kbk_kom

19
Masalah Prilaku Yang sering terjadi di KELUARGA Siti Zahara Nasution, S.Kp, MNS

Upload: ceria-zega-loph-jesus

Post on 05-Sep-2015

222 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Masalah Prilaku Yang sering terjadi di KELUARGA

Masalah PrilakuYang sering terjadi di KELUARGASiti Zahara Nasution, S.Kp, MNSKasus prilaku yang sering terjadi di keluarga : kenakalan remajaPengertian kenakalan remajaBentuk 2 kenakalan remaja

KENAKALAN REMAJA ANAK DIBAWAH UMURKenakalan remaja dalam studi masalah sosial dapat dikategorikan ke dalam perilaku menyimpang

KENAKALAN REMAJA ANAK DIBAWAH UMURAdapun ukuran yang digunakan untuk mengetahui kenakalan seperti yang disebutkan yaitu (1) Kenakalan biasa (2) Kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan (3) Kenakalan Khusus. KENAKALAN REMAJA ANAK DIBAWAH UMURPENELITIANResponden dalam penelitian ini berjumlah 30 responden, dengan jenis kelamin laki-laki 27responden, dan perempuan 3 responden. Mereka Berumur antara 13 tahun-21 tahun. Terbanyak mereka yang berumur antara 18 tahun-21 tahun.KENAKALAN REMAJA ANAK DIBAWAH UMURseluruh responden pernah melakukan kenakalan, terutama pada tingkat kenakalan biasa seperti berbohong, pergi ke luar rumah tanpa pamit pada orang tuanya, keluyuran, berkelahi dengan teman, membuang sampah sembarangan dan jenis kenakalan biasa lainnya. Pada tingkat kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan seperti mengendarai kendaraan tanpa SIM, kebut-kebutan, mencuri,minum-minuman keras, juga cukup banyak dilakukan oleh responden. Bahkan pada kenakalan khususpun banyak dilakukan oleh responden seperti hubungan seks di luar nikah, menyalahgunakan narkotika, kasus pembunuhan, pemerkosaan, serta menggugurkan kandunganPengertianKenakalan remajaLatin juvenilis, yang artinya anak-anak, anak muda, ciri karakteristik pada masa muda, sifat-sifat khas pada periode remaja, sedangkan delinquent berasal dari bahasa latin "delinquere" yang berarti terabaikan, mengabaikan, yang kemudian diperluas artinya menjadi jahat, nakal, anti sosial, kriminal, pelanggar aturan, pembuat ribut, pengacau peneror, durjana dan lain sebagainya. bahwa kecenderungan kenakalan remaja adalah kecenderungan remaja untuk melakukan tindakan yang melanggar aturan yang dapat mengakibatkan kerugian dan kerusakan baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain yang dilakukan remaja di bawah umur 17 tahun.

Bentuk kenakalan remajaKenakalan terisolir (Delinkuensi terisolir) Kenakalan neurotik (Delinkuensi neurotik) Kenakalan psikotik (Delinkuensi psikopatik) Kenakalan defek moral (Delinkuensi defek moral)

Kenakalan terisolir (Delinkuensi terisolirKelompok ini merupakan jumlah terbesar dari remaja nakal. Pada umumnya mereka tidak menderita kerusakan psikologis. Perbuatan nakal mereka didorong oleh keinginan meniruKenakalan neurotik (Delinkuensi neurotik)

Pada umumnya, remaja nakal tipe ini menderita gangguan kejiwaan yang cukup serius, antara lain berupa kecemasan, merasa selalu tidak aman, merasa bersalah dan berdosa dan lain sebagainyaKenakalan psikotik (Delinkuensi psikopatik)Delinkuensi psikopatik ini sedikit jumlahnya, akan tetapi dilihat dari kepentingan umum dan segi keamanan, mereka merupakan oknum kriminal yang paling berbahayaKenakalan defek moral (Delinkuensi defek moral)

Defek (defect, defectus) artinya rusak, tidak lengkap, salah, cedera, cacat, kurang. Delinkuensi defek moral mempunyai ciri-ciri: selalu melakukan tindakan anti sosial, walaupun pada dirinya tidak terdapat penyimpangan, namun ada disfungsi pada inteligensinya. Kelemahan para remaja delinkuen tipe ini adalah mereka tidak mampu mengenal dan memahami tingkah lakunya yang jahat, juga tidak mampu mengendalikan dan mengaturnya, Kenakalan defek moral (Delinkuensi defek moral)

mereka selalu ingin melakukan perbuatan kekerasan, penyerangan dan kejahatan, rasa kemanusiaannya sangat terganggu, sikapnya sangat dingin tanpa afeksi jadi ada kemiskinan afektif dan sterilitas emosional. Terdapat kelemahan pada dorongan instinktif yang primer, sehingga pembentukan super egonya sangat lemah. Hurlock (1973) berpendapat bahwa kenakalan yang dilakukan remaja terbagi dalam empat bentuk Perilaku yang menyakiti diri sendiri dan orang lain. Perilaku yang membahayakan hak milik orang lain, seperti merampas, mencuri, dan mencopet. Perilaku yang tidak terkendali, yaitu perilaku yang tidak mematuhi orangtua dan guru seperti membolos, mengendarai kendaran dengan tanpa surat izin, dan kabur dari rumah. Perilaku yang membahayakan diri sendiri dan orang lain, seperti mengendarai motor dengan kecepatan tinggi, memperkosa dan menggunakan senjata tajam.

Jensen (dalam Sarwono, 2002) membagi kenakalan remaja menjadi empat bentukKenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain: perkelahian, perkosaan, perampokan, pembunuhan, dan lain- lain. Kenakalan yang meninbulkan korban materi: perusakan, pencurian, pencopetan, pemerasan dan lain- lain. Kenakalan sosial yang tidak menimbulkan korban di pihak orang lain: pelacuran, penyalahgunaan obat, hubungan seks bebas. Kenakalan yang melawan status, misalnya mengingkari status anak sebagai pelajar dengan cara membolos, minggat dari rumah, membantah perintah.

TAWURANMEROKOKdiskusi