daftar inventarisasi masalah (dim) ruu bpjs _pemerintah.pdf · daftar inventarisasi masalah (dim)...

29
1 DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN 1. RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR…… TAHUN …… TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Tetap RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR…… TAHUN …… TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 2. Menimbang: a. bahwa Sistem Jaminan Sosial Nasional yang merupakan program Negara yang bertujuan memberikan kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat; Kata “yang” setelah frasa Sistem Jaminan Sosial Nasional dihapus. Menimbang: a. bahwa Sistem Jaminan Sosial Nasional merupakan program Negara yang bertujuan memberikan kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat; 3. b. bahwa untuk mewujudkan tujuan Sistem Jaminan Sosial Nasional perlu dibentuk badan penyelenggara yang berbentuk badan hukum dengan prinsip nirlaba guna mengelola dana amanat yang dipergunakan seluruhnya untuk pengembangan program dan untuk sebesar-besar kepentingan peserta; Frasa “yang berbentuk badan hukum dengan prinsip nirlaba guna mengelola dana amanat yang dipergunakan seluruhnya untuk pengembangan program dan untuk sebesar-besar kepentingan peserta” diusulkan untuk dihapus. Ditambahkan frasa “jaminan sosial”. b. bahwa untuk mewujudkan tujuan Sistem Jaminan Sosial Nasional perlu dibentuk badan penyelenggara jaminan sosial; 4. c. bahwa amanat Pasal 5 UU No.40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional belum dilaksanakan; Penyempurnaan redaksional, sekaligus menegaskan tujuan penyusunan RUU ini adalah untuk pembentukan badan penyelenggara jaminan sosial. c. bahwa berdasarkan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, badan penyelenggara jaminan sosial dibentuk dengan Undang-Undang; 5. d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membentuk Undang-Undang tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial; Tetap d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membentuk Undang-Undang tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial;

Upload: ngokien

Post on 10-Mar-2019

249 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RUU BPJS _Pemerintah.pdf · DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) ... tujuan penyusunan RUU ini adalah untuk pembentukan ... Pasal 20, Pasal 21, Pasal

1

DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM)

RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG

BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN

1. RANCANGAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR…… TAHUN ……

TENTANG

BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Tetap RANCANGAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR…… TAHUN ……

TENTANG

BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2. Menimbang:

a. bahwa Sistem Jaminan Sosial Nasional yang merupakan program Negara yang bertujuan memberikan kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat;

Kata “yang” setelah frasa Sistem Jaminan Sosial Nasional dihapus.

Menimbang:

a. bahwa Sistem Jaminan Sosial Nasional merupakan program Negara yang bertujuan memberikan kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat;

3. b. bahwa untuk mewujudkan tujuan Sistem Jaminan Sosial Nasional perlu dibentuk badan penyelenggara yang berbentuk badan hukum dengan prinsip nirlaba guna mengelola dana amanat yang dipergunakan seluruhnya untuk pengembangan program dan untuk sebesar-besar kepentingan peserta;

Frasa “yang berbentuk badan hukum dengan prinsip nirlaba guna mengelola dana amanat yang dipergunakan seluruhnya untuk pengembangan program dan untuk sebesar-besar kepentingan peserta” diusulkan untuk dihapus. Ditambahkan frasa “jaminan sosial”.

b. bahwa untuk mewujudkan tujuan Sistem Jaminan Sosial Nasional perlu dibentuk badan penyelenggara jaminan sosial;

4. c. bahwa amanat Pasal 5 UU No.40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional belum dilaksanakan;

Penyempurnaan redaksional, sekaligus menegaskan tujuan penyusunan RUU ini adalah untuk pembentukan badan penyelenggara jaminan sosial.

c. bahwa berdasarkan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, badan penyelenggara jaminan sosial dibentuk dengan Undang-Undang;

5. d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membentuk Undang-Undang tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial;

Tetap d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membentuk Undang-Undang tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial;

Page 2: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RUU BPJS _Pemerintah.pdf · DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) ... tujuan penyusunan RUU ini adalah untuk pembentukan ... Pasal 20, Pasal 21, Pasal

2

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN

6. Mengingat:

1. Pasal 20, Pasal 21, Pasal 23A, Pasal 28H ayat (1), ayat (2) dan ayat (3), dan Pasal 34 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Tetap Mengingat:

1. Pasal 20, Pasal 21, Pasal 23A, Pasal 28H ayat (1), ayat (2) dan ayat (3), dan Pasal 34 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

7. 2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456);

Kata “dan” dihapus, sesuai dengan butir 31 lampiran Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.

2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456);

8. Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT INDONESIA

dan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN:

Tetap Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT INDONESIA

dan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN:

9. Menetapkan: UNDANG – UNDANG TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL

Tetap Menetapkan: UNDANG – UNDANG TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL

10. BAB I

KETENTUAN UMUM

Tetap BAB I

KETENTUAN UMUM

11. Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

1. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, yang selanjutnya disingkat BPJS, adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial.

Pemerintah belum dapat menerima materi pengaturan pembentukan badan hukum untuk menyelenggarakan program jaminan sosial dalam RUU ini, karena RUU ini hanya membentuk 1 (satu) badan hukum BPJS. Hal ini tidak sejalan dengan Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (UU SJSN) yang menyatakan bahwa “Sistem Jaminan Sosial Nasional adalah suatu tata cara penyelenggaraan program jaminan sosial oleh beberapa badan penyelenggaraan jaminan sosial” dan putusan Mahkamah Konstitusi pada perkara Nomor 007/PU-III/2005 yang diucapkan pada tanggal 31 Agustus 2005.

Page 3: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RUU BPJS _Pemerintah.pdf · DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) ... tujuan penyusunan RUU ini adalah untuk pembentukan ... Pasal 20, Pasal 21, Pasal

3

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN

12. 2. Jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak.

Pemerintah mengusulkan untuk menghapus Pasal 1 angka 2 karena pengertian ini menggambarkan 5 (lima) program yang telah diatur dalam UU SJSN, sehingga pengertian ini merupakan muatan UU SJSN.

13. 3. Dana Jaminan Sosial adalah dana amanat milik seluruh peserta yang merupakan himpunan iuran beserta hasil pengembangannya yang dikelola oleh BPJS untuk pembayaran manfaat kepada peserta dan pembiayaan operasional penyelenggaraan program jaminan sosial.

Pemerintah mengusulkan untuk menghapus Pasal 1 angka 3, konkordan DIM 12.

14. 4. Dana Amanat adalah dana yang terkumpul dari iuran peserta merupakan titipan kepada badan-badan penyelenggara untuk dikelola sebaik-baiknya dalam rangka mengoptimalkan dana tersebut untuk kesejahteraan peserta.

Pemerintah mengusulkan untuk menghapus Pasal 1 angka 4, konkordan DIM 12.

15. 5. Peserta adalah setiap orang warga Negara Indonesia termasuk yang berdomisili di luar wilayah Indonesia dan orang asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

16. 6. Manfaat adalah faedah jaminan sosial yang menjadi hak peserta dan/atau anggota keluarganya, dan/atau ahli waris peserta.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

17. 7. Iuran adalah sejumlah uang yang dibayar secara teratur oleh peserta, pemberi kerja, dan/atau Pemerintah.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

18. 8. Bantuan iuran adalah iuran yang dibayar oleh Pemerintah bagi fakir miskin dan orang tidak mampu sebagai peserta program jaminan sosial.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

19. 9. Pekerja adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

Page 4: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RUU BPJS _Pemerintah.pdf · DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) ... tujuan penyusunan RUU ini adalah untuk pembentukan ... Pasal 20, Pasal 21, Pasal

4

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN

20. 10. Pemberi kerja adalah orang perseorangan, pengusaha, badan hukum, atau badan-badan lainnya yang mempekerjakan tenaga kerja atau penyelenggara negara yang mempekerjakan pegawai negeri dengan membayar gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lainnya.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

21. 11. Gaji atau upah adalah hak pekerja yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pemberi kerja kepada pekerja yang ditetapkan dan dibayar menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan.

Menunggu hasil pembahasan DIM 12.

22. 12. Dewan Jaminan Sosial Nasional, yang selanjutnya disingkat DJSN, adalah dewan yang berfungsi untuk membantu Presiden dalam perumusan kebijakan umum dan penyelenggaraan Sistem Jaminan Sosial Nasional.

Mohon dipertimbangkan untuk dihapus karena tidak sesuai dengan uraian fungsi DJSN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) UU SJSN.

Dalam hal fungsi ini akan dipergunakan sebagai definisi dalam RUU BPJS maka perlu terlebih dahulu merevisi fungsi DJSN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) UU SJSN.

23. 13. Pimpinan BPJS adalah organ BPJS yang bertanggungjawab atas penyelenggaraan jaminan sosial untuk kepentingan dan tujuan sistem jaminan sosial nasional, serta mewakili BPJS di dalam dan di luar pengadilan.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

24. 14. Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Tetap 14. Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Page 5: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RUU BPJS _Pemerintah.pdf · DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) ... tujuan penyusunan RUU ini adalah untuk pembentukan ... Pasal 20, Pasal 21, Pasal

5

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN

25. BAB II

ASAS, TUJUAN, DAN RUANG LINGKUP

Pemerintah mengusulkan dihapus karena berdasarkan angka 74 Lampiran UU Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, asas dan tujuan masuk ke dalam Bab I Ketentuan Umum.

26. Bagian Kesatu

Asas

Dihapus.

Konkordan DIM 25.

27. Pasal 2

BPJS mengelola jaminan sosial berdasarkan pada asas:

a. manfaat;

Konkordan DIM 12.

28. b. keadilan; Konkordan DIM 12.

29. c. kegotongroyongan; Konkordan DIM 12.

30. d. nirlaba; Konkordan DIM 12.

31. e. keterbukaan; Konkordan DIM 12.

32. f. kehati-hatian; Konkordan DIM 12.

33. g. akuntabilitas; Konkordan DIM 12.

34. h. dana amanat; Konkordan DIM 12.

35. i. portabilitas; dan Konkordan DIM 12.

36. j. kepesertaan bersifat wajib. Konkordan DIM 12.

37. Bagian Kedua

Tujuan

Konkordan DIM 25.

38. Pasal 3

BPJS bertujuan untuk menyelenggarakan program jaminan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

Page 6: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RUU BPJS _Pemerintah.pdf · DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) ... tujuan penyusunan RUU ini adalah untuk pembentukan ... Pasal 20, Pasal 21, Pasal

6

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN

39. Bagian Ketiga

Ruang Lingkup

Apabila DIM 25 disetujui maka bagian ini dapat menjadi bab tersendiri.

40. Pasal 4

Program BPJS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a. Jaminan kesehatan;

Konkordan DIM 12.

41. b. Jaminan kecelakaan kerja; Konkordan DIM 12.

42. c. Jaminan hari tua; Konkordan DIM 12.

43. d. Jaminan pensiun; dan Konkordan DIM 12.

44. e. Jaminan kematian. Konkordan DIM 12.

45. BAB III

STATUS DAN KEDUDUKAN

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

46. Pasal 5

BPJS merupakan badan hukum publik wali amanat berdasarkan Undang-Undang ini.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

47. Pasal 6

BPJS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 berkedudukan dan berkantor pusat di Ibu Kota Negara

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

48. BAB IV

TUGAS DAN WEWENANG

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

49. Pasal 7

BPJS bertugas menyelenggarakan program jaminan sosial bagi peserta sesuai dengan ketentuan Undang-Undang tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

Page 7: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RUU BPJS _Pemerintah.pdf · DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) ... tujuan penyusunan RUU ini adalah untuk pembentukan ... Pasal 20, Pasal 21, Pasal

7

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN

50. Pasal 8

BPJS berwenang untuk:

a. memungut iuran program jaminan sosial;

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

51. b. menerima bantuan iuran program jaminan sosial; Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

52. c. mengelola dana jaminan sosial peserta jaminan sosial berdasarkan prinsip-prinsip jaminan sosial yang menjadi tanggung jawabnya;

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

53. d. menempatkan dana jaminan sosial untuk investasi jangka pendek dan jangka panjang dengan mempertimbangkan aspek likuiditas, solvabilitas, kehati-hatian, keamanan dana, dan hasil yang memadai;

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

54. e. melakukan inspeksi, kontrol dan menghentikan pelayanan atau pemberian manfaat jaminan sosial kepada peserta dari pemberi kerja yang tidak memenuhi kewajibannya sebagaimana diatur dalam Undang-undang mengenai Sistem Jaminan Sosial Nasional;

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

55. f. membuat kesepakatan dengan asosiasi pemberi pelayanan kesehatan tingkat nasional maupun daerah mengenai besarnya pembayaran kepada fasilitas kesehatan;

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

56. g. membuat atau menghentikan kontrak kerja dengan pemberi pelayanan kesehatan; dan

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

57. h. melaporkan pemberi kerja kepada instansi yang berwenang mengenai ketidakpatuhan dalam pembayaran iuran dan pendaftaran pekerja lebih dari 3 (tiga) bulan.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

Page 8: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RUU BPJS _Pemerintah.pdf · DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) ... tujuan penyusunan RUU ini adalah untuk pembentukan ... Pasal 20, Pasal 21, Pasal

8

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN

58. BAB V

HAK DAN KEWAJIBAN

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

59. Bagian Kesatu

Hak

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

60. Pasal 9

BPJS berhak untuk:

a. menerima dan mengelola iuran peserta sesuai dengan program yang menjadi tanggung jawabnya;

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

61. b. menerima dan mengelola dana hasil pengembangan iuran peserta;

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

62. c. memperoleh dana operasional untuk penyelenggaraan program yang berkualitas, baik yang bersumber dari iuran, hasil pengembangan dana, atau dari dana yang dihibahkan Pemerintah dengan melaksanakan prinsip efektifitas dan efisiensi; dan

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

63. d. memperoleh hasil monitoring dan evaluasi penyelenggaraan program jaminan sosial dari DJSN setiap 3 (tiga) bulan.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

64. Bagian Kedua

Kewajiban

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

65. Pasal 10

BPJS berkewajiban untuk:

a. memberikan nomor identitas tunggal bagi setiap peserta dan anggota keluarganya yang berlaku untuk semua jenis program jaminan sosial;

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

Page 9: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RUU BPJS _Pemerintah.pdf · DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) ... tujuan penyusunan RUU ini adalah untuk pembentukan ... Pasal 20, Pasal 21, Pasal

9

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN

66. b. memberikan manfaat kepada seluruh Peserta sesuai dengan Undang-Undang tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional;

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

67. c. memberikan informasi secara aktif dan rinci mengenai hak dan kewajiban setiap peserta beserta rincian prosedur untuk masing-masing program jaminan sosial di kantor BPJS pusat maupun daerah dan dapat diakses dengan mudah melalui media cetak dan elektronik;

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

68. d. memberikan informasi saldo Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun berikut hasil pengembangannya kepada setiap Peserta paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun;

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

69. e. memberikan informasi mengenai kekayaan, hasil pengembangan, dan belanja masing-masing program melalui media cetak dan elektronik;

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

70. f. mengelola Dana Jaminan Sosial yang seluruh hasilnya dipergunakan untuk pengembangan program dan untuk sebesar-besar kepentingan peserta.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

71. g. menyimpan dan mengelola seluruh surplus anggaran sebagai dana cadangan teknis kumulatif;

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

72. h. melakukan pembukuan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku dalam penyelenggaraan jaminan sosial; dan

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

73. i. melaporkan pelaksanaan setiap program, termasuk kondisi keuangan, secara berkala 3 (tiga) bulan sekali kepada DJSN.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

74. BAB VI

KEPESERTAAN DAN IURAN

Konkordan DIM 12.

Pemerintah mengusulkan untuk dihapus karena telah diatur dalam Pasal 1 angka 8 dan Pasal 13 UU SJSN.

Page 10: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RUU BPJS _Pemerintah.pdf · DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) ... tujuan penyusunan RUU ini adalah untuk pembentukan ... Pasal 20, Pasal 21, Pasal

10

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN

75. Pasal 11

Setiap Warga Negara Indonesia yang berdomisili di luar wilayah Indonesia dan orang asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta program jaminan sosial.

Konkordan DIM 12.

Pemerintah mengusulkan untuk dihapus karena telah diatur dalam Pasal 1 angka 8 dan Pasal 13 UU SJSN.

76. Pasal 12

Pemberi kerja wajib mendaftarkan dirinya dan pekerjanya sebagai peserta kepada BPJS secara bertahap sesuai dengan program jaminan sosial yang diikuti.

Konkordan DIM 12.

Pemerintah mengusulkan untuk dihapus karena telah diatur dalam Pasal 13 UU SJSN.

77. Pasal 13

Dalam hal peserta merupakan fakir miskin dan orang tidak mampu, iuran dibayar oleh Pemerintah dalam bentuk bantuan iuran.

Konkordan DIM 12.

Pemerintah mengusulkan untuk dihapus karena telah diatur dalam Pasal 17 ayat (4) UU SJSN.

78. Pasal 14

Ketentuan mengenai besaran iuran kepesertaan diatur dengan Peraturan Presiden atas usul DJSN berdasarkan hasil kajian dan penelitian DJSN.

Konkordan DIM 12.

Pemerintah mengusulkan untuk dihapus karena sudah diamanatkan dalam Pasal 17 ayat (6) UU SJSN untuk diatur dalam Peraturan Pemerintah.

79. BAB VII

ORGAN BPJS

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

80. Pasal 15

(1) Pimpinan BPJS terdiri dari 1 (satu) orang ketua dan 4 (empat) orang wakil ketua.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

81. (2) Pimpinan BPJS diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

82. (3) Wakil ketua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) masing-masing membawahi:

a. Pelayanan bidang Jaminan Kesehatan dan Jaminan Kecelakaan Kerja;

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

Page 11: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RUU BPJS _Pemerintah.pdf · DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) ... tujuan penyusunan RUU ini adalah untuk pembentukan ... Pasal 20, Pasal 21, Pasal

11

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN

b. Pelayanan bidang Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun, dan Jaminan Kematian;

c. Keuangan dan Investasi;

d. Pengembangan, Sumber Daya Manusia, dan Sistem Informasi.

83. (4) Struktur organisasi BPJS tercantum dalam lampiran yang tidak terpisahkan dari undang-undang ini.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

84. Pasal 16

(1) BPJS dapat membentuk kantor perwakilan untuk setiap provinsi

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

85. (2) BPJS dapat membentuk kantor cabang untuk setiap kabupaten/kota

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

86. Pasal 17

Pimpinan BPJS harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

a. Memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela; dan

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

87. b. Menguasai sistem jaminan sosial. Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

88. Pasal 18

Untuk dapat diangkat menjadi Pimpinan BPJS, seorang calon harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Warga Negara Indonesia;

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

89. b. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

90. c. sehat jasmani dan rohani; Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

91. d. berusia paling rendah 40 (empat puluh) tahun dan paling tinggi 65 (enam puluh lima) tahun;

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

Page 12: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RUU BPJS _Pemerintah.pdf · DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) ... tujuan penyusunan RUU ini adalah untuk pembentukan ... Pasal 20, Pasal 21, Pasal

12

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN

92. e. berkelakuan baik; Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

93. f. lulusan pendidikan paling rendah jenjang strata 1 (satu);

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

94. g. memiliki pengalaman dan kompetensi dalam bidang jaminan sosial;

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

95. h. memiliki integritas dan kepemimpinan dalam menyelenggarakan jaminan sosial;

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

96. i. tidak merangkap jabatan di pemerintahan atau badan hukum lain;

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

97. j. tidak menjabat sebagai anggota atau pengurus partai politik;

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

98. k. tidak pernah dinyatakan bersalah berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih;

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

99. l. tidak sedang dalam proses penyidikan, penuntutan, atau pemeriksaan di pengadilan; dan/atau

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

100. m. Tidak pernah menjadi anggota direksi, komisaris, atau dewan pengawas pada suatu badan hukum yang dinyatakan pailit karena kesalahan yang bersangkutan.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

101. Pasal 19

(1) Seleksi untuk memperoleh calon Pimpinan BPJS dilaksanakan oleh DJSN.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

102. (2) Dalam melaksanakan seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), DJSN membentuk panitia seleksi.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

Page 13: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RUU BPJS _Pemerintah.pdf · DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) ... tujuan penyusunan RUU ini adalah untuk pembentukan ... Pasal 20, Pasal 21, Pasal

13

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN

103. Pasal 20

(1) Panitia seleksi menetapkan 15 (lima belas) orang nama calon Pimpinan BPJS.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

104. (2) Calon Pimpinan BPJS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:

a. 3 (tiga) orang calon ketua;

b. 3 (tiga) orang calon wakil ketua Pelayanan bidang Jaminan Kesehatan dan Jaminan Kecelakaan Kerja;

c. 3 (tiga) orang calon wakil ketua Pelayanan bidang Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua, dan Jaminan Pensiun;

d. 3 (tiga) orang wakil ketua Keuangan dan Investasi;

e. 3 (tiga) orang wakil ketua Pengembangan, Sumber Daya Manusia, dan Sistem Informasi.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

105. Pasal 21

Hasil penetapan calon Pimpinan BPJS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 disampaikan kepada DJSN.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

106. Pasal 22

(1) DJSN mengusulkan 15 (lima belas) orang calon Pimpinan BPJS kepada Presiden.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

107. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara seleksi calon Pimpinan BPJS diatur dengan Peraturan DJSN.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

108. Pasal 23

(1) Usul calon Pimpinan BPJS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 disampaikan oleh Presiden kepada Dewan Perwakilan Rakyat paling lambat 15 (lima belas) hari kerja.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

Page 14: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RUU BPJS _Pemerintah.pdf · DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) ... tujuan penyusunan RUU ini adalah untuk pembentukan ... Pasal 20, Pasal 21, Pasal

14

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN

109. (2) Dewan Perwakilan Rakyat melakukan uji kepatutan dan kelayakan terhadap Pimpinan BPJS yang disampaikan oleh Presiden paling lambat 15 (lima belas) hari kerja.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

110. (3) Dewan Perwakilan Rakyat memilih 5 (lima) orang dari 15 (lima belas) orang calon yang diajukan Pimpinan BPJS sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) paling lambat 15 (lima belas) hari kerja.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

111. (4) DPR menyampaikan hasil uji kepatutan dan kelayakan kepada Presiden paling lambat 15 (lima belas) hari kerja.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

112. (5) Presiden mengangkat Pimpinan BPJS sebagaimana dimaksud pada ayat (3) paling lambat 15 (lima belas) hari kerja.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

113. Pasal 24

(1) Masa jabatan Pimpinan BPJS 5 (lima) tahun dan hanya dapat diangkat kembali untuk satu kali masa jabatan.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

114. (2) Pimpinan BPJS berhenti dari jabatannya karena:

a. meninggal dunia;

b. sakit terus-menerus selama 6 (enam) bulan;

c. masa jabatan berakhir;

d. mengundurkan diri secara tertulis atas permintaan sendiri;

e. tidak lagi memenuhi persyaratan; dan/atau

f. diberhentikan atas usul DJSN.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

115. (3) DJSN dapat mengusulkan pemberhentian Pimpinan BPJS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f karena:

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

Page 15: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RUU BPJS _Pemerintah.pdf · DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) ... tujuan penyusunan RUU ini adalah untuk pembentukan ... Pasal 20, Pasal 21, Pasal

15

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN

a. melalaikan kewajiban terus-menerus lebih dari 3 (tiga) bulan;

116. b. merugikan BPJS dan kepentingan peserta jaminan sosial karena kesalahan kebijakan yang diambil;

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

117. a. dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih; dan/atau

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

118. d. melakukan perbuatan tercela. Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

119. (4) Dalam hal Pimpinan BPJS berhenti sebagaimana dimaksud pada ayat (1), DJSN mengusulkan penggantinya kepada Presiden untuk meneruskan masa jabatan yang digantikan setelah melalui uji kepatutan dan kelayakan di Dewan Perwakilan Rakyat.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

120. Pasal 25

(1) Pimpinan BPJS dapat diberhentikan sementara karena:

a. sakit terus-menerus lebih dari 3 (tiga) bulan;

b. sedang dalam proses penyidikan, penuntutan, atau pemeriksaan di pengadilan; dan/atau

c. digugat karena melakukan tindakan yang merugikan BPJS atau Peserta.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

121. (2) Dalam hal Pimpinan BPJS diberhentikan sementara waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Presiden menunjuk pelaksana tugas Pimpinan BPJS yang diberhentikan sementara.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

Page 16: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RUU BPJS _Pemerintah.pdf · DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) ... tujuan penyusunan RUU ini adalah untuk pembentukan ... Pasal 20, Pasal 21, Pasal

16

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN

122. (3) Pimpinan BPJS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikembalikan kepada jabatannya apabila dihentikan pemeriksaan atau dibebaskan oleh putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

123. (4) Pengembalian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan paling lambat 10 (sepuluh) hari terhitung sejak dihentikan pemeriksaan atau tanggal putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

124. (5) Pemberhentian sementara Pimpinan BPJS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan pengembalian jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan oleh Presiden.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

125. Pasal 26

(1) Pimpinan BPJS bertugas:

a. melaksanakan penyelenggaraan program jaminan sosial sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh DJSN;

b. menyusun rencana jangka panjang serta rencana kerja dan anggaran BPJS sebagai penjabaran kebijakan umum program jaminan sosial;

c. menyampaikan laporan secara berkala setiap 3 (tiga) bulan sekali dan laporan akhir tahun buku kepada DJSN; dan

d. memberikan pertanggungjawaban pada akhir masa tugas kepada Presiden melalui DJSN.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

126. (2) Pimpinan BPJS berwenang:

a. mewakili BPJS di dalam maupun di luar pengadilan;

Menunggu hasil pembahasan DIM 11

Page 17: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RUU BPJS _Pemerintah.pdf · DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) ... tujuan penyusunan RUU ini adalah untuk pembentukan ... Pasal 20, Pasal 21, Pasal

17

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN

b. melakukan segala tindakan dan perbuatan mengenai pengelolaan dana amanat dan mengikat BPJS dengan pihak lain dengan pembatasan yang ditetapkan dalam Undang-Undang ini; dan

c. mengangkat dan memberhentikan karyawan BPJS.

127. Pasal 27

Tindakan dan perbuatan Pimpinan BPJS yang harus mendapat persetujuan tertulis dari DJSN, meliputi jenis, skala, dan nilai investasi.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

128. BAB VIII

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

129. Pasal 28

(1) Setiap keputusan strategis diambil dalam rapat yang dipimpin oleh ketua BPJS.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

130. (2) Dalam hal ketua BPJS berhalangan, pimpinan rapat diserahkan kepada salah satu wakil ketua BPJS sesuai dengan bidangnya.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

131. (3) Rapat BPJS adalah sah dan berhak mengambil keputusan apabila dihadiri lebih dari ½ (satu per dua) jumlah Pimpinan BPJS.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

132. (4) Keputusan Rapat Pimpinan BPJS diambil dengan musyawarah untuk mufakat.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

133. (5) Dalam hal musyawarah untuk mufakat sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tidak tercapai, keputusan dilakukan dalam rapat Pimpinan BPJS yang diperluas dengan mengundang DJSN.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

Page 18: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RUU BPJS _Pemerintah.pdf · DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) ... tujuan penyusunan RUU ini adalah untuk pembentukan ... Pasal 20, Pasal 21, Pasal

18

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN

134. (6) Dalam hal musyawarah mufakat sebagaimana dimaksud pada ayat (5) tidak tercapai, pengambilan keputusan dilakukan dalam rapat Pimpinan BPJS melalui pemungutan suara berdasarkan suara terbanyak.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

135. BAB IX

PERTANGGUNGJAWABAN

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

136. Pasal 29

(1) Pimpinan BPJS wajib menyampaikan pertanggungjawaban keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik kepada Presiden melalui DJSN setiap 1 (satu) tahun sekali.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

137. (2) Laporan pertanggungjawaban keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipublikasikan pada paling sedikit 3 (tiga) media cetak nasional paling lambat tanggal 31 Maret tahun berikutnya.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

138. (2) Pimpinan BPJS bertanggung jawab secara tanggung renteng atas kerugian finansial yang ditimbulkan atas kesalahan pengelolaan dana amanat.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

139. Pasal 30

Pimpinan BPJS wajib menghadiri rapat pertanggungjawaban tahunan yang diselenggarakan oleh DJSN.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

140. Pasal 31

Pada akhir masa jabatan, Pimpinan BPJS wajib membuat laporan pertanggungjawaban keuangan dan kinerja BPJS kepada Presiden melalui DJSN.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

141. BAB X

KEKAYAAN DAN BELANJA OPERASIONAL

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

Page 19: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RUU BPJS _Pemerintah.pdf · DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) ... tujuan penyusunan RUU ini adalah untuk pembentukan ... Pasal 20, Pasal 21, Pasal

19

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN

142. Bagian Kesatu

Kekayaan

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

143. Pasal 32

Modal awal BPJS diperoleh dari Pemerintah

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

144. Pasal 33

Penambahan kekayaan berupa aset tetap dapat diambil dari hasil pengembangan dana paling tinggi 2% (dua per seratus).

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

145. Bagian Kedua

Belanja Operasional

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

146. Pasal 34

(1) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dapat menggunakan penerimaan iuran dan hasil pengembangan dana investasi untuk belanja operasional tahunan.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

147. (2) Belanja operasional tahunan dikeluarkan paling tinggi 5% (lima per seratus) dari iuran yang diterima.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

148. (3) Belanja operasional tahunan dikeluarkan paling tinggi 0,5% (nol koma lima per seratus) dari dana hasil pengembangan.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

149. Pasal 35

(1) Pimpinan BPJS dan karyawan BPJS dapat memperoleh insentif sesuai dengan kinerja BPJS yang dibayarkan dari belanja operasional.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

150. (2) Ketentuan mengenai indikator kinerja BPJS untuk perhitungan insentif diatur dengan Peraturan DJSN.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

151. (3) Ketentuan mengenai indikator kinerja karyawan BPJS diatur dengan Peraturan DJSN.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

Page 20: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RUU BPJS _Pemerintah.pdf · DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) ... tujuan penyusunan RUU ini adalah untuk pembentukan ... Pasal 20, Pasal 21, Pasal

20

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN

152. Pasal 36

Ketentuan mengenai sistem penggajian Pimpinan BPJS dan karyawan BPJS diatur dengan Peraturan DJSN.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

153. BAB XI

PENYELESAIAN SENGKETA

Konkordan DIM 11.

Bab ini memuat pengaturan yang terkait dengan penyelenggaraan program yang seyogianya menjadi materi muatan UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN.

154. Bagian Kesatu

Penyelesaian Pengaduan

Konkordan DIM 11 dan DIM 153.

155. Pasal 37

(1) BPJS wajib membentuk unit pengendali mutu pelayanan dan penanganan pengaduan peserta.

Konkordan DIM 11 dan DIM 153.

156. (2) Frekuensi pengaduan peserta merupakan salah satu indikator kinerja BPJS.

Konkordan DIM 11 dan DIM 153.

157. (3) BPJS wajib menyelesaikan pengaduan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak diterimanya pengaduan.

Konkordan DIM 11 dan DIM 153.

158. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai unit pengendali mutu dan penanganan pengaduan peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan BPJS.

Konkordan DIM 11 dan DIM 153.

159. Pasal 38

(1) Pihak yang merasa dirugikan dapat menyelesaikan sengketa melalui mekanisme mediasi.

Konkordan DIM 11 dan DIM 153.

160. (2) Penyelesaian yang dilakukan oleh mediator bersifat final dan mengikat.

Konkordan DIM 11 dan DIM 153.

Page 21: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RUU BPJS _Pemerintah.pdf · DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) ... tujuan penyusunan RUU ini adalah untuk pembentukan ... Pasal 20, Pasal 21, Pasal

21

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN

161. (3) Mediator terdiri dari 3 (tiga) orang ahli di bidang jaminan sosial dan hukum dengan ketentuan sebagai berikut:

a. 1 (satu) orang ditunjuk oleh pihak yang mengajukan keberatan;

b. 1 (satu) orang ditunjuk oleh pihak BPJS; dan

c. 1 (satu) orang ditunjuk bersama oleh kedua belah pihak.

Konkordan DIM 11 dan DIM 153.

162. (4) Penyelesaian sengketa melalui mediasi dilakukan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja.

Konkordan DIM 11 dan DIM 153.

163. (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyelesaian sengketa melalui mediasi dilakukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Konkordan DIM 11 dan DIM 153.

164. Bagian Ketiga

Penyelesaian Sengketa Melalui Pengadilan

Konkordan DIM 11 dan DIM 153.

165. Pasal 39

(1) Dalam hal penyelesaian pengaduan tidak dapat diatasi oleh unit kerja penyelesaian pengaduan dan instansi setingkat di atasnya, atau melalui mekanisme mediasi, sengketa diajukan ke Pengadilan Negeri di wilayah tempat tinggal pemohon.

Konkordan DIM 11 dan DIM 153.

166. (2) Proses peradilan dilakukan hanya pada pengadilan tingkat pertama di Pengadilan Negeri dan pengadilan banding di Pengadilan Tinggi.

Konkordan DIM 11 dan DIM 153.

167. (3) Putusan pengadilan tingkat banding bersifat final dan tidak dapat diajukan upaya hukum tingkat kasasi.

Konkordan DIM 11 dan DIM 153.

168. (4) Jangka waktu penyelesaian sengketa tingkat Pengadilan Negeri paling lama 90 (sembilan puluh) hari kerja dan tingkat Pengadilan Tinggi paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja.

Konkordan DIM 11 dan DIM 153.

Page 22: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RUU BPJS _Pemerintah.pdf · DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) ... tujuan penyusunan RUU ini adalah untuk pembentukan ... Pasal 20, Pasal 21, Pasal

22

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN

169. BAB XII

LARANGAN

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

170. Pasal 40

(1) Pimpinan BPJS dilarang:

a. melakukan subsidi silang antar program;

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

171. b. mendirikan dan/atau memiliki seluruh atau sebagian fasilitas kesehatan;

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

172. c. mendirikan dan/atau memiliki seluruh atau sebagian fasilitas jaminan social lainnya;dan/atau

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

173. d. menanamkan investasi kecuali surat-surat berharga tertentu dan/atau investasi peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan sosial.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

174. BAB XIII

KETENTUAN PIDANA

Menunggu hasil pembahasan DIM 11 dan Pemerintah memohon penjelasan mengenai urgensi ketentuan pidana guna menghindari adanya kriminalisasi yang berlebihan.

175. Pasal 41

Setiap WNI termasuk yang berdomisili di luar wilayah Indonesia dan orang asing sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 yang menolak untuk didaftarkan oleh BPJS sebagai Peserta dikenakan denda paling banyak Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah) atau kurungan paling lama 6 (enam) bulan.

Konkordan DIM 174.

176. Pasal 42

Setiap Peserta yang tidak membayar iuran dalam jangka 6 (enam) bulan berturut-turut dikenakan denda paling banyak Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah) atau kurungan paling lama 6 (enam) bulan.

Konkordan DIM 174.

Page 23: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RUU BPJS _Pemerintah.pdf · DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) ... tujuan penyusunan RUU ini adalah untuk pembentukan ... Pasal 20, Pasal 21, Pasal

23

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN

177. Pasal 44

(1) Setiap pemberi kerja yang tidak mendaftarkan pekerjanya dipidana dengan pidana denda paling banyak Rp.10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).

Konkordan DIM 174.

178. (2) Setiap pemberi kerja yang mempunyai pekerja 1 – 25 orang yang tidak mendaftarkan pekerjanya dipidana dengan pidana denda paling banyak Rp. 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).

Konkordan DIM 174.

179. (3) Setiap pemberi kerja yang mempunyai pekerja 26 – 100 orang yang tidak mendaftarkan pekerjanya dipidana dengan pidana denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

Konkordan DIM 174.

180. (4) Setiap pemberi kerja yang mempunyai pekerja 100 - 500 orang yang tidak mendaftarkan pekerjanya dipidana dengan pidana denda paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).

Konkordan DIM 174.

181. (5) Setiap pemberi kerja yang mempunyai pekerja diatas 500 orang yang tidak mendaftarkan pekerjanya dipidana dengan pidana denda paling banyak Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah).

Konkordan DIM 174.

182. Pasal 44

Setiap pemberi kerja yang sudah mendaftarkan pekerjanya tetapi tidak membayarkan iuran pekerjanya sesuai dengan kewajiban pemberi kerja dipidana dengan pidana denda paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

Konkordan DIM 174.

183. Pasal 45

(1) Pimpinan BPJS yang melakukan subsidi silang antar program sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (3) huruf a dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Konkordan DIM 174.

Page 24: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RUU BPJS _Pemerintah.pdf · DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) ... tujuan penyusunan RUU ini adalah untuk pembentukan ... Pasal 20, Pasal 21, Pasal

24

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN

184. (2) Pimpinan BPJS yang mendirikan dan/atau memiliki seluruh atau sebagian fasilitas pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (3) huruf b dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Konkordan DIM 174.

185. (3) Pimpinan BPJS yang mendirikan dan/atau memiliki seluruh atau sebagian fasilitas jaminan sosial lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (3) huruf c dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Konkordan DIM 174.

186. (4) Pimpinan BPJS yang menanamkan investasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (3) huruf d dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 tahun dan denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).

Konkordan DIM 174.

187. Pasal 46

(1) Presiden melalui DJSN sewaktu-waktu dapat meminta laporan keuangan dan laporan kinerja BPJS sebagai pertimbangan kebijakan keuangan yang diambil Pemerintah.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

188. (2) Dalam hal terdapat kebijakan fiskal dan moneter Pemerintah yang mempengaruhi tingkat solvabilitas BPJS, Pemerintah harus mengambil kebijakan khusus untuk menjamin kelangsungan program jaminan sosial.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

189. Pasal 47

(1) Dalam hal terjadi wabah atau bencana alam, manfaat program jaminan sosial menjadi kewajiban Pemerintah.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

Page 25: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RUU BPJS _Pemerintah.pdf · DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) ... tujuan penyusunan RUU ini adalah untuk pembentukan ... Pasal 20, Pasal 21, Pasal

25

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN

190. (2) Dalam hal Pemerintah belum dapat memenuhi kewajiban membayarkan manfaat program jaminan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1), BPJS dapat terlebih dahulu membayarkan manfaat program jaminan sosial tersebut sepanjang tidak mengancam solvabilitasnya.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

191. (3) Terhadap pembayaran yang dilakukan oleh BPJS sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Pemerintah berkewajiban memberikan penggantian atas biaya manfaat dan biaya administrasi program jaminan sosial paling lama 1 (satu) tahun.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

192. BAB XV

KETENTUAN PERALIHAN

Tetap BAB XV

KETENTUAN PERALIHAN

193. Pasal 48

(1) Perusahaan Perseroan (Persero) Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK), Perusahaan Perseroan (Persero) Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Sipil (TASPEN), Perusahaan Perseroan (Persero) Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ASABRI), dan Perusahaan Perseroan (Persero) Asuransi Kesehatan Indonesia (ASKES) diakui keberadaannya dan tetap melaksanaan program jaminan sosialnya.

Tetap Pasal 48

(1) Perusahaan Perseroan (Persero) PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK), Perusahaan Perseroan (Persero) PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Sipil (TASPEN), Perusahaan Perseroan (Persero) PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ASABRI), dan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Asuransi Kesehatan Indonesia (ASKES) diakui keberadaannya dan tetap melaksanaan program jaminan sosialnya.

194. (2) Perusahaan Perseroan (Persero) Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK), Perusahaan Perseroan (Persero) Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Sipil (TASPEN), Perusahaan Perseroan (Persero) Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ASABRI), dan Perusahaan Perseroan (Persero) Asuransi Kesehatan Indonesia (ASKES) harus melebur ke dalam BPJS paling lambat 2 (dua) tahun sejak Undang-Undang ini berlaku.

Pemerintah mengusulkan untuk menghapus Pasal 48 ayat (2).

Konkordan DIM 193.

Page 26: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RUU BPJS _Pemerintah.pdf · DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) ... tujuan penyusunan RUU ini adalah untuk pembentukan ... Pasal 20, Pasal 21, Pasal

26

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN

195. Pasal 49

(1) Peserta Perusahaan Perseroan (Persero) Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK), Perusahaan Perseroan (Persero) Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Sipil (TASPEN), Perusahaan Perseroan (Persero) Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ASABRI), dan Perusahaan Perseroan (Persero) Asuransi Kesehatan Indonesia (ASKES) dialihkan menjadi Peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.

Pemerintah mengusulkan untuk menghapus Pasal 49 ayat (1).

Konkordan DIM 194.

196. (2) Peserta Perusahaan Perseroan (Persero) Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK), Perusahaan Perseroan (Persero) Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Sipil (TASPEN), Perusahaan Perseroan (Persero) Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ASABRI), dan Perusahaan Perseroan (Persero) Asuransi Kesehatan Indonesia (ASKES) tetap mendapatkan haknya sebagai peserta sesuai dengan program yang diikutinya.

Pemerintah mengusulkan untuk menghapus Pasal 49 ayat (2).

Konkordan DIM 194.

197. Pasal 50

Kekayaan Perusahaan Perseroan (Persero) Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK), Perusahaan Perseroan (Persero) Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Sipil (TASPEN), Perusahaan Perseroan (Persero) Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ASABRI), dan Perusahaan Perseroan (Persero) Asuransi Kesehatan Indonesia (ASKES) dialihkan menjadi kekayaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial sesuai dengan program.

Pemerintah mengusulkan untuk menghapus Pasal 50.

Konkordan DIM 194.

198. Pasal 51

Karyawan Perusahaan Perseroan (Persero) Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK), Perusahaan Perseroan (Persero) Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Sipil (TASPEN), Perusahaan Perseroan (Persero) Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik

Pemerintah mengusulkan untuk menghapus Pasal 51.

Konkordan DIM 194.

Page 27: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RUU BPJS _Pemerintah.pdf · DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) ... tujuan penyusunan RUU ini adalah untuk pembentukan ... Pasal 20, Pasal 21, Pasal

27

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN

Indonesia (ASABRI), dan Perusahaan Perseroan (Persero) Asuransi Kesehatan Indonesia (ASKES) dialihkan menjadi karyawan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

199. BAB XVI

KETENTUAN PENUTUP

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

200. Pasal 52

Pimpinan BPJS harus sudah terbentuk paling lambat 6 (enam) bulan setelah Undang-Undang ini berlaku.

Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

201. Pasal 53

Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku:

a. Peraturan Pemerintah No. 68 Tahun 1991 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 88 Tahun 1991);

Pemerintah mengusulkan untuk menghapus Pasal 53 huruf a.

Konkordan DIM 193 dan DIM 194.

202. b. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1992 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum Husada Bhakti menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Asuransi Kesehatan Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1992);

Pemerintah mengusulkan untuk menghapus Pasal 53 huruf b.

Konkordan DIM 193 dan DIM 194.

203. c. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1995 tentang Penetapan Badan Penyelenggara Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 1995), berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1992, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3468); dan

Pemerintah mengusulkan untuk menghapus Pasal 53 huruf c.

Konkordan DIM 193 dan DIM 194.

Page 28: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RUU BPJS _Pemerintah.pdf · DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) ... tujuan penyusunan RUU ini adalah untuk pembentukan ... Pasal 20, Pasal 21, Pasal

28

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN

204. d. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 1981

tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum

Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri

Menjadi Perusahaan Perseroan (Persero)

(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 38

Tahun 1981), berdasarkan Undang-Undang Nomor

11 Tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai dan

Pensiun Janda/Duda Pegawai (Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 1969,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 2906), Undang-Undang Nomor 8 Tahun

1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian

(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 55

Tahun 1974, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3014) sebagaimana

telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43

Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 169 Tahun 1999, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 3890), dan

Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1981

tentang Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil

(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 37

Tahun 1981, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3200); dicabut dan

dinyatakan tidak berlaku.

Pemerintah mengusulkan untuk menghapus Pasal 53 huruf d.

Konkordan DIM 193 dan DIM 194.

205. Pasal 54

Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Tetap Pasal 54

Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

206. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Tetap Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Page 29: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RUU BPJS _Pemerintah.pdf · DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) ... tujuan penyusunan RUU ini adalah untuk pembentukan ... Pasal 20, Pasal 21, Pasal

29

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN

207. Disahkan di Jakarta

Pada tanggal ..............

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

ttd

SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Tetap Disahkan di Jakarta

Pada tanggal ..............

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

ttd

SUSILO BAMBANG YUDHOYONO