katarak

Upload: hana-fachir

Post on 10-Jan-2016

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Mata

TRANSCRIPT

KATARAK KONGENITALKatarak kongenital adalah kekeruhan lensa yang timbul sejak lahir, dan merupakan salah satu penyebab kebutaan pada anak yang cukup seringdijumpai. Prognosis visus tergantung dari jenis katarak (unilateral/bilateral, total partial) ada tidaknya kelainan mata yang menyertai katarak, tindakan operasi (waktu operasi, teknik operasi, komplikasi operasi) dan rehabilitasi tajam penglihatan pasca operasi.GEJALA DAN TANDAGejala yang paling sering dan mudah dikenali adalah leukokoria. Gejala ini kadang-kadang tidak terlihat jelas pada bayi yang baru lahir karena pupil miosis. Bila katarak binocular, penglihatan kedua mata buruk, orang tua biasanya membawa anak dengan keluhan anak kurang melihat, tidak focus, atau kurang bereaksi terhadap sekitar. Gejala lain yang dapat dijumpai antara lain fotofobia, strasbismus, nistagmus. EVALUASIPELAYANAN KESEHATAN MATA PRIMER (PEC) Pemeriksaan posisi dan gerak bola mata. Pemeriksaan visus yang disesuaikan dengan umur. Pemeriksaan segmen anterior dengansenter dan lup, sebelum dan sesudah dilakukan dilatasi pupil dengan tropicamide 0,5%PELAYANAN KESEHATAN MATA SEKUNDER (SEC) Pemeriksaan posisi dan gerak bola mata Pemeriksaan visus yang disesuaikan dengan umur Pemeriksaan segmen anterior dengansenter dan lup, dengan slit lamp sebelum dan sesudah dilakukan dilatasi pupil dengan tropicamide 0,5% Konsultasi ke Departemen Pediatri untuk evaluasi kemungkinan penyakit penyerta dan toleransi operasi.PELAYANAN KESEHATAN MATA TERTIER (TEC) Pemeriksaan posisi dan gerak bola mata Pemeriksaan visus yang disesuaikan dengan umur Pemeriksaan segmen anterior dengansenter dan lup, dengan slit lamp sebelum dan sesudah dilakukan dilatasi pupil dengan tropicamide 0,5% Pmeriksaan USG, terutama bila unilateral Konsultasi ke Departemen Pediatri untuk evaluasi kemungkinan penyakit penyerta dan toleransi operasi. Pemeriksaan biometri bila direncanakan pemasangan lensa tanam.PENATALAKSANAANPELAYANAN KESEHATAN MATA PRIMER (PEC)1. Penderita segera rujuk ke fasilitas tertier untuk pemeriksaan dan penanganan selanjutnya.PELAYANAN KESEHATAN MATA SEKUNDER1. Penderita segera rujuk ke fasilitas-fasilitas tertier untuk pemeriksaan dan penanganan selanjutnya.PELAYANA KESEHATAN MATA TERTIER1. Bila kekeruhan total atau sentral harus segera dioperasi. Bila kekeruhan sangat minim atau hanya sebagian, baik bilateral atau unilateral, operasi mungkin tidak perlu atau dapat ditunda. Rehabilitasi tajam penglihatan dapat diberikan dengan pemberian kaca mata atau lensa kontak atau pemasangan lensa tanam.REKOMENDASIREKOMENDASI PRA-OPERASI1. Pasien diberi penjelasan mengenai keadaan penyakitnya, risiko operasi, prognosis tajam penglihatan dan perawatan rehabilitasitajam penglihatan pasca operasi.1. Pasien/orang tua menanatangani informed consent.REKOMENDASI PASCA-OPERASI1. Pasien diberikan penjelasan tentang kemungkinan komplikasi tindakan dan komplikasi jangka panjang. Follow up teratur dan periodik untuk evaluasi tajam penglihatan dan perkembangan refraksi, terutama penjelasan masalah ambliopia.1. Konsul ke Departemen terkait untuk evaluasi ulang penyakit penyerta.

1. Bila setelah dilakukan 3 kali tindakan di atas berturut-turut tiap 2 minggu tetapi masih berair dan banyak sekret, lakukan probing dalam narkose.1. Bila tes anel masih menunjukkan regurgitasi, lakukan pematahan konkha inferior.1. Bila setelah dilakukan tindakan di atas mata masih berair dan banyak sekret, rujuk ke TEC.PELYANAN KESEHATAN MATA TERTIER (TEC)1. Bila sakus belum dilatasi, lakukan probing pematahan konkha inferior.1. Bila sakus sudah dilatasi akan tetapi sekret masih banyak, lakukan dacryocystorhinostomi (DCR)1. Bila terdapat kelainan pada kanalikulus atau mukosa hidung tidak dapat dijahit dengan dinding sakus sewaktu melakukan operasi, pasang silicon lakrimal tube.1. Sesudah operasi beri antibiotika oral, antibiotika dengan steroid tetes mata, analgetika, dan dekongestan tetes hidung. Antikoagulan diberikan bila perlu.1. Silikon tube diangkat 2-3 bulan sesudah operasi.

LAGOFTALMUS KARENA PARESE FACIALISLagoftalmus karena parese facialis terjadi akibat lumpuhnya otot orbicularis, sehingga pasien tidak dapat menutup kelopak mata atas dan bawah, menyebabkan kornea terpapar dengan segala akibatnya.TANDA DAN GEJALA Mata berair, merah, silau, sakit, selalu terbuka, tidak dapat menutup mata. Penglihatan mungkin buram.EVALUASIPELAYANAN KESEHATAN MATA PRIMER (PEC) Dengan lup dan senter, pasien disuruh menutup kelopak matanya dan terlihat tidak seluruh bola mata tertutup kelopak todak dapat menutup Kornea mungkin masih jernih atau keruhPELAYANAN KESEHATAN MATA SEKUNDER (SEC) dan TERTIER (TEC) Dengan slit lamp, periksa keadaan kornea, apakah masih jernih, atau terdapat infiltrate, atau ulkus kornea Periksa juga apakah ada kekenduran pada tepi kelopak bawah (laxity)PENATALAKSANAANPELAYANAN KESEHATAN MATA PRIMER (PEC) Beri antibiotic salf mata Tetes air mata buatan sesering mungkin Rapatkan kelopak atas dan bawah dengan plester Rujuk ke SECPELAYANAN KESEHATAN MATA SEKUNDER (SEC) Bila kornea masih jernih, beritetes air mata buatan sesering mungkin. Rapatkan kelopak atas dan bawah dengan plester bila pasien tidur. Bila sudah terjadi keratitis atau ulkus kornea, beri terapi sesuai terapi keratitis atau ulkus kornea dan lakukan blefarorafi, atau rujuk ke TECPELAYANAN KESEHATAN MATA TERTIER (TEC) Lakukan pemasangan bebat emas pada kelopak atas, jahitkan pada tarsus, berat beban disesuaikan agar kelopak atas dapat menutup. Pada kelopak bawah, bila sudah terdapat laxity atau ektropion, lakukan pemendekan tepi kelopak bawah dengan atau tanpa penguat fascia lata atau bahan sintetik atau tulang rawan telinga.