kelompok vi - budgeting
DESCRIPTION
ABC costingTRANSCRIPT
Penganggaran Sektor Swasta
Penganggaran adalah alat akuntansi yang umum digunakan perusahaan untuk
mengimplementasikan strategi. Penganggaran dapat membantu dalam merencanakan dan
mengendalikan hal-hal yang harus dilakukan untuk memuaskan pelanggan dan meraih
sukses di pasar. Anggaran memberikan ukuran atas hasil-hasil keuangan yang diharapkan
perusahaan dari aktivitas yang direncanakannya. Dengan membuat rencana, manajer
belajar mengantisipasi masalah-masalah yang potensial terjadi dan cara menghindarinya,
ketimbang harus menghadapi masalah di kemudian hari, manajer lebih berfocus pada
mencari peluang-peluang yang tersedia saat ini.
Anggaran dan Siklus Penganggaran
Anggaaran adalah:
Pernyataan kuantitatif dari suatu rencana kegiatan yang dibuat oleh manajemen untuk
periode tertentu;
Alat yang membantu dalam mengkoordinasikan hal-hal yang perlu dilakukan guna
mengimplementasikan rencana tersebut.
Anggaran dapat meliputi dua aspek, yaitu aspek keuangan dan aspek non-keuangan
dari suatu perencanaan dan memberikan suatu arahan (blue print) bagi perusahaan untuk
waktu atau periode yang akan datang.
Aspek keuangan dapat berupa Laporan Laba rugi yang dianggarkan, Laporan Arus Kas
yang dianggarkan, Laporan Neraca yang dianggarkan. Sedangkan aspek non-keuangan
dapat berupa, misalnya jumlah unit barang yang diproduksi atau yang dijual, jumlah
pegawai, jumlah produk baru yang akan diperkenalkan, dll.
Penganggaran akan sangat bermanfaat bila menjadi bagian integral dari analisis strategi
perusahaan. Strategi menentukan cara organisasi menyesuaikan kemampuan yang
dimilikinya dengan peluang-peluang di pasar untuk mencapai tujuannya.
Siklus Penganggaran dan Anggaran Induk
Perusahaan yang dikelola dengan baik biasanya mengikuti langkah-langkah
penganggaran yang menyerupai siklus berikut ini:
1. Manajer dan akuntan manajemen bekerjasama dalam merencanakan kinerja
perusahaan secara keseluruhan serta kinerja dari sub unitnya. Dengan
memperhitungkan kinerja masa lalu dan mengantisipasi perubahan yang akan datang.
Penganggaran Page 1
2. Manajer senior memberikan kerangka referensi kepada manajer bawahannya, berupa
ekspektasi keuangan dan non keuangan khusus yang dapat dibandingkan dengan hasil
actual.
3. Akuntan manajemen membantu manajer menginvestigasi penyebab perbedaan dari
rencana, jika perlu diikuti dengan tindakan korektif.
4. Manajer dan akuntan manajemen memperhitungkan umpan balik pasar, perubahan
kondisi, dan menggunakan pengalamannya untuk memulai membuat rencana untuk
periode selanjutnya.
Keempat langkah tersebut menggambarkan proses anggaran secara terus menerus.
Dokumen kerja pada inti proses ini disebut sebagai anggaran induk. Master Budget
(Anggaran Induk) menyatakan rencana operasi dan keuangan yang telah dibuat manajemen
suatu perusahaan untuk periode yang telah ditentukan (biasanya tahun fiskal) dan
mencakup seluruh laporan keuangan yang dianggarkan. Master Budget merupakan rencana
awal yang ingin dicapai perusahaan dalam periode anggaran. Master Budget disusun
berdasarkan keputusan menyangkut operasional dan keuangan yang dibuat oleh
manajemen.
Keputusan operasional berhubungan dengan penggunaan atas sumber daya
perusahaan secara efisien,
Keputusan keuangan berhubungan dengan bagaimana cara mendapatkan dana untuk
membeli sumber daya tersebut.
Keunggulan Anggaran
Anggaran merupakan bagian integral dari system pengendalian manajemen. Jika dikelola
dengan baik, anggaran akan:
1. Meningkatkan koordinasi dan komunikasi diantara subunit dalam perusahaan;
Koordinasi adalah menghubungkan dan menyeimbangkan semua aspek produksi atau
jasa serta semua departemen dalam perusahaan dengan cara terbaik guna mencapai
tujuannya. Komunikasi adalah mengupayakan agar tujuan-tujuan tersebut bisa dipahami
dan diterima oleh semua karyawan.
2. Menyediakan kerangka kerja untuk menilai kineja;
Rencana akan memungkinkan manajer perusahaan mengukur kinerja actual terhadap
anggaran.
3. Memotivasi para manajer dan karyawan lainnya.
Penganggaran Page 2
Riset menunjukkan bahwa anggaran memberikan suatu tantangan untuk meningkatkan
suatu kinerja bagi perusahaan. Apabila tidak dapat mencapai hasil sesuai yang
dianggarkan maka itu adalah suatu kegagalan. Oleh karena itu anggaran ini dapat untuk
memberikan motivasi agar para karyawan bisa bekerja lebih giat untuk mencegah
terjadinya suatu kegagalan dan mencapai target yang telah ditetapkan.
4. Mendorong penyusunan suatu rencana strategis dan juga mengimplementasikannya.
Tantangan dalam Penyusunan Anggaran
Penganggaran menghabiskan banyak waktu yang melibatkan semua tingkatan
manajemen. Manajer puncak menginginkan manajer pada tingkat yang lebih rendah untuk
berpartisipasi dalam penganggaran (bottom-up) karena mereka lebih memahami
operasional sehari-hari sekaligus untuk menciptakan komitmen dan tanggungjawab. Agar
penganggaran bisa bermanfaat, manajer di semua tingkatan harus memahami dan
mendukung anggaran serta semua aspek pengendalian manajemen. Hal ini timbul jika
didukung oleh manajemen puncak.
Anggaran tidak boleh disusun secara kaku. Perubahan kondisi dapat menyebabkan
perlunya perubahan anggaran, dan ini harus segera direspon dengan melakukan perubahan
Cakupan Waktu Anggaran
Pada umumnya Anggaran meliputi suatu periode tertentu, misalnya bulanan, triwulan,
tahunan, dan seterusnya. Periode tersebut bisa dibagi-bagi menjadi subperiode. Suatu
bisnis atau usaha semakin banyak yang menggunakan rolling budget atau biasa disebut
continous budget, yaitu suatu budget atau rencana yang selalu tersedia untuk periode
tertentu di masa depan.
Langkah-langkah dalam Mengembangkan Anggaran Operasi
Master Budget berisi proyeksi keuangan dari seluruh rincian-rincian anggaran dalam
suatu perusahaan. Hasilnya adalah suatu laporan keuangan untuk suatu periode tertentu,
biasanya satu tahun.
Sebagian besar perusahaan memiliki cara membuat anggaran, yang berisikan beberapa
instruksi dan informasi yang relevan dalam rangka menyiapkan anggaran tersebut.
Meskipun antara beberapa perusahaan memiliki cara pendekatan yang berbeda, berikut ini
adalah langkah-langkah dasar yang biasanya dibuat oleh perusahaan dalam membuat
Operating Budget.
Penganggaran Page 3
1. Mempersiapkan Revenue Budget (anggaran untuk pendapatan)
2. Mempersiapkan Production Budget (anggaran untuk jumlah unit yang diproduksi)
3. Mempersiapkan Direct Material Usage and Direct Material Purchased Budget (anggaran
penggunaan bahan langsung dan pembelian bahan langsung)
4. Mempersiapkan Direct Manufacturing Labor Budget (anggaran untuk biaya Tenaga
Kerja manufaktur Langsung)
5. Mempersiapkan Manufacturing Overhead Budget (anggaran untuk biaya overhead
manufaktur)
6. Mempersiapkan Ending Inventories Budget (anggaran untuk jumlah persediaan akhir)
7. Mempersiapkan Cost of Goods Sold Budget (anggaran untuk harga pokok penjualan)
8. Mempersiapkan Nonmanufacturing Cost Budget (anggaran untuk biaya non-manufaktur)
9. Mempersiapkan Budgeted Income Statement (Laporan Laba rugi yang dianggarkan).
Tahap-tahap penyusunan master budget dapat dilihat pada diagram master budget dibawah
ini
Penganggaran Page 4
Anggaran pendapatan
Anggaran Produksi
Anggaran upah buruh langsung
Anggaran HPP
Anggaran biaya R&D
Anggaran biaya pemasaran
Anggaran biaya distribusi
Anggaran biaya pelanggan
Anggaran biaya administrasi
Laporan Laba Rugi yang Dianggarkan
Anggaran persediaan
akhir
Anggaran bahan baku
langsungAnggaran biaya
overhead
Anggaran Pengeluaran
Modal
Anggaran Kas
Neraca yang Dianggarkan
Laporan Arus Kas yang Dianggarkan
ANGGARAN OPERASIONA
L
ANGGARAN
KEUANGAN
Penganggaran Page 5
Model-model perencanaan keuangan berbasis komputer
Alat penyusunan anggaran berbasis web dan paket penerapan software dapat mengurangi
kendala perhitungan dan waktu yang dibutuhkan dalam penyusunan anggaran. Software
melakukan perhitungan untuk model-model perencanaan keuangan yang mencerminkan
hubungan matematis diantara aktivitas operasi, aktivitas pendanaan, dan factor-faktor lain
yang mempengaruhi master budget. Paket software juga membantu manajer melakukan
analisis sensitivitas (teknik what-if) yaitu menelaah perubahan hasil jika data yang
diprediksikan semula tidak tercapai atau ada perubahan asumsi yang mendasar dalam
aktivitas perencanaan dan penganggaran.
Kaizen Budgeting
Orang Jepang menggunakan kaizen untuk melakukan suatu perbaikan yang
berkesinambungan. Kaizen budgeting secara eksplisit menggambarkan adanya suatu
perbaikan yang berkesinambungan selama periode anggaran termasuk ke dalam jumlah
yang dianggarkan. Biasanya fokus strategi pada pengurangan biaya, misalnya dengan
mengurangi jumlah waktu tenaga kerja yang diperlukan untuk memproduksi suatu barang
selama periode waktu tertentu.
Misalnya: diasumsikan telah dibuat anggaran untuk jumlah waktu tenaga kerja yang
diperlukan untuk membuat sebuah meja adalah sebesar 3,75 jam selama tahun 2004.
Sedangkan menurut pendekatan kaizen jumlah waktu tenaga kerja yang diperlukan adalah:
Budgeted Machining
Labor Hours per Table
January - March 2004 3,75 jam
April - June 2004 3,70 jam
July - September 2004 3,65 jam
October - December 2004 3,60 jam
Penganggaran Page 6
Anggaran berdasarkan aktivitas (Activitiy based budgeting/ABB)
Anggaran berdasarkan aktivitas menekankan pada anggaran biaya aktivitas yang
diperlukan untuk memproduksi dan menjual barang dan jasa. Penerapan ABB dalam
penyusunan operational budgeting membutuhkan penyusunan anggaran untuk setiap
aktivitas dalam system manajemen aktivitas perusahaan. ABB dapat memberikan informasi
yang lebih rinci sehingga dapat menyempurnakan pengambilan keputusan dibandingkan
dengan penganggaran yang hanya didasarkan pada pemicu biaya berbasis output.
Budgeting dan Pertanggungjawaban Akuntansi
Untuk menghasilkan tujuan seperti yang digambarkan dalam master budget, perusahaan
harus mengkoordinasikan segala usaha-usaha yang dilakukan dari para karyawannya – dari
top eksekutif melalui seluruh level manajemen sampai ke setiap supervisor para pekerjanya.
Struktur organisasi dan pertanggungjawaban
Struktur organisasi adalah suatu rangkaian garis bentuk pertanggungjawaban dalam suatu
organisasi.
Pertanggungjawaban akuntansi (responsibility accounting) adalah sebuah system yang
mengukur suatu perencanaan- dari budget- dan implementasinya- hasil aktualnya, oleh
masing-masing pusat pertanggungjawaban.
Ada empat tipe pusat pertanggungjawaban, yaitu:
1. Cost center – manajer hanya bertanggung jawab pada biaya-biaya yang terjadi
2. Revenue center – manajer hanya bertanggung jawab pada pendapatan-pendapatan yang diperoleh
3. Profit center – manajer bertanggung jawab pada pendapatan dan biaya yang terjadi
4. Investment center – manajer bertanggung jawab pada segala bentuk investasi, pendapatan dan biaya yang terjadi.
Umpan Balik (Feedback)
Penganggaran Page 7
anggaran yang dipasangkan dengan responsibility accounting, memberikan suatu umpan
balik kepada top manajemen mengenai suatu kinerja sehubungan dengan anggaran dari
masing-masing manajer yang mempunyai tanggung jawab yang berbeda-beda.
Perbedaan antara hasil yang dicapai dengan anggaran yang telah direncanakan- biasa
disebut dengan varians- bisa bermanfaat atau berguna bila digunakan dengan tepat, yaitu
dalam hal:
1. Peringatan awal (early warning), yaitu para manajer dapat melakukan suatu tindakan korektif atau yang bersifat antisipatif dengan melihat peluang-peluang yang ada. Contohnya adalah apakah penurunan penjualan akan diikuti oleh penurunan di masa mendatang?
2. Evaluasi suatu kinerja (performance evaluation), yaitu dengan adanya suatu varians maka para manajer dapat menilai sejauh mana kinerja suatu perusahaan dalam mengimplementasikan suatu strategi baru. Contohnya adalah apakah bahan baku dan tenaga kerja yang digunakan telah efisisen?
3. Evaluasi suatu strategi (evaluating strategy), yaitu varians kadangkala memberikan suatu sinyal bahwa strategi yang telah dilakukan belumlah efektif. Contohnya adalah strategi yang dilakukan adalah dengan mengurangi biaya dan peningkatan kualitas produk diharapkan dapat mencapai tujuan utamanya namun kenyataannya hanya berpengaruh sedikit pada penjualan dan keuntungan yang diperoleh. Top manajemen tentunya akan melakukan evaluasi pada strategi tersebut.
Pertanggungjawaban dan Pengendalian
Pengendalian (controllability) adalah suatu bentuk wewenang yang dimiliki oleh seorang
manajer tertentu dalam memberikan suatu pengaruh terhadap biaya-biaya, pendapatan dan
segala sesuatu sebagai bentuk pertanggungjawabannya.
Biaya yang dapat dikendalikan (controllable cost) adalah biaya-biaya yang secara langsung
berada pada lingkup pengawasan oleh seorang manajer pusat pertanggungjawaban dalam
suatu periode tertentu.
Dalam praktiknya, pengendalian ini sulit untuk dilaksanakan paling tidak karena ada dua
alasan yaitu:
Penganggaran Page 8
1. Beberapa biaya tidak hanya dipengaruhi oleh seorang manajer saja. Misalnya saja harga bahan baku tidak hanya menjadi tanggung jawab manajer pembelian saja, namun dipengaruhi oleh kondisi pasar yang diluar pengendalian manajer pembelian tersebut. Juga berkaitan dengan masalah jumlah barang yang digunakan dalam proses produksi tidak hanya dipengaruhi oleh manajer produksi saja, tetapi juga bergantung pada kualitas barang yang dibeli oleh manajer pembelian.
2. Karena adanya rentang waktu yang cukup lama, semua biaya-biaya yang terjadi pada saat ini tidak bisa dibebankan hanya pada manajer yang bertugas pada saat ini. Biasanya periode yang digunakan adalah tidak lebih dari satu tahun. Tentu saja manajer yang bertugas sekarang tidak bisa menanggung masalah dan adanya ketidakefisienan pada manajer terdahulu. Sebagai contoh : Manajer terdahulu telah membuat suatu kontrak yang berdampak pada ketidakefisienan pada perusahaan. Bagaimana memisahkan tanggung jawab pengendalian manajer sekarang dengan yang terdahulu?
Aspek manusia dalam penyusunan suatu anggaran (budgeting)
Teknik penyusunan suatu anggaran bebas dari perasaan atau emosi seseorang.
Bagaimanapun juga perencanaan anggaran ini memerlukan suatu pembelajaran
(pendidikan), sifat bujukan (persuasive), dan juga pemahaman yang baik .Supaya menjadi
lebih efektif, penyusunan anggaran ini memerlukan suatu komunikasi yang “jujur” atau
terbuka dari level low manajer sampai top manajer. Tetapi dengan cara “berdiskusi” ini
menyebabkan timbulnya suatu budgetary slack, yaitu adanya penyesuaian dikarenakan
adanya beberapa kepentingan, yang bisa terlalu tinggi (over estimate) ataupun terlalu
rendah (underestimate).
Ada beberapa pendekatan yang bisa digunakan untuk mengurangi adanya budgetary slack,
Salah satunya adalah dengan cara meminta jasa konsultan independent untuk menentukan
berapa tingkatan efektifitas suatu produksi barang tertentu, sehingga bisa dibandingkan
dengan hasil yang dicapai oleh perusahaan, bisa juga dengan melihat acuan
(benchmarking) eksternal perusahaan lain yang memiliki bentuk usaha yang sejenis.
Pendekatan lain yang bisa digunakan adalah dengan cara top manajer terjun langsung
memahami tugas-tugas yang dilakukan oleh para bawahannya. Dengan berinteraksi
langsung dengan para bawahannya bisa membuat top manajer lebih mengetahui
bagaimana di lapangan sebenarnya. Salah satu tanggung jawab seorang top manajer
adalah memberikan suatu nilai/etika serta norma yang harus dimilik oleh para bawahannya.
Etika dan norma ini dapat mempengaruhi suatu perilaku bawahannya.
Penganggaran Page 9
Dari beberapa metode yang bisa dilakukan adalah dengan memakai metode “punish and
reward”, yaitu apabila perusahaan bisa mencapai hasil sesuai dengan target yang
diharapkan maka para karyawannya akan mendapat insentif atau bonus. Sedangkan
apabila ditemukan adanya suatu kesalahan yang dibuat oleh karyawannya maka akan
diberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.
Penganggaran di Perusahaan Multinasional
Perusahaan multinasional menemukan bahwa penganggaran adalah alat yang berguna
ketika beroperasi dalam lingkungan yang tidak pasti, ketika situasi dan kondisi berubah,
diantaranya dikarenakan kurs yang selalu berfluktuasi, dan juga situasi politik, ekonomi di
berbagai negara yang menjadi tempat operasi perusahaan, maka perusahaan multinasional
merevisi anggarannya
Appendix: The Cash Budget
The Cash Budget adalah suatu skedul yang berisikan pengharapan atas penerimaan
maupun pengeluaran kas (cash receipt dan disbursements) untuk memperkirakan atau
memprediksi posisi kas pada suatu tingkat operasi tertentu dan juga membantu manajemen
untuk menghindari adanya suatu kondisi yang tidak diinginkan, seperti idle cash (kas yang
“menganggur”) yang tidak perlu terjadi atau pengeluaran kas yang tidak efisien. Dengan
adanya cash budget, dapat menjaga agar saldo kas perusahaan tetap berada pada kondisi
atau posisi yang diharapkan.
Pada umumnya cash budget ini terdiri atas beberapa bagian, yaitu:
1. Saldo kas awal ditambah dengan penerimaan-penerimaan kas yang nilainya sama dengan total saldo kas yang tersedia sebelum dilakukan kegiatan keuangan (financing). Penerimaan kas ini tergantung pada jumlah piutang yang dapat tertagih, total penjualan (pendapatan), dan juga penerimaan-penerimaan lainnya seperti: hasil penyewaan (rental) dan royalty.
2. Pengeluaran kas (cash disbursements) yang meliputi:- Pembelian bahan baku langsung - Upah tenaga kerja langsung serta pengeluaran gaji karyawan
Penganggaran Page 10
RPJM
RENSTRA K/L RENJA K/L Rencana Kerja Pemerintah
RKA-KL
- Biaya-biaya lainnya. Hal ini tergantung pada kontrak mengenai waktu dan cara pembayaran. (Catatan: Biaya depresiasi tidak memerlukan adanya suatu pengeluaran kas)
- Pengeluaran lain-lain meliputi pengeluaran atas investasi pada property, plant and equipment dan investasi jangka pangjang lainnya
- Pembayaran bunga atas pembiayaan (peminjaman) jangka panjang- Pembayaran atas pajak penghasilan
3. Kegiatan keuangan jangka pendek (short term financing) yang diperlukan oleh perusahaan tergantung pada berapa jumlah saldo kas yang tersedia dibandingkan dengan sejumlah pengeluaran, ditambah dengan jumlah saldo kas minimum yang diperlukan. Rencana financing ini tergantung pada hubungan antara saldo kas yang tersedia dibandingkan dengan jumlah saldo kas yang dibutuhkan. Jika terdapat selisih kurang maka akan dilakukan suatu peminjaman, sedangkan jika terjadi selisih lebih maka pinjaman yang belum dibayar akan segera dilunasi.
4. Saldo kas akhir
PENGANGGARAN DI SEKTOR PEMERINTAH
Seperti halnya pada sektor komersial, penganggaran di sektor pemerintah juga
ditujukan untuk mengatur alokasi sumber daya dalam rangka mencapai sasaran dan tujuan
yang diharapkan. Oleh karena itu, anggaran tahunan pemerintah Indonesia selalu dikaitkan
dengan pencapaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM). Secara umum,
hubungan antara tujuan jangka menengah dengan anggaran pemerintah dapat
digambarkan sebagai berikut:
Dengan mengaitkan antara tujuan yang ingin dicapai dengan anggaran yang
disusun, dapat diperoleh beberapa manfaat sebagai berikut:
a. Menghubungkan rencana strategis dengan anggaran.
b. Menghindarkan adanya tumpang tindih program dan kegiatan.
c. Ketersediaan pendanaan program/kegiatan lintas fungsi, lintas instansi dan lintas daerah.
Penganggaran Page 11
d. Mennjamin kepastian pendanaan dan pemanfaatan sumber daya secara efisien, efektif dan
tanggung jawab yang jelas.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam proses penganggaran juga mirip dengan
sektor komersial, yakni:
1. Menyusun rencana secara keseluruhan.
Dalam tahapan ini pemerintah menentukan berbagai kebijakan yang akan dilaksanakan
serta kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan untuk menerapkan kebijakan yang
ditetapkan. Sebagai bagian yang tidak terpisahkan juga dipersiapkan dokumen anggaran
untuk setiap kegiatan.
2. Menyediakan kerangka referensi.
Dalam menentukan kebijakan dan besaran anggaran yang diperlukan, perlu memperhatikan
berbagai faktor makro ekonomi yang dapat berpengaruh. Oleh karena itu perlu ditetapkan
berbagai asumsi makroekonomi , misalnya asumsi harga minyak, harga CPO, tingkat suku
bunga, tingkat inflasi, dsb.
3. Menginvestigasi penyebab terjadinya perbedaan rencana dan aktual.
Dalam pelaksanaannya, evaluasi dilaksanakan secara rutin untuk mengetahui adanya
indikasi berbagai perubahan kondisi makroekonomi serta mendeteksi adanya berbagai
kegiatan yang memerlukan perubahan anggaran.
4. Merencanakan kembali dengan memperhatikan umpan balik.
Dengan diketahuinya perubahan kondisi, dapat segera dilakukan perubahan yang
diperlukan atas struktur anggaran melalui APBN Perubahan (APBN-P).
Adapun siklus penganggaran di sektor pemerintah dapat digambarkan dalam
diagram di bawah ini:
PENANGGUNG JAWAB DOKUMENPERATURA
NTAHAPAN
BAPPENAS RPJM PP PERENCANAAN
KEMENTERIAN/
LEMBAGA
RENSTRA
K/L
BAPPENAS + DEPKEUPAGU
INDIKATIFSEB
KEMENTERIAN/
LEMBAGARENJA K/L
Penganggaran Page 12
BAPPENAS RKP PP
DEPKEU
PAGU
SEMENTAR
A
SE-MK
PENGANGGARA
N
KEMENTERIAN/
LEMBAGARKA-KL
DEPKEUHIMPUNAN
RKA-KL
DEPKEU
NOTA
KEUANGAN
DAN
RAPBN
PEMERINTAH + DPR APBN UU
PENGESAHANDEPKEU
RINCIAN
APBNPERPRES
KEMENTERIAN/
LEMBAGA + DEPKEUDIPA PELAKSANAAN
PEMERINTAH + DPR LKPP UU PELAPORAN
Perbedaan mencolok antara anggaran sektor komersial dengan anggaran di sektor
pemerintah dapat dilihat pada struktur anggarannya. Perbedaan tersebut disebabkan
karena perbedaan sifat sektor komersial yang mencari profit dengan sektor pemerintahan
yang memberikan pelayanan tanpa memperhatikan profit yang akan diperoleh.
Karena sektor komersial berorientasi profit, maka anggaran yang disusun berisi
rincian perkiraan berbagai jenis beban dan biaya yang akan dikeluarkan untuk proses
produksi dalam rangka memperoleh pendapatan dari penjualan hasil produksi. Oleh karena
itu, anggaran di sektor komersial terdiri dari berbagai anggaran sebagaimana telah
disebutkan dalam pembahasan sebelumnya.
Sedangkan di sektor pemerintah, kegiatan utamanya adalah memberikan pelayanan
kepada masyarakat. Oleh karena itu, struktur anggaran di sektor pemerintah terdiri dari tiga
bagian, yakni:
Penganggaran Page 13
a. Pengeluaran
Yaitu, berbagai jenis belanja yang diperlukan dalam rangka penyelenggaraan kegiatan
pemerintahan. Jenis belanja untuk pengeluaran di sektor pemerintahan tidak dibagi menurut
proses produksi (biaya langsung, biaya overhead, COGS, dsb). Belanja/pengeluaran
dibedakan menurut klasiffikasi ekonomi/sifat (belanja pegawai, modal, dll.), klasifikasi fungsi
(pelayanan umum, pendidikan, dsb), dan menurut klasifikasi organisasi (Bagian Anggaran
Eselon I, Satker, dsb.).
b. Penerimaan
Yaitu, perkiraan dana yang dapat dikumpulkan dari masyarakat lokal/maupun masyarakt
internasional melalui pembayaran pajak, retribusi, serta hibah, dll. Penerimaan inilah yang
digunakan untuk membiayai rencana pengeluaran anggaran yang telah/akan disusun.
c. Pembiayaan
Yaitu, sumber pendanaan sebagai alternatif pembayaran atas pengeluaran.yang
dilaksanakan melalui penerbitan surat utang, obligasi negara, atau melalui pinjaman baik
dari dalam maupun luar negeri.
Penganggaran Page 14