keluarga dengan anak remaja

33
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu berhubungan dengan kita.Keadaan ini perlu kita sadari sepenuhnya bahwa setiap individu merupakan bagiannya dan dikeluarga juga semua dapat diekspresikan tanpa hambatan yang berarti. Tahun 1960-an menjadi 35 - 40 juta, dan pada awal abad ke – 21 diperkirakan berlipat jumlahnya menjadi 60 – 65 juta (BKKBN, 1996). Pada bab ini, penulis ingin menguraikan berbagai hal yang berhubungan dengan keluarga sebagai dasar untuk mempelajari asuhan keperawatan keluarga lebih lanjut. Fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang sangat penting, yang diawali dengan matangnya organ organ fisik (seksual) sehingga mampu bereproduksi. Berubahnya tahap perkembangan keluarga diikuti dengan perubahan tugas perkembangan keluarga dengan berpedoman pada fungsi yang dimiliki keluarga.Gambaran tugas perkembangan keluarga dapat dilihat sesuai tahap perkembangannya. Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah: Pengembangan terhadap remaja (memberikan 1

Upload: aerynarfiyanti

Post on 01-Jan-2016

438 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

askep

TRANSCRIPT

Page 1: Keluarga Dengan Anak Remaja

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu

berhubungan dengan kita.Keadaan ini perlu kita sadari sepenuhnya bahwa

setiap individu merupakan bagiannya dan dikeluarga juga semua dapat

diekspresikan tanpa hambatan yang berarti. Tahun 1960-an menjadi 35 - 40

juta, dan pada awal abad ke – 21 diperkirakan berlipat jumlahnya menjadi 60

– 65 juta (BKKBN, 1996). Pada bab ini, penulis ingin menguraikan berbagai

hal yang berhubungan dengan keluarga sebagai dasar untuk mempelajari

asuhan keperawatan keluarga lebih lanjut.

Fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang sangat

penting, yang diawali dengan matangnya organ organ fisik (seksual) sehingga

mampu bereproduksi.

Berubahnya tahap perkembangan keluarga diikuti dengan perubahan

tugas perkembangan keluarga dengan berpedoman pada fungsi yang dimiliki

keluarga.Gambaran tugas perkembangan keluarga dapat dilihat sesuai tahap

perkembangannya.

Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah: Pengembangan

terhadap remaja (memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung

jawab mengingat remaja adalah seorang yang dewasa muda dan mulai

memiliki otonom), memelihara komunikasi terbuka (cegah gep komunikasi),

memelihara hubungan intim dalam keluarga, mempersiapkan perubahan

system peran dan peraturan anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan

tumbuh kembang anggota keluarga. Melihat tugas perkembangan keluarga

inlah sehingga dirasakan perlu dibuatnya asuhan keperawatan keluarga sesuai

dengan tahapan perkembangannya. Dalam makalah ini kami membahas

tentang keluarga pada tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja

1

Page 2: Keluarga Dengan Anak Remaja

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian keluarga

2. Bagaimana peran dan fungsi keluarga pada tahapan perkembangan

dengan anak remaja

3. Bagaimana asuhan keperawatan pada keluarga dengan anak remaja

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian keluarga

2. Untuk mengetahui peran dan fungsi keluarga pada tahap perkembangan

dengan anak remaja

3. Untuk mengeahui asuhan keperawatan keluarga dengan anak remaja

2

Page 3: Keluarga Dengan Anak Remaja

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Keluarga

Pengertian keluarga akan berbeda. Hal ini bergantung pada orientasi

yang digunakan dan orang mendefinisikannya. Friedman (1998)

mendefinisikan bahwa keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang

hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu

mempunyai peran masing – masing yang merupakan bagian dari keluarga.

Pakar konseling keluarga dari yogyakarta, sayekti (1994) menulis bahwa

keluarga adalah suatu ikatan atau/persekutuan hidup atas dasar

perkawinanantara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau

seorang laki – laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau

tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam sebuah rumah

tangga. Menurut UU No. 10 tahun 1992 tentang perkembangan kependudukan

dan pembangunan keluarga sejahtera, keluarga adalah unit terkecil dari

masyarakat yang terdiri dari suami-isteri, atau suami-isteri dan anaknya, atau

ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya. Ketiga pengertian tersebut

mempunyai persamaan bahwa dalam keluarga terdapat ikatan perkawinan dan

hubungan darah yang tinggal bersama dalam satu atap (serumah) dengan

perang masing – serta keterikatan emosional. Indonesia merupakan salah satu

negara yang menjunjung tinggi adat ketimuran yang menekankan bahwa

keluarga harus dibentuk atas dasar perkawinan, seperti yang tertulis dalam

Peraturan Pemerintah (PP) No. 21 tahun 1994 bahwa keluarga dibentuk

berdasarkan atas perkawinan yang sah.

B. Tipe Keluarga

Pembagian tipe keluarga bergantung pada konteks keilmuan dan orang

yang mengelompokkan. Secara tradisional keluarga dikelompokkan menjadi

dua, yaitu:

3

Page 4: Keluarga Dengan Anak Remaja

1. Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang hanya terdiri ayah,

ibu, dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau

keduanya.

2. Keluarga besar (extended family) adalah keluarga inti ditambah anggota

keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah (kakek-nenek,

paman-bibi).

Namun, dengan berkembangnya peran individu dan meningkatnya rasa

individualisme, pengelompokan tipe keluaraga selain kedua diatas

berkembang menjadi:

1. Keluarga bentukan kembali (dyadic family) adalah keluarga baru yang

terbentuk dari pasangan yang telah cerai atau kehilangan pasangannya.

Keadaan ini di indonesia juga menjadi tren karena adanya pengaruh gaya

hidup barat yang pada zaman dahulu jarang sekali ditemui sehingga

seorang yang telah cerai atau ditinggal pasangannya cenderung hidup

sendiri untuk membesarkan anak – anaknya.

2. Orang tua tunggal (single parent family) adalah keluarga yang terdiri dari

salah satu orang tua dengan anak – anak akibat perceraian atau ditinggal

pasangannya.

3. Ibu dengan anak tanpa perkawinan (the unmarried teenage mother).

4. Orang dewasa (laki-laki atau perempuan) yang tinggal sendiri tanpa

pernah menikah (the single adult living alone). Kecenderungan di

Indonesia yang juga meningkat dengan dalih tidak mau direpotkan oleh

pasangan atau anaknya kelak jikatelah menikah.

5. Keluarga dengan anak tanpa pernikahan sebelumnya (the non marital

heterosexual cohabiting family). Biasanya dapat dijumpai pada daerah

kumuh perkotaan (besar), tetapi pada akhirnya mereka dinikahkan oleh

pemerintah daerah (kabupaten atau kota) meskipun usia pasangan tersebut

telah tua demi status anak-anaknya.

6. Keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama (gay

and lesbian family).

4

Page 5: Keluarga Dengan Anak Remaja

C. Keluarga dengan Anak Remaja (13-20 tahun)

Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah:

1. Pengembangan terhadap remaja (memberikan kebebasan yang seimbang

dan bertanggung jawab mengingat remaja adalah seorang yang dewasa

muda dan mulai memiliki otonom)

2. Memelihara komunikasi terbuka (cegah gep komunikasi)

3. Memelihara hubungan intim dalam keluarga

4. Mempersiapkan perubahan system peran dan peraturan anggota keluarga

untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga.

Fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang sangat

penting, yang diawali dengan matangnya organ organ fisik (seksual) sehingga

mampu bereproduksi.

Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan masa anak-anak ke masa

dewasa. Istila itu menunjuk masa dari awal pubertas sampai tercapainya

kematangan, biasanya dimulai dari usia 14tahun pada pria dan 12 tahun pada

wanita. Menurut World Healt Organization (WHO), batasan remaja secara

umum adalah mereka yang berusia 10tahun sampai 19 tahun.

Ciri utama pada remaja, ditandai dengan adanya berbagai perubahan.

Perubahan-perubahan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

1. Perubahan fisik

Pada masa remaja ininterjadi pertumbuhan fisik yang cepat dan

prosespematangan seksual

2. Perubahan intelektual

Menurut Jean Piaget perkembangan kognitif, seorang remaja telah beralih

dari masa konkrit-operasional ke masa formal-operasional.pada masa

konkrit-operasional, seorang remaja mampu berfikir sistematis terhadap

hal-hal atau obyek-obyek yang bersifat konkrit, sedangkan masa formal-

operasional ia mampu berfikir secara sistematis terhadap hal-hal yang

bersifat abstrak dan hipotesis. Pada masa remaja seseorang juga sudah

dapat berfikir secara kritis.

5

Page 6: Keluarga Dengan Anak Remaja

3. Perubahan emosi

Pada umumnya emosional pada masa remaja berubah menjadi

labil.Menurut aliran tradisional yang dipelopori oleh G.Stanley Hall,

perumaban ini terutama disebabkan oleh perubahan yang terjadi pada

kelenjar-kelenjar hormonal.Namun, penelitian-penelitian ilmiah

selanjutnya menolak pendapat ini.Sebagai contoh, Elizabet B. Hurlock

menyatakan bahwa pengaruh lingkungan social terhadap perubahan emosi

pada masa remaja lebih besar artinya biladibandingkan dengan pengaruh

hormonal.

4. Perubahan sosial

Pada masa remaja, seseorang memasuki status social yang baru.Ia

dianggap bukan lagi seorang anak-anak. Karena pada masa remaja terjadi

perubahan fisik yang sangat cepat sehingga menyerupai orang

dewasa,maka seorang remaja sering diharapkan bersikap dan bertingkah

laku seperti layaknya orang dewasa. Pada masa ini, seorang remaja

cenderung untukbergabung dengan teman sebayanya dengan

membentuksebuah kelompok.

5. Perubahan moral

Pada masa remaja ini akan terjadi perubahan dari konsep moral

khusus menjadi konsep moral umum.oleh karena itu pada masa ini seorang

remaja sudah diharapkan mempunyai nilai-nilai moral untuk landasan

tingkah lakunya.

Berubahnya tahap perkembangan keluarga diikuti dengan perubahan

tugas perkembangan keluarga dengan berpedoman pada fungsi yang dimiliki

keluarga.Gambaran tugas perkembangan keluarga dapat dilihat sesuai tahap

perkembangannya.

Tahap Perkembangan Tugas perkembangan (utama)

1. Keluarga dengan anak

remaja

- Memberikan kebebasan yang

seimbang dan bertanggung jawab

mengingat remaja adalah seorang

6

Page 7: Keluarga Dengan Anak Remaja

dewasa muda dan mulai memiliki

otonomi.

- Mempertahankan hubungan intim

dalam keluarga

- Mempertahankan komunikasi

terbuka antara anak dan orang tua.

Hindarkan terjadinya perdebatan,

kecurigaan, dan permusuhan.

- Mempersiapkan perubahan sistem

peran dan peraturan (anggota)

keluarga untuk memenuhi kebutuhan

tumbuh – kembang anggota

keluarga.

7

Page 8: Keluarga Dengan Anak Remaja

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian keperawatan keluarga

1. Identitas umum keluarga

a. ldentitas Kepala Keluarga:

Nama : Tn. L Pendidikan : Sekolah Dasar

Umur : 53 Tahun Pekerjaan : Supir angkutan umum

Agama : Islam Alamat: Jn. Perintis kemerdekaan IV No.2

Suku : Bugis Nomor Telpon :------

b. Komposisi Keluarga

No Nama L/

P

Umur Agama Hub.Kel Pekerjaan Pendidikan

1 Ny.

Rahmi

P 32 Islam isteri URT SD

2 Rahmat L 13 Islam Anak - SMP

3 Rani P 10 Islam Anak - SD

4 Royani P 7 Islam Anak - SD

5 Ruslan L 4 Islam Anak - -

6 Ranti P 1.5 Islam Anak - -

c. Genogram keluarga

8

Page 9: Keluarga Dengan Anak Remaja

Keterangan :

: Anggota keluarga laki-laki

: Anggota keluarga perempuan

: Anggota keluarga dengan anemia

: Anggota keluarga dengan Batuk pilek

: Keluarga yang telah meninggal

: Anggota keluarga yang tinggal serumah

d. Tipe Keluarga

1) Jenis type keluarga : Keluarga inti

2) Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut : masalah utama tidak

ada hanya yang paling dominan dalam pengambilan keputusan

adalah ayah sebagai kepala keluarga. Hubungan dalam keluarga

cukup harmonis.

e. Suku Bangsa

1) Asal suku bangsa : Bugis Indonesia

2) Budaya yang berhubungan dengan kesehatan :

f. Tidak ada masalah agama dan kepercayaan yang mempengaruhi

kesehatan

g. Status Sosial Ekonomi Keluarga

1) Anggota keluarga yang mencari nafkah : Suami

2) Penghasilan : Rp. 500.000 per bulan

3) Upaya lain : Isteri menjual jajanan/kue di rumah

4) Harta benda yang dimiliki : Televisi 14’,kursi tamu dari rotan,

lemari pakaian, dan 2 tempat tidur.

5) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : Biaya sekolah anak-

anak,belanja dapur.

h. Aktivitas Rekreasi Keluarga.: Hanya di lakukan 1 kali setahun, tiap

lebaran idul fitri bersilaturahmi ke rumah-rumah keluarga.

2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

a. Tahap perkembangan keluarga saat ini:

9

Page 10: Keluarga Dengan Anak Remaja

1) Anak pertama Rahmat 13 tahun. Sudah nampak perubahan seks

sekundernya. Mencari identitas diri, masih tergantung kepada

orang tua, berteman dengan sebayanya dengan jenis kelamin

yang sama.

2) Anak kedua 10 tahun, gemar membaca Koran – Koran/majalah

bekas,membantu ibu di dapur, mandi sendiri,menghormati orang

tua.

3) Anak ketiga Royani 7 tahun,Senang mengulangi kegiatan yang

pernah dilakukan ibunya,sudah bisa membaca jam,senang

mencuri barang-barang kakaknya.

4) Anak keempat Ruslan 4 tahun, melompat dan meloncat dengan

satu kaki,menangkap dan melempar bola,memasang sadal

sendiri namun tertukar antara kiri dan kanan.

5) Anak kelima Ranti 1,5 tahun, Mulai bisa berlari namun kadang

terjatuh, melempar mainan, duduk sendiri di kursi.

b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :

1) Persiapan menghadapi masa remaja dari anak pertamanya, yang

akan mulai bergaul dengan lingkungan yang penuh dengan

pengaruh-pengaruh yang jika tidak diarahkan akan berdampak

negative bagi perkembangan anaknya.

c. Riwayat kesehatan keluarga inti

1) Riwayat kesehatan keluarga saat ini :

a) Masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga Tn. L

disebabkan oleh faktor ketidaktahuan.

b) Hal ini terjadi karena rendahnya tingkat pendidikan

keluarga (Sekolah Dasar), disamping itu ditunjang pula oleh

faktor lingkungan fisik, sosial budaya masyarakat tempat

tinggal klien.

c) Anak ketiga dan kelima menderita batuk pilek sudah 1

bulan yang lalu, secret dari hidung berwarna kehijauan,

batuk berlendir frekuensi sering.

10

Page 11: Keluarga Dengan Anak Remaja

d) Kondisi anemis yang diderita oleh ibu dan anak keduanya

kurang mendapat perhatian keluarga.

e) Pandangan ibu tentang keluarga berencana yang tidak

memakai alat kontrasepsi karena perasaan khawatir dan

pemahaman yang keliru tentang arti pentingnya KB dalam

keluarga.

f) Sanitasi lingkungan keluarga yang kurang memenuhi syarat

kesehatan merupakan ancaman kesehatan bagi keluarga.

2) Riwayat penyakit

11

No Nama UmurBB

(kg)

Keadaan

Kesehatan

Imunisasi(BCG

/Polio/DPT/

HB/Campak

Masalah

Kesehatan

Tindakan

Yang telah

Dilakukan

1 Tn.L 53 60 Sehat Tidak pernah - -

2 Ny.R 32 49 Sakit Tidak pernah AnemiaPerbaikan

Gizi3 Rahma

t

13 31 Sehat Tidak pernah - -

4 Rani 10 29 Sakit Tidak pernah Anemia Perbaikan

Gizi

5 Royani 7 27 Sakit Tidak pernahBatuk

pilekPengobatan

6 Ruslan 4 14 Sehat Tidak pernah - -

7 Ranti 1.5 8 Sakit Tidak pernahBatuk

pilekPengobatan

Page 12: Keluarga Dengan Anak Remaja

3) Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan

Jarang melakukan pemeriksaan di Puskesmas atau petugas

kesehatan.

4) Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya

a) Ibu 5 kali melahirkan dibantu oleh dukun beranak

b) Kelima anaknya tidak ada yang di imunisasi

c) Ibu tidak mau memakai alat kontrasepsi,karena persepsi

yang salah tentang KB

3. PENGKAJIAN LINGKUNGAN

a. Karakteristik keluarga :

1) Luas rumah : 100 m2

2) Tipe rumah : Semi permanen, terbuat dari anyaman

bambu, lantai semen

3) Kepemilikan : Rumah sendiri

4) Jumlah dan rasio kamar/ruangan : Terdiri dari 2 kamar

tidur,1 ruang tamu,dapur.

5) Ventilasi/jendela : Satu jendela depan , ventilasi

udara kurang

6) Pemanfaatan ruangan : ruangan terlalu sempit

7) Septic tank :. Tidak ada

8) Sumber air minum : dari sumur gali jaraknya 4 m dari

SPAL

9) Kamar mandi/WC : WC umum di samping rumah jaraknya 500

m

12

Page 13: Keluarga Dengan Anak Remaja

10) Sampah : dibuang di samping rumah

11) Kebersihan lingkungan: Kurang bersih

b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

1) Kebiasaan : tidak ada kegiatan bertetengga karena

kesibukan dirumah mengurus anak.

2) Aturan/kesepakatan : tidak ada

3) Budaya : tidak ada budaya tertentu yang dianut

c. Mobilitas Geografis Keluarga: menetap

d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat: tidak ada

perkumpulan keluarga, interaksi terjadi hanya pada saat bertemu

tetangga di jalan.

e. Sistem Pendukung Keluarga.: tidak ada

4. STRUKTUR KELUARGA

a. Pola /cara Komunikasi Keluarga: Komunikasi terbuka, walau

keputusan akhir diambil oleh kepala keluarga.

b. Struktur Kekuatan Keluarga : berada ditangan Tn.L yang

memberlakukan disiplin bagi anak-anaknya dalam bergaul diluar

rumah.

c. Struktur peran : Setiap anggota keluarga melakukan fungsi dan

tugasnya masing-masing.

d. Nilai dan Norma Keluarga : keluarga berpegang teguh pada norma-

norma agama.

5. FUNGSI KELUARGA

a. Fungsi afektif :

1 Keluarga saling menerima dan mendukung satu sama lain

2 Anak-anak menghormati dan menghargai kedua orang

tuanya.

3 Perhatian dan identifikasi terbentuk sejak awal pembentukan

keluarga.

b. Fungsi sosialisasi

13

Page 14: Keluarga Dengan Anak Remaja

1 Kerukunan hidup dalam keluarga : Baik

2 Interaksi dan hubungan dalam keluarga : Baik

3 Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan :

Tn.L sebagai kepala rumah tangga.

4 Kegiatan keluarga waktu senggang : nonton TV

5 Partisipasi dalam kegiatan social: poskamling

c. Fungsi perawatan kesehatan: keluarga menganggap masalah yang

dialami keluarga saat ini bukanlah masalah kesehatan yang serius

karena semuanya masih mampu melakukan tugas dan fungsinya

masing-masing.

d. Fungsi reproduksi

1 Perencanaan jumlah anak : Tidak ada, memegang prinsip banyak

anak banyak rejeki.

2 Akseptor “ belum“ alasannya : dapat menimbulkan efek yang

berbahaya

e. Fungsi ekonomi

1 Upaya pemenuhan sandang pangan : dengan Tn.L bekerja

sebagai supir pete-pete, dibantu oleh isteri dengan menjual kue-

kue.

2 Pemanfaatan sumber di masyarakat : tidak ada

6. STRES DAN KOPING KELUARGA

a. Stressor jangka pendek Kebutuhan sehari-hari yang belum tercukupi.

b. Stressor jangka panjang : biaya sekolah anak-anaknya

c. Respon keluarga terhadap stressor: Berusaha bekerja keras untuk

menghasilkan uang.

d. Strategi koping : Menjalani kehidupan dengan berusaha mencari

nafkah

e. Strategi adaptasi disfungsional : tidak ada

7. KEADAAN GIZI KELUARGA

Pemenuhan gizi: disesuaikan dengan pendapat keluarga Upaya lain tidak

14

Page 15: Keluarga Dengan Anak Remaja

ada karena sumber dari tempat lain memang terbatas

8. HARAPAN KELUARGA

a. Terhadap masalah kesehatannya

1 Kesehatan lingkungan

2 Imunisasi

3 Keluarga berencana

4 Gizi

5 Batuk pilek

b. Terhadap petugas kesehatan: tidak ada karena selalu menganggap hal

ini bukanlah masalah.

9. PERUMUSAN MASALAH

Dari data-data di atas dan hasil analisa yang sederhana, maka

banyak permasalahan yang timbul dalam keluarga Tn. L, yang disebabkan

oleh faktor ketidaktahuan dan ketidakmampuan keluarga dalam

menjalankan tugas-tugas keluarga dalam bidang kesehatan sehingga

timbul masalah-masalah kesehatan sebagai berikut

1 Kesehatan lingkungan

2 Imunisasi

3 Keluarga berencana

4 Gizi

5 Batuk pilek

10. PRIORITAS MASALAH

Untuk mengatasi masalah yang dihadapi Tn.L maka disusunlah

suatu prioritas masalah kesehatan yang mengancam kehidupan dan

mengancam kesehatan keluarga yang menjadi prioritas utama yang harus

terlebih dahulu ditangani.

Pembobotan masalah kesehatan keluarga Tn.L dengan criteria sebagai

berikut :

BATUK PILEK

15

Page 16: Keluarga Dengan Anak Remaja

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1

2

3

4

Sifat masalah

Kemungkinan

masalah dapat

diubah.

Potensial masalah

dapat dicegah.

Penonjolan

masalah.

3/3 x 1

2/2 x 2

3/3 x 1

2/2 x 1

1

2

1

1

Tidak sehat/kurang sehat

Sumber dan tindakan-

tindakan untuk

memecahkan masalah dapat

dengan mudah dijangkau

oleh keluarga

Penularan terhadap anggota

keluarga yang lain dapat

dicegah bila dilakukan

pengobatan terhadap

penderita serta

meningkatakan daya tahan

tubuh anggota keluarga lain

dengan perbaikan status

gizi keluarga.

Keluarga menyadari dan

perlu segera mengatasi

masalah tersebut

TOTAL SKOR 5

KESEHATAN LINGKUNGAN

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

16

Page 17: Keluarga Dengan Anak Remaja

1

2

3

4

Sifat masalah

Kemungkinan

masalah dapat

diubah.

Potensial masalah

dapat dicegah.

Penonjolan

masalah.

2/3 x 1

2/2 x 2

2/ x 1

0/2 x 1

0.66

2

0.66

1

Ancaman kesehatan

Ada kemauan keluarga

untuk membersihkan

sampah-sampah dengan

cara di kumpulkan dan

dibawa ketempat

penampungan sampah

umum.

Terjadinya penyakit dapat

dicegah bila ada kesadaran

keluarga untuk menjaga

kebersihan lingkungan.

Lingkungan yang tidak

bersih dianggap tidak

mempengaruhi kesehatan.

TOTAL SKOR 4.32

IMUNISASI

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1

2

3

Sifat masalah

Kemungkinan

masalah dapat

diubah.

Potensial masalah

dapat dicegah.

2/3 x 1

1/2 x 2

3/3 x 1

0.66

1

1

Ancaman kesehatan

Masalah hanya dapat

dirubah sebagian karena

masih kentalnya keyakinan

dan persepsi yang salah

Kepekaan terhadap

penyakit tertentu dapat

dicegah dengan pemberian

imunisasi.

17

Page 18: Keluarga Dengan Anak Remaja

4 Penonjolan

masalah.

1/2 x 1 1

Keluarga menyadari akan

masalah yang dihadapi

tetapi merasa tidak perlu

ditangani sesegera

mungkin.

TOTAL SKOR 3,66

GIZI (ANEMIA)

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1

2

3

4

Sifat masalah

Kemungkinan

masalah dapat

diubah.

Potensial

masalah dapat

dicegah.

Penonjolan

masalah.

2/3 x 1

1/2 x 2

3/3 x 1

0/2 x 1

0.66

1

1

1

Ancaman kesehatan

Masalah perbaikan gizi

hanya dapat diatasi sebagian

karena kondisi keuangan

yang kurang sementara

harus membayar uang

sekolah anak-anak.

Anemia dapat dicegah

melalui

perbaikan/pengaturan menu

dengan gizi sehat yang

sesuai dengan kemapuan

ekonomi keluarga.

Keluarga tidak menyadari

bahwa anemi adalah

masalah kesehatan yang

serius.

TOTAL SKOR 3.66

18

Page 19: Keluarga Dengan Anak Remaja

KELUARGA BERENCANA

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1

2

3

4

Sifat masalah

Kemungkinan

masalah dapat

diubah.

Potensial masalah

dapat dicegah.

Penonjolan

masalah.

2/3 x 1

1/2 x 2

2/3 x 1

0/2 x 1

0.66

1

0.66

1

Ancaman kesehatan

Keluarga tidak ada

keinginan mengikuti

program KB Karena anak

adalah titipan tuhan, dan

persepsi bahwa banyak

efek bila menggunakan

kontrasepsi.

Keluarga tidak yakin

bahwa dengan mengikuti

program KB dapat

meningkatkan

kesejahteraan keluarganya.

Keluarga tidak menyadari

bahwa banyak anak maka

banyak juga masalah.

TOTAL SKOR 3,32

Berdasarkan hasil pembobotan masalah di atas, maka urutan prioritas

masalah kesehatan dan keperawatan Tn.L dapat disusun sebagai berikut :

Prioritas 1 : Batuk pilek

Prioritas 2 : Kesehatan lingkungan

19

Page 20: Keluarga Dengan Anak Remaja

Prioritas 3 : Imunisasi

Prioritas 4 : Gizi (anemia)

Prioritas 5 : Keluarga Berencana

11. ANALISA DATA

DATA MASALAH

KESEHATAN

MASALAH

KEPERAWATAN

Data Subjektif:

- Ny.R mengatakan

anaknya sudah 1

bulan batuk pilek.

- Klien mengatakan

kadang hidungnya

tersumbat,susah napas

terutama malam hari.

- Klien mengatakan

susah tidur bila

malam karena sering

batuk.

Data Objektif :

- Sekret kental,hijau

pada hidung.

- Batuk berlendir

dengan frekuensi

sering

Batuk pilek ± 1 bulan Risiko terjadi infeksi

paruparu berhubungan

dengan :

- Ketidakmampuan

keluarga mengenal

masalah kesehatan

yang berhubungan

dengan batuk pilek

yang lama.

- Ketidakmampuan

keluarga mengambil

keputusan untuk

mengobati batuk

pilek sedini

mungkin.

- Ketidakmampuan

keluarga merawat

anak-anaknya yang

menderita pilek.

- Ketidakmampuan

keluarga

memodifikasi

lingkungan yang

20

Page 21: Keluarga Dengan Anak Remaja

dapat menjadi faktor

pencetus/memperber

at batuk pilek.

- Ketidakmampuan

keluarga

memanfaatkan

fasilitas kesehatan

karena menganggap

batuk pilek bukanlah

suatu hal yang

serius.

21

Page 22: Keluarga Dengan Anak Remaja

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Friedman (1998) mendefinisikan bahwa keluarga adalah kumpulan

dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan

emosional dan individu mempunyai peran masing – masing yang

merupakan bagian dari keluarga. Pakar konseling keluarga dari

yogyakarta, sayekti (1994) menulis bahwa keluarga adalah suatu ikatan

atau/persekutuan hidup atas dasar perkawinanantara orang dewasa yang

berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki – laki atau seorang

perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya

sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam sebuah rumah tangga.

Adapun fungsi keluarga yaitu fungsi afektif ialah kuarga merasakan

perasaan saling memiliki setiap anggota keluarga, serta berusaha

mengembangkan sikap saling menghargai. Serta fungsi sosialisasi yang

meliputi kerukunan hidup dalam keluarga interaksi dan hubungan dalam

keluarga, anggota keluarga yang dominan mengambil keputusan, kegiatan

keluarga di waktu senggang, partisipasi dalam kegiatan social.

B. Saran

Makalah ini adalah makalah Keperawatan keluarga yang

menyajikan tentang asuhan keperawatan pada keluarga dengan anak

remaja.Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca khususnya

perawat dapat lebih mengerti dan memahaminya sehingga dapat

dipergunakan dengan sebaik-baiknya dalam asuhan keperawatan

profesional dan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sebagai salah satu

cara efektif dalam meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.

Adapun isi dari makalah ini tidak menutup kemungkinan terdapat

kesalahan, karena itu diharapkan pembaca tetap mencari referensi lain

22

Page 23: Keluarga Dengan Anak Remaja

untuk menambah pengetahuan pembaca mengenai konsep asuhan

keperawatan keluarga dengan anak remaja itu sendiri.

23

Page 24: Keluarga Dengan Anak Remaja

DAFTAR PUSTAKA

Atikah. 2010. Obesitas Dan Gangguan Perilaku Makan Pada Remaja. KuhaMedika:Yogyakarta.

24