kaya raya, ceria, dan keluarga harmonis fileminggu, 18 desember 2011 jeda 11 pendiri: drs. h. teuku...

1
J E DA 11 MINGGU, 18 DESEMBER 2011 Pendiri: Drs. H. Teuku Yousli Syah MSi (Alm) Direktur Utama: Rahni Lowhur-Schad Direktur Pemberitaan: Saur M. Hutabarat Direktur Pengembangan Bisnis: Alexander Stefanus Dewan Redaksi Media Group: Elman Saragih (Ketua), Ana Widjaya, Andy F.Noya, Bambang Eka Wijaya, Djadjat Sudra- djat, Djafar H. Assegaff, Laurens Tato, Lestari Moerdijat, Rahni Lowhur Schad, Saur M. Hutabarat, Sugeng Suparwoto, Suryo- pratomo, Toeti P. Adhitama Redaktur Senior: Elman Saragih, Laurens Tato, Saur M. Hu- tabarat Deputi Direktur Pemberitaan: Usman Kansong Kepala Divisi Pemberitaan: Kleden Suban Kepala Divisi Content Enrichment: Gaudensius Suhardi Deputi Kepala Divisi Pemberitaan: Abdul Kohar Sekretaris Redaksi: Teguh Nirwahyudi Asisten Kepala Divisi Pemberitaan: Ade Alawi, Fitriana Siregar, Haryo Prasetyo, Ono Sarwono, Rosmery C.Sihombing Asisten Kepala Divisi Foto: Hariyanto kanbaru: Bambang Irianto 081351738384. Telepon/Fax Layanan Pembaca: (021) 5821303, Tele- pon/ Fax Iklan: (021) 5812107, 5812113, Telepon Sirku- lasi: (021) 5812095, Telepon Distribusi: (021) 5812077, Telepon Percetakan: (021) 5812086, Harga Langganan: Rp67.000 per bulan (Jabodetabek), di luar P. Jawa + ongkos kirim, No. Rekening Bank: a.n. PT Citra Media Nusa Purnama Bank Mandiri - Cab. Taman Kebon Jeruk: 117-009-500-9098; BCA - Cab. Sudirman: 035-306-5014, Diterbitkan oleh: PT Citra Media Nusa Purnama, Jakarta, Alamat Redaksi/Tata Usaha/Iklan/Sirkulasi: Kompleks Delta Kedoya, Jl. Pilar Raya Kav. A-D, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat - 11520, Telepon: (021) 5812088 (Hunting), Fax: (021) 5812102, 5812105 (Redaksi) e-mail: [email protected], Per- cetakan: Media Indonesia, Jakarta, ISSN: 0215-4935, Web- site: www.mediaindonesia.com, DALAM MELAKSANAKAN TUGAS JURNALISTIK, WAR- TAWAN MEDIA INDONESIA DILENGKAPI KARTU PERS DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA ATAU ME- MINTA IMBALAN DENGAN ALASAN APA PUN Redaktur: Agus Mulyawan, Anton Kustedja, Cri Qanon Ria Dewi, Eko Rahmawanto, Eko Suprihatno, Hapsoro Poetro, Henri Salomo Siagian, Ida Farida, Jaka Budisantosa, Mathias S. Brahmana, Mo- chamad Anwar Surahman, Sadyo Kristiarto, Santhy M. Sibarani, Soelistijono Staf Redaksi: Adam Dwi Putra, Agung Wibowo, Ahmad Punto, Akhmad Mustain, Andreas Timothy, Aries Wijaksena, Aryo Bhawono, Asep Toha, Asni Harismi, Bintang Krisanti, Christine Franciska, Cor- nelius Eko, Denny Parsaulian Sinaga, Deri Dahuri, Dian Palupi, Din- ny Mutiah, Dwi Tupani Gunarwati, Emir Chairullah, Eni Kartinah, Eri Anugerah, Fardiansah Noor, Fidel Ali Permana, Gino F. Hadi, Heru Prihmantoro, Heryadi, Hillarius U. Gani, Iis Zatnika, Irana Shalindra, Irvan Sihombing, Iwan Kurniawan, Jajang Sumantri, Jerome Eugene W, Jonggi Pangihutan M., M. Soleh, Mirza Andreas, Mohamad Ir- fan, Muhamad Fauzi, Nurulia Juwita, Panca Syurkani, Raja Suhud V.H.M, Ramdani, Rommy Pujianto, Selamat Saragih, Sidik Pramono, Siswantini Suryandari, Sitriah Hamid, Sugeng Sumariyadi, Sulaiman Basri, Sumaryanto, Susanto, Syarief Oebaidillah, Thalatie Yani, Tu- tus Subronto, Usman Iskandar, Vini Mariyane Rosya, Wendy Mehari, Windy Dyah Indriantari, Zubaedah Hanum Biro Redaksi: Dede Susianti (Bogor) Eriez M. Rizal (Bandung); Kisar Rajagukguk (Depok); Firman Saragih (Karawang); Yusuf Riaman (NTB); Baharman (Palembang); Parulian Manulang (Pa- dang); Haryanto (Semarang); Widjajadi (Solo); Faishol Taselan (Surabaya) MICOM Asisten Kepala Divisi: Tjahyo Utomo, Victor J.P. Nababan Redaktur: Agus Triwibowo, Asnawi Khaddaf, Basuki Eka Purnama, Edwin Tirani, Patna Budi Utami, Widhoroso, Yulius Martinus Staf Redaksi: Ahmad Maulana, Heni Rahayu, Nurtjahyadi, Prita Daneswari, Retno Hemawati, Rina Garmina, Rita Ayuningtyas, Wisnu Arto Subari Staf: Abadi Surono, Abdul Salam, Budi Haryanto, Charles Silaban, M. Syaifullah, Panji Arimurti, Rani Nuraini, Ricky Julian, Vicky Gus- tiawan, Widjokongko DIVISI TABLOID, MAJALAH, DAN BUKU (PUBLISHING) Asisten Kepala Divisi: Gantyo Koespradono, Jessica Huwae Redaktur: Agus Wahyu Kristianto, Lintang Rowe, Regina Panon- tongan Staf Redaksi: Arya Wardhana, Rahma Wulandari CONTENT ENRICHMENT Asisten Kepala Divisi: Yohanes S. Widada Periset: Heru Prasetyo (Redaktur), Desi Yasmini S Bahasa: Dony Tjiptonugroho (Redaktur), Aam Firdaus, Adang Is- kandar, Mahmudi, Ni Nyoman Dwi Astarini, Riko Alfonso, Suprianto ARTISTIK Redaktur: Annette Natalia, Donatus Ola Pereda, Gatot Purnomo, Marjuki, Prayogi, Ruddy Pata Areadi Staf Redaksi: Ali Firdaus, Ami Luhur, Ananto Prabowo, Andi Nursandi, Aria Mada, Bayu Aditya Ramadhani, Bayu Wicaksono, Briyan Bodo Hendro, Budi Setyo Widodo, Dedy, Dharma Soleh, Endang Mawardi, Fredy Wijaya, Gugun Permana, Hari Syahriar, Haris Imron Armani, Haryadi, Marionsandez G, M. Rusli, Muhamad Nasir, Muhamad Yunus, Nana Sutisna, Novi Hernando, Nurkania Is- mono, Permana, Putra Adji, Tutik Sunarsih, Warta Santosi Olah Foto: Saut Budiman Marpaung, Sutarman. PENGEMBANGAN BISNIS Kepala Divisi Marketing Communication: Fitriana Saiful Bachri Kepala Divisi Marketing Support & Publishing: Andreas Su- jiyono Asisten Kepala Divisi Iklan: Gustaf Bernhard R Perwakilan Bandung: Arief Ibnu (022) 4210500; Medan: Jo- seph (061) 4514945; Surabaya: Tri Febrianto (031) 5667359; Semarang: Desijhon (024) 7461524; Yogyakarta: Andi Yudhanto (0274) 523167; Palembang: Ferry Mussanto (0711) 317526, Pe- HEBOHNYA kelas-kelas motivasi, menu- rut psikolog sosial Universitas Indonesia Hamdi Moeloek, berawal pada 1970-an. Saat itu, pelatihan pengembangan ke- pribadian, atau lazim disebut achievement motivation training (AMT), ramai digelar berbagai lembaga. Sebutan trainer yang melekat pada pe- ngajar kelas-kelas itu kemudian berubah menjadi motivator. AMT kemudian bertransformasi menjadi aktivitas mem- bangkitkan semangat peserta. “Ini berkembang menjadi bisnis karena permintaan masyarakat juga tinggi. Kita akui banyak juga orang yang kaya karena bisnis ini. Padahal, kalau butuh inspirasi, cukup baca buku. Hanya, kalau baca, bu- tuh waktu, sedangkan orang kan malas, ingin praktis,” jelas Hamdi. Sikap adiksi terhadap hasil yang ins- tan, kata Hamdi, diyakini sebagai faktor pemacu orang berbondong-bondong menghadiri seminar motivasi. Pasalnya, para motivator membantu mencernakan hal-hal esensial yang semestinya didapat pendengarnya lewat perenungan dan perjalanan mereka sendiri. Aksi motivator kini semakin menarik minat karena mereka menambahkan ele- men-elemen atraktif, seperti kemampuan bicara yang membuat orang bersemangat hingga aksi teaterikal. “Padahal, motivasi dari luar itu sifatnya sesaat. Orang-orang akan betul-betul termotivasi lewat kerja keras. Enggak lebih, enggak kurang. Jadi, sebenarnya enggak perlu menghadiri seminar seperti itu,” sahut Hamdi. Hamdi menegaskan, tak ada resep instan buat memecahkan masalah. Solusi- nya, belajar memecahkan masalah itu sendiri secara langsung. Saat melakukannya, kita sekaligus mempelajari nilai-nilai hidup sehingga lebih bijak dan matang. Ukuran kesuk- sesan tidak generik, tetapi bergantung pandangan dan pengalaman masing- masing. “Kalau terlalu berat masalah yang di- hadapi, bisa datang ke konselor. Jadi, ka- lau mau jadi entrepreneur ya harus bekerja keras,” tandasnya. Jadi, mari bekerja keras! (Din/M-2) T AK butuh waktu lama buat membuat janji de- ngan Tung Desem Wa- ringin, motivator papan atas negeri ini, pun menemukan rumahnya di kawasan Karawaci, Tangerang. Kami menemuinya dengan celana pendek, Tung dengan bercerita bahwa kini ia punya jadwal untuk libur seratus hari dalam setahun. Pasalnya, kini, pemimpin Tung Desem Waringin (TDW) Resorces yang memasang tarif gratis hingga Rp120 juta per tiga jam ini punya tujuh pembi- cara yang dibinanya. Namun, jika pengundang tetap meminta Tung, tentunya dengan konsekuensi besaran tarif yang berbeda, laki-laki 44 tahun ini akan menyanggupi. Tung mengaku ia makin selek- tif karena punya belasan peru- sahaan, dengan besaran saham yang bervariasi, mulai dari pro- perti, perhotelan, radio, resor, toko buku, hingga tambang batu bara. Ia juga punya simpanan properti di dalam hingga luar negeri. Karena itu, ia menolak jika disebut hanya pandai berbicara. “Tapi, tentunya tidak semua sukses, saya pernah usaha tabung gas tapi tutup pada 2009 karena pemerintah setop pesan, tapi bagi saya, tidak ada kegagalan, yang ada hanya pembelajaran dan kesuksesan,” kisah penulis buku Marketing Revolution itu. Tung mengaku, berbagai strate- gi yang dibaginya dalam buku dan seminar-seminarnya telah dipraktikkannya, baik itu dalam perusahaan yang dalam (TDW) Resorcesnya sendiri. Sempat ingin berhenti berbi- cara pada 2006 karena merasa cukup dengan penghasilan yang diterimanya, pria kelahiran Sura- karta, Jawa Tengah, 22 Desember 1967 ini mengaku memang telak jatuh cinta pada dunia mengajar dan berbicara. “Jadi walau materinya sama, yang membuat semangat, perta- ma-tama, ya tentu karena yang datang kan baru dengar saya pertama kali atau materi yang saya bawakan pertama kali,” kata Tung. Keluarga Kendati sebagian besar ak- hir pekan digunakannya untuk melakukan seminar, baik itu untuk publik, yang tiketnya dijual, maupun untuk internal perusahaan, Tung mengaku tak pernah merasa kehilangan waktu dengan keluarganya. “Kuncinya selalu membuat strategi, termasuk dalam kehidup- an personal,” kata Tung sembari memamerkan IPad yang berisi foto-foto dengan istrinya. Tung mengaku belajar banyak dari kisah di balik layar teman- teman satu profesinya. Berba- gai faktor, terutama kesibukan, membuat sebagian dari keluarga mereka tak lagi utuh. Selain menjaga kedekatan, buah hatinya juga disuntik semangat positif setiap hari. Tung Tiago Masimo, 6, yang kami temui pagi itu dengan lancar berucap bahwa ia anak yang ceria, kaya raya, keluarganya harmonis. Apakah Tung selalu positif seperti yang diperlihatkannya sehari-hari? Sembari memperlihatkan akuarium mungil di meja makan- nya, yang menurutnya salah satu kunci hati riang yang dibaginya pada para pembaca bukunya, ia bercerita bahwa ia juga tak lepas dari rasa marah, emosi, juga sedih. Namun, lagi-lagi Tung selalu mengaturnya dalam strategi. Ke- tika ia marah, akan mengukur apakah jika mengeluarkan emosi- nya itu akan mendatangkan efek positif atau sebaliknya. “Pada dasarnya, saya dan anak saya yang pertama, sumbunya pendek, mudah meledak. Tapi, apakah itu tidak bisa dikelola? Tentu bisa!” katanya. Motivator itu perlu Tung mengaku masih optimis- tis memandang industri seminar motivasi. “Memang motivasi itu bisa diberikan orang terdekat, misal- nya keluarga. Tapi seperti yang kita tahu, sering kali motivasinya diberikan tapi sambil diingatkan, ingat lho, kalau bisnismu gagal, kamu harus siap ya, kalau kamu bangkrut, mesti ikhlas, ya. Nah, ka- lau motivasinya dari luar kan bu- nyinya tidak begitu,” kata Tung. Sayangnya, kata Tung, se- bagian orang, termasuk yang telah masuk ke kelasnya tak buru-buru beraksi. Padahal, tak ada yang perlu ditakuti karena kemungkinan yang ada hanya dua, sukses atau mendapat pe- ngalaman belajar. Tidak ada kegagalan. (Zat/M-2) miweekend @mediaindonesia.com MOTIVASI: Ribuan orang mengikti acara yang menghadirkan penulis buku Young on Top Billy Boen serta konsultan kreatif Yoris Sebastian. Selain digelar dalam kelas terbatas, seminar motivasi juga kerap dilakukan massal, inspirasi yang dibagi adalah kesuksesan materi dan kebahagiaan sejati. KALAU bisa sukses di usia muda, kenapa harus tunggu tua! Kalimat itu menjadi penanda kehadiran Billy Boen. Penulis buku Young on Top ini adalah generasi termuda dari para pembicara yang piawai membangkitkan semangat pendengarnya. Hasrat untuk mengajar telah sukses membuat anak-anak muda bahkan orang- orang berusia matang, yang usianya berkali lipat Billy juga mau menyimak kiatnya. Billy membagi inspirasi tentang kesuksesan yang menurutnya bukanlah sesuatu yang jauh di awang-awang. “Sukses adalah ketika kita mencapai target yang kita inginkan. Tidak harus besar, karena banyak orang lupa bahwa untuk mencapai sukses yang besar diper- lukan banyak sukses-sukses kecil.” Sukses menurut Billy, pertama-tama menemukan passion, sehingga terpacu untuk maju dan menganggap rintangan bukan beban tapi tantangan seru. Setelah menemukan passion, seseorang memiliki tujuan yang berkaitan dengan kecintaannya itu. Dengan menentukan tujuan, seseorang bisa merencanakan target-target kecil untuk mencapainya. Bukan motivator Billy rupanya sadar, sebagian masyarakat telah awas, sebagai motivator hanya pandai bercakap, namun tak akan bisa menjawab jika ditanya soal aplikasi dari berbagai panduan yang mereka bagi- kan kepada orang lain. “Saya bukan motivator. Saya lebih sibuk mengurusi bisnis ketimbang orasi tentang sukses. Saya membatasi diri untuk tampil dalam sesi sharing macam ini. Cuma dua kali sebulan. Saya tidak mau lebih dari itu,” kata Presiden Direktur Roll- ing Stone Cafe Jakarta dan CEO Jakarta International Management & Consulting, perusahaan yang didirikannya. Namun, Billy telanjur dikenal sebagai pembicara yang wara-wiri di berbagai seminar motivasi. Saat meluncurkan buku Young on Top pada April 2009, ia membagi tips suksesnya. Ia menceritakan tentang kisah sukses dalam karier dan bisnisnya. “Tips harusnya dibagi oleh orang yang sudah berpengalaman bisnis. Sayangnya, banyak motivator yang tak memiliki kapabilitas bisnis yang teruji. Mereka berbicara dan memotivasi orang tanpa mengalami pahit manisnya menuju sukses,” kata Billy. Billy mengaku pernah ngobrol dengan salah satu motivator, dan pekerjaannya memang jadi motivator saja. Setelah uang terkumpul, baru dia berniat bisnis. “Jadinya kok terbalik,” jelas pria lulusan Utah State University dan State University of West Georgia di Amerika Serikat ini. Billy bahkan menegaskan, tak pernah percaya dengan profesi motivator karena tak ada yang bisa memotivasi orang selain dirinya sendiri. “Saya pernah datang ke seminar Richard Branson pengusaha sukses Virgin Group. Ngomongnya tidak meledak-ledak, malah cenderung mem- bosankan. Tapi isi pembicaraannya menarik dan inspiratif,” kata Billy yang kini menggagas komunitas muda Young on Top. “Saya membukakan network. Sekarang 60% waktu saya tersita untuk mengurus Young on Top,” lanjutnya. (Cef/M-2) Memetakan Kesuksesan sejak Muda Tung Desem Waringin mengaku bahwa ia juga bisa marah dan sedih. Ia juga belajar banyak dari kisah di balik layar rekan-rekan seprofesinya. IWAN KURNIAWAN MI/SUMARYANTO Kaya Raya, Ceria, dan Keluarga Harmonis Ketika ia marah, ia akan mengukur apakah jika ia mengeluarkan kemarahannya itu akan mendatangkan efek positif atau sebaliknya.” Cerminan Kemalasan MI/ATET DWI PRAMADIA RALAT : Pada tulisan berjudul ‘Melambungkan Fantasi lewat Mainan’ yang terbit di edisi 11 Desember 2011, tertulis bahwa Win Satrya adalah ayah dari dua anak. Keterangan tersebut salah karena Win belum menikah dan memiliki anak. Redaksi memohon maaf dan dengan ralat ini kesalahan telah diperbaiki. TUNG DESEM: Motivator Tung Desem Waringin bersama istrinya, Suryani Untoro di kediaman mereka di kawasan Karawaci, Tangerang. ANAK MUDA: Pelatihan yang digelar Billy Boen buat anak-anak muda. DOK BILLY BOEN

Upload: phamminh

Post on 01-May-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kaya Raya, Ceria, dan Keluarga Harmonis fileMINGGU, 18 DESEMBER 2011 JEDA 11 Pendiri: Drs. H. Teuku Yousli Syah MSi (Alm) Direktur Utama: Rahni Lowhur-Schad Direktur Pemberitaan: Saur

JEDA 11MINGGU, 18 DESEMBER 2011

Pendiri: Drs. H. Teuku Yousli Syah MSi (Alm)Direktur Utama: Rahni Lowhur-SchadDirektur Pemberitaan: Saur M. HutabaratDirektur Pengembangan Bisnis: Alexander StefanusDewan Redaksi Media Group: Elman Saragih (Ketua), Ana Widjaya, Andy F.Noya, Bambang Eka Wijaya, Djadjat Sudra-djat, Djafar H. Assegaff, Laurens Tato, Lestari Moerdijat, Rahni Lowhur Schad, Saur M. Hutabarat, Sugeng Suparwoto, Suryo-pratomo, Toeti P. AdhitamaRedaktur Senior: Elman Saragih, Laurens Tato, Saur M. Hu-tabaratDeputi Direktur Pemberitaan: Usman KansongKepala Divisi Pemberitaan: Kleden SubanKepala Divisi Content Enrichment: Gaudensius SuhardiDeputi Kepala Divisi Pemberitaan: Abdul KoharSekretaris Redaksi: Teguh NirwahyudiAsisten Kepala Divisi Pemberitaan: Ade Alawi, Fitriana Siregar, Haryo Prasetyo, Ono Sarwono, Rosmery C.SihombingAsisten Kepala Divisi Foto: Hariyanto

kanbaru: Bambang Irianto 081351738384.Telepon/Fax Layanan Pembaca: (021) 5821303, Tele-pon/ Fax Iklan: (021) 5812107, 5812113, Telepon Sirku-lasi: (021) 5812095, Telepon Distribusi: (021) 5812077, Telepon Per cetakan: (021) 5812086, Harga Langganan: Rp67.000 per bulan (Jabodetabek), di luar P. Jawa + ongkos kirim, No. Reke ning Bank: a.n. PT Citra Media Nusa Purnama Bank Mandiri - Cab. Taman Kebon Jeruk: 117-009-500-9098; BCA - Cab. Su dir man: 035-306-5014, Diterbitkan oleh: PT Citra Media Nusa Pur nama, Jakarta, Alamat Redaksi/Tata Usaha/Iklan/Sirkulasi: Kompleks Delta Kedoya, Jl. Pilar Raya Kav. A-D, Kedoya Se latan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat - 11520, Telepon: (021) 5812088 (Hunting), Fax: (021) 5812102, 5812105 (Redaksi) e-mail: [email protected], Per-cetakan: Media In do nesia, Jakarta, ISSN: 0215-4935, Web-site: www.mediaindo nesia.com,

DALAM MELAKSANAKAN TUGAS JURNALISTIK, WAR-TAWAN MEDIA INDONESIA DILENGKAPI KARTU PERS DAN TIDAK DI PERKENANKAN MENERIMA ATAU ME-MINTA IMBALAN DE NGAN ALASAN APA PUN

Redaktur: Agus Mulyawan, Anton Kuste dja, Cri Qanon Ria Dewi, Eko Rahmawanto, Eko Suprihatno, Hapsoro Poetro, Henri Salomo Siagian, Ida Farida, Jaka Budisantosa, Mathias S. Brahmana, Mo-chamad Anwar Surahman, Sadyo Kristiarto, Santhy M. Sibarani, SoelistijonoStaf Redaksi: Adam Dwi Putra, Agung Wibowo, Ahmad Punto, Akhmad Mustain, Andreas Timothy, Aries Wijaksena, Aryo Bhawono, Asep Toha, Asni Harismi, Bintang Krisanti, Christine Franciska, Cor-nelius Eko, Denny Parsaulian Sinaga, Deri Dahuri, Dian Palupi, Din-ny Mu tiah, Dwi Tu pa ni Gunarwati, Emir Chairullah, Eni Kartinah, Eri Anuge rah, Fardi an sah Noor, Fidel Ali Permana, Gino F. Hadi, Heru Prih mantoro, Heryadi, Hillarius U. Gani, Iis Zatnika, Irana Shalindra, Irvan Sihombing, Iwan Kurniawan, Jajang Su mantri, Jerome Eugene W, Jonggi Pangihutan M., M. Soleh, Mirza Andreas, Mo hamad Ir-fan, Muhamad Fauzi, Nurulia Juwita, Panca Syurkani, Raja Suhud V.H.M, Ramdani, Rommy Pujianto, Selamat Saragih, Sidik Pra mo no, Siswantini Sur yandari, Sitriah Hamid, Su geng Sumariyadi, Sulaiman Basri, Sumar yanto, Susanto, Syarief Oebaidillah, Tha latie Yani, Tu-tus Subronto, Usman Iskandar, Vini Mariyane Rosya, Wendy Mehari, Windy Dyah Indriantari, Zu baedah Hanum

Biro Redaksi: Dede Susianti (Bogor) Eriez M. Rizal (Bandung); Kisar Rajagukguk (Depok); Firman Saragih (Karawang); Yusuf Riaman (NTB); Baharman (Palembang); Parulian Manulang (Pa-

dang); Haryanto (Semarang); Widjajadi (Solo); Faishol Taselan (Surabaya)

MICOMAsisten Kepala Divisi: Tjahyo Utomo, Victor J.P. NababanRedaktur: Agus Triwibowo, Asnawi Khaddaf, Basuki Eka Purnama, Edwin Tirani, Patna Budi Utami, Widhoroso, Yulius MartinusStaf Redaksi: Ahmad Maulana, Heni Raha yu, Nurtjahyadi, Prita Daneswari, Retno Hemawati, Rina Garmina, Rita Ayuningtyas, Wisnu Arto SubariStaf: Abadi Surono, Abdul Salam, Budi Haryanto, Charles Silaban, M. Syaifullah, Panji Arimurti, Rani Nuraini, Ricky Julian, Vicky Gus-tiawan, Widjokongko

DIVISI TABLOID, MAJALAH, DAN BUKU (PUBLISHING)Asisten Kepala Divisi: Gantyo Koespradono, Jessica HuwaeRedaktur: Agus Wahyu Kristianto, Lintang Rowe, Regina Panon-tongan Staf Redaksi: Arya Wardhana, Rahma Wulandari

CONTENT ENRICHMENTAsisten Kepala Divisi: Yohanes S. WidadaPeriset: Heru Prasetyo (Redaktur), Desi Yasmini S Bahasa: Dony Tjiptonugroho (Redaktur), Aam Firdaus, Adang Is-

kandar, Mahmudi, Ni Nyoman Dwi Astarini, Riko Alfonso, Suprianto

ARTISTIKRedaktur: Annette Natalia, Donatus Ola Pereda, Gatot Purnomo, Marjuki, Prayogi, Ruddy Pata AreadiStaf Redaksi: Ali Firdaus, Ami Luhur, Ananto Prabowo, Andi Nursandi, Aria Mada, Bayu Aditya Ramadhani, Bayu Wicaksono, Briyan Bodo Hendro, Budi Setyo Widodo, Dedy, Dharma Soleh, Endang Mawardi, Fredy Wijaya, Gugun Permana, Hari Syahriar, Haris Imron Armani, Haryadi, Marionsandez G, M. Rusli, Muhamad Nasir, Muhamad Yunus, Nana Su tisna, Novi Hernando, Nurkania Is-mono, Permana, Putra Adji, Tutik Sunarsih, Warta Santosi

Olah Foto: Saut Budiman Marpaung, Sutarman.

PENGEMBANGAN BISNISKepala Divisi Marketing Communication: Fitriana Saiful BachriKepala Divisi Marketing Support & Publishing: Andreas Su-jiyonoAsisten Kepala Divisi Iklan: Gustaf Bernhard R Perwakilan Bandung: Arief Ibnu (022) 4210500; Medan: Jo-seph (061) 4514945; Surabaya: Tri Febrianto (031) 5667359; Semarang: Desijhon (024) 7461524; Yogyakarta: Andi Yu dhanto (0274) 523167; Palembang: Ferry Mussanto (0711) 317526, Pe-

HEBOHNYA kelas-kelas motivasi, menu-rut psikolog sosial Universitas Indonesia Hamdi Moeloek, berawal pada 1970-an. Saat itu, pelatihan pengembangan ke-pribadian, atau lazim disebut achievement motivation training (AMT), ramai digelar berbagai lembaga.

Sebutan trainer yang melekat pada pe-ngajar kelas-kelas itu kemudian berubah menjadi motivator. AMT kemudian bertransformasi menjadi aktivitas mem-bangkitkan semangat peserta.

“Ini berkembang menjadi bisnis karena permintaan masyarakat juga tinggi. Kita akui banyak juga orang yang kaya karena bisnis ini. Padahal, kalau butuh inspirasi, cukup baca buku. Hanya, kalau baca, bu-tuh waktu, sedangkan orang kan malas, ingin praktis,” jelas Hamdi.

Sikap adiksi terhadap hasil yang in s-tan, kata Hamdi, diyakini sebagai faktor pemacu orang berbondong-bondong menghadiri seminar motivasi. Pasalnya, para motivator membantu mencernakan hal-hal esensial yang semestinya didapat pendengarnya lewat perenungan dan

perjalanan mereka sendiri. Aksi motivator kini semakin menarik

minat karena mereka menambahkan ele-men-elemen atraktif, seperti kemampuan bicara yang membuat orang bersemangat hingga aksi teaterikal. “Padahal, motivasi dari luar itu sifatnya sesaat. Orang-orang akan betul-betul termotivasi lewat kerja keras. Enggak lebih, enggak kurang. Jadi, sebenarnya enggak perlu menghadiri seminar seperti itu,” sahut Hamdi.

Hamdi menegaskan, tak ada resep instan buat memecahkan masalah. Solusi-nya, belajar memecahkan masalah itu sendiri secara langsung.

Saat melakukannya, kita sekaligus mempelajari nilai-nilai hidup sehingga lebih bijak dan matang. Ukuran kesuk-sesan tidak generik, tetapi bergantung pandangan dan pengalaman masing-masing.

“Kalau terlalu berat masalah yang di-hadapi, bisa datang ke konselor. Jadi, ka-lau mau jadi entrepreneur ya harus bekerja keras,” tandasnya.

Jadi, mari bekerja keras! (Din/M-2)

TAK butuh waktu lama buat membuat janji de-ngan Tung Desem Wa-ringin, motivator papan

atas negeri ini, pun menemukan rumahnya di kawasan Karawaci, Tangerang.

Kami menemuinya dengan celana pendek, Tung dengan bercerita bahwa kini ia punya jadwal untuk libur seratus hari dalam setahun. Pasalnya, kini, pemimpin Tung Desem Waringin (TDW) Resorces yang memasang tarif gratis hingga Rp120 juta per tiga jam ini punya tujuh pembi-cara yang dibinanya.

Namun, jika pengundang tetap meminta Tung, tentunya de ngan konsekuensi besaran tarif yang berbeda, laki-laki 44 tahun ini akan menyanggupi.

Tung me ngaku ia makin selek-tif karena punya belasan peru-sahaan, dengan besaran saham yang bervariasi, mulai dari pro-perti, perhotelan, radio, resor, toko buku, hingga tambang batu bara. Ia juga punya simpanan properti di dalam hingga luar negeri. Karena itu, ia menolak jika disebut hanya pandai berbicara.

“Tapi, tentunya tidak semua sukses, saya pernah usaha tabung gas tapi tutup pada 2009 karena pemerintah setop pesan, tapi bagi saya, tidak ada kegagalan, yang ada hanya pembelajaran dan kesuksesan,” kisah penulis buku Marketing Revolution itu.

Tung mengaku, berbagai strate-gi yang dibaginya dalam buku dan seminar-seminarnya telah dipraktikkannya, baik itu dalam perusahaan yang dalam (TDW) Resorcesnya sendiri.

Sempat ingin berhenti berbi-cara pada 2006 karena merasa cukup dengan penghasilan yang diterimanya, pria kelahiran Sura-karta, Jawa Tengah, 22 Desember 1967 ini mengaku memang telak jatuh cinta pada dunia mengajar

dan berbicara. “Jadi walau materinya sama,

yang membuat semangat, perta-ma-tama, ya tentu karena yang datang kan baru dengar saya pertama kali atau materi yang saya bawakan pertama kali,” kata Tung.

KeluargaKendati sebagian besar ak-

hir pekan digunakannya untuk melakukan seminar, baik itu untuk publik, yang tiketnya dijual, maupun untuk internal perusahaan, Tung mengaku tak pernah merasa kehilangan waktu dengan keluarganya.

“Kuncinya selalu membuat strategi, termasuk dalam kehidup-

an personal,” kata Tung sembari memamerkan IPad yang berisi foto-foto dengan istrinya.

Tung mengaku belajar banyak dari kisah di balik layar teman-teman satu profesinya. Berba-gai faktor, terutama kesibukan, membuat sebagian dari keluarga mereka tak lagi utuh.

Selain menjaga kedekatan, buah

hatinya juga disuntik semangat positif setiap hari. Tung Tiago Masimo, 6, yang kami temui pagi itu dengan lancar berucap bahwa ia anak yang ceria, kaya raya, keluarganya harmonis.

Apakah Tung selalu positif seperti yang diperlihatkannya sehari-hari?

Sembari memperlihatkan akuarium mungil di meja makan-nya, yang menurutnya salah satu kunci hati riang yang dibaginya pada para pembaca bukunya, ia bercerita bahwa ia juga tak lepas dari rasa marah, emosi, juga sedih.

Namun, lagi-lagi Tung selalu mengaturnya dalam strategi. Ke-tika ia marah, akan mengukur apakah jika mengeluarkan emosi-nya itu akan mendatangkan efek positif atau sebaliknya.

“Pada dasarnya, saya dan anak saya yang pertama, sumbunya pendek, mudah meledak. Tapi, apakah itu tidak bisa dikelola? Tentu bisa!” katanya.

Motivator itu perluTung mengaku masih optimis-

tis memandang industri seminar motivasi.

“Memang motivasi itu bisa diberikan orang terdekat, misal-nya keluarga. Tapi seperti yang kita tahu, sering kali motivasinya diberikan tapi sambil diingatkan, ingat lho, kalau bisnismu gagal, kamu harus siap ya, kalau kamu bangkrut, mesti ikhlas, ya. Nah, ka-lau motivasinya dari luar kan bu-nyinya tidak begitu,” kata Tung.

Sayangnya, kata Tung, se-bagian orang, termasuk yang telah masuk ke kelasnya tak buru-buru beraksi. Padahal, tak ada yang perlu ditakuti karena kemungkinan yang ada hanya dua, sukses atau mendapat pe-ngalaman belajar. Tidak ada kegagalan. (Zat/M-2)

[email protected]

MOTIVASI: Ribuan orang mengikti acara yang menghadirkan penulis buku Young on Top Billy Boen serta konsultan kreatif Yoris Sebastian. Selain digelar dalam kelas terbatas, seminar motivasi juga kerap dilakukan massal, inspirasi yang dibagi adalah kesuksesan materi dan kebahagiaan sejati.

KALAU bisa sukses di usia muda, kenapa harus tunggu tua! Kalimat itu menjadi penanda kehadiran Billy Boen. Penulis buku Young on Top ini adalah generasi termuda dari para pembicara yang piawai membangkitkan semangat pendengarnya.

Hasrat untuk mengajar telah sukses membuat anak-anak muda bahkan orang-orang berusia matang, yang usianya berkali lipat Billy juga mau menyimak kiatnya. Billy membagi inspirasi tentang kesuksesan yang menurutnya bukanlah sesuatu yang jauh di awang-awang.

“Sukses adalah ketika kita mencapai target yang kita inginkan. Tidak harus besar, karena banyak orang lupa bahwa untuk mencapai sukses yang besar diper-lukan banyak sukses-sukses kecil.”

Sukses menurut Billy, pertama-tama menemukan passion, sehingga terpacu untuk maju dan menganggap rintangan bukan beban tapi tantangan seru.

Setelah menemukan passion, seseorang memiliki tujuan yang berkaitan dengan kecintaannya itu. Dengan menentukan tujuan, seseorang bisa merencanakan target-target kecil untuk mencapainya.

Bukan motivatorBi l ly rupanya sadar, sebagian

masyarakat telah awas, sebagai motivator hanya pandai bercakap, namun tak akan bisa menjawab jika ditanya soal aplikasi dari berbagai panduan yang mereka bagi-kan kepada orang lain.

“Saya bukan motivator. Saya lebih sibuk mengurusi bisnis ketimbang orasi tentang sukses. Saya membatasi diri untuk tampil dalam sesi sharing macam ini. Cuma

dua kali sebulan. Saya tidak mau lebih dari itu,” kata Presiden Direktur Roll-ing Stone Cafe Jakarta dan CEO Jakarta International Management & Consulting, perusahaan yang didirikannya.

Namun, Billy telanjur dikenal sebagai pembicara yang wara-wiri di berbagai seminar motivasi. Saat meluncurkan buku Young on Top pada April 2009, ia membagi tips suksesnya. Ia menceritakan tentang kisah sukses dalam karier dan bisnisnya.

“Tips harusnya dibagi oleh orang yang sudah berpengalaman bisnis. Sayangnya, banyak motivator yang tak memiliki kapabilitas bisnis yang teruji. Mereka berbicara dan memotivasi orang tanpa mengalami pahit manisnya menuju sukses,” kata Billy.

Billy mengaku pernah ngobrol dengan salah satu motivator, dan pekerjaannya memang jadi motivator saja. Setelah uang terkumpul, baru dia berniat bisnis. “Jadinya kok terbalik,” jelas pria lulusan Utah State University dan State University of West Georgia di Amerika Serikat ini.

Billy bahkan menegaskan, tak pernah percaya dengan profesi motivator karena tak ada yang bisa memotivasi orang selain dirinya sendiri. “Saya pernah datang ke seminar Richard Branson pengusaha sukses Virgin Group. Ngomongnya tidak meledak-ledak, malah cenderung mem-bosankan. Tapi isi pembicaraannya menarik dan inspiratif,” kata Billy yang kini menggagas komunitas muda Young on Top.

“Saya membukakan network. Sekarang 60% waktu saya tersita untuk mengurus Young on Top,” lanjutnya. (Cef/M-2)

Memetakan Kesuksesan sejak Muda

Tung Desem Waringin mengaku bahwa ia juga bisa marah dan sedih. Ia juga belajar banyak dari kisah di balik layar rekan-rekan seprofesinya.

IWAN KURNIAWAN

MI/SUMARYANTO

Kaya Raya, Ceria, dan Keluarga Harmonis

Ketika ia marah, ia akan mengukur

apakah jika ia mengeluarkan kemarahannya itu akan mendatangkan efek positif atau sebaliknya.”

Cerminan Kemalasan

MI/ATET DWI PRAMADIA

RALAT :Pada tulisan berjudul ‘Melambungkan Fantasi lewat Mainan’ yang terbit di

edisi 11 Desember 2011, tertulis bahwa Win Satrya adalah ayah dari dua anak. Keterangan tersebut salah karena Win belum menikah dan memiliki anak. Redaksi memohon maaf dan dengan ralat ini kesalahan telah diperbaiki.TUNG DESEM: Motivator Tung Desem Waringin bersama istrinya, Suryani

Untoro di kediaman mereka di kawasan Karawaci, Tangerang.

ANAK MUDA: Pelatihan yang digelar Billy Boen buat anak-anak muda.

DOK BILLY BOEN