kata pengantarstai-persis-bandung.ac.id/images/file/2019-03-28-bpm.pdfskripsi adalah salah satu...
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Proses pengelolaan pendidikan setiap saat mesti mengikuti perubahan
dan perkembangan sesuai dengan tuntuan zaman. Keadaan ini berimplikasi
terhadap berbagai macam kebijakan termasuk pengelolaan kegiatan sampai
kepada yang paling teknis. Atas dasar itu, menjadi kewajiban bagi para
pengelola pendidikan termasuk di STAI Persis Bandung untuk senantiasa
mengadaptasi diri sesuai dengan tuntutan perkembangan tersebut. Dalam
kerangka itulah dilakukan peninjuan dan revisi terhadap Panduan Penulisan
Skripsi di STAI Persis Bandung.
Panduan Penulisan Skripsi STAI Persis Bandung ini harus dijadikan
pedoman bagi seluruh sivitas akademika STAI Persis Bandung terutama untuk
dosen pembimbing skripsi dan mahasiswa. Dengan panduan ini, diharapkan pula
tidak terjadi perbedaan pola dan sistem penulisan yang kerap menimbulkan
kebingungan dikalangan dosen pembimbing dan mahasiswa.
Kami mengucapkan kepada semua pihak yang telah bekerja keras untuk
menyempurnakn buku panduan penulisan skripsi ini. Semoga menjadi amal
shaleh. Amiin.
Bandung, Februari 2018
Dr. H. Nurmawan, M.Ag.
NIDK: 8864640017
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ......................................................................................... 2
Baba I Pengertian, Karakteristik Dan Ruang Lingkup Skripsi ................. 2
A. Pengertian Skripsi ..................................................................... 2
B. Karakteristik Skripsi ................................................................ 2
C. Ruang Lingkup Penelitian Skripsi ............................................ 2
Bab II Prosedur Kerja Dalam Penulisan Skripsi ....................................... 4
A. Rencana Usulan Penulisan Skripsi ........................................... 4
B. Seminar Usulan Penulisan Skripsi ........................................... 4
C. Penelitian dan Penulisan Skripsi .............................................. 5
D. Persyaratan Sidang Munaqasyah ............................................. 5
F. Pelaksanaan Sidang Munaqasyah.............................................. 6
G. Perbaikan dan Penggandaan Skripsi ........................................ 6
H. Ijazah dan Wisuda Sarjana ...................................................... 7
Bab III Bagian-Bagian Skripsi ................................................................. 8
A. Bagian Muka (Suplemen Awal) .............................................. 8
B. Bagin Utama (Naskah Skripsi) ................................................ 17
C. Bagian Belakang (Suplemen Akhir) ........................................ 26
Bab IV Tata Cara Penulisan ..................................................................... 28
A. Penggunaan Bahasa ................................................................. 28
B. Bahasa Asing dan Bahasa Daerah ........................................... 28
C. Penulisan Ayat Alquran ........................................................... 29
D. Transliterasi Huruf Arab ke Huruf Latin ................................. 29
E. Kutipan dan Catatan Kaki ........................................................ 30
F. Penulisan Alinea ....................................................................... 33
G. Gelar dan Jabatan Akademik ................................................... 33
J. Kertas, Huruf dan Pengetikan .................................................... 33
K. Nomor Halaman ...................................................................... 34
L. Penggunaan Lambang .............................................................. 34
.
2
BAB I
PENGERTIAN, KARAKTERISTIK,
DAN RUANG LINGKUP PENELITIAN SKRIPSI
A. Pengertian Skripsi
Skripsi adalah salah satu jenis karya tulis ilmiah, yang merupakan
laporan akhir penelitian, sebagai tugas akhir untuk memenuhi syarat gelar
akademik program strata satu (S1); yang prosedur dan teknik
administrasinya diatur oleh Perguruan Tinggi yang bersangkutan.
B. Karakteristik Skripsi
a. Berisi deskripsi data objektif yang mengarah pada pemecahan masalah
sesuai dengan wilayah kajian ilmu Program Studi masing-masing.
b. Menggunakan jenis data hasil penelitian empirik dan atau penelaahan
pustaka yang relevan.
c. Ditulis dalam Bahasa Indonesia dengan mengikuti kaidah-kaidah
kebahasaan.
d. Mengikuti kaidah ilmiah dan metodologi penelitian.
e. Jumlah halaman skripsi sekurang-kurangnya 60 halaman dan ditulis
dengan Bahasa Indonesia, dan 30 halaman yang ditulis dengan Bahasa
Arab dan Bahasa Inggris.
f. Bobot skripsi sebanyak 6 sks
C. Ruang Lingkup Penelitian Skripsi
Proses penyusunan skripsi bagi mahasiswa STAI Persis Bandung harus
dipahami sebagai kegiatan ilmiah yang merupakan hasrat ingin tahu manusia
baik terhadap gejala alam, gejala perilaku manusia, atau gejala pemikiran dan
kerohanian (keagamaan). Dengan demikian terdapat wilayah yang sangat
luas dalam melakukan penelitian.
Untuk menentukan dan memilih wilayah penelitian harus disesuaikan
dengan program studi masing-masing. Pemilihan bidang dan keahlian itu
didasarkan pada kajian ilmu yang digelutinya. Sampai sejauh ini, dalam
wilayah ilmu-ilmu agama Islam terdapat bidang: Qur’an dan Hadis,
Pemikiran dalam Islam, Fiqih (Hukum Islam) dan Pranata Sosial, Sejarah dan
Peradaban Islam, Bahasa Arab dan Sastra Arab, Pendidikan Islam (al-
Tarbiyah al-Islamiyah), Dakwah Islamiyah, dan bidang Perkembangan
Pemikiran Moderen di Dunia Islam.
Selanjutnya, dalam bidang kajian ilmu agama Islam itu, dari sifat dan
karakteristik wilayah penelitian dapat dibagi menjadi dua, yaitu: (1) Berupa
ajaran, gagasan, dan produk pemikiran. Ia bersifat ideal, normatif, dan
preskriptif. Yang termasuk muatan ini adalah Qur’an, Hadis, Pemikiran,
Fiqih, Bahasa dan Sastra Arab. Pendekatan yang digunakan bersifat normatif
dan cara berpikirnya lebih bersifat deduktif. (2) Berupa rangkaian peristiwa,
institusi, organisasi, dan pola perilaku dalam kehidupan umat Islam. Ia
bersifat aktual, empirik, dan deskriptif. Yang termasuk muatan ini adalah
3
Pranata Sosial, Sejarah, Peradaban, Pendidikan, dan Dakwah. Pendekatan
yang digunakan adalah pendekatan antropologis (gejala budaya) dan
pendekatan sosiologis (gejala sosial). dan Cara berpikirnya lebih bersifat
induktif.
Dengan mengacu kepada sifat dan karakteristik wilayah penelitian dalam
kajian Islam, maka program studi yang ada di STAI Persis Bandung akan
memilih model dan pendekatan untuk setiap program studi dipetakan sebagai
berikut:
1. Program Studi Ilmu Alquran dan Tafsir karena berupa ajaran, gagasan,
dan produk pemikiran, maka penelitiannya pun akan bersifat ideal,
normatif, dan preskriptif dengan menggunakan logika deduktif.
2. Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Pendidikan
Agama Islam (PAI), Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), dan
Ekonomi Syari’ah (Ek-Syar), karena terkait dengan peristiwa, insitusi,
organisasi, dan perilaku keagamaan, maka penelitiannya pun akan
bersifat aktual, empirik, dan deskriptif dengan menggunakan logika
induktif.
4
BAB II
PROSEDUR KERJA DALAM PENULISAN SKRIPSI
Secara garis besar, prosedur kerja penulisan skripsi meliputi: Seminar
Usulan Penulisan Skripsi, Penelitian dan Penulisan Skripsi, Sidang Munaqasyah,
Perbaikan dan Penggandaan Skripsi.
A. Rencana Usulan Penulisan Skripsi
Tahapan penyusunan rencana usulan penelitian skripsi, pertama-tama
mahasiswa berkonsultasi kepada pembimbing akademik (dosen wali) dengan
menyiapkan rencana penelitian secara tertulis. Selanjutnya pembimbing
akademik memeriksa, memberi masukan, dan memberi persetujuan terhadap
rencana penelitian itu untuk diajukan kepada Ketua Program Studi.
Secara lebih rinci tahapan pengajuan rencana penelitian mahasiswa
sebagai berikut:
1. Pengajuan rencana penelitian hanya berlaku bagi mahasiswa yang telah
menyelesaikan 75% dari beban studi Program Sarjana (Program S1).
2. Pengajuan rencana penelitian disetujui serta ditandatangani oleh
Pembimbing Akademik dan Ketua Program Studi.
3. Rencana usulan penelilitian disampaikan dalam bentuk surat usulan
yang ditandatangani oleh mahasiswa, ditujukan kepada Ketua STAI
Persis Bandung c.q. Ketua Program Studi.
4. Proposal penelitian skripsi diverifikasi oleh Bagian Administrasi
Akademik.
5. Isi rencana penelitian yang diajukan meliputi:
a. Judul penelitian
b. Latar belakang masalah
c. Rumusan masalah
d. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
e. Tinjauan Pustaka (jika diperlukan untuk melihat penelitian
sebelumnya)
f. Kerangka Berpikir
g. Hipotesis (apabila ada)
h. Langkah-langkah penelitian
i. Daftar pustaka tentatif
j. Outline.
B. Seminar Usulan Penulisan Skripsi
Seminar usulan penulisan merupakan kegiatan untuk menguji layak dan
tidaknya rencana penelitian skripsi yang akan dilakukan. Dalam hal ini,
kepada para penguji usulan penelitian lebih ditekankan untuk menganalisa
dari aspek metodologi dan penajaman fokus masalah. Secara lebih rinci
tahapan Seminar usulan penelitian adalah:
1. Satu usulan penelitian diuji oleh dua orang penguji dengan memberikan
penilaian pada lembar jawaban yang telah disediakan.
5
2. Jika dinyatakan lulus dengan skor minimal 66, usulan penelitian diproses
oleh bagian akademik untuk mendapatkan SK Pembimbing.
3. Setelah mendapatkan SK Pembimbing, mahasiswa selanjutnya
menghubungi dosen yang telah ditunjuk sebagai pembimbing.
C. Penelitian dan Penulisan Skripsi
Penelitian dan penulisan skripsi mencakup kegiatan bimbingan, penelitian,
penulisan, dan persetujuan pembimbing skripsi. Tahapan-tahapan itu adalah:
1. Dalam proses bimbingan dilakukan sekurang-kurangnya enam kali
bimbingan yang dibuktikan dengan lembar kegiatan bimbingan.
2. Skripsi yang telah disusun dan memenuhi syarat untuk
dipertanggungjawabkan dalam ujian munaqasyah, disetujui oleh kedua
pembimbing skripsi dan diketahui oleh Ketua Program Studi dan Ketua
STAI Persis Bandung.
3. Persetujuan itu berupa penandatanganan skripsi dalam halaman
persetujuan pada bagian muka skripsi oleh kedua orang pembimbing
skripsi; selanjutnya ditandatangi oleh Ketua Program Studi dan Ketua
STAI Persis Bandung.
4. Skripsi yang telah ditandatangani (dalam lembar persetujuan), kemudian
digandakan tanpa dijilid sebanyak 3 rangkap. 2 rangkap diserahkan ke
bagian administrasi akademik, 1 rangkap untuk mahasiswa.
5. Pendistribusian ke dosen penguji melibatkan semua unsur, termasuk
mahasiswa teruji.
D. Persyaratan Sidang Munaqasyah
Sidang Munaqasyah merupakan media pertanggungjawaban mahasiswa
atas isi dari skripsi yang telah ditulis, dalam suatu forum ilmiah tertinggi dan
terakhir bagi mahasiswa yang bersangkutan.
Adapun persyaratan mengikuti sidang munaqasyah adalah:
1. Pendaftaran ujian munaqasyah hanya diikuti oleh mahasiswa yang
skripsinya telah disetujui oleh pembimbing.
2. Pendaftaran ujian munaqasyah diajukan kepada Ketua Program Studi
melalui kepala bagian tatausaha, dilengkapi persyaratan:
a. Transkrip nilai lengkap seluruh semester
b. Telah melunasi kewajiban pembayaran SPP
c. Menunjukan Resi Pendaftaran
d. Telah lulus ujian komprehensif.
e. Menunjukkan sertifikat kuliah ta’aruf.
3. Pendaftaran ujian munaqasyah selambat-lambatnya tujuh hari kerja
sebelum pelaksanaan ujian munaqasyah.
F. Pelaksanaan Sidang Munaqasyah
Pelaksanaan ujian munaqasyah melibatkan unsur mahasiswa, penguji,
ketua program studi, dan pimpinan STAI Persis. Prosedur kerja dalam
tahapan ini adalah:
6
1. Ujian munaqasyah dipimpin oleh seorang ketua dan seorang sekretaris
sidang ujian sidang munaqasyah, yang merangkap sebagai tim penguji.
2. Tim penguji terdiri atas dua orang. Tim itu merupakan anggota sidang
ujian munaqasyah yang ditunjuk oleh Ketua STAI Persis Bandung
melalui penugasan khusus.
3. Ujian munaqasyah dilaksanakan dalam suatu majlis, dan dapat dihadiri
oleh yang berminat.
4. Dalam ujian munaqasyah masih dimungkinkan perbaikan skripsi oleh
tim penguji baik format maupun isi skripsi.
5. Pengumuman hasil ujian munaqasyah diakumulasikan dengan hasil ujian
lainnnya (semesteran dan kuliah kerja nyata). Oleh karena itu, pada akhir
ujian munaqasyah itu diumumkan indeks prestasi kumulatif (IPK) dan
yudisium peserta ujian.
G. Perbaikan dan Penggandaan Skripsi
Skripsi yang telah diujikan, mendapat beberapa masukan dan perbaikan.
Dalam perbaikan itu, mengikuti hal-hal berikut:
1. Perbaikan skripsi didasarkan atas catatan dari tim penguji munaqasyah,
yang disampaikan secara tertulis dalam suatu lembaran khusus atau
catatan dalam skripsi yang diujikan.
2. Apabila skripsi itu telah diperbaiki, penguji memberikan tandatangan di
lembar pengesahan, yang selanjutnya diikuti oleh pembimbing,
sekretaris sidang, ketua sidang, ketua program studi, dan Ketua STAI
Persis Bandung.
3. Skripsi yang telah mendapat tandatangan dari semua pihak, digandakan
sekurang-kurangnya 7 eksemplar. Dua eksemplar untuk dua orang
pembimbing, dua eksemplar untuk dua orang penguji, satu eksemplar
untuk pimpinan Program studi, satu eksemplar untuk perpustakaan
sebagai referensi, dan satu eksemplar untuk mahasiswa yang
bersangkutan.
4. Skripsi yang digandakan, disampul dengan warna sampul sebagai
berikut: Program Studi Ilmu Alquran dan Tafsir (IQT) berwarna biru,
Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) berwarna kuning,
Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) berwarna hijau, Program
Studi Ekonomi Syari’ah (Eksyar) berwarna merah jambu, dan Program
Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) berwarna hijau. Untuk
menghindari kesalahan warna, sebelum digandakan dianjurkan melihat
contoh yang sudah ada.
5. Penyerahan skripsi kepada pihak-pihak sebagaimana disebutkan,
diserahkan secara langsung oleh penulis skripsi.
6. Penyerahan skripsi dilakukan apabila penulis skripsi telah menyelesaikan
seluruh kewajibannya, dan telah mengembalikan pinjaman buku dari
perpustakaan (dibuktikasn dengan resi bebas perpustakan).
7. Setelah menyerahkan skripsi, penulis skripsi berhak mendapatkan
keterangan lulus, transkip nilai, dan ijazah.
7
H. Ijazah dan Wisuda Sarjana
Tahapan terakhir dari kegiatan penulisan skripsi dan penyelesaian
pendidikan program S1 secara keseluruhan, yaitu penganugrahan ijazah dan
wisuda sarjana dalam suatu upacara resmi. Kedua tahapan ini berhubungan
dengan proses pembuatan ijazah, pendaftaran untuk mengikuti wisuda, dan
pelaksanaan upacara wisuda.
8
BAB III
BAGIAN-BAGIAN SKRIPSI
A. BAGIAN MUKA (SUPLEMEN AWAL)
1. Sampul atau Kulit Muka
Tulisan dalam sampul disusun dalam satu halaman penuh, dengan
batasan garis tepi (margin): sekitar empat setengah sentimeter dari tepi
kertas sebelah kiri, dan masing-maising tiga sentimeter dari tepi kertas
sebelah kanan, atas, dan bawah. Tanpa dibubuhi nomor halaman (lihat
contoh)
PESAN-PESAN DAKWAH ISLAM
DALAM PROSESI PERNIKAHAN ADAT SUNDA
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Pada Program Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Persis Bandung
Oleh:
Anis Siti Aisyah NIM. 14.02.0955
BANDUNG
1437 H./2016 M
9
Contoh IQT
PESAN-PESAN DAKWAH ISLAM
DALAM PROSESI PERNIKAHAN ADAT SUNDA
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag)
Pada Program Ilmu Al Qur`an dan Tafsir (IQT)
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Persis Bandung
Oleh:
Komarudin Soleh NIM. 08.0159
BANDUNG
1437 H./2016 M
10
Contoh PAI
PESAN-PESAN DAKWAH ISLAM
DALAM PROSESI PERNIKAHAN ADAT SUNDA
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)
Pada Program Pendidikan Agama Islam (PAI)
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Persis Bandung
Oleh:
SEPTI ISLAMI NIM. 13.03.0381
BANDUNG
1437 H./2016 M
11
Contoh PIAUD
PESAN-PESAN DAKWAH ISLAM
DALAM PROSESI PERNIKAHAN ADAT SUNDA
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)
Pada Program Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD)
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Persis Bandung
Oleh:
LIA MULYANI NIM. 14.04.0014
BANDUNG
1437 H./2016 M
12
Contoh Ekonomi
PESAN-PESAN DAKWAH ISLAM
DALAM PROSESI PERNIKAHAN ADAT SUNDA
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Pada Program Ekonomi Syariah (Eksyar)
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Persis Bandung
Oleh:
_______________ NIM. .....................
BANDUNG
1437 H./2016 M
13
2. Lembar Pernyataan
Contoh:
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
NIRM :
Tempat Tgl. Lahir :
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun
sebagai syarat untuk memperoleh gelar …….. Program Sutudi ……. STAI
Persis Bandung, seluruhnya merupakan hasil karya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip
dari hasil karya orang lain, telah disebutkan sumbernya secara jelas sesuai
dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi ini
bukan hasil karya saya sendiri (plagiat) dalam bagian-bagian tertentu, saya
bersedia menerima sangsi pencabutan gelar akademik yang saya sandang
dan sangsi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Bandung, …………………..201….
Materai 6000
Nama ………………………………
3. Abstrak
Abstrak ditempatkan di antara sampul dengan halaman judul,
tanpa diberi urutan nomor halaman. Abstrak dibuat dalam satu halaman
penuh dengan jarak ketikan satu spasi, kecuali antara kata Abstrak
dengan judul dan antara Judul dengan isi naskah abstrak, berjarak dua
spasi.
Isi naskah abstrak terdiri atas enam alinea. Alinea pertama berisi
masalah penelitian. Alinea kedua berisi tujuan penelitian. Alinea ketiga
berisi kerangka berpikir. Alinea keempat berisi langkah-langkah
penelitian. Alinea kelima berisi pembahasan terhadap data dan temuan
yang diperoleh. Alinea keenam berisi kesimpulan dan implikasi hasil
penelitian.
14
ABSTRAK
Idah Hamidah. Strategi Dakwah Dalam Menanamkan Kesadaran Zakat di
PC Persis Margaasih Kabupaten Bandung.
Dakwah merupakan suatu kegiatan yang tidak bisa dipisahkan lagi
dari seluruh rangkaian kegiatan yang berada di Persatuan Islam, karena
seluruh program kerja yang ada, tidak luput dari unsur dakwah.
Salahsatunya adalah dalam masalah perzakatan pasti tidak akan luput dari
peran seorang da’i dalam upaya menumbuhkan kesadarannya, dan untuk
mewujudkan hal itu perlu juga adanya strategi khusus yang dilakukan
seorang da’i.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan dakwah apa saja
yang dilaksanakan oleh Pimpinan Cabang Margaasih dalam menumbuhkan
kesadaran anggotanya dalam berzakat, untuk mengetahui strategi apa yang
digunakan oleh para da’i dalam menyampaikan materi zakat, dan untuk
mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghambat dari kegiatan
dakwah yang ada di PC Persis Margaasih Kab. Bandung.
Untuk menunjang keberhasilan dakwah, perlu diupayakan usaha-
usaha yang cepat dan konkrit, baik dalam bentuk metode atau alat yang akan
dipakai untuk berdakwah. Salah satu usaha untuk dapat memenuhi harapan
itu, yang perlu diperhatikan adalah semakin lajunya ilmu pengetahuan dan
tehnologi. Demikian pula dakwah dalam menyebarluaskan agama Islam,
juga perlu memperhatikan hal tersebut. Dimana untuk mencapai tujuan
tersebut maka harus mempertimbangkan media dan juga situasi dan kondisi
masyarakat.
Penelitian dilakukan dengan observasi lapangan melalui wawancara
dengan pihak yang bersangkutan mengenai masalah yang sedang diteliti
serta melakukan pengamatan langsung terhadap model yang diterapkan
dalam melaksanakan dakwahnya.
Permasalahan yang muncul dalam penelitian ini adalah dari segi
dakwah kurang meratanya keilmuan dan kemampuan para da’i dan mad’u.
Dari segi perzakatan, kurang maksimalnya pengelolaan dan manajemen
zakat yang ada di Pimpinan Cabang Persatuan Islam Margaasih Kab.
Bandung.
Pimpinan Cabang Persatuan Islam Margaasih mempunyai
potensi yang sangat bak dari segi kuantitas da’i dan Muzaki. Kedua
faktor ini merupakan aset yang sangat berharga yang harus dijaga dan
dipelihara. Oleh karenanya yang perlu diperhatikan adalah
menejemennya,baik menejemen dakwah maupun menejemen
perzakatannya. Juga perlu ditingkatkan lagi kerjasamanya dengan para
Muballigh.
15
4. Halaman Judul
Tulisan pada halaman judul hampir sama dengan yang tertera di
halaman sampul. Terdiri atas empat bagian. Bagian pertama, judul.
Bagian kedua, nama penulis skripsi dan nomor pokok yang
bersangkutan. Bagian ketiga, nama program studi dalam lingkungan
STAI Persis Bandung. Bagian keempat, tempat dan waktu penulisan
skripsi.
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP AKHLAK
SISWA DI SEKOLAH
(Penelitian Terhadap Siswa Kelas IX SMP Handayani 2 Pameungpeuk)
Oleh:
Hanifah Zakiyah
NIM: 10.0390
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) PERSIS
BANDUNG
BANDUNG
1435 H./2014 M
5. Persetujuan
Dalam halaman Persetujuan ditulis judul, nama penulis skripsi,
nama pembimbing, nama ketua program studi, dan nama Ketua STAI
Persis.Tanda tangan dan nama pembimbing diletakan di bagian tengah
sebelah kiri dan sebelah kanan. Tanda tangan ketua program studi
diletakkan di bawah, masing-masing di sebelah kiri kanan. Persetujuan
ditempatkan pada halaman ii, setelah halaman judul.
16
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP AKHLAK
SISWA DI SEKOLAH
Oleh:
Hanifah Zakiyah
NIM: 10.0390
Menyetujuji,
Pembimbing I,
Dr. Nurmawan M.Ag
Pembimbing II,
Drs. H. U Suhendar, M.Pd.I.
Mengetahui:
Ketua STAI Persis,
Dr. Nurmawan, M.Ag
Ketua Program Studi PAI,
Lalan Sahlani, M. Ag
6. Pengesahan
Halaman Pengesahan berisi pernyataan bahwa skripsi itu telah
dipertanggungjawabkan dalam sidang ujian munaqasyah. Terdiri atas
kata pengesahan, pernyataan pengesahan yang di dalamnya meliputi
judul skripsi, tanggal sidang ujian munaqasah, dan nama-nama pimpinan
sidang dan para penguji dalam munaqashah itu. Dalam pernyataan
pengesahan disebutkan pula kedudukan skripsi sebagai salah satu syarat
untu memperoleh gelar akademik, nama program studi tempat belajar
penulis skripsi. Tanggal sidang, dilengkapi dengan nama dan bulan.
17
PENGESAHAN
Skripsi berjudul Pola Komunikasi Dakwah Pc. Persis Cipanas Cianjur dalam
Upaya Peningkatan Kesadaran Keagamaan Islam telah
dipertanggungjawabkan dalam Sidang Ujian Munaqasyah Program Studi
Komunikasi Dan Penyiaran Islam Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Persis
Bandung, tanggal 22 Agustus 2017. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Sosial pada Program Studi Komunikasi
Dan Penyiaran Islam.
Bandung, 22 Agustus 2017
Sidang Munaqasyah
Ketua,
Drs. H. Ino Sutrisno, M. Ag
Sekretaris,
Nurdin Qusyaeri, M. Si.
Penguji I,
Dr. H. Nurmawan, M. Ag
Penguji II,
Nunung Nurhasanah, M. I.Kom
Mengetahui
Ketua STAI Persis Bandung
Dr. H. Nurmawan, M. Ag
Ketua Prodi
Nurdin Qusyaeri, M. Si.
7. Riwayat Hidup
Riwayat Hidup penulis skripsi cukup ditulis dalam satu halaman.
Di dalamnya ditulis mengenai tempat dan waktu dilahirkan, nama kedua
orang tua, riwayat pendidikan sampai mencapai gelar akademik.
Pengalaman kerja secara singkat dapat dimasukkan, jika memiliki
pengalaman tersebut. Boleh juga dikemukakan tentang pengalaman yang
bersangkutan dalam kegiatan kemahasiswaan, kepemudaan, dan
kemasyarakatan. Contoh.
18
RIWAYAT HIDUP
Sebagai pelengkap dari karya tulis ini, akan
dipaparkan tentang riwayat hidup penulis dengan
data sebagai berikut:
Nama lengkap Penulis : Ika Mahdiniah, lahir di Tasik Malaya
tanggal 26 Pebruari 1970, anak pertama dari empat bersaudara dari Pasangan
Adin Wahyu Hidayat dan Mamah Madariyah.
Penulis sekarang tinggal dengan suami di Jln. Simpang No 10 Rt. 04
Rw 02 Kelurahan Balong Gede Kecamatan Regol Kota Bandung.
Penulis menyelesaikan Pendidikan Sekolah Dasar Negeri Melong
Asih tahun 1978-1983. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Pasundan 2 pada
tahun 1983-1986. Sekolah Teknik Menengah Pasundan tahun 1986-1989.
Mengikuti pelatihan Tamhidul Mubalighot di Tingkat Pimpinan Daerah
Kota Bandung tahun 2007-2010. Dan terakhir melanjutkan di Sekolah
Tinggi Agama Islam Persatuan Islam (STAI) Persatuan Islam Bandung,
pada Fakultas Dakwah Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI).
Penulis menyelesaikan Program Sarjana S1 pada tahun akademik
2013. Dalam penyelesaian tugas akhir, penulis melakukan penelitian dan
menulis skripsi dengan judul Problemetika Da`iyah Persistri Di Lingkungan
Pimpinan Cabang Persistri Regol,di bawah bimbingan Ibu Imas Karyamah,
S.Ag., M.Pd. dan Bapak Nurmawan, M. Ag., serta Bapak Dr. H. Dody S.
Truna, MA.
8. Ucapan Terima Kasih
Ucapan terima kasih biasanya diletakan dalam Kata Pengantar.
Ia hanya ditujukan kepada orang-orang yang secara langsung
berhubungan dengan kegiatan penelitian dan penulisan skripsi. Mereka
adalah para pembimbing dan orang-orang yang dipandang berjasa dalam
proses penelitian dan penulisan skripsi, seperti penyandang beasiswa
untuk penelitian dan informan atau responden tertentu.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada kerabat dan teman
dekat yang memberi bantuan dan kemudahan dalam pelaksanaan
penelitian dan penulisan skripsi. Misalnya, suami atau istri, bagi yang
telah melangsungkan perkawinan, atau teman seasrama, yang membantu
dalam mencari bahan bacaan yang diperlukan, atau membantu dalam
pengetikan skripsi. Kata Pengantar itu ditempatkan di halaman v; lihat
contoh.
19
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberiakan
kesempatan, kesabaran dan kekuatan kepada penulis dalam menghadapi
berbagai hambatan dan kesulitan, sehingga dengan pertolongan-Nya penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan pendidikan S1 di STAIPI Bandung. Seriring selesainya
penulisan skripsi ini, perkenankan penulis mengucapkan ungkapan rasa terima
kasih dan apreasiasi yang terhormat :
1. Ibunda tercinta dan Ayahanda tercinta atas doa dan dukungannya,
kakak dan adikku tercinta yang selalu memberikan dorongan moril
maupun materil.
2. Dr. Hamdani Hamid, MA selaku dosen pembimbing I.
3. Drs. H. Anwaruddin, M.Ag selaku dosen pembimbing II.
4. Ela Komala, S.Ag., M.Pd selaku ketua prodi PAI.
5. Taty Setati, M.Pd selaku ketua prodi PGRA.
6. Rekan-rekan seperjuanganku yang telah memberikan motivasi dan
semangat.
7. Drs. H. Rohidin, M.Pd.I selaku Kepala Sekolah MTS Karya Madani
yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan
penelitian di MTS Karya Madani.
8. Eri Suhaery, S.Pd.I selaku guru bidang studi fiqih di MTS Karya
Madani atas kerjasamanya.
9. Kepala sekolah Hj. Neneng Lies Nurjanah, M.M.Pd., dan rekan guru
RA. An-Nisa 2 Rifa Nurhidaiti, S.Pd., Siti Nurlaela Sari, S.Pd., dan
Sinta Sagita yang telah memberikan dukungan dan doanya.
10. Teruntuk bintang – bintang kecilku di RA. An-Nisa 2, terima kasih
senyum dan kecerian kalian memberikan kekuatan pada penulis.
11. Semua jiwa yang menemani, terima kasih untuk inspirasinya.
Mudah–mudahan amal baik bapak dan ibu semua mendapat balasannya
yang lebih baik dari Allah SWT. Aamiin.
Penulis mohon maaf apabila dalam penulisan skripsi ini masih terdapat
banyak kesalahan dan kekurangan. Akhirnya semoga skripsi ini bermanfaat dan
dapat membantu kita menjadi pribadi yang lebih baik. Hanya kepada Allah
tempat mengembalikan segala harapan dan cita – cita, semoga senantiasa
mendapatkan hidayah dan taufik-Nya, aamiin.
Bandung, Juli 2014
Penulis
20
9. Daftar Isi
Daftar isi mencerminkan susunan keseluruhan isi skripsi secara
rinci, yang meliputi bagian muka, bagian utama, dan bagian belakang.
Daftar isi memberikan kerangka menyeluruh dan analisis tentang isi
skripsi, yang sekaligus menginformasikan letak bagian-bagian isi skripsi
tersebut dengan menunjukan nomor halaman masing-masing. Dari daftar
isi ini, dapat diketahui tentang unsur-unsur informasi dan unsur-unsur
metodologi yang digunakan. DAFTRA ISI
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
D. Tinjauan Pustaka (Jika diperlukan untuk melihat penelitian
sebelumnya)
E. Kerangka Berpikir
F. Hipotesis (Jika Kuantitatif)
G. Langkah-Langkah Penelitian
BAB II: LANDASAN TEORITIS TENTANG DAKWAH MELALUI
KOMUNIKASI
ANTAR PRIBADI
A. Macam-macam Hubungan Komunikasi
1. Hubungan Komunikasi Non-antarpribadi
2. Hubungan Komunikasi Antarpribadi
3. Perbedaan Hubungan Komunikasi Non-antarpribadi
dan Komunikasi Antarpribadi
B. Pengertian dan Analisis Komunikasi Antarpribadi
1. Analisis Kultural
2. Analisis Sosiologis
3. Analisis Pskologis
C. Dakwah Sebagai Bentuk Kegiatan Komunikasi Antarpirbadi
1. Bentuk Dakwah Melalui Komunikasi Anarpribadi
2. Materi Dakwah Melalui Komunikasi Antar Pribadi
3. Efektivitas Dakwah Melalui Komunikasi Antarpribadi
BAB III : KEGIATAN DAKWAH PIMPINAN CABANG PERSATUAN ISLAM
KUTAWARINGIN KABUPATEN BANDUNG
A. Kondisi Objektif Pimpinan Cabang Persatuan Islam Kutawaringin
Kabupaten Bandung
1. Sejarah Singkat Persatuan Islam Kutawaringin Kabupaten
Bandung
2. Aktifitas Dakwah Persatuan Islam Kutawaringin Kabupaten
Bandung
B. Penggunaan Komunikasi Antarpribadi Dalam Kegiatan Dakwah
Pimpinan Persatuan Islam Kutawaringin Kabupaten Bandung.
1. Insidental
2. Pendalaman Materi Dakwah
C. Efektivitas Dakwah Melalui Komunikasi Antar Pribadi
1. Respon Mad’u
2. Pemahaman Mad’u
3. Sikap Mad’u
21
4. Perilaku Mad’u
D. Tanggapan Jama’ah Persatuan Islam terhadap Dakwah Melalui
Komunikasi Antar Pribadi
BAB IV: KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
10. Daftar Tabel (Jika ada)
Naskah skripsi adalakalanya dilengkapi dengan beberapa tabel,
sesuai dengan tuntutan pokok pembahasan. Berkenaan dengan hal itu,
diperlukan pencantuman Daftar Tabel yang ditempatkan setelah daftar
isi. Di dalam Daftar Tabel dicantumkan nomor tabel, tek isi tabel, dan
nomor halaman tabel, sesuai dengan yang tercantum di dalam naskah.
Penomoran tabel pada daftar itu, sesuai dengan penomoran di dalam
naskah, yang biasanya digunakan angka Arab.
11. Daftar Gambar (Jika ada)
Sebagaimana halnya tabel, skripsi kadang-kadang dilengkapi
dengan beberapa gambar atau diagram. Biasanya dicantumkan dalam
bagian utama, seperti dalam kerangka berpikir dan dalam pembahasan
data yang ditemukan. Oleh karena itu, diperlukan pencantuman Daftar
Gambar, yang ditempatkan setelah Daftar Isi dan Daftar tabel.
B. BAGIN UTAMA (NASKAH SKRIPSI)
Judul Skripsi
Judul skripsi ditulis dalam kalimat yang jelas, lugas, dan menarik, serta
mencerminkan isinya. Apabila diperlukan, judul dapat dilengkapi dengan
kalimat tambahan sebagai penjelasan, baik yang menunjukan pembatasan waktu
dan lokasi maupun metode yang digunakan. Judul penelitian biasanya
menunjukkan tentang hubungan antar variable atau peubah. Contoh:
1. Pengaruh pengajaran tambahan terhadap prestasi belajar Santri dalam
Beidang Studi Bahasa Arab: Eksperimen di Madrasah Tsanawiyah
Persis Ciganitri Kabupaten Bandung
2. Hubungan antara penerapan metode dakwah dengan pemahaman
ajaran agama: Studi di jama’ah Persis Kotawaringin Kabupaten
Bandung.
3. Penafsiran Muhammad Rasyid Ridha terhadap ayat-ayat al-Quran
tentang Ahli al-Kitab.
Sedangkan bagian utama skripsi terdiri atas empat bagian (bab) yaitu:
Bab I : Pendahuluan; berasal dari rencana/proposal penelitian.
Perbedaannya, rencana penelitian ditulis sebelum melakukan
penelitian, sedangkan pendahulun ditulis setelah melakukan
22
penelitian sehingga kemungkinan terjadi revisi yang dipandu
oleh pembimbingnya.
Bab II : Tinjauan Teoritis; membahas tentang teori-teori yang ada
dalam pembahasn skripsi.
Bab III : Data dan Pembahasan; uraian yang mendalam dari skripsi
dilengkapi data yang diperoleh.
Bab IV : Kesimpulan dan Saran; sebagai jawaban atas pertanyaan
penelitian yang diajukan dan saran-saran yang disampaikan
baik berupa saran akademik maupun saran praktis.
Bab I. Pendahuluan
Secara garis besar bab pendahuluan terdiri atas:
a. Latar Belakang Masalah,
b. Rumusan Masalah,
c. Tujuan dan Kegunaan Penelitian,
d. Tinjauan Pustaka (jika diperlukan untuk melihat penelitian
sebelumnya),
e. Kerangka Berpikir,
f. Hipotesis (Apabila dalam penelitian kuantitatif)
g. Langkah-Langkah Penelitian
Penjelasan:
a. Latar Belakang Masalah
Latar Belakang Masalah dibuat dari dan untuk:
1) Minat dan perhatian mahasiswa terhadap sesuatu yang dianggap
mengandung masalah. Berupa pergulatan pemikiran, informasi yang
diperoleh dalam bidang keahlian yang bersangkutan, maupun
pengalaman kehidupan sehari-hari.
2) Alasan yang menuntut dilakukannya penelitian
3) Sebagai pengantar munculnya masalah penelitian dari hasil studi
penjajagan (studi eksplorasi).
4) Data dasar yang dapat dijadikan acuan atau alasan munculnya
masalah penelitian.
Latar Belakang Masalah dirumuskan dalam bentuk pernyataan-
pernyataan yang saling berhubungan, yang di dalamnya mengandung
kontradiksi atau keunikan. Pengungkapan pernyataan itu dilakukan
secara deduktif, berawal dari yang bersifat umum dan berahkir pada
yang bersifat khusus. Selanjutnya, dirumuskan dalam pernyataan-
pernyataan khusus. Dalam membuat latar belakang, perlu dikemukakan
beberapa jenis data, baik data kuantitatif maupun data kualitatif yang
diperoleh dari hasil studi penjajagan, baik dari bahan bacaan maupun
dari lapangan.
b. Perumusan Masalah Penelitian
Perumusan masalah disusun menyesuaikan diri dengan latar belakang
masalah penelitian dalam bentuk pertanyaan penelitian. Fungsi
23
pertanyaan penelitian itu adalah untuk membatasi masalah dan patokan
dalam menentukan jenis data. Pertanyaan penelitian diungkapkan dalam
bentuk kalimat-kalimat pertanyaan.
Pertanyaan Penelitian merupakan identifikasi masalah yang
berkonsekuensi terhadap tujuan penelitian, kerangka berpikir, metode
penelitian, sumber data, dan cara analisis data.
Selanjutnya dirumuskan definisi operasional atau definisi kerja, tentang
kata-kata kunci yang menunjukan suatu konsep mengenai obyek yang
diteliti. Definisi operasional ini, ada yang dikemukakan secara eksplisit
dan ada yang tidak. Di STAI Persis Bandung uraian definisi operasional
tidak dicantumkan secara eksplisit.
c. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian berhubungan dengan rumusan dalam pertanyaan
penelitan. Kata kerja pembuka untuk menguraikan tujuan penelitian
dirumuskan dalam kalimat aktif, seperti untuk memahami, untuk
menemukan, untuk mengetahui, untuk menjelaskan, untuk menilai, untuk
membandingkan, dan untuk menguraikan. Selain itu dapat dirumuskan
dalam kalimat pasif, seperti: agar dapat diketahui, agar dapat
dijelaskan, agar dapat dibandingkan, dan sebagainya.
2. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian dibagi kepada kegunaan teoritis (ilmiah) dan
kegunaan praktis (sosial). Kegunaan ilmiah diarahkan pada pengembangan
ilmu seseuai dengan wilayah penelitian yang dilakukan. Kegunaan Praktis
(sosial) diarahkan untuk memecahkan masalah atau problem yang dihadapi.
Dalam mengurai kegunaan penelitian ini, dirinci sesuai dengan ketentuan
tersebut. Di STAI Persis Bandung diurai dalam bentuk rincian: (a) Secara
teoritis penelitian ini sebagai ...., dan (b) Secara Praktis penelitian ini
diharapkan untuk .....
d. Tinjauan Pustaka
Berfungsi untuk melihat penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
yang akan mengarahkan kepada terbentuknya kerangka berpikir.
Tinjauan Pustaka sepenuhnya digali dari bahan yang ditulis oleh para
ahli atau peneliti sebelumnya, sedang dalam rumusan kerangka berpikir
sepenuhnya menjadi pemilik peneliti, dengan mempertimbangkan
pandangan yang dirumuskan dalam tinjauan pustaka.
Langkah-langkah Tinjauan Pustaka:
1. Melakukan inventarisasi judul-judul yang berhubungan dengan
masalah penelitian, seperti buku daras, Skripsi/Tesis/Disertasi,
bunga rampai atau kapita selekta, laporan penelitian, ensiklopedi,
jurnal ilmiah, tulisan lepas, dan makalah yang disajikan dalam
pertemuan ilmiah.
24
2. Melakukan penelaahan terhadap isi tulisan dalam bahan pustaka itu.
3. Melakukan pengelompokan hasil bacaan sesuai dengan rumusan
yang tercantum dalam masalah penelitian.
Adapun manfaat penelusuran bahan pustaka adalah:
1. Untuk memperdalam pengetahuan mengenai masalah yang akan
diteliti.
2. Untuk menegaskan kerangka teoritis yang dijadikan landasan
berpikir.
3. Untuk mempertajam konsep-konsep yang digunakan, sehingga
mempermudah peneliti dalam perumusan hipotesis.
4. Untuk menghindari terjadinya pengulangan (duplikasi) dari suatu
penelitian.
e. Kerangka Berpikir.
Setelah pengkajian pustaka, maka akan ditemukan teori yang
dibutuhkan yang dijadikan landasan dalam perumusan kerangka berpikir.
Kerangka berpikir merupakan uraian ringkas tentang teori yang
dugunakan dan cara menggunakan teori itu dalam menjawab pertanyaan
penelitian dan menjadi pedoman dalam perumusan hipotesis yang akan
di ajukan.
Dalam penelitian kuantitatif, di dalam kerangka berpikir biasanya
dikemukakan hubungan dua peubah, yaitu hubunga asimetrik atau
hubungan simetrik. Di samping itu, dapat pula diajukan hubungan antar
beberapa peubah, sehingga memungkinkan diajukan peubah kontrol atau
peubah antara (Intermediate variable) yang dapat memperjelas hubungan
antara peubah bebas dengan peubah terikat. Sebaiknya, kerangka
berpikir dilengkapi dengan skema sederhana untuk memperjelas
pemahaman dan kerja peneliti.
Contoh skema kerangka berpikr
Penelitian Pengaruh Pengajaran Tambahan Terhadap Prestasi Belajar Santri
Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM)
Kelompok
Tambahan Les
PBM dengan
Tambahan les
Evaluasi
Prestasi
Belajar
Kelompok
Tambahan Tugas
PBM dengan
Tambahan Tugas
Evaluasi
Prestasi
Belajar
25
f. Hipotesis
Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif, hipotesis
tidak dirumuskan secara eksplisit walaupun secara implisit dirumuskan dalam
pertanyaan penelitian yang diajukan.
Dalam penelitian kuantitatif, hipotesis dirumuskan dari kerangka berpikir dalam
bentuk pernyataan. Secara teknis, prosesnya dikenal sebagai operasionalisasi.
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang dirumuskan dalam bentuk
hubungan antar peubah yang akan diuji. Kejelasan hubungan itu akan
memudahkan untuk menentukan model uji stastistik yang akan digunakan.
Sebagai contoh: “Terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa kelas yang
menggunakan pengajaran dengan les dengan siswa kelas yang menggunakan
pengajaran tambahan dengan tugas dalam bidang studi matematika”. Maka
dirumuskan dalam hipotesis statistik sebagai berikut:
Ho: χ1=χ
2, artinya, tidak terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa
yang mengikuti pengajaran tambahan dengan les dengan
siswa yang mengikuti tambahan pengajaran tambahan tugas
dalam bidang studi matematika.
Ha: χ1≠χ
2, artinya, terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa yang
mengikuti pengajaran tambahan dengan les dengan siswa
yang tidak mengikuti pengajaran tambahan dengan tugas
dalam bidang studi matematika.
g. Langkah-langkah Penelitian
1. Metode Penelitian
Untuk menentukan metode yang digunakan, lihatlah bidang ilmu dan
jenis data yang diteliti. Di STAI Persis Bandung, terdapat dua bidang
wilayah penelitian sesuai dengan program studi yaitu:
(a) Berupa ajaran, gagasan, dan produk pemikiran. Ia bersifat ideal,
normatif, dan preskriptif. Yang termasuk muatan ini adalah Qur’an,
Hadis, Pemikiran, Fiqih, Bahasa dan Sastra Arab. Pendekatan yang
digunakan bersifat normatif dan cara berpikirnya lebih bersifat
deduktif. Dalam bidang ini metode yang digunakan lebih banyak
memakai metode analisis isi (content analysis).
(b) Berupa rangkaian peristiwa, institusi, organisasi, dan pola perilaku
dalam kehidupan umat Islam. Ia bersifat aktual, empirik, dan
deskriptif. Yang termasuk muatan ini adalah Pranata Sosial, Sejarah,
Peradaban, Pendidikan, dan Dakwah. Metode yang digunakan
adalah Historikal, Deskriptif, Developmental, Studi kasus,
Korelasional, Kausal komparatif, Eksperimental, Kuasi
eksperimental, Tindakan.
26
2. Jenis Data.
Jenis data merupakan jawaban atas pertanyaan penelitian yang diajukan.
Oleh karena itu, jenis data tersebut diklasifikasi sesuai dengan butir-butir
pertanyaan yang diajukan, walaupun dimungkinkan penambahan jenis data
sebagai pelengkap.
Jenis data terbagi atas tiga macam yaitu jenis data kualitatif, jenis data
kuantitatif, dan jenis data PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Untuk penelitian
tindakan kelas, akan dibahas dalam sub tersendiri dalam langkah-langkah
penelitian PTK.
Apabila jenis data yang akan dikumpulkan itu telah diinventarisasi, maka
dalam langkah berikutnya dilakukan rinciannya yang dituangkan dalam
Instrumen Pengumpul Data (IPD).
Instrumen pengumpul data, dapat berupa suatu daftar pertanyaan
terstruktur dan rinci, yang disebut kuesioner (questionaire), cara ini dalam
penelitian kuantitatif. Atau hanya secara garis besar dan dijadikan pedoman
dalam melakukan wawancara, yang kemudian dikenal sebagai panduan
wawancara (Interview guide). Dengan panduan itu, peneliti dapat
mengembangkan pertanyaan dalam pelaksanaan wawancara itu, sehingga
wawancara dapat dilakukan secara mendalam (depth interview). Cara ini dalam
penelitian kualitatif.
3. Sumber data
Sumber data didasarkan atas jenis data yang telah ditentukan. Tentukan
sumber primer dan sumber sekunder, terutama pada penelitian yang bersifat
normatife yang didasarkan pada sumber dokumen atau bahan bacaan. Dalam
penelitian empirik, penentuan sumber data meliputi cara penentuan lokasi
penelitian, cara penarikan contoh (teknik sampling) apabila digunakan metode
survei, dan penentuan satuan analisis. Sumber data dapat berupa bahan pustaka,
yaitu buku, majalah, surat kabar, dokumen resmi, dan catatan harian. Selain itu,
dapat berupa orang yang berkedudukan sebagai informen dan responden.
Adapun satuan analisis dapat berupa gagasan, peristiwa, pranata sosial, dan
prilaku manusia.
4. Teknik Pengumpulan data
Pengumpulan data tergantung kepada jenis dan sumber data yang
diperlukan. Metode pengumpulan data tersebut adalah studi kepustakaan,
dokumentasi, wawancara (interview), penyebaran daftar pertanyaan atau
kuisioner, dan pengamatan (observation). Dalam penelitian normatif yang
bersumber pada bahan bacaan dilakukan denga cara penelaahan naskah,
terutama studi kepustakaan. Dalam penelitian kesejarahan yang bersumber pada
bahan bacaan dan pelaku sejarah, dilakukan dengan cara studi kepustakaan dan
dokumentsi, serta wawancara dengan pelaku sejarah apabila yang bersangkutan
masih hidup.
Dalam penelitian empirik, terdapat beberapa cara pengumpulan data
yang beragam, tergantung kepada metode penelitian yang digunakan. Secara
umum metode pengumpulan data ini meliputi pengamatan dan wawancara
27
(kualitatif), dan penyebaran kuisioner (kuantitatif). Sebaiknya, ditentukan salah
satu metode pengumpulan data sebagai cara yang diutamakan. Sedangkan
metode lainnya digunakan sebagai pelengkap dari metode pertama itu. Dengan
perkataan lain, penggunaan semua metode merupakan pekerjaan yang kurang
efisisen bahkan mungkin sebagian diantaranya kurang cocok untuk digunakan.
5. Analisis Data
Analisis data merupakan penguraian data melalui tahapan: kategorisasi
dan klasifikasi, perbandingan, dan pencarian hubungan antar data yang secara
spesifik tentang hubungan antar peubah. Pada tahapan pertama, dilakukan
seleksi data yang telah dikumpulkan, kemudian diklasifikasikan menurut
kategori tertentu.
Untuk memudahkan analisis data, maka rujukan yang digunakan adalah
kerangka berpikir yang telah dipilih dan dirumuskan sebelumnya. Rangkaian
pernyataan yang dikemukakan dalam kerangka berpikir menjadi pedoman dalam
cara kerja analisis data, yang tahapannya telah dikemukakan di atas. Dengan
cara demikian, peneliti bertindak konsisten dalam menempatkan kerangka
berpikir sebagai rujukan dalam analisis dan penafsiran data yang diperoleh.
Cara analisis data kuantitatif dilakukan dengan uji statistik, sesuai
dengan ukuran peubah penelitian yang digunakan ( ukuran nominal, ordinal,
interval, dan rasio). Berkenaan dengan hal itu, uji statistik (ukuran pengujian)
yang akan digunakan dapat dirancang dan dipilih sesuai dengan kebutuhan.
Berkenaan dengan hal itu, agar dirancang dan dijelaskan tentang tahapan
operasionalisasinya serta alasan penggunaan ukuran pengujian itu. Apabila telah
tersedia, dapat dikemukakan tentang penggunaan program Statistcal package for
social scienes (SPSS) untuk penelitian kuantitatif, yang telah dikembangkan
sekitsar 20 tahun terahir.
Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas
Dalam melakukan penelitian tindakan kelas adalah sebagai brikut:
1. Subyek penelitian (bukan populasi atau sample)
2. Tidak perlu ada pernyataan hipotesa statistik
3. Jenis dan sumber data (data primernya adalah rencana tindakan dan
perubahan prilaku atau hasil belajar dan hasil tindakan
4. Desain atau rencana tindakan untuk memecahkan permasalahan (jika
action research class atau PTK biasanya dalam bentuk perencanaan
5. Prosedur penelitian:
a. Menguraikan tahapan siklus tindakan terdiri dari:
1) Rencana (bisa dalam rencana pembelajaran)
2) Tindakan (implementasi rencana tindakan di kelas – jika
action reseach class
3) Observasi (pengamatan reaksi anak, bagaimana guru
menerapkan tindakan serta bagaimana penilaian hasil
pembelajaran anak sebagai hasil tindakan
4) Refleksi (bagaimana penilai guru-jika di kelas terhadap
tindakannya, jika ada perubahan anak sebagai hasil tindakan
28
yang diberikan guru , maka siklus dihentikan, jika masih
kurang maka silkus perlu dilanjutkan
6. Teknik pengumpulan data (buat data primer dan sekundernya)
7. Instrumen penelitian (buat variabel yang jadi masalah dan variabel
tindakan yang akan diberikannya)
8. Kriteria keberhasilan tindakan (penentuan krieteria berapa porsen
diharapkan prilaku atau hasil belajar anak berubah jadi lebih baik setelah
diberi tindakan sehingga tindakan dianggap berhasil dan siklus
dihentikan)
9. Analisis data (analisis data kualitatif dan kuantitatif atau mix) data
kualitatif untuk menganalisa bagaimana penerapan tindakan, bisa dengan
cara Milles Hubberman atau deskripsi sederhana. Data kuantitatif yakni
perunbahan prilaku atau hasil belajar yang jadi permasalahanya di kelas,
bisa dengan hitungan tabel prosentase sederhana atau uji T.
Bab II. Landasan Teoritis
Landasan teoritis merupakan pembahasan yang lebih lengkap dari
Tinjuan Pustaka dan Kerangka Berpikir sebagaimana dijelaskan sebelumnya.
Dalam Bab II ini, segala persoalan teoritis yang dibahas dalam masalah
penelitian diuraikan secara lebih rinci dan sempurna. Misalnya dalam skripsi
yang berjudul Efektivitas Dakwah Melalui Komunikasi Antarpribadi, maka
diuraikan dalam contoh di bawah ini:
BAB II: LANDASAN TEORITIS TENTANG DAKWAH MELALUI
KOMUNIKASI
ANTAR PRIBADI
A. Macam-macam Hubungan Komunikasi
1. Hubungan Komunikasi Non-antarpribadi
2. Hubungan Komunikasi Antarpribadi
3. Perbedaan Hubungan Komunikasi Non-antarpribadi
dan Komunikasi Antarpribadi
B. Pengertian dan Analisis Komunikasi Antarpribadi
1. Analisis Kultural
2. Analisis Sosiologis
3. Analisis Pskologis
C. Dakwah Sebagai Bentuk Kegiatan Komunikasi Antarpirbadi
1. Bentuk Dakwah Melalui Komunikasi Anarpribadi
2. Materi Dakwah Melalui Komunikasi Antar Pribadi
3. Efektivitas Dakwah Melalui Komunikasi Antarpribadi
Bab III. Data dan Pembahasan
Pada bab ini disajikan data yang ditemukan dalam penelitian, setelah
diolah dan dianalisis. Kemudian dilakukan pembahasan terhadap data itu, yang
berpedoman kepada kerangka berpikir yang digunakan. Rincian data yang
disajikan merupakan jawaban atas pertanyaan yang diajukan terhadap maslah
penelitian yang dimuat dalam rencana penelitian.
29
Pembagian bab dalam bagian ini dapat dilakukan seara luwes. Ia dapat
disajikan hanya dalam satu bab saja, misalnya bab Data dan Pembahasan ia pun
dapat dipilah menjadi beberapa bab, atau lebih dari satu bab. Apabila bagian ini
hanya disajikan dalam satu bab, ia dapat dibagi atas beberapa subbab.
Di STAI Persis Bandung, biasanya isi bagian Data dan Pembahasan
dibagi atas dua bab yaitu Bab II tetang landasan teori dan Bab III tentang
analisis data pembahasan.
Tentu saja pembagian bab itu dapat dibuat dengan subbab lain yang
sangat berfariasi. Ia tergantung kepada data yang telah terkumpul. Di samping
itu, imajinasi dan wawasan penulis, dalam hal ini mahasiswa penulis skripsi,
akan sangat membantu untuk mengisi variasi dan visi tulisan yang disajikan.
Bab IV. Kesimpulan Dan Saran
Dalam kesimpulan dikemukakan mengenai natijah (hasil) penafsiran dan
pembahasan data yang diperoleh dalam penelitian, sebagai jawaban atas
pertanyaan yang diajukan dalam rumusan masalah. Dengan kesimpulan ini
dapat diperoleh informasi baru dan diketahui posisi penelitian, serta implikasi
dari penelitian yang dilakukan. Informasi baru itu dapat berupa pendapat baru,
pengukuhan terhadap pendapat lama atau koreksi terhdap pendapat lama.
Berdasarkan informasi baru itu penulis skripsi dapat memperkirakan
kecenderungan-kecenderungan tentang gejala yang ditemukan dalam penelitian
ini. Berkenaan dengan hal tersebut penulis skripsi dapat mengajukan harapan
agar dilakukan penelitian lebih lanjut, disertai alas alasan secukupnya.
Disamping itu, penulis skripsi dituntut untuk membedakan antara dugaan atau
penemuan dengan kesimpulan. Hal yang penting untuk diperhatikan,
kesimpulan tersebut bukan ringkasan dari hasil pembahasan dalam bagian
sebelumnya, dan juga bukan uraian baru.
Selanjutnya diuraikan mengenai saran. Saran ini ditujukan kepada dua
aspek, yaitu (1) Saran akademik, merupakan saran yang berkaitan dengan
kegiatan ilmiah sesuai dengan bidang yang diteliti. Misalnya saran terhadap
keilmuan pendidikan dan dakwah. (2) Saran Praktis, merupakan saran yang
direkomendasikan kepada objek yang diteliti. Misalnya jika penelitian itu di
sebuah lembaga pendidikan tertentu, maka saran apa yang perlu disampaikan
dari hasil penelitian itu. Demikian selanjutnya dalam wialayah penelitian yang
lain.
C. BAGIAN BELAKANG (SUPLEMEN AKHIR)
Pada bagian belakang skripsi, terdiri atas Daftar Pustaka, Indeks, dan
Lampiran (appendix)
1. Daftar Pustaka
Di STAI Persis Bandung penyusunan daftar bacaan dilakukan dengan
susunan sebagai berikut: nama penulis, judul tulisan, volume (apabila ada),
tempat penerbitan, nama penerbit, dan tahun penerbitan. Disusun menurut
abjad. Nama penulis diketik pada ketukan pertama dan diakhiri dengan tanda
titik. Kemudian ditulis nama judul bacaan diikuti keterangan tentang jilid
30
(apabila ada), dan diakhiri dengan tanda titik. Selanjutnya ditulis tempat
penerbitan dan diakhiri dengan tanda titik dua (:). Terakhir ditulis nama penerbit
dan tahun penerbitan. Apabila ditulis melebihi satu baris, maka pada baris kedua
dan berikutnya diketik mulai pada ketukan keenam.
Apabila penulis itu lebih dari satu orang, maka ditulis nama kedua-
duanya yang dihubungkan oleh kata dan, seperti Fuad Hasan dan
Koentjaraningrat. Apabila penulis itu lebih dari dua orang, maka ditulis nama
penulis pertama dan diikuti kata dkk. (dan kawan-kawan) atau et al. (singkatan
dari bahasa latin: et alli), seperti Cony R.. Semiawan Dkk. Apabila nama penulis
itu tidak diketahui dengan jelas, maka ditulis Anonimus (Anonymous).
Apabila bahan bacaan itu berupa artikel dalam sebuah buku kumpulan
tulisan, majalah, atau internet, maka judul artikel ditulis di antara dua tanda
petik pembuka dan penutup.
Contoh penulisan Daftar Pustaka:
31
DAFTAR PUSTAKA
Asep Saeful Muhtadi, Komunikasi Politik Nahdatul Ulama: Pergulatan
Pemikiran Politik Radikal dan Akomodatif, Jakarta, LP3ES, cet. ke-1,
(2004), ,:
Cik Hasan Bisri, Penuntun Penyusunan Rencana Penelitian dan Penulisan
Skripsi Bidang Ilmu Agama Islam, Jakarta: Logos, , cet. ke-2 (1999)
Dadang Kahmad, Sosiologi Agama, Bandung: Rosda, cet. ke-6, (2006)
Dedi Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: PT Rosdakarya,
cet. ke-3 (2001)
------------ Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi
dan Ilmu Sosial Lainnya, Bandung: PT Rosdakarya, cet. ke-1, (2001)
Jhon M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: PT
Gramedia, Cet. Ke-XXI, (1995)
Henry L. Roediger III et .al. Psychology, Canada: Brown and Company
Limited, (1984)
2. Indeks
Salah satu yang dianggap sulit dalam penulisan karya tulis ilmiah adalah
penyusunan indeks atau petunjuk subjek. Ia diperlukan, tetapi sulit dilakukan,
karena membutuhkan ketekunan dalam penentuan subyek dan penyusunannya.
Dalam penulisan skripsi di STAI Persis Bandung indeks belum diharuskan.
3. Lampiran Appendix
Lampiran atau Appendix merupakan tempat untuk menyajikan
keterangan atau angka-angka tambahan. Di dalamnya dapat dimuat tentang
pengalaman singkat pelaksanaan penelitian, contoh perhitungan statistik,
peraturan perundang-undangan yang digunakan, peta, gambar, dan lain-lain.
Apabila lampiran itu cukup banyak, dapat dibuat Daftar Lampiran setelah
Daftar Isi dan daftar Tabel. Dalam daftar Lampiran dicantumkan nama-nama
jenis atau macam lampiran tersebut. Dalam penulisan skripsi di STAI Persis
Bandung Appendix bersifat anjuran.
32
BAB IV
TATA CARA PENULISAN
A. Penggunaan Bahasa
Skripsi ditulis dalam bahasa Indonesia. Disamping itu, boleh pula ditulis
dalam bahasa Arab dan Inggris. Skripsi yang ditulis dalam bahasa Indonesia,
menggunakan kaidah bahasa Indonesia baku, logis, lugas, ringkas, dan obyektif.
Logis artinya disusun mencerminkan cara berpikir ilmiah, yang
memadukan cara berpikir deduktif dan cara berpikir induktif.
Lugas maksudnya langsung mengenai inti pembicaraan tanpa bertele-tele
dan terhindar dari basa-basi.
Ringkas maksudnya mudah dipahami dan terpadu. Pemilihan kata istilah
sedapat mungkin mudah dipahami oleh penulis maupun oleh pembaca.
Penggunaan istilah asing yang sulit dijelaskan maknanya agar dihindarkan.
Objektif maksudnya dikemukakan apa adanya terhindar dari
subyektifitas penulis. Untuk memperkecil subyektivitas itu, dalam penulisan
skripsi digunakan kalimat positif dan kalimat pasif. Demikian halnya
penggunaan kata ganti orang pertama, seperti saya, kami, dan kita, agar diganti
dengan kata ganti orang ketiga seperti penulis, atau ia. Penggunaan kata ganti
itu pun hanya pada bagian muka, khususnya dalam kata Pengantar bukan pada
bagian utama skripsi.
Adapun buku pedoman yang baku yang digunakan di antaranya adalah:
1. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan,
berdasarkan Keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0543
a / U / 1987 Tahun 1987.
2. Pedoman Umum Pembentukan Istilah, berdasarkan Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0389/U/1988 Tahun 1988.
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia yang disusun oleh Tim Penyusun
Kamus Besar Bahasa Indonesia.
B. Bahasa Asing dan Bahasa Daerah
Skripsi mungkin juga merujuk bahasa asing terutama bahasa Arab dan
bahasa Inggris termasuk bahasa daerah. Dalam skripsi yang menggunakan
rujukan berbahasa asing dan daerah, akan ditemukan istilah-istilah yang belum
bahkan tidak dapat, diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, terutama istilah
teknis. Penulisan istilah asing atau daerah yang belum ditemukan terjemahannya
dalam bahasa Indonesia, ditulis dengan huruf miring atau huruf kursif.
C. Penulisan Ayat Quran
Ayat Al quran, juga teks Hadits, ditulis di dalam naskah, sesuai dengan
konteks penulisan. Di samping itu, pengutipan ayat itu dilakukan sesuai dengan
teks aslinya, termasuk tanda-tanda baca yang digunakan. Oleh karena itu ayat
Quran ditulis lengkap dengan syakalnya sesuai dengan teks yang ditulis di
dalam Kitab (Mushhaf) Alquran. Ditulis dengan penulisan khath al-naskh.
33
D. Transliterasi Huruf Arab ke Huruf Latin
Transliterasi atau penyalinan huruf, dalam hal ini dari huruf Arab ke
huruf Latin, meliputi penyalinan huruf di dalam kata dan kalimat. Tentang cara
penyalinan huruf itu digunakan pedoman transliterasi. Dalam hal ini, yang biasa
dipakai di STAI Persis Bandung adalah:
TRANSLITERASI ARAB LATIN
a. Konsonan
th = ط a = ا
zh = ظ b = ب
‘ = ع t = ت
gh = غ ts = ث
f = ف j = ج
q = ق h = ح
k = ك kh = خ
l = ل D = د
m = م Dz = ذ
n = ن R = ر
w = و Z = ز
h = ه S = س
’ = ء Sy = ش
y = ي Sh = ص
t/h = ة Dh = ض
Untuk Madd dan Diftong
a panjang ā آ
i panjang ī إِي
u panjang ū أُو
diftong au أَوْ
34
E. Kutipan dan Catatan Kaki
a. Kutipan
Kutipan dari bahan bacaan terdiri atas dua jenis, yaitu kutipan langsung
dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung yaitu kutipan yang persis sama
dengan teks yang dikutip. Kutipan langsung biasanya dilakukan dalam
pengutipan istilah, isi kitab suci, peraturan perundang-undangan, dan dokumen
atau pandangan tertentu yang dianggap spesifik. Sedangkan kutipan tidak
langsung yaitu kutipan yang berisi gagasan pokok dari teks yang dikutip.
Dalam kutipan langsung diperlukan ketelitian yang tinggi. Setiap Huruf,
kata, kalimat, tanda-tanda baca, ejaan yang digunakan, serta kesalahan cetak pun
memerlukan perhatian yang seksama. Dikutip sebagaimana adanya, termasuk
yang salah cetak atau salah tulis. Sedangkan dalam kutipan tidak langsung
diperlukan kemampuan penulis skripsi dalam memahami maksud tulisan yang
dikutip, untuk kemudian dikemukakan dengan gaya bahasa penulis skripsi. Oleh
karena itu, penulisan kutipan langsung dan kuitpan tidak langsung ditulis dalam
ungkapan dan cara yang berbeda.
1. Kutipan Langsung (direct citation)
Kutipan langsung terdiri atas kutipan yang kurang dari lima baris dan
yang lima baris atau lebih.
Cara penulisan kutipan yang kurang dari lima baris, ditulis satu
rangkaian dalam kata-kata dari suatu kalimat. Cara penulisannya: diberi dua
tanda petik (“) pada awal dan akhir kutipan, dan diketik dua spasi. Awal kutipan
diketik pada ketukan keenam, sedangkan baris berikutnya dimulai pada ketukan
pertama.
Contoh:
Menurut Abu Bakar Atjeh, “tokoh-tokoh sufi itu banyak sekali.
Sebenarnya, tidak dapat dihitung dan ditunjukan, mana ulama-ulama yang
menjadi atau diangap tokoh sufi itu”.1
Kutipan yang lima baris atau lebih, dikutip secara terpisah dalam suatu
aliena tersendiri, tidak dibubuhi tanda petik dan diketik satu spasi. Awal kutipan
diketik pada ketukan keenam, sedangkan baris berikutnya diketik pada ketukan
keempat.
Contoh:
Abu Bakar Atjeh mengungkapkan tentang tokoh sufi jumlah dan
kualifikasinya:
Tokoh-tokoh Sufi itu banyak sekali. Sebenarnya tidak dapat dihitung;
dan ditunjukan, nama ulama-ulama yang menjadi atau dinaggap tokoh Sufi
itu. Besar atau kecil, mashur atau kurang dikenal orang sebagai tokoh Sufi,
bergantung sangat kepada banyak atau sedikit pengaruhnya. Kebanyakan
yang mengumumkan kemashuran tokoh-tokoh Sufi itu ialah murid-
muridnya atau mereka yang sepaham dengan dia dengan sesuatu pendirian
Sufi.
35
2. Kutipan Tidak Langsung
Bagi kutipan tidak langsung, penulis skripsi memilki keleluasaan untuk
merumuskan kutipan itu dengan gaya bahasa dan visinya sendiri. Oleh karena
itu, redaksi terhadap ungkapan dari teks aslinya merupakan suatu yang tidak
dapat dihindarkan.
3. Kutipan ayat Alquran
Kutipan dari Alquran tidak diperlukan catatan kaki karena nama dan
nomor surat serta nomor yang telah dituliskan pada kalimat pengantar
pengutipan. Misalnya; pembahasan tentang masalah ini tercantum dalam
Alquran Surat Al-Baqarah [2] ayat: 13 yaitu:
Terjemah Alquran ditulis sebagaimana teks sebelumnya, tidak dicetak
miring, dan tidak satu sepasi. Sebelum terjemahan, ditulis kata: Artinya.
b. Catatan Kaki
1. Kutipan dari Buku
Di STAI Persis Bandung menggunakan sistem catatan kaki (footnote).
Dalam sistem footnote itu, menyebutkan nama penulis, judul buku, nama
penerbit, tempat penerbitan, tahun penerbitan, urutan jilid, dan halaman tulisan
yang dikutip.
Contoh:
Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta: UI
Press, 1973), Cet. Ke-3, jilid 1, h 50.
Buku yang dikutip ulang, disebutkan nama pengarang, nama buku, dan
halaman. Dalam penyebutan ini, tidak lagi digunakan istilah tertentu: Ibid,
Op.Cit, dan Loc.Cit. Contoh penulisannya sebagai berikut:
Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta: UI
Press, 1973), Cet. Ke-3, jilid 1, h. 50.
Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, h. 55.
Ahmad Suhelmi, Polemik Negara Islam: Soekarno Versus Natsir,
(Jakarta: Teraju, 2002), cet. ke-1, hlm. xiii
Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, h. 65.
Ahmad Suhelmi, Polemik Negara Islam: Soekarno Versus Natsir, h. 24
Penomoran urutan catatan kaki yang digunakan di STAI Persis disusun
pada tiap-tiap halaman.
2. Kutipan dari Terjemahan
36
E.F. Schumacer, Kecil itu Indah: Ilmu Ekonomi yang Meningkatkan
Rakyat Kecil, terjemahan oleh S. Supomo dan Masri Maris (Jakarta:
LP3ES, 1973), 10
3. Kutipan dari Majalah
Rahmat Nadjieb, “Menguak Rahasia Shalat Tahajud”, Risalah, XX,
(Pebruari, 2009), h. 30
4. Kutipan dari Surat Kabar
Rencana Undang-undang Pendidikan Nasional, Kompas, (Jakarta), 5
September 1988, h. 4.
5. Kutipan dari Karangan yang Tidak Diterbitkan
Rahma Suwesti, “Dakwah Dalam Pendekatan Konseling: Telaah
Terhadap Model Pendekatan Psikologi Komunikasi”, Skripsi Sarjana
Dakwah, (Bandung: Perpustakaan STAI Persis, 2006), h. 34. t.d.
6. Kutipan dari Wawancara
Sukardi (Ketua Program Studi KPI STAI Persis Bandung), Hasil
Wawancara: Bandung, 7 Januari 2010.
7. Kutipan dari Ensiklopedi
H.A.R. Gibb dan J.H. Kramers, (ed), ”Khamr”., Shorter
Encyclopedia of Islam, (Leiden: E. J. Brill, 1974), jilid 3, hlm. 234.
F. Penulisan Alinea
Alinea terakhir pada suatu halaman sekurang-kurangnya terdiri atas dua
baris. Demikian pula akhir alinea pada halaman baru sekurang-kurangnya terdiri
atas dua baris. Agar dihindarkan memulai sesuatu alinea pada akhir garis
naskah. Apabila hal itu tidak bisa dihindarkan, maka dapat dilakukan dua
pilihan. Pilihan pertama, penulisan alinea itu pada akhir garis naskah kemudian
dilanjutkan dengan penambahan dengan satu baris di bawah garis naskah.
Pilihan kedua, penulisan alinea pada baris pertama halaman baru, dengan
mengosongkan satu baris pada akhir garis naskah pada halaman sebelumnya.
G. Gelar dan Jabatan Akademik
Penulisan gelar dan jabatan akademik disesuaikan dengan peraturan
yang berlaku. Penggunaan gelar akademik dan panggilan itu hanya dicantumkan
pada bagian muka yaitu dalam Persetujuan, Pengesahan, riwayat Hidup dan
Kata pengantar, sebagai mana telah dikemukakan dalam beberapa contoh di
atas.
J. Kertas, Huruf dan Pengetikan
Skripsi diketik di atas kertas berukuran A4 (70/80 gram) dan
penggandaannya di photo copy. Pengetikan skripsi menggunakan komputer
37
dengan jenis huruf Times New Roman 12. Naskah skripsi di ketik 2 spasi pada
satu muka halaman (tidak bolak-balik).
Catatan kaki, kutipan langsung yang lima baris atau lebih ikhtisar
(abstrak), dan Daftar pustaka diketik 1 spasi. Sedangkan judul tabel, gambar,
dan skema diketik 1.5 spasi atau 2 spasi sebagaimana ketikan naskah. Apabila
diperlukan dapat diketik satu spasi. Garis naskah adalah 4 cm dari tepi kiri
kertas; 3 cm dari tepi kanan kertas; 4 cm dari tepi atas kertas dan 3 cm dari tepi
bawah kertas.
Tabel dan gambar di buat pada kertas yang sejenis dengan yang
digunakan untuk naskah. Gambar atau diagram yang dibuat pada kertas grafik
tidak ditempelkan pada kertas naskah. Potret hitam-putih atau berwarna dapat
digunakan dalam skripsi. Ia ditempelkan pada kertas naskah. Cara penempelan
potret digunakan lem yang tahan lekat.
K. Nomor Halaman.
Penomoran halaman pada bagian muka digunakan angka romawi kecil.
Halaman judul diberi nomor i (angka romawi kecil) walaupun nomor itu tidak
dicetak. Halaman berikutnya pada bagian muka, dicetak dimulai dari nomor ii
dan seterunya. Angka arab digunakan untuk halaman naskah, mulai bab
pendahuluan sampai daftar pustaka.
Nomor halaman yang berangka arab diketik disudut garis naskah
(margin), yaitu 3 cm dari tepi atas kertas dan 3 cm dari tepi kanan kertas. Nomor
halaman yang ada judul bab sampai daftar pustaka, ditulis di tengah-tengah garis
naskah dari tepi bawah kertas.
Naskah skripsi ditulis sekitar 60-100 halaman. Jumlah halaman itu
meliputi bagian naskah mulai pendahuluan sampai dengan kesimpulan, tidak
termasuk bagian muka dan lampiran.
L. Penggunaan Lambang
Sampul skripsi menggunakan lambang STAI Persis Bandung baik pada
sampul muka dan juga pembatas setiap bab.