kebakaran

14
Nama : Shinta Lieviana Handoko NIM : 11/312940/TK/37717 Kebakaran merupakan bencana yang paling sering dihadapi dan bisa digolongkan sebagai bencana alam atau bencana yang disebabkan oleh manusia. Bahaya kebakaran dapat terjadi setiap saat, karena banyak peluang yang dapat memicu terjadinya kebakaran. Definisi kebakaran menurut Depnaker: "Suatu reaksi oksidasi eksotermis yang berlangsung dengan cepat dari suatu bahan bakar yang disertai dengan timbulnya api atau penyalaan." Definisi kebakaran menurut pengertian Asuransi secara umum: "Sesuatu yang benar-benar terbakar yang seharusnya tidak terbakar dan dibuktikan dengan adanya nyala api secara nyata, terjadi secara tidak sengaja, tiba-tiba serta menimbulkan kecelakaan atau kerugian." Dalam kebakaran, selalu melibatkan adanya api. Definisi dari Api menurut National Fire Protection Association (NFPA) adalah suatu massa zat yang sedang berpijar yang dihasilkan dalam proses kimia oksidasi yang berlangsung dengan cepat dan disertai pelepasan energi/panas. Timbulnya api ini sendiri disebabkan oleh adanya sumber panas yang berasal dari berbagai bentuk energi yang dapat menjadi sumber penyulutan dalam segitiga api. Contoh sumber panas: Bunga api listrik dan busur listrik Listrik statis Reaksi Kimia Gesekan (friction) Pemadatan (compression) Api terbuka (Open Flame) Pembakaran Spontan (spontaneous combustion) Petir (Lightning) Sinar matahari

Upload: shinta-lieviana

Post on 05-Dec-2014

29 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

asfaf

TRANSCRIPT

Page 1: kebakaran

Nama : Shinta Lieviana Handoko

NIM : 11/312940/TK/37717

Kebakaran merupakan bencana yang paling sering dihadapi dan bisa digolongkan sebagai bencana alam atau bencana yang disebabkan oleh manusia. Bahaya kebakaran dapat terjadi setiap saat, karena banyak peluang yang dapat memicu terjadinya kebakaran.

Definisi kebakaran menurut Depnaker: "Suatu reaksi oksidasi eksotermis yang berlangsung dengan cepat dari suatu bahan bakar yang disertai dengan timbulnya api atau penyalaan." Definisi kebakaran menurut pengertian Asuransi secara umum: "Sesuatu yang benar-benar terbakar yang seharusnya tidak terbakar dan dibuktikan dengan adanya nyala api secara nyata, terjadi secara tidak sengaja, tiba-tiba serta menimbulkan kecelakaan atau kerugian."

Dalam kebakaran, selalu melibatkan adanya api. Definisi dari Api menurut National Fire Protection Association (NFPA) adalah suatu massa zat yang sedang berpijar yang dihasilkan dalam proses kimia oksidasi yang berlangsung dengan cepat dan disertai pelepasan energi/panas. Timbulnya api ini sendiri disebabkan oleh adanya sumber panas yang berasal dari berbagai bentuk energi yang dapat menjadi sumber penyulutan dalam segitiga api. Contoh sumber panas:

Bunga api listrik dan busur listrik Listrik statis Reaksi Kimia Gesekan (friction) Pemadatan (compression) Api terbuka (Open Flame) Pembakaran Spontan (spontaneous combustion) Petir (Lightning) Sinar matahari

Pada dasarnya api sendiri terdiri dari 3 unsur dasar yang saling terikat satu dengan yang lain yang disebut sebagai segitiga api atau fire triangle, yaitu:

Panas Oksigen Bahan bakar

Dan dengan ditambahnya reaksi kimia berantai yang terjadi antara ketiga unsur tersebut, maka terjadilah api yang menyala.

Pada proses penyalaan, api mengalami 4 tahapan mulai dari tahap permulaan hingga menjadi besar, yaitu:

Page 2: kebakaran

1. Incipient Stage (Tahap Permulaan)Pada tahap ini tidak terlihat adanya asap, lidah api, atau panas, tetapi terbentuk partikel pembakaran dalam jumlah yang signifikan selama periode tertentu.

2. Smoldering Stage (Tahap Membara)Partikel pembakaran telah bertambah, membentuk apa yang kita lihat sebagai "asap". Masih belum ada nyala api atau panas yang signifikan.

3. Flame StageTercapai titik nyala, dan mulai terbentuk lidah api. Jumlah asap mulai berkurang, sedangkan panas meningkat.

4. Heat StagePada tahap ini terbentuk panas, lidah api, asap, dan gas beracun dalam jumlah besar. Transisi dari flame stage ke heat stage biasanya sangat cepat, seolah-olah menjadi satu dalam fase sendiri.

Dalam kehidupan sehari-hari, untuk melakukan aktivitasnya, manusia memerlukan banyak energi. Sumber energi tersebut dapat diperoleh dari minyak bumi seperti bensin untuk kendaraan bermotor, minyak tanah dan LPG untuk keperluan rumah tangga, solar untuk mesin diesel, sumber energi pembangkit listrik dan lain-lain. Bensin, minyak tanah, LPG, dan solar disebut juga bahan bakar fosil karena terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang mati jutaan tahun yang lalu.

Dampak positif kebakaran berkaitan erat dengan manfaat api dalam kehidupan sehari-hari, sementara dampak negatif merupakan hal-hal yang merugikan karena adanya api. Dalam kehidupan kita pasti terasa ada yang kurang jika tidak ada api. Jika tidak ada api maka kita tidak dapat memperoleh makanan atau minuman yang steril, kehidupan malam terasa gelap gulita dan lain-lain. Dalam kehidupan kita, api akan sangat bermanfaat manakala dia bisa kita kendalikan sehingga dapat dijadikan alat atau sarana untuk pemenuhan kebutuhan kita seperti untuk lampu penerangan, kompor dll. Sebaliknya jika api tidak dapat kita kendalikan maka bisa dipastikan dia akan menimbulkan dampak negatif bagi kita dan lingkungan kita seperti kebakaran rumah, kebakaran hutan dll.

1. Dampak positif dari kebakaran hutan dapat diperoleh dengan syarat-syarat sebagai berikut : Proses kebakaran dapat  dikendalikan, artinya tingkah lakuapi yang tercipta dapat dikontrol  secara seksama sehingga tidak menjalar atau meloncat (api loncat)  keluar daerah yang dimaksud. Untuk memenuhi syarat ini maka hendaknya:

Tidak melakukan pembakaran pada periode yang terlalu kering. Tidak membakar pada waktu angin bertiup kencang, Membuat sekat bakar sebelum melakukan pembakaran.

2. Terjadi pada daerah yang tidak begitu luas. Hal ini untuk membatasi pergerakan api agar mudah dikontrol dan dikendalikan, sehingga tidak menimbulkan tingkah laku api yang ekstrim (tidak terkendali).3. Frekuensi terjadinya kebakaran pada suatu tempat yang sama tidak terlalu sering.

Page 3: kebakaran

Dengan demikian kebakaran pada kawasan hutan dan sekitarnya akan memberikan dampak positif jika dapat dikendalikan, tidak terjadi pada areal yang luas dan tidak terjadi pada tempat yang sama secara terus-menerus. Sementara dampak negatif ini timbul jika proses kebakaran tidak dapat dikendalikan dan keluar dari areal yang disengaja untuk dibakar, sehingga manfaat yang diharapkan berubah menjadi bencana yang merugikan dan bahkan mengancam keselamatan jiwa. Besar atau kecilnya dampak negatif ini sangat bergantung pada besar/kecilnya skala kebakaran, semakin besar skala kebakaran semakin besar pula dampak negatif  yang ditimbulkan. 

Bahan mudah terbakar merupakan bahan yang dapat meledak (terbakar) jika tercampur atau terdispersi dengan udara. Bahan ini dapat berwujud gas, cairan yang mudah menguap, atau bahan padat yang dalam bentuk debu .

Bahan kimia yang mudah terbakar(flammable) umumnya mempunyai titik nyala di antara 22 – 66 derajat Celsius, sedangkan bahan kimia yang sangat mudah terbakar (highly flammable) memiliki titik nyala di bawah 22 derajat Celsius seperti aseton dan eter.

Cairan yang mudah terbakar memiliki sifat-sifat:

Mudah menguap atau volatile Uap cairan dapat terbakar (menimbulkan api) dalam kondisi normal. Uap cairan lebih mudah menimbulkan api atau ledakan jika dibandingkan cairannya. Kecepatan penguapan bervariasi dan satu cairan ke cairan lainnya sebanding dengan

naiknya suhu. Uap dan cairan yang mudah terbakar tidak dapat dilihat sehingga sulit untuk

mendeteksinya kecuali digunakan indikator gas yang mudah terbakar. Sebagian besar uap lebih berat daripada udara sehingga cenderung ada di permukaan

lantai. Uap cairan yang mudah terbakar mudah berdifusi sehingga seluruh ruangan menjadi

berbahaya.

Kebakaran dapat terjadi karena berbagai hal. Sumber-sumber yang dapat menyebabkan timbulnya perapian/kebakaran diantaranya: nyala api, permukaan panas, bubungan pendek (korsluiting) listrik, muatan listrik statis, puntung rokok menyala, korek api dan sumber lainnya.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menangani bahan-bahan kimia yang mudah terbakar, agar keselamatan dan keamanan tetap terjaga, yaitu:

Bahan tidak boleh dipanaskan secara langsung atau disimpan pada permukaan panas. Gunakan penangas uap atau penangas air.

Simpan bahan di tempat yang ventilasinya baik.

Page 4: kebakaran

Di laboratorium, sediakan dalam jumlah yang minimum. Pelarut yang tidak digunakan lagi dikembalikan ke botol pelarut.

Sediakan alat pemadam kebakaran. Bila terjadi kebakaran dengan api kecil gunakan kain basal atau pasir, tapi bila api besar gunakan alat pemadam.

Pada saat memanaskan jangan mengisi gelas kimia dengan cairan mudah terbakar melebihi 1/2 kapasitasnya. Gunakan batu didih guna menghindarkan ledakan/letupan.

Jangan membuang cairan yang mudah terbakar ke dalam bak cuci. Jangan menyimpan cairan mudah terbakar dekat dengan bahan pengoksidasi atau

bahan korosif. Botol penyimpanan bahan mudah terbakar jangan diisi sampai penuh, sediakan 1/8

isinya untuk udara. Gunakan botol yang tidak mudah terbakar dan jauhkan dan sumber perapian.

Bahan padat mudah terbakar simpan di tempat sejuk, jauhkan dari sumber panas, bahan lembab dan air, bahan pengoksidasi atau asam.

Kontrol semua bahan secara periodik.

Bahan-bahan kimia mudah terbakar dapat berupa:

1. Pelarut dan pereaksi organik, seperti:     Asetaldehid, Asam Asetat, Aseton, Benzen, Etil Alkohol, Eter, Etil Asetat, Etil Alkohol,Toluen, Isopropil Alkohol, Karbondisulfida, Petroleum Eter, Xylen.2. Bahan anorganik seperti:

Logam Alumunium, Magnesium, dan Zinkum (seng) dalam keadaan murni. Bila terjadi kebakaran terhadap bahan tersebut jangan gunakan pemadam berisi air tapi gunakanlah serbuk pemadam.

Fosfor kuning, akan terbakar bila berhubungan dengan udara. Simpan di dalam air dan kontrol selalu permukaan airnya karena permukaan air akan menurun akibat penguapan.

Logam K dan Na akan terbakar jika kontak dengan air. Simpan di dalam minyak parafin. Kontrol permukaan minyak parafin tersebut.

3. Gas, seperti: Asetilen, Metana, Hidrogen, Karbonmonoksida, dan Butana.

Untuk melindungi diri dari kebakaran, maka perlu digunakan alat perlindungan diri dari kebakaran, di antaranya adalah sebagai berikut.

Page 5: kebakaran

1. Emergency Breathing Apparatus

Spesifikasi :

Approval dari NIOSH alat bantu keluar breathing apparatus dengan aliran udara konstan 10 atau 15 menit dilengkapi dengan tutup kepala

SPIROCAPE memiliki sistem suplai udara yang unik dimana masker dalam dilengkapi dengan katup ekshalasi dan pipa suplai udara. Alat ini memungkinkan CO2 dipompa keluar dari tutup kepala untuk mengoptimalkan kebutuhan udara segar dari tabung tanpa ditrigger oleh demand valve. Sistem konstan flow yang unik ini menjamin prediksi yang tepat atas durasi suplai udara dari tabung.

2. Self – Contained Breathing Apparatus

 

Page 6: kebakaran

SPIROMATIC 90U adalah apparatus (SCBA) untuk pasukan pemadam, sangat sesuai untuk lingkungan industri maupun maritim.

Spesifikasi :

Standar : EN 137 Masker terbuat dari bahan natural Visor tahan panas terbuat dari bahan polycarbonate Breathing valve terbuat dari polymide tahan panas Selang tekanan tinggi terbuat dari stainless steel Selang tekanan sedang terbuat dari EPDM Part bertekanan tinggi dari bahan kuningan dilapisi nikel Blackplate terbuat dari polymer tahan panas Dimensi tabung (h x w x d) 200 x 600 x 300mm Breathing Valve : M16 x 1

 3. Gunnebo Local Fire Helmet

4. 2000 – 3000 Fire Entry Suit

Page 7: kebakaran

ZETEX 2000 and 3000 Series dirancang untuk memberikan perlindungan terhadap api secara menyeluruh. Dapat digunakan saat mencegah erupsi atau saat melakukan operasi siaga pada wilayah berapi. Jaket ini memiliki delapan lapisan dan menutup seluruh tubuh.

5. 2000 Series Fire Entry Suit

Dengan berat hanya 48 lbs (22kg), baju Zetex 2000 Series Fire Entry Suit terbuat dari kain Zetex Plus dengan 7 (tujuh) lapisan tambahan. Baju ini sangat sesuai dipergunakan oleh orang dengan lingkungan sebagai berikut :

Radiasi Panas mencapai 2500°F (1371°C) Pemakaian singkat dengan panas ambien sampai dengan 1500°F (815°C) Total kondisi api sampai dengan 2000°F (1093°C)

6. 3000 Series Fire Entry Suit

Dengan berat hanya 54 lbs (25kg) baju Zetex 3000 Series Fire Entry terbuat dari kain ZETEX aluminium dengan 7 (tujuh) lapisan tambahan. Baju ini sangat sesuai dipergunakan oleh orang dengan lingkungan sebagai berikut:

Radiasi Panas mencapai 3000°F (1650°C) Pemakaian singkat dengan panas ambien sampai dengan 1500°F (815°C) Total kondisi api sampai dengan 2000°F (1093°C)

Page 8: kebakaran

7. 150 – 550 Approach Suit

 

Jaket ZETEX 150 / 550 Series Approach ringan, anti panas dirancang untuk industri penuangan logam, baja, pabrik kimia dan industri lainnya dan bisa dipakai pada suhu mencapai 200° F, Jaket ini berbahan luar aluminium yang merefleksikan 90% suhu diatas rata-rata untuk mendukung suhu super panas hingga 2000° F tanpa dilapisi bahan penyekat agar bisa fleksibel saat bergerak, 150 Series berbahan katun tahan api dan nyaman dipakai, sementara 550 series berbahan tahan terhadap uap api untuk melindungi para pemakainya dari uap api dan cairan

8. Gunnebo Fireman Suit

 

Page 9: kebakaran

Spesifikasi :

1. Outer Shell Layer (Lapisan Luar) : Komposisi 93% Nomex Aramid Fibre, 5% Kevlar Fibre, 2% Carbon P – 140, Type Standard 4.5 )Z (tersedia pilihan lain), Warna : Red Gunnebo (tersedia pilihan warna lain, Water Reepellant

2. Moisture Barrier (Lapisan Tengah), terbuat dari bahan breathable fleece, sehingga memungkinkan sirkulasi udara masih bisa berlangsung, akan tetapi debu / partikel asap tidak bisa masuk menembus lapisan dalam.

3. Thermal Liner (Lapisan Dalam), terbuat dari bahan Soft – Cotton

9. ZETEX 750-850 Proximity-Kiln Suit

10.  750 Proximity Suit

Baju Zetex 750 Series Proximity didesain untuk pekerjaan maintenance dan repair terutama pada tempat / lokasi yang terdapat bahan – bahan kimia, steam atau bahan mudah menguap. Dilapisi dengan kain Zetex aluminized di bagian luar dan double vapor barrier. Baju ini cocok digunakan untuk :

Pemakaian singkat dengan panas ambien sampai dengan 500°F (260°C) Lingkungan dengan radiasi panas sampai dengan 2000°F (1093°C)

11. Series Kiln Suit

Zetex 850 Series Kiln Suit terbuat dari paisan kain Zetex Aluminized di bagian luar dan satu barrier terhadap uap panas di bagian dalam. Baju 850 Series sangat cocok dipakai pada pekerjaan di area ruang bakar, tungku atau pengecoran logam dengan panas ambien tidak melebihi 1000°F (538°C)

Page 10: kebakaran

Prosedur apabila terjadi kebakaran di industri:

1. Setiap karyawan yang melihat kebakaran di area pabrik jangan panik dan harus teriak minta tolong (kebakaraaan.., kebakaraaan..!, kebakaraaan…!).

2. Jika bahaya kebakaran berpotensi untuk bisa dipadamkan, segera padamkan secara cepat dan aman dengan alat pemadam api yang telah disediakan.

3. Segera hubungi team pemadam kebakaran tentang adanya kebakaran secara singkat dan jelas dengan menyebutkan lokasi kejadian, benda, bahan atau peralatan yang terbakar

4. Hubungi team evakuasi tanggap darurat dan peringatkan orang-orang yang ada dilokasi kebakaran untuk segera meninggalkan lokasi kejadian menuju muster point mengikuti arah jalur evakuasi.

5. Jika bahaya kebakaran diluar kendali atau susah untuk ditanggulangi segera hubungi team komunikasi tanggap darurat/security untuk menghubungi pihak pemadam kebakaran Jababeka.

6. Team Tanggap Darurat mengambil alih langkah-langkah pengamanan lokasi tempat kerja, mengarahkan evakuasi orang dan barang menuju muster point melalui jalur evakuasi yang benar.

Page 11: kebakaran