kebijakan, filosofi, dan kerangka dasar k13 - 24 juni 2015 (1)
DESCRIPTION
Perkembangan kurikulum 2013TRANSCRIPT
Kebijakan, Filosofi, dan Kerangka Dasar Kurikulum 2013
11
Tjipto SumadiUnit Implementasi Kurikulum
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan2015
AGENDA
KEBIJAKANAB FILOSOFI
C KERANGKA DASAR
KEBIJAKAN
A
1Strategi Implementasi
a. Kerangka Strategis Mendikbud 2015-2019Terbentuknya Insan serta Ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang Berkarakter dengan Dilandasi Semangat Gotong Royong
STRATEGI 1 STRATEGI 2 STRATEGI 3
▪Menguatkan siswa, guru, kepala sekolah, orangtua dan pemimpin institusi pendidikan dalam ekosistem pendidikan.
▪Memberdayakan pelaku budaya dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan.
▪Fokus kebijakan diarahkan pada penguatan perilaku yang mandiri dan berkepribadian.
Penguatan Pelaku Pendidikan dan Kebudayaan
Peningkatan Mutu dan Akses Pengembangan Efektivitas Birokrasi melalui Perbaikan Tatakelola dan Pelibatan Publik
▪Meningkatkan mutu pendidikan sesuai lingkup Standar Nasional Pendidikan untuk mengoptimalkan capaian Wajib Belajar 12 tahun.
▪Meningkatkan ketersediaan serta keterjangkauan layanan pendidikan, khususnya bagi masyarakat yang terpinggirkan.
▪Fokus kebijakan didasarkan pada percepatan peningkatan mutu dan akses untuk menghadapi persaingan global dengan pemahaman akan keberagaman, penguatan praktik baik, dan inovasi.
▪Melibatkan publik dalam seluruh aspek pengelolaan kebijakan dengan berbasis data, riset, dan bukti lapangan.
▪Membantu penguatan kapasitas tatakelola pada birokrasi pendidikan di daerah.
▪Mengembangkan koordinasi dan kerjasama lintas sektor di tingkat nasional.
▪Fokus kebijakan dimulai dari mewujudkan birokrasi Kemdikbud RI yang menjadi teladan dalam tatakelola yang bersih, efektif, dan efesien serta melibatkan publik.
b. Sasaran Penerapan Kurikulum Nasional
Meningkatkan kapasitas sekolah (termasuk guru) dalam menerapkan Kurikulum Nasional dalam tahap selanjutnya secara mandiri mengembangkan kurikulum sekolah sesuai konteks kebutuhannya
Mengembangkan Kurikulum Nasional sebagai acuan minimal di semua sekolah di Indonesia yang terintegrasi di dalam kurikulum setiap sekolah1
3
Mendorong pengayaan materi dan alat ajar pendukung kurikulum yang bermutu dan beragam4
Memberikan ruang bagi pengembangan ragam kurikulum daerah berbasis keunggulan lokal2
5Menumbuhkan Siswa sebagai warganegara Indonesia serta bagian dari masyarakat dunia yang berkarakter dan bertaqwa melalui Kurikulum Nasional yang utuh
c. Asas Pengembangan dan Penerapan Kurikulum Nasional
1. Kurikulum Nasional yang mendorong percepatan peningkatan mutu sekolah, sekaligus mendukung pengembangan kurikulum sekolah.
2. Proses pengembangan dan implementasi kurikulum mencakup berbagai aspek pengembangan dokumen, kesiapan sekolah, dan guru. Pengembangan dan implementasi ini juga memiliki indikator proses dan mekanisme monitoring dan evaluasi yang dikoordinasikan dan dikomunikasikan secara rutin di lingkungan Kemendikbud
3. Pengembangan dan implementasi kurikulum akan terus dilakukan melalui penyebarluasan praktik baik dan inovasi di sekolah-sekolah Rintisan dan Rujukan. Praktik baik ini kemudian diimplementasikan dalam skala yang lebih luas sesuai peta rencana implementasi.
4. Proses pengembangan kurikulum serta implementasinya dikerjakan dengan pelibatan publik di seluruh tahapan.
5. Proses pengembangan dan implementasi kurikulum dilakukan dengan tatakelola birokrasi yang efektif, termasuk peningkatan kapasitas dan koordinasi dengan pemerintah daerah dan lintas sektor.
d. Proses Pengembangan dan Implementasi Kurikulum Nasional
KURIKULUM 2013
(PERBAIKAN)
PROSES PELATIHAN GURU DAN
PENDAMPINGAN SEKOLAH
PENERAPAN BERTAHAP DAN
PENDAMPINGAN SEKOLAH
MONITORING DAN EVALUASI
2015
PROSES KONTINU PENERAPAN KURIKULUM NASIONAL
2016 - 2020
PELIBATAN PUBLIK (PRAKTISI [FORMAL DAN NON FORMAL]),
AKADEMISI DAN PENGAMAT, DUNIA USAHA/INDUSTRI DAN ORGANISASI PROFESI,
ORANGTUA, DAN SISWA)
KURIKULUM TAHUN 2006
(KTSP)
KURIKULUM 2013
PROSES PERBAIKAN;
Berdasarkan evaluasi dan masukan publik
Pengembangan:• Nilai-nilai
kebangsaan• Pendidikan
karakter terintegrasi
• Ketrampilan bernalar
• Penilaian otentik (menyeluruh dari proses sampai output)
e. Tahap Implementasi Kurikulum Nasional
± 94% sekolah KTSP
± 75% sekolah KTSP
± 40% sekolah KTSP
± 6% sekolah K2013± 10% sekolah K13
(semua kelas)
Perbaikan K2013
• Ragam model pengembangan kapasitas sekolah secara reguler berbasis kompetensi dan konteks wilayah
• Persiapan Sekolah Rintisan• Program pengembangan yang holistik untuk daerah khusus,
termasuk 3T
Tahap Implementasi Kurikulum Nasional dengan pendampingan sekolah dan pengimbasan dari Sekolah Rintisan
Juli2015
Juli 2019
Juli2017
Juli 2016
Juli 2018
Juli2020
± 15% sekolah K13 (kelas 1,4,7,10)
± 10% sekolah K13 (semua kelas)
± 15% sekolah K13 (kelas 1,2,4,5,7,8,10,11)
± 35% sekolah K13 (kelas 1,4,7,10)
± 25% sekolah K13 (semua kelas)
± 35% sekolah K13 (kelas 1,2,4,5,7,8,10,11)
± 40% sekolah K13 (kelas 1,4,7,10)
± 60% sekolah K13 (semua kelas)
± 40% sekolah K13 (kelas 1,2,4,5,7,8,10,11)
PENERAPAN KURIKULUM NASIONAL DI
SEMUA SEKOLAH DAN SEMUA KELAS
Juli2021
f. Proses Pengembangan Dokumen Kurikulum Nasional
PENDAMPINGAN DAN OTORISASI
PENGEMBANGAN OPSI TEMPLATE SILABUS, BUKU SISWA DAN GURU SERTA MATERI AJAR
BERMUTU
SILABUS
RPP
MATERI DAN ALAT AJAR
KESIAPAN PESERTA DIDIK TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL KEBUTUHAN
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) SATUAN PENDIDIKAN
KERANGKA DASAR KURIKULUM (Filosofis, Yuridis, Konseptual)
STRUKTUR KURIKULUM
STANDAR PROSES STANDAR ISI STANDAR PENILAIAN
KURIKULUM NASIONAL
KEMDIKBUDSEKOLAH
KURIKULUM TINGKAT DAERAH DAN SEKOLAH
(Pilihan, Terintegrasi dengan Keunggulan
Lokal)
g. Skema Persiapan SekolahKapasitas sekolah Definisi
Rujukan Menerapkan Mengembangkan
Siap Menerapkan Mengembangkan
Belum siap Menerapkan Mengembangkan
contoh:
Pelibatan sekolah Rujukan untuk ikut mendampingi sekolah lainnya dalam rangka percepatan peningkatan kesiapan sekolah
Kesiapan sekolah didorong secara kontinu lewat berbagai metode komprehensif dengan skema persiapan sekolah yang lengkap 1
3
Berbagai bentuk assesmen kesiapan sekolah (termasuk guru) serta tingkat kapasitas sekolah dalam penerapan Kurikulum Nasional, yang terintegrasi dengan bentuk assesmen lain yang sudah ada
2
Catatan: 1. Di luar skema ini, peningkatan kapasitas kepala sekolah/guru secara umum akan sejalan dengan fokus mendorong kesiapan sekolah untuk
menerapkan Kurikulum Nasional serta pengembangan berkelanjutan.2. Indikator keberhasilan skema persiapan ini adalah 90% sekolah yang didampingi siap menerapkan Kurikulum Nasional.
Tahun Ajaran Sekolah yang Disiapkan Target2015/2016 6% 16.991 Sekolah Rintisan (Eks-sekolah sasaran dan
mandiri K13 + 26 sekolah lulus verifikasi)
2016/2017 19% Sekolah lainnya*
2017/2018 35% Sekolah lainnya*
2018/2019 40% Seluruh sekolah sudah implementasi
Tahap Implementasi: * Kriteria Sekolah Rintisan
dan proses Monev dikoordinasikan lebih lanjut oleh unit terkait
√√√X
XX
h. Pelibatan Publik dalam Proses Pengembangan dan Implementasi Kurikulum
Nasional
Mendapatkan contoh model implementasi yang beragam, efektif dan teruji di lapangan
Melakukan proses yang terbuka dan bertanggungjawab dalam pengembangan dan implementasi Kurikulum Nasional dengan melibatkan seluruh pelaku di ekosistem pendidikan
Memfasilitasi masukan publik pada aspek dokumen kurikulum, buku, kesiapan guru dan sekolah, baik yang bersifat evaluatif maupun aspiratif
Tujuan:
Dilakukan di berbagai tempat di Indonesia (representasi kawasan geografis, pengaruh, tingkat pendidikan), seluruh proses dikomunikasikan terbuka lewat mekanisme online
Publik diundang untuk memberi masukan bagi topik-topik kunci yang dibutuhkan dalam beberapa seri diskusi publik maupun bentuk lain.
Peserta diskusi terdiri dari undangan, namun sebagian kegiatan akan bersifat terbuka bagi yang ingin mendaftar dan yang memiliki kontribusi sesuai dengan tema diskusi.
Kerangka Dasar:
Sekolah Rintisan yang Mengimplementasikan Kurikulum 2013
No Prov. Kab/Kota Jenjang Rintisan Satu Semester Mandiri Jumlah
1
34
444 SD 2.514 - 6.808 9.322
2 438 SMP 1.421 3 2.663 4.087
3 311 SMA 1.163 21 989 2.173
4 234 SMK 998 2 409 1.409
Total 6.096 26* 10.869 16.991
Catatan:➢ Berdasarkan Permendikbud No. 160/2014 dan Surat Edaran Bersama Dirjen Dikdas dan Dirjen Dikmen No.
233/C/KR/2015; Sekolah Rintisan adalah sekolah yang sudah melaksanakan K13 selama 3 Semester (Semester keempat) sesuai data pokok yang diberikan sekolah pada awal pelaksanaan
➢ Sekolah yang baru melaksanakan 1 Semester (26* sekolah) diizinkan melanjutkan mengimplementasikan K13 melalui Keputusan BAN-SM Tahap 1 (untuk kepentingan pengimbasan dan implementasi bertahap)
i. Sekolah Rintisan 2015
j. Revisi Prinsip Penilaian untuk Tahun Pelajaran 2015/2016
• Dilakukan oleh Pendidik selama dalam Proses Pembelajaran dan Akhir Pembelajaran;
• Tujuan Penilaian: Penekanan pada:Formatif (Membentuk Karakter dan Perilaku, Menjadikan Pembelajar Sepanjang
Hayat – To Drive Learning, Terampil), Diagnostik (Melihat Perkembangan Siswa Dan Feedback-koreksi Pembelajaran), Sumatif (Mengukur Capaian yang didapat oleh Siswa dari Hasil Belajar);
• Ranah yang Dinilai Tidak Hanya Pengetahuan dan Keterampilan, melainkan juga Sikap;
• Proses Penilaian: Lebih Sederhana, Terjangkau untuk Dilakukan, Tidak Menjadi Beban bagi Guru/Siswa, tetapi Tetap Mengutamakan Prinsip dan Kaidah Penilaian;
• Penilaiaan Mencakup: (1)Penilaian Formatif (Formative Assessment): Titik Berat pada Proses, Hasilnya
Menjadi Umpan Balik dalam Perbaikan Pembelajaran, (2)Penilaian Sumatif (Summative Assessment): Titik Berat pada Tingkat Capaian
Hasil Pembelajaran;• Penilaian yang Dilakukan Tidak Hanya “Assessment Of Learning” melainkan juga
“Assessment For Learning”, dan “Assessment As Learning”.
2Pelatihan
a. Jumlah Guru Sasaran Pelatihan 2015 Kelas III, VI, IX, dan XII (1)
PROVINSI SD SMP SMA SMK Total01-DKI Jakarta 931 637 3,561 2,380 7,50902-Jawa Barat 4,079 2,509 5,546 9,960 22,09403-Jawa Tengah 9,332 5,057 4,764 9,690 28,84304-DI. Yogyakarta 307 196 201 563 1,26705-Jawa Timur 3,680 1,207 613 1,325 6,82506-Aceh 3,088 3,420 3,047 993 10,54807-Sumatera Utara 2,527 1,482 1,618 1,498 7,12508-Sumatera Barat 1,629 1,265 1,212 1,166 5,27209-Riau 834 944 712 796 3,28610-Jambi 577 456 664 313 2,01011-Sumatera Selatan 3,639 1,488 1,559 811 7,49712-Lampung 1,298 1,259 1,074 987 4,61813-Kalimantan Barat 573 444 203 273 1,49314-Kalimantan Tengah 263 346 93 65 76715-Kalimantan Selatan 559 426 373 778 2,13616-Kalimantan Timur dan Utara 2,125 1,715 1,191 1,406 6,43717-Sulawesi Utara 524 530 301 429 1,784
a. Jumlah Guru Sasaran Pelatihan 2015 Kelas III, VI, IX, dan XIII (2)
PROVINSI SD SMP SMA SMK Total18-Sulawesi Tengah 480 580 242 163 1,46519-Sulawesi Selatan 2,107 2,404 1,072 1,443 7,02620-Sulawesi Tenggara 526 557 238 110 1,43121-Maluku 1,657 725 150 26 2,55822-Bali 1,458 1,227 668 1,932 5,28523-Nusa Tenggara Barat 632 1,062 574 511 2,77924-Nusa Tenggara Timur 674 847 362 87 1,97025-Papua 484 494 145 247 1,37026-Bengkulu 209 449 519 328 1,50527-Maluku Utara 97 282 67 103 54928-Banten 1,671 735 922 1,561 4,88929-Kepulauan Bangka Belitung 585 404 230 278 1,49730-Gorontalo 276 380 147 255 1,05831-Kepulauan Riau 1,378 548 281 440 2,64732-Papua Barat 271 243 117 162 79333-Sulawesi Barat 982 357 181 242 1,762Grand Total 49,452 34,675 32,647 41,321 158,095
b. Strategi Pelatihan
Guru Sasaran(GS)
Instruktur Nasional(IN)
Narasumber Nasional(NS)
NS
IN
GS
Guru Sasaran(GS)
Narasumber Nasional(NS)
NS
GS
SD, SMP, SMA, SMK Mapel Umum dan Peminatan SMA
SMK Mapel Produktif
c. Pelatihan Guru Sasaran
IN ON
Durasi
Jumlah JP
Produk
5 hari
52 JP
RPP dan Perangkatnya (termasuk rencana penilaian sumatif dan formatif) untuk pembelajaran selama 1 semester
2 bulan
Pemantauan* SekolahPelatihan GuruProgram
30 JP (equivalensi dari 3 kali kunjungan)
Biaya
• Laporan hasil implementasi kurikulum• Praktik baik dan bukti lapangan
Ditjen GTK (Badan PSDMPK PMP)
Ditjen Dikdasmen
Persyaratan Widyaiswara
Guru
1. Memiliki kualifikasi akademik minimal S1 program studi yang relevan √ √
2. Memiliki sertifikat pendidik (linier antara kualifikasi, sertifikat pendidik, dan pelajaran yang diampu) - √
3. Berpengalaman sebagai Widyaiswara dan guru minimal 5 tahun √ √4. Kompetensi sikap dan keterampilan mengajar yang dapat dijadikan
model √ √
4. Memiliki kemampuan melaksanakan pelatihan dan memiliki kompetensi pedagogi dengan pendekatan andragogi √ √
5. Memiliki karakter sebagai komunikator master teacher yang baik √ √
6. Memiliki komitmen untuk melatih peserta pada setiap pelatihan dan bersedia ditugaskan di mana saja √ √
7. Memiliki rekam jejak pengalaman melatih secara kreatif dan inovatif. √ √
8. Lulus pelatihan Narasumber Nasional √ √
d. Persyaratan NS dan IN
3Pendampingan
Pengertian• Pendampingan adalah proses pemberian bantuan penguatan pelaksanaan kurikulum yang
diberikan kepada pengawas, kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, orangtua/komite sekolah, dan pemangku kepentingan di SD, SMP, SMA, SMK sesuai kurikulum yang berlaku.
a. Pengertian dan Tujuan Pendampingan
Tujuan1. Umum
Program Pendampingan bertujuan untuk memberikan penguatan pemahaman kepada pengawas, kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, orangtua/komite sekolah, dan pemangku kepentingan di sekolah untuk menjamin keterlaksanaan Kurikulum secara efektif dan efisien.
2. Khusus• Memberikan fasilitasi dalam pelaksanaan Kurikulum di sekolah• Memberikan bantuan konsultasi, pemodelan (modelling) dan penguatan secara personal,
dan spesifik (coaching) dalam pelaksanaan kurikulum secara langsung di sekolah.• Membantu memberikan solusi kontekstual dalam menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi dalam melaksanakan Kurikulum di sekolah.• Membangun budaya mutu sekolah kepada pengawas, kepala sekolah, guru, tenaga
kependidikan, orangtua/komite sekolah, dan pemangku kepentingan di sekolah melalui Program Pendampingan yang dilakukan secara inovatif, kontekstual, dan berkelanjutan.
b. Indikator Keberhasilan1.Pengawas Sekolah semakin mampu melaksanakan supervisi dan bimbingan kepada sekolah
terkait pelaksanaan kurikulum 2.Kepala Sekolah makin memahami manajemen implementasi kurikulum yang meliputi:
– Perencanaan– Pelaksanaan– Evaluasi diri sekolah– Budaya sekolah
3.Guru semakin: Memahami:
• proses pembelajaran dan penilaiannya.• buku dan materi/alat ajar bermutu serta penggunaannya• permasalahan yang harus diantisipasi dalam pelaksanaan kurikulum dan
penanggulangannyaTerampil:
• melaksanaan penilaian formatif dan sumatif, termasuk pencatatan dan pelaporan lewat rapor
• mengelola Interaksi dengan siswa dan komunikasi dengan orangtuamenyusun rencana pembelajaran
• mengelola pembelajaran.4.Pemangku Kepentingan di komunitas lingkungan sekolah (terutama keluarga/orangtua)
semakin memberikan dukungan dan kontribusi secara lebih efektif kepada sekolah.
PELAKSANAANPERSIAPAN
PELAPORAN PENDAMPINGAN
PELAKSANAAN PENDAMPINGAN
PELATIHAN PENDAMPING
c. Pola Pendampingan (1)
PENENTUAN PENDAMPING
PENYUSUNAN MATERI
PENDAMPINGAN
Dinamika Perkembangan Kurikulum
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Model Pembelajaran (berbasis saintifik)
Penilaian Hasil Pembelajaran
Pendidikan Karakter
Layanan Siswa (Hidden Curriculum), Pembinaan Karakter
Interaksi Sekolah dengan Orangtua
Penggunaan Peralatan Pendidikan (ABE)
Manajemen Sekolah
Budaya Sekolah dan Pencegahan Tindak Kekerasan
Materi Penunjang Direktorat terkait
Rencana Tindak oleh sekolah induk dan sekolah imbas
Instruktur yang terseleksi
Lokasi atau Sekolah yang akan Didampingi
Dilaksanakan oleh Direktorat
Penyiapan Materi Pelatihan
Jadwal dan Lokasi Pelatihan Pendampingan
Model ‘on’ dan ‘in’
Pendekatan In House Training (IHT)
- Online- Off line
Persiapan Pelaksanaan
Pembelajaran di dalam kelas Rintisan dan Imbas (ON-1)
Workshop
Bersama Sekolah
Rintisan dan Imbas (IN-1)
Evaluasi Kinerja; Hasil ON-1 dan IN-
1
Pelaksanaan Pembelajaran di
dalam kelas Rintisan dan Imbas (ON-2)
Evaluasi Kinerja; Hasil ON-2 dan IN-
2
Tim Pendamping merupakan kolaborasi atas:▪ Sekolah Rintisan dan Imbas
c. Alur Model On – In (2)
Pelaksanaan Disesuaikan
Kondisi Direktorat
d. Mekanisme PendampinganPendampingan terdiri atas: 1. Pendampingan internal di sekolah Rintisan2. Pendampingan oleh sekolah Rujukan kepada
sekolah imbas
Workshop Tim Pendamping Tingkat Nasional dan Provinsi
Pelaksanaan pendampingan di sekolah Rintisan (internal)
Sosialisasi hasil pendampingan dilakukan di sekolah Rintisan dan sekolah Imbas
Diikuti oleh sekolah yang belum melaksanakan Kurikulum 2013 sebagai Persiapan implementasi tahap selanjutnya
Penyusunan Materi
Pendampingan
ToT FasilitatorPendampingan
(Pusat)
Bimbingan Teknis Petugas Pendampingan
Pelaksanaan Pendampingan
1
2
3
4
Penyusunan materi pendampingan oleh unit utama dan direktorat teknis
Workshop Tim Pendamping Tingkat Kabupaten/Kota
e. Timeline PendampinganRENCANA PELAKSANAAN PENDAMPINGAN KURIKULUM
Jan - Apr Mei
PERSIAPAN- Materi- Juknis- Panduan- Kriteria
pendamping- Data Sekolah
sasaran- Alokasi dan
Revisi Anggaran
Juni
KOORDINASI DAN PENYEMPURNAAN MATERI- Evaluasi dan
verifikasi Calon Pendamping
- Penjadwalan Pendampingan setiap jenjang di sekolah sasaran
PEMBEKALAN TINGKAT PUSAT
- Workshop - ToT- Bimtek- Pengembangan
Materi
Jul Agt
PEMBEKALAN TINGKAT PROVINSI DAN KAB/KOTA
- Workshop - ToT- Bimtek
Sep -Okt -Nov
PELAKSANAAN PENDAMPINGAN
- Strategi: In House Training (IHT)
- Proses: In-On-In
PENYUSUNAN
- Materi- Juknis- Panduan- Petugas
Pendamping- Distribusi ke
Sekolah sasaran
PELAPORAN HASIL PELAKSANAAN PENDAMPINGAN DAN PRESENTASI LAPORAN
- Laporan Sekolah Klaster/Induk/Inti ke Dinas dan Direktorat
- Laporan pertanggungjawaban Unit Utama
Nov-Des
Staf Khusus MenteriDirektorat PuskurbukPuspendik
UIK
Direktorat PuskurbukPuspendik
UIKP4TKLPTKTPK
Direktorat PuskurbukPuspendik
UIK
Direktorat PuskurbukPuspendik
UIKDinas
PendidikanP4TKLPTKTPK
Direktorat Dinas Pendidikan
SekolahTPK
Direktorat Dinas Pendidikan
Sekolah
f. Kriteria Calon Pendamping
1. Telah mengikuti pelatihan pelaksanaan Kurikulum dan Pembelajaran;2. Pendidikan sekurang-kurangnya S1/D4, diutamakan di bidang pendidikan; 3. Telah mengajar sekurang-kurangnya 5 tahun;4. Diutamakan memiliki prestasi akademik;5. Diutamakan bagi yang memiliki pengalaman sebagai
Narasumber/Pendamping/Fasilitator dalam bidang pendidikan;6. Bersedia melaksanakan pendampingan dengan prosedur dan mekanisme
yang ditetapkan oleh Direktorat terkait;7. Direkomendasikan oleh atasan/pejabat yang berwenang.
Calon Pendamping adalah telah mengikuti Pelatihan K13, Guru, Kepala Sekolah, Pengawas, dan Tim Pengembang Kurikulum, yang memenuhi kriteria sebagai berikut.
4Monitoring dan Evaluasi
a. Tujuan dan Manfaat Monev Tahun Pelajaran 2015/2016
• Untuk mengawal proses implementasi kurikulum agar berjalan sesuai dengan rencana.
• Untuk mengetahui kendala-kendala yang terjadi di sekolah dan memerlukan penanganan segera.
• Untuk mengetahui hasil penerapan kurikulum oleh sekolah dan guru terhadap siswa dalam proses pembelajaran.
Tujuan
Manfaat • Sebagai rujukan untuk melakukan perbaikan dalam pengambilan
keputusan/kebijakan dalam skema pengembangan dan implementasi Kurikulum Nasional
• Untuk mengkompilasi dan menyebarluaskan praktik baik serta inovasi di Sekolah Rintisan
b. Kedudukan dan Proses Monev
31
c. Alur Proses MonevPenyiapan Draf Juknis dan Instrumen
Monev
1. Juknis Monev2. Instrumen Monev3. Materi Bimtek Monev
Rakor Persiapan Monev Internal Kemdikbud
Pembuatan Aplikasi Monev
Analisis Data dan Pelaporan Hasil Monev
Bimtek Petugas Monev
Penyusunan juknis dan instrumen
Monev
Rekrutmen Petugas Monev Pusat, Provinsi, Kab/Kota
UKMP3
Workshop Persiapan Monev
Pelaksanaan Monev di Lapangan
UKMP3
Direktorat
Provinsi
Kab/Kota
1
2
3
4
5
6
KOORDINATOR
UKMP3
UKMP3
DirektoratPenyiapan Materi Bimtek Monev
UIK
Rakor Hasil Monev (Perumusan Kebijakan Baru)7
d. Komponen, Indikator, dan Sumber Informasi
Komponen Indikator RespondenBuku Kebenaran, kelengkapan, keterbacaan, tataletak dan
fisik, pengiriman, kesesuaian penggunaanGuru, Siswa
Pelatihan Materi, pelatih, manfaat, teknis pelaksanaan (pelatihan guru dan bimtek pendampingan)
Guru, KS/PS
Proses Pembelajaran
Pemahaman materi, pemahaman proses, (kemudahan/kesulitan, kesesuaian, kebenaran)
Guru, Siswa, KS/PS
Kompetensi guru KS/PS, SiswaProses Penilaian Pemahaman materi, pemahaman proses, manfaat Guru, KS
Manajemen Pembelajaran
Penjadwalan, alokasi guru, fasilitas, kelas, siswa, keterkaitan dengan ekstrakurikuler/ko-kurikuler
KS
Layanan Siswa dan Budaya Sekolah
Bimbingan konseling dan karir, administrasi kesiswaan, pembinaan karakter, keamanan dan kebersihan sekolah
KS, Siswa, Komite Sekolah
FILOSOFI
B
1Kajian Akademik
Informasi (Kurtzweil Goegle) (tersedia dimana saja, kapan saja)
Komputasi (Moore-Koomey Intel)
(lebih cepat memakai mesin)
Otomasi (Ford Mobil)
(menjangkau segala pekerjaan rutin)
Komunikasi (Metcalfe Ekonom)(dari mana saja, ke mana saja)
Pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber
observasi, bukan diberi tahu
Pembelajaran diarahkan untuk mampu merumuskan masalah [menanya], bukan hanya
menyelesaikan masalah [menjawab]
Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfikir prosedural dan metakognitif bukan
melaksanakan kegiatan mekanistis [rutin]
Pembelajaran menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam menyelesaikan
masalah
a. Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21Model PembelajaranCiri Abad 21
Pengetahuan (Ackoff Manajemen)(dibentuk melalui data informasi) Pembelajaran berbasis aktivitas melalui
pengamatan dan pengolahan serta hasilnya berupa ciptaan yang dikomunikasikanDiseminasi (Horowitz Manajemen)
(Nilai informasi = sebarannya)
b. Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013 SP
Applying
Under-standing
Knowing/ Remembering
Analyzing
Evaluating
Valuing
Responding
Accepting
Organizing/Internalizing
Characterizing/Actualizing
Experi-menting
Questioning
Observing
Associating
Communicating
Knowledge(Bloom)
Skill(Dyers)
Attitude(Krathwohl)
Creating
Applying
Under-standing
Knowing/ Remembering
Analyzing
Evaluating
Knowledge(Bloom)
Kurikulum 2006 Kurikulum 2013
Perluasan dan pendalaman taksonomi dalam proses pencapaian kompetensi
c. Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review:• 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui
pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik.• Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan yaitu: 1/3 dari
pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.• Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
- Observing [mengamat]- Questioning [menanya]- Experimenting [mencoba] - Associating [menalar]- Networking [Membentuk jejaring]
Personal
Inter-personal
Pembelajaran berbasis kecerdasan tidak akan memberikan hasil siginifikan (hanya peningkatan 50%) dibandingkan yang berbasis kreativitas (sampai 200%)
Berbasis Aktivitas: Dengar/Lihat Amati Lakukan Sajikan
Kerangka Ackoff:Data Informasi Pengetahuan Kearifan
Pembelajaran dan Inovasi• Kreatif dan inovasi• Berfikir kritis• Komunikasi dan kolaborasi
Informasi, Media and Teknologi• Melek informasi• Melek Media• Melek TIK
Kehidupan dan Karir• Berinisiatif dan mandiri• Keterampilan sosial dan budaya• Produktif dan akuntabel• Kepemimpinan & tanggung jawab
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
d. Kerangka Kompetensi Abad 21
Kerangka ini menunjukkan bahwa berpengetahuan [melalui core
subjects] saja tidak cukup, harus dilengkapi:
- Berkemampuan kreatif - kritis- Berkarakter kuat [bertanggung
jawab, sosial, toleran, produktif, adaptif,...]
Disamping itu didukung dengan kemampuan memanfaatkan
informasi dan berkomunikasiPartnership: Perusahaan, Asosiasi Pendidikan, Yayasan,...
e. Kompetensi yang Diharapkan Pemberi Kerja
• Komunikasi • Etika kerja• Kemampuan memahami prosedur (dan membuat)• Kerjasama• Menerapkan pengetahuan dalam pekerjaan
(5 teratas dari 28 kompetensi)
Sesuai dengan Kerangka Attitude, Skill, Knowledge
Farkas, A. Competitiveness of Graduates in the Job Market, 2010
f. Tujuan Pendidikan Nasional(Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003)
Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
SikapSpiritual beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Sosial berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis, bertanggung jawab
Pengetahuan berilmuKeterampilan cakap dan kreatif
Kompetensi Peserta Didik
g. Tambahan Butir 4 Pasal 1
Kompetensi adalah seperangkat sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh Peserta Didik setelah mempelajari suatu muatan pembelajaran, menamatkan suatu program, atau menyelesaikan satuan pendidikan tertentu.
Sikap
Pengetahuan
Keterampilan
Muatan Pembelajaran 1
Muatan Pembelajaran 2
Muatan Pembelajaran n
..
Kompetensi Guru
Individu
Sosial
Profesi
Pedagogi
KERANGKA DASAR
C
1Pengembangan Kurikulum
a. Pengertian Kurikulum UU No. 20/2003
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Tujuan
Isi dan Bahan
Cara
Pengaturan
kurik
ulum
Kompetensi
Proses
Penilaian
Materi
Kurikulum
Standar Penilaian(Termasuk UN)
b. Pasal 2A, PP 32/2013
Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana dimaksud digunakan sebagai acuan utama dalam Pengembangan Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian Pendidikan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, dan Standar Pembiayaan.
Standar Kompetensi
Lulusan
Standar Isi
Standar Proses
Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
Standar SarprasStandar
PengelolaanStandar
Pembiayaan
46
Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan;1. Perkembangan psikologis anak2. Lingkup dan kedalaman materi3. Kesinambungan4. Fungsi satuan pendidikan5. Lingkungan
c. Rumusan Kompetensi Lulusan Kurikulum 2013
DOMAIN SD SMP SMA-SMK
SIKAP
Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan + Mengomunikasikan
PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM SEKITAR, SERTA DUNIA DAN
PERADABANNYA
KETERAMPILAN
Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalar + Menyaji + Mencipta + Mengomunikasikan
PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG PRODUKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH KONKRET DAN ABSTRAK
PENGETAHUAN
Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisis + Mengevaluasi + Mencipta + Mengomunikasikan
PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA DAN BERWAWASAN KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN
Keterampilan bukan hanya bermodal psikomotorik!Sikap bukan hanya bermodal afektif!
d. Standar Kompetensi Lulusan – Domain Sikap
SD SMP SMA/KMEMILIKI PERILAKU YANG MENCERMINKAN SIKAP ORANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL DAN ALAM DI SEKITAR RUMAH, SEKOLAH, DAN TEMPAT BERMAIN
MEMILIKI PERILAKU YANG MENCERMINKAN SIKAP ORANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL DAN ALAM DALAM JANGKAUAN PERGAULAN DAN KEBERADAANNYA
MEMILIKI PERILAKU YANG MENCERMINKAN SIKAP ORANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL DAN ALAM SERTA DALAM MENEMPATKAN DIRINYA SEBAGAI CERMINAN BANGSA DALAM PERGAULAN DUNIA
e. Standar Kompetensi Lulusan – Domain Keterampilan
SD SMP SMA/KMEMILIKI KEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG EFEKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH ABSTRAK DAN KONKRET SESUAI DENGAN YANG DITUGASKAN KEPADANYA.
MEMILIKI KEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG EFEKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH ABSTRAK DAN KONKRET SESUAI DENGAN YANG DIPELAJARI DI SEKOLAH DAN SUMBER LAIN SEJENIS
MEMILIKI KEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG EFEKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH ABSTRAK DAN KONKRET TERKAIT DENGAN PENGEMBANGAN DARI YANG DIPELAJARINYA DI SEKOLAH SECARA MANDIRI MENGGUNAKAN SUMBER DENGAN SUDUT PANDANG BERBEDA
f. Standar Kompetensi Lulusan – Domain Pengetahuan
SD SMP SMA/KMEMILIKI PENGETAHUAN FAKTUAL DAN KONSEPTUAL DALAMILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, DAN BUDAYA DENGAN WAWASAN KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN TERKAIT FENOMENA DAN KEJADIAN DI LINGKUNGAN RUMAH, SEKOLAH, DAN TEMPAT BERMAIN
MEMILIKI PENGETAHUAN FAKTUAL, KONSEPTUAL DAN PROSEDURAL DALAM ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, DAN BUDAYA DENGAN WAWASAN KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN TERKAIT FENOMENA DAN KEJADIAN YANG TAMPAK MATA
MEMILIKI PENGETAHUAN PROSEDURAL DAN METAKOGNITIF DALAM ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, DAN BUDAYA DENGAN WAWASAN KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN TERKAIT PENYEBAB FENOMENA DAN KEJADIAN
g. Perubahan Pola Pikir
No Pola Pikir1 Sumber belajar bukan hanya Guru dan Buku Teks2 Kelas bukan satu-satunya tempat belajar3 Belajar dengan beraktivitas4 Menggunakan pendekatan saintifik, melalui mengamati, menanya, dst5 Membuat siswa suka bertanya, bukan guru yang sering bertanya6 Mengajak siswa mencari tahu, bukan diberi tahu7 Pembelajaran Pengetahuan Keterampilan Sikap
Langsung Taklangsung8 Menekankan kolaborasi melalui pengerjaan projek9 Pentingnya proses : prosedural10 Mendahulukan pemahaman Bahasa Indonesia11 Siswa memiliki kekhasan masing-masing: normal, pengayaan, remedial12 Penekanan pada higher order thinking & mampu berasumsi (realistis)13 Pentingnya data (terkait pengamatan dll)
h. Generasi Emas 100 Tahun Indonesia MerdekaKe
lom
pok
umur
Jumlah Penduduk (juta)
Generasi 100 thn Merdeka (Usia pada tahun 2045)
Strukutur Penduduk Indonesia Tahun 2010
45-54 tahun
35-44 tahun
Periode Bonus Demografi2010-2035
PaudisasiPendidikan Dasar berkualitas dan merata
Pendidikan karakterMemastikan semua penduduk usia sekolah
bersekolah
Pend. Menengah Universal (PMU) & Kurikulum 2013Pendidikan Tinggi berkualitas dan berdaya saing
Pendidikan Dasar berkualitas dan merataPendidikan karakter
Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah
0-9
10-19
20-29
30-39
40-49
50-59
60-69
70-74
75 +
45,972
43,724
41,529
38,501
30,730
20,026
10,808
3,376
3,853
Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2015 (Bappenas, BPS, UNFPA 2013))
Jumlah Penduduk: 238,5 Juta orang
TERIMA KASIH
Proses Pembelajaran Berbasis Kurikulum2013
Observing(mengamati)
Questioning(menanya)
Associating(menalar)
Experimenting(mencoba)
Mengumpulkan Data
CreatingNetworking
CommunicatingImplementating
Pendekatan Ilmiah pada Pelaksanaan Pembelajaran
PENUTUP:Simpulan, Motivasi Akhir,
Pengayaan, SalamPEMBUKAAN:
Salam, Apersepsi, Pengantar Materi, Motivasi Awal
Intrapersonal
Interpersonal
Menyiapkan Bahan Makanan Utama dan Menyintai Lingkungan
Membangun Bangsa melalui Sentuhan Guru di SMPN 113 7