kebijakan guru dan dosen - · pdf filemacam dan jenis kegiatan pkb no macam pkb jenis kegiatan...
TRANSCRIPT
KELOMPOK 5
1 . MUJAENI
2 . DEASY IDAWATI
3 . H.RESMANTO
4 . DENI SATRIA
5 . LUTHFI
KEBIJAKAN GURU DAN DOSEN
LANDASAN
UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
Permendiknas RI Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Guru dalam Jabatan
Dengan kehadiran undang- undang tersebut menambah wacana baru akandimantapkannya hak- hak dan kewajiban bagi guru dan dosen.
Diantara hak yang paling ditunggu selama ini adalah adanya upaya perbaikankesejahteraan bagi guru dan dosen, salah satu upaya yang sementara dilaksanakan saatini dalam rangka implementasi UU Guru dan Dosen adalah pelaksanaan sertifikasi gurudalam jabatan sebagaimana telah diatur dalam peraturan Menteri Pendidikan NasionalRI Nomor 18 tahun 2007.
HAKEKAT KEBIJAKAN
Secara etemologi kebijakan merupakan terjemahan dari kata policydalam bahasa inggris. Dalam bahasa latin politia yang berarti Negara,polis disebut dalam bahasa bahasa yunani yang berarti kota dan katapur dalam bahasa Sanskrit berarti kota serta police dalam bahasainggris berarti adminisrasi pemerintah.
Berdasarkan asal kata ini menghasilkan tiga jenis pengertian yangsekarang ini dikenal dengan politic, policy, polici. Politic berarti senidan ilmu pemerintah (the art and science of government), sedangkanpolicy berarti hal-hal mengenai kebijakan pemerintah, sedangkanpolice berarti hal-hal yang berkenaan dengan pemerintahan adapunkebijakan pendidikan terjemahan dari educational policy.
Menurut Gamage dan Pang kebijakan yang terdiri dari pernyataan tentang sasaran dan satu atau lebih pedoman yang luas untuk mencapai sasaran tersebut sehingga dapat di capai yang dilaksanakan bersama dan memberikan kerangka kerja bagi pelaksanaan program
Klien dan Murphy mengatakan kebijakan berarti seperangkat tujuan –tujuan dan prinsip-prinsip serta peraturan –peraturan yang membimbing sesuatu organisasi kebijakan dengan demikian mencakup keseluruhan petunjuk organisasi.
Maka dapat disimpulkan bahwa kebijakan adalah
Hasil keputusan manajemen puncak yang dibuat dengan hati-hati yang intinya seperangkat tujuan-tujuan dan prinsip-prinsip serta peraturan-peraturan yang membimbing sesuatu organisasi dengan demikian kebijakan mencakup keseluruhan petunjuk organisasi.
Contoh kebijakan
Contoh Kasus DKI Jakarta mulai tahun 2006 setiap gurumenerima tunjangan kesejahteraan sebesar dua juta rupiahperbulan selain gaji dan tunjangan lainnya. Fenomena inimenunjukkan bahwa dari sisi kesejahteraan sudah ada upayakonkrit yang dilakukan oleh pemerintah untuk memenuhi hakguru, apalagi saat ini sertifikasi guru sudah mulai dilaksanakandalam rangka pemberian tunjangan profesi sebagaimanadiatur dalam Undang- Undang Guru dan Dosen
Hakekat Guru dan DosenUU RI No.14 Th.2005 ttg Guru Dan Dosen
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Pasal 1 ayat 2 UU No.14 Th.2005
Dosen adalah pendidik profesionaldan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melaluipendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat
KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN TUJUAN
GURU DOSEN
Kedudukan:
Sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal, yang dibuktikan dengan sertifikat pendidik.
Fungsi:
• meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran,
• meningkatkan mutu pendidikan nasional.
Kedudukan:
Sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan tinggi, yang dibuktikan dengan sertifikat pendidik.
Fungsi:
• meningkatkan martabat dan peran dosen sebagai agen pembelajaran, pengembang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta pengabdi kepada masyarakat berfungsi untuk meningkatkan
• mutu pendidikan nasional.
Tujuan:
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung
jawab.
Profesional (UU No.14 Th.2005)
Professional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
Prinsip Profesionalitas
Guru dan Dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut:
Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme,
Memiliki komitmen, kualifikasi akademik, kompetensi, tanggung jawab,
Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja,
Memiliki jaminan perlindungan hukum,
Memiliki organisasi profesi yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.
Pemberdayaan Profesi
Diselenggarakan melalui pengembangan diri yang dilakukan secara demokratis, berkeadilan, tidak diskriminatif, dan berkelanjutan, dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, kemajemukan bangsa dan kode etik profesi
Guru Wajib Memiliki …
Kualifikasi Akademik
Kompetensi
Sertifikat Pendidik
Sehat Jasmani Rohani
Memiliki Kemampuan Untuk mewujudkan Tujuan PendidikanNasional
Standar Kualifikasi Akademik & Kompetensi Guru
* Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 13 Tahun 2007tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah.* Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 16 Tahun 2007tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
*Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 40 Tahun 2009tentang Standar Penguji pada kursus dan pelatihan.
*Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 41 Tahun 2009tentang Standar kualifikasi pembimbing pada kursus dan pelatihan.
*Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 42 Tahun 2009tentang Standar Pengelola Kursus dan Pelatihan.
*Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 43 Tahun 2009Standar Tenaga administrasi pendidikan pada program Paket A, Paket B, dan Paket C.
*Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009Standar Pengelola pendidikan pada Program Paket A, Paket B, dan Paket C
Kualifikasi, Kompetensi, dan Sertifikasi
GURU
WAJIB
Memiliki Kualifikasi Akademik
Diperoleh melalui pendidikan tinggi program S1 atau D4
Memiliki Kompetensi
Pedagogik: Kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
Kepribadian: Kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.
Profesional: Kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi.
Sosial: Kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
Memiliki Sertifikat Pendidik
Sertifikasi Pendidik diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi yang ditunjuk oleh Pemerintah.
Pemerintah dan Pemda wajib menyediakan anggaran utk peningkatan kualifikasi akademik & sertfikasi pendidik bagi guru dalam jabatan yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemda, dan masyarakat
Kompetensi kepribadian Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yangmencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjaditeladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.Kepribadian yang mantap dan stabil memiliki indikator esensial: bertindak sesuaidengan norma hukum; bertindak sesuai dengan norma sosial; bangga sebagai guru; danmemiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma.Kepribadian yang dewasa memiliki indikator esensial: menampilkan kemandiriandalam bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru.Kepribadian yang arif memiliki indikator esensial: menampilkan tindakan yangdidasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat serta menunjukkanketerbukaan dalam berpikir dan bertindak Kepribadian yang berwibawa memiliki indikatoresensial: memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta didik dan memilikiperilaku yang disegani.Akhlak mulia dan dapat menjadi teladan memiliki indikator esensial: bertindaksesuai dengan norma religius (iman dan taqwa, jujur, ikhlas, suka menolong), dan memilikiperilaku yang diteladani peserta didik.
Dosen Wajib Memiliki …
Kualifikasi Akademik
Kompetensi
Sertifikat Pendidik
Sehat Jasmani Rohani
Memiliki Kemampuan Untuk mewujudkan Tujuan PendidikanNasional
Kualifikasi lain yang diprsyaratkan satuan pendidikantinggi
Kualifikasi Akademik Dosen
a. lulusan program magister untuk program diploma atau program
sarjana; dan
b. lulusan program doktor untuk program pascasarjana.
Note : Pasal 45 ayat 3 :
“Setiap orang yang memiliki keahlian dengan prestasi luar biasa dapat diangkat menjadi dosen”
Peningkatan Kompetensi
a. Demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.
b. Satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna. c. Suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan guru yang berlangsung
sepanjang hayat. d. Memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan
kreativitas guru dalam proses pembelajaran. e. Memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam
penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan.
Prinsip-Prinsip Umum Peningkatan Kompetensi dan Karir
Ilmiah, Relevan, Sistematis, Konsisten,
Aktual dan kontekstual, Fleksibel,
Demokratis, Obyektif, Komprehensif,
Memandirikan, Profesional, Bertahap,
Berjenjang, Berkelanjutan, Akuntabel, Efektif,
dan Efisien.
Prinsip-Prinsip Khusus Peningkatan Kompetensi dan Karir
1. Pendidikan dan Pelatihan, meliputi: (a) Inhouse training (IHT), (b) Program magang, (c) Kemitraan sekolah, (d) Belajar jarak jauh, (e) Pelatihan berjenjang dan pelatihan khusus, (f) Kursus singkat di LPTK atau lembaga pendidikan lainnya, (g) Pembinaan internal oleh sekolah, dan (h) Pendidikan lanjut.
2. Kegiatan Selain Pendidikan dan Pelatihan, meliputi: (a) Diskusi masalah pendidikan, (b) Seminar, (c) Workshop, (d) Penelitian, (e) Penulisan buku/bahan ajar, (f) Pembuatan media pembelajaran, (g) Pembuatan karya teknologi/karya seni.
Jenis Program Peningkatan Kompetensi
24
KegiatanPENGEMBANGAN DIRI
Berdasar Permenpan Nomor: PER/16/M.PAN-RB/11/2009tentang: JABATAN FUNGSIONAL GURU dan ANGKA KREDITNYA
PKBP E N G E M B A N G A N
K E P R O F E S I A N
B E R K E L A N J U T A N
PENGERTIAN PKB
PKB merupakan pembaruan secara sadar akan pengetahuan dan peningkatan kompetensi guru
sepanjang kehidupan kerjanya.
KOMPONEN PKB(Pasal 11 ayat c, Permenneg PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009)
PKB
MACAM DAN JENIS KEGIATAN PKB
No Macam PKB Jenis Kegiatan
1 Pengembangan Diri a) Diklat fungsional
b) Kegiatan kolektif guru
2 Publikasi Ilmiah a) Presentasi pada forum ilmiah
b) Publikasi ilmiah atas hasil penelitian atau gagasan ilmu di bidang pendidikan formal
c) Publikasi buku pelajaran, buku pengayaan, dan pedoman guru
3 Karya Inovatif a) Menemukan teknologi tepat guna
b) Menemukan/menciptakan karya seni
c) Membuat/memodifikasi alatpelajaran/peraga/praktikum
d) Mengikuti pengembangan penyusunan standar,pedoman, soal dan sejenisnya
suhardjono 2009 28
1.2. Mengikuti Kegiatan Koletif guru
yang meningkatkan kompetensi dan /atau
keprofesian guru
1. Pengembangan Diri
PENGEMBANGAN DIRILampiran Permenpan No: PER/16/M.PAN-RB/11/2009 , 10 Nopember 2009
1.1. Mengikuti
Diklat
Fungsional
NoLama pelaksanaan diklat (dalam
satuan jam efektif pelaksanaan diklat) Angka Kredit
Bukti Fisik
1 Lebih dari 960 jam 15 • Foto copy sertifikat/Surat keterangan
• Foto copy surat penugasan / surat persetujuan
2 Antara 641 s.d 960 9
3 Antara 481 s.d 640 6
4 Antara 181 s.d 480 3
5 Antara 81 s.d 180 2
6 Antara 30 s.d 80 1
Diklat Fungsional Guru
Diklat fungsional bagi guru adalah kegiatan guru dalam mengikuti pendidikan atau latihan yang bertujuan untuk meningkatkan keprofesian guru yang bersangkutan dalam kurun waktu tertentu
Macam kegiatan dapat berupa: kursus, pelatihan, penataran, maupun berbagai bentuk diklat yang lain.
GURU PERTAMA (III/a, III/b)
GURU MUDA (III/c, III/d)
GURU MADYA (IV/a, IV/b, IV/c)
GURU UTAMA (IV/d, IV/e)
PROGRAM INDUKSI
GURU S1/D-IV BERSERTIFIKAT
PKB fokus pada peningkatankompetensi guru
PKB fokus pada peningkatanprestasi peserta didik dan
pengelolaan sekolah
PKB fokus padapengembangan sekolah
PKB fokus padapengembangan
profesi
TahapPengembangan Karir
Guru
KERANGKA PENGEMBANGAN KARIR GURU
PERMENNEGPAN & RB No. 16/2009
Guru harus berlatar belakang pendidikan S1/D4 dan mempunyai Sertifikat Pendidik
Guru mempunyai empat jabatan fungsional (Guru Pertama, Guru Muda, Guru Madya, Guru Utama)
Beban mengajar guru adalah 24 jam – 40 jam tatap muka/mingguatau membimbing 150 konseli/tahun
PERMENNEGPAN & RB No. 16/2009
Guru dinilai kinerjanya secara teratur (setiap tahun) melalui Penilaian Kinerja Guru (PK Guru)
Guru wajib mengikuti Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) setiap tahun
PKB harus dilaksanakan sejak III/a, dan sejak III/b guru wajib melakukan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif
Untuk naik dari IV/c ke IV/d guru wajib melakukan presentasi ilmiah
Pengertian Sertifikasi
Definisi Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru,sedangkan Sertifikasi guru dalam jabatan adalah proses pemberian sertifikat pendidikkepada guru yang bertugas sebagai guru kelas, guru mata pelajaran, guru bimbingandan konseling atau konselor dan guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuanpendidikan (Pasal 1 ayat 1 Permendiknas Nomor.10 Tahun 2007 tentang Sertifikasi).
Pasal 1 angka 11 Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 menyebutkan bahwa yangdimaksud dengan Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk gurudan dosen. Selanjutnya Pasai 8 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 mengaturbahwa : “Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik,sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuanpendidikan nasional”
Sertifikasi diselengarakan oleh Perguruan Tinggiyang menyelenggarakan programpengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan penyelenggaranyadikodinasikan oleh Konsorsium Sertifikasi Guru ditetapkan oleh Menteri PendidikanNasional.
Lanjutan …….
Sertifikasi Guru dalam jabatan dilaksanakan melalui uji kompetensi dalam bentuk penilaian portofolio, untuk
memperoleh sertifikat pendidik dan pemberian sertifikat pendidik secara langsung diikuti oleh guru dalam jabatan yang
memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV), belum memenuhi kualifikasi akademik S-1 atau D-IV apabila sudah, mencapai usia 50 tahun dan mempunyai
pengalaman kerja 20 tahun sebagai guru atau mempunyai golongan IV/a, atau yang memenuhi angka kredit kumulatif
setara dengan golongan IV/a.
Penilaian portofolio sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan pengakuan atas pengalaman profesional guru dalam bentuk penilaian terhadap kumpulan dokumen yang mendeskripsikan:
kualifikasi akademik; pendidikan dan pelatihan; pengalaman mengajar; perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran; penilaian dari atasan dan pengawas; prestasi akademik; karya pengembangan profesi; keikutsertaan dalam forum ilmiah; pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial; dan penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan
Syarat-syarat peserta Sertifikasi Guru dalam Jabatan :
Guru yang masih aktif mengajar
Guru bukan PNS harus memiliki SK sebagai guru tetap dari penyelenggara pendidikan, sedangkan guru bukan PNS pada sekolahnegeri harus memiliki SK dari dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota
Belum memasuki usia 60 tahun.
Memiliki atau dalam proses pengajuan nomor unik pendidik dan tenaga kependidikan (NUPTK).
Pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan melibatkan beberapa instansi terkait yaitu :
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan selaku instansi yangbertanggung jawab atas kebijakan dan regulasi terkait sertifikasi guruselama ini telah berupaya maksimal melakukan perbaikan denganmenerbitkan peraturan menteri serta peraturan teknis lainnya. Akan tetapimasih terdapat berbagai kendala dalam implementasinya, mengingatperaturan dimaksud hampir setiap tahunnya mengalami perubahanbahkan terdapat kebijakan yang tidak konsisten dan bertentangan denganperaturan yang lebih tinggi. Hal ini memberikan ketidakpastian bagipenyelenggaraan setifikasi guru.
2. Konsorsium Sertifikasi Guru (KSG)
Dalam rangka pelaksanaan sertifikasi guru Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikandan Kebudayaan membentuk KSG yang tugas utama merumuskan standardisasi proses danhasil sertifikasi guru, serta meiaksanakan harmonisasi dan sinkronisasi kebijakan sertifikasiguru. Beberapa permasalahan yang terkait dengan pelaksanaan tugas KSG yaitu :
KSG sebagai policy making yang sangat berperan dalam menentukan kebijakan sertifikasiguru, sehingga peran KSG sangat sentral dan strategis. Namun mengingat keanggotaan KSGterdiri dari lintas sektoral, maka terdapat kesulitan dalam koordinasi dan mengambilkeputusan yang seharusnya diperiukan untuk mengatasi kendala di lapangan dalampelaksanaan sertifikasi,
KSG juga berperan dalam menyusun materi ujian, namun dalam pelaksanaannya KSG masihbelum maksimal melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan sertifikasi,
Sampai dengan saat ini kebijakan pelaksanaan sertifikasi belummemperhatikan nasib para guru honorer di sekolah negeri.
Kebijakan tersebut bertentangan dengan dalam Pasal 1 angka 11Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 yang menyatakan bahwasertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk gurudan dosen. Dari ketentuan tersebut sesungguhnya semua guru berhakmengikuti sertifikasi guru.
SERTIFIKASI
Sertifikasi adalah proses pemberian Serdik untuk guru dan dosen.
Serdik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga profesional. UU No. 14 Tahun 2005
SEKIANTERIMA KASIH