filsafat pendidikan islam kelompok vi

25
MAKALAH FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM KONSEP FILOSOFIS TENTANG ARTI, PRINSIP, DASAR DAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAMD I S U S U N Oleh : Agustaria Rizky Ramadhan Siagian Kelompok VI Dosen Pembimbing : Zaini Dahlan, M.Pd.I SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

Upload: zaini-dahlan

Post on 16-Sep-2015

23 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

MAKALAH

TRANSCRIPT

MAKALAH FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAMKONSEP FILOSOFIS TENTANG ARTI, PRINSIP, DASAR DAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAMDISUSUNOleh :AgustariaRizky Ramadhan SiagianKelompok VIDosen Pembimbing : Zaini Dahlan, M.Pd.I

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAMSYEKH ABDUL HALIM HASANAL-ISHLAHIYAHBINJAIKATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala limpahan rahmat, bimbingan dan petunjuk serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah filsafat pendidikan Islam.Dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai Konsep Filosofis Tentang Arti, Prinsip, Dasar, Dan Tujuan Pendidikan Islam.Penulis menyadari bahwa penulisan dan penyusunan makalah ini masih memiliki kekurangan. Akhirnya penulis meminta maaf atas kesalahan serta kekhilafan yang penulis perbuat baik sengaja maupun tidak sengaja. Penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi semua pihak. Semoga Allah SWT memberikan petunjuk serta rahmat-Nya kepada kita semua.

Penulis

DAFTAR ISI

Kata PengantariDaftar IsiiiA. PENDAHULUAN1B. KONSEP FILOSOFIS TENTANG ARTI, PRINSIP, DASAR DAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM21. Arti Pendidikan Islam......................................22. Prinsip Pendidikan Islam......................................63. Dasar Pendidikan Islam............................84. Tujuan Pendidikan Islam........................................................................10C. PENUTUP12DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

A. PENDAHULUAN1. Latar Belakang MasalahPendidikan adalah bimbingan secara sadar oleh pendidik kepada terdidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju kepribadian yang lebih baik, yang pada hakikatnya mengarah pada pembentukan manusia yang ideal. Manusia ideal adalah manusia yang sempurna akhlaknya. Yang nampak dan sejalan dengan misi kerasulan Nabi Muhammad saw, yaitu menyempurnakan akhlak yang mulia.Agama islam adalah agama universal yang mengajarkan kepada umat manusia mengenai berbagai aspek kehidupan baik kehidupan yang sifatnya duniawi maupun yang sifatnya ukhrawi. Salah satu ajaran Islam adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan pendidikan, karena dengan pendidikan manusia dapat memperoleh bekal kehidupan yang baik dan terarah.Pendidikan dalam Islam merupakan bagian dari tugas kekhalifahan manusia. Karena manusia adalah khalifah Allah yang berarti bahwa manusia mendapatkan kuasa dan limpahan wewenang dari Allah untuk melaksanakan pendiidkan terhadap alam dan manusia, maka manusialah yang bertanggung jawab untuk melaksanakan pendidikan tersebut. Pendidikan menyangkut dan berhubungan dengan hidup dan kehidupan manusia, dan menyangkut pula masalah-masalah yang berhubungan dengan sifat dasar dan hakikat manusia, hakikat dan tujuan hidupnya, serta hal-hal lain dalam kehidupannya[footnoteRef:2]. [2: Hasan Basri, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2009), hlm. 94.]

Pendidikan sebagai bagian dari tugas kekhalifahan manusia menurut pandangan Islam harus dilaksanakan oleh manusia secara bertanggung jawab. Pertanggung jawaban baru bisa dituntut jika ada aturan dan pedoman pelaksanaannya. Dan oleh karenanya, dalam Islam terdapat aturan-aturan tertentu dalam pola pelaksanaan pendidikan islam. Islam memberikan konsep-konsep yang mendasar tentang pendidikan Islam, misalnya arti dari pendidikan Islam itu sendiri, prinsip, dasar, serta tujuan dari pelaksanaan pendidikan tersebut.Berdasarkan konsep-konsep pendidikan Islam tersebutlah, maka manusia bertanggung jawab untuk menjabarkan dan mengaplikasikan konsep-konsep tersebut dalam praktik pendidikan Islam.Melihat pentingnya pendidikan Islam bagi umat manusia, khususnya umat muslim maka sangat penting jugalah untuk kita mengetahui terlebih dahulu konsep dasar mengenai pendidikan Islam. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam makalah ini penulis tertarik untuk membahas makalah dengan judul Konsep Filosofis Tentang Arti, Prinsip, Dasar, dan Tujuan Pendidikan Islam.

2. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah:a. Apakah arti pendidikan Islam?b. Apakah prinsip pendidikan Islam?c. Apakah dasar pendidikan Islam?d. Apakah tujuan pendidikan Islam?

3. Tujuan PembahasanBerdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan pembahasan dalam makalah ini adalah untuk mengetahui:a. Arti pendidikan Islam.b. Prinsip pendidikan Islam.c. Dasar pendidikan Islam.d. Tujuan pendidikan Islam.

B. KONSEP FILOSOFIS TENTANG ARTI, PRINSIP, DASAR, DAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM1. Arti Pendidikan IslamPendidikan adalah suatu aktivitas untuk mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup. Secara umum pendidikan dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat, agama, dan kebudayaan[footnoteRef:3]. [3: Zuhairini, dkk, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm. 149-150.]

Jika ditelaah, setidaknya ada tiga terma yang digunakan Al-Qur`an dan Hadits berkaitan dengan konsep dasar pendidikan dalam Islam. Ketiga terma itu adalah tarbiyah, ta`lim, dan ta`dib[footnoteRef:4]. [4: Al Rasyidin, Falsafah Pendidikan Islami, (Bandung: Citapustaka Media Perintis, 2008), hlm.107.]

a. Makna TarbiyahTerma tarbiyah berasal dari kata Rabb yang menurut Anis bermakna tumbuh dan berkembang. Al-Qurtubiy juga menyatakan bahwa kata Rabb menunjukkan makna tumbuh, berkembang, memelihara, merawat, mengatur, dan menjaga kelestarian atau eksistensinya. Menurut al-Nahlawi, terma tarbiyah berasal dari tiga kata, yaitu:1) Rabba-yarbu, yang berarti bertambah dan tumbuh, seperti tertera dalam firman Allah Swt: Artinya: Dan sesuatu tambahan (riba) yang kamu berikan agar ia bertambah pada harta manusia, maka (riba itu) tidak menambah pada sisi Allah..... (Q.S Ar-Rum: 39)[footnoteRef:5]. [5: Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur`an dan Terjemahannya, (Semarang: Asy-Syifa, 1998), hlm. 408.]

2) Rabiya-yarba, yang berarti menjadi besar.3) Rabba-yarubbu, yang berarti memperbaiki, menguasai urusan, menuntun, dan memelihara.Adapun Muhammad Quraish Shihab menyatakan bahwa kata Rabb terdapat pada ayat kedua surah Al-Fatihah, seakar dengan kata tarbiyah, yaitu mengarahkan sesuatu tahap demi tahap menuju kesempurnaan kejadian dan fungsinya. Berdasarkan ayat kedua surah Al-Fatihah tersebut, bermakna bahwa Allah Swt adalah Pendidik Yang Maha Agung bagi seluruh alam semesta, bukan hanya mendidik manusia saja, tetapi pendidikan bagi makhluk seluruhnya.Dalam konteks pemeliharaan Allah terhadap manusia, menurut Muhammad Rasyid Ridha, tarbiyah itu mencakup: (1) tarbiyyah khalqiyyah (pemeliharaan fisikal), yaitu menumbuhkan dan menyempurnakan bentuk tubuh serta memberikan daya jiwa dan akal, (2) tarbiyyah sar`iyyah (pemeliharaan syariat dan pengajaran), yaitu menurunkan wahyu kepada salah seorang diantara mereka untuk menyempurnakan fitrah manusia dengan ilmu dan amal.b. Makna Ta`limAkar kata ta`lim adalah alima. Menurut Ibn al-Manzhur kata ini bisa memiliki beberapa arti seperti mengetahui atau mengenal, mengetahui atau merasa, dan memberi kabar kepadanya.Menurut Muhammad Rasyid Ridho, ta`lim adalah proses transmisi ilmu pengetahuan pada jiwa individu tanpa adanya batasan dan ketentuan tertentu. Argumentasinya berdasarkan pada firman Allah: Artinya: Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat....... (Q.S Al-Baqarah: 31)[footnoteRef:6]. [6: Ibid, hlm. 6.]

Artinya: Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.(Q.S Al-Baqarah: 151)[footnoteRef:7]. [7: Ibid, hlm. 23.]

Al-Asfahany menyatakan bahwa ta`lim adalah pemberitahuan yang dilakukan secara berulang-ulang dan sering sehingga berbekas pada diri muta`allim. Oleh karena itu ta`lim dapat dimaknai sebagai proses penyampaian dan menanamkan ilmu kedala diri seseorang sehingga berpengaruh terhadap akal, jiwa dan perbuatannya.c. Makna Ta`dibMenurut Shalaby, terma ta`dib sudah dipergunakan pada masa Islam klasik, terutama untuk pendidikan yang diselenggarakan dikalangan istan apara khalifah. Pada masa itu sebutan yang digunakan untuk memanggil guru adalah muaddib. Terma muaddib berasal dari kata adab, yang berarti budi pekerti atau meriwayatkan. Terma ta`dib tidak hanya menekankan aspek pemberian ilmu pengetahuan tetapi juga pembentukan watak, sikap, dan kepribadian peserta didik. Karenanya tugas seorang muaddib bukan hanya mengajarkan ilmu tetapi juga melatih dan membimbing peserta didik agar mereka hidup dengan adab, baik secara jasmani maupun rohani.[footnoteRef:8] [8: Al- Rasyidin, op,cit, hlm. 116.]

Istilah ta`dib untuk menyebutkan makna pendidikan dalam Islam digagas dan dipopulerkan kembali oleh Syed Mohammad Naquib al-Attas, guru besar dan pendiri International Institute of Islamic Thought and Civilization, Malaysia. Pendidikan menurut al-Attas adalah penyemaian dan penanaman adab dalam diri seseorang. Adapun adab yang dimaksud al-Attas adalah[footnoteRef:9]: [9: Ibid, hlm. 117.]

1) Suatu tindakan untuk mendisiplinkan jiwa dan pikiran2) Pencarian kualitas dan sifat-sifat jiwa dan pikiran yang baik3) Perilaku yang benar dan sesuai yang berlawanan dengan perilaku salah dan buruk4) Ilmu yang dapat menyelamatkan manusia dari kesalahan dalam mengambil keputusan dan sesuatu yang tidak terpuji5) Pengenalan dan pengakuan kedudukan secara benar dan tepat6) Sebuah metode mengetahui yang mengaktualisasikan kedudukan sesuatu secara benar dan tepat7) Realisasi kebenaran sebagaimana direfleksikan oleh hikmah.Berdasarkan ketiga terma diatas, maka konferensi internasional pertama tentang pendidikan Islam yang berlangsung di University of King Abdul Azis pada tahun 1977 mendefinisikan pendidikan Islam sebagai keseluruhan makna atau pengertian yang tersimpul dalam terma ta`lim, tarbiyah, dan ta`dib. Kemudian, pendidikan Islami adalah pendidikan yang diperuntukkan kepada semua umat manusia, tidak terbatas pada manusia muslim.Jadi, pendidikan islami dapat didefinisikan sebagai suatu proses penciptaan lingkungan yang kondusif bagi memungkinkan manusia sebagai peserta didik untuk mengembangkan diri, baik fisik-jasmani maupun nonfisik-ruhani dan potensi yang dimilikinya, al-jism, al-aql, al-nafs, dan al-qalb, agar memiliki kemampuan untuk merealisasikan syahadat primordialnya terhadap keberadaan dan ke-Maha-Esaan Allah Swt, melalui pemenuhan fungsi dan tujuan penciptaannya, yakni sebagai `abd Allah dan khalifah Allah.

2. Prinsip Pendidikan IslamPrinsip berarti asas atau kebenaran yang jadi pokok dasar orang berfikir, bertindak dan sebagainya. Menurut al-Attas, pendidikan adalah suatu proses penamaan sesuatu ke dalam diri manusia mengacu kepada metode dan sistem penamaan secara bertahap, dan kepada manusia penerima proses dan kandungan pendidikan tersebut[footnoteRef:10]. Apabila dikaitkan dengan pendidikan, maka prinsip pendidikan dapat sebagai kebenaran yang universal sifatnya dan menjadi dasar dalam merumuskan perangkat pendidikan. [10: Hamdani Ihsan dan Fuad Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2007), hlm. 62.]

Prinsip pendidikan diambil dari dasar pendidikan, baik berupa agama atau ideologi negara yang dianut. Prinsip pendidikan Islam juga ditegakan di atas dasar yang sama dan berpangkal dari pandangan Islam secara filosofis terhadap jagad raya, manusia, masyarakat, ilmu pengetahuan dan akhlak. Pandangan Islam terhadap masalah-masalah tersebut, melahirkan berbagai prinsip dalam pendidikan Islam.Dalam pembelajaran, pendidik merupakan fasilitator. Ia harus mampu memberdayagunakan beraneka ragam sumber belajar. Dalam memimpin proses pembelajaran, pendidik perlu memperhatikan prinsip-prinsip dalam pendidikan Islam dan senantiasa mempedomaninya, bahkan sejauh mungkin merealisasikannya bersama-sama dengan peserta didik[footnoteRef:11]. Adapun yang menjadi prinsip-prinsip pendidikan Islam adalah sebagai berikut: [11: Abd. Rachman Assegaf, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Rajawali Press, 2011), hlm. 71.]

a. Prinsip Integral dan SeimbangPendidikan Islam tidak mengenal adanya pemisahan antara sains dan agama. Keduanya harus terintegrasi secara harmonis. Dalam ajaran Islam, Allah adalah pencipta alam semesta termasuk manusia. Allah pula yang menurunkan hukum-hukum untuk mengelola dan melestarikannya. Hukum-hukum mengenai alam fisik disebut sunatullah, sedangkan pedoman hidup dan hukum-hukum untuk kehidupan manusia telah ditentukan pula dalam ajaran agama yang disebut dinullah yang mencakup akidah dan syariah.Selain itu, pendidikan Islam juga selalu memperhatikan keseimbangan di antara berbagai aspek yang meliputi keseimbangan antara dunia dan akhirat, antara ilmu dan amal, urusan hubungan dengan Allah dan sesama manusia, hak dan kewajiban. Keseimbangan antara urusan dunia dan akhirat dalam ajaran Islam harus menjadi perhatian. Rasul diutus Allah untuk mengajar dan mendidik manusia agar mereka dapat meraih kebahagiaan kedua alam itu. implikasinya pendidikan harus senantiasa diarahkan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. hal ini senada dengan Firman Allah Swt: Artinya: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (Q.S Al-Qashas: 77)[footnoteRef:12]. [12: Departemen Agama Republik Indonesia, op,cit, hlm. 394-395.]

b. Prinsip Membentuk Manusia yang SeutuhnyaPendidikan Islam dalam hal ini merupakan usaha untuk mengubah kesempurnaan potensi yang dimiliki oleh peserta didik menjadi kesempurnaan aktual, melalui setiap tahapan hidupnya. Dengan demikian fungsi pendidikan Islam adalah menjaga keutuhan unsur-unsur individual peserta didik dan mengoptimalkan potensinya dalam garis keridhaan Allah. Prinsip ini harus direalisasikan oleh pendidik dalam proses pembelajaran. Pendidik harus mengembangkan baik kecerdasan intelektual, emosional maupun spiritual secara simultan.c. Prinsip Selalu Berkaitan dengan AgamaPendidikan Islam sejak awal merupakan salah satu usaha untuk menumbuhkan dan memantapkan kecendrungan tauhid yang telah menjadi fitrah manusia. Agama menjadi petunjuk dan penuntun ke arah itu. Oleh karena itu, pendidikan Islam selalu menyelenggarakan pendidikan agama. Namun, agama di sini lebih kepada fungsinya sebagai sumber moral nilai. Sesuai dengan ajaran Islam pula, pendidikan Islam bukan hanya mengajarkan ilmu-ilmu sebagai materi, atau keterampilan sebagai kegiatan jasmani semata, melainkan selalu mengaitkan semuanya itu dengan kerangka praktik (amaliyyah) yang bermuatan nilai dan moral.d. Prinsip TerbukaDalam Islam diakui adanya perbedaam manusia. Akan tetapi, perbedaan hakiki ditentukan oleh amal perbuatan manusia atau ketakwaannya kepada Allah Swt. Oleh karena itu, pendidikan Islam pada dasarnya bersifat terbuka, demokratis, dan universal. e. Prinsip Pendidikan Berlangsung Sepanjang HayatIslam tidak mengenal batas akhir dalam menempuh pendidikan. Hal tersebut mengingat tujuan yang ingin dicapai dalam pendidikan Islam adalah terbentuknya akhlakul karimah. Pembentukan itu membutuhkan waktu yang panjang, yaitu sepanjang hayat manusia.

3. Dasar Pendidikan IslamSebagai aktivitas yang bergerak dalam bidang pendidikan dan pembinaan kepribadian, tentunya pendidikan Islam memerlukan landasan kerja untuk memberi arah bagi programnya, sebab dengan adanya dasar maka dapat berfungsi untuk menjadi sumber semua peraturan yang akan diciptakan sebagai pegangan langkah pelaksanaan dan sebagai jalur langkah yang menentukan arah pelaksanaan pendidikan Islam[footnoteRef:13]. Dasar pelaksanaan pendidikan Islam terutama adalah Al-Qur`an dan Hadits, selain itu dasar pelaksanaan pendidikan islam ialah dengan Ijtihad. [13: Zuhairini, dkk, op,cit, hlm. 153.]

a. Al-Qur`anAsas utama dan tertinggi yang menjadi dasar atau landasan bagi pelaksanaan pendidikan Islam adalah Al-Qur`an. Dalam Islam, Al-Qur`an merupakan sumber pokok ajaran Islam. Sebagaimana firman Allah: Artinya: Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar- benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus. (Q.S Asy-Syura: 52)[footnoteRef:14]. [14: Departemen Agama Republik Indonesia, op,cit, hlm. 489.]

Jadi, dalam konteks pendidikan Islam, seluruh ide, pandangan, konsep, teori, konstitusi dan praktik pendidikan harus merujuk pada apa yang ditunjuk, dijelaskan, dirumuskan, dan disimpulkan oleh Al-Qur`an, karena Al-Qur`an itu adalah petunjuk bagi kebenaran.b. HaditsHadits adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada nabi Muhammad Saw baik berupa perkataan, perbuatan, ketetapan, dan harapan atau cita-citanya. Hadits memiliki fungsi sebagai informasi tentang kebenaran yang diketahui manusia lewat penalaran. Adapun salah satu hadits yang berkaitan dengan pendidikan Islam, misalnya hadits nabi Muhammad Saw yang artinya: Sesungguhnya orang mukmin yang paling dicintai oleh Allah ialah orang yang senantiasa tegak taat kepada-Nya dan memberikan nasehat kepada hamba-Nya, sempurna akal pikirannya serta menasehati pula akan dirinya sendiri, menaruh perhatian serta mengamalkan ajaran-Nya, selama hayatnya, maka beruntunglah dan memperoleh kemenangan ia. (Al-Ghazali, Ihya` Ulumuddin)[footnoteRef:15]. [15: Zuhairini, dkk, log, cit.]

c. IjtihadSecara luas, ijtihad ialah upaya sungguh-sungguh yang dilakukan para pemikir atau intelektual Muslim dengan mengerahkan daya atau energi intelektualnya dalam melakukan penalaran mendalam, sistematis, dan universal untuk memahami hakikat sesuatu. Dalam konteks pendidikan Islam, kedudukan ijtihad menempati urutan ketiga, dalam hal ini ijtihad hanyalah upaya untuk menalar secara lebih baik dan mendalam mengenai isyarat-isyarat yang dikemukakan Al-Qur`an dan Hadits[footnoteRef:16]. [16: Al Rasyidin, op,cit, hlm. 128.]

Berdasarkan penjelasan diatas, maka pendidikan Islami yang merupakan proses pemberian bantuan bagi memudahkan setiap manusia, peserta didik mengembangkan diri dan potensi yang dimilikinya sehingga berkemampuan merealisasikan syahadahnya kepada Allah Swt, harus didasarkan pada landasan yang kuat, yakni asas yang dapat dijadikan dasar dan pedoman dalam pelaksanaan pendidikan Islam. Adapun dasar pendidikan islam tersebut ialah Al-Qur`an, Hadits, dan Ijtihad.

4. Tujuan Pendidikan IslamTujuan tertinggi yang ingin dicapai oleh pendidikan Islam adalah menciptakan manusia Muslim yang bersyahadah kepada Allah Swt. Karenanya, dalam tatanan praktikal, seluruh program dan praktik pendidikan Islam harus diarahkan untuk memberikan bantuan kemudahan kepada semua manusia dalam mengambangkan potensi jismiyah dan ruhiyahnya sehingga mereka berkemampuan untuk mengaktualisasikan syahadahnya terhadap Allah Swt. Tujuan pendidikan Islam adalah untuk menciptakan manusia Muslim yang bersyahadah kepada Allah SWT. Melalui pendidikan Islam maka memberikan bantuan kemudahan bagi manusia dalam mengembangkan potensi jismiyah dan ruhiyahnya sehingga mereka berkemampuan untuk mengaktualisasikan syahadahnya terhadap Allah SWT.[footnoteRef:17] [17: Ahmad Tafsir, Filsafat Pendidikan Islam: Integrasi Jasmani, Rohani dan Kalbu Memanusiakan Manusia. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 74.]

Untuk mencapai tujuan tertinggi dalam pendidikan Islam tersebut, maka pendidikan Islam harus dapat berjalan secara optimal dengan mengintegrasikan segala komponen yang ada dalam pendidikan islam.Pendidikan Islam adalah pendidikan yang bertujuan membentuk individu menjadi makhluk yang bercorak diri, berderajat tinggi menurut ukuran Allah dan isi pendidikannya adalah mewujudkan tujuan itu, yaitu ajaran Allah. Pendidikan Agama Islam merupakan upaya pembinaan dan pengembangan potensi manusia agar dapat menjalankan tugasnya sebagai hamba Allah, guna mencapai tujuan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.Dalam perfektif falsafah pendidikan islami, aktualisasi syahadah tersebut harus ditampilkan pada kemampuan manusia Muslim menunaikan fungsinya sebagai `abd Allah dan melaksanakan tugas-tugasnya sebagai khalifah secara sempurna. Profil manusia Muslim seperti inilah yang disebut sebagai insan kamil atau manusia paripurna atau sempurna.Dalam tataran yang lebih operasional, rumusan tujuan pendidikan Islami setidaknya harus merujuk kepada dua hal pokok, yaitu[footnoteRef:18]: [18: Ibid, hlm. 123-124.]

a. Tujuan, fungsi, dan tugas penciptaan manusia oleh Allah Swt yakni sebagai syuhud, abd Allah, dan khalifah.b. Hakikat manusia sebagai integrasi yang utuh antara dimensi jismiyah dan ruhiyah.Selanjutnya, Mohammad Athiyah Al-Abrosyi, menyimpulkan lima tujuan yang asasi bagi pendidikan Islam yang diuraikan dalam At-Tarbiyah Al-Islamiyah Wa Al-Fasalatuha, yaitu[footnoteRef:19]: [19: Zuhairini, dkk, op,cit, hlm. 164-166.]

a. Untuk membantu pembentukan akhlak yang mulia.b. Persiapan untuk kehidupan dunia dan kehidupan di akhiratc. Menumbuhkan ruh ilmiah pada pelajaran dan memuaskan keinginan hati untuk mengetahui dan memungkinkan ia mengkaji ilmu.d. Menyiapkan pelajar dari segi profesional dan teknis, disamping memelihara segi kerohanian dan keagamaannya.e. Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi-segi kemanfaatan.Jadi, tujuan pendidikan islam pada dasarnya ialah untuk membentuk kepribadian Muslim, yakni dengan memadukan antara jismiyah dan ruhiyah serta dapat memadukan antara iman dan amal shaleh, sehingga setiap Muslim dapat mengaktualisasikan syahadahnya kepada Allah Swt.

C. PENUTUP1. Kesimpulana. Arti Pendidikan IslamAda tiga terma yang digunakan Al-Qur`an dan Hadits berkaitan dengan konsep dasar pendidikan dalam Islam. Ketiga terma itu adalah tarbiyah, ta`lim, dan ta`dib. Berdasarkan ketiga terma diatas, maka konferensi internasional pertama tentang pendidikan Islam yang berlangsung di University of King Abdul Azis pada tahun 1977 mendefinisikan pendidikan Islam sebagai keseluruhan makna atau pengertian yang tersimpul dalam terma ta`lim, tarbiyah, dan ta`dib.b. Prinsip Pendidikan IslamPrinsip berarti asas atau kebenaran yang jadi pokok dasar orang berfikir, bertindak dan sebagainya. Adapun yang menjadi prinsip-prinsip pendidikan Islam adalah sebagai berikut: (1) Prinsip Integral dan Seimbang, (2) Prinsip Membentuk Manusia yang Seutuhnya, (3) Prinsip Selalu Berkaitan dengan Agama, (4) Prinsip Terbuka, (5), Prinsip Selalu Berkaitan dengan Agama.c. Dasar Pendidikan IslamDasar dalam pendidikan Islam berfungsi untuk menjadi sumber semua peraturan yang akan diciptakan sebagai pegangan langkah pelaksanaan dan sebagai jalur langkah yang menentukan arah pelaksanaan pendidikan Islam. Adapun yang menjadi dasar pendidikan islam ialah Al-Qur`an, Hadits, dan Ijtihad.d. Tujuan Pendidikan IslamTujuan tertinggi yang ingin dicapai oleh pendidikan Islam adalah menciptakan manusia Muslim yang bersyahadah kepada Allah Swt. Karenanya, dalam tatanan praktikal, seluruh program dan praktik pendidikan Islam harus diarahkan untuk memberikan bantuan kemudahan kepada semua manusia dalam mengambangkan potensi jismiyah dan ruhiyahnya sehingga mereka berkemampuan untuk mengaktualisasikan syahadahnya terhadap Allah Swt.

2. SaranPendidikan dalam Islam merupakan bagian dari tugas kekhalifahan manusia. Karena manusia adalah khalifah Allah yang berarti bahwa manusia mendapatkan kuasa dan limpahan wewenang dari Allah untuk melaksanakan pendiidkan terhadap alam dan manusia, maka manusialah yang bertanggung jawab untuk melaksanakan pendidikan tersebut. Pendidikan menyangkut dan berhubungan dengan hidup dan kehidupan manusia, dan menyangkut pula masalah-masalah yang berhubungan dengan sifat dasar dan hakikat manusia, hakikat dan tujuan hidupnya, serta hal-hal lain dalam kehidupannya. Oleh karena itu, agar dapat berfungsi sesuai dengan tugasnya sebagai khalifah, maka dalam pendidikan Islam, setiap Muslim harus memiliki pengetahuan dan mampu mengaplikasikan konsep filosofis tentang arti, prinsip, dasar, dan tujuan pendidikan Islam.

DAFTAR PUSTAKA

Abd. Rachman Assegaf, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Rajawali Press, 2011).Ahmad Tafsir, Filsafat Pendidikan Islam: Integrasi Jasmani, Rohani dan Kalbu Memanusiakan Manusia. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006).Al Rasyidin, Falsafah Pendidikan Islami, (Bandung: Citapustaka Media Perintis, 2008).Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur`an dan Terjemahannya, (Semarang: Asy-Syifa, 1998).Hamdani Ihsan dan Fuad Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2007).Hasan Basri, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2009).Zuhairini, dkk, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004).