kegiatan industri

4
KEGIATAN INDUSTRI 1. Menempati wilayah yang relatif sempit, digunakan secara intensif di daerah perkotaan. 2. Lokasi mana yang akan memberikan keuntungan yang lebih dibandingkan dengan lokasi-lokasi lain apabila suatu kegiatan industri akan diadakan. 3. Weber melakukan pendekatan dari teori-teori lokasi yang telah dikembangkan. o faktor-faktor lokasi yang berpengaruh dalam penentuan lokasi aktivitas industri -> merumuskan aturan-aturan bagaimana setiap faktor tersebut akan mempengaruhi lokasi. 4. Faktor lokasi adalah keuntungan-keuntungan ekonomis yang diperoleh apabila suatu kegiatan ekonomi berlangsung di suatu tempat tertentu dibandingkan dengan tempat-tempat lainnya. 5. Faktor-faktor dari biaya produksi : o harga tanah di mana kegiatan tsb berlangsung o harga bahan-bahan mentah yang akan dipergunakan dalam o proses produksi o ongkos tenaga kerja yang dipakai o ongkos pengangkutan faktor-faktor produksi (material) maupun o untuk distribusi produksi (ke konsumen) o tingkat bunga dan keuntungan dan depresiasi serta penge- o luaran-pengeluaran umum lainnya 6. Dalam pendekatannya Weber mendapatkan faktor-faktor yang akan mempengaruhi lokasi secara regional adalah : o ongkos transport o tenaga kerja 7. Dalam melihat bagaimana pengaruh ongkos transport terhadap penentuan lokasi, asumsi yang dipakai : a. Secara geografis distribusi bahan baku yang akan dipakai dalam aktivitas produksi diketahui. b. Lokasi geografis tempat kounsumen diketahui c. Lokasi tenaga kerja di daerah yang bersangkutan dianggap tetap, belum dipertimbangkan adanya mobilitas tenaga kerja. 8. Ongkos transport selain tergantung kepada berat yang diangkut dan jarak yang ditempuh juga tergantung pada : o type sistem transport yang dipakai o keadaan daerah dan keadaan jaringan jalan o macam barang yang diangkut Namun dalam pendekatan teori Weber disederhanakan dengan menganggap ongkos satuan transport adalah homogen (persatuan berat dan jarak) 9. Ongkos transport ditentukan oleh : a. tempat pasaran

Upload: veronica-gnoveva-venna

Post on 04-Jul-2015

867 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEGIATAN INDUSTRI

KEGIATAN INDUSTRI1. Menempati wilayah yang relatif sempit, digunakan secara intensif di daerah perkotaan.2. Lokasi mana yang akan memberikan keuntungan yang lebih dibandingkan dengan lokasi-lokasi lain

apabila suatu kegiatan industri akan diadakan.3. Weber melakukan pendekatan dari teori-teori lokasi yang telah dikembangkan.

o faktor-faktor lokasi yang berpengaruh dalam penentuan lokasi aktivitas industri -> merumuskan aturan-aturan bagaimana setiap faktor tersebut akan mempengaruhi lokasi.

4. Faktor lokasi adalah keuntungan-keuntungan ekonomis yang diperoleh apabila suatu kegiatan ekonomi berlangsung di suatu tempat tertentu dibandingkan dengan tempat-tempat lainnya.

5. Faktor-faktor dari biaya produksi :o harga tanah di mana kegiatan tsb berlangsung o harga bahan-bahan mentah yang akan dipergunakan dalam o proses produksi o ongkos tenaga kerja yang dipakai o ongkos pengangkutan faktor-faktor produksi (material) maupun o untuk distribusi produksi (ke konsumen)o tingkat bunga dan keuntungan dan depresiasi serta penge-o luaran-pengeluaran umum lainnya

6. Dalam pendekatannya Weber mendapatkan faktor-faktor yang akan mempengaruhi lokasi secara regional adalah :

o ongkos transport o tenaga kerja

7. Dalam melihat bagaimana pengaruh ongkos transport terhadap penentuan lokasi, asumsi yang dipakai :

a. Secara geografis distribusi bahan baku yang akan dipakai dalam aktivitas produksi diketahui.

b. Lokasi geografis tempat kounsumen diketahui c. Lokasi tenaga kerja di daerah yang bersangkutan dianggap tetap, belum

dipertimbangkan adanya mobilitas tenaga kerja.8. Ongkos transport selain tergantung kepada berat yang diangkut dan jarak yang ditempuh juga

tergantung pada :o type sistem transport yang dipakai o keadaan daerah dan keadaan jaringan jalan o macam barang yang diangkut Namun dalam pendekatan teori Weber disederhanakan dengan menganggap ongkos satuan transport adalah homogen (persatuan berat dan jarak)

9. Ongkos transport ditentukan oleh : a. tempat pasaran b. tempat material c. jumlah yang dipakai untuk produksi 10. Jenis-jenis material : a. dari segi distribusinya : - Ubiquities yaitu material yang terdapt di seluruh daerah

Page 2: KEGIATAN INDUSTRI

- Localized material yaitu material yang hanya terdapat di tempat-tempat tertentu saja di daerah tersebut

b. dari segi sifatnya selama proses produksi : - pure material – yaitu yang beratnya selama proses produksi tetap - weight lossing material yaitu yang beratnya selama proses produksi berkurang 11. Faktor utama lainnya adalah tenaga kerja asumsi yang dipakai : - supply tenaga kerja dalam jumlah yang tak terbatas - tingkat upah yang tertentu 12. Setiap perpindahan lokasi dari tempat yang minimum (MTC) berarti akan ada tambahan ongkos

transport. Tempat kedudukan titik-titik yang mempunyai tambahan ongkos transport yang sama dari MTC dinamakan isodapan. Makin jauh isodapan-isodapan ini dari MTC berarti tambahan ongkos transportnya makin tinggi -> lokasi industri pindah dari MTC berarti tambahan ongkos transportnya makin tinggi.

13. Deviasi atau pergeseran2 tsb. dapat terjadi karena adanya pengaruh faktor tenaga kerja. Ciri-ciri yang berpengaruh terhadap bekerjanya faktor tenaga kerja : - berat lokasional - indeks ongkos labor yaitu besar kecilnya ongkos tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 unit produk.14. Kondisi-kondisi lingkungan yang menentukan orientasi tenaga kerja :

posisi geografis daripada faktor-faktor produksi (material, tempat pasaran dan tenaga kerja) Tingkat satuan ongkos pengangkutan Penghematan yang dapat dilakukan atas tenaga kerja

15. Bila di luar MTC terdapat tempat-tempat yang mempunyai ongkos tenaga kerja yang lebih rendah dari MTC, maka akan terjadi kemungkinan deviasi. Deviasi tergantung dari besar kecilnya penghematan terhadap jauh dekatnya lokasi tenaga kerja yang bersangkutan terhadap MTC.

16. Apabila besarnya penghematan dari faktor tenaga kerja lebih daripada tambahan ongkos transport maka lokasi tenaga kerja ini akan menarik terjadinya deviasi ke tempat tersebut. Tempat kedudukan titik-titik yang mempunyai tambahan ongkos transport dari MTC dengan penghematan ongkos tenaga kerja disebut isodapan kritis.

17. Selain dari faktor lokasi transport dan tenaga kerja, faktor yang perlu dipertimbangkan adalah faktor aglomerasi dan deglomerasi Faktor Aglomerasi adalah suatu keuntungan atau penghematan ongkos produksi dan distribusi yang disebabkan oleh karena kegiatan-kegiatan produksi dilakukan di satu tempat (ada konsentrasi kegiatan-kegiatan). Faktor deglomerasi adalah lawan daripada aglomerasi yaitu keuntungan apabila kegiatan-kegiatan tidak terkonsentrasi letaknya.

18. Aglomerasi ini dapat berupa : perluasan skala kegiatan kumpulan kegiatan-kegiatan sejenis atau yang berkaitan keuntungan-keuntungan karena

faktor aglomerasi ini disebabkan karena antara lain :- economic of scale – penghematan karena skala produksi yang membesar,- pemakaian peralatan-peralatan teknis secara bersama memungkinkan pemasaran yang lebih luas,

Page 3: KEGIATAN INDUSTRI

- penghematan dalam “general overhead cost” dan organisasi buruh yang lebih baik.Faktor aglomerasi disebabkan oleh, misalnya :

- kenaikan nilai tanah karena konsentrasi kegiatan-kegiatan sehingga mendorong industri-industri untuk menyebar.

19. Konsentrasi kegiatan-kegiatan baru akan menimbulkan keuntungan apabila mencapai suatu “unit aglomerasi yang efektif” Ketentuan dalam bekerjanya faktor aglomerasi : Secara diagramatis, aglomerasi akan mungkin terjadi apabila ada perpotongan antara isodapan

kritis dari beberapa lokasi (MTC) kegiatan-kegiatan. Aglomerasi akan terletak di tempat yang mempunyai ongkos tranport minimum dibandingkan

dengan lokasi-lokasi lain. Aglomerasi akan terjadi di tempat yang memungkinkan konsentrasi kegiatan-kegiatan produksi

yang keseluruhannya akan mencapai unit aglomerasi yang diperlukan.20. Dalam melihat kemungkinan-kemungkinan aglomerasi beberapa hal yang perlu dipertimbangkan :

- jarak isodapan kritis - jarak unit-unit kegiatan produksi - besaran/skala produksi di masing-masing lokasi

21. Asumsi yang dipakai :- kegiatan yang berhubungan dengan proses produksi dan distribusi industri adalah seragam - merupakan satu kesatuan yang akan tertarik ke/dari tempat material atau tempat pasaran oleh

faktor-faktor lokasi.- kegiatan tsb tidak tergantung pada kegiatan industri yang lain.

22. Kegiatan-kegiatan industri dapat saling tergantung satu sama lain karena beberapa faktor : Pemakaian material, yaitu barang setengah jadi dari proses pertama dipakai dalam proses

berikutnya Karena faktor pemasaran, yaitu apabila hasil suatu proses dipasarkan bersama dengan hasil

proses yang lain. Tidak masuk sebagai faktor produksi proses yang lain tapi dipasarkan bersama mis ; makanan dan tempat /pembungkusnya.

23. Lokasi kegiatan-kegiatan pada kenyataan tidak selalu tepat sama seperti lokasi-lokasi menurut perhitungan. Hal ini disebabkan karena adanya kenyataan-kenyataan yang tidak sederhana dan asumsi-asumsi yang dipakai dalam teori/pendekatan ini. Untuk itu dapat dilakukan modifikasi-modifikasi. Beberapa contoh ketidaksamaan tersebut adalah : ongkos transport tidak selalu merupakan fungsi linier (tidak selalu proporsionil dengan jarak)

dan juga tidak hanya tergantung pada berat dan jarak saja. bahan baku yang tersedia jumlahnya terbatas sehingga dalam pemakaiannya perlu pemikiran

sehubungan dengan besarnya skala produksi tenaga kerja juga ada dalam jumlah terbatas dan tertentu kualitasnya distribusi fasilitas trasnport tidak merata ke segala arah, dll.