kelompok 9 transportasi dan an wilayah
TRANSCRIPT
5/17/2018 Kelompok 9 Transportasi Dan an Wilayah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-9-transportasi-dan-an-wilayah 1/14
TRANSPORTASI DAN PERKEMBANGAN WILAYAH
I. Pendahuluan
Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan
pembangunan terutama dalam mendukung kegiatan perekonomian masyarakat dan
perkembangan wilayah baik itu daerah perdesaan maupun daerah yang lainnya. Sistem
transportasi yang ada dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan mobilitas penduduk dan
sumberdaya lainnya yang dapat mendukung terjadinya pertumbuhan ekonomi didaerah ini
menyebabkan pengurangan konsentrasi tenaga kerja yang mempunyai keahlian dan
ketrampilan pada wilayah tertentu, selain transportasi juga untuk membuka peluang
kegiatan perdagangan antar wilayah dan mengurangi perbedaaan antar wilayah sehingga
mendorong terjadinya pembangunan antar wilayah. Dengan adanya transportasi
harapannya dapat menghilangkan isolasi dan memberi stimulan ke arah perkembangan di
semua bidang kehidupan, baik perdagangan, industri maupun sektor lainnya merata
disemua daerah.
Transportasi sangat penting peranannya bagi daerah baik itu perdesaan atau daerah
semi urban atau urban di negara-negara yang sedang berkembang, karena menyediakan
akses bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa sehari-hari, sertameningkatkan kehidupan sosial ekonomi. Akses terhadap informasi, pasar, dan jasa
masyarakat dan lokasi tertentu, serta peluang-peluang baru kesemuanya merupakan
kebutuhan yang penting dalam proses pembangunan.
Dengan dibangunnya sarana transportasi, kegiatan ekonomi masyarakat,
pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam pembangunan pada kawasan yang
mempunyai potensi ekonomi tinggi akan lebih mudah dikembangkan. Kegiatan ekonomi
masyarakat ini akan berkembang apabila mempunyai prasarana dan sarana transportasi
yang baik untuk aksesibilitas. Aksesibilitas ini dapat memacu proses interasi antar wilayah
sampai ke daerah yang paling terpencil sehingga tercipta pemerataan pembangunan.
Kajian transportasi dan perkembangan wilayah memiliki dimensi persoalan dengan
rentang yang luas dan kompleks. Oleh karena itu untuk dapat memahami pola kerja
1
5/17/2018 Kelompok 9 Transportasi Dan an Wilayah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-9-transportasi-dan-an-wilayah 2/14
transportasi dan aksesibilitas, dituntut untuk memiliki pandangan yang luas tidak hanya
pada satu bidang kajian ilmu saja.
II. Transportasi Merupakan Tolok Ukur Interaksi antar Wilayah
Suatu wilayah tertentu bergantung pada wilayah lain. Demikian juga wilayah lain
memiliki ketergantungan pada wilayah tertentu. Diantara wilayah-wilayah tersebut,
terdapat wilayah-wilayah tertentu yang memiliki kelebihan dibanding yang lain sehingga
wilayah tersebut memiliki beberapa fasilitas yang mampu melayani kebutuhan penduduk
dalam radius yang lebih luas, sehingga penduduk pada radius tertentu akan mendatangi
wilayah tersebut untuk memperoleh kebutuhan yang diperlukan.
Morlok (1988) mengemukakan bahwa akibat adanya perbedaan tingkat
pemilikan sumberdaya dan keterbatasan kemampuan wilayah dalam mendukung
kebutuhan penduduk suatu wilayah menyebabkan terjadinya pertukaran barang,
orang dan jasa antar wilayah. Pertukaran ini diawali dengan proses penawaran dan
permintaan. Sebagai alat bantu proses penawaran dan permintaan yang perlu dihantarkan
menuju wilayah lain diperlukan sarana transportasi. Sarana transportasi yang
memungkinkan untuk membantu mobilitas berupa angkutan umum.
Dalam menyelenggarakan kehidupannya, manusia mempergunakan ruang tempat
tinggal yang disebut permukiman yang terbentuk dari unsur-unsur working, opportunities,
circulation, housing, recreation, and other living facilities (Hadi Sabari Yunus, 1987).
Unsur circulation adalah jaringan transportasi dan komunikasi yang ada dalam
permukiman. Sistem transportasi dan komunikasi meliputi sistem internal dan eksternal.
Jenis yang pertama membahas sistem jaringan yang ada dalam kesatuan permukiman itu
sendiri. Jenis yang kedua membahas keadaan kualitas dan kuantitas jaringan yang
menghubungkan permukiman satu dengan permukiman lainnya di dalam satu kesatuan
permukiman.
Perpindahan manusia dan barang dari satu tempat ke tempat lain selalu melalui
jalur-jalur tertentu. Tempat asal dan tempat tujuan dihubungkan satu sama lain dengan
suatu jaringan (network ) dalam ruang. Jaringan tersebut dapat berupa jaringan jalan, yang
merupakan bagian dari sistem transportasi. Transportasi merupakan hal yang penting dalam
2
5/17/2018 Kelompok 9 Transportasi Dan an Wilayah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-9-transportasi-dan-an-wilayah 3/14
suatu sistem, karena tanpa transportasi perhubungan antara satu tempat dengan tempat lain
tidak terwujud secara baik (Bintarto, 1982).
Hurst (1974) mengemukakan bahwa interaksi antar wilayah tercermin pada
keadaan fasilitas transportasi serta aliran orang, barang, maupun jasa. Transportasi
merupakan tolok ukur dalam interaksi keruangan antar wilayah dan sangat penting
peranannya dalam menunjang proses perkembangan suatu wilayah. Wilayah dengan
kondisi geografis yang beragam memerlukan keterpaduan antar jenis transportasi dalam
melayani kebutuhan masyarakat. Pada dasarnya, sistem transportasi dikembangkan untuk
menghubungkan dua lokasi guna lahan yang mungkin berbeda. Transportasi digunakan
untuk memindahkan orang atau barang dari satu tempat ke tempat lain sehingga
mempunyai nilai ekonomi yang lebih meningkat.
Dengan transportasi yang baik, akan memudahkan terjadinya interaksi antara
penduduk lokal dengan dunia luar. Keterisolasian merupakan masalah pertama yang harus
ditangani.
Transportasi berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan produsen dengan
konsumen dan meniadakan jarak diantara keduanya. Jarak tersebut dapat dinyatakan
sebagai jarak waktu maupun jarak geografis. Jarak waktu timbul karena barang yang
dihasilkan hari ini mungkin belum dipergunakan sampai besok. Jarak atau kesenjangan ini
dijembatani melalui proses penggudangan dengan teknik tertentu untuk mencegahkerusakan barang yang bersangkutan.
Transportasi erat sekali dengan penggudangan atau penyimpanan karena keduanya
meningkatkan manfaat barang. Angkutan menyebabkan barang dapat dipindahkan dari satu
tempat ke tempat lain sehingga bisa dipergunakan di tempat barang itu tidak didapatkan.
Dengan demikian menciptakan manfaat tempat. Penyimpanan atau penggudangan juga
memungkinakan barang disimpan sampai dengan waktu dibutuhkan dan ini berarti
memberi manfaat waktu (Schumer, 1974). Pembangunan suatu jalur transportasi maka
akan mendorong tumbuhnya fasilitas-fasilitas lain yang tentunya bernilai ekonomis.
Perbedaan sumberdaya yang ada di suatu daerah dengan daerah lain mendorong
masyarakat untuk melakukan mobilitas sehingga dapat memenuhi kebutuhannya. Dalam
proses mobilitas inilah transportasi memiliki peranan yang penting untuk memudahkan dan
memperlancar proses mobilitas tersebut. Proses mobilitas ini tidak hanya sebatas oleh
3
5/17/2018 Kelompok 9 Transportasi Dan an Wilayah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-9-transportasi-dan-an-wilayah 4/14
manusia saja, tetapi juga barang dan jasa. Dengan demikian nantinya interaksi antar daerah
akan lebih mudah dan dapat mengurangi tingkat kesenjangan antar daerah.
Ullman mengungkapkan ada tiga syarat untuk terjadinya interaksi
keruangan, yaitu :
(1) Complementarity atau ketergantungan karena adanya perbedaan demand dan
supply antar daerah
(2) Intervening opportunity atau tingkat peluang atau daya tarik untuk dipilih
menjadi daerah tujuan perjalanan
(3) Transferability atau tingkat peluang untuk diangkut atau dipindahkan dari
suatu tempat ke tempat lain yang dipengaruhi oleh jarak yang dicerminkan
dengan ukuran waktu dan atau biaya
Kebutuhan akan pergerakan bersifat merupakan kebutuhan turunan. Pergerakan
terjadi karena adanya proses pemenuhan kebutuhan. Pergerakan tidak akan terjadi
seandainya semua kebutuhan tersebut menyatu dengan permukiman. Namun pada
kenyataannya semua kebutuhan manusia tidak tersedia di satu tempat. Atau dengan kata
lain lokasi kegiatan tersebar secara heterogen di dalam ruang. Dengan demikian perlu
adanya pergerakan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan.
Dalam melakukan pergerakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, penduduk
mempunyai dua pilihan yaitu bergerak dengan moda transportasi dan tanpa modatranspotasi (berjalan kaki). Pergerakan tanpa moda tranportasi biasanya berjarak pendek,
sedangkan pergerakan dengan moda transportasi berjarak sedang atau jauh.
Transportasi merupakan penghubung utama antara dua daerah yang sedang
berinteraksi dalam pembangunan. Tanpa adanya jaringan transportasi tidak mungkin
pembangunan dapat diperkenalkan ke luar daerah. Jalan merupakan akses transportasi dari
suatu wilayah menuju ke wilayah.
Aktivitas penduduk yang meningkat perlu dijadikan perhatian dalam merumuskan
kebijakan di bidang transportasi karena manusia senantiasa memerlukan transportasi. Hal
ini merupakan sesuatu hal yang merupakan ketergantungan sumberdaya antar tempat. Hal
ini menyebabkan proses interaksi antar wilayah yang tercermin pada fasilitas transportasi.
Transportasi merupakan tolok ukur interaksi antar wilayah.
4
5/17/2018 Kelompok 9 Transportasi Dan an Wilayah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-9-transportasi-dan-an-wilayah 5/14
III. Aksesibilitas
Salah satu hal yang penting tentang transportasi dengan perkembangan wilayah
adalah aksesibilitas. Yang dimaksud aksesibilitas adalah kemampuan atau keadaan suatu
wilayah, region, ruang untuk dapat diakses oleh pihak luar baik secara langsung atau tidak
langsung. Pembangunan perdesaanpun menjadi kian lambat dan terhambat hanya
karena minimnya sarana transportasi yang ada (Hensi Margaretta, 2000).
Dengan adanya transportasi dapat membuka jalan komunikasi antar daerah
sehingga terjadi aliran barang, jasa, manusia, dan ide-ide sebagai modal bagi suatu daerah
untuk maju dan berkembang.
Transportasi dapat menjadi fasilitator bagi suatu daerah untuk maju dan berkembang
karena transportasi meningkatkan aksesibilitas suatu daerah. Transportasi sering dikaitkan dengan
aksesibilitas suatu wilayah. Dalam pembangunan perdesaan keberadaan prasarana dan sarana
transportasi tidak dapat diabaikan dalam suatu rangkaian program pembangunan. Terjadinya
proses produksi yang efisien, selalu didukung oleh sistem transportasi yang baik, investasi dan
teknologi yang memadai sehingga tercipta pasar dan nilai.
Aksesibilitas yang baik juga akan mendorong minat swasta dan masyarakat untuk
menanamkan modalnya dalam rangka pengembangan wilayah. Dengan demikian akan
memajukan kegiatan perekonomian masyarakat, dan dapat mengentaskan atau setidaknya
dapat mengurangi kesenjangan pembangunan antar wilayah yang memiliki potensi sama
atau berbeda .
Agar perencanaan aksesibilitas berjalan dengan baik dan dapat dimanfaatkan secara
optimal maka dapat dipakai pedoman antara lain :
(a) Perencanaan tersebut diintegrasikan dengan mempertimbangkan semua aspek
kebutuhan rumah tangga, baik kebutuhan hidup sehari-hari, ekonomi, maupun
kebutuhan sosial.
(b) Perencanaan tersebut berdasarkan pada sistem pengumpulan data yang cermat
(c) Menggunakan rumah tangga sebagai fokus dalam proses perencanaan
(d) Mengembangkan seperangkat set informasi yang komprehensif pada semua
aspek infrastruktur perdesaan
(e) Mengidentifikasi intervensi-intervensi antara perbaikan sistem transportasi
lokal (jalan dan pelayanan transportasi lokal) dan untuk lokasi pelayanan
yang paling cocok
5
5/17/2018 Kelompok 9 Transportasi Dan an Wilayah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-9-transportasi-dan-an-wilayah 6/14
(f) Perencanaan tersebut mudah diaplikasikan
(g) Perencanaan tersebut murni menggunakan perencanaan pendekatan sistem
bottom-up
IV. Peran Transportasi dalam Pengembangan Wilayah
Menurut Hurst (1974) kajian geografi transportasi umumnya berfokus pada
”jaringan transportasi, lokasi, struktur, arus, dan signifikansi serta pengaruh jaringan
terhadap ruang ekonomi yang berkaitan dengan pengembangan wilayah dengan prinsip
ketergantungan antara jaringan dengan ruang ekonomi sebagaimana perubahan
aksesibilitas”. Dalam hal ini semakin baik suatu jaringan transportasi maka aksesibilitasnya
juga semakin baik sehingga kegiatan ekonomi juga semakin berkembang.
Contoh dari betapa pentingnya peran transportasi bagi pengembangan wilayah
perkotaan adalah fenomena yang terjadi pada daerah ibu kota jakarta, daerah ibu kota
mengalami kemajuan yang sangat pesat akhir-akhir ini. Kemajuan yang sangat pesat ini
memberikan beban yang sangat berat pada daya dukung lingkungannya. Perkembangan ini
didukung pula oleh adanya akses jalan tol Jakarta-Cikampek sehingga memudahkan
mobilisasi penduduk antar kedua wilayah. Keadaan ini memicu fenomena berkembangnya
kota baru/pemukiman berskala besar di Kabupaten Bekasi, seiring dengan berkembangnya
kawasan industri. Kota-kota Baru tersebut dibangun untuk memenuhi kebutuhan akan
perumahan beserta berbagai sarana pendukungnya, serta aktivitas kawasan industri sebagai
basis ekonomi kota baru. Akibat dari pembanguan dari tol jakarta cikampek ini muncul
beberapa kota-kota baru seperti contohnya adalah kota Lippo Cikarang yang semula
bernama Lippo City, merupakan salah satu kota baru yang berkembang di Kabupaten
Bekasi. Kota ini direncanakan sebagai kota baru yang berbasis ekonomi pada sektor
industri seluas 5.000 Ha dengan alokasi kawasan industri seluas 1.500 Ha dan kawasannon-industri seluas 3.500 Ha yang dapat menampung sekitar 1.000.000 jiwa pada tahun
2025. Perkembangan kota baru yang mengorbankan konversi guna lahan dan proses
urbanisasi di dalamnya, tentunya tak terlepas dari permasalahan dalam berbagai aspek yang
menyertainya. Perkembangan kota baru harus didukung oleh kemampuan sumber daya baik
manusia maupun alam yang sangat terorganisir serta sarana dan prasarana yang memadai
6
5/17/2018 Kelompok 9 Transportasi Dan an Wilayah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-9-transportasi-dan-an-wilayah 7/14
agar tidak mengakibatkan permasalahan di kemudian hari. Dalam hal ini, maka
pembangunan kota baru harus diupayakan sebagai suatu pembangunan yang berkelanjutan
baik dalam aspek ekonomi, sosial maupun lingkungan.
Kajian perkembangan fenomena kota baru dengan studi kasus Kota Baru Lippo Cikarang
dilakukan dengan pendekatan pada aspek tingkat perayanan fasilitas sosial, prasarana
transportasi. Kedua aspek tersebut diharapkan dapat mengidentifikasi keberlanjutan
pembangunan Kota Baru Lippo Cikarang dalam sisi sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Keberlanjutan Kota Baru tentunya tidak hanya terkait dengan perkembangan internal kota
baru tersebut, namun juga berkaitan dengan kondisi eksternal meliputi perkembangan di
wilayah regional sekitarnya. Perkembangan fasilitas sosial di Lippo Cikarang telah dapat
berfungsi dengan baik terutama bagi penduduk Lippo Cikarang, namun kurang
memperhatikan sasaran pelayanannya yaitu penduduk yang ada dalam wilayah
pelayanannya yang tidak hanya meliputi penduduk Lippo Cikarang namun juga penduduk
sekitar Lippo Cikarang. Jika hal ini dibiarkan, perkembangan fasilitas sosial pada masa
mendatang tidak berkelanjutan, dapat menimbulkan permasalahan antara lain kesenjangan
sosial, kriminalitas. Perkembangan Kota Baru Lippo Cikarang membangkitkan arus
perjalanan yang tidak tertampung oleh prasarana jalan yang ada, tingkat pelayanan
prasarana jalan akan semakin menurun, timbul berbagai permasalahan misalnya kemacetan
dan selanjutnya mengakibatkan menurunnya efektivitas dan efisiensi kegiatan terutama diwilayah Cikarang
Pertumbuhan dan perkembangan Kota Jakarta bedangsung sangat pesat, terlihat dan
pertambahan jumlah penduduknya yang pada tahun 1975 sebesar 5 6 juta jiwa menjadi 8,2
juta jiwa pada tahun 1990. Hal ini mengakibatkan tekanan yang besar terhadap Kota
Jakarta terutama dalam penyediaan sarana dan prasarana bagi penduduk sehingga laju
peningkatan penyediaan sarana dan prasarana tersebut tidak dapat mengimbangi laju
pertumbuhan penduduk dan perkembangan kegiatannya. Kondisi ini menurunkan efisiensi
kegiatan perkotaan. Untuk mengantisipasi gejala di atas dikeluarkan Kebijakan
Pengembangan Wilayah Jabotabek yang mengarahkan pusat-pusat pertumbuhan baru di
Botabek pada poros Timur-Barat untuk menjadi alternatif pusat permukiman baru. Salah
satu altematif permukiman barn yang dimaksud adalah permukiman berskala besar atau
7
5/17/2018 Kelompok 9 Transportasi Dan an Wilayah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-9-transportasi-dan-an-wilayah 8/14
pembangunan kotabaru. Dibangunnya Jalan Tol Jakarta-Merak telah memacu maraknya
pembangunan kotabaru di Tangerang. Sampai saat ini telah dibangun sembilan kotabaru di
Tangerang dengan tujuh di antaranya belokasi di sekitar poros jalan tol Secara khusus
tujuan pengembangan kotabaru adalah untuk membantu mengurangi penumpukan kegiatan
sosial ekonomi dan kepadatan penduduk yang tinggi di kota-kota besar seperti Jakarta.
Pertumbuhan kotabaru di Tangerang di satu sisi mungkin mampu membenkan kontdbusi
dalam menurunkan laju pertumbuhan penduduk di Jakarta Di lain pedu dicermati apakah
pembangunan kotabaru di Tangerang yang pesat ini bisa berlanjut ditinjau dari konsep
pembangunan yang berkelanjutan. Konsep pembangunan yang berkelanjutan adalah
pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan generasisekarang tanpa membahayakan
generasimendatang dalam memenuhikebutuhannya. Pada kenyalaannya sekarang kotabaru
yang dibangun oleh swasta lebih ditujukan kepada pemenuhan kebutuhan tempat tingkaL
bagi sekelompok masyarakat yang memiliki daya beli tinggi Kondisi ini menimbuLkan
dampak negatif terhadap sistem sosial budaya yaitu terjadinya kesenjangan soslal antara
penghuni dengan penduduk sek/tamya. Pembangunan kotabaru yang demikian akan
memeningkan ketersediaan sarana dan prasarana di dalam kotabaru itu sendiri sebagai daya
tarik pemasarannya tanpa mempertimbangkan keterbatasan sarana dan prasarana di wilayah
sekitamya. Salah satu akibatnya terlihat dari peningkatan kemacetan pada ruas-ruas jalan
disekitarkotabaru maupun jalan tol Dari segi keuangan pemerintah daerah, penerimaan dari pembangunan kotabaru semacam ini dikhawatrkan tidak akan mampu menutupi
pengeluaran dari eksternalitas negatifyang ditimbulkannya. Akibatnya pemerintah daerah
akan mengalamikesulitan dalam pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana umum.
Tujuan dari studi ini adalah menilaikeberlanjutan pembangunan kotabaru di Tangerang
dengan kasus Kota Modem, Gading Serpong dan Alam Sutera, berdasarkan dampak-
dampak yang ditimbulkannya dalam aspek transportasi, pemanfaatan fasilitas dan
pembiayaan daerah.
Mengacu pada tujuan diatas maka sasaran yang ingin dicapai dalam studi ini adalah
mengukurdampak yang ditimbu/kan perkembangan masing-masing kotabaru pada sistem
transportasi di wilayah pengaruhnya, menghitung ketergantungan penghuni kotabaru
terhadap fasilitas sosial di wilayah sekitamya dan menghitung pengaruh perkembangan
8
5/17/2018 Kelompok 9 Transportasi Dan an Wilayah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-9-transportasi-dan-an-wilayah 9/14
kotabaru terhadap kondisi keuangan pemerintah daerah. Sampai tahun 1995 pembangunan
kotabaru di Tangerang tidak mempenihatkan dampak yang berarti, baik terhadap sistem
transportasi maupun terhadap tingkat pelayanan fasilitas Pembangunan tersebut bahkan
telah memberi tambahan penerimaan bagi keuangan pemenntah daerah. Namun seiring
dengan perkembangannya temyata di masa mendatang dampak yang ditimbulkan akan
semakin besar sehingga dapat merugikan berbagai pihak, bukan saja pemerintah daerah dan
masyarakat sekitar, tetapi juga penduduk kota baru itu sendiri.
Terjaminnya pemenuhan kebutuhan akan sarana dan prasarana umum perkotaan yang
mendukung aktivitas penduduknya dapat memberikan indikasi terjaminnya keberlanjutan
pembangunan suatu kota. Dengan demikian jika dampak yang timbul akibat perkembangan
kotabaru di Tangerang tidak disertai dengan langkah langkah antisipasi sejak awal maka
proses pembangunan yang berkelanjutan akan sulit diwujudkan.
Jalan tol dan fasilitasnya merupakan prasarana (infrastructure) transportasi darat
yang merupakan jalan bebas hambatan (uninterrupted ) bagi lalulintas kendaraan dan
dikenakan bayaran (charge) langsung bagi pengguna sesuai dengan tarif yang ditentukan.
Pengembangan jalan tol bermanfaat sebagai pemicu pengembangan wilayah sekitar
karena pengaruh accessibility yang semakin tinggi dan penghematan biaya perjalanan
( general cost ) bagi pelaku pergerakan. Ada tiga pihak terkait yang berkepentingan dalam
pengembangan jalan tol, antara lain: 1. pihak pengguna, 2. pihak pengusaha/investor dan 3.
pihak pemerintah sebagai regulator yang membawa kepentingan masyarakat umum untuk
tujuan pengembangan wilayah.
Pihak Pemerintah (dalam hal ini Pemkot/Pemkab dan Pemprov) berkepentingan
dalam hal pengaruh pengadaan jalan tol terhadap pengembangan lingkungan, seperti:
percepatan pengembangan wilayah pengaruh, penyerapan tenaga kerja, pemasukan
terhadap pendapatan daerah, pengurangan tingkat kemacetan lalulintas di jalan-jalanalternatif utama yang ada dan dapat merupakan perangsang bagi investor lain, khususnya di
sektor usaha pengembangan lainnya (jika investor tersebut sudah merasakan keamanan dan
menguntungkan dalam menginvestasi modalnya), seperti; sektor jasa, sektor perdagangan,
sektor industri dan sebagainya.
9
5/17/2018 Kelompok 9 Transportasi Dan an Wilayah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-9-transportasi-dan-an-wilayah 10/14
V. Dampak dari Perkembangan Wilayah yang Didasarkan pada Jalur
Trasnportasi
Dampak dari perkembangan wilayah ini bermacam-macam mulai dari masalah
sosial sampai pada sektor ekologi kelingkungan. Masalah-maslah ini terjadi setelah sarana
transportasi misalnya jalan merambah masuk kedaerah yang sebelumnya belum terjangkau.
Masalah ekologi yang ditimbulkan antara lain masalah banjir yang terjadi di jakarta setiap
tahun bahkan dalam jangka lima tahunan akan terjadi banjir yang lebih dari biasanya
disebut sebagai banjir lima tahunan. Hal ini mengakibatkan penggandengan daerah hulu
untuk mengatasi masalah ini. Daerah itu adalah Cianjur, pemerintah memasukkan Cianjur
dalam JABODETABEK saehingga menjadi JABODETABEKJUR untuk menangani
masalah tersebut. Masalah lain yang timbul karena perkembangan wilayah yang
disebabkan oleh jalur transprtasi ini adalah ketidak efisienan trasnportasi atau dalam
menggunakan kendaraan. Hal ini disebabkan karena daerah yang berkembang tersebut
tidak dapat mengimbangi laju jumlam akendaraan dengan sarana transportasi.
PETA TUMBUH KEMBANG JAKARTA AKIBAT JALUR TRANSPORTASI
10
5/17/2018 Kelompok 9 Transportasi Dan an Wilayah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-9-transportasi-dan-an-wilayah 11/14
11
5/17/2018 Kelompok 9 Transportasi Dan an Wilayah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-9-transportasi-dan-an-wilayah 12/14
REFERENSI
Transportasi Dan Aksesibilitas Perdesaan, Hj Sri Rumgiarsih
www.kompas.com
www.detik.comwww.wikipedia.com
www.pu.go.id
www.dephub.go.id
12
5/17/2018 Kelompok 9 Transportasi Dan an Wilayah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-9-transportasi-dan-an-wilayah 13/14
TUGAS MATA KULIAH
GEOGRAFI TRANSPORTASI(GEM 2106)
Dosen pengampu:Hj. Sri Rum Giarsih, S.Si, M.Si.
TRANSPORTASI DAN PERKEMBANGAN WILAYAH
Disusun oleh :
Ashry Fendi GE/05783
Dian Rianti Mayasari GE/05765Dian Andri P.S GE/05764Intani Widyaningrum GE/05777
Muhammad Aryanto Prasetyawan GE/05791
Nur Indah Rahmawati S. GE/05773
Rajib Khafif Arruzzi GE/05741Ranti kartika Sari Ramali GE/05769
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2007
13