kecenderungan berperilaku agresif ditinjau dari …

121
i KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI IDENTITAS PERAN GENDER Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Di susun oleh: Frenky Dwiyono NIM : 049114048 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009

Upload: others

Post on 05-Nov-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

i

KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF

DITINJAU DARI IDENTITAS PERAN GENDER

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Di susun oleh:

Frenky Dwiyono

NIM : 049114048

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

Page 2: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

ii

SKRIPSI

KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU

DARI IDENTITAS PERAN GENDER

Oleh:

FRENKY DWIYONO

NIM : 049114048

Telah disetujui oleh:

Pembimbing I

P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si. Tanggal …………………

Page 3: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

iii

SKRIPSI

KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU

DARI IDENTITAS PERAN GENDER

Dipersiapkan dan ditulis oleh

Nama : FRENKY DWIYONO

NIM : 049114048

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

pada tanggal 1 Desember 2008

dan dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si. …………………

Sekretaris Dr. Christina Siwi, M.Psi. …………………

Anggota P. Henrietta PDADS., S.Psi. …………………

Yogyakarta, Januari 2009

Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

Dekan,

P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si.

Page 4: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

iv

Dedicated to My parents

Tjong Kha Liong &

Ciu Li Ling

Page 5: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun ini tidak memuat

karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan

daftar pustaka, sebagaimana layaknya sebuah karya ilmiah.

Yogyakarta, November 2008

Penulis,

Frenky Dwiyono

Page 6: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

vi

ABSTRAK

KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI

IDENTITAS PERAN GENDER

Frenky Dwiyono

Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2008

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kecenderungan berperilaku

agresif subjek dewasa awal ditinjau dari identitas peran gender. Aspek-aspek

kecenderungan berperilaku agresif, yaitu agresif fisik, agresif verbal, kemarahan, dan

permusuhan. Sedangkan bentuk identitas peran gender terdiri dari identitas peran

maskulin, feminin, androgini, dan tak terbedakan.

Subjek dalam penelitian ini berjumlah 110 orang yang berstatus mahasiswa

dengan usia 19-25 tahun. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

berbentuk skala. Skala penelitian ini terdiri dari skala kecenderungan berperilaku agresif

dan skala identitas gender. Koefisien reliabilitas dari skala identitas gender berturut-turut

dari yang tertinggi adalah 0,897 untuk identitas peran maskulin, 0,853 untuk idenitas

peran androginy dan tak terbedakan, dan 0,825 untuk identitas peran feminin. Sedangkan

untuk skala kecenderungan berperilaku agresif adalah 0,897.

Hasil yang diperoleh dari data yang diolah dengan anava adalah F hitung = 10,48

yang lebih besar dari F tabel = 2,69 (Fhitung > F tabel) dan p = 0,00 (p<0,05). Hal ini

menunjukkan hipotesis penelitian diterima, berarti bahwa ada perbedaan kecenderungan

berperilaku agresif yang signifikan ditinjau dari identitas peran gender, dimana identitas

peran maskulin (mean 100,04) memiliki kecenderungan berperilaku agresif yang lebih

tinggi dibandingkan dengan dengan identitas peran tak terbedakan (mean = 89,97),

androgini (mean = 86,63) dan feminin (mean = 77,60).

Kata kunci: identitas peran gender, perilaku agresif

Page 7: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

vii

ABSTRACT

THE TENDENCY OF AGGRESSIVE BEHAVIOURS BASED ON

GENDER ROLES IDENTITY

Frenky Dwiyono

Psychology Faculty

University of Sanata Dharma

Yogyakarta

2008

This research aimed to know the difference of early adolescent aggressive

behaviour tendency based on the their gender role identity. The aspects of aggressive

behavior tendency consist physical aggression, verbal aggression, anger, and hostility.

Whereas gender roles identity form consisted of masculine role identity, feminine role

identity, androginy role identity, and undifferentiated role identity.

The whole research subject were 110 university students, which were about 19-25

years old. The methods of data collection were obtained by applying scales. The scales of

this research were the scale of aggressive behavior tendency and gender role identity

scale. The reliability of variable of gender roles identity were 0,897 for masculine role

identity, 0,853 for androginy and undifferentiated role identity, and 0,825 for feminine

role identity. Whereas the reliability for aggressive behavior tendency scale was 0,897.

The research result that processed by anova shown F count = 10,48 larger than F

table = 2,69 (Fcount>Ftable) and p = 0,00 (p<0,05). This result shown that hypothesis on this

research was accepted. It means theres was a significant difference of aggressive

behavior tendency among the subjects gender role identity. The subject with masculine

role identity (mean = 100,04) significantly have much higher aggressive behavior

tendency than the subjects with undifferentiated (mean = 89,97), androginy (86,63), and

feminine (mean = 77,60) role identity.

Keywords: gender role identity, aggressive behaviour

Page 8: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

viii

Lembar Pernyataan Persetujuan

Publikasi Karya Ilmiah untuk Kepentingan Akademis

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Nama : Frenky Dwiyono

Nomor Mahasiswa : 049114048

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

Kecenderungan berperilaku agresif ditinjau dari identitas peran gender

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada

perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam

bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan loyalty kepada saya selama tetap

mencamtumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 20 Desember 2008

Yang menyatakan,

Frenky Dwiyono

Page 9: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas segala

berkah dan karunia-Nya yang melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Kecenderungan berperilaku agresif ditinjau dari Identitas Peran Gender”

ini. Penulis merasa tidak akan dapat menyelesaikan skripsi ini dan melewati setiap

hambatan dan tantangan yang penulis alami selama proses penulisan ini tanpa kemurahan

dan penyertaan-Nya.

Dalam menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis tidak lepas

dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak yang senantiasa meluangkan waktu dan

pikirannya, yang telah memberikan saran, nasehat, bimbingan, waktu, pemikiran, tenaga,

dukungan materi, dan dukungan moril. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Bapak P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yoygakarta dan dosen pembimbing skripsi penulis.

2. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Fakultas Psikologi Sanata Dharma Yogyakarta yang

telah membantu dan mengajarkan banyak hal kepada penulis.

3. Karyawan-karyawan Universitas Sanata Dharma, khususnya karyawan di

Fakultas Psikologi yang telah banyak memberikan sumbangan ilmu dan tenaga.

4. Papa dan mama terkasih, terima kasih atas segala cinta, semangat, dukungan, dan

bantuan selama ini … Kamchia…

Page 10: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

x

5. Abang-abang dan kakak-kakakku serta adik-adikku. Terima kasih atas bantuan,

hiburan, semangat, dan motivasinya. Thanks …

6. Teman-teman iromejan 54 yang sekarang sudah pindah, Herman, Andre, Sandy &

lainnya… thanks

7. Teman-temanku Hetty yang kecil, Galih dudul, Aji, Yoan, Nico, Ronald, Nana

dan seluruh teman lainnya, terima kasih telah menjadi bagian dalam kuliah dan

hidupku, Tetap Bersemangat dan selamat berjuang menuju The New Real

World…

8. Saudara-saudaraku yang tersebar di seluruh penjuru dunia, yang telah memberi

pelajaran berharga tentang kehidupan kepadaku.

9. Semua pihak yang telah memberikan dukungan baik moral maupun material yang

tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan.

Namun demikian, penulis berharap karya ini dapat bermanfaat bagi semua yang

membacanya dan semoga berarti bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Yogyakarta, Oktober 2008

Penulis

Frenky Dwiyono

Page 11: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………………... ii

HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………….. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………………... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………………………...… v

ABSTRAK ................................................................................................................ vi

ABSTRACT .............................................................................................................. vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI …………………….. viii

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ix

DAFTAR ISI ............................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 7

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................... 8

A. Kecenderungan Berperilaku Agresif ....................................................... 8

1. Pengertian Perilaku Agresif .............................................................. 8

Page 12: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

xii

2. Bentuk-bentuk Perilaku Agresif ....................................................... 10

3. Faktor-faktor Pembentuk Perilaku Agresif ...................................... 14

B. Identitas Peran Gender .......................................................................... 18

1. Pengertian Identitas Peran Gender ............................................ 18

2. Bentuk-bentuk Identitas Peran Gender...................................... 21

3. Perkembangan Pembentukan Identitas Peran Gender .............. 26

C. Penelitian yang relevan ........................................................................ 30

D. Kecenderungan Berperilaku Agresif Berdasarkan Identitas Peran Gender 30

E. Hipotesis .............................................................................................. 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................................. 35

A. Jenis Penelitian .................................................................................... 35

B. Identifikasi Variabel Penelitian............................................................ 35

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian............................................. 35

D. Subjek Penelitian ................................................................................ 38

E. Alat Pengumpulan Data ...................................................................... 38

F. Validitas dan Reliabilitas .................................................................... 40

G. Analisis Data........................................................................................ 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 44

A. Persiapan Penelitian ............................................................................. 44

1. Uji coba alat ukur .......................................................................... 44

2. Hasil uji coba alat ukur ................................................................. 44

B. Pelaksanaan Penelitian ........................................................................ 49

C. Hasil Penelitian.................................................................................... 50

Page 13: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

xiii

1. Deskripsi hasil penelitian ............................................................... 50

D. Uji Asumsi Penelitian .......................................................................... 53

1. Uji normalitas sebaran ................................................................... 54

2. Uji homogenitas varian .................................................................. 54

3. Uji hipotesis .................................................................................... 54

E. Pembahasan .......................................................................................... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 60

A. Kesimpulan ........................................................................................... 60

B. Saran ..................................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 62

LAMPIRAN ............................................................................................................ 65

Page 14: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Pembagian bentuk agresi menurut Buss .................................................. 12

Tabel 2.2 Perbedaan Emosional dan intelektual antara laki-laki dan perempuan ... 23

Tabel 3.1 Blueprint Skala Identitas peran gender sebelum uji coba ........................ 39

Tabel 3.2 Blueprint Skala Kecenderungan berperilaku agresif sebelum uji coba … 39

Table 4.1 Skala kecenderungan berperilaku Agresif setelah uji coba ..................... 46

Tabel 4.2 Skala Identitas peran gender setelah uji coba .......................................... 48

Tabel 4.3 Deskripsi data penelitian ......................................................................... 50

Tabel 4.4 Pengkategorisasian Identitas peran gender subjek dengan median split.. 51

Tabel 4.5 Subjek penelitian berdasarkan identitas peran gender ............................ 52

Tabel 4.6 Kecenderungan berperilaku agresif subjek berdasarkan

identitas peran gender .............................................................................. 53

Tabel 4.7 Urutan perbedaan kecenderungan berperilaku agresif subjek

berdasarkan identitas peran gender ......................................................... 56

Page 15: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Reliabilitas Skala Kecenderungan Berperilaku agresif dan Daya beda item,

Reliabilitas Skala Identitas Peran Gender dan Daya beda item

Lampiran 2 Skala Penelitian Sebelum Uji Coba, Skala penelitian dan Data Penelitian

Lampiran 3 Uji Normalitas, Uji Homogenitas, Uji ANOVA, Post Hoc Test

Page 16: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam masyarakat ada anggapan bahwa laki-laki cenderung memiliki

perilaku agresif yang lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan. Padahal,

saat ini juga telah banyak tindak kekerasaan yang dilakukan perempuan.

Misalnya Zulkidah alias Idah, bocah berusia enam tahun warga Sanggau,

Kalimantan Barat, menjadi korban penganiayaan ibu tiri hingga lumpuh (16

Agustus 2007, Liputan6.com) dan aksi kekerasan yang dilakukan oleh geng

pelajar putri Sekolah Menengah Atas bernama Geng Nero di Pati, Jawa

Tengah (14 Agustus 2008, Liputan6.com).

Pada kasus-kasus di atas, kita bisa melihat bahwa perilaku agresif

sebenarnya bisa dilakukan oleh siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan.

Contoh-contoh kasus tersebut juga tidak hanya menunjukkan keberanian dan

kenekatan yang dilakukan individu dalam berperilaku agresif, melainkan

sudah menunjukkan adanya kecenderungan berperilaku agresif telah menjadi

suatu fenomena. Fenomena yang dimaksud adalah walaupun individu telah

mengetahui bahwa perilaku yang cenderung agresif itu bertentangan dengan

aturan-aturan yang ada dan memberikan resiko kerugian pada diri sendiri dan

orang lain, tetapi justru mereka melakukannya dengan begitu mudah dan tanpa

beban. Perilaku yang cenderung agresif ini seakan-akan telah menjadi suatu

perbuatan yang dibenarkan berdasarkan sudut pandang mereka sendiri.

Page 17: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

2

Model Agresi Afektif Umum (the General Affective Aggression

Model) yang dikembangkan Anderson dan koleganya (Lindsay and Anderson,

2000) juga dikonseptualisasikan teoritis mengenai antesenden agresi yaitu

bahwa antesenden agresi dipengaruhi oleh perbedaan individu dan variabel

situasional. Perbedaan individu tersebut meliputi ciri sifat (ciri sifat

bermusuhan), sikap terhadap kekerasan, keyakinan tentang kekerasan, nilai-

nilai yang berhubungan dengan kekerasan, dan keterampilan (misalnya

berkelahi). Sedangkan variabel situasional meliputi isyarat-isyarat kognitif,

ketidaknyamanan atau kesakitan, frustasi, serangan (misalnya menyebabkan

cedera) dan keterampilan. Penulis dalam hal ini memfokuskan penelitian pada

anteseden perilaku agresif yang terjadi karena perbedaan individual khususnya

sikap terhadap kekerasan, keyakinan tentang kekerasan, dan nilai-nilai yang

berhubungan dengan kekerasan yang sudah tertanam dalam identitas diri

individu.

Menurut Fromm (1986; Koeswara, 1988), sesungguhpun faktor-faktor

genetis atau biologis terlibat dalam kemunculan agresi manusia seperti halnya

dalam agresi hewan, namun agresi manusia tidak dapat disimpulkan sebagai

bersumber pada naluriah. Agresi manusia merupakan persoalan eksistensial

yang bersumber pada kondisi-kondisi sosial dan situasional, dimana

pendidikan, perlakuan, dan situasi-situasi yang diterima individu sejak usia

dini memainkan peranan penting dalam pengembangan agresi pada individu

tersebut. Dalam hal ini, Berkowitz (1995) juga menyetakan bahwa seorang

yang bertindak agresif didorong oleh beberapa tujuan, seperti: mengembalikan

Page 18: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

3

konsep diri yang terancam, mengembalikan kekuasaan dan kendali,

meningkatkan status sosial, dan mendapatkan dukungan orang lain.

Para ahli teori belajar juga menekankan bahwa perilaku agresif

dihasilkan oleh “pola asuh (nurture)”, yaitu diperoleh melalui proses belajar

seperti kebanyakan bentuk perilaku sosial lainnya (Bandura, 1983; dalam

Krahe, 2001). Selain itu, Huesmann (1998; dalam Krahe, 2001) juga

menyatakan bahwa perilaku sosial pada umumnya, dan perilaku agresif pada

khususnya, dikontrol oleh repertoar perilaku yang diperoleh melalui proses

sosialisasi awal. Sosialisasi (Koeswara, 1988) adalah proses belajar yang luas,

yang mengandung sejumlah faktor, meliputi standar, nilai atau norma dan

kebiasaan yang menjadi kriteria atau ukuran bisa dan tidak bisa diterimanya

atau diharapkannya suatu tingkah laku oleh atau menurut kelompok sosial.

Bila seorang anak-anak telah berulang kali merespon (atau melihat

orang lain merespon) situasi konflik dengan perilaku agresif, dan perilaku itu

mampu mengatasi konflik dengan keuntungan di pihaknya. Mereka

berkemungkinan mengembangkan sebuah representasi kognitif yang

tergeneralisasi di mana konflik berkaitan erat dengan agresi. Dalam skrip

agresif melekatlah keyakinan normatif yang mengarahkan keputusan individu

mengenai apakah sebuah respon tertentu dianggap cocok untuk keadaan

tertentu atau tidak.

Menurut tinjauan model peran sosial (Krahe, 2001), kecenderungan

berperilaku agresif ini diperoleh sebagai bagian peran gender maskulin dalam

proses sosialisasi. Identitas peran gender adalah seperangkat sifat yang

Page 19: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

4

mengambarkan sikap dan perilaku individu yang didasarkan pada kesadaran

dan disesuaikan dengan harapan serta norma-norma masyarakat. Gender

merupakan konstruksi sosial yang sekarang ini sering disebut sebagai konsep

dalam diri laki-laki dan perempuan yang membuat mereka itu berbeda satu

sama lainnya (Belenky, Clinchy, Goldberger, & Tarule, 1986; dalam Joseph,

Markus,& Tafarodi, 1992).

Gender diasumsikan sebagai atribut, minat, dan kebiasaan yang

diasosiasikan dengan kebudayaan khusus bagi pria dan wanita yang akan

direfleksikan sebagai maskulinitas dan femininitas (Ashmore, 1990; dalam

Cramer & Neyedley, 1998). Menurut Santrock (2002), peran gender ini

merupakan seperangkat harapan yang menggambarkan bagaimana laki-laki

dan perempuan seharusnya berpikir, merasa dan bertindak.

Bem (Berk, 1989) mengemukakan bahwa pengenalan peran gender

didasarkan pada proses penyerapan informasi dari lingkungan oleh anak, yang

didasarkan pada skema gender. Skema peran gender mengandung dimensi

sosial dan intelektual, merupakan suatu jaringan yang saling berhubungan dan

membentuk bagian dasar dari kerangka konseptual seseorang individu

mengenai peran gender. Setiap individu berbeda dalam derajat penggunaan

skema peran gender untuk memproses informasi mengenai diri mereka sendiri

dan orang lain. Konsep diri seseorang pada akhirnya berasimilasi dengan

skema gender.

Ada empat tipe peran gender, yaitu maskulin, feminin, androgini dan

tak terbedakan (Bem, 1981). Setiap peran gender memiliki karakteristik

Page 20: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

5

sendiri yang mempengaruhi perilaku seseorang. Bem (1975) mengatakan

bahwa peran gender maskulin lebih menunjukkan peran karakteristik sifat

mandiri, agresif, ambisius, dominan, dan kurang responsif terhadap hal yang

berhubungan perasaan. Feminin dengan sifat ketergantungan terhadap orang

lain, tidak tegas, tidak percaya diri, sensitif terhadap orang lain dan hangat

dalam hubungan interpersonal. Meskipun begitu, peran gender laki-laki dan

perempuan dianggap setara dan dapat dipertukarkan. Artinya pada saat

tertentu laki-laki bisa berperan sebagai orang yang lemah lembut, emosional

dan penuh kasih sayang. Sebaliknya, pada saat tertentu pula perempuan bisa

menjadi perkasa, rasional dan bersikap sebagai pemimpin. Peran gender yang

dapat dipertukarkan disebut peran gender berorientasi androgini. Sedangkan

peran yang tidak terbedakan merujuk pada orang yang memiliki sifat-sifat

maskulin dan feminin yang rendah.

Saat ini sebenarnya sudah banyak penelitian tentang kecenderungan

perilaku agresif tetapi kebanyakan penelitian itu melihat perbedaan tersebut

sekedar terjadi karena perbedaan jenis kelamin yaitu berbeda antara laki-laki

dan perempuan yang disebabkan secara biologis atau fisik. Padahal

sebenarnya perbedaan kecenderungan berperilaku agresif juga bisa terjadi

karena perbedaan pemahaman akan dunia sosial, dimana perilaku agresif

sebenarnya terkait dengan maskulinitas seseorang. Maskulinitas dalam diri

individu yang membuat individu berkecenderungan berperilaku agresif.

Berdasarkan pernjelasan-penjelasan di atas maka penelitian ini bertujuan

Page 21: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

6

untuk membuktikan bahwa peran gender yang berbeda akan menunjukkan

perilaku agresif yang berbeda pula.

B. Rumusan Masalah

Apakah ada perbedaan kecenderungan perilaku agresif ditinjau dari identitas

peran maskulin, feminin, androgini dan tidak terbedakan?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan

kecenderungan perilaku agresif ditinjau dari identitas peran maskulin, feminin,

androgini dan tak terbedakan.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian diharapkan dapat memberi sumbangan pengetahuan pada ilmu

psikologi sosial, terutama dalam konteks penelitian – penelitian yang

berkaitan dengan perilaku agresif dan gender.

2. Manfaat Praktis

Penelitian diharapkan dapat membantu mahasiswa dan masyarakat luas

untuk memahami tentang perilaku agrsif sehingga mereka bisa membantu

untuk membina dan mengembangkan perilaku yang lebih bisa diterima

secara sosial.

Page 22: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kecenderungan berperilaku Agresif

1. Pengertian Kecenderungan Berperilaku Agresif

Berkowitz (1999) menyebutkan bahwa perilaku agresif adalah bentuk

perilaku yang dimaksudkan untuk menyakiti seseorang baik secara fisik

maupun secara verbal (dengan kata-kata). Orang yang mengalami dorongan

agresif adalah orang yang sering melihat ancaman dan tantangan, dan yang

cepat menyerang orang yang membuatnya tidak tenang sehingga mereka sangat

mungkin mempunyai sikap jahat terhadap orang lain. Aronson (1972; dalam

Koeswara, 1988) juga mendefinisikan agresi sebagai tingkah laku yang

dijalankan individu dengan maksud melukai atau mencelakakan individu lain

dengan ataupun tanpa tujuan tertentu. Sementara itu, menurut Moore dan Fine

(1968, dalam Koeswara, 1988), agresi didefinisikan sebagai tingkah laku

kekerasan secara fisik ataupun verbal terhadap individu lain atau terhadap

objek-objek.

Pemahaman tentang perilaku agresif dapat pula dijelaskan berdasarkan

komponen psikis yang terlibat (Krahe, 2001), yakni niat atau tujuan perilaku

untuk melukai (merugikan) orang lain atau objek, harapan pelaku (agresor)

bahwa tindakannya akan mencelakakan korban atau menghasilkan sesuatu dan

ketidaksediaan korban mendapatkan perlakuan tersebut. Sejalan dengan itu,

Page 23: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

8

Baron (1977, dalam Koeswara, 1988) juga menyatakan bahwa perilaku agresi

adalah tingkah laku individu yang ditunjukan untuk melukai atau mencelakakan

individu lain yang tidak menginginkan datangnya tingkah laku tersebut. Baron

dan Richardson (1994, dalam Krahe, 2001) juga menambahkan bahwa agresi

merupakan segala bentuk perilaku yang dimaksudkan untuk menyakiti atau

melukai makhluk hidup lain yang terdorong untuk menghindari perlakuan itu.

Buss (1995) menyatakan bahwa kemarahan dan permusuhan juga

mengikuti atau mengarahkan pada tindakan agresi. Kemarahan sebagai suatu

emosi negatif yang dialami seseorang dapat menimbulkan perasaan terganggu

dan tidak nyaman. Sedangkan permusuhan sebagai komponen dari agresi

mengandung unsur ketidaksukaan, dendam atau sakit hati dan kebencian

terhadap orang lain. Permusuhan juga melibatkan kecurigaan bahwa orang lain

menyembunyikan atau bermaksud membahayakan dirinya. Permusuhan

meliputi ketidaksukaan, dendam atau sakit hati dan kebencian yang berlangsung

bertahun-tahun lamanya.

Dari berbagai pengertian tentang perilaku agresif di atas, maka inti

dari definisi kecenderungan berperilaku agresif mencakup ciri-ciri sebagai

berikut:

a. Suatu bentuk kecenderungan berperilaku

b. Adanya maksud yang artinya dilakukan secara sengaja

c. Adanya sasaran pelaku atau korban yang berupa orang lain ataupun objek.

Page 24: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

9

d. Tujuan atau harapannya adalah mencelakakan fisik ataupun psikologis

korban.

e. Mengandung unsur kekerasaan, serangan, permusuhan.

f. Korban tidak menghendaki perilaku agresi tersebut dan agresor menyadari

hal tersebut.

g. Ada rasa ketidaksukaan, dendam, sakit hati dan curiga dari agresor kepada

korban.

2. Bentuk-bentuk Perilaku Agresif

Berkowitz (1995) membedakan agresi ke dalam dua macam bentuk

agresi, yakni agresi instrumental dan agresi emosional atau agresi impulsif.

a. Agresi instrumental adalah perilaku agresif yang mempunyai tujuan lain

disamping kejahatan, atau perilaku agresif yang dilakukan oleh organisme

atau individu sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan tertentu. Agresor

memiliki tujuan lain dibenaknya saat menyerang korbannya.

b. Agresi emosional atau agresi impulsif adalah agresi yang dilakukan ketika

seseorang merasa tersinggung dan berusaha ingin menyakiti atau melukai

orang lain.

Buss (dalam Baron & Bryne, 1997) mengelompokan bentuk-bentuk

perilaku agresi ke dalam dimensi-dimensi fisik verbal, aktif-pasif dan langsung-

tak langsung. Selanjutnya dari interaksi masing-masing dimensi, diperoleh

delapan bentuk agresi, antara lain:

Page 25: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

10

1. Agresi fisik-aktif-langsung, adalah perilaku yang dimaksudkan untuk

menyakiti dengan menggunakan fisik dimana individu aktif dan secara

langsung melakukannya terhadap orang lain, misalnya memukul orang lain.

2. Agresif fisik-aktif-tidak langsung, adalah perilaku yang dimaksudkan untuk

menyakiti dengan menggunakan fisik dimana individu aktif dan secara tidak

langsung melakukannya terhadap orang lain, misalnya membuat jebakan

untuk mencelakakan orang lain.

3. Agresi fisik-pasif-langsung, adalah perilaku yang dimaksudkan untuk

menyakiti dengan menggunakan fisik dimana individu pasif dan secara

langsung melakukannya terhadap orang lain, misalnya tidak memberi jalan

orang yang mau lewat.

4. Agresi fisik-pasif-tidak langsung, adalah perilaku yang dimaksudkan untuk

menyakiti dengan menggunakan fisik dimana individu pasif dan secara tidak

langsung melakukannya terhadap orang lain, misalnya menolak untuk

mengerjakan sesuatu yang diperintahkan oleh orang lain.

5. Agresi verbal-aktif-langsung, adalah perilaku yang dimaksudkan untuk

menyakiti dengan menggunakan kata-kata dimana individu secara aktif dan

secara langsung melakukannya terhadap orang lain, misalnya mencaci maki

orang lain.

6. Agresi verbal-aktif-tidak langsung, adalah perilaku yang dimaksudkan untuk

menyakiti dengan menggunakan kata-kata dimana individu secara aktif dan

Page 26: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

11

secara tidak langsung melakukannya terhadap orang lain, misalnya

menyebarkan gosip.

7. Agresi verbal-pasif-langsung, adalah perilaku yang dimaksudkan untuk

menyakiti dengan menggunakan kata-kata dimana individu secara pasif dan

secara langsung melakukannya terhadap orang lain, misalnya menolak untuk

berbicara.

8. Agresi verbal-pasif-tidak langsung, adalah perilaku yang dimaksudkan untuk

menyakiti dengan menggunakan kata-kata dimana individu secara pasif dan

secara tidak langsung melakukannya terhadap orang lain, misalnya

menggerutu.

Tabel 2.1 Pembagian bentuk Agresi menurut Buss

Aktif Pasif Perilaku

Agresif Langsung Tak Langsung Langsung Tak Langsung

Fisik Memukul Menjebak Tidak memberi jalan Menolak melakukan

sesuatu

Verbal Memaki Menyebar

gossip

Menolak berbicara /

menjawab pertanyaan

Menggerutu

Page 27: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

12

Selain itu, Buss & Perry (1992, dalam Silvia & F. Iriani R.D., 2003) dalam

Aggression Questionnaire–nya juga menyatakan bahwa ada 4 aspek yang

terkandung dalam perilaku agresi seseorang, yakni:

1. Agresi Fisik

Bentuk perilaku yang dimaksudkan untuk menyakiti atau melukai

seseorang secara fisik, yaitu memukul, menendang, menusuk, membakar,

dan sebagainya.

2. Agresi Verbal

Bentuk perilaku yang dimaksudkan untuk menyakiti atau melukai

seseorang secara verbal atau melalui kata-kata, termasuk di dalamnya

adalah perilaku argumentatif dan kata-kata yang mengandung unsur

permusuhan. Bila seseorang sedang mengumpat, membentak, berdebat,

mengejek dan sebagainya, orang itu dapat dikatakan sedang melakukan

agresi.

3. Kemarahan

Kemarahan sebagai suatu emosi negatif yang dialami seseorang yang

dapat menimbulkan perasaan terganggu dan tidak nyaman. Kemarahan

merupakan perasaan tidak senang sebagai reaksi atas cedera fisik maupun

psikis yang diderita individu.

4. Permusuhan

Permusuhan adalah sikap yang negatif terhadap orang lain karena

penilaian sendiri yang negatif. Permusuhan sebagai komponen dari agresi

Page 28: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

13

mengandung unsur ketidaksukaan, dendam atau sakit hati dan kebencian

terhadap orang lain. Permusuhan juga melibatkan kecurigaan bahwa orang

lain menyembunyikan atau bermaksud membahayakan dirinya.

Permusuhan meliputi ketidaksukaan, dendam atau sakit hati dan

kebencian yang berlangsung bertahun-tahun lamanya (Buss, 1995)

3. Faktor-Faktor Penyebab Kecenderungan Berperilaku Agresif

Agresi bukanlah variabel yang muncul secara kebetulan atau otomatis,

melainkan variabel yang muncul karena terdapat kondisi-kondisi atau faktor-

faktor tertentu yang mengarahkan dan mencetuskannya, yang sering dibedakan

ke dalam dua jenis faktor yakni faktor-faktor yang berasal dari dalam (internal)

dan daktor-faktor yang berasal dari luar (eksternal).

a. Frustasi

Dollard-Miller (Koeswara, 1988) mengagaskan bahwa frustasi bisa

mengarahkan individu kepada perilaku agresif. Setiap tindakan agresif

pada akhirnya bisa dilacak penyebabnya adalah frustasi. Frustasi sendiri

adalah situasi dimana individu terhambat atau gagal dalam usaha

mencapai tujuan tertentu yang diinginkannya, atau mengalami hambatan

untuk bebas bertindak dalam rangka mencapai tujuannya sehingga orang

yang frustasi akan marah dan menunjukkan perilaku agresifnya.

Dollard, dkk (dalam Berkowitz, 1995) menyebutkan bahwa

kekuatan dorongan agresif yang disebabkan oleh frustasi tergantung pada

Page 29: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

14

(1) tingkat kepuasan yang diharapkan, (2) seberapa jauh ia gagal

memperoleh kepuasan, dan (3) seberapa sering ia terhalang untuk

mencapai tujuan.

b. Proses Belajar Masa Lalu

Sears, dkk (1991) mengungkapkan bahwa mekanisme utama yang

menentukan perilaku agresif manusia adalah proses belajar masa lampau.

Ketika masih bayi, seorang anak akan menunjukkan perasaan agresifnya

yang sangat impulsif itu dengan cara menangis keras-keras, memukul-

mukulkan tangannya, menghantam apa saja yang dapat dijangkaunya.

Pada awal kehidupannya, seorang bayi belum menyadari kehadiran orang

lain, sehingga perasaan agresifnya belum diarahkan pada diri seseorang.

Berbeda ketika individu sudah memasuki masa dewasa, individu

akan melakukan perilaku agresif pada beberapa situasi dan menekan

amarah dalam situasi yang lain, bertindak agresif pada orang tertentu dan

bukan pada orang lain. Individu dewasa akan semakin mampu untuk

mengendalikan dorongan impulsif agresifnya dan hanya melakukan

perilaku agresifnya dalam situasi tertentu saja.

1) Reinforcement

Sears, dkk (1991) menjelaskan bahwa proses munculnya perilaku

agresif ditunjang pula adanya proses penguatan (reinforcement) atau

peneguhan. Penguatan atau peneguhan yang diberikan pada perilaku

seseorang dan mendapatkan ganjaran yang menyenangkan, maka akan

Page 30: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

15

menimbulkan kecenderungan perilaku tersebut akan diulangi di masa yang

akan datang. Oregan (dalam Berkowitz, 1995) juga menyatakan bahwa

peneguhan dari saudara Si Anak agresif, akan meneguhkan perilaku

agresifnya.

2) Modeling

Berkowitz (1995) mengungkapkan bahwa contoh-contoh yang

diberikan oleh orang lain kepada anak juga bisa mempengaruhi

kecenderungan agresif anak, tak peduli apakah orang lain itu ingin ditiru

atau tidak. Teori modeling ini dikemukakan oleh Bandura yang

mendefinisikannya sebagai pengaruh yang timbul ketika orang melihat

orang lain (model) bertindak dengan cara tertentu dan kemudian meniru

perilaku orang tadi. Berbagai tindakan yang dilakukan oleh orangtua atau

teman-teman yang ditunjukkan kepada Si Anak adan berkontribusi pada

pembentukan kecenderungan tetap terhadap perilaku agresif anak

(Berkowitz, 1991). Proses belajar melalui orang lain (Vicarious Learning)

ini akan meningkat bila perilaku orang dewasa tersebut diberi penguatan

dan bila situasinya mendukung identifikasi terhadap model orang dewasa

itu (Sears, dkk, 1991).

c. Perasaan Negatif dan Kejadian Tidak Menyenangkan

Berkowitz (1995) menyatakan bahwa semua perasaan negatif,

semua perasaan tidak enak adalah dorongan dasar bagi perilaku agresif.

Pengaruh rasa tersinggung atau ancaman terhadap harga diri seseorang

Page 31: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

16

mengakibatkan munculnya dorongan agresif. Bukan terusiknya harga diri

seseorang itu sendiri yang menghasilkan dorongan untuk menyerang

pengganggu, melainkan karena perasaan terlukanya. Namun, kita semua

tahu bahwa orang tidak selalu tidak menyenangkan saat merasa tidak

enak, mereka bisa mengendalikan diri dan menahan dorongan agresifnya.

Berkowitz (1995) menjelaskan bahwa ada beberapa kejadian tidak

enak yang menyebabkan manusia berperilaku agresif, seperti suhu tinggi

yang menyiksa, berada dalam ruangan yang penuh dengan asap rokok, bau

tidak sedap dan bahkan pemandangan menjijikan ternyata meningkatkan

kekerasan yang ditunjukkan kepada orang lain. Selain itu tekanan sosial

dalam bentuk tingginya tingkat pengangguran, inflasi, atau modernisasi

yang cepat, keadaan ekonomi yang lemah, dan kondisi politik dapat

meningkatkan perilaku agresif.

Selain itu, seseorang yang bertindak agresif didorong oleh

beberapa tujuan, yaitu: menyudahi hubungan yang tidak enak,

mengembalikan konsep diri yang terancam, mengembalikan kekuasaan

dan kendali, meningkatkan status sosial, dan mendapatkan dukungan

orang lain (Berkowitz, 1995).

Page 32: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

17

B. Identitas Peran Gender

1. Pengertian Identitas Peran Gender

a. Pengertian Gender

Gender seringkali diartikan sebagai kelompok laki-laki,

perempuan, atau perbedaan jenis kelamin. Untuk memahami kata gender,

haruslah dibedakan antara seks atau jenis kelamin dengan gender. Secara

struktur biologis atau jenis kelamin, manusia terdiri dari laki-laki dan

perempuan yang masing-masing memiliki alat dan fungsi biologis yang

melekat serta tidak dapat dipertukarkan. Laki-laki tidak dapat menstruasi,

karena tidak memiliki organ peranakan. Sedangkan perempuan tidak

bersuara berat, tidak berkumis, karena keduanya memiliki hormon yang

berbeda.

Wiliam-de Vries (2006) menyatakan bahwa gender sama sekali

berbeda dengan pengertian jenis kelamin. Gender bukan jenis kelamin.

Gender bukanlah perempuan ataupun laki-laki. Gender hanya memuat

perbedaan fungsi dan peran sosial laki-laki dan perempuan, yang

terbentuk oleh lingkungan tempat kita berada. Gender itu sendiri

merupakan suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun

perempuan, dimana sifat-sifat tersebut dikonstruksi secara sosial maupun

kultural oleh berbagai media, sehingga dapat dikenal dan dikonsumsi oleh

khalayak. Misalnya bahwa perempuan itu dikenal lembut, cantik,

emosional, atau keibuan, sementara laki-laki dianggap kuat, rasional,

Page 33: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

18

perkasa, dan jantan. Ciri dari sifat tersebut merupakan sifat-sifat yang

dapat dipertukarkan dan berubah dari waktu ke waktu (Ervita, 2002),

dimana ada pula laki-laki yang jantan, emosional, lembut, maupun

perkasa, begitu pula dengan wanita ada yang kuat, rasional, perkasa dan

sebagainya.

Unger (1979, dalam Brannon, 1996) mendeskripsikan gender

sebagai sifat-sifat dan perilaku-perilaku yang dianggap sesuai atau pantas

untuk laki-laki dan perempuan oleh kebudayaan. Gender merupakan label

sosial dan bukan deskripsi dari biologis. Label ini termasuk karakteristik

yang berasal dari kebudayaan untuk setiap jenis kelaminnya dan

karakteristik jenis kelamin ini yang kemudian ditanamkan individu dalam

dirinya sendiri. Corolyn Sherif (1982, dalam Brannon, 1996) juga

mendeskripsikan gender sebagai sebuah skema sebagai kategorisasi sosial

individu.

b. Pengertian Peran Gender

Peran gender menurut Myers (1996) merupakan suatu set perilaku

perilaku yang diharapkan (norma-norma) untuk laki-laki dan perempuan.

Bervariasinya peran gender di antara berbagai budaya serta jangka waktu

menunjukkan bahwa budaya memang membentuk peran gender kita.

Peran gender merupakan suatu set perilaku perilaku yang diharapkan

(norma-norma) untuk laki-laki dan perempuan. Wiliam-de Vries (2006)

juga menyatakan bahwa peran gender adalah peran yang diciptakan

Page 34: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

19

masyarakat bagi lelaki dan perempuan. Sebagai hasil bentukan sosial,

tentunya peran gender sangat mungkin dipertukarkan diantara laki-laki

dan perempuan.

Menurut Santrock (2002), peran gender juga merupakan

seperangkat harapan yang menggambarkan bagaimana laki-laki dan

perempuan seharusnya berpikir, merasa dan bertindak. Peran gender

merujuk pada suatu set norma perilaku berbeda yang diasosiasikan dengan

laki-laki dan perempuan. Individu yang memegang dengan tepat

peraturan-peraturan gender tersebut bisa dikatakan memiliki identitas

peran gender maskulin atau feminin (Bem, 1974).

c. Stereotipe gender

Stereotipe gender adalah keyakinan yang diterapkan pada gender

yaitu pria dan wanita. Konsep ini dapat pula dikatakan sebagai keyakinan

mengenai pria dan wanita, yaitu generalisasi tentang peran-peran yang

dianggap cocok untuk mempresentasikan kelompok pria atau wanita.

d. Pengertian Identitas Peran Gender

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa identitas peran

gender adalah sekumpulan sifat-sifat, pola-pola tingkah laku atau sikap-

sikap yang dituntut oleh lingkungan dan budaya tempat individu itu

berada untuk ditampilkan secara berbeda oleh laki-laki dan perempuan

sesuai jenis kelaminnya, dimana kemudian individu akan memegang dan

menanamkan peraturan atau peran gender tersebut dalam dirinya.

Page 35: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

20

2. Bentuk- bentuk Identitas Peran Gender (Bem, 1981)

a. Maskulin

Sifat-sifat maskulin adalah sifat-sifat yang dievaluasi akan lebih

cocok untuk laki-laki dibandingkan dengan untuk perempuan dalam

masyarakat. Maskulin adalah segala sifat-sifat atau atribut yang secara

konvensional telah diasosiasikan dengan laki-laki. Peran gender maskulin

lebih menunjukkan peran karakteristik sifat percaya kepada diri sendiri,

suka mempertahankan pendapat, mandiri, atletis, tegas, berkepribadian

kuat, pemimpin yang kuat, analitis/ suka menganalisis, dapat menjadi

pemimpin, mau mengambil resiko, mudah/ cepat dalam mengambil

keputusan, dapat berdiri sendiri, dominan, maskulin, berpendirian tetap,

agresif, bertingkah laku/ bersikap sebagai pemimpin, individualistis,

kompetitif, dan ambisius.

b. Feminin

Sifat-sifat maskulin adalah sifat-sifat yang dievaluasi akan lebih

cocok untuk perempuan dibandingkan dengan untuk laki-laki dalam

masyarakat. Feminin adalah segala sifat-sifat atau atribut yang secara

konvensional telah diasosiasikan dengan perempuan. Peran gender

feminin dengan sifat suka mengalah, periang, pemalu, penuh kasih

sayang, pandai merayu, setia, feminin, bersimpati kepada orang lain,

sensitif terhadap kebutuhan orang lain, pengertian, mudah terharu/ merasa

kasihan, dapat mengatasi sakit hati/ tidak lama kalau sakit hati, bersuara

Page 36: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

21

lembut, hangat, sabar/ tidak mudah marah, mudah tertipu, kekanak-

kanakan, tidak pernah berkata kasar, menyukai anak-anak, dan lemah

lembut.

c. Androgini

Androgini adalah suatu istilah yag menggambarkan kesatuan

perilaku dan karakteristik kepribadian yang secara tradisional dikenal

sebagai feminin dan maskulin. Androginitas dengan demikian dapat

dilihat sebagai suatu hal yang positif dan menjadikan seseorang lebih kaya

dalam tingkah lakunya daripada bila ia hanya memiliki tingkah laku salah

satu peran gender saja. Jadi disini ada pengkombinasian antara ciri-ciri

maskulin dan feminin yang kuat. Individu yang androgini adalah individu

yang fleksibel dan dapat berfungsi secara optimal, individu tersebut

bersifat mandiri dan mempunyai pendapat. Individu yang androgini

kemungkinan memiliki pandangan yang lebih egaliter sehingga lebih

mengarah kepada pandangan yang lebih modern.

Individu androgini memiliki kemampuan adaptif yang superior

pada peran jenis kelaminnya dan dalam memandang tugas gender pada

masyarakat. Individu yang androgini bisa beradaptasi terhadap beragam

variasi situasi. Individu dengan tipe ini dapat menunjukkan sikap yang

maskulinitas sekaligus juga feminitas, sesuai dengan kondisi atau keadaan

yang dihadapi.

Page 37: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

22

d. Tak Terbedakan

Peran Gender yang tidak terbedakan merujuk pada orang yang

memiliki sifat-sifat maskulin dan feminin yang rendah.

Berikut merupakan perbedaan emosional dan intelektual antara laki-

laki (maskulin) dan perempuan (feminin) yang diidentifikasi Unger (1973,

dalam Ervita, 2002)

Tabel 2.2 Perbedaan Emosional dan Intelektual antara Laki-laki dan Perempuan

Laki-laki (maskulin) Perempuan (Feminin)

Sangat Agresif Tidak terlalu agresif

Independen Tidak terlalu independen

Tidak emosional Lebih emosional

Dapat menyembunyikan emosi Sulit menyembunyikan emosi

Lebih objektif Lebih subjektif

Tidak mudah berpengaruh Mudah berpengaruh

Tidak submisif Lebih submisif

Sangat menyukai pengetahuan eksata Kurang menyukai eksata

Tidak mudah goyah terhadap krisis Mudah goyah menghadapi krisis

Lebih aktif Lebih pasif

Lebih kompetitif Kurang kompetitif

Lebih logis Kurang logis

Page 38: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

23

Lebih mendunia Berorientasi ke rumah

Lebih terampil berbisnis Kurang terampil berbisnis

Lebih berterus terang Kurang berterus terang

Memahami seluk beluk perkembangan

dunia

Kurang memahami seluk beluk

perkembangan dunia

Berperasaan tidak mudah tersinggung Berperasaan mudah tersinggung

Lebih suka bertualang Tidak suka bertualang

Jarang menangis Lebih sering menangis

Umumnya selalu tampil sebagai

pemimpin

Tidak umum tampil sebagai pemimpin

Penuh rasa percaya diri Kurang rasa percaya diri

Lebih banyak mendukung sikap agresif Kurang senang terhadap sikap agresif

Lebih ambisi Kurang ambisi

Lebih mudah membedakan rasa dan rasio Sulit membedakan antara rasa dan rasio

Lebih merdeka Kurang merdeka

Tidak canggung dalam penampilan Lebih canggung dalam penampilan

Pemikiran lebih unggul Pemikiran kurang unggul

Lebih bebas berbicara Kurang bebas berbicara

Identifikasi perbedaan emosional dan intelektual yang disebutkan di

atas sangat terkait erat dengan lingkungan. Sebab ciri-ciri, sifat dan perilaku

Page 39: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

24

yang dimiliki oleh setiap individu atau setiap jenis kelamin dipengaruhi oleh

perlakuan dan harapan masyarakat dimana individu itu berada. Perlakuan dan

harapan masyarakat terhadap masing-masing jenis kelamin untuk memiliki

sifat-sifat atau ciri-ciri tertentu merupakan bagian dari sebuah konstruk sosial

yang dikenal dengan sebutan stereotype gender.

Secara umum stereotipe gender adalah keyakinan yang diterapkan

pada gender yaitu pria dan wanita. Konsep ini dapat pula dikatakan sebagai

keyakinan mengenai pria dan wanita, yang merupakan generalisasi yang dibuat

orang tentang wanita dan pria; generalisasi sifat-sifat yang dianggap mewakili

ciri-ciri pria dan wanita; generalisasi tentang tingkah laku yang dianggap

mempresentasikan kelompok gender tersebut; juga generalisasi tentang peran-

peran yang dianggap cocok untuk mempresentasikan kelompok pria atau wanita

(Muluk, dalam Handayani, 2002).

Sejak lahir, anak laki-laki dan perempuan dibiasakan berperilaku

seseuai dengan ketentuan-ketentuan masyarakat sehubungan dengan perilaku

mana yang semestinya untuk laki-laki dan perilaku mana yang seharusnya bagi

anak-anak perempuan. Sifat-sifat yang diharapkan dimiliki oleh laki-laki lazim

disebut sifat maskulin. Sedangkan sifat-sifat yang dikenakan untuk perempuan

lazim disebut sifat feminin (Gilarso, dalam Adimassana & Setiyaningsih, 2001).

Para psikolog yang menyetujui teori bahwa perbedaan ciri-ciri pria dan

wanita tersebut berasal dari kebudayaan masyarakat, berpendapat bahwa ciri-

ciri atau peran-peran yang diberikan kepada laki-laki tidak mesti dimiliki oleh

Page 40: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

25

laki-laki saja, melainkan dapat dimiliki oleh perempuan. Sebaliknya, peran-

peran yang diberikan kepada perempuan tidak mesti hanya dimiliki oleh

perempuan, melainkan dapat dimiliki pula oleh laki-laki. Kedua macam ciri-ciri,

maskulin dan feminin itu dapat dimiliki oleh setiap manusia, baik laki-laki

maupun perempuan, hanya saja kadar atau tingkatannya dapat berbeda-beda.

Sifat-sifat ini tidak bersifat mutlak, harus dimiliki oleh masing-masing jenis

kelamin karena kadarnya dapat berbeda-beda pada setiap orang. Selain itu, sifat-

sifat ini sangat bergantung pada lingkungan kebudayaan dimana individu berada

dan berkembang.

3. Perkembangan Pembentukan Identitas Peran Gender

Sejak kanak-kanak individu diperlakukan berbeda, untuk menjamin

individu dapat menjalankan tugas peran sosialnya pada masa dewasa. Teori

yang membahas mengenai perkembangan pembentukan identitas peran gender,

diantaranya adalah :

a. Teori Psikoanalisa

Tokoh utama dari aliran psikoanalisa adalah Sigmund Freud, yang

berpendapat bahwa perkembangan peran gender pada anak terjadi karena

adanya proses identifikasi anak pada orang tua yang berjenis kelamin sama.

Proses ini terjadi pada tahap perkembangan phalic, yaitu antara dua setengah

tahun sampai enam tahun, pada waktu itu anak mengalami konflik yang

kemudian mempengaruhi perkembangan peran gendernya. Proses identifikasi

Page 41: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

26

ini merupakan ikatan yang didasarkan pada kebutuhan anak untuk dicintai dan

ketakutan anak terhadap orang tua.

b. Teori Belajar Sosial ( Social Learning Theory )

Berasal dari aliran behaviorist yang menerangkan tingkah laku lebih

ditekankan pada hal-hal yang dapat diamati dan konsekuensi yang menyertai,

dibandingkan hal-hal yang merupakan perasaan-perasaan atau dorongan dari

dalam. Anak belajar melalui proses imitasi dan melalui ganjaran terhadap

tingkah laku yang konsisten dengan jenis kelamin. Teori ini berpendapat bahwa

anak belajar mengabstraksikan informasi dan perilaku orang lain, mengambil

keputusan mengenai perilaku mana yang akan ditiru (imitasi), kemudian

melakukan perilaku yang telah dipilih. Hubungan antara pribadi anak dengan

orang dewasa, menyebabkan anak meniru atau menyerap perilaku sosial

misalnya anak laki-laki boleh berbuat kasar, boleh lebih aktif, lebih ribut

daripada anak perempuan; sedangkan anak perempuan diharapkan lebih

berperasaan halus dan bersikap tidak kasar. Dengan demikian modeling atau

mengamati perilaku orang lain membuat anak belajar membentuk peran gender.

c. Teori Perkembangan Kognitif ( Cognitive Developmental Theory )

Teori ini memusatkan perhatian pada aktivitas anak dalam

menginterpretasikan pesan yang diterima dari lingkungan. Lawrence Kohlberg

(dalam Berk, 1989) berdasarkan rumusan Piaget, berpendapat bahwa

Page 42: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

27

perkembangan identitas peran gender dimulai dengan gender constancy.

Seseorang lebih dulu menjalani kategorisasi diri sendiri yang kognitif, yaitu

mengenal diri sendiri sebagai laki-laki atau perempuan, baru sesudahnya

pengaruh lingkungan mulai tampak. Pada saat anak berusia dua tahun, anak

dapat mengidentifikasi diri dengan orang lain dengan benar sebagai laki-laki

atau perempuan, tetapi anak cenderung mendasarkan pada hal-hal yang tampak

saja seperti panjang rambutnya atau pakainnya, tidak dapat dengan ciri-ciri

biologis berdasarkan jenis kelamin. Reinforcement tidak dapat membuat

pengertian tersebut, sebab kemampuan anak terbatas sesuai dengan tahap

perkembangan kognitif individu. Pada usia enam atau tujuh tahun, anak mulai

paham bahwa jenis kelamin bersifat tetap, tidak dapat berubah seperti contoh

mengganti baju. Anak dapat mengerti bahwa karakter dasar tidak dapat berubah,

sebab anak memiliki kemampuan untuk mencapai ide tersebut. Anak belajar

secara mandiri berusaha untuk menampilkan tingkah laku sebagai anak laki-laki

atau anak perempuan yang diharapkan. Anak melakukan ini sendiri sebab

adanya kebutuhan dari dalam untuk keseimbangan antara apa yang anak tahu

dan bagaimana anak menampilkannya. Model dan reinforcement menolong agar

anak mengetahui sejauh mana yang dilakukan sesuai dengan orang lain, tetapi

motivasi dasar adalah bersifat internal.

Page 43: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

28

d. Teori Skema Gender ( Gender Schema Theory )

Bem (dalam Berk, 1989) mengemukakan bahwa pengenalan jenis kelamin

didasarkan pada proses penyerapan informasi dari lingkungan oleh anak, yang

didasarkan pada skema gender. Skema peran gender mengandung dimensi

sosial dan intelektual, merupakan suatu jaringan yang saling berhubungan dan

membentuk bagain dasar dari kerangka konseptual seseorang individu mengenai

peran gender. Menurut Bem, setiap individu berbeda dalam derajat penggunaan

skema peran gender untuk memproses informasi mengenai diri mereka sendiri

dan orang lain. Konsep diri seseorang pada akhirnya berasimilasi dengan skema

gender. Evaluasi diri disusun disekitar penilaian seberapa jauh diri sendiri

dipersepsikan serupa dengan skema gender. Lebih lanjut dijelaskan bahwa

anak-anak yang mempunyai kepercayaan stereotip dan persepsi diri kuat, skema

gender tampil ekstrim. Jika lingkungan tidak melebih-lebihkan perbedaan antara

laki-laki dan perempuan, anak akan menggunakan skema peran gender dengan

derajat yang ringan. Hal ini memungkinkan seseorang tidak langsung

digolongkan sebagai maskulin dan feminin, sehingga timbul kemungkinan baru

yaitu androgini.

Page 44: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

29

C. Penelitian yang relevan

Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian

kecenderungan berperilaku agresif dan identitas peran gender diantaranya

adalah penelitian Kernahan (1997; dalam Krahe, 2001) yang menemukan bahwa

laki-laki lebih agresif daripada perempuan dengan adanya stimulus yang

berhubungan dengan agresi bila tidak ada provokasi yang mendahuluinya.

Tetapi, bila mereka sebelumnya telah diprovokasi, perempuan tidak kurang

agresifnya dibandingkan laki-laki. Kesimpulan tersebut juga sejalan dengan

analisis yang dilaporkan Bettencourt dan Miller (1996; dalam Krahe, 2001).

Lightdale dan Prentice (1994) juga menemukan bahwa laki-laki dan

perempuan itu sama agresifnya bila berada dalam kondisi yang terdeindividuasi

yaitu saat perbedaan angka rata-rata antara laki-laki dan perempuan dalam

kondisi tidak signifikan.

D. Kecenderungan Berperilaku Agresif Berdasarkan Identitas Peran Gender

Menurut Fromm (1986; Koeswara, 1988), sesungguhpun faktor-faktor

genetis atau biologis terlibat dalam kemunculan agresi manusia seperti halnya

dalam agresi hewan, namun agresi manusia tidak dapat disimpulkan sebagai

bersumber pada naluriah. Agresi manusia merupakan persoalan eksistensial yang

bersumber pada kondisi-kondisi sosial dan situasional, dimana pendidikan,

perlakuan, dan situasi-situasi yang diterima individu sejak usia dini memainkan

peranan penting dalam pengembangan agresi pada individu tersebut. Dalam hal

Page 45: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

30

ini, Berkowitz (1995) juga menyetakan bahwa seorang yang bertindak agresif

didorong oleh beberapa tujuan, seperti: mengembalikan konsep diri yang

terancam, mengembalikan kekuasaan dan kendali, meningkatkan status sosial,

dan mendapatkan dukungan orang lain.

Para ahli teori belajar juga menekankan bahwa perilaku agresif dihasilkan

oleh “pola asuh (nurture)”, yaitu diperoleh melalui proses belajar seperti

kebanyakan bentuk perilaku sosial lainnya (Bandura, 1983; dalam Krahe, 2001).

Agresi merupakan hasil dari proses belajar dalam konteks sosial yang

melibatkan faktor-faktor internal berupa situasi atau proses yang berlangsung

dalam diri seseorang dan faktor-faktor eksternal yakni faktor-faktor sosial atau

situasional seperti situasi, kejadian, atau tingkah laku yang ditampilkan individu

lain. Huesmann (1998; dalam Krahe, 2001) juga menyatakan bahwa perilaku

sosial pada umumnya, dan perilaku agresif pada khususnya, dikontrol oleh

perilaku yang diperoleh melalui proses sosialisasi awal. Sosialisasi (Koeswara,

1988) adalah proses belajar yang luas, yang mengandung sejumlah faktor,

meliputi standar, nilai atau norma dan kebiasaan yang menjadi kriteria atau

ukuran bisa dan tidak bisa diterimanya atau diharapkannya suatu tingkah laku

oleh atau menurut kelompok sosial.

Sebagai contoh, bila seorang anak-anak telah berulang kali merespon (atau

melihat orang lain merespon) situasi konflik dengan memperlihatkan perilaku

agresif, dan perilaku itu mampu mengatasi konflik tersebut dengan keuntungan

di pihaknya. Mereka berkemungkinan mengembangkan sebuah representasi

Page 46: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

31

kognitif yang tergeneralisasi di mana konflik berkaitan erat dengan agresi.

Dalam skrip agresif melekatlah keyakinan normatif yang mengarahkan

keputusan individu mengenai apakah sebuah respon tertentu dianggap cocok

untuk keadaan tertentu atau tidak.

Dalam model Agresi Afektif Umum (The General Affective Aggression

Model) yang dikembangkan Anderson dan koleganya (Lindsay and Anderson,

2000) dikonseptualisasikan teoritis mengenai antesenden agresi yaitu bahwa

antesenden agresi dipengaruhi oleh perbedaan individu dan variabel situasional.

Perbedaan individu tersebut meliputi ciri sifat (ciri sifat bermusuhan), sikap

terhadap kekerasan, keyakinan tentang kekerasan, nilai-nilai yang berhubungan

dengan kekerasan, dan keterampilan (misalnya berkelahi). Sedangkan variabel

situasional meliputi isyarat-isyarat kognitif (misalnya senjata api),

ketidaknyamanan atau kesakitan, frustasi, serangan (misalnya menyebabkan

cedera) dan keterampilan. Penulis dalam hal ini memfokuskan penelitian pada

anteseden perilaku agresif yang terjadi karena perbedaan individual khususnya

sikap terhadap kekerasan, keyakinan tentang kekerasan, dan nilai-nilai yang

berhubungan dengan kekerasan yang sudah tertanam sebagai identitas diri

dalam konsep diri individu.

Menurut tinjauan model peran sosial, perilaku agresif diperoleh sebagai

bagian peran gender maskulin dalam proses sosialisasi. Identitas peran gender

adalah seperangkat sifat yang mengambarkan sikap dan perilaku individu yang

didasarkan pada kesadaran dan disesuaikan dengan harapan serta norma-norma

Page 47: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

32

masyarakat. Gender merupakan konstruksi sosial yang sekarang ini sering

disebut sebagai konsep dalam diri laki-laki dan perempuan yang membuat

mereka itu berbeda satu sama lainnya (Belenky, Clinchy, Goldberger, & Tarule,

1986; Joseph, Markus,& Tafarodi, 1992). Eagly (1987; Joseph, Markus,&

Tafarodi, 1992) juga menyatakan bahwa pria dan wanita sejak lahir seakan-akan

telah diberikan peran yang berbeda yang harus dimainkannya dalam struktur

hirarki sosialnya sehingga hal ini meningkatkan perbedaan perhatian dan

komitmen sosialnya.

Gender diasumsikan sebagai atribut, minat, dan kebiasaan yang

diasosiasikan dengan kebudayaan khusus bagi pria dan wanita yang akan

direfleksikan sebagai maskulinitas dan femininitas (Ashmore, 1990; Aube &

Koestner, 1992). Menurut Santrock (2002), peran gender juga merupakan

seperangkat harapan yang menggambarkan bagaimana laki-laki dan perempuan

seharusnya berpikir, merasa dan bertindak.

Bem (Berk, 1989) mengemukakan bahwa pengenalan peran gender

didasarkan pada proses penyerapan informasi dari lingkungan oleh anak, yang

didasarkan pada skema gender. Skema peran gender mengandung dimensi

sosial dan intelektual, merupakan suatu jaringan yang saling berhubungan dan

membentuk bagian dasar dari kerangka konseptual seseorang individu mengenai

peran gender. Setiap individu berbeda dalam derajat penggunaan skema peran

gender untuk memproses informasi mengenai diri mereka sendiri dan orang

lain. Konsep diri seseorang pada akhirnya berasimilasi dengan skema gender.

Page 48: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

33

Ada empat tipe peran gender, yaitu maskulin, feminin, androgini dan tak

terbedakan (Bem, 1981). Setiap peran gender memiliki karakteristik sendiri

yang mempengaruhi perilaku seseorang. Bem (1975) mengatakan bahwa peran

gender maskulin lebih menunjukkan peran karakteristik sifat mandiri, agresif,

ambisius, dominan, dan kurang responsif terhadap hal yang berhubungan

perasaan. Feminin dengan sifat ketergantungan terhadap orang lain, tidak tegas,

tidak percaya diri, sensitif terhadap orang lain dan hangat dalam hubungan

interpersonal. Meskipun begitu, peran gender laki-laki dan perempuan dianggap

setara dan dapat dipertukarkan. Artinya pada saat tertentu laki-laki bisa

berperan sebagai orang yang lemah lembut, emosional dan penuh kasih sayang.

Sebaliknya, pada saat tertentu pula perempuan bisa menjadi perkasa, rasional

dan bersikap sebagai pemimpin. Peran gender yang dapat dipertukarkan disebut

peran gender berorientasi androgini. Sedangkan peran yang tidak terbedakan

merujuk pada orang yang memiliki sifat-sifat maskulin dan feminin yang

rendah.

E. Hipotesis

Ada perbedaan kecenderungan berperilaku agresif yang signifikan ditinjau

dari identitas peran maskulin, feminin, androgini dan tak teridentifikasi, dimana

individu dengan identitas peran maskulin akan cenderung lebih agresif

dibandingkan dengan individu lain yang memiliki identitas peran feminin,

androgini dan tak terbedakan.

Page 49: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

BAB III

METODOLOGI PERNELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. Penelitian ini

bertujuan untuk melihat perbedaan kecenderungan berperilaku agresif yang

ditinjau dari identitas peran maskulin, feminin, androgini dan tak

teridentifikasi.

B. Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah identitas peran gender.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kecenderungan berperilaku

agresif.

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Identitas Peran Gender

Identitas peran gender adalah sekumpulan sifat-sifat, pola-pola tingkah

laku atau sikap-sikap yang dituntut oleh lingkungan dan budaya tempat

individu itu berada untuk ditampilkan secara berbeda oleh laki-laki dan

perempuan sesuai jenis kelaminnya, dimana kemudian individu akan

memegang dan menanamkan peraturan atau peran gender tersebut dalam

dirinya. Identitas peran gender ini sendiri terdiri atas maskulin, feminin,

androgini, dan tak terbedakan.

Page 50: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

35

Identitas peran gender subjek dilihat dari skor total yang diperoleh

subjek dalam skala identitas gender. Subjek dikatakan memiliki identitas

peran maskulin jika nilai rata-rata pada item maskulinnya berada di atas nilai

tengah (median) kelompok dan nilai rata-rata pada item feminin berada di

bawah nilai tengah (median) kelompok. Begitu pula dengan identitas peran

feminin, subjek dikatakan memiliki identitas peran feminin jika nilai rata-rata

pada item femininnya berada di atas nilai tengah kelompok dan nilai rata-rata

pada item maskulinnya berada di atas nilai tengah kelompok. Sedangkan jika

kedua nilai rata-rata pada item maskulin dan item feminin berada di atas nilai

tengah kelompok maka subjek dikatakan memiliki identitas peran androgini.

Sebaliknya, jika subjek mendapatkan nilai rata-rata pada kedua item maskulin

dan item feminin di bawah nilai tengah kelompok maka subjek tersebut

dikatakan memiliki identitas peran gender yang tak terbedakan.

2. Kecenderungan Berperilaku Agresif

Kecenderungan perilaku agresif adalah suatu bentuk perilaku yang

disengaja terhadap orang atau objek lain dengan tujuan mengganggu, merusak,

merugikan serta melukai ataupun mencelakakan fisik atau psikologis orang

lain secara fisik maupun verbal, baik secara langsung ataupun tidak langsung.

Termasuk di dalam perilaku agresif ini adalah kemarahan dan permusuhan

yang bersifat dispoposional.

Perilaku agresif diukur dengan Skala agresi dari Buss & Perry (1992)

dan mengukur 4 (empat) aspek agresi yaitu:

Page 51: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

36

a. Agresi Fisik adalah bentuk perilaku yang dimaksudkan untuk

menyakiti atau melukai seseorang secara fisik, seperti memukul,

menendang, menusuk, dan sebagainya.

b. Agresi Verbal adalah bentuk perilaku yang dimaksudkan untuk

menyakiti atau melukai seseorang secara verbal atau melalui kata-kata,

termasuk di dalamnya adalah perilaku argumentatif dan kata-kata yang

mengandung unsur permusuhan. Bila seseorang sedang mengumpat,

membentak, berdebat, mengejek dan sebagainya, orang itu dapat

dikatakan sedang melakukan agresi.

c. Kemarahan adalah suatu emosi negatif yang dialami seseorang yang

dapat menimbulkan perasaan terganggu dan tidak nyaman. Kemarahan

merupakan perasaan tidak senang sebagai reaksi atas cedera fisik

maupun psikis yang diderita individu.

d. Permusuhan adalah sikap yang negatif terhadap orang lain karena

penilaian sendiri yang negatif. Permusuhan sebagai komponen dari

agresi mengandung unsur ketidaksukaan, dendam atau sakit hati dan

kebencian terhadap orang lain.

Kecenderungan perilaku agresif subjek dilihat dari skor total yang

diperoleh subjek dalam skala tentang agresi. Subjek dikatakan memiliki

kecenderungan perilaku agresif yang tinggi jika subjek memperoleh skor

total yang tinggi dalam skala ini. Sebaliknya, jika subjek memperoleh skor

total yang rendah maka subjek dikatakan memiliki kecenderungan perilaku

agresif yang rendah.

Page 52: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

37

D. Subjek Penelitian

Pemilihan subjek ke dalam sampel dilakukan dengan cara purposive

sampling, yaitu cara pemilihan kelompok subjek yang didasarkan pada ciri-

ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Berdasarkan

hal tersebut, subjek yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

mahasiswa pada usia dewasa awal yaitu berumur antara 19 – 25 tahun di

daerah Barbasari dan Paingan, Yogyakarta.

Havighurst (1974) menyatakan bahwa pada usia dewasa awal, seorang

individu akan menghadapi berbagai tugas perkembangan yaitu: mencari dan

memilih pasangan hidup, belajar hidup bersama pasangan, memulai jenjang

karir, mengambil tanggung jawab sipil, dan menemukan kelompok sosial yang

sesuai.�Pada masa dewasa awal ini, individu akan banyak menemukan tugas-

tugas baru dengan tanggung jawab dan masalah-masalah baru yang harus

dihadapi sehingga memiliki potensi untuk berkencenderungan berperilaku

agresif.�

E. Alat pengumpulan data

Alat pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur identitas

peran gender adalah Skala identitas peran gender yang diadaptasi dan

dimodifikasi dari Bem Sex-Role Inventory (BSRI). Skala ini terdiri dari item

yang mengukur maskulin dan item yang mengukur feminin, dan item netral

yang berfungsi hanya sebagai pelengkap. Subjek diminta untuk memberikan

skor dari 1 jika item sangat tidak sesuai dengan diri subjek sampai 7 jika item

sangat sesuai dengan diri subjek.

Page 53: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

38

Tabel 3.1 Blueprint Skala Identitas Peran Gender sebelum uji coba

Faktor

Maskulin Feminin Netral

No Butir Item 1, 4, 7, 10, 13, 16,

19, 22, 25, 28, 31,

34, 37, 40, 43, 46,

49, 51, 55, 58

2, 5, 8, 11, 14, 17,

20, 23, 26, 29, 32,

35, 38, 41, 44, 47,

50, 53, 56, 59

3, 6, 9, 12, 15, 18,

21, 24, 27, 30, 33,

36, 39, 42, 45, 48,

51, 54, 57, 60

Jumlah 20 20 20

Total Item 60

Sedangkan alat pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur

kecenderungan perilaku agresi adalah Skala agresi yang diadaptasi dan

dimodifikasi dari Aggression Questionnaire (Buss & Perry, 1992). Skala ini

sebelum uji coba terdiri dari 40 item dengan 5 pilihan respon mulai dari

sangat sesuai dengan diri subjek, agak sesuai dengan diri subjek, netral, tidak

sesuai dengan diri subjek, dan sangat tidak sesuai dengan diri subjek. Skala ini

mengukur 4 faktor agresi yaitu agresi fisik (10 item), agresi verbal (10 item),

kemarahan (10 item), dan permusuhan (10 item).

Tabel 3.2 Blue print Skala Kecenderungan Perilaku Agresif sebelum uji coba

Nomor Butir Item Jumlah Skala Faktor

Fav Unfav Fav Unfav Total

Agresi Fisik 5, 10, 14,

18, 21,

31, 32,

35,

1, 27 8 2 10

Agresi

Verbal

3, 6, 8,

16, 20,

29, 33,

40

28, 39 8 2 10

Perilaku

Agresif

Kemarahan 2, 9, 11,

14, 22,

24, 34,

15, 17 8 2 10

Page 54: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

39

37

Permusuhan 4, 7, 13,

19, 23,

26, 30,

36, 38

25 9 1 10

F. Validitas Dan Reliabilitas

Data hasil penelitian harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain

aspek reliabilitas dan validitas (Azwar, 1995).

a. Validitas

Validitas didefinisikan sebagai ukuran seberapa cermat suatu alat

ukur melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2003). Suatu alat ukur dikatakan

memiliki validitas yang tinggi bila alat ukur tersebut memberikan hasil

sesuai dengan tujuan pengukuran. Kecermatan suatu alat ukur berarti

pengukuran dari alat ukur tersebut mampu memberikan gambaran

mengenai perbedaan yang sekecil-kecilnya antar subyek yang satu dengan

yang lain. Suatu alat ukur dapat dikatakan valid apabila memiliki ciri-ciri:

a. Seberapa jauh suatu alat ukur dapat menangkap dengan jitu gejala atau

bagian-bagian yang hendak diukur.

b. Seberapa jauh alat ukur dapat membaca sesuatu yang diteliti dan dapat

menunjukkan dengan sebenarnya gejala atau bagian gejala yang

diukur.

Pada penelitian ini pengukuran validitas alat ukur, dilakukan

dengan metode validitas isi (content validity). Validitas isi merupakan

validitas yang diestimasi melalui pengujian terhadap isi alat ukur dengan

analisis rasional. Sejauh mana suatu alat ukur memiliki validitas isi

Page 55: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

40

ditetapkan menurut analisis rasional/ professional judgement terhadap isi

alat ukur, yang penilaiannya didasarkan atas pertimbangan subyektif

individual. Prosedur validitasnya tidak melibatkan perhitungan statistik

apapun (Azwar, 2003). Dalam penelitian ini, dosen pembimbing

melakukan analisis rasional terhadap aitem-aitem yang telah disusun, hal

ini dimaksudkan untuk melihat kesesuaian antara aitem dengan aspek

bersangkutan. Uji validitas isi dilakukan sebelum uji coba dilaksanakan.

b. Seleksi Item

Seleksi item dilakukan untuk menemukan sejumlah item yang

berkualitas dan patut digunakan. Parameter yang akan digunakan dalam

seleksi item adalah daya diskriminasi item, yang menunjukkan sejauh

mana item mampu membedakan antara individu atau kelompok individu

yang memiliki atribut yang diukur (Azwar, 2003).

Indeks daya diskriminasi item merupakan indikator keselarasan

atau konsistensi antara fungsi aitem dengan fungsi skala secara

keseluruhan yang dikenal dengan istilah konsistensi item total. Komputasi

dalam pengujian daya diskriminasi item akan menghasilkan koefisien

korelai item total (rix). Kriteria pemilihan item berdasarkan korelasi item

total akan menggunakan batasan rix � 0,30. Apabila telah mencapai

koefisien korelasi item minimal 0,30 maka daya pembedanya dianggap

memuaskan dan item dapat digunakan.

Page 56: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

41

c. Reliabilitas

Reliabilitas merupakan tingkat kepercayaan terhadap hasil suatu

pengukuran (Azwar, 2003). Reliabilitas alat ukur menunjukkan sejauh

mana pengukuran itu dapat memberikan hasil yang relatif konsisten jika

dilakukan pengukuran kembali terhadap aspek yang sama dalam diri

subjek dengan menggunakana alat ukur yang sama. Suatu angket yang

reliabel akan menunjukkan ketepatan, ketelitian, dan keajegan hasil dalam

satu atau berbagai pengukuran (Azwar, 2003).

Pendekatan yang digunakan dalam perhitungan reliabilitas alat tes

ini adalah reliabilitas koefisien alpha dari Cronbach, sebab koefisien alpha

mempunyai nilai praktis dan efisiensi yang tinggi karena hanya dilakukan

satu kali pada sekelompok subjek. Reliabilitas dinyatakan dalam koefisien

reliabilitas (rxx) yang angkanya berada dalam rentang 0,00 sampai 1,00.

Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin

tinggi reliabilitas alat ukur dan sebaliknya semakin rendah mendekati

angka 0,00 berarti semakin rendah reliabilitas alat ukur.

G. Analisis Data

Metode analisis data merupakan suatu metode yang digunakan untuk

mengolah data, menganalisis hasil penelitian untuk menguji kebenarannya

Karena data yang digunakan dalam penelitian ini berupa angka-angka maka

metode yang digunaka adalah metode statistik.

Oleh karena penelitian ini melihat hipotesis tentang adanya perbedaan

kecenderungan berperilaku agresif ditinjau dari identitas peran maskulin,

Page 57: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

42

feminin, androgini, dan tak terbedakan maka data akan dianalisis

menggunakan anava satu jalur. Menurut A.Aron, E.N. Aron dan Coups

(2006), suatu sampel akan memiliki kekuatan analisis (power) sebesar 80%

dengan signifikasi .05 dan effect size besar jika setiap kelompok memiliki

minimal 18 sampel, maka dalam penelitian ini analisis data menggunakan

anava baru akan dilakukan jika sampel pada masing-masing kategori telah

mencapai minimum 18 orang sampel. Semua proses pengujian data penelitian

ini dilakukan dengan bantuan komputer yaitu menggunakan program SPSS

versi 13.0 for windows.

Page 58: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan penelitian

1. Uji coba alat ukur

Uji coba skala kecenderungan perilaku agresif dan identitas peran gender

dilakukan kepada mahasiswa di Yogyakarta. Alat ukur disebarkan kepada 67

orang mahasiswa yang berdomisili di Yogyakarta. Instrument pengukuran ini

disebarkan oleh penulis sendiri kepada teman-teman mahasiswa yang sudah

penulis kenal. Sebagian instrument pengukuran juga dititipkan kepada teman-

teman penulis untuk disebarkan kepada teman-teman kos yang lainnya.

Khusus untuk instrument pengukuran yang dititipkan, penulis sudah

memberikan instruksi kepada teman penulis tentang persyaratan subjek yang

ingin diteliti penulis. Lama waktu keseluruhan proses uji coba alat ukur ini

berjalan dari tanggal 3-13 September 2008. Dari 67 alat ukur yang disebarkan,

hanya 60 sampel yang dapat digunakan dan terdiri dari 32 laki-laki dan 28

perempuan yang berusia dari 19-23 tahun. Sedangkan 7 sampel sisanya tidak

dapat digunakan karena hilang atau tidak dikembalikan kepada penulis. Penulis

kemudian memproses data hasil uji coba alat ukur dengan program SPSS 13.0 for

windows.

2. Hasil uji coba alat ukur

a. Uji Validitas

Validitas alat ukur penelitian yang digunakan adalah validitas isi yang

menunjuk pada sejauh mana item-item dalam alat ukur mencakup keseluruhan

Page 59: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

44

kawasan isi objek yang hendak diukur. Adapun validitas ini diperoleh melalui

analisis rasional dan professional judgement yang dilakukan oleh dosen

pembimbing penulis selama proses bimbingan skripsi.

b. Seleksi item

1) Skala Kecenderungan berperilaku agresif

Berdasarkan hasil uji daya beda pada skala kecenderungan

perilaku agresif dengan jumlah item awal 40 item terhadap 60 orang

subjek diperoleh bahwa daya diskriminasi item untuk item

kecenderungan berperilaku agresif berkisar antara -0,22 – 0,828.

Pemilihan item dilakukan dengan menyeleksi seluruh item yang

memiliki daya diskriminasi item � 0,30 dan bila daya diskriminasi item

< 0,30 maka item dianggap gugur. Dari seleksi item tersebut maka

terdapat 11 item yang gugur sehingga diperoleh 29 item yang akan

digunakan dalam penelitian dengan sebaran, yaitu 8 item agresi fisik, 5

item agresi verbal, 10 item kemarahan, dan 6 item permusuhan.

Tabel 4.1 Skala Kecenderungan Perilaku Agresif sebelum uji coba dan item yang

gugur

Nomor Butir Item Jumlah Skala Faktor

Fav Unfav Fav Unfav Total

Agresi Fisik 5, 10, 14,

18, 21,

31*, 32,

35,

1, 27* 8 2 10

Agresi

Verbal

3*, 6, 8,

16*, 20,

29*, 33,

40

28*, 39* 8 2 10

Perilaku

Agresif

Kemarahan 2, 9, 11,

14, 22,

24, 34,

15, 17 8 2 10

Page 60: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

45

37

Permusuhan 4, 7, 13,

19*, 23,

26, 30*,

36, 38*

25* 9 1 10

* item yang gugur

Setelah dilakukan pengguguran item maka didapatkan skala

penelitian dengan penomoran item sebagai berikut:

Tabel 4.2 Skala Kecenderungan Perilaku Agresif setelah uji coba

Nomor Butir Item Jumlah Skala Faktor

Fav Unfav Fav Unfav Total

Agresi Fisik 4, 9, 13,

16, 18,

23, 26,

1 7 1 8

Agresi

Verbal

5, 7, 17,

24, 29

- 5 0 5

Kemarahan 2, 8, 10,

13, 19,

21, 25,

28

14, 15 8 2 10

Perilaku

Agresif

Permusuhan 3, 6, 12,

20, 22,

27

- 6 0 6

2) Skala identitas peran gender

Item pada skala identitas peran gender berjumlah awal 60 item,

namun terdapat 20 item yang bersifat netral yang tidak digunakan dalam

analisis data sehingga jumlah item skala identitas peran gender yang

akan dianalisis adalah 40 item, yaitu 20 item dari aspek maskulin dan 20

dari item aspek feminin. Ke- 40 item tersebut kemudian diuji daya

diskriminasinya untuk menentukan item-item maskulin dan feminin

yang bisa digunakan bersama-sama untuk mengukur identitas peran

androgini dan identitas peran tak terbedakan. Berdasarkan hasil uji daya

Page 61: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

46

beda pada ke-40 item tersebut terhadap 60 orang subjek diperoleh bahwa

daya diskriminasi itemnya berkisar antara -0,146 – 0,574. Penulis

kemudian melakukan seleksi item yang memiliki daya diskriminasi �

0,30. Dari seleksi item tersebut maka terdapat 12 item yang gugur

sehingga diperoleh 28 item yang akan digunakan dalam penelitian

selanjutnya dengan sebaran, yaitu 16 item maskulin dan 12 item

feminin.

Selanjutnya, juga dilakukan uji daya diskriminasi terpisah untuk

menentukan item-item yang hanya digunakan untuk mengukur identitas

peran maskulin dan identitas peran feminin. Berdasarkan hasil uji daya

beda pada 20 item maskulin terhadap 60 orang subjek diperoleh bahwa

daya diskriminasi item maskulin berkisar antara 0,228 – 0,699. Penulis

kemudian melakukan seleksi item yang memiliki daya diskriminasi �

0,30. Dari seleksi item tersebut maka terdapat 1 item yang gugur

sehingga diperoleh 19 item yang bisa digunakan untuk mengukur

identitas peran maskulin.

Berdasarkan hasil uji daya beda pada 20 item feminin terhadap

60 orang subjek diperoleh bahwa daya diskriminasi item feminin

berkisar antara 0,014 – 0,683. Penulis kemudian melakukan seleksi item

yang memiliki daya diskriminasi � 0,30. Dari seleksi item tersebut maka

terdapat 6 item yang gugur sehingga diperoleh 14 item yang bisa

digunakan untuk mengukur identitas peran feminin.

Page 62: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

47

Dari hasil seleksi item ini kemudian diperoleh 16 item maskulin

dan 10 item feminin yang bisa digunakan untuk penulisan selanjutnya.

Namun untuk meringkas skala penulisan dan menyesuaikan jumlah item

maskulin dan feminin, maka selanjutnya penulis juga mengugurkan 6

item maskulin yang memiliki daya diskriminasi paling rendah sehingga

diperoleh 10 item maskulin dan 10 item feminin untuk skala penelitian

selanjutnya.

Sedangkan untuk pemilihan item netral, penulis juga melakukan

seleksi item terhadap 20 item netral tersebut secara terpisah untuk

menentukan 10 item yang memiliki daya diskriminasi item yang paling

tinggi yang akan digunakan untuk melengkapi skala identitas peran

gender.

Tabel 4.3 Skala Identitas Peran Gender sebelum uji coba dan item yang

digugurkan

Faktor

Maskulin Feminin Netral

No Butir Item 1, 4*, 7, 10, 13,

16**, 19, 22, 25,

28*, 31, 34, 37,

40**, 43, 46**,

49**, 52*, 55, 58*

2, 5*, 8*, 11, 14,

17, 20*, 23, 26,

29, 32*, 35, 38,

41, 44, 47*, 50*,

53*, 56, 59*

3, 6, 9*, 12*, 15,

18*, 21, 24*, 27,

30, 33, 36*, 39,

42*, 45*, 48*, 51,

54*, 57, 60*

Jumlah 20 20 20

Total Item 60

* item yang gugur

** item yang digugurkan

Item-item yang gugur dan digugurkan dalan item maskulin adalah suka

mempertahankan pendapat, berkepribadian kuat, mau mengambil sikap,

dominant, maskulin, agresif, bertindak sebagai pemimpin, individualistis,

Page 63: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

48

kompetitif, dan ambisius. Setelah dilakukan penguguran item yang tidak lolos

seleksi maka selanjutnya dilakukan penomoran baru terhadap item yang

digunakan dan diperoleh skala penelitian sebagai berikut:

Tabel 4.4 Skala Identitas Peran Gender setelah uji coba

Faktor

Maskulin Feminin Netral

No Butir Item 1, 4, 7, 10, 13, 16,

19, 22, 25, 28

2, 5, 8, 11, 14, 17,

20, 23, 26, 29

3, 6, 9, 12, 15, 18,

21, 24, 27, 30

Jumlah 10 10 10

Total Item 30

c. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat taraf kepercayaan atau keajegan

hasil pengukuran. Adapun pengujian reliabilitas ini menggunakan analisis

statistic Reliability Analysis Scale Alpha (Koefisien Alpha) dari SPSS for

windows 13.0, dimana diperoleh:

1) Skala Kecenderungan Berperilaku Agresif � = 0,897

2) Skala Identitas Peran Gender

Identitas peran androgini dan tak terbedakan � = 0,853

Identitas peran maskulin � = 0,897

Identitas peran feminin � = 0,825

B. Pelaksanaan Penelitian

Pengambilan data penelitian berlangsung dari tanggal 20 September 2008

sampai 8 Oktober 2008. Pembagian skala kecenderungan perilaku agresif dan

identitas peran gender dilakukan kepada mahasiswa-mahasiswa di Yogyakarta di

daerah Paingan dan Barbasari. Skala tersebut disebarkan oleh penulis sendiri kepada

Page 64: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

49

teman-teman mahasiswa yang sudah penulis kenal dan sebagian skala penelitian juga

dititipkan kepada teman-teman penulis untuk disebarkan kepada teman-teman kos

yang lainnya.

Khusus untuk skala yang dititipkan, penulis sudah memberikan instruksi

kepada teman penulis tentang persyaratan subjek yang ingin diteliti penulis. Skala

yang terkumpul berjumlah 90 buah. Namun karena setelah di kategorisasikan jumlah

subjek untuk tiap skala belum mencapai minimal 18 subjek maka penulis kemudian

membagikan 20 skala lagi. Keseluruhan skala yang terkumpul kemudian berjumlah

110 skala yang terbagi atas 55 laki-laki dan 55 perempuan serta berusia antara 19-25

tahun. Penulis kemudian mentabulasikan data penelitian dengan program SPSS 13.0

for windows.

C. Hasil Penelitian

1. Deskripsi data penelitian

Data penelitian menampilkan karakteristik subjek berdasarkan jenjang usia, jenis

kelamin, dan identitas peran gender dengan jumlah total 110 orang subjek

mahasiswa.

Tabel 4.5 Deskripsi subjek penelitian

Jumlah Presentase (dalam %)

1. Usia

19

20

21

22

23

24

25

18

26

23

29

9

1

4

16 %

24 %

21 %

26 %

8 %

1 %

4 %

Total 110 100 %

2. Jenis Kelamin

Pria

55

50 %

Page 65: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

50

Wanita 55 50 %

Total 110 100 %

a. Deskripsi subjek penelitian berdasarkan identitas peran gender

Cara pengkategorisasian subjek penelitian dalam kategorisasi identitas

peran gender dilakukan dengan metode median split, yaitu dengan

membandingkan rata-rata skor maskulin dan skor feminin subjek dengan median

skor maskulin dan skor feminin kelompok sampel. Subjek dikatakan memiliki

identitas peran maskulin jika nilai rata-rata pada item maskulinnya berada di atas

nilai tengah kelompok dan nilai rata-rata pada item feminin berada di bawah nilai

tengah kelompok. Begitu pula dengan identitas peran feminin, subjek dikatakan

memiliki identitas peran feminin jika nilai rata-rata pada item femininnya berada

di atas nilai tengah kelompok dan nilai rata-rata pada item maskulinnya berada di

atas nilai tengah kelompok. Sedangkan jika kedua nilai rata-rata pada item

maskulin dan item feminin berada di atas nilai tengah kelompok maka subjek

dikatakan memiliki identitas peran androgini. Sebaliknya, jika subjek

mendapatkan nilai rata-rata pada kedua item maskulin dan item feminin di bawah

nilai tengah kelompok maka subjek tersebut dikatakan memiliki identitas peran

gender yang tak terbedakan.

Tabel 4.6 Pengkategorisasian Identitas peran gender subjek dengan median split

Rata-rata skor maskulin

< median � median

< median Tak terbedakan

(low-low)

Maskulin

(low fem-high masc) Rata-rata

skor Feminin � median

Feminin

(high fem-low masc)

Androgini

(high-high)

Page 66: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

51

Rumus yang digunakan untuk mencari nilai tengah atau median adalah

/ 2b

d

w

N nM L i

n

� �−= + � �

� � , dimana

Md = Median

L = skor nyata bawah dari interval skor yang mengandung median

N = jumlah angka dalam distribusi total

nb = jumlah angka di bawah interval skor median

nw = jumlah angka dalam interval median

I = ukuran interval

( )/ 2

1100 / 2 4504,5 1

253

4,5 0.4

4,90

bd

w

N nM feminin L i

n

� �−= + � �

� �

−� �= + � �� �

= +

=

Selanjutnya setelah diketahui median item maskulin dan median item

feminin maka dilakukan perbandingan rata-rata skor maskulin dan feminin subjek

dengan median kelompok. Dari pengkategorisasian 110 subjek kemudian

diketahui bahwa subjek yang termasuk kelompok identitas peran maskulin

berjumlah 22 orang (17 orang laki-laki dan 5 orang perempuan), yang termasuk

identitas peran feminin berjumlah 20 orang (9 orang laki-laki dan 11 orang

perempuan), yang termasuk identitas peran androgini 30 orang (13 orang laki-laki

dan 17 perempuan), dan yang termasuk identitas peran tak terbedakan 38 orang

(16 orang laki-laki dan 22 orang perempuan).

( )/ 2

1100 / 2 4854,5 1

250

4,5 0.26

4,76

bd

w

N nM maskulin L i

n

� �−= + � �

� �

−� �= + � �� �

= +

=

Page 67: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

52

Tabel 4.7 Deskripsi identitas peran gender subjek berdasarkan jenis kelamin

Jenis Identitas Peran Gender Laki-laki Perempuan Jumlah

Maskulin 17 5 22

Feminin 9 11 20

Androgini 13 17 30

Tak terbedakan 16 22 38

Total 55 55 110

b. Kecenderungan berperilaku agresif subjek berdasarkan identitas peran gender

Kecenderungan berperilaku agresif subjek dapat dilihat secara keseluruhan

melalui masing-masing identitas peran gender. Jumlah total subjek penelitian

adalah sebanyak 110 orang. Rata-rata mean adalah 88,83. Skor minimum adalah

58 dan skor maksimum adalah 119. Sesuai dengan jenis identitas peran gender

dan rata-rata skor skala kecenderungan berperilaku agresif maka dapat

disimpulkan urutan kecenderungan berperilaku agresif berdasarkan identitas

peran gender dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah adalah identitas

peran maskulin, indentitas peran tak terbedakan, identitas peran androgini, dan

identitas peran feminin. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Page 68: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

53

D. Uji asumsi penelitian.

Beberapa hal yang harus dipenuhi untuk bisa melakukan analisis varian adalah

dengan mengambil sampel secara random, uji normalitas, dan uji homogenitas. Uji

asumsi dilakukan untuk mendapatkan kesimpulan yang tidak menyimpang dari tujuan

penelitian.

1. Uji normalitas sebaran

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran variabel pada

kelompok sampel mengikuti distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan

menggunakan one-sampel kolmogorov-smirnov test. Dari hasil pengujian

didapatkan nilai probabilitas untuk kecenderungan berperilaku agresif yaitu 0,737,

karena p>0,05 maka distribusi skor untuk variabel kecenderungan berperilaku

agresif adalah normal. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

2. Uji homogenitas varian

Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 13.0 for

windows yaitu melalui Levene’s Test for Equality of variance. Uji ini dilakukan

Tabel 4.8 Kecenderungan berperilaku agresif subjek ditinjau dari identitas peran

gender

Maskulin Feminin Androgini Tak terbedakan Total

N 22 20 30 38 110

Mean 100,04 77,60 86,63 89,97 88,83

Std Deviasi 15,14 9,94 14,74 12,19 14,83

Min 60 62 58 69 58

Max 115 91 110 119 119

Page 69: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

54

untuk mengetahui apakah varian dari sampel yang diuji adalah sama atau

homogen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai probabilitas kelompok

sampel adalah 0,114 yang berarti lebih besar dari 0,05 (p>0,05) sehingga

kelompok sampel dinyatakan memiliki varian yang sama. Data selengkapnya

dapat dilihat di lampiran.

3. Uji hipotesis

Hipotesis alternative (Hi) dalam penelitian ini berbunyi ada perbedaan

kecenderungan berperilaku agresif ditinjau dari identitas peran gender. Orang

dengan identitas peran maskulin akan memiliki kecenderungan berperilaku agresif

yang lebih tinggi dibandingkan orang dengan identitas peran feminin, androgini,

dan tak terbedakan. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis

varian satu jalur dengan bantuan SPSS 13.00 for windows. Pengujian dilakukan

dengan cara membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel dan dengan

melihat signifikasinya. Hipotesis akan diterima bila nilai F hitung > F table dan

memiliki taraf signifikansi kurang dari 0,05 (p<0,05) yang berarti ada perbedaan

kecenderungan berperilaku agresif bila ditinjau dari identitas peran gender yang

dimiliki.

Hasil perhitungan nilai F dalam penelitian ini adalah 10,48 sedangkan F

tabelnya adalah 2,69 (F hitung > F tabel), nilai signifikasinya adalah 0,00 yang

berarti lebih kecil dari 0,05 (p<0,05). Hal ini berarti Hi diterima dan Ho ditolak

yang berarti ada perbedaan kecenderungan berperilaku agresif ditinjau dari

identitas peran gender.

Page 70: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

55

Hasil penelitian ini juga membuktikan bahwa terdapat perbedaan

kecenderungan berperilaku agresif yang signifikan ditinjau dari identitas peran

gender (F sebesar 10,48 dengan p <0,05). Selanjutnya, melalui Post Hoc Test

Anova juga diketahui bahwa subjek yang memiliki identitas peran maskulin lebih

tinggi secara signifikan kecenderungan perilaku agresifnya dibandingkan dengan

subjek yang memiliki identitas peran feminin, androgini, dan tak terbedakan.

Selain itu, subjek dengan identitas peran feminin dan tak terbedakan juga

memiliki rata-rata kecenderungan berperilaku agresif yang berbeda secara

signifikan, dimana subjek dengan identitas peran gender tak terbedakan memiliki

kecenderungan berperilaku agresif yang lebih tinggi. Sedangkan untuk subjek

dengan identitas peran gender feminin dan androgini, walaupun ditemukan

adanya perbedaan rata-rata nilai skala kecenderungan berperilaku agresif antara

kedua identitas peran gender tersebut tetapi perbedaan tersebut secara statistik

tidak signifikan. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Tabel 4.9 Urutan perbedaan kecenderungan berperilaku agresif subjek berdasarkan

identitas peran gender

Maskulin Tak terbedakan Androgini Feminin

Mean 100,04 89,97 86,63 77,60

Page 71: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

56

E. Pembahasan

Dugaan penelitian mengenai adanya perbedaan kecenderungan berperilaku

agresif ditinjau dari identitas peran gender ternyata terbukti dalam peneltian ini. Hal

ini terlihat dari hasil analisis dengan harga F sebesar 10,48 dengan p=0,00 (p<0,05)

yang menunjukkan bahwa kecenderungan berperilaku agresif antara keempat

identitas peran gender tersebut berbeda secara signifikan, identitas peran maskulin

memiliki kecenderungan berperilaku agresif yang lebih tinggi dibandingkan identitas

peran feminin, androgini dan tak terbedakan. Subjek dengan identitas gender feminin

dan tak terbedakan juga memiliki perbedaan kecenderungan berperilaku agresif yang

signifikan. Namun antara subjek yang memiliki identitas peran androgini dan

feminin, walaupun nilai rata-rata skala kecenderungan berperilaku agresifnya ada

perbedaan, tetapi secara statistik, perbedaan itu tidak signifikan.

Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat dikemukakan bahwa faktor

identitas peran gender yang dimiliki subjek tampaknya mempengaruhi kecenderungan

berperilaku agresif. Tingginya kecenderungan berperilaku agresif subjek yang

memiliki identitas peran maskulin dibandingkan subjek dengan identitas peran

feminin, androgini, dan tak terbedakan, dapat dipahami dengan merujuk pada tinjauan

model peran sosial yang menyatakan bahwa perilaku agresif diperoleh sebagai bagian

peran gender maskulin dalam sosialisasi awal. Peran gender merupakan seperangkat

harapan yang menggambarkan bagaimana laki-laki dan perempuan seharusnya

berpikir, merasa dan bertindak. Bem (1975) mengatakan bahwa peran gender

maskulin lebih menunjukkan peran karakteristik sifat mandiri, ambisius, dominan,

dan kurang responsif terhadap hal yang berhubungan perasaan. Dengan demikian

Page 72: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

57

karakteristik sifat yang dimiliki identitas peran gender maskulin memang mendukung

subjek untuk memiliki kecenderungan berperilaku agresif yang lebih tinggi.

Berbeda dengan subjek yang memiliki identitas peran maskulin, subjek yang

memiliki identitas peran feminin, androgini dan tak terbedakan memiliki

kecenderungan berperilaku agresif yang lebih rendah. Subjek dengan identitas peran

tak terbedakan seharusnya tidak memiliki karakteristik yang menonjol sehingga

dimungkinkan pula kecenderungan berperilaku agresifnya tidak menonjol. Subjek

dengan identitas peran feminin yang memiliki sifat-sifat, seperti tidak tegas, sensitif

terhadap orang lain, suka merasa kasihan, suka membantu orang lain, dan

kompromistis memungkinkan kecenderungan berperilaku agresifnya lebih rendah

dibandingkan identitas peran gender lainnya.

Sedangkan subjek dengan identitas peran androgini adalah individu dengan

yang dapat mengkombinasikan sifat maskulin dan sifat feminin secara penuh

kemanusiaan, rasional sekaligus penuh pengertian. Orang yang mampu memahami

dunia luar dengan penuh pengertian dan perasaan yang mendalam adalah orang yang

memiliki sifat androgini dengan sikapnya tidak hanya rasional tetapi juga penuh

pengertian (Bem, 1981). Hal seperti ini yang memungkinkan subjek dengan identitas

peran androgini memiliki kecenderungan berperilaku agresif yang lebih rendah. Lebih

lanjut dikatakan oleh Bem (1981) bahwa individu dengan identitas peran androgini

memiliki sifat androgini yang memang lebih ‘baik’ daripada individu yang memiliki

identitas peran maskulin, feminin, dan tak terbedakan, karena individu dengan

identitas peran androgini memiliki sekaligus sifat-sifat feminin dan maskulin yang

dapat dipancarkan dengan baik, seperti mandiri dan tergantung, ekspresi dan

Page 73: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

58

instrumental, lemah lembut dan tegas, dominan dan kompromistis tergantung pada

situasinya, sehingga individu androgini memiliki sifat feminin dan maskulin dalam

kualitas yang lebih baik dan mencerminkan suatu kondisi psikologis yang sehat.

Dari hasil penelitian juga terlihat bahwa ada perbedaan kecenderungan

berperilaku agresif yang signifikan antara subjek dengan identitas peran feminin dan

tak terbedakan. Subjek dengan identitas gender tak terbedakan memiliki rata-rata nilai

skala kecenderungan berperilaku agresif yang lebih tinggi dibandingkan subjek

dengan identitas peran feminin. Subjek dengan identitas peran tak terbedakan

merupakan individu yang tidak memiliki karakteristik yang menonjol. Begitu pula

dengan subjek yang memiliki identitas peran feminin, memiliki sifat-sifat, seperti

tidak tegas, sensitif terhadap orang lain, suka merasa kasihan, suka membantu orang

lain, dan kompromistis. Kedua identitas peran gender ini seharusnya memiliki

kecenderungan berperilaku agresif yang rendah dibandingkan identitas peran gender

lainnya. Faktor situasional seperti kesempatan dan waktu untuk melakukan perilaku

agresif diduga juga memiliki pengaruh dalam perbedaan kecenderungan berperilaku

agresif subjek. Kemungkinan perbedaan kecenderungan berperilaku agresif yang

terdapat pada subjek dengan identitas peran tak terbedakan dan feminin terjadi karena

faktor kesempatan dan waktu yang dimiliki oleh subjek dengan identitas peran tak

terbedakan untuk melakukan perilaku agresif yang lebih banyak, sementara subjek

dengan identitas peran feminin memiliki kesempatan dan waktu yang mungkin lebih

terbatas sehingga kecenderungan berperilaku agresif tampak lebih rendah.

Pembahasan tambahan, berdasarkan pada model peran sosial (Krahe, 2001)

maka kecederungan berperilaku agresif merupakan bagian dari identitas peran

Page 74: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

59

maskulin dalam proses sosialisasi awal, yang berarti kecenderungan berperilaku

agresif terkait dengan maskulinitas seseorang. Dalam penelitian ini, beberapa item

maskulin yang gugur dalam proses uji coba adalah suka mempertahankan pendapat,

dominan, agresif, individualistis, dan ambisius. Item-item ini adalah item-item yang

langsung dapat mencerminkan kemungkinan kecenderungan berperilaku agresif

subjek. Tampaknya item-item tersebut kurang disukai subjek karena social

desirability dalam diri subjek yang menolak item-item tersebut. Walaupun begitu,

item-item dalam skala identitas peran gender tampaknya masih bisa membedakan

subjek dengan identitas peran maskulin dan feminin. Hal ini bisa berarti bahwa

walaupun item-item maskulin dalam skala merupakan item-item tentang sifat yang

tidak langsung mencerminkan kemungkinan kecenderungan berperilaku agresif

seseorang. Tetapi sifat-sifat tersebut tampaknya secara tidak langsung mendukung

kecenderungan berperilaku agresif subjek.

F. Keterbatasan penelitian

Jumlah item tiap aspek dalam skala kecenderungan berperilaku agresif yang

digunakan penulis tidak memiliki proporsi yang sama dalam hal kuantitatif. Hal ini

merupakan keterbatasan alat ukur yang dapat menyebabkan perbedaan sumbangan dari

masing-masing aspek terhadap skor total dalam skala kecenderungan berperilaku agresif.

Page 75: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Ada perbedaan kecenderungan berperilaku agresif yang sangat signifikan ditinjau

dari identitas peran gender. Dimana individu dengan identitas peran maskulin

memiliki kecenderungan berperilaku agresif yang lebih tinggi dibandingkan

dengan individu yang memiliki identitas peran gender tak terbedakan, androgini,

dan feminin.

2. Ada perbedaan kecenderungan berperilaku agresif yang signifikan antara individu

dengan identitas peran feminin dan tak terbedakan, dimana individu dengan

identitas peran tak terbedakan memiliki rata-rata nilai skala kecenderungan

berperilaku agresif yang lebih tinggi dibandingkan individu dengan identitas

peran feminin

3. Subjek yang memiliki identitas peran androgini dan feminin, walaupun nilai rata-

rata skala kecenderungan berperilaku agresifnya ada perbedaan, tetapi secara

statistik, perbedaan itu tidak signifikan.

4. Urutan kecenderungan berperilaku agresif ditinjau dari identitas peran gendernya

dimulai dari yang tertinggi sampai yang terendah adalah identitas peran maskulin,

identitas peran tak terbedakan, identitas peran androgini, dan identitas peran

feminin.

Page 76: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

61

B. Saran

1. Mengingat adanya kecenderungan berperilaku agresif yang terjadi terkait dengan

identitas peran maskulin seseorang, maka disarankan sebaiknya sejak awal

individu lebih dikenalkan pada peran gender yang lebih setara sehingga individu

lebih bisa beradaptasi pada ragam situasi yang dihadapi.

2. Untuk peneliti selanjutnya yang tertarik dengan tema identitas peran gender,

mungkin dapat mempertimbangkan untuk meneliti pada salah satu jenis kelamin

saja supaya dapat benar-benar melihat adanya perbedaan identitas peran gender

dalam tiap individu.

Page 77: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

Daftar Pustaka

Alwisol. 2004. Psikologi Kepribadian. UMM. Malang

Adimassana, A. & Setiyaningsih. 2001. Transformasi Pendidikan. Yogyakarta:

Kanisius.

Aron, Arthur, Elaine N. Aron & Elliot J. 2006. Coups. Statistics for Psychology

4th

. United States of America: Pearson Prentice Hall.

Azwar, Saefudin., 2003. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Azwar, Saefudin. 2003. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bandura, Albert. 1973. Aggression a social learning analysis. New Jersey:

Prentice-Hall, Inc.

Bank, Barbara J. 2007. Gender and Education: An Encyclopedia. United States of

America: Praeger publisher.

Baron, Robert A., & Byrne, Donn. 1997. Social Psychology. Massachusetts: Allyn

& Bacon.

Basti. 2003. Perilaku Prososial ditinjau dari Peran Gender pada Etnis Jawa dan

Cina. Jurnal Psikodinamik, Vol 5, No 1, 2003.

Bem, Sandra Lipsitz. 1981. Bem Sex-Role Inventory: Professional Manual.

Consulting Psychologists Press, Inc.

Berk, Laura E. 1994. Child Development 3rd

. Boston: Allyn and Bacon.

Berkowitz, L. 1995. Agresi: Sebab dan Akibatnya. Terjemahan oleh Hartati Woro

Susanti. Jakarta: Pustaka Binaan Presindo.

Bordens, Kenneth S. & Irwin A. Horowitz. 2008. Social Psychology 3rd

. United

States of America: Freeload Press.

Brannon, Linda. 1996. Gender Psychological Perspectives. Boston: Allyn and

Bacon.

Buss, A.H., & Perry, M. 1992. The Aggression Questionnaire. Journal of

Personality and Social Psychology, 63, 452-459.

Ceglian, Cindi M. Penor & Nancy N. Lyons. 2004. Gender type and comfort with

cross-dressers. Sex Roles: A Journal of Research.

Page 78: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

63

Cramer, Kenneth & Kimberley A. Neyedley. 1998. Sex Differences in Loneliness:

The Role of Masculinity and Feminity. Sex Roles: A Journal of Research.

Ervita, 2002. Memahami Gender dan Kekerasan Terhadap Perempuan.

Yogyakarta: Rifka Annisa Women’s Crisis Center.

Graham, Kathryn & Samantha Wells. 2001. The Two Worlds of Aggression for

Man and Women. Sex Roles: A Journal of Research.

Gunarsa, Y. S. D. dan Singgih D. Gunarsa. 2000. Psikologi Remaja. Jakarta: BPK

Gunung Mulia

Handayani, Cristina N. 2001. Tesis: Pengaruh Jenis Kelamin, Stereotip Jender dan

Prasangka Terhadap Kecenderungan Memilih Pemimpin Berdasarkan Jenis

Kelamin pada Remaja Batak dan Jawa. UGM.

Harris, Mary B & Kelly Knight-Bohnhoff. 1996. Perceptions of aggression –

Gender and Aggression, part 1. Sex Roles: A journal of Rersearch.

Harris, Mary B & Kelly Knight-Bohnhoff. 2006. Personal aggressiveness –

Gender and Aggression, part 2. Sex Roles: A Journal of Research.

Hurlock, E.B., 1996. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.

Joseph, R. A., Markus, H. R., & Tafarodi, R. W. 1992. Gender and self-esteem.

Journal of Personality and Social Psychology.

Kerlinger, F.N., (2002). Asas-asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press.

Koeswara, E. 1988. Agresi Manusia. Bandung: PT Eresco.

Konrad, Alison M & Claudia Harris. 2002. Desirability of the Bem Sex-Role

Inventory items for women and men: A comparison between African

Americans and European Americans – 1. Sex Roles: A Journal of Research.

Krahe, Barbara. 2005. Perilaku Agresif. Terjemahan oleh Drs. Helly Prajitno

Soetjipto, M.A., dan Dra. Sri Mulyantini Soetjipto. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Lee, Steven W. 2005. Encyclopedia of School Psychology. United States of

American: Sage Publications, Inc.

Leonard, Robin. L., 2005. Tesis: Aggression: Relationships with Sex, Gender-Role

Identity, and Gender-Role Stress. Department of Psychology East Tennessee

State University

Page 79: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

64

Lippa, Richard A. 2005. Gender, Nature, and Nurture 2nd

. United States of

America: Lawrence Erlbaum Associates, Inc., Publishers

Millon, Theodore & Melvin J. Lerner. 2003. Handbook of Psychology: Volume 5

Personality and Social Psychology. United States of America: John Wiley

and Sons, Inc.

Myers, David G. 1996. Social Psychology. United States of America: McGraw-

Hill Companies, Inc

Nauly, Meutia. 2002. Konflik Peran Gender pada Pria: Teori dan Pendekatan

Empirik. USU: Fakultas Kedokteran Program Studi Psikologi.

Ozkan, Turker & Timo Lajunen. 2005. Masculinity, femininity, and the Bem Sex

Role Inventory in Turkey. Sex Roles: A Journal of Research.

Samuel, William. 1981. Personality: Searching for the sources of Human

Behaviour. United States of America: McGraw-Hill, Inc.

Sears, Davis O., dkk. 1991. Psikologi Sosial. Terjemahan oleh Michael Adriyanto.

Jakarta: Rineka Cipta.

Silvia & F. Iriani R.D., 2003. Pengaruh Tayangan Kekerasan Dalam Film

Terhadap Perilaku Agresif Pada Remaja Awal Laki-laki. Phronesis Vol. 5

No. 10 Desember 2003

Wiliam-de Vries, Dede. 2006. Gender bukan tabu: catatan perjalanan fasilitasi

kelompok perempuan di Jambi. Center for International Forestry Research

(CIFOR): Bogor, Indonesia

Empat Anggota Geng Nero Jadi Tersangka. (14 Juni 2008). Liputan6 (online).

Diakses pada tanggal 13 Desember 2008 dari

http://www.liputan6.com/news/?id=160839&c_id=2

Tak Sadar, Titin Menyiksa Zulkidah (22 Agustus 2007). Liputan6 (online).

Diakses pada tanggal 13 Desember 2008 dari

http://www.liputan6.com/news/?id=146317&c_id=2

Havighurst, Robert. Development Task Theory (online). Diakses pada tanggal 13

Desember 2008 dari

http://faculty.mdc.edu/jmcnair/EDF3214%20Topic%20Outline/Robert%20

Havighurst.htm

Page 80: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

DATA IDENTITAS PERAN GENDER4 5 3 3 4 5 3 6 6 4 5 3 3 4 3 1 35 6 6 5 6 4 2 6 4 6 6 5 5 5 6 6 64 3 4 5 5 6 3 7 4 5 6 3 4 5 4 3 46 4 6 7 4 3 2 4 5 6 6 5 5 4 4 4 56 6 6 3 6 6 1 5 6 5 5 4 3 5 4 4 66 6 5 4 7 3 2 5 5 4 6 3 2 5 5 4 67 7 7 7 7 7 6 6 4 7 7 6 6 7 7 7 44 5 6 5 6 7 4 6 4 4 5 5 4 6 4 4 53 5 4 4 4 7 2 3 6 2 5 6 4 5 2 4 42 3 3 3 2 7 3 4 4 3 4 3 5 4 3 3 43 7 5 4 4 6 5 5 5 3 4 6 5 4 6 6 46 4 5 5 6 4 4 7 6 3 6 5 3 3 6 4 54 2 3 4 4 6 1 5 5 5 4 5 6 4 7 7 55 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 3 4 3 2 43 4 5 6 6 4 3 5 6 5 4 4 4 4 5 3 45 6 5 4 5 3 3 5 5 6 5 4 4 5 3 5 52 7 5 7 7 7 3 7 6 7 6 7 6 6 5 5 67 4 4 6 4 6 2 5 6 5 5 5 3 5 5 6 57 4 4 6 5 4 3 7 6 5 7 6 4 6 6 5 65 6 5 4 4 5 3 5 4 4 4 4 5 5 5 3 45 3 5 4 5 6 4 5 4 3 5 4 3 4 4 4 45 5 5 5 5 4 4 6 6 6 6 6 6 6 6 6 67 7 7 7 7 4 5 6 7 7 7 7 6 6 7 7 75 6 6 6 7 4 2 5 6 6 6 6 4 6 6 6 64 3 5 3 6 7 2 6 4 5 6 5 3 3 6 3 44 5 5 5 5 4 5 7 5 4 6 4 4 6 7 4 66 4 3 6 5 6 5 4 6 5 4 4 6 4 4 5 47 3 5 5 5 5 6 4 7 5 3 5 5 2 5 5 44 4 3 4 4 5 3 5 4 4 4 5 3 3 5 5 43 5 6 5 4 3 4 6 5 4 6 5 3 5 6 5 57 3 4 6 5 5 5 4 5 6 3 6 6 3 5 4 44 3 3 6 3 5 6 7 4 5 4 5 7 3 6 5 76 6 6 4 6 4 4 6 6 5 6 6 3 5 6 7 76 5 5 4 5 3 6 6 5 4 5 5 7 5 5 5 46 7 5 4 7 6 4 7 3 3 6 7 7 5 7 7 77 3 3 5 4 6 6 6 5 6 5 6 5 5 5 5 54 5 4 5 4 4 2 6 5 5 4 4 3 4 4 3 47 3 3 6 7 3 7 7 5 3 2 3 7 2 7 1 55 3 6 6 6 6 7 7 5 5 6 5 5 4 5 5 55 3 4 5 3 5 4 5 5 6 4 6 5 3 5 7 46 4 4 5 4 5 5 4 4 6 3 6 4 4 5 5 35 6 6 5 5 6 3 4 4 5 5 4 4 4 4 5 53 4 4 4 4 4 1 5 5 5 5 4 4 4 4 4 47 6 7 7 7 6 4 4 6 5 6 6 6 7 7 5 55 5 6 6 6 6 6 6 5 5 6 6 6 6 6 6 66 2 6 6 6 6 2 5 2 5 6 2 2 6 6 6 66 7 6 6 6 6 3 6 4 3 6 4 3 6 6 6 66 4 6 6 4 6 2 4 6 4 6 7 5 5 5 6 5

Page 81: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

4 4 3 3 5 5 6 6 3 4 4 4 5 5 5 4 44 5 5 4 4 5 7 6 6 4 5 4 4 4 6 5 54 6 6 3 5 7 2 4 4 3 6 4 3 5 6 4 55 5 4 3 5 6 3 5 5 5 5 4 4 5 6 5 56 3 6 6 7 7 1 7 4 6 4 5 1 1 1 2 67 3 5 7 5 5 4 4 7 5 4 5 5 4 2 5 54 6 5 4 6 4 3 5 4 4 4 4 4 4 3 3 44 7 5 5 5 4 3 4 4 3 4 5 3 4 6 4 55 3 4 4 4 5 3 6 6 6 6 6 6 2 7 2 66 7 6 7 6 3 1 7 6 2 7 4 5 5 5 5 66 3 3 6 6 5 4 5 6 5 4 7 4 4 4 6 55 6 4 3 5 6 2 5 5 5 5 5 3 5 4 4 53 6 6 7 7 3 7 7 6 6 6 6 7 7 7 6 66 4 5 3 7 5 2 7 3 6 1 3 4 6 7 5 53 4 4 4 4 4 1 3 5 6 6 2 2 7 4 7 64 5 6 3 6 7 1 6 6 4 6 4 4 3 4 3 67 5 6 4 5 4 3 5 4 4 6 5 4 5 5 2 57 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 2 7 3 7 1 74 2 6 4 6 5 1 6 7 5 7 6 3 3 3 6 65 5 5 4 5 5 2 6 6 4 5 6 3 5 5 4 54 5 5 6 5 7 6 7 7 7 6 4 3 3 6 3 46 3 6 5 6 7 7 6 4 6 6 4 6 3 3 6 53 7 7 7 7 1 3 7 7 3 7 3 3 7 7 3 75 1 5 7 7 5 2 6 7 6 5 6 5 6 7 7 35 5 5 5 5 4 6 6 7 4 6 6 6 6 7 7 74 5 6 7 7 5 3 3 3 5 6 7 5 4 7 7 64 3 4 6 6 7 5 6 6 6 6 4 5 4 6 6 66 6 7 4 7 6 3 6 6 7 4 5 4 4 6 6 77 6 5 4 6 3 6 4 3 2 5 4 4 3 4 7 66 7 7 4 7 7 4 4 5 3 6 4 6 3 2 7 64 4 3 3 4 5 5 6 6 3 4 4 4 5 5 4 44 4 5 4 3 3 4 6 4 5 3 3 4 3 2 4 47 6 5 6 4 3 6 4 6 6 5 6 7 4 5 5 53 4 7 5 7 6 7 7 7 7 6 7 7 7 7 5 76 4 5 6 4 5 5 3 6 6 4 5 6 3 5 7 37 2 2 6 3 5 6 6 4 6 3 6 6 4 4 5 47 3 5 6 4 4 3 5 6 6 5 6 5 4 3 6 46 3 4 7 7 6 4 6 6 6 6 6 6 3 7 6 64 5 5 5 5 6 1 6 4 5 5 5 5 6 5 4 46 3 4 6 4 6 3 6 6 5 3 4 4 4 4 3 53 5 6 7 5 3 2 7 5 7 7 7 7 7 7 5 77 3 4 6 5 5 5 4 5 6 3 6 6 3 5 4 45 3 5 5 5 7 3 6 4 4 5 6 5 3 5 5 36 3 4 3 6 1 7 7 3 4 6 5 4 3 6 5 63 5 6 5 5 5 3 6 4 4 4 5 4 4 5 5 65 4 6 6 5 6 4 7 4 5 6 6 4 5 3 3 67 7 7 7 7 4 5 6 7 7 7 7 6 6 7 7 77 6 5 3 6 6 2 6 5 4 6 2 3 5 4 5 55 5 5 5 5 2 1 6 4 4 5 4 3 6 5 5 5

Page 82: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

5 4 3 5 4 5 5 5 4 6 5 5 5 3 5 5 47 4 5 4 6 2 4 3 6 4 3 5 4 4 6 2 46 4 4 3 5 4 3 5 4 5 5 4 4 4 6 3 57 7 7 7 7 7 1 7 7 7 2 3 7 1 7 6 73 7 7 6 6 6 2 1 5 4 5 4 4 4 4 4 64 4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 5 5 43 5 5 6 5 4 3 6 4 4 4 3 5 4 5 5 54 5 6 7 6 4 1 7 6 5 5 6 6 5 7 4 66 6 5 5 5 6 2 5 5 4 5 5 2 4 5 3 55 6 6 6 6 7 1 5 5 4 7 5 6 4 5 5 46 3 6 6 7 7 1 7 4 6 4 5 1 1 1 2 64 6 5 4 6 4 3 5 4 4 4 4 4 4 3 3 45 5 6 6 6 6 6 6 5 5 6 6 6 6 6 6 6

Page 83: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

5 1 2 3 3 3 3 2 3 5 3 6 3 2.7 4.1 686 6 1 6 4 5 5 6 6 6 5 7 6 5 5.4 1044 5 2 4 4 4 4 5 3 5 5 6 3 4.3 4.5 886 4 4 5 4 4 5 6 6 6 5 4 4 4.9 4.5 943 1 5 4 4 5 4 3 5 5 6 7 4 3.6 5.5 914 5 4 3 3 6 3 4 6 4 5 6 4 3.9 5.7 967 5 2 4 6 6 4 7 2 7 7 6 5 6.5 5.4 1195 5 4 5 4 5 6 5 5 7 6 6 4 4.5 5.3 987 4 2 3 3 2 5 5 4 6 3 7 4 3.4 4.1 757 2 1 2 2 4 4 4 3 5 3 6 3 3 3.5 656 5 1 5 3 3 5 5 5 3 3 6 5 4.2 4.3 854 4 2 5 5 5 6 5 4 5 4 6 4 4.3 4.8 915 4 3 6 6 6 6 5 5 5 5 7 6 4.7 4.5 923 4 2 3 3 3 4 4 4 5 3 4 3 3.7 4 773 4 3 4 3 5 6 5 5 4 4 5 4 4 4.5 853 6 2 4 3 5 5 5 3 4 4 4 5 4.5 4.5 906 6 2 7 5 6 6 7 5 6 6 7 6 5.4 5.9 1136 4 4 5 5 5 5 3 4 6 6 5 6 4.7 4.6 934 5 6 5 5 5 6 6 6 6 4 5 6 5 5.7 1073 4 3 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4.4 845 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 5 3 3.7 4.1 786 6 5 6 5 6 5 6 5 6 6 5 6 5.5 5.5 1106 5 2 7 6 6 7 7 5 7 7 4 5 6.4 5.7 1214 5 4 5 4 5 6 6 6 5 6 5 6 5 5.6 1063 5 1 4 3 6 5 4 3 6 2 7 3 3.4 4.5 796 6 4 6 5 5 6 6 6 6 4 7 6 4.7 5.7 1046 5 3 5 6 5 5 6 4 5 5 3 3 5.5 4 954 4 2 4 5 4 6 5 5 5 5 2 2 5.2 3.4 865 4 3 5 4 4 3 4 6 5 4 3 3 3.9 4 794 3 6 5 3 5 6 4 6 4 4 7 5 3.8 5.5 932 6 2 5 6 5 4 5 3 5 6 6 3 5.7 3.8 952 6 4 3 5 6 7 4 3 6 6 2 4 5.4 4.2 963 6 5 5 6 5 5 5 6 6 5 6 6 5.1 5.8 1095 5 3 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5.1 4.7 985 7 4 7 4 5 6 7 4 7 7 4 4 5.6 5.6 1125 3 2 4 5 4 4 5 5 4 6 5 4 5.3 4.4 972 3 3 6 3 4 5 4 4 4 4 3 4 3.6 4.1 773 5 4 6 5 3 1 7 5 7 7 7 3 5.5 4.5 1007 6 4 5 4 5 5 6 5 5 5 6 5 5.4 5.1 1055 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 2 3 5.2 3.6 885 6 2 4 5 5 5 5 5 6 7 2 5 5.4 3.6 905 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4.6 4.5 914 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3.7 4.2 792 5 2 7 4 6 6 6 6 7 7 4 5 5.6 5.3 1096 7 6 6 6 5 7 6 6 6 6 7 6 5.9 5.9 1184 6 1 6 6 3 6 1 6 6 6 6 6 4.6 4.7 936 4 6 6 6 6 4 6 6 6 6 6 6 4.9 6.1 1107 6 3 4 4 3 4 6 7 6 6 3 5 5.1 4.4 95

Page 84: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

3 3 3 4 4 4 5 6 4 6 6 4 4 4.5 4.3 886 5 4 4 4 4 5 5 6 5 5 4 4 4.7 4.7 946 2 7 5 4 5 5 3 5 4 4 6 4 3.2 5.4 865 4 5 4 4 5 4 3 5 5 5 6 5 4.1 5.1 926 7 1 6 5 6 6 1 1 5 1 6 4 3.6 4.2 785 6 1 5 6 4 6 6 3 4 5 4 5 5.6 3.7 933 3 3 3 3 4 5 6 4 3 3 4 3 3.7 4.4 811 6 3 5 5 5 3 6 5 7 7 7 5 4.6 4.9 954 7 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 5.4 5.4 1087 4 7 5 6 4 4 7 5 7 5 7 4 4.8 6.1 1094 5 2 5 5 4 5 6 4 4 6 4 5 5.3 4.1 944 2 5 6 6 7 3 3 6 6 4 5 5 3.7 5.4 913 6 2 6 7 7 6 7 4 6 6 7 4 6.2 5.9 1215 3 6 6 6 6 6 4 4 3 6 7 5 4.5 5.3 981 1 4 6 6 7 4 4 4 4 6 2 1 4 4.7 877 2 1 6 4 3 5 4 7 4 4 4 3 3.3 4.7 805 5 6 5 5 4 5 4 6 6 4 5 5 4.2 5.2 947 3 3 7 7 2 3 7 7 7 7 7 3 6 5.7 1173 4 2 4 2 4 7 3 4 7 4 6 6 3.6 4.6 823 3 7 4 5 5 5 4 6 5 5 4 6 3.9 5.3 926 5 6 5 6 4 5 4 5 6 5 6 5 4.9 5.1 1007 6 5 4 2 3 6 6 4 6 4 6 4 5.4 4.7 1013 3 7 7 3 7 3 7 7 3 3 7 3 3.8 7 1085 5 2 4 4 4 4 6 5 4 6 6 6 5.3 4.5 985 6 4 6 3 5 6 7 4 6 5 7 7 5.4 5.5 1092 5 7 7 6 5 4 5 6 5 6 7 6 5.3 5.6 1093 5 1 7 5 6 7 6 7 7 7 7 7 5.5 5.2 1072 5 3 5 6 7 7 3 7 6 6 7 6 5 5.8 1087 4 4 4 4 4 4 5 7 5 4 6 4 4.7 5.1 987 7 7 7 5 7 4 6 6 7 7 3 3 5.5 5.6 1113 3 3 4 4 4 5 4 5 6 4 6 4 3.8 4.5 833 4 2 4 4 5 5 4 4 6 5 6 5 4.2 4 826 6 1 4 5 4 4 6 3 5 6 3 5 6 3.9 997 7 7 7 5 5 7 6 7 7 7 7 7 5.9 6.4 1236 5 3 4 6 4 4 6 4 5 7 2 4 6 3.4 945 6 1 4 6 3 4 6 3 5 5 2 3 5.9 3.1 901 7 3 4 6 4 5 5 4 5 6 2 4 5.7 3.8 953 4 2 6 6 4 4 7 7 7 6 4 6 5.8 4.8 1067 6 7 5 3 4 4 4 5 6 4 6 4 4.1 5.3 943 4 3 5 4 3 3 4 5 4 4 5 4 4.3 4.1 843 5 7 7 7 5 6 5 7 7 6 7 5 5.4 6.4 1182 6 2 5 6 5 4 5 3 5 6 6 3 5.7 3.8 953 6 4 4 2 6 5 4 3 5 5 5 4 4.4 4.3 873 5 6 5 4 4 5 3 3 5 5 5 5 4.6 4.9 956 4 3 5 4 5 5 6 6 3 4 4 4 4.2 4.8 904 3 3 5 4 5 5 6 6 5 5 5 3 4.5 5.2 976 5 2 7 6 6 7 7 5 7 7 4 5 6.4 5.7 1216 2 6 5 4 6 5 3 5 4 5 7 5 3.8 5.8 964 3 5 5 5 5 4 5 5 5 4 7 5 4 5.4 94

Page 85: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

4 6 3 5 5 5 6 5 4 5 5 4 5 5.2 4.1 932 4 2 5 4 4 5 4 3 5 4 4 3 4.1 3.7 783 5 2 4 3 4 4 4 3 6 4 5 2 4 4.2 827 7 7 7 3 2 6 7 7 7 7 7 7 5.9 5.4 1136 4 1 6 3 3 7 7 6 7 6 4 3 4.3 4.3 864 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3.9 4 794 5 3 4 3 3 5 3 4 4 4 3 3 4.1 4.2 834 6 7 7 5 6 6 7 7 6 5 7 6 5 6.1 1111 4 5 5 4 5 4 4 5 6 5 5 6 3.9 5 893 6 5 5 4 6 6 6 7 6 5 7 5 4.8 5.7 1056 7 1 6 5 6 6 1 1 5 1 6 4 3.6 4.2 783 3 3 3 3 4 5 6 4 3 3 4 3 3.7 4.4 816 7 6 6 6 5 7 6 6 6 6 6 6 5.9 5.8 118

Page 86: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

Tak TerbedakanAndroginyTak TerbedakanMaskulinFemininFemininAndroginyFemininTak TerbedakanTak TerbedakanTak TerbedakanTak TerbedakanTak TerbedakanTak TerbedakanTak TerbedakanTak TerbedakanAndroginyTak TerbedakanAndroginyTak TerbedakanTak TerbedakanAndroginyAndroginyAndroginyTak TerbedakanFemininMaskulinMaskulinTak TerbedakanFemininMaskulinMaskulinAndroginyMaskulinAndroginyMaskulinTak TerbedakanMaskulinAndroginyMaskulinMaskulinTak TerbedakanTak TerbedakanAndroginyAndroginyTak TerbedakanAndroginyMaskulin

Page 87: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

Tak TerbedakanTak TerbedakanFemininFemininTak TerbedakanMaskulinTak TerbedakanFemininAndroginyAndroginyMaskulinFemininAndroginyFemininTak TerbedakanTak TerbedakanFemininAndroginyTak TerbedakanFemininAndroginyMaskulinFemininMaskulinAndroginyAndroginyAndroginyAndroginyFemininAndroginyTak TerbedakanTak TerbedakanMaskulinAndroginyMaskulinMaskulinMaskulinMaskulinFemininTak TerbedakanAndroginyMaskulinTak TerbedakanFemininTak TerbedakanFemininAndroginyFemininFeminin

Page 88: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

MaskulinTak TerbedakanTak TerbedakanAndroginyTak TerbedakanTak TerbedakanTak TerbedakanAndroginyFemininAndroginyTak TerbedakanTak TerbedakanAndroginy

Page 89: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

DATA KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIFit1 it2 it3 it4 it5 it6 it7 it8 it9 it10 it11 it12 it13 it14 it15 it16 it17 it18 it19 it20 it21 it22 it23 it24

1 4 3 2 2 4 2 2 2 2 4 4 2 3 2 2 4 3 4 4 2 4 3 42 4 2 4 3 1 3 2 1 2 2 4 4 2 2 2 4 2 3 2 1 3 4 21 4 3 2 4 4 3 2 3 4 4 4 4 3 3 2 4 3 4 4 2 4 5 41 2 3 1 4 4 5 2 1 3 2 2 1 2 2 1 4 5 2 4 3 2 5 41 2 2 2 4 4 3 1 1 3 2 4 3 2 2 1 4 4 2 3 2 4 1 43 2 2 1 3 5 4 2 3 3 2 3 4 2 2 1 2 2 2 3 3 4 3 44 5 4 3 4 5 3 4 4 3 4 4 4 2 2 2 4 4 4 4 3 4 4 42 4 3 2 3 4 2 4 2 4 4 2 1 4 3 1 2 2 4 4 3 4 2 24 5 3 2 4 4 3 4 3 5 4 4 4 2 3 2 3 2 4 5 3 4 1 12 4 4 5 3 3 3 5 4 5 5 4 4 4 3 5 5 5 4 4 5 4 5 53 2 3 4 5 4 3 3 4 5 5 4 4 3 3 5 5 5 3 5 5 4 4 44 4 2 1 4 4 2 2 2 4 2 1 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 41 5 3 1 3 4 4 4 1 4 4 4 4 5 4 3 3 1 4 4 4 4 1 12 4 3 2 2 3 2 1 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 21 4 2 1 3 2 3 3 2 3 2 3 1 3 3 1 2 2 3 4 2 3 2 32 4 2 1 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 4 1 3 1 3 2 2 3 2 32 5 2 1 2 5 4 3 1 5 4 5 2 3 3 3 5 5 4 5 5 5 4 54 2 2 2 2 2 4 2 2 4 2 2 4 4 2 2 2 4 2 4 2 4 2 41 4 3 2 2 4 4 2 1 4 1 4 4 2 1 1 1 4 2 4 2 5 2 44 4 2 4 4 3 4 3 2 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 4 2 3 4 43 4 2 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 2 2 3 3 4 4 2 3 3 41 2 2 1 3 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 4 1 4 1 11 4 3 1 3 1 4 3 1 4 3 2 5 4 2 1 4 4 4 3 2 3 2 51 3 2 1 3 2 3 2 1 3 1 3 1 2 2 1 4 3 2 4 2 2 3 35 4 3 2 3 4 4 4 4 2 2 1 4 4 3 4 5 5 5 3 1 3 2 42 4 3 1 3 4 2 3 2 3 2 3 1 3 2 1 3 4 2 3 2 3 2 32 5 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 3 3 2 42 4 4 3 4 4 2 4 3 5 4 3 4 2 3 5 4 4 4 3 3 5 3 42 4 3 2 3 3 3 4 2 4 3 3 4 3 2 3 4 4 4 4 3 4 1 32 2 3 1 2 2 4 1 2 3 2 4 4 2 3 3 2 3 2 4 2 3 2 24 4 4 4 4 2 5 4 3 4 4 3 5 4 3 3 4 5 4 4 3 4 4 42 4 3 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 3 4 3 3 5 42 2 3 1 3 2 2 1 1 1 1 1 4 1 1 1 2 2 1 1 1 3 3 24 4 3 4 3 3 4 3 2 4 5 1 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 3 41 5 4 3 3 4 2 4 2 3 5 2 3 4 2 2 3 4 3 3 4 3 3 44 2 4 1 4 2 4 3 2 3 4 2 5 3 2 1 3 5 4 2 2 3 2 23 4 3 4 3 4 4 4 3 4 2 2 4 3 3 2 2 3 3 4 3 3 2 44 1 5 5 4 5 4 4 3 4 1 4 2 1 4 5 2 5 5 5 2 3 5 41 4 3 2 3 4 3 2 2 5 2 3 4 4 4 2 4 5 3 4 2 4 5 35 3 4 4 3 4 4 4 2 3 4 4 4 2 3 3 4 5 5 4 4 4 4 44 4 4 3 3 4 4 4 2 3 5 4 3 3 3 2 5 5 4 4 3 5 3 42 1 3 2 3 2 1 4 2 3 5 3 4 3 3 2 2 2 3 4 4 3 4 34 1 5 5 4 4 4 1 1 1 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 4 4 4 43 2 3 2 3 3 3 1 3 4 3 1 4 2 1 1 4 4 1 4 1 2 4 42 4 5 5 4 4 4 3 4 5 4 3 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 33 4 4 3 3 2 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 41 3 5 5 4 3 5 1 1 1 5 4 1 1 1 1 1 3 5 5 1 5 5 5

Page 90: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

1 5 3 3 4 4 4 3 3 3 2 1 2 3 3 1 2 4 2 3 3 3 3 32 3 2 2 4 4 4 2 3 3 2 4 3 3 3 2 3 2 4 3 3 3 2 32 5 3 3 3 2 4 2 2 2 2 3 1 3 3 1 1 4 2 3 1 3 3 32 3 3 2 2 4 4 2 2 4 3 3 4 2 3 2 3 4 3 3 2 3 4 43 2 4 1 4 2 2 1 1 3 2 2 3 2 2 4 2 2 2 3 1 5 1 21 5 2 5 3 5 4 5 2 2 5 1 5 4 4 4 1 5 5 2 5 5 5 24 4 4 3 4 4 4 4 3 5 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 4 3 5 42 3 2 3 2 4 3 4 3 4 3 4 4 3 2 4 4 3 2 4 4 4 3 42 4 2 3 4 4 3 4 1 5 3 1 4 3 2 1 5 2 3 5 3 4 5 34 5 4 1 3 1 1 1 1 1 1 2 3 1 1 5 1 1 1 3 3 3 2 22 4 3 2 4 5 5 4 3 4 5 3 5 3 3 3 5 3 2 5 3 3 5 53 5 4 3 5 4 5 5 2 4 4 4 4 3 2 2 4 5 4 4 4 4 4 53 3 2 3 2 2 3 2 1 1 1 4 3 2 2 2 2 4 2 3 1 2 2 21 5 5 4 4 2 4 4 2 4 3 2 4 3 2 2 4 4 4 5 4 4 2 42 4 3 2 2 3 4 4 3 5 3 5 2 3 2 1 5 3 3 3 2 3 5 31 4 4 3 2 4 4 4 3 4 5 2 2 4 2 4 4 4 4 4 5 3 2 22 4 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 1 3 5 2 4 2 3 3 31 4 3 1 2 2 2 3 1 1 1 3 3 2 2 1 2 1 2 3 2 3 1 11 4 5 3 4 5 2 2 2 3 3 2 5 2 2 2 4 4 2 5 2 4 5 53 5 3 2 5 3 2 4 2 3 4 4 4 3 3 2 4 2 4 5 4 4 2 31 2 3 1 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 1 1 2 2 3 4 2 3 2 35 4 3 1 4 5 2 3 1 4 3 3 2 2 1 1 3 1 4 4 1 3 1 14 3 4 4 4 5 2 4 3 4 5 5 5 4 3 1 3 5 4 4 3 4 4 41 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 5 5 1 1 5 1 5 1 5 1 5 1 11 2 3 1 4 4 3 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 3 2 4 1 2 1 21 2 1 2 4 3 4 2 1 3 4 1 3 1 2 1 2 1 4 3 2 3 1 11 4 5 3 4 5 4 4 2 4 5 5 5 1 1 1 2 5 5 5 4 5 5 43 5 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 5 3 3 2 2 5 42 5 2 4 4 4 3 4 1 2 4 2 4 3 1 1 4 4 4 3 1 4 5 51 3 4 1 4 4 3 1 1 3 2 4 1 2 1 1 2 2 2 3 2 4 2 21 5 2 5 2 1 3 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 3 5 3 1 1 12 3 2 2 4 4 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 4 3 3 2 33 4 3 4 3 3 3 2 2 3 4 4 4 3 3 5 3 5 4 3 1 3 5 31 5 4 5 3 5 3 2 1 1 1 2 4 3 2 2 5 4 3 4 2 4 5 21 5 3 3 4 5 3 2 1 4 5 3 5 3 3 1 4 4 3 5 4 4 4 24 4 4 5 4 4 2 4 4 4 5 4 5 3 3 1 4 5 3 4 4 4 5 43 4 5 3 4 4 4 4 2 4 4 3 5 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 41 5 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 5 3 3 4 4 3 3 3 3 3 5 43 1 3 1 2 3 2 1 1 2 2 4 4 1 1 1 3 5 4 5 3 4 1 35 3 4 1 4 4 4 2 3 3 4 4 4 2 2 1 3 3 2 4 2 4 4 31 4 3 1 2 4 4 2 2 3 4 4 4 3 4 4 2 3 3 4 4 3 4 41 5 4 1 4 4 4 3 1 2 2 2 4 3 2 2 2 1 4 4 2 3 1 14 4 4 4 4 2 5 4 3 4 4 3 5 4 3 3 4 5 4 4 3 4 4 43 4 2 3 4 5 4 4 3 4 3 2 3 3 3 4 4 4 3 5 4 1 2 32 4 1 2 3 4 4 2 2 3 2 3 1 3 2 1 1 1 3 4 1 3 1 11 4 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 5 2 2 4 4 3 3 4 3 5 4 42 4 5 2 4 4 3 3 1 2 2 2 4 3 2 1 3 4 2 2 2 3 2 21 4 3 1 3 1 4 3 1 4 3 2 5 4 2 1 4 4 4 3 2 3 2 52 3 3 2 4 2 2 2 1 2 2 4 3 2 1 3 2 2 2 4 3 3 2 3

Page 91: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

2 3 3 1 2 4 2 2 1 3 1 5 2 2 2 3 2 2 2 3 1 3 2 44 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 4 4 4 3 4 4 4 41 3 4 1 3 2 3 3 1 2 1 1 3 2 3 3 3 2 4 3 2 4 2 14 3 3 2 3 2 4 4 2 4 4 2 4 4 2 1 2 1 4 5 2 4 2 42 5 5 3 2 5 4 4 2 4 3 2 5 2 1 3 5 3 2 3 2 4 4 54 4 3 2 4 4 2 2 2 2 3 4 4 2 2 2 4 4 2 2 4 4 2 42 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 33 4 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 1 2 3 24 5 3 2 2 4 2 2 1 4 2 4 4 3 2 2 2 2 1 3 2 4 2 22 1 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 1 3 1 2 2 2 2 2 34 2 2 3 5 4 4 4 2 3 5 1 5 4 3 1 3 2 5 5 5 5 3 51 5 2 5 3 5 4 5 2 2 5 1 5 4 4 4 1 5 5 2 5 5 5 22 3 2 3 2 4 3 4 3 4 3 4 4 3 2 4 4 3 2 4 4 4 3 44 5 4 1 3 1 1 1 1 1 1 2 3 1 1 5 1 1 1 3 3 3 2 2

Page 92: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

it25 it26 it27 it28 it29 Total Kategori2 2 3 3 2 81 Unidentified2 2 3 2 1 71 Androginy4 4 4 4 4 100 Unidentified2 3 2 3 4 79 Maskulin2 2 3 3 2 73 Feminin2 2 3 3 3 78 Feminin3 2 4 4 2 103 Androginy3 2 3 3 2 81 Feminin2 2 3 3 1 90 Unidentified4 3 4 5 3 119 Unidentified4 4 4 4 4 115 Unidentified3 4 3 3 3 90 Unidentified4 3 4 4 1 92 Unidentified2 2 3 2 3 69 Unidentified3 2 3 4 3 73 Unidentified2 1 3 2 3 70 Unidentified5 2 5 4 3 107 Androginy2 4 2 3 4 81 Unidentified1 2 1 3 4 75 Androginy3 3 4 4 3 99 Unidentified4 3 3 3 2 87 Unidentified1 1 4 1 1 47 Androginy3 3 3 4 2 84 Androginy2 2 2 4 3 67 Androginy4 5 3 4 1 98 Unidentified3 2 4 3 3 76 Feminin3 4 4 4 4 105 Maskulin3 4 5 4 4 106 Maskulin2 2 3 3 3 88 Unidentified3 3 3 2 2 73 Feminin4 4 3 4 3 110 Maskulin3 4 4 3 3 104 Maskulin1 1 3 2 3 52 Androginy3 5 3 4 3 101 Maskulin4 3 4 3 3 93 Androginy4 2 3 2 3 83 Maskulin4 3 3 4 3 93 Unidentified5 1 4 5 4 106 Maskulin3 2 2 4 2 91 Androginy3 4 4 3 3 107 Maskulin3 4 4 4 4 107 Maskulin2 2 3 3 2 80 Unidentified4 4 4 4 4 100 Unidentified1 2 2 1 4 73 Androginy4 4 4 4 4 109 Androginy4 3 3 4 2 91 Unidentified5 5 4 5 5 96 Androginy

Page 93: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

2 4 3 4 1 82 Maskulin2 3 3 3 4 84 Unidentified2 3 3 3 3 75 Unidentified2 3 3 3 2 84 Feminin2 2 2 1 2 65 Feminin2 3 4 5 5 106 Unidentified4 4 4 3 4 115 Maskulin4 3 4 2 3 94 Unidentified3 2 4 4 2 91 Feminin2 1 1 1 3 59 Androginy3 3 3 5 3 106 Androginy3 4 4 3 4 111 Maskulin2 1 3 2 2 64 Feminin4 4 4 2 1 97 Androginy3 4 3 3 3 91 Feminin4 4 4 4 4 100 Unidentified2 3 3 3 2 86 Unidentified2 2 3 2 1 57 Feminin3 1 4 2 2 90 Androginy4 2 3 3 2 94 Unidentified2 1 3 1 2 62 Feminin3 1 4 3 3 76 Androginy4 4 4 4 3 110 Maskulin1 1 1 1 5 63 Feminin3 1 3 3 3 60 Maskulin2 1 1 1 1 58 Androginy5 5 4 4 3 110 Androginy4 4 3 4 3 100 Androginy3 4 2 4 5 94 Androginy2 2 4 2 1 66 Androginy2 1 2 1 3 55 Androginy2 3 3 3 4 79 Unidentified5 5 3 5 3 101 Unidentified3 4 1 3 3 87 Maskulin2 4 4 3 3 97 Androginy4 4 4 3 4 112 Maskulin4 4 4 3 4 113 Maskulin5 4 4 4 4 105 Maskulin2 4 3 3 3 75 Maskulin2 3 4 3 2 89 Feminin4 2 3 4 3 92 Unidentified3 1 4 1 1 72 Androginy4 4 3 4 3 110 Maskulin4 3 1 3 4 95 Unidentified3 1 3 3 1 65 Feminin3 3 4 4 3 104 Unidentified3 2 3 4 2 78 Feminin3 3 3 4 2 84 Androginy2 2 3 4 2 72 Feminin

Page 94: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

1 2 3 2 2 67 Feminin3 4 4 4 5 113 Maskulin3 2 3 2 2 69 Unidentified4 2 4 2 4 88 Unidentified3 2 2 2 2 91 Androginy2 2 4 4 3 87 Unidentified4 4 3 4 3 102 Unidentified1 1 3 4 1 71 Unidentified2 1 3 4 4 78 Androginy2 2 2 2 3 62 Feminin4 4 5 3 3 104 Feminin2 3 4 5 5 106 Unidentified4 3 4 2 3 94 Unidentified2 1 1 1 3 59 Androginy

Page 95: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

LAMPIRANLAMPIRANLAMPIRANLAMPIRAN

Page 96: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

Lampiran 1

Reliabilitas Skala Kecenderungan Berperilaku agresif

dan Daya beda item

Reliabilitas Skala Identitas Peran Gender dan Daya beda

item

Page 97: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

Reliability Skala Kecenderungan Berperilaku Agresi Case Processing Summary

N %

Valid 60 100.0

Excluded(a)

0 .0

Cases

Total 60 100.0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.897 40

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Item01 115.6833 382.254 .365 .895

Item02 115.5167 376.661 .496 .893

Item03 114.7833 400.308 .022* .899

Item04 115.6000 386.786 .333 .895

Item05 116.2500 374.835 .512 .892

Item06 115.2500 387.750 .398 .894

Item07 115.3333 374.463 .613 .891

Item08 115.3667 376.236 .699 .891

Item09 115.8667 361.304 .757 .888

Item10 116.2167 364.749 .828 .888

Item11 115.6000 379.397 .488 .893

Item12 115.8167 360.559 .764 .888

Item13 115.7500 384.970 .332 .895

Item14 115.3333 382.260 .335 .896

Item15 115.8500 384.028 .357 .895

Item16 115.5000 398.153 .077* .898

Item17 116.0667 386.945 .330 .895

Item18 116.5833 380.247 .417 .894

Item19 115.7500 403.445 -.058* .900

Item20 115.5333 376.728 .554 .892

Item21 115.4500 374.048 .502 .893

Item22 115.8167 371.101 .650 .890

Item23 114.9333 380.097 .523 .893

Item24 116.3167 381.745 .523 .893

Item25 115.7500 389.377 .256* .896

Item26 115.3500 388.672 .439 .894

Item27 116.1667 396.175 .090* .899

Page 98: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

Item28 115.9500 392.557 .161* .898

Item29 115.6333 408.168 -.220* .901

Item30 115.3500 395.214 .145* .898

Item31 116.3667 387.863 .254* .897

Item32 115.6667 371.718 .568 .891

Item33 115.5833 378.213 .505 .893

Item34 115.8667 374.118 .635 .891

Item35 115.8000 372.298 .610 .891

Item36 115.2833 386.071 .440 .894

Item37 115.5333 376.016 .608 .891

Item38 115.8167 402.627 -.037* .899

Item39 115.3833 400.512 .007* .900

Item40 115.6833 381.542 .487 .893

Page 99: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

Reliability Skala Identitas Peran Gender Case Processing Summary

N %

Valid 60 100.0

Excluded(a)

0 .0

Cases

Total 60 100.0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability item androginy dan tak terbedakan Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.853 40

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Item01 181.10 492.837 .472 M.847

Item02 180.95 500.862 .334 .850

Item04 181.73 507.962 .193* .853

Item05 180.80 510.807 .159* .853

Item07 180.90 488.634 .572 .845

Item08 181.88 509.291 .145* .854

Item10 182.20 485.214 .438 .847

Item11 180.63 492.948 .458 .847

Item13 181.28 495.834 .462 .848

Item14 182.00 488.847 .359 .849

Item16 181.18 493.474 .400** 848

Item17 180.15 497.045 .499 .847

Item19 181.32 489.237 .551 .846

Item20 183.03 524.541 -.073* .862

Item22 181.33 482.768 .551 .845

Item23 180.60 496.278 .429 .848

Item25 181.10 487.142 .574 .845

Item26 181.35 497.113 .392 .849

Item28 181.00 501.051 .291* .851

Item29 180.60 486.278 .574 .845

Item31 181.40 487.532 .529 .846

Item32 180.98 517.949 .028* .856

Item34 180.95 493.675 .442 .848

Item35 180.98 482.932 .488 .846

Page 100: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

Item37 182.28 491.630 .421 .848

Item38 181.98 493.068 .326 .850

Item40 181.83 489.463 .348** .850

Item41 180.97 492.507 .515 .846

Item43 181.22 497.054 .446 .848

Item44 180.90 483.922 .472 .846

Item46 182.37 497.151 .324** .850

Item47 182.82 506.593 .188* .853

Item49 181.58 493.976 .405** .848

Item50 182.08 529.976 -.146* .861

Item52 182.52 514.288 .063* .857

Item53 181.47 519.473 -.007* .858

Item55 181.40 493.295 .424 .848

Item56 180.60 496.447 .346 .849

Item58 181.60 507.702 .179* .853

Item59 181.52 500.390 .260* .852

*item gugur ** item yang digugurkan

Page 101: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

Reliability item maskulin Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.897 20

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Item01 86.07 254.606 .607 .890

Item04 86.70 253.671 .593 .890

Item07 85.87 256.287 .591 .890

Item10 87.17 244.650 .621 .889

Item13 86.25 260.258 .515 .892

Item16 86.15 252.164 .581 .890

Item19 86.28 257.596 .547 .891

Item22 86.30 255.603 .487 .893

Item25 86.07 251.012 .699 .887

Item28 85.97 255.965 .511 .892

Item31 86.37 259.592 .448 .894

Item34 85.92 255.129 .574 .890

Item37 87.25 254.869 .511 .892

Item40 86.80 243.892 .584 .890

Item43 86.18 261.203 .498 .893

Item46 87.33 252.599 .541 .891

Item49 86.55 253.845 .562 .891

Item52 87.48 266.288 .228* .901

Item55 86.37 256.948 .500 .892

Item58 86.57 262.962 .342 .897

Page 102: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

Reliability item feminin

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.825 20

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Item02 89.82 190.661 .586 .810

Item05 89.67 202.938 .232* .825

Item08 90.75 193.614 .400 .818

Item11 89.50 186.593 .683 .805

Item14 90.87 206.965 .052* .839

Item17 89.02 197.983 .472 .816

Item20 91.98 191.678 .322 .824

Item23 89.48 192.322 .555 .812

Item26 90.22 190.918 .565 .811

Item29 89.47 189.033 .611 .809

Item32 89.85 195.994 .379 .819

Item35 89.85 199.384 .232* .827

Item38 90.85 182.536 .576 .808

Item41 89.83 199.870 .345 .820

Item44 89.77 183.470 .588 .807

Item47 91.68 199.000 .276* .824

Item50 90.95 210.048 .014* .837

Item53 90.33 197.480 .271* .825

Item56 89.47 188.626 .542 .811

Item59 90.38 184.783 .586 .808

Page 103: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

Lampiran 2

Skala Penelitian dan Data Penelitian

Page 104: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

Dengan Hormat,

Perkenalkan, Saya adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata

Dharma yang sedang melakukan penelitian untuk menyelesaikan tugas akhir

sebagai syarat kelulusan saya. Untuk itu, Saya memohon kesediaan Anda untuk

meluangkan waktu ditengah kesibukan Anda, untuk mengisi skala berikut ini.

Skala ini terdiri dari dua bagian, yaitu Skala A yang berisikan 40

pernyataan mengenai perilaku individu sehari-hari dalam masyarakat dan Skala B

yang berisikan 60 kata-kata yang menggambarkan sifat individu sehari-harinya.

Guna kepentingan penelitian, Saya meminta bantuan Anda untuk

menjawab dengan jujur setiap pernyataan sesuai dengan kondisi masing-masing

sehari-harinya dan usahakan agar semua pernyataan dikerjakan secara berurutan

dan tidak ada yang terlewatkan.. Semua informasi terjamin kerahasiaannya karena

data tersebut hanya digunakan demi kepentingan penelitian semata sehingga Anda

tidak perlu merasa kuatir akan diketahui oleh orang lain.

Atas bantuan dan Perhatian Anda, Saya mengucapkan terima kasih dan Selamat

mengerjakan

Hormat Saya,

Frenky D

Page 105: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

SKALA A

Nama / Inisial : ____________________________

Umur : ______ tahun

Jenis Kelamin (tulis P/L) : ______

Pekerjaan : _____________________________

Berikut ini disajikan 40 pernyataan seputar kehidupan sehari-hari. Anda

diharapkan untuk menyatakan apakah pernyataan tersebut sesuai dengan

karakteristik anda sehari-harinya.

SS : Sangat sesuai dengan diri Anda

S : Sesuai dengan diri Anda

N : Netral atau Sulit untuk dikatakan sesuai atau tidak sesuai dengan diri

Anda

TS : Tidak sesuai dengan diri Anda

STS : Sangat tidak sesuai dengan diri Anda.

Pilihlah jawaban dengan memberi tanda silang (X) pada kolom yang telah

disediakan. Jawablah seluruh pernyataan yang ada dan jangan sampai ada yang

terlewatkan. Dalam skala ini tidak ada jawaban yang benar atau salah, semua

pilihan jawaban adalah benar. Kesungguhan dan keseriusan Anda sangat

diperlukan di sini. Selamat mengerjakan dan terima kasih atas bantuannya.

Page 106: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

No Pernyataan SS S N TS STS

1 Saya berpikir bahwa tidak ada alasan

yang tepat buat saya untuk memukul

orang lain

2 Saya cepat marah tetapi reda dengan

cepat juga

3 Saya mengatakan secara terbuka kepada

teman saya ketika saya tidak setuju

dengan mereka

4 Orang lain akan bersikap baik kepada

saya jika ada maunya

5 Pada suatu waktu tertentu, saya tidak

bisa menahan diri untuk memukul orang

lain

6 Saya sering menemukan bahwa saya

tidak setuju dengan orang lain

7 Saya kadang-kadang terjebak dalam rasa

cemburu

8 Ketika orang lain mengganggu saya,

saya mungkin akan mengatakan apa

yang saya pikirkan tentang mereka

9 Saya adalah orang yang sangat cepat

marah

Page 107: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

10 Dengan provokasi yang cukup, saya

mungkin akan memukul orang lain

11 Ketika frustasi, saya memperlihatkan

kejengkelan saya

12 Saya kadang-kadang merasa seperti bom

yang siap meledak

13 Terkadang saya merasa memiliki hidup

yang tidak adil

14 Saya pernah berkelahi dengan orang

yang saya kenal

15 Saya adalah orang yang tenang

16 Saya tidak bisa menahan diri untuk

berargumen ketika orang lain tidak

setuju dengan saya

17 Meskipun sudah merasa kesal, saya tetap

dapat mengendalikan amarah saya

18 Saya akan menjadi begitu marah dan

menghancurkan benda-benda

19 Orang lain selalu terlihat memperoleh

lebih banyak kesempatan untuk

melakukan sesuatu

20 Saya akan membentak orang yang

berlaku tidak sopan di depan saya

Page 108: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

21 Jika seseorang memukul saya, saya

memukul balik

22 Beberapa temanku berpikir kalau saya

orang yang cepat marah

23 Saya ingin tahu kenapa kadang-kadang

saya merasa tidak enak tentang sesuatu

24 Kadang-kadang saya lepas kendali tanpa

alasan yang tepat

25 Saya tidak akan memusuhi orang lain

yang pernah menyakiti saya.

26 Saya mengetahui ada “teman” yang

berbicara tentang saya di belakang saya

27 Saya menghindari perkelahian dalam

menyelesaikan masalah

28 Saya tidak pernah menggunakan

ancaman untuk menakuti orang yang

saya benci

29 Temanku mengatakan bahwa saya orang

yang agak argumentatif

30 Saya curiga terhadap keramahan orang

asing yang terlalu berlebihan

31 Saya terlibat sedikit lebih banyak

perkelahian dibandingkan kebanyakan

Page 109: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

orang

32 Jika saya harus mengunakan kekerasan

untuk mempertahankan hak saya, akan

saya lakukan

33 Saya akan melabrak orang yang

mengacaukan hasil kerja saya

34 Saya memiliki masalah dalam

mengontrol tempramen

35 Saya akan berkelahi dengan orang yang

terus-menerus menekan saya

36 Terkadang saya merasa ada orang lain

yang menertawakan saya di belakang

saya

37 Saya bisa sangat marah jika ada orang

lain yang mengganggu saya

38 Ketika orang lain bersikap baik, saya

bertanya apa yang mereka inginkan

39 Saya tidak pernah menceritakan rahasia

pribadi musuh saya kepada orang lain

40 Saya akan memprotes keputusan orang

lain yang bertentangan dengan pendapat

pribadi saya

Thank YouThank YouThank YouThank You & & & & Good Luck Good Luck Good Luck Good Luck

Page 110: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

SKALA B

Nama / Inisial : _____________________________

Usia : ______ tahun

Jenis Kelamin (tulis P/L) : ______

Pekerjaan : _____________________________

Berikut akan tersedia enam puluh kata sifat. Gunakanlah kata-kata tersebut

untuk mendeskripsikan diri Anda sendiri dengan cara memberi nilai dari 1 sampai

7. Nilai 1 berarti tidak pernah atau hampir tidak menggambarkan diri anda, dan

sebaliknya nilai 7 mengindikasikan kata tersebut selalu atau sangat

menggambarkan diri anda.

Misalnya: Riang

Tulis 1 jika tidak pernah atau hampir tidak pernah benar Anda orang yang Riang

Tulis 2 jika biasanya tidaklah benar Anda adalah orang yang Riang

Tulis 3 jika kadang-kadang tapi tidak sering benar Anda adalah orang yang Riang

Tulis 4 jika sekali-kali benar Anda adalah orang yang Riang

Tulis 5 jika sering kali benar Anda adalah orang yang Riang

Tulis 6 jika biasanya benar Anda adalah orang yang Riang

Tulis 7 jika selalu benar Anda adalah orang yang Riang

Jika Anda adalah orang yang kadang-kadang Riang tapi tidak sering maka Anda

akan mengisikan 3 pada kolom yang tersedia.

Riang 3

Page 111: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

Percaya kepada diri sendiri Cepat dalam mengambil keputusan

Suka mengalah

Mudah terharu/ merasa kasihan

Suka menolong

Tulus hati

Suka mempertahankan pendapat Dapat berdiri sendiri

Periang Dapat mengatasi rasa sakit hati

Tergantung pada suasana hati/ moody

Sombong, angkuh

Mandiri Dominan

Pemalu Bersuara lembut

Teliti

Menyenangkan

Atletis Maskulin

Penuh kasih sayang

Hangat

Bertingkah laku yang dibuat-buat Serius

Tegas

Mau mengambil sikap

Senang dirayu

Sabar

Bahagia

Ramah

Berkepribadian kuat

Agresif

Setia

Mudah tertipu

tidak pernah

atau hampir

tidak pernah

benar

sekali-kali

benar

biasanya

tidaklah

benar

kadang-

kadang tapi

tidak sering

benar

biasanya

benar

sering kali

benar

selalu

benar

Page 112: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

Tidak berpendirian tetap

Tidak efisien

Kuat

Bertindak sebagai pemimpin

Feminin

Kekanak-kanakan

Dapat diandalkan

Dapat menyesuaikan diri

Analitis

Individualistis

Bersimpati kepada orang lain Tidak berkata kasar

Iri hati

Tidak sistematis

Dapat menjadi pemimpin Kompetitif

Sensitive terhadap kebutuhan orang lain

Menyukai anak-anak

Jujur

Bijaksana

Mau mengambil resiko

Ambisius

Pengertian

Lemah lembut

Suka berahasia

Konvensional

Thank YouThank YouThank YouThank You & & & & Good Luck Good Luck Good Luck Good Luck

Page 113: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

Dengan Hormat,

Perkenalkan, Saya adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata

Dharma yang sedang melakukan penelitian untuk menyelesaikan tugas akhir

sebagai syarat kelulusan saya. Untuk itu, Saya memohon kesediaan Anda untuk

meluangkan waktu ditengah kesibukan Anda, untuk mengisi skala berikut ini.

Skala ini terdiri dari dua bagian, yaitu Skala A yang berisikan 29

pernyataan mengenai perilaku individu sehari-hari dalam masyarakat dan Skala B

yang berisikan 30 kata-kata yang menggambarkan sifat individu sehari-harinya.

Guna kepentingan penelitian, Saya meminta bantuan Anda untuk

menjawab dengan jujur setiap pernyataan sesuai dengan kondisi masing-masing

sehari-harinya dan usahakan agar semua pernyataan dikerjakan secara berurutan

dan tidak ada yang terlewatkan.. Semua informasi terjamin kerahasiaannya karena

data tersebut hanya digunakan demi kepentingan penelitian semata sehingga Anda

tidak perlu merasa kuatir akan diketahui oleh orang lain.

Atas bantuan dan Perhatian Anda, Saya mengucapkan terima kasih dan Selamat

mengerjakan

Hormat Saya,

Frenky D

Page 114: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

SKALA A

Nama / Inisial : ____________________________

Umur : ______ tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan

Berikut ini disajikan 40 pernyataan seputar kehidupan sehari-hari. Anda

diharapkan untuk menyatakan apakah pernyataan tersebut sesuai dengan

karakteristik anda sehari-harinya.

SS : Sangat sesuai dengan diri Anda

S : Sesuai dengan diri Anda

N : Netral atau Sulit untuk dikatakan sesuai atau tidak sesuai dengan diri

Anda

TS : Tidak sesuai dengan diri Anda

STS : Sangat tidak sesuai dengan diri Anda.

Pilihlah jawaban dengan memberi tanda silang (X) pada kolom yang telah

disediakan. Jawablah seluruh pernyataan yang ada dan jangan sampai ada yang

terlewatkan. Dalam skala ini tidak ada jawaban yang benar atau salah, semua

pilihan jawaban adalah benar. Kesungguhan dan keseriusan Anda sangat

diperlukan di sini. Selamat mengerjakan dan terima kasih atas bantuannya.

Page 115: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

No Pernyataan SS S N TS STS

1 Saya berpikir bahwa tidak ada alasan

yang tepat buat saya untuk memukul

orang lain

2 Saya cepat marah tetapi reda dengan

cepat juga

3 Orang lain akan bersikap baik kepada

saya jika ada maunya

4 Pada suatu waktu tertentu, saya tidak

bisa menahan diri untuk memukul orang

lain

5 Saya sering menemukan bahwa saya

tidak setuju dengan orang lain

6 Saya kadang-kadang terjebak dalam rasa

cemburu

7 Ketika orang lain mengganggu saya,

saya mungkin akan mengatakan apa

yang saya pikirkan tentang mereka

8 Saya adalah orang yang sangat cepat

marah

9 Dengan provokasi yang cukup, saya

mungkin akan memukul orang lain

10 Ketika frustasi, saya memperlihatkan

Page 116: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

kejengkelan saya

11 Saya kadang-kadang merasa seperti bom

yang siap meledak

No Pernyataan SS S N TS STS

12 Terkadang saya merasa memiliki hidup

yang tidak adil

13 Saya pernah berkelahi dengan orang

yang saya kenal

14 Saya adalah orang yang tenang

15 Meskipun sudah merasa kesal, saya tetap

dapat mengendalikan amarah saya

16 Saya akan menjadi begitu marah dan

menghancurkan benda-benda

17 Saya akan membentak orang yang

berlaku tidak sopan di depan saya

18 Jika seseorang memukul saya, saya

memukul balik

19 Beberapa temanku berpikir kalau saya

orang yang cepat marah

20 Saya ingin tahu kenapa kadang-kadang

saya merasa tidak enak tentang sesuatu

21 Kadang-kadang saya lepas kendali tanpa

Page 117: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

alasan yang tepat

22 Saya mengetahui ada “teman” yang

berbicara tentang saya di belakang saya

No Pernyataan SS S N TS STS

23 Jika saya harus mengunakan kekerasan

untuk mempertahankan hak saya, akan

saya lakukan

24 Saya akan melabrak orang yang

mengacaukan hasil kerja saya

25 Saya memiliki masalah dalam

mengontrol tempramen

26 Saya akan berkelahi dengan orang yang

terus-menerus menekan saya

27 Terkadang saya merasa ada orang lain

yang menertawakan saya di belakang

saya

28 Saya bisa sangat marah jika ada orang

lain yang mengganggu saya

29 Saya akan memprotes keputusan orang

lain yang bertentangan dengan pendapat

pribadi saya

Thank YouThank YouThank YouThank You & & & & Good Luck Good Luck Good Luck Good Luck

Page 118: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

SKALA B

Berikut akan tersedia enam puluh kata. Gunakanlah kata-kata tersebut

untuk mendeskripsikan diri Anda sendiri dengan cara memberi nilai dari 1 sampai

7. Nilai 1 berarti tidak pernah atau hampir tidak menggambarkan diri anda, dan

sebaliknya nilai 7 mengindikasikan kata tersebut selalu atau sangat

menggambarkan diri anda.

Misalnya: Riang

Tulis 1 jika tidak pernah atau hampir tidak pernah benar Anda orang yang Riang

Tulis 2 jika biasanya tidaklah benar Anda adalah orang yang Riang

Tulis 3 jika kadang-kadang tapi tidak sering benar Anda adalah orang yang Riang

Tulis 4 jika sekali-kali benar Anda adalah orang yang Riang

Tulis 5 jika sering kali benar Anda adalah orang yang Riang

Tulis 6 jika biasanya benar Anda adalah orang yang Riang

Tulis 7 jika selalu benar Anda adalah orang yang Riang

Jika Anda adalah orang yang kadang-kadang Riang tapi tidak sering maka Anda

akan mengisikan 3 pada kolom yang tersedia.

Riang 3

Page 119: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

Percaya kepada diri sendiri Analitis

Suka mengalah Pengertian

Suka menolong

Suka berahasia

Mandiri Dapat menjadi pemimpin

Penuh kasih sayang

Bersuara lembut

Tergantung pada suasana hati/ moody

Tulus hati

Atletis Cepat dalam mengambil keputusan

Setia

Hangat

Bahagia

Menyenangkan

Tegas

Dapat berdiri sendiri

Bersimpati kepada orang lain Sabar

Dapat diandalkan

Dapat menyesuaikan diri

Kuat

Mau mengambil sikap

Sensitive terhadap kebutuhan orang lain

Menyukai anak-anak

Jujur

Bijaksana

Thank YouThank YouThank YouThank You & & & & Good LuckGood LuckGood LuckGood Luck

tidak pernah

atau hampir

tidak pernah

benar

sekali-kali

benar

biasanya

tidaklah

benar

kadang-

kadang tapi

tidak sering

benar

biasanya

benar

sering kali

benar

selalu

benar

1 2 3 4 5 6 7

Page 120: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

TotalAgresi

N 110

Mean 88.8273 Normal Parameters(a,b)

Std. Deviation 14.83107

Absolute .065

Positive .056

Most Extreme Differences

Negative -.065

Kolmogorov-Smirnov Z .685

Asymp. Sig. (2-tailed) .737

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Oneway TotalAgresi

N Mean Std.

Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean Minimum Maximum

Lower Bound Upper Bound

Maskulin 22

100.0455

15.13897 3.22764 93.3332 106.7577 60.00 115.00

Feminin 20

77.6000

9.93876 2.22237 72.9485 82.2515 62.00 91.00

Androginy 30

86.6333

14.74492 2.69204 81.1275 92.1392 58.00 110.00

TakTerbedakan 38

89.9737

12.18880 1.97728 85.9673 93.9800 69.00 119.00

Total 110

88.8273

14.83107 1.41409 86.0246 91.6299 58.00 119.00

Test of Homogeneity of Variances TotalAgresi

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.034 3 106 .114

ANOVA TotalAgresi

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 5484.023 3 1828.008 10.479 .000

Within Groups 18491.695 106 174.450

Total 23975.718 109

Post Hoc Tests Multiple Comparisons Dependent Variable: TotalAgresi * The mean difference is significant at the .05 level.

Page 121: KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF DITINJAU DARI …

Multiple Comparisons Dependent Variable: TotalAgresi * The mean difference is significant at the .05 level.

Homogeneous Subsets TotalAgresi

Subset for alpha = .05

Kelompok N

1

2 3

Tukey HSD(a,b)

Feminin 20 77.6000

Androginy 30 86.6333 86.6333

TakTerbedakan 38 89.9737

Maskulin 22 100.0455

Sig. .073 .801 1.000

Scheffe(a,b) Feminin 20 77.6000

Androginy 30 86.6333 86.6333

TakTerbedakan 38 89.9737 89.9737

Maskulin 22 100.0455

Sig. .117 .843 .064

Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a Uses Harmonic Mean Sample Size = 25.789. b The group sizes are unequal. The harmonic mean of the group sizes is used. Type I error levels are not guaranteed.