kelompok 9 transportasi dan an wilayah

14
 TRANSPORTASI DAN PERKEMBANGAN WILAYAH I. Pendahuluan Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan  pembang unan teruta ma dalam menduku ng kegiat an perekonomian masyar akat dan  perkembangan wilaya h baik itu daerah perdesaan maupun daerah yang lainnya. Sistem transportasi yang ada dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan mobilitas penduduk dan sumber daya lainnya yang dapat menduku ng terja dinya pertumbuhan ekonomi didaerah ini men yeba bkan pen gur anga n kons ent ras i ten aga ker ja yang mem punyai kea hlia n dan ketr amp ila n pad a wil ayah ter tent u, sel ain tra nspo rta si juga untu k membuka pel uang kegiatan perdagangan antar wilayah dan mengurangi perbedaaan antar wilayah sehingga me ndo ron g te rj adi nya pe mbang una n antar wi la ya h. De nga n ada nya trans port as i harapannya dapat menghilangkan isolasi dan memberi stimulan ke arah perkembangan di semua bida ng kehi dup an, bai k per daga ngan , indu str i mau pun sek tor lain nya merata disemua daerah. Transportasi sangat penting peranannya bagi daerah baik itu perdesaan atau daerah semi urban atau urban di negara-negara yang sedang berkembang, karena menyediakan akse s bag i mas yar akat untu k memenuh i keb utuh an bara ng dan jas a seha ri- hari , serta men ingk atka n kehi dup an sos ial eko nomi . Aks es ter hada p info rma si, pas ar, dan jasa mas yar akat dan lok asi ter tent u, ser ta pel uang -pe lua ng bar u kese mua nya mer upa kan kebutuhan yang penting dalam proses pembangunan. De nga n dib angun nya sa ra na trans port as i, keg iat an ekono mi mas yar akat ,  pembe rdayaan masyar akat, khususn ya dalam pemba ngunan pada kawasa n yang mempunyai potensi ekonomi tinggi akan lebih mudah dikembangkan. Kegiatan ekonomi masyarakat ini akan berkembang apabila mempunyai prasarana dan sarana transportasi yang baik untuk aksesibilitas. Aksesibilitas ini dapat memacu proses interasi antar wilayah sampai ke daerah yang paling terpencil sehingga tercipta pemerataan pembangunan. Kajian transportasi dan perkembangan wilayah memiliki dimensi persoalan dengan rent ang yang luas dan komple ks. Ole h kare na itu untuk dap at memaham i pol a ker ja 1

Upload: youdhi-nanchako

Post on 20-Jul-2015

24 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

5/17/2018 Kelompok 9 Transportasi Dan an Wilayah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-9-transportasi-dan-an-wilayah 1/14

TRANSPORTASI DAN PERKEMBANGAN WILAYAH

I. Pendahuluan

Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan

 pembangunan terutama dalam mendukung kegiatan perekonomian masyarakat dan

 perkembangan wilayah baik itu daerah perdesaan maupun daerah yang lainnya. Sistem

transportasi yang ada dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan mobilitas penduduk dan

sumberdaya lainnya yang dapat mendukung terjadinya pertumbuhan ekonomi didaerah ini

menyebabkan pengurangan konsentrasi tenaga kerja yang mempunyai keahlian dan

ketrampilan pada wilayah tertentu, selain transportasi juga untuk membuka peluang

kegiatan perdagangan antar wilayah dan mengurangi perbedaaan antar wilayah sehingga

mendorong terjadinya pembangunan antar wilayah. Dengan adanya transportasi

harapannya dapat menghilangkan isolasi dan memberi stimulan ke arah perkembangan di

semua bidang kehidupan, baik perdagangan, industri maupun sektor lainnya merata

disemua daerah.

Transportasi sangat penting peranannya bagi daerah baik itu perdesaan atau daerah

semi urban atau urban di negara-negara yang sedang berkembang, karena menyediakan

akses bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa sehari-hari, sertameningkatkan kehidupan sosial ekonomi. Akses terhadap informasi, pasar, dan jasa

masyarakat dan lokasi tertentu, serta peluang-peluang baru kesemuanya merupakan

kebutuhan yang penting dalam proses pembangunan.

Dengan dibangunnya sarana transportasi, kegiatan ekonomi masyarakat,

 pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam pembangunan pada kawasan yang

mempunyai potensi ekonomi tinggi akan lebih mudah dikembangkan. Kegiatan ekonomi

masyarakat ini akan berkembang apabila mempunyai prasarana dan sarana transportasi

yang baik untuk aksesibilitas. Aksesibilitas ini dapat memacu proses interasi antar wilayah

sampai ke daerah yang paling terpencil sehingga tercipta pemerataan pembangunan.

Kajian transportasi dan perkembangan wilayah memiliki dimensi persoalan dengan

rentang yang luas dan kompleks. Oleh karena itu untuk dapat memahami pola kerja

1

5/17/2018 Kelompok 9 Transportasi Dan an Wilayah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-9-transportasi-dan-an-wilayah 2/14

transportasi dan aksesibilitas, dituntut untuk memiliki pandangan yang luas tidak hanya

 pada satu bidang kajian ilmu saja.

II. Transportasi Merupakan Tolok Ukur Interaksi antar Wilayah

Suatu wilayah tertentu bergantung pada wilayah lain. Demikian juga wilayah lain

memiliki ketergantungan pada wilayah tertentu. Diantara wilayah-wilayah tersebut,

terdapat wilayah-wilayah tertentu yang memiliki kelebihan dibanding yang lain sehingga

wilayah tersebut memiliki beberapa fasilitas yang mampu melayani kebutuhan penduduk 

dalam radius yang lebih luas, sehingga penduduk pada radius tertentu akan mendatangi

wilayah tersebut untuk memperoleh kebutuhan yang diperlukan.

Morlok (1988) mengemukakan bahwa akibat adanya perbedaan tingkat

pemilikan sumberdaya dan keterbatasan kemampuan wilayah dalam mendukung

kebutuhan penduduk suatu wilayah menyebabkan terjadinya pertukaran barang,

orang dan jasa antar wilayah. Pertukaran ini diawali dengan proses penawaran dan

 permintaan. Sebagai alat bantu proses penawaran dan permintaan yang perlu dihantarkan

menuju wilayah lain diperlukan sarana transportasi. Sarana transportasi yang

memungkinkan untuk membantu mobilitas berupa angkutan umum.

Dalam menyelenggarakan kehidupannya, manusia mempergunakan ruang tempat

tinggal yang disebut permukiman yang terbentuk dari unsur-unsur working, opportunities,

circulation, housing, recreation, and other living facilities (Hadi Sabari Yunus, 1987).

Unsur  circulation adalah jaringan transportasi dan komunikasi yang ada dalam

 permukiman. Sistem transportasi dan komunikasi meliputi sistem internal dan eksternal.

Jenis yang pertama membahas sistem jaringan yang ada dalam kesatuan permukiman itu

sendiri. Jenis yang kedua membahas keadaan kualitas dan kuantitas jaringan yang

menghubungkan permukiman satu dengan permukiman lainnya di dalam satu kesatuan

 permukiman.

Perpindahan manusia dan barang dari satu tempat ke tempat lain selalu melalui

 jalur-jalur tertentu. Tempat asal dan tempat tujuan dihubungkan satu sama lain dengan

suatu jaringan (network ) dalam ruang. Jaringan tersebut dapat berupa jaringan jalan, yang

merupakan bagian dari sistem transportasi. Transportasi merupakan hal yang penting dalam

2

5/17/2018 Kelompok 9 Transportasi Dan an Wilayah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-9-transportasi-dan-an-wilayah 3/14

suatu sistem, karena tanpa transportasi perhubungan antara satu tempat dengan tempat lain

tidak terwujud secara baik (Bintarto, 1982).

Hurst (1974) mengemukakan bahwa interaksi antar wilayah tercermin pada

keadaan fasilitas transportasi serta aliran orang, barang, maupun jasa. Transportasi

merupakan tolok ukur dalam interaksi keruangan antar wilayah dan sangat penting

peranannya dalam menunjang proses perkembangan suatu wilayah. Wilayah dengan

kondisi geografis yang beragam memerlukan keterpaduan antar jenis transportasi dalam

melayani kebutuhan masyarakat. Pada dasarnya, sistem transportasi dikembangkan untuk 

menghubungkan dua lokasi guna lahan yang mungkin berbeda. Transportasi digunakan

untuk memindahkan orang atau barang dari satu tempat ke tempat lain sehingga

mempunyai nilai ekonomi yang lebih meningkat.

Dengan transportasi yang baik, akan memudahkan terjadinya interaksi antara

 penduduk lokal dengan dunia luar. Keterisolasian merupakan masalah pertama yang harus

ditangani.

Transportasi berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan produsen dengan

konsumen dan meniadakan jarak diantara keduanya. Jarak tersebut dapat dinyatakan

sebagai jarak waktu maupun jarak geografis. Jarak waktu timbul karena barang yang

dihasilkan hari ini mungkin belum dipergunakan sampai besok. Jarak atau kesenjangan ini

dijembatani melalui proses penggudangan dengan teknik tertentu untuk mencegahkerusakan barang yang bersangkutan.

Transportasi erat sekali dengan penggudangan atau penyimpanan karena keduanya

meningkatkan manfaat barang. Angkutan menyebabkan barang dapat dipindahkan dari satu

tempat ke tempat lain sehingga bisa dipergunakan di tempat barang itu tidak didapatkan.

Dengan demikian menciptakan manfaat tempat. Penyimpanan atau penggudangan juga

memungkinakan barang disimpan sampai dengan waktu dibutuhkan dan ini berarti

memberi manfaat waktu (Schumer, 1974). Pembangunan suatu jalur transportasi maka

akan mendorong tumbuhnya fasilitas-fasilitas lain yang tentunya bernilai ekonomis.

Perbedaan sumberdaya yang ada di suatu daerah dengan daerah lain mendorong

masyarakat untuk melakukan mobilitas sehingga dapat memenuhi kebutuhannya. Dalam

 proses mobilitas inilah transportasi memiliki peranan yang penting untuk memudahkan dan

memperlancar proses mobilitas tersebut. Proses mobilitas ini tidak hanya sebatas oleh

3

5/17/2018 Kelompok 9 Transportasi Dan an Wilayah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-9-transportasi-dan-an-wilayah 4/14

manusia saja, tetapi juga barang dan jasa. Dengan demikian nantinya interaksi antar daerah

akan lebih mudah dan dapat mengurangi tingkat kesenjangan antar daerah.

Ullman mengungkapkan ada tiga syarat untuk terjadinya interaksi

keruangan, yaitu :

(1) Complementarity atau ketergantungan karena adanya perbedaan demand dan

supply antar daerah

(2) Intervening opportunity  atau tingkat peluang atau daya tarik untuk dipilih

menjadi daerah tujuan perjalanan

(3) Transferability atau tingkat peluang untuk diangkut atau dipindahkan dari

suatu tempat ke tempat lain yang dipengaruhi oleh jarak yang dicerminkan

dengan ukuran waktu dan atau biaya

Kebutuhan akan pergerakan bersifat merupakan kebutuhan turunan. Pergerakan

terjadi karena adanya proses pemenuhan kebutuhan. Pergerakan tidak akan terjadi

seandainya semua kebutuhan tersebut menyatu dengan permukiman. Namun pada

kenyataannya semua kebutuhan manusia tidak tersedia di satu tempat. Atau dengan kata

lain lokasi kegiatan tersebar secara heterogen di dalam ruang. Dengan demikian perlu

adanya pergerakan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan.

Dalam melakukan pergerakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, penduduk 

mempunyai dua pilihan yaitu bergerak dengan moda transportasi dan tanpa modatranspotasi (berjalan kaki). Pergerakan tanpa moda tranportasi biasanya berjarak pendek,

sedangkan pergerakan dengan moda transportasi berjarak sedang atau jauh.

Transportasi merupakan penghubung utama antara dua daerah yang sedang

 berinteraksi dalam pembangunan. Tanpa adanya jaringan transportasi tidak mungkin

 pembangunan dapat diperkenalkan ke luar daerah. Jalan merupakan akses transportasi dari

suatu wilayah menuju ke wilayah.

Aktivitas penduduk yang meningkat perlu dijadikan perhatian dalam merumuskan

kebijakan di bidang transportasi karena manusia senantiasa memerlukan transportasi. Hal

ini merupakan sesuatu hal yang merupakan ketergantungan sumberdaya antar tempat. Hal

ini menyebabkan proses interaksi antar wilayah yang tercermin pada fasilitas transportasi.

Transportasi merupakan tolok ukur interaksi antar wilayah.

4

5/17/2018 Kelompok 9 Transportasi Dan an Wilayah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-9-transportasi-dan-an-wilayah 5/14

III. Aksesibilitas

Salah satu hal yang penting tentang transportasi dengan perkembangan wilayah

adalah aksesibilitas. Yang dimaksud aksesibilitas adalah kemampuan atau keadaan suatu

wilayah, region, ruang untuk dapat diakses oleh pihak luar baik secara langsung atau tidak 

langsung. Pembangunan perdesaanpun menjadi kian lambat dan terhambat hanya

karena minimnya sarana transportasi yang ada (Hensi Margaretta, 2000).

Dengan adanya transportasi dapat membuka jalan komunikasi antar daerah

sehingga terjadi aliran barang, jasa, manusia, dan ide-ide sebagai modal bagi suatu daerah

untuk maju dan berkembang.

Transportasi dapat menjadi fasilitator bagi suatu daerah untuk maju dan berkembang

karena transportasi meningkatkan aksesibilitas suatu daerah. Transportasi sering dikaitkan dengan

aksesibilitas suatu wilayah. Dalam pembangunan perdesaan keberadaan prasarana dan sarana

transportasi tidak dapat diabaikan dalam suatu rangkaian program pembangunan. Terjadinya

 proses produksi yang efisien, selalu didukung oleh sistem transportasi yang baik, investasi dan

teknologi yang memadai sehingga tercipta pasar dan nilai.

Aksesibilitas yang baik juga akan mendorong minat swasta dan masyarakat untuk 

menanamkan modalnya dalam rangka pengembangan wilayah. Dengan demikian akan

memajukan kegiatan perekonomian masyarakat, dan dapat mengentaskan atau setidaknya

dapat mengurangi kesenjangan pembangunan antar wilayah yang memiliki potensi sama

atau berbeda .

Agar perencanaan aksesibilitas berjalan dengan baik dan dapat dimanfaatkan secara

optimal maka dapat dipakai pedoman antara lain :

(a) Perencanaan tersebut diintegrasikan dengan mempertimbangkan semua aspek 

kebutuhan rumah tangga, baik kebutuhan hidup sehari-hari, ekonomi, maupun

kebutuhan sosial.

(b) Perencanaan tersebut berdasarkan pada sistem pengumpulan data yang cermat

(c) Menggunakan rumah tangga sebagai fokus dalam proses perencanaan

(d) Mengembangkan seperangkat set informasi yang komprehensif pada semua

aspek infrastruktur perdesaan

(e) Mengidentifikasi intervensi-intervensi antara perbaikan sistem transportasi

lokal (jalan dan pelayanan transportasi lokal) dan untuk lokasi pelayanan

yang paling cocok 

5

5/17/2018 Kelompok 9 Transportasi Dan an Wilayah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-9-transportasi-dan-an-wilayah 6/14

(f) Perencanaan tersebut mudah diaplikasikan

(g) Perencanaan tersebut murni menggunakan perencanaan pendekatan sistem

bottom-up

IV. Peran Transportasi dalam Pengembangan Wilayah

Menurut Hurst (1974) kajian geografi transportasi umumnya berfokus pada

”jaringan transportasi, lokasi, struktur, arus, dan signifikansi serta pengaruh jaringan

terhadap ruang ekonomi yang berkaitan dengan pengembangan wilayah dengan prinsip

ketergantungan antara jaringan dengan ruang ekonomi sebagaimana perubahan

aksesibilitas”. Dalam hal ini semakin baik suatu jaringan transportasi maka aksesibilitasnya

 juga semakin baik sehingga kegiatan ekonomi juga semakin berkembang.

Contoh dari betapa pentingnya peran transportasi bagi pengembangan wilayah

 perkotaan adalah fenomena yang terjadi pada daerah ibu kota jakarta, daerah ibu kota

mengalami kemajuan yang sangat pesat akhir-akhir ini. Kemajuan yang sangat pesat ini

memberikan beban yang sangat berat pada daya dukung lingkungannya. Perkembangan ini

didukung pula oleh adanya akses jalan tol Jakarta-Cikampek sehingga memudahkan

mobilisasi penduduk antar kedua wilayah. Keadaan ini memicu fenomena berkembangnya

kota baru/pemukiman berskala besar di Kabupaten Bekasi, seiring dengan berkembangnya

kawasan industri. Kota-kota Baru tersebut dibangun untuk memenuhi kebutuhan akan

 perumahan beserta berbagai sarana pendukungnya, serta aktivitas kawasan industri sebagai

 basis ekonomi kota baru. Akibat dari pembanguan dari tol jakarta cikampek ini muncul

 beberapa kota-kota baru seperti contohnya adalah kota Lippo Cikarang yang semula

 bernama Lippo City, merupakan salah satu kota baru yang berkembang di Kabupaten

Bekasi. Kota ini direncanakan sebagai kota baru yang berbasis ekonomi pada sektor 

industri seluas 5.000 Ha dengan alokasi kawasan industri seluas 1.500 Ha dan kawasannon-industri seluas 3.500 Ha yang dapat menampung sekitar 1.000.000 jiwa pada tahun

2025. Perkembangan kota baru yang mengorbankan konversi guna lahan dan proses

urbanisasi di dalamnya, tentunya tak terlepas dari permasalahan dalam berbagai aspek yang

menyertainya. Perkembangan kota baru harus didukung oleh kemampuan sumber daya baik 

manusia maupun alam yang sangat terorganisir serta sarana dan prasarana yang memadai

6

5/17/2018 Kelompok 9 Transportasi Dan an Wilayah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-9-transportasi-dan-an-wilayah 7/14

agar tidak mengakibatkan permasalahan di kemudian hari. Dalam hal ini, maka

 pembangunan kota baru harus diupayakan sebagai suatu pembangunan yang berkelanjutan

 baik dalam aspek ekonomi, sosial maupun lingkungan.

Kajian perkembangan fenomena kota baru dengan studi kasus Kota Baru Lippo Cikarang

dilakukan dengan pendekatan pada aspek tingkat perayanan fasilitas sosial, prasarana

transportasi. Kedua aspek tersebut diharapkan dapat mengidentifikasi keberlanjutan

 pembangunan Kota Baru Lippo Cikarang dalam sisi sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Keberlanjutan Kota Baru tentunya tidak hanya terkait dengan perkembangan internal kota

 baru tersebut, namun juga berkaitan dengan kondisi eksternal meliputi perkembangan di

wilayah regional sekitarnya. Perkembangan fasilitas sosial di Lippo Cikarang telah dapat

 berfungsi dengan baik terutama bagi penduduk Lippo Cikarang, namun kurang

memperhatikan sasaran pelayanannya yaitu penduduk yang ada dalam wilayah

 pelayanannya yang tidak hanya meliputi penduduk Lippo Cikarang namun juga penduduk 

sekitar Lippo Cikarang. Jika hal ini dibiarkan, perkembangan fasilitas sosial pada masa

mendatang tidak berkelanjutan, dapat menimbulkan permasalahan antara lain kesenjangan

sosial, kriminalitas. Perkembangan Kota Baru Lippo Cikarang membangkitkan arus

 perjalanan yang tidak tertampung oleh prasarana jalan yang ada, tingkat pelayanan

 prasarana jalan akan semakin menurun, timbul berbagai permasalahan misalnya kemacetan

dan selanjutnya mengakibatkan menurunnya efektivitas dan efisiensi kegiatan terutama diwilayah Cikarang

Pertumbuhan dan perkembangan Kota Jakarta bedangsung sangat pesat, terlihat dan

 pertambahan jumlah penduduknya yang pada tahun 1975 sebesar 5 6 juta jiwa menjadi 8,2

 juta jiwa pada tahun 1990. Hal ini mengakibatkan tekanan yang besar terhadap Kota

Jakarta terutama dalam penyediaan sarana dan prasarana bagi penduduk sehingga laju

 peningkatan penyediaan sarana dan prasarana tersebut tidak dapat mengimbangi laju

 pertumbuhan penduduk dan perkembangan kegiatannya. Kondisi ini menurunkan efisiensi

kegiatan perkotaan. Untuk mengantisipasi gejala di atas dikeluarkan Kebijakan

Pengembangan Wilayah Jabotabek yang mengarahkan pusat-pusat pertumbuhan baru di

Botabek pada poros Timur-Barat untuk menjadi alternatif pusat permukiman baru. Salah

satu altematif permukiman barn yang dimaksud adalah permukiman berskala besar atau

7

5/17/2018 Kelompok 9 Transportasi Dan an Wilayah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-9-transportasi-dan-an-wilayah 8/14

 pembangunan kotabaru. Dibangunnya Jalan Tol Jakarta-Merak telah memacu maraknya

 pembangunan kotabaru di Tangerang. Sampai saat ini telah dibangun sembilan kotabaru di

Tangerang dengan tujuh di antaranya belokasi di sekitar poros jalan tol Secara khusus

tujuan pengembangan kotabaru adalah untuk membantu mengurangi penumpukan kegiatan

sosial ekonomi dan kepadatan penduduk yang tinggi di kota-kota besar seperti Jakarta.

Pertumbuhan kotabaru di Tangerang di satu sisi mungkin mampu membenkan kontdbusi

dalam menurunkan laju pertumbuhan penduduk di Jakarta Di lain pedu dicermati apakah

 pembangunan kotabaru di Tangerang yang pesat ini bisa berlanjut ditinjau dari konsep

 pembangunan yang berkelanjutan. Konsep pembangunan yang berkelanjutan adalah

 pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan generasisekarang tanpa membahayakan

generasimendatang dalam memenuhikebutuhannya. Pada kenyalaannya sekarang kotabaru

yang dibangun oleh swasta lebih ditujukan kepada pemenuhan kebutuhan tempat tingkaL

 bagi sekelompok masyarakat yang memiliki daya beli tinggi Kondisi ini menimbuLkan

dampak negatif terhadap sistem sosial budaya yaitu terjadinya kesenjangan soslal antara

 penghuni dengan penduduk sek/tamya. Pembangunan kotabaru yang demikian akan

memeningkan ketersediaan sarana dan prasarana di dalam kotabaru itu sendiri sebagai daya

tarik pemasarannya tanpa mempertimbangkan keterbatasan sarana dan prasarana di wilayah

sekitamya. Salah satu akibatnya terlihat dari peningkatan kemacetan pada ruas-ruas jalan

disekitarkotabaru maupun jalan tol Dari segi keuangan pemerintah daerah, penerimaan dari pembangunan kotabaru semacam ini dikhawatrkan tidak akan mampu menutupi

 pengeluaran dari eksternalitas negatifyang ditimbulkannya. Akibatnya pemerintah daerah

akan mengalamikesulitan dalam pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana umum.

Tujuan dari studi ini adalah menilaikeberlanjutan pembangunan kotabaru di Tangerang

dengan kasus Kota Modem, Gading Serpong dan Alam Sutera, berdasarkan dampak-

dampak yang ditimbulkannya dalam aspek transportasi, pemanfaatan fasilitas dan

 pembiayaan daerah.

Mengacu pada tujuan diatas maka sasaran yang ingin dicapai dalam studi ini adalah

mengukurdampak yang ditimbu/kan perkembangan masing-masing kotabaru pada sistem

transportasi di wilayah pengaruhnya, menghitung ketergantungan penghuni kotabaru

terhadap fasilitas sosial di wilayah sekitamya dan menghitung pengaruh perkembangan

8

5/17/2018 Kelompok 9 Transportasi Dan an Wilayah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-9-transportasi-dan-an-wilayah 9/14

kotabaru terhadap kondisi keuangan pemerintah daerah. Sampai tahun 1995 pembangunan

kotabaru di Tangerang tidak mempenihatkan dampak yang berarti, baik terhadap sistem

transportasi maupun terhadap tingkat pelayanan fasilitas Pembangunan tersebut bahkan

telah memberi tambahan penerimaan bagi keuangan pemenntah daerah. Namun seiring

dengan perkembangannya temyata di masa mendatang dampak yang ditimbulkan akan

semakin besar sehingga dapat merugikan berbagai pihak, bukan saja pemerintah daerah dan

masyarakat sekitar, tetapi juga penduduk kota baru itu sendiri.

Terjaminnya pemenuhan kebutuhan akan sarana dan prasarana umum perkotaan yang

mendukung aktivitas penduduknya dapat memberikan indikasi terjaminnya keberlanjutan

 pembangunan suatu kota. Dengan demikian jika dampak yang timbul akibat perkembangan

kotabaru di Tangerang tidak disertai dengan langkah langkah antisipasi sejak awal maka

 proses pembangunan yang berkelanjutan akan sulit diwujudkan.

Jalan tol dan fasilitasnya merupakan prasarana (infrastructure) transportasi darat

yang merupakan jalan bebas hambatan (uninterrupted ) bagi lalulintas kendaraan dan

dikenakan bayaran (charge) langsung bagi pengguna sesuai dengan tarif yang ditentukan.

Pengembangan jalan tol bermanfaat sebagai pemicu  pengembangan wilayah sekitar 

karena pengaruh accessibility yang semakin tinggi dan penghematan biaya perjalanan

( general cost ) bagi pelaku pergerakan. Ada tiga pihak terkait yang berkepentingan dalam

 pengembangan jalan tol, antara lain: 1. pihak pengguna, 2. pihak pengusaha/investor dan 3.

 pihak pemerintah sebagai regulator yang membawa kepentingan masyarakat umum untuk 

tujuan pengembangan wilayah.

Pihak Pemerintah (dalam hal ini Pemkot/Pemkab dan Pemprov) berkepentingan

dalam hal pengaruh pengadaan jalan tol terhadap pengembangan lingkungan, seperti:

 percepatan pengembangan wilayah pengaruh, penyerapan tenaga kerja, pemasukan

terhadap pendapatan daerah, pengurangan tingkat kemacetan lalulintas di jalan-jalanalternatif utama yang ada dan dapat merupakan perangsang bagi investor lain, khususnya di

sektor usaha pengembangan lainnya (jika investor tersebut sudah merasakan keamanan dan

menguntungkan dalam menginvestasi modalnya), seperti; sektor jasa, sektor perdagangan,

sektor industri dan sebagainya.

9

5/17/2018 Kelompok 9 Transportasi Dan an Wilayah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-9-transportasi-dan-an-wilayah 10/14

V. Dampak dari Perkembangan Wilayah yang Didasarkan pada Jalur

Trasnportasi

Dampak dari perkembangan wilayah ini bermacam-macam mulai dari masalah

sosial sampai pada sektor ekologi kelingkungan. Masalah-maslah ini terjadi setelah sarana

transportasi misalnya jalan merambah masuk kedaerah yang sebelumnya belum terjangkau.

Masalah ekologi yang ditimbulkan antara lain masalah banjir yang terjadi di jakarta setiap

tahun bahkan dalam jangka lima tahunan akan terjadi banjir yang lebih dari biasanya

disebut sebagai banjir lima tahunan. Hal ini mengakibatkan penggandengan daerah hulu

untuk mengatasi masalah ini. Daerah itu adalah Cianjur, pemerintah memasukkan Cianjur 

dalam JABODETABEK saehingga menjadi JABODETABEKJUR untuk menangani

masalah tersebut. Masalah lain yang timbul karena perkembangan wilayah yang

disebabkan oleh jalur transprtasi ini adalah ketidak efisienan trasnportasi atau dalam

menggunakan kendaraan. Hal ini disebabkan karena daerah yang berkembang tersebut

tidak dapat mengimbangi laju jumlam akendaraan dengan sarana transportasi.

PETA TUMBUH KEMBANG JAKARTA AKIBAT JALUR TRANSPORTASI

10

5/17/2018 Kelompok 9 Transportasi Dan an Wilayah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-9-transportasi-dan-an-wilayah 11/14

11

5/17/2018 Kelompok 9 Transportasi Dan an Wilayah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-9-transportasi-dan-an-wilayah 12/14

REFERENSI

Transportasi Dan Aksesibilitas Perdesaan, Hj Sri Rumgiarsih

www.kompas.com

www.detik.comwww.wikipedia.com

www.pu.go.id

www.dephub.go.id

12

5/17/2018 Kelompok 9 Transportasi Dan an Wilayah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-9-transportasi-dan-an-wilayah 13/14

TUGAS MATA KULIAH

GEOGRAFI TRANSPORTASI(GEM 2106)

Dosen pengampu:Hj. Sri Rum Giarsih, S.Si, M.Si.

TRANSPORTASI DAN PERKEMBANGAN WILAYAH

Disusun oleh :

Ashry Fendi GE/05783

Dian Rianti Mayasari GE/05765Dian Andri P.S GE/05764Intani Widyaningrum GE/05777

Muhammad Aryanto Prasetyawan GE/05791

 Nur Indah Rahmawati S. GE/05773

Rajib Khafif Arruzzi GE/05741Ranti kartika Sari Ramali GE/05769

FAKULTAS GEOGRAFI

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2007

13

5/17/2018 Kelompok 9 Transportasi Dan an Wilayah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-9-transportasi-dan-an-wilayah 14/14

14