kelainan herediter perkembangan dan pertumbuhan gigi

6
KELAINAN HEREDITER PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN GIGI 1. Amelogenesis Imperfekta Amelogenesis Imperfecta (AI) adalah kelainan formasi dari enamel atau permukaan luar gigi permanen yang diturunkan. Karakteristik dari AI terjadi hipokalsifikasi, hipoplasia, atau hipomaturasi yang menyeluruh. Gejala klinis Amelogenesis Imperfekta adalah sebagai berikut : mempunyai gigi yang berwarna abnormal antara putih opaque, kuning, coklat sampai abu-abu. dentin dan pulpa normal, banyak kehilangan enamel. mempunyai resiko tinggi terhadap karies. sangat sensitif terhadap perubahan suhu. Amelogenesis terbagi atas empat tipe utama yaitu sebagai berikut : a. Tipe hipoplastik: kurangnya email yang normal, menyebabkan mahkota gigi-gigi nampak pucat, coklat kekuningan, berlubang-lubang atau beralur. Secara radiografis seluruh gigi lengkap, tetapi mahkota gigi-gigi terlihat sangat tipis atau tidak ada email. Gigi-gigi mirip preparasi mahkota dengan tanda khas ruang interdental yang lebar. b. Tipe hipomatur: banyak email normal, tetapi emailnya lunak dan kurang mineral, karenanya sonde gigi bila ditekan akan melubangi permukaan email.

Upload: aisha-rahma-fairuz

Post on 18-Jan-2016

247 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

kelainan herediter tumbuh kembang gigi

TRANSCRIPT

Page 1: Kelainan Herediter Perkembangan Dan Pertumbuhan Gigi

KELAINAN HEREDITER PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN GIGI

1. Amelogenesis Imperfekta

Amelogenesis Imperfecta (AI) adalah kelainan formasi dari enamel atau

permukaan luar gigi permanen yang diturunkan. Karakteristik dari AI terjadi

hipokalsifikasi, hipoplasia, atau hipomaturasi yang menyeluruh.

Gejala klinis Amelogenesis Imperfekta adalah sebagai berikut :

mempunyai gigi yang berwarna abnormal antara putih opaque, kuning,

coklat sampai abu-abu.

dentin dan pulpa normal, banyak kehilangan enamel.

mempunyai resiko tinggi terhadap karies.

sangat sensitif terhadap perubahan suhu.

Amelogenesis terbagi atas empat tipe utama yaitu sebagai berikut :

a. Tipe hipoplastik: kurangnya email yang normal, menyebabkan mahkota

gigi-gigi nampak pucat, coklat kekuningan, berlubang-lubang atau beralur.

Secara radiografis seluruh gigi lengkap, tetapi mahkota gigi-gigi terlihat

sangat tipis atau tidak ada email. Gigi-gigi mirip preparasi mahkota

dengan tanda khas ruang interdental yang lebar.

b. Tipe hipomatur: banyak email normal, tetapi emailnya lunak dan kurang

mineral, karenanya sonde gigi bila ditekan akan melubangi permukaan

email. Pada tipe ini, mahkota-mahkota gigi berkontak di interproksimal,

tetapi tampak berkapur, kasar, beralur, dan ada perubahan warna. Email

mudah patah.

c. Tipe kalsifikasi: Gigi mempunyai email yang lunak, tetapi hialng jauh

leboh cepat dan mengakibatkan terbukanya dentin segera sesudah erupsi.

Warna gigi biasanya mempunyai gigi-gigi berwarna madu dengan corak

permukaan kasar, gigi-gigi tidak erupsi multipel dan gigitan terbuka

interior.

d. Tipe hipoplasia-hopomaturasi dengan tipe taurodontisme: tipe ini

memperlihatkan gigi-gigi yang kekuning-kuningan dengan bercak-bercak

opak, berlubang-lubang di servikal, atrisi dan taurodontisme.

Page 2: Kelainan Herediter Perkembangan Dan Pertumbuhan Gigi

2. Dentinogenenesis Imperfecta

Dentinogenesis imperfecta adalah kelainan genetik yang mempengaruhi struktur

gigi akibat terjadi gangguan pada tahap histodiferensiasi pertumbuhan dan

perkembangan gigi. Secara umum mahkota gigi pada penderita mempunyai

ukuran yang normal, tetapi ada pengerutan pada bagian servikal gigi. Akar gigi

terlihat ramping dan pendek.

Pada waktu histodiferensiasi, terjadi proses diferensiasi sel, proliferasi, pergeseran

dan pematangan sebagai dental organ melalui tahap lonceng dan aposisi. Bagian

perifer dari dental organ akan menjadi odontoblas, lapisan ini akan membentuk

dentin. Gangguan diferensiasi selsel formatif benih gigi akan menghasilkan

struktur email dan dentin yang abnormal. Kegagalan odontoblas berdiferensiasi

pada tahap ini akan menghasilkan struktur dentin abnormal, yang dikenal dengan

dentinogenesis imperfecta

Klasifikasi dari dentinogenesis imperfecta adalah sebagai berikut:

Shields tipe I dentinogenesis imperfecta yang terjadi bersamaan dengan

osteogenesis imperfecta

Shields tipe II dentinogenesis imperfecta yang terjadi tidak bersamaan

dengan osteogenesis imperfecta

Shields tipe III dentinogenesis imperfecta yang terjadi pada populasi

Brandywine di Maryland Selatan, Amerika.

Akibat dari Dentinogenesis imperfecta dapat menimbulkan pewarnaan gigi, dan gigi

menyebabkan oklusi abmormal, selanjutnya akan mengganggu sendi

temporomandibula.

Gambar: amelogenesis imperfektaa

Page 3: Kelainan Herediter Perkembangan Dan Pertumbuhan Gigi

Dentinogenesis imperfecta dapat terjadi pada gigi sulung maupun gigi permanen.

Secara klinis dapat terlihat, mukosa mulut terlihat normal, gigi berwarna abu-abu

agak transparan sampai agak kecoklatan Kemudian segera setelah gigi sulung erupsi

lengkap, enamel relative mudah patah dari bagian insisal edge pada permukaan gigi

anterior dan permukaan oklusal dari gigi posterior. Selanjutnya bagian dentin yang

relative lunak akan mudah terkikis, sehingga tubuli dentin terbuka, hal ini dapat

menimbulkan rasa ngilu. Selanjutnya pulpa mudah tereksponasi bahkan terjadi pulpa

nekrosis. Kadang-kadang diikuti dengan kerusakan jaringangingival.

Perawatan dentinogenesis imperfekta adalah untuk memperbaiki penampilan,

mengembalikan dimensi vertical pasien, mengembalikan fungsi pengunyahan,

mencegah terjadi abrasi, mempertahankan kesehatan mulut, dan mengembalikan

kepercayaan pada diri pasien. Kelainan gigi yang terjadi pada dentinogenesis

imperfecta dapat mengenai semua permukaan gigi, dari gigi anterior sampai

posterior. Rencana perawatan yang tepat sangat menentukan keberhasilan perawatan.

Terdapat bermacam-macam restorasi yang dapat digunakan dalam perawatan ini,

seperti resin komposit untuk gigi anterior, mahkota stainless steel untuk gigi

posterior, mahkota celluloid strip untuk gigi sulung dan gigi tetap muda anterior,

veneer, dan overdenture untuk gigi dengan atrisi yang luas.

3. Displasia Dentin

Displasia dentin adalah kelainan pada dentin yang melibatkan sirkum pulpa dentin

dan morfologi akar, sehingga akar terlihat pendek yang disebabkan herediter yang

diturunkan secara autosomal dominan. Ditandai oleh perubahan-perubahan dalam

bentuk dentin yaitu kelainan pada dentin yang melibatkan sirkum pulpa dentin dan

Gambar: dentinogenesis imperfekta

Page 4: Kelainan Herediter Perkembangan Dan Pertumbuhan Gigi

morfologi akar, sehingga akar terlihat pendek. Ketidaknormalan tersebut

diklasifikasikan dalam dua tipe yaitu :

Tipe 1 ( displasia dentin radikuler)

Pada tipe ini gigi-gigi sulung dan tetap secara klinis tampak normal tetapi

radiograf menunjukan kelainan perkembangan akar dengan hamper tidak

ada pembentukan akar sama sekali dan ada batu pulpa besar serta

penyumbatan pulpa total dari gigi-gigi sulung sebelum erupsi gigi,

ditandai dengan gigi-gigi yang goyang dan radiolusensi periapikal multipel

yang tak diketahui sebabnya.

Tipe II ( displasia dentin coronal)

Pada tipe ini saluran pulpa gigi-gigi sulung sering kali tersumbat karena

mengalami dentinogenesia imperfekta. Sebaliknya pada gigi tetap secara

klinis tampak normal, kecuali saluran-saluran pulpa yang lebih sempit dan

berbentuk bunga widuri yang sering kali ditempati oleh dentikel-dentikel.

Akar gigi kemungkinan pendek, tumpul, menguncup, dan dapat

mempunyai garis radiolusens horizontal.

Sumber:

Schuurs, A.H.B. 1993. Patologi Gigi-Geligi: Kelainan-Kelainan Jaringan Keras Gigi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Soediono, Janti, drg. 2009. Gangguan Tumbuh Kembang Dentokraniofasial. Jakarta: EGC.

Gambar: Displasia dentin