kata pengantarstai-persis-bandung.ac.id/images/file/2019-03-28-petunjuk-penulisan-skripsi.pdf ·...

38
KATA PENGANTAR Proses pengelolaan pendidikan setiap saat mesti mengikuti perubahan dan perkembangan sesuai dengan tuntuan zaman. Keadaan ini berimplikasi terhadap berbagai macam kebijakan termasuk pengelolaan kegiatan sampai kepada yang paling teknis. Atas dasar itu, menjadi kewajiban bagi para pengelola pendidikan termasuk di STAI Persis Bandung untuk senantiasa mengadaptasi diri sesuai dengan tuntutan perkembangan tersebut. Dalam kerangka itulah dilakukan peninjuan dan revisi terhadap Panduan Penulisan Skripsi di STAI Persis Bandung. Panduan Penulisan Skripsi STAI Persis Bandung ini harus dijadikan pedoman bagi seluruh sivitas akademika STAI Persis Bandung terutama untuk dosen pembimbing skripsi dan mahasiswa. Dengan panduan ini, diharapkan pula tidak terjadi perbedaan pola dan sistem penulisan yang kerap menimbulkan kebingungan dikalangan dosen pembimbing dan mahasiswa. Kami mengucapkan kepada semua pihak yang telah bekerja keras untuk menyempurnakn buku panduan penulisan skripsi ini. Semoga menjadi amal shaleh. Amiin. Bandung, Februari 2018 Dr. H. Nurmawan, M.Ag. NIDK: 8864640017

Upload: others

Post on 22-Oct-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • KATA PENGANTAR

    Proses pengelolaan pendidikan setiap saat mesti mengikuti perubahan

    dan perkembangan sesuai dengan tuntuan zaman. Keadaan ini berimplikasi

    terhadap berbagai macam kebijakan termasuk pengelolaan kegiatan sampai

    kepada yang paling teknis. Atas dasar itu, menjadi kewajiban bagi para

    pengelola pendidikan termasuk di STAI Persis Bandung untuk senantiasa

    mengadaptasi diri sesuai dengan tuntutan perkembangan tersebut. Dalam

    kerangka itulah dilakukan peninjuan dan revisi terhadap Panduan Penulisan

    Skripsi di STAI Persis Bandung.

    Panduan Penulisan Skripsi STAI Persis Bandung ini harus dijadikan

    pedoman bagi seluruh sivitas akademika STAI Persis Bandung terutama untuk

    dosen pembimbing skripsi dan mahasiswa. Dengan panduan ini, diharapkan pula

    tidak terjadi perbedaan pola dan sistem penulisan yang kerap menimbulkan

    kebingungan dikalangan dosen pembimbing dan mahasiswa.

    Kami mengucapkan kepada semua pihak yang telah bekerja keras untuk

    menyempurnakn buku panduan penulisan skripsi ini. Semoga menjadi amal

    shaleh. Amiin.

    Bandung, Februari 2018

    Dr. H. Nurmawan, M.Ag.

    NIDK: 8864640017

  • 1

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar ......................................................................................... 2

    Baba I Pengertian, Karakteristik Dan Ruang Lingkup Skripsi ................. 2

    A. Pengertian Skripsi ..................................................................... 2

    B. Karakteristik Skripsi ................................................................ 2

    C. Ruang Lingkup Penelitian Skripsi ............................................ 2

    Bab II Prosedur Kerja Dalam Penulisan Skripsi ....................................... 4

    A. Rencana Usulan Penulisan Skripsi ........................................... 4

    B. Seminar Usulan Penulisan Skripsi ........................................... 4

    C. Penelitian dan Penulisan Skripsi .............................................. 5

    D. Persyaratan Sidang Munaqasyah ............................................. 5

    F. Pelaksanaan Sidang Munaqasyah.............................................. 6

    G. Perbaikan dan Penggandaan Skripsi ........................................ 6

    H. Ijazah dan Wisuda Sarjana ...................................................... 7

    Bab III Bagian-Bagian Skripsi ................................................................. 8

    A. Bagian Muka (Suplemen Awal) .............................................. 8

    B. Bagin Utama (Naskah Skripsi) ................................................ 17

    C. Bagian Belakang (Suplemen Akhir) ........................................ 26

    Bab IV Tata Cara Penulisan ..................................................................... 28

    A. Penggunaan Bahasa ................................................................. 28

    B. Bahasa Asing dan Bahasa Daerah ........................................... 28

    C. Penulisan Ayat Alquran ........................................................... 29

    D. Transliterasi Huruf Arab ke Huruf Latin ................................. 29

    E. Kutipan dan Catatan Kaki ........................................................ 30

    F. Penulisan Alinea ....................................................................... 33

    G. Gelar dan Jabatan Akademik ................................................... 33

    J. Kertas, Huruf dan Pengetikan .................................................... 33

    K. Nomor Halaman ...................................................................... 34

    L. Penggunaan Lambang .............................................................. 34

    .

  • 2

    BAB I

    PENGERTIAN, KARAKTERISTIK,

    DAN RUANG LINGKUP PENELITIAN SKRIPSI

    A. Pengertian Skripsi

    Skripsi adalah salah satu jenis karya tulis ilmiah, yang merupakan

    laporan akhir penelitian, sebagai tugas akhir untuk memenuhi syarat gelar

    akademik program strata satu (S1); yang prosedur dan teknik

    administrasinya diatur oleh Perguruan Tinggi yang bersangkutan.

    B. Karakteristik Skripsi

    a. Berisi deskripsi data objektif yang mengarah pada pemecahan masalah sesuai dengan wilayah kajian ilmu Program Studi masing-masing.

    b. Menggunakan jenis data hasil penelitian empirik dan atau penelaahan pustaka yang relevan.

    c. Ditulis dalam Bahasa Indonesia dengan mengikuti kaidah-kaidah kebahasaan.

    d. Mengikuti kaidah ilmiah dan metodologi penelitian. e. Jumlah halaman skripsi sekurang-kurangnya 60 halaman dan ditulis

    dengan Bahasa Indonesia, dan 30 halaman yang ditulis dengan Bahasa

    Arab dan Bahasa Inggris.

    f. Bobot skripsi sebanyak 6 sks

    C. Ruang Lingkup Penelitian Skripsi

    Proses penyusunan skripsi bagi mahasiswa STAI Persis Bandung harus

    dipahami sebagai kegiatan ilmiah yang merupakan hasrat ingin tahu manusia

    baik terhadap gejala alam, gejala perilaku manusia, atau gejala pemikiran dan

    kerohanian (keagamaan). Dengan demikian terdapat wilayah yang sangat

    luas dalam melakukan penelitian.

    Untuk menentukan dan memilih wilayah penelitian harus disesuaikan

    dengan program studi masing-masing. Pemilihan bidang dan keahlian itu

    didasarkan pada kajian ilmu yang digelutinya. Sampai sejauh ini, dalam

    wilayah ilmu-ilmu agama Islam terdapat bidang: Qur’an dan Hadis,

    Pemikiran dalam Islam, Fiqih (Hukum Islam) dan Pranata Sosial, Sejarah dan

    Peradaban Islam, Bahasa Arab dan Sastra Arab, Pendidikan Islam (al-

    Tarbiyah al-Islamiyah), Dakwah Islamiyah, dan bidang Perkembangan

    Pemikiran Moderen di Dunia Islam.

    Selanjutnya, dalam bidang kajian ilmu agama Islam itu, dari sifat dan

    karakteristik wilayah penelitian dapat dibagi menjadi dua, yaitu: (1) Berupa

    ajaran, gagasan, dan produk pemikiran. Ia bersifat ideal, normatif, dan

    preskriptif. Yang termasuk muatan ini adalah Qur’an, Hadis, Pemikiran,

    Fiqih, Bahasa dan Sastra Arab. Pendekatan yang digunakan bersifat normatif

    dan cara berpikirnya lebih bersifat deduktif. (2) Berupa rangkaian peristiwa,

    institusi, organisasi, dan pola perilaku dalam kehidupan umat Islam. Ia

    bersifat aktual, empirik, dan deskriptif. Yang termasuk muatan ini adalah

  • 3

    Pranata Sosial, Sejarah, Peradaban, Pendidikan, dan Dakwah. Pendekatan

    yang digunakan adalah pendekatan antropologis (gejala budaya) dan

    pendekatan sosiologis (gejala sosial). dan Cara berpikirnya lebih bersifat

    induktif.

    Dengan mengacu kepada sifat dan karakteristik wilayah penelitian dalam

    kajian Islam, maka program studi yang ada di STAI Persis Bandung akan

    memilih model dan pendekatan untuk setiap program studi dipetakan sebagai

    berikut:

    1. Program Studi Ilmu Alquran dan Tafsir karena berupa ajaran, gagasan, dan produk pemikiran, maka penelitiannya pun akan bersifat ideal,

    normatif, dan preskriptif dengan menggunakan logika deduktif.

    2. Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), dan

    Ekonomi Syari’ah (Ek-Syar), karena terkait dengan peristiwa, insitusi,

    organisasi, dan perilaku keagamaan, maka penelitiannya pun akan

    bersifat aktual, empirik, dan deskriptif dengan menggunakan logika

    induktif.

  • 4

    BAB II

    PROSEDUR KERJA DALAM PENULISAN SKRIPSI

    Secara garis besar, prosedur kerja penulisan skripsi meliputi: Seminar

    Usulan Penulisan Skripsi, Penelitian dan Penulisan Skripsi, Sidang Munaqasyah,

    Perbaikan dan Penggandaan Skripsi.

    A. Rencana Usulan Penulisan Skripsi

    Tahapan penyusunan rencana usulan penelitian skripsi, pertama-tama

    mahasiswa berkonsultasi kepada pembimbing akademik (dosen wali) dengan

    menyiapkan rencana penelitian secara tertulis. Selanjutnya pembimbing

    akademik memeriksa, memberi masukan, dan memberi persetujuan terhadap

    rencana penelitian itu untuk diajukan kepada Ketua Program Studi.

    Secara lebih rinci tahapan pengajuan rencana penelitian mahasiswa

    sebagai berikut:

    1. Pengajuan rencana penelitian hanya berlaku bagi mahasiswa yang telah menyelesaikan 75% dari beban studi Program Sarjana (Program S1).

    2. Pengajuan rencana penelitian disetujui serta ditandatangani oleh Pembimbing Akademik dan Ketua Program Studi.

    3. Rencana usulan penelilitian disampaikan dalam bentuk surat usulan yang ditandatangani oleh mahasiswa, ditujukan kepada Ketua STAI

    Persis Bandung c.q. Ketua Program Studi.

    4. Proposal penelitian skripsi diverifikasi oleh Bagian Administrasi Akademik.

    5. Isi rencana penelitian yang diajukan meliputi: a. Judul penelitian b. Latar belakang masalah c. Rumusan masalah d. Tujuan dan Kegunaan Penelitian e. Tinjauan Pustaka (jika diperlukan untuk melihat penelitian

    sebelumnya)

    f. Kerangka Berpikir g. Hipotesis (apabila ada) h. Langkah-langkah penelitian i. Daftar pustaka tentatif j. Outline.

    B. Seminar Usulan Penulisan Skripsi

    Seminar usulan penulisan merupakan kegiatan untuk menguji layak dan

    tidaknya rencana penelitian skripsi yang akan dilakukan. Dalam hal ini,

    kepada para penguji usulan penelitian lebih ditekankan untuk menganalisa

    dari aspek metodologi dan penajaman fokus masalah. Secara lebih rinci

    tahapan Seminar usulan penelitian adalah:

    1. Satu usulan penelitian diuji oleh dua orang penguji dengan memberikan penilaian pada lembar jawaban yang telah disediakan.

  • 5

    2. Jika dinyatakan lulus dengan skor minimal 66, usulan penelitian diproses oleh bagian akademik untuk mendapatkan SK Pembimbing.

    3. Setelah mendapatkan SK Pembimbing, mahasiswa selanjutnya menghubungi dosen yang telah ditunjuk sebagai pembimbing.

    C. Penelitian dan Penulisan Skripsi

    Penelitian dan penulisan skripsi mencakup kegiatan bimbingan, penelitian,

    penulisan, dan persetujuan pembimbing skripsi. Tahapan-tahapan itu adalah:

    1. Dalam proses bimbingan dilakukan sekurang-kurangnya enam kali bimbingan yang dibuktikan dengan lembar kegiatan bimbingan.

    2. Skripsi yang telah disusun dan memenuhi syarat untuk dipertanggungjawabkan dalam ujian munaqasyah, disetujui oleh kedua

    pembimbing skripsi dan diketahui oleh Ketua Program Studi dan Ketua

    STAI Persis Bandung.

    3. Persetujuan itu berupa penandatanganan skripsi dalam halaman persetujuan pada bagian muka skripsi oleh kedua orang pembimbing

    skripsi; selanjutnya ditandatangi oleh Ketua Program Studi dan Ketua

    STAI Persis Bandung.

    4. Skripsi yang telah ditandatangani (dalam lembar persetujuan), kemudian digandakan tanpa dijilid sebanyak 3 rangkap. 2 rangkap diserahkan ke

    bagian administrasi akademik, 1 rangkap untuk mahasiswa.

    5. Pendistribusian ke dosen penguji melibatkan semua unsur, termasuk mahasiswa teruji.

    D. Persyaratan Sidang Munaqasyah

    Sidang Munaqasyah merupakan media pertanggungjawaban mahasiswa

    atas isi dari skripsi yang telah ditulis, dalam suatu forum ilmiah tertinggi dan

    terakhir bagi mahasiswa yang bersangkutan.

    Adapun persyaratan mengikuti sidang munaqasyah adalah:

    1. Pendaftaran ujian munaqasyah hanya diikuti oleh mahasiswa yang skripsinya telah disetujui oleh pembimbing.

    2. Pendaftaran ujian munaqasyah diajukan kepada Ketua Program Studi melalui kepala bagian tatausaha, dilengkapi persyaratan:

    a. Transkrip nilai lengkap seluruh semester b. Telah melunasi kewajiban pembayaran SPP c. Menunjukan Resi Pendaftaran d. Telah lulus ujian komprehensif. e. Menunjukkan sertifikat kuliah ta’aruf.

    3. Pendaftaran ujian munaqasyah selambat-lambatnya tujuh hari kerja sebelum pelaksanaan ujian munaqasyah.

    F. Pelaksanaan Sidang Munaqasyah

    Pelaksanaan ujian munaqasyah melibatkan unsur mahasiswa, penguji,

    ketua program studi, dan pimpinan STAI Persis. Prosedur kerja dalam

    tahapan ini adalah:

  • 6

    1. Ujian munaqasyah dipimpin oleh seorang ketua dan seorang sekretaris sidang ujian sidang munaqasyah, yang merangkap sebagai tim penguji.

    2. Tim penguji terdiri atas dua orang. Tim itu merupakan anggota sidang ujian munaqasyah yang ditunjuk oleh Ketua STAI Persis Bandung

    melalui penugasan khusus.

    3. Ujian munaqasyah dilaksanakan dalam suatu majlis, dan dapat dihadiri oleh yang berminat.

    4. Dalam ujian munaqasyah masih dimungkinkan perbaikan skripsi oleh tim penguji baik format maupun isi skripsi.

    5. Pengumuman hasil ujian munaqasyah diakumulasikan dengan hasil ujian lainnnya (semesteran dan kuliah kerja nyata). Oleh karena itu, pada akhir

    ujian munaqasyah itu diumumkan indeks prestasi kumulatif (IPK) dan

    yudisium peserta ujian.

    G. Perbaikan dan Penggandaan Skripsi

    Skripsi yang telah diujikan, mendapat beberapa masukan dan perbaikan.

    Dalam perbaikan itu, mengikuti hal-hal berikut:

    1. Perbaikan skripsi didasarkan atas catatan dari tim penguji munaqasyah, yang disampaikan secara tertulis dalam suatu lembaran khusus atau

    catatan dalam skripsi yang diujikan.

    2. Apabila skripsi itu telah diperbaiki, penguji memberikan tandatangan di lembar pengesahan, yang selanjutnya diikuti oleh pembimbing,

    sekretaris sidang, ketua sidang, ketua program studi, dan Ketua STAI

    Persis Bandung.

    3. Skripsi yang telah mendapat tandatangan dari semua pihak, digandakan sekurang-kurangnya 7 eksemplar. Dua eksemplar untuk dua orang

    pembimbing, dua eksemplar untuk dua orang penguji, satu eksemplar

    untuk pimpinan Program studi, satu eksemplar untuk perpustakaan

    sebagai referensi, dan satu eksemplar untuk mahasiswa yang

    bersangkutan.

    4. Skripsi yang digandakan, disampul dengan warna sampul sebagai berikut: Program Studi Ilmu Alquran dan Tafsir (IQT) berwarna biru,

    Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) berwarna kuning,

    Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) berwarna hijau, Program

    Studi Ekonomi Syari’ah (Eksyar) berwarna merah jambu, dan Program

    Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) berwarna hijau. Untuk

    menghindari kesalahan warna, sebelum digandakan dianjurkan melihat

    contoh yang sudah ada.

    5. Penyerahan skripsi kepada pihak-pihak sebagaimana disebutkan, diserahkan secara langsung oleh penulis skripsi.

    6. Penyerahan skripsi dilakukan apabila penulis skripsi telah menyelesaikan seluruh kewajibannya, dan telah mengembalikan pinjaman buku dari

    perpustakaan (dibuktikasn dengan resi bebas perpustakan).

    7. Setelah menyerahkan skripsi, penulis skripsi berhak mendapatkan keterangan lulus, transkip nilai, dan ijazah.

  • 7

    H. Ijazah dan Wisuda Sarjana

    Tahapan terakhir dari kegiatan penulisan skripsi dan penyelesaian

    pendidikan program S1 secara keseluruhan, yaitu penganugrahan ijazah dan

    wisuda sarjana dalam suatu upacara resmi. Kedua tahapan ini berhubungan

    dengan proses pembuatan ijazah, pendaftaran untuk mengikuti wisuda, dan

    pelaksanaan upacara wisuda.

  • 8

    BAB III

    BAGIAN-BAGIAN SKRIPSI

    A. BAGIAN MUKA (SUPLEMEN AWAL)

    1. Sampul atau Kulit Muka Tulisan dalam sampul disusun dalam satu halaman penuh, dengan

    batasan garis tepi (margin): sekitar empat setengah sentimeter dari tepi

    kertas sebelah kiri, dan masing-maising tiga sentimeter dari tepi kertas

    sebelah kanan, atas, dan bawah. Tanpa dibubuhi nomor halaman (lihat

    contoh)

    PESAN-PESAN DAKWAH ISLAM

    DALAM PROSESI PERNIKAHAN ADAT SUNDA

    SKRIPSI

    Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

    Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

    Pada Program Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)

    Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Persis Bandung

    Oleh:

    Anis Siti Aisyah NIM. 14.02.0955

    BANDUNG

    1437 H./2016 M

  • 9

    Contoh IQT

    PESAN-PESAN DAKWAH ISLAM

    DALAM PROSESI PERNIKAHAN ADAT SUNDA

    SKRIPSI

    Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

    Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag)

    Pada Program Ilmu Al Qur`an dan Tafsir (IQT)

    Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Persis Bandung

    Oleh:

    Komarudin Soleh NIM. 08.0159

    BANDUNG

    1437 H./2016 M

  • 10

    Contoh PAI

    PESAN-PESAN DAKWAH ISLAM

    DALAM PROSESI PERNIKAHAN ADAT SUNDA

    SKRIPSI

    Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

    Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)

    Pada Program Pendidikan Agama Islam (PAI)

    Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Persis Bandung

    Oleh:

    SEPTI ISLAMI NIM. 13.03.0381

    BANDUNG

    1437 H./2016 M

  • 11

    Contoh PIAUD

    PESAN-PESAN DAKWAH ISLAM

    DALAM PROSESI PERNIKAHAN ADAT SUNDA

    SKRIPSI

    Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

    Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)

    Pada Program Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD)

    Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Persis Bandung

    Oleh:

    LIA MULYANI NIM. 14.04.0014

    BANDUNG

    1437 H./2016 M

  • 12

    Contoh Ekonomi

    PESAN-PESAN DAKWAH ISLAM

    DALAM PROSESI PERNIKAHAN ADAT SUNDA

    SKRIPSI

    Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

    Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

    Pada Program Ekonomi Syariah (Eksyar)

    Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Persis Bandung

    Oleh:

    _______________ NIM. .....................

    BANDUNG

    1437 H./2016 M

  • 13

    2. Lembar Pernyataan

    Contoh:

    Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama :

    NIRM :

    Tempat Tgl. Lahir :

    Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun

    sebagai syarat untuk memperoleh gelar …….. Program Sutudi ……. STAI

    Persis Bandung, seluruhnya merupakan hasil karya sendiri.

    Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip

    dari hasil karya orang lain, telah disebutkan sumbernya secara jelas sesuai

    dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

    Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi ini

    bukan hasil karya saya sendiri (plagiat) dalam bagian-bagian tertentu, saya

    bersedia menerima sangsi pencabutan gelar akademik yang saya sandang

    dan sangsi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

    Bandung, …………………..201….

    Materai 6000

    Nama ………………………………

    3. Abstrak

    Abstrak ditempatkan di antara sampul dengan halaman judul,

    tanpa diberi urutan nomor halaman. Abstrak dibuat dalam satu halaman

    penuh dengan jarak ketikan satu spasi, kecuali antara kata Abstrak

    dengan judul dan antara Judul dengan isi naskah abstrak, berjarak dua

    spasi.

    Isi naskah abstrak terdiri atas enam alinea. Alinea pertama berisi

    masalah penelitian. Alinea kedua berisi tujuan penelitian. Alinea ketiga

    berisi kerangka berpikir. Alinea keempat berisi langkah-langkah

    penelitian. Alinea kelima berisi pembahasan terhadap data dan temuan

    yang diperoleh. Alinea keenam berisi kesimpulan dan implikasi hasil

    penelitian.

  • 14

    ABSTRAK

    Idah Hamidah. Strategi Dakwah Dalam Menanamkan Kesadaran Zakat di

    PC Persis Margaasih Kabupaten Bandung.

    Dakwah merupakan suatu kegiatan yang tidak bisa dipisahkan lagi

    dari seluruh rangkaian kegiatan yang berada di Persatuan Islam, karena

    seluruh program kerja yang ada, tidak luput dari unsur dakwah.

    Salahsatunya adalah dalam masalah perzakatan pasti tidak akan luput dari

    peran seorang da’i dalam upaya menumbuhkan kesadarannya, dan untuk

    mewujudkan hal itu perlu juga adanya strategi khusus yang dilakukan

    seorang da’i.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan dakwah apa saja

    yang dilaksanakan oleh Pimpinan Cabang Margaasih dalam menumbuhkan

    kesadaran anggotanya dalam berzakat, untuk mengetahui strategi apa yang

    digunakan oleh para da’i dalam menyampaikan materi zakat, dan untuk

    mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghambat dari kegiatan

    dakwah yang ada di PC Persis Margaasih Kab. Bandung.

    Untuk menunjang keberhasilan dakwah, perlu diupayakan usaha-

    usaha yang cepat dan konkrit, baik dalam bentuk metode atau alat yang akan

    dipakai untuk berdakwah. Salah satu usaha untuk dapat memenuhi harapan

    itu, yang perlu diperhatikan adalah semakin lajunya ilmu pengetahuan dan

    tehnologi. Demikian pula dakwah dalam menyebarluaskan agama Islam,

    juga perlu memperhatikan hal tersebut. Dimana untuk mencapai tujuan

    tersebut maka harus mempertimbangkan media dan juga situasi dan kondisi

    masyarakat.

    Penelitian dilakukan dengan observasi lapangan melalui wawancara

    dengan pihak yang bersangkutan mengenai masalah yang sedang diteliti

    serta melakukan pengamatan langsung terhadap model yang diterapkan

    dalam melaksanakan dakwahnya.

    Permasalahan yang muncul dalam penelitian ini adalah dari segi

    dakwah kurang meratanya keilmuan dan kemampuan para da’i dan mad’u.

    Dari segi perzakatan, kurang maksimalnya pengelolaan dan manajemen

    zakat yang ada di Pimpinan Cabang Persatuan Islam Margaasih Kab.

    Bandung.

    Pimpinan Cabang Persatuan Islam Margaasih mempunyai

    potensi yang sangat bak dari segi kuantitas da’i dan Muzaki. Kedua

    faktor ini merupakan aset yang sangat berharga yang harus dijaga dan

    dipelihara. Oleh karenanya yang perlu diperhatikan adalah

    menejemennya,baik menejemen dakwah maupun menejemen

    perzakatannya. Juga perlu ditingkatkan lagi kerjasamanya dengan para

    Muballigh.

  • 15

    4. Halaman Judul

    Tulisan pada halaman judul hampir sama dengan yang tertera di

    halaman sampul. Terdiri atas empat bagian. Bagian pertama, judul.

    Bagian kedua, nama penulis skripsi dan nomor pokok yang

    bersangkutan. Bagian ketiga, nama program studi dalam lingkungan

    STAI Persis Bandung. Bagian keempat, tempat dan waktu penulisan

    skripsi.

    PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP AKHLAK

    SISWA DI SEKOLAH

    (Penelitian Terhadap Siswa Kelas IX SMP Handayani 2 Pameungpeuk)

    Oleh:

    Hanifah Zakiyah

    NIM: 10.0390

    PROGRAM STUDI

    PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) PERSIS

    BANDUNG

    BANDUNG

    1435 H./2014 M

    5. Persetujuan

    Dalam halaman Persetujuan ditulis judul, nama penulis skripsi,

    nama pembimbing, nama ketua program studi, dan nama Ketua STAI

    Persis.Tanda tangan dan nama pembimbing diletakan di bagian tengah

    sebelah kiri dan sebelah kanan. Tanda tangan ketua program studi

    diletakkan di bawah, masing-masing di sebelah kiri kanan. Persetujuan

    ditempatkan pada halaman ii, setelah halaman judul.

  • 16

    PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP AKHLAK

    SISWA DI SEKOLAH

    Oleh:

    Hanifah Zakiyah

    NIM: 10.0390

    Menyetujuji,

    Pembimbing I,

    Dr. Nurmawan M.Ag

    Pembimbing II,

    Drs. H. U Suhendar, M.Pd.I.

    Mengetahui:

    Ketua STAI Persis,

    Dr. Nurmawan, M.Ag

    Ketua Program Studi PAI,

    Lalan Sahlani, M. Ag

    6. Pengesahan

    Halaman Pengesahan berisi pernyataan bahwa skripsi itu telah

    dipertanggungjawabkan dalam sidang ujian munaqasyah. Terdiri atas

    kata pengesahan, pernyataan pengesahan yang di dalamnya meliputi

    judul skripsi, tanggal sidang ujian munaqasah, dan nama-nama pimpinan

    sidang dan para penguji dalam munaqashah itu. Dalam pernyataan

    pengesahan disebutkan pula kedudukan skripsi sebagai salah satu syarat

    untu memperoleh gelar akademik, nama program studi tempat belajar

    penulis skripsi. Tanggal sidang, dilengkapi dengan nama dan bulan.

  • 17

    PENGESAHAN

    Skripsi berjudul Pola Komunikasi Dakwah Pc. Persis Cipanas Cianjur dalam

    Upaya Peningkatan Kesadaran Keagamaan Islam telah

    dipertanggungjawabkan dalam Sidang Ujian Munaqasyah Program Studi

    Komunikasi Dan Penyiaran Islam Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Persis

    Bandung, tanggal 22 Agustus 2017. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu

    syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Sosial pada Program Studi Komunikasi

    Dan Penyiaran Islam.

    Bandung, 22 Agustus 2017

    Sidang Munaqasyah

    Ketua,

    Drs. H. Ino Sutrisno, M. Ag

    Sekretaris,

    Nurdin Qusyaeri, M. Si.

    Penguji I,

    Dr. H. Nurmawan, M. Ag

    Penguji II,

    Nunung Nurhasanah, M. I.Kom

    Mengetahui

    Ketua STAI Persis Bandung

    Dr. H. Nurmawan, M. Ag

    Ketua Prodi

    Nurdin Qusyaeri, M. Si.

    7. Riwayat Hidup

    Riwayat Hidup penulis skripsi cukup ditulis dalam satu halaman.

    Di dalamnya ditulis mengenai tempat dan waktu dilahirkan, nama kedua

    orang tua, riwayat pendidikan sampai mencapai gelar akademik.

    Pengalaman kerja secara singkat dapat dimasukkan, jika memiliki

    pengalaman tersebut. Boleh juga dikemukakan tentang pengalaman yang

    bersangkutan dalam kegiatan kemahasiswaan, kepemudaan, dan

    kemasyarakatan. Contoh.

  • 18

    RIWAYAT HIDUP

    Sebagai pelengkap dari karya tulis ini, akan

    dipaparkan tentang riwayat hidup penulis dengan

    data sebagai berikut:

    Nama lengkap Penulis : Ika Mahdiniah, lahir di Tasik Malaya

    tanggal 26 Pebruari 1970, anak pertama dari empat bersaudara dari Pasangan

    Adin Wahyu Hidayat dan Mamah Madariyah.

    Penulis sekarang tinggal dengan suami di Jln. Simpang No 10 Rt. 04

    Rw 02 Kelurahan Balong Gede Kecamatan Regol Kota Bandung.

    Penulis menyelesaikan Pendidikan Sekolah Dasar Negeri Melong

    Asih tahun 1978-1983. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Pasundan 2 pada

    tahun 1983-1986. Sekolah Teknik Menengah Pasundan tahun 1986-1989.

    Mengikuti pelatihan Tamhidul Mubalighot di Tingkat Pimpinan Daerah

    Kota Bandung tahun 2007-2010. Dan terakhir melanjutkan di Sekolah

    Tinggi Agama Islam Persatuan Islam (STAI) Persatuan Islam Bandung,

    pada Fakultas Dakwah Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI).

    Penulis menyelesaikan Program Sarjana S1 pada tahun akademik

    2013. Dalam penyelesaian tugas akhir, penulis melakukan penelitian dan

    menulis skripsi dengan judul Problemetika Da`iyah Persistri Di Lingkungan

    Pimpinan Cabang Persistri Regol,di bawah bimbingan Ibu Imas Karyamah,

    S.Ag., M.Pd. dan Bapak Nurmawan, M. Ag., serta Bapak Dr. H. Dody S.

    Truna, MA.

    8. Ucapan Terima Kasih

    Ucapan terima kasih biasanya diletakan dalam Kata Pengantar.

    Ia hanya ditujukan kepada orang-orang yang secara langsung

    berhubungan dengan kegiatan penelitian dan penulisan skripsi. Mereka

    adalah para pembimbing dan orang-orang yang dipandang berjasa dalam

    proses penelitian dan penulisan skripsi, seperti penyandang beasiswa

    untuk penelitian dan informan atau responden tertentu.

    Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada kerabat dan teman

    dekat yang memberi bantuan dan kemudahan dalam pelaksanaan

    penelitian dan penulisan skripsi. Misalnya, suami atau istri, bagi yang

    telah melangsungkan perkawinan, atau teman seasrama, yang membantu

    dalam mencari bahan bacaan yang diperlukan, atau membantu dalam

    pengetikan skripsi. Kata Pengantar itu ditempatkan di halaman v; lihat

    contoh.

  • 19

    KATA PENGANTAR

    Puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberiakan

    kesempatan, kesabaran dan kekuatan kepada penulis dalam menghadapi

    berbagai hambatan dan kesulitan, sehingga dengan pertolongan-Nya penulis

    dapat menyelesaikan skripsi ini.

    Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam

    menyelesaikan pendidikan S1 di STAIPI Bandung. Seriring selesainya

    penulisan skripsi ini, perkenankan penulis mengucapkan ungkapan rasa terima

    kasih dan apreasiasi yang terhormat :

    1. Ibunda tercinta dan Ayahanda tercinta atas doa dan dukungannya, kakak dan adikku tercinta yang selalu memberikan dorongan moril

    maupun materil.

    2. Dr. Hamdani Hamid, MA selaku dosen pembimbing I. 3. Drs. H. Anwaruddin, M.Ag selaku dosen pembimbing II. 4. Ela Komala, S.Ag., M.Pd selaku ketua prodi PAI. 5. Taty Setati, M.Pd selaku ketua prodi PGRA. 6. Rekan-rekan seperjuanganku yang telah memberikan motivasi dan

    semangat.

    7. Drs. H. Rohidin, M.Pd.I selaku Kepala Sekolah MTS Karya Madani yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan

    penelitian di MTS Karya Madani.

    8. Eri Suhaery, S.Pd.I selaku guru bidang studi fiqih di MTS Karya Madani atas kerjasamanya.

    9. Kepala sekolah Hj. Neneng Lies Nurjanah, M.M.Pd., dan rekan guru RA. An-Nisa 2 Rifa Nurhidaiti, S.Pd., Siti Nurlaela Sari, S.Pd., dan

    Sinta Sagita yang telah memberikan dukungan dan doanya.

    10. Teruntuk bintang – bintang kecilku di RA. An-Nisa 2, terima kasih senyum dan kecerian kalian memberikan kekuatan pada penulis.

    11. Semua jiwa yang menemani, terima kasih untuk inspirasinya. Mudah–mudahan amal baik bapak dan ibu semua mendapat balasannya

    yang lebih baik dari Allah SWT. Aamiin.

    Penulis mohon maaf apabila dalam penulisan skripsi ini masih terdapat

    banyak kesalahan dan kekurangan. Akhirnya semoga skripsi ini bermanfaat dan

    dapat membantu kita menjadi pribadi yang lebih baik. Hanya kepada Allah

    tempat mengembalikan segala harapan dan cita – cita, semoga senantiasa

    mendapatkan hidayah dan taufik-Nya, aamiin.

    Bandung, Juli 2014

    Penulis

  • 20

    9. Daftar Isi

    Daftar isi mencerminkan susunan keseluruhan isi skripsi secara

    rinci, yang meliputi bagian muka, bagian utama, dan bagian belakang.

    Daftar isi memberikan kerangka menyeluruh dan analisis tentang isi

    skripsi, yang sekaligus menginformasikan letak bagian-bagian isi skripsi

    tersebut dengan menunjukan nomor halaman masing-masing. Dari daftar

    isi ini, dapat diketahui tentang unsur-unsur informasi dan unsur-unsur

    metodologi yang digunakan. DAFTRA ISI

    BAB I: PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah B. Perumusan Masalah C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian D. Tinjauan Pustaka (Jika diperlukan untuk melihat penelitian

    sebelumnya)

    E. Kerangka Berpikir F. Hipotesis (Jika Kuantitatif) G. Langkah-Langkah Penelitian

    BAB II: LANDASAN TEORITIS TENTANG DAKWAH MELALUI

    KOMUNIKASI

    ANTAR PRIBADI

    A. Macam-macam Hubungan Komunikasi 1. Hubungan Komunikasi Non-antarpribadi 2. Hubungan Komunikasi Antarpribadi 3. Perbedaan Hubungan Komunikasi Non-antarpribadi

    dan Komunikasi Antarpribadi

    B. Pengertian dan Analisis Komunikasi Antarpribadi 1. Analisis Kultural 2. Analisis Sosiologis 3. Analisis Pskologis

    C. Dakwah Sebagai Bentuk Kegiatan Komunikasi Antarpirbadi 1. Bentuk Dakwah Melalui Komunikasi Anarpribadi 2. Materi Dakwah Melalui Komunikasi Antar Pribadi 3. Efektivitas Dakwah Melalui Komunikasi Antarpribadi

    BAB III : KEGIATAN DAKWAH PIMPINAN CABANG PERSATUAN ISLAM

    KUTAWARINGIN KABUPATEN BANDUNG

    A. Kondisi Objektif Pimpinan Cabang Persatuan Islam Kutawaringin Kabupaten Bandung

    1. Sejarah Singkat Persatuan Islam Kutawaringin Kabupaten Bandung

    2. Aktifitas Dakwah Persatuan Islam Kutawaringin Kabupaten Bandung

    B. Penggunaan Komunikasi Antarpribadi Dalam Kegiatan Dakwah Pimpinan Persatuan Islam Kutawaringin Kabupaten Bandung.

    1. Insidental 2. Pendalaman Materi Dakwah

    C. Efektivitas Dakwah Melalui Komunikasi Antar Pribadi 1. Respon Mad’u 2. Pemahaman Mad’u 3. Sikap Mad’u

  • 21

    4. Perilaku Mad’u D. Tanggapan Jama’ah Persatuan Islam terhadap Dakwah Melalui

    Komunikasi Antar Pribadi

    BAB IV: KESIMPULAN DAN SARAN

    DAFTAR PUSTAKA

    DAFTAR TABEL

    10. Daftar Tabel (Jika ada)

    Naskah skripsi adalakalanya dilengkapi dengan beberapa tabel,

    sesuai dengan tuntutan pokok pembahasan. Berkenaan dengan hal itu,

    diperlukan pencantuman Daftar Tabel yang ditempatkan setelah daftar

    isi. Di dalam Daftar Tabel dicantumkan nomor tabel, tek isi tabel, dan

    nomor halaman tabel, sesuai dengan yang tercantum di dalam naskah.

    Penomoran tabel pada daftar itu, sesuai dengan penomoran di dalam

    naskah, yang biasanya digunakan angka Arab.

    11. Daftar Gambar (Jika ada)

    Sebagaimana halnya tabel, skripsi kadang-kadang dilengkapi

    dengan beberapa gambar atau diagram. Biasanya dicantumkan dalam

    bagian utama, seperti dalam kerangka berpikir dan dalam pembahasan

    data yang ditemukan. Oleh karena itu, diperlukan pencantuman Daftar

    Gambar, yang ditempatkan setelah Daftar Isi dan Daftar tabel.

    B. BAGIN UTAMA (NASKAH SKRIPSI)

    Judul Skripsi

    Judul skripsi ditulis dalam kalimat yang jelas, lugas, dan menarik, serta

    mencerminkan isinya. Apabila diperlukan, judul dapat dilengkapi dengan

    kalimat tambahan sebagai penjelasan, baik yang menunjukan pembatasan waktu

    dan lokasi maupun metode yang digunakan. Judul penelitian biasanya

    menunjukkan tentang hubungan antar variable atau peubah. Contoh:

    1. Pengaruh pengajaran tambahan terhadap prestasi belajar Santri dalam Beidang Studi Bahasa Arab: Eksperimen di Madrasah Tsanawiyah

    Persis Ciganitri Kabupaten Bandung

    2. Hubungan antara penerapan metode dakwah dengan pemahaman ajaran agama: Studi di jama’ah Persis Kotawaringin Kabupaten

    Bandung.

    3. Penafsiran Muhammad Rasyid Ridha terhadap ayat-ayat al-Quran tentang Ahli al-Kitab.

    Sedangkan bagian utama skripsi terdiri atas empat bagian (bab) yaitu:

    Bab I : Pendahuluan; berasal dari rencana/proposal penelitian.

    Perbedaannya, rencana penelitian ditulis sebelum melakukan

    penelitian, sedangkan pendahulun ditulis setelah melakukan

  • 22

    penelitian sehingga kemungkinan terjadi revisi yang dipandu

    oleh pembimbingnya.

    Bab II : Tinjauan Teoritis; membahas tentang teori-teori yang ada

    dalam pembahasn skripsi.

    Bab III : Data dan Pembahasan; uraian yang mendalam dari skripsi

    dilengkapi data yang diperoleh.

    Bab IV : Kesimpulan dan Saran; sebagai jawaban atas pertanyaan

    penelitian yang diajukan dan saran-saran yang disampaikan

    baik berupa saran akademik maupun saran praktis.

    Bab I. Pendahuluan

    Secara garis besar bab pendahuluan terdiri atas:

    a. Latar Belakang Masalah, b. Rumusan Masalah, c. Tujuan dan Kegunaan Penelitian, d. Tinjauan Pustaka (jika diperlukan untuk melihat penelitian

    sebelumnya),

    e. Kerangka Berpikir, f. Hipotesis (Apabila dalam penelitian kuantitatif) g. Langkah-Langkah Penelitian

    Penjelasan:

    a. Latar Belakang Masalah

    Latar Belakang Masalah dibuat dari dan untuk:

    1) Minat dan perhatian mahasiswa terhadap sesuatu yang dianggap mengandung masalah. Berupa pergulatan pemikiran, informasi yang

    diperoleh dalam bidang keahlian yang bersangkutan, maupun

    pengalaman kehidupan sehari-hari.

    2) Alasan yang menuntut dilakukannya penelitian 3) Sebagai pengantar munculnya masalah penelitian dari hasil studi

    penjajagan (studi eksplorasi).

    4) Data dasar yang dapat dijadikan acuan atau alasan munculnya masalah penelitian.

    Latar Belakang Masalah dirumuskan dalam bentuk pernyataan-

    pernyataan yang saling berhubungan, yang di dalamnya mengandung

    kontradiksi atau keunikan. Pengungkapan pernyataan itu dilakukan

    secara deduktif, berawal dari yang bersifat umum dan berahkir pada

    yang bersifat khusus. Selanjutnya, dirumuskan dalam pernyataan-

    pernyataan khusus. Dalam membuat latar belakang, perlu dikemukakan

    beberapa jenis data, baik data kuantitatif maupun data kualitatif yang

    diperoleh dari hasil studi penjajagan, baik dari bahan bacaan maupun

    dari lapangan.

    b. Perumusan Masalah Penelitian

    Perumusan masalah disusun menyesuaikan diri dengan latar belakang

    masalah penelitian dalam bentuk pertanyaan penelitian. Fungsi

  • 23

    pertanyaan penelitian itu adalah untuk membatasi masalah dan patokan

    dalam menentukan jenis data. Pertanyaan penelitian diungkapkan dalam

    bentuk kalimat-kalimat pertanyaan.

    Pertanyaan Penelitian merupakan identifikasi masalah yang

    berkonsekuensi terhadap tujuan penelitian, kerangka berpikir, metode

    penelitian, sumber data, dan cara analisis data.

    Selanjutnya dirumuskan definisi operasional atau definisi kerja, tentang

    kata-kata kunci yang menunjukan suatu konsep mengenai obyek yang

    diteliti. Definisi operasional ini, ada yang dikemukakan secara eksplisit

    dan ada yang tidak. Di STAI Persis Bandung uraian definisi operasional

    tidak dicantumkan secara eksplisit.

    c. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

    1. Tujuan Penelitian

    Tujuan penelitian berhubungan dengan rumusan dalam pertanyaan

    penelitan. Kata kerja pembuka untuk menguraikan tujuan penelitian

    dirumuskan dalam kalimat aktif, seperti untuk memahami, untuk

    menemukan, untuk mengetahui, untuk menjelaskan, untuk menilai, untuk

    membandingkan, dan untuk menguraikan. Selain itu dapat dirumuskan

    dalam kalimat pasif, seperti: agar dapat diketahui, agar dapat

    dijelaskan, agar dapat dibandingkan, dan sebagainya.

    2. Kegunaan Penelitian

    Kegunaan penelitian dibagi kepada kegunaan teoritis (ilmiah) dan

    kegunaan praktis (sosial). Kegunaan ilmiah diarahkan pada pengembangan

    ilmu seseuai dengan wilayah penelitian yang dilakukan. Kegunaan Praktis

    (sosial) diarahkan untuk memecahkan masalah atau problem yang dihadapi.

    Dalam mengurai kegunaan penelitian ini, dirinci sesuai dengan ketentuan

    tersebut. Di STAI Persis Bandung diurai dalam bentuk rincian: (a) Secara

    teoritis penelitian ini sebagai ...., dan (b) Secara Praktis penelitian ini

    diharapkan untuk .....

    d. Tinjauan Pustaka

    Berfungsi untuk melihat penelitian yang telah dilakukan sebelumnya

    yang akan mengarahkan kepada terbentuknya kerangka berpikir.

    Tinjauan Pustaka sepenuhnya digali dari bahan yang ditulis oleh para

    ahli atau peneliti sebelumnya, sedang dalam rumusan kerangka berpikir

    sepenuhnya menjadi pemilik peneliti, dengan mempertimbangkan

    pandangan yang dirumuskan dalam tinjauan pustaka.

    Langkah-langkah Tinjauan Pustaka:

    1. Melakukan inventarisasi judul-judul yang berhubungan dengan masalah penelitian, seperti buku daras, Skripsi/Tesis/Disertasi,

    bunga rampai atau kapita selekta, laporan penelitian, ensiklopedi,

    jurnal ilmiah, tulisan lepas, dan makalah yang disajikan dalam

    pertemuan ilmiah.

  • 24

    2. Melakukan penelaahan terhadap isi tulisan dalam bahan pustaka itu. 3. Melakukan pengelompokan hasil bacaan sesuai dengan rumusan

    yang tercantum dalam masalah penelitian.

    Adapun manfaat penelusuran bahan pustaka adalah:

    1. Untuk memperdalam pengetahuan mengenai masalah yang akan diteliti.

    2. Untuk menegaskan kerangka teoritis yang dijadikan landasan berpikir.

    3. Untuk mempertajam konsep-konsep yang digunakan, sehingga mempermudah peneliti dalam perumusan hipotesis.

    4. Untuk menghindari terjadinya pengulangan (duplikasi) dari suatu penelitian.

    e. Kerangka Berpikir.

    Setelah pengkajian pustaka, maka akan ditemukan teori yang

    dibutuhkan yang dijadikan landasan dalam perumusan kerangka berpikir.

    Kerangka berpikir merupakan uraian ringkas tentang teori yang

    dugunakan dan cara menggunakan teori itu dalam menjawab pertanyaan

    penelitian dan menjadi pedoman dalam perumusan hipotesis yang akan

    di ajukan.

    Dalam penelitian kuantitatif, di dalam kerangka berpikir biasanya

    dikemukakan hubungan dua peubah, yaitu hubunga asimetrik atau

    hubungan simetrik. Di samping itu, dapat pula diajukan hubungan antar

    beberapa peubah, sehingga memungkinkan diajukan peubah kontrol atau

    peubah antara (Intermediate variable) yang dapat memperjelas hubungan

    antara peubah bebas dengan peubah terikat. Sebaiknya, kerangka

    berpikir dilengkapi dengan skema sederhana untuk memperjelas

    pemahaman dan kerja peneliti.

    Contoh skema kerangka berpikr

    Penelitian Pengaruh Pengajaran Tambahan Terhadap Prestasi Belajar Santri

    Kegiatan Belajar Mengajar

    (KBM)

    Kelompok

    Tambahan Les

    PBM dengan

    Tambahan les

    Evaluasi

    Prestasi

    Belajar

    Kelompok

    Tambahan Tugas

    PBM dengan

    Tambahan Tugas

    Evaluasi

    Prestasi

    Belajar

  • 25

    f. Hipotesis

    Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif, hipotesis

    tidak dirumuskan secara eksplisit walaupun secara implisit dirumuskan dalam

    pertanyaan penelitian yang diajukan.

    Dalam penelitian kuantitatif, hipotesis dirumuskan dari kerangka berpikir dalam

    bentuk pernyataan. Secara teknis, prosesnya dikenal sebagai operasionalisasi.

    Hipotesis merupakan jawaban sementara yang dirumuskan dalam bentuk

    hubungan antar peubah yang akan diuji. Kejelasan hubungan itu akan

    memudahkan untuk menentukan model uji stastistik yang akan digunakan.

    Sebagai contoh: “Terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa kelas yang

    menggunakan pengajaran dengan les dengan siswa kelas yang menggunakan

    pengajaran tambahan dengan tugas dalam bidang studi matematika”. Maka

    dirumuskan dalam hipotesis statistik sebagai berikut:

    Ho: χ1=χ

    2, artinya, tidak terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa

    yang mengikuti pengajaran tambahan dengan les dengan

    siswa yang mengikuti tambahan pengajaran tambahan tugas

    dalam bidang studi matematika.

    Ha: χ1≠χ2, artinya, terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa yang

    mengikuti pengajaran tambahan dengan les dengan siswa

    yang tidak mengikuti pengajaran tambahan dengan tugas

    dalam bidang studi matematika.

    g. Langkah-langkah Penelitian

    1. Metode Penelitian

    Untuk menentukan metode yang digunakan, lihatlah bidang ilmu dan

    jenis data yang diteliti. Di STAI Persis Bandung, terdapat dua bidang

    wilayah penelitian sesuai dengan program studi yaitu:

    (a) Berupa ajaran, gagasan, dan produk pemikiran. Ia bersifat ideal, normatif, dan preskriptif. Yang termasuk muatan ini adalah Qur’an,

    Hadis, Pemikiran, Fiqih, Bahasa dan Sastra Arab. Pendekatan yang

    digunakan bersifat normatif dan cara berpikirnya lebih bersifat

    deduktif. Dalam bidang ini metode yang digunakan lebih banyak

    memakai metode analisis isi (content analysis).

    (b) Berupa rangkaian peristiwa, institusi, organisasi, dan pola perilaku dalam kehidupan umat Islam. Ia bersifat aktual, empirik, dan

    deskriptif. Yang termasuk muatan ini adalah Pranata Sosial, Sejarah,

    Peradaban, Pendidikan, dan Dakwah. Metode yang digunakan

    adalah Historikal, Deskriptif, Developmental, Studi kasus,

    Korelasional, Kausal komparatif, Eksperimental, Kuasi

    eksperimental, Tindakan.

  • 26

    2. Jenis Data.

    Jenis data merupakan jawaban atas pertanyaan penelitian yang diajukan.

    Oleh karena itu, jenis data tersebut diklasifikasi sesuai dengan butir-butir

    pertanyaan yang diajukan, walaupun dimungkinkan penambahan jenis data

    sebagai pelengkap.

    Jenis data terbagi atas tiga macam yaitu jenis data kualitatif, jenis data

    kuantitatif, dan jenis data PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Untuk penelitian

    tindakan kelas, akan dibahas dalam sub tersendiri dalam langkah-langkah

    penelitian PTK.

    Apabila jenis data yang akan dikumpulkan itu telah diinventarisasi, maka

    dalam langkah berikutnya dilakukan rinciannya yang dituangkan dalam

    Instrumen Pengumpul Data (IPD).

    Instrumen pengumpul data, dapat berupa suatu daftar pertanyaan

    terstruktur dan rinci, yang disebut kuesioner (questionaire), cara ini dalam

    penelitian kuantitatif. Atau hanya secara garis besar dan dijadikan pedoman

    dalam melakukan wawancara, yang kemudian dikenal sebagai panduan

    wawancara (Interview guide). Dengan panduan itu, peneliti dapat

    mengembangkan pertanyaan dalam pelaksanaan wawancara itu, sehingga

    wawancara dapat dilakukan secara mendalam (depth interview). Cara ini dalam

    penelitian kualitatif.

    3. Sumber data

    Sumber data didasarkan atas jenis data yang telah ditentukan. Tentukan

    sumber primer dan sumber sekunder, terutama pada penelitian yang bersifat

    normatife yang didasarkan pada sumber dokumen atau bahan bacaan. Dalam

    penelitian empirik, penentuan sumber data meliputi cara penentuan lokasi

    penelitian, cara penarikan contoh (teknik sampling) apabila digunakan metode

    survei, dan penentuan satuan analisis. Sumber data dapat berupa bahan pustaka,

    yaitu buku, majalah, surat kabar, dokumen resmi, dan catatan harian. Selain itu,

    dapat berupa orang yang berkedudukan sebagai informen dan responden.

    Adapun satuan analisis dapat berupa gagasan, peristiwa, pranata sosial, dan

    prilaku manusia.

    4. Teknik Pengumpulan data

    Pengumpulan data tergantung kepada jenis dan sumber data yang

    diperlukan. Metode pengumpulan data tersebut adalah studi kepustakaan,

    dokumentasi, wawancara (interview), penyebaran daftar pertanyaan atau

    kuisioner, dan pengamatan (observation). Dalam penelitian normatif yang

    bersumber pada bahan bacaan dilakukan denga cara penelaahan naskah,

    terutama studi kepustakaan. Dalam penelitian kesejarahan yang bersumber pada

    bahan bacaan dan pelaku sejarah, dilakukan dengan cara studi kepustakaan dan

    dokumentsi, serta wawancara dengan pelaku sejarah apabila yang bersangkutan

    masih hidup.

    Dalam penelitian empirik, terdapat beberapa cara pengumpulan data

    yang beragam, tergantung kepada metode penelitian yang digunakan. Secara

    umum metode pengumpulan data ini meliputi pengamatan dan wawancara

  • 27

    (kualitatif), dan penyebaran kuisioner (kuantitatif). Sebaiknya, ditentukan salah

    satu metode pengumpulan data sebagai cara yang diutamakan. Sedangkan

    metode lainnya digunakan sebagai pelengkap dari metode pertama itu. Dengan

    perkataan lain, penggunaan semua metode merupakan pekerjaan yang kurang

    efisisen bahkan mungkin sebagian diantaranya kurang cocok untuk digunakan.

    5. Analisis Data

    Analisis data merupakan penguraian data melalui tahapan: kategorisasi

    dan klasifikasi, perbandingan, dan pencarian hubungan antar data yang secara

    spesifik tentang hubungan antar peubah. Pada tahapan pertama, dilakukan

    seleksi data yang telah dikumpulkan, kemudian diklasifikasikan menurut

    kategori tertentu.

    Untuk memudahkan analisis data, maka rujukan yang digunakan adalah

    kerangka berpikir yang telah dipilih dan dirumuskan sebelumnya. Rangkaian

    pernyataan yang dikemukakan dalam kerangka berpikir menjadi pedoman dalam

    cara kerja analisis data, yang tahapannya telah dikemukakan di atas. Dengan

    cara demikian, peneliti bertindak konsisten dalam menempatkan kerangka

    berpikir sebagai rujukan dalam analisis dan penafsiran data yang diperoleh.

    Cara analisis data kuantitatif dilakukan dengan uji statistik, sesuai

    dengan ukuran peubah penelitian yang digunakan ( ukuran nominal, ordinal,

    interval, dan rasio). Berkenaan dengan hal itu, uji statistik (ukuran pengujian)

    yang akan digunakan dapat dirancang dan dipilih sesuai dengan kebutuhan.

    Berkenaan dengan hal itu, agar dirancang dan dijelaskan tentang tahapan

    operasionalisasinya serta alasan penggunaan ukuran pengujian itu. Apabila telah

    tersedia, dapat dikemukakan tentang penggunaan program Statistcal package for

    social scienes (SPSS) untuk penelitian kuantitatif, yang telah dikembangkan

    sekitsar 20 tahun terahir.

    Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas

    Dalam melakukan penelitian tindakan kelas adalah sebagai brikut:

    1. Subyek penelitian (bukan populasi atau sample) 2. Tidak perlu ada pernyataan hipotesa statistik 3. Jenis dan sumber data (data primernya adalah rencana tindakan dan

    perubahan prilaku atau hasil belajar dan hasil tindakan

    4. Desain atau rencana tindakan untuk memecahkan permasalahan (jika action research class atau PTK biasanya dalam bentuk perencanaan

    5. Prosedur penelitian: a. Menguraikan tahapan siklus tindakan terdiri dari:

    1) Rencana (bisa dalam rencana pembelajaran) 2) Tindakan (implementasi rencana tindakan di kelas – jika

    action reseach class

    3) Observasi (pengamatan reaksi anak, bagaimana guru menerapkan tindakan serta bagaimana penilaian hasil

    pembelajaran anak sebagai hasil tindakan

    4) Refleksi (bagaimana penilai guru-jika di kelas terhadap tindakannya, jika ada perubahan anak sebagai hasil tindakan

  • 28

    yang diberikan guru , maka siklus dihentikan, jika masih

    kurang maka silkus perlu dilanjutkan

    6. Teknik pengumpulan data (buat data primer dan sekundernya) 7. Instrumen penelitian (buat variabel yang jadi masalah dan variabel

    tindakan yang akan diberikannya)

    8. Kriteria keberhasilan tindakan (penentuan krieteria berapa porsen diharapkan prilaku atau hasil belajar anak berubah jadi lebih baik setelah

    diberi tindakan sehingga tindakan dianggap berhasil dan siklus

    dihentikan)

    9. Analisis data (analisis data kualitatif dan kuantitatif atau mix) data kualitatif untuk menganalisa bagaimana penerapan tindakan, bisa dengan

    cara Milles Hubberman atau deskripsi sederhana. Data kuantitatif yakni

    perunbahan prilaku atau hasil belajar yang jadi permasalahanya di kelas,

    bisa dengan hitungan tabel prosentase sederhana atau uji T.

    Bab II. Landasan Teoritis

    Landasan teoritis merupakan pembahasan yang lebih lengkap dari

    Tinjuan Pustaka dan Kerangka Berpikir sebagaimana dijelaskan sebelumnya.

    Dalam Bab II ini, segala persoalan teoritis yang dibahas dalam masalah

    penelitian diuraikan secara lebih rinci dan sempurna. Misalnya dalam skripsi

    yang berjudul Efektivitas Dakwah Melalui Komunikasi Antarpribadi, maka

    diuraikan dalam contoh di bawah ini:

    BAB II: LANDASAN TEORITIS TENTANG DAKWAH MELALUI

    KOMUNIKASI

    ANTAR PRIBADI

    A. Macam-macam Hubungan Komunikasi

    1. Hubungan Komunikasi Non-antarpribadi 2. Hubungan Komunikasi Antarpribadi 3. Perbedaan Hubungan Komunikasi Non-antarpribadi

    dan Komunikasi Antarpribadi

    B. Pengertian dan Analisis Komunikasi Antarpribadi

    1. Analisis Kultural 2. Analisis Sosiologis 3. Analisis Pskologis

    C. Dakwah Sebagai Bentuk Kegiatan Komunikasi Antarpirbadi

    1. Bentuk Dakwah Melalui Komunikasi Anarpribadi 2. Materi Dakwah Melalui Komunikasi Antar Pribadi 3. Efektivitas Dakwah Melalui Komunikasi Antarpribadi

    Bab III. Data dan Pembahasan

    Pada bab ini disajikan data yang ditemukan dalam penelitian, setelah

    diolah dan dianalisis. Kemudian dilakukan pembahasan terhadap data itu, yang

    berpedoman kepada kerangka berpikir yang digunakan. Rincian data yang

    disajikan merupakan jawaban atas pertanyaan yang diajukan terhadap maslah

    penelitian yang dimuat dalam rencana penelitian.

  • 29

    Pembagian bab dalam bagian ini dapat dilakukan seara luwes. Ia dapat

    disajikan hanya dalam satu bab saja, misalnya bab Data dan Pembahasan ia pun

    dapat dipilah menjadi beberapa bab, atau lebih dari satu bab. Apabila bagian ini

    hanya disajikan dalam satu bab, ia dapat dibagi atas beberapa subbab.

    Di STAI Persis Bandung, biasanya isi bagian Data dan Pembahasan

    dibagi atas dua bab yaitu Bab II tetang landasan teori dan Bab III tentang

    analisis data pembahasan.

    Tentu saja pembagian bab itu dapat dibuat dengan subbab lain yang

    sangat berfariasi. Ia tergantung kepada data yang telah terkumpul. Di samping

    itu, imajinasi dan wawasan penulis, dalam hal ini mahasiswa penulis skripsi,

    akan sangat membantu untuk mengisi variasi dan visi tulisan yang disajikan.

    Bab IV. Kesimpulan Dan Saran

    Dalam kesimpulan dikemukakan mengenai natijah (hasil) penafsiran dan

    pembahasan data yang diperoleh dalam penelitian, sebagai jawaban atas

    pertanyaan yang diajukan dalam rumusan masalah. Dengan kesimpulan ini

    dapat diperoleh informasi baru dan diketahui posisi penelitian, serta implikasi

    dari penelitian yang dilakukan. Informasi baru itu dapat berupa pendapat baru,

    pengukuhan terhadap pendapat lama atau koreksi terhdap pendapat lama.

    Berdasarkan informasi baru itu penulis skripsi dapat memperkirakan

    kecenderungan-kecenderungan tentang gejala yang ditemukan dalam penelitian

    ini. Berkenaan dengan hal tersebut penulis skripsi dapat mengajukan harapan

    agar dilakukan penelitian lebih lanjut, disertai alas alasan secukupnya.

    Disamping itu, penulis skripsi dituntut untuk membedakan antara dugaan atau

    penemuan dengan kesimpulan. Hal yang penting untuk diperhatikan,

    kesimpulan tersebut bukan ringkasan dari hasil pembahasan dalam bagian

    sebelumnya, dan juga bukan uraian baru.

    Selanjutnya diuraikan mengenai saran. Saran ini ditujukan kepada dua

    aspek, yaitu (1) Saran akademik, merupakan saran yang berkaitan dengan

    kegiatan ilmiah sesuai dengan bidang yang diteliti. Misalnya saran terhadap

    keilmuan pendidikan dan dakwah. (2) Saran Praktis, merupakan saran yang

    direkomendasikan kepada objek yang diteliti. Misalnya jika penelitian itu di

    sebuah lembaga pendidikan tertentu, maka saran apa yang perlu disampaikan

    dari hasil penelitian itu. Demikian selanjutnya dalam wialayah penelitian yang

    lain.

    C. BAGIAN BELAKANG (SUPLEMEN AKHIR)

    Pada bagian belakang skripsi, terdiri atas Daftar Pustaka, Indeks, dan

    Lampiran (appendix)

    1. Daftar Pustaka

    Di STAI Persis Bandung penyusunan daftar bacaan dilakukan dengan

    susunan sebagai berikut: nama penulis, judul tulisan, volume (apabila ada),

    tempat penerbitan, nama penerbit, dan tahun penerbitan. Disusun menurut

    abjad. Nama penulis diketik pada ketukan pertama dan diakhiri dengan tanda

    titik. Kemudian ditulis nama judul bacaan diikuti keterangan tentang jilid

  • 30

    (apabila ada), dan diakhiri dengan tanda titik. Selanjutnya ditulis tempat

    penerbitan dan diakhiri dengan tanda titik dua (:). Terakhir ditulis nama penerbit

    dan tahun penerbitan. Apabila ditulis melebihi satu baris, maka pada baris kedua

    dan berikutnya diketik mulai pada ketukan keenam.

    Apabila penulis itu lebih dari satu orang, maka ditulis nama kedua-

    duanya yang dihubungkan oleh kata dan, seperti Fuad Hasan dan

    Koentjaraningrat. Apabila penulis itu lebih dari dua orang, maka ditulis nama

    penulis pertama dan diikuti kata dkk. (dan kawan-kawan) atau et al. (singkatan

    dari bahasa latin: et alli), seperti Cony R.. Semiawan Dkk. Apabila nama penulis

    itu tidak diketahui dengan jelas, maka ditulis Anonimus (Anonymous).

    Apabila bahan bacaan itu berupa artikel dalam sebuah buku kumpulan

    tulisan, majalah, atau internet, maka judul artikel ditulis di antara dua tanda

    petik pembuka dan penutup.

    Contoh penulisan Daftar Pustaka:

  • 31

    DAFTAR PUSTAKA

    Asep Saeful Muhtadi, Komunikasi Politik Nahdatul Ulama: Pergulatan

    Pemikiran Politik Radikal dan Akomodatif, Jakarta, LP3ES, cet. ke-1,

    (2004), ,:

    Cik Hasan Bisri, Penuntun Penyusunan Rencana Penelitian dan Penulisan

    Skripsi Bidang Ilmu Agama Islam, Jakarta: Logos, , cet. ke-2 (1999)

    Dadang Kahmad, Sosiologi Agama, Bandung: Rosda, cet. ke-6, (2006)

    Dedi Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: PT Rosdakarya,

    cet. ke-3 (2001)

    ------------ Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi

    dan Ilmu Sosial Lainnya, Bandung: PT Rosdakarya, cet. ke-1, (2001)

    Jhon M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: PT

    Gramedia, Cet. Ke-XXI, (1995)

    Henry L. Roediger III et .al. Psychology, Canada: Brown and Company

    Limited, (1984)

    2. Indeks

    Salah satu yang dianggap sulit dalam penulisan karya tulis ilmiah adalah

    penyusunan indeks atau petunjuk subjek. Ia diperlukan, tetapi sulit dilakukan,

    karena membutuhkan ketekunan dalam penentuan subyek dan penyusunannya.

    Dalam penulisan skripsi di STAI Persis Bandung indeks belum diharuskan.

    3. Lampiran Appendix

    Lampiran atau Appendix merupakan tempat untuk menyajikan

    keterangan atau angka-angka tambahan. Di dalamnya dapat dimuat tentang

    pengalaman singkat pelaksanaan penelitian, contoh perhitungan statistik,

    peraturan perundang-undangan yang digunakan, peta, gambar, dan lain-lain.

    Apabila lampiran itu cukup banyak, dapat dibuat Daftar Lampiran setelah

    Daftar Isi dan daftar Tabel. Dalam daftar Lampiran dicantumkan nama-nama

    jenis atau macam lampiran tersebut. Dalam penulisan skripsi di STAI Persis

    Bandung Appendix bersifat anjuran.

  • 32

    BAB IV

    TATA CARA PENULISAN

    A. Penggunaan Bahasa

    Skripsi ditulis dalam bahasa Indonesia. Disamping itu, boleh pula ditulis

    dalam bahasa Arab dan Inggris. Skripsi yang ditulis dalam bahasa Indonesia,

    menggunakan kaidah bahasa Indonesia baku, logis, lugas, ringkas, dan obyektif.

    Logis artinya disusun mencerminkan cara berpikir ilmiah, yang

    memadukan cara berpikir deduktif dan cara berpikir induktif.

    Lugas maksudnya langsung mengenai inti pembicaraan tanpa bertele-tele

    dan terhindar dari basa-basi.

    Ringkas maksudnya mudah dipahami dan terpadu. Pemilihan kata istilah

    sedapat mungkin mudah dipahami oleh penulis maupun oleh pembaca.

    Penggunaan istilah asing yang sulit dijelaskan maknanya agar dihindarkan.

    Objektif maksudnya dikemukakan apa adanya terhindar dari

    subyektifitas penulis. Untuk memperkecil subyektivitas itu, dalam penulisan

    skripsi digunakan kalimat positif dan kalimat pasif. Demikian halnya

    penggunaan kata ganti orang pertama, seperti saya, kami, dan kita, agar diganti

    dengan kata ganti orang ketiga seperti penulis, atau ia. Penggunaan kata ganti

    itu pun hanya pada bagian muka, khususnya dalam kata Pengantar bukan pada

    bagian utama skripsi.

    Adapun buku pedoman yang baku yang digunakan di antaranya adalah:

    1. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan, berdasarkan Keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0543

    a / U / 1987 Tahun 1987.

    2. Pedoman Umum Pembentukan Istilah, berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0389/U/1988 Tahun 1988.

    3. Kamus Besar Bahasa Indonesia yang disusun oleh Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia.

    B. Bahasa Asing dan Bahasa Daerah

    Skripsi mungkin juga merujuk bahasa asing terutama bahasa Arab dan

    bahasa Inggris termasuk bahasa daerah. Dalam skripsi yang menggunakan

    rujukan berbahasa asing dan daerah, akan ditemukan istilah-istilah yang belum

    bahkan tidak dapat, diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, terutama istilah

    teknis. Penulisan istilah asing atau daerah yang belum ditemukan terjemahannya

    dalam bahasa Indonesia, ditulis dengan huruf miring atau huruf kursif.

    C. Penulisan Ayat Quran

    Ayat Al quran, juga teks Hadits, ditulis di dalam naskah, sesuai dengan

    konteks penulisan. Di samping itu, pengutipan ayat itu dilakukan sesuai dengan

    teks aslinya, termasuk tanda-tanda baca yang digunakan. Oleh karena itu ayat

    Quran ditulis lengkap dengan syakalnya sesuai dengan teks yang ditulis di

    dalam Kitab (Mushhaf) Alquran. Ditulis dengan penulisan khath al-naskh.

  • 33

    D. Transliterasi Huruf Arab ke Huruf Latin

    Transliterasi atau penyalinan huruf, dalam hal ini dari huruf Arab ke

    huruf Latin, meliputi penyalinan huruf di dalam kata dan kalimat. Tentang cara

    penyalinan huruf itu digunakan pedoman transliterasi. Dalam hal ini, yang biasa

    dipakai di STAI Persis Bandung adalah:

    TRANSLITERASI ARAB LATIN

    a. Konsonan th = ط a = ا

    zh = ظ b = ب

    ‘ = ع t = ت

    gh = غ ts = ث

    f = ف j = ج

    q = ق h = ح

    k = ك kh = خ

    l = ل D = د

    m = م Dz = ذ

    n = ن R = ر

    w = و Z = ز

    h = ه S = س

    ’ = ء Sy = ش

    y = ي Sh = ص

    t/h = ة Dh = ض

    Untuk Madd dan Diftong

    a panjang ā آ

    i panjang ī إِي

    u panjang ū أُو

    diftong au أَوْ

  • 34

    E. Kutipan dan Catatan Kaki

    a. Kutipan Kutipan dari bahan bacaan terdiri atas dua jenis, yaitu kutipan langsung

    dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung yaitu kutipan yang persis sama

    dengan teks yang dikutip. Kutipan langsung biasanya dilakukan dalam

    pengutipan istilah, isi kitab suci, peraturan perundang-undangan, dan dokumen

    atau pandangan tertentu yang dianggap spesifik. Sedangkan kutipan tidak

    langsung yaitu kutipan yang berisi gagasan pokok dari teks yang dikutip.

    Dalam kutipan langsung diperlukan ketelitian yang tinggi. Setiap Huruf,

    kata, kalimat, tanda-tanda baca, ejaan yang digunakan, serta kesalahan cetak pun

    memerlukan perhatian yang seksama. Dikutip sebagaimana adanya, termasuk

    yang salah cetak atau salah tulis. Sedangkan dalam kutipan tidak langsung

    diperlukan kemampuan penulis skripsi dalam memahami maksud tulisan yang

    dikutip, untuk kemudian dikemukakan dengan gaya bahasa penulis skripsi. Oleh

    karena itu, penulisan kutipan langsung dan kuitpan tidak langsung ditulis dalam

    ungkapan dan cara yang berbeda.

    1. Kutipan Langsung (direct citation) Kutipan langsung terdiri atas kutipan yang kurang dari lima baris dan

    yang lima baris atau lebih.

    Cara penulisan kutipan yang kurang dari lima baris, ditulis satu

    rangkaian dalam kata-kata dari suatu kalimat. Cara penulisannya: diberi dua

    tanda petik (“) pada awal dan akhir kutipan, dan diketik dua spasi. Awal kutipan

    diketik pada ketukan keenam, sedangkan baris berikutnya dimulai pada ketukan

    pertama.

    Contoh:

    Menurut Abu Bakar Atjeh, “tokoh-tokoh sufi itu banyak sekali.

    Sebenarnya, tidak dapat dihitung dan ditunjukan, mana ulama-ulama yang

    menjadi atau diangap tokoh sufi itu”.1

    Kutipan yang lima baris atau lebih, dikutip secara terpisah dalam suatu

    aliena tersendiri, tidak dibubuhi tanda petik dan diketik satu spasi. Awal kutipan

    diketik pada ketukan keenam, sedangkan baris berikutnya diketik pada ketukan

    keempat.

    Contoh:

    Abu Bakar Atjeh mengungkapkan tentang tokoh sufi jumlah dan

    kualifikasinya:

    Tokoh-tokoh Sufi itu banyak sekali. Sebenarnya tidak dapat dihitung;

    dan ditunjukan, nama ulama-ulama yang menjadi atau dinaggap tokoh Sufi

    itu. Besar atau kecil, mashur atau kurang dikenal orang sebagai tokoh Sufi,

    bergantung sangat kepada banyak atau sedikit pengaruhnya. Kebanyakan

    yang mengumumkan kemashuran tokoh-tokoh Sufi itu ialah murid-

    muridnya atau mereka yang sepaham dengan dia dengan sesuatu pendirian

    Sufi.

  • 35

    2. Kutipan Tidak Langsung Bagi kutipan tidak langsung, penulis skripsi memilki keleluasaan untuk

    merumuskan kutipan itu dengan gaya bahasa dan visinya sendiri. Oleh karena

    itu, redaksi terhadap ungkapan dari teks aslinya merupakan suatu yang tidak

    dapat dihindarkan.

    3. Kutipan ayat Alquran Kutipan dari Alquran tidak diperlukan catatan kaki karena nama dan

    nomor surat serta nomor yang telah dituliskan pada kalimat pengantar

    pengutipan. Misalnya; pembahasan tentang masalah ini tercantum dalam

    Alquran Surat Al-Baqarah [2] ayat: 13 yaitu:

    Terjemah Alquran ditulis sebagaimana teks sebelumnya, tidak dicetak

    miring, dan tidak satu sepasi. Sebelum terjemahan, ditulis kata: Artinya.

    b. Catatan Kaki 1. Kutipan dari Buku Di STAI Persis Bandung menggunakan sistem catatan kaki (footnote).

    Dalam sistem footnote itu, menyebutkan nama penulis, judul buku, nama

    penerbit, tempat penerbitan, tahun penerbitan, urutan jilid, dan halaman tulisan

    yang dikutip.

    Contoh:

    Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta: UI

    Press, 1973), Cet. Ke-3, jilid 1, h 50.

    Buku yang dikutip ulang, disebutkan nama pengarang, nama buku, dan

    halaman. Dalam penyebutan ini, tidak lagi digunakan istilah tertentu: Ibid,

    Op.Cit, dan Loc.Cit. Contoh penulisannya sebagai berikut:

    Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta: UI

    Press, 1973), Cet. Ke-3, jilid 1, h. 50.

    Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, h. 55.

    Ahmad Suhelmi, Polemik Negara Islam: Soekarno Versus Natsir,

    (Jakarta: Teraju, 2002), cet. ke-1, hlm. xiii

    Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, h. 65.

    Ahmad Suhelmi, Polemik Negara Islam: Soekarno Versus Natsir, h. 24

    Penomoran urutan catatan kaki yang digunakan di STAI Persis disusun

    pada tiap-tiap halaman.

    2. Kutipan dari Terjemahan

  • 36

    E.F. Schumacer, Kecil itu Indah: Ilmu Ekonomi yang Meningkatkan

    Rakyat Kecil, terjemahan oleh S. Supomo dan Masri Maris (Jakarta:

    LP3ES, 1973), 10

    3. Kutipan dari Majalah Rahmat Nadjieb, “Menguak Rahasia Shalat Tahajud”, Risalah, XX,

    (Pebruari, 2009), h. 30

    4. Kutipan dari Surat Kabar Rencana Undang-undang Pendidikan Nasional, Kompas, (Jakarta), 5

    September 1988, h. 4.

    5. Kutipan dari Karangan yang Tidak Diterbitkan Rahma Suwesti, “Dakwah Dalam Pendekatan Konseling: Telaah

    Terhadap Model Pendekatan Psikologi Komunikasi”, Skripsi Sarjana

    Dakwah, (Bandung: Perpustakaan STAI Persis, 2006), h. 34. t.d.

    6. Kutipan dari Wawancara Sukardi (Ketua Program Studi KPI STAI Persis Bandung), Hasil

    Wawancara: Bandung, 7 Januari 2010.

    7. Kutipan dari Ensiklopedi H.A.R. Gibb dan J.H. Kramers, (ed), ”Khamr”., Shorter

    Encyclopedia of Islam, (Leiden: E. J. Brill, 1974), jilid 3, hlm. 234.

    F. Penulisan Alinea

    Alinea terakhir pada suatu halaman sekurang-kurangnya terdiri atas dua

    baris. Demikian pula akhir alinea pada halaman baru sekurang-kurangnya terdiri

    atas dua baris. Agar dihindarkan memulai sesuatu alinea pada akhir garis

    naskah. Apabila hal itu tidak bisa dihindarkan, maka dapat dilakukan dua

    pilihan. Pilihan pertama, penulisan alinea itu pada akhir garis naskah kemudian

    dilanjutkan dengan penambahan dengan satu baris di bawah garis naskah.

    Pilihan kedua, penulisan alinea pada baris pertama halaman baru, dengan

    mengosongkan satu baris pada akhir garis naskah pada halaman sebelumnya.

    G. Gelar dan Jabatan Akademik

    Penulisan gelar dan jabatan akademik disesuaikan dengan peraturan

    yang berlaku. Penggunaan gelar akademik dan panggilan itu hanya dicantumkan

    pada bagian muka yaitu dalam Persetujuan, Pengesahan, riwayat Hidup dan

    Kata pengantar, sebagai mana telah dikemukakan dalam beberapa contoh di

    atas.

    J. Kertas, Huruf dan Pengetikan

    Skripsi diketik di atas kertas berukuran A4 (70/80 gram) dan

    penggandaannya di photo copy. Pengetikan skripsi menggunakan komputer

  • 37

    dengan jenis huruf Times New Roman 12. Naskah skripsi di ketik 2 spasi pada

    satu muka halaman (tidak bolak-balik).

    Catatan kaki, kutipan langsung yang lima baris atau lebih ikhtisar

    (abstrak), dan Daftar pustaka diketik 1 spasi. Sedangkan judul tabel, gambar,

    dan skema diketik 1.5 spasi atau 2 spasi sebagaimana ketikan naskah. Apabila

    diperlukan dapat diketik satu spasi. Garis naskah adalah 4 cm dari tepi kiri

    kertas; 3 cm dari tepi kanan kertas; 4 cm dari tepi atas kertas dan 3 cm dari tepi

    bawah kertas.

    Tabel dan gambar di buat pada kertas yang sejenis dengan yang

    digunakan untuk naskah. Gambar atau diagram yang dibuat pada kertas grafik

    tidak ditempelkan pada kertas naskah. Potret hitam-putih atau berwarna dapat

    digunakan dalam skripsi. Ia ditempelkan pada kertas naskah. Cara penempelan

    potret digunakan lem yang tahan lekat.

    K. Nomor Halaman.

    Penomoran halaman pada bagian muka digunakan angka romawi kecil.

    Halaman judul diberi nomor i (angka romawi kecil) walaupun nomor itu tidak

    dicetak. Halaman berikutnya pada bagian muka, dicetak dimulai dari nomor ii

    dan seterunya. Angka arab digunakan untuk halaman naskah, mulai bab

    pendahuluan sampai daftar pustaka.

    Nomor halaman yang berangka arab diketik disudut garis naskah

    (margin), yaitu 3 cm dari tepi atas kertas dan 3 cm dari tepi kanan kertas. Nomor

    halaman yang ada judul bab sampai daftar pustaka, ditulis di tengah-tengah garis

    naskah dari tepi bawah kertas.

    Naskah skripsi ditulis sekitar 60-100 halaman. Jumlah halaman itu

    meliputi bagian naskah mulai pendahuluan sampai dengan kesimpulan, tidak

    termasuk bagian muka dan lampiran.

    L. Penggunaan Lambang

    Sampul skripsi menggunakan lambang STAI Persis Bandung baik pada

    sampul muka dan juga pembatas setiap bab.