kelembagaan protokol kyoto-cdm oleh dr. wilistra danny

14
1 KELEMBAGAAN PROTOKOL KYOTO-CDM KELEMBAGAAN PROTOKOL KYOTO-CDM Oleh Oleh Dr. Wilistra Danny Dr. Wilistra Danny Kepala Sub Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kepala Sub Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN DAN WISATA ALAM DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN DAN WISATA ALAM DITJEN. PHKA, DEPARTEMEN KEHUTANAN DITJEN. PHKA, DEPARTEMEN KEHUTANAN

Upload: wenda

Post on 24-Jan-2016

79 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

KELEMBAGAAN PROTOKOL KYOTO-CDM Oleh Dr. Wilistra Danny Kepala Sub Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN DAN WISATA ALAM DITJEN. PHKA, DEPARTEMEN KEHUTANAN. STRUKTUR PRESENTASI. 1. Protokol Kyoto 2. Mekanisme dalam Protokol Kyoto - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: KELEMBAGAAN PROTOKOL KYOTO-CDM Oleh Dr. Wilistra Danny

11

KELEMBAGAAN PROTOKOL KYOTO-CDMKELEMBAGAAN PROTOKOL KYOTO-CDM

OlehOleh

Dr. Wilistra DannyDr. Wilistra Danny

Kepala Sub Direktorat Pemanfaatan Jasa LingkunganKepala Sub Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan

DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN DAN WISATA ALAMDIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN DAN WISATA ALAM

DITJEN. PHKA, DEPARTEMEN KEHUTANANDITJEN. PHKA, DEPARTEMEN KEHUTANAN

Page 2: KELEMBAGAAN PROTOKOL KYOTO-CDM Oleh Dr. Wilistra Danny

22

STRUKTUR PRESENTASISTRUKTUR PRESENTASI

1. Protokol Kyoto1. Protokol Kyoto

2. Mekanisme dalam Protokol Kyoto2. Mekanisme dalam Protokol Kyoto

3. Clean Development Mechanism-CDM3. Clean Development Mechanism-CDM

4. Kelembagaan Internasional CDM4. Kelembagaan Internasional CDM

5. Kelembagaan Nasional CDM5. Kelembagaan Nasional CDM

6. Kesimpulan6. Kesimpulan

Page 3: KELEMBAGAAN PROTOKOL KYOTO-CDM Oleh Dr. Wilistra Danny

33

PROTOKOL KYOTOPROTOKOL KYOTO

1. Diadopsi di COP3 dari UNFCCC tahun 1997 di Kyoto dan 1. Diadopsi di COP3 dari UNFCCC tahun 1997 di Kyoto dan berlakuberlaku

sejak 16 Februari 2005.sejak 16 Februari 2005.

2. Merupakan instrumen hukum bagi negara negara maju 2. Merupakan instrumen hukum bagi negara negara maju (Annex I)(Annex I)

untuk memenuhi kewajibannya dalam mengurangi emisi untuk memenuhi kewajibannya dalam mengurangi emisi GasGas

Rumah Kaca (GRK).Rumah Kaca (GRK). 3. Negara berkembang (non Annex I) dapat secara sukarela 3. Negara berkembang (non Annex I) dapat secara sukarela berkontribusi dalam pengurangan emisi global.berkontribusi dalam pengurangan emisi global.

4. Indonesia telah meratifikasi Protokol Kyoto melalui Undang-4. Indonesia telah meratifikasi Protokol Kyoto melalui Undang-UndangUndang

Nomor 17 Tahun 2004.Nomor 17 Tahun 2004.

Page 4: KELEMBAGAAN PROTOKOL KYOTO-CDM Oleh Dr. Wilistra Danny

44

MEKANISME DALAM PROTOKOL KYOTOMEKANISME DALAM PROTOKOL KYOTO

1. Penurunan emisi GRK oleh negara Annex I dilaksanakan 1. Penurunan emisi GRK oleh negara Annex I dilaksanakan melaluimelalui

mekanisme yang transparan.mekanisme yang transparan.

2. Terdapat 3 mekanisme atau kegiatan, yaitu :2. Terdapat 3 mekanisme atau kegiatan, yaitu : a. Joint Implementation (JI).a. Joint Implementation (JI).

b. Clean Development Mechanism (CDM).b. Clean Development Mechanism (CDM).

c. Emission Trading (ET).c. Emission Trading (ET).

3. CDM adalah mekanisme yang dapat dilakukan negara 3. CDM adalah mekanisme yang dapat dilakukan negara Annex IAnnex I

bersama dengan negara non-Annex I.bersama dengan negara non-Annex I.

Page 5: KELEMBAGAAN PROTOKOL KYOTO-CDM Oleh Dr. Wilistra Danny

55

CLEAN DEVELOPMENT MECHANISM-CDMCLEAN DEVELOPMENT MECHANISM-CDM

1. CDM mekanisme yang dilakukan bersama antara negara Annex I 1. CDM mekanisme yang dilakukan bersama antara negara Annex I dengandengan

negara non-Annex I.negara non-Annex I.

2. Dalam CDM negara Annex I melakukan investasi dan membantu 2. Dalam CDM negara Annex I melakukan investasi dan membantu negaranegara

non-Annex I mencapai pembangunan berkelanjutan.non-Annex I mencapai pembangunan berkelanjutan.

3. Persyaratan negara non-Annex I dalam CDM adalah :3. Persyaratan negara non-Annex I dalam CDM adalah :

a. Memiliki otoritas nasional.a. Memiliki otoritas nasional.

b. Menjadi anggota atau pihak (b. Menjadi anggota atau pihak (partiesparties) Protokol Kyoto.) Protokol Kyoto.

4. Sektor pembangunan proyek CDM meliputi :4. Sektor pembangunan proyek CDM meliputi :

a. Sektor sumber GRK yang harus dikurangi emisinya.a. Sektor sumber GRK yang harus dikurangi emisinya.

b. Sektor penyerapan (rosot) GRK yang harus ditingkatkan b. Sektor penyerapan (rosot) GRK yang harus ditingkatkan kemampuannya. kemampuannya.

Page 6: KELEMBAGAAN PROTOKOL KYOTO-CDM Oleh Dr. Wilistra Danny

66

KELEMBAGAAN INTERNASIONAL CDMKELEMBAGAAN INTERNASIONAL CDM

1. Konferensi Para Pihak 1. Konferensi Para Pihak pertemuan utama Para Pihak dan pertemuan utama Para Pihak dan lembaga lembaga

pengambil keputusan tertinggi dalam Protokol Kyoto.pengambil keputusan tertinggi dalam Protokol Kyoto.

Tugas utama adalah :Tugas utama adalah :

a. Menilai implementasi Protokol Kyoto.a. Menilai implementasi Protokol Kyoto.

b. Menilai kewajiban Para Pihak.b. Menilai kewajiban Para Pihak.

c. Mendorong pertukaran informasi antara Para Pihak.c. Mendorong pertukaran informasi antara Para Pihak.

d. Memobilisasi dana adaptasi terhadap dampak perubahand. Memobilisasi dana adaptasi terhadap dampak perubahan iklim.iklim.

e. Memanfaatkan jasa dan kerjasama untuk implementasi e. Memanfaatkan jasa dan kerjasama untuk implementasi Protokol Kyoto. Protokol Kyoto.

Page 7: KELEMBAGAAN PROTOKOL KYOTO-CDM Oleh Dr. Wilistra Danny

77

KELEMBAGAAN INTL CDM (lanjutan)KELEMBAGAAN INTL CDM (lanjutan)2. 2. Badan Pelaksana (Executive Board) CDMBadan Pelaksana (Executive Board) CDM terdiri 10 orang dari terdiri 10 orang dari

Para Pihak.Para Pihak.

Tugas utama mengawasi pelaksanaan proyek-proyek CDM dan Tugas utama mengawasi pelaksanaan proyek-proyek CDM dan bertanggung jawab kepada CoP/moP dengan cara :bertanggung jawab kepada CoP/moP dengan cara :

a. Membuat rekomendasi tentang revisi dan amandemen modalitas a. Membuat rekomendasi tentang revisi dan amandemen modalitas dandan

prosedur CDM.prosedur CDM.

b. Mengesahkan metodologi penentuan garis awal, pemantauan, dan b. Mengesahkan metodologi penentuan garis awal, pemantauan, dan batasbatas

proyek.proyek.

c. Menyederhanakan modalitas dan prosedur proyek.c. Menyederhanakan modalitas dan prosedur proyek.

d. Memberikan rekomendasi tentang akreditasi lembaga d. Memberikan rekomendasi tentang akreditasi lembaga operasional.operasional.

e. Memastikan distribusi proyek CDM merata secara geografis dane. Memastikan distribusi proyek CDM merata secara geografis dan identifikasi hambatan.identifikasi hambatan.

Page 8: KELEMBAGAAN PROTOKOL KYOTO-CDM Oleh Dr. Wilistra Danny

88

KELEMBAGAAN INTL CDM (lanjutan)KELEMBAGAAN INTL CDM (lanjutan)

3. 3. Pencatat CDM (Pencatat CDM (CDM RegistrarCDM Registrar)).. Tugas utama mengelola pangkalan data proyek CDM, Tugas utama mengelola pangkalan data proyek CDM,

penghitungan penghitungan dan penerbitan CER serta pencatatan rekening agar terjamin dan penerbitan CER serta pencatatan rekening agar terjamin

adanyaadanya transparansi, akurasi dan efisiensi pertukaran data antara transparansi, akurasi dan efisiensi pertukaran data antara

pencatat pencatat nasional di negara Annex I, pencatat CDM dan catatan nasional di negara Annex I, pencatat CDM dan catatan

transaksi independen.transaksi independen.

4. 4. Lembaga OperasionalLembaga Operasional ( (Operational EntityOperational Entity).). Tugas utama melakukan :Tugas utama melakukan : a. Validasi proyek CDM yang diusulkan pengembang.a. Validasi proyek CDM yang diusulkan pengembang.

b. Pendaftaran proyek CDM di dalam sistem pencatatan Badan b. Pendaftaran proyek CDM di dalam sistem pencatatan Badan Pelaksana.Pelaksana.

c. Verifikasi dan sertifikasi pengurangan emisi.c. Verifikasi dan sertifikasi pengurangan emisi.

Page 9: KELEMBAGAAN PROTOKOL KYOTO-CDM Oleh Dr. Wilistra Danny

99

KELEMBAGAAN INTL CDM (lanjutan)KELEMBAGAAN INTL CDM (lanjutan)

5. 5. Otoritas NasionalOtoritas Nasional ( (Designated National Authority-DNADesignated National Authority-DNA) ) adalah lembaga pada tingkat nasional yang ditunjuk pemerintah adalah lembaga pada tingkat nasional yang ditunjuk pemerintah untuk mewakili kepentingan nasional dalam implementasi CDM.untuk mewakili kepentingan nasional dalam implementasi CDM.

Fungsi utama DNA adalah pengaturan dan promosi proyek CDM,Fungsi utama DNA adalah pengaturan dan promosi proyek CDM, sedang tugas DNA adalah :sedang tugas DNA adalah :

a. Melakukan evaluasi Dokumen Rancangan Proyek (a. Melakukan evaluasi Dokumen Rancangan Proyek (Project Project DesignDesign

DocumentDocument (PDD). (PDD).

b. Merekomendasikan PDD untuk disyahkan oleh Focal Point b. Merekomendasikan PDD untuk disyahkan oleh Focal Point Nasional.Nasional.

c. Mengadopsi kriteria internasional dan menyusun kriteria c. Mengadopsi kriteria internasional dan menyusun kriteria nasional.nasional.

Page 10: KELEMBAGAAN PROTOKOL KYOTO-CDM Oleh Dr. Wilistra Danny

1010

KELEMBAGAAN NASIONAL CDMKELEMBAGAAN NASIONAL CDM1. Komite Nasional Mekanisme Pembangunan Bersih1. Komite Nasional Mekanisme Pembangunan Bersih

((KomNas KomNas

MPBMPB) Otoritas Nasional Indonesia yang dibentuk berdasarkan) Otoritas Nasional Indonesia yang dibentuk berdasarkan

Kepmen LH No. 206 Tahun 2005.Kepmen LH No. 206 Tahun 2005.

Terdiri dari pejabat Eselon I Kementrian/Departemen terkait : Terdiri dari pejabat Eselon I Kementrian/Departemen terkait : KLH,KLH,

Dep.ESDM, Dephut, Depperin, Deplu, Depdagri, Dephub, DeptanDep.ESDM, Dephut, Depperin, Deplu, Depdagri, Dephub, Deptan

dan Bappenas.dan Bappenas.

Tugas KomNas MPB adalah :Tugas KomNas MPB adalah :

a. Memberikan persetujuan usulan proyek MPB.a. Memberikan persetujuan usulan proyek MPB.

b. Menelusuri status dokumen proyek yang telah disetujui b. Menelusuri status dokumen proyek yang telah disetujui KomNas MPB.KomNas MPB.

c. Monitoring dan evaluasi kinerja kegiatan proyek MPB.c. Monitoring dan evaluasi kinerja kegiatan proyek MPB.

d. Menyampaikan laporan tahunan kegiatan proyek ke d. Menyampaikan laporan tahunan kegiatan proyek ke Sekretariat UNFCCC.Sekretariat UNFCCC.

KomNas MPB dibantu oleh Sekretariat, Tim Teknis Tetap dan Tim KomNas MPB dibantu oleh Sekretariat, Tim Teknis Tetap dan Tim

Teknis Tidak Tetap.Teknis Tidak Tetap.

Page 11: KELEMBAGAAN PROTOKOL KYOTO-CDM Oleh Dr. Wilistra Danny

1111

KELEMBAGAAN NASIONAL CDM KELEMBAGAAN NASIONAL CDM (lanjutan)(lanjutan)

2. Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI) dibentuk berdasarkan 2. Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI) dibentuk berdasarkan PeraturanPeraturan

Presiden No. 46 Tahun 2008.Presiden No. 46 Tahun 2008.

Tugas DNPI adalah :Tugas DNPI adalah : a. Merumuskan kebijakan, strategi, program dan kegiatan nasional.a. Merumuskan kebijakan, strategi, program dan kegiatan nasional.

b. Mengkoordinasikan kegiatan pengendalian perubahan iklim.b. Mengkoordinasikan kegiatan pengendalian perubahan iklim.

c. Merumuskan mekanisme dan tata cara perdagangan karbon.c. Merumuskan mekanisme dan tata cara perdagangan karbon.

d. Memantau dan mengevaluasi implementasi kebijakan.d. Memantau dan mengevaluasi implementasi kebijakan.

e. Memperkuat posisi Indonesia agar negara maju lebih bertanggung e. Memperkuat posisi Indonesia agar negara maju lebih bertanggung jawabjawab

dalam pengendalian perubahan iklim.dalam pengendalian perubahan iklim.

DNPI dibantu oleh 7 Kelompok Kerja pengendalian perubahan iklim.DNPI dibantu oleh 7 Kelompok Kerja pengendalian perubahan iklim.

Page 12: KELEMBAGAAN PROTOKOL KYOTO-CDM Oleh Dr. Wilistra Danny

1212

KELEMBAGAAN NASIONAL CDM KELEMBAGAAN NASIONAL CDM (lanjutan)(lanjutan)

3. 3. Instansi Pemerintah terkait CDM Sektor Kehutanan (A/R-CDM), Instansi Pemerintah terkait CDM Sektor Kehutanan (A/R-CDM), yaitu Tim Teknis Perubahan Iklim yang dibentuk Departemen Kehutanan,yaitu Tim Teknis Perubahan Iklim yang dibentuk Departemen Kehutanan, yang diketuai oleh Staf Ahli Menteri Bidang Kemitraan dengan anggotayang diketuai oleh Staf Ahli Menteri Bidang Kemitraan dengan anggota wakil dari unit Eselon I terkait yang dipilih berdasarkan jabatan danwakil dari unit Eselon I terkait yang dipilih berdasarkan jabatan dan keahlian.keahlian.

Tugas Tim teknis adalah memberikan fasilitasi dalam proses perencanaanTugas Tim teknis adalah memberikan fasilitasi dalam proses perencanaan dan implementasi proyek A/R-CDM termasuk penyusunan PDD dan dan implementasi proyek A/R-CDM termasuk penyusunan PDD dan pengusulannya kepada KomNas MPB untuk dinilai.pengusulannya kepada KomNas MPB untuk dinilai.

4. 4. Peraturan Menteri Kehutanan No: P. 14/Menhut-II/2004Peraturan Menteri Kehutanan No: P. 14/Menhut-II/2004 tanggal tanggal 5 Oktober 2004 tentang Tata Cara Aforestasi dan Reforestasi dalam 5 Oktober 2004 tentang Tata Cara Aforestasi dan Reforestasi dalam

Rangka MPB, yang mengatur implementasi proyek A/R-CDM di kawasan Rangka MPB, yang mengatur implementasi proyek A/R-CDM di kawasan hutan, hutan adat, tanah negara dan tanah milik di Indonesia.hutan, hutan adat, tanah negara dan tanah milik di Indonesia.

Page 13: KELEMBAGAAN PROTOKOL KYOTO-CDM Oleh Dr. Wilistra Danny

1313

KESIMPULANKESIMPULAN1. Protokol Kyoto merupakan konvensi internasional untuk pengendalian 1. Protokol Kyoto merupakan konvensi internasional untuk pengendalian

perubahan iklim yang dilakukan oleh negara Annex I dan non Annex.perubahan iklim yang dilakukan oleh negara Annex I dan non Annex.

2. Indonesia menjadi para pihak yang telah meratifikasi Protokol Kyoto 2. Indonesia menjadi para pihak yang telah meratifikasi Protokol Kyoto kedalam undang undang sehingga dapat ikut serta dalam pelaksanankedalam undang undang sehingga dapat ikut serta dalam pelaksanan

Protokol tersebut.Protokol tersebut. 3. CDM merupakan salah satu dari 3 mekanisme implementasi Kyoto 3. CDM merupakan salah satu dari 3 mekanisme implementasi Kyoto

Protokol, mencakup sektor sumber GRK yang harus dikurangi emisinya Protokol, mencakup sektor sumber GRK yang harus dikurangi emisinya dan sektor penyerap GRK yang harus ditingkatkan kemampuannya.dan sektor penyerap GRK yang harus ditingkatkan kemampuannya.

4. Kelembagaan CDM (internasional dan nasional) merupakan perangkat 4. Kelembagaan CDM (internasional dan nasional) merupakan perangkat dari sistem pelaksanaan Kyoto Protokol dalam mencapai tujuan dari sistem pelaksanaan Kyoto Protokol dalam mencapai tujuan pengendalian perubahan iklim melalui kegiatan mitigasi.pengendalian perubahan iklim melalui kegiatan mitigasi.

5. Kegiatan CDM yang terkait dengan Sektor Kehutanan di Indonesia 5. Kegiatan CDM yang terkait dengan Sektor Kehutanan di Indonesia adalah aforestasi dan reforestasi (A/R-CDM) yang dapat dilakukan di adalah aforestasi dan reforestasi (A/R-CDM) yang dapat dilakukan di kawasan hutan, hutan adat, tanah negara dan tanah milik.kawasan hutan, hutan adat, tanah negara dan tanah milik.

6. A/R-CDM merupakan pemanfaatan jasa lingkungan karbon dari hutan.6. A/R-CDM merupakan pemanfaatan jasa lingkungan karbon dari hutan.

Page 14: KELEMBAGAAN PROTOKOL KYOTO-CDM Oleh Dr. Wilistra Danny

1414

TERIMA KASIHTERIMA KASIH