kelangkaan bbm pontianak

2
Kelangkaan BBM di Pontianak Makin Parah Benny N Joewono | Senin, 7 Maret 2011 | 22:15 WIB PONTIANAK, KOMPAS.com — Ratusan kendaraan roda dua dan empat mengantre bahan bakar di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum di Kota Pontianak, Senin malam. Antrean kendaraan yang panjangnya sekitar seratus meter terjadi di SPBU Jalan Sutan Syahrir, Jalan Teuku Umar, dan tiga SPBU di Jalan Ahmad Yani, serta beberapa lokasi lainnya. Semua SPBU tersebut sejak siang hingga memasuki malam hari masih dalam keadaan tutup karena kehabisan bahan bakar dan belum mendapat pasokan dari Pertamina. Pihak Pertamina, Senin (7/3/2011), pagi menyatakan akan segera mengatasi kelangkaan yang terjadi dengan menyuplai bahan bakar ke SPBU. Seorang warga Jalan Sutan Syahrir, Ratna, mengatakan sudah mengantre sejak siang di SPBU dekat tempat tinggalnya, tetapi kendaraannya belum juga mendapatkan bahan bakar. ”Dari siang sudah ngantre, tapi belum dapat,” katanya. Dia juga mengatakan kios-kios sudah tidak menjual bensin lagi. Kawasan Kota Baru, Kecamatan Pontianak Selatan, sempat macet total karena antrean kendaraan di SPBU yang panjangnya lebih dari 100 meter. Sejumlah pengendara motor juga terlihat mendorong kendaraan yang dikemudikan karena kehabisan bensin. Pada Minggu, kendaraan yang mengantre di SPBU harus membeli pertamax yang harganya dua kali lipat harga premium. Alasannya, premium sudah habis. Wakil Gubernur Kalbar Christiandy Sanjaya menyatakan pagi tadi sudah bertemu dengan Pertamina dan perusahaan tersebut menjamin pasokan bahan bakar, baik bensin maupun solar, akan kembali normal

Upload: hiroshi-hani

Post on 03-Oct-2015

6 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

BBM LANGKA

TRANSCRIPT

Kelangkaan BBM di Pontianak Makin Parah

Benny N Joewono | Senin, 7 Maret 2011 | 22:15 WIB

PONTIANAK, KOMPAS.com Ratusan kendaraan roda dua dan empat mengantre bahan bakar di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum di Kota Pontianak, Senin malam.

Antrean kendaraan yang panjangnya sekitar seratus meter terjadi di SPBU Jalan Sutan Syahrir, Jalan Teuku Umar, dan tiga SPBU di Jalan Ahmad Yani, serta beberapa lokasi lainnya.

Semua SPBU tersebut sejak siang hingga memasuki malam hari masih dalam keadaan tutup karena kehabisan bahan bakar dan belum mendapat pasokan dari Pertamina.

Pihak Pertamina, Senin (7/3/2011), pagi menyatakan akan segera mengatasi kelangkaan yang terjadi dengan menyuplai bahan bakar ke SPBU.

Seorang warga Jalan Sutan Syahrir, Ratna, mengatakan sudah mengantre sejak siang di SPBU dekat tempat tinggalnya, tetapi kendaraannya belum juga mendapatkan bahan bakar. Dari siang sudah ngantre, tapi belum dapat, katanya.

Dia juga mengatakan kios-kios sudah tidak menjual bensin lagi. Kawasan Kota Baru, Kecamatan Pontianak Selatan, sempat macet total karena antrean kendaraan di SPBU yang panjangnya lebih dari 100 meter.

Sejumlah pengendara motor juga terlihat mendorong kendaraan yang dikemudikan karena kehabisan bensin.

Pada Minggu, kendaraan yang mengantre di SPBU harus membeli pertamax yang harganya dua kali lipat harga premium. Alasannya, premium sudah habis.

Wakil Gubernur Kalbar Christiandy Sanjaya menyatakan pagi tadi sudah bertemu dengan Pertamina dan perusahaan tersebut menjamin pasokan bahan bakar, baik bensin maupun solar, akan kembali normal pada siang tadi.

Sementara pihak Pertamina yang dihubungi secara terpisah menyatakan akan segera mengatasi kelangkaan bahan bakar tersebut. Segera diatasi, kata Sales Representative Retail Wilayah VI Pertamina Kalbar John Haidir.

Dia mengatakan, kelangkaan BBM yang terjadi saat ini merupakan efek domino dari peristiwa tenggelamnya kapal Rahmatia Sentosa di alur Sungai Kapuas, meski sejak Sabtu lalu kapal tersebut telah bergeser 18 meter dari lokasi tenggelamnya.

Sales Area Manajer Pertamina Kalbar Ibnu Chouldum mengatakan, sudah meminta agar pengelola SPBU menambah jam operasional untuk mengatasi antrean tersebut. Kami sudah beroordinasi dengan polisi bahwa BBM akan disuplai hingga malam hari, kata Ibnu Chouldum.

Ia melanjutkan, masing-masing SPBU akan dipasok terus dengan mobil tangki berkapasitas delapan kiloliter dan 16 kiloliter.

Sementara kebutuhan bahan bakar jenis solar di wilayah Kalbar mencapai 650 kiloliter, sedangkan premium 8.000-9.000 kiloliter.