kel. 1 biosfer dinamika populasi dan kepadatan penduduk baru

16
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kepadatan penduduk di indonesia telah lama terjadi. Hal ini juga dapat dibuktikan dengan Indonesia menempati urutan keempat dalam jumlah penduduk terbanyak setelah Cina, India, dan Amerika. Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat berkaitan dengan kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat, pengetahuan tentang aspek dan komponen demografi seperti fertilitas, mortalitas, morbiditas, migrasi, ketenagakerjaan, perkawinan, aspek keluarga, dan rumah tangga. Kepadatan (density) merupakan fenomena yang akan menimbulkan permasalahan bagi setiap negara di dunia di masa yang akan datang. Hal ini dikarenakan terbatasnya luas bumi dan potensi sumber daya alam yang dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia, sementara perkembangan jumlah manusia di dunia tidak terbatas (Hasnida,2012). Masalah kependudukan atau lebih tepatnya lagi masalah kepadatan penduduk yang melanda hampir semua negara di dunia dewasa ini, sebenarnya adalah akibat menurunnya tingkat kematian tanpa disertai menurunnya tingkat kesuburan. Negara-negara berkembang pada umumnya sudah mampu menurunkan tingkat kesuburannya, sedangkan di negara yang sedang berkembang belum mampu menurunkan tingkat kematian dan tingkat kesuburannya (Hasnida, 2012). Berdasarkan hal tersebut kajian tentang Biosfer secara umum dan masalah kependudukan beserta solusinya sangat penting untuk dibahas. Oleh karena itu, disusun makalah dengan judul “Biosfer, Dinamika Populasi, dan Kepadatan Penduduk” untuk menambah wawasan yang berkaitan dengan hal tersebut. B. Rumusan Masalah Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini antaralain. 1. Apakah pengertian dan komponen biosfer? 1

Upload: yuswo-purwodarminto

Post on 17-Jan-2016

25 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

biogeografi

TRANSCRIPT

Page 1: Kel. 1 Biosfer Dinamika Populasi Dan Kepadatan Penduduk Baru

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah kepadatan penduduk di indonesia telah lama terjadi. Hal ini

juga dapat dibuktikan dengan Indonesia menempati urutan keempat dalam

jumlah penduduk terbanyak setelah Cina, India, dan Amerika. Pertumbuhan

penduduk yang terus meningkat berkaitan dengan kemiskinan dan

kesejahteraan masyarakat, pengetahuan tentang aspek dan komponen

demografi seperti fertilitas, mortalitas, morbiditas, migrasi, ketenagakerjaan,

perkawinan, aspek keluarga, dan rumah tangga.

Kepadatan (density) merupakan fenomena yang akan menimbulkan

permasalahan bagi setiap negara di dunia di masa yang akan datang. Hal ini

dikarenakan terbatasnya luas bumi dan potensi sumber daya alam yang dapat

memenuhi kebutuhan hidup manusia, sementara perkembangan jumlah

manusia di dunia tidak terbatas (Hasnida,2012).

Masalah kependudukan atau lebih tepatnya lagi masalah kepadatan

penduduk yang melanda hampir semua negara di dunia dewasa ini, sebenarnya

adalah akibat menurunnya tingkat kematian tanpa disertai menurunnya tingkat

kesuburan. Negara-negara berkembang pada umumnya sudah mampu

menurunkan tingkat kesuburannya, sedangkan di negara yang sedang

berkembang belum mampu menurunkan tingkat kematian dan tingkat

kesuburannya (Hasnida, 2012).

Berdasarkan hal tersebut kajian tentang Biosfer secara umum dan

masalah kependudukan beserta solusinya sangat penting untuk dibahas. Oleh

karena itu, disusun makalah dengan judul “Biosfer, Dinamika Populasi, dan

Kepadatan Penduduk” untuk menambah wawasan yang berkaitan dengan hal

tersebut.

B. Rumusan Masalah

Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini antaralain.

1. Apakah pengertian dan komponen biosfer?

1

Page 2: Kel. 1 Biosfer Dinamika Populasi Dan Kepadatan Penduduk Baru

2

2. Apa yang dimaksud dengan dinamika populasi?

3. Bagaimana solusi untuk mengatasi masalah kepadatan penduduk?

C. Tujuan

Tujuan penyusunan makalah ini antara lain.

1. Untuk mengetahui pengertian dan komponen dalam Biosfer.

2. Untuk mengetahui dinamika populasi.

3. Untuk mengetahui solusi masalah kepadatan penduduk.

Page 3: Kel. 1 Biosfer Dinamika Populasi Dan Kepadatan Penduduk Baru

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Biosfer

Setelah bola Bumi mengalami pendinginan dan terbentuknya benua,

danau, sungai, dan lautan pada kira-kira 2250 juta tahun lalu, terbentuklah

wahana bakal biosfer, yaitu suatu tempat tinggal tempat makhluk hidup

melangsungkan kehidupannya. Dalam kehidupan makhluk terbentuk sistem

hubungan antar makhluk hidup tersebut dengan materi dan energi yang

mengelilinginya. Tempat dan sistem itulah yang disebut biosfer.

Pengertian biosfer dikemukakan Mcknight (1984) dalam susanto

sebagai berikut.

The biosphere consists of the incredibly numerous and diverse

array of individual organism – plant and animal – that

populate our planet.

Dalam bahasa Indonesia berarti bahwa biosfer terdiri atas individu organisme

– tumbuhan dan hewan – dan jumlahnya di planet ini yang sangat banyak

dan beraneka ragam.

Biosfer merupakan jenjang kehidupan tertinggi di Bumi Secara lebih

terperinci, jenjang kehidupan atau tingkatan organisasi makhluk hidup adalah

sebagai berikut.

1. Individu

Individu merupakan organisme tunggal yang termasuk dalam spesies

tertentu. Contoh, seekor ayam, seekor kucing, sebatang pohon pisang, sebatang

pohon kelapa, dan seorang manusia. Untuk mempertahankan hidupnya, satu

jenis organisme dihadapkan pada masalah-masalah yang cukup rumit. Seperti

untuk mempertahankan diri dari musuh atau untuk mendapatkan makanan.

2. Populasi

Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang berkumpul dan hidup

pada suatu daerah dan waktu tertentu. Contoh, populasi ayam di desa Jati

Makmur pada tahun 2000 berjumlah 5.555 ekor. Ukuran populasi dapat

berubah sepanjang waktu. Perubahan ukuran dalam populasi tersebut disebut

dinamika populasi.

3

Page 4: Kel. 1 Biosfer Dinamika Populasi Dan Kepadatan Penduduk Baru

4

3. Komunitas

Komunitas adalah suatu kumpulan dari berbagai populasi pada suatu

kawasan tertentu yang saling berinteraksi dan memengaruhi satu sama lain.

Komunitas memiliki komponen yang lebih kompleks jika dibandingkan dengan

individu dan populasi. Dalam komunitas, semua komponen saling berinteraksi

dengan pola yang beraneka macam.

4. Ekosistem

Ekosistem merupakan suatu kumpulan dari komunitas yang berbeda

yang memiliki ciri khas yang berbeda dan memiliki hubungan yang saling

memengaruhi. Komponen penyusun ekosistem adalah produsen (tumbuhan

hijau), konsumen (herbivora, karnivora, dan omnivora), dan decomposer atau

pengurai (mikroorganisme).

5. Bioma

Beberapa ekosistem yang terdapat pada suatu wilayah geografis dengan

iklim dan kondisi yang sama disebut biom. Semua biom di Bumi dengan

berbagai macam dan ragamnya membentuk tingkatan tertinggi pendukung

kehidupan yang disebut biosfer.

Pembahasan tentang Biosfer juga mengenai pembagian wilayah

persebaran hewan. Pada abad ke-19 A. W. Wallace membagi 6 wilayah

persebaran hewan, diantaranya yaitu:

1. Region Ethiopian atau Paleotropik

Wilayah ini terdiri dari Afrika selatan termasuk gurun sahara sampai

semenanjung Arab . Pada kawasan tropik dan subtropik ini kaya akan jenis

fauna.

2. Region Oriental

Wilayah ini meliputi kawasan Asia yang beriklim tropis, kepulauan

yang tergabung dalam India Timur dan Filiphina. Kawasan ini

tersebar dari sebagian Asia yang dilalui gunung berapi. Jenis fauna

di daerah ini hampir sama dengan tipe region Ethiopian. Pada region

ini terdapat jenis fauna dan flora endemik (hanya dijumpai tempat

tertentu saja) dan beberapa hewan peralihan dari region Paleartik

dan Australian.

Page 5: Kel. 1 Biosfer Dinamika Populasi Dan Kepadatan Penduduk Baru

5

3. Region Paleartik

Region Paleartik terdiri dari sebagian Asia, seluruh Eropa dan

Afrika Utara. Pada region ini sangat miskin akan jenis faunanya. Hal

ini dikarenakan letaknya berada pada lintang atas dengan iklim yang

dingin.

4. Region Neartik

Region Neartik meliputi Amerika utara. Jenis fauna pada kawasan

ini relatif sedikit. Fauna yang dominan adalah jenis ikan.

5. Region Neotropik

Region Neotropik meliputi Amerika Selatan dan sebagian Amerika

utara yang beriklim tropis.

6. Region Australian

Region Australian meliputi benua Australia dan beberapa kepulauan

seperti Papua Nugini. Jenis fauna pada region ini begitu berbeda

dibandingkan dengan region lainnya (McKnight,1984 dalam Susanto,

2000).

Persebaran hewan disajikan dalam gambar berikut ini.

Gambar 1. Persebaran hewan di dunia (Sumber: Susanto, 2000).

Persebaran bioma juga dipengaruhi beberapa faktor seperti halnya pada

persebaran fauna, yaitu jenis tanah (soil), iklim (climate), dan topografi.

Pembagian bioma dinamakan sesuai dengan vegetasi yang dominan.

Persebaran bioma dibagi menjadi berikut:

Page 6: Kel. 1 Biosfer Dinamika Populasi Dan Kepadatan Penduduk Baru

6

1. Hutan hujan tropis (tropical rain forest)

2. Hutan gugur (tropical deciduous forest)

3. Sabana (savana)

4. Gurun (desert)

5. Tundra

6. Taiga (boreal forest) (McKnight,1984 dalam Susanto, 2000).

B. Dinamika Populasi

1. Pengertian Dinamika Populasi

Populasi merupakan kumpulan dari kelompok organisme terdiri dari

spesies tertentu dalam suatu daerah, suatu populasi terdiri dari unit-unit yang

membangun populasi. Dinamika adalah suatu kumpulan dari dua atau lebih

individu dimana perubahan individu satu dapat mempengaruhi individu

lain. Jadi, dapat disimpulkan bahwa dinamika populasi adalah perubahan

populasi dari waktu ke waktu (Naughton, 1990).

Contoh dinamika populasi pada hewan, misalnya pada lemming.

Lemming merupakan binatang pengerat yang kecil ini hidup di wilayah yang

sangat dingin dibelahan bumi utara. Setiap tiga atau empat tahun jumlah

lemming menjadi sangat banyak, kemudian terlihat binatang ini melakukan

migrasi besar-besaran.peristiwa ini terjadi diduga karena persediaan makanan

yang ada telah habis. Cerita mengenai lemming yang bunuh diri muncul

berdasarkan fakta bahwa binatang ini akan menyeberangi sungai untuk mencari

makan. Ketika lemming mencapai laut, mereka juga mencoba menyeberangi

laut tersebut dan akibatnya mereka mati tenggela (Susanto, 2000).

Populasi dalam suatu daerah selalu bersifat dinamis, mengalami

perubahan baik penambahan ataupun pengurangan. Penambahan terhadap

populasi dapat disebabkan oleh karena masuknya individu lain yang berasal

dari daerah lain (imigrasi) dan kelahiran (natalitas). Pengurangan terhadap

populasi dapat disebabkan oleh adanya kematian (mortalitas) atau keluarnya

individu dari daerah tersebut (Saputra, 2007).

Page 7: Kel. 1 Biosfer Dinamika Populasi Dan Kepadatan Penduduk Baru

7

Seiring dengan hal tersebut, jumlah penduduk di suatu wilayah dari

waktu ke waktu selalu mengalami perubahan, dan keadaan inilah dikenal

sebagai dinamika penduduk.

2. Faktor yang Mempengaruhi Dinamika Populasi

Adapun faktor yang mempengaruhi dinamika populasi adalah:

kelahiran, kematian, penduduk baru serta penduduk pindah. Faktor-faktor

tersebut akan menentukan dinamika penduduk di suatu wilayah.

a. Kelahiran (natalitas)

Kelahiran bayi akan menambah jumlah penduduk. Pertambahan jumlah

dalam tiap tahun dinyatakan sebagai angka kelahiran (natalitas). Angka

kelahiran kasar diartikan jumlah kelahiran hidup dari tiap 1.000 orang

penduduk dalam waktu satu tahun. Untuk menghitung angka kelahiran

(natalitas) digunakan rumus.

Jumlah bayi lahir dalam 1 tahun

N (natalitas) = ------------------------------------------------ x 1.000

Jumlah penduduk dalam tahun tersebut

Berdasarkan hal di atas, maka dapat dikategorikan sebagai berikut.

1) angka kelahiran dikatakan tinggi jika angka kelahiran > 30 per tahun.

2) angka kelahiran dikatakan sedang jika angka kelahiran 20-30 per tahun.

3) angka kelahiran dikatakan rendah jika angka kelahiran < 20 per tahun.

Ada dua aspek yang berkaitan dengan natalitas ini antara lain.

a) Fertilitas

Tingkat kinerja perkembangbiakan yang direalisasikan dalam populasi,

dan tinggi rendahnya aspek ini diukur dari jumlah telur yang di ovovivarkan

atau jumlah anak yang dilahirkan.

b) Fekunditas

Tingkat kinerja potensial populasi itu untuk menghasilkan individu baru.

Faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) adalah:

1) Kawin usia muda.

2) Pandangan ”banyak anak banyak rezeki”.

3) Anak menjadi harapan bagi orang tua sebagai pencari nafkah.

4) Anak merupakan penentu status soaial.

5) Anak merupakan penerus keturunan terutama anak laki-laki.

Page 8: Kel. 1 Biosfer Dinamika Populasi Dan Kepadatan Penduduk Baru

8

Faktor penghambat kelahiran (anti natalitas) adalah:

1) Pelaksanaan Program Keluarga Berencana.

2) Penundaan usia perkawinan alasan menyelesaikan pendidikan.

3) Semakin banyak wanita karier.

b. Kematian (mortalitas).

Kematian penduduk akan mengurangi jumlah penduduk. Kematian

penduduk dapat dinyatakan dengan angka kematian (mortalitas).

Jumlah kematian dalam 1 tahun

M (mortalitas) = ---------------------------------------------- x 1.000

Jumlah penduduk dalam tahun tersebut

Mortalitas dibagi menjadi tiga kriteria, yaitu:

1) Mor talitas dikatakan tinggi jika angka kematian > 18 per tahun.

2) Mortalitas dikatakan sedang jika angka kematian antara 14-18 per tahun.

3) Mortalitas dikatakan rendah jika angka kematian antara 9-13 per tahun.

Faktor yang menunjang angka kematian adalah:

1) Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan.

2) Fasilitas kesehatan yang belum memadai.

3) Keadaan gizi penduduk rendah.

4) Terjadinya bencana alam, seperti gempa bumi, banjir dan gunung meletus.

5) Peperangan, wabah penyakit, pembunuhan.

Faktor penghambat kematian (anti mortalitas) adalah:

1) Meningkatnya kesadaran penduduk akan pentingnya kesehatan.

2) Fasilitas kesehatan yang memadai.

3) Meningkatnya keadaan gizi penduduk.

4) Memperbanyak tenaga medis, seperti dokter dan bidan.

5) Kemajuan di bidang kedokteran.

c. Perpindahan penduduk

Penduduk pindah terdiri dari perpindahan dari desa ke kota (urbanisasi),

perpindahan penduduk dari yang padat ke daerah/pulau yang kurang padat di

dalam suatu negara (transmigrasi), dan perpindahan penduduk dari dalam

negeri ke luar negeri (emigrasi). Penduduk pindah umumnya disebut emigran.

Page 9: Kel. 1 Biosfer Dinamika Populasi Dan Kepadatan Penduduk Baru

9

Penduduk baru dapat berasal dari perpindahan ke negeri atau tempat

asalnya (remigrasi) atau perpindahan penduduk dari luar negeri ke dalam

negeri (imigrasi). Penduduk baru umumnya dikenal dengan istilah imigrasi.

Penduduk baru umumnya disebut dengan imigran.

C. Masalah Kepadatan Penduduk

1. Pengertian kepadatan penduduk

Adapun definisi kepadatan menurut beberapa ahli adalah sebagai

berikut.

a. Kepadatan menurut Sundstrom (dalam Wrightsman & Deaux, 1981), yaitu

sejumlah manusia dalam setiap unit ruangan.

b. Sejumlah individu yang berada di suatu ruang atau wilayah tertentu dan

lebih bersifat fisik (Holahan, 1982; Heimstra dan McFaring, 1978; Stokols

dalam Schmidt dan Keating, 1978).

c. Suatu keadaan akan dikatakan semakin padat bila jumlah manusia pada

suatu batas ruang tertentu semakin banyak dibandingkan dengan luas

ruangannya (Sarwono, 1992).

2. Macam kepadatan penduduk

Kepadatan penduduk dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu:

a. Kepadatan aritmatik

Kepadatan arithmatik adalah jumlah penduduk rata-rata per kilometer

persegi daerah tanpa memperhitungkan kualitas daerah maupun kualitas

penduduk. Jenis kepadatan ini merupakan kepadatan tradisional, paling

mudah perhitungannya.

b. Kepadatan fisiologis

Kepadatan fisiologis adalah jumlah penduduk setiap kesatuan wilayah

luas dari tanah produktif suatu daerah. Yang dimaksud tanah produktif

dalam hal ini adalah tanah yang digarap.

c. Kepadatan agraris

Kepadatan agraris adalah jumlah penduduk yang bertani dari setiap

kesatuan tanah yang dikerjakan untuk pertanian.

Page 10: Kel. 1 Biosfer Dinamika Populasi Dan Kepadatan Penduduk Baru

10

d. Kepadatan ekonomis

Kepadatan ekonomis adalah jumlah penduduk yang dapat dijamin

penghidupannya oleh tiap kesatuan wilayah tanah (kesatuan luas tanah).

Perhitungan ini tidak hanya tergantung dari sektor pertanian tapi juga sektor

industri dan perdagangan. Kepadatan jenis ini dipengaruhi oleh:

1) Kesuburan tanah,

2) Tingkat intensitas dalam bertani,

3) Jarak dengan kota-kota industri makmur,

4) Tingkat kebutuhan rohani penduduk, seperti hiburan dll (Kurnia, 2006).

Berdasarkan kepadatan penduduknya, tiap-tiap daerah dapat digolongkan

menjadi tiga macam yaitu :

a. Kelebihan Penduduk (over population)

Kelebihan penduduk adalah keadaan daerah tertentu selama waktu yang

terbatas, dimana bahan-bahan keperluan hidup tidak mencukupi kebutuhan

daerah tersebut secara layak. Daerah yang mengalami kelebihan penduduk

biasanya akan mengalami kesulitan pemenuhan kebutuhan pokok penduduk

(pangan, sandang dan tempat tinggal).

b. Kekurangan Penduduk (under population)

Kekurangan penduduk adalah keadaan suatu daerah tertentu, dimana

keadaan jumlah penduduk sudah sedemikian kecilnya, sehingga sumber

alam yang ada hanya sebagian yang mampu untuk dimanfaatkan.

c. Penduduk Optimum (optimum population)

Penduduk optimum adalah jumlah penduduk yang sebaik-baiknya

berdasarkan daerah tertentu. Penduduk dapat berproduksi maksimum

perkapita berdasarkan sumber alam yang tersedia dan teknologi yang

berkembang (Kurnia, 2006).

3. Faktor yang mempengaruhi kepadatan penduduk

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepadatan penduduk adalah:

a. Faktor lingkungan yang menguntungkan, seperti kesuburan tanah, iklim.

b. Faktor historis, pusat-pusat kegiatan penduduk pada jaman dulu.

c. Faktor sosio-kultural, kebudayaan atau adat istiadat daerah.

Page 11: Kel. 1 Biosfer Dinamika Populasi Dan Kepadatan Penduduk Baru

11

Misalnya saja, kepadatan penduduk di Indonesia yang lebih

terkonsentrasi tinggi di daerah Pulau Jawa. Ada beberapa asumsi penyebab

kepadatan tersebut yaitu :

a. Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk,

b. Banyaknya migrasi nasional dari pulau lain ke Pulau Jawa, yang umumnya

bertujuan untuk mencari penghidupan yang lebih baik.

c. Kesadaran untuk bertransmigrasi masih rendah,

d. Tinjauan historis, kerajaan-kerajaan besar jaman dahulu (yang memiliki

kejayaan besar) ada di Pulau Jawa, sehingga pusat kegiatan penduduk ada di

daerah tersebut (Kurnia, 2006).

4. Pengaruh kepadatan penduduk terhadap kehidupan

Jumlah manusia yang makin meningkat memiliki dampak dalam

berbagai bidang kehidupan, seperti bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan.

a. Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Bidang Ekonomi

Dampak kepadatan penduduk terhadap ekonomi adalah pendapatan per

kapita berkurang sehingga daya beli masyarakat menurun. Hal ini juga

menyebabkan kemampuan menabung masyarakat menurun sehingga dana

untuk pembangunan negara berkurang. Akibatnya, lapangan kerja menjadi

berkurang dan pengangguran makin meningkat.

b. Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Bidang Sosial

Jika lapangan pekerjaan berkurang, maka pengangguran akan

meningkat. Hal ini akan meningkatkan kejahatan. Selain itu, terjadinya

urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota untuk mendapatkan

pekerjaan yang layak makin meningkatkan penduduk kota. Hal ini

berdampak pada lingkungan dan kesehatan masyarakat.

c. Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Lingkungan

Jumlah penduduk yang makin meningkat menyebabkan kebutuhannya

makin meningkat pula. Hal ini berdampak negatif pada lingkungan, yaitu:

1) Makin berkurangnya lahan produktif, seperti sawah dan perkebunan

karena lahan tersebut dipakai untuk pemukiman.

2) Makin berkurangnya ketersediaan air bersih. Manusia membutuhkan air

bersih untuk keperluan hidupnya. Pertambahan penduduk akan

Page 12: Kel. 1 Biosfer Dinamika Populasi Dan Kepadatan Penduduk Baru

12

menyebabkan bertambahnya kebutuhan air bersih. Hal ini menyebabkan

persediaan air bersih menurun.

3) Pertambahan penduduk juga menyebabkan arus mobilitas meningkat.

Akibatnya, kebutuhan alat tranportasi meningkat dan kebutuhan energi

seperti minyak bumi meningkat pula. Hal ini dapat menyebabkan

pencemaran udara dan membuat persediaan minyak bumi makin menipis.

4) Pertambahan penduduk juga menyebabkan makin meningkatnya limbah

rumah tangga, seperti sampah dan lain-lain. Hal ini dapat menyebabkan

pencemaran lingkungan (Hendarti, 2013).

5. Solusi untuk mencegah kepadatan penduduk

Solusi untuk maslah kepadatan penduduk diantaranya adalah.

1. Progam KB (Keluarga Berencana)

Program KB jika berjalan dengan baik bisa sangat membantu dalam

mengatasi masalah kepadatan penduduk karena jika setiap keluarga hanya

mempunyai 2 anak maka ledakan penduduk akan berkurang dibandingkan

dengan keluarga yang memiliki anak lebih dari dua .

2. Batasan Umur Menikah

Jika batasan umur untuk menikah untuk laki-laki dan perempuan

diidealkan maka jumlah kelahiran juga akan berkurang. Karena jika

pasangan yang menikah terlalu muda atau masih muda maka penambahan

jumlah penduduk juga akan menjadi sangat pesat. Sehingga jika dapat

dilakukan pembatasan umur untuk menikah akan dapat menguranggi

angka kelahiran pada pasangan muda yang relative tinggi sekarang.

3. Penambahan dan penciptaan lapangan kerja

Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka diharapkan hilangnya

kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di samping itu pula diharapkan

akan meningkatkan tingkat pendidikan yang akan merubah pola pikir

dalam bidang kependudukan.

4. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan.

Dengan semakin sadar akan dampak dan efek dari laju pertumbuhan yang

tidak terkontrol, maka diharapkan masyarakat umum secara sukarela turut

mensukseskan gerakan keluarga berencana.

Page 13: Kel. 1 Biosfer Dinamika Populasi Dan Kepadatan Penduduk Baru

13

5. Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi.

Dengan menyebar penduduk pada daerah-daerah yang memiliki kepadatan

penduduk rendah diharapkan mampu menekan laju pengangguran akibat

tidak sepadan antara jumlah penduduk dengan jumlah lapangan pekerjaan

yang tersedia (Soemarwoto, 2007).

Page 14: Kel. 1 Biosfer Dinamika Populasi Dan Kepadatan Penduduk Baru

14

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh antara lain.

1. Biosfer dapat diartikan juga sebagai keseluruhan ekosistem di bumi,

meliputi semua bagian bumi yang mengandung kehidupan biosfer terdiri

atas individu organisme – tanaman dan hewan – dan jumlahnya di planet

ini yang sangat banyak dan beraneka ragam.

2. Dinamika Populasi adalah perubahan populasi dari waktu ke waktu dimana

populasi dalam suatu daerah selalu bersifat dinamis, mengalami perubahan

baik penambahan ataupun pengurangan. Penambahan terhadap populasi

dapat disebabkan oleh karena masuknya individu lain yang berasal dari

daerah lain (imigrasi) dan kelahiran (natalitas).

3. Solusi untuk memecahkan masalah kepadatan penduduk adalah

menggalakkan program KB atau Keluarga Berencana, memeberikan batasan

umur minimal dalam pernikahan, menambah dan menciptakan lapangan

kerja, meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan, dan

program transmigrasi.

B. Saran

Setelah pembahasan tersebut, disarankan sebagai berikut.

1. Wawasan tentang pentingnya pengeloaan penduduk seharusnya ditanamkan

sejak dini sehingga tidak terjadi masalah tentang kepadatan penduduk.

2. Masyarakat seharusnya senantiasa mendukung program pemerintah yang

bermanfaat untuk mencegah permasalahan kepadatan penduduk.

3. Pemerintah seharusnya memberikan ketegasan dalam mengatur pola

dinamika populasi yang terjadi di masyarakat.

14

Page 15: Kel. 1 Biosfer Dinamika Populasi Dan Kepadatan Penduduk Baru

15

DAFTAR RUJUKAN

Hasnida. 2012.Ekologi. Jakarta. PT Balai Pustaka Jakarta.

Hendarti, Sohibun, Kusuma, L.P., dan Sulistyaningsih, S. 2013. Permasalahan

Kependudukan. Semarang: Universitas Diponegoro.

Kurnia, Rahma. 2006. Kepadatan Penduduk. Lampung: Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Mc. Naughton, S.J., dan Larry, W.F. 1990. Dinamika Populasi. Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press.

Saputra, S.W. 2007. Bahan Ajar Mata Kuliah Dinamika Populasi. Semarang:

Universitas Diponegoro.

Sarwono, S.W. 1992. Psikologi Lingkungan. Jakarta: PT Gramedia.

Siregar, H.M., Sitepu, H.R., dan Ariswoyo, S. 2013. Analisis Faktor Penyebab

Kepadatan Penduduk Menurut Persepsi Masyarakat Di Kotamadya

Sibolga. Saintia Matematika. Vol. 1 (4) hlm. 349-358.

Soemarwoto, Otto. 2007. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Susanto, Pudyo. 2000. Ekologi Hewan. Jakarta :Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

Page 16: Kel. 1 Biosfer Dinamika Populasi Dan Kepadatan Penduduk Baru

16

BIOSFER, DINAMIKA POPULASI, DAN KEPADATAN PENDUDUK

Makalah

Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Pengetahuan Lingkungan

yang dibina oleh Prof. Dr. Hj. Mimien Henie Irawati, M.S.

Oleh Kelompok 1 – Off.H:

Agatharia S.P. 120342422460

Eka Nurzalia 120342422462

Yuswo Purwodarminto 120342422453

The Learning University

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGI

Januari 2015