kebijakan teknis kesehatan lingkungan...oleh permenkes nomor 3 tahun 2018 tentang rekrutmen panitia...

21
1 Materi Inti 1 Etika Pelayanan Kesehatan Haji URAIAN MATERI Untuk memperoleh PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan, TKHI dan TPK yang memiliki nilai-nilai antara lain sigap, handal, amanah, responsif, inovatif (SHARI) dan memiliki kompetensi untuk menjalankan tugasnya dalam penyelenggaraan kesehatan haji serta mampu melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai ketentuan yang berlaku dalam rangka pelayanan, pembinaan, dan perlindungan kesehatan kepada jemaah haji hal ini diamanahkan oleh Permenkes Nomor 3 Tahun 2018 tentang Rekrutmen Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji Arab Saudi Bidang Kesehatan, Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) dan Tenaga Pendukung Kesehatan dalam Penyelenggaraan Kesehatan Haji. Mulai dari tahapan ini diharapkan yang menjadi petugas adalah mereka yang menjunjung tinggi moral dan etika didalam memberikan pelayanan kesehatan kepada jemaah. Sikap dan Perilaku seseorang dibatasi oleh Hukum dan Moral. Hukum membatasi sisi lahiriahnya, sedangkan moral membatasi sisi sikap batiniahnya. Disamping itu, sikap dan perilaku seseorang juga dipengaruhi oleh EI (Emotional Intelligence) atau Kecerdasan emosional orang itu sendiri. Kecerdasan Emosional adalah kemampuan seseorang dalam mengendalikan emosinya saat menghadapi situasi atau masalah yang menyenangkan maupun menyakitkan. Daniel Goleman (1995), dalam bukunya ? Emotional Intellegence: Why it can matter more than IQ?, menyatakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan, serta mengatur keadaan jiwa seseorang. Agar EI seseorang dapat tercapai dengan optimal, maka Daniel Goleman membagi EI dalam 5 (lima) tahapan bidang kompetensi yang harus dikuasai seseorang. Bidang kompetensi tersebut adalah sebagai berikut:

Upload: others

Post on 31-Oct-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEBIJAKAN TEKNIS KESEHATAN LINGKUNGAN...oleh Permenkes Nomor 3 Tahun 2018 tentang Rekrutmen Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji Arab Saudi Bidang Kesehatan, Tim Kesehatan Haji Indonesia

1

Materi Inti 1 Etika Pelayanan Kesehatan Haji

URAIAN MATERI

Untuk memperoleh PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan, TKHI dan

TPK yang memiliki nilai-nilai antara lain sigap, handal, amanah,

responsif, inovatif (SHARI) dan memiliki kompetensi untuk

menjalankan tugasnya dalam penyelenggaraan kesehatan haji serta

mampu melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai

ketentuan yang berlaku dalam rangka pelayanan, pembinaan, dan

perlindungan kesehatan kepada jemaah haji hal ini diamanahkan

oleh Permenkes Nomor 3 Tahun 2018 tentang Rekrutmen Panitia

Penyelenggaraan Ibadah Haji Arab Saudi Bidang Kesehatan, Tim

Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) dan Tenaga Pendukung

Kesehatan dalam Penyelenggaraan Kesehatan Haji. Mulai dari

tahapan ini diharapkan yang menjadi petugas adalah mereka yang

menjunjung tinggi moral dan etika didalam memberikan pelayanan

kesehatan kepada jemaah.

Sikap dan Perilaku seseorang dibatasi oleh Hukum dan Moral.

Hukum membatasi sisi lahiriahnya, sedangkan moral membatasi sisi

sikap batiniahnya. Disamping itu, sikap dan perilaku seseorang juga

dipengaruhi oleh EI (Emotional Intelligence) atau Kecerdasan

emosional orang itu sendiri. Kecerdasan Emosional adalah

kemampuan seseorang dalam mengendalikan emosinya saat

menghadapi situasi atau masalah yang menyenangkan maupun

menyakitkan.

Daniel Goleman (1995), dalam bukunya ? Emotional Intellegence:

Why it can matter more than IQ?, menyatakan bahwa kecerdasan

emosional adalah kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam

memotivasi diri, ketahanan dalam menghadapi kegagalan,

mengendalikan emosi dan menunda kepuasan, serta mengatur

keadaan jiwa seseorang. Agar EI seseorang dapat tercapai dengan

optimal, maka Daniel Goleman membagi EI dalam 5 (lima) tahapan

bidang kompetensi yang harus dikuasai seseorang. Bidang

kompetensi tersebut adalah sebagai berikut:

Page 2: KEBIJAKAN TEKNIS KESEHATAN LINGKUNGAN...oleh Permenkes Nomor 3 Tahun 2018 tentang Rekrutmen Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji Arab Saudi Bidang Kesehatan, Tim Kesehatan Haji Indonesia

2

Materi Inti 1 Etika Pelayanan Kesehatan Haji

Kemampuan untuk mengindentifikasi atau mengenal emosi dirinya

sendiri serta memahami hubungan antara emosi, pikiran dan

tindakan, Kemampuan untuk mengelola emosi, ini berarti, bahwa

seseorang harus dapat mengatur perasaannya agar perasaannya

tersebut dapat terungkap dengan baik dan benar, Kemampuan

untuk memotivasi diri dengan sikap optimis dan berpikir positif, dan

Kemampuan untuk membaca dan mengenal emosi orang lain

(empati), 5). Kemampuan untuk membina hubungan dengan orang

lain. Bidang kompetensi tersebut dapat merupakan bentuk

keterampilan yang sangat mendukung keberhasilan seorang

Tenaga Kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan

kepada masyarakat.

Menurut Arief Rachman, dalam makalahnya (Surabaya, Hyatt Hotel,

19-22/05/06). Makna Nilai-Nilai moral dan Etika bagi Profesional

Kesehatan menyatakan bahwa untuk memberikan pelayanan

kesehatan yang prima kepada masyarakat, seseorang Tenaga

Kesehatan harus mempunyai 7 (tujuh) kompetensi andalan,

pertama yaitu Manajemen diri sendiri.

Manajemen diri sendiri yang perlu dimiliki oleh setiap petugas

kesehatan haji adalah keinginan untuk berprestasi, keterampilan

hubungan antar manusia, keterampilan melayani, keterampilan

Teknis Profesionalisme, keterampilan manajerial, dan ,mempunyai

wawasan berpikir global.

Ada juga beberapa faktor yang mempengaruhi sikap dan perilaku

seseorang dalam memberikan pelayanan publik, antara lain:

Pekerjaan (work it self), Pengakuan (recognition), Prestasi

(achievement), Tanggung jawab (responsibility), Gaji (salary), Status

dan Fasilitas.

Pengembangan (advancement) merupakan pengembangan watak

dari seseorang yang perlu diperhatikan, antara lain: Fleksibel,

keterbukaan, ketegasan, berencana, percaya diri, toleransi, disiplin,

Page 3: KEBIJAKAN TEKNIS KESEHATAN LINGKUNGAN...oleh Permenkes Nomor 3 Tahun 2018 tentang Rekrutmen Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji Arab Saudi Bidang Kesehatan, Tim Kesehatan Haji Indonesia

3

Materi Inti 1 Etika Pelayanan Kesehatan Haji

berani ambil resiko, punya orientasi masa depan dalam

menyelesaikan tugasnya dan bertaqwa.

Semua hal di atas diharapkan terdapat dalam diri seorang petugas

tim kesehatan haji Indonesia.

Page 4: KEBIJAKAN TEKNIS KESEHATAN LINGKUNGAN...oleh Permenkes Nomor 3 Tahun 2018 tentang Rekrutmen Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji Arab Saudi Bidang Kesehatan, Tim Kesehatan Haji Indonesia

4

Materi Inti 1 Etika Pelayanan Kesehatan Haji

POKOK BAHASAN

PRINSIP DASAR ETIKA

Jenis tenaga kesehatan yang direkrut sebagai TKHI meliputi dokter

atau dokter spesialis, dan perawat yang semuanya adalah tenaga

profesi kesehatan yang memiliki kemampuan pengetahuan secara

mendalam di bidangnya dan menjunjung tinggi etika dan integritas

profesi disitulah dikatakan seseorang menjadi profesional di

bidangnya. Seiring dengan dinamika penyelenggaraan kesehatan

haji tuntutan untuk menjadi profesional adalah sebuah keharusan.

Ciri ciri seorang petugas yang profesional dadalah sebagai berikut :

1. Memiliki kemampuan dan pengetahuan yang tinggi berasal

dari pendidikan dan pengalaman yang sudah di dapatnya.

2. Memiliki Etika bekerja merupakan standar moral sebagai

landasan dalam bekerja.

3. Memilki tanggung jawab dan integritas terhadap pekerjaan.

4. Memiliki jiwa mengabdi dan keputusan yang diambil

berlandaskan untuk kepentingan umum.

5. Mampu merencanakan pekerjaan dengan baik.

Dengan demikian seorang profesional tidak lepas dengan moral dan

etika yang selalu di junjungnya, semua ditujukan untuk memberikan

pelayanan kepada jemaah haji.

Kita pernah mendengar keluhan dari Jemaah haji tentang buruknya

praktek pelayanan yang diberikan petugas kloter khususnya tenaga

kesehatan kepada. Makin banyaknya pengaduan Jemaah Haji dan

pihak-pihak yang berinteraksi dengan petugas TKHI terhadap

pelayanan kesehatan yang diberikan, hal ini ditunjang dengan data

dari Badan Pusat Statistik yang menunjukkan terdapat penurunan

tingkat kepuasan Jemaah haji terhadap pelayanan yaitu sebesar

2,59 dari tahun 2012 ke 2013.

Suatu saat akan ada berita yang mengupas buruknya pelayanan

kesehatan haji dan kesalahan medik yang diberikan oleh para

Tenaga Kesehatan, dimana hal tersebut sampai-sampai tidak bisa

diterima oleh Profesi Tenaga Kesehatan tersebut, kejadian tersebut

Page 5: KEBIJAKAN TEKNIS KESEHATAN LINGKUNGAN...oleh Permenkes Nomor 3 Tahun 2018 tentang Rekrutmen Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji Arab Saudi Bidang Kesehatan, Tim Kesehatan Haji Indonesia

5

Materi Inti 1 Etika Pelayanan Kesehatan Haji

tidak bisa lepas begitu saja dari sikap dan perilaku tenaga kesehatan

itu sendiri. Tenaga Kesehatan Haji yang merupakan tenaga

profesional, seyogyanya selalu menerapkan etika dalam sebagian

besar aktifitas sehari-hari. Etika yang merupakan suatu norma

perilaku atau biasa disebut dengan asas moral, sebaiknya selalu

dijunjung tinggi dalam kehidupan bermasyarakat kelompok

manusia. Etika yang berlaku dimasyarakat modern saat ini adalah

Etika Terapan (applied ethics) yang biasanya menyangkut suatu

profesi, dimana didalamnya membicarakan tentang pertanyaan-

pertanyaan etis dari suatu individu yang terlibat. Sehingga pada

masing-masing profesi telah dibentuk suatu tatanan yang

dinamakan kode etik profesi.

Perilaku ini memang agak sulit menanganinya, kecuali kesadaran

sendiri masing-masing Tenaga Kesehatan dalam menerapkan,

mengaplikasikan, menghayati, memahami, kode etik profesinya.

Karena, etika profesi lebih bersifat moral.

Etika Profesi dan Hukum Profesi Kesehatan masing-masing

mempunyai tingkatan masalah terhadap sikap dan perilaku tenaga

kesehatan yang berbeda-beda, yaitu Perilaku yang dilakukan

telah sesuai, baik terhadap Etika dan Hukum Profesi Kesehatan.

Perilaku yang dilakukan berlawanan, baik terhadap Etika dan

Hukum Profesi Kesehatan, Perilaku yang dilakukan bertentangan

dengan Etika, tetapi sesuai dengan Hukum Profesi Kesehatan,

Perilaku yang dilakukan bertentangan dengan hukum tetapi sesuai

dengan Etika. Dari sini Tenaga Kesehatan harus mencermati, dan

mensikapi dengan baik setiap tindakan yang hendak diberikan

kepada pelanggan/ pengguna jasa.

Sesuai ulasan diatas, maka dalam memberikan pelayanan yang

berkualitas atau pelayanan kesehatan yang prima terhadap

masyarakat, seperti halnya pemberian pelayanan publik lainnya,

dibutuhkan sikap dan perilaku yang handal dan profesional bagi

seluruh SDM-nya. Sikap tersebut seharusnya dimulai dari jajaran

Page 6: KEBIJAKAN TEKNIS KESEHATAN LINGKUNGAN...oleh Permenkes Nomor 3 Tahun 2018 tentang Rekrutmen Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji Arab Saudi Bidang Kesehatan, Tim Kesehatan Haji Indonesia

6

Materi Inti 1 Etika Pelayanan Kesehatan Haji

yang paling atas, tingkat pimpinan yang tertinggi, sampai pada

lapisan terbawah, atau petugas lapangan. Seorang pimpinan,

seyogyanya mau meluangkan waktunya, tenaganya dan dananya

untuk mempraktekkan apa yang pernah diucapkan.

Pelayanan Kesehatan yang profesional yang tanggap atas

kebutuhan masyarakat atas pelayanan kesehatan yang baik dan

benar, terlepas dari besar kecilnya organisasi/institusi yang ada,

sangat membutuhkan SDM Kesehatan yang mempunyai sikap dan

perilaku sebagai berikut:

Memperlakukan user/pelanggan sebagai mitra, mampu

menciptakan strategi pelayanan yang baik dan benar sesuai dengan

profesi dan kompetensinya, menghargai keluhan pelanggan dengan

kebaikan, simpati dan pemecahan masalah, memperlakukan setiap

pelanggan sebagai sesuatu yang unik dan khusus, lakukan

Informed Consent secara ikhlas, laksanakan tindakan Rekam Medik

secara lege artis, sesuai dengan ketentuan yang ada. Dapat

mengetahui kepuasan pelanggan melalui sisi mata pelanggan

memandang kepuasan yang didapat, paham, mengerti, dan mampu

melaksanakan seni pelayanan pelanggan yang berkualitas sesuai

dengan Etika dan Hukum yang berlaku. Menetapkan sasaran-

sasaran kualitas pelayanan dan penghargaan yang akan diberikan,

mau terjun langsung ke lapangan dan melihat apa yang terjadi,

bersikap sabar dan tidak mudah puas dengan hasil yang didapat,

mau mendengar dan mensikapi terhadap gagasan yang timbul

terhadap pelayanan yang berkualitas.

A. Pengertian Etika dan Moralitas

Etika berasal dari bahasa Yunani ethos yang berarti kebiasaan

atau watak. Dalam bahasa Perancis etiquette (etiket) berarti

kebiasaan, cara bergaul, berperilaku yang baik. Jadi etika

merupakan pola perilaku pergaulan seseorang atau suatu

organisasi.

Page 7: KEBIJAKAN TEKNIS KESEHATAN LINGKUNGAN...oleh Permenkes Nomor 3 Tahun 2018 tentang Rekrutmen Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji Arab Saudi Bidang Kesehatan, Tim Kesehatan Haji Indonesia

7

Materi Inti 1 Etika Pelayanan Kesehatan Haji

Moralitas atau moral berasal dari bahasa Latin mos (mores)

yang berarti cara hidup atau kebiasaan. Secara harafiah, moral

memilki arti yang sama dengan etika. Tapi dalam praktik sehari-

hari. Moral atau dalam bahasa Inggris morale dapat diartikan

semangat atau dorongan batin dalam diri seseorang untuk

melakukan maupun tidak melakukan sesuatu. Moral ini

dilandasi oleh nilai-nilai tertentu yang diyakini oleh seseorang

atau organisasi tertentu sebagai sesuatu yang baik atau buruk

sehingga dapat membedakan mana yang patut atau tidak patut

dilakukan.

Perbedaan antara etika dan moralitas adalah dari sistem

nilainya. Moralitas cenderung merujuk nilai-nilai yang diyakini

dari dalam diri seseorang atau organisasi, sedangkan etika

mengaitkan nilai-nilai yang diyakini itu dengan interaksi terhadap

lingkungan

B. Prinsip Etika

Etika pada dasarnya merujuk kepada dua hal:

1. Etika berkenaan dengan disiplin ilmu yang mempelajari

tentang nilai-nilai yang dianut oleh manusia beserta

pembenarannya. Etika merupakan cabang ilmu filsafat.

2. Etika merupakan nilai-nilai hidup dan hukum-hukum yang

mengatur tingkah laku manusia.

Moral, dalam pengertian umum menekankan pada karakter

dan sifat-sifat individu yang khusus diluar ketaatan dan

peraturan. Moral merujuk pada tingkah laku yang bersifat

spontan, misalnya kasih, kemurahan hati, kebesaran jiwa

dan sebagainya. Moralitas berfokus pada hukum-hukum

dan prinsip-prinsip yang abstrak dan bebas.

Berdasarkan kedua pandangan tersebut jelas perbedaan

kedua istilah tersebut. Etika dipandang sebagai suatu

sistem nilai apa yang baik dan buruk bagi manusia dan

masyarakat. Sedangkan moralitas dimaksudkan untuk

menentukan sampai sejauh mana seseorang memilki

Page 8: KEBIJAKAN TEKNIS KESEHATAN LINGKUNGAN...oleh Permenkes Nomor 3 Tahun 2018 tentang Rekrutmen Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji Arab Saudi Bidang Kesehatan, Tim Kesehatan Haji Indonesia

8

Materi Inti 1 Etika Pelayanan Kesehatan Haji

dorongan untuk melakukan tindakan sesuai dengan prinsip-

prinsip etika moral.

Prinsip-Prinsip Etika

Enam prinsip yang mendasari etika adalah:

1. Keindahan (beauty)

2. Persamaan (equality)

3. Kebaikan (goodness)

4. Keadilan (justice)

5. Kebebasan (liberty)

6. Kebenaran (truth)

Dalam ilmu kedokteran, dikenal istilah Bioetika.

Perkembangan yang begitu pesat di bidang biologi dan

ilmu kedokteran membuat etika kedokteran tidak

mampu lagi menampung keseluruhan permasalahan

yang berkaitan dengan kehidupan. Etika kedokteran

berbicara tentang bidang medis dan profesi kedokteran

saja, terutama hubungan dokter dengan pasien,

keluarga, masyarakat, dan teman sejawat. Oleh karena

itu, sejak tiga dekade terakhir ini telah dikembangkan

bioetika atau yang disebut juga dengan etika biomedis.

Menurut F. Abel, Bioetika adalah studi interdisipliner

tentang masalah-masalah yang ditimbulkan oleh

perkembangan biologi dan kedokteran, tidak hanya

memperhatikan masalah-masalah yang terjadi pada

masa sekarang, tetapi juga memperhitungkan timbulnya

masalah pada masa yang akan datang.

Bioetika berasal dari kata bios yang berati kehidupan

dan ethos yang berarti norma-norma atau nilai-nilai

moral. Bioetika merupakan studi interdisipliner tentang

masalah yang ditimbulkan oleh perkembangan di bidang

biologi dan ilmu kedokteran baik skala mikro maupun

makro, masa kini dan masa mendatang. Bioetika

Page 9: KEBIJAKAN TEKNIS KESEHATAN LINGKUNGAN...oleh Permenkes Nomor 3 Tahun 2018 tentang Rekrutmen Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji Arab Saudi Bidang Kesehatan, Tim Kesehatan Haji Indonesia

9

Materi Inti 1 Etika Pelayanan Kesehatan Haji

mencakup isu-isu sosial, agama, ekonomi, dan hukum

bahkan politik.

Bioetika selain membicarakan bidang medis, seperti

abortus, euthanasia, transplantasi organ, teknologi

reproduksi butan, dan rekayasa genetik, membahas pula

masalah kesehatan, faktor budaya yang berperan dalam

lingkup kesehatan masyarakat, hak pasien, moralitas

penyembuhan tradisional, lingkungan kerja, demografi,

dan sebagainya. Bioetika memberi perhatian yang

besar pula terhadap penelitian kesehatan pada manusia

dan hewan percobaan.

Masalah bioetika mulai diteliti pertama kali oleh Institude

for the Study of Society, Ethics and Life Sciences,

Hasting Center, New York pada tahun 1969. Kini

terdapat berbagai isu etika biomedik.

Prinsip-prinsip dasar etika adalah suatu aksioma yang

mempermudah penalaran etik. Prinsip-prinsip itu harus

dibersamakan dengan prinsip-prinsip lainnya atau yang

disebut spesifik. Tetapi pada beberapa kasus, karena

kondisi berbeda, satu prinsip menjadi lebih penting dan

sah untuk digunakan dengan mengorbankan prinsip yang

lain. Keadaan terakhir disebut dengan Prima Facie. Konsil

Kedokteran Indonesia, dengan mengadopsi prinsip etika

kedokteran barat, menetapkan bahwa, praktik kedokteran

Indonesia mengacu kepada kepada 4 kaidah dasar moral

yang sering juga disebut kaidah dasar etika kedokteran

atau bioetika, antara lain:

1. Beneficence

Dalam arti prinsip bahwa seorang dokter berbuat baik,

menghormati martabat manusia, dokter tersebut juga

harus mengusahakan agar pasiennya dirawat dalam

keadaan kesehatan. Dalam suatu prinsip ini dikatakan

bahwa perlunya perlakuan yang terbaik bagi pasien.

Page 10: KEBIJAKAN TEKNIS KESEHATAN LINGKUNGAN...oleh Permenkes Nomor 3 Tahun 2018 tentang Rekrutmen Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji Arab Saudi Bidang Kesehatan, Tim Kesehatan Haji Indonesia

10

Materi Inti 1 Etika Pelayanan Kesehatan Haji

Beneficence membawa arti menyediakan kemudahan

dan kesenangan kepada pasien mengambil langkah

positif untuk memaksimalisasi akibat baik daripada hal

yang buruk. Ciri-ciri prinsip ini, yaitu:

Mengutamakan Alturisme (menolong dengan sukarela

dan tanpa tekanan).

Memandang pasien atau keluarga bukanlah suatu

tindakan tidak hanya menguntungkan seorang dokter.

Mengusahakan agar kebaikan atau manfaatnya lebih

banyak dibandingkan dengan suatu keburukannya.

Menjamin kehidupan baik-minimal manusia

Memaksimalisasi hak-hak pasien secara keseluruhan.

Menerapkan Golden Rule Principle, yaitu melakukan

hal yang baik seperti yang orang lain inginkan.

Memberi suatu resep.

2. Non-malficence

Non-malficence adalah suatu prinsip yang mana seorang

dokter tidak melakukan perbuatan yang memperburuk

pasien dan memilih pengobatan yang paling kecil

resikonya bagi pasien sendiri. Pernyataan kuno First, do

no harm (Yang Utama, tidak menimbulkan cedera) tetap

berlaku dan harus diikuti. Non-malficence mempunyai ciri-

ciri:

Menolong pasien emergensi

Mengobati pasien yang luka

Tidak membunuh pasien

Tidak memandang pasien sebagai objek

Melindungi pasien dari serangan

Manfaat pasien lebih banyak daripada kerugian dokter

Tidak membahayakan pasien karena kelalaian

Tidak melakukan White Collar Crime (kejahatan

profesi)

Page 11: KEBIJAKAN TEKNIS KESEHATAN LINGKUNGAN...oleh Permenkes Nomor 3 Tahun 2018 tentang Rekrutmen Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji Arab Saudi Bidang Kesehatan, Tim Kesehatan Haji Indonesia

11

Materi Inti 1 Etika Pelayanan Kesehatan Haji

3. Justice

Keadilan (Justice) adalah suatu prinsip dimana seorang

dokter memperlakukan sama rata dan adil terhadap untuk

kebahagiaan dan kenyamanan pasien tersebut.

Perbedaan tingkat ekonomi, pandangan politik, agama,

kebangsaan, perbedaan kedudukan sosial, kebangsaan,

dan kewarganegaraan tidak dapat mengubah sikap

dokter terhadap pasiennya. Justice mempunyai ciri-ciri :

Memberlakukan segala sesuatu secara universal.

Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang

telah ia lakukan.

Menghargai hak sehat pasien.

Menghargai hak hukum pasien.

4. Autonomy

Dalam prinsip ini seorang dokter menghormati martabat

manusia. Setiap individu harus diperlakukan sebagai

manusia yang mempunyai hak menentukan nasib diri

sendiri. Dalam hal ini pasien diberi hak untuk berfikir

secara logis dan membuat keputusan sendiri. Autonomy

bermaksud menghendaki, menyetujui, membenarkan,

membela, dan membiarkan pasien demi dirinya sendiri.

Autonomy mempunyai ciri-ciri:

Menghargai hak menentukan nasib sendiri.

Berterus terang menghargai privasi.

Menjaga rahasia pasien.

Melaksanakan Informed Consent.

Prinsip Etika Kedokteran di atas juga diterapkan pada

pelayanan kesehatan haji.

Page 12: KEBIJAKAN TEKNIS KESEHATAN LINGKUNGAN...oleh Permenkes Nomor 3 Tahun 2018 tentang Rekrutmen Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji Arab Saudi Bidang Kesehatan, Tim Kesehatan Haji Indonesia

12

Materi Inti 1 Etika Pelayanan Kesehatan Haji

POKOK BAHASAN

ETIKA PELAYANAN KESEHATAN HAJI

Etika petugas kesehatan haji ini diadopsi dari etika pegawai negeri

sipil. Karena pada dasarnya seorang petugas haji adalah pegawai

negara yang ditetapkan jabatannya oleh surat keputusan menteri

kesehatan sebagai pejabat negara.

1. Setia dan taat kepada Pancasila dan Undang Undang Dasar

1945, Negara dan Pemerintah.

2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam negara

kesatuan Republik Indonesia.

3. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepadanya

dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggungjawab.

4. Menyimpan rahasia jabatan.

A. Kewajiban dan Hak Petugas Kesehatan Haji

1. Kewajiban petugas berdasarkan Permenkes No. 3 tahun 2018

Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh petugas dalam

menjalankan tugasnya berdasarkan amanah Permenkes Nomor 3

Tahun 2018 tentang Rekrutmen Panitia Penyelenggaraan Ibadah

Haji Arab Saudi Bidang Kesehatan, Tim Kesehatan Haji Indonesia

(TKHI) dan Tenaga Pendukung Kesehatan dalam Penyelenggaraan

Kesehatan Haji adalah sebagai berikut :

Pasal 10 :

Setiap PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan, TKHI, dan TPK wajib:

a) Menjaga nama baik pribadi, institusi, bangsa dan Negara

Indonesia;

b) Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;

c) Melaksanakan tugas dan kewenangan sesuai dengan

kontrak kerja;

Page 13: KEBIJAKAN TEKNIS KESEHATAN LINGKUNGAN...oleh Permenkes Nomor 3 Tahun 2018 tentang Rekrutmen Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji Arab Saudi Bidang Kesehatan, Tim Kesehatan Haji Indonesia

13

Materi Inti 1 Etika Pelayanan Kesehatan Haji

d) Berperan aktif dalam pembinaan kesehatan kepada jemaah

haji;

e) Menyimpan rahasia pekerjaan dan jabatan;

f) Melaksanakan masa kerja yang telah ditetapkan;

g) Memakai pakaian seragam beserta atributnya selama

bertugas;

h) Membayar pajak penghasilan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan;

i) Tinggal di wisma petugas yang telah disediakan selama

operasional haji;

j) Siap bekerja 24 (dua puluh empat) jam dalam keadaan

dibutuhkan;

k) Siap ditempatkan di semua daerah kerja sesuai dengan

kebutuhan operasional kesehatan;

l) Untuk PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan dan TKHI harus

memiliki jaminan kesehatan nasional;

m) Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan; dan

n) Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas.

Pasal 11:

Setiap PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan, TKHI, dan TPK berhak:

a) Mendapatkan penghasilan berupa honor/uang saku sesuai

dengan kontrak kerja menurut ketentuan peraturan

perundang-undangan;

b) Mendapatkan akomodasi, konsumsi, dan fasilitas

penugasan; dan

c) Mendapatkan pakaian seragam kerja beserta atributnya

Pasal 12:

Setiap PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan, TKHI, dan TPK dilarang:

a) Melakukan perbuatan yang melanggar norma dan susila;M

b) Meninggalkan tempat tugas tanpa izin;

c) Membawa anggota keluarga selama bertugas; dan

d) Melakukan kegiatan komersial seperti jual beli

Page 14: KEBIJAKAN TEKNIS KESEHATAN LINGKUNGAN...oleh Permenkes Nomor 3 Tahun 2018 tentang Rekrutmen Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji Arab Saudi Bidang Kesehatan, Tim Kesehatan Haji Indonesia

14

Materi Inti 1 Etika Pelayanan Kesehatan Haji

2. Kewajiban Petugas Kesehatan Haji (menurut aturan ASN)

1. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila dan Undang

Undang Dasar 1945, Negara dan Pemerintah;

2. Mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan

golongan atau diri sendiri, serta menghindarkan segala sesuatu

yang dapat mendesak kepentingan negara oleh kepentingan

golongan, diri sendiri atau pihak lain;

3. Menjunjung tinggi kehormatan dan martabat negara,

pemerintah, dan Petugas kesehatan haji;

4. Mengangkat sumpah/janji jabatan berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku;

5. Menyimpan rahasia negara dan atau rahasia jabatan dengan

sebaik-baiknya;

6. Memperhatikan dan melaksanakan segala ketentuan

pemerintah baik yang langsung menyangkut tugas kedinasan

maupun yang berlaku secara umum;

7. Melaksanakan tugas kedinasan dengan sebaik-baiknya dan

dengan penagabdian, kesadaran, dan tanggungjawab;

8. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk

kepentingan negara;

9. Memelihara dan meningkatkan keutuhan, kekompakan,

persatuan, dan kesatuan;

10. Segera melakukan rujukan kepada institusi yang lebih

berkompeten apabila mengetahui ada hal yang dapat

membahayakan kesehatan Jemaah haji;

11. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik;

12. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara

dengan sebaik-baiknya;

13. Memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya kepada

masyarakat menurut bidang tugasnya masing-masing;

14. Bertindak dan bersikap tegas, tetapi adil dan bijaksana terhadap

bawahannya;

Page 15: KEBIJAKAN TEKNIS KESEHATAN LINGKUNGAN...oleh Permenkes Nomor 3 Tahun 2018 tentang Rekrutmen Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji Arab Saudi Bidang Kesehatan, Tim Kesehatan Haji Indonesia

15

Materi Inti 1 Etika Pelayanan Kesehatan Haji

15. Berpakaian rapi, sopan serta bersikap dan bertingkah laku sopan

santun kepada masyarakat, sesama Petugas haji, dan terhadap

atasannya;

16. Hormat menghormati antara sesama petugas haji dan kepada

jemaah haji;

17. Menjadi teladan sebagai warganegara yang baik dalam

masyarakat;

18. Mentaati segala peraturan perundang-undangan dan peraturan

kedinasan yang berlaku;

19. Mentaati perintah kedinasan dari atasan yang berwenang;

Memperhatikan dan menyelesaikan dengan sebaik-baiknya

setiap laporan.

Larangan – larangan yang tidak boleh dilanggar oleh setiap petugas

Kesehatan Haji adalah sebagai berikut :

1. Melaksanakan hal-hal yang dapat menurunkan kehormatan atau

martabat negara, pemerintah, atau petugas kesehatan haji;

2. Menyalahgunakan wewenangnya;

3. Tanpa izin pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk

negara asing;

4. Menyalahgunakan barang-barang, uang atau surat-surat

berharga milik negara;

5. Memasuki tempat-tempat yang dapat mencemarkan kehormatan

atau martabat petugas kesehatan haji, kecuali untuk kepentingan

jabatan;

6. Bertindak dan bertingkah laku yang bertentangan dengan norma

dan etika Negara tempat bertugas atau bertentangan dengan

syariat Islam.

7. Melakukan suatu tindakan atau sengaja tidak melakukan suatu

tindakan yang dapat berakibat menghalangi atau mempersulit

salah satu pihak yang dilayaninya, sehingga mengakibatkan

kerugian bagi Jemaah haji /pihak yang dilayani;

8. Melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apapun juga dalam

melaksanakan tugasnya untuk kepentingan pribadi, golongan

atau pihak lain.

Page 16: KEBIJAKAN TEKNIS KESEHATAN LINGKUNGAN...oleh Permenkes Nomor 3 Tahun 2018 tentang Rekrutmen Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji Arab Saudi Bidang Kesehatan, Tim Kesehatan Haji Indonesia

16

Materi Inti 1 Etika Pelayanan Kesehatan Haji

Selanjutnya ditegaskan dalam ketentuan tersebut bahwa setiap

ucapan, tulisan, atau perbuatan petugas kesehatan haji yang

melanggar ketentuan mengenai kewajiban dan larangan tersebut,

dianggap sebagai pelanggaran disiplin.

B. Etika Pelayanan Kesehatan Haji

1. Memberikan Pelayanan sebaik-baiknya sebagai Petugas

Dalam memberikan pelayanan kepada Jemaah, Jadikan setiap

kegiatan melayani Jemaah haji adalah tugas mulia yang balasannya

hanya Allah yang akan memberikan sebaik-bai balasan. Sehingga

tugas pelayanan tersebut dilakukan dengan sebaik mungkin, penuh

keikhlasan dan ketulusan, menerapkan etika dan akhlak Islam,

sehingga memberikan kepuasan bagi Jemaah. Rasakan setiap kali

kebaikan dan kesempatan melayani Jemaah itu adalah kesempatan

yang paling terindah yang Allah berikan untuk beramal, karena saat

itu Anda sedang berada di tanah suci, tempat doa dikabulkan,

sedang melayani para tamu-tamu-Nya dan pahala dan juga dosa

atau kelalaian pun akan dibalas segera.

2. Menerapkan sopan santun kepada para tamu-tamu Allah.

Saat Anda sedang bertugas melayani Jemaah, selalu hadirkan

dalam ingatan Anda, dalam pikiran dan benak Anda bahwa yang

Anda layani adalah tamu-tamu istimewa, tamunya Sang Raja

Pemilik semesta Alam, Allah SWT, sehingga bersikap sopan santun

dalam memberikan pelayanan, senantiasa menerapkan etika

pelayanan dengan berfokus pada kepuasan Jemaah haji. Jikalau

mereka suka dan ridha dengan pelayanan Anda, maka Sang Pemilik

Hajat Allah swt pun insya Allah akan ridho kepada upaya pelayanan

Anda tersebut. Ingat dan selalu camkan bahwa Anda adalah

PETUGAS Kesehatan yang melayani Jemaah haji. Allah memanggil

Anda ke Baitullah, ke rumahNya sebagai Petugas. Tiket Anda ke

Baitullah Adalah Tiket sebagai Petugas pelayan tamu-tamu-Nya

bukan sebagai jemaah haji yang diberikan tambahan tugas

memberikan pelayanan kesehatan.

Page 17: KEBIJAKAN TEKNIS KESEHATAN LINGKUNGAN...oleh Permenkes Nomor 3 Tahun 2018 tentang Rekrutmen Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji Arab Saudi Bidang Kesehatan, Tim Kesehatan Haji Indonesia

17

Materi Inti 1 Etika Pelayanan Kesehatan Haji

Etika Umum yang berlaku :

• Senyum

Dalam kondisi apapun, Petugas kesehatan harus senantiasa

tersenyum, bermuka manis dihadapan Jemaah haji dalam

memberikan pelayanan. Senyum merupakan sedekah yang

paling mudah dan juga dapat memberikan efek terapi kepada

Jemaah. Beberapa penelitian sudah membuktikan tentang efek

senyuman terhadap kesehatan. Dan senyum yang diberikan yang

dapat sampai ke dalam hati dan memberikan dampak itu haruslah

senyuman yang tulus yang terpancar dari hati dan sorot mata,

terlihat dari kontraksi otot zygomaticus dan orbicularis oculi.Dan

senyum merupakan Bahasa komunikasi non verbal yang paling

mudah ditangkap oleh orang lain dari diri kita. Kesan pertama

Jemaah atas diri Anda sebagai petugas kloter terlihat dari raut

wajah Anda.

• Salam → "Assalamu'alaikum Bu Maryam. Memberikan salam

kepada Jemaah dapat menguatkan hubungan dengan Jemaah

tersebut, dan banyak keutaamaan yang diberikan kepada orang

yang terdahulu memberikan salam. Salam bukan hanya sekedar

memberi salam tetapi adalah doa yang kita berikan kepada

Jemaah haji kita agar mereka selamat diberikan rahmat dan

keberkahan dari Allah SWT.

• Sapa → "Ibu Maryam dari kloter JKG 24 ya? Perkenalkan Bu,

saya Dokter Endang, yang bertugas di kloter Ibu..." Memberikan

sapa kepada Jemaah merupakan upaya aktif untuk membangun

hubungan dan ikatan dengan Jemaah tersebut.

Dalam menyapa dan bertutur kata serta berperilaku hendaklah

mengedepankan sopan santun yang dapat terlihat dari bahasa

verbal (kata-kata) dan non verbal (bahasa tubuh, tanda pengenal,

seragam).

• Menepati aturan Allah dalam bergaul dengan Jemaah haji dengan

menjaga nama baik, nama diri, unit kerja, keluarga serta bangsa

dan negara selama bertugas di tanah suci.

Page 18: KEBIJAKAN TEKNIS KESEHATAN LINGKUNGAN...oleh Permenkes Nomor 3 Tahun 2018 tentang Rekrutmen Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji Arab Saudi Bidang Kesehatan, Tim Kesehatan Haji Indonesia

18

Materi Inti 1 Etika Pelayanan Kesehatan Haji

3. Mengutamakan tugasnya daripada kepentingan pribadi

Amanah sebagai petugas ini tantangannya luar biasa besar,

pahalanya pun juga besar disisi Allah jika Anda dapat melaksankan

dengan amanah. Komitmen melayani jamaah dengan memberikan

pelayanan prima saat bertugas sebagai TKHI harus dilaksanakan

karena Anda telah menandatangani kontrak kerja dengan

Kementerian Kesehatan sehingga dalam tugas ini Anda harus

mengutamakan tugas pelayanan kepada Jemaah haji dari

kepentingan pribadi. Jangan sekali-kali Anda mengutamakan

kepentingan pribadi/individu daripada kepentingan Jemaah.

Kepentingan Jemaah harus diutamakan dan dinomorsatukan. Ingat,

tugas mulia Anda adalah sebagai pelayan tamu-tamu Allah di tanah

suci, yang kesempatan ini mungkin tidak akan terulang kembali,

jangan sia-siakan, berlomba-lombalah dalam kebaikan termasuk

kepada rekan satu tim Anda untuk memberikan pelayanan terhadap

Jemaah. Mungkin Jemaah yang meminta pelayanan Anda saat itu

tidak akan meminta bantuan Anda lagi karena mungkin kecewa

dengan pelayanan Anda atau (maaf semoga ini tidak terjadi di kloter

Anda) telah berpulang menghadap Allah swt. Jika seperti ini, apa

yang akan Anda pertanggung jawabkan nanti saat ia menuntut di

akhirat dihadapan Allah “ Ya Allah, petugas kesehatan yang

melayani kami saat haji tidak amanah menjalankan tugasnya.

Berikanlah keadilanmu Ya Allah…” Apa jawaban yang akan Anda

berikan nanti jika Allah pertanyakan amanah sebagai petugas TKHI

nanti dihadapan-Nya. Semoga kita menjadi petugas yang amanah

melayani dhuyufurrahman.

“Dan orang-orang yang berjuang dengan sungguh-sungguh untuk (MENCARI

KERIDHAAN) Kami, benar-benar akan Kami berikan hidayah kepada mereka

(dalam menempuh) jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta

orang-orang yang berbuat baik.”

(QS. al- ‘Ankabuut: 69)

Page 19: KEBIJAKAN TEKNIS KESEHATAN LINGKUNGAN...oleh Permenkes Nomor 3 Tahun 2018 tentang Rekrutmen Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji Arab Saudi Bidang Kesehatan, Tim Kesehatan Haji Indonesia

19

Materi Inti 1 Etika Pelayanan Kesehatan Haji

C. Etika Petugas Kesehatan Haji

a. Etika Petugas Kesehatan Haji Terhadap Diri Sendiri

1) Meningkatkan kompetensi sebagai petugas haji dengan

mengikuti pelatihan yang dipersyaratkan serta pelatihan

TKHI kompetensi dan integrasi

2) Melaksanakan Peran sebagai Petugas TKHI

3) Melaksanakan Tugas-tugas sebagai TKHI

4) Menerapkan akhlak dan perilaku mulia

5) Memakai pakaian seragam yang sopan dan sesuai dengan

syariat Islam

6) Menjaga kesehatan pribadi

7) Mempersiapkan keluarga agar tetap sejahtera selama

ditinggal bertugas.

b. Etika Petugas Kesehatan Haji Terhadap Sesama Petugas

1) Memperlakukan sesama petugas dengan baik sebagaimana

dirinya ingin diperlakukan

2) Bekerja sama dengan baik dengan sesama petugas TKHI

3) Bekerja sama dengan baik dengan petugas TPHI dan TPIHI

4) Bekerja sama dengan baik dengan petugas non kloter seperti

petugas di sektor, BPHI dan petugas lainnya.

5) Menerapkan sopan santun dan akhlak mulia pada saat

berinteraksi dan bekerja sama

c. Etika Petugas Kesehatan Haji Terhadap Jemaah Haji

Indonesia

1) Memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya

2) Menerapkan sopan santun dan akhlak mulia pada saat

berinteraksi dan memberi pelayanan kepada jemaah haji.

3) Mengutamakan tugasnya dalam melayani jemaah daripada

kepentingan pribadi.

Page 20: KEBIJAKAN TEKNIS KESEHATAN LINGKUNGAN...oleh Permenkes Nomor 3 Tahun 2018 tentang Rekrutmen Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji Arab Saudi Bidang Kesehatan, Tim Kesehatan Haji Indonesia

20

Materi Inti 1 Etika Pelayanan Kesehatan Haji

EVALUASI PEMBELAJARAN

1. Jelaskan Pengertian Etika dan Moralitas?

2. Jelaskan Prinsip Etika?

3. Jelaskan Kewajiban dan hak sebagai Tim Kesehatan Haji

(TKHI)?

Page 21: KEBIJAKAN TEKNIS KESEHATAN LINGKUNGAN...oleh Permenkes Nomor 3 Tahun 2018 tentang Rekrutmen Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji Arab Saudi Bidang Kesehatan, Tim Kesehatan Haji Indonesia

21

Materi Inti 1 Etika Pelayanan Kesehatan Haji

REFERENSI

1. Permenkes Nomor 3 Tahun 2018 tentang Rekrutmen Panitia

Penyelenggaraan Ibadah Haji Arab Saudi Bidang Kesehatan,

Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) dan Tenaga

Pendukung Kesehatan dalam Penyelenggaraan Kesehatan

Haji;

2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

2407/Menkes/Per/XII/2011 tentang Pelayanan Kesehatan

Haji;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2008

Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji.