katarak

45
KATARAK Kurnia Putri Taqwi 1110312042 Nadiah Ismail 1110312018 Clinical Science Session Preseptor: dr. Fitratul Ilahi, SpM

Upload: muhammadzaqi

Post on 05-Dec-2015

233 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Katarak merupakan penyakit pada lensa mata

TRANSCRIPT

KATARAKKurnia Putri Taqwi 1110312042

Nadiah Ismail 1110312018

Clinical Science Session

Preseptor: dr. Fitratul Ilahi, SpM

Anatomi Lensa

Potongan Melintang

Fisiologi Lensa

KATARAK

Definisi• Katarak berasal dari bahasa Yunani (Katarrhakies),

Inggris (Cataract), dan Latin (Cataracta) yang berarti air terjun.

• Kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi :• Hidrasi (penambahan cairan lensa) lensa• Denaturasi protein lensa• Akibat kedua-duanya (Ilyas, 2006)

Klasifikasi

Usia Kongenital

< 1 tahun

Juvenil

> 1 tahun

Senil

> 50 tahun

KATARAK KONGENITAL

Definisi

Katarak yang terjadi sebelum atau segera setelah

lahir dan bayi berusia kurang dari 1 tahun.

Epidemiologi

• Penyebab hampir 10 % kebutaan pada anak-anak diseluruh dunia.

• Di Amerika Serikat• insiden 1,2-6 kasus per 10.000 kelahiran.

• Di Indonesia• belum terdapat data mengenai jumlah kejadian katarak

kongenital, tetapi angka kejadian katarak kongenital pada negara berkembang adalah lebih tinggi yaitu sekitar 0,4 % dari angka kelahiran.

Etiologi• Pada umumnya tidak diketahui penyebabnya• 23% diturunkan secara autosomal dominan• Sering disertai penyakit herediter• Infeksi intra uterin• Bisa ditemukan pada bayi prematur dan gangguan sistem

saraf

Patogenesis• Gangguan pada pembentukan lensa lensa tidak

terbentuk sempurna.• Kelainan terutama di nukleus lensa atau di kutub anterior/

posterior lensa

• Katarak kongenital digolongkan dalam katarak:• Kapsulolentikular dimana pada golongan ini termasuk

katarak kapsular dan katarak polaris.• Katarak lentikular termasuk dalam golongan ini katarak

yang mengenai korteks atau nukleus lensa.

Bentuk Katarak Kongenital

1. Arteri Hialoidea yang persisten

2. Katarak Polaris• Anterior• Poterior

3. Katarak Aksialis

4. Katarak Zonularis• Katarak Nuklearis• Katarak Lamelaris

5. Katarak Stelata

6. Katarak Titalis

7. Katarak Kongenital Membranasea

Katarak Polaris Antreior

Katarak Piramidalis Polaris Posterior

Katarak Lamelaris

Katarak Nukleus

Gambaran Klinis

• Leukokoria• Ambliopia sensoris• Nistagmus• Strabismus

Diagnosis

• Anamnesis• Riwayat Keluarga• Riwayat Kehamilan• Riwayat tumbang dan peny. Sistemik anak

• Pemeriksaan Mata• Visus• Slit Lamp

• Pemeriksaan Penunjang• Pemeriksaan lab jika ditemukan kemungkinan ada

peny. sistemik

Prognosis• Ambliopia katarak kongenital total (malam)• Katarak bilateral partial progresifitas lambat

KATARAK SENILIS

Definisi

Setiap kekeruhan pada lensa yang biasanya ditemukan pada penderita diatas usia 40 tahun

Epidemiologi• Dunia insiden 5-10 juta / tahun• Negara berkembang 50-70% penyebab kebutaan• Usia 51-60 tahub 65% katarak (Horlacher)• Usia >60 tahun 96% katarak (Barth)

Faktor Risiko

Herediter

UV

Diet

Krisis Dehidrasi

Merokok

Etiologi

Patofisiologi

• Pada orang tua terjadi perubahan lensa:• Kapsul

• menebal dan kurang elastis, mulai presbiopia, bentuk lamel kapsul berkurang atau kabur, terlihat bahan granular

• Epitel • semakin tipis, sel epitel (germinatif) pada ekuator bertambah besar dan berat, bengkak dan vakuolisasi mitokondria yang nyata.

• Serat lensa : • lebih ireguler, pada korteks jelas terdapat kerusakan antarsel, Brown sclerotic nucleus, sinar ultraviolet lama kelamaan merubah protein nukleus (histidin, triptofan, metionin, sistein dan tirosin) lensa, sedang warna coklat protein lensa nukleus mengandung histidin dan triptofan dibanding normal.

• Korteks lensa • tidak berwarna

Patogenesis Katarak Senilis

Lensa Untuk mempertahankan

transparansi

Lensa mempunyai mekanisme

pengontrolan keseimbangan cairan

dan elektrolit

Menurun pada dekade kelima. Akibatnya lensa bertambah tebal,

berat, dan berkurang daya akomodasinya

Perubahan yang terjadi pada lensa selama proses pembentukan katarak

• Akibat ketidakseimbangan elektrolit overhidrasi pada lensa likuefaksi serat lensa

• Serat lensa tsb mendesak nukleus dan membuat nukleus menjadi keras

Korteks

• Modifikasi protein lensa kristalin (perubahan kimia) agregasi menjadi protein dgn berat molekul yang tinggi. Agregasi tsb menyebabkan fluktuasi indeks refraksi, menghamburkan cahaya, dan menurunkan transparansi lensa

• Perubahan kimia pd nukleus pigmentasi yang progresif : warna kuning atau kecoklatan

Nukleus

Klasifikasi Nuklear• Sklerosis nuklear, progresivitas lambat• Gang. penglihatan jauh, penglihatan dekat membaik

Kortikal • Gang. Struktur serat-serat sel matur lensa,

progresivitas lebih cepat• Silau, cortikal spokes

Subkapsular posterior atau kupuliformis• Di korteks dekat kapsul post. bag. sentral ok trauma,

KS, DM, Obes, dll• Glare, kabur pada cahaya terang

Stadium

Insipien• Kekeruhan

ringan

Imatur

• Memiliki sebagian protein transparan

Matur

• Seluruh protein mengalami kekeruhan

Hipermatur

Kekeruhan masif, cairan lensa berkurang

Katarak imatur

Katarak matur

Katarak hipermatur

Katarak morgagni

Manifestasi Klinis• Kemunduran visus• Tajam penglihatan akan menurun, penglihatan buram

atau berkabut• Tampak adanya bercak putih pada lapang pandang yang

tidak ikut bergerak dengan pergerakan mata • Kekeruhan di subkapsular posterior menyebabkan

penderita mengeluh silau dan penurunan penglihatan pada keadaan terang

• Penderita mengeluh melihat dua bayangan atau lebih (diplopia monokuler)

• Leukokoria : pupil berwarna putih pada katarak matur• Test iris shadow : positif pada katarak imatur dan negatif

pada katarak matur• Refleks fundus warna jingga akan menjadi gelap (negatif)

pada katarak matur• Pada lensa tidak ada tanda-tanda inflamasi

Diagnosis

Penatalaksanaan

Non Bedah

Konseling

Bedah

Intra Capsular Cataract Extraction (ICCE)

Extra Capsular Cataract Extraction (ECCE)

Fakoemulsifikasi

TERIMAKASIH