kelompok 9 pbl 2 imunodefisiensi
TRANSCRIPT
KELOMPOK 9 MODUL PBL 2 IMUNODEFISIENSI
ANGGOTA KELOMPOK ANDI ANUGRAH AGUNG AULIA AMANI DIAH RINDAYANI HASBI MUH. RAFSANJANI RISNA SRIWAHYUNI. M REZKY DARMAWAN DONITA RIAN UTAMI AFIYAH MAHDIYAH RHADIATHUL ISLAMIAH ANNISA DWI AMALIAH RIA RESKI AMALIAH ATIKA RAHMAH MUSTAFA
SKENARIOSkenario 2Seorang laki-laki, umur 21 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan sering batuk dan berkurang setelah minum obat batuk hitam, tetapi tidak sembuh. Sebelumnya penderita juga sering demam tetapi tidak tinggi. Demam biasanya berlangsung 3 hari dan kemudian membaik kembali. Keluhan ini sudah dialami sejak 4 bulan lalu. Beberapa kali sudah minum obat yang dibeli diwarung tetapi keluhan muncul kembali. Riwayat merokok tidak ada dan riwayat dalam keluarga dengan penyakit yang sama tidak ada. Setahun yang lalu penderita pernah sakit flu yang disertai demam sampai menggigil. Tetapi tidak batuk. Berat badan penderita mulai menurun sejak 2 bulan yang lalu, nafsu makan biasa dan penderita sering merasa cepat lelah.
KLARIFIKASI KATA SULIT Menggigil : perasaan dingin disertai dengan getaran tubuh. Menggigil dapat berkembang setelah terpapar lingkungan yang dingin atau menyertai demam.
Demam : panas badan (suhu badan lebih tinggi daripada biasanya, umumnya karena sakit.)
Flu : penyakit menular pada saluran pernafasan yang disebabkan oleh virus influenza.
Batuk : penyakit pada jalan pernapsan atau paru-paru yang kerap kali menimbulkan rasa gatal pada tenggorokan sehingga merangsang penderita mengeluarkan bunyi yang keras seperti menyalak.
Obat batuk hitam : merupakan obat batuk pengencer dahak yang mengandung ammoniumklrida, ammonia, minyak atsiri, dan kayu manis yang dapat dibeli bebas di apotik.
KALIMAT KUNCI Laki-laki 21 tahun Keluhan batuk dan sering Berkurang setelah minum obat batuk hitam Demam 3 hari Keluhan 4 hari Tidak ada riwayat merokok Tidak ada riwayat keluarga 1 tahun yang lalu flu dan mengigil, tidak batuk Berat badan menurut sejak 2 bulan lalu Nafsu makan normal Cepat lelah Terakhir kali sudah minum obat
PERTANYAAN PENTING1. Jelaskan patomekanisme terjadinya demam!2. Jelaskan patomekanisme terjadinya batuk!3. Termasuk gangguan immunodefisiensi pada scenario diatas?4. Apa yang menyebabkan keluhan sering kambuh?5. Termasuk gangguan immunodefisiensi pada scenario diatas?6. Jelaskan system imun innate dan adaptif yang terlibat dalam scenario!7. Bagaimana cara mendiagnosis kelainan imunologi yang terjadi pada scenario
diatas?8. Sebutkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan gangguan
imunodefisiensi terkait scenario diatas?9. Bagaimana penatalaksanaan kasus dalam scenario?
DEMAMPirogen Eksogen
DEMAM
Produksi panas
meningkat, pengeluaran
panas menurun
Menggigil, Vasokonstriksi
Menaikkan set point di
HipotalamusEndotelium Hipotalamus
Prostatlandin
Pirogen Endogen(IL-1, IL-6,
TNF , & INF)
Sel-sel darah putih
(Monosit, limfosit dan
neutrofil)
BATUK1. FASE IRITASI2. FASE INSPIRASI3. FASE KOMPRESI4. FASE EKSPIRASI
TEK. INTRAPLEURAL & TEK. ALVEOLAR
MENINGKAT
ADA IRITAN
GLOTIS TERBUKA
RANGSANGAN M. ABDUKTOR KARTILAGO
ARITENOIDEA
KONTRAKSI Mm. ABDOMINAL
DAN INTERCOSTAL
GLOTIS TERTUTUP
VOLUME PARU BESAR
PENINGKATAN ELASTISITAS
PARU
BATUK
TERMASUK IMUNODEFISIENSI APAKAH SKENARIO ?Imunodefisiensi Primer Defisiensi imun kongenital atau primer adalah defek genetika yang meningkatkan kerentanan terhadap infeksi yang sering sudah bermanifestasi pada bayi dan anak, tetapi kadang secara klinis baru ditemukan pada usia lebih lanjut. Gejala klinis penyakit defisiensi kongenital biasanya jarang di bawah usia 3-4 Bulan, karena efek proteksi dari antibodi maternal. Organ tubuh yang sering terkena adalah saluran napas yang diserang bakteri piogenik atau jamur.
Penyebab Immunodefisiensi
primer
Defek respons imun bawaan
Defek dalam proses
maturasi dan fungsi
(aktivasi) limfosit.
kelainan dalam system fagosit
kelainan dalam system
komplemen
APA YANG MENYEBABKAN KELUHAN SERING KAMBUH?
Penderita dengan defisiensi sel T kongenital sangat rentan terhadap infeksi virus, jamur, dan protozoa. Oleh karena sel T jug berpengaruh terhadap aktivasi dan proliferasi sel B, maka defisiensi sel T disertai pula dengan gangguan produksi Ig. Pada kasus ini, sel B yang teraktivasi adalah cell T independent sehingga sel B tidak akan berdiferensiasi menjadi B memory cell. Hal ini mengakibatkan ketika terjadinya paparan kedua oleh antigen yang sama maka sistem imun kembali melakukan respon imun primer dan membutuhkan fase lag yang panjang!
IMMUNITAS INNATE DAN ADAPTIF YANG TERLIBAT
BAGAIMANA CARA MENDIAGNOSIS PASIEN BERDASARKAN SKENARIO DIATAS ? ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN VITAL PEMERIKSAAN PENUNJANG
PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN SESUAI DENGAN SKENARIODefisiensi imun primer sel B X-linked hypogamaglobulinemia Hipogamaglobulinemia sementara Common Variable Hypogammaglobulinemia (CVH)
PENATALAKSANAANBerdasarkan scenario diketahui bahwa pasien telah mengalami
batuk lebih dari 4 bulan dengan ini dapat dikategorikan sebagai batuk kronis (>8 minggu)
Untuk terapinya sendiri dapat diberikan terapi simptomatik dengan mengobati gejalanya dengan pemberian obat berdasarkan jenis batuknya1. Obat AntitusifObat ini berfungsi membantu menekan batuk kering. Adapun obat yang biasa diberikan adalah : Kodein Noskapin Dekstrometorfan
2. Obat EkspektoranObat ini berfungsi memudahkan ekspektorasi (batuk) Gliseril guaiakolat / guafenesin Succus liquiriteae Ammonium chloride3. Obat MukolitikObat ini berfungsi mempercepat ekspektorasi (batuk) serta mengurangi viskositas sputum Asetilsistein Karbosistein Ambroksol Bromheksin
Untuk terapi imunodefisiensi sendiri dapat dilakukan dengan cara :
Difisiensi Sel-B Terapi pengganti dengan suntikan gammaglobulin IV (untuk penderita CVID) Terapi antimikroba (mencegah infeksi respiratosius, komplikasi seperti pneumonia, sinusitis/otitis media) Metronidazol (flagyl) / Kuinakrin hidroklorida (atabrine) selama 7 hari jika adanya infestasi intertisnal oleh glardia lamblia Jika adanya anemia pernisiosa, di suntikan vitamin B12 sebulan sekali
Difesiensi Sel-T Terapi topical dengan mikronazol Suntikan amfotensin BIV Terapi Oral dengan klotrimazol dan ketokonazol
Diferensiasi Sel-B dan Sel-T Transplantasi sumsum tulang belakang Suntikan immunoglobulin IV Factor yang berasal dari thymus Transplantasi kelenjar thymus
SEKIAN