kebijakan kementerian kesehatan dalam penguatan...

59
PERAN, FUNGSI DAN POSISI TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DALAM KELEMBAGAAN KONSIL TENAGA KESEHATAN INDONESIA (KTKI) Sekretaris Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI) Dra. Oos Fatimah Rosyati, M. Kes Disampaikan Pada Pertemuan Forum Ilmiah Tahunan (FIT) IV Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Lampung, 17 Oktober 2018

Upload: others

Post on 08-Feb-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

PERAN, FUNGSI DAN POSISI

TENAGA KESEHATAN

MASYARAKAT DALAM

KELEMBAGAAN KONSIL TENAGA

KESEHATAN INDONESIA (KTKI)

Sekretaris Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI)Dra. Oos Fatimah Rosyati, M. Kes

Disampaikan Pada Pertemuan Forum Ilmiah Tahunan (FIT) IV Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)

Lampung, 17 Oktober 2018

Page 2: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

DRA. OOS FATIMAH ROSYATI M.KESHP. 081 22 0125 62 / [email protected]

Sekretaris Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI)

Badan PPSDM Kes Kemenkes RIPENDIDIKAN :• S-1 Biologi (Mikrobiologi) - Institut Teknologi Bandung (ITB) - 1988• Medical Lab Technology (MLT)- Lambton College Canada - 1991• S-2 Ilmu Kedokteran Dasar – UNPAD – 1998• Jenjang Karir Perawat, JICA – Jepang - 2012

PENGALAMAN KERJA :• Pembantu Direktur I Poltekkes Kemenkes Bandung; 2002 – 2010• Pembantu Direktur II Poltekkes kemenkes Bandung; 2010 – 2012• Management Representative (MR) ISO 9001:2008 Poltekkes Kemenkes Bandung; 2008 - 2012• Auditor Internal ISO 9001:2008 ; 2008-2012 • Kepala Bidang Sertifikasi LSP Tenaga Laboratorium Penguji (Telapi); 2007 -2012 • Asesor Kompetensi; 2002 - sekarang• Asesor Lisensi; 2008 - sekarang• Master Asesor BNSP; 2006 - sekarang• Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Pusdiklatnakes Badan PPSDM Kesehatan; 2012

– 2015• Kepala Bidang Pendayagunaan SDM Kesehatan Luar Negeri Pusrengunakes Badan PPSDM Kesehatan ; 2015

- sekarang• Kepala Bidang Pengembangan Pelatihan Puslat SDMK Kemenkes Feb 2016 s.d Nov 2016• Kepala Pusat Perencanaan Dan Pendayagunaan SDMK Badan PPSDMK Kemenkes Nov 2016 – Juli 2018• Sekretaris Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI), Juli 2018 s.d Sekarang

Page 3: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

SISTEMATIKA PENYAJIAN

PENDAHULUAN

KONSIL TENAGA KESEHATAN INDONESIA (KTKI)

PERAN, FUNGSI, & POSISI TENAGA KESH. MASY DLM KTKI

1

2

4

Page 4: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

1. PENDAHULUAN

Page 5: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN

RPJMN I

2005 -2009

Arah pengembangan upaya kesehatan, dari kuratif bergerak ke arah promotif, preventif sesuai

kondisi dan kebutuhan

Bangkes diarahkan

untuk meningkatkan

akses dan mutu yankes

Akses masyarakat thp

yankes yang

berkualitas telah lebih

berkembang dan

meningkat

Akses masyarakat

terhadap yankes yang

berkualitas telah mulai

mantap

Kes masyarakat thp

yankes yang

berkualitas telah

menjangkau dan

merata di seluruh

wilayah Indonesia

RPJMN II

2010-2014

RPJMN III

2015 -2019

RPJMN IV

2020 -2025

KURATIF-

REHABILITATIF

PROMOTIF - PREVENTIF

Page 6: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

KONDISI YANG DIHARAPKAN TAHUN 2019

KOMPETENSI FASKES

Sarana Prasarana Alat Kesehatan

Farmasi

Sumber DayaManusia Kesehatan

Mutu melalui

akreditasi

KOMPETENSI

PROFESIONAL

KOMPETENSI

MANAJERIAL

KEPEMIMPINAN

KLINISKEMAMPUAN

TEKNIS MEDIS

DISTRIBUSI

AKSES DAN MUTU

PELAYANAN KESEHATAN

KOMPETENSI

INTERPROFESIONAL

KEMAMPUAN

TEKNIS PROMOSI DAN PREVENSI

DIPERLUKAN

PENGUATAN FASKES

UHC

Sistem

Pelayanan dan sistem rujukan

Page 7: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

KETERSEDIAAN SDM KESEHATAN

KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN

PEMBANGUNAN KESEHATAN

Rasio dokter, dokterspesialis, dokter gigi per 100.000 penduduk.

Rasio kesmasy Rasio apoteker Rasio bidan,

perawat Rasio perawat gigi Rasio ahli gizi Rasio tenaga

keterapian Rasio tenaga

keteknisian medik

Penurunan Prevalensi Tuberkulosis per 100.000 penduduk

Penurunan Prevalensi HIV (%)

Penurunan Prevalensi tekanan darah tinggi (%)

Penurunan % merokok penduduk usia 15-19 tahun

Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran. Angka

kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup. Prevalensi

kekurangan gizi pada anak balita (%)

INDIKASI KEBERHASILAN KETERSEDIAAN SDM

PEMBANGUNAN MANUSIA

IPM meningkat Rasio Gini

membaik Pertumbuhan

ekonomi meningkat

Turunnya tingkat kemiskinan dan

Turunnya tingkat pengangguran terbuka

Page 8: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

ISU STRATEGIS SDM KES

Jumlah dan Jenis SDM Kesehatan

Belum Sesuai Kebutuhan

Distribusi SDM Kesehatan Belum Merata

Mutu SDM Kesehatan Belum Memadai

PENGADAAN SDM KES

PENDAYAGUNAAN SDM KES

PENDIDIKAN SDMK

PERENCANAAN & PENDAYAGUNAAN SDM KES

PEMBINAAN DAN

PENGAWASAN

PENINGKATAN

MUTU SDMK

PELATIHAN SDMK

Page 9: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

Ratio Tenaga Kesehatan Masyarakat Tahun 2017

Page 10: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

JUMLAH PUSKESMAS BERDASARKAN KESESUAIAN STANDAR TAHUN 2017

NO TENAGA KESEHATAN

SESUAI STANDAR

TIDAK SESUAI STANDAR

> Standar < Standar

JML PUSK JML PUSK KELEBIHAN

NAKESJML PUSK

KEKURANGAN NAKES

1 DOKTER UMUM 3.440 3.775 7.859 2.606 3.052

2 DOKTER GIGI 4.377 1.141 1.631 4.303 4.303

3 PERAWAT 699 6.985 66.154 2.137 6.224

4 BIDAN 407 7.892 102.328 1.522 4.474

5 TENAGA KEFARMASIAN 4.013 2.960 5.240 2.848 2.848

6TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT 2.812 3.080 7.661 3.929 3.929

7 TENAGA KESEHATAN LINGKUNGAN 4.375 2.217 3.772 3.229 3.229

8 TENAGA GIZI 3.720 1.657 2.762 4.444 5.203

9AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK 3.843 1.767 2.567 4.211 4.211

TOTAL 199.974 37.473

Standar ketenagaan di Puskesmas berdasarkan PMK 75/2014 tentang PuskesmasSumber : Badan PPSDMK, 30 Desember 2017

Page 11: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

NO TENAGA KESEHATAN PUSKESMASJumlah Pusk KURANG

Nakes%

1 DOKTER UMUM

9,821

1,602 16.31%2 DOKTER GIGI 4,303 43.81%3 PERAWAT 340 3.46%4 BIDAN 451 4.59%5 TENAGA KEFARMASIAN 2,848 29.00%6 TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT 3,929 40.01%7 TENAGA KESEHATAN LINGKUNGAN 3,229 32.88%8 TENAGA GIZI 2,910 29.63%9 AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK 4,211 42.88%

Puskesmas Kekurangan Tenaga Kesehatan di IndonesiaTahun 2017

Standar ketenagaan di Puskesmas berdasarkan PMK 75/2014 tentang PuskesmasSumber : Badan PPSDMK, 30 Desember 2017

Page 12: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

Jumlah Nakes di Rumah Sakit Pemerintah dan Non Pemerintah

TENAGA KESEHATAN KEADAAN STANDARMAL

DISTRIBUSIKEKURANGAN

Spesialis Anak 2.341 1.972 828 459 Spesialis Obgyn 2.437 1.949 826 338 Spesialis Penyakit Dalam 2.530 1.979 937 386 Spesialis Bedah 1.849 1.969 413 533 Spesialis Anestesi 1.542 1.272 597 327 Spesialis Radiologi 1.128 994 393 259 Spesialis Rehab Medik 413 604 182 373 Spesialis Pat Klinik 923 990 278 345 Spesialis Pat Anatomi 408 574 193 359 Spesialis Jantung & PD 660 346 419 105 Spesialis Mata 1.238 418 894 74 Spesialis THT 1.084 335 807 58 Spesialis Jiwa 615 491 315 191 Spesialis Saraf 1.211 378 896 63 Spesialis Paru 750 365 488 103 Dr Umum 13.524 8.071 6.174 721 Dr Gigi 2.572 2.001 968 397 Drg Spesialis 968 1.452 363 847 Perawat 140.664 152.707 21.583 33.707 Bidan 30.248 26.740 11.032 7.524 Apoteker 6.267 7.600 1.528 2.861 Tng Teknis Farmasi 8.974 10.641 3.293 4.960 Ahli Lab Medik 9.160 1.490 7.948 278

Kesehatan Masyarakat 5.814 1.876 4.657 719 Sanitarian 3.489 1.886 2.097 494 Tenaga Gizi 5.588 2.380 3.684 476

TOTAL 246.397 231.480 71.793 56.957

TENAGA KESEHATAN KEADAAN STANDARMAL

DISTRIBUSIKEKURANGAN

Spesialis Anak 4.348 2.534 2.137 323 Spesialis Obgyn 5.200 2.571 2.953 324 Spesialis Penyakit Dalam 3.729 2.537 1.638 446 Spesialis Bedah 2.985 2.532 1.003 550 Spesialis Anestesi 2.953 1.872 1.453 372 Spesialis Radiologi 1.665 1.236 817 388 Spesialis Rehab Medik 545 371 350 176 Spesialis Pat Klinik 820 918 284 382 Spesialis Pat Anatomi 333 330 206 203 Spesialis Jantung & PD 982 173 837 28 Spesialis Mata 1.728 326 1.465 63 Spesialis THT 1.675 169 1.527 21 Spesialis Jiwa 543 170 437 64 Spesialis Saraf 1.584 177 1.448 41 Spesialis Paru 893 164 763 34 Dr Umum 13.718 9.201 5.722 1.205 Dr Gigi 3.067 2.209 1.376 518 Drg Spesialis 970 1.123 519 672 Perawat 72.825 127.690 10.633 65.499 Bidan 17.612 25.138 4.811 12.337 Apoteker 6.082 8.695 1.911 4.524 Tng Teknis Farmasi 6.058 11.255 2.313 7.510 Ahli Lab Medik 6.003 1.993 4.895 885

Kesehatan Masyarakat 1.347 2.160 870 1.683 Sanitarian 1.080 2.212 355 1.487 Tenaga Gizi 1.901 3.097 646 1.856

TOTAL 160.646 210.853 51.370 101.591

RS Pemerintah (1.009 RS) RS Non Pemerintah (1.767 RS)

SIRS Online, 31 Des 2017

Page 13: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

2. KONSIL TENAGA KESEHATAN

INDONESIA ( KTKI )

Page 14: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

Kondisi Saat Ini

•Divisi :

•Sertifikasi danRegistrasi

•Pendidikan danPelatihanberkelanjutan

•Pembinaan danPengawasan

KFN (Apoteker)

•Divisi :

•Registrasi

•Uji Kompetensi

•PembinaanProfesi

MTKI (Nakesselain

Apoteker) : 26 jenisnakes

Permasalahan:

1. Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) dilaksanakan diPropinsi sehingga data tidak pasti ;

2. Tugas pembinaan pengawasan belum optimal sehingga belummemberikan perlindungan kepada nakes;

3. Beban kerja sangat banyak karena, mengelola 26 jenis Nakes fasilitasi kegiatan dibantu oleh sekretariat yang ex officio ;

4. MTKI dibantu oleh MTKP (Majelis Tenaga Kesehatan Propinsi) yang juga ex officio dan merupakan tugas tambahan;

5. Diketemukannya STR Palsu yang beredar dimasyarakat danbahkan telah ditawarkan melalui media sosial secara terbuka.;

6. Sistem administrasi dan sistem informasi yang belum terintegrasimasih diketemukan adanya STR ganda;

7. Belum optimal cleansing database sehingga terjadi overlapdatabase;

8. Standar waktu penerbitan STR belum optimal .

Page 15: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

KETUA

DIVISI

SERTIFIKASI

DAN

REGISTRASI

DIVISI

PENDIDIKAN

DAN

PELATIHAN

BERKELANJUT

AN

DIVISI

PEMBINAAN

DAN

PENGAWAS

AN

SEKRETARIS

Struktur Organisasi KFN

(Permenkes 889/MENKES/PER/V/2011)

KETUA

DIVISI

REGISTRASIDIVISI

PEMBINAAN

PROFESI

DIVISI

UJI

KOMPETENSI

KOMITE

DISIPLIN

NAKES

SEKRETARIS

MTKP

(34 PROVINSI

Struktur Organisasi MTKI

(Permenkes 46 Tahun 2013)

STRUKTUR ORGANISASI PADA KFN DAN MTKI

Page 16: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

Peraturan Perundangan Terkait KTKI

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan

Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan

Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 Tentang PekerjaanKefarmasian

Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2017 Tentang Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI)

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 29 Tahun 2018 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Sekretariat Konsil Tenaga Kesehatan

Indonesia

Page 17: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

UU No. 36 / 2014 Tentang Tenaga Kesehatan

• Untuk meningkatkan mutu Praktik Tenaga Kesehatan serta untuk memberikan pelindungan dan kepastian hukum kepada Tenaga Kesehatan dan masyarakat, dibentuk Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI).

• Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas konsil masing-masing Tenaga Kesehatan.

• (1) Setiap Tenaga Kesehatan yang menjalankan praktik wajib memiliki STR.

• (2) STR sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) diberikan oleh konsil masing-masing Tenaga Kesehatan setelah memenuhi persyaratan.

Pasal 34

Pasal 44

Page 18: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

Standar Profesi, Standar Pelayanan Profesi,dan Standar Prosedur Operasional(UU No 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan)

• Setiap Nakes dlm menjalankan praktik berkewajiban u/ mematuhi StandarProfesi , Standar Pelayanan Profesi & Standar Prosedur Operasional

• Standar profesi & Standar Pelayanan Profesi untuk masing-masing jenis Nakesditetapkan o/ OP dan disahkan oleh Menteri

• Standar Prosedur Operasional ditetapkan o/ Fasyankes

Pasal 66

Page 19: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

KTKI

Lembaga Nonstruktural dan berkedudukan diibu kota negara Republik Indonesia

(Pasal 2 ayat (1)

Bertanggung Jawab kepadaPresiden melalui Menteri

(Pasal 2 ayat(2)

Lembaga yang melaksanakan tugassecara independen yang terdiri atas

konsil masing-masing TebagaKesehatan

(Pasal 1 angka 1)

FUNGSI: sebagai koordinator konsil masing-masing tenaga kesehatan.TUGAS:a. memfasilitasi dukungan pelaksanaan tugas konsil masing-masing tenaga kesehatan;b. melakukan evaluasi tugas konsil masing-masing tenaga kesehatan; danc. membina dan mengawasi konsil masing-masing tenaga kesehatan.

(Pasal 3 ayat 1 dan 2)

Peraturan Presiden Nomor 90 tahun 2017 tentang Konsil Tenaga Kesehataan(diundangkan pada tanggal 15 September 2017)

Page 20: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

Susunan Organisasi KTKI(Pasal 4 Perpres 90/2017)

KTKI

Sekretariat

KonsilKeperawatan

KonsilKefarmasian

Konsil Gabungan Tenaga Kesehatan ( 33 Jenis Nakes)

Dalam hal diperlukan, Menteri dapat membentukkonsil tersendiri di lingkungan KTKI bagi jenisTenaga Kesehatan tertentu yang tergabung dalamKonsil Gabungan Tenaga Kesehatan .(Pasal 7 Perpres 90/2017)

Page 21: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

Susunan Organisasi KTKI(Pasal 4 Perpres 90/2017)

KTKI

Konsil Keperawatan

DivisiRegistrasi

anggota

DivisiStandardisas

i

anggota

DivisiKeprofesian

anggota

Konsil Kefarmasian

DivisiRegistrasi

anggota

DivisiStandardisas

i

anggota

DivisiKeprofesian

anggota

Konsil Gabungan

DivisiRegistrasi

anggota

DivisiStandardisas

i

anggota

DivisiKeprofesian

anggota

Sekretariat

• Ketua dan wakil ketua Konsil

Secara ex officio menjabat sebagai

anggota KTKI

• Ketua dan Wakil Ketua dipilih dalam

Rapat Pleno

Page 22: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

KTKI

Konsil Keperawatan

Konsil Kebidanan

Konsil Psikologi

Klinis

Konsil Kesmas

Konsil Kesling Konsil GiziKonsil

Kefarmasian

Konsil Kesehatan Tradisional

Konsil Keterapian

Fisik

Konsil Keteknisian

Medis

Konsil Teknik Biomedik

SEKRETARIAT

No. KELOMPOK TENAGA KESEHATAN JENIS TENAGA KESEHATAN

I PSIKOLOGI KLINIS 1 Psikologi Klinis

II PERAWAT 2 Perawat

III BIDAN 3 Bidan

IV KEFARMASIAN4 Apoteker

5 Tenaga Teknis Kefarmasian

V TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT

6 Epidemiolog Kesehatan

7 Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku

8 Pembimbing Kesehatan Kerja

9 Tenaga Administrasi dan Kebijakan Kesehatan

10 Tenaga Biostatistik dan Kependudukan

11 Tenaga Kesehatan Reproduksi dan Keluarga

VI TENAGA KESEHATAN LINGKUNGAN

12 Tenaga Sanitasi Lingkungan

13 Entomolog Kesehatan

14 Mikrobiolog Kesehatan

VII TENAGA GIZI15 Nutrisionis

16 Dietisien

No. KELOMPOK TENAGA KESEHATAN JENIS TENAGA KESEHATAN

VIII TENAGA KETERAPIAN FISIK

17 Fisioterapis18 Okupasi Terapis19 Terapis Wicara20 Akupuntur

IX TENAGA KETEKNISIAN MEDIS

21 Perekam Medis dan Informasi Kesehatan

22 Teknik Kardiovaskuler23 Teknisi Pelayanan Darah

24 Refraksionis Optisien/Optometris

25 Teknisi Gigi26 Penata Anastesi27 Terapis gigi dan mulut28 Audiologis

X TENAGA TEKNIS BIOMEDIS

29 Radiografer30 Elektromedis

31 Ahli Teknologi Laboratorium Medik

32 Fisikawan Medik33 Radioterapis34 Ortotik Prostetik

XITENAGA KESEHATAN TRADISIONAL

35 Tenaga Kesehatan Tradisional Ramuan

36 Tenaga Kesehatan Tradisional Keterampilan

USULAN REVISI

Page 23: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

Dalam melaksanakan fungsi, tugas, dan wewenangKTKI dibantu oleh sekretariat

(Pasal 13 Perpres 90/2017)

Sekretariat berkedudukan di unit kerja di kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.

Ketentuan lebih lanjut mengenai organisasi dan tata kerja sekretariat diatur denganPeraturan Menteri setelah mendapat persetujuan tertulis dari menteri yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang aparatur negara.

Page 24: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT KTKI

SEKRETARIS

BAGIAN FASILITASI REGISTRASI, STANDARDISASI DAN KEPROFESIAN

SUBAG REGISTRASI

SUBAG STANDARDISASI

SUBAG KEPROFESIAN

BAGIAN HUKUM DAN ADMINISTRASI UMUM

SUBAG HUKUM DAN HUMAS

SUBAG PROGRAM DAN INFORMASI

SUBAG KEPEGAWAIAN DAN

UMUM

Page 25: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

Fungsi KTKI: Koordinator konsil masing-masing Tenaga Kesehatan

Tugas KTKI:

Wewenang KTKI:

Konsil A Konsil B Konsil C

Sekretariat KTKI:Tugas: melaksanakan pemberian dukungan teknis dan administrasi KTKI sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Sekretariat KTKI:Fungsi: • penyusunan rencana program dan kegiatan KTKI dan Sekretariat; • pelaksanaan dukungan registrasi Tenaga Kesehatan; c. • pelaksanaan dukungan penyusunan standardisasi dan keprofesian Tenaga Kesehatan; • pelaksanaan penyusunan peraturan perundangundangan dan dukungan administrasi penegakan hukum

dan disiplin Tenaga Kesehatan; • pengelolaan data, informasi, dan hubungan masyarakat; • pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan KTKI dan Sekretariat; dan • pelaksanaan administrasi KTKI dan Sekretariat

Page 26: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

KONSIL TENAGA KESEHATAN INDONESIA (KTKI)Pasal 3 Perpres 90/2017

Koordinatorkonsil masing-masing Tenaga

Kesehatan

a. Memfasilitasi dukunganpelaksanaan tugas konsilmasing-masing tenagakesehatan;

b. Melakukan evaluasi tugaskonsil masing-masing tenagakesehatan; dan

c. Membina dan mengawasikonsil masing-masing tenagakesehatan

TugasFungsi

Menetapkanperencanaan

kegiatan untukkonsil masing-masing tenaga

kesehatan

Wewenang

INDEPENDENKetentuan lebih lanjut: dalam Peraturan Menteri

Page 27: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

KONSIL MASING-MASING TENAGA KESEHATANPasal 8 Perpres 90/2017

Pengaturan, penetapan dan pembinaan Tenaga Kesehatan dalam menjalankan praktik TenagaKesehatan untukmeningkatkan mutupelayanan kesehatansesuai dengan bidangtugasnya.

DalamBidang Teknis

Keprofesian

a. melakukan registrasi

b. melakukan pembinaan Nakes dalam menjalankan praktik : Pembinaan teknis praktik keprofesian

c. menyusun Standar Nasional Pendidikan Tenaga Kesehatan;

d. menyusun standar praktik dan standar kompetensi Tenaga Kesehatan; dan

e. menegakkan disiplin praktikNakes

TugasFungsia. menyetujui atau menolak permohonan

registrasi;

b. menerbitkan atau mencabut surat tandaregistrasi;

c. menyelidiki dan menangani masalahyang berkaitan dengan pelanggarandisiplin;

d. memberikan sanksi disiplin;

a. memberikan pertimbangan pendirianatau penutupan institusi pendidikanTenaga Kesehatan.

Wewenang

INDEPENDEN

Ketentuan lebih lanjut: dalam Perkonsil masing-masing

Page 28: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

Wewenang Anggota Konsil Dalam PenegakanDisiplin (Pasal 31 Perpres 90/2017)

1. menyusun pedoman pelaksanaan tugas penegakan disiplin profesi;

2. menerima pengaduan penerima pelayanan kesehatan yang mengetahui adanya dugaan pelanggaran disiplin

profesi Tenaga Kesehatan;

3. menolak pengaduan yang bukan kewenangan konsil masing-masing tenaga kesehatan;

4. menangani kasus dugaan pelanggaran disiplin profesi Tenaga Kesehatan dengan melakukan klarifikasi,

investigasi dan pemeriksaan disiplin termasuk meminta dan memeriksa rekam medis dan dokumen lainnya dari

semua pihak yang terkait pada tingkat pertama dan tingkat banding;

5. memanggil teradu, pengadu, sanksi-saksi dan ahli yang terkait dengan pengaduan untuk didengar

keterangannya;

6. memutuskan ada tidaknya pelanggaran disiplin profesi Tenaga Kesehatan pada tingkat pertama

7. menentukan dan memberikan sanksi disiplin profesi terhadap pelanggaran disiplin profesi Tenaga Kesehatan

pada tingkat pertama;

8. membuat laporan tentang monitoring dan evaluasi serta laporan pelaksanaan penegakan disiplin profesi Tenaga

Kesehatan

Page 29: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

TUGAS DIVISI REGISTRASITugas Uraian Tugas Ket

1. Menyiapkan cetak biru pelaksanaan dan

pengembangan sistem registrasi dan re-

registrasi

Menyusun peraturan terkait pelaksanaan dan pengembangan

sistem registrasi, re-registrasi nakes;

Untuk mengakomodir 36 jenis tenaga

kesehata

Menyusun peraturan terkait pelaksanaan dan pengembangan

sistem registrasi nakes;

Menyusun peraturan pelaksanaan dan pengembangan sistem

re-registrasi dan resertifikasi nakes

2. Melakukan registrasi dan re-registrasi

nakes;

Melakukan sosialisasi mengenai STR; Untuk ..... Perguruan Tinggi di 34 provinsi,

36 jenis nakes dan ...... OP, .... AIP

Menerima dan menyeleksi permohonan STR; Untuk 36 jenis tenaga kesehatan

Permohonan baru ± 313.698 setiap tahun

dan re-registrasi ±300.000Melaksanakan pemberian dan pencabutan STR;

Membuat dan mengelola pembukuan STR;

3. Melakukan kerja sama dengan pemangku

kepentingan terkait pelaksanaan dan

pengembangan sistem registrasi bagi

Tenaga Kesehatan;

Koordinasi dengan pemangku kepentingan di Pusat dan Daerah

dalam rangka pelaksanan dan pengembangan sistem registrasi

dan sertifikasi Tenaga Kesehatan

Untuk 34 provinsi, 36 jenis nakes

4. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan

pengembangan sistem registrasi Nakes

Melakukan supervisi, monitoring, evaluasi dan pembinaan

pelaksanaan registrasi dan re-registrasi; dan

Untuk ....... Perguruan Tinggi di 34

provinsi, 36 jenis nakes

Membuat laporan tentang monitoring dan evaluasi serta laporan

pelaksanaan registrasi secara berkala.

Laporan bulanan, 3 bulanan, 6 bulanan,

tahunan dan 5 tahun

Page 30: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

TUGAS DIVISI STANDARDISASITugas Uraian Ket

1. Menyusun Standar Nasional Pendidikan

nakes;

Menyusun Standar Nasional pendidikan Tenaga Kesehatan; Untuk masing-masing konsil

mengakomodir 36 jenis tenaga

kesehatanMenyusun pedoman pengembangan keprofesian berkelanjutan

Menyusun standar pengembangan pendidikan dan kompetensi nakes

2. Koordinasi dengan pemangku

kepentingan dalam rangka pelaksanaan

dan pengembangan standardisasi

pendidikan berkelanjutan dan kompetensi

nakes

memberikan pertimbangan pendirian atau penutupan institusi pendidikan Tenaga

Kesehatan

Untuk 36 jenis tenaga kesehatan

Ikut serta dalam tim penyusunan standar kompetensi lulusan pendidikan nakes

3. Menyusun standar praktik dan standar

kompetensi Tenaga Kesehatan; dan

Menyusun standar praktik tenaga kesehatan Untuk 36 jenis tenaga kesehatan

Menyusun standar kompetensi nakes

Menyusun Standar Kompetensi Kerja untuk seluruh nakes

Menyusun standar profesi nakes

Ikut serta dalam tim penyusunan standar pelayanan nakes

Ikut serta dalam tim penyusunan standar kompetensi jabatan fungsional kesehatan

4. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan

dan pengembangan standardisasi

pendidikan berkelanjutan dan

kompetensi nakes

Ikut serta dalam pelaksanaan uji kompetensi nakes

Melakukan supervisi, monitoring, evaluasi dan pembinaan pelaksanaan

standardisasi; dan

Untuk 34 provinsi, 36 jenis nakes

Membuat laporan tentang monitoring dan evaluasi serta laporan pelaksanaan

registrasi secara berkala.

Laporan bulanan, 3 bulanan, 6

bulanan, tahunan dan 5 tahun

Page 31: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

TUGAS DIVISI KEPROFESIANTugas Uraian Tugas Ket

1. perumusan cetak biru pelaksanaan dan

pengembangan sistem pembinaan praktik

keprofesian nakes bersama para

pemangku kepentingan dalam rangka

peningkatan mutu pelayanan praktik

nakes, perlindungan dan kepastian hukum

bagi masyarakat, dan nakes

Menyusun pedoman pelaksanaan dan pengembangan dakam rangka pembinaan

praktik nakes

Untuk 35 jenis tenaga

kesehatan

Menyusun pedoman pelaksanaan dan pengembangan dalam rangka pembinaan

teknis keprofesian nakes

Menyusun pedoman pelaksanaan dan pengembangan dalam rangka pembinaan

organisasi profesi kesehatan

menyusun cetak biru penegakan disiplin praktik nakes

2. Melaksanakan dan mengembangkan

pembinaan teknis praktik keprofesian

Nakes;

Menyusun pedoman pelaksanaan an pengembangan pembinaan teknis praktik

keprofesian nakes

Untuk 35 jenis tenaga

kesehatan (melihat perpres 90

tahun 2017 pasal 31)Fasilitasi mediasi , harmonisasi dan koordinasi nakes yang bersinggungan praktik

keprofesian di masyarakat;

3. Menegakkan disiplin praktik

keprofesian Nakes (mengkoordinir

adhoc Majelis Disiplin Nakes)

Menyusun pedoman dan tata cara penanganan/penegakan disiplin praktik

nakes/kasus pelanggaran disiplin praktik nakes

Untuk 35 jenis tenaga

kesehatan

menerima pengaduan, pemeriksaan dan memutuskan kasus pelanggaran disiplin

praktik nakes yang diajukan masyarakat

menyelidiki dan menangani masalah yang berkaitan dengan pelanggaran disiplin

memberikan sanksi disiplin bagi nakes yang melakukan pelanggaran disiplin;

4. Monitoring dan evaluasi

pelaksanaan dan pengembangan

sistem pembinaan praktik

keprofesian nakes

Melakukan supervisi, monitoring, evaluasi , dan pembinaan atas pelaksanaan dan

pengembangan sistem pembinaan praktik keprofesian nakes

Untuk 34 provinsi, 35 jenis

nakes

Membuat laporan tentang monitoring dan evaluasi serta laporan pelaksanaan dan

pengembangan sistem pembinaan praktik keprofesian nakes

Laporan bulanan, 3 bulanan,

6 bulanan, tahunan dan 5

tahun

Page 32: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

DENGAN ADANYA KTKI DIHARAPKAN

1. Pemerintah akan memiliki data yang pasti mengenai jumlah dan penyebaran tenaga kesehatandi seluruh Indonesia dengan adanya kewajiban pelaksanaan registrasi bagi seluruh tenagakesehatan; data jumlah STR

2. Pengelolaan registrasi lebih mudah dan terkendali serta cepat sehingga pelayanan publikkepada tenaga kesehatan akan meningkat; pengelolaan STR oleh masing-masing konsil

3. Peningkatan mutu tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepadamasyarakat, dikarenakan fokus KTKI terhadap kompetensi tenaga kesehatan; Tugaspenyusunan standar praktik dan standar kompetensi Nakes

4. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan mutu tenaga kesehatan akan lebih dapatmenjangkau tenaga kesehatan yang tersebar sampai ke pelosok nusantara. tugas penegakkandisiplin praktik nakes

5. Pengendalian thd jumlah institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan Tugas penyusunan StandarNasional Pendidikan Nakes

Page 33: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

KETENTUAN PERALIHAN

Anggota KFN dan MTKI tetapmelaksanakan tugasnya sampai

dengan diangkatnya anggota konsilmasing-masing tenaga kesehatan

Page 34: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

Tantangan Pembentukan KTKI• Kelengkapan Regulasi :

- Revisi Perpres 90/2017 ttg KTKI- Penyusunan Perpres Hak keuangan dan fasilitas anggota KTKI

dan konsil- Permenkes ttg Fungsi, Tugas dan Wewenang KTKI- Permenkes ttg pengenaan sangsi praktik Nakes

• Pelaksanaan Seleksi Permenkes Pedoman Seleksi, Permenkes PanitiaSeleksi, Pelaksanaan

• Pemenuhan Sarana Prasarana Gedung, Kendaraan, dan sarana kantorlainnya

• Anggaran Pembentukan Satker, penyediaan anggaran• Alih / transfer MTKI dan KFN KTKI• Kepegawaian Sekretariat KTKI, dll

Page 35: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

3. Bagaimana peran,

Fungsi dan Posisi

konsil kesehatan

masyarakat

???

Page 36: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

Tenaga Kesehatan Masyarakat(UU No. 36 tahun 2014 ttg Tenaga Kesehatan Pasal 11)

Tenaga Kesehatan Masyarakat terdiri atas :

1. Epidemiologi kesehatan

2. Tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku

3. Pembimbing kesehatan kerja

4. Tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan

5. Tenaga biostatistik dan kependudukan

6. Tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga36

Page 37: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

ORGANISASI PROFESI KELOMPOK KESH. MASYNO JENIS TENAGA ORGANISASI PROFESI

1 Epidemiologi Kesehatan Perhimpunan Ahli Epidemiolog Kesehatan (PAEI)

2 Tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku Perkumpulan Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat Indonesia (PPPKMI)

3 Pembimbing kesehatan kerja Perhimpunan Ahli Kesehatan Kerja Indonesia (PAKKI)

4 Tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan -

5 Tenaga biostatistik dan kependudukan -

6 Tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga -

Page 38: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

KTKI

Konsil Keperawatan

Konsil Kebidanan

Konsil Psikologi

Klinis

Konsil Kesmas

Konsil Kesling Konsil GiziKonsil

Kefarmasian

Konsil Kesehatan Tradisional

Konsil Keterapian

Fisik

Konsil Keteknisian

Medis

Konsil Teknik Biomedik

SEKRETARIAT

No. KELOMPOK TENAGA KESEHATAN JENIS TENAGA KESEHATAN

I PSIKOLOGI KLINIS 1 Psikologi Klinis

II PERAWAT 2 Perawat

III BIDAN 3 Bidan

IV KEFARMASIAN4 Apoteker

5 Tenaga Teknis Kefarmasian

V TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT

6 Epidemiolog Kesehatan

7 Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku

8 Pembimbing Kesehatan Kerja

9 Tenaga Administrasi dan Kebijakan Kesehatan

10 Tenaga Biostatistik dan Kependudukan

11 Tenaga Kesehatan Reproduksi dan Keluarga

VI TENAGA KESEHATAN LINGKUNGAN

12 Tenaga Sanitasi Lingkungan

13 Entomolog Kesehatan

14 Mikrobiolog Kesehatan

VII TENAGA GIZI15 Nutrisionis

16 Dietisien

No. KELOMPOK TENAGA KESEHATAN JENIS TENAGA KESEHATAN

VIII TENAGA KETERAPIAN FISIK

17 Fisioterapis18 Okupasi Terapis19 Terapis Wicara20 Akupuntur

IX TENAGA KETEKNISIAN MEDIS

21 Perekam Medis dan Informasi Kesehatan

22 Teknik Kardiovaskuler23 Teknisi Pelayanan Darah

24 Refraksionis Optisien/Optometris

25 Teknisi Gigi26 Penata Anastesi27 Terapis gigi dan mulut28 Audiologis

X TENAGA TEKNIS BIOMEDIS

29 Radiografer30 Elektromedis

31 Ahli Teknologi Laboratorium Medik

32 Fisikawan Medik33 Radioterapis34 Ortotik Prostetik

XITENAGA KESEHATAN TRADISIONAL

35 Tenaga Kesehatan Tradisional Ramuan

36 Tenaga Kesehatan Tradisional Keterampilan

USULAN REVISI

Page 39: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

Pengaturan, penetapan dan pembinaan

tenaga kesehatan masyarakat dalam

menjalankan praktik untuk meningkatkan

mutu pelayanan kesehatan sesuai dengan

bidang tugasnya.

Fungsi Konsil Kesehatan Masyarakat

Page 40: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

1. Melakukan registrasi2. Melakukan pembinaan tenaga kesh. masy. dalam

menjalankan praktik pembinaan teknis praktik keprofesian

3. Menyusun standar nasional pendidikan tenaga kesehatanmasyarakat;

4. Menyusun standar praktik & standar kompetensi tenagakesh. masy; dan

5. Menegakkan disiplin praktik bagi tenaga kesh. masy

Tugas Konsil Kesehatan Masyarakat

Page 41: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

1. Menyetujui / menolak permohonan registrasi;2. Menerbitkan / mencabut surat tanda registrasi;3. Menyelidiki & menangani masalah yang berkaitan

dengan pelanggaran disiplin;4. Memberikan sanksi disiplin; 5. Memberikan pertimbangan pendirian / penutupan

institusi pendidikan tenaga kesehatan.

Wewenang Konsil Kesehatan Masyarakat

Page 42: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

1. Perwakilan Kementrian Kesehatan

2. Perwakilan Kementrian Riset dan Pendidikan Tinggi

3. Organisasi Profesi

4. Kolegium

5. Asosiasi Institusi Pendidikan Kesehatan

6. Asosiasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan

7. Tokoh Masyarakat

Unsur Konsil Masing-masing Tenaga Kesehatan

Page 43: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019
Page 44: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

1. Penyiapan Usulan Calon Anggota Konsil Kesehatan Masyarakat

Menyiapkan 2 x 4 orang calon anggota konsil yg berasal dari OP

Menyiapkan 2 x 4 orang calon anggota konsil yg berasal dari kolegium

Calon yg diajukan memenuhi persyaratan yg berlaku

Page 45: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

NO

PASAL 6 PASAL 7

PERSYARATAN ANGGOTA KONSILPERSYARATAN TAMBAHAN UNTUK CALON

ANGGOTA DARI UNSUR MASY

1 Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia Mempunyai komitmen yg tinggi untukkepentingan masyarakat

2 Cakap, jujur, memiliki moral, etika dan integritas yang tinggi sertamemiliki reputasi yang baik

Berwawasan nasional

3 Warga negara Republik Indonesia Memahami masalah kesh

4 Sehat jasmani dan rohani Bukan mrpkn Nakes

5 Berkelakuan baik

6 Pernah melakukan praktik Nakes paling sedikit 10 tahun danmemiliki STR, kecuali untuk wakil dari masy

7 Melepaskan jabatan struktural (dlm Pemerintahan, Ka. OP, Ka. Kolegium, Ka. AIP, Ka. Asosiasi Fasyankes) pd saat diangkat danselama mjd anggota konsil masing2 nakes

SESUAI PERMENKES NO. 2 TAHUN 2018

TENTANG TATA CARA PENGUSULAN CALON ANGGOTA KONSIL MASING-MASING

TENAGA KESEHATAN

Page 46: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

Seluruh Anggota Konsil Pada KTKI diwajibkan menjalankan tugas dan

fungsinya dipersyaratkan untuk:

1) Melepaskan jabatan struktural baik dalam pemerintahan, ketua organisasi

profesi, ketua kolegium, ketua asosiasi institusi pendidikan dan ketua asosiasi

fasilitas pelayanan kesehatan pada saat diangkat dan selama menjadi Anggota

Konsil Pada KTKI,

2) Bersedia diberhentikan dari jabatan organiknya tanpa kehilangan status sebagai

Pegawai Negeri Sipil (PNS) bagi Anggota Konsil Pada KTKI yang berstatus sebagai

PNS.

Page 47: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

PENGUSULAN CALON ANGGOTA KONSIL MASING2 TENAGA KESEHATAN KEPADA MENTERI

Pasal 9 s/d Pasal 20

KTKI

OP

Kolegium

AIP Kesehatan

Asosiasi Fasilitas Pelayanan

Kesehatan

Tokoh Masyarakat

Usulan 4x

jumlah calon

anggota

Menkes Perwakilan Kemenkes

Perwakilan Kemenristekdikti2 x jumlah

calon anggota

Ket :

Setelah

dilakukan

pemilihan sesuai

mekanisme di

lingk masing2

unsur

Usulan dg melampirkan :

Data diri yg bersangkutan

FC KTP

Surat ket. sehat dr dokter yg

memiliki izin praktik di fasyankes

milik Pemerintah/ Pemda

SKCK

Surat pernyataan

SK kepangkatan terakhir bagi calon

yg berstatus PNS

Ket. Lainnya yg diperlukan

Calon anggota

diusulkan paling lambat

6 bulan sbelum masa

bakti periode berjalan

berakhir

Kepala Badan PPSDM Kes

Seleksi oleh

Seleksi terdiri atas :

Seleksi administrasi

Tes potensi

LULUS

TIDAK LULUS

Ditetapkan oleh Menkes

untuk diusulkan kepada

Presiden

Usulan

dikembalikan

CATATAN :

Jika calon anggota konsil masing2

Nakes tdk lulus seleksi , maka

pimpinan masing2 unsur dapat

mengusulkan kembali calon kepada

Menkes.

Dan jika tdk ada usulan yg sesuai

dg ketentuan hingga batas waktu yg

ditetapkan, maka Menkes dpt

menunjuk & menetapkan calon

anggota konsil untuk diusulkan kpd

Presiden

Jika calon anggota konsil masing2

Nakes dr unsur tokoh masy tdk

lulus seleksi, maka Menkes dapat

menunjuk & mengusulkan calon lain

kpd Presiden.

UNTUK PERTAMA KALI :

Pengusulan kepada Menkes melalui

Kepala Badan PPSDM Kes

Calon anggota konsil yg berasal dr

tokoh masy. Diusulkan oleh Ka.

Badan kpd Menkes

Pengusulan paling

lambat 2 bulan

sblm masa bakti

periode berjalan

berakhir

1

2

3

4

6

2

5

Page 48: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

2. Persiapan pelaksanaan registrasi bagi tenaga Kesh. Masy

Mempersiapkan diri untuk melaksanakan registrasi baik untuk register baru maupun register ulang Manual, On-line, Onsite dan e-STR

Melakukan verifikasi dan validasi data

Melakukan up-date data

Memutuskan permohonan STR menolak atau memproses usulan

Penatausahaan usulan registrasi s.d memberikan nomor registrasi

Mengecek & menandatangani STR

Mempertanggung-jawabkan data registrasi

Melakukan pengecekan data registrasi ulang dari CPD online

Page 49: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

Data Penerbitan STR Tahun 2012 s/d 31 Agustus 2018

No Jenis tenaga kesehatan Jumlah

1 Perawat 738,188

2 Bidan 658,510

3 Fisioterapis 17,618

4 Terapis gigi dan mulut 31,746

5 Refraksionis/Optisien 7,004

6 Terapis Wicara 2,064

7 Radiografer 19,903

8 Okupasi Terapis 1,718

9 Gizi 47,422

10 Rekam Medis 22,123

11 Teknik Gigi 2,110

12 Kesehatan Lingkungan 32,777

13 Elektromedis 7,782

14 Ahli Teknik Laboratorium Medis 66,304

15 Penata Anastesi 6,309

16 Akupuntur Terapis 962

17 Fisikawan Medis 624

18 Ortotis Prostetis 497

19 Tranfusi Darah 2,274

20 Teknik Kardiovaskular 125

21 Kesehatan Masyarakat 61,196

22 Promotor Kesehatan 106

23 Epidemiologi 32

24 Psikologi Klinis 1,681

25 Tradisional Komplementer 206

26 Audiologis 70

Total 1,729,351

Page 50: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

Data Jumlah Lulusan Tenaga Kesehatan tahun 2014-2016

No Jenis Tenaga Kesehatan*Jumlah Lulusan

2014 2015 2016

1 Tenaga Keperawatan 81,966 79,764 145,009

2 Tenaga Kebidanan 67,932 61,786 99,415

3 Tenaga Kefarmasian 10,991 10,583 10,664

4 Tenaga Kesehatan Masyarakat 14,606 15,538 27,630

5 Tenaga Kesehatan Lingkungan 1,511 1,544 3,627

6 Tenaga Gizi 3,281 3,708 7,581

7 Tenaga Keterapian Fisik 1,497 1,714 3,313

8 Tenaga Keteknisian Medis 2,568 2,791 4,616

9 Tenaga Teknik Bio Medika 6,525 6,055 11,805

10 Tenaga Kesehatan Tradisional 44 48 38

Jumlah 190,921 183,531 313,698

Data inimemperkirakanjumlah registrasi

yang dilaksanakansetiap tahun

Page 51: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

3. Pembinaan Tenaga Kesh. Masy

Untuk tetap menjaga kompetensi dan penambahan pengetahuan maupunketerampilan tenaga Kesehatan Masyarakat dlm memberikan pelayanan kepadaMasyarakat. Pembinaan jg sbg upaya menjaga kompetensi utk memperpanjang STR.

Bentuk kegiatan :

Bekerjasama dengan lembaga pendidikan/perguruan tinggi untuk mengadakan pelatihan di Provinsi dan lainnya

Menyelenggarakan sosialisasi, workshop di tingkat provinsi (webinar, youtube, seminar)

Mendorong untuk mengadakan Binwas terhadap tenaga kesh. masy. di tingkat kab, kec sampai kel/desa.

Pembuatan e-learning sebagai bahan pembelajaran

Memantau data CPD porthofolio

Monev pelaksanaan praktik tenaga kesh. masy.

Page 52: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

4. Menyusun Standar Pendidikan Nasional Tenaga Kesh. Masy

Menurut Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 Tentang Standar

Nasional Pendidikan Tinggi, maka Standar Nasional Pendidikan

yg disusun terdiri atas :

Standar kompetensi lulusan;

Standar isi pembelajaran;

Standar proses pembelajaran;

Standar penilaian pembelajaran;

Standar dosen dan tenaga kependidikan;

Standar sarana dan prasarana pembelajaran;

Standar pengelolaan pembelajaran; dan

Standar pembiayaan pembelajaran.

Page 53: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

4. Menyusun Standar Pendidikan Nasional Tenaga Kesh. Masy

Bekerjasama dengan stakeholders dan OP menyusun standar Pendidikan Nasional tenaga Kesehatan Masyarakat sesuai dengan aturan.

Bekerjasama dengan Perguruan Tinggi untuk menyusun dan menerapkan kurikulum Pendidikan KesMasy

Melakukan revieu, monev implementasi standar Pendidikan nasional tenaga kesmays

Menyusun perubahan standar Pendidikan nasional Pendidikan di PT dan menyesuaikan dengan perkembangan kebutuhan

Page 54: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

5. Menyusun Standar Kompetensi & Standar Praktik

Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan

Bekerjasama dengan OP dan Stakeholders dlm penyusunan Standar kompetensi sesuai dengan ketentuan

Mengusulkan Standar Kompetensi untuk di sahkan sesuai ketentuan

Page 55: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

5. Menyusun Standar Kompetensi & Standar Praktik

Standar praktik yg disusun merupakan kriteria minimal saat melaksanakan praktikum, praktik studio, praktik bengkel, atau praktik lapangan

Memfasilitasi dan bekerjasama dengan lembaga pelayanan spt Puskesmas atau Rumah Sakit untuk menyusun standar praktek tenaga kesehatan masyarakat.

Mengusulkan standar praktik untuk pengesahan sesuai ketentuan

Page 56: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

6. Menegakkan Praktik Disiplin Tenaga Kesh. Masy

Jika permasalahan yg terjadi terkait pelanggaran kode etikmaka diselesaikan oleh OP, namun jika masalah yg terjadi antarOP maka yang menjadi mediator adalah KTKI.

Menerima laporan / pengaduan adanya pelanggaran oleh tenaga kesehatan

Membentuk majelis yang bersifat ad-hoc

Page 57: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

6. Menegakkan Praktik Disiplin Tenaga Kesh. Masy

Jika permasalahan yg terjadi terkait pelanggaran kode etikmaka diselesaikan oleh OP, namun jika masalah yg terjadi antarOP maka yang menjadi mediator adalah KTKI.

Konsil Tenaga Kesh. Masy akan menetapkan sanksi disiplinprofesi, berupa :

»Pemberian peringatan tertulis

»Rekomendasi pencabutan STR atau surat izin prakti dan atau

»Kewajiban mengikuti pendidikan atau pelatihan dininstitusipendidikan kesehatan

Page 58: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019
Page 59: KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGUATAN …mkm.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Hj... · merata di seluruh wilayah Indonesia RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019

JUMLAH ANGGOTA KONSIL MASING-MASING TENAGA KESEHATAN

No

Perwakilan KonsilKeperawatan

Konsil Kefarmas

ian

KonsilKebidan

an

KonsilPsikolo

giklinis

Konsilkesm

as

Konsil

kesling

Konsil

Gizi

Konsilketerapian fisik

Konsilketeknis

ianmedis

Konsilteknik

biomedik

Konsilkestra

d

Total

1 PerwakilanKemenkes

1 11

2 PerwakilanKemenristekdikti

1 11

3 Organisasi ProfesiKesehatan

4* 32

4 Kolegium 4* 25

5 Asosiasi InstitusiPendidikan Kesehatan

1 11

6 Asosiasi FasilitasPelayananKesehatan

1 11

7 Tokoh Masyarakat 1 11

Total jumlah 13 113