kebijakan gizi

Upload: ismailwellang

Post on 06-Jul-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Kebijakan Gizi

    1/7

    KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD NENE MALLOMO

    KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

    NOMOR: 435/ /AKR/RS NEMAL/2016

     TENTANG

    KEBIJAKAN PELAYANAN GIZI

    RSUD NENE MALLOMO KABUPATEN SIDENRENG RAPPPANG

    DIREKTUR RSUD NENE MALLOMO

    Menimbang :

    a.Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan

    Rumah Sakit Umum Daerah Nene Mallomo, maka

    diperlukan penyelenggaraan pelayanan Gizi yang bermutu

    tinggi;

     b.Bahwa agar pelayanan Gizi di Rumah Sakit Umum

    Daerah Nene Mallomo dapat terlaksana dengan baik,

    perlu adanya kebijakan Direktur Rumah Sakit Umum

    Daerah Nene Mallomo sebagai landasan bagi

    penyelenggaraan pelayanan Gizi di Rumah Sakit Umum

    Daerah Nene Mallomo;

    c.Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

    dimaksud dalam a dan b maka perlu ditetapkan dengan

    Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Nene

    Mallomo.

    Mengingat :

    1.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun

    2009 tentang Rumah Sakit

    2.Keputusan Menkes RI Nomor 270/Menkes/SK/III/2007

    tentang pedoman manajerial rumah sakit dan Standar

    Pelayanan Medis dan fasilitas pelayanan kesehatan

    lainnya.;

    3.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269

    /Menkes/Per/III/2008 tentang Gizi

  • 8/17/2019 Kebijakan Gizi

    2/7

    4.Peraturan Bupati Sidenreng Rappang Nomor 37 Tahun

    2011 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit

    Umum Daerah Nene Mallomo Kabupaten Sidenreng

    Rappang;

    5.Keputusan Bupati Sidenreng Rappang Nomor 418/XII

    tahun 2015 tentang Penetapan Rumah Sakit Umum

    Daerah Nene Mallomo Kabupaten Sidenreng Rappang

    Untuk Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan

    Daerah Layanan Umum (PPK-BLUD) Kabupaten

    Sidenreng Rappang;

    6.Keputusan Bupati Sidenreng Rappang Nomor 308/X

    tahun 2014 tentang Pemberian Izin Operasional Kepada

    RSUD Nene Mallomo Kabupaten Sidenreng Rappang;

    M E M U T U S K A N :

    Menetapkan :

    Pertama : Kebijakan pelayanan Gizi Rumah Sakit Umum Daerah

    Nene Mallomo sebagaimana tercantum dalam Lampiran

    Keputusan ini.

    Kedua : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan

    Gizi Rumah Sakit Umum Daerah Nene Mallomo

    dilaksanakan oleh Bidang Pelayanan Rumah Sakit

    Umum Daerah Nene Mallomo.

    Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan

    apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan

    dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan

    sebagaimana mestinya

    Ditetapkan di : Pangkajene Sidenreng

    Pada Tanggal : 07 Januari 2016

    Direktur,

  • 8/17/2019 Kebijakan Gizi

    3/7

    dr g.Hj. Hasnani Rapi.M.Kes

    NIP. 19630310 199203 2 007

    LAMPIRAN:

    KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD NENE MALLOMO KABUPATEN

    SIDENRENG RAPPANG

    NOMOR : 435/ /AKR/RS NEMAL/2016

     TANGGAL : 07 Januari 2016

     TENTANG : KEBIJAKAN PELAYANAN GIZI

    KEBIJAKAN PELAYANAN GIZI

    RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NENE MALLOMO

    Kebijakan Umum

    1. Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan

    setiap saat dan memerlukan pengelolaan yang baik dan benar

    agar bermanfaat bagi tubuh.

    2. Makanan yang dikonsumsi hendaknya memenuhi kriteria bahwa

    makanan tersebut layak untuk dimakan dan tidak menimbulkan

    penyakit, diantaranya : Berada dalam derajat kematangan yang

    dikehendaki, Bebas dari pencemaran di setiap tahap produksi

    dan penanganan selanjutnya, Bebas dari perubahan fisik, kimia

     yang tidak dikehendaki, sebagai akibat dari pengaruh enzym,

    aktifitas mikroba, hewan pengerat, serangga, parasit dan

    kerusakan-kerusakan karena tekanan, pemasakan dan

    pengeringan. Bebas dari mikroorganisme dan parasit yang

  • 8/17/2019 Kebijakan Gizi

    4/7

    menimbulkan penyakit yang dihantarkan oleh makanan ( food

    borne illness).

    Kebijakan Khusus.

    1.Keadaan Bahan Makanan

    Semua jenis bahan makanan perlu mendapat perhatian

    secara fisik serta kesegarannya terjamin, terutama bahan-

     bahan makanan yang mudah membusuk atau rusak seperti

    daging, ikan, susu, telor, makanan dalam kaleng, buah, dsb.

    Bahan makanan yang baik kadang kala tidak mudah kita

    temui, karena jaringan perjalanan makanan yang begitu

    panjang dan melalui jarngan perdagangan yang begitu luas.

    Salah satu upaya mendapatkan bahan makanan yang baik

    adalah menghindari penggunaan bahan makanan yang

     berasal dari sumber tidak jelas (liar) karena kurang dapat

    dipertanggung jawabkan secara kualitasnya.

    2.Cara Penyimpanan Bahan Makanan

     Tidak semua bahan makanan yang tersedia langsung

    dikonsumsi oleh masyarakat. Bahan makanan yang tidak

    segera diolah terutama untuk katering dan penyelenggaraan

    makanan RS perlu penyimpanan yang baik, mengingat sifat

     bahan makanan yang berbeda-beda dan dapat membusuk,

    sehingga kualitasnya dapat terjaga. Cara penyimpanan yang

    memenuhi syarat hygiene sanitasi makanan adalah sebagai

     berikut:

    a.Penyimpanan harus dilakukan ditempat khusus (gudang)

     yang bersih dan memenuhi syarat

  • 8/17/2019 Kebijakan Gizi

    5/7

     b.Barang-barang agar disusun dengan baik sehingga mudah

    diambil, tidak memberi kesempatan serangga atau tikus

    untuk bersarang, terhindar dari lalat/tikus dan untuk

    produk yang mudah busuk atau rusak agar disimpan pada

    suhu yang dingin.

    3.Proses Pengolahan

    Pada proses / cara pengolahan makanan ada tiga hal yang

    perlu mendapat perhatian Yaitu:

    a.Tempat pengolahan makanan

     Tempat pengolahan makanan adalah suatu tempat dimana

    makanan diolah, tempat pengolahan ini sering disebut

    dapur. Dapur mempunyai peranan yang penting dalam

    proses pengolahan makanan, karena itu kebersihan dapur

    dan lingkungan sekitarnya harus selalu terjaga dan

    diperhatikan. Dapur yang baik harus memenuhi

    persyaratan sanitasi.

     b.Tenaga Pengolah Makanan / Penjamah Makanan

    Penjamah makanan menurut Depkes RI (2006) adalah

    orang yang secara langsung berhubungan dengan

    makanan dan peralatan mulai dari tahap persiapan,

    pembersihan, pengolahan pengangkutan sampai penyajian.

    Dalam proses pengolahan makanan, peran dari penjamah

    makanan sangatlah besar peranannya. Penjamah makanan

    ini mempunyai peluang untuk menularkan penyakit.

    Banyak infeksi yang ditularkan melalui penjamah

    makanan, antara lain Staphylococcus aureus ditularkan

  • 8/17/2019 Kebijakan Gizi

    6/7

    melalui hidung dan tenggorokan, kuman Clostridium

     perfringens, Streptococcus, Salmonella dapat ditularkan

    melalui kulit. Oleh sebab itu penjamah makanan harus

    selalu dalam keadan sehat dan terampil.

    c.Cara Pengolahan Makanan

    Cara pengolahan yang baik adalah tidak terjadinya

    kerusakan-kerusakan makanan sebagai akibat cara

    pengolahan yang salah dan mengikui kaidah atau prinsip-

    prinsip higiene dan sanitasi yang baik atau disebut GMP

    (good manufacturing practice).

    4.Cara Pengangkutan Makanan Yang Telah Masak

    Pengangkutan makan dari tempat pengolahan ke tempat

    penyajian atau penyimpanan perlu mendapat perhatian agar

    tidak terjadi kontaminasi baik dari serangga, debu maupun

     bakteri. Wadah yang dipergunakan harus utuh, kuat dan

    tidak berkarat atau bocor.

     Pengangkutan untuk waktu yang lama harus diatur suhunya

    dalam keadaan panas 60 C atau tetap dingi 4 C.

    5.Cara Penyimpanan Makanan Masak

    Penyimpanan makanan masak dapat digolongkan menjadi

    dua, yaitu tempat penyimpanan makanan pada suhu biasa

    dan tempat penyimpanan pada suhu dingin. Makanan yang

    mudah membusuk sebaiknya disimpan pada suhu dingin

     yaitu < 40C. Untuk makanan yang disajikan lebih dari 6 jam,

    disimpan dalam suhu -5 s/d -10C.

    6.Cara Penyajian Makanan Masak

  • 8/17/2019 Kebijakan Gizi

    7/7

    Saat penyajian makanan yang perlu diperhatikan adalah agar

    makanan tersebut terhindar dari pencemaran, peralatan yang

    digunakan dalam kondisi baik dan bersih, petugas yang

    menyajikan harus sopan serta senantiasa menjaga kesehatan

    dan kebersihan pakaiannya.

    Pangkajene Sidenreng, 07 Januari 2016

    Direktur,

    drg. Hj. Hasnani Rapi, M. Kes

    Nip : 19630310 199203 2 007