kata pengantar -...

60
Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 i KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat taufik dan hidayahnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan dapat terselesaikan. Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan dan menindak lanjuti surat dari Bupati Kabupaten Tanah Bumbu Tanggal 09 Januari 2016 Perihal Penyampaian Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) SKPD Tahun 2016 , dan dalam rangka memenuhi kebutuhan tersebut di atas,kami telah berusaha menyajikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun Anggaran 2016. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun Anggaran 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja Tahunan (RKT), yang berisi informasi capaian Indikator Kinerja melalui program/ kegiatan yang telah ditetapkan, termasuk hambatan yang dihadapidan pemecahan masalahnya. Kami sadari bahwa LAKIP ini masih sangat jauh dari sempurna, dan kami sangat mengharapkan masukan dari berbagai pihak demi perbaikan tahun-tahun berikutnya Akhirnya kami sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah bekerja keras dalam penyusunan LAKIP ini dan semoga Allah SWT. senantiasa memberi petunjuk dan kekuatan kepada kita semua dalam melaksanakan pembangunan kesehatan. Batulicin, 04 Januari 2016 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANAH BUMBU, Dr. H. M. Damrah, Sos., M. Si NIP. 19690101 199101 1 006

Upload: nguyenhuong

Post on 14-Jun-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 i

KATA PENGANTARDengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat

taufik dan hidayahnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas

Kesehatan dapat terselesaikan.

Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan

Penetapan Kinerja dan Pelaporan dan menindak lanjuti surat dari Bupati Kabupaten

Tanah Bumbu Tanggal 09 Januari 2016 Perihal Penyampaian Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (LAKIP) SKPD Tahun 2016 , dan dalam rangka memenuhi

kebutuhan tersebut di atas,kami telah berusaha menyajikan Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun

Anggaran 2016.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan

Kabupaten Tanah Bumbu Tahun Anggaran 2016 ini merupakan wujud

pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Renstra) dan Rencana

Kerja Tahunan (RKT), yang berisi informasi capaian Indikator Kinerja melalui program/

kegiatan yang telah ditetapkan, termasuk hambatan yang dihadapidan pemecahan

masalahnya.

Kami sadari bahwa LAKIP ini masih sangat jauh dari sempurna, dan kami sangat

mengharapkan masukan dari berbagai pihak demi perbaikan tahun-tahun berikutnya

Akhirnya kami sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang

telah bekerja keras dalam penyusunan LAKIP ini dan semoga Allah SWT. senantiasa

memberi petunjuk dan kekuatan kepada kita semua dalam melaksanakan

pembangunan kesehatan.

Batulicin, 04 Januari 2016

KEPALA DINAS KESEHATANKABUPATEN TANAH BUMBU,

Dr. H. M. Damrah, Sos., M. SiNIP. 19690101 199101 1 006

Page 2: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 ii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR.......................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................... ii

IKHTISAR EKSEKUTIF..................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN.................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................... 1

B. Tugas dan Fungsi........................................................... 2

C. Struktur Organisasi......................................................... 3

D. Sistematika Penyajian .................................................... 4

BAB II. RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA

TAHUN 2016 ....................................................................... 6

A. RencanaStrategis ........................................................... 6

B. Visi dan Misi ................................................................... 6

C. Tujuan dan Sasaran ....................................................... 7

D. Strategi ........................................................................... 9

E. Program Dan KegiatanPokok ......................................... 11

F. Arah Kebijakan ............................................................... 12

G. Rencana Kerja dan Penetapan Kinerja Tahun 2016 ...... 13

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA................................................. 15

A. Capaian Kinerja ............................................................... 15

B. Capaian Indikator Kinerja ................................................ 16

C. Evaluasi dan Analisis Kinerja…………………………… ... 17

BAB IV. PENUTUP............................................................................ 50

A. Kesimpulan..................................................................... 50

B. Saran.............................................................................. 51

LAMPIRAN

Page 3: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 iii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini

mengkomunikasikan pencapaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu

selama Tahun 2016. Capaian kinerja (performance results) 2016 tersebut dibandingkan

dengan penetapan kinerja (performance agreement) 2016 sebagai tolok ukur

keberhasilan instansi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan

memungkinkan teridentifikasinya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi

perbaikan kinerja di masa yang akan datang.

Sesuai Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang telah disusun untuk Tahun 2016

Sasaran, kebijakan, indikator kinerja yang harus dicapai/ dilaksanakan.

Dari evaluasi kinerja secara mandiri (self assesment), indikator Kinerja yang

ditetapkan, 40 indikator sudah mencapai target 26 dan 13 indikator kinerja yang belum

mencapai target sesuai yang telah ditetapkan untuk tahun 2016. Masih ada beberapa

sasaran yang masih diperlukan upaya perbaikan/penyempurnaan dalam bentuk

Program dan kegiatan-kegiatan yang mendukung untuk pencapaian sasaran tersebut.

Indikator kinerja yang belum mencapai target sesuai dengan target Kinerja yang

ditetapkan untuk tahun 2016 adalah sebagai berikut :

1. Persentase D/S Balita

2. Persentasi Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan

3. Persentase Balita < 6 bulan Mendapat ASI Eksklusif

4. Persentase Rumah Tangga yang mengkosumsi garam beryodium

5. Persentase Anak Balita dapat Vit. A ( Proyeksi)

6. Persentase Bumil dapat TTD minimal 90 tablet

Page 4: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 iv

7. Persentase Bumil KEK dapat PMT

8. Persentase Balita Kurus yang mendapat makanan tambahan

9. Prevalensi wasting ( kurus) anak balita ( persen)

10. Persentase remaja putri yang mendapat tablet tambah darah

11. Persentase ibu nifas mendapatkan vit A

12. Pesentase bayi baru lahir mendapat IMD

13. Persentase BBLR

14. Persentase balita yang mempunyai buku KIA

15. Persentase balita ditimbang naik BB nya

16. Persentase balita ditimbang tidak naik BB nya

17. Persentase balita 2T

18. Persentase balita BGM

19. Persentase ibu hamil anemia

20. Prevalensi Kekurangan gizi ( underweight) pada anak balita ( persen)

21. Prevalensi sunting ( pendek dan sangat pendek) pada anak baduta ( bawah

dua tahun)( persen)

22. Persentase Kunjungan Neonatal 1 ( KN 1)

23. Persentase puskesmas yang melakukan penjaringan kesehatan untuk peserta

didik kelas I

24. Persentase puskesmas yang melakukan penjaringan kesehatan untuk peserta

didik kelas VII dan X

25. Persentase puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan kesehatan remaja

26. Persentase persalinan difasiltas kesehatan

Page 5: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 v

27. Persentase bumil KEK

28. Persentase puskesmas yang melaksanakan kelas ibu hamil

29. Persentase puskesmas yang melaksanakan orientasi P4K

30. Persentase pelayanan ibu hamil mendapatkan antenatal minimal 4 kali

31. Prevalensi AKI per 100.000 kelahiran hidup

32. Prevalensi AKN per 1000 kelahiran hidup

33. Persentase AKB per 1000 kelahiran hidup

34. Persentase AKBa per 1000 kelahiran hidup

35. Pesentase KB aktif

36. persentase desa yang memiliki posyandu lansia

37. Menurunnya angka kesakitan malaria ( API ) /1000 penduduk

38. Menurunnya kesakitan filaria ( MF Rate )< 1%

39. Insiden Rate DBD/100.000 penduduk

40. presentase Presentase penemuan kasus baru kusta tanpa cacat

41. Keberhasilan pengobatan TB BTA + ( Sukses Rate)

42. Presentase kasus HIV yg diobati

43. Presentase puskesmas melaksanakan pemeriksaan dan tatalaksana pnemonia

melalui program MTBS

44. Presentase Puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM terpadu

45. Presentase kebijakan Kawasan Tanpa Asap Rokok di sekolah

46. Presentase desa yang melaksanakan pelayanan Posbindu PTM

47. Presentase perempuan 30-50 tahun yg dideteksi kanker servik dan payudara

48. Presentase anak usia 0-11 bulan mendapat imunisasi dasar lengkap

Page 6: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 vi

49. Persentase Sinyal Kewaspadaan dini yang direspon

50. Persentase desa yang melakukan STBM

51. Persentase Tempat-Tempat Umum (TTU) yang memenuhi syarat kesehatan

52. Persentase Tempat Pengolahan Makanan(TPM) yang memenuhi Syarat

Kesehatan

53. Persentase RS yang melakukan pengelolaan Limbah medis sesuai Standar

54. Persentase Presentase daerah potensial yg melakas strategi adaptasi dampak

kesehatan akibat perubahan iklim

55. persentase Kab/Kota yg menyelenggarakan tatanan kawasan sehat

56. Frekuensi pembinaan penyehatan lingkungan ke Puskesmas

57. Persentase Sarana Air bersih yang dilakukan pengawasan

58. Persentase Sarana Air minum dan yang dilakukan pengawasan

59. Persentase Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin /Kurang Mampu

60. Persentase Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin

61. Persentase PHBS di Tatanan Rumah Tangga

62. Persentase Strata Desa Siaga aktif Purnama & Mandiri (%)

63. Persentase Posyandu Mandiri & Purnama ( % )

64. Rasio Posyandu Per Satuan Balita (per 1000 )

65. Persentase Sekolah yang mendapat Promosi Kesehatan

66. Persentase Kecamatan yang memiliki Puskesmas yang bersertifikasi Akreditasi

67. Rasio Dokter per Satuan Penduduk (Per 1000 )

68. Persentase Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) yang memiliki nomor

Registrasi

Page 7: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 vii

Selama Tahun 2016 kendala yang dihadapi Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah

Bumbu adalah:

1. Masalah kesehatan merupakan Hulu sekaligus muara dari berbagai masalah

Sosial, lingkungan serta perilaku manusia. Setiap kondisi lingkungan dan

perilaku manusia yang dapat merugikan kesehatan akan berdampak pada

permasalahan kesehatan.

2. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dari berbagai

aspek seperti kurangnya kesadaran dalam menjaga kebersihan dan kesehatan

lingkungan, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang masih sangat rendah serta

masih rendahnya kesadaran untuk mengakses kepelayanan kesehatan.

3. Dana yang diberikan pemerintah daerah sangat terikat pada pagu anggaran

yang ditetapkan bukan berdasarkan usulan dana dari dinas kesehatan, dan

pendanaan masih belum berpihak 100 persen dari APBD untuk sektor

kesehatan.

4. Besarnya biaya untuk pembangunan sektor kesehatan kurang disadari dan

diketahui oleh pihak atau orang luar kesehatan. “Mindset” pembiayaan sektor

kesehatan masih banyak diarahkan kepembiayaan Kuratif dan Rehabilitatif

belum berbasis pembiayaan kearah upaya promotif dan preventif.

5. Masalah Sumber Daya Manusia Kesehatan yang masih perlu untuk peningkatan

baik Kuantitas, Kualitas dan Pemerataan Distribusi Ketenagaan yang

berdasarkan Kompetensi untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan dan

Pembangunan di sektor Kesehatan.

Page 8: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 viii

Langkah-langkah yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu untuk

mengatasi kendala:

1. Terus berupaya dan berbenah diri baik mengatasi masalah internal dan Eksternal

yang terjadi untuk meningkatkan optimalisasi Pelayanan Kesehatan

2. Melakukan koordinasi dan advokasi untuk menambah alokasi dana pembangunan

kesehatan.

3. Memanfaatkan dana yang diberikan seoptimal mungkin.

4. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama lintas sektor dan lintas program terhadap

pembangunan kesehatan.

5. Meningkatkan komunikasi dan Koordinasi dengan UPTD dinas kesehatan.

Page 9: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

LAMPIRAN

Page 10: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 1

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangKeberhasilan pembangunan suatu daerah, salah satunya dapat dilihat

dari pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana untuk mencapai

IPM tersebut, salah satu komponen utama yang mempengaruhinya yaitu

indikator status kesehatan selain pendidikan dan pendapatan per kapita.

Dengan demikian pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya utama

untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang pada gilirannya

mendukung percepatan pembangunan nasional.

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan

derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud.

Penyelenggaraannya didasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan

kemandirian, adil dan merata dengan perhatian khusus pada penduduk rentan,

antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia (lansia), dan keluarga miskin.

Pelaksanaannya dilakukan melalui peningkatan: 1) Upaya kesehatan, 2)

Pembiayaan kesehatan, 3) Sumber daya manusia kesehatan, 4) Sediaan

farmasi, alat kesehatan, dan makanan, 5) Manajemen dan informasi kesehatan,

6) Pemberdayaan masyarakat. upaya-upaya tersebut dilakukan dengan

memperhatikan dinamika kependudukan, epidemiologi penyakit, perubahan

lingkungan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), serta globalisasi

dan demokratisasi dengan semangat kemitraan dan kerjasama lintas sektor.

Upaya untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal

memerlukan pengembangan peningkatan sarana dan prasarana kesehatan yaitu

memelihara dan membangun sarana pelayanan kesehatan seperti, Puskesmas,

Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) yang memenuhi syarat medis teknis dan

merata ke seluruh pelosok wilayah.

Salah satu strategi Kementrian Kesehatan RI adalah meningkatkan

pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan serta

berbasis bukti dengan mengutamakan pada upaya promotif dan preventif.

Page 11: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 2

Untuk itu diperlukan data kesehatan baik yang berbasis fasilitas maupun

komunitas yang dikumpulkan dan dianalisis secara berkesinambungan. Demi

terjadinya perbaikan perlu dilakukan perencanaan yang baik dan sesuai sasaran

yang dilanjutkan dengan pelaksanaan dengan baik. Analisis terhadap

pelaksanaan pekerjaan perlu dilakukan agar tidak terjadi kesalahan/ kegagalan

yang terulang dan demi terjadinya peningkatan kinerja. Sebagai evaluasi dan

pertanggungjawaban terhadap kinerja Dinas Kesehatan selama tahun anggaran

2016 disusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas

Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu.

B. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan

Pada tahun 2012 terjadi perubahan susunan organisasi dan tata kerja

dilingkungan Dinas Kesehata ini Berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten

Tanah Bumbu Nomor 19 Tahun 2012 tentang tugas pokok, fungsi, uraian tugas

dan tata kerja unsur-unsur organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah

Bumbu.

1. Kedudukan

Kedudukan Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu unsur pelaksana

urusan daerah di bidang kesehatan berdasarkan kewenangan yang

dimiliki berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui

Sekretaris Daerah.

2. Tugas Pokok

Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu mempunyai tugas membantu

Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan

azas otonomi dan tugas pembantuan di bidang kesehatan.

3. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas pokok, Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah

Bumbu menyelenggarakan fungsi :

Page 12: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 3

1) Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan sesuai dengan

kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku

2) Pembinaan bimbingan dan pengendalian serta evaluasi di bidang

kesekretariatandan ketatausahaan di Bidang Kesehatan

3) Pembinaan , bimbingan dan pengendalian serta evaluasi program-

program di bidang pelayanan kesehatan

4) Pembinaan, bimbingan dan pengendalian serta evaluasi program-

program- program di bidang pengendalian masalah kesehatan

5) Pembinaan, bimbingan dan pengendalian serta evaluasi program-

program di bidang pengembangan sumber daya manusia dan

promosi kesehatan

6) Pembinaan, bimbingan dan pengendalian serta evaluasi program-

program di bidang jaminan dan sarana kesahatan

7) Pembinaan bimbingan dan pengendalian serta evaluasi pemberian

Fungsinya adalah:

a). Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya.

b). Perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum.

C. Struktur OrganisasiUntuk menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi tersebut di atas

dibentuklah struktur organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu

sebagai berikut:

a) Kepala dinas

b) Sekretaris dinas, terdiri dari:

(1). Sub bagian perencanaan dan keuangan

(2). Sub bagian umum dan kepegawaian

(3). Sub bagian evaluasi dokumentasi dan pelaporan

Page 13: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 4

c) Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Promosi Kesehaatan,

terdiri dari:

(1). Seksi Perencanaan dan Pendayagunaan

(2). Seksi Pendidikan, Pelatihan dan Promosi Kesehatan

(3).Seksi Registrasi dan Akreditasi

d) Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan,terdiri dari:

(1). Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit

(2). Seksi Kesehatan Lingkungan

(3). Seksi Wabah dan Bencana

e) Bidang Pelayanan kesehatan terdiri dari:

(1). Seksi Kesehatan Dasar

(2). Seksi Kesehatan Rujukan

(3).Seksi Kesehatan Khusus

f). Bidang Jaminan dan Sarana Kesehatan terdiri dari:

(1). Seksi Jaminan Kesehatan

(2). Seksi Sarana dan Peralatan Kesehatan

(3)Seksi Kefarmasian

g) Kelompok jabatan fungsional.

h) Unit pelaksana teknis dinas, terdiri dari:

(1). Gudang farmasi kabupaten

(2). Pusat Kesehatan masyarakat. ( Puskesmas )

D. Sistematika PenyajianPada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja ini mengkomunikasikan

pencapaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu selama Tahun

2016. Capaian kinerja (performance results) 2016 tersebut dibandingkan dengan

penetapan kinerja (performance agreement) 2016 sebagai tolok ukur

keberhasilan instansi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini

akan memungkinkan teridentifikasinya sejumlah celah kinerja (performance gap)

bagi perbaikan kinerja di masa yang akan datang. Dengan pola pikir seperti itu,

sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 adalah sebagai berikut

ini :

Page 14: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 5

Bab I – Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang, aspek

strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu dan struktur organisasi;

Bab II – Rencana Strategis dan Penetapan Kinerja 2016, menjelaskan berbagai

kebijakan umum Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu, Revisi Rencana

strategis ( Revisi Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu untuk

periode Tahun 2011 - 2016 dan penetapan kinerja untuk Tahun 2016.

Bab III – Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan analisis pencapaian kinerja Dinas

Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu dikaitkan dengan pertanggungjawaban

publik terhadap pencapaian sasaran strategis untuk Tahun 2016.

Bab IV – Penutup, menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas

Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 ini dan

menguraikan rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa

datang.

Page 15: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 6

BAB IIRENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA

TAHUN 2016

A. RENCANA STRATEGIS

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu

meruapakan penjabaran teknis di bidang kesehatan dari visi, misi dan program

Bupati Kabupaten Tanah Bumbu yang tertuang dalam Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ). RPJMD Kabupaten Tanah Bumbu 2016 -

2021 selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Strategi (

Renstra ) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu untuk jangka waktu

lima tahun dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah ( RKPD ) pada setiap

tahun yang merupakan perwujudan komitmen pemerintah, swasta dan

masyarakat secara simultan dan komprehensif yang menjadi pedoman dan

rujukan bersama selama kurun waktu lima tahun berjalan.

Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah

BumbuTahun 2016 -2021 memotivisi, misi,tujuan, strategi, kebijakan, program

dan kegiatan pembangunan bidang kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsi

Dinas Kesehatan. Dalaam rangka melengkapi Renstra Dinas Kesehatan

Kabupaten Tanah Bumbu telah disusun target capaian indicator kinerja sasaran

pembangunan Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu.

B. VISI DAN MISI

1.Visi

Dalam penyusunan rencana strategi Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah

Bumbu tahun 2016-2021 ditetapkan visi atau cita-cita yang ingin dicapai dalam

bidang kesehatan di Kabupaten Tanah Bumbu. Berdasarkan pada visi

Pemerintah Daerah maka ditetapkan visi pembangunan Kesehatan di

Kabupaten Tanah Bumbu periode 2016 – 2021 sebagai berikut:

“Masyarakat Tanah Bumbu yang Sehat, Merata dan Berkeadilan”

Page 16: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 7

Visi dilatar belakangi oleh kondisi obyektif Kabupaten Tanah Bumbu dewasa ini

serta hasrat masyarakat Kabupaten Tanah Bumbu sebagai Kabupaten

pemekaran untuk dapat sejajar

Dengan daerah lain dalam hal Indeks Pembangunan Manusia ( IPM ).

Oleh Karena itu, untuk sejajar dengan daerah lain diperlukan suatu program

percepatan pembangunan kesehatan yang melibatkan partisipasi masyarakat,

pemerintah serta pihak terkait. Agar proses percepatan dapat dilaksanakan

,maka segenap sumber daya yang ada harus dapat difungsikan secara optimal,

merata baik sumber daya alam, sumber daya manusia maupun sumber daya

social termasuk didalamnya Pluralitas dan heterogenitas masyarakatnya.

2. MISI

Dalam rangka mewujudkan visi tersebut maka perlu dituangkan Misi yang

dapat memberikan arah, tujuan yang ingin dicapai dan memberikan focus

terhadap yang akan dilaksanakan serta menumbuhkan partisipasi semua pihak.

Misi pembangunan Kesehatan Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan tata kelola manajemen kesehatan yang baik, bersih dan

akuntabel serta peningkatan kualitas sumber daya manusia kesehatan yang

lebih,bermutu, relevansi serta daya saing kesehatan

2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan

masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani

(Meningkatkan Status Kesehatan Masyarakat yang berwawasan Lingkungan

Sehat melalui Pemberdayaan Masyarakat)

3. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, berkualitas,

bermutu dan berkeadilan, serta pengutamaan pada upaya promotif –

preventif

(Meningkatkan Pelayanan Kesehatan bermutu, berkualitas, merata,

terjangkau dengan pengutamaan promosi dan preventif.

4. Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan, terutama untuk

mewujudkan Jaminan Kesehatan Nasional.

Page 17: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 8

5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat

kesehatan serta menjamin keamanan/khasiat, kemanfaatan, dan mutu

sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan.

C. TUJUAN DAN SASARAN

Penetapan tujuan dan sasaran didasarkan pada identifikasi faktor-faktor

kunci keberhasilan yang ditetapkan setelah penetapan Visi dan Misi.

1.Tujuan

Tujuan merupakan penjabaran dari pernyataan visi dan misi serta

didasarkan pada isu-isu dan analisis stratejik yang menunjukkan suatu kondisi

yang ingin dicapai dimasa yang akan datang. Berdasarkan visi dan misi Dinas

Kesehatan bertujuan untuk terselenggaranya pembangunan kesehatan secara

berhasil guna dan berdaya guna secara merata di wilayah Kabupaten Tanah

Bumbu dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat.

2. SasaranSasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Dinas

Kesehatan dalam kurun waktu satu tahun, triwulanan atau bulanan sesuai

dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam rumusan yang lebih spesifik dan

terukur.Sasaran yang ditetapkan Dinas Kesehatan dalam tahun 2016,adalah:

1. Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia ( IPM ) Bidang Kesehatan

2. Meningkatnya Persentase Imunisasi Lengkap Pada Bayi dan Balita

3. Meningkatnya Persentase Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

4. Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Khusus.

5. Meningkatnya Persentase Penanganan Kesehatan Usia Lanjut

6. Meningkatnya Persentase Penemuan Penanganan Penyakit Menular

7. Meningkatnya Status Kesehatan dan Persentase Pelayanan Gizi

8. Meningkatnya Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan

Page 18: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 9

9. Meningkatnya Kuantitas, Kualitas Sarana dan Prasarana, Mutu

Pelayanan serta Tenaga Kesehatan

10.Meningkatnya Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat melalui

Kemitraan dan Pelayanan Kesehatan Dasar, Khusus dan Rujukan

11.Meningkatnya Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan

12.Meningkatnya Pengawasan dan Pengendalian Keamanan Kesehatan

Kesehatan Makanan di Masyarakat

13.Meningkatnya Persentase Lingkungan Bersih dan Sehat

D. STRATEGI

Strategi pembangunan kesehatan dalam mempercepat tercapainya

indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam Ketetapan Kinerja (Tapkin) dan

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kesejahteraan pegawai

a. Menyediakan gaji untuk PNS dinkes, puskesmas dan jaringannya.

b. Menyediakan tunjangan PNS dan PTT Dinkes, puskesmas dan

jaringannya.

2. Meningkatkan pelayanan prima.

a. Menyediakan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik.

b. Menyediakan jasa keuangan.

c. Pemeliharaan unit computer dan printer.

d. Menyediakan ATK

e. Menyediakan peralatan dan perlengkapan kantor.

f. Menyediakan biaya makan-minum pegawai

g. Pelaksanaan rapat koordinasi dan konsultasi dinas kesehatan,

puskesmas dan jaringannya

h. Menyediakan biaya jasa tenaga PTT dan honorer

i. Menyediakan biaya sewa rumah jabatan.

3. Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat.

a. Meningkatkan ketersediaan Meubelair untuk 14 PKM

b. Pemeliharaan mobil dinas

Page 19: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 10

4. Meningkatkan kualitas SDM bidang kesehatan.

a. Melaksanakan pelatihan dan pertemuan.

b. Meningkatkan kemampuan kemampuan perencanaan dan manajemen

tenaga puskesmas.

c. Meningkatkan kualitas dokter dan paramedis.

5. Pemenuhan kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan.

a. Mengadakan obat dan perbekalan kesehatan untuk 14 puskesmas.

b. Mendistribusikan obat dan perbekalan kesehatan ke 14 puskesmas.

c. Meningkatkan mutu penggunaan obat dan perbekalan Kesehatan.

6. Meningkatkan status kesehatan dan penanggulangan masalah kesehatan di

seluruh lapisan masyarakat.

a. Penanggulangan masalah kesehatan bagi masyarakat yang terkena

bencana.

b. Meningkatkan Presentase imunisasi di wilayah kerja14 puskesmas.

c. Pembuatan dokumentasi dan pelaporan dinas kesehatan

d. Meningkatkan Presentase pencegahan dan penaggulangan penyakit

tidak menular.

e. Penambahan pengetahuan untuk petugas puskesmas.

7. Meningkatkan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di masyarakat.

a. Menyediakan media promosi dan Informasi sadar hidup sehat.

b. Meningkatkan pemanfaatan sarana kesehatan oleh masyarakat.

c. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan tenaga penyuluh

kesehatan.

d. Meningkatkan masyarakat yang ber PHBS.

e. Meningkatkan desa siaga aktif.

8. Program peningkatan status kesehatan dan gizi masyarakat.

a. Peningkatan penanganan masalah gizi masyarakat.

9. Program lingkungan bersih dan sehat.

a. Meningkatkan TTU yang memenuhi kesehatan.

b. Meningkatkan jumlah lingkungan sehat.

c. Menyediakan sarana air bersih dan sanitasi dasar masyarakat miskin.

d. Meningkatkan jumlah rumah yang memenuhi syarat kesehatan

Page 20: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 11

10. Program penurunan angka kesakitan akibat penyakit menular dan tidak

menular.

a. Melaksanakan fogging focus.

b. Penemuan dan penanganan penderita penyakit menular di masyarakat.

c. Meningkatkan Presentase desa/ kelurahan UCI.

d. Meningkatkan Presentase desa/kelurahan mengalami KLB yang

dilakukan Survey epidemiologi dan penanggulangan wabah di

masyarakat <24 jam.

11. Program peningkatan mutu pelayanan kesehatan di puskesmas.

a. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di puskesmas (puskesmas

dengan ISO).

12. Program peningkatan jaminan pemeliharaan kesehatan.

a. Meningkatkan pelayanan kesehatan penduduk miskin.

13. Program peningkatan sarana pelayanan kesehatan.

a. Membangun gedung kesehatan.

b. Meningkatkan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya.

14. Program peningkatan status kesehatan masyarakat.

a. Peningkatan jaminan kesehatan bagi keluarga miskin.

b. Meningkatkan penanganan komplikasi kebidanan (sectio caesar) bagi ibu

hamil keluarga miskin.

c. Meningkatkan Presentase neonatus dengan komplikasi yng ditangani.

d. Meningkatkan Presentase kunjungan ibu hamil K4.

e. Meningkatkan Presentase pelayanan nifas.

f. Meningkatkan Presentase kunjungan bayi.

g. Meningkatkan Presentase pemberian makanan pendamping ASI pada

anak usia 6-24 bulan keluarga miskin.

h. Meningkatkan Presentase peserta KB aktif.

E. PROGRAM DAN KEGIATAN POKOK

Program adalah kumpulan kegiatan nyata, sistematis dan terpadu yang

dilaksanakan dalam rangka kerjasama dengan masyarakat untuk mencapai

sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Program Dinas Kesehatan Kabupaten

Page 21: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 12

Tanah Bumbu yang harus dilaksanakan dalam tahun anggaran 2016 oleh Dinas

Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu didukung oleh Dokumen Pelaksanaan

Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) Tahun Anggaran 2016

yaitu Rp. 147.960.893.202.,- dengan masing-masing Rincian Belanja Tidak

Langsung sebesar Rp. 42.859.276.901,- dan Belanja Langsung Rp.

105.101.616.301,- . Kumpulan kegiatan yang dilaksanakan dijabarkan dalam 18

Program yang masing-masing anggarannya disusun berdasarkan DPA-SKPD

tahun Anggaran 2016. Program-program tersebut antara lain:

1. Program peningkatan pelayanan administrasi Perkantoran.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur.

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.

5. Program Obat dan Perbekalan kesehatan.

6. Program Upaya Kesehatan Masyarakat.

7. Program Pengawasan Obat dan Makanan.

8. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

9. Program Perbaikan Gizi Masyarakat.

10.Program Pengembangan Lingkungan Sehat.

11. Program pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular.

12. Program standarisasi pelayanan kesehatan.

13. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana

puskesmas/ puskemas pembantu dan jaringannya.

14. Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/ rumah

sakit jiwa/ rumah sakit paru-paru/ rumah sakit mata

15. Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan.

16. Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia.

17. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak.

18. Penyakit Tidak Menular

F. Arah Kebijakan

Arah kebijakan pembangunan kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu

berpedoman pada kebijakan kementerian kesehatan RI yang berorientasi pada

Page 22: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 13

pencapaian standar pelayanan minimal (SPM) dan Millenium Development

Goals (MDGs). Dalam upaya pencapaian target yang diamanatkan SPM dan

MDGs, Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu menyikapi dengan membuat

visi dan misi serta SPM Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu seperti

termuat dalam Rencana Strategis dinas kesehatan Tahun 2016-2021. Demi

terwujudnya rencana strategis tersebut ditetapkan arah kebijakan Dinas

Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu sebagai berikut:

1. Menyediakan sarana, prasarana dan tenaga untuk meningkatkan pelayanan

dan akses masyarakat terhadap pelayanankesehatan dasar.

2. Penguatan sistem kewaspadaan dini dan penyelidikan epidemiologi serta

penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) melalui deteksi dini KLB.

3. Promosi kesehatan dan penguatan pemberdayaan masyarakat.

4. Memberikan jaminan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat.

G. RENCANA KERJA TAHUNAN DAN PENETAPAN KINERJAPerencanaan kinerja tahunan merupakan proses penetapan target –target

kinerja berikut kegiatan-kegiatan tahunan seperti indikator kinerja serta

penetapan indikator kinerja sasaran sesuai dengan program, kebijakan dan

sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra. Oleh karena itu substansi dari

penyusunan rencana kinerja tahunan (RKT) adalah target seting dari capaian

indikator kinerja sasaran. Rencana kerja merupakan penjabaran tahunan dari

Rencana Strategis Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu. Rencana Kinerja

Tahunan ( RKT ) Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2016

diuraikan dalam formulir Rencana Kinerja Tahun 2016 pada Lampiran LAKIP

Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu.

Perjanjian Kinerja (PK) merupakan pernyataan komitmen yang

mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas, terukur

dalam rentang waktu satu tahun. Kepala Dinas Kesehatan telah

menandatangani Kontrak Kinerja dengan Bupati Tanah Bumbu pada tahun 2016.

Sebagaimana peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 mewajibkan setiap instansi

pemerintah untuk menyusun Penetapan Kinerja (PK) dan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ).

Page 23: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 14

Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah dimana indikator strategis harus dilengkapi dengan

indikator sasaran maka Rencana Kinerja Tahunan (RKT) beserta target kinerja

yang akan dicapai Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu selama tahun

2016 yang akan kemudian dengan Penetapan Kinerja tahun 2016 dimuat pada

Lampiran di LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu.

Page 24: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 15

BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas merupakan hal yang penting untuk menjamin nilai-nilai

seperti efesiensi dan efektifitas. Efisiensi merupakan suatu ukuran

keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya sumber / biaya untuk mencapai

hasil dari kegitan yang dijalankan. Sedangkan efektifitas adalah pencapaian

tujuan secara tepat atau memilih tujuan –tujuan yang tepat dari serangkaian

alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan

lainnya. Dalam sistem pemerintahan dikenal dengan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah ( AKIP )

Akuntabilitas kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai

keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan dengan kegiatan sesuai sasaran

dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi

instansi pemerintah.

Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu selaku unsur pelaksana

Pemerintah Daerah dalam bidang kesehatan , berkewajiban untuk melakukan

akuntabilitas kinerja melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah ( LAKIP ), dimana LAKIP tersebut menggambarkan tingkat

keberhasilan atau kegagalan selama kurun waktu tahun anggaran 2016

berdasarkan sasaran , program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam

rencana strategi.

A. CAPAIAN KINERJACapaian kinerja merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik

dan berkesinambungan yang didasarkan pada kelompok indikator kinerja

kegiatan yang berupa

Indikator-indikator masukan, keluaran, hasil ,manfaat dan dampak.

Pengukuran mencakup antara lain :

a) Kinerja kegiatan yang merupakan tingkat pencapaian dari target

masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan

Page 25: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 16

b) Tingkat pencapaian sasaran instansi pemerintah yang

merupakan tingkat pencapaian target dari masing-masing

indikator sasaran yang telah ditetapkan.

Pengukuran kinerja dimaksud dilakukan dengan menggunakan formulir

Pengukuran Kinerja ( PK ), yang selanjutnya dilakukan evaluasi untuk

mengetahui keberhasilan ataupun kegagalan dari kegiatan dan sasaran yang

telah ditetapkan.

Untuk lebih mempermudah interpretasi atas pencapaian kinerja

kegiatan , indikator sasaran dan indikator kinerja utama maka dipergunakan

skala ordinal dan makna dari nilai tersebut yaitu :

80 % - 100 % atau lebih : Baik

60 % – 79 % : Cukup Baik

< 60 % : Tidak Baik

B. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA

Tahun 2016 Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu telah

menetapkan 9 sasaran strategis yang berisi 68 indikator kinerja, target dan

relisasi masing-masing indikator diuraikan pada lampiran Formulir Penetapan

Kinerja. Dari 68 indikator yang termasuk dalam Dokumen Perjanjian Kinerja

(PK) yang merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang akan

dicapai Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu pada tahun 2016.

Berdasarkan Dokumen Perjanjian Kinerja ( PK ) tahun 2016 jumlah

indikator kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu yang ditetapkan

sebanyak 68 indikator, dan capaian kinerja yang memiliki persentase

capaian 80 – 100 % atau lebih sebanyak 54 dan indikator yang

pencapaiannya antara 60 – 79 % sebanyak 4 dan yang tidak baik kurang dari

60 % sebanyak 10 seperti terlihat pada tabel 3.1 berikut ini :

Page 26: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 17

Tabel 3.1

Ringkasan Tingkat Capaian Kinerja 2016 Dinas Kesehatan

Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan

Tingkat Capaian KinerjaJumlah

Indikator Persentase Kategori

80 - 100 % 54 79,41 % Baik

60 - 79 % 4 5,88 % Cukup Baik

60 % 10 14,70 % Tidak Baik

64 100 %

C. EVALUASI DAN ANALISIS KINERJA

Evaluasi kinerja juga merupakan suatu proses umpan balik atas kinerja

masa lalu yang berguna untuk meningkatkan produktivitas dimasa yang akan

datang, sebagai suatu proses yang berkelanjutan, evaluasi kinerja

menyediakan informasi mengenai kinerja dalam hubungannya terhadap

tujuan dan sasaran. Evaluasi kinerja merupakan kegiatan untuk menilai atau

melihat keberhasilan dan kegagalan dalam melaksanakan tugas dan fungsi

yang dibebankan dalam melaksanakan pengembangan visi dan misi evaluasi

kinerja merupakan analisis dan interpretasi keberhasilan atau kegagalan

pencapaian kinerja.

Evaluasi kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu

merupakan kegiatan lebih lanjut dari kegiatan pengukuran kinerja dan

pengembangan indikator berpedoman pada ukuran dan indikator yang telah

disepakati dan ditetapkan. Perjanjian Kinerja ( PK ) Dinas Kesehatan

Kabupaten Tanah Bumbu didasarkan atas hasil pengukuran kinerja dalam

setiap tujuan dan sasaran yang diuraikan sebagai berikut :

Page 27: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 18

Tabel 3.2

Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2016

Indikator Target%

Realisasi%

CapaianKinerja( % )

Kategori

Persentase D/S Balita 56,7 52,48 98,13 Baik

Persentasi Balita Gizi BurukMendapat Perawatan 100 100 100 Baik

Persentase Balita < 6 bulanMendapat ASI Eksklusif 48,18 54,15 100 Baik

Persentase Rumah Tanggayang mengkosumsi garamberyodium

93,85 99,9 100 Baik

Persentase Anak Balita dapatVit. A ( Proyeksi) 78,85 73,17 92,78 Baik

Persentase Bumil dapat TTDminimal 90 tablet 67,6 58,42 86,42 Baik

Persentase Bumil KEK dapatPMT 23 6,63 28,95 Tidak Baik

Persentase Balita Kurus yangmendapat makanan tambahan 14,2 2,26 15,91 Tidak Baik

Prevalensi wasting ( kurus)anak balita ( persen) 15,2 0 0 Tidak Baik

Persentase remaja putri yangmendapat tablet tambah darah 21 0 0 Tidak Baik

Persentase ibu nifasmendapatkan vit A 68,50 63,91 93,30 Baik

Pesentase bayi baru lahirmendapat IMD 21,00 27,56 100 Baik

Persentase BBLR 2,66 8,09 100 Baik

Persentase balita yangmempunyai buku KIA 77,5 77,26 100 Baik

Persentase balita ditimbangnaik BB nya 83,1 83,73 100 Baik

Persentase balita ditimbangtidak naik BB nya 6,90 6,49 94,05 Baik

Persentase balita 2T 0,98 0,63 64,28 CukupBaik

Persentase balita BGM 0,98 1,90 51,57 Tidak Baik

Persentase ibu hamil anemia 38 17,8 46,84 Tidak Baik

Page 28: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 19

Prevalensi Kekurangan gizi (underweight) pada anak balita( persen)

19,3 0 0 Tidak Baik

Prevalensi sunting ( pendekdan sangat pendek) padaanak baduta ( bawah duatahun)( persen)

1526 0 0 Tidak Baik

Persentase KunjunganNeonatal 1 ( KN 1) 74 53,9 72,84 Cukup

BaikPersentase puskesmas yangmelakukan penjaringankesehatan untuk peserta didikkelas I

78.6 85,7 100 Baik

Persentase puskesmas yangmelakukan penjaringankesehatan untuk peserta didikkelas VII dan X

50 42,9 85,8 Baik

Persentase puskesmas yangmenyelenggarakan kegiatankesehatan remaja

35.71 35,71 100 Baik

Persentase persalinandifasiltas kesehatan 50 61,4 100 Baik

Persentase bumil KEK 6,1 1,78 100 Baik

Persentase puskesmas yangmelaksanakan kelas ibu hamil 100 100 100 Baik

Persentase puskesmas yangmelaksanakan orientasi P4K 100 100 100 Baik

Persentase pelayanan ibuhamil mendapatkan antenatalminimal 4 kali

64 64,5 100 Baik

Prevalensi AKI per 100.000kelahiran hidup 102 73,4 100 Baik

Prevalensi AKN per 1000kelahiran hidup 7,15 4,4 100 Baik

Persentase AKB per 1000kelahiran hidup 9,72 6,2 100 Baik

Persentase AKBa per 1000kelahiran hidup 10,54 1,3 100 Baik

Pesentase KB aktif 100 85,7 85,70 Baik

Page 29: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 20

persentase desa yang memilikiposyandu lansia 64 75,16 100 Baik

Menurunnya angka kesakitanmalaria ( API ) /1000 penduduk 0.70 0,35 100 Baik

Menurunnya kesakitan filaria (MF Rate )< 1% 0.80 0,92 86,95 Baik

Insiden Rate DBD/100.000penduduk 70.00 136,3 100 Baik

presentase Presentasepenemuan kasus baru kustatanpa cacat

75 75 100 Baik

Keberhasilan pengobatan TBBTA + ( Sukses Rate) 83 69,2 83,37 Baik

Presentase kasus HIV ygdiobati 25 73,9 100 Baik

Presentase puskesmasmelaksanakan pemeriksaandan tatalaksana pnemoniamelalui program MTBS

92.86 78,5 84,54 Baik

Presentase Puskesmas yangmelaksanakan pengendalianPTM terpadu

14.29 14,29 100 Baik

Presentase kebijakanKawasan Tanpa Asap Rokokdi sekolah

5.12 10,4 100 Baik

Presentase desa yangmelaksanakan pelayananPosbindu PTM

10.07 29,5 100 Baik

Presentase perempuan 30-50tahun yg dideteksi kankerservik dan payudara

5.01 5,9 100 Baik

Presentase anak usia 0-11bulan mendapat imunisasidasar lengkap

85.00 36,2 42,59 Tidak Baik

Persentase SinyalKewaspadaan dini yangdirespon

85.41 85,41 100 Baik

Persentase desa yangmelakukan STBM 24 24 100 Baik

Page 30: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 21

Persentase Tempat-TempatUmum (TTU) yang memenuhisyarat kesehatan

52 52 100 Baik

Persentase TempatPengolahan Makanan(TPM)yang memenuhi SyaratKesehatan

15 15 100 Baik

Persentase RS yangmelakukan pengelolaanLimbah medis sesuai Standar

20 20 100 Baik

Persentase Presentase daerahpotensial yg melakas strategiadaptasi dampak kesehatanakibat perubahan iklim

10 6,7 67,00 CukupBaik

persentase Kab/Kota ygmenyelenggarakan tatanankawasan sehat

20 20 100 Baik

Frekuensi pembinaanpenyehatan lingkungan kePuskesmas

100 100 100 Baik

Persentase Sarana Air bersihyang dilakukan pengawasan 39 39 100 Baik

Persentase Sarana Air minumdan yang dilakukanpengawasan

24 24 100 Baik

Persentase PelayananKesehatan Masyarakat Miskin/Kurang Mampu

100 100 100 Baik

Persentase PelayananKesehatan Rujukan PasienMasyarakat Miskin

100 100 100 Baik

Persentase PHBS di TatananRumah Tangga 42.13 36 85,44 Baik

Persentase Strata Desa Siagaaktif Purnama & Mandiri (%) 14.93 11,76 78,76 Cukup

Baik

Persentase Posyandu Mandiri& Purnama ( % ) 39.79 45,87 100 Baik

Rasio Posyandu Per SatuanBalita (per 1000 ) 5.0 5,3 100 Baik

Page 31: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 22

Persentase Sekolah yangmendapat Promosi Kesehatan 6,18 8,44 100 Baik

Persentase Kecamatan yangmemiliki Puskesmas yangbersertifikasi Akreditasi

14,29 0 0 Tidak Baik

Rasio Dokter per SatuanPenduduk (Per 1000 ) 0,16 0,13 81,25 Baik

Persentase Pangan IndustriRumah Tangga (PIRT) yangmemiliki nomor Registrasi

42.86 42,86 100 Baik

1) Presentase D/S

Presentase pelayanan anak balita adalah anak balita (12 – 59

bulan) yang memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan.

Jumlah cakupan ini didapat dari jumlah anak balita yang memperoleh

pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali dibagi jumlah

seluruh anak balita disatu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama.

Pada tahun 2016 Presentase ini tidak mencapai target yaitu hanya

sebesar (52,48%) dari (59,7%) target yang ditetapkan , Persentase

pelayanan anak balita merupakan wujud dari partisipasi masyarakat,

yaitu kemauan keluarga anak balita untuk menimbangkan anaknya

(12-59 bln) ke Posyandu. Kemauan ke Posyandu menyangkut

motivasi. Apabila motivasi ibu-ibu membawa balitanya ke Posyandu

tinggi untuk mengetahui Pertumbuhan balitanya, maka kegiatan ini

akan sustainable hingga balita berumur 60 bulan. Tapi kalau

motivasinya lain, misalnya hanya untuk mendapatkan imunisasi saja,

maka setelah selesai mendapatkan imunisasi ibu-ibu akan berhenti

membawa balitanya ke Posyandu. Hal inilah yang harus dirubah, baik

cara pemberian pelayanan nakes di posyandu maupun pemahaman

masyarakat terhadap posyandu. Selain itu mungkin juga disebabkan

oleh makin meningkatnya pencarian pelayanan kesehatan ke dokter

atau bidan praktek mandiri, sehinga tidak tercatat/ termonitor di

Page 32: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 23

posyandu. Selain beberapa hal di atas, ada kemungkinan masyarakat

yang kurang memperhatikan kesehatannya. Upaya pencegahan/

pemeliharaan kesehatan kurang diperhatikan. Masyarakat hanya

kontak dengan nakes apabila sudah sakit.

2) Persentasi Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan

Gizi buruk adalah status gizi menurut berat badan (BB) dan

tinggi badan (TB) dengan Z-score <-3 dan atau dengan tanda –tanda

klinis ( marasmus, kwashiorkor dan marasmus –kwasiorkor ).

Presentase balita gizi buruk dihitung dengan perhitungan jumlah balita

gizi buruk mendapat perawatan di sarana pelayanan kesehatan di satu

wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dibagi jumlah seluruh balita

giziburuk yng ditemukan disatu wilayah kerja pada kurun waktu yang

sama. Pada tahun 2016 terdapat 3 kasus Gizi Buruk diwilayah kerja

Puskesmas Perawatan Pagatan Kecamatan kusan hilir sebanyak 2

kasus dan Puskesmas Teluk Kepayang 1 kasus, tahun 2014 tidak

terdapat kasus gizi buruk di Kabupaten Tanah Bumbu sedangkan di

tahun 2013 terdapat 3 kasus gizi buruk yang semua ditangani sesuai

standar, kasus ini terjadi di wilayah kerja Puskesmas Satui dan

Batulicin 1 dan tahun 2012 kasus gizi buruk ( 5 kasus ). Ini diharapkan

kasus gizi buruk tidak terjadi lagi di tahun berikutnya karena Masalah

ini perlu penanganan yang cepat, terutama pelacakan terhadap Balita

tersebut dan mengidentifikasi masalah dan penyebab terjadinya gizi

buruk. Masalah yang sering dihadapi dalam penanganan Balita Gizi

Buruk adalah ketidakmauan orang tua Balita untuk merawat anaknya

di Rumah Sakit atau Puskesmas Perawatan. Hal ini karena alasan

bahwa anak-anaknya yang tinggal di rumah tidak ada yang mengurus

dan juga tidak adanya dana bagi keluarga yang menunggu di Rumah

Sakit. Selain itu kalau orang tua di Rumah Sakit, mereka tidak bisa

mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka sehari-

hari.

3) Persentase Balita < 6 bulan Mendapat ASI Eksklusif

Page 33: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 24

Air Susu Ibu atau ASI adalah makanan terbaik bagi bayi dan

balita. Pemberian ASI Ekslusif adalah pemberian ASI kepada bayi 0

sampai dengan 6 bulan tanpa di campur dengan makanan apapun.

Presentase pemberian ibu memberikan ASI Ekslusif dihitung dari

jumlah ibu menyusui secara ekslusif dibagi dengan ibu yang memiliki

bayi 0-6 bulan.

Pada tahun 2014 , Pemberian ASI eksklusif Rata-Rata Per

Puskesmas Tahun 2014 masih dibawah Target yang diharapkan (70%)

realisasi hanya (39,85%) sedangkan 2016 target (75%) realisasi

sebesar (48,13%). Di duga karena banyak masyarakat yang masih

belum mengetahui manfaat Asi Eksklusif untuk bayinya, juga

kecendrungan ibu memberikan susu formula kepada bayinya dengan

berbagai alas an seperti air susu yang tidak keluar, bekerja pasca cuti

sehingga memberikan ASI dicampur dengan susu formula pada bayi

mereka , promosi susu formula dari produsen begitu “dahsyat” baik di

media cetak maupun di media elektronik.

Perlu strategi dan langkah-langkah untuk bisa “mendongkrak”

Presentase pemberian ASI Ekslusif ini antara lain dengan memperkuat

lintas sektoral salah satunya melalui pemberdayaan masyarakat

dengan penguatan di KADARZI.

Demikian halnya untuk ibu-ibu yang bekerja, ASI bisa diperah dan

disimpan di lemari pendingin dan diberi pada bayi saat ibu bekerja, dan

penggalakan pojok ASI di tempat-tempat kerja.

4) Persentase Rumah Tangga yang mengkosumsi garam beryodium

Ketersediaan garam beryodium dimasyarakat dan kesadaran

masyarakat untuk mengkonsumsi garam beryodium.

5) Persentase Anak Balita dapat Vit. A ( Proyeksi)

Persentase balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun (

biasa diberi pada bulan Februari dan Agustus ) , diperoleh dari

hitungan persentase jumlah balita yang mendapat kapsul vitamin A

Page 34: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 25

sebanyak dua kali dalam setahun dibagi dengan jumlah seluruh

sasaran balita yang di wilayah kerja pada tahun yang sama.

Pada tahun 2014, dari target ( 90% ) angka pencapaian hanya

sebesar ( 77%) masih kurang ( 2 % ) sedangkan di tahun 2016 dari

target (95%) realisasinya hanya sebesar (74,77%) angka capaian

kinerjanya hanya sebesar (78,70%).

Persentase balita mendapat vitamin A belum optimal diduga sebagian

keluarga balita belum sepenuhnya mengerti pentingnya vitamin A bagi

kesehatan anaknya, demikian juga dengan petugas yang masih belum

optimal “ jemput bola “ untuk mensweeping balita yang belum diberi

vitamin A, diharapkan peran kader sebagai perpanjangan tangan bisa

lenih proaktif lagi untuk ikut menjaring dan memberikan vitamin A.

Hal lain yang msih perlu diperhatikan adalah pencatatan pelaporan dari

kegiatan pemberian Vitamin A juga belum optimal sehingga

kemungkinan balita yang sudah mendapat vitamin A tidak terlaporkan.

6) Persentase Bumil dapat TTD minimal 90 tablet

Persentase Bumil dapat TTD minimal 90 tablet pada tahun 2016

ditargetlkan sebesar 67,6% dengan realisasi sebesar 58,42% masih

kurang dari target yang ditetapkan ini dikarenakan Rendahnya

kunjungan ibu hamil untuk mememriksakan kehamilannya terlihat dari

cakupan K4 sebesar 64,5%. Rendahnya kunjungan K4 ini ditambah

lagi pemberian ANC yang komprehenship tidak berjalan dengan baik

sehingga pemberian TTD 90 tablet tidak mencapai target (lebih rendah

dari K4)

7) Persentase Bumil KEK dapat PMT

Pemberian PMT pada bumil KEK (kekurangan Energi

Kronis=LILA < 23,5 cm) hanya berasal dari provinsi, sedangkan dari

APBD II tidak ada sama sekali. sehingga realisasinya hanya sebesar

6,63% dari yang ditargetkan sebesar 23%.

8) Persentase Balita Kurus yang mendapat makanan tambahan

Page 35: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 26

Balita Kurus yang mendapat makanan tambahan hanya

berasal dari provinsi, sedangkan dari APBD II tidak ada sama sekali.

sehingga dari target yang ditetapkan sebesar 14,2 realisasinya hanya

sebesar 2,26%

9) Prevalensi wasting (kurus) anak balita ( persen)

Data Prevalensi wasting (kurus) anak balita diperoleh dri hasil

pelaksanaan PSG (Pemantauan Status Gizi) oleh pusat. Data ini

belum selesai diolah sehingga tidak bisa tersajikan.

10) Persentase remaja putri yang mendapat tablet tambah darah

Tahun 2016 tablet tambah darah sudah didrop dari provinsi

namun biaya distribusi tidak ada. Distribusi akan diusahakan diakhir

bulan desember dengan bantuan biaya puskesmas.

11) Persentase ibu nifas mendapatkan vit A

Rendahnya persentase ibu nifas mendapatkan vit A berhubungan

dengan kunjungan neonatus pertama (KN1). Sampai dengan sekarang

KN1 hanya sebesar 53,9%.

12) Pesentase bayi baru lahir mendapat IMD

Pesentase bayi baru lahir mendapat IMD sudah melebihi target

yang ditetapkan (21%), realisasinya sebesar 27,56. Capaian ini bisa

lebih tinggi seandainya semua puskesmas melaporkan hasil

pelaksanaan IMD.

13) Persentase BBLR

Berat badan bayi lahir rendah (BBLR) merupakan gambaran

dari keadaan Gizi ibu hamil. Semakin tingginya BBLR bearti keadaan

Gizi ibu hamil semakin buruk. Hal ini harus segera dilakukan intervensi

agar tidak terjadi peningkatan AKI dan AKB. Intervensi yang dilakukan

harus melibatkan lintas sektor dan lintas program terkait dengan

melihat akar permasalahan yang terjadi.

Page 36: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 27

14) Persentase balita yang mempunyai buku KIA

Persentase balita yang mempunyai buku KIA berhubungan

dengan capaian K1. semakin rendah K1 semakin rendah juga

Persentase balita yang mempunyai buku KIA. Selain itu hal ini juga

berhubungan dengan perbedaan antara target sasaran dengan

realisasi data yang ada.

15) Persentase balita ditimbang naik BB nya

Tidak tercapainya indikator ini disebabkan data yang terkumpul

baru sampai bulan oktober tahun 2016. Semoga diakhir tahun target

yang ditetapkan bisa tercapai.

16) Persentase balita ditimbang tidak naik BB nya

Semakin rendah persentase balita yang tidak naik berat

badannya maka semakin baik pertumbuhan balita yang diharapkan

juga berkorelasi dengan status gizinya. Capaian persentase balita

ditimbang tidak naik BB nya lebih rendah dari target yang ditetapkan,

hal ini berarti pertumbuhan balita di Tanah Bumbu juga baik.

17) Persentase balita 2T

Persentase balita 2T adalah persentase balita 2 bulan berturut-

turut tidak naik berat badannya. Balita yang 2 kali berturut-turut tidak

naik berat badannya harus segera dilakukan intervensi agar tidak jatuh

ke Gizi Buruk Sampai dengan bulan oktober 2016 capaian persentase

balita 2T lebih rendah dari target yang ditetapkan.

18) Persentase balita BGM

Balita BGM adalah balita gizi buruk berdasarkan indikator

BB/U. Balita BGM merupakan pintu gerbang menuju gizi buruk. Balita

BGM terjadi dalam kurun waktu yang panjang. Sebagian besar BGM

terjadi karena tidak terpantaunya pertumbuhan balita atau tidak

Page 37: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 28

teraturnya balita ditimbang di posyandu. Tahun 2016 persentase balita

BGM di bawah target yang ditetapkan.

19) Persentase ibu hamil anemia

Kehamilan seorang ibu harus dipersiapkan sebaik mungkin

agar ibu dan janin yang dikandungnya sehat dan nantinya bayi yang

dilahirkan juga sehat. Ibu hamil yang anemia dapat berdampak buruk

bagi kesehatan ibu saat melahirkan dan janin yang dikandungnya. Ibu

hamil yang anemia dapat menyebabkan BBLR dan kematian ibu saat

melahirkan. Hal ini harus dicegah. Tahun 2016 ibu hamil sebesar

17,8%, masih lebih rendah dari target yang ditetapkansebesar 38%.

20) Prevalensi Kekurangan gizi (underweight) pada anak balita ( persen)

Anak balita yang underweight adalah anak balita berdasarkan

indikator BB/U berada dibawah -1 SD. Data ini diperoleh berdasarkan

hasil PSG tahun 2016 yang hasilnya belum dapat disampaikan oleh

provinsi.

21) Prevalensi sunting (pendek dan sangat pendek) pada anak baduta

(bawah dua tahun)(persen)

Anak baduta stunting adalah anak yang berusia di bawah dua

tahun berdasarkan idikator TB/U berada dibawah -1 SD. Pendek dan

sangat pendek merupakan akibat dari kekurangan gizi kronis (jangka

panjang). Data ini diperoleh berdasarkan hasil PSG tahun 2016 yang

hasilnya belum dapat disampaikan oleh provinsi.

22) Persentase Kunjungan Neonatal 1 (KN 1)

Kunjungan neonatal 1 (KN 1), merupakan kujungan kepada

bayi baru lahir 6 jam pertama. Kunjungan ini penting sekali dilakukan

untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi. Bayi yang baru lahir rentan

sekali terhadap penyakit ataupun faktor lain pasca persalinan, untuk itu

perlu sekali mendapat perhatian/ perawatan yang baik. Rendahnya KN

1 dapat berakibat kesehatan bayi dan dampaknya pada kematian bayi

Page 38: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 29

yang tinggi. Pada tahun ini sampai dengan bulan oktober capaian KN 1

hanya sebesar 53,9%, jauh dibawah target yang ditetapkan sebesar

74%. Rendahnya capaian ini diakibatkan kurang baiknya pencatatan di

tingkat pelayanan. Banyak hasil capaian yang tidak tercatat.

23) Persentase puskesmas yang melakukan penjaringan kesehatan untuk

peserta didik kelas I

Penjaringan kesehatan merupakan serangkaian kegatan yisian

kuesioneroleh peserta didik, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan

penunjang oleh tenagga kesehatan bersama-sama kader kesehatan di

sekolah dan guru sekolah yang bermaksud untuk memilah anak yang

sehat dan anak yang tidak sehat. Tujuannya adalah meningkatkan

derajat kesehatan peserta didik secara optimal, terdeteksinya secara

dini masalah kesehatan, tertanganinya masalah kesehatan, dan

tersedianya data/ informasi untuk menilai perkembangan kesehatan

peserta didik serta untuk perencanaan dan evaluasi program UKS.

Pada tahun ini penjaringan yang telah dilaksanakan pada siswa SD

kelas 1 telah melampaui target yang ditetapkan, yaitu sebesar 85,7%

dari 78,6% yang ditetapkan.

24) Persentase puskesmas yang melakukan penjaringan kesehatan untuk

peserta didik kelas VII dan X.

Penjaringan kesehatan untuk peserta didik kelas VII dan X

merupakan program baru dari kesehatan, sehingga banyak

pukesmas yang belum melaksanakan. Tahun ini puskesmas yang

telah melaksanakan hanya sebesar 42,9% dari 50% yang ditetapkan.

25) Persentase puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan kesehatan

remaja

Persentase puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan

kesehatan remaja pada tahun 2016 ditargetkan sebesarn 35,17% yaitu

Page 39: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 30

5 puskesmas dari 14 puskesmas dengan realiasi 35,17% capaian

kinerja 100%.

26) Persentase persalinan difasiltas kesehatan

Persalinan di fasilitas kesehatan merupakan upaya untuk

menjamin keselamatan ibu, bayi yang dilahirkan serta tenaga penolong

peralinan.tu Selain itu juga untuk mempermudah proses penanganan

kegawatdaruratan medis. Diharapkan semua persalinan dilakukan

difasilitas kesehatan yang tentunya harus memadai. Hal ini untuk

mencegah terjadinya kematian ibu dan bayi. Tahun ini persalinan di

fasilitas kesehatan telah mencapai 61,4% dari 50% yang ditargetkan.

27) Persentase bumil KEK

Anak yang sehat dihasilkan dari ibu hamil yang sehat.

Kesehatan ibu hamil sangat penting karena ibu hamil akan mencetak

generasi penerus bangsa. Tahun ini kita telah berhasil menekan

jumlah ibu hamil yang KEK menjadi 1,78%, jauh di bawah target yang

ditetapkan, yaitu sebesar 6,1%.

28) Persentase puskesmas yang melaksanakan kelas ibu hamil

Kelas Ibu hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan

umur kehamilan antara 20 minggu s/d 32 minggu denganjumlah

peserta maksimal 10 orang. Ibu-ibu akan belajar bersama, diskusi dan

tukar pengalaman tentang kesehatan ibu dan anak secara menyeluruh

dan sistematis serta dapat dilaksanakan secara terjadwal dan

berkesinambungan yang difasilitasi oleh bidan/ tenaga kesehatan

dengan menggunkan paket kelas ibu hamil. Tujuannya adalah untuk

meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilakuibu agar

memahami tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama

kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB

pasca persalinan, dll. Tahun ini semua puskesmas telah melaksanakan

kelas ibu hamil hanya saja kuantitas dan kualitas pelaksanaannya saja

yang berbeda antar puskesmas.

Page 40: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 31

29) Persentase puskesmas yang melaksanakan orientasi P4K

P4K merupakan program Perencanaan Persalinan dan

Pencegahan Komplikasi dengan cara memantau , mencatat dan

menandai stiapibu hamil. Program ini dilaksanakan oleh tenaga

kesehatan, kader kesehatan dibantu oleh tokoh masyarakat. Program

ini salah satu cara pemberdayaan masyarakat dalam penurunan AKI

dan AKB. Semua Puskesmas sudah melaksanakan orientasi P4K

sehingga sehinga capaian sudah memenuhi target yaitu 100%

30) Persentase pelayanan ibu hamil mendapatkan antenatal minimal 4 kali

Presentase kunjungan ibu hamil K-4 adalah Presentase ibu

hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan

standar paling sedikit 4 kali disatu wilayah kerja dalam kurun waktu

tertentu. Perhitungan Presentase ini persentase ibu hamil yang

mendapatkan pelayanan antenatal care (ANC) minimal 4 kali sesuai

standar (dengan distibusi 1 kali pada trimester ke 1, 1 kali pada

trimester ke-2 dan 2 kali pada trimester ke 3 ) oleh tenaga kesehatan

dibagi dengan estimasi jumlah ibu hamil disuatu wilayah pada kurun

waktu tertentu .

Pada 2014 terdapat 4.498 orang ibu yang hamil sebanyak 5.030 yang

mendapat pelayanan ANC sesuai standar sebesar ( 78,7 % ) hal ini

belum mencapai target kinerja yang telah ditetapkan dan diinginkan

sebesar ( 85 % ) masih kurang (1,08% ), sedangkan tahun 2016

jumlah kunjungan ibu hamil K4 adalah sebanyak 5.164 sedangkan

jumlah ibu hamil 8.183 orang target yang ditetapkan 90% sedangkan

realisasinya sebesar 63,11% masih jauh dari target yang ditetapkan.

Hal ini K4 tahun ini mungkin disebabkan oleh meningkatnya

masyarakat yang memeriksakan kehamilannya ke dokter atau bidan

praktek mandiri yang tidak tercatat atau terlaporkan. Tercatat apabila

telah melahirkan, sehingga persentase LINAKES cenderung lebih

tinggi. Hal ini terlihat dari rendahnya persentase pelayanan nifas.

Selain itu juga terlihat dari rendahnya persentase ibu hamil dengan

Page 41: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 32

komplikasi kebidanan yang ditangani. Sebagian besar ibu yang hamil

belum menyadari sepenuhnya arti dan pentingnya memeriksakan

kehamilannya oleh tenaga kesehatan secara teratur, disamping

pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya pemeriksaan saat

kehamilan juga diduga karena sebagian besar dari ibu hamil

menganggap peristiwa kehamilan adalah hal yang alami atau biasa

saja. Dugaan lain yaitu dari aspek jarak tempat tinggal ibu hamil ke

sarana kesehatan terdekat seperti poskesdes masih ada yang jauh

sehingga aksesibiltas ke sarana dan tenaga kesehatan masih rendah,

diharapkan tahun –tahun berikutnya dengan adanya penambahan

pembangunan poskesdes setiap tahun di tiap desa ,berikutnya

penempatan dan penambahan bidan atau tenaga kesehatan ditiap

desa serta penguatan di strategi promosi kesehatan melalui

penyuluhan kesehatan yang lebih intensif lagi juga harus lebih

mengembangkan lagi desa siaga aktif tahun 2016 sehingga capaian

untuk Presentase kunjungan ibu hamil K-4 nakes terlatih tahun 2016

nanti bisa menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan lagi.

31) Prevalensi AKI per 100.000 kelahiran hidup

Angka Kematian Ibu (AKI) adalah jumlah kematian ibu sebagai

akibat komplikasi kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk

kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan, dan

dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan

lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup. Untuk tahun 2014, target

AKI Kabupaten Tanah Bumbu adalah 80 per 100.000 kelahiran hidup

di bawah target nasional sebesar 125 per 100.000 kelahiran hidup

yang ditetapkan berdasarkan target nasional, sedangkan

pencapaiannya tahun 2014 sebesar 137 per 100.000 kelahiran hidup,

sedangkan pada tahun 2016 target sebesar 75 per 100.000 kelahiran

hidup realisasi sebesar 102,2 capaian pada tahun 2016 sebesar 73,17

ini kategori cukup baik. Hal ini diluar dugaan karena pada tahun 2011

AKI Kabupaten Tanah Bumbu ada pada angka 198 per 100.000

Kelahiran Hidup , tahun 2012 AKI Kabupaten Tanah Bumbu sudah

Page 42: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 33

mencapai di posisi angka 84 per 100.000 Kelahiran Hidup, tahun 2013

AKI Kabupaten Tanah Bumbu sudah mencapai di posisi angka 218

per 100.000 Kelahiran Hidup artinya sudah sangat jauh dibawah target

nasional. Harus disadari ketika berkaitan dengan AKI ada banyak

faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya naik turunnya

angka AKI, diantaranya masyarakat bersalin ke Dukun Kampung (DK)

masih kurangnya kepercayaan terhadap Bidan atau Dokter, sosial

ekonomi, kesehatan ibu sebelum hamil dan nifas, serta pelayanan

kesehatan terhadap ibu hamil. Bukti Budaya yang berperan adalah

karena pertolongan persalinan sudah gratis, yang dibutuhkan dari

masyarakat hanyalah memeriksakan kehamilan dan pertolongan

persalinan ke tenaga kesehatan difasilitas kesehatan. Timbul

pertayaan selama ini tentang hal Apakah Budaya masyarakat yang

mempercayakan persalinan ke Dukun Kampung (DK) hanya tanggung

jawab kesehatan ? Tentunya tidak. Selain itu Dinas Kesehatan dengan

jejaring dilapangan (Bidan desa) sudah memberikan pelayanan

persalinan sesuai SOP, sehingga kematian di Puskesmas maupun

jaringannya sudah sangat kecil. Hal ini merupakan “PR” yang sangat

berat bagi semua pihak baik pemerintah termasuk semua tenaga

kesehatan baik yang ada di Dinas Kesehatan , UPTD (Puskesmas)

dan semua jajaran serta pihak Rumah Sakit dan tentunya tak lepas

peran serta seluruh masyarakat untuk “ bergotong-royong”. Karena AKI

dipengaruhi salah faktor sosial budaya dimana budaya masyarakat

yang kita kenal adalah 4 Terlalu( Terlalu Tua, Terlalu Muda,Terlalu

Banyak Anak, Terlalu Dekat Jarak Anak), dan 3 Terlambat( Terlambat

mengambil keputusan dan mengenali risiko, Terlambat Sampai di

tempat Pelayanan dan Terlambat mendapatkan Pelayanan) yang juga

berpengaruh ditambah lagi tingkat pengetahuan ibu tentang kehamilan

yang sehat rendah , diduga juga faktor pengambilan keputusan dalam

keluarga yang kadang masih sering terlambat membawa ibu

melahirkan ke sarana kesehatan dan masih banyak faktor lain yang

diduga mempengaruhinya yang tentunya kita semua harus

Page 43: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 34

mengambil strategi di tahun berikutnya dan seterusnya untuk bekerja

keras lebih keras lagi menurunkan AKI sesuai target yang ditentukan.

32) Prevalensi AKN per 1000 kelahiran hidup

Angka Kematian Neonatal adalah jumlah bayi yang

meninggalsebelum mencapai usia 29 hari (0-28 hari) per 1000

kelahiran hidup di tahun yang sama. Target di tahun yang 2016

sebesar 7.15 per 1000 kelahiran hidup dan relisasi sebesar 4.4 per

1000 kelahiran hidup artinya kabupaten Tanah Bumbu bisa menekan

kematian neonatal. Hal ini didukung dengan skrining bayi baru lahir

sehingga risiko yang dialami dapat dideteksi dan langsung

mendapatkan perawatan ke fasilitas kesehatan lebih lanjut sehingga

kesakitan dan kematian bayi dapat dikurangi

33) Persentase AKB per 1000 kelahiran hidup

Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah bayi yang

meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun per 1000 kelahiran hidup di

tahun yang sama. Target tahun 2016 sebesar 9 per 1000 kelahiran

hidup yang ditetapkan. Jika dilihat dari angka absolut AKB tahun 2011

sebesar 52 bayi, tahun 2012 56 bayi, tahun 2013 sebanyak 29 bayi,

2014 sebanyak 59 bayi dan tahun 2016 sebanyak 57 bayi.

Dari penyebab kematiannya, AKB juga disebakan berbagai faktor yang

berkaitan diantaranya masyarakat bersalin ke Dukun Kampung (DK)

masih kurangnya kepercayaan terhadap Bidan atau Dokter, sosial

ekonomi, kesehatan ibu sebelum hamil dan nifas, serta pelayanan

kesehatan terhadap ibu hamil. Bukti Budaya yang berperan adalah

karena pertolongan persalinan sudah gratis, yang dibutuhkan dari

masyarakat hanyalah memeriksakan kehamilan dan pertolongan

persalinan ke tenaga kesehatan difasilitas kesehatan. Penyebabnya

sama dengan AKI karena AKI dan AKB saling berkaitan.

34) Persentase AKBa per 1000 kelahiran hidup

Page 44: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 35

Angka Kematian Balita adalah Kematian anak umur 0-5 tahun per

1000 kelahiran hidup. Angka kematian balita menggambarkan tingkat

permaslahan kesehatan anak dan faktor-faktor lain yang berpengaruh

terhadap kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi, penyakit infeksi

dan kecelakaan.

Target pada tahun 2016 sebesar 10.54 sedangkan realisasi yang

didapat 1.3 per 1000 kelahiran hidup hal ini menunjukan Tanah Bumbu

dapat menekan kematiannBalita. Data kemtian balita yang didapat

pada tahun 2016 tersebut tidak berhubungan dengan gizi buruk tetapi

karena kelainan kongenital yang di bawa sejak lahir. Hali ini

menggambarkan kesehatan di Tanah Bumbu sudah berjalan dengan

baik

35) Persentase KB aktif

Persentase KB aktif adalah cakupan dari peserta KB yang

baru dan lama yang masih aktif menggunakan alat dan obat

kontrasepsi (alokon) dibandingkan dengan jumlah pasangan usia

subur di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Target yang ditetapkan pada tahun 2016 adalah 100% sedangkan

capaian 85.7 % hal ini dapat dipengaruhi dari pencatatan pelaporan

karena banyak PUS yang ke Bidan Praktik Mandiri atau ke klinik untuk

ber KB sehingga tenaga di Puskesmas kesulitan melakukan

pencatatan. Rendahnya minat ber KB karena adanya ketidaksetaraan

gender karena masyarakat menganggap KB hanya urusan wanita

padahal metode KB untuk pria sudah tersedia. Banyaknya pasangan

yang

36) persentase desa yang memiliki posyandu lansia

Pelayanan Kesehataan Usia Lanjut , di dapat dari perhitungan

jumlah Posyandu Posyandu Lansia yang ada dan Aktif di desa dibagi

dengan jumlah desa yang ada, target sampai dengan 2016 diharapkan

sebanyak 60 % (90 desa) dari 150 desa diharapkan telah ada

Page 45: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 36

posyandu lansia yang aktif yang memberikan pelayanan kesehatan

pada penduduk Usia Lanjut. Pada Tahun 2014, dari target (55 %) atau

80 desa , baru (9% ) yang memilki posyandu lansia yang aktif

sedangkan tahun 2016 target (60 %) realisasinya sebesar (63,1%) (95

desa). Hal ini melebihi target yang ditetapkan karena peranan lintas

sektor sangat berperan dalam program dan kegiatan ini.

37) Menurunnya angka kesakitan malaria ( API ) /1000 penduduk

Angka kesakitan Malaria (API) / 1000 penduduk di tahun 2016

ditargetkan sebesar 0,70 % sedangkan realisasinya adalah sebesar

0,35 % dengan perhitungan jumlah parasit malaria dibagi dengan

jumlah penduduk beresiko dikali dengan 1000, dari 306.641 penduduk

yang berisiko ada 109 penduduk yang mengalami angka kesakitan

malaria. Hal ini perlu adanya dukungan para pemangku kebijakan di 7

(Tujuh) desa endemik malaria dalam penemuan penderita secara dini

dan penangulangan vektor sehingga eliminasi malaria pada tahun

2019 akan tercapai.

38) Menurunnya kesakitan filaria ( MF Rate )< 1%

Target yang ditetapkan untuk menurunkan kesakitan filaria (MF

Rate) < 1% ditahun 2016 adalah sebesar 0,80% dengan realisasi 0,92

dengan perhitungan jumlah sediaan darah positif mikrofilaria dibagi

dengan jumlah darah yang diperiksa, belum adanya survei evaluasi

pengobatan sehingga kesakitan filaria ditahun ini belum signifikan

penurunya sedangkan evaluasi pengobatan filaria dilaksanakan pada

tahun ketiga pengobatan massal yaitu tahun 2017.

39) Insiden Rate DBD/100.000 penduduk

Insiden Rate DBD per 100.000 penduduk ditahun 2016

ditargetkan sebesar 70 % dengan realisasi 136,3% hal ini jauh

melampaui target yang ditetapkan, peningkatan kasus dua kali lipat dari

tahun sebelumnya ini dikarenakan adanya perubahan iklim kejadian

kasus bergeser dari awal dan penghujung tahun menjadi sepanjang

Page 46: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 37

tahun selalu ada kasus, peran serta masyarakat yang masih rendah

dalam pelaksanaan PSN. Kalau kita lihat ditahun-tahun sebelumnya

dengan indikator Presentase penemuan dan penanganan penderita

DBD, diperoleh dari perhitungan persentase jumlah penderita DBD

yang ditemukan dan ditangani sesuai standar operasional prosedur

yang berlaku dibagi dengan jumlah penderita DBD yang ditemukan di

wilayah kerja pada kurun waktu yang sama. Kabupaten Tanah Bumbu

adalah masuk sebagai endemis DBD ( Demam Berdarah Dengue ),

Pada tahun 2014, ditemukan sebanyak 52 kasus DBD,1 kasus SSD

dan semua ditangani sesuai dengan standar operasional, namun

sayang tahun 2014 ada 1 kematian yang terjadi sedangkan 2016 ada

272 kasus DBD, 2 kasus SSD ditahun 2016 juga terdapat kasus

kematian pada penderita DBD berjumlah 2 kematian.

Seluruh kasus DBD yang terlaporkan dilaksanakan penyelidikan

epidemiologi dan survey jentik, serta dilakukan upaya PSN (

Pemberantasan Sarang Nyamuk ) adapun kasus yg memenuhi

indikator dilakukan foging fokus. Jika melihat trend distribusi

berdasarkan wilayah kerja Puskesmas kasus DBD di wilayah

Puskesmas Simpang Empat ( Kecamatan Simpang Empat ) tahun 2014

sebanyak 17 kasus sedangkan tahun 2016 sebanyak 33 kasus,

Pagatan ( Kecamatan Kusan Hilir ) tahun 2014 ada 12 kasus

sedangkan 2015 sebanyak 45 kasus, Darul Azhar ( Kecamatan

Simpang Empat ) tahun 2014 ada 13 kasus sedangkan 2016 sebanyak

37 kasus, Satui ( Kecamatan Satui ) tahun 2014 ada 5 kasus

sedangkan 2015 sebanyak 119 kasus, Karang Bintang tahun 2014 3

kasus 2016 6 kasus, batulicin tahun 2015 sebanyak 23 kasus, teluk

kepayang tahun 2016 sebanyak 8 kasus, mantewe dan lasung tahun

2015 sebanyak 1 kasus dan Batulicin I (Kecamatan Karang Bintang)

ada 2 kasus.

Jika melihat distribusi umur maka usia produktif 15 – 54 tahun yang

banyak terkena, mengikut usia anak sekolah 5-9 tahun ( beberapa

kasus jentik ditemukan di sekolah ) pada balita dan bayi.

Page 47: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 38

Walaupun setiap tahun seperti tahun sebelumnya mencapai target

(100%) yang tertangani namun kasus kematian masih ada dan yang

terpenting dari semua diharapkan angka absolut dari DBD terus

menurun, penguatan di strategi promosi kesehatan untuk gerakan

Pemberantasan Sarang Nyamuk ( PSN ) melalui 3 M Plus dan

meningkatkan penyuluhan kebersihan lingkungan harus lebih

digalakkan terutama di Kecamatan –kecamatan yang endemis yang

dari tahun ke tahun terjadi kasus DBD.

DBD masih banyak terjadi karena kesadaran masyarakat untuk

melakukan kebersihan terutama pencegahan dengan 3 M Plus (

Menguras, Menutup dan Mengubur Plus Abate ) dan hal ini juga di

jelaskan terus menerus kepada masyarakat bahwa “ fogging” bukan

“ajian ampuh “ memutus mata rantai nyamuk DBD.

40) Presentase penemuan kasus baru kusta tanpa cacat

Penemuan kasus baru kusta tanpa cacat di Kabupaten Tanah

Bumbu Tahun 2016 dari target 75 % yaitu 7 kasus realisasinya

sebanyak 7 kasus persentase 75 % dengan capaian kinerja 100 %.

Hal ini dikarenakan dukungan dari pemangku kebijakan, sehingga

penderita kusta dapat ditemukan secara dini dalam keadaan tidak

terjadi kecacatan.

41) Keberhasilan pengobatan TB BTA + ( Sukses Rate)

Angka penemuan pasien baru TB BTA positif adalah penemuan

pasien TB melalui pemeriksaan dahak sewaktu pagi dan sewaktu (SPS)

dan diobati di unit pelayanan kesehatan dalam suatu wilayah kerja pada

kurun waktu tertentu. Perhitungan Presentase ini Jumlah pasien baru

TB BTA positif yang ditemukan dan diobati dalam satu wilayah selama

satu tahun dibagi dengan jumlah perkiraan pasien baru TB BTA positif

dalam satu wilayah dalam kurun waktu satu tahun.

Pada tahun 2014 Penemuan Baru TB BTA Positif dari target yang

ditetapkan (100%) realisasi mencapai (100%) dengan capaian kinerja

Page 48: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 39

(100%) sedangkan 2015 Target (100%) realisasinya sebanyak (100%)

sedangkan pada tahun 2016 dengan indikator Keberhasilan

Pengobatan TB BTA Positif (Suskses Rate) dari target 83 %

realisasinya adalah sebanyak 69,2 sampai dengan bulan november

2016 ini karenakan masih ada laporan puskesmas belum seluruhnya

melakukan entri data penderita triwulan I dan penderita triwulan II masih

dalam pengobatan sehingga belum bisa dievaluasi hasil

pengobatannya. namun kendala yang sering dirasa pada program ini

masih kurangnya promosi tentang penyakit TB, kemudian penemuan

kasus ini tidak ada operasional sehingga kasus yang didapat hanya

bersifat pasif dan kekurangan tenaga laboratorium untuk pemeriksaan

(SDM).

42) Presentase kasus HIV yg diobati

Perkembangan penyakit HIV/AIDS Kabupaten Tanah Bumbu

cenderung semakin meningkat dan menjadi penyumbang terbesar di

Kalimantan Selatan sehingga Prevalensi HIV/ AIDS dalam Revisi

RPJMD dijadikan sebagai salah satu indikator kinerja Mandiri . Pola

penyebaran penyakit ini bervariasi, angka morbiditas dan mortalitas

diantara penduduk usia produktif terus meningkat dan membawa

persoalan kesehatan masyarakat yang serius dan berimplikasi pada

aspek lain seperti sosial budaya dan ekonomi. Prevalensi tahun 2015

sebesar 0,014 % dari target 0,5 % ini menunjukkan Angka prevalensi

kita masih rendah , meskipun demikian kita akan terus berupaya

menekan penyebaran penyakit ini di wilayah kita. Presentase kasus HIV

positif yang mengakses pengobatan dengan ARV masih sangat rendah

disebabkan setelah mengetahui status HIV positif penderita tidak lagi

dapat dihubungi dan kebanyakan pindah ke daerah lain sebelum

dilakukan pemeriksaaan CD4. Bagi Penderita yang akan mendapat

terapi ARV sebelumnya dicoba terlebih dahulu dengan terapi Kotri

untuk melihat kepatuhan penderita minum obat. Upaya kita kedepan

adalah mengupayakan memudahkan penderita posistif untuk

mengakses pengobatan ARV di RS dr. Andi Abdurahman Noor,

Page 49: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 40

walaupun sementara ini masih mengakses ke RS Ansari Saleh

Banjarmasin. Pada tahun 2015 kasus HIV sebanyak 27 kasus

sedangkan AIDS sebanyak 18 kasus dan yang ARV sebanyak 5 orang

dengan kematian berjumlah 3 orang, 1 orang laki-laki dan 2 orang

perempuan. Sedangkan tahun 2016 dari target 25% yaitu 6 orang yang

diobati realisasinya sebanyak 73,9% dari 23 penderita ada 17 orang

yang diobati, ini jauh melebihi target yang ditetapkan dikarenakan

peningkatan penderita HIV yang diobati dengan adanya dukungan

pendekatan akses layanan dimana ARV sudah dapat di akses di

Rumah Sakit Andi Abdurrahman Noor Kabupaten Tanah Bumbu.

43)Presentase puskesmas melaksanakan pemeriksaan dan tatalaksana

pnemonia melalui program MTBS

Presentase puskesmas melaksanakan pemeriksaan dan

tatalaksana pnemonia melalui program MTBS di tahun 2016 ini

ditargetkan sebesar 92,86% dengan realisasinya sebesar 78,5% dari

14 puskesmas yang melaksanakan pemeriksaan dan tatalaksana

pnemonia melalui program MTBS hanya 11 Puskesmas, ada 3

puskesmas yang tidak melaksanakan dikarenakan pelaksanaan belum

terlatih dan adanya mutasi.

44) Presentase Puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM

terpadu

Presentase Puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM

terpadu pada tahun 2016 ditargetkan ada 2 (dua) puskesmas dari 14

puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM terpadu dengan

persentase target sebesar 14,29% realisasi sebesar 14,29% dengan

capaian target 100%. Hal ini sudah mencapai target yang ditetapkan

ditahun ini dan diharapkan disetiap tahunnya akan ada lagi puskesmas

yang melaksanakan PTM Terpadu dengan pelatihan pelaksanaan PTM

yang terus dilakukan.

45) Presentase kebijakan Kawasan Tanpa Asap Rokok di sekolah

Page 50: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 41

Kebijakan Kawasan Tanpa Asap Rokok di Sekolah adalah

program terobosan baru yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten

Tanah Bumbu. Tahun 2016 ditargetkan 5,12% dengan realisasi 10,4%

dengan perhitungan jumlah sekolah yang menerapkan kawasan tanpa

rokok dibagi dengan seluruh sekolah yang ada, dari 316 sekolah yang

ada ada 33 sekolah yang menerapkan kawasan tanpa rokok disekolah

hal ini jauh dari target yang ditetapkan yaitu sebanyak 18 sekola, ada

peningkatan kebijakan kawasan tanpa asap rokok disekolah, perhatian

pemerintah daerah terhadap KTR di buktikan dengan sedang

diprosesnya Peraturan Daerah (Perda) KTR.

46) Presentase desa yang melaksanakan pelayanan Posbindu PTM

Persentase desa yang melaksanakan Pelayanan Posbindu PTM

dengan perhitungan desa yang melaksanakan pelayanan Posbindu

PTM dibagi dengan seluruh desa yang ada, pada tahun 2016

ditetapkan target sebesar 10,07% dengan realisasi 29,5% ada

sebanyak 44 desa dari 149 desa yang melaksanakan pelayanan

Posbindu PTM. Hal ini jauh dari target yang ditetapkan yaitu sebanyak

20 desa.

47) Presentase perempuan 30-50 tahun yang dideteksi kanker servik dan

payudara

Persentase perempuan 30-50 tahun yang terdeteksi kanker

servik dan payudara tahun 2016 ditargetkan 5,01% jumlah wanita usia

subur 414 wus dan sasaran sebanyak 8.269 realisasi 5,9% yaitu 488

wus dan sasaran 8.269 dengan perhitungan jumlah wus (Wanita usia

subur) yang diperiksa dibagi sasaran wus. Peningkatan capaian masih

belum signifikan disebabkan sarana masih belum memadai alat

kesehatan yang dibutuhkan masih sangat kurang sementara dukungan

masyarakat dan pemangku kebijakan sudah sangat baik.

48) Presentase anak usia 0-11 bulan mendapat imunisasi dasar lengkap

Page 51: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 42

Presentase anak usia 0-11bulan mendapat imunisasi dasar

lengkap ditargetkan ditahun 2016 sebesar 85% sebanyak 6.178 anak

usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi lengkap dari 7.268 anak

yang ada realisasi sebesar 36% anak usia 0-11 bulan yang mendapat

sebanyak 2.632 dari 7.268 anak yang ada. Hal ini masih jauh dari

target yang ditetapkan ditahun 2016 yaitu sebanyak 6.178 anak usia 0-

11 yang dapat imunisasi lengkap dikarenakan masih rendahnya

dukungan pemangku kebijakan dalam mengerakkan peran serta

masyarakat, pencatatan dan pelaporan program masih kurang baik.

49) Persentase Sinyal Kewaspadaan dini yang direspon

Presentase sinyal kewaspadaan dini yang direspon pada tahun

2016 ditargetkan 85,11% sebanyak 158 sinyal kewaspadaan dini yang

direspon dari 185 sinyal kewaspadaan dini yang muncul pada periode

yang sama dengan realisasi sebesar 85,11% dengan capaian kinerja

100% pada tahun ini, semua sinyal kewaspadaan dini yang muncul

semuanya direspon dengan klarifikasi kasus dengan kasus yang

berpotensi KLB (Kejadian Luar Biasa) ditindak lanjuti dengan

penyelidikan epidemologi.

50) Persentase desa yang melakukan STBM

Persentase desa yang melakukan STBM ditahun 2016 adalah

sebesar 24% sebanyak 36 desa yang melakukan STBM dari 149 desa

yang ada realisasi sebanyak 36 desa dari 149 desa dengan capaian

kinerja 100%. Hal ini dikarenakan semua desa yang ditargetkan sudah

melaksanakan STBM dan faktor pendukung ; semua kegiatan

terakomodir oleh APBD II, kerjasama lintas sektoral antara SKPD yang

terkait, adanya kader STBM di desa tersebut, keaktifan seluruh aparat

desa serta adanya perubahan prilaku dari masyarakat yang signifikan,

sanitarian puskesmas masing-masing wilayah melaksanakan

pembinaan secara kontinyu.

51) Persentase Tempat-Tempat Umum (TTU) yang memenuhi syarat

Page 52: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 43

Kesehatan

Persentase Tempat-tempat umum yang memenuhi syarat

kesehatan di tahun 2016 ditargetkan sebesar 52% dengan 90 TTU dari

172 yang ada, realisasinya sebesar 52% capaian kinerja 100% dengan

90 TTU yang targetkan semua sudah dilaksanakan pembinaan dan

pengawasan. Adapun faktor lain yang mendukung tercapainya kegiatan

ini terakomodir oleh APBD II, penjadwalan kegiatan secara berkala baik

oleh dinas kesehatan maupun oleh puskesmas di wilayah kerja masing,

penerimaan laporaan secara rutin oleh puskesmas ke Dinas Kesehatan

Kabupaten Tanah Bumbu.

52) Persentase Tempat Pengolahan Makanan(TPM) yang memenuhi

Syarat Kesehatan

Persentase Tempat Pengolahan Makanan(TPM) yang

memenuhi Syarat Kesehatan pada taun 2016 target sebesar 15% dari

2.020 TPM yang memenuhi syarat kesehatan adalah sebanyak 300

TPM yaitu 15% dengan capaian kinerja 100% ini dikarenakan semua

jumlah TPM yang ditargetkan sudah terealisasi dengan adanya

pembuatan laik sehat Tempat Pengolahan Makanan.

Persentase RS yang melakukan pengelolaan Limbah medis sesuai

Standar

Persentase RS yang melakukan pengelolaan Limbah medis

sesuai Standar pada tahun 2016 target sebesar 20% realisasinya

sebesar 20% dengan capaian kinerja 100%. Hal ini tentunya sudah

sangat baik dan diharapkan kedepannya akan terus ditingkatkan lagi

laporan Rumah Sakit tentang pemeriksaan dan infeksi limbah medis

cair dan padat ke Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu.

53) Persentase Presentase daerah potensial yg melaksanakan strategi

adaptasi dampak kesehatan akibat perubahan iklim

Page 53: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 44

Daerah potensial yg melaksanakan strategi adaptasi dampak

kesehatan akibat perubahan iklim. Laporan penyakit yang berbasis

Lingkungan dan melaksanakan penyuluhan perubahan perilaku

masyarakat yang berhubungan dengan faktor Lingkungan .baik Dinas

Kesehatan maupun Puskesmas. Pada tahun 2016 ditargetkan sebesar

10% yaitu 15 desa yang rawan bencana dari 149 desa seluruhnya

sedangkan realisasinya adalah sebesar 10% atau 15 desa yang

melaksanakan strategi adaptasi dampak kesehatan akibat perubahan

iklim dengan capaian kinerja sebesar 100% ditahun 2016 ini.

54) Persentase Kab/Kota yang menyelenggarakan tatanan kawasan sehat

Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan tatanan kawasan

sehat pada tahun 2016 target 20% yaitu 2 dari 10 kecamatan yang

ditargetkan realisasinya sebesar 20% atau 2 kecamatan dari 10

kecamatan yang ada dengan capaian kinerja 100% yang sudah

melaksakana 2 Kecamatan yaitu Simpang Empat dan Angsana. Faktor

pendukung sehingga target kinerja mencapai target yang ditetapkan

adanya kerja sama Lintas Program dan Lintas Sektoral antar SKPD

yang terkait, kecamatan dan seluruh aparat serta kader Kesehatan

aktif , dan di dukung oleh Dinas Kesehatan dan Puskesmas diwilayah

kerjanya.

55) Frekuensi pembinaan penyehatan lingkungan ke Puskesmas

Frekuensi pembinaan penyehatan lingkungan ke Puskesmas

ditahun 2016 ditargetkan sebesar 100% atau 14 puskesmas dengan

realisasinya sebesar 100% dengan capaian kinerjanya 100%. Hal ini

tidak dari pada Pembinaan terus menerus secara berkala ke

puskesmas tentang program Pengembangan Lingkungan Sehat serta

peran aktif petugas kesling yang ada untuk melakukan pembinaan

penyehatan lingkungan ke puskesmas.

56) Persentase Sarana Air bersih yang dilakukan pengawasan

Page 54: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 45

Persentase Sarana Air bersih yang dilakukan pengawasan

pada tahun 2016 realisasinya sebesar 39% yaitu 18.088 akses yang

telah dilakukan pengawasan dari total seluruh akses sebesar 46.221

akses sarana air besih. Target 39% dengan capaian kinerja sebesar

100%. Hal ini tidak terlepas dari Infeksi Sanitasi oleh Sanitarian

Puskesmas dan hasil laporan bulanan yang di laporkan setiap

bulannya ke Dinas Kesehatan sehingga pencapaian Akses Sarana Air

Bersih yang dilakukan pengawasan bisa berjalan maksimal.

57) Persentase Sarana Air minum dan yang dilakukan pengawasan

Persentase Sarana Air minum dan yang dilakukan

pengawasan pada tahun 2016 ditargetkan sebesar 24% dengan

realisasi sebesar 24% dengan capaian kinerja 100% yaitu dari 275

sarana Air Minum ada 65 yang telah dilakukan pengawasan.

Pengawasan dan pembinaan ke penjual DAM dan pembuatan Laik

Sehat bagi pemilik Depat Air Minum sudah sangat maksimal dilakukan

oleh Dinas Kesehatan.

58) Persentase Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin /Kurang Mampu

Persentase Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin /Kurang

Mampu pada tahun 2016 ditargetkan 100% dengan realisasi 100%

karena setiap warga kabupaten tanah bumbu yang berobat

menggunakan KTP (Kartu Tanda Penduduk) atau KK (Kartu Keluarga)

ditempatkan dikelas 3 semua dilayani. Jumlah kunjungan pada tahun

2016 Masyarakat Miskin/Kurang Mampu sebanyak 123.050 jiwa.

59) Persentase Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin

Persentase Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat

Miskin pada tahun 2016 sebanyak 3.845 jiwa dengan target 100%

realisasi 100% dan capaian kinerja 100%.

Page 55: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 46

60) Persentase PHBS di Tatanan Rumah Tangga

Persentase PHBS di Tatanan Rumah Tangga dengan

perhitungan jumlah rumah tangga yang berPHBS dibagi jumlah seluruh

rumah tangga yang ada. Pada tahun 2016 target sebesar 42,13%

realisasinya sebesar 0% karena ditahun ini anggaran untuk kegiatan

dihapus sehingga pelaksanaan tidak bisa berjalan.

61) Persentase Strata Desa Siaga aktif Purnama & Mandiri (%)

Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber

daya dan kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah-

masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan, secara

mandiri, sementara Desa Siaga Aktif adalah desa yang mempunyai Pos

Kesehatan Desa ( Poskesdes ) atau UKBM lainnya yang buka setiap

hari dan berfungsi sebagin pemberi pelayanan kesehatan dasar,

penanggulangan bencana dan kegawat daruratan , surveilance

berbasis masyarakat yang meliputi pemantauan pertumbuhan (gizi),

penyakit, lingkungan dan perilaku sehingga masyarakatnya

menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ).

Persentase Desa Siaga Aktif didapat dengan perhitungan jumlah Desa

Siaga yang aktif dibagi dengan jumlah Desa siaga yang terbentuk

dalam kurun waktu tertentu. Sampai pada tahun 2015 target desa siaga

aktif sebesar 70% sedangkan realisasi sebesar 83% hal ini melebihi

target yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan tahun 2014 dari

target 55% realisasi 87% dan tahun 2013 target 40% realisasi hanya 14

%, apabila kita lihat dari tahun 2013 sampai dengan 2015 Presentase

desa siaga aktif mengalami peningkatan yang sangat signifikan setiap

tahunnya ini dikarenakan 95,8 % desa di Kabupaten Tanah Bumbu

sudah memiliki bidan desa ada sebagian tenaga di desa dapat menjadi

supervisor, hal ini tidak terlepas dari dukungan dana oleh pemerintah di

masing-masing program, BOK dan operasional Puskesmas. Sedangkan

tahun 2016 Desa Siaga Aktif menjadi strata Desa siaga aktif Purnama

dan Mandiri untuk dinaikkan stratanya dengan target 14,93%

Page 56: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 47

realisasinya sebesar 11,76% ini dikarenakan kurangnya dukungan dan

pengetahuan tentang desa siaga aktif dari lintas sektor (kepala Desa

dan Tokoh Masyarakat), kurang aktifnya kader dan petugas kesehatan

dilapangan, keterbatasan anggaran dalam pengembangan desa siaga.

62) Persentase Posyandu Mandiri & Purnama ( % )

Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya pelayanan

kesehatan yang dilaksanakan oleh , dari dan bersama masyarakat ,

untuk memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada

masyarakat guna memperoleh pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak

balita. Persentase Posyandu Purnama & Mandiri Pada tahun 2013

target 27% realisasi 25% dan tahun 2014 target 35% realisasi 37%

pada tahun 2015 dari target 40 realisasinya sebesar 40% . sedangkan

pada tahu 2016 dari target 39,79% realisasinya sebesar 45,87% ini

artinya dari tahun ke tahun selama 4 tahun terakhir Presentase

posyandu Purnama dan Mandiri mengalami peningkatan karena

Posyandu yang mudah dijangkau oleh masyarakat, sebagian posyandu

letaknya strategis, adanya koordinasi dan bantuan dari lintas sektor

terkait diantaranya (TP, PKK, BPMPD, BKBP3A), kegiatan monev

posyandu, lomba posyandu dan kader posyandu. berikutnya,

peningkatan kategori posyandu purnama dan mandiri akan terus

dipertahankan dan lebih di “genjot” lagi dengan koordinasi dengan lintas

sektoral terkait untuk meningkatkan keaktifan pemberdayaan

masyarakat melaluin UKBM dan adanya dana desa 1 M yang bisa

digunakan untuk penyelenggaraan posyandu.

63) Rasio Posyandu Per Satuan Balita (per 1000 )

Rasio Posyandu Persatuan Balita ( Per 1000 ) dihitung

berdasarkan jumlah posyandu yang ada dibagi dengan jumlah balita

yang ada . Pada tahun 2014 jumlah posyandu yang ada 184 posyandu

target 6,5% realisasi 5,01% sedangkan pada tahun 2015 posyandu

yang ada sebanyak 191 , dari target 7% realisasi sebesar 5%.

Sedangkan tahun 2016 dari target 5,0 realisasinya 5,3% dengan

Page 57: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 48

perhitungan jumlah posyandu dibagi jumlah balita Tahun 2016 target

jumlah posyandu sebanyak 193 posyandu dan 36.753 balita dengan

realisasi 194 posyandu dan 36.753 balita . Hal ini melebihi target yang

sudah ditetapkan, akan tetapi diharapkan penambahan posyandu tetap

bertambah seiring dengan jumlah balita yang bertambah. Kertebatasan

SDM yang mau jadi kader kesehatan dan terbatasnya tempat

pelaksanaan posyandu.

64) Persentase Sekolah yang mendapat Promosi Kesehatan

Persentase sekolah yang mendapat promosi kesehatan pada

tahun 2016 ditargetkan sebesar 6,18% yaitu 29 sekolah yang akan

mendapat promosi kesehatan dari 469 sekolah yang ada dengan

realisasi sebesar 8,44%. Hal inimelebihi target yang ditetapkan karena

peran aktif sekolah yang mulai sadar bahwa pentingnya kesehaan

disekolah peran serta kepala sekolah, guru dan murid sekolah,

dukungan lintas sektor seperti Kesejahteraan Rakyat, Dinas Pendidikan

dan Kemenrian Agama sudag cukup baik, namun perlu ditingkatkan

dalam hal penganggaran dan kebijakan mengenai sekolah sehat, hal

lain pembinaan oleh petugas kesehatan di Puskesmas cukup baik,

namun tidak merata kesemua sekolah binaan puskesmas karena hanya

berfokus kesekolah yang pernah ikut lomba di tahun-tahun sebelumnya.

Mudah-mudahan kedepannya akan lebih baik lagi agar bisa

meningkatkan target capaian yang diinginkan.

65) Persentase Kecamatan yang memiliki Puskesmas yang bersertifikasi

Akreditasi

Persentase Kecamatan yang memiliki Puskesmas yang

bersertifikasi Akreditasi pada tahun 2016 ditargetkan sebesar 14,29%

yaitu 2 puskesmas dari 14 puskesmas yang akan bersertifikasi

akreditasi, namun realisasinya 0% ini dikarenakan dengan keterbatasan

anggaran pada tahun ini sehingga kegiatan Akreditasi dengan 2 (dua)

puskesmas, Puskesmas Perawatan Pagatan dan Puskesmas Batulicin

dialihkan pada kegiatan tahun 2017.

Page 58: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 49

66) Rasio Dokter per Satuan Penduduk (Per 1000 )

Rasio Tenaga Dokter Per satuan pendudk dihitung dari jumlah

dokter dibagi dengan jumlah penduduk yang ada di kali 1000 , tahun

2014 dari target 0,065 tercapai sebanyak 0,04 per 1000 penduduk

sedangkan tahun 2015 realisasi sebesar 0,012 dari target 0,07 (48)

dokter Kabupaten Tanah Bumbu dan tahun 2016 dari target 0,16%

realisasinya sebesar 0,13%. Hanya ada 40 dokter yang ada di

Kabupaten Tanah Bumbu dikarenakan tidak adanya rekrutmen PNS

untuk tahun 2016 dan kurangnya minat dokter untuk bekerja

dikabupaten Tanah Bumbu

67) Persentase Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) yang memiliki

nomor Registrasi

Persentase Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) yang

memiliki nomor Registrasi yang memiliki nomer registrasi target 42,86%

realisasinya sebanyak 42,86% yaitu sebanyak 102 PIRT dari 238 PIRT

yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu. dengan. Pada Tahun 2014 dari

80% target yang ditetapkan terealisai hanya 65% sedangkan pada

tahun 2016 ini realisasi sudah mencapai (100%) dari (100%) target

yang ditetapkan. Untuk dalam menjaga kesatbilan pengawasan dan

pengendalian kesehatan makanan maka kami akan lebih meoptimalkan

pelayanan pengawasan perlu adanya Laboratorium Kesehatan yang

khusus untuk semua yang bberhubungan dengan kesehatan makanan

serta Laboratorium lainnya karena tuntutan fenomena semakin

menjamurnya restoran, warung-warung makan , serta industri makanan

yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu.

Page 59: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 50

BAB IVPENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari seluruh uraian yang telah disampaikan pada bab sebelumnya dapat

disimpulkan bahwa secara umum Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu

telah memperlihatkan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam

rencana strategisnya. Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari pelaksanaan

program kerja anggaran 2016 adalah sebagai berikut :

1. Dari Program / Kegiatan yang dilaksanakan menghasilkan sasaran pendek

yang telah ditetapkan

2. Untuk dapat mencapai sasaran jangka menengah dan panjang, perlu

dilaksanakan program dan kegiatan yang lebih focus pada pencapaian

sasaran yang berkelanjutan

3. Pencapaian kinerja dari masing-masing indicator secara umum menunjukkan

kinerja yang baik/ cukup baik / tidak baik

4. Dari 68 indikator sasaran yang telah ditetapkan, pencapaian kinerja dari

indikator sasaran sebanyak 54 indikator termasuk dalam kategori baik, dalam

kategori cukup baik sebanyak 4 indikator dan indikator yang masuk kategori

tidak baik 10 indikator.

5. Dari realisasi anggaran pelaksanaan program dan kegiatan yang menjadi

urusan wajib Dinas Kesehatan sebanyak 80 kegiatan.

6. Hambatan yang ditemukan dalam pencapaian sasaran antara lain

keterbatasan kemampuan sumber daya dalam manajemen program /

kegiatan , baik dalam hal Perencanaan dan Penganggaran ( Planning and

Budgeting ) , pencatatan / pelaporan , monitoring dan evaluasi, maupun

dalam pelaksanaan program dankegiatan , padahal beberapa indicator

sasaran yang harus dipenuhi dari kegiatan yang tidak terlaksana tersebut.

7. Masih kurangnya koordinasi lintas program, lintas sektoral dalam

pemberdayaan masyarakat.

Page 60: KATA PENGANTAR - sakip.tanahbumbukab.go.idsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN... · pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Re nstra)

Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 51

B. SARAN

Berdasarkan hasil analisa dari capaian kinerja, selanjutnya dapat dirumuskan

beberapa langkah penting sebagai upaya peningkatan kinerja pada tahun

berikutnya, antara lain :

1. Perencanaan program hendaknya dilakukan secara menyeluruh , terencana

dengan matang dan menyeluruh ( holistik ) mulai pencapaian kinerja tahun

sebelumnya, target kinerja tahun berikutnya, rencana kerja, penganggaran,

sehingga program dan kegiatan yang dihasilkan dapat lebih mendukung dan

focus pada pencapaian sasaran , tujuan dan visi dan misi.

2. Peningkatan peran serta sector terkait dan masyarakat sebagai dukungan

pelaksanaan program dan kegiatan

3. Peningkatan Sumber daya kesehatan melalui pendidikan ,pelatihan baik bagi

tenaga yang ada di Dinas Kesehatandan UPTD nya, dan pembinaan

langsung pada msing-masing pemegang program di Puskesmas.

4. Diharapkan tahun–tahun berikutnya Efisiensi dan Efektifitas program dan

kegiatan sebaiknya menjadi perhatian bersama sehingga dalam

penganggaran dapat dilaksanakan lebih proporsional.