keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat

17
Universitas Ibnu Chaldun Jakarta 2015 1

Upload: muchlis-soleiman

Post on 16-Apr-2017

209 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat

Universitas Ibnu Chaldun Jakarta2015

1

Page 2: Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat

“Suku bangsa” adalah suatu golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan “kesatuan kebudayaan”, sedangkan kesadaran dan identitas tadi sering kali (tidak selalu) dikuatkan oleh kesatuan bahasa juga.

Kesatuan kebudayaan ini menjadi corak khas suatu suku bangsa yang membedakannya dengan suku bangsa yang lain.

Jadi “kesatuan kebudayaan” ini bukanlah ditentukan oleh orang diluar kelompoknya melainkan oleh warga kebudayaan bersangkutan itu sendiri.

2

Page 3: Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat

Konsep “suku bangsa” ini dapat meluas atau menyempit tergantung kepada keadaan. Ex : penduduk pulau flores di Nusa Tenggara terdiri dari beberapa suku bangsa yang khusus, dan menurut kesadaran orang flores itu sendiri yaitu : “orang manggarai, ngada, sikka, Riung, Nage-keo, Ende, dan larantuka. Masing-Masing suku bangsa yang khusus tadi mempunyai kepribadian yang berbeda-beda yang dikuatkan dengan bahasa-bahasa yang khusu dan berbeda pula. Akan tetapi bila orang dari suku-suku tersebut sedang berada diluar daerahnya maka mereka akan mengaku sebagai putra flores.

3

Page 4: Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat

Para ahli antropologi membedakan kesatuan kebudayaan masyarakat tadi berdasarkan atas kriteria mata pencarian dan sistem ekonomi kedalam enam macam kriteria :1. Masyarakat pemburu atau peramu,2. Masyarakat Peternak,3. Masyarakat nelayan,4. Masyarakat petani pedesaan,5. Masyarakat perkotaan kompleks

Kebudayaan suku bangsa berburu pada abad ke 20 ini sudah hampir tidak ada lagi dimuka bumi ini, mereka kini tinggal didaerah-daerah pinggiran atau daerah-daerah terpencil yang keadaan alamnya tidak suka didiami oleh suku bangsa lain.

4

Page 5: Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat

Misalnya pada daerah-daerah pantai utara kanada yang terlampau dingin sehingga tidak cocok untuk bercocok tanam sehingga disana tinggal suku bangsa eskimo yang memburu binatang kutub.

Pada masa ini suku bangsa yang hidup dari berburu diseluruh dunia tinggal setengah juta orang dibadingkan dengan jumlah seluruh penduduk dunia yang sampai saat ini diperkirakan mencapai 3000 juta orang.

Di Indonesia suku-suku bangsa yang masih hidup dari berburu dan meramu, yaitu meramu sagu masih ada didaerahdaerah rawa-rawa dipantai-pantai irian jaya.

5

Page 6: Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat

Kebudayaan berternak sampai saat ini masih ada didaerah-daerah pada rumput atau sabana didaerah-daerah asia barat daya, asia tengah, siberia, asia timur laut, afrika timur, dan afrika selatan. Binatang yang dipeliharanyapun berbeda tergantung kepada keaadaan daerah geografisnya.

Kebudayaan peternak hidup secara berpindah pindah dari satu kemah ke kemah lainnya, dengan menggembala ternak menurut musim-musim tertentu.

Kebudayaan peladang hidup didearah hutan rimba tropis, termasuk Indonesia diluar pulau jawa dan bali.

6

Page 7: Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat

Para peladang ini muali bercocok tanam dengan cara membuka hutan, sampai dengan tanah tidak bisa menghasilkan hasil lagi (tidak subur) kemudian mereka tinggalkan.

Mereka biasanya tinggal menetap disuatu desa tertentu akan tetapi cara bercocok tanamnya saja yang berpindah-pindah.

Cara bercocoktanam seperti ini menjadi dasar terjadinya suatu bentuk kebudayaan masyarakat yang kompleks yang terus berkembang sehingga menjadi masyarakat yang akan mempunyai kebudayaan yang tinggi (sistem kenegaraan, pertukangan dsb)

7

Page 8: Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat

Kebudayaan nelayan hidup hampir diseluruh pantai yang ada didunia baik yang ada dipinggir-pinggir benua maupun dipinggir-pinggir pulau.

Mereka mempunyai kebudayaan teknologi untuk membuat perahu, navigasi dilaut, pembagian kerja antara pemilik perahu dan nelayannya, dan upacara-upacara kepercayaan mereka tentang yang berhubungan dengan persepsi dan konsepsi mereka mengenai laut.

Kebudayaan petani desa pedesaan bercocok tanam secara menetap secara tradisional dan sudah mulai menggunakan irigasi

8

Page 9: Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat

Mereka memiliki kebudayaan yang lebih maju dari kebudayaan yang lain, karena sudah mulai mengenal akan adanya kota-kota administratif.

Kebudayaan kota yang kompleks timul setelah selesainya perang dunia kedua, yang penduduknya memiliki kebudayaan yang beraneka ragam.

9

Page 10: Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat

Daerah kebudayaan merupakan suatu penggabungan atau penggolongan dari suku-suku bangsa yang beragam kebudayaannya akan tetapi mempunyai beberapa unsur serta ciri yang mencolok yang serupa.

Ciri tersebut bukan hanya dalam wujud kebudayaan fisik (alat-alat bertani, berburu, senjata, alat transportasi, bentuk bentuk ornamen, perhiasan, dsb) tetapi juga unsur kebudayaan yang abstrak, dari daerah sistem sosial atau sistem budaya(unsur sistem perekonomian, upacara-upacara keagamaan,dsb)

10

Page 11: Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat

Biasanya pusat dari culture area menunjukan persamaan persamaan budaya tadi, semakin jauh kita dari daerah pusat kebudayaan tadi maka semakin berkurang pula unsur-unsur kebudayaan yang sama

11

Page 12: Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat

1. Daerah-daerah Kebudayaan Amerika Utaraa. Daerah Kebudayaan Eskimo, meliputi daerah-daerah

kebudayaan pemburu binatang laut.b. Daerah Kebudayaan Yukon Mackenzie, merupakan daerah

kebudayaan pemburu binatang hutanc. Daerah Pantai barat laut, daerah Kebudayaan nelayan dan

seni kerajinan tangan berupa hasil tenun dan patung kayud. Daerah kebudayaan dataran tinggi, perikanan meramu

tumbuhan dan buah buahane. Daerah kebudayaan plain, berburu binatang, dsb.

2. Daerah-daerah kebudayaan Amerika Latina. Daerah-daerah kebudayaan Cacique, perubahan

kebudayaan kebudayaan dari desa hingga menjadi kota.b. Daerah-daerah kebudayaan berburu dan meramuc. Daerah kebudayaan rimab tropis bercocok tanam ladang,

hidup tetap didesa-desa

12

Page 13: Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat

3. Daerah-daerah di Oseania, daerah-daerah kebudayaan disekitar lautan teduh, seperti didaerah-daerah kebudayaan di Australia, dan daerah-daerah kebudayaan pedalaman irian jaya, aktifitas kebudayaan masyarakat daerah oseania menunjukan ciri-ciri yang sama dan khas, misalnya aktifitas sistem sosial dengan cara berkebun kecil-kecilan, meramu sagu dsb.

4. Daerah-daerah kebudayaan Afrika, daerah-daerah kkebudayaan diafrika dikalsifikasikan kedalam 11 kelas daerah kebudayaan. (MJ.Herskovits), kebanyakan dari para penduduk afrika memiliki kebudayaan bercocok tanam, berkebun serta beternak, berburu serta meramu

13

Page 14: Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat

3. Daerah-daerah kebudayaa di Asia, di bagi menjadi 7 daerah kebudayaan, yaitu : daerah kbeudyaan asia tenggara, asia selatan, asia barat daya, cina, stepa asia tengah, siberia, dan asia timur laut. (Krober)

4. Daerah-daerah kebudayaan Afrika, daerah-daerah kkebudayaan diafrika dikalsifikasikan kedalam 11 kelas daerah kebudayaan. (MJ.Herskovits), kebanyakan dari para penduduk afrika memiliki kebudayaan bercocok tanam, berkebun serta beternak, berburu serta meramu

14

Page 15: Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat

Van Vollenhoven, menyusun suku-suku bangsa yang ada di Indonesia menjadi 19 daerah yaitu : aceh, gayo-alas batak, nias dan batu, minangkabau, mentawai, toraja, sulawesi selatan, ternate, ambon maluku, kepulauan barat daya, sumatera selatan, enggano, melayu, bangka dan belitong, kalimantan, sangir-talaud, gorontalo, irian, timor, bali dan lombok, jawa tengah dan timur, surakarta dan yogyakarta, serta jawa barat.

15

Page 16: Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat

Ras, bahasa dan kebudayaan menurut antropologi belum tentu bisa menentukan klasifikasi dari sebuah daerah kebudayaan.

Ciri-ciri ras mencapai kemantapan lebih dahulu, dikuti dengan kemantapan bahasa didunia, kemudian diikuti oleh pemantapan dan pembentukan penyebaran kebudayaan manusia.

16

Page 17: Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat

Koenjaranigrat, prof, DR, Pengantar Ilmu Antropologi, rinek Cipta,Jakarta, 2009

Sugeng Pujilaksono,Petualang Antropologi Sebuah Pengantar Ilmu Antropologi, UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang, 2007

Diktat dan hand out perkuliahan.

17