Reguler Penugasan dan Afirmasi yang terdistribusi ke dalam 461
Pemda-Bidang Penyaluran DAK Fisik tersebut dilakukan secara bertahap sekaligus
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
46
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
maupun campuran Secara keseluruhan setelah ditetapkannya Peraturan Presiden
Nomor 72 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran dan
Pendapatan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020 Papua mendapatkan alokasi pagu
DAK Fisik tahun 2020 sebesar Rp 304 Triliun Sampai dengan akhir tahun 2020
realisasi penyaluran DAK Fisik Papua mencapai Rp286 Triliun atau sebesar 939
persen dari total pagu Realisasi DAK Fisik tahun ini sedikit lebih baik dibandingkan
tahun sebelumnya yang hanya mencapai 938 persen Sisa pagu DAK Fisik Papua yang
tidak tersalurkan sampai dengan akhir tahun anggaran adalah Rp18493 Miliar atau
sebesar 64 persen Realisasi penyaluran DAK Fisik Papua tahun 2020 per pemda dapat
disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 313 Realisasi Penyaluran DAK Fisik Papua Per Pemda Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
NO PEMDA PAGU PENYALURAN SISA PAGU
NOMINAL
1 KAB ASMAT 9018 7918 878 1100
2 KAB BIAK-NUMFOR 12250 12227 998 023
3 KAB BOVEN DIGOEL 7560 7019 928 541
4 KAB DEIYAI 13738 13694 997 045
5 KAB DOGIYAI 15829 15544 982 285
6 KAB INTAN JAYA 3443 3336 946 045
7 KAB JAYAPURA 6605 6497 984 108
8 KAB JAYAWIJAYA 5816 5784 995 032
9 KAB KEEROM 3034 2947 971 087
10 KAB KEPULAUAN YAPEN 11099 10951 987 148
11 KAB LANNY JAYA 6330 6276 991 054
12 KAB MAMBERAMO RAYA 7638 7000 916 638
13 KAB MAMBERAMO TENGAH 6704 6678 996 026
14 KAB MAPPI 9101 8994 988 107
15 KAB MERAUKE 13152 12018 914 1134
16 KAB MIMIKA 14178 14047 962 130
17 KAB NABIRE 7668 7560 986 107
18 KAB NDUGA 7596 7348 967 249
19 KAB PANIAI 17109 16910 988 198
20 KAB PEGUNUNGAN BINTANG 19309 19192 994 117
21 KAB PUNCAK 7460 1632 219 5828
22 KAB PUNCAK JAYA 6617 4066 615 2551
23 KAB SARMI 9712 9151 942 561
24 KAB SUPIORI 4651 4306 926 345
25 KAB TOLIKARA 12329 12287 997 042
26 KAB WAROPEN 8276 8211 992 065
27 KAB YAHUKIMO 8582 8563 998 020
28 KAB YALIMO 13523 13325 985 199
47 47
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
NO PEMDA PAGU PENYALURAN SISA PAGU
NOMINAL
29 KOTA JAYAPURA 9002 7420 824 1583
30 PROVINSI PAPUA 27353 25290 925 2064
JUMLAH 304683 286189 939 18493
Realisasi DAK Fisik tertinggi terdapat pada Kabupaten Biak-Numfor dan
Yahukimo dengan persentase mencapai 998 persen disusul oleh Kabupaten Deiyai
dam Tolikara dengan persentase penyaluran sebesar 997 persen Terdapat satu
daerah yang persentase penyaluran DAK Fisiknya jauh di bawah rata-rata provinsi yaitu
Kabupaten Puncak dengan persentase penyaluran hanya sebesar 219 persen
Meskipun PMK Nomor 101PMK072020 diterbitkan dengan tujuan memberikan
relaksasi terhadap penyaluran DAK Fisik namun secara umum masih terdapat
permasalahan dalam penyaluran DAK Fisik di Papua selama tahun 2020 antara lain
sebagai berikut
1) Sistemjaringan internet yang tidak bagus di beberapa daerah yang menyebabkan
Pemda kesulitan dalam melakukan upload dokumen persyaratan penyaluran
2) Minimnya jumlah SDM yang menangani pengadaan barangjasa di Pemda sehingga
berakibat proses lelang menjadi terlambat
3) Terlambatnya penyelesaian laporan pertanggungjawaban penggunaan DAK Fisik
sebagaai salah satu syarat penyaluran DAK Fisik pada tahap berikutnya
4) Terlambatnya reviu laporan pertanggungjawaban penggunaan DAK Fisik tahun
sebelumnya maupun tahun berjalan oleh APIP
5) Kurangnya koordinasi pada internal pemda yaitu antara BPKAD selaku pengelola
keuangan dengan pihak SKPDOPD selaku pengelola teknis kegiatan
6) Juknis dari KementerianLembaga terkait terlambat diterima oleh SKPD
7) Kondisi keamanan di beberapa daerah tidak kondusif sehingga pelaksanaan proyek-
proyek yang didanai dari DAK Fisik menjadi terhambat
b Dana Alokasi Khusus Non Fisik
Realisasi penyaluran DAK Nonfisik sampai dengan akhir tahun 2020 mencapai
Rp193 Triliun atau 965 persen dari alokasi pagu sebesar Rp199 Triliun Jumlah
penyaluran DAK Nonfisik tahun 2020 tersebut sedikit meningkat dibandingkan tahun
sebelumnya sebesar Rp193 Triliun atau 925 persen dari alokasi pagu sebesar
Rp208 Triliun DAK Nonfisik yang disalurkan kepada Pemda Papua diperuntukkan
bagi peningkatan kualitas dan pelayanan di bidang Pendidikan Kesehatan dan
Peningkatan kapasitas koperasi administrasi kependudukan serta kepariwisataan
Berdasarkan tabel di bawah ini dapat disimpulkan bahwa alokasi DAK
Nonfisik terbesar di Papua diprioritaskan pada bidang kesehatan Alokasi bidang
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
48
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Kesehatan mencapai Rp74398 niliar atau 368 persen dari total pagu DAK Nonfisik
Realisasi penyaluran bidang kesehatan hingga akhir tahun 2020 sebesar Rp71533
miliar atau 961 persen Penggunaan DAK Nonfisik pada bidang kesehatan
diwujudkan dalam bentuk Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan Bantuan
Operasional Keluarga Berencana (BOKB)
Tabel 314 Pagu dan Realisasi DAK Nonfisik Papua Tahun 2020 (Miliar Rupiah)
DAK Nonfisik Pagu Realisasi
TPG dan TKG PNSD 40137 41477 1003
Dana Tambahan Penghasilan Guru PNS 1444 1809 1253
Dana BOS 74574 68772 922
Dana BOP PAUD 2659 2674 1001
Dana BOK dan BOKB 74398 71533 961
Dana Peningkatan Koperasi Administrasi Kependudukan dan Kepariwisataan
6629 6594 995
Jumlah 199840 192860 965
Sumber Simtrada 2020 diolah
343 Dana Desa
Alokasi pagu Dana Desa wilayah Provinsi Papua tahun 2020 sebesar Rp535
Triliun dialokasikan untuk 5411 desa yang tersebar di 29 KabupatenKota Sampai
dengan akhir tahun 2020 realisasi penyaluran Dana Desa dari RKUN ke RKUD
mencapai Rp535 triliun atau 1000 persen dari pagu Penyaluran Dana Desa tahun 2020
dilakukan dalam tiga tahap yaitu tahap I sebesar 40 persen tahap II sebesar 40 persen
dan tahap III sebesar 20 persen Realisasi penyaluran Dana Desa per pemda tahun
2020 dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 315 Pagu dan Realisasi Penyaluran Dana Desa Per Pemda (dalam miliar rupiah)
No KABUPATEN KOTA JML DESA
PAGU REALISASI SISA PAGU
1 KAB JAYAPURA 139 13252 13252 1000 -
2 KAB BIAK-NUMFOR 254 20694 20694 1000 -
3 KAB KEPULAUAN YAPEN 160 13872 13872 1000 -
4 KAB MERAUKE 179 22614 22614 1000 -
5 KAB JAYAWIJAYA 328 28199 28199 1000 -
6 KAB PANIAI 216 19920 19920 1000 -
7 KAB NABIRE 72 9433 9433 1000 -
8 KAB PUNCAK JAYA 302 29082 29082 1000 -
9 KAB MIMIKA 133 14878 14878 1000 -
10 KAB MAPPI 162 18838 18838 1000 -
11 KAB ASMAT 221 24977 24977 1000 -
49 49
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
No KABUPATEN KOTA JML DESA
PAGU REALISASI SISA PAGU
12 KAB BOVEN DIGOEL 112 14383 14383 1000 -
13 KAB SARMI 92 10598 10598 1000 -
14 KAB KEEROM 91 9848 9848 1000 -
15 KAB TOLIKARA 541 42233 42233 1000 -
16 PEGUNUNGAN BINTANG 277 26259 26259 1000 -
17 MAMBERAMO RAYA 60 10754 10754 1000 -
18 KAB WAROPEN 100 10424 10424 1000 -
19 KAB YAHUKIMO 510 40915 40915 1000 -
20 KAB SUPIORI 38 4335 4335 1000 -
21 MAMBERAMO TENGAH 59 9412 9412 1000 -
22 KAB LANNY JAYA 354 34606 34606 1000 -
23 KAB DOGIYAI 79 11606 11606 1000 -
24 KAB YALIMO 300 24663 24663 1000 -
25 KAB NDUGA 248 21646 21646 1000 -
26 KAB PUNCAK 206 21341 21341 1000 -
27 KAB INTAN JAYA 97 14248 14248 1000 -
28 KAB DEIYAI 67 9371 9371 1000 -
29 KOTA JAYAPURA 14 2640 2637 998 003
JUMLAH 5411 535039 535036 1000 003
Sumber OMSPAN 2020 diolah
Secara kumulatif realisasi penyaluran Dana Desa semua kabupatenkota
mencapai 100 persen kecuali 1 wilayah yaitu Kota Jayapura karena masih terdapat sisa
dana desa tahun sebelumnya yang tidak disetor sebesar Rp3281 juta Beberapa
permasalahan lain dalam penyaluran Dana Desa di Papua sepanjang tahun 2020
antara lain sebagai berikut
a Terlambatnya aparat pemerintah desa dalam menyusun dan menyampaikan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) kepada BupatiWalikota
b Kendala jaringan internet sehingga sulit mengakses OMSPAN untuk melakukan
perekaman dan unggah data persyaratan penyaluran maupun realisasi Dana Desa
c Keterlambatan penyaluran Dana Desa dari RKUD ke RKUD
d Belum optimalnya peran tenaga pendamping desa dalam memberikan asistensi
terhadap pengelolaan Dana Desa
e Kendala geografis desa yang jauh dari pusat kabupaten dan minimnya SDM di desa
yang berkompeten dalam pengelolaan Dana Desa
f Keterbatasan bahanmaterial untuk pembangunan yang akan dilaksanakan serta
mahalnya harga material tersebut khususnya di wilayah pegunungan tengah Papua
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
50
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
344 Dana Insentif Daerah dan Dana Otonomi Khusus
Pada tahun 2020 terdapat 11 pemda di Papua yang mendapatkan alokasi pagu
Dana Insentif Daerah (DID) yaitu Kabupaten Jayapura Kabupaten Jayawijaya
Kabupaten Nabire Kota Jayapura Kabupaten Puncak Jaya Kabupaten Mimika
Kabupaten Sarmi Kabupaten Keerom Kabupaten Waropen dan Kabupaten Yahukimo
denga total alokasi pagu sebesar Rp18733 Miliar Realisasi penyaluran DID sampai
dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp18733 Miliar atau 1000 persen dari alokasi pagu
Persentase penyaluran tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode tahun
sebelumnya yang mencapai 839 persen Realisasi DID di Papua dapat disajikan dalam
tabel berikut
Tabel 316 Pagu dan Realisasi Dana Otsus dan DID Tahun 2020 (Miliar Rupiah)
NO PEMDA DANA OTSUS DID
PAGU REALISASI PAGU REALISASI
1 Provinsi Papua 799997 799997 1000
2 Kab Jayapura 1003 1003 1000
3 Kab Jayawijaya 300 300 1000
4 Kab Nabire 1135 1135 1000
5 Kota Jayapura 2394 2394 1000
6 Kab Puncak Jaya
1259 1259 1000
7 Kab Mimika 5589 5589 1000
8 Kab Sarmi 1259 1259 1000
9 Kab Keerom 1407 1407 1000
10 Kab Waropen 1266 1266 1000
11 Kab Yahukimo 1020 1020 1000
12 Yalimo 2101 2101 1000
JUMLAH 799997 799997 1000 18733 18733 1000
Sumber Simtrada dan OmSPAN 2020 diolah
Selain DID sebagai pelaksanaan amanat Undang-Undang Otonomi Khusus
Papua juga mendapatkan alokasi Dana Otsus Alokasi Dana Otsus Papua tahun 2020
sebesar Rp799 triliun yang terdiri dari Dana Otsus Provinsi Papua sebesar Rp528
Triliun dan Dana Tambahan Infrastruktur Provinsi Papua sebesar Rp271 Triliun Alokasi
pagu Dana Otsus tersebut turun 92 persen dari tahun sebelumnya seiring dengan
adanya pandemi Realisasi penyaluran dana Otsus tahun 2020 sebesar Rp799 Triliun
atau 100 persen dari total pagu
Pembagian Penerimaan Dana Otonomi Khusus antara provinsi dengan
kabupatenkota terlebih dulu dikurangi dengan pembiayaan untuk Program Strategis
Pembangunan Ekonomi Kampung (Prospek) dan program strategis lintas
51 51
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
kabupatenkota untuk pendidikan dan kesehatan Penerimaan Dana Otonomi Khusus
setelah dikurangi dengan pembiayaan Prospek dan program strategis lintas
kabupatenkota dibagi dengan proporsi 20 persen untuk Provinsi Papua dan 80 persen
untuk KabupatenKota se Provinsi Papua berdasarkan alokasi dasar dan alokasi
variabel Perhitungan Pembagian Dana Otonomi Khusus sebesar 80 persen tersebut
dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh Gubernur yang keanggotaannya terdiri atas MRP
DPRP TAPD dan unsur Perguruan Tinggi atau Akademisi
Sesuai Peraturan Daerah Khusus (Perdasus) Provinsi Papua Nomor 25 Tahun
2013 Dana Otonomi Khusus bagian Provinsi Papua digunakan untuk membiayai
programkegiatan di Bidang pendidikan kesehatan ekonomi kerakyatan dan infra
struktur yang merupakan kewenangan Provinsi Bantuan untuk institusi keagamaan
lembaga masyarakat adat asli Papua dan yayasan yang bergerak dalam bidang
pendidikan kesehatan dan ekonomi kerakyatan Penataan data untuk kebutuhan
perencanaan pembangunan Otonomi Khusus Monitoring dan evaluasi program dan
kegiatan yang dibiayai dari dana Otonomi Khusus Peningkatan kinerja keuangan
otonomi khusus dan Belanja operasional pelaksanaan tugas dan fungsi MRP
35 ANALISIS CASH FLOW PEMERINTAH PUSAT
Analisis cash flow Pemerintah Pusat dilakukan dengan mengelaborasi arus kas masuk
(cash in flow) dan arus kas keluar (cash out flow) dari Pemerintah Pusat ke Provinsi
Papua selama tahun anggaran 2020
351 Arus Kas Masuk (Penerimaan Negara)
Penerimaan Negara (arus kas masuk) di wilayah Papua terdiri
dari Pendapatan Pajak Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP) dan Penerimaan Hibah Hingga akhir tahun 2020
arus kas
masuk di
wilayah
Papua sebesar Rp960 Triliun naik
cukup drastis yaitu 667 persen
dibandingkan tahun sebelumnya yang
mencapai Rp900 Triliun Arus kas
masuk di Papua didominasi oleh
pendapatan pajak Pendapatan pajak
tahun 2020 sebesar Rp834 Triliun
atau berkontribusi 868 persen
Grafik 32 Komponen Arus Kas Masuk 2020
(dalam miliar rupiah)
Sumber OmSPAN (2020) diolah
Arus kas masuk turun
297 persen
diabanding tahun
sebelumnya arus kas
keluar naik 34
persen dibanding
tahun sebelumnya
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
52
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
terhadap total penerimaan negara Adapun komponen penerimaan negara yang
memberikan kontribusi paling kecil yaitu penerimaan hibah Penerimaan hibah tahun
2020 sebesar Rp58803 Miliar Realisasi penerimaan hibah tersebut mengalami
peningkatan cukup signifikan yaitu 2401 persen dibandingkan periode tahun
sebelumnya yang mencapai Rp24090 miliar Naiknya penerimaan hibah tahun 2020
disebabkan bertambahnya hibah yang diterima oleh KPU Bawaslu dan beberapa
instansi lainnya sehubungan dengan diadakannya Pilkada serentak di Papua tahun
2020
352 Arus Kas Keluar (Belanja dan TKDD)
Arus kas keluar di wilayah
Papua terdiri dari Belanja Pemerintah
Pusat dan TKDD Hingga akhir tahun
2020 arus kas keluar di wilayah Papua
sebesar Rp6276 Triliun meningkat
34 persen dibandingkan tahun
sebelumnya yang hanya mencapai
Rp5579 Triliun Arus kas keluar di
Papua didominasi oleh TKDD
Realisasi penyaluran TKDD tahun
2020 sebesar Rp4261 Triliun atau
7463 persen dari total arus kas keluar
Di sisi lain realisasi Belanja Pemerintah Pusat hanya sebesar Rp1318 triliun turun 163
persen dibandingkan periode tahun sebelumnya
353 SurplusDefisit
Cash flow Pemerintah Pusat tahun 2020 disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 317 Cash Flow Pemerintah Pusat di Provinsi Papua (dalam miliar rupiah)
Cash In flow Cash Out flow
Uraian Jumlah Uraian Jumlah
Pendapatan Perpajakan 834731 Belanja untuk KL dan BA BUN 1318480
Pendapatan Negara Bukan Pajak 67310 Transfer ke Daerah 3725743
Penerimaan Hibah 58803 Dana Desa 535035
Jumlah Cash In flow 960844 Jumlah Cash Out flow 5579258
Defisit Sebesar Rp4618414
Sumber OMSPAN 2020 diolah
Berdasarkan tabel di atas dapat tergambar bahwa cash out flow jauh lebih besar
daripada cash in flow Nilai cash out flow mencapai lebih dari Rp5579 triliun Nilai
Grafik 33 Komponen Arus Kas Keluar 2020
(dalam miliar rupiah)
Sumber OmSPAN (2020) diolah
53 53
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
tersebut mencapai 5806 persen lebih besar daripada cash in flow yang mengalir dari
Provinsi Papua ke Pemerintah Pusat Cash out flow didominasi oleh komponen belanja
Transfer ke Daerah yang mencapai 667 persen dari total cash out flow Adapun cash in
flow didominasi oleh penerimaan perpajakan yang mencapai 868 persen
Besarnya cash out flow dari Pemerintah Pusat tersebut tidak sebanding dengan
jumlah cash in flow dari Provinsi Papua ke Pemerintah Pusat menyebabkan terjadinya
defisit anggaran Defisit anggaran yang terjadi pada tahun 2020 mencapai Rp4618
triliun Defisit tersebut ditutup oleh Pemerintah Pusat melalui subsidi silang dari provinsi
atau daerah-daerah lain yang mengalami surplus anggaran
36 PENGELOLAAN BLU PUSAT
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya Kanwil Ditjen
Perbendaharaan Provinsi Papua juga melaksanakan fungsi
pembinaan terhadap Satker Badan Layanan Umum (BLU)
yang berada di wilayah kerjanya Perkembangan BLU di
Papua dapat dijabarkan sebagai berikut
361 Profil dan Jenis Layanan Satker BLU Pusat
Sampai dengan akhir tahun 2020 terdapat tiga Satker BLU satu bergerak dalam bidang
pendidikan dan dua di bidang pelayanan kesehatan Profil ketiga satker BLU tersebut
dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 318 Profil dan Jenis Layanan BLU (dalam miliar rupiah)
No Jenis Layanan Satker BLU Nilai Aset
Pagu BLU
Pagu RM
Jumlah Pagu
1 Kesehatan Rumkit Tk II Marthen Indey Kesdam XVIICen
3662 3012 1710 4722
2 Pendidikan Politeknik Penerbangan Jayapura
34638 750 3416 4166
3 Kesehatan Rumkit Bhayangkara Jayapura
8305 6457 1176 7633
Sumber MEBE dan E-rekon amp LK 2020 diolah
Sampai dengan tahun 2020 di papua baru terdapat tiga satker BLU dengan total
aset senilai Rp46605 miliar Dari ketiga satker tersebut Politeknik Penerbangan
Jayapura memiliki nilai aset yang paling tinggi yakni senilai Rp34638 miliar Untuk
keperluan operasional pada tahun 2020 ketiga satker mengelola pagu DIPA sebesar
Rp16521 miliar yang terdiri dari 619 persen pagu BLU dan 381 persen pagu Rupiah
Murni Berdasarkan data pada tabel di atas satker Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura
memiliki komposisi pagu BLU tertinggi dibandingkan dua satker lainnya yakni mencapai
Rp6457 miliar atau sebesar 820 persen dari keseluruhan pagu yang dikelola
terdapat tiga satker
BLU Pusat dengan
total aset senilai
Rp46605 miliar dan
total pagu sebesar
Rp16521 miliar
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
54
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
362 Perkembangan Pengelolaan Aset Pagu dan Pendapatan BLU Pusat
Perkembangan atau kemajuan satker BLU dapat diketahui dari jumlah dan
persentase peningkatan aset dalam jangka waktu tertentu Perkembangan Satker BLU
dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 319 Perkembangan Pengelolaan Aset Satker BLU (dalam miliar rupiah)
No Satker BLU Aset Tahun 2019 Aset Tahun 2020
1 Rumkit Tk II Marthen Indey Kesdam XVIICen
2822 3662
2 Politeknik Penerbangan Jayapura 33879 34638
3 Rumkit Bhayangkara Jayapura 5135 8305
Sumber E-rekon amp LK 2019 diolah
Dari Tabel 318 tercatat bahwa secara kumulatif satker BLU di Papua
membukukan pertumbuhan aset yang positif pada tahun 2020 Jumlah aset tahun 2020
sebesar Rp46605 miliar naik 114 persen dibandingkan aset pada tahun 2019 sebesar
Rp41836 triliun Jumlah peningkatan aset terbesar terdapat pada satker BLU Rumkit
Bhayangkara Jayapura Nilai aset pada satker BLU tersebut naik Rp3170 miliar atau
617 persen dari tahun sebelumnya Komponen aset yang mengalami peningkatan nilai
secara signifikan yaitu kas pada badan layanan umum yang naik hingga 10589 persen
Satker Politeknik Penerbangan Jayapura masih membukukan pertumbuhan aset yang
positif pada tahun 2020 Aset Politeknik Penerbangan Jayapura bertambah menjadi
Rp34638 miliar atau meningkat 22 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp38879
miliar
Dilihat dari pertumbuhan persentase dan jumlah aset yang dimiliki
perkembangan atau kemajuan BLU Pusat dapat dilihat dari peningkatan persentase
pagu BLU terhadap total pagu yang dikelola dalam beberapa periode Perkembangan
pagu BLU terhadap total pagu Rupiah Murni disajikan dalam tabel berikut
Tabel 320 Perkembangan Pagu BLU dan Pagu RM (dalam miliar rupiah)
No Satker BLU Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
Pagu BLU
Pagu RM
Pagu BLU
Pagu RM
Pagu BLU
Pagu RM
1 Rumkit Tk II Marthen Indey Kesdam XVIICen
- 1715 - 1763 3012 1710
2 Politeknik Penerbangan Jayapura
1152 15933 661 4971 750 3416
3 Rumkit Bhayangkara Jayapura
3900 1034 4300 1163 6457 1176
Sumber MEBE 2018-2020 diolah
55 55
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Secara kumulatif persentase pagu BLU dari ketiga satker mengalami kenaikan
dari 587 persen di tahun 2018 menjadi 652 persen pada tahun 2020 Peningkatan
persentase pagu BLU terbesar terjadi pada satker BLU Rumkit Bhayangkara di
Jayapura dimana pada tahun 2019 persentase pagu BLU masih sebesar 787 persen
menjadi 846 persen pada tahun 2020 sehingga mengalami peningkatan sebesar 59
persen Peningkatan persentase pagu BLU yang terjadi pada Satker Rumkit
Bhayangkara di Jayapura menunjukkan bahwa kinerja Satker BLU tersebut semakin
baik dan berkembang sehingga mampu menghasilkan pendapatan yang lebih optimal
dan layanan publik yang lebih baik
Secara umum pendapatan BLU tahun 2020 menurun Rp4415 miliar atau 342
persen dibandingkan dengan realisasi pendapatan BLU Tahun 2019 sebesar Rp12904
miliar Jenis pendapatan BLU tahun 2020 yang mengalami penurunan antara lain
sebagai berikut
a Pendapatan Jasa Pelayanan Pendidikan (424112) pada Satker Politeknik
Penerbangan Jayapura (526221) penurunan pendapatan ini disebabkan oleh
pandemi yang melanda sehingga berkurangnya jumlah penyelenggaraan diklat dari
instansi intern Kementerian Perhubungan pada tahun 2020 maupun kegiatan dasar
yaitu Pendidikan kepada taruna politeknik penerbangan yang bergeser dari luring
menjadi daring
b Pendapatan Jasa Pelayanan Rumah Sakit (424111) pada Satker Rumah Sakit
Bhayangkara Jayapura (679972) Penurunan pendapatan ini disebabkan antara lain
- Keterlambatan pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan dan bantuan dana
COVID-19
363 Kemandirian BLU
Salah satu tujuan diberikannya status BLU kepada satuan kerja adalah untuk
mewiraswastakan pemerintah (enterprising the government) Oleh karena itu satker
BLU didorong untuk menciptakan kemandirian terhadap dirinya sendiri Kemandirian
tersebut dapat dilihat dari berkurangnya porsi alokasi pagu rupiah murni (RM) yang
diberikan Satker BLU dapat dikatakan telah mandiri apabila porsi pagu BLU yang
dikelolanya telah berada di atas 65 persen dari totalkeseluruhan pagu
Satker Rumkit Bhayangkara di Jayapura memiliki perkembangan dan kemajuan
yang cukup pesat dalam pengelolaan kinerjanya sebagai BLU Pusat Hal tersebut
ditunjukkan dengan semakin meningkatnya porsi pagu BLU yang dikelola yaitu dari 788
persen di tahun 2019 menjadi 846 persen pada tahun 2020 Sampai akhir tahun 2020
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
56
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
di Papua terdapat satu satker BLU yang dinilai memiliki tingkat kemandirian yang
matang
Berdasarkan grafik di samping
dapat disimpulkan bahwa satker
Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura
merupakan BLU Pusat di Provinsi
Papua yang telah memiliki tingkat
kemandirian yang matang Hal
tersebut ditunjukkan dengan porsi
pagu BLU yang dikelola oleh Rumah
Sakit Bhayangkara Jayapura telah
mencapai 846 persen dari total pagu
(diatas batas kemandirian BLU Pusat
sebesar 65 persen) adapun satker
Politeknik Penerbangan Jayapura dikategorikan belum memiliki kemandirian sebagai
satker BLU karena proporsi pagu BLU yang dikelola masih sebesar 180 persen Dan
untuk BLU Rumkit Marthen Indey perkembangan yang ditunjukkan cukup impresif
dimana porsi pagu BLU yang dikelola mencapai 638 persen hampir memenuhi syarat
untuk dikategorikan sebagai satker BLU yang mandiri Terhadap satker BLU Pusat yang
belum mencapai kemandirian yang cukup Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi
Papua terus melakukan berbagai upaya pembinaan agar dapat terus berkembang dan
mandiri sehingga dapat menghasilkan pendapatan yang lebih besar dan memberikan
pelayanan yang lebih optimal kepada masyarakat
37 PENGELOLAAN MANAJEMEN INVESTASI PUSAT
371 Penerusan Pinjaman
Berdasarkan Nota Dinas Direktur Sistem Manajemen Investasi Nomor ND-
1289PB42019 tanggal 31 Desember 2019 hal Pelaksanaan Rekonsiliasi Pinjaman
PemdaBUMDKoperasi per 31 Desember 2019 menyatakan bahwa Kanwil Ditjen
Perbendaharaan Provinsi Papua tidak perlu melaksanakan rekonsiliasi karena tidak
terdapat debitur PemdaBUMDKoperasi Namun demikian di wilayah Papua masih
terdapat utang PDAM Kab Biak Numfor yang sedang diselesaikan melalui Panitia
Urusan Piutang Negara (PUPN) Penetapan jumlah piutang sebagaimana tercantum
dalam dokumen nomor PJPN-01PUPNC302014 tanggal 2 Mei 2014 adalah sejumlah
Rp2009 Miliar Sejak bulan Februari 2018 PDAM Kab Biak Numfor membayar
angsuran Piutang Negara setiap bulan melalui KPKNL Biak dengan rincian pembayaran
Grafik 34 Proporsi Pagu Satker BLU Pusat Tahun
2020
Sumber MeBe (2020) diolah
57 57
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
angsuran sebesar Rp15 juta Hak Penyerah Piutang sebesar Rp1364 juta dan biaya
administrasi 10 sebesar Rp136 juta
372 Kredit Program
Penyaluran Kredit Program tahun 2020 yang meliputi Kredit
Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan Ultra Mikro (UMi)
mencapai Rp128 Triliun dengan total debitur sebanyak
30972 orangbadan usaha Penyaluran kredit program di
Papua pada Semester I Tahun 2020 sempat mengalami
penurunan hingga 48 sebagai dampak Pandemi Covid-19 apabila dibandingkan
dengan periode yang sama pada Tahun 2019 (yoy) Namun demikian penyaluran
mengalami kenaikan sebesar 465 pada Semester II 2020 Hal ini menyebabkan
penyaluran kumulatif hingga 31 Desember 2020 menjadi sebesar Rp1278 triliun naik
255 apabila dibandingkan dengan penyaluran Kredit Program tahun 2019 sebesar
Rp1019 triliun Penyaluran Kredit Program tahun 2020 terbagi ke dalam empat skema
sebagaimana tercantum dalam tabel 321 sebagai berikut
Tabel 321 Realisasi Penyaluran KUR Per Skema
Skema Penyaluran Akad (Miliar Rp) Outstanding (Miliar Rp)
Jumlah Debitur
KUR Mikro 71018 46373 21711
KUR Kecil 51673 42618 2608
KUR Super Mikro 4336 3051 4998
Pembiayaan UMi 871 - 1655
Jumlah 127893 92037 30972
Sumber SIKP 2021 diolah
Berdasarkan data pada SIKP (wwwsikpkemenkeugoid) sebanyak 9913
kredit program Tahun 2020 di Provinsi Papua disalurkan melalui 4 Bank utama yaitu
BRI (6626) Bank Mandiri (1926) BNI (1111) serta BPD Papua (308) Dari
jumlah tersebut penyaluran tertinggi pada usaha sektor perdagangan besar dan eceran
(4991) yang diikuti oleh sektor pertanian perburuan dan kehutanan (1920)
Sedangkan 3 sektor dengan penyaluran kurang dari 1 yaitu Konstruksi (022) Jasa
Kesehatan dan Kegiatan Sosial (015) serta Jasa Pendidikan (007) Distribusi
penyaluran masih didominasi oleh 3 (tiga) KotaKabupaten utama yaitu Kota Jayapura
sebesar Rp29185 miliar (2282) Kabupaten Merauke sebesar Rp21892 miliar
(1712) serta Kabupaten Nabire sebesar Rp17339 miliar (1356) Sedangkan
Kabupaten dengan penyaluran terkecil adalah Kabupaten Puncak dengan penyaluran
Total debitur KUR
dan UMi sebanyak
30972 orangbadan
dengan nilai total
Rp128 triliun
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
58
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
hanya sebesar Rp782 juta yang disalurkan hanya kepada satu debitur KUR di Tahun
2020 Rincian penyaluran per KotaKabupaten dapat dilihat pada grafik sebagai berikut
Tabel 322 Penyaluran Kredit Program per KotaKabupaten di Provinsi Papua Posisi sd 31 Desember 2020 (dalam juta rupiah)
NO NAMA KABUPATEN
DEBITUR PENYALURAN OUTSTANDING
Jumlah Rp Juta Rp Juta
1 Kota Jayapura 6897 2227 29184820 2282 21989193 2389
2 Kab Merauke 5383 1738 21892455 1712 15028529 1633
3 Kab Nabire 3253 1050 17338597 1356 13351613 1451
4 Kab Mimika 3276 1058 12596074 985 8521433 926
5 Kab Jayapura 3001 969 9361875 732 6803503 739
6 Kab Keerom 1578 509 8043659 629 6355418 691
7 Kab Biak Numfor 1838 593 7848519 614 5801207 630
8 Kab Jayawijaya 1071 346 5024034 393 3575821 389
9 Kab Kep Yapen 759 245 3469402 271 2323310 252
10 Kab Sarmi 1051 339 3286833 257 2285589 248
11 Kab Boven Digul 594 192 2571826 201 1572860 171
12 19 Pemda lain 2271 733 7275161 569 4428917 481
JUMLAH 30972 100 1278933 100 920374 100
Sumber Data wwwsikpkemenkeugoid (2021)
Di Provinsi Papua hanya terdapat 2 Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)
Penyalur Pembiayaan UMi yaitu PNM dan Pegadaian Penyaluran UMi melalui PNM
dilakukan dengan skema kelompok 100 disalurkan kepada mama-mama Papua
tanpa pengenaan jaminan dari debitur serta PNM menyiapkan fasilitas pendampingan
kepada masing-masing kelompok Pendampingan tersebut berfungsi untuk
memudahkan dalam proses pencairan pinjaman pembinaan usaha serta penarikan
angsuran dari debitur Berbeda dengan PNM penyaluran UMi melalui Pegadaian
dilakukan dengan skema individu
pada umumnya masih dimintakan
persyaratan penyediaan agunan serta
belum adanya pendampingan secara
intensif kepada debitur penerima UMi
PNM Papua memiliki 3 Cabang
(seluruhnya ada di Jayapura) yaitu
Cabang Jayapura Utara dan Jayapura
Selatan di Kota Jayapura serta
Cabang Sentani di Kabupaten
Jayapura Pegadaian Area Papua
Grafik 35 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per
tahun Periode 2017 sd 2020
Sumber SIKP UMi (2020) diolah
59 59
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
memiliki 8 Cabang (4 di Jayapura Merauke Biak Mimika dan Nabire) dan 32unit
Selanjutnya informasi lebih akurat terkait penyaluran UMi dapat dilihat pada
httpssikpumiid Berdasarkan data tersebut penyaluran Pembiayaan UMi secara
kumulatif sampai dengan 31 Desember 2020 di Provinsi Papua adalah sebesar
Rp12226 miliar Jumlah tersebut meliputi penyaluran sebesar Rp583 juta pada di 2017
Rp5356 juta di tahun 2018 Rp2558 miliar di tahun 2019 (naik 478) serta Rp8549
miliar di tahun 2020 (naik 334) Rp9674 miliar Pada Semester I 2020 penyaluran
Pembiayaan UMi sempat mengalami penurunan menjadi Rp1287 miliar dari penyaluran
semester II 2019 sebesar Rp2448 miliar karena dampak Pandemi Covid-19 Penyaluran
mengalami kenaikan yang signifikan pada Semester II 2020 menjadi Rp7262 miliar
sehingga total penyaluran tahun 2020
naik 334 dibandingkan tahun 2019
Hal ini menunjukkan bahwa
Pembiayaan UMi di Papua mempunyai
prospek yang cukup bagus
Dari penyaluran kumulatif sd
31 Desember 2020 sebesar Rp12226
miliar penyaluran UMi melalui PNM
adalah sebesar Rp1882 miliar
(1539) sedangkan penyaluran
melalui Pegadaian sebesar Rp10344
miliar (8461) Rincian penyaluran Pembiayaan UMi per LKBB dapat dilihat pada Grafik
36
38 PERKEMBANGAN DAN ANALISIS BELANJA WAJIB (MANDATORY
SPENDING) DAN BELANJA INFRASTRUKTUR PUSAT DI DAERAH
381 Mandatory Spending di Daerah
Mandatory spending Belanja Pemerintah Pusat di daerah difokuskan untuk
belanja pada sektor pendidikan dan sektor kesehatan sebagaimana yang diamanatkan
dalam Undang-Undang APBN
a Belanja Sektor Pendidikan
Alokasi Belanja Pemerintah Pusat di Papua terdistribusi ke dalam 11 fungsi
salah satunya yaitu fungsi Pendidikan Alokasi pagu fungsi Pendidikan tahun 2020
sebesar Rp96035 miliar turun 76 persen dari alokasi tahun sebelumnya sebesar
Rp104 Triliun Alokasi belanja sektor pendidikan tersebut sebagian besar tercermin
pada DIPA yang dialokasikan di beberapa kementerianlembaga yaitu Kementerian
Grafik 36 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per
LKBB (Juta rupiah)
Sumber SIKP UMi (2020) diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
60
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Pendidikan Nasional Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta
Kementerian Agama Jumlah alokasi pagu pada ketiga Bagian Anggaran tersebut
sebesar Rp84269 Miliar dengan realisasi penyerapan sebesar Rp77370 Miliar atau
918 persen dari pagu
Secara umum realisasi belanja pada fungsi pendidikan tahun 2020 sebesar
Rp88389 Miliar atau 920 persen dari pagu Belanja sektor pendidikan diarahkan untuk
mendukung pencapaian pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan
peningkatan pelayanan dasar yang diwujudkan dengan pemerataan layanan pendidikan
yang berkualitas Dalam rangka mencapai tujuan tersebut belanja sektor pendidikan
diarahkan pada lima kegiatan prioritas sebagai berikut
Tabel 323 Kegiatan Prioritas Bidang Pendidikan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
No Kegiatan Prioritas Pagu Realisasi
1 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Pendidikan Tinggi
34086 31442 922
2 Pembangunan dan Rehabilitasi Prasarana Pendidikan 4177 3679 880
3 Peningkatan Layanan Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan untuk Seluruh Jenjang Pendidikan
3656 3529 965
4 Pengembangan Kelembagaan 419 341 814
5 Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis Pendidikan 465 449 965
Jumlah 42803 39440 921
Sumber MEBE 2020 diolah
Kegiatan prioritas bidang pendidikan terutama diarahkan untuk Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Pendidikan Tinggi dengan
porsi 796 persen dari alokasi kegiatan prioritas Realisasi belanja sektor pendidikan
pada kelima kegiatan prioritas sebesar Rp39440 Miliar atau 921 persen dari alokasi
b Belanja Sektor Kesehatan
Alokasi pagu Belanja Pemerintah Pusat pada fungsi kesehatan tahun 2020
sebesar Rp15735 miliar Rp25327 Miliar turun 378 persen dibandingkan alokasi tahun
sebelumnya Detil pagu dan realisasi pada Bagian Anggaran fungsi kesehatan dapat
disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 324 Pagu dan Realisasi Fungsi Kesehatan Per Bagian Anggaran (dalam miliar rupiah)
No Bagian Anggaran Pagu Realisasi
1 Kementerian Kesehatan 9074 8046 934
2 BPOM 2865 2733 976
3 BKKBN 3795 3649 964
Jumlah 15735 14428 945
Sumber MEBE 2020 diolah
61 61
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Pagu belanja pada sektor pendidikan yang dialokasikan kepada Provinsi Papua
dapat tercermin pada DIPA yang dialokasikan untuk Kementerian Kesehatan Badan
Kependudukan dan Keuarga Berencana Nasional (BKKBN) serta Badan Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM) Alokasi terbesar belanja sektor kesehatan dialokasikan
pada DIPA Kementerian Kesehatan yaitu Rp9074 Miliar atau 577 persen dari total
alokasi fungsi kesehatan Belanja sektor kesehatan diarahkan untuk mendukung
pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan peningkatan pelayanan
dasar yang diwujudkan dengan peningkatan pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat
Belanja sektor kesehatan diarahkan pada lima kegiatan prioritas sebagai berikut
Tabel 325 Kegiatan Prioritas Bidang Kesehatan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
No Kegiatan Prioritas Pagu Realisasi
1 Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dan pengendalian penyakit
1161 781 673
2 Peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan 109 105 963
3 Peningkatan efektivitas pengawasan obat dan makanan 571 452 874
4 Peningkatan kesehatan ibu anak keluarga berencana dan kesehatan reproduksi
693 650 938
5 Percepatan penurunan stunting 171 157 918
Jumlah 2651 2145 809
Sumber MEBE 2020 diolah
Salah satu kegiatan prioritas bidang kesehatan yang pada tahun 2020 menjadi
perhatian khusus yaitu Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan
pengendalian Penyakit Alokasi belanja pemerintah pusat untuk pelaksanaan kegiatan
Germas dan pengendalian penyakit di Papua sebesar Rp1161 Miliar dengan realisasi
penyerapan sebesar Rp781 Miliar atau 673 persen dari alokasi pagu Alokasi tersebut
masih kurang mengingat tingkat kesadaran masyarakat terhadap hidup sehat di Papua
masih rendah sementara tingkat penyebaran corona virus disease relatif tinggi
382 Belanja Infrastruktur
Alokasi belanja sektor infrastruktur yang dialokasikan kepada Provinsi Papua
dapat tercermin pada DIPA yang dialokasikan untuk KemenPUPR dan Kemenhub
Jumlah alokasi pagu pada dua kementerian tersebut mencapai Rp434 Triliun atau 3113
persen dari alokasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp1394 Triliun Detil pagu dan
realisasi pada kedua Bagian Anggaran tersebut disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 326 Pagu dan Realisasi Kementerian PUPR dan Perhubungan (dalam miliar rupiah)
NO KEMENTERIANLEMBAGA PAGU 2020 REALISASI 2020
1 KEMENTERIAN PUPR 434308 418595 963
2 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 133508 127631 956
JUMLAH 567816 546226 962
Sumber MEBE 2020 diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
62
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Belanja infrastruktur yang dialokasikan pada KemenPUPR mencapai Rp434
Triliun atau 313 persen dari total alokasi belanja pemerintah pusat Alokasi belanja
infrastruktur pada Kementerian PUPR sebagian digunakan untuk mendukung salah satu
program nasional yaitu pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan
peningkatan pelayanan dasar yang diwujudkan dengan penyediaan akses hunian layak
dan terjangkau Untuk mendukung pencapaian program nasional tersebut anggaran
yang dialokasaikan digunakan untuk kegiatan prioritas sebagai berikut
Tabel 327 Kegiatan Prioritas Bidang Infrastuktur Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
No Kegiatan Prioritas Pagu Jumlah
1 Pengembangan Pelabuhan dan Angkutan Tol Laut 86995 84058 966
2 Pembangunan dan Pengembangan Transportasi Multimoda dan Perkotaan
5747 5659 985
3 Penguatan Struktur Ekonomi Kreatif 345 343 994
4 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut
4711 4426 940
5 Pelayanan Angkutan Udara 16243 16064 989
Jumlah 114041 110551 969
Sumber MEBE 2020 diolah
Kegiatan prioritas di bidang infrastruktur terdiri atas lima kegiatan sebagaimana
tabel di atas Pada tahun 2020 kegiatan prioritas bidang infrastruktur lebih ditujukan pada
Pengembangan Pelabuhan dan Angkutan Tol Laut hal ini dilakukan pemerintah untuk
kegiatan distribusi alat Kesehatan maupun barang-barang yang dibutuhkan selama
masa pandemi Kurang optimalnya penyerapan anggaran di bidang infrastuktur
dikarenakan banyaknya faktor teknis di lapangan antara lain adanya gangguan
keamanan pemalangan proyek adanya kejadian force majeur
BOKS 3
Wagub Papua Minta Dana Desa dipakai Untuk Gerakkan Perekonomian Kampung
Wakil Gubenur Papua Klemen Tinal meminta aparat kampung di Bumi Cenderawasih memanfaatkan kucuran Dana Desa secara maksimal Efektifitas Dana Desa diharapkan mampu menggerakkan perekonomian di tingkat kampung mengingat banyak anggaran pemerintah yang direalokasi dan direfokusing untuk menangani pandemi Covid-19 Klemen Tinal mengatakan pemerintah baik pusat maupun daerah telah melakukan reformasi anggaran dengan lebih menitik beratkan pada program yang meningkatkan partisipasi masyarakat dalam suasana pandemi ldquoUntuk itu saya minta Pemerintah Kampung bisa memanfaatkan 54 triliun Dana Desa yang telah digelontorkan untuk Papua pada 2021rdquo kata Tinal di Jayapura Senin (30112020)
Tinal juga meminta Pemerintah Kampung tidak menutup informasi terkait besaran dana yang telah digelontorkan pemerintah pusat Ia mengingatkan Dana Desa bukan milik pribadi kepala kampung namun harus digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan warga kampung ldquoSilahkan buat program yang melibatkan masyarakat dan benar-benar bermanfaat Dengan begitu pertumbuhan ekonomi di tingkat kampung terus membaikrdquo ujarnya Tinal juga berpesan agar setiap anggaran yang digunakan harus dipertanggungjawabkan sesuai peruntukan Artinya Dana Desa tidak boleh disalahgunakan apalagi untuk memenuhi kebutuhan pribadi ldquoJadi tidak perlu tertutup Dengan begitu sosial kontrol masyarakat terhadap jalannya pemerintahan efektif dan efisiennya penggunaan akan lebih baikrdquo tutupnya Sumber jubicoid diakses Februari 2021
Andin HadiyantoDirektur Jenderal Perbendaharaan
BAB IVPerkembangan dan Analisis
Pelaksanaan APBD
Dalam mendorong percepatan dalam penangananpandemi Covid-19 pemerintah merumuskan ProgramPemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Beberapa programpenting dalam program PEN tersebut terkait eratdengan pelaksanaan tugas dan fungsi DJPb
Pesan Dirjen Perbendahaan dalam RAPIMTAS DJPB 202015062020
Sumber Foto Tino Adi P
63
Pasar Potikelek Wamena Photo Credit Jiwa (KPPN Wamena)
41 APBD TINGKAT PROVINSI (KONSOLIDASI PEMDA)
apua sebagai provinsi yang berada di ujung timur Indonesia ditetapkan menjadi
provinsi dengan otonomi khusus berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 tahun
2001 sebagaimana telah diubah dengan Perpu Nomor 1 tahun 2008 tentang
Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua Keseriusan pemerintah dalam melakukan
pembangunan di Papua terlihat dari kenaikan anggaran pemerintah dari tahun ketahun
baik itu yang dialokasikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
APBD itu sendiri merupakan instrumen kebijakan utama bagi pemerintah daerah
yang menduduki posisi sentral dalam upaya pengembangan kapabilitas dan efektivitas
pemerintah daerah Disamping itu APBD juga merupakan alat dalam rangka
mewujudkan pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat untuk tercapainya
tujuan Negara (Mardiasmo 2002) Saat ini di Provinsi Papua terdapat 30 pemerintah
daerah terdiri dari 1 Pemerintah Provinsi dan 29 Pemerintah KabuputenKota Profil
APBD agregat (provinsikabupatenkota) berdasarkan klasifikasi ekonomi disajikan pada
tabel berikut
P
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB IV
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
64
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Tabel 41 Profil APBD Provinsi Papua Berdasarkan Klasifikasi Ekonomi (dalam miliar rupiah)
Uraian 2018 2019 2020
Pagu Realisasi Real
Pagu Realisasi Real
Pagu Realisasi Real
Pendapatan 5251135 5312805 1012 5498495 5319787 968 5447563 4338087 796
Pendapatan Asli Daerah
291916 208015 713 275527 334463 1214 297256 241392 812
Pendapatan Transfer
4898490 5083627 1038 5162560 4916546 952 5073510 4045391 797
Lain-Lain Pendapatan yang Sah
60729 21163 349 60408 68778 1139 76796 51304 668
Belanja dan Transfer
5551613 4682263 843 5544326 4947009 892 5605747 4212833 752
Belanja 4318629 3861027 894 4467288 3891047 871 4535544 3548451 782
Transfer 1232984 821236 666 1077039 1055962 980 1070203 664383 621
Surplus (Defisit)
(300478) 630541 - (45831) 372778 - (158184) 125253 -
Pembiayaan Netto
228950 153784 672 42942 292551 6813 153541 422774 2753
Penerimaan Pembiayaan
310696 241407 777 138105 436176 3158 268041 467725 1745
Pengeluaran Pembiayaan
81746 87623 1072 95163 143625 1509 114500 44951 393
SILPA (71528) 784325 - (2889) 665329 - (4643) 548028 -
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Pada tahun 2020 target pendapatan pada APBD Provinsi Papua tercatat
sebesar Rp5448 triliun turun 093 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar
Rp5498 triliun Namun demikian target Pendapatan Asli Daerah (PAD) mengalami
kenaikan yang cukup signifikan Hal tersebut menunjukkan adanya komitmen Provinsi
Papua untuk meningkatkan kemandirian daerah dengan upaya untuk menaikkan PAD
Dari sisi realisasi APBD Provinsi Papua tahun 2020 mengalami penurunan yang
cukup tajam pada pendapatan daerah sebesar 1845 persen dibandingkan tahun
sebelumnya dari Rp5320 triliun menjadi Rp4338 triliun Demikian juga dengan belanja
daerah mengalami penurunan realisasi sebesar 1484 persen dari Rp4947 triliun di
tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp4213 triliun
42 PENDAPATAN DAERAH
Pendapatan Daerah pada Provinsi Papua terdiri dari
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pendapatan Transfer dan
Lain-Lain Pendapatan yang Sah Pendapatan transfer masih
mendominasi komponen pendapatan daerah di Provinsi
Papua Hal tersebut mengindikasikan bahwa tingkat
kemandirian Provinsi Papua masih rendah Pendapatan
daerah di Provinsi Papua dapat dirinci sebagai berikut
Realisasi pendapatan
daerah di Provinsi
Papua mengalami
penurunan cukup
signifikan yang
disebabkan adanya
perubahan situasi
dan perubahan
kebijakan akibat
Pandemi COVID-19
65
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Tabel 42 Jenis Pendapatan Daerah di Provinsi Papua (dalam miliar rupiah)
Pendapatan 2018 2019 2020
Pagu Realisasi Real
Pagu Realisasi Real
Pagu Realisasi Real
PAD 291916 208015 712 275527 334463 1214 297256 241392 812
Pajak Daerah 162220 122565 756 116071 199735 1721 168410 144660 859
Retribusi Daerah 28683 19097 666 20592 17018 826 17420 13023 748
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
13946 4038 290 12774 6935 543 16543 8865 536
Lain-lain PAD yang Sah 87068 62315 716 126090 110774 879 94883 74845 789
PENDAPATAN TRANSFER
4898490 5083627 1038 5162560 4916546 952 5073510 4045391 797
Transfer Dana Perimbangan
3258323 3705421 1137 3319971 3296653 993 3413381 2793310 818
Transfer Pemerintah - Lainnya
1456038 1224498 841 1691994 1402849 829 921538 1151791 1250
Transfer Pemerintah Provinsi
35800 89101 2489 37851 204697 5408 65952 46793 709
Transfer Bantuan Keuangan
148329 64607 436 112744 12346 110 672639 53496 80
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
60729 21163 349 60408 68778 1139 76796 51304 668
Pendapatan Hibah 23190 18464 796 38594 20794 539 53428 50042 937
Pendapatan Dana Darurat
- - - - - - - -
Pendapatan Lain-Lain 37539 2699 72 21814 47984 2200 23368 1262 54
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Realisasi pendapatan daerah tahun 2020 turun 1845 persen dibandingkan tahun
sebelumnya Kondisi tersebut disebabkan oleh penurunan realisasi seluruh komponen
Pendapatan Daerah di tahun 2020 Terjadinya penurunan Pendapatan Daerah antara
lain disebabkan oleh penurunan PAD karena adanya kebijakan pembatasan sosial dan
pembatasan akses transportasi keluar masuk Papua yang berpengaruh terhadap
menurunnya sektor-sektor yang menjadi sumber PAD serta adanya penurunan dana
transfer yang disebabkan adanya kebijakan pemotongan untuk dialihkan dalam rangka
penanganan COVID-19
421 Pendapatan Asli Daerah
a Analisis Proporsi
Dilihat dari komposisinya proporsi
Pendapatan Transfer selama dua tahun
terakhir masih sangat dominan sebagai
sumber pendapatan pada APBD Papua
Kontribusi Pendapatan Asli Daerah pada
tahun 2020 sebesar 556 persen mengalami
penurunan dibandingkan tahun sebelumnya
yaitu sebesar 629 persen Kondisi ini
disebabkan karena pada tahun 2020
pemerintah daerah di Papua tidak dapat
optimal menggali potensi sumber-sumber
Grafik 41 Komposisi Pendapatan Daerah
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
66
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
PAD sebagai akibat adanya pandemi COVID-19 Dengan demikian dapat dinyatakan
bahwa tingkat kemandirian daerah mengalami penurunan yang tercermin dari semakin
rendahnya rasio Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap total pendapatan daerah
b Analisis Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah
Tingkat kemandirian daerah dapat dilihat dari rasio PAD yang merupakan
perbandingan antara PAD terhadap total Pendapatan Semakin tinggi rasio PAD
terhadap total pendapatan maka tingkat kemandirian daerah semakin tinggi yang
berarti bahwa belanja daerahnya semakin banyak didanai dari pendapatan asli
daerahnya
Grafik 42 Rasio PAD Pemda-Pemda di Provinsi Papua
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa Kota Jayapura memiliki tingkat
kemandirian yang paling tinggi dibandingkan dengan kabupatenkota lain di wilayah
Papua dengan rasio PAD sebesar 1319 persen Selanjutnya disusul oleh Kabupaten
Mimika (1301) Provinsi Papua (1052)dan Kabupaten Jayapura (674) Namun
demikian rasio PAD Kota Jayapura yang sebesar 1319 persen tersebut masih sangat
kecil jika dibandingkan dengan rata-rata rasio PAD pemda seluruh Indonesia sebesar
3520 persen (2018) Hal tersebut tentunya menjadi tantangan bagi pemda-pemda
lingkup Provinsi Papua untuk semakin menggali potensi-potensi PAD agar tingkat
kemandirian Papua semakin meningkat
422 Dana TransferPerimbangan
Memperhatikan komposisi pendapatan daerah pada APBD Papua tahun 2020
yang telah diuraikan pada subbab sebelumnya dapat dilihat bahwa ketergantungan
Papua terhadap pendapatan transfer masih sangat tinggi Pada tahun 2020 komposisi
dana transfer di Papua sebesar 9325 persen mengalami kenaikan dibandingkan
dengan tahun sebelumnya sebesar 9242 persen Untuk mengetahui kontribusi belanja
67
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
negara terhadap komponen pendapatan daerah dalam APBD Papua dapat dilakukan
dengan analisis sebagai berikut
a Analisis Ruang Fiskal dan Kemandirian Daerah
Ruang fiskal mencerminkan ketersediaan ruang yang cukup pada anggaran
pemda tanpa menganggu solvabilitas fiskal (membiayai belanja wajib) Formula untuk
perhitungan ruang fiskal dalah sebagai berikut
119877119906119886119899119892 119865119894119904119896119886119897 = (119879119900119905119886119897 119875119890119899119889119886119901119886119905119886119899 minus 119863119860119870) minus 119861119890119897119886119899119895119886 119875119890119892119886119908119886119894 119879119886119896 119871119886119899119892119904119906119899119892
Dari grafik disamping ruang fiskal
pada APBD Papua selama tiga
tahun terakhir mengalami tren
penurunan Pada tahun 2018
ruang fiskal jika dibandingkan
dengan total pendapatan yaitu
sebesar 7128 persen kemudian
ruang fiskal turun pada tahun 2019
sebesar 6813 persen selanjutnya
pada tahun 2020 ruang fiskal
kembali mengalami penurunan dari total pendapatan sebesar Rp4338 triliun terdapat
ruang fiskal sebesar Rp2839 triliun atau sebesar 6544 persen
b Rasio Dana Transfer
Tingkat kemandirian daerah disamping dapat dilihat dari rasio PAD terhadap total
pendapatan juga dapat dilihat dari rasio dana transfer terhadap total pendapatan
Apabila rasio PAD lebih besar daripada rasio dana transfer berarti tingkat kemandirian
daerah semakin tinggi sebaliknya semakin besar rasio dana transfer berarti tingkat
ketergantungan daerah semakin tinggi
Dari grafik di bawah dapat dilihat bahwa sebagian besar pemda
(provinsikabupatekota) di Papua masih memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi
karena memiliki rasio dana transfer yang besar Dari 30 pemda di Papua yang memiliki
rasio pendapatan transfer terendah dibandingkan dengan pemda lain (dibawah 90)
antara lain Kabupaten Jayapura (7409) Kota Jayapura (7845) Kabupaten Mimika
(8563) dan Provinsi Papua (8944) Hal tersebut tentunya menjadi tantangan bagi
Provinsi Papua untuk mengurangi tingkat ketergantungan dengan dana transfer melalui
penggalian sumber-sumber PAD yang baru
Grafik 43 Ruang Fiskal APBD Agregat Papua
Sumber Pemda DJPK SIKD (2020) diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
68
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Grafik 44 Rasio Dana Transfer Pemda-Pemda di Provinsi Papua
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
c Analisis Pengaruh Alokasi Dana Transfer ke Daerah Terhadap Ekonomi
Regional
Pada subbab ini akan dianalisis pengaruh alokasi dana transfer ke daerah
terhadap ekonomi regional dengan perhitungan korelasi Pearson menggunakan
software IBM SPSS Data yang dipergunakan adalah data jumlah dana transfer per
kabupatenkota (29 pemda) pada APBD Papua dan data PDRB Atas Dasar Harga
Berlaku (ADHB) per kabupatenkota tahun 2017 sampai dengan tahun 2020
Gambar 41 Hasil Perhitungan Korelasi Pearson
Sumber DJPK SIKD BPS Provinsi Papua (2021) diolah dengan SPSS
69
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Dapat dilihat bahwa hubungan korelasi antara Transfer Pemerintah dengan
PDRB ADHB menunjukkan hasil 0335 dan p-value 0000 (mendekati nol) Hal tersebut
menunjukan bahwa 335 variasi tinggi atau rendahnya PDRB ditentukan oleh Transfer
Pemerintah Dengan demikian dana transfer yang sudah digelontorkan oleh pemerintah
pusat ke pemda kabupatenkota di wilayah Provinsi Papua signifikan mempengaruhi
PDRB Provinsi Papua sebesar 335 persen
423 Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
Komponen lain-lain pendapatan daerah yang sah pada APBD Papua tahun 2020
tercatat sebesar Rp51304 miliar yang terdiri dari pendapatan hibah sebesar Rp50042
miliar dan pendapatan lain-lain sebesar Rp1262 miliar Pada tahun 2020 lain-lain
pendapatan daerah yang sah berkontribusi sebesar 118 persen terhadap total
pendapatan daerah di Papua
43 BELANJA DAERAH
Alokasi belanja daerah pemda lingkup Provinsi Papua tahun
2020 sebesar Rp5606 triliun Realisasi belanja daerah
sebesar Rp4213 triliun (752 dari pagu) mengalami
penurunan 1484 persen dibandingkan dengan tahun
sebelumnya sebesar Rp4947 triliun Belanja daerah di Papua
dapat diuraikan dalam klasifikasi sebagai berikut
a Rincian Belanja Daerah Menurut Jenis Belanja (Sifat Ekonomi)
Berdasarkan klasifikasi ekonomi APBD Pemda-pemda di lingkup Provinsi Papua
dibagi ke dalam beberapa jenis belanja terlihat bahwa persentase alokasi belanja
langsung masih lebih besar daripada belanja tidak langsung Hal ini menjadi sinyal positif
bahwa Pemerintah Daerah di Provinsi Papua masih dalam jalur yang tepat dalam
mengalokasikan belanja daerah karena Belanja Langsung mempunyai multiplier effect
yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
Dari tabel dibawah dapat dilihat bahwa sebagian besar jenis belanja mengalami
penurunan realisasi dari tahun sebelumnya antara lain Belanja Barang Belanja Modal
Belanja Subsidi Belanja Bansos Belanja Bagi Hasil dan Belanja Bantuan Keuangan
Sementara itu sisanya mengalami kenaikan yaitu Belanja Pegawai Belanja Bunga
Belanja Hibah dan Belanja Tidak Terduga Belanja Tidak Terduga mengalami lonjakan
kenaikan yang sangat tinggi dengan realisasi sebesar 4257 persen dibandingkan
dengan pagunya atau mengalami kenaikan sebesar 47302 persen jika dibandingkan
dengan realisasi tahun sebelumnya Kenaikan tersebut disebabkan karena Pemda
Realisasi Belanja
Tidak Terduga
Mengalami Kenaikan
yang tinggi karena
digunakan untuk
penanganan COVID-
19 dan PEN di Papua
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
70
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Provinsi Papua menggunakan pos Belanja Tidak Terduga untuk menyediakan anggaran
dalam rangka penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun
2020
Tabel 43 Profil APBD Berdasarkan Klasifikasi Jenis Belanja (Dalam miliar Rupiah)
Jenis Belanja 2018 2019 2020
Pagu Realisasi Pagu Realisasi Pagu Realisasi Belanja Pegawai 1316108 1026452 1457013 1034112 1516285 1203610 7938
Belanja Barang 1363702 1361468 1462373 1495903 1392711 1093754 785
Belanja Modal 1158384 963549 1218597 948081 934224 633034 678
Belanja Bunga 6406 2419 5729 2027 40042 5678 142
Belanja Subsidi 10294 12251 8922 6513 7847 5975 761
Belanja Hibah 359517 386184 230142 275438 551725 408136 740
Belanja Bantuan Sosial
93610 96138 70526 109691 66756 87780 1315
Belanja Bagi Hasil 50165 35353 60256 91882 95627 83961 878
Belanja Bantuan Keuangan
1182819 821236 1016783 964080 974576 580422 596
Belanja Tidak Terduga
10609 12565 13984 19281 25953 110484 4257
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
b Analisis Belanja Daerah
1 Analisis Proporsi Alokasi Belanja Sektor Konsumtif dan Produktif
Analisis proporsi alokasi
belanja sektor konsumtif dan
produktif digunakan untuk
mengetahui seberapa besar
alokasi untuk sektor konsumtif dan
produktif Proporsi belanja sektor
konsumtif (Belanja Pegawai dan
Belanja Barang) dan belanja
sektor produktif (Belanja Modal)
pada tahun 2020 mengalami
penurunan jika dibandingkan
tahun sebelumnya Belanja sektor konsumtif pada tahun 2020 turun sebesar 077
persen sedangkan belanja sektor produktif turun sebesar 531 persen
2 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal kepada Indikator Ekonomi Regional
Pada tahun 2020 terjadi penurunan total belanja pemerintah dan transfer
sebesar 1107 persen sementara di tahun yang sama terjadi kenaikan PDRB sebesar
232 persen dan kenaikan tingkat kemiskinan sebesar 025 persen
Grafik 45 Alokasi Belanja Sektor Konsumtif dan
Produktif
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
71
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Tabel 44 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan
Belanja dan Transfer 6276022 miliar 5581058 miliar -1107
PDRB (ADHK)PertEkonomi
13456224 miliar 13767757 miliar 232
Tingkat Kemiskinan 2655 2680 025
Rasio Belanja thd PDRB 4664 4053 -611
Sumber Pemda DJPK BPS (2021) diolah
Rasio belanja terhadap PDRB mengalami penurunan sebesar 611 persen dari
4664 persen menjadi sebesar 4053 persen di tahun 2020 Rasio belanja terhadap
PDRB menggambarkan produktifitas dan efektifitas daerah dalam membelanjakan
anggarannya Semakin rendah rasionya berarti semakin efektif pemerintah dalam
membelanjakan anggarannya Jika dilihat kondisi di tahun 2020 PDRB mengalami
kenaikan meskipun belanja dan transfer pemerintah mengalami penurunan PDRB
Provinsi Papua tercatat mengalami kenaikan yang mengakibatkan ekonomi papua
tumbuh positif sebesar 692 persen (y-o-y) Dari sisi produksi pertumbuhan ini terutama
ditopang dari lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian yang menyumbang
sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1192 persen (y-o-y) Dari sisi Pengeluaran
pertumbuhan ditopang oleh Komponen Ekspor Luar Negeri yang mengalami
kenaikan hingga 396 persen (y-o-y)
44 PERKEMBANGAN BLU DAERAH
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) adalah satuan kerja
perangkat daerah (SKPD) atau unit kerja pada SKPD di
lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa
penyediaan barang danatau jasa yang dijual tanpa
mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan
pada prinsip efisiensi dan produktivitas
a Profil dan Jenis Layanan Satker BLU Daerah
Di Provinsi Papua terdapat 9 entitas yang telah ditetapkan sebagai instansi yang
menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD)
yang seluruhnya bergerak di bidang pelayanan kesehatan Namun sampai saat ini baru
8 RSUD yang telah menerapkan pengelolaan keuangan BLUD yaitu RSUD Nabire
RSUD Mimika RSUD Merauke RSUD Biak RSUD Abepura RSUD Paniai RSUD
Jayapura dan RSUD Yowari Sementara 1 entitas lainnya yaitu RSUD Supiori belum
menerapkan pola pengelolaan keuangan BLUD Sampai saat ini pengelolaan keuangan
Terdapat 9 entitas
yang ditetapkan
sebagai BLUD dan
seluruhnya di bidang
pelayanan
kesehatan
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
72
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
yang dijalankan oleh rumah sakit tersebut masih sebagai organisasi perangkat daerah
pada umumnya
Tabel 45 Profil dan Jenis Layanan BLU Daerah di Provinsi Papua (Rupiah)
No Jenis Layanan Satker BLUD Pemerintah Daerah Total Pagu 2020
1 Pelayanan Kesehatan RSUD Abepura Pemprov Papua 272337461740
2 Pelayanan Kesehatan RSUD Jayapura Pemprov Papua 622679257077
3 Pelayanan Kesehatan RSUD Mimika Pemkab Mimika 207835466321
4 Pelayanan Kesehatan RSUD Biak Pemkab Biak Numfor 146033887566
5 Pelayanan Kesehatan RSUD Merauke Pemkab Merauke 154194496038
6 Pelayanan Kesehatan RSUD Nabire Pemkab Nabire 98231250000
7 Pelayanan Kesehatan RSUD Yowari Pemkab Jayapura 47715885900
8 Pelayanan Kesehatan RSUD Paniai Pemkab Paniai 83603877296
9 Pelayanan Kesehatan RSUD Supiori Pemkab Supiori NA
Sumber Pemda SIKD BPKP (2021)
Rumah Sakit Umum Daerah Supiori telah ditetapkan sebagai entitas BLUD sejak
tahun 2015 melalui Surat Keputusan Bupati Supiori Nomor 72 Tahun 2015 tentang
Penetapan Rumah Sakit Daerah Kabupaten Supiori sebagai Badan Layanan Umum
Daerah namun hingga saat ini pengelolaan RSUD belum menggunakan PPK-BLUD
yaitu penggunaan langsung atas pendapatan yang diperoleh RSUD termasuk
pendapatan BPJS Hal ini disebabkan adanya keraguan dari Direktur dan Pengelola
Keuangan RSUD Supiori untuk menggunakan langsung pendapatan yang diperoleh
oleh RSUD
b Perkembangan Pengelolaan Aset BLU Daerah
Salah satu BLUD yang telah melaksanakan pengelolaan keuangan BLUD cukup
lama adalah RSUD Mimika Rumah sakit umum milik Pemerintah Kabupaten Mimika ini
telah melaksanakan PPK-BLUD sejak tahun 2012 melalui Peraturan Bupati Mimika
Nomor 184 Tahun 2011 tanggal 9 Desember 2011 tentang Penetapan Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Mimika sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Aset
yang dimiliki oleh RSUD Mimika sebesar Rp20098 miliar
Tabel 46 Perkembangan Pengelolaan Aset dan Pagu BLUD Provinsi Papua
No Satker BLUD Nilai Aset (rupiah)
1 RSUD Mimika 200982072582
2 RSUD Nabire 174186000484
3 RSUD Merauke 116366149195
4 RSUD Paniai 11221847437
Sumber Pemda BPKP (2020)
73
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
c Analisis Legal
Dilihat dari aspek legal penetapan status BLUD oleh Kepala Daerah melalui
keputusan GubernurBupatiWalikota telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor
23 tahun 2005 jo Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2012 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 tahun
2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
Penetapan status RSUD sebagai BLUD antara lain (1) RSUD Abepura ditetapkan
dengan SK Gubernur Nomor 1884389Tahun 2014 tanggal 3 November 2014 (2)
RSUD Nabire ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 10 Tahun 2015 tanggal 27 Januari
2015 (3) RSUD Mimika ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 184 Tahun 2011 tanggal
9 Desember 2011 (4) RSUD Merauke ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 632 Tahun
2014 tanggal 29 Agustus 2014 (5) RSUD Biak ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 261
Tahun 2013 (6) RSUD Supiori ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 72 Tahun 2015
dan RSUD Painai ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 99 tahun 2013
Kesesuaian penyusunan peraturan daerah tersebut dapat dilihat dari analisis
legal yang meliputi aspek kelembagaan tata kelola SDM dan pengendalian Dalam
aspek kelembagaan penetapan entitas BLUD harus memenuhi persyaratan substanstif
teknis dan administratif Aspek tata kelola meninjau aturan internal tata laksana
akuntabilitas dan transparansi Dalam aspek SDM meninjau struktur pengelola BLUD
Sementara aspek pengendalian terkait penilaian dan pengawasan oleh kepala
daerahbadan pengawas
45 SURPLUSDEFISIT APBD
APBD agregat (provinsikabupatenkota) di Papua pada tahun
2020 mengalami surplus sebesar Rp125 triliun lebih kecil dari
surplus tahun 2019 yang mencapai Rp373 triliun Surplus
tersebut ditopang oleh sebagian pemerintah daerah kecuali 8
daerah yaitu Kabupaten Biak Numfor Kabupaten Merauke
Kabupaten Paniai Kabupaten Mimika Kabupaten Pegunungan Bintang Kabupaten
Yahukimo Kabupaten Lanny Jaya dan Kabupaten Dogiyai yang mengalami defisit
Berikut ini adalah analisis terkait surplus pada APBD Papua
a Rasio SurplusDefisit terhadap Agregat Pendapatan
Rasio ini untuk mengetahui proporsi surplusdefisit anggaran terhadap
pendapatan yang menunjukkan performa fiskal pemerintah daerah dalam menghimpun
pendapatan untuk mengcover belanja atau penghematan belanja dengan kondisi
pendapatan tertentu
Surplus tahun 2020
sebesar Rp125
triliun turun
dibandingkan dengan
tahun sebelumnya
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
74
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
119877119886119904119894119900 119904119906119903119901119897119906119904 119889119890119891119894119904119894119905 119905119890119903ℎ119886119889119886119901 119901119890119899119889119886119901119886119905119886119899 =119878119906119903119901119897119906119904 119863119890119891119894119904119894119905
119879119900119905119886119897 119901119890119899119889119886119901119886119905119886119899 119860119875119861119863
Dari tahun 2018 sampai
dengan tahun 2020 terjadi tren
penurunan rasio yaitu tahun 2018
sebesar 1187 persen tahun 2019
sebesar 701 persen dan tahun
2020 hanya sebesar 289 persen
Hal tersebut menunjukkan kinerja
fiskal pemerintah daerah dalam
merealisasikan penerimaan
selama 3 tahun terakhir
mengalami penurunan
b Rasio SurplusDefisit terhadap Realisasi Dana Transfer (Semester I)
Rasio surplusdefisit terhadap realisasi dana transfer (semester I) dapat menjadi
sinyal bagi Kementerian Keuangan untuk mengevaluasi timing pencairan dana transfer
terutama pada daerah yang sangat bergantung pada dana transfer namun mengalami
ekses likuiditas akibat frontloading pencairan dana transfer pada semester I setiap tahun
anggaran
119877119886119904119894119900 119904119906119903119901119897119906119904 119889119890119891119894119904119894119905 119905119890119903ℎ119886119889119886119901 119903119890119886119897119894119904119886119904119894 119889119886119899119886 119905119903119886119899119904119891119890119903 =119878119906119903119901119897119906119904 119863119890119891119894119904119894119905 (119878119898119904119905 119868)
119879119900119905119886119897 119903119890119886119897119894119904119886119904119894 119905119903119886119899119904119891119890119903
Pada semester I tahun
2018 sd 2020 rasio surplus
terhadap realisasi dana transfer
sangat besar Pada tahun 2019
rasio surplus terhadap dana
transfer sebesar 3947 persen dan
mengalami kenaikan pada tahun
2020 menjadi sebesar 4778
persen Hal tersebut dapat
diartikan bahwa sepanjang tahun
2018 sd 2020 terjadi ekses
likuiditas pada APBD lingkup Provinsi Papua yang mengindikasikan adanya frontloading
Grafik 46 Rasio SurplusDefisit terhadap Agregat
Pendapatan
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Grafik 47 Rasio SurplusDefisit terhadap Realisasi Dana
Transfer
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
75
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
atau pencairan dana transfer yang terlalu besar di awal semester sehingga
mengakibatkan adanya surplus yang berlebihan
c Rasio SurplusDefisit terhadap PDRB
Rasio surplusdefisit terhadap PDRB menggambarkan kesehatan ekonomi
regional semakin kecil rasionya berarti daerah tersebut mampu memproduksi barang
dan jasa untuk membiayai defisit anggaran pemerintah daerahnya
119877119886119904119894119900 119904119906119903119901119897119906119904 119889119890119891119894119904119894119905 119905119890119903ℎ119886119889119886119901 119875119863119877119861 =119878119906119903119901119897119906119904 119886119905119886119906 119863119890119891119894119904119894119905 119860119875119861119863
119875119863119877119861
Pada tahun 2020 rasio
surplus terhadap PDRB sebesar
063 persen dan menunjukkan tren
penurunan jika dibandingkan rasio
tahun sebelumnya Hal tersebut
menunjukkan bahwa dibandingkan
tahun sebelumnya kemampuan
Papua dalam memproduksi
barang dan jasa untuk membiayai
defisit anggaran pemerintahnya
semakin besar
46 PEMBIAYAAN
Pada tahun 2020 realisasi pembiayaan netto daerah
mencapai Rp423 triliun terdiri dari penerimaan pembiayaan
sebesar Rp468 triliun dan pengeluaran pembiayaan sebesar
Rp44951 miliar Jika dibandingkan dengan tahun
sebelumnya terjadi kenaikan realisasi pembiayaan netto
sebesar Rp13 triliun atau 4451 persen Sebagian besar penerimaan pembiayaan
berasal dari penggunaan SiLPA tahun sebelumnya dan sisanya merupakan penerimaan
pinjaman daerah dan obligasi Di sisi pengeluaran realisasi pembiayaan didominasi oleh
pembayaran pokok utang dan penyertaan modal ke BUMD
Rasio SILPA terhadap Alokasi Belanja
Rasio SiLPA terhadap alokasi belanja mencerminkan proporsi belanja atau
kegiatan yang tidak digunakan dengan efektif oleh pemerintah daerah
119877119886119904119894119900 119878119894119871119875119860 =119869119906119898119897119886ℎ 119878119894119871119875119860
119879119900119905119886119897 119887119890119897119886119899119895119886 119860119875119861119863
Grafik 48 Rasio SurplusDefisit terhadap PDRB
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Pembiayaan netto
tahun 2020 sebesar
Rp423 triliun naik
dibandingkan dengan
tahun sebelumnya
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
76
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Dari grafik di samping
dapat dilihat bahwa pada tahun
2020 terdapat sekitar 1301
persen belanja yang tidak
digunakan secara efektif oleh
pemerintah daerah Rasio tersebut
lebih kecil dibandingkan tahun
2019 yang mencapai 1345
persen Semakin kecil rasio SiLPA
terhadap belanja maka
mencerminkan bahwa pemerintah
daerah semakin efektif dalam membelanjakan anggarannya
47 ANALISIS KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
471 Analisis Horizontal dan Vertikal
a Analisis Horizontal
Analisis horizontal digunakan untuk membandingkan angka-angka dalam
laporan realisasi Pemda (KabupatenKota) satu dengan Pemda lain dalam satu wilayah
provinsi untuk menyajikan informasi yang utuh terkait kinerja suatu pos antar pemda
Disamping itu analisis ini juga dapat membandingkan perubahan keuangan dalam satu
post APBD yang sama pada lingkup satu pemda untuk melihat perkembangan suatu pos
APBD dari waktu ke waktu
Grafik 410 Analisis Horizontal PAD Tahun 2020
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Grafik di atas mengambarkan realisasi PAD terbesar berasal dari Pemerintah
Provinsi dengan realisasi sebesar Rp134 triliun atau 5556 persen dari total realisasi
diikuti Kabupaten Mimika Kota Jayapura Kabupaten Jayapura dan Kabupaten
Merauke sebagai penyumbang terbesar PAD di Papua Sebagian besar PAD Provinsi
Grafik 49 Rasio SILPA terhadap Alokasi Belanja
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
77
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Papua berasal dari penerimaan pajak daerah antara lain Pajak Kendaraan Bermotor
Pajak Air Permukaan Pajak Rokok Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dan Pajak
Restoran
b Analisis Vertikal
Analisis vertikal digunakan untuk membandingkan antara pos yang satu dengan
pos yang lain terhadap totalnya dalam satu komponen APBD yang sama untuk
mengetahui seberapa besar kontribusi masing - masing pos tersebut sehingga dapat
diukur seberapa besar pengaruh pos tersebut bagi suatu pemda
Grafik 411 Analisis Vertikal Kontribusi Belanja Modal Tahun 2020
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Belanja modal adalah belanja yang mempunyai multiplier effect yang paling
tinggi diantara jenis belanja yang lain sehingga diharapkan mampu merangsang
pertumbuhan ekonomi regional Pada tahun 2020 tiga pemda yang memiliki kontribusi
belanja modal paling tinggi adalah Kabupaten Supiori (2779) Kabupaten Mamberamo
Tengah (2727) dan Kabupaten Boven Digoel (2435) Sementara itu pemda yang
memiliki kontribusi belanja modal paling kecil adalah Provinsi Papua yang memiliki
kontribusi belanja modal hanya sebesar 656 persen
472 Analisis Kapasitas Fiskal Daerah
Kapasitas Fiskal Daerah adalah gambaran dari kemampuan keuangan masing-
masing daerah yang dicerminkan melalui penerimaan umum APBD yang digunakan
untuk membiayai tugas pemerintahan daerah Formulasi dalam menghitung kapasitas
fiskal daerah adalah penerimaan umum APBD (tidak termasuk Dana Alokasi Khusus
Dana Darurat Dana Pinjaman Lama dan penerimaan lain yang penggunaannya dibatasi
untuk membiayai pengeluaran tertentu) dikurangi belanja pegawai dibagi jumlah
penduduk miskin
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
78
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
119870119886119901119886119904119894119905119886119904 119865119894119904119896119886119897 =(119875119860119863 + 119863119861119867 + 119863119860119880 + 119871119875119878) minus 119861119890119897119886119899119895119886 119875119890119892119886119908119886119894
119869119906119898119897119886ℎ 119875119890119899119889119906119889119906119896 119872119894119904119896119894119899
Tabel 47 Analisis Kapasitas Fiskal Daerah
Uraian 2019 2020
PAD 3344628852840 2413924519861
DBH 3284918607930 2695145220558
DAU 23068841897000 20744231189522
Lain-Lain yang Sah 687782257257 513035009616
Total Pendapatan Umum 30386171617046 26366335941577
Belanja Pegawai 10341120155057 12036102195842
Penduduk Miskin (jiwa) 900950 912200
Kapasitas Fiskal 22248795 15709531
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Pada tahun 2020 kapasitas fiskal daerah di Papua mengalami penurunan 2939
persen atau sebesar Rp6539264 dibandingkan tahun sebelumnya Turunnya kapasitas
fiskal daerah Provinsi Papua menunjukkan kemampuan fiskal daerah untuk mengurangi
jumlah penduduk miskin semakin berkurang Hal tersebut didukung fakta bahwa angka
kemiskinan di Provinsi Papua tahun 2020 mengalami kenaikan dari 900950 jiwa pada
tahun 2019 menjadi 912200 jiwa pada tahun 2020 Kedepan Pemerintah Daerah harus
dapat mereformulasi kebijakan fiskal didaerah sehingga pemerintah dapat
menggunakan kemampuan fiskal yang dimiliki untuk melaksanakan program-program
pengentasan kemiskinan di daerah
48 PERKEMBANGAN BELANJA WAJIB DAERAH
Mandatory spending merupakan belanja wajib yang harus
dialokasikan oleh pemerintah daerah untuk memenuhi amanat
Undang-Undang Mandatory spending yang harus dipenuhi
oleh pemerintah daerah meliputi alokasi pendidikan sebesar
20 persen alokasi kesehatan sebesar 10 persen dan alokasi
infrastruktur daerah sebesar 25 persen
481 Belanja Daerah Sektor Pendidikan
Sesuai amanat UUD 1945 pasal 31 ayat (4) dan UU No 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pasal 49 ayat (1) alokasi anggaran pendidikan sebesar
20 dari total alokasi belanja Pada APBD Papua tahun 2020 alokasi anggaran sektor
pendidikan yaitu sebesar Rp696 triliun baru mencapai sebesar 1242 persen
dibandingkan total alokasi belanja daerah sebesar Rp5606 triliun Hal tersebut
menggambarkan jika sebagian pemda di lingkup Provinsi Papua belum mengalokasikan
anggaran pendidikan sesuai amanat Undang-Undang yaitu sebesar 20 persen Data
Alokasi belanja
pendidikan sebesar
1242 persen
kesehatan sebesar
1466 persen dan
infrastruktur sebesar
34 persen
79
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
alokasi anggaran pendidikan pemda-pemda lingkup Provinsi Papua dapat dilihat pada
grafik dibawah ini
Grafik 412 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
482 Belanja Daerah Sektor Kesehatan
Sesuai amanat UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pemerintah daerah
wajib mengalokasikan anggaran kesehatan minimal 10 persen dari APBD diluar belanja
untuk keperluan pembayaran gaji Pada APBD Papua tahun 2020 alokasi anggaran
sektor kesehatan yaitu sebesar Rp822 triliun atau 1466 persen dibandingkan total
belanja daerah pada APBD diluar gaji Hal tersebut menggambarkan jika sebagian besar
pemda di lingkup Provinsi Papua telah mengalokasikan anggaran pendidikan sesuai
amanat Undang-Undang yaitu sebesar 10 persen Data alokasi anggaran kesehatan
pemda-pemda lingkup Provinsi Papua dapat dilihat pada grafik dibawah ini
Grafik 413 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
80
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
483 Belanja Infrastruktur Daerah
Belanja infrastruktur daerah dialokasikan paling sedikit 25 persen dari Dana
Transfer Umum (DTU) Alokasi tersebut akan digunakan untuk belanja infrastruktur
daerah yang langsung terkait dengan percepatan pembangunan fasilitas pelayanan
publik dan ekonomi dalam rangka meningkatkan kesempatan kerja mengurangi
kemiskinan dan mengurangi kesenjangan penyediaan layanan publik antar daerah
Tabel 48 Prosentase Alokasi Belanja Infrastruktur Daerah Papua 2020
Uraian 2020
DTU (DAU + DBH) 23439376410080
Belanja Infrastruktur Daerah 9342241444463
Prosentase 3986
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Dari table di atas dapat dilihat bahwa total alokasi untuk belanja infrastruktur pada APBD
Papua sebesar Rp934 triliun telah mencapai 3986 persen jika dibandingkan dengan
total Dana Transfer Umum Papua sebesar Rp2344 triliun
BOKS 4
Dana Otsus Papua Dinilai Efektif di Sektor Kesehatan
JAKARTA Gatracom - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Provinsi Papua Khairul Lie menilai dana otonomi khusus (Otsus) Papua sangat efektif Implementasi dana Otsus Papua di sektor kesehatan mendapat alokasi anggaran 15 Pengalokasian dana ini diimplementasikan dalam pelayanan kesehatan dasar rujukan pencegahan dan pemberantasan penyakit serta perbaikan gizi masyarakat Di samping itu juga pada pembinaan kesehatan lingkungan dan pelayanan kesehatan dalam situasi bencana ldquoDana Otsus Papua rata-rata membiayai sembilan sampai 12 program yang mencakup 21 hingga 26 kegiatan setiap tahunnya Di tahun 2020 Karena ada pengurangan anggaran sehingga membiayai tiga program dan lima kegiatanrdquo ujar Khairul seperti dalam keterangan tertulisnya yang diterima Gatracom Minggu (2211)
Ia menjelaskan 60 dari program ini berbentuk pelayanan mobile klinik udara darat dan terapung serta pelayanan mobile spesialis bagi wilayah terpencil di Papua Selain itu terdapat juga program kampung siaga serta rumah tunggu bagi orang melahirkan bisa menginap ldquoMedan yang sulit sarana transportasi menggunakan helikopter untuk memberikan pelayanan kesehatan Ada lagi program mengirimkan tenaga kesehatan di tempat yang sulit dan menginap 21 harirdquo ucapnya
Dengan adanya dana Otsus ini lanjutnya masyarakat Papua bisa mendapat obat-obatan gratis seperti obat HIV AIDS Filariasis Malaria Diabetes Vitamin C dan lainnya Bahkan masyarakat asli Papua mendapat fasilitas kesehatan gratis di Puskesmas dan Rumah Sakit setempat ldquoDengan semua usaha dan program yang dilakukan Kabupaten Jayapura mendapatkan penghargaan sebagai pembangunan kesehatan terbaik dari Provinsirdquo katanya bangga Oleh karena itu ia menyayangkan adanya pengurangan dana Otsus hingga 50 di tahun 2020 ini Sebelumnya dana Otsus sebesar Rp103 miliar hanya menjadi Rp46 miliar saja akibat kebijakan persiapan kegiatan Pekan Olah Raga Nasional XX (PON XX) ldquoYang semula anggaran Rp103 Milyar maka di tahun 2020 menjadi Rp 46 Milyar Pengurangan tersebut karena untuk kegiatan PON XX Dengan kondisi seperti ini ya kita tidak bisa apa-apa lagirdquo keluh Khairul
Sumber gatracom tanggal 22 November 2020
SudarsoDirektur Pelaksanaan Anggaran
BAB VPerkembangan dan AnalisisPelaksanaan anggarankonsolidasian
Dalam rangka merespon dampak pandemi Covid-19
Pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan yangbersifat extraordinary khususnya difokuskan pada tigasektor yaitu kesehatan perlindungan sosial dan dunia usaha
Direktur Pelaksanaan Anggaran dalam Leaders Talk Kementeruan Keuangan10072020
Sumber Foto Dit PA
81
Telaga Tondijat Serui Photo Credit Zulfi
51 LAPORAN REALISASI ANGGARAN KONSOLIDASIAN
aporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian (LKPK) disusun berdasarkan
konsolidasi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dengan Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah konsolidasian (LKPD-K) dalam periode tertentu
Pada tingkat wilayah Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Papua menyusun LKPK
Tingkat Wilayah Provinsi Papua yang mengkonsolidasikan LKPP Tingkat Wilayah dan
LKPD Konsolidasian di wilayah Provinsi Papua
Sebagaimana tabel dibawah ini pada tahun 2020 terjadi penurunan realisasi
pendapatan sebesar 472 persen Tercatat pendapatan konsolidasian pada tahun 2020
terealisasi sebesar Rp1136 triliun sementara realisasi pada tahun 2019 sebesar
Rp1234 triliun Penurunan tersebut terjadi pada seluruh komponen pendapatan antara
lain pendapatan perpajakan Pendapatan Bukan Pajak pendapatan hibah dan
pendapatan transfer Sementara itu di sisi belanja terjadi penurunan realisasi sebesar
863 persen dibandingkan tahun sebelumnya Pada tahun 2020 belanja konsolidasian
terealisasi sebesar Rp5717 triliun sedangkan pada tahun 2019 terealisasi sebesar
Rp6257 triliun Penurunan tersebut terjadi pada komponen belanja pemerintah
L
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB V
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN
Anggaran konsolidasian
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
82
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
Tabel 51 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian
Tingkat Wilayah Provinsi Papua Tahun 2020 (Dalam miliar Rupiah)
Uraian 2020 2019
Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi
Pendapatan Negara 894778 4482555 1136494 -790 1233940
Pendapatan Perpajakan 830096 144643 974739 -339 1008965
Pendapatan Bukan Pajak 64682 368286 161337 -2031 202448
Hibah - 78586 077 -9963 20794
Transfer - 3891040 340 -8035 1732
Belanja Negara 5581059 4398198 5716679 -863 6256716
Belanja Pemerintah 1318481 3543493 4861974 -1103 5465021
Transfer 4262578 854705 854705 796 791695
Surplus(Defisit) -4686281 84357 -4580185 -881 -5022776
Pembiayaan - 410774 410774 4532 282668
Penerimaan Pembiayaan - 467725 467725 723 436176
Pengeluaran Pembiayaan - 56951 56951 -6290 153508
SILPA -4686281 495131 -4169410 -1204 -4740108
Sumber LKPK (2020) diolah
52 PENDAPATAN KONSOLIDASIAN
Pendapatan konsolidasian tingkat wilayah adalah
konsolidasian antara seluruh pendapatan pemerintah pusat
dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode
pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-
akun resiprokal (berelasi) Total pendapatan konsolidasian
Provinsi Papua tahun 2020 mencapai Rp1136 triliun terdiri dari pendapatan pemerintah
pusat sebesar Rp895 triliun dan pemerintah daerah sebesar Rp4483 triliun yang
kemudian dieliminasi menjadi Rp242 triliun
a Analisis Proporsi dan Perbandingan
Pendapatan konsolidasian
tahun 2020 masih didominasi oleh
pendapatan perpajakan sebesar
8577 persen meskipun secara
nominal realisasi pendapatan
perpajakan mengalami
penurunan sebesar 339 persen
dibandingkan tahun sebelumnya
Di sisi lain komposisi pendapatan
Grafik 51 Perbandingan Komposisi Pendapatan
Konsolidasian
Sumber LPKP (2020) diolah
Pendapatan
konsolidasian turun
790 persen
dibandingkan dengan
tahun sebelumnya
83
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
konsolidasian terkecil adalah pendapatan hibah yang hanya sebesar 001 persen
dibandingkan dengan total pendapatan konsolidasian
Pada tahun 2020 kontribusi pemerintah pusat terhadap total pendapatan
konsolidasian masih cukup besar yaitu sebesar 8336 persen sementara sisanya
sebesar 1664 persen merupakan penerimaan pemerintah daerah Tingginya kontribusi
pemerintah pusat dipengaruhi oleh kontribusi penerimaan perpajakan yang mencapai
8516 persen Sementara kontribusi penerimaan PNBP hibah dan transfer didominasi
oleh pemerintah daerah
Grafik 52 Perbandingan Penerimaan Pemerintah Pusat dan Daerah terhadap Penerimaan
Konsolidasian
Sumber LKPK (2020) diolah
b Analisis Perubahan
Pada tahun 2020
penerimaan perpajakan PNBP
hibah dan transfer mengalami
penurunan dibandingkan tahun
sebelumnya Penerimaan
perpajakan turun sebesar
Rp34226 miliar atau 339 persen
pendapatan Bukan Pajak turun
sebesar Rp41111 miliar atau
2031 persen penerimaan hibah
turun sebesar Rp20717 miliar atau
9963 persen dan penerimaan transfer turun sebesar Rp1392 miliar atau 8035 persen
Penurunan realisasi tersebut disebabkan karena turunnya sebagian besar komponen
pendapatan konsolidasian
Grafik 53 Analisis Perubahan Pendapatan
Konsolidasian Tahun 2019 dan 2020
Sumber LKPK Kanwil (2020) diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
84
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
c Rasio Pajak (Tax Ratio)
1 Rasio Pajak Konsolidasian
Rasio pajak (tax ratio) merupakan perbandingan antara jumlah penerimaan pajak
suatu daerah terhadap pendapatan suatu output perekonomian atau Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) Rasio pajak dapat dihitung dengan formula
119879119886119909 119903119886119905119894119900 =119875119890119899119889119886119901119886119905119886119899 119875119890119903119901119886119895119886119896119886119899 119870119900119899119904119900119897119894119889119886119904119894119886119899 119879119894119899119892119896119886119905 119882119894119897119886119910119886ℎ
119875119863119877119861 119875119903119900119907119894119899119904119894
Tabel 52 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan
Pendapatan Perpajakan Konsolidasian
1008965 miliar 974739 miliar -339
PDRBPertEkonomi 18950527 miliar 19892890 miliar 497
Rasio Pajak (Tax Ratio) 532 490 -042
Sumber LKPK BPS (2020) diolah
Perkembangan rasio pajak
terhadap PDRB pada tahun 2020
sebesar 490 persen lebih rendah
dibandingkan rasio pajak tahun
sebelumnya Penurunan rasio ini
selaras dengan penurunan jumlah
penerimaan pajak Oleh karena itu
pemerintah perlu melakukan
berbagai upaya agar tax ratio pajak
semakin meningkat karena peran
pajak untuk membiayai pembangunan sangatlah besar
2 Rasio Pajak Per Kapita
Rasio Pajak per kapita adalah perbandingan antara jumlah penerimaan pajak
yang dihasilkan daerah dengan jumlah penduduknya Pajak per kapita menunjukkan
kontribusi setiap penduduk pada pendapatan perpajakan suatu daerah
Tabel 53 Rasio Pajak Perkapita
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan
Pendapatan Perpajakan (rupiah)
10089652770602 9747394555179 -339
Jumlah Penduduk (jiwa) 3379302 4303707 2735
Rasio Pajak Per Kapita 2985721 2264883 -2414
Sumber LKPK BPS (2020) diolah
Grafik 54 Rasio Pajak terhadap PDRB
Sumber LKPK Kanwil BPS (2021) diolah
85
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Pada tahun 2020 rasio pajak per kapita terhitung sebesar Rp226 juta per jiwa
turun cukup signifikan dibandingkan dengan tahun 2019 yang sebesar Rp296 juta per
jiwa Hal ini berarti setiap penduduk berkontribusi terhadap penerimaan perpajakan
sebesar Rp226 juta Penurunan rasio pajak per kapita yang cukup signifikan ini selaras
dengan realisasi penerimaan perpajakan yang menurun di tahun yang sama
53 BELANJA KONSOLIDASIAN
Belanja konsolidasian tingkat wilayah adalah konsolidasian
antara seluruh belanja pemerintah pusat dan pemerintah
daerah suatu wilayah dalam satu periode pelaporan yang
sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal
(berelasi)
a Analisis Proporsi dan Perbandingan
Secara keseluruhan mayoritas belanja dan transfer konsolidasian didominasi
oleh belanja pemerintah daerah Realisasi belanja dan transfer konsolidasian sebesar
Rp5717 triliun 7694 persen bersumber dari anggaran pemerintah daerah dan sisanya
sebesar 2306 persen dari anggaran pemerintah pusat Jika dilihat per jenis belanja
hampir seluruh komponen belanja yang bersumber dari APBD mendominasi belanja
konsolidasian Realisasi Belanja Pegawai konsolidasian sebesar Rp1416 triliun yang
bersumber dari APBD sebesar Rp1029 triliun (7270) dan dari APBN sebesar Rp387
triliun (2730) Belanja Modal konsolidasian sebesar Rp1073 triliun dengan komposisi
5866 persen dari APBD dan 4134 persen berasal dari APBN Jika dikaitkan dengan
kontribusi pemerintah pada pertumbuhan ekonomi khususnya dari sisi pengeluaran
pemerintah menunjukkan bahwa kontribusi pemerintah daerah lebih besar dari
pemerintah pusat
Grafik 55 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terhadap Belanja dan Transfer Konsolidasian
Sumber LKPK Kanwil (2020) diolah
Belanja konsolidasian
turun 863 persen
dibandingkan dengan
tahun sebelumnya
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
86
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
b Analisis Perubahan
Secara keseluruhan realisasi belanja konsolidasian tahun 2020 mengalami
penurunan sebesar 863 persen dibandingkan tahun sebelumnya Kondisi tersebut
dipengaruhi oleh penurunan sebagian besar komponen belanja Kenaikan realisasi
belanja hanya dialami oleh belanja bunga belanja hibah belanja tak terduga dan
belanja transfer Pada belanja tak terduga kenaikan mencapai 47942 persen
dibandingkan tahun sebelumnya disebabkan karena Pemerintah Provinsi Papua
mengalokasikan anggaran penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional
(PEN) pada pos belanja tidak terduga
Grafik 56 Komposisi Belanja Konsolidasian Tahun 2019 dan Tahun 2020
c Analisis Rasio Belanja Operasi Konsolidasian terhadap Total Belanja
Konsolidasian
Belanja operasi terdiri atas
belanja pegawai konsolidasian
dengan belanja barang
konsolidasian Rasio belanja
operasi terhadap total belanja
konsolidasian mengindikasikan
porsi belanja pemerintah untuk
operasional pemerintah Semakin
rendah rasio belanja operasi
menunjukkan bahwa realisasi
anggaran untuk kegiatan operasi semakin menurun dan lebih ditingkatkan pada belanja
sektor produktif Rasio belanja operasi terhadap total belanja konsolidasian tahun 2020
sebesar 5398 persen turun sebesar 254 persen dibandingkan tahun sebelumnya
Penurunan tersebut dipicu oleh penurunan realisasi belanja pegawai sebesar 075
persen dan belanja barang sebesar 2082 persen
Sumber LKPK Kanwil (2020)
diolah
Grafik 57 Rasio Belanja Operasi terhadap Total Belanja
Sumber LKPK Kanwil (2020) diolah
87
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
d Rasio Belanja Konsolidasian Terhadap Jumlah Penduduk
Rasio belanja konsolidasian terhadap jumlah penduduk menunjukkan seberapa
besar belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang digunakan untuk
menyejahterakan per penduduk di suatu daerah Semakin besar nilainya semakin besar
belanja yang dikeluarkan untuk menyejahterakan satu orang penduduk wilayah tersebut
sehingga semakin besar kemungkinan tercapainya dan juga sebaliknya
Rasio total belanja konsolidasian terhadap jumlah penduduk Provinsi Papua
tahun 2020 adalah Rp1328 juta per kapita Hal ini dapat diartikan bahwa dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan penduduknya selama tahun 2020 pemerintah telah
membelanjakan sebesar Rp1328 juta untuk setiap jiwa Jumlah tersebut menurun jika
dibandingkan dengan tahun 2019 dengan rasio sebesar Rp1851 juta per kapita
Tabel 54 Perkembangan Belanja Pemerintah Konsolidasian per Jiwa KabupatenKota Tahun 2017 dan 2018
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan
Belanja Konsolidasian (rupiah)
62567159641005 57166790954616 -863
Jumlah Penduduk (jiwa) 3379302 4303707 2735
Rasio Belanja Per Kapita 18514817 13283151 -2826
Sumber LKPK BPS (2021) diolah
e Analisis Dampak Kebijakan Fiskal kepada Indikator Ekonomi Regional
Pada tahun 2020 terjadi penurunan realisasi belanja pemerintah dan transfer
sebesar 863 persen Sementara itu indikator ekonomi regional Provinsi Papua tahun
2020 menunjukan kondisi kenaikan atau positif PDRB (ADHB) Provinsi Papua pada
tahun 2020 naik 497 persen Tingkat kemiskinan mengalami kenaikan sebesar 094
persen sejalan dengan total agregat belanja yang mengalami penurunan Namun
Demikian pertumbuhan ekonomi regional Provinsi Papua tahun 2020 tetap positif
karena ditopang oleh sektor pertambangan yang tetap tumbuh positif
Tabel 55 Analisis Realisasi Belanja terhadap Indikator Ekonomi Regional
Uraian 2019 2020 Kenaikan
Belanja Pemerintah 54650214406871 48619736970910 -1103
Transfer 7916945234134 8547053983707 796
Total 62567159641005 57166790954616 -863
PDRBPert Ekonomi 189505270000000 198928900000000 497
Tingkat Kemiskinan 2655 2680 094
Sumber LKPK BPS (2021) diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
88
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
54 SURPLUSDEFISIT KONSOLIDASIAN
Surplusdefisit adalah selisih lebihkurang antara pendapatan
daerah dan belanja daerah dalam tahun anggaran yang sama
Total defisit konsolidasian tahun 2020 mencapai Rp4580
triliun turun Rp443 triliun atau 881 persen jiika dibandingkan
tahun 2019 yang sebesar Rp5023 triliun
Analisis Komposisi dan Rasio
Tabel 56 Rasio SurplusDefisit Konsolidasian terhadap PDRB
Uraian SurplusDefisit Rasio thd PDRB
Realisasi Komposisi
Pemerintah Daerah 843568312976 -2 042
Pemerintah Pusat (46862807562210) 102 -2356
Konsolidasian (45801846366158) 100 -2302
)PDRB Papua Rp19892890 miliar (sumber BPS Papua)
Pada tahun 2020 Pemerintah Pusat menyumbang defisit sebesar Rp4686 triliun
atau 102 persen dari total defisit konsolidasian sementara Pemerintah Daerah
menyumbang surplus sebesar Rp84357 miliar Rasio surplusdefisit konsolidasian
terhadap PDRB mencapai minus 2302 persen yang terdiri dari Pemerintah Pusat
sebesar minus 2356 persen dan Pemerintah Daerah sebesar 042 persen Jika
dibandingkan tahun sebelumnya terjadi kenaikan rasio sebesar 346 persen
55 ANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN FISKAL AGREGAT
PDRB adalah penjumlahan nilai output bersik perekonomian
yang ditimbulkan oleh seluruh kegiatan ekonomi di suatu
wilayah tertentu dan dalam satu kurun waktu tertentu Nilai
PDRB suatu daerah dapat dihitung dengan menggunakan
pendekatan pengeluaran yaitu
Keterangan
Y = Pendapatan Nasional C = Konsumsi Rumah Tangga I = Investasi G = Belanja
Pemerintah X = Ekspor dan M = Impor
Analisis kontribusi pemerintah terhadap PDRB ini menggunakan data pada
laporan statistik keuangan pemerintah tingkat wilayah berupa Laporan Operasional
(Statement of Government Operations) Nilai belanja pemerintah (G) diproxikan dari nilai
pengeluaran konsumsi pemerintah yang berasal dari kompensasi pegawai ditambah
Y = C + I + G + (X-M)
Defisit konsolidasian
turun sebesar 881
persen menjadi
minus 4580 triliun di
tahun 2020
Kontribusi belanja
pemerintah terhadap
PDRB turun 1261
persen dibandingkan
tahun sebelumnya
89
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
penggunaan barang dan jasa konsumsi aset tetap dan pembelian barangjasa untuk
transfer langsung ke rumah tangga dikurangi penjualan barang dan jasa Sedangkan
nilai investasi pemerintah (I) diproxikan dari nilai pembentukan Modal Tetap Bruto
(PMTB) yang merupakan nilai akuisisi aset tetap dikurangi penghentian aset tetap
Tabel 57 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tahun 2020
TRANSAKSI YANG MEMPENGARUHI KEKAYAAN BERSIH
Pendapatan 67103774431101
a Pajak 9663914590287
b Kontribusi Sosial
c Hibah -2784659152934
d Pendapatan Lainnya 60224518993748
Beban 46585650430881
a Kompensasi Pegawai 14157539641699
b Penggunaan Barang dan Jasa 16036872946857
c Konsumsi Aset Tetap -
d Bunga 56776003358
e Subsidi 59754444899
f Hibah 8339268377086
g Manfaat Sosial 828645792548
h Beban Lainnya 7106793224435
Keseimbangan Operasi BrutoNetto 20518124000220
Transaksi Aset Non Keuangan Netto 10726773761290
a Aset Tetap 10132199323058
b Persediaan -
c Barang Berharga -
d Aset Non Produksi 594574438232
Saldo Pinjaman Netto 9791350238930
Transaksi Aset Keuangan dan Kewajiban 9791350238930
a Akuisisi Netto Aset Keuangan 10004980665007
- Dalam Negeri 10004980665007
- Luar Negeri -
b Keterjadian Kewajiban 213630426077
- Dalam Negeri 213630426077
- Luar Negeri -
Sumber LKPK (2020) diolah
Kontribusi pemerintah terhadap PDRB pada tahun 2020 sebesar 2027 persen
terdiri dari kontribusi belanja pemerintah sebesar 1518 persen dan kontribusi investasi
pemerintah sebesar 509 persen Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi
penurunan kontribusi pemerintah sebesar 1846 persen yang berasal dari penurunan
belanja pemerintah sebesar 1581 persen sedangkan investasi pemerintah mengalami
penurunan sebesar 265 persen
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
90
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
Tabel 58 Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020
Belanja Pemerintah (G) 5874343 Miliar 3019441 Miliar
Investasi Pemerintah (I) 1465897 Miliar 1013220 Miliar
PDRB 18950527 Miliar 19892890 Miliar
Kontribusi Belanja terhadap PDRB 3099 1518
Kontribusi Investasi terhadap PDRB 774 509
Sumber LKPK BPS (2020) diolah
Jika dikaitkan dengan kondisi perekonomian Provinsi Papua pada tahun 2020
yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 692 persen (y-o-y) dengan sektor
pertambangan dan terkontraksi sebesar minus 683 persen (y-o-y) tanpa pertambangan
kontribusi pemerintah dari investasi dirasa lebih dibutuhkan untuk dapat segera
meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang Di tahun 2020 ini
kontribusi belanja pemerintah turun tajam karena turunnya realisasi belanja pemerintah
terutama APBD sebagai efek dari berbagai kebijakan yang diambil pemerintah dalam
rangka penanggulangan COVID-19 Kedepan peningkatan alokasi belanja modal baik
di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah diharapkan mampu meningkatkan
kontribusi pemerintah terhadap Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua
Namun demikian alokasi belanja pemerintah tersebut harus diikuti dengan eksekusi
belanja yang baik sehingga anggaran pemerintah akan memberikan kontribusi maksimal
bagi perekonomian Papua
BOKS 5
Tahun 2020 Investasi PMA dan PMDN di Papua Meningkat
JAYAPURA ndash Pandemi Covid-19 nampaknya tidak mempengaruhi kinerja PMA (Penanaman Modal Asing) dan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) Bahkan total investasi di Papua mengalami kenaikan Kepala Bidang Data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Papua Petrus Asem menjelaskan operasional perusahaan di Papua di masa pandemi Covid-19 tahun 2020 tidak mengalami kendala
ldquoPerusahaan-perusahaan yang tetap aktif dan tumbuh di masa pandemi Covid-19 yaitu sektor usaha kecil menengahrdquoujarnya kepada Cenderawasih Pos Senin (222) kemarin Lanjutnya perusahaan yang tercatat PMA sebanyak 155 perusahaan dan PMDN sebanyak 110 perusahaan Hanya saja kewajiban menyampaikan LKPM mengalami penurunan yang mana PMA sebanyak 96 dan PMDN 47 ldquoAlasan penyampaian LPKM mengalami penurunan dikarenakana banyak perusahaan belum memahami mekanisme dan sistem terbarurdquo terangnya
Diakuinya meski penyampaian melaporkan LKPM mengalami penurunan akan tetapi nilai investasi tetap tinggi karena yang menyampaikan LKPM adalah perusahaan-perusahaan yang memiliki nilai investasi besar ldquoUntuk PMA nilai investasinya Rp 113227 triliun mengalami kenaikan sebesar 30 persen dari tahun 2019 triwulan empat Sementara PMDN nilai investasinya sebesar Rp 10682 triliun meningkat sebesar 20 persen PMA mendominasi sektor tambang sementara PMDN lebih pada sektor perkebunan dan pertanianrdquo pungkasnya
Sumber ceposonlinecom diakses tanggal 23 Februari 2021
B u r h a n i A S K a K a n w i l D J P b P r o v i n s i P a p ua
BAB VIkeunggulan dan potensi daerah
APBN dan APBD sumber utama penggerakekonomi kita Jalankan dengan Akuntabel
Kejar Realisas i dengan Transparan Janganmudah protes tetapi kita harus berproses Mungkin di awal sedik it berat manajemenkris is kita lakukan jadikan Covid19 sebagaipeluang mencari so lus i dalam pemulihanekonomi menuju Indonesia Maju
Sumber Foto Kanwil DJPb Provinsi Papua
Mengawal Pemulihan Kesehatan untuk Kebangkitan Ekonomi
91
Festival Budaya Lembah Baliem Papua Photo Credit KPPN Wamena
Pandemi Covid-19 yang masuk ke Indonesia sejak Maret 2020 berdampak
signifikan pada pelemahan di berbagai sektor ekonomi Badan Pusat Statistik
(BPS) mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi sepanjang 2020 mengalami
kontraksi sebesar 207 persen secara year on year (yoy) Hal ini terjadi karena
pertumbuhan ekonomi tahun 2020 pada sebagian besar pulau di Indonesia negatif
kecuali Pulau Sulawesi serta gabungan pulau di Maluku dan Papua Pertumbuhan
ekonomi di Maluku dan Papua adalah sebesar 144 persen yoy namun hanya memiliki
kontribusi ke pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 235 persen (sumber
wwwkontancoid 2021) Pertumbuhan positif di Papua disebabkan oleh kenaikan hasil
produksi sektor unggulan dan pemanfaatan potensi ekonomi sebagai penyokong Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Papua Penentuan lebih lanjut atas sektor-
sektor unggulan di Papua dilakukan dengan menggunakan metode analisis Location
Quotient (LQ)
61 Analisis Locatio Quotient (LQ)
LQ merupakan suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana
tingkat spesialisasi sektor-sektor ekonomi di suatu wilayah yang memanfaatkan sektor
basis atau leading sektor LQ menghitung perbandingan share output sektor tertentu di
suatu wilayah (Provinsi) dengan share output sektor tersebut di wilayah yang lebih luas
P
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB VI
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI DAN TANTANGAN
FISKAL REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
92
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
(Nasional) Sektor unggulan di sini berarti sektor bisnis yang tidak akan habis apabila
dieksploitasi oleh pemerintah wilayah Analisis LQ dimaksudkan untuk mengidentifikasi
dan merumuskan komposisi dan pergeseran sektor-sektor basis suatu wilayah dengan
menggunakan data PDRB sebagai indikator pertumbuhan wilayah (Hendayana 2003)
PDRB merupakan salah satu perangkat data ekonomi yang dapat digunakan
untuk mengevaluasi kinerja pembangunan ekonomi suatu wilayah dalam suatu periode
tertentu Penggunaan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dirasakan lebih akurat
daripada penggunaan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) karena turut
memperhitungkan inflasi yang terjadi di wilayah tersebut PDRB pada dasarnya
merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu
wilayah tertentu atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh
seluruh unit ekonomi pada suatu wilayah Nilai PDRB dapat merepresentasikan
pertumbuhan ekonomi suatu wilayah
Analisis LQ merupakan salah satu pendekatan yang umum digunakan dalam
model ekonomi basis sebagai langkah awal untuk memahami sektor kegiatan yang
menjadi pemicu pertumbuhan Analisis LQ banyak digunakan untuk membahas kondisi
perekonomian mengarah pada identifikasi spesialisasi kegiatan perekonomian atau
mengukur konsentrasi relatif kegiatan ekonomi untuk mendapatkan gambaran dalam
penetapan sektor unggulan sebagai leading sektor suatu kegiatan ekonomi industri
Tujuan metode LQ ini untuk mengidentifikasi sektor unggulan (basis) dalam suatu
wilayah (Miller 1991) Salah satu rumus perhitungan yang digunakan dalam analisis LQ
melalui pendekatan Nilai TambahPendapatan sebagai berikut 119871119876 =Vi Vt119884119894119884119905
Vi = Nilai PDRB sektor i pada tingkat wilayah yang lebih rendah (Provinsi)
Vt = Total PDRB pada tingkat wilayah yang lebih rendah (Provinsi)
Yi = Nilai PDRB sektor i pada tingkat wilayah yang lebih atas (Nasional)
Yt = Total PDRB pada tingkat wilayah yang lebih atas (Nasional)
Selanjutnya dilakukan pengklasifikasian atas hasil indeks perhitungan di atas
dengan kategori sebagai berikut
LQ gt 1 artinya sektor ini menjadi basis atau menjadi sumber pertumbuhan
Komoditas memiliki keunggulan komparatif hasilnya tidak saja dapat memenuhi
kebutuhan di wialyah bersangkutan akan tetapi juga dapat diekspor ke luar wilayah
LQ = 1 komoditas itu tergolong non-basis tidak memiliki keunggulan komparatif
Produksinya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan wilayah sendiri dan tidak
mampu untuk diekspor ke luar wilayah
93
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
LQ lt 1 komoditas ini juga termasuk non-basis Produksi komoditas di suatu wilayah
tidak dapat memenuhi kebutuhan sendiri sehingga memerlukan pasokan dari luar
Berdasarkan data dalam httpspapuabpsgoid diperoleh data PDRB hasil
produksi lapangan usaha atas 17 sektor usaha dengan rincian sebagai berikut
Tabel 61 Daftar PDRB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku
Di Provinsi Papua Tiap Triwulan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
No Sektor Usaha
PDRB Papua Tahun 2020
Triwulan I Triwulan II Triwulan
III Triwulan
IV Tahunan
1 Pertanian Kehutanan dan Perikanan 609181 603192 611251 622988 2446612
2 Pertambangan dan Penggalian 1059579 1319255 1527604 1718106 5624542
3 Industri Pengolahan 104014 106029 103019 100950 414013
4 Pengadaan Listrik dan Gas 2175 2050 2056 2042 8323
5 Pengadaan Air Pengelolaan Sampah 2510 2496 2480 2551 10037
6 Konstruksi 715826 754473 787666 816700 3074665
7 Perdagangan Besar dan Eceran 527727 506318 525493 532601 2092139
8 Transportasi dan Pergudangan 317174 147768 181558 191494 837994
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
43469 34749 36033 38441 152692
10 Informasi dan Komunikasi 200565 212150 214120 218809 845643
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 83724 79437 82717 86662 332540
12 Real Estate 139005 143251 145972 148857 577085
13 Jasa Perusahaan 62655 56948 62227 63245 245076
14 Administrasi Pemerintahan dll 510838 545224 569732 579005 2204800
15 Jasa Pendidikan 96851 101114 103585 107448 408998
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 90945 95261 96317 101453 383976
17 Jasa lainnya 57910 57210 58774 59860 233754
Total PDRB Papua 4624148 4766925 5110605 5391212 19892890
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Sebagai pembanding dalam melakukan perhitungan analisis LQ diperlukan data sejenis
pada periode yang sama untuk wilayah Nasional Berdasarkan data dalam
httpsbpsgoid diperoleh data Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional Tahun 2020
atas 17 sektor usaha dimaksud dengan rincian sebagai berikut
Tabel 62 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku
Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
No Sektor Usaha PDRB Papua Tahun 2020
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Tahunan
1 Pertanian Kehutanan dan Perikanan 50350320 56975720 57158800 47023770 211508610
2 Pertambangan dan Penggalian 26742030 23150760 23987510 25473890 99354190
3 Industri Pengolahan 78362200 73256450 77343350 77842170 306804170
4 Pengadaan Listrik dan Gas 4593360 4199500 4570140 4611160 17974160
5 Pengadaan Air Pengelolaan Sampah 275950 277790 283670 292870 1130280
6 Konstruksi 41971430 38944580 41295930 43054020 165265960
7 Perdagangan Besar dan Eceran 51764240 47324570 49955500 50502700 199547010
8 Transportasi dan Pergudangan 20288090 13188360 17118490 18375130 68970070
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
94
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
No Sektor Usaha PDRB Papua Tahun 2020
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Tahunan
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
10974190 8418440 9710330 10320130 39423090
10 Informasi dan Komunikasi 16686900 17187030 17758750 17951230 69583910
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 18440330 16390190 16837060 17938970 69606550
12 Real Estate 11298010 11285420 11393360 11401300 45378090
13 Jasa Perusahaan 7846550 6762940 7297760 7518300 29425550
14 Administrasi Pemerintahan dll 14138930 14011050 14362860 15504680 58017520
15 Jasa Pendidikan 12985450 13037760 13919500 14996940 54939650
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 4691070 4534610 5281300 5607920 20114900
17 Jasa lainnya 8051600 6874160 7570180 7760880 30256820
Total PDRB Papua 379460650 355819330 375844490 376176060 1487300530
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Berdasarkan data-data tersebut di atas dilakukan perhitungan LQ untuk mengetahui
sektor unggulan dan potensi di masa depan dengan hasil perhitungan sebagai berikut
Tabel 63 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku
Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
No Sektor Usaha PDRB Papua Tahun 2020
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Tahunan
1 Pertanian Kehutanan dan Perikanan 099 079 079 092 086
2 Pertambangan dan Penggalian 325 425 468 471 423
3 Industri Pengolahan 011 011 010 009 010
4 Pengadaan Listrik dan Gas 004 004 003 003 003
5 Pengadaan Air Pengelolaan SampahLimbah
075 067 064 061 066
6 Konstruksi 140 145 140 132 139
7 Perdagangan Besar dan Eceran 084 080 077 074 078
8 Transportasi dan Pergudangan 128 084 078 073 091
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 033 031 027 026 029
10 Informasi dan Komunikasi 099 092 089 085 091
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 037 036 036 034 036
12 Real Estate 101 095 094 091 095
13 Jasa Perusahaan 066 063 063 059 062
14 Administrasi Pemerintahan dll 296 290 292 261 284
15 Jasa Pendidikan 061 058 055 050 056
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 159 157 134 126 143
17 Jasa lainnya 059 062 057 054 058
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
62 Sektor Unggulan Daerah
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua sampai Triwulan IV 2020 mengalami
pertumbuhan sebesar 692 persen yoy Hal ini disebabkan oleh naiknya produksi bijih
logam yang mengakibatkan sektor Pertambangan dan Penggalian tumbuh sebesar
4431 persen Sektor lain yang juga mengalami pertumbuhan adalah Jasa Keuangan
sebesar 655 persen Jasa Kesehatan dan Bantuan Sosial sebesar 182 persen
Informasi dan Komunikasi sebesar 127 persen serta kategori Pengadaan Air
Pengelolaan Sampah Limbah dan Daur Ulang sebesar 100 persen (sumber BI Papua
2021) Namun dari kelima sektor yang mengalami pertumbuhan positif pada tahun 2020
95
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
tersebut hanya sektor Pertambangan dan Penggalian serta sektor Jasa Kesehatan dan
Bantuan Sosial yang berdasarkan hasil analisis perhitungan LQ merupakan sektor basis
Berdasarkan hasil perhitungan LQ sebagaimana Tabel 63 di atas juga terdapat
4 sektor usaha di Papua yang mempunyai memiliki koefisien LQ gt 1 (sektor basis)
Keempat sektor basis dimaksud adalah sebagai berikut
a) Pertambangan dan Penggalian
Koefisien LQ Tahunan di 2020 untuk sektor ini adalah sebesar 423 Nilai ini
adalah nilai koefisien terbesar dari 17 sektor usaha di Papua Di samping itu sektor
Pertambangan dan Penggalian juga memiliki nilai koefisien LQ yang selalu meningkat
tiap triwulan sepanjang tahun 2020 yaitu 325 pada triwulan I 425 pada triwulan II
468 pada triwulan III dan 471 pada triwulan IV 2020 sehingga diperkirakan nilainya
akan meningkat di tahun 2021 Dari sisi produksi pertumbuhan ekonomi selama tahun
2020 di Provinsi Papua juga disebabkan oleh pertumbuhan lapangan usahasektor
Pertambangan dan Penggalian sebesar 1662 persen serta merupakan lapangan usaha
dengan kontribusi terbesar (2827 persen) kepada PDRB Provinsi Papua
Sektor Pertambangan
dan Penggalian disebut sebagai
sektor unggulan di Papua karena
berdasarkan data dari Dinas
ESDM Provinsi Papua
konsentrasi mineral logam
pertambangan diperkirakan
terdapat pada Lajur Pegunungan
Tengah Papua Posisi tektonik
Papua yang berada di Lingkar
Pasifik yang berupa cincin gunung api memberikan potensi endapan mineral logam
maupun non logam yang besar dengan potensi terbesar pada pertambangan emas
(443 persen) sebagaimana terlihat pada Grafik 61 Salah satu lokasi pertambangan
emas di Papua berada di Kabupaten Mimika yang memiliki potensi tembaga dan emas
terbesar di dunia dan selama ini dikelola oleh PT Freeport Indonesia
b) Administrasi Pemerintahan Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
Sektor ini mempunyai nilai koefisien tertinggi kedua di perhitungan LQ Tahunan
di 2020 serta termasuk kategori sektor basis karena yaitu koefisian LQ gt 1 yaitu sebesar
284 Meskipun sektor ini dikategorikan sebagai sektor basis di 2020 namun nilai
koefisien LQ bergerak naik-turun pada tahun 2020 yaitu 296 pada triwulan I 290 pada
Grafik 61 Potensi Pertambangan di Papua
Sumber RKPD Provinsi Papua diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
96
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
triwulan II 292 pada triwulan III dan 261 pada triwulan IV 2020 Berdasarkan kriteria
dalam Buku Pedoman Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (BPS 2015)
disebutkan bahwa kategori pada sektor ini mencakup kegiatan yang sifatnya
pemerintahan sehingga pada umumnya dilakukan oleh instansiadministrasi
pemerintahan Di samping itu sektor ini juga mencakup pendanaan dan administrasi
dari program-program jaminan sosial wajib yang pada umumnya juga diselenggarakan
oleh instansi pemerintah Tingginya koefisien LQ untuk sektor ini menunjukkan tingginya
produksi pada lapangan usaha di Provinsi Papua yang dilaksanakan oleh pemerintah
serta tingginya ketergantungan APBNAPBD pada pertumbuhan ekonomi di Papua
c) Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Sektor ini memiliki nilai koefisien LQ Tahunan di 2020 terbesar ketiga untuk
Provinsi Papua serta termasuk kategori sektor basis karena yaitu koefisian LQ gt 1 yaitu
sebesar 143 Kategori dalam sektor ini mencakup mulai dari pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh tenaga profesional terlatih di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lain
sampai kegiatan perawatan di rumah yang melibatkan tingkatan kegiatan pelayanan
kesehatan sampai kegiatan sosial yang tidak melibatkan tenaga kesehatan profesional
Nilai koefisien LQ pada sektor ini juga bergerak naik-turun pada tahun 2020 yaitu 159
pada triwulan I 157 pada triwulan II 134 pada triwulan III dan 126 pada triwulan IV
2020 Hampir sama dengan sektor Administrasi Pemerintahan Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib di atas implementasi peluang usaha sektor ini di Papua juga
terkait dengan kegiatan sosial yang juga turut bergantung pada kontribusi dari
APBNAPBD
d) Konstruksi
Nilai Koefisien LQ Tahunan di 2020 untuk sektor Konstruksi adalah sebesar 139
sehingga sektor ini termasuk salah satu sektor basisunggulan di Papua Hal ini dapat
dilihat dengan banyaknya pembangunan sarana-sarana di Papua untuk mengejar
ketertinggalan pembangunan infrastruktur dengan Provinsi-Provinsi lain di Indonesia
Percepatan dalam pembangunan konstruksi di Papua diharapkan akan mendukung
dalam peningkatan investasi di Provinsi Papua Di samping itu gencarnya
pembangunan konstruksi di Papua juga sebagai bagian dari percepatan pembangunan
sarana pendukung PON XX yang akan diselenggarakan pada tahun 2021 di Provinsi ini
Berdasarkan data dari Kementerian PUPR dan Kemenpora terdapat tiga klaster venue
di PON XX yang tersebar di 4 wilayah yaitu KotaKabupaten Jayapura Kabupaten
Mimika dan Kabupaten Merauke Delapan Venue berlokasi pada KotaKabupaten
Jayapura yang terdiri dari Kawasan Olahraga Kampung Harapan Kompleks Olahraga
97
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Doyo Baru Lapangan Sepakbola Universitas Cenderawasih Lapangan Tenis Kantor
Walikota Jayapura GOR Tinju Gidi GOR Waringin GOR Cenderawsih dan Arena
Dayung Lima venue berlokasi di Mimika yang terdiri dari Mimika Sports Complex
(SMC) GOR Biliar GOR Futsal Mimika Gedung Eme Neme Yauware dan Wisma Atlet
Sedangkan lima venua berlokasi di Merauke yang meliputi GOR Hiad Sai Sirkuit Balap
Motor Distrik Tanah Miring Stadion Katalpal Mopah Lama Rumah Susun Balai PUPR
serta Rumah Susun Unmus Selain pembangunan venue-venue ini sektor konstruksi
juga meliputi pembangunan jalan trans Papua serta pengembangan obyek-obyek
Pariwisata sebagai pendukung penyelenggaraan PON XX
63 Sektor Potensial Daerah
Dilihat dari kontribusi
lapangan usaha perekonomian
Papua masih bergantung pada
sektor Pertambangan dan
Penggalian dengan porsi
sebesar 2827 persen yang
dilanjutkan dengan sektor
Konstruksi sebesar 1546
persen Dengan adanya
pandemi COVID-19 yang
mengakibatkan penurunan
kinerja sektor non tambang pemulihan ekonomi diharapkan dapat menyasar kepada
sektor non tambang yang memiliki pangsa tenaga kerja terbesar yakni sektor Pertanian
Kehutanan dan Perikanan dengan pangsa pasar sebesar 669 persen dari total tenaga
kerja Di samping itu meskipun berdasarkan analisis LQ tidak dikategorikan sebagai
sektor basisunggulan sektor ini memberikan kontribusi terbesar ketiga bagi
perekonomian Provinsi Papua yaitu sebesar 1230 persen Rincian pangsa PDRB
Provinsi Papua tahun 2020 dapat dilihat pada grafik 62
a) Perikanan
Berdasarkan RKPD Provinsi Papua Tahun 2020 Wilayah Pengelolaan
Perikanan (WPP) Papua terbagi menjadi dua yaitu perairan utara dan perairan selatan
Potensi pada Perikanan Tangkap dapat dilihat dari luasnya hamparan perairan Laut
Cendrawasih dan Pasifik seluas 11000 kmsup2 yang terletak di perairan utara Papua yang
merupakan kawasan kaya akan sumber daya perikanan Pelagis Besar (Tuna Paruh
Panjang Cakalang dan Tenggiri) Sedangkan perairan Laut Arafura seluas 14300 km
Grafik 62 Pangsa PDRB Provinsi Papua Tahun 2020
Sumber Bank Indonesia diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
98
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
di bagian selatan Papua merupakan kawasan yang kaya akan sumber daya Ikan
Demersal (Udang Kakap Bawal Pari Cucut dan Ikan lainnya) Namun mengingat
masih terbatasnya pemanfaatan potensi ini di Papua sumber daya alam yang melimpah
tersebut belum dapat dioptimalkan dalam mendukung perekonomian masyarakat dan
pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua
Selanjutnya besarnya potensi pada Perikanan Budidaya dapat dilihat dari
Kawasan Bentang Laut Papua yang memiliki potensi budidaya kelautan dan perikanan
dengan prioritas penanganan meliputi
Perikanan budidaya laut di Teluk Cendrawasih di Kabupaten dan Kota Jayapura
Perikanan budidaya air payau (tambak) di Sarmi dan Waropen
Perikanan budidaya air tawar (kolam) di Jayawijaya Kabupaten dan Kota Jayapura
Optimalisasi pemanfaatan atas sektor Pertanian ini antara lain dapat dilakukan dengan
Mengoptimalkan jalur perdagangan mendorong sertifikasi ekspor serta memanfaatkan
Cold Storage atas hasil tangkapan ikan Di samping itu dukungan pengadaan armada
kapal yang modern dapat dibiayai dengan APBD maupun pemanfaatan DAK Fisik
b) Pertanian Perkebunan dan Peternakan
Potensi pengembangan lahan pertanian di Papua masih terbuka sangat lebar
melalui klarifikasi status lahan untuk pembangunan pertanian oleh Pemerintah dan
masyarakat adat pengembangan infrastruktur pertanian termasuk jaringan irigasi
jaringan jalan pendukung pertanian pasar peningkatan SDM secara konsisten dan
terpadu dan pemberdayaan masyarakat untuk membangun sektor pertanian Dengan
mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lahan yang tersedia secara tepat dan lestari
dapat menjadikan Provinsi Papua sebagai sentra produksi pertanian di wilayah timur
Untuk mendukung permbiayaan usaha pertanian pemda dapat mendorong penyediaan
lembaga keuangan mikro serta bersinergi dengan Pemerintah Pusat antara lain dengan
memberikan kemudahan akses kepada petani melalui skema Kredit Usaha Rakyat
(KUR) dan Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) sebagau kredit program Pemerintah Pusat
c) Kehutanan
Papua adalah Provinsi yang memiliki hutan terluas di Indonesia dengan hutan
seluas 2503 ha Tiga Kabupaten dengan wilayah hutan terluas adalah Mamberamo
(270 ha) Asmat (229 ha) dan Boven Digoel (198 ha) Tanah Papua merupakan
penyumbang 50 persen keanekaragaman hayati di Indonesia sehingga menjaga
keberadaan hutan Papua berarti menjaga keanekaragaman hayati dan populasi seluruh
Orang Asli Papua (OAP) yang menggantungkan hidupnya dari sumberdaya alam dan
jasa ekosistem hutan (sumber wwwsuarapapuacom 2019) Hutan tersebut di
99
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
kelompokkan ke dalam 3 fungsi yaitu hutan lindung suaka alam dan hutan produksi
Hutan lindung dan suaka alam berfungsi untuk menjaga kelestarian alam seperti
pengaturan tata air dan tempat berlindung bagi flora fauna Hutan produksi dapat
dimanfaatkan untuk memproduksi kayu rotan gatah dan hasil hutan lainnya Luas
hutan produksi adalah 30 persen dari keseluruhan hutan di Papua Namun pemanfaatan
hutan ini juga belum dilakukan secara optimal Hal ini dapat dilihat dari masih rendahnya
porsi sektor Kehutanan pada PDRB Provinsi Papua
d) Pariwisata
Meskipun porsi Sektor Pariwisata dalam PDRB Lapangan Usaha Provinsi Papua
tidak signifikan namun berdasarkan hasil simulasi dengan Computer General
Equilibrium (CGE) pariwisata merupakan subsektor yang paling potensial karena
memberikan dampak yang cukup tinggi terhadap PDRB dan penyerapan tenaga kerja
Hal ini karena peningkatan sektor ini berpengaruh signifikan dalam peningkatan sektor
lain yaitu Industri Pengolahan Perdagangan Besar dan Eceran Transportasi dan
Pergudangan serta Informasi dan Komunikasi
Provinsi Papua memiliki beragam potensi pariwisata yang dapat menjadi potensi
unggulan daerah Beberapa Taman Nasional yang dimiliki oleh Provinsi Papua ialah
Taman Nasional Lorentz di Mimika Jayawijaya Puncak Jaya dan Asmat Taman
Nasional Wasur di Merauke dan Taman Naional Teluk Cendrawasih di Nabire Potensi
pariwisata tersebut belum dikelola secara maksimal sehingga belum memberikan
dampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat Pariwisata merupakan sektor
yang sangat potensial untuk dikembangkan mengingat Provinsi Papua ditunjuk sebagai
tuan rumah dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang akan dilaksanakan tahun
2021 Hal ini akan menjadi peluang banyaknya pengunjung dari luar daerah yang akan
datang ke Papua yang biasanya diikuti pula dengan meningkatnya kegiataan
perekonomian (hotel transportasi akomodasi souvenir dan lain-lain)
64 Tantangan Fiskal Regional Dalam Mendorong Potensi Ekonomi Daerah
641 Tantangan Fiskal Pemerintah Pusat
Tantangan fiskal utama yang dihadapi oleh Pemerintah Pusat dalam mendorong
potensi ekonomi daerah Papua adalah masih tingginya ketergantungan APBD pada
Pendapatan dari Pemerintah Pusat Dalam menjalankan amanah dari UU Nomor 21
tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua Pemerintah telah
memberikan dukungan dana berupa pengalokasian Dana Otsus Dana Otsus
merupakan salah satu jenis belanja Transfer ke Daerah dalam APBN yang ditentukan
setara 2 persen dari pagu Dana Alokasi Umum (DAU) nasional dan berlaku selama 20
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
100
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
tahun (2002-2021) Dana Otsus
diharapkan berperan sebagai
pendorong peningkatan
kesejahteraan masyarakat dan
pembangunan di Papua Namun
perkembangan beberapa
indikator masih menunjukkan
bahwa pertumbuhan
perekonomian Papua masih jauh
berada di bawah rata-rata
nasional Masih besarnya
alokasi dana Perimbangan dan
Transfer dari Pusat juga
menunjukkan belum terciptanya
kemandirian ekonomi Provinsi
Papua yang salah satu
indikasinya adalah masih
rendahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Papua Berdasarkan data realisasi APBD
Nasional tahun 2019 Papua menjadi Provinsi dengan jumlah PAD nomor 33 dari 34
Provinsi di Indonesia Peringkat Papua hanya lebih baik dari Papua Barat serta jauh
berada di bawah rata-rata rasio PAD Provinsi di Indonesia
642 Tantangan Fiskal Pemerintah Daerah
Rendahnya PAD di Papua menjadi salah satu indikasi belum optimalnya peran
kebijakan fiskal Pemda dalam memanfaatkan sektor unggulan potensi sumber daya
yang dimiliki Hal ini menjadi tantangan fiskal bagi Pemda Papua mengingat masih
kecilnya kontribusi Papua terhadap PDB Nasional meskipun memiliki sumber daya alam
yang cukup melimpah (Pertambangan Pertanian Kehutanan dan Perikanan) Struktur
Pendapatan Papua tahun 2020 tampak pada Grafik 64 dengan rincian meliputi
a) Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan sebesar 6493 persen yang terdiri
dari DAU DAK dan DBH Pajak
b) Transfer Pemerintah Pusat ndash Lainnya sebesar 2623 persen yang terdiri dari Dana
Otsus dan Dana Penyesuaian
c) PAD dengan porsi sebesar 542 persen yang terdiri dari Pajak Daerah Retribusi
Daerah Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dan PAD lainnya serta
Grafik 63 Perbandingan Rasio PAD antar Provinsi Tahun
2019
Sumber Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan diolah
101
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
d) Pendapatan Daerah Lain-lain sebesar 343 persen yang terdiri Transfer
Pemerintah Provinsi Transfer Bantuan Keuangan dan Lain-lain Pendapatan
Daerah yang Sah
Berdasarkan komposisi
tersebut tantangan fiskal yang
dihadapi oleh Pemda di Papua
adalah bagaimana
mengoptimalkan pemanfaatan
dari dana-dana perimbangan
dan transfer yang cukup besar
dari Pemerintah Pusat
Tantangan lain adalah upaya
meminimalisir pemanfaatan
penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa yang belum optimal danatau kurang tepat
sasaran Berdasarkan hasil koordinasi dengan para pemangku kepentingan di Papua
beberapa hal yang menjadi pertimbangan antara lain kesulitan akses transportasi dan
internet kondisi keamanan yang belum kondusif dan mudah terjadi konflik keterbatasan
SDM dan fasilitas infrastruktur kondisi demografi serta karakter masyarakat asli Papua
643 Sinkronisasi Kebijakan Fiskal Pusat-Daerah
Provinsi Papua merupakan satu dari tiga Provinsi (selain Papua Barat dan Aceh)
yang masih mendapatkan dukungan dana berupa pengalokasian Dana Otsus dalam
APBN sd tahun 2021 Untuk mendukung keberhasilan pemanfaatan dana Otsus dan
pertumbuhan ekonomi di Papua diperlukan optimalisasi sinergi dan sinkronisasi
kebijakan fiskal antara Pemerintah Pusat dan Daerah melalui sebuah perencanaan yang
terintegrasi Meskipun terdapat indikasi penyaluran yang kurang tepat sasaran namun
penghentian Dana Otsus pada saat ini dapat menimbulkan konflik baru di Provinsi
Papua Oleh sebab itu perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam tentang efektivitas
dan keberlanjutan penyaluran Dana Otsus di Papua dengan mengoptimalkan peran
fiskal dari Pemerintah Pusat dan Daerah agar berperan dalam peningkatan PAD serta
pertumbuhan ekonomi di Provinsi Papua Di samping itu sinergi tersebut juga dapat
dilakukan dengan mengoptimalkan peran Kanwil DJPb Papua untuk bersinergi dengan
Pemda dalam monev penyaluran DFDD pelaksanaan program PEN serta pembinaan
dalam penyaluran Kredit Program di Provinsi Papua
Di samping itu sinkronisasi kebijakan fiskal juga ditunjukkan dalam masa
persiapan acara PON XX Kegiatan tersebut memerlukan biaya yang sangat besar
Grafik 64 Struktur Pendapatan Provinsi Papua
Sumber SIKD diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
102
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
dalam pembangunan sarana dan infrastrukturnya sehingga membutuhkan sinkronisasi
anggaran dari APBD dan APBN Pemprov Papua mengalokasikan dana APBD lebih dari
Rp38 triliun untuk pembangunan dan renovasi lokasi pertandingan PON XX
Pengalokasian anggaran dimulai sejak tahun 2016 sebesar Rp2286 miliar tahun 2017
sebesar Rp4472 miliar tahun 2018 sebesar Rp8793 miliar tahun 2019 sebesar Rp22
triliun serta tahun 2021 sebesar Rp2 triliun Pemerintah pusat juga mengalokasikan
dana APBN sebesar Rp23 triliun untuk mendukung pembangunan arena PON tersebut
Pembangunan sarana PON XX yang membutuhkan dana terbesar adalah
Stadion Papua Bangkit yang didanai oleh APBD Provinsi Papua senilai Rp 13 triliun dan
diresmikan pada tanggal 23 Oktober 2020 Stadion Papua Bangkit diklaim sebagai
stadion terbaik dan termegah kedua yang ada di Indonesia setelah Stadion Gelora Bung
Karno (GBK) Stadion ini memiliki kapasitas 40000 penonton dimana seluruh fasilitas
stadion telah berstandar internasional Desain stadion ini disesuaikan dengan budaya
masyarakat Papua yaitu Honai Karena keunggulannya Stadion Papua Bangkit
merupakan salah satu nominasi Stadion Terbaik Dunia 2019 oleh media online asal
Polandia (Press Release Peresmian Stadion Papua Bangkit 2020)
Di samping pemanfaatan alokasi APBN dari Kementerian PUPR masyarakat
Papua juga dapat memanfaatkan APBN melalui penyaluran DAK Fisik Dana Desa atau
penyaluran kredit program kepada UMKM Pemanfaatan ini antara lain dengan
mengoptimalkan peran Pemda dalam penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa dengan
prioritas untuk mendukung pembangunan sarana fisik di daerah-daerah sekitar
penyelenggaraan kegiatan PON Optimalisasi peran Pemda juga diperlukan dalam
pelaksanaan sinergi pelaksanaan KUR dan Pembiayaan UMi Kedua kredit program
dimaksud dapat dimanfaatkan oleh UMKM untuk menciptakan peluang usaha dalam
kegiatan PON XX Peluang usaha tersebut antara lain di sektor pariwisata transportasi
perdagangan maupun produksiindustri pengolahan pembuatan souvenir-souvenir
R o c h m a d A T SK e p a l a B i d a n g P P A I I
K a n w i l D J P b P r o v i n s i P a p ua
BAB VIItematik kajian fiskal (pen-apbd)
Pandemi Covid19 benar-benar memukulperekonomian Nasional bahkan Dunia
Dengan s inergi yang kuat antara PemerintahPusat Pemerintah Daerah Papua danMasyarakat dalam mengawal st imulusekonomi melalu i berbagai program PC-PEN
diharapkan mampu membangkitkan UMKMPapua sebagai penopang perekonomianmasyarakat Papua amp Indonesia
Sumber Foto Kanwil DJPb Provinsi Papua
103
Rumput Mei Walesi Photo Credit Jiwa (KPPN Wamena)
71 Pemanfaatan Refocusing APBD Untuk PC-PEN di Daerah
andemi yang terjadi di sepanjang tahun 2020 menjadi tantangan yang berat
bagi pemerintah baik itu pemerintah pusat maupun daerah Dampak dari
pandemi Covid-19 bukan hanya pada kesehatan masyarakat namun juga
dampak ekonomi pada masyarakat atau UMKM Pembatasan sosial yang
dilakukan untuk mencegah tingkat penularan Covid-19 menimbulkan dampak lain di
sektor ekonomi Guna meredam dampak tersebut respon fiskal yang adaptif sangat
diperlukan oleh pemerintah
Pemerintah pusat telah
menyediakan anggaran lebih
dari Rp600 triliun pada tahun
anggaran 2020 yang digunakan
untuk program PEN Selain itu
Pemerintah Provinsi Papua juga
telah melakukan refocusing
anggaran sesuai dengan Inpres
No 4 Tahun 2020 Inpres
P
Grafik 71 Alokasi dan Realisasi Total Pencegahan dan
Penanganan Covid-19 Pemprov Papua (dalam miliar)
Sumber Kemendagri diolah
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB VII
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
(TEMATIK)
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
104
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
tersebut mengharuskan seluruh KementerianLembaga serta Pemerintah Daerah untuk
melakukan refocusing anggaran Poin pertama dari Inpres No 4 Tahun 2020 adalah
mengutamakan penggunaan alokasi anggaran yang telah ada untuk kegiatan-kegiatan
yang mempercepat penanganan Covid-19 (Refocussing kegiatan dan realokasi
anggaran)
Pemerintah Provinsi
Papua telah mengalokasikan
anggaran untuk pencegahan
dan penanganan Covid-19
sebesar Rp21872 miliar
Sepanjang tahun anggaran
2020 alokasi anggaran tersebut
telah direalisasikan sebesar
Rp21539 miliar atau sebesar
985 persen dari total anggaran
yang di alokasikan Alokasi
tersebut digunakan untuk belanja pada bidang kesehatan penyediaan jaring pengaman
sosial (social safety net) dan penanganan dampak ekonomi
Belanja pada bidang Kesehatan dalam rangka menghadapi pandemi Covid-19
dilaokasikan sebesar Rp8713 miliar atau 398 persen dari alokasi total untuk
pencegahan dan penanggan Covid-19 pemerintah Provinsi Papua Dari total alokasi
tersebut telah direalisasikan sebesar Rp8713 miliar atau 1000 persen
Selain belanja untuk
bidang kesehatan alokasi
anggaran pemulihan ekonomi
yang berasal dari anggaran
daerah juga digunakan untuk
jaring pengaman sosial Total
alokasi untuk jaring pengaman
sosial sebesar Rp7841 miliar
atau sebesar 243 persen dari
total alokasi Sepanjang tahun
anggaran 2020 anggaran jaring
pengaman sosial telah direalisasikan sebesar Rp7841 miliar atau sebesar 1000
persen
Grafik 72 Alokasi dan Realisasi Belanja Bidang Kesehatan
Penanganan Covid-19 Pemprov Papua (dlm miliar)
Sumber Kemendagri diolah
Grafik 73 Alokasi dan Realisasi Belanja Jaring Pengaman
Sosial Penanganan Covid-19 Pemprov Papua (dlm miliar)
Sumber Kemendagri diolah
105
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Penanganan dampak
ekonomi di daerah juga
termasuk salah satu yang
diperhatikan oleh pemerintah
Alokasi untuk penanganan
dampak ekonomi di Provinsi
Papua mencapai Rp5318 miliar
atau 243 persen dari alokasi
yang ada Sampai dengan akhir
tahun anggaran 2020 telah
direalisasikan sebesar Rp4985
miliar atau setara dengan 937 persen dari alokasi yang ditetapkan
72 Efektifitas PEN di Papua Menurut Persepsi Masyarakat Penerima Manfaat
Program PEN yang dikucurkan oleh pemerintah baik pemerintah pusat maupun
daerah dalam rangka penangganan dampak pandemi Covid-19 telah berlangsung
berbulan-bulan Sebagaimana tujuan diadakannya program PEN adalah untuk
membantu meringankan beban masyarakat atau UMKM yang terdampak Sehingga
diharapkan dapat membantu kelangsungan hidup maupun usahanya Oleh karena itu
Kanwil DJPb Provinsi Papua membuat kajian mengenai persepsi masyarakat terhadap
efektifitas program PEN yang telah dilaksanakan selama ini
721 Sumber Data Jumlah dan Metode Pengambilan Sampel
Data yang digunakan dalam kajian ini adalah data primer yang berasal dari hasil
survei yang dilakukan di lingkup Provinsi Papua Survei dilakukan dengan cara
mewawancarai responden yang dilakukan oleh petugas dari KPPN di wilayah kerja
masing-masing Berikut ini adalah jumlah sampel yang diambil pada masing-masing
KPPN di wilayah kerja Kanwil DJPb Provinsi Papua
Tabel 71 Jumlah Sampel Masing-Masing Wilayah Kerja KPPN
No Wilayah Kerja Jumlah Sampel
1 KPPN Jayapura 8
2 KPPN Wamena 6
3 KPPN Timika 6
4 KPPN Merauke 9
5 KPPN Nabire 6
6 KPPN Serui 6
6 KPPN Biak 5
Jumlah 46 Sumber Kanwil DJPb Provinsi Papua diolah
Grafik 74 Alokasi dan Realisasi Belanja Penangganan
Dampak Ekonomi Covid-19 Pemprov Papua (dlm miliar)
Sumber Kemendagri diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
106
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
Responden yang dipilih adalah OrangKeluarga yg menerima manfaat dari Program
PEN diantaranya Program Perlinsos (BLT Desa Bantuan Pangan non Tunai BST atau
Bansos Beras) Padat Karya Sektoral KementerianLembaga UMKM (Subsidi Bunga
UMKM atau BPUM)
Pengambilan sampel dalam kajian ini dilakukan dengan mempertimbangkan
kecukupan sampel sumber daya yang dimiliki serta keterbatasan waktu dalam
melakukan survei Sehingga dengan mempertimbangkan hal tersebut didapatkan
jumlah sampel 44 sampel yang diambil 7 wilayah KPPN yang ada dibawah Kanwil DJPb
Provinsi Papua Jumlah tersebut sudah memenuhi syarat Central Limit Theorem yang
mengatakan bahwa apabila jumlah sampel yang diambil lebih besar daripada 30 sampel
maka sampel tersebut telah merepresentasikan populasinya Teknik sampling yang
digunakan adalah purposive sampling dimana teknik sampling ini adalah non-random
sampling Purposive sampling dilakukan dengan menetapkan ciri-ciri khusus sampel
yang akan diambil oleh peneliti sehingga mampu menjawab persoalan yang akan diteliti
Menurut Sugiyono (2010) purposive sampling merupakan teknik untuk menentukan
sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data
yang diperoleh nantinya bisa lebih representatif Berikut ini adalah variabel laten dan
indikator yang digunakan dalam penelitian ini
Tabel 72 Variabel Laten dan Indikator Yang Digunakan
KETAHANAN KELUARGA (η1)
Y11 Ketahanan Fisik Keluarga (Selalu bisa makan setiap hari)
Y12 Ketahanan Ekonomi Keluarga (Tabungan tidak tergerus dan digunakan seluruhnya dlm
masa pandemi atau tidak menambah hutang jika tidak memiliki tabungan)
Y13 Ketahanan Psikologis (Tetap memiliki motivasi hidup tidak stress menghadapi tekanan
keadaan di masa Pandemi kondisi keluarga tetap harmonis)
EFEKTIVITAS PEN (η2)
Y21 Bantuan PEN memberikan dampak positif terhadap kondisi ekonomi masyarakat terdampak
Y22 Jumlah bantuan yang diberikan cukup membantu mencukupi kebutuhan pokok kehidupan
sehari
Y23 Saya merasa bantuan PEN masih diperlukan sampai dengan kondisi ekonomi membaik dan
normal
KEMANFAATAN PEN (ξ1)
X11 Dengan adanya bantuan PEN saya dapat tetap mempertahankan kehidupan keluargausaha
saya
X12 UsahaKehidupan saya dapat terancam akibat Covid-19 apabila tidak ada bantuan PEN
X13 Saya dapat optimis melewati tantangan ekonomi di masa pandemi dengan bantuan PEN
X14 Jika tidak ada bantuan PEN mungkin saja saya memenuhi kebutuhan dengan berhutang
KETAJAMAN SASARAN PEN (ξ2)
X21 Pemerintah telah tepat memberikan bantuan PEN kepada masyarakat saat terjadi pandemi
Covid-19
X22 Pemberian bantuan PEN sudah tepat kepada yg membutuhkan
X23 Saya rasa hampir tidak ada penyalahgunaan bantuan PEN ini
107
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
MEKANISME PENYALURAN PEN (ξ3)
X31 Persyaratan yg harus dipenuhi oleh calon penerima bantuan cukup mudah dan tidak
merepotkan
X32 Proses yg dilakukan untuk mendapatkan bantuan PEN sangat mudah dan tidak bertele-tele
X33 Informasi seputar bantuan PEN mudah didapatkan dan dicari
X34 Tidak terdapat pungutan liar yg dilakukan oleh oknum tertentu
X35 Penyaluran bantuan dilakukan sesuai dengan waktu yg ditetapkan tidak terlambat
PERAN PENYALUR PEN (ξ4)
X41 Lembaga penyalur (Dinas terkait Bank Lembaga Pembiayaan dll) memberikan informasi dan
edukasi terkait bantuan yg diterima
X42 Informasi yg diberikan Lembaga Penyalur lengkap dan mudah dimengerti
X43 Lembaga Penyalur berperan aktif dalam proses penyaluran
X44 Lembaga Penyalur tidak menyulitkan proses untuk mendapatkan fasilitas bantuan
X45 Pejabat (RT RW Kepala Kampung atau Kepala Dinas) memilih penerima bantuan dengan
adil (tidak pilih kasih karena hubungan tertentu)
X46 Lembaga penyalur proaktif dalam menanggapi pertanyaan dan permasalahan di lapangan
722 Metode Analisis Data
Dalam ilmu statistika data yang diperoleh dari hasil survei sebelum diolah harus
dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas data terlebih dahulu Cara paling umum
untuk validitas data adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut
1 1 1
2 2
2 2
1 1 1 1
n n n
i i i i
i i i
n n n n
i i i i
i i i i
n x y x y
r
n x x n y y
Dimana r adalah korelasi antara skor xi adalah skor variabelskor butir responden ke-i
yi adalah skor total variabel skor faktor responden ke-I dan n adalah jumlah responden
Nilai korelasi yang dihasilkan dari setiap pertanyaan dengan skor total akan
dibandingkan dengan nilai tabel dengan taraf signifikan tertentu Apabila nilai korelasi
yang dihasilkan lebih besar daripada nilai tabel maka butir pertanyaan tersebut
signifikan (dapat dipahami dan mengukur seharusnya) Selanjutnya dilakukan
pengujuan reliabilitas dengan menghitung alpha-cronbach Reliabilitas merupakan
indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya dan diandalkan
(Singarimbun 1989) Rumus alpha-cronbach adalah sebagai berikut
2
1
21
1
k
i
iii
k
sk
rk s
Dimana rii adalah reliabilitas instrumen k Jumlah item pertanyaan s2i varians skor setiap
variabel dan s2k varians total Semakin tinggi nilai alpha-cronbach maka semakin
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
108
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
reliabilitas kuisioner dan semakin reliabel juga data yang diperoleh Setelah data yang
diperoleh dinyatakan valid dan reliabel selanjut dilakukan analisis Structural Equation
Modeling (SEM) SEM adalah metode statistika multivariat yang banyak digunakan untuk
mengatasi masalah dasar dalam pengambilan keputusan dalam ilmu-ilmu sosial dan
perilaku dan berkembang dalam disiplin ilmu lainnya yaitu melalui pengukuran-
pengukuran yang melibatkan variabel-variabel yang tidak dapat diukur secara langsung
sehingga memerlukan variabel indikator sebagai variabel yang dapat diukur Komponen
utama SEM ada 3 diantaranya jenis variabel jenis model dan jenis kesalahan
Gambar 71 Model Konseptual Penelitian
Penggunaan metode SEM berbasis kovarian mempunyai kelemahan berdasarkan
asumsi parametric yang harus berdistribusi normal Jumlah sampel yang digunakan pada
SEM berbasis kovarian harus berkisar antara 200 sampai 800 (Ghozali 2008) Untuk
menangani kelemahan tersebut dapat menggunakan algoritma Partial Least Square
(PLS) pada analisis SEM yang digunakan PLS merupakan salah satu metode dalam
analisis SEM yang powerfull Algoritma PLS dapat diterapkan pada semua skala data
tidak membutuhkan asumsi dan tidak harus menggunakan sampel dalam jumlah yang
Kemanfaatan PEN
(ξ1)
X11
X113
Ketajaman Sasaran
PEN (ξ2)
X21
X24
Mekanisme
Penyaluran PEN (ξ3)
X31
X35
Efektifitas PEN
(η1)
Y11
Y113
Ketahanan
Keluarga
(η2)
Y21
Y213
Peran Penyalur PEN
(ξ3)
X41
X46
109
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
besar Kelemahan dari PLS adalah distribusi data yang tidak diketahui sehingga
signifikansi statistik tidak dapat dinilai Namun kelemahan ini dapat diatasi dengan
menggunakan resampling atau bootstrap (Ghozali 2011) Berikut ini merupakan diagram
jalur model konseptual yang menggambarkan hubungan antara variabel laten serta
variabel laten dengan indikatornya
Untuk mengukur dimensi-dimensi yang membentuk sebuah faktor diperlukan
model pengukuran (outer model) Model ini merepresentasikan dugaan hipotesis yang
sudah ada sebelumnya yaitu hubungan antara indicator dengan faktornya dan dievaluasi
dengan analisis faktor konfirmatori atau Confirmatory Factor Analysis (CFA) Berikut ini
persamaan model indikator reflektif
( x1) ( x ) ( x1) ( x1)p x p n n p X Λ ξ δ
( x1) ( x ) ( x1) ( x1)q y q m m q Y Λ η ε
Dimana
X indikator untuk variabel laten eksogen
Y indikator untuk variabel laten endogen
ξ vektor variabel laten eksogen
η vektor variabel laten endogen
xΛ matriks loading yang menggambarkan hubungan variabel laten eksogen dengan
indikatornya
yΛ matriks loading yang menggambarkan hubungan variabel laten endogen dengan
indikatornya
xδ vektor kesalahan pengukuran pada variabel indikator eksogen
yε vektor kesalahan pengukuran pada variabel indikator endogen
Selain outer model terdapat inner model yang menghubungkan variabel laten
dengan variabel laten lainnya didasarkan pada teori substansi dari penelitian Hubungan
antar variabel laten dapat dituliskan pada persamaan sebagai berikut
( x1) ( x ) ( x1) ( x ) ( x1) ( x1)m m m m m n n m η B η Γ ξ ζ
Dimana
η vektor variabel laten endogen
B matriks koefisien pengaruh variabel laten endogen
Γ matriks koefisien jalur yang menghubungkan variabel laten eksogen dengan
variabel laten endogen
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
110
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
ξ vektor variabel laten eksogen
ζ vektor kesalahan pengukuran struktural
m banyak variabel laten endogen
n banyak variabel laten eksogen
Setelah model didapatkan diperlukan evaluasi untuk outer model dan inner
model Evaluasi outer model menggunakan convergent validity dan composite reability
sedangkan evaluasi inner model menggunakan R-Square
2
1
2
1 1
j
j j
K
jk
k
K K
jk jk
k k
CR
var e
Ukuran tersebut dapat diterima keandalannya apabila koefisien variabel latennya
bernilai lebih besar dari 070 (Chin1998) Sedangkan untuk mengurangi ketidakandalan
SEM-PLS (Structural Equation Modeling ndash Partial Least Square) digunakan resampling
bootstrap dengan statistik uji sebagai berikut
2
( ) ()
1
ˆ ˆ
ˆˆ ( )1
ˆ ˆ dimana
ˆˆ ( )
B
b
b
B
B
B
seB
Tse
dimana
B jumlah sampel bootstrapping
( )ˆ
b statistik data asli
() dihitung dari sampel ulang ke-b untuk b = 12B
723 Analisis Structural Equation Modeling ndash Partial Least Square (SEM-PLS)
Responden yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 46 orang yang
menerima bantuan PEN selama kurun waktu 2020 Dari total responden tersebut
sebanyak 913 persen responden menyatakan bahwa setuju dengan sistem pemberian
bantuan yang sekarang dijalankan Sedangkan 87 persen sisanya tidak setuju dengan
mayoritas alasan kurang terorganisir dengan baik dilevel teknis pelaksanaannya
Analisis SEM-PLS yang digunakan memiliki langkah konseptualisasi model konstruksi
diagram jalur konversi diagram jalur ke dalam sistem persamaan estimasi parameter
model evaluasi model dan pengujian hipotesis resampling bootstrap Rancangan
model konseptual yang meliputi model pengukuran (outer model) dan model struktural
111
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
(inner model) kemudian
dituangkan kedalam path
diagram yang akan menjelaskan
pola hubungan antara variabel
laten dan nindikator yang
digunakan Kemudian path
diagram tersebut akan
dikonversi kedalam bentuk
persamaan dan dilakukan
estimasi parameter model
a Validity Test
Evaluasi model dilakukan untuk mendapatkan variabel yang valid dan reliabel
Berikut ini adalah path diagram yang memuat koefisien loading factor masing-masing
indikator dengan variabel latennya
Gambar 72 Diagram Jalur Persamaan Struktural
Output SmartPLS
Grafik 75 Rasio Responden SetujuTidak Terhadap Sistem
Pemberian Bantuan Saat Ini
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
112
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
Nilai loading factor antar variabel laten dengan setiap indikatornya digunakan
untuk pengujian validitas Nilai loading factor yang dimiliki antara seluruh indikator
dengan variabel latennya harus diatas 070 Apabila ada indikator yang memiliki nilai
dibawah 070 maka indikator tersebut harus dihilangkan Terdapat 3 indikator yang
harus dihilangkan karena tidak memenuhi uji validitas yaitu X12 X13 dan X34 Indikator
ldquoUsahaKehidupan saya dapat terancam akibat Covid-19 apabila tidak ada bantuan
PENrdquo dan ldquoSaya dapat optimis melewati tantangan ekonomi di masa pandemi dengan
bantuan PENrdquo untuk mengukur variabel laten Kemanfaatan PEN dinyatakan tidak valid
dalam penelitian ini Begitu juga indikator ldquoTidak terdapat pungutan liar yg dilakukan oleh
oknum tertenturdquo dinyatakan tidak valid untuk mengukur variabel laten Mekanisme
Penyaluran PEN
Berikut ini diagram jalur persamaan struktural setelah dihilangkan 3 indikator
yang tidak valid
Hasil running data kedua telah menghasilkan nilai loading factor yang lebih besar
dari 070 untuk seluruh indikatornya Sehingga dapat disimpulkan bahwa convergent
validity dari setiap indikator telah valid dalam mengukur variabel laten Selanjutnya
melihat discriminant validity untuk memastikan setiap variabel laten benar-benar
Gambar 73 Diagram Jalur Persamaan Struktural Tahap 2
Output SmartPLS
113
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
berbeda dan unik dibanding variabel laten lain Salah satu metodenya adalah dengan
menggunakan Fornell-Larcker Criterion Berikut ini hasil perhitungan dari Fornell-Larcker
Criterion pada seluruh variabel laten
Tabel 73 Fornell-Larcker Criterion
Y2 X1 Y1 X2 X3 X4
Y2 092
X1 077 094
Y1 072 064 086
X2 056 062 050 083
X3 072 075 068 067 085
X4 067 060 044 058 085 087
Output SmartPLS
Berdasarkan hasil dari perhitungan Fornell-Larcker Criterion pada tabel diatas
menunjukkan korelasi antar semua variabel laten Nilai korelasi variabel laten dengan
variabel laten itu sendiri harus lebih besar daripada korelasi dengan variabel laten
lainnya Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel laten telah
memenuhi discriminant validity karena nilai korelasi variabel laten dengan variabel laten
itu sendiri seluruhnya lebih besar daripada korelasi dengan variabel laten lainnya
b Reliability Test
Pengujian reliabilitas diperlukan untuk melihat apakah indikator telah reliabel
atau handal dalam mengukur variabel latennya Reliabilitas dapat diukur dengan
menghitung nilai croncbachrsquos alpha dan composite reliability Indikator dapat
disimpulkan reliabel jika nilai croncbachrsquos alpha ge 050 dan composite reliability ge 070
Tabel 74 Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel Laten Cronbachs Alpha Composite Reliability
Kemanfaatan PEN 0865 0943
Ketajaman Sasaran PEN 0773 0868
Mekanisme Penyaluran PEN 0869 0912
Peran Penyalur PEN 0937 0951
Efektivitas PEN 0909 0943
Ketahanan Keluarga Penerima Manfaat 0825 0896
Output SmartPLS
Tabel diatas menunjukkan nilai cronbachrsquos alpha dari seluruh variabel laten
menunjukkan nilai diatas 050 Sedangkan nilai dari composite reliability seluruh variabel
laten diatas 070 Hal ini menunjukkan setiap variabel indikator telah reliabel dalam
mengukur variabel latennya
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
114
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
c Evaluasi Model Struktural (Inner Model)
Setelah evaluasi model pengukuran (outer model) valid dan reliabel selanjutnya
dilakukan evaluasi model struktural (outer model) Evaluasi outer model dilakukan untuk
mengevaluasi hubungan antar variabel laten Ukuran yang digunakan untuk
mengevaluasi outer model adalah R-Square Nilai R-Square menunjukkan seberapa
besar kemampuan variabel laten eksogen dapat menjelaskan variasi pada variabel laten
endogen
Tabel 75 R-Square Variabel Laten Endogen
Variabel Laten Endogen R-Square R-Square Adjusted
Efektifitas PEN 0668 0636
Ketahanan Keluarga Penerima Manfaat 0519 0596
Output SmartPLS
Berdasarkan tabel diatas nilai R-Square dari variabel laten endogen Efektifitas
PEN sebesar 668 persen Hal ini berarti bahwa variasi Efektifitas PEN dapat dijelaskan
sebesar 668 persen oleh keempat variabel laten eksogen yang digunakan Sedangkan
332 persen sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar model Sedangkan nilai R-Square
variabel laten endogen Ketahanan Keluarga Penerima Manfaat sebesar 519 persen dan
R-Square Adjusted sebesar 596 persen Hal tersebut berarti bahwa variasi variabel
laten endogen Ketahanan Keluarga dapat dijelaskan oleh variabel Efektivitas PEN
sebesar 519 persen sedangkan 481 persen sisanya dijelaskan oleh variabel lain
724 Pengujian Hipotesis Resampling Bootstrap
Pengujian hipostesis ini digunakan untuk menunjukkan tingkat signifikansi
parameter dari variabel indikator pada outer model serta pada inner model Signifikansi
parameter pada inner model dilakukan dengan melakukan replikasi sampel sejumlah
500 Berikut ini adalah hasil pengujian t-statistics pada inner model
Tabel 76 Hasil Pengujian Hipotesis Model Struktural
Variabel Original Sample T- Statistics
Efektivitas PEN rarr Ketahanan Keluarga 0721 7725
Kemanfaatan PEN rarr Efektivitas PEN 0560 3176
Ketajaman Sasaran PEN rarr Efektivitas PEN 0023 0136
Mekanisme Penyaluran PEN rarr Efektivitas PEN 0015 0053
Peran Penyalur rarr Efektivitas PEN 0314 1310
Output SmartPLS
Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 50 persen sehingga nilai t-tabelnya
adalah 196 Berdasarkan tabel diatas nilai t-statistics pada variabel Efektivitas PEN
terhadap Ketahanan Keluarga bernilai 7725 dimana nilai tersebut lebih besar daripada
196 Sehingga pengaruh variabel Efektivitas PEN terhadap Ketahanan Keluarga
signifikan dengan nilai Original Sample nya sebesar 0721 Dari nilai tersebut dapat
115
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
disimpulkan program PEN di Papua telah efektif membantu Ketahanan Keluarga
Penerima Manfaat sebesar 721 persen Persamaan structural diperoleh sebagai
berikut
1 1 2 3 4 1
2 1 2
0560 0023 0015 0314
0721
Seluruh variabel laten eksogen memiliki pengaruh positif terhadap variabel laten
endogen Efektivitas PEN Meskipun demikian hanya hubungan antara Kemanfaatan
PEN dengan Efektifitas PEN yang signifikan Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai t-
statistics sebesar 3176 yang lebih besar dari 196 Variabel laten eksogen Ketajaman
Sasaran PEN Mekanisme Penyaluran PEN dan Peran Penyalur terhadap Efektifitas
PEN tidak signifikan dalam penelitian ini Hal ini perlu menjadi perhatian stakeholder
terkait untuk meningkatkan ketajaman sasaran PEN Mekanisme Penyaluran PEN dan
Peran Penyalur PEN
725 Importance-Performance Analysis
Importance-Performance Analysis (IPA) digunakan untuk memetakan pola
hubungan antara kinerja dan kepentingan dari masing-masing indikator yang ditawarkan
dan kesenjangan antara kinerja dengan harapan dari indikator-indikator tersebut IPA
berfungsi menampilkan informasi tentang indikator pelayanan yang menurut stakeholder
Gambar 74 Cartesius Diagram Importance-Performance
Output SPSS
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
116
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
mempengaruhi kepuasan dan kinerjanya Gap (+) positif diperoleh bila skor persepsi
kinerja lebih besar dari harapan sebaliknya gap (-) negatif diperoleh bila skor persepsi
harapan lebih besar daripada kinerja
Berdasarkan diagram kartesius diatas terdapat juga 10 indikator yang memiliki
performance tinggi dengan importancenya yang juga tinggi sehingga perlu
dipertahankan untuk ke-10 indikator ini Disamping itu terdapat 2 indikator yang memiliki
skor importance tinggi namun skor performance yang tidak terlalu tinggi yaitu X23 dan
X46 Indikator tersebut harus mendapatkan perhatian ekstra dari stakeholder terkait untuk
meningkatkan performancenya Indikator X23 (Saya rasa hampir tidak ada
penyalahgunaan bantuan PEN) memiliki skor performance yang cukup rendah Hal ini
menunjukkan dari responden yang disurvei mayoritas masih mempunyai persepsi
terdapat beberapa penyalahgunaan bantuan PEN Hal ini perlu menjadi perhatian pada
level teknis pelaksanaan agar tidak lagi menimbulkan persepsi yang kurang baik di mata
masyarakat umum
PENUTUP
BAB VIIIBIDANG PPA IIKANWIL DJPBPROVINSI PAPUAWhat we need is a way toidentify the areas of effectiveness(of possible significant results)and a method for concentrating ofthem
~ Dr Peter F Drucker
Sumber Foto Rifqi Ahmad R
117
Noken Papua Photo Credit Jiwa (KPPN Wamena)
81 KESIMPULAN
Dari uraian bab-bab sebelumnya dapat disampaikan kesimpulan Kajian Fiskal
Regional Tahunan Provinsi Papua Tahun 2020 sebagai berikut
1 Selama tahun 2020 perekonomian Papua tumbuh sebesar 232 persen dengan
penyumbang terbesar dari sisi produksi berasal dari kategori pertambangan dan
penggalian sebesar 1662 persen Namun jika tanpa memasukkan sektor
Pertambangan dan Penggalian ekonomi Papua mengalami kontraksi sebesar -315
persen yang mengindikasikan bahwa perekonomian Papua masih mengalami
ketergantungan pada satu sektor tersebut
2 Dalam pelaksanaan APBN realisasi pendapatan negara di Papua mencapai 958
triliun mengalami kenaikan sebesar 64 persen dibanding tahun sebelumnya dengan
pendapatan tertinggi berasal dari Pendapatan Perpajakan khususnya dari PPh
Pasal 21 Sedangkan untuk realisasi belanja Negara tahun 2020 mencapai Rp5581
triliun atau 979 persen dari alokasi pagu dengan pembagian 953 persen berasal
dari realisasi Belanja KL dan 989 persen berasal dari realisasi TKDD
3 Dalam pelaksanaan APBD realisasi pendapatan daerah di Papua mengalami
penurunan sebesar 1845 persen yaitu Rp4338 triliun Sedangkan belanja daerah
juga mengalami penurunan realisasi sebesar 1484 persen yaitu Rp4213 triliun
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB VIII
PENUTUP
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
118
PENUTUP
Turunnya pendapatan dan belanja APBD lebih disebabkan karena adanya
perubahan situasi dan kebijakan akibat Pandemi Covid-19
4 Hasil analisis terhadap program PC-PEN diketahui bahwa efektivitas program PEN
bermanfaat di masyarakat baik dari sisi Manfaat Ketajaman Sasaran Mekanisme
Penyaluran Peran Penyalur Efektivitas dan Ketahanan KPM Namun ada hal unik
yang didapat dari hasil analisis bahwa sebagian responden masih mempunyai
persepsi terdapat beberapa penyalahgunaan bantuan PEN sehingga hal tersebut
perlu menjadi perhatian pada level teknis pelaksanaan program PEN agar tidak
menimbulkan persepsi yang kurang baik di mata masyarakat
5 Beberapa tantangan yang dihadapi Papua dengan adanya pandemi COVID-19
antara lain (1) Sebagai dampak kebijakan pembatasan sosial yang diterapkan
kinerja perekonomian nontambang tidak dapat tumbuh sesuai kapasitasnya dan (2)
Pemulihan ekonomi Papua dari beberapa lapangan usaha terhambat oleh
penurunan pergerakan masyarakat akibat pembatasan akses tranportasi
82 REKOMENDASI
Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan yang diambil dapat diberikan
beberapa rekomendasi sebagai berikut
a Untuk Pemerintah Daerah
1 Pemerintah Daerah perlu menggali potensi alamsumber-sumber yang dapat
memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan PDRB Papua sehingga mengurangi
ketergantungan pada sektor penggalian dan pertambangan yang selama ini menjadi
andalan
2 Dalam rangka penganggaran belanja kesehatan dan belanja pendidikan
pemerintah daerah perlu memperhatikan mandatory spending sesuai peraturan
perundang-undangan dimana alokasi belanja kesehatan minimal dialokasikan
sebesar 10 persen belanja pendidikan minimal sebesar 20 persen dari total belanja
dan belanja infrastruktur minimal 25 persen dari total DTU
3 Dalam rangkan penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)
pemda harus meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan pemerintah pusat agar
PEN yang diberikan sebagai stimulus ekonomi kepada masyarakat dapat
bermanfaat secara optimal
b Untuk Pemerintah Pusat
1 Melaksanakan Intensifikasi dan ekstensifikasi perpajakan secara optimal agar
meningkatkan penerimaan perpajakan di daerah
119
PENUTUP
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
2 Kebijakan alokasi anggaran terutama transfer ke daerah harus disempurnakan
untuk memastikan bahwa tidak hanya alokasi anggaran ke daerah yang tepat
namun eksekusi atas anggaran tersebut juga harus optimal
3 Terus melakukan penyempurnaan proses pelaksanaan anggaran agar proses
penyaluran APBN ke daerah termasuk di dalamnya DAK Fisik Dana Desa dan
BOS dapat dilaksanakan dengan optimal
4 Mengoptimalkan program-program untuk memberdayakan ekonomi mikro seperti
KUR dan UMi serta menciptakan program-program baru untuk menggerakkan
ekonomi rakyat yang bersifat kedaerahan atau dengan mempertimbangkan unsur
kearifan lokal di daerah
5 Meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan berbagai pihak yang terkait dengan
program PC-PEN agar kinerja Penanggulangan COVID-19 dan penyaluran PEN
lebih optimal tepat sasaran serta akuntabel sehingga manfaat PEN benar-benar
dirasakan oleh seluruh masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19
DAFTAR PUSTAKA
Buku Pedoman Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (2015) Jakarta Badan Pusat
Statistik
Chin W (1998) The Partial Least Squares Approach for Structural Equation Modeling
Modern Method for Business Research (pp 295-236) London Lawrence Erlbaum
Associates
Direktur Keuangan amp Manajemen Risiko (2020) Press Release Peresmian Stadion Papua
Bangkit Jakarta PT PP (Persero) Tbk
Ghozali I (2011) Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan Partial Least
Square (PLS) Universitas Diponegoro Semarang
Gubernur Papua Ringkasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Papua Tahun 2019-2023 Jayapura Pemerintah Provinsi Papua
Gujarati Damodar N (2004) Basic Econometrics Fourth edition Singapore McGraw-Hill Inc
Hendayana R 2003 Aplikasi Metode Location Qoutient (LQ) Dalam Penentuan Komoditas
Unggulan Nasional Jurnal Informatika Pertanian Volume 12 Balai Besar Pengkajian
dan Pengembangan Teknologi Pertanian Bogor
Judge G G Hill R C Griffiths W Lumlutkepohl H amp Lee T-C (1988) Introduction to the
Theory and Practice of Econometrics New York John Wiley and Sons
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (2019) Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) Provinsi Papua Tahun 2020 Jayapura Pemerintah Provinsi Papua
Kepala BI Provinsi Papua (2020) Laporan Perekonomian Provinsi Papua Jayapura Bank
Indonesia
Miller M(1991) Location Quotient Basic Tool for Economic Development Analysis Economic
Development Review
Permata Mega I Analisis PDRB KabupatenKota di Provinsi Jawa Tengah Jogjakarta
Universitas Islam Indonesia
Setiyawati Anis (2007) Analisis Pengaruh PAD DAU DAK dan Nelanja Pembangunan
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kemiskinan dan Pengangguran Pendekatan
Analisis Jalur Madura Universitas Trunojoyo
Todaro Michael P Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga Diterjemahkan oleh Haris A
Munandar Jakarta Penerbit Erlangga 1995
Vinzi V Chin W Henseler J amp Wang H (2010) Handbook of Partial Least Square
Concept Method and Application Springler-Verlag Berlin Heidelberg
Wijanto S H (2009) SEM Konsep dan Prosedur Dipetik September 25 2016 dari
httpslideplayerinfoslide3786688
httpsbigoid
httpsdjpkkemenkeugoid
httpseppidpugoid
httpsfiskalkemenkeugoid
httpskompascom
httpskontancoid
httpspapuabpsgoid
httpssikpkemenkeugoid
httpssikddjpkkemenkeugoid
httpssikpumiid
httpssuarapapuacom
Lampiran Data Fix Effect Model
No Pemda Tahun PDRB Otsus DAK Belanja Modal amp Barang dan JasaDAU IPM 2015 2016 2017 2018 20191 Kab Asmat 2014 148359 10569 9091 70802 82212 4591 0 0 0 0 02 Kab Asmat 2015 163875 11876 11114 70929 86968 4662 1 0 0 0 03 Kab Asmat 2016 183221 11992 25347 91025 89944 4731 0 1 0 0 04 Kab Asmat 2017 203465 10569 13458 94645 89803 4849 0 0 1 0 05 Kab Asmat 2018 225884 10569 11224 83308 89526 4937 0 0 0 1 06 Kab Asmat 2019 246965 30890 11588 82125 91323 5037 0 0 0 0 17 Kab Biak-Numfor 2014 393632 10010 6569 35456 52510 7032 0 0 0 0 08 Kab Biak-Numfor 2015 452612 10010 10187 48018 55003 7085 1 0 0 0 09 Kab Biak-Numfor 2016 505200 18961 24713 80759 59937 7113 0 1 0 0 0
10 Kab Biak-Numfor 2017 499188 10010 20276 33445 61211 7156 0 0 1 0 011 Kab Biak-Numfor 2018 518388 10010 16867 37362 59068 7196 0 0 0 1 012 Kab Biak-Numfor 2019 547600 3226 25393 40211 60860 7257 0 0 0 0 113 Kab Boven Digoel 2014 318638 10046 7865 72215 74000 5821 0 0 0 0 014 Kab Boven Digoel 2015 354640 13511 8737 70277 78319 5902 1 0 0 0 015 Kab Boven Digoel 2016 391808 17641 15192 72600 83879 5935 0 1 0 0 016 Kab Boven Digoel 2017 426463 10046 13546 70832 83714 6014 0 0 1 0 017 Kab Boven Digoel 2018 457264 10046 14871 77908 83048 6083 0 0 0 1 018 Kab Boven Digoel 2019 489163 19619 18741 86315 84840 6151 0 0 0 0 119 Kab Deiyai 2014 75772 10424 7978 38540 40560 4812 0 0 0 0 020 Kab Deiyai 2015 92096 11446 11087 52041 43657 4828 1 0 0 0 021 Kab Deiyai 2016 106306 10424 16197 51729 47151 4850 0 1 0 0 022 Kab Deiyai 2017 115536 10459 8277 44684 47212 4907 0 0 1 0 023 Kab Deiyai 2018 126740 16563 8067 31776 132320 4955 0 0 0 1 024 Kab Deiyai 2019 138850 15325 14661 43031 50235 5011 0 0 0 0 125 Kab Dogiyai 2014 78679 10914 8533 46233 46211 5225 0 0 0 0 026 Kab Dogiyai 2015 89526 11636 16088 50447 49802 5278 1 0 0 0 027 Kab Dogiyai 2016 100194 16260 21636 54007 49646 5332 0 1 0 0 028 Kab Dogiyai 2017 109879 10914 11830 46460 49236 5404 0 0 1 0 029 Kab Dogiyai 2018 120751 10914 14300 44086 49210 5444 0 0 0 1 030 Kab Dogiyai 2019 131048 17511 15591 47095 51734 5541 0 0 0 0 131 Kab Intan Jaya 2014 74792 11049 12855 65171 63614 4351 0 0 0 0 032 Kab Intan Jaya 2015 89208 11151 13230 68854 66076 4435 1 0 0 0 033 Kab Intan Jaya 2016 102072 11049 18270 80946 70624 4482 0 1 0 0 034 Kab Intan Jaya 2017 108664 11549 18238 67726 70087 4568 0 0 1 0 035 Kab Intan Jaya 2018 118379 36462 25581 81326 368962 4655 0 0 0 1 036 Kab Intan Jaya 2019 124880 6176 13011 61706 71710 4751 0 0 0 0 137 Kab Jayapura 2014 845028 10358 6550 30900 59720 6955 0 0 0 0 038 Kab Jayapura 2015 997683 18715 7073 48837 62102 7004 1 0 0 0 039 Kab Jayapura 2016 1151082 27619 21227 62975 69013 7050 0 1 0 0 040 Kab Jayapura 2017 1289135 10358 12096 57793 70706 7097 0 0 1 0 041 Kab Jayapura 2018 1452230 10358 15262 57925 68557 7125 0 0 0 1 042 Kab Jayapura 2019 1642907 19948 15694 66962 70574 7184 0 0 0 0 143 Kab Jayawijaya 2014 475559 11704 12382 39285 60858 5337 0 0 0 0 044 Kab Jayawijaya 2015 541622 21991 12850 54778 63805 5418 1 0 0 0 045 Kab Jayawijaya 2016 613063 31341 26362 67254 71598 5496 0 1 0 0 046 Kab Jayawijaya 2017 680280 11704 19614 76878 66916 5599 0 0 1 0 047 Kab Jayawijaya 2018 760407 12068 26864 72338 71402 5682 0 0 0 1 048 Kab Jayawijaya 2019 833972 33203 26068 60494 74874 5779 0 0 0 0 149 Kab Keerom 2014 188000 9490 10010 41773 50055 6273 0 0 0 0 050 Kab Keerom 2015 212005 11562 9339 40846 52260 6343 1 0 0 0 051 Kab Keerom 2016 233618 13025 17004 48615 55501 6410 0 1 0 0 052 Kab Keerom 2017 254085 9490 13433 42357 55525 6499 0 0 1 0 053 Kab Keerom 2018 270191 9490 17296 61950 54571 6575 0 0 0 1 054 Kab Keerom 2019 285506 2902 28489 47301 55666 6659 0 0 0 0 155 Kab Kepulauan Yapen 2014 266742 9466 7893 36231 46984 6489 0 0 0 0 056 Kab Kepulauan Yapen 2015 301289 16145 9399 39602 49012 6528 1 0 0 0 057 Kab Kepulauan Yapen 2016 334714 9466 28003 55201 52816 6555 0 1 0 0 058 Kab Kepulauan Yapen 2017 361091 9644 14452 40800 53619 6607 0 0 1 0 059 Kab Kepulauan Yapen 2018 390796 9466 16208 44578 54727 6700 0 0 0 1 060 Kab Kepulauan Yapen 2019 423955 4599 13283 38730 56738 6776 0 0 0 0 161 Kab Lanny Jaya 2014 108695 12673 15796 48196 59424 4328 0 0 0 0 062 Kab Lanny Jaya 2015 123504 16427 15476 59749 61461 4418 1 0 0 0 063 Kab Lanny Jaya 2016 138299 12673 30650 77737 63513 4516 0 1 0 0 064 Kab Lanny Jaya 2017 153044 12675 13983 57160 63141 4649 0 0 1 0 065 Kab Lanny Jaya 2018 167646 12711 22555 65366 63566 4734 0 0 0 1 066 Kab Lanny Jaya 2019 182756 6579 19667 56546 65597 48 0 0 0 0 167 Kab Mamberamo Raya 2014 87107 10060 8517 62978 65085 4788 0 0 0 0 068 Kab Mamberamo Raya 2015 103480 10496 9010 62565 67624 4829 1 0 0 0 069 Kab Mamberamo Raya 2016 118902 10160 26805 90173 72601 4900 0 1 0 0 070 Kab Mamberamo Raya 2017 133383 10060 8312 75231 72156 5025 0 0 1 0 071 Kab Mamberamo Raya 2018 148486 7545 5431 58284 72055 5124 0 0 0 1 072 Kab Mamberamo Raya 2019 166545 2658 10966 54367 67184 522 0 0 0 0 173 Kab Mamberamo Tengah 2014 71343 10777 12856 61176 55404 4319 0 0 0 0 074 Kab Mamberamo Tengah 2015 80561 10806 16687 65898 59820 4355 1 0 0 0 075 Kab Mamberamo Tengah 2016 89964 10777 30457 82626 63397 4415 0 1 0 0 076 Kab Mamberamo Tengah 2017 98883 10777 14235 66229 63237 4550 0 0 1 0 077 Kab Mamberamo Tengah 2018 108053 10777 13778 59239 63580 4641 0 0 0 1 078 Kab Mamberamo Tengah 2019 116359 9696 16343 75329 73500 4723 0 0 0 0 179 Kab Mappi 2014 168658 10409 9710 56747 72859 5574 0 0 0 0 080 Kab Mappi 2015 193639 10409 14256 60441 77086 5611 1 0 0 0 0
81 Kab Mappi 2016 217183 20849 21297 60632 78825 5654 0 1 0 0 082 Kab Mappi 2017 242870 12421 9779 54053 78528 5710 0 0 1 0 083 Kab Mappi 2018 267654 13369 16240 70333 78133 5772 0 0 0 1 084 Kab Mappi 2019 295367 6169 21104 79590 79777 583 0 0 0 0 185 Kab Merauke 2014 889861 10251 19381 108689 116147 6733 0 0 0 0 086 Kab Merauke 2015 1035515 20282 20796 101418 121575 6775 1 0 0 0 087 Kab Merauke 2016 1167752 22288 40260 118156 123299 6809 0 1 0 0 088 Kab Merauke 2017 1288060 10251 18590 113385 125742 6864 0 0 1 0 089 Kab Merauke 2018 1452852 10251 30299 116907 122013 6938 0 0 0 1 090 Kab Merauke 2019 1600925 26903 23690 108494 124665 6998 0 0 0 0 191 Kab Mimika 2014 5032802 10096 8139 100352 58250 7040 0 0 0 0 092 Kab Mimika 2015 5424833 14862 11592 136800 59983 7089 1 0 0 0 093 Kab Mimika 2016 6496301 18689 30631 174156 62120 7164 0 1 0 0 094 Kab Mimika 2017 7444527 10096 17338 145574 62322 7242 0 0 1 0 095 Kab Mimika 2018 8534388 8642 26268 162812 60988 7315 0 0 0 1 096 Kab Mimika 2019 5483176 16733 18830 176740 62683 7413 0 0 0 0 197 Kab Nabire 2014 670898 10099 8073 34462 64390 6625 0 0 0 0 098 Kab Nabire 2015 770705 16855 11355 39682 67560 6649 1 0 0 0 099 Kab Nabire 2016 861713 18652 27236 63240 70959 6664 0 1 0 0 0
100 Kab Nabire 2017 950718 11043 21938 51887 72371 6711 0 0 1 0 0101 Kab Nabire 2018 1038105 10099 26398 61806 70928 6770 0 0 0 1 0102 Kab Nabire 2019 1109938 16426 28924 58693 72815 6853 0 0 0 0 1103 Kab Nduga 2014 70278 10659 10985 47538 50637 2538 0 0 0 0 0104 Kab Nduga 2015 80801 16898 14730 67897 53620 2547 1 0 0 0 0105 Kab Nduga 2016 90849 25771 20957 73679 63890 2656 0 1 0 0 0106 Kab Nduga 2017 101910 10659 78590 63457 57861 2787 0 0 1 0 0107 Kab Nduga 2018 111846 10659 23401 73150 63295 2942 0 0 0 1 0108 Kab Nduga 2019 121631 27650 17713 72398 64565 3075 0 0 0 0 1109 Kab Paniai 2014 253272 11556 11121 33800 50884 5393 0 0 0 0 0110 Kab Paniai 2015 291758 14340 13010 51902 52827 5420 1 0 0 0 0111 Kab Paniai 2016 327941 26456 19124 58662 59547 5434 0 1 0 0 0112 Kab Paniai 2017 352398 11556 27107 64526 58634 5491 0 0 1 0 0113 Kab Paniai 2018 390688 12328 17533 48903 58604 5583 0 0 0 1 0114 Kab Paniai 2019 418283 26017 14523 42682 60268 5658 0 0 0 0 1115 Kab Pegunungan Bintang 2014 118129 11448 16129 70677 78445 3968 0 0 0 0 0116 Kab Pegunungan Bintang 2015 131049 11425 17158 72708 81863 4091 1 0 0 0 0117 Kab Pegunungan Bintang 2016 147016 11500 22021 74141 85589 4190 0 1 0 0 0118 Kab Pegunungan Bintang 2017 162016 11448 16186 84632 85254 4324 0 0 1 0 0119 Kab Pegunungan Bintang 2018 176480 15224 26041 78176 85106 4422 0 0 0 1 0120 Kab Pegunungan Bintang 2019 191554 31587 29735 54050 86814 4521 0 0 0 0 1121 Kab Puncak 2014 76633 12011 15390 89090 72031 3805 0 0 0 0 0122 Kab Puncak 2015 90198 14134 20384 122201 76495 3941 1 0 0 0 0123 Kab Puncak 2016 102952 25270 26119 109416 81153 3996 0 1 0 0 0124 Kab Puncak 2017 115019 12011 25765 66804 80569 4106 0 0 1 0 0125 Kab Puncak 2018 128628 30080 17813 49170 80559 4181 0 0 0 1 0126 Kab Puncak 2019 140062 29946 13096 48426 82560 427 0 0 0 0 1127 Kab Puncak Jaya 2014 90318 12856 13651 56428 63241 4432 0 0 0 0 0128 Kab Puncak Jaya 2015 102719 13187 19075 76496 65963 4487 1 0 0 0 0129 Kab Puncak Jaya 2016 112402 12856 25295 83609 75384 4549 0 1 0 0 0130 Kab Puncak Jaya 2017 120706 12856 6398 50842 75141 4657 0 0 1 0 0131 Kab Puncak Jaya 2018 130099 13063 13091 71704 74983 4739 0 0 0 1 0132 Kab Puncak Jaya 2019 140674 6462 12721 47393 78127 4833 0 0 0 0 1133 Kab Sarmi 2014 160148 9888 6879 63377 66700 6048 0 0 0 0 0134 Kab Sarmi 2015 184018 10463 9972 69318 69907 6099 1 0 0 0 0135 Kab Sarmi 2016 205831 9888 24739 85317 71693 6127 0 1 0 0 0136 Kab Sarmi 2017 229222 9888 13414 66596 71503 6231 0 0 1 0 0137 Kab Sarmi 2018 253443 8108 10636 62718 71173 6300 0 0 0 1 0138 Kab Sarmi 2019 281555 10382 13017 56450 72639 6345 0 0 0 0 1139 Kab Supiori 2014 70069 8651 9384 50418 40940 5970 0 0 0 0 0140 Kab Supiori 2015 76677 9205 8326 53091 42157 6009 1 0 0 0 0141 Kab Supiori 2016 83044 8651 17008 56197 45536 6059 0 1 0 0 0142 Kab Supiori 2017 89320 8651 10829 43117 45749 6123 0 0 1 0 0143 Kab Supiori 2018 94682 9011 7568 35644 45118 6184 0 0 0 1 0144 Kab Supiori 2019 100576 1302 12498 30166 46415 623 0 0 0 0 1145 Kab Tolikara 2014 101830 12114 15863 58372 66168 4616 0 0 0 0 0146 Kab Tolikara 2015 112847 32386 17774 73703 68746 4638 1 0 0 0 0147 Kab Tolikara 2016 123393 12114 33156 89144 74151 4711 0 1 0 0 0148 Kab Tolikara 2017 134682 17650 13633 64486 73596 4789 0 0 1 0 0149 Kab Tolikara 2018 146438 12114 23243 82070 73450 4885 0 0 0 1 0150 Kab Tolikara 2019 159430 23256 20765 74950 75142 4968 0 0 0 0 1151 Kab Waropen 2014 123868 10081 6033 37161 46778 6197 0 0 0 0 0152 Kab Waropen 2015 141794 10837 8247 41120 49647 6235 1 0 0 0 0153 Kab Waropen 2016 160147 12081 17536 49071 56538 6310 0 1 0 0 0154 Kab Waropen 2017 176270 10081 17199 58146 56383 6408 0 0 1 0 0155 Kab Waropen 2018 191637 3024 12254 1608 18751 6480 0 0 0 1 0156 Kab Waropen 2019 204760 4383 18103 33432 58257 6534 0 0 0 0 1157 Kab Yahukimo 2014 149906 11069 10588 45407 60692 4636 0 0 0 0 0158 Kab Yahukimo 2015 169963 24113 11934 61142 64972 4663 1 0 0 0 0159 Kab Yahukimo 2016 184508 42675 23295 69530 74736 4713 0 1 0 0 0160 Kab Yahukimo 2017 203722 11069 16397 66210 74645 4795 0 0 1 0 0161 Kab Yahukimo 2018 223288 16911 27933 55542 74828 4851 0 0 0 1 0162 Kab Yahukimo 2019 242024 47153 28346 62668 76367 4925 0 0 0 0 1163 Kab Yalimo 2014 69459 10634 13780 55453 56722 4421 0 0 0 0 0
164 Kab Yalimo 2015 80743 18075 14054 67146 59590 4432 1 0 0 0 0165 Kab Yalimo 2016 91564 28831 27912 76138 62632 4495 0 1 0 0 0166 Kab Yalimo 2017 100719 11134 15164 58644 62159 4619 0 0 1 0 0167 Kab Yalimo 2018 111561 28889 22481 78752 150036 4713 0 0 0 1 0168 Kab Yalimo 2019 122127 14596 23777 31850 63329 4808 0 0 0 0 1169 Kota Jayapura 2014 2055946 9556 5206 53434 62431 7786 0 0 0 0 0170 Kota Jayapura 2015 2312561 9556 7738 56911 64137 7805 1 0 0 0 0171 Kota Jayapura 2016 2602978 9556 25257 62189 64336 7856 0 1 0 0 0172 Kota Jayapura 2017 2811763 9961 9379 65788 68032 7923 0 0 1 0 0173 Kota Jayapura 2018 3041455 9939 12461 59094 63430 7958 0 0 0 1 0174 Kota Jayapura 2019 3260654 3187 14459 58405 65971 8016 0 0 0 0 1
Lampiran Data Survey
X11 X12 X13 X14 X21 X22 X23 X31 X32 X33 X34 X35 X41 X42 X43 X44 X45 X46 Y11 Y12 Y13 Y21 Y22 Y23
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 5 4 5
4 4 4 3 4 4 3 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 3 3 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5
5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 1 4 4 2 4 4 4 5
5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5
5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 2 5 2 3 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 3 5 3 3 5 5 4 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5
4 2 4 2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 2 4 2 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 2 4 4 4 4
5 4 4 2 4 2 3 4 4 3 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
4 3 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 5 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 4 4 4 4 4 5
4 4 4 3 4 3 2 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4
5 2 5 1 3 4 2 4 4 4 5 3 3 3 3 4 3 3 5 5 4 5 4 5
3 3 4 3 4 2 2 4 4 4 2 2 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 5
3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 5
5 5 5 3 4 4 4 5 5 5 5 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
4 4 4 5 2 3 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 3 4 2 2 2 4 4 4
4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3 2 4 4 4 4 5 4 3 5 4 3 5
5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5
5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5
4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 5 3 4 4 3 4 4 3 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4
5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 5 5
3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 1 2 2
4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4
5 3 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 3 5 1 1 3 3 5 5 3 5 5 3 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5
5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4
5 3 5 1 5 5 1 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 3 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 3 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5
5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5
5 3 4 1 4 5 4 1 4 1 5 4 1 1 2 2 1 1 5 5 5 5 3 5
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
Kompleks Papua Trade Center
Jalan Raya Kelapa Dua Entrop Jayapura
Telp 0967-533140 534140
Faks 0967-535963
Burhani ASKepala Kanwil DJPb Provinsi Papua
MEET TH
E LEADER
Luar biasa A
ktif Kreatif In
ovatif
TIM PENYUSUN
Copyright 2020Kanwil DJPb Provinsi Papua
Tahun 2020
Muhammad Ulil ARochmat BasukiReynaldi Wisnu WSulthan MS
Lusiane Noorlin NMaria Paulina WDedi suprianto sarbyanto b
PENANGGUNG JAWAB
burhani as
KETUA TIM
Rochmad Arif Tri S
PENULIS
KONTRIBUTOR DATA
EDITOR
Muhammad Ulil A
LAYOUT amp DESAIN
Reynaldi Wisnu W
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT TuhanYang Maha kuasa atas segala nikmat dan karunia-Nyasehingga Kantor Wilayah Direktorat Jenderal PerbendaharaanProvinsi Papua dapat menyusun dan menyelesaikan KajianFiskal Regional (KFR) Provinsi Papua Tahun 2020 dengan baikdan tepat waktu Kajian ini disusun dalam rangka pelaksanaantugas Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaanyang memiliki fungsi pembinaan koordinasi dan supervisiserta menjadi representasi Kementerian Keuangan di daerahsebagai pengelola fiskal
Jayapura Februari 2021Kepala Kantor Burhani AS
Kajian Fiskal Regional ini disusun untuk memberikaninformasi dan gambaran mengenai kondisi fiskal dan makroekonomi di Provinsi Papua meliputi perkembangan ekonomiregional perkembangan pelaksanaan anggaran pusat dandaerah dan beritaisu fiskal terkait kontribusi APBD Papuadalam penanganan pandemi Covid-19 Kajian ini diharapkandapat digunakan oleh para pemangku kepentingan dalamrangka pencapaian tujuan kebijakan fiskal dan makro ekonomi
Penyusunan Kajian Fiskal Regional ini dapat kami selesaikanberkat bantuan banyak pihak yang tidak dapat kami sebutkansatu persatu Untuk itu kami mengucapkan terima kasih ataspartisipasi dan dukungan dari semua pihak yang telahmembantu dalam penyusunan Kajian Fiskal Regional ProvinsiPapua Tahun 2020 ini
Kami menyadari bahwa dengan segala keterbatasanyang ada tentu Kajian Fiskal Regional ini masih jauh darisempurna Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saranyang membangun untuk peningkatan kualitas Kajian iniSemoga informasi yang tertuang dalam kajian ini dapatbermanfaat bagi para pemangku kepentingan
ii KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
21 INDIKATOR EKONOMI MAKRO FUNDAMENTAL 11 22 INDIKATOR KESEJAHTERAAN 19 23 EFEKTIVITAS KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI 24
31 APBN TINGKAT PROVINSI 33 32 PENDAPATAN PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL 34 33 BELANJA PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL 40 34 TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA 44 35 ANALISIS CASH FLOW APBN TINGKAT REGIONAL 51 36 PENGELOLAAN BLU PUSAT 53 37 PENGELOLAAN MANAJEMEN INVESTASI PUSAT 56
38 PERKEMBANGAN DAN ANALISIS BELANJA WAJIB 59
41 APBD TINGKAT PROVINSI (KONSOLIDASI PEMDA) 63 42 PENDAPATAN DAERAH 64 43 BELANJA DAERAH 69 44 PERKEMBANGAN BLU DAERAH 71 45 SURPLUSDEFISIT APBD 73 46 PEMBIAYAAN 75 47 ANALISIS KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 76
48 PERKEMBANGAN BELANJA WAJIB DAERAH 78
Daftar Isi
Kata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Grafik iv Daftar Tabel vi Daftar Gambar viii Ringkasan Eksekutif ix Dashboard xiv
BAB I SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
11 PENDAHULUAN 1 12 TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 2 13 TANTANGAN DAERAH 6
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
iii KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
51 LAPORAN REALISASI ANGGARAN KONSOLIDASIAN 81 52 PENDAPATAN KONSOLIDASIAN 82 53 BELANJA KONSOLIDASIAN 85 54 SURPLUSDEFISIT KONSOLIDASIAN 88
55 ANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN FISKAL AGREGAT 88
61 Analisis Locatio Quotient (LQ) 91 62 Sektor Unggulan Daerah 94 63 Sektor Potensial Daerah 97 64 Tantangan Fiskal Regional Dalam Mendorong Potensi Ekonomi Daerah 99
71 PEMANFAATAN REFOCUSING APBD UNTUK PC-PEN DI DAERAH 103 72 EFEKTIVITAS PEN DI PAPUA MENURUT PERSEPSI MASYARAKAT
PENERIMA MANFAAT 105
81 KESIMPULAN 117 82 REKOMENDASI 118
Daftar Isi
BAB V PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN
BAB VI KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI DAN TANTANGAN
FISKAL REGIONAL
BAB VII KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH (TEMATIK)
BAB VIII PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
iv KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Daftar Tabel
Tabel 11 Target Pembangunan Ekonomi Provinsi Papua Tahun 2020 4
Tabel 12 Sebaran Kasus COVID-19 di Papua sd Desember 2020 10
Tabel 21 Dampak COVID-19 terhadap Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin dan Tempat Tinggal
22
Tabel 22 Capaian Kebijakan Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Papua 2020
24
Tabel 31 APBN Provinsi Papua 34
Tabel 32 Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi 35
Tabel 33 Penyaluran Insentif Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)
37
Tabel 34 Pendapatan PNBP Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi 37
Tabel 35 Realisasi PNBP Fungsional Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi 38
Tabel 36 Penerimaan Hibah di Papua Tahun 2020 39
Tabel 37 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terbesar 40
Tabel 38 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terkecil 41
Tabel 39 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Fungsi 42
Tabel 310 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Jenis Belanja 43
Tabel 311 Perkembangan Pagu dan Realisasi TKDD 44
Tabel 312 Perkembangan Realisasi Dana Bagi Hasil 45
Tabel 313 Realisasi Penyaluran DAK Fisik Papua Per Pemda Tahun 2020 46
Tabel 314 Pagu dan Realisasi DAK Nonfisik Papua Tahun 2020 48
Tabel 315 Pagu dan Realisasi Penyaluran Dana Desa Per Pemda 48
Tabel 316 Pagu dan Realisasi Dana Otsus dan DID Tahun 2020 50
Tabel 317 Cash Flow Pemerintah Pusat di Provinsi Papua 52
Tabel 318 Profil dan Jenis Layanan BLU 53
Tabel 319 Perkembangan Pengelolaan Aset Satker BLU 54
Tabel 320 Perkembangan Pagu BLU dan Pagu RM 54
Tabel 321 Realisasi Penyaluran KUR Per Skema 57
Tabel 322 Penyaluran Kredit Program per KotaKabupaten di Provinsi Papua 58
Tabel 323 Kegiatan Prioritas Bidang Pendidikan Tahun 2020 60
Tabel 324 Pagu dan Realisasi Fungsi Kesehatan Per Bagian Anggaran 60
Tabel 325 Kegiatan Prioritas Bidang Kesehatan Tahun 2020 61
Tabel 326 Pagu dan Realisasi Kementerian PUPR dan Perhubungan 61
Tabel 327 Kegiatan Prioritas Bidang Infrastuktur Tahun 2020 62
Tabel 41 Profil APBD Provinsi Papua 64
Tabel 42 Jenis Pendapatan Daerah di Provinsi Papua 65
Tabel 43 Profil APBD Berdasarkan Klasifikasi Jenis Belanja 70
Tabel 44 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional 71
Tabel 45 Profil dan Jenis Layanan BLU Daerah di Provinsi Papua 72
v KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Daftar Tabel
Tabel 46 Perkembangan Pengelolaan Aset dan Pagu BLUD Provinsi Papua 72
Tabel 47 Analisis Kapasitas Fiskal Daerah 78
Tabel 48 Prosentase Alokasi Belanja Infrastruktur Daerah Papua 80
Tabel 51 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Papua Tahun 2020
82
Tabel 52 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional 84
Tabel 53 Rasio Pajak Perkapita 84
Tabel 54 Perkembangan Belanja Pemerintah Konsolidasian per Jiwa KabupatenKota Tahun 2017 dan 2018
87
Tabel 55 Analisis Realisasi Belanja terhadap Indikator Ekonomi Regional 87
Tabel 56 Rasio SurplusDefisit Konsolidasian terhadap PDRB 88
Tabel 57 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tahun 2020 89
Tabel 58 Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB 90
Tabel 61 Daftar PDRB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku Di Provinsi Papua Tiap Triwulan Tahun 2020
93
Tabel 62 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020
93
Tabel 63 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020
94
Tabel 71 Jumlah Sampel Masing-Masing Wilayah Kerja KPPN 105
Tabel 72 Variabel Laten dan Indikator Yang Digunakan 106
Tabel 73 Fornell-Larcker Criterion 113
Tabel 74 Hasil Pengujian Reliabilitas 114
Tabel 75 R-Square Variabel Laten Endogen 114
Tabel 76 Hasil Pengujian Hipotesis Model Struktural 115
vi KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Daftar Grafik
Grafik 11 Perbandingan Nilai Ekspor Provinsi Papua Menurut Negara Tujuan 7
Grafik 21 Pertumbuhan Ekonomi Papua 2010 - 2020 11
Grafik 22 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan Year-on-Year 12
Grafik 23 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan Quarter-to-Quarter 12
Grafik 24 Kontribusi (7 Besar) Lapangan Usaha Terhadap PDRB Papua Tahun 2020
14
Grafik 25 Laju Pertumbuhan PDRB Papua Menurut Pengeluaran Tahun 2020 14
Grafik 26 Pertumbuhan PDRB per Kapita Papua Periode 2010 - 2020 15
Grafik 27 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15
Grafik 28 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16
Grafik 29 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang 2020 17
Grafik 210 Nilai tukar Rupiah ndash USD Sepanjang 2020 18
Grafik 211 Pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia 2010 - 2020 19
Grafik 212 Tingkat Kemiskinan Papua Periode Maret 2012 ndash September 2020 20
Grafik 213 Rasio Gini Papua Periode Maret 2015 ndashSeptember 2020 21
Grafik 214 Tingkat Pengangguran Terbuka 22
Grafik 215 Nilai Tukar Petani 23
Grafik 216 Nilai Tukar Nelayan 23
Grafik 217 Residual Plot 28
Grafik 31 Penerimaan PPh Non Migas Tahun 2020 36
Grafik 32 Komponen Arus Kas Masuk 2020 51
Grafik 33 Komponen Arus Kas Keluar 2020 52
Grafik 34 Proporsi Pagu Satker BLU Pusat Tahun 2020 56
Grafik 35 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per tahun Periode 2017 sd 2020
58
Grafik 36 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per LKBB 59
Grafik 41 Komposisi Pendapatan Daerah 65
Grafik 42 Rasio PAD Pemda-Pemda di Provinsi Papua 66
Grafik 43 Ruang Fiskal APBD Agregat Papua 67
Grafik 44 Rasio Dana Transfer Pemda-Pemda di Provinsi Papua 68
Grafik 45 Alokasi Belanja Sektor Konsumtif dan Produktif 70
Grafik 46 Rasio SurplusDefisit terhadap Agregat Pendapatan 74
Grafik 47 Rasio SurplusDefisit terhadap Realisasi Dana Transfer 74
Grafik 48 Rasio SurplusDefisit terhadap PDRB 75
Grafik 49 Rasio SILPA terhadap Alokasi Belanja 76
Grafik 410 Analisis Horizontal PAD Tahun 2019 76
Grafik 411 Analisis Vertikal Kontribusi Belanja Modal Tahun 2020 77
Grafik 412 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020 79
vii KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Daftar Grafik
Grafik 413 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020 79
Grafik 51 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian 82
Grafik 52 Perbandingan Penerimaan Pemerintah Pusat dan Daerah terhadap Penerimaan Konsolidasian
83
Grafik 53 Analisis Perubahan Pendapatan Konsolidasian Tahun 2019 dan 2020
83
Grafik 54 Rasio Pajak terhadap PDRB 84
Grafik 55 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terhadap Belanja dan Transfer Konsolidasian
85
Grafik 56 Komposisi Belanja Konsolidasian Tahun 2019 dan Tahun 2020 86
Grafik 57 Rasio Belanja Operasi terhadap Total Belanja 86
Grafik 61 Potensi Pertambangan di Papua 95
Grafik 62 Pangsa PDRB Provinsi Papua Tahun 2020 97
Grafik 63 Perbandingan Rasio PAD antar Provinsi Tahun 2019 100
Grafik 64 Struktur Pendapatan Provinsi Papua 101
Grafik 71 Alokasi dan Realisasi Total Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Pemprov Papua
103
Grafik 72 Alokasi dan Realisasi Belanja Bidang Kesehatan Penanganan Covid-19 Pemprov Papua
104
Grafik 73 Alokasi dan Realisasi Belanja Jaring Pengaman Sosial Penanganan Covid-19 Pemprov Papua
104
Grafik 74 Alokasi dan Realisasi Belanja Penangganan Dampak Ekonomi Covid-19 Pemprov Papua
105
Grafik 75 Rasio Responden SetujuTidak Terhadap Sistem Pemberian Bantuan Saat Ini
111
viii KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Daftar Gambar
Gambar 11 Pembagian 5 Wilayah Adat Papua 5
Gambar 12 Komposisi Penduduk Papua Menurut Generasi 8
Gambar 21 Pertumbuhan Ekonomi Per Regional Tahun 2020 13
Gambar 22 Output Fix Effect Model dari Minitab 28
Gambar 23 Output ANOVA dari Minitab 29
Gambar 41 Hasil Perhitungan Korelasi Pearson 68
Gambar 71 Model Konseptual Penelitian 108
Gambar 72 Diagram Jalur Persamaan Struktural 112
Gambar 73 Diagram Jalur Persamaan Struktural Tahap 2 113
Gambar 74 Cartesius Diagram Importance-Performance 116
ix
RINGKASAN EKSEKUTIF
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
rah pengembangan kewilayahan Papua tahun 2020 terintegrasi dengan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS) khususnya dalam penetapan fungsi ruang dan lokasi pengembangan wilayah
Integrasi ini diperlukan untuk mewujudkan perkembangan wilayah yang seimbang serta
sesuai dengan kondisi daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup Dalam hal ini
kebijakan umum pembangunan berkelanjutan ldquoGreen Growth berbasis wilayah adatrdquo
diperlukan sebagai bagian dari fokus pembangunan daerah Papua khususnya dalam
penguatan pusat-pusat pertumbuhan akselerasi pembangunan wilayah tertinggal serta
mewujudkan keterkaitan antar sektor ekonomi secara berkeadilan dan berkelanjutan
Sejak akhir triwulan pertama tahun 2020 hingga sampai saat ini hampir seluruh
negara di dunia termasuk Indonesia telah terjangkit penyebaran pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) Pandemi COVID-19 telah menimbulkan disrupsi pada
kehidupan manusia menyebabkan terhambatnya aktivitas ekonomi di seluruh negara
dan berakibat munculnya ancaman resesi di dunia Dampak yang dirasakan Indonesia
juga cukup besar dengan terputusnya mata rantai pasokan barang dan jasa
terganggunya mobilitas masyarakat dan terhambatnya kegiatan ekonomi khususnya
pada sektor industri dan pariwisata yang berdampak pada meningkatnya angka-angka
pengangguran dan kemiskinan serta pada akhirnya menimbulkan kontraksi pada
pertumbuhan ekonomi nasional
Adapun Prioritas pembangunan dalam RKPD Perubahan Provinsi Papua tahun
2020 dilakukan dengan memperhatikan kondisi dan perubahan kebijakan dari Pusat
terkait pananggulangan wabah pandemi COVID-19 yaitu dirumuskan dalam rangka
pemulihan kehidupan masyarakat melalui (1) Stabilisasi melalui upaya pencegahan
dan menjaga keberlangsungan aktifitas masyarakat akibat wabah akibat COVID-19 (2)
Penanganan dan penanggulangan kebutuhan pokok masyarakat akibat wabah COVID-
19 (3) Pemulihan dan rehabilitasi kehidupan masyarakat paskah wabah COVID-19 dan
A
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
RINGKASAN EKSEKUTIF
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
x
RINGKASAN EKSEKUTIF
(4) Penyesuaian kembali Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2020 termasuk tetap
melanjutkan upaya pelaksanaan PON XX di Papua
Pada tahun 2020 meskipun pertumbuhan ekonomi nasional mengalami
kontraksi Provinsi Papua mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 232 persen
Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh pertumbuhan lapangan usaha Pertambangan
dan Penggalian sebesar 1662 persen pada sisi produksi Sedangkan dari sisi
pengeluaran Komponen Ekspor Barang dan Jasa tumbuh sebesar 5118 persen
Namun jika dihitung tanpa memasukkan sektor Pertambangan dan Penggalian
pertumbuhan ekonomi Papua mengalami kontraksi sebesar -315 persen Hal tersebut
mengindikasikan bahwa perekonomian Papua masih mengalami ketergantungan pada
satu sektor tersebut
Sampai dengan triwulan IV-2020 perekonomian papua mengalami pertumbuhan
mencapai 692 persen (y-o-y) Lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian yang
tumbuh 4431 persen yang didorong oleh meningkatnya produksi bijih logam pada
triwulan IV-2020 adalah pemicunya Selain kategori Pertambangan dan Penggalian
beberapa kategori lapangan usaha juga tumbuh positif diantaranya Jasa Keuangan
sebesar 655 persen Jasa Kesehatan dan Bantuan Sosial sebesar 182 persen kategori
Informasi dan Komunikasi 127 persen dan kategori Pengadaan Air Pengelolaan
Sampah Limbah dan Daur Ulang sebesar 100 persen
Pembangunan sumber daya manusia di Papua bisa dikatakan konsisten
mengalami peningkatan selama periode 2010 sampai dengan 2020 Akan tetapi Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) Papua tahun 2020 mengalami penurunan dibandingkann
tahun sebelumnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat dari 5445 pada
tahu 2010 menjadi 6084 pada tahun 2019 kemudian menjadi 6044 pada taahun 2020
menurun beberapa poin pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2019 Namun nilai IPM
Papua masih diatas 60 yang berarti IPM papua berada pada kategori sedang
Pengukuran IPM oleh BPS menggunakan standar UNDP (United Nation for
Development Program) dimana nilai IPM dibawah 60 dianggap rendah 60 sampai
dengan 70 dikategorikan sedang dan 71 sampai dengan 80 dikategorikan tinggi
Dari beberapa target yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Papua hanya
terdapat 1 indikator saja yang tercapai pada tahun 2020 yaitu PDRB per Kapita
Banyaknya target pembangunan yang tidak bisa dicapai pada tahun 2020 disebabkan
oleh pandemi COVID-19 yang memaksa pemerintah untuk melakukan refocusing
anggaran untuk menaggulanggi dampak pandemi di segala sektor Selain itu dampak
xi
RINGKASAN EKSEKUTIF
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
ekonomi dan sosial yang langsung dirasakan oleh masyarakat juga merupakan faktor
pendorong tidak tercapainya target pembangunan
Dalam pelaksanaan APBN realisasi pendapatan Negara di Papua tahun 2020
justru mengalami kenaikan yang cukup signifikan Realisasi pendapatan negara pada
tahun tersebut mencapai Rp958 triliun atau 1137 persen dari target sebesar Rp842
triliun Realisasi tersebut naik 64 persen dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang
mencapai Rp900 triliun Naiknya pendapatan Negara merupakan imbas adanya revisi
target penerimaan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak maupun Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai
Dari sisi belanja Pemerintah Pusat telah mengalokasikan belanja Negara
kepada Provinsi Papua tahun 2020 mencapai Rp5703 triliun yang terdiri dari Belanja
Pemerintah Pusat sebesar Rp1394 Triliun dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa
(TKDD) sebesar Rp4309 Triliun Alokasi tersebut mengalami penurunan sebesar 140
persen dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah Rp6633 Triliun Secara
kumulatif realisasi belanja Negara tahun 2020 mencapai Rp5581 triliun atau 979
persen dari alokasi pagu Persentase realisasi tersebut meningkat jika dibandingkan
tahun sebelumnya yang mencapai 946 persen Naiknya persentase belanja negara
secara keseluruhan merupakan akibat adanya revisi pagu dan refocusing anggaran
sehingga secara jumlah alokasi pagu relatif lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya
Sebagai respon terhadap pandemi pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak
dan Direktorat Jenderal Bea Cukai memberikan insentif fiskal yang bertujuan untuk
menjaga keberlangsungan dunia usaha yang terdampak pandemi COVID-19 Untuk
Provinsi Papuasampai dengan akhir tahun 2020 tercatat hanya Direktorat Jenderal
Pajak yang memberikan insentif fiskal khususnya di bidang perpajakan Permohonan
insentif terbanyak diajukan untuk jenis insentif PPh Final UMKM dari 804 permohonan
semuanya disetujui sedangkan Pembebasan PPh 22 Impor menjadi jenis insentif
dengan jumlah permohonan paling sedikit dengan jumlah 17 permohonan ( 12 disetujui
5 ditolak) Pemberian insentif perpajakan ini bertujuan untuk memberikan keringanan
pajak kepada wajib pajak yang usahanya terdampak pandemi Covid-19 namun dalam
pelaksanaannya terdapat beberapa tantangan diantaranya masih kurangnya kemauan
wajib pajak untuk memanfaatkan insentif dikarenakan wajib pajak masih menghindari
kewajiban melaporkan SPT tahunannya
Dalam pelaksanaan APBD tahun 2020 target pendapatan pada APBD Provinsi
Papua tercatat sebesar Rp5448 triliun turun 093 persen jika dibandingkan tahun
sebelumnya sebesar Rp5498 triliun Namun demikian target Pendapatan Asli Daerah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
xii
RINGKASAN EKSEKUTIF
(PAD) mengalami kenaikan yang cukup signifikan Hal tersebut menunjukkan adanya
komitmen Provinsi Papua untuk meningkatkan kemandirian daerah dengan upaya untuk
menaikkan PAD Dari sisi realisasi APBD Provinsi Papua tahun 2020 mengalami
penurunan yang cukup tajam pada pendapatan daerah sebesar 1845 persen
dibandingkan tahun sebelumnya dari Rp5320 triliun menjadi Rp4338 triliun Demikian
juga dengan belanja daerah mengalami penurunan realisasi sebesar 1484 persen dari
Rp4947 triliun di tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp4213 triliun
Dalam pelaksanaan anggaran konsolidasian (APBN dan APBD) terjadi
penurunan realisasi pendapatan sebesar 472 persen Tercatat pendapatan
konsolidasian pada tahun 2020 terealisasi sebesar Rp1136 triliun sementara realisasi
pada tahun 2019 sebesar Rp1234 triliun Penurunan tersebut terjadi pada seluruh
komponen pendapatan antara lain pendapatan perpajakan Pendapatan Bukan Pajak
pendapatan hibah dan pendapatan transfer Sementara itu di sisi belanja terjadi
penurunan realisasi sebesar 863 persen dibandingkan tahun sebelumnya Pada tahun
2020 belanja konsolidasian terealisasi sebesar Rp5717 triliun sedangkan pada tahun
2019 terealisasi sebesar Rp6257 triliun Penurunan tersebut terjadi pada komponen
belanja pemerintah Jika dikaitkan dengan kondisi perekonomian Provinsi Papua pada
tahun 2020 yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 692 persen (y-o-y) dengan
sektor pertambangan dan terkontraksi sebesar minus 683 persen (y-o-y) tanpa
pertambangan kontribusi pemerintah dari investasi dirasa lebih dibutuhkan untuk dapat
segera meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang Di tahun 2020
ini kontribusi belanja pemerintah turun tajam karena turunnya realisasi belanja
pemerintah terutama APBD sebagai efek dari berbagai kebijakan yang diambil
pemerintah dalam rangka penanggulangan COVID-19 Kedepan peningkatan alokasi
belanja modal baik di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah diharapkan mampu
meningkatkan kontribusi pemerintah terhadap Produk Domestik Regional Bruto Provinsi
Papua Namun demikian alokasi belanja pemerintah tersebut harus diikuti dengan
eksekusi belanja yang baik sehingga anggaran pemerintah akan memberikan kontribusi
maksimal bagi perekonomian Papua
Selama pandemi COVID-19 terjadi pemerintah daerah di Papua telah
mengambil berbagai kebijakan antara lain pembatasan akses transportasi baik darat
laut dan udara pembatasan aktivitas sosial masyarakat dengan pemberlakuan jam
malam untuk membatasi aktivitas masyarakat diluar rumah serta kebijakan pemerintah
daerah terkait penanganan dampak COVID-19 dari aspek kesehatan maupun aspek
ekonomi Adanya pandemi COVID-19 telah menimbulkan dampak yang cukup kompleks
xiii
RINGKASAN EKSEKUTIF
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
bagi sendi-sendi kehidupan masyarakat sehingga menjadikan kondisi tersebut suatu
tantangan yang harus dihadapi baik oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah
Tantangan sebagai akibat adanya COVID-19 di Provinsi Papua yaitu (1) Penyebaran
COVID-19 mendorong pemerintah Provinsi Papua untuk menerapkan kebijakan
pembatasan aktivitas masyarakat yang disebut sebagai Pembatasan Sosial yang
Diperluas dan Diperketat (PSDD) sebagai upaya pencegahan penyebaran Kebijakan ini
berlangsung sepanjang triwulan II dan triwulan III 2020 dan memberikan dampak
terhadap kinerja perekonomian Papua nontambang sehingga tidak dapat tumbuh sesuai
kapasitasnya (2) Pemulihan perekonomian Papua dari Lapangan Usaha tranportasi dan
pergudangan terhambat oleh penurunan pergerakan masyarakat yang sejalan dengan
upaya pemerintah untuk menekan laju penyebaran COVID-19 Berkurangnya frekuensi
perjalanan dinas pemerintah dan swasta memberikan dampak negatif terhadap kinerja
transportasi dan pergudangan dan (3) Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam
menerapkan social distancing dan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat
sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19
Dari hasil analisis terhadap program PC-PEN diketahui bahwa efektivitas
program PEN bermanfaat di masyarakat baik dari sisi Manfaat Ketajaman Sasaran
Mekanisme Penyaluran Peran Penyalur Efektivitas dan Ketahanan KPM Namun ada
hal unik yang didapat dari hasil analisis bahwa sebagian responden masih mempunyai
persepsi terdapat beberapa penyalahgunaan bantuan PEN sehingga hal tersebut perlu
menjadi perhatian pada level teknis pelaksanaan program PEN agar tidak menimbulkan
persepsi yang kurang baik di mata masyarakat
Untuk meningkatkan perekonomian di Papua pemerintah daerah perlu menggali
potensi alamsumber-sumber yang dapat memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan
PDRB Papua sehingga mengurangi ketergantungan pada sektor penggalian dan
pertambangan yang selama ini menjadi andalan Dengan demikian apabila terjadi
kontraksi dalam sektor penggalian dan pertambangan maka diharapkan ekonomi Papua
tetap stabil (tidak mengalami kontraksi yang dalam) Disamping itu Kebijakan alokasi
anggaran oleh pemerintah pusat baik itu anggaran belanja KL maupun TKDD harus
disempurnakan untuk memastikan bahwa tidak hanya alokasi anggaran ke daerah yang
tepat namun eksekusi atas anggaran tersebut juga harus optimal
80 75
BELANJA KESEHATAN405
JARING PENGAMAN SOSIAL364
PENANGANAN DAMPAK EKONOMI231
Tahun 2020Dashboard KFR Papua
Pertumbuhan Ekonomi (c to c) 232
Pertumbuhan Ekonomi (y o y) 692
PDRB per Kapita DPP 5790 juta
PDRB per Kapita TPP 4153 juta
Inflasi Papua Desember 079
IPM Papua 2020 6044
Presentase Penduduk Miskin 2680
Nilai Tukar Petani 10278
Nilai Tukar Nelayan 11269
Rasio Gini 041Tingkat Pengangguran Terbuka 428
PDRB = -38945 + 147 Otsus - 099 DAK + 349 Belanja- 102 DAU + 538 IPM + 3278 2015 - 6685 2016
- 1701 2017 -34 2018 - 1836 2019
Pendapatan apbn
Belanja apbn
PAGU Pendapatan APBN 2020 sebesar 842 t
PAGU BELANJA APBN 2020sebesar 5703 t
rEALISASI BELANJA APBN 2020sebesar 5581 t
rEALISASI Pendapatan APBN 2020sebesar 958 t
Pendapatan apbD BELANJA apbD
PEMULIHAN EKONOMI DI DAERAH
PAGU Pendapatan APBD 5448 T
rEALISASI Pendapatan APBD 4338 T
PAGU BELANJA APBD 5606 t
rEALISASI BELANJA APBd 4213 t
114
98
8713 m
7841 m
4985 m
total realisasi pen-apbd provinsi papua sebesar21539 m yang terbagi ke 3 sektor
80 75
BELANJA KESEHATAN405
JARING PENGAMAN SOSIAL364
PENANGANAN DAMPAK EKONOMI231
Tahun 2020Dashboard KFR Papua
Pertumbuhan Ekonomi (c to c) 232
Pertumbuhan Ekonomi (y o y) 692
PDRB per Kapita DPP 5790 juta
PDRB per Kapita TPP 4153 juta
Inflasi Papua Desember 079
IPM Papua 2020 6044
Presentase Penduduk Miskin 2680
Nilai Tukar Petani 10278
Nilai Tukar Nelayan 11269
Rasio Gini 041Tingkat Pengangguran Terbuka 428
PDRB = -38945 + 147 Otsus - 099 DAK + 349 Belanja- 102 DAU + 538 IPM + 3278 2015 - 6685 2016
- 1701 2017 -34 2018 - 1836 2019
Pendapatan apbn
Belanja apbn
PAGU Pendapatan APBN 2020 sebesar 842 t
PAGU BELANJA APBN 2020sebesar 5703 t
rEALISASI BELANJA APBN 2020sebesar 5581 t
rEALISASI Pendapatan APBN 2020sebesar 958 t
Pendapatan apbD BELANJA apbD
PEMULIHAN EKONOMI DI DAERAH
PAGU Pendapatan APBD 5448 T
rEALISASI Pendapatan APBD 4338 T
PAGU BELANJA APBD 5606 t
rEALISASI BELANJA APBd 4213 t
114
98
8713 m
7841 m
4985 m
total realisasi pen-apbd provinsi papua sebesar21539 m yang terbagi ke 3 sektor
BAB ISasaran Pembangunan dan
Tantangan Daerah
Sumber Foto semaraknews
Tantangan kita bagaimana menyikapi PEN yangtepat dan di eksekusi dengan cepat agar ekonomikita tidak turun lebih dalam lagi dan reboundperlahan Karenanya skema harus dirancangdengan baik
Presiden Joko Widodo
(dalam Rapat Terbatas penetapan program pemulihanekonomi nasional dan perubahan postur APBN 2020)
1
Suku Dani Lembah Baliem Papua Photo Credit Jimmy Nelson
11 PENDAHULUAN
rovinsi Papua pada mulanya disebut Provinsi Irian Barat yang dibentuk
berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan
Provinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten-Kabupaten Otonom di Provinsi Irian
Barat Namanya kemudian diganti menjadi Irian Jaya oleh Presiden RI ke-2 Soeharto
pada saat meresmikan tambang emas dan tembaga Freeport Selanjutnya nama Irian
Jaya digunakan secara resmi sampai terbitnya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001
tentang Otonomi Khusus Papua yang mengamanatkan nama provinsi ini untuk diganti
menjadi Provinsi Papua
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi
Papua memberikan pengakuan dan kewenangan khusus bagi Provinsi Papua untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat Papua dalam pemerintahan dan
pembangunan sesuai dengan adat istiadat dan potensi yang dimiliki sehingga
penyelesaian permasalahan pembangunan diharapkan dapat ditanggulangi secara lebih
kontekstual untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Papua Hingga Tahun 2020
pemerintahan era otonomi khusus telah berjalan 18 tahun sejak efektifnya pelaksanaan
pemerintah di era otonomi khusus tahun 2002 dan telah banyak memberikan warna dan
perubahan di berbagai sendi kehidupan masyarakat
P
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB I
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
2
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
Dari sisi fiskal pemerintah pusat telah memberikan perhatian yang besar bagi
Provinsi Papua Kebijakan tersebut diwujudkan dalam pengalokasian anggaran yang
cukup besar bagi Provinsi Papua baik yang dituangkan dalam APBN maupun yang
dituangkan dalam APBD melalui transfer ke daerah Melalui dana transfer tersebut
pemerintah pusat juga telah mengalokasikan Dana Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua
dan menggelontorkan dana tambahan infrastruktur untuk percepatan pembangunan
infrastruktur di Provinsi Papua
Terlepas dari hal tersebut tantangan daerah baik dari sisi ekonomi sosial-
kependudukan serta tantangan geografis dan wilayah perlu mendapatkan perhatian
yang lebih oleh Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat Dengan kondisi Papua
yang ada ditambah dengan adanya pandemi COVID-19 di tahun 2020 perlu strategi
yang sedikit berbeda agar kebijakan fiskal yang telah diambil Pemerintah di Provinsi
Papua dapat dilaksanakan secara efektif dalam rangka mencapai sasaran-sasaran
pembangunan yang telah ditetapkan
12 TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
121 Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Pelaksanaan pembangunan di Papua sesuai yang tertuang
dalam RPJMD Provinsi Papua 2019-2023 dilakukan dengan
meningkatkan kemandirian kemitraan dan keterlibatan
Orang Asli Papua dalam segala bidang pembangunan yang
berorientasi pada kemandirian dan kemapanan lokal berbasis
keberlanjutan ketahanan pangan kemampuan daya saing
yang didukung perlindungan perempuan dan anak serta
menekankan pada kesetaraan gender dan terwujudnya
lembaga jaminan sosial Arah pembangunan jangka
menengah Papua 2019-2023 memiliki tema ldquoMemantapkan
Pembangunan yang didukung SDM Berkualitas dan Kemapanan di Bidang Ekonomi
Sosial Budaya Politik dan Lingkunganrdquo
Berdasarkan tema pembangunan dan mencermati tantangan pembangunan
masa depan Visi Provinsi Papua tahun 2019-2023 adalah ldquoPapua Bangkit Mandiri dan
Sejahtera Yang Berkeadilanrdquo Untuk mewujudkan visi tersebut dirumuskan misi-misi
pembangunan sebagai berikut (1) Memantapkan kualitas dan daya saing SDM (2)
Memantapkan rasa aman tentram dan damai serta kehidupan demokrasi memperkuat
bingkai NKRI (3) Penguatan tata kelola pemerintahan (4) Penguatan dan percepatan
perekonomian daerah berbasis potensi unggulan lokal dan pengembangan wilayah
Arah pembangunan
jangka menengah
Papua 2019-2023
memiliki tema
ldquoMemantapkan
Pembangunan yang
didukung SDM
Berkualitas dan
Kemapanan di Bidang
Ekonomi Sosial
Budaya Politik dan
Lingkunganrdquo
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
3
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
berbasis kultural secara berkelanjutan dan (5) Percepatan pembangunan daerah
tertinggal terdepan terluar dan tertentu
Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan dijabarkan tujuan pembangunan
yang menunjukkan suatu kondisi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu
5 (lima) tahun Selanjutnya sasaran dapat dirumusankan dari kondisi yang
menggambarkan tercapainya tujuan berupa hasil pembangunan daerah dan perangkat
daerah yang diperoleh dari pencapaian outcome dan impact dari program yang
dilaksanakan perangkat daerah Tujuan dan sasaran pembangunan Provinsi Papua
sesuai dengan RPJMD tahun 2019-2023 adalah sebagai berikut (a) Meningkatkan
Kualitas SDM yang berdaya saing (b) Meningkatkan keamanan ketentraman dan
ketertiban yang berbasis kohesivitas sosial dan harmonisasi keberagaman potensi
kehidupan masyarakat Papua (c) Meningkatkan Tata Kelola Kepemerintahan yang
bersih efektif demokratis dan terpercaya dalam penyelenggaraan pemerintahan
daerah (d) Pertumbuhan ekonomi yang inklusif berkeadilan dan berkelanjutan (e)
Mewujudkan percepatan pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur daerah guna
menopang pengembangan wilayah serta akses pada layanan dasar dan pasar dan (f)
Meningkatkan pemerataan pembangunan
122 Berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
Tujuan sasaran dan prioritas pembangunan daerah di Papua tidak akan
terlepas dari arah dan kebijakan pembangunan nasional oleh karenanya tema
pembangunan nasional di tahun 2020 juga menjadi rujukan dalam perumusan tema
pembangunan Provinsi Papua tahun 2020 Adapun tema pembangunan yang tertuang
dalam RKPD tahun 2020 adalah ldquoPeningkatan Kualitas Hidup Yang Berkeadilan Dan
Berkelanjutanrdquo Unsur utama dalam tema pembangunan yang tertuang dalam RKPD
tahun 2020 yaitu (1) Peningkatan kualitas SDM dan pemenuhan kebutuhan dasar (2)
Pemantapan rasa aman tentram dan kedewasaaan berdemokrasi (3) Pemantapan
tata kelola pemerintahan (4) Pemberdayaan ekonomi masyarakat dan peningkatan
investasi dan (5) Pemantapan infrastruktur dasar serta percepatan pembagunan daerah
tertinggal terluar terdepan dan tertentu
Pada tahun 2020 penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah dilaksanakan
dengan pendekatan tematik holistik integratif dan spasial serta kebijakan anggaran
belanja berdasarkan money follows program dengan cara memastikan hanya program
yang benar-benar bermanfaat yang dialokasikan dan bukan sekedar karena tugas fungsi
perangkat daerah yang bersangkutan Hal ini mengisyaratkan bahwa pencapaian
prioritas pembangunan daerah memerlukan adanya koordinasi dari seluruh pemangku
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
4
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
kepentingan melalui pengintegrasian prioritas daerahprogram prioritaskegiatan
prioritas yang dilaksanakan dengan berbasis kewilayahan Disamping itu penguatan
penganggaran akan diberikan lebih kepada usulan pembangunan yang memiliki
keterhubungan dengan prioritas dalam upaya pencapaian target pembangunan
Tabel 11 Target Pembangunan Ekonomi Provinsi Papua Tahun 2020
No Indikator Kinerja Satuan Nilai
1 Pertumbuhan PDRB 643 ndash 758
2 Laju Inflasi 250 ndash 400
3 PDRB per Kapita juta Rp 2995 ndash 3027
4 Gini Rasio Indeks 034 ndash 039
5 Rasio Penduduk yang Bekerja 93 ndash 96
6 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 7510 ndash 7725
7 Tingkat Pengangguran Terbuka 227 ndash 360
Sumber RKPD Provinsi Papua (2020)
Sejak tahun 2013 Pemerintah Provinsi Papua telah menetapkan lima Kawasan
Pengembangan Ekonomi (KPE) berbasis wilayah adat di Papua dengan
mengembangkan infrastruktur yang mendukung pembangunan ekonomi sektoral dan
spasial Lima KPE berbasis wilayah adat yang dimaksud adalah (1) Wilayah adat Saireri
yang terdiri atas kabupaten-kabupaten yang terletak di wilayah Kepulauan Teluk
Cenderawasih yaitu Kabupaten Biak Numfor Supiori Kepulauan Yapen dan Waropen
(2) Wilayah adat Mamta yang terbagi atas kabupaten yang berada disepanjang sungai
mamberamo hingga lautan pasifik yaitu Kota Jayapura Kabupaten Jayapura Keerom
dan Mamberamo Raya (3) Wilayah adat Me Pago yang terletak di wilayah Pegunungan
Tengah sisi barat terdiri atas Kabupaten Mimika Nabire Paniai Intan Jaya Dogiyai dan
Deyiai (4) Wilayah adat La Pago yang terletak di kawasan Pegunungan Tengah sisi
timur terdiri atas Kabupaten Jayawijaya Puncak Jaya Puncak Nduga Yahukimo
Yalimo Tolikara Mamberamo Tengah Lanny Jaya dan Pegunungan Bintang dan (5)
Wilayah adat Anim Ha yang berada di wilayah selatan Papua yaitu Kabupaten Merauke
Asmat Mappi dan Boven Digoel
Dalam rangka mewujudkan Papua Bangkit Mandiri dan Sejahtera Berkeadilan
maka pelaksanaan pembangunan akan dilakukan secara simultan dengan tahapan-
tahapan yang jelas dan sistematis memperhatikan kebutuhan masyarakat dan
kebutuhan pembangunan wilayah memperhatikan dan menghormati nilai-nilai serta
hak-hak adat masyarakat asli Papua
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
5
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
Gambar 11 Pembagian 5 Wilayah Adat Papua
Sumber daenggassingcom 2020
Arah pengembangan kewilayahan Papua terintegrasi dengan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi (RTRWP) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) khususnya dalam
penetapan fungsi ruang dan lokasi pengembangan wilayah Integrasi ini diperlukan
untuk mewujudkan perkembangan wilayah yang seimbang serta sesuai dengan kondisi
daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup Dalam hal ini kebijakan umum
pembangunan berkelanjutan ldquoGreen Growth berbasis wilayah adatrdquo diperlukan sebagai
bagian dari fokus pembangunan daerah Papua khususnya dalam penguatan pusat-
pusat pertumbuhan akselerasi pembangunan wilayah tertinggal serta mewujudkan
keterkaitan antar sektor ekonomi secara berkeadilan dan berkelanjutan
Sejak akhir triwulan pertama tahun 2020 hingga sampai saat ini hampir seluruh
negara di dunia termasuk Indonesia telah terjangkit penyebaran pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) Pandemi COVID-19 telah menimbulkan disrupsi pada
kehidupan manusia menyebabkan terhambatnya aktivitas ekonomi di seluruh negara
dan berakibat munculnya ancaman resesi di dunia Dampak yang dirasakan Indonesia
juga cukup besar dengan terputusnya mata rantai pasokan barang dan jasa
terganggunya mobilitas masyarakat dan terhambatnya kegiatan ekonomi khususnya
pada sektor industri dan pariwisata yang berdampak pada meningkatnya angka-angka
pengangguran dan kemiskinan serta pada akhirnya menimbulkan kontraksi pada
pertumbuhan ekonomi nasional Keadaan ini tentu harus dikendalikan maka menjadi
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
6
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
keharusan bagi Pemerintah Provinsi Papua melakukan perubahan RKPD yang
difokuskan pada pemulihan kehidupan masyarakat dan roda perekonomian untuk dapat
kembali berjalan lancar Dengan memperhatikan hasil evaluasi tersebut dan kondisi
Indonesia pada tahun 2020 maka tema Perubahan RKPD Provinsi Papua Tahun 2020
adalah ldquoMenjamin Keberlangsungan Kehidupan Melalui Peningkatan Kesehatan Dan
Pemenuhan Kebutuhan Pokok Masyarakat Secara Berkelanjutanrdquo
Adapun Prioritas pembangunan dalam RKPD Perubahan Provinsi Papua tahun
2020 dilakukan dengan memperhatikan kondisi dan perubahan kebijakan dari Pusat
terkait pananggulangan wabah pandemi COVID-19 yaitu dirumuskan dalam rangka
pemulihan kehidupan masyarakat melalui (1) Stabilisasi melalui upaya pencegahan
dan menjaga keberlangsungan aktifitas masyarakat akibat wabah akibat COVID-19 (2)
Penanganan dan penanggulangan kebutuhan pokok masyarakat akibat wabah COVID-
19 (3) Pemulihan dan rehabilitasi kehidupan masyarakat paskah wabah COVID-19 dan
(4) Penyesuaian kembali Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2020 termasuk tetap
melanjutkan upaya pelaksanaan PON XX di Papua
13 TANTANGAN DAERAH
131 Tantangan Ekonomi Daerah
Kondisi ekonomi makro Provinsi Papua tidak bisa dilepaskan
dari kondisi ekonomi makro Nasional Kebijak-kebijakan
ekonomi dari pemerintah akan berpengaruh terhadap kondisi
ekonomi Provinsi Papua yang menuntut adanya penyesuaian
terhadap asumsi yang sebelumnya digunakan Tahun 2020
Pemerintah melakukan refocusing dan realokasi anggaran
besar-besaran akibat wabah COVID-19 sehingga secara
umum mempengaruhi kerangka ekonomi daerah Adapun
deskripsi makro ekonomi yang mengalami perubahan dalam
tahun 2020 dan menjadi tantangan bagi Provinsi Papua antara
lain pertumbuhan ekonomi bakal melambat peningkatan pengangguran peningkatan
kerawanan sosialkriminalitas angka kemiskinan naik terjadinya rawan pangan
kesenjangan sosial ekonomi meningkat penurunan kontribusi dari sektor pariwisata
industri dan jasa pada pertumbuhan ekonomi inflasi meningkat dan pembangunan
infrastruktur terhambat
Dari sisi permintaan perekonomian Papua menghadapi tantangan cukup besar
di tahun 2020 karena masih sangat dipengaruhi oleh ekspor luar negeri komoditas non
migas Sampai dengan 2018 ekspor Papua didominasi oleh komoditas biji tembaga
Permasalahan
ketergantungan
ekspor Provinsi Papua
terhadap satu
komoditi yaitu
tambang tembaga
yang diproduksi oleh
PT Freeport
Indonesia secara
tidak langsung sangat
mempengaruhi
perekonomian Papua
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
7
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
dengan negara tujuan terbesar yaitu Jepang dan China kemudian disusul Korea Selatan
dan India Sedangkan untuk komoditas kayu olahan tujuan ekspor terbesar ke AS
kemudian Arab Saudi dan Korea Selatan Naik turunnya perekonomian di negara-
negara tersebut secara simultan akan berpengaruh terhadap permintaan ekspor dari
Provinsi Papua yang pada akhirnya secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi regional
Grafik 11 Perbandingan Nilai Ekspor Provinsi Papua Menurut Negara Tujuan (juta US$)
Sumber BPS Provinsi Papua (2020)
Provinsi Papua sesungguhnya memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan
sebagai tujuan investasi Dalam mengoptimalkan potensi perekonomian daerah
Provinsi Papua memerlukan penanaman modal baik Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA) Namun demikian sepanjang tahun
2013-2016 jumlah investor baik PMDN maupun PMA di Provinsi Papua memiliki nilai
rata-rata pertumbuhan yang terlihat semakin menurun hingga 3774 setiap tahunnya
Angka yang rendah tersebut sebagian besar disebabkan oleh berbagai kendala yang
dihadapi oleh investor dalam berinvestasi di wilayah Papua Untuk mengatasi persoalan
tersebut perlu di dorong untuk terciptanya iklim investasi yang kondusif agar para
penanam modalinvestor tidak ragu-ragu untuk berinvestasi Dengan semakin
banyaknya investor atau perusahaan dalam menanamkan modalnya akan berdampak
positif terhadap meningkatkan pembangunan dan kegiatan perekonomian
132 Tantangan Sosial Kependudukan
Jumlah penduduk Papua berdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 2020
(SP2020) tercatat pada bulan September 2020 sebanyak 430 juta jiwa Dalam jangka
waktu sepuluh tahun sejak sensus sebelumnya pada tahun 2010 jumlah penduduk
Papua mengalami penambahan sekitar 147 juta jiwa Hasil SP2020 juga mencatat
bahwa mayoritas penduduk Papua didominasi oleh Generasi Milenial dan Generasi Z
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
8
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
Proporsi Generasi Milenial sebanyak 3209 persen atau sekitar 13 juta dan Generasi Z
sebanyak 3038 persen dari total populasi Papua atau sekitar 130 juta
Dari sudut pandang demografi seluruh Generasi Milenial merupakan penduduk
yang berasal pada kelompok usia produktif Sementara itu Generasi Z terdiri dari
penduduk usia belum produktif dan produktif dan diproyeksikan sekitar 7 tahun
kedepan Generasi Z akan mencapai usia produktif Hal ini merupakan peluang dan
tantangan baik di masa sekarang maupun yang akan datang mengingat generasi inilah
yang berpotensi menjadi aktor pembangunan bagi masa depan Provinsi Papua
Gambar 12 Komposisi Penduduk Papua Menurut Generasi
Sumber BPS Provinsi Papua (2020)
133 Tantangan Geografi Wilayah
Provinsi Papua memiliki luas 31587680 ha Yang secara administrasi terdiri dari
28 kabupaten dan 1 kota yang terbagi lagi menjadi 470 distrik dan 5411 kampung
Secara geografis Wilayah Provinsi Papua dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) dataran
yaitu Dataran Mudah Akses Dataran Sulit Akses dan Dataran Pegunungan Wilayah
Provinsi Papua juga merupakan kawasan strategis nasional karena berbatasan
langsung dengan Papua New Guinea dan Australia yang berpotensi sebagai jalur
pengembangan perekonomian Asia Pasifik Selain berupa daratan Provinsi Papua juga
merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan lautan yaitu Laut Arafuru dan
Samudera Pasifik Keadaan ini membuat Papua sangat kaya akan potensi di bidang
perikanan laut tangkap Adapun luas wilayah laut sebesar 1215161 Km2 dan panjang
garis pantai sebesar 587811 Km
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
9
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
Ditinjau dari sisi geologi posisi teknoktik Papua berada di lingkar pasifik yang
berupa cincin gunung api memberikan potensi endapan mineral yang besar sehingga
menguntungkan bagi Provinsi Papua dan kemungkinan terdapat endapan logam selain
Grasberg dan Ertsberg yang telah ditemukan Akibat tektonik lain juga memungkinkan
terbentuk cekungan dengan sedimen-sedimen yang cukup tebal dalam kondisi
lingkungan laut yang cukup banyak kehidupan mikro organik yang terakumulasi menjadi
cadangan hidrokarbon
134 Tantangan Pandemi COVID-19 Bagi Daerah
Kasus positif COVID-19 pertama di Papua tercatat pada tanggal 21 Maret 2020
sebanyak 2 kasus yang berasal dari Kabupaten Merauke Grafik kasus harian positif
COVID-19 di Papua terus mengalami peningkatan hingga tanggal 1 Desember 2020
tercatat kasus positif sebanyak 11821 orang dengan rincian pasien dirawat sebanyak
1823 orang pasien sembuh 9798 orang dan meninggal sebanyak 200 orang Dari data
tersebut dapat dilihat bahwa tingkat kesembuhan kasus COVID-19 di Papua sebesar
829 persen dan tingkat kematian kasus COVID-19 di Papua sebesar 17 persen
Selama pandemi COVID-19 terjadi pemerintah daerah di Papua telah mengambil
berbagai kebijakan antara lain pembatasan akses transportasi baik darat laut dan
udara pembatasan aktivitas sosial masyarakat dengan pemberlakuan jam malam untuk
membatasi aktivitas masyarakat diluar rumah serta kebijakan pemerintah daerah terkait
penanganan dampak COVID-19 dari aspek kesehatan maupun aspek ekonomi
Adanya pandemi COVID-19 telah menimbulkan dampak yang cukup kompleks
bagi sendi-sendi kehidupan masyarakat sehingga menjadikan kondisi tersebut suatu
tantangan yang harus dihadapi baik oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah
Daerah Tantangan sebagai akibat adanya COVID-19 di Provinsi Papua yaitu
1 Penyebaran COVID-19 mendorong pemerintah Provinsi Papua untuk menerapkan
kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat yang disebut sebagai Pembatasan
Sosial yang Diperluas dan Diperketat (PSDD) sebagai upaya pencegahan
penyebaran Kebijakan ini berlangsung sepanjang triwulan II dan triwulan III 2020 dan
memberikan dampak terhadap kinerja perekonomian Papua nontambang sehingga
tidak dapat tumbuh sesuai kapasitasnya
2 Pemulihan perekonomian Papua dari Lapangan Usaha tranportasi dan pergudangan
terhambat oleh penurunan pergerakan masyarakat yang sejalan dengan upaya
pemerintah untuk menekan laju penyebaran COVID-19
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
10
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
Tabel 12 Sebaran Kasus COVID-19 di Papua sd Desember 2020
No KabKota Konfirmasi COVID-19
Rawat Isolasi
Sembuh Meninggal Sembuh
Meninggal
1 Kota Jayapura 5587 750 4742 95 849 17
2 Kab Mimika 3215 439 2744 32 853 10
3 Kab Biak Numfor 738 285 429 24 581 33
4 Kab Jayapura 736 123 589 24 800 33
5 Kab Nabire 383 75 296 12 773 31
6 Kab Jayawijaya 248 35 212 1 855 04
7 Kab Merauke 197 27 170 0 863 00
8 Kab Kep Yapen 180 7 168 5 933 28
9 Kab Keerom 141 20 119 2 844 14
10 Kab Asmat 130 37 90 3 692 23
11 Kab Supiori 65 5 60 0 923 00
12 Kab Boven Digoel 44 6 38 0 864 00
13 Kab Sarmi 31 8 23 0 742 00
14 Kab Tolikara 27 0 27 0 1000 00
15 Kab Lanny Jaya 27 0 26 1 963 37
16 Kab Paniai 22 1 20 1 909 45
17 Kab Mappi 19 4 15 0 789 00
18 Kab Yalimo 15 0 15 0 1000 00
19 Kab Pegunungan Bintang 8 0 8 0 1000 00
20 Kab Mamberamo Tengah 4 0 4 0 1000 00
21 Kab Puncak jaya 3 1 2 0 667 00
22 Kab Waropen 1 0 1 0 1000 00
TOTAL 11821 1823 9798 200 829 17
Sumber Dinas Kesehatan Provinsi Papua (2020)
BOKS 1
Satgas Daerah Bantah Data Pemerintah Pusat Sebut Papua Miliki Kasus Covid-19 Tertinggi
JAYAPURA KOMPAScom - Juru Bicara Satgas Covid-19 Papua Silwanus Sumule menyanggah informasi yang disampaikan Satgas Penanganan Covid-19 pusat yang menyebut ada penambahan 1755 kasus di Papua pada Kamis (3122020) Menurut dia angka tersebut adalah jumlah kumulatif kasus Covid-19 di Papua selama dua pekan terakhir Angka itu adalah angka kumulatif dari sekitar dua mingguan Jadi memang selama November itu memang terjadi peningkatan sekitar 2023 kasus (1-23 November 2020) ujar Silwanus saat dihubungi Kamis
Kekeliruan data ujar Silwanus terjadi karena Kementerian Kesehatan menerapkan sistem baru yaitu komputerisasi dalam proses pencatatan kasus terkonfirmasi Covid-19 Namun pada pelaksanaannya tidak berjalan lancar sehingga tiap provinsi kembali diminta memasukan data secara manual Jadi awalnya Satgas di Kementerian Kesehatan menciptakan sistem all record namanya dengan maksud kita tidak lagi melakukan secara manual Dalam perjalanannya kondisi itu belum berjalan sebagaimana mestinya sehingga data-data tersebut tidak bisa ditarik Kemudian mereka meminta kepada kita untuk segera melaporkan secara manual ujar Silwanus Pada saat kita mengirim data itu kita kirim datanya per hari dan dihitung secara kumulatif Kesannya itu dia (kasus terkonfirmasi) meningkat sambung Silwanus
Hal lain yang dianggap bisa memberikan gambaran bahwa tidak mungkin ada penambahan 1755 kasus Covid-19 di Papua adalah keterbatasan alat pemeriksaan swab baik PCR atau pun TCM Silwanus menyebut sejauh ini dari seluruh alat yang ada di Papua paling banyak sampel swab yang diperiksa dalam satu hari menyentuh angka 500 Untuk di Kota Jayapura sekarang ini yang berjalan secara baik ada tiga (alat pemeriksa swab) di Litbangkes di RS Marthen Indey dan RS Dian Harapan Dari tiga alat itu per hari bermain di angka 200 Di beberapa kabupaten juga sudah bisa dilakukan pemeriksaan swab tapi tidak mungkin juga sampai 1700 karena rata-rata kita bekerja di angka 400 sampai 500-an kata dia Ia tidak ingin informasi yang dikeluarkan Satgas pusat kemudian menimbulkan asumsi bahwa ada klaster Covid-19 baru di Papua
Diberitakan sebelumnya Pemerintah melaporkan 8369 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 pada Kamis (3122020) Ini merupakan rekor tertinggi selama pandemi di tanah air Penambahan kasus tersebut menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 557877 orang Informasi tersebut disampaikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melalui data yang diterima Kompascom Kamis sore Kasus baru positif Covid-19 berjumlah 8369 orang tersebut tersebar di 34 provinsi Secara detail tercatat ada tiga provinsi dengan penambahan kasus dalam jumlah tinggi yaitu di atas 1000 kasus Ketiga provinsi tersebut adalah Papua (1755 kasus baru) Jawa Barat (1648 kasus baru) dan DKI Jakarta (1153 kasus baru) Sumber kompascom tanggal 3 Desember 2020
BAB IIPerkembangan dan Analisis
Ekonomi Regional
Lukas EnembeGUBERNUR PROVINSI PAPUA
Mari bersama-sama mewujudkan visi kitabersama yaitu Papua Bangkit Mandiri danSejahtera Berkeadilan
RKPD Papua 2020
Sumber Foto papuatodaycom
Rumah Honai Papua Photo Credit Adhitya Ahmad
11
21 INDIKATOR EKONOMI MAKRO FUNDAMENTAL
211 Produk Domestik Regional Bruto
a Pertumbuhan Ekonomi
andemi yang terjadi di
tahun 2020 merupakan
salah satu tantangan
ekonomi yang menyebabkan
banyak sektor ekonomi
mengalami tekanan yang cukup
berat Pembatasan kegiatan
usaha dan ekonomi pada saat
pandemi adalah faktor utama
yang menyebabkan dunia usaha
dan ekonomi kesulitan untuk melakukan ekspansi Hal tersebut tercermin dari
pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar -207
persen Walaupun pertumbuhan ekonomi nasional mengalami kontraksi Provinsi Papua
mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 232 persen Pertumbuhan tersebut
disebabkan oleh pertumbuhan lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar
1662 persen pada sisi produksi Sedangkan dari sisi pengeluaran Komponen Ekspor
P Grafik 21 Pertumbuhan Ekonomi Papua 2010 - 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB II
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
12
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Barang dan Jasa tumbuh sebesar 5118 persen Namun jika dihitung tanpa
memasukkan sektor Pertambangan dan Penggalian pertumbuhan ekonomi Papua
mengalami kontraksi sebesar -315 persen Hal tersebut mengindikasikan bahwa
perekonomian Papua masih mengalami ketergantungan pada satu sektor tersebut
Sampai dengan triwulan IV-
2020 perekonomian papua
mengalami pertumbuhan
mencapai 692 persen Lapangan
usaha Pertambangan dan
Penggalian yang tumbuh 4431
persen yang didorong oleh
meningkatnya produksi bijih
logam pada triwulan IV-2020
adalah pemicunya Selain
kategori Pertambangan dan Penggalian beberapa kategori lapangan usaha juga
tumbuh positif diantaranya Jasa Keuangan sebesar 655 persen Jasa Kesehatan dan
Bantuan Sosial sebesar 182 persen kategori Informasi dan Komunikasi 127 persen
dan kategori Pengadaan Air Pengelolaan Sampah Limbah dan Daur Ulang sebesar
100 persen
Jika dibandingkan dengan
triwulan III-2020 perekonomian
Papua mengalami pertumbuhan
sebesar 509 persen Faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan
tersebut adalah kategori
lapangan usaha Pertambangan
dan Penggalian yang tumbuh
sebesar 1060 persen Pada
triwulan IV-2020 aktivitas
ekonomi masyarakat sudah mulai membaik dan meningkat Hal tersebut mengakibatkan
sebagian besar kategori lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif pada triwulan
ini dibandingan triwulan sebelumnya Adanya momen libur Natal dan Tahun baru serta
mulai normalnya aktivitas jasa transportasi dan aktivitas perdagangan menjadi faktor
pendorong peningkatan aktivitas ekonomi pada triwulan IV-2020 Dari seluruh kategori
Grafik 22 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan
Year-on-Year
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Grafik 23 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan
Quarter-to-Quarter
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
13
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
lapangan usaha hanya 1 kategori lapangan usaha yang mengalami kontraksi yaitu
Industri Pengolahan yang tumbuh negative sebesar -258 persen
b Nominal PDRB
Ditinjau secara spasial perekonomian Indonesia masih didominasi oleh Pulau
Jawa yang memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 5875 persen kemudian
Pulau Sumatera 2136 persen Pulau Kalimantan sebesar 794 persen Pulau Sulawesi
sebesar 666 persen Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar 294 persen serta Pulau
Maluku dan Papua sebesar 235 persen Maluku dan Papua di tahun 2020 memberikan
kontribusi sebesar 235 persen pada perekonomian Nasional Kontribusi tersebut masih
sangat kecil jika melihat sumber daya alam papua yang cukup melimpah Salah satu
faktor penyebab rendahnya kontribusi Maluku dan Papua adalah minimnya perusahaan
hilir yang ada di Papua Sumber daya alam yang diambil dari tanah papua mayoritas
diolah di luar Papua sehingga tidak banyak memberikan kontribusi terhadap PDRB
Papua
Dampak ekonomi pandemi COVID-19 dirasakan di beberapa Pulau di Indonesia
dengan level kontraksi yang beragam Pulau Bali mengalami kontraksi paling dalam
dengan penurunan -501 persen Papua dan Maluku masih mampu tumbuh positif
sebesar 144 persen dimana angka tersebut adalah yang tertinggi dibandingkan dengan
pulau-pulau lain
Gambar 21 Pertumbuhan Ekonomi Per Regional Tahun 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
14
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
1 PDRB Menurut Lapangan Usaha
PDRB Papua masih di dominasi oleh lapangan usaha Pertambangan dan
Penggalian sebesar 2627 persen Konstruksi sebesar 1546 dan disusul oleh Pertanian
Kehutanan dan Perikanan sebesar 1230 persen Lapangan usaha yang menjadi tulang
punggung PDRB Papua mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi yaitu sebesar
1662 persen Selain Pertambangan dan Penggalian kategori Informasi dan Komunikasi
juga mengalami pertumbuhan positif 372 persen Kontraksi terdalam dialami kategori
Transportasi dan Pergudangan sebesar -3363 persen Walaupun mayoritas kategori
lapangan usaha mengalami
kontraksi perekonomian Papua
secara keseluruhan masih
menunjukan nilai positif Hal
tersebut didukung oleh kategori
Pertambangan dan Penggalian
yang menjadi tulang punggung
perekonomian Papua
menunjukkan pertumbuhan
yang cukup baik
2 PDRB Menurut Pengeluaran
Mayoritas kategori
pegeluaran pada tahun 2020
menunjukan nilai negatif
Hanya kategori Pengeluaran
Ekspor yang mengalami
pertumbuhan sangat tinggi
sebesar 5118 persen Hal
tersebut didorong oleh produksi
PT Freeport yang terus
membaik sehingga
menyebabkan ekspor yang meningkat Disisi lain Pengeluaran Konsumsi Rumah
Tangga mengalami kontraksi terdalam hingga -733 persen Kontraksi tersebut
disebabkan oleh pembatasan aktivitas masyarakat untuk meminimalisir dampak
penularan COVID-19 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah juga mengalami penurunan
hal tersebut disebabkan oleh dipotongnya anggaran untuk belanja modal serta belanja
barang dan jasa untuk digunakan sebagai dana penanganan COVID-19
Grafik 24 Kontribusi (7 Besar) Lapangan Usaha Terhadap
PDRB Papua Tahun 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Grafik 25 Laju Pertumbuhan PDRB Papua Menurut
Pengeluaran Tahun 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
15
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
c PDRB per Kapita
PDRB per Kapita DPP
(Dengan Pertambangan dan
Penggalian) Papua mengalami
pertumbuhan dari Rp5614 juta
pada tahun 2019 menjadi
Rp5790 juta pada tahun 2020
Sedangkan jika ditinjau dari sisi
PDRB per Kapita TPP (Tanpa
Pertambangan dan Penggalian)
tahun 2020 mengalami
penurunan dari semula Rp4288 juta pada tahun 2019 menjadi Rp4153 juta di tahun
2020 Hal tersebut disebabkan mayoritas kategori usaha maupun pengeluaran konsumsi
mengalami penurunan akibat pandemi COVID-19 Hanya kategori Pertambangan dan
Penggalian yang tumbuh positif didorong oleh normal kembalinya produksi PT Freeport
Indonesia
PDRB per Kapita DPP
Papua terlihat mengalami
pertumbuhan disaat PDRB per
Kapita TPP papua terkontraksi
Ekspor Papua yang mengalami
pertumbuhan signifikan pada
akhir tahun 2020 merupakan
faktor pendorong terjadinya
pertumbuhan PDRB per Kapita
DPP Papua pada tahun 2020
Sektor Pertambangan dan Penggalian terhadap PDRB di Papua sangat besar naik atau
turunnya sektor ini akan sangat mempengaruhi pertumbuhan PDRB Papua Peran
Sektor Pertambangan dan Penggalian yang cukup besar di Papua membuat
perekonomian Papua bergantung pada satu sektor ini saja Hal tersebut perlu
diantisipasi dengan cara menciptakan lapangan kerja di sektor lain yang mampu
memberikan dampak pada PDRB Papua kedepannya
212 Suku Bunga
BI 7 days (reverse) repo rate selama tahun 2020 cenderung turun Faktor utama dalam
penentuan BI 7 days (reverse) repo rate adalah inflasi sedangkan inflasi sendiri
Grafik 26 Pertumbuhan PDRB per Kapita Papua Periode
2010 ndash 2019 (juta rupiah)
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Grafik 27 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
16
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
dipengaruhi oleh banyaknya uang beredar di masyarakat
Sebagai acuan suku bunga pasar uang BI 7 days (reverse)
repo rate akan cepat mempengaruhi pasar uang Pergerakan
BI 7 days (reverse) repo rate memiliki hubungan yang sangat
erat dengan inflasi di suaru daerah Guna menahan laju inflasi
berada di dalam target yang ditetapkan menaikkan atau menurunkan BI 7 days
(reverse) repo rate adalah salah satu kerangka operasi moneter yang dilakukan oleh
Bank Indonesia
BI 7 days (reverse) repo rate
cenderung semakin menurun dalam
waktu 12 bulan di tahun 2020 Hal ini
mengindikasikan bahwa kondisi ekonomi
global sedang lesu sehingga Bank
Indonesia mengambil langkah tersebut
guna memberikan stimulus positif pada
perekonomian Penurunan BI 7 days
(reverse) repo rate sudah terjadi 5 kali
sepanjang 2020 dengan total penurunan
125 basis poin Hal tersebut dilakukan Bank Indonesia sebagai upaya mempertahankan
daya beli masyarakat disaat pandemi terjadi
Perekonomian dunia pada tahun 2020 cenderung tidak stabil ditengah isu
panasnya iklim perdagangan dunia dan pandemi yang terjadi sepanjang tahun 2020
Oleh karena itu keputusan BI untuk menurunkan suku bunga acuan bertujuan untuk
mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi serta sekaligus merupakan
langkah preventif terhadap situasi perdagangan dunia dan dampak pandemi COVID-19
213 Inflasi
Perkembangan inflasi gabungan 3 kotakabupaten IHK di Papua cukup
berfluktuasi sepanjang tahun 2020 Bulan Maret 2020 menjadi bulan dengan deflasi
terdalam sepanjang tahun 2020 yaitu sebesar -092 persen Hal tersebut dipicu oleh
penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada mayoritas indeks
kelompok penyusun inflasi Namun tahun 2020 yang sangat fluktuatif ditutup dengan
inflasi yang paling tinggi sepanjang tahun 2020 dengan angka inflasi mencapai 079
persen Sedangkan inflasi year on year (Desember 2020 terhadap 2019) di Papua
mencapai 164 persen
Grafik 28 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate
Sumber Bank Indonesia diolah
BI 7 days (reverse)
repo rate cenderung
semakin menurun
dalam waktu 12
bulan di tahun 2020
17
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Kenaikan harga barang dan
jasa di 3 kota IHK tersebut adalah
pemicu utama yang mendorong
terjadinya inflasi Kenaikan angka
indeks pada kelompok makanan
minuman dan tembakau sebesar
135 persen kelompok pakaian dan
alas kaki sebesar 010 persen
kelompok perumahan air listrik
dan bahan bakar rumah tangga sebesar 013 persen kelompok perlengkapan
peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 002 persen kelompok
kesehatan sebesar 033 persen kelompok transportasi sebesar 254 persen kelompok
informasi komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0003 persen kelompok rekreasi
olahraga dan budaya sebesar 036 persen serta kelompok penyediaan makanan dan
minumanrestoran sebesar 007 persen
Terjadinya inflasi di bulan Desember 2020 tersebut didorong
oleh kenaikan harga yang cukup signifian pada beberapa
komoditas diantaranya tarif angkutan udara cabai rawit ikan
ekor kuning ikan cakalang dan lain-lain Sedangkan
komoditas yang menjadi penahan laju inflasi adalah emas
perhiasan daging ayam ras kangkung terong dan lain-lain
Besarnya pegaruh msing-masing kelompok komoditi terhadap perkembangan inflasi
Desember 2020 diantaranya kelompok makanan minuman dan tembakau sebesar
0500 persen kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0004 persen kelompok
perumahan air listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0023 persen kelompok
perlengkapan peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0001 persen
kelompok kesehatan sebesar 0006 persen kelompok transportasi sebesar 0289
persen kelompok informasi komunikasi dan jasa keuangan sebesar 00002 persen
kelompok rekreasi olahraga dan budaya sebesar 0005 persen kelompok pendidikan
sebesar 0000 persen kelompok penyediaan makanan dan minumanrestoran sebesar
0004 persen serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar -004 persen
214 Nilai Tukar Rupiah
Nilai tukar mata uang negara terhadap mata uang negara lain yang stabil
merupakan keadaan ideal yang diinginkan oleh para pelaku pasar termasuk
pemerintah Kestabilan Rupiah sebagai mata uang Negara Republik Indonesia
Grafik 29 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
3 kota IHK di Papua
mengalami inflasi
sebesar 079 yang
disebabkan kenaikan
harga barang dan
jasa pada beberapa
kategori
18
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
mempunyai peran yang sangat penting dalam menjaga stabilitas harga dan sistem
keuangan Kestabilan nilai tukar rupiah akan sangat berpengaruh pada sektor
perdagangan internasional terutama nilai tukar rupiah terhadap USD yang mendominasi
mata uang perdagangan dunia Berikut ini adalah grafik perkembangan nilai tukar rupiah
terhadap USD sepanjang tahun 2020
Kurs tengah rupiah selama tahun 2020 cukup berfluktuatif diantara bulan Maret
dan Mei dimana rupiah bergerak di angka tertinggi pada 2 April 2020 mencapai
Rp1674100 Hal tersebut merupakan salah satu respon pasar dalam menghadapi
pandemi COVID-19 Spanjang tahun 2020 nilai tukar rupiah bergerak pada titik terendah
Rp1361200 dan titik tertinggi Rp1674100 Fluktuasi yang terjadi sepanjang tahun
2020 cenderung tidak terlalu ekstrem Hal tersebut seharusnya bukan menjadi faktor
penghambat volume perdagangan internasional Namun karena ekspor Papua yang
didominasi oleh PT Freeport volume ekspor papua sangat tergantung dari kapasitas
produksi PT Freeport Pada tahun 2020 volume produksi PT Freeport cenderung
meningkat Hal tersebut dibuktikan dengan volume ekspor Papua yang juga meningkat
sepanjang tahun 2020
Naiknya kurs Dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah menyebabkan harga
barang yang di ekspor Indonesia mengalami penurunan sedangkan harga barang yang
impor Indoensia mengalami peningkatan harga Kenaikan kurs Dollar Amerika Serikat
akan mempengaruhi transaksi ekspor karena adanya pembayaran yang rendah dari
Grafik 210 Nilai tukar Rupiah ndash USD Sepanjang 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
16000
18000
1 8
15
22
29
36
43
50
57
64
71
78
85
92
99
106
113
120
127
134
141
148
155
162
169
176
183
190
197
204
211
218
225
232
239
246
19
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
pembeli di luar negeri Hal tersebut mengakibatkan uang masuk ke Indonesia dalam
mata uang asing menjadi lebih sedikit
22 INDIKATOR KESEJAHTERAAN
221 Indeks Pembangunan Manusia
Pembangunan sumber daya
manusia di Papua bias dikatakan
konsisten mengalami peningkatan
selama periode 2010 sampai
dengan 2020 Akan tetapi Indeks
Pembangunan Manusia (IPM)
Papua tahun 2020 mengalami
penurunan dibandingkann tahun
sebelumnya Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) meningkat dari
5445 pada tahu 2010 menjadi 6084 pada tahun 2019 kemudian menjadi 6044 pada
taahun 2020 menurun beberapa poin pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2019
Namun nilai IPM Papua masih diatas 60 yang berarti IPM papua berada pada kategori
sedang Pengukuran IPM oleh BPS menggunakan standar UNDP (United Nation for
Development Program) dimana nilai IPM dibawah 60 dianggap rendah 60 sampai
dengan 70 dikategorikan sedang dan 71 sampai dengan 80 dikategorikan tinggi
Sementara itu IPM Nasional pada tahun 2020
mencapai 7194 atau tumbuh tipis 002 poin dari tahun
sebelumnya IPM Indonesia secara Nasional masuk pada
kategori tinggi karena berada pada rentang 70 sampai dengan
80 Hal tersebut berbeda dengan yang terjadi di Papua
dimana IPM Papua mengalami penurunan pada tahun ini Namun jika dilihat pada
KabupatenKota di Papua IPM Kota Jayapura merupakan IPM tertinggi di Papua
dengan nilai 7994 Dilain sisi Kabupaten Nduga merupakan Kabupaten dengan IPM
terendah yaitu 3155
Walaupun Kabupaten Nduga adalah kabupaten dengan IPM terendah pertumbuhan
IPM nya merupakan yang tertinggi yaitu tumbuh sebesar 260 Rendahnya IPM di
Kabupaten Nduga disebabkan oleh sulitnya akses menuju Kabupaten Nduga ditambah
oleh faktor keamanan yang kurang sehingga menghambat pembangunan yang akan
dilaksanakan di Kabupaten Nduga
Grafik 211 Pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia
2010 - 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
IPM tahun 2020
sebesar 6044 turun
dibandingkan dengan
tahun sebelumnya
sebesar 6084
20
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Walaupun Papua memiliki rata-rata IPM dibawah IPM Nasional tetapi Papua
memiliki 5 daerah dengan IPM dengan kategori tinggi Ketiga daerah tersebut adalah
Kota Jayapura Kabupaten Mimika Kabupaten Biak Numfor Kabupaten Merauke dan
Kabupaten Jayapura Tingginya IPM di 5 daerah didorong oleh banyaknya warga
pendatang dari luar Papua yang datang untuk melakukan aktifitas bisnispekerjaan
Aktifitas warga pendatang yang mayoritas sebagai karyawan pada perusahaan
multinasional dan proyek-proyek prioritas nasional di Provinsi Papua
222 Tingkat Kemiskinan
Presentase penduduk miskin mengalami penurunan cukup
besar selama periode Maret 2012 sampai dengan September
2020 Selama periode tersebut presentase penduduk miskin
mengalami penurunan sebesar 431 persen poin Namun
periode September 2020 jika dibandingkan dengan Maret
2020 presentase penduduk miskin mengalami peningkatan sebesar 016 persen poin
Peningkatan presentase penduduk miskin tersebut juga dipicu oleh pandemi COVID-19
yang menyebabkan banyak sektor usaha mengalami tekanan sehingga beberapa
diantaranya harus melakukan
efisiensi jumlah karyawan Jika
dilihat menurut daerah penduduk
miskin di Papua terkonsentrasi di
daerah pedesaan Pada September
2020 terdapat 86750 ribu jiwa atau
3569 persen penduduk miskin
tinggal di pedesaan sedangkan di
perkotaan hanya 4473 ribu jiwa
atau sebesar 459 persen penduduk
miskin Secara nasional pada periode September 2020 provinsi Papua menjadi provinsi
dengan presentase penduduk miskin terbesar yaitu sebesar 2680 persen Angka
tersebut jauh lebih besar daripada rata-rata nasional yang berada pada nilai 1019
persen
223 Tingkat Ketimpangan (Rasio Gini)
Rasio Gini Provinsi Papua selama periode Maret 2015 sampai
dengan periode September 2020 cenderung tidak banyak
mengalami perubahan Tercatat selama periode tersebut
rasio gini di Papua hanya mengalami penurunan kurang dari
Grafik 212 Tingkat Kemiskinan Papua Periode Maret
2012 ndash September 2019
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Tingkat kemiskinan
Papua sebesar 2655
persen dengan
jumlah penduduk
miskin sebesar
900950 ribu jiwa
Rasio gini Papua
September 2020
sebesar 040 naik
dibandingkan periode
Maret 2020
21
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
001 Jika ditinjau dari daerah
daerah pedesaan mengalami
kenaikan presentase penduduk
miskin dari semula 038 pada
periode Maret 2015 menjadi 041
pada September 2020 Di daerah
perkotaan mengalami hal
sebaliknya presentase penduduk
miskin menurun dari 034 pada
periode Maret 2015 menjadi 029
pada September 2020 Ada beberapa faktor yang mempengaruhi rasio gini di Papua
pada tahun 2020 salah satunya adalah pandemi COVID-19 yang terjadi sepanjang
tahun 2020 Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) penduduk
kelompok 40 persen terbawah mengalami peningkatan pengeluaran perkapita per bulan
dibandingkan dengan penduduk 40 persen menengah yang justru mengalami
penurunan dan 20 persen teratas juga mengalami penurunan pengeluaran per kapita
per bulan
224 Kondisi Ketenagakerjaan dan Tingkat Pengangguran
Dinamika tenaga kerja di Papua pada Agustus 2020
mengalami penurunan jumlah angkatan kerja menjadi
1767403 orang dari sebelumnya 1857300 orang pada
Agustus 2019 Jumlah penduduk yang bekerja di Papua juga
mengalami penurunan 100412 orang pada Agustus 2020
menjadi sebesar 1691745 Sedangkan jumlah penganggur pada Agustus 2020
mencapai 75658 orang lebih tinggi jika dibandingkan keadaan Agustus 2019 sebesar
65143
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Papua cenderung mengalami tren
peningkatan dari tahun 2018 Pada tahun 2020 TPT di papua menunjukkan nilai 428
persen atau naik 077 persen poin dibanding tahun lalu Peningkatan tersebut didominasi
oleh wilayah perkotaan dimana peningkatan TPT di wilayah perkotaan sebesar 269
persen sedangan di wilayah pedesaan sebesar 079 persen
Peningkatan angka tersebut tak lepas dari pandemi COVID-19 yang melanda
hampir seluruh wilayah dunia termasuk Indonesia sejak Maret 2020 Pandemi COVID-
19 tidak hanya menyebabkan masalah pada sisi kesehatan saja namun perekonomian
juga terdampak karena pembatasan-pembatasan kegiatan usaha Pembatasan tersebut
Grafik 213 Rasio Gini Papua Periode Maret 2015 ndash
September 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
TPT Papua tahun
2020 sebesar 428
persen dengan
jumlah
pengangguran
mencapai 67173
orang
22
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
secara tidak langsung juga
mempengaruhi dinamika
ketenagakerjaan Dinamika
ketenagakerjaan Papua juga
terdampak akan hal tersebut
Penduduk usia kerja yang
mengalami dampak pandemi
COVID-19 dikelompokkan menjadi
4 yaitu Penganggur bukan
angkatan kerja yang pernah
berhenti bekerja pada Februari-Agustus 2020 penduduk yang bekerja dengan status
sementara tidak bekerja dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja
Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan dampak COVID-19 terhadap penduduk usia
kerja di Papua
Tabel 21 Dampak COVID-19 terhadap Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin dan Tempat
Tinggal
Komponen Jenis Kelamin Daerah Tinggal Total
Laki-Laki
Perempuan Perkotaan Pedesaan
Pengangguran Karena COVID-19 1787 742 1670 859 2529
Bukan Angkatan Kerja Karena COVID-19
682 1253 1795 140 1935
Sementara Tidak Bekerja Karena COVID-19
6108 2451 4805 3754 8559
Penduduk Bekerja Yg Mengalami Pengurangan Jam Kerja karena COVID-19
138697 77897 139992 76602 216594
Total 147274 82343 148262 81355 229617
Penduduk usia Kerja (PUK) 1300741
1148404 730420 1718725 2449145
Total dibanding PUK 113 72 203 47 94
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Tabel diatas menunjukkan bahwa pada Agustus 2020 terdapat 229617 orang
atau 938 persen dari total penduduk usia kerja di Papua Dari jumlah tersebut 2529
diatntaranya menjadi pengangguran 1935 menjadi bukan angkatan kerja 8559
sementara tidak bekerja dan 216594 lainnya mengalami pengurangan jam kerja akibat
COVID-19 Ditinjau dari sisi Jenis Kelamin penduduk laki-laki lebih merasakan dampak
pandemi COVID-19 dibandingkan penduduk perempuan dalam sisi ketenagakerjaan
Terbukti dengan jumlah pengangguran karena COVID-19 pada penduduk laki-laki
berjumlah 1787 orang sedangkan penduduk perempuan hanya 742 orang Sedangkan
Grafik 214 Tingkat Pengangguran Terbuka
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
23
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
dari sisi tempat tinggal penduduk perkotaaan lebih merasakan dampak pandemi
COVID-19 dibanding penduduk pedesaan Persentase penduduk kota yang terdampak
dibandingkan dengan penduduk usia kerja di perkotaan mencapai 2030 persen Angka
ini jauh lebih besar dibandingkan dengan di pedesaan yang mencapai 473 persen
225 Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Nelayan
Nilai Tukar Petani (NTP)
adalah sebuah nilai yang
menunjukkan daya tukar (term of
trade) dari produk pertanian
dengan barang dan jasa yang
dikonsumsi maupun untuk biaya
produksi Semakin tinggi nilai NTP
maka semakin kuat pula daya beli
petani NTP Papua mengalami
peningkatan signifikan dari Desember 2019 ke Januari 2020 yaitu dari 9264 pada
Desember 2019 menjadi 10155 pada Januari 2020 Sepanjang tahun 2020 NTP Papua
relatif meningkat walaupun terjadi pandemi COVID-19 di tahun 2020 Pada bulan
Desember 2020 NTP Papua tercatat sebesar 10278 atau naik 002 persen
dibandingkan NTP bulan November 2020 Perubahan indeks NTP di Papua disebabkan
oleh indeks harga yang harus dibayar petani lebih kecil daripada indeks harga yang
diterima petani
Ditinjau dari sisi Indek
Diterima Petani sektor perikanan
tangkap atau nelayan mempunyai
Indeks Diterima Petani paling
tinggi Semakin tinggi Indeks
Diterima Petani dibanding Indeks
Dibayar Petani semakin sejahtera
hidup petani Pada Desember
2020 sektor Perikanan Tangkap
(Nelayan) mempunyai Indeks
Diterima Petani sebesar 11738 sedangkan Indeks Dibayar Petani sebesar 10416 Hal
tersebut menunjukkan bahwa pada Desember 2020 Nelayan di Papua bisa dikatakan
cukup sejahtera
Grafik 215 Nilai Tukar Petani
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Grafik 216 Nilai Tukar Nelayan
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
24
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
23 EFEKTIVITAS KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI DAN PEMBANGUNAN
REGIONAL
Keberhasilan suatu daerah dalam menjalankan kebijakan makro ekonomi dan
pembangunan dapat dilihat berdasarkan capaian dari target yang telah ditetapkan pada
tahun sebelumnya Pemerintah Provinsi Papua sendiri sudah menetapkan target
indikator ekonomi dan pembangunan untuk tahun 2020 Berikut ini adalah target beserta
caiapannya pada tahun 2020
Tabel 22 Capaian Kebijakan Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Papua 2020
Indikator Target Capaian Hasil Capaian Keterangan
Pertumbuhan Ekonomi 643 - 758 232 Tidak Tercapai
Laju Inflasi 250 - 400 079 Tidak Tercapai
PDRB per Kapita Rp2995 ndash Rp3027 Juta Rp5790 Juta Tercapai
Rasio Gini 034 ndash 039 040 Tidak Tercapai
TPAK 7510 - 7725 7216 Tidak Tercapai
TPT 227 - 360 428 Tidak Tercapai
PDRB Tanpa Pertambangan dan Penggalian
Sumber RKPD BPS (2020) diolah
Dari beberapa target yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Papua hanya
terdapat 1 indikator saja yang tercapai pada tahun 2020 yaitu PDRB per Kapita
Banyaknya target pembangunan yang tidak bisa dicapai pada tahun 2020 disebabkan
oleh pandemi COVID-19 yang memaksa pemerintah untuk melakukan refocusing
anggaran untuk menaggulanggi dampak pandemi di segala sektor Selain itu dampak
ekonomi dan sosial yang langsung dirasakan oleh masyarakat juga merupakan faktor
pendorong tidak tercapainya target pembangunan
231 Analisis Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Pembangunan Manusia Terhadap
PDRB di Papua
Pertumbuhan ekonomi adalah perubahan kondisi perekonomian suatu negara
atau wilayah secara berkesinambungan ke dalam kondisi yang lebih baik Pertumbuhan
ekonomi adalah salah satu indikator utama untuk menilai kondisi ekonomi suatu negara
atau wilayah Pertumbuhan ekonomi suatu negara atau wilayah ditandai dengan
meningkatnya kapasitas produksi yang dapat meningkatkan pendapatan negara atau
wilayah Kapasitas produksi dalam perekonomian dapat tercermin pada tingkat
pendapatan Produk Domestik Bruto (PDB) pada negara atau Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) pada wilayah PDRB merupakan salah satu indikator dalam mengukur
tingkat kemajuan perekonomian di wilayah tersebut Nilai PDRB dapat menjelaskan
25
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
kemampuan daerah mengelola atau memanfaatkan sumber daya yang ada Menurut
Todaro amp Smith (2004) ada 3 faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
adalah akumulasi modal (capital accumulation) pertumbuhan penduduk (growth in
population) dan kemajuan teknologi (technological progress) Aliran dana yang
digelontorkan pemerintah untuk belanja termasuk akumulasi modal yang akan
berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Oleh karenanya perlu dikaji efektifitas
belanja fiskal baik itu yang berasal dari Pemerintah Pusat maupun Daerah terhadap
pertumbuhan PDRB
a Variabel dan Metodologi Penelitian
Penelitian ini akan menganalisis hubungan causal-effect yang akan menjelaskan
pengaruh Dana Otonomi Khusus Dana Alokasi Khusus Belanja Pemerintah Daerah
(Belanja Modal dan Belanja Barang amp Jasa) Dana Alokasi Umum dan Indeks
Pembangunan Manusia terhadap PDRB (harga konstan) pada masing-masing
kabupaten Data yang digunakan adalah data panel dimana mengkombinasikan antara
data cross section dan time series Dalam kajian ini data cross section yang digunakan
adalah data seluruh Pemerintah KabupatenKota di Provinsi papua sedangkan data
time series yang digunakan adalah data tahun 2014 ndash 2019 dari seluruh variabel
Deskripsi variabel yang akan digunakan dalam kajian ini adalah sebagai berikut
1 Dana Otonomi Khusus
Dana otonomi khusus adalah dana yang dialokasikan oleh pemerintah pusat kepada
daerah untuk membiayai pelaksanaan otonomi khusus di suatu daerah salah satunya
Papua Dana tersebut di alokasikan kepada seluruh daerah di Papua yang ditujukan
untuk menunjang percepatan pelaksanaan otonomi khusus bagi Provinsi Papua dalam
rangka mewujudkan keadilan penegakan supremasi hukum penghormatan terhadap
HAM percepatan pembangunan ekonomi peningkatan kesejahteraan dan kemajuan
masyarakat Papua dalam rangka kesetaraan dan keseimbangan dengan kemajuan
provinsi lain di Indonesia Secara teori PDRB dan Dana Otonomi Khusus mempunyai
korelasi yang positif
2 Dana Alokasi Khusus (DAK)
Dana Alokasi Khusus adalah alokasi dari APBN kepada pemerintah daerah
(ProvinsiKotaKabupaten) tertentu dengan tujuan untuk mendanai kegiatan khusus
yang merupakan urusan pemerintah daerah dan sesuai dengan prioritas nasional
26
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
3 Belanja Pemerintah Daerah (Belanja Modal dan Belanja Barang amp Jasa)
Belanja Pemerintah sebagai salah satu unsur pembentuk PDB (Produk Domestik
Bruto) dan PDRB pada tingkat daerah merupakan kebijakan fiskal yang berfungsi
sebagai intervensi pemerintah di dalam perekonomian Hubungan antara PDRB dengan
belanja pemerintah seharusnya bernilai positif
4 Dana Alokasi Umum (DAU)
Dana Alokasi Umum merupakan salah satu transfer dana pemerintah kepada
pemerintah daerah yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan
tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan
daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi Penggunaan DAU mayoritas adalah
untuk belanja pegawai jadi seharusnya PDRB dan DAU memiliki korelasi positif
5 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indeks Pembangunan manusia (IPM) merupakan salah satu indikator
pembangunan manusia di suatu wilayah Perhitungan IPM didasarkan pada
perbandingan dari angka harapan hidup pendidikan dan standar hidup layak
Pembangunan manusia yang baik dan berkesinambungan akan mempengaruhi
kapabilitas penduduk dan dampaknya adalah peningkatan produktivitas dan kreativitas
masyarakat Hal tersebutlah yang akan mengakibatkan penduduk dapat menyerap dan
mengelola sumberdaya yang penting bagi pertumbuhan ekonomi
Metode yang akan digunakan analisis kuantitatif regresi dengan menggunakan
metode Regresi Data Panel efek tetap atau biasa disebut Fix Effect Model Komponen
error pada Fix Effect Model dapat diabaikan sehingga Parameter dalam Fix Effect Model
diestimasi dengan metode Odinary Least Square atau metode kuadrat terkecil dengan
menambahkan variabel dummy pada estimasinya Model estimasi seperti ini juga biasa
disebut Least Squares Dummy Variable (LSDV) Persamaan dari Fix Effect Model dapat
dituliskan sebagai berikut
119910119894119905 = 119863120572119894 + 119909119894119905prime 120573 + 120576119894119905
Dimana D = [d1 d2 hellip dn] merupakan variabel dummy untuk unit ke-i Pemilihan
Fix Effect Model pada kajian ini didasarkan pada pendapat Judge et all (1999) dalam
bukunya yang menyatakan bahwa jika N besar dan T kecil estimasi dari Random Effect
Model dan Fix Effect Model berbeda secara signifikan Namun bila setiap individu dari
data cross section tidak diambil secara random maka Fix Effect Model tetap lebih
sesuai Dalam Fix Effect Model tentunya mempunyai beberapa asumsi yang harus
dipenuhi agar model yang terbentuk bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Estimator)
Asumsi yang harus dipenuhi adalah bebas dari multikolinieritas non-autocorrelation
27
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
untuk penggunaan data time series dan bebas dari heterekedastisitas Asumsi residual
harus mengikuti distribusi normal tidak digunakan dalam kajian ini Dasar dari tidak
digunakannya asumsi residual berdistribusi normal adalah teori Asymtotic Normality
dimana teori tersebut memberikan jaminan ketika sampel yang digunakan dalam analisis
cukup besar maka asumsi normalitas sudah tidak diperlukan lagi Asymtotic Normality
menggunakan dasar Central Limit Theorem yang menyatakan bahwa kurva distribusi
sampling akan berpusat pada nilai parameter populasi dan akan memiliki semua sifat
distribusi normal jika sampel yang diambil berukuran lebih dari 30
b Analisis
Fix Effect Model yang akan digunakan pada kajian ini ingin mengetahui variasi dari
data time series sedangkan variasi dari data cross section (Pemda) dianggap tidak
memiliki banyak perbedaan Alasan kuat mengapa Pemda diasumsikan tidak terlalu
memiliki banyak perbedaan adalah keseluruhan PemkabPemkot berada pada wilayah
administrasi yang sama yaitu provinsi Papua Selain itu variabel yang digunakan
mayoritas merupakan hasil kebijakan fiskal dari Pemerintah Pusat Sehingga
diasumsikan perbedaan yang lebih signifikan adalah perbedaan antar waktu yang
diakibatkan oleh perubahan kebijakan pemerintah dari waktu ke waktu perubahan
eksternal dan faktor lain yang terjadi selama kurun waktu 2014 sampai dengan 2019
Sebelum menginterpretasikan model yang dihasilkan diperlukan pengujuan
terhadap asumsi-asumsi agar model bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Model)
dimana asumsi yang harus dipenuhi adalah bebas dari multikolinieritas Dalam kasus
data panel seringkali ditemui masalah heterokesdastisitas Jika asumsi
heterokesdastisitas dilanggar maka estimator OLS (Ordinary Least Square) masih linier
dan konsisten serta tidak bias Namun estimator OLS (Ordinary Least Square) tidak
mempunyai varian yang minimum lagi (Gujarati amp Porter 2010) Tetapi hal tersebut
bukan menjadi masalah yang berarti karena sifat estimator tidak lagi menghasilkan
BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) namun mungkin baru sampai LUE (linier
Unbiased Estimator) (Widarjono 2010 Sumodiningrat 2010)
28
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Gambar 22 Output Fix Effect Model dari Minitab
Berdasarkan gambar diatas nilai Varian Inflation Factor (VIF) semua variabel yang
digunakan dalam kajian ini memiliki nilai dibawah 10 nilai tersebut menunjukkan bahwa
semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini bebas dari kasus multikolinieritas
Asumsi selanjutnya yang harus dipenuhi guna mendapatkan sifat BLUE adalah bebas
dari heterokesdastisitas Pendugaan awal dapat menggunakan scatterplot antara y
taksiran dengan residual Jika terdapat pola pada scatterplot tersebut maka diduga
terdapat heterokesdastisitas pada model yang terbentuk Namun apabila pola yang
terbentuk tidak jelas harus dilakukan pengujian menggunakan Durbin-Watson test
Berikut ini merupakan menggunakan scatterplot antara y taksiran dengan residual
Dapat dilihat pada grafik
disamping bahwa terdapat
pola pada scatter plot antara y
taksiran dengan residual yang
artinya model yang terbentuk
belum bebas dari kasus
heterokesdastisitas Namun
dengan mempertimbangkan
pendapat dari Widarjono
(2010) dan Sumodiningrat
(2010) yang menyatakan
bahwa asumsi heterokesdastisitas dapat dikesampingkan dengan konsekuensi sifat
Regression Analysis PDRB versus Otsus DAK The regression equation is
PDRB = - 38945 + 147 Otsus - 099 DAK + 349 Belanja Modal amp Barang dan Jasa
- 102 DAU + 538 IPM - 3278 2015 - 6685 2016 - 1701 2017 - 34 2018
- 1836 2019
Predictor Coef SE Coef T P VIF
Constant -38945 3583 -1087 0000
Otsus 14665 8897 165 0101 1430
DAK -0991 8360 -012 0906 1616
Belanja Modal amp Barang dan Jasa 34887 2458 1419 0000 1279
DAU -10211 2218 -460 0000 1381
IPM 53801 4968 1083 0000 1133
2015 -3278 1925 -170 0090 1743
2016 -6685 2241 -298 0003 2363
2017 -1701 1964 -087 0388 1815
2018 -34 2016 -002 0987 1912
2019 -1836 2051 -090 0372 1978
S = 716658 R-Sq = 690 R-Sq(adj) = 671
Grafik 217 Residual Plot
40000200000-20000
999
99
90
50
10
1
01
Residual
Pe
rce
nt
6000040000200000-20000
30000
20000
10000
0
-10000
Fitted Value
Re
sid
ua
l
30000225001500075000-7500-15000
40
30
20
10
0
Residual
Fre
qu
en
cy
160140120100806040201
30000
20000
10000
0
-10000
Observation Order
Re
sid
ua
l
Normal Probability Plot Versus Fits
Histogram Versus Order
Residual Plots for PDRB
Sumber Output Minitab diolah
29
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) akan menjadi LUE (Linier Unbiased Estimator)
Sedangkan dilihat dari normal probability plot yang dihasilkan terdapat beberapa data
outlier pada residual Setelah ditelaah lebih jauh data tersebut adalah residual dari
kabupaten Mimika Hal tersebut wajar terjadi karena PDRB kabupaten Mimika sangat
berbeda jauh dibandingkan kabupatenkota lain yang ada di Papua PDRB yang tinggi
tersebut dikarenakan adanya PT Freeport yang menyumbang mayoritas PDRB
kabupaten Mimika
Setelah proses pengujian asumsi dilakukan tahap selanjutnya adalah melakukan
uji signifikansi variabel dalam model Berikut ini adalah pengujian pada Fix Effect Model
yang terbentuk
Gambar 23 Output ANOVA dari Minitab
Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen
secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen (PDRB) Hipotesis awal pada
pengujian ini adalah tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen
terhadap PDRB Dengan menggunakan alpha 5 (005) hipotesis awal ditolak jika p-
value yang dihasilkan model kurang dari 005 Merujuk pada hasil perhitungan p-value
dari tabel Analysis of Variance yang menunjukan nilai 000 dimana nilai tersebut lebih
kecil daripada alpha yang ditetapkan Maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa
secara simultan variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
PDRB Tetapi perlu dilakukan pengujian secara parsial pada setiap variabel independen
guna memastikan signifikansi masing-masing variavel independen Berikut persamaan
regresi yang dihasilkan
119875119863119877119861 = minus38945 + 147 119926119957119956119958119956 minus 099 119915119912119922 + 349 119913119942119949119938119951119947119938 minus 102 119915119912119932 + 538 119920119927119924
+ 3278 120784120782120783120787 minus 6685 120784120782120783120788 minus 1701 120784120782120783120789 minus 34 120784120782120783120790 minus 1836 120784120782120783120791
1 Variabel Otsus
Berdasarkan hasil variabel secara parsial Dana Otsus mempunyai pengaruh yang
tidak signifikan terhadap PDRB karena memiliki p-value 010 yang lebih besar daripada
alpha 005 Pengaruh positif yang diberikan Dana Otsus terhadap PDRB sesuai dengan
teori ekonomi yang ada Berdasarkan jumlah Dana Otsus yang setiap tahunnya
cenderung bertambah seharusnya dapat mempengaruhi pertumbuhan PDRB secara
Analysis of Variance
Source DF SS MS F P
Regression 10 18633576166 1863357617 3628 0000
Residual Error 163 8371662268 51359891
Total 173 27005238434
30
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
signifikan Dana Otsus mayoritas ditujukan untuk pendidikan dan kesehatan Sehingga
bisa jadi pengaruhnya terhadap PDRB tidak dalam lag waktu yang singkat
2 Variabel DAK
Pengujian secara parsial pada variabel DAK Fisik menunjukkan p-value sebesar
091 dimana lebih besar dari alpha 005 sehingga secara statistik dapat disimpulkan
bahwa Dana Alokasi Khusus tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
PDRB Hal demikian dapat terjadi karena disebabkan Dana Alokasi Khusus lebih banyak
dialokasikan untuk bidang-bidang yang mempunyai dampak jangka panjang terhadap
perekonomian DAK fisik bidang kesehatan jalan air minum sanitasi transportasi
memiliki pagu yang cukup besar bahkan lebih dari 50 pagu DAK Fisik 2020
dialokasikan untuk bidang tersebut Bidang-bidang tersebut mempunyai dampak yang
baik bagi perekonomian namun dampak yang dihasilkan cenderung dalam waktu yang
cukup lama sehingga variabel DAK tidak berpengaruh signifikan terhadap PDRB
3 Variabel Belanja
P-value yang dihasilkan dalam model untuk variabel belanja adalah 000 dimana
nilai tersebut lebih kecil dari alpha 005 yang mengindikasikan bahwa belanja pemerintah
(belanja modal dan belanja barang amp jasa) mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap PDRB Hal tersebut sesuai dengan teori ekonomi dimana belanja pemerintah
merupakan salah satu komponen pemberntuk PDRB Pada model ini setiap kenaikan
belanja pemerintah 1 miliar akan mengakibatkan kenaikan PDRB sebesar 3489 miliar
dengan mengasumsikan variabel independen lainnya tetap
4 Variabel DAU
Variabel DAU jika diuji secara parsial menunjukan hasil p-value sebesar 000 yang
menunjukan bahwa variabel DAU mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap PDRB
Namun pengaruh yang diberikan oleh DAU adalah negatif Semakin besar DAU yang
digelontorkan PDRB justru semakin menurun Hal ini senada dengan penelitian yang
dilakukan oleh Anis Setiyawati pada tahun 2007 Penelitian yang berjudul ldquoAnalisis
Pengaruh PAD DAU DAK dan Belanja Pembangunan Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Kemiskinan dan Pengangguran Pendekatan Analisis Jalurrdquo Penelitian
tersebut juga menghasilkan kesimpulan bahwa DAU memiliki pengaruh negatif terhadap
pertumbuhan ekonomi dimana pertumbuhan ekonomi diukur dari PDRB menurut harga
konstan Hal ini dapat terjadi karena DAU yang didapatkan oleh Pemda tidak
keseluruhan digunakan untuk pembangunan dan peningkatan ekonomi Selain itu
daerah yang mendapat DAU dengan pagu yang besar adalah daerah dengan
31
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
pertumbuhan ekonomi rendah Hal ini karena perhitungan DAU adalah berdasarkan
celah fiskal (Fiscal Gap) pada daerah tersebut Artinya semakin rendah kemampuan
ekonomi daerah untuk menjalankan pemerintahannya maka semakin besar DAU yang
didapat Sehingga nilai negatif yang dihasilkan dari perhitungan model pada kajian ini
sesuai dengan teori ekonomi yang berkembang
5 Variabel IPM
Pengujian variabel IPM secara parsial pada model menyatakan bahwa IPM memiliki
pengaruh signifikan terhadap PDRB karena p-value yang dihasilkan 000 dimana nilai
tersebut lebih kecil dari alpha yang ditetapkan 005 Hal tersebut sesuai dengan teori
yang ada dimana jika pembangunan manusia berjalan dengan baik maka ekonomi
daerah juga akan berkembang dan meningkat
6 Variabel dummy
Variabel dummy tahun 2014 merupakan pembanding untuk tahun 2015 sampai
dengan 2019 Variabel dummy 2015 menghasilkan p-value 009 dimana nilai tersebut
lebih besar daripada alpha 005 Kondisi ini mengindikasikan bahwa tidak ada
perbedaan signifikan yang terjadi pada tahun 2014 dan 2015 Hal tersebut kemungkinan
terjadi karena tidak terlalu banyak kebijakan pemerintah yang berubah pada rentang
waktu tersebut dan kondisi eksternal yang cenderung tidak banyak berubah Kondisi
demikian terjadi juga pada tahun 2017 2018 dan 2019 dimana p-value pada kedua
tahun tersebut 039 099 dan 037 Nilai tersebut jelas jauh lebih besar daripada alpha
005 sehinggu kedua tahun tersebut juga tidak berbeda secara signifikan dengan tahun
2014 sebagai reference Hanya tahun 2016 yang menghasilkan p-value 000 dimana
lebih kecil dari 005 berarti kondisi perekonomian tahun 2016 berbeda secara signifikan
dengan tahun 2014 Hal tersebut menunjukkan terdapat kebijakan anggaran pemerintah
daerah yang berbeda dan efektif pada tahun 2016 dibandingkan tahun 2014
c Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dari Fix Effect Model yang terbentuk dalam kajian ini adalah PDRB
dipengaruhi positif oleh Dana Otsus Belanja Pemerintah (modal barang amp jasa) dan
IPM Sedangkan DAU dan DAK Fisik memiliki pengaruh yang berlawanan R-Square
yang dihasilkan model sebesar 069 artinya model yang terbentuk menggunakan
variabel independen Otsus DAK Fisik Belanja Pemerintah DAU dan IPM mampu
menjelaskan mampu menjelaskan variabel dependennya (PDRB) sebesar 690 persen
Sedangkan 310 persen sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk di dalam
model Variabel yang memiliki pengaruh signifikan adalah DAU Belanja Pemerintah
32
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
(Modal Barang amp Jasa) dan IPM Sedangkan variabel Otsus dan DAK Fisik tidak
memiliki pengaruh signifikan dalam model Hal tersebut dapat terjadi karena Dana Otsus
dan DAK Fisik digunakan untuk sektor-sektor yang tidak berdampak langsung dalam
kegiatan perekonomian sehingga pengaruhnya terhadap PDRB bersifat jangka panjang
BOKS 2
Cuma Maluku dan Papua yang Catat Pertumbuhan Ekonomi Positif
Jakarta CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik (BPS) melansir seluruh provinsi di Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi negatif Kecuali Maluku dan Papua yang sukses tumbuh positif di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi COVID-19
Pertumbuhan ekonomi di seluruh pulau negatif kecuali Maluku dan Papua ujar Kepada BPS Suhariyanto Rabu (58)
BPS mencatat laju ekonomi Maluku dan Papua tumbuh positif sebesar 236 persen Kinerja positif tersebut ditopang pertumbuhan ekonomi Papua dan Papua Barat karena tahun lalu dua wilayah tersebut mengalami kontraksi
Tercatat pertumbuhan ekonomi Papua negatif 2391 persen pada kuartal II tahun lalu menjadi positif 452 persen pada kuartal II tahun ini Sedangkan Papua Barat pada kuartal II 2019 lalu mengalami kontraksi 049 persen
Karena base-nya dua provinsi ini pada kuartal II tahun lalu tumbuh negatif jelas Suhariyanto
Sementara itu Pulau Jawa mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 669 persen Disusul oleh kelompok provinsi di Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar 629 persen
Sedangkan kelompok provinsi di Pulau Sumatera mengalami kontraksi 301 persen Kalimantan minus 435 persen dan Sulawesi minus 276 persen
Kelompok provinsi di Pulau Jawa memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yaitu sebesar 5855 persen Diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 2149 persen Pulau Kalimantan 804 persen dan Pulau Sulawesi 655 persen
Sisanya 537 persen disumbangkan pulau-pulau lainnya yang meliputi Bali dan Nusa Tenggara serta Maluku dan Papua masing-masing sebesar 300 persen dan 237 persen
Sumber cnnindonesiacom diakses 19 Februari 2020
BAB IIiPerkembangan dan Analisispelaksanaan apbn
Sri Mulyani IndrawatiMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Dari sisi belanja negara kita akan terusmelakukan upaya meningkatkan belanjanegara baik yang sudah ada di dalam APBNAPBD maupun program-program PEN
Pada penandatanganan Kerja Sama Pemerintah DKI Jakarta dan Jabar27072020
Sumber Foto djpbkemenkeugoid
33
Bukit TeleTabies Jayapura Photo Credit Adhitya Ahmad
31 APBN TINGKAT PROVINSI
ahun 2020 merupakan tahun yang dapat dikatakan sebagai tahun anomali
dimana pada awal tahun perasaan optimis menyelimuti penjuru negeri sampai
akhirnya akhir triwulan pertama corona virus disease (COVID) mulai masuk ke
Indonesia yang menyebabkan banyak dilakukan penyesuaian kebijakan Hal ini cukup
sulit bagi bangsa Indonesia dalam mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) dikarenakan banyaknya sentimen global maupun faktor internal yang
berimbas negatif terhadap perekonomian Indonesia Fenomena tersebut juga sangat
dirasakan bagi para pengelola keuangan negara di wilayah Papua Faktor negatif dari
eksternal dan internal turut andil dalam pencapaian target baik dari sisi penerimaan
maupun belanja negara Secara umum capaian target APBN di Papua tahun 2020 tidak
sebaik tahun sebelumnya khususnya di sisi realisasi belanja negara
Sebagaimana data pagu dan realisasi APBN di Papua yang disajikan dalam tabel
dibawah ini realisasi pendapatan Negara di Papua tahun 2020 justru mengalami
kenaikan yang cukup signifikan Realisasi pendapatan negara pada tahun tersebut
mencapai Rp958 triliun atau 1137 persen dari target sebesar Rp842 triliun Realisasi
tersebut naik 64 persen dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang mencapai
Rp900 triliun Naiknya pendapatan Negara merupakan imbas adanya revisi target
T
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB III
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN apbn
REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
34
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
penerimaan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak maupun Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai
Tabel 31 APBN Provinsi Papua (dalam miliar rupiah)
Uraian Pagu 2018
Realisasi 2018
Pagu 2019
Realisasi 2019
Pagu 2020
Realisasi 2020
Pendapatan Negara
1110032 1280256 972052 900589 842277 958219
Pendapatan Perpajakan
871429 1049156 901585 809189 735107 834731
Pendapatan Negara Bukan Pajak
56206 61279 44080 67310 42819 64685
Hibah 182397 169821 26387 24090 64351 58803
Belanja Negara 6183161 6066851 6633314 6276022 5703066 5581058
Belanja Pemerintah Pusat
1714490 1564612 1789741 1575741 1394096 1318480
Transfer ke Daerah dan Dana Desa
4468670 4502239 4843573 4700281 4308970 4262578
SurplusDefisit (5073129) (4786595) (5661262) (5375432) (5661262) (5375432)
Pembiayaan - - - -
Pembiayaan Dalam Negeri
- - - -
Pembiayaan Luar Negeri
- - - -
Sumber LRA Tk Kanwil Audited 2018 Unaudited 2019-2020Simtrada dan MEBE diolah
Ditinjau dari sisi belanja Pemerintah Pusat telah mengalokasikan belanja
Negara kepada Provinsi Papua tahun 2020 mencapai Rp5703 triliun yang terdiri dari
Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp1394 Triliun dan Transfer ke Daerah dan Dana
Desa (TKDD) sebesar Rp4309 Triliun Alokasi tersebut mengalami penurunan sebesar
140 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah Rp6633 Triliun Secara
kumulatif realisasi belanja Negara tahun 2020 mencapai Rp5581 triliun atau 979
persen dari alokasi pagu Persentase realisasi tersebut meningkat jika dibandingkan
tahun sebelumnya yang mencapai 946 persen Naiknya persentase belanja negara
secara keseluruhan merupakan akibat adanya revisi pagu dan refocusing anggaran
sehingga secara jumlah alokasi pagu relatif lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya
32 PENDAPATAN PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL
Pendapatan Pemerintah Pusat di tingkat provinsi terdiri dari Penerimaan Perpajakan
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Hibah Detil pendapatan Pemerintah
Pusat di Provinsi Papua dapat dijabarkan sebagai berikut
321 Penerimaan Perpajakan
Pandemi yang berlaku global dan faktor internal yang kurang menguntungkan sepanjang
tahun 2020 membawa imbas cukup dalam terhadap penerimaan perpajakan di Papua
Realisasi penerimaan perpajakan tahun 2020 mengalami peningkatan sebesar Rp2554
35 35
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
miliar atau 31 persen dibandingkan realisasi tahun 2019 yang
mencapai Rp809 Triliun Jika dibandingkan dengan target
penerimaan perpajakan tahun 2020 yang telah ditetapkan
sebesar Rp735 Triliun realisasi penerimaan perpajakan
hanya tercapai sebesar Rp835 Triliun atau 1135 persen Detil
target dan realisasi penerimaan perpajakan dapat disajikan
dalam tabel sebagai berikut
Tabel 32 Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)
Penerimaan Perpajakan
Target 2018
Realisasi 2018
Target 2019
Realisasi 2019
Target 2020
Realisasi 2020
PPh Migas - 271 - 161 - (016)
PPh Non Migas
441814 355473 432188 401765 388264 360659
PPN 229233 194700 246759 219864 214197 181330
PPnBM 180 273 393 406 382 329
PBB 24264 24445 24308 99899 69035 96889
Cukai - 014 - 024 - 005
Bea Masuk 19781 24108 19626 17644 10839 10765
Bea Keluar 149101 446026 172926 65479 48370 172931
Pajak Lainnya 7057 3846 5386 3946 4020 11839
Jumlah 871429 1049156 901585 809189 735107 834731
Sumber Kanwil DJP Papua Maluku Kanwil DJBC Khusus Papua dan LRA 2018-2020 diolah
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa komponen penyumbang
terbesar penerimaan perpajakan adalah PPh Non Migas sama dengan sebelumnya
PPh Non Migas memberikan kontribusi paling tinggi sebesar 432 persen disusul PPN
sebesar 217 persen sedangkan Bea Keluar yang selama ini menjadi andalan
penerimaan di Papua memberikan kontribusi sebesar 207 persen Adapun jenis
penerimaan yang memberikan kontribusi paling rendah adalah penerimaan Cukai
PPnBM dan PPh Migas Ketiga penerimaan tersebut hanya memberikan kontribusi
sebesar 004 persen terhadap penerimaan perpajakan secara keseluruhan
Pendapatan PPh Non Migas di Papua terdiri dari PPh Pasal 21 Pasal 22 Pasal
22 Impor Pasal 23 Pasal 2529 Orang Pribadi Pasal 2529 Badan Pasal 26 PPh Final
dan PPh Non Migas Lainnya Secara umum penerimaan PPh Non Migas tahun 2020
mengalami penurunan sebesar 120 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya
Penerimaan PPh Pasal 21 memberikan kontribusi paling besar terhadap penerimaan
PPh Non Migas yaitu mencapai 687 persen Selain itu PPh Final juga turut
memberikan kontribusi yang cukup signifikan yaitu mencapai Rp47527 miliar atau 142
persen dari keseluruhan penerimaan PPh Non Migas Jika dibandingkan dengan
Pendapatan
pemerintah pusat
tahun 2020 naik 640
persen dibandingkan
dengan tahun
sebelumnya
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
36
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
realisasi penerimaan pada tahun 2019 baik penerimaan PPh Pasal 21 maupun PPh
Final mengalami penurunan masing-masing sebesar 124 persen dan 301 persen Detil
penerimaan PPh Non Migas dapat disajikan dalam grafik sebagai berikut
Grafik 31 Penerimaan PPh Non Migas Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
Sumber OmSPAN 2020 diolah
Penerimaan Pajak Perdagangan Internasional di Provinsi Papua lebih
didominasi oleh penerimaan Bea Keluar sebagai hasil aktifitas lapangan usaha
pertambangan dan penggalian Penerimaan Bea Keluar sampai dengan akhir tahun
2020 mencapai Rp173 triliun atau 3575 persen dari target yang ditetapkan sebesar
Rp48370 miliar Penerimaan tersebut mengalami kenaikan yang sangat signifikan
dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp65479
miliar Faktor utama yang menyebabkan naiknya penerimaan Bea Keluar adalah
kegiatan ekspor konsentrat tembaga yang dilakukan oleh PT Freeport yang
menyumbang sebagian besar penerimaan dari sisi bea keluar
Di sisi Bea Masuk penerimaan sepanjang tahun 2020 hanya mencapai Rp10765
Miliar atau 993 persen dari target sebesar 10839 miliar Penerimaan Bea Masuk
tersebut sedikit mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun
sebelumnya yang mencapai Rp17644 Miliar Penerimaan Bea Masuk di wilayah Papua
terutama ditopang oleh aktifitas impor PT Freeport DSI Indonesia dan Tri Fita Perkasa
Sebagai respon terhadap pandemi pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak
dan Direktorat Jenderal Bea Cukai memberikan insentif fiscal yang bertujuan untuk
menjaga keberlangsungan dunia usaha yang terdampak pandemi COVID-19 Untuk
Provinsi Papuasampai dengan akhir tahun 2020 tercatat hanya Direktorat Jenderal
Pajak yang memberikan insentif fiscal khususnya di bidang perpajakan Detil jenis
insentif dan jumlah permohonan dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut
37 37
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Tabel 33 Penyaluran Insentif Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)
Jenis Insentif Diterima Ditolak Relaksasi SPT Tahunan Disetujui
Total
Keringanan PPh 21 601 44 - 654
Pembebasan PPh 22 Impor 12 5 - 17
Keringanan angsuran pajak PPh 25
253 23 13 289
Insentif PPh Final UMKM 804 0 - 804
Sumber DJP (2020) diolah
Berdasarkan tabel di atas permohonan insentif terbanyak diajukan untuk jenis insentif
PPh Final UMKM dari 804 permohonan semuanya disetujui sedangkan Pembebasan
PPh 22 Impor menjadi jenis insentif dengan jumlah permohonan paling sedikit dengan
jumlah 17 permohonan ( 12 disetujui 5 ditolak) Pemberian insentif perpajakan ini
bertujuan untuk memberikan keringanan pajak kepada wajib pajak yang usahanya
terdampak pandemi Covid-19 namun dalam pelaksanaannya terdapat beberapa
tantangan diantaranya masih kurangnya kemauan wajib pajak untuk memanfaatkan
insentif dikarenakan wajib pajak masih menghindari kewajiban melaporkan SPT
tahunannya
322 Penerimaan Negara Bukan Pajak
Pendapatan Negara yang bersumber dari PNBP saat ini telah mulai
diperhitungkan untuk dijadikan andalan dalam memaksimalkan penerimaan Negara
Secara umum PNBP dapat dibedakan menurut jenis dan fungsi
a Perkembangan PNBP Menurut Jenis
Berdasarkan jenisnya PNBP dibedakan menjadi empat jenis yaitu Penerimaan
Sumber Daya Alam (SDA) Bagian Pemerintah Atas Laba BUMN Penerimaan Bukan
Pajak Lainnya dan Pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) Pagu dan realisasi PNBP
per jenis dapat disajikan sebagai berikut
Tabel 34 Pendapatan PNBP Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)
Penerimaan PNBP Target 2018
Realisasi 2018
Target 2019
Realisasi 2019
Target 2020
Realisasi 2020
Pendapatan SDA - - - - - -
Bag Pemerintah Atas Laba BUMN
- - - - - -
Pendapatan PNBP Lainnya 42642 47934 30807 54378 35983 51446
Pendapatan BLU 13564 13345 13272 12931 6864 13236
Jumlah 56206 61279 44079 67309 42847 64683
Sumber LRA Tk Kanwil Audited 2018 Unaudited 2019-2020 diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
38
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Dari keempat jenis PNBP tersebut hanya dua jenis PNBP yang pencatatan realisasi
penerimaannya dilakukan di daerah yaitu Pendapatan PNBP Lainnya dan Pendapatan
BLU Realisasi kedua jenis PNBP tersebut pada tahun 2020 mencapai Rp64683 miliar
atau sebesar 1509 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp42847 miliar
b Perkembangan PNBP Fungsional
PNBP Fungsional berasal dari hasil pungutan Kementerian NegaraLembaga atas
jasa yang diberikan sehubungan dengan tugas pokok dan fungsinya dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat Perkembangan realisasi PNBP Fungsional beberapa
Satker di Papua dapat disajikan dalam tabel berikut
Tabel 35 Realisasi PNBP Fungsional Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)
Jenis Pendapatan PNBP Realisasi 2019
Realisasi 2020
NaikTurun
Pendapatan Jasa Karantina 206 254 233
Pendapatan Jasa Kebandarudaraan 3689 3002 -186
Pendapatan Bea Lelang Pegadaian 237 234 -13
Pendapatan Penerbitan SIM 492 486 -12
Pendapatan STNK 1158 1040 -141
Pendapatan BPKB 1258 1115 -114
Pendapatan TNKB 647 557 -139
Pendapatan Perpanjangan SIM 296 274 -74
Pendapatan dari BPJS Kesehatan Faskes Pertama
805 796 -11
Pendapatan dari BPJS Kesehatan Faskes Lanjutan
4573 4871 65
Pendapatan Pengamanan Obyek Vital 6458 7017 87
Pendapatan Jasa Kepelabuhan 1635 1534 -62
Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan serta Hasil Tipikor dan Pencucian Uang
431 032 -926
Pendapatan Biaya Pendidikan 13713 12138 -115
Pendapatan UjianSeleksi Masuk Pendidikan
298 213 -285
Sumber LRA Tk Kanwil Unaudited 2019 dan OmSPAN 2020 diolah
Penerimaan PNBP Fungsional didominasi oleh Pendapatan Biaya Pendidikan
yang mencapai Rp12138 miliar turun 115 persen dari realisasi tahun sebelumnya
Penerimaan Uang Pendidikan tersebut sebagian besar berasal dari Satker Universitas
Cendrawasih yang merupakan Kampus terbesar di Papua Besarnya penerimaan
PNBP Fungsional pada Universitas Cendrawasih mengindikasikan layaknya Universitas
Cenderawasih untuk didorong menjadi Badan Layanan Umum (BLU) sehingga akan
lebih memberikan keleluasaan dalam pengelolaan keuangan untuk meningkatkan
kualitas pelayanannya Selain Pendapatan Biaya Pendidikan beberapa PNBP
39 39
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Fungsional yang mengalami kenaikan cukup signifikan di tahun 2020 adalah jasa
fasilitas kesehatan di tingkat lanjutanpendapatan jasa karantina dan jasa pengamanan
obyek vital yang dilakukan oleh aparat kepolisian
Di sisi lain Pendapatan Jasa Kebandarudaraan Kembali mengalami penurunan
Penerimaan PNBP Fungsional tahun 2020 pada jenis pendapatan tersebut hanya
mencapai Rp3002 Miliar turun 186 persen dibandingkan periode sebelumnya yang
mencapai Rp3689 Miliar Turunnya pendapatan jasa kebandarudaraan tersebut salah
satunya dipengaruhi pembatasan keluar masuk wilayah papua yang diterapkan di awal
pandemi dan mahalnya harga tiket pesawat sepanjang tahun 2020 sehingga
berdampak pada berkurangnya jumlah penumpang yang akan bepergian dengan
menggunakan jasa pesawat terbang
323 Penerimaan Hibah
Realisasi penerimaan hibah di Papua sepanjang tahun 2020 adalah sebesar
Rp58803 Miliar atau 914 persen dari pagu sebesar Rp64351 Miliar Terdapat 5
Kementerian NegaraLembaga yang menerima hibah sepanjang tahun 2020 dalam
bentuk Hibah Langsung Dalam Negeri Detil pagu dan realisasi penerimaan hibah di
Papua dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 36 Penerimaan Hibah di Papua Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
NO KEMENTERIAN NEGARALEMBAGA PAGU REALISASI
1 KEMENTERIAN PERTAHANAN 3638 3638 1000
2 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 958 954 995
3 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 5675 5640 994
4 KOMISI PEMILIHAN UMUM 39192 36428 929
5 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM 14888 12143 816
JUMLAH 64351 58803 914
Sumber MEBE 2020 diolah
Penerimaan hibah di Papua didominasi oleh lembaga Komisi Pemilihan Umum
(KPU) Realisasi penerimaan hibah pada KPU mencapai Rp36428 Miliar atau 929
persen dari pagu hibah sebesar Rp39192 Miliar Secara kumulatif realisasi penerimaan
hibah tahun 2020 meningkat cukup pesat dibanding tahun 2019 yang hanya sebesar
Rp24090 miliar Hal ini dipengaruhi oleh faktor penyelenggaraan Pilkada serentak pada
tahun 2020 yang dinilai jauh lebih meriah dan memakan biaya lebih besar dibandingkan
pesta demokrasi Pemilu Legislatif dan Pilpres tahun 2019 di Papua
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
40
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
33 BELANJA PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL
Belanja Pemerintah Pusat digunakan untuk membiayai
kegiatan pemerintah pusat baik yang dilaksanakan di pusat
maupun di daerah Belanja Pemerintah Pusat dapat
dikelompokkan menurut organisasi fungsi dan jenis belanja
a Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Organisasi (Bagian
AnggaranKementerianLembaga)
Belanja Pemerintah Pusat menurut organisasi dialokasikan kepada Kementerian
NegaraLembaga (KL) dan Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA BUN)
Alokasi anggaran tahun 2020 diperuntukkan bagi 41 KL dan 1 BA BUN Pagu dan
realisasi belanja berdasarkan OrganisasiBagian Anggaran dapat disajikan dalam tabel
sebagai berikut
Tabel 37 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terbesar
(dalam miliar rupiah)
NO KEMENTERIANLEMBAGA PAGU 2018
REALISASI 2018
PAGU 2019
REALISASI 2019
PAGU 2020
REALISASI 2020
1 KEMENTERIAN PUPR 496586 461050 657088 531149 434308 418595
2 KEMENTERIAN PERTAHANAN
185272 183430 244967 234291 250703 239463
3 KEPOLISIAN NEGARA RI 181990 181980 169044 170014 175673 172888
4 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
242231 215453 188568 165474 133508 127631
5 KOMISI PEMILIHAN UMUM 193829 172021 115563 105332 64183 49736
Sumber MEBE 2018-2020 diolah
Alokasi pagu terbesar di Papua teralokasikan pada BA BUN yaitu untuk Ongkos
Angkut Beras PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua Selain BA BUN Bagian Anggaran
yang menerima alokasi pagu terbesar yaitu Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) Alokasi anggaran tahun 2020 pada Kementerian PUPR
mengalami pemangkasan yang cukup signifikan yaitu sekitar Rp222 triliun
dibandingkan tahun sebelumnya Selain Kementerian PUPR Kementerian
Perhubungan juga merupakan salah satu kementerian yang mendapatkan alokasi pagu
dengan jumlah besar Alokasi pagu yang besar pada kedua kementerian tersebut
merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah pusat kepada Papua Provinsi
Papua merupakan wilayah yang masih mengalami ketertinggalan di bidang infrastruktur
dibandingkan daerah lainnya di Indonesia Salah satu faktor yang menyebabkan hal
tersebut adalah wilayah yang sangat luas dan belum semua daerah terjangkau oleh
Realisasi Belanja
pemerintah pusat
tahun 2020 sebesar
Rp5581 triliun atau
sebesar 978 persen
dibanding pagu
41 41
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
transportasi darat Untuk mengejar ketertinggalan tersebut Pemerintah Pusat
mengalokasikan dana pembangunan infrastruktur dan percepatan akses daerah
pedalaman melalui Kementerian PUPR dan Kemenhub Dana yang dialokasikan melalui
dua kementerian tersebut masing-masing mencapai Rp434 triliun dan Rp127 triliun
Di sisi lain Bagian Anggaran yang mendapatkan alokasi pagu terkecil pada
tahun 2020 yaitu BKPM disusul oleh Kementerian PPPA Perpustakaan Nasional RI
Kementerian Perindustrian dan Kementerian Koperasi dan UKM Jumlah alokasi pagu
pada kelima Bagian Anggaran tersebut hanya sebesar Rp450 Miliar dengan total
realisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp416 Miliar atau 924 persen dari
total pagu Perkembangan pagu dan realisasi lima Bagian Anggaran dengan pagu
terkecil tahun 2020 sebagaimana tercantum dalam tabel sebagai berikut
Tabel 38 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terkecil (dalam miliar rupiah)
NO KEMENTERIANLEMBAGA
PAGU 2018
REALISASI 2018
PAGU 2019
REALISASI 2019
PAGU 2020
REALISASI 2020
1 BKPM 035 035 035 035 026 026
2 KEMENTERIAN P3A
100 095 100 091 038 030
3 PERPUSTAKAAN NASIONAL RI
143 127 076 065 064 062
4 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
178 174 169 167 146 136
5 KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
338 292 339 332 176 162
Sumber MEBE 2018-2020 diolah
Secara kumulatif realisasi anggaran belanja tahun 2020 berdasarkan Bagian
Anggaran sebesar Rp2253 Triliun atau 953 persen dari alokasi pagu yang ditetapkan
sebesar Rp2364 triliun Realisasi tersebut sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan
tahun sebelumnya yang mencapai 913 persen Dari 42 Bagian Anggaran yang
mendapatkan alokasi pagu terdapat dua KementerianLembaga yang realisasinya
masih di bawah 81 persen Kedua Kementerianlembaga dimaksud yaitu Kementerian
Ketenagakerjaan sebesar 613 persen dan Komisi Pemilihan Umum sebesar 775
Secara umum rendahnya realisasi penyerapan anggaran di Papua disebabkan
oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut
a Faktor Internal
- Rendahnya kapasitas SDM Pengelola Keuangan di beberapa satker
- Kesulitan satker induk dalam menghimpun bukti-bukti pengeluaran atas
penggunaan UP dan TUP dari Bendahara Pengeluaran Pembantu yang tersebar
di seluruh wilayah KabupatenKota
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
42
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
b Faktor Eksternal
- Keterlambatan pihak ketiga dalam melakukan tagihan pada satker pemberi kerja
- Penyedia barangjasarekanan tidak dapat menyelesaikan pekerjaan yang
menjadi tanggungjawabnyawanprestasi
- Keterlambatan penetapan Surat Keputusan Penunjukan Pejabat Pengelola
Keunagan oleh GubernurWalikotaBupati
c Faktor Kondisi Sosial dan Lingkungan
- Adanya gugatan masyarakat adat maupun pihak lain dalam proses pelelangan
dan pelaksanaan pembangunan sehingga pekerjaan menjadi terganggu
- Gangguan keamanan oleh kelompok separatisKelompok Kriminal Bersenjata
yang menghambat proyek pembangunan jalan Trans-Papua
- Jaringan transportasi antar wilayah dan komunikasi yang tidak lancar
b Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Fungsi
Belanja Pemerintah Pusat yang dialokasikan kepada daerah melalui instansi
vertikal KementerianLembaga digunakan untuk mendukung pelaksanaan
pembangunan sesuai dengan prioritas dan programkegiatan yang akan dilaksanakan
oleh daerah Untuk mendukung hal itu belanja Pemerintah Pusat yang dialokasikan
terbagi ke dalam fungsi-fungsi sesuai dengan programkegiatan yang akan dilaksanakan
tersebut Perkembangan pagu dan realisasi berdasarkan fungsi dapat disajikan dalam
tabel sebagai berikut
Tabel 39 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Fungsi (dalam miliar rupiah)
NO FUNGSI PAGU 2018
REALISASI 2018
PAGU 2019
REALISASI 2019
PAGU 2020 REALISASI 2020
1 PELAYANAN UMUM 334431 278194 250593 213392 1131783 1073325
2 PERTAHANAN 185272 183438 244967 234291 250703 239463
3 KETERTIBAN DAN KEAMANAN
220352 217023 207845 206669 210644 205478
4 EKONOMI 717701 651559 704943 572876 453346 432771
5 LINGKUNGAN HIDUP 20558 18168 27403 23832 23932 21736
6 PERUMAHAN DAN FASILITAS UMUM
86661 82698 198546 179761 160930 156794
7 KESEHATAN 29129 24332 25327 23945 15735 14428
8 PARIWISATA DAN BUDAYA
264 264 182 182 01 008
9 AGAMA 13291 12602 18047 17240 17094 16349
10 PENDIDIKAN 100108 90867 103953 95846 96035 88389
11 PERLINDUNGAN SOSIAL
5662 5480 7935 7752 4220 4054
Sumber MEBE 2018-2020 diolah
Berbeda dengan 2 tahun sebelumnya pada tahun 2020 fungsi pelayanan umum
mendapatkan alokasi pagu terbesar dibandingkan fungsi-fungsi yang lainnya Alokasi
43 43
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
pagu pada fungsi ekonomi mencapai Rp1137 Triliun atau 479 persen dari total pagu
Belanja Pemerintah Pusat Besarnya anggaran pada fungsi pelayanan umum tersebut
dimaksudkan untuk lebih mendorong percepatan layanan kepada masyarakat di tengah
pandemi selain itu sebagian besar dana dalam fungsi pelayanan umum digunakan
untuk TKDD
Dari 11 fungsi yang ada fungsi Pariwisata dan Budaya mendapatkan alokasi
pagu paling kecil yaitu sebesar Rp01 miliar Alokasi tersebut dirasa sangat kecil namun
dapat dipahami karena pemerintah pada tahun 2020 lebih memfokuskan anggaran
untuk menangani pandemi terlebih dahulu
Ditinjau dari sisi realisasi anggaran fungsi ketertiban dan keamanan menempati
capaian realisasi tertinggi yaitu sebesar 975 persen Selain fungsi ketertiban dan
keamanan fungsi perumahan dan fasilitas umum juga merupakan fungsi dengan
persentase penyerapan yang tinggi yaitu mencapai 974 persen Adapun fungsi dengan
penyerapan anggaran terendah adalah fungsi pariwisata dan budaya yang hanya
terealisasi sebesar 838 persen dan fungsi lingkungan hidup sebesar 908 persen
c Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Jenis Belanja
Pagu dan realisasi belanja di Papua terbagi ke dalam belanja pegawai belanja
barang belanja modal belanja bansos dan belanja lain-lain Perkembangan pagu dan
realisasi berdasarkan jenis belanja dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 310 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Jenis Belanja
(dalam miliar rupiah)
Jenis Belanja Pagu 2018
Realisasi 2018
Pagu 2019
Realisasi 2019
Pagu 2020 Realisasi 2020
Belanja Pegawai 369637 360412 409210 392539 403938 386519
Belanja Barang 738478 641212 704030 615032 517375 476239
Belanja Modal 596758 556654 661374 554247 460390 443467
Belanja Bantuan Sosial
3000 2927 3548 3458 2357 2321
Belanja Lain-Lain 7473 5032 11579 10465 10038 9934
Sumber MEBE 2018-2020 diolah
Berdasarkan data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa alokasi pagu
anggaran terbesar tahun 2020 adalah pada belanja barang Pagu belanja barang
mencapai Rp517 triliun atau 371 persen dari pagu belanja keseluruhan Selain belanja
barang belanja modal juga memiliki porsi yang cukup besar Alokasi belanja modal
tahun 2020 mencapai Rp460 Triliun mengalami penurunan sebesar 304 persen
dibandingkan pagu tahun 2019
Di sisi lain alokasi untuk belanja bantuan sosial dan belanja lain-lain sangat kecil
karena belanja bantuan sosial saat ini telah dialihkan menjadi belanja yang lebih
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
44
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
produktif melalui KementerianLembaga sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari
masing-masing instansi terkait sedangkan untuk belanja lain-lain sesuai dengan
ketentuan Bagan Akun Standar yang baru hanya dialokasikan kepada
KementerianLembaga yang melakukan kegiatan khusus dimana pendanaannya tidak
dapat dibayarkan melalui jenis belanja lainnya Belanja lain-lain di Papua digunakan
untuk membiayai kegiatan ongkos angkut beras dalam rangka penyaluran beras PNS di
Distrik Pedalaman Persentase alokasi belanja pada belanja bantuan sosial dan belanja
lain-lain masing-masing sebesar 02 persen dan 07 persen
Ditinjau dari sisi persentase penyerapan anggaran realisasi belanja Bantuan
Lain-Lain menempati posisi tertinggi dengan tingkat penyerapan mencapai 990 persen
dari alokasi pagu Di sisi lain persentase realisasi belanja terrendah terdapat pada
belanja barang Realisasi belanja barang hanya mencapai Rp476 Triliun atau 920
persen dari alokasi pagu sebesar Rp517 Triliun
34 TRANFER KE DAERAH DAN DANA DESA (TKDD)
Alokasi pagu TKDD Papua tahun 2020 sebesar Rp4309
Triliun turun Rp535 Triliun atau 110 persen dari pagu tahun
sebelumnya sebesar Rp4843 Triliun Penurunan pagu
tersebut sangat terasa khususnya pada komponen Dana
Alokasi Umum (DAU)dengan penurunan tertinggi terdapat
pada DAU dan DAK Fisik Perkembangan pagu dan realisasi
TKDD di Papua dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 311 Perkembangan Pagu dan Realisasi TKDD (dalam miliar rupiah)
Komponen TKDD Pagu 2018
Realisasi 2018
Pagu 2019
Realisasi 2019
Pagu 2020
Realisasi 2020
DAU 2245173 2245173 2310560 2309045 2087025 2079720
DBH 314765 413738 421146 328492 305355 303578
DAK Fisik 488690 439801 499147 467970 360722 330506
DAK Non Fisik 180449 165418 208760 193307 202098 195009
Dana Otonomi Khusus 802085 802085 867468 867468 799997 799997
Dana Insentif Daerah 8475 7650 12742 10687 18733 18733
Dana Desa 429034 428373 523750 523313 535039 535035
Jumlah 4468670 4502239 4843573 4700281 4308970 4262578
Sumber OMSPAN dan Simtrada 2018-2020 diolah
Secara kumulatif realisasi penyaluran TKDD tahun 2020 hanya mencapai 989
persen lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 970 persen
Naiknya persentase penyaluran tersebut merupakan imbas revisi pagu anggaran
sehingga terjadi penyesuaian dengan kondisi pandemic yang melanda
Realisasi TKDD Papua
tahun 2020 mencapai
Rp42 triliun atau
sebesar 9892 persen
dibandingkan dengan
pagu
45 45
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
341 Dana Transfer Umum
a Dana Alokasi Umum
Sampai dengan tahun 2020 DAU merupakan komponen TKDD yang memiliki
kontribusi terbesar dalam menopang anggaran daerah DAU di Papua memiliki porsi
sebesar 484 persen dari total dana TKDD Realisasi penyaluran DAU sampai dengan
akhir tahun 2020 mencapai Rp2080 Triliun atau 996 dari alokasi pagu sebesar
Rp2087 Triliun Jumlah penyaluran DAU tahun 2020 tersebut turun Rp223 triliun
dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya
b Dana Bagi Hasil
Realisasi penyaluran DBH tahun 2020 mencapai Rp303 Triliun atau 994
persen dari alokasi pagu sebesar Rp305 Triliun Secara umum realisasi DBH Papua
tahun 2020 mengalami penurunan cukup dalam yaitu -76 persen dibandingkan
periode tahun sebelumnya Pendapatan royalti tahun 2020 sebagai penopang utama
DBH Papua hanya terealisasi sebesar Rp206 Triliun turun 131 persen dari realisasi
tahun sebelumnya yang mencapai Rp223 Triliun Perkembangan realisasi
penyaluran DBH Papua dapat disajikan dalam tabel berikut
Tabel 312 Perkembangan Realisasi Dana Bagi Hasil(dalam miliar rupiah)
Dana Bagi Hasil Realisasi 2019
Realisasi 2020
NaikTurun
Pajak Penghasilan 30520 56465 850
Pajak Bumi amp Bangunan 53683 31703 -438
SDA Mineral amp Batubara 223740 206078 -131
SDA Kehutanan 18548 7049 -620
SDA Perikanan 2001 2284 141
Jumlah 328492 303578 -76
Sumber Simtrada 2020 diolah
Ditinjau dari sisi persentase penurunan SDA Kehutanan merupakan komponen
DBH yang mengalami penurunan paling signifikan yaitu 620 persen dibandingkan
dengan realisasi tahun lalu yang sebesar Rp18548 miliar tahun 2020 SDA Kehutanan
hanya terealisasi Rp7049 miliar
342 Dana Transfer Khusus
a Dana Alokasi Khusus Fisik
DAK Fisik tahun 2020 yang dialokasikan Pemerintah Pusat kepada Papua terdiri
atas DAK Fisik Reguler Penugasan dan Afirmasi yang terdistribusi ke dalam 461
Pemda-Bidang Penyaluran DAK Fisik tersebut dilakukan secara bertahap sekaligus
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
46
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
maupun campuran Secara keseluruhan setelah ditetapkannya Peraturan Presiden
Nomor 72 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran dan
Pendapatan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020 Papua mendapatkan alokasi pagu
DAK Fisik tahun 2020 sebesar Rp 304 Triliun Sampai dengan akhir tahun 2020
realisasi penyaluran DAK Fisik Papua mencapai Rp286 Triliun atau sebesar 939
persen dari total pagu Realisasi DAK Fisik tahun ini sedikit lebih baik dibandingkan
tahun sebelumnya yang hanya mencapai 938 persen Sisa pagu DAK Fisik Papua yang
tidak tersalurkan sampai dengan akhir tahun anggaran adalah Rp18493 Miliar atau
sebesar 64 persen Realisasi penyaluran DAK Fisik Papua tahun 2020 per pemda dapat
disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 313 Realisasi Penyaluran DAK Fisik Papua Per Pemda Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
NO PEMDA PAGU PENYALURAN SISA PAGU
NOMINAL
1 KAB ASMAT 9018 7918 878 1100
2 KAB BIAK-NUMFOR 12250 12227 998 023
3 KAB BOVEN DIGOEL 7560 7019 928 541
4 KAB DEIYAI 13738 13694 997 045
5 KAB DOGIYAI 15829 15544 982 285
6 KAB INTAN JAYA 3443 3336 946 045
7 KAB JAYAPURA 6605 6497 984 108
8 KAB JAYAWIJAYA 5816 5784 995 032
9 KAB KEEROM 3034 2947 971 087
10 KAB KEPULAUAN YAPEN 11099 10951 987 148
11 KAB LANNY JAYA 6330 6276 991 054
12 KAB MAMBERAMO RAYA 7638 7000 916 638
13 KAB MAMBERAMO TENGAH 6704 6678 996 026
14 KAB MAPPI 9101 8994 988 107
15 KAB MERAUKE 13152 12018 914 1134
16 KAB MIMIKA 14178 14047 962 130
17 KAB NABIRE 7668 7560 986 107
18 KAB NDUGA 7596 7348 967 249
19 KAB PANIAI 17109 16910 988 198
20 KAB PEGUNUNGAN BINTANG 19309 19192 994 117
21 KAB PUNCAK 7460 1632 219 5828
22 KAB PUNCAK JAYA 6617 4066 615 2551
23 KAB SARMI 9712 9151 942 561
24 KAB SUPIORI 4651 4306 926 345
25 KAB TOLIKARA 12329 12287 997 042
26 KAB WAROPEN 8276 8211 992 065
27 KAB YAHUKIMO 8582 8563 998 020
28 KAB YALIMO 13523 13325 985 199
47 47
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
NO PEMDA PAGU PENYALURAN SISA PAGU
NOMINAL
29 KOTA JAYAPURA 9002 7420 824 1583
30 PROVINSI PAPUA 27353 25290 925 2064
JUMLAH 304683 286189 939 18493
Realisasi DAK Fisik tertinggi terdapat pada Kabupaten Biak-Numfor dan
Yahukimo dengan persentase mencapai 998 persen disusul oleh Kabupaten Deiyai
dam Tolikara dengan persentase penyaluran sebesar 997 persen Terdapat satu
daerah yang persentase penyaluran DAK Fisiknya jauh di bawah rata-rata provinsi yaitu
Kabupaten Puncak dengan persentase penyaluran hanya sebesar 219 persen
Meskipun PMK Nomor 101PMK072020 diterbitkan dengan tujuan memberikan
relaksasi terhadap penyaluran DAK Fisik namun secara umum masih terdapat
permasalahan dalam penyaluran DAK Fisik di Papua selama tahun 2020 antara lain
sebagai berikut
1) Sistemjaringan internet yang tidak bagus di beberapa daerah yang menyebabkan
Pemda kesulitan dalam melakukan upload dokumen persyaratan penyaluran
2) Minimnya jumlah SDM yang menangani pengadaan barangjasa di Pemda sehingga
berakibat proses lelang menjadi terlambat
3) Terlambatnya penyelesaian laporan pertanggungjawaban penggunaan DAK Fisik
sebagaai salah satu syarat penyaluran DAK Fisik pada tahap berikutnya
4) Terlambatnya reviu laporan pertanggungjawaban penggunaan DAK Fisik tahun
sebelumnya maupun tahun berjalan oleh APIP
5) Kurangnya koordinasi pada internal pemda yaitu antara BPKAD selaku pengelola
keuangan dengan pihak SKPDOPD selaku pengelola teknis kegiatan
6) Juknis dari KementerianLembaga terkait terlambat diterima oleh SKPD
7) Kondisi keamanan di beberapa daerah tidak kondusif sehingga pelaksanaan proyek-
proyek yang didanai dari DAK Fisik menjadi terhambat
b Dana Alokasi Khusus Non Fisik
Realisasi penyaluran DAK Nonfisik sampai dengan akhir tahun 2020 mencapai
Rp193 Triliun atau 965 persen dari alokasi pagu sebesar Rp199 Triliun Jumlah
penyaluran DAK Nonfisik tahun 2020 tersebut sedikit meningkat dibandingkan tahun
sebelumnya sebesar Rp193 Triliun atau 925 persen dari alokasi pagu sebesar
Rp208 Triliun DAK Nonfisik yang disalurkan kepada Pemda Papua diperuntukkan
bagi peningkatan kualitas dan pelayanan di bidang Pendidikan Kesehatan dan
Peningkatan kapasitas koperasi administrasi kependudukan serta kepariwisataan
Berdasarkan tabel di bawah ini dapat disimpulkan bahwa alokasi DAK
Nonfisik terbesar di Papua diprioritaskan pada bidang kesehatan Alokasi bidang
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
48
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Kesehatan mencapai Rp74398 niliar atau 368 persen dari total pagu DAK Nonfisik
Realisasi penyaluran bidang kesehatan hingga akhir tahun 2020 sebesar Rp71533
miliar atau 961 persen Penggunaan DAK Nonfisik pada bidang kesehatan
diwujudkan dalam bentuk Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan Bantuan
Operasional Keluarga Berencana (BOKB)
Tabel 314 Pagu dan Realisasi DAK Nonfisik Papua Tahun 2020 (Miliar Rupiah)
DAK Nonfisik Pagu Realisasi
TPG dan TKG PNSD 40137 41477 1003
Dana Tambahan Penghasilan Guru PNS 1444 1809 1253
Dana BOS 74574 68772 922
Dana BOP PAUD 2659 2674 1001
Dana BOK dan BOKB 74398 71533 961
Dana Peningkatan Koperasi Administrasi Kependudukan dan Kepariwisataan
6629 6594 995
Jumlah 199840 192860 965
Sumber Simtrada 2020 diolah
343 Dana Desa
Alokasi pagu Dana Desa wilayah Provinsi Papua tahun 2020 sebesar Rp535
Triliun dialokasikan untuk 5411 desa yang tersebar di 29 KabupatenKota Sampai
dengan akhir tahun 2020 realisasi penyaluran Dana Desa dari RKUN ke RKUD
mencapai Rp535 triliun atau 1000 persen dari pagu Penyaluran Dana Desa tahun 2020
dilakukan dalam tiga tahap yaitu tahap I sebesar 40 persen tahap II sebesar 40 persen
dan tahap III sebesar 20 persen Realisasi penyaluran Dana Desa per pemda tahun
2020 dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 315 Pagu dan Realisasi Penyaluran Dana Desa Per Pemda (dalam miliar rupiah)
No KABUPATEN KOTA JML DESA
PAGU REALISASI SISA PAGU
1 KAB JAYAPURA 139 13252 13252 1000 -
2 KAB BIAK-NUMFOR 254 20694 20694 1000 -
3 KAB KEPULAUAN YAPEN 160 13872 13872 1000 -
4 KAB MERAUKE 179 22614 22614 1000 -
5 KAB JAYAWIJAYA 328 28199 28199 1000 -
6 KAB PANIAI 216 19920 19920 1000 -
7 KAB NABIRE 72 9433 9433 1000 -
8 KAB PUNCAK JAYA 302 29082 29082 1000 -
9 KAB MIMIKA 133 14878 14878 1000 -
10 KAB MAPPI 162 18838 18838 1000 -
11 KAB ASMAT 221 24977 24977 1000 -
49 49
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
No KABUPATEN KOTA JML DESA
PAGU REALISASI SISA PAGU
12 KAB BOVEN DIGOEL 112 14383 14383 1000 -
13 KAB SARMI 92 10598 10598 1000 -
14 KAB KEEROM 91 9848 9848 1000 -
15 KAB TOLIKARA 541 42233 42233 1000 -
16 PEGUNUNGAN BINTANG 277 26259 26259 1000 -
17 MAMBERAMO RAYA 60 10754 10754 1000 -
18 KAB WAROPEN 100 10424 10424 1000 -
19 KAB YAHUKIMO 510 40915 40915 1000 -
20 KAB SUPIORI 38 4335 4335 1000 -
21 MAMBERAMO TENGAH 59 9412 9412 1000 -
22 KAB LANNY JAYA 354 34606 34606 1000 -
23 KAB DOGIYAI 79 11606 11606 1000 -
24 KAB YALIMO 300 24663 24663 1000 -
25 KAB NDUGA 248 21646 21646 1000 -
26 KAB PUNCAK 206 21341 21341 1000 -
27 KAB INTAN JAYA 97 14248 14248 1000 -
28 KAB DEIYAI 67 9371 9371 1000 -
29 KOTA JAYAPURA 14 2640 2637 998 003
JUMLAH 5411 535039 535036 1000 003
Sumber OMSPAN 2020 diolah
Secara kumulatif realisasi penyaluran Dana Desa semua kabupatenkota
mencapai 100 persen kecuali 1 wilayah yaitu Kota Jayapura karena masih terdapat sisa
dana desa tahun sebelumnya yang tidak disetor sebesar Rp3281 juta Beberapa
permasalahan lain dalam penyaluran Dana Desa di Papua sepanjang tahun 2020
antara lain sebagai berikut
a Terlambatnya aparat pemerintah desa dalam menyusun dan menyampaikan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) kepada BupatiWalikota
b Kendala jaringan internet sehingga sulit mengakses OMSPAN untuk melakukan
perekaman dan unggah data persyaratan penyaluran maupun realisasi Dana Desa
c Keterlambatan penyaluran Dana Desa dari RKUD ke RKUD
d Belum optimalnya peran tenaga pendamping desa dalam memberikan asistensi
terhadap pengelolaan Dana Desa
e Kendala geografis desa yang jauh dari pusat kabupaten dan minimnya SDM di desa
yang berkompeten dalam pengelolaan Dana Desa
f Keterbatasan bahanmaterial untuk pembangunan yang akan dilaksanakan serta
mahalnya harga material tersebut khususnya di wilayah pegunungan tengah Papua
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
50
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
344 Dana Insentif Daerah dan Dana Otonomi Khusus
Pada tahun 2020 terdapat 11 pemda di Papua yang mendapatkan alokasi pagu
Dana Insentif Daerah (DID) yaitu Kabupaten Jayapura Kabupaten Jayawijaya
Kabupaten Nabire Kota Jayapura Kabupaten Puncak Jaya Kabupaten Mimika
Kabupaten Sarmi Kabupaten Keerom Kabupaten Waropen dan Kabupaten Yahukimo
denga total alokasi pagu sebesar Rp18733 Miliar Realisasi penyaluran DID sampai
dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp18733 Miliar atau 1000 persen dari alokasi pagu
Persentase penyaluran tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode tahun
sebelumnya yang mencapai 839 persen Realisasi DID di Papua dapat disajikan dalam
tabel berikut
Tabel 316 Pagu dan Realisasi Dana Otsus dan DID Tahun 2020 (Miliar Rupiah)
NO PEMDA DANA OTSUS DID
PAGU REALISASI PAGU REALISASI
1 Provinsi Papua 799997 799997 1000
2 Kab Jayapura 1003 1003 1000
3 Kab Jayawijaya 300 300 1000
4 Kab Nabire 1135 1135 1000
5 Kota Jayapura 2394 2394 1000
6 Kab Puncak Jaya
1259 1259 1000
7 Kab Mimika 5589 5589 1000
8 Kab Sarmi 1259 1259 1000
9 Kab Keerom 1407 1407 1000
10 Kab Waropen 1266 1266 1000
11 Kab Yahukimo 1020 1020 1000
12 Yalimo 2101 2101 1000
JUMLAH 799997 799997 1000 18733 18733 1000
Sumber Simtrada dan OmSPAN 2020 diolah
Selain DID sebagai pelaksanaan amanat Undang-Undang Otonomi Khusus
Papua juga mendapatkan alokasi Dana Otsus Alokasi Dana Otsus Papua tahun 2020
sebesar Rp799 triliun yang terdiri dari Dana Otsus Provinsi Papua sebesar Rp528
Triliun dan Dana Tambahan Infrastruktur Provinsi Papua sebesar Rp271 Triliun Alokasi
pagu Dana Otsus tersebut turun 92 persen dari tahun sebelumnya seiring dengan
adanya pandemi Realisasi penyaluran dana Otsus tahun 2020 sebesar Rp799 Triliun
atau 100 persen dari total pagu
Pembagian Penerimaan Dana Otonomi Khusus antara provinsi dengan
kabupatenkota terlebih dulu dikurangi dengan pembiayaan untuk Program Strategis
Pembangunan Ekonomi Kampung (Prospek) dan program strategis lintas
51 51
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
kabupatenkota untuk pendidikan dan kesehatan Penerimaan Dana Otonomi Khusus
setelah dikurangi dengan pembiayaan Prospek dan program strategis lintas
kabupatenkota dibagi dengan proporsi 20 persen untuk Provinsi Papua dan 80 persen
untuk KabupatenKota se Provinsi Papua berdasarkan alokasi dasar dan alokasi
variabel Perhitungan Pembagian Dana Otonomi Khusus sebesar 80 persen tersebut
dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh Gubernur yang keanggotaannya terdiri atas MRP
DPRP TAPD dan unsur Perguruan Tinggi atau Akademisi
Sesuai Peraturan Daerah Khusus (Perdasus) Provinsi Papua Nomor 25 Tahun
2013 Dana Otonomi Khusus bagian Provinsi Papua digunakan untuk membiayai
programkegiatan di Bidang pendidikan kesehatan ekonomi kerakyatan dan infra
struktur yang merupakan kewenangan Provinsi Bantuan untuk institusi keagamaan
lembaga masyarakat adat asli Papua dan yayasan yang bergerak dalam bidang
pendidikan kesehatan dan ekonomi kerakyatan Penataan data untuk kebutuhan
perencanaan pembangunan Otonomi Khusus Monitoring dan evaluasi program dan
kegiatan yang dibiayai dari dana Otonomi Khusus Peningkatan kinerja keuangan
otonomi khusus dan Belanja operasional pelaksanaan tugas dan fungsi MRP
35 ANALISIS CASH FLOW PEMERINTAH PUSAT
Analisis cash flow Pemerintah Pusat dilakukan dengan mengelaborasi arus kas masuk
(cash in flow) dan arus kas keluar (cash out flow) dari Pemerintah Pusat ke Provinsi
Papua selama tahun anggaran 2020
351 Arus Kas Masuk (Penerimaan Negara)
Penerimaan Negara (arus kas masuk) di wilayah Papua terdiri
dari Pendapatan Pajak Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP) dan Penerimaan Hibah Hingga akhir tahun 2020
arus kas
masuk di
wilayah
Papua sebesar Rp960 Triliun naik
cukup drastis yaitu 667 persen
dibandingkan tahun sebelumnya yang
mencapai Rp900 Triliun Arus kas
masuk di Papua didominasi oleh
pendapatan pajak Pendapatan pajak
tahun 2020 sebesar Rp834 Triliun
atau berkontribusi 868 persen
Grafik 32 Komponen Arus Kas Masuk 2020
(dalam miliar rupiah)
Sumber OmSPAN (2020) diolah
Arus kas masuk turun
297 persen
diabanding tahun
sebelumnya arus kas
keluar naik 34
persen dibanding
tahun sebelumnya
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
52
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
terhadap total penerimaan negara Adapun komponen penerimaan negara yang
memberikan kontribusi paling kecil yaitu penerimaan hibah Penerimaan hibah tahun
2020 sebesar Rp58803 Miliar Realisasi penerimaan hibah tersebut mengalami
peningkatan cukup signifikan yaitu 2401 persen dibandingkan periode tahun
sebelumnya yang mencapai Rp24090 miliar Naiknya penerimaan hibah tahun 2020
disebabkan bertambahnya hibah yang diterima oleh KPU Bawaslu dan beberapa
instansi lainnya sehubungan dengan diadakannya Pilkada serentak di Papua tahun
2020
352 Arus Kas Keluar (Belanja dan TKDD)
Arus kas keluar di wilayah
Papua terdiri dari Belanja Pemerintah
Pusat dan TKDD Hingga akhir tahun
2020 arus kas keluar di wilayah Papua
sebesar Rp6276 Triliun meningkat
34 persen dibandingkan tahun
sebelumnya yang hanya mencapai
Rp5579 Triliun Arus kas keluar di
Papua didominasi oleh TKDD
Realisasi penyaluran TKDD tahun
2020 sebesar Rp4261 Triliun atau
7463 persen dari total arus kas keluar
Di sisi lain realisasi Belanja Pemerintah Pusat hanya sebesar Rp1318 triliun turun 163
persen dibandingkan periode tahun sebelumnya
353 SurplusDefisit
Cash flow Pemerintah Pusat tahun 2020 disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 317 Cash Flow Pemerintah Pusat di Provinsi Papua (dalam miliar rupiah)
Cash In flow Cash Out flow
Uraian Jumlah Uraian Jumlah
Pendapatan Perpajakan 834731 Belanja untuk KL dan BA BUN 1318480
Pendapatan Negara Bukan Pajak 67310 Transfer ke Daerah 3725743
Penerimaan Hibah 58803 Dana Desa 535035
Jumlah Cash In flow 960844 Jumlah Cash Out flow 5579258
Defisit Sebesar Rp4618414
Sumber OMSPAN 2020 diolah
Berdasarkan tabel di atas dapat tergambar bahwa cash out flow jauh lebih besar
daripada cash in flow Nilai cash out flow mencapai lebih dari Rp5579 triliun Nilai
Grafik 33 Komponen Arus Kas Keluar 2020
(dalam miliar rupiah)
Sumber OmSPAN (2020) diolah
53 53
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
tersebut mencapai 5806 persen lebih besar daripada cash in flow yang mengalir dari
Provinsi Papua ke Pemerintah Pusat Cash out flow didominasi oleh komponen belanja
Transfer ke Daerah yang mencapai 667 persen dari total cash out flow Adapun cash in
flow didominasi oleh penerimaan perpajakan yang mencapai 868 persen
Besarnya cash out flow dari Pemerintah Pusat tersebut tidak sebanding dengan
jumlah cash in flow dari Provinsi Papua ke Pemerintah Pusat menyebabkan terjadinya
defisit anggaran Defisit anggaran yang terjadi pada tahun 2020 mencapai Rp4618
triliun Defisit tersebut ditutup oleh Pemerintah Pusat melalui subsidi silang dari provinsi
atau daerah-daerah lain yang mengalami surplus anggaran
36 PENGELOLAAN BLU PUSAT
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya Kanwil Ditjen
Perbendaharaan Provinsi Papua juga melaksanakan fungsi
pembinaan terhadap Satker Badan Layanan Umum (BLU)
yang berada di wilayah kerjanya Perkembangan BLU di
Papua dapat dijabarkan sebagai berikut
361 Profil dan Jenis Layanan Satker BLU Pusat
Sampai dengan akhir tahun 2020 terdapat tiga Satker BLU satu bergerak dalam bidang
pendidikan dan dua di bidang pelayanan kesehatan Profil ketiga satker BLU tersebut
dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 318 Profil dan Jenis Layanan BLU (dalam miliar rupiah)
No Jenis Layanan Satker BLU Nilai Aset
Pagu BLU
Pagu RM
Jumlah Pagu
1 Kesehatan Rumkit Tk II Marthen Indey Kesdam XVIICen
3662 3012 1710 4722
2 Pendidikan Politeknik Penerbangan Jayapura
34638 750 3416 4166
3 Kesehatan Rumkit Bhayangkara Jayapura
8305 6457 1176 7633
Sumber MEBE dan E-rekon amp LK 2020 diolah
Sampai dengan tahun 2020 di papua baru terdapat tiga satker BLU dengan total
aset senilai Rp46605 miliar Dari ketiga satker tersebut Politeknik Penerbangan
Jayapura memiliki nilai aset yang paling tinggi yakni senilai Rp34638 miliar Untuk
keperluan operasional pada tahun 2020 ketiga satker mengelola pagu DIPA sebesar
Rp16521 miliar yang terdiri dari 619 persen pagu BLU dan 381 persen pagu Rupiah
Murni Berdasarkan data pada tabel di atas satker Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura
memiliki komposisi pagu BLU tertinggi dibandingkan dua satker lainnya yakni mencapai
Rp6457 miliar atau sebesar 820 persen dari keseluruhan pagu yang dikelola
terdapat tiga satker
BLU Pusat dengan
total aset senilai
Rp46605 miliar dan
total pagu sebesar
Rp16521 miliar
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
54
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
362 Perkembangan Pengelolaan Aset Pagu dan Pendapatan BLU Pusat
Perkembangan atau kemajuan satker BLU dapat diketahui dari jumlah dan
persentase peningkatan aset dalam jangka waktu tertentu Perkembangan Satker BLU
dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 319 Perkembangan Pengelolaan Aset Satker BLU (dalam miliar rupiah)
No Satker BLU Aset Tahun 2019 Aset Tahun 2020
1 Rumkit Tk II Marthen Indey Kesdam XVIICen
2822 3662
2 Politeknik Penerbangan Jayapura 33879 34638
3 Rumkit Bhayangkara Jayapura 5135 8305
Sumber E-rekon amp LK 2019 diolah
Dari Tabel 318 tercatat bahwa secara kumulatif satker BLU di Papua
membukukan pertumbuhan aset yang positif pada tahun 2020 Jumlah aset tahun 2020
sebesar Rp46605 miliar naik 114 persen dibandingkan aset pada tahun 2019 sebesar
Rp41836 triliun Jumlah peningkatan aset terbesar terdapat pada satker BLU Rumkit
Bhayangkara Jayapura Nilai aset pada satker BLU tersebut naik Rp3170 miliar atau
617 persen dari tahun sebelumnya Komponen aset yang mengalami peningkatan nilai
secara signifikan yaitu kas pada badan layanan umum yang naik hingga 10589 persen
Satker Politeknik Penerbangan Jayapura masih membukukan pertumbuhan aset yang
positif pada tahun 2020 Aset Politeknik Penerbangan Jayapura bertambah menjadi
Rp34638 miliar atau meningkat 22 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp38879
miliar
Dilihat dari pertumbuhan persentase dan jumlah aset yang dimiliki
perkembangan atau kemajuan BLU Pusat dapat dilihat dari peningkatan persentase
pagu BLU terhadap total pagu yang dikelola dalam beberapa periode Perkembangan
pagu BLU terhadap total pagu Rupiah Murni disajikan dalam tabel berikut
Tabel 320 Perkembangan Pagu BLU dan Pagu RM (dalam miliar rupiah)
No Satker BLU Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
Pagu BLU
Pagu RM
Pagu BLU
Pagu RM
Pagu BLU
Pagu RM
1 Rumkit Tk II Marthen Indey Kesdam XVIICen
- 1715 - 1763 3012 1710
2 Politeknik Penerbangan Jayapura
1152 15933 661 4971 750 3416
3 Rumkit Bhayangkara Jayapura
3900 1034 4300 1163 6457 1176
Sumber MEBE 2018-2020 diolah
55 55
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Secara kumulatif persentase pagu BLU dari ketiga satker mengalami kenaikan
dari 587 persen di tahun 2018 menjadi 652 persen pada tahun 2020 Peningkatan
persentase pagu BLU terbesar terjadi pada satker BLU Rumkit Bhayangkara di
Jayapura dimana pada tahun 2019 persentase pagu BLU masih sebesar 787 persen
menjadi 846 persen pada tahun 2020 sehingga mengalami peningkatan sebesar 59
persen Peningkatan persentase pagu BLU yang terjadi pada Satker Rumkit
Bhayangkara di Jayapura menunjukkan bahwa kinerja Satker BLU tersebut semakin
baik dan berkembang sehingga mampu menghasilkan pendapatan yang lebih optimal
dan layanan publik yang lebih baik
Secara umum pendapatan BLU tahun 2020 menurun Rp4415 miliar atau 342
persen dibandingkan dengan realisasi pendapatan BLU Tahun 2019 sebesar Rp12904
miliar Jenis pendapatan BLU tahun 2020 yang mengalami penurunan antara lain
sebagai berikut
a Pendapatan Jasa Pelayanan Pendidikan (424112) pada Satker Politeknik
Penerbangan Jayapura (526221) penurunan pendapatan ini disebabkan oleh
pandemi yang melanda sehingga berkurangnya jumlah penyelenggaraan diklat dari
instansi intern Kementerian Perhubungan pada tahun 2020 maupun kegiatan dasar
yaitu Pendidikan kepada taruna politeknik penerbangan yang bergeser dari luring
menjadi daring
b Pendapatan Jasa Pelayanan Rumah Sakit (424111) pada Satker Rumah Sakit
Bhayangkara Jayapura (679972) Penurunan pendapatan ini disebabkan antara lain
- Keterlambatan pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan dan bantuan dana
COVID-19
363 Kemandirian BLU
Salah satu tujuan diberikannya status BLU kepada satuan kerja adalah untuk
mewiraswastakan pemerintah (enterprising the government) Oleh karena itu satker
BLU didorong untuk menciptakan kemandirian terhadap dirinya sendiri Kemandirian
tersebut dapat dilihat dari berkurangnya porsi alokasi pagu rupiah murni (RM) yang
diberikan Satker BLU dapat dikatakan telah mandiri apabila porsi pagu BLU yang
dikelolanya telah berada di atas 65 persen dari totalkeseluruhan pagu
Satker Rumkit Bhayangkara di Jayapura memiliki perkembangan dan kemajuan
yang cukup pesat dalam pengelolaan kinerjanya sebagai BLU Pusat Hal tersebut
ditunjukkan dengan semakin meningkatnya porsi pagu BLU yang dikelola yaitu dari 788
persen di tahun 2019 menjadi 846 persen pada tahun 2020 Sampai akhir tahun 2020
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
56
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
di Papua terdapat satu satker BLU yang dinilai memiliki tingkat kemandirian yang
matang
Berdasarkan grafik di samping
dapat disimpulkan bahwa satker
Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura
merupakan BLU Pusat di Provinsi
Papua yang telah memiliki tingkat
kemandirian yang matang Hal
tersebut ditunjukkan dengan porsi
pagu BLU yang dikelola oleh Rumah
Sakit Bhayangkara Jayapura telah
mencapai 846 persen dari total pagu
(diatas batas kemandirian BLU Pusat
sebesar 65 persen) adapun satker
Politeknik Penerbangan Jayapura dikategorikan belum memiliki kemandirian sebagai
satker BLU karena proporsi pagu BLU yang dikelola masih sebesar 180 persen Dan
untuk BLU Rumkit Marthen Indey perkembangan yang ditunjukkan cukup impresif
dimana porsi pagu BLU yang dikelola mencapai 638 persen hampir memenuhi syarat
untuk dikategorikan sebagai satker BLU yang mandiri Terhadap satker BLU Pusat yang
belum mencapai kemandirian yang cukup Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi
Papua terus melakukan berbagai upaya pembinaan agar dapat terus berkembang dan
mandiri sehingga dapat menghasilkan pendapatan yang lebih besar dan memberikan
pelayanan yang lebih optimal kepada masyarakat
37 PENGELOLAAN MANAJEMEN INVESTASI PUSAT
371 Penerusan Pinjaman
Berdasarkan Nota Dinas Direktur Sistem Manajemen Investasi Nomor ND-
1289PB42019 tanggal 31 Desember 2019 hal Pelaksanaan Rekonsiliasi Pinjaman
PemdaBUMDKoperasi per 31 Desember 2019 menyatakan bahwa Kanwil Ditjen
Perbendaharaan Provinsi Papua tidak perlu melaksanakan rekonsiliasi karena tidak
terdapat debitur PemdaBUMDKoperasi Namun demikian di wilayah Papua masih
terdapat utang PDAM Kab Biak Numfor yang sedang diselesaikan melalui Panitia
Urusan Piutang Negara (PUPN) Penetapan jumlah piutang sebagaimana tercantum
dalam dokumen nomor PJPN-01PUPNC302014 tanggal 2 Mei 2014 adalah sejumlah
Rp2009 Miliar Sejak bulan Februari 2018 PDAM Kab Biak Numfor membayar
angsuran Piutang Negara setiap bulan melalui KPKNL Biak dengan rincian pembayaran
Grafik 34 Proporsi Pagu Satker BLU Pusat Tahun
2020
Sumber MeBe (2020) diolah
57 57
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
angsuran sebesar Rp15 juta Hak Penyerah Piutang sebesar Rp1364 juta dan biaya
administrasi 10 sebesar Rp136 juta
372 Kredit Program
Penyaluran Kredit Program tahun 2020 yang meliputi Kredit
Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan Ultra Mikro (UMi)
mencapai Rp128 Triliun dengan total debitur sebanyak
30972 orangbadan usaha Penyaluran kredit program di
Papua pada Semester I Tahun 2020 sempat mengalami
penurunan hingga 48 sebagai dampak Pandemi Covid-19 apabila dibandingkan
dengan periode yang sama pada Tahun 2019 (yoy) Namun demikian penyaluran
mengalami kenaikan sebesar 465 pada Semester II 2020 Hal ini menyebabkan
penyaluran kumulatif hingga 31 Desember 2020 menjadi sebesar Rp1278 triliun naik
255 apabila dibandingkan dengan penyaluran Kredit Program tahun 2019 sebesar
Rp1019 triliun Penyaluran Kredit Program tahun 2020 terbagi ke dalam empat skema
sebagaimana tercantum dalam tabel 321 sebagai berikut
Tabel 321 Realisasi Penyaluran KUR Per Skema
Skema Penyaluran Akad (Miliar Rp) Outstanding (Miliar Rp)
Jumlah Debitur
KUR Mikro 71018 46373 21711
KUR Kecil 51673 42618 2608
KUR Super Mikro 4336 3051 4998
Pembiayaan UMi 871 - 1655
Jumlah 127893 92037 30972
Sumber SIKP 2021 diolah
Berdasarkan data pada SIKP (wwwsikpkemenkeugoid) sebanyak 9913
kredit program Tahun 2020 di Provinsi Papua disalurkan melalui 4 Bank utama yaitu
BRI (6626) Bank Mandiri (1926) BNI (1111) serta BPD Papua (308) Dari
jumlah tersebut penyaluran tertinggi pada usaha sektor perdagangan besar dan eceran
(4991) yang diikuti oleh sektor pertanian perburuan dan kehutanan (1920)
Sedangkan 3 sektor dengan penyaluran kurang dari 1 yaitu Konstruksi (022) Jasa
Kesehatan dan Kegiatan Sosial (015) serta Jasa Pendidikan (007) Distribusi
penyaluran masih didominasi oleh 3 (tiga) KotaKabupaten utama yaitu Kota Jayapura
sebesar Rp29185 miliar (2282) Kabupaten Merauke sebesar Rp21892 miliar
(1712) serta Kabupaten Nabire sebesar Rp17339 miliar (1356) Sedangkan
Kabupaten dengan penyaluran terkecil adalah Kabupaten Puncak dengan penyaluran
Total debitur KUR
dan UMi sebanyak
30972 orangbadan
dengan nilai total
Rp128 triliun
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
58
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
hanya sebesar Rp782 juta yang disalurkan hanya kepada satu debitur KUR di Tahun
2020 Rincian penyaluran per KotaKabupaten dapat dilihat pada grafik sebagai berikut
Tabel 322 Penyaluran Kredit Program per KotaKabupaten di Provinsi Papua Posisi sd 31 Desember 2020 (dalam juta rupiah)
NO NAMA KABUPATEN
DEBITUR PENYALURAN OUTSTANDING
Jumlah Rp Juta Rp Juta
1 Kota Jayapura 6897 2227 29184820 2282 21989193 2389
2 Kab Merauke 5383 1738 21892455 1712 15028529 1633
3 Kab Nabire 3253 1050 17338597 1356 13351613 1451
4 Kab Mimika 3276 1058 12596074 985 8521433 926
5 Kab Jayapura 3001 969 9361875 732 6803503 739
6 Kab Keerom 1578 509 8043659 629 6355418 691
7 Kab Biak Numfor 1838 593 7848519 614 5801207 630
8 Kab Jayawijaya 1071 346 5024034 393 3575821 389
9 Kab Kep Yapen 759 245 3469402 271 2323310 252
10 Kab Sarmi 1051 339 3286833 257 2285589 248
11 Kab Boven Digul 594 192 2571826 201 1572860 171
12 19 Pemda lain 2271 733 7275161 569 4428917 481
JUMLAH 30972 100 1278933 100 920374 100
Sumber Data wwwsikpkemenkeugoid (2021)
Di Provinsi Papua hanya terdapat 2 Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)
Penyalur Pembiayaan UMi yaitu PNM dan Pegadaian Penyaluran UMi melalui PNM
dilakukan dengan skema kelompok 100 disalurkan kepada mama-mama Papua
tanpa pengenaan jaminan dari debitur serta PNM menyiapkan fasilitas pendampingan
kepada masing-masing kelompok Pendampingan tersebut berfungsi untuk
memudahkan dalam proses pencairan pinjaman pembinaan usaha serta penarikan
angsuran dari debitur Berbeda dengan PNM penyaluran UMi melalui Pegadaian
dilakukan dengan skema individu
pada umumnya masih dimintakan
persyaratan penyediaan agunan serta
belum adanya pendampingan secara
intensif kepada debitur penerima UMi
PNM Papua memiliki 3 Cabang
(seluruhnya ada di Jayapura) yaitu
Cabang Jayapura Utara dan Jayapura
Selatan di Kota Jayapura serta
Cabang Sentani di Kabupaten
Jayapura Pegadaian Area Papua
Grafik 35 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per
tahun Periode 2017 sd 2020
Sumber SIKP UMi (2020) diolah
59 59
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
memiliki 8 Cabang (4 di Jayapura Merauke Biak Mimika dan Nabire) dan 32unit
Selanjutnya informasi lebih akurat terkait penyaluran UMi dapat dilihat pada
httpssikpumiid Berdasarkan data tersebut penyaluran Pembiayaan UMi secara
kumulatif sampai dengan 31 Desember 2020 di Provinsi Papua adalah sebesar
Rp12226 miliar Jumlah tersebut meliputi penyaluran sebesar Rp583 juta pada di 2017
Rp5356 juta di tahun 2018 Rp2558 miliar di tahun 2019 (naik 478) serta Rp8549
miliar di tahun 2020 (naik 334) Rp9674 miliar Pada Semester I 2020 penyaluran
Pembiayaan UMi sempat mengalami penurunan menjadi Rp1287 miliar dari penyaluran
semester II 2019 sebesar Rp2448 miliar karena dampak Pandemi Covid-19 Penyaluran
mengalami kenaikan yang signifikan pada Semester II 2020 menjadi Rp7262 miliar
sehingga total penyaluran tahun 2020
naik 334 dibandingkan tahun 2019
Hal ini menunjukkan bahwa
Pembiayaan UMi di Papua mempunyai
prospek yang cukup bagus
Dari penyaluran kumulatif sd
31 Desember 2020 sebesar Rp12226
miliar penyaluran UMi melalui PNM
adalah sebesar Rp1882 miliar
(1539) sedangkan penyaluran
melalui Pegadaian sebesar Rp10344
miliar (8461) Rincian penyaluran Pembiayaan UMi per LKBB dapat dilihat pada Grafik
36
38 PERKEMBANGAN DAN ANALISIS BELANJA WAJIB (MANDATORY
SPENDING) DAN BELANJA INFRASTRUKTUR PUSAT DI DAERAH
381 Mandatory Spending di Daerah
Mandatory spending Belanja Pemerintah Pusat di daerah difokuskan untuk
belanja pada sektor pendidikan dan sektor kesehatan sebagaimana yang diamanatkan
dalam Undang-Undang APBN
a Belanja Sektor Pendidikan
Alokasi Belanja Pemerintah Pusat di Papua terdistribusi ke dalam 11 fungsi
salah satunya yaitu fungsi Pendidikan Alokasi pagu fungsi Pendidikan tahun 2020
sebesar Rp96035 miliar turun 76 persen dari alokasi tahun sebelumnya sebesar
Rp104 Triliun Alokasi belanja sektor pendidikan tersebut sebagian besar tercermin
pada DIPA yang dialokasikan di beberapa kementerianlembaga yaitu Kementerian
Grafik 36 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per
LKBB (Juta rupiah)
Sumber SIKP UMi (2020) diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
60
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Pendidikan Nasional Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta
Kementerian Agama Jumlah alokasi pagu pada ketiga Bagian Anggaran tersebut
sebesar Rp84269 Miliar dengan realisasi penyerapan sebesar Rp77370 Miliar atau
918 persen dari pagu
Secara umum realisasi belanja pada fungsi pendidikan tahun 2020 sebesar
Rp88389 Miliar atau 920 persen dari pagu Belanja sektor pendidikan diarahkan untuk
mendukung pencapaian pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan
peningkatan pelayanan dasar yang diwujudkan dengan pemerataan layanan pendidikan
yang berkualitas Dalam rangka mencapai tujuan tersebut belanja sektor pendidikan
diarahkan pada lima kegiatan prioritas sebagai berikut
Tabel 323 Kegiatan Prioritas Bidang Pendidikan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
No Kegiatan Prioritas Pagu Realisasi
1 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Pendidikan Tinggi
34086 31442 922
2 Pembangunan dan Rehabilitasi Prasarana Pendidikan 4177 3679 880
3 Peningkatan Layanan Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan untuk Seluruh Jenjang Pendidikan
3656 3529 965
4 Pengembangan Kelembagaan 419 341 814
5 Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis Pendidikan 465 449 965
Jumlah 42803 39440 921
Sumber MEBE 2020 diolah
Kegiatan prioritas bidang pendidikan terutama diarahkan untuk Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Pendidikan Tinggi dengan
porsi 796 persen dari alokasi kegiatan prioritas Realisasi belanja sektor pendidikan
pada kelima kegiatan prioritas sebesar Rp39440 Miliar atau 921 persen dari alokasi
b Belanja Sektor Kesehatan
Alokasi pagu Belanja Pemerintah Pusat pada fungsi kesehatan tahun 2020
sebesar Rp15735 miliar Rp25327 Miliar turun 378 persen dibandingkan alokasi tahun
sebelumnya Detil pagu dan realisasi pada Bagian Anggaran fungsi kesehatan dapat
disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 324 Pagu dan Realisasi Fungsi Kesehatan Per Bagian Anggaran (dalam miliar rupiah)
No Bagian Anggaran Pagu Realisasi
1 Kementerian Kesehatan 9074 8046 934
2 BPOM 2865 2733 976
3 BKKBN 3795 3649 964
Jumlah 15735 14428 945
Sumber MEBE 2020 diolah
61 61
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Pagu belanja pada sektor pendidikan yang dialokasikan kepada Provinsi Papua
dapat tercermin pada DIPA yang dialokasikan untuk Kementerian Kesehatan Badan
Kependudukan dan Keuarga Berencana Nasional (BKKBN) serta Badan Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM) Alokasi terbesar belanja sektor kesehatan dialokasikan
pada DIPA Kementerian Kesehatan yaitu Rp9074 Miliar atau 577 persen dari total
alokasi fungsi kesehatan Belanja sektor kesehatan diarahkan untuk mendukung
pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan peningkatan pelayanan
dasar yang diwujudkan dengan peningkatan pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat
Belanja sektor kesehatan diarahkan pada lima kegiatan prioritas sebagai berikut
Tabel 325 Kegiatan Prioritas Bidang Kesehatan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
No Kegiatan Prioritas Pagu Realisasi
1 Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dan pengendalian penyakit
1161 781 673
2 Peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan 109 105 963
3 Peningkatan efektivitas pengawasan obat dan makanan 571 452 874
4 Peningkatan kesehatan ibu anak keluarga berencana dan kesehatan reproduksi
693 650 938
5 Percepatan penurunan stunting 171 157 918
Jumlah 2651 2145 809
Sumber MEBE 2020 diolah
Salah satu kegiatan prioritas bidang kesehatan yang pada tahun 2020 menjadi
perhatian khusus yaitu Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan
pengendalian Penyakit Alokasi belanja pemerintah pusat untuk pelaksanaan kegiatan
Germas dan pengendalian penyakit di Papua sebesar Rp1161 Miliar dengan realisasi
penyerapan sebesar Rp781 Miliar atau 673 persen dari alokasi pagu Alokasi tersebut
masih kurang mengingat tingkat kesadaran masyarakat terhadap hidup sehat di Papua
masih rendah sementara tingkat penyebaran corona virus disease relatif tinggi
382 Belanja Infrastruktur
Alokasi belanja sektor infrastruktur yang dialokasikan kepada Provinsi Papua
dapat tercermin pada DIPA yang dialokasikan untuk KemenPUPR dan Kemenhub
Jumlah alokasi pagu pada dua kementerian tersebut mencapai Rp434 Triliun atau 3113
persen dari alokasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp1394 Triliun Detil pagu dan
realisasi pada kedua Bagian Anggaran tersebut disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 326 Pagu dan Realisasi Kementerian PUPR dan Perhubungan (dalam miliar rupiah)
NO KEMENTERIANLEMBAGA PAGU 2020 REALISASI 2020
1 KEMENTERIAN PUPR 434308 418595 963
2 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 133508 127631 956
JUMLAH 567816 546226 962
Sumber MEBE 2020 diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
62
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Belanja infrastruktur yang dialokasikan pada KemenPUPR mencapai Rp434
Triliun atau 313 persen dari total alokasi belanja pemerintah pusat Alokasi belanja
infrastruktur pada Kementerian PUPR sebagian digunakan untuk mendukung salah satu
program nasional yaitu pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan
peningkatan pelayanan dasar yang diwujudkan dengan penyediaan akses hunian layak
dan terjangkau Untuk mendukung pencapaian program nasional tersebut anggaran
yang dialokasaikan digunakan untuk kegiatan prioritas sebagai berikut
Tabel 327 Kegiatan Prioritas Bidang Infrastuktur Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
No Kegiatan Prioritas Pagu Jumlah
1 Pengembangan Pelabuhan dan Angkutan Tol Laut 86995 84058 966
2 Pembangunan dan Pengembangan Transportasi Multimoda dan Perkotaan
5747 5659 985
3 Penguatan Struktur Ekonomi Kreatif 345 343 994
4 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut
4711 4426 940
5 Pelayanan Angkutan Udara 16243 16064 989
Jumlah 114041 110551 969
Sumber MEBE 2020 diolah
Kegiatan prioritas di bidang infrastruktur terdiri atas lima kegiatan sebagaimana
tabel di atas Pada tahun 2020 kegiatan prioritas bidang infrastruktur lebih ditujukan pada
Pengembangan Pelabuhan dan Angkutan Tol Laut hal ini dilakukan pemerintah untuk
kegiatan distribusi alat Kesehatan maupun barang-barang yang dibutuhkan selama
masa pandemi Kurang optimalnya penyerapan anggaran di bidang infrastuktur
dikarenakan banyaknya faktor teknis di lapangan antara lain adanya gangguan
keamanan pemalangan proyek adanya kejadian force majeur
BOKS 3
Wagub Papua Minta Dana Desa dipakai Untuk Gerakkan Perekonomian Kampung
Wakil Gubenur Papua Klemen Tinal meminta aparat kampung di Bumi Cenderawasih memanfaatkan kucuran Dana Desa secara maksimal Efektifitas Dana Desa diharapkan mampu menggerakkan perekonomian di tingkat kampung mengingat banyak anggaran pemerintah yang direalokasi dan direfokusing untuk menangani pandemi Covid-19 Klemen Tinal mengatakan pemerintah baik pusat maupun daerah telah melakukan reformasi anggaran dengan lebih menitik beratkan pada program yang meningkatkan partisipasi masyarakat dalam suasana pandemi ldquoUntuk itu saya minta Pemerintah Kampung bisa memanfaatkan 54 triliun Dana Desa yang telah digelontorkan untuk Papua pada 2021rdquo kata Tinal di Jayapura Senin (30112020)
Tinal juga meminta Pemerintah Kampung tidak menutup informasi terkait besaran dana yang telah digelontorkan pemerintah pusat Ia mengingatkan Dana Desa bukan milik pribadi kepala kampung namun harus digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan warga kampung ldquoSilahkan buat program yang melibatkan masyarakat dan benar-benar bermanfaat Dengan begitu pertumbuhan ekonomi di tingkat kampung terus membaikrdquo ujarnya Tinal juga berpesan agar setiap anggaran yang digunakan harus dipertanggungjawabkan sesuai peruntukan Artinya Dana Desa tidak boleh disalahgunakan apalagi untuk memenuhi kebutuhan pribadi ldquoJadi tidak perlu tertutup Dengan begitu sosial kontrol masyarakat terhadap jalannya pemerintahan efektif dan efisiennya penggunaan akan lebih baikrdquo tutupnya Sumber jubicoid diakses Februari 2021
Andin HadiyantoDirektur Jenderal Perbendaharaan
BAB IVPerkembangan dan Analisis
Pelaksanaan APBD
Dalam mendorong percepatan dalam penangananpandemi Covid-19 pemerintah merumuskan ProgramPemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Beberapa programpenting dalam program PEN tersebut terkait eratdengan pelaksanaan tugas dan fungsi DJPb
Pesan Dirjen Perbendahaan dalam RAPIMTAS DJPB 202015062020
Sumber Foto Tino Adi P
63
Pasar Potikelek Wamena Photo Credit Jiwa (KPPN Wamena)
41 APBD TINGKAT PROVINSI (KONSOLIDASI PEMDA)
apua sebagai provinsi yang berada di ujung timur Indonesia ditetapkan menjadi
provinsi dengan otonomi khusus berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 tahun
2001 sebagaimana telah diubah dengan Perpu Nomor 1 tahun 2008 tentang
Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua Keseriusan pemerintah dalam melakukan
pembangunan di Papua terlihat dari kenaikan anggaran pemerintah dari tahun ketahun
baik itu yang dialokasikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
APBD itu sendiri merupakan instrumen kebijakan utama bagi pemerintah daerah
yang menduduki posisi sentral dalam upaya pengembangan kapabilitas dan efektivitas
pemerintah daerah Disamping itu APBD juga merupakan alat dalam rangka
mewujudkan pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat untuk tercapainya
tujuan Negara (Mardiasmo 2002) Saat ini di Provinsi Papua terdapat 30 pemerintah
daerah terdiri dari 1 Pemerintah Provinsi dan 29 Pemerintah KabuputenKota Profil
APBD agregat (provinsikabupatenkota) berdasarkan klasifikasi ekonomi disajikan pada
tabel berikut
P
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB IV
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
64
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Tabel 41 Profil APBD Provinsi Papua Berdasarkan Klasifikasi Ekonomi (dalam miliar rupiah)
Uraian 2018 2019 2020
Pagu Realisasi Real
Pagu Realisasi Real
Pagu Realisasi Real
Pendapatan 5251135 5312805 1012 5498495 5319787 968 5447563 4338087 796
Pendapatan Asli Daerah
291916 208015 713 275527 334463 1214 297256 241392 812
Pendapatan Transfer
4898490 5083627 1038 5162560 4916546 952 5073510 4045391 797
Lain-Lain Pendapatan yang Sah
60729 21163 349 60408 68778 1139 76796 51304 668
Belanja dan Transfer
5551613 4682263 843 5544326 4947009 892 5605747 4212833 752
Belanja 4318629 3861027 894 4467288 3891047 871 4535544 3548451 782
Transfer 1232984 821236 666 1077039 1055962 980 1070203 664383 621
Surplus (Defisit)
(300478) 630541 - (45831) 372778 - (158184) 125253 -
Pembiayaan Netto
228950 153784 672 42942 292551 6813 153541 422774 2753
Penerimaan Pembiayaan
310696 241407 777 138105 436176 3158 268041 467725 1745
Pengeluaran Pembiayaan
81746 87623 1072 95163 143625 1509 114500 44951 393
SILPA (71528) 784325 - (2889) 665329 - (4643) 548028 -
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Pada tahun 2020 target pendapatan pada APBD Provinsi Papua tercatat
sebesar Rp5448 triliun turun 093 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar
Rp5498 triliun Namun demikian target Pendapatan Asli Daerah (PAD) mengalami
kenaikan yang cukup signifikan Hal tersebut menunjukkan adanya komitmen Provinsi
Papua untuk meningkatkan kemandirian daerah dengan upaya untuk menaikkan PAD
Dari sisi realisasi APBD Provinsi Papua tahun 2020 mengalami penurunan yang
cukup tajam pada pendapatan daerah sebesar 1845 persen dibandingkan tahun
sebelumnya dari Rp5320 triliun menjadi Rp4338 triliun Demikian juga dengan belanja
daerah mengalami penurunan realisasi sebesar 1484 persen dari Rp4947 triliun di
tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp4213 triliun
42 PENDAPATAN DAERAH
Pendapatan Daerah pada Provinsi Papua terdiri dari
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pendapatan Transfer dan
Lain-Lain Pendapatan yang Sah Pendapatan transfer masih
mendominasi komponen pendapatan daerah di Provinsi
Papua Hal tersebut mengindikasikan bahwa tingkat
kemandirian Provinsi Papua masih rendah Pendapatan
daerah di Provinsi Papua dapat dirinci sebagai berikut
Realisasi pendapatan
daerah di Provinsi
Papua mengalami
penurunan cukup
signifikan yang
disebabkan adanya
perubahan situasi
dan perubahan
kebijakan akibat
Pandemi COVID-19
65
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Tabel 42 Jenis Pendapatan Daerah di Provinsi Papua (dalam miliar rupiah)
Pendapatan 2018 2019 2020
Pagu Realisasi Real
Pagu Realisasi Real
Pagu Realisasi Real
PAD 291916 208015 712 275527 334463 1214 297256 241392 812
Pajak Daerah 162220 122565 756 116071 199735 1721 168410 144660 859
Retribusi Daerah 28683 19097 666 20592 17018 826 17420 13023 748
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
13946 4038 290 12774 6935 543 16543 8865 536
Lain-lain PAD yang Sah 87068 62315 716 126090 110774 879 94883 74845 789
PENDAPATAN TRANSFER
4898490 5083627 1038 5162560 4916546 952 5073510 4045391 797
Transfer Dana Perimbangan
3258323 3705421 1137 3319971 3296653 993 3413381 2793310 818
Transfer Pemerintah - Lainnya
1456038 1224498 841 1691994 1402849 829 921538 1151791 1250
Transfer Pemerintah Provinsi
35800 89101 2489 37851 204697 5408 65952 46793 709
Transfer Bantuan Keuangan
148329 64607 436 112744 12346 110 672639 53496 80
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
60729 21163 349 60408 68778 1139 76796 51304 668
Pendapatan Hibah 23190 18464 796 38594 20794 539 53428 50042 937
Pendapatan Dana Darurat
- - - - - - - -
Pendapatan Lain-Lain 37539 2699 72 21814 47984 2200 23368 1262 54
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Realisasi pendapatan daerah tahun 2020 turun 1845 persen dibandingkan tahun
sebelumnya Kondisi tersebut disebabkan oleh penurunan realisasi seluruh komponen
Pendapatan Daerah di tahun 2020 Terjadinya penurunan Pendapatan Daerah antara
lain disebabkan oleh penurunan PAD karena adanya kebijakan pembatasan sosial dan
pembatasan akses transportasi keluar masuk Papua yang berpengaruh terhadap
menurunnya sektor-sektor yang menjadi sumber PAD serta adanya penurunan dana
transfer yang disebabkan adanya kebijakan pemotongan untuk dialihkan dalam rangka
penanganan COVID-19
421 Pendapatan Asli Daerah
a Analisis Proporsi
Dilihat dari komposisinya proporsi
Pendapatan Transfer selama dua tahun
terakhir masih sangat dominan sebagai
sumber pendapatan pada APBD Papua
Kontribusi Pendapatan Asli Daerah pada
tahun 2020 sebesar 556 persen mengalami
penurunan dibandingkan tahun sebelumnya
yaitu sebesar 629 persen Kondisi ini
disebabkan karena pada tahun 2020
pemerintah daerah di Papua tidak dapat
optimal menggali potensi sumber-sumber
Grafik 41 Komposisi Pendapatan Daerah
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
66
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
PAD sebagai akibat adanya pandemi COVID-19 Dengan demikian dapat dinyatakan
bahwa tingkat kemandirian daerah mengalami penurunan yang tercermin dari semakin
rendahnya rasio Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap total pendapatan daerah
b Analisis Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah
Tingkat kemandirian daerah dapat dilihat dari rasio PAD yang merupakan
perbandingan antara PAD terhadap total Pendapatan Semakin tinggi rasio PAD
terhadap total pendapatan maka tingkat kemandirian daerah semakin tinggi yang
berarti bahwa belanja daerahnya semakin banyak didanai dari pendapatan asli
daerahnya
Grafik 42 Rasio PAD Pemda-Pemda di Provinsi Papua
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa Kota Jayapura memiliki tingkat
kemandirian yang paling tinggi dibandingkan dengan kabupatenkota lain di wilayah
Papua dengan rasio PAD sebesar 1319 persen Selanjutnya disusul oleh Kabupaten
Mimika (1301) Provinsi Papua (1052)dan Kabupaten Jayapura (674) Namun
demikian rasio PAD Kota Jayapura yang sebesar 1319 persen tersebut masih sangat
kecil jika dibandingkan dengan rata-rata rasio PAD pemda seluruh Indonesia sebesar
3520 persen (2018) Hal tersebut tentunya menjadi tantangan bagi pemda-pemda
lingkup Provinsi Papua untuk semakin menggali potensi-potensi PAD agar tingkat
kemandirian Papua semakin meningkat
422 Dana TransferPerimbangan
Memperhatikan komposisi pendapatan daerah pada APBD Papua tahun 2020
yang telah diuraikan pada subbab sebelumnya dapat dilihat bahwa ketergantungan
Papua terhadap pendapatan transfer masih sangat tinggi Pada tahun 2020 komposisi
dana transfer di Papua sebesar 9325 persen mengalami kenaikan dibandingkan
dengan tahun sebelumnya sebesar 9242 persen Untuk mengetahui kontribusi belanja
67
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
negara terhadap komponen pendapatan daerah dalam APBD Papua dapat dilakukan
dengan analisis sebagai berikut
a Analisis Ruang Fiskal dan Kemandirian Daerah
Ruang fiskal mencerminkan ketersediaan ruang yang cukup pada anggaran
pemda tanpa menganggu solvabilitas fiskal (membiayai belanja wajib) Formula untuk
perhitungan ruang fiskal dalah sebagai berikut
119877119906119886119899119892 119865119894119904119896119886119897 = (119879119900119905119886119897 119875119890119899119889119886119901119886119905119886119899 minus 119863119860119870) minus 119861119890119897119886119899119895119886 119875119890119892119886119908119886119894 119879119886119896 119871119886119899119892119904119906119899119892
Dari grafik disamping ruang fiskal
pada APBD Papua selama tiga
tahun terakhir mengalami tren
penurunan Pada tahun 2018
ruang fiskal jika dibandingkan
dengan total pendapatan yaitu
sebesar 7128 persen kemudian
ruang fiskal turun pada tahun 2019
sebesar 6813 persen selanjutnya
pada tahun 2020 ruang fiskal
kembali mengalami penurunan dari total pendapatan sebesar Rp4338 triliun terdapat
ruang fiskal sebesar Rp2839 triliun atau sebesar 6544 persen
b Rasio Dana Transfer
Tingkat kemandirian daerah disamping dapat dilihat dari rasio PAD terhadap total
pendapatan juga dapat dilihat dari rasio dana transfer terhadap total pendapatan
Apabila rasio PAD lebih besar daripada rasio dana transfer berarti tingkat kemandirian
daerah semakin tinggi sebaliknya semakin besar rasio dana transfer berarti tingkat
ketergantungan daerah semakin tinggi
Dari grafik di bawah dapat dilihat bahwa sebagian besar pemda
(provinsikabupatekota) di Papua masih memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi
karena memiliki rasio dana transfer yang besar Dari 30 pemda di Papua yang memiliki
rasio pendapatan transfer terendah dibandingkan dengan pemda lain (dibawah 90)
antara lain Kabupaten Jayapura (7409) Kota Jayapura (7845) Kabupaten Mimika
(8563) dan Provinsi Papua (8944) Hal tersebut tentunya menjadi tantangan bagi
Provinsi Papua untuk mengurangi tingkat ketergantungan dengan dana transfer melalui
penggalian sumber-sumber PAD yang baru
Grafik 43 Ruang Fiskal APBD Agregat Papua
Sumber Pemda DJPK SIKD (2020) diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
68
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Grafik 44 Rasio Dana Transfer Pemda-Pemda di Provinsi Papua
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
c Analisis Pengaruh Alokasi Dana Transfer ke Daerah Terhadap Ekonomi
Regional
Pada subbab ini akan dianalisis pengaruh alokasi dana transfer ke daerah
terhadap ekonomi regional dengan perhitungan korelasi Pearson menggunakan
software IBM SPSS Data yang dipergunakan adalah data jumlah dana transfer per
kabupatenkota (29 pemda) pada APBD Papua dan data PDRB Atas Dasar Harga
Berlaku (ADHB) per kabupatenkota tahun 2017 sampai dengan tahun 2020
Gambar 41 Hasil Perhitungan Korelasi Pearson
Sumber DJPK SIKD BPS Provinsi Papua (2021) diolah dengan SPSS
69
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Dapat dilihat bahwa hubungan korelasi antara Transfer Pemerintah dengan
PDRB ADHB menunjukkan hasil 0335 dan p-value 0000 (mendekati nol) Hal tersebut
menunjukan bahwa 335 variasi tinggi atau rendahnya PDRB ditentukan oleh Transfer
Pemerintah Dengan demikian dana transfer yang sudah digelontorkan oleh pemerintah
pusat ke pemda kabupatenkota di wilayah Provinsi Papua signifikan mempengaruhi
PDRB Provinsi Papua sebesar 335 persen
423 Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
Komponen lain-lain pendapatan daerah yang sah pada APBD Papua tahun 2020
tercatat sebesar Rp51304 miliar yang terdiri dari pendapatan hibah sebesar Rp50042
miliar dan pendapatan lain-lain sebesar Rp1262 miliar Pada tahun 2020 lain-lain
pendapatan daerah yang sah berkontribusi sebesar 118 persen terhadap total
pendapatan daerah di Papua
43 BELANJA DAERAH
Alokasi belanja daerah pemda lingkup Provinsi Papua tahun
2020 sebesar Rp5606 triliun Realisasi belanja daerah
sebesar Rp4213 triliun (752 dari pagu) mengalami
penurunan 1484 persen dibandingkan dengan tahun
sebelumnya sebesar Rp4947 triliun Belanja daerah di Papua
dapat diuraikan dalam klasifikasi sebagai berikut
a Rincian Belanja Daerah Menurut Jenis Belanja (Sifat Ekonomi)
Berdasarkan klasifikasi ekonomi APBD Pemda-pemda di lingkup Provinsi Papua
dibagi ke dalam beberapa jenis belanja terlihat bahwa persentase alokasi belanja
langsung masih lebih besar daripada belanja tidak langsung Hal ini menjadi sinyal positif
bahwa Pemerintah Daerah di Provinsi Papua masih dalam jalur yang tepat dalam
mengalokasikan belanja daerah karena Belanja Langsung mempunyai multiplier effect
yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
Dari tabel dibawah dapat dilihat bahwa sebagian besar jenis belanja mengalami
penurunan realisasi dari tahun sebelumnya antara lain Belanja Barang Belanja Modal
Belanja Subsidi Belanja Bansos Belanja Bagi Hasil dan Belanja Bantuan Keuangan
Sementara itu sisanya mengalami kenaikan yaitu Belanja Pegawai Belanja Bunga
Belanja Hibah dan Belanja Tidak Terduga Belanja Tidak Terduga mengalami lonjakan
kenaikan yang sangat tinggi dengan realisasi sebesar 4257 persen dibandingkan
dengan pagunya atau mengalami kenaikan sebesar 47302 persen jika dibandingkan
dengan realisasi tahun sebelumnya Kenaikan tersebut disebabkan karena Pemda
Realisasi Belanja
Tidak Terduga
Mengalami Kenaikan
yang tinggi karena
digunakan untuk
penanganan COVID-
19 dan PEN di Papua
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
70
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Provinsi Papua menggunakan pos Belanja Tidak Terduga untuk menyediakan anggaran
dalam rangka penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun
2020
Tabel 43 Profil APBD Berdasarkan Klasifikasi Jenis Belanja (Dalam miliar Rupiah)
Jenis Belanja 2018 2019 2020
Pagu Realisasi Pagu Realisasi Pagu Realisasi Belanja Pegawai 1316108 1026452 1457013 1034112 1516285 1203610 7938
Belanja Barang 1363702 1361468 1462373 1495903 1392711 1093754 785
Belanja Modal 1158384 963549 1218597 948081 934224 633034 678
Belanja Bunga 6406 2419 5729 2027 40042 5678 142
Belanja Subsidi 10294 12251 8922 6513 7847 5975 761
Belanja Hibah 359517 386184 230142 275438 551725 408136 740
Belanja Bantuan Sosial
93610 96138 70526 109691 66756 87780 1315
Belanja Bagi Hasil 50165 35353 60256 91882 95627 83961 878
Belanja Bantuan Keuangan
1182819 821236 1016783 964080 974576 580422 596
Belanja Tidak Terduga
10609 12565 13984 19281 25953 110484 4257
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
b Analisis Belanja Daerah
1 Analisis Proporsi Alokasi Belanja Sektor Konsumtif dan Produktif
Analisis proporsi alokasi
belanja sektor konsumtif dan
produktif digunakan untuk
mengetahui seberapa besar
alokasi untuk sektor konsumtif dan
produktif Proporsi belanja sektor
konsumtif (Belanja Pegawai dan
Belanja Barang) dan belanja
sektor produktif (Belanja Modal)
pada tahun 2020 mengalami
penurunan jika dibandingkan
tahun sebelumnya Belanja sektor konsumtif pada tahun 2020 turun sebesar 077
persen sedangkan belanja sektor produktif turun sebesar 531 persen
2 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal kepada Indikator Ekonomi Regional
Pada tahun 2020 terjadi penurunan total belanja pemerintah dan transfer
sebesar 1107 persen sementara di tahun yang sama terjadi kenaikan PDRB sebesar
232 persen dan kenaikan tingkat kemiskinan sebesar 025 persen
Grafik 45 Alokasi Belanja Sektor Konsumtif dan
Produktif
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
71
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Tabel 44 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan
Belanja dan Transfer 6276022 miliar 5581058 miliar -1107
PDRB (ADHK)PertEkonomi
13456224 miliar 13767757 miliar 232
Tingkat Kemiskinan 2655 2680 025
Rasio Belanja thd PDRB 4664 4053 -611
Sumber Pemda DJPK BPS (2021) diolah
Rasio belanja terhadap PDRB mengalami penurunan sebesar 611 persen dari
4664 persen menjadi sebesar 4053 persen di tahun 2020 Rasio belanja terhadap
PDRB menggambarkan produktifitas dan efektifitas daerah dalam membelanjakan
anggarannya Semakin rendah rasionya berarti semakin efektif pemerintah dalam
membelanjakan anggarannya Jika dilihat kondisi di tahun 2020 PDRB mengalami
kenaikan meskipun belanja dan transfer pemerintah mengalami penurunan PDRB
Provinsi Papua tercatat mengalami kenaikan yang mengakibatkan ekonomi papua
tumbuh positif sebesar 692 persen (y-o-y) Dari sisi produksi pertumbuhan ini terutama
ditopang dari lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian yang menyumbang
sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1192 persen (y-o-y) Dari sisi Pengeluaran
pertumbuhan ditopang oleh Komponen Ekspor Luar Negeri yang mengalami
kenaikan hingga 396 persen (y-o-y)
44 PERKEMBANGAN BLU DAERAH
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) adalah satuan kerja
perangkat daerah (SKPD) atau unit kerja pada SKPD di
lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa
penyediaan barang danatau jasa yang dijual tanpa
mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan
pada prinsip efisiensi dan produktivitas
a Profil dan Jenis Layanan Satker BLU Daerah
Di Provinsi Papua terdapat 9 entitas yang telah ditetapkan sebagai instansi yang
menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD)
yang seluruhnya bergerak di bidang pelayanan kesehatan Namun sampai saat ini baru
8 RSUD yang telah menerapkan pengelolaan keuangan BLUD yaitu RSUD Nabire
RSUD Mimika RSUD Merauke RSUD Biak RSUD Abepura RSUD Paniai RSUD
Jayapura dan RSUD Yowari Sementara 1 entitas lainnya yaitu RSUD Supiori belum
menerapkan pola pengelolaan keuangan BLUD Sampai saat ini pengelolaan keuangan
Terdapat 9 entitas
yang ditetapkan
sebagai BLUD dan
seluruhnya di bidang
pelayanan
kesehatan
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
72
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
yang dijalankan oleh rumah sakit tersebut masih sebagai organisasi perangkat daerah
pada umumnya
Tabel 45 Profil dan Jenis Layanan BLU Daerah di Provinsi Papua (Rupiah)
No Jenis Layanan Satker BLUD Pemerintah Daerah Total Pagu 2020
1 Pelayanan Kesehatan RSUD Abepura Pemprov Papua 272337461740
2 Pelayanan Kesehatan RSUD Jayapura Pemprov Papua 622679257077
3 Pelayanan Kesehatan RSUD Mimika Pemkab Mimika 207835466321
4 Pelayanan Kesehatan RSUD Biak Pemkab Biak Numfor 146033887566
5 Pelayanan Kesehatan RSUD Merauke Pemkab Merauke 154194496038
6 Pelayanan Kesehatan RSUD Nabire Pemkab Nabire 98231250000
7 Pelayanan Kesehatan RSUD Yowari Pemkab Jayapura 47715885900
8 Pelayanan Kesehatan RSUD Paniai Pemkab Paniai 83603877296
9 Pelayanan Kesehatan RSUD Supiori Pemkab Supiori NA
Sumber Pemda SIKD BPKP (2021)
Rumah Sakit Umum Daerah Supiori telah ditetapkan sebagai entitas BLUD sejak
tahun 2015 melalui Surat Keputusan Bupati Supiori Nomor 72 Tahun 2015 tentang
Penetapan Rumah Sakit Daerah Kabupaten Supiori sebagai Badan Layanan Umum
Daerah namun hingga saat ini pengelolaan RSUD belum menggunakan PPK-BLUD
yaitu penggunaan langsung atas pendapatan yang diperoleh RSUD termasuk
pendapatan BPJS Hal ini disebabkan adanya keraguan dari Direktur dan Pengelola
Keuangan RSUD Supiori untuk menggunakan langsung pendapatan yang diperoleh
oleh RSUD
b Perkembangan Pengelolaan Aset BLU Daerah
Salah satu BLUD yang telah melaksanakan pengelolaan keuangan BLUD cukup
lama adalah RSUD Mimika Rumah sakit umum milik Pemerintah Kabupaten Mimika ini
telah melaksanakan PPK-BLUD sejak tahun 2012 melalui Peraturan Bupati Mimika
Nomor 184 Tahun 2011 tanggal 9 Desember 2011 tentang Penetapan Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Mimika sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Aset
yang dimiliki oleh RSUD Mimika sebesar Rp20098 miliar
Tabel 46 Perkembangan Pengelolaan Aset dan Pagu BLUD Provinsi Papua
No Satker BLUD Nilai Aset (rupiah)
1 RSUD Mimika 200982072582
2 RSUD Nabire 174186000484
3 RSUD Merauke 116366149195
4 RSUD Paniai 11221847437
Sumber Pemda BPKP (2020)
73
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
c Analisis Legal
Dilihat dari aspek legal penetapan status BLUD oleh Kepala Daerah melalui
keputusan GubernurBupatiWalikota telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor
23 tahun 2005 jo Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2012 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 tahun
2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
Penetapan status RSUD sebagai BLUD antara lain (1) RSUD Abepura ditetapkan
dengan SK Gubernur Nomor 1884389Tahun 2014 tanggal 3 November 2014 (2)
RSUD Nabire ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 10 Tahun 2015 tanggal 27 Januari
2015 (3) RSUD Mimika ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 184 Tahun 2011 tanggal
9 Desember 2011 (4) RSUD Merauke ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 632 Tahun
2014 tanggal 29 Agustus 2014 (5) RSUD Biak ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 261
Tahun 2013 (6) RSUD Supiori ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 72 Tahun 2015
dan RSUD Painai ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 99 tahun 2013
Kesesuaian penyusunan peraturan daerah tersebut dapat dilihat dari analisis
legal yang meliputi aspek kelembagaan tata kelola SDM dan pengendalian Dalam
aspek kelembagaan penetapan entitas BLUD harus memenuhi persyaratan substanstif
teknis dan administratif Aspek tata kelola meninjau aturan internal tata laksana
akuntabilitas dan transparansi Dalam aspek SDM meninjau struktur pengelola BLUD
Sementara aspek pengendalian terkait penilaian dan pengawasan oleh kepala
daerahbadan pengawas
45 SURPLUSDEFISIT APBD
APBD agregat (provinsikabupatenkota) di Papua pada tahun
2020 mengalami surplus sebesar Rp125 triliun lebih kecil dari
surplus tahun 2019 yang mencapai Rp373 triliun Surplus
tersebut ditopang oleh sebagian pemerintah daerah kecuali 8
daerah yaitu Kabupaten Biak Numfor Kabupaten Merauke
Kabupaten Paniai Kabupaten Mimika Kabupaten Pegunungan Bintang Kabupaten
Yahukimo Kabupaten Lanny Jaya dan Kabupaten Dogiyai yang mengalami defisit
Berikut ini adalah analisis terkait surplus pada APBD Papua
a Rasio SurplusDefisit terhadap Agregat Pendapatan
Rasio ini untuk mengetahui proporsi surplusdefisit anggaran terhadap
pendapatan yang menunjukkan performa fiskal pemerintah daerah dalam menghimpun
pendapatan untuk mengcover belanja atau penghematan belanja dengan kondisi
pendapatan tertentu
Surplus tahun 2020
sebesar Rp125
triliun turun
dibandingkan dengan
tahun sebelumnya
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
74
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
119877119886119904119894119900 119904119906119903119901119897119906119904 119889119890119891119894119904119894119905 119905119890119903ℎ119886119889119886119901 119901119890119899119889119886119901119886119905119886119899 =119878119906119903119901119897119906119904 119863119890119891119894119904119894119905
119879119900119905119886119897 119901119890119899119889119886119901119886119905119886119899 119860119875119861119863
Dari tahun 2018 sampai
dengan tahun 2020 terjadi tren
penurunan rasio yaitu tahun 2018
sebesar 1187 persen tahun 2019
sebesar 701 persen dan tahun
2020 hanya sebesar 289 persen
Hal tersebut menunjukkan kinerja
fiskal pemerintah daerah dalam
merealisasikan penerimaan
selama 3 tahun terakhir
mengalami penurunan
b Rasio SurplusDefisit terhadap Realisasi Dana Transfer (Semester I)
Rasio surplusdefisit terhadap realisasi dana transfer (semester I) dapat menjadi
sinyal bagi Kementerian Keuangan untuk mengevaluasi timing pencairan dana transfer
terutama pada daerah yang sangat bergantung pada dana transfer namun mengalami
ekses likuiditas akibat frontloading pencairan dana transfer pada semester I setiap tahun
anggaran
119877119886119904119894119900 119904119906119903119901119897119906119904 119889119890119891119894119904119894119905 119905119890119903ℎ119886119889119886119901 119903119890119886119897119894119904119886119904119894 119889119886119899119886 119905119903119886119899119904119891119890119903 =119878119906119903119901119897119906119904 119863119890119891119894119904119894119905 (119878119898119904119905 119868)
119879119900119905119886119897 119903119890119886119897119894119904119886119904119894 119905119903119886119899119904119891119890119903
Pada semester I tahun
2018 sd 2020 rasio surplus
terhadap realisasi dana transfer
sangat besar Pada tahun 2019
rasio surplus terhadap dana
transfer sebesar 3947 persen dan
mengalami kenaikan pada tahun
2020 menjadi sebesar 4778
persen Hal tersebut dapat
diartikan bahwa sepanjang tahun
2018 sd 2020 terjadi ekses
likuiditas pada APBD lingkup Provinsi Papua yang mengindikasikan adanya frontloading
Grafik 46 Rasio SurplusDefisit terhadap Agregat
Pendapatan
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Grafik 47 Rasio SurplusDefisit terhadap Realisasi Dana
Transfer
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
75
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
atau pencairan dana transfer yang terlalu besar di awal semester sehingga
mengakibatkan adanya surplus yang berlebihan
c Rasio SurplusDefisit terhadap PDRB
Rasio surplusdefisit terhadap PDRB menggambarkan kesehatan ekonomi
regional semakin kecil rasionya berarti daerah tersebut mampu memproduksi barang
dan jasa untuk membiayai defisit anggaran pemerintah daerahnya
119877119886119904119894119900 119904119906119903119901119897119906119904 119889119890119891119894119904119894119905 119905119890119903ℎ119886119889119886119901 119875119863119877119861 =119878119906119903119901119897119906119904 119886119905119886119906 119863119890119891119894119904119894119905 119860119875119861119863
119875119863119877119861
Pada tahun 2020 rasio
surplus terhadap PDRB sebesar
063 persen dan menunjukkan tren
penurunan jika dibandingkan rasio
tahun sebelumnya Hal tersebut
menunjukkan bahwa dibandingkan
tahun sebelumnya kemampuan
Papua dalam memproduksi
barang dan jasa untuk membiayai
defisit anggaran pemerintahnya
semakin besar
46 PEMBIAYAAN
Pada tahun 2020 realisasi pembiayaan netto daerah
mencapai Rp423 triliun terdiri dari penerimaan pembiayaan
sebesar Rp468 triliun dan pengeluaran pembiayaan sebesar
Rp44951 miliar Jika dibandingkan dengan tahun
sebelumnya terjadi kenaikan realisasi pembiayaan netto
sebesar Rp13 triliun atau 4451 persen Sebagian besar penerimaan pembiayaan
berasal dari penggunaan SiLPA tahun sebelumnya dan sisanya merupakan penerimaan
pinjaman daerah dan obligasi Di sisi pengeluaran realisasi pembiayaan didominasi oleh
pembayaran pokok utang dan penyertaan modal ke BUMD
Rasio SILPA terhadap Alokasi Belanja
Rasio SiLPA terhadap alokasi belanja mencerminkan proporsi belanja atau
kegiatan yang tidak digunakan dengan efektif oleh pemerintah daerah
119877119886119904119894119900 119878119894119871119875119860 =119869119906119898119897119886ℎ 119878119894119871119875119860
119879119900119905119886119897 119887119890119897119886119899119895119886 119860119875119861119863
Grafik 48 Rasio SurplusDefisit terhadap PDRB
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Pembiayaan netto
tahun 2020 sebesar
Rp423 triliun naik
dibandingkan dengan
tahun sebelumnya
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
76
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Dari grafik di samping
dapat dilihat bahwa pada tahun
2020 terdapat sekitar 1301
persen belanja yang tidak
digunakan secara efektif oleh
pemerintah daerah Rasio tersebut
lebih kecil dibandingkan tahun
2019 yang mencapai 1345
persen Semakin kecil rasio SiLPA
terhadap belanja maka
mencerminkan bahwa pemerintah
daerah semakin efektif dalam membelanjakan anggarannya
47 ANALISIS KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
471 Analisis Horizontal dan Vertikal
a Analisis Horizontal
Analisis horizontal digunakan untuk membandingkan angka-angka dalam
laporan realisasi Pemda (KabupatenKota) satu dengan Pemda lain dalam satu wilayah
provinsi untuk menyajikan informasi yang utuh terkait kinerja suatu pos antar pemda
Disamping itu analisis ini juga dapat membandingkan perubahan keuangan dalam satu
post APBD yang sama pada lingkup satu pemda untuk melihat perkembangan suatu pos
APBD dari waktu ke waktu
Grafik 410 Analisis Horizontal PAD Tahun 2020
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Grafik di atas mengambarkan realisasi PAD terbesar berasal dari Pemerintah
Provinsi dengan realisasi sebesar Rp134 triliun atau 5556 persen dari total realisasi
diikuti Kabupaten Mimika Kota Jayapura Kabupaten Jayapura dan Kabupaten
Merauke sebagai penyumbang terbesar PAD di Papua Sebagian besar PAD Provinsi
Grafik 49 Rasio SILPA terhadap Alokasi Belanja
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
77
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Papua berasal dari penerimaan pajak daerah antara lain Pajak Kendaraan Bermotor
Pajak Air Permukaan Pajak Rokok Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dan Pajak
Restoran
b Analisis Vertikal
Analisis vertikal digunakan untuk membandingkan antara pos yang satu dengan
pos yang lain terhadap totalnya dalam satu komponen APBD yang sama untuk
mengetahui seberapa besar kontribusi masing - masing pos tersebut sehingga dapat
diukur seberapa besar pengaruh pos tersebut bagi suatu pemda
Grafik 411 Analisis Vertikal Kontribusi Belanja Modal Tahun 2020
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Belanja modal adalah belanja yang mempunyai multiplier effect yang paling
tinggi diantara jenis belanja yang lain sehingga diharapkan mampu merangsang
pertumbuhan ekonomi regional Pada tahun 2020 tiga pemda yang memiliki kontribusi
belanja modal paling tinggi adalah Kabupaten Supiori (2779) Kabupaten Mamberamo
Tengah (2727) dan Kabupaten Boven Digoel (2435) Sementara itu pemda yang
memiliki kontribusi belanja modal paling kecil adalah Provinsi Papua yang memiliki
kontribusi belanja modal hanya sebesar 656 persen
472 Analisis Kapasitas Fiskal Daerah
Kapasitas Fiskal Daerah adalah gambaran dari kemampuan keuangan masing-
masing daerah yang dicerminkan melalui penerimaan umum APBD yang digunakan
untuk membiayai tugas pemerintahan daerah Formulasi dalam menghitung kapasitas
fiskal daerah adalah penerimaan umum APBD (tidak termasuk Dana Alokasi Khusus
Dana Darurat Dana Pinjaman Lama dan penerimaan lain yang penggunaannya dibatasi
untuk membiayai pengeluaran tertentu) dikurangi belanja pegawai dibagi jumlah
penduduk miskin
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
78
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
119870119886119901119886119904119894119905119886119904 119865119894119904119896119886119897 =(119875119860119863 + 119863119861119867 + 119863119860119880 + 119871119875119878) minus 119861119890119897119886119899119895119886 119875119890119892119886119908119886119894
119869119906119898119897119886ℎ 119875119890119899119889119906119889119906119896 119872119894119904119896119894119899
Tabel 47 Analisis Kapasitas Fiskal Daerah
Uraian 2019 2020
PAD 3344628852840 2413924519861
DBH 3284918607930 2695145220558
DAU 23068841897000 20744231189522
Lain-Lain yang Sah 687782257257 513035009616
Total Pendapatan Umum 30386171617046 26366335941577
Belanja Pegawai 10341120155057 12036102195842
Penduduk Miskin (jiwa) 900950 912200
Kapasitas Fiskal 22248795 15709531
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Pada tahun 2020 kapasitas fiskal daerah di Papua mengalami penurunan 2939
persen atau sebesar Rp6539264 dibandingkan tahun sebelumnya Turunnya kapasitas
fiskal daerah Provinsi Papua menunjukkan kemampuan fiskal daerah untuk mengurangi
jumlah penduduk miskin semakin berkurang Hal tersebut didukung fakta bahwa angka
kemiskinan di Provinsi Papua tahun 2020 mengalami kenaikan dari 900950 jiwa pada
tahun 2019 menjadi 912200 jiwa pada tahun 2020 Kedepan Pemerintah Daerah harus
dapat mereformulasi kebijakan fiskal didaerah sehingga pemerintah dapat
menggunakan kemampuan fiskal yang dimiliki untuk melaksanakan program-program
pengentasan kemiskinan di daerah
48 PERKEMBANGAN BELANJA WAJIB DAERAH
Mandatory spending merupakan belanja wajib yang harus
dialokasikan oleh pemerintah daerah untuk memenuhi amanat
Undang-Undang Mandatory spending yang harus dipenuhi
oleh pemerintah daerah meliputi alokasi pendidikan sebesar
20 persen alokasi kesehatan sebesar 10 persen dan alokasi
infrastruktur daerah sebesar 25 persen
481 Belanja Daerah Sektor Pendidikan
Sesuai amanat UUD 1945 pasal 31 ayat (4) dan UU No 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pasal 49 ayat (1) alokasi anggaran pendidikan sebesar
20 dari total alokasi belanja Pada APBD Papua tahun 2020 alokasi anggaran sektor
pendidikan yaitu sebesar Rp696 triliun baru mencapai sebesar 1242 persen
dibandingkan total alokasi belanja daerah sebesar Rp5606 triliun Hal tersebut
menggambarkan jika sebagian pemda di lingkup Provinsi Papua belum mengalokasikan
anggaran pendidikan sesuai amanat Undang-Undang yaitu sebesar 20 persen Data
Alokasi belanja
pendidikan sebesar
1242 persen
kesehatan sebesar
1466 persen dan
infrastruktur sebesar
34 persen
79
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
alokasi anggaran pendidikan pemda-pemda lingkup Provinsi Papua dapat dilihat pada
grafik dibawah ini
Grafik 412 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
482 Belanja Daerah Sektor Kesehatan
Sesuai amanat UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pemerintah daerah
wajib mengalokasikan anggaran kesehatan minimal 10 persen dari APBD diluar belanja
untuk keperluan pembayaran gaji Pada APBD Papua tahun 2020 alokasi anggaran
sektor kesehatan yaitu sebesar Rp822 triliun atau 1466 persen dibandingkan total
belanja daerah pada APBD diluar gaji Hal tersebut menggambarkan jika sebagian besar
pemda di lingkup Provinsi Papua telah mengalokasikan anggaran pendidikan sesuai
amanat Undang-Undang yaitu sebesar 10 persen Data alokasi anggaran kesehatan
pemda-pemda lingkup Provinsi Papua dapat dilihat pada grafik dibawah ini
Grafik 413 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
80
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
483 Belanja Infrastruktur Daerah
Belanja infrastruktur daerah dialokasikan paling sedikit 25 persen dari Dana
Transfer Umum (DTU) Alokasi tersebut akan digunakan untuk belanja infrastruktur
daerah yang langsung terkait dengan percepatan pembangunan fasilitas pelayanan
publik dan ekonomi dalam rangka meningkatkan kesempatan kerja mengurangi
kemiskinan dan mengurangi kesenjangan penyediaan layanan publik antar daerah
Tabel 48 Prosentase Alokasi Belanja Infrastruktur Daerah Papua 2020
Uraian 2020
DTU (DAU + DBH) 23439376410080
Belanja Infrastruktur Daerah 9342241444463
Prosentase 3986
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Dari table di atas dapat dilihat bahwa total alokasi untuk belanja infrastruktur pada APBD
Papua sebesar Rp934 triliun telah mencapai 3986 persen jika dibandingkan dengan
total Dana Transfer Umum Papua sebesar Rp2344 triliun
BOKS 4
Dana Otsus Papua Dinilai Efektif di Sektor Kesehatan
JAKARTA Gatracom - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Provinsi Papua Khairul Lie menilai dana otonomi khusus (Otsus) Papua sangat efektif Implementasi dana Otsus Papua di sektor kesehatan mendapat alokasi anggaran 15 Pengalokasian dana ini diimplementasikan dalam pelayanan kesehatan dasar rujukan pencegahan dan pemberantasan penyakit serta perbaikan gizi masyarakat Di samping itu juga pada pembinaan kesehatan lingkungan dan pelayanan kesehatan dalam situasi bencana ldquoDana Otsus Papua rata-rata membiayai sembilan sampai 12 program yang mencakup 21 hingga 26 kegiatan setiap tahunnya Di tahun 2020 Karena ada pengurangan anggaran sehingga membiayai tiga program dan lima kegiatanrdquo ujar Khairul seperti dalam keterangan tertulisnya yang diterima Gatracom Minggu (2211)
Ia menjelaskan 60 dari program ini berbentuk pelayanan mobile klinik udara darat dan terapung serta pelayanan mobile spesialis bagi wilayah terpencil di Papua Selain itu terdapat juga program kampung siaga serta rumah tunggu bagi orang melahirkan bisa menginap ldquoMedan yang sulit sarana transportasi menggunakan helikopter untuk memberikan pelayanan kesehatan Ada lagi program mengirimkan tenaga kesehatan di tempat yang sulit dan menginap 21 harirdquo ucapnya
Dengan adanya dana Otsus ini lanjutnya masyarakat Papua bisa mendapat obat-obatan gratis seperti obat HIV AIDS Filariasis Malaria Diabetes Vitamin C dan lainnya Bahkan masyarakat asli Papua mendapat fasilitas kesehatan gratis di Puskesmas dan Rumah Sakit setempat ldquoDengan semua usaha dan program yang dilakukan Kabupaten Jayapura mendapatkan penghargaan sebagai pembangunan kesehatan terbaik dari Provinsirdquo katanya bangga Oleh karena itu ia menyayangkan adanya pengurangan dana Otsus hingga 50 di tahun 2020 ini Sebelumnya dana Otsus sebesar Rp103 miliar hanya menjadi Rp46 miliar saja akibat kebijakan persiapan kegiatan Pekan Olah Raga Nasional XX (PON XX) ldquoYang semula anggaran Rp103 Milyar maka di tahun 2020 menjadi Rp 46 Milyar Pengurangan tersebut karena untuk kegiatan PON XX Dengan kondisi seperti ini ya kita tidak bisa apa-apa lagirdquo keluh Khairul
Sumber gatracom tanggal 22 November 2020
SudarsoDirektur Pelaksanaan Anggaran
BAB VPerkembangan dan AnalisisPelaksanaan anggarankonsolidasian
Dalam rangka merespon dampak pandemi Covid-19
Pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan yangbersifat extraordinary khususnya difokuskan pada tigasektor yaitu kesehatan perlindungan sosial dan dunia usaha
Direktur Pelaksanaan Anggaran dalam Leaders Talk Kementeruan Keuangan10072020
Sumber Foto Dit PA
81
Telaga Tondijat Serui Photo Credit Zulfi
51 LAPORAN REALISASI ANGGARAN KONSOLIDASIAN
aporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian (LKPK) disusun berdasarkan
konsolidasi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dengan Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah konsolidasian (LKPD-K) dalam periode tertentu
Pada tingkat wilayah Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Papua menyusun LKPK
Tingkat Wilayah Provinsi Papua yang mengkonsolidasikan LKPP Tingkat Wilayah dan
LKPD Konsolidasian di wilayah Provinsi Papua
Sebagaimana tabel dibawah ini pada tahun 2020 terjadi penurunan realisasi
pendapatan sebesar 472 persen Tercatat pendapatan konsolidasian pada tahun 2020
terealisasi sebesar Rp1136 triliun sementara realisasi pada tahun 2019 sebesar
Rp1234 triliun Penurunan tersebut terjadi pada seluruh komponen pendapatan antara
lain pendapatan perpajakan Pendapatan Bukan Pajak pendapatan hibah dan
pendapatan transfer Sementara itu di sisi belanja terjadi penurunan realisasi sebesar
863 persen dibandingkan tahun sebelumnya Pada tahun 2020 belanja konsolidasian
terealisasi sebesar Rp5717 triliun sedangkan pada tahun 2019 terealisasi sebesar
Rp6257 triliun Penurunan tersebut terjadi pada komponen belanja pemerintah
L
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB V
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN
Anggaran konsolidasian
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
82
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
Tabel 51 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian
Tingkat Wilayah Provinsi Papua Tahun 2020 (Dalam miliar Rupiah)
Uraian 2020 2019
Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi
Pendapatan Negara 894778 4482555 1136494 -790 1233940
Pendapatan Perpajakan 830096 144643 974739 -339 1008965
Pendapatan Bukan Pajak 64682 368286 161337 -2031 202448
Hibah - 78586 077 -9963 20794
Transfer - 3891040 340 -8035 1732
Belanja Negara 5581059 4398198 5716679 -863 6256716
Belanja Pemerintah 1318481 3543493 4861974 -1103 5465021
Transfer 4262578 854705 854705 796 791695
Surplus(Defisit) -4686281 84357 -4580185 -881 -5022776
Pembiayaan - 410774 410774 4532 282668
Penerimaan Pembiayaan - 467725 467725 723 436176
Pengeluaran Pembiayaan - 56951 56951 -6290 153508
SILPA -4686281 495131 -4169410 -1204 -4740108
Sumber LKPK (2020) diolah
52 PENDAPATAN KONSOLIDASIAN
Pendapatan konsolidasian tingkat wilayah adalah
konsolidasian antara seluruh pendapatan pemerintah pusat
dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode
pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-
akun resiprokal (berelasi) Total pendapatan konsolidasian
Provinsi Papua tahun 2020 mencapai Rp1136 triliun terdiri dari pendapatan pemerintah
pusat sebesar Rp895 triliun dan pemerintah daerah sebesar Rp4483 triliun yang
kemudian dieliminasi menjadi Rp242 triliun
a Analisis Proporsi dan Perbandingan
Pendapatan konsolidasian
tahun 2020 masih didominasi oleh
pendapatan perpajakan sebesar
8577 persen meskipun secara
nominal realisasi pendapatan
perpajakan mengalami
penurunan sebesar 339 persen
dibandingkan tahun sebelumnya
Di sisi lain komposisi pendapatan
Grafik 51 Perbandingan Komposisi Pendapatan
Konsolidasian
Sumber LPKP (2020) diolah
Pendapatan
konsolidasian turun
790 persen
dibandingkan dengan
tahun sebelumnya
83
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
konsolidasian terkecil adalah pendapatan hibah yang hanya sebesar 001 persen
dibandingkan dengan total pendapatan konsolidasian
Pada tahun 2020 kontribusi pemerintah pusat terhadap total pendapatan
konsolidasian masih cukup besar yaitu sebesar 8336 persen sementara sisanya
sebesar 1664 persen merupakan penerimaan pemerintah daerah Tingginya kontribusi
pemerintah pusat dipengaruhi oleh kontribusi penerimaan perpajakan yang mencapai
8516 persen Sementara kontribusi penerimaan PNBP hibah dan transfer didominasi
oleh pemerintah daerah
Grafik 52 Perbandingan Penerimaan Pemerintah Pusat dan Daerah terhadap Penerimaan
Konsolidasian
Sumber LKPK (2020) diolah
b Analisis Perubahan
Pada tahun 2020
penerimaan perpajakan PNBP
hibah dan transfer mengalami
penurunan dibandingkan tahun
sebelumnya Penerimaan
perpajakan turun sebesar
Rp34226 miliar atau 339 persen
pendapatan Bukan Pajak turun
sebesar Rp41111 miliar atau
2031 persen penerimaan hibah
turun sebesar Rp20717 miliar atau
9963 persen dan penerimaan transfer turun sebesar Rp1392 miliar atau 8035 persen
Penurunan realisasi tersebut disebabkan karena turunnya sebagian besar komponen
pendapatan konsolidasian
Grafik 53 Analisis Perubahan Pendapatan
Konsolidasian Tahun 2019 dan 2020
Sumber LKPK Kanwil (2020) diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
84
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
c Rasio Pajak (Tax Ratio)
1 Rasio Pajak Konsolidasian
Rasio pajak (tax ratio) merupakan perbandingan antara jumlah penerimaan pajak
suatu daerah terhadap pendapatan suatu output perekonomian atau Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) Rasio pajak dapat dihitung dengan formula
119879119886119909 119903119886119905119894119900 =119875119890119899119889119886119901119886119905119886119899 119875119890119903119901119886119895119886119896119886119899 119870119900119899119904119900119897119894119889119886119904119894119886119899 119879119894119899119892119896119886119905 119882119894119897119886119910119886ℎ
119875119863119877119861 119875119903119900119907119894119899119904119894
Tabel 52 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan
Pendapatan Perpajakan Konsolidasian
1008965 miliar 974739 miliar -339
PDRBPertEkonomi 18950527 miliar 19892890 miliar 497
Rasio Pajak (Tax Ratio) 532 490 -042
Sumber LKPK BPS (2020) diolah
Perkembangan rasio pajak
terhadap PDRB pada tahun 2020
sebesar 490 persen lebih rendah
dibandingkan rasio pajak tahun
sebelumnya Penurunan rasio ini
selaras dengan penurunan jumlah
penerimaan pajak Oleh karena itu
pemerintah perlu melakukan
berbagai upaya agar tax ratio pajak
semakin meningkat karena peran
pajak untuk membiayai pembangunan sangatlah besar
2 Rasio Pajak Per Kapita
Rasio Pajak per kapita adalah perbandingan antara jumlah penerimaan pajak
yang dihasilkan daerah dengan jumlah penduduknya Pajak per kapita menunjukkan
kontribusi setiap penduduk pada pendapatan perpajakan suatu daerah
Tabel 53 Rasio Pajak Perkapita
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan
Pendapatan Perpajakan (rupiah)
10089652770602 9747394555179 -339
Jumlah Penduduk (jiwa) 3379302 4303707 2735
Rasio Pajak Per Kapita 2985721 2264883 -2414
Sumber LKPK BPS (2020) diolah
Grafik 54 Rasio Pajak terhadap PDRB
Sumber LKPK Kanwil BPS (2021) diolah
85
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Pada tahun 2020 rasio pajak per kapita terhitung sebesar Rp226 juta per jiwa
turun cukup signifikan dibandingkan dengan tahun 2019 yang sebesar Rp296 juta per
jiwa Hal ini berarti setiap penduduk berkontribusi terhadap penerimaan perpajakan
sebesar Rp226 juta Penurunan rasio pajak per kapita yang cukup signifikan ini selaras
dengan realisasi penerimaan perpajakan yang menurun di tahun yang sama
53 BELANJA KONSOLIDASIAN
Belanja konsolidasian tingkat wilayah adalah konsolidasian
antara seluruh belanja pemerintah pusat dan pemerintah
daerah suatu wilayah dalam satu periode pelaporan yang
sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal
(berelasi)
a Analisis Proporsi dan Perbandingan
Secara keseluruhan mayoritas belanja dan transfer konsolidasian didominasi
oleh belanja pemerintah daerah Realisasi belanja dan transfer konsolidasian sebesar
Rp5717 triliun 7694 persen bersumber dari anggaran pemerintah daerah dan sisanya
sebesar 2306 persen dari anggaran pemerintah pusat Jika dilihat per jenis belanja
hampir seluruh komponen belanja yang bersumber dari APBD mendominasi belanja
konsolidasian Realisasi Belanja Pegawai konsolidasian sebesar Rp1416 triliun yang
bersumber dari APBD sebesar Rp1029 triliun (7270) dan dari APBN sebesar Rp387
triliun (2730) Belanja Modal konsolidasian sebesar Rp1073 triliun dengan komposisi
5866 persen dari APBD dan 4134 persen berasal dari APBN Jika dikaitkan dengan
kontribusi pemerintah pada pertumbuhan ekonomi khususnya dari sisi pengeluaran
pemerintah menunjukkan bahwa kontribusi pemerintah daerah lebih besar dari
pemerintah pusat
Grafik 55 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terhadap Belanja dan Transfer Konsolidasian
Sumber LKPK Kanwil (2020) diolah
Belanja konsolidasian
turun 863 persen
dibandingkan dengan
tahun sebelumnya
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
86
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
b Analisis Perubahan
Secara keseluruhan realisasi belanja konsolidasian tahun 2020 mengalami
penurunan sebesar 863 persen dibandingkan tahun sebelumnya Kondisi tersebut
dipengaruhi oleh penurunan sebagian besar komponen belanja Kenaikan realisasi
belanja hanya dialami oleh belanja bunga belanja hibah belanja tak terduga dan
belanja transfer Pada belanja tak terduga kenaikan mencapai 47942 persen
dibandingkan tahun sebelumnya disebabkan karena Pemerintah Provinsi Papua
mengalokasikan anggaran penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional
(PEN) pada pos belanja tidak terduga
Grafik 56 Komposisi Belanja Konsolidasian Tahun 2019 dan Tahun 2020
c Analisis Rasio Belanja Operasi Konsolidasian terhadap Total Belanja
Konsolidasian
Belanja operasi terdiri atas
belanja pegawai konsolidasian
dengan belanja barang
konsolidasian Rasio belanja
operasi terhadap total belanja
konsolidasian mengindikasikan
porsi belanja pemerintah untuk
operasional pemerintah Semakin
rendah rasio belanja operasi
menunjukkan bahwa realisasi
anggaran untuk kegiatan operasi semakin menurun dan lebih ditingkatkan pada belanja
sektor produktif Rasio belanja operasi terhadap total belanja konsolidasian tahun 2020
sebesar 5398 persen turun sebesar 254 persen dibandingkan tahun sebelumnya
Penurunan tersebut dipicu oleh penurunan realisasi belanja pegawai sebesar 075
persen dan belanja barang sebesar 2082 persen
Sumber LKPK Kanwil (2020)
diolah
Grafik 57 Rasio Belanja Operasi terhadap Total Belanja
Sumber LKPK Kanwil (2020) diolah
87
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
d Rasio Belanja Konsolidasian Terhadap Jumlah Penduduk
Rasio belanja konsolidasian terhadap jumlah penduduk menunjukkan seberapa
besar belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang digunakan untuk
menyejahterakan per penduduk di suatu daerah Semakin besar nilainya semakin besar
belanja yang dikeluarkan untuk menyejahterakan satu orang penduduk wilayah tersebut
sehingga semakin besar kemungkinan tercapainya dan juga sebaliknya
Rasio total belanja konsolidasian terhadap jumlah penduduk Provinsi Papua
tahun 2020 adalah Rp1328 juta per kapita Hal ini dapat diartikan bahwa dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan penduduknya selama tahun 2020 pemerintah telah
membelanjakan sebesar Rp1328 juta untuk setiap jiwa Jumlah tersebut menurun jika
dibandingkan dengan tahun 2019 dengan rasio sebesar Rp1851 juta per kapita
Tabel 54 Perkembangan Belanja Pemerintah Konsolidasian per Jiwa KabupatenKota Tahun 2017 dan 2018
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan
Belanja Konsolidasian (rupiah)
62567159641005 57166790954616 -863
Jumlah Penduduk (jiwa) 3379302 4303707 2735
Rasio Belanja Per Kapita 18514817 13283151 -2826
Sumber LKPK BPS (2021) diolah
e Analisis Dampak Kebijakan Fiskal kepada Indikator Ekonomi Regional
Pada tahun 2020 terjadi penurunan realisasi belanja pemerintah dan transfer
sebesar 863 persen Sementara itu indikator ekonomi regional Provinsi Papua tahun
2020 menunjukan kondisi kenaikan atau positif PDRB (ADHB) Provinsi Papua pada
tahun 2020 naik 497 persen Tingkat kemiskinan mengalami kenaikan sebesar 094
persen sejalan dengan total agregat belanja yang mengalami penurunan Namun
Demikian pertumbuhan ekonomi regional Provinsi Papua tahun 2020 tetap positif
karena ditopang oleh sektor pertambangan yang tetap tumbuh positif
Tabel 55 Analisis Realisasi Belanja terhadap Indikator Ekonomi Regional
Uraian 2019 2020 Kenaikan
Belanja Pemerintah 54650214406871 48619736970910 -1103
Transfer 7916945234134 8547053983707 796
Total 62567159641005 57166790954616 -863
PDRBPert Ekonomi 189505270000000 198928900000000 497
Tingkat Kemiskinan 2655 2680 094
Sumber LKPK BPS (2021) diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
88
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
54 SURPLUSDEFISIT KONSOLIDASIAN
Surplusdefisit adalah selisih lebihkurang antara pendapatan
daerah dan belanja daerah dalam tahun anggaran yang sama
Total defisit konsolidasian tahun 2020 mencapai Rp4580
triliun turun Rp443 triliun atau 881 persen jiika dibandingkan
tahun 2019 yang sebesar Rp5023 triliun
Analisis Komposisi dan Rasio
Tabel 56 Rasio SurplusDefisit Konsolidasian terhadap PDRB
Uraian SurplusDefisit Rasio thd PDRB
Realisasi Komposisi
Pemerintah Daerah 843568312976 -2 042
Pemerintah Pusat (46862807562210) 102 -2356
Konsolidasian (45801846366158) 100 -2302
)PDRB Papua Rp19892890 miliar (sumber BPS Papua)
Pada tahun 2020 Pemerintah Pusat menyumbang defisit sebesar Rp4686 triliun
atau 102 persen dari total defisit konsolidasian sementara Pemerintah Daerah
menyumbang surplus sebesar Rp84357 miliar Rasio surplusdefisit konsolidasian
terhadap PDRB mencapai minus 2302 persen yang terdiri dari Pemerintah Pusat
sebesar minus 2356 persen dan Pemerintah Daerah sebesar 042 persen Jika
dibandingkan tahun sebelumnya terjadi kenaikan rasio sebesar 346 persen
55 ANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN FISKAL AGREGAT
PDRB adalah penjumlahan nilai output bersik perekonomian
yang ditimbulkan oleh seluruh kegiatan ekonomi di suatu
wilayah tertentu dan dalam satu kurun waktu tertentu Nilai
PDRB suatu daerah dapat dihitung dengan menggunakan
pendekatan pengeluaran yaitu
Keterangan
Y = Pendapatan Nasional C = Konsumsi Rumah Tangga I = Investasi G = Belanja
Pemerintah X = Ekspor dan M = Impor
Analisis kontribusi pemerintah terhadap PDRB ini menggunakan data pada
laporan statistik keuangan pemerintah tingkat wilayah berupa Laporan Operasional
(Statement of Government Operations) Nilai belanja pemerintah (G) diproxikan dari nilai
pengeluaran konsumsi pemerintah yang berasal dari kompensasi pegawai ditambah
Y = C + I + G + (X-M)
Defisit konsolidasian
turun sebesar 881
persen menjadi
minus 4580 triliun di
tahun 2020
Kontribusi belanja
pemerintah terhadap
PDRB turun 1261
persen dibandingkan
tahun sebelumnya
89
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
penggunaan barang dan jasa konsumsi aset tetap dan pembelian barangjasa untuk
transfer langsung ke rumah tangga dikurangi penjualan barang dan jasa Sedangkan
nilai investasi pemerintah (I) diproxikan dari nilai pembentukan Modal Tetap Bruto
(PMTB) yang merupakan nilai akuisisi aset tetap dikurangi penghentian aset tetap
Tabel 57 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tahun 2020
TRANSAKSI YANG MEMPENGARUHI KEKAYAAN BERSIH
Pendapatan 67103774431101
a Pajak 9663914590287
b Kontribusi Sosial
c Hibah -2784659152934
d Pendapatan Lainnya 60224518993748
Beban 46585650430881
a Kompensasi Pegawai 14157539641699
b Penggunaan Barang dan Jasa 16036872946857
c Konsumsi Aset Tetap -
d Bunga 56776003358
e Subsidi 59754444899
f Hibah 8339268377086
g Manfaat Sosial 828645792548
h Beban Lainnya 7106793224435
Keseimbangan Operasi BrutoNetto 20518124000220
Transaksi Aset Non Keuangan Netto 10726773761290
a Aset Tetap 10132199323058
b Persediaan -
c Barang Berharga -
d Aset Non Produksi 594574438232
Saldo Pinjaman Netto 9791350238930
Transaksi Aset Keuangan dan Kewajiban 9791350238930
a Akuisisi Netto Aset Keuangan 10004980665007
- Dalam Negeri 10004980665007
- Luar Negeri -
b Keterjadian Kewajiban 213630426077
- Dalam Negeri 213630426077
- Luar Negeri -
Sumber LKPK (2020) diolah
Kontribusi pemerintah terhadap PDRB pada tahun 2020 sebesar 2027 persen
terdiri dari kontribusi belanja pemerintah sebesar 1518 persen dan kontribusi investasi
pemerintah sebesar 509 persen Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi
penurunan kontribusi pemerintah sebesar 1846 persen yang berasal dari penurunan
belanja pemerintah sebesar 1581 persen sedangkan investasi pemerintah mengalami
penurunan sebesar 265 persen
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
90
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
Tabel 58 Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020
Belanja Pemerintah (G) 5874343 Miliar 3019441 Miliar
Investasi Pemerintah (I) 1465897 Miliar 1013220 Miliar
PDRB 18950527 Miliar 19892890 Miliar
Kontribusi Belanja terhadap PDRB 3099 1518
Kontribusi Investasi terhadap PDRB 774 509
Sumber LKPK BPS (2020) diolah
Jika dikaitkan dengan kondisi perekonomian Provinsi Papua pada tahun 2020
yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 692 persen (y-o-y) dengan sektor
pertambangan dan terkontraksi sebesar minus 683 persen (y-o-y) tanpa pertambangan
kontribusi pemerintah dari investasi dirasa lebih dibutuhkan untuk dapat segera
meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang Di tahun 2020 ini
kontribusi belanja pemerintah turun tajam karena turunnya realisasi belanja pemerintah
terutama APBD sebagai efek dari berbagai kebijakan yang diambil pemerintah dalam
rangka penanggulangan COVID-19 Kedepan peningkatan alokasi belanja modal baik
di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah diharapkan mampu meningkatkan
kontribusi pemerintah terhadap Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua
Namun demikian alokasi belanja pemerintah tersebut harus diikuti dengan eksekusi
belanja yang baik sehingga anggaran pemerintah akan memberikan kontribusi maksimal
bagi perekonomian Papua
BOKS 5
Tahun 2020 Investasi PMA dan PMDN di Papua Meningkat
JAYAPURA ndash Pandemi Covid-19 nampaknya tidak mempengaruhi kinerja PMA (Penanaman Modal Asing) dan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) Bahkan total investasi di Papua mengalami kenaikan Kepala Bidang Data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Papua Petrus Asem menjelaskan operasional perusahaan di Papua di masa pandemi Covid-19 tahun 2020 tidak mengalami kendala
ldquoPerusahaan-perusahaan yang tetap aktif dan tumbuh di masa pandemi Covid-19 yaitu sektor usaha kecil menengahrdquoujarnya kepada Cenderawasih Pos Senin (222) kemarin Lanjutnya perusahaan yang tercatat PMA sebanyak 155 perusahaan dan PMDN sebanyak 110 perusahaan Hanya saja kewajiban menyampaikan LKPM mengalami penurunan yang mana PMA sebanyak 96 dan PMDN 47 ldquoAlasan penyampaian LPKM mengalami penurunan dikarenakana banyak perusahaan belum memahami mekanisme dan sistem terbarurdquo terangnya
Diakuinya meski penyampaian melaporkan LKPM mengalami penurunan akan tetapi nilai investasi tetap tinggi karena yang menyampaikan LKPM adalah perusahaan-perusahaan yang memiliki nilai investasi besar ldquoUntuk PMA nilai investasinya Rp 113227 triliun mengalami kenaikan sebesar 30 persen dari tahun 2019 triwulan empat Sementara PMDN nilai investasinya sebesar Rp 10682 triliun meningkat sebesar 20 persen PMA mendominasi sektor tambang sementara PMDN lebih pada sektor perkebunan dan pertanianrdquo pungkasnya
Sumber ceposonlinecom diakses tanggal 23 Februari 2021
B u r h a n i A S K a K a n w i l D J P b P r o v i n s i P a p ua
BAB VIkeunggulan dan potensi daerah
APBN dan APBD sumber utama penggerakekonomi kita Jalankan dengan Akuntabel
Kejar Realisas i dengan Transparan Janganmudah protes tetapi kita harus berproses Mungkin di awal sedik it berat manajemenkris is kita lakukan jadikan Covid19 sebagaipeluang mencari so lus i dalam pemulihanekonomi menuju Indonesia Maju
Sumber Foto Kanwil DJPb Provinsi Papua
Mengawal Pemulihan Kesehatan untuk Kebangkitan Ekonomi
91
Festival Budaya Lembah Baliem Papua Photo Credit KPPN Wamena
Pandemi Covid-19 yang masuk ke Indonesia sejak Maret 2020 berdampak
signifikan pada pelemahan di berbagai sektor ekonomi Badan Pusat Statistik
(BPS) mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi sepanjang 2020 mengalami
kontraksi sebesar 207 persen secara year on year (yoy) Hal ini terjadi karena
pertumbuhan ekonomi tahun 2020 pada sebagian besar pulau di Indonesia negatif
kecuali Pulau Sulawesi serta gabungan pulau di Maluku dan Papua Pertumbuhan
ekonomi di Maluku dan Papua adalah sebesar 144 persen yoy namun hanya memiliki
kontribusi ke pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 235 persen (sumber
wwwkontancoid 2021) Pertumbuhan positif di Papua disebabkan oleh kenaikan hasil
produksi sektor unggulan dan pemanfaatan potensi ekonomi sebagai penyokong Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Papua Penentuan lebih lanjut atas sektor-
sektor unggulan di Papua dilakukan dengan menggunakan metode analisis Location
Quotient (LQ)
61 Analisis Locatio Quotient (LQ)
LQ merupakan suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana
tingkat spesialisasi sektor-sektor ekonomi di suatu wilayah yang memanfaatkan sektor
basis atau leading sektor LQ menghitung perbandingan share output sektor tertentu di
suatu wilayah (Provinsi) dengan share output sektor tersebut di wilayah yang lebih luas
P
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB VI
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI DAN TANTANGAN
FISKAL REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
92
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
(Nasional) Sektor unggulan di sini berarti sektor bisnis yang tidak akan habis apabila
dieksploitasi oleh pemerintah wilayah Analisis LQ dimaksudkan untuk mengidentifikasi
dan merumuskan komposisi dan pergeseran sektor-sektor basis suatu wilayah dengan
menggunakan data PDRB sebagai indikator pertumbuhan wilayah (Hendayana 2003)
PDRB merupakan salah satu perangkat data ekonomi yang dapat digunakan
untuk mengevaluasi kinerja pembangunan ekonomi suatu wilayah dalam suatu periode
tertentu Penggunaan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dirasakan lebih akurat
daripada penggunaan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) karena turut
memperhitungkan inflasi yang terjadi di wilayah tersebut PDRB pada dasarnya
merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu
wilayah tertentu atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh
seluruh unit ekonomi pada suatu wilayah Nilai PDRB dapat merepresentasikan
pertumbuhan ekonomi suatu wilayah
Analisis LQ merupakan salah satu pendekatan yang umum digunakan dalam
model ekonomi basis sebagai langkah awal untuk memahami sektor kegiatan yang
menjadi pemicu pertumbuhan Analisis LQ banyak digunakan untuk membahas kondisi
perekonomian mengarah pada identifikasi spesialisasi kegiatan perekonomian atau
mengukur konsentrasi relatif kegiatan ekonomi untuk mendapatkan gambaran dalam
penetapan sektor unggulan sebagai leading sektor suatu kegiatan ekonomi industri
Tujuan metode LQ ini untuk mengidentifikasi sektor unggulan (basis) dalam suatu
wilayah (Miller 1991) Salah satu rumus perhitungan yang digunakan dalam analisis LQ
melalui pendekatan Nilai TambahPendapatan sebagai berikut 119871119876 =Vi Vt119884119894119884119905
Vi = Nilai PDRB sektor i pada tingkat wilayah yang lebih rendah (Provinsi)
Vt = Total PDRB pada tingkat wilayah yang lebih rendah (Provinsi)
Yi = Nilai PDRB sektor i pada tingkat wilayah yang lebih atas (Nasional)
Yt = Total PDRB pada tingkat wilayah yang lebih atas (Nasional)
Selanjutnya dilakukan pengklasifikasian atas hasil indeks perhitungan di atas
dengan kategori sebagai berikut
LQ gt 1 artinya sektor ini menjadi basis atau menjadi sumber pertumbuhan
Komoditas memiliki keunggulan komparatif hasilnya tidak saja dapat memenuhi
kebutuhan di wialyah bersangkutan akan tetapi juga dapat diekspor ke luar wilayah
LQ = 1 komoditas itu tergolong non-basis tidak memiliki keunggulan komparatif
Produksinya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan wilayah sendiri dan tidak
mampu untuk diekspor ke luar wilayah
93
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
LQ lt 1 komoditas ini juga termasuk non-basis Produksi komoditas di suatu wilayah
tidak dapat memenuhi kebutuhan sendiri sehingga memerlukan pasokan dari luar
Berdasarkan data dalam httpspapuabpsgoid diperoleh data PDRB hasil
produksi lapangan usaha atas 17 sektor usaha dengan rincian sebagai berikut
Tabel 61 Daftar PDRB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku
Di Provinsi Papua Tiap Triwulan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
No Sektor Usaha
PDRB Papua Tahun 2020
Triwulan I Triwulan II Triwulan
III Triwulan
IV Tahunan
1 Pertanian Kehutanan dan Perikanan 609181 603192 611251 622988 2446612
2 Pertambangan dan Penggalian 1059579 1319255 1527604 1718106 5624542
3 Industri Pengolahan 104014 106029 103019 100950 414013
4 Pengadaan Listrik dan Gas 2175 2050 2056 2042 8323
5 Pengadaan Air Pengelolaan Sampah 2510 2496 2480 2551 10037
6 Konstruksi 715826 754473 787666 816700 3074665
7 Perdagangan Besar dan Eceran 527727 506318 525493 532601 2092139
8 Transportasi dan Pergudangan 317174 147768 181558 191494 837994
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
43469 34749 36033 38441 152692
10 Informasi dan Komunikasi 200565 212150 214120 218809 845643
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 83724 79437 82717 86662 332540
12 Real Estate 139005 143251 145972 148857 577085
13 Jasa Perusahaan 62655 56948 62227 63245 245076
14 Administrasi Pemerintahan dll 510838 545224 569732 579005 2204800
15 Jasa Pendidikan 96851 101114 103585 107448 408998
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 90945 95261 96317 101453 383976
17 Jasa lainnya 57910 57210 58774 59860 233754
Total PDRB Papua 4624148 4766925 5110605 5391212 19892890
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Sebagai pembanding dalam melakukan perhitungan analisis LQ diperlukan data sejenis
pada periode yang sama untuk wilayah Nasional Berdasarkan data dalam
httpsbpsgoid diperoleh data Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional Tahun 2020
atas 17 sektor usaha dimaksud dengan rincian sebagai berikut
Tabel 62 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku
Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
No Sektor Usaha PDRB Papua Tahun 2020
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Tahunan
1 Pertanian Kehutanan dan Perikanan 50350320 56975720 57158800 47023770 211508610
2 Pertambangan dan Penggalian 26742030 23150760 23987510 25473890 99354190
3 Industri Pengolahan 78362200 73256450 77343350 77842170 306804170
4 Pengadaan Listrik dan Gas 4593360 4199500 4570140 4611160 17974160
5 Pengadaan Air Pengelolaan Sampah 275950 277790 283670 292870 1130280
6 Konstruksi 41971430 38944580 41295930 43054020 165265960
7 Perdagangan Besar dan Eceran 51764240 47324570 49955500 50502700 199547010
8 Transportasi dan Pergudangan 20288090 13188360 17118490 18375130 68970070
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
94
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
No Sektor Usaha PDRB Papua Tahun 2020
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Tahunan
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
10974190 8418440 9710330 10320130 39423090
10 Informasi dan Komunikasi 16686900 17187030 17758750 17951230 69583910
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 18440330 16390190 16837060 17938970 69606550
12 Real Estate 11298010 11285420 11393360 11401300 45378090
13 Jasa Perusahaan 7846550 6762940 7297760 7518300 29425550
14 Administrasi Pemerintahan dll 14138930 14011050 14362860 15504680 58017520
15 Jasa Pendidikan 12985450 13037760 13919500 14996940 54939650
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 4691070 4534610 5281300 5607920 20114900
17 Jasa lainnya 8051600 6874160 7570180 7760880 30256820
Total PDRB Papua 379460650 355819330 375844490 376176060 1487300530
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Berdasarkan data-data tersebut di atas dilakukan perhitungan LQ untuk mengetahui
sektor unggulan dan potensi di masa depan dengan hasil perhitungan sebagai berikut
Tabel 63 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku
Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
No Sektor Usaha PDRB Papua Tahun 2020
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Tahunan
1 Pertanian Kehutanan dan Perikanan 099 079 079 092 086
2 Pertambangan dan Penggalian 325 425 468 471 423
3 Industri Pengolahan 011 011 010 009 010
4 Pengadaan Listrik dan Gas 004 004 003 003 003
5 Pengadaan Air Pengelolaan SampahLimbah
075 067 064 061 066
6 Konstruksi 140 145 140 132 139
7 Perdagangan Besar dan Eceran 084 080 077 074 078
8 Transportasi dan Pergudangan 128 084 078 073 091
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 033 031 027 026 029
10 Informasi dan Komunikasi 099 092 089 085 091
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 037 036 036 034 036
12 Real Estate 101 095 094 091 095
13 Jasa Perusahaan 066 063 063 059 062
14 Administrasi Pemerintahan dll 296 290 292 261 284
15 Jasa Pendidikan 061 058 055 050 056
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 159 157 134 126 143
17 Jasa lainnya 059 062 057 054 058
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
62 Sektor Unggulan Daerah
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua sampai Triwulan IV 2020 mengalami
pertumbuhan sebesar 692 persen yoy Hal ini disebabkan oleh naiknya produksi bijih
logam yang mengakibatkan sektor Pertambangan dan Penggalian tumbuh sebesar
4431 persen Sektor lain yang juga mengalami pertumbuhan adalah Jasa Keuangan
sebesar 655 persen Jasa Kesehatan dan Bantuan Sosial sebesar 182 persen
Informasi dan Komunikasi sebesar 127 persen serta kategori Pengadaan Air
Pengelolaan Sampah Limbah dan Daur Ulang sebesar 100 persen (sumber BI Papua
2021) Namun dari kelima sektor yang mengalami pertumbuhan positif pada tahun 2020
95
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
tersebut hanya sektor Pertambangan dan Penggalian serta sektor Jasa Kesehatan dan
Bantuan Sosial yang berdasarkan hasil analisis perhitungan LQ merupakan sektor basis
Berdasarkan hasil perhitungan LQ sebagaimana Tabel 63 di atas juga terdapat
4 sektor usaha di Papua yang mempunyai memiliki koefisien LQ gt 1 (sektor basis)
Keempat sektor basis dimaksud adalah sebagai berikut
a) Pertambangan dan Penggalian
Koefisien LQ Tahunan di 2020 untuk sektor ini adalah sebesar 423 Nilai ini
adalah nilai koefisien terbesar dari 17 sektor usaha di Papua Di samping itu sektor
Pertambangan dan Penggalian juga memiliki nilai koefisien LQ yang selalu meningkat
tiap triwulan sepanjang tahun 2020 yaitu 325 pada triwulan I 425 pada triwulan II
468 pada triwulan III dan 471 pada triwulan IV 2020 sehingga diperkirakan nilainya
akan meningkat di tahun 2021 Dari sisi produksi pertumbuhan ekonomi selama tahun
2020 di Provinsi Papua juga disebabkan oleh pertumbuhan lapangan usahasektor
Pertambangan dan Penggalian sebesar 1662 persen serta merupakan lapangan usaha
dengan kontribusi terbesar (2827 persen) kepada PDRB Provinsi Papua
Sektor Pertambangan
dan Penggalian disebut sebagai
sektor unggulan di Papua karena
berdasarkan data dari Dinas
ESDM Provinsi Papua
konsentrasi mineral logam
pertambangan diperkirakan
terdapat pada Lajur Pegunungan
Tengah Papua Posisi tektonik
Papua yang berada di Lingkar
Pasifik yang berupa cincin gunung api memberikan potensi endapan mineral logam
maupun non logam yang besar dengan potensi terbesar pada pertambangan emas
(443 persen) sebagaimana terlihat pada Grafik 61 Salah satu lokasi pertambangan
emas di Papua berada di Kabupaten Mimika yang memiliki potensi tembaga dan emas
terbesar di dunia dan selama ini dikelola oleh PT Freeport Indonesia
b) Administrasi Pemerintahan Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
Sektor ini mempunyai nilai koefisien tertinggi kedua di perhitungan LQ Tahunan
di 2020 serta termasuk kategori sektor basis karena yaitu koefisian LQ gt 1 yaitu sebesar
284 Meskipun sektor ini dikategorikan sebagai sektor basis di 2020 namun nilai
koefisien LQ bergerak naik-turun pada tahun 2020 yaitu 296 pada triwulan I 290 pada
Grafik 61 Potensi Pertambangan di Papua
Sumber RKPD Provinsi Papua diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
96
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
triwulan II 292 pada triwulan III dan 261 pada triwulan IV 2020 Berdasarkan kriteria
dalam Buku Pedoman Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (BPS 2015)
disebutkan bahwa kategori pada sektor ini mencakup kegiatan yang sifatnya
pemerintahan sehingga pada umumnya dilakukan oleh instansiadministrasi
pemerintahan Di samping itu sektor ini juga mencakup pendanaan dan administrasi
dari program-program jaminan sosial wajib yang pada umumnya juga diselenggarakan
oleh instansi pemerintah Tingginya koefisien LQ untuk sektor ini menunjukkan tingginya
produksi pada lapangan usaha di Provinsi Papua yang dilaksanakan oleh pemerintah
serta tingginya ketergantungan APBNAPBD pada pertumbuhan ekonomi di Papua
c) Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Sektor ini memiliki nilai koefisien LQ Tahunan di 2020 terbesar ketiga untuk
Provinsi Papua serta termasuk kategori sektor basis karena yaitu koefisian LQ gt 1 yaitu
sebesar 143 Kategori dalam sektor ini mencakup mulai dari pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh tenaga profesional terlatih di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lain
sampai kegiatan perawatan di rumah yang melibatkan tingkatan kegiatan pelayanan
kesehatan sampai kegiatan sosial yang tidak melibatkan tenaga kesehatan profesional
Nilai koefisien LQ pada sektor ini juga bergerak naik-turun pada tahun 2020 yaitu 159
pada triwulan I 157 pada triwulan II 134 pada triwulan III dan 126 pada triwulan IV
2020 Hampir sama dengan sektor Administrasi Pemerintahan Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib di atas implementasi peluang usaha sektor ini di Papua juga
terkait dengan kegiatan sosial yang juga turut bergantung pada kontribusi dari
APBNAPBD
d) Konstruksi
Nilai Koefisien LQ Tahunan di 2020 untuk sektor Konstruksi adalah sebesar 139
sehingga sektor ini termasuk salah satu sektor basisunggulan di Papua Hal ini dapat
dilihat dengan banyaknya pembangunan sarana-sarana di Papua untuk mengejar
ketertinggalan pembangunan infrastruktur dengan Provinsi-Provinsi lain di Indonesia
Percepatan dalam pembangunan konstruksi di Papua diharapkan akan mendukung
dalam peningkatan investasi di Provinsi Papua Di samping itu gencarnya
pembangunan konstruksi di Papua juga sebagai bagian dari percepatan pembangunan
sarana pendukung PON XX yang akan diselenggarakan pada tahun 2021 di Provinsi ini
Berdasarkan data dari Kementerian PUPR dan Kemenpora terdapat tiga klaster venue
di PON XX yang tersebar di 4 wilayah yaitu KotaKabupaten Jayapura Kabupaten
Mimika dan Kabupaten Merauke Delapan Venue berlokasi pada KotaKabupaten
Jayapura yang terdiri dari Kawasan Olahraga Kampung Harapan Kompleks Olahraga
97
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Doyo Baru Lapangan Sepakbola Universitas Cenderawasih Lapangan Tenis Kantor
Walikota Jayapura GOR Tinju Gidi GOR Waringin GOR Cenderawsih dan Arena
Dayung Lima venue berlokasi di Mimika yang terdiri dari Mimika Sports Complex
(SMC) GOR Biliar GOR Futsal Mimika Gedung Eme Neme Yauware dan Wisma Atlet
Sedangkan lima venua berlokasi di Merauke yang meliputi GOR Hiad Sai Sirkuit Balap
Motor Distrik Tanah Miring Stadion Katalpal Mopah Lama Rumah Susun Balai PUPR
serta Rumah Susun Unmus Selain pembangunan venue-venue ini sektor konstruksi
juga meliputi pembangunan jalan trans Papua serta pengembangan obyek-obyek
Pariwisata sebagai pendukung penyelenggaraan PON XX
63 Sektor Potensial Daerah
Dilihat dari kontribusi
lapangan usaha perekonomian
Papua masih bergantung pada
sektor Pertambangan dan
Penggalian dengan porsi
sebesar 2827 persen yang
dilanjutkan dengan sektor
Konstruksi sebesar 1546
persen Dengan adanya
pandemi COVID-19 yang
mengakibatkan penurunan
kinerja sektor non tambang pemulihan ekonomi diharapkan dapat menyasar kepada
sektor non tambang yang memiliki pangsa tenaga kerja terbesar yakni sektor Pertanian
Kehutanan dan Perikanan dengan pangsa pasar sebesar 669 persen dari total tenaga
kerja Di samping itu meskipun berdasarkan analisis LQ tidak dikategorikan sebagai
sektor basisunggulan sektor ini memberikan kontribusi terbesar ketiga bagi
perekonomian Provinsi Papua yaitu sebesar 1230 persen Rincian pangsa PDRB
Provinsi Papua tahun 2020 dapat dilihat pada grafik 62
a) Perikanan
Berdasarkan RKPD Provinsi Papua Tahun 2020 Wilayah Pengelolaan
Perikanan (WPP) Papua terbagi menjadi dua yaitu perairan utara dan perairan selatan
Potensi pada Perikanan Tangkap dapat dilihat dari luasnya hamparan perairan Laut
Cendrawasih dan Pasifik seluas 11000 kmsup2 yang terletak di perairan utara Papua yang
merupakan kawasan kaya akan sumber daya perikanan Pelagis Besar (Tuna Paruh
Panjang Cakalang dan Tenggiri) Sedangkan perairan Laut Arafura seluas 14300 km
Grafik 62 Pangsa PDRB Provinsi Papua Tahun 2020
Sumber Bank Indonesia diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
98
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
di bagian selatan Papua merupakan kawasan yang kaya akan sumber daya Ikan
Demersal (Udang Kakap Bawal Pari Cucut dan Ikan lainnya) Namun mengingat
masih terbatasnya pemanfaatan potensi ini di Papua sumber daya alam yang melimpah
tersebut belum dapat dioptimalkan dalam mendukung perekonomian masyarakat dan
pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua
Selanjutnya besarnya potensi pada Perikanan Budidaya dapat dilihat dari
Kawasan Bentang Laut Papua yang memiliki potensi budidaya kelautan dan perikanan
dengan prioritas penanganan meliputi
Perikanan budidaya laut di Teluk Cendrawasih di Kabupaten dan Kota Jayapura
Perikanan budidaya air payau (tambak) di Sarmi dan Waropen
Perikanan budidaya air tawar (kolam) di Jayawijaya Kabupaten dan Kota Jayapura
Optimalisasi pemanfaatan atas sektor Pertanian ini antara lain dapat dilakukan dengan
Mengoptimalkan jalur perdagangan mendorong sertifikasi ekspor serta memanfaatkan
Cold Storage atas hasil tangkapan ikan Di samping itu dukungan pengadaan armada
kapal yang modern dapat dibiayai dengan APBD maupun pemanfaatan DAK Fisik
b) Pertanian Perkebunan dan Peternakan
Potensi pengembangan lahan pertanian di Papua masih terbuka sangat lebar
melalui klarifikasi status lahan untuk pembangunan pertanian oleh Pemerintah dan
masyarakat adat pengembangan infrastruktur pertanian termasuk jaringan irigasi
jaringan jalan pendukung pertanian pasar peningkatan SDM secara konsisten dan
terpadu dan pemberdayaan masyarakat untuk membangun sektor pertanian Dengan
mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lahan yang tersedia secara tepat dan lestari
dapat menjadikan Provinsi Papua sebagai sentra produksi pertanian di wilayah timur
Untuk mendukung permbiayaan usaha pertanian pemda dapat mendorong penyediaan
lembaga keuangan mikro serta bersinergi dengan Pemerintah Pusat antara lain dengan
memberikan kemudahan akses kepada petani melalui skema Kredit Usaha Rakyat
(KUR) dan Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) sebagau kredit program Pemerintah Pusat
c) Kehutanan
Papua adalah Provinsi yang memiliki hutan terluas di Indonesia dengan hutan
seluas 2503 ha Tiga Kabupaten dengan wilayah hutan terluas adalah Mamberamo
(270 ha) Asmat (229 ha) dan Boven Digoel (198 ha) Tanah Papua merupakan
penyumbang 50 persen keanekaragaman hayati di Indonesia sehingga menjaga
keberadaan hutan Papua berarti menjaga keanekaragaman hayati dan populasi seluruh
Orang Asli Papua (OAP) yang menggantungkan hidupnya dari sumberdaya alam dan
jasa ekosistem hutan (sumber wwwsuarapapuacom 2019) Hutan tersebut di
99
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
kelompokkan ke dalam 3 fungsi yaitu hutan lindung suaka alam dan hutan produksi
Hutan lindung dan suaka alam berfungsi untuk menjaga kelestarian alam seperti
pengaturan tata air dan tempat berlindung bagi flora fauna Hutan produksi dapat
dimanfaatkan untuk memproduksi kayu rotan gatah dan hasil hutan lainnya Luas
hutan produksi adalah 30 persen dari keseluruhan hutan di Papua Namun pemanfaatan
hutan ini juga belum dilakukan secara optimal Hal ini dapat dilihat dari masih rendahnya
porsi sektor Kehutanan pada PDRB Provinsi Papua
d) Pariwisata
Meskipun porsi Sektor Pariwisata dalam PDRB Lapangan Usaha Provinsi Papua
tidak signifikan namun berdasarkan hasil simulasi dengan Computer General
Equilibrium (CGE) pariwisata merupakan subsektor yang paling potensial karena
memberikan dampak yang cukup tinggi terhadap PDRB dan penyerapan tenaga kerja
Hal ini karena peningkatan sektor ini berpengaruh signifikan dalam peningkatan sektor
lain yaitu Industri Pengolahan Perdagangan Besar dan Eceran Transportasi dan
Pergudangan serta Informasi dan Komunikasi
Provinsi Papua memiliki beragam potensi pariwisata yang dapat menjadi potensi
unggulan daerah Beberapa Taman Nasional yang dimiliki oleh Provinsi Papua ialah
Taman Nasional Lorentz di Mimika Jayawijaya Puncak Jaya dan Asmat Taman
Nasional Wasur di Merauke dan Taman Naional Teluk Cendrawasih di Nabire Potensi
pariwisata tersebut belum dikelola secara maksimal sehingga belum memberikan
dampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat Pariwisata merupakan sektor
yang sangat potensial untuk dikembangkan mengingat Provinsi Papua ditunjuk sebagai
tuan rumah dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang akan dilaksanakan tahun
2021 Hal ini akan menjadi peluang banyaknya pengunjung dari luar daerah yang akan
datang ke Papua yang biasanya diikuti pula dengan meningkatnya kegiataan
perekonomian (hotel transportasi akomodasi souvenir dan lain-lain)
64 Tantangan Fiskal Regional Dalam Mendorong Potensi Ekonomi Daerah
641 Tantangan Fiskal Pemerintah Pusat
Tantangan fiskal utama yang dihadapi oleh Pemerintah Pusat dalam mendorong
potensi ekonomi daerah Papua adalah masih tingginya ketergantungan APBD pada
Pendapatan dari Pemerintah Pusat Dalam menjalankan amanah dari UU Nomor 21
tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua Pemerintah telah
memberikan dukungan dana berupa pengalokasian Dana Otsus Dana Otsus
merupakan salah satu jenis belanja Transfer ke Daerah dalam APBN yang ditentukan
setara 2 persen dari pagu Dana Alokasi Umum (DAU) nasional dan berlaku selama 20
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
100
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
tahun (2002-2021) Dana Otsus
diharapkan berperan sebagai
pendorong peningkatan
kesejahteraan masyarakat dan
pembangunan di Papua Namun
perkembangan beberapa
indikator masih menunjukkan
bahwa pertumbuhan
perekonomian Papua masih jauh
berada di bawah rata-rata
nasional Masih besarnya
alokasi dana Perimbangan dan
Transfer dari Pusat juga
menunjukkan belum terciptanya
kemandirian ekonomi Provinsi
Papua yang salah satu
indikasinya adalah masih
rendahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Papua Berdasarkan data realisasi APBD
Nasional tahun 2019 Papua menjadi Provinsi dengan jumlah PAD nomor 33 dari 34
Provinsi di Indonesia Peringkat Papua hanya lebih baik dari Papua Barat serta jauh
berada di bawah rata-rata rasio PAD Provinsi di Indonesia
642 Tantangan Fiskal Pemerintah Daerah
Rendahnya PAD di Papua menjadi salah satu indikasi belum optimalnya peran
kebijakan fiskal Pemda dalam memanfaatkan sektor unggulan potensi sumber daya
yang dimiliki Hal ini menjadi tantangan fiskal bagi Pemda Papua mengingat masih
kecilnya kontribusi Papua terhadap PDB Nasional meskipun memiliki sumber daya alam
yang cukup melimpah (Pertambangan Pertanian Kehutanan dan Perikanan) Struktur
Pendapatan Papua tahun 2020 tampak pada Grafik 64 dengan rincian meliputi
a) Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan sebesar 6493 persen yang terdiri
dari DAU DAK dan DBH Pajak
b) Transfer Pemerintah Pusat ndash Lainnya sebesar 2623 persen yang terdiri dari Dana
Otsus dan Dana Penyesuaian
c) PAD dengan porsi sebesar 542 persen yang terdiri dari Pajak Daerah Retribusi
Daerah Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dan PAD lainnya serta
Grafik 63 Perbandingan Rasio PAD antar Provinsi Tahun
2019
Sumber Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan diolah
101
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
d) Pendapatan Daerah Lain-lain sebesar 343 persen yang terdiri Transfer
Pemerintah Provinsi Transfer Bantuan Keuangan dan Lain-lain Pendapatan
Daerah yang Sah
Berdasarkan komposisi
tersebut tantangan fiskal yang
dihadapi oleh Pemda di Papua
adalah bagaimana
mengoptimalkan pemanfaatan
dari dana-dana perimbangan
dan transfer yang cukup besar
dari Pemerintah Pusat
Tantangan lain adalah upaya
meminimalisir pemanfaatan
penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa yang belum optimal danatau kurang tepat
sasaran Berdasarkan hasil koordinasi dengan para pemangku kepentingan di Papua
beberapa hal yang menjadi pertimbangan antara lain kesulitan akses transportasi dan
internet kondisi keamanan yang belum kondusif dan mudah terjadi konflik keterbatasan
SDM dan fasilitas infrastruktur kondisi demografi serta karakter masyarakat asli Papua
643 Sinkronisasi Kebijakan Fiskal Pusat-Daerah
Provinsi Papua merupakan satu dari tiga Provinsi (selain Papua Barat dan Aceh)
yang masih mendapatkan dukungan dana berupa pengalokasian Dana Otsus dalam
APBN sd tahun 2021 Untuk mendukung keberhasilan pemanfaatan dana Otsus dan
pertumbuhan ekonomi di Papua diperlukan optimalisasi sinergi dan sinkronisasi
kebijakan fiskal antara Pemerintah Pusat dan Daerah melalui sebuah perencanaan yang
terintegrasi Meskipun terdapat indikasi penyaluran yang kurang tepat sasaran namun
penghentian Dana Otsus pada saat ini dapat menimbulkan konflik baru di Provinsi
Papua Oleh sebab itu perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam tentang efektivitas
dan keberlanjutan penyaluran Dana Otsus di Papua dengan mengoptimalkan peran
fiskal dari Pemerintah Pusat dan Daerah agar berperan dalam peningkatan PAD serta
pertumbuhan ekonomi di Provinsi Papua Di samping itu sinergi tersebut juga dapat
dilakukan dengan mengoptimalkan peran Kanwil DJPb Papua untuk bersinergi dengan
Pemda dalam monev penyaluran DFDD pelaksanaan program PEN serta pembinaan
dalam penyaluran Kredit Program di Provinsi Papua
Di samping itu sinkronisasi kebijakan fiskal juga ditunjukkan dalam masa
persiapan acara PON XX Kegiatan tersebut memerlukan biaya yang sangat besar
Grafik 64 Struktur Pendapatan Provinsi Papua
Sumber SIKD diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
102
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
dalam pembangunan sarana dan infrastrukturnya sehingga membutuhkan sinkronisasi
anggaran dari APBD dan APBN Pemprov Papua mengalokasikan dana APBD lebih dari
Rp38 triliun untuk pembangunan dan renovasi lokasi pertandingan PON XX
Pengalokasian anggaran dimulai sejak tahun 2016 sebesar Rp2286 miliar tahun 2017
sebesar Rp4472 miliar tahun 2018 sebesar Rp8793 miliar tahun 2019 sebesar Rp22
triliun serta tahun 2021 sebesar Rp2 triliun Pemerintah pusat juga mengalokasikan
dana APBN sebesar Rp23 triliun untuk mendukung pembangunan arena PON tersebut
Pembangunan sarana PON XX yang membutuhkan dana terbesar adalah
Stadion Papua Bangkit yang didanai oleh APBD Provinsi Papua senilai Rp 13 triliun dan
diresmikan pada tanggal 23 Oktober 2020 Stadion Papua Bangkit diklaim sebagai
stadion terbaik dan termegah kedua yang ada di Indonesia setelah Stadion Gelora Bung
Karno (GBK) Stadion ini memiliki kapasitas 40000 penonton dimana seluruh fasilitas
stadion telah berstandar internasional Desain stadion ini disesuaikan dengan budaya
masyarakat Papua yaitu Honai Karena keunggulannya Stadion Papua Bangkit
merupakan salah satu nominasi Stadion Terbaik Dunia 2019 oleh media online asal
Polandia (Press Release Peresmian Stadion Papua Bangkit 2020)
Di samping pemanfaatan alokasi APBN dari Kementerian PUPR masyarakat
Papua juga dapat memanfaatkan APBN melalui penyaluran DAK Fisik Dana Desa atau
penyaluran kredit program kepada UMKM Pemanfaatan ini antara lain dengan
mengoptimalkan peran Pemda dalam penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa dengan
prioritas untuk mendukung pembangunan sarana fisik di daerah-daerah sekitar
penyelenggaraan kegiatan PON Optimalisasi peran Pemda juga diperlukan dalam
pelaksanaan sinergi pelaksanaan KUR dan Pembiayaan UMi Kedua kredit program
dimaksud dapat dimanfaatkan oleh UMKM untuk menciptakan peluang usaha dalam
kegiatan PON XX Peluang usaha tersebut antara lain di sektor pariwisata transportasi
perdagangan maupun produksiindustri pengolahan pembuatan souvenir-souvenir
R o c h m a d A T SK e p a l a B i d a n g P P A I I
K a n w i l D J P b P r o v i n s i P a p ua
BAB VIItematik kajian fiskal (pen-apbd)
Pandemi Covid19 benar-benar memukulperekonomian Nasional bahkan Dunia
Dengan s inergi yang kuat antara PemerintahPusat Pemerintah Daerah Papua danMasyarakat dalam mengawal st imulusekonomi melalu i berbagai program PC-PEN
diharapkan mampu membangkitkan UMKMPapua sebagai penopang perekonomianmasyarakat Papua amp Indonesia
Sumber Foto Kanwil DJPb Provinsi Papua
103
Rumput Mei Walesi Photo Credit Jiwa (KPPN Wamena)
71 Pemanfaatan Refocusing APBD Untuk PC-PEN di Daerah
andemi yang terjadi di sepanjang tahun 2020 menjadi tantangan yang berat
bagi pemerintah baik itu pemerintah pusat maupun daerah Dampak dari
pandemi Covid-19 bukan hanya pada kesehatan masyarakat namun juga
dampak ekonomi pada masyarakat atau UMKM Pembatasan sosial yang
dilakukan untuk mencegah tingkat penularan Covid-19 menimbulkan dampak lain di
sektor ekonomi Guna meredam dampak tersebut respon fiskal yang adaptif sangat
diperlukan oleh pemerintah
Pemerintah pusat telah
menyediakan anggaran lebih
dari Rp600 triliun pada tahun
anggaran 2020 yang digunakan
untuk program PEN Selain itu
Pemerintah Provinsi Papua juga
telah melakukan refocusing
anggaran sesuai dengan Inpres
No 4 Tahun 2020 Inpres
P
Grafik 71 Alokasi dan Realisasi Total Pencegahan dan
Penanganan Covid-19 Pemprov Papua (dalam miliar)
Sumber Kemendagri diolah
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB VII
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
(TEMATIK)
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
104
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
tersebut mengharuskan seluruh KementerianLembaga serta Pemerintah Daerah untuk
melakukan refocusing anggaran Poin pertama dari Inpres No 4 Tahun 2020 adalah
mengutamakan penggunaan alokasi anggaran yang telah ada untuk kegiatan-kegiatan
yang mempercepat penanganan Covid-19 (Refocussing kegiatan dan realokasi
anggaran)
Pemerintah Provinsi
Papua telah mengalokasikan
anggaran untuk pencegahan
dan penanganan Covid-19
sebesar Rp21872 miliar
Sepanjang tahun anggaran
2020 alokasi anggaran tersebut
telah direalisasikan sebesar
Rp21539 miliar atau sebesar
985 persen dari total anggaran
yang di alokasikan Alokasi
tersebut digunakan untuk belanja pada bidang kesehatan penyediaan jaring pengaman
sosial (social safety net) dan penanganan dampak ekonomi
Belanja pada bidang Kesehatan dalam rangka menghadapi pandemi Covid-19
dilaokasikan sebesar Rp8713 miliar atau 398 persen dari alokasi total untuk
pencegahan dan penanggan Covid-19 pemerintah Provinsi Papua Dari total alokasi
tersebut telah direalisasikan sebesar Rp8713 miliar atau 1000 persen
Selain belanja untuk
bidang kesehatan alokasi
anggaran pemulihan ekonomi
yang berasal dari anggaran
daerah juga digunakan untuk
jaring pengaman sosial Total
alokasi untuk jaring pengaman
sosial sebesar Rp7841 miliar
atau sebesar 243 persen dari
total alokasi Sepanjang tahun
anggaran 2020 anggaran jaring
pengaman sosial telah direalisasikan sebesar Rp7841 miliar atau sebesar 1000
persen
Grafik 72 Alokasi dan Realisasi Belanja Bidang Kesehatan
Penanganan Covid-19 Pemprov Papua (dlm miliar)
Sumber Kemendagri diolah
Grafik 73 Alokasi dan Realisasi Belanja Jaring Pengaman
Sosial Penanganan Covid-19 Pemprov Papua (dlm miliar)
Sumber Kemendagri diolah
105
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Penanganan dampak
ekonomi di daerah juga
termasuk salah satu yang
diperhatikan oleh pemerintah
Alokasi untuk penanganan
dampak ekonomi di Provinsi
Papua mencapai Rp5318 miliar
atau 243 persen dari alokasi
yang ada Sampai dengan akhir
tahun anggaran 2020 telah
direalisasikan sebesar Rp4985
miliar atau setara dengan 937 persen dari alokasi yang ditetapkan
72 Efektifitas PEN di Papua Menurut Persepsi Masyarakat Penerima Manfaat
Program PEN yang dikucurkan oleh pemerintah baik pemerintah pusat maupun
daerah dalam rangka penangganan dampak pandemi Covid-19 telah berlangsung
berbulan-bulan Sebagaimana tujuan diadakannya program PEN adalah untuk
membantu meringankan beban masyarakat atau UMKM yang terdampak Sehingga
diharapkan dapat membantu kelangsungan hidup maupun usahanya Oleh karena itu
Kanwil DJPb Provinsi Papua membuat kajian mengenai persepsi masyarakat terhadap
efektifitas program PEN yang telah dilaksanakan selama ini
721 Sumber Data Jumlah dan Metode Pengambilan Sampel
Data yang digunakan dalam kajian ini adalah data primer yang berasal dari hasil
survei yang dilakukan di lingkup Provinsi Papua Survei dilakukan dengan cara
mewawancarai responden yang dilakukan oleh petugas dari KPPN di wilayah kerja
masing-masing Berikut ini adalah jumlah sampel yang diambil pada masing-masing
KPPN di wilayah kerja Kanwil DJPb Provinsi Papua
Tabel 71 Jumlah Sampel Masing-Masing Wilayah Kerja KPPN
No Wilayah Kerja Jumlah Sampel
1 KPPN Jayapura 8
2 KPPN Wamena 6
3 KPPN Timika 6
4 KPPN Merauke 9
5 KPPN Nabire 6
6 KPPN Serui 6
6 KPPN Biak 5
Jumlah 46 Sumber Kanwil DJPb Provinsi Papua diolah
Grafik 74 Alokasi dan Realisasi Belanja Penangganan
Dampak Ekonomi Covid-19 Pemprov Papua (dlm miliar)
Sumber Kemendagri diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
106
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
Responden yang dipilih adalah OrangKeluarga yg menerima manfaat dari Program
PEN diantaranya Program Perlinsos (BLT Desa Bantuan Pangan non Tunai BST atau
Bansos Beras) Padat Karya Sektoral KementerianLembaga UMKM (Subsidi Bunga
UMKM atau BPUM)
Pengambilan sampel dalam kajian ini dilakukan dengan mempertimbangkan
kecukupan sampel sumber daya yang dimiliki serta keterbatasan waktu dalam
melakukan survei Sehingga dengan mempertimbangkan hal tersebut didapatkan
jumlah sampel 44 sampel yang diambil 7 wilayah KPPN yang ada dibawah Kanwil DJPb
Provinsi Papua Jumlah tersebut sudah memenuhi syarat Central Limit Theorem yang
mengatakan bahwa apabila jumlah sampel yang diambil lebih besar daripada 30 sampel
maka sampel tersebut telah merepresentasikan populasinya Teknik sampling yang
digunakan adalah purposive sampling dimana teknik sampling ini adalah non-random
sampling Purposive sampling dilakukan dengan menetapkan ciri-ciri khusus sampel
yang akan diambil oleh peneliti sehingga mampu menjawab persoalan yang akan diteliti
Menurut Sugiyono (2010) purposive sampling merupakan teknik untuk menentukan
sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data
yang diperoleh nantinya bisa lebih representatif Berikut ini adalah variabel laten dan
indikator yang digunakan dalam penelitian ini
Tabel 72 Variabel Laten dan Indikator Yang Digunakan
KETAHANAN KELUARGA (η1)
Y11 Ketahanan Fisik Keluarga (Selalu bisa makan setiap hari)
Y12 Ketahanan Ekonomi Keluarga (Tabungan tidak tergerus dan digunakan seluruhnya dlm
masa pandemi atau tidak menambah hutang jika tidak memiliki tabungan)
Y13 Ketahanan Psikologis (Tetap memiliki motivasi hidup tidak stress menghadapi tekanan
keadaan di masa Pandemi kondisi keluarga tetap harmonis)
EFEKTIVITAS PEN (η2)
Y21 Bantuan PEN memberikan dampak positif terhadap kondisi ekonomi masyarakat terdampak
Y22 Jumlah bantuan yang diberikan cukup membantu mencukupi kebutuhan pokok kehidupan
sehari
Y23 Saya merasa bantuan PEN masih diperlukan sampai dengan kondisi ekonomi membaik dan
normal
KEMANFAATAN PEN (ξ1)
X11 Dengan adanya bantuan PEN saya dapat tetap mempertahankan kehidupan keluargausaha
saya
X12 UsahaKehidupan saya dapat terancam akibat Covid-19 apabila tidak ada bantuan PEN
X13 Saya dapat optimis melewati tantangan ekonomi di masa pandemi dengan bantuan PEN
X14 Jika tidak ada bantuan PEN mungkin saja saya memenuhi kebutuhan dengan berhutang
KETAJAMAN SASARAN PEN (ξ2)
X21 Pemerintah telah tepat memberikan bantuan PEN kepada masyarakat saat terjadi pandemi
Covid-19
X22 Pemberian bantuan PEN sudah tepat kepada yg membutuhkan
X23 Saya rasa hampir tidak ada penyalahgunaan bantuan PEN ini
107
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
MEKANISME PENYALURAN PEN (ξ3)
X31 Persyaratan yg harus dipenuhi oleh calon penerima bantuan cukup mudah dan tidak
merepotkan
X32 Proses yg dilakukan untuk mendapatkan bantuan PEN sangat mudah dan tidak bertele-tele
X33 Informasi seputar bantuan PEN mudah didapatkan dan dicari
X34 Tidak terdapat pungutan liar yg dilakukan oleh oknum tertentu
X35 Penyaluran bantuan dilakukan sesuai dengan waktu yg ditetapkan tidak terlambat
PERAN PENYALUR PEN (ξ4)
X41 Lembaga penyalur (Dinas terkait Bank Lembaga Pembiayaan dll) memberikan informasi dan
edukasi terkait bantuan yg diterima
X42 Informasi yg diberikan Lembaga Penyalur lengkap dan mudah dimengerti
X43 Lembaga Penyalur berperan aktif dalam proses penyaluran
X44 Lembaga Penyalur tidak menyulitkan proses untuk mendapatkan fasilitas bantuan
X45 Pejabat (RT RW Kepala Kampung atau Kepala Dinas) memilih penerima bantuan dengan
adil (tidak pilih kasih karena hubungan tertentu)
X46 Lembaga penyalur proaktif dalam menanggapi pertanyaan dan permasalahan di lapangan
722 Metode Analisis Data
Dalam ilmu statistika data yang diperoleh dari hasil survei sebelum diolah harus
dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas data terlebih dahulu Cara paling umum
untuk validitas data adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut
1 1 1
2 2
2 2
1 1 1 1
n n n
i i i i
i i i
n n n n
i i i i
i i i i
n x y x y
r
n x x n y y
Dimana r adalah korelasi antara skor xi adalah skor variabelskor butir responden ke-i
yi adalah skor total variabel skor faktor responden ke-I dan n adalah jumlah responden
Nilai korelasi yang dihasilkan dari setiap pertanyaan dengan skor total akan
dibandingkan dengan nilai tabel dengan taraf signifikan tertentu Apabila nilai korelasi
yang dihasilkan lebih besar daripada nilai tabel maka butir pertanyaan tersebut
signifikan (dapat dipahami dan mengukur seharusnya) Selanjutnya dilakukan
pengujuan reliabilitas dengan menghitung alpha-cronbach Reliabilitas merupakan
indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya dan diandalkan
(Singarimbun 1989) Rumus alpha-cronbach adalah sebagai berikut
2
1
21
1
k
i
iii
k
sk
rk s
Dimana rii adalah reliabilitas instrumen k Jumlah item pertanyaan s2i varians skor setiap
variabel dan s2k varians total Semakin tinggi nilai alpha-cronbach maka semakin
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
108
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
reliabilitas kuisioner dan semakin reliabel juga data yang diperoleh Setelah data yang
diperoleh dinyatakan valid dan reliabel selanjut dilakukan analisis Structural Equation
Modeling (SEM) SEM adalah metode statistika multivariat yang banyak digunakan untuk
mengatasi masalah dasar dalam pengambilan keputusan dalam ilmu-ilmu sosial dan
perilaku dan berkembang dalam disiplin ilmu lainnya yaitu melalui pengukuran-
pengukuran yang melibatkan variabel-variabel yang tidak dapat diukur secara langsung
sehingga memerlukan variabel indikator sebagai variabel yang dapat diukur Komponen
utama SEM ada 3 diantaranya jenis variabel jenis model dan jenis kesalahan
Gambar 71 Model Konseptual Penelitian
Penggunaan metode SEM berbasis kovarian mempunyai kelemahan berdasarkan
asumsi parametric yang harus berdistribusi normal Jumlah sampel yang digunakan pada
SEM berbasis kovarian harus berkisar antara 200 sampai 800 (Ghozali 2008) Untuk
menangani kelemahan tersebut dapat menggunakan algoritma Partial Least Square
(PLS) pada analisis SEM yang digunakan PLS merupakan salah satu metode dalam
analisis SEM yang powerfull Algoritma PLS dapat diterapkan pada semua skala data
tidak membutuhkan asumsi dan tidak harus menggunakan sampel dalam jumlah yang
Kemanfaatan PEN
(ξ1)
X11
X113
Ketajaman Sasaran
PEN (ξ2)
X21
X24
Mekanisme
Penyaluran PEN (ξ3)
X31
X35
Efektifitas PEN
(η1)
Y11
Y113
Ketahanan
Keluarga
(η2)
Y21
Y213
Peran Penyalur PEN
(ξ3)
X41
X46
109
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
besar Kelemahan dari PLS adalah distribusi data yang tidak diketahui sehingga
signifikansi statistik tidak dapat dinilai Namun kelemahan ini dapat diatasi dengan
menggunakan resampling atau bootstrap (Ghozali 2011) Berikut ini merupakan diagram
jalur model konseptual yang menggambarkan hubungan antara variabel laten serta
variabel laten dengan indikatornya
Untuk mengukur dimensi-dimensi yang membentuk sebuah faktor diperlukan
model pengukuran (outer model) Model ini merepresentasikan dugaan hipotesis yang
sudah ada sebelumnya yaitu hubungan antara indicator dengan faktornya dan dievaluasi
dengan analisis faktor konfirmatori atau Confirmatory Factor Analysis (CFA) Berikut ini
persamaan model indikator reflektif
( x1) ( x ) ( x1) ( x1)p x p n n p X Λ ξ δ
( x1) ( x ) ( x1) ( x1)q y q m m q Y Λ η ε
Dimana
X indikator untuk variabel laten eksogen
Y indikator untuk variabel laten endogen
ξ vektor variabel laten eksogen
η vektor variabel laten endogen
xΛ matriks loading yang menggambarkan hubungan variabel laten eksogen dengan
indikatornya
yΛ matriks loading yang menggambarkan hubungan variabel laten endogen dengan
indikatornya
xδ vektor kesalahan pengukuran pada variabel indikator eksogen
yε vektor kesalahan pengukuran pada variabel indikator endogen
Selain outer model terdapat inner model yang menghubungkan variabel laten
dengan variabel laten lainnya didasarkan pada teori substansi dari penelitian Hubungan
antar variabel laten dapat dituliskan pada persamaan sebagai berikut
( x1) ( x ) ( x1) ( x ) ( x1) ( x1)m m m m m n n m η B η Γ ξ ζ
Dimana
η vektor variabel laten endogen
B matriks koefisien pengaruh variabel laten endogen
Γ matriks koefisien jalur yang menghubungkan variabel laten eksogen dengan
variabel laten endogen
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
110
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
ξ vektor variabel laten eksogen
ζ vektor kesalahan pengukuran struktural
m banyak variabel laten endogen
n banyak variabel laten eksogen
Setelah model didapatkan diperlukan evaluasi untuk outer model dan inner
model Evaluasi outer model menggunakan convergent validity dan composite reability
sedangkan evaluasi inner model menggunakan R-Square
2
1
2
1 1
j
j j
K
jk
k
K K
jk jk
k k
CR
var e
Ukuran tersebut dapat diterima keandalannya apabila koefisien variabel latennya
bernilai lebih besar dari 070 (Chin1998) Sedangkan untuk mengurangi ketidakandalan
SEM-PLS (Structural Equation Modeling ndash Partial Least Square) digunakan resampling
bootstrap dengan statistik uji sebagai berikut
2
( ) ()
1
ˆ ˆ
ˆˆ ( )1
ˆ ˆ dimana
ˆˆ ( )
B
b
b
B
B
B
seB
Tse
dimana
B jumlah sampel bootstrapping
( )ˆ
b statistik data asli
() dihitung dari sampel ulang ke-b untuk b = 12B
723 Analisis Structural Equation Modeling ndash Partial Least Square (SEM-PLS)
Responden yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 46 orang yang
menerima bantuan PEN selama kurun waktu 2020 Dari total responden tersebut
sebanyak 913 persen responden menyatakan bahwa setuju dengan sistem pemberian
bantuan yang sekarang dijalankan Sedangkan 87 persen sisanya tidak setuju dengan
mayoritas alasan kurang terorganisir dengan baik dilevel teknis pelaksanaannya
Analisis SEM-PLS yang digunakan memiliki langkah konseptualisasi model konstruksi
diagram jalur konversi diagram jalur ke dalam sistem persamaan estimasi parameter
model evaluasi model dan pengujian hipotesis resampling bootstrap Rancangan
model konseptual yang meliputi model pengukuran (outer model) dan model struktural
111
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
(inner model) kemudian
dituangkan kedalam path
diagram yang akan menjelaskan
pola hubungan antara variabel
laten dan nindikator yang
digunakan Kemudian path
diagram tersebut akan
dikonversi kedalam bentuk
persamaan dan dilakukan
estimasi parameter model
a Validity Test
Evaluasi model dilakukan untuk mendapatkan variabel yang valid dan reliabel
Berikut ini adalah path diagram yang memuat koefisien loading factor masing-masing
indikator dengan variabel latennya
Gambar 72 Diagram Jalur Persamaan Struktural
Output SmartPLS
Grafik 75 Rasio Responden SetujuTidak Terhadap Sistem
Pemberian Bantuan Saat Ini
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
112
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
Nilai loading factor antar variabel laten dengan setiap indikatornya digunakan
untuk pengujian validitas Nilai loading factor yang dimiliki antara seluruh indikator
dengan variabel latennya harus diatas 070 Apabila ada indikator yang memiliki nilai
dibawah 070 maka indikator tersebut harus dihilangkan Terdapat 3 indikator yang
harus dihilangkan karena tidak memenuhi uji validitas yaitu X12 X13 dan X34 Indikator
ldquoUsahaKehidupan saya dapat terancam akibat Covid-19 apabila tidak ada bantuan
PENrdquo dan ldquoSaya dapat optimis melewati tantangan ekonomi di masa pandemi dengan
bantuan PENrdquo untuk mengukur variabel laten Kemanfaatan PEN dinyatakan tidak valid
dalam penelitian ini Begitu juga indikator ldquoTidak terdapat pungutan liar yg dilakukan oleh
oknum tertenturdquo dinyatakan tidak valid untuk mengukur variabel laten Mekanisme
Penyaluran PEN
Berikut ini diagram jalur persamaan struktural setelah dihilangkan 3 indikator
yang tidak valid
Hasil running data kedua telah menghasilkan nilai loading factor yang lebih besar
dari 070 untuk seluruh indikatornya Sehingga dapat disimpulkan bahwa convergent
validity dari setiap indikator telah valid dalam mengukur variabel laten Selanjutnya
melihat discriminant validity untuk memastikan setiap variabel laten benar-benar
Gambar 73 Diagram Jalur Persamaan Struktural Tahap 2
Output SmartPLS
113
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
berbeda dan unik dibanding variabel laten lain Salah satu metodenya adalah dengan
menggunakan Fornell-Larcker Criterion Berikut ini hasil perhitungan dari Fornell-Larcker
Criterion pada seluruh variabel laten
Tabel 73 Fornell-Larcker Criterion
Y2 X1 Y1 X2 X3 X4
Y2 092
X1 077 094
Y1 072 064 086
X2 056 062 050 083
X3 072 075 068 067 085
X4 067 060 044 058 085 087
Output SmartPLS
Berdasarkan hasil dari perhitungan Fornell-Larcker Criterion pada tabel diatas
menunjukkan korelasi antar semua variabel laten Nilai korelasi variabel laten dengan
variabel laten itu sendiri harus lebih besar daripada korelasi dengan variabel laten
lainnya Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel laten telah
memenuhi discriminant validity karena nilai korelasi variabel laten dengan variabel laten
itu sendiri seluruhnya lebih besar daripada korelasi dengan variabel laten lainnya
b Reliability Test
Pengujian reliabilitas diperlukan untuk melihat apakah indikator telah reliabel
atau handal dalam mengukur variabel latennya Reliabilitas dapat diukur dengan
menghitung nilai croncbachrsquos alpha dan composite reliability Indikator dapat
disimpulkan reliabel jika nilai croncbachrsquos alpha ge 050 dan composite reliability ge 070
Tabel 74 Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel Laten Cronbachs Alpha Composite Reliability
Kemanfaatan PEN 0865 0943
Ketajaman Sasaran PEN 0773 0868
Mekanisme Penyaluran PEN 0869 0912
Peran Penyalur PEN 0937 0951
Efektivitas PEN 0909 0943
Ketahanan Keluarga Penerima Manfaat 0825 0896
Output SmartPLS
Tabel diatas menunjukkan nilai cronbachrsquos alpha dari seluruh variabel laten
menunjukkan nilai diatas 050 Sedangkan nilai dari composite reliability seluruh variabel
laten diatas 070 Hal ini menunjukkan setiap variabel indikator telah reliabel dalam
mengukur variabel latennya
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
114
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
c Evaluasi Model Struktural (Inner Model)
Setelah evaluasi model pengukuran (outer model) valid dan reliabel selanjutnya
dilakukan evaluasi model struktural (outer model) Evaluasi outer model dilakukan untuk
mengevaluasi hubungan antar variabel laten Ukuran yang digunakan untuk
mengevaluasi outer model adalah R-Square Nilai R-Square menunjukkan seberapa
besar kemampuan variabel laten eksogen dapat menjelaskan variasi pada variabel laten
endogen
Tabel 75 R-Square Variabel Laten Endogen
Variabel Laten Endogen R-Square R-Square Adjusted
Efektifitas PEN 0668 0636
Ketahanan Keluarga Penerima Manfaat 0519 0596
Output SmartPLS
Berdasarkan tabel diatas nilai R-Square dari variabel laten endogen Efektifitas
PEN sebesar 668 persen Hal ini berarti bahwa variasi Efektifitas PEN dapat dijelaskan
sebesar 668 persen oleh keempat variabel laten eksogen yang digunakan Sedangkan
332 persen sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar model Sedangkan nilai R-Square
variabel laten endogen Ketahanan Keluarga Penerima Manfaat sebesar 519 persen dan
R-Square Adjusted sebesar 596 persen Hal tersebut berarti bahwa variasi variabel
laten endogen Ketahanan Keluarga dapat dijelaskan oleh variabel Efektivitas PEN
sebesar 519 persen sedangkan 481 persen sisanya dijelaskan oleh variabel lain
724 Pengujian Hipotesis Resampling Bootstrap
Pengujian hipostesis ini digunakan untuk menunjukkan tingkat signifikansi
parameter dari variabel indikator pada outer model serta pada inner model Signifikansi
parameter pada inner model dilakukan dengan melakukan replikasi sampel sejumlah
500 Berikut ini adalah hasil pengujian t-statistics pada inner model
Tabel 76 Hasil Pengujian Hipotesis Model Struktural
Variabel Original Sample T- Statistics
Efektivitas PEN rarr Ketahanan Keluarga 0721 7725
Kemanfaatan PEN rarr Efektivitas PEN 0560 3176
Ketajaman Sasaran PEN rarr Efektivitas PEN 0023 0136
Mekanisme Penyaluran PEN rarr Efektivitas PEN 0015 0053
Peran Penyalur rarr Efektivitas PEN 0314 1310
Output SmartPLS
Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 50 persen sehingga nilai t-tabelnya
adalah 196 Berdasarkan tabel diatas nilai t-statistics pada variabel Efektivitas PEN
terhadap Ketahanan Keluarga bernilai 7725 dimana nilai tersebut lebih besar daripada
196 Sehingga pengaruh variabel Efektivitas PEN terhadap Ketahanan Keluarga
signifikan dengan nilai Original Sample nya sebesar 0721 Dari nilai tersebut dapat
115
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
disimpulkan program PEN di Papua telah efektif membantu Ketahanan Keluarga
Penerima Manfaat sebesar 721 persen Persamaan structural diperoleh sebagai
berikut
1 1 2 3 4 1
2 1 2
0560 0023 0015 0314
0721
Seluruh variabel laten eksogen memiliki pengaruh positif terhadap variabel laten
endogen Efektivitas PEN Meskipun demikian hanya hubungan antara Kemanfaatan
PEN dengan Efektifitas PEN yang signifikan Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai t-
statistics sebesar 3176 yang lebih besar dari 196 Variabel laten eksogen Ketajaman
Sasaran PEN Mekanisme Penyaluran PEN dan Peran Penyalur terhadap Efektifitas
PEN tidak signifikan dalam penelitian ini Hal ini perlu menjadi perhatian stakeholder
terkait untuk meningkatkan ketajaman sasaran PEN Mekanisme Penyaluran PEN dan
Peran Penyalur PEN
725 Importance-Performance Analysis
Importance-Performance Analysis (IPA) digunakan untuk memetakan pola
hubungan antara kinerja dan kepentingan dari masing-masing indikator yang ditawarkan
dan kesenjangan antara kinerja dengan harapan dari indikator-indikator tersebut IPA
berfungsi menampilkan informasi tentang indikator pelayanan yang menurut stakeholder
Gambar 74 Cartesius Diagram Importance-Performance
Output SPSS
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
116
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
mempengaruhi kepuasan dan kinerjanya Gap (+) positif diperoleh bila skor persepsi
kinerja lebih besar dari harapan sebaliknya gap (-) negatif diperoleh bila skor persepsi
harapan lebih besar daripada kinerja
Berdasarkan diagram kartesius diatas terdapat juga 10 indikator yang memiliki
performance tinggi dengan importancenya yang juga tinggi sehingga perlu
dipertahankan untuk ke-10 indikator ini Disamping itu terdapat 2 indikator yang memiliki
skor importance tinggi namun skor performance yang tidak terlalu tinggi yaitu X23 dan
X46 Indikator tersebut harus mendapatkan perhatian ekstra dari stakeholder terkait untuk
meningkatkan performancenya Indikator X23 (Saya rasa hampir tidak ada
penyalahgunaan bantuan PEN) memiliki skor performance yang cukup rendah Hal ini
menunjukkan dari responden yang disurvei mayoritas masih mempunyai persepsi
terdapat beberapa penyalahgunaan bantuan PEN Hal ini perlu menjadi perhatian pada
level teknis pelaksanaan agar tidak lagi menimbulkan persepsi yang kurang baik di mata
masyarakat umum
PENUTUP
BAB VIIIBIDANG PPA IIKANWIL DJPBPROVINSI PAPUAWhat we need is a way toidentify the areas of effectiveness(of possible significant results)and a method for concentrating ofthem
~ Dr Peter F Drucker
Sumber Foto Rifqi Ahmad R
117
Noken Papua Photo Credit Jiwa (KPPN Wamena)
81 KESIMPULAN
Dari uraian bab-bab sebelumnya dapat disampaikan kesimpulan Kajian Fiskal
Regional Tahunan Provinsi Papua Tahun 2020 sebagai berikut
1 Selama tahun 2020 perekonomian Papua tumbuh sebesar 232 persen dengan
penyumbang terbesar dari sisi produksi berasal dari kategori pertambangan dan
penggalian sebesar 1662 persen Namun jika tanpa memasukkan sektor
Pertambangan dan Penggalian ekonomi Papua mengalami kontraksi sebesar -315
persen yang mengindikasikan bahwa perekonomian Papua masih mengalami
ketergantungan pada satu sektor tersebut
2 Dalam pelaksanaan APBN realisasi pendapatan negara di Papua mencapai 958
triliun mengalami kenaikan sebesar 64 persen dibanding tahun sebelumnya dengan
pendapatan tertinggi berasal dari Pendapatan Perpajakan khususnya dari PPh
Pasal 21 Sedangkan untuk realisasi belanja Negara tahun 2020 mencapai Rp5581
triliun atau 979 persen dari alokasi pagu dengan pembagian 953 persen berasal
dari realisasi Belanja KL dan 989 persen berasal dari realisasi TKDD
3 Dalam pelaksanaan APBD realisasi pendapatan daerah di Papua mengalami
penurunan sebesar 1845 persen yaitu Rp4338 triliun Sedangkan belanja daerah
juga mengalami penurunan realisasi sebesar 1484 persen yaitu Rp4213 triliun
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB VIII
PENUTUP
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
118
PENUTUP
Turunnya pendapatan dan belanja APBD lebih disebabkan karena adanya
perubahan situasi dan kebijakan akibat Pandemi Covid-19
4 Hasil analisis terhadap program PC-PEN diketahui bahwa efektivitas program PEN
bermanfaat di masyarakat baik dari sisi Manfaat Ketajaman Sasaran Mekanisme
Penyaluran Peran Penyalur Efektivitas dan Ketahanan KPM Namun ada hal unik
yang didapat dari hasil analisis bahwa sebagian responden masih mempunyai
persepsi terdapat beberapa penyalahgunaan bantuan PEN sehingga hal tersebut
perlu menjadi perhatian pada level teknis pelaksanaan program PEN agar tidak
menimbulkan persepsi yang kurang baik di mata masyarakat
5 Beberapa tantangan yang dihadapi Papua dengan adanya pandemi COVID-19
antara lain (1) Sebagai dampak kebijakan pembatasan sosial yang diterapkan
kinerja perekonomian nontambang tidak dapat tumbuh sesuai kapasitasnya dan (2)
Pemulihan ekonomi Papua dari beberapa lapangan usaha terhambat oleh
penurunan pergerakan masyarakat akibat pembatasan akses tranportasi
82 REKOMENDASI
Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan yang diambil dapat diberikan
beberapa rekomendasi sebagai berikut
a Untuk Pemerintah Daerah
1 Pemerintah Daerah perlu menggali potensi alamsumber-sumber yang dapat
memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan PDRB Papua sehingga mengurangi
ketergantungan pada sektor penggalian dan pertambangan yang selama ini menjadi
andalan
2 Dalam rangka penganggaran belanja kesehatan dan belanja pendidikan
pemerintah daerah perlu memperhatikan mandatory spending sesuai peraturan
perundang-undangan dimana alokasi belanja kesehatan minimal dialokasikan
sebesar 10 persen belanja pendidikan minimal sebesar 20 persen dari total belanja
dan belanja infrastruktur minimal 25 persen dari total DTU
3 Dalam rangkan penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)
pemda harus meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan pemerintah pusat agar
PEN yang diberikan sebagai stimulus ekonomi kepada masyarakat dapat
bermanfaat secara optimal
b Untuk Pemerintah Pusat
1 Melaksanakan Intensifikasi dan ekstensifikasi perpajakan secara optimal agar
meningkatkan penerimaan perpajakan di daerah
119
PENUTUP
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
2 Kebijakan alokasi anggaran terutama transfer ke daerah harus disempurnakan
untuk memastikan bahwa tidak hanya alokasi anggaran ke daerah yang tepat
namun eksekusi atas anggaran tersebut juga harus optimal
3 Terus melakukan penyempurnaan proses pelaksanaan anggaran agar proses
penyaluran APBN ke daerah termasuk di dalamnya DAK Fisik Dana Desa dan
BOS dapat dilaksanakan dengan optimal
4 Mengoptimalkan program-program untuk memberdayakan ekonomi mikro seperti
KUR dan UMi serta menciptakan program-program baru untuk menggerakkan
ekonomi rakyat yang bersifat kedaerahan atau dengan mempertimbangkan unsur
kearifan lokal di daerah
5 Meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan berbagai pihak yang terkait dengan
program PC-PEN agar kinerja Penanggulangan COVID-19 dan penyaluran PEN
lebih optimal tepat sasaran serta akuntabel sehingga manfaat PEN benar-benar
dirasakan oleh seluruh masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19
DAFTAR PUSTAKA
Buku Pedoman Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (2015) Jakarta Badan Pusat
Statistik
Chin W (1998) The Partial Least Squares Approach for Structural Equation Modeling
Modern Method for Business Research (pp 295-236) London Lawrence Erlbaum
Associates
Direktur Keuangan amp Manajemen Risiko (2020) Press Release Peresmian Stadion Papua
Bangkit Jakarta PT PP (Persero) Tbk
Ghozali I (2011) Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan Partial Least
Square (PLS) Universitas Diponegoro Semarang
Gubernur Papua Ringkasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Papua Tahun 2019-2023 Jayapura Pemerintah Provinsi Papua
Gujarati Damodar N (2004) Basic Econometrics Fourth edition Singapore McGraw-Hill Inc
Hendayana R 2003 Aplikasi Metode Location Qoutient (LQ) Dalam Penentuan Komoditas
Unggulan Nasional Jurnal Informatika Pertanian Volume 12 Balai Besar Pengkajian
dan Pengembangan Teknologi Pertanian Bogor
Judge G G Hill R C Griffiths W Lumlutkepohl H amp Lee T-C (1988) Introduction to the
Theory and Practice of Econometrics New York John Wiley and Sons
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (2019) Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) Provinsi Papua Tahun 2020 Jayapura Pemerintah Provinsi Papua
Kepala BI Provinsi Papua (2020) Laporan Perekonomian Provinsi Papua Jayapura Bank
Indonesia
Miller M(1991) Location Quotient Basic Tool for Economic Development Analysis Economic
Development Review
Permata Mega I Analisis PDRB KabupatenKota di Provinsi Jawa Tengah Jogjakarta
Universitas Islam Indonesia
Setiyawati Anis (2007) Analisis Pengaruh PAD DAU DAK dan Nelanja Pembangunan
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kemiskinan dan Pengangguran Pendekatan
Analisis Jalur Madura Universitas Trunojoyo
Todaro Michael P Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga Diterjemahkan oleh Haris A
Munandar Jakarta Penerbit Erlangga 1995
Vinzi V Chin W Henseler J amp Wang H (2010) Handbook of Partial Least Square
Concept Method and Application Springler-Verlag Berlin Heidelberg
Wijanto S H (2009) SEM Konsep dan Prosedur Dipetik September 25 2016 dari
httpslideplayerinfoslide3786688
httpsbigoid
httpsdjpkkemenkeugoid
httpseppidpugoid
httpsfiskalkemenkeugoid
httpskompascom
httpskontancoid
httpspapuabpsgoid
httpssikpkemenkeugoid
httpssikddjpkkemenkeugoid
httpssikpumiid
httpssuarapapuacom
Lampiran Data Fix Effect Model
No Pemda Tahun PDRB Otsus DAK Belanja Modal amp Barang dan JasaDAU IPM 2015 2016 2017 2018 20191 Kab Asmat 2014 148359 10569 9091 70802 82212 4591 0 0 0 0 02 Kab Asmat 2015 163875 11876 11114 70929 86968 4662 1 0 0 0 03 Kab Asmat 2016 183221 11992 25347 91025 89944 4731 0 1 0 0 04 Kab Asmat 2017 203465 10569 13458 94645 89803 4849 0 0 1 0 05 Kab Asmat 2018 225884 10569 11224 83308 89526 4937 0 0 0 1 06 Kab Asmat 2019 246965 30890 11588 82125 91323 5037 0 0 0 0 17 Kab Biak-Numfor 2014 393632 10010 6569 35456 52510 7032 0 0 0 0 08 Kab Biak-Numfor 2015 452612 10010 10187 48018 55003 7085 1 0 0 0 09 Kab Biak-Numfor 2016 505200 18961 24713 80759 59937 7113 0 1 0 0 0
10 Kab Biak-Numfor 2017 499188 10010 20276 33445 61211 7156 0 0 1 0 011 Kab Biak-Numfor 2018 518388 10010 16867 37362 59068 7196 0 0 0 1 012 Kab Biak-Numfor 2019 547600 3226 25393 40211 60860 7257 0 0 0 0 113 Kab Boven Digoel 2014 318638 10046 7865 72215 74000 5821 0 0 0 0 014 Kab Boven Digoel 2015 354640 13511 8737 70277 78319 5902 1 0 0 0 015 Kab Boven Digoel 2016 391808 17641 15192 72600 83879 5935 0 1 0 0 016 Kab Boven Digoel 2017 426463 10046 13546 70832 83714 6014 0 0 1 0 017 Kab Boven Digoel 2018 457264 10046 14871 77908 83048 6083 0 0 0 1 018 Kab Boven Digoel 2019 489163 19619 18741 86315 84840 6151 0 0 0 0 119 Kab Deiyai 2014 75772 10424 7978 38540 40560 4812 0 0 0 0 020 Kab Deiyai 2015 92096 11446 11087 52041 43657 4828 1 0 0 0 021 Kab Deiyai 2016 106306 10424 16197 51729 47151 4850 0 1 0 0 022 Kab Deiyai 2017 115536 10459 8277 44684 47212 4907 0 0 1 0 023 Kab Deiyai 2018 126740 16563 8067 31776 132320 4955 0 0 0 1 024 Kab Deiyai 2019 138850 15325 14661 43031 50235 5011 0 0 0 0 125 Kab Dogiyai 2014 78679 10914 8533 46233 46211 5225 0 0 0 0 026 Kab Dogiyai 2015 89526 11636 16088 50447 49802 5278 1 0 0 0 027 Kab Dogiyai 2016 100194 16260 21636 54007 49646 5332 0 1 0 0 028 Kab Dogiyai 2017 109879 10914 11830 46460 49236 5404 0 0 1 0 029 Kab Dogiyai 2018 120751 10914 14300 44086 49210 5444 0 0 0 1 030 Kab Dogiyai 2019 131048 17511 15591 47095 51734 5541 0 0 0 0 131 Kab Intan Jaya 2014 74792 11049 12855 65171 63614 4351 0 0 0 0 032 Kab Intan Jaya 2015 89208 11151 13230 68854 66076 4435 1 0 0 0 033 Kab Intan Jaya 2016 102072 11049 18270 80946 70624 4482 0 1 0 0 034 Kab Intan Jaya 2017 108664 11549 18238 67726 70087 4568 0 0 1 0 035 Kab Intan Jaya 2018 118379 36462 25581 81326 368962 4655 0 0 0 1 036 Kab Intan Jaya 2019 124880 6176 13011 61706 71710 4751 0 0 0 0 137 Kab Jayapura 2014 845028 10358 6550 30900 59720 6955 0 0 0 0 038 Kab Jayapura 2015 997683 18715 7073 48837 62102 7004 1 0 0 0 039 Kab Jayapura 2016 1151082 27619 21227 62975 69013 7050 0 1 0 0 040 Kab Jayapura 2017 1289135 10358 12096 57793 70706 7097 0 0 1 0 041 Kab Jayapura 2018 1452230 10358 15262 57925 68557 7125 0 0 0 1 042 Kab Jayapura 2019 1642907 19948 15694 66962 70574 7184 0 0 0 0 143 Kab Jayawijaya 2014 475559 11704 12382 39285 60858 5337 0 0 0 0 044 Kab Jayawijaya 2015 541622 21991 12850 54778 63805 5418 1 0 0 0 045 Kab Jayawijaya 2016 613063 31341 26362 67254 71598 5496 0 1 0 0 046 Kab Jayawijaya 2017 680280 11704 19614 76878 66916 5599 0 0 1 0 047 Kab Jayawijaya 2018 760407 12068 26864 72338 71402 5682 0 0 0 1 048 Kab Jayawijaya 2019 833972 33203 26068 60494 74874 5779 0 0 0 0 149 Kab Keerom 2014 188000 9490 10010 41773 50055 6273 0 0 0 0 050 Kab Keerom 2015 212005 11562 9339 40846 52260 6343 1 0 0 0 051 Kab Keerom 2016 233618 13025 17004 48615 55501 6410 0 1 0 0 052 Kab Keerom 2017 254085 9490 13433 42357 55525 6499 0 0 1 0 053 Kab Keerom 2018 270191 9490 17296 61950 54571 6575 0 0 0 1 054 Kab Keerom 2019 285506 2902 28489 47301 55666 6659 0 0 0 0 155 Kab Kepulauan Yapen 2014 266742 9466 7893 36231 46984 6489 0 0 0 0 056 Kab Kepulauan Yapen 2015 301289 16145 9399 39602 49012 6528 1 0 0 0 057 Kab Kepulauan Yapen 2016 334714 9466 28003 55201 52816 6555 0 1 0 0 058 Kab Kepulauan Yapen 2017 361091 9644 14452 40800 53619 6607 0 0 1 0 059 Kab Kepulauan Yapen 2018 390796 9466 16208 44578 54727 6700 0 0 0 1 060 Kab Kepulauan Yapen 2019 423955 4599 13283 38730 56738 6776 0 0 0 0 161 Kab Lanny Jaya 2014 108695 12673 15796 48196 59424 4328 0 0 0 0 062 Kab Lanny Jaya 2015 123504 16427 15476 59749 61461 4418 1 0 0 0 063 Kab Lanny Jaya 2016 138299 12673 30650 77737 63513 4516 0 1 0 0 064 Kab Lanny Jaya 2017 153044 12675 13983 57160 63141 4649 0 0 1 0 065 Kab Lanny Jaya 2018 167646 12711 22555 65366 63566 4734 0 0 0 1 066 Kab Lanny Jaya 2019 182756 6579 19667 56546 65597 48 0 0 0 0 167 Kab Mamberamo Raya 2014 87107 10060 8517 62978 65085 4788 0 0 0 0 068 Kab Mamberamo Raya 2015 103480 10496 9010 62565 67624 4829 1 0 0 0 069 Kab Mamberamo Raya 2016 118902 10160 26805 90173 72601 4900 0 1 0 0 070 Kab Mamberamo Raya 2017 133383 10060 8312 75231 72156 5025 0 0 1 0 071 Kab Mamberamo Raya 2018 148486 7545 5431 58284 72055 5124 0 0 0 1 072 Kab Mamberamo Raya 2019 166545 2658 10966 54367 67184 522 0 0 0 0 173 Kab Mamberamo Tengah 2014 71343 10777 12856 61176 55404 4319 0 0 0 0 074 Kab Mamberamo Tengah 2015 80561 10806 16687 65898 59820 4355 1 0 0 0 075 Kab Mamberamo Tengah 2016 89964 10777 30457 82626 63397 4415 0 1 0 0 076 Kab Mamberamo Tengah 2017 98883 10777 14235 66229 63237 4550 0 0 1 0 077 Kab Mamberamo Tengah 2018 108053 10777 13778 59239 63580 4641 0 0 0 1 078 Kab Mamberamo Tengah 2019 116359 9696 16343 75329 73500 4723 0 0 0 0 179 Kab Mappi 2014 168658 10409 9710 56747 72859 5574 0 0 0 0 080 Kab Mappi 2015 193639 10409 14256 60441 77086 5611 1 0 0 0 0
81 Kab Mappi 2016 217183 20849 21297 60632 78825 5654 0 1 0 0 082 Kab Mappi 2017 242870 12421 9779 54053 78528 5710 0 0 1 0 083 Kab Mappi 2018 267654 13369 16240 70333 78133 5772 0 0 0 1 084 Kab Mappi 2019 295367 6169 21104 79590 79777 583 0 0 0 0 185 Kab Merauke 2014 889861 10251 19381 108689 116147 6733 0 0 0 0 086 Kab Merauke 2015 1035515 20282 20796 101418 121575 6775 1 0 0 0 087 Kab Merauke 2016 1167752 22288 40260 118156 123299 6809 0 1 0 0 088 Kab Merauke 2017 1288060 10251 18590 113385 125742 6864 0 0 1 0 089 Kab Merauke 2018 1452852 10251 30299 116907 122013 6938 0 0 0 1 090 Kab Merauke 2019 1600925 26903 23690 108494 124665 6998 0 0 0 0 191 Kab Mimika 2014 5032802 10096 8139 100352 58250 7040 0 0 0 0 092 Kab Mimika 2015 5424833 14862 11592 136800 59983 7089 1 0 0 0 093 Kab Mimika 2016 6496301 18689 30631 174156 62120 7164 0 1 0 0 094 Kab Mimika 2017 7444527 10096 17338 145574 62322 7242 0 0 1 0 095 Kab Mimika 2018 8534388 8642 26268 162812 60988 7315 0 0 0 1 096 Kab Mimika 2019 5483176 16733 18830 176740 62683 7413 0 0 0 0 197 Kab Nabire 2014 670898 10099 8073 34462 64390 6625 0 0 0 0 098 Kab Nabire 2015 770705 16855 11355 39682 67560 6649 1 0 0 0 099 Kab Nabire 2016 861713 18652 27236 63240 70959 6664 0 1 0 0 0
100 Kab Nabire 2017 950718 11043 21938 51887 72371 6711 0 0 1 0 0101 Kab Nabire 2018 1038105 10099 26398 61806 70928 6770 0 0 0 1 0102 Kab Nabire 2019 1109938 16426 28924 58693 72815 6853 0 0 0 0 1103 Kab Nduga 2014 70278 10659 10985 47538 50637 2538 0 0 0 0 0104 Kab Nduga 2015 80801 16898 14730 67897 53620 2547 1 0 0 0 0105 Kab Nduga 2016 90849 25771 20957 73679 63890 2656 0 1 0 0 0106 Kab Nduga 2017 101910 10659 78590 63457 57861 2787 0 0 1 0 0107 Kab Nduga 2018 111846 10659 23401 73150 63295 2942 0 0 0 1 0108 Kab Nduga 2019 121631 27650 17713 72398 64565 3075 0 0 0 0 1109 Kab Paniai 2014 253272 11556 11121 33800 50884 5393 0 0 0 0 0110 Kab Paniai 2015 291758 14340 13010 51902 52827 5420 1 0 0 0 0111 Kab Paniai 2016 327941 26456 19124 58662 59547 5434 0 1 0 0 0112 Kab Paniai 2017 352398 11556 27107 64526 58634 5491 0 0 1 0 0113 Kab Paniai 2018 390688 12328 17533 48903 58604 5583 0 0 0 1 0114 Kab Paniai 2019 418283 26017 14523 42682 60268 5658 0 0 0 0 1115 Kab Pegunungan Bintang 2014 118129 11448 16129 70677 78445 3968 0 0 0 0 0116 Kab Pegunungan Bintang 2015 131049 11425 17158 72708 81863 4091 1 0 0 0 0117 Kab Pegunungan Bintang 2016 147016 11500 22021 74141 85589 4190 0 1 0 0 0118 Kab Pegunungan Bintang 2017 162016 11448 16186 84632 85254 4324 0 0 1 0 0119 Kab Pegunungan Bintang 2018 176480 15224 26041 78176 85106 4422 0 0 0 1 0120 Kab Pegunungan Bintang 2019 191554 31587 29735 54050 86814 4521 0 0 0 0 1121 Kab Puncak 2014 76633 12011 15390 89090 72031 3805 0 0 0 0 0122 Kab Puncak 2015 90198 14134 20384 122201 76495 3941 1 0 0 0 0123 Kab Puncak 2016 102952 25270 26119 109416 81153 3996 0 1 0 0 0124 Kab Puncak 2017 115019 12011 25765 66804 80569 4106 0 0 1 0 0125 Kab Puncak 2018 128628 30080 17813 49170 80559 4181 0 0 0 1 0126 Kab Puncak 2019 140062 29946 13096 48426 82560 427 0 0 0 0 1127 Kab Puncak Jaya 2014 90318 12856 13651 56428 63241 4432 0 0 0 0 0128 Kab Puncak Jaya 2015 102719 13187 19075 76496 65963 4487 1 0 0 0 0129 Kab Puncak Jaya 2016 112402 12856 25295 83609 75384 4549 0 1 0 0 0130 Kab Puncak Jaya 2017 120706 12856 6398 50842 75141 4657 0 0 1 0 0131 Kab Puncak Jaya 2018 130099 13063 13091 71704 74983 4739 0 0 0 1 0132 Kab Puncak Jaya 2019 140674 6462 12721 47393 78127 4833 0 0 0 0 1133 Kab Sarmi 2014 160148 9888 6879 63377 66700 6048 0 0 0 0 0134 Kab Sarmi 2015 184018 10463 9972 69318 69907 6099 1 0 0 0 0135 Kab Sarmi 2016 205831 9888 24739 85317 71693 6127 0 1 0 0 0136 Kab Sarmi 2017 229222 9888 13414 66596 71503 6231 0 0 1 0 0137 Kab Sarmi 2018 253443 8108 10636 62718 71173 6300 0 0 0 1 0138 Kab Sarmi 2019 281555 10382 13017 56450 72639 6345 0 0 0 0 1139 Kab Supiori 2014 70069 8651 9384 50418 40940 5970 0 0 0 0 0140 Kab Supiori 2015 76677 9205 8326 53091 42157 6009 1 0 0 0 0141 Kab Supiori 2016 83044 8651 17008 56197 45536 6059 0 1 0 0 0142 Kab Supiori 2017 89320 8651 10829 43117 45749 6123 0 0 1 0 0143 Kab Supiori 2018 94682 9011 7568 35644 45118 6184 0 0 0 1 0144 Kab Supiori 2019 100576 1302 12498 30166 46415 623 0 0 0 0 1145 Kab Tolikara 2014 101830 12114 15863 58372 66168 4616 0 0 0 0 0146 Kab Tolikara 2015 112847 32386 17774 73703 68746 4638 1 0 0 0 0147 Kab Tolikara 2016 123393 12114 33156 89144 74151 4711 0 1 0 0 0148 Kab Tolikara 2017 134682 17650 13633 64486 73596 4789 0 0 1 0 0149 Kab Tolikara 2018 146438 12114 23243 82070 73450 4885 0 0 0 1 0150 Kab Tolikara 2019 159430 23256 20765 74950 75142 4968 0 0 0 0 1151 Kab Waropen 2014 123868 10081 6033 37161 46778 6197 0 0 0 0 0152 Kab Waropen 2015 141794 10837 8247 41120 49647 6235 1 0 0 0 0153 Kab Waropen 2016 160147 12081 17536 49071 56538 6310 0 1 0 0 0154 Kab Waropen 2017 176270 10081 17199 58146 56383 6408 0 0 1 0 0155 Kab Waropen 2018 191637 3024 12254 1608 18751 6480 0 0 0 1 0156 Kab Waropen 2019 204760 4383 18103 33432 58257 6534 0 0 0 0 1157 Kab Yahukimo 2014 149906 11069 10588 45407 60692 4636 0 0 0 0 0158 Kab Yahukimo 2015 169963 24113 11934 61142 64972 4663 1 0 0 0 0159 Kab Yahukimo 2016 184508 42675 23295 69530 74736 4713 0 1 0 0 0160 Kab Yahukimo 2017 203722 11069 16397 66210 74645 4795 0 0 1 0 0161 Kab Yahukimo 2018 223288 16911 27933 55542 74828 4851 0 0 0 1 0162 Kab Yahukimo 2019 242024 47153 28346 62668 76367 4925 0 0 0 0 1163 Kab Yalimo 2014 69459 10634 13780 55453 56722 4421 0 0 0 0 0
164 Kab Yalimo 2015 80743 18075 14054 67146 59590 4432 1 0 0 0 0165 Kab Yalimo 2016 91564 28831 27912 76138 62632 4495 0 1 0 0 0166 Kab Yalimo 2017 100719 11134 15164 58644 62159 4619 0 0 1 0 0167 Kab Yalimo 2018 111561 28889 22481 78752 150036 4713 0 0 0 1 0168 Kab Yalimo 2019 122127 14596 23777 31850 63329 4808 0 0 0 0 1169 Kota Jayapura 2014 2055946 9556 5206 53434 62431 7786 0 0 0 0 0170 Kota Jayapura 2015 2312561 9556 7738 56911 64137 7805 1 0 0 0 0171 Kota Jayapura 2016 2602978 9556 25257 62189 64336 7856 0 1 0 0 0172 Kota Jayapura 2017 2811763 9961 9379 65788 68032 7923 0 0 1 0 0173 Kota Jayapura 2018 3041455 9939 12461 59094 63430 7958 0 0 0 1 0174 Kota Jayapura 2019 3260654 3187 14459 58405 65971 8016 0 0 0 0 1
Lampiran Data Survey
X11 X12 X13 X14 X21 X22 X23 X31 X32 X33 X34 X35 X41 X42 X43 X44 X45 X46 Y11 Y12 Y13 Y21 Y22 Y23
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 5 4 5
4 4 4 3 4 4 3 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 3 3 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5
5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 1 4 4 2 4 4 4 5
5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5
5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 2 5 2 3 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 3 5 3 3 5 5 4 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5
4 2 4 2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 2 4 2 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 2 4 4 4 4
5 4 4 2 4 2 3 4 4 3 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
4 3 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 5 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 4 4 4 4 4 5
4 4 4 3 4 3 2 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4
5 2 5 1 3 4 2 4 4 4 5 3 3 3 3 4 3 3 5 5 4 5 4 5
3 3 4 3 4 2 2 4 4 4 2 2 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 5
3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 5
5 5 5 3 4 4 4 5 5 5 5 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
4 4 4 5 2 3 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 3 4 2 2 2 4 4 4
4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3 2 4 4 4 4 5 4 3 5 4 3 5
5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5
5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5
4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 5 3 4 4 3 4 4 3 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4
5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 5 5
3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 1 2 2
4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4
5 3 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 3 5 1 1 3 3 5 5 3 5 5 3 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5
5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4
5 3 5 1 5 5 1 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 3 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 3 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5
5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5
5 3 4 1 4 5 4 1 4 1 5 4 1 1 2 2 1 1 5 5 5 5 3 5
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
Kompleks Papua Trade Center
Jalan Raya Kelapa Dua Entrop Jayapura
Telp 0967-533140 534140
Faks 0967-535963
TIM PENYUSUN
Copyright 2020Kanwil DJPb Provinsi Papua
Tahun 2020
Muhammad Ulil ARochmat BasukiReynaldi Wisnu WSulthan MS
Lusiane Noorlin NMaria Paulina WDedi suprianto sarbyanto b
PENANGGUNG JAWAB
burhani as
KETUA TIM
Rochmad Arif Tri S
PENULIS
KONTRIBUTOR DATA
EDITOR
Muhammad Ulil A
LAYOUT amp DESAIN
Reynaldi Wisnu W
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT TuhanYang Maha kuasa atas segala nikmat dan karunia-Nyasehingga Kantor Wilayah Direktorat Jenderal PerbendaharaanProvinsi Papua dapat menyusun dan menyelesaikan KajianFiskal Regional (KFR) Provinsi Papua Tahun 2020 dengan baikdan tepat waktu Kajian ini disusun dalam rangka pelaksanaantugas Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaanyang memiliki fungsi pembinaan koordinasi dan supervisiserta menjadi representasi Kementerian Keuangan di daerahsebagai pengelola fiskal
Jayapura Februari 2021Kepala Kantor Burhani AS
Kajian Fiskal Regional ini disusun untuk memberikaninformasi dan gambaran mengenai kondisi fiskal dan makroekonomi di Provinsi Papua meliputi perkembangan ekonomiregional perkembangan pelaksanaan anggaran pusat dandaerah dan beritaisu fiskal terkait kontribusi APBD Papuadalam penanganan pandemi Covid-19 Kajian ini diharapkandapat digunakan oleh para pemangku kepentingan dalamrangka pencapaian tujuan kebijakan fiskal dan makro ekonomi
Penyusunan Kajian Fiskal Regional ini dapat kami selesaikanberkat bantuan banyak pihak yang tidak dapat kami sebutkansatu persatu Untuk itu kami mengucapkan terima kasih ataspartisipasi dan dukungan dari semua pihak yang telahmembantu dalam penyusunan Kajian Fiskal Regional ProvinsiPapua Tahun 2020 ini
Kami menyadari bahwa dengan segala keterbatasanyang ada tentu Kajian Fiskal Regional ini masih jauh darisempurna Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saranyang membangun untuk peningkatan kualitas Kajian iniSemoga informasi yang tertuang dalam kajian ini dapatbermanfaat bagi para pemangku kepentingan
ii KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
21 INDIKATOR EKONOMI MAKRO FUNDAMENTAL 11 22 INDIKATOR KESEJAHTERAAN 19 23 EFEKTIVITAS KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI 24
31 APBN TINGKAT PROVINSI 33 32 PENDAPATAN PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL 34 33 BELANJA PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL 40 34 TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA 44 35 ANALISIS CASH FLOW APBN TINGKAT REGIONAL 51 36 PENGELOLAAN BLU PUSAT 53 37 PENGELOLAAN MANAJEMEN INVESTASI PUSAT 56
38 PERKEMBANGAN DAN ANALISIS BELANJA WAJIB 59
41 APBD TINGKAT PROVINSI (KONSOLIDASI PEMDA) 63 42 PENDAPATAN DAERAH 64 43 BELANJA DAERAH 69 44 PERKEMBANGAN BLU DAERAH 71 45 SURPLUSDEFISIT APBD 73 46 PEMBIAYAAN 75 47 ANALISIS KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 76
48 PERKEMBANGAN BELANJA WAJIB DAERAH 78
Daftar Isi
Kata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Grafik iv Daftar Tabel vi Daftar Gambar viii Ringkasan Eksekutif ix Dashboard xiv
BAB I SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
11 PENDAHULUAN 1 12 TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 2 13 TANTANGAN DAERAH 6
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
iii KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
51 LAPORAN REALISASI ANGGARAN KONSOLIDASIAN 81 52 PENDAPATAN KONSOLIDASIAN 82 53 BELANJA KONSOLIDASIAN 85 54 SURPLUSDEFISIT KONSOLIDASIAN 88
55 ANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN FISKAL AGREGAT 88
61 Analisis Locatio Quotient (LQ) 91 62 Sektor Unggulan Daerah 94 63 Sektor Potensial Daerah 97 64 Tantangan Fiskal Regional Dalam Mendorong Potensi Ekonomi Daerah 99
71 PEMANFAATAN REFOCUSING APBD UNTUK PC-PEN DI DAERAH 103 72 EFEKTIVITAS PEN DI PAPUA MENURUT PERSEPSI MASYARAKAT
PENERIMA MANFAAT 105
81 KESIMPULAN 117 82 REKOMENDASI 118
Daftar Isi
BAB V PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN
BAB VI KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI DAN TANTANGAN
FISKAL REGIONAL
BAB VII KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH (TEMATIK)
BAB VIII PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
iv KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Daftar Tabel
Tabel 11 Target Pembangunan Ekonomi Provinsi Papua Tahun 2020 4
Tabel 12 Sebaran Kasus COVID-19 di Papua sd Desember 2020 10
Tabel 21 Dampak COVID-19 terhadap Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin dan Tempat Tinggal
22
Tabel 22 Capaian Kebijakan Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Papua 2020
24
Tabel 31 APBN Provinsi Papua 34
Tabel 32 Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi 35
Tabel 33 Penyaluran Insentif Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)
37
Tabel 34 Pendapatan PNBP Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi 37
Tabel 35 Realisasi PNBP Fungsional Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi 38
Tabel 36 Penerimaan Hibah di Papua Tahun 2020 39
Tabel 37 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terbesar 40
Tabel 38 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terkecil 41
Tabel 39 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Fungsi 42
Tabel 310 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Jenis Belanja 43
Tabel 311 Perkembangan Pagu dan Realisasi TKDD 44
Tabel 312 Perkembangan Realisasi Dana Bagi Hasil 45
Tabel 313 Realisasi Penyaluran DAK Fisik Papua Per Pemda Tahun 2020 46
Tabel 314 Pagu dan Realisasi DAK Nonfisik Papua Tahun 2020 48
Tabel 315 Pagu dan Realisasi Penyaluran Dana Desa Per Pemda 48
Tabel 316 Pagu dan Realisasi Dana Otsus dan DID Tahun 2020 50
Tabel 317 Cash Flow Pemerintah Pusat di Provinsi Papua 52
Tabel 318 Profil dan Jenis Layanan BLU 53
Tabel 319 Perkembangan Pengelolaan Aset Satker BLU 54
Tabel 320 Perkembangan Pagu BLU dan Pagu RM 54
Tabel 321 Realisasi Penyaluran KUR Per Skema 57
Tabel 322 Penyaluran Kredit Program per KotaKabupaten di Provinsi Papua 58
Tabel 323 Kegiatan Prioritas Bidang Pendidikan Tahun 2020 60
Tabel 324 Pagu dan Realisasi Fungsi Kesehatan Per Bagian Anggaran 60
Tabel 325 Kegiatan Prioritas Bidang Kesehatan Tahun 2020 61
Tabel 326 Pagu dan Realisasi Kementerian PUPR dan Perhubungan 61
Tabel 327 Kegiatan Prioritas Bidang Infrastuktur Tahun 2020 62
Tabel 41 Profil APBD Provinsi Papua 64
Tabel 42 Jenis Pendapatan Daerah di Provinsi Papua 65
Tabel 43 Profil APBD Berdasarkan Klasifikasi Jenis Belanja 70
Tabel 44 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional 71
Tabel 45 Profil dan Jenis Layanan BLU Daerah di Provinsi Papua 72
v KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Daftar Tabel
Tabel 46 Perkembangan Pengelolaan Aset dan Pagu BLUD Provinsi Papua 72
Tabel 47 Analisis Kapasitas Fiskal Daerah 78
Tabel 48 Prosentase Alokasi Belanja Infrastruktur Daerah Papua 80
Tabel 51 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Papua Tahun 2020
82
Tabel 52 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional 84
Tabel 53 Rasio Pajak Perkapita 84
Tabel 54 Perkembangan Belanja Pemerintah Konsolidasian per Jiwa KabupatenKota Tahun 2017 dan 2018
87
Tabel 55 Analisis Realisasi Belanja terhadap Indikator Ekonomi Regional 87
Tabel 56 Rasio SurplusDefisit Konsolidasian terhadap PDRB 88
Tabel 57 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tahun 2020 89
Tabel 58 Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB 90
Tabel 61 Daftar PDRB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku Di Provinsi Papua Tiap Triwulan Tahun 2020
93
Tabel 62 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020
93
Tabel 63 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020
94
Tabel 71 Jumlah Sampel Masing-Masing Wilayah Kerja KPPN 105
Tabel 72 Variabel Laten dan Indikator Yang Digunakan 106
Tabel 73 Fornell-Larcker Criterion 113
Tabel 74 Hasil Pengujian Reliabilitas 114
Tabel 75 R-Square Variabel Laten Endogen 114
Tabel 76 Hasil Pengujian Hipotesis Model Struktural 115
vi KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Daftar Grafik
Grafik 11 Perbandingan Nilai Ekspor Provinsi Papua Menurut Negara Tujuan 7
Grafik 21 Pertumbuhan Ekonomi Papua 2010 - 2020 11
Grafik 22 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan Year-on-Year 12
Grafik 23 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan Quarter-to-Quarter 12
Grafik 24 Kontribusi (7 Besar) Lapangan Usaha Terhadap PDRB Papua Tahun 2020
14
Grafik 25 Laju Pertumbuhan PDRB Papua Menurut Pengeluaran Tahun 2020 14
Grafik 26 Pertumbuhan PDRB per Kapita Papua Periode 2010 - 2020 15
Grafik 27 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15
Grafik 28 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16
Grafik 29 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang 2020 17
Grafik 210 Nilai tukar Rupiah ndash USD Sepanjang 2020 18
Grafik 211 Pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia 2010 - 2020 19
Grafik 212 Tingkat Kemiskinan Papua Periode Maret 2012 ndash September 2020 20
Grafik 213 Rasio Gini Papua Periode Maret 2015 ndashSeptember 2020 21
Grafik 214 Tingkat Pengangguran Terbuka 22
Grafik 215 Nilai Tukar Petani 23
Grafik 216 Nilai Tukar Nelayan 23
Grafik 217 Residual Plot 28
Grafik 31 Penerimaan PPh Non Migas Tahun 2020 36
Grafik 32 Komponen Arus Kas Masuk 2020 51
Grafik 33 Komponen Arus Kas Keluar 2020 52
Grafik 34 Proporsi Pagu Satker BLU Pusat Tahun 2020 56
Grafik 35 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per tahun Periode 2017 sd 2020
58
Grafik 36 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per LKBB 59
Grafik 41 Komposisi Pendapatan Daerah 65
Grafik 42 Rasio PAD Pemda-Pemda di Provinsi Papua 66
Grafik 43 Ruang Fiskal APBD Agregat Papua 67
Grafik 44 Rasio Dana Transfer Pemda-Pemda di Provinsi Papua 68
Grafik 45 Alokasi Belanja Sektor Konsumtif dan Produktif 70
Grafik 46 Rasio SurplusDefisit terhadap Agregat Pendapatan 74
Grafik 47 Rasio SurplusDefisit terhadap Realisasi Dana Transfer 74
Grafik 48 Rasio SurplusDefisit terhadap PDRB 75
Grafik 49 Rasio SILPA terhadap Alokasi Belanja 76
Grafik 410 Analisis Horizontal PAD Tahun 2019 76
Grafik 411 Analisis Vertikal Kontribusi Belanja Modal Tahun 2020 77
Grafik 412 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020 79
vii KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Daftar Grafik
Grafik 413 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020 79
Grafik 51 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian 82
Grafik 52 Perbandingan Penerimaan Pemerintah Pusat dan Daerah terhadap Penerimaan Konsolidasian
83
Grafik 53 Analisis Perubahan Pendapatan Konsolidasian Tahun 2019 dan 2020
83
Grafik 54 Rasio Pajak terhadap PDRB 84
Grafik 55 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terhadap Belanja dan Transfer Konsolidasian
85
Grafik 56 Komposisi Belanja Konsolidasian Tahun 2019 dan Tahun 2020 86
Grafik 57 Rasio Belanja Operasi terhadap Total Belanja 86
Grafik 61 Potensi Pertambangan di Papua 95
Grafik 62 Pangsa PDRB Provinsi Papua Tahun 2020 97
Grafik 63 Perbandingan Rasio PAD antar Provinsi Tahun 2019 100
Grafik 64 Struktur Pendapatan Provinsi Papua 101
Grafik 71 Alokasi dan Realisasi Total Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Pemprov Papua
103
Grafik 72 Alokasi dan Realisasi Belanja Bidang Kesehatan Penanganan Covid-19 Pemprov Papua
104
Grafik 73 Alokasi dan Realisasi Belanja Jaring Pengaman Sosial Penanganan Covid-19 Pemprov Papua
104
Grafik 74 Alokasi dan Realisasi Belanja Penangganan Dampak Ekonomi Covid-19 Pemprov Papua
105
Grafik 75 Rasio Responden SetujuTidak Terhadap Sistem Pemberian Bantuan Saat Ini
111
viii KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Daftar Gambar
Gambar 11 Pembagian 5 Wilayah Adat Papua 5
Gambar 12 Komposisi Penduduk Papua Menurut Generasi 8
Gambar 21 Pertumbuhan Ekonomi Per Regional Tahun 2020 13
Gambar 22 Output Fix Effect Model dari Minitab 28
Gambar 23 Output ANOVA dari Minitab 29
Gambar 41 Hasil Perhitungan Korelasi Pearson 68
Gambar 71 Model Konseptual Penelitian 108
Gambar 72 Diagram Jalur Persamaan Struktural 112
Gambar 73 Diagram Jalur Persamaan Struktural Tahap 2 113
Gambar 74 Cartesius Diagram Importance-Performance 116
ix
RINGKASAN EKSEKUTIF
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
rah pengembangan kewilayahan Papua tahun 2020 terintegrasi dengan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS) khususnya dalam penetapan fungsi ruang dan lokasi pengembangan wilayah
Integrasi ini diperlukan untuk mewujudkan perkembangan wilayah yang seimbang serta
sesuai dengan kondisi daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup Dalam hal ini
kebijakan umum pembangunan berkelanjutan ldquoGreen Growth berbasis wilayah adatrdquo
diperlukan sebagai bagian dari fokus pembangunan daerah Papua khususnya dalam
penguatan pusat-pusat pertumbuhan akselerasi pembangunan wilayah tertinggal serta
mewujudkan keterkaitan antar sektor ekonomi secara berkeadilan dan berkelanjutan
Sejak akhir triwulan pertama tahun 2020 hingga sampai saat ini hampir seluruh
negara di dunia termasuk Indonesia telah terjangkit penyebaran pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) Pandemi COVID-19 telah menimbulkan disrupsi pada
kehidupan manusia menyebabkan terhambatnya aktivitas ekonomi di seluruh negara
dan berakibat munculnya ancaman resesi di dunia Dampak yang dirasakan Indonesia
juga cukup besar dengan terputusnya mata rantai pasokan barang dan jasa
terganggunya mobilitas masyarakat dan terhambatnya kegiatan ekonomi khususnya
pada sektor industri dan pariwisata yang berdampak pada meningkatnya angka-angka
pengangguran dan kemiskinan serta pada akhirnya menimbulkan kontraksi pada
pertumbuhan ekonomi nasional
Adapun Prioritas pembangunan dalam RKPD Perubahan Provinsi Papua tahun
2020 dilakukan dengan memperhatikan kondisi dan perubahan kebijakan dari Pusat
terkait pananggulangan wabah pandemi COVID-19 yaitu dirumuskan dalam rangka
pemulihan kehidupan masyarakat melalui (1) Stabilisasi melalui upaya pencegahan
dan menjaga keberlangsungan aktifitas masyarakat akibat wabah akibat COVID-19 (2)
Penanganan dan penanggulangan kebutuhan pokok masyarakat akibat wabah COVID-
19 (3) Pemulihan dan rehabilitasi kehidupan masyarakat paskah wabah COVID-19 dan
A
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
RINGKASAN EKSEKUTIF
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
x
RINGKASAN EKSEKUTIF
(4) Penyesuaian kembali Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2020 termasuk tetap
melanjutkan upaya pelaksanaan PON XX di Papua
Pada tahun 2020 meskipun pertumbuhan ekonomi nasional mengalami
kontraksi Provinsi Papua mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 232 persen
Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh pertumbuhan lapangan usaha Pertambangan
dan Penggalian sebesar 1662 persen pada sisi produksi Sedangkan dari sisi
pengeluaran Komponen Ekspor Barang dan Jasa tumbuh sebesar 5118 persen
Namun jika dihitung tanpa memasukkan sektor Pertambangan dan Penggalian
pertumbuhan ekonomi Papua mengalami kontraksi sebesar -315 persen Hal tersebut
mengindikasikan bahwa perekonomian Papua masih mengalami ketergantungan pada
satu sektor tersebut
Sampai dengan triwulan IV-2020 perekonomian papua mengalami pertumbuhan
mencapai 692 persen (y-o-y) Lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian yang
tumbuh 4431 persen yang didorong oleh meningkatnya produksi bijih logam pada
triwulan IV-2020 adalah pemicunya Selain kategori Pertambangan dan Penggalian
beberapa kategori lapangan usaha juga tumbuh positif diantaranya Jasa Keuangan
sebesar 655 persen Jasa Kesehatan dan Bantuan Sosial sebesar 182 persen kategori
Informasi dan Komunikasi 127 persen dan kategori Pengadaan Air Pengelolaan
Sampah Limbah dan Daur Ulang sebesar 100 persen
Pembangunan sumber daya manusia di Papua bisa dikatakan konsisten
mengalami peningkatan selama periode 2010 sampai dengan 2020 Akan tetapi Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) Papua tahun 2020 mengalami penurunan dibandingkann
tahun sebelumnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat dari 5445 pada
tahu 2010 menjadi 6084 pada tahun 2019 kemudian menjadi 6044 pada taahun 2020
menurun beberapa poin pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2019 Namun nilai IPM
Papua masih diatas 60 yang berarti IPM papua berada pada kategori sedang
Pengukuran IPM oleh BPS menggunakan standar UNDP (United Nation for
Development Program) dimana nilai IPM dibawah 60 dianggap rendah 60 sampai
dengan 70 dikategorikan sedang dan 71 sampai dengan 80 dikategorikan tinggi
Dari beberapa target yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Papua hanya
terdapat 1 indikator saja yang tercapai pada tahun 2020 yaitu PDRB per Kapita
Banyaknya target pembangunan yang tidak bisa dicapai pada tahun 2020 disebabkan
oleh pandemi COVID-19 yang memaksa pemerintah untuk melakukan refocusing
anggaran untuk menaggulanggi dampak pandemi di segala sektor Selain itu dampak
xi
RINGKASAN EKSEKUTIF
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
ekonomi dan sosial yang langsung dirasakan oleh masyarakat juga merupakan faktor
pendorong tidak tercapainya target pembangunan
Dalam pelaksanaan APBN realisasi pendapatan Negara di Papua tahun 2020
justru mengalami kenaikan yang cukup signifikan Realisasi pendapatan negara pada
tahun tersebut mencapai Rp958 triliun atau 1137 persen dari target sebesar Rp842
triliun Realisasi tersebut naik 64 persen dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang
mencapai Rp900 triliun Naiknya pendapatan Negara merupakan imbas adanya revisi
target penerimaan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak maupun Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai
Dari sisi belanja Pemerintah Pusat telah mengalokasikan belanja Negara
kepada Provinsi Papua tahun 2020 mencapai Rp5703 triliun yang terdiri dari Belanja
Pemerintah Pusat sebesar Rp1394 Triliun dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa
(TKDD) sebesar Rp4309 Triliun Alokasi tersebut mengalami penurunan sebesar 140
persen dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah Rp6633 Triliun Secara
kumulatif realisasi belanja Negara tahun 2020 mencapai Rp5581 triliun atau 979
persen dari alokasi pagu Persentase realisasi tersebut meningkat jika dibandingkan
tahun sebelumnya yang mencapai 946 persen Naiknya persentase belanja negara
secara keseluruhan merupakan akibat adanya revisi pagu dan refocusing anggaran
sehingga secara jumlah alokasi pagu relatif lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya
Sebagai respon terhadap pandemi pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak
dan Direktorat Jenderal Bea Cukai memberikan insentif fiskal yang bertujuan untuk
menjaga keberlangsungan dunia usaha yang terdampak pandemi COVID-19 Untuk
Provinsi Papuasampai dengan akhir tahun 2020 tercatat hanya Direktorat Jenderal
Pajak yang memberikan insentif fiskal khususnya di bidang perpajakan Permohonan
insentif terbanyak diajukan untuk jenis insentif PPh Final UMKM dari 804 permohonan
semuanya disetujui sedangkan Pembebasan PPh 22 Impor menjadi jenis insentif
dengan jumlah permohonan paling sedikit dengan jumlah 17 permohonan ( 12 disetujui
5 ditolak) Pemberian insentif perpajakan ini bertujuan untuk memberikan keringanan
pajak kepada wajib pajak yang usahanya terdampak pandemi Covid-19 namun dalam
pelaksanaannya terdapat beberapa tantangan diantaranya masih kurangnya kemauan
wajib pajak untuk memanfaatkan insentif dikarenakan wajib pajak masih menghindari
kewajiban melaporkan SPT tahunannya
Dalam pelaksanaan APBD tahun 2020 target pendapatan pada APBD Provinsi
Papua tercatat sebesar Rp5448 triliun turun 093 persen jika dibandingkan tahun
sebelumnya sebesar Rp5498 triliun Namun demikian target Pendapatan Asli Daerah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
xii
RINGKASAN EKSEKUTIF
(PAD) mengalami kenaikan yang cukup signifikan Hal tersebut menunjukkan adanya
komitmen Provinsi Papua untuk meningkatkan kemandirian daerah dengan upaya untuk
menaikkan PAD Dari sisi realisasi APBD Provinsi Papua tahun 2020 mengalami
penurunan yang cukup tajam pada pendapatan daerah sebesar 1845 persen
dibandingkan tahun sebelumnya dari Rp5320 triliun menjadi Rp4338 triliun Demikian
juga dengan belanja daerah mengalami penurunan realisasi sebesar 1484 persen dari
Rp4947 triliun di tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp4213 triliun
Dalam pelaksanaan anggaran konsolidasian (APBN dan APBD) terjadi
penurunan realisasi pendapatan sebesar 472 persen Tercatat pendapatan
konsolidasian pada tahun 2020 terealisasi sebesar Rp1136 triliun sementara realisasi
pada tahun 2019 sebesar Rp1234 triliun Penurunan tersebut terjadi pada seluruh
komponen pendapatan antara lain pendapatan perpajakan Pendapatan Bukan Pajak
pendapatan hibah dan pendapatan transfer Sementara itu di sisi belanja terjadi
penurunan realisasi sebesar 863 persen dibandingkan tahun sebelumnya Pada tahun
2020 belanja konsolidasian terealisasi sebesar Rp5717 triliun sedangkan pada tahun
2019 terealisasi sebesar Rp6257 triliun Penurunan tersebut terjadi pada komponen
belanja pemerintah Jika dikaitkan dengan kondisi perekonomian Provinsi Papua pada
tahun 2020 yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 692 persen (y-o-y) dengan
sektor pertambangan dan terkontraksi sebesar minus 683 persen (y-o-y) tanpa
pertambangan kontribusi pemerintah dari investasi dirasa lebih dibutuhkan untuk dapat
segera meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang Di tahun 2020
ini kontribusi belanja pemerintah turun tajam karena turunnya realisasi belanja
pemerintah terutama APBD sebagai efek dari berbagai kebijakan yang diambil
pemerintah dalam rangka penanggulangan COVID-19 Kedepan peningkatan alokasi
belanja modal baik di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah diharapkan mampu
meningkatkan kontribusi pemerintah terhadap Produk Domestik Regional Bruto Provinsi
Papua Namun demikian alokasi belanja pemerintah tersebut harus diikuti dengan
eksekusi belanja yang baik sehingga anggaran pemerintah akan memberikan kontribusi
maksimal bagi perekonomian Papua
Selama pandemi COVID-19 terjadi pemerintah daerah di Papua telah
mengambil berbagai kebijakan antara lain pembatasan akses transportasi baik darat
laut dan udara pembatasan aktivitas sosial masyarakat dengan pemberlakuan jam
malam untuk membatasi aktivitas masyarakat diluar rumah serta kebijakan pemerintah
daerah terkait penanganan dampak COVID-19 dari aspek kesehatan maupun aspek
ekonomi Adanya pandemi COVID-19 telah menimbulkan dampak yang cukup kompleks
xiii
RINGKASAN EKSEKUTIF
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
bagi sendi-sendi kehidupan masyarakat sehingga menjadikan kondisi tersebut suatu
tantangan yang harus dihadapi baik oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah
Tantangan sebagai akibat adanya COVID-19 di Provinsi Papua yaitu (1) Penyebaran
COVID-19 mendorong pemerintah Provinsi Papua untuk menerapkan kebijakan
pembatasan aktivitas masyarakat yang disebut sebagai Pembatasan Sosial yang
Diperluas dan Diperketat (PSDD) sebagai upaya pencegahan penyebaran Kebijakan ini
berlangsung sepanjang triwulan II dan triwulan III 2020 dan memberikan dampak
terhadap kinerja perekonomian Papua nontambang sehingga tidak dapat tumbuh sesuai
kapasitasnya (2) Pemulihan perekonomian Papua dari Lapangan Usaha tranportasi dan
pergudangan terhambat oleh penurunan pergerakan masyarakat yang sejalan dengan
upaya pemerintah untuk menekan laju penyebaran COVID-19 Berkurangnya frekuensi
perjalanan dinas pemerintah dan swasta memberikan dampak negatif terhadap kinerja
transportasi dan pergudangan dan (3) Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam
menerapkan social distancing dan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat
sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19
Dari hasil analisis terhadap program PC-PEN diketahui bahwa efektivitas
program PEN bermanfaat di masyarakat baik dari sisi Manfaat Ketajaman Sasaran
Mekanisme Penyaluran Peran Penyalur Efektivitas dan Ketahanan KPM Namun ada
hal unik yang didapat dari hasil analisis bahwa sebagian responden masih mempunyai
persepsi terdapat beberapa penyalahgunaan bantuan PEN sehingga hal tersebut perlu
menjadi perhatian pada level teknis pelaksanaan program PEN agar tidak menimbulkan
persepsi yang kurang baik di mata masyarakat
Untuk meningkatkan perekonomian di Papua pemerintah daerah perlu menggali
potensi alamsumber-sumber yang dapat memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan
PDRB Papua sehingga mengurangi ketergantungan pada sektor penggalian dan
pertambangan yang selama ini menjadi andalan Dengan demikian apabila terjadi
kontraksi dalam sektor penggalian dan pertambangan maka diharapkan ekonomi Papua
tetap stabil (tidak mengalami kontraksi yang dalam) Disamping itu Kebijakan alokasi
anggaran oleh pemerintah pusat baik itu anggaran belanja KL maupun TKDD harus
disempurnakan untuk memastikan bahwa tidak hanya alokasi anggaran ke daerah yang
tepat namun eksekusi atas anggaran tersebut juga harus optimal
80 75
BELANJA KESEHATAN405
JARING PENGAMAN SOSIAL364
PENANGANAN DAMPAK EKONOMI231
Tahun 2020Dashboard KFR Papua
Pertumbuhan Ekonomi (c to c) 232
Pertumbuhan Ekonomi (y o y) 692
PDRB per Kapita DPP 5790 juta
PDRB per Kapita TPP 4153 juta
Inflasi Papua Desember 079
IPM Papua 2020 6044
Presentase Penduduk Miskin 2680
Nilai Tukar Petani 10278
Nilai Tukar Nelayan 11269
Rasio Gini 041Tingkat Pengangguran Terbuka 428
PDRB = -38945 + 147 Otsus - 099 DAK + 349 Belanja- 102 DAU + 538 IPM + 3278 2015 - 6685 2016
- 1701 2017 -34 2018 - 1836 2019
Pendapatan apbn
Belanja apbn
PAGU Pendapatan APBN 2020 sebesar 842 t
PAGU BELANJA APBN 2020sebesar 5703 t
rEALISASI BELANJA APBN 2020sebesar 5581 t
rEALISASI Pendapatan APBN 2020sebesar 958 t
Pendapatan apbD BELANJA apbD
PEMULIHAN EKONOMI DI DAERAH
PAGU Pendapatan APBD 5448 T
rEALISASI Pendapatan APBD 4338 T
PAGU BELANJA APBD 5606 t
rEALISASI BELANJA APBd 4213 t
114
98
8713 m
7841 m
4985 m
total realisasi pen-apbd provinsi papua sebesar21539 m yang terbagi ke 3 sektor
80 75
BELANJA KESEHATAN405
JARING PENGAMAN SOSIAL364
PENANGANAN DAMPAK EKONOMI231
Tahun 2020Dashboard KFR Papua
Pertumbuhan Ekonomi (c to c) 232
Pertumbuhan Ekonomi (y o y) 692
PDRB per Kapita DPP 5790 juta
PDRB per Kapita TPP 4153 juta
Inflasi Papua Desember 079
IPM Papua 2020 6044
Presentase Penduduk Miskin 2680
Nilai Tukar Petani 10278
Nilai Tukar Nelayan 11269
Rasio Gini 041Tingkat Pengangguran Terbuka 428
PDRB = -38945 + 147 Otsus - 099 DAK + 349 Belanja- 102 DAU + 538 IPM + 3278 2015 - 6685 2016
- 1701 2017 -34 2018 - 1836 2019
Pendapatan apbn
Belanja apbn
PAGU Pendapatan APBN 2020 sebesar 842 t
PAGU BELANJA APBN 2020sebesar 5703 t
rEALISASI BELANJA APBN 2020sebesar 5581 t
rEALISASI Pendapatan APBN 2020sebesar 958 t
Pendapatan apbD BELANJA apbD
PEMULIHAN EKONOMI DI DAERAH
PAGU Pendapatan APBD 5448 T
rEALISASI Pendapatan APBD 4338 T
PAGU BELANJA APBD 5606 t
rEALISASI BELANJA APBd 4213 t
114
98
8713 m
7841 m
4985 m
total realisasi pen-apbd provinsi papua sebesar21539 m yang terbagi ke 3 sektor
BAB ISasaran Pembangunan dan
Tantangan Daerah
Sumber Foto semaraknews
Tantangan kita bagaimana menyikapi PEN yangtepat dan di eksekusi dengan cepat agar ekonomikita tidak turun lebih dalam lagi dan reboundperlahan Karenanya skema harus dirancangdengan baik
Presiden Joko Widodo
(dalam Rapat Terbatas penetapan program pemulihanekonomi nasional dan perubahan postur APBN 2020)
1
Suku Dani Lembah Baliem Papua Photo Credit Jimmy Nelson
11 PENDAHULUAN
rovinsi Papua pada mulanya disebut Provinsi Irian Barat yang dibentuk
berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan
Provinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten-Kabupaten Otonom di Provinsi Irian
Barat Namanya kemudian diganti menjadi Irian Jaya oleh Presiden RI ke-2 Soeharto
pada saat meresmikan tambang emas dan tembaga Freeport Selanjutnya nama Irian
Jaya digunakan secara resmi sampai terbitnya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001
tentang Otonomi Khusus Papua yang mengamanatkan nama provinsi ini untuk diganti
menjadi Provinsi Papua
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi
Papua memberikan pengakuan dan kewenangan khusus bagi Provinsi Papua untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat Papua dalam pemerintahan dan
pembangunan sesuai dengan adat istiadat dan potensi yang dimiliki sehingga
penyelesaian permasalahan pembangunan diharapkan dapat ditanggulangi secara lebih
kontekstual untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Papua Hingga Tahun 2020
pemerintahan era otonomi khusus telah berjalan 18 tahun sejak efektifnya pelaksanaan
pemerintah di era otonomi khusus tahun 2002 dan telah banyak memberikan warna dan
perubahan di berbagai sendi kehidupan masyarakat
P
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB I
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
2
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
Dari sisi fiskal pemerintah pusat telah memberikan perhatian yang besar bagi
Provinsi Papua Kebijakan tersebut diwujudkan dalam pengalokasian anggaran yang
cukup besar bagi Provinsi Papua baik yang dituangkan dalam APBN maupun yang
dituangkan dalam APBD melalui transfer ke daerah Melalui dana transfer tersebut
pemerintah pusat juga telah mengalokasikan Dana Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua
dan menggelontorkan dana tambahan infrastruktur untuk percepatan pembangunan
infrastruktur di Provinsi Papua
Terlepas dari hal tersebut tantangan daerah baik dari sisi ekonomi sosial-
kependudukan serta tantangan geografis dan wilayah perlu mendapatkan perhatian
yang lebih oleh Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat Dengan kondisi Papua
yang ada ditambah dengan adanya pandemi COVID-19 di tahun 2020 perlu strategi
yang sedikit berbeda agar kebijakan fiskal yang telah diambil Pemerintah di Provinsi
Papua dapat dilaksanakan secara efektif dalam rangka mencapai sasaran-sasaran
pembangunan yang telah ditetapkan
12 TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
121 Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Pelaksanaan pembangunan di Papua sesuai yang tertuang
dalam RPJMD Provinsi Papua 2019-2023 dilakukan dengan
meningkatkan kemandirian kemitraan dan keterlibatan
Orang Asli Papua dalam segala bidang pembangunan yang
berorientasi pada kemandirian dan kemapanan lokal berbasis
keberlanjutan ketahanan pangan kemampuan daya saing
yang didukung perlindungan perempuan dan anak serta
menekankan pada kesetaraan gender dan terwujudnya
lembaga jaminan sosial Arah pembangunan jangka
menengah Papua 2019-2023 memiliki tema ldquoMemantapkan
Pembangunan yang didukung SDM Berkualitas dan Kemapanan di Bidang Ekonomi
Sosial Budaya Politik dan Lingkunganrdquo
Berdasarkan tema pembangunan dan mencermati tantangan pembangunan
masa depan Visi Provinsi Papua tahun 2019-2023 adalah ldquoPapua Bangkit Mandiri dan
Sejahtera Yang Berkeadilanrdquo Untuk mewujudkan visi tersebut dirumuskan misi-misi
pembangunan sebagai berikut (1) Memantapkan kualitas dan daya saing SDM (2)
Memantapkan rasa aman tentram dan damai serta kehidupan demokrasi memperkuat
bingkai NKRI (3) Penguatan tata kelola pemerintahan (4) Penguatan dan percepatan
perekonomian daerah berbasis potensi unggulan lokal dan pengembangan wilayah
Arah pembangunan
jangka menengah
Papua 2019-2023
memiliki tema
ldquoMemantapkan
Pembangunan yang
didukung SDM
Berkualitas dan
Kemapanan di Bidang
Ekonomi Sosial
Budaya Politik dan
Lingkunganrdquo
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
3
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
berbasis kultural secara berkelanjutan dan (5) Percepatan pembangunan daerah
tertinggal terdepan terluar dan tertentu
Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan dijabarkan tujuan pembangunan
yang menunjukkan suatu kondisi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu
5 (lima) tahun Selanjutnya sasaran dapat dirumusankan dari kondisi yang
menggambarkan tercapainya tujuan berupa hasil pembangunan daerah dan perangkat
daerah yang diperoleh dari pencapaian outcome dan impact dari program yang
dilaksanakan perangkat daerah Tujuan dan sasaran pembangunan Provinsi Papua
sesuai dengan RPJMD tahun 2019-2023 adalah sebagai berikut (a) Meningkatkan
Kualitas SDM yang berdaya saing (b) Meningkatkan keamanan ketentraman dan
ketertiban yang berbasis kohesivitas sosial dan harmonisasi keberagaman potensi
kehidupan masyarakat Papua (c) Meningkatkan Tata Kelola Kepemerintahan yang
bersih efektif demokratis dan terpercaya dalam penyelenggaraan pemerintahan
daerah (d) Pertumbuhan ekonomi yang inklusif berkeadilan dan berkelanjutan (e)
Mewujudkan percepatan pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur daerah guna
menopang pengembangan wilayah serta akses pada layanan dasar dan pasar dan (f)
Meningkatkan pemerataan pembangunan
122 Berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
Tujuan sasaran dan prioritas pembangunan daerah di Papua tidak akan
terlepas dari arah dan kebijakan pembangunan nasional oleh karenanya tema
pembangunan nasional di tahun 2020 juga menjadi rujukan dalam perumusan tema
pembangunan Provinsi Papua tahun 2020 Adapun tema pembangunan yang tertuang
dalam RKPD tahun 2020 adalah ldquoPeningkatan Kualitas Hidup Yang Berkeadilan Dan
Berkelanjutanrdquo Unsur utama dalam tema pembangunan yang tertuang dalam RKPD
tahun 2020 yaitu (1) Peningkatan kualitas SDM dan pemenuhan kebutuhan dasar (2)
Pemantapan rasa aman tentram dan kedewasaaan berdemokrasi (3) Pemantapan
tata kelola pemerintahan (4) Pemberdayaan ekonomi masyarakat dan peningkatan
investasi dan (5) Pemantapan infrastruktur dasar serta percepatan pembagunan daerah
tertinggal terluar terdepan dan tertentu
Pada tahun 2020 penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah dilaksanakan
dengan pendekatan tematik holistik integratif dan spasial serta kebijakan anggaran
belanja berdasarkan money follows program dengan cara memastikan hanya program
yang benar-benar bermanfaat yang dialokasikan dan bukan sekedar karena tugas fungsi
perangkat daerah yang bersangkutan Hal ini mengisyaratkan bahwa pencapaian
prioritas pembangunan daerah memerlukan adanya koordinasi dari seluruh pemangku
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
4
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
kepentingan melalui pengintegrasian prioritas daerahprogram prioritaskegiatan
prioritas yang dilaksanakan dengan berbasis kewilayahan Disamping itu penguatan
penganggaran akan diberikan lebih kepada usulan pembangunan yang memiliki
keterhubungan dengan prioritas dalam upaya pencapaian target pembangunan
Tabel 11 Target Pembangunan Ekonomi Provinsi Papua Tahun 2020
No Indikator Kinerja Satuan Nilai
1 Pertumbuhan PDRB 643 ndash 758
2 Laju Inflasi 250 ndash 400
3 PDRB per Kapita juta Rp 2995 ndash 3027
4 Gini Rasio Indeks 034 ndash 039
5 Rasio Penduduk yang Bekerja 93 ndash 96
6 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 7510 ndash 7725
7 Tingkat Pengangguran Terbuka 227 ndash 360
Sumber RKPD Provinsi Papua (2020)
Sejak tahun 2013 Pemerintah Provinsi Papua telah menetapkan lima Kawasan
Pengembangan Ekonomi (KPE) berbasis wilayah adat di Papua dengan
mengembangkan infrastruktur yang mendukung pembangunan ekonomi sektoral dan
spasial Lima KPE berbasis wilayah adat yang dimaksud adalah (1) Wilayah adat Saireri
yang terdiri atas kabupaten-kabupaten yang terletak di wilayah Kepulauan Teluk
Cenderawasih yaitu Kabupaten Biak Numfor Supiori Kepulauan Yapen dan Waropen
(2) Wilayah adat Mamta yang terbagi atas kabupaten yang berada disepanjang sungai
mamberamo hingga lautan pasifik yaitu Kota Jayapura Kabupaten Jayapura Keerom
dan Mamberamo Raya (3) Wilayah adat Me Pago yang terletak di wilayah Pegunungan
Tengah sisi barat terdiri atas Kabupaten Mimika Nabire Paniai Intan Jaya Dogiyai dan
Deyiai (4) Wilayah adat La Pago yang terletak di kawasan Pegunungan Tengah sisi
timur terdiri atas Kabupaten Jayawijaya Puncak Jaya Puncak Nduga Yahukimo
Yalimo Tolikara Mamberamo Tengah Lanny Jaya dan Pegunungan Bintang dan (5)
Wilayah adat Anim Ha yang berada di wilayah selatan Papua yaitu Kabupaten Merauke
Asmat Mappi dan Boven Digoel
Dalam rangka mewujudkan Papua Bangkit Mandiri dan Sejahtera Berkeadilan
maka pelaksanaan pembangunan akan dilakukan secara simultan dengan tahapan-
tahapan yang jelas dan sistematis memperhatikan kebutuhan masyarakat dan
kebutuhan pembangunan wilayah memperhatikan dan menghormati nilai-nilai serta
hak-hak adat masyarakat asli Papua
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
5
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
Gambar 11 Pembagian 5 Wilayah Adat Papua
Sumber daenggassingcom 2020
Arah pengembangan kewilayahan Papua terintegrasi dengan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi (RTRWP) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) khususnya dalam
penetapan fungsi ruang dan lokasi pengembangan wilayah Integrasi ini diperlukan
untuk mewujudkan perkembangan wilayah yang seimbang serta sesuai dengan kondisi
daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup Dalam hal ini kebijakan umum
pembangunan berkelanjutan ldquoGreen Growth berbasis wilayah adatrdquo diperlukan sebagai
bagian dari fokus pembangunan daerah Papua khususnya dalam penguatan pusat-
pusat pertumbuhan akselerasi pembangunan wilayah tertinggal serta mewujudkan
keterkaitan antar sektor ekonomi secara berkeadilan dan berkelanjutan
Sejak akhir triwulan pertama tahun 2020 hingga sampai saat ini hampir seluruh
negara di dunia termasuk Indonesia telah terjangkit penyebaran pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) Pandemi COVID-19 telah menimbulkan disrupsi pada
kehidupan manusia menyebabkan terhambatnya aktivitas ekonomi di seluruh negara
dan berakibat munculnya ancaman resesi di dunia Dampak yang dirasakan Indonesia
juga cukup besar dengan terputusnya mata rantai pasokan barang dan jasa
terganggunya mobilitas masyarakat dan terhambatnya kegiatan ekonomi khususnya
pada sektor industri dan pariwisata yang berdampak pada meningkatnya angka-angka
pengangguran dan kemiskinan serta pada akhirnya menimbulkan kontraksi pada
pertumbuhan ekonomi nasional Keadaan ini tentu harus dikendalikan maka menjadi
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
6
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
keharusan bagi Pemerintah Provinsi Papua melakukan perubahan RKPD yang
difokuskan pada pemulihan kehidupan masyarakat dan roda perekonomian untuk dapat
kembali berjalan lancar Dengan memperhatikan hasil evaluasi tersebut dan kondisi
Indonesia pada tahun 2020 maka tema Perubahan RKPD Provinsi Papua Tahun 2020
adalah ldquoMenjamin Keberlangsungan Kehidupan Melalui Peningkatan Kesehatan Dan
Pemenuhan Kebutuhan Pokok Masyarakat Secara Berkelanjutanrdquo
Adapun Prioritas pembangunan dalam RKPD Perubahan Provinsi Papua tahun
2020 dilakukan dengan memperhatikan kondisi dan perubahan kebijakan dari Pusat
terkait pananggulangan wabah pandemi COVID-19 yaitu dirumuskan dalam rangka
pemulihan kehidupan masyarakat melalui (1) Stabilisasi melalui upaya pencegahan
dan menjaga keberlangsungan aktifitas masyarakat akibat wabah akibat COVID-19 (2)
Penanganan dan penanggulangan kebutuhan pokok masyarakat akibat wabah COVID-
19 (3) Pemulihan dan rehabilitasi kehidupan masyarakat paskah wabah COVID-19 dan
(4) Penyesuaian kembali Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2020 termasuk tetap
melanjutkan upaya pelaksanaan PON XX di Papua
13 TANTANGAN DAERAH
131 Tantangan Ekonomi Daerah
Kondisi ekonomi makro Provinsi Papua tidak bisa dilepaskan
dari kondisi ekonomi makro Nasional Kebijak-kebijakan
ekonomi dari pemerintah akan berpengaruh terhadap kondisi
ekonomi Provinsi Papua yang menuntut adanya penyesuaian
terhadap asumsi yang sebelumnya digunakan Tahun 2020
Pemerintah melakukan refocusing dan realokasi anggaran
besar-besaran akibat wabah COVID-19 sehingga secara
umum mempengaruhi kerangka ekonomi daerah Adapun
deskripsi makro ekonomi yang mengalami perubahan dalam
tahun 2020 dan menjadi tantangan bagi Provinsi Papua antara
lain pertumbuhan ekonomi bakal melambat peningkatan pengangguran peningkatan
kerawanan sosialkriminalitas angka kemiskinan naik terjadinya rawan pangan
kesenjangan sosial ekonomi meningkat penurunan kontribusi dari sektor pariwisata
industri dan jasa pada pertumbuhan ekonomi inflasi meningkat dan pembangunan
infrastruktur terhambat
Dari sisi permintaan perekonomian Papua menghadapi tantangan cukup besar
di tahun 2020 karena masih sangat dipengaruhi oleh ekspor luar negeri komoditas non
migas Sampai dengan 2018 ekspor Papua didominasi oleh komoditas biji tembaga
Permasalahan
ketergantungan
ekspor Provinsi Papua
terhadap satu
komoditi yaitu
tambang tembaga
yang diproduksi oleh
PT Freeport
Indonesia secara
tidak langsung sangat
mempengaruhi
perekonomian Papua
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
7
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
dengan negara tujuan terbesar yaitu Jepang dan China kemudian disusul Korea Selatan
dan India Sedangkan untuk komoditas kayu olahan tujuan ekspor terbesar ke AS
kemudian Arab Saudi dan Korea Selatan Naik turunnya perekonomian di negara-
negara tersebut secara simultan akan berpengaruh terhadap permintaan ekspor dari
Provinsi Papua yang pada akhirnya secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi regional
Grafik 11 Perbandingan Nilai Ekspor Provinsi Papua Menurut Negara Tujuan (juta US$)
Sumber BPS Provinsi Papua (2020)
Provinsi Papua sesungguhnya memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan
sebagai tujuan investasi Dalam mengoptimalkan potensi perekonomian daerah
Provinsi Papua memerlukan penanaman modal baik Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA) Namun demikian sepanjang tahun
2013-2016 jumlah investor baik PMDN maupun PMA di Provinsi Papua memiliki nilai
rata-rata pertumbuhan yang terlihat semakin menurun hingga 3774 setiap tahunnya
Angka yang rendah tersebut sebagian besar disebabkan oleh berbagai kendala yang
dihadapi oleh investor dalam berinvestasi di wilayah Papua Untuk mengatasi persoalan
tersebut perlu di dorong untuk terciptanya iklim investasi yang kondusif agar para
penanam modalinvestor tidak ragu-ragu untuk berinvestasi Dengan semakin
banyaknya investor atau perusahaan dalam menanamkan modalnya akan berdampak
positif terhadap meningkatkan pembangunan dan kegiatan perekonomian
132 Tantangan Sosial Kependudukan
Jumlah penduduk Papua berdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 2020
(SP2020) tercatat pada bulan September 2020 sebanyak 430 juta jiwa Dalam jangka
waktu sepuluh tahun sejak sensus sebelumnya pada tahun 2010 jumlah penduduk
Papua mengalami penambahan sekitar 147 juta jiwa Hasil SP2020 juga mencatat
bahwa mayoritas penduduk Papua didominasi oleh Generasi Milenial dan Generasi Z
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
8
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
Proporsi Generasi Milenial sebanyak 3209 persen atau sekitar 13 juta dan Generasi Z
sebanyak 3038 persen dari total populasi Papua atau sekitar 130 juta
Dari sudut pandang demografi seluruh Generasi Milenial merupakan penduduk
yang berasal pada kelompok usia produktif Sementara itu Generasi Z terdiri dari
penduduk usia belum produktif dan produktif dan diproyeksikan sekitar 7 tahun
kedepan Generasi Z akan mencapai usia produktif Hal ini merupakan peluang dan
tantangan baik di masa sekarang maupun yang akan datang mengingat generasi inilah
yang berpotensi menjadi aktor pembangunan bagi masa depan Provinsi Papua
Gambar 12 Komposisi Penduduk Papua Menurut Generasi
Sumber BPS Provinsi Papua (2020)
133 Tantangan Geografi Wilayah
Provinsi Papua memiliki luas 31587680 ha Yang secara administrasi terdiri dari
28 kabupaten dan 1 kota yang terbagi lagi menjadi 470 distrik dan 5411 kampung
Secara geografis Wilayah Provinsi Papua dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) dataran
yaitu Dataran Mudah Akses Dataran Sulit Akses dan Dataran Pegunungan Wilayah
Provinsi Papua juga merupakan kawasan strategis nasional karena berbatasan
langsung dengan Papua New Guinea dan Australia yang berpotensi sebagai jalur
pengembangan perekonomian Asia Pasifik Selain berupa daratan Provinsi Papua juga
merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan lautan yaitu Laut Arafuru dan
Samudera Pasifik Keadaan ini membuat Papua sangat kaya akan potensi di bidang
perikanan laut tangkap Adapun luas wilayah laut sebesar 1215161 Km2 dan panjang
garis pantai sebesar 587811 Km
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
9
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
Ditinjau dari sisi geologi posisi teknoktik Papua berada di lingkar pasifik yang
berupa cincin gunung api memberikan potensi endapan mineral yang besar sehingga
menguntungkan bagi Provinsi Papua dan kemungkinan terdapat endapan logam selain
Grasberg dan Ertsberg yang telah ditemukan Akibat tektonik lain juga memungkinkan
terbentuk cekungan dengan sedimen-sedimen yang cukup tebal dalam kondisi
lingkungan laut yang cukup banyak kehidupan mikro organik yang terakumulasi menjadi
cadangan hidrokarbon
134 Tantangan Pandemi COVID-19 Bagi Daerah
Kasus positif COVID-19 pertama di Papua tercatat pada tanggal 21 Maret 2020
sebanyak 2 kasus yang berasal dari Kabupaten Merauke Grafik kasus harian positif
COVID-19 di Papua terus mengalami peningkatan hingga tanggal 1 Desember 2020
tercatat kasus positif sebanyak 11821 orang dengan rincian pasien dirawat sebanyak
1823 orang pasien sembuh 9798 orang dan meninggal sebanyak 200 orang Dari data
tersebut dapat dilihat bahwa tingkat kesembuhan kasus COVID-19 di Papua sebesar
829 persen dan tingkat kematian kasus COVID-19 di Papua sebesar 17 persen
Selama pandemi COVID-19 terjadi pemerintah daerah di Papua telah mengambil
berbagai kebijakan antara lain pembatasan akses transportasi baik darat laut dan
udara pembatasan aktivitas sosial masyarakat dengan pemberlakuan jam malam untuk
membatasi aktivitas masyarakat diluar rumah serta kebijakan pemerintah daerah terkait
penanganan dampak COVID-19 dari aspek kesehatan maupun aspek ekonomi
Adanya pandemi COVID-19 telah menimbulkan dampak yang cukup kompleks
bagi sendi-sendi kehidupan masyarakat sehingga menjadikan kondisi tersebut suatu
tantangan yang harus dihadapi baik oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah
Daerah Tantangan sebagai akibat adanya COVID-19 di Provinsi Papua yaitu
1 Penyebaran COVID-19 mendorong pemerintah Provinsi Papua untuk menerapkan
kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat yang disebut sebagai Pembatasan
Sosial yang Diperluas dan Diperketat (PSDD) sebagai upaya pencegahan
penyebaran Kebijakan ini berlangsung sepanjang triwulan II dan triwulan III 2020 dan
memberikan dampak terhadap kinerja perekonomian Papua nontambang sehingga
tidak dapat tumbuh sesuai kapasitasnya
2 Pemulihan perekonomian Papua dari Lapangan Usaha tranportasi dan pergudangan
terhambat oleh penurunan pergerakan masyarakat yang sejalan dengan upaya
pemerintah untuk menekan laju penyebaran COVID-19
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
10
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
Tabel 12 Sebaran Kasus COVID-19 di Papua sd Desember 2020
No KabKota Konfirmasi COVID-19
Rawat Isolasi
Sembuh Meninggal Sembuh
Meninggal
1 Kota Jayapura 5587 750 4742 95 849 17
2 Kab Mimika 3215 439 2744 32 853 10
3 Kab Biak Numfor 738 285 429 24 581 33
4 Kab Jayapura 736 123 589 24 800 33
5 Kab Nabire 383 75 296 12 773 31
6 Kab Jayawijaya 248 35 212 1 855 04
7 Kab Merauke 197 27 170 0 863 00
8 Kab Kep Yapen 180 7 168 5 933 28
9 Kab Keerom 141 20 119 2 844 14
10 Kab Asmat 130 37 90 3 692 23
11 Kab Supiori 65 5 60 0 923 00
12 Kab Boven Digoel 44 6 38 0 864 00
13 Kab Sarmi 31 8 23 0 742 00
14 Kab Tolikara 27 0 27 0 1000 00
15 Kab Lanny Jaya 27 0 26 1 963 37
16 Kab Paniai 22 1 20 1 909 45
17 Kab Mappi 19 4 15 0 789 00
18 Kab Yalimo 15 0 15 0 1000 00
19 Kab Pegunungan Bintang 8 0 8 0 1000 00
20 Kab Mamberamo Tengah 4 0 4 0 1000 00
21 Kab Puncak jaya 3 1 2 0 667 00
22 Kab Waropen 1 0 1 0 1000 00
TOTAL 11821 1823 9798 200 829 17
Sumber Dinas Kesehatan Provinsi Papua (2020)
BOKS 1
Satgas Daerah Bantah Data Pemerintah Pusat Sebut Papua Miliki Kasus Covid-19 Tertinggi
JAYAPURA KOMPAScom - Juru Bicara Satgas Covid-19 Papua Silwanus Sumule menyanggah informasi yang disampaikan Satgas Penanganan Covid-19 pusat yang menyebut ada penambahan 1755 kasus di Papua pada Kamis (3122020) Menurut dia angka tersebut adalah jumlah kumulatif kasus Covid-19 di Papua selama dua pekan terakhir Angka itu adalah angka kumulatif dari sekitar dua mingguan Jadi memang selama November itu memang terjadi peningkatan sekitar 2023 kasus (1-23 November 2020) ujar Silwanus saat dihubungi Kamis
Kekeliruan data ujar Silwanus terjadi karena Kementerian Kesehatan menerapkan sistem baru yaitu komputerisasi dalam proses pencatatan kasus terkonfirmasi Covid-19 Namun pada pelaksanaannya tidak berjalan lancar sehingga tiap provinsi kembali diminta memasukan data secara manual Jadi awalnya Satgas di Kementerian Kesehatan menciptakan sistem all record namanya dengan maksud kita tidak lagi melakukan secara manual Dalam perjalanannya kondisi itu belum berjalan sebagaimana mestinya sehingga data-data tersebut tidak bisa ditarik Kemudian mereka meminta kepada kita untuk segera melaporkan secara manual ujar Silwanus Pada saat kita mengirim data itu kita kirim datanya per hari dan dihitung secara kumulatif Kesannya itu dia (kasus terkonfirmasi) meningkat sambung Silwanus
Hal lain yang dianggap bisa memberikan gambaran bahwa tidak mungkin ada penambahan 1755 kasus Covid-19 di Papua adalah keterbatasan alat pemeriksaan swab baik PCR atau pun TCM Silwanus menyebut sejauh ini dari seluruh alat yang ada di Papua paling banyak sampel swab yang diperiksa dalam satu hari menyentuh angka 500 Untuk di Kota Jayapura sekarang ini yang berjalan secara baik ada tiga (alat pemeriksa swab) di Litbangkes di RS Marthen Indey dan RS Dian Harapan Dari tiga alat itu per hari bermain di angka 200 Di beberapa kabupaten juga sudah bisa dilakukan pemeriksaan swab tapi tidak mungkin juga sampai 1700 karena rata-rata kita bekerja di angka 400 sampai 500-an kata dia Ia tidak ingin informasi yang dikeluarkan Satgas pusat kemudian menimbulkan asumsi bahwa ada klaster Covid-19 baru di Papua
Diberitakan sebelumnya Pemerintah melaporkan 8369 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 pada Kamis (3122020) Ini merupakan rekor tertinggi selama pandemi di tanah air Penambahan kasus tersebut menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 557877 orang Informasi tersebut disampaikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melalui data yang diterima Kompascom Kamis sore Kasus baru positif Covid-19 berjumlah 8369 orang tersebut tersebar di 34 provinsi Secara detail tercatat ada tiga provinsi dengan penambahan kasus dalam jumlah tinggi yaitu di atas 1000 kasus Ketiga provinsi tersebut adalah Papua (1755 kasus baru) Jawa Barat (1648 kasus baru) dan DKI Jakarta (1153 kasus baru) Sumber kompascom tanggal 3 Desember 2020
BAB IIPerkembangan dan Analisis
Ekonomi Regional
Lukas EnembeGUBERNUR PROVINSI PAPUA
Mari bersama-sama mewujudkan visi kitabersama yaitu Papua Bangkit Mandiri danSejahtera Berkeadilan
RKPD Papua 2020
Sumber Foto papuatodaycom
Rumah Honai Papua Photo Credit Adhitya Ahmad
11
21 INDIKATOR EKONOMI MAKRO FUNDAMENTAL
211 Produk Domestik Regional Bruto
a Pertumbuhan Ekonomi
andemi yang terjadi di
tahun 2020 merupakan
salah satu tantangan
ekonomi yang menyebabkan
banyak sektor ekonomi
mengalami tekanan yang cukup
berat Pembatasan kegiatan
usaha dan ekonomi pada saat
pandemi adalah faktor utama
yang menyebabkan dunia usaha
dan ekonomi kesulitan untuk melakukan ekspansi Hal tersebut tercermin dari
pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar -207
persen Walaupun pertumbuhan ekonomi nasional mengalami kontraksi Provinsi Papua
mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 232 persen Pertumbuhan tersebut
disebabkan oleh pertumbuhan lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar
1662 persen pada sisi produksi Sedangkan dari sisi pengeluaran Komponen Ekspor
P Grafik 21 Pertumbuhan Ekonomi Papua 2010 - 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB II
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
12
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Barang dan Jasa tumbuh sebesar 5118 persen Namun jika dihitung tanpa
memasukkan sektor Pertambangan dan Penggalian pertumbuhan ekonomi Papua
mengalami kontraksi sebesar -315 persen Hal tersebut mengindikasikan bahwa
perekonomian Papua masih mengalami ketergantungan pada satu sektor tersebut
Sampai dengan triwulan IV-
2020 perekonomian papua
mengalami pertumbuhan
mencapai 692 persen Lapangan
usaha Pertambangan dan
Penggalian yang tumbuh 4431
persen yang didorong oleh
meningkatnya produksi bijih
logam pada triwulan IV-2020
adalah pemicunya Selain
kategori Pertambangan dan Penggalian beberapa kategori lapangan usaha juga
tumbuh positif diantaranya Jasa Keuangan sebesar 655 persen Jasa Kesehatan dan
Bantuan Sosial sebesar 182 persen kategori Informasi dan Komunikasi 127 persen
dan kategori Pengadaan Air Pengelolaan Sampah Limbah dan Daur Ulang sebesar
100 persen
Jika dibandingkan dengan
triwulan III-2020 perekonomian
Papua mengalami pertumbuhan
sebesar 509 persen Faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan
tersebut adalah kategori
lapangan usaha Pertambangan
dan Penggalian yang tumbuh
sebesar 1060 persen Pada
triwulan IV-2020 aktivitas
ekonomi masyarakat sudah mulai membaik dan meningkat Hal tersebut mengakibatkan
sebagian besar kategori lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif pada triwulan
ini dibandingan triwulan sebelumnya Adanya momen libur Natal dan Tahun baru serta
mulai normalnya aktivitas jasa transportasi dan aktivitas perdagangan menjadi faktor
pendorong peningkatan aktivitas ekonomi pada triwulan IV-2020 Dari seluruh kategori
Grafik 22 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan
Year-on-Year
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Grafik 23 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan
Quarter-to-Quarter
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
13
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
lapangan usaha hanya 1 kategori lapangan usaha yang mengalami kontraksi yaitu
Industri Pengolahan yang tumbuh negative sebesar -258 persen
b Nominal PDRB
Ditinjau secara spasial perekonomian Indonesia masih didominasi oleh Pulau
Jawa yang memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 5875 persen kemudian
Pulau Sumatera 2136 persen Pulau Kalimantan sebesar 794 persen Pulau Sulawesi
sebesar 666 persen Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar 294 persen serta Pulau
Maluku dan Papua sebesar 235 persen Maluku dan Papua di tahun 2020 memberikan
kontribusi sebesar 235 persen pada perekonomian Nasional Kontribusi tersebut masih
sangat kecil jika melihat sumber daya alam papua yang cukup melimpah Salah satu
faktor penyebab rendahnya kontribusi Maluku dan Papua adalah minimnya perusahaan
hilir yang ada di Papua Sumber daya alam yang diambil dari tanah papua mayoritas
diolah di luar Papua sehingga tidak banyak memberikan kontribusi terhadap PDRB
Papua
Dampak ekonomi pandemi COVID-19 dirasakan di beberapa Pulau di Indonesia
dengan level kontraksi yang beragam Pulau Bali mengalami kontraksi paling dalam
dengan penurunan -501 persen Papua dan Maluku masih mampu tumbuh positif
sebesar 144 persen dimana angka tersebut adalah yang tertinggi dibandingkan dengan
pulau-pulau lain
Gambar 21 Pertumbuhan Ekonomi Per Regional Tahun 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
14
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
1 PDRB Menurut Lapangan Usaha
PDRB Papua masih di dominasi oleh lapangan usaha Pertambangan dan
Penggalian sebesar 2627 persen Konstruksi sebesar 1546 dan disusul oleh Pertanian
Kehutanan dan Perikanan sebesar 1230 persen Lapangan usaha yang menjadi tulang
punggung PDRB Papua mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi yaitu sebesar
1662 persen Selain Pertambangan dan Penggalian kategori Informasi dan Komunikasi
juga mengalami pertumbuhan positif 372 persen Kontraksi terdalam dialami kategori
Transportasi dan Pergudangan sebesar -3363 persen Walaupun mayoritas kategori
lapangan usaha mengalami
kontraksi perekonomian Papua
secara keseluruhan masih
menunjukan nilai positif Hal
tersebut didukung oleh kategori
Pertambangan dan Penggalian
yang menjadi tulang punggung
perekonomian Papua
menunjukkan pertumbuhan
yang cukup baik
2 PDRB Menurut Pengeluaran
Mayoritas kategori
pegeluaran pada tahun 2020
menunjukan nilai negatif
Hanya kategori Pengeluaran
Ekspor yang mengalami
pertumbuhan sangat tinggi
sebesar 5118 persen Hal
tersebut didorong oleh produksi
PT Freeport yang terus
membaik sehingga
menyebabkan ekspor yang meningkat Disisi lain Pengeluaran Konsumsi Rumah
Tangga mengalami kontraksi terdalam hingga -733 persen Kontraksi tersebut
disebabkan oleh pembatasan aktivitas masyarakat untuk meminimalisir dampak
penularan COVID-19 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah juga mengalami penurunan
hal tersebut disebabkan oleh dipotongnya anggaran untuk belanja modal serta belanja
barang dan jasa untuk digunakan sebagai dana penanganan COVID-19
Grafik 24 Kontribusi (7 Besar) Lapangan Usaha Terhadap
PDRB Papua Tahun 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Grafik 25 Laju Pertumbuhan PDRB Papua Menurut
Pengeluaran Tahun 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
15
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
c PDRB per Kapita
PDRB per Kapita DPP
(Dengan Pertambangan dan
Penggalian) Papua mengalami
pertumbuhan dari Rp5614 juta
pada tahun 2019 menjadi
Rp5790 juta pada tahun 2020
Sedangkan jika ditinjau dari sisi
PDRB per Kapita TPP (Tanpa
Pertambangan dan Penggalian)
tahun 2020 mengalami
penurunan dari semula Rp4288 juta pada tahun 2019 menjadi Rp4153 juta di tahun
2020 Hal tersebut disebabkan mayoritas kategori usaha maupun pengeluaran konsumsi
mengalami penurunan akibat pandemi COVID-19 Hanya kategori Pertambangan dan
Penggalian yang tumbuh positif didorong oleh normal kembalinya produksi PT Freeport
Indonesia
PDRB per Kapita DPP
Papua terlihat mengalami
pertumbuhan disaat PDRB per
Kapita TPP papua terkontraksi
Ekspor Papua yang mengalami
pertumbuhan signifikan pada
akhir tahun 2020 merupakan
faktor pendorong terjadinya
pertumbuhan PDRB per Kapita
DPP Papua pada tahun 2020
Sektor Pertambangan dan Penggalian terhadap PDRB di Papua sangat besar naik atau
turunnya sektor ini akan sangat mempengaruhi pertumbuhan PDRB Papua Peran
Sektor Pertambangan dan Penggalian yang cukup besar di Papua membuat
perekonomian Papua bergantung pada satu sektor ini saja Hal tersebut perlu
diantisipasi dengan cara menciptakan lapangan kerja di sektor lain yang mampu
memberikan dampak pada PDRB Papua kedepannya
212 Suku Bunga
BI 7 days (reverse) repo rate selama tahun 2020 cenderung turun Faktor utama dalam
penentuan BI 7 days (reverse) repo rate adalah inflasi sedangkan inflasi sendiri
Grafik 26 Pertumbuhan PDRB per Kapita Papua Periode
2010 ndash 2019 (juta rupiah)
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Grafik 27 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
16
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
dipengaruhi oleh banyaknya uang beredar di masyarakat
Sebagai acuan suku bunga pasar uang BI 7 days (reverse)
repo rate akan cepat mempengaruhi pasar uang Pergerakan
BI 7 days (reverse) repo rate memiliki hubungan yang sangat
erat dengan inflasi di suaru daerah Guna menahan laju inflasi
berada di dalam target yang ditetapkan menaikkan atau menurunkan BI 7 days
(reverse) repo rate adalah salah satu kerangka operasi moneter yang dilakukan oleh
Bank Indonesia
BI 7 days (reverse) repo rate
cenderung semakin menurun dalam
waktu 12 bulan di tahun 2020 Hal ini
mengindikasikan bahwa kondisi ekonomi
global sedang lesu sehingga Bank
Indonesia mengambil langkah tersebut
guna memberikan stimulus positif pada
perekonomian Penurunan BI 7 days
(reverse) repo rate sudah terjadi 5 kali
sepanjang 2020 dengan total penurunan
125 basis poin Hal tersebut dilakukan Bank Indonesia sebagai upaya mempertahankan
daya beli masyarakat disaat pandemi terjadi
Perekonomian dunia pada tahun 2020 cenderung tidak stabil ditengah isu
panasnya iklim perdagangan dunia dan pandemi yang terjadi sepanjang tahun 2020
Oleh karena itu keputusan BI untuk menurunkan suku bunga acuan bertujuan untuk
mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi serta sekaligus merupakan
langkah preventif terhadap situasi perdagangan dunia dan dampak pandemi COVID-19
213 Inflasi
Perkembangan inflasi gabungan 3 kotakabupaten IHK di Papua cukup
berfluktuasi sepanjang tahun 2020 Bulan Maret 2020 menjadi bulan dengan deflasi
terdalam sepanjang tahun 2020 yaitu sebesar -092 persen Hal tersebut dipicu oleh
penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada mayoritas indeks
kelompok penyusun inflasi Namun tahun 2020 yang sangat fluktuatif ditutup dengan
inflasi yang paling tinggi sepanjang tahun 2020 dengan angka inflasi mencapai 079
persen Sedangkan inflasi year on year (Desember 2020 terhadap 2019) di Papua
mencapai 164 persen
Grafik 28 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate
Sumber Bank Indonesia diolah
BI 7 days (reverse)
repo rate cenderung
semakin menurun
dalam waktu 12
bulan di tahun 2020
17
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Kenaikan harga barang dan
jasa di 3 kota IHK tersebut adalah
pemicu utama yang mendorong
terjadinya inflasi Kenaikan angka
indeks pada kelompok makanan
minuman dan tembakau sebesar
135 persen kelompok pakaian dan
alas kaki sebesar 010 persen
kelompok perumahan air listrik
dan bahan bakar rumah tangga sebesar 013 persen kelompok perlengkapan
peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 002 persen kelompok
kesehatan sebesar 033 persen kelompok transportasi sebesar 254 persen kelompok
informasi komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0003 persen kelompok rekreasi
olahraga dan budaya sebesar 036 persen serta kelompok penyediaan makanan dan
minumanrestoran sebesar 007 persen
Terjadinya inflasi di bulan Desember 2020 tersebut didorong
oleh kenaikan harga yang cukup signifian pada beberapa
komoditas diantaranya tarif angkutan udara cabai rawit ikan
ekor kuning ikan cakalang dan lain-lain Sedangkan
komoditas yang menjadi penahan laju inflasi adalah emas
perhiasan daging ayam ras kangkung terong dan lain-lain
Besarnya pegaruh msing-masing kelompok komoditi terhadap perkembangan inflasi
Desember 2020 diantaranya kelompok makanan minuman dan tembakau sebesar
0500 persen kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0004 persen kelompok
perumahan air listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0023 persen kelompok
perlengkapan peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0001 persen
kelompok kesehatan sebesar 0006 persen kelompok transportasi sebesar 0289
persen kelompok informasi komunikasi dan jasa keuangan sebesar 00002 persen
kelompok rekreasi olahraga dan budaya sebesar 0005 persen kelompok pendidikan
sebesar 0000 persen kelompok penyediaan makanan dan minumanrestoran sebesar
0004 persen serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar -004 persen
214 Nilai Tukar Rupiah
Nilai tukar mata uang negara terhadap mata uang negara lain yang stabil
merupakan keadaan ideal yang diinginkan oleh para pelaku pasar termasuk
pemerintah Kestabilan Rupiah sebagai mata uang Negara Republik Indonesia
Grafik 29 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
3 kota IHK di Papua
mengalami inflasi
sebesar 079 yang
disebabkan kenaikan
harga barang dan
jasa pada beberapa
kategori
18
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
mempunyai peran yang sangat penting dalam menjaga stabilitas harga dan sistem
keuangan Kestabilan nilai tukar rupiah akan sangat berpengaruh pada sektor
perdagangan internasional terutama nilai tukar rupiah terhadap USD yang mendominasi
mata uang perdagangan dunia Berikut ini adalah grafik perkembangan nilai tukar rupiah
terhadap USD sepanjang tahun 2020
Kurs tengah rupiah selama tahun 2020 cukup berfluktuatif diantara bulan Maret
dan Mei dimana rupiah bergerak di angka tertinggi pada 2 April 2020 mencapai
Rp1674100 Hal tersebut merupakan salah satu respon pasar dalam menghadapi
pandemi COVID-19 Spanjang tahun 2020 nilai tukar rupiah bergerak pada titik terendah
Rp1361200 dan titik tertinggi Rp1674100 Fluktuasi yang terjadi sepanjang tahun
2020 cenderung tidak terlalu ekstrem Hal tersebut seharusnya bukan menjadi faktor
penghambat volume perdagangan internasional Namun karena ekspor Papua yang
didominasi oleh PT Freeport volume ekspor papua sangat tergantung dari kapasitas
produksi PT Freeport Pada tahun 2020 volume produksi PT Freeport cenderung
meningkat Hal tersebut dibuktikan dengan volume ekspor Papua yang juga meningkat
sepanjang tahun 2020
Naiknya kurs Dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah menyebabkan harga
barang yang di ekspor Indonesia mengalami penurunan sedangkan harga barang yang
impor Indoensia mengalami peningkatan harga Kenaikan kurs Dollar Amerika Serikat
akan mempengaruhi transaksi ekspor karena adanya pembayaran yang rendah dari
Grafik 210 Nilai tukar Rupiah ndash USD Sepanjang 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
16000
18000
1 8
15
22
29
36
43
50
57
64
71
78
85
92
99
106
113
120
127
134
141
148
155
162
169
176
183
190
197
204
211
218
225
232
239
246
19
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
pembeli di luar negeri Hal tersebut mengakibatkan uang masuk ke Indonesia dalam
mata uang asing menjadi lebih sedikit
22 INDIKATOR KESEJAHTERAAN
221 Indeks Pembangunan Manusia
Pembangunan sumber daya
manusia di Papua bias dikatakan
konsisten mengalami peningkatan
selama periode 2010 sampai
dengan 2020 Akan tetapi Indeks
Pembangunan Manusia (IPM)
Papua tahun 2020 mengalami
penurunan dibandingkann tahun
sebelumnya Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) meningkat dari
5445 pada tahu 2010 menjadi 6084 pada tahun 2019 kemudian menjadi 6044 pada
taahun 2020 menurun beberapa poin pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2019
Namun nilai IPM Papua masih diatas 60 yang berarti IPM papua berada pada kategori
sedang Pengukuran IPM oleh BPS menggunakan standar UNDP (United Nation for
Development Program) dimana nilai IPM dibawah 60 dianggap rendah 60 sampai
dengan 70 dikategorikan sedang dan 71 sampai dengan 80 dikategorikan tinggi
Sementara itu IPM Nasional pada tahun 2020
mencapai 7194 atau tumbuh tipis 002 poin dari tahun
sebelumnya IPM Indonesia secara Nasional masuk pada
kategori tinggi karena berada pada rentang 70 sampai dengan
80 Hal tersebut berbeda dengan yang terjadi di Papua
dimana IPM Papua mengalami penurunan pada tahun ini Namun jika dilihat pada
KabupatenKota di Papua IPM Kota Jayapura merupakan IPM tertinggi di Papua
dengan nilai 7994 Dilain sisi Kabupaten Nduga merupakan Kabupaten dengan IPM
terendah yaitu 3155
Walaupun Kabupaten Nduga adalah kabupaten dengan IPM terendah pertumbuhan
IPM nya merupakan yang tertinggi yaitu tumbuh sebesar 260 Rendahnya IPM di
Kabupaten Nduga disebabkan oleh sulitnya akses menuju Kabupaten Nduga ditambah
oleh faktor keamanan yang kurang sehingga menghambat pembangunan yang akan
dilaksanakan di Kabupaten Nduga
Grafik 211 Pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia
2010 - 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
IPM tahun 2020
sebesar 6044 turun
dibandingkan dengan
tahun sebelumnya
sebesar 6084
20
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Walaupun Papua memiliki rata-rata IPM dibawah IPM Nasional tetapi Papua
memiliki 5 daerah dengan IPM dengan kategori tinggi Ketiga daerah tersebut adalah
Kota Jayapura Kabupaten Mimika Kabupaten Biak Numfor Kabupaten Merauke dan
Kabupaten Jayapura Tingginya IPM di 5 daerah didorong oleh banyaknya warga
pendatang dari luar Papua yang datang untuk melakukan aktifitas bisnispekerjaan
Aktifitas warga pendatang yang mayoritas sebagai karyawan pada perusahaan
multinasional dan proyek-proyek prioritas nasional di Provinsi Papua
222 Tingkat Kemiskinan
Presentase penduduk miskin mengalami penurunan cukup
besar selama periode Maret 2012 sampai dengan September
2020 Selama periode tersebut presentase penduduk miskin
mengalami penurunan sebesar 431 persen poin Namun
periode September 2020 jika dibandingkan dengan Maret
2020 presentase penduduk miskin mengalami peningkatan sebesar 016 persen poin
Peningkatan presentase penduduk miskin tersebut juga dipicu oleh pandemi COVID-19
yang menyebabkan banyak sektor usaha mengalami tekanan sehingga beberapa
diantaranya harus melakukan
efisiensi jumlah karyawan Jika
dilihat menurut daerah penduduk
miskin di Papua terkonsentrasi di
daerah pedesaan Pada September
2020 terdapat 86750 ribu jiwa atau
3569 persen penduduk miskin
tinggal di pedesaan sedangkan di
perkotaan hanya 4473 ribu jiwa
atau sebesar 459 persen penduduk
miskin Secara nasional pada periode September 2020 provinsi Papua menjadi provinsi
dengan presentase penduduk miskin terbesar yaitu sebesar 2680 persen Angka
tersebut jauh lebih besar daripada rata-rata nasional yang berada pada nilai 1019
persen
223 Tingkat Ketimpangan (Rasio Gini)
Rasio Gini Provinsi Papua selama periode Maret 2015 sampai
dengan periode September 2020 cenderung tidak banyak
mengalami perubahan Tercatat selama periode tersebut
rasio gini di Papua hanya mengalami penurunan kurang dari
Grafik 212 Tingkat Kemiskinan Papua Periode Maret
2012 ndash September 2019
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Tingkat kemiskinan
Papua sebesar 2655
persen dengan
jumlah penduduk
miskin sebesar
900950 ribu jiwa
Rasio gini Papua
September 2020
sebesar 040 naik
dibandingkan periode
Maret 2020
21
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
001 Jika ditinjau dari daerah
daerah pedesaan mengalami
kenaikan presentase penduduk
miskin dari semula 038 pada
periode Maret 2015 menjadi 041
pada September 2020 Di daerah
perkotaan mengalami hal
sebaliknya presentase penduduk
miskin menurun dari 034 pada
periode Maret 2015 menjadi 029
pada September 2020 Ada beberapa faktor yang mempengaruhi rasio gini di Papua
pada tahun 2020 salah satunya adalah pandemi COVID-19 yang terjadi sepanjang
tahun 2020 Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) penduduk
kelompok 40 persen terbawah mengalami peningkatan pengeluaran perkapita per bulan
dibandingkan dengan penduduk 40 persen menengah yang justru mengalami
penurunan dan 20 persen teratas juga mengalami penurunan pengeluaran per kapita
per bulan
224 Kondisi Ketenagakerjaan dan Tingkat Pengangguran
Dinamika tenaga kerja di Papua pada Agustus 2020
mengalami penurunan jumlah angkatan kerja menjadi
1767403 orang dari sebelumnya 1857300 orang pada
Agustus 2019 Jumlah penduduk yang bekerja di Papua juga
mengalami penurunan 100412 orang pada Agustus 2020
menjadi sebesar 1691745 Sedangkan jumlah penganggur pada Agustus 2020
mencapai 75658 orang lebih tinggi jika dibandingkan keadaan Agustus 2019 sebesar
65143
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Papua cenderung mengalami tren
peningkatan dari tahun 2018 Pada tahun 2020 TPT di papua menunjukkan nilai 428
persen atau naik 077 persen poin dibanding tahun lalu Peningkatan tersebut didominasi
oleh wilayah perkotaan dimana peningkatan TPT di wilayah perkotaan sebesar 269
persen sedangan di wilayah pedesaan sebesar 079 persen
Peningkatan angka tersebut tak lepas dari pandemi COVID-19 yang melanda
hampir seluruh wilayah dunia termasuk Indonesia sejak Maret 2020 Pandemi COVID-
19 tidak hanya menyebabkan masalah pada sisi kesehatan saja namun perekonomian
juga terdampak karena pembatasan-pembatasan kegiatan usaha Pembatasan tersebut
Grafik 213 Rasio Gini Papua Periode Maret 2015 ndash
September 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
TPT Papua tahun
2020 sebesar 428
persen dengan
jumlah
pengangguran
mencapai 67173
orang
22
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
secara tidak langsung juga
mempengaruhi dinamika
ketenagakerjaan Dinamika
ketenagakerjaan Papua juga
terdampak akan hal tersebut
Penduduk usia kerja yang
mengalami dampak pandemi
COVID-19 dikelompokkan menjadi
4 yaitu Penganggur bukan
angkatan kerja yang pernah
berhenti bekerja pada Februari-Agustus 2020 penduduk yang bekerja dengan status
sementara tidak bekerja dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja
Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan dampak COVID-19 terhadap penduduk usia
kerja di Papua
Tabel 21 Dampak COVID-19 terhadap Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin dan Tempat
Tinggal
Komponen Jenis Kelamin Daerah Tinggal Total
Laki-Laki
Perempuan Perkotaan Pedesaan
Pengangguran Karena COVID-19 1787 742 1670 859 2529
Bukan Angkatan Kerja Karena COVID-19
682 1253 1795 140 1935
Sementara Tidak Bekerja Karena COVID-19
6108 2451 4805 3754 8559
Penduduk Bekerja Yg Mengalami Pengurangan Jam Kerja karena COVID-19
138697 77897 139992 76602 216594
Total 147274 82343 148262 81355 229617
Penduduk usia Kerja (PUK) 1300741
1148404 730420 1718725 2449145
Total dibanding PUK 113 72 203 47 94
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Tabel diatas menunjukkan bahwa pada Agustus 2020 terdapat 229617 orang
atau 938 persen dari total penduduk usia kerja di Papua Dari jumlah tersebut 2529
diatntaranya menjadi pengangguran 1935 menjadi bukan angkatan kerja 8559
sementara tidak bekerja dan 216594 lainnya mengalami pengurangan jam kerja akibat
COVID-19 Ditinjau dari sisi Jenis Kelamin penduduk laki-laki lebih merasakan dampak
pandemi COVID-19 dibandingkan penduduk perempuan dalam sisi ketenagakerjaan
Terbukti dengan jumlah pengangguran karena COVID-19 pada penduduk laki-laki
berjumlah 1787 orang sedangkan penduduk perempuan hanya 742 orang Sedangkan
Grafik 214 Tingkat Pengangguran Terbuka
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
23
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
dari sisi tempat tinggal penduduk perkotaaan lebih merasakan dampak pandemi
COVID-19 dibanding penduduk pedesaan Persentase penduduk kota yang terdampak
dibandingkan dengan penduduk usia kerja di perkotaan mencapai 2030 persen Angka
ini jauh lebih besar dibandingkan dengan di pedesaan yang mencapai 473 persen
225 Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Nelayan
Nilai Tukar Petani (NTP)
adalah sebuah nilai yang
menunjukkan daya tukar (term of
trade) dari produk pertanian
dengan barang dan jasa yang
dikonsumsi maupun untuk biaya
produksi Semakin tinggi nilai NTP
maka semakin kuat pula daya beli
petani NTP Papua mengalami
peningkatan signifikan dari Desember 2019 ke Januari 2020 yaitu dari 9264 pada
Desember 2019 menjadi 10155 pada Januari 2020 Sepanjang tahun 2020 NTP Papua
relatif meningkat walaupun terjadi pandemi COVID-19 di tahun 2020 Pada bulan
Desember 2020 NTP Papua tercatat sebesar 10278 atau naik 002 persen
dibandingkan NTP bulan November 2020 Perubahan indeks NTP di Papua disebabkan
oleh indeks harga yang harus dibayar petani lebih kecil daripada indeks harga yang
diterima petani
Ditinjau dari sisi Indek
Diterima Petani sektor perikanan
tangkap atau nelayan mempunyai
Indeks Diterima Petani paling
tinggi Semakin tinggi Indeks
Diterima Petani dibanding Indeks
Dibayar Petani semakin sejahtera
hidup petani Pada Desember
2020 sektor Perikanan Tangkap
(Nelayan) mempunyai Indeks
Diterima Petani sebesar 11738 sedangkan Indeks Dibayar Petani sebesar 10416 Hal
tersebut menunjukkan bahwa pada Desember 2020 Nelayan di Papua bisa dikatakan
cukup sejahtera
Grafik 215 Nilai Tukar Petani
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Grafik 216 Nilai Tukar Nelayan
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
24
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
23 EFEKTIVITAS KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI DAN PEMBANGUNAN
REGIONAL
Keberhasilan suatu daerah dalam menjalankan kebijakan makro ekonomi dan
pembangunan dapat dilihat berdasarkan capaian dari target yang telah ditetapkan pada
tahun sebelumnya Pemerintah Provinsi Papua sendiri sudah menetapkan target
indikator ekonomi dan pembangunan untuk tahun 2020 Berikut ini adalah target beserta
caiapannya pada tahun 2020
Tabel 22 Capaian Kebijakan Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Papua 2020
Indikator Target Capaian Hasil Capaian Keterangan
Pertumbuhan Ekonomi 643 - 758 232 Tidak Tercapai
Laju Inflasi 250 - 400 079 Tidak Tercapai
PDRB per Kapita Rp2995 ndash Rp3027 Juta Rp5790 Juta Tercapai
Rasio Gini 034 ndash 039 040 Tidak Tercapai
TPAK 7510 - 7725 7216 Tidak Tercapai
TPT 227 - 360 428 Tidak Tercapai
PDRB Tanpa Pertambangan dan Penggalian
Sumber RKPD BPS (2020) diolah
Dari beberapa target yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Papua hanya
terdapat 1 indikator saja yang tercapai pada tahun 2020 yaitu PDRB per Kapita
Banyaknya target pembangunan yang tidak bisa dicapai pada tahun 2020 disebabkan
oleh pandemi COVID-19 yang memaksa pemerintah untuk melakukan refocusing
anggaran untuk menaggulanggi dampak pandemi di segala sektor Selain itu dampak
ekonomi dan sosial yang langsung dirasakan oleh masyarakat juga merupakan faktor
pendorong tidak tercapainya target pembangunan
231 Analisis Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Pembangunan Manusia Terhadap
PDRB di Papua
Pertumbuhan ekonomi adalah perubahan kondisi perekonomian suatu negara
atau wilayah secara berkesinambungan ke dalam kondisi yang lebih baik Pertumbuhan
ekonomi adalah salah satu indikator utama untuk menilai kondisi ekonomi suatu negara
atau wilayah Pertumbuhan ekonomi suatu negara atau wilayah ditandai dengan
meningkatnya kapasitas produksi yang dapat meningkatkan pendapatan negara atau
wilayah Kapasitas produksi dalam perekonomian dapat tercermin pada tingkat
pendapatan Produk Domestik Bruto (PDB) pada negara atau Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) pada wilayah PDRB merupakan salah satu indikator dalam mengukur
tingkat kemajuan perekonomian di wilayah tersebut Nilai PDRB dapat menjelaskan
25
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
kemampuan daerah mengelola atau memanfaatkan sumber daya yang ada Menurut
Todaro amp Smith (2004) ada 3 faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
adalah akumulasi modal (capital accumulation) pertumbuhan penduduk (growth in
population) dan kemajuan teknologi (technological progress) Aliran dana yang
digelontorkan pemerintah untuk belanja termasuk akumulasi modal yang akan
berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Oleh karenanya perlu dikaji efektifitas
belanja fiskal baik itu yang berasal dari Pemerintah Pusat maupun Daerah terhadap
pertumbuhan PDRB
a Variabel dan Metodologi Penelitian
Penelitian ini akan menganalisis hubungan causal-effect yang akan menjelaskan
pengaruh Dana Otonomi Khusus Dana Alokasi Khusus Belanja Pemerintah Daerah
(Belanja Modal dan Belanja Barang amp Jasa) Dana Alokasi Umum dan Indeks
Pembangunan Manusia terhadap PDRB (harga konstan) pada masing-masing
kabupaten Data yang digunakan adalah data panel dimana mengkombinasikan antara
data cross section dan time series Dalam kajian ini data cross section yang digunakan
adalah data seluruh Pemerintah KabupatenKota di Provinsi papua sedangkan data
time series yang digunakan adalah data tahun 2014 ndash 2019 dari seluruh variabel
Deskripsi variabel yang akan digunakan dalam kajian ini adalah sebagai berikut
1 Dana Otonomi Khusus
Dana otonomi khusus adalah dana yang dialokasikan oleh pemerintah pusat kepada
daerah untuk membiayai pelaksanaan otonomi khusus di suatu daerah salah satunya
Papua Dana tersebut di alokasikan kepada seluruh daerah di Papua yang ditujukan
untuk menunjang percepatan pelaksanaan otonomi khusus bagi Provinsi Papua dalam
rangka mewujudkan keadilan penegakan supremasi hukum penghormatan terhadap
HAM percepatan pembangunan ekonomi peningkatan kesejahteraan dan kemajuan
masyarakat Papua dalam rangka kesetaraan dan keseimbangan dengan kemajuan
provinsi lain di Indonesia Secara teori PDRB dan Dana Otonomi Khusus mempunyai
korelasi yang positif
2 Dana Alokasi Khusus (DAK)
Dana Alokasi Khusus adalah alokasi dari APBN kepada pemerintah daerah
(ProvinsiKotaKabupaten) tertentu dengan tujuan untuk mendanai kegiatan khusus
yang merupakan urusan pemerintah daerah dan sesuai dengan prioritas nasional
26
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
3 Belanja Pemerintah Daerah (Belanja Modal dan Belanja Barang amp Jasa)
Belanja Pemerintah sebagai salah satu unsur pembentuk PDB (Produk Domestik
Bruto) dan PDRB pada tingkat daerah merupakan kebijakan fiskal yang berfungsi
sebagai intervensi pemerintah di dalam perekonomian Hubungan antara PDRB dengan
belanja pemerintah seharusnya bernilai positif
4 Dana Alokasi Umum (DAU)
Dana Alokasi Umum merupakan salah satu transfer dana pemerintah kepada
pemerintah daerah yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan
tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan
daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi Penggunaan DAU mayoritas adalah
untuk belanja pegawai jadi seharusnya PDRB dan DAU memiliki korelasi positif
5 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indeks Pembangunan manusia (IPM) merupakan salah satu indikator
pembangunan manusia di suatu wilayah Perhitungan IPM didasarkan pada
perbandingan dari angka harapan hidup pendidikan dan standar hidup layak
Pembangunan manusia yang baik dan berkesinambungan akan mempengaruhi
kapabilitas penduduk dan dampaknya adalah peningkatan produktivitas dan kreativitas
masyarakat Hal tersebutlah yang akan mengakibatkan penduduk dapat menyerap dan
mengelola sumberdaya yang penting bagi pertumbuhan ekonomi
Metode yang akan digunakan analisis kuantitatif regresi dengan menggunakan
metode Regresi Data Panel efek tetap atau biasa disebut Fix Effect Model Komponen
error pada Fix Effect Model dapat diabaikan sehingga Parameter dalam Fix Effect Model
diestimasi dengan metode Odinary Least Square atau metode kuadrat terkecil dengan
menambahkan variabel dummy pada estimasinya Model estimasi seperti ini juga biasa
disebut Least Squares Dummy Variable (LSDV) Persamaan dari Fix Effect Model dapat
dituliskan sebagai berikut
119910119894119905 = 119863120572119894 + 119909119894119905prime 120573 + 120576119894119905
Dimana D = [d1 d2 hellip dn] merupakan variabel dummy untuk unit ke-i Pemilihan
Fix Effect Model pada kajian ini didasarkan pada pendapat Judge et all (1999) dalam
bukunya yang menyatakan bahwa jika N besar dan T kecil estimasi dari Random Effect
Model dan Fix Effect Model berbeda secara signifikan Namun bila setiap individu dari
data cross section tidak diambil secara random maka Fix Effect Model tetap lebih
sesuai Dalam Fix Effect Model tentunya mempunyai beberapa asumsi yang harus
dipenuhi agar model yang terbentuk bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Estimator)
Asumsi yang harus dipenuhi adalah bebas dari multikolinieritas non-autocorrelation
27
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
untuk penggunaan data time series dan bebas dari heterekedastisitas Asumsi residual
harus mengikuti distribusi normal tidak digunakan dalam kajian ini Dasar dari tidak
digunakannya asumsi residual berdistribusi normal adalah teori Asymtotic Normality
dimana teori tersebut memberikan jaminan ketika sampel yang digunakan dalam analisis
cukup besar maka asumsi normalitas sudah tidak diperlukan lagi Asymtotic Normality
menggunakan dasar Central Limit Theorem yang menyatakan bahwa kurva distribusi
sampling akan berpusat pada nilai parameter populasi dan akan memiliki semua sifat
distribusi normal jika sampel yang diambil berukuran lebih dari 30
b Analisis
Fix Effect Model yang akan digunakan pada kajian ini ingin mengetahui variasi dari
data time series sedangkan variasi dari data cross section (Pemda) dianggap tidak
memiliki banyak perbedaan Alasan kuat mengapa Pemda diasumsikan tidak terlalu
memiliki banyak perbedaan adalah keseluruhan PemkabPemkot berada pada wilayah
administrasi yang sama yaitu provinsi Papua Selain itu variabel yang digunakan
mayoritas merupakan hasil kebijakan fiskal dari Pemerintah Pusat Sehingga
diasumsikan perbedaan yang lebih signifikan adalah perbedaan antar waktu yang
diakibatkan oleh perubahan kebijakan pemerintah dari waktu ke waktu perubahan
eksternal dan faktor lain yang terjadi selama kurun waktu 2014 sampai dengan 2019
Sebelum menginterpretasikan model yang dihasilkan diperlukan pengujuan
terhadap asumsi-asumsi agar model bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Model)
dimana asumsi yang harus dipenuhi adalah bebas dari multikolinieritas Dalam kasus
data panel seringkali ditemui masalah heterokesdastisitas Jika asumsi
heterokesdastisitas dilanggar maka estimator OLS (Ordinary Least Square) masih linier
dan konsisten serta tidak bias Namun estimator OLS (Ordinary Least Square) tidak
mempunyai varian yang minimum lagi (Gujarati amp Porter 2010) Tetapi hal tersebut
bukan menjadi masalah yang berarti karena sifat estimator tidak lagi menghasilkan
BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) namun mungkin baru sampai LUE (linier
Unbiased Estimator) (Widarjono 2010 Sumodiningrat 2010)
28
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Gambar 22 Output Fix Effect Model dari Minitab
Berdasarkan gambar diatas nilai Varian Inflation Factor (VIF) semua variabel yang
digunakan dalam kajian ini memiliki nilai dibawah 10 nilai tersebut menunjukkan bahwa
semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini bebas dari kasus multikolinieritas
Asumsi selanjutnya yang harus dipenuhi guna mendapatkan sifat BLUE adalah bebas
dari heterokesdastisitas Pendugaan awal dapat menggunakan scatterplot antara y
taksiran dengan residual Jika terdapat pola pada scatterplot tersebut maka diduga
terdapat heterokesdastisitas pada model yang terbentuk Namun apabila pola yang
terbentuk tidak jelas harus dilakukan pengujian menggunakan Durbin-Watson test
Berikut ini merupakan menggunakan scatterplot antara y taksiran dengan residual
Dapat dilihat pada grafik
disamping bahwa terdapat
pola pada scatter plot antara y
taksiran dengan residual yang
artinya model yang terbentuk
belum bebas dari kasus
heterokesdastisitas Namun
dengan mempertimbangkan
pendapat dari Widarjono
(2010) dan Sumodiningrat
(2010) yang menyatakan
bahwa asumsi heterokesdastisitas dapat dikesampingkan dengan konsekuensi sifat
Regression Analysis PDRB versus Otsus DAK The regression equation is
PDRB = - 38945 + 147 Otsus - 099 DAK + 349 Belanja Modal amp Barang dan Jasa
- 102 DAU + 538 IPM - 3278 2015 - 6685 2016 - 1701 2017 - 34 2018
- 1836 2019
Predictor Coef SE Coef T P VIF
Constant -38945 3583 -1087 0000
Otsus 14665 8897 165 0101 1430
DAK -0991 8360 -012 0906 1616
Belanja Modal amp Barang dan Jasa 34887 2458 1419 0000 1279
DAU -10211 2218 -460 0000 1381
IPM 53801 4968 1083 0000 1133
2015 -3278 1925 -170 0090 1743
2016 -6685 2241 -298 0003 2363
2017 -1701 1964 -087 0388 1815
2018 -34 2016 -002 0987 1912
2019 -1836 2051 -090 0372 1978
S = 716658 R-Sq = 690 R-Sq(adj) = 671
Grafik 217 Residual Plot
40000200000-20000
999
99
90
50
10
1
01
Residual
Pe
rce
nt
6000040000200000-20000
30000
20000
10000
0
-10000
Fitted Value
Re
sid
ua
l
30000225001500075000-7500-15000
40
30
20
10
0
Residual
Fre
qu
en
cy
160140120100806040201
30000
20000
10000
0
-10000
Observation Order
Re
sid
ua
l
Normal Probability Plot Versus Fits
Histogram Versus Order
Residual Plots for PDRB
Sumber Output Minitab diolah
29
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) akan menjadi LUE (Linier Unbiased Estimator)
Sedangkan dilihat dari normal probability plot yang dihasilkan terdapat beberapa data
outlier pada residual Setelah ditelaah lebih jauh data tersebut adalah residual dari
kabupaten Mimika Hal tersebut wajar terjadi karena PDRB kabupaten Mimika sangat
berbeda jauh dibandingkan kabupatenkota lain yang ada di Papua PDRB yang tinggi
tersebut dikarenakan adanya PT Freeport yang menyumbang mayoritas PDRB
kabupaten Mimika
Setelah proses pengujian asumsi dilakukan tahap selanjutnya adalah melakukan
uji signifikansi variabel dalam model Berikut ini adalah pengujian pada Fix Effect Model
yang terbentuk
Gambar 23 Output ANOVA dari Minitab
Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen
secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen (PDRB) Hipotesis awal pada
pengujian ini adalah tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen
terhadap PDRB Dengan menggunakan alpha 5 (005) hipotesis awal ditolak jika p-
value yang dihasilkan model kurang dari 005 Merujuk pada hasil perhitungan p-value
dari tabel Analysis of Variance yang menunjukan nilai 000 dimana nilai tersebut lebih
kecil daripada alpha yang ditetapkan Maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa
secara simultan variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
PDRB Tetapi perlu dilakukan pengujian secara parsial pada setiap variabel independen
guna memastikan signifikansi masing-masing variavel independen Berikut persamaan
regresi yang dihasilkan
119875119863119877119861 = minus38945 + 147 119926119957119956119958119956 minus 099 119915119912119922 + 349 119913119942119949119938119951119947119938 minus 102 119915119912119932 + 538 119920119927119924
+ 3278 120784120782120783120787 minus 6685 120784120782120783120788 minus 1701 120784120782120783120789 minus 34 120784120782120783120790 minus 1836 120784120782120783120791
1 Variabel Otsus
Berdasarkan hasil variabel secara parsial Dana Otsus mempunyai pengaruh yang
tidak signifikan terhadap PDRB karena memiliki p-value 010 yang lebih besar daripada
alpha 005 Pengaruh positif yang diberikan Dana Otsus terhadap PDRB sesuai dengan
teori ekonomi yang ada Berdasarkan jumlah Dana Otsus yang setiap tahunnya
cenderung bertambah seharusnya dapat mempengaruhi pertumbuhan PDRB secara
Analysis of Variance
Source DF SS MS F P
Regression 10 18633576166 1863357617 3628 0000
Residual Error 163 8371662268 51359891
Total 173 27005238434
30
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
signifikan Dana Otsus mayoritas ditujukan untuk pendidikan dan kesehatan Sehingga
bisa jadi pengaruhnya terhadap PDRB tidak dalam lag waktu yang singkat
2 Variabel DAK
Pengujian secara parsial pada variabel DAK Fisik menunjukkan p-value sebesar
091 dimana lebih besar dari alpha 005 sehingga secara statistik dapat disimpulkan
bahwa Dana Alokasi Khusus tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
PDRB Hal demikian dapat terjadi karena disebabkan Dana Alokasi Khusus lebih banyak
dialokasikan untuk bidang-bidang yang mempunyai dampak jangka panjang terhadap
perekonomian DAK fisik bidang kesehatan jalan air minum sanitasi transportasi
memiliki pagu yang cukup besar bahkan lebih dari 50 pagu DAK Fisik 2020
dialokasikan untuk bidang tersebut Bidang-bidang tersebut mempunyai dampak yang
baik bagi perekonomian namun dampak yang dihasilkan cenderung dalam waktu yang
cukup lama sehingga variabel DAK tidak berpengaruh signifikan terhadap PDRB
3 Variabel Belanja
P-value yang dihasilkan dalam model untuk variabel belanja adalah 000 dimana
nilai tersebut lebih kecil dari alpha 005 yang mengindikasikan bahwa belanja pemerintah
(belanja modal dan belanja barang amp jasa) mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap PDRB Hal tersebut sesuai dengan teori ekonomi dimana belanja pemerintah
merupakan salah satu komponen pemberntuk PDRB Pada model ini setiap kenaikan
belanja pemerintah 1 miliar akan mengakibatkan kenaikan PDRB sebesar 3489 miliar
dengan mengasumsikan variabel independen lainnya tetap
4 Variabel DAU
Variabel DAU jika diuji secara parsial menunjukan hasil p-value sebesar 000 yang
menunjukan bahwa variabel DAU mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap PDRB
Namun pengaruh yang diberikan oleh DAU adalah negatif Semakin besar DAU yang
digelontorkan PDRB justru semakin menurun Hal ini senada dengan penelitian yang
dilakukan oleh Anis Setiyawati pada tahun 2007 Penelitian yang berjudul ldquoAnalisis
Pengaruh PAD DAU DAK dan Belanja Pembangunan Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Kemiskinan dan Pengangguran Pendekatan Analisis Jalurrdquo Penelitian
tersebut juga menghasilkan kesimpulan bahwa DAU memiliki pengaruh negatif terhadap
pertumbuhan ekonomi dimana pertumbuhan ekonomi diukur dari PDRB menurut harga
konstan Hal ini dapat terjadi karena DAU yang didapatkan oleh Pemda tidak
keseluruhan digunakan untuk pembangunan dan peningkatan ekonomi Selain itu
daerah yang mendapat DAU dengan pagu yang besar adalah daerah dengan
31
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
pertumbuhan ekonomi rendah Hal ini karena perhitungan DAU adalah berdasarkan
celah fiskal (Fiscal Gap) pada daerah tersebut Artinya semakin rendah kemampuan
ekonomi daerah untuk menjalankan pemerintahannya maka semakin besar DAU yang
didapat Sehingga nilai negatif yang dihasilkan dari perhitungan model pada kajian ini
sesuai dengan teori ekonomi yang berkembang
5 Variabel IPM
Pengujian variabel IPM secara parsial pada model menyatakan bahwa IPM memiliki
pengaruh signifikan terhadap PDRB karena p-value yang dihasilkan 000 dimana nilai
tersebut lebih kecil dari alpha yang ditetapkan 005 Hal tersebut sesuai dengan teori
yang ada dimana jika pembangunan manusia berjalan dengan baik maka ekonomi
daerah juga akan berkembang dan meningkat
6 Variabel dummy
Variabel dummy tahun 2014 merupakan pembanding untuk tahun 2015 sampai
dengan 2019 Variabel dummy 2015 menghasilkan p-value 009 dimana nilai tersebut
lebih besar daripada alpha 005 Kondisi ini mengindikasikan bahwa tidak ada
perbedaan signifikan yang terjadi pada tahun 2014 dan 2015 Hal tersebut kemungkinan
terjadi karena tidak terlalu banyak kebijakan pemerintah yang berubah pada rentang
waktu tersebut dan kondisi eksternal yang cenderung tidak banyak berubah Kondisi
demikian terjadi juga pada tahun 2017 2018 dan 2019 dimana p-value pada kedua
tahun tersebut 039 099 dan 037 Nilai tersebut jelas jauh lebih besar daripada alpha
005 sehinggu kedua tahun tersebut juga tidak berbeda secara signifikan dengan tahun
2014 sebagai reference Hanya tahun 2016 yang menghasilkan p-value 000 dimana
lebih kecil dari 005 berarti kondisi perekonomian tahun 2016 berbeda secara signifikan
dengan tahun 2014 Hal tersebut menunjukkan terdapat kebijakan anggaran pemerintah
daerah yang berbeda dan efektif pada tahun 2016 dibandingkan tahun 2014
c Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dari Fix Effect Model yang terbentuk dalam kajian ini adalah PDRB
dipengaruhi positif oleh Dana Otsus Belanja Pemerintah (modal barang amp jasa) dan
IPM Sedangkan DAU dan DAK Fisik memiliki pengaruh yang berlawanan R-Square
yang dihasilkan model sebesar 069 artinya model yang terbentuk menggunakan
variabel independen Otsus DAK Fisik Belanja Pemerintah DAU dan IPM mampu
menjelaskan mampu menjelaskan variabel dependennya (PDRB) sebesar 690 persen
Sedangkan 310 persen sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk di dalam
model Variabel yang memiliki pengaruh signifikan adalah DAU Belanja Pemerintah
32
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
(Modal Barang amp Jasa) dan IPM Sedangkan variabel Otsus dan DAK Fisik tidak
memiliki pengaruh signifikan dalam model Hal tersebut dapat terjadi karena Dana Otsus
dan DAK Fisik digunakan untuk sektor-sektor yang tidak berdampak langsung dalam
kegiatan perekonomian sehingga pengaruhnya terhadap PDRB bersifat jangka panjang
BOKS 2
Cuma Maluku dan Papua yang Catat Pertumbuhan Ekonomi Positif
Jakarta CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik (BPS) melansir seluruh provinsi di Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi negatif Kecuali Maluku dan Papua yang sukses tumbuh positif di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi COVID-19
Pertumbuhan ekonomi di seluruh pulau negatif kecuali Maluku dan Papua ujar Kepada BPS Suhariyanto Rabu (58)
BPS mencatat laju ekonomi Maluku dan Papua tumbuh positif sebesar 236 persen Kinerja positif tersebut ditopang pertumbuhan ekonomi Papua dan Papua Barat karena tahun lalu dua wilayah tersebut mengalami kontraksi
Tercatat pertumbuhan ekonomi Papua negatif 2391 persen pada kuartal II tahun lalu menjadi positif 452 persen pada kuartal II tahun ini Sedangkan Papua Barat pada kuartal II 2019 lalu mengalami kontraksi 049 persen
Karena base-nya dua provinsi ini pada kuartal II tahun lalu tumbuh negatif jelas Suhariyanto
Sementara itu Pulau Jawa mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 669 persen Disusul oleh kelompok provinsi di Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar 629 persen
Sedangkan kelompok provinsi di Pulau Sumatera mengalami kontraksi 301 persen Kalimantan minus 435 persen dan Sulawesi minus 276 persen
Kelompok provinsi di Pulau Jawa memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yaitu sebesar 5855 persen Diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 2149 persen Pulau Kalimantan 804 persen dan Pulau Sulawesi 655 persen
Sisanya 537 persen disumbangkan pulau-pulau lainnya yang meliputi Bali dan Nusa Tenggara serta Maluku dan Papua masing-masing sebesar 300 persen dan 237 persen
Sumber cnnindonesiacom diakses 19 Februari 2020
BAB IIiPerkembangan dan Analisispelaksanaan apbn
Sri Mulyani IndrawatiMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Dari sisi belanja negara kita akan terusmelakukan upaya meningkatkan belanjanegara baik yang sudah ada di dalam APBNAPBD maupun program-program PEN
Pada penandatanganan Kerja Sama Pemerintah DKI Jakarta dan Jabar27072020
Sumber Foto djpbkemenkeugoid
33
Bukit TeleTabies Jayapura Photo Credit Adhitya Ahmad
31 APBN TINGKAT PROVINSI
ahun 2020 merupakan tahun yang dapat dikatakan sebagai tahun anomali
dimana pada awal tahun perasaan optimis menyelimuti penjuru negeri sampai
akhirnya akhir triwulan pertama corona virus disease (COVID) mulai masuk ke
Indonesia yang menyebabkan banyak dilakukan penyesuaian kebijakan Hal ini cukup
sulit bagi bangsa Indonesia dalam mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) dikarenakan banyaknya sentimen global maupun faktor internal yang
berimbas negatif terhadap perekonomian Indonesia Fenomena tersebut juga sangat
dirasakan bagi para pengelola keuangan negara di wilayah Papua Faktor negatif dari
eksternal dan internal turut andil dalam pencapaian target baik dari sisi penerimaan
maupun belanja negara Secara umum capaian target APBN di Papua tahun 2020 tidak
sebaik tahun sebelumnya khususnya di sisi realisasi belanja negara
Sebagaimana data pagu dan realisasi APBN di Papua yang disajikan dalam tabel
dibawah ini realisasi pendapatan Negara di Papua tahun 2020 justru mengalami
kenaikan yang cukup signifikan Realisasi pendapatan negara pada tahun tersebut
mencapai Rp958 triliun atau 1137 persen dari target sebesar Rp842 triliun Realisasi
tersebut naik 64 persen dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang mencapai
Rp900 triliun Naiknya pendapatan Negara merupakan imbas adanya revisi target
T
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB III
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN apbn
REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
34
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
penerimaan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak maupun Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai
Tabel 31 APBN Provinsi Papua (dalam miliar rupiah)
Uraian Pagu 2018
Realisasi 2018
Pagu 2019
Realisasi 2019
Pagu 2020
Realisasi 2020
Pendapatan Negara
1110032 1280256 972052 900589 842277 958219
Pendapatan Perpajakan
871429 1049156 901585 809189 735107 834731
Pendapatan Negara Bukan Pajak
56206 61279 44080 67310 42819 64685
Hibah 182397 169821 26387 24090 64351 58803
Belanja Negara 6183161 6066851 6633314 6276022 5703066 5581058
Belanja Pemerintah Pusat
1714490 1564612 1789741 1575741 1394096 1318480
Transfer ke Daerah dan Dana Desa
4468670 4502239 4843573 4700281 4308970 4262578
SurplusDefisit (5073129) (4786595) (5661262) (5375432) (5661262) (5375432)
Pembiayaan - - - -
Pembiayaan Dalam Negeri
- - - -
Pembiayaan Luar Negeri
- - - -
Sumber LRA Tk Kanwil Audited 2018 Unaudited 2019-2020Simtrada dan MEBE diolah
Ditinjau dari sisi belanja Pemerintah Pusat telah mengalokasikan belanja
Negara kepada Provinsi Papua tahun 2020 mencapai Rp5703 triliun yang terdiri dari
Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp1394 Triliun dan Transfer ke Daerah dan Dana
Desa (TKDD) sebesar Rp4309 Triliun Alokasi tersebut mengalami penurunan sebesar
140 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah Rp6633 Triliun Secara
kumulatif realisasi belanja Negara tahun 2020 mencapai Rp5581 triliun atau 979
persen dari alokasi pagu Persentase realisasi tersebut meningkat jika dibandingkan
tahun sebelumnya yang mencapai 946 persen Naiknya persentase belanja negara
secara keseluruhan merupakan akibat adanya revisi pagu dan refocusing anggaran
sehingga secara jumlah alokasi pagu relatif lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya
32 PENDAPATAN PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL
Pendapatan Pemerintah Pusat di tingkat provinsi terdiri dari Penerimaan Perpajakan
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Hibah Detil pendapatan Pemerintah
Pusat di Provinsi Papua dapat dijabarkan sebagai berikut
321 Penerimaan Perpajakan
Pandemi yang berlaku global dan faktor internal yang kurang menguntungkan sepanjang
tahun 2020 membawa imbas cukup dalam terhadap penerimaan perpajakan di Papua
Realisasi penerimaan perpajakan tahun 2020 mengalami peningkatan sebesar Rp2554
35 35
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
miliar atau 31 persen dibandingkan realisasi tahun 2019 yang
mencapai Rp809 Triliun Jika dibandingkan dengan target
penerimaan perpajakan tahun 2020 yang telah ditetapkan
sebesar Rp735 Triliun realisasi penerimaan perpajakan
hanya tercapai sebesar Rp835 Triliun atau 1135 persen Detil
target dan realisasi penerimaan perpajakan dapat disajikan
dalam tabel sebagai berikut
Tabel 32 Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)
Penerimaan Perpajakan
Target 2018
Realisasi 2018
Target 2019
Realisasi 2019
Target 2020
Realisasi 2020
PPh Migas - 271 - 161 - (016)
PPh Non Migas
441814 355473 432188 401765 388264 360659
PPN 229233 194700 246759 219864 214197 181330
PPnBM 180 273 393 406 382 329
PBB 24264 24445 24308 99899 69035 96889
Cukai - 014 - 024 - 005
Bea Masuk 19781 24108 19626 17644 10839 10765
Bea Keluar 149101 446026 172926 65479 48370 172931
Pajak Lainnya 7057 3846 5386 3946 4020 11839
Jumlah 871429 1049156 901585 809189 735107 834731
Sumber Kanwil DJP Papua Maluku Kanwil DJBC Khusus Papua dan LRA 2018-2020 diolah
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa komponen penyumbang
terbesar penerimaan perpajakan adalah PPh Non Migas sama dengan sebelumnya
PPh Non Migas memberikan kontribusi paling tinggi sebesar 432 persen disusul PPN
sebesar 217 persen sedangkan Bea Keluar yang selama ini menjadi andalan
penerimaan di Papua memberikan kontribusi sebesar 207 persen Adapun jenis
penerimaan yang memberikan kontribusi paling rendah adalah penerimaan Cukai
PPnBM dan PPh Migas Ketiga penerimaan tersebut hanya memberikan kontribusi
sebesar 004 persen terhadap penerimaan perpajakan secara keseluruhan
Pendapatan PPh Non Migas di Papua terdiri dari PPh Pasal 21 Pasal 22 Pasal
22 Impor Pasal 23 Pasal 2529 Orang Pribadi Pasal 2529 Badan Pasal 26 PPh Final
dan PPh Non Migas Lainnya Secara umum penerimaan PPh Non Migas tahun 2020
mengalami penurunan sebesar 120 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya
Penerimaan PPh Pasal 21 memberikan kontribusi paling besar terhadap penerimaan
PPh Non Migas yaitu mencapai 687 persen Selain itu PPh Final juga turut
memberikan kontribusi yang cukup signifikan yaitu mencapai Rp47527 miliar atau 142
persen dari keseluruhan penerimaan PPh Non Migas Jika dibandingkan dengan
Pendapatan
pemerintah pusat
tahun 2020 naik 640
persen dibandingkan
dengan tahun
sebelumnya
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
36
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
realisasi penerimaan pada tahun 2019 baik penerimaan PPh Pasal 21 maupun PPh
Final mengalami penurunan masing-masing sebesar 124 persen dan 301 persen Detil
penerimaan PPh Non Migas dapat disajikan dalam grafik sebagai berikut
Grafik 31 Penerimaan PPh Non Migas Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
Sumber OmSPAN 2020 diolah
Penerimaan Pajak Perdagangan Internasional di Provinsi Papua lebih
didominasi oleh penerimaan Bea Keluar sebagai hasil aktifitas lapangan usaha
pertambangan dan penggalian Penerimaan Bea Keluar sampai dengan akhir tahun
2020 mencapai Rp173 triliun atau 3575 persen dari target yang ditetapkan sebesar
Rp48370 miliar Penerimaan tersebut mengalami kenaikan yang sangat signifikan
dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp65479
miliar Faktor utama yang menyebabkan naiknya penerimaan Bea Keluar adalah
kegiatan ekspor konsentrat tembaga yang dilakukan oleh PT Freeport yang
menyumbang sebagian besar penerimaan dari sisi bea keluar
Di sisi Bea Masuk penerimaan sepanjang tahun 2020 hanya mencapai Rp10765
Miliar atau 993 persen dari target sebesar 10839 miliar Penerimaan Bea Masuk
tersebut sedikit mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun
sebelumnya yang mencapai Rp17644 Miliar Penerimaan Bea Masuk di wilayah Papua
terutama ditopang oleh aktifitas impor PT Freeport DSI Indonesia dan Tri Fita Perkasa
Sebagai respon terhadap pandemi pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak
dan Direktorat Jenderal Bea Cukai memberikan insentif fiscal yang bertujuan untuk
menjaga keberlangsungan dunia usaha yang terdampak pandemi COVID-19 Untuk
Provinsi Papuasampai dengan akhir tahun 2020 tercatat hanya Direktorat Jenderal
Pajak yang memberikan insentif fiscal khususnya di bidang perpajakan Detil jenis
insentif dan jumlah permohonan dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut
37 37
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Tabel 33 Penyaluran Insentif Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)
Jenis Insentif Diterima Ditolak Relaksasi SPT Tahunan Disetujui
Total
Keringanan PPh 21 601 44 - 654
Pembebasan PPh 22 Impor 12 5 - 17
Keringanan angsuran pajak PPh 25
253 23 13 289
Insentif PPh Final UMKM 804 0 - 804
Sumber DJP (2020) diolah
Berdasarkan tabel di atas permohonan insentif terbanyak diajukan untuk jenis insentif
PPh Final UMKM dari 804 permohonan semuanya disetujui sedangkan Pembebasan
PPh 22 Impor menjadi jenis insentif dengan jumlah permohonan paling sedikit dengan
jumlah 17 permohonan ( 12 disetujui 5 ditolak) Pemberian insentif perpajakan ini
bertujuan untuk memberikan keringanan pajak kepada wajib pajak yang usahanya
terdampak pandemi Covid-19 namun dalam pelaksanaannya terdapat beberapa
tantangan diantaranya masih kurangnya kemauan wajib pajak untuk memanfaatkan
insentif dikarenakan wajib pajak masih menghindari kewajiban melaporkan SPT
tahunannya
322 Penerimaan Negara Bukan Pajak
Pendapatan Negara yang bersumber dari PNBP saat ini telah mulai
diperhitungkan untuk dijadikan andalan dalam memaksimalkan penerimaan Negara
Secara umum PNBP dapat dibedakan menurut jenis dan fungsi
a Perkembangan PNBP Menurut Jenis
Berdasarkan jenisnya PNBP dibedakan menjadi empat jenis yaitu Penerimaan
Sumber Daya Alam (SDA) Bagian Pemerintah Atas Laba BUMN Penerimaan Bukan
Pajak Lainnya dan Pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) Pagu dan realisasi PNBP
per jenis dapat disajikan sebagai berikut
Tabel 34 Pendapatan PNBP Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)
Penerimaan PNBP Target 2018
Realisasi 2018
Target 2019
Realisasi 2019
Target 2020
Realisasi 2020
Pendapatan SDA - - - - - -
Bag Pemerintah Atas Laba BUMN
- - - - - -
Pendapatan PNBP Lainnya 42642 47934 30807 54378 35983 51446
Pendapatan BLU 13564 13345 13272 12931 6864 13236
Jumlah 56206 61279 44079 67309 42847 64683
Sumber LRA Tk Kanwil Audited 2018 Unaudited 2019-2020 diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
38
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Dari keempat jenis PNBP tersebut hanya dua jenis PNBP yang pencatatan realisasi
penerimaannya dilakukan di daerah yaitu Pendapatan PNBP Lainnya dan Pendapatan
BLU Realisasi kedua jenis PNBP tersebut pada tahun 2020 mencapai Rp64683 miliar
atau sebesar 1509 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp42847 miliar
b Perkembangan PNBP Fungsional
PNBP Fungsional berasal dari hasil pungutan Kementerian NegaraLembaga atas
jasa yang diberikan sehubungan dengan tugas pokok dan fungsinya dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat Perkembangan realisasi PNBP Fungsional beberapa
Satker di Papua dapat disajikan dalam tabel berikut
Tabel 35 Realisasi PNBP Fungsional Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)
Jenis Pendapatan PNBP Realisasi 2019
Realisasi 2020
NaikTurun
Pendapatan Jasa Karantina 206 254 233
Pendapatan Jasa Kebandarudaraan 3689 3002 -186
Pendapatan Bea Lelang Pegadaian 237 234 -13
Pendapatan Penerbitan SIM 492 486 -12
Pendapatan STNK 1158 1040 -141
Pendapatan BPKB 1258 1115 -114
Pendapatan TNKB 647 557 -139
Pendapatan Perpanjangan SIM 296 274 -74
Pendapatan dari BPJS Kesehatan Faskes Pertama
805 796 -11
Pendapatan dari BPJS Kesehatan Faskes Lanjutan
4573 4871 65
Pendapatan Pengamanan Obyek Vital 6458 7017 87
Pendapatan Jasa Kepelabuhan 1635 1534 -62
Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan serta Hasil Tipikor dan Pencucian Uang
431 032 -926
Pendapatan Biaya Pendidikan 13713 12138 -115
Pendapatan UjianSeleksi Masuk Pendidikan
298 213 -285
Sumber LRA Tk Kanwil Unaudited 2019 dan OmSPAN 2020 diolah
Penerimaan PNBP Fungsional didominasi oleh Pendapatan Biaya Pendidikan
yang mencapai Rp12138 miliar turun 115 persen dari realisasi tahun sebelumnya
Penerimaan Uang Pendidikan tersebut sebagian besar berasal dari Satker Universitas
Cendrawasih yang merupakan Kampus terbesar di Papua Besarnya penerimaan
PNBP Fungsional pada Universitas Cendrawasih mengindikasikan layaknya Universitas
Cenderawasih untuk didorong menjadi Badan Layanan Umum (BLU) sehingga akan
lebih memberikan keleluasaan dalam pengelolaan keuangan untuk meningkatkan
kualitas pelayanannya Selain Pendapatan Biaya Pendidikan beberapa PNBP
39 39
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Fungsional yang mengalami kenaikan cukup signifikan di tahun 2020 adalah jasa
fasilitas kesehatan di tingkat lanjutanpendapatan jasa karantina dan jasa pengamanan
obyek vital yang dilakukan oleh aparat kepolisian
Di sisi lain Pendapatan Jasa Kebandarudaraan Kembali mengalami penurunan
Penerimaan PNBP Fungsional tahun 2020 pada jenis pendapatan tersebut hanya
mencapai Rp3002 Miliar turun 186 persen dibandingkan periode sebelumnya yang
mencapai Rp3689 Miliar Turunnya pendapatan jasa kebandarudaraan tersebut salah
satunya dipengaruhi pembatasan keluar masuk wilayah papua yang diterapkan di awal
pandemi dan mahalnya harga tiket pesawat sepanjang tahun 2020 sehingga
berdampak pada berkurangnya jumlah penumpang yang akan bepergian dengan
menggunakan jasa pesawat terbang
323 Penerimaan Hibah
Realisasi penerimaan hibah di Papua sepanjang tahun 2020 adalah sebesar
Rp58803 Miliar atau 914 persen dari pagu sebesar Rp64351 Miliar Terdapat 5
Kementerian NegaraLembaga yang menerima hibah sepanjang tahun 2020 dalam
bentuk Hibah Langsung Dalam Negeri Detil pagu dan realisasi penerimaan hibah di
Papua dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 36 Penerimaan Hibah di Papua Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
NO KEMENTERIAN NEGARALEMBAGA PAGU REALISASI
1 KEMENTERIAN PERTAHANAN 3638 3638 1000
2 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 958 954 995
3 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 5675 5640 994
4 KOMISI PEMILIHAN UMUM 39192 36428 929
5 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM 14888 12143 816
JUMLAH 64351 58803 914
Sumber MEBE 2020 diolah
Penerimaan hibah di Papua didominasi oleh lembaga Komisi Pemilihan Umum
(KPU) Realisasi penerimaan hibah pada KPU mencapai Rp36428 Miliar atau 929
persen dari pagu hibah sebesar Rp39192 Miliar Secara kumulatif realisasi penerimaan
hibah tahun 2020 meningkat cukup pesat dibanding tahun 2019 yang hanya sebesar
Rp24090 miliar Hal ini dipengaruhi oleh faktor penyelenggaraan Pilkada serentak pada
tahun 2020 yang dinilai jauh lebih meriah dan memakan biaya lebih besar dibandingkan
pesta demokrasi Pemilu Legislatif dan Pilpres tahun 2019 di Papua
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
40
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
33 BELANJA PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL
Belanja Pemerintah Pusat digunakan untuk membiayai
kegiatan pemerintah pusat baik yang dilaksanakan di pusat
maupun di daerah Belanja Pemerintah Pusat dapat
dikelompokkan menurut organisasi fungsi dan jenis belanja
a Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Organisasi (Bagian
AnggaranKementerianLembaga)
Belanja Pemerintah Pusat menurut organisasi dialokasikan kepada Kementerian
NegaraLembaga (KL) dan Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA BUN)
Alokasi anggaran tahun 2020 diperuntukkan bagi 41 KL dan 1 BA BUN Pagu dan
realisasi belanja berdasarkan OrganisasiBagian Anggaran dapat disajikan dalam tabel
sebagai berikut
Tabel 37 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terbesar
(dalam miliar rupiah)
NO KEMENTERIANLEMBAGA PAGU 2018
REALISASI 2018
PAGU 2019
REALISASI 2019
PAGU 2020
REALISASI 2020
1 KEMENTERIAN PUPR 496586 461050 657088 531149 434308 418595
2 KEMENTERIAN PERTAHANAN
185272 183430 244967 234291 250703 239463
3 KEPOLISIAN NEGARA RI 181990 181980 169044 170014 175673 172888
4 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
242231 215453 188568 165474 133508 127631
5 KOMISI PEMILIHAN UMUM 193829 172021 115563 105332 64183 49736
Sumber MEBE 2018-2020 diolah
Alokasi pagu terbesar di Papua teralokasikan pada BA BUN yaitu untuk Ongkos
Angkut Beras PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua Selain BA BUN Bagian Anggaran
yang menerima alokasi pagu terbesar yaitu Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) Alokasi anggaran tahun 2020 pada Kementerian PUPR
mengalami pemangkasan yang cukup signifikan yaitu sekitar Rp222 triliun
dibandingkan tahun sebelumnya Selain Kementerian PUPR Kementerian
Perhubungan juga merupakan salah satu kementerian yang mendapatkan alokasi pagu
dengan jumlah besar Alokasi pagu yang besar pada kedua kementerian tersebut
merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah pusat kepada Papua Provinsi
Papua merupakan wilayah yang masih mengalami ketertinggalan di bidang infrastruktur
dibandingkan daerah lainnya di Indonesia Salah satu faktor yang menyebabkan hal
tersebut adalah wilayah yang sangat luas dan belum semua daerah terjangkau oleh
Realisasi Belanja
pemerintah pusat
tahun 2020 sebesar
Rp5581 triliun atau
sebesar 978 persen
dibanding pagu
41 41
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
transportasi darat Untuk mengejar ketertinggalan tersebut Pemerintah Pusat
mengalokasikan dana pembangunan infrastruktur dan percepatan akses daerah
pedalaman melalui Kementerian PUPR dan Kemenhub Dana yang dialokasikan melalui
dua kementerian tersebut masing-masing mencapai Rp434 triliun dan Rp127 triliun
Di sisi lain Bagian Anggaran yang mendapatkan alokasi pagu terkecil pada
tahun 2020 yaitu BKPM disusul oleh Kementerian PPPA Perpustakaan Nasional RI
Kementerian Perindustrian dan Kementerian Koperasi dan UKM Jumlah alokasi pagu
pada kelima Bagian Anggaran tersebut hanya sebesar Rp450 Miliar dengan total
realisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp416 Miliar atau 924 persen dari
total pagu Perkembangan pagu dan realisasi lima Bagian Anggaran dengan pagu
terkecil tahun 2020 sebagaimana tercantum dalam tabel sebagai berikut
Tabel 38 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terkecil (dalam miliar rupiah)
NO KEMENTERIANLEMBAGA
PAGU 2018
REALISASI 2018
PAGU 2019
REALISASI 2019
PAGU 2020
REALISASI 2020
1 BKPM 035 035 035 035 026 026
2 KEMENTERIAN P3A
100 095 100 091 038 030
3 PERPUSTAKAAN NASIONAL RI
143 127 076 065 064 062
4 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
178 174 169 167 146 136
5 KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
338 292 339 332 176 162
Sumber MEBE 2018-2020 diolah
Secara kumulatif realisasi anggaran belanja tahun 2020 berdasarkan Bagian
Anggaran sebesar Rp2253 Triliun atau 953 persen dari alokasi pagu yang ditetapkan
sebesar Rp2364 triliun Realisasi tersebut sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan
tahun sebelumnya yang mencapai 913 persen Dari 42 Bagian Anggaran yang
mendapatkan alokasi pagu terdapat dua KementerianLembaga yang realisasinya
masih di bawah 81 persen Kedua Kementerianlembaga dimaksud yaitu Kementerian
Ketenagakerjaan sebesar 613 persen dan Komisi Pemilihan Umum sebesar 775
Secara umum rendahnya realisasi penyerapan anggaran di Papua disebabkan
oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut
a Faktor Internal
- Rendahnya kapasitas SDM Pengelola Keuangan di beberapa satker
- Kesulitan satker induk dalam menghimpun bukti-bukti pengeluaran atas
penggunaan UP dan TUP dari Bendahara Pengeluaran Pembantu yang tersebar
di seluruh wilayah KabupatenKota
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
42
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
b Faktor Eksternal
- Keterlambatan pihak ketiga dalam melakukan tagihan pada satker pemberi kerja
- Penyedia barangjasarekanan tidak dapat menyelesaikan pekerjaan yang
menjadi tanggungjawabnyawanprestasi
- Keterlambatan penetapan Surat Keputusan Penunjukan Pejabat Pengelola
Keunagan oleh GubernurWalikotaBupati
c Faktor Kondisi Sosial dan Lingkungan
- Adanya gugatan masyarakat adat maupun pihak lain dalam proses pelelangan
dan pelaksanaan pembangunan sehingga pekerjaan menjadi terganggu
- Gangguan keamanan oleh kelompok separatisKelompok Kriminal Bersenjata
yang menghambat proyek pembangunan jalan Trans-Papua
- Jaringan transportasi antar wilayah dan komunikasi yang tidak lancar
b Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Fungsi
Belanja Pemerintah Pusat yang dialokasikan kepada daerah melalui instansi
vertikal KementerianLembaga digunakan untuk mendukung pelaksanaan
pembangunan sesuai dengan prioritas dan programkegiatan yang akan dilaksanakan
oleh daerah Untuk mendukung hal itu belanja Pemerintah Pusat yang dialokasikan
terbagi ke dalam fungsi-fungsi sesuai dengan programkegiatan yang akan dilaksanakan
tersebut Perkembangan pagu dan realisasi berdasarkan fungsi dapat disajikan dalam
tabel sebagai berikut
Tabel 39 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Fungsi (dalam miliar rupiah)
NO FUNGSI PAGU 2018
REALISASI 2018
PAGU 2019
REALISASI 2019
PAGU 2020 REALISASI 2020
1 PELAYANAN UMUM 334431 278194 250593 213392 1131783 1073325
2 PERTAHANAN 185272 183438 244967 234291 250703 239463
3 KETERTIBAN DAN KEAMANAN
220352 217023 207845 206669 210644 205478
4 EKONOMI 717701 651559 704943 572876 453346 432771
5 LINGKUNGAN HIDUP 20558 18168 27403 23832 23932 21736
6 PERUMAHAN DAN FASILITAS UMUM
86661 82698 198546 179761 160930 156794
7 KESEHATAN 29129 24332 25327 23945 15735 14428
8 PARIWISATA DAN BUDAYA
264 264 182 182 01 008
9 AGAMA 13291 12602 18047 17240 17094 16349
10 PENDIDIKAN 100108 90867 103953 95846 96035 88389
11 PERLINDUNGAN SOSIAL
5662 5480 7935 7752 4220 4054
Sumber MEBE 2018-2020 diolah
Berbeda dengan 2 tahun sebelumnya pada tahun 2020 fungsi pelayanan umum
mendapatkan alokasi pagu terbesar dibandingkan fungsi-fungsi yang lainnya Alokasi
43 43
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
pagu pada fungsi ekonomi mencapai Rp1137 Triliun atau 479 persen dari total pagu
Belanja Pemerintah Pusat Besarnya anggaran pada fungsi pelayanan umum tersebut
dimaksudkan untuk lebih mendorong percepatan layanan kepada masyarakat di tengah
pandemi selain itu sebagian besar dana dalam fungsi pelayanan umum digunakan
untuk TKDD
Dari 11 fungsi yang ada fungsi Pariwisata dan Budaya mendapatkan alokasi
pagu paling kecil yaitu sebesar Rp01 miliar Alokasi tersebut dirasa sangat kecil namun
dapat dipahami karena pemerintah pada tahun 2020 lebih memfokuskan anggaran
untuk menangani pandemi terlebih dahulu
Ditinjau dari sisi realisasi anggaran fungsi ketertiban dan keamanan menempati
capaian realisasi tertinggi yaitu sebesar 975 persen Selain fungsi ketertiban dan
keamanan fungsi perumahan dan fasilitas umum juga merupakan fungsi dengan
persentase penyerapan yang tinggi yaitu mencapai 974 persen Adapun fungsi dengan
penyerapan anggaran terendah adalah fungsi pariwisata dan budaya yang hanya
terealisasi sebesar 838 persen dan fungsi lingkungan hidup sebesar 908 persen
c Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Jenis Belanja
Pagu dan realisasi belanja di Papua terbagi ke dalam belanja pegawai belanja
barang belanja modal belanja bansos dan belanja lain-lain Perkembangan pagu dan
realisasi berdasarkan jenis belanja dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 310 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Jenis Belanja
(dalam miliar rupiah)
Jenis Belanja Pagu 2018
Realisasi 2018
Pagu 2019
Realisasi 2019
Pagu 2020 Realisasi 2020
Belanja Pegawai 369637 360412 409210 392539 403938 386519
Belanja Barang 738478 641212 704030 615032 517375 476239
Belanja Modal 596758 556654 661374 554247 460390 443467
Belanja Bantuan Sosial
3000 2927 3548 3458 2357 2321
Belanja Lain-Lain 7473 5032 11579 10465 10038 9934
Sumber MEBE 2018-2020 diolah
Berdasarkan data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa alokasi pagu
anggaran terbesar tahun 2020 adalah pada belanja barang Pagu belanja barang
mencapai Rp517 triliun atau 371 persen dari pagu belanja keseluruhan Selain belanja
barang belanja modal juga memiliki porsi yang cukup besar Alokasi belanja modal
tahun 2020 mencapai Rp460 Triliun mengalami penurunan sebesar 304 persen
dibandingkan pagu tahun 2019
Di sisi lain alokasi untuk belanja bantuan sosial dan belanja lain-lain sangat kecil
karena belanja bantuan sosial saat ini telah dialihkan menjadi belanja yang lebih
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
44
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
produktif melalui KementerianLembaga sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari
masing-masing instansi terkait sedangkan untuk belanja lain-lain sesuai dengan
ketentuan Bagan Akun Standar yang baru hanya dialokasikan kepada
KementerianLembaga yang melakukan kegiatan khusus dimana pendanaannya tidak
dapat dibayarkan melalui jenis belanja lainnya Belanja lain-lain di Papua digunakan
untuk membiayai kegiatan ongkos angkut beras dalam rangka penyaluran beras PNS di
Distrik Pedalaman Persentase alokasi belanja pada belanja bantuan sosial dan belanja
lain-lain masing-masing sebesar 02 persen dan 07 persen
Ditinjau dari sisi persentase penyerapan anggaran realisasi belanja Bantuan
Lain-Lain menempati posisi tertinggi dengan tingkat penyerapan mencapai 990 persen
dari alokasi pagu Di sisi lain persentase realisasi belanja terrendah terdapat pada
belanja barang Realisasi belanja barang hanya mencapai Rp476 Triliun atau 920
persen dari alokasi pagu sebesar Rp517 Triliun
34 TRANFER KE DAERAH DAN DANA DESA (TKDD)
Alokasi pagu TKDD Papua tahun 2020 sebesar Rp4309
Triliun turun Rp535 Triliun atau 110 persen dari pagu tahun
sebelumnya sebesar Rp4843 Triliun Penurunan pagu
tersebut sangat terasa khususnya pada komponen Dana
Alokasi Umum (DAU)dengan penurunan tertinggi terdapat
pada DAU dan DAK Fisik Perkembangan pagu dan realisasi
TKDD di Papua dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 311 Perkembangan Pagu dan Realisasi TKDD (dalam miliar rupiah)
Komponen TKDD Pagu 2018
Realisasi 2018
Pagu 2019
Realisasi 2019
Pagu 2020
Realisasi 2020
DAU 2245173 2245173 2310560 2309045 2087025 2079720
DBH 314765 413738 421146 328492 305355 303578
DAK Fisik 488690 439801 499147 467970 360722 330506
DAK Non Fisik 180449 165418 208760 193307 202098 195009
Dana Otonomi Khusus 802085 802085 867468 867468 799997 799997
Dana Insentif Daerah 8475 7650 12742 10687 18733 18733
Dana Desa 429034 428373 523750 523313 535039 535035
Jumlah 4468670 4502239 4843573 4700281 4308970 4262578
Sumber OMSPAN dan Simtrada 2018-2020 diolah
Secara kumulatif realisasi penyaluran TKDD tahun 2020 hanya mencapai 989
persen lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 970 persen
Naiknya persentase penyaluran tersebut merupakan imbas revisi pagu anggaran
sehingga terjadi penyesuaian dengan kondisi pandemic yang melanda
Realisasi TKDD Papua
tahun 2020 mencapai
Rp42 triliun atau
sebesar 9892 persen
dibandingkan dengan
pagu
45 45
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
341 Dana Transfer Umum
a Dana Alokasi Umum
Sampai dengan tahun 2020 DAU merupakan komponen TKDD yang memiliki
kontribusi terbesar dalam menopang anggaran daerah DAU di Papua memiliki porsi
sebesar 484 persen dari total dana TKDD Realisasi penyaluran DAU sampai dengan
akhir tahun 2020 mencapai Rp2080 Triliun atau 996 dari alokasi pagu sebesar
Rp2087 Triliun Jumlah penyaluran DAU tahun 2020 tersebut turun Rp223 triliun
dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya
b Dana Bagi Hasil
Realisasi penyaluran DBH tahun 2020 mencapai Rp303 Triliun atau 994
persen dari alokasi pagu sebesar Rp305 Triliun Secara umum realisasi DBH Papua
tahun 2020 mengalami penurunan cukup dalam yaitu -76 persen dibandingkan
periode tahun sebelumnya Pendapatan royalti tahun 2020 sebagai penopang utama
DBH Papua hanya terealisasi sebesar Rp206 Triliun turun 131 persen dari realisasi
tahun sebelumnya yang mencapai Rp223 Triliun Perkembangan realisasi
penyaluran DBH Papua dapat disajikan dalam tabel berikut
Tabel 312 Perkembangan Realisasi Dana Bagi Hasil(dalam miliar rupiah)
Dana Bagi Hasil Realisasi 2019
Realisasi 2020
NaikTurun
Pajak Penghasilan 30520 56465 850
Pajak Bumi amp Bangunan 53683 31703 -438
SDA Mineral amp Batubara 223740 206078 -131
SDA Kehutanan 18548 7049 -620
SDA Perikanan 2001 2284 141
Jumlah 328492 303578 -76
Sumber Simtrada 2020 diolah
Ditinjau dari sisi persentase penurunan SDA Kehutanan merupakan komponen
DBH yang mengalami penurunan paling signifikan yaitu 620 persen dibandingkan
dengan realisasi tahun lalu yang sebesar Rp18548 miliar tahun 2020 SDA Kehutanan
hanya terealisasi Rp7049 miliar
342 Dana Transfer Khusus
a Dana Alokasi Khusus Fisik
DAK Fisik tahun 2020 yang dialokasikan Pemerintah Pusat kepada Papua terdiri
atas DAK Fisik Reguler Penugasan dan Afirmasi yang terdistribusi ke dalam 461
Pemda-Bidang Penyaluran DAK Fisik tersebut dilakukan secara bertahap sekaligus
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
46
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
maupun campuran Secara keseluruhan setelah ditetapkannya Peraturan Presiden
Nomor 72 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran dan
Pendapatan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020 Papua mendapatkan alokasi pagu
DAK Fisik tahun 2020 sebesar Rp 304 Triliun Sampai dengan akhir tahun 2020
realisasi penyaluran DAK Fisik Papua mencapai Rp286 Triliun atau sebesar 939
persen dari total pagu Realisasi DAK Fisik tahun ini sedikit lebih baik dibandingkan
tahun sebelumnya yang hanya mencapai 938 persen Sisa pagu DAK Fisik Papua yang
tidak tersalurkan sampai dengan akhir tahun anggaran adalah Rp18493 Miliar atau
sebesar 64 persen Realisasi penyaluran DAK Fisik Papua tahun 2020 per pemda dapat
disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 313 Realisasi Penyaluran DAK Fisik Papua Per Pemda Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
NO PEMDA PAGU PENYALURAN SISA PAGU
NOMINAL
1 KAB ASMAT 9018 7918 878 1100
2 KAB BIAK-NUMFOR 12250 12227 998 023
3 KAB BOVEN DIGOEL 7560 7019 928 541
4 KAB DEIYAI 13738 13694 997 045
5 KAB DOGIYAI 15829 15544 982 285
6 KAB INTAN JAYA 3443 3336 946 045
7 KAB JAYAPURA 6605 6497 984 108
8 KAB JAYAWIJAYA 5816 5784 995 032
9 KAB KEEROM 3034 2947 971 087
10 KAB KEPULAUAN YAPEN 11099 10951 987 148
11 KAB LANNY JAYA 6330 6276 991 054
12 KAB MAMBERAMO RAYA 7638 7000 916 638
13 KAB MAMBERAMO TENGAH 6704 6678 996 026
14 KAB MAPPI 9101 8994 988 107
15 KAB MERAUKE 13152 12018 914 1134
16 KAB MIMIKA 14178 14047 962 130
17 KAB NABIRE 7668 7560 986 107
18 KAB NDUGA 7596 7348 967 249
19 KAB PANIAI 17109 16910 988 198
20 KAB PEGUNUNGAN BINTANG 19309 19192 994 117
21 KAB PUNCAK 7460 1632 219 5828
22 KAB PUNCAK JAYA 6617 4066 615 2551
23 KAB SARMI 9712 9151 942 561
24 KAB SUPIORI 4651 4306 926 345
25 KAB TOLIKARA 12329 12287 997 042
26 KAB WAROPEN 8276 8211 992 065
27 KAB YAHUKIMO 8582 8563 998 020
28 KAB YALIMO 13523 13325 985 199
47 47
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
NO PEMDA PAGU PENYALURAN SISA PAGU
NOMINAL
29 KOTA JAYAPURA 9002 7420 824 1583
30 PROVINSI PAPUA 27353 25290 925 2064
JUMLAH 304683 286189 939 18493
Realisasi DAK Fisik tertinggi terdapat pada Kabupaten Biak-Numfor dan
Yahukimo dengan persentase mencapai 998 persen disusul oleh Kabupaten Deiyai
dam Tolikara dengan persentase penyaluran sebesar 997 persen Terdapat satu
daerah yang persentase penyaluran DAK Fisiknya jauh di bawah rata-rata provinsi yaitu
Kabupaten Puncak dengan persentase penyaluran hanya sebesar 219 persen
Meskipun PMK Nomor 101PMK072020 diterbitkan dengan tujuan memberikan
relaksasi terhadap penyaluran DAK Fisik namun secara umum masih terdapat
permasalahan dalam penyaluran DAK Fisik di Papua selama tahun 2020 antara lain
sebagai berikut
1) Sistemjaringan internet yang tidak bagus di beberapa daerah yang menyebabkan
Pemda kesulitan dalam melakukan upload dokumen persyaratan penyaluran
2) Minimnya jumlah SDM yang menangani pengadaan barangjasa di Pemda sehingga
berakibat proses lelang menjadi terlambat
3) Terlambatnya penyelesaian laporan pertanggungjawaban penggunaan DAK Fisik
sebagaai salah satu syarat penyaluran DAK Fisik pada tahap berikutnya
4) Terlambatnya reviu laporan pertanggungjawaban penggunaan DAK Fisik tahun
sebelumnya maupun tahun berjalan oleh APIP
5) Kurangnya koordinasi pada internal pemda yaitu antara BPKAD selaku pengelola
keuangan dengan pihak SKPDOPD selaku pengelola teknis kegiatan
6) Juknis dari KementerianLembaga terkait terlambat diterima oleh SKPD
7) Kondisi keamanan di beberapa daerah tidak kondusif sehingga pelaksanaan proyek-
proyek yang didanai dari DAK Fisik menjadi terhambat
b Dana Alokasi Khusus Non Fisik
Realisasi penyaluran DAK Nonfisik sampai dengan akhir tahun 2020 mencapai
Rp193 Triliun atau 965 persen dari alokasi pagu sebesar Rp199 Triliun Jumlah
penyaluran DAK Nonfisik tahun 2020 tersebut sedikit meningkat dibandingkan tahun
sebelumnya sebesar Rp193 Triliun atau 925 persen dari alokasi pagu sebesar
Rp208 Triliun DAK Nonfisik yang disalurkan kepada Pemda Papua diperuntukkan
bagi peningkatan kualitas dan pelayanan di bidang Pendidikan Kesehatan dan
Peningkatan kapasitas koperasi administrasi kependudukan serta kepariwisataan
Berdasarkan tabel di bawah ini dapat disimpulkan bahwa alokasi DAK
Nonfisik terbesar di Papua diprioritaskan pada bidang kesehatan Alokasi bidang
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
48
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Kesehatan mencapai Rp74398 niliar atau 368 persen dari total pagu DAK Nonfisik
Realisasi penyaluran bidang kesehatan hingga akhir tahun 2020 sebesar Rp71533
miliar atau 961 persen Penggunaan DAK Nonfisik pada bidang kesehatan
diwujudkan dalam bentuk Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan Bantuan
Operasional Keluarga Berencana (BOKB)
Tabel 314 Pagu dan Realisasi DAK Nonfisik Papua Tahun 2020 (Miliar Rupiah)
DAK Nonfisik Pagu Realisasi
TPG dan TKG PNSD 40137 41477 1003
Dana Tambahan Penghasilan Guru PNS 1444 1809 1253
Dana BOS 74574 68772 922
Dana BOP PAUD 2659 2674 1001
Dana BOK dan BOKB 74398 71533 961
Dana Peningkatan Koperasi Administrasi Kependudukan dan Kepariwisataan
6629 6594 995
Jumlah 199840 192860 965
Sumber Simtrada 2020 diolah
343 Dana Desa
Alokasi pagu Dana Desa wilayah Provinsi Papua tahun 2020 sebesar Rp535
Triliun dialokasikan untuk 5411 desa yang tersebar di 29 KabupatenKota Sampai
dengan akhir tahun 2020 realisasi penyaluran Dana Desa dari RKUN ke RKUD
mencapai Rp535 triliun atau 1000 persen dari pagu Penyaluran Dana Desa tahun 2020
dilakukan dalam tiga tahap yaitu tahap I sebesar 40 persen tahap II sebesar 40 persen
dan tahap III sebesar 20 persen Realisasi penyaluran Dana Desa per pemda tahun
2020 dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 315 Pagu dan Realisasi Penyaluran Dana Desa Per Pemda (dalam miliar rupiah)
No KABUPATEN KOTA JML DESA
PAGU REALISASI SISA PAGU
1 KAB JAYAPURA 139 13252 13252 1000 -
2 KAB BIAK-NUMFOR 254 20694 20694 1000 -
3 KAB KEPULAUAN YAPEN 160 13872 13872 1000 -
4 KAB MERAUKE 179 22614 22614 1000 -
5 KAB JAYAWIJAYA 328 28199 28199 1000 -
6 KAB PANIAI 216 19920 19920 1000 -
7 KAB NABIRE 72 9433 9433 1000 -
8 KAB PUNCAK JAYA 302 29082 29082 1000 -
9 KAB MIMIKA 133 14878 14878 1000 -
10 KAB MAPPI 162 18838 18838 1000 -
11 KAB ASMAT 221 24977 24977 1000 -
49 49
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
No KABUPATEN KOTA JML DESA
PAGU REALISASI SISA PAGU
12 KAB BOVEN DIGOEL 112 14383 14383 1000 -
13 KAB SARMI 92 10598 10598 1000 -
14 KAB KEEROM 91 9848 9848 1000 -
15 KAB TOLIKARA 541 42233 42233 1000 -
16 PEGUNUNGAN BINTANG 277 26259 26259 1000 -
17 MAMBERAMO RAYA 60 10754 10754 1000 -
18 KAB WAROPEN 100 10424 10424 1000 -
19 KAB YAHUKIMO 510 40915 40915 1000 -
20 KAB SUPIORI 38 4335 4335 1000 -
21 MAMBERAMO TENGAH 59 9412 9412 1000 -
22 KAB LANNY JAYA 354 34606 34606 1000 -
23 KAB DOGIYAI 79 11606 11606 1000 -
24 KAB YALIMO 300 24663 24663 1000 -
25 KAB NDUGA 248 21646 21646 1000 -
26 KAB PUNCAK 206 21341 21341 1000 -
27 KAB INTAN JAYA 97 14248 14248 1000 -
28 KAB DEIYAI 67 9371 9371 1000 -
29 KOTA JAYAPURA 14 2640 2637 998 003
JUMLAH 5411 535039 535036 1000 003
Sumber OMSPAN 2020 diolah
Secara kumulatif realisasi penyaluran Dana Desa semua kabupatenkota
mencapai 100 persen kecuali 1 wilayah yaitu Kota Jayapura karena masih terdapat sisa
dana desa tahun sebelumnya yang tidak disetor sebesar Rp3281 juta Beberapa
permasalahan lain dalam penyaluran Dana Desa di Papua sepanjang tahun 2020
antara lain sebagai berikut
a Terlambatnya aparat pemerintah desa dalam menyusun dan menyampaikan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) kepada BupatiWalikota
b Kendala jaringan internet sehingga sulit mengakses OMSPAN untuk melakukan
perekaman dan unggah data persyaratan penyaluran maupun realisasi Dana Desa
c Keterlambatan penyaluran Dana Desa dari RKUD ke RKUD
d Belum optimalnya peran tenaga pendamping desa dalam memberikan asistensi
terhadap pengelolaan Dana Desa
e Kendala geografis desa yang jauh dari pusat kabupaten dan minimnya SDM di desa
yang berkompeten dalam pengelolaan Dana Desa
f Keterbatasan bahanmaterial untuk pembangunan yang akan dilaksanakan serta
mahalnya harga material tersebut khususnya di wilayah pegunungan tengah Papua
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
50
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
344 Dana Insentif Daerah dan Dana Otonomi Khusus
Pada tahun 2020 terdapat 11 pemda di Papua yang mendapatkan alokasi pagu
Dana Insentif Daerah (DID) yaitu Kabupaten Jayapura Kabupaten Jayawijaya
Kabupaten Nabire Kota Jayapura Kabupaten Puncak Jaya Kabupaten Mimika
Kabupaten Sarmi Kabupaten Keerom Kabupaten Waropen dan Kabupaten Yahukimo
denga total alokasi pagu sebesar Rp18733 Miliar Realisasi penyaluran DID sampai
dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp18733 Miliar atau 1000 persen dari alokasi pagu
Persentase penyaluran tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode tahun
sebelumnya yang mencapai 839 persen Realisasi DID di Papua dapat disajikan dalam
tabel berikut
Tabel 316 Pagu dan Realisasi Dana Otsus dan DID Tahun 2020 (Miliar Rupiah)
NO PEMDA DANA OTSUS DID
PAGU REALISASI PAGU REALISASI
1 Provinsi Papua 799997 799997 1000
2 Kab Jayapura 1003 1003 1000
3 Kab Jayawijaya 300 300 1000
4 Kab Nabire 1135 1135 1000
5 Kota Jayapura 2394 2394 1000
6 Kab Puncak Jaya
1259 1259 1000
7 Kab Mimika 5589 5589 1000
8 Kab Sarmi 1259 1259 1000
9 Kab Keerom 1407 1407 1000
10 Kab Waropen 1266 1266 1000
11 Kab Yahukimo 1020 1020 1000
12 Yalimo 2101 2101 1000
JUMLAH 799997 799997 1000 18733 18733 1000
Sumber Simtrada dan OmSPAN 2020 diolah
Selain DID sebagai pelaksanaan amanat Undang-Undang Otonomi Khusus
Papua juga mendapatkan alokasi Dana Otsus Alokasi Dana Otsus Papua tahun 2020
sebesar Rp799 triliun yang terdiri dari Dana Otsus Provinsi Papua sebesar Rp528
Triliun dan Dana Tambahan Infrastruktur Provinsi Papua sebesar Rp271 Triliun Alokasi
pagu Dana Otsus tersebut turun 92 persen dari tahun sebelumnya seiring dengan
adanya pandemi Realisasi penyaluran dana Otsus tahun 2020 sebesar Rp799 Triliun
atau 100 persen dari total pagu
Pembagian Penerimaan Dana Otonomi Khusus antara provinsi dengan
kabupatenkota terlebih dulu dikurangi dengan pembiayaan untuk Program Strategis
Pembangunan Ekonomi Kampung (Prospek) dan program strategis lintas
51 51
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
kabupatenkota untuk pendidikan dan kesehatan Penerimaan Dana Otonomi Khusus
setelah dikurangi dengan pembiayaan Prospek dan program strategis lintas
kabupatenkota dibagi dengan proporsi 20 persen untuk Provinsi Papua dan 80 persen
untuk KabupatenKota se Provinsi Papua berdasarkan alokasi dasar dan alokasi
variabel Perhitungan Pembagian Dana Otonomi Khusus sebesar 80 persen tersebut
dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh Gubernur yang keanggotaannya terdiri atas MRP
DPRP TAPD dan unsur Perguruan Tinggi atau Akademisi
Sesuai Peraturan Daerah Khusus (Perdasus) Provinsi Papua Nomor 25 Tahun
2013 Dana Otonomi Khusus bagian Provinsi Papua digunakan untuk membiayai
programkegiatan di Bidang pendidikan kesehatan ekonomi kerakyatan dan infra
struktur yang merupakan kewenangan Provinsi Bantuan untuk institusi keagamaan
lembaga masyarakat adat asli Papua dan yayasan yang bergerak dalam bidang
pendidikan kesehatan dan ekonomi kerakyatan Penataan data untuk kebutuhan
perencanaan pembangunan Otonomi Khusus Monitoring dan evaluasi program dan
kegiatan yang dibiayai dari dana Otonomi Khusus Peningkatan kinerja keuangan
otonomi khusus dan Belanja operasional pelaksanaan tugas dan fungsi MRP
35 ANALISIS CASH FLOW PEMERINTAH PUSAT
Analisis cash flow Pemerintah Pusat dilakukan dengan mengelaborasi arus kas masuk
(cash in flow) dan arus kas keluar (cash out flow) dari Pemerintah Pusat ke Provinsi
Papua selama tahun anggaran 2020
351 Arus Kas Masuk (Penerimaan Negara)
Penerimaan Negara (arus kas masuk) di wilayah Papua terdiri
dari Pendapatan Pajak Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP) dan Penerimaan Hibah Hingga akhir tahun 2020
arus kas
masuk di
wilayah
Papua sebesar Rp960 Triliun naik
cukup drastis yaitu 667 persen
dibandingkan tahun sebelumnya yang
mencapai Rp900 Triliun Arus kas
masuk di Papua didominasi oleh
pendapatan pajak Pendapatan pajak
tahun 2020 sebesar Rp834 Triliun
atau berkontribusi 868 persen
Grafik 32 Komponen Arus Kas Masuk 2020
(dalam miliar rupiah)
Sumber OmSPAN (2020) diolah
Arus kas masuk turun
297 persen
diabanding tahun
sebelumnya arus kas
keluar naik 34
persen dibanding
tahun sebelumnya
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
52
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
terhadap total penerimaan negara Adapun komponen penerimaan negara yang
memberikan kontribusi paling kecil yaitu penerimaan hibah Penerimaan hibah tahun
2020 sebesar Rp58803 Miliar Realisasi penerimaan hibah tersebut mengalami
peningkatan cukup signifikan yaitu 2401 persen dibandingkan periode tahun
sebelumnya yang mencapai Rp24090 miliar Naiknya penerimaan hibah tahun 2020
disebabkan bertambahnya hibah yang diterima oleh KPU Bawaslu dan beberapa
instansi lainnya sehubungan dengan diadakannya Pilkada serentak di Papua tahun
2020
352 Arus Kas Keluar (Belanja dan TKDD)
Arus kas keluar di wilayah
Papua terdiri dari Belanja Pemerintah
Pusat dan TKDD Hingga akhir tahun
2020 arus kas keluar di wilayah Papua
sebesar Rp6276 Triliun meningkat
34 persen dibandingkan tahun
sebelumnya yang hanya mencapai
Rp5579 Triliun Arus kas keluar di
Papua didominasi oleh TKDD
Realisasi penyaluran TKDD tahun
2020 sebesar Rp4261 Triliun atau
7463 persen dari total arus kas keluar
Di sisi lain realisasi Belanja Pemerintah Pusat hanya sebesar Rp1318 triliun turun 163
persen dibandingkan periode tahun sebelumnya
353 SurplusDefisit
Cash flow Pemerintah Pusat tahun 2020 disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 317 Cash Flow Pemerintah Pusat di Provinsi Papua (dalam miliar rupiah)
Cash In flow Cash Out flow
Uraian Jumlah Uraian Jumlah
Pendapatan Perpajakan 834731 Belanja untuk KL dan BA BUN 1318480
Pendapatan Negara Bukan Pajak 67310 Transfer ke Daerah 3725743
Penerimaan Hibah 58803 Dana Desa 535035
Jumlah Cash In flow 960844 Jumlah Cash Out flow 5579258
Defisit Sebesar Rp4618414
Sumber OMSPAN 2020 diolah
Berdasarkan tabel di atas dapat tergambar bahwa cash out flow jauh lebih besar
daripada cash in flow Nilai cash out flow mencapai lebih dari Rp5579 triliun Nilai
Grafik 33 Komponen Arus Kas Keluar 2020
(dalam miliar rupiah)
Sumber OmSPAN (2020) diolah
53 53
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
tersebut mencapai 5806 persen lebih besar daripada cash in flow yang mengalir dari
Provinsi Papua ke Pemerintah Pusat Cash out flow didominasi oleh komponen belanja
Transfer ke Daerah yang mencapai 667 persen dari total cash out flow Adapun cash in
flow didominasi oleh penerimaan perpajakan yang mencapai 868 persen
Besarnya cash out flow dari Pemerintah Pusat tersebut tidak sebanding dengan
jumlah cash in flow dari Provinsi Papua ke Pemerintah Pusat menyebabkan terjadinya
defisit anggaran Defisit anggaran yang terjadi pada tahun 2020 mencapai Rp4618
triliun Defisit tersebut ditutup oleh Pemerintah Pusat melalui subsidi silang dari provinsi
atau daerah-daerah lain yang mengalami surplus anggaran
36 PENGELOLAAN BLU PUSAT
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya Kanwil Ditjen
Perbendaharaan Provinsi Papua juga melaksanakan fungsi
pembinaan terhadap Satker Badan Layanan Umum (BLU)
yang berada di wilayah kerjanya Perkembangan BLU di
Papua dapat dijabarkan sebagai berikut
361 Profil dan Jenis Layanan Satker BLU Pusat
Sampai dengan akhir tahun 2020 terdapat tiga Satker BLU satu bergerak dalam bidang
pendidikan dan dua di bidang pelayanan kesehatan Profil ketiga satker BLU tersebut
dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 318 Profil dan Jenis Layanan BLU (dalam miliar rupiah)
No Jenis Layanan Satker BLU Nilai Aset
Pagu BLU
Pagu RM
Jumlah Pagu
1 Kesehatan Rumkit Tk II Marthen Indey Kesdam XVIICen
3662 3012 1710 4722
2 Pendidikan Politeknik Penerbangan Jayapura
34638 750 3416 4166
3 Kesehatan Rumkit Bhayangkara Jayapura
8305 6457 1176 7633
Sumber MEBE dan E-rekon amp LK 2020 diolah
Sampai dengan tahun 2020 di papua baru terdapat tiga satker BLU dengan total
aset senilai Rp46605 miliar Dari ketiga satker tersebut Politeknik Penerbangan
Jayapura memiliki nilai aset yang paling tinggi yakni senilai Rp34638 miliar Untuk
keperluan operasional pada tahun 2020 ketiga satker mengelola pagu DIPA sebesar
Rp16521 miliar yang terdiri dari 619 persen pagu BLU dan 381 persen pagu Rupiah
Murni Berdasarkan data pada tabel di atas satker Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura
memiliki komposisi pagu BLU tertinggi dibandingkan dua satker lainnya yakni mencapai
Rp6457 miliar atau sebesar 820 persen dari keseluruhan pagu yang dikelola
terdapat tiga satker
BLU Pusat dengan
total aset senilai
Rp46605 miliar dan
total pagu sebesar
Rp16521 miliar
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
54
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
362 Perkembangan Pengelolaan Aset Pagu dan Pendapatan BLU Pusat
Perkembangan atau kemajuan satker BLU dapat diketahui dari jumlah dan
persentase peningkatan aset dalam jangka waktu tertentu Perkembangan Satker BLU
dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 319 Perkembangan Pengelolaan Aset Satker BLU (dalam miliar rupiah)
No Satker BLU Aset Tahun 2019 Aset Tahun 2020
1 Rumkit Tk II Marthen Indey Kesdam XVIICen
2822 3662
2 Politeknik Penerbangan Jayapura 33879 34638
3 Rumkit Bhayangkara Jayapura 5135 8305
Sumber E-rekon amp LK 2019 diolah
Dari Tabel 318 tercatat bahwa secara kumulatif satker BLU di Papua
membukukan pertumbuhan aset yang positif pada tahun 2020 Jumlah aset tahun 2020
sebesar Rp46605 miliar naik 114 persen dibandingkan aset pada tahun 2019 sebesar
Rp41836 triliun Jumlah peningkatan aset terbesar terdapat pada satker BLU Rumkit
Bhayangkara Jayapura Nilai aset pada satker BLU tersebut naik Rp3170 miliar atau
617 persen dari tahun sebelumnya Komponen aset yang mengalami peningkatan nilai
secara signifikan yaitu kas pada badan layanan umum yang naik hingga 10589 persen
Satker Politeknik Penerbangan Jayapura masih membukukan pertumbuhan aset yang
positif pada tahun 2020 Aset Politeknik Penerbangan Jayapura bertambah menjadi
Rp34638 miliar atau meningkat 22 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp38879
miliar
Dilihat dari pertumbuhan persentase dan jumlah aset yang dimiliki
perkembangan atau kemajuan BLU Pusat dapat dilihat dari peningkatan persentase
pagu BLU terhadap total pagu yang dikelola dalam beberapa periode Perkembangan
pagu BLU terhadap total pagu Rupiah Murni disajikan dalam tabel berikut
Tabel 320 Perkembangan Pagu BLU dan Pagu RM (dalam miliar rupiah)
No Satker BLU Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
Pagu BLU
Pagu RM
Pagu BLU
Pagu RM
Pagu BLU
Pagu RM
1 Rumkit Tk II Marthen Indey Kesdam XVIICen
- 1715 - 1763 3012 1710
2 Politeknik Penerbangan Jayapura
1152 15933 661 4971 750 3416
3 Rumkit Bhayangkara Jayapura
3900 1034 4300 1163 6457 1176
Sumber MEBE 2018-2020 diolah
55 55
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Secara kumulatif persentase pagu BLU dari ketiga satker mengalami kenaikan
dari 587 persen di tahun 2018 menjadi 652 persen pada tahun 2020 Peningkatan
persentase pagu BLU terbesar terjadi pada satker BLU Rumkit Bhayangkara di
Jayapura dimana pada tahun 2019 persentase pagu BLU masih sebesar 787 persen
menjadi 846 persen pada tahun 2020 sehingga mengalami peningkatan sebesar 59
persen Peningkatan persentase pagu BLU yang terjadi pada Satker Rumkit
Bhayangkara di Jayapura menunjukkan bahwa kinerja Satker BLU tersebut semakin
baik dan berkembang sehingga mampu menghasilkan pendapatan yang lebih optimal
dan layanan publik yang lebih baik
Secara umum pendapatan BLU tahun 2020 menurun Rp4415 miliar atau 342
persen dibandingkan dengan realisasi pendapatan BLU Tahun 2019 sebesar Rp12904
miliar Jenis pendapatan BLU tahun 2020 yang mengalami penurunan antara lain
sebagai berikut
a Pendapatan Jasa Pelayanan Pendidikan (424112) pada Satker Politeknik
Penerbangan Jayapura (526221) penurunan pendapatan ini disebabkan oleh
pandemi yang melanda sehingga berkurangnya jumlah penyelenggaraan diklat dari
instansi intern Kementerian Perhubungan pada tahun 2020 maupun kegiatan dasar
yaitu Pendidikan kepada taruna politeknik penerbangan yang bergeser dari luring
menjadi daring
b Pendapatan Jasa Pelayanan Rumah Sakit (424111) pada Satker Rumah Sakit
Bhayangkara Jayapura (679972) Penurunan pendapatan ini disebabkan antara lain
- Keterlambatan pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan dan bantuan dana
COVID-19
363 Kemandirian BLU
Salah satu tujuan diberikannya status BLU kepada satuan kerja adalah untuk
mewiraswastakan pemerintah (enterprising the government) Oleh karena itu satker
BLU didorong untuk menciptakan kemandirian terhadap dirinya sendiri Kemandirian
tersebut dapat dilihat dari berkurangnya porsi alokasi pagu rupiah murni (RM) yang
diberikan Satker BLU dapat dikatakan telah mandiri apabila porsi pagu BLU yang
dikelolanya telah berada di atas 65 persen dari totalkeseluruhan pagu
Satker Rumkit Bhayangkara di Jayapura memiliki perkembangan dan kemajuan
yang cukup pesat dalam pengelolaan kinerjanya sebagai BLU Pusat Hal tersebut
ditunjukkan dengan semakin meningkatnya porsi pagu BLU yang dikelola yaitu dari 788
persen di tahun 2019 menjadi 846 persen pada tahun 2020 Sampai akhir tahun 2020
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
56
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
di Papua terdapat satu satker BLU yang dinilai memiliki tingkat kemandirian yang
matang
Berdasarkan grafik di samping
dapat disimpulkan bahwa satker
Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura
merupakan BLU Pusat di Provinsi
Papua yang telah memiliki tingkat
kemandirian yang matang Hal
tersebut ditunjukkan dengan porsi
pagu BLU yang dikelola oleh Rumah
Sakit Bhayangkara Jayapura telah
mencapai 846 persen dari total pagu
(diatas batas kemandirian BLU Pusat
sebesar 65 persen) adapun satker
Politeknik Penerbangan Jayapura dikategorikan belum memiliki kemandirian sebagai
satker BLU karena proporsi pagu BLU yang dikelola masih sebesar 180 persen Dan
untuk BLU Rumkit Marthen Indey perkembangan yang ditunjukkan cukup impresif
dimana porsi pagu BLU yang dikelola mencapai 638 persen hampir memenuhi syarat
untuk dikategorikan sebagai satker BLU yang mandiri Terhadap satker BLU Pusat yang
belum mencapai kemandirian yang cukup Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi
Papua terus melakukan berbagai upaya pembinaan agar dapat terus berkembang dan
mandiri sehingga dapat menghasilkan pendapatan yang lebih besar dan memberikan
pelayanan yang lebih optimal kepada masyarakat
37 PENGELOLAAN MANAJEMEN INVESTASI PUSAT
371 Penerusan Pinjaman
Berdasarkan Nota Dinas Direktur Sistem Manajemen Investasi Nomor ND-
1289PB42019 tanggal 31 Desember 2019 hal Pelaksanaan Rekonsiliasi Pinjaman
PemdaBUMDKoperasi per 31 Desember 2019 menyatakan bahwa Kanwil Ditjen
Perbendaharaan Provinsi Papua tidak perlu melaksanakan rekonsiliasi karena tidak
terdapat debitur PemdaBUMDKoperasi Namun demikian di wilayah Papua masih
terdapat utang PDAM Kab Biak Numfor yang sedang diselesaikan melalui Panitia
Urusan Piutang Negara (PUPN) Penetapan jumlah piutang sebagaimana tercantum
dalam dokumen nomor PJPN-01PUPNC302014 tanggal 2 Mei 2014 adalah sejumlah
Rp2009 Miliar Sejak bulan Februari 2018 PDAM Kab Biak Numfor membayar
angsuran Piutang Negara setiap bulan melalui KPKNL Biak dengan rincian pembayaran
Grafik 34 Proporsi Pagu Satker BLU Pusat Tahun
2020
Sumber MeBe (2020) diolah
57 57
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
angsuran sebesar Rp15 juta Hak Penyerah Piutang sebesar Rp1364 juta dan biaya
administrasi 10 sebesar Rp136 juta
372 Kredit Program
Penyaluran Kredit Program tahun 2020 yang meliputi Kredit
Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan Ultra Mikro (UMi)
mencapai Rp128 Triliun dengan total debitur sebanyak
30972 orangbadan usaha Penyaluran kredit program di
Papua pada Semester I Tahun 2020 sempat mengalami
penurunan hingga 48 sebagai dampak Pandemi Covid-19 apabila dibandingkan
dengan periode yang sama pada Tahun 2019 (yoy) Namun demikian penyaluran
mengalami kenaikan sebesar 465 pada Semester II 2020 Hal ini menyebabkan
penyaluran kumulatif hingga 31 Desember 2020 menjadi sebesar Rp1278 triliun naik
255 apabila dibandingkan dengan penyaluran Kredit Program tahun 2019 sebesar
Rp1019 triliun Penyaluran Kredit Program tahun 2020 terbagi ke dalam empat skema
sebagaimana tercantum dalam tabel 321 sebagai berikut
Tabel 321 Realisasi Penyaluran KUR Per Skema
Skema Penyaluran Akad (Miliar Rp) Outstanding (Miliar Rp)
Jumlah Debitur
KUR Mikro 71018 46373 21711
KUR Kecil 51673 42618 2608
KUR Super Mikro 4336 3051 4998
Pembiayaan UMi 871 - 1655
Jumlah 127893 92037 30972
Sumber SIKP 2021 diolah
Berdasarkan data pada SIKP (wwwsikpkemenkeugoid) sebanyak 9913
kredit program Tahun 2020 di Provinsi Papua disalurkan melalui 4 Bank utama yaitu
BRI (6626) Bank Mandiri (1926) BNI (1111) serta BPD Papua (308) Dari
jumlah tersebut penyaluran tertinggi pada usaha sektor perdagangan besar dan eceran
(4991) yang diikuti oleh sektor pertanian perburuan dan kehutanan (1920)
Sedangkan 3 sektor dengan penyaluran kurang dari 1 yaitu Konstruksi (022) Jasa
Kesehatan dan Kegiatan Sosial (015) serta Jasa Pendidikan (007) Distribusi
penyaluran masih didominasi oleh 3 (tiga) KotaKabupaten utama yaitu Kota Jayapura
sebesar Rp29185 miliar (2282) Kabupaten Merauke sebesar Rp21892 miliar
(1712) serta Kabupaten Nabire sebesar Rp17339 miliar (1356) Sedangkan
Kabupaten dengan penyaluran terkecil adalah Kabupaten Puncak dengan penyaluran
Total debitur KUR
dan UMi sebanyak
30972 orangbadan
dengan nilai total
Rp128 triliun
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
58
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
hanya sebesar Rp782 juta yang disalurkan hanya kepada satu debitur KUR di Tahun
2020 Rincian penyaluran per KotaKabupaten dapat dilihat pada grafik sebagai berikut
Tabel 322 Penyaluran Kredit Program per KotaKabupaten di Provinsi Papua Posisi sd 31 Desember 2020 (dalam juta rupiah)
NO NAMA KABUPATEN
DEBITUR PENYALURAN OUTSTANDING
Jumlah Rp Juta Rp Juta
1 Kota Jayapura 6897 2227 29184820 2282 21989193 2389
2 Kab Merauke 5383 1738 21892455 1712 15028529 1633
3 Kab Nabire 3253 1050 17338597 1356 13351613 1451
4 Kab Mimika 3276 1058 12596074 985 8521433 926
5 Kab Jayapura 3001 969 9361875 732 6803503 739
6 Kab Keerom 1578 509 8043659 629 6355418 691
7 Kab Biak Numfor 1838 593 7848519 614 5801207 630
8 Kab Jayawijaya 1071 346 5024034 393 3575821 389
9 Kab Kep Yapen 759 245 3469402 271 2323310 252
10 Kab Sarmi 1051 339 3286833 257 2285589 248
11 Kab Boven Digul 594 192 2571826 201 1572860 171
12 19 Pemda lain 2271 733 7275161 569 4428917 481
JUMLAH 30972 100 1278933 100 920374 100
Sumber Data wwwsikpkemenkeugoid (2021)
Di Provinsi Papua hanya terdapat 2 Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)
Penyalur Pembiayaan UMi yaitu PNM dan Pegadaian Penyaluran UMi melalui PNM
dilakukan dengan skema kelompok 100 disalurkan kepada mama-mama Papua
tanpa pengenaan jaminan dari debitur serta PNM menyiapkan fasilitas pendampingan
kepada masing-masing kelompok Pendampingan tersebut berfungsi untuk
memudahkan dalam proses pencairan pinjaman pembinaan usaha serta penarikan
angsuran dari debitur Berbeda dengan PNM penyaluran UMi melalui Pegadaian
dilakukan dengan skema individu
pada umumnya masih dimintakan
persyaratan penyediaan agunan serta
belum adanya pendampingan secara
intensif kepada debitur penerima UMi
PNM Papua memiliki 3 Cabang
(seluruhnya ada di Jayapura) yaitu
Cabang Jayapura Utara dan Jayapura
Selatan di Kota Jayapura serta
Cabang Sentani di Kabupaten
Jayapura Pegadaian Area Papua
Grafik 35 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per
tahun Periode 2017 sd 2020
Sumber SIKP UMi (2020) diolah
59 59
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
memiliki 8 Cabang (4 di Jayapura Merauke Biak Mimika dan Nabire) dan 32unit
Selanjutnya informasi lebih akurat terkait penyaluran UMi dapat dilihat pada
httpssikpumiid Berdasarkan data tersebut penyaluran Pembiayaan UMi secara
kumulatif sampai dengan 31 Desember 2020 di Provinsi Papua adalah sebesar
Rp12226 miliar Jumlah tersebut meliputi penyaluran sebesar Rp583 juta pada di 2017
Rp5356 juta di tahun 2018 Rp2558 miliar di tahun 2019 (naik 478) serta Rp8549
miliar di tahun 2020 (naik 334) Rp9674 miliar Pada Semester I 2020 penyaluran
Pembiayaan UMi sempat mengalami penurunan menjadi Rp1287 miliar dari penyaluran
semester II 2019 sebesar Rp2448 miliar karena dampak Pandemi Covid-19 Penyaluran
mengalami kenaikan yang signifikan pada Semester II 2020 menjadi Rp7262 miliar
sehingga total penyaluran tahun 2020
naik 334 dibandingkan tahun 2019
Hal ini menunjukkan bahwa
Pembiayaan UMi di Papua mempunyai
prospek yang cukup bagus
Dari penyaluran kumulatif sd
31 Desember 2020 sebesar Rp12226
miliar penyaluran UMi melalui PNM
adalah sebesar Rp1882 miliar
(1539) sedangkan penyaluran
melalui Pegadaian sebesar Rp10344
miliar (8461) Rincian penyaluran Pembiayaan UMi per LKBB dapat dilihat pada Grafik
36
38 PERKEMBANGAN DAN ANALISIS BELANJA WAJIB (MANDATORY
SPENDING) DAN BELANJA INFRASTRUKTUR PUSAT DI DAERAH
381 Mandatory Spending di Daerah
Mandatory spending Belanja Pemerintah Pusat di daerah difokuskan untuk
belanja pada sektor pendidikan dan sektor kesehatan sebagaimana yang diamanatkan
dalam Undang-Undang APBN
a Belanja Sektor Pendidikan
Alokasi Belanja Pemerintah Pusat di Papua terdistribusi ke dalam 11 fungsi
salah satunya yaitu fungsi Pendidikan Alokasi pagu fungsi Pendidikan tahun 2020
sebesar Rp96035 miliar turun 76 persen dari alokasi tahun sebelumnya sebesar
Rp104 Triliun Alokasi belanja sektor pendidikan tersebut sebagian besar tercermin
pada DIPA yang dialokasikan di beberapa kementerianlembaga yaitu Kementerian
Grafik 36 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per
LKBB (Juta rupiah)
Sumber SIKP UMi (2020) diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
60
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Pendidikan Nasional Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta
Kementerian Agama Jumlah alokasi pagu pada ketiga Bagian Anggaran tersebut
sebesar Rp84269 Miliar dengan realisasi penyerapan sebesar Rp77370 Miliar atau
918 persen dari pagu
Secara umum realisasi belanja pada fungsi pendidikan tahun 2020 sebesar
Rp88389 Miliar atau 920 persen dari pagu Belanja sektor pendidikan diarahkan untuk
mendukung pencapaian pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan
peningkatan pelayanan dasar yang diwujudkan dengan pemerataan layanan pendidikan
yang berkualitas Dalam rangka mencapai tujuan tersebut belanja sektor pendidikan
diarahkan pada lima kegiatan prioritas sebagai berikut
Tabel 323 Kegiatan Prioritas Bidang Pendidikan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
No Kegiatan Prioritas Pagu Realisasi
1 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Pendidikan Tinggi
34086 31442 922
2 Pembangunan dan Rehabilitasi Prasarana Pendidikan 4177 3679 880
3 Peningkatan Layanan Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan untuk Seluruh Jenjang Pendidikan
3656 3529 965
4 Pengembangan Kelembagaan 419 341 814
5 Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis Pendidikan 465 449 965
Jumlah 42803 39440 921
Sumber MEBE 2020 diolah
Kegiatan prioritas bidang pendidikan terutama diarahkan untuk Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Pendidikan Tinggi dengan
porsi 796 persen dari alokasi kegiatan prioritas Realisasi belanja sektor pendidikan
pada kelima kegiatan prioritas sebesar Rp39440 Miliar atau 921 persen dari alokasi
b Belanja Sektor Kesehatan
Alokasi pagu Belanja Pemerintah Pusat pada fungsi kesehatan tahun 2020
sebesar Rp15735 miliar Rp25327 Miliar turun 378 persen dibandingkan alokasi tahun
sebelumnya Detil pagu dan realisasi pada Bagian Anggaran fungsi kesehatan dapat
disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 324 Pagu dan Realisasi Fungsi Kesehatan Per Bagian Anggaran (dalam miliar rupiah)
No Bagian Anggaran Pagu Realisasi
1 Kementerian Kesehatan 9074 8046 934
2 BPOM 2865 2733 976
3 BKKBN 3795 3649 964
Jumlah 15735 14428 945
Sumber MEBE 2020 diolah
61 61
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Pagu belanja pada sektor pendidikan yang dialokasikan kepada Provinsi Papua
dapat tercermin pada DIPA yang dialokasikan untuk Kementerian Kesehatan Badan
Kependudukan dan Keuarga Berencana Nasional (BKKBN) serta Badan Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM) Alokasi terbesar belanja sektor kesehatan dialokasikan
pada DIPA Kementerian Kesehatan yaitu Rp9074 Miliar atau 577 persen dari total
alokasi fungsi kesehatan Belanja sektor kesehatan diarahkan untuk mendukung
pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan peningkatan pelayanan
dasar yang diwujudkan dengan peningkatan pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat
Belanja sektor kesehatan diarahkan pada lima kegiatan prioritas sebagai berikut
Tabel 325 Kegiatan Prioritas Bidang Kesehatan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
No Kegiatan Prioritas Pagu Realisasi
1 Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dan pengendalian penyakit
1161 781 673
2 Peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan 109 105 963
3 Peningkatan efektivitas pengawasan obat dan makanan 571 452 874
4 Peningkatan kesehatan ibu anak keluarga berencana dan kesehatan reproduksi
693 650 938
5 Percepatan penurunan stunting 171 157 918
Jumlah 2651 2145 809
Sumber MEBE 2020 diolah
Salah satu kegiatan prioritas bidang kesehatan yang pada tahun 2020 menjadi
perhatian khusus yaitu Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan
pengendalian Penyakit Alokasi belanja pemerintah pusat untuk pelaksanaan kegiatan
Germas dan pengendalian penyakit di Papua sebesar Rp1161 Miliar dengan realisasi
penyerapan sebesar Rp781 Miliar atau 673 persen dari alokasi pagu Alokasi tersebut
masih kurang mengingat tingkat kesadaran masyarakat terhadap hidup sehat di Papua
masih rendah sementara tingkat penyebaran corona virus disease relatif tinggi
382 Belanja Infrastruktur
Alokasi belanja sektor infrastruktur yang dialokasikan kepada Provinsi Papua
dapat tercermin pada DIPA yang dialokasikan untuk KemenPUPR dan Kemenhub
Jumlah alokasi pagu pada dua kementerian tersebut mencapai Rp434 Triliun atau 3113
persen dari alokasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp1394 Triliun Detil pagu dan
realisasi pada kedua Bagian Anggaran tersebut disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 326 Pagu dan Realisasi Kementerian PUPR dan Perhubungan (dalam miliar rupiah)
NO KEMENTERIANLEMBAGA PAGU 2020 REALISASI 2020
1 KEMENTERIAN PUPR 434308 418595 963
2 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 133508 127631 956
JUMLAH 567816 546226 962
Sumber MEBE 2020 diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
62
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Belanja infrastruktur yang dialokasikan pada KemenPUPR mencapai Rp434
Triliun atau 313 persen dari total alokasi belanja pemerintah pusat Alokasi belanja
infrastruktur pada Kementerian PUPR sebagian digunakan untuk mendukung salah satu
program nasional yaitu pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan
peningkatan pelayanan dasar yang diwujudkan dengan penyediaan akses hunian layak
dan terjangkau Untuk mendukung pencapaian program nasional tersebut anggaran
yang dialokasaikan digunakan untuk kegiatan prioritas sebagai berikut
Tabel 327 Kegiatan Prioritas Bidang Infrastuktur Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
No Kegiatan Prioritas Pagu Jumlah
1 Pengembangan Pelabuhan dan Angkutan Tol Laut 86995 84058 966
2 Pembangunan dan Pengembangan Transportasi Multimoda dan Perkotaan
5747 5659 985
3 Penguatan Struktur Ekonomi Kreatif 345 343 994
4 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut
4711 4426 940
5 Pelayanan Angkutan Udara 16243 16064 989
Jumlah 114041 110551 969
Sumber MEBE 2020 diolah
Kegiatan prioritas di bidang infrastruktur terdiri atas lima kegiatan sebagaimana
tabel di atas Pada tahun 2020 kegiatan prioritas bidang infrastruktur lebih ditujukan pada
Pengembangan Pelabuhan dan Angkutan Tol Laut hal ini dilakukan pemerintah untuk
kegiatan distribusi alat Kesehatan maupun barang-barang yang dibutuhkan selama
masa pandemi Kurang optimalnya penyerapan anggaran di bidang infrastuktur
dikarenakan banyaknya faktor teknis di lapangan antara lain adanya gangguan
keamanan pemalangan proyek adanya kejadian force majeur
BOKS 3
Wagub Papua Minta Dana Desa dipakai Untuk Gerakkan Perekonomian Kampung
Wakil Gubenur Papua Klemen Tinal meminta aparat kampung di Bumi Cenderawasih memanfaatkan kucuran Dana Desa secara maksimal Efektifitas Dana Desa diharapkan mampu menggerakkan perekonomian di tingkat kampung mengingat banyak anggaran pemerintah yang direalokasi dan direfokusing untuk menangani pandemi Covid-19 Klemen Tinal mengatakan pemerintah baik pusat maupun daerah telah melakukan reformasi anggaran dengan lebih menitik beratkan pada program yang meningkatkan partisipasi masyarakat dalam suasana pandemi ldquoUntuk itu saya minta Pemerintah Kampung bisa memanfaatkan 54 triliun Dana Desa yang telah digelontorkan untuk Papua pada 2021rdquo kata Tinal di Jayapura Senin (30112020)
Tinal juga meminta Pemerintah Kampung tidak menutup informasi terkait besaran dana yang telah digelontorkan pemerintah pusat Ia mengingatkan Dana Desa bukan milik pribadi kepala kampung namun harus digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan warga kampung ldquoSilahkan buat program yang melibatkan masyarakat dan benar-benar bermanfaat Dengan begitu pertumbuhan ekonomi di tingkat kampung terus membaikrdquo ujarnya Tinal juga berpesan agar setiap anggaran yang digunakan harus dipertanggungjawabkan sesuai peruntukan Artinya Dana Desa tidak boleh disalahgunakan apalagi untuk memenuhi kebutuhan pribadi ldquoJadi tidak perlu tertutup Dengan begitu sosial kontrol masyarakat terhadap jalannya pemerintahan efektif dan efisiennya penggunaan akan lebih baikrdquo tutupnya Sumber jubicoid diakses Februari 2021
Andin HadiyantoDirektur Jenderal Perbendaharaan
BAB IVPerkembangan dan Analisis
Pelaksanaan APBD
Dalam mendorong percepatan dalam penangananpandemi Covid-19 pemerintah merumuskan ProgramPemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Beberapa programpenting dalam program PEN tersebut terkait eratdengan pelaksanaan tugas dan fungsi DJPb
Pesan Dirjen Perbendahaan dalam RAPIMTAS DJPB 202015062020
Sumber Foto Tino Adi P
63
Pasar Potikelek Wamena Photo Credit Jiwa (KPPN Wamena)
41 APBD TINGKAT PROVINSI (KONSOLIDASI PEMDA)
apua sebagai provinsi yang berada di ujung timur Indonesia ditetapkan menjadi
provinsi dengan otonomi khusus berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 tahun
2001 sebagaimana telah diubah dengan Perpu Nomor 1 tahun 2008 tentang
Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua Keseriusan pemerintah dalam melakukan
pembangunan di Papua terlihat dari kenaikan anggaran pemerintah dari tahun ketahun
baik itu yang dialokasikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
APBD itu sendiri merupakan instrumen kebijakan utama bagi pemerintah daerah
yang menduduki posisi sentral dalam upaya pengembangan kapabilitas dan efektivitas
pemerintah daerah Disamping itu APBD juga merupakan alat dalam rangka
mewujudkan pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat untuk tercapainya
tujuan Negara (Mardiasmo 2002) Saat ini di Provinsi Papua terdapat 30 pemerintah
daerah terdiri dari 1 Pemerintah Provinsi dan 29 Pemerintah KabuputenKota Profil
APBD agregat (provinsikabupatenkota) berdasarkan klasifikasi ekonomi disajikan pada
tabel berikut
P
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB IV
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
64
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Tabel 41 Profil APBD Provinsi Papua Berdasarkan Klasifikasi Ekonomi (dalam miliar rupiah)
Uraian 2018 2019 2020
Pagu Realisasi Real
Pagu Realisasi Real
Pagu Realisasi Real
Pendapatan 5251135 5312805 1012 5498495 5319787 968 5447563 4338087 796
Pendapatan Asli Daerah
291916 208015 713 275527 334463 1214 297256 241392 812
Pendapatan Transfer
4898490 5083627 1038 5162560 4916546 952 5073510 4045391 797
Lain-Lain Pendapatan yang Sah
60729 21163 349 60408 68778 1139 76796 51304 668
Belanja dan Transfer
5551613 4682263 843 5544326 4947009 892 5605747 4212833 752
Belanja 4318629 3861027 894 4467288 3891047 871 4535544 3548451 782
Transfer 1232984 821236 666 1077039 1055962 980 1070203 664383 621
Surplus (Defisit)
(300478) 630541 - (45831) 372778 - (158184) 125253 -
Pembiayaan Netto
228950 153784 672 42942 292551 6813 153541 422774 2753
Penerimaan Pembiayaan
310696 241407 777 138105 436176 3158 268041 467725 1745
Pengeluaran Pembiayaan
81746 87623 1072 95163 143625 1509 114500 44951 393
SILPA (71528) 784325 - (2889) 665329 - (4643) 548028 -
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Pada tahun 2020 target pendapatan pada APBD Provinsi Papua tercatat
sebesar Rp5448 triliun turun 093 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar
Rp5498 triliun Namun demikian target Pendapatan Asli Daerah (PAD) mengalami
kenaikan yang cukup signifikan Hal tersebut menunjukkan adanya komitmen Provinsi
Papua untuk meningkatkan kemandirian daerah dengan upaya untuk menaikkan PAD
Dari sisi realisasi APBD Provinsi Papua tahun 2020 mengalami penurunan yang
cukup tajam pada pendapatan daerah sebesar 1845 persen dibandingkan tahun
sebelumnya dari Rp5320 triliun menjadi Rp4338 triliun Demikian juga dengan belanja
daerah mengalami penurunan realisasi sebesar 1484 persen dari Rp4947 triliun di
tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp4213 triliun
42 PENDAPATAN DAERAH
Pendapatan Daerah pada Provinsi Papua terdiri dari
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pendapatan Transfer dan
Lain-Lain Pendapatan yang Sah Pendapatan transfer masih
mendominasi komponen pendapatan daerah di Provinsi
Papua Hal tersebut mengindikasikan bahwa tingkat
kemandirian Provinsi Papua masih rendah Pendapatan
daerah di Provinsi Papua dapat dirinci sebagai berikut
Realisasi pendapatan
daerah di Provinsi
Papua mengalami
penurunan cukup
signifikan yang
disebabkan adanya
perubahan situasi
dan perubahan
kebijakan akibat
Pandemi COVID-19
65
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Tabel 42 Jenis Pendapatan Daerah di Provinsi Papua (dalam miliar rupiah)
Pendapatan 2018 2019 2020
Pagu Realisasi Real
Pagu Realisasi Real
Pagu Realisasi Real
PAD 291916 208015 712 275527 334463 1214 297256 241392 812
Pajak Daerah 162220 122565 756 116071 199735 1721 168410 144660 859
Retribusi Daerah 28683 19097 666 20592 17018 826 17420 13023 748
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
13946 4038 290 12774 6935 543 16543 8865 536
Lain-lain PAD yang Sah 87068 62315 716 126090 110774 879 94883 74845 789
PENDAPATAN TRANSFER
4898490 5083627 1038 5162560 4916546 952 5073510 4045391 797
Transfer Dana Perimbangan
3258323 3705421 1137 3319971 3296653 993 3413381 2793310 818
Transfer Pemerintah - Lainnya
1456038 1224498 841 1691994 1402849 829 921538 1151791 1250
Transfer Pemerintah Provinsi
35800 89101 2489 37851 204697 5408 65952 46793 709
Transfer Bantuan Keuangan
148329 64607 436 112744 12346 110 672639 53496 80
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
60729 21163 349 60408 68778 1139 76796 51304 668
Pendapatan Hibah 23190 18464 796 38594 20794 539 53428 50042 937
Pendapatan Dana Darurat
- - - - - - - -
Pendapatan Lain-Lain 37539 2699 72 21814 47984 2200 23368 1262 54
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Realisasi pendapatan daerah tahun 2020 turun 1845 persen dibandingkan tahun
sebelumnya Kondisi tersebut disebabkan oleh penurunan realisasi seluruh komponen
Pendapatan Daerah di tahun 2020 Terjadinya penurunan Pendapatan Daerah antara
lain disebabkan oleh penurunan PAD karena adanya kebijakan pembatasan sosial dan
pembatasan akses transportasi keluar masuk Papua yang berpengaruh terhadap
menurunnya sektor-sektor yang menjadi sumber PAD serta adanya penurunan dana
transfer yang disebabkan adanya kebijakan pemotongan untuk dialihkan dalam rangka
penanganan COVID-19
421 Pendapatan Asli Daerah
a Analisis Proporsi
Dilihat dari komposisinya proporsi
Pendapatan Transfer selama dua tahun
terakhir masih sangat dominan sebagai
sumber pendapatan pada APBD Papua
Kontribusi Pendapatan Asli Daerah pada
tahun 2020 sebesar 556 persen mengalami
penurunan dibandingkan tahun sebelumnya
yaitu sebesar 629 persen Kondisi ini
disebabkan karena pada tahun 2020
pemerintah daerah di Papua tidak dapat
optimal menggali potensi sumber-sumber
Grafik 41 Komposisi Pendapatan Daerah
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
66
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
PAD sebagai akibat adanya pandemi COVID-19 Dengan demikian dapat dinyatakan
bahwa tingkat kemandirian daerah mengalami penurunan yang tercermin dari semakin
rendahnya rasio Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap total pendapatan daerah
b Analisis Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah
Tingkat kemandirian daerah dapat dilihat dari rasio PAD yang merupakan
perbandingan antara PAD terhadap total Pendapatan Semakin tinggi rasio PAD
terhadap total pendapatan maka tingkat kemandirian daerah semakin tinggi yang
berarti bahwa belanja daerahnya semakin banyak didanai dari pendapatan asli
daerahnya
Grafik 42 Rasio PAD Pemda-Pemda di Provinsi Papua
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa Kota Jayapura memiliki tingkat
kemandirian yang paling tinggi dibandingkan dengan kabupatenkota lain di wilayah
Papua dengan rasio PAD sebesar 1319 persen Selanjutnya disusul oleh Kabupaten
Mimika (1301) Provinsi Papua (1052)dan Kabupaten Jayapura (674) Namun
demikian rasio PAD Kota Jayapura yang sebesar 1319 persen tersebut masih sangat
kecil jika dibandingkan dengan rata-rata rasio PAD pemda seluruh Indonesia sebesar
3520 persen (2018) Hal tersebut tentunya menjadi tantangan bagi pemda-pemda
lingkup Provinsi Papua untuk semakin menggali potensi-potensi PAD agar tingkat
kemandirian Papua semakin meningkat
422 Dana TransferPerimbangan
Memperhatikan komposisi pendapatan daerah pada APBD Papua tahun 2020
yang telah diuraikan pada subbab sebelumnya dapat dilihat bahwa ketergantungan
Papua terhadap pendapatan transfer masih sangat tinggi Pada tahun 2020 komposisi
dana transfer di Papua sebesar 9325 persen mengalami kenaikan dibandingkan
dengan tahun sebelumnya sebesar 9242 persen Untuk mengetahui kontribusi belanja
67
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
negara terhadap komponen pendapatan daerah dalam APBD Papua dapat dilakukan
dengan analisis sebagai berikut
a Analisis Ruang Fiskal dan Kemandirian Daerah
Ruang fiskal mencerminkan ketersediaan ruang yang cukup pada anggaran
pemda tanpa menganggu solvabilitas fiskal (membiayai belanja wajib) Formula untuk
perhitungan ruang fiskal dalah sebagai berikut
119877119906119886119899119892 119865119894119904119896119886119897 = (119879119900119905119886119897 119875119890119899119889119886119901119886119905119886119899 minus 119863119860119870) minus 119861119890119897119886119899119895119886 119875119890119892119886119908119886119894 119879119886119896 119871119886119899119892119904119906119899119892
Dari grafik disamping ruang fiskal
pada APBD Papua selama tiga
tahun terakhir mengalami tren
penurunan Pada tahun 2018
ruang fiskal jika dibandingkan
dengan total pendapatan yaitu
sebesar 7128 persen kemudian
ruang fiskal turun pada tahun 2019
sebesar 6813 persen selanjutnya
pada tahun 2020 ruang fiskal
kembali mengalami penurunan dari total pendapatan sebesar Rp4338 triliun terdapat
ruang fiskal sebesar Rp2839 triliun atau sebesar 6544 persen
b Rasio Dana Transfer
Tingkat kemandirian daerah disamping dapat dilihat dari rasio PAD terhadap total
pendapatan juga dapat dilihat dari rasio dana transfer terhadap total pendapatan
Apabila rasio PAD lebih besar daripada rasio dana transfer berarti tingkat kemandirian
daerah semakin tinggi sebaliknya semakin besar rasio dana transfer berarti tingkat
ketergantungan daerah semakin tinggi
Dari grafik di bawah dapat dilihat bahwa sebagian besar pemda
(provinsikabupatekota) di Papua masih memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi
karena memiliki rasio dana transfer yang besar Dari 30 pemda di Papua yang memiliki
rasio pendapatan transfer terendah dibandingkan dengan pemda lain (dibawah 90)
antara lain Kabupaten Jayapura (7409) Kota Jayapura (7845) Kabupaten Mimika
(8563) dan Provinsi Papua (8944) Hal tersebut tentunya menjadi tantangan bagi
Provinsi Papua untuk mengurangi tingkat ketergantungan dengan dana transfer melalui
penggalian sumber-sumber PAD yang baru
Grafik 43 Ruang Fiskal APBD Agregat Papua
Sumber Pemda DJPK SIKD (2020) diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
68
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Grafik 44 Rasio Dana Transfer Pemda-Pemda di Provinsi Papua
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
c Analisis Pengaruh Alokasi Dana Transfer ke Daerah Terhadap Ekonomi
Regional
Pada subbab ini akan dianalisis pengaruh alokasi dana transfer ke daerah
terhadap ekonomi regional dengan perhitungan korelasi Pearson menggunakan
software IBM SPSS Data yang dipergunakan adalah data jumlah dana transfer per
kabupatenkota (29 pemda) pada APBD Papua dan data PDRB Atas Dasar Harga
Berlaku (ADHB) per kabupatenkota tahun 2017 sampai dengan tahun 2020
Gambar 41 Hasil Perhitungan Korelasi Pearson
Sumber DJPK SIKD BPS Provinsi Papua (2021) diolah dengan SPSS
69
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Dapat dilihat bahwa hubungan korelasi antara Transfer Pemerintah dengan
PDRB ADHB menunjukkan hasil 0335 dan p-value 0000 (mendekati nol) Hal tersebut
menunjukan bahwa 335 variasi tinggi atau rendahnya PDRB ditentukan oleh Transfer
Pemerintah Dengan demikian dana transfer yang sudah digelontorkan oleh pemerintah
pusat ke pemda kabupatenkota di wilayah Provinsi Papua signifikan mempengaruhi
PDRB Provinsi Papua sebesar 335 persen
423 Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
Komponen lain-lain pendapatan daerah yang sah pada APBD Papua tahun 2020
tercatat sebesar Rp51304 miliar yang terdiri dari pendapatan hibah sebesar Rp50042
miliar dan pendapatan lain-lain sebesar Rp1262 miliar Pada tahun 2020 lain-lain
pendapatan daerah yang sah berkontribusi sebesar 118 persen terhadap total
pendapatan daerah di Papua
43 BELANJA DAERAH
Alokasi belanja daerah pemda lingkup Provinsi Papua tahun
2020 sebesar Rp5606 triliun Realisasi belanja daerah
sebesar Rp4213 triliun (752 dari pagu) mengalami
penurunan 1484 persen dibandingkan dengan tahun
sebelumnya sebesar Rp4947 triliun Belanja daerah di Papua
dapat diuraikan dalam klasifikasi sebagai berikut
a Rincian Belanja Daerah Menurut Jenis Belanja (Sifat Ekonomi)
Berdasarkan klasifikasi ekonomi APBD Pemda-pemda di lingkup Provinsi Papua
dibagi ke dalam beberapa jenis belanja terlihat bahwa persentase alokasi belanja
langsung masih lebih besar daripada belanja tidak langsung Hal ini menjadi sinyal positif
bahwa Pemerintah Daerah di Provinsi Papua masih dalam jalur yang tepat dalam
mengalokasikan belanja daerah karena Belanja Langsung mempunyai multiplier effect
yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
Dari tabel dibawah dapat dilihat bahwa sebagian besar jenis belanja mengalami
penurunan realisasi dari tahun sebelumnya antara lain Belanja Barang Belanja Modal
Belanja Subsidi Belanja Bansos Belanja Bagi Hasil dan Belanja Bantuan Keuangan
Sementara itu sisanya mengalami kenaikan yaitu Belanja Pegawai Belanja Bunga
Belanja Hibah dan Belanja Tidak Terduga Belanja Tidak Terduga mengalami lonjakan
kenaikan yang sangat tinggi dengan realisasi sebesar 4257 persen dibandingkan
dengan pagunya atau mengalami kenaikan sebesar 47302 persen jika dibandingkan
dengan realisasi tahun sebelumnya Kenaikan tersebut disebabkan karena Pemda
Realisasi Belanja
Tidak Terduga
Mengalami Kenaikan
yang tinggi karena
digunakan untuk
penanganan COVID-
19 dan PEN di Papua
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
70
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Provinsi Papua menggunakan pos Belanja Tidak Terduga untuk menyediakan anggaran
dalam rangka penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun
2020
Tabel 43 Profil APBD Berdasarkan Klasifikasi Jenis Belanja (Dalam miliar Rupiah)
Jenis Belanja 2018 2019 2020
Pagu Realisasi Pagu Realisasi Pagu Realisasi Belanja Pegawai 1316108 1026452 1457013 1034112 1516285 1203610 7938
Belanja Barang 1363702 1361468 1462373 1495903 1392711 1093754 785
Belanja Modal 1158384 963549 1218597 948081 934224 633034 678
Belanja Bunga 6406 2419 5729 2027 40042 5678 142
Belanja Subsidi 10294 12251 8922 6513 7847 5975 761
Belanja Hibah 359517 386184 230142 275438 551725 408136 740
Belanja Bantuan Sosial
93610 96138 70526 109691 66756 87780 1315
Belanja Bagi Hasil 50165 35353 60256 91882 95627 83961 878
Belanja Bantuan Keuangan
1182819 821236 1016783 964080 974576 580422 596
Belanja Tidak Terduga
10609 12565 13984 19281 25953 110484 4257
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
b Analisis Belanja Daerah
1 Analisis Proporsi Alokasi Belanja Sektor Konsumtif dan Produktif
Analisis proporsi alokasi
belanja sektor konsumtif dan
produktif digunakan untuk
mengetahui seberapa besar
alokasi untuk sektor konsumtif dan
produktif Proporsi belanja sektor
konsumtif (Belanja Pegawai dan
Belanja Barang) dan belanja
sektor produktif (Belanja Modal)
pada tahun 2020 mengalami
penurunan jika dibandingkan
tahun sebelumnya Belanja sektor konsumtif pada tahun 2020 turun sebesar 077
persen sedangkan belanja sektor produktif turun sebesar 531 persen
2 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal kepada Indikator Ekonomi Regional
Pada tahun 2020 terjadi penurunan total belanja pemerintah dan transfer
sebesar 1107 persen sementara di tahun yang sama terjadi kenaikan PDRB sebesar
232 persen dan kenaikan tingkat kemiskinan sebesar 025 persen
Grafik 45 Alokasi Belanja Sektor Konsumtif dan
Produktif
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
71
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Tabel 44 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan
Belanja dan Transfer 6276022 miliar 5581058 miliar -1107
PDRB (ADHK)PertEkonomi
13456224 miliar 13767757 miliar 232
Tingkat Kemiskinan 2655 2680 025
Rasio Belanja thd PDRB 4664 4053 -611
Sumber Pemda DJPK BPS (2021) diolah
Rasio belanja terhadap PDRB mengalami penurunan sebesar 611 persen dari
4664 persen menjadi sebesar 4053 persen di tahun 2020 Rasio belanja terhadap
PDRB menggambarkan produktifitas dan efektifitas daerah dalam membelanjakan
anggarannya Semakin rendah rasionya berarti semakin efektif pemerintah dalam
membelanjakan anggarannya Jika dilihat kondisi di tahun 2020 PDRB mengalami
kenaikan meskipun belanja dan transfer pemerintah mengalami penurunan PDRB
Provinsi Papua tercatat mengalami kenaikan yang mengakibatkan ekonomi papua
tumbuh positif sebesar 692 persen (y-o-y) Dari sisi produksi pertumbuhan ini terutama
ditopang dari lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian yang menyumbang
sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1192 persen (y-o-y) Dari sisi Pengeluaran
pertumbuhan ditopang oleh Komponen Ekspor Luar Negeri yang mengalami
kenaikan hingga 396 persen (y-o-y)
44 PERKEMBANGAN BLU DAERAH
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) adalah satuan kerja
perangkat daerah (SKPD) atau unit kerja pada SKPD di
lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa
penyediaan barang danatau jasa yang dijual tanpa
mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan
pada prinsip efisiensi dan produktivitas
a Profil dan Jenis Layanan Satker BLU Daerah
Di Provinsi Papua terdapat 9 entitas yang telah ditetapkan sebagai instansi yang
menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD)
yang seluruhnya bergerak di bidang pelayanan kesehatan Namun sampai saat ini baru
8 RSUD yang telah menerapkan pengelolaan keuangan BLUD yaitu RSUD Nabire
RSUD Mimika RSUD Merauke RSUD Biak RSUD Abepura RSUD Paniai RSUD
Jayapura dan RSUD Yowari Sementara 1 entitas lainnya yaitu RSUD Supiori belum
menerapkan pola pengelolaan keuangan BLUD Sampai saat ini pengelolaan keuangan
Terdapat 9 entitas
yang ditetapkan
sebagai BLUD dan
seluruhnya di bidang
pelayanan
kesehatan
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
72
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
yang dijalankan oleh rumah sakit tersebut masih sebagai organisasi perangkat daerah
pada umumnya
Tabel 45 Profil dan Jenis Layanan BLU Daerah di Provinsi Papua (Rupiah)
No Jenis Layanan Satker BLUD Pemerintah Daerah Total Pagu 2020
1 Pelayanan Kesehatan RSUD Abepura Pemprov Papua 272337461740
2 Pelayanan Kesehatan RSUD Jayapura Pemprov Papua 622679257077
3 Pelayanan Kesehatan RSUD Mimika Pemkab Mimika 207835466321
4 Pelayanan Kesehatan RSUD Biak Pemkab Biak Numfor 146033887566
5 Pelayanan Kesehatan RSUD Merauke Pemkab Merauke 154194496038
6 Pelayanan Kesehatan RSUD Nabire Pemkab Nabire 98231250000
7 Pelayanan Kesehatan RSUD Yowari Pemkab Jayapura 47715885900
8 Pelayanan Kesehatan RSUD Paniai Pemkab Paniai 83603877296
9 Pelayanan Kesehatan RSUD Supiori Pemkab Supiori NA
Sumber Pemda SIKD BPKP (2021)
Rumah Sakit Umum Daerah Supiori telah ditetapkan sebagai entitas BLUD sejak
tahun 2015 melalui Surat Keputusan Bupati Supiori Nomor 72 Tahun 2015 tentang
Penetapan Rumah Sakit Daerah Kabupaten Supiori sebagai Badan Layanan Umum
Daerah namun hingga saat ini pengelolaan RSUD belum menggunakan PPK-BLUD
yaitu penggunaan langsung atas pendapatan yang diperoleh RSUD termasuk
pendapatan BPJS Hal ini disebabkan adanya keraguan dari Direktur dan Pengelola
Keuangan RSUD Supiori untuk menggunakan langsung pendapatan yang diperoleh
oleh RSUD
b Perkembangan Pengelolaan Aset BLU Daerah
Salah satu BLUD yang telah melaksanakan pengelolaan keuangan BLUD cukup
lama adalah RSUD Mimika Rumah sakit umum milik Pemerintah Kabupaten Mimika ini
telah melaksanakan PPK-BLUD sejak tahun 2012 melalui Peraturan Bupati Mimika
Nomor 184 Tahun 2011 tanggal 9 Desember 2011 tentang Penetapan Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Mimika sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Aset
yang dimiliki oleh RSUD Mimika sebesar Rp20098 miliar
Tabel 46 Perkembangan Pengelolaan Aset dan Pagu BLUD Provinsi Papua
No Satker BLUD Nilai Aset (rupiah)
1 RSUD Mimika 200982072582
2 RSUD Nabire 174186000484
3 RSUD Merauke 116366149195
4 RSUD Paniai 11221847437
Sumber Pemda BPKP (2020)
73
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
c Analisis Legal
Dilihat dari aspek legal penetapan status BLUD oleh Kepala Daerah melalui
keputusan GubernurBupatiWalikota telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor
23 tahun 2005 jo Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2012 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 tahun
2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
Penetapan status RSUD sebagai BLUD antara lain (1) RSUD Abepura ditetapkan
dengan SK Gubernur Nomor 1884389Tahun 2014 tanggal 3 November 2014 (2)
RSUD Nabire ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 10 Tahun 2015 tanggal 27 Januari
2015 (3) RSUD Mimika ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 184 Tahun 2011 tanggal
9 Desember 2011 (4) RSUD Merauke ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 632 Tahun
2014 tanggal 29 Agustus 2014 (5) RSUD Biak ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 261
Tahun 2013 (6) RSUD Supiori ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 72 Tahun 2015
dan RSUD Painai ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 99 tahun 2013
Kesesuaian penyusunan peraturan daerah tersebut dapat dilihat dari analisis
legal yang meliputi aspek kelembagaan tata kelola SDM dan pengendalian Dalam
aspek kelembagaan penetapan entitas BLUD harus memenuhi persyaratan substanstif
teknis dan administratif Aspek tata kelola meninjau aturan internal tata laksana
akuntabilitas dan transparansi Dalam aspek SDM meninjau struktur pengelola BLUD
Sementara aspek pengendalian terkait penilaian dan pengawasan oleh kepala
daerahbadan pengawas
45 SURPLUSDEFISIT APBD
APBD agregat (provinsikabupatenkota) di Papua pada tahun
2020 mengalami surplus sebesar Rp125 triliun lebih kecil dari
surplus tahun 2019 yang mencapai Rp373 triliun Surplus
tersebut ditopang oleh sebagian pemerintah daerah kecuali 8
daerah yaitu Kabupaten Biak Numfor Kabupaten Merauke
Kabupaten Paniai Kabupaten Mimika Kabupaten Pegunungan Bintang Kabupaten
Yahukimo Kabupaten Lanny Jaya dan Kabupaten Dogiyai yang mengalami defisit
Berikut ini adalah analisis terkait surplus pada APBD Papua
a Rasio SurplusDefisit terhadap Agregat Pendapatan
Rasio ini untuk mengetahui proporsi surplusdefisit anggaran terhadap
pendapatan yang menunjukkan performa fiskal pemerintah daerah dalam menghimpun
pendapatan untuk mengcover belanja atau penghematan belanja dengan kondisi
pendapatan tertentu
Surplus tahun 2020
sebesar Rp125
triliun turun
dibandingkan dengan
tahun sebelumnya
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
74
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
119877119886119904119894119900 119904119906119903119901119897119906119904 119889119890119891119894119904119894119905 119905119890119903ℎ119886119889119886119901 119901119890119899119889119886119901119886119905119886119899 =119878119906119903119901119897119906119904 119863119890119891119894119904119894119905
119879119900119905119886119897 119901119890119899119889119886119901119886119905119886119899 119860119875119861119863
Dari tahun 2018 sampai
dengan tahun 2020 terjadi tren
penurunan rasio yaitu tahun 2018
sebesar 1187 persen tahun 2019
sebesar 701 persen dan tahun
2020 hanya sebesar 289 persen
Hal tersebut menunjukkan kinerja
fiskal pemerintah daerah dalam
merealisasikan penerimaan
selama 3 tahun terakhir
mengalami penurunan
b Rasio SurplusDefisit terhadap Realisasi Dana Transfer (Semester I)
Rasio surplusdefisit terhadap realisasi dana transfer (semester I) dapat menjadi
sinyal bagi Kementerian Keuangan untuk mengevaluasi timing pencairan dana transfer
terutama pada daerah yang sangat bergantung pada dana transfer namun mengalami
ekses likuiditas akibat frontloading pencairan dana transfer pada semester I setiap tahun
anggaran
119877119886119904119894119900 119904119906119903119901119897119906119904 119889119890119891119894119904119894119905 119905119890119903ℎ119886119889119886119901 119903119890119886119897119894119904119886119904119894 119889119886119899119886 119905119903119886119899119904119891119890119903 =119878119906119903119901119897119906119904 119863119890119891119894119904119894119905 (119878119898119904119905 119868)
119879119900119905119886119897 119903119890119886119897119894119904119886119904119894 119905119903119886119899119904119891119890119903
Pada semester I tahun
2018 sd 2020 rasio surplus
terhadap realisasi dana transfer
sangat besar Pada tahun 2019
rasio surplus terhadap dana
transfer sebesar 3947 persen dan
mengalami kenaikan pada tahun
2020 menjadi sebesar 4778
persen Hal tersebut dapat
diartikan bahwa sepanjang tahun
2018 sd 2020 terjadi ekses
likuiditas pada APBD lingkup Provinsi Papua yang mengindikasikan adanya frontloading
Grafik 46 Rasio SurplusDefisit terhadap Agregat
Pendapatan
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Grafik 47 Rasio SurplusDefisit terhadap Realisasi Dana
Transfer
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
75
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
atau pencairan dana transfer yang terlalu besar di awal semester sehingga
mengakibatkan adanya surplus yang berlebihan
c Rasio SurplusDefisit terhadap PDRB
Rasio surplusdefisit terhadap PDRB menggambarkan kesehatan ekonomi
regional semakin kecil rasionya berarti daerah tersebut mampu memproduksi barang
dan jasa untuk membiayai defisit anggaran pemerintah daerahnya
119877119886119904119894119900 119904119906119903119901119897119906119904 119889119890119891119894119904119894119905 119905119890119903ℎ119886119889119886119901 119875119863119877119861 =119878119906119903119901119897119906119904 119886119905119886119906 119863119890119891119894119904119894119905 119860119875119861119863
119875119863119877119861
Pada tahun 2020 rasio
surplus terhadap PDRB sebesar
063 persen dan menunjukkan tren
penurunan jika dibandingkan rasio
tahun sebelumnya Hal tersebut
menunjukkan bahwa dibandingkan
tahun sebelumnya kemampuan
Papua dalam memproduksi
barang dan jasa untuk membiayai
defisit anggaran pemerintahnya
semakin besar
46 PEMBIAYAAN
Pada tahun 2020 realisasi pembiayaan netto daerah
mencapai Rp423 triliun terdiri dari penerimaan pembiayaan
sebesar Rp468 triliun dan pengeluaran pembiayaan sebesar
Rp44951 miliar Jika dibandingkan dengan tahun
sebelumnya terjadi kenaikan realisasi pembiayaan netto
sebesar Rp13 triliun atau 4451 persen Sebagian besar penerimaan pembiayaan
berasal dari penggunaan SiLPA tahun sebelumnya dan sisanya merupakan penerimaan
pinjaman daerah dan obligasi Di sisi pengeluaran realisasi pembiayaan didominasi oleh
pembayaran pokok utang dan penyertaan modal ke BUMD
Rasio SILPA terhadap Alokasi Belanja
Rasio SiLPA terhadap alokasi belanja mencerminkan proporsi belanja atau
kegiatan yang tidak digunakan dengan efektif oleh pemerintah daerah
119877119886119904119894119900 119878119894119871119875119860 =119869119906119898119897119886ℎ 119878119894119871119875119860
119879119900119905119886119897 119887119890119897119886119899119895119886 119860119875119861119863
Grafik 48 Rasio SurplusDefisit terhadap PDRB
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Pembiayaan netto
tahun 2020 sebesar
Rp423 triliun naik
dibandingkan dengan
tahun sebelumnya
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
76
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Dari grafik di samping
dapat dilihat bahwa pada tahun
2020 terdapat sekitar 1301
persen belanja yang tidak
digunakan secara efektif oleh
pemerintah daerah Rasio tersebut
lebih kecil dibandingkan tahun
2019 yang mencapai 1345
persen Semakin kecil rasio SiLPA
terhadap belanja maka
mencerminkan bahwa pemerintah
daerah semakin efektif dalam membelanjakan anggarannya
47 ANALISIS KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
471 Analisis Horizontal dan Vertikal
a Analisis Horizontal
Analisis horizontal digunakan untuk membandingkan angka-angka dalam
laporan realisasi Pemda (KabupatenKota) satu dengan Pemda lain dalam satu wilayah
provinsi untuk menyajikan informasi yang utuh terkait kinerja suatu pos antar pemda
Disamping itu analisis ini juga dapat membandingkan perubahan keuangan dalam satu
post APBD yang sama pada lingkup satu pemda untuk melihat perkembangan suatu pos
APBD dari waktu ke waktu
Grafik 410 Analisis Horizontal PAD Tahun 2020
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Grafik di atas mengambarkan realisasi PAD terbesar berasal dari Pemerintah
Provinsi dengan realisasi sebesar Rp134 triliun atau 5556 persen dari total realisasi
diikuti Kabupaten Mimika Kota Jayapura Kabupaten Jayapura dan Kabupaten
Merauke sebagai penyumbang terbesar PAD di Papua Sebagian besar PAD Provinsi
Grafik 49 Rasio SILPA terhadap Alokasi Belanja
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
77
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Papua berasal dari penerimaan pajak daerah antara lain Pajak Kendaraan Bermotor
Pajak Air Permukaan Pajak Rokok Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dan Pajak
Restoran
b Analisis Vertikal
Analisis vertikal digunakan untuk membandingkan antara pos yang satu dengan
pos yang lain terhadap totalnya dalam satu komponen APBD yang sama untuk
mengetahui seberapa besar kontribusi masing - masing pos tersebut sehingga dapat
diukur seberapa besar pengaruh pos tersebut bagi suatu pemda
Grafik 411 Analisis Vertikal Kontribusi Belanja Modal Tahun 2020
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Belanja modal adalah belanja yang mempunyai multiplier effect yang paling
tinggi diantara jenis belanja yang lain sehingga diharapkan mampu merangsang
pertumbuhan ekonomi regional Pada tahun 2020 tiga pemda yang memiliki kontribusi
belanja modal paling tinggi adalah Kabupaten Supiori (2779) Kabupaten Mamberamo
Tengah (2727) dan Kabupaten Boven Digoel (2435) Sementara itu pemda yang
memiliki kontribusi belanja modal paling kecil adalah Provinsi Papua yang memiliki
kontribusi belanja modal hanya sebesar 656 persen
472 Analisis Kapasitas Fiskal Daerah
Kapasitas Fiskal Daerah adalah gambaran dari kemampuan keuangan masing-
masing daerah yang dicerminkan melalui penerimaan umum APBD yang digunakan
untuk membiayai tugas pemerintahan daerah Formulasi dalam menghitung kapasitas
fiskal daerah adalah penerimaan umum APBD (tidak termasuk Dana Alokasi Khusus
Dana Darurat Dana Pinjaman Lama dan penerimaan lain yang penggunaannya dibatasi
untuk membiayai pengeluaran tertentu) dikurangi belanja pegawai dibagi jumlah
penduduk miskin
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
78
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
119870119886119901119886119904119894119905119886119904 119865119894119904119896119886119897 =(119875119860119863 + 119863119861119867 + 119863119860119880 + 119871119875119878) minus 119861119890119897119886119899119895119886 119875119890119892119886119908119886119894
119869119906119898119897119886ℎ 119875119890119899119889119906119889119906119896 119872119894119904119896119894119899
Tabel 47 Analisis Kapasitas Fiskal Daerah
Uraian 2019 2020
PAD 3344628852840 2413924519861
DBH 3284918607930 2695145220558
DAU 23068841897000 20744231189522
Lain-Lain yang Sah 687782257257 513035009616
Total Pendapatan Umum 30386171617046 26366335941577
Belanja Pegawai 10341120155057 12036102195842
Penduduk Miskin (jiwa) 900950 912200
Kapasitas Fiskal 22248795 15709531
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Pada tahun 2020 kapasitas fiskal daerah di Papua mengalami penurunan 2939
persen atau sebesar Rp6539264 dibandingkan tahun sebelumnya Turunnya kapasitas
fiskal daerah Provinsi Papua menunjukkan kemampuan fiskal daerah untuk mengurangi
jumlah penduduk miskin semakin berkurang Hal tersebut didukung fakta bahwa angka
kemiskinan di Provinsi Papua tahun 2020 mengalami kenaikan dari 900950 jiwa pada
tahun 2019 menjadi 912200 jiwa pada tahun 2020 Kedepan Pemerintah Daerah harus
dapat mereformulasi kebijakan fiskal didaerah sehingga pemerintah dapat
menggunakan kemampuan fiskal yang dimiliki untuk melaksanakan program-program
pengentasan kemiskinan di daerah
48 PERKEMBANGAN BELANJA WAJIB DAERAH
Mandatory spending merupakan belanja wajib yang harus
dialokasikan oleh pemerintah daerah untuk memenuhi amanat
Undang-Undang Mandatory spending yang harus dipenuhi
oleh pemerintah daerah meliputi alokasi pendidikan sebesar
20 persen alokasi kesehatan sebesar 10 persen dan alokasi
infrastruktur daerah sebesar 25 persen
481 Belanja Daerah Sektor Pendidikan
Sesuai amanat UUD 1945 pasal 31 ayat (4) dan UU No 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pasal 49 ayat (1) alokasi anggaran pendidikan sebesar
20 dari total alokasi belanja Pada APBD Papua tahun 2020 alokasi anggaran sektor
pendidikan yaitu sebesar Rp696 triliun baru mencapai sebesar 1242 persen
dibandingkan total alokasi belanja daerah sebesar Rp5606 triliun Hal tersebut
menggambarkan jika sebagian pemda di lingkup Provinsi Papua belum mengalokasikan
anggaran pendidikan sesuai amanat Undang-Undang yaitu sebesar 20 persen Data
Alokasi belanja
pendidikan sebesar
1242 persen
kesehatan sebesar
1466 persen dan
infrastruktur sebesar
34 persen
79
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
alokasi anggaran pendidikan pemda-pemda lingkup Provinsi Papua dapat dilihat pada
grafik dibawah ini
Grafik 412 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
482 Belanja Daerah Sektor Kesehatan
Sesuai amanat UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pemerintah daerah
wajib mengalokasikan anggaran kesehatan minimal 10 persen dari APBD diluar belanja
untuk keperluan pembayaran gaji Pada APBD Papua tahun 2020 alokasi anggaran
sektor kesehatan yaitu sebesar Rp822 triliun atau 1466 persen dibandingkan total
belanja daerah pada APBD diluar gaji Hal tersebut menggambarkan jika sebagian besar
pemda di lingkup Provinsi Papua telah mengalokasikan anggaran pendidikan sesuai
amanat Undang-Undang yaitu sebesar 10 persen Data alokasi anggaran kesehatan
pemda-pemda lingkup Provinsi Papua dapat dilihat pada grafik dibawah ini
Grafik 413 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
80
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
483 Belanja Infrastruktur Daerah
Belanja infrastruktur daerah dialokasikan paling sedikit 25 persen dari Dana
Transfer Umum (DTU) Alokasi tersebut akan digunakan untuk belanja infrastruktur
daerah yang langsung terkait dengan percepatan pembangunan fasilitas pelayanan
publik dan ekonomi dalam rangka meningkatkan kesempatan kerja mengurangi
kemiskinan dan mengurangi kesenjangan penyediaan layanan publik antar daerah
Tabel 48 Prosentase Alokasi Belanja Infrastruktur Daerah Papua 2020
Uraian 2020
DTU (DAU + DBH) 23439376410080
Belanja Infrastruktur Daerah 9342241444463
Prosentase 3986
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Dari table di atas dapat dilihat bahwa total alokasi untuk belanja infrastruktur pada APBD
Papua sebesar Rp934 triliun telah mencapai 3986 persen jika dibandingkan dengan
total Dana Transfer Umum Papua sebesar Rp2344 triliun
BOKS 4
Dana Otsus Papua Dinilai Efektif di Sektor Kesehatan
JAKARTA Gatracom - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Provinsi Papua Khairul Lie menilai dana otonomi khusus (Otsus) Papua sangat efektif Implementasi dana Otsus Papua di sektor kesehatan mendapat alokasi anggaran 15 Pengalokasian dana ini diimplementasikan dalam pelayanan kesehatan dasar rujukan pencegahan dan pemberantasan penyakit serta perbaikan gizi masyarakat Di samping itu juga pada pembinaan kesehatan lingkungan dan pelayanan kesehatan dalam situasi bencana ldquoDana Otsus Papua rata-rata membiayai sembilan sampai 12 program yang mencakup 21 hingga 26 kegiatan setiap tahunnya Di tahun 2020 Karena ada pengurangan anggaran sehingga membiayai tiga program dan lima kegiatanrdquo ujar Khairul seperti dalam keterangan tertulisnya yang diterima Gatracom Minggu (2211)
Ia menjelaskan 60 dari program ini berbentuk pelayanan mobile klinik udara darat dan terapung serta pelayanan mobile spesialis bagi wilayah terpencil di Papua Selain itu terdapat juga program kampung siaga serta rumah tunggu bagi orang melahirkan bisa menginap ldquoMedan yang sulit sarana transportasi menggunakan helikopter untuk memberikan pelayanan kesehatan Ada lagi program mengirimkan tenaga kesehatan di tempat yang sulit dan menginap 21 harirdquo ucapnya
Dengan adanya dana Otsus ini lanjutnya masyarakat Papua bisa mendapat obat-obatan gratis seperti obat HIV AIDS Filariasis Malaria Diabetes Vitamin C dan lainnya Bahkan masyarakat asli Papua mendapat fasilitas kesehatan gratis di Puskesmas dan Rumah Sakit setempat ldquoDengan semua usaha dan program yang dilakukan Kabupaten Jayapura mendapatkan penghargaan sebagai pembangunan kesehatan terbaik dari Provinsirdquo katanya bangga Oleh karena itu ia menyayangkan adanya pengurangan dana Otsus hingga 50 di tahun 2020 ini Sebelumnya dana Otsus sebesar Rp103 miliar hanya menjadi Rp46 miliar saja akibat kebijakan persiapan kegiatan Pekan Olah Raga Nasional XX (PON XX) ldquoYang semula anggaran Rp103 Milyar maka di tahun 2020 menjadi Rp 46 Milyar Pengurangan tersebut karena untuk kegiatan PON XX Dengan kondisi seperti ini ya kita tidak bisa apa-apa lagirdquo keluh Khairul
Sumber gatracom tanggal 22 November 2020
SudarsoDirektur Pelaksanaan Anggaran
BAB VPerkembangan dan AnalisisPelaksanaan anggarankonsolidasian
Dalam rangka merespon dampak pandemi Covid-19
Pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan yangbersifat extraordinary khususnya difokuskan pada tigasektor yaitu kesehatan perlindungan sosial dan dunia usaha
Direktur Pelaksanaan Anggaran dalam Leaders Talk Kementeruan Keuangan10072020
Sumber Foto Dit PA
81
Telaga Tondijat Serui Photo Credit Zulfi
51 LAPORAN REALISASI ANGGARAN KONSOLIDASIAN
aporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian (LKPK) disusun berdasarkan
konsolidasi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dengan Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah konsolidasian (LKPD-K) dalam periode tertentu
Pada tingkat wilayah Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Papua menyusun LKPK
Tingkat Wilayah Provinsi Papua yang mengkonsolidasikan LKPP Tingkat Wilayah dan
LKPD Konsolidasian di wilayah Provinsi Papua
Sebagaimana tabel dibawah ini pada tahun 2020 terjadi penurunan realisasi
pendapatan sebesar 472 persen Tercatat pendapatan konsolidasian pada tahun 2020
terealisasi sebesar Rp1136 triliun sementara realisasi pada tahun 2019 sebesar
Rp1234 triliun Penurunan tersebut terjadi pada seluruh komponen pendapatan antara
lain pendapatan perpajakan Pendapatan Bukan Pajak pendapatan hibah dan
pendapatan transfer Sementara itu di sisi belanja terjadi penurunan realisasi sebesar
863 persen dibandingkan tahun sebelumnya Pada tahun 2020 belanja konsolidasian
terealisasi sebesar Rp5717 triliun sedangkan pada tahun 2019 terealisasi sebesar
Rp6257 triliun Penurunan tersebut terjadi pada komponen belanja pemerintah
L
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB V
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN
Anggaran konsolidasian
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
82
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
Tabel 51 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian
Tingkat Wilayah Provinsi Papua Tahun 2020 (Dalam miliar Rupiah)
Uraian 2020 2019
Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi
Pendapatan Negara 894778 4482555 1136494 -790 1233940
Pendapatan Perpajakan 830096 144643 974739 -339 1008965
Pendapatan Bukan Pajak 64682 368286 161337 -2031 202448
Hibah - 78586 077 -9963 20794
Transfer - 3891040 340 -8035 1732
Belanja Negara 5581059 4398198 5716679 -863 6256716
Belanja Pemerintah 1318481 3543493 4861974 -1103 5465021
Transfer 4262578 854705 854705 796 791695
Surplus(Defisit) -4686281 84357 -4580185 -881 -5022776
Pembiayaan - 410774 410774 4532 282668
Penerimaan Pembiayaan - 467725 467725 723 436176
Pengeluaran Pembiayaan - 56951 56951 -6290 153508
SILPA -4686281 495131 -4169410 -1204 -4740108
Sumber LKPK (2020) diolah
52 PENDAPATAN KONSOLIDASIAN
Pendapatan konsolidasian tingkat wilayah adalah
konsolidasian antara seluruh pendapatan pemerintah pusat
dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode
pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-
akun resiprokal (berelasi) Total pendapatan konsolidasian
Provinsi Papua tahun 2020 mencapai Rp1136 triliun terdiri dari pendapatan pemerintah
pusat sebesar Rp895 triliun dan pemerintah daerah sebesar Rp4483 triliun yang
kemudian dieliminasi menjadi Rp242 triliun
a Analisis Proporsi dan Perbandingan
Pendapatan konsolidasian
tahun 2020 masih didominasi oleh
pendapatan perpajakan sebesar
8577 persen meskipun secara
nominal realisasi pendapatan
perpajakan mengalami
penurunan sebesar 339 persen
dibandingkan tahun sebelumnya
Di sisi lain komposisi pendapatan
Grafik 51 Perbandingan Komposisi Pendapatan
Konsolidasian
Sumber LPKP (2020) diolah
Pendapatan
konsolidasian turun
790 persen
dibandingkan dengan
tahun sebelumnya
83
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
konsolidasian terkecil adalah pendapatan hibah yang hanya sebesar 001 persen
dibandingkan dengan total pendapatan konsolidasian
Pada tahun 2020 kontribusi pemerintah pusat terhadap total pendapatan
konsolidasian masih cukup besar yaitu sebesar 8336 persen sementara sisanya
sebesar 1664 persen merupakan penerimaan pemerintah daerah Tingginya kontribusi
pemerintah pusat dipengaruhi oleh kontribusi penerimaan perpajakan yang mencapai
8516 persen Sementara kontribusi penerimaan PNBP hibah dan transfer didominasi
oleh pemerintah daerah
Grafik 52 Perbandingan Penerimaan Pemerintah Pusat dan Daerah terhadap Penerimaan
Konsolidasian
Sumber LKPK (2020) diolah
b Analisis Perubahan
Pada tahun 2020
penerimaan perpajakan PNBP
hibah dan transfer mengalami
penurunan dibandingkan tahun
sebelumnya Penerimaan
perpajakan turun sebesar
Rp34226 miliar atau 339 persen
pendapatan Bukan Pajak turun
sebesar Rp41111 miliar atau
2031 persen penerimaan hibah
turun sebesar Rp20717 miliar atau
9963 persen dan penerimaan transfer turun sebesar Rp1392 miliar atau 8035 persen
Penurunan realisasi tersebut disebabkan karena turunnya sebagian besar komponen
pendapatan konsolidasian
Grafik 53 Analisis Perubahan Pendapatan
Konsolidasian Tahun 2019 dan 2020
Sumber LKPK Kanwil (2020) diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
84
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
c Rasio Pajak (Tax Ratio)
1 Rasio Pajak Konsolidasian
Rasio pajak (tax ratio) merupakan perbandingan antara jumlah penerimaan pajak
suatu daerah terhadap pendapatan suatu output perekonomian atau Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) Rasio pajak dapat dihitung dengan formula
119879119886119909 119903119886119905119894119900 =119875119890119899119889119886119901119886119905119886119899 119875119890119903119901119886119895119886119896119886119899 119870119900119899119904119900119897119894119889119886119904119894119886119899 119879119894119899119892119896119886119905 119882119894119897119886119910119886ℎ
119875119863119877119861 119875119903119900119907119894119899119904119894
Tabel 52 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan
Pendapatan Perpajakan Konsolidasian
1008965 miliar 974739 miliar -339
PDRBPertEkonomi 18950527 miliar 19892890 miliar 497
Rasio Pajak (Tax Ratio) 532 490 -042
Sumber LKPK BPS (2020) diolah
Perkembangan rasio pajak
terhadap PDRB pada tahun 2020
sebesar 490 persen lebih rendah
dibandingkan rasio pajak tahun
sebelumnya Penurunan rasio ini
selaras dengan penurunan jumlah
penerimaan pajak Oleh karena itu
pemerintah perlu melakukan
berbagai upaya agar tax ratio pajak
semakin meningkat karena peran
pajak untuk membiayai pembangunan sangatlah besar
2 Rasio Pajak Per Kapita
Rasio Pajak per kapita adalah perbandingan antara jumlah penerimaan pajak
yang dihasilkan daerah dengan jumlah penduduknya Pajak per kapita menunjukkan
kontribusi setiap penduduk pada pendapatan perpajakan suatu daerah
Tabel 53 Rasio Pajak Perkapita
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan
Pendapatan Perpajakan (rupiah)
10089652770602 9747394555179 -339
Jumlah Penduduk (jiwa) 3379302 4303707 2735
Rasio Pajak Per Kapita 2985721 2264883 -2414
Sumber LKPK BPS (2020) diolah
Grafik 54 Rasio Pajak terhadap PDRB
Sumber LKPK Kanwil BPS (2021) diolah
85
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Pada tahun 2020 rasio pajak per kapita terhitung sebesar Rp226 juta per jiwa
turun cukup signifikan dibandingkan dengan tahun 2019 yang sebesar Rp296 juta per
jiwa Hal ini berarti setiap penduduk berkontribusi terhadap penerimaan perpajakan
sebesar Rp226 juta Penurunan rasio pajak per kapita yang cukup signifikan ini selaras
dengan realisasi penerimaan perpajakan yang menurun di tahun yang sama
53 BELANJA KONSOLIDASIAN
Belanja konsolidasian tingkat wilayah adalah konsolidasian
antara seluruh belanja pemerintah pusat dan pemerintah
daerah suatu wilayah dalam satu periode pelaporan yang
sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal
(berelasi)
a Analisis Proporsi dan Perbandingan
Secara keseluruhan mayoritas belanja dan transfer konsolidasian didominasi
oleh belanja pemerintah daerah Realisasi belanja dan transfer konsolidasian sebesar
Rp5717 triliun 7694 persen bersumber dari anggaran pemerintah daerah dan sisanya
sebesar 2306 persen dari anggaran pemerintah pusat Jika dilihat per jenis belanja
hampir seluruh komponen belanja yang bersumber dari APBD mendominasi belanja
konsolidasian Realisasi Belanja Pegawai konsolidasian sebesar Rp1416 triliun yang
bersumber dari APBD sebesar Rp1029 triliun (7270) dan dari APBN sebesar Rp387
triliun (2730) Belanja Modal konsolidasian sebesar Rp1073 triliun dengan komposisi
5866 persen dari APBD dan 4134 persen berasal dari APBN Jika dikaitkan dengan
kontribusi pemerintah pada pertumbuhan ekonomi khususnya dari sisi pengeluaran
pemerintah menunjukkan bahwa kontribusi pemerintah daerah lebih besar dari
pemerintah pusat
Grafik 55 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terhadap Belanja dan Transfer Konsolidasian
Sumber LKPK Kanwil (2020) diolah
Belanja konsolidasian
turun 863 persen
dibandingkan dengan
tahun sebelumnya
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
86
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
b Analisis Perubahan
Secara keseluruhan realisasi belanja konsolidasian tahun 2020 mengalami
penurunan sebesar 863 persen dibandingkan tahun sebelumnya Kondisi tersebut
dipengaruhi oleh penurunan sebagian besar komponen belanja Kenaikan realisasi
belanja hanya dialami oleh belanja bunga belanja hibah belanja tak terduga dan
belanja transfer Pada belanja tak terduga kenaikan mencapai 47942 persen
dibandingkan tahun sebelumnya disebabkan karena Pemerintah Provinsi Papua
mengalokasikan anggaran penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional
(PEN) pada pos belanja tidak terduga
Grafik 56 Komposisi Belanja Konsolidasian Tahun 2019 dan Tahun 2020
c Analisis Rasio Belanja Operasi Konsolidasian terhadap Total Belanja
Konsolidasian
Belanja operasi terdiri atas
belanja pegawai konsolidasian
dengan belanja barang
konsolidasian Rasio belanja
operasi terhadap total belanja
konsolidasian mengindikasikan
porsi belanja pemerintah untuk
operasional pemerintah Semakin
rendah rasio belanja operasi
menunjukkan bahwa realisasi
anggaran untuk kegiatan operasi semakin menurun dan lebih ditingkatkan pada belanja
sektor produktif Rasio belanja operasi terhadap total belanja konsolidasian tahun 2020
sebesar 5398 persen turun sebesar 254 persen dibandingkan tahun sebelumnya
Penurunan tersebut dipicu oleh penurunan realisasi belanja pegawai sebesar 075
persen dan belanja barang sebesar 2082 persen
Sumber LKPK Kanwil (2020)
diolah
Grafik 57 Rasio Belanja Operasi terhadap Total Belanja
Sumber LKPK Kanwil (2020) diolah
87
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
d Rasio Belanja Konsolidasian Terhadap Jumlah Penduduk
Rasio belanja konsolidasian terhadap jumlah penduduk menunjukkan seberapa
besar belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang digunakan untuk
menyejahterakan per penduduk di suatu daerah Semakin besar nilainya semakin besar
belanja yang dikeluarkan untuk menyejahterakan satu orang penduduk wilayah tersebut
sehingga semakin besar kemungkinan tercapainya dan juga sebaliknya
Rasio total belanja konsolidasian terhadap jumlah penduduk Provinsi Papua
tahun 2020 adalah Rp1328 juta per kapita Hal ini dapat diartikan bahwa dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan penduduknya selama tahun 2020 pemerintah telah
membelanjakan sebesar Rp1328 juta untuk setiap jiwa Jumlah tersebut menurun jika
dibandingkan dengan tahun 2019 dengan rasio sebesar Rp1851 juta per kapita
Tabel 54 Perkembangan Belanja Pemerintah Konsolidasian per Jiwa KabupatenKota Tahun 2017 dan 2018
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan
Belanja Konsolidasian (rupiah)
62567159641005 57166790954616 -863
Jumlah Penduduk (jiwa) 3379302 4303707 2735
Rasio Belanja Per Kapita 18514817 13283151 -2826
Sumber LKPK BPS (2021) diolah
e Analisis Dampak Kebijakan Fiskal kepada Indikator Ekonomi Regional
Pada tahun 2020 terjadi penurunan realisasi belanja pemerintah dan transfer
sebesar 863 persen Sementara itu indikator ekonomi regional Provinsi Papua tahun
2020 menunjukan kondisi kenaikan atau positif PDRB (ADHB) Provinsi Papua pada
tahun 2020 naik 497 persen Tingkat kemiskinan mengalami kenaikan sebesar 094
persen sejalan dengan total agregat belanja yang mengalami penurunan Namun
Demikian pertumbuhan ekonomi regional Provinsi Papua tahun 2020 tetap positif
karena ditopang oleh sektor pertambangan yang tetap tumbuh positif
Tabel 55 Analisis Realisasi Belanja terhadap Indikator Ekonomi Regional
Uraian 2019 2020 Kenaikan
Belanja Pemerintah 54650214406871 48619736970910 -1103
Transfer 7916945234134 8547053983707 796
Total 62567159641005 57166790954616 -863
PDRBPert Ekonomi 189505270000000 198928900000000 497
Tingkat Kemiskinan 2655 2680 094
Sumber LKPK BPS (2021) diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
88
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
54 SURPLUSDEFISIT KONSOLIDASIAN
Surplusdefisit adalah selisih lebihkurang antara pendapatan
daerah dan belanja daerah dalam tahun anggaran yang sama
Total defisit konsolidasian tahun 2020 mencapai Rp4580
triliun turun Rp443 triliun atau 881 persen jiika dibandingkan
tahun 2019 yang sebesar Rp5023 triliun
Analisis Komposisi dan Rasio
Tabel 56 Rasio SurplusDefisit Konsolidasian terhadap PDRB
Uraian SurplusDefisit Rasio thd PDRB
Realisasi Komposisi
Pemerintah Daerah 843568312976 -2 042
Pemerintah Pusat (46862807562210) 102 -2356
Konsolidasian (45801846366158) 100 -2302
)PDRB Papua Rp19892890 miliar (sumber BPS Papua)
Pada tahun 2020 Pemerintah Pusat menyumbang defisit sebesar Rp4686 triliun
atau 102 persen dari total defisit konsolidasian sementara Pemerintah Daerah
menyumbang surplus sebesar Rp84357 miliar Rasio surplusdefisit konsolidasian
terhadap PDRB mencapai minus 2302 persen yang terdiri dari Pemerintah Pusat
sebesar minus 2356 persen dan Pemerintah Daerah sebesar 042 persen Jika
dibandingkan tahun sebelumnya terjadi kenaikan rasio sebesar 346 persen
55 ANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN FISKAL AGREGAT
PDRB adalah penjumlahan nilai output bersik perekonomian
yang ditimbulkan oleh seluruh kegiatan ekonomi di suatu
wilayah tertentu dan dalam satu kurun waktu tertentu Nilai
PDRB suatu daerah dapat dihitung dengan menggunakan
pendekatan pengeluaran yaitu
Keterangan
Y = Pendapatan Nasional C = Konsumsi Rumah Tangga I = Investasi G = Belanja
Pemerintah X = Ekspor dan M = Impor
Analisis kontribusi pemerintah terhadap PDRB ini menggunakan data pada
laporan statistik keuangan pemerintah tingkat wilayah berupa Laporan Operasional
(Statement of Government Operations) Nilai belanja pemerintah (G) diproxikan dari nilai
pengeluaran konsumsi pemerintah yang berasal dari kompensasi pegawai ditambah
Y = C + I + G + (X-M)
Defisit konsolidasian
turun sebesar 881
persen menjadi
minus 4580 triliun di
tahun 2020
Kontribusi belanja
pemerintah terhadap
PDRB turun 1261
persen dibandingkan
tahun sebelumnya
89
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
penggunaan barang dan jasa konsumsi aset tetap dan pembelian barangjasa untuk
transfer langsung ke rumah tangga dikurangi penjualan barang dan jasa Sedangkan
nilai investasi pemerintah (I) diproxikan dari nilai pembentukan Modal Tetap Bruto
(PMTB) yang merupakan nilai akuisisi aset tetap dikurangi penghentian aset tetap
Tabel 57 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tahun 2020
TRANSAKSI YANG MEMPENGARUHI KEKAYAAN BERSIH
Pendapatan 67103774431101
a Pajak 9663914590287
b Kontribusi Sosial
c Hibah -2784659152934
d Pendapatan Lainnya 60224518993748
Beban 46585650430881
a Kompensasi Pegawai 14157539641699
b Penggunaan Barang dan Jasa 16036872946857
c Konsumsi Aset Tetap -
d Bunga 56776003358
e Subsidi 59754444899
f Hibah 8339268377086
g Manfaat Sosial 828645792548
h Beban Lainnya 7106793224435
Keseimbangan Operasi BrutoNetto 20518124000220
Transaksi Aset Non Keuangan Netto 10726773761290
a Aset Tetap 10132199323058
b Persediaan -
c Barang Berharga -
d Aset Non Produksi 594574438232
Saldo Pinjaman Netto 9791350238930
Transaksi Aset Keuangan dan Kewajiban 9791350238930
a Akuisisi Netto Aset Keuangan 10004980665007
- Dalam Negeri 10004980665007
- Luar Negeri -
b Keterjadian Kewajiban 213630426077
- Dalam Negeri 213630426077
- Luar Negeri -
Sumber LKPK (2020) diolah
Kontribusi pemerintah terhadap PDRB pada tahun 2020 sebesar 2027 persen
terdiri dari kontribusi belanja pemerintah sebesar 1518 persen dan kontribusi investasi
pemerintah sebesar 509 persen Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi
penurunan kontribusi pemerintah sebesar 1846 persen yang berasal dari penurunan
belanja pemerintah sebesar 1581 persen sedangkan investasi pemerintah mengalami
penurunan sebesar 265 persen
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
90
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
Tabel 58 Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020
Belanja Pemerintah (G) 5874343 Miliar 3019441 Miliar
Investasi Pemerintah (I) 1465897 Miliar 1013220 Miliar
PDRB 18950527 Miliar 19892890 Miliar
Kontribusi Belanja terhadap PDRB 3099 1518
Kontribusi Investasi terhadap PDRB 774 509
Sumber LKPK BPS (2020) diolah
Jika dikaitkan dengan kondisi perekonomian Provinsi Papua pada tahun 2020
yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 692 persen (y-o-y) dengan sektor
pertambangan dan terkontraksi sebesar minus 683 persen (y-o-y) tanpa pertambangan
kontribusi pemerintah dari investasi dirasa lebih dibutuhkan untuk dapat segera
meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang Di tahun 2020 ini
kontribusi belanja pemerintah turun tajam karena turunnya realisasi belanja pemerintah
terutama APBD sebagai efek dari berbagai kebijakan yang diambil pemerintah dalam
rangka penanggulangan COVID-19 Kedepan peningkatan alokasi belanja modal baik
di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah diharapkan mampu meningkatkan
kontribusi pemerintah terhadap Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua
Namun demikian alokasi belanja pemerintah tersebut harus diikuti dengan eksekusi
belanja yang baik sehingga anggaran pemerintah akan memberikan kontribusi maksimal
bagi perekonomian Papua
BOKS 5
Tahun 2020 Investasi PMA dan PMDN di Papua Meningkat
JAYAPURA ndash Pandemi Covid-19 nampaknya tidak mempengaruhi kinerja PMA (Penanaman Modal Asing) dan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) Bahkan total investasi di Papua mengalami kenaikan Kepala Bidang Data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Papua Petrus Asem menjelaskan operasional perusahaan di Papua di masa pandemi Covid-19 tahun 2020 tidak mengalami kendala
ldquoPerusahaan-perusahaan yang tetap aktif dan tumbuh di masa pandemi Covid-19 yaitu sektor usaha kecil menengahrdquoujarnya kepada Cenderawasih Pos Senin (222) kemarin Lanjutnya perusahaan yang tercatat PMA sebanyak 155 perusahaan dan PMDN sebanyak 110 perusahaan Hanya saja kewajiban menyampaikan LKPM mengalami penurunan yang mana PMA sebanyak 96 dan PMDN 47 ldquoAlasan penyampaian LPKM mengalami penurunan dikarenakana banyak perusahaan belum memahami mekanisme dan sistem terbarurdquo terangnya
Diakuinya meski penyampaian melaporkan LKPM mengalami penurunan akan tetapi nilai investasi tetap tinggi karena yang menyampaikan LKPM adalah perusahaan-perusahaan yang memiliki nilai investasi besar ldquoUntuk PMA nilai investasinya Rp 113227 triliun mengalami kenaikan sebesar 30 persen dari tahun 2019 triwulan empat Sementara PMDN nilai investasinya sebesar Rp 10682 triliun meningkat sebesar 20 persen PMA mendominasi sektor tambang sementara PMDN lebih pada sektor perkebunan dan pertanianrdquo pungkasnya
Sumber ceposonlinecom diakses tanggal 23 Februari 2021
B u r h a n i A S K a K a n w i l D J P b P r o v i n s i P a p ua
BAB VIkeunggulan dan potensi daerah
APBN dan APBD sumber utama penggerakekonomi kita Jalankan dengan Akuntabel
Kejar Realisas i dengan Transparan Janganmudah protes tetapi kita harus berproses Mungkin di awal sedik it berat manajemenkris is kita lakukan jadikan Covid19 sebagaipeluang mencari so lus i dalam pemulihanekonomi menuju Indonesia Maju
Sumber Foto Kanwil DJPb Provinsi Papua
Mengawal Pemulihan Kesehatan untuk Kebangkitan Ekonomi
91
Festival Budaya Lembah Baliem Papua Photo Credit KPPN Wamena
Pandemi Covid-19 yang masuk ke Indonesia sejak Maret 2020 berdampak
signifikan pada pelemahan di berbagai sektor ekonomi Badan Pusat Statistik
(BPS) mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi sepanjang 2020 mengalami
kontraksi sebesar 207 persen secara year on year (yoy) Hal ini terjadi karena
pertumbuhan ekonomi tahun 2020 pada sebagian besar pulau di Indonesia negatif
kecuali Pulau Sulawesi serta gabungan pulau di Maluku dan Papua Pertumbuhan
ekonomi di Maluku dan Papua adalah sebesar 144 persen yoy namun hanya memiliki
kontribusi ke pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 235 persen (sumber
wwwkontancoid 2021) Pertumbuhan positif di Papua disebabkan oleh kenaikan hasil
produksi sektor unggulan dan pemanfaatan potensi ekonomi sebagai penyokong Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Papua Penentuan lebih lanjut atas sektor-
sektor unggulan di Papua dilakukan dengan menggunakan metode analisis Location
Quotient (LQ)
61 Analisis Locatio Quotient (LQ)
LQ merupakan suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana
tingkat spesialisasi sektor-sektor ekonomi di suatu wilayah yang memanfaatkan sektor
basis atau leading sektor LQ menghitung perbandingan share output sektor tertentu di
suatu wilayah (Provinsi) dengan share output sektor tersebut di wilayah yang lebih luas
P
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB VI
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI DAN TANTANGAN
FISKAL REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
92
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
(Nasional) Sektor unggulan di sini berarti sektor bisnis yang tidak akan habis apabila
dieksploitasi oleh pemerintah wilayah Analisis LQ dimaksudkan untuk mengidentifikasi
dan merumuskan komposisi dan pergeseran sektor-sektor basis suatu wilayah dengan
menggunakan data PDRB sebagai indikator pertumbuhan wilayah (Hendayana 2003)
PDRB merupakan salah satu perangkat data ekonomi yang dapat digunakan
untuk mengevaluasi kinerja pembangunan ekonomi suatu wilayah dalam suatu periode
tertentu Penggunaan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dirasakan lebih akurat
daripada penggunaan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) karena turut
memperhitungkan inflasi yang terjadi di wilayah tersebut PDRB pada dasarnya
merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu
wilayah tertentu atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh
seluruh unit ekonomi pada suatu wilayah Nilai PDRB dapat merepresentasikan
pertumbuhan ekonomi suatu wilayah
Analisis LQ merupakan salah satu pendekatan yang umum digunakan dalam
model ekonomi basis sebagai langkah awal untuk memahami sektor kegiatan yang
menjadi pemicu pertumbuhan Analisis LQ banyak digunakan untuk membahas kondisi
perekonomian mengarah pada identifikasi spesialisasi kegiatan perekonomian atau
mengukur konsentrasi relatif kegiatan ekonomi untuk mendapatkan gambaran dalam
penetapan sektor unggulan sebagai leading sektor suatu kegiatan ekonomi industri
Tujuan metode LQ ini untuk mengidentifikasi sektor unggulan (basis) dalam suatu
wilayah (Miller 1991) Salah satu rumus perhitungan yang digunakan dalam analisis LQ
melalui pendekatan Nilai TambahPendapatan sebagai berikut 119871119876 =Vi Vt119884119894119884119905
Vi = Nilai PDRB sektor i pada tingkat wilayah yang lebih rendah (Provinsi)
Vt = Total PDRB pada tingkat wilayah yang lebih rendah (Provinsi)
Yi = Nilai PDRB sektor i pada tingkat wilayah yang lebih atas (Nasional)
Yt = Total PDRB pada tingkat wilayah yang lebih atas (Nasional)
Selanjutnya dilakukan pengklasifikasian atas hasil indeks perhitungan di atas
dengan kategori sebagai berikut
LQ gt 1 artinya sektor ini menjadi basis atau menjadi sumber pertumbuhan
Komoditas memiliki keunggulan komparatif hasilnya tidak saja dapat memenuhi
kebutuhan di wialyah bersangkutan akan tetapi juga dapat diekspor ke luar wilayah
LQ = 1 komoditas itu tergolong non-basis tidak memiliki keunggulan komparatif
Produksinya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan wilayah sendiri dan tidak
mampu untuk diekspor ke luar wilayah
93
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
LQ lt 1 komoditas ini juga termasuk non-basis Produksi komoditas di suatu wilayah
tidak dapat memenuhi kebutuhan sendiri sehingga memerlukan pasokan dari luar
Berdasarkan data dalam httpspapuabpsgoid diperoleh data PDRB hasil
produksi lapangan usaha atas 17 sektor usaha dengan rincian sebagai berikut
Tabel 61 Daftar PDRB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku
Di Provinsi Papua Tiap Triwulan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
No Sektor Usaha
PDRB Papua Tahun 2020
Triwulan I Triwulan II Triwulan
III Triwulan
IV Tahunan
1 Pertanian Kehutanan dan Perikanan 609181 603192 611251 622988 2446612
2 Pertambangan dan Penggalian 1059579 1319255 1527604 1718106 5624542
3 Industri Pengolahan 104014 106029 103019 100950 414013
4 Pengadaan Listrik dan Gas 2175 2050 2056 2042 8323
5 Pengadaan Air Pengelolaan Sampah 2510 2496 2480 2551 10037
6 Konstruksi 715826 754473 787666 816700 3074665
7 Perdagangan Besar dan Eceran 527727 506318 525493 532601 2092139
8 Transportasi dan Pergudangan 317174 147768 181558 191494 837994
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
43469 34749 36033 38441 152692
10 Informasi dan Komunikasi 200565 212150 214120 218809 845643
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 83724 79437 82717 86662 332540
12 Real Estate 139005 143251 145972 148857 577085
13 Jasa Perusahaan 62655 56948 62227 63245 245076
14 Administrasi Pemerintahan dll 510838 545224 569732 579005 2204800
15 Jasa Pendidikan 96851 101114 103585 107448 408998
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 90945 95261 96317 101453 383976
17 Jasa lainnya 57910 57210 58774 59860 233754
Total PDRB Papua 4624148 4766925 5110605 5391212 19892890
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Sebagai pembanding dalam melakukan perhitungan analisis LQ diperlukan data sejenis
pada periode yang sama untuk wilayah Nasional Berdasarkan data dalam
httpsbpsgoid diperoleh data Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional Tahun 2020
atas 17 sektor usaha dimaksud dengan rincian sebagai berikut
Tabel 62 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku
Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
No Sektor Usaha PDRB Papua Tahun 2020
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Tahunan
1 Pertanian Kehutanan dan Perikanan 50350320 56975720 57158800 47023770 211508610
2 Pertambangan dan Penggalian 26742030 23150760 23987510 25473890 99354190
3 Industri Pengolahan 78362200 73256450 77343350 77842170 306804170
4 Pengadaan Listrik dan Gas 4593360 4199500 4570140 4611160 17974160
5 Pengadaan Air Pengelolaan Sampah 275950 277790 283670 292870 1130280
6 Konstruksi 41971430 38944580 41295930 43054020 165265960
7 Perdagangan Besar dan Eceran 51764240 47324570 49955500 50502700 199547010
8 Transportasi dan Pergudangan 20288090 13188360 17118490 18375130 68970070
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
94
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
No Sektor Usaha PDRB Papua Tahun 2020
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Tahunan
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
10974190 8418440 9710330 10320130 39423090
10 Informasi dan Komunikasi 16686900 17187030 17758750 17951230 69583910
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 18440330 16390190 16837060 17938970 69606550
12 Real Estate 11298010 11285420 11393360 11401300 45378090
13 Jasa Perusahaan 7846550 6762940 7297760 7518300 29425550
14 Administrasi Pemerintahan dll 14138930 14011050 14362860 15504680 58017520
15 Jasa Pendidikan 12985450 13037760 13919500 14996940 54939650
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 4691070 4534610 5281300 5607920 20114900
17 Jasa lainnya 8051600 6874160 7570180 7760880 30256820
Total PDRB Papua 379460650 355819330 375844490 376176060 1487300530
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Berdasarkan data-data tersebut di atas dilakukan perhitungan LQ untuk mengetahui
sektor unggulan dan potensi di masa depan dengan hasil perhitungan sebagai berikut
Tabel 63 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku
Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
No Sektor Usaha PDRB Papua Tahun 2020
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Tahunan
1 Pertanian Kehutanan dan Perikanan 099 079 079 092 086
2 Pertambangan dan Penggalian 325 425 468 471 423
3 Industri Pengolahan 011 011 010 009 010
4 Pengadaan Listrik dan Gas 004 004 003 003 003
5 Pengadaan Air Pengelolaan SampahLimbah
075 067 064 061 066
6 Konstruksi 140 145 140 132 139
7 Perdagangan Besar dan Eceran 084 080 077 074 078
8 Transportasi dan Pergudangan 128 084 078 073 091
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 033 031 027 026 029
10 Informasi dan Komunikasi 099 092 089 085 091
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 037 036 036 034 036
12 Real Estate 101 095 094 091 095
13 Jasa Perusahaan 066 063 063 059 062
14 Administrasi Pemerintahan dll 296 290 292 261 284
15 Jasa Pendidikan 061 058 055 050 056
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 159 157 134 126 143
17 Jasa lainnya 059 062 057 054 058
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
62 Sektor Unggulan Daerah
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua sampai Triwulan IV 2020 mengalami
pertumbuhan sebesar 692 persen yoy Hal ini disebabkan oleh naiknya produksi bijih
logam yang mengakibatkan sektor Pertambangan dan Penggalian tumbuh sebesar
4431 persen Sektor lain yang juga mengalami pertumbuhan adalah Jasa Keuangan
sebesar 655 persen Jasa Kesehatan dan Bantuan Sosial sebesar 182 persen
Informasi dan Komunikasi sebesar 127 persen serta kategori Pengadaan Air
Pengelolaan Sampah Limbah dan Daur Ulang sebesar 100 persen (sumber BI Papua
2021) Namun dari kelima sektor yang mengalami pertumbuhan positif pada tahun 2020
95
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
tersebut hanya sektor Pertambangan dan Penggalian serta sektor Jasa Kesehatan dan
Bantuan Sosial yang berdasarkan hasil analisis perhitungan LQ merupakan sektor basis
Berdasarkan hasil perhitungan LQ sebagaimana Tabel 63 di atas juga terdapat
4 sektor usaha di Papua yang mempunyai memiliki koefisien LQ gt 1 (sektor basis)
Keempat sektor basis dimaksud adalah sebagai berikut
a) Pertambangan dan Penggalian
Koefisien LQ Tahunan di 2020 untuk sektor ini adalah sebesar 423 Nilai ini
adalah nilai koefisien terbesar dari 17 sektor usaha di Papua Di samping itu sektor
Pertambangan dan Penggalian juga memiliki nilai koefisien LQ yang selalu meningkat
tiap triwulan sepanjang tahun 2020 yaitu 325 pada triwulan I 425 pada triwulan II
468 pada triwulan III dan 471 pada triwulan IV 2020 sehingga diperkirakan nilainya
akan meningkat di tahun 2021 Dari sisi produksi pertumbuhan ekonomi selama tahun
2020 di Provinsi Papua juga disebabkan oleh pertumbuhan lapangan usahasektor
Pertambangan dan Penggalian sebesar 1662 persen serta merupakan lapangan usaha
dengan kontribusi terbesar (2827 persen) kepada PDRB Provinsi Papua
Sektor Pertambangan
dan Penggalian disebut sebagai
sektor unggulan di Papua karena
berdasarkan data dari Dinas
ESDM Provinsi Papua
konsentrasi mineral logam
pertambangan diperkirakan
terdapat pada Lajur Pegunungan
Tengah Papua Posisi tektonik
Papua yang berada di Lingkar
Pasifik yang berupa cincin gunung api memberikan potensi endapan mineral logam
maupun non logam yang besar dengan potensi terbesar pada pertambangan emas
(443 persen) sebagaimana terlihat pada Grafik 61 Salah satu lokasi pertambangan
emas di Papua berada di Kabupaten Mimika yang memiliki potensi tembaga dan emas
terbesar di dunia dan selama ini dikelola oleh PT Freeport Indonesia
b) Administrasi Pemerintahan Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
Sektor ini mempunyai nilai koefisien tertinggi kedua di perhitungan LQ Tahunan
di 2020 serta termasuk kategori sektor basis karena yaitu koefisian LQ gt 1 yaitu sebesar
284 Meskipun sektor ini dikategorikan sebagai sektor basis di 2020 namun nilai
koefisien LQ bergerak naik-turun pada tahun 2020 yaitu 296 pada triwulan I 290 pada
Grafik 61 Potensi Pertambangan di Papua
Sumber RKPD Provinsi Papua diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
96
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
triwulan II 292 pada triwulan III dan 261 pada triwulan IV 2020 Berdasarkan kriteria
dalam Buku Pedoman Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (BPS 2015)
disebutkan bahwa kategori pada sektor ini mencakup kegiatan yang sifatnya
pemerintahan sehingga pada umumnya dilakukan oleh instansiadministrasi
pemerintahan Di samping itu sektor ini juga mencakup pendanaan dan administrasi
dari program-program jaminan sosial wajib yang pada umumnya juga diselenggarakan
oleh instansi pemerintah Tingginya koefisien LQ untuk sektor ini menunjukkan tingginya
produksi pada lapangan usaha di Provinsi Papua yang dilaksanakan oleh pemerintah
serta tingginya ketergantungan APBNAPBD pada pertumbuhan ekonomi di Papua
c) Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Sektor ini memiliki nilai koefisien LQ Tahunan di 2020 terbesar ketiga untuk
Provinsi Papua serta termasuk kategori sektor basis karena yaitu koefisian LQ gt 1 yaitu
sebesar 143 Kategori dalam sektor ini mencakup mulai dari pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh tenaga profesional terlatih di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lain
sampai kegiatan perawatan di rumah yang melibatkan tingkatan kegiatan pelayanan
kesehatan sampai kegiatan sosial yang tidak melibatkan tenaga kesehatan profesional
Nilai koefisien LQ pada sektor ini juga bergerak naik-turun pada tahun 2020 yaitu 159
pada triwulan I 157 pada triwulan II 134 pada triwulan III dan 126 pada triwulan IV
2020 Hampir sama dengan sektor Administrasi Pemerintahan Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib di atas implementasi peluang usaha sektor ini di Papua juga
terkait dengan kegiatan sosial yang juga turut bergantung pada kontribusi dari
APBNAPBD
d) Konstruksi
Nilai Koefisien LQ Tahunan di 2020 untuk sektor Konstruksi adalah sebesar 139
sehingga sektor ini termasuk salah satu sektor basisunggulan di Papua Hal ini dapat
dilihat dengan banyaknya pembangunan sarana-sarana di Papua untuk mengejar
ketertinggalan pembangunan infrastruktur dengan Provinsi-Provinsi lain di Indonesia
Percepatan dalam pembangunan konstruksi di Papua diharapkan akan mendukung
dalam peningkatan investasi di Provinsi Papua Di samping itu gencarnya
pembangunan konstruksi di Papua juga sebagai bagian dari percepatan pembangunan
sarana pendukung PON XX yang akan diselenggarakan pada tahun 2021 di Provinsi ini
Berdasarkan data dari Kementerian PUPR dan Kemenpora terdapat tiga klaster venue
di PON XX yang tersebar di 4 wilayah yaitu KotaKabupaten Jayapura Kabupaten
Mimika dan Kabupaten Merauke Delapan Venue berlokasi pada KotaKabupaten
Jayapura yang terdiri dari Kawasan Olahraga Kampung Harapan Kompleks Olahraga
97
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Doyo Baru Lapangan Sepakbola Universitas Cenderawasih Lapangan Tenis Kantor
Walikota Jayapura GOR Tinju Gidi GOR Waringin GOR Cenderawsih dan Arena
Dayung Lima venue berlokasi di Mimika yang terdiri dari Mimika Sports Complex
(SMC) GOR Biliar GOR Futsal Mimika Gedung Eme Neme Yauware dan Wisma Atlet
Sedangkan lima venua berlokasi di Merauke yang meliputi GOR Hiad Sai Sirkuit Balap
Motor Distrik Tanah Miring Stadion Katalpal Mopah Lama Rumah Susun Balai PUPR
serta Rumah Susun Unmus Selain pembangunan venue-venue ini sektor konstruksi
juga meliputi pembangunan jalan trans Papua serta pengembangan obyek-obyek
Pariwisata sebagai pendukung penyelenggaraan PON XX
63 Sektor Potensial Daerah
Dilihat dari kontribusi
lapangan usaha perekonomian
Papua masih bergantung pada
sektor Pertambangan dan
Penggalian dengan porsi
sebesar 2827 persen yang
dilanjutkan dengan sektor
Konstruksi sebesar 1546
persen Dengan adanya
pandemi COVID-19 yang
mengakibatkan penurunan
kinerja sektor non tambang pemulihan ekonomi diharapkan dapat menyasar kepada
sektor non tambang yang memiliki pangsa tenaga kerja terbesar yakni sektor Pertanian
Kehutanan dan Perikanan dengan pangsa pasar sebesar 669 persen dari total tenaga
kerja Di samping itu meskipun berdasarkan analisis LQ tidak dikategorikan sebagai
sektor basisunggulan sektor ini memberikan kontribusi terbesar ketiga bagi
perekonomian Provinsi Papua yaitu sebesar 1230 persen Rincian pangsa PDRB
Provinsi Papua tahun 2020 dapat dilihat pada grafik 62
a) Perikanan
Berdasarkan RKPD Provinsi Papua Tahun 2020 Wilayah Pengelolaan
Perikanan (WPP) Papua terbagi menjadi dua yaitu perairan utara dan perairan selatan
Potensi pada Perikanan Tangkap dapat dilihat dari luasnya hamparan perairan Laut
Cendrawasih dan Pasifik seluas 11000 kmsup2 yang terletak di perairan utara Papua yang
merupakan kawasan kaya akan sumber daya perikanan Pelagis Besar (Tuna Paruh
Panjang Cakalang dan Tenggiri) Sedangkan perairan Laut Arafura seluas 14300 km
Grafik 62 Pangsa PDRB Provinsi Papua Tahun 2020
Sumber Bank Indonesia diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
98
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
di bagian selatan Papua merupakan kawasan yang kaya akan sumber daya Ikan
Demersal (Udang Kakap Bawal Pari Cucut dan Ikan lainnya) Namun mengingat
masih terbatasnya pemanfaatan potensi ini di Papua sumber daya alam yang melimpah
tersebut belum dapat dioptimalkan dalam mendukung perekonomian masyarakat dan
pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua
Selanjutnya besarnya potensi pada Perikanan Budidaya dapat dilihat dari
Kawasan Bentang Laut Papua yang memiliki potensi budidaya kelautan dan perikanan
dengan prioritas penanganan meliputi
Perikanan budidaya laut di Teluk Cendrawasih di Kabupaten dan Kota Jayapura
Perikanan budidaya air payau (tambak) di Sarmi dan Waropen
Perikanan budidaya air tawar (kolam) di Jayawijaya Kabupaten dan Kota Jayapura
Optimalisasi pemanfaatan atas sektor Pertanian ini antara lain dapat dilakukan dengan
Mengoptimalkan jalur perdagangan mendorong sertifikasi ekspor serta memanfaatkan
Cold Storage atas hasil tangkapan ikan Di samping itu dukungan pengadaan armada
kapal yang modern dapat dibiayai dengan APBD maupun pemanfaatan DAK Fisik
b) Pertanian Perkebunan dan Peternakan
Potensi pengembangan lahan pertanian di Papua masih terbuka sangat lebar
melalui klarifikasi status lahan untuk pembangunan pertanian oleh Pemerintah dan
masyarakat adat pengembangan infrastruktur pertanian termasuk jaringan irigasi
jaringan jalan pendukung pertanian pasar peningkatan SDM secara konsisten dan
terpadu dan pemberdayaan masyarakat untuk membangun sektor pertanian Dengan
mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lahan yang tersedia secara tepat dan lestari
dapat menjadikan Provinsi Papua sebagai sentra produksi pertanian di wilayah timur
Untuk mendukung permbiayaan usaha pertanian pemda dapat mendorong penyediaan
lembaga keuangan mikro serta bersinergi dengan Pemerintah Pusat antara lain dengan
memberikan kemudahan akses kepada petani melalui skema Kredit Usaha Rakyat
(KUR) dan Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) sebagau kredit program Pemerintah Pusat
c) Kehutanan
Papua adalah Provinsi yang memiliki hutan terluas di Indonesia dengan hutan
seluas 2503 ha Tiga Kabupaten dengan wilayah hutan terluas adalah Mamberamo
(270 ha) Asmat (229 ha) dan Boven Digoel (198 ha) Tanah Papua merupakan
penyumbang 50 persen keanekaragaman hayati di Indonesia sehingga menjaga
keberadaan hutan Papua berarti menjaga keanekaragaman hayati dan populasi seluruh
Orang Asli Papua (OAP) yang menggantungkan hidupnya dari sumberdaya alam dan
jasa ekosistem hutan (sumber wwwsuarapapuacom 2019) Hutan tersebut di
99
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
kelompokkan ke dalam 3 fungsi yaitu hutan lindung suaka alam dan hutan produksi
Hutan lindung dan suaka alam berfungsi untuk menjaga kelestarian alam seperti
pengaturan tata air dan tempat berlindung bagi flora fauna Hutan produksi dapat
dimanfaatkan untuk memproduksi kayu rotan gatah dan hasil hutan lainnya Luas
hutan produksi adalah 30 persen dari keseluruhan hutan di Papua Namun pemanfaatan
hutan ini juga belum dilakukan secara optimal Hal ini dapat dilihat dari masih rendahnya
porsi sektor Kehutanan pada PDRB Provinsi Papua
d) Pariwisata
Meskipun porsi Sektor Pariwisata dalam PDRB Lapangan Usaha Provinsi Papua
tidak signifikan namun berdasarkan hasil simulasi dengan Computer General
Equilibrium (CGE) pariwisata merupakan subsektor yang paling potensial karena
memberikan dampak yang cukup tinggi terhadap PDRB dan penyerapan tenaga kerja
Hal ini karena peningkatan sektor ini berpengaruh signifikan dalam peningkatan sektor
lain yaitu Industri Pengolahan Perdagangan Besar dan Eceran Transportasi dan
Pergudangan serta Informasi dan Komunikasi
Provinsi Papua memiliki beragam potensi pariwisata yang dapat menjadi potensi
unggulan daerah Beberapa Taman Nasional yang dimiliki oleh Provinsi Papua ialah
Taman Nasional Lorentz di Mimika Jayawijaya Puncak Jaya dan Asmat Taman
Nasional Wasur di Merauke dan Taman Naional Teluk Cendrawasih di Nabire Potensi
pariwisata tersebut belum dikelola secara maksimal sehingga belum memberikan
dampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat Pariwisata merupakan sektor
yang sangat potensial untuk dikembangkan mengingat Provinsi Papua ditunjuk sebagai
tuan rumah dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang akan dilaksanakan tahun
2021 Hal ini akan menjadi peluang banyaknya pengunjung dari luar daerah yang akan
datang ke Papua yang biasanya diikuti pula dengan meningkatnya kegiataan
perekonomian (hotel transportasi akomodasi souvenir dan lain-lain)
64 Tantangan Fiskal Regional Dalam Mendorong Potensi Ekonomi Daerah
641 Tantangan Fiskal Pemerintah Pusat
Tantangan fiskal utama yang dihadapi oleh Pemerintah Pusat dalam mendorong
potensi ekonomi daerah Papua adalah masih tingginya ketergantungan APBD pada
Pendapatan dari Pemerintah Pusat Dalam menjalankan amanah dari UU Nomor 21
tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua Pemerintah telah
memberikan dukungan dana berupa pengalokasian Dana Otsus Dana Otsus
merupakan salah satu jenis belanja Transfer ke Daerah dalam APBN yang ditentukan
setara 2 persen dari pagu Dana Alokasi Umum (DAU) nasional dan berlaku selama 20
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
100
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
tahun (2002-2021) Dana Otsus
diharapkan berperan sebagai
pendorong peningkatan
kesejahteraan masyarakat dan
pembangunan di Papua Namun
perkembangan beberapa
indikator masih menunjukkan
bahwa pertumbuhan
perekonomian Papua masih jauh
berada di bawah rata-rata
nasional Masih besarnya
alokasi dana Perimbangan dan
Transfer dari Pusat juga
menunjukkan belum terciptanya
kemandirian ekonomi Provinsi
Papua yang salah satu
indikasinya adalah masih
rendahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Papua Berdasarkan data realisasi APBD
Nasional tahun 2019 Papua menjadi Provinsi dengan jumlah PAD nomor 33 dari 34
Provinsi di Indonesia Peringkat Papua hanya lebih baik dari Papua Barat serta jauh
berada di bawah rata-rata rasio PAD Provinsi di Indonesia
642 Tantangan Fiskal Pemerintah Daerah
Rendahnya PAD di Papua menjadi salah satu indikasi belum optimalnya peran
kebijakan fiskal Pemda dalam memanfaatkan sektor unggulan potensi sumber daya
yang dimiliki Hal ini menjadi tantangan fiskal bagi Pemda Papua mengingat masih
kecilnya kontribusi Papua terhadap PDB Nasional meskipun memiliki sumber daya alam
yang cukup melimpah (Pertambangan Pertanian Kehutanan dan Perikanan) Struktur
Pendapatan Papua tahun 2020 tampak pada Grafik 64 dengan rincian meliputi
a) Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan sebesar 6493 persen yang terdiri
dari DAU DAK dan DBH Pajak
b) Transfer Pemerintah Pusat ndash Lainnya sebesar 2623 persen yang terdiri dari Dana
Otsus dan Dana Penyesuaian
c) PAD dengan porsi sebesar 542 persen yang terdiri dari Pajak Daerah Retribusi
Daerah Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dan PAD lainnya serta
Grafik 63 Perbandingan Rasio PAD antar Provinsi Tahun
2019
Sumber Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan diolah
101
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
d) Pendapatan Daerah Lain-lain sebesar 343 persen yang terdiri Transfer
Pemerintah Provinsi Transfer Bantuan Keuangan dan Lain-lain Pendapatan
Daerah yang Sah
Berdasarkan komposisi
tersebut tantangan fiskal yang
dihadapi oleh Pemda di Papua
adalah bagaimana
mengoptimalkan pemanfaatan
dari dana-dana perimbangan
dan transfer yang cukup besar
dari Pemerintah Pusat
Tantangan lain adalah upaya
meminimalisir pemanfaatan
penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa yang belum optimal danatau kurang tepat
sasaran Berdasarkan hasil koordinasi dengan para pemangku kepentingan di Papua
beberapa hal yang menjadi pertimbangan antara lain kesulitan akses transportasi dan
internet kondisi keamanan yang belum kondusif dan mudah terjadi konflik keterbatasan
SDM dan fasilitas infrastruktur kondisi demografi serta karakter masyarakat asli Papua
643 Sinkronisasi Kebijakan Fiskal Pusat-Daerah
Provinsi Papua merupakan satu dari tiga Provinsi (selain Papua Barat dan Aceh)
yang masih mendapatkan dukungan dana berupa pengalokasian Dana Otsus dalam
APBN sd tahun 2021 Untuk mendukung keberhasilan pemanfaatan dana Otsus dan
pertumbuhan ekonomi di Papua diperlukan optimalisasi sinergi dan sinkronisasi
kebijakan fiskal antara Pemerintah Pusat dan Daerah melalui sebuah perencanaan yang
terintegrasi Meskipun terdapat indikasi penyaluran yang kurang tepat sasaran namun
penghentian Dana Otsus pada saat ini dapat menimbulkan konflik baru di Provinsi
Papua Oleh sebab itu perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam tentang efektivitas
dan keberlanjutan penyaluran Dana Otsus di Papua dengan mengoptimalkan peran
fiskal dari Pemerintah Pusat dan Daerah agar berperan dalam peningkatan PAD serta
pertumbuhan ekonomi di Provinsi Papua Di samping itu sinergi tersebut juga dapat
dilakukan dengan mengoptimalkan peran Kanwil DJPb Papua untuk bersinergi dengan
Pemda dalam monev penyaluran DFDD pelaksanaan program PEN serta pembinaan
dalam penyaluran Kredit Program di Provinsi Papua
Di samping itu sinkronisasi kebijakan fiskal juga ditunjukkan dalam masa
persiapan acara PON XX Kegiatan tersebut memerlukan biaya yang sangat besar
Grafik 64 Struktur Pendapatan Provinsi Papua
Sumber SIKD diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
102
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
dalam pembangunan sarana dan infrastrukturnya sehingga membutuhkan sinkronisasi
anggaran dari APBD dan APBN Pemprov Papua mengalokasikan dana APBD lebih dari
Rp38 triliun untuk pembangunan dan renovasi lokasi pertandingan PON XX
Pengalokasian anggaran dimulai sejak tahun 2016 sebesar Rp2286 miliar tahun 2017
sebesar Rp4472 miliar tahun 2018 sebesar Rp8793 miliar tahun 2019 sebesar Rp22
triliun serta tahun 2021 sebesar Rp2 triliun Pemerintah pusat juga mengalokasikan
dana APBN sebesar Rp23 triliun untuk mendukung pembangunan arena PON tersebut
Pembangunan sarana PON XX yang membutuhkan dana terbesar adalah
Stadion Papua Bangkit yang didanai oleh APBD Provinsi Papua senilai Rp 13 triliun dan
diresmikan pada tanggal 23 Oktober 2020 Stadion Papua Bangkit diklaim sebagai
stadion terbaik dan termegah kedua yang ada di Indonesia setelah Stadion Gelora Bung
Karno (GBK) Stadion ini memiliki kapasitas 40000 penonton dimana seluruh fasilitas
stadion telah berstandar internasional Desain stadion ini disesuaikan dengan budaya
masyarakat Papua yaitu Honai Karena keunggulannya Stadion Papua Bangkit
merupakan salah satu nominasi Stadion Terbaik Dunia 2019 oleh media online asal
Polandia (Press Release Peresmian Stadion Papua Bangkit 2020)
Di samping pemanfaatan alokasi APBN dari Kementerian PUPR masyarakat
Papua juga dapat memanfaatkan APBN melalui penyaluran DAK Fisik Dana Desa atau
penyaluran kredit program kepada UMKM Pemanfaatan ini antara lain dengan
mengoptimalkan peran Pemda dalam penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa dengan
prioritas untuk mendukung pembangunan sarana fisik di daerah-daerah sekitar
penyelenggaraan kegiatan PON Optimalisasi peran Pemda juga diperlukan dalam
pelaksanaan sinergi pelaksanaan KUR dan Pembiayaan UMi Kedua kredit program
dimaksud dapat dimanfaatkan oleh UMKM untuk menciptakan peluang usaha dalam
kegiatan PON XX Peluang usaha tersebut antara lain di sektor pariwisata transportasi
perdagangan maupun produksiindustri pengolahan pembuatan souvenir-souvenir
R o c h m a d A T SK e p a l a B i d a n g P P A I I
K a n w i l D J P b P r o v i n s i P a p ua
BAB VIItematik kajian fiskal (pen-apbd)
Pandemi Covid19 benar-benar memukulperekonomian Nasional bahkan Dunia
Dengan s inergi yang kuat antara PemerintahPusat Pemerintah Daerah Papua danMasyarakat dalam mengawal st imulusekonomi melalu i berbagai program PC-PEN
diharapkan mampu membangkitkan UMKMPapua sebagai penopang perekonomianmasyarakat Papua amp Indonesia
Sumber Foto Kanwil DJPb Provinsi Papua
103
Rumput Mei Walesi Photo Credit Jiwa (KPPN Wamena)
71 Pemanfaatan Refocusing APBD Untuk PC-PEN di Daerah
andemi yang terjadi di sepanjang tahun 2020 menjadi tantangan yang berat
bagi pemerintah baik itu pemerintah pusat maupun daerah Dampak dari
pandemi Covid-19 bukan hanya pada kesehatan masyarakat namun juga
dampak ekonomi pada masyarakat atau UMKM Pembatasan sosial yang
dilakukan untuk mencegah tingkat penularan Covid-19 menimbulkan dampak lain di
sektor ekonomi Guna meredam dampak tersebut respon fiskal yang adaptif sangat
diperlukan oleh pemerintah
Pemerintah pusat telah
menyediakan anggaran lebih
dari Rp600 triliun pada tahun
anggaran 2020 yang digunakan
untuk program PEN Selain itu
Pemerintah Provinsi Papua juga
telah melakukan refocusing
anggaran sesuai dengan Inpres
No 4 Tahun 2020 Inpres
P
Grafik 71 Alokasi dan Realisasi Total Pencegahan dan
Penanganan Covid-19 Pemprov Papua (dalam miliar)
Sumber Kemendagri diolah
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB VII
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
(TEMATIK)
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
104
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
tersebut mengharuskan seluruh KementerianLembaga serta Pemerintah Daerah untuk
melakukan refocusing anggaran Poin pertama dari Inpres No 4 Tahun 2020 adalah
mengutamakan penggunaan alokasi anggaran yang telah ada untuk kegiatan-kegiatan
yang mempercepat penanganan Covid-19 (Refocussing kegiatan dan realokasi
anggaran)
Pemerintah Provinsi
Papua telah mengalokasikan
anggaran untuk pencegahan
dan penanganan Covid-19
sebesar Rp21872 miliar
Sepanjang tahun anggaran
2020 alokasi anggaran tersebut
telah direalisasikan sebesar
Rp21539 miliar atau sebesar
985 persen dari total anggaran
yang di alokasikan Alokasi
tersebut digunakan untuk belanja pada bidang kesehatan penyediaan jaring pengaman
sosial (social safety net) dan penanganan dampak ekonomi
Belanja pada bidang Kesehatan dalam rangka menghadapi pandemi Covid-19
dilaokasikan sebesar Rp8713 miliar atau 398 persen dari alokasi total untuk
pencegahan dan penanggan Covid-19 pemerintah Provinsi Papua Dari total alokasi
tersebut telah direalisasikan sebesar Rp8713 miliar atau 1000 persen
Selain belanja untuk
bidang kesehatan alokasi
anggaran pemulihan ekonomi
yang berasal dari anggaran
daerah juga digunakan untuk
jaring pengaman sosial Total
alokasi untuk jaring pengaman
sosial sebesar Rp7841 miliar
atau sebesar 243 persen dari
total alokasi Sepanjang tahun
anggaran 2020 anggaran jaring
pengaman sosial telah direalisasikan sebesar Rp7841 miliar atau sebesar 1000
persen
Grafik 72 Alokasi dan Realisasi Belanja Bidang Kesehatan
Penanganan Covid-19 Pemprov Papua (dlm miliar)
Sumber Kemendagri diolah
Grafik 73 Alokasi dan Realisasi Belanja Jaring Pengaman
Sosial Penanganan Covid-19 Pemprov Papua (dlm miliar)
Sumber Kemendagri diolah
105
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Penanganan dampak
ekonomi di daerah juga
termasuk salah satu yang
diperhatikan oleh pemerintah
Alokasi untuk penanganan
dampak ekonomi di Provinsi
Papua mencapai Rp5318 miliar
atau 243 persen dari alokasi
yang ada Sampai dengan akhir
tahun anggaran 2020 telah
direalisasikan sebesar Rp4985
miliar atau setara dengan 937 persen dari alokasi yang ditetapkan
72 Efektifitas PEN di Papua Menurut Persepsi Masyarakat Penerima Manfaat
Program PEN yang dikucurkan oleh pemerintah baik pemerintah pusat maupun
daerah dalam rangka penangganan dampak pandemi Covid-19 telah berlangsung
berbulan-bulan Sebagaimana tujuan diadakannya program PEN adalah untuk
membantu meringankan beban masyarakat atau UMKM yang terdampak Sehingga
diharapkan dapat membantu kelangsungan hidup maupun usahanya Oleh karena itu
Kanwil DJPb Provinsi Papua membuat kajian mengenai persepsi masyarakat terhadap
efektifitas program PEN yang telah dilaksanakan selama ini
721 Sumber Data Jumlah dan Metode Pengambilan Sampel
Data yang digunakan dalam kajian ini adalah data primer yang berasal dari hasil
survei yang dilakukan di lingkup Provinsi Papua Survei dilakukan dengan cara
mewawancarai responden yang dilakukan oleh petugas dari KPPN di wilayah kerja
masing-masing Berikut ini adalah jumlah sampel yang diambil pada masing-masing
KPPN di wilayah kerja Kanwil DJPb Provinsi Papua
Tabel 71 Jumlah Sampel Masing-Masing Wilayah Kerja KPPN
No Wilayah Kerja Jumlah Sampel
1 KPPN Jayapura 8
2 KPPN Wamena 6
3 KPPN Timika 6
4 KPPN Merauke 9
5 KPPN Nabire 6
6 KPPN Serui 6
6 KPPN Biak 5
Jumlah 46 Sumber Kanwil DJPb Provinsi Papua diolah
Grafik 74 Alokasi dan Realisasi Belanja Penangganan
Dampak Ekonomi Covid-19 Pemprov Papua (dlm miliar)
Sumber Kemendagri diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
106
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
Responden yang dipilih adalah OrangKeluarga yg menerima manfaat dari Program
PEN diantaranya Program Perlinsos (BLT Desa Bantuan Pangan non Tunai BST atau
Bansos Beras) Padat Karya Sektoral KementerianLembaga UMKM (Subsidi Bunga
UMKM atau BPUM)
Pengambilan sampel dalam kajian ini dilakukan dengan mempertimbangkan
kecukupan sampel sumber daya yang dimiliki serta keterbatasan waktu dalam
melakukan survei Sehingga dengan mempertimbangkan hal tersebut didapatkan
jumlah sampel 44 sampel yang diambil 7 wilayah KPPN yang ada dibawah Kanwil DJPb
Provinsi Papua Jumlah tersebut sudah memenuhi syarat Central Limit Theorem yang
mengatakan bahwa apabila jumlah sampel yang diambil lebih besar daripada 30 sampel
maka sampel tersebut telah merepresentasikan populasinya Teknik sampling yang
digunakan adalah purposive sampling dimana teknik sampling ini adalah non-random
sampling Purposive sampling dilakukan dengan menetapkan ciri-ciri khusus sampel
yang akan diambil oleh peneliti sehingga mampu menjawab persoalan yang akan diteliti
Menurut Sugiyono (2010) purposive sampling merupakan teknik untuk menentukan
sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data
yang diperoleh nantinya bisa lebih representatif Berikut ini adalah variabel laten dan
indikator yang digunakan dalam penelitian ini
Tabel 72 Variabel Laten dan Indikator Yang Digunakan
KETAHANAN KELUARGA (η1)
Y11 Ketahanan Fisik Keluarga (Selalu bisa makan setiap hari)
Y12 Ketahanan Ekonomi Keluarga (Tabungan tidak tergerus dan digunakan seluruhnya dlm
masa pandemi atau tidak menambah hutang jika tidak memiliki tabungan)
Y13 Ketahanan Psikologis (Tetap memiliki motivasi hidup tidak stress menghadapi tekanan
keadaan di masa Pandemi kondisi keluarga tetap harmonis)
EFEKTIVITAS PEN (η2)
Y21 Bantuan PEN memberikan dampak positif terhadap kondisi ekonomi masyarakat terdampak
Y22 Jumlah bantuan yang diberikan cukup membantu mencukupi kebutuhan pokok kehidupan
sehari
Y23 Saya merasa bantuan PEN masih diperlukan sampai dengan kondisi ekonomi membaik dan
normal
KEMANFAATAN PEN (ξ1)
X11 Dengan adanya bantuan PEN saya dapat tetap mempertahankan kehidupan keluargausaha
saya
X12 UsahaKehidupan saya dapat terancam akibat Covid-19 apabila tidak ada bantuan PEN
X13 Saya dapat optimis melewati tantangan ekonomi di masa pandemi dengan bantuan PEN
X14 Jika tidak ada bantuan PEN mungkin saja saya memenuhi kebutuhan dengan berhutang
KETAJAMAN SASARAN PEN (ξ2)
X21 Pemerintah telah tepat memberikan bantuan PEN kepada masyarakat saat terjadi pandemi
Covid-19
X22 Pemberian bantuan PEN sudah tepat kepada yg membutuhkan
X23 Saya rasa hampir tidak ada penyalahgunaan bantuan PEN ini
107
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
MEKANISME PENYALURAN PEN (ξ3)
X31 Persyaratan yg harus dipenuhi oleh calon penerima bantuan cukup mudah dan tidak
merepotkan
X32 Proses yg dilakukan untuk mendapatkan bantuan PEN sangat mudah dan tidak bertele-tele
X33 Informasi seputar bantuan PEN mudah didapatkan dan dicari
X34 Tidak terdapat pungutan liar yg dilakukan oleh oknum tertentu
X35 Penyaluran bantuan dilakukan sesuai dengan waktu yg ditetapkan tidak terlambat
PERAN PENYALUR PEN (ξ4)
X41 Lembaga penyalur (Dinas terkait Bank Lembaga Pembiayaan dll) memberikan informasi dan
edukasi terkait bantuan yg diterima
X42 Informasi yg diberikan Lembaga Penyalur lengkap dan mudah dimengerti
X43 Lembaga Penyalur berperan aktif dalam proses penyaluran
X44 Lembaga Penyalur tidak menyulitkan proses untuk mendapatkan fasilitas bantuan
X45 Pejabat (RT RW Kepala Kampung atau Kepala Dinas) memilih penerima bantuan dengan
adil (tidak pilih kasih karena hubungan tertentu)
X46 Lembaga penyalur proaktif dalam menanggapi pertanyaan dan permasalahan di lapangan
722 Metode Analisis Data
Dalam ilmu statistika data yang diperoleh dari hasil survei sebelum diolah harus
dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas data terlebih dahulu Cara paling umum
untuk validitas data adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut
1 1 1
2 2
2 2
1 1 1 1
n n n
i i i i
i i i
n n n n
i i i i
i i i i
n x y x y
r
n x x n y y
Dimana r adalah korelasi antara skor xi adalah skor variabelskor butir responden ke-i
yi adalah skor total variabel skor faktor responden ke-I dan n adalah jumlah responden
Nilai korelasi yang dihasilkan dari setiap pertanyaan dengan skor total akan
dibandingkan dengan nilai tabel dengan taraf signifikan tertentu Apabila nilai korelasi
yang dihasilkan lebih besar daripada nilai tabel maka butir pertanyaan tersebut
signifikan (dapat dipahami dan mengukur seharusnya) Selanjutnya dilakukan
pengujuan reliabilitas dengan menghitung alpha-cronbach Reliabilitas merupakan
indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya dan diandalkan
(Singarimbun 1989) Rumus alpha-cronbach adalah sebagai berikut
2
1
21
1
k
i
iii
k
sk
rk s
Dimana rii adalah reliabilitas instrumen k Jumlah item pertanyaan s2i varians skor setiap
variabel dan s2k varians total Semakin tinggi nilai alpha-cronbach maka semakin
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
108
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
reliabilitas kuisioner dan semakin reliabel juga data yang diperoleh Setelah data yang
diperoleh dinyatakan valid dan reliabel selanjut dilakukan analisis Structural Equation
Modeling (SEM) SEM adalah metode statistika multivariat yang banyak digunakan untuk
mengatasi masalah dasar dalam pengambilan keputusan dalam ilmu-ilmu sosial dan
perilaku dan berkembang dalam disiplin ilmu lainnya yaitu melalui pengukuran-
pengukuran yang melibatkan variabel-variabel yang tidak dapat diukur secara langsung
sehingga memerlukan variabel indikator sebagai variabel yang dapat diukur Komponen
utama SEM ada 3 diantaranya jenis variabel jenis model dan jenis kesalahan
Gambar 71 Model Konseptual Penelitian
Penggunaan metode SEM berbasis kovarian mempunyai kelemahan berdasarkan
asumsi parametric yang harus berdistribusi normal Jumlah sampel yang digunakan pada
SEM berbasis kovarian harus berkisar antara 200 sampai 800 (Ghozali 2008) Untuk
menangani kelemahan tersebut dapat menggunakan algoritma Partial Least Square
(PLS) pada analisis SEM yang digunakan PLS merupakan salah satu metode dalam
analisis SEM yang powerfull Algoritma PLS dapat diterapkan pada semua skala data
tidak membutuhkan asumsi dan tidak harus menggunakan sampel dalam jumlah yang
Kemanfaatan PEN
(ξ1)
X11
X113
Ketajaman Sasaran
PEN (ξ2)
X21
X24
Mekanisme
Penyaluran PEN (ξ3)
X31
X35
Efektifitas PEN
(η1)
Y11
Y113
Ketahanan
Keluarga
(η2)
Y21
Y213
Peran Penyalur PEN
(ξ3)
X41
X46
109
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
besar Kelemahan dari PLS adalah distribusi data yang tidak diketahui sehingga
signifikansi statistik tidak dapat dinilai Namun kelemahan ini dapat diatasi dengan
menggunakan resampling atau bootstrap (Ghozali 2011) Berikut ini merupakan diagram
jalur model konseptual yang menggambarkan hubungan antara variabel laten serta
variabel laten dengan indikatornya
Untuk mengukur dimensi-dimensi yang membentuk sebuah faktor diperlukan
model pengukuran (outer model) Model ini merepresentasikan dugaan hipotesis yang
sudah ada sebelumnya yaitu hubungan antara indicator dengan faktornya dan dievaluasi
dengan analisis faktor konfirmatori atau Confirmatory Factor Analysis (CFA) Berikut ini
persamaan model indikator reflektif
( x1) ( x ) ( x1) ( x1)p x p n n p X Λ ξ δ
( x1) ( x ) ( x1) ( x1)q y q m m q Y Λ η ε
Dimana
X indikator untuk variabel laten eksogen
Y indikator untuk variabel laten endogen
ξ vektor variabel laten eksogen
η vektor variabel laten endogen
xΛ matriks loading yang menggambarkan hubungan variabel laten eksogen dengan
indikatornya
yΛ matriks loading yang menggambarkan hubungan variabel laten endogen dengan
indikatornya
xδ vektor kesalahan pengukuran pada variabel indikator eksogen
yε vektor kesalahan pengukuran pada variabel indikator endogen
Selain outer model terdapat inner model yang menghubungkan variabel laten
dengan variabel laten lainnya didasarkan pada teori substansi dari penelitian Hubungan
antar variabel laten dapat dituliskan pada persamaan sebagai berikut
( x1) ( x ) ( x1) ( x ) ( x1) ( x1)m m m m m n n m η B η Γ ξ ζ
Dimana
η vektor variabel laten endogen
B matriks koefisien pengaruh variabel laten endogen
Γ matriks koefisien jalur yang menghubungkan variabel laten eksogen dengan
variabel laten endogen
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
110
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
ξ vektor variabel laten eksogen
ζ vektor kesalahan pengukuran struktural
m banyak variabel laten endogen
n banyak variabel laten eksogen
Setelah model didapatkan diperlukan evaluasi untuk outer model dan inner
model Evaluasi outer model menggunakan convergent validity dan composite reability
sedangkan evaluasi inner model menggunakan R-Square
2
1
2
1 1
j
j j
K
jk
k
K K
jk jk
k k
CR
var e
Ukuran tersebut dapat diterima keandalannya apabila koefisien variabel latennya
bernilai lebih besar dari 070 (Chin1998) Sedangkan untuk mengurangi ketidakandalan
SEM-PLS (Structural Equation Modeling ndash Partial Least Square) digunakan resampling
bootstrap dengan statistik uji sebagai berikut
2
( ) ()
1
ˆ ˆ
ˆˆ ( )1
ˆ ˆ dimana
ˆˆ ( )
B
b
b
B
B
B
seB
Tse
dimana
B jumlah sampel bootstrapping
( )ˆ
b statistik data asli
() dihitung dari sampel ulang ke-b untuk b = 12B
723 Analisis Structural Equation Modeling ndash Partial Least Square (SEM-PLS)
Responden yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 46 orang yang
menerima bantuan PEN selama kurun waktu 2020 Dari total responden tersebut
sebanyak 913 persen responden menyatakan bahwa setuju dengan sistem pemberian
bantuan yang sekarang dijalankan Sedangkan 87 persen sisanya tidak setuju dengan
mayoritas alasan kurang terorganisir dengan baik dilevel teknis pelaksanaannya
Analisis SEM-PLS yang digunakan memiliki langkah konseptualisasi model konstruksi
diagram jalur konversi diagram jalur ke dalam sistem persamaan estimasi parameter
model evaluasi model dan pengujian hipotesis resampling bootstrap Rancangan
model konseptual yang meliputi model pengukuran (outer model) dan model struktural
111
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
(inner model) kemudian
dituangkan kedalam path
diagram yang akan menjelaskan
pola hubungan antara variabel
laten dan nindikator yang
digunakan Kemudian path
diagram tersebut akan
dikonversi kedalam bentuk
persamaan dan dilakukan
estimasi parameter model
a Validity Test
Evaluasi model dilakukan untuk mendapatkan variabel yang valid dan reliabel
Berikut ini adalah path diagram yang memuat koefisien loading factor masing-masing
indikator dengan variabel latennya
Gambar 72 Diagram Jalur Persamaan Struktural
Output SmartPLS
Grafik 75 Rasio Responden SetujuTidak Terhadap Sistem
Pemberian Bantuan Saat Ini
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
112
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
Nilai loading factor antar variabel laten dengan setiap indikatornya digunakan
untuk pengujian validitas Nilai loading factor yang dimiliki antara seluruh indikator
dengan variabel latennya harus diatas 070 Apabila ada indikator yang memiliki nilai
dibawah 070 maka indikator tersebut harus dihilangkan Terdapat 3 indikator yang
harus dihilangkan karena tidak memenuhi uji validitas yaitu X12 X13 dan X34 Indikator
ldquoUsahaKehidupan saya dapat terancam akibat Covid-19 apabila tidak ada bantuan
PENrdquo dan ldquoSaya dapat optimis melewati tantangan ekonomi di masa pandemi dengan
bantuan PENrdquo untuk mengukur variabel laten Kemanfaatan PEN dinyatakan tidak valid
dalam penelitian ini Begitu juga indikator ldquoTidak terdapat pungutan liar yg dilakukan oleh
oknum tertenturdquo dinyatakan tidak valid untuk mengukur variabel laten Mekanisme
Penyaluran PEN
Berikut ini diagram jalur persamaan struktural setelah dihilangkan 3 indikator
yang tidak valid
Hasil running data kedua telah menghasilkan nilai loading factor yang lebih besar
dari 070 untuk seluruh indikatornya Sehingga dapat disimpulkan bahwa convergent
validity dari setiap indikator telah valid dalam mengukur variabel laten Selanjutnya
melihat discriminant validity untuk memastikan setiap variabel laten benar-benar
Gambar 73 Diagram Jalur Persamaan Struktural Tahap 2
Output SmartPLS
113
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
berbeda dan unik dibanding variabel laten lain Salah satu metodenya adalah dengan
menggunakan Fornell-Larcker Criterion Berikut ini hasil perhitungan dari Fornell-Larcker
Criterion pada seluruh variabel laten
Tabel 73 Fornell-Larcker Criterion
Y2 X1 Y1 X2 X3 X4
Y2 092
X1 077 094
Y1 072 064 086
X2 056 062 050 083
X3 072 075 068 067 085
X4 067 060 044 058 085 087
Output SmartPLS
Berdasarkan hasil dari perhitungan Fornell-Larcker Criterion pada tabel diatas
menunjukkan korelasi antar semua variabel laten Nilai korelasi variabel laten dengan
variabel laten itu sendiri harus lebih besar daripada korelasi dengan variabel laten
lainnya Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel laten telah
memenuhi discriminant validity karena nilai korelasi variabel laten dengan variabel laten
itu sendiri seluruhnya lebih besar daripada korelasi dengan variabel laten lainnya
b Reliability Test
Pengujian reliabilitas diperlukan untuk melihat apakah indikator telah reliabel
atau handal dalam mengukur variabel latennya Reliabilitas dapat diukur dengan
menghitung nilai croncbachrsquos alpha dan composite reliability Indikator dapat
disimpulkan reliabel jika nilai croncbachrsquos alpha ge 050 dan composite reliability ge 070
Tabel 74 Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel Laten Cronbachs Alpha Composite Reliability
Kemanfaatan PEN 0865 0943
Ketajaman Sasaran PEN 0773 0868
Mekanisme Penyaluran PEN 0869 0912
Peran Penyalur PEN 0937 0951
Efektivitas PEN 0909 0943
Ketahanan Keluarga Penerima Manfaat 0825 0896
Output SmartPLS
Tabel diatas menunjukkan nilai cronbachrsquos alpha dari seluruh variabel laten
menunjukkan nilai diatas 050 Sedangkan nilai dari composite reliability seluruh variabel
laten diatas 070 Hal ini menunjukkan setiap variabel indikator telah reliabel dalam
mengukur variabel latennya
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
114
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
c Evaluasi Model Struktural (Inner Model)
Setelah evaluasi model pengukuran (outer model) valid dan reliabel selanjutnya
dilakukan evaluasi model struktural (outer model) Evaluasi outer model dilakukan untuk
mengevaluasi hubungan antar variabel laten Ukuran yang digunakan untuk
mengevaluasi outer model adalah R-Square Nilai R-Square menunjukkan seberapa
besar kemampuan variabel laten eksogen dapat menjelaskan variasi pada variabel laten
endogen
Tabel 75 R-Square Variabel Laten Endogen
Variabel Laten Endogen R-Square R-Square Adjusted
Efektifitas PEN 0668 0636
Ketahanan Keluarga Penerima Manfaat 0519 0596
Output SmartPLS
Berdasarkan tabel diatas nilai R-Square dari variabel laten endogen Efektifitas
PEN sebesar 668 persen Hal ini berarti bahwa variasi Efektifitas PEN dapat dijelaskan
sebesar 668 persen oleh keempat variabel laten eksogen yang digunakan Sedangkan
332 persen sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar model Sedangkan nilai R-Square
variabel laten endogen Ketahanan Keluarga Penerima Manfaat sebesar 519 persen dan
R-Square Adjusted sebesar 596 persen Hal tersebut berarti bahwa variasi variabel
laten endogen Ketahanan Keluarga dapat dijelaskan oleh variabel Efektivitas PEN
sebesar 519 persen sedangkan 481 persen sisanya dijelaskan oleh variabel lain
724 Pengujian Hipotesis Resampling Bootstrap
Pengujian hipostesis ini digunakan untuk menunjukkan tingkat signifikansi
parameter dari variabel indikator pada outer model serta pada inner model Signifikansi
parameter pada inner model dilakukan dengan melakukan replikasi sampel sejumlah
500 Berikut ini adalah hasil pengujian t-statistics pada inner model
Tabel 76 Hasil Pengujian Hipotesis Model Struktural
Variabel Original Sample T- Statistics
Efektivitas PEN rarr Ketahanan Keluarga 0721 7725
Kemanfaatan PEN rarr Efektivitas PEN 0560 3176
Ketajaman Sasaran PEN rarr Efektivitas PEN 0023 0136
Mekanisme Penyaluran PEN rarr Efektivitas PEN 0015 0053
Peran Penyalur rarr Efektivitas PEN 0314 1310
Output SmartPLS
Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 50 persen sehingga nilai t-tabelnya
adalah 196 Berdasarkan tabel diatas nilai t-statistics pada variabel Efektivitas PEN
terhadap Ketahanan Keluarga bernilai 7725 dimana nilai tersebut lebih besar daripada
196 Sehingga pengaruh variabel Efektivitas PEN terhadap Ketahanan Keluarga
signifikan dengan nilai Original Sample nya sebesar 0721 Dari nilai tersebut dapat
115
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
disimpulkan program PEN di Papua telah efektif membantu Ketahanan Keluarga
Penerima Manfaat sebesar 721 persen Persamaan structural diperoleh sebagai
berikut
1 1 2 3 4 1
2 1 2
0560 0023 0015 0314
0721
Seluruh variabel laten eksogen memiliki pengaruh positif terhadap variabel laten
endogen Efektivitas PEN Meskipun demikian hanya hubungan antara Kemanfaatan
PEN dengan Efektifitas PEN yang signifikan Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai t-
statistics sebesar 3176 yang lebih besar dari 196 Variabel laten eksogen Ketajaman
Sasaran PEN Mekanisme Penyaluran PEN dan Peran Penyalur terhadap Efektifitas
PEN tidak signifikan dalam penelitian ini Hal ini perlu menjadi perhatian stakeholder
terkait untuk meningkatkan ketajaman sasaran PEN Mekanisme Penyaluran PEN dan
Peran Penyalur PEN
725 Importance-Performance Analysis
Importance-Performance Analysis (IPA) digunakan untuk memetakan pola
hubungan antara kinerja dan kepentingan dari masing-masing indikator yang ditawarkan
dan kesenjangan antara kinerja dengan harapan dari indikator-indikator tersebut IPA
berfungsi menampilkan informasi tentang indikator pelayanan yang menurut stakeholder
Gambar 74 Cartesius Diagram Importance-Performance
Output SPSS
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
116
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
mempengaruhi kepuasan dan kinerjanya Gap (+) positif diperoleh bila skor persepsi
kinerja lebih besar dari harapan sebaliknya gap (-) negatif diperoleh bila skor persepsi
harapan lebih besar daripada kinerja
Berdasarkan diagram kartesius diatas terdapat juga 10 indikator yang memiliki
performance tinggi dengan importancenya yang juga tinggi sehingga perlu
dipertahankan untuk ke-10 indikator ini Disamping itu terdapat 2 indikator yang memiliki
skor importance tinggi namun skor performance yang tidak terlalu tinggi yaitu X23 dan
X46 Indikator tersebut harus mendapatkan perhatian ekstra dari stakeholder terkait untuk
meningkatkan performancenya Indikator X23 (Saya rasa hampir tidak ada
penyalahgunaan bantuan PEN) memiliki skor performance yang cukup rendah Hal ini
menunjukkan dari responden yang disurvei mayoritas masih mempunyai persepsi
terdapat beberapa penyalahgunaan bantuan PEN Hal ini perlu menjadi perhatian pada
level teknis pelaksanaan agar tidak lagi menimbulkan persepsi yang kurang baik di mata
masyarakat umum
PENUTUP
BAB VIIIBIDANG PPA IIKANWIL DJPBPROVINSI PAPUAWhat we need is a way toidentify the areas of effectiveness(of possible significant results)and a method for concentrating ofthem
~ Dr Peter F Drucker
Sumber Foto Rifqi Ahmad R
117
Noken Papua Photo Credit Jiwa (KPPN Wamena)
81 KESIMPULAN
Dari uraian bab-bab sebelumnya dapat disampaikan kesimpulan Kajian Fiskal
Regional Tahunan Provinsi Papua Tahun 2020 sebagai berikut
1 Selama tahun 2020 perekonomian Papua tumbuh sebesar 232 persen dengan
penyumbang terbesar dari sisi produksi berasal dari kategori pertambangan dan
penggalian sebesar 1662 persen Namun jika tanpa memasukkan sektor
Pertambangan dan Penggalian ekonomi Papua mengalami kontraksi sebesar -315
persen yang mengindikasikan bahwa perekonomian Papua masih mengalami
ketergantungan pada satu sektor tersebut
2 Dalam pelaksanaan APBN realisasi pendapatan negara di Papua mencapai 958
triliun mengalami kenaikan sebesar 64 persen dibanding tahun sebelumnya dengan
pendapatan tertinggi berasal dari Pendapatan Perpajakan khususnya dari PPh
Pasal 21 Sedangkan untuk realisasi belanja Negara tahun 2020 mencapai Rp5581
triliun atau 979 persen dari alokasi pagu dengan pembagian 953 persen berasal
dari realisasi Belanja KL dan 989 persen berasal dari realisasi TKDD
3 Dalam pelaksanaan APBD realisasi pendapatan daerah di Papua mengalami
penurunan sebesar 1845 persen yaitu Rp4338 triliun Sedangkan belanja daerah
juga mengalami penurunan realisasi sebesar 1484 persen yaitu Rp4213 triliun
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB VIII
PENUTUP
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
118
PENUTUP
Turunnya pendapatan dan belanja APBD lebih disebabkan karena adanya
perubahan situasi dan kebijakan akibat Pandemi Covid-19
4 Hasil analisis terhadap program PC-PEN diketahui bahwa efektivitas program PEN
bermanfaat di masyarakat baik dari sisi Manfaat Ketajaman Sasaran Mekanisme
Penyaluran Peran Penyalur Efektivitas dan Ketahanan KPM Namun ada hal unik
yang didapat dari hasil analisis bahwa sebagian responden masih mempunyai
persepsi terdapat beberapa penyalahgunaan bantuan PEN sehingga hal tersebut
perlu menjadi perhatian pada level teknis pelaksanaan program PEN agar tidak
menimbulkan persepsi yang kurang baik di mata masyarakat
5 Beberapa tantangan yang dihadapi Papua dengan adanya pandemi COVID-19
antara lain (1) Sebagai dampak kebijakan pembatasan sosial yang diterapkan
kinerja perekonomian nontambang tidak dapat tumbuh sesuai kapasitasnya dan (2)
Pemulihan ekonomi Papua dari beberapa lapangan usaha terhambat oleh
penurunan pergerakan masyarakat akibat pembatasan akses tranportasi
82 REKOMENDASI
Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan yang diambil dapat diberikan
beberapa rekomendasi sebagai berikut
a Untuk Pemerintah Daerah
1 Pemerintah Daerah perlu menggali potensi alamsumber-sumber yang dapat
memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan PDRB Papua sehingga mengurangi
ketergantungan pada sektor penggalian dan pertambangan yang selama ini menjadi
andalan
2 Dalam rangka penganggaran belanja kesehatan dan belanja pendidikan
pemerintah daerah perlu memperhatikan mandatory spending sesuai peraturan
perundang-undangan dimana alokasi belanja kesehatan minimal dialokasikan
sebesar 10 persen belanja pendidikan minimal sebesar 20 persen dari total belanja
dan belanja infrastruktur minimal 25 persen dari total DTU
3 Dalam rangkan penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)
pemda harus meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan pemerintah pusat agar
PEN yang diberikan sebagai stimulus ekonomi kepada masyarakat dapat
bermanfaat secara optimal
b Untuk Pemerintah Pusat
1 Melaksanakan Intensifikasi dan ekstensifikasi perpajakan secara optimal agar
meningkatkan penerimaan perpajakan di daerah
119
PENUTUP
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
2 Kebijakan alokasi anggaran terutama transfer ke daerah harus disempurnakan
untuk memastikan bahwa tidak hanya alokasi anggaran ke daerah yang tepat
namun eksekusi atas anggaran tersebut juga harus optimal
3 Terus melakukan penyempurnaan proses pelaksanaan anggaran agar proses
penyaluran APBN ke daerah termasuk di dalamnya DAK Fisik Dana Desa dan
BOS dapat dilaksanakan dengan optimal
4 Mengoptimalkan program-program untuk memberdayakan ekonomi mikro seperti
KUR dan UMi serta menciptakan program-program baru untuk menggerakkan
ekonomi rakyat yang bersifat kedaerahan atau dengan mempertimbangkan unsur
kearifan lokal di daerah
5 Meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan berbagai pihak yang terkait dengan
program PC-PEN agar kinerja Penanggulangan COVID-19 dan penyaluran PEN
lebih optimal tepat sasaran serta akuntabel sehingga manfaat PEN benar-benar
dirasakan oleh seluruh masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19
DAFTAR PUSTAKA
Buku Pedoman Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (2015) Jakarta Badan Pusat
Statistik
Chin W (1998) The Partial Least Squares Approach for Structural Equation Modeling
Modern Method for Business Research (pp 295-236) London Lawrence Erlbaum
Associates
Direktur Keuangan amp Manajemen Risiko (2020) Press Release Peresmian Stadion Papua
Bangkit Jakarta PT PP (Persero) Tbk
Ghozali I (2011) Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan Partial Least
Square (PLS) Universitas Diponegoro Semarang
Gubernur Papua Ringkasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Papua Tahun 2019-2023 Jayapura Pemerintah Provinsi Papua
Gujarati Damodar N (2004) Basic Econometrics Fourth edition Singapore McGraw-Hill Inc
Hendayana R 2003 Aplikasi Metode Location Qoutient (LQ) Dalam Penentuan Komoditas
Unggulan Nasional Jurnal Informatika Pertanian Volume 12 Balai Besar Pengkajian
dan Pengembangan Teknologi Pertanian Bogor
Judge G G Hill R C Griffiths W Lumlutkepohl H amp Lee T-C (1988) Introduction to the
Theory and Practice of Econometrics New York John Wiley and Sons
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (2019) Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) Provinsi Papua Tahun 2020 Jayapura Pemerintah Provinsi Papua
Kepala BI Provinsi Papua (2020) Laporan Perekonomian Provinsi Papua Jayapura Bank
Indonesia
Miller M(1991) Location Quotient Basic Tool for Economic Development Analysis Economic
Development Review
Permata Mega I Analisis PDRB KabupatenKota di Provinsi Jawa Tengah Jogjakarta
Universitas Islam Indonesia
Setiyawati Anis (2007) Analisis Pengaruh PAD DAU DAK dan Nelanja Pembangunan
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kemiskinan dan Pengangguran Pendekatan
Analisis Jalur Madura Universitas Trunojoyo
Todaro Michael P Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga Diterjemahkan oleh Haris A
Munandar Jakarta Penerbit Erlangga 1995
Vinzi V Chin W Henseler J amp Wang H (2010) Handbook of Partial Least Square
Concept Method and Application Springler-Verlag Berlin Heidelberg
Wijanto S H (2009) SEM Konsep dan Prosedur Dipetik September 25 2016 dari
httpslideplayerinfoslide3786688
httpsbigoid
httpsdjpkkemenkeugoid
httpseppidpugoid
httpsfiskalkemenkeugoid
httpskompascom
httpskontancoid
httpspapuabpsgoid
httpssikpkemenkeugoid
httpssikddjpkkemenkeugoid
httpssikpumiid
httpssuarapapuacom
Lampiran Data Fix Effect Model
No Pemda Tahun PDRB Otsus DAK Belanja Modal amp Barang dan JasaDAU IPM 2015 2016 2017 2018 20191 Kab Asmat 2014 148359 10569 9091 70802 82212 4591 0 0 0 0 02 Kab Asmat 2015 163875 11876 11114 70929 86968 4662 1 0 0 0 03 Kab Asmat 2016 183221 11992 25347 91025 89944 4731 0 1 0 0 04 Kab Asmat 2017 203465 10569 13458 94645 89803 4849 0 0 1 0 05 Kab Asmat 2018 225884 10569 11224 83308 89526 4937 0 0 0 1 06 Kab Asmat 2019 246965 30890 11588 82125 91323 5037 0 0 0 0 17 Kab Biak-Numfor 2014 393632 10010 6569 35456 52510 7032 0 0 0 0 08 Kab Biak-Numfor 2015 452612 10010 10187 48018 55003 7085 1 0 0 0 09 Kab Biak-Numfor 2016 505200 18961 24713 80759 59937 7113 0 1 0 0 0
10 Kab Biak-Numfor 2017 499188 10010 20276 33445 61211 7156 0 0 1 0 011 Kab Biak-Numfor 2018 518388 10010 16867 37362 59068 7196 0 0 0 1 012 Kab Biak-Numfor 2019 547600 3226 25393 40211 60860 7257 0 0 0 0 113 Kab Boven Digoel 2014 318638 10046 7865 72215 74000 5821 0 0 0 0 014 Kab Boven Digoel 2015 354640 13511 8737 70277 78319 5902 1 0 0 0 015 Kab Boven Digoel 2016 391808 17641 15192 72600 83879 5935 0 1 0 0 016 Kab Boven Digoel 2017 426463 10046 13546 70832 83714 6014 0 0 1 0 017 Kab Boven Digoel 2018 457264 10046 14871 77908 83048 6083 0 0 0 1 018 Kab Boven Digoel 2019 489163 19619 18741 86315 84840 6151 0 0 0 0 119 Kab Deiyai 2014 75772 10424 7978 38540 40560 4812 0 0 0 0 020 Kab Deiyai 2015 92096 11446 11087 52041 43657 4828 1 0 0 0 021 Kab Deiyai 2016 106306 10424 16197 51729 47151 4850 0 1 0 0 022 Kab Deiyai 2017 115536 10459 8277 44684 47212 4907 0 0 1 0 023 Kab Deiyai 2018 126740 16563 8067 31776 132320 4955 0 0 0 1 024 Kab Deiyai 2019 138850 15325 14661 43031 50235 5011 0 0 0 0 125 Kab Dogiyai 2014 78679 10914 8533 46233 46211 5225 0 0 0 0 026 Kab Dogiyai 2015 89526 11636 16088 50447 49802 5278 1 0 0 0 027 Kab Dogiyai 2016 100194 16260 21636 54007 49646 5332 0 1 0 0 028 Kab Dogiyai 2017 109879 10914 11830 46460 49236 5404 0 0 1 0 029 Kab Dogiyai 2018 120751 10914 14300 44086 49210 5444 0 0 0 1 030 Kab Dogiyai 2019 131048 17511 15591 47095 51734 5541 0 0 0 0 131 Kab Intan Jaya 2014 74792 11049 12855 65171 63614 4351 0 0 0 0 032 Kab Intan Jaya 2015 89208 11151 13230 68854 66076 4435 1 0 0 0 033 Kab Intan Jaya 2016 102072 11049 18270 80946 70624 4482 0 1 0 0 034 Kab Intan Jaya 2017 108664 11549 18238 67726 70087 4568 0 0 1 0 035 Kab Intan Jaya 2018 118379 36462 25581 81326 368962 4655 0 0 0 1 036 Kab Intan Jaya 2019 124880 6176 13011 61706 71710 4751 0 0 0 0 137 Kab Jayapura 2014 845028 10358 6550 30900 59720 6955 0 0 0 0 038 Kab Jayapura 2015 997683 18715 7073 48837 62102 7004 1 0 0 0 039 Kab Jayapura 2016 1151082 27619 21227 62975 69013 7050 0 1 0 0 040 Kab Jayapura 2017 1289135 10358 12096 57793 70706 7097 0 0 1 0 041 Kab Jayapura 2018 1452230 10358 15262 57925 68557 7125 0 0 0 1 042 Kab Jayapura 2019 1642907 19948 15694 66962 70574 7184 0 0 0 0 143 Kab Jayawijaya 2014 475559 11704 12382 39285 60858 5337 0 0 0 0 044 Kab Jayawijaya 2015 541622 21991 12850 54778 63805 5418 1 0 0 0 045 Kab Jayawijaya 2016 613063 31341 26362 67254 71598 5496 0 1 0 0 046 Kab Jayawijaya 2017 680280 11704 19614 76878 66916 5599 0 0 1 0 047 Kab Jayawijaya 2018 760407 12068 26864 72338 71402 5682 0 0 0 1 048 Kab Jayawijaya 2019 833972 33203 26068 60494 74874 5779 0 0 0 0 149 Kab Keerom 2014 188000 9490 10010 41773 50055 6273 0 0 0 0 050 Kab Keerom 2015 212005 11562 9339 40846 52260 6343 1 0 0 0 051 Kab Keerom 2016 233618 13025 17004 48615 55501 6410 0 1 0 0 052 Kab Keerom 2017 254085 9490 13433 42357 55525 6499 0 0 1 0 053 Kab Keerom 2018 270191 9490 17296 61950 54571 6575 0 0 0 1 054 Kab Keerom 2019 285506 2902 28489 47301 55666 6659 0 0 0 0 155 Kab Kepulauan Yapen 2014 266742 9466 7893 36231 46984 6489 0 0 0 0 056 Kab Kepulauan Yapen 2015 301289 16145 9399 39602 49012 6528 1 0 0 0 057 Kab Kepulauan Yapen 2016 334714 9466 28003 55201 52816 6555 0 1 0 0 058 Kab Kepulauan Yapen 2017 361091 9644 14452 40800 53619 6607 0 0 1 0 059 Kab Kepulauan Yapen 2018 390796 9466 16208 44578 54727 6700 0 0 0 1 060 Kab Kepulauan Yapen 2019 423955 4599 13283 38730 56738 6776 0 0 0 0 161 Kab Lanny Jaya 2014 108695 12673 15796 48196 59424 4328 0 0 0 0 062 Kab Lanny Jaya 2015 123504 16427 15476 59749 61461 4418 1 0 0 0 063 Kab Lanny Jaya 2016 138299 12673 30650 77737 63513 4516 0 1 0 0 064 Kab Lanny Jaya 2017 153044 12675 13983 57160 63141 4649 0 0 1 0 065 Kab Lanny Jaya 2018 167646 12711 22555 65366 63566 4734 0 0 0 1 066 Kab Lanny Jaya 2019 182756 6579 19667 56546 65597 48 0 0 0 0 167 Kab Mamberamo Raya 2014 87107 10060 8517 62978 65085 4788 0 0 0 0 068 Kab Mamberamo Raya 2015 103480 10496 9010 62565 67624 4829 1 0 0 0 069 Kab Mamberamo Raya 2016 118902 10160 26805 90173 72601 4900 0 1 0 0 070 Kab Mamberamo Raya 2017 133383 10060 8312 75231 72156 5025 0 0 1 0 071 Kab Mamberamo Raya 2018 148486 7545 5431 58284 72055 5124 0 0 0 1 072 Kab Mamberamo Raya 2019 166545 2658 10966 54367 67184 522 0 0 0 0 173 Kab Mamberamo Tengah 2014 71343 10777 12856 61176 55404 4319 0 0 0 0 074 Kab Mamberamo Tengah 2015 80561 10806 16687 65898 59820 4355 1 0 0 0 075 Kab Mamberamo Tengah 2016 89964 10777 30457 82626 63397 4415 0 1 0 0 076 Kab Mamberamo Tengah 2017 98883 10777 14235 66229 63237 4550 0 0 1 0 077 Kab Mamberamo Tengah 2018 108053 10777 13778 59239 63580 4641 0 0 0 1 078 Kab Mamberamo Tengah 2019 116359 9696 16343 75329 73500 4723 0 0 0 0 179 Kab Mappi 2014 168658 10409 9710 56747 72859 5574 0 0 0 0 080 Kab Mappi 2015 193639 10409 14256 60441 77086 5611 1 0 0 0 0
81 Kab Mappi 2016 217183 20849 21297 60632 78825 5654 0 1 0 0 082 Kab Mappi 2017 242870 12421 9779 54053 78528 5710 0 0 1 0 083 Kab Mappi 2018 267654 13369 16240 70333 78133 5772 0 0 0 1 084 Kab Mappi 2019 295367 6169 21104 79590 79777 583 0 0 0 0 185 Kab Merauke 2014 889861 10251 19381 108689 116147 6733 0 0 0 0 086 Kab Merauke 2015 1035515 20282 20796 101418 121575 6775 1 0 0 0 087 Kab Merauke 2016 1167752 22288 40260 118156 123299 6809 0 1 0 0 088 Kab Merauke 2017 1288060 10251 18590 113385 125742 6864 0 0 1 0 089 Kab Merauke 2018 1452852 10251 30299 116907 122013 6938 0 0 0 1 090 Kab Merauke 2019 1600925 26903 23690 108494 124665 6998 0 0 0 0 191 Kab Mimika 2014 5032802 10096 8139 100352 58250 7040 0 0 0 0 092 Kab Mimika 2015 5424833 14862 11592 136800 59983 7089 1 0 0 0 093 Kab Mimika 2016 6496301 18689 30631 174156 62120 7164 0 1 0 0 094 Kab Mimika 2017 7444527 10096 17338 145574 62322 7242 0 0 1 0 095 Kab Mimika 2018 8534388 8642 26268 162812 60988 7315 0 0 0 1 096 Kab Mimika 2019 5483176 16733 18830 176740 62683 7413 0 0 0 0 197 Kab Nabire 2014 670898 10099 8073 34462 64390 6625 0 0 0 0 098 Kab Nabire 2015 770705 16855 11355 39682 67560 6649 1 0 0 0 099 Kab Nabire 2016 861713 18652 27236 63240 70959 6664 0 1 0 0 0
100 Kab Nabire 2017 950718 11043 21938 51887 72371 6711 0 0 1 0 0101 Kab Nabire 2018 1038105 10099 26398 61806 70928 6770 0 0 0 1 0102 Kab Nabire 2019 1109938 16426 28924 58693 72815 6853 0 0 0 0 1103 Kab Nduga 2014 70278 10659 10985 47538 50637 2538 0 0 0 0 0104 Kab Nduga 2015 80801 16898 14730 67897 53620 2547 1 0 0 0 0105 Kab Nduga 2016 90849 25771 20957 73679 63890 2656 0 1 0 0 0106 Kab Nduga 2017 101910 10659 78590 63457 57861 2787 0 0 1 0 0107 Kab Nduga 2018 111846 10659 23401 73150 63295 2942 0 0 0 1 0108 Kab Nduga 2019 121631 27650 17713 72398 64565 3075 0 0 0 0 1109 Kab Paniai 2014 253272 11556 11121 33800 50884 5393 0 0 0 0 0110 Kab Paniai 2015 291758 14340 13010 51902 52827 5420 1 0 0 0 0111 Kab Paniai 2016 327941 26456 19124 58662 59547 5434 0 1 0 0 0112 Kab Paniai 2017 352398 11556 27107 64526 58634 5491 0 0 1 0 0113 Kab Paniai 2018 390688 12328 17533 48903 58604 5583 0 0 0 1 0114 Kab Paniai 2019 418283 26017 14523 42682 60268 5658 0 0 0 0 1115 Kab Pegunungan Bintang 2014 118129 11448 16129 70677 78445 3968 0 0 0 0 0116 Kab Pegunungan Bintang 2015 131049 11425 17158 72708 81863 4091 1 0 0 0 0117 Kab Pegunungan Bintang 2016 147016 11500 22021 74141 85589 4190 0 1 0 0 0118 Kab Pegunungan Bintang 2017 162016 11448 16186 84632 85254 4324 0 0 1 0 0119 Kab Pegunungan Bintang 2018 176480 15224 26041 78176 85106 4422 0 0 0 1 0120 Kab Pegunungan Bintang 2019 191554 31587 29735 54050 86814 4521 0 0 0 0 1121 Kab Puncak 2014 76633 12011 15390 89090 72031 3805 0 0 0 0 0122 Kab Puncak 2015 90198 14134 20384 122201 76495 3941 1 0 0 0 0123 Kab Puncak 2016 102952 25270 26119 109416 81153 3996 0 1 0 0 0124 Kab Puncak 2017 115019 12011 25765 66804 80569 4106 0 0 1 0 0125 Kab Puncak 2018 128628 30080 17813 49170 80559 4181 0 0 0 1 0126 Kab Puncak 2019 140062 29946 13096 48426 82560 427 0 0 0 0 1127 Kab Puncak Jaya 2014 90318 12856 13651 56428 63241 4432 0 0 0 0 0128 Kab Puncak Jaya 2015 102719 13187 19075 76496 65963 4487 1 0 0 0 0129 Kab Puncak Jaya 2016 112402 12856 25295 83609 75384 4549 0 1 0 0 0130 Kab Puncak Jaya 2017 120706 12856 6398 50842 75141 4657 0 0 1 0 0131 Kab Puncak Jaya 2018 130099 13063 13091 71704 74983 4739 0 0 0 1 0132 Kab Puncak Jaya 2019 140674 6462 12721 47393 78127 4833 0 0 0 0 1133 Kab Sarmi 2014 160148 9888 6879 63377 66700 6048 0 0 0 0 0134 Kab Sarmi 2015 184018 10463 9972 69318 69907 6099 1 0 0 0 0135 Kab Sarmi 2016 205831 9888 24739 85317 71693 6127 0 1 0 0 0136 Kab Sarmi 2017 229222 9888 13414 66596 71503 6231 0 0 1 0 0137 Kab Sarmi 2018 253443 8108 10636 62718 71173 6300 0 0 0 1 0138 Kab Sarmi 2019 281555 10382 13017 56450 72639 6345 0 0 0 0 1139 Kab Supiori 2014 70069 8651 9384 50418 40940 5970 0 0 0 0 0140 Kab Supiori 2015 76677 9205 8326 53091 42157 6009 1 0 0 0 0141 Kab Supiori 2016 83044 8651 17008 56197 45536 6059 0 1 0 0 0142 Kab Supiori 2017 89320 8651 10829 43117 45749 6123 0 0 1 0 0143 Kab Supiori 2018 94682 9011 7568 35644 45118 6184 0 0 0 1 0144 Kab Supiori 2019 100576 1302 12498 30166 46415 623 0 0 0 0 1145 Kab Tolikara 2014 101830 12114 15863 58372 66168 4616 0 0 0 0 0146 Kab Tolikara 2015 112847 32386 17774 73703 68746 4638 1 0 0 0 0147 Kab Tolikara 2016 123393 12114 33156 89144 74151 4711 0 1 0 0 0148 Kab Tolikara 2017 134682 17650 13633 64486 73596 4789 0 0 1 0 0149 Kab Tolikara 2018 146438 12114 23243 82070 73450 4885 0 0 0 1 0150 Kab Tolikara 2019 159430 23256 20765 74950 75142 4968 0 0 0 0 1151 Kab Waropen 2014 123868 10081 6033 37161 46778 6197 0 0 0 0 0152 Kab Waropen 2015 141794 10837 8247 41120 49647 6235 1 0 0 0 0153 Kab Waropen 2016 160147 12081 17536 49071 56538 6310 0 1 0 0 0154 Kab Waropen 2017 176270 10081 17199 58146 56383 6408 0 0 1 0 0155 Kab Waropen 2018 191637 3024 12254 1608 18751 6480 0 0 0 1 0156 Kab Waropen 2019 204760 4383 18103 33432 58257 6534 0 0 0 0 1157 Kab Yahukimo 2014 149906 11069 10588 45407 60692 4636 0 0 0 0 0158 Kab Yahukimo 2015 169963 24113 11934 61142 64972 4663 1 0 0 0 0159 Kab Yahukimo 2016 184508 42675 23295 69530 74736 4713 0 1 0 0 0160 Kab Yahukimo 2017 203722 11069 16397 66210 74645 4795 0 0 1 0 0161 Kab Yahukimo 2018 223288 16911 27933 55542 74828 4851 0 0 0 1 0162 Kab Yahukimo 2019 242024 47153 28346 62668 76367 4925 0 0 0 0 1163 Kab Yalimo 2014 69459 10634 13780 55453 56722 4421 0 0 0 0 0
164 Kab Yalimo 2015 80743 18075 14054 67146 59590 4432 1 0 0 0 0165 Kab Yalimo 2016 91564 28831 27912 76138 62632 4495 0 1 0 0 0166 Kab Yalimo 2017 100719 11134 15164 58644 62159 4619 0 0 1 0 0167 Kab Yalimo 2018 111561 28889 22481 78752 150036 4713 0 0 0 1 0168 Kab Yalimo 2019 122127 14596 23777 31850 63329 4808 0 0 0 0 1169 Kota Jayapura 2014 2055946 9556 5206 53434 62431 7786 0 0 0 0 0170 Kota Jayapura 2015 2312561 9556 7738 56911 64137 7805 1 0 0 0 0171 Kota Jayapura 2016 2602978 9556 25257 62189 64336 7856 0 1 0 0 0172 Kota Jayapura 2017 2811763 9961 9379 65788 68032 7923 0 0 1 0 0173 Kota Jayapura 2018 3041455 9939 12461 59094 63430 7958 0 0 0 1 0174 Kota Jayapura 2019 3260654 3187 14459 58405 65971 8016 0 0 0 0 1
Lampiran Data Survey
X11 X12 X13 X14 X21 X22 X23 X31 X32 X33 X34 X35 X41 X42 X43 X44 X45 X46 Y11 Y12 Y13 Y21 Y22 Y23
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 5 4 5
4 4 4 3 4 4 3 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 3 3 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5
5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 1 4 4 2 4 4 4 5
5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5
5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 2 5 2 3 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 3 5 3 3 5 5 4 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5
4 2 4 2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 2 4 2 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 2 4 4 4 4
5 4 4 2 4 2 3 4 4 3 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
4 3 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 5 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 4 4 4 4 4 5
4 4 4 3 4 3 2 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4
5 2 5 1 3 4 2 4 4 4 5 3 3 3 3 4 3 3 5 5 4 5 4 5
3 3 4 3 4 2 2 4 4 4 2 2 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 5
3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 5
5 5 5 3 4 4 4 5 5 5 5 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
4 4 4 5 2 3 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 3 4 2 2 2 4 4 4
4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3 2 4 4 4 4 5 4 3 5 4 3 5
5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5
5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5
4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 5 3 4 4 3 4 4 3 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4
5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 5 5
3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 1 2 2
4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4
5 3 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 3 5 1 1 3 3 5 5 3 5 5 3 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5
5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4
5 3 5 1 5 5 1 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 3 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 3 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5
5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5
5 3 4 1 4 5 4 1 4 1 5 4 1 1 2 2 1 1 5 5 5 5 3 5
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
Kompleks Papua Trade Center
Jalan Raya Kelapa Dua Entrop Jayapura
Telp 0967-533140 534140
Faks 0967-535963
ii KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
21 INDIKATOR EKONOMI MAKRO FUNDAMENTAL 11 22 INDIKATOR KESEJAHTERAAN 19 23 EFEKTIVITAS KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI 24
31 APBN TINGKAT PROVINSI 33 32 PENDAPATAN PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL 34 33 BELANJA PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL 40 34 TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA 44 35 ANALISIS CASH FLOW APBN TINGKAT REGIONAL 51 36 PENGELOLAAN BLU PUSAT 53 37 PENGELOLAAN MANAJEMEN INVESTASI PUSAT 56
38 PERKEMBANGAN DAN ANALISIS BELANJA WAJIB 59
41 APBD TINGKAT PROVINSI (KONSOLIDASI PEMDA) 63 42 PENDAPATAN DAERAH 64 43 BELANJA DAERAH 69 44 PERKEMBANGAN BLU DAERAH 71 45 SURPLUSDEFISIT APBD 73 46 PEMBIAYAAN 75 47 ANALISIS KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 76
48 PERKEMBANGAN BELANJA WAJIB DAERAH 78
Daftar Isi
Kata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Grafik iv Daftar Tabel vi Daftar Gambar viii Ringkasan Eksekutif ix Dashboard xiv
BAB I SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
11 PENDAHULUAN 1 12 TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 2 13 TANTANGAN DAERAH 6
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
iii KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
51 LAPORAN REALISASI ANGGARAN KONSOLIDASIAN 81 52 PENDAPATAN KONSOLIDASIAN 82 53 BELANJA KONSOLIDASIAN 85 54 SURPLUSDEFISIT KONSOLIDASIAN 88
55 ANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN FISKAL AGREGAT 88
61 Analisis Locatio Quotient (LQ) 91 62 Sektor Unggulan Daerah 94 63 Sektor Potensial Daerah 97 64 Tantangan Fiskal Regional Dalam Mendorong Potensi Ekonomi Daerah 99
71 PEMANFAATAN REFOCUSING APBD UNTUK PC-PEN DI DAERAH 103 72 EFEKTIVITAS PEN DI PAPUA MENURUT PERSEPSI MASYARAKAT
PENERIMA MANFAAT 105
81 KESIMPULAN 117 82 REKOMENDASI 118
Daftar Isi
BAB V PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN
BAB VI KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI DAN TANTANGAN
FISKAL REGIONAL
BAB VII KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH (TEMATIK)
BAB VIII PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
iv KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Daftar Tabel
Tabel 11 Target Pembangunan Ekonomi Provinsi Papua Tahun 2020 4
Tabel 12 Sebaran Kasus COVID-19 di Papua sd Desember 2020 10
Tabel 21 Dampak COVID-19 terhadap Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin dan Tempat Tinggal
22
Tabel 22 Capaian Kebijakan Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Papua 2020
24
Tabel 31 APBN Provinsi Papua 34
Tabel 32 Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi 35
Tabel 33 Penyaluran Insentif Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)
37
Tabel 34 Pendapatan PNBP Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi 37
Tabel 35 Realisasi PNBP Fungsional Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi 38
Tabel 36 Penerimaan Hibah di Papua Tahun 2020 39
Tabel 37 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terbesar 40
Tabel 38 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terkecil 41
Tabel 39 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Fungsi 42
Tabel 310 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Jenis Belanja 43
Tabel 311 Perkembangan Pagu dan Realisasi TKDD 44
Tabel 312 Perkembangan Realisasi Dana Bagi Hasil 45
Tabel 313 Realisasi Penyaluran DAK Fisik Papua Per Pemda Tahun 2020 46
Tabel 314 Pagu dan Realisasi DAK Nonfisik Papua Tahun 2020 48
Tabel 315 Pagu dan Realisasi Penyaluran Dana Desa Per Pemda 48
Tabel 316 Pagu dan Realisasi Dana Otsus dan DID Tahun 2020 50
Tabel 317 Cash Flow Pemerintah Pusat di Provinsi Papua 52
Tabel 318 Profil dan Jenis Layanan BLU 53
Tabel 319 Perkembangan Pengelolaan Aset Satker BLU 54
Tabel 320 Perkembangan Pagu BLU dan Pagu RM 54
Tabel 321 Realisasi Penyaluran KUR Per Skema 57
Tabel 322 Penyaluran Kredit Program per KotaKabupaten di Provinsi Papua 58
Tabel 323 Kegiatan Prioritas Bidang Pendidikan Tahun 2020 60
Tabel 324 Pagu dan Realisasi Fungsi Kesehatan Per Bagian Anggaran 60
Tabel 325 Kegiatan Prioritas Bidang Kesehatan Tahun 2020 61
Tabel 326 Pagu dan Realisasi Kementerian PUPR dan Perhubungan 61
Tabel 327 Kegiatan Prioritas Bidang Infrastuktur Tahun 2020 62
Tabel 41 Profil APBD Provinsi Papua 64
Tabel 42 Jenis Pendapatan Daerah di Provinsi Papua 65
Tabel 43 Profil APBD Berdasarkan Klasifikasi Jenis Belanja 70
Tabel 44 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional 71
Tabel 45 Profil dan Jenis Layanan BLU Daerah di Provinsi Papua 72
v KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Daftar Tabel
Tabel 46 Perkembangan Pengelolaan Aset dan Pagu BLUD Provinsi Papua 72
Tabel 47 Analisis Kapasitas Fiskal Daerah 78
Tabel 48 Prosentase Alokasi Belanja Infrastruktur Daerah Papua 80
Tabel 51 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Papua Tahun 2020
82
Tabel 52 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional 84
Tabel 53 Rasio Pajak Perkapita 84
Tabel 54 Perkembangan Belanja Pemerintah Konsolidasian per Jiwa KabupatenKota Tahun 2017 dan 2018
87
Tabel 55 Analisis Realisasi Belanja terhadap Indikator Ekonomi Regional 87
Tabel 56 Rasio SurplusDefisit Konsolidasian terhadap PDRB 88
Tabel 57 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tahun 2020 89
Tabel 58 Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB 90
Tabel 61 Daftar PDRB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku Di Provinsi Papua Tiap Triwulan Tahun 2020
93
Tabel 62 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020
93
Tabel 63 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020
94
Tabel 71 Jumlah Sampel Masing-Masing Wilayah Kerja KPPN 105
Tabel 72 Variabel Laten dan Indikator Yang Digunakan 106
Tabel 73 Fornell-Larcker Criterion 113
Tabel 74 Hasil Pengujian Reliabilitas 114
Tabel 75 R-Square Variabel Laten Endogen 114
Tabel 76 Hasil Pengujian Hipotesis Model Struktural 115
vi KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Daftar Grafik
Grafik 11 Perbandingan Nilai Ekspor Provinsi Papua Menurut Negara Tujuan 7
Grafik 21 Pertumbuhan Ekonomi Papua 2010 - 2020 11
Grafik 22 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan Year-on-Year 12
Grafik 23 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan Quarter-to-Quarter 12
Grafik 24 Kontribusi (7 Besar) Lapangan Usaha Terhadap PDRB Papua Tahun 2020
14
Grafik 25 Laju Pertumbuhan PDRB Papua Menurut Pengeluaran Tahun 2020 14
Grafik 26 Pertumbuhan PDRB per Kapita Papua Periode 2010 - 2020 15
Grafik 27 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15
Grafik 28 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16
Grafik 29 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang 2020 17
Grafik 210 Nilai tukar Rupiah ndash USD Sepanjang 2020 18
Grafik 211 Pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia 2010 - 2020 19
Grafik 212 Tingkat Kemiskinan Papua Periode Maret 2012 ndash September 2020 20
Grafik 213 Rasio Gini Papua Periode Maret 2015 ndashSeptember 2020 21
Grafik 214 Tingkat Pengangguran Terbuka 22
Grafik 215 Nilai Tukar Petani 23
Grafik 216 Nilai Tukar Nelayan 23
Grafik 217 Residual Plot 28
Grafik 31 Penerimaan PPh Non Migas Tahun 2020 36
Grafik 32 Komponen Arus Kas Masuk 2020 51
Grafik 33 Komponen Arus Kas Keluar 2020 52
Grafik 34 Proporsi Pagu Satker BLU Pusat Tahun 2020 56
Grafik 35 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per tahun Periode 2017 sd 2020
58
Grafik 36 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per LKBB 59
Grafik 41 Komposisi Pendapatan Daerah 65
Grafik 42 Rasio PAD Pemda-Pemda di Provinsi Papua 66
Grafik 43 Ruang Fiskal APBD Agregat Papua 67
Grafik 44 Rasio Dana Transfer Pemda-Pemda di Provinsi Papua 68
Grafik 45 Alokasi Belanja Sektor Konsumtif dan Produktif 70
Grafik 46 Rasio SurplusDefisit terhadap Agregat Pendapatan 74
Grafik 47 Rasio SurplusDefisit terhadap Realisasi Dana Transfer 74
Grafik 48 Rasio SurplusDefisit terhadap PDRB 75
Grafik 49 Rasio SILPA terhadap Alokasi Belanja 76
Grafik 410 Analisis Horizontal PAD Tahun 2019 76
Grafik 411 Analisis Vertikal Kontribusi Belanja Modal Tahun 2020 77
Grafik 412 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020 79
vii KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Daftar Grafik
Grafik 413 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020 79
Grafik 51 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian 82
Grafik 52 Perbandingan Penerimaan Pemerintah Pusat dan Daerah terhadap Penerimaan Konsolidasian
83
Grafik 53 Analisis Perubahan Pendapatan Konsolidasian Tahun 2019 dan 2020
83
Grafik 54 Rasio Pajak terhadap PDRB 84
Grafik 55 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terhadap Belanja dan Transfer Konsolidasian
85
Grafik 56 Komposisi Belanja Konsolidasian Tahun 2019 dan Tahun 2020 86
Grafik 57 Rasio Belanja Operasi terhadap Total Belanja 86
Grafik 61 Potensi Pertambangan di Papua 95
Grafik 62 Pangsa PDRB Provinsi Papua Tahun 2020 97
Grafik 63 Perbandingan Rasio PAD antar Provinsi Tahun 2019 100
Grafik 64 Struktur Pendapatan Provinsi Papua 101
Grafik 71 Alokasi dan Realisasi Total Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Pemprov Papua
103
Grafik 72 Alokasi dan Realisasi Belanja Bidang Kesehatan Penanganan Covid-19 Pemprov Papua
104
Grafik 73 Alokasi dan Realisasi Belanja Jaring Pengaman Sosial Penanganan Covid-19 Pemprov Papua
104
Grafik 74 Alokasi dan Realisasi Belanja Penangganan Dampak Ekonomi Covid-19 Pemprov Papua
105
Grafik 75 Rasio Responden SetujuTidak Terhadap Sistem Pemberian Bantuan Saat Ini
111
viii KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Daftar Gambar
Gambar 11 Pembagian 5 Wilayah Adat Papua 5
Gambar 12 Komposisi Penduduk Papua Menurut Generasi 8
Gambar 21 Pertumbuhan Ekonomi Per Regional Tahun 2020 13
Gambar 22 Output Fix Effect Model dari Minitab 28
Gambar 23 Output ANOVA dari Minitab 29
Gambar 41 Hasil Perhitungan Korelasi Pearson 68
Gambar 71 Model Konseptual Penelitian 108
Gambar 72 Diagram Jalur Persamaan Struktural 112
Gambar 73 Diagram Jalur Persamaan Struktural Tahap 2 113
Gambar 74 Cartesius Diagram Importance-Performance 116
ix
RINGKASAN EKSEKUTIF
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
rah pengembangan kewilayahan Papua tahun 2020 terintegrasi dengan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS) khususnya dalam penetapan fungsi ruang dan lokasi pengembangan wilayah
Integrasi ini diperlukan untuk mewujudkan perkembangan wilayah yang seimbang serta
sesuai dengan kondisi daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup Dalam hal ini
kebijakan umum pembangunan berkelanjutan ldquoGreen Growth berbasis wilayah adatrdquo
diperlukan sebagai bagian dari fokus pembangunan daerah Papua khususnya dalam
penguatan pusat-pusat pertumbuhan akselerasi pembangunan wilayah tertinggal serta
mewujudkan keterkaitan antar sektor ekonomi secara berkeadilan dan berkelanjutan
Sejak akhir triwulan pertama tahun 2020 hingga sampai saat ini hampir seluruh
negara di dunia termasuk Indonesia telah terjangkit penyebaran pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) Pandemi COVID-19 telah menimbulkan disrupsi pada
kehidupan manusia menyebabkan terhambatnya aktivitas ekonomi di seluruh negara
dan berakibat munculnya ancaman resesi di dunia Dampak yang dirasakan Indonesia
juga cukup besar dengan terputusnya mata rantai pasokan barang dan jasa
terganggunya mobilitas masyarakat dan terhambatnya kegiatan ekonomi khususnya
pada sektor industri dan pariwisata yang berdampak pada meningkatnya angka-angka
pengangguran dan kemiskinan serta pada akhirnya menimbulkan kontraksi pada
pertumbuhan ekonomi nasional
Adapun Prioritas pembangunan dalam RKPD Perubahan Provinsi Papua tahun
2020 dilakukan dengan memperhatikan kondisi dan perubahan kebijakan dari Pusat
terkait pananggulangan wabah pandemi COVID-19 yaitu dirumuskan dalam rangka
pemulihan kehidupan masyarakat melalui (1) Stabilisasi melalui upaya pencegahan
dan menjaga keberlangsungan aktifitas masyarakat akibat wabah akibat COVID-19 (2)
Penanganan dan penanggulangan kebutuhan pokok masyarakat akibat wabah COVID-
19 (3) Pemulihan dan rehabilitasi kehidupan masyarakat paskah wabah COVID-19 dan
A
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
RINGKASAN EKSEKUTIF
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
x
RINGKASAN EKSEKUTIF
(4) Penyesuaian kembali Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2020 termasuk tetap
melanjutkan upaya pelaksanaan PON XX di Papua
Pada tahun 2020 meskipun pertumbuhan ekonomi nasional mengalami
kontraksi Provinsi Papua mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 232 persen
Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh pertumbuhan lapangan usaha Pertambangan
dan Penggalian sebesar 1662 persen pada sisi produksi Sedangkan dari sisi
pengeluaran Komponen Ekspor Barang dan Jasa tumbuh sebesar 5118 persen
Namun jika dihitung tanpa memasukkan sektor Pertambangan dan Penggalian
pertumbuhan ekonomi Papua mengalami kontraksi sebesar -315 persen Hal tersebut
mengindikasikan bahwa perekonomian Papua masih mengalami ketergantungan pada
satu sektor tersebut
Sampai dengan triwulan IV-2020 perekonomian papua mengalami pertumbuhan
mencapai 692 persen (y-o-y) Lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian yang
tumbuh 4431 persen yang didorong oleh meningkatnya produksi bijih logam pada
triwulan IV-2020 adalah pemicunya Selain kategori Pertambangan dan Penggalian
beberapa kategori lapangan usaha juga tumbuh positif diantaranya Jasa Keuangan
sebesar 655 persen Jasa Kesehatan dan Bantuan Sosial sebesar 182 persen kategori
Informasi dan Komunikasi 127 persen dan kategori Pengadaan Air Pengelolaan
Sampah Limbah dan Daur Ulang sebesar 100 persen
Pembangunan sumber daya manusia di Papua bisa dikatakan konsisten
mengalami peningkatan selama periode 2010 sampai dengan 2020 Akan tetapi Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) Papua tahun 2020 mengalami penurunan dibandingkann
tahun sebelumnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat dari 5445 pada
tahu 2010 menjadi 6084 pada tahun 2019 kemudian menjadi 6044 pada taahun 2020
menurun beberapa poin pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2019 Namun nilai IPM
Papua masih diatas 60 yang berarti IPM papua berada pada kategori sedang
Pengukuran IPM oleh BPS menggunakan standar UNDP (United Nation for
Development Program) dimana nilai IPM dibawah 60 dianggap rendah 60 sampai
dengan 70 dikategorikan sedang dan 71 sampai dengan 80 dikategorikan tinggi
Dari beberapa target yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Papua hanya
terdapat 1 indikator saja yang tercapai pada tahun 2020 yaitu PDRB per Kapita
Banyaknya target pembangunan yang tidak bisa dicapai pada tahun 2020 disebabkan
oleh pandemi COVID-19 yang memaksa pemerintah untuk melakukan refocusing
anggaran untuk menaggulanggi dampak pandemi di segala sektor Selain itu dampak
xi
RINGKASAN EKSEKUTIF
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
ekonomi dan sosial yang langsung dirasakan oleh masyarakat juga merupakan faktor
pendorong tidak tercapainya target pembangunan
Dalam pelaksanaan APBN realisasi pendapatan Negara di Papua tahun 2020
justru mengalami kenaikan yang cukup signifikan Realisasi pendapatan negara pada
tahun tersebut mencapai Rp958 triliun atau 1137 persen dari target sebesar Rp842
triliun Realisasi tersebut naik 64 persen dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang
mencapai Rp900 triliun Naiknya pendapatan Negara merupakan imbas adanya revisi
target penerimaan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak maupun Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai
Dari sisi belanja Pemerintah Pusat telah mengalokasikan belanja Negara
kepada Provinsi Papua tahun 2020 mencapai Rp5703 triliun yang terdiri dari Belanja
Pemerintah Pusat sebesar Rp1394 Triliun dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa
(TKDD) sebesar Rp4309 Triliun Alokasi tersebut mengalami penurunan sebesar 140
persen dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah Rp6633 Triliun Secara
kumulatif realisasi belanja Negara tahun 2020 mencapai Rp5581 triliun atau 979
persen dari alokasi pagu Persentase realisasi tersebut meningkat jika dibandingkan
tahun sebelumnya yang mencapai 946 persen Naiknya persentase belanja negara
secara keseluruhan merupakan akibat adanya revisi pagu dan refocusing anggaran
sehingga secara jumlah alokasi pagu relatif lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya
Sebagai respon terhadap pandemi pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak
dan Direktorat Jenderal Bea Cukai memberikan insentif fiskal yang bertujuan untuk
menjaga keberlangsungan dunia usaha yang terdampak pandemi COVID-19 Untuk
Provinsi Papuasampai dengan akhir tahun 2020 tercatat hanya Direktorat Jenderal
Pajak yang memberikan insentif fiskal khususnya di bidang perpajakan Permohonan
insentif terbanyak diajukan untuk jenis insentif PPh Final UMKM dari 804 permohonan
semuanya disetujui sedangkan Pembebasan PPh 22 Impor menjadi jenis insentif
dengan jumlah permohonan paling sedikit dengan jumlah 17 permohonan ( 12 disetujui
5 ditolak) Pemberian insentif perpajakan ini bertujuan untuk memberikan keringanan
pajak kepada wajib pajak yang usahanya terdampak pandemi Covid-19 namun dalam
pelaksanaannya terdapat beberapa tantangan diantaranya masih kurangnya kemauan
wajib pajak untuk memanfaatkan insentif dikarenakan wajib pajak masih menghindari
kewajiban melaporkan SPT tahunannya
Dalam pelaksanaan APBD tahun 2020 target pendapatan pada APBD Provinsi
Papua tercatat sebesar Rp5448 triliun turun 093 persen jika dibandingkan tahun
sebelumnya sebesar Rp5498 triliun Namun demikian target Pendapatan Asli Daerah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
xii
RINGKASAN EKSEKUTIF
(PAD) mengalami kenaikan yang cukup signifikan Hal tersebut menunjukkan adanya
komitmen Provinsi Papua untuk meningkatkan kemandirian daerah dengan upaya untuk
menaikkan PAD Dari sisi realisasi APBD Provinsi Papua tahun 2020 mengalami
penurunan yang cukup tajam pada pendapatan daerah sebesar 1845 persen
dibandingkan tahun sebelumnya dari Rp5320 triliun menjadi Rp4338 triliun Demikian
juga dengan belanja daerah mengalami penurunan realisasi sebesar 1484 persen dari
Rp4947 triliun di tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp4213 triliun
Dalam pelaksanaan anggaran konsolidasian (APBN dan APBD) terjadi
penurunan realisasi pendapatan sebesar 472 persen Tercatat pendapatan
konsolidasian pada tahun 2020 terealisasi sebesar Rp1136 triliun sementara realisasi
pada tahun 2019 sebesar Rp1234 triliun Penurunan tersebut terjadi pada seluruh
komponen pendapatan antara lain pendapatan perpajakan Pendapatan Bukan Pajak
pendapatan hibah dan pendapatan transfer Sementara itu di sisi belanja terjadi
penurunan realisasi sebesar 863 persen dibandingkan tahun sebelumnya Pada tahun
2020 belanja konsolidasian terealisasi sebesar Rp5717 triliun sedangkan pada tahun
2019 terealisasi sebesar Rp6257 triliun Penurunan tersebut terjadi pada komponen
belanja pemerintah Jika dikaitkan dengan kondisi perekonomian Provinsi Papua pada
tahun 2020 yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 692 persen (y-o-y) dengan
sektor pertambangan dan terkontraksi sebesar minus 683 persen (y-o-y) tanpa
pertambangan kontribusi pemerintah dari investasi dirasa lebih dibutuhkan untuk dapat
segera meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang Di tahun 2020
ini kontribusi belanja pemerintah turun tajam karena turunnya realisasi belanja
pemerintah terutama APBD sebagai efek dari berbagai kebijakan yang diambil
pemerintah dalam rangka penanggulangan COVID-19 Kedepan peningkatan alokasi
belanja modal baik di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah diharapkan mampu
meningkatkan kontribusi pemerintah terhadap Produk Domestik Regional Bruto Provinsi
Papua Namun demikian alokasi belanja pemerintah tersebut harus diikuti dengan
eksekusi belanja yang baik sehingga anggaran pemerintah akan memberikan kontribusi
maksimal bagi perekonomian Papua
Selama pandemi COVID-19 terjadi pemerintah daerah di Papua telah
mengambil berbagai kebijakan antara lain pembatasan akses transportasi baik darat
laut dan udara pembatasan aktivitas sosial masyarakat dengan pemberlakuan jam
malam untuk membatasi aktivitas masyarakat diluar rumah serta kebijakan pemerintah
daerah terkait penanganan dampak COVID-19 dari aspek kesehatan maupun aspek
ekonomi Adanya pandemi COVID-19 telah menimbulkan dampak yang cukup kompleks
xiii
RINGKASAN EKSEKUTIF
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
bagi sendi-sendi kehidupan masyarakat sehingga menjadikan kondisi tersebut suatu
tantangan yang harus dihadapi baik oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah
Tantangan sebagai akibat adanya COVID-19 di Provinsi Papua yaitu (1) Penyebaran
COVID-19 mendorong pemerintah Provinsi Papua untuk menerapkan kebijakan
pembatasan aktivitas masyarakat yang disebut sebagai Pembatasan Sosial yang
Diperluas dan Diperketat (PSDD) sebagai upaya pencegahan penyebaran Kebijakan ini
berlangsung sepanjang triwulan II dan triwulan III 2020 dan memberikan dampak
terhadap kinerja perekonomian Papua nontambang sehingga tidak dapat tumbuh sesuai
kapasitasnya (2) Pemulihan perekonomian Papua dari Lapangan Usaha tranportasi dan
pergudangan terhambat oleh penurunan pergerakan masyarakat yang sejalan dengan
upaya pemerintah untuk menekan laju penyebaran COVID-19 Berkurangnya frekuensi
perjalanan dinas pemerintah dan swasta memberikan dampak negatif terhadap kinerja
transportasi dan pergudangan dan (3) Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam
menerapkan social distancing dan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat
sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19
Dari hasil analisis terhadap program PC-PEN diketahui bahwa efektivitas
program PEN bermanfaat di masyarakat baik dari sisi Manfaat Ketajaman Sasaran
Mekanisme Penyaluran Peran Penyalur Efektivitas dan Ketahanan KPM Namun ada
hal unik yang didapat dari hasil analisis bahwa sebagian responden masih mempunyai
persepsi terdapat beberapa penyalahgunaan bantuan PEN sehingga hal tersebut perlu
menjadi perhatian pada level teknis pelaksanaan program PEN agar tidak menimbulkan
persepsi yang kurang baik di mata masyarakat
Untuk meningkatkan perekonomian di Papua pemerintah daerah perlu menggali
potensi alamsumber-sumber yang dapat memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan
PDRB Papua sehingga mengurangi ketergantungan pada sektor penggalian dan
pertambangan yang selama ini menjadi andalan Dengan demikian apabila terjadi
kontraksi dalam sektor penggalian dan pertambangan maka diharapkan ekonomi Papua
tetap stabil (tidak mengalami kontraksi yang dalam) Disamping itu Kebijakan alokasi
anggaran oleh pemerintah pusat baik itu anggaran belanja KL maupun TKDD harus
disempurnakan untuk memastikan bahwa tidak hanya alokasi anggaran ke daerah yang
tepat namun eksekusi atas anggaran tersebut juga harus optimal
80 75
BELANJA KESEHATAN405
JARING PENGAMAN SOSIAL364
PENANGANAN DAMPAK EKONOMI231
Tahun 2020Dashboard KFR Papua
Pertumbuhan Ekonomi (c to c) 232
Pertumbuhan Ekonomi (y o y) 692
PDRB per Kapita DPP 5790 juta
PDRB per Kapita TPP 4153 juta
Inflasi Papua Desember 079
IPM Papua 2020 6044
Presentase Penduduk Miskin 2680
Nilai Tukar Petani 10278
Nilai Tukar Nelayan 11269
Rasio Gini 041Tingkat Pengangguran Terbuka 428
PDRB = -38945 + 147 Otsus - 099 DAK + 349 Belanja- 102 DAU + 538 IPM + 3278 2015 - 6685 2016
- 1701 2017 -34 2018 - 1836 2019
Pendapatan apbn
Belanja apbn
PAGU Pendapatan APBN 2020 sebesar 842 t
PAGU BELANJA APBN 2020sebesar 5703 t
rEALISASI BELANJA APBN 2020sebesar 5581 t
rEALISASI Pendapatan APBN 2020sebesar 958 t
Pendapatan apbD BELANJA apbD
PEMULIHAN EKONOMI DI DAERAH
PAGU Pendapatan APBD 5448 T
rEALISASI Pendapatan APBD 4338 T
PAGU BELANJA APBD 5606 t
rEALISASI BELANJA APBd 4213 t
114
98
8713 m
7841 m
4985 m
total realisasi pen-apbd provinsi papua sebesar21539 m yang terbagi ke 3 sektor
80 75
BELANJA KESEHATAN405
JARING PENGAMAN SOSIAL364
PENANGANAN DAMPAK EKONOMI231
Tahun 2020Dashboard KFR Papua
Pertumbuhan Ekonomi (c to c) 232
Pertumbuhan Ekonomi (y o y) 692
PDRB per Kapita DPP 5790 juta
PDRB per Kapita TPP 4153 juta
Inflasi Papua Desember 079
IPM Papua 2020 6044
Presentase Penduduk Miskin 2680
Nilai Tukar Petani 10278
Nilai Tukar Nelayan 11269
Rasio Gini 041Tingkat Pengangguran Terbuka 428
PDRB = -38945 + 147 Otsus - 099 DAK + 349 Belanja- 102 DAU + 538 IPM + 3278 2015 - 6685 2016
- 1701 2017 -34 2018 - 1836 2019
Pendapatan apbn
Belanja apbn
PAGU Pendapatan APBN 2020 sebesar 842 t
PAGU BELANJA APBN 2020sebesar 5703 t
rEALISASI BELANJA APBN 2020sebesar 5581 t
rEALISASI Pendapatan APBN 2020sebesar 958 t
Pendapatan apbD BELANJA apbD
PEMULIHAN EKONOMI DI DAERAH
PAGU Pendapatan APBD 5448 T
rEALISASI Pendapatan APBD 4338 T
PAGU BELANJA APBD 5606 t
rEALISASI BELANJA APBd 4213 t
114
98
8713 m
7841 m
4985 m
total realisasi pen-apbd provinsi papua sebesar21539 m yang terbagi ke 3 sektor
BAB ISasaran Pembangunan dan
Tantangan Daerah
Sumber Foto semaraknews
Tantangan kita bagaimana menyikapi PEN yangtepat dan di eksekusi dengan cepat agar ekonomikita tidak turun lebih dalam lagi dan reboundperlahan Karenanya skema harus dirancangdengan baik
Presiden Joko Widodo
(dalam Rapat Terbatas penetapan program pemulihanekonomi nasional dan perubahan postur APBN 2020)
1
Suku Dani Lembah Baliem Papua Photo Credit Jimmy Nelson
11 PENDAHULUAN
rovinsi Papua pada mulanya disebut Provinsi Irian Barat yang dibentuk
berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan
Provinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten-Kabupaten Otonom di Provinsi Irian
Barat Namanya kemudian diganti menjadi Irian Jaya oleh Presiden RI ke-2 Soeharto
pada saat meresmikan tambang emas dan tembaga Freeport Selanjutnya nama Irian
Jaya digunakan secara resmi sampai terbitnya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001
tentang Otonomi Khusus Papua yang mengamanatkan nama provinsi ini untuk diganti
menjadi Provinsi Papua
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi
Papua memberikan pengakuan dan kewenangan khusus bagi Provinsi Papua untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat Papua dalam pemerintahan dan
pembangunan sesuai dengan adat istiadat dan potensi yang dimiliki sehingga
penyelesaian permasalahan pembangunan diharapkan dapat ditanggulangi secara lebih
kontekstual untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Papua Hingga Tahun 2020
pemerintahan era otonomi khusus telah berjalan 18 tahun sejak efektifnya pelaksanaan
pemerintah di era otonomi khusus tahun 2002 dan telah banyak memberikan warna dan
perubahan di berbagai sendi kehidupan masyarakat
P
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB I
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
2
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
Dari sisi fiskal pemerintah pusat telah memberikan perhatian yang besar bagi
Provinsi Papua Kebijakan tersebut diwujudkan dalam pengalokasian anggaran yang
cukup besar bagi Provinsi Papua baik yang dituangkan dalam APBN maupun yang
dituangkan dalam APBD melalui transfer ke daerah Melalui dana transfer tersebut
pemerintah pusat juga telah mengalokasikan Dana Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua
dan menggelontorkan dana tambahan infrastruktur untuk percepatan pembangunan
infrastruktur di Provinsi Papua
Terlepas dari hal tersebut tantangan daerah baik dari sisi ekonomi sosial-
kependudukan serta tantangan geografis dan wilayah perlu mendapatkan perhatian
yang lebih oleh Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat Dengan kondisi Papua
yang ada ditambah dengan adanya pandemi COVID-19 di tahun 2020 perlu strategi
yang sedikit berbeda agar kebijakan fiskal yang telah diambil Pemerintah di Provinsi
Papua dapat dilaksanakan secara efektif dalam rangka mencapai sasaran-sasaran
pembangunan yang telah ditetapkan
12 TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
121 Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Pelaksanaan pembangunan di Papua sesuai yang tertuang
dalam RPJMD Provinsi Papua 2019-2023 dilakukan dengan
meningkatkan kemandirian kemitraan dan keterlibatan
Orang Asli Papua dalam segala bidang pembangunan yang
berorientasi pada kemandirian dan kemapanan lokal berbasis
keberlanjutan ketahanan pangan kemampuan daya saing
yang didukung perlindungan perempuan dan anak serta
menekankan pada kesetaraan gender dan terwujudnya
lembaga jaminan sosial Arah pembangunan jangka
menengah Papua 2019-2023 memiliki tema ldquoMemantapkan
Pembangunan yang didukung SDM Berkualitas dan Kemapanan di Bidang Ekonomi
Sosial Budaya Politik dan Lingkunganrdquo
Berdasarkan tema pembangunan dan mencermati tantangan pembangunan
masa depan Visi Provinsi Papua tahun 2019-2023 adalah ldquoPapua Bangkit Mandiri dan
Sejahtera Yang Berkeadilanrdquo Untuk mewujudkan visi tersebut dirumuskan misi-misi
pembangunan sebagai berikut (1) Memantapkan kualitas dan daya saing SDM (2)
Memantapkan rasa aman tentram dan damai serta kehidupan demokrasi memperkuat
bingkai NKRI (3) Penguatan tata kelola pemerintahan (4) Penguatan dan percepatan
perekonomian daerah berbasis potensi unggulan lokal dan pengembangan wilayah
Arah pembangunan
jangka menengah
Papua 2019-2023
memiliki tema
ldquoMemantapkan
Pembangunan yang
didukung SDM
Berkualitas dan
Kemapanan di Bidang
Ekonomi Sosial
Budaya Politik dan
Lingkunganrdquo
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
3
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
berbasis kultural secara berkelanjutan dan (5) Percepatan pembangunan daerah
tertinggal terdepan terluar dan tertentu
Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan dijabarkan tujuan pembangunan
yang menunjukkan suatu kondisi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu
5 (lima) tahun Selanjutnya sasaran dapat dirumusankan dari kondisi yang
menggambarkan tercapainya tujuan berupa hasil pembangunan daerah dan perangkat
daerah yang diperoleh dari pencapaian outcome dan impact dari program yang
dilaksanakan perangkat daerah Tujuan dan sasaran pembangunan Provinsi Papua
sesuai dengan RPJMD tahun 2019-2023 adalah sebagai berikut (a) Meningkatkan
Kualitas SDM yang berdaya saing (b) Meningkatkan keamanan ketentraman dan
ketertiban yang berbasis kohesivitas sosial dan harmonisasi keberagaman potensi
kehidupan masyarakat Papua (c) Meningkatkan Tata Kelola Kepemerintahan yang
bersih efektif demokratis dan terpercaya dalam penyelenggaraan pemerintahan
daerah (d) Pertumbuhan ekonomi yang inklusif berkeadilan dan berkelanjutan (e)
Mewujudkan percepatan pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur daerah guna
menopang pengembangan wilayah serta akses pada layanan dasar dan pasar dan (f)
Meningkatkan pemerataan pembangunan
122 Berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
Tujuan sasaran dan prioritas pembangunan daerah di Papua tidak akan
terlepas dari arah dan kebijakan pembangunan nasional oleh karenanya tema
pembangunan nasional di tahun 2020 juga menjadi rujukan dalam perumusan tema
pembangunan Provinsi Papua tahun 2020 Adapun tema pembangunan yang tertuang
dalam RKPD tahun 2020 adalah ldquoPeningkatan Kualitas Hidup Yang Berkeadilan Dan
Berkelanjutanrdquo Unsur utama dalam tema pembangunan yang tertuang dalam RKPD
tahun 2020 yaitu (1) Peningkatan kualitas SDM dan pemenuhan kebutuhan dasar (2)
Pemantapan rasa aman tentram dan kedewasaaan berdemokrasi (3) Pemantapan
tata kelola pemerintahan (4) Pemberdayaan ekonomi masyarakat dan peningkatan
investasi dan (5) Pemantapan infrastruktur dasar serta percepatan pembagunan daerah
tertinggal terluar terdepan dan tertentu
Pada tahun 2020 penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah dilaksanakan
dengan pendekatan tematik holistik integratif dan spasial serta kebijakan anggaran
belanja berdasarkan money follows program dengan cara memastikan hanya program
yang benar-benar bermanfaat yang dialokasikan dan bukan sekedar karena tugas fungsi
perangkat daerah yang bersangkutan Hal ini mengisyaratkan bahwa pencapaian
prioritas pembangunan daerah memerlukan adanya koordinasi dari seluruh pemangku
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
4
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
kepentingan melalui pengintegrasian prioritas daerahprogram prioritaskegiatan
prioritas yang dilaksanakan dengan berbasis kewilayahan Disamping itu penguatan
penganggaran akan diberikan lebih kepada usulan pembangunan yang memiliki
keterhubungan dengan prioritas dalam upaya pencapaian target pembangunan
Tabel 11 Target Pembangunan Ekonomi Provinsi Papua Tahun 2020
No Indikator Kinerja Satuan Nilai
1 Pertumbuhan PDRB 643 ndash 758
2 Laju Inflasi 250 ndash 400
3 PDRB per Kapita juta Rp 2995 ndash 3027
4 Gini Rasio Indeks 034 ndash 039
5 Rasio Penduduk yang Bekerja 93 ndash 96
6 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 7510 ndash 7725
7 Tingkat Pengangguran Terbuka 227 ndash 360
Sumber RKPD Provinsi Papua (2020)
Sejak tahun 2013 Pemerintah Provinsi Papua telah menetapkan lima Kawasan
Pengembangan Ekonomi (KPE) berbasis wilayah adat di Papua dengan
mengembangkan infrastruktur yang mendukung pembangunan ekonomi sektoral dan
spasial Lima KPE berbasis wilayah adat yang dimaksud adalah (1) Wilayah adat Saireri
yang terdiri atas kabupaten-kabupaten yang terletak di wilayah Kepulauan Teluk
Cenderawasih yaitu Kabupaten Biak Numfor Supiori Kepulauan Yapen dan Waropen
(2) Wilayah adat Mamta yang terbagi atas kabupaten yang berada disepanjang sungai
mamberamo hingga lautan pasifik yaitu Kota Jayapura Kabupaten Jayapura Keerom
dan Mamberamo Raya (3) Wilayah adat Me Pago yang terletak di wilayah Pegunungan
Tengah sisi barat terdiri atas Kabupaten Mimika Nabire Paniai Intan Jaya Dogiyai dan
Deyiai (4) Wilayah adat La Pago yang terletak di kawasan Pegunungan Tengah sisi
timur terdiri atas Kabupaten Jayawijaya Puncak Jaya Puncak Nduga Yahukimo
Yalimo Tolikara Mamberamo Tengah Lanny Jaya dan Pegunungan Bintang dan (5)
Wilayah adat Anim Ha yang berada di wilayah selatan Papua yaitu Kabupaten Merauke
Asmat Mappi dan Boven Digoel
Dalam rangka mewujudkan Papua Bangkit Mandiri dan Sejahtera Berkeadilan
maka pelaksanaan pembangunan akan dilakukan secara simultan dengan tahapan-
tahapan yang jelas dan sistematis memperhatikan kebutuhan masyarakat dan
kebutuhan pembangunan wilayah memperhatikan dan menghormati nilai-nilai serta
hak-hak adat masyarakat asli Papua
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
5
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
Gambar 11 Pembagian 5 Wilayah Adat Papua
Sumber daenggassingcom 2020
Arah pengembangan kewilayahan Papua terintegrasi dengan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi (RTRWP) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) khususnya dalam
penetapan fungsi ruang dan lokasi pengembangan wilayah Integrasi ini diperlukan
untuk mewujudkan perkembangan wilayah yang seimbang serta sesuai dengan kondisi
daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup Dalam hal ini kebijakan umum
pembangunan berkelanjutan ldquoGreen Growth berbasis wilayah adatrdquo diperlukan sebagai
bagian dari fokus pembangunan daerah Papua khususnya dalam penguatan pusat-
pusat pertumbuhan akselerasi pembangunan wilayah tertinggal serta mewujudkan
keterkaitan antar sektor ekonomi secara berkeadilan dan berkelanjutan
Sejak akhir triwulan pertama tahun 2020 hingga sampai saat ini hampir seluruh
negara di dunia termasuk Indonesia telah terjangkit penyebaran pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) Pandemi COVID-19 telah menimbulkan disrupsi pada
kehidupan manusia menyebabkan terhambatnya aktivitas ekonomi di seluruh negara
dan berakibat munculnya ancaman resesi di dunia Dampak yang dirasakan Indonesia
juga cukup besar dengan terputusnya mata rantai pasokan barang dan jasa
terganggunya mobilitas masyarakat dan terhambatnya kegiatan ekonomi khususnya
pada sektor industri dan pariwisata yang berdampak pada meningkatnya angka-angka
pengangguran dan kemiskinan serta pada akhirnya menimbulkan kontraksi pada
pertumbuhan ekonomi nasional Keadaan ini tentu harus dikendalikan maka menjadi
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
6
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
keharusan bagi Pemerintah Provinsi Papua melakukan perubahan RKPD yang
difokuskan pada pemulihan kehidupan masyarakat dan roda perekonomian untuk dapat
kembali berjalan lancar Dengan memperhatikan hasil evaluasi tersebut dan kondisi
Indonesia pada tahun 2020 maka tema Perubahan RKPD Provinsi Papua Tahun 2020
adalah ldquoMenjamin Keberlangsungan Kehidupan Melalui Peningkatan Kesehatan Dan
Pemenuhan Kebutuhan Pokok Masyarakat Secara Berkelanjutanrdquo
Adapun Prioritas pembangunan dalam RKPD Perubahan Provinsi Papua tahun
2020 dilakukan dengan memperhatikan kondisi dan perubahan kebijakan dari Pusat
terkait pananggulangan wabah pandemi COVID-19 yaitu dirumuskan dalam rangka
pemulihan kehidupan masyarakat melalui (1) Stabilisasi melalui upaya pencegahan
dan menjaga keberlangsungan aktifitas masyarakat akibat wabah akibat COVID-19 (2)
Penanganan dan penanggulangan kebutuhan pokok masyarakat akibat wabah COVID-
19 (3) Pemulihan dan rehabilitasi kehidupan masyarakat paskah wabah COVID-19 dan
(4) Penyesuaian kembali Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2020 termasuk tetap
melanjutkan upaya pelaksanaan PON XX di Papua
13 TANTANGAN DAERAH
131 Tantangan Ekonomi Daerah
Kondisi ekonomi makro Provinsi Papua tidak bisa dilepaskan
dari kondisi ekonomi makro Nasional Kebijak-kebijakan
ekonomi dari pemerintah akan berpengaruh terhadap kondisi
ekonomi Provinsi Papua yang menuntut adanya penyesuaian
terhadap asumsi yang sebelumnya digunakan Tahun 2020
Pemerintah melakukan refocusing dan realokasi anggaran
besar-besaran akibat wabah COVID-19 sehingga secara
umum mempengaruhi kerangka ekonomi daerah Adapun
deskripsi makro ekonomi yang mengalami perubahan dalam
tahun 2020 dan menjadi tantangan bagi Provinsi Papua antara
lain pertumbuhan ekonomi bakal melambat peningkatan pengangguran peningkatan
kerawanan sosialkriminalitas angka kemiskinan naik terjadinya rawan pangan
kesenjangan sosial ekonomi meningkat penurunan kontribusi dari sektor pariwisata
industri dan jasa pada pertumbuhan ekonomi inflasi meningkat dan pembangunan
infrastruktur terhambat
Dari sisi permintaan perekonomian Papua menghadapi tantangan cukup besar
di tahun 2020 karena masih sangat dipengaruhi oleh ekspor luar negeri komoditas non
migas Sampai dengan 2018 ekspor Papua didominasi oleh komoditas biji tembaga
Permasalahan
ketergantungan
ekspor Provinsi Papua
terhadap satu
komoditi yaitu
tambang tembaga
yang diproduksi oleh
PT Freeport
Indonesia secara
tidak langsung sangat
mempengaruhi
perekonomian Papua
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
7
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
dengan negara tujuan terbesar yaitu Jepang dan China kemudian disusul Korea Selatan
dan India Sedangkan untuk komoditas kayu olahan tujuan ekspor terbesar ke AS
kemudian Arab Saudi dan Korea Selatan Naik turunnya perekonomian di negara-
negara tersebut secara simultan akan berpengaruh terhadap permintaan ekspor dari
Provinsi Papua yang pada akhirnya secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi regional
Grafik 11 Perbandingan Nilai Ekspor Provinsi Papua Menurut Negara Tujuan (juta US$)
Sumber BPS Provinsi Papua (2020)
Provinsi Papua sesungguhnya memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan
sebagai tujuan investasi Dalam mengoptimalkan potensi perekonomian daerah
Provinsi Papua memerlukan penanaman modal baik Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA) Namun demikian sepanjang tahun
2013-2016 jumlah investor baik PMDN maupun PMA di Provinsi Papua memiliki nilai
rata-rata pertumbuhan yang terlihat semakin menurun hingga 3774 setiap tahunnya
Angka yang rendah tersebut sebagian besar disebabkan oleh berbagai kendala yang
dihadapi oleh investor dalam berinvestasi di wilayah Papua Untuk mengatasi persoalan
tersebut perlu di dorong untuk terciptanya iklim investasi yang kondusif agar para
penanam modalinvestor tidak ragu-ragu untuk berinvestasi Dengan semakin
banyaknya investor atau perusahaan dalam menanamkan modalnya akan berdampak
positif terhadap meningkatkan pembangunan dan kegiatan perekonomian
132 Tantangan Sosial Kependudukan
Jumlah penduduk Papua berdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 2020
(SP2020) tercatat pada bulan September 2020 sebanyak 430 juta jiwa Dalam jangka
waktu sepuluh tahun sejak sensus sebelumnya pada tahun 2010 jumlah penduduk
Papua mengalami penambahan sekitar 147 juta jiwa Hasil SP2020 juga mencatat
bahwa mayoritas penduduk Papua didominasi oleh Generasi Milenial dan Generasi Z
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
8
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
Proporsi Generasi Milenial sebanyak 3209 persen atau sekitar 13 juta dan Generasi Z
sebanyak 3038 persen dari total populasi Papua atau sekitar 130 juta
Dari sudut pandang demografi seluruh Generasi Milenial merupakan penduduk
yang berasal pada kelompok usia produktif Sementara itu Generasi Z terdiri dari
penduduk usia belum produktif dan produktif dan diproyeksikan sekitar 7 tahun
kedepan Generasi Z akan mencapai usia produktif Hal ini merupakan peluang dan
tantangan baik di masa sekarang maupun yang akan datang mengingat generasi inilah
yang berpotensi menjadi aktor pembangunan bagi masa depan Provinsi Papua
Gambar 12 Komposisi Penduduk Papua Menurut Generasi
Sumber BPS Provinsi Papua (2020)
133 Tantangan Geografi Wilayah
Provinsi Papua memiliki luas 31587680 ha Yang secara administrasi terdiri dari
28 kabupaten dan 1 kota yang terbagi lagi menjadi 470 distrik dan 5411 kampung
Secara geografis Wilayah Provinsi Papua dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) dataran
yaitu Dataran Mudah Akses Dataran Sulit Akses dan Dataran Pegunungan Wilayah
Provinsi Papua juga merupakan kawasan strategis nasional karena berbatasan
langsung dengan Papua New Guinea dan Australia yang berpotensi sebagai jalur
pengembangan perekonomian Asia Pasifik Selain berupa daratan Provinsi Papua juga
merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan lautan yaitu Laut Arafuru dan
Samudera Pasifik Keadaan ini membuat Papua sangat kaya akan potensi di bidang
perikanan laut tangkap Adapun luas wilayah laut sebesar 1215161 Km2 dan panjang
garis pantai sebesar 587811 Km
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
9
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
Ditinjau dari sisi geologi posisi teknoktik Papua berada di lingkar pasifik yang
berupa cincin gunung api memberikan potensi endapan mineral yang besar sehingga
menguntungkan bagi Provinsi Papua dan kemungkinan terdapat endapan logam selain
Grasberg dan Ertsberg yang telah ditemukan Akibat tektonik lain juga memungkinkan
terbentuk cekungan dengan sedimen-sedimen yang cukup tebal dalam kondisi
lingkungan laut yang cukup banyak kehidupan mikro organik yang terakumulasi menjadi
cadangan hidrokarbon
134 Tantangan Pandemi COVID-19 Bagi Daerah
Kasus positif COVID-19 pertama di Papua tercatat pada tanggal 21 Maret 2020
sebanyak 2 kasus yang berasal dari Kabupaten Merauke Grafik kasus harian positif
COVID-19 di Papua terus mengalami peningkatan hingga tanggal 1 Desember 2020
tercatat kasus positif sebanyak 11821 orang dengan rincian pasien dirawat sebanyak
1823 orang pasien sembuh 9798 orang dan meninggal sebanyak 200 orang Dari data
tersebut dapat dilihat bahwa tingkat kesembuhan kasus COVID-19 di Papua sebesar
829 persen dan tingkat kematian kasus COVID-19 di Papua sebesar 17 persen
Selama pandemi COVID-19 terjadi pemerintah daerah di Papua telah mengambil
berbagai kebijakan antara lain pembatasan akses transportasi baik darat laut dan
udara pembatasan aktivitas sosial masyarakat dengan pemberlakuan jam malam untuk
membatasi aktivitas masyarakat diluar rumah serta kebijakan pemerintah daerah terkait
penanganan dampak COVID-19 dari aspek kesehatan maupun aspek ekonomi
Adanya pandemi COVID-19 telah menimbulkan dampak yang cukup kompleks
bagi sendi-sendi kehidupan masyarakat sehingga menjadikan kondisi tersebut suatu
tantangan yang harus dihadapi baik oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah
Daerah Tantangan sebagai akibat adanya COVID-19 di Provinsi Papua yaitu
1 Penyebaran COVID-19 mendorong pemerintah Provinsi Papua untuk menerapkan
kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat yang disebut sebagai Pembatasan
Sosial yang Diperluas dan Diperketat (PSDD) sebagai upaya pencegahan
penyebaran Kebijakan ini berlangsung sepanjang triwulan II dan triwulan III 2020 dan
memberikan dampak terhadap kinerja perekonomian Papua nontambang sehingga
tidak dapat tumbuh sesuai kapasitasnya
2 Pemulihan perekonomian Papua dari Lapangan Usaha tranportasi dan pergudangan
terhambat oleh penurunan pergerakan masyarakat yang sejalan dengan upaya
pemerintah untuk menekan laju penyebaran COVID-19
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
10
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
Tabel 12 Sebaran Kasus COVID-19 di Papua sd Desember 2020
No KabKota Konfirmasi COVID-19
Rawat Isolasi
Sembuh Meninggal Sembuh
Meninggal
1 Kota Jayapura 5587 750 4742 95 849 17
2 Kab Mimika 3215 439 2744 32 853 10
3 Kab Biak Numfor 738 285 429 24 581 33
4 Kab Jayapura 736 123 589 24 800 33
5 Kab Nabire 383 75 296 12 773 31
6 Kab Jayawijaya 248 35 212 1 855 04
7 Kab Merauke 197 27 170 0 863 00
8 Kab Kep Yapen 180 7 168 5 933 28
9 Kab Keerom 141 20 119 2 844 14
10 Kab Asmat 130 37 90 3 692 23
11 Kab Supiori 65 5 60 0 923 00
12 Kab Boven Digoel 44 6 38 0 864 00
13 Kab Sarmi 31 8 23 0 742 00
14 Kab Tolikara 27 0 27 0 1000 00
15 Kab Lanny Jaya 27 0 26 1 963 37
16 Kab Paniai 22 1 20 1 909 45
17 Kab Mappi 19 4 15 0 789 00
18 Kab Yalimo 15 0 15 0 1000 00
19 Kab Pegunungan Bintang 8 0 8 0 1000 00
20 Kab Mamberamo Tengah 4 0 4 0 1000 00
21 Kab Puncak jaya 3 1 2 0 667 00
22 Kab Waropen 1 0 1 0 1000 00
TOTAL 11821 1823 9798 200 829 17
Sumber Dinas Kesehatan Provinsi Papua (2020)
BOKS 1
Satgas Daerah Bantah Data Pemerintah Pusat Sebut Papua Miliki Kasus Covid-19 Tertinggi
JAYAPURA KOMPAScom - Juru Bicara Satgas Covid-19 Papua Silwanus Sumule menyanggah informasi yang disampaikan Satgas Penanganan Covid-19 pusat yang menyebut ada penambahan 1755 kasus di Papua pada Kamis (3122020) Menurut dia angka tersebut adalah jumlah kumulatif kasus Covid-19 di Papua selama dua pekan terakhir Angka itu adalah angka kumulatif dari sekitar dua mingguan Jadi memang selama November itu memang terjadi peningkatan sekitar 2023 kasus (1-23 November 2020) ujar Silwanus saat dihubungi Kamis
Kekeliruan data ujar Silwanus terjadi karena Kementerian Kesehatan menerapkan sistem baru yaitu komputerisasi dalam proses pencatatan kasus terkonfirmasi Covid-19 Namun pada pelaksanaannya tidak berjalan lancar sehingga tiap provinsi kembali diminta memasukan data secara manual Jadi awalnya Satgas di Kementerian Kesehatan menciptakan sistem all record namanya dengan maksud kita tidak lagi melakukan secara manual Dalam perjalanannya kondisi itu belum berjalan sebagaimana mestinya sehingga data-data tersebut tidak bisa ditarik Kemudian mereka meminta kepada kita untuk segera melaporkan secara manual ujar Silwanus Pada saat kita mengirim data itu kita kirim datanya per hari dan dihitung secara kumulatif Kesannya itu dia (kasus terkonfirmasi) meningkat sambung Silwanus
Hal lain yang dianggap bisa memberikan gambaran bahwa tidak mungkin ada penambahan 1755 kasus Covid-19 di Papua adalah keterbatasan alat pemeriksaan swab baik PCR atau pun TCM Silwanus menyebut sejauh ini dari seluruh alat yang ada di Papua paling banyak sampel swab yang diperiksa dalam satu hari menyentuh angka 500 Untuk di Kota Jayapura sekarang ini yang berjalan secara baik ada tiga (alat pemeriksa swab) di Litbangkes di RS Marthen Indey dan RS Dian Harapan Dari tiga alat itu per hari bermain di angka 200 Di beberapa kabupaten juga sudah bisa dilakukan pemeriksaan swab tapi tidak mungkin juga sampai 1700 karena rata-rata kita bekerja di angka 400 sampai 500-an kata dia Ia tidak ingin informasi yang dikeluarkan Satgas pusat kemudian menimbulkan asumsi bahwa ada klaster Covid-19 baru di Papua
Diberitakan sebelumnya Pemerintah melaporkan 8369 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 pada Kamis (3122020) Ini merupakan rekor tertinggi selama pandemi di tanah air Penambahan kasus tersebut menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 557877 orang Informasi tersebut disampaikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melalui data yang diterima Kompascom Kamis sore Kasus baru positif Covid-19 berjumlah 8369 orang tersebut tersebar di 34 provinsi Secara detail tercatat ada tiga provinsi dengan penambahan kasus dalam jumlah tinggi yaitu di atas 1000 kasus Ketiga provinsi tersebut adalah Papua (1755 kasus baru) Jawa Barat (1648 kasus baru) dan DKI Jakarta (1153 kasus baru) Sumber kompascom tanggal 3 Desember 2020
BAB IIPerkembangan dan Analisis
Ekonomi Regional
Lukas EnembeGUBERNUR PROVINSI PAPUA
Mari bersama-sama mewujudkan visi kitabersama yaitu Papua Bangkit Mandiri danSejahtera Berkeadilan
RKPD Papua 2020
Sumber Foto papuatodaycom
Rumah Honai Papua Photo Credit Adhitya Ahmad
11
21 INDIKATOR EKONOMI MAKRO FUNDAMENTAL
211 Produk Domestik Regional Bruto
a Pertumbuhan Ekonomi
andemi yang terjadi di
tahun 2020 merupakan
salah satu tantangan
ekonomi yang menyebabkan
banyak sektor ekonomi
mengalami tekanan yang cukup
berat Pembatasan kegiatan
usaha dan ekonomi pada saat
pandemi adalah faktor utama
yang menyebabkan dunia usaha
dan ekonomi kesulitan untuk melakukan ekspansi Hal tersebut tercermin dari
pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar -207
persen Walaupun pertumbuhan ekonomi nasional mengalami kontraksi Provinsi Papua
mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 232 persen Pertumbuhan tersebut
disebabkan oleh pertumbuhan lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar
1662 persen pada sisi produksi Sedangkan dari sisi pengeluaran Komponen Ekspor
P Grafik 21 Pertumbuhan Ekonomi Papua 2010 - 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB II
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
12
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Barang dan Jasa tumbuh sebesar 5118 persen Namun jika dihitung tanpa
memasukkan sektor Pertambangan dan Penggalian pertumbuhan ekonomi Papua
mengalami kontraksi sebesar -315 persen Hal tersebut mengindikasikan bahwa
perekonomian Papua masih mengalami ketergantungan pada satu sektor tersebut
Sampai dengan triwulan IV-
2020 perekonomian papua
mengalami pertumbuhan
mencapai 692 persen Lapangan
usaha Pertambangan dan
Penggalian yang tumbuh 4431
persen yang didorong oleh
meningkatnya produksi bijih
logam pada triwulan IV-2020
adalah pemicunya Selain
kategori Pertambangan dan Penggalian beberapa kategori lapangan usaha juga
tumbuh positif diantaranya Jasa Keuangan sebesar 655 persen Jasa Kesehatan dan
Bantuan Sosial sebesar 182 persen kategori Informasi dan Komunikasi 127 persen
dan kategori Pengadaan Air Pengelolaan Sampah Limbah dan Daur Ulang sebesar
100 persen
Jika dibandingkan dengan
triwulan III-2020 perekonomian
Papua mengalami pertumbuhan
sebesar 509 persen Faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan
tersebut adalah kategori
lapangan usaha Pertambangan
dan Penggalian yang tumbuh
sebesar 1060 persen Pada
triwulan IV-2020 aktivitas
ekonomi masyarakat sudah mulai membaik dan meningkat Hal tersebut mengakibatkan
sebagian besar kategori lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif pada triwulan
ini dibandingan triwulan sebelumnya Adanya momen libur Natal dan Tahun baru serta
mulai normalnya aktivitas jasa transportasi dan aktivitas perdagangan menjadi faktor
pendorong peningkatan aktivitas ekonomi pada triwulan IV-2020 Dari seluruh kategori
Grafik 22 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan
Year-on-Year
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Grafik 23 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan
Quarter-to-Quarter
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
13
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
lapangan usaha hanya 1 kategori lapangan usaha yang mengalami kontraksi yaitu
Industri Pengolahan yang tumbuh negative sebesar -258 persen
b Nominal PDRB
Ditinjau secara spasial perekonomian Indonesia masih didominasi oleh Pulau
Jawa yang memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 5875 persen kemudian
Pulau Sumatera 2136 persen Pulau Kalimantan sebesar 794 persen Pulau Sulawesi
sebesar 666 persen Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar 294 persen serta Pulau
Maluku dan Papua sebesar 235 persen Maluku dan Papua di tahun 2020 memberikan
kontribusi sebesar 235 persen pada perekonomian Nasional Kontribusi tersebut masih
sangat kecil jika melihat sumber daya alam papua yang cukup melimpah Salah satu
faktor penyebab rendahnya kontribusi Maluku dan Papua adalah minimnya perusahaan
hilir yang ada di Papua Sumber daya alam yang diambil dari tanah papua mayoritas
diolah di luar Papua sehingga tidak banyak memberikan kontribusi terhadap PDRB
Papua
Dampak ekonomi pandemi COVID-19 dirasakan di beberapa Pulau di Indonesia
dengan level kontraksi yang beragam Pulau Bali mengalami kontraksi paling dalam
dengan penurunan -501 persen Papua dan Maluku masih mampu tumbuh positif
sebesar 144 persen dimana angka tersebut adalah yang tertinggi dibandingkan dengan
pulau-pulau lain
Gambar 21 Pertumbuhan Ekonomi Per Regional Tahun 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
14
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
1 PDRB Menurut Lapangan Usaha
PDRB Papua masih di dominasi oleh lapangan usaha Pertambangan dan
Penggalian sebesar 2627 persen Konstruksi sebesar 1546 dan disusul oleh Pertanian
Kehutanan dan Perikanan sebesar 1230 persen Lapangan usaha yang menjadi tulang
punggung PDRB Papua mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi yaitu sebesar
1662 persen Selain Pertambangan dan Penggalian kategori Informasi dan Komunikasi
juga mengalami pertumbuhan positif 372 persen Kontraksi terdalam dialami kategori
Transportasi dan Pergudangan sebesar -3363 persen Walaupun mayoritas kategori
lapangan usaha mengalami
kontraksi perekonomian Papua
secara keseluruhan masih
menunjukan nilai positif Hal
tersebut didukung oleh kategori
Pertambangan dan Penggalian
yang menjadi tulang punggung
perekonomian Papua
menunjukkan pertumbuhan
yang cukup baik
2 PDRB Menurut Pengeluaran
Mayoritas kategori
pegeluaran pada tahun 2020
menunjukan nilai negatif
Hanya kategori Pengeluaran
Ekspor yang mengalami
pertumbuhan sangat tinggi
sebesar 5118 persen Hal
tersebut didorong oleh produksi
PT Freeport yang terus
membaik sehingga
menyebabkan ekspor yang meningkat Disisi lain Pengeluaran Konsumsi Rumah
Tangga mengalami kontraksi terdalam hingga -733 persen Kontraksi tersebut
disebabkan oleh pembatasan aktivitas masyarakat untuk meminimalisir dampak
penularan COVID-19 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah juga mengalami penurunan
hal tersebut disebabkan oleh dipotongnya anggaran untuk belanja modal serta belanja
barang dan jasa untuk digunakan sebagai dana penanganan COVID-19
Grafik 24 Kontribusi (7 Besar) Lapangan Usaha Terhadap
PDRB Papua Tahun 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Grafik 25 Laju Pertumbuhan PDRB Papua Menurut
Pengeluaran Tahun 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
15
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
c PDRB per Kapita
PDRB per Kapita DPP
(Dengan Pertambangan dan
Penggalian) Papua mengalami
pertumbuhan dari Rp5614 juta
pada tahun 2019 menjadi
Rp5790 juta pada tahun 2020
Sedangkan jika ditinjau dari sisi
PDRB per Kapita TPP (Tanpa
Pertambangan dan Penggalian)
tahun 2020 mengalami
penurunan dari semula Rp4288 juta pada tahun 2019 menjadi Rp4153 juta di tahun
2020 Hal tersebut disebabkan mayoritas kategori usaha maupun pengeluaran konsumsi
mengalami penurunan akibat pandemi COVID-19 Hanya kategori Pertambangan dan
Penggalian yang tumbuh positif didorong oleh normal kembalinya produksi PT Freeport
Indonesia
PDRB per Kapita DPP
Papua terlihat mengalami
pertumbuhan disaat PDRB per
Kapita TPP papua terkontraksi
Ekspor Papua yang mengalami
pertumbuhan signifikan pada
akhir tahun 2020 merupakan
faktor pendorong terjadinya
pertumbuhan PDRB per Kapita
DPP Papua pada tahun 2020
Sektor Pertambangan dan Penggalian terhadap PDRB di Papua sangat besar naik atau
turunnya sektor ini akan sangat mempengaruhi pertumbuhan PDRB Papua Peran
Sektor Pertambangan dan Penggalian yang cukup besar di Papua membuat
perekonomian Papua bergantung pada satu sektor ini saja Hal tersebut perlu
diantisipasi dengan cara menciptakan lapangan kerja di sektor lain yang mampu
memberikan dampak pada PDRB Papua kedepannya
212 Suku Bunga
BI 7 days (reverse) repo rate selama tahun 2020 cenderung turun Faktor utama dalam
penentuan BI 7 days (reverse) repo rate adalah inflasi sedangkan inflasi sendiri
Grafik 26 Pertumbuhan PDRB per Kapita Papua Periode
2010 ndash 2019 (juta rupiah)
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Grafik 27 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
16
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
dipengaruhi oleh banyaknya uang beredar di masyarakat
Sebagai acuan suku bunga pasar uang BI 7 days (reverse)
repo rate akan cepat mempengaruhi pasar uang Pergerakan
BI 7 days (reverse) repo rate memiliki hubungan yang sangat
erat dengan inflasi di suaru daerah Guna menahan laju inflasi
berada di dalam target yang ditetapkan menaikkan atau menurunkan BI 7 days
(reverse) repo rate adalah salah satu kerangka operasi moneter yang dilakukan oleh
Bank Indonesia
BI 7 days (reverse) repo rate
cenderung semakin menurun dalam
waktu 12 bulan di tahun 2020 Hal ini
mengindikasikan bahwa kondisi ekonomi
global sedang lesu sehingga Bank
Indonesia mengambil langkah tersebut
guna memberikan stimulus positif pada
perekonomian Penurunan BI 7 days
(reverse) repo rate sudah terjadi 5 kali
sepanjang 2020 dengan total penurunan
125 basis poin Hal tersebut dilakukan Bank Indonesia sebagai upaya mempertahankan
daya beli masyarakat disaat pandemi terjadi
Perekonomian dunia pada tahun 2020 cenderung tidak stabil ditengah isu
panasnya iklim perdagangan dunia dan pandemi yang terjadi sepanjang tahun 2020
Oleh karena itu keputusan BI untuk menurunkan suku bunga acuan bertujuan untuk
mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi serta sekaligus merupakan
langkah preventif terhadap situasi perdagangan dunia dan dampak pandemi COVID-19
213 Inflasi
Perkembangan inflasi gabungan 3 kotakabupaten IHK di Papua cukup
berfluktuasi sepanjang tahun 2020 Bulan Maret 2020 menjadi bulan dengan deflasi
terdalam sepanjang tahun 2020 yaitu sebesar -092 persen Hal tersebut dipicu oleh
penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada mayoritas indeks
kelompok penyusun inflasi Namun tahun 2020 yang sangat fluktuatif ditutup dengan
inflasi yang paling tinggi sepanjang tahun 2020 dengan angka inflasi mencapai 079
persen Sedangkan inflasi year on year (Desember 2020 terhadap 2019) di Papua
mencapai 164 persen
Grafik 28 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate
Sumber Bank Indonesia diolah
BI 7 days (reverse)
repo rate cenderung
semakin menurun
dalam waktu 12
bulan di tahun 2020
17
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Kenaikan harga barang dan
jasa di 3 kota IHK tersebut adalah
pemicu utama yang mendorong
terjadinya inflasi Kenaikan angka
indeks pada kelompok makanan
minuman dan tembakau sebesar
135 persen kelompok pakaian dan
alas kaki sebesar 010 persen
kelompok perumahan air listrik
dan bahan bakar rumah tangga sebesar 013 persen kelompok perlengkapan
peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 002 persen kelompok
kesehatan sebesar 033 persen kelompok transportasi sebesar 254 persen kelompok
informasi komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0003 persen kelompok rekreasi
olahraga dan budaya sebesar 036 persen serta kelompok penyediaan makanan dan
minumanrestoran sebesar 007 persen
Terjadinya inflasi di bulan Desember 2020 tersebut didorong
oleh kenaikan harga yang cukup signifian pada beberapa
komoditas diantaranya tarif angkutan udara cabai rawit ikan
ekor kuning ikan cakalang dan lain-lain Sedangkan
komoditas yang menjadi penahan laju inflasi adalah emas
perhiasan daging ayam ras kangkung terong dan lain-lain
Besarnya pegaruh msing-masing kelompok komoditi terhadap perkembangan inflasi
Desember 2020 diantaranya kelompok makanan minuman dan tembakau sebesar
0500 persen kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0004 persen kelompok
perumahan air listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0023 persen kelompok
perlengkapan peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0001 persen
kelompok kesehatan sebesar 0006 persen kelompok transportasi sebesar 0289
persen kelompok informasi komunikasi dan jasa keuangan sebesar 00002 persen
kelompok rekreasi olahraga dan budaya sebesar 0005 persen kelompok pendidikan
sebesar 0000 persen kelompok penyediaan makanan dan minumanrestoran sebesar
0004 persen serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar -004 persen
214 Nilai Tukar Rupiah
Nilai tukar mata uang negara terhadap mata uang negara lain yang stabil
merupakan keadaan ideal yang diinginkan oleh para pelaku pasar termasuk
pemerintah Kestabilan Rupiah sebagai mata uang Negara Republik Indonesia
Grafik 29 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
3 kota IHK di Papua
mengalami inflasi
sebesar 079 yang
disebabkan kenaikan
harga barang dan
jasa pada beberapa
kategori
18
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
mempunyai peran yang sangat penting dalam menjaga stabilitas harga dan sistem
keuangan Kestabilan nilai tukar rupiah akan sangat berpengaruh pada sektor
perdagangan internasional terutama nilai tukar rupiah terhadap USD yang mendominasi
mata uang perdagangan dunia Berikut ini adalah grafik perkembangan nilai tukar rupiah
terhadap USD sepanjang tahun 2020
Kurs tengah rupiah selama tahun 2020 cukup berfluktuatif diantara bulan Maret
dan Mei dimana rupiah bergerak di angka tertinggi pada 2 April 2020 mencapai
Rp1674100 Hal tersebut merupakan salah satu respon pasar dalam menghadapi
pandemi COVID-19 Spanjang tahun 2020 nilai tukar rupiah bergerak pada titik terendah
Rp1361200 dan titik tertinggi Rp1674100 Fluktuasi yang terjadi sepanjang tahun
2020 cenderung tidak terlalu ekstrem Hal tersebut seharusnya bukan menjadi faktor
penghambat volume perdagangan internasional Namun karena ekspor Papua yang
didominasi oleh PT Freeport volume ekspor papua sangat tergantung dari kapasitas
produksi PT Freeport Pada tahun 2020 volume produksi PT Freeport cenderung
meningkat Hal tersebut dibuktikan dengan volume ekspor Papua yang juga meningkat
sepanjang tahun 2020
Naiknya kurs Dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah menyebabkan harga
barang yang di ekspor Indonesia mengalami penurunan sedangkan harga barang yang
impor Indoensia mengalami peningkatan harga Kenaikan kurs Dollar Amerika Serikat
akan mempengaruhi transaksi ekspor karena adanya pembayaran yang rendah dari
Grafik 210 Nilai tukar Rupiah ndash USD Sepanjang 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
16000
18000
1 8
15
22
29
36
43
50
57
64
71
78
85
92
99
106
113
120
127
134
141
148
155
162
169
176
183
190
197
204
211
218
225
232
239
246
19
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
pembeli di luar negeri Hal tersebut mengakibatkan uang masuk ke Indonesia dalam
mata uang asing menjadi lebih sedikit
22 INDIKATOR KESEJAHTERAAN
221 Indeks Pembangunan Manusia
Pembangunan sumber daya
manusia di Papua bias dikatakan
konsisten mengalami peningkatan
selama periode 2010 sampai
dengan 2020 Akan tetapi Indeks
Pembangunan Manusia (IPM)
Papua tahun 2020 mengalami
penurunan dibandingkann tahun
sebelumnya Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) meningkat dari
5445 pada tahu 2010 menjadi 6084 pada tahun 2019 kemudian menjadi 6044 pada
taahun 2020 menurun beberapa poin pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2019
Namun nilai IPM Papua masih diatas 60 yang berarti IPM papua berada pada kategori
sedang Pengukuran IPM oleh BPS menggunakan standar UNDP (United Nation for
Development Program) dimana nilai IPM dibawah 60 dianggap rendah 60 sampai
dengan 70 dikategorikan sedang dan 71 sampai dengan 80 dikategorikan tinggi
Sementara itu IPM Nasional pada tahun 2020
mencapai 7194 atau tumbuh tipis 002 poin dari tahun
sebelumnya IPM Indonesia secara Nasional masuk pada
kategori tinggi karena berada pada rentang 70 sampai dengan
80 Hal tersebut berbeda dengan yang terjadi di Papua
dimana IPM Papua mengalami penurunan pada tahun ini Namun jika dilihat pada
KabupatenKota di Papua IPM Kota Jayapura merupakan IPM tertinggi di Papua
dengan nilai 7994 Dilain sisi Kabupaten Nduga merupakan Kabupaten dengan IPM
terendah yaitu 3155
Walaupun Kabupaten Nduga adalah kabupaten dengan IPM terendah pertumbuhan
IPM nya merupakan yang tertinggi yaitu tumbuh sebesar 260 Rendahnya IPM di
Kabupaten Nduga disebabkan oleh sulitnya akses menuju Kabupaten Nduga ditambah
oleh faktor keamanan yang kurang sehingga menghambat pembangunan yang akan
dilaksanakan di Kabupaten Nduga
Grafik 211 Pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia
2010 - 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
IPM tahun 2020
sebesar 6044 turun
dibandingkan dengan
tahun sebelumnya
sebesar 6084
20
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Walaupun Papua memiliki rata-rata IPM dibawah IPM Nasional tetapi Papua
memiliki 5 daerah dengan IPM dengan kategori tinggi Ketiga daerah tersebut adalah
Kota Jayapura Kabupaten Mimika Kabupaten Biak Numfor Kabupaten Merauke dan
Kabupaten Jayapura Tingginya IPM di 5 daerah didorong oleh banyaknya warga
pendatang dari luar Papua yang datang untuk melakukan aktifitas bisnispekerjaan
Aktifitas warga pendatang yang mayoritas sebagai karyawan pada perusahaan
multinasional dan proyek-proyek prioritas nasional di Provinsi Papua
222 Tingkat Kemiskinan
Presentase penduduk miskin mengalami penurunan cukup
besar selama periode Maret 2012 sampai dengan September
2020 Selama periode tersebut presentase penduduk miskin
mengalami penurunan sebesar 431 persen poin Namun
periode September 2020 jika dibandingkan dengan Maret
2020 presentase penduduk miskin mengalami peningkatan sebesar 016 persen poin
Peningkatan presentase penduduk miskin tersebut juga dipicu oleh pandemi COVID-19
yang menyebabkan banyak sektor usaha mengalami tekanan sehingga beberapa
diantaranya harus melakukan
efisiensi jumlah karyawan Jika
dilihat menurut daerah penduduk
miskin di Papua terkonsentrasi di
daerah pedesaan Pada September
2020 terdapat 86750 ribu jiwa atau
3569 persen penduduk miskin
tinggal di pedesaan sedangkan di
perkotaan hanya 4473 ribu jiwa
atau sebesar 459 persen penduduk
miskin Secara nasional pada periode September 2020 provinsi Papua menjadi provinsi
dengan presentase penduduk miskin terbesar yaitu sebesar 2680 persen Angka
tersebut jauh lebih besar daripada rata-rata nasional yang berada pada nilai 1019
persen
223 Tingkat Ketimpangan (Rasio Gini)
Rasio Gini Provinsi Papua selama periode Maret 2015 sampai
dengan periode September 2020 cenderung tidak banyak
mengalami perubahan Tercatat selama periode tersebut
rasio gini di Papua hanya mengalami penurunan kurang dari
Grafik 212 Tingkat Kemiskinan Papua Periode Maret
2012 ndash September 2019
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Tingkat kemiskinan
Papua sebesar 2655
persen dengan
jumlah penduduk
miskin sebesar
900950 ribu jiwa
Rasio gini Papua
September 2020
sebesar 040 naik
dibandingkan periode
Maret 2020
21
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
001 Jika ditinjau dari daerah
daerah pedesaan mengalami
kenaikan presentase penduduk
miskin dari semula 038 pada
periode Maret 2015 menjadi 041
pada September 2020 Di daerah
perkotaan mengalami hal
sebaliknya presentase penduduk
miskin menurun dari 034 pada
periode Maret 2015 menjadi 029
pada September 2020 Ada beberapa faktor yang mempengaruhi rasio gini di Papua
pada tahun 2020 salah satunya adalah pandemi COVID-19 yang terjadi sepanjang
tahun 2020 Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) penduduk
kelompok 40 persen terbawah mengalami peningkatan pengeluaran perkapita per bulan
dibandingkan dengan penduduk 40 persen menengah yang justru mengalami
penurunan dan 20 persen teratas juga mengalami penurunan pengeluaran per kapita
per bulan
224 Kondisi Ketenagakerjaan dan Tingkat Pengangguran
Dinamika tenaga kerja di Papua pada Agustus 2020
mengalami penurunan jumlah angkatan kerja menjadi
1767403 orang dari sebelumnya 1857300 orang pada
Agustus 2019 Jumlah penduduk yang bekerja di Papua juga
mengalami penurunan 100412 orang pada Agustus 2020
menjadi sebesar 1691745 Sedangkan jumlah penganggur pada Agustus 2020
mencapai 75658 orang lebih tinggi jika dibandingkan keadaan Agustus 2019 sebesar
65143
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Papua cenderung mengalami tren
peningkatan dari tahun 2018 Pada tahun 2020 TPT di papua menunjukkan nilai 428
persen atau naik 077 persen poin dibanding tahun lalu Peningkatan tersebut didominasi
oleh wilayah perkotaan dimana peningkatan TPT di wilayah perkotaan sebesar 269
persen sedangan di wilayah pedesaan sebesar 079 persen
Peningkatan angka tersebut tak lepas dari pandemi COVID-19 yang melanda
hampir seluruh wilayah dunia termasuk Indonesia sejak Maret 2020 Pandemi COVID-
19 tidak hanya menyebabkan masalah pada sisi kesehatan saja namun perekonomian
juga terdampak karena pembatasan-pembatasan kegiatan usaha Pembatasan tersebut
Grafik 213 Rasio Gini Papua Periode Maret 2015 ndash
September 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
TPT Papua tahun
2020 sebesar 428
persen dengan
jumlah
pengangguran
mencapai 67173
orang
22
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
secara tidak langsung juga
mempengaruhi dinamika
ketenagakerjaan Dinamika
ketenagakerjaan Papua juga
terdampak akan hal tersebut
Penduduk usia kerja yang
mengalami dampak pandemi
COVID-19 dikelompokkan menjadi
4 yaitu Penganggur bukan
angkatan kerja yang pernah
berhenti bekerja pada Februari-Agustus 2020 penduduk yang bekerja dengan status
sementara tidak bekerja dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja
Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan dampak COVID-19 terhadap penduduk usia
kerja di Papua
Tabel 21 Dampak COVID-19 terhadap Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin dan Tempat
Tinggal
Komponen Jenis Kelamin Daerah Tinggal Total
Laki-Laki
Perempuan Perkotaan Pedesaan
Pengangguran Karena COVID-19 1787 742 1670 859 2529
Bukan Angkatan Kerja Karena COVID-19
682 1253 1795 140 1935
Sementara Tidak Bekerja Karena COVID-19
6108 2451 4805 3754 8559
Penduduk Bekerja Yg Mengalami Pengurangan Jam Kerja karena COVID-19
138697 77897 139992 76602 216594
Total 147274 82343 148262 81355 229617
Penduduk usia Kerja (PUK) 1300741
1148404 730420 1718725 2449145
Total dibanding PUK 113 72 203 47 94
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Tabel diatas menunjukkan bahwa pada Agustus 2020 terdapat 229617 orang
atau 938 persen dari total penduduk usia kerja di Papua Dari jumlah tersebut 2529
diatntaranya menjadi pengangguran 1935 menjadi bukan angkatan kerja 8559
sementara tidak bekerja dan 216594 lainnya mengalami pengurangan jam kerja akibat
COVID-19 Ditinjau dari sisi Jenis Kelamin penduduk laki-laki lebih merasakan dampak
pandemi COVID-19 dibandingkan penduduk perempuan dalam sisi ketenagakerjaan
Terbukti dengan jumlah pengangguran karena COVID-19 pada penduduk laki-laki
berjumlah 1787 orang sedangkan penduduk perempuan hanya 742 orang Sedangkan
Grafik 214 Tingkat Pengangguran Terbuka
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
23
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
dari sisi tempat tinggal penduduk perkotaaan lebih merasakan dampak pandemi
COVID-19 dibanding penduduk pedesaan Persentase penduduk kota yang terdampak
dibandingkan dengan penduduk usia kerja di perkotaan mencapai 2030 persen Angka
ini jauh lebih besar dibandingkan dengan di pedesaan yang mencapai 473 persen
225 Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Nelayan
Nilai Tukar Petani (NTP)
adalah sebuah nilai yang
menunjukkan daya tukar (term of
trade) dari produk pertanian
dengan barang dan jasa yang
dikonsumsi maupun untuk biaya
produksi Semakin tinggi nilai NTP
maka semakin kuat pula daya beli
petani NTP Papua mengalami
peningkatan signifikan dari Desember 2019 ke Januari 2020 yaitu dari 9264 pada
Desember 2019 menjadi 10155 pada Januari 2020 Sepanjang tahun 2020 NTP Papua
relatif meningkat walaupun terjadi pandemi COVID-19 di tahun 2020 Pada bulan
Desember 2020 NTP Papua tercatat sebesar 10278 atau naik 002 persen
dibandingkan NTP bulan November 2020 Perubahan indeks NTP di Papua disebabkan
oleh indeks harga yang harus dibayar petani lebih kecil daripada indeks harga yang
diterima petani
Ditinjau dari sisi Indek
Diterima Petani sektor perikanan
tangkap atau nelayan mempunyai
Indeks Diterima Petani paling
tinggi Semakin tinggi Indeks
Diterima Petani dibanding Indeks
Dibayar Petani semakin sejahtera
hidup petani Pada Desember
2020 sektor Perikanan Tangkap
(Nelayan) mempunyai Indeks
Diterima Petani sebesar 11738 sedangkan Indeks Dibayar Petani sebesar 10416 Hal
tersebut menunjukkan bahwa pada Desember 2020 Nelayan di Papua bisa dikatakan
cukup sejahtera
Grafik 215 Nilai Tukar Petani
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Grafik 216 Nilai Tukar Nelayan
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
24
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
23 EFEKTIVITAS KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI DAN PEMBANGUNAN
REGIONAL
Keberhasilan suatu daerah dalam menjalankan kebijakan makro ekonomi dan
pembangunan dapat dilihat berdasarkan capaian dari target yang telah ditetapkan pada
tahun sebelumnya Pemerintah Provinsi Papua sendiri sudah menetapkan target
indikator ekonomi dan pembangunan untuk tahun 2020 Berikut ini adalah target beserta
caiapannya pada tahun 2020
Tabel 22 Capaian Kebijakan Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Papua 2020
Indikator Target Capaian Hasil Capaian Keterangan
Pertumbuhan Ekonomi 643 - 758 232 Tidak Tercapai
Laju Inflasi 250 - 400 079 Tidak Tercapai
PDRB per Kapita Rp2995 ndash Rp3027 Juta Rp5790 Juta Tercapai
Rasio Gini 034 ndash 039 040 Tidak Tercapai
TPAK 7510 - 7725 7216 Tidak Tercapai
TPT 227 - 360 428 Tidak Tercapai
PDRB Tanpa Pertambangan dan Penggalian
Sumber RKPD BPS (2020) diolah
Dari beberapa target yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Papua hanya
terdapat 1 indikator saja yang tercapai pada tahun 2020 yaitu PDRB per Kapita
Banyaknya target pembangunan yang tidak bisa dicapai pada tahun 2020 disebabkan
oleh pandemi COVID-19 yang memaksa pemerintah untuk melakukan refocusing
anggaran untuk menaggulanggi dampak pandemi di segala sektor Selain itu dampak
ekonomi dan sosial yang langsung dirasakan oleh masyarakat juga merupakan faktor
pendorong tidak tercapainya target pembangunan
231 Analisis Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Pembangunan Manusia Terhadap
PDRB di Papua
Pertumbuhan ekonomi adalah perubahan kondisi perekonomian suatu negara
atau wilayah secara berkesinambungan ke dalam kondisi yang lebih baik Pertumbuhan
ekonomi adalah salah satu indikator utama untuk menilai kondisi ekonomi suatu negara
atau wilayah Pertumbuhan ekonomi suatu negara atau wilayah ditandai dengan
meningkatnya kapasitas produksi yang dapat meningkatkan pendapatan negara atau
wilayah Kapasitas produksi dalam perekonomian dapat tercermin pada tingkat
pendapatan Produk Domestik Bruto (PDB) pada negara atau Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) pada wilayah PDRB merupakan salah satu indikator dalam mengukur
tingkat kemajuan perekonomian di wilayah tersebut Nilai PDRB dapat menjelaskan
25
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
kemampuan daerah mengelola atau memanfaatkan sumber daya yang ada Menurut
Todaro amp Smith (2004) ada 3 faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
adalah akumulasi modal (capital accumulation) pertumbuhan penduduk (growth in
population) dan kemajuan teknologi (technological progress) Aliran dana yang
digelontorkan pemerintah untuk belanja termasuk akumulasi modal yang akan
berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Oleh karenanya perlu dikaji efektifitas
belanja fiskal baik itu yang berasal dari Pemerintah Pusat maupun Daerah terhadap
pertumbuhan PDRB
a Variabel dan Metodologi Penelitian
Penelitian ini akan menganalisis hubungan causal-effect yang akan menjelaskan
pengaruh Dana Otonomi Khusus Dana Alokasi Khusus Belanja Pemerintah Daerah
(Belanja Modal dan Belanja Barang amp Jasa) Dana Alokasi Umum dan Indeks
Pembangunan Manusia terhadap PDRB (harga konstan) pada masing-masing
kabupaten Data yang digunakan adalah data panel dimana mengkombinasikan antara
data cross section dan time series Dalam kajian ini data cross section yang digunakan
adalah data seluruh Pemerintah KabupatenKota di Provinsi papua sedangkan data
time series yang digunakan adalah data tahun 2014 ndash 2019 dari seluruh variabel
Deskripsi variabel yang akan digunakan dalam kajian ini adalah sebagai berikut
1 Dana Otonomi Khusus
Dana otonomi khusus adalah dana yang dialokasikan oleh pemerintah pusat kepada
daerah untuk membiayai pelaksanaan otonomi khusus di suatu daerah salah satunya
Papua Dana tersebut di alokasikan kepada seluruh daerah di Papua yang ditujukan
untuk menunjang percepatan pelaksanaan otonomi khusus bagi Provinsi Papua dalam
rangka mewujudkan keadilan penegakan supremasi hukum penghormatan terhadap
HAM percepatan pembangunan ekonomi peningkatan kesejahteraan dan kemajuan
masyarakat Papua dalam rangka kesetaraan dan keseimbangan dengan kemajuan
provinsi lain di Indonesia Secara teori PDRB dan Dana Otonomi Khusus mempunyai
korelasi yang positif
2 Dana Alokasi Khusus (DAK)
Dana Alokasi Khusus adalah alokasi dari APBN kepada pemerintah daerah
(ProvinsiKotaKabupaten) tertentu dengan tujuan untuk mendanai kegiatan khusus
yang merupakan urusan pemerintah daerah dan sesuai dengan prioritas nasional
26
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
3 Belanja Pemerintah Daerah (Belanja Modal dan Belanja Barang amp Jasa)
Belanja Pemerintah sebagai salah satu unsur pembentuk PDB (Produk Domestik
Bruto) dan PDRB pada tingkat daerah merupakan kebijakan fiskal yang berfungsi
sebagai intervensi pemerintah di dalam perekonomian Hubungan antara PDRB dengan
belanja pemerintah seharusnya bernilai positif
4 Dana Alokasi Umum (DAU)
Dana Alokasi Umum merupakan salah satu transfer dana pemerintah kepada
pemerintah daerah yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan
tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan
daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi Penggunaan DAU mayoritas adalah
untuk belanja pegawai jadi seharusnya PDRB dan DAU memiliki korelasi positif
5 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indeks Pembangunan manusia (IPM) merupakan salah satu indikator
pembangunan manusia di suatu wilayah Perhitungan IPM didasarkan pada
perbandingan dari angka harapan hidup pendidikan dan standar hidup layak
Pembangunan manusia yang baik dan berkesinambungan akan mempengaruhi
kapabilitas penduduk dan dampaknya adalah peningkatan produktivitas dan kreativitas
masyarakat Hal tersebutlah yang akan mengakibatkan penduduk dapat menyerap dan
mengelola sumberdaya yang penting bagi pertumbuhan ekonomi
Metode yang akan digunakan analisis kuantitatif regresi dengan menggunakan
metode Regresi Data Panel efek tetap atau biasa disebut Fix Effect Model Komponen
error pada Fix Effect Model dapat diabaikan sehingga Parameter dalam Fix Effect Model
diestimasi dengan metode Odinary Least Square atau metode kuadrat terkecil dengan
menambahkan variabel dummy pada estimasinya Model estimasi seperti ini juga biasa
disebut Least Squares Dummy Variable (LSDV) Persamaan dari Fix Effect Model dapat
dituliskan sebagai berikut
119910119894119905 = 119863120572119894 + 119909119894119905prime 120573 + 120576119894119905
Dimana D = [d1 d2 hellip dn] merupakan variabel dummy untuk unit ke-i Pemilihan
Fix Effect Model pada kajian ini didasarkan pada pendapat Judge et all (1999) dalam
bukunya yang menyatakan bahwa jika N besar dan T kecil estimasi dari Random Effect
Model dan Fix Effect Model berbeda secara signifikan Namun bila setiap individu dari
data cross section tidak diambil secara random maka Fix Effect Model tetap lebih
sesuai Dalam Fix Effect Model tentunya mempunyai beberapa asumsi yang harus
dipenuhi agar model yang terbentuk bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Estimator)
Asumsi yang harus dipenuhi adalah bebas dari multikolinieritas non-autocorrelation
27
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
untuk penggunaan data time series dan bebas dari heterekedastisitas Asumsi residual
harus mengikuti distribusi normal tidak digunakan dalam kajian ini Dasar dari tidak
digunakannya asumsi residual berdistribusi normal adalah teori Asymtotic Normality
dimana teori tersebut memberikan jaminan ketika sampel yang digunakan dalam analisis
cukup besar maka asumsi normalitas sudah tidak diperlukan lagi Asymtotic Normality
menggunakan dasar Central Limit Theorem yang menyatakan bahwa kurva distribusi
sampling akan berpusat pada nilai parameter populasi dan akan memiliki semua sifat
distribusi normal jika sampel yang diambil berukuran lebih dari 30
b Analisis
Fix Effect Model yang akan digunakan pada kajian ini ingin mengetahui variasi dari
data time series sedangkan variasi dari data cross section (Pemda) dianggap tidak
memiliki banyak perbedaan Alasan kuat mengapa Pemda diasumsikan tidak terlalu
memiliki banyak perbedaan adalah keseluruhan PemkabPemkot berada pada wilayah
administrasi yang sama yaitu provinsi Papua Selain itu variabel yang digunakan
mayoritas merupakan hasil kebijakan fiskal dari Pemerintah Pusat Sehingga
diasumsikan perbedaan yang lebih signifikan adalah perbedaan antar waktu yang
diakibatkan oleh perubahan kebijakan pemerintah dari waktu ke waktu perubahan
eksternal dan faktor lain yang terjadi selama kurun waktu 2014 sampai dengan 2019
Sebelum menginterpretasikan model yang dihasilkan diperlukan pengujuan
terhadap asumsi-asumsi agar model bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Model)
dimana asumsi yang harus dipenuhi adalah bebas dari multikolinieritas Dalam kasus
data panel seringkali ditemui masalah heterokesdastisitas Jika asumsi
heterokesdastisitas dilanggar maka estimator OLS (Ordinary Least Square) masih linier
dan konsisten serta tidak bias Namun estimator OLS (Ordinary Least Square) tidak
mempunyai varian yang minimum lagi (Gujarati amp Porter 2010) Tetapi hal tersebut
bukan menjadi masalah yang berarti karena sifat estimator tidak lagi menghasilkan
BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) namun mungkin baru sampai LUE (linier
Unbiased Estimator) (Widarjono 2010 Sumodiningrat 2010)
28
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Gambar 22 Output Fix Effect Model dari Minitab
Berdasarkan gambar diatas nilai Varian Inflation Factor (VIF) semua variabel yang
digunakan dalam kajian ini memiliki nilai dibawah 10 nilai tersebut menunjukkan bahwa
semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini bebas dari kasus multikolinieritas
Asumsi selanjutnya yang harus dipenuhi guna mendapatkan sifat BLUE adalah bebas
dari heterokesdastisitas Pendugaan awal dapat menggunakan scatterplot antara y
taksiran dengan residual Jika terdapat pola pada scatterplot tersebut maka diduga
terdapat heterokesdastisitas pada model yang terbentuk Namun apabila pola yang
terbentuk tidak jelas harus dilakukan pengujian menggunakan Durbin-Watson test
Berikut ini merupakan menggunakan scatterplot antara y taksiran dengan residual
Dapat dilihat pada grafik
disamping bahwa terdapat
pola pada scatter plot antara y
taksiran dengan residual yang
artinya model yang terbentuk
belum bebas dari kasus
heterokesdastisitas Namun
dengan mempertimbangkan
pendapat dari Widarjono
(2010) dan Sumodiningrat
(2010) yang menyatakan
bahwa asumsi heterokesdastisitas dapat dikesampingkan dengan konsekuensi sifat
Regression Analysis PDRB versus Otsus DAK The regression equation is
PDRB = - 38945 + 147 Otsus - 099 DAK + 349 Belanja Modal amp Barang dan Jasa
- 102 DAU + 538 IPM - 3278 2015 - 6685 2016 - 1701 2017 - 34 2018
- 1836 2019
Predictor Coef SE Coef T P VIF
Constant -38945 3583 -1087 0000
Otsus 14665 8897 165 0101 1430
DAK -0991 8360 -012 0906 1616
Belanja Modal amp Barang dan Jasa 34887 2458 1419 0000 1279
DAU -10211 2218 -460 0000 1381
IPM 53801 4968 1083 0000 1133
2015 -3278 1925 -170 0090 1743
2016 -6685 2241 -298 0003 2363
2017 -1701 1964 -087 0388 1815
2018 -34 2016 -002 0987 1912
2019 -1836 2051 -090 0372 1978
S = 716658 R-Sq = 690 R-Sq(adj) = 671
Grafik 217 Residual Plot
40000200000-20000
999
99
90
50
10
1
01
Residual
Pe
rce
nt
6000040000200000-20000
30000
20000
10000
0
-10000
Fitted Value
Re
sid
ua
l
30000225001500075000-7500-15000
40
30
20
10
0
Residual
Fre
qu
en
cy
160140120100806040201
30000
20000
10000
0
-10000
Observation Order
Re
sid
ua
l
Normal Probability Plot Versus Fits
Histogram Versus Order
Residual Plots for PDRB
Sumber Output Minitab diolah
29
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) akan menjadi LUE (Linier Unbiased Estimator)
Sedangkan dilihat dari normal probability plot yang dihasilkan terdapat beberapa data
outlier pada residual Setelah ditelaah lebih jauh data tersebut adalah residual dari
kabupaten Mimika Hal tersebut wajar terjadi karena PDRB kabupaten Mimika sangat
berbeda jauh dibandingkan kabupatenkota lain yang ada di Papua PDRB yang tinggi
tersebut dikarenakan adanya PT Freeport yang menyumbang mayoritas PDRB
kabupaten Mimika
Setelah proses pengujian asumsi dilakukan tahap selanjutnya adalah melakukan
uji signifikansi variabel dalam model Berikut ini adalah pengujian pada Fix Effect Model
yang terbentuk
Gambar 23 Output ANOVA dari Minitab
Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen
secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen (PDRB) Hipotesis awal pada
pengujian ini adalah tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen
terhadap PDRB Dengan menggunakan alpha 5 (005) hipotesis awal ditolak jika p-
value yang dihasilkan model kurang dari 005 Merujuk pada hasil perhitungan p-value
dari tabel Analysis of Variance yang menunjukan nilai 000 dimana nilai tersebut lebih
kecil daripada alpha yang ditetapkan Maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa
secara simultan variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
PDRB Tetapi perlu dilakukan pengujian secara parsial pada setiap variabel independen
guna memastikan signifikansi masing-masing variavel independen Berikut persamaan
regresi yang dihasilkan
119875119863119877119861 = minus38945 + 147 119926119957119956119958119956 minus 099 119915119912119922 + 349 119913119942119949119938119951119947119938 minus 102 119915119912119932 + 538 119920119927119924
+ 3278 120784120782120783120787 minus 6685 120784120782120783120788 minus 1701 120784120782120783120789 minus 34 120784120782120783120790 minus 1836 120784120782120783120791
1 Variabel Otsus
Berdasarkan hasil variabel secara parsial Dana Otsus mempunyai pengaruh yang
tidak signifikan terhadap PDRB karena memiliki p-value 010 yang lebih besar daripada
alpha 005 Pengaruh positif yang diberikan Dana Otsus terhadap PDRB sesuai dengan
teori ekonomi yang ada Berdasarkan jumlah Dana Otsus yang setiap tahunnya
cenderung bertambah seharusnya dapat mempengaruhi pertumbuhan PDRB secara
Analysis of Variance
Source DF SS MS F P
Regression 10 18633576166 1863357617 3628 0000
Residual Error 163 8371662268 51359891
Total 173 27005238434
30
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
signifikan Dana Otsus mayoritas ditujukan untuk pendidikan dan kesehatan Sehingga
bisa jadi pengaruhnya terhadap PDRB tidak dalam lag waktu yang singkat
2 Variabel DAK
Pengujian secara parsial pada variabel DAK Fisik menunjukkan p-value sebesar
091 dimana lebih besar dari alpha 005 sehingga secara statistik dapat disimpulkan
bahwa Dana Alokasi Khusus tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
PDRB Hal demikian dapat terjadi karena disebabkan Dana Alokasi Khusus lebih banyak
dialokasikan untuk bidang-bidang yang mempunyai dampak jangka panjang terhadap
perekonomian DAK fisik bidang kesehatan jalan air minum sanitasi transportasi
memiliki pagu yang cukup besar bahkan lebih dari 50 pagu DAK Fisik 2020
dialokasikan untuk bidang tersebut Bidang-bidang tersebut mempunyai dampak yang
baik bagi perekonomian namun dampak yang dihasilkan cenderung dalam waktu yang
cukup lama sehingga variabel DAK tidak berpengaruh signifikan terhadap PDRB
3 Variabel Belanja
P-value yang dihasilkan dalam model untuk variabel belanja adalah 000 dimana
nilai tersebut lebih kecil dari alpha 005 yang mengindikasikan bahwa belanja pemerintah
(belanja modal dan belanja barang amp jasa) mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap PDRB Hal tersebut sesuai dengan teori ekonomi dimana belanja pemerintah
merupakan salah satu komponen pemberntuk PDRB Pada model ini setiap kenaikan
belanja pemerintah 1 miliar akan mengakibatkan kenaikan PDRB sebesar 3489 miliar
dengan mengasumsikan variabel independen lainnya tetap
4 Variabel DAU
Variabel DAU jika diuji secara parsial menunjukan hasil p-value sebesar 000 yang
menunjukan bahwa variabel DAU mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap PDRB
Namun pengaruh yang diberikan oleh DAU adalah negatif Semakin besar DAU yang
digelontorkan PDRB justru semakin menurun Hal ini senada dengan penelitian yang
dilakukan oleh Anis Setiyawati pada tahun 2007 Penelitian yang berjudul ldquoAnalisis
Pengaruh PAD DAU DAK dan Belanja Pembangunan Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Kemiskinan dan Pengangguran Pendekatan Analisis Jalurrdquo Penelitian
tersebut juga menghasilkan kesimpulan bahwa DAU memiliki pengaruh negatif terhadap
pertumbuhan ekonomi dimana pertumbuhan ekonomi diukur dari PDRB menurut harga
konstan Hal ini dapat terjadi karena DAU yang didapatkan oleh Pemda tidak
keseluruhan digunakan untuk pembangunan dan peningkatan ekonomi Selain itu
daerah yang mendapat DAU dengan pagu yang besar adalah daerah dengan
31
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
pertumbuhan ekonomi rendah Hal ini karena perhitungan DAU adalah berdasarkan
celah fiskal (Fiscal Gap) pada daerah tersebut Artinya semakin rendah kemampuan
ekonomi daerah untuk menjalankan pemerintahannya maka semakin besar DAU yang
didapat Sehingga nilai negatif yang dihasilkan dari perhitungan model pada kajian ini
sesuai dengan teori ekonomi yang berkembang
5 Variabel IPM
Pengujian variabel IPM secara parsial pada model menyatakan bahwa IPM memiliki
pengaruh signifikan terhadap PDRB karena p-value yang dihasilkan 000 dimana nilai
tersebut lebih kecil dari alpha yang ditetapkan 005 Hal tersebut sesuai dengan teori
yang ada dimana jika pembangunan manusia berjalan dengan baik maka ekonomi
daerah juga akan berkembang dan meningkat
6 Variabel dummy
Variabel dummy tahun 2014 merupakan pembanding untuk tahun 2015 sampai
dengan 2019 Variabel dummy 2015 menghasilkan p-value 009 dimana nilai tersebut
lebih besar daripada alpha 005 Kondisi ini mengindikasikan bahwa tidak ada
perbedaan signifikan yang terjadi pada tahun 2014 dan 2015 Hal tersebut kemungkinan
terjadi karena tidak terlalu banyak kebijakan pemerintah yang berubah pada rentang
waktu tersebut dan kondisi eksternal yang cenderung tidak banyak berubah Kondisi
demikian terjadi juga pada tahun 2017 2018 dan 2019 dimana p-value pada kedua
tahun tersebut 039 099 dan 037 Nilai tersebut jelas jauh lebih besar daripada alpha
005 sehinggu kedua tahun tersebut juga tidak berbeda secara signifikan dengan tahun
2014 sebagai reference Hanya tahun 2016 yang menghasilkan p-value 000 dimana
lebih kecil dari 005 berarti kondisi perekonomian tahun 2016 berbeda secara signifikan
dengan tahun 2014 Hal tersebut menunjukkan terdapat kebijakan anggaran pemerintah
daerah yang berbeda dan efektif pada tahun 2016 dibandingkan tahun 2014
c Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dari Fix Effect Model yang terbentuk dalam kajian ini adalah PDRB
dipengaruhi positif oleh Dana Otsus Belanja Pemerintah (modal barang amp jasa) dan
IPM Sedangkan DAU dan DAK Fisik memiliki pengaruh yang berlawanan R-Square
yang dihasilkan model sebesar 069 artinya model yang terbentuk menggunakan
variabel independen Otsus DAK Fisik Belanja Pemerintah DAU dan IPM mampu
menjelaskan mampu menjelaskan variabel dependennya (PDRB) sebesar 690 persen
Sedangkan 310 persen sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk di dalam
model Variabel yang memiliki pengaruh signifikan adalah DAU Belanja Pemerintah
32
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
(Modal Barang amp Jasa) dan IPM Sedangkan variabel Otsus dan DAK Fisik tidak
memiliki pengaruh signifikan dalam model Hal tersebut dapat terjadi karena Dana Otsus
dan DAK Fisik digunakan untuk sektor-sektor yang tidak berdampak langsung dalam
kegiatan perekonomian sehingga pengaruhnya terhadap PDRB bersifat jangka panjang
BOKS 2
Cuma Maluku dan Papua yang Catat Pertumbuhan Ekonomi Positif
Jakarta CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik (BPS) melansir seluruh provinsi di Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi negatif Kecuali Maluku dan Papua yang sukses tumbuh positif di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi COVID-19
Pertumbuhan ekonomi di seluruh pulau negatif kecuali Maluku dan Papua ujar Kepada BPS Suhariyanto Rabu (58)
BPS mencatat laju ekonomi Maluku dan Papua tumbuh positif sebesar 236 persen Kinerja positif tersebut ditopang pertumbuhan ekonomi Papua dan Papua Barat karena tahun lalu dua wilayah tersebut mengalami kontraksi
Tercatat pertumbuhan ekonomi Papua negatif 2391 persen pada kuartal II tahun lalu menjadi positif 452 persen pada kuartal II tahun ini Sedangkan Papua Barat pada kuartal II 2019 lalu mengalami kontraksi 049 persen
Karena base-nya dua provinsi ini pada kuartal II tahun lalu tumbuh negatif jelas Suhariyanto
Sementara itu Pulau Jawa mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 669 persen Disusul oleh kelompok provinsi di Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar 629 persen
Sedangkan kelompok provinsi di Pulau Sumatera mengalami kontraksi 301 persen Kalimantan minus 435 persen dan Sulawesi minus 276 persen
Kelompok provinsi di Pulau Jawa memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yaitu sebesar 5855 persen Diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 2149 persen Pulau Kalimantan 804 persen dan Pulau Sulawesi 655 persen
Sisanya 537 persen disumbangkan pulau-pulau lainnya yang meliputi Bali dan Nusa Tenggara serta Maluku dan Papua masing-masing sebesar 300 persen dan 237 persen
Sumber cnnindonesiacom diakses 19 Februari 2020
BAB IIiPerkembangan dan Analisispelaksanaan apbn
Sri Mulyani IndrawatiMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Dari sisi belanja negara kita akan terusmelakukan upaya meningkatkan belanjanegara baik yang sudah ada di dalam APBNAPBD maupun program-program PEN
Pada penandatanganan Kerja Sama Pemerintah DKI Jakarta dan Jabar27072020
Sumber Foto djpbkemenkeugoid
33
Bukit TeleTabies Jayapura Photo Credit Adhitya Ahmad
31 APBN TINGKAT PROVINSI
ahun 2020 merupakan tahun yang dapat dikatakan sebagai tahun anomali
dimana pada awal tahun perasaan optimis menyelimuti penjuru negeri sampai
akhirnya akhir triwulan pertama corona virus disease (COVID) mulai masuk ke
Indonesia yang menyebabkan banyak dilakukan penyesuaian kebijakan Hal ini cukup
sulit bagi bangsa Indonesia dalam mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) dikarenakan banyaknya sentimen global maupun faktor internal yang
berimbas negatif terhadap perekonomian Indonesia Fenomena tersebut juga sangat
dirasakan bagi para pengelola keuangan negara di wilayah Papua Faktor negatif dari
eksternal dan internal turut andil dalam pencapaian target baik dari sisi penerimaan
maupun belanja negara Secara umum capaian target APBN di Papua tahun 2020 tidak
sebaik tahun sebelumnya khususnya di sisi realisasi belanja negara
Sebagaimana data pagu dan realisasi APBN di Papua yang disajikan dalam tabel
dibawah ini realisasi pendapatan Negara di Papua tahun 2020 justru mengalami
kenaikan yang cukup signifikan Realisasi pendapatan negara pada tahun tersebut
mencapai Rp958 triliun atau 1137 persen dari target sebesar Rp842 triliun Realisasi
tersebut naik 64 persen dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang mencapai
Rp900 triliun Naiknya pendapatan Negara merupakan imbas adanya revisi target
T
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB III
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN apbn
REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
34
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
penerimaan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak maupun Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai
Tabel 31 APBN Provinsi Papua (dalam miliar rupiah)
Uraian Pagu 2018
Realisasi 2018
Pagu 2019
Realisasi 2019
Pagu 2020
Realisasi 2020
Pendapatan Negara
1110032 1280256 972052 900589 842277 958219
Pendapatan Perpajakan
871429 1049156 901585 809189 735107 834731
Pendapatan Negara Bukan Pajak
56206 61279 44080 67310 42819 64685
Hibah 182397 169821 26387 24090 64351 58803
Belanja Negara 6183161 6066851 6633314 6276022 5703066 5581058
Belanja Pemerintah Pusat
1714490 1564612 1789741 1575741 1394096 1318480
Transfer ke Daerah dan Dana Desa
4468670 4502239 4843573 4700281 4308970 4262578
SurplusDefisit (5073129) (4786595) (5661262) (5375432) (5661262) (5375432)
Pembiayaan - - - -
Pembiayaan Dalam Negeri
- - - -
Pembiayaan Luar Negeri
- - - -
Sumber LRA Tk Kanwil Audited 2018 Unaudited 2019-2020Simtrada dan MEBE diolah
Ditinjau dari sisi belanja Pemerintah Pusat telah mengalokasikan belanja
Negara kepada Provinsi Papua tahun 2020 mencapai Rp5703 triliun yang terdiri dari
Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp1394 Triliun dan Transfer ke Daerah dan Dana
Desa (TKDD) sebesar Rp4309 Triliun Alokasi tersebut mengalami penurunan sebesar
140 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah Rp6633 Triliun Secara
kumulatif realisasi belanja Negara tahun 2020 mencapai Rp5581 triliun atau 979
persen dari alokasi pagu Persentase realisasi tersebut meningkat jika dibandingkan
tahun sebelumnya yang mencapai 946 persen Naiknya persentase belanja negara
secara keseluruhan merupakan akibat adanya revisi pagu dan refocusing anggaran
sehingga secara jumlah alokasi pagu relatif lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya
32 PENDAPATAN PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL
Pendapatan Pemerintah Pusat di tingkat provinsi terdiri dari Penerimaan Perpajakan
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Hibah Detil pendapatan Pemerintah
Pusat di Provinsi Papua dapat dijabarkan sebagai berikut
321 Penerimaan Perpajakan
Pandemi yang berlaku global dan faktor internal yang kurang menguntungkan sepanjang
tahun 2020 membawa imbas cukup dalam terhadap penerimaan perpajakan di Papua
Realisasi penerimaan perpajakan tahun 2020 mengalami peningkatan sebesar Rp2554
35 35
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
miliar atau 31 persen dibandingkan realisasi tahun 2019 yang
mencapai Rp809 Triliun Jika dibandingkan dengan target
penerimaan perpajakan tahun 2020 yang telah ditetapkan
sebesar Rp735 Triliun realisasi penerimaan perpajakan
hanya tercapai sebesar Rp835 Triliun atau 1135 persen Detil
target dan realisasi penerimaan perpajakan dapat disajikan
dalam tabel sebagai berikut
Tabel 32 Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)
Penerimaan Perpajakan
Target 2018
Realisasi 2018
Target 2019
Realisasi 2019
Target 2020
Realisasi 2020
PPh Migas - 271 - 161 - (016)
PPh Non Migas
441814 355473 432188 401765 388264 360659
PPN 229233 194700 246759 219864 214197 181330
PPnBM 180 273 393 406 382 329
PBB 24264 24445 24308 99899 69035 96889
Cukai - 014 - 024 - 005
Bea Masuk 19781 24108 19626 17644 10839 10765
Bea Keluar 149101 446026 172926 65479 48370 172931
Pajak Lainnya 7057 3846 5386 3946 4020 11839
Jumlah 871429 1049156 901585 809189 735107 834731
Sumber Kanwil DJP Papua Maluku Kanwil DJBC Khusus Papua dan LRA 2018-2020 diolah
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa komponen penyumbang
terbesar penerimaan perpajakan adalah PPh Non Migas sama dengan sebelumnya
PPh Non Migas memberikan kontribusi paling tinggi sebesar 432 persen disusul PPN
sebesar 217 persen sedangkan Bea Keluar yang selama ini menjadi andalan
penerimaan di Papua memberikan kontribusi sebesar 207 persen Adapun jenis
penerimaan yang memberikan kontribusi paling rendah adalah penerimaan Cukai
PPnBM dan PPh Migas Ketiga penerimaan tersebut hanya memberikan kontribusi
sebesar 004 persen terhadap penerimaan perpajakan secara keseluruhan
Pendapatan PPh Non Migas di Papua terdiri dari PPh Pasal 21 Pasal 22 Pasal
22 Impor Pasal 23 Pasal 2529 Orang Pribadi Pasal 2529 Badan Pasal 26 PPh Final
dan PPh Non Migas Lainnya Secara umum penerimaan PPh Non Migas tahun 2020
mengalami penurunan sebesar 120 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya
Penerimaan PPh Pasal 21 memberikan kontribusi paling besar terhadap penerimaan
PPh Non Migas yaitu mencapai 687 persen Selain itu PPh Final juga turut
memberikan kontribusi yang cukup signifikan yaitu mencapai Rp47527 miliar atau 142
persen dari keseluruhan penerimaan PPh Non Migas Jika dibandingkan dengan
Pendapatan
pemerintah pusat
tahun 2020 naik 640
persen dibandingkan
dengan tahun
sebelumnya
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
36
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
realisasi penerimaan pada tahun 2019 baik penerimaan PPh Pasal 21 maupun PPh
Final mengalami penurunan masing-masing sebesar 124 persen dan 301 persen Detil
penerimaan PPh Non Migas dapat disajikan dalam grafik sebagai berikut
Grafik 31 Penerimaan PPh Non Migas Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
Sumber OmSPAN 2020 diolah
Penerimaan Pajak Perdagangan Internasional di Provinsi Papua lebih
didominasi oleh penerimaan Bea Keluar sebagai hasil aktifitas lapangan usaha
pertambangan dan penggalian Penerimaan Bea Keluar sampai dengan akhir tahun
2020 mencapai Rp173 triliun atau 3575 persen dari target yang ditetapkan sebesar
Rp48370 miliar Penerimaan tersebut mengalami kenaikan yang sangat signifikan
dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp65479
miliar Faktor utama yang menyebabkan naiknya penerimaan Bea Keluar adalah
kegiatan ekspor konsentrat tembaga yang dilakukan oleh PT Freeport yang
menyumbang sebagian besar penerimaan dari sisi bea keluar
Di sisi Bea Masuk penerimaan sepanjang tahun 2020 hanya mencapai Rp10765
Miliar atau 993 persen dari target sebesar 10839 miliar Penerimaan Bea Masuk
tersebut sedikit mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun
sebelumnya yang mencapai Rp17644 Miliar Penerimaan Bea Masuk di wilayah Papua
terutama ditopang oleh aktifitas impor PT Freeport DSI Indonesia dan Tri Fita Perkasa
Sebagai respon terhadap pandemi pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak
dan Direktorat Jenderal Bea Cukai memberikan insentif fiscal yang bertujuan untuk
menjaga keberlangsungan dunia usaha yang terdampak pandemi COVID-19 Untuk
Provinsi Papuasampai dengan akhir tahun 2020 tercatat hanya Direktorat Jenderal
Pajak yang memberikan insentif fiscal khususnya di bidang perpajakan Detil jenis
insentif dan jumlah permohonan dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut
37 37
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Tabel 33 Penyaluran Insentif Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)
Jenis Insentif Diterima Ditolak Relaksasi SPT Tahunan Disetujui
Total
Keringanan PPh 21 601 44 - 654
Pembebasan PPh 22 Impor 12 5 - 17
Keringanan angsuran pajak PPh 25
253 23 13 289
Insentif PPh Final UMKM 804 0 - 804
Sumber DJP (2020) diolah
Berdasarkan tabel di atas permohonan insentif terbanyak diajukan untuk jenis insentif
PPh Final UMKM dari 804 permohonan semuanya disetujui sedangkan Pembebasan
PPh 22 Impor menjadi jenis insentif dengan jumlah permohonan paling sedikit dengan
jumlah 17 permohonan ( 12 disetujui 5 ditolak) Pemberian insentif perpajakan ini
bertujuan untuk memberikan keringanan pajak kepada wajib pajak yang usahanya
terdampak pandemi Covid-19 namun dalam pelaksanaannya terdapat beberapa
tantangan diantaranya masih kurangnya kemauan wajib pajak untuk memanfaatkan
insentif dikarenakan wajib pajak masih menghindari kewajiban melaporkan SPT
tahunannya
322 Penerimaan Negara Bukan Pajak
Pendapatan Negara yang bersumber dari PNBP saat ini telah mulai
diperhitungkan untuk dijadikan andalan dalam memaksimalkan penerimaan Negara
Secara umum PNBP dapat dibedakan menurut jenis dan fungsi
a Perkembangan PNBP Menurut Jenis
Berdasarkan jenisnya PNBP dibedakan menjadi empat jenis yaitu Penerimaan
Sumber Daya Alam (SDA) Bagian Pemerintah Atas Laba BUMN Penerimaan Bukan
Pajak Lainnya dan Pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) Pagu dan realisasi PNBP
per jenis dapat disajikan sebagai berikut
Tabel 34 Pendapatan PNBP Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)
Penerimaan PNBP Target 2018
Realisasi 2018
Target 2019
Realisasi 2019
Target 2020
Realisasi 2020
Pendapatan SDA - - - - - -
Bag Pemerintah Atas Laba BUMN
- - - - - -
Pendapatan PNBP Lainnya 42642 47934 30807 54378 35983 51446
Pendapatan BLU 13564 13345 13272 12931 6864 13236
Jumlah 56206 61279 44079 67309 42847 64683
Sumber LRA Tk Kanwil Audited 2018 Unaudited 2019-2020 diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
38
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Dari keempat jenis PNBP tersebut hanya dua jenis PNBP yang pencatatan realisasi
penerimaannya dilakukan di daerah yaitu Pendapatan PNBP Lainnya dan Pendapatan
BLU Realisasi kedua jenis PNBP tersebut pada tahun 2020 mencapai Rp64683 miliar
atau sebesar 1509 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp42847 miliar
b Perkembangan PNBP Fungsional
PNBP Fungsional berasal dari hasil pungutan Kementerian NegaraLembaga atas
jasa yang diberikan sehubungan dengan tugas pokok dan fungsinya dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat Perkembangan realisasi PNBP Fungsional beberapa
Satker di Papua dapat disajikan dalam tabel berikut
Tabel 35 Realisasi PNBP Fungsional Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)
Jenis Pendapatan PNBP Realisasi 2019
Realisasi 2020
NaikTurun
Pendapatan Jasa Karantina 206 254 233
Pendapatan Jasa Kebandarudaraan 3689 3002 -186
Pendapatan Bea Lelang Pegadaian 237 234 -13
Pendapatan Penerbitan SIM 492 486 -12
Pendapatan STNK 1158 1040 -141
Pendapatan BPKB 1258 1115 -114
Pendapatan TNKB 647 557 -139
Pendapatan Perpanjangan SIM 296 274 -74
Pendapatan dari BPJS Kesehatan Faskes Pertama
805 796 -11
Pendapatan dari BPJS Kesehatan Faskes Lanjutan
4573 4871 65
Pendapatan Pengamanan Obyek Vital 6458 7017 87
Pendapatan Jasa Kepelabuhan 1635 1534 -62
Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan serta Hasil Tipikor dan Pencucian Uang
431 032 -926
Pendapatan Biaya Pendidikan 13713 12138 -115
Pendapatan UjianSeleksi Masuk Pendidikan
298 213 -285
Sumber LRA Tk Kanwil Unaudited 2019 dan OmSPAN 2020 diolah
Penerimaan PNBP Fungsional didominasi oleh Pendapatan Biaya Pendidikan
yang mencapai Rp12138 miliar turun 115 persen dari realisasi tahun sebelumnya
Penerimaan Uang Pendidikan tersebut sebagian besar berasal dari Satker Universitas
Cendrawasih yang merupakan Kampus terbesar di Papua Besarnya penerimaan
PNBP Fungsional pada Universitas Cendrawasih mengindikasikan layaknya Universitas
Cenderawasih untuk didorong menjadi Badan Layanan Umum (BLU) sehingga akan
lebih memberikan keleluasaan dalam pengelolaan keuangan untuk meningkatkan
kualitas pelayanannya Selain Pendapatan Biaya Pendidikan beberapa PNBP
39 39
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Fungsional yang mengalami kenaikan cukup signifikan di tahun 2020 adalah jasa
fasilitas kesehatan di tingkat lanjutanpendapatan jasa karantina dan jasa pengamanan
obyek vital yang dilakukan oleh aparat kepolisian
Di sisi lain Pendapatan Jasa Kebandarudaraan Kembali mengalami penurunan
Penerimaan PNBP Fungsional tahun 2020 pada jenis pendapatan tersebut hanya
mencapai Rp3002 Miliar turun 186 persen dibandingkan periode sebelumnya yang
mencapai Rp3689 Miliar Turunnya pendapatan jasa kebandarudaraan tersebut salah
satunya dipengaruhi pembatasan keluar masuk wilayah papua yang diterapkan di awal
pandemi dan mahalnya harga tiket pesawat sepanjang tahun 2020 sehingga
berdampak pada berkurangnya jumlah penumpang yang akan bepergian dengan
menggunakan jasa pesawat terbang
323 Penerimaan Hibah
Realisasi penerimaan hibah di Papua sepanjang tahun 2020 adalah sebesar
Rp58803 Miliar atau 914 persen dari pagu sebesar Rp64351 Miliar Terdapat 5
Kementerian NegaraLembaga yang menerima hibah sepanjang tahun 2020 dalam
bentuk Hibah Langsung Dalam Negeri Detil pagu dan realisasi penerimaan hibah di
Papua dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 36 Penerimaan Hibah di Papua Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
NO KEMENTERIAN NEGARALEMBAGA PAGU REALISASI
1 KEMENTERIAN PERTAHANAN 3638 3638 1000
2 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 958 954 995
3 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 5675 5640 994
4 KOMISI PEMILIHAN UMUM 39192 36428 929
5 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM 14888 12143 816
JUMLAH 64351 58803 914
Sumber MEBE 2020 diolah
Penerimaan hibah di Papua didominasi oleh lembaga Komisi Pemilihan Umum
(KPU) Realisasi penerimaan hibah pada KPU mencapai Rp36428 Miliar atau 929
persen dari pagu hibah sebesar Rp39192 Miliar Secara kumulatif realisasi penerimaan
hibah tahun 2020 meningkat cukup pesat dibanding tahun 2019 yang hanya sebesar
Rp24090 miliar Hal ini dipengaruhi oleh faktor penyelenggaraan Pilkada serentak pada
tahun 2020 yang dinilai jauh lebih meriah dan memakan biaya lebih besar dibandingkan
pesta demokrasi Pemilu Legislatif dan Pilpres tahun 2019 di Papua
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
40
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
33 BELANJA PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL
Belanja Pemerintah Pusat digunakan untuk membiayai
kegiatan pemerintah pusat baik yang dilaksanakan di pusat
maupun di daerah Belanja Pemerintah Pusat dapat
dikelompokkan menurut organisasi fungsi dan jenis belanja
a Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Organisasi (Bagian
AnggaranKementerianLembaga)
Belanja Pemerintah Pusat menurut organisasi dialokasikan kepada Kementerian
NegaraLembaga (KL) dan Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA BUN)
Alokasi anggaran tahun 2020 diperuntukkan bagi 41 KL dan 1 BA BUN Pagu dan
realisasi belanja berdasarkan OrganisasiBagian Anggaran dapat disajikan dalam tabel
sebagai berikut
Tabel 37 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terbesar
(dalam miliar rupiah)
NO KEMENTERIANLEMBAGA PAGU 2018
REALISASI 2018
PAGU 2019
REALISASI 2019
PAGU 2020
REALISASI 2020
1 KEMENTERIAN PUPR 496586 461050 657088 531149 434308 418595
2 KEMENTERIAN PERTAHANAN
185272 183430 244967 234291 250703 239463
3 KEPOLISIAN NEGARA RI 181990 181980 169044 170014 175673 172888
4 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
242231 215453 188568 165474 133508 127631
5 KOMISI PEMILIHAN UMUM 193829 172021 115563 105332 64183 49736
Sumber MEBE 2018-2020 diolah
Alokasi pagu terbesar di Papua teralokasikan pada BA BUN yaitu untuk Ongkos
Angkut Beras PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua Selain BA BUN Bagian Anggaran
yang menerima alokasi pagu terbesar yaitu Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) Alokasi anggaran tahun 2020 pada Kementerian PUPR
mengalami pemangkasan yang cukup signifikan yaitu sekitar Rp222 triliun
dibandingkan tahun sebelumnya Selain Kementerian PUPR Kementerian
Perhubungan juga merupakan salah satu kementerian yang mendapatkan alokasi pagu
dengan jumlah besar Alokasi pagu yang besar pada kedua kementerian tersebut
merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah pusat kepada Papua Provinsi
Papua merupakan wilayah yang masih mengalami ketertinggalan di bidang infrastruktur
dibandingkan daerah lainnya di Indonesia Salah satu faktor yang menyebabkan hal
tersebut adalah wilayah yang sangat luas dan belum semua daerah terjangkau oleh
Realisasi Belanja
pemerintah pusat
tahun 2020 sebesar
Rp5581 triliun atau
sebesar 978 persen
dibanding pagu
41 41
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
transportasi darat Untuk mengejar ketertinggalan tersebut Pemerintah Pusat
mengalokasikan dana pembangunan infrastruktur dan percepatan akses daerah
pedalaman melalui Kementerian PUPR dan Kemenhub Dana yang dialokasikan melalui
dua kementerian tersebut masing-masing mencapai Rp434 triliun dan Rp127 triliun
Di sisi lain Bagian Anggaran yang mendapatkan alokasi pagu terkecil pada
tahun 2020 yaitu BKPM disusul oleh Kementerian PPPA Perpustakaan Nasional RI
Kementerian Perindustrian dan Kementerian Koperasi dan UKM Jumlah alokasi pagu
pada kelima Bagian Anggaran tersebut hanya sebesar Rp450 Miliar dengan total
realisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp416 Miliar atau 924 persen dari
total pagu Perkembangan pagu dan realisasi lima Bagian Anggaran dengan pagu
terkecil tahun 2020 sebagaimana tercantum dalam tabel sebagai berikut
Tabel 38 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terkecil (dalam miliar rupiah)
NO KEMENTERIANLEMBAGA
PAGU 2018
REALISASI 2018
PAGU 2019
REALISASI 2019
PAGU 2020
REALISASI 2020
1 BKPM 035 035 035 035 026 026
2 KEMENTERIAN P3A
100 095 100 091 038 030
3 PERPUSTAKAAN NASIONAL RI
143 127 076 065 064 062
4 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
178 174 169 167 146 136
5 KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
338 292 339 332 176 162
Sumber MEBE 2018-2020 diolah
Secara kumulatif realisasi anggaran belanja tahun 2020 berdasarkan Bagian
Anggaran sebesar Rp2253 Triliun atau 953 persen dari alokasi pagu yang ditetapkan
sebesar Rp2364 triliun Realisasi tersebut sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan
tahun sebelumnya yang mencapai 913 persen Dari 42 Bagian Anggaran yang
mendapatkan alokasi pagu terdapat dua KementerianLembaga yang realisasinya
masih di bawah 81 persen Kedua Kementerianlembaga dimaksud yaitu Kementerian
Ketenagakerjaan sebesar 613 persen dan Komisi Pemilihan Umum sebesar 775
Secara umum rendahnya realisasi penyerapan anggaran di Papua disebabkan
oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut
a Faktor Internal
- Rendahnya kapasitas SDM Pengelola Keuangan di beberapa satker
- Kesulitan satker induk dalam menghimpun bukti-bukti pengeluaran atas
penggunaan UP dan TUP dari Bendahara Pengeluaran Pembantu yang tersebar
di seluruh wilayah KabupatenKota
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
42
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
b Faktor Eksternal
- Keterlambatan pihak ketiga dalam melakukan tagihan pada satker pemberi kerja
- Penyedia barangjasarekanan tidak dapat menyelesaikan pekerjaan yang
menjadi tanggungjawabnyawanprestasi
- Keterlambatan penetapan Surat Keputusan Penunjukan Pejabat Pengelola
Keunagan oleh GubernurWalikotaBupati
c Faktor Kondisi Sosial dan Lingkungan
- Adanya gugatan masyarakat adat maupun pihak lain dalam proses pelelangan
dan pelaksanaan pembangunan sehingga pekerjaan menjadi terganggu
- Gangguan keamanan oleh kelompok separatisKelompok Kriminal Bersenjata
yang menghambat proyek pembangunan jalan Trans-Papua
- Jaringan transportasi antar wilayah dan komunikasi yang tidak lancar
b Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Fungsi
Belanja Pemerintah Pusat yang dialokasikan kepada daerah melalui instansi
vertikal KementerianLembaga digunakan untuk mendukung pelaksanaan
pembangunan sesuai dengan prioritas dan programkegiatan yang akan dilaksanakan
oleh daerah Untuk mendukung hal itu belanja Pemerintah Pusat yang dialokasikan
terbagi ke dalam fungsi-fungsi sesuai dengan programkegiatan yang akan dilaksanakan
tersebut Perkembangan pagu dan realisasi berdasarkan fungsi dapat disajikan dalam
tabel sebagai berikut
Tabel 39 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Fungsi (dalam miliar rupiah)
NO FUNGSI PAGU 2018
REALISASI 2018
PAGU 2019
REALISASI 2019
PAGU 2020 REALISASI 2020
1 PELAYANAN UMUM 334431 278194 250593 213392 1131783 1073325
2 PERTAHANAN 185272 183438 244967 234291 250703 239463
3 KETERTIBAN DAN KEAMANAN
220352 217023 207845 206669 210644 205478
4 EKONOMI 717701 651559 704943 572876 453346 432771
5 LINGKUNGAN HIDUP 20558 18168 27403 23832 23932 21736
6 PERUMAHAN DAN FASILITAS UMUM
86661 82698 198546 179761 160930 156794
7 KESEHATAN 29129 24332 25327 23945 15735 14428
8 PARIWISATA DAN BUDAYA
264 264 182 182 01 008
9 AGAMA 13291 12602 18047 17240 17094 16349
10 PENDIDIKAN 100108 90867 103953 95846 96035 88389
11 PERLINDUNGAN SOSIAL
5662 5480 7935 7752 4220 4054
Sumber MEBE 2018-2020 diolah
Berbeda dengan 2 tahun sebelumnya pada tahun 2020 fungsi pelayanan umum
mendapatkan alokasi pagu terbesar dibandingkan fungsi-fungsi yang lainnya Alokasi
43 43
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
pagu pada fungsi ekonomi mencapai Rp1137 Triliun atau 479 persen dari total pagu
Belanja Pemerintah Pusat Besarnya anggaran pada fungsi pelayanan umum tersebut
dimaksudkan untuk lebih mendorong percepatan layanan kepada masyarakat di tengah
pandemi selain itu sebagian besar dana dalam fungsi pelayanan umum digunakan
untuk TKDD
Dari 11 fungsi yang ada fungsi Pariwisata dan Budaya mendapatkan alokasi
pagu paling kecil yaitu sebesar Rp01 miliar Alokasi tersebut dirasa sangat kecil namun
dapat dipahami karena pemerintah pada tahun 2020 lebih memfokuskan anggaran
untuk menangani pandemi terlebih dahulu
Ditinjau dari sisi realisasi anggaran fungsi ketertiban dan keamanan menempati
capaian realisasi tertinggi yaitu sebesar 975 persen Selain fungsi ketertiban dan
keamanan fungsi perumahan dan fasilitas umum juga merupakan fungsi dengan
persentase penyerapan yang tinggi yaitu mencapai 974 persen Adapun fungsi dengan
penyerapan anggaran terendah adalah fungsi pariwisata dan budaya yang hanya
terealisasi sebesar 838 persen dan fungsi lingkungan hidup sebesar 908 persen
c Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Jenis Belanja
Pagu dan realisasi belanja di Papua terbagi ke dalam belanja pegawai belanja
barang belanja modal belanja bansos dan belanja lain-lain Perkembangan pagu dan
realisasi berdasarkan jenis belanja dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 310 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Jenis Belanja
(dalam miliar rupiah)
Jenis Belanja Pagu 2018
Realisasi 2018
Pagu 2019
Realisasi 2019
Pagu 2020 Realisasi 2020
Belanja Pegawai 369637 360412 409210 392539 403938 386519
Belanja Barang 738478 641212 704030 615032 517375 476239
Belanja Modal 596758 556654 661374 554247 460390 443467
Belanja Bantuan Sosial
3000 2927 3548 3458 2357 2321
Belanja Lain-Lain 7473 5032 11579 10465 10038 9934
Sumber MEBE 2018-2020 diolah
Berdasarkan data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa alokasi pagu
anggaran terbesar tahun 2020 adalah pada belanja barang Pagu belanja barang
mencapai Rp517 triliun atau 371 persen dari pagu belanja keseluruhan Selain belanja
barang belanja modal juga memiliki porsi yang cukup besar Alokasi belanja modal
tahun 2020 mencapai Rp460 Triliun mengalami penurunan sebesar 304 persen
dibandingkan pagu tahun 2019
Di sisi lain alokasi untuk belanja bantuan sosial dan belanja lain-lain sangat kecil
karena belanja bantuan sosial saat ini telah dialihkan menjadi belanja yang lebih
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
44
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
produktif melalui KementerianLembaga sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari
masing-masing instansi terkait sedangkan untuk belanja lain-lain sesuai dengan
ketentuan Bagan Akun Standar yang baru hanya dialokasikan kepada
KementerianLembaga yang melakukan kegiatan khusus dimana pendanaannya tidak
dapat dibayarkan melalui jenis belanja lainnya Belanja lain-lain di Papua digunakan
untuk membiayai kegiatan ongkos angkut beras dalam rangka penyaluran beras PNS di
Distrik Pedalaman Persentase alokasi belanja pada belanja bantuan sosial dan belanja
lain-lain masing-masing sebesar 02 persen dan 07 persen
Ditinjau dari sisi persentase penyerapan anggaran realisasi belanja Bantuan
Lain-Lain menempati posisi tertinggi dengan tingkat penyerapan mencapai 990 persen
dari alokasi pagu Di sisi lain persentase realisasi belanja terrendah terdapat pada
belanja barang Realisasi belanja barang hanya mencapai Rp476 Triliun atau 920
persen dari alokasi pagu sebesar Rp517 Triliun
34 TRANFER KE DAERAH DAN DANA DESA (TKDD)
Alokasi pagu TKDD Papua tahun 2020 sebesar Rp4309
Triliun turun Rp535 Triliun atau 110 persen dari pagu tahun
sebelumnya sebesar Rp4843 Triliun Penurunan pagu
tersebut sangat terasa khususnya pada komponen Dana
Alokasi Umum (DAU)dengan penurunan tertinggi terdapat
pada DAU dan DAK Fisik Perkembangan pagu dan realisasi
TKDD di Papua dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 311 Perkembangan Pagu dan Realisasi TKDD (dalam miliar rupiah)
Komponen TKDD Pagu 2018
Realisasi 2018
Pagu 2019
Realisasi 2019
Pagu 2020
Realisasi 2020
DAU 2245173 2245173 2310560 2309045 2087025 2079720
DBH 314765 413738 421146 328492 305355 303578
DAK Fisik 488690 439801 499147 467970 360722 330506
DAK Non Fisik 180449 165418 208760 193307 202098 195009
Dana Otonomi Khusus 802085 802085 867468 867468 799997 799997
Dana Insentif Daerah 8475 7650 12742 10687 18733 18733
Dana Desa 429034 428373 523750 523313 535039 535035
Jumlah 4468670 4502239 4843573 4700281 4308970 4262578
Sumber OMSPAN dan Simtrada 2018-2020 diolah
Secara kumulatif realisasi penyaluran TKDD tahun 2020 hanya mencapai 989
persen lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 970 persen
Naiknya persentase penyaluran tersebut merupakan imbas revisi pagu anggaran
sehingga terjadi penyesuaian dengan kondisi pandemic yang melanda
Realisasi TKDD Papua
tahun 2020 mencapai
Rp42 triliun atau
sebesar 9892 persen
dibandingkan dengan
pagu
45 45
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
341 Dana Transfer Umum
a Dana Alokasi Umum
Sampai dengan tahun 2020 DAU merupakan komponen TKDD yang memiliki
kontribusi terbesar dalam menopang anggaran daerah DAU di Papua memiliki porsi
sebesar 484 persen dari total dana TKDD Realisasi penyaluran DAU sampai dengan
akhir tahun 2020 mencapai Rp2080 Triliun atau 996 dari alokasi pagu sebesar
Rp2087 Triliun Jumlah penyaluran DAU tahun 2020 tersebut turun Rp223 triliun
dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya
b Dana Bagi Hasil
Realisasi penyaluran DBH tahun 2020 mencapai Rp303 Triliun atau 994
persen dari alokasi pagu sebesar Rp305 Triliun Secara umum realisasi DBH Papua
tahun 2020 mengalami penurunan cukup dalam yaitu -76 persen dibandingkan
periode tahun sebelumnya Pendapatan royalti tahun 2020 sebagai penopang utama
DBH Papua hanya terealisasi sebesar Rp206 Triliun turun 131 persen dari realisasi
tahun sebelumnya yang mencapai Rp223 Triliun Perkembangan realisasi
penyaluran DBH Papua dapat disajikan dalam tabel berikut
Tabel 312 Perkembangan Realisasi Dana Bagi Hasil(dalam miliar rupiah)
Dana Bagi Hasil Realisasi 2019
Realisasi 2020
NaikTurun
Pajak Penghasilan 30520 56465 850
Pajak Bumi amp Bangunan 53683 31703 -438
SDA Mineral amp Batubara 223740 206078 -131
SDA Kehutanan 18548 7049 -620
SDA Perikanan 2001 2284 141
Jumlah 328492 303578 -76
Sumber Simtrada 2020 diolah
Ditinjau dari sisi persentase penurunan SDA Kehutanan merupakan komponen
DBH yang mengalami penurunan paling signifikan yaitu 620 persen dibandingkan
dengan realisasi tahun lalu yang sebesar Rp18548 miliar tahun 2020 SDA Kehutanan
hanya terealisasi Rp7049 miliar
342 Dana Transfer Khusus
a Dana Alokasi Khusus Fisik
DAK Fisik tahun 2020 yang dialokasikan Pemerintah Pusat kepada Papua terdiri
atas DAK Fisik Reguler Penugasan dan Afirmasi yang terdistribusi ke dalam 461
Pemda-Bidang Penyaluran DAK Fisik tersebut dilakukan secara bertahap sekaligus
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
46
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
maupun campuran Secara keseluruhan setelah ditetapkannya Peraturan Presiden
Nomor 72 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran dan
Pendapatan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020 Papua mendapatkan alokasi pagu
DAK Fisik tahun 2020 sebesar Rp 304 Triliun Sampai dengan akhir tahun 2020
realisasi penyaluran DAK Fisik Papua mencapai Rp286 Triliun atau sebesar 939
persen dari total pagu Realisasi DAK Fisik tahun ini sedikit lebih baik dibandingkan
tahun sebelumnya yang hanya mencapai 938 persen Sisa pagu DAK Fisik Papua yang
tidak tersalurkan sampai dengan akhir tahun anggaran adalah Rp18493 Miliar atau
sebesar 64 persen Realisasi penyaluran DAK Fisik Papua tahun 2020 per pemda dapat
disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 313 Realisasi Penyaluran DAK Fisik Papua Per Pemda Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
NO PEMDA PAGU PENYALURAN SISA PAGU
NOMINAL
1 KAB ASMAT 9018 7918 878 1100
2 KAB BIAK-NUMFOR 12250 12227 998 023
3 KAB BOVEN DIGOEL 7560 7019 928 541
4 KAB DEIYAI 13738 13694 997 045
5 KAB DOGIYAI 15829 15544 982 285
6 KAB INTAN JAYA 3443 3336 946 045
7 KAB JAYAPURA 6605 6497 984 108
8 KAB JAYAWIJAYA 5816 5784 995 032
9 KAB KEEROM 3034 2947 971 087
10 KAB KEPULAUAN YAPEN 11099 10951 987 148
11 KAB LANNY JAYA 6330 6276 991 054
12 KAB MAMBERAMO RAYA 7638 7000 916 638
13 KAB MAMBERAMO TENGAH 6704 6678 996 026
14 KAB MAPPI 9101 8994 988 107
15 KAB MERAUKE 13152 12018 914 1134
16 KAB MIMIKA 14178 14047 962 130
17 KAB NABIRE 7668 7560 986 107
18 KAB NDUGA 7596 7348 967 249
19 KAB PANIAI 17109 16910 988 198
20 KAB PEGUNUNGAN BINTANG 19309 19192 994 117
21 KAB PUNCAK 7460 1632 219 5828
22 KAB PUNCAK JAYA 6617 4066 615 2551
23 KAB SARMI 9712 9151 942 561
24 KAB SUPIORI 4651 4306 926 345
25 KAB TOLIKARA 12329 12287 997 042
26 KAB WAROPEN 8276 8211 992 065
27 KAB YAHUKIMO 8582 8563 998 020
28 KAB YALIMO 13523 13325 985 199
47 47
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
NO PEMDA PAGU PENYALURAN SISA PAGU
NOMINAL
29 KOTA JAYAPURA 9002 7420 824 1583
30 PROVINSI PAPUA 27353 25290 925 2064
JUMLAH 304683 286189 939 18493
Realisasi DAK Fisik tertinggi terdapat pada Kabupaten Biak-Numfor dan
Yahukimo dengan persentase mencapai 998 persen disusul oleh Kabupaten Deiyai
dam Tolikara dengan persentase penyaluran sebesar 997 persen Terdapat satu
daerah yang persentase penyaluran DAK Fisiknya jauh di bawah rata-rata provinsi yaitu
Kabupaten Puncak dengan persentase penyaluran hanya sebesar 219 persen
Meskipun PMK Nomor 101PMK072020 diterbitkan dengan tujuan memberikan
relaksasi terhadap penyaluran DAK Fisik namun secara umum masih terdapat
permasalahan dalam penyaluran DAK Fisik di Papua selama tahun 2020 antara lain
sebagai berikut
1) Sistemjaringan internet yang tidak bagus di beberapa daerah yang menyebabkan
Pemda kesulitan dalam melakukan upload dokumen persyaratan penyaluran
2) Minimnya jumlah SDM yang menangani pengadaan barangjasa di Pemda sehingga
berakibat proses lelang menjadi terlambat
3) Terlambatnya penyelesaian laporan pertanggungjawaban penggunaan DAK Fisik
sebagaai salah satu syarat penyaluran DAK Fisik pada tahap berikutnya
4) Terlambatnya reviu laporan pertanggungjawaban penggunaan DAK Fisik tahun
sebelumnya maupun tahun berjalan oleh APIP
5) Kurangnya koordinasi pada internal pemda yaitu antara BPKAD selaku pengelola
keuangan dengan pihak SKPDOPD selaku pengelola teknis kegiatan
6) Juknis dari KementerianLembaga terkait terlambat diterima oleh SKPD
7) Kondisi keamanan di beberapa daerah tidak kondusif sehingga pelaksanaan proyek-
proyek yang didanai dari DAK Fisik menjadi terhambat
b Dana Alokasi Khusus Non Fisik
Realisasi penyaluran DAK Nonfisik sampai dengan akhir tahun 2020 mencapai
Rp193 Triliun atau 965 persen dari alokasi pagu sebesar Rp199 Triliun Jumlah
penyaluran DAK Nonfisik tahun 2020 tersebut sedikit meningkat dibandingkan tahun
sebelumnya sebesar Rp193 Triliun atau 925 persen dari alokasi pagu sebesar
Rp208 Triliun DAK Nonfisik yang disalurkan kepada Pemda Papua diperuntukkan
bagi peningkatan kualitas dan pelayanan di bidang Pendidikan Kesehatan dan
Peningkatan kapasitas koperasi administrasi kependudukan serta kepariwisataan
Berdasarkan tabel di bawah ini dapat disimpulkan bahwa alokasi DAK
Nonfisik terbesar di Papua diprioritaskan pada bidang kesehatan Alokasi bidang
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
48
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Kesehatan mencapai Rp74398 niliar atau 368 persen dari total pagu DAK Nonfisik
Realisasi penyaluran bidang kesehatan hingga akhir tahun 2020 sebesar Rp71533
miliar atau 961 persen Penggunaan DAK Nonfisik pada bidang kesehatan
diwujudkan dalam bentuk Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan Bantuan
Operasional Keluarga Berencana (BOKB)
Tabel 314 Pagu dan Realisasi DAK Nonfisik Papua Tahun 2020 (Miliar Rupiah)
DAK Nonfisik Pagu Realisasi
TPG dan TKG PNSD 40137 41477 1003
Dana Tambahan Penghasilan Guru PNS 1444 1809 1253
Dana BOS 74574 68772 922
Dana BOP PAUD 2659 2674 1001
Dana BOK dan BOKB 74398 71533 961
Dana Peningkatan Koperasi Administrasi Kependudukan dan Kepariwisataan
6629 6594 995
Jumlah 199840 192860 965
Sumber Simtrada 2020 diolah
343 Dana Desa
Alokasi pagu Dana Desa wilayah Provinsi Papua tahun 2020 sebesar Rp535
Triliun dialokasikan untuk 5411 desa yang tersebar di 29 KabupatenKota Sampai
dengan akhir tahun 2020 realisasi penyaluran Dana Desa dari RKUN ke RKUD
mencapai Rp535 triliun atau 1000 persen dari pagu Penyaluran Dana Desa tahun 2020
dilakukan dalam tiga tahap yaitu tahap I sebesar 40 persen tahap II sebesar 40 persen
dan tahap III sebesar 20 persen Realisasi penyaluran Dana Desa per pemda tahun
2020 dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 315 Pagu dan Realisasi Penyaluran Dana Desa Per Pemda (dalam miliar rupiah)
No KABUPATEN KOTA JML DESA
PAGU REALISASI SISA PAGU
1 KAB JAYAPURA 139 13252 13252 1000 -
2 KAB BIAK-NUMFOR 254 20694 20694 1000 -
3 KAB KEPULAUAN YAPEN 160 13872 13872 1000 -
4 KAB MERAUKE 179 22614 22614 1000 -
5 KAB JAYAWIJAYA 328 28199 28199 1000 -
6 KAB PANIAI 216 19920 19920 1000 -
7 KAB NABIRE 72 9433 9433 1000 -
8 KAB PUNCAK JAYA 302 29082 29082 1000 -
9 KAB MIMIKA 133 14878 14878 1000 -
10 KAB MAPPI 162 18838 18838 1000 -
11 KAB ASMAT 221 24977 24977 1000 -
49 49
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
No KABUPATEN KOTA JML DESA
PAGU REALISASI SISA PAGU
12 KAB BOVEN DIGOEL 112 14383 14383 1000 -
13 KAB SARMI 92 10598 10598 1000 -
14 KAB KEEROM 91 9848 9848 1000 -
15 KAB TOLIKARA 541 42233 42233 1000 -
16 PEGUNUNGAN BINTANG 277 26259 26259 1000 -
17 MAMBERAMO RAYA 60 10754 10754 1000 -
18 KAB WAROPEN 100 10424 10424 1000 -
19 KAB YAHUKIMO 510 40915 40915 1000 -
20 KAB SUPIORI 38 4335 4335 1000 -
21 MAMBERAMO TENGAH 59 9412 9412 1000 -
22 KAB LANNY JAYA 354 34606 34606 1000 -
23 KAB DOGIYAI 79 11606 11606 1000 -
24 KAB YALIMO 300 24663 24663 1000 -
25 KAB NDUGA 248 21646 21646 1000 -
26 KAB PUNCAK 206 21341 21341 1000 -
27 KAB INTAN JAYA 97 14248 14248 1000 -
28 KAB DEIYAI 67 9371 9371 1000 -
29 KOTA JAYAPURA 14 2640 2637 998 003
JUMLAH 5411 535039 535036 1000 003
Sumber OMSPAN 2020 diolah
Secara kumulatif realisasi penyaluran Dana Desa semua kabupatenkota
mencapai 100 persen kecuali 1 wilayah yaitu Kota Jayapura karena masih terdapat sisa
dana desa tahun sebelumnya yang tidak disetor sebesar Rp3281 juta Beberapa
permasalahan lain dalam penyaluran Dana Desa di Papua sepanjang tahun 2020
antara lain sebagai berikut
a Terlambatnya aparat pemerintah desa dalam menyusun dan menyampaikan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) kepada BupatiWalikota
b Kendala jaringan internet sehingga sulit mengakses OMSPAN untuk melakukan
perekaman dan unggah data persyaratan penyaluran maupun realisasi Dana Desa
c Keterlambatan penyaluran Dana Desa dari RKUD ke RKUD
d Belum optimalnya peran tenaga pendamping desa dalam memberikan asistensi
terhadap pengelolaan Dana Desa
e Kendala geografis desa yang jauh dari pusat kabupaten dan minimnya SDM di desa
yang berkompeten dalam pengelolaan Dana Desa
f Keterbatasan bahanmaterial untuk pembangunan yang akan dilaksanakan serta
mahalnya harga material tersebut khususnya di wilayah pegunungan tengah Papua
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
50
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
344 Dana Insentif Daerah dan Dana Otonomi Khusus
Pada tahun 2020 terdapat 11 pemda di Papua yang mendapatkan alokasi pagu
Dana Insentif Daerah (DID) yaitu Kabupaten Jayapura Kabupaten Jayawijaya
Kabupaten Nabire Kota Jayapura Kabupaten Puncak Jaya Kabupaten Mimika
Kabupaten Sarmi Kabupaten Keerom Kabupaten Waropen dan Kabupaten Yahukimo
denga total alokasi pagu sebesar Rp18733 Miliar Realisasi penyaluran DID sampai
dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp18733 Miliar atau 1000 persen dari alokasi pagu
Persentase penyaluran tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode tahun
sebelumnya yang mencapai 839 persen Realisasi DID di Papua dapat disajikan dalam
tabel berikut
Tabel 316 Pagu dan Realisasi Dana Otsus dan DID Tahun 2020 (Miliar Rupiah)
NO PEMDA DANA OTSUS DID
PAGU REALISASI PAGU REALISASI
1 Provinsi Papua 799997 799997 1000
2 Kab Jayapura 1003 1003 1000
3 Kab Jayawijaya 300 300 1000
4 Kab Nabire 1135 1135 1000
5 Kota Jayapura 2394 2394 1000
6 Kab Puncak Jaya
1259 1259 1000
7 Kab Mimika 5589 5589 1000
8 Kab Sarmi 1259 1259 1000
9 Kab Keerom 1407 1407 1000
10 Kab Waropen 1266 1266 1000
11 Kab Yahukimo 1020 1020 1000
12 Yalimo 2101 2101 1000
JUMLAH 799997 799997 1000 18733 18733 1000
Sumber Simtrada dan OmSPAN 2020 diolah
Selain DID sebagai pelaksanaan amanat Undang-Undang Otonomi Khusus
Papua juga mendapatkan alokasi Dana Otsus Alokasi Dana Otsus Papua tahun 2020
sebesar Rp799 triliun yang terdiri dari Dana Otsus Provinsi Papua sebesar Rp528
Triliun dan Dana Tambahan Infrastruktur Provinsi Papua sebesar Rp271 Triliun Alokasi
pagu Dana Otsus tersebut turun 92 persen dari tahun sebelumnya seiring dengan
adanya pandemi Realisasi penyaluran dana Otsus tahun 2020 sebesar Rp799 Triliun
atau 100 persen dari total pagu
Pembagian Penerimaan Dana Otonomi Khusus antara provinsi dengan
kabupatenkota terlebih dulu dikurangi dengan pembiayaan untuk Program Strategis
Pembangunan Ekonomi Kampung (Prospek) dan program strategis lintas
51 51
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
kabupatenkota untuk pendidikan dan kesehatan Penerimaan Dana Otonomi Khusus
setelah dikurangi dengan pembiayaan Prospek dan program strategis lintas
kabupatenkota dibagi dengan proporsi 20 persen untuk Provinsi Papua dan 80 persen
untuk KabupatenKota se Provinsi Papua berdasarkan alokasi dasar dan alokasi
variabel Perhitungan Pembagian Dana Otonomi Khusus sebesar 80 persen tersebut
dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh Gubernur yang keanggotaannya terdiri atas MRP
DPRP TAPD dan unsur Perguruan Tinggi atau Akademisi
Sesuai Peraturan Daerah Khusus (Perdasus) Provinsi Papua Nomor 25 Tahun
2013 Dana Otonomi Khusus bagian Provinsi Papua digunakan untuk membiayai
programkegiatan di Bidang pendidikan kesehatan ekonomi kerakyatan dan infra
struktur yang merupakan kewenangan Provinsi Bantuan untuk institusi keagamaan
lembaga masyarakat adat asli Papua dan yayasan yang bergerak dalam bidang
pendidikan kesehatan dan ekonomi kerakyatan Penataan data untuk kebutuhan
perencanaan pembangunan Otonomi Khusus Monitoring dan evaluasi program dan
kegiatan yang dibiayai dari dana Otonomi Khusus Peningkatan kinerja keuangan
otonomi khusus dan Belanja operasional pelaksanaan tugas dan fungsi MRP
35 ANALISIS CASH FLOW PEMERINTAH PUSAT
Analisis cash flow Pemerintah Pusat dilakukan dengan mengelaborasi arus kas masuk
(cash in flow) dan arus kas keluar (cash out flow) dari Pemerintah Pusat ke Provinsi
Papua selama tahun anggaran 2020
351 Arus Kas Masuk (Penerimaan Negara)
Penerimaan Negara (arus kas masuk) di wilayah Papua terdiri
dari Pendapatan Pajak Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP) dan Penerimaan Hibah Hingga akhir tahun 2020
arus kas
masuk di
wilayah
Papua sebesar Rp960 Triliun naik
cukup drastis yaitu 667 persen
dibandingkan tahun sebelumnya yang
mencapai Rp900 Triliun Arus kas
masuk di Papua didominasi oleh
pendapatan pajak Pendapatan pajak
tahun 2020 sebesar Rp834 Triliun
atau berkontribusi 868 persen
Grafik 32 Komponen Arus Kas Masuk 2020
(dalam miliar rupiah)
Sumber OmSPAN (2020) diolah
Arus kas masuk turun
297 persen
diabanding tahun
sebelumnya arus kas
keluar naik 34
persen dibanding
tahun sebelumnya
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
52
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
terhadap total penerimaan negara Adapun komponen penerimaan negara yang
memberikan kontribusi paling kecil yaitu penerimaan hibah Penerimaan hibah tahun
2020 sebesar Rp58803 Miliar Realisasi penerimaan hibah tersebut mengalami
peningkatan cukup signifikan yaitu 2401 persen dibandingkan periode tahun
sebelumnya yang mencapai Rp24090 miliar Naiknya penerimaan hibah tahun 2020
disebabkan bertambahnya hibah yang diterima oleh KPU Bawaslu dan beberapa
instansi lainnya sehubungan dengan diadakannya Pilkada serentak di Papua tahun
2020
352 Arus Kas Keluar (Belanja dan TKDD)
Arus kas keluar di wilayah
Papua terdiri dari Belanja Pemerintah
Pusat dan TKDD Hingga akhir tahun
2020 arus kas keluar di wilayah Papua
sebesar Rp6276 Triliun meningkat
34 persen dibandingkan tahun
sebelumnya yang hanya mencapai
Rp5579 Triliun Arus kas keluar di
Papua didominasi oleh TKDD
Realisasi penyaluran TKDD tahun
2020 sebesar Rp4261 Triliun atau
7463 persen dari total arus kas keluar
Di sisi lain realisasi Belanja Pemerintah Pusat hanya sebesar Rp1318 triliun turun 163
persen dibandingkan periode tahun sebelumnya
353 SurplusDefisit
Cash flow Pemerintah Pusat tahun 2020 disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 317 Cash Flow Pemerintah Pusat di Provinsi Papua (dalam miliar rupiah)
Cash In flow Cash Out flow
Uraian Jumlah Uraian Jumlah
Pendapatan Perpajakan 834731 Belanja untuk KL dan BA BUN 1318480
Pendapatan Negara Bukan Pajak 67310 Transfer ke Daerah 3725743
Penerimaan Hibah 58803 Dana Desa 535035
Jumlah Cash In flow 960844 Jumlah Cash Out flow 5579258
Defisit Sebesar Rp4618414
Sumber OMSPAN 2020 diolah
Berdasarkan tabel di atas dapat tergambar bahwa cash out flow jauh lebih besar
daripada cash in flow Nilai cash out flow mencapai lebih dari Rp5579 triliun Nilai
Grafik 33 Komponen Arus Kas Keluar 2020
(dalam miliar rupiah)
Sumber OmSPAN (2020) diolah
53 53
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
tersebut mencapai 5806 persen lebih besar daripada cash in flow yang mengalir dari
Provinsi Papua ke Pemerintah Pusat Cash out flow didominasi oleh komponen belanja
Transfer ke Daerah yang mencapai 667 persen dari total cash out flow Adapun cash in
flow didominasi oleh penerimaan perpajakan yang mencapai 868 persen
Besarnya cash out flow dari Pemerintah Pusat tersebut tidak sebanding dengan
jumlah cash in flow dari Provinsi Papua ke Pemerintah Pusat menyebabkan terjadinya
defisit anggaran Defisit anggaran yang terjadi pada tahun 2020 mencapai Rp4618
triliun Defisit tersebut ditutup oleh Pemerintah Pusat melalui subsidi silang dari provinsi
atau daerah-daerah lain yang mengalami surplus anggaran
36 PENGELOLAAN BLU PUSAT
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya Kanwil Ditjen
Perbendaharaan Provinsi Papua juga melaksanakan fungsi
pembinaan terhadap Satker Badan Layanan Umum (BLU)
yang berada di wilayah kerjanya Perkembangan BLU di
Papua dapat dijabarkan sebagai berikut
361 Profil dan Jenis Layanan Satker BLU Pusat
Sampai dengan akhir tahun 2020 terdapat tiga Satker BLU satu bergerak dalam bidang
pendidikan dan dua di bidang pelayanan kesehatan Profil ketiga satker BLU tersebut
dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 318 Profil dan Jenis Layanan BLU (dalam miliar rupiah)
No Jenis Layanan Satker BLU Nilai Aset
Pagu BLU
Pagu RM
Jumlah Pagu
1 Kesehatan Rumkit Tk II Marthen Indey Kesdam XVIICen
3662 3012 1710 4722
2 Pendidikan Politeknik Penerbangan Jayapura
34638 750 3416 4166
3 Kesehatan Rumkit Bhayangkara Jayapura
8305 6457 1176 7633
Sumber MEBE dan E-rekon amp LK 2020 diolah
Sampai dengan tahun 2020 di papua baru terdapat tiga satker BLU dengan total
aset senilai Rp46605 miliar Dari ketiga satker tersebut Politeknik Penerbangan
Jayapura memiliki nilai aset yang paling tinggi yakni senilai Rp34638 miliar Untuk
keperluan operasional pada tahun 2020 ketiga satker mengelola pagu DIPA sebesar
Rp16521 miliar yang terdiri dari 619 persen pagu BLU dan 381 persen pagu Rupiah
Murni Berdasarkan data pada tabel di atas satker Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura
memiliki komposisi pagu BLU tertinggi dibandingkan dua satker lainnya yakni mencapai
Rp6457 miliar atau sebesar 820 persen dari keseluruhan pagu yang dikelola
terdapat tiga satker
BLU Pusat dengan
total aset senilai
Rp46605 miliar dan
total pagu sebesar
Rp16521 miliar
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
54
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
362 Perkembangan Pengelolaan Aset Pagu dan Pendapatan BLU Pusat
Perkembangan atau kemajuan satker BLU dapat diketahui dari jumlah dan
persentase peningkatan aset dalam jangka waktu tertentu Perkembangan Satker BLU
dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 319 Perkembangan Pengelolaan Aset Satker BLU (dalam miliar rupiah)
No Satker BLU Aset Tahun 2019 Aset Tahun 2020
1 Rumkit Tk II Marthen Indey Kesdam XVIICen
2822 3662
2 Politeknik Penerbangan Jayapura 33879 34638
3 Rumkit Bhayangkara Jayapura 5135 8305
Sumber E-rekon amp LK 2019 diolah
Dari Tabel 318 tercatat bahwa secara kumulatif satker BLU di Papua
membukukan pertumbuhan aset yang positif pada tahun 2020 Jumlah aset tahun 2020
sebesar Rp46605 miliar naik 114 persen dibandingkan aset pada tahun 2019 sebesar
Rp41836 triliun Jumlah peningkatan aset terbesar terdapat pada satker BLU Rumkit
Bhayangkara Jayapura Nilai aset pada satker BLU tersebut naik Rp3170 miliar atau
617 persen dari tahun sebelumnya Komponen aset yang mengalami peningkatan nilai
secara signifikan yaitu kas pada badan layanan umum yang naik hingga 10589 persen
Satker Politeknik Penerbangan Jayapura masih membukukan pertumbuhan aset yang
positif pada tahun 2020 Aset Politeknik Penerbangan Jayapura bertambah menjadi
Rp34638 miliar atau meningkat 22 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp38879
miliar
Dilihat dari pertumbuhan persentase dan jumlah aset yang dimiliki
perkembangan atau kemajuan BLU Pusat dapat dilihat dari peningkatan persentase
pagu BLU terhadap total pagu yang dikelola dalam beberapa periode Perkembangan
pagu BLU terhadap total pagu Rupiah Murni disajikan dalam tabel berikut
Tabel 320 Perkembangan Pagu BLU dan Pagu RM (dalam miliar rupiah)
No Satker BLU Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
Pagu BLU
Pagu RM
Pagu BLU
Pagu RM
Pagu BLU
Pagu RM
1 Rumkit Tk II Marthen Indey Kesdam XVIICen
- 1715 - 1763 3012 1710
2 Politeknik Penerbangan Jayapura
1152 15933 661 4971 750 3416
3 Rumkit Bhayangkara Jayapura
3900 1034 4300 1163 6457 1176
Sumber MEBE 2018-2020 diolah
55 55
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Secara kumulatif persentase pagu BLU dari ketiga satker mengalami kenaikan
dari 587 persen di tahun 2018 menjadi 652 persen pada tahun 2020 Peningkatan
persentase pagu BLU terbesar terjadi pada satker BLU Rumkit Bhayangkara di
Jayapura dimana pada tahun 2019 persentase pagu BLU masih sebesar 787 persen
menjadi 846 persen pada tahun 2020 sehingga mengalami peningkatan sebesar 59
persen Peningkatan persentase pagu BLU yang terjadi pada Satker Rumkit
Bhayangkara di Jayapura menunjukkan bahwa kinerja Satker BLU tersebut semakin
baik dan berkembang sehingga mampu menghasilkan pendapatan yang lebih optimal
dan layanan publik yang lebih baik
Secara umum pendapatan BLU tahun 2020 menurun Rp4415 miliar atau 342
persen dibandingkan dengan realisasi pendapatan BLU Tahun 2019 sebesar Rp12904
miliar Jenis pendapatan BLU tahun 2020 yang mengalami penurunan antara lain
sebagai berikut
a Pendapatan Jasa Pelayanan Pendidikan (424112) pada Satker Politeknik
Penerbangan Jayapura (526221) penurunan pendapatan ini disebabkan oleh
pandemi yang melanda sehingga berkurangnya jumlah penyelenggaraan diklat dari
instansi intern Kementerian Perhubungan pada tahun 2020 maupun kegiatan dasar
yaitu Pendidikan kepada taruna politeknik penerbangan yang bergeser dari luring
menjadi daring
b Pendapatan Jasa Pelayanan Rumah Sakit (424111) pada Satker Rumah Sakit
Bhayangkara Jayapura (679972) Penurunan pendapatan ini disebabkan antara lain
- Keterlambatan pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan dan bantuan dana
COVID-19
363 Kemandirian BLU
Salah satu tujuan diberikannya status BLU kepada satuan kerja adalah untuk
mewiraswastakan pemerintah (enterprising the government) Oleh karena itu satker
BLU didorong untuk menciptakan kemandirian terhadap dirinya sendiri Kemandirian
tersebut dapat dilihat dari berkurangnya porsi alokasi pagu rupiah murni (RM) yang
diberikan Satker BLU dapat dikatakan telah mandiri apabila porsi pagu BLU yang
dikelolanya telah berada di atas 65 persen dari totalkeseluruhan pagu
Satker Rumkit Bhayangkara di Jayapura memiliki perkembangan dan kemajuan
yang cukup pesat dalam pengelolaan kinerjanya sebagai BLU Pusat Hal tersebut
ditunjukkan dengan semakin meningkatnya porsi pagu BLU yang dikelola yaitu dari 788
persen di tahun 2019 menjadi 846 persen pada tahun 2020 Sampai akhir tahun 2020
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
56
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
di Papua terdapat satu satker BLU yang dinilai memiliki tingkat kemandirian yang
matang
Berdasarkan grafik di samping
dapat disimpulkan bahwa satker
Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura
merupakan BLU Pusat di Provinsi
Papua yang telah memiliki tingkat
kemandirian yang matang Hal
tersebut ditunjukkan dengan porsi
pagu BLU yang dikelola oleh Rumah
Sakit Bhayangkara Jayapura telah
mencapai 846 persen dari total pagu
(diatas batas kemandirian BLU Pusat
sebesar 65 persen) adapun satker
Politeknik Penerbangan Jayapura dikategorikan belum memiliki kemandirian sebagai
satker BLU karena proporsi pagu BLU yang dikelola masih sebesar 180 persen Dan
untuk BLU Rumkit Marthen Indey perkembangan yang ditunjukkan cukup impresif
dimana porsi pagu BLU yang dikelola mencapai 638 persen hampir memenuhi syarat
untuk dikategorikan sebagai satker BLU yang mandiri Terhadap satker BLU Pusat yang
belum mencapai kemandirian yang cukup Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi
Papua terus melakukan berbagai upaya pembinaan agar dapat terus berkembang dan
mandiri sehingga dapat menghasilkan pendapatan yang lebih besar dan memberikan
pelayanan yang lebih optimal kepada masyarakat
37 PENGELOLAAN MANAJEMEN INVESTASI PUSAT
371 Penerusan Pinjaman
Berdasarkan Nota Dinas Direktur Sistem Manajemen Investasi Nomor ND-
1289PB42019 tanggal 31 Desember 2019 hal Pelaksanaan Rekonsiliasi Pinjaman
PemdaBUMDKoperasi per 31 Desember 2019 menyatakan bahwa Kanwil Ditjen
Perbendaharaan Provinsi Papua tidak perlu melaksanakan rekonsiliasi karena tidak
terdapat debitur PemdaBUMDKoperasi Namun demikian di wilayah Papua masih
terdapat utang PDAM Kab Biak Numfor yang sedang diselesaikan melalui Panitia
Urusan Piutang Negara (PUPN) Penetapan jumlah piutang sebagaimana tercantum
dalam dokumen nomor PJPN-01PUPNC302014 tanggal 2 Mei 2014 adalah sejumlah
Rp2009 Miliar Sejak bulan Februari 2018 PDAM Kab Biak Numfor membayar
angsuran Piutang Negara setiap bulan melalui KPKNL Biak dengan rincian pembayaran
Grafik 34 Proporsi Pagu Satker BLU Pusat Tahun
2020
Sumber MeBe (2020) diolah
57 57
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
angsuran sebesar Rp15 juta Hak Penyerah Piutang sebesar Rp1364 juta dan biaya
administrasi 10 sebesar Rp136 juta
372 Kredit Program
Penyaluran Kredit Program tahun 2020 yang meliputi Kredit
Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan Ultra Mikro (UMi)
mencapai Rp128 Triliun dengan total debitur sebanyak
30972 orangbadan usaha Penyaluran kredit program di
Papua pada Semester I Tahun 2020 sempat mengalami
penurunan hingga 48 sebagai dampak Pandemi Covid-19 apabila dibandingkan
dengan periode yang sama pada Tahun 2019 (yoy) Namun demikian penyaluran
mengalami kenaikan sebesar 465 pada Semester II 2020 Hal ini menyebabkan
penyaluran kumulatif hingga 31 Desember 2020 menjadi sebesar Rp1278 triliun naik
255 apabila dibandingkan dengan penyaluran Kredit Program tahun 2019 sebesar
Rp1019 triliun Penyaluran Kredit Program tahun 2020 terbagi ke dalam empat skema
sebagaimana tercantum dalam tabel 321 sebagai berikut
Tabel 321 Realisasi Penyaluran KUR Per Skema
Skema Penyaluran Akad (Miliar Rp) Outstanding (Miliar Rp)
Jumlah Debitur
KUR Mikro 71018 46373 21711
KUR Kecil 51673 42618 2608
KUR Super Mikro 4336 3051 4998
Pembiayaan UMi 871 - 1655
Jumlah 127893 92037 30972
Sumber SIKP 2021 diolah
Berdasarkan data pada SIKP (wwwsikpkemenkeugoid) sebanyak 9913
kredit program Tahun 2020 di Provinsi Papua disalurkan melalui 4 Bank utama yaitu
BRI (6626) Bank Mandiri (1926) BNI (1111) serta BPD Papua (308) Dari
jumlah tersebut penyaluran tertinggi pada usaha sektor perdagangan besar dan eceran
(4991) yang diikuti oleh sektor pertanian perburuan dan kehutanan (1920)
Sedangkan 3 sektor dengan penyaluran kurang dari 1 yaitu Konstruksi (022) Jasa
Kesehatan dan Kegiatan Sosial (015) serta Jasa Pendidikan (007) Distribusi
penyaluran masih didominasi oleh 3 (tiga) KotaKabupaten utama yaitu Kota Jayapura
sebesar Rp29185 miliar (2282) Kabupaten Merauke sebesar Rp21892 miliar
(1712) serta Kabupaten Nabire sebesar Rp17339 miliar (1356) Sedangkan
Kabupaten dengan penyaluran terkecil adalah Kabupaten Puncak dengan penyaluran
Total debitur KUR
dan UMi sebanyak
30972 orangbadan
dengan nilai total
Rp128 triliun
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
58
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
hanya sebesar Rp782 juta yang disalurkan hanya kepada satu debitur KUR di Tahun
2020 Rincian penyaluran per KotaKabupaten dapat dilihat pada grafik sebagai berikut
Tabel 322 Penyaluran Kredit Program per KotaKabupaten di Provinsi Papua Posisi sd 31 Desember 2020 (dalam juta rupiah)
NO NAMA KABUPATEN
DEBITUR PENYALURAN OUTSTANDING
Jumlah Rp Juta Rp Juta
1 Kota Jayapura 6897 2227 29184820 2282 21989193 2389
2 Kab Merauke 5383 1738 21892455 1712 15028529 1633
3 Kab Nabire 3253 1050 17338597 1356 13351613 1451
4 Kab Mimika 3276 1058 12596074 985 8521433 926
5 Kab Jayapura 3001 969 9361875 732 6803503 739
6 Kab Keerom 1578 509 8043659 629 6355418 691
7 Kab Biak Numfor 1838 593 7848519 614 5801207 630
8 Kab Jayawijaya 1071 346 5024034 393 3575821 389
9 Kab Kep Yapen 759 245 3469402 271 2323310 252
10 Kab Sarmi 1051 339 3286833 257 2285589 248
11 Kab Boven Digul 594 192 2571826 201 1572860 171
12 19 Pemda lain 2271 733 7275161 569 4428917 481
JUMLAH 30972 100 1278933 100 920374 100
Sumber Data wwwsikpkemenkeugoid (2021)
Di Provinsi Papua hanya terdapat 2 Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)
Penyalur Pembiayaan UMi yaitu PNM dan Pegadaian Penyaluran UMi melalui PNM
dilakukan dengan skema kelompok 100 disalurkan kepada mama-mama Papua
tanpa pengenaan jaminan dari debitur serta PNM menyiapkan fasilitas pendampingan
kepada masing-masing kelompok Pendampingan tersebut berfungsi untuk
memudahkan dalam proses pencairan pinjaman pembinaan usaha serta penarikan
angsuran dari debitur Berbeda dengan PNM penyaluran UMi melalui Pegadaian
dilakukan dengan skema individu
pada umumnya masih dimintakan
persyaratan penyediaan agunan serta
belum adanya pendampingan secara
intensif kepada debitur penerima UMi
PNM Papua memiliki 3 Cabang
(seluruhnya ada di Jayapura) yaitu
Cabang Jayapura Utara dan Jayapura
Selatan di Kota Jayapura serta
Cabang Sentani di Kabupaten
Jayapura Pegadaian Area Papua
Grafik 35 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per
tahun Periode 2017 sd 2020
Sumber SIKP UMi (2020) diolah
59 59
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
memiliki 8 Cabang (4 di Jayapura Merauke Biak Mimika dan Nabire) dan 32unit
Selanjutnya informasi lebih akurat terkait penyaluran UMi dapat dilihat pada
httpssikpumiid Berdasarkan data tersebut penyaluran Pembiayaan UMi secara
kumulatif sampai dengan 31 Desember 2020 di Provinsi Papua adalah sebesar
Rp12226 miliar Jumlah tersebut meliputi penyaluran sebesar Rp583 juta pada di 2017
Rp5356 juta di tahun 2018 Rp2558 miliar di tahun 2019 (naik 478) serta Rp8549
miliar di tahun 2020 (naik 334) Rp9674 miliar Pada Semester I 2020 penyaluran
Pembiayaan UMi sempat mengalami penurunan menjadi Rp1287 miliar dari penyaluran
semester II 2019 sebesar Rp2448 miliar karena dampak Pandemi Covid-19 Penyaluran
mengalami kenaikan yang signifikan pada Semester II 2020 menjadi Rp7262 miliar
sehingga total penyaluran tahun 2020
naik 334 dibandingkan tahun 2019
Hal ini menunjukkan bahwa
Pembiayaan UMi di Papua mempunyai
prospek yang cukup bagus
Dari penyaluran kumulatif sd
31 Desember 2020 sebesar Rp12226
miliar penyaluran UMi melalui PNM
adalah sebesar Rp1882 miliar
(1539) sedangkan penyaluran
melalui Pegadaian sebesar Rp10344
miliar (8461) Rincian penyaluran Pembiayaan UMi per LKBB dapat dilihat pada Grafik
36
38 PERKEMBANGAN DAN ANALISIS BELANJA WAJIB (MANDATORY
SPENDING) DAN BELANJA INFRASTRUKTUR PUSAT DI DAERAH
381 Mandatory Spending di Daerah
Mandatory spending Belanja Pemerintah Pusat di daerah difokuskan untuk
belanja pada sektor pendidikan dan sektor kesehatan sebagaimana yang diamanatkan
dalam Undang-Undang APBN
a Belanja Sektor Pendidikan
Alokasi Belanja Pemerintah Pusat di Papua terdistribusi ke dalam 11 fungsi
salah satunya yaitu fungsi Pendidikan Alokasi pagu fungsi Pendidikan tahun 2020
sebesar Rp96035 miliar turun 76 persen dari alokasi tahun sebelumnya sebesar
Rp104 Triliun Alokasi belanja sektor pendidikan tersebut sebagian besar tercermin
pada DIPA yang dialokasikan di beberapa kementerianlembaga yaitu Kementerian
Grafik 36 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per
LKBB (Juta rupiah)
Sumber SIKP UMi (2020) diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
60
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Pendidikan Nasional Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta
Kementerian Agama Jumlah alokasi pagu pada ketiga Bagian Anggaran tersebut
sebesar Rp84269 Miliar dengan realisasi penyerapan sebesar Rp77370 Miliar atau
918 persen dari pagu
Secara umum realisasi belanja pada fungsi pendidikan tahun 2020 sebesar
Rp88389 Miliar atau 920 persen dari pagu Belanja sektor pendidikan diarahkan untuk
mendukung pencapaian pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan
peningkatan pelayanan dasar yang diwujudkan dengan pemerataan layanan pendidikan
yang berkualitas Dalam rangka mencapai tujuan tersebut belanja sektor pendidikan
diarahkan pada lima kegiatan prioritas sebagai berikut
Tabel 323 Kegiatan Prioritas Bidang Pendidikan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
No Kegiatan Prioritas Pagu Realisasi
1 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Pendidikan Tinggi
34086 31442 922
2 Pembangunan dan Rehabilitasi Prasarana Pendidikan 4177 3679 880
3 Peningkatan Layanan Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan untuk Seluruh Jenjang Pendidikan
3656 3529 965
4 Pengembangan Kelembagaan 419 341 814
5 Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis Pendidikan 465 449 965
Jumlah 42803 39440 921
Sumber MEBE 2020 diolah
Kegiatan prioritas bidang pendidikan terutama diarahkan untuk Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Pendidikan Tinggi dengan
porsi 796 persen dari alokasi kegiatan prioritas Realisasi belanja sektor pendidikan
pada kelima kegiatan prioritas sebesar Rp39440 Miliar atau 921 persen dari alokasi
b Belanja Sektor Kesehatan
Alokasi pagu Belanja Pemerintah Pusat pada fungsi kesehatan tahun 2020
sebesar Rp15735 miliar Rp25327 Miliar turun 378 persen dibandingkan alokasi tahun
sebelumnya Detil pagu dan realisasi pada Bagian Anggaran fungsi kesehatan dapat
disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 324 Pagu dan Realisasi Fungsi Kesehatan Per Bagian Anggaran (dalam miliar rupiah)
No Bagian Anggaran Pagu Realisasi
1 Kementerian Kesehatan 9074 8046 934
2 BPOM 2865 2733 976
3 BKKBN 3795 3649 964
Jumlah 15735 14428 945
Sumber MEBE 2020 diolah
61 61
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Pagu belanja pada sektor pendidikan yang dialokasikan kepada Provinsi Papua
dapat tercermin pada DIPA yang dialokasikan untuk Kementerian Kesehatan Badan
Kependudukan dan Keuarga Berencana Nasional (BKKBN) serta Badan Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM) Alokasi terbesar belanja sektor kesehatan dialokasikan
pada DIPA Kementerian Kesehatan yaitu Rp9074 Miliar atau 577 persen dari total
alokasi fungsi kesehatan Belanja sektor kesehatan diarahkan untuk mendukung
pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan peningkatan pelayanan
dasar yang diwujudkan dengan peningkatan pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat
Belanja sektor kesehatan diarahkan pada lima kegiatan prioritas sebagai berikut
Tabel 325 Kegiatan Prioritas Bidang Kesehatan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
No Kegiatan Prioritas Pagu Realisasi
1 Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dan pengendalian penyakit
1161 781 673
2 Peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan 109 105 963
3 Peningkatan efektivitas pengawasan obat dan makanan 571 452 874
4 Peningkatan kesehatan ibu anak keluarga berencana dan kesehatan reproduksi
693 650 938
5 Percepatan penurunan stunting 171 157 918
Jumlah 2651 2145 809
Sumber MEBE 2020 diolah
Salah satu kegiatan prioritas bidang kesehatan yang pada tahun 2020 menjadi
perhatian khusus yaitu Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan
pengendalian Penyakit Alokasi belanja pemerintah pusat untuk pelaksanaan kegiatan
Germas dan pengendalian penyakit di Papua sebesar Rp1161 Miliar dengan realisasi
penyerapan sebesar Rp781 Miliar atau 673 persen dari alokasi pagu Alokasi tersebut
masih kurang mengingat tingkat kesadaran masyarakat terhadap hidup sehat di Papua
masih rendah sementara tingkat penyebaran corona virus disease relatif tinggi
382 Belanja Infrastruktur
Alokasi belanja sektor infrastruktur yang dialokasikan kepada Provinsi Papua
dapat tercermin pada DIPA yang dialokasikan untuk KemenPUPR dan Kemenhub
Jumlah alokasi pagu pada dua kementerian tersebut mencapai Rp434 Triliun atau 3113
persen dari alokasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp1394 Triliun Detil pagu dan
realisasi pada kedua Bagian Anggaran tersebut disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 326 Pagu dan Realisasi Kementerian PUPR dan Perhubungan (dalam miliar rupiah)
NO KEMENTERIANLEMBAGA PAGU 2020 REALISASI 2020
1 KEMENTERIAN PUPR 434308 418595 963
2 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 133508 127631 956
JUMLAH 567816 546226 962
Sumber MEBE 2020 diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
62
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Belanja infrastruktur yang dialokasikan pada KemenPUPR mencapai Rp434
Triliun atau 313 persen dari total alokasi belanja pemerintah pusat Alokasi belanja
infrastruktur pada Kementerian PUPR sebagian digunakan untuk mendukung salah satu
program nasional yaitu pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan
peningkatan pelayanan dasar yang diwujudkan dengan penyediaan akses hunian layak
dan terjangkau Untuk mendukung pencapaian program nasional tersebut anggaran
yang dialokasaikan digunakan untuk kegiatan prioritas sebagai berikut
Tabel 327 Kegiatan Prioritas Bidang Infrastuktur Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
No Kegiatan Prioritas Pagu Jumlah
1 Pengembangan Pelabuhan dan Angkutan Tol Laut 86995 84058 966
2 Pembangunan dan Pengembangan Transportasi Multimoda dan Perkotaan
5747 5659 985
3 Penguatan Struktur Ekonomi Kreatif 345 343 994
4 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut
4711 4426 940
5 Pelayanan Angkutan Udara 16243 16064 989
Jumlah 114041 110551 969
Sumber MEBE 2020 diolah
Kegiatan prioritas di bidang infrastruktur terdiri atas lima kegiatan sebagaimana
tabel di atas Pada tahun 2020 kegiatan prioritas bidang infrastruktur lebih ditujukan pada
Pengembangan Pelabuhan dan Angkutan Tol Laut hal ini dilakukan pemerintah untuk
kegiatan distribusi alat Kesehatan maupun barang-barang yang dibutuhkan selama
masa pandemi Kurang optimalnya penyerapan anggaran di bidang infrastuktur
dikarenakan banyaknya faktor teknis di lapangan antara lain adanya gangguan
keamanan pemalangan proyek adanya kejadian force majeur
BOKS 3
Wagub Papua Minta Dana Desa dipakai Untuk Gerakkan Perekonomian Kampung
Wakil Gubenur Papua Klemen Tinal meminta aparat kampung di Bumi Cenderawasih memanfaatkan kucuran Dana Desa secara maksimal Efektifitas Dana Desa diharapkan mampu menggerakkan perekonomian di tingkat kampung mengingat banyak anggaran pemerintah yang direalokasi dan direfokusing untuk menangani pandemi Covid-19 Klemen Tinal mengatakan pemerintah baik pusat maupun daerah telah melakukan reformasi anggaran dengan lebih menitik beratkan pada program yang meningkatkan partisipasi masyarakat dalam suasana pandemi ldquoUntuk itu saya minta Pemerintah Kampung bisa memanfaatkan 54 triliun Dana Desa yang telah digelontorkan untuk Papua pada 2021rdquo kata Tinal di Jayapura Senin (30112020)
Tinal juga meminta Pemerintah Kampung tidak menutup informasi terkait besaran dana yang telah digelontorkan pemerintah pusat Ia mengingatkan Dana Desa bukan milik pribadi kepala kampung namun harus digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan warga kampung ldquoSilahkan buat program yang melibatkan masyarakat dan benar-benar bermanfaat Dengan begitu pertumbuhan ekonomi di tingkat kampung terus membaikrdquo ujarnya Tinal juga berpesan agar setiap anggaran yang digunakan harus dipertanggungjawabkan sesuai peruntukan Artinya Dana Desa tidak boleh disalahgunakan apalagi untuk memenuhi kebutuhan pribadi ldquoJadi tidak perlu tertutup Dengan begitu sosial kontrol masyarakat terhadap jalannya pemerintahan efektif dan efisiennya penggunaan akan lebih baikrdquo tutupnya Sumber jubicoid diakses Februari 2021
Andin HadiyantoDirektur Jenderal Perbendaharaan
BAB IVPerkembangan dan Analisis
Pelaksanaan APBD
Dalam mendorong percepatan dalam penangananpandemi Covid-19 pemerintah merumuskan ProgramPemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Beberapa programpenting dalam program PEN tersebut terkait eratdengan pelaksanaan tugas dan fungsi DJPb
Pesan Dirjen Perbendahaan dalam RAPIMTAS DJPB 202015062020
Sumber Foto Tino Adi P
63
Pasar Potikelek Wamena Photo Credit Jiwa (KPPN Wamena)
41 APBD TINGKAT PROVINSI (KONSOLIDASI PEMDA)
apua sebagai provinsi yang berada di ujung timur Indonesia ditetapkan menjadi
provinsi dengan otonomi khusus berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 tahun
2001 sebagaimana telah diubah dengan Perpu Nomor 1 tahun 2008 tentang
Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua Keseriusan pemerintah dalam melakukan
pembangunan di Papua terlihat dari kenaikan anggaran pemerintah dari tahun ketahun
baik itu yang dialokasikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
APBD itu sendiri merupakan instrumen kebijakan utama bagi pemerintah daerah
yang menduduki posisi sentral dalam upaya pengembangan kapabilitas dan efektivitas
pemerintah daerah Disamping itu APBD juga merupakan alat dalam rangka
mewujudkan pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat untuk tercapainya
tujuan Negara (Mardiasmo 2002) Saat ini di Provinsi Papua terdapat 30 pemerintah
daerah terdiri dari 1 Pemerintah Provinsi dan 29 Pemerintah KabuputenKota Profil
APBD agregat (provinsikabupatenkota) berdasarkan klasifikasi ekonomi disajikan pada
tabel berikut
P
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB IV
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
64
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Tabel 41 Profil APBD Provinsi Papua Berdasarkan Klasifikasi Ekonomi (dalam miliar rupiah)
Uraian 2018 2019 2020
Pagu Realisasi Real
Pagu Realisasi Real
Pagu Realisasi Real
Pendapatan 5251135 5312805 1012 5498495 5319787 968 5447563 4338087 796
Pendapatan Asli Daerah
291916 208015 713 275527 334463 1214 297256 241392 812
Pendapatan Transfer
4898490 5083627 1038 5162560 4916546 952 5073510 4045391 797
Lain-Lain Pendapatan yang Sah
60729 21163 349 60408 68778 1139 76796 51304 668
Belanja dan Transfer
5551613 4682263 843 5544326 4947009 892 5605747 4212833 752
Belanja 4318629 3861027 894 4467288 3891047 871 4535544 3548451 782
Transfer 1232984 821236 666 1077039 1055962 980 1070203 664383 621
Surplus (Defisit)
(300478) 630541 - (45831) 372778 - (158184) 125253 -
Pembiayaan Netto
228950 153784 672 42942 292551 6813 153541 422774 2753
Penerimaan Pembiayaan
310696 241407 777 138105 436176 3158 268041 467725 1745
Pengeluaran Pembiayaan
81746 87623 1072 95163 143625 1509 114500 44951 393
SILPA (71528) 784325 - (2889) 665329 - (4643) 548028 -
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Pada tahun 2020 target pendapatan pada APBD Provinsi Papua tercatat
sebesar Rp5448 triliun turun 093 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar
Rp5498 triliun Namun demikian target Pendapatan Asli Daerah (PAD) mengalami
kenaikan yang cukup signifikan Hal tersebut menunjukkan adanya komitmen Provinsi
Papua untuk meningkatkan kemandirian daerah dengan upaya untuk menaikkan PAD
Dari sisi realisasi APBD Provinsi Papua tahun 2020 mengalami penurunan yang
cukup tajam pada pendapatan daerah sebesar 1845 persen dibandingkan tahun
sebelumnya dari Rp5320 triliun menjadi Rp4338 triliun Demikian juga dengan belanja
daerah mengalami penurunan realisasi sebesar 1484 persen dari Rp4947 triliun di
tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp4213 triliun
42 PENDAPATAN DAERAH
Pendapatan Daerah pada Provinsi Papua terdiri dari
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pendapatan Transfer dan
Lain-Lain Pendapatan yang Sah Pendapatan transfer masih
mendominasi komponen pendapatan daerah di Provinsi
Papua Hal tersebut mengindikasikan bahwa tingkat
kemandirian Provinsi Papua masih rendah Pendapatan
daerah di Provinsi Papua dapat dirinci sebagai berikut
Realisasi pendapatan
daerah di Provinsi
Papua mengalami
penurunan cukup
signifikan yang
disebabkan adanya
perubahan situasi
dan perubahan
kebijakan akibat
Pandemi COVID-19
65
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Tabel 42 Jenis Pendapatan Daerah di Provinsi Papua (dalam miliar rupiah)
Pendapatan 2018 2019 2020
Pagu Realisasi Real
Pagu Realisasi Real
Pagu Realisasi Real
PAD 291916 208015 712 275527 334463 1214 297256 241392 812
Pajak Daerah 162220 122565 756 116071 199735 1721 168410 144660 859
Retribusi Daerah 28683 19097 666 20592 17018 826 17420 13023 748
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
13946 4038 290 12774 6935 543 16543 8865 536
Lain-lain PAD yang Sah 87068 62315 716 126090 110774 879 94883 74845 789
PENDAPATAN TRANSFER
4898490 5083627 1038 5162560 4916546 952 5073510 4045391 797
Transfer Dana Perimbangan
3258323 3705421 1137 3319971 3296653 993 3413381 2793310 818
Transfer Pemerintah - Lainnya
1456038 1224498 841 1691994 1402849 829 921538 1151791 1250
Transfer Pemerintah Provinsi
35800 89101 2489 37851 204697 5408 65952 46793 709
Transfer Bantuan Keuangan
148329 64607 436 112744 12346 110 672639 53496 80
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
60729 21163 349 60408 68778 1139 76796 51304 668
Pendapatan Hibah 23190 18464 796 38594 20794 539 53428 50042 937
Pendapatan Dana Darurat
- - - - - - - -
Pendapatan Lain-Lain 37539 2699 72 21814 47984 2200 23368 1262 54
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Realisasi pendapatan daerah tahun 2020 turun 1845 persen dibandingkan tahun
sebelumnya Kondisi tersebut disebabkan oleh penurunan realisasi seluruh komponen
Pendapatan Daerah di tahun 2020 Terjadinya penurunan Pendapatan Daerah antara
lain disebabkan oleh penurunan PAD karena adanya kebijakan pembatasan sosial dan
pembatasan akses transportasi keluar masuk Papua yang berpengaruh terhadap
menurunnya sektor-sektor yang menjadi sumber PAD serta adanya penurunan dana
transfer yang disebabkan adanya kebijakan pemotongan untuk dialihkan dalam rangka
penanganan COVID-19
421 Pendapatan Asli Daerah
a Analisis Proporsi
Dilihat dari komposisinya proporsi
Pendapatan Transfer selama dua tahun
terakhir masih sangat dominan sebagai
sumber pendapatan pada APBD Papua
Kontribusi Pendapatan Asli Daerah pada
tahun 2020 sebesar 556 persen mengalami
penurunan dibandingkan tahun sebelumnya
yaitu sebesar 629 persen Kondisi ini
disebabkan karena pada tahun 2020
pemerintah daerah di Papua tidak dapat
optimal menggali potensi sumber-sumber
Grafik 41 Komposisi Pendapatan Daerah
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
66
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
PAD sebagai akibat adanya pandemi COVID-19 Dengan demikian dapat dinyatakan
bahwa tingkat kemandirian daerah mengalami penurunan yang tercermin dari semakin
rendahnya rasio Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap total pendapatan daerah
b Analisis Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah
Tingkat kemandirian daerah dapat dilihat dari rasio PAD yang merupakan
perbandingan antara PAD terhadap total Pendapatan Semakin tinggi rasio PAD
terhadap total pendapatan maka tingkat kemandirian daerah semakin tinggi yang
berarti bahwa belanja daerahnya semakin banyak didanai dari pendapatan asli
daerahnya
Grafik 42 Rasio PAD Pemda-Pemda di Provinsi Papua
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa Kota Jayapura memiliki tingkat
kemandirian yang paling tinggi dibandingkan dengan kabupatenkota lain di wilayah
Papua dengan rasio PAD sebesar 1319 persen Selanjutnya disusul oleh Kabupaten
Mimika (1301) Provinsi Papua (1052)dan Kabupaten Jayapura (674) Namun
demikian rasio PAD Kota Jayapura yang sebesar 1319 persen tersebut masih sangat
kecil jika dibandingkan dengan rata-rata rasio PAD pemda seluruh Indonesia sebesar
3520 persen (2018) Hal tersebut tentunya menjadi tantangan bagi pemda-pemda
lingkup Provinsi Papua untuk semakin menggali potensi-potensi PAD agar tingkat
kemandirian Papua semakin meningkat
422 Dana TransferPerimbangan
Memperhatikan komposisi pendapatan daerah pada APBD Papua tahun 2020
yang telah diuraikan pada subbab sebelumnya dapat dilihat bahwa ketergantungan
Papua terhadap pendapatan transfer masih sangat tinggi Pada tahun 2020 komposisi
dana transfer di Papua sebesar 9325 persen mengalami kenaikan dibandingkan
dengan tahun sebelumnya sebesar 9242 persen Untuk mengetahui kontribusi belanja
67
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
negara terhadap komponen pendapatan daerah dalam APBD Papua dapat dilakukan
dengan analisis sebagai berikut
a Analisis Ruang Fiskal dan Kemandirian Daerah
Ruang fiskal mencerminkan ketersediaan ruang yang cukup pada anggaran
pemda tanpa menganggu solvabilitas fiskal (membiayai belanja wajib) Formula untuk
perhitungan ruang fiskal dalah sebagai berikut
119877119906119886119899119892 119865119894119904119896119886119897 = (119879119900119905119886119897 119875119890119899119889119886119901119886119905119886119899 minus 119863119860119870) minus 119861119890119897119886119899119895119886 119875119890119892119886119908119886119894 119879119886119896 119871119886119899119892119904119906119899119892
Dari grafik disamping ruang fiskal
pada APBD Papua selama tiga
tahun terakhir mengalami tren
penurunan Pada tahun 2018
ruang fiskal jika dibandingkan
dengan total pendapatan yaitu
sebesar 7128 persen kemudian
ruang fiskal turun pada tahun 2019
sebesar 6813 persen selanjutnya
pada tahun 2020 ruang fiskal
kembali mengalami penurunan dari total pendapatan sebesar Rp4338 triliun terdapat
ruang fiskal sebesar Rp2839 triliun atau sebesar 6544 persen
b Rasio Dana Transfer
Tingkat kemandirian daerah disamping dapat dilihat dari rasio PAD terhadap total
pendapatan juga dapat dilihat dari rasio dana transfer terhadap total pendapatan
Apabila rasio PAD lebih besar daripada rasio dana transfer berarti tingkat kemandirian
daerah semakin tinggi sebaliknya semakin besar rasio dana transfer berarti tingkat
ketergantungan daerah semakin tinggi
Dari grafik di bawah dapat dilihat bahwa sebagian besar pemda
(provinsikabupatekota) di Papua masih memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi
karena memiliki rasio dana transfer yang besar Dari 30 pemda di Papua yang memiliki
rasio pendapatan transfer terendah dibandingkan dengan pemda lain (dibawah 90)
antara lain Kabupaten Jayapura (7409) Kota Jayapura (7845) Kabupaten Mimika
(8563) dan Provinsi Papua (8944) Hal tersebut tentunya menjadi tantangan bagi
Provinsi Papua untuk mengurangi tingkat ketergantungan dengan dana transfer melalui
penggalian sumber-sumber PAD yang baru
Grafik 43 Ruang Fiskal APBD Agregat Papua
Sumber Pemda DJPK SIKD (2020) diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
68
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Grafik 44 Rasio Dana Transfer Pemda-Pemda di Provinsi Papua
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
c Analisis Pengaruh Alokasi Dana Transfer ke Daerah Terhadap Ekonomi
Regional
Pada subbab ini akan dianalisis pengaruh alokasi dana transfer ke daerah
terhadap ekonomi regional dengan perhitungan korelasi Pearson menggunakan
software IBM SPSS Data yang dipergunakan adalah data jumlah dana transfer per
kabupatenkota (29 pemda) pada APBD Papua dan data PDRB Atas Dasar Harga
Berlaku (ADHB) per kabupatenkota tahun 2017 sampai dengan tahun 2020
Gambar 41 Hasil Perhitungan Korelasi Pearson
Sumber DJPK SIKD BPS Provinsi Papua (2021) diolah dengan SPSS
69
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Dapat dilihat bahwa hubungan korelasi antara Transfer Pemerintah dengan
PDRB ADHB menunjukkan hasil 0335 dan p-value 0000 (mendekati nol) Hal tersebut
menunjukan bahwa 335 variasi tinggi atau rendahnya PDRB ditentukan oleh Transfer
Pemerintah Dengan demikian dana transfer yang sudah digelontorkan oleh pemerintah
pusat ke pemda kabupatenkota di wilayah Provinsi Papua signifikan mempengaruhi
PDRB Provinsi Papua sebesar 335 persen
423 Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
Komponen lain-lain pendapatan daerah yang sah pada APBD Papua tahun 2020
tercatat sebesar Rp51304 miliar yang terdiri dari pendapatan hibah sebesar Rp50042
miliar dan pendapatan lain-lain sebesar Rp1262 miliar Pada tahun 2020 lain-lain
pendapatan daerah yang sah berkontribusi sebesar 118 persen terhadap total
pendapatan daerah di Papua
43 BELANJA DAERAH
Alokasi belanja daerah pemda lingkup Provinsi Papua tahun
2020 sebesar Rp5606 triliun Realisasi belanja daerah
sebesar Rp4213 triliun (752 dari pagu) mengalami
penurunan 1484 persen dibandingkan dengan tahun
sebelumnya sebesar Rp4947 triliun Belanja daerah di Papua
dapat diuraikan dalam klasifikasi sebagai berikut
a Rincian Belanja Daerah Menurut Jenis Belanja (Sifat Ekonomi)
Berdasarkan klasifikasi ekonomi APBD Pemda-pemda di lingkup Provinsi Papua
dibagi ke dalam beberapa jenis belanja terlihat bahwa persentase alokasi belanja
langsung masih lebih besar daripada belanja tidak langsung Hal ini menjadi sinyal positif
bahwa Pemerintah Daerah di Provinsi Papua masih dalam jalur yang tepat dalam
mengalokasikan belanja daerah karena Belanja Langsung mempunyai multiplier effect
yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
Dari tabel dibawah dapat dilihat bahwa sebagian besar jenis belanja mengalami
penurunan realisasi dari tahun sebelumnya antara lain Belanja Barang Belanja Modal
Belanja Subsidi Belanja Bansos Belanja Bagi Hasil dan Belanja Bantuan Keuangan
Sementara itu sisanya mengalami kenaikan yaitu Belanja Pegawai Belanja Bunga
Belanja Hibah dan Belanja Tidak Terduga Belanja Tidak Terduga mengalami lonjakan
kenaikan yang sangat tinggi dengan realisasi sebesar 4257 persen dibandingkan
dengan pagunya atau mengalami kenaikan sebesar 47302 persen jika dibandingkan
dengan realisasi tahun sebelumnya Kenaikan tersebut disebabkan karena Pemda
Realisasi Belanja
Tidak Terduga
Mengalami Kenaikan
yang tinggi karena
digunakan untuk
penanganan COVID-
19 dan PEN di Papua
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
70
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Provinsi Papua menggunakan pos Belanja Tidak Terduga untuk menyediakan anggaran
dalam rangka penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun
2020
Tabel 43 Profil APBD Berdasarkan Klasifikasi Jenis Belanja (Dalam miliar Rupiah)
Jenis Belanja 2018 2019 2020
Pagu Realisasi Pagu Realisasi Pagu Realisasi Belanja Pegawai 1316108 1026452 1457013 1034112 1516285 1203610 7938
Belanja Barang 1363702 1361468 1462373 1495903 1392711 1093754 785
Belanja Modal 1158384 963549 1218597 948081 934224 633034 678
Belanja Bunga 6406 2419 5729 2027 40042 5678 142
Belanja Subsidi 10294 12251 8922 6513 7847 5975 761
Belanja Hibah 359517 386184 230142 275438 551725 408136 740
Belanja Bantuan Sosial
93610 96138 70526 109691 66756 87780 1315
Belanja Bagi Hasil 50165 35353 60256 91882 95627 83961 878
Belanja Bantuan Keuangan
1182819 821236 1016783 964080 974576 580422 596
Belanja Tidak Terduga
10609 12565 13984 19281 25953 110484 4257
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
b Analisis Belanja Daerah
1 Analisis Proporsi Alokasi Belanja Sektor Konsumtif dan Produktif
Analisis proporsi alokasi
belanja sektor konsumtif dan
produktif digunakan untuk
mengetahui seberapa besar
alokasi untuk sektor konsumtif dan
produktif Proporsi belanja sektor
konsumtif (Belanja Pegawai dan
Belanja Barang) dan belanja
sektor produktif (Belanja Modal)
pada tahun 2020 mengalami
penurunan jika dibandingkan
tahun sebelumnya Belanja sektor konsumtif pada tahun 2020 turun sebesar 077
persen sedangkan belanja sektor produktif turun sebesar 531 persen
2 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal kepada Indikator Ekonomi Regional
Pada tahun 2020 terjadi penurunan total belanja pemerintah dan transfer
sebesar 1107 persen sementara di tahun yang sama terjadi kenaikan PDRB sebesar
232 persen dan kenaikan tingkat kemiskinan sebesar 025 persen
Grafik 45 Alokasi Belanja Sektor Konsumtif dan
Produktif
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
71
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Tabel 44 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan
Belanja dan Transfer 6276022 miliar 5581058 miliar -1107
PDRB (ADHK)PertEkonomi
13456224 miliar 13767757 miliar 232
Tingkat Kemiskinan 2655 2680 025
Rasio Belanja thd PDRB 4664 4053 -611
Sumber Pemda DJPK BPS (2021) diolah
Rasio belanja terhadap PDRB mengalami penurunan sebesar 611 persen dari
4664 persen menjadi sebesar 4053 persen di tahun 2020 Rasio belanja terhadap
PDRB menggambarkan produktifitas dan efektifitas daerah dalam membelanjakan
anggarannya Semakin rendah rasionya berarti semakin efektif pemerintah dalam
membelanjakan anggarannya Jika dilihat kondisi di tahun 2020 PDRB mengalami
kenaikan meskipun belanja dan transfer pemerintah mengalami penurunan PDRB
Provinsi Papua tercatat mengalami kenaikan yang mengakibatkan ekonomi papua
tumbuh positif sebesar 692 persen (y-o-y) Dari sisi produksi pertumbuhan ini terutama
ditopang dari lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian yang menyumbang
sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1192 persen (y-o-y) Dari sisi Pengeluaran
pertumbuhan ditopang oleh Komponen Ekspor Luar Negeri yang mengalami
kenaikan hingga 396 persen (y-o-y)
44 PERKEMBANGAN BLU DAERAH
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) adalah satuan kerja
perangkat daerah (SKPD) atau unit kerja pada SKPD di
lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa
penyediaan barang danatau jasa yang dijual tanpa
mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan
pada prinsip efisiensi dan produktivitas
a Profil dan Jenis Layanan Satker BLU Daerah
Di Provinsi Papua terdapat 9 entitas yang telah ditetapkan sebagai instansi yang
menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD)
yang seluruhnya bergerak di bidang pelayanan kesehatan Namun sampai saat ini baru
8 RSUD yang telah menerapkan pengelolaan keuangan BLUD yaitu RSUD Nabire
RSUD Mimika RSUD Merauke RSUD Biak RSUD Abepura RSUD Paniai RSUD
Jayapura dan RSUD Yowari Sementara 1 entitas lainnya yaitu RSUD Supiori belum
menerapkan pola pengelolaan keuangan BLUD Sampai saat ini pengelolaan keuangan
Terdapat 9 entitas
yang ditetapkan
sebagai BLUD dan
seluruhnya di bidang
pelayanan
kesehatan
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
72
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
yang dijalankan oleh rumah sakit tersebut masih sebagai organisasi perangkat daerah
pada umumnya
Tabel 45 Profil dan Jenis Layanan BLU Daerah di Provinsi Papua (Rupiah)
No Jenis Layanan Satker BLUD Pemerintah Daerah Total Pagu 2020
1 Pelayanan Kesehatan RSUD Abepura Pemprov Papua 272337461740
2 Pelayanan Kesehatan RSUD Jayapura Pemprov Papua 622679257077
3 Pelayanan Kesehatan RSUD Mimika Pemkab Mimika 207835466321
4 Pelayanan Kesehatan RSUD Biak Pemkab Biak Numfor 146033887566
5 Pelayanan Kesehatan RSUD Merauke Pemkab Merauke 154194496038
6 Pelayanan Kesehatan RSUD Nabire Pemkab Nabire 98231250000
7 Pelayanan Kesehatan RSUD Yowari Pemkab Jayapura 47715885900
8 Pelayanan Kesehatan RSUD Paniai Pemkab Paniai 83603877296
9 Pelayanan Kesehatan RSUD Supiori Pemkab Supiori NA
Sumber Pemda SIKD BPKP (2021)
Rumah Sakit Umum Daerah Supiori telah ditetapkan sebagai entitas BLUD sejak
tahun 2015 melalui Surat Keputusan Bupati Supiori Nomor 72 Tahun 2015 tentang
Penetapan Rumah Sakit Daerah Kabupaten Supiori sebagai Badan Layanan Umum
Daerah namun hingga saat ini pengelolaan RSUD belum menggunakan PPK-BLUD
yaitu penggunaan langsung atas pendapatan yang diperoleh RSUD termasuk
pendapatan BPJS Hal ini disebabkan adanya keraguan dari Direktur dan Pengelola
Keuangan RSUD Supiori untuk menggunakan langsung pendapatan yang diperoleh
oleh RSUD
b Perkembangan Pengelolaan Aset BLU Daerah
Salah satu BLUD yang telah melaksanakan pengelolaan keuangan BLUD cukup
lama adalah RSUD Mimika Rumah sakit umum milik Pemerintah Kabupaten Mimika ini
telah melaksanakan PPK-BLUD sejak tahun 2012 melalui Peraturan Bupati Mimika
Nomor 184 Tahun 2011 tanggal 9 Desember 2011 tentang Penetapan Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Mimika sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Aset
yang dimiliki oleh RSUD Mimika sebesar Rp20098 miliar
Tabel 46 Perkembangan Pengelolaan Aset dan Pagu BLUD Provinsi Papua
No Satker BLUD Nilai Aset (rupiah)
1 RSUD Mimika 200982072582
2 RSUD Nabire 174186000484
3 RSUD Merauke 116366149195
4 RSUD Paniai 11221847437
Sumber Pemda BPKP (2020)
73
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
c Analisis Legal
Dilihat dari aspek legal penetapan status BLUD oleh Kepala Daerah melalui
keputusan GubernurBupatiWalikota telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor
23 tahun 2005 jo Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2012 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 tahun
2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
Penetapan status RSUD sebagai BLUD antara lain (1) RSUD Abepura ditetapkan
dengan SK Gubernur Nomor 1884389Tahun 2014 tanggal 3 November 2014 (2)
RSUD Nabire ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 10 Tahun 2015 tanggal 27 Januari
2015 (3) RSUD Mimika ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 184 Tahun 2011 tanggal
9 Desember 2011 (4) RSUD Merauke ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 632 Tahun
2014 tanggal 29 Agustus 2014 (5) RSUD Biak ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 261
Tahun 2013 (6) RSUD Supiori ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 72 Tahun 2015
dan RSUD Painai ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 99 tahun 2013
Kesesuaian penyusunan peraturan daerah tersebut dapat dilihat dari analisis
legal yang meliputi aspek kelembagaan tata kelola SDM dan pengendalian Dalam
aspek kelembagaan penetapan entitas BLUD harus memenuhi persyaratan substanstif
teknis dan administratif Aspek tata kelola meninjau aturan internal tata laksana
akuntabilitas dan transparansi Dalam aspek SDM meninjau struktur pengelola BLUD
Sementara aspek pengendalian terkait penilaian dan pengawasan oleh kepala
daerahbadan pengawas
45 SURPLUSDEFISIT APBD
APBD agregat (provinsikabupatenkota) di Papua pada tahun
2020 mengalami surplus sebesar Rp125 triliun lebih kecil dari
surplus tahun 2019 yang mencapai Rp373 triliun Surplus
tersebut ditopang oleh sebagian pemerintah daerah kecuali 8
daerah yaitu Kabupaten Biak Numfor Kabupaten Merauke
Kabupaten Paniai Kabupaten Mimika Kabupaten Pegunungan Bintang Kabupaten
Yahukimo Kabupaten Lanny Jaya dan Kabupaten Dogiyai yang mengalami defisit
Berikut ini adalah analisis terkait surplus pada APBD Papua
a Rasio SurplusDefisit terhadap Agregat Pendapatan
Rasio ini untuk mengetahui proporsi surplusdefisit anggaran terhadap
pendapatan yang menunjukkan performa fiskal pemerintah daerah dalam menghimpun
pendapatan untuk mengcover belanja atau penghematan belanja dengan kondisi
pendapatan tertentu
Surplus tahun 2020
sebesar Rp125
triliun turun
dibandingkan dengan
tahun sebelumnya
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
74
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
119877119886119904119894119900 119904119906119903119901119897119906119904 119889119890119891119894119904119894119905 119905119890119903ℎ119886119889119886119901 119901119890119899119889119886119901119886119905119886119899 =119878119906119903119901119897119906119904 119863119890119891119894119904119894119905
119879119900119905119886119897 119901119890119899119889119886119901119886119905119886119899 119860119875119861119863
Dari tahun 2018 sampai
dengan tahun 2020 terjadi tren
penurunan rasio yaitu tahun 2018
sebesar 1187 persen tahun 2019
sebesar 701 persen dan tahun
2020 hanya sebesar 289 persen
Hal tersebut menunjukkan kinerja
fiskal pemerintah daerah dalam
merealisasikan penerimaan
selama 3 tahun terakhir
mengalami penurunan
b Rasio SurplusDefisit terhadap Realisasi Dana Transfer (Semester I)
Rasio surplusdefisit terhadap realisasi dana transfer (semester I) dapat menjadi
sinyal bagi Kementerian Keuangan untuk mengevaluasi timing pencairan dana transfer
terutama pada daerah yang sangat bergantung pada dana transfer namun mengalami
ekses likuiditas akibat frontloading pencairan dana transfer pada semester I setiap tahun
anggaran
119877119886119904119894119900 119904119906119903119901119897119906119904 119889119890119891119894119904119894119905 119905119890119903ℎ119886119889119886119901 119903119890119886119897119894119904119886119904119894 119889119886119899119886 119905119903119886119899119904119891119890119903 =119878119906119903119901119897119906119904 119863119890119891119894119904119894119905 (119878119898119904119905 119868)
119879119900119905119886119897 119903119890119886119897119894119904119886119904119894 119905119903119886119899119904119891119890119903
Pada semester I tahun
2018 sd 2020 rasio surplus
terhadap realisasi dana transfer
sangat besar Pada tahun 2019
rasio surplus terhadap dana
transfer sebesar 3947 persen dan
mengalami kenaikan pada tahun
2020 menjadi sebesar 4778
persen Hal tersebut dapat
diartikan bahwa sepanjang tahun
2018 sd 2020 terjadi ekses
likuiditas pada APBD lingkup Provinsi Papua yang mengindikasikan adanya frontloading
Grafik 46 Rasio SurplusDefisit terhadap Agregat
Pendapatan
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Grafik 47 Rasio SurplusDefisit terhadap Realisasi Dana
Transfer
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
75
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
atau pencairan dana transfer yang terlalu besar di awal semester sehingga
mengakibatkan adanya surplus yang berlebihan
c Rasio SurplusDefisit terhadap PDRB
Rasio surplusdefisit terhadap PDRB menggambarkan kesehatan ekonomi
regional semakin kecil rasionya berarti daerah tersebut mampu memproduksi barang
dan jasa untuk membiayai defisit anggaran pemerintah daerahnya
119877119886119904119894119900 119904119906119903119901119897119906119904 119889119890119891119894119904119894119905 119905119890119903ℎ119886119889119886119901 119875119863119877119861 =119878119906119903119901119897119906119904 119886119905119886119906 119863119890119891119894119904119894119905 119860119875119861119863
119875119863119877119861
Pada tahun 2020 rasio
surplus terhadap PDRB sebesar
063 persen dan menunjukkan tren
penurunan jika dibandingkan rasio
tahun sebelumnya Hal tersebut
menunjukkan bahwa dibandingkan
tahun sebelumnya kemampuan
Papua dalam memproduksi
barang dan jasa untuk membiayai
defisit anggaran pemerintahnya
semakin besar
46 PEMBIAYAAN
Pada tahun 2020 realisasi pembiayaan netto daerah
mencapai Rp423 triliun terdiri dari penerimaan pembiayaan
sebesar Rp468 triliun dan pengeluaran pembiayaan sebesar
Rp44951 miliar Jika dibandingkan dengan tahun
sebelumnya terjadi kenaikan realisasi pembiayaan netto
sebesar Rp13 triliun atau 4451 persen Sebagian besar penerimaan pembiayaan
berasal dari penggunaan SiLPA tahun sebelumnya dan sisanya merupakan penerimaan
pinjaman daerah dan obligasi Di sisi pengeluaran realisasi pembiayaan didominasi oleh
pembayaran pokok utang dan penyertaan modal ke BUMD
Rasio SILPA terhadap Alokasi Belanja
Rasio SiLPA terhadap alokasi belanja mencerminkan proporsi belanja atau
kegiatan yang tidak digunakan dengan efektif oleh pemerintah daerah
119877119886119904119894119900 119878119894119871119875119860 =119869119906119898119897119886ℎ 119878119894119871119875119860
119879119900119905119886119897 119887119890119897119886119899119895119886 119860119875119861119863
Grafik 48 Rasio SurplusDefisit terhadap PDRB
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Pembiayaan netto
tahun 2020 sebesar
Rp423 triliun naik
dibandingkan dengan
tahun sebelumnya
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
76
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Dari grafik di samping
dapat dilihat bahwa pada tahun
2020 terdapat sekitar 1301
persen belanja yang tidak
digunakan secara efektif oleh
pemerintah daerah Rasio tersebut
lebih kecil dibandingkan tahun
2019 yang mencapai 1345
persen Semakin kecil rasio SiLPA
terhadap belanja maka
mencerminkan bahwa pemerintah
daerah semakin efektif dalam membelanjakan anggarannya
47 ANALISIS KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
471 Analisis Horizontal dan Vertikal
a Analisis Horizontal
Analisis horizontal digunakan untuk membandingkan angka-angka dalam
laporan realisasi Pemda (KabupatenKota) satu dengan Pemda lain dalam satu wilayah
provinsi untuk menyajikan informasi yang utuh terkait kinerja suatu pos antar pemda
Disamping itu analisis ini juga dapat membandingkan perubahan keuangan dalam satu
post APBD yang sama pada lingkup satu pemda untuk melihat perkembangan suatu pos
APBD dari waktu ke waktu
Grafik 410 Analisis Horizontal PAD Tahun 2020
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Grafik di atas mengambarkan realisasi PAD terbesar berasal dari Pemerintah
Provinsi dengan realisasi sebesar Rp134 triliun atau 5556 persen dari total realisasi
diikuti Kabupaten Mimika Kota Jayapura Kabupaten Jayapura dan Kabupaten
Merauke sebagai penyumbang terbesar PAD di Papua Sebagian besar PAD Provinsi
Grafik 49 Rasio SILPA terhadap Alokasi Belanja
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
77
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Papua berasal dari penerimaan pajak daerah antara lain Pajak Kendaraan Bermotor
Pajak Air Permukaan Pajak Rokok Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dan Pajak
Restoran
b Analisis Vertikal
Analisis vertikal digunakan untuk membandingkan antara pos yang satu dengan
pos yang lain terhadap totalnya dalam satu komponen APBD yang sama untuk
mengetahui seberapa besar kontribusi masing - masing pos tersebut sehingga dapat
diukur seberapa besar pengaruh pos tersebut bagi suatu pemda
Grafik 411 Analisis Vertikal Kontribusi Belanja Modal Tahun 2020
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Belanja modal adalah belanja yang mempunyai multiplier effect yang paling
tinggi diantara jenis belanja yang lain sehingga diharapkan mampu merangsang
pertumbuhan ekonomi regional Pada tahun 2020 tiga pemda yang memiliki kontribusi
belanja modal paling tinggi adalah Kabupaten Supiori (2779) Kabupaten Mamberamo
Tengah (2727) dan Kabupaten Boven Digoel (2435) Sementara itu pemda yang
memiliki kontribusi belanja modal paling kecil adalah Provinsi Papua yang memiliki
kontribusi belanja modal hanya sebesar 656 persen
472 Analisis Kapasitas Fiskal Daerah
Kapasitas Fiskal Daerah adalah gambaran dari kemampuan keuangan masing-
masing daerah yang dicerminkan melalui penerimaan umum APBD yang digunakan
untuk membiayai tugas pemerintahan daerah Formulasi dalam menghitung kapasitas
fiskal daerah adalah penerimaan umum APBD (tidak termasuk Dana Alokasi Khusus
Dana Darurat Dana Pinjaman Lama dan penerimaan lain yang penggunaannya dibatasi
untuk membiayai pengeluaran tertentu) dikurangi belanja pegawai dibagi jumlah
penduduk miskin
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
78
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
119870119886119901119886119904119894119905119886119904 119865119894119904119896119886119897 =(119875119860119863 + 119863119861119867 + 119863119860119880 + 119871119875119878) minus 119861119890119897119886119899119895119886 119875119890119892119886119908119886119894
119869119906119898119897119886ℎ 119875119890119899119889119906119889119906119896 119872119894119904119896119894119899
Tabel 47 Analisis Kapasitas Fiskal Daerah
Uraian 2019 2020
PAD 3344628852840 2413924519861
DBH 3284918607930 2695145220558
DAU 23068841897000 20744231189522
Lain-Lain yang Sah 687782257257 513035009616
Total Pendapatan Umum 30386171617046 26366335941577
Belanja Pegawai 10341120155057 12036102195842
Penduduk Miskin (jiwa) 900950 912200
Kapasitas Fiskal 22248795 15709531
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Pada tahun 2020 kapasitas fiskal daerah di Papua mengalami penurunan 2939
persen atau sebesar Rp6539264 dibandingkan tahun sebelumnya Turunnya kapasitas
fiskal daerah Provinsi Papua menunjukkan kemampuan fiskal daerah untuk mengurangi
jumlah penduduk miskin semakin berkurang Hal tersebut didukung fakta bahwa angka
kemiskinan di Provinsi Papua tahun 2020 mengalami kenaikan dari 900950 jiwa pada
tahun 2019 menjadi 912200 jiwa pada tahun 2020 Kedepan Pemerintah Daerah harus
dapat mereformulasi kebijakan fiskal didaerah sehingga pemerintah dapat
menggunakan kemampuan fiskal yang dimiliki untuk melaksanakan program-program
pengentasan kemiskinan di daerah
48 PERKEMBANGAN BELANJA WAJIB DAERAH
Mandatory spending merupakan belanja wajib yang harus
dialokasikan oleh pemerintah daerah untuk memenuhi amanat
Undang-Undang Mandatory spending yang harus dipenuhi
oleh pemerintah daerah meliputi alokasi pendidikan sebesar
20 persen alokasi kesehatan sebesar 10 persen dan alokasi
infrastruktur daerah sebesar 25 persen
481 Belanja Daerah Sektor Pendidikan
Sesuai amanat UUD 1945 pasal 31 ayat (4) dan UU No 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pasal 49 ayat (1) alokasi anggaran pendidikan sebesar
20 dari total alokasi belanja Pada APBD Papua tahun 2020 alokasi anggaran sektor
pendidikan yaitu sebesar Rp696 triliun baru mencapai sebesar 1242 persen
dibandingkan total alokasi belanja daerah sebesar Rp5606 triliun Hal tersebut
menggambarkan jika sebagian pemda di lingkup Provinsi Papua belum mengalokasikan
anggaran pendidikan sesuai amanat Undang-Undang yaitu sebesar 20 persen Data
Alokasi belanja
pendidikan sebesar
1242 persen
kesehatan sebesar
1466 persen dan
infrastruktur sebesar
34 persen
79
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
alokasi anggaran pendidikan pemda-pemda lingkup Provinsi Papua dapat dilihat pada
grafik dibawah ini
Grafik 412 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
482 Belanja Daerah Sektor Kesehatan
Sesuai amanat UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pemerintah daerah
wajib mengalokasikan anggaran kesehatan minimal 10 persen dari APBD diluar belanja
untuk keperluan pembayaran gaji Pada APBD Papua tahun 2020 alokasi anggaran
sektor kesehatan yaitu sebesar Rp822 triliun atau 1466 persen dibandingkan total
belanja daerah pada APBD diluar gaji Hal tersebut menggambarkan jika sebagian besar
pemda di lingkup Provinsi Papua telah mengalokasikan anggaran pendidikan sesuai
amanat Undang-Undang yaitu sebesar 10 persen Data alokasi anggaran kesehatan
pemda-pemda lingkup Provinsi Papua dapat dilihat pada grafik dibawah ini
Grafik 413 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
80
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
483 Belanja Infrastruktur Daerah
Belanja infrastruktur daerah dialokasikan paling sedikit 25 persen dari Dana
Transfer Umum (DTU) Alokasi tersebut akan digunakan untuk belanja infrastruktur
daerah yang langsung terkait dengan percepatan pembangunan fasilitas pelayanan
publik dan ekonomi dalam rangka meningkatkan kesempatan kerja mengurangi
kemiskinan dan mengurangi kesenjangan penyediaan layanan publik antar daerah
Tabel 48 Prosentase Alokasi Belanja Infrastruktur Daerah Papua 2020
Uraian 2020
DTU (DAU + DBH) 23439376410080
Belanja Infrastruktur Daerah 9342241444463
Prosentase 3986
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Dari table di atas dapat dilihat bahwa total alokasi untuk belanja infrastruktur pada APBD
Papua sebesar Rp934 triliun telah mencapai 3986 persen jika dibandingkan dengan
total Dana Transfer Umum Papua sebesar Rp2344 triliun
BOKS 4
Dana Otsus Papua Dinilai Efektif di Sektor Kesehatan
JAKARTA Gatracom - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Provinsi Papua Khairul Lie menilai dana otonomi khusus (Otsus) Papua sangat efektif Implementasi dana Otsus Papua di sektor kesehatan mendapat alokasi anggaran 15 Pengalokasian dana ini diimplementasikan dalam pelayanan kesehatan dasar rujukan pencegahan dan pemberantasan penyakit serta perbaikan gizi masyarakat Di samping itu juga pada pembinaan kesehatan lingkungan dan pelayanan kesehatan dalam situasi bencana ldquoDana Otsus Papua rata-rata membiayai sembilan sampai 12 program yang mencakup 21 hingga 26 kegiatan setiap tahunnya Di tahun 2020 Karena ada pengurangan anggaran sehingga membiayai tiga program dan lima kegiatanrdquo ujar Khairul seperti dalam keterangan tertulisnya yang diterima Gatracom Minggu (2211)
Ia menjelaskan 60 dari program ini berbentuk pelayanan mobile klinik udara darat dan terapung serta pelayanan mobile spesialis bagi wilayah terpencil di Papua Selain itu terdapat juga program kampung siaga serta rumah tunggu bagi orang melahirkan bisa menginap ldquoMedan yang sulit sarana transportasi menggunakan helikopter untuk memberikan pelayanan kesehatan Ada lagi program mengirimkan tenaga kesehatan di tempat yang sulit dan menginap 21 harirdquo ucapnya
Dengan adanya dana Otsus ini lanjutnya masyarakat Papua bisa mendapat obat-obatan gratis seperti obat HIV AIDS Filariasis Malaria Diabetes Vitamin C dan lainnya Bahkan masyarakat asli Papua mendapat fasilitas kesehatan gratis di Puskesmas dan Rumah Sakit setempat ldquoDengan semua usaha dan program yang dilakukan Kabupaten Jayapura mendapatkan penghargaan sebagai pembangunan kesehatan terbaik dari Provinsirdquo katanya bangga Oleh karena itu ia menyayangkan adanya pengurangan dana Otsus hingga 50 di tahun 2020 ini Sebelumnya dana Otsus sebesar Rp103 miliar hanya menjadi Rp46 miliar saja akibat kebijakan persiapan kegiatan Pekan Olah Raga Nasional XX (PON XX) ldquoYang semula anggaran Rp103 Milyar maka di tahun 2020 menjadi Rp 46 Milyar Pengurangan tersebut karena untuk kegiatan PON XX Dengan kondisi seperti ini ya kita tidak bisa apa-apa lagirdquo keluh Khairul
Sumber gatracom tanggal 22 November 2020
SudarsoDirektur Pelaksanaan Anggaran
BAB VPerkembangan dan AnalisisPelaksanaan anggarankonsolidasian
Dalam rangka merespon dampak pandemi Covid-19
Pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan yangbersifat extraordinary khususnya difokuskan pada tigasektor yaitu kesehatan perlindungan sosial dan dunia usaha
Direktur Pelaksanaan Anggaran dalam Leaders Talk Kementeruan Keuangan10072020
Sumber Foto Dit PA
81
Telaga Tondijat Serui Photo Credit Zulfi
51 LAPORAN REALISASI ANGGARAN KONSOLIDASIAN
aporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian (LKPK) disusun berdasarkan
konsolidasi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dengan Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah konsolidasian (LKPD-K) dalam periode tertentu
Pada tingkat wilayah Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Papua menyusun LKPK
Tingkat Wilayah Provinsi Papua yang mengkonsolidasikan LKPP Tingkat Wilayah dan
LKPD Konsolidasian di wilayah Provinsi Papua
Sebagaimana tabel dibawah ini pada tahun 2020 terjadi penurunan realisasi
pendapatan sebesar 472 persen Tercatat pendapatan konsolidasian pada tahun 2020
terealisasi sebesar Rp1136 triliun sementara realisasi pada tahun 2019 sebesar
Rp1234 triliun Penurunan tersebut terjadi pada seluruh komponen pendapatan antara
lain pendapatan perpajakan Pendapatan Bukan Pajak pendapatan hibah dan
pendapatan transfer Sementara itu di sisi belanja terjadi penurunan realisasi sebesar
863 persen dibandingkan tahun sebelumnya Pada tahun 2020 belanja konsolidasian
terealisasi sebesar Rp5717 triliun sedangkan pada tahun 2019 terealisasi sebesar
Rp6257 triliun Penurunan tersebut terjadi pada komponen belanja pemerintah
L
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB V
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN
Anggaran konsolidasian
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
82
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
Tabel 51 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian
Tingkat Wilayah Provinsi Papua Tahun 2020 (Dalam miliar Rupiah)
Uraian 2020 2019
Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi
Pendapatan Negara 894778 4482555 1136494 -790 1233940
Pendapatan Perpajakan 830096 144643 974739 -339 1008965
Pendapatan Bukan Pajak 64682 368286 161337 -2031 202448
Hibah - 78586 077 -9963 20794
Transfer - 3891040 340 -8035 1732
Belanja Negara 5581059 4398198 5716679 -863 6256716
Belanja Pemerintah 1318481 3543493 4861974 -1103 5465021
Transfer 4262578 854705 854705 796 791695
Surplus(Defisit) -4686281 84357 -4580185 -881 -5022776
Pembiayaan - 410774 410774 4532 282668
Penerimaan Pembiayaan - 467725 467725 723 436176
Pengeluaran Pembiayaan - 56951 56951 -6290 153508
SILPA -4686281 495131 -4169410 -1204 -4740108
Sumber LKPK (2020) diolah
52 PENDAPATAN KONSOLIDASIAN
Pendapatan konsolidasian tingkat wilayah adalah
konsolidasian antara seluruh pendapatan pemerintah pusat
dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode
pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-
akun resiprokal (berelasi) Total pendapatan konsolidasian
Provinsi Papua tahun 2020 mencapai Rp1136 triliun terdiri dari pendapatan pemerintah
pusat sebesar Rp895 triliun dan pemerintah daerah sebesar Rp4483 triliun yang
kemudian dieliminasi menjadi Rp242 triliun
a Analisis Proporsi dan Perbandingan
Pendapatan konsolidasian
tahun 2020 masih didominasi oleh
pendapatan perpajakan sebesar
8577 persen meskipun secara
nominal realisasi pendapatan
perpajakan mengalami
penurunan sebesar 339 persen
dibandingkan tahun sebelumnya
Di sisi lain komposisi pendapatan
Grafik 51 Perbandingan Komposisi Pendapatan
Konsolidasian
Sumber LPKP (2020) diolah
Pendapatan
konsolidasian turun
790 persen
dibandingkan dengan
tahun sebelumnya
83
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
konsolidasian terkecil adalah pendapatan hibah yang hanya sebesar 001 persen
dibandingkan dengan total pendapatan konsolidasian
Pada tahun 2020 kontribusi pemerintah pusat terhadap total pendapatan
konsolidasian masih cukup besar yaitu sebesar 8336 persen sementara sisanya
sebesar 1664 persen merupakan penerimaan pemerintah daerah Tingginya kontribusi
pemerintah pusat dipengaruhi oleh kontribusi penerimaan perpajakan yang mencapai
8516 persen Sementara kontribusi penerimaan PNBP hibah dan transfer didominasi
oleh pemerintah daerah
Grafik 52 Perbandingan Penerimaan Pemerintah Pusat dan Daerah terhadap Penerimaan
Konsolidasian
Sumber LKPK (2020) diolah
b Analisis Perubahan
Pada tahun 2020
penerimaan perpajakan PNBP
hibah dan transfer mengalami
penurunan dibandingkan tahun
sebelumnya Penerimaan
perpajakan turun sebesar
Rp34226 miliar atau 339 persen
pendapatan Bukan Pajak turun
sebesar Rp41111 miliar atau
2031 persen penerimaan hibah
turun sebesar Rp20717 miliar atau
9963 persen dan penerimaan transfer turun sebesar Rp1392 miliar atau 8035 persen
Penurunan realisasi tersebut disebabkan karena turunnya sebagian besar komponen
pendapatan konsolidasian
Grafik 53 Analisis Perubahan Pendapatan
Konsolidasian Tahun 2019 dan 2020
Sumber LKPK Kanwil (2020) diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
84
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
c Rasio Pajak (Tax Ratio)
1 Rasio Pajak Konsolidasian
Rasio pajak (tax ratio) merupakan perbandingan antara jumlah penerimaan pajak
suatu daerah terhadap pendapatan suatu output perekonomian atau Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) Rasio pajak dapat dihitung dengan formula
119879119886119909 119903119886119905119894119900 =119875119890119899119889119886119901119886119905119886119899 119875119890119903119901119886119895119886119896119886119899 119870119900119899119904119900119897119894119889119886119904119894119886119899 119879119894119899119892119896119886119905 119882119894119897119886119910119886ℎ
119875119863119877119861 119875119903119900119907119894119899119904119894
Tabel 52 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan
Pendapatan Perpajakan Konsolidasian
1008965 miliar 974739 miliar -339
PDRBPertEkonomi 18950527 miliar 19892890 miliar 497
Rasio Pajak (Tax Ratio) 532 490 -042
Sumber LKPK BPS (2020) diolah
Perkembangan rasio pajak
terhadap PDRB pada tahun 2020
sebesar 490 persen lebih rendah
dibandingkan rasio pajak tahun
sebelumnya Penurunan rasio ini
selaras dengan penurunan jumlah
penerimaan pajak Oleh karena itu
pemerintah perlu melakukan
berbagai upaya agar tax ratio pajak
semakin meningkat karena peran
pajak untuk membiayai pembangunan sangatlah besar
2 Rasio Pajak Per Kapita
Rasio Pajak per kapita adalah perbandingan antara jumlah penerimaan pajak
yang dihasilkan daerah dengan jumlah penduduknya Pajak per kapita menunjukkan
kontribusi setiap penduduk pada pendapatan perpajakan suatu daerah
Tabel 53 Rasio Pajak Perkapita
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan
Pendapatan Perpajakan (rupiah)
10089652770602 9747394555179 -339
Jumlah Penduduk (jiwa) 3379302 4303707 2735
Rasio Pajak Per Kapita 2985721 2264883 -2414
Sumber LKPK BPS (2020) diolah
Grafik 54 Rasio Pajak terhadap PDRB
Sumber LKPK Kanwil BPS (2021) diolah
85
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Pada tahun 2020 rasio pajak per kapita terhitung sebesar Rp226 juta per jiwa
turun cukup signifikan dibandingkan dengan tahun 2019 yang sebesar Rp296 juta per
jiwa Hal ini berarti setiap penduduk berkontribusi terhadap penerimaan perpajakan
sebesar Rp226 juta Penurunan rasio pajak per kapita yang cukup signifikan ini selaras
dengan realisasi penerimaan perpajakan yang menurun di tahun yang sama
53 BELANJA KONSOLIDASIAN
Belanja konsolidasian tingkat wilayah adalah konsolidasian
antara seluruh belanja pemerintah pusat dan pemerintah
daerah suatu wilayah dalam satu periode pelaporan yang
sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal
(berelasi)
a Analisis Proporsi dan Perbandingan
Secara keseluruhan mayoritas belanja dan transfer konsolidasian didominasi
oleh belanja pemerintah daerah Realisasi belanja dan transfer konsolidasian sebesar
Rp5717 triliun 7694 persen bersumber dari anggaran pemerintah daerah dan sisanya
sebesar 2306 persen dari anggaran pemerintah pusat Jika dilihat per jenis belanja
hampir seluruh komponen belanja yang bersumber dari APBD mendominasi belanja
konsolidasian Realisasi Belanja Pegawai konsolidasian sebesar Rp1416 triliun yang
bersumber dari APBD sebesar Rp1029 triliun (7270) dan dari APBN sebesar Rp387
triliun (2730) Belanja Modal konsolidasian sebesar Rp1073 triliun dengan komposisi
5866 persen dari APBD dan 4134 persen berasal dari APBN Jika dikaitkan dengan
kontribusi pemerintah pada pertumbuhan ekonomi khususnya dari sisi pengeluaran
pemerintah menunjukkan bahwa kontribusi pemerintah daerah lebih besar dari
pemerintah pusat
Grafik 55 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terhadap Belanja dan Transfer Konsolidasian
Sumber LKPK Kanwil (2020) diolah
Belanja konsolidasian
turun 863 persen
dibandingkan dengan
tahun sebelumnya
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
86
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
b Analisis Perubahan
Secara keseluruhan realisasi belanja konsolidasian tahun 2020 mengalami
penurunan sebesar 863 persen dibandingkan tahun sebelumnya Kondisi tersebut
dipengaruhi oleh penurunan sebagian besar komponen belanja Kenaikan realisasi
belanja hanya dialami oleh belanja bunga belanja hibah belanja tak terduga dan
belanja transfer Pada belanja tak terduga kenaikan mencapai 47942 persen
dibandingkan tahun sebelumnya disebabkan karena Pemerintah Provinsi Papua
mengalokasikan anggaran penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional
(PEN) pada pos belanja tidak terduga
Grafik 56 Komposisi Belanja Konsolidasian Tahun 2019 dan Tahun 2020
c Analisis Rasio Belanja Operasi Konsolidasian terhadap Total Belanja
Konsolidasian
Belanja operasi terdiri atas
belanja pegawai konsolidasian
dengan belanja barang
konsolidasian Rasio belanja
operasi terhadap total belanja
konsolidasian mengindikasikan
porsi belanja pemerintah untuk
operasional pemerintah Semakin
rendah rasio belanja operasi
menunjukkan bahwa realisasi
anggaran untuk kegiatan operasi semakin menurun dan lebih ditingkatkan pada belanja
sektor produktif Rasio belanja operasi terhadap total belanja konsolidasian tahun 2020
sebesar 5398 persen turun sebesar 254 persen dibandingkan tahun sebelumnya
Penurunan tersebut dipicu oleh penurunan realisasi belanja pegawai sebesar 075
persen dan belanja barang sebesar 2082 persen
Sumber LKPK Kanwil (2020)
diolah
Grafik 57 Rasio Belanja Operasi terhadap Total Belanja
Sumber LKPK Kanwil (2020) diolah
87
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
d Rasio Belanja Konsolidasian Terhadap Jumlah Penduduk
Rasio belanja konsolidasian terhadap jumlah penduduk menunjukkan seberapa
besar belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang digunakan untuk
menyejahterakan per penduduk di suatu daerah Semakin besar nilainya semakin besar
belanja yang dikeluarkan untuk menyejahterakan satu orang penduduk wilayah tersebut
sehingga semakin besar kemungkinan tercapainya dan juga sebaliknya
Rasio total belanja konsolidasian terhadap jumlah penduduk Provinsi Papua
tahun 2020 adalah Rp1328 juta per kapita Hal ini dapat diartikan bahwa dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan penduduknya selama tahun 2020 pemerintah telah
membelanjakan sebesar Rp1328 juta untuk setiap jiwa Jumlah tersebut menurun jika
dibandingkan dengan tahun 2019 dengan rasio sebesar Rp1851 juta per kapita
Tabel 54 Perkembangan Belanja Pemerintah Konsolidasian per Jiwa KabupatenKota Tahun 2017 dan 2018
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan
Belanja Konsolidasian (rupiah)
62567159641005 57166790954616 -863
Jumlah Penduduk (jiwa) 3379302 4303707 2735
Rasio Belanja Per Kapita 18514817 13283151 -2826
Sumber LKPK BPS (2021) diolah
e Analisis Dampak Kebijakan Fiskal kepada Indikator Ekonomi Regional
Pada tahun 2020 terjadi penurunan realisasi belanja pemerintah dan transfer
sebesar 863 persen Sementara itu indikator ekonomi regional Provinsi Papua tahun
2020 menunjukan kondisi kenaikan atau positif PDRB (ADHB) Provinsi Papua pada
tahun 2020 naik 497 persen Tingkat kemiskinan mengalami kenaikan sebesar 094
persen sejalan dengan total agregat belanja yang mengalami penurunan Namun
Demikian pertumbuhan ekonomi regional Provinsi Papua tahun 2020 tetap positif
karena ditopang oleh sektor pertambangan yang tetap tumbuh positif
Tabel 55 Analisis Realisasi Belanja terhadap Indikator Ekonomi Regional
Uraian 2019 2020 Kenaikan
Belanja Pemerintah 54650214406871 48619736970910 -1103
Transfer 7916945234134 8547053983707 796
Total 62567159641005 57166790954616 -863
PDRBPert Ekonomi 189505270000000 198928900000000 497
Tingkat Kemiskinan 2655 2680 094
Sumber LKPK BPS (2021) diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
88
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
54 SURPLUSDEFISIT KONSOLIDASIAN
Surplusdefisit adalah selisih lebihkurang antara pendapatan
daerah dan belanja daerah dalam tahun anggaran yang sama
Total defisit konsolidasian tahun 2020 mencapai Rp4580
triliun turun Rp443 triliun atau 881 persen jiika dibandingkan
tahun 2019 yang sebesar Rp5023 triliun
Analisis Komposisi dan Rasio
Tabel 56 Rasio SurplusDefisit Konsolidasian terhadap PDRB
Uraian SurplusDefisit Rasio thd PDRB
Realisasi Komposisi
Pemerintah Daerah 843568312976 -2 042
Pemerintah Pusat (46862807562210) 102 -2356
Konsolidasian (45801846366158) 100 -2302
)PDRB Papua Rp19892890 miliar (sumber BPS Papua)
Pada tahun 2020 Pemerintah Pusat menyumbang defisit sebesar Rp4686 triliun
atau 102 persen dari total defisit konsolidasian sementara Pemerintah Daerah
menyumbang surplus sebesar Rp84357 miliar Rasio surplusdefisit konsolidasian
terhadap PDRB mencapai minus 2302 persen yang terdiri dari Pemerintah Pusat
sebesar minus 2356 persen dan Pemerintah Daerah sebesar 042 persen Jika
dibandingkan tahun sebelumnya terjadi kenaikan rasio sebesar 346 persen
55 ANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN FISKAL AGREGAT
PDRB adalah penjumlahan nilai output bersik perekonomian
yang ditimbulkan oleh seluruh kegiatan ekonomi di suatu
wilayah tertentu dan dalam satu kurun waktu tertentu Nilai
PDRB suatu daerah dapat dihitung dengan menggunakan
pendekatan pengeluaran yaitu
Keterangan
Y = Pendapatan Nasional C = Konsumsi Rumah Tangga I = Investasi G = Belanja
Pemerintah X = Ekspor dan M = Impor
Analisis kontribusi pemerintah terhadap PDRB ini menggunakan data pada
laporan statistik keuangan pemerintah tingkat wilayah berupa Laporan Operasional
(Statement of Government Operations) Nilai belanja pemerintah (G) diproxikan dari nilai
pengeluaran konsumsi pemerintah yang berasal dari kompensasi pegawai ditambah
Y = C + I + G + (X-M)
Defisit konsolidasian
turun sebesar 881
persen menjadi
minus 4580 triliun di
tahun 2020
Kontribusi belanja
pemerintah terhadap
PDRB turun 1261
persen dibandingkan
tahun sebelumnya
89
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
penggunaan barang dan jasa konsumsi aset tetap dan pembelian barangjasa untuk
transfer langsung ke rumah tangga dikurangi penjualan barang dan jasa Sedangkan
nilai investasi pemerintah (I) diproxikan dari nilai pembentukan Modal Tetap Bruto
(PMTB) yang merupakan nilai akuisisi aset tetap dikurangi penghentian aset tetap
Tabel 57 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tahun 2020
TRANSAKSI YANG MEMPENGARUHI KEKAYAAN BERSIH
Pendapatan 67103774431101
a Pajak 9663914590287
b Kontribusi Sosial
c Hibah -2784659152934
d Pendapatan Lainnya 60224518993748
Beban 46585650430881
a Kompensasi Pegawai 14157539641699
b Penggunaan Barang dan Jasa 16036872946857
c Konsumsi Aset Tetap -
d Bunga 56776003358
e Subsidi 59754444899
f Hibah 8339268377086
g Manfaat Sosial 828645792548
h Beban Lainnya 7106793224435
Keseimbangan Operasi BrutoNetto 20518124000220
Transaksi Aset Non Keuangan Netto 10726773761290
a Aset Tetap 10132199323058
b Persediaan -
c Barang Berharga -
d Aset Non Produksi 594574438232
Saldo Pinjaman Netto 9791350238930
Transaksi Aset Keuangan dan Kewajiban 9791350238930
a Akuisisi Netto Aset Keuangan 10004980665007
- Dalam Negeri 10004980665007
- Luar Negeri -
b Keterjadian Kewajiban 213630426077
- Dalam Negeri 213630426077
- Luar Negeri -
Sumber LKPK (2020) diolah
Kontribusi pemerintah terhadap PDRB pada tahun 2020 sebesar 2027 persen
terdiri dari kontribusi belanja pemerintah sebesar 1518 persen dan kontribusi investasi
pemerintah sebesar 509 persen Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi
penurunan kontribusi pemerintah sebesar 1846 persen yang berasal dari penurunan
belanja pemerintah sebesar 1581 persen sedangkan investasi pemerintah mengalami
penurunan sebesar 265 persen
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
90
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
Tabel 58 Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020
Belanja Pemerintah (G) 5874343 Miliar 3019441 Miliar
Investasi Pemerintah (I) 1465897 Miliar 1013220 Miliar
PDRB 18950527 Miliar 19892890 Miliar
Kontribusi Belanja terhadap PDRB 3099 1518
Kontribusi Investasi terhadap PDRB 774 509
Sumber LKPK BPS (2020) diolah
Jika dikaitkan dengan kondisi perekonomian Provinsi Papua pada tahun 2020
yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 692 persen (y-o-y) dengan sektor
pertambangan dan terkontraksi sebesar minus 683 persen (y-o-y) tanpa pertambangan
kontribusi pemerintah dari investasi dirasa lebih dibutuhkan untuk dapat segera
meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang Di tahun 2020 ini
kontribusi belanja pemerintah turun tajam karena turunnya realisasi belanja pemerintah
terutama APBD sebagai efek dari berbagai kebijakan yang diambil pemerintah dalam
rangka penanggulangan COVID-19 Kedepan peningkatan alokasi belanja modal baik
di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah diharapkan mampu meningkatkan
kontribusi pemerintah terhadap Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua
Namun demikian alokasi belanja pemerintah tersebut harus diikuti dengan eksekusi
belanja yang baik sehingga anggaran pemerintah akan memberikan kontribusi maksimal
bagi perekonomian Papua
BOKS 5
Tahun 2020 Investasi PMA dan PMDN di Papua Meningkat
JAYAPURA ndash Pandemi Covid-19 nampaknya tidak mempengaruhi kinerja PMA (Penanaman Modal Asing) dan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) Bahkan total investasi di Papua mengalami kenaikan Kepala Bidang Data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Papua Petrus Asem menjelaskan operasional perusahaan di Papua di masa pandemi Covid-19 tahun 2020 tidak mengalami kendala
ldquoPerusahaan-perusahaan yang tetap aktif dan tumbuh di masa pandemi Covid-19 yaitu sektor usaha kecil menengahrdquoujarnya kepada Cenderawasih Pos Senin (222) kemarin Lanjutnya perusahaan yang tercatat PMA sebanyak 155 perusahaan dan PMDN sebanyak 110 perusahaan Hanya saja kewajiban menyampaikan LKPM mengalami penurunan yang mana PMA sebanyak 96 dan PMDN 47 ldquoAlasan penyampaian LPKM mengalami penurunan dikarenakana banyak perusahaan belum memahami mekanisme dan sistem terbarurdquo terangnya
Diakuinya meski penyampaian melaporkan LKPM mengalami penurunan akan tetapi nilai investasi tetap tinggi karena yang menyampaikan LKPM adalah perusahaan-perusahaan yang memiliki nilai investasi besar ldquoUntuk PMA nilai investasinya Rp 113227 triliun mengalami kenaikan sebesar 30 persen dari tahun 2019 triwulan empat Sementara PMDN nilai investasinya sebesar Rp 10682 triliun meningkat sebesar 20 persen PMA mendominasi sektor tambang sementara PMDN lebih pada sektor perkebunan dan pertanianrdquo pungkasnya
Sumber ceposonlinecom diakses tanggal 23 Februari 2021
B u r h a n i A S K a K a n w i l D J P b P r o v i n s i P a p ua
BAB VIkeunggulan dan potensi daerah
APBN dan APBD sumber utama penggerakekonomi kita Jalankan dengan Akuntabel
Kejar Realisas i dengan Transparan Janganmudah protes tetapi kita harus berproses Mungkin di awal sedik it berat manajemenkris is kita lakukan jadikan Covid19 sebagaipeluang mencari so lus i dalam pemulihanekonomi menuju Indonesia Maju
Sumber Foto Kanwil DJPb Provinsi Papua
Mengawal Pemulihan Kesehatan untuk Kebangkitan Ekonomi
91
Festival Budaya Lembah Baliem Papua Photo Credit KPPN Wamena
Pandemi Covid-19 yang masuk ke Indonesia sejak Maret 2020 berdampak
signifikan pada pelemahan di berbagai sektor ekonomi Badan Pusat Statistik
(BPS) mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi sepanjang 2020 mengalami
kontraksi sebesar 207 persen secara year on year (yoy) Hal ini terjadi karena
pertumbuhan ekonomi tahun 2020 pada sebagian besar pulau di Indonesia negatif
kecuali Pulau Sulawesi serta gabungan pulau di Maluku dan Papua Pertumbuhan
ekonomi di Maluku dan Papua adalah sebesar 144 persen yoy namun hanya memiliki
kontribusi ke pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 235 persen (sumber
wwwkontancoid 2021) Pertumbuhan positif di Papua disebabkan oleh kenaikan hasil
produksi sektor unggulan dan pemanfaatan potensi ekonomi sebagai penyokong Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Papua Penentuan lebih lanjut atas sektor-
sektor unggulan di Papua dilakukan dengan menggunakan metode analisis Location
Quotient (LQ)
61 Analisis Locatio Quotient (LQ)
LQ merupakan suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana
tingkat spesialisasi sektor-sektor ekonomi di suatu wilayah yang memanfaatkan sektor
basis atau leading sektor LQ menghitung perbandingan share output sektor tertentu di
suatu wilayah (Provinsi) dengan share output sektor tersebut di wilayah yang lebih luas
P
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB VI
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI DAN TANTANGAN
FISKAL REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
92
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
(Nasional) Sektor unggulan di sini berarti sektor bisnis yang tidak akan habis apabila
dieksploitasi oleh pemerintah wilayah Analisis LQ dimaksudkan untuk mengidentifikasi
dan merumuskan komposisi dan pergeseran sektor-sektor basis suatu wilayah dengan
menggunakan data PDRB sebagai indikator pertumbuhan wilayah (Hendayana 2003)
PDRB merupakan salah satu perangkat data ekonomi yang dapat digunakan
untuk mengevaluasi kinerja pembangunan ekonomi suatu wilayah dalam suatu periode
tertentu Penggunaan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dirasakan lebih akurat
daripada penggunaan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) karena turut
memperhitungkan inflasi yang terjadi di wilayah tersebut PDRB pada dasarnya
merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu
wilayah tertentu atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh
seluruh unit ekonomi pada suatu wilayah Nilai PDRB dapat merepresentasikan
pertumbuhan ekonomi suatu wilayah
Analisis LQ merupakan salah satu pendekatan yang umum digunakan dalam
model ekonomi basis sebagai langkah awal untuk memahami sektor kegiatan yang
menjadi pemicu pertumbuhan Analisis LQ banyak digunakan untuk membahas kondisi
perekonomian mengarah pada identifikasi spesialisasi kegiatan perekonomian atau
mengukur konsentrasi relatif kegiatan ekonomi untuk mendapatkan gambaran dalam
penetapan sektor unggulan sebagai leading sektor suatu kegiatan ekonomi industri
Tujuan metode LQ ini untuk mengidentifikasi sektor unggulan (basis) dalam suatu
wilayah (Miller 1991) Salah satu rumus perhitungan yang digunakan dalam analisis LQ
melalui pendekatan Nilai TambahPendapatan sebagai berikut 119871119876 =Vi Vt119884119894119884119905
Vi = Nilai PDRB sektor i pada tingkat wilayah yang lebih rendah (Provinsi)
Vt = Total PDRB pada tingkat wilayah yang lebih rendah (Provinsi)
Yi = Nilai PDRB sektor i pada tingkat wilayah yang lebih atas (Nasional)
Yt = Total PDRB pada tingkat wilayah yang lebih atas (Nasional)
Selanjutnya dilakukan pengklasifikasian atas hasil indeks perhitungan di atas
dengan kategori sebagai berikut
LQ gt 1 artinya sektor ini menjadi basis atau menjadi sumber pertumbuhan
Komoditas memiliki keunggulan komparatif hasilnya tidak saja dapat memenuhi
kebutuhan di wialyah bersangkutan akan tetapi juga dapat diekspor ke luar wilayah
LQ = 1 komoditas itu tergolong non-basis tidak memiliki keunggulan komparatif
Produksinya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan wilayah sendiri dan tidak
mampu untuk diekspor ke luar wilayah
93
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
LQ lt 1 komoditas ini juga termasuk non-basis Produksi komoditas di suatu wilayah
tidak dapat memenuhi kebutuhan sendiri sehingga memerlukan pasokan dari luar
Berdasarkan data dalam httpspapuabpsgoid diperoleh data PDRB hasil
produksi lapangan usaha atas 17 sektor usaha dengan rincian sebagai berikut
Tabel 61 Daftar PDRB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku
Di Provinsi Papua Tiap Triwulan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
No Sektor Usaha
PDRB Papua Tahun 2020
Triwulan I Triwulan II Triwulan
III Triwulan
IV Tahunan
1 Pertanian Kehutanan dan Perikanan 609181 603192 611251 622988 2446612
2 Pertambangan dan Penggalian 1059579 1319255 1527604 1718106 5624542
3 Industri Pengolahan 104014 106029 103019 100950 414013
4 Pengadaan Listrik dan Gas 2175 2050 2056 2042 8323
5 Pengadaan Air Pengelolaan Sampah 2510 2496 2480 2551 10037
6 Konstruksi 715826 754473 787666 816700 3074665
7 Perdagangan Besar dan Eceran 527727 506318 525493 532601 2092139
8 Transportasi dan Pergudangan 317174 147768 181558 191494 837994
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
43469 34749 36033 38441 152692
10 Informasi dan Komunikasi 200565 212150 214120 218809 845643
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 83724 79437 82717 86662 332540
12 Real Estate 139005 143251 145972 148857 577085
13 Jasa Perusahaan 62655 56948 62227 63245 245076
14 Administrasi Pemerintahan dll 510838 545224 569732 579005 2204800
15 Jasa Pendidikan 96851 101114 103585 107448 408998
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 90945 95261 96317 101453 383976
17 Jasa lainnya 57910 57210 58774 59860 233754
Total PDRB Papua 4624148 4766925 5110605 5391212 19892890
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Sebagai pembanding dalam melakukan perhitungan analisis LQ diperlukan data sejenis
pada periode yang sama untuk wilayah Nasional Berdasarkan data dalam
httpsbpsgoid diperoleh data Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional Tahun 2020
atas 17 sektor usaha dimaksud dengan rincian sebagai berikut
Tabel 62 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku
Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
No Sektor Usaha PDRB Papua Tahun 2020
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Tahunan
1 Pertanian Kehutanan dan Perikanan 50350320 56975720 57158800 47023770 211508610
2 Pertambangan dan Penggalian 26742030 23150760 23987510 25473890 99354190
3 Industri Pengolahan 78362200 73256450 77343350 77842170 306804170
4 Pengadaan Listrik dan Gas 4593360 4199500 4570140 4611160 17974160
5 Pengadaan Air Pengelolaan Sampah 275950 277790 283670 292870 1130280
6 Konstruksi 41971430 38944580 41295930 43054020 165265960
7 Perdagangan Besar dan Eceran 51764240 47324570 49955500 50502700 199547010
8 Transportasi dan Pergudangan 20288090 13188360 17118490 18375130 68970070
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
94
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
No Sektor Usaha PDRB Papua Tahun 2020
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Tahunan
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
10974190 8418440 9710330 10320130 39423090
10 Informasi dan Komunikasi 16686900 17187030 17758750 17951230 69583910
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 18440330 16390190 16837060 17938970 69606550
12 Real Estate 11298010 11285420 11393360 11401300 45378090
13 Jasa Perusahaan 7846550 6762940 7297760 7518300 29425550
14 Administrasi Pemerintahan dll 14138930 14011050 14362860 15504680 58017520
15 Jasa Pendidikan 12985450 13037760 13919500 14996940 54939650
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 4691070 4534610 5281300 5607920 20114900
17 Jasa lainnya 8051600 6874160 7570180 7760880 30256820
Total PDRB Papua 379460650 355819330 375844490 376176060 1487300530
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Berdasarkan data-data tersebut di atas dilakukan perhitungan LQ untuk mengetahui
sektor unggulan dan potensi di masa depan dengan hasil perhitungan sebagai berikut
Tabel 63 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku
Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
No Sektor Usaha PDRB Papua Tahun 2020
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Tahunan
1 Pertanian Kehutanan dan Perikanan 099 079 079 092 086
2 Pertambangan dan Penggalian 325 425 468 471 423
3 Industri Pengolahan 011 011 010 009 010
4 Pengadaan Listrik dan Gas 004 004 003 003 003
5 Pengadaan Air Pengelolaan SampahLimbah
075 067 064 061 066
6 Konstruksi 140 145 140 132 139
7 Perdagangan Besar dan Eceran 084 080 077 074 078
8 Transportasi dan Pergudangan 128 084 078 073 091
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 033 031 027 026 029
10 Informasi dan Komunikasi 099 092 089 085 091
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 037 036 036 034 036
12 Real Estate 101 095 094 091 095
13 Jasa Perusahaan 066 063 063 059 062
14 Administrasi Pemerintahan dll 296 290 292 261 284
15 Jasa Pendidikan 061 058 055 050 056
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 159 157 134 126 143
17 Jasa lainnya 059 062 057 054 058
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
62 Sektor Unggulan Daerah
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua sampai Triwulan IV 2020 mengalami
pertumbuhan sebesar 692 persen yoy Hal ini disebabkan oleh naiknya produksi bijih
logam yang mengakibatkan sektor Pertambangan dan Penggalian tumbuh sebesar
4431 persen Sektor lain yang juga mengalami pertumbuhan adalah Jasa Keuangan
sebesar 655 persen Jasa Kesehatan dan Bantuan Sosial sebesar 182 persen
Informasi dan Komunikasi sebesar 127 persen serta kategori Pengadaan Air
Pengelolaan Sampah Limbah dan Daur Ulang sebesar 100 persen (sumber BI Papua
2021) Namun dari kelima sektor yang mengalami pertumbuhan positif pada tahun 2020
95
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
tersebut hanya sektor Pertambangan dan Penggalian serta sektor Jasa Kesehatan dan
Bantuan Sosial yang berdasarkan hasil analisis perhitungan LQ merupakan sektor basis
Berdasarkan hasil perhitungan LQ sebagaimana Tabel 63 di atas juga terdapat
4 sektor usaha di Papua yang mempunyai memiliki koefisien LQ gt 1 (sektor basis)
Keempat sektor basis dimaksud adalah sebagai berikut
a) Pertambangan dan Penggalian
Koefisien LQ Tahunan di 2020 untuk sektor ini adalah sebesar 423 Nilai ini
adalah nilai koefisien terbesar dari 17 sektor usaha di Papua Di samping itu sektor
Pertambangan dan Penggalian juga memiliki nilai koefisien LQ yang selalu meningkat
tiap triwulan sepanjang tahun 2020 yaitu 325 pada triwulan I 425 pada triwulan II
468 pada triwulan III dan 471 pada triwulan IV 2020 sehingga diperkirakan nilainya
akan meningkat di tahun 2021 Dari sisi produksi pertumbuhan ekonomi selama tahun
2020 di Provinsi Papua juga disebabkan oleh pertumbuhan lapangan usahasektor
Pertambangan dan Penggalian sebesar 1662 persen serta merupakan lapangan usaha
dengan kontribusi terbesar (2827 persen) kepada PDRB Provinsi Papua
Sektor Pertambangan
dan Penggalian disebut sebagai
sektor unggulan di Papua karena
berdasarkan data dari Dinas
ESDM Provinsi Papua
konsentrasi mineral logam
pertambangan diperkirakan
terdapat pada Lajur Pegunungan
Tengah Papua Posisi tektonik
Papua yang berada di Lingkar
Pasifik yang berupa cincin gunung api memberikan potensi endapan mineral logam
maupun non logam yang besar dengan potensi terbesar pada pertambangan emas
(443 persen) sebagaimana terlihat pada Grafik 61 Salah satu lokasi pertambangan
emas di Papua berada di Kabupaten Mimika yang memiliki potensi tembaga dan emas
terbesar di dunia dan selama ini dikelola oleh PT Freeport Indonesia
b) Administrasi Pemerintahan Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
Sektor ini mempunyai nilai koefisien tertinggi kedua di perhitungan LQ Tahunan
di 2020 serta termasuk kategori sektor basis karena yaitu koefisian LQ gt 1 yaitu sebesar
284 Meskipun sektor ini dikategorikan sebagai sektor basis di 2020 namun nilai
koefisien LQ bergerak naik-turun pada tahun 2020 yaitu 296 pada triwulan I 290 pada
Grafik 61 Potensi Pertambangan di Papua
Sumber RKPD Provinsi Papua diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
96
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
triwulan II 292 pada triwulan III dan 261 pada triwulan IV 2020 Berdasarkan kriteria
dalam Buku Pedoman Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (BPS 2015)
disebutkan bahwa kategori pada sektor ini mencakup kegiatan yang sifatnya
pemerintahan sehingga pada umumnya dilakukan oleh instansiadministrasi
pemerintahan Di samping itu sektor ini juga mencakup pendanaan dan administrasi
dari program-program jaminan sosial wajib yang pada umumnya juga diselenggarakan
oleh instansi pemerintah Tingginya koefisien LQ untuk sektor ini menunjukkan tingginya
produksi pada lapangan usaha di Provinsi Papua yang dilaksanakan oleh pemerintah
serta tingginya ketergantungan APBNAPBD pada pertumbuhan ekonomi di Papua
c) Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Sektor ini memiliki nilai koefisien LQ Tahunan di 2020 terbesar ketiga untuk
Provinsi Papua serta termasuk kategori sektor basis karena yaitu koefisian LQ gt 1 yaitu
sebesar 143 Kategori dalam sektor ini mencakup mulai dari pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh tenaga profesional terlatih di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lain
sampai kegiatan perawatan di rumah yang melibatkan tingkatan kegiatan pelayanan
kesehatan sampai kegiatan sosial yang tidak melibatkan tenaga kesehatan profesional
Nilai koefisien LQ pada sektor ini juga bergerak naik-turun pada tahun 2020 yaitu 159
pada triwulan I 157 pada triwulan II 134 pada triwulan III dan 126 pada triwulan IV
2020 Hampir sama dengan sektor Administrasi Pemerintahan Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib di atas implementasi peluang usaha sektor ini di Papua juga
terkait dengan kegiatan sosial yang juga turut bergantung pada kontribusi dari
APBNAPBD
d) Konstruksi
Nilai Koefisien LQ Tahunan di 2020 untuk sektor Konstruksi adalah sebesar 139
sehingga sektor ini termasuk salah satu sektor basisunggulan di Papua Hal ini dapat
dilihat dengan banyaknya pembangunan sarana-sarana di Papua untuk mengejar
ketertinggalan pembangunan infrastruktur dengan Provinsi-Provinsi lain di Indonesia
Percepatan dalam pembangunan konstruksi di Papua diharapkan akan mendukung
dalam peningkatan investasi di Provinsi Papua Di samping itu gencarnya
pembangunan konstruksi di Papua juga sebagai bagian dari percepatan pembangunan
sarana pendukung PON XX yang akan diselenggarakan pada tahun 2021 di Provinsi ini
Berdasarkan data dari Kementerian PUPR dan Kemenpora terdapat tiga klaster venue
di PON XX yang tersebar di 4 wilayah yaitu KotaKabupaten Jayapura Kabupaten
Mimika dan Kabupaten Merauke Delapan Venue berlokasi pada KotaKabupaten
Jayapura yang terdiri dari Kawasan Olahraga Kampung Harapan Kompleks Olahraga
97
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Doyo Baru Lapangan Sepakbola Universitas Cenderawasih Lapangan Tenis Kantor
Walikota Jayapura GOR Tinju Gidi GOR Waringin GOR Cenderawsih dan Arena
Dayung Lima venue berlokasi di Mimika yang terdiri dari Mimika Sports Complex
(SMC) GOR Biliar GOR Futsal Mimika Gedung Eme Neme Yauware dan Wisma Atlet
Sedangkan lima venua berlokasi di Merauke yang meliputi GOR Hiad Sai Sirkuit Balap
Motor Distrik Tanah Miring Stadion Katalpal Mopah Lama Rumah Susun Balai PUPR
serta Rumah Susun Unmus Selain pembangunan venue-venue ini sektor konstruksi
juga meliputi pembangunan jalan trans Papua serta pengembangan obyek-obyek
Pariwisata sebagai pendukung penyelenggaraan PON XX
63 Sektor Potensial Daerah
Dilihat dari kontribusi
lapangan usaha perekonomian
Papua masih bergantung pada
sektor Pertambangan dan
Penggalian dengan porsi
sebesar 2827 persen yang
dilanjutkan dengan sektor
Konstruksi sebesar 1546
persen Dengan adanya
pandemi COVID-19 yang
mengakibatkan penurunan
kinerja sektor non tambang pemulihan ekonomi diharapkan dapat menyasar kepada
sektor non tambang yang memiliki pangsa tenaga kerja terbesar yakni sektor Pertanian
Kehutanan dan Perikanan dengan pangsa pasar sebesar 669 persen dari total tenaga
kerja Di samping itu meskipun berdasarkan analisis LQ tidak dikategorikan sebagai
sektor basisunggulan sektor ini memberikan kontribusi terbesar ketiga bagi
perekonomian Provinsi Papua yaitu sebesar 1230 persen Rincian pangsa PDRB
Provinsi Papua tahun 2020 dapat dilihat pada grafik 62
a) Perikanan
Berdasarkan RKPD Provinsi Papua Tahun 2020 Wilayah Pengelolaan
Perikanan (WPP) Papua terbagi menjadi dua yaitu perairan utara dan perairan selatan
Potensi pada Perikanan Tangkap dapat dilihat dari luasnya hamparan perairan Laut
Cendrawasih dan Pasifik seluas 11000 kmsup2 yang terletak di perairan utara Papua yang
merupakan kawasan kaya akan sumber daya perikanan Pelagis Besar (Tuna Paruh
Panjang Cakalang dan Tenggiri) Sedangkan perairan Laut Arafura seluas 14300 km
Grafik 62 Pangsa PDRB Provinsi Papua Tahun 2020
Sumber Bank Indonesia diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
98
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
di bagian selatan Papua merupakan kawasan yang kaya akan sumber daya Ikan
Demersal (Udang Kakap Bawal Pari Cucut dan Ikan lainnya) Namun mengingat
masih terbatasnya pemanfaatan potensi ini di Papua sumber daya alam yang melimpah
tersebut belum dapat dioptimalkan dalam mendukung perekonomian masyarakat dan
pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua
Selanjutnya besarnya potensi pada Perikanan Budidaya dapat dilihat dari
Kawasan Bentang Laut Papua yang memiliki potensi budidaya kelautan dan perikanan
dengan prioritas penanganan meliputi
Perikanan budidaya laut di Teluk Cendrawasih di Kabupaten dan Kota Jayapura
Perikanan budidaya air payau (tambak) di Sarmi dan Waropen
Perikanan budidaya air tawar (kolam) di Jayawijaya Kabupaten dan Kota Jayapura
Optimalisasi pemanfaatan atas sektor Pertanian ini antara lain dapat dilakukan dengan
Mengoptimalkan jalur perdagangan mendorong sertifikasi ekspor serta memanfaatkan
Cold Storage atas hasil tangkapan ikan Di samping itu dukungan pengadaan armada
kapal yang modern dapat dibiayai dengan APBD maupun pemanfaatan DAK Fisik
b) Pertanian Perkebunan dan Peternakan
Potensi pengembangan lahan pertanian di Papua masih terbuka sangat lebar
melalui klarifikasi status lahan untuk pembangunan pertanian oleh Pemerintah dan
masyarakat adat pengembangan infrastruktur pertanian termasuk jaringan irigasi
jaringan jalan pendukung pertanian pasar peningkatan SDM secara konsisten dan
terpadu dan pemberdayaan masyarakat untuk membangun sektor pertanian Dengan
mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lahan yang tersedia secara tepat dan lestari
dapat menjadikan Provinsi Papua sebagai sentra produksi pertanian di wilayah timur
Untuk mendukung permbiayaan usaha pertanian pemda dapat mendorong penyediaan
lembaga keuangan mikro serta bersinergi dengan Pemerintah Pusat antara lain dengan
memberikan kemudahan akses kepada petani melalui skema Kredit Usaha Rakyat
(KUR) dan Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) sebagau kredit program Pemerintah Pusat
c) Kehutanan
Papua adalah Provinsi yang memiliki hutan terluas di Indonesia dengan hutan
seluas 2503 ha Tiga Kabupaten dengan wilayah hutan terluas adalah Mamberamo
(270 ha) Asmat (229 ha) dan Boven Digoel (198 ha) Tanah Papua merupakan
penyumbang 50 persen keanekaragaman hayati di Indonesia sehingga menjaga
keberadaan hutan Papua berarti menjaga keanekaragaman hayati dan populasi seluruh
Orang Asli Papua (OAP) yang menggantungkan hidupnya dari sumberdaya alam dan
jasa ekosistem hutan (sumber wwwsuarapapuacom 2019) Hutan tersebut di
99
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
kelompokkan ke dalam 3 fungsi yaitu hutan lindung suaka alam dan hutan produksi
Hutan lindung dan suaka alam berfungsi untuk menjaga kelestarian alam seperti
pengaturan tata air dan tempat berlindung bagi flora fauna Hutan produksi dapat
dimanfaatkan untuk memproduksi kayu rotan gatah dan hasil hutan lainnya Luas
hutan produksi adalah 30 persen dari keseluruhan hutan di Papua Namun pemanfaatan
hutan ini juga belum dilakukan secara optimal Hal ini dapat dilihat dari masih rendahnya
porsi sektor Kehutanan pada PDRB Provinsi Papua
d) Pariwisata
Meskipun porsi Sektor Pariwisata dalam PDRB Lapangan Usaha Provinsi Papua
tidak signifikan namun berdasarkan hasil simulasi dengan Computer General
Equilibrium (CGE) pariwisata merupakan subsektor yang paling potensial karena
memberikan dampak yang cukup tinggi terhadap PDRB dan penyerapan tenaga kerja
Hal ini karena peningkatan sektor ini berpengaruh signifikan dalam peningkatan sektor
lain yaitu Industri Pengolahan Perdagangan Besar dan Eceran Transportasi dan
Pergudangan serta Informasi dan Komunikasi
Provinsi Papua memiliki beragam potensi pariwisata yang dapat menjadi potensi
unggulan daerah Beberapa Taman Nasional yang dimiliki oleh Provinsi Papua ialah
Taman Nasional Lorentz di Mimika Jayawijaya Puncak Jaya dan Asmat Taman
Nasional Wasur di Merauke dan Taman Naional Teluk Cendrawasih di Nabire Potensi
pariwisata tersebut belum dikelola secara maksimal sehingga belum memberikan
dampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat Pariwisata merupakan sektor
yang sangat potensial untuk dikembangkan mengingat Provinsi Papua ditunjuk sebagai
tuan rumah dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang akan dilaksanakan tahun
2021 Hal ini akan menjadi peluang banyaknya pengunjung dari luar daerah yang akan
datang ke Papua yang biasanya diikuti pula dengan meningkatnya kegiataan
perekonomian (hotel transportasi akomodasi souvenir dan lain-lain)
64 Tantangan Fiskal Regional Dalam Mendorong Potensi Ekonomi Daerah
641 Tantangan Fiskal Pemerintah Pusat
Tantangan fiskal utama yang dihadapi oleh Pemerintah Pusat dalam mendorong
potensi ekonomi daerah Papua adalah masih tingginya ketergantungan APBD pada
Pendapatan dari Pemerintah Pusat Dalam menjalankan amanah dari UU Nomor 21
tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua Pemerintah telah
memberikan dukungan dana berupa pengalokasian Dana Otsus Dana Otsus
merupakan salah satu jenis belanja Transfer ke Daerah dalam APBN yang ditentukan
setara 2 persen dari pagu Dana Alokasi Umum (DAU) nasional dan berlaku selama 20
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
100
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
tahun (2002-2021) Dana Otsus
diharapkan berperan sebagai
pendorong peningkatan
kesejahteraan masyarakat dan
pembangunan di Papua Namun
perkembangan beberapa
indikator masih menunjukkan
bahwa pertumbuhan
perekonomian Papua masih jauh
berada di bawah rata-rata
nasional Masih besarnya
alokasi dana Perimbangan dan
Transfer dari Pusat juga
menunjukkan belum terciptanya
kemandirian ekonomi Provinsi
Papua yang salah satu
indikasinya adalah masih
rendahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Papua Berdasarkan data realisasi APBD
Nasional tahun 2019 Papua menjadi Provinsi dengan jumlah PAD nomor 33 dari 34
Provinsi di Indonesia Peringkat Papua hanya lebih baik dari Papua Barat serta jauh
berada di bawah rata-rata rasio PAD Provinsi di Indonesia
642 Tantangan Fiskal Pemerintah Daerah
Rendahnya PAD di Papua menjadi salah satu indikasi belum optimalnya peran
kebijakan fiskal Pemda dalam memanfaatkan sektor unggulan potensi sumber daya
yang dimiliki Hal ini menjadi tantangan fiskal bagi Pemda Papua mengingat masih
kecilnya kontribusi Papua terhadap PDB Nasional meskipun memiliki sumber daya alam
yang cukup melimpah (Pertambangan Pertanian Kehutanan dan Perikanan) Struktur
Pendapatan Papua tahun 2020 tampak pada Grafik 64 dengan rincian meliputi
a) Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan sebesar 6493 persen yang terdiri
dari DAU DAK dan DBH Pajak
b) Transfer Pemerintah Pusat ndash Lainnya sebesar 2623 persen yang terdiri dari Dana
Otsus dan Dana Penyesuaian
c) PAD dengan porsi sebesar 542 persen yang terdiri dari Pajak Daerah Retribusi
Daerah Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dan PAD lainnya serta
Grafik 63 Perbandingan Rasio PAD antar Provinsi Tahun
2019
Sumber Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan diolah
101
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
d) Pendapatan Daerah Lain-lain sebesar 343 persen yang terdiri Transfer
Pemerintah Provinsi Transfer Bantuan Keuangan dan Lain-lain Pendapatan
Daerah yang Sah
Berdasarkan komposisi
tersebut tantangan fiskal yang
dihadapi oleh Pemda di Papua
adalah bagaimana
mengoptimalkan pemanfaatan
dari dana-dana perimbangan
dan transfer yang cukup besar
dari Pemerintah Pusat
Tantangan lain adalah upaya
meminimalisir pemanfaatan
penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa yang belum optimal danatau kurang tepat
sasaran Berdasarkan hasil koordinasi dengan para pemangku kepentingan di Papua
beberapa hal yang menjadi pertimbangan antara lain kesulitan akses transportasi dan
internet kondisi keamanan yang belum kondusif dan mudah terjadi konflik keterbatasan
SDM dan fasilitas infrastruktur kondisi demografi serta karakter masyarakat asli Papua
643 Sinkronisasi Kebijakan Fiskal Pusat-Daerah
Provinsi Papua merupakan satu dari tiga Provinsi (selain Papua Barat dan Aceh)
yang masih mendapatkan dukungan dana berupa pengalokasian Dana Otsus dalam
APBN sd tahun 2021 Untuk mendukung keberhasilan pemanfaatan dana Otsus dan
pertumbuhan ekonomi di Papua diperlukan optimalisasi sinergi dan sinkronisasi
kebijakan fiskal antara Pemerintah Pusat dan Daerah melalui sebuah perencanaan yang
terintegrasi Meskipun terdapat indikasi penyaluran yang kurang tepat sasaran namun
penghentian Dana Otsus pada saat ini dapat menimbulkan konflik baru di Provinsi
Papua Oleh sebab itu perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam tentang efektivitas
dan keberlanjutan penyaluran Dana Otsus di Papua dengan mengoptimalkan peran
fiskal dari Pemerintah Pusat dan Daerah agar berperan dalam peningkatan PAD serta
pertumbuhan ekonomi di Provinsi Papua Di samping itu sinergi tersebut juga dapat
dilakukan dengan mengoptimalkan peran Kanwil DJPb Papua untuk bersinergi dengan
Pemda dalam monev penyaluran DFDD pelaksanaan program PEN serta pembinaan
dalam penyaluran Kredit Program di Provinsi Papua
Di samping itu sinkronisasi kebijakan fiskal juga ditunjukkan dalam masa
persiapan acara PON XX Kegiatan tersebut memerlukan biaya yang sangat besar
Grafik 64 Struktur Pendapatan Provinsi Papua
Sumber SIKD diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
102
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
dalam pembangunan sarana dan infrastrukturnya sehingga membutuhkan sinkronisasi
anggaran dari APBD dan APBN Pemprov Papua mengalokasikan dana APBD lebih dari
Rp38 triliun untuk pembangunan dan renovasi lokasi pertandingan PON XX
Pengalokasian anggaran dimulai sejak tahun 2016 sebesar Rp2286 miliar tahun 2017
sebesar Rp4472 miliar tahun 2018 sebesar Rp8793 miliar tahun 2019 sebesar Rp22
triliun serta tahun 2021 sebesar Rp2 triliun Pemerintah pusat juga mengalokasikan
dana APBN sebesar Rp23 triliun untuk mendukung pembangunan arena PON tersebut
Pembangunan sarana PON XX yang membutuhkan dana terbesar adalah
Stadion Papua Bangkit yang didanai oleh APBD Provinsi Papua senilai Rp 13 triliun dan
diresmikan pada tanggal 23 Oktober 2020 Stadion Papua Bangkit diklaim sebagai
stadion terbaik dan termegah kedua yang ada di Indonesia setelah Stadion Gelora Bung
Karno (GBK) Stadion ini memiliki kapasitas 40000 penonton dimana seluruh fasilitas
stadion telah berstandar internasional Desain stadion ini disesuaikan dengan budaya
masyarakat Papua yaitu Honai Karena keunggulannya Stadion Papua Bangkit
merupakan salah satu nominasi Stadion Terbaik Dunia 2019 oleh media online asal
Polandia (Press Release Peresmian Stadion Papua Bangkit 2020)
Di samping pemanfaatan alokasi APBN dari Kementerian PUPR masyarakat
Papua juga dapat memanfaatkan APBN melalui penyaluran DAK Fisik Dana Desa atau
penyaluran kredit program kepada UMKM Pemanfaatan ini antara lain dengan
mengoptimalkan peran Pemda dalam penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa dengan
prioritas untuk mendukung pembangunan sarana fisik di daerah-daerah sekitar
penyelenggaraan kegiatan PON Optimalisasi peran Pemda juga diperlukan dalam
pelaksanaan sinergi pelaksanaan KUR dan Pembiayaan UMi Kedua kredit program
dimaksud dapat dimanfaatkan oleh UMKM untuk menciptakan peluang usaha dalam
kegiatan PON XX Peluang usaha tersebut antara lain di sektor pariwisata transportasi
perdagangan maupun produksiindustri pengolahan pembuatan souvenir-souvenir
R o c h m a d A T SK e p a l a B i d a n g P P A I I
K a n w i l D J P b P r o v i n s i P a p ua
BAB VIItematik kajian fiskal (pen-apbd)
Pandemi Covid19 benar-benar memukulperekonomian Nasional bahkan Dunia
Dengan s inergi yang kuat antara PemerintahPusat Pemerintah Daerah Papua danMasyarakat dalam mengawal st imulusekonomi melalu i berbagai program PC-PEN
diharapkan mampu membangkitkan UMKMPapua sebagai penopang perekonomianmasyarakat Papua amp Indonesia
Sumber Foto Kanwil DJPb Provinsi Papua
103
Rumput Mei Walesi Photo Credit Jiwa (KPPN Wamena)
71 Pemanfaatan Refocusing APBD Untuk PC-PEN di Daerah
andemi yang terjadi di sepanjang tahun 2020 menjadi tantangan yang berat
bagi pemerintah baik itu pemerintah pusat maupun daerah Dampak dari
pandemi Covid-19 bukan hanya pada kesehatan masyarakat namun juga
dampak ekonomi pada masyarakat atau UMKM Pembatasan sosial yang
dilakukan untuk mencegah tingkat penularan Covid-19 menimbulkan dampak lain di
sektor ekonomi Guna meredam dampak tersebut respon fiskal yang adaptif sangat
diperlukan oleh pemerintah
Pemerintah pusat telah
menyediakan anggaran lebih
dari Rp600 triliun pada tahun
anggaran 2020 yang digunakan
untuk program PEN Selain itu
Pemerintah Provinsi Papua juga
telah melakukan refocusing
anggaran sesuai dengan Inpres
No 4 Tahun 2020 Inpres
P
Grafik 71 Alokasi dan Realisasi Total Pencegahan dan
Penanganan Covid-19 Pemprov Papua (dalam miliar)
Sumber Kemendagri diolah
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB VII
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
(TEMATIK)
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
104
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
tersebut mengharuskan seluruh KementerianLembaga serta Pemerintah Daerah untuk
melakukan refocusing anggaran Poin pertama dari Inpres No 4 Tahun 2020 adalah
mengutamakan penggunaan alokasi anggaran yang telah ada untuk kegiatan-kegiatan
yang mempercepat penanganan Covid-19 (Refocussing kegiatan dan realokasi
anggaran)
Pemerintah Provinsi
Papua telah mengalokasikan
anggaran untuk pencegahan
dan penanganan Covid-19
sebesar Rp21872 miliar
Sepanjang tahun anggaran
2020 alokasi anggaran tersebut
telah direalisasikan sebesar
Rp21539 miliar atau sebesar
985 persen dari total anggaran
yang di alokasikan Alokasi
tersebut digunakan untuk belanja pada bidang kesehatan penyediaan jaring pengaman
sosial (social safety net) dan penanganan dampak ekonomi
Belanja pada bidang Kesehatan dalam rangka menghadapi pandemi Covid-19
dilaokasikan sebesar Rp8713 miliar atau 398 persen dari alokasi total untuk
pencegahan dan penanggan Covid-19 pemerintah Provinsi Papua Dari total alokasi
tersebut telah direalisasikan sebesar Rp8713 miliar atau 1000 persen
Selain belanja untuk
bidang kesehatan alokasi
anggaran pemulihan ekonomi
yang berasal dari anggaran
daerah juga digunakan untuk
jaring pengaman sosial Total
alokasi untuk jaring pengaman
sosial sebesar Rp7841 miliar
atau sebesar 243 persen dari
total alokasi Sepanjang tahun
anggaran 2020 anggaran jaring
pengaman sosial telah direalisasikan sebesar Rp7841 miliar atau sebesar 1000
persen
Grafik 72 Alokasi dan Realisasi Belanja Bidang Kesehatan
Penanganan Covid-19 Pemprov Papua (dlm miliar)
Sumber Kemendagri diolah
Grafik 73 Alokasi dan Realisasi Belanja Jaring Pengaman
Sosial Penanganan Covid-19 Pemprov Papua (dlm miliar)
Sumber Kemendagri diolah
105
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Penanganan dampak
ekonomi di daerah juga
termasuk salah satu yang
diperhatikan oleh pemerintah
Alokasi untuk penanganan
dampak ekonomi di Provinsi
Papua mencapai Rp5318 miliar
atau 243 persen dari alokasi
yang ada Sampai dengan akhir
tahun anggaran 2020 telah
direalisasikan sebesar Rp4985
miliar atau setara dengan 937 persen dari alokasi yang ditetapkan
72 Efektifitas PEN di Papua Menurut Persepsi Masyarakat Penerima Manfaat
Program PEN yang dikucurkan oleh pemerintah baik pemerintah pusat maupun
daerah dalam rangka penangganan dampak pandemi Covid-19 telah berlangsung
berbulan-bulan Sebagaimana tujuan diadakannya program PEN adalah untuk
membantu meringankan beban masyarakat atau UMKM yang terdampak Sehingga
diharapkan dapat membantu kelangsungan hidup maupun usahanya Oleh karena itu
Kanwil DJPb Provinsi Papua membuat kajian mengenai persepsi masyarakat terhadap
efektifitas program PEN yang telah dilaksanakan selama ini
721 Sumber Data Jumlah dan Metode Pengambilan Sampel
Data yang digunakan dalam kajian ini adalah data primer yang berasal dari hasil
survei yang dilakukan di lingkup Provinsi Papua Survei dilakukan dengan cara
mewawancarai responden yang dilakukan oleh petugas dari KPPN di wilayah kerja
masing-masing Berikut ini adalah jumlah sampel yang diambil pada masing-masing
KPPN di wilayah kerja Kanwil DJPb Provinsi Papua
Tabel 71 Jumlah Sampel Masing-Masing Wilayah Kerja KPPN
No Wilayah Kerja Jumlah Sampel
1 KPPN Jayapura 8
2 KPPN Wamena 6
3 KPPN Timika 6
4 KPPN Merauke 9
5 KPPN Nabire 6
6 KPPN Serui 6
6 KPPN Biak 5
Jumlah 46 Sumber Kanwil DJPb Provinsi Papua diolah
Grafik 74 Alokasi dan Realisasi Belanja Penangganan
Dampak Ekonomi Covid-19 Pemprov Papua (dlm miliar)
Sumber Kemendagri diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
106
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
Responden yang dipilih adalah OrangKeluarga yg menerima manfaat dari Program
PEN diantaranya Program Perlinsos (BLT Desa Bantuan Pangan non Tunai BST atau
Bansos Beras) Padat Karya Sektoral KementerianLembaga UMKM (Subsidi Bunga
UMKM atau BPUM)
Pengambilan sampel dalam kajian ini dilakukan dengan mempertimbangkan
kecukupan sampel sumber daya yang dimiliki serta keterbatasan waktu dalam
melakukan survei Sehingga dengan mempertimbangkan hal tersebut didapatkan
jumlah sampel 44 sampel yang diambil 7 wilayah KPPN yang ada dibawah Kanwil DJPb
Provinsi Papua Jumlah tersebut sudah memenuhi syarat Central Limit Theorem yang
mengatakan bahwa apabila jumlah sampel yang diambil lebih besar daripada 30 sampel
maka sampel tersebut telah merepresentasikan populasinya Teknik sampling yang
digunakan adalah purposive sampling dimana teknik sampling ini adalah non-random
sampling Purposive sampling dilakukan dengan menetapkan ciri-ciri khusus sampel
yang akan diambil oleh peneliti sehingga mampu menjawab persoalan yang akan diteliti
Menurut Sugiyono (2010) purposive sampling merupakan teknik untuk menentukan
sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data
yang diperoleh nantinya bisa lebih representatif Berikut ini adalah variabel laten dan
indikator yang digunakan dalam penelitian ini
Tabel 72 Variabel Laten dan Indikator Yang Digunakan
KETAHANAN KELUARGA (η1)
Y11 Ketahanan Fisik Keluarga (Selalu bisa makan setiap hari)
Y12 Ketahanan Ekonomi Keluarga (Tabungan tidak tergerus dan digunakan seluruhnya dlm
masa pandemi atau tidak menambah hutang jika tidak memiliki tabungan)
Y13 Ketahanan Psikologis (Tetap memiliki motivasi hidup tidak stress menghadapi tekanan
keadaan di masa Pandemi kondisi keluarga tetap harmonis)
EFEKTIVITAS PEN (η2)
Y21 Bantuan PEN memberikan dampak positif terhadap kondisi ekonomi masyarakat terdampak
Y22 Jumlah bantuan yang diberikan cukup membantu mencukupi kebutuhan pokok kehidupan
sehari
Y23 Saya merasa bantuan PEN masih diperlukan sampai dengan kondisi ekonomi membaik dan
normal
KEMANFAATAN PEN (ξ1)
X11 Dengan adanya bantuan PEN saya dapat tetap mempertahankan kehidupan keluargausaha
saya
X12 UsahaKehidupan saya dapat terancam akibat Covid-19 apabila tidak ada bantuan PEN
X13 Saya dapat optimis melewati tantangan ekonomi di masa pandemi dengan bantuan PEN
X14 Jika tidak ada bantuan PEN mungkin saja saya memenuhi kebutuhan dengan berhutang
KETAJAMAN SASARAN PEN (ξ2)
X21 Pemerintah telah tepat memberikan bantuan PEN kepada masyarakat saat terjadi pandemi
Covid-19
X22 Pemberian bantuan PEN sudah tepat kepada yg membutuhkan
X23 Saya rasa hampir tidak ada penyalahgunaan bantuan PEN ini
107
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
MEKANISME PENYALURAN PEN (ξ3)
X31 Persyaratan yg harus dipenuhi oleh calon penerima bantuan cukup mudah dan tidak
merepotkan
X32 Proses yg dilakukan untuk mendapatkan bantuan PEN sangat mudah dan tidak bertele-tele
X33 Informasi seputar bantuan PEN mudah didapatkan dan dicari
X34 Tidak terdapat pungutan liar yg dilakukan oleh oknum tertentu
X35 Penyaluran bantuan dilakukan sesuai dengan waktu yg ditetapkan tidak terlambat
PERAN PENYALUR PEN (ξ4)
X41 Lembaga penyalur (Dinas terkait Bank Lembaga Pembiayaan dll) memberikan informasi dan
edukasi terkait bantuan yg diterima
X42 Informasi yg diberikan Lembaga Penyalur lengkap dan mudah dimengerti
X43 Lembaga Penyalur berperan aktif dalam proses penyaluran
X44 Lembaga Penyalur tidak menyulitkan proses untuk mendapatkan fasilitas bantuan
X45 Pejabat (RT RW Kepala Kampung atau Kepala Dinas) memilih penerima bantuan dengan
adil (tidak pilih kasih karena hubungan tertentu)
X46 Lembaga penyalur proaktif dalam menanggapi pertanyaan dan permasalahan di lapangan
722 Metode Analisis Data
Dalam ilmu statistika data yang diperoleh dari hasil survei sebelum diolah harus
dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas data terlebih dahulu Cara paling umum
untuk validitas data adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut
1 1 1
2 2
2 2
1 1 1 1
n n n
i i i i
i i i
n n n n
i i i i
i i i i
n x y x y
r
n x x n y y
Dimana r adalah korelasi antara skor xi adalah skor variabelskor butir responden ke-i
yi adalah skor total variabel skor faktor responden ke-I dan n adalah jumlah responden
Nilai korelasi yang dihasilkan dari setiap pertanyaan dengan skor total akan
dibandingkan dengan nilai tabel dengan taraf signifikan tertentu Apabila nilai korelasi
yang dihasilkan lebih besar daripada nilai tabel maka butir pertanyaan tersebut
signifikan (dapat dipahami dan mengukur seharusnya) Selanjutnya dilakukan
pengujuan reliabilitas dengan menghitung alpha-cronbach Reliabilitas merupakan
indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya dan diandalkan
(Singarimbun 1989) Rumus alpha-cronbach adalah sebagai berikut
2
1
21
1
k
i
iii
k
sk
rk s
Dimana rii adalah reliabilitas instrumen k Jumlah item pertanyaan s2i varians skor setiap
variabel dan s2k varians total Semakin tinggi nilai alpha-cronbach maka semakin
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
108
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
reliabilitas kuisioner dan semakin reliabel juga data yang diperoleh Setelah data yang
diperoleh dinyatakan valid dan reliabel selanjut dilakukan analisis Structural Equation
Modeling (SEM) SEM adalah metode statistika multivariat yang banyak digunakan untuk
mengatasi masalah dasar dalam pengambilan keputusan dalam ilmu-ilmu sosial dan
perilaku dan berkembang dalam disiplin ilmu lainnya yaitu melalui pengukuran-
pengukuran yang melibatkan variabel-variabel yang tidak dapat diukur secara langsung
sehingga memerlukan variabel indikator sebagai variabel yang dapat diukur Komponen
utama SEM ada 3 diantaranya jenis variabel jenis model dan jenis kesalahan
Gambar 71 Model Konseptual Penelitian
Penggunaan metode SEM berbasis kovarian mempunyai kelemahan berdasarkan
asumsi parametric yang harus berdistribusi normal Jumlah sampel yang digunakan pada
SEM berbasis kovarian harus berkisar antara 200 sampai 800 (Ghozali 2008) Untuk
menangani kelemahan tersebut dapat menggunakan algoritma Partial Least Square
(PLS) pada analisis SEM yang digunakan PLS merupakan salah satu metode dalam
analisis SEM yang powerfull Algoritma PLS dapat diterapkan pada semua skala data
tidak membutuhkan asumsi dan tidak harus menggunakan sampel dalam jumlah yang
Kemanfaatan PEN
(ξ1)
X11
X113
Ketajaman Sasaran
PEN (ξ2)
X21
X24
Mekanisme
Penyaluran PEN (ξ3)
X31
X35
Efektifitas PEN
(η1)
Y11
Y113
Ketahanan
Keluarga
(η2)
Y21
Y213
Peran Penyalur PEN
(ξ3)
X41
X46
109
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
besar Kelemahan dari PLS adalah distribusi data yang tidak diketahui sehingga
signifikansi statistik tidak dapat dinilai Namun kelemahan ini dapat diatasi dengan
menggunakan resampling atau bootstrap (Ghozali 2011) Berikut ini merupakan diagram
jalur model konseptual yang menggambarkan hubungan antara variabel laten serta
variabel laten dengan indikatornya
Untuk mengukur dimensi-dimensi yang membentuk sebuah faktor diperlukan
model pengukuran (outer model) Model ini merepresentasikan dugaan hipotesis yang
sudah ada sebelumnya yaitu hubungan antara indicator dengan faktornya dan dievaluasi
dengan analisis faktor konfirmatori atau Confirmatory Factor Analysis (CFA) Berikut ini
persamaan model indikator reflektif
( x1) ( x ) ( x1) ( x1)p x p n n p X Λ ξ δ
( x1) ( x ) ( x1) ( x1)q y q m m q Y Λ η ε
Dimana
X indikator untuk variabel laten eksogen
Y indikator untuk variabel laten endogen
ξ vektor variabel laten eksogen
η vektor variabel laten endogen
xΛ matriks loading yang menggambarkan hubungan variabel laten eksogen dengan
indikatornya
yΛ matriks loading yang menggambarkan hubungan variabel laten endogen dengan
indikatornya
xδ vektor kesalahan pengukuran pada variabel indikator eksogen
yε vektor kesalahan pengukuran pada variabel indikator endogen
Selain outer model terdapat inner model yang menghubungkan variabel laten
dengan variabel laten lainnya didasarkan pada teori substansi dari penelitian Hubungan
antar variabel laten dapat dituliskan pada persamaan sebagai berikut
( x1) ( x ) ( x1) ( x ) ( x1) ( x1)m m m m m n n m η B η Γ ξ ζ
Dimana
η vektor variabel laten endogen
B matriks koefisien pengaruh variabel laten endogen
Γ matriks koefisien jalur yang menghubungkan variabel laten eksogen dengan
variabel laten endogen
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
110
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
ξ vektor variabel laten eksogen
ζ vektor kesalahan pengukuran struktural
m banyak variabel laten endogen
n banyak variabel laten eksogen
Setelah model didapatkan diperlukan evaluasi untuk outer model dan inner
model Evaluasi outer model menggunakan convergent validity dan composite reability
sedangkan evaluasi inner model menggunakan R-Square
2
1
2
1 1
j
j j
K
jk
k
K K
jk jk
k k
CR
var e
Ukuran tersebut dapat diterima keandalannya apabila koefisien variabel latennya
bernilai lebih besar dari 070 (Chin1998) Sedangkan untuk mengurangi ketidakandalan
SEM-PLS (Structural Equation Modeling ndash Partial Least Square) digunakan resampling
bootstrap dengan statistik uji sebagai berikut
2
( ) ()
1
ˆ ˆ
ˆˆ ( )1
ˆ ˆ dimana
ˆˆ ( )
B
b
b
B
B
B
seB
Tse
dimana
B jumlah sampel bootstrapping
( )ˆ
b statistik data asli
() dihitung dari sampel ulang ke-b untuk b = 12B
723 Analisis Structural Equation Modeling ndash Partial Least Square (SEM-PLS)
Responden yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 46 orang yang
menerima bantuan PEN selama kurun waktu 2020 Dari total responden tersebut
sebanyak 913 persen responden menyatakan bahwa setuju dengan sistem pemberian
bantuan yang sekarang dijalankan Sedangkan 87 persen sisanya tidak setuju dengan
mayoritas alasan kurang terorganisir dengan baik dilevel teknis pelaksanaannya
Analisis SEM-PLS yang digunakan memiliki langkah konseptualisasi model konstruksi
diagram jalur konversi diagram jalur ke dalam sistem persamaan estimasi parameter
model evaluasi model dan pengujian hipotesis resampling bootstrap Rancangan
model konseptual yang meliputi model pengukuran (outer model) dan model struktural
111
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
(inner model) kemudian
dituangkan kedalam path
diagram yang akan menjelaskan
pola hubungan antara variabel
laten dan nindikator yang
digunakan Kemudian path
diagram tersebut akan
dikonversi kedalam bentuk
persamaan dan dilakukan
estimasi parameter model
a Validity Test
Evaluasi model dilakukan untuk mendapatkan variabel yang valid dan reliabel
Berikut ini adalah path diagram yang memuat koefisien loading factor masing-masing
indikator dengan variabel latennya
Gambar 72 Diagram Jalur Persamaan Struktural
Output SmartPLS
Grafik 75 Rasio Responden SetujuTidak Terhadap Sistem
Pemberian Bantuan Saat Ini
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
112
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
Nilai loading factor antar variabel laten dengan setiap indikatornya digunakan
untuk pengujian validitas Nilai loading factor yang dimiliki antara seluruh indikator
dengan variabel latennya harus diatas 070 Apabila ada indikator yang memiliki nilai
dibawah 070 maka indikator tersebut harus dihilangkan Terdapat 3 indikator yang
harus dihilangkan karena tidak memenuhi uji validitas yaitu X12 X13 dan X34 Indikator
ldquoUsahaKehidupan saya dapat terancam akibat Covid-19 apabila tidak ada bantuan
PENrdquo dan ldquoSaya dapat optimis melewati tantangan ekonomi di masa pandemi dengan
bantuan PENrdquo untuk mengukur variabel laten Kemanfaatan PEN dinyatakan tidak valid
dalam penelitian ini Begitu juga indikator ldquoTidak terdapat pungutan liar yg dilakukan oleh
oknum tertenturdquo dinyatakan tidak valid untuk mengukur variabel laten Mekanisme
Penyaluran PEN
Berikut ini diagram jalur persamaan struktural setelah dihilangkan 3 indikator
yang tidak valid
Hasil running data kedua telah menghasilkan nilai loading factor yang lebih besar
dari 070 untuk seluruh indikatornya Sehingga dapat disimpulkan bahwa convergent
validity dari setiap indikator telah valid dalam mengukur variabel laten Selanjutnya
melihat discriminant validity untuk memastikan setiap variabel laten benar-benar
Gambar 73 Diagram Jalur Persamaan Struktural Tahap 2
Output SmartPLS
113
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
berbeda dan unik dibanding variabel laten lain Salah satu metodenya adalah dengan
menggunakan Fornell-Larcker Criterion Berikut ini hasil perhitungan dari Fornell-Larcker
Criterion pada seluruh variabel laten
Tabel 73 Fornell-Larcker Criterion
Y2 X1 Y1 X2 X3 X4
Y2 092
X1 077 094
Y1 072 064 086
X2 056 062 050 083
X3 072 075 068 067 085
X4 067 060 044 058 085 087
Output SmartPLS
Berdasarkan hasil dari perhitungan Fornell-Larcker Criterion pada tabel diatas
menunjukkan korelasi antar semua variabel laten Nilai korelasi variabel laten dengan
variabel laten itu sendiri harus lebih besar daripada korelasi dengan variabel laten
lainnya Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel laten telah
memenuhi discriminant validity karena nilai korelasi variabel laten dengan variabel laten
itu sendiri seluruhnya lebih besar daripada korelasi dengan variabel laten lainnya
b Reliability Test
Pengujian reliabilitas diperlukan untuk melihat apakah indikator telah reliabel
atau handal dalam mengukur variabel latennya Reliabilitas dapat diukur dengan
menghitung nilai croncbachrsquos alpha dan composite reliability Indikator dapat
disimpulkan reliabel jika nilai croncbachrsquos alpha ge 050 dan composite reliability ge 070
Tabel 74 Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel Laten Cronbachs Alpha Composite Reliability
Kemanfaatan PEN 0865 0943
Ketajaman Sasaran PEN 0773 0868
Mekanisme Penyaluran PEN 0869 0912
Peran Penyalur PEN 0937 0951
Efektivitas PEN 0909 0943
Ketahanan Keluarga Penerima Manfaat 0825 0896
Output SmartPLS
Tabel diatas menunjukkan nilai cronbachrsquos alpha dari seluruh variabel laten
menunjukkan nilai diatas 050 Sedangkan nilai dari composite reliability seluruh variabel
laten diatas 070 Hal ini menunjukkan setiap variabel indikator telah reliabel dalam
mengukur variabel latennya
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
114
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
c Evaluasi Model Struktural (Inner Model)
Setelah evaluasi model pengukuran (outer model) valid dan reliabel selanjutnya
dilakukan evaluasi model struktural (outer model) Evaluasi outer model dilakukan untuk
mengevaluasi hubungan antar variabel laten Ukuran yang digunakan untuk
mengevaluasi outer model adalah R-Square Nilai R-Square menunjukkan seberapa
besar kemampuan variabel laten eksogen dapat menjelaskan variasi pada variabel laten
endogen
Tabel 75 R-Square Variabel Laten Endogen
Variabel Laten Endogen R-Square R-Square Adjusted
Efektifitas PEN 0668 0636
Ketahanan Keluarga Penerima Manfaat 0519 0596
Output SmartPLS
Berdasarkan tabel diatas nilai R-Square dari variabel laten endogen Efektifitas
PEN sebesar 668 persen Hal ini berarti bahwa variasi Efektifitas PEN dapat dijelaskan
sebesar 668 persen oleh keempat variabel laten eksogen yang digunakan Sedangkan
332 persen sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar model Sedangkan nilai R-Square
variabel laten endogen Ketahanan Keluarga Penerima Manfaat sebesar 519 persen dan
R-Square Adjusted sebesar 596 persen Hal tersebut berarti bahwa variasi variabel
laten endogen Ketahanan Keluarga dapat dijelaskan oleh variabel Efektivitas PEN
sebesar 519 persen sedangkan 481 persen sisanya dijelaskan oleh variabel lain
724 Pengujian Hipotesis Resampling Bootstrap
Pengujian hipostesis ini digunakan untuk menunjukkan tingkat signifikansi
parameter dari variabel indikator pada outer model serta pada inner model Signifikansi
parameter pada inner model dilakukan dengan melakukan replikasi sampel sejumlah
500 Berikut ini adalah hasil pengujian t-statistics pada inner model
Tabel 76 Hasil Pengujian Hipotesis Model Struktural
Variabel Original Sample T- Statistics
Efektivitas PEN rarr Ketahanan Keluarga 0721 7725
Kemanfaatan PEN rarr Efektivitas PEN 0560 3176
Ketajaman Sasaran PEN rarr Efektivitas PEN 0023 0136
Mekanisme Penyaluran PEN rarr Efektivitas PEN 0015 0053
Peran Penyalur rarr Efektivitas PEN 0314 1310
Output SmartPLS
Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 50 persen sehingga nilai t-tabelnya
adalah 196 Berdasarkan tabel diatas nilai t-statistics pada variabel Efektivitas PEN
terhadap Ketahanan Keluarga bernilai 7725 dimana nilai tersebut lebih besar daripada
196 Sehingga pengaruh variabel Efektivitas PEN terhadap Ketahanan Keluarga
signifikan dengan nilai Original Sample nya sebesar 0721 Dari nilai tersebut dapat
115
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
disimpulkan program PEN di Papua telah efektif membantu Ketahanan Keluarga
Penerima Manfaat sebesar 721 persen Persamaan structural diperoleh sebagai
berikut
1 1 2 3 4 1
2 1 2
0560 0023 0015 0314
0721
Seluruh variabel laten eksogen memiliki pengaruh positif terhadap variabel laten
endogen Efektivitas PEN Meskipun demikian hanya hubungan antara Kemanfaatan
PEN dengan Efektifitas PEN yang signifikan Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai t-
statistics sebesar 3176 yang lebih besar dari 196 Variabel laten eksogen Ketajaman
Sasaran PEN Mekanisme Penyaluran PEN dan Peran Penyalur terhadap Efektifitas
PEN tidak signifikan dalam penelitian ini Hal ini perlu menjadi perhatian stakeholder
terkait untuk meningkatkan ketajaman sasaran PEN Mekanisme Penyaluran PEN dan
Peran Penyalur PEN
725 Importance-Performance Analysis
Importance-Performance Analysis (IPA) digunakan untuk memetakan pola
hubungan antara kinerja dan kepentingan dari masing-masing indikator yang ditawarkan
dan kesenjangan antara kinerja dengan harapan dari indikator-indikator tersebut IPA
berfungsi menampilkan informasi tentang indikator pelayanan yang menurut stakeholder
Gambar 74 Cartesius Diagram Importance-Performance
Output SPSS
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
116
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
mempengaruhi kepuasan dan kinerjanya Gap (+) positif diperoleh bila skor persepsi
kinerja lebih besar dari harapan sebaliknya gap (-) negatif diperoleh bila skor persepsi
harapan lebih besar daripada kinerja
Berdasarkan diagram kartesius diatas terdapat juga 10 indikator yang memiliki
performance tinggi dengan importancenya yang juga tinggi sehingga perlu
dipertahankan untuk ke-10 indikator ini Disamping itu terdapat 2 indikator yang memiliki
skor importance tinggi namun skor performance yang tidak terlalu tinggi yaitu X23 dan
X46 Indikator tersebut harus mendapatkan perhatian ekstra dari stakeholder terkait untuk
meningkatkan performancenya Indikator X23 (Saya rasa hampir tidak ada
penyalahgunaan bantuan PEN) memiliki skor performance yang cukup rendah Hal ini
menunjukkan dari responden yang disurvei mayoritas masih mempunyai persepsi
terdapat beberapa penyalahgunaan bantuan PEN Hal ini perlu menjadi perhatian pada
level teknis pelaksanaan agar tidak lagi menimbulkan persepsi yang kurang baik di mata
masyarakat umum
PENUTUP
BAB VIIIBIDANG PPA IIKANWIL DJPBPROVINSI PAPUAWhat we need is a way toidentify the areas of effectiveness(of possible significant results)and a method for concentrating ofthem
~ Dr Peter F Drucker
Sumber Foto Rifqi Ahmad R
117
Noken Papua Photo Credit Jiwa (KPPN Wamena)
81 KESIMPULAN
Dari uraian bab-bab sebelumnya dapat disampaikan kesimpulan Kajian Fiskal
Regional Tahunan Provinsi Papua Tahun 2020 sebagai berikut
1 Selama tahun 2020 perekonomian Papua tumbuh sebesar 232 persen dengan
penyumbang terbesar dari sisi produksi berasal dari kategori pertambangan dan
penggalian sebesar 1662 persen Namun jika tanpa memasukkan sektor
Pertambangan dan Penggalian ekonomi Papua mengalami kontraksi sebesar -315
persen yang mengindikasikan bahwa perekonomian Papua masih mengalami
ketergantungan pada satu sektor tersebut
2 Dalam pelaksanaan APBN realisasi pendapatan negara di Papua mencapai 958
triliun mengalami kenaikan sebesar 64 persen dibanding tahun sebelumnya dengan
pendapatan tertinggi berasal dari Pendapatan Perpajakan khususnya dari PPh
Pasal 21 Sedangkan untuk realisasi belanja Negara tahun 2020 mencapai Rp5581
triliun atau 979 persen dari alokasi pagu dengan pembagian 953 persen berasal
dari realisasi Belanja KL dan 989 persen berasal dari realisasi TKDD
3 Dalam pelaksanaan APBD realisasi pendapatan daerah di Papua mengalami
penurunan sebesar 1845 persen yaitu Rp4338 triliun Sedangkan belanja daerah
juga mengalami penurunan realisasi sebesar 1484 persen yaitu Rp4213 triliun
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB VIII
PENUTUP
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
118
PENUTUP
Turunnya pendapatan dan belanja APBD lebih disebabkan karena adanya
perubahan situasi dan kebijakan akibat Pandemi Covid-19
4 Hasil analisis terhadap program PC-PEN diketahui bahwa efektivitas program PEN
bermanfaat di masyarakat baik dari sisi Manfaat Ketajaman Sasaran Mekanisme
Penyaluran Peran Penyalur Efektivitas dan Ketahanan KPM Namun ada hal unik
yang didapat dari hasil analisis bahwa sebagian responden masih mempunyai
persepsi terdapat beberapa penyalahgunaan bantuan PEN sehingga hal tersebut
perlu menjadi perhatian pada level teknis pelaksanaan program PEN agar tidak
menimbulkan persepsi yang kurang baik di mata masyarakat
5 Beberapa tantangan yang dihadapi Papua dengan adanya pandemi COVID-19
antara lain (1) Sebagai dampak kebijakan pembatasan sosial yang diterapkan
kinerja perekonomian nontambang tidak dapat tumbuh sesuai kapasitasnya dan (2)
Pemulihan ekonomi Papua dari beberapa lapangan usaha terhambat oleh
penurunan pergerakan masyarakat akibat pembatasan akses tranportasi
82 REKOMENDASI
Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan yang diambil dapat diberikan
beberapa rekomendasi sebagai berikut
a Untuk Pemerintah Daerah
1 Pemerintah Daerah perlu menggali potensi alamsumber-sumber yang dapat
memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan PDRB Papua sehingga mengurangi
ketergantungan pada sektor penggalian dan pertambangan yang selama ini menjadi
andalan
2 Dalam rangka penganggaran belanja kesehatan dan belanja pendidikan
pemerintah daerah perlu memperhatikan mandatory spending sesuai peraturan
perundang-undangan dimana alokasi belanja kesehatan minimal dialokasikan
sebesar 10 persen belanja pendidikan minimal sebesar 20 persen dari total belanja
dan belanja infrastruktur minimal 25 persen dari total DTU
3 Dalam rangkan penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)
pemda harus meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan pemerintah pusat agar
PEN yang diberikan sebagai stimulus ekonomi kepada masyarakat dapat
bermanfaat secara optimal
b Untuk Pemerintah Pusat
1 Melaksanakan Intensifikasi dan ekstensifikasi perpajakan secara optimal agar
meningkatkan penerimaan perpajakan di daerah
119
PENUTUP
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
2 Kebijakan alokasi anggaran terutama transfer ke daerah harus disempurnakan
untuk memastikan bahwa tidak hanya alokasi anggaran ke daerah yang tepat
namun eksekusi atas anggaran tersebut juga harus optimal
3 Terus melakukan penyempurnaan proses pelaksanaan anggaran agar proses
penyaluran APBN ke daerah termasuk di dalamnya DAK Fisik Dana Desa dan
BOS dapat dilaksanakan dengan optimal
4 Mengoptimalkan program-program untuk memberdayakan ekonomi mikro seperti
KUR dan UMi serta menciptakan program-program baru untuk menggerakkan
ekonomi rakyat yang bersifat kedaerahan atau dengan mempertimbangkan unsur
kearifan lokal di daerah
5 Meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan berbagai pihak yang terkait dengan
program PC-PEN agar kinerja Penanggulangan COVID-19 dan penyaluran PEN
lebih optimal tepat sasaran serta akuntabel sehingga manfaat PEN benar-benar
dirasakan oleh seluruh masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19
DAFTAR PUSTAKA
Buku Pedoman Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (2015) Jakarta Badan Pusat
Statistik
Chin W (1998) The Partial Least Squares Approach for Structural Equation Modeling
Modern Method for Business Research (pp 295-236) London Lawrence Erlbaum
Associates
Direktur Keuangan amp Manajemen Risiko (2020) Press Release Peresmian Stadion Papua
Bangkit Jakarta PT PP (Persero) Tbk
Ghozali I (2011) Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan Partial Least
Square (PLS) Universitas Diponegoro Semarang
Gubernur Papua Ringkasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Papua Tahun 2019-2023 Jayapura Pemerintah Provinsi Papua
Gujarati Damodar N (2004) Basic Econometrics Fourth edition Singapore McGraw-Hill Inc
Hendayana R 2003 Aplikasi Metode Location Qoutient (LQ) Dalam Penentuan Komoditas
Unggulan Nasional Jurnal Informatika Pertanian Volume 12 Balai Besar Pengkajian
dan Pengembangan Teknologi Pertanian Bogor
Judge G G Hill R C Griffiths W Lumlutkepohl H amp Lee T-C (1988) Introduction to the
Theory and Practice of Econometrics New York John Wiley and Sons
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (2019) Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) Provinsi Papua Tahun 2020 Jayapura Pemerintah Provinsi Papua
Kepala BI Provinsi Papua (2020) Laporan Perekonomian Provinsi Papua Jayapura Bank
Indonesia
Miller M(1991) Location Quotient Basic Tool for Economic Development Analysis Economic
Development Review
Permata Mega I Analisis PDRB KabupatenKota di Provinsi Jawa Tengah Jogjakarta
Universitas Islam Indonesia
Setiyawati Anis (2007) Analisis Pengaruh PAD DAU DAK dan Nelanja Pembangunan
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kemiskinan dan Pengangguran Pendekatan
Analisis Jalur Madura Universitas Trunojoyo
Todaro Michael P Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga Diterjemahkan oleh Haris A
Munandar Jakarta Penerbit Erlangga 1995
Vinzi V Chin W Henseler J amp Wang H (2010) Handbook of Partial Least Square
Concept Method and Application Springler-Verlag Berlin Heidelberg
Wijanto S H (2009) SEM Konsep dan Prosedur Dipetik September 25 2016 dari
httpslideplayerinfoslide3786688
httpsbigoid
httpsdjpkkemenkeugoid
httpseppidpugoid
httpsfiskalkemenkeugoid
httpskompascom
httpskontancoid
httpspapuabpsgoid
httpssikpkemenkeugoid
httpssikddjpkkemenkeugoid
httpssikpumiid
httpssuarapapuacom
Lampiran Data Fix Effect Model
No Pemda Tahun PDRB Otsus DAK Belanja Modal amp Barang dan JasaDAU IPM 2015 2016 2017 2018 20191 Kab Asmat 2014 148359 10569 9091 70802 82212 4591 0 0 0 0 02 Kab Asmat 2015 163875 11876 11114 70929 86968 4662 1 0 0 0 03 Kab Asmat 2016 183221 11992 25347 91025 89944 4731 0 1 0 0 04 Kab Asmat 2017 203465 10569 13458 94645 89803 4849 0 0 1 0 05 Kab Asmat 2018 225884 10569 11224 83308 89526 4937 0 0 0 1 06 Kab Asmat 2019 246965 30890 11588 82125 91323 5037 0 0 0 0 17 Kab Biak-Numfor 2014 393632 10010 6569 35456 52510 7032 0 0 0 0 08 Kab Biak-Numfor 2015 452612 10010 10187 48018 55003 7085 1 0 0 0 09 Kab Biak-Numfor 2016 505200 18961 24713 80759 59937 7113 0 1 0 0 0
10 Kab Biak-Numfor 2017 499188 10010 20276 33445 61211 7156 0 0 1 0 011 Kab Biak-Numfor 2018 518388 10010 16867 37362 59068 7196 0 0 0 1 012 Kab Biak-Numfor 2019 547600 3226 25393 40211 60860 7257 0 0 0 0 113 Kab Boven Digoel 2014 318638 10046 7865 72215 74000 5821 0 0 0 0 014 Kab Boven Digoel 2015 354640 13511 8737 70277 78319 5902 1 0 0 0 015 Kab Boven Digoel 2016 391808 17641 15192 72600 83879 5935 0 1 0 0 016 Kab Boven Digoel 2017 426463 10046 13546 70832 83714 6014 0 0 1 0 017 Kab Boven Digoel 2018 457264 10046 14871 77908 83048 6083 0 0 0 1 018 Kab Boven Digoel 2019 489163 19619 18741 86315 84840 6151 0 0 0 0 119 Kab Deiyai 2014 75772 10424 7978 38540 40560 4812 0 0 0 0 020 Kab Deiyai 2015 92096 11446 11087 52041 43657 4828 1 0 0 0 021 Kab Deiyai 2016 106306 10424 16197 51729 47151 4850 0 1 0 0 022 Kab Deiyai 2017 115536 10459 8277 44684 47212 4907 0 0 1 0 023 Kab Deiyai 2018 126740 16563 8067 31776 132320 4955 0 0 0 1 024 Kab Deiyai 2019 138850 15325 14661 43031 50235 5011 0 0 0 0 125 Kab Dogiyai 2014 78679 10914 8533 46233 46211 5225 0 0 0 0 026 Kab Dogiyai 2015 89526 11636 16088 50447 49802 5278 1 0 0 0 027 Kab Dogiyai 2016 100194 16260 21636 54007 49646 5332 0 1 0 0 028 Kab Dogiyai 2017 109879 10914 11830 46460 49236 5404 0 0 1 0 029 Kab Dogiyai 2018 120751 10914 14300 44086 49210 5444 0 0 0 1 030 Kab Dogiyai 2019 131048 17511 15591 47095 51734 5541 0 0 0 0 131 Kab Intan Jaya 2014 74792 11049 12855 65171 63614 4351 0 0 0 0 032 Kab Intan Jaya 2015 89208 11151 13230 68854 66076 4435 1 0 0 0 033 Kab Intan Jaya 2016 102072 11049 18270 80946 70624 4482 0 1 0 0 034 Kab Intan Jaya 2017 108664 11549 18238 67726 70087 4568 0 0 1 0 035 Kab Intan Jaya 2018 118379 36462 25581 81326 368962 4655 0 0 0 1 036 Kab Intan Jaya 2019 124880 6176 13011 61706 71710 4751 0 0 0 0 137 Kab Jayapura 2014 845028 10358 6550 30900 59720 6955 0 0 0 0 038 Kab Jayapura 2015 997683 18715 7073 48837 62102 7004 1 0 0 0 039 Kab Jayapura 2016 1151082 27619 21227 62975 69013 7050 0 1 0 0 040 Kab Jayapura 2017 1289135 10358 12096 57793 70706 7097 0 0 1 0 041 Kab Jayapura 2018 1452230 10358 15262 57925 68557 7125 0 0 0 1 042 Kab Jayapura 2019 1642907 19948 15694 66962 70574 7184 0 0 0 0 143 Kab Jayawijaya 2014 475559 11704 12382 39285 60858 5337 0 0 0 0 044 Kab Jayawijaya 2015 541622 21991 12850 54778 63805 5418 1 0 0 0 045 Kab Jayawijaya 2016 613063 31341 26362 67254 71598 5496 0 1 0 0 046 Kab Jayawijaya 2017 680280 11704 19614 76878 66916 5599 0 0 1 0 047 Kab Jayawijaya 2018 760407 12068 26864 72338 71402 5682 0 0 0 1 048 Kab Jayawijaya 2019 833972 33203 26068 60494 74874 5779 0 0 0 0 149 Kab Keerom 2014 188000 9490 10010 41773 50055 6273 0 0 0 0 050 Kab Keerom 2015 212005 11562 9339 40846 52260 6343 1 0 0 0 051 Kab Keerom 2016 233618 13025 17004 48615 55501 6410 0 1 0 0 052 Kab Keerom 2017 254085 9490 13433 42357 55525 6499 0 0 1 0 053 Kab Keerom 2018 270191 9490 17296 61950 54571 6575 0 0 0 1 054 Kab Keerom 2019 285506 2902 28489 47301 55666 6659 0 0 0 0 155 Kab Kepulauan Yapen 2014 266742 9466 7893 36231 46984 6489 0 0 0 0 056 Kab Kepulauan Yapen 2015 301289 16145 9399 39602 49012 6528 1 0 0 0 057 Kab Kepulauan Yapen 2016 334714 9466 28003 55201 52816 6555 0 1 0 0 058 Kab Kepulauan Yapen 2017 361091 9644 14452 40800 53619 6607 0 0 1 0 059 Kab Kepulauan Yapen 2018 390796 9466 16208 44578 54727 6700 0 0 0 1 060 Kab Kepulauan Yapen 2019 423955 4599 13283 38730 56738 6776 0 0 0 0 161 Kab Lanny Jaya 2014 108695 12673 15796 48196 59424 4328 0 0 0 0 062 Kab Lanny Jaya 2015 123504 16427 15476 59749 61461 4418 1 0 0 0 063 Kab Lanny Jaya 2016 138299 12673 30650 77737 63513 4516 0 1 0 0 064 Kab Lanny Jaya 2017 153044 12675 13983 57160 63141 4649 0 0 1 0 065 Kab Lanny Jaya 2018 167646 12711 22555 65366 63566 4734 0 0 0 1 066 Kab Lanny Jaya 2019 182756 6579 19667 56546 65597 48 0 0 0 0 167 Kab Mamberamo Raya 2014 87107 10060 8517 62978 65085 4788 0 0 0 0 068 Kab Mamberamo Raya 2015 103480 10496 9010 62565 67624 4829 1 0 0 0 069 Kab Mamberamo Raya 2016 118902 10160 26805 90173 72601 4900 0 1 0 0 070 Kab Mamberamo Raya 2017 133383 10060 8312 75231 72156 5025 0 0 1 0 071 Kab Mamberamo Raya 2018 148486 7545 5431 58284 72055 5124 0 0 0 1 072 Kab Mamberamo Raya 2019 166545 2658 10966 54367 67184 522 0 0 0 0 173 Kab Mamberamo Tengah 2014 71343 10777 12856 61176 55404 4319 0 0 0 0 074 Kab Mamberamo Tengah 2015 80561 10806 16687 65898 59820 4355 1 0 0 0 075 Kab Mamberamo Tengah 2016 89964 10777 30457 82626 63397 4415 0 1 0 0 076 Kab Mamberamo Tengah 2017 98883 10777 14235 66229 63237 4550 0 0 1 0 077 Kab Mamberamo Tengah 2018 108053 10777 13778 59239 63580 4641 0 0 0 1 078 Kab Mamberamo Tengah 2019 116359 9696 16343 75329 73500 4723 0 0 0 0 179 Kab Mappi 2014 168658 10409 9710 56747 72859 5574 0 0 0 0 080 Kab Mappi 2015 193639 10409 14256 60441 77086 5611 1 0 0 0 0
81 Kab Mappi 2016 217183 20849 21297 60632 78825 5654 0 1 0 0 082 Kab Mappi 2017 242870 12421 9779 54053 78528 5710 0 0 1 0 083 Kab Mappi 2018 267654 13369 16240 70333 78133 5772 0 0 0 1 084 Kab Mappi 2019 295367 6169 21104 79590 79777 583 0 0 0 0 185 Kab Merauke 2014 889861 10251 19381 108689 116147 6733 0 0 0 0 086 Kab Merauke 2015 1035515 20282 20796 101418 121575 6775 1 0 0 0 087 Kab Merauke 2016 1167752 22288 40260 118156 123299 6809 0 1 0 0 088 Kab Merauke 2017 1288060 10251 18590 113385 125742 6864 0 0 1 0 089 Kab Merauke 2018 1452852 10251 30299 116907 122013 6938 0 0 0 1 090 Kab Merauke 2019 1600925 26903 23690 108494 124665 6998 0 0 0 0 191 Kab Mimika 2014 5032802 10096 8139 100352 58250 7040 0 0 0 0 092 Kab Mimika 2015 5424833 14862 11592 136800 59983 7089 1 0 0 0 093 Kab Mimika 2016 6496301 18689 30631 174156 62120 7164 0 1 0 0 094 Kab Mimika 2017 7444527 10096 17338 145574 62322 7242 0 0 1 0 095 Kab Mimika 2018 8534388 8642 26268 162812 60988 7315 0 0 0 1 096 Kab Mimika 2019 5483176 16733 18830 176740 62683 7413 0 0 0 0 197 Kab Nabire 2014 670898 10099 8073 34462 64390 6625 0 0 0 0 098 Kab Nabire 2015 770705 16855 11355 39682 67560 6649 1 0 0 0 099 Kab Nabire 2016 861713 18652 27236 63240 70959 6664 0 1 0 0 0
100 Kab Nabire 2017 950718 11043 21938 51887 72371 6711 0 0 1 0 0101 Kab Nabire 2018 1038105 10099 26398 61806 70928 6770 0 0 0 1 0102 Kab Nabire 2019 1109938 16426 28924 58693 72815 6853 0 0 0 0 1103 Kab Nduga 2014 70278 10659 10985 47538 50637 2538 0 0 0 0 0104 Kab Nduga 2015 80801 16898 14730 67897 53620 2547 1 0 0 0 0105 Kab Nduga 2016 90849 25771 20957 73679 63890 2656 0 1 0 0 0106 Kab Nduga 2017 101910 10659 78590 63457 57861 2787 0 0 1 0 0107 Kab Nduga 2018 111846 10659 23401 73150 63295 2942 0 0 0 1 0108 Kab Nduga 2019 121631 27650 17713 72398 64565 3075 0 0 0 0 1109 Kab Paniai 2014 253272 11556 11121 33800 50884 5393 0 0 0 0 0110 Kab Paniai 2015 291758 14340 13010 51902 52827 5420 1 0 0 0 0111 Kab Paniai 2016 327941 26456 19124 58662 59547 5434 0 1 0 0 0112 Kab Paniai 2017 352398 11556 27107 64526 58634 5491 0 0 1 0 0113 Kab Paniai 2018 390688 12328 17533 48903 58604 5583 0 0 0 1 0114 Kab Paniai 2019 418283 26017 14523 42682 60268 5658 0 0 0 0 1115 Kab Pegunungan Bintang 2014 118129 11448 16129 70677 78445 3968 0 0 0 0 0116 Kab Pegunungan Bintang 2015 131049 11425 17158 72708 81863 4091 1 0 0 0 0117 Kab Pegunungan Bintang 2016 147016 11500 22021 74141 85589 4190 0 1 0 0 0118 Kab Pegunungan Bintang 2017 162016 11448 16186 84632 85254 4324 0 0 1 0 0119 Kab Pegunungan Bintang 2018 176480 15224 26041 78176 85106 4422 0 0 0 1 0120 Kab Pegunungan Bintang 2019 191554 31587 29735 54050 86814 4521 0 0 0 0 1121 Kab Puncak 2014 76633 12011 15390 89090 72031 3805 0 0 0 0 0122 Kab Puncak 2015 90198 14134 20384 122201 76495 3941 1 0 0 0 0123 Kab Puncak 2016 102952 25270 26119 109416 81153 3996 0 1 0 0 0124 Kab Puncak 2017 115019 12011 25765 66804 80569 4106 0 0 1 0 0125 Kab Puncak 2018 128628 30080 17813 49170 80559 4181 0 0 0 1 0126 Kab Puncak 2019 140062 29946 13096 48426 82560 427 0 0 0 0 1127 Kab Puncak Jaya 2014 90318 12856 13651 56428 63241 4432 0 0 0 0 0128 Kab Puncak Jaya 2015 102719 13187 19075 76496 65963 4487 1 0 0 0 0129 Kab Puncak Jaya 2016 112402 12856 25295 83609 75384 4549 0 1 0 0 0130 Kab Puncak Jaya 2017 120706 12856 6398 50842 75141 4657 0 0 1 0 0131 Kab Puncak Jaya 2018 130099 13063 13091 71704 74983 4739 0 0 0 1 0132 Kab Puncak Jaya 2019 140674 6462 12721 47393 78127 4833 0 0 0 0 1133 Kab Sarmi 2014 160148 9888 6879 63377 66700 6048 0 0 0 0 0134 Kab Sarmi 2015 184018 10463 9972 69318 69907 6099 1 0 0 0 0135 Kab Sarmi 2016 205831 9888 24739 85317 71693 6127 0 1 0 0 0136 Kab Sarmi 2017 229222 9888 13414 66596 71503 6231 0 0 1 0 0137 Kab Sarmi 2018 253443 8108 10636 62718 71173 6300 0 0 0 1 0138 Kab Sarmi 2019 281555 10382 13017 56450 72639 6345 0 0 0 0 1139 Kab Supiori 2014 70069 8651 9384 50418 40940 5970 0 0 0 0 0140 Kab Supiori 2015 76677 9205 8326 53091 42157 6009 1 0 0 0 0141 Kab Supiori 2016 83044 8651 17008 56197 45536 6059 0 1 0 0 0142 Kab Supiori 2017 89320 8651 10829 43117 45749 6123 0 0 1 0 0143 Kab Supiori 2018 94682 9011 7568 35644 45118 6184 0 0 0 1 0144 Kab Supiori 2019 100576 1302 12498 30166 46415 623 0 0 0 0 1145 Kab Tolikara 2014 101830 12114 15863 58372 66168 4616 0 0 0 0 0146 Kab Tolikara 2015 112847 32386 17774 73703 68746 4638 1 0 0 0 0147 Kab Tolikara 2016 123393 12114 33156 89144 74151 4711 0 1 0 0 0148 Kab Tolikara 2017 134682 17650 13633 64486 73596 4789 0 0 1 0 0149 Kab Tolikara 2018 146438 12114 23243 82070 73450 4885 0 0 0 1 0150 Kab Tolikara 2019 159430 23256 20765 74950 75142 4968 0 0 0 0 1151 Kab Waropen 2014 123868 10081 6033 37161 46778 6197 0 0 0 0 0152 Kab Waropen 2015 141794 10837 8247 41120 49647 6235 1 0 0 0 0153 Kab Waropen 2016 160147 12081 17536 49071 56538 6310 0 1 0 0 0154 Kab Waropen 2017 176270 10081 17199 58146 56383 6408 0 0 1 0 0155 Kab Waropen 2018 191637 3024 12254 1608 18751 6480 0 0 0 1 0156 Kab Waropen 2019 204760 4383 18103 33432 58257 6534 0 0 0 0 1157 Kab Yahukimo 2014 149906 11069 10588 45407 60692 4636 0 0 0 0 0158 Kab Yahukimo 2015 169963 24113 11934 61142 64972 4663 1 0 0 0 0159 Kab Yahukimo 2016 184508 42675 23295 69530 74736 4713 0 1 0 0 0160 Kab Yahukimo 2017 203722 11069 16397 66210 74645 4795 0 0 1 0 0161 Kab Yahukimo 2018 223288 16911 27933 55542 74828 4851 0 0 0 1 0162 Kab Yahukimo 2019 242024 47153 28346 62668 76367 4925 0 0 0 0 1163 Kab Yalimo 2014 69459 10634 13780 55453 56722 4421 0 0 0 0 0
164 Kab Yalimo 2015 80743 18075 14054 67146 59590 4432 1 0 0 0 0165 Kab Yalimo 2016 91564 28831 27912 76138 62632 4495 0 1 0 0 0166 Kab Yalimo 2017 100719 11134 15164 58644 62159 4619 0 0 1 0 0167 Kab Yalimo 2018 111561 28889 22481 78752 150036 4713 0 0 0 1 0168 Kab Yalimo 2019 122127 14596 23777 31850 63329 4808 0 0 0 0 1169 Kota Jayapura 2014 2055946 9556 5206 53434 62431 7786 0 0 0 0 0170 Kota Jayapura 2015 2312561 9556 7738 56911 64137 7805 1 0 0 0 0171 Kota Jayapura 2016 2602978 9556 25257 62189 64336 7856 0 1 0 0 0172 Kota Jayapura 2017 2811763 9961 9379 65788 68032 7923 0 0 1 0 0173 Kota Jayapura 2018 3041455 9939 12461 59094 63430 7958 0 0 0 1 0174 Kota Jayapura 2019 3260654 3187 14459 58405 65971 8016 0 0 0 0 1
Lampiran Data Survey
X11 X12 X13 X14 X21 X22 X23 X31 X32 X33 X34 X35 X41 X42 X43 X44 X45 X46 Y11 Y12 Y13 Y21 Y22 Y23
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 5 4 5
4 4 4 3 4 4 3 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 3 3 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5
5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 1 4 4 2 4 4 4 5
5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5
5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 2 5 2 3 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 3 5 3 3 5 5 4 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5
4 2 4 2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 2 4 2 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 2 4 4 4 4
5 4 4 2 4 2 3 4 4 3 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
4 3 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 5 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 4 4 4 4 4 5
4 4 4 3 4 3 2 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4
5 2 5 1 3 4 2 4 4 4 5 3 3 3 3 4 3 3 5 5 4 5 4 5
3 3 4 3 4 2 2 4 4 4 2 2 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 5
3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 5
5 5 5 3 4 4 4 5 5 5 5 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
4 4 4 5 2 3 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 3 4 2 2 2 4 4 4
4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3 2 4 4 4 4 5 4 3 5 4 3 5
5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5
5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5
4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 5 3 4 4 3 4 4 3 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4
5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 5 5
3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 1 2 2
4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4
5 3 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 3 5 1 1 3 3 5 5 3 5 5 3 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5
5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4
5 3 5 1 5 5 1 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 3 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 3 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5
5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5
5 3 4 1 4 5 4 1 4 1 5 4 1 1 2 2 1 1 5 5 5 5 3 5
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
Kompleks Papua Trade Center
Jalan Raya Kelapa Dua Entrop Jayapura
Telp 0967-533140 534140
Faks 0967-535963
iii KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
51 LAPORAN REALISASI ANGGARAN KONSOLIDASIAN 81 52 PENDAPATAN KONSOLIDASIAN 82 53 BELANJA KONSOLIDASIAN 85 54 SURPLUSDEFISIT KONSOLIDASIAN 88
55 ANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN FISKAL AGREGAT 88
61 Analisis Locatio Quotient (LQ) 91 62 Sektor Unggulan Daerah 94 63 Sektor Potensial Daerah 97 64 Tantangan Fiskal Regional Dalam Mendorong Potensi Ekonomi Daerah 99
71 PEMANFAATAN REFOCUSING APBD UNTUK PC-PEN DI DAERAH 103 72 EFEKTIVITAS PEN DI PAPUA MENURUT PERSEPSI MASYARAKAT
PENERIMA MANFAAT 105
81 KESIMPULAN 117 82 REKOMENDASI 118
Daftar Isi
BAB V PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN
BAB VI KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI DAN TANTANGAN
FISKAL REGIONAL
BAB VII KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH (TEMATIK)
BAB VIII PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
iv KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Daftar Tabel
Tabel 11 Target Pembangunan Ekonomi Provinsi Papua Tahun 2020 4
Tabel 12 Sebaran Kasus COVID-19 di Papua sd Desember 2020 10
Tabel 21 Dampak COVID-19 terhadap Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin dan Tempat Tinggal
22
Tabel 22 Capaian Kebijakan Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Papua 2020
24
Tabel 31 APBN Provinsi Papua 34
Tabel 32 Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi 35
Tabel 33 Penyaluran Insentif Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)
37
Tabel 34 Pendapatan PNBP Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi 37
Tabel 35 Realisasi PNBP Fungsional Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi 38
Tabel 36 Penerimaan Hibah di Papua Tahun 2020 39
Tabel 37 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terbesar 40
Tabel 38 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terkecil 41
Tabel 39 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Fungsi 42
Tabel 310 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Jenis Belanja 43
Tabel 311 Perkembangan Pagu dan Realisasi TKDD 44
Tabel 312 Perkembangan Realisasi Dana Bagi Hasil 45
Tabel 313 Realisasi Penyaluran DAK Fisik Papua Per Pemda Tahun 2020 46
Tabel 314 Pagu dan Realisasi DAK Nonfisik Papua Tahun 2020 48
Tabel 315 Pagu dan Realisasi Penyaluran Dana Desa Per Pemda 48
Tabel 316 Pagu dan Realisasi Dana Otsus dan DID Tahun 2020 50
Tabel 317 Cash Flow Pemerintah Pusat di Provinsi Papua 52
Tabel 318 Profil dan Jenis Layanan BLU 53
Tabel 319 Perkembangan Pengelolaan Aset Satker BLU 54
Tabel 320 Perkembangan Pagu BLU dan Pagu RM 54
Tabel 321 Realisasi Penyaluran KUR Per Skema 57
Tabel 322 Penyaluran Kredit Program per KotaKabupaten di Provinsi Papua 58
Tabel 323 Kegiatan Prioritas Bidang Pendidikan Tahun 2020 60
Tabel 324 Pagu dan Realisasi Fungsi Kesehatan Per Bagian Anggaran 60
Tabel 325 Kegiatan Prioritas Bidang Kesehatan Tahun 2020 61
Tabel 326 Pagu dan Realisasi Kementerian PUPR dan Perhubungan 61
Tabel 327 Kegiatan Prioritas Bidang Infrastuktur Tahun 2020 62
Tabel 41 Profil APBD Provinsi Papua 64
Tabel 42 Jenis Pendapatan Daerah di Provinsi Papua 65
Tabel 43 Profil APBD Berdasarkan Klasifikasi Jenis Belanja 70
Tabel 44 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional 71
Tabel 45 Profil dan Jenis Layanan BLU Daerah di Provinsi Papua 72
v KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Daftar Tabel
Tabel 46 Perkembangan Pengelolaan Aset dan Pagu BLUD Provinsi Papua 72
Tabel 47 Analisis Kapasitas Fiskal Daerah 78
Tabel 48 Prosentase Alokasi Belanja Infrastruktur Daerah Papua 80
Tabel 51 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Papua Tahun 2020
82
Tabel 52 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional 84
Tabel 53 Rasio Pajak Perkapita 84
Tabel 54 Perkembangan Belanja Pemerintah Konsolidasian per Jiwa KabupatenKota Tahun 2017 dan 2018
87
Tabel 55 Analisis Realisasi Belanja terhadap Indikator Ekonomi Regional 87
Tabel 56 Rasio SurplusDefisit Konsolidasian terhadap PDRB 88
Tabel 57 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tahun 2020 89
Tabel 58 Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB 90
Tabel 61 Daftar PDRB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku Di Provinsi Papua Tiap Triwulan Tahun 2020
93
Tabel 62 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020
93
Tabel 63 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020
94
Tabel 71 Jumlah Sampel Masing-Masing Wilayah Kerja KPPN 105
Tabel 72 Variabel Laten dan Indikator Yang Digunakan 106
Tabel 73 Fornell-Larcker Criterion 113
Tabel 74 Hasil Pengujian Reliabilitas 114
Tabel 75 R-Square Variabel Laten Endogen 114
Tabel 76 Hasil Pengujian Hipotesis Model Struktural 115
vi KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Daftar Grafik
Grafik 11 Perbandingan Nilai Ekspor Provinsi Papua Menurut Negara Tujuan 7
Grafik 21 Pertumbuhan Ekonomi Papua 2010 - 2020 11
Grafik 22 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan Year-on-Year 12
Grafik 23 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan Quarter-to-Quarter 12
Grafik 24 Kontribusi (7 Besar) Lapangan Usaha Terhadap PDRB Papua Tahun 2020
14
Grafik 25 Laju Pertumbuhan PDRB Papua Menurut Pengeluaran Tahun 2020 14
Grafik 26 Pertumbuhan PDRB per Kapita Papua Periode 2010 - 2020 15
Grafik 27 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020 15
Grafik 28 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate 16
Grafik 29 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang 2020 17
Grafik 210 Nilai tukar Rupiah ndash USD Sepanjang 2020 18
Grafik 211 Pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia 2010 - 2020 19
Grafik 212 Tingkat Kemiskinan Papua Periode Maret 2012 ndash September 2020 20
Grafik 213 Rasio Gini Papua Periode Maret 2015 ndashSeptember 2020 21
Grafik 214 Tingkat Pengangguran Terbuka 22
Grafik 215 Nilai Tukar Petani 23
Grafik 216 Nilai Tukar Nelayan 23
Grafik 217 Residual Plot 28
Grafik 31 Penerimaan PPh Non Migas Tahun 2020 36
Grafik 32 Komponen Arus Kas Masuk 2020 51
Grafik 33 Komponen Arus Kas Keluar 2020 52
Grafik 34 Proporsi Pagu Satker BLU Pusat Tahun 2020 56
Grafik 35 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per tahun Periode 2017 sd 2020
58
Grafik 36 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per LKBB 59
Grafik 41 Komposisi Pendapatan Daerah 65
Grafik 42 Rasio PAD Pemda-Pemda di Provinsi Papua 66
Grafik 43 Ruang Fiskal APBD Agregat Papua 67
Grafik 44 Rasio Dana Transfer Pemda-Pemda di Provinsi Papua 68
Grafik 45 Alokasi Belanja Sektor Konsumtif dan Produktif 70
Grafik 46 Rasio SurplusDefisit terhadap Agregat Pendapatan 74
Grafik 47 Rasio SurplusDefisit terhadap Realisasi Dana Transfer 74
Grafik 48 Rasio SurplusDefisit terhadap PDRB 75
Grafik 49 Rasio SILPA terhadap Alokasi Belanja 76
Grafik 410 Analisis Horizontal PAD Tahun 2019 76
Grafik 411 Analisis Vertikal Kontribusi Belanja Modal Tahun 2020 77
Grafik 412 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020 79
vii KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Daftar Grafik
Grafik 413 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020 79
Grafik 51 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian 82
Grafik 52 Perbandingan Penerimaan Pemerintah Pusat dan Daerah terhadap Penerimaan Konsolidasian
83
Grafik 53 Analisis Perubahan Pendapatan Konsolidasian Tahun 2019 dan 2020
83
Grafik 54 Rasio Pajak terhadap PDRB 84
Grafik 55 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terhadap Belanja dan Transfer Konsolidasian
85
Grafik 56 Komposisi Belanja Konsolidasian Tahun 2019 dan Tahun 2020 86
Grafik 57 Rasio Belanja Operasi terhadap Total Belanja 86
Grafik 61 Potensi Pertambangan di Papua 95
Grafik 62 Pangsa PDRB Provinsi Papua Tahun 2020 97
Grafik 63 Perbandingan Rasio PAD antar Provinsi Tahun 2019 100
Grafik 64 Struktur Pendapatan Provinsi Papua 101
Grafik 71 Alokasi dan Realisasi Total Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Pemprov Papua
103
Grafik 72 Alokasi dan Realisasi Belanja Bidang Kesehatan Penanganan Covid-19 Pemprov Papua
104
Grafik 73 Alokasi dan Realisasi Belanja Jaring Pengaman Sosial Penanganan Covid-19 Pemprov Papua
104
Grafik 74 Alokasi dan Realisasi Belanja Penangganan Dampak Ekonomi Covid-19 Pemprov Papua
105
Grafik 75 Rasio Responden SetujuTidak Terhadap Sistem Pemberian Bantuan Saat Ini
111
viii KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Daftar Gambar
Gambar 11 Pembagian 5 Wilayah Adat Papua 5
Gambar 12 Komposisi Penduduk Papua Menurut Generasi 8
Gambar 21 Pertumbuhan Ekonomi Per Regional Tahun 2020 13
Gambar 22 Output Fix Effect Model dari Minitab 28
Gambar 23 Output ANOVA dari Minitab 29
Gambar 41 Hasil Perhitungan Korelasi Pearson 68
Gambar 71 Model Konseptual Penelitian 108
Gambar 72 Diagram Jalur Persamaan Struktural 112
Gambar 73 Diagram Jalur Persamaan Struktural Tahap 2 113
Gambar 74 Cartesius Diagram Importance-Performance 116
ix
RINGKASAN EKSEKUTIF
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
rah pengembangan kewilayahan Papua tahun 2020 terintegrasi dengan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS) khususnya dalam penetapan fungsi ruang dan lokasi pengembangan wilayah
Integrasi ini diperlukan untuk mewujudkan perkembangan wilayah yang seimbang serta
sesuai dengan kondisi daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup Dalam hal ini
kebijakan umum pembangunan berkelanjutan ldquoGreen Growth berbasis wilayah adatrdquo
diperlukan sebagai bagian dari fokus pembangunan daerah Papua khususnya dalam
penguatan pusat-pusat pertumbuhan akselerasi pembangunan wilayah tertinggal serta
mewujudkan keterkaitan antar sektor ekonomi secara berkeadilan dan berkelanjutan
Sejak akhir triwulan pertama tahun 2020 hingga sampai saat ini hampir seluruh
negara di dunia termasuk Indonesia telah terjangkit penyebaran pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) Pandemi COVID-19 telah menimbulkan disrupsi pada
kehidupan manusia menyebabkan terhambatnya aktivitas ekonomi di seluruh negara
dan berakibat munculnya ancaman resesi di dunia Dampak yang dirasakan Indonesia
juga cukup besar dengan terputusnya mata rantai pasokan barang dan jasa
terganggunya mobilitas masyarakat dan terhambatnya kegiatan ekonomi khususnya
pada sektor industri dan pariwisata yang berdampak pada meningkatnya angka-angka
pengangguran dan kemiskinan serta pada akhirnya menimbulkan kontraksi pada
pertumbuhan ekonomi nasional
Adapun Prioritas pembangunan dalam RKPD Perubahan Provinsi Papua tahun
2020 dilakukan dengan memperhatikan kondisi dan perubahan kebijakan dari Pusat
terkait pananggulangan wabah pandemi COVID-19 yaitu dirumuskan dalam rangka
pemulihan kehidupan masyarakat melalui (1) Stabilisasi melalui upaya pencegahan
dan menjaga keberlangsungan aktifitas masyarakat akibat wabah akibat COVID-19 (2)
Penanganan dan penanggulangan kebutuhan pokok masyarakat akibat wabah COVID-
19 (3) Pemulihan dan rehabilitasi kehidupan masyarakat paskah wabah COVID-19 dan
A
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
RINGKASAN EKSEKUTIF
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
x
RINGKASAN EKSEKUTIF
(4) Penyesuaian kembali Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2020 termasuk tetap
melanjutkan upaya pelaksanaan PON XX di Papua
Pada tahun 2020 meskipun pertumbuhan ekonomi nasional mengalami
kontraksi Provinsi Papua mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 232 persen
Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh pertumbuhan lapangan usaha Pertambangan
dan Penggalian sebesar 1662 persen pada sisi produksi Sedangkan dari sisi
pengeluaran Komponen Ekspor Barang dan Jasa tumbuh sebesar 5118 persen
Namun jika dihitung tanpa memasukkan sektor Pertambangan dan Penggalian
pertumbuhan ekonomi Papua mengalami kontraksi sebesar -315 persen Hal tersebut
mengindikasikan bahwa perekonomian Papua masih mengalami ketergantungan pada
satu sektor tersebut
Sampai dengan triwulan IV-2020 perekonomian papua mengalami pertumbuhan
mencapai 692 persen (y-o-y) Lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian yang
tumbuh 4431 persen yang didorong oleh meningkatnya produksi bijih logam pada
triwulan IV-2020 adalah pemicunya Selain kategori Pertambangan dan Penggalian
beberapa kategori lapangan usaha juga tumbuh positif diantaranya Jasa Keuangan
sebesar 655 persen Jasa Kesehatan dan Bantuan Sosial sebesar 182 persen kategori
Informasi dan Komunikasi 127 persen dan kategori Pengadaan Air Pengelolaan
Sampah Limbah dan Daur Ulang sebesar 100 persen
Pembangunan sumber daya manusia di Papua bisa dikatakan konsisten
mengalami peningkatan selama periode 2010 sampai dengan 2020 Akan tetapi Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) Papua tahun 2020 mengalami penurunan dibandingkann
tahun sebelumnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat dari 5445 pada
tahu 2010 menjadi 6084 pada tahun 2019 kemudian menjadi 6044 pada taahun 2020
menurun beberapa poin pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2019 Namun nilai IPM
Papua masih diatas 60 yang berarti IPM papua berada pada kategori sedang
Pengukuran IPM oleh BPS menggunakan standar UNDP (United Nation for
Development Program) dimana nilai IPM dibawah 60 dianggap rendah 60 sampai
dengan 70 dikategorikan sedang dan 71 sampai dengan 80 dikategorikan tinggi
Dari beberapa target yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Papua hanya
terdapat 1 indikator saja yang tercapai pada tahun 2020 yaitu PDRB per Kapita
Banyaknya target pembangunan yang tidak bisa dicapai pada tahun 2020 disebabkan
oleh pandemi COVID-19 yang memaksa pemerintah untuk melakukan refocusing
anggaran untuk menaggulanggi dampak pandemi di segala sektor Selain itu dampak
xi
RINGKASAN EKSEKUTIF
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
ekonomi dan sosial yang langsung dirasakan oleh masyarakat juga merupakan faktor
pendorong tidak tercapainya target pembangunan
Dalam pelaksanaan APBN realisasi pendapatan Negara di Papua tahun 2020
justru mengalami kenaikan yang cukup signifikan Realisasi pendapatan negara pada
tahun tersebut mencapai Rp958 triliun atau 1137 persen dari target sebesar Rp842
triliun Realisasi tersebut naik 64 persen dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang
mencapai Rp900 triliun Naiknya pendapatan Negara merupakan imbas adanya revisi
target penerimaan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak maupun Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai
Dari sisi belanja Pemerintah Pusat telah mengalokasikan belanja Negara
kepada Provinsi Papua tahun 2020 mencapai Rp5703 triliun yang terdiri dari Belanja
Pemerintah Pusat sebesar Rp1394 Triliun dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa
(TKDD) sebesar Rp4309 Triliun Alokasi tersebut mengalami penurunan sebesar 140
persen dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah Rp6633 Triliun Secara
kumulatif realisasi belanja Negara tahun 2020 mencapai Rp5581 triliun atau 979
persen dari alokasi pagu Persentase realisasi tersebut meningkat jika dibandingkan
tahun sebelumnya yang mencapai 946 persen Naiknya persentase belanja negara
secara keseluruhan merupakan akibat adanya revisi pagu dan refocusing anggaran
sehingga secara jumlah alokasi pagu relatif lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya
Sebagai respon terhadap pandemi pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak
dan Direktorat Jenderal Bea Cukai memberikan insentif fiskal yang bertujuan untuk
menjaga keberlangsungan dunia usaha yang terdampak pandemi COVID-19 Untuk
Provinsi Papuasampai dengan akhir tahun 2020 tercatat hanya Direktorat Jenderal
Pajak yang memberikan insentif fiskal khususnya di bidang perpajakan Permohonan
insentif terbanyak diajukan untuk jenis insentif PPh Final UMKM dari 804 permohonan
semuanya disetujui sedangkan Pembebasan PPh 22 Impor menjadi jenis insentif
dengan jumlah permohonan paling sedikit dengan jumlah 17 permohonan ( 12 disetujui
5 ditolak) Pemberian insentif perpajakan ini bertujuan untuk memberikan keringanan
pajak kepada wajib pajak yang usahanya terdampak pandemi Covid-19 namun dalam
pelaksanaannya terdapat beberapa tantangan diantaranya masih kurangnya kemauan
wajib pajak untuk memanfaatkan insentif dikarenakan wajib pajak masih menghindari
kewajiban melaporkan SPT tahunannya
Dalam pelaksanaan APBD tahun 2020 target pendapatan pada APBD Provinsi
Papua tercatat sebesar Rp5448 triliun turun 093 persen jika dibandingkan tahun
sebelumnya sebesar Rp5498 triliun Namun demikian target Pendapatan Asli Daerah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
xii
RINGKASAN EKSEKUTIF
(PAD) mengalami kenaikan yang cukup signifikan Hal tersebut menunjukkan adanya
komitmen Provinsi Papua untuk meningkatkan kemandirian daerah dengan upaya untuk
menaikkan PAD Dari sisi realisasi APBD Provinsi Papua tahun 2020 mengalami
penurunan yang cukup tajam pada pendapatan daerah sebesar 1845 persen
dibandingkan tahun sebelumnya dari Rp5320 triliun menjadi Rp4338 triliun Demikian
juga dengan belanja daerah mengalami penurunan realisasi sebesar 1484 persen dari
Rp4947 triliun di tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp4213 triliun
Dalam pelaksanaan anggaran konsolidasian (APBN dan APBD) terjadi
penurunan realisasi pendapatan sebesar 472 persen Tercatat pendapatan
konsolidasian pada tahun 2020 terealisasi sebesar Rp1136 triliun sementara realisasi
pada tahun 2019 sebesar Rp1234 triliun Penurunan tersebut terjadi pada seluruh
komponen pendapatan antara lain pendapatan perpajakan Pendapatan Bukan Pajak
pendapatan hibah dan pendapatan transfer Sementara itu di sisi belanja terjadi
penurunan realisasi sebesar 863 persen dibandingkan tahun sebelumnya Pada tahun
2020 belanja konsolidasian terealisasi sebesar Rp5717 triliun sedangkan pada tahun
2019 terealisasi sebesar Rp6257 triliun Penurunan tersebut terjadi pada komponen
belanja pemerintah Jika dikaitkan dengan kondisi perekonomian Provinsi Papua pada
tahun 2020 yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 692 persen (y-o-y) dengan
sektor pertambangan dan terkontraksi sebesar minus 683 persen (y-o-y) tanpa
pertambangan kontribusi pemerintah dari investasi dirasa lebih dibutuhkan untuk dapat
segera meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang Di tahun 2020
ini kontribusi belanja pemerintah turun tajam karena turunnya realisasi belanja
pemerintah terutama APBD sebagai efek dari berbagai kebijakan yang diambil
pemerintah dalam rangka penanggulangan COVID-19 Kedepan peningkatan alokasi
belanja modal baik di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah diharapkan mampu
meningkatkan kontribusi pemerintah terhadap Produk Domestik Regional Bruto Provinsi
Papua Namun demikian alokasi belanja pemerintah tersebut harus diikuti dengan
eksekusi belanja yang baik sehingga anggaran pemerintah akan memberikan kontribusi
maksimal bagi perekonomian Papua
Selama pandemi COVID-19 terjadi pemerintah daerah di Papua telah
mengambil berbagai kebijakan antara lain pembatasan akses transportasi baik darat
laut dan udara pembatasan aktivitas sosial masyarakat dengan pemberlakuan jam
malam untuk membatasi aktivitas masyarakat diluar rumah serta kebijakan pemerintah
daerah terkait penanganan dampak COVID-19 dari aspek kesehatan maupun aspek
ekonomi Adanya pandemi COVID-19 telah menimbulkan dampak yang cukup kompleks
xiii
RINGKASAN EKSEKUTIF
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
bagi sendi-sendi kehidupan masyarakat sehingga menjadikan kondisi tersebut suatu
tantangan yang harus dihadapi baik oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah
Tantangan sebagai akibat adanya COVID-19 di Provinsi Papua yaitu (1) Penyebaran
COVID-19 mendorong pemerintah Provinsi Papua untuk menerapkan kebijakan
pembatasan aktivitas masyarakat yang disebut sebagai Pembatasan Sosial yang
Diperluas dan Diperketat (PSDD) sebagai upaya pencegahan penyebaran Kebijakan ini
berlangsung sepanjang triwulan II dan triwulan III 2020 dan memberikan dampak
terhadap kinerja perekonomian Papua nontambang sehingga tidak dapat tumbuh sesuai
kapasitasnya (2) Pemulihan perekonomian Papua dari Lapangan Usaha tranportasi dan
pergudangan terhambat oleh penurunan pergerakan masyarakat yang sejalan dengan
upaya pemerintah untuk menekan laju penyebaran COVID-19 Berkurangnya frekuensi
perjalanan dinas pemerintah dan swasta memberikan dampak negatif terhadap kinerja
transportasi dan pergudangan dan (3) Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam
menerapkan social distancing dan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat
sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19
Dari hasil analisis terhadap program PC-PEN diketahui bahwa efektivitas
program PEN bermanfaat di masyarakat baik dari sisi Manfaat Ketajaman Sasaran
Mekanisme Penyaluran Peran Penyalur Efektivitas dan Ketahanan KPM Namun ada
hal unik yang didapat dari hasil analisis bahwa sebagian responden masih mempunyai
persepsi terdapat beberapa penyalahgunaan bantuan PEN sehingga hal tersebut perlu
menjadi perhatian pada level teknis pelaksanaan program PEN agar tidak menimbulkan
persepsi yang kurang baik di mata masyarakat
Untuk meningkatkan perekonomian di Papua pemerintah daerah perlu menggali
potensi alamsumber-sumber yang dapat memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan
PDRB Papua sehingga mengurangi ketergantungan pada sektor penggalian dan
pertambangan yang selama ini menjadi andalan Dengan demikian apabila terjadi
kontraksi dalam sektor penggalian dan pertambangan maka diharapkan ekonomi Papua
tetap stabil (tidak mengalami kontraksi yang dalam) Disamping itu Kebijakan alokasi
anggaran oleh pemerintah pusat baik itu anggaran belanja KL maupun TKDD harus
disempurnakan untuk memastikan bahwa tidak hanya alokasi anggaran ke daerah yang
tepat namun eksekusi atas anggaran tersebut juga harus optimal
80 75
BELANJA KESEHATAN405
JARING PENGAMAN SOSIAL364
PENANGANAN DAMPAK EKONOMI231
Tahun 2020Dashboard KFR Papua
Pertumbuhan Ekonomi (c to c) 232
Pertumbuhan Ekonomi (y o y) 692
PDRB per Kapita DPP 5790 juta
PDRB per Kapita TPP 4153 juta
Inflasi Papua Desember 079
IPM Papua 2020 6044
Presentase Penduduk Miskin 2680
Nilai Tukar Petani 10278
Nilai Tukar Nelayan 11269
Rasio Gini 041Tingkat Pengangguran Terbuka 428
PDRB = -38945 + 147 Otsus - 099 DAK + 349 Belanja- 102 DAU + 538 IPM + 3278 2015 - 6685 2016
- 1701 2017 -34 2018 - 1836 2019
Pendapatan apbn
Belanja apbn
PAGU Pendapatan APBN 2020 sebesar 842 t
PAGU BELANJA APBN 2020sebesar 5703 t
rEALISASI BELANJA APBN 2020sebesar 5581 t
rEALISASI Pendapatan APBN 2020sebesar 958 t
Pendapatan apbD BELANJA apbD
PEMULIHAN EKONOMI DI DAERAH
PAGU Pendapatan APBD 5448 T
rEALISASI Pendapatan APBD 4338 T
PAGU BELANJA APBD 5606 t
rEALISASI BELANJA APBd 4213 t
114
98
8713 m
7841 m
4985 m
total realisasi pen-apbd provinsi papua sebesar21539 m yang terbagi ke 3 sektor
80 75
BELANJA KESEHATAN405
JARING PENGAMAN SOSIAL364
PENANGANAN DAMPAK EKONOMI231
Tahun 2020Dashboard KFR Papua
Pertumbuhan Ekonomi (c to c) 232
Pertumbuhan Ekonomi (y o y) 692
PDRB per Kapita DPP 5790 juta
PDRB per Kapita TPP 4153 juta
Inflasi Papua Desember 079
IPM Papua 2020 6044
Presentase Penduduk Miskin 2680
Nilai Tukar Petani 10278
Nilai Tukar Nelayan 11269
Rasio Gini 041Tingkat Pengangguran Terbuka 428
PDRB = -38945 + 147 Otsus - 099 DAK + 349 Belanja- 102 DAU + 538 IPM + 3278 2015 - 6685 2016
- 1701 2017 -34 2018 - 1836 2019
Pendapatan apbn
Belanja apbn
PAGU Pendapatan APBN 2020 sebesar 842 t
PAGU BELANJA APBN 2020sebesar 5703 t
rEALISASI BELANJA APBN 2020sebesar 5581 t
rEALISASI Pendapatan APBN 2020sebesar 958 t
Pendapatan apbD BELANJA apbD
PEMULIHAN EKONOMI DI DAERAH
PAGU Pendapatan APBD 5448 T
rEALISASI Pendapatan APBD 4338 T
PAGU BELANJA APBD 5606 t
rEALISASI BELANJA APBd 4213 t
114
98
8713 m
7841 m
4985 m
total realisasi pen-apbd provinsi papua sebesar21539 m yang terbagi ke 3 sektor
BAB ISasaran Pembangunan dan
Tantangan Daerah
Sumber Foto semaraknews
Tantangan kita bagaimana menyikapi PEN yangtepat dan di eksekusi dengan cepat agar ekonomikita tidak turun lebih dalam lagi dan reboundperlahan Karenanya skema harus dirancangdengan baik
Presiden Joko Widodo
(dalam Rapat Terbatas penetapan program pemulihanekonomi nasional dan perubahan postur APBN 2020)
1
Suku Dani Lembah Baliem Papua Photo Credit Jimmy Nelson
11 PENDAHULUAN
rovinsi Papua pada mulanya disebut Provinsi Irian Barat yang dibentuk
berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan
Provinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten-Kabupaten Otonom di Provinsi Irian
Barat Namanya kemudian diganti menjadi Irian Jaya oleh Presiden RI ke-2 Soeharto
pada saat meresmikan tambang emas dan tembaga Freeport Selanjutnya nama Irian
Jaya digunakan secara resmi sampai terbitnya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001
tentang Otonomi Khusus Papua yang mengamanatkan nama provinsi ini untuk diganti
menjadi Provinsi Papua
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi
Papua memberikan pengakuan dan kewenangan khusus bagi Provinsi Papua untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat Papua dalam pemerintahan dan
pembangunan sesuai dengan adat istiadat dan potensi yang dimiliki sehingga
penyelesaian permasalahan pembangunan diharapkan dapat ditanggulangi secara lebih
kontekstual untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Papua Hingga Tahun 2020
pemerintahan era otonomi khusus telah berjalan 18 tahun sejak efektifnya pelaksanaan
pemerintah di era otonomi khusus tahun 2002 dan telah banyak memberikan warna dan
perubahan di berbagai sendi kehidupan masyarakat
P
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB I
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
2
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
Dari sisi fiskal pemerintah pusat telah memberikan perhatian yang besar bagi
Provinsi Papua Kebijakan tersebut diwujudkan dalam pengalokasian anggaran yang
cukup besar bagi Provinsi Papua baik yang dituangkan dalam APBN maupun yang
dituangkan dalam APBD melalui transfer ke daerah Melalui dana transfer tersebut
pemerintah pusat juga telah mengalokasikan Dana Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua
dan menggelontorkan dana tambahan infrastruktur untuk percepatan pembangunan
infrastruktur di Provinsi Papua
Terlepas dari hal tersebut tantangan daerah baik dari sisi ekonomi sosial-
kependudukan serta tantangan geografis dan wilayah perlu mendapatkan perhatian
yang lebih oleh Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat Dengan kondisi Papua
yang ada ditambah dengan adanya pandemi COVID-19 di tahun 2020 perlu strategi
yang sedikit berbeda agar kebijakan fiskal yang telah diambil Pemerintah di Provinsi
Papua dapat dilaksanakan secara efektif dalam rangka mencapai sasaran-sasaran
pembangunan yang telah ditetapkan
12 TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
121 Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Pelaksanaan pembangunan di Papua sesuai yang tertuang
dalam RPJMD Provinsi Papua 2019-2023 dilakukan dengan
meningkatkan kemandirian kemitraan dan keterlibatan
Orang Asli Papua dalam segala bidang pembangunan yang
berorientasi pada kemandirian dan kemapanan lokal berbasis
keberlanjutan ketahanan pangan kemampuan daya saing
yang didukung perlindungan perempuan dan anak serta
menekankan pada kesetaraan gender dan terwujudnya
lembaga jaminan sosial Arah pembangunan jangka
menengah Papua 2019-2023 memiliki tema ldquoMemantapkan
Pembangunan yang didukung SDM Berkualitas dan Kemapanan di Bidang Ekonomi
Sosial Budaya Politik dan Lingkunganrdquo
Berdasarkan tema pembangunan dan mencermati tantangan pembangunan
masa depan Visi Provinsi Papua tahun 2019-2023 adalah ldquoPapua Bangkit Mandiri dan
Sejahtera Yang Berkeadilanrdquo Untuk mewujudkan visi tersebut dirumuskan misi-misi
pembangunan sebagai berikut (1) Memantapkan kualitas dan daya saing SDM (2)
Memantapkan rasa aman tentram dan damai serta kehidupan demokrasi memperkuat
bingkai NKRI (3) Penguatan tata kelola pemerintahan (4) Penguatan dan percepatan
perekonomian daerah berbasis potensi unggulan lokal dan pengembangan wilayah
Arah pembangunan
jangka menengah
Papua 2019-2023
memiliki tema
ldquoMemantapkan
Pembangunan yang
didukung SDM
Berkualitas dan
Kemapanan di Bidang
Ekonomi Sosial
Budaya Politik dan
Lingkunganrdquo
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
3
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
berbasis kultural secara berkelanjutan dan (5) Percepatan pembangunan daerah
tertinggal terdepan terluar dan tertentu
Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan dijabarkan tujuan pembangunan
yang menunjukkan suatu kondisi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu
5 (lima) tahun Selanjutnya sasaran dapat dirumusankan dari kondisi yang
menggambarkan tercapainya tujuan berupa hasil pembangunan daerah dan perangkat
daerah yang diperoleh dari pencapaian outcome dan impact dari program yang
dilaksanakan perangkat daerah Tujuan dan sasaran pembangunan Provinsi Papua
sesuai dengan RPJMD tahun 2019-2023 adalah sebagai berikut (a) Meningkatkan
Kualitas SDM yang berdaya saing (b) Meningkatkan keamanan ketentraman dan
ketertiban yang berbasis kohesivitas sosial dan harmonisasi keberagaman potensi
kehidupan masyarakat Papua (c) Meningkatkan Tata Kelola Kepemerintahan yang
bersih efektif demokratis dan terpercaya dalam penyelenggaraan pemerintahan
daerah (d) Pertumbuhan ekonomi yang inklusif berkeadilan dan berkelanjutan (e)
Mewujudkan percepatan pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur daerah guna
menopang pengembangan wilayah serta akses pada layanan dasar dan pasar dan (f)
Meningkatkan pemerataan pembangunan
122 Berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
Tujuan sasaran dan prioritas pembangunan daerah di Papua tidak akan
terlepas dari arah dan kebijakan pembangunan nasional oleh karenanya tema
pembangunan nasional di tahun 2020 juga menjadi rujukan dalam perumusan tema
pembangunan Provinsi Papua tahun 2020 Adapun tema pembangunan yang tertuang
dalam RKPD tahun 2020 adalah ldquoPeningkatan Kualitas Hidup Yang Berkeadilan Dan
Berkelanjutanrdquo Unsur utama dalam tema pembangunan yang tertuang dalam RKPD
tahun 2020 yaitu (1) Peningkatan kualitas SDM dan pemenuhan kebutuhan dasar (2)
Pemantapan rasa aman tentram dan kedewasaaan berdemokrasi (3) Pemantapan
tata kelola pemerintahan (4) Pemberdayaan ekonomi masyarakat dan peningkatan
investasi dan (5) Pemantapan infrastruktur dasar serta percepatan pembagunan daerah
tertinggal terluar terdepan dan tertentu
Pada tahun 2020 penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah dilaksanakan
dengan pendekatan tematik holistik integratif dan spasial serta kebijakan anggaran
belanja berdasarkan money follows program dengan cara memastikan hanya program
yang benar-benar bermanfaat yang dialokasikan dan bukan sekedar karena tugas fungsi
perangkat daerah yang bersangkutan Hal ini mengisyaratkan bahwa pencapaian
prioritas pembangunan daerah memerlukan adanya koordinasi dari seluruh pemangku
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
4
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
kepentingan melalui pengintegrasian prioritas daerahprogram prioritaskegiatan
prioritas yang dilaksanakan dengan berbasis kewilayahan Disamping itu penguatan
penganggaran akan diberikan lebih kepada usulan pembangunan yang memiliki
keterhubungan dengan prioritas dalam upaya pencapaian target pembangunan
Tabel 11 Target Pembangunan Ekonomi Provinsi Papua Tahun 2020
No Indikator Kinerja Satuan Nilai
1 Pertumbuhan PDRB 643 ndash 758
2 Laju Inflasi 250 ndash 400
3 PDRB per Kapita juta Rp 2995 ndash 3027
4 Gini Rasio Indeks 034 ndash 039
5 Rasio Penduduk yang Bekerja 93 ndash 96
6 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 7510 ndash 7725
7 Tingkat Pengangguran Terbuka 227 ndash 360
Sumber RKPD Provinsi Papua (2020)
Sejak tahun 2013 Pemerintah Provinsi Papua telah menetapkan lima Kawasan
Pengembangan Ekonomi (KPE) berbasis wilayah adat di Papua dengan
mengembangkan infrastruktur yang mendukung pembangunan ekonomi sektoral dan
spasial Lima KPE berbasis wilayah adat yang dimaksud adalah (1) Wilayah adat Saireri
yang terdiri atas kabupaten-kabupaten yang terletak di wilayah Kepulauan Teluk
Cenderawasih yaitu Kabupaten Biak Numfor Supiori Kepulauan Yapen dan Waropen
(2) Wilayah adat Mamta yang terbagi atas kabupaten yang berada disepanjang sungai
mamberamo hingga lautan pasifik yaitu Kota Jayapura Kabupaten Jayapura Keerom
dan Mamberamo Raya (3) Wilayah adat Me Pago yang terletak di wilayah Pegunungan
Tengah sisi barat terdiri atas Kabupaten Mimika Nabire Paniai Intan Jaya Dogiyai dan
Deyiai (4) Wilayah adat La Pago yang terletak di kawasan Pegunungan Tengah sisi
timur terdiri atas Kabupaten Jayawijaya Puncak Jaya Puncak Nduga Yahukimo
Yalimo Tolikara Mamberamo Tengah Lanny Jaya dan Pegunungan Bintang dan (5)
Wilayah adat Anim Ha yang berada di wilayah selatan Papua yaitu Kabupaten Merauke
Asmat Mappi dan Boven Digoel
Dalam rangka mewujudkan Papua Bangkit Mandiri dan Sejahtera Berkeadilan
maka pelaksanaan pembangunan akan dilakukan secara simultan dengan tahapan-
tahapan yang jelas dan sistematis memperhatikan kebutuhan masyarakat dan
kebutuhan pembangunan wilayah memperhatikan dan menghormati nilai-nilai serta
hak-hak adat masyarakat asli Papua
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
5
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
Gambar 11 Pembagian 5 Wilayah Adat Papua
Sumber daenggassingcom 2020
Arah pengembangan kewilayahan Papua terintegrasi dengan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi (RTRWP) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) khususnya dalam
penetapan fungsi ruang dan lokasi pengembangan wilayah Integrasi ini diperlukan
untuk mewujudkan perkembangan wilayah yang seimbang serta sesuai dengan kondisi
daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup Dalam hal ini kebijakan umum
pembangunan berkelanjutan ldquoGreen Growth berbasis wilayah adatrdquo diperlukan sebagai
bagian dari fokus pembangunan daerah Papua khususnya dalam penguatan pusat-
pusat pertumbuhan akselerasi pembangunan wilayah tertinggal serta mewujudkan
keterkaitan antar sektor ekonomi secara berkeadilan dan berkelanjutan
Sejak akhir triwulan pertama tahun 2020 hingga sampai saat ini hampir seluruh
negara di dunia termasuk Indonesia telah terjangkit penyebaran pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) Pandemi COVID-19 telah menimbulkan disrupsi pada
kehidupan manusia menyebabkan terhambatnya aktivitas ekonomi di seluruh negara
dan berakibat munculnya ancaman resesi di dunia Dampak yang dirasakan Indonesia
juga cukup besar dengan terputusnya mata rantai pasokan barang dan jasa
terganggunya mobilitas masyarakat dan terhambatnya kegiatan ekonomi khususnya
pada sektor industri dan pariwisata yang berdampak pada meningkatnya angka-angka
pengangguran dan kemiskinan serta pada akhirnya menimbulkan kontraksi pada
pertumbuhan ekonomi nasional Keadaan ini tentu harus dikendalikan maka menjadi
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
6
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
keharusan bagi Pemerintah Provinsi Papua melakukan perubahan RKPD yang
difokuskan pada pemulihan kehidupan masyarakat dan roda perekonomian untuk dapat
kembali berjalan lancar Dengan memperhatikan hasil evaluasi tersebut dan kondisi
Indonesia pada tahun 2020 maka tema Perubahan RKPD Provinsi Papua Tahun 2020
adalah ldquoMenjamin Keberlangsungan Kehidupan Melalui Peningkatan Kesehatan Dan
Pemenuhan Kebutuhan Pokok Masyarakat Secara Berkelanjutanrdquo
Adapun Prioritas pembangunan dalam RKPD Perubahan Provinsi Papua tahun
2020 dilakukan dengan memperhatikan kondisi dan perubahan kebijakan dari Pusat
terkait pananggulangan wabah pandemi COVID-19 yaitu dirumuskan dalam rangka
pemulihan kehidupan masyarakat melalui (1) Stabilisasi melalui upaya pencegahan
dan menjaga keberlangsungan aktifitas masyarakat akibat wabah akibat COVID-19 (2)
Penanganan dan penanggulangan kebutuhan pokok masyarakat akibat wabah COVID-
19 (3) Pemulihan dan rehabilitasi kehidupan masyarakat paskah wabah COVID-19 dan
(4) Penyesuaian kembali Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2020 termasuk tetap
melanjutkan upaya pelaksanaan PON XX di Papua
13 TANTANGAN DAERAH
131 Tantangan Ekonomi Daerah
Kondisi ekonomi makro Provinsi Papua tidak bisa dilepaskan
dari kondisi ekonomi makro Nasional Kebijak-kebijakan
ekonomi dari pemerintah akan berpengaruh terhadap kondisi
ekonomi Provinsi Papua yang menuntut adanya penyesuaian
terhadap asumsi yang sebelumnya digunakan Tahun 2020
Pemerintah melakukan refocusing dan realokasi anggaran
besar-besaran akibat wabah COVID-19 sehingga secara
umum mempengaruhi kerangka ekonomi daerah Adapun
deskripsi makro ekonomi yang mengalami perubahan dalam
tahun 2020 dan menjadi tantangan bagi Provinsi Papua antara
lain pertumbuhan ekonomi bakal melambat peningkatan pengangguran peningkatan
kerawanan sosialkriminalitas angka kemiskinan naik terjadinya rawan pangan
kesenjangan sosial ekonomi meningkat penurunan kontribusi dari sektor pariwisata
industri dan jasa pada pertumbuhan ekonomi inflasi meningkat dan pembangunan
infrastruktur terhambat
Dari sisi permintaan perekonomian Papua menghadapi tantangan cukup besar
di tahun 2020 karena masih sangat dipengaruhi oleh ekspor luar negeri komoditas non
migas Sampai dengan 2018 ekspor Papua didominasi oleh komoditas biji tembaga
Permasalahan
ketergantungan
ekspor Provinsi Papua
terhadap satu
komoditi yaitu
tambang tembaga
yang diproduksi oleh
PT Freeport
Indonesia secara
tidak langsung sangat
mempengaruhi
perekonomian Papua
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
7
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
dengan negara tujuan terbesar yaitu Jepang dan China kemudian disusul Korea Selatan
dan India Sedangkan untuk komoditas kayu olahan tujuan ekspor terbesar ke AS
kemudian Arab Saudi dan Korea Selatan Naik turunnya perekonomian di negara-
negara tersebut secara simultan akan berpengaruh terhadap permintaan ekspor dari
Provinsi Papua yang pada akhirnya secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi regional
Grafik 11 Perbandingan Nilai Ekspor Provinsi Papua Menurut Negara Tujuan (juta US$)
Sumber BPS Provinsi Papua (2020)
Provinsi Papua sesungguhnya memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan
sebagai tujuan investasi Dalam mengoptimalkan potensi perekonomian daerah
Provinsi Papua memerlukan penanaman modal baik Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA) Namun demikian sepanjang tahun
2013-2016 jumlah investor baik PMDN maupun PMA di Provinsi Papua memiliki nilai
rata-rata pertumbuhan yang terlihat semakin menurun hingga 3774 setiap tahunnya
Angka yang rendah tersebut sebagian besar disebabkan oleh berbagai kendala yang
dihadapi oleh investor dalam berinvestasi di wilayah Papua Untuk mengatasi persoalan
tersebut perlu di dorong untuk terciptanya iklim investasi yang kondusif agar para
penanam modalinvestor tidak ragu-ragu untuk berinvestasi Dengan semakin
banyaknya investor atau perusahaan dalam menanamkan modalnya akan berdampak
positif terhadap meningkatkan pembangunan dan kegiatan perekonomian
132 Tantangan Sosial Kependudukan
Jumlah penduduk Papua berdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 2020
(SP2020) tercatat pada bulan September 2020 sebanyak 430 juta jiwa Dalam jangka
waktu sepuluh tahun sejak sensus sebelumnya pada tahun 2010 jumlah penduduk
Papua mengalami penambahan sekitar 147 juta jiwa Hasil SP2020 juga mencatat
bahwa mayoritas penduduk Papua didominasi oleh Generasi Milenial dan Generasi Z
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
8
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
Proporsi Generasi Milenial sebanyak 3209 persen atau sekitar 13 juta dan Generasi Z
sebanyak 3038 persen dari total populasi Papua atau sekitar 130 juta
Dari sudut pandang demografi seluruh Generasi Milenial merupakan penduduk
yang berasal pada kelompok usia produktif Sementara itu Generasi Z terdiri dari
penduduk usia belum produktif dan produktif dan diproyeksikan sekitar 7 tahun
kedepan Generasi Z akan mencapai usia produktif Hal ini merupakan peluang dan
tantangan baik di masa sekarang maupun yang akan datang mengingat generasi inilah
yang berpotensi menjadi aktor pembangunan bagi masa depan Provinsi Papua
Gambar 12 Komposisi Penduduk Papua Menurut Generasi
Sumber BPS Provinsi Papua (2020)
133 Tantangan Geografi Wilayah
Provinsi Papua memiliki luas 31587680 ha Yang secara administrasi terdiri dari
28 kabupaten dan 1 kota yang terbagi lagi menjadi 470 distrik dan 5411 kampung
Secara geografis Wilayah Provinsi Papua dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) dataran
yaitu Dataran Mudah Akses Dataran Sulit Akses dan Dataran Pegunungan Wilayah
Provinsi Papua juga merupakan kawasan strategis nasional karena berbatasan
langsung dengan Papua New Guinea dan Australia yang berpotensi sebagai jalur
pengembangan perekonomian Asia Pasifik Selain berupa daratan Provinsi Papua juga
merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan lautan yaitu Laut Arafuru dan
Samudera Pasifik Keadaan ini membuat Papua sangat kaya akan potensi di bidang
perikanan laut tangkap Adapun luas wilayah laut sebesar 1215161 Km2 dan panjang
garis pantai sebesar 587811 Km
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
9
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
Ditinjau dari sisi geologi posisi teknoktik Papua berada di lingkar pasifik yang
berupa cincin gunung api memberikan potensi endapan mineral yang besar sehingga
menguntungkan bagi Provinsi Papua dan kemungkinan terdapat endapan logam selain
Grasberg dan Ertsberg yang telah ditemukan Akibat tektonik lain juga memungkinkan
terbentuk cekungan dengan sedimen-sedimen yang cukup tebal dalam kondisi
lingkungan laut yang cukup banyak kehidupan mikro organik yang terakumulasi menjadi
cadangan hidrokarbon
134 Tantangan Pandemi COVID-19 Bagi Daerah
Kasus positif COVID-19 pertama di Papua tercatat pada tanggal 21 Maret 2020
sebanyak 2 kasus yang berasal dari Kabupaten Merauke Grafik kasus harian positif
COVID-19 di Papua terus mengalami peningkatan hingga tanggal 1 Desember 2020
tercatat kasus positif sebanyak 11821 orang dengan rincian pasien dirawat sebanyak
1823 orang pasien sembuh 9798 orang dan meninggal sebanyak 200 orang Dari data
tersebut dapat dilihat bahwa tingkat kesembuhan kasus COVID-19 di Papua sebesar
829 persen dan tingkat kematian kasus COVID-19 di Papua sebesar 17 persen
Selama pandemi COVID-19 terjadi pemerintah daerah di Papua telah mengambil
berbagai kebijakan antara lain pembatasan akses transportasi baik darat laut dan
udara pembatasan aktivitas sosial masyarakat dengan pemberlakuan jam malam untuk
membatasi aktivitas masyarakat diluar rumah serta kebijakan pemerintah daerah terkait
penanganan dampak COVID-19 dari aspek kesehatan maupun aspek ekonomi
Adanya pandemi COVID-19 telah menimbulkan dampak yang cukup kompleks
bagi sendi-sendi kehidupan masyarakat sehingga menjadikan kondisi tersebut suatu
tantangan yang harus dihadapi baik oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah
Daerah Tantangan sebagai akibat adanya COVID-19 di Provinsi Papua yaitu
1 Penyebaran COVID-19 mendorong pemerintah Provinsi Papua untuk menerapkan
kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat yang disebut sebagai Pembatasan
Sosial yang Diperluas dan Diperketat (PSDD) sebagai upaya pencegahan
penyebaran Kebijakan ini berlangsung sepanjang triwulan II dan triwulan III 2020 dan
memberikan dampak terhadap kinerja perekonomian Papua nontambang sehingga
tidak dapat tumbuh sesuai kapasitasnya
2 Pemulihan perekonomian Papua dari Lapangan Usaha tranportasi dan pergudangan
terhambat oleh penurunan pergerakan masyarakat yang sejalan dengan upaya
pemerintah untuk menekan laju penyebaran COVID-19
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
10
SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH
Tabel 12 Sebaran Kasus COVID-19 di Papua sd Desember 2020
No KabKota Konfirmasi COVID-19
Rawat Isolasi
Sembuh Meninggal Sembuh
Meninggal
1 Kota Jayapura 5587 750 4742 95 849 17
2 Kab Mimika 3215 439 2744 32 853 10
3 Kab Biak Numfor 738 285 429 24 581 33
4 Kab Jayapura 736 123 589 24 800 33
5 Kab Nabire 383 75 296 12 773 31
6 Kab Jayawijaya 248 35 212 1 855 04
7 Kab Merauke 197 27 170 0 863 00
8 Kab Kep Yapen 180 7 168 5 933 28
9 Kab Keerom 141 20 119 2 844 14
10 Kab Asmat 130 37 90 3 692 23
11 Kab Supiori 65 5 60 0 923 00
12 Kab Boven Digoel 44 6 38 0 864 00
13 Kab Sarmi 31 8 23 0 742 00
14 Kab Tolikara 27 0 27 0 1000 00
15 Kab Lanny Jaya 27 0 26 1 963 37
16 Kab Paniai 22 1 20 1 909 45
17 Kab Mappi 19 4 15 0 789 00
18 Kab Yalimo 15 0 15 0 1000 00
19 Kab Pegunungan Bintang 8 0 8 0 1000 00
20 Kab Mamberamo Tengah 4 0 4 0 1000 00
21 Kab Puncak jaya 3 1 2 0 667 00
22 Kab Waropen 1 0 1 0 1000 00
TOTAL 11821 1823 9798 200 829 17
Sumber Dinas Kesehatan Provinsi Papua (2020)
BOKS 1
Satgas Daerah Bantah Data Pemerintah Pusat Sebut Papua Miliki Kasus Covid-19 Tertinggi
JAYAPURA KOMPAScom - Juru Bicara Satgas Covid-19 Papua Silwanus Sumule menyanggah informasi yang disampaikan Satgas Penanganan Covid-19 pusat yang menyebut ada penambahan 1755 kasus di Papua pada Kamis (3122020) Menurut dia angka tersebut adalah jumlah kumulatif kasus Covid-19 di Papua selama dua pekan terakhir Angka itu adalah angka kumulatif dari sekitar dua mingguan Jadi memang selama November itu memang terjadi peningkatan sekitar 2023 kasus (1-23 November 2020) ujar Silwanus saat dihubungi Kamis
Kekeliruan data ujar Silwanus terjadi karena Kementerian Kesehatan menerapkan sistem baru yaitu komputerisasi dalam proses pencatatan kasus terkonfirmasi Covid-19 Namun pada pelaksanaannya tidak berjalan lancar sehingga tiap provinsi kembali diminta memasukan data secara manual Jadi awalnya Satgas di Kementerian Kesehatan menciptakan sistem all record namanya dengan maksud kita tidak lagi melakukan secara manual Dalam perjalanannya kondisi itu belum berjalan sebagaimana mestinya sehingga data-data tersebut tidak bisa ditarik Kemudian mereka meminta kepada kita untuk segera melaporkan secara manual ujar Silwanus Pada saat kita mengirim data itu kita kirim datanya per hari dan dihitung secara kumulatif Kesannya itu dia (kasus terkonfirmasi) meningkat sambung Silwanus
Hal lain yang dianggap bisa memberikan gambaran bahwa tidak mungkin ada penambahan 1755 kasus Covid-19 di Papua adalah keterbatasan alat pemeriksaan swab baik PCR atau pun TCM Silwanus menyebut sejauh ini dari seluruh alat yang ada di Papua paling banyak sampel swab yang diperiksa dalam satu hari menyentuh angka 500 Untuk di Kota Jayapura sekarang ini yang berjalan secara baik ada tiga (alat pemeriksa swab) di Litbangkes di RS Marthen Indey dan RS Dian Harapan Dari tiga alat itu per hari bermain di angka 200 Di beberapa kabupaten juga sudah bisa dilakukan pemeriksaan swab tapi tidak mungkin juga sampai 1700 karena rata-rata kita bekerja di angka 400 sampai 500-an kata dia Ia tidak ingin informasi yang dikeluarkan Satgas pusat kemudian menimbulkan asumsi bahwa ada klaster Covid-19 baru di Papua
Diberitakan sebelumnya Pemerintah melaporkan 8369 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 pada Kamis (3122020) Ini merupakan rekor tertinggi selama pandemi di tanah air Penambahan kasus tersebut menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 557877 orang Informasi tersebut disampaikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melalui data yang diterima Kompascom Kamis sore Kasus baru positif Covid-19 berjumlah 8369 orang tersebut tersebar di 34 provinsi Secara detail tercatat ada tiga provinsi dengan penambahan kasus dalam jumlah tinggi yaitu di atas 1000 kasus Ketiga provinsi tersebut adalah Papua (1755 kasus baru) Jawa Barat (1648 kasus baru) dan DKI Jakarta (1153 kasus baru) Sumber kompascom tanggal 3 Desember 2020
BAB IIPerkembangan dan Analisis
Ekonomi Regional
Lukas EnembeGUBERNUR PROVINSI PAPUA
Mari bersama-sama mewujudkan visi kitabersama yaitu Papua Bangkit Mandiri danSejahtera Berkeadilan
RKPD Papua 2020
Sumber Foto papuatodaycom
Rumah Honai Papua Photo Credit Adhitya Ahmad
11
21 INDIKATOR EKONOMI MAKRO FUNDAMENTAL
211 Produk Domestik Regional Bruto
a Pertumbuhan Ekonomi
andemi yang terjadi di
tahun 2020 merupakan
salah satu tantangan
ekonomi yang menyebabkan
banyak sektor ekonomi
mengalami tekanan yang cukup
berat Pembatasan kegiatan
usaha dan ekonomi pada saat
pandemi adalah faktor utama
yang menyebabkan dunia usaha
dan ekonomi kesulitan untuk melakukan ekspansi Hal tersebut tercermin dari
pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar -207
persen Walaupun pertumbuhan ekonomi nasional mengalami kontraksi Provinsi Papua
mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 232 persen Pertumbuhan tersebut
disebabkan oleh pertumbuhan lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar
1662 persen pada sisi produksi Sedangkan dari sisi pengeluaran Komponen Ekspor
P Grafik 21 Pertumbuhan Ekonomi Papua 2010 - 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB II
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
12
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Barang dan Jasa tumbuh sebesar 5118 persen Namun jika dihitung tanpa
memasukkan sektor Pertambangan dan Penggalian pertumbuhan ekonomi Papua
mengalami kontraksi sebesar -315 persen Hal tersebut mengindikasikan bahwa
perekonomian Papua masih mengalami ketergantungan pada satu sektor tersebut
Sampai dengan triwulan IV-
2020 perekonomian papua
mengalami pertumbuhan
mencapai 692 persen Lapangan
usaha Pertambangan dan
Penggalian yang tumbuh 4431
persen yang didorong oleh
meningkatnya produksi bijih
logam pada triwulan IV-2020
adalah pemicunya Selain
kategori Pertambangan dan Penggalian beberapa kategori lapangan usaha juga
tumbuh positif diantaranya Jasa Keuangan sebesar 655 persen Jasa Kesehatan dan
Bantuan Sosial sebesar 182 persen kategori Informasi dan Komunikasi 127 persen
dan kategori Pengadaan Air Pengelolaan Sampah Limbah dan Daur Ulang sebesar
100 persen
Jika dibandingkan dengan
triwulan III-2020 perekonomian
Papua mengalami pertumbuhan
sebesar 509 persen Faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan
tersebut adalah kategori
lapangan usaha Pertambangan
dan Penggalian yang tumbuh
sebesar 1060 persen Pada
triwulan IV-2020 aktivitas
ekonomi masyarakat sudah mulai membaik dan meningkat Hal tersebut mengakibatkan
sebagian besar kategori lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif pada triwulan
ini dibandingan triwulan sebelumnya Adanya momen libur Natal dan Tahun baru serta
mulai normalnya aktivitas jasa transportasi dan aktivitas perdagangan menjadi faktor
pendorong peningkatan aktivitas ekonomi pada triwulan IV-2020 Dari seluruh kategori
Grafik 22 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan
Year-on-Year
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Grafik 23 Pertumbuhan Ekonomi Papua per Triwulan
Quarter-to-Quarter
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
13
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
lapangan usaha hanya 1 kategori lapangan usaha yang mengalami kontraksi yaitu
Industri Pengolahan yang tumbuh negative sebesar -258 persen
b Nominal PDRB
Ditinjau secara spasial perekonomian Indonesia masih didominasi oleh Pulau
Jawa yang memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 5875 persen kemudian
Pulau Sumatera 2136 persen Pulau Kalimantan sebesar 794 persen Pulau Sulawesi
sebesar 666 persen Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar 294 persen serta Pulau
Maluku dan Papua sebesar 235 persen Maluku dan Papua di tahun 2020 memberikan
kontribusi sebesar 235 persen pada perekonomian Nasional Kontribusi tersebut masih
sangat kecil jika melihat sumber daya alam papua yang cukup melimpah Salah satu
faktor penyebab rendahnya kontribusi Maluku dan Papua adalah minimnya perusahaan
hilir yang ada di Papua Sumber daya alam yang diambil dari tanah papua mayoritas
diolah di luar Papua sehingga tidak banyak memberikan kontribusi terhadap PDRB
Papua
Dampak ekonomi pandemi COVID-19 dirasakan di beberapa Pulau di Indonesia
dengan level kontraksi yang beragam Pulau Bali mengalami kontraksi paling dalam
dengan penurunan -501 persen Papua dan Maluku masih mampu tumbuh positif
sebesar 144 persen dimana angka tersebut adalah yang tertinggi dibandingkan dengan
pulau-pulau lain
Gambar 21 Pertumbuhan Ekonomi Per Regional Tahun 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
14
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
1 PDRB Menurut Lapangan Usaha
PDRB Papua masih di dominasi oleh lapangan usaha Pertambangan dan
Penggalian sebesar 2627 persen Konstruksi sebesar 1546 dan disusul oleh Pertanian
Kehutanan dan Perikanan sebesar 1230 persen Lapangan usaha yang menjadi tulang
punggung PDRB Papua mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi yaitu sebesar
1662 persen Selain Pertambangan dan Penggalian kategori Informasi dan Komunikasi
juga mengalami pertumbuhan positif 372 persen Kontraksi terdalam dialami kategori
Transportasi dan Pergudangan sebesar -3363 persen Walaupun mayoritas kategori
lapangan usaha mengalami
kontraksi perekonomian Papua
secara keseluruhan masih
menunjukan nilai positif Hal
tersebut didukung oleh kategori
Pertambangan dan Penggalian
yang menjadi tulang punggung
perekonomian Papua
menunjukkan pertumbuhan
yang cukup baik
2 PDRB Menurut Pengeluaran
Mayoritas kategori
pegeluaran pada tahun 2020
menunjukan nilai negatif
Hanya kategori Pengeluaran
Ekspor yang mengalami
pertumbuhan sangat tinggi
sebesar 5118 persen Hal
tersebut didorong oleh produksi
PT Freeport yang terus
membaik sehingga
menyebabkan ekspor yang meningkat Disisi lain Pengeluaran Konsumsi Rumah
Tangga mengalami kontraksi terdalam hingga -733 persen Kontraksi tersebut
disebabkan oleh pembatasan aktivitas masyarakat untuk meminimalisir dampak
penularan COVID-19 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah juga mengalami penurunan
hal tersebut disebabkan oleh dipotongnya anggaran untuk belanja modal serta belanja
barang dan jasa untuk digunakan sebagai dana penanganan COVID-19
Grafik 24 Kontribusi (7 Besar) Lapangan Usaha Terhadap
PDRB Papua Tahun 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Grafik 25 Laju Pertumbuhan PDRB Papua Menurut
Pengeluaran Tahun 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
15
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
c PDRB per Kapita
PDRB per Kapita DPP
(Dengan Pertambangan dan
Penggalian) Papua mengalami
pertumbuhan dari Rp5614 juta
pada tahun 2019 menjadi
Rp5790 juta pada tahun 2020
Sedangkan jika ditinjau dari sisi
PDRB per Kapita TPP (Tanpa
Pertambangan dan Penggalian)
tahun 2020 mengalami
penurunan dari semula Rp4288 juta pada tahun 2019 menjadi Rp4153 juta di tahun
2020 Hal tersebut disebabkan mayoritas kategori usaha maupun pengeluaran konsumsi
mengalami penurunan akibat pandemi COVID-19 Hanya kategori Pertambangan dan
Penggalian yang tumbuh positif didorong oleh normal kembalinya produksi PT Freeport
Indonesia
PDRB per Kapita DPP
Papua terlihat mengalami
pertumbuhan disaat PDRB per
Kapita TPP papua terkontraksi
Ekspor Papua yang mengalami
pertumbuhan signifikan pada
akhir tahun 2020 merupakan
faktor pendorong terjadinya
pertumbuhan PDRB per Kapita
DPP Papua pada tahun 2020
Sektor Pertambangan dan Penggalian terhadap PDRB di Papua sangat besar naik atau
turunnya sektor ini akan sangat mempengaruhi pertumbuhan PDRB Papua Peran
Sektor Pertambangan dan Penggalian yang cukup besar di Papua membuat
perekonomian Papua bergantung pada satu sektor ini saja Hal tersebut perlu
diantisipasi dengan cara menciptakan lapangan kerja di sektor lain yang mampu
memberikan dampak pada PDRB Papua kedepannya
212 Suku Bunga
BI 7 days (reverse) repo rate selama tahun 2020 cenderung turun Faktor utama dalam
penentuan BI 7 days (reverse) repo rate adalah inflasi sedangkan inflasi sendiri
Grafik 26 Pertumbuhan PDRB per Kapita Papua Periode
2010 ndash 2019 (juta rupiah)
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Grafik 27 Pertumbuhan Ekpor Impor Papua Tahun 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
16
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
dipengaruhi oleh banyaknya uang beredar di masyarakat
Sebagai acuan suku bunga pasar uang BI 7 days (reverse)
repo rate akan cepat mempengaruhi pasar uang Pergerakan
BI 7 days (reverse) repo rate memiliki hubungan yang sangat
erat dengan inflasi di suaru daerah Guna menahan laju inflasi
berada di dalam target yang ditetapkan menaikkan atau menurunkan BI 7 days
(reverse) repo rate adalah salah satu kerangka operasi moneter yang dilakukan oleh
Bank Indonesia
BI 7 days (reverse) repo rate
cenderung semakin menurun dalam
waktu 12 bulan di tahun 2020 Hal ini
mengindikasikan bahwa kondisi ekonomi
global sedang lesu sehingga Bank
Indonesia mengambil langkah tersebut
guna memberikan stimulus positif pada
perekonomian Penurunan BI 7 days
(reverse) repo rate sudah terjadi 5 kali
sepanjang 2020 dengan total penurunan
125 basis poin Hal tersebut dilakukan Bank Indonesia sebagai upaya mempertahankan
daya beli masyarakat disaat pandemi terjadi
Perekonomian dunia pada tahun 2020 cenderung tidak stabil ditengah isu
panasnya iklim perdagangan dunia dan pandemi yang terjadi sepanjang tahun 2020
Oleh karena itu keputusan BI untuk menurunkan suku bunga acuan bertujuan untuk
mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi serta sekaligus merupakan
langkah preventif terhadap situasi perdagangan dunia dan dampak pandemi COVID-19
213 Inflasi
Perkembangan inflasi gabungan 3 kotakabupaten IHK di Papua cukup
berfluktuasi sepanjang tahun 2020 Bulan Maret 2020 menjadi bulan dengan deflasi
terdalam sepanjang tahun 2020 yaitu sebesar -092 persen Hal tersebut dipicu oleh
penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada mayoritas indeks
kelompok penyusun inflasi Namun tahun 2020 yang sangat fluktuatif ditutup dengan
inflasi yang paling tinggi sepanjang tahun 2020 dengan angka inflasi mencapai 079
persen Sedangkan inflasi year on year (Desember 2020 terhadap 2019) di Papua
mencapai 164 persen
Grafik 28 BI 7 Days (Reverse) Repo Rate
Sumber Bank Indonesia diolah
BI 7 days (reverse)
repo rate cenderung
semakin menurun
dalam waktu 12
bulan di tahun 2020
17
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Kenaikan harga barang dan
jasa di 3 kota IHK tersebut adalah
pemicu utama yang mendorong
terjadinya inflasi Kenaikan angka
indeks pada kelompok makanan
minuman dan tembakau sebesar
135 persen kelompok pakaian dan
alas kaki sebesar 010 persen
kelompok perumahan air listrik
dan bahan bakar rumah tangga sebesar 013 persen kelompok perlengkapan
peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 002 persen kelompok
kesehatan sebesar 033 persen kelompok transportasi sebesar 254 persen kelompok
informasi komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0003 persen kelompok rekreasi
olahraga dan budaya sebesar 036 persen serta kelompok penyediaan makanan dan
minumanrestoran sebesar 007 persen
Terjadinya inflasi di bulan Desember 2020 tersebut didorong
oleh kenaikan harga yang cukup signifian pada beberapa
komoditas diantaranya tarif angkutan udara cabai rawit ikan
ekor kuning ikan cakalang dan lain-lain Sedangkan
komoditas yang menjadi penahan laju inflasi adalah emas
perhiasan daging ayam ras kangkung terong dan lain-lain
Besarnya pegaruh msing-masing kelompok komoditi terhadap perkembangan inflasi
Desember 2020 diantaranya kelompok makanan minuman dan tembakau sebesar
0500 persen kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0004 persen kelompok
perumahan air listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0023 persen kelompok
perlengkapan peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0001 persen
kelompok kesehatan sebesar 0006 persen kelompok transportasi sebesar 0289
persen kelompok informasi komunikasi dan jasa keuangan sebesar 00002 persen
kelompok rekreasi olahraga dan budaya sebesar 0005 persen kelompok pendidikan
sebesar 0000 persen kelompok penyediaan makanan dan minumanrestoran sebesar
0004 persen serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar -004 persen
214 Nilai Tukar Rupiah
Nilai tukar mata uang negara terhadap mata uang negara lain yang stabil
merupakan keadaan ideal yang diinginkan oleh para pelaku pasar termasuk
pemerintah Kestabilan Rupiah sebagai mata uang Negara Republik Indonesia
Grafik 29 Tingkat Inflasi Papua Sepanjang 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
3 kota IHK di Papua
mengalami inflasi
sebesar 079 yang
disebabkan kenaikan
harga barang dan
jasa pada beberapa
kategori
18
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
mempunyai peran yang sangat penting dalam menjaga stabilitas harga dan sistem
keuangan Kestabilan nilai tukar rupiah akan sangat berpengaruh pada sektor
perdagangan internasional terutama nilai tukar rupiah terhadap USD yang mendominasi
mata uang perdagangan dunia Berikut ini adalah grafik perkembangan nilai tukar rupiah
terhadap USD sepanjang tahun 2020
Kurs tengah rupiah selama tahun 2020 cukup berfluktuatif diantara bulan Maret
dan Mei dimana rupiah bergerak di angka tertinggi pada 2 April 2020 mencapai
Rp1674100 Hal tersebut merupakan salah satu respon pasar dalam menghadapi
pandemi COVID-19 Spanjang tahun 2020 nilai tukar rupiah bergerak pada titik terendah
Rp1361200 dan titik tertinggi Rp1674100 Fluktuasi yang terjadi sepanjang tahun
2020 cenderung tidak terlalu ekstrem Hal tersebut seharusnya bukan menjadi faktor
penghambat volume perdagangan internasional Namun karena ekspor Papua yang
didominasi oleh PT Freeport volume ekspor papua sangat tergantung dari kapasitas
produksi PT Freeport Pada tahun 2020 volume produksi PT Freeport cenderung
meningkat Hal tersebut dibuktikan dengan volume ekspor Papua yang juga meningkat
sepanjang tahun 2020
Naiknya kurs Dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah menyebabkan harga
barang yang di ekspor Indonesia mengalami penurunan sedangkan harga barang yang
impor Indoensia mengalami peningkatan harga Kenaikan kurs Dollar Amerika Serikat
akan mempengaruhi transaksi ekspor karena adanya pembayaran yang rendah dari
Grafik 210 Nilai tukar Rupiah ndash USD Sepanjang 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
16000
18000
1 8
15
22
29
36
43
50
57
64
71
78
85
92
99
106
113
120
127
134
141
148
155
162
169
176
183
190
197
204
211
218
225
232
239
246
19
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
pembeli di luar negeri Hal tersebut mengakibatkan uang masuk ke Indonesia dalam
mata uang asing menjadi lebih sedikit
22 INDIKATOR KESEJAHTERAAN
221 Indeks Pembangunan Manusia
Pembangunan sumber daya
manusia di Papua bias dikatakan
konsisten mengalami peningkatan
selama periode 2010 sampai
dengan 2020 Akan tetapi Indeks
Pembangunan Manusia (IPM)
Papua tahun 2020 mengalami
penurunan dibandingkann tahun
sebelumnya Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) meningkat dari
5445 pada tahu 2010 menjadi 6084 pada tahun 2019 kemudian menjadi 6044 pada
taahun 2020 menurun beberapa poin pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2019
Namun nilai IPM Papua masih diatas 60 yang berarti IPM papua berada pada kategori
sedang Pengukuran IPM oleh BPS menggunakan standar UNDP (United Nation for
Development Program) dimana nilai IPM dibawah 60 dianggap rendah 60 sampai
dengan 70 dikategorikan sedang dan 71 sampai dengan 80 dikategorikan tinggi
Sementara itu IPM Nasional pada tahun 2020
mencapai 7194 atau tumbuh tipis 002 poin dari tahun
sebelumnya IPM Indonesia secara Nasional masuk pada
kategori tinggi karena berada pada rentang 70 sampai dengan
80 Hal tersebut berbeda dengan yang terjadi di Papua
dimana IPM Papua mengalami penurunan pada tahun ini Namun jika dilihat pada
KabupatenKota di Papua IPM Kota Jayapura merupakan IPM tertinggi di Papua
dengan nilai 7994 Dilain sisi Kabupaten Nduga merupakan Kabupaten dengan IPM
terendah yaitu 3155
Walaupun Kabupaten Nduga adalah kabupaten dengan IPM terendah pertumbuhan
IPM nya merupakan yang tertinggi yaitu tumbuh sebesar 260 Rendahnya IPM di
Kabupaten Nduga disebabkan oleh sulitnya akses menuju Kabupaten Nduga ditambah
oleh faktor keamanan yang kurang sehingga menghambat pembangunan yang akan
dilaksanakan di Kabupaten Nduga
Grafik 211 Pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia
2010 - 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
IPM tahun 2020
sebesar 6044 turun
dibandingkan dengan
tahun sebelumnya
sebesar 6084
20
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Walaupun Papua memiliki rata-rata IPM dibawah IPM Nasional tetapi Papua
memiliki 5 daerah dengan IPM dengan kategori tinggi Ketiga daerah tersebut adalah
Kota Jayapura Kabupaten Mimika Kabupaten Biak Numfor Kabupaten Merauke dan
Kabupaten Jayapura Tingginya IPM di 5 daerah didorong oleh banyaknya warga
pendatang dari luar Papua yang datang untuk melakukan aktifitas bisnispekerjaan
Aktifitas warga pendatang yang mayoritas sebagai karyawan pada perusahaan
multinasional dan proyek-proyek prioritas nasional di Provinsi Papua
222 Tingkat Kemiskinan
Presentase penduduk miskin mengalami penurunan cukup
besar selama periode Maret 2012 sampai dengan September
2020 Selama periode tersebut presentase penduduk miskin
mengalami penurunan sebesar 431 persen poin Namun
periode September 2020 jika dibandingkan dengan Maret
2020 presentase penduduk miskin mengalami peningkatan sebesar 016 persen poin
Peningkatan presentase penduduk miskin tersebut juga dipicu oleh pandemi COVID-19
yang menyebabkan banyak sektor usaha mengalami tekanan sehingga beberapa
diantaranya harus melakukan
efisiensi jumlah karyawan Jika
dilihat menurut daerah penduduk
miskin di Papua terkonsentrasi di
daerah pedesaan Pada September
2020 terdapat 86750 ribu jiwa atau
3569 persen penduduk miskin
tinggal di pedesaan sedangkan di
perkotaan hanya 4473 ribu jiwa
atau sebesar 459 persen penduduk
miskin Secara nasional pada periode September 2020 provinsi Papua menjadi provinsi
dengan presentase penduduk miskin terbesar yaitu sebesar 2680 persen Angka
tersebut jauh lebih besar daripada rata-rata nasional yang berada pada nilai 1019
persen
223 Tingkat Ketimpangan (Rasio Gini)
Rasio Gini Provinsi Papua selama periode Maret 2015 sampai
dengan periode September 2020 cenderung tidak banyak
mengalami perubahan Tercatat selama periode tersebut
rasio gini di Papua hanya mengalami penurunan kurang dari
Grafik 212 Tingkat Kemiskinan Papua Periode Maret
2012 ndash September 2019
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Tingkat kemiskinan
Papua sebesar 2655
persen dengan
jumlah penduduk
miskin sebesar
900950 ribu jiwa
Rasio gini Papua
September 2020
sebesar 040 naik
dibandingkan periode
Maret 2020
21
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
001 Jika ditinjau dari daerah
daerah pedesaan mengalami
kenaikan presentase penduduk
miskin dari semula 038 pada
periode Maret 2015 menjadi 041
pada September 2020 Di daerah
perkotaan mengalami hal
sebaliknya presentase penduduk
miskin menurun dari 034 pada
periode Maret 2015 menjadi 029
pada September 2020 Ada beberapa faktor yang mempengaruhi rasio gini di Papua
pada tahun 2020 salah satunya adalah pandemi COVID-19 yang terjadi sepanjang
tahun 2020 Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) penduduk
kelompok 40 persen terbawah mengalami peningkatan pengeluaran perkapita per bulan
dibandingkan dengan penduduk 40 persen menengah yang justru mengalami
penurunan dan 20 persen teratas juga mengalami penurunan pengeluaran per kapita
per bulan
224 Kondisi Ketenagakerjaan dan Tingkat Pengangguran
Dinamika tenaga kerja di Papua pada Agustus 2020
mengalami penurunan jumlah angkatan kerja menjadi
1767403 orang dari sebelumnya 1857300 orang pada
Agustus 2019 Jumlah penduduk yang bekerja di Papua juga
mengalami penurunan 100412 orang pada Agustus 2020
menjadi sebesar 1691745 Sedangkan jumlah penganggur pada Agustus 2020
mencapai 75658 orang lebih tinggi jika dibandingkan keadaan Agustus 2019 sebesar
65143
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Papua cenderung mengalami tren
peningkatan dari tahun 2018 Pada tahun 2020 TPT di papua menunjukkan nilai 428
persen atau naik 077 persen poin dibanding tahun lalu Peningkatan tersebut didominasi
oleh wilayah perkotaan dimana peningkatan TPT di wilayah perkotaan sebesar 269
persen sedangan di wilayah pedesaan sebesar 079 persen
Peningkatan angka tersebut tak lepas dari pandemi COVID-19 yang melanda
hampir seluruh wilayah dunia termasuk Indonesia sejak Maret 2020 Pandemi COVID-
19 tidak hanya menyebabkan masalah pada sisi kesehatan saja namun perekonomian
juga terdampak karena pembatasan-pembatasan kegiatan usaha Pembatasan tersebut
Grafik 213 Rasio Gini Papua Periode Maret 2015 ndash
September 2020
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
TPT Papua tahun
2020 sebesar 428
persen dengan
jumlah
pengangguran
mencapai 67173
orang
22
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
secara tidak langsung juga
mempengaruhi dinamika
ketenagakerjaan Dinamika
ketenagakerjaan Papua juga
terdampak akan hal tersebut
Penduduk usia kerja yang
mengalami dampak pandemi
COVID-19 dikelompokkan menjadi
4 yaitu Penganggur bukan
angkatan kerja yang pernah
berhenti bekerja pada Februari-Agustus 2020 penduduk yang bekerja dengan status
sementara tidak bekerja dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja
Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan dampak COVID-19 terhadap penduduk usia
kerja di Papua
Tabel 21 Dampak COVID-19 terhadap Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin dan Tempat
Tinggal
Komponen Jenis Kelamin Daerah Tinggal Total
Laki-Laki
Perempuan Perkotaan Pedesaan
Pengangguran Karena COVID-19 1787 742 1670 859 2529
Bukan Angkatan Kerja Karena COVID-19
682 1253 1795 140 1935
Sementara Tidak Bekerja Karena COVID-19
6108 2451 4805 3754 8559
Penduduk Bekerja Yg Mengalami Pengurangan Jam Kerja karena COVID-19
138697 77897 139992 76602 216594
Total 147274 82343 148262 81355 229617
Penduduk usia Kerja (PUK) 1300741
1148404 730420 1718725 2449145
Total dibanding PUK 113 72 203 47 94
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Tabel diatas menunjukkan bahwa pada Agustus 2020 terdapat 229617 orang
atau 938 persen dari total penduduk usia kerja di Papua Dari jumlah tersebut 2529
diatntaranya menjadi pengangguran 1935 menjadi bukan angkatan kerja 8559
sementara tidak bekerja dan 216594 lainnya mengalami pengurangan jam kerja akibat
COVID-19 Ditinjau dari sisi Jenis Kelamin penduduk laki-laki lebih merasakan dampak
pandemi COVID-19 dibandingkan penduduk perempuan dalam sisi ketenagakerjaan
Terbukti dengan jumlah pengangguran karena COVID-19 pada penduduk laki-laki
berjumlah 1787 orang sedangkan penduduk perempuan hanya 742 orang Sedangkan
Grafik 214 Tingkat Pengangguran Terbuka
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
23
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
dari sisi tempat tinggal penduduk perkotaaan lebih merasakan dampak pandemi
COVID-19 dibanding penduduk pedesaan Persentase penduduk kota yang terdampak
dibandingkan dengan penduduk usia kerja di perkotaan mencapai 2030 persen Angka
ini jauh lebih besar dibandingkan dengan di pedesaan yang mencapai 473 persen
225 Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Nelayan
Nilai Tukar Petani (NTP)
adalah sebuah nilai yang
menunjukkan daya tukar (term of
trade) dari produk pertanian
dengan barang dan jasa yang
dikonsumsi maupun untuk biaya
produksi Semakin tinggi nilai NTP
maka semakin kuat pula daya beli
petani NTP Papua mengalami
peningkatan signifikan dari Desember 2019 ke Januari 2020 yaitu dari 9264 pada
Desember 2019 menjadi 10155 pada Januari 2020 Sepanjang tahun 2020 NTP Papua
relatif meningkat walaupun terjadi pandemi COVID-19 di tahun 2020 Pada bulan
Desember 2020 NTP Papua tercatat sebesar 10278 atau naik 002 persen
dibandingkan NTP bulan November 2020 Perubahan indeks NTP di Papua disebabkan
oleh indeks harga yang harus dibayar petani lebih kecil daripada indeks harga yang
diterima petani
Ditinjau dari sisi Indek
Diterima Petani sektor perikanan
tangkap atau nelayan mempunyai
Indeks Diterima Petani paling
tinggi Semakin tinggi Indeks
Diterima Petani dibanding Indeks
Dibayar Petani semakin sejahtera
hidup petani Pada Desember
2020 sektor Perikanan Tangkap
(Nelayan) mempunyai Indeks
Diterima Petani sebesar 11738 sedangkan Indeks Dibayar Petani sebesar 10416 Hal
tersebut menunjukkan bahwa pada Desember 2020 Nelayan di Papua bisa dikatakan
cukup sejahtera
Grafik 215 Nilai Tukar Petani
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Grafik 216 Nilai Tukar Nelayan
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
24
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
23 EFEKTIVITAS KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI DAN PEMBANGUNAN
REGIONAL
Keberhasilan suatu daerah dalam menjalankan kebijakan makro ekonomi dan
pembangunan dapat dilihat berdasarkan capaian dari target yang telah ditetapkan pada
tahun sebelumnya Pemerintah Provinsi Papua sendiri sudah menetapkan target
indikator ekonomi dan pembangunan untuk tahun 2020 Berikut ini adalah target beserta
caiapannya pada tahun 2020
Tabel 22 Capaian Kebijakan Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Papua 2020
Indikator Target Capaian Hasil Capaian Keterangan
Pertumbuhan Ekonomi 643 - 758 232 Tidak Tercapai
Laju Inflasi 250 - 400 079 Tidak Tercapai
PDRB per Kapita Rp2995 ndash Rp3027 Juta Rp5790 Juta Tercapai
Rasio Gini 034 ndash 039 040 Tidak Tercapai
TPAK 7510 - 7725 7216 Tidak Tercapai
TPT 227 - 360 428 Tidak Tercapai
PDRB Tanpa Pertambangan dan Penggalian
Sumber RKPD BPS (2020) diolah
Dari beberapa target yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Papua hanya
terdapat 1 indikator saja yang tercapai pada tahun 2020 yaitu PDRB per Kapita
Banyaknya target pembangunan yang tidak bisa dicapai pada tahun 2020 disebabkan
oleh pandemi COVID-19 yang memaksa pemerintah untuk melakukan refocusing
anggaran untuk menaggulanggi dampak pandemi di segala sektor Selain itu dampak
ekonomi dan sosial yang langsung dirasakan oleh masyarakat juga merupakan faktor
pendorong tidak tercapainya target pembangunan
231 Analisis Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Pembangunan Manusia Terhadap
PDRB di Papua
Pertumbuhan ekonomi adalah perubahan kondisi perekonomian suatu negara
atau wilayah secara berkesinambungan ke dalam kondisi yang lebih baik Pertumbuhan
ekonomi adalah salah satu indikator utama untuk menilai kondisi ekonomi suatu negara
atau wilayah Pertumbuhan ekonomi suatu negara atau wilayah ditandai dengan
meningkatnya kapasitas produksi yang dapat meningkatkan pendapatan negara atau
wilayah Kapasitas produksi dalam perekonomian dapat tercermin pada tingkat
pendapatan Produk Domestik Bruto (PDB) pada negara atau Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) pada wilayah PDRB merupakan salah satu indikator dalam mengukur
tingkat kemajuan perekonomian di wilayah tersebut Nilai PDRB dapat menjelaskan
25
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
kemampuan daerah mengelola atau memanfaatkan sumber daya yang ada Menurut
Todaro amp Smith (2004) ada 3 faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
adalah akumulasi modal (capital accumulation) pertumbuhan penduduk (growth in
population) dan kemajuan teknologi (technological progress) Aliran dana yang
digelontorkan pemerintah untuk belanja termasuk akumulasi modal yang akan
berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Oleh karenanya perlu dikaji efektifitas
belanja fiskal baik itu yang berasal dari Pemerintah Pusat maupun Daerah terhadap
pertumbuhan PDRB
a Variabel dan Metodologi Penelitian
Penelitian ini akan menganalisis hubungan causal-effect yang akan menjelaskan
pengaruh Dana Otonomi Khusus Dana Alokasi Khusus Belanja Pemerintah Daerah
(Belanja Modal dan Belanja Barang amp Jasa) Dana Alokasi Umum dan Indeks
Pembangunan Manusia terhadap PDRB (harga konstan) pada masing-masing
kabupaten Data yang digunakan adalah data panel dimana mengkombinasikan antara
data cross section dan time series Dalam kajian ini data cross section yang digunakan
adalah data seluruh Pemerintah KabupatenKota di Provinsi papua sedangkan data
time series yang digunakan adalah data tahun 2014 ndash 2019 dari seluruh variabel
Deskripsi variabel yang akan digunakan dalam kajian ini adalah sebagai berikut
1 Dana Otonomi Khusus
Dana otonomi khusus adalah dana yang dialokasikan oleh pemerintah pusat kepada
daerah untuk membiayai pelaksanaan otonomi khusus di suatu daerah salah satunya
Papua Dana tersebut di alokasikan kepada seluruh daerah di Papua yang ditujukan
untuk menunjang percepatan pelaksanaan otonomi khusus bagi Provinsi Papua dalam
rangka mewujudkan keadilan penegakan supremasi hukum penghormatan terhadap
HAM percepatan pembangunan ekonomi peningkatan kesejahteraan dan kemajuan
masyarakat Papua dalam rangka kesetaraan dan keseimbangan dengan kemajuan
provinsi lain di Indonesia Secara teori PDRB dan Dana Otonomi Khusus mempunyai
korelasi yang positif
2 Dana Alokasi Khusus (DAK)
Dana Alokasi Khusus adalah alokasi dari APBN kepada pemerintah daerah
(ProvinsiKotaKabupaten) tertentu dengan tujuan untuk mendanai kegiatan khusus
yang merupakan urusan pemerintah daerah dan sesuai dengan prioritas nasional
26
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
3 Belanja Pemerintah Daerah (Belanja Modal dan Belanja Barang amp Jasa)
Belanja Pemerintah sebagai salah satu unsur pembentuk PDB (Produk Domestik
Bruto) dan PDRB pada tingkat daerah merupakan kebijakan fiskal yang berfungsi
sebagai intervensi pemerintah di dalam perekonomian Hubungan antara PDRB dengan
belanja pemerintah seharusnya bernilai positif
4 Dana Alokasi Umum (DAU)
Dana Alokasi Umum merupakan salah satu transfer dana pemerintah kepada
pemerintah daerah yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan
tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan
daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi Penggunaan DAU mayoritas adalah
untuk belanja pegawai jadi seharusnya PDRB dan DAU memiliki korelasi positif
5 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indeks Pembangunan manusia (IPM) merupakan salah satu indikator
pembangunan manusia di suatu wilayah Perhitungan IPM didasarkan pada
perbandingan dari angka harapan hidup pendidikan dan standar hidup layak
Pembangunan manusia yang baik dan berkesinambungan akan mempengaruhi
kapabilitas penduduk dan dampaknya adalah peningkatan produktivitas dan kreativitas
masyarakat Hal tersebutlah yang akan mengakibatkan penduduk dapat menyerap dan
mengelola sumberdaya yang penting bagi pertumbuhan ekonomi
Metode yang akan digunakan analisis kuantitatif regresi dengan menggunakan
metode Regresi Data Panel efek tetap atau biasa disebut Fix Effect Model Komponen
error pada Fix Effect Model dapat diabaikan sehingga Parameter dalam Fix Effect Model
diestimasi dengan metode Odinary Least Square atau metode kuadrat terkecil dengan
menambahkan variabel dummy pada estimasinya Model estimasi seperti ini juga biasa
disebut Least Squares Dummy Variable (LSDV) Persamaan dari Fix Effect Model dapat
dituliskan sebagai berikut
119910119894119905 = 119863120572119894 + 119909119894119905prime 120573 + 120576119894119905
Dimana D = [d1 d2 hellip dn] merupakan variabel dummy untuk unit ke-i Pemilihan
Fix Effect Model pada kajian ini didasarkan pada pendapat Judge et all (1999) dalam
bukunya yang menyatakan bahwa jika N besar dan T kecil estimasi dari Random Effect
Model dan Fix Effect Model berbeda secara signifikan Namun bila setiap individu dari
data cross section tidak diambil secara random maka Fix Effect Model tetap lebih
sesuai Dalam Fix Effect Model tentunya mempunyai beberapa asumsi yang harus
dipenuhi agar model yang terbentuk bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Estimator)
Asumsi yang harus dipenuhi adalah bebas dari multikolinieritas non-autocorrelation
27
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
untuk penggunaan data time series dan bebas dari heterekedastisitas Asumsi residual
harus mengikuti distribusi normal tidak digunakan dalam kajian ini Dasar dari tidak
digunakannya asumsi residual berdistribusi normal adalah teori Asymtotic Normality
dimana teori tersebut memberikan jaminan ketika sampel yang digunakan dalam analisis
cukup besar maka asumsi normalitas sudah tidak diperlukan lagi Asymtotic Normality
menggunakan dasar Central Limit Theorem yang menyatakan bahwa kurva distribusi
sampling akan berpusat pada nilai parameter populasi dan akan memiliki semua sifat
distribusi normal jika sampel yang diambil berukuran lebih dari 30
b Analisis
Fix Effect Model yang akan digunakan pada kajian ini ingin mengetahui variasi dari
data time series sedangkan variasi dari data cross section (Pemda) dianggap tidak
memiliki banyak perbedaan Alasan kuat mengapa Pemda diasumsikan tidak terlalu
memiliki banyak perbedaan adalah keseluruhan PemkabPemkot berada pada wilayah
administrasi yang sama yaitu provinsi Papua Selain itu variabel yang digunakan
mayoritas merupakan hasil kebijakan fiskal dari Pemerintah Pusat Sehingga
diasumsikan perbedaan yang lebih signifikan adalah perbedaan antar waktu yang
diakibatkan oleh perubahan kebijakan pemerintah dari waktu ke waktu perubahan
eksternal dan faktor lain yang terjadi selama kurun waktu 2014 sampai dengan 2019
Sebelum menginterpretasikan model yang dihasilkan diperlukan pengujuan
terhadap asumsi-asumsi agar model bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Model)
dimana asumsi yang harus dipenuhi adalah bebas dari multikolinieritas Dalam kasus
data panel seringkali ditemui masalah heterokesdastisitas Jika asumsi
heterokesdastisitas dilanggar maka estimator OLS (Ordinary Least Square) masih linier
dan konsisten serta tidak bias Namun estimator OLS (Ordinary Least Square) tidak
mempunyai varian yang minimum lagi (Gujarati amp Porter 2010) Tetapi hal tersebut
bukan menjadi masalah yang berarti karena sifat estimator tidak lagi menghasilkan
BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) namun mungkin baru sampai LUE (linier
Unbiased Estimator) (Widarjono 2010 Sumodiningrat 2010)
28
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Gambar 22 Output Fix Effect Model dari Minitab
Berdasarkan gambar diatas nilai Varian Inflation Factor (VIF) semua variabel yang
digunakan dalam kajian ini memiliki nilai dibawah 10 nilai tersebut menunjukkan bahwa
semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini bebas dari kasus multikolinieritas
Asumsi selanjutnya yang harus dipenuhi guna mendapatkan sifat BLUE adalah bebas
dari heterokesdastisitas Pendugaan awal dapat menggunakan scatterplot antara y
taksiran dengan residual Jika terdapat pola pada scatterplot tersebut maka diduga
terdapat heterokesdastisitas pada model yang terbentuk Namun apabila pola yang
terbentuk tidak jelas harus dilakukan pengujian menggunakan Durbin-Watson test
Berikut ini merupakan menggunakan scatterplot antara y taksiran dengan residual
Dapat dilihat pada grafik
disamping bahwa terdapat
pola pada scatter plot antara y
taksiran dengan residual yang
artinya model yang terbentuk
belum bebas dari kasus
heterokesdastisitas Namun
dengan mempertimbangkan
pendapat dari Widarjono
(2010) dan Sumodiningrat
(2010) yang menyatakan
bahwa asumsi heterokesdastisitas dapat dikesampingkan dengan konsekuensi sifat
Regression Analysis PDRB versus Otsus DAK The regression equation is
PDRB = - 38945 + 147 Otsus - 099 DAK + 349 Belanja Modal amp Barang dan Jasa
- 102 DAU + 538 IPM - 3278 2015 - 6685 2016 - 1701 2017 - 34 2018
- 1836 2019
Predictor Coef SE Coef T P VIF
Constant -38945 3583 -1087 0000
Otsus 14665 8897 165 0101 1430
DAK -0991 8360 -012 0906 1616
Belanja Modal amp Barang dan Jasa 34887 2458 1419 0000 1279
DAU -10211 2218 -460 0000 1381
IPM 53801 4968 1083 0000 1133
2015 -3278 1925 -170 0090 1743
2016 -6685 2241 -298 0003 2363
2017 -1701 1964 -087 0388 1815
2018 -34 2016 -002 0987 1912
2019 -1836 2051 -090 0372 1978
S = 716658 R-Sq = 690 R-Sq(adj) = 671
Grafik 217 Residual Plot
40000200000-20000
999
99
90
50
10
1
01
Residual
Pe
rce
nt
6000040000200000-20000
30000
20000
10000
0
-10000
Fitted Value
Re
sid
ua
l
30000225001500075000-7500-15000
40
30
20
10
0
Residual
Fre
qu
en
cy
160140120100806040201
30000
20000
10000
0
-10000
Observation Order
Re
sid
ua
l
Normal Probability Plot Versus Fits
Histogram Versus Order
Residual Plots for PDRB
Sumber Output Minitab diolah
29
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) akan menjadi LUE (Linier Unbiased Estimator)
Sedangkan dilihat dari normal probability plot yang dihasilkan terdapat beberapa data
outlier pada residual Setelah ditelaah lebih jauh data tersebut adalah residual dari
kabupaten Mimika Hal tersebut wajar terjadi karena PDRB kabupaten Mimika sangat
berbeda jauh dibandingkan kabupatenkota lain yang ada di Papua PDRB yang tinggi
tersebut dikarenakan adanya PT Freeport yang menyumbang mayoritas PDRB
kabupaten Mimika
Setelah proses pengujian asumsi dilakukan tahap selanjutnya adalah melakukan
uji signifikansi variabel dalam model Berikut ini adalah pengujian pada Fix Effect Model
yang terbentuk
Gambar 23 Output ANOVA dari Minitab
Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen
secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen (PDRB) Hipotesis awal pada
pengujian ini adalah tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen
terhadap PDRB Dengan menggunakan alpha 5 (005) hipotesis awal ditolak jika p-
value yang dihasilkan model kurang dari 005 Merujuk pada hasil perhitungan p-value
dari tabel Analysis of Variance yang menunjukan nilai 000 dimana nilai tersebut lebih
kecil daripada alpha yang ditetapkan Maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa
secara simultan variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
PDRB Tetapi perlu dilakukan pengujian secara parsial pada setiap variabel independen
guna memastikan signifikansi masing-masing variavel independen Berikut persamaan
regresi yang dihasilkan
119875119863119877119861 = minus38945 + 147 119926119957119956119958119956 minus 099 119915119912119922 + 349 119913119942119949119938119951119947119938 minus 102 119915119912119932 + 538 119920119927119924
+ 3278 120784120782120783120787 minus 6685 120784120782120783120788 minus 1701 120784120782120783120789 minus 34 120784120782120783120790 minus 1836 120784120782120783120791
1 Variabel Otsus
Berdasarkan hasil variabel secara parsial Dana Otsus mempunyai pengaruh yang
tidak signifikan terhadap PDRB karena memiliki p-value 010 yang lebih besar daripada
alpha 005 Pengaruh positif yang diberikan Dana Otsus terhadap PDRB sesuai dengan
teori ekonomi yang ada Berdasarkan jumlah Dana Otsus yang setiap tahunnya
cenderung bertambah seharusnya dapat mempengaruhi pertumbuhan PDRB secara
Analysis of Variance
Source DF SS MS F P
Regression 10 18633576166 1863357617 3628 0000
Residual Error 163 8371662268 51359891
Total 173 27005238434
30
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
signifikan Dana Otsus mayoritas ditujukan untuk pendidikan dan kesehatan Sehingga
bisa jadi pengaruhnya terhadap PDRB tidak dalam lag waktu yang singkat
2 Variabel DAK
Pengujian secara parsial pada variabel DAK Fisik menunjukkan p-value sebesar
091 dimana lebih besar dari alpha 005 sehingga secara statistik dapat disimpulkan
bahwa Dana Alokasi Khusus tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
PDRB Hal demikian dapat terjadi karena disebabkan Dana Alokasi Khusus lebih banyak
dialokasikan untuk bidang-bidang yang mempunyai dampak jangka panjang terhadap
perekonomian DAK fisik bidang kesehatan jalan air minum sanitasi transportasi
memiliki pagu yang cukup besar bahkan lebih dari 50 pagu DAK Fisik 2020
dialokasikan untuk bidang tersebut Bidang-bidang tersebut mempunyai dampak yang
baik bagi perekonomian namun dampak yang dihasilkan cenderung dalam waktu yang
cukup lama sehingga variabel DAK tidak berpengaruh signifikan terhadap PDRB
3 Variabel Belanja
P-value yang dihasilkan dalam model untuk variabel belanja adalah 000 dimana
nilai tersebut lebih kecil dari alpha 005 yang mengindikasikan bahwa belanja pemerintah
(belanja modal dan belanja barang amp jasa) mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap PDRB Hal tersebut sesuai dengan teori ekonomi dimana belanja pemerintah
merupakan salah satu komponen pemberntuk PDRB Pada model ini setiap kenaikan
belanja pemerintah 1 miliar akan mengakibatkan kenaikan PDRB sebesar 3489 miliar
dengan mengasumsikan variabel independen lainnya tetap
4 Variabel DAU
Variabel DAU jika diuji secara parsial menunjukan hasil p-value sebesar 000 yang
menunjukan bahwa variabel DAU mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap PDRB
Namun pengaruh yang diberikan oleh DAU adalah negatif Semakin besar DAU yang
digelontorkan PDRB justru semakin menurun Hal ini senada dengan penelitian yang
dilakukan oleh Anis Setiyawati pada tahun 2007 Penelitian yang berjudul ldquoAnalisis
Pengaruh PAD DAU DAK dan Belanja Pembangunan Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Kemiskinan dan Pengangguran Pendekatan Analisis Jalurrdquo Penelitian
tersebut juga menghasilkan kesimpulan bahwa DAU memiliki pengaruh negatif terhadap
pertumbuhan ekonomi dimana pertumbuhan ekonomi diukur dari PDRB menurut harga
konstan Hal ini dapat terjadi karena DAU yang didapatkan oleh Pemda tidak
keseluruhan digunakan untuk pembangunan dan peningkatan ekonomi Selain itu
daerah yang mendapat DAU dengan pagu yang besar adalah daerah dengan
31
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
pertumbuhan ekonomi rendah Hal ini karena perhitungan DAU adalah berdasarkan
celah fiskal (Fiscal Gap) pada daerah tersebut Artinya semakin rendah kemampuan
ekonomi daerah untuk menjalankan pemerintahannya maka semakin besar DAU yang
didapat Sehingga nilai negatif yang dihasilkan dari perhitungan model pada kajian ini
sesuai dengan teori ekonomi yang berkembang
5 Variabel IPM
Pengujian variabel IPM secara parsial pada model menyatakan bahwa IPM memiliki
pengaruh signifikan terhadap PDRB karena p-value yang dihasilkan 000 dimana nilai
tersebut lebih kecil dari alpha yang ditetapkan 005 Hal tersebut sesuai dengan teori
yang ada dimana jika pembangunan manusia berjalan dengan baik maka ekonomi
daerah juga akan berkembang dan meningkat
6 Variabel dummy
Variabel dummy tahun 2014 merupakan pembanding untuk tahun 2015 sampai
dengan 2019 Variabel dummy 2015 menghasilkan p-value 009 dimana nilai tersebut
lebih besar daripada alpha 005 Kondisi ini mengindikasikan bahwa tidak ada
perbedaan signifikan yang terjadi pada tahun 2014 dan 2015 Hal tersebut kemungkinan
terjadi karena tidak terlalu banyak kebijakan pemerintah yang berubah pada rentang
waktu tersebut dan kondisi eksternal yang cenderung tidak banyak berubah Kondisi
demikian terjadi juga pada tahun 2017 2018 dan 2019 dimana p-value pada kedua
tahun tersebut 039 099 dan 037 Nilai tersebut jelas jauh lebih besar daripada alpha
005 sehinggu kedua tahun tersebut juga tidak berbeda secara signifikan dengan tahun
2014 sebagai reference Hanya tahun 2016 yang menghasilkan p-value 000 dimana
lebih kecil dari 005 berarti kondisi perekonomian tahun 2016 berbeda secara signifikan
dengan tahun 2014 Hal tersebut menunjukkan terdapat kebijakan anggaran pemerintah
daerah yang berbeda dan efektif pada tahun 2016 dibandingkan tahun 2014
c Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dari Fix Effect Model yang terbentuk dalam kajian ini adalah PDRB
dipengaruhi positif oleh Dana Otsus Belanja Pemerintah (modal barang amp jasa) dan
IPM Sedangkan DAU dan DAK Fisik memiliki pengaruh yang berlawanan R-Square
yang dihasilkan model sebesar 069 artinya model yang terbentuk menggunakan
variabel independen Otsus DAK Fisik Belanja Pemerintah DAU dan IPM mampu
menjelaskan mampu menjelaskan variabel dependennya (PDRB) sebesar 690 persen
Sedangkan 310 persen sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk di dalam
model Variabel yang memiliki pengaruh signifikan adalah DAU Belanja Pemerintah
32
PERKEMBANGAN amp ANALISIS EKONOMI REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
(Modal Barang amp Jasa) dan IPM Sedangkan variabel Otsus dan DAK Fisik tidak
memiliki pengaruh signifikan dalam model Hal tersebut dapat terjadi karena Dana Otsus
dan DAK Fisik digunakan untuk sektor-sektor yang tidak berdampak langsung dalam
kegiatan perekonomian sehingga pengaruhnya terhadap PDRB bersifat jangka panjang
BOKS 2
Cuma Maluku dan Papua yang Catat Pertumbuhan Ekonomi Positif
Jakarta CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik (BPS) melansir seluruh provinsi di Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi negatif Kecuali Maluku dan Papua yang sukses tumbuh positif di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi COVID-19
Pertumbuhan ekonomi di seluruh pulau negatif kecuali Maluku dan Papua ujar Kepada BPS Suhariyanto Rabu (58)
BPS mencatat laju ekonomi Maluku dan Papua tumbuh positif sebesar 236 persen Kinerja positif tersebut ditopang pertumbuhan ekonomi Papua dan Papua Barat karena tahun lalu dua wilayah tersebut mengalami kontraksi
Tercatat pertumbuhan ekonomi Papua negatif 2391 persen pada kuartal II tahun lalu menjadi positif 452 persen pada kuartal II tahun ini Sedangkan Papua Barat pada kuartal II 2019 lalu mengalami kontraksi 049 persen
Karena base-nya dua provinsi ini pada kuartal II tahun lalu tumbuh negatif jelas Suhariyanto
Sementara itu Pulau Jawa mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 669 persen Disusul oleh kelompok provinsi di Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar 629 persen
Sedangkan kelompok provinsi di Pulau Sumatera mengalami kontraksi 301 persen Kalimantan minus 435 persen dan Sulawesi minus 276 persen
Kelompok provinsi di Pulau Jawa memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yaitu sebesar 5855 persen Diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 2149 persen Pulau Kalimantan 804 persen dan Pulau Sulawesi 655 persen
Sisanya 537 persen disumbangkan pulau-pulau lainnya yang meliputi Bali dan Nusa Tenggara serta Maluku dan Papua masing-masing sebesar 300 persen dan 237 persen
Sumber cnnindonesiacom diakses 19 Februari 2020
BAB IIiPerkembangan dan Analisispelaksanaan apbn
Sri Mulyani IndrawatiMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Dari sisi belanja negara kita akan terusmelakukan upaya meningkatkan belanjanegara baik yang sudah ada di dalam APBNAPBD maupun program-program PEN
Pada penandatanganan Kerja Sama Pemerintah DKI Jakarta dan Jabar27072020
Sumber Foto djpbkemenkeugoid
33
Bukit TeleTabies Jayapura Photo Credit Adhitya Ahmad
31 APBN TINGKAT PROVINSI
ahun 2020 merupakan tahun yang dapat dikatakan sebagai tahun anomali
dimana pada awal tahun perasaan optimis menyelimuti penjuru negeri sampai
akhirnya akhir triwulan pertama corona virus disease (COVID) mulai masuk ke
Indonesia yang menyebabkan banyak dilakukan penyesuaian kebijakan Hal ini cukup
sulit bagi bangsa Indonesia dalam mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) dikarenakan banyaknya sentimen global maupun faktor internal yang
berimbas negatif terhadap perekonomian Indonesia Fenomena tersebut juga sangat
dirasakan bagi para pengelola keuangan negara di wilayah Papua Faktor negatif dari
eksternal dan internal turut andil dalam pencapaian target baik dari sisi penerimaan
maupun belanja negara Secara umum capaian target APBN di Papua tahun 2020 tidak
sebaik tahun sebelumnya khususnya di sisi realisasi belanja negara
Sebagaimana data pagu dan realisasi APBN di Papua yang disajikan dalam tabel
dibawah ini realisasi pendapatan Negara di Papua tahun 2020 justru mengalami
kenaikan yang cukup signifikan Realisasi pendapatan negara pada tahun tersebut
mencapai Rp958 triliun atau 1137 persen dari target sebesar Rp842 triliun Realisasi
tersebut naik 64 persen dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang mencapai
Rp900 triliun Naiknya pendapatan Negara merupakan imbas adanya revisi target
T
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB III
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN apbn
REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
34
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
penerimaan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak maupun Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai
Tabel 31 APBN Provinsi Papua (dalam miliar rupiah)
Uraian Pagu 2018
Realisasi 2018
Pagu 2019
Realisasi 2019
Pagu 2020
Realisasi 2020
Pendapatan Negara
1110032 1280256 972052 900589 842277 958219
Pendapatan Perpajakan
871429 1049156 901585 809189 735107 834731
Pendapatan Negara Bukan Pajak
56206 61279 44080 67310 42819 64685
Hibah 182397 169821 26387 24090 64351 58803
Belanja Negara 6183161 6066851 6633314 6276022 5703066 5581058
Belanja Pemerintah Pusat
1714490 1564612 1789741 1575741 1394096 1318480
Transfer ke Daerah dan Dana Desa
4468670 4502239 4843573 4700281 4308970 4262578
SurplusDefisit (5073129) (4786595) (5661262) (5375432) (5661262) (5375432)
Pembiayaan - - - -
Pembiayaan Dalam Negeri
- - - -
Pembiayaan Luar Negeri
- - - -
Sumber LRA Tk Kanwil Audited 2018 Unaudited 2019-2020Simtrada dan MEBE diolah
Ditinjau dari sisi belanja Pemerintah Pusat telah mengalokasikan belanja
Negara kepada Provinsi Papua tahun 2020 mencapai Rp5703 triliun yang terdiri dari
Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp1394 Triliun dan Transfer ke Daerah dan Dana
Desa (TKDD) sebesar Rp4309 Triliun Alokasi tersebut mengalami penurunan sebesar
140 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah Rp6633 Triliun Secara
kumulatif realisasi belanja Negara tahun 2020 mencapai Rp5581 triliun atau 979
persen dari alokasi pagu Persentase realisasi tersebut meningkat jika dibandingkan
tahun sebelumnya yang mencapai 946 persen Naiknya persentase belanja negara
secara keseluruhan merupakan akibat adanya revisi pagu dan refocusing anggaran
sehingga secara jumlah alokasi pagu relatif lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya
32 PENDAPATAN PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL
Pendapatan Pemerintah Pusat di tingkat provinsi terdiri dari Penerimaan Perpajakan
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Hibah Detil pendapatan Pemerintah
Pusat di Provinsi Papua dapat dijabarkan sebagai berikut
321 Penerimaan Perpajakan
Pandemi yang berlaku global dan faktor internal yang kurang menguntungkan sepanjang
tahun 2020 membawa imbas cukup dalam terhadap penerimaan perpajakan di Papua
Realisasi penerimaan perpajakan tahun 2020 mengalami peningkatan sebesar Rp2554
35 35
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
miliar atau 31 persen dibandingkan realisasi tahun 2019 yang
mencapai Rp809 Triliun Jika dibandingkan dengan target
penerimaan perpajakan tahun 2020 yang telah ditetapkan
sebesar Rp735 Triliun realisasi penerimaan perpajakan
hanya tercapai sebesar Rp835 Triliun atau 1135 persen Detil
target dan realisasi penerimaan perpajakan dapat disajikan
dalam tabel sebagai berikut
Tabel 32 Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)
Penerimaan Perpajakan
Target 2018
Realisasi 2018
Target 2019
Realisasi 2019
Target 2020
Realisasi 2020
PPh Migas - 271 - 161 - (016)
PPh Non Migas
441814 355473 432188 401765 388264 360659
PPN 229233 194700 246759 219864 214197 181330
PPnBM 180 273 393 406 382 329
PBB 24264 24445 24308 99899 69035 96889
Cukai - 014 - 024 - 005
Bea Masuk 19781 24108 19626 17644 10839 10765
Bea Keluar 149101 446026 172926 65479 48370 172931
Pajak Lainnya 7057 3846 5386 3946 4020 11839
Jumlah 871429 1049156 901585 809189 735107 834731
Sumber Kanwil DJP Papua Maluku Kanwil DJBC Khusus Papua dan LRA 2018-2020 diolah
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa komponen penyumbang
terbesar penerimaan perpajakan adalah PPh Non Migas sama dengan sebelumnya
PPh Non Migas memberikan kontribusi paling tinggi sebesar 432 persen disusul PPN
sebesar 217 persen sedangkan Bea Keluar yang selama ini menjadi andalan
penerimaan di Papua memberikan kontribusi sebesar 207 persen Adapun jenis
penerimaan yang memberikan kontribusi paling rendah adalah penerimaan Cukai
PPnBM dan PPh Migas Ketiga penerimaan tersebut hanya memberikan kontribusi
sebesar 004 persen terhadap penerimaan perpajakan secara keseluruhan
Pendapatan PPh Non Migas di Papua terdiri dari PPh Pasal 21 Pasal 22 Pasal
22 Impor Pasal 23 Pasal 2529 Orang Pribadi Pasal 2529 Badan Pasal 26 PPh Final
dan PPh Non Migas Lainnya Secara umum penerimaan PPh Non Migas tahun 2020
mengalami penurunan sebesar 120 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya
Penerimaan PPh Pasal 21 memberikan kontribusi paling besar terhadap penerimaan
PPh Non Migas yaitu mencapai 687 persen Selain itu PPh Final juga turut
memberikan kontribusi yang cukup signifikan yaitu mencapai Rp47527 miliar atau 142
persen dari keseluruhan penerimaan PPh Non Migas Jika dibandingkan dengan
Pendapatan
pemerintah pusat
tahun 2020 naik 640
persen dibandingkan
dengan tahun
sebelumnya
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
36
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
realisasi penerimaan pada tahun 2019 baik penerimaan PPh Pasal 21 maupun PPh
Final mengalami penurunan masing-masing sebesar 124 persen dan 301 persen Detil
penerimaan PPh Non Migas dapat disajikan dalam grafik sebagai berikut
Grafik 31 Penerimaan PPh Non Migas Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
Sumber OmSPAN 2020 diolah
Penerimaan Pajak Perdagangan Internasional di Provinsi Papua lebih
didominasi oleh penerimaan Bea Keluar sebagai hasil aktifitas lapangan usaha
pertambangan dan penggalian Penerimaan Bea Keluar sampai dengan akhir tahun
2020 mencapai Rp173 triliun atau 3575 persen dari target yang ditetapkan sebesar
Rp48370 miliar Penerimaan tersebut mengalami kenaikan yang sangat signifikan
dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp65479
miliar Faktor utama yang menyebabkan naiknya penerimaan Bea Keluar adalah
kegiatan ekspor konsentrat tembaga yang dilakukan oleh PT Freeport yang
menyumbang sebagian besar penerimaan dari sisi bea keluar
Di sisi Bea Masuk penerimaan sepanjang tahun 2020 hanya mencapai Rp10765
Miliar atau 993 persen dari target sebesar 10839 miliar Penerimaan Bea Masuk
tersebut sedikit mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun
sebelumnya yang mencapai Rp17644 Miliar Penerimaan Bea Masuk di wilayah Papua
terutama ditopang oleh aktifitas impor PT Freeport DSI Indonesia dan Tri Fita Perkasa
Sebagai respon terhadap pandemi pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak
dan Direktorat Jenderal Bea Cukai memberikan insentif fiscal yang bertujuan untuk
menjaga keberlangsungan dunia usaha yang terdampak pandemi COVID-19 Untuk
Provinsi Papuasampai dengan akhir tahun 2020 tercatat hanya Direktorat Jenderal
Pajak yang memberikan insentif fiscal khususnya di bidang perpajakan Detil jenis
insentif dan jumlah permohonan dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut
37 37
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Tabel 33 Penyaluran Insentif Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)
Jenis Insentif Diterima Ditolak Relaksasi SPT Tahunan Disetujui
Total
Keringanan PPh 21 601 44 - 654
Pembebasan PPh 22 Impor 12 5 - 17
Keringanan angsuran pajak PPh 25
253 23 13 289
Insentif PPh Final UMKM 804 0 - 804
Sumber DJP (2020) diolah
Berdasarkan tabel di atas permohonan insentif terbanyak diajukan untuk jenis insentif
PPh Final UMKM dari 804 permohonan semuanya disetujui sedangkan Pembebasan
PPh 22 Impor menjadi jenis insentif dengan jumlah permohonan paling sedikit dengan
jumlah 17 permohonan ( 12 disetujui 5 ditolak) Pemberian insentif perpajakan ini
bertujuan untuk memberikan keringanan pajak kepada wajib pajak yang usahanya
terdampak pandemi Covid-19 namun dalam pelaksanaannya terdapat beberapa
tantangan diantaranya masih kurangnya kemauan wajib pajak untuk memanfaatkan
insentif dikarenakan wajib pajak masih menghindari kewajiban melaporkan SPT
tahunannya
322 Penerimaan Negara Bukan Pajak
Pendapatan Negara yang bersumber dari PNBP saat ini telah mulai
diperhitungkan untuk dijadikan andalan dalam memaksimalkan penerimaan Negara
Secara umum PNBP dapat dibedakan menurut jenis dan fungsi
a Perkembangan PNBP Menurut Jenis
Berdasarkan jenisnya PNBP dibedakan menjadi empat jenis yaitu Penerimaan
Sumber Daya Alam (SDA) Bagian Pemerintah Atas Laba BUMN Penerimaan Bukan
Pajak Lainnya dan Pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) Pagu dan realisasi PNBP
per jenis dapat disajikan sebagai berikut
Tabel 34 Pendapatan PNBP Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)
Penerimaan PNBP Target 2018
Realisasi 2018
Target 2019
Realisasi 2019
Target 2020
Realisasi 2020
Pendapatan SDA - - - - - -
Bag Pemerintah Atas Laba BUMN
- - - - - -
Pendapatan PNBP Lainnya 42642 47934 30807 54378 35983 51446
Pendapatan BLU 13564 13345 13272 12931 6864 13236
Jumlah 56206 61279 44079 67309 42847 64683
Sumber LRA Tk Kanwil Audited 2018 Unaudited 2019-2020 diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
38
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Dari keempat jenis PNBP tersebut hanya dua jenis PNBP yang pencatatan realisasi
penerimaannya dilakukan di daerah yaitu Pendapatan PNBP Lainnya dan Pendapatan
BLU Realisasi kedua jenis PNBP tersebut pada tahun 2020 mencapai Rp64683 miliar
atau sebesar 1509 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp42847 miliar
b Perkembangan PNBP Fungsional
PNBP Fungsional berasal dari hasil pungutan Kementerian NegaraLembaga atas
jasa yang diberikan sehubungan dengan tugas pokok dan fungsinya dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat Perkembangan realisasi PNBP Fungsional beberapa
Satker di Papua dapat disajikan dalam tabel berikut
Tabel 35 Realisasi PNBP Fungsional Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi (dalam miliar rupiah)
Jenis Pendapatan PNBP Realisasi 2019
Realisasi 2020
NaikTurun
Pendapatan Jasa Karantina 206 254 233
Pendapatan Jasa Kebandarudaraan 3689 3002 -186
Pendapatan Bea Lelang Pegadaian 237 234 -13
Pendapatan Penerbitan SIM 492 486 -12
Pendapatan STNK 1158 1040 -141
Pendapatan BPKB 1258 1115 -114
Pendapatan TNKB 647 557 -139
Pendapatan Perpanjangan SIM 296 274 -74
Pendapatan dari BPJS Kesehatan Faskes Pertama
805 796 -11
Pendapatan dari BPJS Kesehatan Faskes Lanjutan
4573 4871 65
Pendapatan Pengamanan Obyek Vital 6458 7017 87
Pendapatan Jasa Kepelabuhan 1635 1534 -62
Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan serta Hasil Tipikor dan Pencucian Uang
431 032 -926
Pendapatan Biaya Pendidikan 13713 12138 -115
Pendapatan UjianSeleksi Masuk Pendidikan
298 213 -285
Sumber LRA Tk Kanwil Unaudited 2019 dan OmSPAN 2020 diolah
Penerimaan PNBP Fungsional didominasi oleh Pendapatan Biaya Pendidikan
yang mencapai Rp12138 miliar turun 115 persen dari realisasi tahun sebelumnya
Penerimaan Uang Pendidikan tersebut sebagian besar berasal dari Satker Universitas
Cendrawasih yang merupakan Kampus terbesar di Papua Besarnya penerimaan
PNBP Fungsional pada Universitas Cendrawasih mengindikasikan layaknya Universitas
Cenderawasih untuk didorong menjadi Badan Layanan Umum (BLU) sehingga akan
lebih memberikan keleluasaan dalam pengelolaan keuangan untuk meningkatkan
kualitas pelayanannya Selain Pendapatan Biaya Pendidikan beberapa PNBP
39 39
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Fungsional yang mengalami kenaikan cukup signifikan di tahun 2020 adalah jasa
fasilitas kesehatan di tingkat lanjutanpendapatan jasa karantina dan jasa pengamanan
obyek vital yang dilakukan oleh aparat kepolisian
Di sisi lain Pendapatan Jasa Kebandarudaraan Kembali mengalami penurunan
Penerimaan PNBP Fungsional tahun 2020 pada jenis pendapatan tersebut hanya
mencapai Rp3002 Miliar turun 186 persen dibandingkan periode sebelumnya yang
mencapai Rp3689 Miliar Turunnya pendapatan jasa kebandarudaraan tersebut salah
satunya dipengaruhi pembatasan keluar masuk wilayah papua yang diterapkan di awal
pandemi dan mahalnya harga tiket pesawat sepanjang tahun 2020 sehingga
berdampak pada berkurangnya jumlah penumpang yang akan bepergian dengan
menggunakan jasa pesawat terbang
323 Penerimaan Hibah
Realisasi penerimaan hibah di Papua sepanjang tahun 2020 adalah sebesar
Rp58803 Miliar atau 914 persen dari pagu sebesar Rp64351 Miliar Terdapat 5
Kementerian NegaraLembaga yang menerima hibah sepanjang tahun 2020 dalam
bentuk Hibah Langsung Dalam Negeri Detil pagu dan realisasi penerimaan hibah di
Papua dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 36 Penerimaan Hibah di Papua Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
NO KEMENTERIAN NEGARALEMBAGA PAGU REALISASI
1 KEMENTERIAN PERTAHANAN 3638 3638 1000
2 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 958 954 995
3 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 5675 5640 994
4 KOMISI PEMILIHAN UMUM 39192 36428 929
5 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM 14888 12143 816
JUMLAH 64351 58803 914
Sumber MEBE 2020 diolah
Penerimaan hibah di Papua didominasi oleh lembaga Komisi Pemilihan Umum
(KPU) Realisasi penerimaan hibah pada KPU mencapai Rp36428 Miliar atau 929
persen dari pagu hibah sebesar Rp39192 Miliar Secara kumulatif realisasi penerimaan
hibah tahun 2020 meningkat cukup pesat dibanding tahun 2019 yang hanya sebesar
Rp24090 miliar Hal ini dipengaruhi oleh faktor penyelenggaraan Pilkada serentak pada
tahun 2020 yang dinilai jauh lebih meriah dan memakan biaya lebih besar dibandingkan
pesta demokrasi Pemilu Legislatif dan Pilpres tahun 2019 di Papua
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
40
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
33 BELANJA PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL
Belanja Pemerintah Pusat digunakan untuk membiayai
kegiatan pemerintah pusat baik yang dilaksanakan di pusat
maupun di daerah Belanja Pemerintah Pusat dapat
dikelompokkan menurut organisasi fungsi dan jenis belanja
a Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Organisasi (Bagian
AnggaranKementerianLembaga)
Belanja Pemerintah Pusat menurut organisasi dialokasikan kepada Kementerian
NegaraLembaga (KL) dan Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA BUN)
Alokasi anggaran tahun 2020 diperuntukkan bagi 41 KL dan 1 BA BUN Pagu dan
realisasi belanja berdasarkan OrganisasiBagian Anggaran dapat disajikan dalam tabel
sebagai berikut
Tabel 37 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terbesar
(dalam miliar rupiah)
NO KEMENTERIANLEMBAGA PAGU 2018
REALISASI 2018
PAGU 2019
REALISASI 2019
PAGU 2020
REALISASI 2020
1 KEMENTERIAN PUPR 496586 461050 657088 531149 434308 418595
2 KEMENTERIAN PERTAHANAN
185272 183430 244967 234291 250703 239463
3 KEPOLISIAN NEGARA RI 181990 181980 169044 170014 175673 172888
4 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
242231 215453 188568 165474 133508 127631
5 KOMISI PEMILIHAN UMUM 193829 172021 115563 105332 64183 49736
Sumber MEBE 2018-2020 diolah
Alokasi pagu terbesar di Papua teralokasikan pada BA BUN yaitu untuk Ongkos
Angkut Beras PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua Selain BA BUN Bagian Anggaran
yang menerima alokasi pagu terbesar yaitu Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) Alokasi anggaran tahun 2020 pada Kementerian PUPR
mengalami pemangkasan yang cukup signifikan yaitu sekitar Rp222 triliun
dibandingkan tahun sebelumnya Selain Kementerian PUPR Kementerian
Perhubungan juga merupakan salah satu kementerian yang mendapatkan alokasi pagu
dengan jumlah besar Alokasi pagu yang besar pada kedua kementerian tersebut
merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah pusat kepada Papua Provinsi
Papua merupakan wilayah yang masih mengalami ketertinggalan di bidang infrastruktur
dibandingkan daerah lainnya di Indonesia Salah satu faktor yang menyebabkan hal
tersebut adalah wilayah yang sangat luas dan belum semua daerah terjangkau oleh
Realisasi Belanja
pemerintah pusat
tahun 2020 sebesar
Rp5581 triliun atau
sebesar 978 persen
dibanding pagu
41 41
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
transportasi darat Untuk mengejar ketertinggalan tersebut Pemerintah Pusat
mengalokasikan dana pembangunan infrastruktur dan percepatan akses daerah
pedalaman melalui Kementerian PUPR dan Kemenhub Dana yang dialokasikan melalui
dua kementerian tersebut masing-masing mencapai Rp434 triliun dan Rp127 triliun
Di sisi lain Bagian Anggaran yang mendapatkan alokasi pagu terkecil pada
tahun 2020 yaitu BKPM disusul oleh Kementerian PPPA Perpustakaan Nasional RI
Kementerian Perindustrian dan Kementerian Koperasi dan UKM Jumlah alokasi pagu
pada kelima Bagian Anggaran tersebut hanya sebesar Rp450 Miliar dengan total
realisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp416 Miliar atau 924 persen dari
total pagu Perkembangan pagu dan realisasi lima Bagian Anggaran dengan pagu
terkecil tahun 2020 sebagaimana tercantum dalam tabel sebagai berikut
Tabel 38 Perkembangan Pagu dan Realisasi KL dengan Pagu Terkecil (dalam miliar rupiah)
NO KEMENTERIANLEMBAGA
PAGU 2018
REALISASI 2018
PAGU 2019
REALISASI 2019
PAGU 2020
REALISASI 2020
1 BKPM 035 035 035 035 026 026
2 KEMENTERIAN P3A
100 095 100 091 038 030
3 PERPUSTAKAAN NASIONAL RI
143 127 076 065 064 062
4 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
178 174 169 167 146 136
5 KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
338 292 339 332 176 162
Sumber MEBE 2018-2020 diolah
Secara kumulatif realisasi anggaran belanja tahun 2020 berdasarkan Bagian
Anggaran sebesar Rp2253 Triliun atau 953 persen dari alokasi pagu yang ditetapkan
sebesar Rp2364 triliun Realisasi tersebut sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan
tahun sebelumnya yang mencapai 913 persen Dari 42 Bagian Anggaran yang
mendapatkan alokasi pagu terdapat dua KementerianLembaga yang realisasinya
masih di bawah 81 persen Kedua Kementerianlembaga dimaksud yaitu Kementerian
Ketenagakerjaan sebesar 613 persen dan Komisi Pemilihan Umum sebesar 775
Secara umum rendahnya realisasi penyerapan anggaran di Papua disebabkan
oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut
a Faktor Internal
- Rendahnya kapasitas SDM Pengelola Keuangan di beberapa satker
- Kesulitan satker induk dalam menghimpun bukti-bukti pengeluaran atas
penggunaan UP dan TUP dari Bendahara Pengeluaran Pembantu yang tersebar
di seluruh wilayah KabupatenKota
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
42
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
b Faktor Eksternal
- Keterlambatan pihak ketiga dalam melakukan tagihan pada satker pemberi kerja
- Penyedia barangjasarekanan tidak dapat menyelesaikan pekerjaan yang
menjadi tanggungjawabnyawanprestasi
- Keterlambatan penetapan Surat Keputusan Penunjukan Pejabat Pengelola
Keunagan oleh GubernurWalikotaBupati
c Faktor Kondisi Sosial dan Lingkungan
- Adanya gugatan masyarakat adat maupun pihak lain dalam proses pelelangan
dan pelaksanaan pembangunan sehingga pekerjaan menjadi terganggu
- Gangguan keamanan oleh kelompok separatisKelompok Kriminal Bersenjata
yang menghambat proyek pembangunan jalan Trans-Papua
- Jaringan transportasi antar wilayah dan komunikasi yang tidak lancar
b Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Fungsi
Belanja Pemerintah Pusat yang dialokasikan kepada daerah melalui instansi
vertikal KementerianLembaga digunakan untuk mendukung pelaksanaan
pembangunan sesuai dengan prioritas dan programkegiatan yang akan dilaksanakan
oleh daerah Untuk mendukung hal itu belanja Pemerintah Pusat yang dialokasikan
terbagi ke dalam fungsi-fungsi sesuai dengan programkegiatan yang akan dilaksanakan
tersebut Perkembangan pagu dan realisasi berdasarkan fungsi dapat disajikan dalam
tabel sebagai berikut
Tabel 39 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Fungsi (dalam miliar rupiah)
NO FUNGSI PAGU 2018
REALISASI 2018
PAGU 2019
REALISASI 2019
PAGU 2020 REALISASI 2020
1 PELAYANAN UMUM 334431 278194 250593 213392 1131783 1073325
2 PERTAHANAN 185272 183438 244967 234291 250703 239463
3 KETERTIBAN DAN KEAMANAN
220352 217023 207845 206669 210644 205478
4 EKONOMI 717701 651559 704943 572876 453346 432771
5 LINGKUNGAN HIDUP 20558 18168 27403 23832 23932 21736
6 PERUMAHAN DAN FASILITAS UMUM
86661 82698 198546 179761 160930 156794
7 KESEHATAN 29129 24332 25327 23945 15735 14428
8 PARIWISATA DAN BUDAYA
264 264 182 182 01 008
9 AGAMA 13291 12602 18047 17240 17094 16349
10 PENDIDIKAN 100108 90867 103953 95846 96035 88389
11 PERLINDUNGAN SOSIAL
5662 5480 7935 7752 4220 4054
Sumber MEBE 2018-2020 diolah
Berbeda dengan 2 tahun sebelumnya pada tahun 2020 fungsi pelayanan umum
mendapatkan alokasi pagu terbesar dibandingkan fungsi-fungsi yang lainnya Alokasi
43 43
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
pagu pada fungsi ekonomi mencapai Rp1137 Triliun atau 479 persen dari total pagu
Belanja Pemerintah Pusat Besarnya anggaran pada fungsi pelayanan umum tersebut
dimaksudkan untuk lebih mendorong percepatan layanan kepada masyarakat di tengah
pandemi selain itu sebagian besar dana dalam fungsi pelayanan umum digunakan
untuk TKDD
Dari 11 fungsi yang ada fungsi Pariwisata dan Budaya mendapatkan alokasi
pagu paling kecil yaitu sebesar Rp01 miliar Alokasi tersebut dirasa sangat kecil namun
dapat dipahami karena pemerintah pada tahun 2020 lebih memfokuskan anggaran
untuk menangani pandemi terlebih dahulu
Ditinjau dari sisi realisasi anggaran fungsi ketertiban dan keamanan menempati
capaian realisasi tertinggi yaitu sebesar 975 persen Selain fungsi ketertiban dan
keamanan fungsi perumahan dan fasilitas umum juga merupakan fungsi dengan
persentase penyerapan yang tinggi yaitu mencapai 974 persen Adapun fungsi dengan
penyerapan anggaran terendah adalah fungsi pariwisata dan budaya yang hanya
terealisasi sebesar 838 persen dan fungsi lingkungan hidup sebesar 908 persen
c Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Jenis Belanja
Pagu dan realisasi belanja di Papua terbagi ke dalam belanja pegawai belanja
barang belanja modal belanja bansos dan belanja lain-lain Perkembangan pagu dan
realisasi berdasarkan jenis belanja dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 310 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Jenis Belanja
(dalam miliar rupiah)
Jenis Belanja Pagu 2018
Realisasi 2018
Pagu 2019
Realisasi 2019
Pagu 2020 Realisasi 2020
Belanja Pegawai 369637 360412 409210 392539 403938 386519
Belanja Barang 738478 641212 704030 615032 517375 476239
Belanja Modal 596758 556654 661374 554247 460390 443467
Belanja Bantuan Sosial
3000 2927 3548 3458 2357 2321
Belanja Lain-Lain 7473 5032 11579 10465 10038 9934
Sumber MEBE 2018-2020 diolah
Berdasarkan data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa alokasi pagu
anggaran terbesar tahun 2020 adalah pada belanja barang Pagu belanja barang
mencapai Rp517 triliun atau 371 persen dari pagu belanja keseluruhan Selain belanja
barang belanja modal juga memiliki porsi yang cukup besar Alokasi belanja modal
tahun 2020 mencapai Rp460 Triliun mengalami penurunan sebesar 304 persen
dibandingkan pagu tahun 2019
Di sisi lain alokasi untuk belanja bantuan sosial dan belanja lain-lain sangat kecil
karena belanja bantuan sosial saat ini telah dialihkan menjadi belanja yang lebih
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
44
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
produktif melalui KementerianLembaga sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari
masing-masing instansi terkait sedangkan untuk belanja lain-lain sesuai dengan
ketentuan Bagan Akun Standar yang baru hanya dialokasikan kepada
KementerianLembaga yang melakukan kegiatan khusus dimana pendanaannya tidak
dapat dibayarkan melalui jenis belanja lainnya Belanja lain-lain di Papua digunakan
untuk membiayai kegiatan ongkos angkut beras dalam rangka penyaluran beras PNS di
Distrik Pedalaman Persentase alokasi belanja pada belanja bantuan sosial dan belanja
lain-lain masing-masing sebesar 02 persen dan 07 persen
Ditinjau dari sisi persentase penyerapan anggaran realisasi belanja Bantuan
Lain-Lain menempati posisi tertinggi dengan tingkat penyerapan mencapai 990 persen
dari alokasi pagu Di sisi lain persentase realisasi belanja terrendah terdapat pada
belanja barang Realisasi belanja barang hanya mencapai Rp476 Triliun atau 920
persen dari alokasi pagu sebesar Rp517 Triliun
34 TRANFER KE DAERAH DAN DANA DESA (TKDD)
Alokasi pagu TKDD Papua tahun 2020 sebesar Rp4309
Triliun turun Rp535 Triliun atau 110 persen dari pagu tahun
sebelumnya sebesar Rp4843 Triliun Penurunan pagu
tersebut sangat terasa khususnya pada komponen Dana
Alokasi Umum (DAU)dengan penurunan tertinggi terdapat
pada DAU dan DAK Fisik Perkembangan pagu dan realisasi
TKDD di Papua dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 311 Perkembangan Pagu dan Realisasi TKDD (dalam miliar rupiah)
Komponen TKDD Pagu 2018
Realisasi 2018
Pagu 2019
Realisasi 2019
Pagu 2020
Realisasi 2020
DAU 2245173 2245173 2310560 2309045 2087025 2079720
DBH 314765 413738 421146 328492 305355 303578
DAK Fisik 488690 439801 499147 467970 360722 330506
DAK Non Fisik 180449 165418 208760 193307 202098 195009
Dana Otonomi Khusus 802085 802085 867468 867468 799997 799997
Dana Insentif Daerah 8475 7650 12742 10687 18733 18733
Dana Desa 429034 428373 523750 523313 535039 535035
Jumlah 4468670 4502239 4843573 4700281 4308970 4262578
Sumber OMSPAN dan Simtrada 2018-2020 diolah
Secara kumulatif realisasi penyaluran TKDD tahun 2020 hanya mencapai 989
persen lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 970 persen
Naiknya persentase penyaluran tersebut merupakan imbas revisi pagu anggaran
sehingga terjadi penyesuaian dengan kondisi pandemic yang melanda
Realisasi TKDD Papua
tahun 2020 mencapai
Rp42 triliun atau
sebesar 9892 persen
dibandingkan dengan
pagu
45 45
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
341 Dana Transfer Umum
a Dana Alokasi Umum
Sampai dengan tahun 2020 DAU merupakan komponen TKDD yang memiliki
kontribusi terbesar dalam menopang anggaran daerah DAU di Papua memiliki porsi
sebesar 484 persen dari total dana TKDD Realisasi penyaluran DAU sampai dengan
akhir tahun 2020 mencapai Rp2080 Triliun atau 996 dari alokasi pagu sebesar
Rp2087 Triliun Jumlah penyaluran DAU tahun 2020 tersebut turun Rp223 triliun
dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya
b Dana Bagi Hasil
Realisasi penyaluran DBH tahun 2020 mencapai Rp303 Triliun atau 994
persen dari alokasi pagu sebesar Rp305 Triliun Secara umum realisasi DBH Papua
tahun 2020 mengalami penurunan cukup dalam yaitu -76 persen dibandingkan
periode tahun sebelumnya Pendapatan royalti tahun 2020 sebagai penopang utama
DBH Papua hanya terealisasi sebesar Rp206 Triliun turun 131 persen dari realisasi
tahun sebelumnya yang mencapai Rp223 Triliun Perkembangan realisasi
penyaluran DBH Papua dapat disajikan dalam tabel berikut
Tabel 312 Perkembangan Realisasi Dana Bagi Hasil(dalam miliar rupiah)
Dana Bagi Hasil Realisasi 2019
Realisasi 2020
NaikTurun
Pajak Penghasilan 30520 56465 850
Pajak Bumi amp Bangunan 53683 31703 -438
SDA Mineral amp Batubara 223740 206078 -131
SDA Kehutanan 18548 7049 -620
SDA Perikanan 2001 2284 141
Jumlah 328492 303578 -76
Sumber Simtrada 2020 diolah
Ditinjau dari sisi persentase penurunan SDA Kehutanan merupakan komponen
DBH yang mengalami penurunan paling signifikan yaitu 620 persen dibandingkan
dengan realisasi tahun lalu yang sebesar Rp18548 miliar tahun 2020 SDA Kehutanan
hanya terealisasi Rp7049 miliar
342 Dana Transfer Khusus
a Dana Alokasi Khusus Fisik
DAK Fisik tahun 2020 yang dialokasikan Pemerintah Pusat kepada Papua terdiri
atas DAK Fisik Reguler Penugasan dan Afirmasi yang terdistribusi ke dalam 461
Pemda-Bidang Penyaluran DAK Fisik tersebut dilakukan secara bertahap sekaligus
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
46
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
maupun campuran Secara keseluruhan setelah ditetapkannya Peraturan Presiden
Nomor 72 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran dan
Pendapatan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020 Papua mendapatkan alokasi pagu
DAK Fisik tahun 2020 sebesar Rp 304 Triliun Sampai dengan akhir tahun 2020
realisasi penyaluran DAK Fisik Papua mencapai Rp286 Triliun atau sebesar 939
persen dari total pagu Realisasi DAK Fisik tahun ini sedikit lebih baik dibandingkan
tahun sebelumnya yang hanya mencapai 938 persen Sisa pagu DAK Fisik Papua yang
tidak tersalurkan sampai dengan akhir tahun anggaran adalah Rp18493 Miliar atau
sebesar 64 persen Realisasi penyaluran DAK Fisik Papua tahun 2020 per pemda dapat
disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 313 Realisasi Penyaluran DAK Fisik Papua Per Pemda Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
NO PEMDA PAGU PENYALURAN SISA PAGU
NOMINAL
1 KAB ASMAT 9018 7918 878 1100
2 KAB BIAK-NUMFOR 12250 12227 998 023
3 KAB BOVEN DIGOEL 7560 7019 928 541
4 KAB DEIYAI 13738 13694 997 045
5 KAB DOGIYAI 15829 15544 982 285
6 KAB INTAN JAYA 3443 3336 946 045
7 KAB JAYAPURA 6605 6497 984 108
8 KAB JAYAWIJAYA 5816 5784 995 032
9 KAB KEEROM 3034 2947 971 087
10 KAB KEPULAUAN YAPEN 11099 10951 987 148
11 KAB LANNY JAYA 6330 6276 991 054
12 KAB MAMBERAMO RAYA 7638 7000 916 638
13 KAB MAMBERAMO TENGAH 6704 6678 996 026
14 KAB MAPPI 9101 8994 988 107
15 KAB MERAUKE 13152 12018 914 1134
16 KAB MIMIKA 14178 14047 962 130
17 KAB NABIRE 7668 7560 986 107
18 KAB NDUGA 7596 7348 967 249
19 KAB PANIAI 17109 16910 988 198
20 KAB PEGUNUNGAN BINTANG 19309 19192 994 117
21 KAB PUNCAK 7460 1632 219 5828
22 KAB PUNCAK JAYA 6617 4066 615 2551
23 KAB SARMI 9712 9151 942 561
24 KAB SUPIORI 4651 4306 926 345
25 KAB TOLIKARA 12329 12287 997 042
26 KAB WAROPEN 8276 8211 992 065
27 KAB YAHUKIMO 8582 8563 998 020
28 KAB YALIMO 13523 13325 985 199
47 47
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
NO PEMDA PAGU PENYALURAN SISA PAGU
NOMINAL
29 KOTA JAYAPURA 9002 7420 824 1583
30 PROVINSI PAPUA 27353 25290 925 2064
JUMLAH 304683 286189 939 18493
Realisasi DAK Fisik tertinggi terdapat pada Kabupaten Biak-Numfor dan
Yahukimo dengan persentase mencapai 998 persen disusul oleh Kabupaten Deiyai
dam Tolikara dengan persentase penyaluran sebesar 997 persen Terdapat satu
daerah yang persentase penyaluran DAK Fisiknya jauh di bawah rata-rata provinsi yaitu
Kabupaten Puncak dengan persentase penyaluran hanya sebesar 219 persen
Meskipun PMK Nomor 101PMK072020 diterbitkan dengan tujuan memberikan
relaksasi terhadap penyaluran DAK Fisik namun secara umum masih terdapat
permasalahan dalam penyaluran DAK Fisik di Papua selama tahun 2020 antara lain
sebagai berikut
1) Sistemjaringan internet yang tidak bagus di beberapa daerah yang menyebabkan
Pemda kesulitan dalam melakukan upload dokumen persyaratan penyaluran
2) Minimnya jumlah SDM yang menangani pengadaan barangjasa di Pemda sehingga
berakibat proses lelang menjadi terlambat
3) Terlambatnya penyelesaian laporan pertanggungjawaban penggunaan DAK Fisik
sebagaai salah satu syarat penyaluran DAK Fisik pada tahap berikutnya
4) Terlambatnya reviu laporan pertanggungjawaban penggunaan DAK Fisik tahun
sebelumnya maupun tahun berjalan oleh APIP
5) Kurangnya koordinasi pada internal pemda yaitu antara BPKAD selaku pengelola
keuangan dengan pihak SKPDOPD selaku pengelola teknis kegiatan
6) Juknis dari KementerianLembaga terkait terlambat diterima oleh SKPD
7) Kondisi keamanan di beberapa daerah tidak kondusif sehingga pelaksanaan proyek-
proyek yang didanai dari DAK Fisik menjadi terhambat
b Dana Alokasi Khusus Non Fisik
Realisasi penyaluran DAK Nonfisik sampai dengan akhir tahun 2020 mencapai
Rp193 Triliun atau 965 persen dari alokasi pagu sebesar Rp199 Triliun Jumlah
penyaluran DAK Nonfisik tahun 2020 tersebut sedikit meningkat dibandingkan tahun
sebelumnya sebesar Rp193 Triliun atau 925 persen dari alokasi pagu sebesar
Rp208 Triliun DAK Nonfisik yang disalurkan kepada Pemda Papua diperuntukkan
bagi peningkatan kualitas dan pelayanan di bidang Pendidikan Kesehatan dan
Peningkatan kapasitas koperasi administrasi kependudukan serta kepariwisataan
Berdasarkan tabel di bawah ini dapat disimpulkan bahwa alokasi DAK
Nonfisik terbesar di Papua diprioritaskan pada bidang kesehatan Alokasi bidang
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
48
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Kesehatan mencapai Rp74398 niliar atau 368 persen dari total pagu DAK Nonfisik
Realisasi penyaluran bidang kesehatan hingga akhir tahun 2020 sebesar Rp71533
miliar atau 961 persen Penggunaan DAK Nonfisik pada bidang kesehatan
diwujudkan dalam bentuk Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan Bantuan
Operasional Keluarga Berencana (BOKB)
Tabel 314 Pagu dan Realisasi DAK Nonfisik Papua Tahun 2020 (Miliar Rupiah)
DAK Nonfisik Pagu Realisasi
TPG dan TKG PNSD 40137 41477 1003
Dana Tambahan Penghasilan Guru PNS 1444 1809 1253
Dana BOS 74574 68772 922
Dana BOP PAUD 2659 2674 1001
Dana BOK dan BOKB 74398 71533 961
Dana Peningkatan Koperasi Administrasi Kependudukan dan Kepariwisataan
6629 6594 995
Jumlah 199840 192860 965
Sumber Simtrada 2020 diolah
343 Dana Desa
Alokasi pagu Dana Desa wilayah Provinsi Papua tahun 2020 sebesar Rp535
Triliun dialokasikan untuk 5411 desa yang tersebar di 29 KabupatenKota Sampai
dengan akhir tahun 2020 realisasi penyaluran Dana Desa dari RKUN ke RKUD
mencapai Rp535 triliun atau 1000 persen dari pagu Penyaluran Dana Desa tahun 2020
dilakukan dalam tiga tahap yaitu tahap I sebesar 40 persen tahap II sebesar 40 persen
dan tahap III sebesar 20 persen Realisasi penyaluran Dana Desa per pemda tahun
2020 dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 315 Pagu dan Realisasi Penyaluran Dana Desa Per Pemda (dalam miliar rupiah)
No KABUPATEN KOTA JML DESA
PAGU REALISASI SISA PAGU
1 KAB JAYAPURA 139 13252 13252 1000 -
2 KAB BIAK-NUMFOR 254 20694 20694 1000 -
3 KAB KEPULAUAN YAPEN 160 13872 13872 1000 -
4 KAB MERAUKE 179 22614 22614 1000 -
5 KAB JAYAWIJAYA 328 28199 28199 1000 -
6 KAB PANIAI 216 19920 19920 1000 -
7 KAB NABIRE 72 9433 9433 1000 -
8 KAB PUNCAK JAYA 302 29082 29082 1000 -
9 KAB MIMIKA 133 14878 14878 1000 -
10 KAB MAPPI 162 18838 18838 1000 -
11 KAB ASMAT 221 24977 24977 1000 -
49 49
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
No KABUPATEN KOTA JML DESA
PAGU REALISASI SISA PAGU
12 KAB BOVEN DIGOEL 112 14383 14383 1000 -
13 KAB SARMI 92 10598 10598 1000 -
14 KAB KEEROM 91 9848 9848 1000 -
15 KAB TOLIKARA 541 42233 42233 1000 -
16 PEGUNUNGAN BINTANG 277 26259 26259 1000 -
17 MAMBERAMO RAYA 60 10754 10754 1000 -
18 KAB WAROPEN 100 10424 10424 1000 -
19 KAB YAHUKIMO 510 40915 40915 1000 -
20 KAB SUPIORI 38 4335 4335 1000 -
21 MAMBERAMO TENGAH 59 9412 9412 1000 -
22 KAB LANNY JAYA 354 34606 34606 1000 -
23 KAB DOGIYAI 79 11606 11606 1000 -
24 KAB YALIMO 300 24663 24663 1000 -
25 KAB NDUGA 248 21646 21646 1000 -
26 KAB PUNCAK 206 21341 21341 1000 -
27 KAB INTAN JAYA 97 14248 14248 1000 -
28 KAB DEIYAI 67 9371 9371 1000 -
29 KOTA JAYAPURA 14 2640 2637 998 003
JUMLAH 5411 535039 535036 1000 003
Sumber OMSPAN 2020 diolah
Secara kumulatif realisasi penyaluran Dana Desa semua kabupatenkota
mencapai 100 persen kecuali 1 wilayah yaitu Kota Jayapura karena masih terdapat sisa
dana desa tahun sebelumnya yang tidak disetor sebesar Rp3281 juta Beberapa
permasalahan lain dalam penyaluran Dana Desa di Papua sepanjang tahun 2020
antara lain sebagai berikut
a Terlambatnya aparat pemerintah desa dalam menyusun dan menyampaikan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) kepada BupatiWalikota
b Kendala jaringan internet sehingga sulit mengakses OMSPAN untuk melakukan
perekaman dan unggah data persyaratan penyaluran maupun realisasi Dana Desa
c Keterlambatan penyaluran Dana Desa dari RKUD ke RKUD
d Belum optimalnya peran tenaga pendamping desa dalam memberikan asistensi
terhadap pengelolaan Dana Desa
e Kendala geografis desa yang jauh dari pusat kabupaten dan minimnya SDM di desa
yang berkompeten dalam pengelolaan Dana Desa
f Keterbatasan bahanmaterial untuk pembangunan yang akan dilaksanakan serta
mahalnya harga material tersebut khususnya di wilayah pegunungan tengah Papua
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
50
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
344 Dana Insentif Daerah dan Dana Otonomi Khusus
Pada tahun 2020 terdapat 11 pemda di Papua yang mendapatkan alokasi pagu
Dana Insentif Daerah (DID) yaitu Kabupaten Jayapura Kabupaten Jayawijaya
Kabupaten Nabire Kota Jayapura Kabupaten Puncak Jaya Kabupaten Mimika
Kabupaten Sarmi Kabupaten Keerom Kabupaten Waropen dan Kabupaten Yahukimo
denga total alokasi pagu sebesar Rp18733 Miliar Realisasi penyaluran DID sampai
dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp18733 Miliar atau 1000 persen dari alokasi pagu
Persentase penyaluran tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode tahun
sebelumnya yang mencapai 839 persen Realisasi DID di Papua dapat disajikan dalam
tabel berikut
Tabel 316 Pagu dan Realisasi Dana Otsus dan DID Tahun 2020 (Miliar Rupiah)
NO PEMDA DANA OTSUS DID
PAGU REALISASI PAGU REALISASI
1 Provinsi Papua 799997 799997 1000
2 Kab Jayapura 1003 1003 1000
3 Kab Jayawijaya 300 300 1000
4 Kab Nabire 1135 1135 1000
5 Kota Jayapura 2394 2394 1000
6 Kab Puncak Jaya
1259 1259 1000
7 Kab Mimika 5589 5589 1000
8 Kab Sarmi 1259 1259 1000
9 Kab Keerom 1407 1407 1000
10 Kab Waropen 1266 1266 1000
11 Kab Yahukimo 1020 1020 1000
12 Yalimo 2101 2101 1000
JUMLAH 799997 799997 1000 18733 18733 1000
Sumber Simtrada dan OmSPAN 2020 diolah
Selain DID sebagai pelaksanaan amanat Undang-Undang Otonomi Khusus
Papua juga mendapatkan alokasi Dana Otsus Alokasi Dana Otsus Papua tahun 2020
sebesar Rp799 triliun yang terdiri dari Dana Otsus Provinsi Papua sebesar Rp528
Triliun dan Dana Tambahan Infrastruktur Provinsi Papua sebesar Rp271 Triliun Alokasi
pagu Dana Otsus tersebut turun 92 persen dari tahun sebelumnya seiring dengan
adanya pandemi Realisasi penyaluran dana Otsus tahun 2020 sebesar Rp799 Triliun
atau 100 persen dari total pagu
Pembagian Penerimaan Dana Otonomi Khusus antara provinsi dengan
kabupatenkota terlebih dulu dikurangi dengan pembiayaan untuk Program Strategis
Pembangunan Ekonomi Kampung (Prospek) dan program strategis lintas
51 51
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
kabupatenkota untuk pendidikan dan kesehatan Penerimaan Dana Otonomi Khusus
setelah dikurangi dengan pembiayaan Prospek dan program strategis lintas
kabupatenkota dibagi dengan proporsi 20 persen untuk Provinsi Papua dan 80 persen
untuk KabupatenKota se Provinsi Papua berdasarkan alokasi dasar dan alokasi
variabel Perhitungan Pembagian Dana Otonomi Khusus sebesar 80 persen tersebut
dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh Gubernur yang keanggotaannya terdiri atas MRP
DPRP TAPD dan unsur Perguruan Tinggi atau Akademisi
Sesuai Peraturan Daerah Khusus (Perdasus) Provinsi Papua Nomor 25 Tahun
2013 Dana Otonomi Khusus bagian Provinsi Papua digunakan untuk membiayai
programkegiatan di Bidang pendidikan kesehatan ekonomi kerakyatan dan infra
struktur yang merupakan kewenangan Provinsi Bantuan untuk institusi keagamaan
lembaga masyarakat adat asli Papua dan yayasan yang bergerak dalam bidang
pendidikan kesehatan dan ekonomi kerakyatan Penataan data untuk kebutuhan
perencanaan pembangunan Otonomi Khusus Monitoring dan evaluasi program dan
kegiatan yang dibiayai dari dana Otonomi Khusus Peningkatan kinerja keuangan
otonomi khusus dan Belanja operasional pelaksanaan tugas dan fungsi MRP
35 ANALISIS CASH FLOW PEMERINTAH PUSAT
Analisis cash flow Pemerintah Pusat dilakukan dengan mengelaborasi arus kas masuk
(cash in flow) dan arus kas keluar (cash out flow) dari Pemerintah Pusat ke Provinsi
Papua selama tahun anggaran 2020
351 Arus Kas Masuk (Penerimaan Negara)
Penerimaan Negara (arus kas masuk) di wilayah Papua terdiri
dari Pendapatan Pajak Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP) dan Penerimaan Hibah Hingga akhir tahun 2020
arus kas
masuk di
wilayah
Papua sebesar Rp960 Triliun naik
cukup drastis yaitu 667 persen
dibandingkan tahun sebelumnya yang
mencapai Rp900 Triliun Arus kas
masuk di Papua didominasi oleh
pendapatan pajak Pendapatan pajak
tahun 2020 sebesar Rp834 Triliun
atau berkontribusi 868 persen
Grafik 32 Komponen Arus Kas Masuk 2020
(dalam miliar rupiah)
Sumber OmSPAN (2020) diolah
Arus kas masuk turun
297 persen
diabanding tahun
sebelumnya arus kas
keluar naik 34
persen dibanding
tahun sebelumnya
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
52
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
terhadap total penerimaan negara Adapun komponen penerimaan negara yang
memberikan kontribusi paling kecil yaitu penerimaan hibah Penerimaan hibah tahun
2020 sebesar Rp58803 Miliar Realisasi penerimaan hibah tersebut mengalami
peningkatan cukup signifikan yaitu 2401 persen dibandingkan periode tahun
sebelumnya yang mencapai Rp24090 miliar Naiknya penerimaan hibah tahun 2020
disebabkan bertambahnya hibah yang diterima oleh KPU Bawaslu dan beberapa
instansi lainnya sehubungan dengan diadakannya Pilkada serentak di Papua tahun
2020
352 Arus Kas Keluar (Belanja dan TKDD)
Arus kas keluar di wilayah
Papua terdiri dari Belanja Pemerintah
Pusat dan TKDD Hingga akhir tahun
2020 arus kas keluar di wilayah Papua
sebesar Rp6276 Triliun meningkat
34 persen dibandingkan tahun
sebelumnya yang hanya mencapai
Rp5579 Triliun Arus kas keluar di
Papua didominasi oleh TKDD
Realisasi penyaluran TKDD tahun
2020 sebesar Rp4261 Triliun atau
7463 persen dari total arus kas keluar
Di sisi lain realisasi Belanja Pemerintah Pusat hanya sebesar Rp1318 triliun turun 163
persen dibandingkan periode tahun sebelumnya
353 SurplusDefisit
Cash flow Pemerintah Pusat tahun 2020 disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 317 Cash Flow Pemerintah Pusat di Provinsi Papua (dalam miliar rupiah)
Cash In flow Cash Out flow
Uraian Jumlah Uraian Jumlah
Pendapatan Perpajakan 834731 Belanja untuk KL dan BA BUN 1318480
Pendapatan Negara Bukan Pajak 67310 Transfer ke Daerah 3725743
Penerimaan Hibah 58803 Dana Desa 535035
Jumlah Cash In flow 960844 Jumlah Cash Out flow 5579258
Defisit Sebesar Rp4618414
Sumber OMSPAN 2020 diolah
Berdasarkan tabel di atas dapat tergambar bahwa cash out flow jauh lebih besar
daripada cash in flow Nilai cash out flow mencapai lebih dari Rp5579 triliun Nilai
Grafik 33 Komponen Arus Kas Keluar 2020
(dalam miliar rupiah)
Sumber OmSPAN (2020) diolah
53 53
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
tersebut mencapai 5806 persen lebih besar daripada cash in flow yang mengalir dari
Provinsi Papua ke Pemerintah Pusat Cash out flow didominasi oleh komponen belanja
Transfer ke Daerah yang mencapai 667 persen dari total cash out flow Adapun cash in
flow didominasi oleh penerimaan perpajakan yang mencapai 868 persen
Besarnya cash out flow dari Pemerintah Pusat tersebut tidak sebanding dengan
jumlah cash in flow dari Provinsi Papua ke Pemerintah Pusat menyebabkan terjadinya
defisit anggaran Defisit anggaran yang terjadi pada tahun 2020 mencapai Rp4618
triliun Defisit tersebut ditutup oleh Pemerintah Pusat melalui subsidi silang dari provinsi
atau daerah-daerah lain yang mengalami surplus anggaran
36 PENGELOLAAN BLU PUSAT
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya Kanwil Ditjen
Perbendaharaan Provinsi Papua juga melaksanakan fungsi
pembinaan terhadap Satker Badan Layanan Umum (BLU)
yang berada di wilayah kerjanya Perkembangan BLU di
Papua dapat dijabarkan sebagai berikut
361 Profil dan Jenis Layanan Satker BLU Pusat
Sampai dengan akhir tahun 2020 terdapat tiga Satker BLU satu bergerak dalam bidang
pendidikan dan dua di bidang pelayanan kesehatan Profil ketiga satker BLU tersebut
dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 318 Profil dan Jenis Layanan BLU (dalam miliar rupiah)
No Jenis Layanan Satker BLU Nilai Aset
Pagu BLU
Pagu RM
Jumlah Pagu
1 Kesehatan Rumkit Tk II Marthen Indey Kesdam XVIICen
3662 3012 1710 4722
2 Pendidikan Politeknik Penerbangan Jayapura
34638 750 3416 4166
3 Kesehatan Rumkit Bhayangkara Jayapura
8305 6457 1176 7633
Sumber MEBE dan E-rekon amp LK 2020 diolah
Sampai dengan tahun 2020 di papua baru terdapat tiga satker BLU dengan total
aset senilai Rp46605 miliar Dari ketiga satker tersebut Politeknik Penerbangan
Jayapura memiliki nilai aset yang paling tinggi yakni senilai Rp34638 miliar Untuk
keperluan operasional pada tahun 2020 ketiga satker mengelola pagu DIPA sebesar
Rp16521 miliar yang terdiri dari 619 persen pagu BLU dan 381 persen pagu Rupiah
Murni Berdasarkan data pada tabel di atas satker Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura
memiliki komposisi pagu BLU tertinggi dibandingkan dua satker lainnya yakni mencapai
Rp6457 miliar atau sebesar 820 persen dari keseluruhan pagu yang dikelola
terdapat tiga satker
BLU Pusat dengan
total aset senilai
Rp46605 miliar dan
total pagu sebesar
Rp16521 miliar
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
54
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
362 Perkembangan Pengelolaan Aset Pagu dan Pendapatan BLU Pusat
Perkembangan atau kemajuan satker BLU dapat diketahui dari jumlah dan
persentase peningkatan aset dalam jangka waktu tertentu Perkembangan Satker BLU
dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 319 Perkembangan Pengelolaan Aset Satker BLU (dalam miliar rupiah)
No Satker BLU Aset Tahun 2019 Aset Tahun 2020
1 Rumkit Tk II Marthen Indey Kesdam XVIICen
2822 3662
2 Politeknik Penerbangan Jayapura 33879 34638
3 Rumkit Bhayangkara Jayapura 5135 8305
Sumber E-rekon amp LK 2019 diolah
Dari Tabel 318 tercatat bahwa secara kumulatif satker BLU di Papua
membukukan pertumbuhan aset yang positif pada tahun 2020 Jumlah aset tahun 2020
sebesar Rp46605 miliar naik 114 persen dibandingkan aset pada tahun 2019 sebesar
Rp41836 triliun Jumlah peningkatan aset terbesar terdapat pada satker BLU Rumkit
Bhayangkara Jayapura Nilai aset pada satker BLU tersebut naik Rp3170 miliar atau
617 persen dari tahun sebelumnya Komponen aset yang mengalami peningkatan nilai
secara signifikan yaitu kas pada badan layanan umum yang naik hingga 10589 persen
Satker Politeknik Penerbangan Jayapura masih membukukan pertumbuhan aset yang
positif pada tahun 2020 Aset Politeknik Penerbangan Jayapura bertambah menjadi
Rp34638 miliar atau meningkat 22 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp38879
miliar
Dilihat dari pertumbuhan persentase dan jumlah aset yang dimiliki
perkembangan atau kemajuan BLU Pusat dapat dilihat dari peningkatan persentase
pagu BLU terhadap total pagu yang dikelola dalam beberapa periode Perkembangan
pagu BLU terhadap total pagu Rupiah Murni disajikan dalam tabel berikut
Tabel 320 Perkembangan Pagu BLU dan Pagu RM (dalam miliar rupiah)
No Satker BLU Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
Pagu BLU
Pagu RM
Pagu BLU
Pagu RM
Pagu BLU
Pagu RM
1 Rumkit Tk II Marthen Indey Kesdam XVIICen
- 1715 - 1763 3012 1710
2 Politeknik Penerbangan Jayapura
1152 15933 661 4971 750 3416
3 Rumkit Bhayangkara Jayapura
3900 1034 4300 1163 6457 1176
Sumber MEBE 2018-2020 diolah
55 55
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Secara kumulatif persentase pagu BLU dari ketiga satker mengalami kenaikan
dari 587 persen di tahun 2018 menjadi 652 persen pada tahun 2020 Peningkatan
persentase pagu BLU terbesar terjadi pada satker BLU Rumkit Bhayangkara di
Jayapura dimana pada tahun 2019 persentase pagu BLU masih sebesar 787 persen
menjadi 846 persen pada tahun 2020 sehingga mengalami peningkatan sebesar 59
persen Peningkatan persentase pagu BLU yang terjadi pada Satker Rumkit
Bhayangkara di Jayapura menunjukkan bahwa kinerja Satker BLU tersebut semakin
baik dan berkembang sehingga mampu menghasilkan pendapatan yang lebih optimal
dan layanan publik yang lebih baik
Secara umum pendapatan BLU tahun 2020 menurun Rp4415 miliar atau 342
persen dibandingkan dengan realisasi pendapatan BLU Tahun 2019 sebesar Rp12904
miliar Jenis pendapatan BLU tahun 2020 yang mengalami penurunan antara lain
sebagai berikut
a Pendapatan Jasa Pelayanan Pendidikan (424112) pada Satker Politeknik
Penerbangan Jayapura (526221) penurunan pendapatan ini disebabkan oleh
pandemi yang melanda sehingga berkurangnya jumlah penyelenggaraan diklat dari
instansi intern Kementerian Perhubungan pada tahun 2020 maupun kegiatan dasar
yaitu Pendidikan kepada taruna politeknik penerbangan yang bergeser dari luring
menjadi daring
b Pendapatan Jasa Pelayanan Rumah Sakit (424111) pada Satker Rumah Sakit
Bhayangkara Jayapura (679972) Penurunan pendapatan ini disebabkan antara lain
- Keterlambatan pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan dan bantuan dana
COVID-19
363 Kemandirian BLU
Salah satu tujuan diberikannya status BLU kepada satuan kerja adalah untuk
mewiraswastakan pemerintah (enterprising the government) Oleh karena itu satker
BLU didorong untuk menciptakan kemandirian terhadap dirinya sendiri Kemandirian
tersebut dapat dilihat dari berkurangnya porsi alokasi pagu rupiah murni (RM) yang
diberikan Satker BLU dapat dikatakan telah mandiri apabila porsi pagu BLU yang
dikelolanya telah berada di atas 65 persen dari totalkeseluruhan pagu
Satker Rumkit Bhayangkara di Jayapura memiliki perkembangan dan kemajuan
yang cukup pesat dalam pengelolaan kinerjanya sebagai BLU Pusat Hal tersebut
ditunjukkan dengan semakin meningkatnya porsi pagu BLU yang dikelola yaitu dari 788
persen di tahun 2019 menjadi 846 persen pada tahun 2020 Sampai akhir tahun 2020
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
56
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
di Papua terdapat satu satker BLU yang dinilai memiliki tingkat kemandirian yang
matang
Berdasarkan grafik di samping
dapat disimpulkan bahwa satker
Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura
merupakan BLU Pusat di Provinsi
Papua yang telah memiliki tingkat
kemandirian yang matang Hal
tersebut ditunjukkan dengan porsi
pagu BLU yang dikelola oleh Rumah
Sakit Bhayangkara Jayapura telah
mencapai 846 persen dari total pagu
(diatas batas kemandirian BLU Pusat
sebesar 65 persen) adapun satker
Politeknik Penerbangan Jayapura dikategorikan belum memiliki kemandirian sebagai
satker BLU karena proporsi pagu BLU yang dikelola masih sebesar 180 persen Dan
untuk BLU Rumkit Marthen Indey perkembangan yang ditunjukkan cukup impresif
dimana porsi pagu BLU yang dikelola mencapai 638 persen hampir memenuhi syarat
untuk dikategorikan sebagai satker BLU yang mandiri Terhadap satker BLU Pusat yang
belum mencapai kemandirian yang cukup Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi
Papua terus melakukan berbagai upaya pembinaan agar dapat terus berkembang dan
mandiri sehingga dapat menghasilkan pendapatan yang lebih besar dan memberikan
pelayanan yang lebih optimal kepada masyarakat
37 PENGELOLAAN MANAJEMEN INVESTASI PUSAT
371 Penerusan Pinjaman
Berdasarkan Nota Dinas Direktur Sistem Manajemen Investasi Nomor ND-
1289PB42019 tanggal 31 Desember 2019 hal Pelaksanaan Rekonsiliasi Pinjaman
PemdaBUMDKoperasi per 31 Desember 2019 menyatakan bahwa Kanwil Ditjen
Perbendaharaan Provinsi Papua tidak perlu melaksanakan rekonsiliasi karena tidak
terdapat debitur PemdaBUMDKoperasi Namun demikian di wilayah Papua masih
terdapat utang PDAM Kab Biak Numfor yang sedang diselesaikan melalui Panitia
Urusan Piutang Negara (PUPN) Penetapan jumlah piutang sebagaimana tercantum
dalam dokumen nomor PJPN-01PUPNC302014 tanggal 2 Mei 2014 adalah sejumlah
Rp2009 Miliar Sejak bulan Februari 2018 PDAM Kab Biak Numfor membayar
angsuran Piutang Negara setiap bulan melalui KPKNL Biak dengan rincian pembayaran
Grafik 34 Proporsi Pagu Satker BLU Pusat Tahun
2020
Sumber MeBe (2020) diolah
57 57
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
angsuran sebesar Rp15 juta Hak Penyerah Piutang sebesar Rp1364 juta dan biaya
administrasi 10 sebesar Rp136 juta
372 Kredit Program
Penyaluran Kredit Program tahun 2020 yang meliputi Kredit
Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan Ultra Mikro (UMi)
mencapai Rp128 Triliun dengan total debitur sebanyak
30972 orangbadan usaha Penyaluran kredit program di
Papua pada Semester I Tahun 2020 sempat mengalami
penurunan hingga 48 sebagai dampak Pandemi Covid-19 apabila dibandingkan
dengan periode yang sama pada Tahun 2019 (yoy) Namun demikian penyaluran
mengalami kenaikan sebesar 465 pada Semester II 2020 Hal ini menyebabkan
penyaluran kumulatif hingga 31 Desember 2020 menjadi sebesar Rp1278 triliun naik
255 apabila dibandingkan dengan penyaluran Kredit Program tahun 2019 sebesar
Rp1019 triliun Penyaluran Kredit Program tahun 2020 terbagi ke dalam empat skema
sebagaimana tercantum dalam tabel 321 sebagai berikut
Tabel 321 Realisasi Penyaluran KUR Per Skema
Skema Penyaluran Akad (Miliar Rp) Outstanding (Miliar Rp)
Jumlah Debitur
KUR Mikro 71018 46373 21711
KUR Kecil 51673 42618 2608
KUR Super Mikro 4336 3051 4998
Pembiayaan UMi 871 - 1655
Jumlah 127893 92037 30972
Sumber SIKP 2021 diolah
Berdasarkan data pada SIKP (wwwsikpkemenkeugoid) sebanyak 9913
kredit program Tahun 2020 di Provinsi Papua disalurkan melalui 4 Bank utama yaitu
BRI (6626) Bank Mandiri (1926) BNI (1111) serta BPD Papua (308) Dari
jumlah tersebut penyaluran tertinggi pada usaha sektor perdagangan besar dan eceran
(4991) yang diikuti oleh sektor pertanian perburuan dan kehutanan (1920)
Sedangkan 3 sektor dengan penyaluran kurang dari 1 yaitu Konstruksi (022) Jasa
Kesehatan dan Kegiatan Sosial (015) serta Jasa Pendidikan (007) Distribusi
penyaluran masih didominasi oleh 3 (tiga) KotaKabupaten utama yaitu Kota Jayapura
sebesar Rp29185 miliar (2282) Kabupaten Merauke sebesar Rp21892 miliar
(1712) serta Kabupaten Nabire sebesar Rp17339 miliar (1356) Sedangkan
Kabupaten dengan penyaluran terkecil adalah Kabupaten Puncak dengan penyaluran
Total debitur KUR
dan UMi sebanyak
30972 orangbadan
dengan nilai total
Rp128 triliun
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
58
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
hanya sebesar Rp782 juta yang disalurkan hanya kepada satu debitur KUR di Tahun
2020 Rincian penyaluran per KotaKabupaten dapat dilihat pada grafik sebagai berikut
Tabel 322 Penyaluran Kredit Program per KotaKabupaten di Provinsi Papua Posisi sd 31 Desember 2020 (dalam juta rupiah)
NO NAMA KABUPATEN
DEBITUR PENYALURAN OUTSTANDING
Jumlah Rp Juta Rp Juta
1 Kota Jayapura 6897 2227 29184820 2282 21989193 2389
2 Kab Merauke 5383 1738 21892455 1712 15028529 1633
3 Kab Nabire 3253 1050 17338597 1356 13351613 1451
4 Kab Mimika 3276 1058 12596074 985 8521433 926
5 Kab Jayapura 3001 969 9361875 732 6803503 739
6 Kab Keerom 1578 509 8043659 629 6355418 691
7 Kab Biak Numfor 1838 593 7848519 614 5801207 630
8 Kab Jayawijaya 1071 346 5024034 393 3575821 389
9 Kab Kep Yapen 759 245 3469402 271 2323310 252
10 Kab Sarmi 1051 339 3286833 257 2285589 248
11 Kab Boven Digul 594 192 2571826 201 1572860 171
12 19 Pemda lain 2271 733 7275161 569 4428917 481
JUMLAH 30972 100 1278933 100 920374 100
Sumber Data wwwsikpkemenkeugoid (2021)
Di Provinsi Papua hanya terdapat 2 Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)
Penyalur Pembiayaan UMi yaitu PNM dan Pegadaian Penyaluran UMi melalui PNM
dilakukan dengan skema kelompok 100 disalurkan kepada mama-mama Papua
tanpa pengenaan jaminan dari debitur serta PNM menyiapkan fasilitas pendampingan
kepada masing-masing kelompok Pendampingan tersebut berfungsi untuk
memudahkan dalam proses pencairan pinjaman pembinaan usaha serta penarikan
angsuran dari debitur Berbeda dengan PNM penyaluran UMi melalui Pegadaian
dilakukan dengan skema individu
pada umumnya masih dimintakan
persyaratan penyediaan agunan serta
belum adanya pendampingan secara
intensif kepada debitur penerima UMi
PNM Papua memiliki 3 Cabang
(seluruhnya ada di Jayapura) yaitu
Cabang Jayapura Utara dan Jayapura
Selatan di Kota Jayapura serta
Cabang Sentani di Kabupaten
Jayapura Pegadaian Area Papua
Grafik 35 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per
tahun Periode 2017 sd 2020
Sumber SIKP UMi (2020) diolah
59 59
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
memiliki 8 Cabang (4 di Jayapura Merauke Biak Mimika dan Nabire) dan 32unit
Selanjutnya informasi lebih akurat terkait penyaluran UMi dapat dilihat pada
httpssikpumiid Berdasarkan data tersebut penyaluran Pembiayaan UMi secara
kumulatif sampai dengan 31 Desember 2020 di Provinsi Papua adalah sebesar
Rp12226 miliar Jumlah tersebut meliputi penyaluran sebesar Rp583 juta pada di 2017
Rp5356 juta di tahun 2018 Rp2558 miliar di tahun 2019 (naik 478) serta Rp8549
miliar di tahun 2020 (naik 334) Rp9674 miliar Pada Semester I 2020 penyaluran
Pembiayaan UMi sempat mengalami penurunan menjadi Rp1287 miliar dari penyaluran
semester II 2019 sebesar Rp2448 miliar karena dampak Pandemi Covid-19 Penyaluran
mengalami kenaikan yang signifikan pada Semester II 2020 menjadi Rp7262 miliar
sehingga total penyaluran tahun 2020
naik 334 dibandingkan tahun 2019
Hal ini menunjukkan bahwa
Pembiayaan UMi di Papua mempunyai
prospek yang cukup bagus
Dari penyaluran kumulatif sd
31 Desember 2020 sebesar Rp12226
miliar penyaluran UMi melalui PNM
adalah sebesar Rp1882 miliar
(1539) sedangkan penyaluran
melalui Pegadaian sebesar Rp10344
miliar (8461) Rincian penyaluran Pembiayaan UMi per LKBB dapat dilihat pada Grafik
36
38 PERKEMBANGAN DAN ANALISIS BELANJA WAJIB (MANDATORY
SPENDING) DAN BELANJA INFRASTRUKTUR PUSAT DI DAERAH
381 Mandatory Spending di Daerah
Mandatory spending Belanja Pemerintah Pusat di daerah difokuskan untuk
belanja pada sektor pendidikan dan sektor kesehatan sebagaimana yang diamanatkan
dalam Undang-Undang APBN
a Belanja Sektor Pendidikan
Alokasi Belanja Pemerintah Pusat di Papua terdistribusi ke dalam 11 fungsi
salah satunya yaitu fungsi Pendidikan Alokasi pagu fungsi Pendidikan tahun 2020
sebesar Rp96035 miliar turun 76 persen dari alokasi tahun sebelumnya sebesar
Rp104 Triliun Alokasi belanja sektor pendidikan tersebut sebagian besar tercermin
pada DIPA yang dialokasikan di beberapa kementerianlembaga yaitu Kementerian
Grafik 36 Penyaluran Pembiayaan UMi di Papua Per
LKBB (Juta rupiah)
Sumber SIKP UMi (2020) diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
60
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Pendidikan Nasional Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta
Kementerian Agama Jumlah alokasi pagu pada ketiga Bagian Anggaran tersebut
sebesar Rp84269 Miliar dengan realisasi penyerapan sebesar Rp77370 Miliar atau
918 persen dari pagu
Secara umum realisasi belanja pada fungsi pendidikan tahun 2020 sebesar
Rp88389 Miliar atau 920 persen dari pagu Belanja sektor pendidikan diarahkan untuk
mendukung pencapaian pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan
peningkatan pelayanan dasar yang diwujudkan dengan pemerataan layanan pendidikan
yang berkualitas Dalam rangka mencapai tujuan tersebut belanja sektor pendidikan
diarahkan pada lima kegiatan prioritas sebagai berikut
Tabel 323 Kegiatan Prioritas Bidang Pendidikan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
No Kegiatan Prioritas Pagu Realisasi
1 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Pendidikan Tinggi
34086 31442 922
2 Pembangunan dan Rehabilitasi Prasarana Pendidikan 4177 3679 880
3 Peningkatan Layanan Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan untuk Seluruh Jenjang Pendidikan
3656 3529 965
4 Pengembangan Kelembagaan 419 341 814
5 Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis Pendidikan 465 449 965
Jumlah 42803 39440 921
Sumber MEBE 2020 diolah
Kegiatan prioritas bidang pendidikan terutama diarahkan untuk Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Pendidikan Tinggi dengan
porsi 796 persen dari alokasi kegiatan prioritas Realisasi belanja sektor pendidikan
pada kelima kegiatan prioritas sebesar Rp39440 Miliar atau 921 persen dari alokasi
b Belanja Sektor Kesehatan
Alokasi pagu Belanja Pemerintah Pusat pada fungsi kesehatan tahun 2020
sebesar Rp15735 miliar Rp25327 Miliar turun 378 persen dibandingkan alokasi tahun
sebelumnya Detil pagu dan realisasi pada Bagian Anggaran fungsi kesehatan dapat
disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 324 Pagu dan Realisasi Fungsi Kesehatan Per Bagian Anggaran (dalam miliar rupiah)
No Bagian Anggaran Pagu Realisasi
1 Kementerian Kesehatan 9074 8046 934
2 BPOM 2865 2733 976
3 BKKBN 3795 3649 964
Jumlah 15735 14428 945
Sumber MEBE 2020 diolah
61 61
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Pagu belanja pada sektor pendidikan yang dialokasikan kepada Provinsi Papua
dapat tercermin pada DIPA yang dialokasikan untuk Kementerian Kesehatan Badan
Kependudukan dan Keuarga Berencana Nasional (BKKBN) serta Badan Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM) Alokasi terbesar belanja sektor kesehatan dialokasikan
pada DIPA Kementerian Kesehatan yaitu Rp9074 Miliar atau 577 persen dari total
alokasi fungsi kesehatan Belanja sektor kesehatan diarahkan untuk mendukung
pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan peningkatan pelayanan
dasar yang diwujudkan dengan peningkatan pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat
Belanja sektor kesehatan diarahkan pada lima kegiatan prioritas sebagai berikut
Tabel 325 Kegiatan Prioritas Bidang Kesehatan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
No Kegiatan Prioritas Pagu Realisasi
1 Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dan pengendalian penyakit
1161 781 673
2 Peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan 109 105 963
3 Peningkatan efektivitas pengawasan obat dan makanan 571 452 874
4 Peningkatan kesehatan ibu anak keluarga berencana dan kesehatan reproduksi
693 650 938
5 Percepatan penurunan stunting 171 157 918
Jumlah 2651 2145 809
Sumber MEBE 2020 diolah
Salah satu kegiatan prioritas bidang kesehatan yang pada tahun 2020 menjadi
perhatian khusus yaitu Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan
pengendalian Penyakit Alokasi belanja pemerintah pusat untuk pelaksanaan kegiatan
Germas dan pengendalian penyakit di Papua sebesar Rp1161 Miliar dengan realisasi
penyerapan sebesar Rp781 Miliar atau 673 persen dari alokasi pagu Alokasi tersebut
masih kurang mengingat tingkat kesadaran masyarakat terhadap hidup sehat di Papua
masih rendah sementara tingkat penyebaran corona virus disease relatif tinggi
382 Belanja Infrastruktur
Alokasi belanja sektor infrastruktur yang dialokasikan kepada Provinsi Papua
dapat tercermin pada DIPA yang dialokasikan untuk KemenPUPR dan Kemenhub
Jumlah alokasi pagu pada dua kementerian tersebut mencapai Rp434 Triliun atau 3113
persen dari alokasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp1394 Triliun Detil pagu dan
realisasi pada kedua Bagian Anggaran tersebut disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 326 Pagu dan Realisasi Kementerian PUPR dan Perhubungan (dalam miliar rupiah)
NO KEMENTERIANLEMBAGA PAGU 2020 REALISASI 2020
1 KEMENTERIAN PUPR 434308 418595 963
2 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 133508 127631 956
JUMLAH 567816 546226 962
Sumber MEBE 2020 diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
62
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBN REGIONAL
Belanja infrastruktur yang dialokasikan pada KemenPUPR mencapai Rp434
Triliun atau 313 persen dari total alokasi belanja pemerintah pusat Alokasi belanja
infrastruktur pada Kementerian PUPR sebagian digunakan untuk mendukung salah satu
program nasional yaitu pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan
peningkatan pelayanan dasar yang diwujudkan dengan penyediaan akses hunian layak
dan terjangkau Untuk mendukung pencapaian program nasional tersebut anggaran
yang dialokasaikan digunakan untuk kegiatan prioritas sebagai berikut
Tabel 327 Kegiatan Prioritas Bidang Infrastuktur Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
No Kegiatan Prioritas Pagu Jumlah
1 Pengembangan Pelabuhan dan Angkutan Tol Laut 86995 84058 966
2 Pembangunan dan Pengembangan Transportasi Multimoda dan Perkotaan
5747 5659 985
3 Penguatan Struktur Ekonomi Kreatif 345 343 994
4 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut
4711 4426 940
5 Pelayanan Angkutan Udara 16243 16064 989
Jumlah 114041 110551 969
Sumber MEBE 2020 diolah
Kegiatan prioritas di bidang infrastruktur terdiri atas lima kegiatan sebagaimana
tabel di atas Pada tahun 2020 kegiatan prioritas bidang infrastruktur lebih ditujukan pada
Pengembangan Pelabuhan dan Angkutan Tol Laut hal ini dilakukan pemerintah untuk
kegiatan distribusi alat Kesehatan maupun barang-barang yang dibutuhkan selama
masa pandemi Kurang optimalnya penyerapan anggaran di bidang infrastuktur
dikarenakan banyaknya faktor teknis di lapangan antara lain adanya gangguan
keamanan pemalangan proyek adanya kejadian force majeur
BOKS 3
Wagub Papua Minta Dana Desa dipakai Untuk Gerakkan Perekonomian Kampung
Wakil Gubenur Papua Klemen Tinal meminta aparat kampung di Bumi Cenderawasih memanfaatkan kucuran Dana Desa secara maksimal Efektifitas Dana Desa diharapkan mampu menggerakkan perekonomian di tingkat kampung mengingat banyak anggaran pemerintah yang direalokasi dan direfokusing untuk menangani pandemi Covid-19 Klemen Tinal mengatakan pemerintah baik pusat maupun daerah telah melakukan reformasi anggaran dengan lebih menitik beratkan pada program yang meningkatkan partisipasi masyarakat dalam suasana pandemi ldquoUntuk itu saya minta Pemerintah Kampung bisa memanfaatkan 54 triliun Dana Desa yang telah digelontorkan untuk Papua pada 2021rdquo kata Tinal di Jayapura Senin (30112020)
Tinal juga meminta Pemerintah Kampung tidak menutup informasi terkait besaran dana yang telah digelontorkan pemerintah pusat Ia mengingatkan Dana Desa bukan milik pribadi kepala kampung namun harus digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan warga kampung ldquoSilahkan buat program yang melibatkan masyarakat dan benar-benar bermanfaat Dengan begitu pertumbuhan ekonomi di tingkat kampung terus membaikrdquo ujarnya Tinal juga berpesan agar setiap anggaran yang digunakan harus dipertanggungjawabkan sesuai peruntukan Artinya Dana Desa tidak boleh disalahgunakan apalagi untuk memenuhi kebutuhan pribadi ldquoJadi tidak perlu tertutup Dengan begitu sosial kontrol masyarakat terhadap jalannya pemerintahan efektif dan efisiennya penggunaan akan lebih baikrdquo tutupnya Sumber jubicoid diakses Februari 2021
Andin HadiyantoDirektur Jenderal Perbendaharaan
BAB IVPerkembangan dan Analisis
Pelaksanaan APBD
Dalam mendorong percepatan dalam penangananpandemi Covid-19 pemerintah merumuskan ProgramPemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Beberapa programpenting dalam program PEN tersebut terkait eratdengan pelaksanaan tugas dan fungsi DJPb
Pesan Dirjen Perbendahaan dalam RAPIMTAS DJPB 202015062020
Sumber Foto Tino Adi P
63
Pasar Potikelek Wamena Photo Credit Jiwa (KPPN Wamena)
41 APBD TINGKAT PROVINSI (KONSOLIDASI PEMDA)
apua sebagai provinsi yang berada di ujung timur Indonesia ditetapkan menjadi
provinsi dengan otonomi khusus berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 tahun
2001 sebagaimana telah diubah dengan Perpu Nomor 1 tahun 2008 tentang
Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua Keseriusan pemerintah dalam melakukan
pembangunan di Papua terlihat dari kenaikan anggaran pemerintah dari tahun ketahun
baik itu yang dialokasikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
APBD itu sendiri merupakan instrumen kebijakan utama bagi pemerintah daerah
yang menduduki posisi sentral dalam upaya pengembangan kapabilitas dan efektivitas
pemerintah daerah Disamping itu APBD juga merupakan alat dalam rangka
mewujudkan pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat untuk tercapainya
tujuan Negara (Mardiasmo 2002) Saat ini di Provinsi Papua terdapat 30 pemerintah
daerah terdiri dari 1 Pemerintah Provinsi dan 29 Pemerintah KabuputenKota Profil
APBD agregat (provinsikabupatenkota) berdasarkan klasifikasi ekonomi disajikan pada
tabel berikut
P
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB IV
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
64
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Tabel 41 Profil APBD Provinsi Papua Berdasarkan Klasifikasi Ekonomi (dalam miliar rupiah)
Uraian 2018 2019 2020
Pagu Realisasi Real
Pagu Realisasi Real
Pagu Realisasi Real
Pendapatan 5251135 5312805 1012 5498495 5319787 968 5447563 4338087 796
Pendapatan Asli Daerah
291916 208015 713 275527 334463 1214 297256 241392 812
Pendapatan Transfer
4898490 5083627 1038 5162560 4916546 952 5073510 4045391 797
Lain-Lain Pendapatan yang Sah
60729 21163 349 60408 68778 1139 76796 51304 668
Belanja dan Transfer
5551613 4682263 843 5544326 4947009 892 5605747 4212833 752
Belanja 4318629 3861027 894 4467288 3891047 871 4535544 3548451 782
Transfer 1232984 821236 666 1077039 1055962 980 1070203 664383 621
Surplus (Defisit)
(300478) 630541 - (45831) 372778 - (158184) 125253 -
Pembiayaan Netto
228950 153784 672 42942 292551 6813 153541 422774 2753
Penerimaan Pembiayaan
310696 241407 777 138105 436176 3158 268041 467725 1745
Pengeluaran Pembiayaan
81746 87623 1072 95163 143625 1509 114500 44951 393
SILPA (71528) 784325 - (2889) 665329 - (4643) 548028 -
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Pada tahun 2020 target pendapatan pada APBD Provinsi Papua tercatat
sebesar Rp5448 triliun turun 093 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar
Rp5498 triliun Namun demikian target Pendapatan Asli Daerah (PAD) mengalami
kenaikan yang cukup signifikan Hal tersebut menunjukkan adanya komitmen Provinsi
Papua untuk meningkatkan kemandirian daerah dengan upaya untuk menaikkan PAD
Dari sisi realisasi APBD Provinsi Papua tahun 2020 mengalami penurunan yang
cukup tajam pada pendapatan daerah sebesar 1845 persen dibandingkan tahun
sebelumnya dari Rp5320 triliun menjadi Rp4338 triliun Demikian juga dengan belanja
daerah mengalami penurunan realisasi sebesar 1484 persen dari Rp4947 triliun di
tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp4213 triliun
42 PENDAPATAN DAERAH
Pendapatan Daerah pada Provinsi Papua terdiri dari
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pendapatan Transfer dan
Lain-Lain Pendapatan yang Sah Pendapatan transfer masih
mendominasi komponen pendapatan daerah di Provinsi
Papua Hal tersebut mengindikasikan bahwa tingkat
kemandirian Provinsi Papua masih rendah Pendapatan
daerah di Provinsi Papua dapat dirinci sebagai berikut
Realisasi pendapatan
daerah di Provinsi
Papua mengalami
penurunan cukup
signifikan yang
disebabkan adanya
perubahan situasi
dan perubahan
kebijakan akibat
Pandemi COVID-19
65
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Tabel 42 Jenis Pendapatan Daerah di Provinsi Papua (dalam miliar rupiah)
Pendapatan 2018 2019 2020
Pagu Realisasi Real
Pagu Realisasi Real
Pagu Realisasi Real
PAD 291916 208015 712 275527 334463 1214 297256 241392 812
Pajak Daerah 162220 122565 756 116071 199735 1721 168410 144660 859
Retribusi Daerah 28683 19097 666 20592 17018 826 17420 13023 748
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
13946 4038 290 12774 6935 543 16543 8865 536
Lain-lain PAD yang Sah 87068 62315 716 126090 110774 879 94883 74845 789
PENDAPATAN TRANSFER
4898490 5083627 1038 5162560 4916546 952 5073510 4045391 797
Transfer Dana Perimbangan
3258323 3705421 1137 3319971 3296653 993 3413381 2793310 818
Transfer Pemerintah - Lainnya
1456038 1224498 841 1691994 1402849 829 921538 1151791 1250
Transfer Pemerintah Provinsi
35800 89101 2489 37851 204697 5408 65952 46793 709
Transfer Bantuan Keuangan
148329 64607 436 112744 12346 110 672639 53496 80
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
60729 21163 349 60408 68778 1139 76796 51304 668
Pendapatan Hibah 23190 18464 796 38594 20794 539 53428 50042 937
Pendapatan Dana Darurat
- - - - - - - -
Pendapatan Lain-Lain 37539 2699 72 21814 47984 2200 23368 1262 54
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Realisasi pendapatan daerah tahun 2020 turun 1845 persen dibandingkan tahun
sebelumnya Kondisi tersebut disebabkan oleh penurunan realisasi seluruh komponen
Pendapatan Daerah di tahun 2020 Terjadinya penurunan Pendapatan Daerah antara
lain disebabkan oleh penurunan PAD karena adanya kebijakan pembatasan sosial dan
pembatasan akses transportasi keluar masuk Papua yang berpengaruh terhadap
menurunnya sektor-sektor yang menjadi sumber PAD serta adanya penurunan dana
transfer yang disebabkan adanya kebijakan pemotongan untuk dialihkan dalam rangka
penanganan COVID-19
421 Pendapatan Asli Daerah
a Analisis Proporsi
Dilihat dari komposisinya proporsi
Pendapatan Transfer selama dua tahun
terakhir masih sangat dominan sebagai
sumber pendapatan pada APBD Papua
Kontribusi Pendapatan Asli Daerah pada
tahun 2020 sebesar 556 persen mengalami
penurunan dibandingkan tahun sebelumnya
yaitu sebesar 629 persen Kondisi ini
disebabkan karena pada tahun 2020
pemerintah daerah di Papua tidak dapat
optimal menggali potensi sumber-sumber
Grafik 41 Komposisi Pendapatan Daerah
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
66
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
PAD sebagai akibat adanya pandemi COVID-19 Dengan demikian dapat dinyatakan
bahwa tingkat kemandirian daerah mengalami penurunan yang tercermin dari semakin
rendahnya rasio Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap total pendapatan daerah
b Analisis Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah
Tingkat kemandirian daerah dapat dilihat dari rasio PAD yang merupakan
perbandingan antara PAD terhadap total Pendapatan Semakin tinggi rasio PAD
terhadap total pendapatan maka tingkat kemandirian daerah semakin tinggi yang
berarti bahwa belanja daerahnya semakin banyak didanai dari pendapatan asli
daerahnya
Grafik 42 Rasio PAD Pemda-Pemda di Provinsi Papua
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa Kota Jayapura memiliki tingkat
kemandirian yang paling tinggi dibandingkan dengan kabupatenkota lain di wilayah
Papua dengan rasio PAD sebesar 1319 persen Selanjutnya disusul oleh Kabupaten
Mimika (1301) Provinsi Papua (1052)dan Kabupaten Jayapura (674) Namun
demikian rasio PAD Kota Jayapura yang sebesar 1319 persen tersebut masih sangat
kecil jika dibandingkan dengan rata-rata rasio PAD pemda seluruh Indonesia sebesar
3520 persen (2018) Hal tersebut tentunya menjadi tantangan bagi pemda-pemda
lingkup Provinsi Papua untuk semakin menggali potensi-potensi PAD agar tingkat
kemandirian Papua semakin meningkat
422 Dana TransferPerimbangan
Memperhatikan komposisi pendapatan daerah pada APBD Papua tahun 2020
yang telah diuraikan pada subbab sebelumnya dapat dilihat bahwa ketergantungan
Papua terhadap pendapatan transfer masih sangat tinggi Pada tahun 2020 komposisi
dana transfer di Papua sebesar 9325 persen mengalami kenaikan dibandingkan
dengan tahun sebelumnya sebesar 9242 persen Untuk mengetahui kontribusi belanja
67
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
negara terhadap komponen pendapatan daerah dalam APBD Papua dapat dilakukan
dengan analisis sebagai berikut
a Analisis Ruang Fiskal dan Kemandirian Daerah
Ruang fiskal mencerminkan ketersediaan ruang yang cukup pada anggaran
pemda tanpa menganggu solvabilitas fiskal (membiayai belanja wajib) Formula untuk
perhitungan ruang fiskal dalah sebagai berikut
119877119906119886119899119892 119865119894119904119896119886119897 = (119879119900119905119886119897 119875119890119899119889119886119901119886119905119886119899 minus 119863119860119870) minus 119861119890119897119886119899119895119886 119875119890119892119886119908119886119894 119879119886119896 119871119886119899119892119904119906119899119892
Dari grafik disamping ruang fiskal
pada APBD Papua selama tiga
tahun terakhir mengalami tren
penurunan Pada tahun 2018
ruang fiskal jika dibandingkan
dengan total pendapatan yaitu
sebesar 7128 persen kemudian
ruang fiskal turun pada tahun 2019
sebesar 6813 persen selanjutnya
pada tahun 2020 ruang fiskal
kembali mengalami penurunan dari total pendapatan sebesar Rp4338 triliun terdapat
ruang fiskal sebesar Rp2839 triliun atau sebesar 6544 persen
b Rasio Dana Transfer
Tingkat kemandirian daerah disamping dapat dilihat dari rasio PAD terhadap total
pendapatan juga dapat dilihat dari rasio dana transfer terhadap total pendapatan
Apabila rasio PAD lebih besar daripada rasio dana transfer berarti tingkat kemandirian
daerah semakin tinggi sebaliknya semakin besar rasio dana transfer berarti tingkat
ketergantungan daerah semakin tinggi
Dari grafik di bawah dapat dilihat bahwa sebagian besar pemda
(provinsikabupatekota) di Papua masih memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi
karena memiliki rasio dana transfer yang besar Dari 30 pemda di Papua yang memiliki
rasio pendapatan transfer terendah dibandingkan dengan pemda lain (dibawah 90)
antara lain Kabupaten Jayapura (7409) Kota Jayapura (7845) Kabupaten Mimika
(8563) dan Provinsi Papua (8944) Hal tersebut tentunya menjadi tantangan bagi
Provinsi Papua untuk mengurangi tingkat ketergantungan dengan dana transfer melalui
penggalian sumber-sumber PAD yang baru
Grafik 43 Ruang Fiskal APBD Agregat Papua
Sumber Pemda DJPK SIKD (2020) diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
68
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Grafik 44 Rasio Dana Transfer Pemda-Pemda di Provinsi Papua
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
c Analisis Pengaruh Alokasi Dana Transfer ke Daerah Terhadap Ekonomi
Regional
Pada subbab ini akan dianalisis pengaruh alokasi dana transfer ke daerah
terhadap ekonomi regional dengan perhitungan korelasi Pearson menggunakan
software IBM SPSS Data yang dipergunakan adalah data jumlah dana transfer per
kabupatenkota (29 pemda) pada APBD Papua dan data PDRB Atas Dasar Harga
Berlaku (ADHB) per kabupatenkota tahun 2017 sampai dengan tahun 2020
Gambar 41 Hasil Perhitungan Korelasi Pearson
Sumber DJPK SIKD BPS Provinsi Papua (2021) diolah dengan SPSS
69
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Dapat dilihat bahwa hubungan korelasi antara Transfer Pemerintah dengan
PDRB ADHB menunjukkan hasil 0335 dan p-value 0000 (mendekati nol) Hal tersebut
menunjukan bahwa 335 variasi tinggi atau rendahnya PDRB ditentukan oleh Transfer
Pemerintah Dengan demikian dana transfer yang sudah digelontorkan oleh pemerintah
pusat ke pemda kabupatenkota di wilayah Provinsi Papua signifikan mempengaruhi
PDRB Provinsi Papua sebesar 335 persen
423 Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
Komponen lain-lain pendapatan daerah yang sah pada APBD Papua tahun 2020
tercatat sebesar Rp51304 miliar yang terdiri dari pendapatan hibah sebesar Rp50042
miliar dan pendapatan lain-lain sebesar Rp1262 miliar Pada tahun 2020 lain-lain
pendapatan daerah yang sah berkontribusi sebesar 118 persen terhadap total
pendapatan daerah di Papua
43 BELANJA DAERAH
Alokasi belanja daerah pemda lingkup Provinsi Papua tahun
2020 sebesar Rp5606 triliun Realisasi belanja daerah
sebesar Rp4213 triliun (752 dari pagu) mengalami
penurunan 1484 persen dibandingkan dengan tahun
sebelumnya sebesar Rp4947 triliun Belanja daerah di Papua
dapat diuraikan dalam klasifikasi sebagai berikut
a Rincian Belanja Daerah Menurut Jenis Belanja (Sifat Ekonomi)
Berdasarkan klasifikasi ekonomi APBD Pemda-pemda di lingkup Provinsi Papua
dibagi ke dalam beberapa jenis belanja terlihat bahwa persentase alokasi belanja
langsung masih lebih besar daripada belanja tidak langsung Hal ini menjadi sinyal positif
bahwa Pemerintah Daerah di Provinsi Papua masih dalam jalur yang tepat dalam
mengalokasikan belanja daerah karena Belanja Langsung mempunyai multiplier effect
yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
Dari tabel dibawah dapat dilihat bahwa sebagian besar jenis belanja mengalami
penurunan realisasi dari tahun sebelumnya antara lain Belanja Barang Belanja Modal
Belanja Subsidi Belanja Bansos Belanja Bagi Hasil dan Belanja Bantuan Keuangan
Sementara itu sisanya mengalami kenaikan yaitu Belanja Pegawai Belanja Bunga
Belanja Hibah dan Belanja Tidak Terduga Belanja Tidak Terduga mengalami lonjakan
kenaikan yang sangat tinggi dengan realisasi sebesar 4257 persen dibandingkan
dengan pagunya atau mengalami kenaikan sebesar 47302 persen jika dibandingkan
dengan realisasi tahun sebelumnya Kenaikan tersebut disebabkan karena Pemda
Realisasi Belanja
Tidak Terduga
Mengalami Kenaikan
yang tinggi karena
digunakan untuk
penanganan COVID-
19 dan PEN di Papua
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
70
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Provinsi Papua menggunakan pos Belanja Tidak Terduga untuk menyediakan anggaran
dalam rangka penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun
2020
Tabel 43 Profil APBD Berdasarkan Klasifikasi Jenis Belanja (Dalam miliar Rupiah)
Jenis Belanja 2018 2019 2020
Pagu Realisasi Pagu Realisasi Pagu Realisasi Belanja Pegawai 1316108 1026452 1457013 1034112 1516285 1203610 7938
Belanja Barang 1363702 1361468 1462373 1495903 1392711 1093754 785
Belanja Modal 1158384 963549 1218597 948081 934224 633034 678
Belanja Bunga 6406 2419 5729 2027 40042 5678 142
Belanja Subsidi 10294 12251 8922 6513 7847 5975 761
Belanja Hibah 359517 386184 230142 275438 551725 408136 740
Belanja Bantuan Sosial
93610 96138 70526 109691 66756 87780 1315
Belanja Bagi Hasil 50165 35353 60256 91882 95627 83961 878
Belanja Bantuan Keuangan
1182819 821236 1016783 964080 974576 580422 596
Belanja Tidak Terduga
10609 12565 13984 19281 25953 110484 4257
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
b Analisis Belanja Daerah
1 Analisis Proporsi Alokasi Belanja Sektor Konsumtif dan Produktif
Analisis proporsi alokasi
belanja sektor konsumtif dan
produktif digunakan untuk
mengetahui seberapa besar
alokasi untuk sektor konsumtif dan
produktif Proporsi belanja sektor
konsumtif (Belanja Pegawai dan
Belanja Barang) dan belanja
sektor produktif (Belanja Modal)
pada tahun 2020 mengalami
penurunan jika dibandingkan
tahun sebelumnya Belanja sektor konsumtif pada tahun 2020 turun sebesar 077
persen sedangkan belanja sektor produktif turun sebesar 531 persen
2 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal kepada Indikator Ekonomi Regional
Pada tahun 2020 terjadi penurunan total belanja pemerintah dan transfer
sebesar 1107 persen sementara di tahun yang sama terjadi kenaikan PDRB sebesar
232 persen dan kenaikan tingkat kemiskinan sebesar 025 persen
Grafik 45 Alokasi Belanja Sektor Konsumtif dan
Produktif
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
71
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Tabel 44 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan
Belanja dan Transfer 6276022 miliar 5581058 miliar -1107
PDRB (ADHK)PertEkonomi
13456224 miliar 13767757 miliar 232
Tingkat Kemiskinan 2655 2680 025
Rasio Belanja thd PDRB 4664 4053 -611
Sumber Pemda DJPK BPS (2021) diolah
Rasio belanja terhadap PDRB mengalami penurunan sebesar 611 persen dari
4664 persen menjadi sebesar 4053 persen di tahun 2020 Rasio belanja terhadap
PDRB menggambarkan produktifitas dan efektifitas daerah dalam membelanjakan
anggarannya Semakin rendah rasionya berarti semakin efektif pemerintah dalam
membelanjakan anggarannya Jika dilihat kondisi di tahun 2020 PDRB mengalami
kenaikan meskipun belanja dan transfer pemerintah mengalami penurunan PDRB
Provinsi Papua tercatat mengalami kenaikan yang mengakibatkan ekonomi papua
tumbuh positif sebesar 692 persen (y-o-y) Dari sisi produksi pertumbuhan ini terutama
ditopang dari lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian yang menyumbang
sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1192 persen (y-o-y) Dari sisi Pengeluaran
pertumbuhan ditopang oleh Komponen Ekspor Luar Negeri yang mengalami
kenaikan hingga 396 persen (y-o-y)
44 PERKEMBANGAN BLU DAERAH
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) adalah satuan kerja
perangkat daerah (SKPD) atau unit kerja pada SKPD di
lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa
penyediaan barang danatau jasa yang dijual tanpa
mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan
pada prinsip efisiensi dan produktivitas
a Profil dan Jenis Layanan Satker BLU Daerah
Di Provinsi Papua terdapat 9 entitas yang telah ditetapkan sebagai instansi yang
menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD)
yang seluruhnya bergerak di bidang pelayanan kesehatan Namun sampai saat ini baru
8 RSUD yang telah menerapkan pengelolaan keuangan BLUD yaitu RSUD Nabire
RSUD Mimika RSUD Merauke RSUD Biak RSUD Abepura RSUD Paniai RSUD
Jayapura dan RSUD Yowari Sementara 1 entitas lainnya yaitu RSUD Supiori belum
menerapkan pola pengelolaan keuangan BLUD Sampai saat ini pengelolaan keuangan
Terdapat 9 entitas
yang ditetapkan
sebagai BLUD dan
seluruhnya di bidang
pelayanan
kesehatan
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
72
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
yang dijalankan oleh rumah sakit tersebut masih sebagai organisasi perangkat daerah
pada umumnya
Tabel 45 Profil dan Jenis Layanan BLU Daerah di Provinsi Papua (Rupiah)
No Jenis Layanan Satker BLUD Pemerintah Daerah Total Pagu 2020
1 Pelayanan Kesehatan RSUD Abepura Pemprov Papua 272337461740
2 Pelayanan Kesehatan RSUD Jayapura Pemprov Papua 622679257077
3 Pelayanan Kesehatan RSUD Mimika Pemkab Mimika 207835466321
4 Pelayanan Kesehatan RSUD Biak Pemkab Biak Numfor 146033887566
5 Pelayanan Kesehatan RSUD Merauke Pemkab Merauke 154194496038
6 Pelayanan Kesehatan RSUD Nabire Pemkab Nabire 98231250000
7 Pelayanan Kesehatan RSUD Yowari Pemkab Jayapura 47715885900
8 Pelayanan Kesehatan RSUD Paniai Pemkab Paniai 83603877296
9 Pelayanan Kesehatan RSUD Supiori Pemkab Supiori NA
Sumber Pemda SIKD BPKP (2021)
Rumah Sakit Umum Daerah Supiori telah ditetapkan sebagai entitas BLUD sejak
tahun 2015 melalui Surat Keputusan Bupati Supiori Nomor 72 Tahun 2015 tentang
Penetapan Rumah Sakit Daerah Kabupaten Supiori sebagai Badan Layanan Umum
Daerah namun hingga saat ini pengelolaan RSUD belum menggunakan PPK-BLUD
yaitu penggunaan langsung atas pendapatan yang diperoleh RSUD termasuk
pendapatan BPJS Hal ini disebabkan adanya keraguan dari Direktur dan Pengelola
Keuangan RSUD Supiori untuk menggunakan langsung pendapatan yang diperoleh
oleh RSUD
b Perkembangan Pengelolaan Aset BLU Daerah
Salah satu BLUD yang telah melaksanakan pengelolaan keuangan BLUD cukup
lama adalah RSUD Mimika Rumah sakit umum milik Pemerintah Kabupaten Mimika ini
telah melaksanakan PPK-BLUD sejak tahun 2012 melalui Peraturan Bupati Mimika
Nomor 184 Tahun 2011 tanggal 9 Desember 2011 tentang Penetapan Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Mimika sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Aset
yang dimiliki oleh RSUD Mimika sebesar Rp20098 miliar
Tabel 46 Perkembangan Pengelolaan Aset dan Pagu BLUD Provinsi Papua
No Satker BLUD Nilai Aset (rupiah)
1 RSUD Mimika 200982072582
2 RSUD Nabire 174186000484
3 RSUD Merauke 116366149195
4 RSUD Paniai 11221847437
Sumber Pemda BPKP (2020)
73
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
c Analisis Legal
Dilihat dari aspek legal penetapan status BLUD oleh Kepala Daerah melalui
keputusan GubernurBupatiWalikota telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor
23 tahun 2005 jo Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2012 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 tahun
2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
Penetapan status RSUD sebagai BLUD antara lain (1) RSUD Abepura ditetapkan
dengan SK Gubernur Nomor 1884389Tahun 2014 tanggal 3 November 2014 (2)
RSUD Nabire ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 10 Tahun 2015 tanggal 27 Januari
2015 (3) RSUD Mimika ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 184 Tahun 2011 tanggal
9 Desember 2011 (4) RSUD Merauke ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 632 Tahun
2014 tanggal 29 Agustus 2014 (5) RSUD Biak ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 261
Tahun 2013 (6) RSUD Supiori ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 72 Tahun 2015
dan RSUD Painai ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 99 tahun 2013
Kesesuaian penyusunan peraturan daerah tersebut dapat dilihat dari analisis
legal yang meliputi aspek kelembagaan tata kelola SDM dan pengendalian Dalam
aspek kelembagaan penetapan entitas BLUD harus memenuhi persyaratan substanstif
teknis dan administratif Aspek tata kelola meninjau aturan internal tata laksana
akuntabilitas dan transparansi Dalam aspek SDM meninjau struktur pengelola BLUD
Sementara aspek pengendalian terkait penilaian dan pengawasan oleh kepala
daerahbadan pengawas
45 SURPLUSDEFISIT APBD
APBD agregat (provinsikabupatenkota) di Papua pada tahun
2020 mengalami surplus sebesar Rp125 triliun lebih kecil dari
surplus tahun 2019 yang mencapai Rp373 triliun Surplus
tersebut ditopang oleh sebagian pemerintah daerah kecuali 8
daerah yaitu Kabupaten Biak Numfor Kabupaten Merauke
Kabupaten Paniai Kabupaten Mimika Kabupaten Pegunungan Bintang Kabupaten
Yahukimo Kabupaten Lanny Jaya dan Kabupaten Dogiyai yang mengalami defisit
Berikut ini adalah analisis terkait surplus pada APBD Papua
a Rasio SurplusDefisit terhadap Agregat Pendapatan
Rasio ini untuk mengetahui proporsi surplusdefisit anggaran terhadap
pendapatan yang menunjukkan performa fiskal pemerintah daerah dalam menghimpun
pendapatan untuk mengcover belanja atau penghematan belanja dengan kondisi
pendapatan tertentu
Surplus tahun 2020
sebesar Rp125
triliun turun
dibandingkan dengan
tahun sebelumnya
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
74
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
119877119886119904119894119900 119904119906119903119901119897119906119904 119889119890119891119894119904119894119905 119905119890119903ℎ119886119889119886119901 119901119890119899119889119886119901119886119905119886119899 =119878119906119903119901119897119906119904 119863119890119891119894119904119894119905
119879119900119905119886119897 119901119890119899119889119886119901119886119905119886119899 119860119875119861119863
Dari tahun 2018 sampai
dengan tahun 2020 terjadi tren
penurunan rasio yaitu tahun 2018
sebesar 1187 persen tahun 2019
sebesar 701 persen dan tahun
2020 hanya sebesar 289 persen
Hal tersebut menunjukkan kinerja
fiskal pemerintah daerah dalam
merealisasikan penerimaan
selama 3 tahun terakhir
mengalami penurunan
b Rasio SurplusDefisit terhadap Realisasi Dana Transfer (Semester I)
Rasio surplusdefisit terhadap realisasi dana transfer (semester I) dapat menjadi
sinyal bagi Kementerian Keuangan untuk mengevaluasi timing pencairan dana transfer
terutama pada daerah yang sangat bergantung pada dana transfer namun mengalami
ekses likuiditas akibat frontloading pencairan dana transfer pada semester I setiap tahun
anggaran
119877119886119904119894119900 119904119906119903119901119897119906119904 119889119890119891119894119904119894119905 119905119890119903ℎ119886119889119886119901 119903119890119886119897119894119904119886119904119894 119889119886119899119886 119905119903119886119899119904119891119890119903 =119878119906119903119901119897119906119904 119863119890119891119894119904119894119905 (119878119898119904119905 119868)
119879119900119905119886119897 119903119890119886119897119894119904119886119904119894 119905119903119886119899119904119891119890119903
Pada semester I tahun
2018 sd 2020 rasio surplus
terhadap realisasi dana transfer
sangat besar Pada tahun 2019
rasio surplus terhadap dana
transfer sebesar 3947 persen dan
mengalami kenaikan pada tahun
2020 menjadi sebesar 4778
persen Hal tersebut dapat
diartikan bahwa sepanjang tahun
2018 sd 2020 terjadi ekses
likuiditas pada APBD lingkup Provinsi Papua yang mengindikasikan adanya frontloading
Grafik 46 Rasio SurplusDefisit terhadap Agregat
Pendapatan
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Grafik 47 Rasio SurplusDefisit terhadap Realisasi Dana
Transfer
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
75
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
atau pencairan dana transfer yang terlalu besar di awal semester sehingga
mengakibatkan adanya surplus yang berlebihan
c Rasio SurplusDefisit terhadap PDRB
Rasio surplusdefisit terhadap PDRB menggambarkan kesehatan ekonomi
regional semakin kecil rasionya berarti daerah tersebut mampu memproduksi barang
dan jasa untuk membiayai defisit anggaran pemerintah daerahnya
119877119886119904119894119900 119904119906119903119901119897119906119904 119889119890119891119894119904119894119905 119905119890119903ℎ119886119889119886119901 119875119863119877119861 =119878119906119903119901119897119906119904 119886119905119886119906 119863119890119891119894119904119894119905 119860119875119861119863
119875119863119877119861
Pada tahun 2020 rasio
surplus terhadap PDRB sebesar
063 persen dan menunjukkan tren
penurunan jika dibandingkan rasio
tahun sebelumnya Hal tersebut
menunjukkan bahwa dibandingkan
tahun sebelumnya kemampuan
Papua dalam memproduksi
barang dan jasa untuk membiayai
defisit anggaran pemerintahnya
semakin besar
46 PEMBIAYAAN
Pada tahun 2020 realisasi pembiayaan netto daerah
mencapai Rp423 triliun terdiri dari penerimaan pembiayaan
sebesar Rp468 triliun dan pengeluaran pembiayaan sebesar
Rp44951 miliar Jika dibandingkan dengan tahun
sebelumnya terjadi kenaikan realisasi pembiayaan netto
sebesar Rp13 triliun atau 4451 persen Sebagian besar penerimaan pembiayaan
berasal dari penggunaan SiLPA tahun sebelumnya dan sisanya merupakan penerimaan
pinjaman daerah dan obligasi Di sisi pengeluaran realisasi pembiayaan didominasi oleh
pembayaran pokok utang dan penyertaan modal ke BUMD
Rasio SILPA terhadap Alokasi Belanja
Rasio SiLPA terhadap alokasi belanja mencerminkan proporsi belanja atau
kegiatan yang tidak digunakan dengan efektif oleh pemerintah daerah
119877119886119904119894119900 119878119894119871119875119860 =119869119906119898119897119886ℎ 119878119894119871119875119860
119879119900119905119886119897 119887119890119897119886119899119895119886 119860119875119861119863
Grafik 48 Rasio SurplusDefisit terhadap PDRB
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Pembiayaan netto
tahun 2020 sebesar
Rp423 triliun naik
dibandingkan dengan
tahun sebelumnya
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
76
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Dari grafik di samping
dapat dilihat bahwa pada tahun
2020 terdapat sekitar 1301
persen belanja yang tidak
digunakan secara efektif oleh
pemerintah daerah Rasio tersebut
lebih kecil dibandingkan tahun
2019 yang mencapai 1345
persen Semakin kecil rasio SiLPA
terhadap belanja maka
mencerminkan bahwa pemerintah
daerah semakin efektif dalam membelanjakan anggarannya
47 ANALISIS KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
471 Analisis Horizontal dan Vertikal
a Analisis Horizontal
Analisis horizontal digunakan untuk membandingkan angka-angka dalam
laporan realisasi Pemda (KabupatenKota) satu dengan Pemda lain dalam satu wilayah
provinsi untuk menyajikan informasi yang utuh terkait kinerja suatu pos antar pemda
Disamping itu analisis ini juga dapat membandingkan perubahan keuangan dalam satu
post APBD yang sama pada lingkup satu pemda untuk melihat perkembangan suatu pos
APBD dari waktu ke waktu
Grafik 410 Analisis Horizontal PAD Tahun 2020
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Grafik di atas mengambarkan realisasi PAD terbesar berasal dari Pemerintah
Provinsi dengan realisasi sebesar Rp134 triliun atau 5556 persen dari total realisasi
diikuti Kabupaten Mimika Kota Jayapura Kabupaten Jayapura dan Kabupaten
Merauke sebagai penyumbang terbesar PAD di Papua Sebagian besar PAD Provinsi
Grafik 49 Rasio SILPA terhadap Alokasi Belanja
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
77
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Papua berasal dari penerimaan pajak daerah antara lain Pajak Kendaraan Bermotor
Pajak Air Permukaan Pajak Rokok Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dan Pajak
Restoran
b Analisis Vertikal
Analisis vertikal digunakan untuk membandingkan antara pos yang satu dengan
pos yang lain terhadap totalnya dalam satu komponen APBD yang sama untuk
mengetahui seberapa besar kontribusi masing - masing pos tersebut sehingga dapat
diukur seberapa besar pengaruh pos tersebut bagi suatu pemda
Grafik 411 Analisis Vertikal Kontribusi Belanja Modal Tahun 2020
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Belanja modal adalah belanja yang mempunyai multiplier effect yang paling
tinggi diantara jenis belanja yang lain sehingga diharapkan mampu merangsang
pertumbuhan ekonomi regional Pada tahun 2020 tiga pemda yang memiliki kontribusi
belanja modal paling tinggi adalah Kabupaten Supiori (2779) Kabupaten Mamberamo
Tengah (2727) dan Kabupaten Boven Digoel (2435) Sementara itu pemda yang
memiliki kontribusi belanja modal paling kecil adalah Provinsi Papua yang memiliki
kontribusi belanja modal hanya sebesar 656 persen
472 Analisis Kapasitas Fiskal Daerah
Kapasitas Fiskal Daerah adalah gambaran dari kemampuan keuangan masing-
masing daerah yang dicerminkan melalui penerimaan umum APBD yang digunakan
untuk membiayai tugas pemerintahan daerah Formulasi dalam menghitung kapasitas
fiskal daerah adalah penerimaan umum APBD (tidak termasuk Dana Alokasi Khusus
Dana Darurat Dana Pinjaman Lama dan penerimaan lain yang penggunaannya dibatasi
untuk membiayai pengeluaran tertentu) dikurangi belanja pegawai dibagi jumlah
penduduk miskin
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
78
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
119870119886119901119886119904119894119905119886119904 119865119894119904119896119886119897 =(119875119860119863 + 119863119861119867 + 119863119860119880 + 119871119875119878) minus 119861119890119897119886119899119895119886 119875119890119892119886119908119886119894
119869119906119898119897119886ℎ 119875119890119899119889119906119889119906119896 119872119894119904119896119894119899
Tabel 47 Analisis Kapasitas Fiskal Daerah
Uraian 2019 2020
PAD 3344628852840 2413924519861
DBH 3284918607930 2695145220558
DAU 23068841897000 20744231189522
Lain-Lain yang Sah 687782257257 513035009616
Total Pendapatan Umum 30386171617046 26366335941577
Belanja Pegawai 10341120155057 12036102195842
Penduduk Miskin (jiwa) 900950 912200
Kapasitas Fiskal 22248795 15709531
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Pada tahun 2020 kapasitas fiskal daerah di Papua mengalami penurunan 2939
persen atau sebesar Rp6539264 dibandingkan tahun sebelumnya Turunnya kapasitas
fiskal daerah Provinsi Papua menunjukkan kemampuan fiskal daerah untuk mengurangi
jumlah penduduk miskin semakin berkurang Hal tersebut didukung fakta bahwa angka
kemiskinan di Provinsi Papua tahun 2020 mengalami kenaikan dari 900950 jiwa pada
tahun 2019 menjadi 912200 jiwa pada tahun 2020 Kedepan Pemerintah Daerah harus
dapat mereformulasi kebijakan fiskal didaerah sehingga pemerintah dapat
menggunakan kemampuan fiskal yang dimiliki untuk melaksanakan program-program
pengentasan kemiskinan di daerah
48 PERKEMBANGAN BELANJA WAJIB DAERAH
Mandatory spending merupakan belanja wajib yang harus
dialokasikan oleh pemerintah daerah untuk memenuhi amanat
Undang-Undang Mandatory spending yang harus dipenuhi
oleh pemerintah daerah meliputi alokasi pendidikan sebesar
20 persen alokasi kesehatan sebesar 10 persen dan alokasi
infrastruktur daerah sebesar 25 persen
481 Belanja Daerah Sektor Pendidikan
Sesuai amanat UUD 1945 pasal 31 ayat (4) dan UU No 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pasal 49 ayat (1) alokasi anggaran pendidikan sebesar
20 dari total alokasi belanja Pada APBD Papua tahun 2020 alokasi anggaran sektor
pendidikan yaitu sebesar Rp696 triliun baru mencapai sebesar 1242 persen
dibandingkan total alokasi belanja daerah sebesar Rp5606 triliun Hal tersebut
menggambarkan jika sebagian pemda di lingkup Provinsi Papua belum mengalokasikan
anggaran pendidikan sesuai amanat Undang-Undang yaitu sebesar 20 persen Data
Alokasi belanja
pendidikan sebesar
1242 persen
kesehatan sebesar
1466 persen dan
infrastruktur sebesar
34 persen
79
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
alokasi anggaran pendidikan pemda-pemda lingkup Provinsi Papua dapat dilihat pada
grafik dibawah ini
Grafik 412 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
482 Belanja Daerah Sektor Kesehatan
Sesuai amanat UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pemerintah daerah
wajib mengalokasikan anggaran kesehatan minimal 10 persen dari APBD diluar belanja
untuk keperluan pembayaran gaji Pada APBD Papua tahun 2020 alokasi anggaran
sektor kesehatan yaitu sebesar Rp822 triliun atau 1466 persen dibandingkan total
belanja daerah pada APBD diluar gaji Hal tersebut menggambarkan jika sebagian besar
pemda di lingkup Provinsi Papua telah mengalokasikan anggaran pendidikan sesuai
amanat Undang-Undang yaitu sebesar 10 persen Data alokasi anggaran kesehatan
pemda-pemda lingkup Provinsi Papua dapat dilihat pada grafik dibawah ini
Grafik 413 Alokasi Belanja Pendidikan Lingkup Provinsi Papua Tahun 2020
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
80
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN APBD
483 Belanja Infrastruktur Daerah
Belanja infrastruktur daerah dialokasikan paling sedikit 25 persen dari Dana
Transfer Umum (DTU) Alokasi tersebut akan digunakan untuk belanja infrastruktur
daerah yang langsung terkait dengan percepatan pembangunan fasilitas pelayanan
publik dan ekonomi dalam rangka meningkatkan kesempatan kerja mengurangi
kemiskinan dan mengurangi kesenjangan penyediaan layanan publik antar daerah
Tabel 48 Prosentase Alokasi Belanja Infrastruktur Daerah Papua 2020
Uraian 2020
DTU (DAU + DBH) 23439376410080
Belanja Infrastruktur Daerah 9342241444463
Prosentase 3986
Sumber Pemda DJPK SIKD (2021) diolah
Dari table di atas dapat dilihat bahwa total alokasi untuk belanja infrastruktur pada APBD
Papua sebesar Rp934 triliun telah mencapai 3986 persen jika dibandingkan dengan
total Dana Transfer Umum Papua sebesar Rp2344 triliun
BOKS 4
Dana Otsus Papua Dinilai Efektif di Sektor Kesehatan
JAKARTA Gatracom - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Provinsi Papua Khairul Lie menilai dana otonomi khusus (Otsus) Papua sangat efektif Implementasi dana Otsus Papua di sektor kesehatan mendapat alokasi anggaran 15 Pengalokasian dana ini diimplementasikan dalam pelayanan kesehatan dasar rujukan pencegahan dan pemberantasan penyakit serta perbaikan gizi masyarakat Di samping itu juga pada pembinaan kesehatan lingkungan dan pelayanan kesehatan dalam situasi bencana ldquoDana Otsus Papua rata-rata membiayai sembilan sampai 12 program yang mencakup 21 hingga 26 kegiatan setiap tahunnya Di tahun 2020 Karena ada pengurangan anggaran sehingga membiayai tiga program dan lima kegiatanrdquo ujar Khairul seperti dalam keterangan tertulisnya yang diterima Gatracom Minggu (2211)
Ia menjelaskan 60 dari program ini berbentuk pelayanan mobile klinik udara darat dan terapung serta pelayanan mobile spesialis bagi wilayah terpencil di Papua Selain itu terdapat juga program kampung siaga serta rumah tunggu bagi orang melahirkan bisa menginap ldquoMedan yang sulit sarana transportasi menggunakan helikopter untuk memberikan pelayanan kesehatan Ada lagi program mengirimkan tenaga kesehatan di tempat yang sulit dan menginap 21 harirdquo ucapnya
Dengan adanya dana Otsus ini lanjutnya masyarakat Papua bisa mendapat obat-obatan gratis seperti obat HIV AIDS Filariasis Malaria Diabetes Vitamin C dan lainnya Bahkan masyarakat asli Papua mendapat fasilitas kesehatan gratis di Puskesmas dan Rumah Sakit setempat ldquoDengan semua usaha dan program yang dilakukan Kabupaten Jayapura mendapatkan penghargaan sebagai pembangunan kesehatan terbaik dari Provinsirdquo katanya bangga Oleh karena itu ia menyayangkan adanya pengurangan dana Otsus hingga 50 di tahun 2020 ini Sebelumnya dana Otsus sebesar Rp103 miliar hanya menjadi Rp46 miliar saja akibat kebijakan persiapan kegiatan Pekan Olah Raga Nasional XX (PON XX) ldquoYang semula anggaran Rp103 Milyar maka di tahun 2020 menjadi Rp 46 Milyar Pengurangan tersebut karena untuk kegiatan PON XX Dengan kondisi seperti ini ya kita tidak bisa apa-apa lagirdquo keluh Khairul
Sumber gatracom tanggal 22 November 2020
SudarsoDirektur Pelaksanaan Anggaran
BAB VPerkembangan dan AnalisisPelaksanaan anggarankonsolidasian
Dalam rangka merespon dampak pandemi Covid-19
Pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan yangbersifat extraordinary khususnya difokuskan pada tigasektor yaitu kesehatan perlindungan sosial dan dunia usaha
Direktur Pelaksanaan Anggaran dalam Leaders Talk Kementeruan Keuangan10072020
Sumber Foto Dit PA
81
Telaga Tondijat Serui Photo Credit Zulfi
51 LAPORAN REALISASI ANGGARAN KONSOLIDASIAN
aporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian (LKPK) disusun berdasarkan
konsolidasi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dengan Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah konsolidasian (LKPD-K) dalam periode tertentu
Pada tingkat wilayah Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Papua menyusun LKPK
Tingkat Wilayah Provinsi Papua yang mengkonsolidasikan LKPP Tingkat Wilayah dan
LKPD Konsolidasian di wilayah Provinsi Papua
Sebagaimana tabel dibawah ini pada tahun 2020 terjadi penurunan realisasi
pendapatan sebesar 472 persen Tercatat pendapatan konsolidasian pada tahun 2020
terealisasi sebesar Rp1136 triliun sementara realisasi pada tahun 2019 sebesar
Rp1234 triliun Penurunan tersebut terjadi pada seluruh komponen pendapatan antara
lain pendapatan perpajakan Pendapatan Bukan Pajak pendapatan hibah dan
pendapatan transfer Sementara itu di sisi belanja terjadi penurunan realisasi sebesar
863 persen dibandingkan tahun sebelumnya Pada tahun 2020 belanja konsolidasian
terealisasi sebesar Rp5717 triliun sedangkan pada tahun 2019 terealisasi sebesar
Rp6257 triliun Penurunan tersebut terjadi pada komponen belanja pemerintah
L
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB V
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN
Anggaran konsolidasian
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
82
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
Tabel 51 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian
Tingkat Wilayah Provinsi Papua Tahun 2020 (Dalam miliar Rupiah)
Uraian 2020 2019
Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi
Pendapatan Negara 894778 4482555 1136494 -790 1233940
Pendapatan Perpajakan 830096 144643 974739 -339 1008965
Pendapatan Bukan Pajak 64682 368286 161337 -2031 202448
Hibah - 78586 077 -9963 20794
Transfer - 3891040 340 -8035 1732
Belanja Negara 5581059 4398198 5716679 -863 6256716
Belanja Pemerintah 1318481 3543493 4861974 -1103 5465021
Transfer 4262578 854705 854705 796 791695
Surplus(Defisit) -4686281 84357 -4580185 -881 -5022776
Pembiayaan - 410774 410774 4532 282668
Penerimaan Pembiayaan - 467725 467725 723 436176
Pengeluaran Pembiayaan - 56951 56951 -6290 153508
SILPA -4686281 495131 -4169410 -1204 -4740108
Sumber LKPK (2020) diolah
52 PENDAPATAN KONSOLIDASIAN
Pendapatan konsolidasian tingkat wilayah adalah
konsolidasian antara seluruh pendapatan pemerintah pusat
dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode
pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-
akun resiprokal (berelasi) Total pendapatan konsolidasian
Provinsi Papua tahun 2020 mencapai Rp1136 triliun terdiri dari pendapatan pemerintah
pusat sebesar Rp895 triliun dan pemerintah daerah sebesar Rp4483 triliun yang
kemudian dieliminasi menjadi Rp242 triliun
a Analisis Proporsi dan Perbandingan
Pendapatan konsolidasian
tahun 2020 masih didominasi oleh
pendapatan perpajakan sebesar
8577 persen meskipun secara
nominal realisasi pendapatan
perpajakan mengalami
penurunan sebesar 339 persen
dibandingkan tahun sebelumnya
Di sisi lain komposisi pendapatan
Grafik 51 Perbandingan Komposisi Pendapatan
Konsolidasian
Sumber LPKP (2020) diolah
Pendapatan
konsolidasian turun
790 persen
dibandingkan dengan
tahun sebelumnya
83
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
konsolidasian terkecil adalah pendapatan hibah yang hanya sebesar 001 persen
dibandingkan dengan total pendapatan konsolidasian
Pada tahun 2020 kontribusi pemerintah pusat terhadap total pendapatan
konsolidasian masih cukup besar yaitu sebesar 8336 persen sementara sisanya
sebesar 1664 persen merupakan penerimaan pemerintah daerah Tingginya kontribusi
pemerintah pusat dipengaruhi oleh kontribusi penerimaan perpajakan yang mencapai
8516 persen Sementara kontribusi penerimaan PNBP hibah dan transfer didominasi
oleh pemerintah daerah
Grafik 52 Perbandingan Penerimaan Pemerintah Pusat dan Daerah terhadap Penerimaan
Konsolidasian
Sumber LKPK (2020) diolah
b Analisis Perubahan
Pada tahun 2020
penerimaan perpajakan PNBP
hibah dan transfer mengalami
penurunan dibandingkan tahun
sebelumnya Penerimaan
perpajakan turun sebesar
Rp34226 miliar atau 339 persen
pendapatan Bukan Pajak turun
sebesar Rp41111 miliar atau
2031 persen penerimaan hibah
turun sebesar Rp20717 miliar atau
9963 persen dan penerimaan transfer turun sebesar Rp1392 miliar atau 8035 persen
Penurunan realisasi tersebut disebabkan karena turunnya sebagian besar komponen
pendapatan konsolidasian
Grafik 53 Analisis Perubahan Pendapatan
Konsolidasian Tahun 2019 dan 2020
Sumber LKPK Kanwil (2020) diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
84
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
c Rasio Pajak (Tax Ratio)
1 Rasio Pajak Konsolidasian
Rasio pajak (tax ratio) merupakan perbandingan antara jumlah penerimaan pajak
suatu daerah terhadap pendapatan suatu output perekonomian atau Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) Rasio pajak dapat dihitung dengan formula
119879119886119909 119903119886119905119894119900 =119875119890119899119889119886119901119886119905119886119899 119875119890119903119901119886119895119886119896119886119899 119870119900119899119904119900119897119894119889119886119904119894119886119899 119879119894119899119892119896119886119905 119882119894119897119886119910119886ℎ
119875119863119877119861 119875119903119900119907119894119899119904119894
Tabel 52 Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan
Pendapatan Perpajakan Konsolidasian
1008965 miliar 974739 miliar -339
PDRBPertEkonomi 18950527 miliar 19892890 miliar 497
Rasio Pajak (Tax Ratio) 532 490 -042
Sumber LKPK BPS (2020) diolah
Perkembangan rasio pajak
terhadap PDRB pada tahun 2020
sebesar 490 persen lebih rendah
dibandingkan rasio pajak tahun
sebelumnya Penurunan rasio ini
selaras dengan penurunan jumlah
penerimaan pajak Oleh karena itu
pemerintah perlu melakukan
berbagai upaya agar tax ratio pajak
semakin meningkat karena peran
pajak untuk membiayai pembangunan sangatlah besar
2 Rasio Pajak Per Kapita
Rasio Pajak per kapita adalah perbandingan antara jumlah penerimaan pajak
yang dihasilkan daerah dengan jumlah penduduknya Pajak per kapita menunjukkan
kontribusi setiap penduduk pada pendapatan perpajakan suatu daerah
Tabel 53 Rasio Pajak Perkapita
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan
Pendapatan Perpajakan (rupiah)
10089652770602 9747394555179 -339
Jumlah Penduduk (jiwa) 3379302 4303707 2735
Rasio Pajak Per Kapita 2985721 2264883 -2414
Sumber LKPK BPS (2020) diolah
Grafik 54 Rasio Pajak terhadap PDRB
Sumber LKPK Kanwil BPS (2021) diolah
85
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Pada tahun 2020 rasio pajak per kapita terhitung sebesar Rp226 juta per jiwa
turun cukup signifikan dibandingkan dengan tahun 2019 yang sebesar Rp296 juta per
jiwa Hal ini berarti setiap penduduk berkontribusi terhadap penerimaan perpajakan
sebesar Rp226 juta Penurunan rasio pajak per kapita yang cukup signifikan ini selaras
dengan realisasi penerimaan perpajakan yang menurun di tahun yang sama
53 BELANJA KONSOLIDASIAN
Belanja konsolidasian tingkat wilayah adalah konsolidasian
antara seluruh belanja pemerintah pusat dan pemerintah
daerah suatu wilayah dalam satu periode pelaporan yang
sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal
(berelasi)
a Analisis Proporsi dan Perbandingan
Secara keseluruhan mayoritas belanja dan transfer konsolidasian didominasi
oleh belanja pemerintah daerah Realisasi belanja dan transfer konsolidasian sebesar
Rp5717 triliun 7694 persen bersumber dari anggaran pemerintah daerah dan sisanya
sebesar 2306 persen dari anggaran pemerintah pusat Jika dilihat per jenis belanja
hampir seluruh komponen belanja yang bersumber dari APBD mendominasi belanja
konsolidasian Realisasi Belanja Pegawai konsolidasian sebesar Rp1416 triliun yang
bersumber dari APBD sebesar Rp1029 triliun (7270) dan dari APBN sebesar Rp387
triliun (2730) Belanja Modal konsolidasian sebesar Rp1073 triliun dengan komposisi
5866 persen dari APBD dan 4134 persen berasal dari APBN Jika dikaitkan dengan
kontribusi pemerintah pada pertumbuhan ekonomi khususnya dari sisi pengeluaran
pemerintah menunjukkan bahwa kontribusi pemerintah daerah lebih besar dari
pemerintah pusat
Grafik 55 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terhadap Belanja dan Transfer Konsolidasian
Sumber LKPK Kanwil (2020) diolah
Belanja konsolidasian
turun 863 persen
dibandingkan dengan
tahun sebelumnya
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
86
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
b Analisis Perubahan
Secara keseluruhan realisasi belanja konsolidasian tahun 2020 mengalami
penurunan sebesar 863 persen dibandingkan tahun sebelumnya Kondisi tersebut
dipengaruhi oleh penurunan sebagian besar komponen belanja Kenaikan realisasi
belanja hanya dialami oleh belanja bunga belanja hibah belanja tak terduga dan
belanja transfer Pada belanja tak terduga kenaikan mencapai 47942 persen
dibandingkan tahun sebelumnya disebabkan karena Pemerintah Provinsi Papua
mengalokasikan anggaran penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional
(PEN) pada pos belanja tidak terduga
Grafik 56 Komposisi Belanja Konsolidasian Tahun 2019 dan Tahun 2020
c Analisis Rasio Belanja Operasi Konsolidasian terhadap Total Belanja
Konsolidasian
Belanja operasi terdiri atas
belanja pegawai konsolidasian
dengan belanja barang
konsolidasian Rasio belanja
operasi terhadap total belanja
konsolidasian mengindikasikan
porsi belanja pemerintah untuk
operasional pemerintah Semakin
rendah rasio belanja operasi
menunjukkan bahwa realisasi
anggaran untuk kegiatan operasi semakin menurun dan lebih ditingkatkan pada belanja
sektor produktif Rasio belanja operasi terhadap total belanja konsolidasian tahun 2020
sebesar 5398 persen turun sebesar 254 persen dibandingkan tahun sebelumnya
Penurunan tersebut dipicu oleh penurunan realisasi belanja pegawai sebesar 075
persen dan belanja barang sebesar 2082 persen
Sumber LKPK Kanwil (2020)
diolah
Grafik 57 Rasio Belanja Operasi terhadap Total Belanja
Sumber LKPK Kanwil (2020) diolah
87
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
d Rasio Belanja Konsolidasian Terhadap Jumlah Penduduk
Rasio belanja konsolidasian terhadap jumlah penduduk menunjukkan seberapa
besar belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang digunakan untuk
menyejahterakan per penduduk di suatu daerah Semakin besar nilainya semakin besar
belanja yang dikeluarkan untuk menyejahterakan satu orang penduduk wilayah tersebut
sehingga semakin besar kemungkinan tercapainya dan juga sebaliknya
Rasio total belanja konsolidasian terhadap jumlah penduduk Provinsi Papua
tahun 2020 adalah Rp1328 juta per kapita Hal ini dapat diartikan bahwa dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan penduduknya selama tahun 2020 pemerintah telah
membelanjakan sebesar Rp1328 juta untuk setiap jiwa Jumlah tersebut menurun jika
dibandingkan dengan tahun 2019 dengan rasio sebesar Rp1851 juta per kapita
Tabel 54 Perkembangan Belanja Pemerintah Konsolidasian per Jiwa KabupatenKota Tahun 2017 dan 2018
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Kenaikan
Belanja Konsolidasian (rupiah)
62567159641005 57166790954616 -863
Jumlah Penduduk (jiwa) 3379302 4303707 2735
Rasio Belanja Per Kapita 18514817 13283151 -2826
Sumber LKPK BPS (2021) diolah
e Analisis Dampak Kebijakan Fiskal kepada Indikator Ekonomi Regional
Pada tahun 2020 terjadi penurunan realisasi belanja pemerintah dan transfer
sebesar 863 persen Sementara itu indikator ekonomi regional Provinsi Papua tahun
2020 menunjukan kondisi kenaikan atau positif PDRB (ADHB) Provinsi Papua pada
tahun 2020 naik 497 persen Tingkat kemiskinan mengalami kenaikan sebesar 094
persen sejalan dengan total agregat belanja yang mengalami penurunan Namun
Demikian pertumbuhan ekonomi regional Provinsi Papua tahun 2020 tetap positif
karena ditopang oleh sektor pertambangan yang tetap tumbuh positif
Tabel 55 Analisis Realisasi Belanja terhadap Indikator Ekonomi Regional
Uraian 2019 2020 Kenaikan
Belanja Pemerintah 54650214406871 48619736970910 -1103
Transfer 7916945234134 8547053983707 796
Total 62567159641005 57166790954616 -863
PDRBPert Ekonomi 189505270000000 198928900000000 497
Tingkat Kemiskinan 2655 2680 094
Sumber LKPK BPS (2021) diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
88
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
54 SURPLUSDEFISIT KONSOLIDASIAN
Surplusdefisit adalah selisih lebihkurang antara pendapatan
daerah dan belanja daerah dalam tahun anggaran yang sama
Total defisit konsolidasian tahun 2020 mencapai Rp4580
triliun turun Rp443 triliun atau 881 persen jiika dibandingkan
tahun 2019 yang sebesar Rp5023 triliun
Analisis Komposisi dan Rasio
Tabel 56 Rasio SurplusDefisit Konsolidasian terhadap PDRB
Uraian SurplusDefisit Rasio thd PDRB
Realisasi Komposisi
Pemerintah Daerah 843568312976 -2 042
Pemerintah Pusat (46862807562210) 102 -2356
Konsolidasian (45801846366158) 100 -2302
)PDRB Papua Rp19892890 miliar (sumber BPS Papua)
Pada tahun 2020 Pemerintah Pusat menyumbang defisit sebesar Rp4686 triliun
atau 102 persen dari total defisit konsolidasian sementara Pemerintah Daerah
menyumbang surplus sebesar Rp84357 miliar Rasio surplusdefisit konsolidasian
terhadap PDRB mencapai minus 2302 persen yang terdiri dari Pemerintah Pusat
sebesar minus 2356 persen dan Pemerintah Daerah sebesar 042 persen Jika
dibandingkan tahun sebelumnya terjadi kenaikan rasio sebesar 346 persen
55 ANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN FISKAL AGREGAT
PDRB adalah penjumlahan nilai output bersik perekonomian
yang ditimbulkan oleh seluruh kegiatan ekonomi di suatu
wilayah tertentu dan dalam satu kurun waktu tertentu Nilai
PDRB suatu daerah dapat dihitung dengan menggunakan
pendekatan pengeluaran yaitu
Keterangan
Y = Pendapatan Nasional C = Konsumsi Rumah Tangga I = Investasi G = Belanja
Pemerintah X = Ekspor dan M = Impor
Analisis kontribusi pemerintah terhadap PDRB ini menggunakan data pada
laporan statistik keuangan pemerintah tingkat wilayah berupa Laporan Operasional
(Statement of Government Operations) Nilai belanja pemerintah (G) diproxikan dari nilai
pengeluaran konsumsi pemerintah yang berasal dari kompensasi pegawai ditambah
Y = C + I + G + (X-M)
Defisit konsolidasian
turun sebesar 881
persen menjadi
minus 4580 triliun di
tahun 2020
Kontribusi belanja
pemerintah terhadap
PDRB turun 1261
persen dibandingkan
tahun sebelumnya
89
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
penggunaan barang dan jasa konsumsi aset tetap dan pembelian barangjasa untuk
transfer langsung ke rumah tangga dikurangi penjualan barang dan jasa Sedangkan
nilai investasi pemerintah (I) diproxikan dari nilai pembentukan Modal Tetap Bruto
(PMTB) yang merupakan nilai akuisisi aset tetap dikurangi penghentian aset tetap
Tabel 57 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tahun 2020
TRANSAKSI YANG MEMPENGARUHI KEKAYAAN BERSIH
Pendapatan 67103774431101
a Pajak 9663914590287
b Kontribusi Sosial
c Hibah -2784659152934
d Pendapatan Lainnya 60224518993748
Beban 46585650430881
a Kompensasi Pegawai 14157539641699
b Penggunaan Barang dan Jasa 16036872946857
c Konsumsi Aset Tetap -
d Bunga 56776003358
e Subsidi 59754444899
f Hibah 8339268377086
g Manfaat Sosial 828645792548
h Beban Lainnya 7106793224435
Keseimbangan Operasi BrutoNetto 20518124000220
Transaksi Aset Non Keuangan Netto 10726773761290
a Aset Tetap 10132199323058
b Persediaan -
c Barang Berharga -
d Aset Non Produksi 594574438232
Saldo Pinjaman Netto 9791350238930
Transaksi Aset Keuangan dan Kewajiban 9791350238930
a Akuisisi Netto Aset Keuangan 10004980665007
- Dalam Negeri 10004980665007
- Luar Negeri -
b Keterjadian Kewajiban 213630426077
- Dalam Negeri 213630426077
- Luar Negeri -
Sumber LKPK (2020) diolah
Kontribusi pemerintah terhadap PDRB pada tahun 2020 sebesar 2027 persen
terdiri dari kontribusi belanja pemerintah sebesar 1518 persen dan kontribusi investasi
pemerintah sebesar 509 persen Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi
penurunan kontribusi pemerintah sebesar 1846 persen yang berasal dari penurunan
belanja pemerintah sebesar 1581 persen sedangkan investasi pemerintah mengalami
penurunan sebesar 265 persen
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
90
PERKEMBANGAN amp ANALISIS PELAKSANAAN anggaran konsolidasian
Tabel 58 Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020
Belanja Pemerintah (G) 5874343 Miliar 3019441 Miliar
Investasi Pemerintah (I) 1465897 Miliar 1013220 Miliar
PDRB 18950527 Miliar 19892890 Miliar
Kontribusi Belanja terhadap PDRB 3099 1518
Kontribusi Investasi terhadap PDRB 774 509
Sumber LKPK BPS (2020) diolah
Jika dikaitkan dengan kondisi perekonomian Provinsi Papua pada tahun 2020
yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 692 persen (y-o-y) dengan sektor
pertambangan dan terkontraksi sebesar minus 683 persen (y-o-y) tanpa pertambangan
kontribusi pemerintah dari investasi dirasa lebih dibutuhkan untuk dapat segera
meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang Di tahun 2020 ini
kontribusi belanja pemerintah turun tajam karena turunnya realisasi belanja pemerintah
terutama APBD sebagai efek dari berbagai kebijakan yang diambil pemerintah dalam
rangka penanggulangan COVID-19 Kedepan peningkatan alokasi belanja modal baik
di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah diharapkan mampu meningkatkan
kontribusi pemerintah terhadap Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua
Namun demikian alokasi belanja pemerintah tersebut harus diikuti dengan eksekusi
belanja yang baik sehingga anggaran pemerintah akan memberikan kontribusi maksimal
bagi perekonomian Papua
BOKS 5
Tahun 2020 Investasi PMA dan PMDN di Papua Meningkat
JAYAPURA ndash Pandemi Covid-19 nampaknya tidak mempengaruhi kinerja PMA (Penanaman Modal Asing) dan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) Bahkan total investasi di Papua mengalami kenaikan Kepala Bidang Data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Papua Petrus Asem menjelaskan operasional perusahaan di Papua di masa pandemi Covid-19 tahun 2020 tidak mengalami kendala
ldquoPerusahaan-perusahaan yang tetap aktif dan tumbuh di masa pandemi Covid-19 yaitu sektor usaha kecil menengahrdquoujarnya kepada Cenderawasih Pos Senin (222) kemarin Lanjutnya perusahaan yang tercatat PMA sebanyak 155 perusahaan dan PMDN sebanyak 110 perusahaan Hanya saja kewajiban menyampaikan LKPM mengalami penurunan yang mana PMA sebanyak 96 dan PMDN 47 ldquoAlasan penyampaian LPKM mengalami penurunan dikarenakana banyak perusahaan belum memahami mekanisme dan sistem terbarurdquo terangnya
Diakuinya meski penyampaian melaporkan LKPM mengalami penurunan akan tetapi nilai investasi tetap tinggi karena yang menyampaikan LKPM adalah perusahaan-perusahaan yang memiliki nilai investasi besar ldquoUntuk PMA nilai investasinya Rp 113227 triliun mengalami kenaikan sebesar 30 persen dari tahun 2019 triwulan empat Sementara PMDN nilai investasinya sebesar Rp 10682 triliun meningkat sebesar 20 persen PMA mendominasi sektor tambang sementara PMDN lebih pada sektor perkebunan dan pertanianrdquo pungkasnya
Sumber ceposonlinecom diakses tanggal 23 Februari 2021
B u r h a n i A S K a K a n w i l D J P b P r o v i n s i P a p ua
BAB VIkeunggulan dan potensi daerah
APBN dan APBD sumber utama penggerakekonomi kita Jalankan dengan Akuntabel
Kejar Realisas i dengan Transparan Janganmudah protes tetapi kita harus berproses Mungkin di awal sedik it berat manajemenkris is kita lakukan jadikan Covid19 sebagaipeluang mencari so lus i dalam pemulihanekonomi menuju Indonesia Maju
Sumber Foto Kanwil DJPb Provinsi Papua
Mengawal Pemulihan Kesehatan untuk Kebangkitan Ekonomi
91
Festival Budaya Lembah Baliem Papua Photo Credit KPPN Wamena
Pandemi Covid-19 yang masuk ke Indonesia sejak Maret 2020 berdampak
signifikan pada pelemahan di berbagai sektor ekonomi Badan Pusat Statistik
(BPS) mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi sepanjang 2020 mengalami
kontraksi sebesar 207 persen secara year on year (yoy) Hal ini terjadi karena
pertumbuhan ekonomi tahun 2020 pada sebagian besar pulau di Indonesia negatif
kecuali Pulau Sulawesi serta gabungan pulau di Maluku dan Papua Pertumbuhan
ekonomi di Maluku dan Papua adalah sebesar 144 persen yoy namun hanya memiliki
kontribusi ke pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 235 persen (sumber
wwwkontancoid 2021) Pertumbuhan positif di Papua disebabkan oleh kenaikan hasil
produksi sektor unggulan dan pemanfaatan potensi ekonomi sebagai penyokong Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Papua Penentuan lebih lanjut atas sektor-
sektor unggulan di Papua dilakukan dengan menggunakan metode analisis Location
Quotient (LQ)
61 Analisis Locatio Quotient (LQ)
LQ merupakan suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana
tingkat spesialisasi sektor-sektor ekonomi di suatu wilayah yang memanfaatkan sektor
basis atau leading sektor LQ menghitung perbandingan share output sektor tertentu di
suatu wilayah (Provinsi) dengan share output sektor tersebut di wilayah yang lebih luas
P
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB VI
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI DAN TANTANGAN
FISKAL REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
92
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
(Nasional) Sektor unggulan di sini berarti sektor bisnis yang tidak akan habis apabila
dieksploitasi oleh pemerintah wilayah Analisis LQ dimaksudkan untuk mengidentifikasi
dan merumuskan komposisi dan pergeseran sektor-sektor basis suatu wilayah dengan
menggunakan data PDRB sebagai indikator pertumbuhan wilayah (Hendayana 2003)
PDRB merupakan salah satu perangkat data ekonomi yang dapat digunakan
untuk mengevaluasi kinerja pembangunan ekonomi suatu wilayah dalam suatu periode
tertentu Penggunaan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dirasakan lebih akurat
daripada penggunaan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) karena turut
memperhitungkan inflasi yang terjadi di wilayah tersebut PDRB pada dasarnya
merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu
wilayah tertentu atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh
seluruh unit ekonomi pada suatu wilayah Nilai PDRB dapat merepresentasikan
pertumbuhan ekonomi suatu wilayah
Analisis LQ merupakan salah satu pendekatan yang umum digunakan dalam
model ekonomi basis sebagai langkah awal untuk memahami sektor kegiatan yang
menjadi pemicu pertumbuhan Analisis LQ banyak digunakan untuk membahas kondisi
perekonomian mengarah pada identifikasi spesialisasi kegiatan perekonomian atau
mengukur konsentrasi relatif kegiatan ekonomi untuk mendapatkan gambaran dalam
penetapan sektor unggulan sebagai leading sektor suatu kegiatan ekonomi industri
Tujuan metode LQ ini untuk mengidentifikasi sektor unggulan (basis) dalam suatu
wilayah (Miller 1991) Salah satu rumus perhitungan yang digunakan dalam analisis LQ
melalui pendekatan Nilai TambahPendapatan sebagai berikut 119871119876 =Vi Vt119884119894119884119905
Vi = Nilai PDRB sektor i pada tingkat wilayah yang lebih rendah (Provinsi)
Vt = Total PDRB pada tingkat wilayah yang lebih rendah (Provinsi)
Yi = Nilai PDRB sektor i pada tingkat wilayah yang lebih atas (Nasional)
Yt = Total PDRB pada tingkat wilayah yang lebih atas (Nasional)
Selanjutnya dilakukan pengklasifikasian atas hasil indeks perhitungan di atas
dengan kategori sebagai berikut
LQ gt 1 artinya sektor ini menjadi basis atau menjadi sumber pertumbuhan
Komoditas memiliki keunggulan komparatif hasilnya tidak saja dapat memenuhi
kebutuhan di wialyah bersangkutan akan tetapi juga dapat diekspor ke luar wilayah
LQ = 1 komoditas itu tergolong non-basis tidak memiliki keunggulan komparatif
Produksinya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan wilayah sendiri dan tidak
mampu untuk diekspor ke luar wilayah
93
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
LQ lt 1 komoditas ini juga termasuk non-basis Produksi komoditas di suatu wilayah
tidak dapat memenuhi kebutuhan sendiri sehingga memerlukan pasokan dari luar
Berdasarkan data dalam httpspapuabpsgoid diperoleh data PDRB hasil
produksi lapangan usaha atas 17 sektor usaha dengan rincian sebagai berikut
Tabel 61 Daftar PDRB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku
Di Provinsi Papua Tiap Triwulan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
No Sektor Usaha
PDRB Papua Tahun 2020
Triwulan I Triwulan II Triwulan
III Triwulan
IV Tahunan
1 Pertanian Kehutanan dan Perikanan 609181 603192 611251 622988 2446612
2 Pertambangan dan Penggalian 1059579 1319255 1527604 1718106 5624542
3 Industri Pengolahan 104014 106029 103019 100950 414013
4 Pengadaan Listrik dan Gas 2175 2050 2056 2042 8323
5 Pengadaan Air Pengelolaan Sampah 2510 2496 2480 2551 10037
6 Konstruksi 715826 754473 787666 816700 3074665
7 Perdagangan Besar dan Eceran 527727 506318 525493 532601 2092139
8 Transportasi dan Pergudangan 317174 147768 181558 191494 837994
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
43469 34749 36033 38441 152692
10 Informasi dan Komunikasi 200565 212150 214120 218809 845643
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 83724 79437 82717 86662 332540
12 Real Estate 139005 143251 145972 148857 577085
13 Jasa Perusahaan 62655 56948 62227 63245 245076
14 Administrasi Pemerintahan dll 510838 545224 569732 579005 2204800
15 Jasa Pendidikan 96851 101114 103585 107448 408998
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 90945 95261 96317 101453 383976
17 Jasa lainnya 57910 57210 58774 59860 233754
Total PDRB Papua 4624148 4766925 5110605 5391212 19892890
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Sebagai pembanding dalam melakukan perhitungan analisis LQ diperlukan data sejenis
pada periode yang sama untuk wilayah Nasional Berdasarkan data dalam
httpsbpsgoid diperoleh data Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional Tahun 2020
atas 17 sektor usaha dimaksud dengan rincian sebagai berikut
Tabel 62 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku
Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
No Sektor Usaha PDRB Papua Tahun 2020
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Tahunan
1 Pertanian Kehutanan dan Perikanan 50350320 56975720 57158800 47023770 211508610
2 Pertambangan dan Penggalian 26742030 23150760 23987510 25473890 99354190
3 Industri Pengolahan 78362200 73256450 77343350 77842170 306804170
4 Pengadaan Listrik dan Gas 4593360 4199500 4570140 4611160 17974160
5 Pengadaan Air Pengelolaan Sampah 275950 277790 283670 292870 1130280
6 Konstruksi 41971430 38944580 41295930 43054020 165265960
7 Perdagangan Besar dan Eceran 51764240 47324570 49955500 50502700 199547010
8 Transportasi dan Pergudangan 20288090 13188360 17118490 18375130 68970070
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
94
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
No Sektor Usaha PDRB Papua Tahun 2020
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Tahunan
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
10974190 8418440 9710330 10320130 39423090
10 Informasi dan Komunikasi 16686900 17187030 17758750 17951230 69583910
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 18440330 16390190 16837060 17938970 69606550
12 Real Estate 11298010 11285420 11393360 11401300 45378090
13 Jasa Perusahaan 7846550 6762940 7297760 7518300 29425550
14 Administrasi Pemerintahan dll 14138930 14011050 14362860 15504680 58017520
15 Jasa Pendidikan 12985450 13037760 13919500 14996940 54939650
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 4691070 4534610 5281300 5607920 20114900
17 Jasa lainnya 8051600 6874160 7570180 7760880 30256820
Total PDRB Papua 379460650 355819330 375844490 376176060 1487300530
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
Berdasarkan data-data tersebut di atas dilakukan perhitungan LQ untuk mengetahui
sektor unggulan dan potensi di masa depan dengan hasil perhitungan sebagai berikut
Tabel 63 Daftar PDB (Lapangan Usaha) Atas Dasar Harga Berlaku
Secara Nasional Tiap Triwulan Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
No Sektor Usaha PDRB Papua Tahun 2020
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Tahunan
1 Pertanian Kehutanan dan Perikanan 099 079 079 092 086
2 Pertambangan dan Penggalian 325 425 468 471 423
3 Industri Pengolahan 011 011 010 009 010
4 Pengadaan Listrik dan Gas 004 004 003 003 003
5 Pengadaan Air Pengelolaan SampahLimbah
075 067 064 061 066
6 Konstruksi 140 145 140 132 139
7 Perdagangan Besar dan Eceran 084 080 077 074 078
8 Transportasi dan Pergudangan 128 084 078 073 091
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 033 031 027 026 029
10 Informasi dan Komunikasi 099 092 089 085 091
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 037 036 036 034 036
12 Real Estate 101 095 094 091 095
13 Jasa Perusahaan 066 063 063 059 062
14 Administrasi Pemerintahan dll 296 290 292 261 284
15 Jasa Pendidikan 061 058 055 050 056
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 159 157 134 126 143
17 Jasa lainnya 059 062 057 054 058
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
62 Sektor Unggulan Daerah
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua sampai Triwulan IV 2020 mengalami
pertumbuhan sebesar 692 persen yoy Hal ini disebabkan oleh naiknya produksi bijih
logam yang mengakibatkan sektor Pertambangan dan Penggalian tumbuh sebesar
4431 persen Sektor lain yang juga mengalami pertumbuhan adalah Jasa Keuangan
sebesar 655 persen Jasa Kesehatan dan Bantuan Sosial sebesar 182 persen
Informasi dan Komunikasi sebesar 127 persen serta kategori Pengadaan Air
Pengelolaan Sampah Limbah dan Daur Ulang sebesar 100 persen (sumber BI Papua
2021) Namun dari kelima sektor yang mengalami pertumbuhan positif pada tahun 2020
95
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
tersebut hanya sektor Pertambangan dan Penggalian serta sektor Jasa Kesehatan dan
Bantuan Sosial yang berdasarkan hasil analisis perhitungan LQ merupakan sektor basis
Berdasarkan hasil perhitungan LQ sebagaimana Tabel 63 di atas juga terdapat
4 sektor usaha di Papua yang mempunyai memiliki koefisien LQ gt 1 (sektor basis)
Keempat sektor basis dimaksud adalah sebagai berikut
a) Pertambangan dan Penggalian
Koefisien LQ Tahunan di 2020 untuk sektor ini adalah sebesar 423 Nilai ini
adalah nilai koefisien terbesar dari 17 sektor usaha di Papua Di samping itu sektor
Pertambangan dan Penggalian juga memiliki nilai koefisien LQ yang selalu meningkat
tiap triwulan sepanjang tahun 2020 yaitu 325 pada triwulan I 425 pada triwulan II
468 pada triwulan III dan 471 pada triwulan IV 2020 sehingga diperkirakan nilainya
akan meningkat di tahun 2021 Dari sisi produksi pertumbuhan ekonomi selama tahun
2020 di Provinsi Papua juga disebabkan oleh pertumbuhan lapangan usahasektor
Pertambangan dan Penggalian sebesar 1662 persen serta merupakan lapangan usaha
dengan kontribusi terbesar (2827 persen) kepada PDRB Provinsi Papua
Sektor Pertambangan
dan Penggalian disebut sebagai
sektor unggulan di Papua karena
berdasarkan data dari Dinas
ESDM Provinsi Papua
konsentrasi mineral logam
pertambangan diperkirakan
terdapat pada Lajur Pegunungan
Tengah Papua Posisi tektonik
Papua yang berada di Lingkar
Pasifik yang berupa cincin gunung api memberikan potensi endapan mineral logam
maupun non logam yang besar dengan potensi terbesar pada pertambangan emas
(443 persen) sebagaimana terlihat pada Grafik 61 Salah satu lokasi pertambangan
emas di Papua berada di Kabupaten Mimika yang memiliki potensi tembaga dan emas
terbesar di dunia dan selama ini dikelola oleh PT Freeport Indonesia
b) Administrasi Pemerintahan Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
Sektor ini mempunyai nilai koefisien tertinggi kedua di perhitungan LQ Tahunan
di 2020 serta termasuk kategori sektor basis karena yaitu koefisian LQ gt 1 yaitu sebesar
284 Meskipun sektor ini dikategorikan sebagai sektor basis di 2020 namun nilai
koefisien LQ bergerak naik-turun pada tahun 2020 yaitu 296 pada triwulan I 290 pada
Grafik 61 Potensi Pertambangan di Papua
Sumber RKPD Provinsi Papua diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
96
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
triwulan II 292 pada triwulan III dan 261 pada triwulan IV 2020 Berdasarkan kriteria
dalam Buku Pedoman Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (BPS 2015)
disebutkan bahwa kategori pada sektor ini mencakup kegiatan yang sifatnya
pemerintahan sehingga pada umumnya dilakukan oleh instansiadministrasi
pemerintahan Di samping itu sektor ini juga mencakup pendanaan dan administrasi
dari program-program jaminan sosial wajib yang pada umumnya juga diselenggarakan
oleh instansi pemerintah Tingginya koefisien LQ untuk sektor ini menunjukkan tingginya
produksi pada lapangan usaha di Provinsi Papua yang dilaksanakan oleh pemerintah
serta tingginya ketergantungan APBNAPBD pada pertumbuhan ekonomi di Papua
c) Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Sektor ini memiliki nilai koefisien LQ Tahunan di 2020 terbesar ketiga untuk
Provinsi Papua serta termasuk kategori sektor basis karena yaitu koefisian LQ gt 1 yaitu
sebesar 143 Kategori dalam sektor ini mencakup mulai dari pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh tenaga profesional terlatih di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lain
sampai kegiatan perawatan di rumah yang melibatkan tingkatan kegiatan pelayanan
kesehatan sampai kegiatan sosial yang tidak melibatkan tenaga kesehatan profesional
Nilai koefisien LQ pada sektor ini juga bergerak naik-turun pada tahun 2020 yaitu 159
pada triwulan I 157 pada triwulan II 134 pada triwulan III dan 126 pada triwulan IV
2020 Hampir sama dengan sektor Administrasi Pemerintahan Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib di atas implementasi peluang usaha sektor ini di Papua juga
terkait dengan kegiatan sosial yang juga turut bergantung pada kontribusi dari
APBNAPBD
d) Konstruksi
Nilai Koefisien LQ Tahunan di 2020 untuk sektor Konstruksi adalah sebesar 139
sehingga sektor ini termasuk salah satu sektor basisunggulan di Papua Hal ini dapat
dilihat dengan banyaknya pembangunan sarana-sarana di Papua untuk mengejar
ketertinggalan pembangunan infrastruktur dengan Provinsi-Provinsi lain di Indonesia
Percepatan dalam pembangunan konstruksi di Papua diharapkan akan mendukung
dalam peningkatan investasi di Provinsi Papua Di samping itu gencarnya
pembangunan konstruksi di Papua juga sebagai bagian dari percepatan pembangunan
sarana pendukung PON XX yang akan diselenggarakan pada tahun 2021 di Provinsi ini
Berdasarkan data dari Kementerian PUPR dan Kemenpora terdapat tiga klaster venue
di PON XX yang tersebar di 4 wilayah yaitu KotaKabupaten Jayapura Kabupaten
Mimika dan Kabupaten Merauke Delapan Venue berlokasi pada KotaKabupaten
Jayapura yang terdiri dari Kawasan Olahraga Kampung Harapan Kompleks Olahraga
97
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Doyo Baru Lapangan Sepakbola Universitas Cenderawasih Lapangan Tenis Kantor
Walikota Jayapura GOR Tinju Gidi GOR Waringin GOR Cenderawsih dan Arena
Dayung Lima venue berlokasi di Mimika yang terdiri dari Mimika Sports Complex
(SMC) GOR Biliar GOR Futsal Mimika Gedung Eme Neme Yauware dan Wisma Atlet
Sedangkan lima venua berlokasi di Merauke yang meliputi GOR Hiad Sai Sirkuit Balap
Motor Distrik Tanah Miring Stadion Katalpal Mopah Lama Rumah Susun Balai PUPR
serta Rumah Susun Unmus Selain pembangunan venue-venue ini sektor konstruksi
juga meliputi pembangunan jalan trans Papua serta pengembangan obyek-obyek
Pariwisata sebagai pendukung penyelenggaraan PON XX
63 Sektor Potensial Daerah
Dilihat dari kontribusi
lapangan usaha perekonomian
Papua masih bergantung pada
sektor Pertambangan dan
Penggalian dengan porsi
sebesar 2827 persen yang
dilanjutkan dengan sektor
Konstruksi sebesar 1546
persen Dengan adanya
pandemi COVID-19 yang
mengakibatkan penurunan
kinerja sektor non tambang pemulihan ekonomi diharapkan dapat menyasar kepada
sektor non tambang yang memiliki pangsa tenaga kerja terbesar yakni sektor Pertanian
Kehutanan dan Perikanan dengan pangsa pasar sebesar 669 persen dari total tenaga
kerja Di samping itu meskipun berdasarkan analisis LQ tidak dikategorikan sebagai
sektor basisunggulan sektor ini memberikan kontribusi terbesar ketiga bagi
perekonomian Provinsi Papua yaitu sebesar 1230 persen Rincian pangsa PDRB
Provinsi Papua tahun 2020 dapat dilihat pada grafik 62
a) Perikanan
Berdasarkan RKPD Provinsi Papua Tahun 2020 Wilayah Pengelolaan
Perikanan (WPP) Papua terbagi menjadi dua yaitu perairan utara dan perairan selatan
Potensi pada Perikanan Tangkap dapat dilihat dari luasnya hamparan perairan Laut
Cendrawasih dan Pasifik seluas 11000 kmsup2 yang terletak di perairan utara Papua yang
merupakan kawasan kaya akan sumber daya perikanan Pelagis Besar (Tuna Paruh
Panjang Cakalang dan Tenggiri) Sedangkan perairan Laut Arafura seluas 14300 km
Grafik 62 Pangsa PDRB Provinsi Papua Tahun 2020
Sumber Bank Indonesia diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
98
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
di bagian selatan Papua merupakan kawasan yang kaya akan sumber daya Ikan
Demersal (Udang Kakap Bawal Pari Cucut dan Ikan lainnya) Namun mengingat
masih terbatasnya pemanfaatan potensi ini di Papua sumber daya alam yang melimpah
tersebut belum dapat dioptimalkan dalam mendukung perekonomian masyarakat dan
pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua
Selanjutnya besarnya potensi pada Perikanan Budidaya dapat dilihat dari
Kawasan Bentang Laut Papua yang memiliki potensi budidaya kelautan dan perikanan
dengan prioritas penanganan meliputi
Perikanan budidaya laut di Teluk Cendrawasih di Kabupaten dan Kota Jayapura
Perikanan budidaya air payau (tambak) di Sarmi dan Waropen
Perikanan budidaya air tawar (kolam) di Jayawijaya Kabupaten dan Kota Jayapura
Optimalisasi pemanfaatan atas sektor Pertanian ini antara lain dapat dilakukan dengan
Mengoptimalkan jalur perdagangan mendorong sertifikasi ekspor serta memanfaatkan
Cold Storage atas hasil tangkapan ikan Di samping itu dukungan pengadaan armada
kapal yang modern dapat dibiayai dengan APBD maupun pemanfaatan DAK Fisik
b) Pertanian Perkebunan dan Peternakan
Potensi pengembangan lahan pertanian di Papua masih terbuka sangat lebar
melalui klarifikasi status lahan untuk pembangunan pertanian oleh Pemerintah dan
masyarakat adat pengembangan infrastruktur pertanian termasuk jaringan irigasi
jaringan jalan pendukung pertanian pasar peningkatan SDM secara konsisten dan
terpadu dan pemberdayaan masyarakat untuk membangun sektor pertanian Dengan
mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lahan yang tersedia secara tepat dan lestari
dapat menjadikan Provinsi Papua sebagai sentra produksi pertanian di wilayah timur
Untuk mendukung permbiayaan usaha pertanian pemda dapat mendorong penyediaan
lembaga keuangan mikro serta bersinergi dengan Pemerintah Pusat antara lain dengan
memberikan kemudahan akses kepada petani melalui skema Kredit Usaha Rakyat
(KUR) dan Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) sebagau kredit program Pemerintah Pusat
c) Kehutanan
Papua adalah Provinsi yang memiliki hutan terluas di Indonesia dengan hutan
seluas 2503 ha Tiga Kabupaten dengan wilayah hutan terluas adalah Mamberamo
(270 ha) Asmat (229 ha) dan Boven Digoel (198 ha) Tanah Papua merupakan
penyumbang 50 persen keanekaragaman hayati di Indonesia sehingga menjaga
keberadaan hutan Papua berarti menjaga keanekaragaman hayati dan populasi seluruh
Orang Asli Papua (OAP) yang menggantungkan hidupnya dari sumberdaya alam dan
jasa ekosistem hutan (sumber wwwsuarapapuacom 2019) Hutan tersebut di
99
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
kelompokkan ke dalam 3 fungsi yaitu hutan lindung suaka alam dan hutan produksi
Hutan lindung dan suaka alam berfungsi untuk menjaga kelestarian alam seperti
pengaturan tata air dan tempat berlindung bagi flora fauna Hutan produksi dapat
dimanfaatkan untuk memproduksi kayu rotan gatah dan hasil hutan lainnya Luas
hutan produksi adalah 30 persen dari keseluruhan hutan di Papua Namun pemanfaatan
hutan ini juga belum dilakukan secara optimal Hal ini dapat dilihat dari masih rendahnya
porsi sektor Kehutanan pada PDRB Provinsi Papua
d) Pariwisata
Meskipun porsi Sektor Pariwisata dalam PDRB Lapangan Usaha Provinsi Papua
tidak signifikan namun berdasarkan hasil simulasi dengan Computer General
Equilibrium (CGE) pariwisata merupakan subsektor yang paling potensial karena
memberikan dampak yang cukup tinggi terhadap PDRB dan penyerapan tenaga kerja
Hal ini karena peningkatan sektor ini berpengaruh signifikan dalam peningkatan sektor
lain yaitu Industri Pengolahan Perdagangan Besar dan Eceran Transportasi dan
Pergudangan serta Informasi dan Komunikasi
Provinsi Papua memiliki beragam potensi pariwisata yang dapat menjadi potensi
unggulan daerah Beberapa Taman Nasional yang dimiliki oleh Provinsi Papua ialah
Taman Nasional Lorentz di Mimika Jayawijaya Puncak Jaya dan Asmat Taman
Nasional Wasur di Merauke dan Taman Naional Teluk Cendrawasih di Nabire Potensi
pariwisata tersebut belum dikelola secara maksimal sehingga belum memberikan
dampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat Pariwisata merupakan sektor
yang sangat potensial untuk dikembangkan mengingat Provinsi Papua ditunjuk sebagai
tuan rumah dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang akan dilaksanakan tahun
2021 Hal ini akan menjadi peluang banyaknya pengunjung dari luar daerah yang akan
datang ke Papua yang biasanya diikuti pula dengan meningkatnya kegiataan
perekonomian (hotel transportasi akomodasi souvenir dan lain-lain)
64 Tantangan Fiskal Regional Dalam Mendorong Potensi Ekonomi Daerah
641 Tantangan Fiskal Pemerintah Pusat
Tantangan fiskal utama yang dihadapi oleh Pemerintah Pusat dalam mendorong
potensi ekonomi daerah Papua adalah masih tingginya ketergantungan APBD pada
Pendapatan dari Pemerintah Pusat Dalam menjalankan amanah dari UU Nomor 21
tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua Pemerintah telah
memberikan dukungan dana berupa pengalokasian Dana Otsus Dana Otsus
merupakan salah satu jenis belanja Transfer ke Daerah dalam APBN yang ditentukan
setara 2 persen dari pagu Dana Alokasi Umum (DAU) nasional dan berlaku selama 20
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
100
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
tahun (2002-2021) Dana Otsus
diharapkan berperan sebagai
pendorong peningkatan
kesejahteraan masyarakat dan
pembangunan di Papua Namun
perkembangan beberapa
indikator masih menunjukkan
bahwa pertumbuhan
perekonomian Papua masih jauh
berada di bawah rata-rata
nasional Masih besarnya
alokasi dana Perimbangan dan
Transfer dari Pusat juga
menunjukkan belum terciptanya
kemandirian ekonomi Provinsi
Papua yang salah satu
indikasinya adalah masih
rendahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Papua Berdasarkan data realisasi APBD
Nasional tahun 2019 Papua menjadi Provinsi dengan jumlah PAD nomor 33 dari 34
Provinsi di Indonesia Peringkat Papua hanya lebih baik dari Papua Barat serta jauh
berada di bawah rata-rata rasio PAD Provinsi di Indonesia
642 Tantangan Fiskal Pemerintah Daerah
Rendahnya PAD di Papua menjadi salah satu indikasi belum optimalnya peran
kebijakan fiskal Pemda dalam memanfaatkan sektor unggulan potensi sumber daya
yang dimiliki Hal ini menjadi tantangan fiskal bagi Pemda Papua mengingat masih
kecilnya kontribusi Papua terhadap PDB Nasional meskipun memiliki sumber daya alam
yang cukup melimpah (Pertambangan Pertanian Kehutanan dan Perikanan) Struktur
Pendapatan Papua tahun 2020 tampak pada Grafik 64 dengan rincian meliputi
a) Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan sebesar 6493 persen yang terdiri
dari DAU DAK dan DBH Pajak
b) Transfer Pemerintah Pusat ndash Lainnya sebesar 2623 persen yang terdiri dari Dana
Otsus dan Dana Penyesuaian
c) PAD dengan porsi sebesar 542 persen yang terdiri dari Pajak Daerah Retribusi
Daerah Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dan PAD lainnya serta
Grafik 63 Perbandingan Rasio PAD antar Provinsi Tahun
2019
Sumber Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan diolah
101
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
d) Pendapatan Daerah Lain-lain sebesar 343 persen yang terdiri Transfer
Pemerintah Provinsi Transfer Bantuan Keuangan dan Lain-lain Pendapatan
Daerah yang Sah
Berdasarkan komposisi
tersebut tantangan fiskal yang
dihadapi oleh Pemda di Papua
adalah bagaimana
mengoptimalkan pemanfaatan
dari dana-dana perimbangan
dan transfer yang cukup besar
dari Pemerintah Pusat
Tantangan lain adalah upaya
meminimalisir pemanfaatan
penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa yang belum optimal danatau kurang tepat
sasaran Berdasarkan hasil koordinasi dengan para pemangku kepentingan di Papua
beberapa hal yang menjadi pertimbangan antara lain kesulitan akses transportasi dan
internet kondisi keamanan yang belum kondusif dan mudah terjadi konflik keterbatasan
SDM dan fasilitas infrastruktur kondisi demografi serta karakter masyarakat asli Papua
643 Sinkronisasi Kebijakan Fiskal Pusat-Daerah
Provinsi Papua merupakan satu dari tiga Provinsi (selain Papua Barat dan Aceh)
yang masih mendapatkan dukungan dana berupa pengalokasian Dana Otsus dalam
APBN sd tahun 2021 Untuk mendukung keberhasilan pemanfaatan dana Otsus dan
pertumbuhan ekonomi di Papua diperlukan optimalisasi sinergi dan sinkronisasi
kebijakan fiskal antara Pemerintah Pusat dan Daerah melalui sebuah perencanaan yang
terintegrasi Meskipun terdapat indikasi penyaluran yang kurang tepat sasaran namun
penghentian Dana Otsus pada saat ini dapat menimbulkan konflik baru di Provinsi
Papua Oleh sebab itu perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam tentang efektivitas
dan keberlanjutan penyaluran Dana Otsus di Papua dengan mengoptimalkan peran
fiskal dari Pemerintah Pusat dan Daerah agar berperan dalam peningkatan PAD serta
pertumbuhan ekonomi di Provinsi Papua Di samping itu sinergi tersebut juga dapat
dilakukan dengan mengoptimalkan peran Kanwil DJPb Papua untuk bersinergi dengan
Pemda dalam monev penyaluran DFDD pelaksanaan program PEN serta pembinaan
dalam penyaluran Kredit Program di Provinsi Papua
Di samping itu sinkronisasi kebijakan fiskal juga ditunjukkan dalam masa
persiapan acara PON XX Kegiatan tersebut memerlukan biaya yang sangat besar
Grafik 64 Struktur Pendapatan Provinsi Papua
Sumber SIKD diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
102
KEUNGGULAN POTENSI EKONOMI amp TANTANGAN FISKAL
dalam pembangunan sarana dan infrastrukturnya sehingga membutuhkan sinkronisasi
anggaran dari APBD dan APBN Pemprov Papua mengalokasikan dana APBD lebih dari
Rp38 triliun untuk pembangunan dan renovasi lokasi pertandingan PON XX
Pengalokasian anggaran dimulai sejak tahun 2016 sebesar Rp2286 miliar tahun 2017
sebesar Rp4472 miliar tahun 2018 sebesar Rp8793 miliar tahun 2019 sebesar Rp22
triliun serta tahun 2021 sebesar Rp2 triliun Pemerintah pusat juga mengalokasikan
dana APBN sebesar Rp23 triliun untuk mendukung pembangunan arena PON tersebut
Pembangunan sarana PON XX yang membutuhkan dana terbesar adalah
Stadion Papua Bangkit yang didanai oleh APBD Provinsi Papua senilai Rp 13 triliun dan
diresmikan pada tanggal 23 Oktober 2020 Stadion Papua Bangkit diklaim sebagai
stadion terbaik dan termegah kedua yang ada di Indonesia setelah Stadion Gelora Bung
Karno (GBK) Stadion ini memiliki kapasitas 40000 penonton dimana seluruh fasilitas
stadion telah berstandar internasional Desain stadion ini disesuaikan dengan budaya
masyarakat Papua yaitu Honai Karena keunggulannya Stadion Papua Bangkit
merupakan salah satu nominasi Stadion Terbaik Dunia 2019 oleh media online asal
Polandia (Press Release Peresmian Stadion Papua Bangkit 2020)
Di samping pemanfaatan alokasi APBN dari Kementerian PUPR masyarakat
Papua juga dapat memanfaatkan APBN melalui penyaluran DAK Fisik Dana Desa atau
penyaluran kredit program kepada UMKM Pemanfaatan ini antara lain dengan
mengoptimalkan peran Pemda dalam penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa dengan
prioritas untuk mendukung pembangunan sarana fisik di daerah-daerah sekitar
penyelenggaraan kegiatan PON Optimalisasi peran Pemda juga diperlukan dalam
pelaksanaan sinergi pelaksanaan KUR dan Pembiayaan UMi Kedua kredit program
dimaksud dapat dimanfaatkan oleh UMKM untuk menciptakan peluang usaha dalam
kegiatan PON XX Peluang usaha tersebut antara lain di sektor pariwisata transportasi
perdagangan maupun produksiindustri pengolahan pembuatan souvenir-souvenir
R o c h m a d A T SK e p a l a B i d a n g P P A I I
K a n w i l D J P b P r o v i n s i P a p ua
BAB VIItematik kajian fiskal (pen-apbd)
Pandemi Covid19 benar-benar memukulperekonomian Nasional bahkan Dunia
Dengan s inergi yang kuat antara PemerintahPusat Pemerintah Daerah Papua danMasyarakat dalam mengawal st imulusekonomi melalu i berbagai program PC-PEN
diharapkan mampu membangkitkan UMKMPapua sebagai penopang perekonomianmasyarakat Papua amp Indonesia
Sumber Foto Kanwil DJPb Provinsi Papua
103
Rumput Mei Walesi Photo Credit Jiwa (KPPN Wamena)
71 Pemanfaatan Refocusing APBD Untuk PC-PEN di Daerah
andemi yang terjadi di sepanjang tahun 2020 menjadi tantangan yang berat
bagi pemerintah baik itu pemerintah pusat maupun daerah Dampak dari
pandemi Covid-19 bukan hanya pada kesehatan masyarakat namun juga
dampak ekonomi pada masyarakat atau UMKM Pembatasan sosial yang
dilakukan untuk mencegah tingkat penularan Covid-19 menimbulkan dampak lain di
sektor ekonomi Guna meredam dampak tersebut respon fiskal yang adaptif sangat
diperlukan oleh pemerintah
Pemerintah pusat telah
menyediakan anggaran lebih
dari Rp600 triliun pada tahun
anggaran 2020 yang digunakan
untuk program PEN Selain itu
Pemerintah Provinsi Papua juga
telah melakukan refocusing
anggaran sesuai dengan Inpres
No 4 Tahun 2020 Inpres
P
Grafik 71 Alokasi dan Realisasi Total Pencegahan dan
Penanganan Covid-19 Pemprov Papua (dalam miliar)
Sumber Kemendagri diolah
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB VII
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
(TEMATIK)
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
104
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
tersebut mengharuskan seluruh KementerianLembaga serta Pemerintah Daerah untuk
melakukan refocusing anggaran Poin pertama dari Inpres No 4 Tahun 2020 adalah
mengutamakan penggunaan alokasi anggaran yang telah ada untuk kegiatan-kegiatan
yang mempercepat penanganan Covid-19 (Refocussing kegiatan dan realokasi
anggaran)
Pemerintah Provinsi
Papua telah mengalokasikan
anggaran untuk pencegahan
dan penanganan Covid-19
sebesar Rp21872 miliar
Sepanjang tahun anggaran
2020 alokasi anggaran tersebut
telah direalisasikan sebesar
Rp21539 miliar atau sebesar
985 persen dari total anggaran
yang di alokasikan Alokasi
tersebut digunakan untuk belanja pada bidang kesehatan penyediaan jaring pengaman
sosial (social safety net) dan penanganan dampak ekonomi
Belanja pada bidang Kesehatan dalam rangka menghadapi pandemi Covid-19
dilaokasikan sebesar Rp8713 miliar atau 398 persen dari alokasi total untuk
pencegahan dan penanggan Covid-19 pemerintah Provinsi Papua Dari total alokasi
tersebut telah direalisasikan sebesar Rp8713 miliar atau 1000 persen
Selain belanja untuk
bidang kesehatan alokasi
anggaran pemulihan ekonomi
yang berasal dari anggaran
daerah juga digunakan untuk
jaring pengaman sosial Total
alokasi untuk jaring pengaman
sosial sebesar Rp7841 miliar
atau sebesar 243 persen dari
total alokasi Sepanjang tahun
anggaran 2020 anggaran jaring
pengaman sosial telah direalisasikan sebesar Rp7841 miliar atau sebesar 1000
persen
Grafik 72 Alokasi dan Realisasi Belanja Bidang Kesehatan
Penanganan Covid-19 Pemprov Papua (dlm miliar)
Sumber Kemendagri diolah
Grafik 73 Alokasi dan Realisasi Belanja Jaring Pengaman
Sosial Penanganan Covid-19 Pemprov Papua (dlm miliar)
Sumber Kemendagri diolah
105
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
Penanganan dampak
ekonomi di daerah juga
termasuk salah satu yang
diperhatikan oleh pemerintah
Alokasi untuk penanganan
dampak ekonomi di Provinsi
Papua mencapai Rp5318 miliar
atau 243 persen dari alokasi
yang ada Sampai dengan akhir
tahun anggaran 2020 telah
direalisasikan sebesar Rp4985
miliar atau setara dengan 937 persen dari alokasi yang ditetapkan
72 Efektifitas PEN di Papua Menurut Persepsi Masyarakat Penerima Manfaat
Program PEN yang dikucurkan oleh pemerintah baik pemerintah pusat maupun
daerah dalam rangka penangganan dampak pandemi Covid-19 telah berlangsung
berbulan-bulan Sebagaimana tujuan diadakannya program PEN adalah untuk
membantu meringankan beban masyarakat atau UMKM yang terdampak Sehingga
diharapkan dapat membantu kelangsungan hidup maupun usahanya Oleh karena itu
Kanwil DJPb Provinsi Papua membuat kajian mengenai persepsi masyarakat terhadap
efektifitas program PEN yang telah dilaksanakan selama ini
721 Sumber Data Jumlah dan Metode Pengambilan Sampel
Data yang digunakan dalam kajian ini adalah data primer yang berasal dari hasil
survei yang dilakukan di lingkup Provinsi Papua Survei dilakukan dengan cara
mewawancarai responden yang dilakukan oleh petugas dari KPPN di wilayah kerja
masing-masing Berikut ini adalah jumlah sampel yang diambil pada masing-masing
KPPN di wilayah kerja Kanwil DJPb Provinsi Papua
Tabel 71 Jumlah Sampel Masing-Masing Wilayah Kerja KPPN
No Wilayah Kerja Jumlah Sampel
1 KPPN Jayapura 8
2 KPPN Wamena 6
3 KPPN Timika 6
4 KPPN Merauke 9
5 KPPN Nabire 6
6 KPPN Serui 6
6 KPPN Biak 5
Jumlah 46 Sumber Kanwil DJPb Provinsi Papua diolah
Grafik 74 Alokasi dan Realisasi Belanja Penangganan
Dampak Ekonomi Covid-19 Pemprov Papua (dlm miliar)
Sumber Kemendagri diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
106
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
Responden yang dipilih adalah OrangKeluarga yg menerima manfaat dari Program
PEN diantaranya Program Perlinsos (BLT Desa Bantuan Pangan non Tunai BST atau
Bansos Beras) Padat Karya Sektoral KementerianLembaga UMKM (Subsidi Bunga
UMKM atau BPUM)
Pengambilan sampel dalam kajian ini dilakukan dengan mempertimbangkan
kecukupan sampel sumber daya yang dimiliki serta keterbatasan waktu dalam
melakukan survei Sehingga dengan mempertimbangkan hal tersebut didapatkan
jumlah sampel 44 sampel yang diambil 7 wilayah KPPN yang ada dibawah Kanwil DJPb
Provinsi Papua Jumlah tersebut sudah memenuhi syarat Central Limit Theorem yang
mengatakan bahwa apabila jumlah sampel yang diambil lebih besar daripada 30 sampel
maka sampel tersebut telah merepresentasikan populasinya Teknik sampling yang
digunakan adalah purposive sampling dimana teknik sampling ini adalah non-random
sampling Purposive sampling dilakukan dengan menetapkan ciri-ciri khusus sampel
yang akan diambil oleh peneliti sehingga mampu menjawab persoalan yang akan diteliti
Menurut Sugiyono (2010) purposive sampling merupakan teknik untuk menentukan
sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data
yang diperoleh nantinya bisa lebih representatif Berikut ini adalah variabel laten dan
indikator yang digunakan dalam penelitian ini
Tabel 72 Variabel Laten dan Indikator Yang Digunakan
KETAHANAN KELUARGA (η1)
Y11 Ketahanan Fisik Keluarga (Selalu bisa makan setiap hari)
Y12 Ketahanan Ekonomi Keluarga (Tabungan tidak tergerus dan digunakan seluruhnya dlm
masa pandemi atau tidak menambah hutang jika tidak memiliki tabungan)
Y13 Ketahanan Psikologis (Tetap memiliki motivasi hidup tidak stress menghadapi tekanan
keadaan di masa Pandemi kondisi keluarga tetap harmonis)
EFEKTIVITAS PEN (η2)
Y21 Bantuan PEN memberikan dampak positif terhadap kondisi ekonomi masyarakat terdampak
Y22 Jumlah bantuan yang diberikan cukup membantu mencukupi kebutuhan pokok kehidupan
sehari
Y23 Saya merasa bantuan PEN masih diperlukan sampai dengan kondisi ekonomi membaik dan
normal
KEMANFAATAN PEN (ξ1)
X11 Dengan adanya bantuan PEN saya dapat tetap mempertahankan kehidupan keluargausaha
saya
X12 UsahaKehidupan saya dapat terancam akibat Covid-19 apabila tidak ada bantuan PEN
X13 Saya dapat optimis melewati tantangan ekonomi di masa pandemi dengan bantuan PEN
X14 Jika tidak ada bantuan PEN mungkin saja saya memenuhi kebutuhan dengan berhutang
KETAJAMAN SASARAN PEN (ξ2)
X21 Pemerintah telah tepat memberikan bantuan PEN kepada masyarakat saat terjadi pandemi
Covid-19
X22 Pemberian bantuan PEN sudah tepat kepada yg membutuhkan
X23 Saya rasa hampir tidak ada penyalahgunaan bantuan PEN ini
107
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
MEKANISME PENYALURAN PEN (ξ3)
X31 Persyaratan yg harus dipenuhi oleh calon penerima bantuan cukup mudah dan tidak
merepotkan
X32 Proses yg dilakukan untuk mendapatkan bantuan PEN sangat mudah dan tidak bertele-tele
X33 Informasi seputar bantuan PEN mudah didapatkan dan dicari
X34 Tidak terdapat pungutan liar yg dilakukan oleh oknum tertentu
X35 Penyaluran bantuan dilakukan sesuai dengan waktu yg ditetapkan tidak terlambat
PERAN PENYALUR PEN (ξ4)
X41 Lembaga penyalur (Dinas terkait Bank Lembaga Pembiayaan dll) memberikan informasi dan
edukasi terkait bantuan yg diterima
X42 Informasi yg diberikan Lembaga Penyalur lengkap dan mudah dimengerti
X43 Lembaga Penyalur berperan aktif dalam proses penyaluran
X44 Lembaga Penyalur tidak menyulitkan proses untuk mendapatkan fasilitas bantuan
X45 Pejabat (RT RW Kepala Kampung atau Kepala Dinas) memilih penerima bantuan dengan
adil (tidak pilih kasih karena hubungan tertentu)
X46 Lembaga penyalur proaktif dalam menanggapi pertanyaan dan permasalahan di lapangan
722 Metode Analisis Data
Dalam ilmu statistika data yang diperoleh dari hasil survei sebelum diolah harus
dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas data terlebih dahulu Cara paling umum
untuk validitas data adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut
1 1 1
2 2
2 2
1 1 1 1
n n n
i i i i
i i i
n n n n
i i i i
i i i i
n x y x y
r
n x x n y y
Dimana r adalah korelasi antara skor xi adalah skor variabelskor butir responden ke-i
yi adalah skor total variabel skor faktor responden ke-I dan n adalah jumlah responden
Nilai korelasi yang dihasilkan dari setiap pertanyaan dengan skor total akan
dibandingkan dengan nilai tabel dengan taraf signifikan tertentu Apabila nilai korelasi
yang dihasilkan lebih besar daripada nilai tabel maka butir pertanyaan tersebut
signifikan (dapat dipahami dan mengukur seharusnya) Selanjutnya dilakukan
pengujuan reliabilitas dengan menghitung alpha-cronbach Reliabilitas merupakan
indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya dan diandalkan
(Singarimbun 1989) Rumus alpha-cronbach adalah sebagai berikut
2
1
21
1
k
i
iii
k
sk
rk s
Dimana rii adalah reliabilitas instrumen k Jumlah item pertanyaan s2i varians skor setiap
variabel dan s2k varians total Semakin tinggi nilai alpha-cronbach maka semakin
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
108
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
reliabilitas kuisioner dan semakin reliabel juga data yang diperoleh Setelah data yang
diperoleh dinyatakan valid dan reliabel selanjut dilakukan analisis Structural Equation
Modeling (SEM) SEM adalah metode statistika multivariat yang banyak digunakan untuk
mengatasi masalah dasar dalam pengambilan keputusan dalam ilmu-ilmu sosial dan
perilaku dan berkembang dalam disiplin ilmu lainnya yaitu melalui pengukuran-
pengukuran yang melibatkan variabel-variabel yang tidak dapat diukur secara langsung
sehingga memerlukan variabel indikator sebagai variabel yang dapat diukur Komponen
utama SEM ada 3 diantaranya jenis variabel jenis model dan jenis kesalahan
Gambar 71 Model Konseptual Penelitian
Penggunaan metode SEM berbasis kovarian mempunyai kelemahan berdasarkan
asumsi parametric yang harus berdistribusi normal Jumlah sampel yang digunakan pada
SEM berbasis kovarian harus berkisar antara 200 sampai 800 (Ghozali 2008) Untuk
menangani kelemahan tersebut dapat menggunakan algoritma Partial Least Square
(PLS) pada analisis SEM yang digunakan PLS merupakan salah satu metode dalam
analisis SEM yang powerfull Algoritma PLS dapat diterapkan pada semua skala data
tidak membutuhkan asumsi dan tidak harus menggunakan sampel dalam jumlah yang
Kemanfaatan PEN
(ξ1)
X11
X113
Ketajaman Sasaran
PEN (ξ2)
X21
X24
Mekanisme
Penyaluran PEN (ξ3)
X31
X35
Efektifitas PEN
(η1)
Y11
Y113
Ketahanan
Keluarga
(η2)
Y21
Y213
Peran Penyalur PEN
(ξ3)
X41
X46
109
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
besar Kelemahan dari PLS adalah distribusi data yang tidak diketahui sehingga
signifikansi statistik tidak dapat dinilai Namun kelemahan ini dapat diatasi dengan
menggunakan resampling atau bootstrap (Ghozali 2011) Berikut ini merupakan diagram
jalur model konseptual yang menggambarkan hubungan antara variabel laten serta
variabel laten dengan indikatornya
Untuk mengukur dimensi-dimensi yang membentuk sebuah faktor diperlukan
model pengukuran (outer model) Model ini merepresentasikan dugaan hipotesis yang
sudah ada sebelumnya yaitu hubungan antara indicator dengan faktornya dan dievaluasi
dengan analisis faktor konfirmatori atau Confirmatory Factor Analysis (CFA) Berikut ini
persamaan model indikator reflektif
( x1) ( x ) ( x1) ( x1)p x p n n p X Λ ξ δ
( x1) ( x ) ( x1) ( x1)q y q m m q Y Λ η ε
Dimana
X indikator untuk variabel laten eksogen
Y indikator untuk variabel laten endogen
ξ vektor variabel laten eksogen
η vektor variabel laten endogen
xΛ matriks loading yang menggambarkan hubungan variabel laten eksogen dengan
indikatornya
yΛ matriks loading yang menggambarkan hubungan variabel laten endogen dengan
indikatornya
xδ vektor kesalahan pengukuran pada variabel indikator eksogen
yε vektor kesalahan pengukuran pada variabel indikator endogen
Selain outer model terdapat inner model yang menghubungkan variabel laten
dengan variabel laten lainnya didasarkan pada teori substansi dari penelitian Hubungan
antar variabel laten dapat dituliskan pada persamaan sebagai berikut
( x1) ( x ) ( x1) ( x ) ( x1) ( x1)m m m m m n n m η B η Γ ξ ζ
Dimana
η vektor variabel laten endogen
B matriks koefisien pengaruh variabel laten endogen
Γ matriks koefisien jalur yang menghubungkan variabel laten eksogen dengan
variabel laten endogen
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
110
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
ξ vektor variabel laten eksogen
ζ vektor kesalahan pengukuran struktural
m banyak variabel laten endogen
n banyak variabel laten eksogen
Setelah model didapatkan diperlukan evaluasi untuk outer model dan inner
model Evaluasi outer model menggunakan convergent validity dan composite reability
sedangkan evaluasi inner model menggunakan R-Square
2
1
2
1 1
j
j j
K
jk
k
K K
jk jk
k k
CR
var e
Ukuran tersebut dapat diterima keandalannya apabila koefisien variabel latennya
bernilai lebih besar dari 070 (Chin1998) Sedangkan untuk mengurangi ketidakandalan
SEM-PLS (Structural Equation Modeling ndash Partial Least Square) digunakan resampling
bootstrap dengan statistik uji sebagai berikut
2
( ) ()
1
ˆ ˆ
ˆˆ ( )1
ˆ ˆ dimana
ˆˆ ( )
B
b
b
B
B
B
seB
Tse
dimana
B jumlah sampel bootstrapping
( )ˆ
b statistik data asli
() dihitung dari sampel ulang ke-b untuk b = 12B
723 Analisis Structural Equation Modeling ndash Partial Least Square (SEM-PLS)
Responden yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 46 orang yang
menerima bantuan PEN selama kurun waktu 2020 Dari total responden tersebut
sebanyak 913 persen responden menyatakan bahwa setuju dengan sistem pemberian
bantuan yang sekarang dijalankan Sedangkan 87 persen sisanya tidak setuju dengan
mayoritas alasan kurang terorganisir dengan baik dilevel teknis pelaksanaannya
Analisis SEM-PLS yang digunakan memiliki langkah konseptualisasi model konstruksi
diagram jalur konversi diagram jalur ke dalam sistem persamaan estimasi parameter
model evaluasi model dan pengujian hipotesis resampling bootstrap Rancangan
model konseptual yang meliputi model pengukuran (outer model) dan model struktural
111
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
(inner model) kemudian
dituangkan kedalam path
diagram yang akan menjelaskan
pola hubungan antara variabel
laten dan nindikator yang
digunakan Kemudian path
diagram tersebut akan
dikonversi kedalam bentuk
persamaan dan dilakukan
estimasi parameter model
a Validity Test
Evaluasi model dilakukan untuk mendapatkan variabel yang valid dan reliabel
Berikut ini adalah path diagram yang memuat koefisien loading factor masing-masing
indikator dengan variabel latennya
Gambar 72 Diagram Jalur Persamaan Struktural
Output SmartPLS
Grafik 75 Rasio Responden SetujuTidak Terhadap Sistem
Pemberian Bantuan Saat Ini
Sumber Badan Pusat Statistik diolah
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
112
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
Nilai loading factor antar variabel laten dengan setiap indikatornya digunakan
untuk pengujian validitas Nilai loading factor yang dimiliki antara seluruh indikator
dengan variabel latennya harus diatas 070 Apabila ada indikator yang memiliki nilai
dibawah 070 maka indikator tersebut harus dihilangkan Terdapat 3 indikator yang
harus dihilangkan karena tidak memenuhi uji validitas yaitu X12 X13 dan X34 Indikator
ldquoUsahaKehidupan saya dapat terancam akibat Covid-19 apabila tidak ada bantuan
PENrdquo dan ldquoSaya dapat optimis melewati tantangan ekonomi di masa pandemi dengan
bantuan PENrdquo untuk mengukur variabel laten Kemanfaatan PEN dinyatakan tidak valid
dalam penelitian ini Begitu juga indikator ldquoTidak terdapat pungutan liar yg dilakukan oleh
oknum tertenturdquo dinyatakan tidak valid untuk mengukur variabel laten Mekanisme
Penyaluran PEN
Berikut ini diagram jalur persamaan struktural setelah dihilangkan 3 indikator
yang tidak valid
Hasil running data kedua telah menghasilkan nilai loading factor yang lebih besar
dari 070 untuk seluruh indikatornya Sehingga dapat disimpulkan bahwa convergent
validity dari setiap indikator telah valid dalam mengukur variabel laten Selanjutnya
melihat discriminant validity untuk memastikan setiap variabel laten benar-benar
Gambar 73 Diagram Jalur Persamaan Struktural Tahap 2
Output SmartPLS
113
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
berbeda dan unik dibanding variabel laten lain Salah satu metodenya adalah dengan
menggunakan Fornell-Larcker Criterion Berikut ini hasil perhitungan dari Fornell-Larcker
Criterion pada seluruh variabel laten
Tabel 73 Fornell-Larcker Criterion
Y2 X1 Y1 X2 X3 X4
Y2 092
X1 077 094
Y1 072 064 086
X2 056 062 050 083
X3 072 075 068 067 085
X4 067 060 044 058 085 087
Output SmartPLS
Berdasarkan hasil dari perhitungan Fornell-Larcker Criterion pada tabel diatas
menunjukkan korelasi antar semua variabel laten Nilai korelasi variabel laten dengan
variabel laten itu sendiri harus lebih besar daripada korelasi dengan variabel laten
lainnya Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel laten telah
memenuhi discriminant validity karena nilai korelasi variabel laten dengan variabel laten
itu sendiri seluruhnya lebih besar daripada korelasi dengan variabel laten lainnya
b Reliability Test
Pengujian reliabilitas diperlukan untuk melihat apakah indikator telah reliabel
atau handal dalam mengukur variabel latennya Reliabilitas dapat diukur dengan
menghitung nilai croncbachrsquos alpha dan composite reliability Indikator dapat
disimpulkan reliabel jika nilai croncbachrsquos alpha ge 050 dan composite reliability ge 070
Tabel 74 Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel Laten Cronbachs Alpha Composite Reliability
Kemanfaatan PEN 0865 0943
Ketajaman Sasaran PEN 0773 0868
Mekanisme Penyaluran PEN 0869 0912
Peran Penyalur PEN 0937 0951
Efektivitas PEN 0909 0943
Ketahanan Keluarga Penerima Manfaat 0825 0896
Output SmartPLS
Tabel diatas menunjukkan nilai cronbachrsquos alpha dari seluruh variabel laten
menunjukkan nilai diatas 050 Sedangkan nilai dari composite reliability seluruh variabel
laten diatas 070 Hal ini menunjukkan setiap variabel indikator telah reliabel dalam
mengukur variabel latennya
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
114
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
c Evaluasi Model Struktural (Inner Model)
Setelah evaluasi model pengukuran (outer model) valid dan reliabel selanjutnya
dilakukan evaluasi model struktural (outer model) Evaluasi outer model dilakukan untuk
mengevaluasi hubungan antar variabel laten Ukuran yang digunakan untuk
mengevaluasi outer model adalah R-Square Nilai R-Square menunjukkan seberapa
besar kemampuan variabel laten eksogen dapat menjelaskan variasi pada variabel laten
endogen
Tabel 75 R-Square Variabel Laten Endogen
Variabel Laten Endogen R-Square R-Square Adjusted
Efektifitas PEN 0668 0636
Ketahanan Keluarga Penerima Manfaat 0519 0596
Output SmartPLS
Berdasarkan tabel diatas nilai R-Square dari variabel laten endogen Efektifitas
PEN sebesar 668 persen Hal ini berarti bahwa variasi Efektifitas PEN dapat dijelaskan
sebesar 668 persen oleh keempat variabel laten eksogen yang digunakan Sedangkan
332 persen sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar model Sedangkan nilai R-Square
variabel laten endogen Ketahanan Keluarga Penerima Manfaat sebesar 519 persen dan
R-Square Adjusted sebesar 596 persen Hal tersebut berarti bahwa variasi variabel
laten endogen Ketahanan Keluarga dapat dijelaskan oleh variabel Efektivitas PEN
sebesar 519 persen sedangkan 481 persen sisanya dijelaskan oleh variabel lain
724 Pengujian Hipotesis Resampling Bootstrap
Pengujian hipostesis ini digunakan untuk menunjukkan tingkat signifikansi
parameter dari variabel indikator pada outer model serta pada inner model Signifikansi
parameter pada inner model dilakukan dengan melakukan replikasi sampel sejumlah
500 Berikut ini adalah hasil pengujian t-statistics pada inner model
Tabel 76 Hasil Pengujian Hipotesis Model Struktural
Variabel Original Sample T- Statistics
Efektivitas PEN rarr Ketahanan Keluarga 0721 7725
Kemanfaatan PEN rarr Efektivitas PEN 0560 3176
Ketajaman Sasaran PEN rarr Efektivitas PEN 0023 0136
Mekanisme Penyaluran PEN rarr Efektivitas PEN 0015 0053
Peran Penyalur rarr Efektivitas PEN 0314 1310
Output SmartPLS
Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 50 persen sehingga nilai t-tabelnya
adalah 196 Berdasarkan tabel diatas nilai t-statistics pada variabel Efektivitas PEN
terhadap Ketahanan Keluarga bernilai 7725 dimana nilai tersebut lebih besar daripada
196 Sehingga pengaruh variabel Efektivitas PEN terhadap Ketahanan Keluarga
signifikan dengan nilai Original Sample nya sebesar 0721 Dari nilai tersebut dapat
115
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
disimpulkan program PEN di Papua telah efektif membantu Ketahanan Keluarga
Penerima Manfaat sebesar 721 persen Persamaan structural diperoleh sebagai
berikut
1 1 2 3 4 1
2 1 2
0560 0023 0015 0314
0721
Seluruh variabel laten eksogen memiliki pengaruh positif terhadap variabel laten
endogen Efektivitas PEN Meskipun demikian hanya hubungan antara Kemanfaatan
PEN dengan Efektifitas PEN yang signifikan Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai t-
statistics sebesar 3176 yang lebih besar dari 196 Variabel laten eksogen Ketajaman
Sasaran PEN Mekanisme Penyaluran PEN dan Peran Penyalur terhadap Efektifitas
PEN tidak signifikan dalam penelitian ini Hal ini perlu menjadi perhatian stakeholder
terkait untuk meningkatkan ketajaman sasaran PEN Mekanisme Penyaluran PEN dan
Peran Penyalur PEN
725 Importance-Performance Analysis
Importance-Performance Analysis (IPA) digunakan untuk memetakan pola
hubungan antara kinerja dan kepentingan dari masing-masing indikator yang ditawarkan
dan kesenjangan antara kinerja dengan harapan dari indikator-indikator tersebut IPA
berfungsi menampilkan informasi tentang indikator pelayanan yang menurut stakeholder
Gambar 74 Cartesius Diagram Importance-Performance
Output SPSS
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
116
KONVERGENSI PROGRAM PC-PEN DI DAERAH
mempengaruhi kepuasan dan kinerjanya Gap (+) positif diperoleh bila skor persepsi
kinerja lebih besar dari harapan sebaliknya gap (-) negatif diperoleh bila skor persepsi
harapan lebih besar daripada kinerja
Berdasarkan diagram kartesius diatas terdapat juga 10 indikator yang memiliki
performance tinggi dengan importancenya yang juga tinggi sehingga perlu
dipertahankan untuk ke-10 indikator ini Disamping itu terdapat 2 indikator yang memiliki
skor importance tinggi namun skor performance yang tidak terlalu tinggi yaitu X23 dan
X46 Indikator tersebut harus mendapatkan perhatian ekstra dari stakeholder terkait untuk
meningkatkan performancenya Indikator X23 (Saya rasa hampir tidak ada
penyalahgunaan bantuan PEN) memiliki skor performance yang cukup rendah Hal ini
menunjukkan dari responden yang disurvei mayoritas masih mempunyai persepsi
terdapat beberapa penyalahgunaan bantuan PEN Hal ini perlu menjadi perhatian pada
level teknis pelaksanaan agar tidak lagi menimbulkan persepsi yang kurang baik di mata
masyarakat umum
PENUTUP
BAB VIIIBIDANG PPA IIKANWIL DJPBPROVINSI PAPUAWhat we need is a way toidentify the areas of effectiveness(of possible significant results)and a method for concentrating ofthem
~ Dr Peter F Drucker
Sumber Foto Rifqi Ahmad R
117
Noken Papua Photo Credit Jiwa (KPPN Wamena)
81 KESIMPULAN
Dari uraian bab-bab sebelumnya dapat disampaikan kesimpulan Kajian Fiskal
Regional Tahunan Provinsi Papua Tahun 2020 sebagai berikut
1 Selama tahun 2020 perekonomian Papua tumbuh sebesar 232 persen dengan
penyumbang terbesar dari sisi produksi berasal dari kategori pertambangan dan
penggalian sebesar 1662 persen Namun jika tanpa memasukkan sektor
Pertambangan dan Penggalian ekonomi Papua mengalami kontraksi sebesar -315
persen yang mengindikasikan bahwa perekonomian Papua masih mengalami
ketergantungan pada satu sektor tersebut
2 Dalam pelaksanaan APBN realisasi pendapatan negara di Papua mencapai 958
triliun mengalami kenaikan sebesar 64 persen dibanding tahun sebelumnya dengan
pendapatan tertinggi berasal dari Pendapatan Perpajakan khususnya dari PPh
Pasal 21 Sedangkan untuk realisasi belanja Negara tahun 2020 mencapai Rp5581
triliun atau 979 persen dari alokasi pagu dengan pembagian 953 persen berasal
dari realisasi Belanja KL dan 989 persen berasal dari realisasi TKDD
3 Dalam pelaksanaan APBD realisasi pendapatan daerah di Papua mengalami
penurunan sebesar 1845 persen yaitu Rp4338 triliun Sedangkan belanja daerah
juga mengalami penurunan realisasi sebesar 1484 persen yaitu Rp4213 triliun
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
BAB VIII
PENUTUP
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
118
PENUTUP
Turunnya pendapatan dan belanja APBD lebih disebabkan karena adanya
perubahan situasi dan kebijakan akibat Pandemi Covid-19
4 Hasil analisis terhadap program PC-PEN diketahui bahwa efektivitas program PEN
bermanfaat di masyarakat baik dari sisi Manfaat Ketajaman Sasaran Mekanisme
Penyaluran Peran Penyalur Efektivitas dan Ketahanan KPM Namun ada hal unik
yang didapat dari hasil analisis bahwa sebagian responden masih mempunyai
persepsi terdapat beberapa penyalahgunaan bantuan PEN sehingga hal tersebut
perlu menjadi perhatian pada level teknis pelaksanaan program PEN agar tidak
menimbulkan persepsi yang kurang baik di mata masyarakat
5 Beberapa tantangan yang dihadapi Papua dengan adanya pandemi COVID-19
antara lain (1) Sebagai dampak kebijakan pembatasan sosial yang diterapkan
kinerja perekonomian nontambang tidak dapat tumbuh sesuai kapasitasnya dan (2)
Pemulihan ekonomi Papua dari beberapa lapangan usaha terhambat oleh
penurunan pergerakan masyarakat akibat pembatasan akses tranportasi
82 REKOMENDASI
Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan yang diambil dapat diberikan
beberapa rekomendasi sebagai berikut
a Untuk Pemerintah Daerah
1 Pemerintah Daerah perlu menggali potensi alamsumber-sumber yang dapat
memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan PDRB Papua sehingga mengurangi
ketergantungan pada sektor penggalian dan pertambangan yang selama ini menjadi
andalan
2 Dalam rangka penganggaran belanja kesehatan dan belanja pendidikan
pemerintah daerah perlu memperhatikan mandatory spending sesuai peraturan
perundang-undangan dimana alokasi belanja kesehatan minimal dialokasikan
sebesar 10 persen belanja pendidikan minimal sebesar 20 persen dari total belanja
dan belanja infrastruktur minimal 25 persen dari total DTU
3 Dalam rangkan penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)
pemda harus meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan pemerintah pusat agar
PEN yang diberikan sebagai stimulus ekonomi kepada masyarakat dapat
bermanfaat secara optimal
b Untuk Pemerintah Pusat
1 Melaksanakan Intensifikasi dan ekstensifikasi perpajakan secara optimal agar
meningkatkan penerimaan perpajakan di daerah
119
PENUTUP
KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2020
DJPbMANTAP
KanwilPapuaLAKI
2 Kebijakan alokasi anggaran terutama transfer ke daerah harus disempurnakan
untuk memastikan bahwa tidak hanya alokasi anggaran ke daerah yang tepat
namun eksekusi atas anggaran tersebut juga harus optimal
3 Terus melakukan penyempurnaan proses pelaksanaan anggaran agar proses
penyaluran APBN ke daerah termasuk di dalamnya DAK Fisik Dana Desa dan
BOS dapat dilaksanakan dengan optimal
4 Mengoptimalkan program-program untuk memberdayakan ekonomi mikro seperti
KUR dan UMi serta menciptakan program-program baru untuk menggerakkan
ekonomi rakyat yang bersifat kedaerahan atau dengan mempertimbangkan unsur
kearifan lokal di daerah
5 Meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan berbagai pihak yang terkait dengan
program PC-PEN agar kinerja Penanggulangan COVID-19 dan penyaluran PEN
lebih optimal tepat sasaran serta akuntabel sehingga manfaat PEN benar-benar
dirasakan oleh seluruh masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19
DAFTAR PUSTAKA
Buku Pedoman Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (2015) Jakarta Badan Pusat
Statistik
Chin W (1998) The Partial Least Squares Approach for Structural Equation Modeling
Modern Method for Business Research (pp 295-236) London Lawrence Erlbaum
Associates
Direktur Keuangan amp Manajemen Risiko (2020) Press Release Peresmian Stadion Papua
Bangkit Jakarta PT PP (Persero) Tbk
Ghozali I (2011) Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan Partial Least
Square (PLS) Universitas Diponegoro Semarang
Gubernur Papua Ringkasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Papua Tahun 2019-2023 Jayapura Pemerintah Provinsi Papua
Gujarati Damodar N (2004) Basic Econometrics Fourth edition Singapore McGraw-Hill Inc
Hendayana R 2003 Aplikasi Metode Location Qoutient (LQ) Dalam Penentuan Komoditas
Unggulan Nasional Jurnal Informatika Pertanian Volume 12 Balai Besar Pengkajian
dan Pengembangan Teknologi Pertanian Bogor
Judge G G Hill R C Griffiths W Lumlutkepohl H amp Lee T-C (1988) Introduction to the
Theory and Practice of Econometrics New York John Wiley and Sons
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (2019) Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) Provinsi Papua Tahun 2020 Jayapura Pemerintah Provinsi Papua
Kepala BI Provinsi Papua (2020) Laporan Perekonomian Provinsi Papua Jayapura Bank
Indonesia
Miller M(1991) Location Quotient Basic Tool for Economic Development Analysis Economic
Development Review
Permata Mega I Analisis PDRB KabupatenKota di Provinsi Jawa Tengah Jogjakarta
Universitas Islam Indonesia
Setiyawati Anis (2007) Analisis Pengaruh PAD DAU DAK dan Nelanja Pembangunan
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kemiskinan dan Pengangguran Pendekatan
Analisis Jalur Madura Universitas Trunojoyo
Todaro Michael P Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga Diterjemahkan oleh Haris A
Munandar Jakarta Penerbit Erlangga 1995
Vinzi V Chin W Henseler J amp Wang H (2010) Handbook of Partial Least Square
Concept Method and Application Springler-Verlag Berlin Heidelberg
Wijanto S H (2009) SEM Konsep dan Prosedur Dipetik September 25 2016 dari
httpslideplayerinfoslide3786688
httpsbigoid
httpsdjpkkemenkeugoid
httpseppidpugoid
httpsfiskalkemenkeugoid
httpskompascom
httpskontancoid
httpspapuabpsgoid
httpssikpkemenkeugoid
httpssikddjpkkemenkeugoid
httpssikpumiid
httpssuarapapuacom
Lampiran Data Fix Effect Model
No Pemda Tahun PDRB Otsus DAK Belanja Modal amp Barang dan JasaDAU IPM 2015 2016 2017 2018 20191 Kab Asmat 2014 148359 10569 9091 70802 82212 4591 0 0 0 0 02 Kab Asmat 2015 163875 11876 11114 70929 86968 4662 1 0 0 0 03 Kab Asmat 2016 183221 11992 25347 91025 89944 4731 0 1 0 0 04 Kab Asmat 2017 203465 10569 13458 94645 89803 4849 0 0 1 0 05 Kab Asmat 2018 225884 10569 11224 83308 89526 4937 0 0 0 1 06 Kab Asmat 2019 246965 30890 11588 82125 91323 5037 0 0 0 0 17 Kab Biak-Numfor 2014 393632 10010 6569 35456 52510 7032 0 0 0 0 08 Kab Biak-Numfor 2015 452612 10010 10187 48018 55003 7085 1 0 0 0 09 Kab Biak-Numfor 2016 505200 18961 24713 80759 59937 7113 0 1 0 0 0
10 Kab Biak-Numfor 2017 499188 10010 20276 33445 61211 7156 0 0 1 0 011 Kab Biak-Numfor 2018 518388 10010 16867 37362 59068 7196 0 0 0 1 012 Kab Biak-Numfor 2019 547600 3226 25393 40211 60860 7257 0 0 0 0 113 Kab Boven Digoel 2014 318638 10046 7865 72215 74000 5821 0 0 0 0 014 Kab Boven Digoel 2015 354640 13511 8737 70277 78319 5902 1 0 0 0 015 Kab Boven Digoel 2016 391808 17641 15192 72600 83879 5935 0 1 0 0 016 Kab Boven Digoel 2017 426463 10046 13546 70832 83714 6014 0 0 1 0 017 Kab Boven Digoel 2018 457264 10046 14871 77908 83048 6083 0 0 0 1 018 Kab Boven Digoel 2019 489163 19619 18741 86315 84840 6151 0 0 0 0 119 Kab Deiyai 2014 75772 10424 7978 38540 40560 4812 0 0 0 0 020 Kab Deiyai 2015 92096 11446 11087 52041 43657 4828 1 0 0 0 021 Kab Deiyai 2016 106306 10424 16197 51729 47151 4850 0 1 0 0 022 Kab Deiyai 2017 115536 10459 8277 44684 47212 4907 0 0 1 0 023 Kab Deiyai 2018 126740 16563 8067 31776 132320 4955 0 0 0 1 024 Kab Deiyai 2019 138850 15325 14661 43031 50235 5011 0 0 0 0 125 Kab Dogiyai 2014 78679 10914 8533 46233 46211 5225 0 0 0 0 026 Kab Dogiyai 2015 89526 11636 16088 50447 49802 5278 1 0 0 0 027 Kab Dogiyai 2016 100194 16260 21636 54007 49646 5332 0 1 0 0 028 Kab Dogiyai 2017 109879 10914 11830 46460 49236 5404 0 0 1 0 029 Kab Dogiyai 2018 120751 10914 14300 44086 49210 5444 0 0 0 1 030 Kab Dogiyai 2019 131048 17511 15591 47095 51734 5541 0 0 0 0 131 Kab Intan Jaya 2014 74792 11049 12855 65171 63614 4351 0 0 0 0 032 Kab Intan Jaya 2015 89208 11151 13230 68854 66076 4435 1 0 0 0 033 Kab Intan Jaya 2016 102072 11049 18270 80946 70624 4482 0 1 0 0 034 Kab Intan Jaya 2017 108664 11549 18238 67726 70087 4568 0 0 1 0 035 Kab Intan Jaya 2018 118379 36462 25581 81326 368962 4655 0 0 0 1 036 Kab Intan Jaya 2019 124880 6176 13011 61706 71710 4751 0 0 0 0 137 Kab Jayapura 2014 845028 10358 6550 30900 59720 6955 0 0 0 0 038 Kab Jayapura 2015 997683 18715 7073 48837 62102 7004 1 0 0 0 039 Kab Jayapura 2016 1151082 27619 21227 62975 69013 7050 0 1 0 0 040 Kab Jayapura 2017 1289135 10358 12096 57793 70706 7097 0 0 1 0 041 Kab Jayapura 2018 1452230 10358 15262 57925 68557 7125 0 0 0 1 042 Kab Jayapura 2019 1642907 19948 15694 66962 70574 7184 0 0 0 0 143 Kab Jayawijaya 2014 475559 11704 12382 39285 60858 5337 0 0 0 0 044 Kab Jayawijaya 2015 541622 21991 12850 54778 63805 5418 1 0 0 0 045 Kab Jayawijaya 2016 613063 31341 26362 67254 71598 5496 0 1 0 0 046 Kab Jayawijaya 2017 680280 11704 19614 76878 66916 5599 0 0 1 0 047 Kab Jayawijaya 2018 760407 12068 26864 72338 71402 5682 0 0 0 1 048 Kab Jayawijaya 2019 833972 33203 26068 60494 74874 5779 0 0 0 0 149 Kab Keerom 2014 188000 9490 10010 41773 50055 6273 0 0 0 0 050 Kab Keerom 2015 212005 11562 9339 40846 52260 6343 1 0 0 0 051 Kab Keerom 2016 233618 13025 17004 48615 55501 6410 0 1 0 0 052 Kab Keerom 2017 254085 9490 13433 42357 55525 6499 0 0 1 0 053 Kab Keerom 2018 270191 9490 17296 61950 54571 6575 0 0 0 1 054 Kab Keerom 2019 285506 2902 28489 47301 55666 6659 0 0 0 0 155 Kab Kepulauan Yapen 2014 266742 9466 7893 36231 46984 6489 0 0 0 0 056 Kab Kepulauan Yapen 2015 301289 16145 9399 39602 49012 6528 1 0 0 0 057 Kab Kepulauan Yapen 2016 334714 9466 28003 55201 52816 6555 0 1 0 0 058 Kab Kepulauan Yapen 2017 361091 9644 14452 40800 53619 6607 0 0 1 0 059 Kab Kepulauan Yapen 2018 390796 9466 16208 44578 54727 6700 0 0 0 1 060 Kab Kepulauan Yapen 2019 423955 4599 13283 38730 56738 6776 0 0 0 0 161 Kab Lanny Jaya 2014 108695 12673 15796 48196 59424 4328 0 0 0 0 062 Kab Lanny Jaya 2015 123504 16427 15476 59749 61461 4418 1 0 0 0 063 Kab Lanny Jaya 2016 138299 12673 30650 77737 63513 4516 0 1 0 0 064 Kab Lanny Jaya 2017 153044 12675 13983 57160 63141 4649 0 0 1 0 065 Kab Lanny Jaya 2018 167646 12711 22555 65366 63566 4734 0 0 0 1 066 Kab Lanny Jaya 2019 182756 6579 19667 56546 65597 48 0 0 0 0 167 Kab Mamberamo Raya 2014 87107 10060 8517 62978 65085 4788 0 0 0 0 068 Kab Mamberamo Raya 2015 103480 10496 9010 62565 67624 4829 1 0 0 0 069 Kab Mamberamo Raya 2016 118902 10160 26805 90173 72601 4900 0 1 0 0 070 Kab Mamberamo Raya 2017 133383 10060 8312 75231 72156 5025 0 0 1 0 071 Kab Mamberamo Raya 2018 148486 7545 5431 58284 72055 5124 0 0 0 1 072 Kab Mamberamo Raya 2019 166545 2658 10966 54367 67184 522 0 0 0 0 173 Kab Mamberamo Tengah 2014 71343 10777 12856 61176 55404 4319 0 0 0 0 074 Kab Mamberamo Tengah 2015 80561 10806 16687 65898 59820 4355 1 0 0 0 075 Kab Mamberamo Tengah 2016 89964 10777 30457 82626 63397 4415 0 1 0 0 076 Kab Mamberamo Tengah 2017 98883 10777 14235 66229 63237 4550 0 0 1 0 077 Kab Mamberamo Tengah 2018 108053 10777 13778 59239 63580 4641 0 0 0 1 078 Kab Mamberamo Tengah 2019 116359 9696 16343 75329 73500 4723 0 0 0 0 179 Kab Mappi 2014 168658 10409 9710 56747 72859 5574 0 0 0 0 080 Kab Mappi 2015 193639 10409 14256 60441 77086 5611 1 0 0 0 0
81 Kab Mappi 2016 217183 20849 21297 60632 78825 5654 0 1 0 0 082 Kab Mappi 2017 242870 12421 9779 54053 78528 5710 0 0 1 0 083 Kab Mappi 2018 267654 13369 16240 70333 78133 5772 0 0 0 1 084 Kab Mappi 2019 295367 6169 21104 79590 79777 583 0 0 0 0 185 Kab Merauke 2014 889861 10251 19381 108689 116147 6733 0 0 0 0 086 Kab Merauke 2015 1035515 20282 20796 101418 121575 6775 1 0 0 0 087 Kab Merauke 2016 1167752 22288 40260 118156 123299 6809 0 1 0 0 088 Kab Merauke 2017 1288060 10251 18590 113385 125742 6864 0 0 1 0 089 Kab Merauke 2018 1452852 10251 30299 116907 122013 6938 0 0 0 1 090 Kab Merauke 2019 1600925 26903 23690 108494 124665 6998 0 0 0 0 191 Kab Mimika 2014 5032802 10096 8139 100352 58250 7040 0 0 0 0 092 Kab Mimika 2015 5424833 14862 11592 136800 59983 7089 1 0 0 0 093 Kab Mimika 2016 6496301 18689 30631 174156 62120 7164 0 1 0 0 094 Kab Mimika 2017 7444527 10096 17338 145574 62322 7242 0 0 1 0 095 Kab Mimika 2018 8534388 8642 26268 162812 60988 7315 0 0 0 1 096 Kab Mimika 2019 5483176 16733 18830 176740 62683 7413 0 0 0 0 197 Kab Nabire 2014 670898 10099 8073 34462 64390 6625 0 0 0 0 098 Kab Nabire 2015 770705 16855 11355 39682 67560 6649 1 0 0 0 099 Kab Nabire 2016 861713 18652 27236 63240 70959 6664 0 1 0 0 0
100 Kab Nabire 2017 950718 11043 21938 51887 72371 6711 0 0 1 0 0101 Kab Nabire 2018 1038105 10099 26398 61806 70928 6770 0 0 0 1 0102 Kab Nabire 2019 1109938 16426 28924 58693 72815 6853 0 0 0 0 1103 Kab Nduga 2014 70278 10659 10985 47538 50637 2538 0 0 0 0 0104 Kab Nduga 2015 80801 16898 14730 67897 53620 2547 1 0 0 0 0105 Kab Nduga 2016 90849 25771 20957 73679 63890 2656 0 1 0 0 0106 Kab Nduga 2017 101910 10659 78590 63457 57861 2787 0 0 1 0 0107 Kab Nduga 2018 111846 10659 23401 73150 63295 2942 0 0 0 1 0108 Kab Nduga 2019 121631 27650 17713 72398 64565 3075 0 0 0 0 1109 Kab Paniai 2014 253272 11556 11121 33800 50884 5393 0 0 0 0 0110 Kab Paniai 2015 291758 14340 13010 51902 52827 5420 1 0 0 0 0111 Kab Paniai 2016 327941 26456 19124 58662 59547 5434 0 1 0 0 0112 Kab Paniai 2017 352398 11556 27107 64526 58634 5491 0 0 1 0 0113 Kab Paniai 2018 390688 12328 17533 48903 58604 5583 0 0 0 1 0114 Kab Paniai 2019 418283 26017 14523 42682 60268 5658 0 0 0 0 1115 Kab Pegunungan Bintang 2014 118129 11448 16129 70677 78445 3968 0 0 0 0 0116 Kab Pegunungan Bintang 2015 131049 11425 17158 72708 81863 4091 1 0 0 0 0117 Kab Pegunungan Bintang 2016 147016 11500 22021 74141 85589 4190 0 1 0 0 0118 Kab Pegunungan Bintang 2017 162016 11448 16186 84632 85254 4324 0 0 1 0 0119 Kab Pegunungan Bintang 2018 176480 15224 26041 78176 85106 4422 0 0 0 1 0120 Kab Pegunungan Bintang 2019 191554 31587 29735 54050 86814 4521 0 0 0 0 1121 Kab Puncak 2014 76633 12011 15390 89090 72031 3805 0 0 0 0 0122 Kab Puncak 2015 90198 14134 20384 122201 76495 3941 1 0 0 0 0123 Kab Puncak 2016 102952 25270 26119 109416 81153 3996 0 1 0 0 0124 Kab Puncak 2017 115019 12011 25765 66804 80569 4106 0 0 1 0 0125 Kab Puncak 2018 128628 30080 17813 49170 80559 4181 0 0 0 1 0126 Kab Puncak 2019 140062 29946 13096 48426 82560 427 0 0 0 0 1127 Kab Puncak Jaya 2014 90318 12856 13651 56428 63241 4432 0 0 0 0 0128 Kab Puncak Jaya 2015 102719 13187 19075 76496 65963 4487 1 0 0 0 0129 Kab Puncak Jaya 2016 112402 12856 25295 83609 75384 4549 0 1 0 0 0130 Kab Puncak Jaya 2017 120706 12856 6398 50842 75141 4657 0 0 1 0 0131 Kab Puncak Jaya 2018 130099 13063 13091 71704 74983 4739 0 0 0 1 0132 Kab Puncak Jaya 2019 140674 6462 12721 47393 78127 4833 0 0 0 0 1133 Kab Sarmi 2014 160148 9888 6879 63377 66700 6048 0 0 0 0 0134 Kab Sarmi 2015 184018 10463 9972 69318 69907 6099 1 0 0 0 0135 Kab Sarmi 2016 205831 9888 24739 85317 71693 6127 0 1 0 0 0136 Kab Sarmi 2017 229222 9888 13414 66596 71503 6231 0 0 1 0 0137 Kab Sarmi 2018 253443 8108 10636 62718 71173 6300 0 0 0 1 0138 Kab Sarmi 2019 281555 10382 13017 56450 72639 6345 0 0 0 0 1139 Kab Supiori 2014 70069 8651 9384 50418 40940 5970 0 0 0 0 0140 Kab Supiori 2015 76677 9205 8326 53091 42157 6009 1 0 0 0 0141 Kab Supiori 2016 83044 8651 17008 56197 45536 6059 0 1 0 0 0142 Kab Supiori 2017 89320 8651 10829 43117 45749 6123 0 0 1 0 0143 Kab Supiori 2018 94682 9011 7568 35644 45118 6184 0 0 0 1 0144 Kab Supiori 2019 100576 1302 12498 30166 46415 623 0 0 0 0 1145 Kab Tolikara 2014 101830 12114 15863 58372 66168 4616 0 0 0 0 0146 Kab Tolikara 2015 112847 32386 17774 73703 68746 4638 1 0 0 0 0147 Kab Tolikara 2016 123393 12114 33156 89144 74151 4711 0 1 0 0 0148 Kab Tolikara 2017 134682 17650 13633 64486 73596 4789 0 0 1 0 0149 Kab Tolikara 2018 146438 12114 23243 82070 73450 4885 0 0 0 1 0150 Kab Tolikara 2019 159430 23256 20765 74950 75142 4968 0 0 0 0 1151 Kab Waropen 2014 123868 10081 6033 37161 46778 6197 0 0 0 0 0152 Kab Waropen 2015 141794 10837 8247 41120 49647 6235 1 0 0 0 0153 Kab Waropen 2016 160147 12081 17536 49071 56538 6310 0 1 0 0 0154 Kab Waropen 2017 176270 10081 17199 58146 56383 6408 0 0 1 0 0155 Kab Waropen 2018 191637 3024 12254 1608 18751 6480 0 0 0 1 0156 Kab Waropen 2019 204760 4383 18103 33432 58257 6534 0 0 0 0 1157 Kab Yahukimo 2014 149906 11069 10588 45407 60692 4636 0 0 0 0 0158 Kab Yahukimo 2015 169963 24113 11934 61142 64972 4663 1 0 0 0 0159 Kab Yahukimo 2016 184508 42675 23295 69530 74736 4713 0 1 0 0 0160 Kab Yahukimo 2017 203722 11069 16397 66210 74645 4795 0 0 1 0 0161 Kab Yahukimo 2018 223288 16911 27933 55542 74828 4851 0 0 0 1 0162 Kab Yahukimo 2019 242024 47153 28346 62668 76367 4925 0 0 0 0 1163 Kab Yalimo 2014 69459 10634 13780 55453 56722 4421 0 0 0 0 0
164 Kab Yalimo 2015 80743 18075 14054 67146 59590 4432 1 0 0 0 0165 Kab Yalimo 2016 91564 28831 27912 76138 62632 4495 0 1 0 0 0166 Kab Yalimo 2017 100719 11134 15164 58644 62159 4619 0 0 1 0 0167 Kab Yalimo 2018 111561 28889 22481 78752 150036 4713 0 0 0 1 0168 Kab Yalimo 2019 122127 14596 23777 31850 63329 4808 0 0 0 0 1169 Kota Jayapura 2014 2055946 9556 5206 53434 62431 7786 0 0 0 0 0170 Kota Jayapura 2015 2312561 9556 7738 56911 64137 7805 1 0 0 0 0171 Kota Jayapura 2016 2602978 9556 25257 62189 64336 7856 0 1 0 0 0172 Kota Jayapura 2017 2811763 9961 9379 65788 68032 7923 0 0 1 0 0173 Kota Jayapura 2018 3041455 9939 12461 59094 63430 7958 0 0 0 1 0174 Kota Jayapura 2019 3260654 3187 14459 58405 65971 8016 0 0 0 0 1
Lampiran Data Survey
X11 X12 X13 X14 X21 X22 X23 X31 X32 X33 X34 X35 X41 X42 X43 X44 X45 X46 Y11 Y12 Y13 Y21 Y22 Y23
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 5 4 5
4 4 4 3 4 4 3 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 3 3 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5
5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 1 4 4 2 4 4 4 5
5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5
5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 2 5 2 3 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 3 5 3 3 5 5 4 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5
4 2 4 2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 2 4 2 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 2 4 4 4 4
5 4 4 2 4 2 3 4 4 3 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
4 3 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 5 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 4 4 4 4 4 5
4 4 4 3 4 3 2 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4
5 2 5 1 3 4 2 4 4 4 5 3 3 3 3 4 3 3 5 5 4 5 4 5
3 3 4 3 4 2 2 4 4 4 2 2 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 5
3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 5
5 5 5 3 4 4 4 5 5 5 5 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
4 4 4 5 2 3 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 3 4 2 2 2 4 4 4
4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3 2 4 4 4 4 5 4 3 5 4 3 5
5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5
5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5
4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 5 3 4 4 3 4 4 3 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4
5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 5 5
3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 1 2 2
4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4
5 3 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 3 5 1 1 3 3 5 5 3 5 5 3 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5
5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4
5 3 5 1 5 5 1 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 3 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 3 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5
5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5
5 3 4 1 4 5 4 1 4 1 5 4 1 1 2 2 1 1 5 5 5 5 3 5
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
Kompleks Papua Trade Center
Jalan Raya Kelapa Dua Entrop Jayapura
Telp 0967-533140 534140
Faks 0967-535963