kelmpok 1 cestoda, hirudinea, dan protozoaaaaaa

154
BAB II PEMBAHASAN A.CESTODA 1. Cestoda adalah cacing yang berbentuk pipih seperti pita yang merupakan endoparasit dan dikenal sebagai cacing pita 2. Cacing dewasa hidup dalam usus Vertebrata dan larvanya hidup di jaringan vertebrata dan invetebrata 3. Semua anggota Cacing kelompok Cestoda memiliki struktur pipih dan tertutup oleh kutikula ( zat lilin) 4. Cestoda disebut sebagai Cacing pita karena anggotanya berupa cacing yang bentuknya pipih panjang seperti pita. 5. CESTODA (Cacing Pita) terlihat secara morfologi : -Tubuhnya terdiri dari rangkaian segmen-segmen yang masing-masing disebut Proglottid. -Kepala disebut Skoleks dan memiliki alat isap (Sucker) yang memiliki kait (Rostelum) terbuat dari kitin. 6. Pembentukan segmen (segmentasi) pada cacing pita disebut Strobilasi. 7. Tubuhnya Cestoda memiliki tubuh bentuk pipih, panjang antara 2 - 3m dan terdiri dari bagian kepala (skoleks) dan tubuh (strobila). i

Upload: afrilita-putri-yuza

Post on 22-Dec-2015

73 views

Category:

Documents


25 download

DESCRIPTION

MIKROBIOLOGI

TRANSCRIPT

Page 1: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

BAB II

PEMBAHASAN

A.CESTODA

1. Cestoda adalah cacing yang berbentuk pipih seperti pita yang merupakan

endoparasit dan dikenal sebagai cacing pita

2. Cacing dewasa hidup dalam usus Vertebrata dan larvanya hidup di jaringan

vertebrata dan invetebrata 

3. Semua anggota Cacing kelompok Cestoda memiliki struktur pipih dan tertutup

oleh kutikula ( zat lilin)

4. Cestoda disebut sebagai Cacing pita karena anggotanya berupa cacing yang

bentuknya pipih panjang seperti pita.

5. CESTODA (Cacing Pita) terlihat secara morfologi :

-Tubuhnya terdiri dari rangkaian segmen-segmen yang masing-masing disebut Proglottid.

-Kepala disebut Skoleks dan memiliki alat isap (Sucker) yang memiliki kait (Rostelum) terbuat dari kitin. 

6. Pembentukan segmen (segmentasi) pada cacing pita disebut Strobilasi. 

7. Tubuhnya Cestoda memiliki tubuh bentuk pipih, panjang antara 2 - 3m dan

terdiri dari bagian kepala (skoleks) dan tubuh (strobila). 

8. Kepala (skoleks) dilengkapi dengan lebih dari dua alat pengisap. Sedangkan

setiap segmen yang menyusun strobila mengandung alat perkembangbiakan.

Makin ke posterior segmen makin melebar dan setiap segmen (proglotid)

merupakan satu individu dan bersifat hermafrodit.

9. Cestoda biasanya hidup sebagai parasit dalam usus vertebrata dan tanpa alat

pencernaan.

10. Contoh : Taenia solium Cacing pita manusia Menyebabkan Taeniasis solium.

Pada skoleknya terdapat kait-kait sebagai alat pengisap yang matang menjadi

alat reproduksinya. Memiliki hospes perantara Babi

11. Skoleks pada jenis Cestoda tertentu (Taenia solium ) selain memiliki alat

pengisap, juga memiliki kait (rostelum)

i

Page 2: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

12. Rostellum berfungsi untuk melekat pada organ tubuh inangnya.

13. Dibelakang skoleks pada bagian leher terbentuk proglotid.

14. Setiap proglotid mengandung organ kelamin jantan (testis) dan organ kelamin

betina (ovarium).

15. Tiap proglotid dapat terjadi fertilisasi sendiri.dan mempunyai rumah tangga

sendiri ( metameri)

Makin ke posterior segmen makin melebar dan setiap segmen (proglotid)

merupakan satu individu dan bersifat hermafrodit.

Proglotid yang dibuahi ( yang matang ) terdapat di bagian posterior / paling

bawah tubuh cacing.

Proglotid dapat melepaskan diri (strobilasi) dan keluar dari tubuh inang utama

bersama dengan tinja.

Cacing ini biasanya hidup sebagai parasit dalam usus vertebrata dan tanpa alat

pencernaan.

Sistem eksresi terdiri dari saluran pengeluaran yang berakhir dengan sel api.

Sistem saraf sama seperti Planaria dan cacing hati, tetapi kurang berkembang.

Cestoda bersifat parasit karena menyerap sari makanan melalui permukaan

tubuhnya secara osmosis

Penyerapan sari makanan terjadi dari usus halus inangnya melalui seluruh

permukaan proglotid

ii

Page 3: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Jadi sari makanan diserap langsung oleh seluruh permukaan tubuhnya karena

cacing ini tidak memiliki mulut dan system pencernaan , skolex hanya untuk

menempelkan dirinya ke usus

Manusia dapat terinfeksi Cestoda saat memakan daging hewan yang dimasak

tidak sempurna, belum matang

Daging hewan hospes ( inang perantara ) yang mengandung Cysticercus

Inang pernatara Cestoda adalah hewan ternak misalnya Sapi yang tubuhnya

terdapat Cisticercus jenis Taenia saginata yang ada pada ototnya dan Babi

yang tubuhnya terdapat Cisticercus jenis Taenia solium yang ada pada

ototnya.

di Kedua ternak itu Cacing pita hanya sementara terjadi cyclus ditubuhnya

hingga membentuk Cysticercus

Jadi di sapi dan babi tidak dijumpai dala bentuk Dewasa ( yang dewasa di

tubuh manusia) hanya bentuk larva

di Ternak berurutan cyclusnya : Telur - Oncosfer - Hexacant - Cysticercus ( T-

O-H-C),

T-O-H-ada di Ususnya dan C(cysticercus) meninggalkan usus ke otot( daging)

Agar kita tidak kena Taeniasis ini dimasak yang matang dagingnya, dan

manusia yang kena Taeniasis janganbuang air besar ke lingkungan , karena

Faecesnya yang ada telurnya sangat kuat di lingkungan yang mungkin di

rumput 

Siklus hidup cestoda, Proglottid Masak (terdapat dalam feses) bila tertelan

oleh babi Þ Embrio Heksakan, menembus usus dan melepaskan kait-kaitnya

Larva Sistiserkus (dalam otot lurik babi) tertelan manusia Cacing dewasa. 

Taenia saginata Cacing pita manusia. Menyebabkan Taeniasis saginata. Pada

skoleknya tidak terdapat kait-kait. Memiliki hospes perantara Sapi. Daur

hidup Taenia saginata sama dengan Taenia solium. 

Diphyllobothrium latum, Menyebabkan Diphyllobothriasis. Parasit pada

manusia dengan hospes perantara berupa katak sawah (Rana cancrivora), ikan

dan Cyclops. Echinococcus granulosus Cacing pita pada anjing

Himenolepis nana :Cacing pita yang hidup dalam usus manusia dan tikus.

Tidak memiliki hospes perantara.

iii

Page 4: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

pemberian obat anti cacing sangat dianjurkan. Obat-obatan ini bisa diminum

golongan obat anticacing albendazole dosis sehari 500 mg lebih baik ,

biasanya dosis 250 cacing mati dalam bentuk utuh

Cacing dalam kelas cestoidea disebut juga cacing pita karena bentuk tubuhnya

yang panjang dan pipih menyerupai pita. Cacing ini tidak mempunyai saluran

pencernaan ataupun pembuluh darah. Tubuhnya memanjang terbagi atas

segmen-segmen yang disebut proglotida dan segmen ini bila sudah dewasa

berisi alat reproduksi jantan dan betina.

Pada dasarnya morfologi cacing dewasa terdiri dari :

- Badan terdiri dari scolex (kepala), alatv untuk melekat dan memiliki batil isap

-Leher, yaitu tempat untuk pertumbuhan badan

-Strobila, adalah merupakan badan yang terdiri dari segmen proglotida.

Yang penting dari klas cestoida ini ada dua ordo yang dilaporkan menginfeksi

manusia ialah :

Pseudophylidea

Cyclophylidea

Sedangkan yang menginfeksi manusia ada dua bentuk fase cacing yaitu, bentuk

cacing dewasa, bentuk larva ataupun keduanya.

1. Cacing dewasa (manusia sebagai hospes definitif)

- Diphylobotrium latum

- Taeniarinchus saginatus

- Taenia solium

- Dsb.

2. Larva (manusia sebagai hospes intermedier)

- T. solium

- Echinococcus granulosus

- E. moltulocularis

- Dsb.

iv

Page 5: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Morfologi cacing dewasa dan larva Cestoda

Phylum : Plathyhelminthes

Ke

las

Ordo Famili Genus Spesies

C

E

S

T

O

D

A

Pseudophylidea Diphylobothriidae Diphylobothrium D. latum

D. mansoni/

Spirometra mansoni

(Diphylobothrium

binatang

Cyclophyli idea Taeniidae Taenia T. saginata

T. solium

Echinococcus E. granulosus

E. multilocularis

Multiceps M. multiceps

Hymenolepididae Hymenolepis H. nana

v

Page 6: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

H. diminuta

Dilepididae Diphylidium D. caninum

Ordo: Pseudophylidea

Morfologi:

Scolex mempunyai 2 lekuk isap (bothrium = suctorial groove). Lubang

genital biasanya ditengah proglotid, ada lubang uterus yang letaknya ditengah.

Telur mempunyai operculum, berisi sel telur dikeluarkan bersama tinja. Dalam air

sel telur tumbuh jadi Onchospher. Telur menetas dan coracidium yaitu embrio

yang bersilia. Coracidium dimakan oleh hospes perantara I yang termasuk

golongan copepoda (cyclops ), terbentuk Procercoid dimakan oleh hospes

perantara II (ikan, kodok). Hospes terakhir ini larva tumbuh menjadi plerocercoid

(sparganum) yang merupakan bentuk infektif

Diphyllobotrium latum ( tania lata , dobothriosephalus latus, broad

tapeworm , fish tapeworm)

Kingdom : animalia

Phylum : plathyhelmintes

Class : cestoda

Subclass : eucastoda

Order :pseudopillidae

Family : diphyllobothridae

Genus : diphyllobothrium

Spesies : D. latum

vi

Page 7: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Cacing pita ini sering ditemukan berparasit pada hewan carnivora

pemakan ikan, terutama di Eropa Utara. Sering menginfeksi anjing, kucing,

beruang dan pada orang. D. latum sering dilaporkan menginfeksi orang di daerah

tertentu, bahkan hampir 100% di suatu lokasi orang terinfeksi oleh parasit ini.

Orang yang terinfeksi banyak dijumpai didaerah Scandinavia, Baltic dan Rusia.

Juga dilaporkan di Amerika Selatan, Irlandia dan Israil. Panjang cacing dapat

mencapai 9 m dan mengeluarkan jutaan telur/hari. Tubuhnya panjang yang terdiri

dari segmen-segmen disebut proglotida yang berisi testes dan folicel.

Daur hidup

Telur keluar melalui feses dan berkembang membentuk embrio yang akan

berkembang dalam air. Telur berkembang menjadi coracidium dalam waktu 8 hari

sampai beberapa minggu bergantung suhu lingkungan. Coraciudium keluar

melalui operkulum telur dan coracidium yang berisilia berenang mncari hospes

vii

Page 8: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

intermedier ke 1 dari jenis Copepoda krustacea termasuk genus Diaptomus.

Segera setelah masuk kedalam usus krustasea tersebut, coracidium melepaskan

silianya dan penetrasi melalui dinding usus dan masuk ke haemocel (sistem darah)

krustasea menjadi parasit dengan memakan sari makana dalam tubuh krustasea

tersebut. Selama sekitar 3 minggu coracidium berkembang dan bertambah

panjang sampai sekitar 500 um dan disebut procercoid dan tidak berkembang lagi

dalam tubuh krustasea tersebut. Bila krustasea dimakan ikan air tawar sebagai

hospes intermedier ke 2, procercoid ada dalam usus ikan dan menembus melalui

dinding intestinum masuk kedalam istem muskularis dan berparasit dengan

memakan unsur nutrisi dari ikan tersebut dan procercoid berkembang menjadi

plerocercoid. Plerocercoid berkembang dari beberapa mm menjadi beberapa cm.

Plerocercoid akan terlihat pada daging ikan mentah yang berwarna putih dalam

bentuk cyste. Bila daging ikan tersebut dimakan orang, cacing berkembang

dengan cepat dan menjadi dewasa serta mulai memproduksi telur pada 7-14 hari

kemudian.

Patologi

Kasus penyakit banyak dilaporkan di daerah yang orangnya suka

mengkonsumsi ikan mentah. Kebanyakan kasus penyakit tidak memperlihatkan

gejala yang nyata. Gejala umum yang sering ditemukan adalah gangguan sakit

perut, diaree, nausea dan kelemahan. Pada kasus infeksi yang berat dapat

menyebabkan anemia megaloblastic. Gejala ini sering dilaporkan pada penduduk

di Finlandia. Di negara ini hampir seperempat dari populasi penduduk terinfeksi

oleh D. latum dan sekitar 1000 orang menderita anemia perniciosa. Pada mulanya

dikira bahwa cacing ini menyebarkan toksin penyebab anemia, tetapi setelah

diteliti ternyata vitamin B12 yang masuk dalam usus diabsorbsi oleh cacing,

sehingga pasien menderita defisiensi vitamin B12. Seorang peneliti melaporkan

bahwa pasien yang diberi singel dosis vit. B12 40% yang dilabel dengan cobalt,

ternyata disbsorbsi oleh D. latum sekitar 80-100% dari vit B12 yang diberikan.

Gejala yang jelas terlihat adalah terjadinya anemia perniciosa (anemia yang

disebabkan oleh gangguan absorpsi vitamin B12 dalam usus).

viii

Page 9: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Diagnosis dan pengobatan

Dengan menemukan telur cacing atau progotida didalam feses, diagnosis

dinyatakan positif. Obat yang diberikan ialah:

- aspidium oleoresin

- mepacrim

- diclorophen

- extract biji labu (Cucurbita spp)

- Niclosamide (Yomesan): pilihan obat yang diberikan dewasa ini,

makanismenya adalah: menghambat reaksi pertuklaran fosfat inorganik –

ATP, rekasi ini berhubungan dengan transport elektron secara anaerobik yang

dilakukan oleh cacing.

ix

Page 10: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

x

Telur Diphyllobothrium latum, the fish tapeworm

scolex Diphyllobothrium latum. the fish tapeworm

Page 11: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Ordo: cyclophylidea

Taenia saginata

Kingdom : animalia

Phylum : plathyhelmintes

Class : cestoda

Subclass : eucastoda

Ordo : cyclophylidea

Family : Taeniidae

xi

Proglottid Diphyllobothrium latum

Dipylidium caninum

Page 12: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Genus : Taenia

Spesies : T. saginata

Cacing pita ini adalah cacing pita yang paling sering ditemukan pada

manusia dan ditemukan di semua negara yang orangnya mengkonsumsi daging

sapi. Cacing ini panjangnya sekitar 3-5 m dan terdiri dari 2000 proglotida.

Scolexnya mempunyai 4 batil isap yang dapat menghisap sangat kuat.

xii

Taenia saginata

Telur Taenia saginata The beef tapeworm,

Page 13: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Daur hidup

Proglotida yang berisi penuh telur melepaskan diri dari tubuh cacing dan

keluar melalui feses atau dapat keluar sendiri dari anus. Setiap segmen terlihat

seperti cacing tersendiri dan dapat merayap secara aktif. Setiap segmrn /proglotida

dapat dikelirukan sebagai cacing trematoda atau bahkan nematoda.

Bilamana segmen mulai mengering maka bagian dinding ventral robek

dan telur keluar dari lubang robekan tersebut. Pada saat itu telur berembrio dan

infektif dapat menginfeksi hospes intermedier dan bila tidak telur dapat bertahan

berminggu-minggu. Hospes intermedier palimng utama adalah sapi, tetapi dapat

pula pada kambing dan domba.

Bila telur termakan oleh sapi kemudian menetas dalam duodenum, yang

dipengaruhi oleh asam lambung dan sekresi intestinum. Hexacant yang keluar dari

telur langsung berpenetrasi kedalam mukosa dan masuk kedalam venula

intestinum, terbawa oleh aliran darah keseluruh tubuh. Cacing muda tersebut

biasanya meninggalkan kapiler masuk diantara sel muyskulus dan masuk dalam

serabut otot (muscle fiber) dan berparasit di lokasi tersebut, kemudian menjadi

cysticercus dalam waktu 2 bulan. Metacercaria ini berwarna putih seperti mutiara

dengan ukuran diameter 10 mm yang berisi satu skolek invaginatif. Penyakit yang

disebabkan oleh cacing ini pada sapi disebut Cysticercisis bovis.

Orang memakan daging sapi yang terinfeksi oleh cacing ini akan tertular

bilamana daging sapi tersebut dimasak kurang matang/masih mentah. Cysticercus

terdigesti oleh cairan empedu dan cacing mulai tumbuh dalam waktu 2012

minggu dan menjadi dewasa membentuk proglotida yang berisi telur.

Patologi

Penyakit yang disebabkan oleh infeksi T. saginata hampir sama dengan

penyakit yang disebabkan oleh parasit cacing pita lainnya, kecuali gejala yang

disebabkan oleh defisiensi vitamin B12 seperti yang disebabkan oleh infeksi D.

latum tidak ditemukan. Intoksikasi yang disebabkan oleh absorpsi dari ekskreta

cacing sering terjadi, dengan gejala sakit perut, nausea dan hipersensitif. Diare

xiii

Page 14: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

dan obstruksi intestinal jarang dijumpai, tetapi gejala anoreksioa sering

ditemukan.

Diagnosis dan pengobatan

Diagnosis tepat ditentukan bila dijumpai proglotid yang penuh telur atau

skolek. Proglotid terciri dengan adanya cabang lateral disetiap masing-masing sisi

yang m,empunyai cabang sekitar 15-20. Tetapi cabang tersebut biasanya sulit

terlihat pada proglotid yang lama, sehingga diagnosis lebih akurat bila ditemukan

proglotid yang masih baru.

Sejumlah obat telah digunakan untuk pengobatan cacing ini, tetapi obat

yang sekarang banyak dipakai adalah Niklosamide.

Taenia solium

Kingdom : animalia

Phylum : plathyhelmintes

Class : cestoda

Subclass : eucastoda

Ordo : cyclophylidea

Family : Taeniidae

Genus : Taenia

Spesies : T. Solium

Taenia adalah cacing pita babi yang paling berbahaya , karena

kemungkinan terjadinya infeksi sendiri oleh cysticercus dapat terjadi. Cacing

dewas panjangnya 1,8-3 m.

xiv

Page 15: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Daur hidup dan patologi

xv

Taenia solium

Telur Taenia solium human/swine tapeworm

Page 16: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Daur hidupnya mirip dengan T. saginatus, tetapi hospes intermedier

berbeda dimana T. saginatus. Pada sapi dan T. solium pada babi. Proglotid yang

penuh telur keluar melalui feses, kemudian telur infektif keluar dimakan oleh

babi. Telur menetas dalam tubuh babi dan telur dan membentuk Cysticercus

celluloses, didalam daging (otot) atau organ lainnya. Orang akan mudah terinfeksi

bila memakan daging babi yang kurang masak. Cysticercus berkembang menjadi

cacing cacing muda yang langsung menempel pada dinding intestinum dan

tumbuh menjadi dewasa dalam waktu 5-12 minggu. Dimana cacing ini dapat

bertahan hidup sampai 25 tahun.

Cysticercosis:

Tidak seperti spesies cacing pita lainnya, T. solium dapat berkembang

dalam bentuk cysticercus pada orang. Infeksi terjadi bila telur berembrio tertelan

masuk kedalam lambung dan usus, kemudian cacing berkembang menjadi

cysticercus di dalam otot. Cysticerci sering ditemukan dalam jaringan

subcutaneus, mata, otak, otot, jantung, hati dan paru. Kapsul fibrosa mengelilingi

metacestoda ini, kecuali bila cacing berkembang dalam kantong mata. Pengaruh

cysticercus terhadap tubuh bergantung pada lokasi cysticercus tinggal. Bila

xvi

Page 17: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

berlokasi di jaringan otot, kulit atau hati, gejala tidak begitu terlihat, kecuali pada

infeksi yang berat. Bila berlokasi di mata dapat menyebabkan kerusakan retina,

iris, uvea atau choroid. Perkembangan cysticercus dalam retina dapat dikelirukan

dengan tumor, sehingga kadang terjadi kesalahan pengobatan dengan mengambil

bola mata. Pengambilan cysticercus dengan operasi biasanya berhasil dilakukan.

Cysticerci jarang ditemukan pada syaraf tulang belakang (spinal cord),

tetapi sering ditemukan pada otak. Terjadinya nekrosis karena tekanan dapat

menyebabkan gangguan sistem saraf yaitu tidak berfungsinya saraf tersebut.

Gangguan tersebut ialah: terjadi kebutaan, paralysis, gangguan keseimbangan,

hydrocephalus karena obstruksi atau terjadi disorientasi. Kemungkinan terjadinya

epilepsi dapat terjadi. Penyakit dapat dicurigai sebagai epilepsi peyebab

cysticercosis bila penderita bukan keturunan penderita epilepsi.

Bilamana cysticercus mati dalam jaringan, akan menimbulkan reaksi

radang, hal tersebut dapat mengakibatkan fatal pada hospes, terutama bila cacing

berada dalam otak. Reaksi seluler lain dapat dpat terjadi yaitu dengan adanya

kalsifikasi. Bila ini terjadi pada mata pengobatan dengan operasi akan sulit

dilakukan.

Pengobatan dan pencegahan

Pencegahan infeksi cacing ini lebih utama yaitu mencegah kontaminasi air

minum dan makanan dari feses yang tercemar. Sayuran yang biasanya dimakan

mentah harus dicuci berish dan hindarkan terkontaminasi terhadap telur cacing ini.

Pengobatan susah dilakukan, kecuali operasi dengan pengambilan cyste.

Echinococcus granulosus

Kingdom : animalia

Phylum : plathyhelmintes

xvii

Page 18: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Class : cestoda

Subclass : eucastoda

Ordo : cyclophylidea

Family : Taeniidae

Genus : Echinococcus

Spesies : E. granulosus

Cacing ini termasuk cacing yang kecil dari famili Taeniidae. Cacing muda

dapat menginfeksi manusia yang menyebabkan hydatidosis, yang merupakan

penyakit yang serius pada orang. E. granulosus menggunakan hewan karnivora

sebagai hospes definitif, sedangkan mamalia lain sebagai hospes intermedier.

Jenis herbivora dapat terinfeksi karena memakan rumput yang tercemar telur

cacing.

Daur hidup

Cacing dewasa hidup dalam usus halus hospes definitif, panjangnya

sekitar 3-6 mm yang terdiri dari skolex, leher yang pendek dan 3 segmen

xviii

Echinococcus granulosus

Page 19: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

proglotida. Segmen yang telah masak melepaskan diri dan mengeluarkan telur

yang infektif. Bila telur tertelan hospes intermedier akan berkembang menjadi

“uniceluler hydatid”. Dalam waktu 5 bulan hydatid berkembang dan lapisan

bagian dalamnya memproduksi protoscolic yang infektif terhadap hospes definitif.

Cysta yang kecil disebut “brood capsules” berisi 10-30 protoscolic, yang biasanya

menempel pada lapisan germinal. Bila hydatid termakan oleh carnivora, dinding

cysta terdigesti dalam saluran pencernaan dan protoscolic akan terbebaskan dan

menempel pada vili intestinum, kemudian protoscolic berkembang dan menjadi

dewasa dalam waktu 56 hari dan cacing dewasa tersebut dapat tahan hidup sampai

5-6 bulan.

Patologi

Patologi yang terjadi bergantung pada lokasi cyste berparasit. Bilamana

ukuran hydatid membesar akan mendesak jaringan yang ditempatu sehingga

fungsi jaringan terganggu. Bila hydatid tumbuh dalam sumsum tulang maka

parasit tersebut tidak dapat membesar karena terbatasi oleh tulang. Tetapi bila

terjadi infeksi kronis, maka akan menyebabkan nekrosis tulang, sehingga tulang

menjadi tipis dan mudah patah.

Bila hydatid tumbuh pada lokasi yang tidak terbatas, maka cyste akan

bertambah besar dan berisi cairan dan mengandung jutaan protoscolic dan dapat

menimbulkan kematian mendadak bila cyste tersebut pecah. Cairan hydatid

berupa protein yang akan dapat merangsang terjadinya shock anapylaktic.

Diagnosis dan pengobatan

Dengan sinar rontgen akan terlihat cysta hydatid. Tes intradermal dapat

dilakukan bila ada kasus yang dicurigai. Tes lain seperti CFT, haem aglutinasi,

latex aglutination tes dan sebagainya dapat dilakukan walaupun tidak 100%

akurat.

Pengobatan satu-satunya ialah dengan operasi pengambilan cysta hydatid

pada lokasi yang mudah dicapai. Tetapi pemakain mebendazol cukup baik karena

dapat meregresi E. granulosus dan E. multilocularis pada orang.

xix

Page 20: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Echinococcus multilocularis

Kingdom : animalia

Phylum : plathyhelmintes

Class : cestoda

Subclass : eucastoda

Ordo : cyclophylidea

Family : Taeniidae

Genus : Echinococcus

Spesies : E. multilocularis

Penyakit ini banyak dilaporkan di Eropa, Asia dan Amerika Utara. Kasus

infeksi pada orang dilaporkan di beberapa negara bagian Amerika Serikat,

Amerika Selatan dan New Zealand. Cacing dewasa sangat mirip dengan E.

granulosus, tetapi ukurannya lebih kecil, panjangnya hanya 1,2-3,7 mm.

Daur hidup dan patologi

xx

Kista Echinococcus multilocularis

Page 21: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Daur hidup hampir sama dengan E. granulosus, tetapi kantong cyste hanya

sedikit memproduksi protoscolic. Cystanya lebih teratur dan bila pecah dapat

menyebar menyebabkan metastasis ke bagian lain dari tubuh. Konstruksi

cystenya yang berbeda dengan E. granulosus sehingga disebut alveoler atau

multilocular hydatid.

Orang bukanlah merupakan hospes definitif yang cocok, orang dapat

tertular karena kebiasaan mereka berhubungan dengan anjing liar yang memakan

tikus liar.

Diagnosis dan pencegahan

Diagnosis sangat sulit dilakukan. Terutama karena protoscolic sering tidak

ditemukan.

Pencegahan terutama adalah menghindarkan berhubungan dengan anjing

di daerah endemik.

Hymenolepis nana

Kingdom : animalia

Phylum : plathyhelmintes

Class : cestoda

Subclass : eucastoda

Ordo : cyclophylidea

Family : Hymenolepididae

Genus : Hymenolepis

Spesies : H. nana

xxi

Page 22: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Parasit ini merupakan cacing pita yang cosmopolitan dan sering dijumpai

pada manusia, terutama anak-anak dengan rata-rata infeksi sekitar 1-9% di

Amerika Serikat dan Argentina. Cacing berukuran 40 mm, lebat 1 mm.

Proglotid H. nana

xxii

Page 23: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Daur hidup

Proglotida yang telah matang dan berisi telur melepaskan diri kemudian

mengeluarkan telur infektif. Hospes intermediernya tidak tertentu, karena dapat

menu;ar ke orang maupun tikus. Telur yang termakan akan menetas dalam

duodenum dan mengeluarkan onchosfer yang penetrasi masuk kedalam mukosa

dan tinggal di saluran limfe didaerah vili. Di lokasi tersebut cacing berkembang

xxiii

Page 24: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

menjadi cysticercoid. Dalam waktu 5-6 hari cuysticercoid masuk kedalam lumen

usus halus dan melekat di lokasi tersebut dan berkembang menjadi dewasa.

Patologi dan pengobatan

Perubahan patologi jarang ditemukan oleh infeksi cacing ini, kecuali pada

infeksi berat yang jarang dijumpai. Infeksi berat dapat terjadi pada kasus

autoinfeksi dengan gejala mirip dengan intoksikasi T. saginatus.

Pengobatan dengan Niclosamid terlihat lebih efisien, tetapi harus diulang 1

bulan kemudian untuk membunuh cacing yang berkembang di dalam vili pada

saat obet pertama diberikan. Obat seperti praziquantel juga dapat membunuh

cacing V. nana dan H. diminuta dengan cepat.

Hymenolepis diminuta

xxiv

Page 25: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Kingdom : animalia

Phylum : plathyhelmintes

Class : cestoda

Subclass : eucastoda

Ordo : cyclophylidea

Family : Hymenolepididae

Genus : Hymenolepis

Spesies : H. diminuta

Cacing ini juga merupakan cacing cosmoploitan yang terutama berparasit

pada tikus rumah, tetapi banyak kasus dilaporkan menginfeksi pada orang.

Ukuran lebih besar daripada V. nana, yaitu sampai 90 cm. Sebagai hospes

intermedier adalah beberapa spesies arthropoda, misalnya jenis kumbang

(Tribolium spp) adalah hospes intermedier yang sangat berperan terhadap infeksi

pada tikus dan manusia.

xxv

Page 26: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

xxvi

cysticercoid Hymenolepis diminuta

Page 27: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Daur hidup, pengobatan dan patologi mirip dengan V. nana.

Perbedaan Hymenolepis nana dan H. diminuta

xxvii

Hymenolepis nana

Page 28: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

H. Nana H. diminuta

Panjang 25 – 40 mm 20 – 60 cm

Skoleks Rostelum + kait Rostelum tanpa kait

Telur Lonjong, 30-47µ

Mempunyai 4-8 filamen pada kedua kutub

Agak bulat,

60-79 µ

Tanpa filamen.

Hospes

perantara

- Pinjal tikus, kumbang

tepung,

Perbandingan morfologi H. nana & H. diminuta

B.HIRUDINEA Hirudinea adalah kelas dari anggota hewan tak bertulang belakang yang

termasuk dalam filum Annelida. Anggota jenis cacing ini tidak mempunyai

rambut, parapodia, dan seta. Lintah (Hirudinaria javanica) atau pacet

(Haemadippza zeylania) itu merupakan contoh dari Hirudinae.

xxviii

Page 29: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

¨ HABITAT

Biasa disebut lintah. Meliputi jenis laut, air tawar dan darat

¨ MORFOLOGI

Terdapat sekitar 500 species. Panjang antara 1-5 cm, kecuali Hirudo

medicinalis sampai 20 cm, warna hitam, coklat, hijau tua dan umumnya

merah. Adakalanya berhiaskan garis-garis atau bintik-bintik. Tubuh pipih

dorso-ventral. Ruas-ruas pada ujungnya mengalami modifikasi menjadi

alat penghisap.

Penghisap anterior lebih kecil daripada penghisap posterior.

xxix

Page 30: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Jumlah annuli masing-masing ruas berbeda untuk species yang berlainan, oleh

sebab itu digunakan sebagai pengenal dalam identifikasi species

Tubuh lintah dapat dibagi menjadi 5 bagian:

1. Sebuah prostomium kecil dengan 4 ruas berikutnya

membentuk kepala

2. Precitellum terdiri dari 4 buah ruas dan clitellum 3 ruas.Pada bagian

midventral terdapat sebuahgonopore jantan dan sebuah gonopore

betina.

3. Clitellum biasanya tidak jelas kecuali pada masa reproduktif

4. Badan yang terdiri dari 12-26 ruas, dan merupakan bagian tubuh yang

paling besar

5. 6 buah ruas yang terakhir bersatu dan bermodifikasi menjadi alat penghisap

posterior

Zat aktif yang terdapat dalam air liur lintah diantaranya Hirudin,

Hyaluronidase, Pseudohirudin, Destabilase, Apyrase, Bdellines, Eglines,

xxx

Page 31: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Kininases, Histamine, Collagenase, Prostanoids, lintah, Proteases, Lipolytic

enzymes. 

Ciri-Ciri Hirudinea :

Hidup parasit (ektoparasit) dan bahkan ada yang predator

Ditemukan dalam air tawar atau di darat

Pencernaan sudah lengkap (mulut, farink, esophagus, tembolok, lambung,

usus, anus)

Tidak memiliki kelenjer pencernaan

Kelamin terpisah dan melakukan fertilisasi

Punya alat pengisap posterior dan anterior

Bersifat hermafrodit

Coelomata

Usus memliki cabang 2

Larvanya disebut trocophore

Hewan ini tidak memiliki parapodium maupun seta pada segmen

tubuhnya. Sekalipun dikenal dengan nama umum lintah pengisap darah, bagian

terbesar di antaranya tidak hidup sebagai ektoparasit. Tubuhnya pipih. Ukuran

panjangnya dari 1-2cm atau 5cm, walau ada yang mencapai 12cm, bahkan 30cm

(Haemanteria ghiliani dari daerah Amazon). Metamerisme sudah sangat

tereduksi: segmen-segmen ujung anterior (biasanya kecil) dan posterior (lebih

besar) termodifikasi manjadi alat penghisap yang digunakan untuk menempel dan

bergerak. Jumlah segmen tetap, yaitu 34, walau lapisan cincin sekunder di luarnya

(annuli) menyamarkan segmentasi primer tersebut. Clitteum dibentuk segmen-

segmen IX,X atau XI.

1. Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan terdiri dari mulut, faring, tembolok, lambung, rektum,

anus. Anus terletak pada bagian dorsal. Proses pencernaan  penghisap anterior,

mulut, faring, tembolok, usus, usus buntu, anus, penghisap, posterior.

xxxi

Page 32: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

faring otot yang dilengkapi rahang bergigi /probosis berotot

Di kerongkongan tempat isapannya terdapat tiga rahang yang berbentuk

seperti setengah gergaji yang dihiasi sampai 100 gigi kecil. Dalam waktu 30 menit

lintah bisa menyedot darah sebanyak 15 ml – kuota yang cukup untuk hidupnya

selama setengah tahun. Air ludahnya pun mengandung zat aktif yang sekurang-

kurangnya berisi 15 unsur. Contohnya, zat putih telur hirudin yang bermanfaat

untuk mengencerkan darah, dan mengandung penisilin.

2. Makanan & Pencernaan

Lintah hidup sebagai pemakan bangkai/predator, parasit. Predator makan

larva, keong, serangga, cacing.

75% penghisap darah, melekat/nempel pada permukaan tubuh vertebrata

(ikan-manusia).

Darah dihisap oleh faring otot & menampung dalam tembolok.  Enzim

saliva (hirudin) mencegah koagulasi darah. Dalam 1 x makan, lintah

mengisap darah 10x berat tubuhnya.

3. Sistem Reproduksi

Monoceous

xxxii

Page 33: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Jantan: 4-12 pasang testis. 1 pasang ductus spermaticus.

Betina: 2 ovarium & Oviduct yang berhubungan dengan kelenjar albumin

& vagina di median yang bermuara di belakang porus genitalia jantan

Tidak ada tingkat larva

Lintah membentuk kokon yang mengandung telur yang telah dibuahi &

kokon akan diletakkan dalam air/tanah.

4. Sistem Pernapasan

Lintah menyedut oksigen melalui kulitnya yang lembap. Jika keadaan air

kurang oksigen, lintah akan muncul ke permukaan.

5. Saraf dan Indera

Ruas 5 & 6 terdapat lingkar saraf ganglia: “otak”

Alat indera: mata & papilla

Mata: fotoreseptor

Papilla & sensila: tonjolan kecil pada epidermis. Fungsi: alat peraba &

perasa

6. Habitat dan Ekologi

Hewan ini berhabitat air tawar, hidup di rawa-rawa, kolam, ataupun

sungai. Hirudinea adalah hewan ektoparasit pada permukaan tubuh inangnya.

Inangnya adalah vertebrata dan termasuk manusia. Hirudinea parasit hidup

dengan mengisap darah inangnya, sedangkan Hirudinea bebas hidup dengan

memangsa invertebrata kecil seperti siput. Contoh Hirudinea parasit adalah

Haemadipsa (pacet) dan hirudo (lintah).

7. Kegunaan Lintah

Ekstraknya dijadikan medium utama sebatian kimia dalam perobatan

terutamanya pembedahan. Ekstrak lintah ini juga dijadikan campuran di dalam

bahan-bahan kosmetik. Protein lintah ini juga boleh dijadikan minyak dan

xxxiii

Page 34: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

alternatif lain dalam penggunaan obat gosok. Lintah itu sendiri dijadikan obat

(berbekam, dijadikan alternatif kedua untuk membersihkan darah kotor, nanah dan

mencantikkan kulit yang keriput). Lintah juga menjadikan luka cepat sembuh.

Selain itu, perkembangan teknologi telah meluncurkan inovasi pengobatan bagi

pasangan suami istri yang memiliki masalah dalam keharmonisan hubungan

seksual dengan menggunakan minyak lintah. Minyak lintah telah lama diakui

keberadaannya karena telah dipercaya mempunyai khasiat yang luar biasa dalam

mengatasi masalah seksual pria. Selain di Indonesia, di Malaysia minyak lintah

begitu populer. Karena manfaatnya yang begitu besar serta telah TERBUKTI

AMAN.

Ektrak lintah adalah satu bahan yang penting di dalam bidang perobatan.

Ini disebabkan oleh kandungan enzim yang terdapat di dalam ekstrak tersebut.

Bahah-bahan enzim yang diketahui yang terdapat di dalam lintah ialah hirudin,

histamine, pheromone dan nitrat oksida yang masing-masing mempunyai fungsi

perubatan yang tertentu. Hirudin adalah bahan pembekuan darah atau anti-

collagen yang boleh digunakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit yang

berhubungan dengan pembekuan darah. Histamine, pheromone dan nitrat oksida ,

walaupun mempunyai fungsi tertentu dari segi perobatan, namun penggunaannya

lebih ditujukan dengan aktivitas seksual. Histamine sebagai contoh, adalah bahan

apabila digunakan mampu mengembangkan pembuluh darah dan memungkinkan

lebih banyak darah mengalir ke bagian-bagiantertentu.thus allows more flow of

blood. Apabila lintah menghisap darah dari binatang mamalia, hirudin telah

dimasukkan ke dalam saluran darah mamalia tersebut untuk pencairan. Setengah

spesis lintah mempunyai hirudin di dalam air liur dan sebagian pula mengandung

hirudin di dalan sel-sel badan mereka. Terdapat beberapa cara bagaimana ekstrak

lintah dikeluarkan. Di Negara China misalnya, hirudin di keluarakan dari lintah

hidup tanpa membunuhnya. Lintah ini kemudian dilepaskan semula ke kolam. Di

Eropa hirudin yang dikeluarkan dari lintah jenis hirudo medicinalis, lintah-lintah

ini dimatikan kemudian diproses melalui beberapa metode termasuk proses

leeches are ketuahr, maesarasi, perkolasi, reflux dan sohxlet.

8. Klasifikasi

xxxiv

Page 35: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

a) Hirudo medicinalis

- Panjangnya mencapai 5-8 cm

- Pipih dorsoventral

- Mulut punya 3 buah rahang dari kitin yang tersusun dalam segitiga

b) Macrobdella decora

xxxv

Page 36: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

c) Haemadipsa

xxxvi

Page 37: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

C.PROTOZOA

1. Definisi

Protozoa berasal dari kata protos yang berarti pertama

dan zoon yang berarti hewan sehingga disebut sebagai hewan

pertama. Ukurannya antara 3 – 1000 mikron dan merupakan

organisme mikroskopis bersifat heterotrof. Protozoa adalah

mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah satu

filum dari Kingdom Protista . Seluruh kegiatan hidupnya

dilakukan oleh sel itu sendiri dengan menggunakan organel-

organel antara lain membran plasma, sitoplasma, dan

mitokondria. Protozoa merupakan Protista yang ciri-cirinya

menyerupai hewan. Nama protozoa itu sendiri berasal dari

bahasa Latin, yaitu protos yang artinya pertama dan zoon/zoion

yang artinya hewan. Sampai sekarang, sekitar 50.000 spesies

protozoa telah dideskripsikan.

xxxvii

Haemadipsa picta

Page 38: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

2. Karakteristik Protozoa

a.      Ciri-ciri umum :

1.      Organisme uniseluler (bersel tunggal).

2.      Eukariotik (memiliki membran nukleus).

3.      Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok).

4.      Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri

(heterotrof).

5.      Hidup bebas, saprofit atau parasit.

6.      Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup.

7.      Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagella.

b.      Tempat Hidup

Tempat hidupnya adalah tempat yang basah yang kaya

zat organik, air tawar atau air laut sebagai zooplakton,

beberapa jenis bersifat parasit dan menyebabkan penyakit

pada manusia dan hewan ternak.

Bentuk tubuh protozoa berbeda-beda pada fase yang

berbeda dalam siklus hidupnya. Protozoa memiliki alat gerak

yaitu ada yang berupa kaki semu, bulu getar (cillia) atau bulu

cambak (flagel). Beberapa protozoa memiliki fase vegetatif

yang bersifat aktif yang disebut tropozoit dan fase dorman

dalam bentuk sista. Tropozoit akan aktif mencari makan dan

berproduksi selama kondisi lingkungan memungkinkan. Jika

kondisi tidak memungkinkan kehidupan tropozoit maka

protozoa akan membentuk sista. Sista merupakan bentuk sel

protozoa yang terdehidrasi dan berdinding tebal mirip dengan

endospora yang terjadi pada bakteri. Pada saat sista protozoa

mampu bertahan hidup dalam lingkungan kering maupun

basah. Pada umumnya berkembangbiak dengan membelah

diri .

Protozoa memiliki ciri khas sebagai berikut :

xxxviii

Page 39: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

1.      Heterotrof

Protozoa merupakan organisme heterotrof. Protozoa

makan dengan cara menelan bakteri, jenis protozoa lain, atau

detritus (materi organik dari organisme mati).

2.     Di perairan, protozoa adalah penyusun zooplankton.

3.     Makanan protozoa seperti bakteri, jenis protista lain, atau

detritus (materi organik dari organisme mati).

4.      Tidak memiliki dinding sel

Protozoa umumnya tidak tidak memiliki dinding sel.

Tubuhnya dipisahkan dari lingkungan luar oleh membran sel.

Membran ini memiliki komposisi yang bervariasi, biasanya

mengandung silika atau kalsium karbonat.

5.      Berukuran mikroskopis

Sebagian besar Protozoa merupakan organisme mikroskopik,

namun beberapa memiliki ukuran tubuh yang cukup besar,

sehingga dapat dilihat tanpa menggunakan mikroskop.

Ukuran protozoa bervariasi, yaitu mulai kurang dari 10 mikron

dan ada yang mencapai 6mm, meskipun jarang.

6.      Memiliki alat gerak

Umumnya, anggota protozoa dapat bergerak dengan

bebas. Alat geraknya yang berupa bulu getar (silia), bulu

cambuk (flagel), dan kaki semu (pseudopodia).

7.      Hidup bebas atau sebagai parasit

Protozoa ada yang hidup bebas, ada pula yang hidup

sebagai parasit. Protozoa yang hidup bebas dapat ditemukan

di habitat air laut, perairan tawar dan tanah yang lembab.

Protozoa yang melayang-layang di air biasa disebut plankton

atau zooplankton. Beberapa protozoa parasit menyebabkan

penyakit pada manusia dan hewan.

8.      Memiliki fase aktif dan dorman.

xxxix

Page 40: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Beberapa protozoa memiliki fase vegetatif bersifat aktif

yang disebut tropozoit dan fase dorman dalam bentuk

sista/kista.

Bentuk tropozoit terbentuk selama kondisi lingkungan

memungkinkan untuk mencari makan dan bereproduksi. Jika

kondisi tidak memungkinkan bagi kehidupan tropozoit,

protozoa akan membentuk sista. Pada saat dalam bentuk

sista, protozoa mampu bertahan hidup dalam lingkungan

kering maupun basah .

3. Pengelompokkan Protozoa

Protozoa memiliki 4 kelas yang dibedakan berdasarkan alat

geraknya :

a.           Cilliata

Cilliata berasal dari kata cillia yang berarti bulu getar

(silia). Jadi cilliata merupakan organisme yang

tubuhnyaditumbuhi bulu getar atau sillia. Fungsi bulu getar

atau silia yaitu untuk bergerak dan mencari makan.

Siliata banyak terdapat di laut yang mengandung zat

organik tinggi dan peraairan tawar seperti sawah, rawa dan

tanah berair.

Karakteristik utama dari siliata adalah alat getar berupa bulu

getar (silia) pada seluruh permukaan tubuhnya. Silia ini pada

sejumlah spesies diubah menjadi gelang, bulu kejut, dan

jambul. Selain untuk alat gerak, silia juga berfungsi untuk

menangkap makanan.

xl

Page 41: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Karakteristik unik yang dimiliki siliata adalah adanya

dua jenis inti pada setiap individu. Nukleus besar disebut

makronukleus, dan nukleus kecil dinamakan mikronukleus.

Biasanya dalam satu individu, mikronukleus berjumlah lebih

banyak daripada makronukleus. Makronukleus berperan

dalam pengaturan sel, pertumbuhan, dan perkembangbiakan.

xli

Page 42: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Adapun mikronukleus berperan dalam reproduksi

seksual. Bahan inti mikronukleus dipertukarkan ketika terjadi

konjugasi

Silia merupakan kelompok terbesar di Fillum Protozoa

dengan jumlah anggota mencapai 8000 spesies.

Beberapa contoh siliata :

a.      Paramecium caudatum

Bentuk tubuhnya seperti sendal dengan permukaan

tubuh dipenuhi silia sebagai alat gerak. Bagian posterior

meruncing dan bagian anterior tumpul

Perkembangbiakan Paramecium adalah dengan cara:

  Aseksual atau dengan cara membelah diri yaitu dengan pembelahan biner

dimana sel membelah menjadi 2 kemudian menjadi 4, 8 dan 16 dst.

Pembelahan diawali dengan pembelahan mikronukleus dan diikuti dengan

pembelahan makronucleus.

  Seksual atau perkembangbiakan secara kawin. Caranya adalah dua sel saling

mendekat, menempel pada bagian mulut sel untuk kawin. Artinya kedua

hewan ini sedang mengalami konjugasi. Selanjutnya terbentuk saluran

konjugasi diantara kedua sel ini. Dan melalui saluran ini terjadi tukar-menukar

xlii

Page 43: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

mikronukleus. Mikronukleus dari sel yang satu pindah ke sel yang lain,

demikianlah sebaliknya .

b.      Stylonichia sp

Bentuk tubuhnya mirip dengan Paramecium sp namun

silianya berkelompok dinamakan sirus dengan bentuk seperti

duri-duri. Hidup di perairan yang banyak mengandung

sampah organik.

c.       Vorticella sp

Bentuknya seperti lonceng, bertangkai panjang dengan

sillia di sekitar mulutnya. Hidupnya berkoloni.

d.      Balantidium coli

Bentuknya bulat telur. Hidup di usus babi, bisa juga

pada manusia. Dapat juga menyebabkan diare, disebut

balantidias.

e.       Stentor sp

Bentuknya seperti terompet dengan tangkai yang

panjang dan silia di sekitar mulutnya. Stentor hidup menetap

di dasar perairan

b.           Rhizopoda atau Sarkodina

Rhizopoda berasal dari kata rhizao yang berarti akar

dan podos yang berarti kaki. Jadi rhizopoda artinya kaki yang

berbentuk seperti akar. Fillum rhizopoda disebut juga

sarcodina yang berasal dari kata Sarcodes yang berarti

daging, karena bentuknya yang seperti gumpalan daging.

Rhizopoda/sarcodina bergerak dengan menggunakan kaki

semu atau pseudopodia yang merupakan bentuk penonjolan

atau penjuluran dari protoplasmanya.

xliii

Page 44: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Pseudopodia pada rhizopoda ada beberapa tipe :

a.      Tipe Lobadia

Ujung penjulurannya tumpul seperti tabung dan

protoplasmanya terdiri atas ektoplasma dan endoplasma.

b.      Tipe Filopodia

xliv

Page 45: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Ujung penjulurannya runcing dan biasanya bercabang.

Protoplasmanya tersusun dari ektoplasma dan plasma saja.

Selain digunakan untuk bergerak, pseudopodia memang

digunakan untuk menangkap mangsa. Makanan rhizopoda

berupa organisme kecil-kecil seperti bakteri, alga, bahkan

protozoa lain.

Contoh rhizopoda yang paling terkenal adalah Amoeba

sp. Secara struktural Amoeba dilimdungi oleh membran sel

dan di dalam sitoplasmanya terdapat organel seperti nukleus,

vakuola kontraktil, dan vakuola makanan. Ukuran tubuh

Amoeba berkisar antara 200-300 mikron. Amoeba ada yang

hidup di luar tubuh organisme (ektoamoeba) misalnya

Amoeba proteus. Namun ada juga yang hidup di dalam tubuh

organisme (entamoeba) misalnya Entamoeba histolytica yang

sifatnya parasit dalam tubuh manusia.

xlv

Page 46: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

xlvi

Page 47: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Respirasi Amoeba dilakukan secara difusi melalui

seluruh permukaan tubuhnya. Proses pencernaannya

dilakukan secara fagositosis dan makanannya berupa alga,

bakteri, protozoa lain, dan tumbuhan yang sudah mati.

Reproduksinya dilakukan secara vegetatif dengan membelah

diri.

Adapun jenis rhizopoda lain adalah :

a.       Arcella sp

Terdapat di air tawar, bentuknya seperti arloji, dan

mempunyai rangka luar dari zat kitin.

b.      Diflugia sp

Terdapat di air tawar, bentuknya lebih panjang dari Arcella

dan tubuhnya dapat mengeluarkan lendir untuk melekatkan

pasir

c.       Entamoeba coli

Hidup dalam usus besar manusia, membantu pembusukan

sisa-sisa makanan dan pembentukkan vitamin K. Namun

kadang-kadang dapat menyebabkan diare.

xlvii

Page 48: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

d.      Entamoeba gingivalis

Hidup dalam rongga mulut, di sela-sela gigi dan gusi, dan

dapat menyebabkan penyakit pada gusi (ginggivitis)

e.       Foraminifera

xlviii

Page 49: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Hidup di laut, rangka luar tubuhnya tersusun dari zat kapur

atau silika. Foraminifera yang telah mati akan membentuk

endapan yang disebut tanah globigerina dan dijadikan

petunjuk adanya minyak bumi.

f.       Radiolaria (Heliospera)

Terdapat di laut, rangka luar tubuhnya tersusun dari zat kersik.

Endapan rangka tubuhnya membentuk tanah radiolaria dan

digunakan sebagai bahan alat penggosok serta bahan

peledak.

Sebagian kecil rhizopoda yang hidup sebagai parasit adalah

Entamoeba histolytica dan Entamoeba Coli yang

menyebabkan diare pada manusia.

Di dalam bagian sel amoeba terdapat vakuola makanan dan

vakuola kontraktil. Vakuola makan berfungsi sebagai alat

pencernaannya. Adapun vakuola kontraktil berguna sebagai

organ ekskresi untuk mengeluarkan zat sisa makanan dan

juga untuk menjaga tekanan osmosis sel.

c.             Flagellata atau mastigofora

Flagellata berasal dari kata flagellum yang berarti bulu

cambuk. Jaadi, organisme yang termasuk fillum Flagellata

semuanya memiliki bulu cambuk . fillum flagellata disebut

juga mastigophora (mastix : bulu cambuk dan phoros :

membawa). Flagel atau bulu cambuk selain sebagai alat gerak

juga berfungsi untuk alat peraba dan alat penangkap

makanan .

Flagel juga berfungsi sebagai alat indera. Kelompok

flagellata merupakan kelompok protozoa yang unik. Beberapa

anggotanya memiliki klorofil sehingga ada yang

mengelompokkannya ke dalam alga.

xlix

Page 50: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Berdasarkan ada tidaknya klorofil, flagellata dibagi

menjadi fitoflagellata dan zooflagellata :

Fitoflagellata

Merupakan anggota flagellata yang dapat melakukan

fotosintesis. Contoh fitoflagellata adalah Euglena viridis,

Dinoflagellata dan Volvox.

         Euglena

Ciri utama Euglena adalah adanya satu atau dua flagel

berukuran panjang di bagian ujung anterior. Euglena memiliki

keunikan dengan adanya alat penerima cahaya (fotoreseptor)

berwarna merah yang disebut dengan stigma. Fotoreseptor ini

berfungsi sebagai alat indra yang membedakan gelap dan

terang.

 

         Dinoflagellata

Dinoflagellata umumnya merupakan organisme uniseluler

dengan dua flagel yang akan lepas ketika dia membentuk

kista. Ada pula Dinoflagellata yang kehilangan flagelnya dan

menjadi nonmotil. Beberapa spesies Dinoflagellata

mengeluarkan pendar cahaya dari tubuhnya.

l

Page 51: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

         Volvox

Merupakan fitoflagellata berbentuk tubuh bulat dengan dua

atau empat flagel pada setiap selnya. Flagel-flagel ini

dihubungkan oleh rantai protoplasma.

Zooflagellata

Zooflagellata merpakan flagellata yang tidak memiliki

klorofil. Contoh yang terkenal dari zooflagellata adalah

Trypanosoma dan Leishmania yang bersifat parasit pada

manusia dan hewan.

         Trypanosoma

Trypanosoma memiliki tubuh berbentuk pipih panjang seperti

daun. Infeksi karena Trypanosoma disebut tripanosomiasis.

Trypanosoma memiliki hospes perantara hewan-hewan

pengisap darah.

         Leishmania

Leishmania menyebabkan penyakit pada sel endotelium

pembuluh darah. Infeksi karena Leishmania disebut

leishmaniasis.

li

Page 52: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

d.           Sporozoa atau apikompleksa

Yaitu protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Sporozoa

atau apikpompleksa merupakan golongan protista yang tidak

memiliki alat gerak khusus. Gerakannya dilakukan dengan

mengubah-ubah kedudukan tubuhnya.

Sporozoa hidup sebagai parasit pada hewan maupun manusia

dengan menyerap makanan dari dalam tubuh inangnya.

Salahsatu jenis sporozoa yang hidup sebagai parasit adalah

Plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria.

Penyebaran penyakit malaria terjadi dengan bantuan nyamuk

Anopheles betina yang banyak hidup di daerah rawa

Siklus hidup plasmodium

Plasmodium masuk ke dalam tubuh manusia melalui

gigitan nyamuk Anopheles betina. Di dalam tubuh manusia,

Plasmodium menyerang sel darah merah dan sel hati.

lii

Page 53: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Dikenal ada 4 jenis Plasmodium yang menyebabkan

penyakit malaria, yaitu :

1.      Plasmodium vivax

2.      Plasmodium ovale yang menyebabkan penyakit malaria

tertiana,

liii

Page 54: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

3.      Plasmodium falciparum menyebabkan penyakit malaria

tropikana, dan

liv

Page 55: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

4. Plasmodium malariae menyebabkan penyakit malaria

kuartana.

Siklus hidup Plasmodium terbagi menjadi dua, yaitu di

dalam tubuh manusia dan di dalam tubuh nyamuk Anopheles

betina.

Tahap-tahap siklus hidup Plasmodium :

1.      Fase dalam tubuh manusia (fase aseksual)

Ketika nyamuk Anopheles betina menggigit manusia,

melalui air liur, sporozoid Plasmodium (berbentuk pipih,

bergerak) masuk ke dalam tubuh, mengikuti aliran darah

hingga akhirnya mencapai sel-sel hati atau sistem limfa.

Dalam sel-sel hati, sporozoid membelah membentuk sel-sel

baru yang disebut merozoid. Merozoid dapat menginfeksi sel-

sel hati yang lain dan menyerang eritrosit. Eritrosit yang

diserang merozoid akan pecah. Merozoid akan membelah

lv

Page 56: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

dengan sangat cepat, sehingga banyak sekali eritrosit yang

pecah. Oleh karena itu, penderita akan menunjukkan gejala

anemia. Pada saat eritrosit pecah, suhu tubuh penderita akan

naik. Siklus pembentukan merozoid akan berulang setiap 48

atau 72 jam, atau dalam waktu tidak tentu bergantung pada

jenis Plasmodium.

2.      Fase dalam tubuh nyamuk (fase seksual)

Fase seksual Plasmodium mulai terjadi ketika merozoid

tumbuh menjadi sel penghasil gamet (gametosit). Terdapat

dua macam gametosit, yaitu makrogametosit (penghasil

gamet betina) dan penghasil mikrogametosit (penghasil

gamet jantan). Gametosit ini hanya dapat dihasilkan dalam

tubuh nyamuk Anopheles betina. Jadi, sekarang kalian

mengetahui mengapa penyakit malaria ditularkan melalui

vektor nyamuk Anopheles betina.

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan Keperawatan sebagai suatu profesi bertanggung jawab dan bertanggung

gugat atas pelayanan/asuhan keperawatan yang diberikan. Oleh sebab itu pemberian pelayanan/asuhan keperawatan harus berdasarkan pada landasan hukum dan etika keperawatan. Standar asuhan perawatan di Indonesia sangat diperlukan untuk melaksanakan praktek keperawatan, sedangkan etika keperawatan telah diatur oleh organisasi profesi, hanya saja kode etik yang dibuat masih sulit dilaksanakan dilapangan karena bentuk kode etik yang ada masih belum dijabarkan secara terinci dan lengkap dalam bentuk petunjuk tehnisnya.

Etik merupakan kesadaran yang sistematis terhadap prilaku yang dapat dipertanggung jawabkan, etik bicara tentang hal yang benar dan hal yang salah

lvi

Page 57: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

dan didalam etik terdapat nilai-nilai moral yang merupakan dasar dari prilaku manusia (niat). Prinsip-prinsip moral telah banyak diuraikan dalam teori termasuk didalamnya bagaimana nilai-nilai moral di dalam profesi keperawatan. Penerapan nilai moral professional sangat penting dan sesuatu yang tidak boleh ditawar lagi dan harus dilaksanakan dalam praktek keperawatan. 3.2 Saran

Dalam setiap memberikan asuhan keperawatan hendaknya selalu menerapkan prinsip dan nilai etika keperawatan dalam setiap tindakan.

DAFTAR PUSTAKA

Asmadi, Ns. S. Kep. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : ECG.

Basford, Lynn dan Slevin, Oliver. 2006. Teori dan Praktik Keperawatan.Jakarta: ECG

Gaffar Jumadi Laode (1997). Pengantar Keperawatan Profesional. Jakarta: EGC.

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta: Salemba Medika.

Priharjo Robert (1995). Pengantar Etika Keperawatan. Cetakan: 6. Yogyakarta:

lvii

Page 58: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Kanisius.

.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada

waktu nya. Shalawat beserta salam tak lupa pula kita hadiahkan kepada nabi besar

kita yakni nya nabi besar Muhammad SAW. Yang telah membawa umat nya dari

zaman jahiliyah kepada zaman yang penuh ilmu pengetahuan yang kita rasakan

pada saat sekarang ini.

Makalah ini penulis buat untuk melengkapi tugas mata kuliah Mikrobiologi dan

Parasitologi mengenai “ Cestoda, Hirudinea dan Protozoa”

lviii

Page 59: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai

pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga

menjadi ibadah dan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Amin.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca,demi

kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi

kita semua dan supaya kita selalu berada di bawah lindungan Allah SWT.

Padang, April 2014

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah.......................................................................... 1

C. Tujuan ........................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 3

lix

Page 60: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

A. CESTODA.................................................................................... 3

B. HIRUDINEA..................................................................... .. 4

C. PROTOZOA........................................................................... 6

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 16

A. Kesimpulan ................................................................................. 16

B. Saran ........................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 17

lx

Page 61: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Platyhelminthes (dalam bahasa yunani, platy=pipih, helminthes-cacing)

atau cacing pipih adalah kelompok hewan yang struktur tubuhnya sedang lebih

maju di bandingkan porifera dan  colenterata. Tubuh platyhelminthZes memiliki

tiga lapisan sel (triploblastik), yaitu ekstoderm, mesodedrm dan endoderm.

Cacing pita, taenia solium kebanyakan merupakan parasit yang mana pada tingkat

dewasanya hidup dalam saluran pencernaan manusia. Spesies lain yang hampir

mirip adalah taeniarinychus (taenia) saginata yang juga merupakan parasit pada

manusia. Setiap cacing pita dewasa merupakan flatform yang terdiri dari sebuah

kepala sebagai holdfast organ. Scolex dan sebagian besar tubuhnya disusun oleh

segmen-segmen dalam garis lurus yang berentet .

Anatomi dari cacing pita ini disesuaikan dengan kebiasaannya sebagai

parasit, dimana dia tidak punya saluran pencernaan sehingga makanannya akan

langsung diserap oleh dinding tubuhnya. Sistem syarafnya mirip dengan planaria

dan faciola hepatica tetapi tidak berkembang dengan baik Saluran pengeluarannya

membujur, bercabang dan berakhir didalam sel api. Ujung posteriornya terbuka

sehingga zat-zat sisa langsung di eksresikan keluar tubuh.

Cacing pita termasuk subkelas Cestoda, kelas Cestoidea.

Cacing pita termasuk subkelas Cestoda, kelas

Cestoidea, f i  Platyhelminthes

. C a c i n g d e w a s a n y a m e n e m p a t i s a l u r a n u s u s v e r t e b r a t a

d a n larvanya hidup di jaringan vertebrata dan invertebrata.Bentuk badan cacing

dewasa memanjang menyerupai pita, biasanya pipihdorsovent ra l , t idak

mempunyai a la t ce rna a tau sa luran vaskula r dan b iasanya terbagi

dalam segmen-segmen yang disebut proglotid yang bila dewasa berisi

alatreproduksi jantan dan betina.Ujung bag ian an te r io r berubah menjad i

sebuah a la t pe leka t , d i sebut skoleks yang dilengkapi dengan alat isap dan

kait-kait. Spesies penting yang dapatmenimbulkan kelainan pada manusia

umumnya adalah :

1

Page 62: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Taenia saginata

dan

Taenia solium

,

 Diphyllobothrium latum, Hymenolepis nana, Echinococcus granulosus,

Echinococcus multilocularis

.Manusia merupakan hospes Cestoda ini dalam bentuk :a . C a c i n g

d e w a s a , u n t u k s p e s i e s

 Diphyllobothrium latum, Taenia saginata,Taenia solium, H.nana, H.diminuta,

Dipylidium caninum.

 b.Larva, untuk spesies

 Diphyllobothrium sp, T.solium, H.nana, E.granulosus, Multiceps.

1.2Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui

klasifikasi,morfo log i dan daur h idup , hospes dan nama penyaki t ,

d i s t r ibus i geograf ik ,  patologi dan gejala klinis, diagnosis, pengobatan serta

epidemiologi dari cestoda

 Diphyllobothrium latum.

B. Rumusan Masalah1. Apa defenisi etika dan nilai ?2. Apa saja prinsip – prinsip moral etika keperawatan ?3. Apa saja nilai-nilai essensial perawat profesional ?4. Bagaimana penerapan prinsip moral etika keperawatan dan nilai-nilai

essensial perawat profesional dalam pemberian obat secara intramuskular pada anak toddler ?

C. Tujuan Tujuan Umum

Mengetahui, memahami dan menerapkan prinsip dan nilai etika dalam tindakan pemberian obat intramuskular

Tujuan Khusus- Mengetahui prinsip-prinsip dalam etika keperawatan- Mengetahui nilai-nilai essensial keperawatan profesional

2

Page 63: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

- Menghubungkan prinsip moral atau pelajaran yg baik dan dapat dipertanggungjawabkan pada diri sendiri, keluarga , masyarakat & kepada Tuhan sesuai dengan kepercayaan

- Memberi kesempatan menerapkan ilmu & prinsip etik keperawatan dan nilai-nilai essensial keperawatan profesional dalam praktik & dalam situasi nyata.

BAB II

PEMBAHASAN

D.CESTODA

16. Cestoda adalah cacing yang berbentuk pipih seperti pita yang merupakan

endoparasit dan dikenal sebagai cacing pita

17. Cacing dewasa hidup dalam usus Vertebrata dan larvanya hidup di jaringan

vertebrata dan invetebrata 

3

Page 64: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

18. Semua anggota Cacing kelompok Cestoda memiliki struktur pipih dan tertutup

oleh kutikula ( zat lilin)

19. Cestoda disebut sebagai Cacing pita karena anggotanya berupa cacing yang

bentuknya pipih panjang seperti pita.

20. CESTODA (Cacing Pita) terlihat secara morfologi :

-Tubuhnya terdiri dari rangkaian segmen-segmen yang masing-masing disebut Proglottid.

-Kepala disebut Skoleks dan memiliki alat isap (Sucker) yang memiliki kait (Rostelum) terbuat dari kitin. 

21. Pembentukan segmen (segmentasi) pada cacing pita disebut Strobilasi. 

22. Tubuhnya Cestoda memiliki tubuh bentuk pipih, panjang antara 2 - 3m dan

terdiri dari bagian kepala (skoleks) dan tubuh (strobila). 

23. Kepala (skoleks) dilengkapi dengan lebih dari dua alat pengisap. Sedangkan

setiap segmen yang menyusun strobila mengandung alat perkembangbiakan.

Makin ke posterior segmen makin melebar dan setiap segmen (proglotid)

merupakan satu individu dan bersifat hermafrodit.

24. Cestoda biasanya hidup sebagai parasit dalam usus vertebrata dan tanpa alat

pencernaan.

25. Contoh : Taenia solium Cacing pita manusia Menyebabkan Taeniasis solium.

Pada skoleknya terdapat kait-kait sebagai alat pengisap yang matang menjadi

alat reproduksinya. Memiliki hospes perantara Babi

26. Skoleks pada jenis Cestoda tertentu (Taenia solium ) selain memiliki alat

pengisap, juga memiliki kait (rostelum)

27. Rostellum berfungsi untuk melekat pada organ tubuh inangnya.

28. Dibelakang skoleks pada bagian leher terbentuk proglotid.

29. Setiap proglotid mengandung organ kelamin jantan (testis) dan organ kelamin

betina (ovarium).

30. Tiap proglotid dapat terjadi fertilisasi sendiri.dan mempunyai rumah tangga

sendiri ( metameri)

4

Page 65: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Makin ke posterior segmen makin melebar dan setiap segmen (proglotid)

merupakan satu individu dan bersifat hermafrodit.

Proglotid yang dibuahi ( yang matang ) terdapat di bagian posterior / paling

bawah tubuh cacing.

Proglotid dapat melepaskan diri (strobilasi) dan keluar dari tubuh inang utama

bersama dengan tinja.

Cacing ini biasanya hidup sebagai parasit dalam usus vertebrata dan tanpa alat

pencernaan.

Sistem eksresi terdiri dari saluran pengeluaran yang berakhir dengan sel api.

Sistem saraf sama seperti Planaria dan cacing hati, tetapi kurang berkembang.

Cestoda bersifat parasit karena menyerap sari makanan melalui permukaan

tubuhnya secara osmosis

Penyerapan sari makanan terjadi dari usus halus inangnya melalui seluruh

permukaan proglotid

Jadi sari makanan diserap langsung oleh seluruh permukaan tubuhnya karena

cacing ini tidak memiliki mulut dan system pencernaan , skolex hanya untuk

menempelkan dirinya ke usus

Manusia dapat terinfeksi Cestoda saat memakan daging hewan yang dimasak

tidak sempurna, belum matang

Daging hewan hospes ( inang perantara ) yang mengandung Cysticercus

5

Page 66: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Inang pernatara Cestoda adalah hewan ternak misalnya Sapi yang tubuhnya

terdapat Cisticercus jenis Taenia saginata yang ada pada ototnya dan Babi

yang tubuhnya terdapat Cisticercus jenis Taenia solium yang ada pada

ototnya.

di Kedua ternak itu Cacing pita hanya sementara terjadi cyclus ditubuhnya

hingga membentuk Cysticercus

Jadi di sapi dan babi tidak dijumpai dala bentuk Dewasa ( yang dewasa di

tubuh manusia) hanya bentuk larva

di Ternak berurutan cyclusnya : Telur - Oncosfer - Hexacant - Cysticercus ( T-

O-H-C),

T-O-H-ada di Ususnya dan C(cysticercus) meninggalkan usus ke otot( daging)

Agar kita tidak kena Taeniasis ini dimasak yang matang dagingnya, dan

manusia yang kena Taeniasis janganbuang air besar ke lingkungan , karena

Faecesnya yang ada telurnya sangat kuat di lingkungan yang mungkin di

rumput 

Siklus hidup cestoda, Proglottid Masak (terdapat dalam feses) bila tertelan

oleh babi Þ Embrio Heksakan, menembus usus dan melepaskan kait-kaitnya

Larva Sistiserkus (dalam otot lurik babi) tertelan manusia Cacing dewasa. 

Taenia saginata Cacing pita manusia. Menyebabkan Taeniasis saginata. Pada

skoleknya tidak terdapat kait-kait. Memiliki hospes perantara Sapi. Daur

hidup Taenia saginata sama dengan Taenia solium. 

Diphyllobothrium latum, Menyebabkan Diphyllobothriasis. Parasit pada

manusia dengan hospes perantara berupa katak sawah (Rana cancrivora), ikan

dan Cyclops. Echinococcus granulosus Cacing pita pada anjing

Himenolepis nana :Cacing pita yang hidup dalam usus manusia dan tikus.

Tidak memiliki hospes perantara.

pemberian obat anti cacing sangat dianjurkan. Obat-obatan ini bisa diminum

golongan obat anticacing albendazole dosis sehari 500 mg lebih baik ,

biasanya dosis 250 cacing mati dalam bentuk utuh

Cacing dalam kelas cestoidea disebut juga cacing pita karena bentuk tubuhnya

yang panjang dan pipih menyerupai pita. Cacing ini tidak mempunyai saluran

pencernaan ataupun pembuluh darah. Tubuhnya memanjang terbagi atas

6

Page 67: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

segmen-segmen yang disebut proglotida dan segmen ini bila sudah dewasa

berisi alat reproduksi jantan dan betina.

Pada dasarnya morfologi cacing dewasa terdiri dari :

- Badan terdiri dari scolex (kepala), alatv untuk melekat dan memiliki batil isap

-Leher, yaitu tempat untuk pertumbuhan badan

-Strobila, adalah merupakan badan yang terdiri dari segmen proglotida.

Yang penting dari klas cestoida ini ada dua ordo yang dilaporkan menginfeksi

manusia ialah :

Pseudophylidea

Cyclophylidea

Sedangkan yang menginfeksi manusia ada dua bentuk fase cacing yaitu, bentuk

cacing dewasa, bentuk larva ataupun keduanya.

3. Cacing dewasa (manusia sebagai hospes definitif)

- Diphylobotrium latum

- Taeniarinchus saginatus

- Taenia solium

- Dsb.

4. Larva (manusia sebagai hospes intermedier)

- T. solium

- Echinococcus granulosus

- E. moltulocularis

- Dsb.

Morfologi cacing dewasa dan larva Cestoda

7

Page 68: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Phylum : Plathyhelminthes

Ke

las

Ordo Famili Genus Spesies

C

E

S

T

O

D

A

Pseudophylidea Diphylobothriidae Diphylobothrium D. latum

D. mansoni/

Spirometra mansoni

(Diphylobothrium

binatang

Cyclophyli idea Taeniidae Taenia T. saginata

T. solium

Echinococcus E. granulosus

E. multilocularis

Multiceps M. multiceps

Hymenolepididae Hymenolepis H. nana

H. diminuta

8

Page 69: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Dilepididae Diphylidium D. caninum

Ordo: Pseudophylidea

Morfologi:

Scolex mempunyai 2 lekuk isap (bothrium = suctorial groove). Lubang

genital biasanya ditengah proglotid, ada lubang uterus yang letaknya ditengah.

Telur mempunyai operculum, berisi sel telur dikeluarkan bersama tinja. Dalam air

sel telur tumbuh jadi Onchospher. Telur menetas dan coracidium yaitu embrio

yang bersilia. Coracidium dimakan oleh hospes perantara I yang termasuk

golongan copepoda (cyclops ), terbentuk Procercoid dimakan oleh hospes

perantara II (ikan, kodok). Hospes terakhir ini larva tumbuh menjadi plerocercoid

(sparganum) yang merupakan bentuk infektif

Diphyllobotrium latum ( tania lata , dobothriosephalus latus, broad

tapeworm , fish tapeworm)

Kingdom : animalia

Phylum : plathyhelmintes

Class : cestoda

Subclass : eucastoda

Order :pseudopillidae

Family : diphyllobothridae

Genus : diphyllobothrium

Spesies : D. latum

Cacing pita ini sering ditemukan berparasit pada hewan carnivora

pemakan ikan, terutama di Eropa Utara. Sering menginfeksi anjing, kucing,

9

Page 70: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

beruang dan pada orang. D. latum sering dilaporkan menginfeksi orang di daerah

tertentu, bahkan hampir 100% di suatu lokasi orang terinfeksi oleh parasit ini.

Orang yang terinfeksi banyak dijumpai didaerah Scandinavia, Baltic dan Rusia.

Juga dilaporkan di Amerika Selatan, Irlandia dan Israil. Panjang cacing dapat

mencapai 9 m dan mengeluarkan jutaan telur/hari. Tubuhnya panjang yang terdiri

dari segmen-segmen disebut proglotida yang berisi testes dan folicel.

Daur hidup

Telur keluar melalui feses dan berkembang membentuk embrio yang akan

berkembang dalam air. Telur berkembang menjadi coracidium dalam waktu 8 hari

sampai beberapa minggu bergantung suhu lingkungan. Coraciudium keluar

melalui operkulum telur dan coracidium yang berisilia berenang mncari hospes

intermedier ke 1 dari jenis Copepoda krustacea termasuk genus Diaptomus.

Segera setelah masuk kedalam usus krustasea tersebut, coracidium melepaskan

10

Page 71: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

silianya dan penetrasi melalui dinding usus dan masuk ke haemocel (sistem darah)

krustasea menjadi parasit dengan memakan sari makana dalam tubuh krustasea

tersebut. Selama sekitar 3 minggu coracidium berkembang dan bertambah

panjang sampai sekitar 500 um dan disebut procercoid dan tidak berkembang lagi

dalam tubuh krustasea tersebut. Bila krustasea dimakan ikan air tawar sebagai

hospes intermedier ke 2, procercoid ada dalam usus ikan dan menembus melalui

dinding intestinum masuk kedalam istem muskularis dan berparasit dengan

memakan unsur nutrisi dari ikan tersebut dan procercoid berkembang menjadi

plerocercoid. Plerocercoid berkembang dari beberapa mm menjadi beberapa cm.

Plerocercoid akan terlihat pada daging ikan mentah yang berwarna putih dalam

bentuk cyste. Bila daging ikan tersebut dimakan orang, cacing berkembang

dengan cepat dan menjadi dewasa serta mulai memproduksi telur pada 7-14 hari

kemudian.

Patologi

Kasus penyakit banyak dilaporkan di daerah yang orangnya suka

mengkonsumsi ikan mentah. Kebanyakan kasus penyakit tidak memperlihatkan

gejala yang nyata. Gejala umum yang sering ditemukan adalah gangguan sakit

perut, diaree, nausea dan kelemahan. Pada kasus infeksi yang berat dapat

menyebabkan anemia megaloblastic. Gejala ini sering dilaporkan pada penduduk

di Finlandia. Di negara ini hampir seperempat dari populasi penduduk terinfeksi

oleh D. latum dan sekitar 1000 orang menderita anemia perniciosa. Pada mulanya

dikira bahwa cacing ini menyebarkan toksin penyebab anemia, tetapi setelah

diteliti ternyata vitamin B12 yang masuk dalam usus diabsorbsi oleh cacing,

sehingga pasien menderita defisiensi vitamin B12. Seorang peneliti melaporkan

bahwa pasien yang diberi singel dosis vit. B12 40% yang dilabel dengan cobalt,

ternyata disbsorbsi oleh D. latum sekitar 80-100% dari vit B12 yang diberikan.

Gejala yang jelas terlihat adalah terjadinya anemia perniciosa (anemia yang

disebabkan oleh gangguan absorpsi vitamin B12 dalam usus).

Diagnosis dan pengobatan

11

Page 72: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Dengan menemukan telur cacing atau progotida didalam feses, diagnosis

dinyatakan positif. Obat yang diberikan ialah:

- aspidium oleoresin

- mepacrim

- diclorophen

- extract biji labu (Cucurbita spp)

- Niclosamide (Yomesan): pilihan obat yang diberikan dewasa ini,

makanismenya adalah: menghambat reaksi pertuklaran fosfat inorganik –

ATP, rekasi ini berhubungan dengan transport elektron secara anaerobik yang

dilakukan oleh cacing.

12

Page 73: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

13

Telur Diphyllobothrium latum, the fish tapeworm

scolex Diphyllobothrium latum. the fish tapeworm

Page 74: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Ordo: cyclophylidea

Taenia saginata

Kingdom : animalia

Phylum : plathyhelmintes

Class : cestoda

Subclass : eucastoda

Ordo : cyclophylidea

Family : Taeniidae

14

Proglottid Diphyllobothrium latum

Dipylidium caninum

Page 75: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Genus : Taenia

Spesies : T. saginata

Cacing pita ini adalah cacing pita yang paling sering ditemukan pada

manusia dan ditemukan di semua negara yang orangnya mengkonsumsi daging

sapi. Cacing ini panjangnya sekitar 3-5 m dan terdiri dari 2000 proglotida.

Scolexnya mempunyai 4 batil isap yang dapat menghisap sangat kuat.

15

Taenia saginata

Telur Taenia saginata The beef tapeworm,

Page 76: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Daur hidup

Proglotida yang berisi penuh telur melepaskan diri dari tubuh cacing dan

keluar melalui feses atau dapat keluar sendiri dari anus. Setiap segmen terlihat

seperti cacing tersendiri dan dapat merayap secara aktif. Setiap segmrn /proglotida

dapat dikelirukan sebagai cacing trematoda atau bahkan nematoda.

Bilamana segmen mulai mengering maka bagian dinding ventral robek

dan telur keluar dari lubang robekan tersebut. Pada saat itu telur berembrio dan

infektif dapat menginfeksi hospes intermedier dan bila tidak telur dapat bertahan

berminggu-minggu. Hospes intermedier palimng utama adalah sapi, tetapi dapat

pula pada kambing dan domba.

Bila telur termakan oleh sapi kemudian menetas dalam duodenum, yang

dipengaruhi oleh asam lambung dan sekresi intestinum. Hexacant yang keluar dari

telur langsung berpenetrasi kedalam mukosa dan masuk kedalam venula

intestinum, terbawa oleh aliran darah keseluruh tubuh. Cacing muda tersebut

biasanya meninggalkan kapiler masuk diantara sel muyskulus dan masuk dalam

serabut otot (muscle fiber) dan berparasit di lokasi tersebut, kemudian menjadi

cysticercus dalam waktu 2 bulan. Metacercaria ini berwarna putih seperti mutiara

dengan ukuran diameter 10 mm yang berisi satu skolek invaginatif. Penyakit yang

disebabkan oleh cacing ini pada sapi disebut Cysticercisis bovis.

Orang memakan daging sapi yang terinfeksi oleh cacing ini akan tertular

bilamana daging sapi tersebut dimasak kurang matang/masih mentah. Cysticercus

terdigesti oleh cairan empedu dan cacing mulai tumbuh dalam waktu 2012

minggu dan menjadi dewasa membentuk proglotida yang berisi telur.

Patologi

Penyakit yang disebabkan oleh infeksi T. saginata hampir sama dengan

penyakit yang disebabkan oleh parasit cacing pita lainnya, kecuali gejala yang

disebabkan oleh defisiensi vitamin B12 seperti yang disebabkan oleh infeksi D.

latum tidak ditemukan. Intoksikasi yang disebabkan oleh absorpsi dari ekskreta

cacing sering terjadi, dengan gejala sakit perut, nausea dan hipersensitif. Diare

16

Page 77: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

dan obstruksi intestinal jarang dijumpai, tetapi gejala anoreksioa sering

ditemukan.

Diagnosis dan pengobatan

Diagnosis tepat ditentukan bila dijumpai proglotid yang penuh telur atau

skolek. Proglotid terciri dengan adanya cabang lateral disetiap masing-masing sisi

yang m,empunyai cabang sekitar 15-20. Tetapi cabang tersebut biasanya sulit

terlihat pada proglotid yang lama, sehingga diagnosis lebih akurat bila ditemukan

proglotid yang masih baru.

Sejumlah obat telah digunakan untuk pengobatan cacing ini, tetapi obat

yang sekarang banyak dipakai adalah Niklosamide.

Taenia solium

Kingdom : animalia

Phylum : plathyhelmintes

Class : cestoda

Subclass : eucastoda

Ordo : cyclophylidea

Family : Taeniidae

Genus : Taenia

Spesies : T. Solium

Taenia adalah cacing pita babi yang paling berbahaya , karena

kemungkinan terjadinya infeksi sendiri oleh cysticercus dapat terjadi. Cacing

dewas panjangnya 1,8-3 m.

17

Page 78: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Daur hidup dan patologi

18

Taenia solium

Telur Taenia solium human/swine tapeworm

Page 79: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Daur hidupnya mirip dengan T. saginatus, tetapi hospes intermedier

berbeda dimana T. saginatus. Pada sapi dan T. solium pada babi. Proglotid yang

penuh telur keluar melalui feses, kemudian telur infektif keluar dimakan oleh

babi. Telur menetas dalam tubuh babi dan telur dan membentuk Cysticercus

celluloses, didalam daging (otot) atau organ lainnya. Orang akan mudah terinfeksi

bila memakan daging babi yang kurang masak. Cysticercus berkembang menjadi

cacing cacing muda yang langsung menempel pada dinding intestinum dan

tumbuh menjadi dewasa dalam waktu 5-12 minggu. Dimana cacing ini dapat

bertahan hidup sampai 25 tahun.

Cysticercosis:

Tidak seperti spesies cacing pita lainnya, T. solium dapat berkembang

dalam bentuk cysticercus pada orang. Infeksi terjadi bila telur berembrio tertelan

masuk kedalam lambung dan usus, kemudian cacing berkembang menjadi

cysticercus di dalam otot. Cysticerci sering ditemukan dalam jaringan

subcutaneus, mata, otak, otot, jantung, hati dan paru. Kapsul fibrosa mengelilingi

metacestoda ini, kecuali bila cacing berkembang dalam kantong mata. Pengaruh

cysticercus terhadap tubuh bergantung pada lokasi cysticercus tinggal. Bila

19

Page 80: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

berlokasi di jaringan otot, kulit atau hati, gejala tidak begitu terlihat, kecuali pada

infeksi yang berat. Bila berlokasi di mata dapat menyebabkan kerusakan retina,

iris, uvea atau choroid. Perkembangan cysticercus dalam retina dapat dikelirukan

dengan tumor, sehingga kadang terjadi kesalahan pengobatan dengan mengambil

bola mata. Pengambilan cysticercus dengan operasi biasanya berhasil dilakukan.

Cysticerci jarang ditemukan pada syaraf tulang belakang (spinal cord),

tetapi sering ditemukan pada otak. Terjadinya nekrosis karena tekanan dapat

menyebabkan gangguan sistem saraf yaitu tidak berfungsinya saraf tersebut.

Gangguan tersebut ialah: terjadi kebutaan, paralysis, gangguan keseimbangan,

hydrocephalus karena obstruksi atau terjadi disorientasi. Kemungkinan terjadinya

epilepsi dapat terjadi. Penyakit dapat dicurigai sebagai epilepsi peyebab

cysticercosis bila penderita bukan keturunan penderita epilepsi.

Bilamana cysticercus mati dalam jaringan, akan menimbulkan reaksi

radang, hal tersebut dapat mengakibatkan fatal pada hospes, terutama bila cacing

berada dalam otak. Reaksi seluler lain dapat dpat terjadi yaitu dengan adanya

kalsifikasi. Bila ini terjadi pada mata pengobatan dengan operasi akan sulit

dilakukan.

Pengobatan dan pencegahan

Pencegahan infeksi cacing ini lebih utama yaitu mencegah kontaminasi air

minum dan makanan dari feses yang tercemar. Sayuran yang biasanya dimakan

mentah harus dicuci berish dan hindarkan terkontaminasi terhadap telur cacing ini.

Pengobatan susah dilakukan, kecuali operasi dengan pengambilan cyste.

Echinococcus granulosus

Kingdom : animalia

Phylum : plathyhelmintes

20

Page 81: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Class : cestoda

Subclass : eucastoda

Ordo : cyclophylidea

Family : Taeniidae

Genus : Echinococcus

Spesies : E. granulosus

Cacing ini termasuk cacing yang kecil dari famili Taeniidae. Cacing muda

dapat menginfeksi manusia yang menyebabkan hydatidosis, yang merupakan

penyakit yang serius pada orang. E. granulosus menggunakan hewan karnivora

sebagai hospes definitif, sedangkan mamalia lain sebagai hospes intermedier.

Jenis herbivora dapat terinfeksi karena memakan rumput yang tercemar telur

cacing.

Daur hidup

Cacing dewasa hidup dalam usus halus hospes definitif, panjangnya

sekitar 3-6 mm yang terdiri dari skolex, leher yang pendek dan 3 segmen

21

Echinococcus granulosus

Page 82: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

proglotida. Segmen yang telah masak melepaskan diri dan mengeluarkan telur

yang infektif. Bila telur tertelan hospes intermedier akan berkembang menjadi

“uniceluler hydatid”. Dalam waktu 5 bulan hydatid berkembang dan lapisan

bagian dalamnya memproduksi protoscolic yang infektif terhadap hospes definitif.

Cysta yang kecil disebut “brood capsules” berisi 10-30 protoscolic, yang biasanya

menempel pada lapisan germinal. Bila hydatid termakan oleh carnivora, dinding

cysta terdigesti dalam saluran pencernaan dan protoscolic akan terbebaskan dan

menempel pada vili intestinum, kemudian protoscolic berkembang dan menjadi

dewasa dalam waktu 56 hari dan cacing dewasa tersebut dapat tahan hidup sampai

5-6 bulan.

Patologi

Patologi yang terjadi bergantung pada lokasi cyste berparasit. Bilamana

ukuran hydatid membesar akan mendesak jaringan yang ditempatu sehingga

fungsi jaringan terganggu. Bila hydatid tumbuh dalam sumsum tulang maka

parasit tersebut tidak dapat membesar karena terbatasi oleh tulang. Tetapi bila

terjadi infeksi kronis, maka akan menyebabkan nekrosis tulang, sehingga tulang

menjadi tipis dan mudah patah.

Bila hydatid tumbuh pada lokasi yang tidak terbatas, maka cyste akan

bertambah besar dan berisi cairan dan mengandung jutaan protoscolic dan dapat

menimbulkan kematian mendadak bila cyste tersebut pecah. Cairan hydatid

berupa protein yang akan dapat merangsang terjadinya shock anapylaktic.

Diagnosis dan pengobatan

Dengan sinar rontgen akan terlihat cysta hydatid. Tes intradermal dapat

dilakukan bila ada kasus yang dicurigai. Tes lain seperti CFT, haem aglutinasi,

latex aglutination tes dan sebagainya dapat dilakukan walaupun tidak 100%

akurat.

Pengobatan satu-satunya ialah dengan operasi pengambilan cysta hydatid

pada lokasi yang mudah dicapai. Tetapi pemakain mebendazol cukup baik karena

dapat meregresi E. granulosus dan E. multilocularis pada orang.

22

Page 83: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Echinococcus multilocularis

Kingdom : animalia

Phylum : plathyhelmintes

Class : cestoda

Subclass : eucastoda

Ordo : cyclophylidea

Family : Taeniidae

Genus : Echinococcus

Spesies : E. multilocularis

Penyakit ini banyak dilaporkan di Eropa, Asia dan Amerika Utara. Kasus

infeksi pada orang dilaporkan di beberapa negara bagian Amerika Serikat,

Amerika Selatan dan New Zealand. Cacing dewasa sangat mirip dengan E.

granulosus, tetapi ukurannya lebih kecil, panjangnya hanya 1,2-3,7 mm.

Daur hidup dan patologi

23

Kista Echinococcus multilocularis

Page 84: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Daur hidup hampir sama dengan E. granulosus, tetapi kantong cyste hanya

sedikit memproduksi protoscolic. Cystanya lebih teratur dan bila pecah dapat

menyebar menyebabkan metastasis ke bagian lain dari tubuh. Konstruksi

cystenya yang berbeda dengan E. granulosus sehingga disebut alveoler atau

multilocular hydatid.

Orang bukanlah merupakan hospes definitif yang cocok, orang dapat

tertular karena kebiasaan mereka berhubungan dengan anjing liar yang memakan

tikus liar.

Diagnosis dan pencegahan

Diagnosis sangat sulit dilakukan. Terutama karena protoscolic sering tidak

ditemukan.

Pencegahan terutama adalah menghindarkan berhubungan dengan anjing

di daerah endemik.

Hymenolepis nana

Kingdom : animalia

Phylum : plathyhelmintes

Class : cestoda

Subclass : eucastoda

Ordo : cyclophylidea

Family : Hymenolepididae

Genus : Hymenolepis

Spesies : H. nana

24

Page 85: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Parasit ini merupakan cacing pita yang cosmopolitan dan sering dijumpai

pada manusia, terutama anak-anak dengan rata-rata infeksi sekitar 1-9% di

Amerika Serikat dan Argentina. Cacing berukuran 40 mm, lebat 1 mm.

Proglotid H. nana

25

Page 86: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Daur hidup

Proglotida yang telah matang dan berisi telur melepaskan diri kemudian

mengeluarkan telur infektif. Hospes intermediernya tidak tertentu, karena dapat

menu;ar ke orang maupun tikus. Telur yang termakan akan menetas dalam

duodenum dan mengeluarkan onchosfer yang penetrasi masuk kedalam mukosa

dan tinggal di saluran limfe didaerah vili. Di lokasi tersebut cacing berkembang

26

Page 87: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

menjadi cysticercoid. Dalam waktu 5-6 hari cuysticercoid masuk kedalam lumen

usus halus dan melekat di lokasi tersebut dan berkembang menjadi dewasa.

Patologi dan pengobatan

Perubahan patologi jarang ditemukan oleh infeksi cacing ini, kecuali pada

infeksi berat yang jarang dijumpai. Infeksi berat dapat terjadi pada kasus

autoinfeksi dengan gejala mirip dengan intoksikasi T. saginatus.

Pengobatan dengan Niclosamid terlihat lebih efisien, tetapi harus diulang 1

bulan kemudian untuk membunuh cacing yang berkembang di dalam vili pada

saat obet pertama diberikan. Obat seperti praziquantel juga dapat membunuh

cacing V. nana dan H. diminuta dengan cepat.

Hymenolepis diminuta

27

Page 88: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Kingdom : animalia

Phylum : plathyhelmintes

Class : cestoda

Subclass : eucastoda

Ordo : cyclophylidea

Family : Hymenolepididae

Genus : Hymenolepis

Spesies : H. diminuta

Cacing ini juga merupakan cacing cosmoploitan yang terutama berparasit

pada tikus rumah, tetapi banyak kasus dilaporkan menginfeksi pada orang.

Ukuran lebih besar daripada V. nana, yaitu sampai 90 cm. Sebagai hospes

intermedier adalah beberapa spesies arthropoda, misalnya jenis kumbang

(Tribolium spp) adalah hospes intermedier yang sangat berperan terhadap infeksi

pada tikus dan manusia.

28

Page 89: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

29

cysticercoid Hymenolepis diminuta

Page 90: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Daur hidup, pengobatan dan patologi mirip dengan V. nana.

Perbedaan Hymenolepis nana dan H. diminuta

30

Hymenolepis nana

Page 91: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

H. Nana H. diminuta

Panjang 25 – 40 mm 20 – 60 cm

Skoleks Rostelum + kait Rostelum tanpa kait

Telur Lonjong, 30-47µ

Mempunyai 4-8 filamen pada kedua kutub

Agak bulat,

60-79 µ

Tanpa filamen.

Hospes

perantara

- Pinjal tikus, kumbang

tepung,

Perbandingan morfologi H. nana & H. diminuta

E. HIRUDINEA Hirudinea adalah kelas dari anggota hewan tak bertulang belakang yang

termasuk dalam filum Annelida. Anggota jenis cacing ini tidak mempunyai

rambut, parapodia, dan seta. Lintah (Hirudinaria javanica) atau pacet

(Haemadippza zeylania) itu merupakan contoh dari Hirudinae.

31

Page 92: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

¨ HABITAT

Biasa disebut lintah. Meliputi jenis laut, air tawar dan darat

¨ MORFOLOGI

Terdapat sekitar 500 species. Panjang antara 1-5 cm, kecuali Hirudo

medicinalis sampai 20 cm, warna hitam, coklat, hijau tua dan umumnya

merah. Adakalanya berhiaskan garis-garis atau bintik-bintik. Tubuh pipih

dorso-ventral. Ruas-ruas pada ujungnya mengalami modifikasi menjadi

alat penghisap.

Penghisap anterior lebih kecil daripada penghisap posterior.

32

Page 93: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Jumlah annuli masing-masing ruas berbeda untuk species yang berlainan, oleh

sebab itu digunakan sebagai pengenal dalam identifikasi species

Tubuh lintah dapat dibagi menjadi 5 bagian:

1. Sebuah prostomium kecil dengan 4 ruas berikutnya

membentuk kepala

2. Precitellum terdiri dari 4 buah ruas dan clitellum 3 ruas.Pada bagian

midventral terdapat sebuahgonopore jantan dan sebuah gonopore

betina.

3. Clitellum biasanya tidak jelas kecuali pada masa reproduktif

4. Badan yang terdiri dari 12-26 ruas, dan merupakan bagian tubuh yang

paling besar

5. 6 buah ruas yang terakhir bersatu dan bermodifikasi menjadi alat penghisap

posterior

Zat aktif yang terdapat dalam air liur lintah diantaranya Hirudin,

Hyaluronidase, Pseudohirudin, Destabilase, Apyrase, Bdellines, Eglines,

33

Page 94: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Kininases, Histamine, Collagenase, Prostanoids, lintah, Proteases, Lipolytic

enzymes. 

Ciri-Ciri Hirudinea :

Hidup parasit (ektoparasit) dan bahkan ada yang predator

Ditemukan dalam air tawar atau di darat

Pencernaan sudah lengkap (mulut, farink, esophagus, tembolok, lambung,

usus, anus)

Tidak memiliki kelenjer pencernaan

Kelamin terpisah dan melakukan fertilisasi

Punya alat pengisap posterior dan anterior

Bersifat hermafrodit

Coelomata

Usus memliki cabang 2

Larvanya disebut trocophore

Hewan ini tidak memiliki parapodium maupun seta pada segmen

tubuhnya. Sekalipun dikenal dengan nama umum lintah pengisap darah, bagian

terbesar di antaranya tidak hidup sebagai ektoparasit. Tubuhnya pipih. Ukuran

panjangnya dari 1-2cm atau 5cm, walau ada yang mencapai 12cm, bahkan 30cm

(Haemanteria ghiliani dari daerah Amazon). Metamerisme sudah sangat

tereduksi: segmen-segmen ujung anterior (biasanya kecil) dan posterior (lebih

besar) termodifikasi manjadi alat penghisap yang digunakan untuk menempel dan

bergerak. Jumlah segmen tetap, yaitu 34, walau lapisan cincin sekunder di luarnya

(annuli) menyamarkan segmentasi primer tersebut. Clitteum dibentuk segmen-

segmen IX,X atau XI.

9. Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan terdiri dari mulut, faring, tembolok, lambung, rektum,

anus. Anus terletak pada bagian dorsal. Proses pencernaan  penghisap anterior,

mulut, faring, tembolok, usus, usus buntu, anus, penghisap, posterior.

34

Page 95: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

faring otot yang dilengkapi rahang bergigi /probosis berotot

Di kerongkongan tempat isapannya terdapat tiga rahang yang berbentuk

seperti setengah gergaji yang dihiasi sampai 100 gigi kecil. Dalam waktu 30 menit

lintah bisa menyedot darah sebanyak 15 ml – kuota yang cukup untuk hidupnya

selama setengah tahun. Air ludahnya pun mengandung zat aktif yang sekurang-

kurangnya berisi 15 unsur. Contohnya, zat putih telur hirudin yang bermanfaat

untuk mengencerkan darah, dan mengandung penisilin.

10. Makanan & Pencernaan

Lintah hidup sebagai pemakan bangkai/predator, parasit. Predator makan

larva, keong, serangga, cacing.

75% penghisap darah, melekat/nempel pada permukaan tubuh vertebrata

(ikan-manusia).

Darah dihisap oleh faring otot & menampung dalam tembolok.  Enzim

saliva (hirudin) mencegah koagulasi darah. Dalam 1 x makan, lintah

mengisap darah 10x berat tubuhnya.

11. Sistem Reproduksi

Monoceous

35

Page 96: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Jantan: 4-12 pasang testis. 1 pasang ductus spermaticus.

Betina: 2 ovarium & Oviduct yang berhubungan dengan kelenjar albumin

& vagina di median yang bermuara di belakang porus genitalia jantan

Tidak ada tingkat larva

Lintah membentuk kokon yang mengandung telur yang telah dibuahi &

kokon akan diletakkan dalam air/tanah.

12. Sistem Pernapasan

Lintah menyedut oksigen melalui kulitnya yang lembap. Jika keadaan air

kurang oksigen, lintah akan muncul ke permukaan.

13. Saraf dan Indera

Ruas 5 & 6 terdapat lingkar saraf ganglia: “otak”

Alat indera: mata & papilla

Mata: fotoreseptor

Papilla & sensila: tonjolan kecil pada epidermis. Fungsi: alat peraba &

perasa

14. Habitat dan Ekologi

Hewan ini berhabitat air tawar, hidup di rawa-rawa, kolam, ataupun

sungai. Hirudinea adalah hewan ektoparasit pada permukaan tubuh inangnya.

Inangnya adalah vertebrata dan termasuk manusia. Hirudinea parasit hidup

dengan mengisap darah inangnya, sedangkan Hirudinea bebas hidup dengan

memangsa invertebrata kecil seperti siput. Contoh Hirudinea parasit adalah

Haemadipsa (pacet) dan hirudo (lintah).

15. Kegunaan Lintah

Ekstraknya dijadikan medium utama sebatian kimia dalam perobatan

terutamanya pembedahan. Ekstrak lintah ini juga dijadikan campuran di dalam

bahan-bahan kosmetik. Protein lintah ini juga boleh dijadikan minyak dan

36

Page 97: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

alternatif lain dalam penggunaan obat gosok. Lintah itu sendiri dijadikan obat

(berbekam, dijadikan alternatif kedua untuk membersihkan darah kotor, nanah dan

mencantikkan kulit yang keriput). Lintah juga menjadikan luka cepat sembuh.

Selain itu, perkembangan teknologi telah meluncurkan inovasi pengobatan bagi

pasangan suami istri yang memiliki masalah dalam keharmonisan hubungan

seksual dengan menggunakan minyak lintah. Minyak lintah telah lama diakui

keberadaannya karena telah dipercaya mempunyai khasiat yang luar biasa dalam

mengatasi masalah seksual pria. Selain di Indonesia, di Malaysia minyak lintah

begitu populer. Karena manfaatnya yang begitu besar serta telah TERBUKTI

AMAN.

Ektrak lintah adalah satu bahan yang penting di dalam bidang perobatan.

Ini disebabkan oleh kandungan enzim yang terdapat di dalam ekstrak tersebut.

Bahah-bahan enzim yang diketahui yang terdapat di dalam lintah ialah hirudin,

histamine, pheromone dan nitrat oksida yang masing-masing mempunyai fungsi

perubatan yang tertentu. Hirudin adalah bahan pembekuan darah atau anti-

collagen yang boleh digunakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit yang

berhubungan dengan pembekuan darah. Histamine, pheromone dan nitrat oksida ,

walaupun mempunyai fungsi tertentu dari segi perobatan, namun penggunaannya

lebih ditujukan dengan aktivitas seksual. Histamine sebagai contoh, adalah bahan

apabila digunakan mampu mengembangkan pembuluh darah dan memungkinkan

lebih banyak darah mengalir ke bagian-bagiantertentu.thus allows more flow of

blood. Apabila lintah menghisap darah dari binatang mamalia, hirudin telah

dimasukkan ke dalam saluran darah mamalia tersebut untuk pencairan. Setengah

spesis lintah mempunyai hirudin di dalam air liur dan sebagian pula mengandung

hirudin di dalan sel-sel badan mereka. Terdapat beberapa cara bagaimana ekstrak

lintah dikeluarkan. Di Negara China misalnya, hirudin di keluarakan dari lintah

hidup tanpa membunuhnya. Lintah ini kemudian dilepaskan semula ke kolam. Di

Eropa hirudin yang dikeluarkan dari lintah jenis hirudo medicinalis, lintah-lintah

ini dimatikan kemudian diproses melalui beberapa metode termasuk proses

leeches are ketuahr, maesarasi, perkolasi, reflux dan sohxlet.

16. Klasifikasi

37

Page 98: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

d) Hirudo medicinalis

- Panjangnya mencapai 5-8 cm

- Pipih dorsoventral

- Mulut punya 3 buah rahang dari kitin yang tersusun dalam segitiga

e) Macrobdella decora

38

Page 99: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

f) Haemadipsa

39

Page 100: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

F. PROTOZOA

1. Definisi

Protozoa berasal dari kata protos yang berarti pertama

dan zoon yang berarti hewan sehingga disebut sebagai hewan

pertama. Ukurannya antara 3 – 1000 mikron dan merupakan

organisme mikroskopis bersifat heterotrof. Protozoa adalah

mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah satu

filum dari Kingdom Protista . Seluruh kegiatan hidupnya

dilakukan oleh sel itu sendiri dengan menggunakan organel-

organel antara lain membran plasma, sitoplasma, dan

mitokondria. Protozoa merupakan Protista yang ciri-cirinya

menyerupai hewan. Nama protozoa itu sendiri berasal dari

bahasa Latin, yaitu protos yang artinya pertama dan zoon/zoion

yang artinya hewan. Sampai sekarang, sekitar 50.000 spesies

protozoa telah dideskripsikan.

40

Haemadipsa picta

Page 101: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

2. Karakteristik Protozoa

a.      Ciri-ciri umum :

1.      Organisme uniseluler (bersel tunggal).

2.      Eukariotik (memiliki membran nukleus).

3.      Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok).

4.      Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri

(heterotrof).

5.      Hidup bebas, saprofit atau parasit.

6.      Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup.

7.      Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagella.

b.      Tempat Hidup

Tempat hidupnya adalah tempat yang basah yang kaya

zat organik, air tawar atau air laut sebagai zooplakton,

beberapa jenis bersifat parasit dan menyebabkan penyakit

pada manusia dan hewan ternak.

Bentuk tubuh protozoa berbeda-beda pada fase yang

berbeda dalam siklus hidupnya. Protozoa memiliki alat gerak

yaitu ada yang berupa kaki semu, bulu getar (cillia) atau bulu

cambak (flagel). Beberapa protozoa memiliki fase vegetatif

yang bersifat aktif yang disebut tropozoit dan fase dorman

dalam bentuk sista. Tropozoit akan aktif mencari makan dan

berproduksi selama kondisi lingkungan memungkinkan. Jika

kondisi tidak memungkinkan kehidupan tropozoit maka

protozoa akan membentuk sista. Sista merupakan bentuk sel

protozoa yang terdehidrasi dan berdinding tebal mirip dengan

endospora yang terjadi pada bakteri. Pada saat sista protozoa

mampu bertahan hidup dalam lingkungan kering maupun

basah. Pada umumnya berkembangbiak dengan membelah

diri .

Protozoa memiliki ciri khas sebagai berikut :

41

Page 102: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

1.      Heterotrof

Protozoa merupakan organisme heterotrof. Protozoa

makan dengan cara menelan bakteri, jenis protozoa lain, atau

detritus (materi organik dari organisme mati).

2.     Di perairan, protozoa adalah penyusun zooplankton.

3.     Makanan protozoa seperti bakteri, jenis protista lain, atau

detritus (materi organik dari organisme mati).

4.      Tidak memiliki dinding sel

Protozoa umumnya tidak tidak memiliki dinding sel.

Tubuhnya dipisahkan dari lingkungan luar oleh membran sel.

Membran ini memiliki komposisi yang bervariasi, biasanya

mengandung silika atau kalsium karbonat.

5.      Berukuran mikroskopis

Sebagian besar Protozoa merupakan organisme mikroskopik,

namun beberapa memiliki ukuran tubuh yang cukup besar,

sehingga dapat dilihat tanpa menggunakan mikroskop.

Ukuran protozoa bervariasi, yaitu mulai kurang dari 10 mikron

dan ada yang mencapai 6mm, meskipun jarang.

6.      Memiliki alat gerak

Umumnya, anggota protozoa dapat bergerak dengan

bebas. Alat geraknya yang berupa bulu getar (silia), bulu

cambuk (flagel), dan kaki semu (pseudopodia).

7.      Hidup bebas atau sebagai parasit

Protozoa ada yang hidup bebas, ada pula yang hidup

sebagai parasit. Protozoa yang hidup bebas dapat ditemukan

di habitat air laut, perairan tawar dan tanah yang lembab.

Protozoa yang melayang-layang di air biasa disebut plankton

atau zooplankton. Beberapa protozoa parasit menyebabkan

penyakit pada manusia dan hewan.

8.      Memiliki fase aktif dan dorman.

42

Page 103: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Beberapa protozoa memiliki fase vegetatif bersifat aktif

yang disebut tropozoit dan fase dorman dalam bentuk

sista/kista.

Bentuk tropozoit terbentuk selama kondisi lingkungan

memungkinkan untuk mencari makan dan bereproduksi. Jika

kondisi tidak memungkinkan bagi kehidupan tropozoit,

protozoa akan membentuk sista. Pada saat dalam bentuk

sista, protozoa mampu bertahan hidup dalam lingkungan

kering maupun basah .

3. Pengelompokkan Protozoa

Protozoa memiliki 4 kelas yang dibedakan berdasarkan alat

geraknya :

a.           Cilliata

Cilliata berasal dari kata cillia yang berarti bulu getar

(silia). Jadi cilliata merupakan organisme yang

tubuhnyaditumbuhi bulu getar atau sillia. Fungsi bulu getar

atau silia yaitu untuk bergerak dan mencari makan.

Siliata banyak terdapat di laut yang mengandung zat

organik tinggi dan peraairan tawar seperti sawah, rawa dan

tanah berair.

Karakteristik utama dari siliata adalah alat getar berupa bulu

getar (silia) pada seluruh permukaan tubuhnya. Silia ini pada

sejumlah spesies diubah menjadi gelang, bulu kejut, dan

jambul. Selain untuk alat gerak, silia juga berfungsi untuk

menangkap makanan.

43

Page 104: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Karakteristik unik yang dimiliki siliata adalah adanya

dua jenis inti pada setiap individu. Nukleus besar disebut

makronukleus, dan nukleus kecil dinamakan mikronukleus.

Biasanya dalam satu individu, mikronukleus berjumlah lebih

banyak daripada makronukleus. Makronukleus berperan

dalam pengaturan sel, pertumbuhan, dan perkembangbiakan.

44

Page 105: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Adapun mikronukleus berperan dalam reproduksi

seksual. Bahan inti mikronukleus dipertukarkan ketika terjadi

konjugasi

Silia merupakan kelompok terbesar di Fillum Protozoa

dengan jumlah anggota mencapai 8000 spesies.

Beberapa contoh siliata :

a.      Paramecium caudatum

Bentuk tubuhnya seperti sendal dengan permukaan

tubuh dipenuhi silia sebagai alat gerak. Bagian posterior

meruncing dan bagian anterior tumpul

Perkembangbiakan Paramecium adalah dengan cara:

  Aseksual atau dengan cara membelah diri yaitu dengan pembelahan biner

dimana sel membelah menjadi 2 kemudian menjadi 4, 8 dan 16 dst.

Pembelahan diawali dengan pembelahan mikronukleus dan diikuti dengan

pembelahan makronucleus.

  Seksual atau perkembangbiakan secara kawin. Caranya adalah dua sel saling

mendekat, menempel pada bagian mulut sel untuk kawin. Artinya kedua

hewan ini sedang mengalami konjugasi. Selanjutnya terbentuk saluran

konjugasi diantara kedua sel ini. Dan melalui saluran ini terjadi tukar-menukar

45

Page 106: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

mikronukleus. Mikronukleus dari sel yang satu pindah ke sel yang lain,

demikianlah sebaliknya .

b.      Stylonichia sp

Bentuk tubuhnya mirip dengan Paramecium sp namun

silianya berkelompok dinamakan sirus dengan bentuk seperti

duri-duri. Hidup di perairan yang banyak mengandung

sampah organik.

c.       Vorticella sp

Bentuknya seperti lonceng, bertangkai panjang dengan

sillia di sekitar mulutnya. Hidupnya berkoloni.

d.      Balantidium coli

Bentuknya bulat telur. Hidup di usus babi, bisa juga

pada manusia. Dapat juga menyebabkan diare, disebut

balantidias.

e.       Stentor sp

Bentuknya seperti terompet dengan tangkai yang

panjang dan silia di sekitar mulutnya. Stentor hidup menetap

di dasar perairan

b.           Rhizopoda atau Sarkodina

Rhizopoda berasal dari kata rhizao yang berarti akar

dan podos yang berarti kaki. Jadi rhizopoda artinya kaki yang

berbentuk seperti akar. Fillum rhizopoda disebut juga

sarcodina yang berasal dari kata Sarcodes yang berarti

daging, karena bentuknya yang seperti gumpalan daging.

Rhizopoda/sarcodina bergerak dengan menggunakan kaki

semu atau pseudopodia yang merupakan bentuk penonjolan

atau penjuluran dari protoplasmanya.

46

Page 107: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Pseudopodia pada rhizopoda ada beberapa tipe :

a.      Tipe Lobadia

Ujung penjulurannya tumpul seperti tabung dan

protoplasmanya terdiri atas ektoplasma dan endoplasma.

b.      Tipe Filopodia

47

Page 108: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Ujung penjulurannya runcing dan biasanya bercabang.

Protoplasmanya tersusun dari ektoplasma dan plasma saja.

Selain digunakan untuk bergerak, pseudopodia memang

digunakan untuk menangkap mangsa. Makanan rhizopoda

berupa organisme kecil-kecil seperti bakteri, alga, bahkan

protozoa lain.

Contoh rhizopoda yang paling terkenal adalah Amoeba

sp. Secara struktural Amoeba dilimdungi oleh membran sel

dan di dalam sitoplasmanya terdapat organel seperti nukleus,

vakuola kontraktil, dan vakuola makanan. Ukuran tubuh

Amoeba berkisar antara 200-300 mikron. Amoeba ada yang

hidup di luar tubuh organisme (ektoamoeba) misalnya

Amoeba proteus. Namun ada juga yang hidup di dalam tubuh

organisme (entamoeba) misalnya Entamoeba histolytica yang

sifatnya parasit dalam tubuh manusia.

48

Page 109: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

49

Page 110: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Respirasi Amoeba dilakukan secara difusi melalui

seluruh permukaan tubuhnya. Proses pencernaannya

dilakukan secara fagositosis dan makanannya berupa alga,

bakteri, protozoa lain, dan tumbuhan yang sudah mati.

Reproduksinya dilakukan secara vegetatif dengan membelah

diri.

Adapun jenis rhizopoda lain adalah :

a.       Arcella sp

Terdapat di air tawar, bentuknya seperti arloji, dan

mempunyai rangka luar dari zat kitin.

b.      Diflugia sp

Terdapat di air tawar, bentuknya lebih panjang dari Arcella

dan tubuhnya dapat mengeluarkan lendir untuk melekatkan

pasir

c.       Entamoeba coli

Hidup dalam usus besar manusia, membantu pembusukan

sisa-sisa makanan dan pembentukkan vitamin K. Namun

kadang-kadang dapat menyebabkan diare.

50

Page 111: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

d.      Entamoeba gingivalis

Hidup dalam rongga mulut, di sela-sela gigi dan gusi, dan

dapat menyebabkan penyakit pada gusi (ginggivitis)

e.       Foraminifera

51

Page 112: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Hidup di laut, rangka luar tubuhnya tersusun dari zat kapur

atau silika. Foraminifera yang telah mati akan membentuk

endapan yang disebut tanah globigerina dan dijadikan

petunjuk adanya minyak bumi.

f.       Radiolaria (Heliospera)

Terdapat di laut, rangka luar tubuhnya tersusun dari zat kersik.

Endapan rangka tubuhnya membentuk tanah radiolaria dan

digunakan sebagai bahan alat penggosok serta bahan

peledak.

Sebagian kecil rhizopoda yang hidup sebagai parasit adalah

Entamoeba histolytica dan Entamoeba Coli yang

menyebabkan diare pada manusia.

Di dalam bagian sel amoeba terdapat vakuola makanan dan

vakuola kontraktil. Vakuola makan berfungsi sebagai alat

pencernaannya. Adapun vakuola kontraktil berguna sebagai

organ ekskresi untuk mengeluarkan zat sisa makanan dan

juga untuk menjaga tekanan osmosis sel.

c.             Flagellata atau mastigofora

Flagellata berasal dari kata flagellum yang berarti bulu

cambuk. Jaadi, organisme yang termasuk fillum Flagellata

semuanya memiliki bulu cambuk . fillum flagellata disebut

juga mastigophora (mastix : bulu cambuk dan phoros :

membawa). Flagel atau bulu cambuk selain sebagai alat gerak

juga berfungsi untuk alat peraba dan alat penangkap

makanan .

Flagel juga berfungsi sebagai alat indera. Kelompok

flagellata merupakan kelompok protozoa yang unik. Beberapa

anggotanya memiliki klorofil sehingga ada yang

mengelompokkannya ke dalam alga.

52

Page 113: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Berdasarkan ada tidaknya klorofil, flagellata dibagi

menjadi fitoflagellata dan zooflagellata :

Fitoflagellata

Merupakan anggota flagellata yang dapat melakukan

fotosintesis. Contoh fitoflagellata adalah Euglena viridis,

Dinoflagellata dan Volvox.

         Euglena

Ciri utama Euglena adalah adanya satu atau dua flagel

berukuran panjang di bagian ujung anterior. Euglena memiliki

keunikan dengan adanya alat penerima cahaya (fotoreseptor)

berwarna merah yang disebut dengan stigma. Fotoreseptor ini

berfungsi sebagai alat indra yang membedakan gelap dan

terang.

 

         Dinoflagellata

Dinoflagellata umumnya merupakan organisme uniseluler

dengan dua flagel yang akan lepas ketika dia membentuk

kista. Ada pula Dinoflagellata yang kehilangan flagelnya dan

menjadi nonmotil. Beberapa spesies Dinoflagellata

mengeluarkan pendar cahaya dari tubuhnya.

53

Page 114: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

         Volvox

Merupakan fitoflagellata berbentuk tubuh bulat dengan dua

atau empat flagel pada setiap selnya. Flagel-flagel ini

dihubungkan oleh rantai protoplasma.

Zooflagellata

Zooflagellata merpakan flagellata yang tidak memiliki

klorofil. Contoh yang terkenal dari zooflagellata adalah

Trypanosoma dan Leishmania yang bersifat parasit pada

manusia dan hewan.

         Trypanosoma

Trypanosoma memiliki tubuh berbentuk pipih panjang seperti

daun. Infeksi karena Trypanosoma disebut tripanosomiasis.

Trypanosoma memiliki hospes perantara hewan-hewan

pengisap darah.

         Leishmania

Leishmania menyebabkan penyakit pada sel endotelium

pembuluh darah. Infeksi karena Leishmania disebut

leishmaniasis.

54

Page 115: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

d.           Sporozoa atau apikompleksa

Yaitu protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Sporozoa

atau apikpompleksa merupakan golongan protista yang tidak

memiliki alat gerak khusus. Gerakannya dilakukan dengan

mengubah-ubah kedudukan tubuhnya.

Sporozoa hidup sebagai parasit pada hewan maupun manusia

dengan menyerap makanan dari dalam tubuh inangnya.

Salahsatu jenis sporozoa yang hidup sebagai parasit adalah

Plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria.

Penyebaran penyakit malaria terjadi dengan bantuan nyamuk

Anopheles betina yang banyak hidup di daerah rawa

Siklus hidup plasmodium

Plasmodium masuk ke dalam tubuh manusia melalui

gigitan nyamuk Anopheles betina. Di dalam tubuh manusia,

Plasmodium menyerang sel darah merah dan sel hati.

55

Page 116: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

Dikenal ada 4 jenis Plasmodium yang menyebabkan

penyakit malaria, yaitu :

1.      Plasmodium vivax

2.      Plasmodium ovale yang menyebabkan penyakit malaria

tertiana,

56

Page 117: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

3.      Plasmodium falciparum menyebabkan penyakit malaria

tropikana, dan

57

Page 118: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

4. Plasmodium malariae menyebabkan penyakit malaria

kuartana.

Siklus hidup Plasmodium terbagi menjadi dua, yaitu di

dalam tubuh manusia dan di dalam tubuh nyamuk Anopheles

betina.

Tahap-tahap siklus hidup Plasmodium :

1.      Fase dalam tubuh manusia (fase aseksual)

Ketika nyamuk Anopheles betina menggigit manusia,

melalui air liur, sporozoid Plasmodium (berbentuk pipih,

bergerak) masuk ke dalam tubuh, mengikuti aliran darah

hingga akhirnya mencapai sel-sel hati atau sistem limfa.

Dalam sel-sel hati, sporozoid membelah membentuk sel-sel

baru yang disebut merozoid. Merozoid dapat menginfeksi sel-

sel hati yang lain dan menyerang eritrosit. Eritrosit yang

diserang merozoid akan pecah. Merozoid akan membelah

58

Page 119: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

dengan sangat cepat, sehingga banyak sekali eritrosit yang

pecah. Oleh karena itu, penderita akan menunjukkan gejala

anemia. Pada saat eritrosit pecah, suhu tubuh penderita akan

naik. Siklus pembentukan merozoid akan berulang setiap 48

atau 72 jam, atau dalam waktu tidak tentu bergantung pada

jenis Plasmodium.

2.      Fase dalam tubuh nyamuk (fase seksual)

Fase seksual Plasmodium mulai terjadi ketika merozoid

tumbuh menjadi sel penghasil gamet (gametosit). Terdapat

dua macam gametosit, yaitu makrogametosit (penghasil

gamet betina) dan penghasil mikrogametosit (penghasil

gamet jantan). Gametosit ini hanya dapat dihasilkan dalam

tubuh nyamuk Anopheles betina. Jadi, sekarang kalian

mengetahui mengapa penyakit malaria ditularkan melalui

vektor nyamuk Anopheles betina.

Kelompok 1 :

1. Achmad Damyati 1331101912. Afrilita Putri Yuza 1331101923. Angelia Yolanda 1331101934. Ayu Andira 1331101945. Dayu Desriani 1331101956. Desi Ratna Sari 1331101967. Dian Agusti Tanjung 1331101978. Dzariyat Irwan 1331101989. Enggli Aswadeya 133110199

10. Fatimah Purnama Sari 13311020011. Fitri Yanti 13311020112. Gita Rahmadani 13311020213. Hidayatul Maula 133110203

59

Page 120: Kelmpok 1 Cestoda, Hirudinea, Dan ProtozoaAAAAA

60