kedokteran pencegahan diabetes
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Kedokteran Pencegahan Diabetes
1/27
BAB 1
PENDAHULUAN
Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu penyakit tidak menular yang
menjadi masalah kesehatan masyarakat dunia termasuk Indonesia. Lebih dari 220
juta orang di dunia menderita diabetes dan diprediksi akan meningkat dua kali
lipatnya pada tahun 2030 (W!" 20##). Meningkatnya jumlah kasus DM di
Indonesia menempatkan Indonesia di urutan ke$ % dunia setelah negara India"
&hina" dan 'merika dengan jumlah Diabetesi sebesar "% juta orang dan
diperkirakan akan terus meningkat sampai 2#"3 juta orang di tahun 2030 (Wild et
al " 200%). omplikasi DM dapat menimbulkan kerusakan pada semua organ
tubuh bahkan kematian. *erdasarkan hasil +iset esehatan Dasar (+iskesdas)
(200,)" DM merupakan penyebab kematian kedua pada kelompok usia %-$-%
tahun di daerah perkotaan yaitu #%", dan penyebab kematian keenam di daerah
pedesaan yaitu -" (+iskesdas" 200,). !rang dengan DM akan lebih berisiko
terkena penyakit berbahaya lain" yaitu penyakit jantung koroner" stroke"
hipertensi" penyakit ginjal" neuropati" dan retinopati (Centers for Disease Control
and Prevention" 20##).e/enderungan semakin meningkatnya prealensi penyakit dan dampak
yang ditimbulkan terutama oleh penyakit kronis termasuk DM" menuntut
perubahan paradigma kesehatan dari yang mengutamakan upaya kurati1 dan
rehabilitati1 (Secondary Health Care&) menjadi Primary Health Care (4&)
yang mengutamakan upaya promoti1 dan preenti1 dengan tetap tidak
mengabaikan upaya kurati1 dan rehabilitati1. 4elaksanaan 4& di Indonesia saat
ini ter5ujud dalam gerakan pengembangan dan pembinaan Desa iaga yang
di/anangkan pemerintah sejak tahun 2006. 4rogram Desa iaga ini bertujuan
me5ujudkan masyarakat yang peduli" tanggap" dan mampu mengenali" men/egah
serta mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi se/ara mandiri sesuai
dengan isi pembangunan kesehatan yang harus ditujukan untuk meningkatkan
kesadaran" kemauan" dan kemampuan hidup sehat masyarakat yang setinggi$
tingginya" sebagai inestasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang
produkti1 se/ara sosial dan ekonomis (emenkes +I" 20#0).
7ujuan program pengendalian DM di Indonesia adalah terselenggaranya
pengendalian 1aktor risiko untuk menurunkan angka kesakitan" ke/a/atan dan
1
-
8/17/2019 Kedokteran Pencegahan Diabetes
2/27
kematian yang disebabkan DM. 4engendalian DM lebih diprioritaskan pada
pen/egahan dini melalui upaya pen/egahan 1aktor risiko DM. W!
merekomendasikan bah5a strategi yang e1ekti1 perlu dilakukan se/ara
terintegrasi" berbasis masyarakat melalui kerjasama lintas program dan lintas
sektor termasuk s5asta. !leh karena itu" pemahaman 1aktor risiko DM sangat
penting diketahui" dimengerti dan dapat dikendalikan oleh para pemegang
program" pendidik" edukator maupun kader kesehatan di masyarakat sekitarnya
(emenkes +I" 20##).
ampai dengan tahun 2008 ter/atat %2.28- desa dan kelurahan (-6"#) dari
,-.%#0 desa dan kelurahan yang ada di Indonesia telah memulai upaya
me5ujudkan Desa iaga dan eluarahan iaga. 9amun banyak dari antaranyayang belum berhasil men/iptakan Desa dan elurahan iaga yang sesungguhnya.
4rogram penemuan dini dan tatalaksana kasus DM di tingkat komunitas yang
sudah diran/ang pemerintah belum sepenuhnya teraplikasi bagaimana seharusnya
baik dari sisi pelaksaan program di dalamnya maupun pihak yang seharusnya
berperan (kader kesehatan masyarakat dan petugas kesehatan di tingkat pelayanan
dasar). al ini dapat dipahami karena pengembangan dan pembinaan Desa dan
elurahan iaga yang menganut konsep pemberdayaan masyarakat memang
memerlukan suatu proses (emenkes +I" 20#0). Mengubah perilaku manusia
tentu bukan hal yang mudah dan dapat dilakukan dalam sekejab.
!leh karena itu" dalam makalah ini akan dibahas bagaimana program
penemuan dini dan tatalaksana DM di komunitas yang seharusnya dijalankan"
kesenjangan dalam pelaksanaannya" dan strategi yang dapat dikembangkan untuk
memudahkan penerimaannya oleh masyarakat sehingga ter/apai target sesuai
yang diren/anakan dan berkontribusi me5ujudkan Desa dan elurahan iaga di
Indonesia yang sesungguhnya. alah satu strateginya adalah melalui
pemberdayaan masyarakat yang harus berprinsip menumbuhkembangkan potensi
masyarakat" sebanyak mungkin menggunakan dan meman1aatkan potensi
setempat" serta desentralisasi (sesuai dengan keadaan dan budaya setempat).
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2
-
8/17/2019 Kedokteran Pencegahan Diabetes
3/27
1 Diabetes Melitus (DM)
1 Definisi
Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme (sindroma metabolik)
dimana tubuh penderita tidak mampu mengendalikan kadar gula (glukosa) dalam
darahnya. 4enderita tidak bisa memproduksi insulin dalam jumah yang /ukup"
atau tubuh tidak mampu menggunakan insulin se/ara e1ekti1" sehingga terjadi
kelebihan glukosa di dalam darah (4ri/e dan Wilson" 2006: 'meri/an Diabetes
'sso/iation" 200- dalam oegondo" 200,: !le1sky" 200# dalam ;alo" 200-).
2.1.2 Klasifiasi
lasi1ikasi etiologis diabetes melitus menurut W! (2006) adalah sebagai
berikut<# Diabetes Melitus 7ipe # (Diabetes 7ipe #)
Insulin pada penderita tipe # diabetes hanya dihasilkan sedikit atau bahkan
tidak sama sekali. Diabetes tipe ini disebabkan oleh reaksi autoimun dimana
sistem pertahanan tubuh menyerang sel yang memproduksi insulin. 4enderita
tipe ini harus mendapatkan suntikan insulin untuk mempertahankan hidupnya.
arena onsetnya yang mun/ul sejak anak$anak atau remaja a5al" diabetes tipe
ini juga disebut sebagai Juvenile-onset diabetes. 9amun demikian" penyakit ini
juga dapat menyerang siapa saja ('meri/an Diabetes 'sso/iation" 200-:
International Diabetes ;ederation" 200-).
2 Diabetes melitus 7ipe 2 (Diabetes 7ipe 2)
Diabetes Melitus (DM) tipe 2 adalah jenis yang paling banyak ditemukan
(lebih dari 80). 7imbul makin sering setelah umur %0 tahun. 4ada diabetes
tipe 2 ini" penderita dapat menghasilkan insulin" namun karena suatu hal" maka
sel$sel tubuh mereka menjadi resisten terhadap insulin. Dengan kata lain"
gangguan ini disebabkan oleh kurangnya produksi insulin oleh tubuh. 7ipe ini
lebih sering terjadi pada masa de5asa sehingga disebut juga adult-onset
diabetes (uyono" 200,: 'meri/an Diabetes 'sso/iation" 200-).
=ang berbeda dengan tipe # diabetes adalah tidak tergantungnya penderita
diabetes tipe 2 terhadap insulin dan tidak mudah mengalami ketoasidosis"
tetapi mungkin diperlukan insulin untuk mengontrol hiperglikemia jika tujuan
pengobatan tidak dapat ter/apai dengan modi1ikasi diet dan agen hipoglikemik
(International Diabetes ;ederation" 200-).
3 Diabetes Melitus 7ipe lain
3
-
8/17/2019 Kedokteran Pencegahan Diabetes
4/27
'da beberapa tipe diabetes yang lain seperti de1ek genetik 1ungsi sel beta"
de1ek genetik kerja insulin" penyakit ensokrin pankreas" endokrinopati" karena
obat atau >at kimia" in1eksi" sebab imunologi yang jarang dan sindroma genetik
lain yang berkaitan dengan DM (uyono" 200,).
% Diabetes Melitus ?estasional
Diabetes gestasional adalah diabetes yang timbul selama kehamilan. Ini
meliputi 2$- dari seluruh diabetes. @enis ini sangat penting diketahui karena
dampaknya pada janin yang kurang baik bila tidak ditangani dengan benar
(uyono" 200,).
2.2 Diabetes Ti!e 2
2.2.1 Eti"l"#i
Diabetes Melitus 7idak 7ergantung Insulin (DM77I) atau yang disebut
juga diabetes melitus tipe 2" disebabkan oleh kegagalan relati1 sel A dan resistensi
insulin. +esistensi insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk merangsang
pengambilan glukosa oleh jaringan peri1er dan untuk menghambat produksi
glukosa oleh hati. el A tidak mampu untuk mengimbangi retensi insulin ini
sepenuhnya (desentisasi)" sehingga terjadi penurunan sekresi insulin pada
rangsangan glukosa" maupun bahan perangsang sekresi insulin lain yang
mengakibatkan peningkatan kadar glukosa dalam darah (Mansjoer" #888).
2.2.2 $at"% &isi"
;aktor risiko yang dapat berpengaruh pada timbulnya diabetes antara lain
adalah 1aktor kegemukan" pola makan yang salah" minum obat$obatan yang dapat
menaikkan kadar glukosa darah" proses menua" stress" kurang gerakmalas"
ehamilan" ekurangan produksi hormon insulin" dan penyakit hormon yang
kerjanya berla5anan dengan insulin (uyono" 200,: Imam ubekti" 200,).
International Diabetes ;ederation (2006) menambahkan beberapa 1aktor
yang mungkin berpengaruh terhadap perkembangan diabetes tipe 2" yaitu adanya
pengaruh etnis tertentu" obesitas" diet" dan inaktiitas" resistensi insulin" ri5ayat
eluarga" dan juga lingkungan intrauterin.
2.2.' Pat"fisi"l"#i
4
LINGKUNGANPREDISPOSISI GENETIK
KegemukanDefek Genetik Multipel
RESISTENSI INSULIN
JARINGAN PERIFER
DEFEK SEL BETA PRIMER
-
8/17/2019 Kedokteran Pencegahan Diabetes
5/27
aba% 2.2.' Pat"#enesis Diabetes Ti!e 2 (&"bbins et al.* 2++,)
4ada tipe 2 ini" 1aktor genetik berperan sebagai 1aktor predisposisi
terjadinya penyakit. Dua de1ek metabolik yang menandai diabetes tipe 2 adalah
ketidakmampuan jaringan peri1er berespons terhadap insulin (resistensi insulin)
dan gangguan sekresi insulin pada sel beta. *erdasarkan data mengenai he5an
per/obaan dengan diabetes tipe 2" mula$mula resistensi insulin menyebabkan
peningkatan kompensatorik massa sel beta dan produksi insulinnya dan kemudian
terjadi gangguan pengenalan glukosa oleh sel beta karena adanya suatu protein
yang disebut uncoupling protein 2 (B&4 2)" diekspresikan oleh sel beta. adar
B&4 2 intrasel yang tinggi menumpulkan respons insulin" sedangkan kadar yang
rendah memperkuatnya. Mekanisme lain kegagalan sel beta pada diabetes tipe 2dilaporkan berkaitan dengan pengendapan amiloid di sel islet (+obbins et al."
200,).
2.2.- eala
'danya penyakit diabetes ini pada a5alnya seringkali tidak dirasakan dan
tidak disadari oleh penderita. *eberapa keluhan dan gejala yang perlu mendapat
perhatian adalah sebagai berikut (ubekti" 200,)<
# eluhan lasik
?ejala a5alnya berhubungan dengan e1ek langsung dari kadar gula darah
yang tinggi. @ika kadar gula darah sampai diatas #60$#0 mgdL" maka glukosa
akan dikeluarkan melalui air kemih. @ika kadarnya lebih tinggi lagi" ginjal akan
membuang air tambahan untuk mengen/erkan sejumlah besar glukosa yang
hilang. arena ginjal menghasilkan air kemih dalam jumlah yang berlebihan"
maka penderita sering berkemih dalam jumlah yang banyak (poliuri).
'kibatnya" maka penderita merasakan haus yang berlebihan sehingga banyak
minum (polidipsi). ejumlah besar kalori hilang ke dalam air kemih" sehingga
5
Gangguan Seke!i In!ulinGangguan Seke!i In!ulin
"IPERGLIKEMIA
Kelela#an !el $eta
DIABETES TIPE %
-
8/17/2019 Kedokteran Pencegahan Diabetes
6/27
penderita mengalami penurunan berat badan. Bntuk mengkompensasikan hal
ini penderita seringkali merasakan lapar yang luar biasa sehingga banyak
makan (poli1agi).
?ejala klasik lainnya adalah terjadinya penurunan berat badan dan rasa
lemah. al ini terjadi karena glukosa dalam darah tidak dapat masuk ke dalam
sel" sehingga sel tubuh menggunakan sel lemak dan otot untuk bertahan hidup
yang menyebabkan penderita kehilangan jaringan lemak dan otot" sehingga
menjadi kurus (oegondo" 2006).
2 eluhan Lain
a ?angguan sara1 tepi kesemutan
4enderita mengeluh rasa sakit atau kesemutan terutama pada kaki di 5aktu
malam" sehingga mengganggu tidur. b ?angguan penglihatan
4ada 1ase a5al penyakit diabetes sering dijumpai gangguan penglihatan yang
mendorong penderita untuk mengganti ka/amatanya berulang kali agar ia tetap
dapat melihat dengan baik.
/ ?atal bisul
elainan kulit berupa gatal" biasanya terjadi di daerah kemaluhan atau daerah
lipatan kulit seperti ketiak dan di ba5ah payudara. ering pula dikeluhkan
timbulnya bisul atau luka yang lama sembuhnya. Luka ini dapat timbul akibat
yang sepele seperti luka le/et karena sepatu atau tertusuk peniti.
d ?angguan Creksi
?angguan ereksi ini menjadi masalah tersembunyi karena sering tidak se/ara
terus terang dikemukakan oleh penderitanya.
e eputihan
4ada 5anita" keputihan dan gatal merupakan keluhan yang sering ditemukan
dan kadang$kadang merupakan satu$satunya gejala yang dirasakan.
2.2./ K"!liasi
4enderita diabetes dapat mengalami dua ma/am komplikasi" yaitu dapat
se/ara akut maupun kronis. Masalah yang dapat terjadi pada komplikasi akut
adalah sebagai berikut (ubekti" 200,)<
#. ipoglikemia
ipoglikemia adalah keadaan klinik gangguan sara1 yang disebabkan
penurunan glukosa darah. ?ejala ini dapat ringan berupa gelisah sampai berat
berupa koma dengan kejang. ?elaja lain dapat berupa pusing" gemetar" dan
terasa kaku atau mati rasa pada tangan dan kaki. 4enyebab tersering
hipoglikemia adalah obat$obat hipoglikemik oral golongan sul1enilurea"
khususnya glibenklamid. 4enyebab lain hipoglikemia dapat karena makan
6
-
8/17/2019 Kedokteran Pencegahan Diabetes
7/27
kurang dari aturan yang ditentukan" berat badan turun" sesudah olahraga"
sesudah melahirkan" dan sesudah sembuh dari sakit.
2. iperglikemia
elompok hiperglikemia" se/ara anamnesis ditemukan adanya masukan
kalori yang berlebihan" penghentian obat oral maupun insulin yang didahului
oleh stres akut. 7anda khas adalah kesadaran menurun disertai dehidrasi berat.
elain komplikasi$komplikasi akut yang telah disebutkan di atas" terdapat
penyulit$penyulit kronik diabetes melitus yang digolongkan sebagai berikut
(ubekti" 200,)<
#. Mikroaskular (ginjal" retina mata)
erusakan mata (retinopati) dialami # dari - penderita diabetes sedangkan
kerusakan ginjal (ne1ropati) dialami oleh # dari #0 orang dengan diabetes yang
baru memeriksakan kondisinya untuk pertama kali (*ryer$'sh" 20##).
2. Makroaskular (jantung koroner" pembuluh darah kaki" pembuluh darah otak)
4asien dengan diabetes berisiko untuk terkena in1ak miokard. ;akta yang ada
menunjukkan bah5a setiap # dari 3 orang yang teronis mengalami serangan
jantung ( sudden heart event ) juga ditemukan mengalami diabetes atau
prediabetes (&onsitt" *oyle" dan oumard" 200: *ryer$'sh" 20##).
3. 9europati (mikro dan makroaskular)
9europati otonomik (autonomic neuropathy) dapat menurunkan denyut jantung
maksimal (maximal heart rate) dan tekanan darah" dan bahkan dapat
meningkatkan resting heart rate. 9europati dialami oleh 2 dari - pasien dengan
diabetes tipe 2 pada saat diagnosis ditetapkan (&onsitt" *oyle" dan oumard"
200: *ryer$'sh" 20##).
%. +entan In1eksi (mikro dan makroaskular)
iperglikemia dikaitkan dengan peningkatan risiko in1eksi dan kerusakan luka.
In1eksi ini juga dapat disebabkan oleh adanya komplikasi neuropati
sebagaimana dinyatakan oleh &onsitt" *oyle" dan oumard (200) bah5a
peripheral neuropathy merupakan kehilangan sensasi distal pada tungkai
ba5ah dan kaki yang dapat menyebabkan injuri" injuri kutaneus" atau in1eksi
2.2.0 Dia#n"sis Diabetes Mellitus
Diagnosis Diabetes Mellitus dipertimbangkan bila ada keluhan khas
Diabetes Mellitus seperti tersebut di atas serta memenuhi poin$poin yang
ter/antum di ba5ah ini <
# ?ejala klasik DM gula darah se5aktu adalah E 200 mgdl.
?ula darah se5aktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa
memerhatikan 5aktu makan terakhir.
2 adar gula darah puasa E #26 mgdl.
7
-
8/17/2019 Kedokteran Pencegahan Diabetes
8/27
4uasa diartikan pasien tidak mendapat kalori tambahan sedikitnya jam.
Tabel 2.2.0 Kate#"%i Hasil Pee%isaan Kaa% ula Da%a
?lukosa Darah 4uasa ?lukosa Darah e5aktu
9ormal F#00 mgdl F#%0 mgdl
4ra$diabetes #00$#2- mgdl #%0$#88 mgdl
Diabetes E #26 mgdl E 200 mgdl
3 adar gula darah 2 jam pada 77?! adalah 200 mgdl. 77?! dilakukan
dengan tandard W!" menggunakan beban glukosa yang setara dengan ,- g
glukosa anhidrus yang dilarutkan dalam air.
% 4emeriksaan b'#/< tidak digunakan untuk menegakkan diagnosa" tetapi
hanya untuk memonitor kadar gukosa dalam darah (*aradero"M" dkk." 2008).
aba% 2.2.0 Nilai Pee%isaan Kaa% HbA13 (Ba%ae%" * 2++4)
Bntuk kelompok risiko tinggi yang tidak menunjukkan kelainan hasil"
dilakukan ulangan setiap tahun. *agi mereka yang berusia G %- tahun tanpa 1aktor
risiko lain" pemeriksaan penyaring dapat dilakukan setiap 3 tahun (4erkeni" 2006).
2.2., Penatalasanaan
Diabetes tipe 2 dapat dikelola dengan berbagai /ara. 7idak semua orang
dengan diabetes tipe 2 membutuhkan pil atau insulin pada a5al penyakit ini.
*anyak penderita yang baru terdiagnosa memulai terapinya hanya dengan
merubah pola makan dan peren/anaan olahraga. 4ada beberapa penderita" makanmakanan sehat rendah lemak dan melakukan latihan 1isik se/ara teratur sudah
/ukup untuk dapat mengontrol kadar gula darah mendekati normal. ebagian
penderita lainnya memerlukan bantuan dari obat dan insulin. 7ujuan akhir dari
semua terapi ini adalah untuk menjaga agar glukosa darah dapat dipertahankan
dalam rentang 80$#30 mgdl sebelum makan dan kurang dari #0 mgdl 2 jam
setelah makan ('meri/an Diabetes 'sso/iation" 200-).
8
-
8/17/2019 Kedokteran Pencegahan Diabetes
9/27
*eberapa penatalaksanaan 1armakologi dan non1armakologi yang dapat
dilakukan oleh penderita diabetes" dijelaskan sebagai berikut<
# Diet dan 'ktiitas ;isik
Modi1ikasi diet dan melakukan latihan 1isik adalah kun/i dari penatalaksanaan
diabetes tipe 2. Walaupun tindakan medikasi telah dilakukan" namun
modi1ikasi diet dan latihan 1isik harus tetap dipertahankan se/ara
berkelanjutan. Diet sehat" khususnya menjaga banyaknya makanan yang
dikonsumsi dapat membantu mempertahankan kadar glukosa dalam rentang
normal sedangkan latihan 1isik yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan
sensitiitas tubuh terhadap insulin ('meri/an Diabetes 'sso/iation" 200-).
' Diet
Manajemen dan kontrol diet sangat penting dalam strategi menormalkan
kadar glukosa" menurunkan penyimpangan postpandrial" menurunkan
obesitas" dan mengatur metabolisme lemak dan protein serta
mempertahankan homeostasis. 'danya kepatuhan yang rendah" kurangnya
kontrol diri" pengetahuan pasien yang kurang" dan kemudahan untuk
mendapatkan makanan /epat saji menyebabkan keberhasilan yang
diperoleh dari manajemen diet tipe 2 diabetes hanya setengah$setengah
('nderson dalam &oradio" 20##).* Latihan ;isik
Latihan aerobik yang teratur ber1ungsi untuk menurunkan
hiperglikemia yang diakibatkan oleh adenosin mono1os1at dengan yang
bere1ek langsung pada peningkatan sensitiitas insulin dalam tingkat
selular. 4enderita diabetes yang melakukan latihan 1isik teratur dapat
menurunkan dosis dan bahkan kebutuhan akan insulin dan agen oral"
dengan /ara menurunkan kolesterol LDL" trigliserida" dan tekanan darah
dalam hubungannya dengan peningkatan HDL (&oradio" 20##).4eningkatan aktiitas 1isik terbukti berman1aat terhadap
peningkatan kapasitas total kerja dan ambilan oksigen yang maksimal"
kekuatan otot" 1leksibilitas sendi" peningkatan massa tubuh tanpa lemak"
peningkatan kesehatan psikologi dan penurunan stres. Meskipun demikian"
latihan 1isik juga dapat menimbulkan risiko yang tidak menguntungkan
(&oradio" 20##).
4emberian obat hipoglikemia dan insulin dapat meningkatkan
risiko terjadinya hipoglikemia pada pasien yang meningkatkan aktiitas
9
-
8/17/2019 Kedokteran Pencegahan Diabetes
10/27
1isiknya. Latihan 1isik juga dapat meningkatkan risiko trauma pada kaki
oleh karena adanya gangguan pada peripheral vasular dan adanya
peripheral neuropathy. !utonomic neuropathy dapat meningkatkan risiko
kejadian iskemik yang tidak terduga. Latihan 1isik yang tidak disuperisi
dapat menyebabkan risiko kardioaskular. 'ngkat beban atau aerobik
dapat meningkatkan risiko terjadinya hemoragik dengan proliferatif
retinopati (&oradio" 20##).
!leh karena itu" latihan jasmani sebaiknya disesuaikan dengan
umur dan status kesegaran jasmani indiidu. Bntuk mereka yang relati1
sehat" intensitas latihan jasmani bisa ditingkatkan" sementara yang sudah
mendapat komplikasi diabetes melitus" dapat dikurangi. Menghindarkankebiasaan hidup yang kurang gerak atau bermalas$malasan juga diperlukan
dalam pengelolaan aktiitas jasmani penderita diabetes (4erkeni" 2006).
Latihan 1isik atau jasmani dianjurkan se/ara teratur (3$% kali
seminggu) selama kurang lebih 30 menit" yang si1atnya sesuai &+I4C
(continuous" rhythmical" interval" progressive" endurance training ).
edapat mungkin men/apai >ona sasaran ,-$- denyut nadi maksimal"
disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi penyakit penyerta. ebagai
/ontoh olahraga ringan adalah berjalan kaki biasa selama 30 menit"
olahraga sedang adalah berjalan /epat selama 20 menit" dan olahraga berat
misalnya #ogging (Waspadji" 200,).
'ktiitas sehari$hari yang dianjurkan dalam konsensus 4erkeni
(2006) adalah sebagai berikut<
a Menghindari aktiitas sedenter" misalnya menonton teleisi"
menggunakan internet" dan main game komputer.
b Mengikuti olahraga rekreasi dan beraktiitas 1isik tinggi pada 5aktu
liburan" misalnya jalan /epat" gol1" dan bersepeda./ Melakukan kebiasaan gaya hidup sehat" misalnya berjalan kaki ke
pasar (tidak menggunakan mobil)" menggunakan tangga (tidak
menggunakan lift )" menemui rekan kerja (tidak hanya melalui telepon
internal)" dan berjalan dari tempat parkir.
2 Medikasi !ral Diabetes
alah satu kelas dari obat oral diabetes adalah sulfonylurea. C1ek dari
sulfonylurea adalah untuk menurunkan kadar gula darah dengan /ara
mendorong pankreas untuk memproduksi dan melepaskan lebih banyak lagi
10
-
8/17/2019 Kedokteran Pencegahan Diabetes
11/27
insulin. elain sulfonylurea" terdapat pula metformin ( glucophage) yang
merupakan kelas biguanide. $iguanid e bekerja se/ara berbeda dengan
sulfonylurea. e5aktu malam hari ketika tidak makan" maka lier tubuh akan
mengeluarkan glukosa sehingga sel$sel tubuh dapat menghasilkan energi
('meri/an Diabetes 'ssosiation" 200-).
!bat golongan biguanide ini menurunkan kadar glukosa darah dengan
/ara menghambat pengeluaran simpanan glukosa oleh lier. C1eknya juga
menghalangi absorbsi glukosa dari makanan di usus halus. $iguanide mungkin
juga dapat menurunkan resistansi insulin di otot tubuh. arena metformin
bekerja untuk menurunkan pelepasan glukosa daripada meningkatkan aktiitas
insulin" terdapat risiko ke/il terjadinya hipoglikemia dalam penggunaan obatini. %etformin memiliki keuntungan tambahan dalam membantu menurunkan
kadar lipid darah dan meningkatkan penurunan berat badan ('meri/an
Diabetes 'ssosiation" 200-).
elas lain dari obat diabetes adalah thia&olidinedione. Dua obat dalam
kelas ini adalah pioglita&one ( !ctos) dan rosiglita>one ('andia). ?lita>one
menurunkan resistansi insulin" tetapi /ara kerjanya belum diketahui.
euntungan ekstra yang dapat diperoleh adalah menurunkan leel trigliserida
dan meningkatkan leel high density lipoprotein (DL) ('meri/an Diabetes
'sso/iation" 200-).
!carbose ( Precose) juga merupakan obat oral diabetes yang termasuk
golongan kelas alpha$glu/osidase inhibitor. !bat ini menjaga peningkatan leel
gula darah setelah makan dengan /ara memblok sementara kerja en>im
pen/ernaan. *anyak orang yang menggunakan obat ini mengeluhkan adanya
gangguan diare dan masalah gas intentinal" namun e1ek samping itu seringkali
hilang dengan seiring dengan diteruskannya pengobatan atau penyesuaian dosis('meri/an Diabetes 'ssosiation" 200-).
elas obat terakhir adalah meglitinide. 'epaglinide ( Prandin) dan
nateglinide (Starlix) menstimulasi pelepasan insulin oleh pankreas dalam
respons terhadap makanan. @ika pasien memiliki masalah peningkatan se/ara
/epat glukosa darah setelah makan" obat ini dapat menjadi pilihan yang bagus
('meri/an Diabetes 'sso/iation" 200-).
3 7erapi Insulin
11
-
8/17/2019 Kedokteran Pencegahan Diabetes
12/27
!rang dengan diabetes tipe 2 tertentu mungkin membutuhkan insulin bila
terapi jenis lain tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah misalnya gagal
dengan kombinasi obat hipoglikemik oral dosis hampir maksimal atau apabila
mengalami stres 1isiologis seperti pada tindakan pembedahan. ekitar 30
hingga %0 persen penderita diabetes tipe 2 menggunakan insulin. !rang dengan
diabetes yang mendapat nutrisi parenteral atau memerlukan suplemen tinggi
kalori" untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat" se/ara bertahap
akan memerlukan insulin eksogen untuk mempertahankan kadar glukosa darah
mendekati normal selama periode resistensi insulin atau ketika terjadi
peningkatan kebutuhan insulin (oegondo" 200,).
% Manajemen treselain keempat manajemen di atas" penderita diabetes perlu juga
melakukan manajemen stres. tres emosional memiliki e1ek langsung pada
peningkatan kadar glukosa darah. onsekuensinya" indiidu dengan diabetes
harus mempelajari strategi$strategi koping yang menyebabkan mereka dapat
mengatasi se/ara e1ekti1 stres mereka" atau mereka harus menghindari situasi
penuh stres apabila memungkinkan (;alo" 200-).
- 4era5atan aki
4era5atan kaki juga merupakan suatu hal yang penting dalam manajemen
diabetes. aki diabetes yang tidak dira5at dengan baik akan mudah mengalami
luka" dan /epat berkembang menjadi ulkus gangren bila tidak ditanggulangi.
*eberapa penelitian di Indonesia melaporkan bah5a angka kematian ulkus
gangren pada penyandang diabetes berkisar antara #,$32" sedangkan angka
laju amputasi berkisar antara #-$30. 4ara ahli diabetes memperkiran H
sampai kejadian amputasi dapat dihindari dengan pera5atan kaki yang baik
(7ambunan" 200,).
4emantauan kendali glisemik diabetes melitus merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari pengelolaan diabetes melitus. 4emantauan kadar gula darah
sendiri dapat memberikan in1ormasi kepada penyandang DM mengenai kendali
glisemiknya dari hari ke hari sehingga memungkinkan pasien untuk melakukan
penyesuaian diet dan pengobatan terutama berkaitan dengan masa sakit" latihan
jasmani" atau aktiitas lain seperti mengemudi. 7idak semua orang dengan
diabetes memerlukan pemantauan kadar glukosa sendiri. *agi penderita DM tipe
2 yang kadar glukosa darahnya relati1 stabil mungkin pemantauan kadar glukosa
12
-
8/17/2019 Kedokteran Pencegahan Diabetes
13/27
urin di rumah ditambah pemeriksaan kadar glukosa darah yang dilakukan
menjelang konsultasi dengan dokter /ukup memadai (oe5ondo" 200,).
2.2.5 U!a6a Pen3e#aan
Bpaya pen/egahan diabetes melitus terbagi menjadi tiga" yaitu pen/egahan
primer untuk men/egah agar tidak timbul kasus DM yang baru" pen/egahan
sekunder untu men/egah agar tidak terjadi penyulit 5alaupun sudah terjadi
penyakit" dan pen/egahan tersier untuk men/egah agar tidak terjadi ke/a/atan
lebih lanjut 5alaupun sudah tejadi penyulit (uyono" lamet d." 2006).
Pen&ega#an Pime Pen&ega#an Sekun'e Pen&ega#an Te!ie
aba% 2.2.5 Pe%alanan Alai Pen6ait Diabetes Melitus an
usaa Pen3e#aann6a (Su6"n"* Slaet dkk., 2++0)
Menuut Slamet Su()n) dkk. *%++,-. u!a#a pen&ega#an pime
'ilakukan !e&aa men(eluu# pa'a ma!(aakat. tetapi 'iutamakan 'an
'itekankan untuk 'ilak!ankan $aik pa'a meeka (ang $ei!ik) tinggi untuk
mengi'ap DM. (aitu 'engan menga'akan pen(ulu#an mengenai DM/ Upa(a
pen&ega#an !ekun'e 'imulai 'engan u!a#a men'etek!i 'ini pen(an'ang DM/
U!a#a pen&ega#an te!ie 'ilakukan 'engan men'etek!i 'ini pen(ulit DM 'an
kemu'ian melakukan pengel)laan/ Beikut $e$eapa pemeik!aan pemantau 'an
pengel)laan pen(ulit 'alam pen&ega#an te!ie DM0Tabel 2.2.5 Pee%isaan Peantauan Pen6ulit DM an Pen#el"laan Pen6ulit
K%"ni DM (Su6"n"* Slaet dkk., 2++0).
13
Mu'iga#
Mulai DM
Nuti!i
Kegemukan
Genetik TGT
Re!i!ten!i In!ulin
"ipein!ulinemia"ipeglikemia
"ipeten!i
Meninggal
Buta
Gagal Gin1al
Retin)pati
Nef)pati
2a&at
Pen(ulit
-
8/17/2019 Kedokteran Pencegahan Diabetes
14/27
Pee%isaan Peantauan Pen#el"laan Pen6ulit K%"ni DM
%ata<
4emeriksaan mata1undus se/ara
berkala setiap 6$#2 bulan
PJ( <
3 pengelolaan gagal jantung" in1ark 3 pengelolaan penyempetin koroner
3 konserati1 dan medikamentosa3 inasi1$bedah pintas koroner 3 angioplasti
Paru<
4emeriksaan berkala 1oto dada setiap
#$2 tahun atau jika mengeluh batuk
kronik
P)D<
3 pengelolaan konserati1 dengan
medikamentosa" debridemen"
mengatasi in1eksi
Jantung <
4emeriksaan berkala C? Bji latih
jantung se/ara berkala setiap tahun
atau jika ada keluhan nyeri dada/epat/apai
'etina<
3 1otokoagulasi3 irektomi dengan endolaser
*in#al <
4emeriksaan berkala urin untuk
mendeteksi adanya protein dalam urin
*agal *in#al <
3 pengelolaan konserati1
dengan diet dan obat
3 4engelolaan dengan tindakan
hemodialisis" dialisis
peritoneal" dan transplantasi
ginjal
(ai+
4emeriksaan kaki se/ara berkala dan penyuluhan mengenai /ara pera5atan
kaki yang sebaik$baiknya untuk
men/egah kemungkinan timbulnya
kaki diabetik dan ke/a/atan yang
mungkin ditimbulkannya
2.' Peneuan an Tatalasana Dini Pen6ait Diabetes Mellitus
2.'.1 Peneuan Dini Pen6ait DM
Menurut 4edoman 7eknis 4enemuan dan 7atalaksana 4enyakit DM
emenkes +I (200)" penemuan dini meliputi pemeriksaan 1aktor resiko dan
5a5an/ara terarah yang dapat dilakukan di tempat$temapat" seperti<
# Masyarakat" misalnya< 4osyandu Lansia atau kelompok$kelompok diabetisi
dan sejenisnya dalam pembinaan 4uskesmas dengan metode 5a5an/ara dan
pemeriksaan 1aktor resiko DM.
4emeriksaan pada masyarakat dapat dilakukan oleh kader kesehatan yang
sudah melalui pelatihan dasar yang meliputi pengertian DM dan keluhannya"
14
-
8/17/2019 Kedokteran Pencegahan Diabetes
15/27
pengenalan 1aktor risiko DM" pengukuran berat badan ideal" pengukuran
tekanan darah" pengukuran aktiitas 1isik sederhana" pengetahuan diet sehat"
dan aktiitas 1isikolahraga yang sehat.
2 4uskesmas3 +umah sakit1asilitas kesehatan lain" terutama yang mengkhususkan pada
penyakit DM.
2.'.2 Tatalasana Pen6ait DM
Menurut 4edoman 7eknis 4enemuan dan 7atalaksana 4enyakit DM
emenkes +I (200)" tatalaksana penyakit DM dapat dilakukan se/ara berjenjang"
meliputi<
# Masyarakat" dalam hal ini kader yang sudah terlatih dapat melakukan
kegiatan tatalaksana kasus DM ini meliputi<
a Cdukasi
ader yang sudah dilatih dapat melakukan penyuluhan kesehatan"
meliputi" materi dasar yang telah diberikan pada pelatihan penemuan dini
yaitu meliputi pengertian DM dan keluhannya" pengenalan 1aktor risiko
DM" pengukuran berat badan ideal" pengukuran tekanan darah"
pengukuran aktiitas 1isik sederhana" pengetahuan diet sehat" dan aktiitas
1isikolahraga yang sehat.
b 4engelolaan makanan sederhana
ader yang yang sudah dilatih dapat melakukan penyuluhan kesehatan
mengenai pengelolaan makanan sederhana yang meliputi pengukuran berat
badan ideal dan pengetahuan diet sehat.
/ 'ktiitas 1isik
ader yang sudah dilatih dapat melakukan penyuluhan kesehatan
mengenai aktiitas 1isikolahraga yang sehat sambil membentuk
kelompok$kelompok senam yang dilakukan se/ara teratur setiap 2 hari
sekali.d 4enga5asan minum obat
ader bersama keluarga memotiasi dan menga5asi keteraturan diabetisi
dalam mengatasi obat$obat yang harus diminum.
e Melakukan rujukan ke 4uskesmas
ader kesehatan keluarga selalu memantau kondisi kesehatan diabetisi dan
memotiasi agar selalu kontrol ke pelayanan kesehatan terdekat guna
men/egah terjadinya komplikasi.
2 4uskesmas
a Cdukasi
15
-
8/17/2019 Kedokteran Pencegahan Diabetes
16/27
4uskesmas selain melakukan pembinaan kepada kader juga memberikan
in1ormasi melalui penyuluhan langsung ke masyarakat maupun se/ara
tidak langsung menggunakan poster" lea1let" lembar balik" dan lain$lainnya
yang meliputi materi dasar yang telah diberikan pada pelatihan penemuan
dini yaitu pengertian DM dan keluhannya" pengenalan 1aktor risiko DM"
pengukuran berat badan ideal" pengukuran tekanan darah" pengukuran
aktiitas 1isik sederhana" pengetahuan diet sehat" dan aktiitas
1isikolahraga yang sehat.
b 4engelolaan makanan sederhana
ader yang yang sudah dilatih dapat melakukan penyuluhan kesehatan
mengenai pengelolaan makanan sederhana yang meliputi pengukuran berat
badan ideal dan pengetahuan diet sehat serta melakukan pengelolaan
makanan kepada diabetisi.
/ 'ktiitas 1isik
4uskesmas melakukan pembinaan kepada kader kesehatan mengenai
aktiitas 1isikolahraga yang sehat dan merangsang terbentuknya
kelompok$kelompok senam yang ada di masyarakat.
d 4engobatan
4uskesmas dapat melakukan diagnosis DM dan melakukan pengobatan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 4uskesmas memotiasi kader dan
keluarga diabetisi untuk melakukan penga5asan minum obat" pola makan
sehat tinggi serat rendah gula" dan aktiitas 1isik rutin kepada diabetisi.
e Melakukan rujukan
4uskesmas mampu melakukan pengobatan tingkat dasar dan melakukan
rujukan pasien sesuai dengan tingkat kemampuan 4uskesmas. 4uskesmas
mampu melakukan peren/anaan kebutuhan obatnya guna pemenuhan
kebutuhan diabetisi sesuai peraturan yang ada.
3 +umah sakita Menerima rujukan medis meliputi konsultasi pasien untuk keperluan
diagnostik" pengobatan" tindakan operati1 ditujukan untuk diabetisi dengan
komplikasi.
b Melakukan pembinaan terhadap diabetisi melalui penyuluhan lanjutan
meliputi pengobatan komplikasi DM dan upaya rehabilitasi yang dapat
dilakukan
/ Melakukan 1asilitasi peningkatan kemandirian masyarakat melalui
pembentukan kelompok$kelompok diabetisi.
16
-
8/17/2019 Kedokteran Pencegahan Diabetes
17/27
BAB '
USULAN DAN SA&AN
'.1 Met"e e-PHC (economic7 Primary Health Care) seba#ai St%ate#i
Pebe%a6aan Mas6a%aat ala Pen3e#aan Diabetes Melitus i Tin#at
K"unitas
Metodee
-4& ,economic-Primary Health Care merupakan inoasimetode yang penulis /iptakan sebagai strategi pemberdayaan masyarakat dalam
pen/egahan suatu penyakit. Metode e$4& (economic-Primary Health Care)
adalah suatu model pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan"
memandirikan masyarakat untuk sadar akan pentingnya kesehatan dengan
mengedepankan tindakan preenti1 dan promoti1 daripada kurati1 melalui
pendekatan ekonomi. Metode ini mensinergiskan konsep dasar 4& dengan
pendekatan ekonomi (penggunaan teknologi tepat guna untuk mengolah potensi
17
-
8/17/2019 Kedokteran Pencegahan Diabetes
18/27
pengolahan mengkudu menjadi olahan kering & cair
pelatihan distribusi mengkudu
konsumsi olahan mengkudu sebagai pencegah !
"ambar 3#1 e$%' dalam ()*+
PHC
(Primary Health Care)
pemerataan upa,a kesehatan
penekanan upa,a pre-enti.
penggunaan teknologi tepat guna
keterlibatan peran serta mas,arakat
kerjasama lintas sektoral
e–PHCeconomic
Diabetes Mellitus
%ola hidup mas,arakat ,ang tidak s
(esadaran mas,arakat untuk meng
tindakan pre-enti. dan promoti. di m
kurangn,a pengetahuan mas,araka
rendahn,a kesadaran para diabetisi
ePHC
5$10 dialokasikan untuk dana pos,andu !
pemerataan upa,a kesehatan & penekanan upa,
keterlibatan peran serta mas,arakat
kerjasama lintas sektoral /ekonomi
pembia,aan kesehatan mandiri
kerjasama lintas sektoral /ekonomi
pembia,aan kesehatan mandiri
edukasi
senam !
media publikasibuku pedoman diabetes
pemeriksaan gula darah
pembentukan kader kesehatan dan kader men
pembentukan " /kelompok sabantu
in
KENDI
(Kampung Edukasi Anti Diabetes)
(et
$$$ termasuk
menghambat
lokal suatu daerah sasaran pemberdayaan masyarakat sebagai pen/egah suatu
penyakit). onsep ini didasarkan pada prinsip pemberdayaan masyarakat yang
harus berprinsip menumbuhkan menumbuhkembangkan potensi masyarakat"
sebanyak mungkin menggunakan dan meman1aatkan potensi setempat" serta
desentralisasi (sesuai dengan keadaan dan budaya setempat) agar mudah diterima
oleh masyarakat. Bntuk lebih konkretnya" penulis telah menerapkan metode ini
dalam program pemberdayaan masyarakat yang pernah penulis lakukan dalam
pen/egahan diabetes.
4rogram tersebut bernama 8Ka!un# Euasi Anti Diabetes (KENDI)9
In:estasi Hiu! Seat Den#an Met"e economic-Primary Health Care (e ;
PH. 4rogram ini
berhasil dilaksanakan pada #3 ;ebruari$30 Mei 20##. ?ambaran program se/ara
keseluruhan dijelaskan dalam kerangka konsep di ba5ah ini.
18
-
8/17/2019 Kedokteran Pencegahan Diabetes
19/27
'.1.1 A!liasi et"e e7PH< untu en3i!taan KENDI (Ka!un# Euasi
Antiiabetes) i Desa Ta=an#a%#"* Ke3. Ka%an#!l"s"* Kab. Malan#
./././ Pelasanaan Program
N". Tan##al Hal 6an# Dilauan
#. ;ebruari 20## tudi pendahuluan dan persiapan kegiatan
2. 3 Maret 20## 7im berlatih membuat olahan mengkudu
3. 26 'pril 20## osialisasi in1ormal kepada kader kesehatan
7a5angargo
%. 6 Maret 20## osialisasi kepada kader kesehatan dan 5arga umum
-. #3 Maret 20## 4embekalan konsep DM dan khasiat mengkudu ke
kelompok kerja
6. # Maret 20## 4elatihan pemeriksaan kesehatan sederhana mengukur
tekanan darah dan gula darah
,. 26 Maret" 3 J 8
'pril 20##
Musya5arah" pelatihan pengolahan" dan pelatihan
penjualan mengkudu.
. #6 'pril 20## 3 CKpo pengolahan mengkudu" senam DM untuk diabetisi dan 5arga umum" pemeriksaan tekanan
darah dan gula darah.
3 Mengenalkan program C9DI di 4ilar Mas
8. ," #8" 22" 23" dan
26 Mei 20##
Cdukasi atau penyuluhan DM di tahlilan ibu$ibu di
tiap dusun
, Mei 20## < Dusun Leban dan Lasah
#8 Mei 20##< Dusun alimalang
22 Mei 20##< Dusun 9gudi
23 Mei 20##< Dusun 5aluan
26 Mei 20##< Dusun *oro
#0. #" " #-" 22" 2%"
dan 2 Mei 20##
4embentukan kelompok s5abantu DM di masing$
masing dusun
# Mei 20## < Dusun alimalang dan 5aluan
Mei 20## < Dusun alimalang dan 5aluan
19
aba% '.1 e7PH< ala KENDI
-
8/17/2019 Kedokteran Pencegahan Diabetes
20/27
#- Mei 20##< Dusun 5aluan
22 Mei 20##< Dusun 9gudi dan alimalang
2 Mei 20##< Dusun Leban" *oro" dan Lasah
##. #- Mei 20## 3 Caluasi dan monitoring produksi olahan
mengkudu yang akan dijual oleh kelompok kerja3 4enyebaran poster 5aspada DM ke setiap +7 dan
lea1let #00 lembar setiap dusun untuk disebarkan ke
.
#2. # Maret @uni
20##
Monitoring dan Caluasi
././.0 Piha-Piha 1erait
4ihak$pihak yang terlibat dalam me5ujudkan tujuan dari program ini yaitu pemerintah
desa" tokoh$tokoh masyarakat" dan 5arga Desa 7a5angargo.
a. epala Desa 7a5angargo *apak Wahyudin" sebagai pendukung dan penanggung
ja5ab pelaksanaan program se/ara keseluruhan di Desa 7a5angargo.
b. Ibu &amat arangploso sebagai pendukung pelaksanaan program.
3. oordinator *idan e/amatan arangploso Ibu era5ati" 'md.eb sebagai
pendukung dan ealuator pelaksanaan program C9DI.
. *idan Desa" etua 4uskesmas 4embantu" sekaligus etua ader esehatan Desa
7a5angargo Ibu =unik" 'md.eb sebagai pendukung" ealuator" dan penanggung
ja5ab pelaksanaan kegiatan kesehatan di Desa 7a5angargoe. elompok kerja +umah ehat Mengkudu yang terdiri dari kader kesehatan dan 5arga
umum pemilik pohon mengkudu.
1. Warga umum Desa 7a5angargo sebagai pendukung pelaksanaan program dan sasaran
edukasi antidiabetes.
g. Diabetisi (5arga dengan DM) di Desa 7a5angargo sebagai pendukung pelaksanaan
program dan sasaran edukasi antidiabetes (kelompok s5abantu DM).
h. Warga pemilik pohon mengkudu di Desa 7a5angargo sebagai pendukung pelaksanaan
program pengolahan mengkudu untuk dijadikan sebagai usaha oleh kelompok kerja.
././. (eberhasilan Program
#. ebelum penerapan teknologi tepat guna e$4& (e/onomi/$ Primary Health
&are) oleh penulis" Desa 7a5angargo" e/amatan arangploso" abupaten
Malang belum memiliki B*M (Bpaya esehatan *ersumberdaya
Masyarakat) dalam penanggulangan Diabetes Melitus (DM). Desa 7a5angargo
belum memiliki 4osyandu Lansia sebagai 5adah surailans (penemuan dan
tatalaksana dini) penyakit termasuk penyakit DM. asil pertanian mengkudu di
20
-
8/17/2019 Kedokteran Pencegahan Diabetes
21/27
AlurPsyandu
DM
PsyanduDM
iabetisi
argaumum
Pemeriksaan
3 Teka
nan
darah
3 Gula
darah
dengan
subsi
di
3 Peni
mban
gan
berat
badan
Pemeriksaan
3 Teka
nan
darah
3 Gula
darah
tanpa
subsi
di
3 Penimban
gan
berat
bada
n
• Pendidikan
kesehatan
• Pencacatanhasil kontrol
oleh kader
kesehatan di
tabel kontrol
tatuskesehatanterkontr
ol
tatuskesehatantidakterkontrol
irujuk ke%ustuataula,anankeseh
atan,anglebihtinggi
Pemeriksaan
!ekanan darah
"ula darah
Penimbangan berat badan
Pelaksanaan Psyandu DM leh kader
Penglahan dan pen#ualan lahan mengkudu leh kelmpk ker#a$%&$' dari tiap pen#ualan
Desa 7a5angargo belum pernah diolah. 4engetahuan masyarakat Desa
7a5angargo tentang pengolahan dan peman1aatan mengkudu" termasuk
man1aat mengkudu dalam pen/egahan DM masih kurang.
2. eseluruhan program terlaksana dengan modi1ikasi dilakukan di beberapa
kegiatan disesuaikan dengan kondisi dan perubahan yang terjadi dalam
masyarakat Desa 7a5angargo yang menjadi sasaran di tiap kegiatan.
3. Metode e$4& me5ujudkan Desa 7a5angargo" e/amatan arangploso"
abupaten Malang sebagai ampung Cdukasi 'nti Diabetes dan meningkatkan
peran serta masyarakat dalam penanggulangan diabetes mellitus. e$4&
menginisiasi terbentuknya kader kesehatan yang mampu dan berperan akti1
dalam penanggulangan DM" menginisiasi 4osyandu Lansia sebagai 5adah
penemuan dini dan tatalaksana DM" menginisiasi kegiatan aktiitas 1isik
(senam DM)" meningkatkan pengetahuan 5arga umum mengenai DM"
meningkatkan pengetahuan diabetisi dalam managemen DM" dan menginisiasi
alokasi -$#0 hasil penjualan mengkudu untuk kas 4osyandu Lansia sebagai
subsidi biaya pemeriksaan gula darah bagi Diabetisi.
././.2 (eberlan#utan" %onitoring" dan 3valuasi Program
21
aba% '.1.1.-.1 Alu% Peneuan Dini an Tatalasana DM iP"s6anu Lansia Desa Ta=an#a%#"* Ke3. Ka%an#!l"s"* Kab. Malan#
-
8/17/2019 Kedokteran Pencegahan Diabetes
22/27
aba% '.1.1.-.2 Alu% Kebe%lanutan M"nit"%in# an E:aluasi
'.2 S%inin# Diabetes Melitus Be%basis Sube% Da6a Mas6a%aat
eberadaan kader kesehatan di masyarakat dapat diberdayakan untuk
skrining penyakit kronis dan tidak menular yang ada di komunitas. elama iniskrining yang sudah ada masih terbatas pada kesehatan ibu dan anak" sanitasi
lingkungan" dan penyakit menular. *erdasarkan pengalaman beberapa pengabdian
masyarakat yang pernah penulis lakukan" angka kejadian penyakit terutama
penyakit kronis pada tingkat komunitas hanya berdasarkan jumlah pasien sakit
yang memeriksakan diri ke 4uskesmas di tingkat kelurahan" sementara penderita
yang tidak memeriksakan diri atau kelompok berisiko tidak terdata.
22
-
8/17/2019 Kedokteran Pencegahan Diabetes
23/27
DAFTAR PUSTAKA
'meri/an Diabetes 'sso/iation. 200-. Complete *uide to Diabetes" 4ourth
3dition. 'leKandria< 'meri/an Diabetes 'sso/iation.*ryer$'sh" Mi/hael. 20##. /55 6uestions 7 !ns8ers about Diabetes. udbury<
@ones and *artlett 4ublishers.
*udijanto" 4." erma5ati" W." reshna5ati" 7. et al . 200#. Laporan !hir
penelitian Studi Pola Penyebaran-Serapan ,Difusi 1enologi. @akarta<
LI4I.
&enters 1or Disease &ontrol and 4reention. 20##. 9ational Diabetes 4act Sheet .
B'< &D&.
&onsitt" L. '." *oyle" . C." and oumard" @. '. 200. CKer/ise as an C11e/tie
7reatment 1or 7ype 2 Diabetes In< Mark 9. ;. and 'ngelyn *. M. (eds).
1ype 0 Diabetes %ellitus+ !n 3vidence-$ased !pproach to Practical
%anagement . 7oto5a< umana 4ress.&oradio" +onald '. 20##. 1ype 0 Diabetes" Pre-diabetes" and the %etabolic
Syndrome" second 3dition. 9e5 =ork< umana 4ress.
C1endi" ;erry dan Makh1udli. 2008. (epera8atan (esehatan (omunitas+ 1eori
dan Prati dalam (epera8atan. @akarta< alemba Medika.
C11endy" 9asrul. #88. Dasar-dasar (epera8atan (esehatan %asyaraat . @akarta
< C?&
;alo" Donna. 200-. %edical and Psychosocial !spects of Chronic :llness and
Disability" 1hird 3dition. udbury< @ones and *artlett 4ublishers.
?ha>ali" Lut1i. 200,. Perilau dan Promosi (esehatan. =ogyakarta< Bniersitas
Islam Indonesia.
23
-
8/17/2019 Kedokteran Pencegahan Diabetes
24/27
?ustaiani" +eno dan oegondo" idarta5an. indrom Metabolik. Dalam<
udoyo" 'ru. Cditor. 2006. $uu !#ar :lmu Penyait Dalam. @akarta< 4usat
4enerbitan Ilmu 4enyakit Dalam ;akultas edokteran Bniersitas
Indonesia.
Ilyas" C. I. 200,. Man1aat Latihan @asmani *agi 4enyandang Diabetes dalam<idarta5an ." 4radana ." dan Imam . (Cditor). Penatalasanaan
Diabetes %elitus 1erpadu. @akarta< *alai 4enerbit ;BI.
International Diabetes ;ederation. 2006. Diabetes !tlas" 1hird 3dition. *russel<
International Diabetes ;ederation.
emendagri +I. 20#0. Peraturan %enteri dalam 9egeri 9omor 05 1ahun 05/5
tentang Pemberdayaan %asyaraat %elalui Pengelolaan 1enologi 1epat
*una. @akarta< emendagri +I.
emenkes +I. 200. Pedoman 1enis Penemuan dan 1atalasana Penyait
Diabetes %elitus. @akarta< emenkes +I.
emenkes +I. 20#0. Pedoman ;mum Pengembangan Desa dan (elurahan Siaga
!tif . @akarta< emenkes +I.era11" '.." Dual" Mikhael. 200#. :lmu Pengetahuan+ Sebuah 1in#auan 4ilosofis.
@akarta< +ineka &ipta.
Maulana" eri D. @. 200,. Promosi (esehatan. @akarta< C?&.
Mansjoer" 'ri1 dkk. 2000. (apita Seleta (edoteran. @akarta< Media
'es/ulapius.
9otoatmodjo" oekidjo. 200#.Pengantar Pendidian (esehatan dan :lmu
Perilau (esehatan. =ogyakarta< 'ndi !11set.
9otoatmodjo" oekidjo. 20#0a. :lmu Perilau (esehatan. @akarta< +ineka &ipta.
9otoatmodjo" oekidjo. 20#0b. %etodologi Penelitian (esehatan. @akarta< +ineka
&ipta.
9ursalam. 200,. Promosi (esehatan dan :lmu Perilau Cetaan :. @akarta< 47.
+ineka &ipta.
4erkeni. 2006. (onsensus Pengelolaan dan Pencegahan bagi Penyandang
Diabetes. @akarta< 4C+C9I.
4ri/e" ylia '. dan Wilson" Lorraine M. 2002. Patosisiologi+ (onsep (linis
Proses-Proses Penyait" edisi ogyaarta.
http
-
8/17/2019 Kedokteran Pencegahan Diabetes
25/27
oegondo" . 200,. Diagnosis dan lasi1ikasi Diabetes Melitus 7erkini dalam<
idarta5an ." 4radana ." dan Imam . (Cditor). Penatalasanaan
Diabetes %elitus 1erpadu. @akarta< *alai 4enerbit ;BI.
ubekti" Imam. 200,a. 'pa Itu Diabetes< 4ato1isiologi" ?ejala" dan 7anda dalam<
idarta5an ." 4radana ." dan Imam . (Cditor). Penatalasanaan Diabetes %elitus 1erpadu. @akarta< *alai 4enerbit ;BI.
ubekti" Imam. 200,b. omplikasi 'kut Diabetes Melitus dalam< idarta5an ."
4radana ." dan Imam . (Cditor). Penatalasanaan Diabetes %elitus
1erpadu. @akarta< *alai 4enerbit ;BI.
ukmaniar. 200,. 3fetivitas Pemberdayaan %asyaraat dalam Pengelolaan
Program Pengembangan (ecamatan ,PP( Pasca 1sunami di (ecamatan
Lhonga (abupaten !ceh $esar . 7hesis. emarang< B9DI4.
uprapti" Lies. 200-. !nea =lahan %engudu $erhasiat =bat . =ogyakarta<
anisius
utini" 7itin et al. 2008. Pengaruh 1erapi Self Help *roup 1erhadap (oping
(eluarga Dengan !na 'etardasi %ental Di SL$-C (abupatenSumedang. http
-
8/17/2019 Kedokteran Pencegahan Diabetes
26/27
MAKALAH KED?KTE&AN PEN
-
8/17/2019 Kedokteran Pencegahan Diabetes
27/27
Musthika Wida Mashitah
116070117011025
%":! ;+ +
%":! %:': :>:*: ?:(;:A:
2012