dampak kegiatan industri terhadap kegiatan penduduk · pdf fileperubahan kegiatan penduduk. di...

144
i DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK (STUDI KASUS DI KELURAHAN REMPOA KECAMATAN CIPUTAT TIMUR KOTA TANGERANG SELATAN) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Syahbani Putra Gunadi NIM 1110015000036 KONSENTRASI GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

Upload: vuonglien

Post on 06-Feb-2018

246 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

i

DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN

PENDUDUK

(STUDI KASUS DI KELURAHAN REMPOA KECAMATAN

CIPUTAT TIMUR KOTA TANGERANG SELATAN)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana

Pendidikan

Oleh

Syahbani Putra Gunadi

NIM 1110015000036

KONSENTRASI GEOGRAFI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF

HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 2: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan
Page 3: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan
Page 4: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan
Page 5: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan
Page 6: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

vi

ABSTRAK

Syahbani Putra Gunadi (NIM: 1110015000036). Dampak Kegiatan Industri

Terhadap Kegiatan Penduduk (Studi Kasus di Kelurahan Rempoa

Kecamatan Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan).

Penelitian ini bertujuan untuk melihat posisi, mekanisme, dan seberapa

luas wilayah persebaran dampak dari kehadiran kegiatan industri PT. Sandratex,

yang terkonsentrasi di sepanjang jalan Juanda, Kelurahan Rempoa, terhadap

perubahan kegiatan penduduk di sektor informal seperti penyewaan rumah,

warung makan dan angkutan. Data diperoleh melalui survai ke wilayah Rukun

Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT) disekitar lokasi penelitian. Penentuan

kegiatan Industri PT. Sandratex sebagai objek penelitian didasarkan oleh fakta

bahwa sebagian besar penghuni rumah sewa di wilayah penelitian bekerja di PT.

Sandratex.

Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Desain penelitian yang

digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan overlay peta dan cheking

lapangan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara langsung kegiatan industri

bedampak positif pada penyerapan tenaga kerja. Melihat kemampuan (skill) maka

sebagian besar pekerja industri di Rempoa merupakan pekerja terampil (skilled

laborer) dan semi terampil (semi-skilled laborer). Jenis industri terbanyak berupa

industri furnitur, percetakan atau periklanan (advertising), dan industri tekstil.

Dengan melihat pola lokasi industri di Greater London, maka wilayah industri di

Rempoa dapat digolongkan ke dalam Group A dan B.

Secara tidak langsung kegiatan industri menimbulkan dampak positif

antara lain kegiatan penyewaan rumah (kontrakan dan kos-kosan), warung, dan

usaha angkutan. Persebaran rumah sewa tinggi dan sedang menyebar di wilayah

pemukiman tidak teratur sedangkan persebaran rumah sewa rendah tersebar di

pemukiman teratur yaitu di kawasan perumahan. Dari persebaran jumlah warung

dan konsumen warung menunjukan bahwa semakin mendekati lokasi industri

maka variabel akan semakin besar. Sedangkan warung yang lokasinya jauh dari

lokasi industi memiliki nilai yang rendah. Persebaran pangkalan angkutan (ojek &

becak) yang pengguna jasanya juga berasal dari pekerja industri hanya

menunjukan nilai yang relatif kecil.

Page 7: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

vii

ABSTRACT

Syahbani Putra Gunadi (NIM: 1110015000036). The Impact of

Industrial activity towards Civilian Activity (Case Study in Kelurahan Rempoa

Kecamatan Ciputat Timur, Tanggerang City)

This Research aims to see, The positions, Mechanisms, and the width of

spreading regions of Industrial activity impacts of Sandratex, L.td., consentrated

along Djuanda Street, Kelurahan Rempoa, toward the civilization activity

changing in Informal sectors like Rental of houses, Restaurans and

Transportations. Data are obtained from Survay in RW (Inhabitant Association)

and RT (Neighborhood Ascociation) around research location. Choosing

Industrial Sandratex, L.td Activities as an object of research are based on the fact

that Major inhabitants of Rented Houses around the research location work in

Sandratec L, td.

The Method which was used is Descriptive Method. Design of the research

is Analytical Description combined by overlay the map and checking the field.

The Results of the research show that in directly Industrial activities have

positive impacts in the worker absorptions. Distinguished by the skills, the major

workers of industry in Rempoa are skilled laborers and Half Skilled Laborers.

Major group of Industries are furniture, Printing or Advertising and textiles

industry. Depend on Industry in Greater, London, So we can see that industrial

Activity in Rempoa could be Grouped in Group A and Group B.

Indirectly, Industries causing positive impacts as the example rental

houses activities, restaurants and public transportations. The spreding of the high

and middle cost rented Houses are spreads in unpatterned housing regions

whereas the spreading of Lower rented houses spreads in patterned housing

regions. From the spreading of a number of restaurants and their consuments

show that nearer from the location of industry the bigger variable of them.

Nevertheless, The restaurants which have long distances from the location of

industry, have lower values. The Spreading of public transportation (Ojek &

Becak) terminals which the pessangers are the industrial workers just emerge the

lower values relatively.

Page 8: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

viii

KATA PENGANTAR

Bi ism Allah al-Rahman al-Rohim

( Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang )

Syukur Alhamdulillah, penulis sampaikan kepada Allah Swt. Yang telah

memberikan rahmat dan inayah-Nya sehingga penulisan skripsi ini selesai penulis

susun. Namun begitu, penulis selaku penyusun masih memohon masukan baik

berupa kritik ataupun saran guna penyempurnaan akan karya ilmiah ini. Salawat

serta salam penulis sampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw, yang

mewarisi sumber ilmu pengetahuan kepada kita semua yaitu Al-quran dan

Sunnah, semoga ilmu yang beliau wariskan bermanfaat bagi kita dunia dan

akhirat.

Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi syarat untuk memperoleh

gelar sarjana pendidikan yang bertujuan untuk peningkatan pengetahuan dibidang

karya ilmiah dan juga untuk memperdalam pemahaman keilmuan dan

aplikatifnya. Penulis berharap semoga skripsi ini berguna untuk semua pihak yang

membutuhkan.

Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak dukungan

dan bantuan dari berbagai pihak guna membantu lancarnya penelitian ini, baik

secara langsung atau tidak oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Dr. Nurlena Rifai,MA, Ph.D selaku Dekan FITK atas segala bentuk

partisipasinya kepada mahasiswa, semoga visi misi yang diembannya diberikan

kelancaran dalam menunaikannya, amin.

2. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd selaku kepala jurusan Pendidikan IPS dan juga

Dosen Pembimbing Akademik, dengan kesibukannya bersedia meluangkan

waktu dan tenaganya dalam memberikan arahan dan nasihat dalam penulisan

skripsi ataupun selama masa studi penulis di UIN Jakarta.

3. Andri Noor Andriansyah, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang

senantiasa meluangkan waktunya dalam berdiskusi sehingga memberikan

Page 9: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

ix

gagasan ataupun ide dalam pembuatan skripsi dengan ikhlas membimbing

sampai skripsi ini terselesaikan.

4. Pemerintah Walikota Tangerang Selatan beserta unit-unit yang telah bersedia

membagi ilmu dan membantu penulis dalam melengkapi data sekunder yang

dibutuhkan dalam skripsi ini, semoga apa yang diberikan oleh mereka berbuah

pahala, amin.

5. Ayah dan Bundaku tercinta yang selalu menjadi sang surya dalam hidupku,

pancaran sinar kasih sayang nya yang begitu dalam hingga benih-benih

kehidupan terpancar dalam jiwa dan sanubariku untuk selalu tumbuh menjadi

seorang yang berguna bagi nusa dan bangsa dan bisa menjadi panutan dalam

keluarga.

6. Empat Kakak Ku tercinta kakak Ayuk, Puti, Yuni dan abang Arif serta adek

Ku Surya yang selalu memberi dukungan baik materil maupun non materil

hingga Aku bisa menyelesaikan studi di jenjang S1.

7. Yayasan Malibu dan IKLB yang telah memberikan biasiswa selama ini.

8. Rekan kerja BTA 70 yang telah memberi banyak kesempatan dan berbagai

pengalaman dalam dunia pendidikan hingga ku bisa mengajar di berbagai

SMAN yang berstandar nasional maupun internasional seperti SMA 28 Pasar

Minggu, SMA 70 dan beberapa SMA lainnya.

9. Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan 2010, senantiasa memberikan

canda tawa dalam setiap waktu dan memberikan arti penting persahabatan dan

kebersamaan dalam diriku. Terimkasih untuk dukungan dan semangatnya.

10. Dan kepada semua pihak terkait yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Banyak tantangan dan rintangan yang penulis hadapi khususnya pada

waktu pengambilan data. Banyak pelajaran yang bisa penulis ambil pada saat itu.

Salah satunya terkait dengan fenomena pola dan kondisi pemukiman ataupun

perumahan yang ada di lokasi penelitian. Dimana jika kita melihat di pinggir jalan

utama banyak di temukan pemukiman yang layak huni seperti perumahan namun

dibalik semua itu pemukiman yang tidak layak huni masih banyak di temui

terutama yang mendekati lokasi pabrik Sandratek dimana masih banyak penduduk

Page 10: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

x

yang tinggal di rumah sewa berupa kontrakan dan kos-kosan (rumah petak dengan

ruangan seluas 3x4 m). Hal ini ada setelah berkembangnya industri di wilayah itu.

Hal seperti itu merupakan salah satu kenyataan hidup yang penulis peroleh

di saat pengambilan data primer ke lapangan. Pengambilan data primer ke

lapangan ini secara tidak langsung telah mengingatkan penulis akan satu

ungkapan “Life is Strunggle”. Bagaimana berjuang untuk hidup di tengah-tengah

kondisi yang sulit pada saat ini. Ada banyak usaha yang dapat dilakukan seperti

ketiga unit usaha yang penulis teliti dalam penelitian ini dan semua itu dapat

berhasil dan berkembang jika ada “kemauan” dan “tekat yang tinggi”.

Akhir kata sebagai orang yang masih dalam proses pembelajaran penulis

mohon maaf atas segala kekurangan yang ada khususnya yang terdapat pada

tulisan ini.

Ciputat, Oktober 2014

Penulis

Syahbani Putra Gunadi

Page 11: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

xi

DAFTAR ISI

Judul (Cover) ........................................................................................................... i

Surat Pernyataan Karya Ilmiah ............................................................................. ii

Pengesahan Uji Referensi ........................................................................................ iii

Lembar Pengesahan Pembimbing .......................................................................... iv

Lembar Pengesahan Penguji ................................................................................... v

Abstrak ..................................................................................................................... vi

Kata Pengantar ........................................................................................................ viii

Daftar Isi ................................................................................................................... xi

Daftar Tabel .............................................................................................................. xiv

Daftar Gambar ......................................................................................................... xv

Daftar Peta ................................................................................................................ xvi

Daftar Lampiran ...................................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1

B. Masalah Penelitian ......................................................................................... 4

1. Identifikasi masalah ................................................................................. 4

2. Batasan masalah ....................................................................................... 5

3. Rumusan masalah..................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 6

D. Kegunaan Penelitian....................................................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORI ......................................................................................... 8

A. Landasan Teori ............................................................................................... 8

1. Industri .................................................................................................... 8

a. Klasifikasi Industri ............................................................................. 9

b. Lokasi Industri ................................................................................... 19

c. Teori Lokasi Industri .......................................................................... 23

d. Dampak Industri ................................................................................. 25

e. Identifikasi Dampak ........................................................................... 27

2. Jarak Mutlak dan Jarak Relatif ................................................................. 29

Page 12: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

xii

3. Analisis Sewa Yang Ditawarkan .............................................................. 30

4. Penduduk .................................................................................................. 32

B. Kerangka Berpikir .......................................................................................... 36

C. Hasil Penelitian Relevan ................................................................................ 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................................. 39

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................ 39

1. Tempat Penelitian..................................................................................... 39

2. Waktu Penelitian ...................................................................................... 39

B. Metode dan Desain Penelitian ........................................................................ 40

C. Variabel Penelitian ......................................................................................... 41

D. Tahap Pengumpulan Data .............................................................................. 41

E. Tahap Pengolahan dan Penyajian Data .......................................................... 42

F. Tahap Analisi Data ......................................................................................... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................ 45

A. Deskripsi Data ................................................................................................ 45

1. Letak Geografis dan Administratif Wilayah Penelitian ........................... 45

2. Penggunaan Tanah ................................................................................... 48

2.1.Pemukiman ......................................................................................... 48

3. Jaringan Jalan ........................................................................................... 51

4. Perindustrian ............................................................................................ 51

4.1.Perusahaan Industri di Kecamatan Ciputat Timur ............................. 55

4.1.1. Jumlah dan Jenis Industri ....................................................... 55

4.1.2. Industri di Kelurahan Rempoa ............................................... 56

5. Penduduk .................................................................................................. 61

5.1.Jumlah Penduduk ............................................................................... 61

5.2.Mata Pencaharian Penduduk .............................................................. 62

5.3.Unit Usaha Kegiatan Penduduk ......................................................... 64

5.3.1. Unit Usaha Rumah Sewa ....................................................... 64

5.3.2. Unit Usaha Warung Makan .................................................... 65

5.3.3. Unit Usaha Angkutan ............................................................. 68

Page 13: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

xiii

B. Pembahasan .................................................................................................... 69

1. Industri di Kelurahan Rempoa ................................................................. 69

1.1.Persebaran Industri ............................................................................. 69

1.1.1. Industri Besar ......................................................................... 69

1.1.2. Industri Sedang ...................................................................... 69

1.1.3. Industri Kecil .......................................................................... 70

1.1.4. Industri Rumah Tangga .......................................................... 71

1.2.Industri Sebagai Objek Kasus ............................................................ 71

2. Kegiatan Penduduk di Kelurahan Rempoa .............................................. 72

2.1.Unit Usaha Penyewaan Rumah .......................................................... 72

2.1.1. Biaya Sewa Penghuni Rumaha Sewa ..................................... 74

2.1.2. Waktu Tempuh Penghuni Rumah Sewa Pekerja Industri

Kelokasi Kerja (kasus PT. Sandratex) ................................... 76

2.1.3. Biaya Angkutan Pekerja Industri ke Lokasi Kerja (kasus

PT. Sandratex) ........................................................................ 78

2.2.Unit Usaha Warung Makan ................................................................ 81

2.2.1. Persebaran Warung Makan .................................................... 81

2.2.2. Jumlah Pekerja Warung ......................................................... 82

2.2.3. Jumlah Konsumen Warung (pekerja pabrik) ......................... 84

2.2.4. Besar Modal Pekerja Warung ................................................ 86

2.2.5. Besar Keuntungan Pemilik Warung ....................................... 88

2.3.Unit Usaha Angkutan ......................................................................... 90

2.3.1. Pengendara Tetap ................................................................... 90

2.3.2. Pemakai Jasa Angkutan.......................................................... 91

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ........................................... 94

A. Kesimpulan .................................................................................................... 94

B. Implikasi ......................................................................................................... 95

C. Saran ............................................................................................................... 96

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 98

LAMPIRAN .............................................................................................................. 100

Page 14: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

xiv

DAFTAR TABEL

2.1. Karakteristik Operasi Relatif Sarana Transportasi .................................. 21

3.1. Waktu Pengumpulan Data Penelitian ...................................................... 40

4.1. Nama Kelurahan dan Jumlah RT/RW Kecamatan Ciputat Timur .......... 45

4.2. Daftar Perumahan Kelurahan Rempoa Tahun 2014 ............................... 48

4.3. Status Pemukiman dan Jumlah Rumah Kelurahan Rempoa ................... 50

4.4. Persentase Luas Penggunaan Tanah Kelurahan Rempoa ........................ 50

4.5. Jaringan Jalan Kelurahan Rempoa .......................................................... 51

4.6. Monitoring Pemasukan Dokumen Survei IBS Tahun 2013 Kota

Tangerang Selatan ................................................................................... 52

4.7. Jumlah Industri Kecil, Sedang, dan Besar di Kecamatan Ciputat Timur 56

4.8. Jumlah Industri, Tenaga Kerja dan Letak Industri di Kelurahan

Rempoa.................................................................................................... 57

4.9. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur 2013 ................................ 61

4.10. Mata Pencaharian Penduduk Kelurahan Rempoa ................................... 62

4.11. Jumlah Unit Usaha di Kelurahan Rempoa .............................................. 65

4.12. Jumlah Unit Usaha Warung Makan di Jalan Utama ............................... 66

Page 15: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

xv

DAFTAR GAMBAR

1. Lokasi Industri di Greater London ................................................................. 24

2. Hubungan Sewa Tanah Dengan Tata Guna Lahan ........................................ 32

3. Piramida Penduduk Kelurahan Rempoa 2013 ............................................... 62

4. Pengambilan Data Sekunder di Kantor Kelurahan Rempoa .......................... 108

5. Pengambilan Data Sekunder Peta RBI di BIG ............................................... 108

6. Gerbang Masuk Indogravure ......................................................................... 108

7. Bagian Depan PT. Indogravure ...................................................................... 108

8. Kawasan Industri Furnitur di Pinggir Jalan Juanda ....................................... 108

9. Pekerja Industri Furnitur ................................................................................ 108

10. Hasil Produksi Industri Furnitur di Rempoa .................................................. 109

11. Gerbang Masuk PT. Sandratex ...................................................................... 109

12. Penghuni Rumah Sewa di RW 01 Rempoa.................................................... 109

13. Pemilik Warung Makan Tenda Depan Gerbang Sandratex ........................... 109

14. Pangkalan Becak di Tanjakan Mabad ............................................................ 109

15. Warung Makan Tenda di Depan Gerbang Timur Sandratex ......................... 109

Page 16: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

xvi

DAFTAR PETA

1. Administrasi Kelurahan Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur ....................... 46

2. Penggunaan Lahan Kelurahan Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur ............. 47

3. Persebaran Industri Kelurahan Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur ............. 60

4. Persebaran Warung Kelurahan Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur............. 67

5. Persentase Rumah Sewa Kelurahan Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur ..... 73

6. Biaya Sewa Rumah Per Bulan Kelurahan Rempoa, Kecamatan Ciputat

Timur .............................................................................................................. 75

7. Waktu Tempuh Pekerja Industri Ke Lokasi Industri Kelurahan Rempoa,

Kecamatan Ciputat Timur .............................................................................. 77

8. Biaya Angkutan Pekerja Industri Ke Lokasi Industri (Kasus PT.

Sandratex) Kelurahan Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur ........................... 80

9. Jumlah Pekerja Warung Kelurahan Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur...... 83

10. Jumlah Konsumen Warung Kelurahan Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur 85

11. Besar Modal Pemilik Warung Per Hari Kelurahan Rempoa, Kecamatan

Ciputat Timur ................................................................................................. 87

12. Besar Keuntungan Pemilik Warung Per Hari Kelurahan Rempoa,

Kecamatan Ciputat Timur .............................................................................. 89

13. Pangkalan Ojek & Becak Kelurahan Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur ... 92

Page 17: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

A. Lampiran 1: Lembar Kuesioner .................................................................... 100

B. Lampiran 2: Kegiatan Penyewaan Rumah di Kelurahan Rempoa ................. 104

C. Lampiran 3: Kegiatan Usaha Warung di Kelurahan Rempoa ........................ 105

D. Lampiran 4: Kegiatan Unit Usaha Angkutan di Kelurahan Rempoa ............. 107

E. Lampiran 5: Foto Kegiatan ............................................................................ 108

F. Lampiran 6: Lembar Uji Referensi ................................................................ 110

G. Lampiran 7: Biodata Penulis .......................................................................... 113

H. Surat Izin Penelitian ....................................................................................... 115

Page 18: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan selalu ditunjukan untuk meningkatkan taraf hidup dan

kesejahteraan masyarakat kearah yang lebih baik dan merata. Pembangunan

suatu wilayah erat kaitannya dengan proses industrialisasi dan peningkatan

hasil produksi industri. Sektor industri dalam perekonomian di Indonesia

mempunyai peranan yang sangat penting bagi peningkatan devisa negara.

Disamping peranannya pada skala nasional, industrialisasi juga dianggap dapat

berperan dalam perkembangan wilayah dan mendorong perkembangan suatu

wilayah yang terbelakang.

Dalam Garis Besar Haluan Negara (GBHN 1978), menyatakan bahwa

salah satu tujuan utama pembangunan jangka panjang Indonesia adalah untuk

mencapai struktur ekonomi yang seimbang dimana industri manufaktur yang

kuat dan maju didukung oleh sektor pertanian yang tangguh.1

Industri manufaktur modern banyak terkonsentrasi di daerah perkotaan di

Pulau Jawa.2 Terutama di sekitar kawasan DKI Jakarta yang terkenal dengan

sebutan Jabotabek (Jakarta Bogor Tangerang Bekasi), yang berkembang

seiring dengan dikeluarkannya instruksi presiden no 13 tahun 1976 tentang

pengembangan wilayah Jabotabek. Sehingga tidaklah mengherankan jika

kawasan Jabotabek terdapat infrastruktur yang memadai seperti jaringan jalan

dan transportasi.

Melihat latar belakang berdirinya industri sebagai sektor utama dalam

meningkatkan taraf pembangunan tentu tidak terlepas dari faktor tingginya

pertumbuhan penduduk. Dimana pertumbuhan penduduk indonesia beberapa

periode dari tahun 1930-2010 dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan

penduduk indonesia tergolong tinggi. Berkaitan dengan tingginya pertumbuhan

1 Parlin Sitorus, Teori Lokasi Industri, (Jakarta: Penebit Universitas Trisakti, 1997), hal

158. 2 Poot Huib, Industrialication and Trade in Indonesia, (Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press, 1990), hal 9.

Page 19: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

2

penduduk dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi, dalam teori model

pertumbuhan A. Lewis dikenal dengan sebutan “suplai tenaga kerja yang tidak

terbatas” dan ini adalah satu diantara model neo-klasik yang meneliti

perkembangan atau pertumbuhan ekonomi di negara-negara sedang

berkembang. Model ini menjelaskan bagaimana pertumbuhan ekonomi dimulai

di sebuah negara yang sedang berkembang yang mempunyai dua sektor dalam

mendukung pertumbuhan ekonomi, yaitu pertanian tradisional yang subsistens

di pedesaan dan industri di perkotaan.3

Dewasa ini lokasi pembangunan industri banyak terkonsentrasi di daerah

penglaju ibukota Jakarta. Karena kencendrungan pendirian lokasi industri yang

selalu mendekati perkotaan sebagai mana dalam teori Pusat Kosentis menurut

Burgess yang membagi pola keruangan kota menjadi enam bagian, dimana

industri akan berdiri pada zona ke-2 sebagai tempat berdirinya pabrik

(manufaktur ringan) yang disebut dengan Zona Suburban dan pada zona ke-3

yaitu Zona Suburban Fringe akan berdiri pabrik besar atau industri berat.

Dalam teori ini dikatakan bahwa kecedrungan pendirian manufaktur ringan

atau industri ringan seperti industri tekstil disebabkan oleh sistem transportasi

tidak rumit, murah, mudah dan cepat kesegala arah, serta dekat dengan

konsumen sehingga memberi kemudahan dalam proses pendistribusian.4

Terkait dengan lokasi industri, Smith dalam bukunya mengungkapkan

bahwa untuk memutuskan penempatan industri pada suatu wilayah akan

dipertimbangkan dengan baik oleh pengusahanya. Pertimbangan lain selain

kedekatan industri pada pasar dan bahan mentah adalah daya tarik lokasi. Daya

tarik lokasi erat kaitannya dengan ketersediaannya jalan, pengangkutan, tenaga

kerja, listrik, air, dan saluran pembuangan limbah. Adanya saling

ketergantungan antara lokasi industri dengan ketersediaan jalan dan

pengangkutan ditandai dengan adanya konsentrasi industri yang tinggi yang

dimiliki oleh wilayah yang kepadatan lalu-lintasnya tinggi dengan jumlah dan

3 Tulus Tambunan, Perkembangan Industri Nasional Sejak Orde Baru Hingga Pasca

Krisis, (Jakarta: Universitas Trisakti, 2008), h. 2. 4 Enok Maryani dan Bagja Waluya, Hand Out Geografi Desa Kota, (Bandung: Fakultas

IPS UPI, 2008), h. 27-28.

Page 20: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

3

jenis angkutan yang besar yang melewati lokasi industri tersebut serta

memakan biaya angkutan yang rendah.5

Berdirinya industri di suatu wilayah akan menimbulkan dampak bagi

kegiatan penduduk sekitarnya baik dampak positif maupun dampak negatif.

Dampak negatif adalah pengaruh industri terhadap perusakan lingkungan fisik

baik udara, tanah, dan air yang timbul akibat limbah kegiatan di sekitar lokasi

industri. Di beberapa lokasi industri cendrung lebih banyak ditemukan dampak

negatif daripada dampak positifnya. Dimana kasus ini banyak di temukan pada

lokasi industri ekstraktif (industri hulu). Seperti kasus PT. Newmont Minahasa

Raya, Manado, Sulawesi Utara, pada tahun 2000, triling dari operasi industri

tersebut telah mengkontaminasi wilayah daratan seluas 35.820 ha, sementara

Laut Arafura telah terkontaminasi seluas 84.158 ha. Dilain kasus seperti PT.

INCO Sulawesi Selatan, 750 keluarga kehilangan tanah produktif mereka yang

merupakan sumber mata pencaharian utma masyrakat adat di sana.6

Dampak positif dari berdirinya industri di suatu wilayah, dapat diartikan

sebagai manfaat industri terhadap kegiatan penduduk. Dampak ini dapat dilihat

dari adanya kemampuan industri untuk menyerap tenaga kerja yang akan

memberi manfaat bagi penduduk untuk bekerja karena setiap industri

membutuhkan tenaga kerja yang berguna untuk melakukan aktivitasnya. Faktor

ini mencerminkan bahwa sektor industri cukup berperan dalam penciptaan

lapangan kerja yaitu mampu menciptakan kesempatan kerja sebesar 15,1 juta.7.

Berdirinya industri juga diikuti dengan bertambahnya variasi lapangan

hidup. Variasi ini ditandai dengan timbulnya kegiatan penduduk di sektor

informal. Ahmad (2000), mengatakan bahwa “ dimana kegiatan ekonomi

formal berada maka pelaku sektor informal akan berada di sekitarnya”. Di

5 Devi Aseani, “Dampak Kegiatan Industri Terhadap Kegiatan Pnduduk Studi Kasus

Industri Di Kelurahan Suka Maju, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok” Skripsi pada Sarjana

Universitas Indonesia, Depok, 2003 h. 2, tidak dipublikasikan. 6 Tambang dan Penghancuran Lingkungan Kasus-Kasus Pertambangan di Indonesia

2003-2004, (Jakarta: Jaringan Advokasi Tambang, 2006), Hal. 12-14. 7 Kebijakan Pembangunan Industri Nasional, (Jakarta: Departemen Perindustrian, 2005),

hal. 24.

Page 21: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

4

wilayah Jawa jumlah pelaku sektor informal berkisar antara 37% sampai 43%,

sementara di luar Jawa lebih banyak lagi berkisar antara 40%-55%.8 Karena ini

lah tidak mengherankan dimana ada kegiatan industri di sana ditemukan usaha

kegiatan informal yang mendukung kegiatan industri seperti usaha kontrakan

atau penyewaan rumah, rumah makan, warung makanan, dan minuman, toko-

toko, serta usaha angkutan. Sebagaimana yang pernah diteliti oleh Devi Aseany

(2003) di wilayah Kota Depok terkait dampak industri terhadap timbulnya

usaha sektor informal yang termasuk dalam dampak positif lokasi industri.

Hasil penelitiannya menunjukan bahwa terdapat dampak positif dari kegitan

industri terhadap pertumbuhan jumlah usaha penduduk di sektor informal.

Adanya dampak industri terhadap penduduk, hal inilah yang melatar

belakangi penulis untuk melakukan penelitian terkait Dampak Industri

Terhadap Kegiatan Penduduk yang ada di wilayah Kelurhan Rempoa Kec.

Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan.

Pada penelitian ini akan dilihat seberapa luas wilayah persebaran dampak

dari kehadiran industri di Kelurahan Rempoa khususnya yang terkonsentrasi di

sepanjang Jalan Djuanda terhadap perubahan kegiatan penduduk di Kelurahan

Rempoa dan sekitarnya. Perubahan kegiatan penduduk diutamakan pada

kegiatan pengontrakan atau penyewaan rumah dan kesempatan kerja yang

dalam hal ini timbulnya sumber-sumber pekerjaan baru (membuka warung,

toko-toko, usaha angkutan di sekitar lokasi industri) sehingga akhirnya dapat

diketahui segragasi dampak industri di kelurahan Rempoa tersebut.

B. Masalah Penelitian

1. Identifikasi masalah

Bedasarkan latar belakang masalah, dampak dari kegiatan industri

terhadap kegiatan penduduk maka dari itu dapat di identifikasi beberapa

masalah diantaranya sebagai berikut:

8 Ahmad Erani Yustika, Industrialisasi Pinggiran, (Yokyakarta: Pustaka Pelajar, 2000),

hal. 176.

Page 22: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

5

a. Industrialisasi cenderung dianggap dapat mendorong perkembangan

wilayah terbelakang.

b. Industri modern banyak terkonsentrasi di daerah perkotaan Pulau Jawa.

c. Pemerataan pembangunan yang tidak baik sebagai pengaruh dari

industri.

d. Adanya saling ketergantungan antara lokasi industri dengan

ketersediaan jalan

e. Dampak industri terhadap perusakan lingkungan

f. Kemampuan industri dalam menyerap tenaga kerja.

g. Tingginya laju urbanisasi karena dayatarik industrialisasi di wilayah

perkotaan.

h. Dampak keberadaan industri yang mempengaruhi pertambahan variasi

kegiatan penduduk disektor informal.

2. Batasan masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka yang menjadi batasan

masalah dalam penelitian ini yaitu:

a. Persebaran industri yang terdapat di Kelurahan Rempoa Kec. Ciputat

Timur , Kota Tangerang Selatan.

b. Persebaran dampak industri terhadap kegitan penduduk di Kelurahan

Rempoa Kec. Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan.

3. Rumusan masalah

Dari batasan masalah di atas maka bisa ditarik suatu rumusan masalah,

yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1) Bagaimana persebaran industri yang terdapat di Kelurahan Rempoa

Kecamatan Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan?

2) Bagaimana persebaran dampak kegiatan industri terhadap kegiatan

penduduk di Kelurahan Rempoa Kecamatan Ciputat Timur?

Page 23: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

6

C. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk;

1) Mengetahui persebaran industri yang terdapat di Kelurahan Rempoa

Kec. Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan.

2) Mengetahui persebaran dampak kegiatan industri terhadap kegiatan

penduduk di Kelurahan Rempoa Kecamatan Ciputat Timur Kota

Tangerang Selatan.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan tambahan

pengetahuan pada tingkatan teoritis kepada pembaca dalam melihat

dan mengamati dampak industri terhadap kegiatan penduduk.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi dan bahan

pertimbangan nyata untuk kepentingan bagi pihak yang membutuhkan

yaitu:

a. Manfaat bagi mahasiswa

Memberi informasi kepada mahasiswa yang membutuhkan

bahan kajian ilmiah yang berkaitaan dengan dampak kegiatan

industri terhadap kegiatan penduduk.

b. Manfaat bagi pemerintah Kota Tangerang Selatan

Mengusung wacana dalam mengambil suatu kebijakan guna

memperoleh suatu keputusan yang memberi keseimbangan antara

lingkungan dengan sesuatu yang bernilai ekonomi tinggi seperti

kegiatan industri.

c. Manfaat bagi DISPERINDAG Kota Tangerang Selatan

Untuk melihat pola persebaran industri yang ada di Kelurahan

Rempoa Kec. Ciputat Timu Kota Tangerang Selatan.

Page 24: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

7

d. Manfaat bagi Dinas Tata Kota Tangerang Selatan

Untuk melihat perubahan dari penggunaan lahan yang ada di

Kelurahan Rempoa Kec. Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan

guna untuk mengusung kebijakan dalam perencanaan

pembangunan.

e. Manfaat bagi Dinas Kependudukan Kota Tangerang Selatan

Untuk melihat kepadatan penduduk yang mengacu pada peta

tematik yang kaitannya dengan pemukiman baik teratur maupun

tidak teratur (identik dengan pemukiman padat penduduk).

f. Manfaat bagi Infestor

Untuk melihat lokasi trategis dalam berinfrestasi dengan melihat

peta tematik persebaran industri, persebaran pemukiman, dan

penggunaan lahan.

Page 25: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

8

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Industri

Menurut Sandy, “Industri adalah usaha untuk memperoleh barang-

barang jadi dari bahan baku atau bahan mentah melalui suatu proses

penggarapan dalam jumlah yang besar, sehingga barang-barang tersebut

dapat diperoleh dengan harga satuan yang serendah mungkin tetapi tetap

dengan mutu yang setinggi mungkin”.9

Dalam UU Perindustrian No 5 Tahun 1984, “industri adalah kegiatan

ekonomi yang mengelola bahan mentah, bahan baku, barang

setengah jadi, dan atau barang jadi menjadi barang dengan nilai

yang lebih tinggi untuk penggunaanya termasuk kegiatan

rancangan bangun dan perekayasaan industri”.

Pengertian Industri menurut BPS Tangsel adalah suatu kegiatan

ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah suatu barang dasar secara

mekanis, kimia, atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadi/setengah

jadi, dan atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi

nilainya, dan sifatnya lebih dekat kepada pemakai akhir. Termasuk dalam

kegiatan ini adalah jasa industri dan pekerjaan perakitan (assembling).10

Menurut Sumaatmaja, “Dari sudut pandang geografi, Industri sebagai

suatu sistem merupakan perpaduan sub sistem fisis dan sub sistem

manusia“.11

Industri juga dapat diartikan sebagai suatu usaha atau kegiatan

pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang

jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha

9 Sandy, Republik Indonesia Geografi Regional, (Jakarta: Jurusan Geografi FMIPA-UI,

19850), h. 148. 10

BPS Tangsel, Kota Tangerang Selatan Dalam Angka, (Tangerang: Badan Pusat

Statistik Kota Tangerang Selatan, 2013), h. 216. 11

Sumaatmadja, Nursid, Geografi Pembangunan, Jakarta: DEPDIKBUD, 1988. Hal

Page 26: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

9

perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri.

Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.

Industri merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesejateraan

penduduk. Selain itu industrialisasi juga tidak terlepas dari usaha untuk

meningkatkan mutu sumberdaya manusia dan kemampuan untuk

memanfaatkan sumber daya alam secara optimal.

a. Klasifikasi Industri

Karena banyaknya jenis industri yang dilihat dari latar atau atribut

tertentu yang terdapat di suatu negara, maka perlu kiranya adanya suatu

pengelompokan yang jelas. Di dalam peraturan kepala badan pusat statistik

nomor 57 tahun 2009 tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia

(KBLUI) industri di klasifikasikan berdasarkan Kode Klasifikasi Industri

(KKI) 2 digit sebagai berikut:

1) Jenis industri 10 meliputi industri makanan

Golongan pokok ini mencakup pengolahan produk

pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi makanan dan juga

mencakup produk setengah jadi yang tidak secara langsung

menjadi produk makanan tetapi nilainya dapat lebih besar atau

lebih kecil.

2) Jenis industri 11 meliputi industri minuman

Golongan pokok ini mencakup pembuatan minuman

beralkohol dan tidak beralkohol, air minum mineral, bir dan

anggur, dan pembuatan minuman beralkohol yang disuling.

Kegiatan ini tidak mencakup pembuatan jus buah-buahan dan

sayur-sayuran, minuman dengan bahan baku susu, dan

pembuatan produk teh, kopi dan produk teh dengan kadar kafein

yang tinggi.

3) Jenis industri 12 meliputi industri pengolahan tembakau

Golongan pokok ini mencakup pembuatan tembakau atau

produk pengganti tembakau; rokok, cerutu, cangklong, snuff,

Page 27: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

10

chewing; dan pemotongan serta pengeringan kembali tembakau

tetapi tidak mencakup penanaman atau pengolahan awal

tembakau.

4) Jenis industri 13 meliputi industri tekstil

Golongan pokok ini mencakup pengolahan, pemintalan,

penenunan dan penyelesaian tekstil dan bahan pakaian,

pembuatan barang-barang tekstil bukan pakaian (seperti sprei,

taplak meja, gordein, selimut, permadani, tali temali dan lain-

lain). Golongan pokok ini tidak mencakup penanaman serat

alami atau pembuatan serat sintetis masuk dalam sub golongan

2030 dan pembuatan pakaian masuk dalam golongan pokok 14.

5) Jenis industri 14 meliputi industri pakaian jadi

Golongan pokok ini mencakup semua pekerjaan menjahit

(baju siap pakai atau berdasarkan ukuran/pesanan), dalam semua

bahan (seperti kulit, bahan baju, bahan rajutan atau tenunan dan

lain-lain), dari semua jenis pakaian (seperti pakaian luar,

pakaian dalam pria, wanita atau anak-anak, pakaian kerja dan

pakaian santai dan lain-lain) dan asesoris, tidak ada perbedaan

dalam pembuatan antara baju untuk anak-anak dan orang

dewasa, atau antara pakaian tradisional dan modern.

6) Jenis industri 15 meliputi industri kulit, barang dari kulit dan

alas kaki

Golongan pokok ini mencakup pengolahan dan pencelupan

kulit berbulu dan proses perubahan dari kulit jangat menjadi

kulit dengan proses penyamakan atau proses pengawetan dan

pengeringan serta pengolahan kulit menjadi produk yang siap

pakai, pembuatan koper, tas tangan dan sejenisnya, pakaian

kuda dan peralatan kuda yang terbuat dari kulit, dan pembuatan

alas kaki. Golongan pokok ini juga mencakup pembuatan

produk sejenisnya dari bahan lain (kulit imitasi atau kulit

tiruan), seperti alas kaki dari bahan karet, koper dari tekstil dan

Page 28: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

11

lain-lain. Barang-barang terbuat dari kulit tiruan termasuk di

sini, asalkan cara pembuatannya sama dengan produk kulit

dibuat (koper), dan biasanya di produksi oleh unit yang sama.

7) Jenis industri 16 meliputi industri kayu, barang dari kayu dan

gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari

bambu, rotan, rotan dan sejenisnya.

Golongan pokok ini mencakup pembuatan barang-barang

dari kayu. Kebanyakan digunakan untuk konstruksi dan juga

mencakup berbagai proses pengerjaan dari penggergajian

sampai pembentukan dan perakitan barang-barang dari kayu,

dan dari perakitan sampai produk jadi seperti kontainer kayu.

Terkecuali penggergajian, golongan pokok ini terbagi lagi

sebagian besar didasarkan pada produk spesifik yang dihasilkan.

Golongan pokok ini tidak mencakup pembuatan mebeler, atau

perakitan/pemasangan perabot kayu dan sejenisnya

8) Jenis industri 17 meliputi industri kertas dan barang dari kertas

Golongan pokok ini mencakup pembuatan bubur kayu,

kertas, dan produk kertas olahan. Pembuatan dari produk-produk

tersebut dikelompokkan bersama karena merupakan satu

rangkaian proses pengolahan yang berkaitan. Lebih dari itu

kegiatan seringkali dilakukan dalam satu unit. Ada tiga kegiatan

utama, yaitu Pertama, pembuatan bubur kertas yang meliputi

pemisahan serat selulosa dari kotoran dalam kayu atau kertas

bekas. Kedua, pembuatan kertas yang meliputi penyusunan serat

selulosa menjadi lembaran-lembaran. Ketiga, barang kertas

olahan dibuat dari kertas dan bahan lain dengan berbagai teknik

pemotongan dan pembentukan, termasuk kegiatan pelapisan dan

laminasi. Barang kertas dapat merupakan barang cetakan (kertas

pelapis dinding, kertas kado dan lain-lain), selagi pencetakan

bukanlah merupakan hal yang utama. Golongan pokok ini

utamanya terbagi menjadi produksi bubur kertas, kertas dan

Page 29: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

12

papan kertas, dan selebihnya termasuk produksi produk kertas

dan kertas yang diproses lebih lanjut.

9) Jenis industri 18 meliputi industri pencetakan dan reproduksi

media rekaman.

Golongan pokok ini mencakup pencetakan barang-barang

dan kegiatan pendukung yang berkaitan dan tidak terpisahkan

dengan industri pencetakan, proses pencetakan termasuk

bermacam metode/cara untuk memindahkan suatu image dari

suatu sumber ke berbagai media, dan yang terpenting bagaimana

memindahkan image dari piringan atau layar monitor ke suatu

media melalui/dengan berbagai teknologi pencetakan. Terdapat

beberapa hal bahwa pencetakan dan penerbitan dilakukan oleh

suatu unit yang sama dan pada lokasi yang sama pula. Golongan

pokok ini juga mencakup reproduksi media rekaman, seperti

compact disk (CD), Video rekaman, software dalam disk atau

tape.

10) Jenis industri 19 meliputi industri produk dari batu dan

pengilangan minyak bumi.

Golongan pokok ini mencakup perubahan minyak bumi

mentah dan batu bara menjadi produk yang bermanfaat. Proses

yang dominan adalah pengilangan minyak bumi, di mana

meliputi pemisahan minyak bumi mentah menjadi produk

komponen melalui teknik seperti pemecahan dan penyulingan.

Golongan pokok ini juga mencakup pembuatan produk khas

(Kokas, butone, propone, petrol).

11) Jenis industri 20 meliputi industri bahan kimia dan barang dari

bahan kimia.

Golongan pokok ini mencakup perubahan bahan organik

dan non organik mentah dengan proses kimia dan pembentukan

produk. Hal ini mencirikan/membedakan produk kimia dasar

yang membentuk kelompok industri pertama dari hasil produk

Page 30: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

13

antara dan produk akhir yang dihasilkan melalui pengolahan

lebih lanjut dari kimia dasar yang merupakan kelompok-

kelompok industri lainnya.

12) Jenis industri 21 meliputi industri farmasi, produk obat kimia

dan obat tradisional.

Golongan pokok ini mencakup pembuatan produk farmasi

dasar dan preparat farmasi. Golongan pokok ini mencakup

antara lain preparat darah, obat-obatan jadi, preparat diagnostik,

preparat medis, obat tradisional atau jamu dan produk botanikal

untuk keperluan farmasi.

13) Jenis industri 22 meliputi industri karet, barang dari karet dan

plastik.

Golongan pokok ini mencakup pembuatan barang plastik

dan karet. Golongan pokok ini dicirikan dengan penggunaan

bahan baku karet dan plastik dalam proses pembuatannya.

Namun demikian tidak berarti bahwa pembuatan semua barang

yang terbuat dari bahan baku ini termasuk di sini.

14) Jenis industri 23 meliputi industri barang galian bukan logam.

Golongan pokok ini mencakup kegiatan pengolahan bahan

baku menjadi barang jadi yang berhubungan dengan unsur

tunggal suatu mineral murni, seperti gelas dan produk gelas,

produk keramik dan tanah liat bakar, semen dan plester. Industri

pemotongan dan pengasahan batu serta pengolahan produk

mineral lainnya, tercakup di sini.

15) Jenis industri 24 meliputi industri logam dasar.

Golongan pokok ini mencakup kegiatan peleburan dan

penyulingan baik logam yang mengandung besi maupun tidak

dari bijih, potongan atau bungkahan dengan menggunakan

bermacam teknik metalurgi. Golongan pokok ini juga mencakup

pembuatan logam campuran. Hasil dari peleburan dan

pemurnian biasanya dalam bentuk batang logam (ingot) yang

Page 31: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

14

biasanya digunakan dalam pekerjaan rolling, penarikan dan

pengambilan pada pembuatan produk seperti plat, lembaran,

lempengan, potongan, batangan, kawat dan bentuk cairan untuk

membuat cetakan dan produk logam dasar lain.

16) Jenis industri 25 meliputi industri barang logam, bukan mesin

dan peralatannya.

Golongan pokok ini mencakup pembuatan produk logam

"murni" (seperti suku cadang, kontainer/wadah dan struktur),

pada umumnya mempunyai fungsi statis atau tidak bergerak,

pembuatan perlengkapan senjata dan amunisi. Golongan pokok

ini tidak mencakup industri peralatan dan permesinan, industri

penggabungan atau pemasangan produk logam (kadang kala

dengan bahan lain), barang elektrik, elektronik atau optikal,

yang bekerja dengan bagian yang bergerak.

17) Jenis industri 26 meliputi industri komputer, barang elektronik

dan optik.

Golongan pokok ini mencakup pembuatan komputer,

perlengkapan komputer, peralatan komunikasi, dan barang-

barang elektronik sejenis, termasuk pembuatan komponennya.

Proses produksi ditandai dengan rancangan dan penggunaan

penerapan teknologi tinggi untuk menciptakan IC dan barang-

barang berukuran kecil. Golongan pokok ini juga mencakup

pembuatan barang-barang elektronik rumah tangga, alat

pengukuran, alat pengujian, alat navigasi, dan peralatan kontrol,

iradiasi, peralatan elektromedical dan elektroterapi, peralatan

dan instrumen optik, dan pembuatan media magnetik dan optik.

18) Jenis industri 27 meliputi industri peralatan listrik.

Golongan pokok ini mencakup pembuatan produk yang

membangkitkan, mendistribusikan dan menggunakan tenaga

listrik. Golongan pokok ini juga mencakup pembuatan lampu

listrik, peralatan sinyal dan peralatan rumah tangga listrik.

Page 32: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

15

Golongan pokok ini tidak mencakup pembuatan barang-barang

elektronik.

19) Jenis industri 28 meliputi industri mesin dan perlengkapan

YTDL.

Golongan pokok ini mencakup pembuatan mesin dan

peralatan yang dapat bekerja bebas dengan bahan-bahan baik

secara mekanik atau yang berhubungan dengan panas atau

melaksanakan pengolahan bahan-bahan (seperti pengangkatan,

penyemprotan, penimbangan atau pengepakan), termasuk

komponen mekaniknya yang menghasilkan dan menggunakan

tenaga dan komponen utama yang dihasilkan secara khusus.

Golongan pokok ini mencakup pembuatan peralatan tangan,

peralatan tetap atau bergerak, tanpa memperhatikan apakah

peralatan tersebut dibuat untuk keperluan industri, pekerjaan

sipil dan bangunan, pertanian atau rumah tangga. Pembuatan

peralatan khusus untuk angkutan penumpang atau barang dalam

dasar pembatasan juga tercakup dalam di sini. Golongan pokok

ini juga mencakup pembuatan mesin untuk keperluan khusus

lainnya, yang tidak dicakup dimanapun dalam klasifikasinya,

baik digunakan atau tidak dalam proses industri, seperti

peralatan permainan/hiburan pasar malam, peralatan gelanggang

bouling otomatis dan lain-lain.

20) Jenis industri 29 meliputi industri kendraa bermotor, trailer dan

semi trailer.

Golongan pokok ini mencakup pembuatan kendaraan

bermotor untuk angkutan penumpang atau barang. Pembuatan

berbagai suku cadang dan aksesori kendaraan bermotor,

termasuk pembuatan trailer atau semi-trailer, sedangkan

perawatan dan perbaikan kendaraan di klasifikasikan di tempat

lain.

21) Jenis industri 30 meliputi industri alat angkutan lainnya.

Page 33: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

16

Golongan pokok ini mencakup alat angkutan lain seperti

pembuatan kapal dan perahu, lori/gerbong kereta api dan

lokomotif, pesawat udara dan pesawat angkasa beserta suku

cadangnya.

22) Jenis industri 31 meliputi industri furnitur

Golongan pokok ini mencakup pembuatan mebeller dan

produk yang berkaitan yang terbuat dari berbagai bahan kecuali

batu, semen dan keramik. Pengolahan yang digunakan dalam

pembuatan mebeller adalah metode standar, yaitu pembentukan

bahan dan perakitan komponen, termasuk pemotongan,

pencetakan dan pelapisan. Perancangan produk, baik untuk

estetika dan kualitas fungsi adalah aspek yang penting dalam

proses produksi. Pembuatan mebeller cenderung menjadi

kegiatan yang khusus.

23) Jenis industri 32 meliputi industri pengolahan lainnya.

Golongan ini mencakup pembuatan berbagai macam barang

yang belum dicakup di tempat lain dalam klasifikasi ini. Karena

golongan pokok ini adalah bersifat residual, proses produksi,

bahan input, dan penggunaan barang-barang yang dihasilkan

dapat berubah-ubah secara luas dan ukuran umum untuk

mengelompokkan golongan ke dalam golongan pokok belum

diterapkan di sini.

24) Jenis industri 33 meliputi industri jasa reparasi dan pemasangan

mesin dan peralatan.

Perbaikan dan pemeliharaan mesin dan peralatannya

mencakup perbaikan khusus barang barang yang dihasilkan oleh

lapangan usaha industri pengolahan dengan tujuan untuk

pemulihan mesin, peralatan dan produk lainnya menjadi baik.

Ketentuan pemeliharaan umum atau rutin (servis) mesin-mesin

tersebut untuk memastikan mesin bekerja efesien dan untuk

Page 34: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

17

pencegahan kerusakan dan perbaikan yang tidak penting,

tercakup di sini. Golongan pokok ini hanya mencakup kegiatan

perbaikan dan pemeliharaan khusus. Juga tercakup di sini

instalasi khusus mesin. Golongan pokok ini tidak mencakup

pembersihan mesin industri, perbaikan dan pemeliharaan

peralatan komputer dan komunikasi, serta perbaikan dan

pemeliharaan barang-barang rumah tangga.

Berdasarkan sifat bahan mentah dan sifat produksi, industri secara

luas meliputi;

1) Industri primer, yaitu industri yang mengambil bahan-bahan

mentah dari sektor primer, yaitu pertanian, peternakan,

perikanan, kehutanan, dan pertambangan. Contohnya:

bahan mentah pertanian, seperti pengambilan kelapa sawit,

penyadapan getah karet, dan sebagainya;

bahan mentah dari peternakan, seperti penangkapan ikan

dan udang di laut, kolam, tambak, dan sebagainya;

bahan mentah dari kehutanan, seperti pengambilan kayu,

pengambilan rotan , dan hasil hutan;

bahan mentah dari pertambangan, seperti eksploitasi atau

pengambilan minyak bumi dari dalam tanah, penambangan

batu bara, timah, dan sebagainya.

2) Industri sekunder (terutama konstruksi dan manufaktur), yaitu

industri yang mengolah lebih lanjut hasil industri lain (industri

primer), bahan bakunya adalah barang jadi atau setengah jadi.

Contohnya sebagai berikut:

pengolahan hasil pertanian, misalnya industri minyak

goreng dan ban mobil;

pengolahan hasil peternakan, misalnya industri susu bubuk,

dan pengalengan susu, serta industri daging;

Page 35: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

18

pengolahan hasil perikanan, misalnya industri pengalengan

ikan dan industri pembekuan udang;

pengolahan hasil hutan, misalnya industri kayu lapis dan

industri pengawetan kayu;

pengolahan hasil tambang, misalnya industri pelelehan bijih

emas menjadi emas dan industri penyulingan minyak bumi;

industri penunjang pertanian, misalnya industri pupuk;

industri bahan bangunan dan konstruksi, misalnya industri

semen dan industri baja;

bidang pembuatan dan perakitan, misalnya perakitan

kendaraan bermotor dan perakitan alat - alat elektronik,

seperti televisi, radio, kalkulator, serta pembuatan pesawat

tebang.

3) Industri tersier adalah industri pelayanan yang meliputi jasa

transportasi, komunikasi dan sektor jasa lainnya. Contohnya

sebagai berikut:

industri pelayanan dalam bidang keuangan, seperti

perbankan dan asuransi;

industri pelayanan dalam bidang transportasi, seperti

perumka, PN Garuda, PN DAMRI, dan PT PELNI;

industri pelayanan dalam bidang pariwisata, perjalanan dan

perhotelan, misalnya biro-biro pariwisata, biro perjalanan

umum, dan biro perhotelan.12

Industri di Indonesia dapat digolongkan kedalam beberapa macam

kelompok. Industri didasarkan pada banyaknya tenaga kerja dibedakan

menjadi 4 golongan, yaitu:

1) Industri besar, memiliki jumlah tenaga kerja 100orang atau

lebih,

12

Moh. Soerjani, dkk., Sumber Daya Alam dan Kependudukan Dalam Pembangunan,

(Jakarta: UI Press, 1988), Cet. 1. Hal 222.

Page 36: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

19

2) Industri sedang, memiliki jumlah tenaga kerja antara 20–99

orang,

3) Industri kecil, memiliki jumlah tenaga kerja antara 5–19 orang,

4) Industri rumah tangga, memiliki jumlah tenaga kerja antara

1–4 orang.13

b. Lokasi Industri

Keputusan untuk menempatkan industri pada suatu wilayah

merupakan keputusan yang sudah dipertimbangkan dengan baik oleh

pengusahanya. Pengkajian tentang industri diarahkan kepada pemilihan

lokasi industri yang tepat dan sesuai dengan jenis industri yang

dikembangkan pada suatu daerah berdasarkan potensi daerah itu sendiri.

Faktor lokasi yang dipakai dalam geografi perindustrian bertalian

dengan gejala yang berpengaruh atas penempatan pabrik. Menurut Robinson

ada beberapa faktor geografis dalam penentuan lokasi industri.14

Faktor-

faktor geografis tersebut diantaranya:

1. Bahan mentah

Yaitu sesuatu yang dijadikan sebagai bahan baku dalam

proses produksi suatu barang. Tidak ada barang yang dapat dibuat

jika tak ada bahan mentahnya; misalnya untuk industri pensil

dibutuhkan tambang grafit dan kayu jenis tertentu. Bahan mentah

tidak tersebar merata di semua tempat karena itu bahan mentah

merupakan faktor penentu lokasi pabrik.

2. Sumberdaya tenaga (power resource)

Faktor ini menyangkut sumber tenaga yang mampu

menggerakkan mesin pabrik. Baik itu tenaga air (hydro power),

pelistrikan, petroleum atau gas.

3. Suplai tenaga kerja

13

BPS, op. Cit., h. 216. 14

Daldjoeni, Geografi Baru Organisasi Keruangan dalam Teori dan Praktek, (Jogjakarta,

Alumni, 1997), Hal. 58.

Page 37: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

20

Hal ini menyangkut dua segi: kuantitatif, artinya banyak

nya orang yang direkrut dan kualitatif yakni mutu tenaga kerja

yang terampil dibidangnya.

4. Suplai air

Air merupakan komponen yang vital dalam proses

produksi, karena air sangat penting dalam pelayanan industri

misalnya industri pembuatan kertas, bir serta tekstil.

5. Pasaran

Tujuan dari produksi suatu barang adalah untuk dijual atau

didistribusikan oleh karna itu pasaran sangat penting

kedudukannya. Tampa pasar maka pemasaran tidak akan

berlangsung hal ini akan membuat penumpukan suatu barang

hingga pada akhirnya barang itu tidaklah memiliki nilai guna.

Suatu barang akan memiliki nilai guna jika barang itu bermutu dan

mampu memenuhi tingkat kebutuhan manusia.

Dalam hal ini luasnya pasaran dan kuatnya pasaran sangat

mempengaruhi penentuan lokasi indusrti. Luasnya pasaran dilihat

dari banyaknya penjual dan pembeli yang terjadi sedangkan

kuatnya pasaran dilihat dari taraf hidup dari para pelanggan.

6. Fasilitas transportasi

Faktor transportasi mempengaruhi pilihan lokasi industri

dalam efeknya terhadap biaya untuk membawa bahan mentah dan

memasarkan atau mendistribusikan barag jadi. Ketersediaan

fasilitas transportasi yang baik dan ckup baik dari lokasi material

ke pabrik maupun dari pabrik kelokasi pemasaran sangat

mempengaruhi pertimbangan dalam pengambilan keputusan

penentuan lokasi industri. Ketepatan dalam menentukan lokasi

industri harus berdasarkan pada jaringan transportasi yang efektif

guna mempertimbangkan evisiensi waktu yang akan

mempengaruhi laju percepatan dalam proses produksi dan

distribusi suatu barang. Adapun macam-macam fasilitas alat

Page 38: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

21

angkut dewasa ini yang digunakan oleh unit industri adalah

sebagai berikut:

Angkutan Darat : Kerta api atau Truck

Angkutan Air : Kapal atau Perahu

Angkutan Udara : Pesawat terbang termasuk

Helikopter

Angkuta Saluran Pipa : Pipa Besi, Beton, atau

Paralon

Karakteristik operasi relatif dari macam fasilitas alat angkut

seperti kereta api, truk, kapal, pesawat terbang, dan saluran pipa

dapat dilihat pada tabel 2.1, yang menunjukkan tentang kecepatan

waktu, ketersediaan jasa angkutan, kebebasan/flesibilitas operasi,

kemampuan/kapasitas, dan frekuensi operasional. Angka 1, 2, 3, 4

dan 5 menunjukkan urutan peringkat penilaian yang dimulai dari

peringkat 1 sampai 5.15

Tabel 2.1. Karakteristik Operasi Relatif Sarana Trtransportasi

D

a

r

i

Tabel diatas bisa diamati bahwa masing-masing unit alat

angkut yang digunakan untuk sarana penunjang dalam suatu

industri memiliki keunggulan masing-masing jika kita

mempertimbangkan berdasarkan besar kuantitas daya angkut

barang dan tarif biaya satuan.

15

Parlin Sitorus, Teori Lokasi Industri, (Jakarta: Universitas Trisakti, 1997), hal. 127-

128.

No Kriteria Penilaian Macam Fasilitas Alat Angkut

Kereta Rel

Truck Kapal Pesawat Terbang

Saluran Pipa

1 Kecepatan 3 2 4 1 5

2 Ketersediaan 2 1 4 3 5

3 Kebebasan 3 2 4 5 1

4 Kemampuan 2 3 1 4 5

5 Frekuensi 4 2 5 3 1

Page 39: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

22

Karena setiap alat angkut yang bisa digunakan memiliki

kelebihan dan kekurangan dalam mengangkut suatu barang maka

penentuan lokasi industri sangat perlu mempertimbangkan

transportasi yang kaitannya pada aksebilitas. Jika ini diabaikan bisa

jadi akan menambah pembengkakan pada modal dalam produksi

suatu barang yang akan menambah harga jual, jika harga jual suatu

barang tinggi maka dikwatirkan konsumen tidak mampu untuk

membeli barang yang diproduksi produsen.

Sebagai suatu contoh untuk bahan perbandingan. Untuk

industri primer, yang umumnya berorientasi pada lokasi sumber

material, macam alat angkut yang biasa digunakan untuk

mengangkut bahan baku yang bersifat padat ke lokasi pabrik/unit

pengolahan adalah kereta rel atau truck dengan alasan biaya angkut

per satuan jarak – berat lebih murah dibandingkan alat angkut

lainnya. Jika lokasi sumber bahan baku berbeda pulau maka

alternatif yang baik di pilih adalah dengan menggunakan kapal

laut.

Khusus untuk jenis industri sekunder yang biasa berlokasi

di daerah perkotaan, alat angkut kereta rel dan truck, baik untuk

mengangkut bahan baku maupun barang jadi atau hasil produksi ke

pasar memiliki nilai efisien yang relatif tinggi karena prasarana dan

sarana transportasinya telah tersedia. Faktor ini lah yang

menyebabkan lokasi industri cendrung berdiri di sekitar kota-kota

besar di indonesia terkusus di kawasan JABODETABEKJUR.

Disamping faktor geografis penentuan lokasi industri juga dipengaruhi

oleh faktor non geografis yang meliputi: modal, manajemen, kegiatan dan

keijaksanaan pemerintah dan adanya faktor-faktor pribadi seperti faktor

organisasi, perubahan dan perilaku personal.

Page 40: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

23

Begitu penting memperhatikan faktor lokasi karena seperti halnya

fasilitas umum yang ditempatkan pada suatu lokasi industri yang

dikumpulkan dalam satu region membentuk zona industri akan membawa

pengaruh pada nilai dan pemanfaatan lokasi tersebut. Aktivitas industri

yang terkonsentrasi dalam satu lokasi biasanya memberikan keuntungan

korelatif lebih besar dari pada industri yang terisolasi. Menurut Smith

(1981) “Manfaat utama dari region industri adalah adanya infrastruktur yang

memadai”.16

Penumpukan kegiatan industri di suatu lokasi (aglomerasi industri)

dipengaruhi oleh keadaan permintaan pasar dan kemungkinan penghematan

biaya produksi. Edgar M. Hoover berpendapat proses aglomerasi indusri

yang terjadi akan mempercepat pertumbuhan. Di lain sisi Adam Smith

menunjukan, kenaikan di dalam ukuran industri dapat menarik angkatan

kerja yang lebih efisien, kerena akan membawa manfaat bagi seluruh

perusahaan di dalam industri.17

Adanya kegiatan industri maka akan

mendorong pertumbuhan ekonomi, bila ekonomi tumbuh, maka ia akan

mendorong kegiatan-kegiatan ekonomi lainnya bukan hanya meningkatkan

permintaan, tetapi juga menurunkan biaya produksi. Disamping itu, dengan

adanya letak industri yang berdekatan satu denga yang lainnya akan

menimbulkan efek eksternal berupa penghematan biya transportasi. Efek

eksternal ini selain dapat muncul dalam bentuk terjadinya penghematan

biaya produksi juga menciptakan perluasan pasar.

c. Teori lokasi industri

Tata guna tanah untuk industri menunjukkan pola yang kompleks dan

sering diabaikan dalam studi tentang Tata Guna Lahan Perkotaan.18

Penguraian tentang lokasi industri berpusat pada tipe industri dan

kebutuhannya akan pasar, tenaga kerja, dan loksi bahan baku. Sebagai

16

Smith, D.M, “Industrial Location”, dalama Devi Aseani (ed.), op. Cit., h. 15. 17

Muhammad Teguh, Ekonomi Industi, (Jakarta:Rajawali Pers, 2010) hal. 239. 18

Patrick J. McBride, Human Geography Systems, Patterns and Change, (London:

Blackie & Son Ltd, 1991), hal 82.

Page 41: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan
Page 42: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

25

Group A : Printing,

Clothing, Office machinery.

Group B : Port industries,

Furniture, Engineering, Food

manufacturing.

Group C : Electrical goods,

Components, Light consumer goods.

Group D : Vehicle manufacture,

Heavyengineering, Oil refening,

Metallurgica

d. Dampak Industri

Menurut Suratmo, “Impact atau Dampak diartikan sebagai adanya

suatu benturan antara dua kepentingan, yaitu kepentingan pembangunan

proyek dengan kepentingan usaha melestarikan kualitas lingkungan yang

baik.19

Dalam perkembangan kemudian yang di analisis bukanlah hanya

dampak negatif saja tetapi juga dapak positifnya dengan bobot analisis yang

sama.

Dampak penting penilaian dari suatu kegiatan, yang dalam hal ini

kegiatan industri, sebagai mana ditunjukan dalam Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia UU No 32 Tahun 2009 tentang Analisis Mengenai

Dampak Lingkungan ditentukan antara lain oleh:20

a) Besarnya jumlah manusia yang terkena dampak

b) Luas wilayah persebaran dampak

c) Lamanya dampak berlangsung

d) Intensitas dampak

e) Banyaknya komponen lingkungan yang terkena dampak

f) Sifat kumulatif dampak tersebut

g) Berbalik dan tidak berbalik dampak

Dari petunjuk dapat diketahui dampak penting suatu kegiatan terhadap

salah satu unsur lingkungan, yakni penduduk.

Berdirinya industri di suatu wilayah akan mempengaruhi kegiatan

penduduk di sekitarnya, baik pengaruh negatif maupun positif. Oleh sebab

itu perencanaan awal suatu usaha atau kegiatan pembangunan sudah harus

19

F. Gunarwan Suratmo, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, (Yogyakarta, UGM

Pres, 2007), cet. 11, hal 2. 20

Mursid Raharjo, Memahami AMDAL, (Yogyakarta, Graha Ilmu, 2014), Cet. 1, hal 45.

Page 43: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

26

memuat perkiraan dampaknya terhadap lingkungan hidup, baik fisik

maupun non fisik, termasuk sosial budaya, guna dijadikan pertimbangan

untuk dibuat analisis mengenai dampak lingkungan. Berdasarkan analisis ini

dapat diketahi secara terperinci dampak negatif dan positif yang akan timbul

dari usaha atau kegiatan, sehingga sejak dini dapat dipersiapkan langkah

untuk menanggulangi dampak negatif dan mengembangkan dampak

positifnya.21

Dalam KBBI, “dampak merupakan pengaruh kuat yg mendatangkan

akibat (baik negatif maupun positif)”.22

Dampak negatif dari suatu kegiatan

proyek atau industri akan berimbas pada aspek fisik dan kimi dari

lingkungan yang dapat dibagi ke dalam lima kelompok sebagaimana

dikatakan Chanlett (1973), yaitu:23

a. Dampak kebisingan;

b. Dampak pada kualitas udara;

c. Dampak pada kualitas dan kuantitas air;

d. Dampak pada iklim dan cuaca;

e. Dampak pada tanah.

Setiap unit kegiatan pasti akan membawa suatu dampak. Tidak semua

dampak dari unit kegiatan merugikan beberapa pihak. Ada juga unit

kegiatan yang membawa dampak positif. Pengaruh positif dampak dapat

diartikan sebagai manfaat industri. Adapun manfaat industri diantaranya:

a) Menambah variasi lapangan hidup, yang merupakan tujuan utama

industrialisasi.

b) Mengembangkan bidang kegiatan informal seperti menjadi

pendorong pertumbuhan perdagangan kaki lima, warung, toko

dan usaha lainnya seperti pengontrakan rumah dan kos-kosan.

21

Moh. Soerjani, dkk., op. Cit., h. 180. 22

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), edisi III, cet. 4,

hal 234. 23

F. Gunarwan Suratmo, op. Cit., h 103.

Page 44: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

27

Dimana kegiatan-kegiatan tersebut dimungkinkan tumbuh di

sekitar wilayah penyebaran industri disebabkan banyaknya

pekerja industri yang membutuhkan.

Selain dampak diatas kehadiran industri-industri dapat mempengaruhi

peningkatan pendapatan (income) baik secara langsung (direct impact)

maupun tidak langsung (indirect impact). Pengaruh langsung dirasakan oleh

tenaga kerja industri sedangkan pengaruh tidak langsung dirasakan oleh

kegiatan sektor informal. Dengan demikian secara tidak langsung kehadiran

industri akan menimbulkan perluasan kesempatan kerja dan perubahan

lapangan kerja. Semakin banyak proyek yang dibangun dapat menyerap

tenaga kerja setempat maka semakin besar dampak positifnya.

Tersedianya beberapa kegiatan di kawasan industri telah memberikan

kesempatan kerja terhadap masyarakat setempat. Baik bekerja sebagai

karyawan tetap, sebagai buruh lepas dari perusahaan-perusahaan dan

kontraktor, juga tercipta kesempatan kerja kepada masyarakat sekitarnya,

seperti golf caddy, pemelihara taman, satpam, pegawai restoran/catering,

sopir dan juga sebagai perusahaan kecil dan menengah, seperti pemilik toko

alat-alat bangunan, toko klontong, warung, dan pemilik restoran.24

Berkembangnya kegiatan penduduk seperti usaha pengontrakan rumah

oleh penduduk setempat untuk para buruh maupun karyawan industri juga

merupakan dampak berlangsungnya kegiatan industri. Timbulnya kegiatan

sektor informal membuka peluang bagi petani untuk merubah jenis usaha

taninya, terutama yang memiliki tanah sempit dari usaha tani sawah menjadi

usaha tani sayuran dan empang.

e. Identifikasi Dampak

Identifikasi merupakan langkah untuk menetukan atau menetapkan

dampak dari suatu kegiatan. Fungsi identifikasi dari metode ialah fungsi

24

Wilman Eliaser, Pembangunan Regional Studi Kasus Perspektif Kawasan Industri

Kuala Tnajung, (Jakarta; UI-Press, 2010), Hal 94.

Page 45: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

28

metode dalam membantu menentukan atau mengidentifikasi aktivitas-

aktivitas proyek yang dapat menimbulkan dampak dan menentukan

komponen-komponen lingkungan yang akan terkena dampak serta dapat

menggambarkan aliran dari dampak di antar komponen.25

Dalam mengidentifikasi dampak banyak metode yang bisa digunakan.

Mengingat tiap metode mempunyai kelebihan dan kekurangan dari

fungsinya, maka penggunaan metode biasanya disesuikan dengan kehendak

dan masalah yang kemungkinan tepat di gunakan.

Dalam penelitian ini metode yang akan digunaan adalah metode

Overlays. Metode Overlay atau metode Penampalan adalah proyek yang

menggunakan sejumlah peta di tempat proyek yang akan di bangun dan

daerah sekitarnya yang tiap peta menggambarkan komponen-komponen

lingkungan yang lengkap, yang meliputi aspek fisik-kimia, biologi, sosial-

ekonomi dan sosial budaya.

Metode Overlay (korelasi peta) merupakan salah satu metode yang

digunakan untuk mengevaluasi dampak. Tahap evaluasi peta harus melewati

tahap penggambaran beberapa peta tematik (peta yang berisi satu tema)

dahulu. Data baik kualitatif maupun kuantitatif yang akan dituangkan dalam

bentuk peta tematik harus memperhatikan acuan yang berlaku. Acuan itu

merupakan hasil rumusan atau kesepakatan para pakar dalam penggunaan

simbol sebagai ganti persebaran benda yang ada dimuka bumi. Salah satu

simbol area yang digunakan untuk menyajikan unit perwilayahan26

. Simbol

harus tampil dalam bentuk gradasi apabila data yang akan digambarkan

berupa data kuantitatif. Gradasi menunjukkan penggolongan wilayah yang

dibuat atas dasar kriteria tertentu (formal region).

Selanjutnya untuk memprakirakan dampak dan mengevaluasi dampak

diggunakan metode Overlay seperti yang sudah disebutkan di atas.

Prakiraan dan pengevaluasian dampak tersebut erat kaitannya dengan

penyajian persebaran dampak.

25

F. Gunarwan Suratmo, op. Cit., h 176. 26

Rahardjo, “Pemahaman dan Penggunaan Metode Overlay”, dalam Devi Aseani (ed.),

op. Cit., h. 19.

Page 46: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

29

Metode Overlay memiliki kelebihan dan kelemahan seperti metode

lain (bagan alir, jaringan, matriks) dalam studi AMDAL. Metode Overlay

dikatakan tidak cukup baik digunakan untuk mengidentifikasi dampak

penting. Hal ini dikarenakan terdapat patokan baku yang dapat dijadikan

landasan. Jika digunakan peran pakar akan sangat diandalkan dalam

mengadakan pemilihan peta yang akan dipaparkan. Kegunaan metode ini

lebih untuk memprakirakan persebaran dampak penting, walaupun

prakiraannya tidak sebaik metode lain. Maka dengan itu besar dampak

(relatif) yang disajikan pada peta selalu dimaksudkan untuk menyatakan

perbedaan besaran dampak antar wilayah.27

2. Jarak Mutlak dan Jarak Relatif

Jarak dapat dikatakan mutlak ataupun nisbih (relatif). Jarak mutlak

umumnya diekspresikan dalam unit ukuran fisik seperti mil, kilometer, yard,

meter, dan sebagainya. Namun variannya masih dapat banyak. Misalnya

jarak dari N ke P (jarak lurus) menurut perhitungan pada peta menunjukkan

jarak 640 km sedangkan pada petunjuk jalan 700 km jika melewati rel

kereta api jaraknya lain lagi. Hal ini menunjukkan kevariansian jarak

mutlak. Lain halnya dengan jarak nisbih / relatif yang sering dikatakan

dengan waktu. Bagi orang yang dari N mau menuju ke P yang penting

baginya bukannya jarak, melinkan waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke

tujuan, ongkos karcis kendaraan atau tiket, juga kesenangan yang akan

dihayati selama perjalanan.28

Jarak waktu diukur dengan sekian jam dan

menit perjalanan. Ini tak selalu dihubungkan dengan jarak mutlak.

Morfologi lahan dan laju lalu-lintas dapat menentukan lambat atau

cepatnya tujuan dicapai. Jarak ongkos diukur dengan nilai uang dan

perubahan kursnya. Hal ini ditentukan salah satunya oleh jarak waktu /

relatif dengan melihat faktor-faktor seperti: tujuan dan metode transportasi

27

Rahardjo, “Pemahaman dan Penggunaan Metode Overlay”, dalam Devi Aseani (ed.),

op. Cit., h.20. 28

Daldjoeni, Geografi Baru Organisasi Keruangan Dalam Teori da Praktek, (Bandung:

Alumni, 1997), Hal 231.

Page 47: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

30

yang dipakai atau digunakan. Teknologi transportasi yang sarananya

semakin sempurna dapat meningkatkan mobilitas fisik manusia. Oleh

karena itu jarak waktu dapat berubah dalam masa tertentu.

Melihat ukuran jarak mutlak dan jarak nisbih diatas, maka jarak

mutlak dapat menyajikan kerangka untuk melukiskan lokasi, sedangkan

jarak nisbih/ relatif lebih penting dalam studi atas perilaku manusia.

3. Analisi Sewa Yang Ditawarkan

Besar kecilnya harga sewa yang di tawarkan sangat dipengaruhi oleh

dua faktor penting, yaitu tingkat produktifitas dan lokasi geografis suatu

lahan. Produktifitas lahan tidak hanya dicerminkan oleh produksi hasil

pertanian namun juga dipengaruhi oleh sumber daya lain yang ada di suatu

lahan tersebut. Lokasi lahan berkaitan dengan jarak sumber daya lahan dari

pusat perkotaan, pasar atau kegiatan produksi lainnya seperti industri dan

kegiatan perdagangan. Semakin dekat jaraknya dengan pusat-pusat kegiatan

maka semakin tinggi harganya karena adanya perbedaan biaya

transportasi.29

Selain faktor produktifitas dan lokasi, faktor jarak tempuh yang

berkaitan dengan aksebilitas juga akan mempengaruhi besar kecilnya nilai

sewa. Lebih-lebih masa sekarang dimana nilai waktu sangat tinggi, sehingga

harga lahan di pusat-pusat perkotaan sangatlah tinggi karena dikaitkan

dengan waktu tempuh yang pendek yang berhubungan dengan kepadatan

lalu lintas. Semakin padat lalu lintas, semakin tinggi tingkat kemacetan lalu

lintas, dan semakin mahal biaya dalam arti waktu yang hilang yang harus

dibayar oleh seseorang yang mempunyai tempat tinggal jauh dari tempat ia

bekerja. Sebagai alternatif pilihan, seseorang akan bersedia membayar

dengan harga yang tinggi untuk tempat tinggal yang dekat dengan tempat

kerja karena akan menghemat waktu tempuh dan meningkatkan

produktivitas per satuan jam kerjanya.

29

M. Suparmoko, Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan, (Yogyakarta: BPFE,

2012), edisi. 4, h. 150.

Page 48: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

31

Namun sesuangguhnya meningkatnya harga tanah atau lahan juga

berkaitan dengan banyaknya fasilitas yang diciptakan, terutama investasi

oleh pemerintah yang bersifat pekerjaan umum (public services) seperti

pembangunan jalan, fasilitas listrik, lapangan terbang, saluran irigasi,

pengolahan limbah dan sebagainya.30

Semua fasilitas umum itu tentunya

akan menimbulkan kemudahan dan miningkatkan kepuasan, dan tentunya

tambahan kepuasan ini akan menambah kesediaan orang untuk membayar,

sehingga harga sewa lahan yang berdekatan dengan fasilitas umum itu akan

meningkat pula.

Dalam analisis sewa yang ditawarkan dijelaskan bahwa sewa yang

ditawarkan orang untuk membayar tanah per meter perseginya menurun

mengikuti jarak dari pusat kota. Maka dengan itu harga tanah di kawasan

pusat kota amat mahal.31

Pada gambar 2 dilukiskan tipe-tipe tata guna lahan yang sederhana

yang menunjukkan suatu situs perkotaan yang bersaing dalam hal

menawarkan sewa. Di pusatnya, karena mempertimbangkan aksebelitas

(keterjangkauan) kawasan tersebut melebihi kawasan lain, maka pedagang

toko dapat memperoleh sewa yang tinggi sedangkan jauh dari pusat kota

pemilik akan menawarkan sewa yang lebih murah. Hal ini dikarenakan

keuntungan yang dapat diperoleh akan menurun mengikuti makin

rendahnya aksebelitas lokasi tersebut.

Berdasarkan aksebelitas menentukan nilai tanah, maka sewa yang

ditawarkan akan lebih tinggi bagi tanah-tanah yang ada di sepanjang jalan

utama, terutama di simpang-simpang atau pertemuan jalan raya.

30

Ibid., h. 151. 31

Aseani, op. Cit., h. 21.

Page 49: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan
Page 50: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

33

bagian di dunia ini telah terjadi kemiskinan dan kekurangan pangan.

Fenomena ini menggelisahkan para ahli, dan masing-masing dari mereka

berusaha mencari faktor-faktor yang menyebabkan kemiskinan tersebut.

Umumnya para ahli dikelompokkan menjadi tiga kelompok. Kelompok

pertama terdiri dari penganut aliran Malthusian. Aliran Malthusian

dipelopori oleh Thomas Robert Malthus, dan aliran Neo Malthusian

dipelopori oleh Garreth Hardin dan Paul Ehrlich. Kelompok kedua terdiri

dari penganut aliran Marxist yang dipelopori oleh Karl Marx dan Friedrich

Engels. Kelompok ketiga terdiri dari pakar-pakar teori kependudukan

mutakhir yang merupakan reformulasi teori-teori kependudukan yang ada.

1. Teori Malthus

Aliran ini dipelopori oleh Thomas Robert Maltus, seorang

pendeta Inggris, hidup pada tahun 1766 hingga tahun 1834. Pada

permulaan tahun 1798 lewat karangannya yang berjudul: “Essai on

Principle of Populations as it Affect the Future Improvement of

Society, with Remarks on the Specculations of Mr. Godwin,

M.Condorcet, and Other Writers”, menyatakan bahwa penduduk

(seperti juga tumbuhan dan binatang) apabila tidak ada

pembatasan, akan berkembang biak dengan cepat dan memenuhi

dengan cepat beberapa bagian dari permukaan bumi ini. Tingginya

pertumbuhan penduduk ini disebabkan karena hubungan kelamin

antar laki-laki dan perempuan tidak bisa dihentikan. Disamping itu

Malthus berpendapat bahwa untuk hidup manusia memerlukan

bahan makanan, sedangkan laju pertumbuhan bahan makanan jauh

lebih lambat dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk.

Apabila tidak diadakan pembatasan terhadap pertumbuhan

penduduk, maka manusia akan mengalami kekurangan bahan

makanan. Inilah sumber dari kemelaratan dan kemiskinan

manusia.

Untuk dapat keluar dari permasalah kekurangan pangan

tersebut, pertumbuhan penduduk harus dibatasi. Menurut Malthus

Page 51: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

34

pembatasan tersebut dapat dilaksanakan dengan dua cara yaitu

Preventive Checks, dan Positive Checks. Preventive Checks

adalah pengurangan penduduk melalui kelahiran. Positive Checks

adalah pengurangan penduduk melalui proses kematian. Apabila

di suatu wilayah jumlah penduduk melebihi jumlah persediaan

bahan pangan, maka tingkat kematian akan meningkat

mengakibatkan terjadinya kelaparan, wabah penyakit dan lain

sebagainya. Proses ini akan terus berlangsung sampai jumlah

penduduk seimbang dengan persediaan bahan pangan.33

2. Teori Marxist

Aliran ini dipelopori oleh Karl Marx dan Friedrich Engels.

Tatkala Thomas Robert Malthus meninggal di Inggris pada tahun

1834, mereka berusia belasan tahun. Kedua duanya lahir di Jerman

kemudian secara sendiri-sendiri hijrah ke Inggris. Pada waktu itu

teori Malthus sangat berpengaruh di Inggris maupun di Jerman.

Marx dan Engels tidak sependapat dengan Malthus yang

menyatakan bahwa apabila tidak diadakan pembatasan terhadap

pertumbuhan penduduk, maka manusia akan kekurangan bahan

pangan. Menurut Marx tekanan penduduk yang terdapat di suatu

negara bukanlah tekanan penduduk terhadap bahan makanan,

tetapi tekanan penduduk terhadap kesempatan kerja. Kemelaratan

terjadi bukan disebabkan karena pertumbuhan penduduk yang

terlalu cepat, tetapi kesalahan masyarakat itu sendiri seperti yang

terdapat pada negara-negara kapitalis. Kaum kapitalis akan

mengambil sebagaian pendapatan dari buruh sehingga

menyebabkan kemelaratan buruh tersebut.

Selanjutnya Marx berkata, kaum kapitalis membeli mesin-

mesin untuk menggantikan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan

oleh buruh. Jadi penduduk yang melarat bukan disebabkan oleh

kekurangan bahan pangan, tetapi karena kaum kapitalis

33

Nursid Sumaatmadja. Geografi Pembangunan. Jakarta: DEPDIKBUD, 1988. Hal 26-29.

Page 52: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

35

mengambil sebagian dari pendapatan mereka. Jadi menurut Marx

dan Engels sistem kapitalisasi yang menyebabkan kemelaratan

tersebut. Untuk mengatasi hal-hal tersebut maka struktur

masyarakat harus diubah dari sistem kapitalis ke sistem sosialis.

3. Teori pakar kependudukan mutakhir

John Stuart Mill, seorang ahli filsafat dan ahli ekonomi

berkebangsaan Inggris dapat menerima pendapat Malthus

mengenai laju pertumbuhan penduduk melampaui laju

pertumbuhan bahan makanan sebagai suatu aksioma. Namun

demikian ia berpendapat bahwa pada situasi tertentu manusia

dapat mempengaruhi perilaku demografinya.

Selanjutnya ia mengatakan apabila produktifitas seseorang

tinggi ia cenderung ingin mempunyai keluarga yang kecil. Dalam

situasi seperti ini fertilitas akan rendah. Tidaklah benar bahwa

kemiskinan tidak dapat dihidarkan atau kemiskinan itu disebabkan

karena sistem kapitalis. Kalau pada suatu waktu di suatu wilayah

terjadi kekurangan bahan makanan, maka keadaan ini hanya

bersifat sementara saja. Pemecahannya ada dua kemungkinan

yaitu: mengimport bahan makanan, atau memindahkan sebagaian

penduduk wilayah tersebut ke wilayah lain.

Memperhatikan bahwa tinggi rendahnya tingkat kelahiran

ditentukan oleh manusia itu sendiri, maka Mill menyarankan

untuk meningkatkan tingkat golongan yang tidak mampu. Dengan

meningkatnya pendidikan penduduk maka secara rasional mereka

mempertimbangkan perlu tidaknya menambah jumlah anak sesuai

dengan karir dan usaha yang ada. Di samping itu Mill berpendapat

bahwa umumnya perempuan tidak menghendaki anak yang

banyak, dan apabila kehendak mereka diperhatikan maka tingkat

kelahiran akan rendah.

Page 53: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

36

B. Kerangka Berpikir

Industri adalah industri yang lokasinya terletak di sepanjang Jalan

Djuanda yang termasuk dalam wilayah kelurahan rempoa dan sekitarnya.

Dampak adalah setiap perubahan yang terjadi dalam lingkungan Kelurahan

Rempoa dan sekitarnya akibat adanya suatu kegiatan industri.

Dalam penelitian yang dikaji bukan besar dampak, akan tetapi

persebaran dampak. Dampak industri yang dimaksud adalah perubahan

yang positif yang terjadi pada kegiatan penduduk baik dalam bidang sosial

maupun ekonomi akibat kehadiran dan kelangsungan suatu kegiatan

industri. Untuk melihat seberapa besar dampak industri yang mempengaruhi

sosial ekonomi penduduk digunakan variabel-variabel yang terkait langsung

dengan dampak industri. Diantaranya adalah penyerpan tenaga kerja di

sektor industri. Dampak yang tidak langsung adalah perubahan kegiatan

penduduk ditandai dengan tumbuhnya kegiatan usaha penyewaan rumah

(rumah kontrakan) dan tumbuhnya sekgiatan sektor informal seperti rumah

makan, warung makan, toko atau pedagang kaki lima dan usaha angkutan

ojek. Lahkah yang dilakukan untuk mengetahui sebaran dampak dari lokasi

industri adalah dengan melihat ukuran dari dampak itu sendiri. Dimana ada

dua yang menjadi tolak ukur yaitu dampak penting dan besar.

KLASIFIKASI SIFAT JENIS UKURAN

DAMPAK PENTING PERSEBARAN

Langsung

Terukur (Tangible)

Tenaga kerja

Tidak Terukur

(Intangible)

Tidak Langsung

Terukur (Tangible)

Rumah Kontrakan

1. Harga 2. Jarak

Warung

1.pekerja 2.konsumen 3.modal 4.untung

Angkutan

1.pengendara tetap 2.pemakai jasa terbanyak

Tidak Terukur

(Intangible)

BESAR

Page 54: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

37

Dampak penting yaitu melihat persebaran dari dampak yang ada di

wilayah penelitian. Adapun sifatnya ada dua yaitu dengan melihat dampak

langsung dan tidak langsung. Dampak langsung disini adalah dampak

industri terhadap penyerapan tenaga kerja, sedangkan dampak tidak

langsung nya adalah bertambahnya fariasi lapangan usaha yaitu timbulnya

usaha sektor informal.

Klasifikasi dampak langsung diantaranya dampak yang terukur dan

tidak terukur. Dampak langsung yang diteliti adalah dengan melihat

kemampuan industri dalam menyerap tenaga kerja.

Untuk melihat dampak tidak langsung dengan cara mencari dampak

yang terukur, yaitu melihat persebaran dampak industri terhadap timbulnya

kegiatan di sektor informal seperti; (1) rumah kontrakan (dengan mengukur

harga sewa dan jarak tempu menuju lokasi industri yang menjadi objek

kasus penelitian), (2) warung (dengan cara mengukur jumlah pekerja

masing-masing warung, rata-rata konsumen dalam satu hari, dan besar

modal serta keuntungan dalam satu hari), angkutan (yaitu dengan mengukur

jumlah pengendara tetap dan pemakai jasa baik pekerja industri maupun

bukan pekerja industri)

C. Hasil Penelitian Relevan

Silmiyanti Zurlen (1995) yang meneliti dampak industri terhadap

penduduk di Kabupaten Dati II Kudus dengan hasil penelitian sebagai

berikut:

“perkembangan kegiatan industri di Kabupaten Kudus dalam waktu

1982-1992 memberikan dampak positif yang besar terhadap

penyerapan tenaga kerja industri, tingkat pendapatan perkapita,

tingkat pendidikan dan berbagai usaha yang mendukung kegiatan

perindustrian, seperti: usaha penitipan sepeda pekerja industri, rumah

makan, toko, yang terkonsentrasi di lokasi industri”.

Page 55: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

38

Rini Ariani Septi Bertha (1996) meneliti dampak kegiatan industri

terhadap kegiatan penduduk di Kecamatan Cimanggung Kabupaten

Sumedang. Dimana hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa:

“kehadiran industri memberikan dampak yang cukup besar terhadap

perubahan kegiatan penduduk dan penyerapan tenaga kerja”.

Devi Aseany (2003) melakukan penelitian terkait dampak kegiatan

industri terhadap kegiatan penduduk di Kelurahan Sukamaju, Kec.

Sukmajaya, Kota Depok. Dimana penelitiannya terfokus pada dampak

positif industri yang menciptakan lapangan pekerjaan di sektor informal.

Hasil penelitiannya menunjukan bahwa;

“secara langsung kegiatan industri menimbulkan dampak positif

terhadap penyerpan tenaga kerja. Dan secara tidak langsung kegiatan

industri menimbulkan dampak positif antara lain kegiatan

pengontrakan rumah, kegiatan warung, dan usaha angkutan.”

Page 56: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

39

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi tempat dilaksanakannya penelitian

terkait dampak kegiatan industri terhadap kegiatan penduduk adalah

wilayah sekitar Kelurahan Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur kota

Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Yang merupakan sebuah Kecamatan

sebagai hasil dari pemekaran Kecamatan Ciputat.

Fokus lokasi penelitian adalah wilayah Rukun Warga dan Rukun

Tetangga di Kelurahan Rempoa. Kelurahan Rempoa yang menjadi fokus

wilayah penelitian ini terletak di sebelah selatan Kota Jakarta Selatan dan

sebelah barat jalan Ir. H. Juanda (Peta 1) dengan batas geografisnya terletak

pada koordinat 06016’.52.44’’S dan 106

045’.26.66’’E dan batas wilayah

adminstrasinya sebagai berikut (lihat Peta 1):

o Bagian Utara : Bintaro DKI Jakarta

o Bagian Selatan : Cempaka Putih

o Bagian Barat : Rengas

o Bagian Timur : Cireundeu

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah lebih

kurang selama sebelas bulan yang dimulai dari awal Desembe 2013 sampai

akhir Oktober 2014 (Lihat Tabel 3.1).

Page 57: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

40

Tabel 3.1 Waktu Pengumpulan Data Penelitian

No Jenis

Data

Tempat / Lokasi Pengambilan

Data

Waktu

Pengumpulan

Data

1 Sekunder

Kantor Camat Ciputat Timur 9 Desember 2013

2 Kantor Kelurahan Rempa 27 April 2014

3 Kantor Badan Informasi Geospasial 27 April 2014

4 Kantor PUSLIT Tanah Bogor 27 April 2014

5 Kantor Wali Kota Tangsel 11 Juli 2014

6 BPS Tangsel 14 Juli 2014

7 DISPERINDAG Kota Tangsel 15 Juli 2014

8 Dinas Kependudukan Kota Tangsel 15 Juli 2014

9 Dinas Tata Kota Kota Tangsel 21 Juli 2014

10 Dinas Bina Marga dan Sumber

Daya Air

14 Agustus 2014

11 Primer

Pengumpulan data industri (3

minggu)

25 Agustus 2014

12 Pengumpulan data sektor Informal September -

Oktober 2014

B. Metode dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu sebuah

metodologi penelitian yang didalamnya mencakup pandangan-pandangan

filsafat mengenai realitas dan objek yang dikaji. Maka metode yang

digunakan untuk melihat persebaran industri dan persebaran dampak dari

kegiatan industri terhadap kegiatan penduduk dalam penelitian ini adalah

metode deskriptif.

Sebagaimana menurut Mukhtar (2013), “ penelitian deskriptif

merupakan penelitian yang di maksudkan untuk mengumpulkan informasi

mengenai subjek penelitian dan perilaku subjek pada periode tertentu yang

selalu berusaha mendeskripsikan seluruh gejala atau keadaan yang ada”.34

34

Mukhtar. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta : GP Press Group, 2013. Hal

11.

Page 58: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

41

Desain atau rancangan penelitian yang digunakan dalam metode

deskriptif ini adalah deskriptif-analitik dengan pendekatan overlay peta dan

cheking lapangan.

C. Variabel Penelitian

Variabel-vriabel yang menjadi kajian dalam menentukan besarnya

dampak kegiatan industri terhadap kegiatan penduduk di Kelurahan Rempoa

adalah:

1. Jumlah pekerja / tenaga kerja industri

2. Unit usaha penyewaan rumah (rumah kontrakan)

3. Unit usaha kegiatan sektor informal (warung, rumah makan, angkutan

ojek dan becak)

D. Tahap Pengumpulan Data

Untuk menunjang variabel yang digunakan, maka dibutuhkan data

sekunder dan data primer.

1. Data sekunder

a) Peta Aministrasi Kelurahan Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur,

Kota Tangerang Selatan sekala 1:15.000. Data diperoleh dari Peta

RBI Pasar Minggu 1209-423, BIG, Edisi 1, 2001 dan Suevei

Lapangan September 2014.

b) Peta jaringan jalan Kelurahan Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur,

sekala 1:15.000. Data diperoleh dari Dinas Tata Kota Tangerang

Selatan.

c) Data pemukiman penduduk, diperoleh dari Dinas Tata Kota

Tangerang Selatan.

d) Data kependudukan, diperoleh dari Profil Kelurahan Rempoa dan

dan BPS Tangsel.

e) Data industri, diperoleh dari BPS Tangsel.

2. Data primer

a) Jumlah dan persebaran industri

Page 59: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

42

b) Jumlah pekerja tiap industri

c) Jumlah dan lokasi rumah yang dikontrakan / disewakan. Data dari

tiap unit usaha rumah kontrakan:

1) Bidang pekerja dari penghuni tiap rumah kontrakan

2) Biaya kontrakan

3) Waktu yang ditempuh menuju lokasi industri

4) Biaya angkutan yang dipakai menuju lokasi industri

d) Jumlah dan lokasi kegiatan informal di sekitar industri.

e) Data dari unit usaha warung:

1) Jumlah pekerja rata-rata tiap warung

2) Jumlah konsumen rata-rata tiap hari

3) Jumlah konsumen rata-rata (pekerja industri)

4) Modal rata-rata yang dibutuhkan tiap hari

5) Pendapatan rata-rata yang diperoleh pekerja tiap hari

f) Data dari unit usaha angkutan:

1) Jumlah pengendara tetap

2) Pemakai jasa terbanyak (pekerja atau bukan pekerja industri)

Data primer diatas diperoleh dengan cara wawancara langsung dengan

pemilik unit usaha atu informasi lain seperti Ketua RW (Rukun Warga) atau

Ketua RT (Rukun Tetangga).

E. Tahap Pengolahan Dan Penyajian Data

1. Membuat peta dasar (Peta Jalan) dengan batas-batas administrasi

(Rukun Warga dan Rukun Tetangga) dengan menggunakan program

ArcGIS 10.2.

2. Menghitung jumlah dan jenis industri dan mengklasifikasikan

berdasarkan jumlah pekerjanya (industri besar, industri menengah,

dan industri kecil) dan memplot lokasinya pada peta jalan untuk

menghasilkan peta persebaran lokasi industri di Kelurahan Rempoa.

3. Menentukan wilayah persebaran industri besar, industri menengah dan

wilayah persebran industri kecil.

Page 60: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

43

4. Memplotkan tiap lokasi unit usaha (rumah kontrakan, warung makan,

unit usaha angkutan) ke dalam peta kerja sehingga didapat Peta

Persebaran Lokasi Unit Usaha di Kelurahan Rempoa.

5. Melakukan pengklasifikasian dan membuat peta tematik tiap variabel

berupa:

Biaya kontrakan, waktu tempuh perjalanan, dan biaya angkutan

tiap unit usaha rumah kontrakan

Jumlah pekerja warung, jumlah konsumen, besar modal, dan

besar pendapatan yang diperoleh pada tiap unit usaha warung

makan

Jumlah pengendara tetap, jenis pemakai jasa angkutan

terbanyak (pekerja atau bukan pekerja pabrik)

6. Memilih satu industri yang pekerjanya tinggal tersebar di wilayah

penelitian sebagai objek kasus dan membuat peta tematik untuk

menganalisis persebaran dampak dilihat dari jaraknya terhadap lokasi

industri.

7. Melakukan perhitungan rata-rata jarak wilayah persebaran dampak

terhadap lokasi industri yang dipilih sebagai objek kasus.

F. Tahap Analisis Data

Analisis dilakukan untuk melihat wilayah persebaran dampak yang

terjadi di wilayah unit usaha terhadap jaraknya dari lokasi industri. Analisis

dilakukan dengan metode korelasi peta (overlay) dan metode analisis spasial

secara deskriptif terhadap kelas jalan dan persebaran industri. Dari

persebaran dampak yang dihasilkan akan menjelaskan adanya korelasi.

Korelasi positif ditunjukan apabila nilai dari tiap variabel yang sudah

diklasifiksikan sebanding dengan jarak terhadap lokasi industri dalam arti

semakin jauh jarak dari lokasi industri semakin meningkat pula nilai tiap

variabel berupa waktu tempuh dan biaya angkutan.

Begitu sebaliknya korelasi negatif ditunjukkan apabila jarak terhadap

lokais industri berbanding terbalik dengan nilai variabel berupa biaya

Page 61: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

44

kontak artinya semakin jauh jarak dari lokasi industri maka biaya kontrak

akan semakin murah.

Analisis deskripsi terhadap variabel-variabel yang diteliti untuk unit

usaha warung makan dan angkutan ojek lebih dikaitkan pada kelas jalan dan

perebaran industri. Korelasi positif ditunjukkan apabila nilai tiap variabel

yang diperoleh sebanding dengan kelas jalan dan persebaran industri,

artinya jika wilayah yang diteliti merupakan wilayah yang terletak di

sepanjang jalan utama dan wilayah persebaran industri besar maka nilai

variabel berupa jumlah pekerja, jumlah konsumen, besar modal dan besar

pendapatan (unit usaha warung makan) dan variabel berupa jumlah

pengendara tetap (unit usah angkutan ojek) memperlihatkan nilai yang

besar.

Page 62: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Letak Geografis dan Administratif Wilayah Penelitian

Kelurahan Rempoa yang menjadi lokasi penelitian ini terletak di

sebelah selatan Kota Jakarta Selatan dan sebelah barat jalan Ir. H. Juanda

dengan batas astronomisnya terletak pada koordinat 06016’.52.44’’S dan

106045’.26.66’’E dan batas wilayah adminstrasinya sebagai berikut (lihat

Peta 1):

o Bagian Utara : Bintaro DKI Jakarta

o Bagian Selatan : Cempaka Putih

o Bagian Barat : Rengas

o Bagian Timur : Cireundeu

Ditinjau dari sudut Administratif Pemerintahan wilayah Kecamatan

Ciputat Timur terdiri dari 6 kelurahan yang meliputi 79 RW (Rukun Warga)

dan 438 RT (Rukun Tetangga).35

Adapun ke-6 wilayah kelurahan tersebut

beserta pembagian jumlah RT/RW masing-masing kelurahan adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.1 Nama Kelurahan dan Jumlah RT/RW

Kecamatan Ciputat Timur

No Kelurahan Jumlah/Total

Rukun Tetangga (RT) Rukun Warga (RW)

1 Pisangan 108 18

2 Cirendeu 76 15

3 Cempaka Putih 55 11

4 Rempoa 72 12

5 Rengas 75 11

6 Pondok Ranji 52 12

Kec. Ciputat Timur 438 79

35

BPS, Kecmatan Ciputat Timur Dalam Angka, (Tangerang: BPS Tangsel, 2013), hal. 3

dan 20.

Page 63: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan
Page 64: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

47

Page 65: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

48

2. Penggunaan Tanah

Penggunaan tanah di wilayah Kelurahan Rempoa yang memiliki luas

sebesar 219,50 ha/m2 dibagi menjadi tiga bagian besar dari yang

persentasenya terbesar sampai yang terkecil yaitu pemukiman,

pabrik/industri, dan perkarangan. Lahan terbuka hijau termasuk salah

satunya perkarangan hanya berkisar antara 1 ha/m2 (Kelurahan Rempoa

2013). Penggunaan tanah berupa pabrik/industri sebagian besar terletak di

wilayah Kelurahan Rempoa bagian Timur. Sedangkan pemukiman

menyebar merata di seluruh wilayah Kelurahan Rempoa (Peta 2).

2.1 Pemukiman

Penggunaan tanah berupa pemukiman dengan luas 2.060.000 M2

dibagi menjadi dua kelas yaitu pemukiman teratur dan pemukiman tidak

teratur (Peta 2). Pemukiman teratur hampir keseluruhan berstatus sebagai

perumahan yang tersebar di kelurahan rempoa bagian barat yaitu sebelah

kiri jalan Rempoa Raya dan jalan Pahlawan. Pemukiman teratur yang

termasuk dalam wilayah penelitian ini berstatus sebagai perumahan baik

perumahan dinas maupun perumahan yang dibangun oleh pihak swasta.

Jumlah perumahan yang terdapat di Kelurahan Rempoa berjumalah 13

perumahan (Tabel 4.2).

Tabel 4.2 Daftar Perumahan

Kelurahan Rempoa Tahun 2014

No

PERUMAHAN

Pengembang Nama Alamat

Sarana

Lingkungan Tahun

1 Griya Mandiri Jl.Ir.H.Juand

a Rt.005/001

1. Masjid

2. Taman

Bermain

1981 Bank Eksim

2 Beranda Town

House

Jl.Delima

Jaya Kp.Setu

Rt.006/002

1. Kolam

Renang

1997

3 Komplek

Mabad

Rw.005 dan

Rw.011

1.Masjid

2. Mushalla

3. Gereja

4. Lapangan

Basket

1972 TNI-AD

Page 66: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

49

4 Cluster Garuda Jl.Garuda

Rt.005/007

2005

5 Bintang

Garuda

Residence

Jl.Garuda

Rt.005/007

2005

6 Garuda

Catleya

Jl.Garuda

Rt.006/008

2005

7 Komp.Unileve

r

Jl.Garuda

Rt.005/008

1975 PT.Unilever

Indonbesia

8 Komplek Bumi

Putra

Jl.Pahlawan

Rt.003/009

1981 AJB Bumi

Putera

9 Rempoa

Housing

Jl.Rempoa

Permai

Rt.003/10

1990

10 Delima Asri Jl.Ddelima

Jaya

Rt.004/002

2007

11 Tris Living Rt.003/007 2013

12 Taman

Rempoa Indah

Jl.Delima

Jaya

Rt.007/002

1. Masjid

2. Kolam

Renang

3. Lapangan

Futsal

1989

13 Perumahan

Flamboyan

Jl.Flamboyan

Raya Rw.12

1. Masji

2.Gedung

Serba Guna

1990

Sumber: Dinas Tata Kota bangunan dan pemukiman, pemerintah Kota Tangerang Selatan,

2014.

Pemukiman kelas kedua merupakan pemukiman tidak teratur,

pemukiman umum termasuk di dalamnya perkampungan yang penataan nya

tidak ditata sebagaimana aturan yang ada (pemukiman tidak teratur).

Adapun pemukiman tidak teratur sebagian besar berada di bagian timur

yang berdekatan dengan PT. Sandratex.

Secara umum pemukiman di kelurahan rempoa jika dilihat dari

statusnya maka bisa dibagi kedalam tiga kelas yaitu rumah layak huni, tidak

layak huni dan rumah sewa (kontrakan). Jumlah rumah masing-masing

kelas setiap RW bisa dilihat dalam tabel 4.3.

Page 67: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

50

Tabel 4.3 Status Pemukiman dan Jumlah Rumah

Kelurahan Rempoa Kec.Ciputat Timur

LOKASI

Penduduk (Jiwa)

Rumah (Unit) Rumah Tidak Layak Huni (unit)

Rumah Sewa (Unit)

Total KK Total Layak Huni

Tidak Layak

Semi Permanen

Darurat

1 2 3 4 5 (4-6) 6 7(6-8) 8 9

RW 001 3565 1151 626 555 71 52 19 144

RW 002 4544 1445 911 885 26 22 4 136

RW 003 4809 1545 605 551 54 46 8 134

RW 004 1292 335 96 96 0 0 0 0

RW 005 1012 410 292 292 0 0 0 0

RW 006 1758 565 292 257 35 30 5 81

RW 007 4008 1265 502 445 57 52 5 182

RW 008 4507 1450 561 502 59 46 13 203

RW 009 2466 778 462 432 30 27 3 57

RW 010 1909 609 405 389 16 11 5 104

RW 011 1520 501 132 132 0 0 0 6

RW 012 2906 910 615 579 36 22 14 37

JUMLAH 34296

10964 5499 5115 384 308 76 902

Sumber: Dinas Tata Kota bangunan dan pemukiman, pemerintah Kota Tangerang Selatan, 2014.

Penggunaan tanah di Kelurahan Rempoa selain pemukiman juga

digunakan untuk industri, perkantoran, pasar, usaha rumahan lainnya dan

sarana prasarana desa yaitu sarana peribadatan, olah raga, taman, kuburan

serta pendidikan. Besaran luas penggunaan tanah secara keseluruhan bisa

dilihat di dalam tabel 4.4 dan Peta 2.

Tabel 4.4 Persentase Luas Penggunaan Tanah

Kelurahan Rempoa Kec. Ciputat Timur

No Penggunaan Tanah Luas (ha) Persentase penggunaan

1 Pemukiman 206 93,84% 2 Industri 3,5 1,59 % 3 kuburan 0,3 0,13 % 4 perkarangan 1 0,45% 5 perkantoran 3,5 1,59% 6 perkantoran pemerintah 0,15 0,06% 7 pasar 0,15 0,06% 8 bangunan pendidikan 0,25 0,11% 9 prasarana umum lainnya 3 1,36%

Page 68: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

51

10 lahan kosong 1,65 0,75% total 219,50

Sumber: Profil Desa Rempoa 2013.

Luas penggunaan tanah masing-masing unit penggunaan tanah di

dalam tabel 4.4 diatas tidak termasuk penggunaan tanah untuk industri PT.

Sandratex. Luas penggunaan tanah untuk industri PT. Sandratex sendiri

tercatat lebih kurang 35 h2. Jika ditotalkan luas seluruh wilayah Kelurahan

Rempoa pada saat ini lebih kurang seluas 254.5 h2.

3. Jaringan jalan

Dalam profil Desa Rempoa 2013 jaringan jalan di Kelurahan Rempoa

dibagi menjadi lima kelas. Jaringan jalan tersebut ditampilkan berikut

dengan panjang serta kondisi jalannya pada tabel 4.5. Jaringan jalan yang

menjadi objek yang dilalui dalam penelitian meliputi lima kelas di bawah

ini.

Tabel 4.5 Jaringan Jalan Kelurahan Rempoa

No Kelas Jalan Jenis Jalan Baik

(Km)

Rusak

(Km)

Jumlah

1 Jalan

Desa/Kelurahan

Jalan Aspal 5,6 1 6,6

Jalan

Konblok/Semen/Beton

- 3,2 3,2

2 Jalan Kecamatan Jalan Aspal 0,5 0,3 0,8

Jalan

Konblok/Semen/Beton

1 0,5 1,5

3 Jalan Kabupaten Jalan Aspal 0,5 - 0,5

Jalan

Konblok/Semen/Beton

4,7 1 5,7

4 Jalan Provinsi Jalan Aspal 2 - 2

5 Jalan Negara Jalan Aspal 1 - 1

Sumber: Profil Desa Rempoa tahun 2013.

4. Perindustrian

Dalam Monitoring Pemasukan Dokumen Survei IBS tahun 2013 Kota

Tangerang Selatan menunjukan banyaknya perusahaan industri besar dan

sedang menurut kelompok industri di Kota Tangerang Selatan ada sekitar 9

perusahaan industri yang tersebar di Kecamatan Ciputat Timur (Tabel 4.6)

Page 69: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

52

satu dinyatakan tutup. Dari sembilan industri tersebut terdapat dua industri

besar dan beberapa industri sedang di Kelurahan Rempoa yang mampu

menyerap tenaga kerja hingga mencapai angka 2.500 tenaga kerja.

Perusahaan industri tersebut terletak di sepanjang jalan raya Ir. H.

Juanda menuju Jakarta dan sepanjang Jalan Pahlawan hingga jalan Rempoa

Raya yang termasuk wilayah Kelurahan Rempoa.

Tabel 4.6 Monitoring Pemasukan Dokumen Survei IBS tahun 2013

Kota Tangerang Selatan

No KKI

3Digit

KD

Kec

KD

Desa

NAMA ALAMAT PRODUK Ket

1 154 20 9 Industri Tahu

Mekarsari, CV

Jl. Raya Puspitek

No.61 Buaran

Serpong

Tahu

Sumedang

P

2 191 20 9 Huda Rachma

Grupindo, PT

Jl. Permata

Pamulang Raya no.

9

Tas P

3 222 20 9 Purnama Bhakti

Utama, PT

Jl. Niban Rimin 33

Buaran

Percetakan

Stiker

P

4 263 20 9 Nusantara

Blokindo

Makmur, PT

Jl. Raya Rawa Buntu

Kp.Setu Ds. Buaran

Gardu

Genteng P

5 291 20 9 Dwi Guna

Swadaya, PT

Jl. Raya Puspitek rt

01/01 Kp.Setu

Kel.Buaran

Bengkel

Bubut

P

6 361 20 9 Dewana Sofa Jl. Permata

Pamulang No.1 rt

18/rw 04

Sofa TP

7 151 20 10 Super Gizi Otak-

Otak

Jl.Rraya Ciater BSD Makanan

otak-otak

TP

8 181 20 10 Ajeng Wahyu

Manunggal, PT

Jl. Cempaka i No.9

rt 05/02 Ciater

Permai

Baju dan

Celana

P

9 264 20 10 Bintang

Timbul/Benteng

(meicy), PT

Jl.Raysa Sarua

Maruga Ciater

Tegel P

10 181 20 11 Bumimas

Karunia

Permai,PT

Jl Sarua Ds Rawa

Mekarjaya

Garment P

11 154 20 13 Industri Kerupuk

Agung

Kp Serpong rt 05/02 Kerupuk putih P

12 181 20 13 Cideng Konveksi Serpong rt 05/01 Celana

panjang

P

13 289 20 25 Atinsa Kencana

Mulia, PT

Jl. Kp Dongkal rt

03/04

Rel dan

handle laci

TP

14 210 20 26 Indah Kiat Pulp

Paper

Corporation

Des Pakulonan Jl.

Raya Tangerang

Serpong km 8 Kec.

Kertas HVS P

Page 70: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

53

Serpong

15 154 20 27 Pawon Gemilang

Rasa, PT

Komp. Multi Guna

kav e no.8 Jl. Raya

Serpong km.7

Bumbu dapur

kemasan

P

16 171 20 27 Sinar Central

Sandang,PT

Jl.Raya Serpong

km.8 Des. Pakualam

Benang P

17 172 20 27 Indo Mas

Monas/Tanty

Citra Busana, PT

Multiguna blok c/19 Daster P

18 172 20 27 Jayakarta Eka

Cemerlang, PT

Komp. Multiguna

blok a1 no. 8a-b

Serpong

Jasa bordir P

19 173 20 27 Baduhu Jaya, PT Komp Multiguna

blok c/14 Jl.Raya

Serpong km.7

Bordir label TP

20 181 20 27 Parahita Sanu

Setia,PT

Komplek Multi

Guna blok e.no.9

Konveksi TP

21 192 20 27 Pratama Abadi

Industri,PT

Jl. Raya Serpong

km. 7

Sepatu olah

raga

P

22 210 20 27 Panca Usaha

Paramita

Jl.Raya Serpong

km.7 Des. Pakualam

Tissue P

23 222 20 27 Paulin Abadi

Sentosa

Indonesia, PT

Jl. Raya Serpong

km.7 kav. multiguna

blok e no.7

Label dan

stiker

P

24 222 20 27 Tekhan Indo

mas, pt

Jl. Raya Serpong

km.7 komp.

multiguna blok a3a

Barang hasil

percetakan

P

25 251 20 27 Saputra Mulia

Kencana, CV

(succes)

Komp. Multi Guna

blok f no.18

Spring Bed P

26 262 20 27 Surya Toto

Indonesia, pt

Jl Raya Serpong ds

Paku alam

Wastafel dan

kloset

P

27 262 20 27 Surya Siam

Keramik /Surya

Ragam Prima, PT

Jl Raya Serpong km

7

Wall tile P

28 361 70 4 Latexindo

Internusa, PT

Jl. Pondok Jagung

Timur no.31

Serpong Tangerang

Kasur dari

latex

P

29 210 70 5 Tugu Pakulonan,

PT

Jl. Raya Serpong km

8,5

Karton box P

30 351 10 4 Carita Boat

Indonesia, PT

Taman Tekno blok

h1 3a BSD

Tangerang

Kapal

fiberglas

(speed boat)

P

31 361 10 5 Atlanta Furniture Jl. Pasar Jengkol

no.88 desa babakan

kp curug rt 04/01

Mebel P

32 210 10 6 Tepat Guna

Tehnologi

nusantara, PT

Jl. Babakan iii n0. 1

& 2, ds. bhakti jaya

rt 01/02

Rumah tunas

dari kayu

P

33 154 30 2 Mekar Jaya Jl Cemara 1 no.26

Kel.Pamulang Barat

Kerupuk P

34 242 30 2 Fabiola

Intipratama, PT

Jl. Kemiri no. 56 a

Pd Cabe

udik.Tanggerang

Pembersih &

pengharum

P

35 252 30 2 Sinar Pamulang Jl. Dr .Setia Budi no. Karung plastik P

Page 71: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

54

Polina Utama, PT 29

36 181 30 4 Kawan Kita

Sejahtera, PT/

Dreamwear, PT

Jl. Kemiri no. 12 rt

4/7

Jaket P

37 289 30 4 Bina Karya al Jl.Kemiri no.2

rt.03/04 Pondok

Cabe

Rak

piring/jemuran

P

38 293 30 4 Metalindo Abadi Jl.Kemiri Pondok

Cabe Udik

Suku cadang

kompor

P

39 343 30 4 Wiranata

Adirupa Perkasa,

PT

Jl. Raya Ciputat

Parung no.20a

Knalpot mobil P

40 361 30 4 Tanditama

Mandiri, PT

Jl. Kemiri no. 8

Pondok Cabe udik

Mebel P

41 361 30 4 Bika Paratama

Cipta, PT

Jl.Raya Pondok

Cabe km.28

furniture P

42 361 30 4 Guhdo, PT /

cabang pamulang

Jl.Kemiri Spring Bed TP

43 154 30 6 Tan Ek Tjoan Jl. Aria Putra Roti tawar,

donat

P

44 201 30 7 Tamalindo

Hartaconusa, PT

Jl.Pajajaran Raya no

2

Kusen pintu P

45 361 30 7 Citra

Christophindo

mulia, PT

Jl. H. Saidin no.7

Bambu Apus Timur

Pamulang

Furniture P

46 361 40 1 Bintang Lima

Citra Cemerlang,

PT

Jl Parung Beunying

no.26 Desa Sarua

rt.003 rw.03

Furniture P

47 361 40 1 Sinar Rejeki

Lasindo Unggul,

PT

Jl.Sukamulya no.41

sarua indah ciputat

Mebel, rak

dari metal

P

48 154 40 5 Safari Donat Jl. Anggur no 14a

Kel. Sawah Ciputat

Tangerang

Donat &

Brownies

P

49 242 40 7 Sumber Rejeki,

Pd

Jl. Terbang Layang

ii/48

Minyak

cat,dempul

kayu

P

50 252 40 7 Guna Reka Cipta

Widjojo.PT

Komplek Kejagung r

i

Glassfibre

reinforced

cement

TP

51 331 40 7 Dentalino

Cemerlang, PT

Jl Pondok Cabe

Indah i no.61

Ciputat

Gigi palsu P

52 202 40 8 Jaya Bangunan Jl. Tarumanegara

no.18 Pisangan rt

007/02

Kusen Kayu P

53 171 40 13 Sandratex, pt Des. Rempoa Kec.

Ciputat Kab.

Tangerang

Khoirul m P

54 210 40 13 PT.Indogravure Jl Pahlawan no.8 Ds

Rempoa Ciputat

Box P

55 181 50 1 Lestari Busana

Anggun

Mahkota, PT

Jl. Taruna Negara

no. 26 rt.004/003

Jaket P

56 154 50 2 Gintung Sari Jl.Gintung Raya Tahu TTPS

Page 72: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

55

Jaya no.85

57 154 50 3 Perusahaan

Kerupuk Mekar

Jaya

Jl.Pepaya 1 rt 05/01

Ciputat Timur

Kerupuk P

58 172 50 4 Orion Garment Jl. Pondok Teratai

no.12 Rempoa

Sprei P

59 359 50 6 Jaya Sentra

Metal, PT

Jl. Menjangan Raya

no.66

Sparepart

motor/metal

stamping

P

60 369 60 3 Maharta Mandiri,

CV

Jl. Pondok Kacang

Timur Raya no.11

Screen

Printing

P

61 154 60 4 Sari Harum, UD Jl. h. Sarmah rt

04/07 no.53

Roti manis TTPS

62 281 60 5 Sujata, PT Jl. Riau kp. rawa rt

04/05 no.45

Rok godola

besi

P

63 361 60 5 Sumber Jaya

Pramudita, PT

Jl. Pramuka no.390 Rak piring

besi

TP

64 181 60 7 Konveksi

Bambang

Jl. Gandaria 3 taman

mangu indah g 3/2

Kemeja TP

65 361 60 7 Furniture Darno Jl. kebantenan rt

03/08 no.2 pondok

aren tangerang

Furniture P

66 369 60 7 Citra Mentari

Kreasi, pt

Jl raya Pondok Aren

no 54 Tangerang

Jasa papan

reklame

P

67 172 60 8 Anugerah Karya

Abadi, CV

Jl. Panti Asuhan

Ceger no.99 rt

006/011

Tas wanita P

68 181 60 8 Konveksi

Meldano

Jl. Pdk Belimbing

no.72 rt03/04

Celana jeans P

69 181 60 8 Konveksi Celana

Nain

Jl. Japos Raya rt

006/03 no.25

Celana

Panjang,

Pendek Jeans

TP

70 181 60 8 Konveksi Gaya

Collection

Jl. Gandaria 2 blok

g3 no.2 Taman

Mangu

Pakaian jadi P

71 181 60 9 Safari Indah, CV Jl. Panti Asuhan

Ceger no.10 rt

06/011

Celana

panjang jeans

P

72 191 60 9 Aka Yudi

Akhyanto.CV

Jl. Panti Asuhan

Ceger no.99 rt 06/11

Tas tangan TP

Sumber: BPS Tangerang Selatan 2014.

4.1. Perusahaan Industri di Kecamatan Ciputat Timur

4.1.1 Jumlah dan Jenis Industri

Pada Tabel 4.6 dapat dilihat jumlah industri besar dan sedang di kota

Tangerang Selatan tahun 2013 mencapai 72 Perusahaan 15 diantaranya

dinyatakan tutup, pindah, dan tutup sementara, sehingga jumlah industri

yang masi beroperasi tercatat sebanyak 57 perusahaan. Diwilayah

Page 73: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

56

Kecamatan Ciputat Timur sendiri terdapat 9 perusahaan industri besar dan

sedang satu diantaranya dinyatakan tutup.

Pada Data Inventarisasi Perusahaan Industri (Tabel 4.7) dapat

diketahui jumlah dan jenis industri kecil, sedang dan besar di Kecamatan

Ciputat Timur.

Tabel 4.7 Jumlah Industri Kecil, Sedang dan Besar

di Kecamatan Ciputat Timur

Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang Selatan

Berkembangnya industri di wilayah Kecamatan Ciputat Timur sudah

sangat dibatasi dan selektif sekali. Dalam Monitoring Pemasukan Dokumen

Survei IBS tahun 2013 Kota Tangerang Selatan (Tabel 4.6) industri yang

ada dikelompokkan berdasarkan KLUI (Klasifikasi Lapangan Usaha

Industri) atau KKI (Klasifikasi Kode Industri) 3 digit yang dikeluarkan oleh

BPS Tangsel

4.1.2 Industri di Kelurahan Rempoa.

Industri yang terdapat di kelurahan rempoa yang tergolong industri

besar ada dua industri yaitu industri PT. Sandratex yang terletak di Jl.

No Jenis Industri / Kinds of Industries Jumlah

1 Industri Kayu Anyaman dari Bambu/ Rotan 7

2 Industri Gerabah 0

3 Industri Pakaian Jadi/ Konveksi/ Pakaian 8

4 Industri Makanan dan Minuman 8

5 Industri Kulit/ Alas Kaki 0

6 Industri Kertas 1

7 Industri Penerbitan/ Percetakan Reproduksi Media 1

8 Industri Kimia 0

9 Industri Karet/ Plastik 1

10 Barang Galian Bukan Logam 1

11 Barang dari Logam 2

12 Mesin dan Perlengkapannya 0

13 Mesin dan Peralatan Kantor/ Rumah Tangga 0

14 Kosmetik/ Obat-Obatan/ Sabun 2

Kecamatan Ciputat Timur 31

Page 74: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

57

Sandratex, Desa Rempoa Kec. Ciputat Timur yang hingga kini masih

mampu menyerap tenaga kerja sekitar 800 tenaga kerja. PT. Sandratex

merupakan sebuah industri perusahaan tekstil yang ada di Ciputat sejak

tahun 1980-an. perusahaan ini mengalami kejayaannya sebagai perusahaan

tekstil hingga tahun 1995. Kehebatannya terbukti dengan kualitas kain yang

dihasilkan dan penjualannya yang memuncak baik untuk penjualan dalam

negeri, maupun ekspor. Untuk ekspor, Sandratex mampu merambahi

Amerika dan Eropa. Jumlah buruh PT. Sandratek pada saat kejayaan nya

mencapai angka 5.000 pekerja, namun setelah tahun 1995 hingga sekarang

perusahaan ini selalu mengalami penurunan yang berdampak pada

pengurangan jumlah tenaga kerja.

Industri besar kedua yang berada di Kelurahan Rempoa adalah PT.

Indogravure yang terletak di Jl. Pahlawan No. 8, Desa Rempoa, Kec.

Ciputat Timur. Perusahaan ini memiliki jumlah tenaga kerja sekitar 200

orang yang memproduksi Box.

Industri yang berada di Kelurahan Rempoa sebagian besar termasuk

ke dalam industri kecil. Jika dilihat berdasarkan KKI 2 digit maka ia

termasuk kedalam industri 31 yang memproduksi bahan baku kayu menjadi

Meabel (Furnitur). Industri kecil yang memiliki jumlah tenaga kerja berkisar

antara 5 – 19 orang ini banyak tersebar di sekitar Jl. Ir. H. Juanda dan Jl.

Pahlawan (Tabel 4.8 dan Peta 3).

Tabel 4.8 Jumlah Industri, Tenaga Kerja dan Letak Industri

di Kelurahan Rempoa

No Nama Industri Produk yang

dihasilkan

KKI

2Digit

Jumlah

Pekerja

Jenis

Industri

Letak

1 PT. Sandratex Kain Grey 13 800 Besar Jl. Sandratex

Desa Rempoa

2 PT.

Indogravure

Box 28 200 Besar Jl. Pahlawan

No. 8

3 PT. Cipta

Edukasi

Mandiri

Mesin Kantor,

Komputasi dan

Akutansi Elektronik

26 24 Sedang Jl. Pahlawan

No. 90 B-C

4 PT. Agira

Yanindo

Express

Furnitur dari kayu

dan rotan

31 22 Sedang Jl. Ir. H. Juanda

No.25

Page 75: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

58

5 CV. Green Tekstil 13 21 Sedang Jl. Flamboyan

Raya No. 19H

6 Pd. Jaya

Makmur

Perkayuan 16 9 Kecil Jl. Pahlawan

Raya No. A-12

7 PT. Suara

Multi Merdia

Pertama

Jasa Periklanan 18 5 Kecil Jl. Pahlawam

Raya No. 6-A

8 PT. Hyundai

Mobil

Indonesia

Distributor dan

Perawatan Suku

Cadang

33 35 Sedang Jl. Ir. H. Juanda

No. 76

9 PT. Dirham

Putra Utama

Advertising /

Periklanan

18 5 Kecil Jl. Pahlawan

No. 88

10 PT. Bukit Flora

Indah

Percetakan 18 3 Home

Industri

Jl. Ir. H Juanda

Plaza Ciputat

Mas Blok D/F

No. 5A

11 PT. Cipta

Sarana Agung

Jasa Periklanan 18 15 Kecil Jl. Ir. H Juanda

No.5A

12 PT. Data

Konsep

Multimedia

Jasa Periklanan 18 5 Kecil Jl. Pahlawan

No.6

13 PT.

Indointernet

Jasa Konsultasi dan

Multimedia

18 8 Kecil Jl. Rempoa

Raya No. 11

14 Roti Family Roti 10 10 Kecil Jl. Delima Jaya

1

15 PT. Cesco

Cesca

Indonesia

Pengepakan Buah

dan Sayuran

10 30 Sedang Komp. Mabad

25.K II/B04

RT.9/RW.5

16 CV.

Yasapiranti

Dalem

Jasa Boga 10 20 Sedang Jl. Cendrawasih

No.41 RT 5/

RW 8

17 PT. Flamboyan

Nursery

Jasa Pertamanan dan

Penyewaan Tanaman

Hias

32 25 Sedang Jl. Flamboyan

Rempoa No. 20

RT 5/ RW 12

18 CV. Multi

Karya Tama

Tekstil dan Garmen 13/14 34 Sedang Jl. Pahlawan

No. 12c

19 CV. Cahaya

Selaras Abadi

Konveksi dan

Garmen

14 7 Kecil Jl. Flamboyan

No.B11-6

20 CV. Sumber

Rejeki Jaya

Pengecatan Kaleng 32 34 Sedang Jl. Alerya No. 2

21 CV. Andrie

Satria Putra

Utama

Percetakan 18 8 Kecil Jl. Rempoa

RT.02 / RW 07

22 Jati Galery Furnitur dari kayu

dan rotan

31 5 Kecil Jl. Pahlawan

No. 14

23 Indah Art Shop Perkayuan 16 17 Kecil Jl. Pahlawan

No. 58

24 Sarifudin Jaya Furnitur dari kayu 31 4 Home

Industri

Jl. Pahlawan No

68

25 Majapahit

Furnitur

Furnitur 31 3 Home

Industri

Jl. Pahlawan

No. 17B

26 Mahfud Art

Shop

Perkayuan 16 15 Kecil Jl. Pahlawan

No. 18

Page 76: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

59

27 CV. Karya

Asih

Perkayuan 16 5 Kecil Jl. Rempoa

Raya No. 1

28 Jati Makmur Furnitur 31 3 Home

Industri

Jl. Rempoa

Raya No.2

29 Karya Agung Furnitur 31 18 Kecil Jl. Ir. H Juanda

No. 6

30 Buyuang Art Furnitur 31 4 Home

Industri

Jl. Ir. H. Juanda

No. 18-A

31 Faris Art Shop Furnitur 31 3 Home

Industri

Jl. Ir. H. Juanda

No. 18

32 Dendes Art

Shop

Furnitur 31 5 Kecil Jl. Ir. H. Juanda

No. 19D

33 Reni Furnitur Furnitur 31 13 Kecil Jl. Ir. H. Junda

No. 19

34 Marnis Art

Shop

Furnitur 31 17 Kecil Jl. Ir. H. Juanda

No 27

35 Rioni Furnitur 31 3 Home

Industri

Jl. Ir. H. Juanda

No.16

36 Asean Art Furnitur 31 5 Kecil Jl. Ir. H. Juanda

No. 64

37 Galeri Indah

Art Shop

Furnitur 31 9 Kecil Jl. Ir. H. Juanda

No. 12

38 Budi Galeri Furnitur 31 7 Kecil Jl. Ir. H. Juanda

No. 58

39 Sriwijaya

Furnitur

Furnitur 31 6 Kecil Jl. Ir. H. Juanda

No. 52

Sumber: SKDU Kelurahan Rempoa dan Survei Lapangan September 2014.

Page 77: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

60

Page 78: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

61

5. Penduduk

5.1. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk Kelurahan Rempoa dari tahun ketahun selalu

mengalami peningkatan, hal ini bisa dilihat tiga tahun terakhir dari tahun

2011 hingga akhir tahun 2013. Pada tahun 2011 jumlah penduduk tercatat

sebanyak 32.553 jiwa, tahun 2012 berjumlah 34.255 jiwa dengan

pertumbuhan penduduk sebesar 5,2%, sedangkan jumlah penduduk akhir

tahun 2013 tercatat sebanyak 34.292 jiwa dengan pertumbuhan penduduk

sebesar 0,1%. Adapun jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur pada

tahun 2013 adalah sebagai berikut (lihat tabel 4.9):36

Tabel 4.9 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur 2013

No Kelompok Umur

Akhir Tahun 2013

Lk Pr Jumlah

1 0 - 4 1513 1359 2872

2 5 - 9 1820 1640 3460

3 10 - 14 1690 1590 3280

4 15 - 19 2429 2278 4707

5 20 - 24 1136 1952 3088

6 25 - 29 1704 1549 3253

7 30 - 34 1605 1480 3085

8 35 - 39 1338 1209 2547

9 40 - 44 1186 1103 2289

10 45 - 49 1146 1154 2300

11 50 - 54 894 871 1765

12 55 - 59 680 652 1332

13 60 > 136 178 314

Jumlah 17,277 17,015 34,292

Sumber: Profil Desa dan Kelurahan Rempoa 2012-2013.

36

Kecamatan Ciputat Timur Dalam Angka 2012 dan Profil Desa dan Kelurahan Rempoa 2012-

2013.

Page 79: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

62

20,0 15,0 10,0 5,0 0,0 5,0 10,0 15,0

0 - 45 - 9

10 - 1415 - 1920 - 2425 - 2930 - 3435 - 3940 - 4445 - 4950 - 5455 - 59

60 >

Gambar 3.1 Piramida Penduduk Kelurahan Rempoa 2013

Perempuan Laki-laki

Pertumbuhan penduduk kelurahan rempoa pada tahun 2012 tercatat

sebesar 5,2% namun hal ini pada tahun 2013 mengalami penurunan yang

dratis disebabkan oleh berlakunya sistem E-KTP di tahun 2012 akhir.

Penurunan ini terjadi karena banyaknya penghapusan data penduduk yang

memiliki KTP ganda sehingga penghapusan ini menyebabkan komposisi

penduduk mengalami penurunan di tahun 2013. Jumlah penduduk kelurahan

rempoa merupakan yang terbesar di Kecamatan Ciputat Timur di

bandingkan enam kelurahan lainnya. Hal ini tidak termasuk penduduk

pendatang yang tidak memiliki keterangan penduduk sebesar 235 orang dan

penduduk pendatang dan atau pekerja musiman sebesar 227 orang.

5.2. Mata Pencaharian Penduduk

Dilihat dari segi mata pencaharian penduduk maka Kelurahan Rempoa

memiliki mata pencaharian yang cukup beraneka ragam seperti yang di

tampilkan dalam tabel 4.10 berikut:

Tabel 4.10 Mata Pencaharian Penduduk

Kelurahan Rempoa

No Jenis Mata Pencaharian Jumlah

1 Montir 261

2 Tukang batu 320

3 Tukang kayu 175

4 Tukang sumur 2

5 Pemulung 25

6 Tukang jahit 52

Page 80: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

63

7 Tukang kue 75

8 Tukang rias 15

9 Karyawan perusahaan swasta (sektor industri) 2500

10 Pemilik perusahaan 25

11 Pemilik usaha transportasi 53

12 Buruh usaha jasa transportasi 140

13 Pemilik usaha informasi dan komunikasi 54

14 Buruh usaha informasi dan komunikasi 106

15 Kontraktor 25

16 Pemilik usaha warung, rumah makan, dan restoran 20

17 PNS 602

18 TNI 65

19 POLRI 123

20 Dokter swasta 25

21 Bidan swasta 5

22 Perawat swasta 20

23 Dukun/paranormal/supranatural 3

24 Jasa pengobatan alternatif 5

25 Dosen swasta 20

26 Guru swasta 60

27 Pensiunan TNI/POLRI 205

28 Pensiunan PNS 107

29 Pensiunan swasta 206

30 Pengacara 10

31 Notaris 15

32 Jasa Konsultasi Manajemen dan Teknis 2

33 Seniman/artis 5

34 Pembantu rumah tangga 300

35 Sopir 350

36 Buruh migran perempuan 10

37 buruh migran laki-laki 10

38 Usaha jasa pengerah tenaga kerja 2

39 Wiraswasta lainnya 300

40 Jasa penyewaan peralatan pesta 500

41 Tidak mempunyai mata pencaharian tetap 5

Sumber: Profil Desa dan Kelurahan Rempoa.

Menurut tabel di atas maka buruh industri merupakan mata

pencaharian terbesar di Kelurahan Rempoa. Jumlah buruh industri disini

belum termasuk industri kecil dan industi rumah tangga yang juga

merupakan objek dalam penelitian ini.

Page 81: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

64

5.3. Unit Usaha Kegiatan Penduduk

Tingginya jumlah industri dan jumlah pekerja industri yang terdapat

di Kelurahan Rempoa mempengaruhi penduduk di wilayah ini untuk

mengadakan usaha atau kegiatan. Ada tiga bagian besar unit usaha kegiatan

penduduk Rempoa sebagai dampak dari industri yang ada. Kegiatan unit

usaha tersebut antara lain:

a) Unit usaha rumah kontrakan / Kos-kosan (Rumah Sewa)

b) Unit usaha warung makan atau rumah makan

c) Unit usaha angkutan (Ojek & Becak)

5.3.1 Unit Usaha Rumah Kontrakan / Kos-kosan (Sewa)

Hampir di setiap RT/RW terdapat kegiatan usaha pengontrakan rumah

atau kos-kosan yang diperuntukkan pada para pendatang yang bekerja di

sekitar wilayah Kelurahan Rempoa baik yang berstatus sebagai Buruh

Industri maupun Karyawan Perkantoran lainnya. Pemilik dari unit usaha ini

sebagian besar merupakan penduduk setempat. Besarnya dampak kegiatan

industri terhadap unit usaha rumah kontrakan maupun kos-kosan dapat

dilihat pada lampiran 2.

Sejumlah 30 sampel wilayah (RW dan RT) di survei dan diperoleh

data berupa:

a) Jumlah rumah

b) Jumlah rumah kontrakan/kos-kosan (sewa). Jumlah rumah sewa akan

di persentasekan besarannya ke dalam bentuk peta tematik.

Persentasenya akan dibagi kedalam tiga kelas yaitu; (1) persentase

rumah sewa tinggi berkisar antara 67% – 100% , (2) persentase rumah

sewa sedang yaitu antara 33% - 66%, dan (3) persentase rumah sewa

rendah 0% - 32%.

c) Jumlah rata-rata penghuni rumah sewa

d) Persentase penghuni di tiap rumah sewa yang bekerja di pabrik. Dari

data pada lampiran 2 persentase 100% menunjukkan bahwa sebagian

besar penghuni rumah sewa merupakan pekerja pabrik. Persentase

75% menunjukan bahwa perbandingan jumlah penghuni yang bekerja

Page 82: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

65

di pabrik lebih banyak dari pada yang tidak bekerja di pabrik.

Persentase 50% menunjukkan bahwa banyaknya penghuni yang

bekerja di pabrik sebanding dengan yang bukn bekerja di pabrik.

Persentase 25% menunjukan bahwa penghuni yang bekerja di pabrik

lebih sedikit di banding yang bukan bekerja di pabrik. Persentase 5%

menunjukan hampir seluruh penghuni bukan pekerja pabrik.

e) Persentase penghuni dari seluruh rumah kontrakan atau kos-kosan bila

dibedakan penghuni yang bekerja di pabrik yang terdapat di Kelurahan

Rempoa dengan yang bekerja di luar wilayah Rempoa.

f) Besar biaya rumah kontrakan atau kos-kosan tiap bulan.

Data yang menerangkan tentang kegiatan transportasi penghuni rumah

kontrakan (lampiran 3) merupkan data yang diperoleh dari penghuni rumah

kontrakan atau kos-kosan yang bekerja di Pabrik Sandratex dan di pabrik

yang memiliki persentase terbesar (lampiran 2). Data yang diperoleh dari

kegiatan transportasi penghuni rumah kontrakan atau kos-kosan (lampiran

3) di antaranya:

1) Jenis angkutan yang digunakan rata-rata penghuni pekerja pabrik

2) Biaya angkutan menuju lokasi pabrik

3) Waktu tempuh / lamanya perjalanan menuju lokasi pabrik

5.3.2 Unit Usaha Warung Makan / Rumah Makan

Unit usaha warung makan merupakan unit usaha yang cukup

mendukung sebagai mata pencaharian bagi masyarakat setempat di wilayah

Kelurahan Rempoa. Menurut informasi yang di dapat dari Kelurahan

Rempoa diketahui sejumlah 51 unit rumah makan dan restoran yang

tersebar di wilayah kelurahan ini (Tabel 4.11).

Tabel 4.11 Jumlah Unit Usaha di Kelurahan Rempoa

No Jenis Usaha Jumlah/Unit

1 Industri amakan 3

2 Rumah makan dan restoran 51

3 Toko kelontong 216

Page 83: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

66

Sumber: Profil Desa Rempoa 2013.

Sebagian besar unit usaha warung tersebar di jalan arteri dan jalan

kolektor di Wilayah Kelurahan Rempoa. Di jalan Raya Ir.H. Juanda ada

sebanyak 33 unit usaha warung, di jalan Pahlawan terdapat 18 unit dan di

jalan Raya Rempoa terdapat 13 unit dengan klasifikasi seperti yang

ditampilkan pada tabel 4.12 (lihat Peta 4).

Tabel 4.12 Jumlah Unit Usaha Warung Makan/Rumah Makan di Jl. Ir H.

Juanda, Jl. Pahlawan dan Jl. Rempoa Raya.

No Jenis Unit Usaha Warung Jumlah Jl. Ir. H.

Juanda

Jl. Pahlawan Jl. Raya

Rempoa

1 Warung makan 18 13 11

2 Warung makan tenda 12 3 -

3 Rumah makan 3 2 2

Jumlah 33 18 13

Sumber: Survei lapangan September 2014.

Warung makan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Warung

Tegal dan Rumah Makan Masakan Padang. Ke 33 warung yang tersebar di

Jl. Ir. H. Juanda 7 warung makan dan 5 warung makan tenda berada di dekat

gerbang masuk PT. Sandratex warung lainnya tersebar merata kearah

selatan Jl. Ir. H. Juanda hingga pertigan Gintung. Di dekat pertigaan

Gintung terdapat Industri Indogravure dimana sekitar radius 500 m dari

industri tersebut tersebar 3 warung makan dan 1 warung tenda yang berada

di Jl. Pahlawan, adapun 5 warung tenda berada di pinggir Jl. Ir. H. Juanda.

Warung makan yang berada di Jl. Pahlawan terdapat 13 unit dan warung

makan tenda tercatat 3 unit sedangkan rumah makan terdapat 2 unit yang

berada di pertigaan gintug atau sekitar 100 m dari PT. Indogravure.

Persebaran warung makan lainnya berada di Jl. Raya Rempoa yaitu ada

sekitar 11 unit dan 2 unit rumah makan.

4 Pengencer Gas dan BBM 125

5 Kontrakan Rumah 1275

6 Mess 20

Page 84: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

67

Page 85: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

68

Besarnya dampak kegiatan industri terhadap kegiatan usaha warung

dapat dilihat pada lampiran 5. Data yang diperoleh yang berkaitan dengan

kegiatan usaha warung antara lain:

1) Jumlah warung

2) Jumlah pekerja tiap warung

3) Jumlah konsumen rata-rata per hari

4) Jumlah konsumen pekerja pabrik rata-rata per hari

5) Besar modal rata-rata per hari yang dibutuhkan oleh pemilik warung

6) Besar keuntungan rata-rata yang diperoleh tiap hari

5.3.3 Unit Usaha Angkutan

Selain angkutan umum unit usaha yang cukup mendukung bagi

masyarakat setempat adalah usaha angkutan ojek dan becak. Ada tiga lokasi

yang merupakan tempat pangkalan ojek yang letaknya di arah timur wilayah

Rempoa yaitu di:

1) Perbatasan jalan Sandratex dengan jalan Ir. H. Juanda (dekat

gerbang timur PT. Sandratex

2) Pertigaan UMJ yaitu pertemuan Jl. Ir. H. Juanda - Jl. H. Dali

3) Perbatasan jalan Ir. H. Juanda dengan jalan Gunung Raya

Sedangkan untuk angkutan becak terletak di empat lokasi wilayah selatan

dan timur Kelurahan Rempoa yaitu di:

1) Pangkalan Gurdani yaitu tikungan jalan Pahlawan yang

merupakan pertemuan jalan Abdul Gani dengan jalan Pahlawan

2) Tanjakan Mabad yaitu perbatasan jalan Pahlawan dengan jalan

Kesatrian

3) Perbatasan jalan Pahlawan dengan jalan Garuda

4) Taman Rempoa Indah yaitu pebatasan jalan Delim Jaya dengan

jalan Pahlawan

Dua tempat lainnya merupakan tempat pangkalan ojek dan becak yang

terletak di Pertigaan Gintung yaitu di perbatasan jalan Ir. Juanda dengan

Page 86: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

69

jalan Pahlawan (Dekat PT. Indogravure) dan Flamboyan yaitu perbatasan

jalan Flamboyan Raya dengan jalan Rempoa Raya.

Data yang diperoleh berkaitan dengan unit usaha angkutan adalah

jumlah pengendara ojek/becak tetap di setiap pangkalan dan pemakai jasa

dibedakan menjadi dua yaitu bukan pekerja pabrik dan pekerja pabrik /

bukan pekerja pabrik (Lampiran 4).

B. Pembahasan

1. Industri di Kelurahan Rempoa

1.1. Persebaran Industri

Dilihat dari jumlah tenaga kerja yang bekerja di industri (Tabel 4.8,

hal 57-59) maka ke-39 industri yang termasuk dalam wilayah penelitian ini

dikelompokkan menjadi empat industri yaitu industri besar, sedang, kecil

industri rumah tangga (home industri).

1.1.1. Industri Besar

Industri yang termasuk dalam kelas ini adalah industri yang memiliki

jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang pekerja. Sebanyak dua industri

yaitu PT. Sandratex dan PT. Indogravure termasuk dalam kelas industri ini.

PT. Sandratex merupakan industri terbesar yang berada di wilayah

penelitian yang memiliki 800 pekerja. Industri ini sudah berdiri semenjak

tahun 1980 hingga sekarang. PT. Sandratex merupakan sebuah industi yang

memroduksi tekstil yang terletak di kampung Rempoa tepatnya di sebelah

barat Jl. Ir. H. Juanda (Peta 3). Sedangkan industri PT. Indogravure

merupakan industri yang memiliki jumlah pekerja lebih kurang 200 orang

yang memproduksi Box (Pengepakan). PT. Indogravure ini terletah tidak

jauh dari Pertigaan Gintung lebih kurang sekitar 100 m, tepatnya di pinggir

Jl. Pahlawan (Peta 3).

1.1.2. Industri Sedang

Industri yang memiliki jumlah pekerja antara 20 – 100 orang termasuk

dalam kelas industri sedang. Ada 9 industri yang termasuk dalam kelas

industri ini. Yang pertama PT. Cipta Edukasi Mandiri merupakan industri

Page 87: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

70

yang memproduksi mesin kantor, komputasi dan akutansi elektronik.

Industri ini terletak di Jl. Pahlawan No. 90 B-C. PT. Agira Yanindo

memproduksi Furnitur dari kayu dan rotan terletak di Jl. Ir. H. Juanda No.

25. CV. Green merupakan industri yang memproduksi Tekstil yang berada

di Jl. Flamboyan Raya No. 19H. PT. Hyundai Mobil Indonesia yang

memiliki jumlah pekerja 35 orang ini terletak di Jl. Ir. H. Juanda No. 76,

industri ini bergerak dibidang distributor dan perawatan suku cadang Mobil

Hyundai. PT. Cesco Cesca Indonesia merupkan industri yang unit

kegiatannya melakukan pengepakan buah dan sayur, industri ini berada di

Komp. Mabad 25. K II/B04 RT 9 / RW 5. CV. Yasapiranti Dalem yang

memproduksi jasa boga ini terletak di Jl. Cendrawasih No. 41 RT 5/ RW 8.

PT. Flamboyan Nursery merupakan industri jasa pertamanan dan

penyewaan tanaman hias yang berada di Jl. Flamboyan Rempoa No. 20 RT

5/ RW 12. Dua industri sedang lainnya yaitu CV. Multi Karya Tama

memproduksi Tekstil dan Garmen terletak di Jl. Pahlawan 12-C dan Industri

CV. Sumber Rejeki Jaya yang unit kegiatannya pengecatan kaleng berada di

Jl. Aleraya No.2 (Peta 3).

1.1.3. Industri Kecil

Industri yang termasuk dalam kelas ini adalah industri yang memiliki

jumlah tenaga kerja berkisar antara 5 – 19 orang. Sebagian besar industri

dalam penelitian ini termasuk dalam industri kecil. Ada dua puluh satu

industri yang tersebar di kelurahan ini dengan sembilan diantaranya

termasuk dalam industri golongan 31 (KKI 2 Digit) yaitu yang

memproduksi Furnitur. Dari sembilan industri KKI 31 ini delapan

diantaranya barada di pinggir jalan Ir. H. Juanda yaitu Industri Karya

Agung, Dendes Art Shop, Reni Furnitur, Marnis Art Shop, Asean Art,

Galeri Indah Art Shop, Budi Galeri, dan Sriwijaya Furnitur, sedangkan Jati

Galeri berada di Jl. Pahlawan No. 14. Industri furnitur yang banyak tersebar

di Jl. Juanda, Pahlawan dan Rempoa Raya ini sudah mampu

mendistribusikan hasil Produksinya hingga mencapa manca negara, yaitu

menembus Eropa, Australia dan Amerika. Enam industri kecil yang

Page 88: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

71

termasuk dalam golongan KKI 18 yaitu industri yang unit kegiatannya

berkaitan dengan percetakan, periklanan dan konsultasi multimedia tiga

diantaranya berada di jalan Pahlawan yaitu industri PT. Suara Multi Media,

PT. Dirham Putra Utama, dan PT. Data Konsep Multimedia, dua

diantaranya berada di jalan Rempoa Raya yaitu industri PT. Indointernet

dan CV. Andire Satria Putra Utama, dan satu lagi berada di Jl. Ir. H. Juanda

yaitu PT. Cipta Sarana Agung. Empat industri lainnya termasuk dalam KKI

16 yaitu industri perkayuan. Industri ini adalah Pd. Jaya Makmur, Indah Art

Shop dan Mahfud Art Shop yang sama-sama berada di Jl. Pahlawan dan

CV. Karya Asih berada di Jl. Rempoa Raya. Industri kecil lainya adalah

industri Roti Family yang memproduksi roti (KKI 10) terletak di Jl. Delima

Jaya 1 dan industri CV. Cahaya Selaras Abadi yang memproduksi Konveksi

dan Garmen (KKI 14) terletak di Jl. Flamboyan B-11 ( Peta 3).

1.1.4. Industri Rumah Tangga / Home Industri

Industri yang termasuk dalam kelas ini adalah industri yang memiliki

jumlah tenaga kerja berkisar antara 1-4 orang. Industri skala rumahan yang

terdapat di Kelurahan Rempoa terdapat tujuh industri. Dimana enam

industri termasuk kedalam golongan KKI 31. Industri tersebut tiga

diantaranya berada di Jl. Ir. H. Juanda yaitu industri Reoni, Faris Art Shop,

dan Buyuan Art. Dua industri berada di jalan Pahlawan yaitu industri

Sarifudin Jaya dan Majapahit Furnitur. Satu industri lagi berada di Jl.

Rempoa Raya yaitu industri Jati Makmur. Satu industri rumahan lainnya

adalah PT. Bukit Flora Indah yaitu industri percetakan (KKI 18) yang

berada di Jl. Ir. H. Juanda tepatnya di Plaza Ciputat Mas Blok D/F No. 5A

(Peta 3).

1.2. Industri Sebagai Objek Kasus

Dari kelas industri pertama (industri besar) terdapat satu industri yaitu

PT. Sandratex yang jumlah pekerjanya sebesar 800 orang yang jauh

melebihi jumlah rata-rata pekerja dari industri lainya. Melihat jumlah

pekerjanya yang terbesar maka untuk mengamati variabel-variabel kegiatan

penduduk, PT. Sandratex diambil sebagai objek kasus dalam penelitian ini.

Page 89: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

72

2. Kegiatan Penduduk di Kelurahan Rempoa

2.1 Unit Usaha Penyewaan Rumah

Unit usaha penyewaan rumah merupakan salah satu unit kegiatan

penduduk yang terdapat di sebagian besar wilayah Rempoa. Sebagian besar

rumah sewa terletak memasuki jalan lokal dengan jarak lebih kurang 10 m –

100 m dari jalan utama (Jl. Ir. H. Juanda, Pahlawan, dan Rempoa Raya).

Tidak ada rumah sewa yang terletak di tepi jalan baik jalan arteri maupun

jalan kolektor. Kalaupun ada seperti jalan Rempoa Raya persentasenya

sangat kecil (1-2 rumah). Dari perhitungan persentase rumah sewa terhadap

jumlah seluruh rumah maka wilayah rumah sewa (kontrakan / kos-kosan)

dapat dibagi menjadi tiga kelas yaitu:

a. Rumah Sewa Tinggi

Persentase rumah sewa pada kelas ini adalah berkisar antara

67% - 100% terhadap jumlah seluruh rumah yang ada pada wilayah

bersangkutan. Wilayah yang termasuk kelas ini adalah sebagian RW

07 yang terletak di bagian barat PT. Sandratex, sebagian wilayah RW

08 yang terletak di selatan wilayah Kelurahan, dan sebagian RW 10

yang terletak di Utara Kelurahan Rempoa yang sekaligus berbatasan

dengan wilayah Bintaro.

b. Rumah Sewa Sedang

Persentase rumah sewa pada kelas ini adalah berkisar antara

33% - 66% terhadap jumlah seluruh rumah yang ada pada wilayah

bersangkutan. Wilayah yang termasuk dalam kelas ini meliputi hampir

keseluruhan wilayah RW 02 yang berada di barat PT. Sandratex,

sebagian wilayah RW 01 tepatnya RT 03 yang berada di

pinggirgerbang timur PT. Sandratex. Wilayah lainnya yang termasuk

kelas ini adalah sebagian RW 03 yang terletak di sebelah utara sisi

kanan Sandratek, wilayah RW 06 yaitu hampir keseluruhan Kampung

Rempoa yang termasuk dalam RT 02, sebagian besar bilayah RW 07

dan sebagian wilayah RW 08.

Page 90: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

73

Page 91: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

74

c. Rumah Sewa Kecil

Wilayah yang termasuk kelas ini adalah wilayah yang memiliki

persentase rumah sewa berkisar antara 0% - 32% terhadap jumlah

seluruh rumah yang ada pada wilayah bersangkutan. Wilayah yang

termasuk kelas ini adalah keseluruhan wilayah RW 09, sebagian kecil

RW 01, RW 03dan RW 06, dan beberapa RT di RW 07, 08 dan 10

(Lampiran 2 dan Peta 5).

2.1.1. Biaya Sewa Penghuni Rumah Sewa

Bedasarkan data pada lampiran 2 maka biaya sewa tertinggi adalah

sebesar Rp 1.200.000,00 dan terkecil sebesar Rp 400.000,00. Dengan

adanya ragam besar biaya sewa maka pembagian kelas untuk variabel biaya

sewa ini dibagi menjadi tiga kelas yaitu:

a. Biaya sewa tinggi

Biaya sewa tinggi dimiliki oleh rumah yang memiliki biaya sewa

rata-rata diatas Rp 1.000.000,00. Penghuni rumah sewa yang

bertempat tinggal di RW 2 / RT 4 tepatnya di perumahan Palm Citra

rata-rata dikenai baiaya sewa rumah sebesar Rp 1.000.000,00 hingga

Rp 1.200.000,00 (Peta 6). Selebihnya yang termasuk dalam kelas ini

penghuni yang bertempat tinggal di wilayah perumahan RW 7 / RT 02

dan 03 yang terletak di barat PT. Sandratex, RW 8 / RT 06 yang

merupakan wilayah perumahan dan RW 10 / RT 01 yang merupakan

perumahan Rempoa Permai yang terlatak di utara Kelurahan Rempoa

(Lampiran 2 dan Peta 6).

Adapun faktor yang menyebabkan besarnya biaya sewa yang

harus diabayarkan oleh penghuni rumah sewa adalah fasilitas yang

ditawarkan oleh pemilik tergolong mewah. Hal lainnya adalah

beberapa rumah berada dalam wilayah perumahan elit seperti di

Perumahan Rempoa Permai dan perumahan Palm Citra.

Page 92: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

75

Page 93: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

76

b. Biaya sewa sedang

Rumah sewa yang termasuk dalam kelas ini adalah rumah yang

besar biayanya di antara Rp 700.000,00 – Rp 900.000,00. Sebagian

besar rumah yang berada di selatan Kelurahan Rempoa yaitu RW 9

yang berada diantara PT. Sandratex dan PT. Indogravure termasuk

dalam kelas ini. Wilayah lainnya adalah RW 8 yaitu di RT 01 dan 02,

RW 7 / RT 04, RW 6 / RT 01 dan 03, dan sebagian besar RW 3 yaitu

meliputi RT 01, 03 dan 04 juga termasuk ke dalam kelas ini (Peta 6).

c. Biaya sewa rendah

Biaya sewa rendah dimiliki oleh rumah dengan biaya kontrak rata-

rata antara Rp 400.000,00 – Rp 700.000,00. Sebagian besar rumah

yang berada di wilayah Rempoa bagian timur yaitu sebelah barat Jl.

Juanda termasuk ke dalam kelas ini tepatnya berada di RW 1 dan

beberapa juga berada di RW 6 hingga RW 3 yang berada di sisi timur

menuju ke utara PT. Sandratex. Wilayah lainnya yang temasuk kelas

ini tersebar merata hampir disetiap RW di Kleurahan Rempoa kecuali

RW 4 yang merupakan asrama bagi sebagian buruh pabrik PT.

Sandratex dan RW 5 yang merupakan kompleks Mabad (Lampiran 2).

2.1.2. Waktu tempuh penghuni rumah sewa pekerja industri ke lokasi

kerja (kasus PT. Sandratex)

Penghuni rumah sewa yang bekerja di PT.Sandratex menempuh waktu

yang berbeda-beda untuk mencapai lokasi industri tersebut:

a. Waktu tempuh cepat ditempuh oleh penghuni yang bermukim di

wilayah bagian barat Jl. Ir. Juanda yang meliputi RW 04, 06 dan

RW 01 (Peta 7). Jarak rata-rata rumah dari PT. Sandratex lebih

kurang 500 meter dari gerbang masuk.

b. Waktu tempuh sedang ditempuh oleh penduduk yang bermukim di

selatan PT. Sandratex yaitu RW 09 dan sebagian RW 01 yang

terletak dekat komplek bank Mandiri. Wilayah lainnya adalah RW

07 yang terletak di sebelah barat Sandratex dan RW 03 yang terle-

Page 94: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

77

Page 95: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

78

tak di utara Sandratex. RW 09, 07 dan 03 yang seharusnya bisa

termasuk kedalam wilayah dengan jarak tempuh yang dekat

sekarang termasuk kedalam wilayah dengan waktu tempuh

sedang, hal ini terjadi karena gerbang barat dari PT. Sandratex

telah lama di tutup sehingga semua karyawan yang ingin masuk

pabrik harus masuk melewati gerbang timur yang berada di dekat

Jl. Ir. H. Juanda. Adapun jarak rata-rata rumah untuk menuju

gerbang timur industri ini adalah ± 1 km.

c. Waktu tempuh lama ditempuh oleh penduduk yang sebagian besar

bermukim di wilayah sebelah barat jalan Pahlawan dan Jalan

Rempoa Raya yang terletak di utara Kelurahan Rempoa. Adapun

wilayah yang termasuk kedalam kelas ini adalah sebagian RW 08

dan 03, RW 11 dan 05 yang termasuk ke dalam kompleks Mabad,

RW 02 dan 12 yang berada di sisi barat Kelurahan Rempoa. Jarak

rata-rata rumah untuk menuju gerbang masuk PT. Sandratex

adalah ± 1,5 – 2 km (Peta 7).

2.1.3. Biaya angkutan pekerja industri ke lokasi kerja (kasus PT.

Sandratex)

Penghuni rumah sewa (kos-kosan dan kontrakan) yang bekerja di PT.

Sandratx dikenai biaya angkut yang berbeda-beda untuk mencapai lokasi

kerja. Hal ini terjadi karena dipengaruhi oleh jarak tempuh yang berbeda

pula. Ada dua faktor yang mempengaruhi besar kecilnya biaya angkut yang

dikenakan yaitu:

1. Jauh jalan yang ditempuh

Semakin jauh jarak yang ditempuh maka akan semakin besar

biaya yang dikenakan kepada pemakai jasa, sebaliknya semakin

dekat jarak yang di tempuh untuk mencapai lokasi tujuan maka

akan semakin kecil biaya yang dikenakan.

2. Jenis angkutan yang digunakan

Jenis angkutan juga mempengaruhi besar kecilnya biaya yang

dikenakan terhadap pemakai jasa. Tiga jenis angkutan yang

Page 96: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

79

terdapat di wilayah penelitian yaitu becak, ojek dan angkutan

umum. Ketiga unit ini memiliki tarif yang berbeda pula. Tarif

yang paling mahal adalah angkutan becak, yang kedua ojek dan

ketiga angkutan umum yang melewati jalan utama.

Karena diwilayah penelitian untuk menjangkau PT. Sandratek terbagi

ke dalam tiga waktu secara relatif maka hal ini juga yang akan menjadi

patokan untuk membagi kelas besar biaya yang dikenakan terhadap pemakai

jasa menuju lokasi kerja yaitu PT. Sandratex.

a. Biaya angkutan tinggi

Biaya angkut tinggi dimiliki oleh penghuni yang tinggal di lokasi yang

termasuk kedalam wilayah waktu tempuh lama menuju lokasi kerja

yaitu PT. Sandratex. Adapun tarif biaya yang dikenakan jika memakai

jasa ojek berkisar antara Rp 10.000,00 hingga Rp 15.000,00, jika

mengunakan jasa angkutan becak maka tarif nya bisa mencapai Rp

20.000,00.

b. Biaya angkutan sedang

Wilayah yang termasuk kedalam tarif ini adalah wilayah dengan

waktu tempuh sedang untuk menuju lokasi kerja. Tarif biaya yang

dikenakan bagi penduduk yang bermukim di wilayah ini adalah

sebesar Rp 5.000,00 – Rp 10.000,00 dengan menggunakan jasa ojek

sedangkan dengan menggunakan jasa becak bisa mencapai tarif Rp

15.000,00.

c. Biaya angkutan rendah

Hal ini dimiliki oleh penduduk yang tinggal di sekitar radus 500 – 700

meter dari lokasi pabrik. Biasanya penduduk yang bermukim di

wilayah ini jarang menggunakan jasa angkutan ojek maupun becak

karena rata-rata penduduk yang bekerja kelokasi pabrik menggunakan

sepeda dan ada juga yang berjalan kaki (Peta 8).

Page 97: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

80

Page 98: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

81

2.2. Unit Usaha Warung Makan

Unit usaha kegiatan informal seperti warung makan dan usaha

kegiatan angkutan juga berkembang di sekitar lokasi industri dan sepanjang

jalan arteri maupun jalan kolektor di Kelurahan Rempoa. Untuk

menjelaskan unit kegiatan tersebut selanjutnya akan dikaitkan dengan kelas

jalan.

2.2.1. Persebaran Warung Makan

Tiga macam unit usaha warung yang tersebar di sekitar lokasi industri

di Kelurahan Rempoa yaitu warung makan, warung makan tenda dan rumah

makan.

a. Jalan Arteri (Jalan Ir. H. Juanda)

Sebanyak 18 warung makan, 12 warung makan tenda dan tiga

rumah makan terletak di jalan Ir. H. Juanda (Peta 4 hal 64). Unit usaha

warung di timur Rempoa lima warung makan tenda dan 7 warung

makan berada di gerbang timur Industri PT. Sandratex. Dimana jarak

satu warung makan tenda dengan lainnya lebih kurang sekitar 5 meter.

Sedangkan di Jl. Juanda sebelah timur bagian selatan Rempoa

letaknya tidak berdekatan (lebih kurang 10 – 20 meter) diantara

industri kecil satu dengan yang lainnya.

b. Jalan Kolektor (Jalan Pahlawan dan Rempoa Raya)

Sebanyak 13 warung makan, tiga warung makan tenda dan dua

rumah makan terletak di jalan Pahlawan. Letak unit usaha tersebut

dimana tiga warung makan, satu warung makan tenda dan dua rumah

makan berada di dekat pertigaan gintung yang jarak satu unit dengan

yang lainnya (lebih kurang 5 – 7 meter), ke-enam unit usaha ini

terletak dekat dengan Industri PT. Indogravure yang juga termasuk

kedalam industri besar. Unit usaha warung tersebar merata ke arah

utara menuju jalan Rempoa Raya dimana jarak satu warung dengan

yang lainnya mulai berjauhan sekitar 10 – 20 meter.

Persebaran warung di jalan Rempoa Raya letak satu dengan yang

yang lainnya tidak berdekatan ( > 15 meter ) antara satu industri

Page 99: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

82

dengan industri lainnya. Dimana jenis industri di wilayah ini

merupakan industri sedang dan kecil.

Melihat banyaknya warung dan letak antara satu warung dengan

warung lainnya maka di wilayah industri besar yang terletak di dekat

jalan utama memperlihatkan konsentrasi warung yang tinggi pula

terutama di sekitar PT. Sandratex dan Indogravure.

Untuk jenis warung makan tenda hampir sebagian besar berada di

sekitar jalan utama (jalan Juanda). Sebanyak lima warung makan

tenda yang letaknya berdampingan tersebar di sekitar lokasi industri

besar PT. Sandratex (Peta 4).

2.2.2. Jumlah pekerja warung

Dari data jumlah pekerja warung rata-rata yang diperoleh (Lampiran

3) maka wilayah penelitian dibagi menjadi tiga wilayah yaitu:

a. Jumlah pekerja tinggi

Warung yang memiliki jumlah 4 – 5 orang pekerja termasuk

dalam wilayah ini. Sebagian besar warung terkonsentrasi di sekitar

jalan Ir. H. Juanda dimana industri besar seperti PT. Sandratex dan

Indogravure tersebar (Peta 9). Warung yang memiliki jumlah pekerja

tinggi yaitu jenis rumah makan. Rumah makan yang memiliki pekerja

4 – 5 orang yang berada di jalan Ir. H. Juanda adalah rumah makan

Mas Muno yang berada di seberang pertemuan jalan Sandratek

dengan jalan Juanda. Rumah makan lainnya yang tergolong memiliki

jumlah pekerja tinggi adalah rumah makan yang berada di selatan

Kelurahan Rempoa yaitu rumah makan yang berada di antara

pertigaan gintung dengan industri Indogravure. Rumah makan yang

ada di lokasi ini adalah rumah makan masakan padang dan sunda.

b. Jumlah pekerja menengah

Yang termasuk ke dalam kelas ini adalah warung dengan jumlah

pekerjanya 2 – 3 orang. Sebagian besar warung ini terkonsentrasi di

sekitar jalan Ir. H. Juanda terkusus di jalan sekitar PT. Sandratek.

Persebaran lainnya juga banyak terkonsentrasi di jalan Pahlawan yang

Page 100: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

83

Page 101: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

84

berada di pertigaan gintung yang berdekatan dengan PT. Indogravure

menuju ke utara ke arah ajalan Rempoa Raya yang lokasinya

berdekatan dengan industri sedang dan kecil yang tersebar merata di

jalan ini (Peta 9).

c. Jumlah pekerja rendah

Warung dengan jumlah pekerja 1 orang termasuk ke dalam

wilayah ini. Persebaran nya hampir merata di tiga jalan utama yang

berada di Kelurahan ini yaitu jalan Ir. Juanda, Pahlawan dan jalan

Rempoa Raya.

2.2.3. Jumlah konsumen warung (pekerja pabrik)

Dari data pada lampiran 3 diperoleh jumlah konsumen yang

merupakan pekerja pabrik yang datang rata-rata per hari. Jumlah terendah

adalah kurang dari lima orang dan terbanyak rata-rata berkisar lebih dari 50

orang. Beragam nya jumlah konsumen yang datang berasal dari pekerja

pabrik maka wilayah ini dibedakan menjadi tiga yaitu:

a. Jumlah konsumen tinggi

Yang termasuk dalam wilayah ini adalah warung yang memiliki

jumlah konsumen antara 30 – 50 orang per harinya. Sebagian besar

warung terletak di sekitar lokasi industri besar seperti Industri

Sandratex dan Indogravure. Di depan gerbang masuk sebelah timur

PT. Sandratex banyak di jumpai warung makan tenda dimana pada

sekitar pukul 12:00 – 13:00 yang merupakan jam makan siang banyak

di jumpai karyawan yang berbaju seragam biru muda yang merupaka

gerombolan buruh dari industri Sandratek makan di warung ini.

Warung yang termasuk kedalam kelas ini adalah warung yang

memiliki No Urut Narasumber (NUN) K-303 dan K-304. Warung

lainnya terletak di dekat industri Indogravure yaitu warung K-315

(Peta 10).

b. Jumlah konsumen menengah

Warung dengan jumlah konsumen rata-rata perharinya sebanyak

10-30 orang termasuk ke dalam wilayah ini. Sebagian besar warung

Page 102: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

85

Page 103: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

86

ini terletak di pinggir jalan Ir. Juanda, Pahlawan dan Rempoa Raya

dimana di pinggir tiga jalan ini banyak tersebar industri sedang dan

kecil. Seperti di jalana Ir. Juanda dimana ada industri furnitur disana

juga ada warung makan begitupun halnya dengan jalan Pahlawan dan

Rempoa Raya. Di jalan ini menunjukan nilai menengah wlaupun

pekerja industrinya kecil karena selain industri ada banyak pusat

kegiatan di wilayah ini seperti bank, toko, mini market, sekolah, dan

beberapa perkantoran lainnya (Peta 2).

c. Jumlah konsumen rendah

Wilayah ini meliputi warung dengan jumlah konsumennya rata-

rata per harinya kurang dari 10 orang pekerja industri bahkan sampai

nihil. Hal ini terjadi karena lokasi warung berjauhan dengan lokasi

industri baik industri besar, sedang dan kecil (Peta 10).

2.2.4. Besar modal pekerja warung

Pada lampiran 3 diketahui bahwa besar modal yang dibutuhkan

pekerja rata-rata per hari yang tinggi lebih dari Rp 3.000.000,00 sedangkan

yang terendah kurang dari Rp 250.000,00. Maka untuk wilayah besar modal

dibedakan menjadi tiga yaitu:

a. Besar modal tinggi

Wilayah ini meliputi warung dengan besar modal yang dibutuhkan

perharinya lebih dari Rp 1.000.000,00. Sebagian besar warung ini

hanya terletak di sepanjang jalan arteri dan jalan kolektor. Adapun

warung dengan modal yang tinggi ini sebagian besar berstatus sebagai

rumah makan, baik rumah makan masakan padang maupun rumah

makan masakan sunda. Adapun warung yang termasuk kelas ini

adalah warung dengan NUN (Nomor Urut Narasumber) K-308 yang

berada di pinggir jalan junda tepatnya seberang pertemuan jalan

Juanda dengan Sandratek, K-310 di seberang Giand, K-14 dan K-15

di pertigaan Gintung, K-323 dan K-325 berada di sepanjang jalan

Pahlawan hingga jalan Rempoa Raya (Peta 11).

Page 104: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

87

Page 105: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

88

b. Besar modal menengah

Warung yang membutuhkan modal perharinya rata-rata sebesar

antara Rp 500.000,00 – Rp 1.000.000,00 termasuk dalam kelas ini.

Sebagian besar warung makan termasuk kedalam kelas ini baik

warung makan maupun warung makan tenda. Persebarannya hampir

merata di sepanjang jalan arteri dan jalan kolektor di Kelurahan ini.

Namun beberapa warung ada yang memusat mendekati gerbang

masuk industri besar seperti di gerbang masuk PT. Sandratex dan di

dekat industri Indogravure (Peta 11).

c. Besar modal rendah

Warung dengan modal yang dibutuhkan per harinya kurang dari

Rp 500.000,00 termasuk ke dalam kelas ini. Warung ini sebagian

besar berstatus sebagai warung makan tenda yang persebarannya

cendrung mendekati lokasi-lokasi industri namun juga terdapat di

sepanjang jalan arteri dan kolektor yang lokasi nya berjauhan dari

lokasi industri (Peta 11).

2.2.5. Besar keuntungan pemilik warung

Dengan melihat lampiran 3 dapat diketahui bahwa pendapatan

terbesar yang diperoleh pemilik warung rata-rata tiap harinya sebesar Rp

1.700.000,00 dan pendapatan terkecil sebesar Rp 100.000,00. Berdasarkan

data tersebut wilayah dibedakan menjadi tiga bagian yaitu:

a. Keuntungan besar

Warung yang memperoleh keuntungan rata-rata per hari lebih dari

Rp 1.000.000 termasuk ke dalam kelas ini. Warung dengan untung

besar adalah warung yang menggunkan modal yang juga besar.

Warung ini adalah rumah makan yang ada di jalan Juanda dan

Pahlawa (Lampiran 3 dan Peta 12).

b. Keuntungan sedang

Untuk kelas ini terdapat pada warung yang memperoleh

keuntungan per harinya rata-rata sebesar Rp 500.000,00 – kurang

Page 106: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

89

Page 107: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

90

dari Rp 1.000.000,00. Warung dengan keutungan sedang hapir

keseluruhan berstatus sebagai warung makan. Persebarannya

hampir merata di jalan arteri dan kolektor. Di jalan Rempoa Raya

hampir keseluruhan termasuk ke dalam kelas sedang (Peta 12).

c. Keuntungan kecil

Kelas ini terdapat pada sebagian besar warung yang memperoleh

euntungan kurang dari Rp 500.000,00 per harinya. Persebarannya

merata di tiga jalan utama di Kelurahan Rempoa (Peta 12).

2.3. Unit Usaha Angkutan

Selain angkutan umum salah satu unit usaha angkutan yang

berkembang di sekitar lokasi industri adalah usaha angkutan ojek dan becak.

Sebanyak sembilan pangkalan ojek tersebar di sepanjang jalan Ir. H. Juanda,

Pahlawan, hingga jalan Rempoa Raya (Peta 13 dan Lampiran 4). Dari data

yang diperoleh ada tiga pangkalan ojek yang terdapat di jalan Ir. H. Juanda.

Lima pangkalan becak dan satu pangkalan ojek terdapat di jalan Pahlawan.

satu pangkalan ojek dan becak terdapat di jalan Rempoa Raya.

2.3.1. Pengendara Tetap

Dilihat dari jumlah pengenda tetap maka wilayah pangkalan angkutan

dibagi menjadi dua kelas yaitu pangkalan angkutan tinggi dan pangkalan

angkutan rendah.

a. Pangkalan Angkutan Tinggi

Jumlah pengendara tetap di wilayah ini sebanyak 11-20 orang.

Ada tiga wilayah yang termasuk kelas ini. Pangkalan pertama terletak

di perbatasan jalan Gunung Raya dengan jalan Ir. H. Juanda,

pangkalan kedua berada di pertigaan Gintung yang tidak jauh dari PT.

Indogravure yang merupakan wilayah selatan Kelurahan Rempoa.

Sedangkan pangkalan ketiga berada di jalan Rempoa Raya yaitu

sebelah utara PT. Sandratex (Peta 13 dan Lampiran 4)

Page 108: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

91

b. Pangkalan Angkutan Rendah

Jumlah pengendara tetap di wilayah ini sebanyak 1 – 10 orang.

Dua pangkalan ojek terletak di Jl. Ir. H. Juanda, satu diantaranya

berada dekat dengan gerbang timur PT. Sandratex. Empat pangkalan

lainnya berada di jalan Pahlawan dimana satu pangkalan berada dekat

dengan PT. Indogravure dan tiga lainnya berada di sebalah baratnya

PT. Sandratex (Peta 13 dan Lampiran 4).

2.3.2. Pemakai Jasa Angkutan

a. Pemakai Jasa Bukan Pekerja Pabrik

Tiga pangkalan becak, dua pangkalan ojek dan satu pangkalan

ojek dan becak merupakan wilayah dengan pemakai jasa angkutan

bukan pekerja pabrik. Dua pangkalan berada di jalan Juanda, tiga

lainnya berada di jalan Pahlawan sedangkan satu pangkalan berada di

perbatasan jalan Pahlawan dengan jalan Juanda yaitu pangkalan

pertigaan Gintung berada dekat dengan PT. Indogravure (Peta 13 dan

Tabel Lampiran 4).

b. Pemakai Jasa Pekerja Pabrik dan Bukan Pekerja Pabrik

Satu pangkalan ojek berada di sebelah barat kelurahan Rempoa di

dekat PT. Sandratex tepatnya di pinggir jalan Juanda. Pangkalan yang

kedua berada di selatan Rempoa tepatnya di tikungan jalan Pahlawan

yaitu pangkalan Gurdani yang merupakan pangkalan becak. Pangkala

yang ke tiga adalah pangkalan Flamboyan yang merupakan sebuah

pangkalan yang berada di utara arah barat kelurahan ini. Pangkalan

Flamboyan merupakan gabunga pangkalan ojek dan becak. Dimana

pagkalan ini merupakan tempat putaran mertomini jurusan rempoa

blok m. Sehingga karyawan yang tinggal di luar wilayah rempoa yang

menggunakan jasa angkutan umum seperti metro mini sering turun

dan menggunakan jasa ojek atau becak untuk menuju PT. Sandratek.

Selain karyawan industri pemakai jasa pangkalan ojek dan becak di

pangkalan Flamboyan ini adalah orang perumahan Falmboyan dan

juga ke perumahan yang termasuk Wilayah Bintaro. Hal ini terjadi ka-

Page 109: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

92

Page 110: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

93

rena pangkalan flamboyan merupakan perempatan yang merupakan

pertemuan dari empat penjuru jalan baik dari arah timur dan utara

jalan yang termasuk wilayah Bintaro dan barat-selatan termasuk

wilayah Rempoa (Peta 13 dan Lampiran 4).

Dari sembilan pangkalan angkutan ojek dan becak yang ada di

Rempoa hanya tiga pangkalan yang terdapat pemakai jasa yang berstatus

sebagai pekerja industri. Hal ini terjadi karena sedikitnya pekerja industri

yang bermukim di luar Rempoa dan sebagian besar pekerja sudah memiliki

kenderaan sendiri. Pangkalan yang pemakai jasa berasal dari pekerja dan

bukan pekerja industri terdapat di perempatan Flamboyan dan di pertemuan

jalana Sandratek dan Juanda.

Page 111: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

94

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Industri di Kelurahan Rempoa merupakan industri besar, sedang, kecil

dan industri rumah tangga yang letaknya mengikuti alur jalan. Secara

langsung kegiatan idustri bedampak positif pada penyerapan tenaga kerja.

Melihat kemampuan (skill) maka sebagian besar pekerja industri di Rempoa

merupakan pekerja terampil (skilled labour) dan semi terampil (semi-skilled

labour). Sedangkan jenis industri terbanyak berupa industri furnitur,

percetakan atau periklanan (advertising), dan industri tekstil. Maka dengan

itu dengan melihat pola lokasi industri di Greater London, wilayah industri

di Rempoa dapat digolongkan ke dalam Group A dan B.

Secara tidak langsung kegiatan industri menimbulkan dampak positif

antara lain kegiatan penyewaan rumah (kontrakan dan kos-kosan), kegiatan

warung, dan usaha angkutan.

Persebaran rumah sewa terdapat di sebagian besar wilayah Rempoa.

Pada wilayah pemukiman teratur persentase rumah sewa rendah sedangkan

persentase rumah sewa tinggi dan sedang menyebar di wilayah pemukiman

tidak teratur. Persebaran jumlah warung dan konsumen warung yaitu

semakin mendekati lokasi industri maka besar variabel jumlah warung dan

konsumen warung dari pekerja industri akan semakin besar pula. Sedangkan

warung yang lokasinya jauh dari lokasi industi memiliki nilai yang rendah

karena sebagian besar konsumen berasal bukan dari pekerja industri.

Persebaran pangkalan angkutan (ojek & becak) yang pengguna jasanya juga

berasal dari pekerja industri hanya terdapat 3 pangkalan yaitu di pangkalan

jalan Sandratex, Gurdani dan pangkalan Flamboyan.

B. Implikasi

Berhubungan dengan topik penelitian ini yang mengupas terkait

dampak kegiatan industri terhadap kegiatan penduduk. Maka yang akan

Page 112: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

95

menjadi implikasinya adalah beberapa masalah terkait yang peneliti

temukan yang belum bisa dikupas lebih dalam karena alasan keterbatasan

dalam penelitian, implikasinya yaitu:

1. Peran pemerintah untuk membantu tumbuhnya industri-industri skala

kecil dan rumah tangga, mulai dari pendidikan karena masih di

temukan pekerja yang tergolong semi terampil yang bekerja di unit

kegiatan industri.

2. Persebaran industri yang cenderung mendekati jalan utama dan

tersebar tidak merata maka perlu kiranya adanya penertiban seperti

dibangunnya kawan industri yang jelas karena hal ini akan

mengurangi dampak negatif dari industri seperti dampak dari limbah

industri.

3. Terkait kebijakan pemerintah terhadap lokasi industri yang tersebar

tidak merata guna penertiban terhadap lokasi industri perlu kiranya

untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan AMDAL,

karena hal ini sangat membantu pemerintahan dalam mengawasi unit

kegiatan industri yang ada di wilayah penelitian. Hal ini penulis

kemukakan karena ada beberapa lokasi industri yang tingkat

pencemarannya tergolong tinggi terhadap lingkungan dimana ada

sebuah kejanggalan yang terjadi di lapangan yaitu lokasi produksi

berbeda dengan alamat yang tercatat di SKDU (Surat Keterangan

Domisili Usaha) yang ada di pemerintahan.

4. Dampak industri terhadap kegiatan penduduk yang mengarah pada

penambahan lapangan usaha perlu di kembangkan serta adanya

pembinaan melalui bimbingan UKM yang diciptakan oleh

pemerintahan setempat agar keberadaan industri di suatu tempat terasa

manfaat secara langsung bagi penduduk setempat.

C. Saran

Dari berbagai macam permasalahan yang peneliti temukan dilapangan

yang tidak bisa untuk dikupas di dalam penelitian ini maka ada beberapa

Page 113: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

96

saran yang bisa Peneliti kemukakan guna untuk memperkuat aturan yang

jauh dari keteraturan.

1. Untuk Kelurahan

Sebaiknya pihak kelurahan melakukan peninjauan kembali ke

lapangan dari batas-batas kepemilikan lahan yang masih termasuk ke

dalam wilayah kelurahan yang ada dalam catatan ctatistik. Dimana

terdapat perbedaan batas antara data sekunder dengan data primer

yang saya temukan di lokasi penelitian.

2. Untuk Kecamatan

Perlu kiranya pihak kecamatan memperbaiki dan

memperbaharui atau mendata kembali terhadap data-data statistik

dalam profil kecamatan karena banyak data yang tidak sesuai dengan

fakta lapangan dan hal itupun berbeda dari data yang peneliti temukan

di kantor Kelurahan.

3. Untuk DISPERINDAG Kota Tangerang Selatan

Terkait data SKDU hendaknya dilakukan survei lapangan dan

analisis dampak lingkungannya sebelum surat di berikan kepada

pemilik lapangan usaha. Karena banyak kejanggalan yang bisa

ditemukan seperti dampak dari kegiatan yang akan mempengaruhi

keadaan ruang di wilayah Kelurahan Rempoa sendiri dimana

imbasnya adalah penduduk setempat.

4. Untuk Dinas Tata Kota Tangerang Selatan

Terkait peta tematik yang saya peroleh dari Dinas Tatat Kota

Tangerang Selatan sudah tidak sesuai dengan realita yang saya

temukan di lapangan, itu artinya peta tematik tersebut sudah tidak bisa

digunakan sebagai bahan rujukan atau pertimbangan dalam

mengambil kebijakan terkait perencanaan keruangan. Seperti batas

administrasi kelurahan yang jauh mengalami perubahan dan beberapa

objek keruangan yang berbeda dengan apa yang ada dalam peta

penggunaan lahan. Artinya peta penggunaan lahan sudah banyak

mengalami perubahan yang signifikan.

Page 114: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

97

5. Untuk Dinas Kependudukan Kota Tangerang Selatan

Hendaknya dilakukan survei penduduk karena banyak penghuni

rumah sewa yang tinggal dan bekerja lebih dari 6 bulan namun

mereka belum tercatat sebagai penduduk dari Kelurahan Rempoa. Jika

ini dibiarkan maka akan mempengaruhi data statistik terhadap

pencatatan pertumbuhan penduduk yang berada di Kelurahan.

6. Untuk Infestor

Hendaknya para infestor tidak melakukan manipulasi data

terkait realita dalam proses pelaporan terkait kegiatan produksi.

Karena banyak industri-industri yang ada di lokasi penelitian

melakukan manipulasi data dalam melaporkan unitkegiatannya ke

pihak pemerintahan. Hal ini bisa ditemukan dalam SKDU Kelurahan.

Jika ini dilakukan bisa merugikan banyak pihak baik masyarakat

setempat maupun pihak pemerintah.

7. Untuk BPS Kota Tangerang Selatan

Sebaiknya pengambilan data yang dilakukan BPS Tangsel selalu

di sesuaikan atau di sosialisasikan dengan jenjang pemerintahan

terendah karena banyak data statistik yang berbeda BPS publikasikan

dengan data yang pihak Kecamatan ataupun Kelurahan publikasikan.

Salah satu kejanggalan nya adalah yang berhubungan dengan jumlah

industri, jumlah penduduk, serta luas wilayah kelurahan.

Page 115: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

98

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Erani Yustika. Industrialisasi Pinggiran. Yokyakarta: Pustaka Pelajar,

2000.

BPS. Kecmatan Ciputat Timur Dalam Angka. Tangerang: BPS Tangsel, 2013.

BPS. Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik No 57 Tahun 2009 Tentang

Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia. Tangerang, 2009.

BPS Tangsel. Kota Tangerang Selatan Dalam Angka. Tangerang: Badan Pusat

Statistik Kota Tangerang Selatan, 2013.

Daldjoeni. Geografi Baru Organisasi Keruangan dalam Teori dan Praktek.

Jogjakarta: Alumni, 1997.

Devi, Aseani. Dampak Kegiatan Industri Terhadap Kegiatan Pnduduk Studi

Kasus Industri Di Kelurahan Suka Maju, Kecamatan Sukmajaya, Kota

Depok. Depok: Skripsi pada Sarjana Universitas Indonesia, 2003.

Eliaser, Wilman. Pembangunan Regional Studi Kasus Perspektif Kawasan

Industri Kuala Tnajung. Jakarta: UI-Press, 2010.

Huib, Poot. Industrialication and Trade in Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press, 1990.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Jakarta: Balai Pustaka, edisi III, cet. 4,

2007.

Kebijakan Pembangunan Industri Nasional. Jakarta: Departemen Perindustrian,

2005.

Maryani, Enok dan Waluya, Bagja. Hand Out Geografi Desa Kota. Bandung:

Fakultas IPS UPI, 2008.

Page 116: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

99

Mukhtar. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta : GP Press

Group, 2013.

Patrick J. McBride. Human Geography Systems, Patterns and Change. London:

Blackie & Son Ltd, 1991.

Raharjo, Mursid. Memahami AMDAL. Yogyakarta, Graha Ilmu, Cet.1, 2014.

Sandy. Republik Indonesia Geografi Regional. Jakarta: Jurusan Geografi FMIPA-

UI, 1985.

Sitorus, Parlin. Teori Lokasi Industri. Jakarta: Penebit Universitas Trisakti, 1997.

Soerjani, Moh, dkk. Sumber Daya Alam dan Kependudukan Dalam

Pembangunan. Jakarta: UI Press, 1988.

Soegimo, Dibyo dan Ruswanto. Geografi Kelas XI, Jakarta: Pusat Perbukuan

DPN, 2009.

Suratmo, F. Gunarwan. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta,

UGM Pres, 2007.

Suparmoko, M. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Yogyakarta:

BPFE. Edisi, 4. 2012.

Sumaatmadja, Nursid. Geografi Pembangunan. Jakarta: DEPDIKBUD, 1988.

Tambunan, Tulus. Perkembangan Industri Nasional Sejak Orde Baru Hingga

Pasca Krisis. Jakarta: Universitas Trisakti, 2008.

Teguh, Muhammad. Ekonomi Industi. Jakarta:Rajawali Pers, 2010.

Tambang dan Penghancuran Lingkungan Kasus-Kasus Pertambangan di

Indonesia 2003-2004. Jakarta: Jaringan Advokasi Tambang, 2006.

Page 117: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

100

Lampiran 1. Lembar Kuesioner

FORM CEKLIST UNTUK INDUSTRI

No Urut Narasumber :

Nama :

Jabatan :

Lokasi : S

E

1. Nama Industri : ...........................................

2. Alamat Industri : ...........................................

3. Tahun berdiri : ...........................................

4. Luas lahan : …………………………...

5. Jenis industri....

a. Mebel

b. Karoseri

c. Tekstil

d. Logam

e. Kerajinan kulit

f. Perkayuan

g. Obat/kimia

h. Gelas

i. Transportasi

j. Minuman

k. Makanan

l. Makanan dan minuman

m. Lain-lain (Sebutkan jenis

industri yang dimaksud.

6. Alasan memilih tempat industri (boleh lebih dari satu jawaban)....

a. Lokasi mudah dijangkau

b. Harga tanah masih relatif

murah

c. Mudah mendapatkan

bahan baku

d. Mudah mendapatkan

tenaga kerja

e. Aksebelitas yang baik

f. Sarana prasarana yang

mendukung

g. Masyarakat mendukung

h. Mengikuti industri sejenis

yang sudah lebih dahulu

ada

i. Mengikuti arahan Pemda

7. Sumber Bahan Baku didapat dari....

a. Dari dalam kota

b. Dari luar kota

c. Dari lingkungan sekitar

d. Jawaban a, b dan c

8. Jangkauan Pemasaran produksi....

a. Jawa Barat b. Indonesia

LAMPIRAN K-1 FORMULIR KUISIONER

Page 118: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

101

c. Ekspor ke luar negeri

d. Jawaban a, b dan c

e. Lain-lain

9. Sumber tenaga kerja yang dibutuhkan berasal dari....

a. Dalam kota

b. Luar kota

c. Dalam kecamatan

d. Lingkungan sekitar /

lingkup kelurahan

e. Jawaban a, b dan c

10. Jumlah tenaga kerja........................orang

a. Jumlah pekerja yang tinggal di Kec. Ciputat Timur...............orang

b. Jumlah pekerja yang tinggal di Kelurahan Rempoa...............orang

11. Latar belakang pendidikan tenaga kerja ?

a. SD

b. SMP

c. SMA

d. D-3

e. Sarjana.

12. Bagaimana dengan pengalaman tenaga kerja yang dimiliki?

a. Sangat berpengalaman

b. Berpengalaman

c. Cukup berpengalaman

d. Kurang berpengalaman

e. Tidak berpengalaman.

13. Bagaimana dengan keterampilan tenaga kerja yang dimiliki?

a. Ahli

b. Sangat terampil

c. Terampil

d. Semi terampil

e. Kurang terampil

f. Tidak terampil

14. Bagaimana dengan kebijakan pemerintah terhadap perkembangan industri

di Kelurahan Rempoa?

a. Sangat mendukung

b. Mendukung

c. Cukup mendukung

d. Kurang mendukung

e. Tidak mendukung

15. Bagaimana tanggapan masyarakat sekitar terhadap industri?

a. Sangat mendukung

b. Mendukung

c. Cukup mendukung

d. Kurang mendukung

e. Tidak mendukung

16. Apa kontribusi industri terhadap masyarakat sekitar

a. Membantu dalam kegiatan sosial yang dilaksanakan masyarakat

b. Membantu dalam perbaikan lingkungan

c. Lain-lain (sebutkan)…………

Page 119: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

102

UNTUK NARASUMBER UNIT USAHA

RUMAH KONTRAKAN / SEWA

No Urut Narasumber :

Nama Pemilik :

1. Alamat Rurumah : RW.............../RT.................../No:......................

2. Lokasi Rumah : S

E

3. Jumlah rata-rata orang yang tinggal di rumah kontrakan : ........... orang

1 orang

2 orang

3 orang

4 orang

> dari 4 orang

3.1 Banyaknya orang yang bekerja di pabrik rata-rata tiap rumah : ..........orang

3.2 Berapa persen yang bekerja di pabrik yang terletak di Kelurahan Rempoa dari

seluruh jumlah rumah kontrakan: Pabrik .........., .............%

4. Besar biaya kontrak rumah:

a. Rp ...................../bulan

b. Rp ...................../tahun

5. Jenis angkutan yang digunakan sebagian besar pekerja menuju lokasi pabrik tempat

dia bekerja:

a. Angkutan umum

b. Motor sewa / ojek

c. Kenderaan pribadi

d. Jalan kaki

e. Lain-lain.....

6. Besar biaya angkutan yang dikeluarkan menuju lokasi pabrik:

a. Rp ....................

7. Lama perjalanan menuju lokasi pabrik:................menit

LAMPIRAN K-2 FORMULIR KUISIONER

Page 120: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

103

UNTUK NARASUMBER UNIT USAHA

WARUNG

No Urut Narasumber :

Nama Pemilik :

1. Alamat Warung : RW.............../RT.................../No:......................

2. Letak astronomis : S

E

3. Letak geografis :........................................antara........................................

4. Jenis warung.......

a. Warung makan tenda

b. Warung makan bukan tenda

5. Jumlah orang yang bekerja di warung:........................orang

6. Jumlah orang yang makan di warung ini rata-rata per hari:

o ......................orang

o ......................pekerja pabrik

7. Besar modal rata-rata yang dibutuhkan per hari:

o Rp ....................

8. Besar keuntungan rata-rata yang diperoleh tiap hari:

o Rp ....................

9. Jam buka tutup warung

o ............../...............WIB

o ............../...............WIB

LAMPIRAN K-3 FORMULIR KUISIONER

Page 121: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

104

Lampiran 2:

Kegiatan Penyewaan Rumah di Kelurahan Rempoa

No

Wilayah Jumlah

Rumah

Jumlah

Rumah

Sewa (RS)

Rata-rata

Penghuni yang

Bekerja di Pabrik

(%)

Biaya

Kontrak/Orang/Bula

n (Rupiah) RW RT

1 1 1 85 15 0 - 33 400.000 - 700.000

2 2 85 15 0 - 33 400.000 - 700.000

3 3 135 60 67 - 100 400.000 - 700.000

4 7 49 22 34 - 66 400.000 - 700.000

5 2 1 125 45 0 - 33 400.000 - 700.000

6 2 159 70 0 - 33 400.000 - 700.000

7 3 97 35 0 - 33 400.000 - 700.000

8 4 104 60 0 - 33 800.000 - 1.200.000

9 3 1 120 31 0 - 33 700.000 - 1.000.000

10 2 70 32 34 - 66 400.000 - 700.000

11 3 124 17 0 - 33 700.000 - 1.000.000

12 4 103 22 0 -33 700.000 - 1.000.000

13 6 1 47 7 0 - 33 700.000 - 1.000.000

14 2 57 26 67 - 100 400.000 - 700.000

15 3 39 12 34 - 66 700.000 - 1.000.000

16 4 17 18 34 - 66 400.000 - 700.000

17 7 1 50 45 34 - 66 400.000 - 700.000

18 2 60 12 0 - 33 800.000 - 1.200.000

19 3 69 26 0 - 33 800.000 - 1.200.000

20 4 118 50 0 - 33 700.000 - 1.000.000

21 8 1 109 27 0 - 33 700.000 - 1.000.000

22 2 100 16 0 - 33 700.000 - 1.000.000

23 4 117 87 34 - 66 400.000 - 700.000

24 6 59 23 0 - 33 800.000 - 1.200.000

25 9 1 195 10 34 - 66 700.000 - 1.000.000

26 2 105 20 0 - 33 700.000 - 1.000.000

27 3 103 16 34 - 66 700.000 - 1.000.000

28 4 34 10 0 - 33 400.000 - 700.000

29 10 1 80 8 0 - 33 800.000 - 1.200.000

30 2 80 55 0 - 33 400.000 - 700.000

Sumber: Data perumahan Rempoa 2014 dan Survei lapangan September 2014.

Page 122: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

105

Lampiran 3: Kegiatan Usaha Warung di Kelurahan Rempoa

No No Urut

Narasumber Jenis Warung Letak Warung

Besar rata-

rata modal

yang

dibutuhkan

per hari (Rp)

Besar rata-

rata

keuntungan

per hari

(Rp)

Jumlah

Pekerja

Jumlah rata-rata

konsumen per

hari (orang)

Pekerja

pabrik Jumlah

1 K-301 Warung makan Jl. Juanda (seberang Industri Furniture) 750000 250000 2 < 10

50 -

100

2 K-302 Warung makan tenda Jl. Juanda (depan gerbang timur Sandratex 250000 100000 1 10 - 20 < 50

3 K-303 Warung makan tenda Jl. Juanda (depan gerbang timur Sandratex 700000 300000 2 > 50 >100

4 K-304 Warung makan tenda Jl. Juanda (depan gerbang timur Sandratex 1000000 450000 2 > 50 >100

5 K-305 Warung makan Jl. Juanda (depan gerbang timur Sandratex 800000 350000 2 20 - 30 >100

6 K-306 Warung makan Jl. Juanda (depan gerbang timur Sandratex 850000 500000 1 10 - 20 >100

7 K-307 Warung makan Jl. Juanda (depan gerbang timur Sandratex 750000 450000 2 10 - 20 >100

8 K-308 Rumah makan Jl. Juanda (seberang POM bensin) 3000000 1500000 5 > 10 >200

9 K-309 Warung makan Jl. Juanda (Seberang BRI) 800000 500000 2 < 10 >100

10 K-310 Rumah makan Jl. Juanda (Seberang Giand) 1500000 800000 2 - >100

11 K-311 Rumah makan Jl. Juanda (setelah simpang Gunung Raya) 1000000 500000 3 < 5 >100

12 K-312 Warung makan tenda Jl. Juanda (Pertigaan Gintung) 750000 400000 1 - >75

13 K-313 Warung Makan Jl. Pahlawan (Pertigaan Gintung) 800000 450000 2 > 10 >100

14 K-314 Rumah makan Jl. Pahlawan (Pertigaan Gintung) 2500000 1500000 4 > 20 >200

15 K-315 Rumah makan Jl. Pahlawan (PT. Indogravure) > 3000000 1700000 5 > 50 >200

16 K-316 Warung makan Jl. Pahlawan (Dekat Radiant Wisma) 700000 350000 1 - >75

17 K-317 Warung makan Jl. Pahlawan (dekat tanjakan Mabad) 700000 400000 2 - >80

18 K-318 Warung makan

Jl. Pahlawan (pertemuan Jl. Pahlawan -

Garuda 1000000 500000 3 > 10 >100

19 K-319 Warung makan Jl. Pahlawan (Gerbang barat PT. Sandratek) 700000 350000 1 < 5 > 80

Page 123: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

106

20 K-320 Warung makan Jl. Pahlawan (dekat mesjid Al-Jihad) 1000000 450000 2 - >100

21 K-321 Warung makan Jl. Pahlawan (simpang masuk Jl. Delima Jaya) 800000 350000 1 1 - 5 >80

22 K-322 Warung makan Jl. Rempoa Raya 1000000 500000 2 - >100

23 K-323 Rumah makan Jl. Rempoa Raya (dekat pertigaan SMA 87 ) 1500000 700000 3 < 5 >100

24 K-324 Warung makan

Jl. Rempoa Raya (pertemuan dengan Jl.

Flamboyan) 800000 500000 2 < 5 >100

25 K-325 Rumah makan

Jl. Rempoa Raya (dekat Wahana Prestasi

Logistik) 2000000 800000 3 - >100

Sumber: Survei lapangan dan pengolahan data.

Page 124: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

107

Lampiran 4:

Kegiatan Unit Usaha Angkutan (Ojek dan Becak)

di Kelurahan Rempoa

Sumber: Survei lapangan, September 2014.

No Lokasi Pangkalan Ojek (O) dan Becak (B)

Pengendara

Tetap

Pemakai Jasa

1

Perbatasan Jl. Sandratex - Jl. Ir. H.

Juanda (dekat Gerbang Timut PT.

Sandratex) (O)

1 - 10 Pekerja & Bukan

Pekerja Pabrik

2 Pertigaan UMJ Jl. Ir. H. Juanda - Jl.

H. Dali (O)

1 - 10 Bukan Pekerja

Pabarik

3 Perbatasan Jl. Ir. H. Juanda - Jl.

Gunung Raya (O)

11 - 20 Bukan Pekerja

Pabarik

4 Pertigaan Gintung (Perbatasan Jl. Ir.

H. Juanda - Jl. Pahlawan (O & B)

11 - 20 Bukan Pekerja

Pabarik

5 Pangkalan Gurdani (Tikungan Jl.

Pahlawan) (B)

1 - 10 Pekerja & Bukan

Pekerja Pabrik

6 Tanjakan Mabad (Perbatasan Jl.

Pahlawan - Jl. Kesatrian) (B)

1 - 10 Bukan Pekerja

Pabarik

7 Perbatasan Jl. Pahlawan - Jl. Garuda

(B)

1 - 10 Bukan Pekerja

Pabarik

8 Taman Rempoa Indah (Pebatasan Jl.

Delim Jaya - Jl. Pahlawan) (B)

1 - 10 Bukan Pekerja

Pabarik

9 Flamboyan (Perbatasan Jl. Flamboyan

Raya - Jl. Rempoa Raya) (O & B)

11 - 20 Pekerja & Bukan

Pekerja Pabrik

Page 125: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan
Page 126: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan
Page 127: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

i 1CI

Lampiran 6:

Nama

NIM

Jurusan

Judul Skripsi

LEMBAR UJI REFERENSI

Syahbani Putra Gunadi

1 1 10015000036

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Dampak Kegiatan Industri Terhadap Kegiatan penduduk

(Studi Kasus di Kelurahan Rempoa Kecamatan Ciputat

Timur Kota Tangerang Selatan)

Parlin Sitorus, Teori Lokasi Industri,

(Jakarta: Penebit Universitas

Trisakti, 1997), hal 127 -l2g

Poot Huib, Industrialication and

Trade in Indonesia, (yogyakarta:

Gadjah Mada University press,

1990), hal 9.

Tulus Tambunan, P erkembangan

Industri Nasional Sejak Orde Baru

Hingga Pasca Krisis, (Jakarta:

Universitas Trisakti, 2OO8), h. 2.

Enok Maryani dan Bagja Waluya,

Hand Out Geografi Desa Kota,

(Bandung: Fakultas IpS UpI, 200g),

h.27-28.

Devi Aseani, "Dampak Kegiatin

Industri Terhadap Kegiatan pnduduk

Studi Kasus Industri Di Kelurahan

Page 128: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

ili

Suka Maju, Kecamatan Sukmajaya,

Kota Depok" Skripsi pada Sarjana

Universitas Indonesia, Depok, 2003

h.2, 15, 19,20,21 tidak

dipublikasikan.

6 Kebijakan Pembangunan Industri

Nasional, (Jakarta: Departemen

Perindustrian, 2005), hal 24.

6 J

7 Sandy, Republik Indonesia Geografi

Regional, (Jakana: Jurusan Geografi

FMIPA-UI, 19950), h. 149.

7 7

8 BPS Tangsel, Kota Tangerang

S e laton D al am Angko, (Tangerang:

Badan Pusat Statistik Kota

Tangerang Selatan, 2013), h. 216, 44

8,11,30 7, 18,31

9 Sumaatmadja, Nursid, Geografi

Pembangunan, Jakarta:

DEPDIKBUD, 1 988. Hal 26-29

9,31 7,33

10 Moh. Soerjani, dkk., Sumber Daya

Alam dan Kependudukan Dalam

Pembangunan, (Jakarta: UI Press,

1988), Cet. 1 .Hal222,lB0.

10, 19 17,25

11 Daldjoeni, Geografi Baru Organisasi

Keruangan dalam Teori dan praktek,

(Jogjakarta, Alumni, 1997), Hal. 58,

231.

12,26 18,29

12 Muhammad Teguh, Ekonomi

Industi, (Jakarta:Rajawali Pers,

t5 22

Page 129: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

i il

2010)ha1.239

13 Patrick J. McBride, Human

Geography Systems, Patterns and

Change, (London: Blackie & Son

Ltd, 1991), hal 82.

t6 22

t4 F. Gunarwan Suratmo, Analisis

Mengenai Dampak Lingkungan,

(Yogyakarta, UGM Pres, 2007), cet.

1 l, hal 2,103,176.

17,21,23

24,25,27

l5 Mursid Raharjo, Memahami

AMDAL, (Yogyakarta, Graha Ilmu,

2014), Cet. I ,hal45

18 24

t6 Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI), (Jakarta: Balai Pustaka,

2007), edisi III, cet.4,hal234.

20 25

T7 Wilman Eliaser, P embangunan

Regional Studi Kasus Perspektif

Kawasan Industri Kuala Tnajung,

(Jakarta; UI-Press, 2010), Hal 9 4.

22 26

18 M. Suparmoko, Ekonomi Suntber

Daya Alam dan Lingkungan,

(Yogyakarta: BPFE, 2012), edisi. 4,

h. 150, l5l

27,28 29,30

19 BPS, Kecmatan Ciputat Timur

Dalam Angka, (Tangerang: BpS

Tangsel,2013), hal. 3 dan20.

32 36

20 Mukhtar. Metode Praktis Penelitian

Deskriptif Kualitatif. Jakarta : Gp

Press Group,2013. Hal I 1.

33 J/

tb

Page 130: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

113

Lampiran 7:

BIODATA PENULIS

Syahbani Putra Gunadi. Penulis lahir di Lubuk

Jantan, 05 Maret 1991. Penulis adalah anak ke-5 dari lima

saudara dari pasangan Sugeng Gunadi dan Nurlaili. Penulis

mengenyam pendidikan TK pada tahun 1995-1998 di TK

Qurrata A’yun di Jorong Teratai. Kemudian duduk di

bangku Sekolah Dasar pada tahun 1998-2004 di SDN 14

Tuanku Amir. Penulis melanjutkan pendidikan di MTsS

Thawalib Lubuk Jantan tahun 2004-2007. Belum cukup

dengan ilmu yang di dapat penulis melanjutkan pendidikan

di Madrasah Aliyah Thawalib Lubuk Jantan pada tahun

2007-2010. Pada tahun 2010 penulis mengikuti seleksi

siswa berprestasi Sumatra Barat dan terpilih menjadi siswa

yang berhak mendapatkan biasiswa hingga penulis

melanjutkan studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melalui jalur SNMPTN.

Penulis memilih Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dan mengambil Program Studi

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

Prestasi yang pernah penulis raih selama masa studi dari tingkat TK-MA

adalah juara 1 MTQ antar bintang tingkat Kecamatan (umur 7 tahun), Juara 1

Remaja Putra MTQ Nasional Tingkat Kabupaten Tanah Datar. Juara 1 cabang

MSQ MTQ Nasional Tingkat Kabupaten Sijunjung, Harapan 1 MTQ tingkat

Propinsi Sumatra Barat. Prestasi ini penulis raih karena penulis sudah menekuni

ilmu seni baca Al-quran semenjak duduk di bangku taman kanak-kanak.

Prestasi ekstrakulikuler yang pernah penulis raih sewaktu menempuh

pendidikan di Madrasah adalah menjabat sebagai ketua Pramuka Penggalang,

Pandega hingga Bantara, diwaktu penulis berpangkat bantara penulis pernah

terpilih menjadi siswa yang mewakili Sumatra Barat untuk ikut Jambore Santri

Nusantara di Lapangan Bumi Perkemahan Nusantara Cibubur pada tahun 2006.

Selain itu penulis juga aktif di Paskibra.

Memasuki dunia perkuliahan, penulis aktif di BEM-J P.IPS. Penulis pernah

menjabat sebagai wakil ketua Libang. Kemudian tahun 2013 penulis menjabat

sebagai Ketua Departemen Dakwah BEM-F FITK. Selain aktif di organisasi intra

kampus penulis juga aktif mengajar di beberapa lembaga pendidikan hingga

sekarang. Beberapa lembaga tempat penulis mengajar adalah di bimbel BTA 70,

SSC di Cipte, dan beberapa Sekolah Menengah Atas yang ada di Jakarta seperti

SMAN 70 Bulungan, SMAN 28 Pasar Minggu, SMAN 3 Setia Budi, SMAN 49

Jagakarsa, SMAN 38 Lenteng Agung, SMAN 48 Taman Mini, SMAN 86 Bintaro

Sektor 2, SMAN 82 Blok M, SMAN 60 Kemang, MAN 7 dan SMAN 24 Senayan

berstatus sebagai pengajar PM. Penulis juga pernah menjadi pengajar Privat Fatin

Syidqiah Lubis untuk persiapan UN Tahun ajaran 2013/2014.

Page 131: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

114

Pada bulan November 2014, akhirnya penulis berhasil merampungkan studi

S1 dengan meraih gelar Sarjana Pendidikan. Sebuah gelar yang penulis cita-

citakan sejak memasuki gerbang kampus hujau. Semoga gelar ini tak hanya

menjadi tinta kering dalam selembar ijazah, tetapi terpatri dipundak penulis

dengan mengemban amanah baru sebagai sarjana muda, untuk tetap bisa

mengabdi dan menerangi masyarakat dengan ilmu yang penulis miliki.

Barakallah......

Page 132: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITK

Nomor ; Un.0 t/Ft./KM .Ot.Z t..l*0ZO t tLamp. :......Hal : Observasi

. Kepada yth.

Camat Ciputat Tirnur

As s ql anru' al aikum wr. w b.

Dengan hcrmat kami sampaikan bahwa:

No. Dokumen FITK..Tgl. Terbit : 1 MaretNo. Revisi: :01

: 111

Jakafta, 9 Desember 2013

1 001

Jl. lr. H. Juada No 95 Apubt 15412 lndonesia

SURAT PERMOHONAN IZIN OBSERVASI

Nama

NIM

Jurusan /Prodi

Semester

Tembusan:Dekan Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan

Syahbani Putra Gunadi

ll 1001s000036

P.IPS (Geografi)

VIIadalah benar mahasisrva pada Fakultas IImu Tarbi1,2fu dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta dan sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir kuliah ,,DampakKegiatan Industri Terhadap oinamika Penduduk lstudi kasus .di Kec. ciputat Timur,,,mahasiswa tersebut memerlukatr observasi

.dengan pihak terkait. oleh karena itu, kamimohon kesediaan Saudara unhrk menerima -

mairasisrra tersebut dan memberikanbantuannya.

Demikianlah, atas perhatian dan bantuan saudara kami ucapkan terima kasih.

W/assaIamu' alaikum wr.wb.

a.n. DekanKab_ag, Tata Usaha

FoRM (FR)

.a'f Sanusi, MA0417 199203

Page 133: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

KARTU PENERUS DISPOSISIii['$

fi

E

INDEX TANGGAI PEIYI'ELESAIAN

:.J.?..rx1....?2t3

Perihal .okir..r.*.i

rgr./r.,ro. , ....:.A...!X:....?.9t2......(...u.t.;.9.7..ff.t../.kll.,.s.L.,.2../.!.r.?.Q../.?.? !!.)...... ..

Asal . 5 Yoh b"ni Putr^ Gurali

INSTRUKSI/INFORIUASI DITERUSKAN KEPADA

l.2.

3.

4.

5.

6.

Sesudah digunakan harus segera dikembalikan

Kepada :

Tanggal :

L Kepada bawahan "Instruksi"dan atau "Informasi"

2. Kepada atasan "Informasi"coret Instmksi

lar-'t?lL'

Page 134: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

KEMEUIN JAKARTAFITK,t. tt H; Juot dt No 95 Clputol 15112 lndonaCa

FORM (FR)

SUNAT PERMOHONAN tzlN PENELITIAN

Nomor : Un.OllFt.lKM .0.1.3 1...-..,.DA1'4

Larnp. : OitlinelPtoPosalHal : Permohonan Izin Penelitian

Jakarta, 20t4

Nama

NIM

Jurdsan

Tembusan:Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah ddn Keguruan

Kepada Yth.

Walikota Tangerang Selatan

diTemPat

As s alamu' alaikum wr.wb-

Dengan hormat kami sampaikan bahwa:

: Syahbani Putra GunaCi

:1110015000036

: P. IPS / Konsentrasi Pendidikan Geografi

Semester : VII

Judul skripsi : ..Dampak Kegiatan Industri Torha<Iap Kegiatan Penduduk (studi Kasus

di fteturan"an Rempoa Kecamatan ciputat Timur Kota Tangerang

Selatan)"adalah be.ar mahasir*u p7a" Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan lrIN syarif Hidayatullah

Jakarta yang sedang ;;G", skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riser) di wilayah

administrasi yang saudara pimpin'.

untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksananakan

penelitian dimaksud-

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima'kasih'

,Wass al anru' alaihtm w r.w b.

a.n.

\'it

,)

...u\

isi:Te16it- : I qry

Effii-*:*

Page 135: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl. lr. H. Juada No 95 Ciputat lS4l2lndonesia

FoRM (FR)

No. Dokumen : m4KD"o66

SURAT PERMOHONAN IZMNomor : Un.O l/I't.lKM .01 .3 /......../20 I 4Lamp. : OutlineIProposalHal : Permohonan Izin penelitian

Kepada Yth.

Kepala Kesbangpoldi

Tempat

As salamu' alaikum wr.,yyb.

Dengan hormat kami sampaikan bahrva:

Jakafta, ttAdi 2014

Nama

NIM

Jurusan

Semester

Syahbani Putra Gunadi

l 1 10015000036

P. IPS / Konsentrasi Pendidikan Geografi

VII

Judul Skripsi : "Dampak Kegiatan Industri Terhadap Kegiatan penduduk (Studi Kasusdi _Kelurahan Rempoa Kecamatan Ciputat Timur Kota TangerangSelatan),,

adalah benar mahasiswa pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IIIN Syarif HidayatullahJ*uf? yang sedang menyusun skripsi, dan akan rnengadakin penelitian -(riset)

di wilayahadministrasi yang saudara pimpin.

Untuk ifu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksananakanpenelitian dimaksud.

Atas perhatian dan kerja sama saudara, kami ucapkan terima kasih.

V[ass alamu' alaikum wr.wb.

Tembusan:Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Page 136: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

. @ PEMERINTAI{ KSTA TANGERANG SELATANl-/' lffi#\ I nenax KEsATuAN BANGSA polrrrK DAN rERLTNDUNGAN MAsvARAKAT'r -ffiryrfl, KESBANGPoLINMAS

\ fl ll.Raya Puspitek I No.1 Kecamatan setuY Kota Tanserans Selatan-Prov Banten

MEMBACA

MENGINGAT

MEMPERHATIKAN

NAMANIMFAKULTASJUDUL PENELITIAN

LOKASI PENELITIANLAMA PENELITIANMAKSUD DANTUJUAN

SURAT IZIN PENELITIANNomor : 07 0l l2l /Kesbangpolin masl201 4

Surat dari UNIVERSI'fAS ISLAM NEGERI, Nomor : Un.01/FUKM.01.31....12014Tanggal 17 Juni 2014 Perihal Permohonan lzin Penelitian.1. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : '130 Tahun 2003 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Departemen Dalam Negeri.2. Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor:SD.6/2/12 Tanggal 5 Juli

1972 tentang kegiatan Riset dan Survei diwajibkan melapor diri kepada,Daerah atau P"ejabat..y,.qng ditunjuk.

*

.i:iKe0ulusan0ire"ktu.r, JenderalrSosial,Politik Nomor : 14 Tahun 198'1 tentangiit5ii;.At i'.'iiiri3iii;h-ii;il'fen'3riii.hlisCpl. ; '

i,Ydii'-'r'::, -:;1 r]. f

::+' '

MEMBERITAHUM.N,'BAHWA :

AH"BANI PUTRA GUNADI1 't001

Kegiatan lndustri Terhadap.,KegiatanRempoa'Kecamatan Ciputat Timur Kota

Sehubungan dengan maksud dan tujuan terseUutlOiatas dan be.rdasarkan pertimbangan kelengkapan penelitian,dengan ini memblrikan izin kepada yang uersanliiii'tan untut< metatukan penelitian Ji tokasi ylng dituju dpnganmemenuhi ketentuan sebagai berikut :

1. $ebelum melakukan kegiatan Penelitian harus melaporkan kedatangannya kepada Walikota Cq Kepala Badan. Kesbangpolinmas dengan menunjukkan surat pemberitahuan.

2.' Tidak dibenarkan melakukan Penelitian yang tidak sesuai/tidak ada kaitannya dengan judul penelitian dimaksud.3. Harus mentaati ketentuan perundang-undangan yang berlaku serta mengindahXan adit istiadat setempat.4. Apabila masa berlaku Surat Pemberitahuan ini sudah berakhir, sedangkan pelaksanaan penelitian belum sglesai,

perpanjangan penelitian harus diajukan kembali kepada instansi pemohon.5. Hasil kajian/penelitian agar dapat diserahkan 1 (satu) eksemplar kepada Badan Kesbangpolinmas' Kota

Tangerang Selatan.6. Surat Pemberitahuan ini akan dicabut kembali dan dinyatakan tidak berlaku, apabila ternyata pemegang Surat

Pemberitahuan ini tidak mentaati/mengindahkan ketentuan-ketentuan seperti tersebut dlitas. L

Dikeluarkan di : Tangerang SelatanPada tanggal : 16 Juli 2014

A.n KEPALA BADAN KESBANGPOLINMAS

Tembusan:1. Yth. Badan Kesbangpolinmas Kota Tangerang Selatan (Sebagai Laporan);2. Yth. oISPERINDAG Kota Tangerang Selatan;3. Yth. Dinas Tata Kota Kota Tangerang Selatan;4. Yth. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tangerang Selatan;5. Yth. Kecamatan Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan;6. Yth. Kelurahan Rempoa Kota Tangerang Selatan;7. Yang Bersangkutan;8. Arsip;

A TANGERANG SELATAN

idodo Nugrohadi.70905199303 1 003

Page 137: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

DATA YANG DIBUTLTHKAN

(

V-.b

$a$'

?%

NtF

X'1.: t**; data yang sekiranya penulis

t)}frg tan industri Terhadap Kegiatan

\- Crpzrrt Timur".

^ ++^s; ,V;Ao!p^butuhkan dalam p'enelitian

Penduduk ; Studi Kasus

yang berjudul "Dampak

Keluralran Rempoa Kec.

InsyaAllah data yang didapat akan digunakan dengan sebaik-baiknya dan untuk kepentingan

penelitian.

P"-Q,* *-

gq--T"'^*a'A€-krr@

Penulis,

Syahbani Putra Guadr

NIM. 1110015000036

VA-t.^f Nl +b,1

t angqih -o bcrgen Noowi\tl

\rl

\\,V

NO JENIS DATA TUJUAN DATAI Pro fi I D esa/IGearna*ari Memperoleh garnbaran urmun karakteristik

desa/I(ecamatan Ciputat Timur

w)

Data Kependudukangalav

"rtro.). f Cila,r,,,

Mengetahui perkembangan desa berkaitandengan mobilitas desa (transmigrasi, urbanisasi,dan lainnva)

J Data Sensus I(ecamatanP,h.r htpc- o[,J-u-

Mengetahui fluktuasi (kenaikan/penurunan)populasi penduduk di Kecamatan Ciputat Timur

\_ Data lndustri di IManDes 6to i^d-t

Mengetahui lokasilokasi industri (luas industri,jenis indnstri, sumbangan industri terhadappemerintah

5 Data Pemukiman Penduduk,f:scmad 4-'l- kolo 8"1,l

Mengetahui lokasi-lokasi pemukiman yang adadr@dran - @^r l,r4us .

6

VAData Sebaran Penggunaan Lahandi Ike'anatffi

Mengetahui penggn[aal poii tanan aiKecamatan Q*sPefu / b?g

\Z- RTRV/ (Tata Ruang) Keeematan Mengetahui kebijakan positif perihal t4ta .ruangdanmenganalisis dampaknya /fqk4Qrk I, t

8 Peta Administrasi / p:w+ Untuk mensetahui batas admiiiistrasi wilayah9 Peta Jarinsan Jalan Keluralan O.',.-. {l ,t / tt\;,- Y\,.l,an-ru

tm^Yol- A-- a'L

Justa

Page 138: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

KEMENTERIAN AGAruIAUIN JAKARTAFITKJl. lr- H. Juanda No 95 Ciputat 15412 lodonesia

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-Fn-AKDOg2Tgl. Terbit : 1 Maret 2O1O

No. Revisi: : 02

Hal 1t1

SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITI,AN

Nomor : Un.0 I/F. l/KM.OI.3t 2t?a.t2}t 4Lamp. :Outline/ProposalHal : Permohonan Izin penelitian

Nama

NIN4

Jurusan

Semester

Tenr busan:l. t)ekan FITK2. Penrbantu Dekan Bidang Akadenriki Nlahasisrva 1,ang bersangkutan

Jakarta, 27 April2014

Kepada Yth.

Kepala Kelurahan RempoaKec. Ciputat TimurdiTernpat

As s a lamu' ala ikum v r.v b.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa,

Syahbani Putra Gunadi

I 1 10015000036

P. IPS / Konsentrasi Pendidikan Geografi

VIII

JudLrl Skripsi : "Dampak Kegiatan Industri rerhadap Kegiatan pendudul<(Studi Kasus di Kelurahan Rempoa Kecamatan Ciputat'finrur. I(otaTangerang Selatan),,

adalah betlat'nrahasisrva/i Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan IJIN Jakarta yang seclangmenytlsun skipsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di instansi/sekolah/rnadrasah1,ang Saudara pimpin.

Untuk itu karni nlohon Saudara dapat mengizinkan rnahasisrva tersebut rnelaksarrakappeneiitian ci inraksud.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan ter.ima kasih.

[['as s a I arn u' a/ ai km y, r.y, b.

anto. \ [. Pd

24 200801 I 012

r

Page 139: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 lndonesia

Nonror : Un.0 I/FI./KM.0I.3 I.".1t0.1201 4

Lamp. :......Hal : Observasi

Kepada Yth.

Kepala Badan Informasi GeospasialDiTempat

As s a lamu' alaikum wr.w b.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa:

Nama

NIM

Jurusan

Semester

Judul Skripsi

Iembusan:Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Tgl. Terbit

SURAT PERMOHONAN IZIN OBSERVASI

No. Dokumen FITK-FR-AKD-066

1 Maret 2O10

Jakarta, 27 April2014

01

1t1

Syahbani Putra Gunadr

I l l00r 5000036

P. IPS / Konsentrasi Pendidikan Geografi

VII

"Dampak Kegiatan Industri Terhadap Kegiatan Pcnduduli (StudiKasus di Kelurahan Rernpoa Kecamatan Ciputat Timur KotaTangerang Selatan)"

adalah benar mahasiswa pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta dan sehubungan dengan penyelesaian tugas penyusLrnan skripsi,mahasiswa tersebut memerlukan observasi dengan pihak terkait. Oleh karena itu, kanrimohon kesediaan Saudara untuk menerima mahasiswa tersebut dan memberikanbantuannya.

Demikianlah, atas perhatian dan bantuan Saudara kami ucapkan terima kasih.

ll as s a I amu' a I ai kunt w r.w b.

' . Dr'lrvan P,urwanto. M.PdNIP:' i sl30424 2oo8ol I

,*

012

FORM (FR)irranllulf l I

a.n. I)ekan_,, ,i:::* r

;,'f'H }Bil{idikan IPs

:' )"t,6*tY I p,r'li{ ji,

1.-'eft;+'ryI

Page 140: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 tndonesia

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-066Tgl. Terbit : 1 Maret 2010No. Revisi: : 01

SURAT PERMOHONAN IZIN OBSERVASI

Nomor : Un.Ol/Ft./KM.01.31.?.lt?.t2}t4Lamp. : ......Hal : Observasi

Kepada Yth.

Kepala PUSLIT Tanah BogorDiTempat

A s s a ! amtt' a I aikunr y, t .v, b.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa:

Jakarta, 27 April2}l4

Nama

NIM

Jurusan

Semester

Syahbani Putra Gunadi

1 I r0015000036

P. IPS / Konsentrasi Pendidikan Geografi

VII

Judul Skripsi : "Dampak Kegiatan Industri Terhadap Kegiatan Penduduk (StudiKasus di Kelurahan Rempoa Kecamatan Ciputat Timur KotaTangerang Selatan)',

adalah benar mahasiswa pada Fakultas Ilmu Tarbil,ah dan Keguruan UIN Sl,arifHidayatullah Jakarta dan sehubungan dengan penyelesaian tugas penyusunan skr-ipsi,mahasisr.r'a tersebut memerlukan observ'asi dengan pihak terkait. Oleh karena itu, karnimohon kesediaan Saudara untuk menerima mahasisrva tersebut dan mernberikanbantuannya.

Demikianlah, atas perhatian dan bantuan Saudara kami ucapkan terima kasih.

Was s a I ant u' a I ai knn y, r.v, b.

Tenrbusan:Dekan Fakultas Ilnru Tarbiyah dan Kequruan

didikan IPS

anto. N4.Pd

012.1 200801 I 0l

Page 141: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl. lr. H. JuaNa No 95 Ciputat l5412lndonesia

FoRM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-066

Tgl.Terbit :1Maret2010No. Revisi: : Q2

Hal 1t1

SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN

Nomor : Un.0 llFt.lKM .01.3 /........12014Lamp. :OutlinelProposalHal : Permohonan Izin Penelitian

Nama

NIM

Jurusan

Semester

Judu! Skripsi

Tembusan:Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Jakarta, il !ol;2014

Kepada Yth.

Kepala Dinas PUdi

Tempat

As s alamu' alaikum wr su b.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa:

Syahbani Putra Gunadi

I I 10015000036

P. IPS / Konsentrasi Pendidikan Geografi

VII

"Dampak Kegiatan Industri Terhadap Kegiatan Penduduk (StudiKasus di Kelurahan Rempoa Kecamatan Ciputat Timur KotaTangerang Selatan)"

adalah benar mahasiswa pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta yang sedang menlusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian(riset) di wilayah administrasi yang saudara pimpin.

Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksananakanpenelitian dimaksud.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Vflas s al amu' alai kum wr.w b.

a.n.

Page 142: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

q#

PEM ERI NTAH KOTA,TANG ERANG SELATAN

DINAS BINA MARGA DANI SUIVIBER DAYA AIRJalan Raya Puspiptek serpong No. 1 l(av. 518 setu Telp. (021) 75875438 Fax (c21) 75875439

Website : www.dbmsda.tangeran.gselatahkota.go.id, Email : [email protected]

TA',NpA [H"Br.rryML

Ftari ITanggal ' .KO,I,,1 trl . /q- 0A *Ao/+,Kepada

No. Surat1.1 /" ^ ,/Ao/4 ,

' ?*rnohonan ,il .[<n<\ilion .

Nomor tlp Penerima

7sE 74 98 .

Eiser.ah[<an Oleh Diterima Oleh( f',larya 8_r.]arn )

Page 143: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

_,11 KEMENTERTAN AGAMA(W%\ UIN JAKARTAFORM (FR)

No. Dokumen . FITKFR+K}o66Tgl. Terbit : t fr,taret ZO1O

SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN

Nama

MMJurusan

Tembusan:Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

: Syahbani Putra Gunadi

: 1 I 10015000036

: P. IPS / Konsenrrasi pendidikan Geografi

J akarta, 22 Septemb er 201 4

idikan IPS

Purwanto, Ir{.Pd130424 200801 1 012

Nomor : Un.0 t/Ft./KM .Ot.l t.?.6fl$zO t +Lamp. : Outline/Lembar euesionlerHal : Permohonan Izin penelitian

Kepada yth.

Pimpinan personalia pT. Indograwredi

Tempat

As s alamu' alaikum w r.w b.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa:

Semester : IX

Judul Skripsi : "Dampak Kegiatan Industri rerhadap Kegiatan penduduk (StudiKasus di Kerurahan Rernpoa Kecamatan ciputat rimur KotaTangerang Sclatan),'

adalah benar mahasiswa pada Fakurtas IImu Tarbiyah dan Keguruan uIN SyarifHidayatullah Jakarta .yang sedang menyusun skripsi, ian akan mengadakan penelitian(riset) di wilayah administiasi yun[ rara-a pimpin.

Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksananakanpenelitian dimaksud.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

lrl'as s a I amu' a la i kum w, r.v, b.

Page 144: DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KEGIATAN PENDUDUK · PDF fileperubahan kegiatan penduduk. di sektor informal seperti penyewaan rumah, ... Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan

Y

p"t.ROTOGRAVURE & FLEXIELE PACKAGING II'OUSTNY

FORMULIR TAMU

VISITOR'S FORM

Nama Tamu(Visitor's name)

lnstansi / Perusahaan(lnstitution / Company)

No. Kendaraan(Car number plate)

Tanggal(Date of arrival)

Jam datang / kembali(Tlme of arrival / departure)

U ltY ),.l,.o,l,

lngin bertemu dengan(Person you are visithg)

Perihal(Reason for visit)

/"'l91 9L/1 Dengan(With an

Note

perjanjian (f,,miauxappointment) lYes / No)

7c1 - JeXJeu-Lq, TetLl

Ditandatangani oleh / Signed by :

/4V'/ffiPcnerlma tamu