kementerian keuangan republik indonesia direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang...

75
Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jakarta Selatan I Kantor Pelayanan Pajak Madya Jakarta Selatan I

Upload: others

Post on 27-Oct-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

Kementerian Keuangan Republik IndonesiaDirektorat Jenderal PajakKantor Wilayah DJP Jakarta Selatan IKantor Pelayanan Pajak Madya Jakarta Selatan I

Page 2: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

SAMPURASUN

hayu urangneangan luangti papada urang

- dhaniswara © 2020-

2 StockInDesign: The LAB of InDesign Templates

Page 3: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

Preface

3

Menilik data APBN tahun 2020, besaran target penerimaan pajak telah

ditetapkan nilainya sebesar Rp 1.642,6 triliun. Angka ini seolah menasbihkan

peran penting pajak dalam pembangunan nasional yang porsinya hampir

80% dari penerimaan negara.

Koheren dengan kebutuhan pembangunan yang terus meningkat, target

penerimaan pajak pun dipatok tumbuh 23% dari realisasi tahun 2019.

Hal ini tentu saja menjadi tantangan bagi Otoritas Pajak Nasional dalam

mengumpulkan penerimaan Pajak agar roda pembangunan dapat terus

berputar.

Keberhasilan pencapaian penerimaan tersebut tentu tak lepas dari peran serta para pemotong Pajak selaku

kepanjangan tangan Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Sebagai wujud dukungan bagi para pemotong pajak

dalam menjalankan kewajiban pemotongan, khususnya Pajak Penghasilan Pasal 23 dan/atau Pasal 26,

DJP telah meluncurkan aplikasi elektronik berbasis web sebagai pengejawantahan Peraturan Dirjen Pajak

Nomor PER-4/PJ/2017. Aplikasi tersebut dinamakan aplikasi elektronik bukti potong (e-bupot) PPh Pasal

23/26.

Kehadiran aplikasi e-bupot diharapkan mampu memberikan kemudahan bagi Wajib Pajak untuk membuat

dan melaporkan SPT Masa PPh Pasal 23/26 dengan baik serta dapat memberikan kepastian hukum terkait

status dan keandalan atas bukti pemotongannya.

Kami memahami sebagai sebuah aplikasi yang baru diluncurkan, beberapa Wajib Pajak membutuhkan

guide/panduan dalam menjalankan aplikasi e-bupot agar dapat diterapkan secara optimal. Oleh karena itu,

kami meluncurkan buku singkat ini yang berjudul “30 menit paham e-bupot.“

Buku ini merupakan hasil inovasi pegawai kami yaitu Sdr. Angga Sukma Dhaniswara selaku Account

Representative Waskon I KPP Madya Jakarta Selatan I. Untuk itu, tentu tak lupa kami berikan apresiasi

atas penyusunan buku ini sehingga dapat menjadi panduan bagi Wajib Pajak dalam memahami aplikasi

e-bupot.

Akhir kata, Semoga buku ini dapat bermanfaat. “Pajak Kuat, Indonesia Maju.”

STEVANUS HERDI PARDAMAIAN ARUAN

Kepala KPP Madya Jakarta Selatan I

Page 4: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

CONTENTS

Buku ini disusun untuk membantu para Wajib Pajak dalam memahami aplikasi e-Bupot dan memberikan

gambaran mengenai alur pembuatan Bukti Potong sampai ke proses Penyampaian SPT Masa PPh Pasal

23/26. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan buku ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu

kritik dan saran dapat dikirimkan melalui melalui email : [email protected]

Semoga bermanfaat (asd)

Sekilas tentang5

Pengertian

Siapa Wajib e-Bupot?

Tahapan Implementasi

Manfaat e-Bupot

6

7

8

8

PengenalanMenu9

SkemaImpor33

Sekilas

Sheet Rekap

Sheet 23

Sheet 26

34

35

35

37

Sheet Dasar Pemotongan 39Sheet Referensi 40

Stepsfrom Zero43

F.A.Qe-Bupot58

Alur Proses 44

Frequently Ask Question 59

Troubleshoot64

Solusi Permasalahan 65

Appendix 73

Cara Impor 41

Log In Awal

Dashboard Menu

Menu Bukti Pemotongan

Menu SPT Masa

10

12

15

28

Menu Pengaturan 31

Menu Bantuan 32

Simulasi Kasus 45

4

Page 5: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

Sekilastentang

1.5

Page 6: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

Sekilas

Bukti pemotongan (Bupot) PPh Pasal 23/26 adalah formulir

atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh

Pemotong Pajak sebagai bukti pemotongan PPh Pasal 23

dan/atau Pasal 26 dan pertanggungjawaban atas pemotongan PPh

Pasal 23 dan/atau Pasal 26 yang telah dilakukan.

Jika mengacu pada Pasal 3 ayat (3) Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-

04/PJ/2017, bentuk Bupot dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu: (1)

Formulir Kertas (hardcopy); dan (2) Dokumen Elektronik.

Untuk memberikan kemudahan, kepastian hukum, dan pelayanan

kepada Pemotong Pajak PPh 23/26 dalam melaporkan pemotongan

pajak dalam bentuk elektronik, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) tel-

ah mengembangkan aplikasi berbasis web yang dinamakan Aplikasi

e-Bupot.

APLIKASI EBUPOT ADALAH

PERANGKAT LUNAK YANG

DISEDIAKAN DI LAMAN

DITJEN PAJAK ATAU SALURAN

TERTENTU YANG DITETAPKAN

OLEH DIRJEN PAJAK

YANG DAPAT DIGUNAKAN

UNTUK MEMBUAT BUKTI

PEMOTONGAN, MEMBUAT DAN

MELAPORKAN SPT MASA PPH

PASAL 23/26 DALAM BENTUK

DOKUMEN ELEKTRONIK.

eb

6

Page 7: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

Pengertian aplikasi e-Bupot sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah perang-

kat lunak yang disediakan di laman milik Direktorat Jenderal Pajak atau saluran tertentu yang ditetapkan

oleh Direktur Jenderal Pajak yang dapat digunakan untuk membuat Bukti Pemotongan, membuat dan

melaporkan SPT Masa PPh Pasal 23 dan/atau Pasal 26 dalam bentuk dokumen elektronik.

Kehadiran aplikasi e-Bupot diharapkan dapat membantu Wajib Pajak dalam membuat bukti pemotongan

elektronik (tanpa perlu tanda tangan basah), menjamin keamanan data (karena tersimpan dalam server

DJP) dan memudahkan proses pelaporan SPT Masa secara online dan real time (karena semua terintegrasi

dalam satu aplikasi).

Siapa wajib e-Bupot?

Saat ini e-bupot belum dapat diaplikasikan kepada seluruh Wajib Pa-

jak. Kewajiban penggunaan e-Bupot masih terbatas kepada Pemo-

tong Pajak yang berstatus Pengusaha Kena Pajak (PKP) dan memiliki

sertifikat elektronik.

Adapun syarat bagi PKP tersebut agar dapat menggunakan layanan

aplikasi e-Bupot antara lain:

UNTUK DAPAT

MENGGUNAKAN APLIKASI

E-BUPOT, PENGUSAHA KENA

PAJAK HARUS MEMILIKI

SERTIFIKAT ELEKTRONIK

(DIGITAL CERTIFICATE) YANG

MASIH BERLAKU.

(SERTIFIKAT ELEKTRONIK

EBUPOT = SERTIFIKAT

ELEKTRONIK EFAKTUR)

7

menerbitkan lebih dari 20 (dua puluh) Bukti Pemotongan

PPh Pasal 23 dan/atau Pasal 26 dalam 1 (satu) Masa Pajak;1

jumlah penghasilan bruto yang menjadi dasar pengenaan

Pajak Penghasilan lebih dari Rp100.000.000,00 (seratus

juta rupiah) dalam satu Bukti Pemotongan;

2

sudah pernah menyampaikan SPT dalam bentuk elektron-

ik; dan/atau3

terdaftar di KPP Madya, KPP di lingkungan Kantor Wilayah

Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus atau KPP di

lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Wa-

jib Pajak Besar atau Wajib Pajak yang namanya tercantum

dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak yang diwa-

jibkan untuk menyampaikan SPT Elektronik.

4

Page 8: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

Manfaat e-Bupot?

Secara garis besar aplikasi e-bupot memberikan setidaknya 6 manfaat bagi Wajib Pajak yaitu: [1] Tampilan

yang user friendly ; [2] Tanpa proses instalasi ; [3] Berbasis web sehingga mobile friendly ; [4] Meringank-

an beban administrasi; [5] Keamanan data terjamin, karena data disimpan di server Ditjen Pajak; [6] Single

Account, cukup dengan akun DJP Online.

Tahapan Implementasi *)

Implementasi aplikasi e-Bupot kepada para Pengusaha Kena Pajak

dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu:

a. Tahap I

Tahap awal penerapan e-bupot dimulai dari masa pajak September

2017 yang terbatas pada 15 perusahaan yang ditunjuk. 1)

b. Tahap II

Tahap II dimulai dari masa pajak Juli 2018 dengan jumlah PKP yang

ditunjuk sebanyak 153 perusahaan. 2) Scan/Klik untuk lihat SK

c. Tahap III

Tahap III dimulai dari masa pajak Mei 2019 dengan jumlah PKP yang ditunjuk sebanyak 1.745 perusahaan3)

d. Tahap IV

Tahap IV dimulai dari masa pajak Oktober 2019 yang berlaku bagi PKP yang memiliki sertifikat elektronik

dan terdaftar di KPP WP Besar Satu, KPP WP Besar Dua, KPP WP Besar Tiga, KPP WP Besar Empat,

KPP PMA Satu, KPP PMA Dua, KPP PMA Tiga, KPP PMA Empat, KPP PMA Lima, KPP PMA Enam, KPP

Perusahaan Masuk Bursa, KPP Badan dan Orang Asing, KPP Minyak dan Gas Bumi, KPP Madya Jakarta

Pusat, KPP Madya Jakarta Barat, KPP Madya Jakarta Selatan I, KPP Madya Jakarta Timur, dan KPP Madya

Jakarta Utara. 4)

e. Tahap V

Tahap V dimulai dari masa pajak Desember 2019 berlaku bagi PKP yang memiliki sertifikat elektronik dan

terdaftar di KPP Madya Medan, KPP Madya Pekanbaru, KPP Madya Batam, KPP Madya Palembang, KPP

Madya Bekasi, KPP Madya Bogor, KPP Madya Tangerang, KPP Madya Bandung, KPP Madya Semarang,

KPP Madya Surabaya, KPP Madya Sidoarjo, KPP Madya Malang, KPP Madya Denpasar, KPP Madya

Balikpapan, dan KPP Madya Makassar. 5)

*) Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang

Penetapan Pemotong PPh 23/26 yang

diharuskan membuat bukti potong dan

diwajibkan menyampaikan SPT Masa PPh 23/26

berdasarkan PER-04/PJ/2017

1) KEP-178/PJ/2017

2) KEP-178/PJ/2018

3) KEP-425/PJ/2019

4) KEP-599/PJ/2018

5) KEP-652/PJ/2019

8

Page 9: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

Pengenalan

Menu

2.9

Page 10: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

GAMBAR 1. TAMPILAN AWAL LAMAN HTTPS:://DJPONLINE.PAJAK.GO.ID

10

Login Awal

LOGIN APLIKASI E-BUPOT

DAPAT DIAKSES DENGAN

MENGUNJUNGI LAMAN

DJP-ONLINE

Tahapan untuk dapat mengakses aplikasi e-bupot.

1. Akses laman djponline (https://djponline.pajak.go.id) atau langsung

ke laman e-bupot (ebupot.pajak.go.id)

2. Login dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) tanpa tanda baca

3. Masukan kata sandi (password) djponline

4. Masukan Kode Keamanan (Captcha) yang sesuai

5. Klik Login

Berbeda halnya dengan Aplikasi e-SPT Masa PPh Pasal 23/26 sebelumnya yang harus melakukan

instalasi terlebih dahulu, aplikasi elektronik bukti potong (e-bupot) ini sifatnya adalah web base se-

hingga tidak perlu instal apapun. Namun demikian, Wajib Pajak harus terhubung dengan internet

agar dapat mengakses laman DJP Online.

Page 11: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

GAMBAR 2. TAMPILAN UNTUK MENUJU MENU APLIKASI E-BUPOT

1

23

11Business Brochure Template

Untuk menuju menu e-Bupot , di dashboard DJP Online pilih tab menu LAPOR [1] ----> PRA PELAPORAN

[2]----> Kemudian klik Logo e-Bupot [3] seperti ditunjukkan oleh gambar di bawah ini:

Jika menu e-Bupot tidak muncul dalam menu

pra-pelaporan, harap pastikan bahwa Perusahan

tersebut memang termasuk kategori Wajib Pajak

yang sudah diwajibkan untuk menggunakan ap-

likasi e-Bupot (Lihat Tahapan Implementasi hala-

man 8 atau klik di sini).

Apabila dari hasil pengecekan menunjukkan bah-

wa Perusahaan tersebut termasuk kriteria perusa-

haan yang ditunjuk, silakan aktifkan fitur e-Bupot

dengan cara masuk ke menu PROFIL [4] ----> AK-

TIVASI FITUR LAYANAN [5] ---> Checklist layanan

E-BUPOT [6]---> klik UBAH FITUR LAYANAN [7].

GAMBAR 3. TAMPILAN MENU PROFIL AKTIVASI FITUR LAYANAN

4

5

6

7

Page 12: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

GAMBAR 4. TAMPILAN DASHBOARD E-BUPOT

1.

12 StockInDesign: The LAB of InDesign Templates

Dashboard. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12

Bukti Pemotongan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 15

SPT Masa PPh . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 28

Pengaturan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 31

Bantuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 32

Main Menu

Secara garis besar di dalam e-bupot

terdapat 5 (lima) menu utama, yaitu:

DashboardMenu

Menu Dashboard berfungsi untuk menampilkan

kumpulan data SPT yang telah disubmit (dikirim)

secara elektronik ke Sistem DJP.

Menu ini juga menyajikan daftar bukti potong, in-

duk SPT maupun menu untuk mendownload Buk-

ti Potong.

Untuk memberikan gambaran singkat mengenai

menu-menu yang ada di dalam aplikasi e-Bupot,

berikut ini adalah penjabaran singkatnya.

Pada kolom “Action” terdapat 4 pilihan menu yaitu:

a. Lihat Bukti Penerimaan Elektronik (BPE);

b. Lihat Daftar Bukti Pemotongan Pasal 23/26;

c. Lihat Induk SPT; dan

d. Download Bukti Potong

Page 13: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

GAMBAR 6. PREVIEW DAFTAR BUKTI POTONG

13

TOMBOL ACTION LIHAT

BPE DIGUNAKAN UNTUK

MENCETAK BUKTI

PELAPORAN SPT

A. BUKTI PENERIMAAN ELEKTRONIK (BPE)

Bukti Penerimaan Elektronik (BPE) digunakan untuk melihat dan

mencetak bukti pengiriman secara elektronik. Jika kita dibandingkan

dengan bukti penerimaan manual, terdapat perbedaan signifikan di

dalam Bukti Penerimaan Elektronik ini yaitu munculnya “QR Code” .

QR Code dapat digunakan untuk melakukan pengecekan status

SPT secara online, salah satu caranya adalah dengan menggunakan

perangkat mobile yang telah dilengkapi aplikasi QRCode Scanner

GAMBAR 5. CONTOH BUKTI PENERIMAAN ELEKTRONIK (BPE)

B. DAFTAR BUKTI PEMOTONGAN

Daftar Bukti Pemotongan Pasal 23/26 digunakan untuk melihat bukti

potong setiap masa yang telah dibuat dan diposting dalam SPT Masa

23/26 melalui aplikasi e-Bupot.

TOMBOL ACTION

LIHAT DAFTAR BUKTI

PEMOTONGAN PASAL

23/26

Page 14: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

GAMBAR 7. CONTOH TAMPILAN MENU CETAK INDUK SPT

14

GAMBAR 8. PREVIEW TAMPILAN DASHBOARD UNTUK DOWNLOAD BUKTI POTONG

TOMBOL ACTION LIHAT

INDUK SPT DIGUNAKAN

UNTUK MENCETAK

INDUK SPT 23/26

C. INDUK SPT

Untuk mencetak Induk SPT PPh Pasal 23/26 dapat dilakukan dengan

memilih action ini . Induk SPT dapat di print dalam bentuk fisik kertas

atau dalam bentuk PDF.

D. DOWNLOAD BUKTI POTONG

Untuk mendownload bukti potong, lakukan langkah-langkah berikut:

1. Klik Request Bukti Potong (↑)2. Tunggu permintaan diproses

3. Ikon akan berubah menjadi download bukti potong (↓)4. Ikon download akan aktif selama 7 hari dan dapat di-request ulang.

TOMBOL ACTION

DOWNLOAD BUKTI

POTONG DIGUNAKAN

UNTUK MENGUNDUH

BUKTI POTONG

Page 15: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

Menu Bukti Pemotongan

Secara garis besar di dalam menu Bukti Pemoton-

gan terdapat 4 (empat) sub menu yaitu:

a. Pasal 23

b. Pasal 26

c. Impor Excel

d. Posting ke SPT

dengan penjabaran sub menu sebagaimana dapat

dilihat pada tabel disamping.

Menu daftar BP 23 menampilkan data ringkas mengenai Bukti Potong yang telah dan/atau akan dibuat

mencakup :

[a] Pencarian Bukti Potong , [b] Buat Baru Bukti Potong , [c] Masa Pajak , [d] Nomor Bukti Pemotongan, [e]

Identitas Wajib Pajak, [f] Jumlah Dasar Pengenaan Pajak (Penghasilan Bruto) , [g] Status dari Bukti Pemo-

tongan (Normal/Ganti/Hapus/Batal, dan [h} Tombol Aksi (Cetak/Ubah/Hapus/Kirim Bukti Potong ke lawan

transaksi).

Pasal 23DAFTAR BP23

a

b

h

GAMBAR 9. PREVIEW DAFTAR BP23

c d e f g

2.

2a.

15

Main Menu Sub Menu

Pasal 23 Daftar BP 23

Input BP 23

Pasal 26 Daftar BP 26

Input BP 26

Impor Excel -

Posting ke SPT -

Page 16: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

Keterangan

16 StockInDesign: The LAB of InDesign Templates

NOMOR BUKTI POTONG TERDIRI DARI 10

DIGIT (XX-NO URUT 8 DIGIT)

Kode XX Bukti Pemotongan (Bupot) diatur

sebagai berikut:

31 Untuk Bupot PPh 23 Kertas (hardcopy)

32 Untuk Bupot PPh 26 Kertas (hardcopy)

33 Untuk Bupot PPh 23 elektronik

34 Untuk Bupot PPh 26 elektronik

dengan ketentuan bahwa :

a. Nomor Urut diberikan secara berurutan

STANDARISASI PENOMORAN BUKTI POTONG

b. Penomoran atas formulir kertas terpisah

dengan elektronik

c. Nomor urut Bupot pada aplikasi e-Bupot

digenerate oleh sistem

d. Nomor tidak berubah apabila tidak terjadi

pembetulan/pembatalan

e. Nomor tidak tersentralisasi (Nomor

dibuat oleh masing-masing Pemotong)

aPencarian

Sub menu Pencarian berfungsi untuk

menemukan data bukti potong yang

sedang dicari oleh user.

Menu ini digunakan berdasarkan kate-

gori tertentu, antara lain periode (masa

pajak), nomor bukti potong, identitas,

serta semua data.

b Buat Baru

Sub menu Buat Baru digunakan jika

pengguna ingin membuat Bukti Po-

tong Baru. Menu ini akan membawa

user ke laman Input BP23 (lihat hala-

man 16)

c Periode

Sub menu ini menujukkan periode

pelaporan Bukti Potong yang dibuat

pengguna

dNomor Bukti Pemotongan

Sub menu ini menunjukan nomor buk-

ti pemotongan yang digenerate oleh

sistem.

e Identitas

Sub menu ini menunukan identitas la-

wan transaksi yang dipotong (NPWP

atau NIK)

f Penghasilan Bruto

Sub menu ini menunjukan Jumlah

penghasilan bruto yang menjadi objek

pemotongan PPh Pasal 23

g Status

Sub menu ini menunjukan status dari

Bukti Pemotongan apakah Normal,

Ganti, Hapus atau Batal serta Status dari

SPT meliputi Belum dibuat, Pembetulan

dan Terkirim

Page 17: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

17

hTombol Aksi

Sub menu tombol aksi terdiri dari 4 bagian yaitu:

TOMBOL LIHAT

Tombol ini digunakan untuk melihat detail bukti pemotongan yang telah dibuat sebel-

umnya serta untuk mengunduh atau mencetaknya.

Perbedaan yang cukup signifikan pada Bukti Pemotongan asal 23/26 elektronik adalah

adanya “QR Code”.

TOMBOL UBAH

Tombol ini digunakan untuk mengubah data bukti pemotongan yang telah direkam.

Jika user melakukan perubahan setelah melaporkan bukti potong tersebut dalam SPT

dan mengirimkannya ke Ditjen Pajak, maka perubahan ini mengakibatkan status Bukti

Potong tersebut menjadi PEMBETULAN.

TOMBOL HAPUS

Tombol hapus digunakan untuk menghapus data bukti pemotongan sebelumnya su-

dah direkam. Jika Bukti Potong telah dilaporkan dalam SPT dan disampaikan ke Ditjen

Pajak, maka proses penghapusan menjadikan status Bukti Pemotongan tersebut ada-

lah BATAL.

TOMBOL KIRIM

Tombol ini digunakan untuk melakukan pengiriman bukti pemotongan (berbentuk

PDF) kepada Wajib Pajak yang Penghasilannya telah dipotong melalui email dengan

cara memasukkan alamat email penerima bukti pemotongan.

TOMBOL BATALKAN

Tombol batalkan digunakan untuk membatalkan bukti pemotongan yang telah dibuat

sebelumnya. Menu ini hanya akan muncul apabila bukti pemotongan telah diposting

dan SPTnya telah dikirim (pelaporan SPT secara online).

TOMBOL BETULKAN

Tombol Betulkan digunakan untuk membetulkan data pada bukti pemotongan yang

telah dibuat. Menu betulkan berbeda fungsi dengan menu ubah, Menu betulkan hanya

akan muncul apabila bukti pemotongan telah diposting dan SPTnya telah dikirim (pel-

aporan SPT secara online).

Page 18: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

Menu ini digunakan jika user ingin merekam data

bukti pemotongan baru. Cara lain untuk merekam

Bukti Pemotongan Pasal 23/26 baru ada pada

menu Daftar PPh Pasal 23, klik tab “buat baru”

yang ada di pojok kanan atas pada tampilan menu

Daftar PPh Pasal 23. (lihat halaman 13)

a

b

Dalam perekaman Bukti Pemotongan PPh Pasal

23 diperlukan 4 kelompok data yang harus diinput,

antara lain:

1. Identitas Wajib Pajak yang dipotong;

2. Dokumen Pendukung dasar pemotongan;

3. Pajak Penghasilan yang dipotong; dan

4. Identitas Pemotong Pajak

ba

c

1. IDENTITAS WAJIB PAJAK YANG DIPOTONG

A. PENGISIAN TAHUN PAJAK [a]

Tahun Pajak adalah tahun pajak saat melakukan pemotongan Pajak Penghasilan, misal: 2020

B. PENGISIAN MASA PAJAK [b]

Masa Pajak adalah masa pajak yang sesuai untuk transaksi pemotongan pajak penghasilan , pilihannya

terdiri dari 1 s.d. 12

C. PENGISIAN IDENTITAS WAJIB PAJAK YANG DIPOTONG [c]

Identitas yang dperbolehkan digunakan hanya NPWP atau NIK(e-KTP), jika tidak memiliki identitas atau

GAMBAR 10. IDENTITAS WAJIB PAJAK YANG DIPOTONG

Pasal 23INPUT BP232a.

18

Page 19: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

memiliki identitas tetapi tidak valid, maka tidak diperbolehkan untuk

dilakukan perekaman data.

Dalam hal NPWP yang digunakan sebagai identitas, masukkan NPWP

dari Wajib pajak yang dipotong, Sistem akan melakukan pencarian

otomatis atas NPWP tersebut dan jika ditemukan datanya akan dita-

mpilkan data-data yang sesuai pada isian dibawahnya .

Dalam hal NIK yang digunakan sebagai identitas, masukkan NIK dari

Wajib Pajak yang dipotong, Sistem akan melakukan pencarian data

secara otomatis ke data yang bersumber dari Kementerian Dalam

Negeri atas NIK yang dimasukkan.

Dokumen ini wajib diisi dan dijadikan sebagai

dasar pemotongan PPh Pasal 23.

Dokumen ini dapat berupa:

- Faktur Pajak;

- Invoice;

- Pengumuman;

- Surat Perjanjian;-

- Bukti Pembayaran;

- Akta Perikatan;

- Akta RUPS; dan

- Surat Pernyataan

Untuk menginput dokumen pendukung, klik

tombol

GAMBAR 11. DOKUMEN PENDUKUNG DASAR PEMOTONGAN

2. DOKUMEN PENDUKUNG DASAR PEMOTONGAN

19

PASTIKAN BAHWA NPWP

ATAUPUN NIK KTP LAWAN

TRANSAKSI BENAR-BENAR

VALID DAN MUTAKHIR.

SISTEM AKAN MELAKUKAN

PENCOCOKAN DATA

DENGAN DATABASE DITJEN

PAJAK ATAU DATABASE

KEPENDUDUKAN

KEMENDAGRI

Page 20: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

3. PAJAK PENGHASILAN YANG DI-

POTONG

Pemotong PPh Pasal 23 diminta un-

tuk melakukan input perhitungan

data PPh yang akan dipotong, terdiri

dari pemilihan kode objek pajak dan

jumlah penghasilan bruto (dalam

mata uang rupiah).

Sistem akan melakukan pencarian

secara otomatis tarif dari jenis objek

PPh Pasal 23. Pilihan hitung akan

menampilkan perhitungan antara jumlah penghasilan bruto dan tarif yang berlaku, sistem akan meng-

hitung secara otomatis nilai Pajak Penghasilan yang dipotong..

4. IDENTITAS PEMOTONG

PAJAK

Identitas Pemotong Pajak beri-

si data NPWP dan Nama Pemo-

tong Pajak.

Namun dalam hal ini masih ada

input data yang harus dilengkapi

yaitu pihak penandatangan Bukti

Pemotongan PPh Pasal 23 yang

GAMBAR 12. INPUT FASILITAS SKB

GAMBAR 13. INPUT PAJAK PENGHASILAN YANG DIPOTONG

GAMBAR 14. IDENTITAS PEMOTONG

20

Fasilitas atas SKB

Apabila PPh Pasal 23 yang di-

potong menggunakan fasilitas

Surat Keterangan Bebas (SKB)

maka user akan diminta untuk

input nomor SKB kemudian klik

Search.

Jika data SKB tersebut ditemu-

kan, masih berlaku, dan status

nya approved, maka data SKB

tersebut dapat digunakan di bu-

pot.

Apabila PPh Pasal 23 yang dipotong menggunakan fasilitas Ditanggung oleh Pemerintah (DTP), maka akan

diminta untuk input data dokumen PPh DTP dan NTPN SSP atas PPh DTP

Page 21: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

diterbitkan. Pihak penandatangan dapat bertindak sebagai Wajib Pajak/ Wakil Wajib Pajak atau sebagai

Kuasa Wajib Pajak. Apabila dalam hal pihak penandatangan belum ditetapkan, maka harus ditetapkan ter-

lebih dahulu pada menu pengaturan-penandatangan.uang rupiah).

Untuk mengakhiri perekaman Bukti Pemotongan PPh Pasal 23, maka harus dilakukan klik checklist per-

setujuan data pembuatan Bukti Pemotongan PPh Pasal 23 telah benar, lengkap dan jelas. Setelah itu pilih

simpan Bukti Pemotongan PPh Pasal 23.

Sama halnya dengan menu daftar BP 23 , di dalam menu daftar BP26 menampilkan data ringkas mengenai

Bukti Potong yang telah dan/atau akan dibuat mencakup :

[a] Pencarian Bukti Potong , [b] Buat Baru Bukti Potong , [c] Masa Pajak , [d] Nomor Bukti Pemotongan,

[e] Jumlah Dasar Pengenaan Pajak (Penghasilan Bruto) , [f] Nilai PPh Terutang, [g] Status dari Bukti Pemo-

tongan (Normal/Ganti/Hapus/Batal, dan [h} Tombol Aksi (Cetak/Ubah/Hapus/Kirim Bukti Potong ke lawan

transaksi).

a b

GAMBAR 15. PREVIEW DAFTAR BP26

c d e f g h

Penjabaran lebih lanjut mengenai masing-masing bagian dapat dilihat dihalaman berikutnya.

Pasal 26DAFTAR BP262b.

21

Page 22: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

Keterangan

22 StockInDesign: The LAB of InDesign Templates

aPencarian

Sub menu Pencarian berfungsi untuk

menemukan data bukti potong yang se-

dang dicari oleh user.

Menu ini digunakan berdasarkan kate-

gori tertentu, antara lain periode (masa

pajak), nomor bukti potong, identitas,

serta semua data.

b Buat Baru

Sub menu Buat Baru digunakan jika

pengguna ingin membuat Bukti Potong

Baru. Menu ini akan membawa user ke

laman Input BP26 (lihat halaman 21)

c

d Nomor Bukti Pemotongan

Sub menu ini menunjukan nomor buk-

ti pemotongan yang digenerate oleh

sistem.

e

f

Penghasilan Bruto

Sub menu ini menunjukan Jumlah peng-

hasilan bruto yang menjadi objek pemo-

tongan PPh Pasal 26

gTombol Aksi

Sub menu tombol aksi terdiri dari 4 bagian

yaitu:

TOMBOL LIHAT

Tombol ini digunakan untuk melihat detail

bukti pemotongan yang telah dibuat se-

belumnya serta untuk mengunduh atau

mencetaknya.

Perbedaan yang cukup signifikan ditun-

jukkan pada Bukti Pemotongan asal 23/26

elektronik adalah adanya “QR Code”.

TOMBOL UBAH

Tombol ini digunakan untuk mengubah

data bukti pemotongan yang telah di-

rekam. Status Bukti Potong berubah men-

jadi PEMBETULAN, jika Anda melakukan

perubahan setelah melaporkan bukti po-

tong tersebut dalam SPT dan mengirim-

kannya ke Ditjen Pajak.

TOMBOL BATALKAN

Tombol batalkan digunakan untuk mem-

batalkan bukti pemotongan yang telah

dibuat sebelumnya. Menu ini hanya akan

muncul apabila bukti pemotongan telah

diposting dan SPTnya telah dikirim (pelapo-

ran SPT secara online).

TOMBOL BETULKAN

Tombol Betulkan digunakan untuk mem-

betulkan data pada bukti pemotongan

yang telah dibuat. Menu betulkan berbeda

fungsi dengan menu ubah, Menu betulkan

hanya akan muncul apabila bukti pemo-

tongan telah diposting dan SPTnya telah

dikirim (pelaporan SPT secara online).

Periode

Sub menu ini periode pelaporan Bukti

Potong yang dibuat pengguna

Status

Sub menu ini menunjukan status dari

Bukti Pemotongan apakah Normal, Gan-

ti, Hapus atau Batal serta Status dari SPT

meliputi Belum dibuat, Pembetulan dan

Terkirim

Page 23: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

Menu ini digunakan untuk melakukan perekaman

data bukti pemotongan baru. Cara lain untuk mer-

ekam Bukti Pemotongan Pasal 26 baru ada pada

menu Daftar PPh Pasal 26, klik tab “buat baru” yang

ada di pojok kanan atas pada tampilan menu Daftar

PPh Pasal 26. (lihat halaman 21 )

Dalam perekaman Bukti Pemotongan PPh Pasal 26

diperlukan 4 kelompok data yang harus diinput, an-

tara lain:

1. Identitas Wajib Pajak yang dipotong;

2. Dokumen Pendukung dasar pemotongan;

3. Pajak Penghasilan yang dipotong; dan

4. Identitas Pemotong Pajak

GAMBAR 16. PREVIEW PEREKAMAN BP26

Pasal 26INPUT BP262b.

23

TOMBOL HAPUS

Tombol hapus digunakan untuk menghapus data bukti pemotongan sebelumnya sudah di-

rekam. Jika Bukti Potong telah dilaporkan dalam SPT dan disampaikan ke Ditjen Pajak, maka

proses penghapusan menjadikan status Bukti Pemotongan tersebut adalah BATAL.

TOMBOL KIRIM

Tombol ini digunakan untuk melakukan pengiriman bukti pemotongan (berbentuk PDF) kepa-

da Wajib Pajak yang Penghasilannya telah dipotong melalui email dengan cara memasukkan

alamat email penerima bukti pemotongan.

Page 24: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

Dokumen ini wajib diisi dan dijadikan sebagai dasar

pemotongan PPh Pasal 26.

Dokumen ini dapat berupa:

- Faktur Pajak;

- Invoice;

- Pengumuman;

- Surat Perjanjian;-

- Bukti Pembayaran;

- Akta Perikatan;

- Akta RUPS; dan

- Surat Pernyataan

Untuk menginput dokumen pendukung, klik

tombol

2. DOKUMEN PENDUKUNG DASAR PEMOTONGAN

Apabila PPh Pasal 26 yang dipotong menggunakan

fasilitas dikenakan tarif sesuai Perjanjian Pengh-

indaran Pajak Berganda (P3B) maka diharuskan

memilih data P3B dan tanggal Surat Keterangan

Domisili (SKD) disahkan. Data SKD/P3B sebelumn-

ya harus diunggah pada menu pengaturan-unggah

dokumen.

Apabila PPh Pasal 26 yang dipotong menggunakan

fasilitas Ditanggung oleh Pemerintah (DTP), maka

akan diminta untuk input data dokumen PPh DTP

dan NTPN SSP atas PPh DTP.

24

Pilihan Penjelasan

TAHUN PAJAK tahun pajak saat melakukan pemotongan Pajak Penghasilan, contoh: 2020

MASA PAJAK Masa Pajak yang sesuai untuk transaksi pemotongan Pajak Pengasilan, pilihan

terdiri dari masa 1 s.d 12 bergantung pada tahun pajak yang Anda Pilih

TIN Tax ID Number (TIN), Id ini harus diisi dengan data yang valid, tidak diperbolehkan

mengisi dengan nilai “0000..”

NAMA Nama wajib pajak sesuai dengan yang tertera pada dokumen kewarganegaraann-

ya atau Paspor

ALAMAT Alamat wajib pajak sesuai dengan dokumen kewarganegaraannya

NEGARA Asal negara yang sesuai dari pilihan yang tersedia

TANGGAL LAHIR Tanggal lahir sesuai dengan dokumen kewarganegaraannya

NOMOR PASPOR Nomor Paspor yang berlaku bagi Wajib Pajak yang dipotong

NO KITAS/KITAP Nomor Kartu Izin Tinggal Terbatas/Tetap yang berlaku bagi Wajib Pajak yang dipo-

tong.

1. IDENTITAS WAJIB PAJAK YANG DIPOTONG

Page 25: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

3. PAJAK PENGHASILAN YANG DI-

POTONG

Pemotong PPh Pasal 26 diminta un-

tuk melakukan input perhitungan

data PPh yang akan dipotong, terdiri

dari pemilihan kode objek pajak dan

jumlah penghasilan bruto (dalam

mata uang rupiah).

Pilihan hitung akan menampilkan

perhitungan antara jumlah penghasilan bruto dan tarif yang berlaku, sistem akan menghitung secara

otomatis nilai Pajak Penghasilan yang dipotong.

4. IDENTITAS PEMOTONG

PAJAK

Identitas Pemotong Pajak beri-

si data NPWP dan Nama Pemo-

tong Pajak.

Namun dalam hal ini masih ada

input data yang harus dilengkapi

yaitu pihak penandatangan Bukti

Pemotongan PPh Pasal 26 yang

GAMBAR 18. INPUT PAJAK PENGHASILAN YANG DIPOTONG

GAMBAR 17. PREVIEW PEREKAMAN BP26

GAMBAR 19. PREVIEW IDENTITAS PEMOTONG

25

Page 26: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

diterbitkan. Pihak penandatangan dapat bertindak sebagai Wajib Pajak/ Wakil Wajib Pajak atau sebagai

Kuasa Wajib Pajak. Apabila dalam hal pihak penandatangan belum ditetapkan, maka harus ditetapkan ter-

lebih dahulu pada menu pengaturan-penandatangan.uang rupiah).

Untuk mengakhiri perekaman Bukti Pemotongan PPh Pasal 26, maka harus dilakukan klik checklist per-

setujuan data pembuatan Bukti Pemotongan PPh Pasal 26 telah benar, lengkap dan jelas. Setelah itu pilih

simpan Bukti Pemotongan PPh Pasal 26.

Menu ini digunakan untuk melakukan import data Bukti

Pemotongan dari format Microsoft Excel. Menu ini tentu saja

akan sangat berguna bagi perusahaan yang bukti potong

23/26 dalam setiap bulan jumlahnya sangat banyak.

Adapun excel untuk impor data bukti pemotongan telah di-

tentukan formatnya oleh DJP (link template dapat diunduh

di sini).

Dalam menu ini juga disediakan keterangan hasil impor data

yang telah dilaksanakan. Untuk mengetahui detail kesalah-

an ketika dilakukan impor data excel, klik pilihan “lihat” pada

kolom status daftar dokumen.

Penjabaran lebih lanjut mengenai mekanisme Impor akan

dikupas dalam Bab tersendiri. (Lihat Bab 3.SKEMA IMPOR)

GAMBAR 20. MENU SKEMA IMPOR DARI EXCEL

Impor Excel2c.

26

TANGGAL PEMBUATAN BUKTI

POTONG 23/26 MELALUI MENU

INPUT BP23/26 SIFATNYA ADALAH

REAL TIME.

ARTINYA PERUSAHAAN TIDAK

DAPAT MEMBUAT BUKTI POTONG

DENGAN TANGGAL MUNDUR.

MENU IMPOR EXCEL INI

MENJADI SALAH SATU SOLUSI

AGAR TANGGAL BUPOT DAPAT

DISESUAIKAN MENGIKUTI

KEBUTUHAN

Page 27: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

Menu ini digunakan untuk memposting bukti pemotongan yang telah direkam menuju ke SPT PPh Pasal

23/26. Dalam melakukan posting bukti pemotongan, terlebih dahulu harus memilih tahun pajak dan masa

pajak yang bukti potongnya telah direkam. Bukti pemotongan yang telah di posting secara otomatis akan

muncul di SPT.

GAMBAR 21. PREVIEW POSTING KE SPT

27

Posting ke SPT2d.

Page 28: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

28

Menu SPT Masa

Adalah menu yang pada dasarnya digunakan untuk

menggantikan aplikasi e-SPT Masa PPh 23/26 versi

desktop yang masih dipakai hingga saat ini.

Menu SPT Masa PPh 23/26 secara garis besar men-

cakup bukti penyetoran atas PPh Pasal 23/26 yang

terutang dan Penyiapan e-SPT PPh Pasal 23/26 yang

akan dilaporkan.

Secara garis besar di dalam menu SPT Masa, ter-

dapat 2 (dua) sub menu yaitu:

a. Perekaman Bukti Penyetoran

b. Penyiapan SPT Masa PPh Pasal 23/26

Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya:

Pada sub menu ini, dapat dilihat daftar tagihan yang

disajikan per jenis pajak dan jenis setoran sesuai

dengan masa pajak yang dipilih.

Daftar tagihan tersebut dibentuk berdasarkan data

bukti pemotongan yang telah direkam. Sub menu

ini juga menyediakan sarana pembuatan kode bill-

ing sebagai dasar penyetoran pajak.

Setiap bukti penyetoran atas PPh Pasal 23/26 harus

disesuaikan dengan Kode Akun Pajak (KAP) dan

Kode Jenis pajak (KJS) dalam satu masa.

Sebelum melakukan pembayaran dan perekaman

bukti penyetoran, Pemotong pajak sebaiknya ter-

lebih dahulu mencocokkan dengan tagihan atas

Bukti Pemotongan yang telah dibuat dalam satu

masa pajak.

Dalam melakukan perekaman bukti setor terdapat

dua jenis bukti setor yaitu Surat Setoran Pajak (SSP)

dan Pemindahbukuan.

3.

GAMBAR 22. INPUT BUKTI PENYETORAN

Perekaman Bukti Penyetoran3.1.

Page 29: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

Gambar 1. CONTOH BUKTI PENERIMAAN ELEKTRONIK (BPE)GAMBAR 23. PENYIAPAN SPT MASA PPH PASAL 23/26

29

DALAM MELAKUKAN

PENYETORAN PPH PASAL

23/26, PASTIKAN BAHWA KODE

AKUN PAJAK (KAP) DAN KODE

JENIS SETOR (KJS) TELAH

SESUAI DENGAN PAJAK YANG

SEHARUSNYA TERUTANG.

KESALAHAN KJS/KAP

MENYEBABKAN SPT TIDAK

DAPAT DIPROSES

Apabila perekaman menggunakan Surat Setoran Pajak

(SSP), cukup input data Nomor NTPN dan tahun pajak, ada-

pun data lainnya terkait dengan SSP tersebut secara otoma-

tis akan dideteksi oleh sistem.

Apabila perekaman menggunakan Pemindahbukuan,

input data yang dibutuhkan pada dasarnya hanya nomor

pemindahbukuan kemudian silakukan cek data atas no-

mor pemindahbukuan tersebut, apabila data pembayaran

ditemukan oleh sistem maka data pembayaran akan diper-

hitungkan sebagai bukti setor dalam SPT Masa PPh 23/26.

Tetapi apabila setelah cek data nomor pemindahbukuan ti-

dak diketemukan, maka harus ada tambahan data entry an-

tara lain Nomor Bukti Pemindahbukuan, Tahun Pajak, Masa Pajak, Jenis Pajak (MAP), Jenis Setoran, Jumlah

Setor dan tanggal Pemindahbukuan. Jika bukti pemindahbukan (pbk) dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP)

telah diterima, maka Nomor Pbk bisa diisikan pada kotak isian yang tersedia, lalu klik tombol Cek Pe-

mindahbukan.

Jika data pemindahbukuan Valid, Sistem akan memberikan notifikasi bahwa data pembayaran telah sesuai.

Jika sistem merespon data pembayaran tidak ditemukan, dapat menanyakan kepada Account Represen-

tative di KPP yang bersangkutan.

Penyiapan SPT Masa PPh Pasal 23/26

Adalah menu yang digunakan untuk melengkapi dan mengirimkan Surat Pemberitahuan(SPT). Apabila

perekaman data penyetoran dengan sub menu perekaman bukti penyetoran sudah dilaksanakan, langkah

selanjutnya adalah dengan melengkapi SPT.

3.2.

Page 30: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

GAMBAR 24. PREVIEW PEMILIHAN PIHAK PENANDATANGAN

GAMBAR 25. PREVIEW SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN

GAMBAR 26. KONFIRMASI PASSPHRASE

30

Perintah Lengkapi pada kolom aksi bertujuan untuk

melakukan posting Bukti Penyetoran dan merekam

Penandatangan SPT PPh Pasal 23/26 tersebut.

Apabila Daftar bukti penyetoran dan penandatan-

gan telah sesuai, maka simpan form tersebut.

Perintah Kirim pada kolom aksi

berisi Data SPT PPh Pasal 23/26.

Apabila data SPT PPh Pasal 23/26

telah sesuai, maka siap untuk

kirim (lapor SPT secara online).

Ketika melakukan kirim SPT,

diminta untuk upload serti-

fikat elektronik dan input pass-

phrasenya.

Page 31: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

Menu Pengaturan

Secara garis besar di dalam menu Pengaturan terdapat 2 (dua) sub menu yaitu:

a. Unggah Dokumen Pendukung;

b. Penandatangan Bukti Pemotongan

dengan penjabaran sebagai berikut:

Menu ini digunakan untuk mengunggah dokumen

SKD dalam format PDF dengan ukuran maksimal

2 MB.

Jenis Dokumen yang diunggah adalah Surat Ket-

erangan Domisili (SKD) atau Perjanjian Penghinda-

ran Pajak Berganda (P3B).

Dokumen ini terkait dengan dokumen referensi

saat perekaman Bukti Pemotongan PPh Pasal 26.

Untuk dapat memanfaatkan fasilitas P3B dalam

pembuatan Bukti Pemotongan PPh Pasal 26, doku-

men SKD yang diserahkan dari WP Lawan Transaksi

Unggah Dokumen Pendukung

Gambar 27. PREVIEW MENU UNGGAH DOKUMEN

harus diunggah ke sistem ebupot. Hasil pemindaian

dokumen SKD tersebut harus berkualitas baik dan

dapat dibaca oleh pihak lain.

Poin yang perlu diperhatikan dalam mengunggah

dokumen antara lain :

1. Negara yang sesuai dengan domisili WP lawan

transaksi

2. Tax Identification Number yang sesuai dengan

identitas WP lawan transaksi

3. Tanggal pengesahan dokumen SKD

4. Periode akhir masa berlaku dokumen SKD

5. Softcopy dokumen SKD

31

4.

4.1

Page 32: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

Form ini digunakan untuk mendaftarkan para pi-

hak yang berhak melakukan penandatangan Bukti

Pemotongan dan SPT.

Terdapat 2 tipe penandatangan sebagai berikut:

1. Wakil Wajib Pajak(Pengurus)

Untuk WP Badan: Masukkan NPWP Pengurus

Untuk WP OP: Masukkan NPWP sendiri

Penandatangan Bukti Pemotongan

Gambar 28. PREVIEW MENU PENGATURAN PENANDATANGAN

2. Kuasa

Masukkan NPWP dari kuasa yang ditunjuk dan

pastikan agar penunjukkan kuasa sesuai dengan

peraturan yang berlaku terkait Kuasa Perpajakan.

Ceklist status untuk menandakan apakah pihak

penandatangan tersebut aktif/tidak aktif sebagai

Penandatangan bukti potong

4.2

32

MenuBantuan

Menu yang terakhir adalah menu bantuan yang berisi Frequently Asked Question (FAQ) dan Tutorial.

FAQ yang lebih lengkap dapat dilihat di Bab 5 e-Book ini (Lihat halaman 53)

5.

Page 33: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

SkemaImpor

3.33

Page 34: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

Sekilas

scan untuk download R.8

34

Impor data Bukti Pemotongan adalah salah satu fasilitas yang dise-

diakan oleh Aplikasi E-Bupot untuk memudahkan user dalam melaku-

kan input data Bukti Pemotongan PPh Pasal 23 dan/atau PPh Pasal 26

dalam jumlah banyak. Impor data ini harus menggunakan template

berbentuk microsoft excel yang sudah disediakan oleh DJP (saat ini

dalam versi R.8).

Kelebihan menggunakan skema impor data pada aplikasi E-Bupot

adalah user tidak perlu memasukkan data secara manual satu-per-

satu (key-in). Selain itu tanggal bukti potong dapat dibuat sesuai

dengan kebutuhan.

Sebelum melakukan impor data Bukti Pemotongan, hal yang harus

disiapkan terlebih dahulu adalah mengisi dan menyesuaikan template

Microsoft Excel tersebut dengan data yang ada. Kemudian mengubah

nama file menjadi NPWP user. Contoh : 012345678062000.xls

SKEMA IMPOR EXCEL

SAAT INI YANG DIGUNAKAN

ADALAH VERSI R.8 YANG

TERDIRI DARI 7 (TUJUH)

SHEETS

GAMBAR 29. WORKSHEET SKEMA IMPOR R.8

Page 35: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

Sheet Rekap

GAMBAR 30. SHEET REKAP

35

File impor data yang bentuk Microsoft Excel tersebut terdiri dari 7

Sheets, dimana 4 sheets pertama wajib diisi terkait data Bukti Pemo-

tongan yang akan diimpor. Sedangkan 3 sheets sisanya berisi referensi

terkait pengisian data Bukti Pemotongan.

Berikut akan diuraikan secara singkat 4 sheets yang wajib diisi dalam

kaitannya impor data dalam aplikasi e-Bupot. Keempat Sheets terse-

but adalah sheet rekap, 23, 26 dan dasar pemotongan.

PASTIKAN NAMA

FILE EXCEL DIUBAH

MENJADI NOMOR

NPWP USER,

CONTOH:

012345678062000.XLS

Berisikan jumlah rekapan Bukti Pemotongan

yang akan diimpor menggunakan excel.

Pengisian jumlah Bukti Potong PPh Masa Pasal

23/26 didasarkan pada Sheet 23 atau Sheet 26.

Sebagai catatan, harap mengedit secara manu-

al angka yang tercantum dalam jumlah tersebut,

karena sheet ini tidak terkoneksi dengan sheet

lainnya.

Sheet 23

Adalah sheet yang berisi tabel data Bukti Pemo-

tongan PPh pasal 23.

Di dalam sheet ini ada 15 kolom yang harus

dilengkapi sebelum melakukan impor data Buk-

ti Pemotongan PPh Pasal 23. Format cell telah

ditentukan sebagaimana dijelaskan dalam Com-

ment Cell tersebut.

Data yang harus dilengkapi tersebut antara lain

sebagaimana dijelaskan di halaman berikut.

GAMBAR 31. SHEET 23

Page 36: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

36

Kolom Keterangan

NO nomor baris data yang dibuat, contoh :1

MASA PAJAK masa pajak dibuatnya bukti pemotongan PPh 23, contoh : 12

TAHUN PAJAK tahun pajak dibuatnya bukti pemotongan PPh, 23 contoh : 2020

TANGGAL

PEMOTONGAN

tanggal dibuatnya Bukti Pemotongan PPh 23 dengan format dd/mm/yyyy

contoh : 26/12/2020 (untuk tanggal 26 Desember 2020)

BER-NPWP? Adalah pertanyaan apakah yang akan dipotong PPh Pasal 23 sudah memiliki

NPWP ataukah belum. Apabila sudah, maka cukup dituliskan dengan “Y” (tanpa

tanda petik). Begitupula sebaliknya, apabila yang akan dipotong belum memiliki

NPWP maka ditulis “N” (tanpa tanda petik).

Kolom ini hanya mengenal karakter “Y” dan “N”, maka apabila kolom tersebut

diisikan karakter selain “Y” dan “N” atau dikosongkan, maka data yang berkaitan

Bukti Pemotongan tersebut gagal untuk diimpor.

NPWP Adalah isian data NPWP 15 digit. NPWP di-input tanpa format dan tanpa tanda

baca. Apabila tidak memiliki NPWP maka kolom NPWP cukup dikosongkan.

Contoh: 012345678062000

NIK Adalah isian Nomor Induk Kependudukan sesuai dengan yang tertera pada Kartu

Tanda Penduduk (KTP). Konsep input sama seperti NPWP, NIK di-input tanpa

menggunakan tanda baca dan tanpa format. Apabila yang dipotong tidak mem-

punyai NPWP, berarti NIK harus di-input.

Contoh : 2207022607890008

NOMOR TELEPON Adalah kolom isian nomor telepon Wajib Pajak yang dibuatkan Bukti Pemotongan

PPh Pasal 23. Contoh : 021-5250208

KODE OBJEK

PAJAK

Adalah isian kode objek pajak pada Bukti Pemotongan yang dibuat.

Referensi kode objek pajak ada pada sheet Ref daftar kode Bukti Pemoton-

gan.

Contoh : 24-103-01 untuk Royalti

PENANDATANGAN

BP PENGURUS

Adalah pertanyaan penandatangan Bukti Pemotongan apakah dilakukan oleh

pengurus? Apabila penandatangan dilakukan oleh pengurus cukup di-input den-

gan “Y” (tanpa tanda petik)

tetapi apabila penandatangan bukan pengurus (Kuasa pengurus) maka di-input

dengan “N” (tanpa tanda petik).

PENGHASILAN

BRUTO

Adalah dasar pemotongan PPh pasal 23 yang disesuaikan dengan tarif PPh Pasal

23.

DETAIL KOLOM DALAM SHEET 23

Page 37: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

37

Kolom Keterangan

MENDAPAT

FASILITAS

Adalah pertanyaan apakah Bukti Pemotongan PPh 23 yang dibuat mendapat-

kan fasilitas Surat Keterangan Bebas (SKB) atau fasilitas Ditanggung Pemerintah

(DTP).

Apabila tidak mendapatkan fasilitas maka kolom diisi “N” (tanpa tanda petik), se-

baliknya apabila mendapatkan fasilitas maka kolom diisi “SKB” atau “DTP” ) (tanpa

tanda petik)

NOMOR SKB Adalah isian nomor Surat Keterangan Bebas yang digunakan sebagai fasilitas di

Bukti Pemotongan PPh Pasal 23. Contoh : KET-00001/POTPUT/WPJ.04/KP.11/2020

Ingat Surat Keterangan PP23 Tahun 2018 bukanlah termasuk dalam kategori ini! (Tetapi dilaporkan dalam SPT Masa PPh Final Pasal 4 ayat (2)

NOMOR ATURAN

DTP

Adalah isian nomor aturan jika menggunakan fasilitas Ditanggung Pemerintah

pada Bukti Pemotongan PPh Pasal 23. Contoh : PMK No.43/PMK.03/2009

NTPN DTP Adalah isian NTPN apabila menggunakan fasilitas DTP pada Bukti Pemotongan

PPh Pasal 23. Contoh : 4NGG4SUKM4DHAN1S

Sheet 26

Adalah sheet yang berisi tabel data Bukti Pemo-

tongan PPh pasal 26

Di dalam sheet ini ada 20 kolom yang harus

dilengkapi sebelum melakukan impor data Buk-

ti Pemotongan PPh Pasal 26. Format cell telah

ditentukan sebagaimana dijelaskan dalam Com-

ment Cell tersebut.

Data yang harus dilengkapi tersebut antara lain

DETAIL KOLOM DALAM SHEET 26

Kolom Keterangan

NO nomor baris data yang dibuat, contoh :1

MASA PAJAK masa pajak dibuatnya bukti pemotongan PPh 26, contoh : 12

GAMBAR 32. SHEET 26

Page 38: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

38

Kolom Keterangan

TAHUN PAJAK tahun pajak dibuatnya bukti pemotongan PPh 26, contoh : 2020

TANGGAL

PEMOTONGAN

tanggal dibuatnya Bukti Pemotongan PPh 26 dengan format dd/mm/yyyy

contoh : 26/12/2020

TIN Tax Identification Number (TIN) adalah nomor identitas universal dari Wajib Pajak

Luar Negeri yang dipotong. Contoh : 19860126

NAMA WP

TERPOTONG

Adalah nama Wajib Pajak luar negeri yang terpotong melalui Bukti Pemotongan

PPh Pasal 26. Contoh : DHANISWARA BERGKAMP

TANGGAL LAHIR

WP TERPOTONG

Adalah tanggal lahir Wajib Pajak luar negeri yang terpotong melalui Bukti Pemo-

tongan PPh Pasal 26 dengan format dd/mm/yyyy

contoh : 26/01/1986 (untuk tanggal 26 Januari 1986)

ALAMAT WP

TERPOTONG

Adalah alamat tempat tinggal di Indonesia dari Wajib Pajak terpotong melalui

bukti Pemotongan PPh Pasal 26.

Contoh : Jl. MI Ridwan Rais No.5A-7, Gambir, Jakarta Pusat

NOMOR PASPOR

WP TERPOTONG

Adalah nomor Paspor Wajib Pajak terpotong melalui Bukti Pemotongan PPh Pas-

al 26. Contoh: F1ZR150

NOMOR KITAS

WP TERPOTONG

Adalah nomor Kartu Identitas Sementara Wajib Pajak terpotong melalui Bukti

Pemotongan PPh Pasal 26. Contoh: YM1X135

KODE NEGARA Adalah isian Kode Negara dari Wajib Pajak terpotong. Referensi Kode Negara telah

disediakan pada sheet “Ref Daftar Kode Negara”.

PENANDATANGAN

BP PENGURUS

Adalah pertanyaan penandatangan Bukti Pemotongan apakah dilakukan oleh

pengurus? Apabila penandatangan dilakukan oleh pengurus cukup di-input den-

gan “Y” (tanpa tanda petik)

tetapi apabila penandatangan bukan pengurus (Kuasa pengurus) maka di-input

dengan “N” (tanpa tanda petik).

PENGHASILAN

BRUTO

Adalah dasar pemotongan transaksi yang akan dikenakan pemotongan PPh Pasal

26

PERKIRAAN

PENGHASILAN

NETO (%)

Adalah persentase penghasilan neto dari Wajib Pajak Terpotong.

MENDAPAT FASIL-

ITAS

Adalah pertanyaan apakah Bukti Pemotongan PPh 26 yang dibuat mendapat-

kan fasilitas Surat Keterangan Bebas (SKB) atau fasilitas Ditanggung Pemerintah

(DTP).

Apabila tidak mendapatkan fasilitas maka kolom diisi “N” (tanpa tanda petik), se-

baliknya apabila mendapatkan fasilitas maka kolom diisi “SKB” atau “DTP” ) (tanpa

tanda petik)

Page 39: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

39

Kolom Keterangan

NOMOR ATURAN

DTP

Adalah isian nomor aturan jika menggunakan fasilitas Ditanggung Pemerintah

pada Bukti Pemotongan PPh Pasal 26 Contoh : PMK No.43/PMK.03/2009

NTPN DTP Adalah isian NTPN apabila menggunakan fasilitas DTP pada Bukti Pemotongan

PPh Pasal 26. Contoh : 4NGG4SUKM4DHAN1S

Sheet Dasar Pemotongan

Sheet ini berisi 5 (lima) kolom tabel data dasar

pemotongan dalam pembuatan Bukti Pemoton-

gan PPh Pasal 23 maupun PPh Pasal 26.

Dokumen yang dijadikan dasar pemotongan an-

tara lain faktur pajak, invoice, pengumuman, su-

rat perjanjian, biaya pembayaran, akta perikatan,

akta RUPS, Surat Pernyataan.

Pengkodean Kolom Jenis Dokumen dapat dilihat

pada Sheet “Ref Jenis Dokumen Referensi”

Berikut ini adalah penjabaran lebih lanjutnya

DETAIL KOLOM DALAM SHEET DASAR PEMOTONGAN

Kolom Keterangan

NO Kolom ini menunjukkan nomor baris pada sheet 23 atau 26 terkait dengan detail

data Bukti Pemotongan yang dibuat.

JENIS PAJAK Hanya diisi dengan pilihan 23 atau 26, pilihan tersebut nantinya akan merujuk

pada sheet 23 atau 26.

JENIS DOKUMEN Adalah dokumen sebagai dasar pemotongan Bukti Pemotongan PPh Pasal 23

dan/ atau Pasal 26. Kolom Jenis Dokumen diisi dengan kode dokumen dasar

pemotongan Bukti Pemotongan. Untuk menyesuaikan jenis dokumen dan kode

dokumen bisa dilihat pada sheet “Ref Jenis Dokumen Referensi”.

GAMBAR 33. SHEET DASAR PEMOTONGAN

Page 40: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

40

Kolom Keterangan

NOMOR

DOKUMEN

Adalah nomor dokumen yang dijadikan sebagai dasar pemotongan Bukti Pemo-

tongan.

TANGGAL

DOKUMEN

Adalah Tanggal dibuatnya dokumen sebagai basar pemotongan Bukti Pemoton-

gan.

Sheet Referensi

Sheet referensi terdiri dari :

1. Sheet Ref Daftar Kode Bukti Potong;

2. Sheet Ref Daftar Kode Negara; dan

3. Sheet Ref Jenis Dokumen Referensi

Ketiga sheet ini tidak perlu diubah atau dihapus.

Biarkan default apa adanya.

Pastikan Kode Bukti Potong, Kode Negara pada

sheet 23 atau sheet 26 mengacu pada Sheet Refe-

rensi ini.

Ketidaksesuaian format referensi mengakibatkan

skema impor akan gagal diupload ke aplikasi e-Bu-

pot.

Page 41: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

Cara Impor

JIka seluruh sheet Excel Skema Impor R.8 telah diisi dengan benar dan lengkap, selanjutnya adalah

mengupload file tersebut ke menu BUKTI PEMOTONGAN [1] --> iMPOR EXCEL [2] sehingga muncul

tampilan seperti di bawah ini:

10

11

12

13

GAMBAR 35. MENU SKEMA IMPOR DARI EXCEL

GAMBAR 34. MENU SKEMA IMPOR DARI EXCEL

Lanjutkan menekan menu PILIH FILE [3] lalu pilih file skema Impor R8 yang dikehendaki dan tekan tombol

SIMPAN.

2

1

3

41

Page 42: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

Setelah file berhasil di impor, lakukan pengecekan

di Daftar dokumen terhadap semua rincian bukti

potong yang diimpor. Pastikan Status proses impor

berhasil dan tidak terdapat pesan error.

Dalam hal pada Daftar Dokumen muncul pesan

error, perhatikan status dan keterangan upload

yang muncul. Lakukan perbaikan dengan

memperhatikan keterangan tersebut.

GAMBAR 36. CONTOH TAMPILAN ERROR PADA SAAT UPLOAD SKEMA IMPOR R.8

42

Page 43: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

Stepsfrom Zero

4.43

Page 44: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

Alur

Lakukan register penandatangan Bukti Potong di menu Pengaturan --> Penanda tangan

SET PENANDATANGAN

02STEP

Pembuatan Bukti potong dapat dilakukan online melalui aplikasi (key-in) atau menggu-nakan skema impor excel

BUAT BUKTI POTONG

03STEP

Setelah semua bukti potong dibuat, lakukan posting agar data masuk ke SPT

POSTING KE SPT

04STEP

Lakukan perekaman bukti penyetoran baik melalui pembayaran SSP atau pemindah-bukuan

REKAM BUKTI SETOR

05STEP

Setelah bukti penyetoran diisi dan data dipastikan benar, set penandatangan SPT

PENYIAPAN SPT

06STEP

Login ke laman https://djponline.pajak.go.id

LOGIN

01STEP

DJP ONLINE

Lakukan pengiriman SPT dengan memasukan sertifikat elektronik terlebih dahulu (= sertifikat e-faktur)

KIRIM SPT

07STEP

alur penggunaan

Secara garis besar, alur penggunakan aplikasi e-bupot dapat diurutkan sebagai berikut:

44

Page 45: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

SimulasiUNTUK MENINGKATKAN

PEMAHAMAN ATAS ALUR

E-BUPOT.

BERIKUT ADALAH SIMULASI

APLIKASI E-BUPOT DENGAN

CONTOH KASUS

PT. ANGGA MEMBARA

Step 1

01.234.567.8-062.000

G4nt3n9

34ec2

1

2

3

4

Masuk ke laman DJP ONLINE

(https://djponline.pajak.go.id)

Isikan data :

[1] Nomor NPWP,

[2] Password DJP Online,

[3] Kode Keamanan (Captcha)

yang muncul

Kemudian klik tombol

LOGIN [4]

PT. Angga Membara merupakan Pengusaha Kena Pajak yang terdaftar

di KPP Madya Jakarta Selatan I yang bergerak dibidang Konsultan

Manajemen, identitas perusahaannya adalah sebagai berikut:

NPWP : 01.234.567.8-062.000

Alamat : Jl. M.I. Ridwan Rais No.5A-7, Gambir, Jakarta Pusat

Nama DIrektur : Angga Sukma

NPWP Direktur : 24.123.456.7-445.000

Pada tanggal 22 Januari 2020, perusahaan ini memberikan jasa

manajemen ke PT. Dhaniswara Sentosa (NPWP: 01.432.765.9-062.000)

dengan nilai transaksi sebesar Rp100.000.000,- atas dasar invoice

ASD555/I/2020.

Pada tanggal 26 Januari 2020, perusahaan ini memberikan royalti

ke Facebook, Inc yang berlokasi di Menlo Park, California, Amerika

Serikat (TIN: FB-1999-US) dengan nilai bruto Rp2 Milyar. Facebook, Inc

memperoleh SKD WPLN dengan nomor SKDWPLN-USA/I/20-0000101.

Bagaimana alur pembuatan bukti pemotonng sampai dengan

pelaporan SPT-nya. Simak langkah-langkah berikut:

45

Page 46: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

Step 2

Selanjutnya akan

muncul tampilan

Dashboard seperti di

samping ini.

Untuk membuka

aplikasi e-bupot,

pilih menu LAPOR

[5]

Step 3

Berikutnya pilih

menu

PRA PELAPORAN

[6] ---> Lalu klik

LOGO EBUPOT [7]

5

6

7

Step 4

Langkah awal adalah

meregister nama

penandatangan Bukti

Potong , dengan cara

masuk ke menu :

PENGATURAN ---> [8]

PENANDATANGAN [9]

8

9

46

Page 47: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

Step 5

Isikan :

- NOMOR NPWP ORANG

PRIBADI penandatangan

bukti potong [10]

- POSISI ORANG PRIBADI

Penandatangan [11]

- STATUS ORANG PRIBADI

Penandatangan [12]

- Lalu klik tombol SIMPAN

[13]

10

11

12

13

Step 6

Selanjutnya untuk

membuat Bukti Potong

PPh Pasal 23, masuk ke

menu:

BUKTI PEMOTONGAN [14]

--> PASAL 23 [15] ---->

INPUT BP 23 [16]

10

11

12

13

14

15

16

Step 7

Pada menu Identitas Wajib

Pajak yang dipotong, isikan

- TAHUN PAJAK [17]

- MASA PAJAK [18]

- IDENTITAS LAWAN

TRANSAKSI [19]

(Jika tidak punya NPWP,

maka Wajib isi NIK)

-NOMOR NPWP/NIK [20]

10

11

12

13

14

15

16

17 18

19

20

47

Page 48: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

Step 8

Selanjutnya masukkan

dasar pemotongan,

dengan cara klik

Dokumen ---> tombol

TAMBAH [21]

Step 9

input dasar terjadinya

transaksi dengan detail:

- NAMA DOKUMEN [22]

- NOMOR DOKUMEN [23

- TANGGAL DOKUMEN

TRANSAKSI [24]

Lalu klik tombol :

SIMPAN [25]

24

25

22

23

Step 10

Setelah dasar pemotongan

di simpan, maka hasil

inputan akan muncul

seperti gambar di samping.

Lanjutkan dengan

memilih apakah transaksi

mendapatkan fasilitas SKB

atau tidak? [26]

21

25

26

Jika WP Lawan memiliki SKB, Silakan isikan Nomor SKB di kolom yang telah disediakan. Atau jika WP

Lawan mendapatkan fasilitas DTP, masukan nomor Peraturan atas DTP tersebut.

48

Page 49: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

Step 11

Lanjutkan ke menu

Pajak Penghasilan Yang

Dipotong, dengan mengisi:

- KODE OBJEK PAJAK[27]

- JUMLAH PENGHASILAN

BRUTO [28]

Tarif dan PPh yang

dipotong akan muncul

otomatis

Step 12Pada menu Identitas

Pemotong Pajak, pilih:

- STATUS PENANDA-

TANGAN [29]

- NAMA PENANDA-

TANGAN [30]

- CEKLIST PERNYATAAN

[31] Lalu klik tombol :

SIMPAN [32]

24

25

22

23

21

27

28

29

30

31

32

Maka akan muncul notifikasi seperti

disamping.

Klik tombol OK [33] untuk menyimpan.

Step 13

Bukti Potong 23 yang telah

disimpan akan muncul di

Daftar Bukti Pemotongan

seperti gambar disamping.

33

49Business Brochure Template

Page 50: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

Step 14

Untuk membuat Bukti

Potong PPh Pasal 26,

masuk ke menu:

BUKTI PEMOTONGAN [34]

--> PASAL 26 [35] ---->

INPUT BP 26 [36]

Step 15

Pada menu Identitas Wajib

Pajak yang dipotong, isikan

- TAHUN PAJAK [37]

- MASA PAJAK [38]

- TAX ID NUMBER [39]

- NAMA WP LAWAN [40]

- ALAMAT WP LAWAN [41]

- NEGARA WP LAWAN

[42]

41

37

42

38

39

40

34

35

36

Step 16

Selanjutnya masukkan

Dokumen Referensi,

dengan cara klik tombol :

TAMBAH [42]

42

50

Page 51: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

Step 17

Selanjutnya input dokumen

referensi atas transaksi

dengan detail:

- NAMA DOKUMEN [43]

- NOMOR DOKUMEN [44]

- TANGGAL DOKUMEN

TRANSAKSI [45]

Lalu klik tombol :

SIMPAN [46]

45

46

43

44

Step 18Setelah dokumen referensi

disimpan, maka hasil

inputan akan muncul

seperti gambar di samping.

Lanjutkan dengan

memilih apakah transaksi

mendapatkan fasilitas P3B/

DTP atau tidak? [47] 47

Step 19

Pada menu Pajak

Penghasilan Yang

Dipotong, isikan

- KODE OBJEK PAJAK [48]

- JUMLAH PENGHASILAN

BRUTO [49]

- TARIF % [50]

49

48

50

Jika WP Lawan memiliki SKD, Silakan isikan Nomor SKD di kolom yang telah disediakan. Atau jika WP

Lawan mendapatkan fasilitas DTP, masukan nomor Peraturan atas DTP tersebut.

51

Page 52: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

Step 20

Pada menu Identitas

Pemotong Pajak, pilih:

- STATUS PENANDA-

TANGAN [51]

- NAMA PENANDA-

TANGAN [52]

- CEKLIST PERNYATAAN

[53] Lalu klik tombol :

SIMPAN [54]

24

25

22

23

51

52

53

54

Maka akan muncul notifikasi seperti

disamping.

Klik tombol OK [55] untuk menyimpan.

Step 21

Bukti Potong 26 yang telah

disimpan akan muncul di

Daftar Bukti Pemotongan

seperti gambar disamping.

55

Step 22

Jika seluruh transaksi di

bulan yang bersangkuan

telah selesai direkam,

langkah berikutnya adalah

melakukan Posting Bukti

Potong agar masuk ke

dalam Draft SPT Masa PPh

Pasal 23/26

Langkahnya adalah dengan memilih menu BUKTI PEMOTONGAN [56] --> POSTING SPT [57]

56

57

52

Page 53: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

Step 23

Untuk memposting bukti

potong, pilih:

- TAHUN PAJAK [58]

- MASA PAJAK [59]

Lalu klik tombol CARI [60]

Setelah daftar rincian bukti

potong di masa tersebut

muncul.

Langkah berikutnya, adalah menekan

tombol POSTING [61]

Hingga muncul notifikasi seperti

disamping. Silakan Klik OK[61]

58 59 60

61

62

Step 24

Jika bukti potong berhasil

diposting, langkah

berikutnya adalah

melakukan perekaman

bukti penyetoran.

Langkahnya adalah

dengan cara :

Pilih menu SPT MASA PPH [63] --> PEREKAMAN BUKTI PENYETORAN [64]

63

64

53

Page 54: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

Step 25

Di dalam menu

input Bukti

Penyetoran, akan

muncul tampilan

PPh Pasal 23/26

yang terutang.

Klik tombol BUAT KODE BILLING [65] untuk membuat kode billing, atau bisa juga membuat kode billing

tersendiri di sse2.pajak.go.id (yang terpenting pastikan Kode Akun Pajak dan Kode Jenis Setor sesuai)

65

Step 26

Jika pembayaran

telah dilakukan di

Bank Persepsi/Pos,

langkah berikutnya

adalah merekam

Bukti Penyetoran

dengan cara klik INPUT BUKTI SETOR [66] .

66

Step 27Isi detil pembayaran dengan memilih:

- SSP/PEMINDAHBUKUAN [67]

- NOMOR BUKTI PENYETORAN [68]

- TAHUN PAJAK [69]

Lalu klik SIMPAN [70] .

67

68

69

70

WARNING: KESALAHAN PEMILIHAN KODE AKUN PAJAK DAN KODE JENIS SETOR AKAN

BERDAMPAK KEGAGALAN PENGIRIMAN SPT MASA PPH PASAL 23/26.

54

Page 55: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

Step 28

Setelah seluruh bukti

penyetoran berhasil

direkam, pastikan di

summary pembayaran

tidak ada selisih nilai

yang harus dibayar [71]

71

Step 29

Langkah berikutnya

adalah menyiapkan SPT

untuk dilaporkan.

Pilih menu SPT

MASA PPH [72] -->

PENYIAPAN SPT PSL

23/26 [73]

73

72

Step 30

Setelah draft masuk

ke Daftar SPT PPh

Pasal 23/26, klik tombol

LENGKAPI [74] 74

Perintah lengkapi pada kolom aksi bertujuan untuk melakukan posting Bukti Penyetoran dan merekam

penandatangan SPT PPh Pasal 23/26 tersebut.

55

73

Page 56: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

Step 31

Langkah berikutnya

adalah memastikan

kebenaran :

- IDENTITAS SPT

- DAFTAR BUKTI

PENYETORAN

- PENANDATANGAN

Pada menu penandatangan :

pilih pihak yang bertindak sebagai penandatangan , apakah WAJIB PAJAK/WAKIL WAJIB PAJAK ATAU

KUASA [75] Kemudian Pilih NAMA PEJABAT PENANDATANGAN [76] [76] Lalu Klik Tombol SIMPAN

[77]

75

76

77

Step 32

Selanjutnya adalah

melakukan pengiriman

SPT dengan cara, klik

tombol KIRIM [78]

78

- LAMPIRAN I DAFTAR BUKTI PEMOTONGAN [79]

- LAMPIRAN II DAFTAR BUKTI PENYETORAN [80]

- INDUK SPT [81]

Jika telah sesuai, lanjutkan dengan menekan tombol KIRIM [82]

Step 33

Langkah selanjutnya

adalah memastikan

semua tab telah sesuai

dengan perhitungan

yaitu:

79 80 81

82

56

Page 57: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

Step 34

Langkah terakhir adalah

memasukan SERTIFIKAT

ELEKTRONIK [83] dan

PASSPHRASE [84] Kemudian

klik OK [85]

83

84

85

Jika pengiriman berhasil, maka SPT yang dikirim akan muncul di dashboard dengan status TERKIRIM.

Bukti Penerimaan Elektronik akan dikirimkan melalui email yang terdaftar di djponline.

SELESAI

57

Page 58: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

F.A.Qe-Bupot

5.58

Page 59: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

5.59

Q: Apa latar belakang pembuatan Perdirjen Nomor PER-04/PJ/2017?

A: 1. Memberikan kemudahan dan pelayanan kepada Wajib Pajak yaitu dengan pelaporan SPT

Elektronik yang bersifat fully electronic, dimana pembuatan Bukti Pemotongan, pembuatan

SPT Masa dan pelaporan SPT Masa tersebut dilakukan secara online melalui laman DJPOn-

line pada channel e-Bupot. Selain itu, Wajib Pajak tidak perlu membuat/mengisi SPT Masa

PPh pasal 23 (induk dan lampirannya) karena sudah dibuat secara system.

2. Perubahan bentuk dan isi formulir Bukti Pemotongan dan SPT Masa PPh Pasal 23 dan/atau

Pasal 26 dalam rangka perbaikan sistem administrasi di DJP maupun WP Pemotong.

sumber : Tax Knowledge Base DJP

Q: Bagaimana jika terjadi lebih potong dalam Bukti Pemotongan akibat adanya pembetulan Bukti

Pemotongan?

A: Apabila Bukti Pemotongan belum dilaporkan dalam SPT Masa, maka dapat dilakukan perbaikan

(edit) atas Bukti Pemotongan tersebut dengan cara membetulkan nilai penghasilan bruto/pajak

yang terutang.

Apabila Bukti Pemotongan sudah dilaporkan dalam SPT Masa, maka Pemotong Pajak wajib

membuat Bukti Pemotongan pembetulan dengan mencantumkan nilai penghasilan bruto/pa-

jak yang sebenarnya terutang. Bukti Pemotongan Pembetulan tersebut kemudian dilaporkan

dalam SPT Masa Pembetulan.

Atas pajak yang lebih dipotong tersebut dapat diajukan permohonan pengembalian atas kelebi-

han pembayaran pajak yang seharusnya tidak terutang sebagaimana diatur dalam PMK Nomor

187/PMK.03/2015.

Q: Apakah pengisian Bukti Pemotongan bisa menggunakan kurs/valuta asing?

A: Pengisian Bukti Pemotongan PPh Pasal 23 dan Pasal 26 harus menggunakan mata uang rupi-

ah.

Dalam hal transaksi WP menggunakan mata uang asing, nilai transaksi tersebut harus di kon-

versi ke mata uang Rupiah sesuai dengan kurs KMK yang berlaku.

Q: Bagaimana jika orang pribadi sebagai Pihak yang Dipotong tidak memiliki NPWP?

A: Jika pihak yang dipotong tidak memiliki NPWP, maka dapat menunjukkan Nomor Induk Kepen-

dudukan (NIK) dan tetap dikenakan tarif 100% lebih tinggi dibandingkan tarif yang berlaku.

Dalam hal WP Pemotong menggunakan e-Bupot, atas NIK tersebut akan divalidasi oleh sistem.

Apabila NIK tersebut tidak dikenal/tidak dapat divalidasi oleh sistem, maka Bukti Pemotongan

tidak dapat dibuat.

Page 60: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

Q: Mengapa WP Badan harus mencantumkan NPWP, sedang di UU PPh dimungkinkan dikenakan

tarif lebih tinggi 100% jika tidak ber-NPWP?

A: Sebagaimana dalam Pasal 23 ayat (2) Undang-Undang Pajak Penghasilan (UU PPh) dinyatakan

bahwa apabila WP Pemotong melakukan transaksi dengan pihak yang dipotong yang tidak

memiliki NPWP, maka tarif pemotongan menjadi 100% lebih tinggi daripada tarif yang berlaku.

Akan tetapi, bagi WP Badan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) UU PPh, maka WP

Badan sejak saat didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia, telah memenuhi syarat sub-

jektif. Dan apabila WP Badan tersebut melakukan transaksi dengan pihak lain yang dikenakan

PPh (Pajak Penghasilan), maka telah memenuhi syarat objektif.

Atas kedua hal tersebut, seharusnya setiap WP Badan yang telah beroperasi/bertransaksi, kare-

na sudah memenuhi syarat subyektif dan obyektif sehingga sudah seharusnya memiliki NPWP.

Q: Bagaimana jika terdapat Wajib Pajak yang belum ditetapkan melalui Kepdirjen sebagai penggu-

na Aplikasi e-Bupot, namun ingin ikut serta menggunakan Aplikasi e-Bupot?

A: Aplikasi e-Bupot PPh 23/26 ini sedang diimplementasikan secara bertahap. Namun apabila

terdapat Wajib Pajak yang sangat ingin menjadi Wajib Pajak pengguna Aplikasi e-Bupot, maka

Wajib Pajak dapat menyiapkan hal sebagai berikut:

1. Pastikan telah memiliki sertifikat elektronik (sertifikat elektronik yang sama dengan yang

dipakai pada Aplikasi e- Faktur PPN);

2. Pastikan telah terdaftar juga di DJPOnline;

3. Mengirimkan surat permintaan menjadi pengguna Aplikasi e-Bupot PPh 23/26 yang ditu-

jukan ke KPP tempat Wajib Pajak terdaftar dengan tembusan ke Direktorat Transformasi

Proses Bisnis.

Q: Perusahaan yang terdaftar sebagai pengguna e-Bupot 23/26 adalah Kantor Pusat. Apakah bisa

melakukan pembuatan Bukti Pemotongan PPh Pasal 23 dan Pasal 26 juga atas transaksi yang

dilakukan oleh Kantor Cabang?

A: Satu akun Aplikasi e-Bupot 23/26 hanya berlaku untuk satu NPWP. Kantor Pusat dan Kantor

Cabang memiliki NPWP yang berbeda. Sehingga dalam hal Kantor Pusat sebagai pengguna

e-Bupot, maka pembuatan Bukti Pemotongan melalui Aplikasi e-Bupot hanya atas transaksi

yang dilakukan oleh Kantor Pusat. Dan sebaliknya, apabila Kantor Cabang yang terdaftar se-

bagai pengguna Aplikasi e-Bupot, maka pembuatan Bukti Pemotongan melalui Aplikasi e-Bu-

pot hanya atas transaksi di Kantor Cabang.

60

Page 61: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

Q: Apa yang perlu dipersiapkan untuk membuat Bukti Pemotongan?

A: Pemotong Pajak paling sedikit menyiapkan data-data sebagai berikut:

1. Dokumen yang menjadi dasar transaksi

2. NPWP pihak yang dipotong/NIK apabila tidak ber-NPWP dan TIN bagi WPLN sesuai dengan

kolom formulir pada Bukti Pemotongan

3. Data penghasilan bruto dan kode objek pajak atas transaksi yang dilakukan

4. Fotokopi SKB yang telah dilegalisasi untuk transaksi yang menggunakan SKB

5. Tanda Terima e-SKD, dalam hal terdapat transaksi dengan WP Luar Negeri yang menggu-

nakan tarif P3B

Q: Bagaimana cara penomoran Bukti Pemotongan?

A: Bukti Pemotongan yang dihasilkan oleh Aplikasi e-Bupot akan mendapatkan nomor Bukti

Pemotongan secara otomatis setelah berhasil divalidasi oleh sistem.

Q: Bagaimana apabila ada perubahan pihak penandatangan Bukti Pemotongan?

A: Wajib Pajak menonaktifkan kewenangannya pengurus lama sebagai penandatangan SPT dan

Bukti Pemotongan dan menambahkan data penandatangan dan mengaktifkan nama pengu-

rus yang baru tersebut sebagai pihak penandatangan Bukti Pemotongan dan SPT Masa PPh

Pasal 23 dan/atau Pasal 26.

Q: Untuk pembuatan PPh Pasal 26, mana saja yang wajib diisi pada kolom identitas pihak yang

dipotong?

A: Untuk pengisian Bukti Pemotongan PPh Pasal 26 bagi WPLN berstatus Badan, maka wajib

mengisi identitas:

1. Nama pihak yang dipotong

2. Tax Identification Number (TIN)

3. Alamat pihak yang dipotong

4.

Untuk pengisian Bukti Pemotongan PPh Pasal 26 bagi WPLN berstatus Orang Pribadi, maka

wajib mengisi identitas:

5. Nama pihak yang dipotong

6. Tax Identification Number (TIN)

7. Alamat pihak yang dipotong

8. Tanggal lahir pihak yang dipotong

61

Page 62: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

Q: Bagaimana apabila NIK yang telah di-input tidak dapat tervalidasi? Apa penyebab hal tersebut?

A: Salah satu penyebab utama apabila NIK tidak dapat tervalidasi ialah data NIK belum ada di data-

base Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.

Q: Apakah dokumen referensi wajib diisi?

A: Dokumen referensi tersebut terdiri dari data identitas dokumen, nomor dokumen, dan tanggal

dokumen.

Kolom ini wajib diisi oleh Pemotong Pajak melalui key in atau impor data dalam bentuk .xls.

Q: Apa saja yang menyebabkan SKB tidak tervalidasi?

A: SKB yang di-input di Aplikasi e-Bupot akan divalidasi dengan database SKB di DJP. Beberapa

penyebab SKB tidak dapat divalidasi, antara lain:

1. ketersediaan jaringan internet di Wajib Pajak maupun di server Aplikasi e-Bupot;

2. kesalahan penulisan nomor SKB di Aplikasi, baik berupa huruf atau tanda baca lainnya;

3. belum dilakukan konversi oleh KPP penerbit SKB, dalam hal SKB diterbitkan secara manual;

4. kesalahan pengisian data SKB oleh perekam SKB (kesalahan dapat berupa tanggal berlaku

atau isian lainnya).

Q: Apabila Wajib Pajak telah melakukan pembatalan Bukti Pemotongan, apakah nomor Bukti

Pemotongan dapat digunakan kembali?

A: Bukti Pemotongan yang telah dibuat dan akhirnya dihapus (sebelum menyampaikan SPT) atau-

pun dibatalkan (setelah

menyampaikan SPT), maka nomor Bukti Pemotongan tersebut tidak dapat dipakai kembali.

Q: Bagaimana cara memperoleh data dan status Bukti Pemotongan melalui QR Code tersebut?

A: Wajib Pajak melakukan scanning pada QR Code tersebut pada aplikasi QR Code reader.

Wajib Pajak memasukkan kode verifikasi untuk dapat menampilkan data dan status Bukti Pem-

otongan.

Bagi para pengguna handphone, Aplikasi QR Code tersedia di Play Store atau AppStore.

62

Page 63: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

Q: Identitas lain apa yang dapat digunakan sebagai pengganti Tax ID Number bagi WP Expatriate?

A: Bagi pihak yang dipotong merupakan Subjek Pajak Luar Negeri, maka apabila tidak memiliki

Tax ID Number, maka dapat menggunakan identitas lain yang dipersamakan yang berlaku di

negara tersebut.

Q: Bagi WP yang ditunjuk melalui Kepdirjen sebagai pengguna Aplikasi e-Bupot, apakah boleh

melaporkan SPT Masa PPh Pasal 23/26 dengan csv melalui e-SPT ?

A: Untuk WP yang sudah menggunakan e-Bupot, maka pelaporan SPT Masa 23/26 harus dilaku-

kan melalui e-Bupot.

Apabila WP melaporkan SPT selain melalui Aplikasi e-Bupot, maka SPT dianggap tidak dis-

ampaikan. Pelaporan menggunakan e-SPT/formulir SPT kertas sebelum berlakunya PER-04/

PJ/2017 dapat dilakukan untuk melaporkan SPT Masa PPh 23/26 pada masa pajak sebelum WP

tersebut mulai menggunakan web e-Bupot.

Q: Apakah sertifikat elektronik yang digunakan di Aplikasi e-Bupot PPh 23/26 sama dengan serti-

fikat elektronik yang digunakan pada e-Faktur PPN?

A: Sertifikat elektronik yang digunakan pada Aplikasi e-Bupot PPh 23/26 sama dengan sertifikat

elektronik yang digunakan pada Aplikasi e-Faktur.

Q: Apakah Wajib Pajak dapat mencetak SPT Masa PPh 23/26 melalui Aplikasi e-Bupot?

A: Aplikasi e-Bupot PPh 23/26 tidak menyediakan fitur pencetakan formulir SPT Masa PPh Pasal

23/26.

Apabila Wajib Pajak ingin mengetahui informasi rincian data SPT Masa PPh 23/26, maka Wajib

Pajak dapat menggunakan fungsi print screen pada komputer/laptop.

Q: Apa yang harus dilakukan Wajib Pajak saat bertransaksi dengan pihak yang dipotong yang

merupakan Wajib Pajak PP Nomor 23 Tahun 2018, sedangkan atas objek pajak tersebut masuk

ke dalam PPh Pasal 23?

A: Bagi Pemotong yang bertransaksi dengan WP yang masuk ke PP Nomor 23 Tahun 2018 maka

atas transaksi dan objek pajak tersebut masuk ke pemotongan atas PPh Final Pasal 4 ayat (2)

dan dilaporkan di SPT Masa PPh Pasal 4 ayat (2).

Jadi tidak ada kewajiban pemotongan dan pembuatan Bukti Pemotongan pada PPh Pasal 23.

63

Page 64: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

TroubleShoot

6.

Page 65: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

6.Case1“Error Data Pembayaran Pajak Tidak Sesuai”

18

65

Error ini biasanya disebabkan oleh Kode Akun Pajak (KAP) dan/atau Kode Jenis Setor (KJS) Pajak yang

terutang, tidak sama dengan KAP/KJS yang dibayarkan.

Dari contoh kasus di atas, diketahui bahwa PPh Pasal 23 terutang sebesar Rp143.912.246, dengan Kode

Jenis Pajak 411124 dan Kode Jenis Setor 104. Namun Wajib Pajak menyetor dengan Kode Jenis Setor 100.

Kesalahan tersebut menyebabkan SPT gagal kirim.

SOLUSI:

Ajukan permohonan pemindahbukuan terlebih dahulu ke Kantor Pelayanan Pajak terdaftar dengan

menggunakan format permohonan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 242/

PMK.03/2014 (atau klik di sini) dengan dilengkapi asli SSP/Bukti Penerimaan Negara.

Page 66: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

66

Case2“Selisih PPh disetor pada Summary Pembayaran ”

Meskipun sudah dipastikan bahwa Kode Akun Pajak, Kode Jenis Setor, dan nilai PPh terutang telah se-

suai dengan yang dibayarkan (Lihat Case 1), terkadang muncul selisih data pembayaran pada summary

pembayaran seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini:

SOLUSI:

Ikuti langkah-langkah berikut:

Credit to : Direktorat TIK

Masuk ke menu SPT Masa PPh [1] --> Penyiapan SPT Psl 23/26 [2]--> Klik Aksi Lengkap [3].

Jika ada notifikasi “Lengkapi Data SPT?”

Klik tombol OK [4].

Berikutnya akan muncuk notifikasi “SPT

Ditemukan”

Klik tombol OK [5].

Page 67: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

67

Pastikan Daftar Bukti Penyetoran baik PPh Pasal 23/PPh Pasal 26, muncul Keterangan : Sudah masuk SPT.

Jika Keterangan yang muncul adalah : “Belum Posting”, Klik Tombol Simpan [6] di bagian bawah Halaman

Lengkapi SPT Masa.

Jika telah selesai, silakan cek kembali data summary pembayaran.

Page 68: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

68

Case3“Data SKD Tidak Ditemukan”

Data SKD Tidak Ditemukan, biasanya disebabkan oleh beberapa hal :

• terdapat kesalahan Penulisan TIN (tanda baca, karakter spasi, dan lain-lain)

• kesalahan kode negara

• habisnya masa berlaku SKD

SOLUSI:

Wajib Pajak harus menguji validitas data SKD yang disampaikan oleh lawan transaksi, dengan cara melaku-

kan pengecekan di laman djponline. Berikut adalah langkah-langkahnya:

1. Buka laman djponline (https://djponline.pajak.go.id)

2. Login seperti biasa dengan menggunakan NPWP, Password DJP Online dan Kode Keamanan (Capt-

cha) yang tersedia

3. Pilih menu - LAYANAN --> E-SKD

4. Pada menu e-SKD

Lakukan pencarian data di menu

DATA SEARCH --> search by: CER-

TIFICATE OF DOMICILIE NUMBER

----> masukan nomor SKD WPLN

----> lalu klik SEARCH

Perhatikan hasil pencarian, apakah

nomor SKD tersebut ditemukan?

Jika ya, pastikan nomor TIN dan No-

mor SKD WPLN telah sesuai dan li-

hat status masa berlaku.

Page 69: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

69

Katalog error lainnya

Kode Error Penyebab / Solusi

Tidak bisa login, muncul error

“bad gateway”

Pastikan koneksi internet dalam kondisi stabil atau silakan coba

tekan tombol Ctrl+Shift+R dan silahkan login kembali dengan user

dan password yang benar

Tidak bisa login, muncul error

"bad credential"

Pastikan username dan password yang anda masukan benar

Tidak bisa login, muncul error

“sesi user belum habis/sedang

login”

Masalah ini muncul karena aplikasi e-bupot sedang dibuka oleh

pengguna lain atau sesi belum habis tapi browser sudah di tutup.

Pastikan tidak ada user yang sedang membuka, atau bersihkan

riwayat penelusuran browser (clear cache).

Tidak bisa login, muncul error

“kode verifikasi salah”

Pastikan kode keamanan (captcha) telah sesuai

MASALAH SEPUTAR LOGIN E-BUPOT

Kode Error Penyebab / Solusi

“ERRMF0001:Wajib Pajak bersta-

tus DE”

Cek kembali NPWP lawan transaksi karena NPWP yang di input

sudah tidak aktif. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubun-

gi Kantor Pelayanan Pajak atau Kring Pajak 1500200.

“ERRV0002: Tanggal pemoton-

gan tidak sesuai masa-tahun

pajak”

Cek kembali isian bulan pada tanggal bupot, tidak sesuai dengan

masa pajak SPT

“ERRV0003:Tag tertentu yang

required pada XML tidak diisi”

Cek kembali isian formulir Bupot. Ada data yang belum diisi

“ERRV0004: NPWP Pemotong sama dengan NPWP penerima penghasilan”

NPWP Lawan Transaksi tidak boleh sama dengan NPWP Pemo-

tong. Silakan cek kembali

“ERRV0005: 9 digit awal NPWP tidak boleh 000000000”

9 digit awal NPWP lawan transaksi tidak boleh 0. Harap pastikan

kembali.

“ERRV0006: Dokumen referensi tidak terdaftar”

Cek kembali isian dokumen referensi

MASALAH SEPUTAR INPUT BUKTI POTONG

Page 70: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

70

Kode Error Penyebab / Solusi

“ERRV0007: NIK tidak boleh 0000000000000000”

NIK tidak boleh 0. Silakan cek kembali

“ERRV0008: NIK tidak 16 digit” NIK kurang/lebih dari 16 digit. Silakan cek kembali

“ERRV0009: NIK mengandung huruf”

NIK tidak boleh mengandung huruf. Silakan cek kembali

“ERRV0010: Digit pertama NIK tidak boleh 0”

NIK digit pertama tidak boleh nol. Silakan cek kembali

“ERRV0011: 4 digit terakhir NIK tidak boleh 0000”

NIK 4 digit terakhir tidak boleh 0000. Silakan cek kembali

“ERRV0013: Jumlah Bruto harus lebih dari 0”

Nilai bruto penghasilan tidak boleh diisi 0. Silakan cek kembali

“ERRV0020: Tag <KiraNetto> tidak valid”

Nilai perkiraan neto bupot PPh 26 tidak valid. Silakan cek kembali

“ERRV0021: Tag <TarifSkd> harus lebih besar dari NOL”

Tarif PPh 26 sesuai SKD/P3B harus lebih besar dari nol. Silakan cek

kembali

“ERRV0022: Jika ingin menggu-nakan SKB/DTP, wajib ber-NP-WP”

NPWP pada bupot dengan keterangan SKB/DTP, harus diisi. Si-

lakan cek kembali

“ERRRF0004: Status SKB ditolak oleh KPP”

Cek kembali nomor SKB yang diinput. Jika masih muncul error,

hubungi Kantor Pelayanan Pajak penerbit SKB.

“ERRRF0005: Tanggal pemoton-gan diluar masa pemanfaatan SKB/SKD”

Tanggal SKB tidak valid/diluar masa pemanfaatan SKB/SKD.

MASALAH SEPUTAR INPUT BUKTI POTONG

Kode Error Penyebab / Solusi

error “ERRBP0001: Bukti Po-

tong sudah pernah dibetulkan

oleh Bukti Potong Pembetulan,

sehingga tidak bisa dilakukan

pembetulan/pembatalan/hapus”

Bukti Potong sudah pernah dibetulkan oleh Bukti Potong Pem-

betulan, sehingga tidak bisa dilakukan pembetulan/pembatalan/

hapus. Silakan cek kembali

MASALAH SEPUTAR PEMBETULAN/PEMBATALAN BUKTI POTONG

Page 71: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

71

Kode Error Penyebab / Solusi

“ERRBP0002: Bukti Potong su-

dah dibatalkan, sehingga tidak

dapat dilakukan pembetulan/

pembatalan/hapus”

Bukti Potong sudah dibatalkan, sehingga tidak dapat dilakukan

pembetulan/pembatalan/hapus. Harap cek kembali

“ERRBP003: Bukti Potong sudah

dihapus, sehingga tidak dapat

dilakukan pembetulan/pembata-

lan/hapus”

Bukti Potong sudah dihapus, sehingga tidak dapat dilakukan

pembetulan/pembatalan/hapus. Harap cek kembali.

MASALAH SEPUTAR PEMBETULAN/PEMBATALAN BUKTI POTONG

Kode Error Penyebab / Solusi

“ERRMF0001:Wajib Pajak bersta-

tus DE”

Cek kembali NPWP lawan transaksi karena NPWP yang di input

sudah tidak aktif. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubun-

gi Kantor Pelayanan Pajak.

“ERRV0002: Tanggal pemoton-

gan tidak sesuai masa-tahun

pajak”

Cek kembali isian bulan pada tanggal bupot, tidak sesuai dengan

masa pajak SPT

“ERRV0003:Tag tertentu yang

required pada XML tidak diisi”

Cek kembali isian formulir Bupot. Ada data yang belum diisi

“ERRV0004: NPWP Pemotong sama dengan NPWP penerima penghasilan”

NPWP Lawan Transaksi tidak boleh sama dengan NPWP Pemo-

tong. Silakan cek kembali

“ERRV0005: 9 digit awal NPWP tidak boleh 000000000”

9 digit awal NPWP lawan transaksi tidak boleh 0. Harap cek kem-

bali.

“ERRV0006: Dokumen referensi tidak terdaftar”

Cek kembali isian dokumen referensi

“ERRV0007: NIK tidak boleh 0000000000000000”

NIK tidak boleh 0. Harap cek kembali

“ERRV0008: NIK tidak 16 digit” NIK kurang/lebih dari 16 digit. Harap cek kembali

“ERRV0009: NIK mengandung huruf”

NIK tidak boleh mengandung huruf. Harap cek kembali

MASALAH SEPUTAR IMPOR DATA

Page 72: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

72

Kode Error Penyebab / Solusi

“ERRV0010: Digit pertama NIK tidak boleh 0”

NIK digit pertama tidak boleh nol. Harap cek kembali.

“ERRV0011: 4 digit terakhir NIK tidak boleh 0000”

NIK 4 digit terakhir tidak boleh 0000. Harap cek kembali.

“ERRV0013: Jumlah Bruto harus lebih dari 0”

Nilai penghasilan bruto tidak boleh diisi 0. Harap cek kembali.

“ERRV0020: Tag <KiraNetto> tidak valid”

Nilai perkiraan neto bupot PPh 26 tidak valid. Harap cek kembali.

“ERRV0021: Tag <TarifSkd> harus lebih besar dari NOL”

Tarif PPh 26 sesuai SKD harus lebih besar dari nol. Harap cek kem-

bali.

“ERRV0022: Jika ingin menggu-nakan SKB/DTP, wajib ber-NP-WP”

NPWP pada bupot dengan keterangan SKB/DTP, harus diisi. Harap

cek kembali.

“ERRRF0002: Kode Objek Pajak tidak sesuai dengan Jenis Pajak”

Kode objek pajak tidak sesuai dengan jenis pajak. Harap cek kem-

bali.

“ERRRF0004: Status SKB ditolak oleh KPP”

Cek kembali nomor SKB yang diinput. Jika masih error, silakan

hubungi Kantor Pelayanan Pajak penerbit SKB.

“ERRRF0005: Tanggal pemoton-gan diluar masa pemanfaatan SKB/SKD”

Cek tanggal SKB tidak valid/diluar masa pemanfaatan SKB/SKD

MASALAH SEPUTAR IMPOR DATA

Kode Error Penyebab / Solusi

“MAP-KJS kurang setor” Cek kembali daftar SSP yang diinput apakah kurang dari nilai PPh

terutang yang dipotong? jika sudah sesuai lihat case 1 dan case 2

(halaman 60 dan 61)

MASALAH SEPUTAR PELAPORAN SPT

Page 73: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

73

Appendix

Link Descriptions

Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Tahapan Implementasi

Aplikasi e-Bupot.

Berisi file PDF kumpulan Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang

implementasi e-Bupot dari mulai tahap I sampai dengan tahap V

Bahan Sosialisasi SPT Masa & Bukti Pemotongan Pajak Penghasilan

Pasal 23/26 (PER-04/PJ/2017)

Berisi file PDF bahan sosialiasi atas SPT Masa dan Bukti Potong PPh

Pasal 23/26 meliputi latar belakang, dasar hukum, ikhtisar PER-04/

PJ/2017, Bentuk Bukti Potong, Tata Cara Pemotongan , dan sebagainya.

Skema Impor Excel R.8

Berisi file excel yang menjadi template untuk melakukan skema impor

bukti potong ke dalam aplikasi e-Bupot

Video Pengantar e-Bupot

Berisi video pengantar mengenai aplikasi e-Bupot

Cara Pembuatan e-Bupot

Berisi video yang menjelaskan secara singkat langkah-langkah dalam

pembuatan bukti potong di aplikasi e-bupot

Pelaporan e-Bupot

Berisi video yang menjelaskan secara singkat langkah-langkah dalam

melakukan pelaporan SPT Masa PPh Pasal 23/26 melalui aplikasi e-Bu-

pot

Appendix (Scan atau Klik Barcode untuk mengunduh file)

Page 74: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

Disclaimer:

e-Book ini disusun dengan bersumber pada peraturan yang berlaku pada saat tulisan ini dibuat.

Apabila terdapat kekeliruan, mohon agar menghubungi penulis agar dapat dilakukan perbaikan

sebagaimana mestinya.

74

Hak Cipta : dhaniswara©2020

Penulis & Design : Angga Sukma Dhaniswara

KPP Madya Jakarta Selatan I

Jl. M.I Ridwan Rais No.5A-7, Gambir, Jakarta Pusat

WA: 0818168006 email: [email protected]

Referensi :

• Modul Direktorat TIK

• Tax Knowledge Base DJP

Page 75: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat ... · atau dokumen lain yang dipersamakan yang digunakan oleh ... sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 10 PER-04/PJ/2017 adalah

75