kel. 1 biosfer, dinamika populasi dan kepadatan penduduk

Upload: bayu-putra

Post on 16-Oct-2015

172 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

kelompok satu mempersembahkan hasil penulisan makalahnya tentang dinamika populasi, dan kepadatan penduduk

TRANSCRIPT

BIOSFER, DINAMIKA POPULASI, DAN KEPADATAN PENDUDUK

MakalahDisusun untuk memenuhi tugas matakuliah Pengetahuan Lingkunganyang dibina oleh Prof. Dr. Hj. Mimien Henie Irawati, M.S.

Oleh :Kelompok 1 Off.BJamilatus Sadiyah(110341421534)Ninda Cynthia Pradani(110341421547)

The Learning University

UNIVERSITAS NEGERI MALANGFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMJURUSAN BIOLOGIJanuari 2014

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangIndonesia menempati urutan ketiga dalam jumlah penduduk terbanyak setelah Cina dan India. pertumbuhan penduduk yang terus meningkat berkaitan dengan kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat, pengetahuan tentang aspek dan komponen demografi seperti fertilitas, mortalitas, morbiditas, migrasi, ketenagakerjaan, perkawinan, aspek keluarga, dan rumah tangga akan membantu para pembuat kebijakan untuk dapatmasyarakat yang tepat pada sasarannya. mengembangkan program pembangunan kependudukan dan peningkatan kesejahteraan.Kepadatan (density) merupakan fenomena yang akan menimbulkan permasalahan bagi setiap negara di dunia di masa yang akan datang. Hal ini dikarenakan terbatasnya luas bumi dan potensi sumber daya alam yang dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia, sementara perkembangan jumlah manusia di dunia tidak terbatas (Hasnida,2002).Masalah kependudukan atau lebih tepatnya lagi masalah kepadatan penduduk yang melanda hampir hampir semua negara di dunia dewasa ini, sebenarnya adalah akibat menurunnya tingkat kematian tanpa disertai menurunnya tingkat kesuburan. Umumnya di negara-negara berkembang sudah mampu menurunkan tingkat kesuburannya, sedangkan di negara yang sedang berkembang belum mampu menurunkan tingkat kematian dan tingkat kesuburannya (Hasnida,2002).Berdasarkan hal tersebut kajian tentang Biosfer secara umum dan masalah kependuukan beserta solusinya sangat penting untuk dibahas, karenanya disusunlah makalah dengan judul Biosfer, Dinamika Populasi, dan Kepadatan Penduduk untuk menambah wawasan tentang Biosfer, dinamika yang terjadi dalam suatu populasi, serta masalah kepadatan penduduk dan solusinya.

B. Rumusan MasalahMasalah yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain:1. Apakah pengertian dan komponen biosfer?2. Apa yang dimaksud dengan dinamika populasi?3. Bagaimana solusi untuk mengatasi masalah kepadatan penduduk?C. TujuanTujuan penyusunan makalah ini antara lain:1. Untuk mengetahui pengertian dan komponen dalam Biosfer 2. Untuk mengetahui dinamika populasi3. Untuk mengetahui solusi masalah kepadatan penduduk

BAB IIPEMBAHASANA. BiosferSetelah bola Bumi mengalami pendinginan dan terbentuknya benua, danau, sungai, dan lautan pada kira-kira 2250 juta tahun lalu, terbentuklah wahana bakal biosfer, yaitu suatu tempat tinggal tempat makhluk hidup melangsungkan kehidupannya. Dalam kehidupan makhluk terbentuk sistem hubungan antar makhluk hidup tersebut dengan materi dan energi yang mengelilinginya. Tempat dan sistem itulah yang disebut biosfer.Pengertian biosfer dikemukakan Mcknight (1984 : 253) sebagai berikut: The biosphere consists of the incredibly numerous and diverse array of individual organism plant and animal that populate our planet. Dalam bahasa Indonesia berarti bahwa biosfer terdiri atas individu organisme tanaman dan hewan dan jumlahnya di planet ini yang sangat banyak dan beragam. Biosfermerupakan jenjang kehidupan tertinggi di BumiSecara lebih terperinci, jenjang kehidupan atautingkatan organisasi makhluk hidup adalah sebagai berikut.1. IndividuIndividu merupakan organisme tunggal yang termasukdalam spesies tertentu. Contoh, seekor ayam, seekor kucing,sebatang pohon pisang, sebatang pohon kelapa, dan seorangmanusia. Untuk mempertahankan hidupnya, satu jenisorganisme dihadapkan pada masalah-masalah yang cukuprumit. Seperti untuk mempertahankan diri dari musuh atauuntuk mendapatkan makanan.2. PopulasiPopulasi adalah kumpulan individu sejenis yang berkumpul dan hiduppada suatu daerah dan waktu tertentu. Contoh, populasi ayam di desa Jati Makmur pada tahun 2000 berjumlah 5.555 ekor. Ukuran populasi dapat berubah sepanjang waktu. Perubahan ukuran dalam populasi tersebut disebut dinamika populasi.

3. KomunitasKomunitas adalah suatu kumpulan dari berbagai populasi pada suatukawasan tertentu yang saling berinteraksi dan memengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki komponen yang lebih kompleks jika dibandingkan dengan individu dan populasi. Dalam komunitas, semua komponen saling berinteraksi dengan pola yang beraneka macam.4. EkosistemEkosistem merupakan suatu kumpulan dari komunitas yang berbedayang memiliki ciri khas yang berbeda dan memiliki hubungan yang saling memengaruhi. Komponen penyusun ekosistem adalah produsen (tumbuhan hijau), konsumen (herbivora, karnivora, dan omnivora), dan decomposer atau pengurai (mikroorganisme).5. BiomaBeberapa ekosistem yang terdapat pada suatu wilayah geografis dengan iklim dan kondisi yang sama disebut biom. Semua biom di Bumi dengan berbagai macam dan ragamnya membentuk tingkatan tertinggi pendukung kehidupan yang disebut biosfer.Pembahsan tentang Biosfer juga mengenai pembagian wilayah persebaran hewan. McKnight (1984: 298-299) pada abad ke-19 A. W. Wallace membagi 6 wilayah persebaran hewan, diantaranya yaitu: 1. Region Ethiopian atau Paleotropik Wilayah ini terdiri dari Afrika selatan termasuk gurun sahara sampai semenanjung Arab . Pada kawasan tropik dan subtropik ini kaya akan jenis fauna.2. Region Oriental Wilayah ini meliputi kawasan Asia yang beriklim tropis, kepulauan yang tergabung dalam India Timur dan Filiphina. Kawasan ini tersebar dari sebagian Asia yang dilalui gunung berapi. Jenis fauna di daerah ini hampir sama dengan tipe region Ethiopian. Pada region ini terdapat jenis fauna dan flora endemik (hanya dijumpai tempat tertentu saja) dan beberapa hewan peralihan dari region Paleartik dan Australian.3. Region Paleartik Region Paleartik terdiri dari sebagian Asia, seluruh Eropa dan Afrika Utara. Pada region ini sangat miskin akan jenis faunanya. Hal ini dikarenakan letaknya berada pada lintang atas dengan iklim yang dingin. 4. Region Neartik Region Neartik meliputi Amerika utara. Jenis fauna pada kawasan ini relatif sedikit. Fauna yang dominan adalah jenis ikan. 5. Region Neotropik Region Neotropik meliputi Amerika Selatan dan sebagian Amerika utara yang beriklim tropis. 6. Region Australian Region Australian meliputi benua Australia dan beberapa kepulauan seperti Papua Nugini. Jenis fauna pada region ini begitu berbeda dibandingkan dengan region lainnya. Menurut McKnight (1984: 300-308), persebaran bioma juga dipengaruhi beberapa faktor seperti halnya pada persebaran fauna, yaitu jenis tanah (soil), iklim (climate), dan topografi. Pembagian bioma dinamakan sesuai dengan vegetasi yang dominan. Persebaran bioma dibagi menjadi berikut: 1. Hutan hujan tropis (tropical rain forest) 2. Hutan gugur (tropical deciduous forest) 3. Sabana (savana) 4. Gurun (desert) 5. Tundra 6. Taiga (boreal forest)

B. Dinamika Populasi1. Pengertian Dinamika PopulasiPopulasi merupakan kumpulan dari kelompok organisme terdiri dari spesies tertentu dalam suatu daerah, suatu populasi terdiri dari unit-unit yang membangun populasi. Sedangkan dinamikaadalahsuatu kumpulan dari dua atau lebih individu dimana perubahan individu satu dapat mempengaruhi individu lain.Jadi, dapat disimpulkan bahwa dinamika populasi adalah perubahan populasi dari waktu ke waktu (McNaughton, dan Larry, 1990).Populasi dalam suatu daerah selalu bersifat dinamis, mengalami perubahan baik penambahan ataupun pengurangan. Penambahan terhadap populasi dapat disebabkan oleh karena masuknya individu lain yang berasal dari daerah lain (imigrasi) dan kelahiran (natalitas). Sedangkan pengurangan terhadap populasi dapat disebabkan oleh adanya kematian (mortalitas) atau keluarnya individu dari daerah tersebut (Saputra, 2007). Seiring dengan hal tersebut, jumlah penduduk di suatu wilayah dari waktu ke waktu selalu mengalami perubahan, dan keadaan inilah dikenal sebagai dinamika penduduk.2. Faktor yang Mempengaruhi Dinamika PopulasiAdapun faktor yang mempengaruhi dinamika populasi adalah: kelahiran, kematian, penduduk baru serta penduduk pindah. Faktor-faktor tersebut akan menentukan dinamika penduduk di suatu wilayah.a. Kelahiran (natalitas).Kelahiran bayi akan menambah jumlah penduduk. Pertambahan jumlah dalam tiap tahun dinyatakan sebagai angka kelahiran (natalitas). Angka kelahiran kasar diartikan jumlah kelahiran hidup dari tiap 1.000 orang penduduk dalam waktu satu tahun. Untuk menghitung angka kelahiran (natalitas) digunakan rumus: Jumlah bayi lahir dalam 1 tahunN (natalitas) = ------------------------------------------------ x 1.000 Jumlah penduduk dalam tahun tersebut1) Angka kelahiran dikatakan tinggi jika angka kelahiran > 30 per tahun.2) Angka kelahiran dikatakan sedang jika angka kelahiran 20-30 per tahun.3) Angka kelahiran dikatakan rendah jika angka kelahiran < 20 per tahun.Faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) adalah:1) Kawin usia muda.2) Pandangan banyak anak banyak rezeki.3) Anak menjadi harapan bagi orang tua sebagai pencari nafkah.4) Anak merupakan penentu status soaial.5) Anak merupakan penerus keturunan terutama anak laki-laki.Faktor penghambat kelahiran (anti natalitas) adalah:1) Pelaksanaan Program Keluarga Berencana.2) Penundaan usia perkawinan alasan menyelesaikan pendidikan.3) Semakin banyak wanita karier.

b. Kematian (mortalitas).Kematian penduduk akan mengurangi jumlah penduduk. Kematian penduduk dapat dinyatakan dengan angka kematian (mortalitas). Jumlah kematian dalam 1 tahunM (mortalitas) = ---------------------------------------------- x 1.000 Jumlah penduduk dalam tahun tersebutMortalitas dibagi menjadi tiga kriteria, yaitu: 1) Mor talitas dikatakan tinggi jika angka kematian > 18 per tahun.2) Mortalitas dikatakan sedang jika angka kematian antara 14-18 per tahun. 3) Mortalitas dikatakan rendah jika angka kematian antara 9-13 per tahun.Faktor yang menunjang angka kematian adalah:1) Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan.2) Fasilitas kesehatan yang belum memadai.3) Keadaan gizi penduduk rendah.4) Terjadinya bencana alam, seperti gempa bumi, banjir dan gunung meletus.5) Peperangan, wabah penyakit, pembunuhan.Faktor penghambat kematian (anti mortalitas) adalah:1) Meningkatnya kesadaran penduduk akan pentingnya kesehatan.2) Fasilitas kesehatan yang memadai.3) Meningkatnya keadaan gizi penduduk.4) Memperbanyak tenaga medis, seperti dokter dan bidan.5) Kemajuan di bidang kedokteran.

c. Penduduk baru (remigrasi dan imigrasi).Penduduk baru dapat berasal dari perpindahan ke negeri atau tempat asalnya (remigrasi) atau perpindahan penduduk dari luar negeri ke dalam negeri (imigrasi). Penduduk baru umumnya dikenal dengan istilah imigrasi. Penduduk baru umumnya disebut dengan imigran.

d. Penduduk pindah (urbanisasi, transmigrasi, dan emigrasi).Penduduk pindah terdiri dari perpindahan dari desa ke kota (urbanisasi), perpindahan penduduk dari yang padat ke daerah/pulau yang kurang padat di dalam suatu negara (transmigrasi), dan perpindahan penduduk dari dalam negeri ke luar negeri (emigrasi). Penduduk pindah umumnya disebut emigran.

C. Masalah Kepadatan Penduduk1. Pengertian KepadatanAdapun definisi kepadatan menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:a. Kepadatan menurut Sundstrom (dalam Wrightsman & Deaux, 1981), yaitu sejumlah manusia dalam setiap unit ruangan.b. Sejumlah individu yang berada di suatu ruang atau wilayah tertentu dan lebih bersifat fisik (Holahan, 1982; Heimstra dan McFaring, 1978; Stokols dalam Schmidt dan Keating, 1978).c. Suatu keadaan akan dikatakan semakin padat bila jumlah manusia pada suatu batas ruang tertentu semakin banyak dibandingkan dengan luas ruangannya (Sarwono, 1992).

2. Macam Kepadatan PendudukKepadatan penduduk dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu:a. Kepadatan Arithmatik Kepadatan arithmatik adalah jumlah penduduk rata-rata per kilometer persegi daerah tanpa memperhitungkan kualitas daerah maupun kualitas penduduk. Jenis kepadatan ini merupakan kepadatan tradisional, paling mudah perhitungannya.b. Kepadatan Fisiologis Kepadatan fisiologis adalah jumlah penduduk setiap kesatuan wilayah luas dari tanah produktif suatu daerah. Yang dimaksud tanah produktif dalam hal ini adalah tanah yang digarap. c. Kepadatan Agraris Kepadatan agraris adalah jumlah penduduk yang bertani dari setiap kesatuan tanah yang dikerjakan untuk pertanian. d. Kepadatan Ekonomis Kepadatan ekonomis adalah jumlah penduduk yang dapat dijamin penghidupannya oleh tiap kesatuan wilayah tanah (kesatuan luas tanah). Perhitungan ini tidak hanya tergantung dari sektor pertanian tapi juga sektor industri dan perdagangan. Kepadatan jenis ini dipengaruhi oleh: 1) Kesuburan tanah,2) Tingkat intensitas dalam bertani,3) Jarak dengan kota-kota industri makmur,4) Tingkat kebutuhan rohani penduduk, seperti hiburan dll (Kurnia, 2006).Berdasarkan kepadatan penduduknya, tiap-tiap daerah dapat digolongkan menjadi tiga macam yaitu :a. Kelebihan Penduduk (over population) Kelebihan penduduk adalah keadaan daerah tertentu selama waktu yang terbatas, dimana bahan-bahan keperluan hidup tidak mencukupi kebutuhan daerah tersebut secara layak. Daerah yang mengalami kelebihan penduduk biasanya akan mengalami kesulitan pemenuhan kebutuhan pokok penduduk (pangan, sandang dan tempat tinggal).b. Kekurangan Penduduk (under population) Kekurangan penduduk adalah keadaan suatu daerah tertentu, dimana keadaan jumlah penduduk sudah sedemikian kecilnya, sehingga sumber alam yang ada hanya sebagian yang mampu untuk dimanfaatkan. c. Penduduk Optimum (optimum population) Penduduk optimum adalah jumlah penduduk yang sebaik-baiknya berdasarkan daerah tertentu. Penduduk dapat berproduksi maksimum perkapita berdasarkan sumber alam yang tersedia dan teknologi yang berkembang (Kurnia, 2006).

3. Faktor yang Mempengaruhi Kepadatan PendudukFaktor-faktor yang mempengaruhi kepadatan penduduk adalah: a. Faktor lingkungan yang menguntungkan, seperti kesuburan tanah, iklim.b. Faktor historis, pusat-pusat kegiatan penduduk pada jaman dulu.c. Faktor sosio-kultural, kebudayaan atau adat istiadat daerah. Misalnya saja, kepadatan penduduk di Indonesia yang lebih terkonsentrasi tinggi di daerah Pulau Jawa. Ada beberapa asumsi penyebab kepadatan tersebut yaitu :a. Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk,b. Banyaknya migrasi nasional dari pulau lain ke Pulau Jawa, yang umumnya bertujuan untuk mencari penghidupan yang lebih baik.c. Kesadaran untuk bertransmigrasi masih rendah,d. Tinjauan historis, kerajaan-kerajaan besar jaman dahulu (yang memiliki kejayaan besar) ada di Pulau Jawa, sehingga pusat kegiatan penduduk ada di daerah tersebut (Kurnia, 2006).

4. Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap KehidupanJumlah manusia yang makin meningkat memiliki dampak dalam berbagai bidang kehidupan, seperti bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan.a. Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Bidang EkonomiDampak kepadatan penduduk terhadap ekonomi adalah pendapatan per kapita berkurang sehingga daya beli masyarakat menurun. Hal ini juga menyebabkan kemampuan menabung masyarakat menurun sehingga dana untuk pembangunan negara berkurang. Akibatnya, lapangan kerja menjadi berkurang dan pengangguran makin meningkat.b. Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Bidang SosialJika lapangan pekerjaan berkurang, maka pengangguran akan meningkat. Hal ini akan meningkatkan kejahatan. Selain itu, terjadinya urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota untuk mendapatkan pekerjaan yang layak makin meningkatkan penduduk kota. Hal ini berdampak pada lingkungan dan kesehatan masyarakat.

c. Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap LingkunganJumlah penduduk yang makin meningkat menyebabkan kebutuhannya makin meningkat pula. Hal ini berdampak negatif pada lingkungan, yaitu:1) Makin berkurangnya lahan produktif, seperti sawah dan perkebunan karena lahan tersebut dipakai untuk pemukiman.2) Makin berkurangnya ketersediaan air bersih. Manusia membutuhkan air bersih untuk keperluan hidupnya. Pertambahan penduduk akan menyebabkan bertambahnya kebutuhan air bersih. Hal ini menyebabkan persediaan air bersih menurun.3) Pertambahan penduduk juga menyebabkan arus mobilitas meningkat. Akibatnya, kebutuhan alat tranportasi meningkat dan kebutuhan energi seperti minyak bumi meningkat pula. Hal ini dapat menyebabkan pencemaran udara dan membuat persediaan minyak bumi makin menipis.4) Pertambahan penduduk juga menyebabkan makin meningkatnya limbah rumah tangga, seperti sampah dan lain-lain. Hal ini dapat menyebabkan pencemaran lingkungan (Siregar, dkk, 2013).

5. Solusi untuk Mencegah Kepadatan PendudukHal-hal yang perlu dilakukan untuk menekan pesatnya pertumbuhan penduduk :a. Menggalakkan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum dan masal, sehingga akan mengurangi jumlah angka kelahiran. Hal ini dapat dilakukan dengan cara:1) Memperkenalkan tujuan-tujuan program KB melalui jalur pendidikan.2) Mengenalkan alat-alat kontrasepsi kepada pasangan usia subur, dan menepis anggapan yang salah tentang anak.3) Menetapkan Undang-Undang Perkawinan yang di dalamnya mengatur serta menetapkan tentang batas usia nikah.4) Mempermudah dan meningkatkan pelayanan dalam bidang pendidikan, sehingga keinginan untuk segera menikah dapat dihambat (Hendarti, dkk, 2013).b. Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi.c. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan. Dengan semakin sadar akan dampak dan efek dari laju pertumbuhan yang tidak terkontrol, maka diharapkan masyarakat umum secara sukarela turut mensukseskan gerakan keluarga berencana.d. Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi. Dengan menyebar penduduk pada daerah-daerah yang memiliki kepadatan penduduk rendah diharapkan mampu menekan laju pengangguran akibat tidak sepadan antara jumlah penduduk dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia (Soemarwoto, 2007).e.

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanKesimpulan yang diperolah dari makalah ini antara lain:1. Biosfer dapat diartikan juga sebagai keseluruhan ekosistem di bumi, meliputi semua bagian bumi yang mengandung kehidupan biosfer terdiri atas individu organisme tanaman dan hewan dan jumlahnya di planet ini yang sangat banyak dan beragam. 2. Dinamika Populasi adalah perubahan populasi dari waktu ke waktu dimana populasi dalam suatu daerah selalu bersifat dinamis, mengalami perubahan baik penambahan ataupun pengurangan. Penambahan terhadap populasi dapat disebabkan oleh karena masuknya individu lain yang berasal dari daerah lain (imigrasi) dan kelahiran (natalitas).3. Solusi untuk memecahkan masalah kepadatan penduduk adalah menggalakkan program KB atau Keluarga Berencana, menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi, meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan, dan mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi.

B. SaranSetelah pembahasan tersebut kami menyarankan hal-hal sebagai berikut:1. Wawasan tentang pentingnya pengeloaan penduduk harus ditanamkan sejak dini sehingga tidak terjadi masalah tentang kepadatan penduduk.2. Pemerintah harusnya memberikan ketegasan dalam mengatur pola-pola dinamika yang terjadi di penduduk.3. Masyarakat seharusnya senantiasa mendukung program pemerintah yang bermanfaat untuk mencegah permasalahan kepadatan penduduk.

DAFTAR RUJUKAN

Hendarti, Sohibun, Kusuma, L.P., dan Sulistyaningsih, S. 2013. Permasalahan Kependudukan. Semarang: Universitas Diponegoro.Kurnia, Rahma. 2006. Kepadatan Penduduk. Lampung: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.Mc. Naughton, S.J., dan Larry, W.F. 1990. Dinamika Populasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Saputra, S.W. 2007. Bahan Ajar Mata Kuliah Dinamika Populasi. Semarang: Universitas Diponegoro.Sarwono, S.W. 1992. Psikologi Lingkungan. Jakarta: PT Gramedia.Siregar, H.M., Sitepu, H.R., dan Ariswoyo, S. 2013. Analisis Faktor Penyebab Kepadatan Penduduk Menurut Persepsi Masyarakat Di Kotamadya Sibolga. Saintia Matematika. Vol. 1 (4) hlm. 349-358.Soemarwoto, Otto. 2007. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.