sistem tanggap darurat kelangkaan pasokan minyak

20
1 BADAN ENERGI INTERNASIONAL 2OO8 Desember IEA Sistem Tanggap Kelangkaan PASOKAN MINYAK

Upload: junaedi-st

Post on 26-Jun-2015

145 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Tanggap Darurat Kelangkaan Pasokan Minyak

1

B A D A N E N E R G I I N T E R N A S I O N A L

2OO8Desember

IEA

Sistem Tanggap KelangkaanPASOKAN MINYAK

Page 2: Sistem Tanggap Darurat Kelangkaan Pasokan Minyak

2

NEGARA-NEGARA

ANGGOTA IEA

Amerika Serikat

Australia

Austria

Belanda

Belgia

Ceko

Denmark

Finlandia

Hongaria

Inggris

Irlandia

Italia

Jepang

Jerman

Kanada

Korea Selatan

Luksemburg

Norwegia

Perancis

Polandia

Portugal

Selandia Baru

Slowakia

Spanyol

Swedia

Swiss

Turki

Yunani

Negara-negara tersebutadalah anggota OrganisasiKerjasama Ekonomidan Pembangunan (OECD),dimana IEA merupakan lembaga independen yang dibentuk oleh OECD.

Komisi Eropa juga berpartisipasi dalam kegiatan IEA.

Page 3: Sistem Tanggap Darurat Kelangkaan Pasokan Minyak

IEA merupakan forum energi dari 28 negara-negara industri. Pemerintah negara-negara anggota IEA bersepakat mengambil langkah-langkah bersama untuk mengatasi kelangkaan pasokan minyak bumi. Mereka juga telah setuju untuk berbagi informasi mengenai energi, melakukan koordinasi kebijakan-kebijakan energi dan bekerja sama dalam pengembangan program-program energi yang rasional. Kesepakatan tersebut dicantumkan dalam Perjanjian tentang Program Energi Internasional, suatu kesepakatan yang mendasari terbentuknya IEA pada tahun 1974.

TUJUAN PERJANJIAN

Untuk mengatur dan menyempurnakan sistem-sistem yang diperlukan untuk mengatasi gangguan pasokan minyak bumi.

Untuk mempromosikan kebijakan-kebijakan energi yang tepat dalam kancah global melalui kerjasama dengan negara-negara non-anggota, kalangan industri, dan organisasi-organisasi internasional.

Untuk mengoperasikan sistem informasi pasar minyak internasional yang berkelanjutan.

Untuk memperbaiki struktur pasokan dan permintaan pasar energi dunia, melalui pengembangan sumber energi alternatif dan peningkatan efi siensi penggunaan energi.

Untuk mempromosikan kerjasama internasional tentang teknologi energi.

Untuk membantu pengintegrasian kebijakan lingkungan dan kebijakan energi.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi Divisi Kebijakan Darurat dari IEA melalui email ([email protected]).

1

Page 4: Sistem Tanggap Darurat Kelangkaan Pasokan Minyak
Page 5: Sistem Tanggap Darurat Kelangkaan Pasokan Minyak

Tanggap darurat terhadap gangguan pasokan minyak bumi merupakan misi utama IEA sejak berdirinya di tahun

1974. Brosur informasi ini menjelaskan proses pengambilan keputusan dari tindakan yang dilakukan secara kolektif oleh IEA; program-program aksi yang

tersedia khususnya penggunaan cadangan penyangga; serta latar belakang sejarah gangguan-gangguan terpenting terhadap pasokan minyak bumi dan langkah-langkah

yang diambil IEA untuk mengatasinya. Brosur ini juga menunjukkan masih diperlukannya kesiapsiagaan untuk menghadapi gangguan pasokan minyak bumi, termasuk semakin pentingnya

keterlibatan negara-negara yang sedang berkembang dan negara-negara yang berada dalam masa peralihan menuju negara industri dalam dialog tentang ketahanan energi.

Mekanisme tanggap darurat IEA dibentuk berdasarkan Perjanjian tentang Program Energi Internasional (Perjanjian PEI) tahun 1974. Perjanjian PEI ini mengharuskan negara anggota IEA untuk mempunyai cadangan penyangga minyak setara dengan setidaknya 90 hari impor minyak bersih (netto) mereka, dan apabila terjadi gangguan serius terhadap pasokan minyak, maka negara-negara anggota harus melepaskan cadangan penyangga, menekan permintaan, beralih ke bahan bakar lainnya, meningkatkan produksi dalam negeri atau jika diperlukan berbagi persediaan minyak bumi yang dimiliki.

Untuk melengkapi mekanisme yang ditetapkan dalam Perjanjian PEI, IEA telah membuat tata cara yang bersifat fl eksibel untuk penggunaan secara bersama cadangan penyangga minyak, upaya-upaya untuk menekan permintaan serta langkah-langkah lain yang dapat diterapkan untuk mengatasi gangguan pasokan minyak.

Langkah-langkah bersama IEA ini dirancang untuk mengurangi dampak negatif dari terjadinya kekurangan pasokan minyak secara mendadak dengan menyediakan tambahan minyak di pasar global melalui berbagai program-program tanggap darurat, yang meliputi peningkatan pasokan dan penurunan permintaan. Meskipun kekurangan pasokan minyak kemungkinan akan mengakibatkan kenaikan harga, namun program-program tanggap darurat bersama IEA tidak dioperasikan berdasarkan harga minyak, karena kenaikan harga minyak dapat disebabkan oleh faktor-faktor selain kurangnya pasokan, dan tujuan program aksi tanggap darurat bersama adalah untuk menanggulangi kelangkaan pasokan minyak secara nyata.

Dialog dan kerjasama yang erat terus diadakan dengan negara-negara konsumen minyak non- anggota IEA, dan langkah-langkah tanggap darurat bersama dilaksanakan berkoordinasi dengan negara-negara produsen minyak utama.

TENTANG TANGGAP DARURAT

IEA

3

Page 6: Sistem Tanggap Darurat Kelangkaan Pasokan Minyak

DAFTAR ISI

Tentang tanggap darurat IEA 3

Tanggap darurat IEA terhadap 5 gangguan pasokan minyak

Langkah-langkah negara anggota 6 untuk memenuhi aksi tanggap darurat bersama

Cadangan penyangga minyak 7 negara-negara anggota IEA

Cadangan penyangga di negara-negara 8 anggota IEA sejak tahun 1984

Potensi pemakaian kapasitas 9 cadangan penyangga publik

Upaya menekan permintaan dalam 10 tanggap darurat bersama IEA

Kejadian-kejadian utama terganggunya 11 pasokan minyak dunia

Tanggap darurat bersama IEA dalam menghadapi 12 Badai Katrina bulan September 2005

Dialog energi global mengenai kesiagaan darurat 13

Pentingnya kesiagaan darurat berkelanjutan 15

Kesiapsiagaan IEA 17

4

Page 7: Sistem Tanggap Darurat Kelangkaan Pasokan Minyak

Bila terjadi gangguan pasokan minyak yang kritis, Direktorat Pasar dan Keamanan Energi IEA, akan mengkaji dampak gangguan terhadap pasar minyak serta kemungkinan diperlukannya aksi tanggap darurat bersama IEA.

Pengkajian dampak terhadap pasar minyak mencakup perkiraan tambahan produksi minyak yang dapat disediakan oleh produsen-produsen minyak ke pasar secara cepat, berdasarkan konsultasi dengan pemerintah negara-negara produsen.

Berdasarkan pengkajian ini, Direktur Eksekutif IEA berkonsultasi dengan dan memberikan nasihat kepada Dewan Penyantun IEA (Governing Board IEA) yang terdiri dari pejabat senior bidang energi negara-negara anggota yang memutuskan kebijakan penting yang diambil IEA. Proses konsultasi untuk menentukan potensi diperlukannya suatu tanggap darurat bersama IEA dapat dilakukan dalam waktu 24 jam, jika diperlukan.

Setelah tanggap darurat bersama disepakati, maka setiap negara anggota berpartisipasi dengan melepas minyak dari cadangan penyangga ke pasar, sesuai situasi dan kondisi negaranya. Pangsa pelepasan cadangan penyangga masing-masing negara terhadap total minyak yang diperlukan untuk tanggap darurat umumnya sepadan dengan pangsa negara tersebut terhadap konsumsi total negara-negara anggota IEA.

Dalam proses pengambilan keputusan dan pada tahap pelaksanaanya, ahli-ahli industri, melalui Dewan Penasihat Industri IEA, memberikan saran-saran dan pertimbangan mengenai pasokan/permintaan minyak dan hal-hal yang terkait dengan langkah tanggap darurat.

TANGGAP DARURAT IEA TERHADAP

GANGGUAN PASOKAN MINYAK

5

Page 8: Sistem Tanggap Darurat Kelangkaan Pasokan Minyak

LANGKAH-LANGKAH NEGARA ANGGOTA UNTUK MEMENUHI AKSI TANGGAP DARURAT BERSAMA

Pemerintah masing-masing negara anggota mempunyai kebebasan memilih cara terbaik untuk meningkatkan jumlah minyak yang tersedia di pasar yang menjadi bagian tanggung jawabnya, dengan melaksanakan paduan langkah-langkah tanggap darurat untuk meningkatkan pasokan dan/atau menurunkan permintaan.

Pelepasan cadangan penyangga adalah bagian utama dari langkah-langkah IEA. Negara-negara anggota diwajibkan untuk menjaga sejumlah cadangan penyangga minyak yang volumenya setara dengan sekurang-kurangnya 90 hari dari volume impor bersih tahun sebelumnya

Negara-negara anggota juga diwajibkan mempunyai program untuk menahan naiknya permintaan minyak, yang dapat dilaksanakan dalam masa krisis untuk menambah pasokan melalui pengurangan konsumsi.

Peningkatan poduksi yang dilakukan dalam waktu singkat dan substitusi bahan bakar merupakan langkah-langkah tambahan yang dapat dilakukan oleh negara-negara anggota untuk meringankan tekanan pada pasar saat terjadi gangguan pasokan. Namun, terbatasnya kemampuan untuk melakukan subtitusi bahan bakar di sektor pembangkitan listrik dan transportasi serta adanya kendala kemampuan peningkatan produksi minyak sekarang ini membuat tindakan tanggap darurat dengan cara ini jarang dapat diterapkan.

6

Menurunkan

permintaan

Meningkatkan

pasokan

Persuasi/kampanye publik

(mis. , )eco-diving carpooling

Administratif/wajib

(mis.mengurangi kecepatan)

Administratif/wajib

(mis.larangan berkendaraan)

Penjualan/lelang

Penjualan/lelang

Pembangkitan listrik pada

instalasi multi bahan bakar

Penggunaan kapasitas

produksi cadangan

Publik

Pemerintah

Pinjam pakai

Pinjam pakai

Badan pengelola

Industri

sukarela/lunak

Wajib tapi fleksibel

Wajib dan ketat

Secara sementara

menggantikan minyak

dengan sumber

energi lain

Penekanan

permintaan

Peningkatan

produksi

Substitusi bahan

bakar

Penurunan volume cadangan

penyangga wajib

Perintah pelepasan cadangan

penyangga ke pasar

Peningkatan produksi

dalam negeri

Penggunaan

cadangan

penyangga

Page 9: Sistem Tanggap Darurat Kelangkaan Pasokan Minyak

7

Pada akhir Juli 2008, jumlah cadangan penyangga minyak di negara-negara anggota IEA adalah sekitar 4 milyar barel, atau setara dengan volume impor bersih selama 150 hari.

Setiap negara anggota IEA dipersyaratkan untuk menjaga volume cadangan penyangga minyak setara dengan sekurang-kurangnya volume impor bersih selama 90 hari. Akan tetapi dalam memenuhi persyaratan tersebut setiap negara diberikan fl eksibilitas untuk menggunakan minyak mentah dan produk-produk kilangnya. Negara anggota dapat menjamin kewajiban minimum cadangan penyangga tersebut dengan membuat cadangan penyangga yang dimiliki oleh pemerintah dan dioperasikan badan-badan khusus pengelola cadangan penyangga, atau melalui penerapan kewajiban untuk menyimpan cadangan penyangga di industri-industri.

Cadangan penyangga yang dikelola oleh badan-badan khusus pengelola cadangan penyangga atau yang dimiliki langsung oleh pemerintah negara anggota disebut sebagai cadangan penyangga publik. Cadangan penyangga minyak publik, yang secara khusus disimpan untuk tujuan tanggap darurat, jumlahnya mencapai sekitar 1,5 milyar barel pada pertengahan 2008.

Cadangan penyangga industri-industri yang jumlahnya mencapai 2,5 milyar barel adalah merupakan cadangan penyangga yang diadakan untuk memenuhi kewajiban penyediaan cadangan penyangga dari pemerintah dan juga untuk cadangan penyangga bagi kepentingan komersial.

Berhubung persyaratan minimum pengadaan cadangan penyangga negara-negara anggota IEA didasarkan pada jumlah impor bersih, maka negara-negara anggota yang merupakan net eksportir (Kanada, Denmark, dan Norwegia) tidak memiliki kewajiban untuk mengadakan cadangan penyangga.

640580

707

2

PublikPublik IndustriIndustri

Amerika Utara

388

172233

523

Publik Industri

Eropa

17819

384

244

Publik Industri

Pasifik

Produk kilangMinyak bumi, NGL, dan bahan baku Data pada akhir Juli 2008,

dalam juta barel

CADANGAN PENYANGGA MINYAK

NEGARA-NEGARA ANGGOTA IEA

Page 10: Sistem Tanggap Darurat Kelangkaan Pasokan Minyak

8

CADANGAN PENYANGGA DI

NEGARA-NEGARA ANGGOTA IEA SEJAK TAHUN 1984

Penggunaan cadangan penyangga dalam suatu tindakan aksi bersama yang dilakukan oleh negara-negara anggota IEA dapat meliputi penggunaan cadangan penyangga publik, cadangan penyangga industri, atau kombinasi keduanya, tergantung dari sistem cadangan penyangga dari suatu negara.

Cadangan penyangga publik dapat dilepaskan melalui suatu mekanisme seperti tender atau pinjam pakai. Cadangan penyangga industri yang dibuat untuk memenuhi persyaratan minimum pengadaan cadangan penyangga dapat dimanfaatkan dengan menurunkan kewajiban penyimpanan cadangan penyangga secara temporer.

Kedua model cadangan penyangga tersebut mempunyai kelebihanya masing-masing. Cadangan penyangga yang dikelola oleh industri untuk memenuhi kewajiban penyediaan cadangan penyangga minimum sudah nerupakan bagian daripada rantai pasokan, dan karenanya dapat dengan cepat dilepas ke pasar minyak jika diperlukan pelepasan cadangan penyangga.

Cadangan penyangga publik negara-negara anggota IEA telah berkembang, baik dalam volume maupun dalam pangsanya terhadap jumlah cadangan penyangga secara keseluruhan di negara-negara anggota IEA. Saat ini, hampir 37% dari cadangan penyangga IEA merupakan cadangan penyangga publik. Pada tahun 1984 cadangan publik tersebut hanya sebesar 24%. Peranan cadangan penyangga publik sangat menonjol dalam mengatasi gangguan pasokan, melalui penambahan volume minyak dalam rantai pasokan.

198419851986198719881989199019911992199319941995199619971998199920002001200220032004200520062007

Juli 2008

Jutabarel

Cadanganpenyanggaindustri

Cadanganpenyanggapublik

Page 11: Sistem Tanggap Darurat Kelangkaan Pasokan Minyak

POTENSI PEMAKAIAN KAPASITAS

CADANGAN PENYANGGA PUBLIK

Walaupun cadangan penyangga publik dan industri tersedia untuk digunakan pada saat dilakukan tindakan tanggap darurat bersama IEA, namun demikian, volume cadangan penyangga publik negara anggota IEA sendiri saja mempunyai kemampuan untuk menyediakan pasokan minyak dalam jumlah yang sangat signifi kan untuk waktu yang cukup lama.

Sebagai contoh, dengan tingkat pemakaian 2 juta barel per hari, cadangan penyangga publik akan mencukupi pemakaian selama 24 bulan. Pada rata-rata pemakaian 4 juta barel per hari, cadangan penyangga publik akan dapat memenuhi kebutuhan selama satu tahun.

Dengan demikian, kemampuan kapasitas cadangan penyangga IEA yang berasal dari cadangan penyangga publik dan cadangan penyangga yang diwajibkan pada industri, cukup memadai dalam jumlah dan kesinambungannya bahkan pada saat mengatasi gangguan pasokan terbesar dalam sejarah kelangkaan pasokan yang pernah terjadi sampai saat ini.

0

12

24

36

48

60

6 5,55 4,54 3,53 2,52 1,51

Jang

ka W

aktu

(bul

an)

laju pelepasan (jt brl/h)

1,5 milyar barel cadangan penyangga publik

9

Page 12: Sistem Tanggap Darurat Kelangkaan Pasokan Minyak

UPAYA MENEKAN PERMINTAAN DALAM

TANGGAP DARURAT BERSAMA IEA Upaya menekan permintaan merupakan cara lain yang yang dapat dilakukan oleh

negara anggota dalam melaksanakan tanggap darurat bersama IEA. Program untuk menekan permintaan meliputi langkah-langkah sementara yang diambil dalam masa krisis untuk menaikkan pasokan dengan mengurangi konsumsi dalam jangka pendek.

Sektor transportasi mengkonsumsi sekitar 55% dari total konsumsi minyak pada negara-negara anggota IEA dan memberikan peluang paling potensial pengurangan pemakaian melalui upaya-upaya untuk penurunan konsumsi.

Langkah awal adalah dengan menjalankan program-program sukarela yang diterapkan secara lunak, yang dilaksanakan melalui kampanye publik yang sifatnya persuasif. Hal ini dapat efektif dalam masa krisis, jika konsumen memahami perlunya menghemat minyak.

Program-program wajib dapat terdiri dari pembatasan-pembatasan yang diterapkan secara agak ketat seperti penurunan batas kecepatan sampai kepada pembatasan-pembatasan yang dilakukan secara ketat seperti penjatahan bahan bakar.

0%

1%

2%

3%

4%

5%

6% Jepang / Korea SelatanIEA EropaAmerika Serikat / KanadaAustralia / Selandia Baru

Transi

t:

100%

penu

runan

tarif Tra

nsit:

penin

gkata

n pela

yana

n jasa

Progra

m Beran

gkat

dan P

ulang

Kerja

Bersa

ma/ca

rpooli

ng

(bila

infras

truktu

r terse

dia)

Progra

m telec

ommutin

g

Pemad

atan e

mpat h

ari ke

rja pe

r ming

gu

Laran

gan b

erken

daraa

n

satu-h

ari da

lam-se

puluh

hari

Meneta

pkan

batas

kecep

atan

pada

90 km

/ jam

Progra

m Berke

ndara

an Ra

mah

Lingk

unga

n/Eco

-drivin

g

Sum

ber:

Savi

ng o

il in

a h

urry

, IEA

, 200

5.

Potensi pengurangan konsumsi minyak menurut kebijakanyang diambil dari negara-negara IEA (dalam persentase)

10

Page 13: Sistem Tanggap Darurat Kelangkaan Pasokan Minyak

KEJADIAN-KEJADIAN UTAMA TERGANGGUNYA

PASOKAN MINYAK DUNIA

Gangguan pasokan minyak terpenting yang terjadi dalam beberapa dekade terakhir ini terjadi di Timur Tengah, dimana gangguan terbesar terjadi saat meletusnya revolusi Iran tahun 1978.

Belakangan, di awal tahun 2003, pasar minyak mengalami gangguan yang disebabkan oleh peristiwa yang terjadi secara bersamaan, yaitu pemogokan di perusahaan minyak nasional di Venezuela dan pecahnya perang di Irak dan diperparah oleh pemogokan di Nigeria.

Dalam mengkaji perlunya dilakukan suatu langkah tanggap darurat bersama, IEA mempertimbangkan beberapa faktor, bukan hanya besarnya kehilangan pasokan yang disebabkan oleh suatu kejadian. Keputusan yang diambil tergantung pada perkiraan jangka waktu dan tingkat keparahan gangguan pasokan minyak, serta memperhitungkan tambahan pasokan minyak yang dilepas ke pasar oleh negara-negara produsen.

Sejak berdirinya, IEA telah dua kali melepas cadangan penyangga minyak ke pasar melalui tindakan tanggap darurat bersama, yaitu untuk mengatasi dampak Perang Teluk tahun 1991 dan dampak badai yang terjadi di Teluk Meksiko pada tahun 2005.

September 2005

Maret - Des. 2003

Des. 2002 - Maret 2003

Juni - Juli 2001

Agust. 1990 - Jan. 1991

Okt. 1980 - Jan. 1981

Nov. 1978 - April 1979

Okt. 1973 - Maret 1974

Juni - Agust. 1967

Nov. 1956 - Maret 1957

Badai Katrina/Rita

Perang di Irak

Pemogokan di Venezuela

Skorsing ekspor minyak Irak

Invasi Irak ke Kuwait

Pecahnya perang Iran - Irak

Revolusi Iran

Perang Arab - Israil dan embargo minyak Arab

Perang 6 hari

Krisis Suez

1,5

2,3

2,6

2,1

4,3

4,1

5,6

4,3

2,0

2,0

Pengurangan pasokan bruto tertinggi (jt brl/h)

0,0 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0 6,0

11

Page 14: Sistem Tanggap Darurat Kelangkaan Pasokan Minyak

12

TANGGAP DARURAT BERSAMA

IEA DALAM MENGHADAPI BADAI KATRINA

BULAN SEPTEMBER 2005

Pada tanggal 2 September 2005, seluruh negara anggota IEA yang jumlahnya pada saat itu 26 negara bersepakat untuk meningkatkan pasokan minyak ke pasar yang jumlahnya setara dengan 60 juta barel melalui kombinasi aksi tanggap darurat, termasuk penggunaan cadangan penyangga darurat, peningkatan produksi dalam negeri dan penekanan permintaan.

Sekitar 29 juta barel minyak diambil dari cadangan penyangga publik. Tambahannya sebesar 23 juta barel disediakan melalui penurunan kewajiban penyimpanan cadangan penyangga yang dikelola industri..

Hampir separo dari volume minyak yang dilepas ke pasar dari pemakaian cadangan penyangga darurat merupakan produk-produk kilang.

Aksi tanggap darurat bersama IEA berhasil memulihkan fungsi pasar melalui penyediaan minyak untuk menurunkan keketatan pasokan dan menurunkan selisih permintaan dan penawaran di pasar minyak.

Penekanan permintaan2%

Meningkatkan produksi minyak mentah11%

Penggunaan cadanganpenyangga industri

39%

Penggunaan cadanganpenyangga publik

48%

Langkah-langkah yang diambil oleh anggota IEA

Page 15: Sistem Tanggap Darurat Kelangkaan Pasokan Minyak

13

DIALOG ENERGI GLOBAL MENGENAI

KESIAGAAN DARURAT

Seiring dengan pesatnya peningkatan konsumsi minyak negara-negara non anggota IEA, Badan Energi Internasional menggalang kerjasama dan melakukan tukar- menukar informasi mengenai kebijakan langkah-langkah dalam rangka menjaga ketahanan minyak dengan negara-negara besar yang perkembangan ekonominya sedang dalam transisi menjadi negara industri maupun dengan negara-negara yang sedang berkembang, seperti Cina, India, dan negara-negara anggota ASEAN.

IEA melakukan kerjasama tukar-menukar informasi dan pengalaman dalam membuat dan mengelola cadangan penyangga minyak strategis nasional dan berencana untuk mengoordinasi kebijakan tanggap darurat kelangkaan minyak di masa depan.

Latihan simulasi tanggap darurat mengatasi gangguan pasokan minyak telah diselenggarakan dengan peserta dari Cina, India, beberapa negara ASEAN, dan beberapa negara Eropa non-anggota IEA pada tahun 2002, 2004, dan 2008.

IEA juga mengadakan pelatihan statistik minyak dan energi serta tanggap darurat untuk Cina pada tahun 2004 dan 2006, untuk India dan negara-negara anggota ASEAN, pada tahun 2005, dan untuk negara-negara Asia tengah pada tahun 2006.

Selain itu, sejak tahun 2006 pejabat-pejabat tinggi dari Cina dan India berpartisipasi dalam pertemuan komite dan dewan IEA (Rapat Bersama Panitia Kerja untuk Masalah Darurat dan Panitia Kerja untuk Pasar Minyak di Paris; Dewan Penyantun IEA ).

0

5

10

15

20

25

30 2000

2007

2010

2015

2030

Juta

bar

el p

er h

ari

OECD India + Cina

Sum

ber:

WEO

200

8 Re

fere

nce

Scen

ario

, IEA

.

Total impor minyak netto

Page 16: Sistem Tanggap Darurat Kelangkaan Pasokan Minyak

KENDALAKAPASITAS

TERORISME

KETEGANGANGEOPOLITIK

Page 17: Sistem Tanggap Darurat Kelangkaan Pasokan Minyak

PENTINGNYA KESIAGAAN

DARURAT BERKELANJUTAN

Meskipun sistem pemasokan pasar minyak telah berubah secara dramatis sejak terjadinya kelangkaaan minyak tahun 1970-an atau yang dikenal dengan “oil shock”, risiko terjadinya gangguan pasokan yang dapat menimbulkan konsekuensi ekonomi yang signifi kan bagi negara-negara anggota IEA masih sangat tinggi.

Kendala kapasitas, baik dalam produksi maupun pengilangan minyak, memperbesar potensi terjadinya ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran di pasar minyak. Labilnya ketidakseimbangan pasokan dan permintaan menyebabkan hanya suatu penurunan volume pasokan yang relatif kecil sudah dapat menimbulkan dampak yang sangat besar pada pasar minyak. Pertumbuhan konsumsi minyak global yang menambah ketatnya pasar minyak, memperjelas perlunya melakukan investasi untuk perluasan kapasitas.

Ketidakpastian iklim investasi di beberapa negara produsen, yang sering ditunjukan dengan berkembangnya “nasionalisme sumberdaya alam”, kemungkinan akan menghambat pertambahan pasokan di pasar minyak di masa yang akan datang.

Ketegangan-ketegangan geopolitik dan terorisme menciptakan ketidakpastian bagi tersedianya pasokan yang berkelanjutan. Risiko tambahan ini meningkatkan ketidakstabilan pasar yang sudah labil, dimana sumber-sumber pasokan minyak semakin terkumpul pada beberapa negara saja.

Bencana alam, seperti kondisi cuaca ekstrem, dapat mengganggu keseimbangan neraca pasokan dan permintaan, terputusnya pasokan atau menyebabkan melambungnya permintaan.

................Peristiwa yang tak terduga!

BENCANAALAM

KETIDAKPASTIANIKLIM

INVESTASI

Ancaman global untuk ketahanan energi

15

Page 18: Sistem Tanggap Darurat Kelangkaan Pasokan Minyak
Page 19: Sistem Tanggap Darurat Kelangkaan Pasokan Minyak

Tanpa adanya pemantauan dan penyempurnaan yang berkelanjutan, cadangan penyangga, prosedur dan langkah-langkah tanggap darurat lain tidak akan memadai dalam mengatasi gangguan pasokan. Oleh karena itu, untuk memastikan bahwa tanggap darurat yang ada efektif, IEA menggunakan beberapa cara:

KESIAPSIAGAAN IEA

Pemantauan pasar: IEA memantau pasar minyak secara terus menerus. Divisi statistik IEA mengumpulkan dan mempublikasikan data minyak bulanan mengenai pasokan, permintaan, neraca dan cadangan operasional, cadangan penyangga untuk negara-negara OECD dan non-OECD untuk digunakan oleh para analis pasar minyak IEA. Hasil utama dari analisis ini adalah Laporan Bulanan Pasar Minyak (Monthly Oil Market Report). Kemampuan analisis yang dimiliki IEA memungkinkan dilakukannya kajian-kajian perkiraan kemungkinan terjadinya gangguan pasokan secara cepat dan dapat memberikan saran-saran tanggap darurat yang dapat diambil oleh negara-negara anggota IEA.

Pengkajian secara berkala sistem tanggap darurat: Sekretariat IEA dan perwakilan negara anggota IEA berpartisipasi dalam tim ahli yang disusun untuk menelaah kesiapan sistem tanggap darurat dari negara anggota IEA. Pada saat pengkajian berkala dilakukan juga penelaahan terhadap prosedur-prosedur dan susunan kelembagaan. Laporan pengkajian dan rekomendasi yang dihasilkan dibahas bersama dengan semua negara anggota.

Pengujian Sistem Tanggap Darurat: Setiap dua tahun, IEA melakukan serangkaian lokakarya dan pengujian untuk melatih dan menguji kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur dan personil-personil sistem tanggap darurat. Negara-negara konsumen minyak utama non- anggota IEA juga diundang untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini. Tujuan pengujian sistem tanggap darurat adalah untuk mempraktikkan proses pengambilan keputusan, menelaah kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur yang ada serta untuk memastikan kesiagaan untuk bertindak secara cepat dan efektif dalam menghadapi gangguan pasokan minyak bumi.

Volume cadangan penyangga minyak IEA: Volume cadangan penyangga minyak setiap negara anggota IEA diaudit setiap bulan untuk memastikan bahwa setiap negara anggota memang memiliki cadangan minyak sejumlah minimal 90 hari dari volume impor bersihnya

17

Page 20: Sistem Tanggap Darurat Kelangkaan Pasokan Minyak

18

Badan Energi Internasional9 rue de la Fédération, 75739 Paris Cedex 15

© O

ECD/

IEA,

200

9

www.iea.org

Laporan ini aslinya diterbitkan dalam bahasa Inggris. IEA sudah berupaya menjamin bahwa terjemahanBahasa Indonesia ini sudah sesuai dengan teks Inggrisnya, walaupun tetap ada sedikit perbedaan.