kegiatan prioritas pengembangan usaha transmigrasi€¦ · a kinerja satker b focusing kegiatan...
TRANSCRIPT
SELASA, 19 MEI 2020
SUPRIADI
Direktur Pengembangan Usaha Transmigrasi
Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi
Kementerian Desa,
Pembangunan daerah tertinggal,
dan Transmigrasi
KEGIATAN PRIORITAS
PENGEMBANGAN USAHA TRANSMIGRASI
TEMA FORKASI TAHUN 2021
“Pengembangan ekonomi di kawasantransmigrasi, didukung peningkatan kualitasSDM dan Sarpras penunjang peningkatanproduktivitas dan penciptaan nilai tambah”
A KINERJA SATKER
B FOCUSING KEGIATAN PRIORITAS
C EKONOMI KREATIF MENDUKUNG DIM
D REVITALISASI AGROINDUSTRI
2
OUTLINE
Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi
E CATATAN KHUSUS
• Capaian Realisasi
• Sarana Produksi Mandatori
• Pengembangan Ketahanan Pangan
• Target & Sasaran
• Model Kelembagaan
33
NO SATKER PAGU REALISASI % SISA PAGU KETERANGAN
1 Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
Provinsi Bengkulu 87,855,000 87,844,500 99.99 10,500 Sudah realisasi
2 Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan
Transmigrasi Kab. Simeulue 453,145,000 319,500,000 70.51 133,645,000 Honor Pendamping, Pengembangan
Industri Rotan
3 Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
Provinsi Bangka Belitung 366,660,000 44,934,000 12.25 321,726,000 Pengembangan Ketahanan Pangan,
Pengembangan Tanaman Porang
4 Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
Provinsi Sumatera Barat720,045,000 5,340,000 0.74 714,705,000
Pengadaan Saprotan T+3 (Padang
Tarok), Pengembangan Tanaman
Herbal, alat Pendukung Produk Herbal
5 Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
Provinsi Sumatera Selatan 45,000,000 - 0.00 45,000,000 Honor Pendamping Kawasan
6 Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
Provinsi Lampung 95,000,000 -
0.00 95,000,000 Honor Pendamping Kawasan dan
Industri Gula Merah
TOTAL WILAYAH SUMATERA 1,767,705,000 457,618,500 25.89 1,310,086,500
A. KINERJA KEGIATAN SATKER TAHUN 2020 WILAYAH SUMATERA
B. FOKUS KEGIATAN PENGEMBANGAN USAHA DI KAWASAN
TRANSMIGRASI TAHUN 2021:
1. PENGADAAN SAPRODI DAN SARPRAS MANDATORI (T1 dan T3)
Target: peningkatan produktivitas pangan dan komoditas berdaya saing
Sasaran:
Pembangunan demplot usaha pertanian terpadu berbasis kelompok usaha;
Pemanfaatan Saprodi untuk pengembangan komoditas ekonomi berbasis klaster
Prukades;
Mendorong kegiatan sinergi dan integrasi bersama Dinas Teknis terkait;
Pembentukan dan penguatan kelembagaan ekonomi dan membangun kerjasama
usaha;
Kesiapan:
Data: KK penempatan, KK menetap, LU 1 dan LU 2;
Data Poktan dan lembaga ekonomi (koperasi, lainnya);
Rekomendasi komoditas unggulan lokalita, dan produk berdaya saing di pasaran;
2.PENGEMBANGAN KETAHANAN PANGAN
Target: peningkatan produktivitas tanaman pangan dengan penerapan model pertanian terintegrasi
Sasaran:
Optimalisasi pemanfaatan lahan produktif eksisiting (lahan siap tanam);
Peningkatan IP 200 dengan tata kelola air (irigasi teknis, embung, bendungan kecil);
Penggunaan benih unggul dan Mekanisasi (Alsintan)
Pemanfaatan teknologi budidaya terintegrasi (tanaman, ternak, ikan, dll)
Fasilitasi peralatan pasca panen dan sarpras agroindustry dan dukungan infrastruktur
pendukung pengembangan ekonomi (jalan, jembatan, lainnya);
Pelibatan SDM Millenial (Poktan, SMK Pertanian dan Mesin);
Kesiapan:
Data lahan: potensi, produktif, kesiapan intensifikasi dan ekstensifikasi pangan dilengkapi peta;
Pola usaha tani dan produktivitas;
Kelompok usaha produktif (Poktan) dan kelembagaan ekonomi (koperasi, BUMDes)
Informasi kendala & tantangan pengembangan: banjir, tadah huja, tata air, dll)
3.PENGEMBANGAN USAHA EKONOMI KREATIF
Target: Peningkatan kapasitas usaha HWTrans menuju pengelolaan DIM dan
IKM
Sasaran: Produk yang dikembangkan bernilai ekonomi tinggi dan berdaya saing di pasar: lokal,
regional, nasional;
Kegiatan usaha produktif berpotensi membuka: kesempatan kerja, usaha baru;, jangkauan
pemasaran lebih luas;
pengembanganUsaha kelompok/HWTrans skala ekonomi (produksi, perijinan, modal,
akses pasar;
Kesiapan:Data kelompok usaha/HWTrans skala ekonomi;Kebutuhan fasilitasi dan sarpras pendukung pengembangan skala DIM dan IKM Informasi prospek, target dan dampak pengembangan
77
SOSIALISASI
• Penyadaran & komitmenmasyarakat mengenaiDIM;
• Pengenalan Bibit Ungguldan Pupuk “high quality”;
BUDIDAYA
• Penentuan lokasipercontohan;
• Pengembangan demplottanaman;
• Penanaman berbasismasyarakat ;
RUMAH PRODUKSI
• Pengolahan Pasca Panen;
• Pemberian nilai tambahproduk;
KELEMBAGAAN EKONOMI MASYARAKAT
• KerjasamaBUMDES/Koperasi;
• Kemitraan permodalanmelalui Perbankan (KUR Tani);
JEJARING PASAR
• Peluang dan aksespemasaran;
• Promosi produkoffline/online;
UNIT IKM/UKM
• Terbentuknya KelompokWirausaha Masyarakat;
• Terbentuknya IndustriKecil Menengah;
C. PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL MENENGAH DAN DESA INDUSTRI MANDIRI
PEMBERDAYAAN EKONOMI KREATIF MENUJU UKM/IKM BERDAYA SAING DI KAWASAN TRANSMIGRASI
D. PENGEMBANGAN JEJERAING KEMITRAAN PENGELOLAAN SARPRAS
AGROINDUSTRI
Target: Meningkatkan produktivitas, permodalan, pemasaran
Sasaran: Fasilitasi akses: pengembangan produksi, permodalan, pemasaran;
Revitalisasi dan optimalisasi pemanfaatan sarpras agroindustry (kelembagaan,
peralatan dan mesin) bersama mitra usaha;
Fasilitasi kesepakan kerjasama kemitraan usaha;
Kesiapan:
Profil kelembagaan
Prospek pengembangan agroindustry
Legalitas dan dukungan Pemda
Lunang Silaut
Prov. Sumbar
• RMP
• IPOG
• IPJ
BATIN 3 ULU
Prov. Jambi
• IPOG
Lagita
Prov. Bengkulu
• RMU
KTM Telang
Prov. Sumsel
• RMP
• IPOG
Belitang
Prov. Sumsel
• RMP
• IPOG
Batu Betumpang
Prov. Babel
• RMP
• IPOG
Mesuji
Prov. Lampung
• RMP
• IPOG
Rawa Pitu
Prov. Sumsel
• RMP
• IPOG
Tobadak
Prov. Sulbar
• IPOG
• IPJ
Gerbang Kayong
Prov. Kalbar
• RMP
• IPOG
• IPJ
Cahaya Baru
Prov. Kalsel
• RMU
Maloy Kaliorang
Prov. Kaltim
• RMU
Pawonsari
Prov. Gorontalo
• RMU
• IPJ
Air Terang
Prov. Sulteng
• RMU
Bungku
Prov. Sulteng
• RMU
Rasau Jaya
Prov. Kalbar
• RMU
Tambora
Prov. NTB
• IPJ
• IPOG
KTM Ponu
Prov. NTT
• RMU
Kobisonta
Prov. Maluku
• RMU
• IPOG
• IPJ
KTM Salor
Prov. Papua
• RMU
Mahalona
Prov. Sulsel
• RMU
SEBARAN INDUSTRI PERBERASAN, INDUSTRI PENGOLAHAN JAGUNG
DAN INDUSTRI PUPUK ORGANIK DI KAWASAN TRANSMIGRASI
Keterangan Jumlah:
18 unit rice milling unit (RMU) 14 KPB/kawasan
11 unit rice milling plant (RMP) di 11 KPB
15 unit industri pupuk organik granul (IPOG) di 15 KPB
7 unit industri pengolahan jagung (IPJ) di 7 KPB
Waytuba
Prov. Sumsel
• RMP
• IPOGLamunti Prov. Kalteng
• RMP
• IPOG
Labangka
Prov. NTB
• IPJ
• IPOG
Ketapang Nusantara
Prov. Aceh
• IPOG
• IPJ
Lunang Silaut
Prov. Sumbar
17 BUMDes
179 HW-Trans
Geragai
Prov. Jambi
pendataan BUMDes
pendataan HW-Trans
Lagita
Prov. Bengkulu
33 BUMDes
pendataan HW-Trans
Telang
Prov. Sumsel
2 BUMDes
162 HW-Trans
Belitang
Prov. Sumsel
28 BUMDes
30 HW-Trans
Batu Betumpang
Prov. Babel
4 BUMDes
228 HW-Trans
Mesuji
Prov. Lampung
80 BUMDes
58 HW-Trans
Rawa Pitu
Prov. Sumsel
9 BUMDes
26 HW-Trans
Tobadak
Prov. Sulbar
8 BUMDes
110 HW-Trans
Gerbang Kayong
Prov. Kalbar
pendataan BUMDes
70 HW-Trans
Cahaya Baru
Prov. Kalsel
9 BUMDes
62 HW-Trans
Maloy Kaliorang
Prov. Kaltim
2 BUMDes
pendataan HW-Trans
Pawonsari
Prov. Gorontalo
15 BUMDes
pendataan HW-Trans
Air Terang
Prov. Sulteng
pendataan BUMDes
pendataan HW-Trans
Bungku
Prov. Sulteng
16 BUMDes
pendataan HW-Trans
Rasau Jaya
Prov. Kalbar
28 BUMDes
73 HW-Trans
Hialu/Lamone
Prov. Sultra
22 BUMDes
36 HW-Trans
Tambora
Prov. NTB
11 BUMDes
285 HW-Trans
Ponu
Prov. NTT
2 BUMDes
pendataan HW-Trans
Kobisonta
Prov. Maluku
6 BUMDes
200 HW-Trans
Salor
Prov. Papua
pendataan BUMDes
pendataan HW-Trans
Mahalona
Prov. Sulsel
6 BUMDes
2.089 HW-Trans
SEBARAN LEMBAGA EKONOMI DAN KEWIRAUSAHAAN
DI 52 KAWASAN TRANSMIGRASI
Keterangan Jumlah:
- 839 BUMDes (Badan Usaha Milik Desa)
- 3.938 anggota HW-Trans (Himpunan Wirausaha Transmigrasi)
Keterangan Jumlah:
• 9 Kawasan Islamic Center
• 1 Kawasan industri Garam Rakyat
1010
Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal,
Dan TransmigrasiSKEMA REVITALISASI AGROINDUSTRI MELALUI KEMITRAAN
Kemendesa PDTT
Kementan
Kementerian BUMN
Kemendikbud
1. bb
Pemda
Bumdes/Koperasi
Poktan
Petani
Himbara
BPTP
DIM
PT Sikumis
KGM
BULOG
Pendamping
PPL
SMK Pertanian
1. Kemendesa PDTT
Eksekutor program dan fasilitator kerja sama
2. Kementan
Penyiapan benih unggulan dan sarpras
pendukung, serta identifikasi data lahan
3. Kementrian BUMN
Pengoperasian teknologi pertanian dan
pengelolaan tanam intensif
4. Kemendikbud
Penyiapan siswa SMK
5. Pemda (Disnakertrans Prov/Kab)
Organisator program dan koordinator
pelaksanaan di lapangan
6. Bumdes/Koperasi menaungi usaha kelompok
tani dengan membuka peluang akses
pembiayaan melalui Himbara dan akses
distribusi pemasaran ke BULOG
7. Budidaya Lahan didukung oleh adopsi
teknologi dari BPTP, DIM, dan PT Sikumis, serta
konsep pembedayaan dan peningkatan nilai
tambah hasil pertanian dari KGM
8. Operasionalisasi Lahan dibantu oleh tenaga
kompeten dari SMK Pertanian dan dipantau
oleh para pendamping-PPL
KORPORASI PETANI
1111
E. CATATAN KHUSUS
NO URAIAN WAKTU
1. Percepatan Pangadaan dan Pelaksanaan
Kegiatan 2020
Minggu III Juni 2020
2. Usulan kegiatan dilengkapi Proposal dan RAB
2021
Minggu IV Juli 2020
3. Kelengkapan Dokumen pendukung (peta,
gambar, spesifikasi)
Minggu II Agustus 2020
4. Pendaftaran SIRUP Minggu I Oktober 2020
5. Pengadaan Pra-DIPA Minggu IV Oktober 2020
6. Distribusi dan Pemanfaatan Bantuan Minggu II Januari 2021