kelompok mineral logam

17
Mineral logam adalah mineral yang mengandung unsur logam atau agregat dapat dikelompokan dalam 4 (empat) kelompok utama dan 30 (tiga puluh) jenis komoditi, yakni: 1. Logam Dasar (Base Metal) Secara kimia, logam dasar merupakan logam yang mudah teroksidasi, terkorosi, dan bereaksi dengan HCl membentuk hidrogen. Logam ini biasa disebut logam aktif. Contoh logam dasar yang terdapat di Indonesia adalah air raksa (Hg), seng (Zn), Tembaga (Cu), Timah (Sn), dan Timbal (Pb), 2. Logam Mulia: Logam mulia yang terdapat di Indonesia adalah emas (Au), perak (Ag) , dan platina (Pt). Karena sifatnya yang langka, tahan korosi dan oksidasi, maka

Upload: geostj

Post on 23-Dec-2015

46 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mineral logam

TRANSCRIPT

Page 1: Kelompok Mineral Logam

Mineral logam adalah mineral yang mengandung unsur logam atau agregat dapat dikelompokan dalam 4 (empat) kelompok utama dan 30 (tiga puluh) jenis komoditi, yakni:1. Logam Dasar (Base Metal) Secara kimia, logam dasar merupakan logam yang mudah

teroksidasi, terkorosi, dan bereaksi dengan HCl membentuk hidrogen. Logam ini biasa disebut logam aktif. Contoh logam dasar yang terdapat di Indonesia adalah air raksa (Hg), seng (Zn), Tembaga (Cu), Timah (Sn), dan Timbal (Pb),

2. Logam Mulia: Logam mulia yang terdapat di Indonesia adalah emas (Au), perak (Ag) , dan platina (Pt). Karena sifatnya yang langka, tahan korosi dan oksidasi, maka logam mulia memiliki harga yang cukup tinggi. Logam mulia merupakan anggota dari logam transisi. Logam ini biasa digunakan sebagai perhiasan dan mata uang (Au, Ag), bahan tahan karat (lapisan perak), ataupun katalis (Pt).

Page 2: Kelompok Mineral Logam

3. Kelompok Mineral Logam Besi dan Campuran Besi:• Jenis logam ini lazim digunakan dalam industri besi dan

campurannya. Logam besi yang terdapat di Indonesia yaitu besi (Fe), besi laterit (Fe), kobalt (Co), kromit (Cr), Mangan (Mn), molibdenum (Mo), nikel (Ni), dan pasir besi.

4. Kelompok Logam Jarang: Logam yang secara relatif, ditemukan dalam jumlah sedikit

dan tersebar di bumi. Unsur-unsur logam ini, jarang ditemukan terkonsentrasi dalam jumlah banyak. Beberapa diantaranya adalah :Lithium (Li), Yurium (Y), Zirconium (Zr), Logam Tanah Jarang (Rare Earth Elements; unsur yang mempunyai Nomor Atom 57 s.d. 71), Indium (In), Cadmium (Cd) dan lain-lain. Kegunaan unsur-unsur logam jarang umumnya untuk teknologi tinggi seperti : barang elektronik, katalis dalam pengolahan minyak bumi, keramik tahan panas dan lain-lain.

Page 3: Kelompok Mineral Logam

Belum semua bahan galian seperti tersebut sudah dieksplorasi dan diekspoitasi. Dari 30 jenis komoditi bahan galian logam tersebut, dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :1. Kelompok Bahan Galian Logam yang sudah diproduksi dan

memiliki data yang lengkap (data produksi tahun 2005 ada sehingga cadangan awal 2006 dapat diperoleh). Tembaga, Timah, Emas, Perak, Besi, Mangan, Nikel, Alumunium

2. Kelompok Bahan Galian Logam yang sudah diproduksi tetapi belum memiliki data yang lengkap (data produksi tahun 2005 belum ada sehingga cadangan awal 2006 hanya perkiraan) Timbal, Seng, Air Raksa, Molibdenum, Platina, Krom, Kobal, Monasit, Titan

3. Kelompok Bahan Galian Logam yang belum diproduksi sehingga tidak memiliki data yang lengkap (data produksi tahun 2005 tidak ada sehingga cadangan awal 2006 hanya perkiraan) Antimon, Bismuth, Wolfram, Vanadium, Zirkon, Berilium, Litium, Tantalum, Cadmium, Galium, Indium, Yitrium, Torium

Page 4: Kelompok Mineral Logam

• Pengembangan industri baja nasional diorientasikan untuk mengolah dan memanfaatkan sumber daya dan cadangan mineral logam dan batubara yang tersedia di daerah – daerah. Untuk tahap awal, orientasinya di fokuskan pada pemanfaatan cadangan mineral bijih besi dan batubara yang terdapat di Kalimantan Selatan. Di wilayah ini, ke dua cadangan tersebut tersedia dalam jumlah yang cukup besar.

• Selain itu, hanya di Kalimantan Selatan yang telah mempunyai informasi mengenai cadangan bijih besi yang agak lengkap dibandingkan dengan dari daerah lainnya.

Page 5: Kelompok Mineral Logam

SENG (Zn)

• Seng adalah unsur logam, biru-abu-abu, dengan nomor atom 30. Pada suhu kamar, seng rapuh tetapi menjadi lentur pada 100o C dapat ditempa dan dibentuk menjadi bengkok.

• Seng merupakan konduktor listrik yang cukup baik. Hal ini relatif tahan terhadap korosi di udara atau air sehingga digunakan sebagai lapisan pelindung pada produk besi untuk melindungi dari berkarat.

• Mineral seng yang paling banyak dan paling ekonomis berupa Zeng sulfida disebut spalerit atau seng blende atau masih banyak lagi nama lainnya, mempunyai rumus kimia ZnS dan mengandung 57 – 76 % Zn

• Mineral-mineral seng kebanyakan terjadi bersama-sama dengan mineral-mineral besi, tembaga, emas dan perak. Seperti halnya dengan cebakan timbal, jebakan seng terjadi akibat proses replacement dan pengisian celah (cavity filling).

• Mineral-mineral seng terutama jika dalam bentuk oksida mudah larut sehingga oleh karena itu cebakan seng jarang terlihat dipermukaan tanah sebagai singkapan, jika dilapangan ditemukan struktur gosan, dan didapatkan adanya mineral timbal maka dapat diharapkan di dalam gosan tersebut terdapat mineral seng terutama sekali jika gosen tersebut terdapat dalam batuan karbonat.

Page 6: Kelompok Mineral Logam

KEGUNAAN SENG• Seng relatif tidak reaktif di udara atau air. Akibatnya, itu diterapkan

dalam lapisan tipis untuk produk besi dan baja yang perlu dilindungi dari karat. Proses ini disebut galvanisasi. Galvanizing dilakukan dalam beberapa cara. Secara umum, logam yang dicelupkan ke dalam seng cair. Hal ini juga dapat dilakukan dengan elektroplating atau lukisan di lapisan senyawa seng. Lebih dari setengah dari seng yang dikonsumsi digunakan untuk galvanisasi.

• Penggunaan terbesar kedua seng sebagai paduan (selain kuningan atau perunggu). Konsumsi seng yang tersisa untuk membuat cat, bahan kimia, aplikasi pertanian, dalam industri karet, di layar TV, lampu neon dan untuk baterai sel kering. Celengan terbuat dari seng - dengan lapisan tipis dari tembaga di atas.

• Selain seng banyak digunakan sebagai bahan untuk bangunan, ternyata seng banyak digunakan untuk proteksi logam terhadap korosi. Seng digunakan sebagai bahan campuran logam pigment, reducing agents, lithographic plate, cell-cell kering. Selain itu seng juga banyak digunakan di dalam industri keramik, kosmetik, sebagai obat-obatan tekstil, kimia dan sebagainya.

Page 7: Kelompok Mineral Logam

TIMAH

• Timah merupakan bahan endapan pada batuan granit, banyak terdapat di dasar-dasar sungai purba. Terbentuknya timah sebagai endapan primer pada batuan granit dan pada daerah sentuhan batuan endapan metamorf yang biasanya berasosiasi dengan turmalin dan urat kuarsa timah, serta sebagai endapan sekunder, yang di dalamnya terdiri atas endapan alluvium, aluvial, dan koluvium.

• Mineral yang terkandung dalam bijih timah pada umumnya mineral utama yaitu: kasiterit, sedangkan pirit, kuarsa, zircon, ilmenit, plumbum, bismut, arsenik, stibnite, kalkopirit, kuprit, xenotim, dan monasit merupakan mineral ikutan.

• Pemanfaatan timah diantaranya digunakan untuk peluru, pelapis kaleng, pembungkus rokok, campuran kuningan dan perunggu. Bijih timah tersebar di Pulau Bangka Belitung, Pulau Singkep, dan Pulau Karimun.

Page 8: Kelompok Mineral Logam

TEMBAGA (Cu)

• Unsur tembaga terdapat pada hampir 250 mineral, namun hanya sedikit saja yang komersil. Pada endapan sulfida primer mineral terbesar adalah endapan kalkopirit (CuFeS2), diikuti oleh Kalkosit (Cu2S), bomit (Cu5FeS4), kovelit (CuS), dan energit (Cu3AsS4). Mineral Tembaga utama dalam bentuk deposit oksida adalah krisokola (CuSiO32HO), malasit (Cu2(OH)2CO3), dan azurit (Cu3(OH)2(CO)3)

• Deposit tembaga dapat diklasifikasikan dalam lima tipe, yaitu: 1.Deposit porfiri, urat, dan replacement, 2.Deposit stratabound dalam batuan sedimen 3.Deposit masif pada batuan vulkanik4.Deposit tembaga nikel dalam intrusi/mafik5.Deposit native

Page 9: Kelompok Mineral Logam

• Umumnya bijih tembaga di Indonesia terbentuk secara magmatik.

• Pembentukan endapan magmatik dapat berupa proses hidrothermal atau metasomatisme.

• Logam tembaga banyak digunakan dalam industri peralatan listrik, kawat tembaga dan paduan tembaga digunakan dalam pembuatan motor listrik, generator, kabel transmisi, instalasi listrik rumah dan industri, kendaraan bermotor, konduktor listrik, kabel dan tabung coaxial, tabung microwave, sakelar, reaktifer transisistor, bidang telekomunikasi, dan bidang-bidang yang membutuhkan sifat konduktivitas listrik dan panas yang tinggi.

• Potensi tembaga terbesar yang dimiliki Indonesia terdapat di Papua, kemudian di Jawa Barat, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan.

Page 10: Kelompok Mineral Logam

TIMBAL (Pb)

• Timbal sebagai logam berat merupakan unsur yang terbanyak di dunia. Istilah logam berat digunakan pada timbal karena mempunyai kerapatan (massa jenis) yang sangat tinggi yaitu 11,34 gram/cm3, jauh lebih tinggi daripada kerapatan tertinggi bagi logam transisi pertama yaitu 8,92 gram/cm3 untuk tembaga.

• Timbal bersifat lembek-lemah dengan titik leburnya 327,460C. Timbal akan nampak mengkilat-berkilauan ketika baru dipotong, tetapi segera menjadi pudar (buram) ketika terjadi kontak dengan udara terbuka; hal ini karena terjadi pembentukan lapisan timbal-oksida atau – karbonat yang melapisi secara kuat sehingga mencegah terjadinya reaksi lanjut

• Lempengan timbal banyak dipakai sebagai pelindung bahan radioaktif karena sifatnya yang mempunyai kemampuan yang sangat tinggi dalam menahan sinar X dan sinar Y.

• pekat.

Page 11: Kelompok Mineral Logam

PENANGGULANGAN BAHAYA TIMBAL• Pada akhir tahun 2001, Pertamina merencanakan untuk menghapus

bensin bertimbal (premium dan premix) dari wilayah DKI Jakarta, dan akan disusul oleh daerah-daerah lainnya sehingga bumi pertiwi diharapkan bebas dari bensin bertimbal pada akhir tahun 2003. KPBB memaparkan bahwa konsentrasi timbal di udara ambient di Jabotabek tahun 2000 (bensin masih bertimbal) adalah 1,752 – 3,50 mg/m3. Angka ini turun drastis tiga bulan setelah dihapuskannya bensin bertimbal di Jabotabek (Juli 2001) menjadi rata-rata 0,2 mg/m3. Pada tahun 2001 juga, 35,4% anak-anak di Jakarta memiliki kadar timbal di atas 10 mg/dl, di mana prosentasi ini turun dramatis menjadi 1,3% setelah 3 tahun bensin bertimbal dihapuskan sejak 1 Juli 2001.

• Upaya kampanye penanggulangan pencegahan racun timbal pada mainan anak di negara Amerika, Jepang dan Eropa sangat aktif. Keputusan Pemerintah mereka didukung berbagai lembaga pemerintah dan swasta hingga lembaga independent membuat terlindungnya anak-anak dari bahaya racun timbal.

Page 12: Kelompok Mineral Logam

• Memperbanyak tanaman yang memiliki kemampuan dalam menyerap timbal khususnya di daerah perkotaan. Misal pohon Damar (Agathis alba), Mahoni (Swetenia macrophylla), Jamuju (Podocarpus imbricatus), Pala (Mirystica fragrans), Asam landi (pithecelobium dulce), dan Johal (Cassia siamea) memiliki kemampuan sedang sampai tinggi dalam menurunkan timbal di udara. Kesumba (Bixa orellana) memiliki kemapuan menyerap timbal terkecil (29,01 μg/g) sedangkan Kirai payung (Filicium. decipiens) mempunyai kemampuan tertinggi (50.62 μg/g).

• Pohon Puring merupakan tanaman yang memiliki daun paling baik dalam menyerap timbal yang bertebaran di udara terbuka (2,05 mgr/liter).

• 6. Penyerap terbaik kedua adalah daun pohon beringin (1,025 mgr/liter). Oleh karena itu, dalam rangka mengurangi kadar logam berat di udara, misalnya yang berasal dari buangan kendaraan bermotor, pemerintah dan masyarakat disarankan memperbanyak menanam pohon beringin ini.

Page 13: Kelompok Mineral Logam

PENGARUH DARI PENGGUNAAN TIMBAL

• Seperti yang telah kita ketahui, timbal telah digunakan untuk mendongkrak nilai oktan sejak awal abad ini, namun bensin bertimbal yang digunakan untuk menggerakan kendaraan bermotor memiliki implikasi negative terhadap kesehatan masyarakat khususnya anak-anak.

• Berdasarkan data yang disebutkan lembaga Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB), sekitar 70% timbal yang terkandung dalam bensin akan diemisikan melalui knalpot. Ketika timbal tersebut telah berada di udara maka konsentrasi 1 mg/m3 berdampak pada peningkatan kadar timbal dalam darah antara 2,5 – 5,3 mg/dl, dan apabila telah terakumulasi hingga 10 mg/dl pada seorang anak misalnya, maka poin IQ-nya cenderung menurun 2,5 poin, mengalami gejal anemia, hambatan dalam pertumbuhan, perkembangan kognitif buruk. Selain itu sistem kekebalan tubuh pada anak akan melemah dan gejala autis, bahkan hingga kematian dini.

• Pada darah pria berkadar timbal di atas 40 mg/dl berdampak menurunnya jumlah sperma, volume sperma, kepekatan sperma dan gerakan sperma yang berarti pula gejala kemandulan. Pada ibu hamil, dampak serius terjadi baik pada sang ibu maupun janinnya – mengingat timbal dapat menembus plasenta, sementara perkembangan otak janin sangat peka terhadap logam timbal – dan terancam mengalami keguguran.

Page 14: Kelompok Mineral Logam

TIMBAL (Pb)• Logam timbal (Pb) merupakan logam yang sangat populer dan banyak

dikenal oleh masyarakat awam. Hal ini disebabkan oleh banyaknya Pb yang digunakan di industri nonpangan dan paling banyak menimbulkan keracunan pada makhluk hidup. Pb adalah sejenis logam yang lunak dan berwarna cokelat kehitaman, serta mudah dimurnikan dari pertambangan.

• Timbal merupakan logam putih kebiru-biruan dengan pancaran yang terang. Ia sangat lunak, mudah dibentuk, ductile, dan bukan konduktor listrik yang baik. Ia memiliki resistasi tinggi terhadap korosi.

• Timbal berupa serbuk berwarna abu-abu gelap digunakan antara lain sebagai bahan produksi baterai dan amunisi, komponen pembuatan cat, pabrik tetraethyl lead, pelindung radiasi, lapisan pipa, pembungkus kabel, gelas keramik, barang-barang elektronik, tube atau container, juga dalam proses mematri.

• Dilingkungan yang kadar logam beratnya cukup tinggi, kontaminasi dalam makanan, air dan udara dapat menyebabkan keracunan. Timbal (plumbum/Pb) atau timah hitam adalah satu unsur logam berat yang lebih tersebar luas dibanding kebanyakan logam toksik lainnya. Kadarnya dalam lingkungan meningkat karena penambangan, peleburan dan berbagai penggunaannya dalam industri.

Page 15: Kelompok Mineral Logam

N I K E L (Ni)

• Nikel biasanya terbentuk bersama-sama dengan kromit dan platina dalam batuan ultrabasa seperti peridotit, baik termetamorfkan, ataupun tidak.

• Terdapat 2 (dua) jenis endapan nikel yang bersifat komersil, yaitu sebagai hasil konsentrasi residual silika dan pada proses pelapukan batuan beku ultrabasa serta sebagai endapan nikel-tembaga sulfida, yang biasanya berasosiasi dengan pirit, pirotit dan kalkopirit.

• Pemanfaatan nikel digunakan untuk campuran besi menjadi baja, pelapis logam serta campuran kuningan atau perunggu. Terdapat di Sulawesi Selatan wilayah Pomala, Danau Tawoti, Maluku Utara, dan Pegunungan Cylops (Papua).

Page 16: Kelompok Mineral Logam

BIJIH BESI

• Bijih besi berasal dari bijih silikat pada batuan ultrabasa yang telah mengalami penghancuran.

• Besi berwujud dalam perbagai jenis oksida besi, seperti magnetit, titaniferous, magnetit, ilmenit, limonit, dan hematit.

• Titaniferous magnetit adalah bagian yang cukup penting merupakan perubahan dari magnetit dan ilmenit.

• Mineral bijih pasir besi terutama berasal dari batuan basaltik dan andesitik volkanik. Besi banyak dimanfaatkan untuk campuran semen dan pada industri logam. Tersebar di Cilacap (Jawa Tengah), Kota Waringin (Kalimantan Tengah), Cilegon (Jawa Barat), dan Pulau Obi (Maluku).

Page 17: Kelompok Mineral Logam

BAUKSIT• Bauksit merupakan bahan yang heterogen yang mempunyai mineral

dengan susunan terutama dari oksida alumunium yang berupa mineral buhmit (Al2O3H2O) dan mineral Gibsit (Al2O33H2o).

• Secara umum Bauksit mengandung Al2O3 sebanyak 46-65%, SiO2 1-12%, Fe2O3 2-26%, TiO2 3%, dan H2O 14 -36%. Bijih bauksit terjadi di daerah tropika dan subtropika yang memungkinkan terjadinya pelapukan sangat kuat.

• Bauksit terbentuk dari batuan sedimen yang mempunyai kadar Al nisbi tinggi. Kadar Fe rendah, dan kadar kuarsa (SiO2) bebasnya sedikit atau bahkan tidak mengandung sama sekali.

• Batuan tersebut (misalnya sienit dan nefelin yang berasal dari batuan beku, batu lempung, lempung dan serpih). Batuan-batuan tersebut akan mengalami proses laterisasi yang kemudian oleh proses dehidrasi akan mengeras menjadi bauksit.

• Bauksit dapat ditemukan dalam lapisan mendatar tetapi kedudukannya di kedalaman tertentu. Pemanfaatannya untuk pembuatan alat dapur, kendaraan, pesawat terbang. Tersebat di Pulau Bintan, Pulau Galang Besar, dan Singkawang (Kalimantan Barat)