kelalaian

21
KELOMPOK 1 : Kelalaian dalam praktik keperawatan Disusun oleh Aji apip 1113023 Azhar mutaz 1112047 Desi nuraeni 1113051 Mila maelani 1113063 Monica rizki okta f 1113058 Nuraeni 1113014 Rissa Rissandi s 1113027 Selly amelia 1113008 Tuti rosidah 1113015 Yulia mar atuzzakiyah 1113044

Upload: yulia-maratuzzakiyah

Post on 23-Jun-2015

2.108 views

Category:

Science


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kelalaian

KELOMPOK 1 :

Kelalaian dalam praktik keperawatan

Disusun oleh

Aji apip 1113023Azhar mutaz 1112047Desi nuraeni 1113051Mila maelani 1113063Monica rizki okta f 1113058

Nuraeni 1113014Rissa Rissandi s 1113027Selly amelia 1113008Tuti rosidah 1113015Yulia mar atuzzakiyah 1113044

Page 2: Kelalaian

Perawatan merupakan salah satu profesi tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan langsung baik kepada individu, keluarga dan masyarakat. Sebagai salah satu tenaga profesional, keperawatan menjalankan dan melaksanakan kegiatan praktek keperawatan dengan mengunakan ilmu pengetahuan dan teori keperawatan yang dapat dipertanggung jawabkan. Dimana ciri sebagai profesi adalah mempunyai body of knowledge yang dapat diuji kebenarannya serta ilmunya dapat diimplementasikan kepada masyarakat langsung.

PENDAHULUAN

Page 3: Kelalaian

Sub menu

Definisi kelalain dan malpraktik

Hukum perundang-undangan praktek keperawatan

Bentuk kelalaian

contoh kasus tentang kelalaian

penyelesaian kasus menurut undang-undang dan kode etik

Jenis-jenis kelalaian

Batasan masalah

Manfaat dan Saran

Page 4: Kelalaian

Dalam makalah ini masalah di fokuskan pada kelalaian perawat dalam pelayanan kesehatan di Rumah sakit.

Batasan Masalah

Page 5: Kelalaian

Definisi Kelalaian

Kelalaian dapat bersifat ketidaksengajaan, kurang teliti, kurang hati-hati, acuh tak acuh, sembrono, tidak peduli terhadap kepentingan orang lain tetapi akibat tindakan bukanlah tujuannya.

Malpraktek adalah kelalaian seorang tenaga kesehatan untuk mempergunakan tingkat ketrampilan dan ilmu pengetahuan yang lazim dipergunakan dalam merawat klien atau orang yang terluka menurut ukuran di lingkungan yang sama (Hanafiah dan Amir 1999).

Page 6: Kelalaian

Jenis-jenis kelalaian

1. Malfeasance: Melakukan tindakan yang menlanggar hukum atau tidak tepat/layak

2. Misfeasance: Melakukan pilihan tindakan keperawatan yang tepat tetapi dilaksanakan dengan tidak tepat

3. Nonfeasance: Adalah tidak melakukan tindakan keperawatan yang merupakan kewajibannya

Page 7: Kelalaian

Sampurno (2005), menyampaikan bahwa suatu perbuatan atau sikap tenaga kesehatan dianggap lalai,

bila memenuhi 4 unsur, yaitu:

1. Duty atau kewajiban tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan atau untuk tidak melakukan tindakan tertentu terhadap pasien tertentu pada situasi dan kondisi tertentu.

2. Dereliction of the duty atau penyimpangan kewajiban

3. Damage atau kerugian, yaitu segala sesuatu yang dirasakan oleh pasien sebagai kerugian akibat dari layanan kesehatan yang diberikan oleh pemberi pelayanan.

4. Direct cause relationship atau hubungan sebab akibat yang nyata, dalam hal ini harus terdapat hubungan sebab akibat antara penyimpangan kewajiban dengan kerugian yang setidaknya menurunkan “Proximate cause”.

Page 8: Kelalaian

Dasar hukum perundang-undangan praktek

keperawatan.Undang – undang No.23 tahun 1992 tentang

kesehatan, bagian kesembilan pasal 32 (penyembuhan penyakit dan pemulihan).

Undang – undang No.8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen.

Peraturan Menkes No.660/MenKes/SK/IX/1987 yang dilengkapi surat ederan Direktur Jendral Pelayanan Medik No.105/Yan.Med/RS.Umdik/Raw/I/88 tentang penerapan standard praktek keperawatan bagi perawat kesehatan di Rumah Sakit.

Page 9: Kelalaian

Peraturan menteri kesehatan No.159b/Men.Kes/II/1998 tentang Rumah Sakit

Kepmenkes No.647/SK/IV/2000 tentang registrasi dan praktik perawat dan direvisi dengan SK Kepmenkes No.1239/Menkes/SK/XI/2001 tentang registrasi dan praktik perawat.

Page 10: Kelalaian

Bentuk-bentuk kelalaian

Kesalahan pemberian obat;

Mengabaikan keluhan pasien;

Kesalahan mengidentifikasi masalah klien;

Kelalaian di ruang operasi;

Timbulnya kasus decubitus selama dalam perawatan;

Kelalaian terhadap keamanan dan keselamatan pasien.

Page 11: Kelalaian

Kasus kelalaian

Perawat Ana lulusan DIII keperawatan saat ini sedang melanjutkan pendidikan S.1 saat bertugas di IGD RSR diminta memberi suntikan mauntoux tes kepada Tn.Ashari tetapi perawat Ana salah menyuntik orang.pasien yang disuntik bukannya Tn Ashari tetapi Ny.Siti. kejadian ini disadari oleh temannya yaitu perawat Juli sekaligus sebagai kepala ruangan dan dokter jaga di IGD. Perawat Ana mengaku bersalah dan meminta maaf. Kejadian tersebut tidak dilaporkan ke kepala bidang keperawatan.

Page 12: Kelalaian

Sebulan kemudian keluarga Tn.Ashari yaitu Ny Wini menceritakan kepada perawat kiki bahwa keponakannya yaitu Ny.Siti mengalami salah suntik di IGD RSR. Perawat kiki melaporkan pengaduan Ny.Wini kepada kepala bidang keperawatan.

Kepala bidang keperawatan memanggil perawat juli dan perawat Ana untuk mengklarifikasi kejadian salah suntik orang tersebut. Kemudian perawat Ana diminta membuat kronologis kejadian dan masalahnya diserahkan kepada komite etik.

Page 13: Kelalaian

o Perawat Ana (tersangka/perawat)

o Tn Ashari (pasien)

o Ny Siti (korban)

o Perawat Juli (saksi)

o Ny Wini (keluarga korban)

o Perawat Kiki (perawat)

Pihak yang Terkait

Page 14: Kelalaian

Perawat Ana melakukan kelalaian dalam memberikan pelayanan kesehatan. Dimana beliau salah dalam pemberian suntikan yang seharusnya di tujukan kepada Tn. Ashari tetapi perawat Ana menyuntikannya kepada Ny. Siti. Sehingga perawat Ana ini melanggar Kode etik keperawatan.

Identifikasi Masalah

Page 15: Kelalaian

Penyelesaian Masalah

Dalam kasus tersebut hal dilakukan oleh perawat Ana dalam memberikan suntikan Mantoux tes kepada Ny siti yang seharusnya diberikan kepada Tn. Ashari termasuk suatu kelalain.kelalaian yang dilakukan oleh perawat Ana termasuk melanggar kode etik yaitu tidak merugikan pasien. tidak merugikan pasien dalam arti tidak memberi dampak negatif kepada pasien dan tidak melanggar hukum perundang-undangan kesehatan. 

Page 16: Kelalaian

Oleh karena itu perawat Ana tidak dikenai sanksi mengganti rugi.

Menurut undang-undang kesehatan pasal 58 UU no 36/2009 GANTI RUGI AKIBAT KESALAHAN.

1) Setiap orang berhak menuntut ganti rugi terhadap seseorang, tenaga kesehatan, dan/atau penyelenggara kesehatan yang menimbulkan kerugian akibat kesalahan atau kelalaian dalam pelayanan yang diterimanya.

2) Tuntutan ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku bagi tenaga kesehatan yang melakukan tindakan penyelamatan nyawa atau pencegahan kecacatan seseorang dalam keadaan darurat.

Page 17: Kelalaian

Dalam kasus tersebut perawat Ana tidak melakukan malpraktik karena menurut teori yang dapat dijadikan pegangan dalam pembelaan apabila menghadapi tuntutan malpraktik dalam melakukan suatu kelalaian yaitu :Teori Kesediaan Untuk Menerima Resiko (Assumption Of Risk) Teori ini mengatakan bahwa seorang tenaga kesehatan akan terlindung dari tuntutan malpraktek, bila pasien memberikan izin atau persetujuan untuk melakukan suatu tindakan medik dan menyatakan bersedia memikul segala resiko dan bahaya yang mungkin timbul akibat tindakan medik tersebut.

Page 18: Kelalaian

Teori Pasien Ikut Berperan Dalam Kelalaian (Contributory Negligence) Adalah kasus dimana tenaga kesehatan dan pasien dinyatakan oleh pengadilan sama-sama melakukan kelalaian.Perjanjian Membebaskan Dari Kesalahan (Exculpatory Contract) Cara lain bagi tenaga kesehatan untuk melindungi diri dari tuntutan malpraktek adalah dengan mengadakan suatu perjanjian atau kontrak khusus dengan penderita, yang berjanji tidak akan menuntut tenaga kesehatan atau rumah sakit bila terjadi misalnya kelalaian malpraktek.

Page 19: Kelalaian

Manfaat penulisan

mampu memahami dan mendeskripsikan tentang kelalaian dan malpraktik.

mampu menambah wawasan mengenai kelalaian dan malpraktik.

mampu melakukan tindakan dengan sebaik-baiknya dengan tidak ada suatu kelalaian.

Page 20: Kelalaian

Saran

Saran untuk setiap perawat agar dalam melakukan praktik tidak melakukan kelalaian karena didalam undang-undang setiap pasien atau konsumen memiliki hak untuk dijaga keamaannya. Dan seharusnya lebih memperhatikan SOP,kode etik dalam melakukan pelayanan kesehatan ,sehingga tidak merugikan klien atau pasien dan juga diri sendiri.

Page 21: Kelalaian

Selamat

Belajar