kata pengantar - mataramkota.go.idmataramkota.go.id/file/lakip2011.pdf · laporan akuntabilitas...
TRANSCRIPT
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmatnya
sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Mataram Tahun 2011
dapat diselesaikan.
Sebagai pertanggungjawaban atas kinerja Pemerintah Kota Mataram selama Tahun
2011 yang transparan dan akuntabel disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Mataram 2011 sebagaimana ditegaskan dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang pedoman penyusunan
penetapan kinerja dan pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan juga surat edaran
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
2011 tanggal 23 November 2011 tentang penyampaian laporan akuntabilitas kinerja tahun 2011 dan
dokumen penetapan kinerja tahun 2012. Hal ini untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa
Pemerintah Kota Mataram mempunyai komitmen dan tekad yang kuat untuk melaksanakan kinerja
organisasi yang berorientasi pada hasil,baik berupa output maupun outcome.Disisi lain penyusunan
Lakip Kota Mataram dimaksudkan sebagai implementasi prinsip transparansi dan akuntabilitas yang
merupakan pilar penting dalam pelaksanaan good governance.
LAKIP Kota Mataram ini tidak terlepas dari kekurangan-kekurangan mengingat
implementasi sistem akuntabilitas masih perlu penyempurnaan secara terus menerus. Namun
demikian telah diupayakan semaksimal mungkin melalui koordinasi antar Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) se Kota Mataram.
Mudah-mudahan penyajian LAKIP Kota Mataram ini dapat mencerminkan evaluasi
kinerja organisasi selama satu tahun sehingga kinerja kedepan dapat lebih produktif, efektif dan
efisien baik aspek perencanaan, pengorganisasian, manajemen keuangan maupun koordinasi
pelaksanaannya.
Mataram, Maret 2012
WALIKOTA MATARAM,
H. AHYAR ABDUH
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL............................................................................................................................ iv
RINGKASAN EKSEKUTIF............................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG............................................................................................1
B. LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN LAKIP....................................................2
C. DASAR HUKUM PEMBENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI
PEMERINTAH KOTA MATARAM......................................................................4
D. GAMBARAN UMUM KOTA MATARAM ............................................................6
d1. Kondisi Geografi ...........................................................................................6
d2. Kondisi Demografi ........................................................................................8
d3. Kondisi Kesejahteraan Masyarakat .............................................................9
d4. Kondisi Aparatur .........................................................................................14
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA........................................................16
A. DASAR FILOSOFIS PERENCANAAN DAERAH............................................16
B. VISI ....................................................................................................................16
C. MISI ...................................................................................................................17
D. SASARAN .........................................................................................................21
E. PENETAPAN KINERJA (PK) ...........................................................................24
F. KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN
TAHUN 2011 .....................................................................................................28
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA........................................................................................34
A. PENGUKURAN KINERJA ................................................................................34
B. CAPAIAN KINERJA .........................................................................................36
C. EVALUASI KINERJA ........................................................................................50
D. AKUNTABILITAS KEUANGAN ........................................................................85
D1. Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ...........................85
D2. Perhitungan APBD.....................................................................................89
BAB IV PENUTUP ..................................................................................................................94
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 iii
LAMPIRAN
A. RENCANA KINERJA KOTA MATARAM TAHUN 2011
B. PENETAPAN KINERJA KOTA MATARAM TAHUN 2011
C. PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2011
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 iv
DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel 1.1. Jumlah dan Kepadatan Penduduk di Kota Mataram Tahun 2010……………... 8
Tabel 1.2. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Kegiatan Utama di Kota Mataram Tahun 2010……………………………………………………………………………. 9
Tabel 1.3. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha di Kota Mataram Tahun 2009-2011…………………………………………………………………… 10
Tabel 1.4. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha di Kota Mataram Tahun 2009-2011………………………………………………………… 11
Tabel 1.5. Pertumbuhan PDRB dan Laju Inflasi di Kota Mataram Tahun 2009-2011…… 12
Tabel 1.6. Kinerja Pembangunan Kesejahteraan Sosial Indikator Pendidikan Kota Mataram Tahun 2007-2011………………………………………………………… 14
Tabel 1.7. Kinerja Pembangunan Kesejahteraan Sosial Indikator Kesehatan Kota Mataram Tahun 2007-2010………………………………………………………… 15
Tabel 1.8. Rasio Penduduk Miskin Kota Mataram Tahun 2007-2011…………………….. 15
Tabel 1.9. Data Guru Menurut Pendidikan dan Tempat Tugas Lingkup Pemerintah Kota Mataram T.A. 2011…………………………………………………………… 16
Tabel 1.10. Data PNS Non Guru Menurut Pendidikan dan Jenis Kelamin Lingkup Pemerintah Kota Mataram T.A. 2011…………………………………………….. 16
Tabel 2.1. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kota Mataram……………………. 19
Tabel 2.2. Penetapan Kinerja Kota Mataram Tahun 2011…………………………………. 25
Tabel 3.1. Realisasi Pendapatan Daerah Kota Mataram Tahun Anggaran 2010-2011... 90
Tabel 3.2. Realisasi Belanja Daerah Tahun Anggaran 2010-2011................................. 91
Tabel 3.3. Realisasi Keuangan Terhadap Total Belanja Daerah Tahun Anggaran 2011Di Masing-Masing Dinas/Instansi/Badan…………………………………………
93
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 v
RINGKASAN EKSEKUTIF
Dalam mewujudkan Good Governance, akuntabilitas merupakan salah satu aspek penting yang harus
diimplementasikan dalam manajemen pemerintahan. Akuntabilitas yang diharapkan tidak hanya akuntabilitas
pemerintah kepada masyarakat tetapi juga akuntabilitas kepada presiden. Berkaitan dengan hal tersebut,
Pemerintah Kota Mataram menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagai bentuk
aplikasi dari penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
LAKIP ini memberikan gambaran tentang kinerja penyelenggaraan pemerintahan pada tahun 2011, yang
diformulasikan dari hasil kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Hal ini dikarenakan setiap SKPD
dibentuk untuk melaksanakan suatu tugas pokok dan fungsinya serta mempertanggungjawabkan program dan
kegiatan kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stake holder). LAKIP tidak hanya sekedar alat akuntabilias,
tetapi juga sebagai sarana yang strategis untuk mengevaluasi diri dalam rangka peningkatan kinerja kedepan.
Dengan langkah ini setiap SKPD dapat senantiasa melakukan perbaikan dalam mewujudkan praktek-praktek
penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah di Kota Mataram tahun 2011 dilaksanakan
dengan mengacu pada Penetapan Kinerja Tahun 2011. Penetapan Kinerja tersebut, memuat sasaran yang ingin
dicapai pada tahun 2011 berikut target kinerja yang akan dicapai. Dalam pencapaian sasaran tersebut telah
ditetapkan kebijakan, indikator kinerja sasaran, serta program dan kegiatan yang bersifat operasional. Materi
Penetapan Kinerja Tahun 2011, disusun berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran (KUA), dan Prioritas dan Plafon
Anggaran (PPA) APBD Tahun Anggaran 2011.
LAKIP Kota Mataram Tahun 2011 disusun berdasarkan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi
Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah.
LAKIP ini mengungkapkan keberhasilan dan atau kegagalan pelaksanaan program, kegiatan serta
hambatan-hambatan/ kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan, selain itu juga mengungkapkan strategi
pemecahan masalah yang akan dilaksanakan di masa mendatang agar sasaran yang telah ditetapkan dapat
tercapai sesuai yang direncanakan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 vi
Pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kota Mataram Tahun 2011 dapat digambarkan sebagai berikut :
No. Sasaran Jumlah Indikator
Predikat Capaian Kinerja Sasaran
1 Terwujudnya kerukunan hidup bermasyarakat yang saling berterima
2 Cukup Berhasil
2 Terselenggaranya pelaksanaan pembangunan pelayanan dan pemerintahan dengan lancar
2 Sangat Berhasil
3 Terwujudnya kesetaraan gender diberbagai aspek 2 Sangat Berhasil
4 Terciptanya pengembangan usaha dan penciptaan lapangan usaha
1 Sangat Berhasil
5 Terwujudnya SDM yang berdaya saing 3 Sangat Berhasil
6 Terbinanya perilaku hidup bersih dan sehat di wilayah padat, kumuh, dan miskin
3 Sangat Berhasil
7 Terwujudnya sistem ekonomi yang berbasis kerakyatan dalam mengembangkan potensi sektor unggulan daerah
2 Sangat Berhasil
8 Terwujudnya sistem dan akses permodalan bagi UMKM
3 Sangat Berhasil
9 Terciptanya lapangan kerja yang lebih luas 3 Sangat Berhasil
10 Terciptanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil
3 Berhasil
11 Terwujudnya kesejahteraan masyarakat 3 Sangat Berhasil
12 Terwujudnya integrasi dan sinkronisasi pelaksanaan pembangunan
2 Sangat Berhasil
13 Terwujudnya pelayanan publik yang handal 2 Sangat Berhasil
14 Terwujudnya pemerataan akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan, kesehatan, air bersih, persampahan,sanitasi, perijinan, transportasi, kependudukan dan catatan sipil
3 Sangat Berhasil
15 Terbangunnya dan terpeliharanya saluran drainase perkotaan
1 Sangat Berhasil
16 Terbangunnnya dan terpeliharanya sarana dan prasarana dasar lingkungan
2 Sangat Berhasil
17 Terwujudnya perumahan dan permukiman yang layak huni
2 Cukup Berhasil
18 Tersedianya media ekspresi dan ruang publik dalam bentuk sarana olahraga, seni dan budaya
2 Sangat Berhasil
19 Terwujudnya pemanfaatan dan pengendalian tata ruang
2 Cukup Berhasil
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 vii
Dari hasil pengukuran kinerja sasaran di atas dapat dirincikan sebagai berikut:
1. Sasaran yang ditetapkan sebanyak 19 sasaran, disimpulkan bahwa
- 15 sasaran tercapai dengan predikat Sangat Berhasil,
- 1 sasaran tercapai dengan predikat Berhasil,
- 3 sasaran tercapai dengan predikat Cukup Berhasil.
2. Dari 19 sasaran telah ditetapkan indikator kinerja sebanyak 43 indikator sasaran dengan hasil capaian sebagai
berikut:
- 34 indikator kinerja sasaran dengan capaian 80 s/d 100 (predikat Sangat Berhasil);
- 4 indikator kinerja sasaran mencapai angka 70 s/d <85 (predikat Berhasil);
- 3 indikator kinerja sasaran mencapai angka 55 s/d < 70 (predikat Cukup Berhasil);
- 2 indikator kinerja sasaran capaiaannya kurang dari <55 (predikat Tidak Berhasil).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk
mewu judkan aspirasi masyarakat dan tuntutan masyarakat dalam mencapai tujuan serta cita-cita
berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem
pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan berdasarkan hukum sehingga penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasil guna, bersih
dan bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Setiap tindakan dan kebijakan dalam pelaksanaan birokrasi pemerintahan akan selalu
dikaitkan dengan konsep tata pemerintahan yang baik. Tata kepemerintahan yang baik yaitu suatu
konsepsi tentang penyelenggaraan kepemerintahan yang mengedepankan prinsip-prinsip antara
lain keterbukaan dan transparansi, akuntabilitas, efektivitas dan efisiensi, responsivitas,
menjunjung tinggi supremasi hukum, demokrasi dan membuka partisipasi masyarakat.
Pemerintahan yang akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam
usaha mewujudkan aspirasi serta cita-cita masyarakat dalam mencapai masa depan yang lebih
baik. Berkaitan dengan hal itu, diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggung
awaban yang tepat, jelas dan terukur agar penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, serta bebas dari korupsi kolusi dan
nepotisme sebagaimana yang diamanatkan dalam Tap MPR RI Nomor IX/MPR/1998 dan Undang-
Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, sehingga diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999
tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang mewajibkan setiap instansi
pemerintah sebagai unsur penyelenggara Negara mulai dari Pejabat Eselon II ke atas untuk
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 2
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan pengelolaan
sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan padanya berdasarkan perencanaan strategis yang
ditetapkan.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, sebagaimana perwujudan pertanggung jawaban
keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan maka disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kota Mataram Tahun
2011 sebagai perwujudan akuntabilitas kinerja yang dicerminkan dan hasil pencapaian kinerja
berdasarkan visi,misi,tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Asas umum penyelenggaraan
negara adalah asas akuntabilitas.
B. LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN LAKIP
Peraturan perundang-undangan yang melatarbelakangi dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram Tahun 2011 adalah :
1. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor XI/MPR/1998
tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme;
2. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat
II Mataram;`
3. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih
dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
5. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
7. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah;
8. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 3
9. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pertanggungjawaban
kepada Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
14. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
15. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan
Pemberantasan Korupsi;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
18. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
19. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 27 Tahun 2001 tentang Musyawarah
Pembangunan Bermitra Masyarakat;
20. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan
yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah Kota Mataram;
21. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan
Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram;
22. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Mataram Tahun 2005-2025.
23. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 1 Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2011
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 4
24. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015
25. Peraturan Walikota Mataram Nomor 14 Tahun 2010 tentang Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) Kota Mataram Tahun 2011.
C. DASAR HUKUM PEMBENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH KOTA MATARAM
Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor : 5 Tahun 2008 tentang pembentukan Susunan
Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram, yang merupakan implementasi dari Peraturan
Pemerintah Nomor : 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah. Organisasi Perangkat
Daerah Kota Mataram terdiri dari :
1. Sekretariat Daerah Kota Mataram
Susunan organisasi Sekretariat Daerah adalah sebagai berikut :
a. Sekretaris Daerah
b. Assisten Tata Praja, membawahi dan mengkoordinasikan :
b.1. Bagian Pemerintahan
b2. Bagian Hukum
b3. Bagian Pengelolaan Data Elektronik dan Informatika
c. Assisten Perekonomian dan Pembangunan, membawahi dan Mengkoordinasikan :
c1. Bagian Perekonomian
c2. Bagian Administrasi dan Pengendalian Pembangunan
c3. Bagian Kesra
d. Assisten Administrasi Umum, membawahi dan mengkoordinasikan :
d1. Bagian Umum
d2. Bagian Organisasi
d3. Bagian Humas dan Protokol
d4. Bagian Keuangan
2. Sekretariat DPRD
3. Dinas Daerah Terdiri dari :
a. Dinas Kesehatan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 5
b. Dinas Pekerjaan Umum
c. Dinas Perhubungan
d. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
e. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
f. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
g. Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan
h. Dinas Tata Kota
i. Dinas Kebersihan
j. Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan
k. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
l. Dinas Pendapatan
m. Dinas Pertamanan
4. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
5. Inspektorat Kota
6. Lembaga Teknis Daerah terdiri dari :
a. Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat
b. Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB
c. Badan Pemberdayaan Masyarakat
d. Badan Kepegawaian Daerah
e. Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluh Pertanian dan Perikanan
f. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
g. Satuan Pemadam Kebakaran
h. Satuan Polisi Pamong Praja
i. Kantor Lingkungan Hidup
j. Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu
7. Kecamatan terdiri dari 6 wilayah dengan 50 (lima puluh) Kelurahan.
Kepala Daerah dalam melaksanakan tugasnya dapat mengangkat staf ahli sebanyak-
banyaknya lima orang terdiri dari :
1. Staf Ahli Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan
2. Staf Ahli Bidang Pengentasan Kemiskinan
3. Staf Ahli Bidang Pembangunan dan Infrastruktur Perkotaan
4. Staf Ahli Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan SDM
5. Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 6
Dan dalam rangka melaksanakan ketentuan pasal 18 ayat 1 Undang-Undang Nomor 24 Tahun
2007 tentang Penanggulangan Bencana, dan pasal 2 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46
Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana
Daerah , maka dibentuk Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kota Mataram yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Walikota Mataram Nomor 20 Tahun 2010
tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Kota Mataram. Peraturan Walikota ini sudah dikuatkan dengan Peraturan Daerah
Kota Mataram Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Lain Sebagai Bagian dari Perangkat Daerah Kota Mataram
D. GAMBARAN UMUM KOTA MATARAM
D.1. KONDISI GEOGRAFI
Provinsi Nusa Tenggara Barat terdiri dari 2 (dua) kepulauan yaitu Pulau Lombok dan
Pulau Sumbawa. Kota Mataram sebagai ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat terletak di
Pulau Lombok.
Kota Mataram terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1993 memiliki
luas wilayah 61,30 km² (6.130 Ha) yang terbagi dalam 6 (enam) wilayah kecamatan dan 50
kelurahan.
Secara Geografis Kota Mataram terletak pada posisi 116o04’– 116o10’ Bujur Timur, dan
08o33’– 08o38’ Lintang Selatan dengan batas-batas wilayah:
Sebelah Utara : Kecamatan Gunungsari, Kecamatan Batulayar dan Kecamatan
Lingsar Kabupaten Lombok Barat
Sebelah Timur : Kecamatan Narmada dan Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok
Barat
Bagian Selatan : Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat
Bagian Barat : Selat Lombok
Wilayah Kota Mataram sebagian besar merupakan dataran rendah dan sedang. Kota
Mataram berada sebagian besar berada pada ketinggian 50 meter di atas permukaan laut
(mdpl). Kondisi tersebut di atas menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Kota Mataram
adalah hamparan datar (75,9%). Daerah datar-landai berada di bagian barat serta agak tinggi-
bergelombang di bagian timur.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 7
Hamparan wilayah dengan fisiografi datar disatu sisi mempunyai nilai positif, yakni
pembangunan prasarana dan sarana secara fisik tidak mengalami hambatan teknis dan
pembiayaan pembangunan relatif lebih murah. Disisi lain, dapat berimplikasi kurang baik
diantaranya rawan terjadi genangan dan abrasi.
Dari aspek geologi satuan batuan termuda di wilayah Kota Mataram adalah Qa
Alluvium. Qa Alluvium yang terdiri dari kerakal, kerikil, pasir, lempung, gambut, dan pecahan
koral. Kota Mataram termasuk dalam Busur Bergunung Api Nusa Tenggara Barat, yang
merupakan bagian dari Busur Sunda sebelah timur dan Busur Banda sebelah barat. Busur
tersebut terbentang dari Pulau Jawa ke Nusa Tenggara dan melengkung mengitari Laut Banda.
Kota Mataram sendiri tidak memiliki daerah pegunungan dengan timbulan kasar.
Selain itu dalam aspek sumber daya air, Kota Mataram memiliki potensi air tanah
(aquifer) yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat di beberapa bagian wilayah Kota Mataram,
seperti Kelurahan Rembiga dan Kelurahan Sayang-sayang. Kedalaman air tanah di Kota
Mataram antara 5–7 meter, kecuali di beberapa lokasi, seperti: Cakranegara, Monjok dan
Dasan Agung bagian utara kedalaman air tanah mencapai 15 meter. Disamping potensi air
tanah (Aquifer) tersebut, hingga saat ini kebutuhan air minum masih diakses dan disuplai dari
mata air: Sarasute, Ranget dan Saraswaka di Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat.
Kota Mataram dialiri 4 (empat) sungai utama dan potensial sebagai sumber daya air,
yaitu: Sungai Jangkok, Sungai Ancar, Sungai Brenyok, dan Sungai Midang, yang hulunya
berada di sekitar lereng Gunung Rinjani dan bermuara di Pantai Ampenan (Selat Lombok)
yakni batas bagian barat wilayah Kota Mataram.
Klimatologi Kota Mataram umumnya merupakan daerah yang beriklim tropis, musim
hujan antara bulan Oktober sampai dengan bulan April dan sebaliknya adalah musim kemarau.
Suhu udara rata-rata mencapai 26C dengan kelembaban udara rata-rata mencapai 80% per
Tahun. Iklim tersebut juga dipengaruhi oleh perubahan angin (musim) sebanyak dua kali. Suhu
udara Kota Mataram tidak berbeda jauh dengan suhu daerah tropis lainnya di Indonesia. Suhu
udara maximum terjadi pada bulan Oktober dengan temperatur 32,1oC dan terendah pada
bulan Agustus dengan temperatur 20,4oC, kelembaban maximum 92% terjadi pada bulan
Januari, April, Oktober dan November, sedangkan kelembaban minimum 67% terjadi pada
bulan Oktober, rata-rata penyinaran matahari maximum pada bulan Juli 83% dan kecepatan
angin maximum rata-rata terjadi pada bulan Pebruari. Curah hujan rata-rata sebesar
1.256,66 mm/tahun, dan jumlah hari hujan relatif yakni 110 hari/tahun, curah hujan tertinggi
tercatat pada bulan Desember sebesar 302 mm dan jumlah hari hujan terbanyak juga terjadi
pada bulan Desember sebanyak 29 hari.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 8
D.2. KONDISI DEMOGRAFI
Kota Mataram memiliki luas wilayah terkecil di Provinsi Nusa Tenggara Barat, namun
dihuni oleh jumlah penduduk yang besar. Jumlah penduduk tersebut dapat menjadi potensi
tenaga kerja sebagai modal pembangunan di segala bidang. Jumlah penduduk Kota Mataram
sesuai data BPS Kota Mataram tahun 2010 sebanyak 402.843 dan pada 2011 mengalami
kenaikan sebanyak 406.910 jiwa dengan laju pertumbuhan sebesar 1, 01 persen. Kecamatan
dengan penduduk tertinggi adalah Kecamatan Ampenan dengan jumlah penduduk sebanyak
79.574 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 8.412 jiwa/km2. Sementara kecamatan
dengan penduduk paling sedikit adalah Kecamatan Sekarbela dengan jumlah penduduk
sebanyak 53.648 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 5.198 jiwa/km2.
Tabel : 1.1. Jumlah dan Kepadatan Penduduk di Kota MataramTahun 2010-2011
KecamatanLuas Daerah
Jumlah Penduduk KepadatanPenduduk 20112010 2011
(Km2) (Jiwa) (Jiwa) (Jiwa/ Km2)
1 2 3 4 6
Ampenan 9.46 78,779 79,574 8,412
Sekarbela 10.32 53,112 53,648 5,198
Mataram 10.76 73,107 73,845 6,863
Selaparang 10.77 72,665 73,399 6,815
Cakranegara 9.67 64,087 64,734 6,694
Sandubaya 10.32 61,093 61,710 5,980
Jumlah 61.30 402,843 406,910 6,638
Sumber: BPS Kota Mataram, 2011
Perkembangan jumlah penduduk dan kepadatan penduduk Kota Mataram dalam
kurun waktu lima tahun menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat. Hal tersebut tidak
lepas dari selain adanya pertumbuhan penduduk alami juga karena adanya migrasi. Kedudukan
dan fungsi Kota Mataram sebagai Ibukota Provinsi, pusat pemerintahan, pendidikan serta
perdagangan dan jasa menjadi penyebab tingginya migrasi.
Berdasarkan data Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pada tahun 2011
sebesar 64,71% yang artinya dari seluruh jumlah penduduk usia produktif di Kota Mataram
yang aktif secara ekonomi sebesar 64,71%. Sementara itu, Tingkat pengangguran di Kota
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 9
Mataram pada tahun 2010 sebesar 8.96%, turun menjadi 6.70% pada tahun 2011. Hal ini
menunjukkan kesempatan kerja di Kota Mataram cukup tinggi yaitu 93.30%.
Tabel : 1.2. Kondisi Penduduk dan Ketengakerjaan di Kota Mataram Tahun 2011
No. Komponen Tahun
2010 2011
1 Jumlah Penduduk 402.843 406.910
2 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK %) 67,59 % 64.71%
3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT %) 8,96% 6.70%
4 Tingkat Kesempatan Kerja (TKK %) 91,04% 93.30%
Sumber: BPS Kota Mataram, 2011
D.3. KONDISI KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Kinerja pembangunan pada aspek kesejahteraan masyarakat merupakan gambaran
dan hasil dari pelaksanaan pembangunan selama periode tertentu terhadap kondisi
kesejahteraan masyarakat yang mencakup kesejahteraan dan pemerataan ekonomi,
kesejahteraan sosial, seni budaya dan olahraga. Hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan
pada aspek kesejahteraan masyarakat selama periode 2007-2011 diuraikan sebagai berikut:
D.3.1. Kondisi Perekonomian
D.3.1.1. Produk Domestik Regional Brutto (PDRB)
PDRB Kota Mataram, pada tahun 2011, PDRB yang dihitung atas dasar harga berlaku
(Adh) mencapai Rp. 5.556.655.168 sedangkan perhitungan Adh konstan mencapai Rp.
2.365.847.174
Tabel 1.3. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha di Kota MataramTahun 2009-2011
Lapangan Usaha2009 2010 2011 **)
Rp % Rp % Rp %
1 2 3 4 5 6 7
Pertanian 173.741.520 4,20 186.728.210 3,87 195,799,673 3.52
Pertambangan dan Penggalian
895.860 0,02 751.170 0,02 601,112 0.01
Industri Pengolahan 430.190.960 10,39 490.036.710 10,15 560,246,927 10.08
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 10
Lapangan Usaha2009 2010 2011 **)
Rp % Rp % Rp %
1 2 3 4 5 6 7
Listrik, Gas & Air Bersih 47.792.210 1,15 55.596.760 1,15 61,468,029 1.11
Bangunan 349.081.570 8,43 413.445.540 8,56 511,362,777 9.20
Perdagangan Hotel & Restoran
825.078.530 19,93 1.011.880.820 20,95 1,235,465,690 22.23
Pengangkutan & Komunikasi
1.164.976.590 28,14 1.262.887.140 26,15 1,338,255,504 24.08
Keuangan, Persewaan &Jasa Perusahaan
645.189.440 15,58 792.311.590 16,41 954,149,596 17.17
Jasa-Jasa 503.199.770 12,15 615.595.830 12,75 699,305,858 12.59
Jumlah 4.140.146.450 100 4.829.233.770 100.00 5.365.847.168 100.00
Sumber : BPS Kota Mataram, 2011 *) data sementara **) data sangat sementara
Leading sector perekonomian Kota Mataram pada tahun 2011 dicapai oleh sektor pengangkutan
dan komunikasi dengan kontribusi sebesar 24,08 persen terhadap PDRB. Sementara sektor
perdagangan memberikan kontribusi sebesar 22,23 persen. Sektor lainnya yang memberikan
kontribusi cukup besar adalah sektor keuangan, jasa perusahaan , sektor jasa-jasa dan sektor
industri pengolahan, masing-masing sebesar 17,17 persen , 12,58 persen dan 10.08 persen.
Sektor yang mempunyai kontribusi terkecil sebesar 0,01 persen adalah sektor pertambangan
dan penggalian disusul oleh sektor listrik, gas, dan air bersih 1,11 persen.
Tabel 1.4. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha di Kota Mataram Tahun 2009-2011
Lapangan Usaha2009 2010 2011 **)
Rp % Rp % Rp %1 2 3 4 5 6 7
Pertanian 85.619.420 4,22 85.779.800 3,91 87,066,497 3.68
Pertambangan & Penggalian 473.510 0,02 376.160 0,02 290,997 0.01
Industri Pengolahan 248.156.640 12,23 258.579.220 11,80 277,403,787 11.73
Listrik, Gas & Air Bersih 15.718.530 0,77 17.319.560 0,79 18,550,981 0.78
Bangunan 186.139.760 9,17 201.831.340 9,21 226,071,284 9.56
Perdagangan Hotel & Restoran
383.095.810 18,88 424.273.860 19,36 476,183,093 20.13
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 11
Lapangan Usaha2009 2010 2011 **)
Rp % Rp % Rp %1 2 3 4 5 6 7
Pengangkutan & Komunikasi 540.252.490 26,62 580.581.800 26,49 609,262,541 25.75
Keuangan, Persewaan &Jasa Perusahaan
335.312.800 16,52 367.437.720 16,76 404,769,392 17.11
Jasa-Jasa 234.621.260 11,56 255.639.560 11,66 266,248,602 11.25
JUMLAH 2.029.390.220 100,00 2.191.819.020 100,00 2,365,847,174 100.00
Sumber : BPS Kota Mataram, 2011 *) data sementara **) data sangat sementara
D.3.1.2. Laju Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator untuk menganalisis pembangunan
ekonomi di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi pada dasarnya mencerminkan aktivitas
perekonomian suatu daerah. Sebagai tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi
adalah tercapainya pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan sesuai dengan yang
ditergetkan.
Tabel 1.5. Pertumbuhan PDRB dan Laju Inflasi di Kota Mataram Tahun 2009-2011
No. Uraian 2009 2010 2011
1 2 3 4 5
1. Pertumbuhan PDRB 8,46% 7,95% 7,99% *)
2. Laju Inflasi 3,14% 11,07% 6,55%
Sumber : BPS Kota Mataram, 2011 **) angka sangat sementara Tahun 2011
Sebagai bagian dari wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kota Mataram sedikit banyak
pasti terpengaruh dengan situasi perekonomian provinsi dan perekonomian nasional.
Perekonomian Kota Mataram pada Tahun 2011 tumbuh sebesar 7,99 persen. Sementara itu,
laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kuartal (q to q), yakni perbandingan PDRB Triwulan IV-2011
terhadap PDRB Triwulan III-2011 mengalami pertumbuhan negatif yakni sebesar 3,41 persen.
Sektor yang mengalami pertumbuhan yang cukup besar adalah sektor bangunan sebesar 7,85
persen.
Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kumulatif (c to c) , yaitu PDRB triwulan I sampai dengan
triwulan IV secara komulatif Tahun 2011 dibandingkan dengan periode yang sama Tahun 2010
mengalami pertumbuhan sebesar 6.92 persen. Ini berarti Kota Mataram mengalami peningkatan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 12
namun tidak secepat pada Tahun 2010 yang mengalami pertumbuhan 7,95 persen. Secara
umum, sektor industri pengangkutan dan komunikasi, sektor jasa, serta sektor pertanian
mengalami pertumbuhan yang melambat sebaliknya sektor industri pengolahan, sektor
perdagangan, hotel & restoran, serta sektor bangunan mengalami pertumbuhan yang lebih baik
dibanding tahun sebelumnya.
D.3.1.3. Laju Inflasi
Pertumbuhan ekonomi di Kota Mataram diikuti dengan meningkatnya laju inflasi, hal ini perlu
diwaspadai agar laju inflasi tidak lebih tinggi dibandingkan dengan besaran pertumbuhan
ekonomi di Kota Mataram. Laju inflasi di Kota Mataram mengalami kenaikan dari 3,14% pada
tahun 2009 menjadi 11,07% pada tahun 2010, namun demikian pada tahun 2011, laju inflasi
Kota Mataram turun menjadi 6,55%.
D.3.2. Kesejahteraan Sosial
Pembangunan di bidang kesejahteraan sosial meliputi indikator angka melek huruf, angka rata-
rata lama sekolah, angka partisipasi kasar, angka pendidikan yang ditamatkan, angka
partisipasi murni, angka kelangsungan hidup bayi, angka usia harapan hidup, persentase
penduduk yang memiliki lahan, dan rasio penduduk yang bekerja. Kinerja pembangunan
kesejahteraan sosial Kota Mataram periode 2007-2011 pada masing-masing indikator
sebagai berikut :
D.3.2.1. Pendidikan
Pembangunan pendidikan ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Sasarannya adalah terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas melalui peningkatan
mutu pendidikan, perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan bagi
semua masyarakat, tercapainya efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan, serta
tercukupinya sarana dan prasarana pendidikan. Beberapa indikator keberhasilan
pembangunan bidang pendidikan dapat dilihat dari Angka Melek Huruf (AMH), Rata Lama
Sekolah, Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka
Pendidikan yang ditamatkan. APK adalah persentase anak usia sekolah yang memperoleh
kesempatan pendidikan. APK SMP dan SMA mulai tahun 2008-2011 sudah di atas 100 %.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 13
Tabel : 1.6. Kinerja Pembangunan Kesejahteraan Sosial Indikator PendidikanKota Mataram Tahun 2007-2011
No. UraianTahun
2007 2008 2009 2010 2011
1. Angka Melek Huruf 91,80% 92% 95,50% 95,50% 99,54%
2. Rata Lama sekolah 9,05 9,05 9,50 9,50 10,00
3. Angka Partisipasi Kasar
- SD/MI/Paket A 105,67 107,45 108,36 108,98 103,96
- SMP/MTs/Paket B 96,21 101,18 101,94 101,66 106,88
- SMA/SMK/MA/Paket C 72,28 75,46 100,28 101,64 99,90
4. Angka Partisipasi Murni
- SD/MI/Paket A 96,06 96,38 95,86 97,50 91,58
- SMP/MTs/Paket B 74,31 72,93 77,48 76,64 79,46
- SMA/SMK/MA/Paket C 52,39 57,43 71,32 71,79 78,91
5.Angka Pendidikan yang ditamatkan
94,35% 96,35% 96,51% 96,51% 96,64
Sumber : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Mataram, 2011
Angka pendidikan yang ditamatkan belum dapat menjangkau 100%, hal ini menunjukkan
bahwa masih adanya peserta didik yang belum dapat menuntaskan pendidikannya. Namun
angka pendidikan yang ditamatkan mengalami peningkatan setiap tahunnya.
D.3.2.2. Kesehatan
Derajat kesehatan masyarakat selama lima tahun terakhir menunjukkan adanya
peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator bidang kesehatan, di mana angka
kematian bayi selama lima tahun mengalami penurunan dari 41,58 per 1000 kelahiran hidup
pada 2007 menjadi 40,25 per 1000 kelahiran hidup pada 2010. Hal ini menunjukkan adanya
peningkatan pelayanan kesehatan. Umur Harapan Hidup Kota Mataram mengalami
peningkatan dari sebesar 64,90 tahun pada 2007 menjadi 66.60 tahun pada 2010 Selama
kurun waktu empat tahun terakhir prevalensi gizi buruk mengalami fluktuasi sebesar 2.71%
pada 2007 kemudian turun menjadi 1.51%% pada 2008 dan terakhir pada tahun 2010
mengalami kenaikan sebesar 4.21%.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 14
Tabel : 1.7. Kinerja Pembangunan Kesejahteraan Sosial Indikator KesehatanKota Mataram Tahun 2007-2010
No Uraian Tahun
2007 2008 2009 2010
1. Angka Kematian Bayi Per/1000 Kelahiran Hidup
41.58 41.25 40.51 40.25
2. Umur Harapan Hidup (UHH) 64.9 65.66 66.00 66.6
3. Prevalensi Gizi Buruk 2.71% 1.51% 4.27% 4.21%
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Mataram, 2010
D.3.2.3.Kemiskinan
Jumlah penduduk miskin di Kota Mataram selama periode 2007-2011 mengalami
kecenderungan fluktuatif. Berdasarkan hasil rekapitulasi Tim Koordinasi Penanggulangan
Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kota Mataram pada 2007 jumlah penduduk miskin sebanyak
25.686 kepala keluarga, meningkat menjadi sebanyak 37.043 kepala keluarga pada 2011.
Tabel : 1.8. Rasio Penduduk Miskin Kota Mataram Tahun 2007-2011
No Uraian Tahun
2007 2008 2009 2010 2011
1. Penduduk Miskin 25.686 37.043 37.043 37.043 37.043
2. Jumlah Penduduk 356.141 362.243 375.506 402.843 406.910
3. Rasio Penduduk Miskin 7.21% 10.23% 9.86% 9.20% 9.10%
Sumber : Bappeda Kota Mataram, 2011
Rasio penduduk miskin pada 2008 sebesar 10,23% dan pada 2011 mengalami penurunan
yang cukup signifikan hanya menjadi sebesar 9,10% atau terjadi penurunan rasio penduduk
miskin sebesar 1,13% selama kurun waktu 2008-2011. Penurunan dimaksud karena adanya
berbagai intervensi program penanggulangan kemiskinan di Kota Mataram yang langsung
menyentuh ke masyarakat yang didukung pola identifikasi dan verifikasi penduduk miskin yang
mendekati kondisi riil
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 15
D.4. KONDISI APARATUR
Pemerintah Kota Mataram dalam mendukung kelancaran dan keterpaduan tugas dan
fungsi penyelenggara pemerintah yang profesional, efisien efektif, tanggap terhadap aspirasi
masyarakat dan perubahan dinamika lingkungan, serta untuk mampu memberikan pelayanan
masyarakat menuju pelayanan prima memiliki PNS Non Guru dan Guru sebanyak 6.495 orang.
Tabel 1.9. Data Guru Menurut Pendidikan dan Tempat Tugas Lingkup Pemerintah Kota Mataram T.A. 2011
Tempat TugasTingkat Pendidikan
SD SLTP SLTA D1 D2 D3 D4 S1 S2 Total
TK/Non Sekolah - - 119 - 7 - - 31 - 154
SD/MI - - 191 - 329 18 - 841 2 1.381
SMP/MTs - - 13 5 4 28 - 628 7 685
SMA/MA/SMK - - 1 - - 29 13 732 20 795
SLB - - 15 - - - - 25 1 41
Total - - 339 5 340 75 13 2257 30 3.059
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kota Mataram. Tahun 2011
Tabel 1.10. Data PNS Non Guru Menurut Pendidikan dan Jenis Kelamin
Lingkup Pemerintah Kota Mataram T.A. 2011Jenis
KelaminTingkat Pendidikan
SD SLTP SLTA D1 D2 D3 D4 S1 S2 TotalL 59 87 770 1 3 110 42 862 89 2.023P - 4 478 9 1 288 28 584 21 1.413
Total 59 91 1.248 10 4 398 70 1.446 110 3.436 Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kota Mataram Tahun 2011
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 16
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. DASAR FILOSOFIS PERENCANAAN DAERAH
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kota Mataram memerlukan suatu landasan filosofi
pembangunan yang memiliki cakrawala yang luas dan mampu menjadi basic bagi daerah untuk
menentukan visi, misi, dan arah pembangunan.
B. VISI
Berdasarkan analisis terhadap kondisi umum Kota Mataram saat ini dan tantangan yang
dihadapi lima tahun kedepan dengan memperhitungkan modal dasar yang dimiliki, maka Visi
pembangunan Kota Mataram Tahun 2011-2015 adalah “Terwujudnya Kota Mataram yang Maju,
Religius dan Berbudaya”. Kota Mataram merupakan kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai
batas-batas wilayah, yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat kota menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Visi tersebut merupakan satu kesatuan konsep yang memiliki nilai yang tak terpisahkan,
sebagai pedoman dalam pencapaian tujuan masyarakat adil dan makmur. Sebagaimana tertuang
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Makna yang terkandung dalam Visi Kota Mataram adalah :
a. Visi tersebut mengandung arti bahwa Kota Mataram yang ingin diwujudkan dalam lima tahun
kedepan, adalah Kota yang memiliki masyarakat maju, religius, dan berbudaya.
b. Maju mengandung makna bahwa dalam lima tahun kedepan terjadi peningkatan kualitas SDM
Kota Mataram, yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk didalamnya seni dan
sosial budaya, sehingga kemajuan yang dicapai berlandaskan nilai-nilai keagamaan dan kearifan
lokal untuk mewujudkan masyarakat Gumi Mentaram yang sejahtera. Kemajuan ini dapat diukur
berdasarkan perbaikan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 17
c. Religius mengandung makna dalam lima tahun kedepan akan terjadi peningkatan kualitas
masyarakat kota yang menjunjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan, mengedepankan kebersamaan
serta toleransi yang tinggi antar umat beragama dalam suasana harmonis dalam kerangka
penciptaan masyarakat madani. Nilai-nilai religius menjadi spirit dalam menentukan kebijakan,
program dan kegiatan pembangunan.
d. Berbudaya mengandung makna dalam lima tahun kedepan terjadi peningkatan kualitas
masyarakat yang memiliki keseimbangan antara kemajuan dan religiusitas yang saling berterima
dalam kemajemukan, menguatnya identitas dan karakter masyarakat yang mandiri, bermoral dan
bermartabat. Masyarakat berbudaya tidak hanya dapat dilihat dari berkembangnya adat istiadat,
melainkan juga pada berkembangnya infrastruktur yang berkarakter kearifan lokal.
C. MISI
Untuk mencapai Visi “Terwujudnya Kota Mataram yang Maju, Religius dan Berbudaya”,
maka Pemerintah Kota Mataram telah menetapkan lima Misi yaitu :
a. Meningkatkan rasa “AMAN” masyarakat Kota Mataram yang ditunjukkan dengan kehidupan yang
kondusif, dinamis, dan harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya.
b. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan religius untuk mendorong daya
saing daerah.
c. Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal yang berkelanjutan untuk meningkatkan
kemandirian daerah.
d. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat
berdasarkan prinsip Tata pemerintahan yang baik (Good Governance).
e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 18
Tabel 2.1.
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kota Mataram
Visi : Terwujudnya Kota Mataram Yang Maju, Religus dan Berbudaya
MISI TUJUAN SASARAN
Misi 1 : Meningkatkan rasa
“AMAN” masyarakat
Kota Mataram yang
ditunjukkan dengan
kehidupan yang
kondusif, dinamis, dan
harmonis yang dilandasi
nilai agama dan budaya
Menciptakan suasana Kota
Mataram yang kondusif,
dinamis dan harmonis
1. Terwujudnya kerukunan hidup
bermasyarakat yang saling
berterima.
2. Terselenggaranya
pelaksanaan pembangunan,
pelayanan, dan pemerintahan
dengan lancar.
3. Terwujudnya keamanan dan
kepastian dalam berinvestasi.
Misi 2 : Meningkatnya kualitas
Sumber Daya Manusia
yang handal dan religius
untuk mendorong daya
saing daerah.
Mewujudkan sumber daya
manusia yang berkualitas
1. Terwujudnya kesetaraan
gender diberbagai aspek.
2. Terciptanya pengembangan
usaha dan penciptaan
lapangan usaha.
3. Terwujudnya SDM yang
berdaya saing.
4. Terlatihnya masyarakat
miskin untuk pengembangan
usaha dan penciptaan
lapangan usaha.
5. Terwujudnya peningkatan
derajat kesehatan
masyarakat.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 19
Misi 3 : Memberdayakan
ekonomi rakyat berbasis
potensi lokal yang
berkelanjutan untuk
meningkatkan
kemandirian daerah
1. Meningkatkan
kesejahteraan masyarakat
1. Terwujudnya masyarakat
yang sejahtera.
2. Terwujudnya pemerataan
pendapatan masyarakat.
2. Meningkatkan kapasitas
dan kemandirian ekonomi
daerah
1. Terwujudnya sistem ekonomi
yang berbasis kerakyatan
dalam mengembangkan
potensi sektor unggulan
daerah
2. Terwujudnya system dan
akses permodalan bagi
UMKM.
3. Meningkatkan Investasi 1. Terciptanya lapangan kerja
yang lebih luas.
2. Terciptanya pertumbuhan
ekonomi yang tinggi dan
stabil.
3. Terwujudnya kesejahteraan
masyarakat.
Misi 4 : Meningkatkan kualitas
pelayanan publik dan
pemenuhan kebutuhan
dasar masyarakat
berdasarkan prinsip
Tata pemerintah yang
baik (Good
1. Meningkatkan kemitraan
antara pemerintah,
masyarakat dan swasta
dalam pelayanan publik
dan pemenuhan kebutuhan
dasar.
1.Terwujudnya integrasi dan
sinkronisasi pelaksanaan
pembangunan.
2. Terwujudnya pelayanan publik
yang handal.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 20
Governance). 2. Meningkatkan kualitas
pelayanan
1. Tersusunnya standar
pelayanan minimum (SPM)
dan standar pelayanan publik
(SPP).
2. Terlaksananya penerapan
SPM dan SPP dibidang
pendidikan, kesehatan,
perijinan, kebersihan, air
bersih, kependudukan dan
catatan sipil.
3. Memperluas akses
masyarakat terhadap
pelayanan pendidikan,
kesehatan, air bersih,
persampahan, sanitasi,
perijinan, transportasi,
kependudukan dan catatan
sipil.
1. Terwujudnya pemerataan
akses masyarakat terhadap
pelayanan pendidikan,
kesehatan, perijinan,
kebersihan, air bersih,
persampahan, sanitasi,
perijinan, transoprtasi,
kependudukan dan catatan
sipil.
Misi 5 : Meningkatkan kualitas
dan kuantitas sarana
dan prasarana
perkotaan.
1. Menurunnya luas wilayah
banjir/genangan dan abrasi
di wiayah kota.
1. Terwujudnya pengembangan
kawasan resapan air
2. Terbangun dan terpeliharanya
saluran drainase perkotaan.
3. Terbentuknya dan
berfungsinya kelembangaan
penanggulangan bencana
daerah.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 21
2. Meningkatnya kualitas
lingkungan padat dan
kumuh
1. Terbangun dan terpeliharanya
sarana dan prasarana dasar
lingkungan.
2. Terwujudnya perumahan dan
permukiman yang layak huni.
3. Meningkatkan media
ekspresi dan ruang public
1. Tersedianya media ekspresi
dan ruang publik dalam
bentuk sarana olahraga, seni
dan budaya.
4. Mewujudkan
pembangunan
berwawasan lingkungan
dan berkelanjutan
1. Terwujudnya pemanfaatan
dan pengendalian Tata ruang.
2. Terwujudnya kawasan
sempadan sungai dan pantai.
D. SASARAN
Sasaran kinerja merupakan bagian integral dalam proses perencanaan kinerja dan merupakan
dasar yang kuat untuk mengendalikan dan memantau pencapaian kinerja Pemerintah Kota Mataram
serta lebih menjamin suksesnya pelaksanaan rencana kinerja kegiatan yang menyangkut keseluruhan
satuan kerja/Instansi di lingkungan Pemerintah Kota Mataram. Dalam RPJMD Pemerintah Kota
Mataram telah ditetapkan sejumlah 28 sasaran, dan untuk penyusunan LAKIP Kota Mataram Tahun
2011 sasaran yang digunakan dalam pengukuran pencapaian sasaran ditetapkan 19 sasaran dengan
40 program utama yang ada.
Adapun Sasaran Kinerja tahun 2011 adalah sebagai berikut :
1. Terwujudnya Kerukunan Hidup Bermasyarakat Yang Saling Berterima
2. Terselenggaranya pelaksanaan pembangunan, pelayanan dan pemerintahan dengan lancar.
3. Terwujudnya Kesetaraan Gender Di Berbagai Aspek
4. Terciptanya Pengembangan Usaha Dan Penciptaan Lapangan Usaha
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 22
5. Terwujudnya SDM Yang Berdaya Saing
6. Terbinanya Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di Wilayah Padat, Kumuh Dan Miskin
7. Terwujudnya Sistem Ekonomi Yang Berbasis Kerakyatan Dalam Mengembangkan Potensi
Sektor Unggulan Daerah
8. Terwujudnya Sistem Dan Akses Permodalan Bagi UMKM
9. Terciptanya Lapangan Kerja Yang Lebih Luas
10. Terciptanya Pertumbuhan Ekonomi Yang Lebih Tinggi Dan Stabil
11. Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat
12. Terwujudnya Integrasi Dan Sinkronisasi Pelaksanaan Pembangunan
13. Terwujudnya Pelayanan Publik Yang Handal
14. Terwujudnya Pemerataan Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Pendidikan, Kesehatan, Air
Bersih, Persampahan, Sanitasi, Perijinan, Transportasi, Kependudukan dan Catatan Sipil
15. Terbangunnya dan terpeliharanya saluran drainase perkotaan
16. Terbangunnya Dan Terpeliharanya Sarana Dan Prasarana Dasar Lingkungan
17. Terwujudnya Perumahan Dan Permukiman Yang Layak Huni
18. Tersedianya Media Ekspresi Dan Ruang Publik Dalam Bentuk Sarana Olahraga, Seni dan
Budaya
19. Terwujudnya Pemanfaatan Dan Pengendalian Tata Ruang
Program Utama Tahun 2011 adalah sebagai berikut :
1. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
2. Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan
3. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
4. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
5. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
6. Program Pendidikan Anak Usia Dini
7. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
8. Program Pendidikan Menengah
9. Program Pendidikan Non Formal
10. Program Pendidikan Luar Biasa
11. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
12. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 23
13. Program Perencanaan Sosial dan Budaya
14. Program Penataan Adminstrasi Kependudukan
15. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
16. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
17. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
18. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UKM
19. Program Peningkatan Kesempatan Kerja dan Berusaha
20. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Pengerah Ketenagakerjaan
21. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
22. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
23. Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo
24. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
25. Program Perencanaan Pembangunan Daerah
26. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa
27. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
28. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas
29. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor
30. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
31. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
32. Program Penyehatan Lingkungan Permukiman
33. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
34. Program Pembangunan dan Penataan Lingkungan Perumahan
35. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri
36. Program Pengembangan Nilai Budaya
37. Program Pengelolaan Keragaman Budaya Daerah
38. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
39. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
40. Program Pemanfaatan Ruang
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 24
E. PENETAPAN KINERJA
Penetapan Kinerja merupakan tekad dan janji Rencana Kinerja Tahunan yang sangat penting
yang perlu dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan Pemerintahan karena merupakan wahana
proses yang akan memberikan perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan.
Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun prioritas
kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas. Dengan perencanaan kinerja tersebut
diharapkan fokus dalam mengarahkan dan mengelola program atau kegiatan instansi akan lebih baik,
sehingga diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah.
Penyusunan Penetapan Kinerja Kota Mataram Tahun 2011 mengacu pada Kebijakan Umum
Anggaran (KUA), Prioritas Plafon Anggaran (PPA) dan APBD Tahun 2011 .
Pemerintah Kota Mataram telah menetapkan Penetapan Kinerja Tahun 2011 dengan uraian
sebagai berikut:
Tabel 2.2.
Penetapan Kinerja Kota Mataram Tahun 2011
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 2 3 4
1. Terwujudnya kerukunan hidup
bermasyarakat yang saling
berterima
- Petugas perlindungan masyarakat. 5.310 org
- Tingkat Penye lesaian Pelanggaran K3
(Ketertiban, Kentraman & Keindahan)
Kabupaten
80%
2. Terselenggaranya pelaksanaan
pembangunan pelayanan dan
pemerintahan dengan lancar.
-
-
Presentase penanganan sampah
Tempat pembuangan sampah
(TPS)/1.000 penduduk
78 %
30 %
3. Terwujudnya kesetaraan gender
diberbagai aspek.
- Persentase partisipasi perempuan di
lembaga pemerintah (%)
52%
- Rasio KDRT (%) 0,63%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 25
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 2 3 4
4. Terciptanya pengembangan
usaha dan penciptaan lapangan
usaha
- Jumlah wirausaha baru 11.863
5. Terwujudnya SDM yang berdaya
saing
- Angka melek huruf 99,54%
- Rata-rata lama sekolah 10,00
- Rasio Angka Pendidikan yang
ditamatkan
96,64%
6. Terbinanya perilaku hidup bersih
dan sehat di wilayah padat,
kumuh dan misikin
- Cakupan komplikasi kebidanan yang
ditangani
65%
- Cakupan pertolongan persalinan oleh
tenaga yang memiliki komptensi
kebidanan
93%
- Pervalensi gizi buruk 3,00%
7. Terwujudnya sistem ekonomi
yang berbasis kerakyatan dalam
mengembangkan potensi sektor
unggulan daerah
- Meningkatnya kunjungan wistawan 172.000 org
- Meningkatnya jumlah obyek wisata 10 objk wsta
8. Terwujudnya sistem dan akses
permodalan bagi UMKM.
- Persentase koperasi aktif (%) 75%
- Jumlah BPR/LKM 1 buah
- Usaha Mikro dan Kecil 14.218 umk
9. Terciptanya lapangan kerja yang
lebih luas.
- Tingkat partisipasi angkatan kerja
(TPAK)68%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 26
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 2 3 4
Pencari kerja yang ditempatkan 27 %
Tingkat pengangguran terbuka(TPT) 8,96%
10
.
Terciptanya pertumbuhan
ekonomi yang tinggi dan stabil.
- LLLaju Pertumbuhan PDRB 7,83%
- Laju Inflasi 3,36%
- PDRB Per Kapita (Rp) Rp. 11.571.657
11
.
Terwujudnya Kesejahteraan
Masyarakat
- Sarana sosial seperti panti asuhan,
panti jompo dan panti rehabilitasi21 Sarana
- PMKS yang memperoleh bantuan
social57%
- Penanganan penyandang masalah
kesejahteraan social 75%
12
.
Terwujudnya integrasi dan
sinkronisasi pelaksanaan
pembangunan.
- Tingkat partisipasi masyarakat dalam
perencanaan pembangunan daerah
(MPBM).
100%
- Meningkatnya peran serta masyarakat
dalam musyawarah pembangunan 100%
13
.
Terwujudnya pelayanan publik
yang handal.
-
-
Kepemilikan KTP
Kepemilikan akte kelahiran /1.000
penduduk
86%
81%
14
.
Terwujudnya pemerataan akses
masyarakat terhadap pelayanan
pendidikan, kesehatan, air bersih,
persampahan, sanitasi, perijinan,
transportasi, kependudukan dan
catatan sipil.
- Rasio ijin trayek 0,11%
- Jumlah uji kir angkutan umum 14.576 mobil
- pemasangan rambu-rambu 41%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 27
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 2 3 4
15 Terbangunnya dan terpeliharanya
saluran drainase perkotaan
- Drainase dalam kondisi baik 75 %
16
.
Terbangunnya dan terpeliharanya
sarana dan prasarana dasar
lingkungan
- Persentase rumah tinggal bersanitasi 72,15%
- Proprorsi Panjang jalan kota dalam
kondisi baik 63,35 %
17 Terwujudnya perumahan dan
permukiman yang layak huni.
- Luas lingkungan pemukiman kumuh 3,5%
- Rumah layak huni 1.200 rmh
18
.
Tersedianya media ekspresi dan
ruang publik dalam bentuk sarana
olahraga, seni dan budaya.
- Penyelenggaraan festival seni dan
budaya.
10
- Benda, situs dan kawasan cagar
budaya yang dilestarikan 4 bh
19 Terwujudnya pemanfaatan dan
pengendalian Tata ruang.
- Luas Ruang Terbuka Hijau (RTH)/luas wilayah
18,80%
- Luas kawasan pemukiman/luas
wilayah38,50%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 28
F. KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011
Untuk mewujudkan sasaran yang hendak dicapai harus dipilih strategi yang tepat agar sasaran
tersebut dapat tercapai. Strategi Pemerintah Kota Mataram mencakup penentuan kebijakan, program
dan kegiatan.
Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati pihak-pihak
terkait dan ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk bagi
setiap kegiatan agar tercapai kelancaran dan keterpaduan dalam upaya mencapai sasaran yang telah
ditentukan.
Program adalah kumpulan kegiatan-kegiatan nyata, sistematis dan terpadu dalam rangka
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari
suatu program sebagai arah dari pencapaian sasaran kinerja yang memberikan kontribusi bagi
pencapaian tugas pokok dan fungsi. Kegiatan berdimensi waktu tidak lebih dari satu tahun. Kegiatan
merupakan aspek operasional/kegiatan nyata dari suatu rencana kinerja yang berturut-turut diarahkan
untuk mencapai sasaran.
Adapun penjelasan lebih rinci kebijakan dan program untuk pencapaian sasaran adalah
sebagai berikut:
1. Terwujudnya Kerukunan Hidup Bermasyarakat Yang Saling Berterima
Kebijakan :
Mengaktifkan kembali forum-forum komunikasi di masyarakat.
Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang pemerintahan umum dengan
Program:
a. Pengembangan wawasan kebangsaan;
b. Pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan.
2. Terselenggaranya Pelaksanaan Pembangunan Pelayanan dan Pemerintahan dengan Lancar
Kebijakan :
Meningkatkan sarana dan prasarana dalam pelayanan publik serta peran serta masyarakat dalam
pengelolaan lingkungan.
Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Program Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Persampahan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 29
3. Terwujudnya Kesetaraan Gender di Berbagai Aspek
Kebijakan :
a. Meningkatkan keterlibatan perempuan dalam pembangunan semua sektor;
b. Membuka seluas-luasnya informasi yang dapat diakses oleh ibu, calon ibu terhadap kesehatan
reproduksi, keluarga berencana dan keluarga sejahtera;
c. Meningkatkan pengetahuan dan pengembangan diri perempuan.
Sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan
anak dengan Program:
a. Penguatan Kelembagaan;
b. Pengarusutamaan Gender dan Anak;
c. Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan.
4. Terciptanya Pengembangan Usaha dan Penciptaan Lapangan Usaha
Kebijakan:
Meningkatkan daya saing dan daya tarik investasi melalui promosi kemudahan prosedur dan
fasilitas pendukung.
Sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang koperasi usaha kecil dan menengah dengan
Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah.
5. Terwujudnya SDM yang Berdaya Saing
Kebijakan:
Mobilisasi peran kelembagaan pemerintah, swasta dan masyarakat dalam peningkatan kualitas
kesehatan
Sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang pendidikan dengan Program:
a. Pendidikan Anak Usia Dini;
b. Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun;
c. Pendidikan Menengah;
d. Pendidikan Non Formal;
e. Pendidikan Luar Biasa.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 30
6. Terbinanya Perilaku Hidup Bersih, dan Sehat di Wilayah Padat, Kumuh, dan Miskin
Kebijakan:
Koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dalam pembinaan sumber daya manusaia.
Sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang kesehatan dengan Program:
a. Upaya Kesehatan Masyarakat
b. Perbaikan Gizi Masyarakat
7. Terwujudnya Masyarakat Yang Sejahtera
Kebijakan:
Peningkatan penanganan masalah kesejahteraan social dan potensi sumber kesejahteraan social.
Sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang kependudukan dan catatan sipil dengan Program:
a. Perencanaan social dan budaya
b. Penataan Administrasi Kependudukan
8. Terwujudnya Sistem Ekonomi Yang Berbasis Kerakyatan Dalam Mengembangkan Potensi
Sektor Unggulan Daerah
Kebijakan :
a. Usaha kecil, mikro, menengah dan koperasi
b. Intensifikasi dan ekstensifikasi potensi sumber daya ekonomi daerah/lokal
Sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang pariwisata dengan Program:
a. Pengembangan pemasaran pariwisata
b. Pengembangan destinasi pariwisata
9. Terwujudnya Sistem dan Akses Permodalan Bagi UMKM
Kebijakan :
a. Terbinanya usaha ekonomi
b. Pemberdayaan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah
Sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang koperasi usaha kecil dan menengah dengan
Program:
a. Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi
b. Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UKM
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 31
10. Terciptanya Lapangan Kerja yang Lebih Luas
Kebijakan:
Tersedianya standar pelayanan untuk berinvestasi
Sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang ketengakerjaan dengan Program:
a. Peningkatan Kesempatan Kerja dan Berusaha
b. Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Pengerah Ketenagakerjaan
c. Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
11. Terciptanya Pertumbuhan Ekonomi yang Lebih Tinggi dan Stabil
Kebijakan :
Tersedianya pedoman untuk berinvestasi
Sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang pemerintahan umum dengan Program:
Perencanaan Pembangunan Ekonomi.
12. Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat
Kebijakan :
Meningkatkan partisipasi masyarakat/swasta dalam penyediaan infrastruktur ekonomi
Sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang sosial dengan Program:
a. Pembinaan panti asuhan/panti jompo
b. Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya.
13. Terwujudnya Integrasi dan Sinkronisasi Pelaksanaan Pembangunan
Kebijakan :
Menyusun regulasi pola kemitraan antar stakeholder
Sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang perencanaan pembangunan dengan Program:
a. Perencanaan pembangunan daerah;
b. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 32
14. Terwujudnya Pelayanan Publik yang Handal
Kebijakan :
Menyusun regulasi pelayanan publik (SPM)
Sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang pemerintahan umum dengan Program:
Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah.
15. Terwujudnya Pemerataan Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Pendidikan, Kesehatan,
Air Bersih, Persampahan, Sanitasi, Perijinan, Transportasi, Kependudukan dan Catatan Sipil
Kebijakan :
a. Perluasan wilayah administrasi Kota Mataram dan pemukiman baru
b. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan publik
c. Pengembangan moda transportasi
Sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang perhubungan dengan Program:
a. Pengendalian dan pengamanan lalu lintas
b. Peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor
c. Pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan
16. Terbangunnya dan Terpeliharanya Sarana dan Prasarana Dasar Lingkungan
Kebijakan :
Penataan lokasi kawasan permukiman padat, kumuh dan miskin (PAKUMIS)
Sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang pekerjaan umum dengan Program:
a. Pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah
b. Penyehatan lingkungan permukiman
c. Rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan
17. Terwujudnya Perumahan dan Permukiman yang Layak Huni
Kebijakan :
Pengkajian pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat hidup sehat dan bersih
Sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang pekerjaan umum dengan Program:
a. Pembangunan dan penataan lingkungan perumahan
b. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 33
18. Tersedianya Media Ekspresi dan Ruang Publik dalam Bentuk Sarana Olahraga, Seni dan
Budaya
Kebijakan :
Mengembangkan budaya seni, pemuda dan olahraga serta promosi pariwisata
Sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang kebudayaan dengan Program:
a. Pengembangan nilai budaya
b. Pengelolaan keragaman budaya daerah
c. Pengelolaan Kekayaan Budaya
19. Terwujudnya Pemanfaatan dan Pengendalian Tata Ruang
Kebijakan :
Rencana Tata Ruang Wilayah dan Rencana Detail Tata Ruang Wilayah
Sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang penataan ruang dengan Program:
a. Penataan dan pemeliharaan kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
b. Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 34
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. PENGUKURAN KINERJA
Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi
instansi pemerintah. Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor: PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di
Lingkungan Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Adapun indikator kinerja utama Pemerintah Kota Mataram adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya Perlindungan Masyarakat
2. Menurunnya Tingkat pelanggaran K3 (Ketertiban, Ketentraman dan Keindahan)
3. Meningkatnya presentase penanganan sampah
4. Meningkatnya tempat pembuangan sampah (TPS)/1.000 penduduk
5. Meningkatnya persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
6. Menurunya rasio KDRT
7. Meningkatnya jumlah wirausaha baru
8. Meningkatnya Angka melek huruf
9. Meningkatnya rata-rata lama sekolah
10.Meningkatnya rasio angka pendidikan yang ditamatkan
11.Meningkatnya cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
12.Menurunnya cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga yang memiliki kompetensi kebidanan
13.Menurunnya Pervalensi gizi buruk
14.Meningkatnya kunjungan wisatawan
15.Meningkatnya jumlah obyek wisata
16.Meningkatnya presentase koperasi aktif
17.Meningkatnya jumlah BPR/LKM
18.Meningkatnya jumlah usaha mikro dan kecil
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 35
19.Meningkatnya tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK)
20.Meningkatnya pencari kerja yang ditempatkan
21.Menurunnya tingkat pengangguran terbuka (TPT)
22.Meningkatnya laju pertumbuhan PDRB
23.Meningkatnya laju inflasi
24.Meningkatnya PDRB per kapita
25.Meningkatnya sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi
26.Meningkatnya PMKS yang memperoleh bantuan sosial
27.Meningkatnya penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial
28.Meningkatnya tingkat partisipasi komponen masyarakat dalam perencanaan pembangunan daerah
(MPBM).
29.Meningkatnya peran serta masyarakat dalam musyawarah pembangunan
30.Meningkatnya kepemilikan KTP
31.Meningkatnya kepemilikan akte kelahiran/1.000 penduduk
32.Meningkatnya rasio ijin trayek
33.Meningkatnya jumlah uji kir angkutan umum
34.Meningkatnya pemasangan rambu-rambu
35.Meningkatnya drainase dalam kondisi baik
36.Meningkatnya presentase rumah tinggal bersanitasi
37.Meningkatnya panjang jalan kota dalam kondisi baik
38.Menurunya luas lingkungan pemukiman kumuh
39.Menurunnya rumah tidak layak huni
40.Meningkatnya penyelenggaran festival seni dan budaya
41.Perawatan & Pemeliharaan benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan
42.Meningkatnya luas ruang terbuka (RTH)/luas wilayah
43.Meningkatnya luas kawasan pemukiman/luas wilayah
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 36
B. CAPAIAN KINERJA
Capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis,
cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat
capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran.
Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam skala pengukuran ordinal sebagai berikut :
85 s/d 100 : Sangat Berhasil
70 s/d <85 : Berhasil
55 s/d < 70 : Cukup Berhasil
0 s/d< 55 : Tidak Berhasil
Penetapan angka capaian kinerja terhadap hasil prosentase capaian indikator kinerja sasaran yang
mencapai lebih dari 100% termasuk pada angka capaian kinerja sebesar 100.
Angka capaian kinerja terhadap hasil prosentase capaian indikator kinerja sasaran yang mencapai
kurang dari 0% termasuk pada angka capaian kinerja sebesar 0.
Dari 19 sasaran dengan indikator kinerja sebanyak 43 indikator, pencapaian kinerja sasaran
Pemerintah Kota Mataram adalah sebagai berikut :
NO PREDIKAT JUMLAH SASARAN
1 Sangat Berhasil 15 Sasaran
2 Berhasil 1 Sasaran
3 Cukup Berhasil 3 Sasaran
4 Tidak Berhasil 0 Sasaran
Jumlah 19 Sasaran
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 37
Adapun pencapaian kinerja sasaran dirinci dalam bentuk matrik sebagai berikut :
No. Sasaran Jumlah
Indikator
Capaian
Rata-
Rata
(%)
< 55 55 s/d <
70
70 s/d <
85
85 s/d
100
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Terwujudnya
kerukurnan hidup
bermasyarakat yang
saling berterima
2 63,68 Cukup
Berhasil
2 Terselenggaranya
pelaksanaan
pembangunan
pelayana dan
pemerintahan dengan
lancar
2 86,89 Sangat
Berhasil
3 Terwujudnya
kesetaraan gender
diberbagai aspek
2 113,17 Sangat
Berhasil
4 Terciptanya
pengembangan usaha
dan penciptaan
lapangan usaha
1 100 Sangat
Berhasil
5 Terwujudnya SDM
yang berdaya saing
3 100 Sangat
Berhasil
6 Terbinanya perilaku
hidup bersih dan sehat
di wilayah padat,
kumuh, dan miskin
3 112 Sangat
Berhasil
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 38
No. Sasaran Jumlah
Indikator
Capaian
Rata-
Rata
(%)
< 55 55 s/d <
70
70 s/d <
85
85 s/d
100
1 2 3 4 5 6 7 8
7 Terwujudnya sistem
ekonomi yang berbasis
kerakyatan dalam
mengembangkan
potensi sektor
unggulan daerah
2 140 Sangat
Berhasil
8 Terwujudnya sistem
dan akses permodalan
bagi UMKM
3 97 Sangat
Berhasil
9 Terciptanya lapangan
kerja yang lebih luas
3 108 Sangat
Berhasil
10 Terciptanya
pertumbuhan ekonomi
yang tinggi dan stabil
3 75 Berhasil
11 Terwujudnya
kesejahteraan
masyarakat
3 102 Sangat
Berhasil
12 Terwujudnya integrasi
dan sinkronisasi
pelaksanaan
pembangunan
2 111 Sangat
Berhasil
13 Terwujudnya
pelayanan publik yang
handal
2 84 Berhasil
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 39
No. Sasaran Jumlah
Indikator
Capaian
Rata-
Rata
(%)
< 55 55 s/d <
70
70 s/d <
85
85 s/d
100
1 2 3 4 5 6 7 8
14 Terwujudnya
pemerataan akses
masyarakat terhadap
pelayanan pendidikan,
kesehatan, air bersih,
persampahan,sanitasi,
perijinan, transportasi,
kependudukan dan
catatan sipil
Berhasi
l
100 Sangat
Berhasil
15 Terbangunnya dan
terpeliharanya saluran
drainase perkotaan
1 95,09 Sangat
Berhasil
16 Terbangunnnya dan
terpeliharanya sarana
dan prasarana dasar
lingkungan
2 115 Sangat
Berhasil
17 Terwujudnya
perumahan dan
permukiman yang
layak huni
2 67 Cukup
Berhasil
18 Tersedianya media
ekspresi dan ruang
publik dalam bentuk
sarana olahraga, seni
dan budaya
2 140 Sangat
Berhasil
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 40
No. Sasaran Jumlah
Indikator
Capaian
Rata-
Rata
(%)
< 55 55 s/d <
70
70 s/d <
85
85 s/d
100
1 2 3 4 5 6 7 8
19 Terwujudnya
pemanfaatan dan
pengendalian tata
ruang
2 64 Cukup
Berhasil
Dari 19 sasaran diatas capaian kinerja sasaran rata-ratanya mencapai 98,88 % dengan kriteria “
Sangat Berhasil “
Secara rinci capaian masing-masing indikator kinerja sasaran tahun 2011 adalah sebagai berikut :
Sasaran 1
“Terwujudnya Kerukunan Hidup Bermasyarakat Yang Saling Berterima”
Dengan capaian kinerja sebagai berikut :
No. Indikator Sasaran Capaian
Kinerja (%)
< 55 55 s/d <
70
70 s/d <
85
85 s/d
100
1 Petugas perlindungan
masyarakat
25 Tidak
Berhasil
2 Tingkat penyelesaian
pelanggaran K3 (Ketertiban,
Ketentraman dan
keindahan)
103 Sangat
Berhasil
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 41
Sasaran 2
“Terselenggaranya pelaksanaan pembangunan pelayanan dan pemerintahan dengan lancar”
Dengan capaian kinerja sebagai berikut :
No. Indikator Sasaran Capaian
Kinerja
(%)
< 55 55 s/d <
70
70 s/d <
85
85 s/d
100
1 Presenatase penanganan
sampah
81,37 Berhasil
2 Tempat pembuangan sampah
(TPS)/1.000 penduduk
92,40 Sangat
Berhasil
Sasaran 3
“Terwujudnya Kesetaraan Gender Di Berbagai Aspek”
Dengan capaian kinerja sebagai berikut :
No. Indikator Sasaran Capaian
Kinerja
(%)
< 55 55 s/d <
70
70 s/d <
85
85 s/d
100
1 Presenatase partisipasi
perempuan di lembaga
pemerintah
80,35 Berhasil
2 Rasio KDRT 146 Sangat
Berhasil
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 42
Sasaran 4
“Terciptanya Pengembangan Usaha Dan Penciptaan Lapangan Usaha”
Dengan capaian kinerja sebagai berikut :
No. Indikator Sasaran Capaian
Kinerja
(%)
< 55 55 s/d <
70
70 s/d <
85
85 s/d
100
1 Jumlah wirausaha baru 100 % Sangat
Berhasil
Sasaran 5
“Terwujudnya SDM Yang Berdaya Saing”
Dengan capaian kinerja sebagai berikut :
No. Indikator Sasaran Capaian
Kinerja
(%)
< 55 55 s/d <
70
70 s/d <
85
85 s/d
100
1 Angka melek huruf 100 Sangat
Berhasil
2 Rata-rata lama sekolah 100 Sangat
Berhasil
3 Rasio angka pendidikan yang
ditamatkan
100 Sangat
Berhasil
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 43
Sasaran 6
“Terbinanya Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di Wilayah Padat, Kumuh Dan Miskin”
Dengan capaian kinerja sebagai berikut :
No. Indikator Sasaran Capaian
Kinerja
(%)
< 55 55 s/d <
70
70 s/d <
85
85 s/d
100
1 Cakupan komplikasi kebidanan
yang ditangani
132 Sangat
Berhasil
2 Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga yang
memiliki komptensi kebidanan
102 Sangat
Berhasil
3 Pervalensi gizi buruk 102% Sangat
Berhasil
Sasaran 7
“Terwujudnya Sistem Ekonomi Yang Berbasis Kerakytan Dalam Mengembangkan Potensi
Sektor Unggulan Daerah”
Dengan capaian kinerja sebagai berikut :
No. Indikator Sasaran Capaian
Kinerja
(%)
< 55 55 s/d <
70
70 s/d <
85
85 s/d
100
1 Meningkatnya kunjungan
wisatawan
99,94 Sangat
Berhasil
2 Meningkatnya jumlah obyek
wisata
180 Sangat
Berhasil
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 44
Sasaran 8
“Terwujudnya Sistem Akses Permodalan Bagi UMKM”
Dengan capaian kinerja sebagai berikut :
No. Indikator Sasaran Capaian
Kinerja
(%)
< 55 55 s/d <
70
70 s/d <
85
85 s/d
100
1 Persentase koperasi aktif 80,56 Berhasil
2 Jumlah BPR/LKM 109 Sangat
Berhasil
3 Usaha Mikro dan Kecil 100 Sangat
Berhasil
Sasaran 9
“Tercipatnya Lapangan Kerja Yang Lebih Luas”
Dengan capaian kinerja sebagai berikut :
No. Indikator Sasaran Capaian
Kinerja
(%)
< 55 55 s/d <
70
70 s/d <
85
85 s/d
100
1 Tingkat partisipasi angkatan
kerja (TPAK)
95 Sangat
Berhasil
2 Pencari kerja yang ditamatkan 103 Sangat
Berhasil
3 Tingkat pengangguran terbuka
(TPT)
125 Sangat
Berhasil
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 45
Sasaran 10
“Terciptanya Pertumbuhan Ekonomi Yang Tinggi dan Stabil”
Dengan capaian kinerja sebagai berikut :
No. Indikator Sasaran Capaian
Kinerja
(%)
< 55 55 s/d <
70
70 s/d <
85
85 s/d
100
1 Laju pertumbuhan PDRB 102 Sangat
Berhasil
2 Laju Inflasi 5 Tidak
Berhasil
3 PDRB per kapita (Rp.) 118 Sangat
Berhasil
Sasaran 11
“Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat”
Dengan capaian kinerja sebagai berikut :
No. Indikator Sasaran Capaian
Kinerja
(%)
< 55 55 s/d <
70
70 s/d <
85
85 s/d
100
1 Sarana sosial seperti panti
asuhan, panti jompo dan panti
rehabilitasi
100 Sangat
Berhasil
2 PMKS yang memperoleh
bantuan sosial
105,26 Sangat
Berhasil
3 Penanganan penyandang
masalah kesejahteraan sosial
101,33 Sangat
Berhasil
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 46
Sasaran 12
“Terwujudnya Integrasi dan Sinkronisasi Pelaksanaan Pembangunan”
Dengan capaian kinerja sebagai berikut :
No. Indikator Sasaran Capaian
Kinerja
(%)
< 55 55 s/d <
70
70 s/d <
85
85 s/d
100
1 Tersedianya dokumen
perencananan pembangunan
tahunan
100 Sangat
Berhasil
2 Meningkatnya peran serta
masyarakat dalam
musyawarah pembangunan
100 Sangat
Berhasil
Sasaran 13
“Terwujudnya Pelayanan Publik Yang Handal”
Dengan capaian kinerja sebagai berikut :
No. Indikator Sasaran Capaian
Kinerja
(%)
< 55 55 s/d <
70
70 s/d <
85
85 s/d
100
1 Kepemilikan KTP 123,33 Sangat
Berhasil
2 Kepemilikan akte
kelahiran/1.000 penduduk
91,30 Sangat
Berhasil
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 47
Sasaran 14
“Terwujudnya Pemerataan Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Pendidikan, Kesehatan, Air
Bersih, Persampahan, Sanitasi, Perijinan, Transportasi, Kependudukan, dan Catatan Sipil”
Dengan capaian kinerja sebagai berikut :
No. Indikator Sasaran Capaian
Kinerja
(%)
< 55 55 s/d <
70
70 s/d <
85
85 s/d
100
1 Rasio Ijin Trayek 100 Sangat
Berhasil
2 Jumlah Uji Kir Angkutan Umum 100 Sangat
Berhasil
3 Pemasangan Rambu-rambu 100 Sangat
Berhasil
Sasaran 15
“Terbangunnya dan terpeliharanya saluran drainase perkotaan”
Dengan capaian kinerja sebagai berikut :
No. Indikator Sasaran Capaian
Kinerja
(%)
< 55 55 s/d <
70
70 s/d <
85
85 s/d
100
1 Drainase dalam kondisi baik 95,09 Berhasil
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 48
Sasaran 16
“Terbangunnya dan Terpeliharanya Sarana dan Prasarana Dasar Lingkungan”
Dengan capaian kinerja sebagai berikut :
No. Indikator Sasaran Capaian
Kinerja
(%)
< 55 55 s/d <
70
70 s/d <
85
85 s/d
100
1 Presentase Rumah Tinggal
bersanitasi
108,91 Sangat
Berhasil
2 Proporsi Panjang Jalan Kota
Dalam Kondisi Baik
110,37 Sangat
Berhasil
Sasaran 17
“Terwujudnya Perumahan dan Permukiman yang Layak Huni”
Dengan capaian kinerja sebagai berikut :
No. Indikator Sasaran Capaian
Kinerja
(%)
< 55 55 s/d <
70
70 s/d <
85
85 s/d
100
1 Luas lingkungan pemukiman
kumuh
58.57 Cukup
Berhasil
2 Rumah Tidak Layak Huni 75.17 Berhasil
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 49
Sasaran 18
“Tersedianya Media Ekspresi dan Ruang Publik dalam Bentuk Sarana Olahraga, Seni dan
Budaya”
Dengan capaian kinerja sebagai berikut :
No. Indikator Sasaran Capaian
Kinerja
(%)
< 55 55 s/d <
70
70 s/d <
85
85 s/d
100
1 Penyelenggaraan Festival Seni
dan Budaya
180 Sangat
Berhasil
2 Benda, Situs dan Kawasan
Cagar Budaya yang
Dilestarikan
100 Sangat
Berhasil
Sasaran 19
“Terwujudnya Pemanfaatan dan Pengendalian Tata Ruang”
Dengan capaian kinerja sebagai berikut :
No. Indikator Sasaran Capaian
Kinerja
(%)
< 55 55 s/d <
70
70 s/d <
85
85 s/d
100
1 Luas Ruang Terbuka Hijau
(RTH)/luas wilayah
66 Cukup
Berhasil
2 Luas kawasan pemukiman/luas
wilayah
61 Cukup
Berhasil
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 50
C. EVALUASI KINERJA
Sasaran 1 :
“Terwujudnya Kerukunan Hidup Bermasyarakat Yang saling Berterima”
Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran terwujudnya kerukunan hidup bermasyarakat saling berterima
dengan 2 (dua) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capaian kinerja sasaran
sebesar 63,68 dengan predikat Cukup Berhasil.
Adapun indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran tersebut, sebagai berikut:
1. Petugas Perlindungan Masyarakat dengan angka capaian kinerja sebesar 25 %.
2. Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 (Ketertiban, Ketentraman dan Keindahan) dengan angka
capaian kinerja sebesar 103%
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut :
1. Petugas Perlindungan Masyarakat dengan angka capaian kinerja sebesar 25 % .Jumlah petugas
Linmas yang terdaftar pada tahun 2011 adalah sebanyak 1.320 orang yang tersebar di tingkat
kecamatan dan kelurahan . Jumlah tersebut belum memenuhi target petugas linmas yang harus
ada/ideal adalah sebanyak 5.310 orang.
2. Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 (Ketertiban, Ketentraman dan Keindahan) dengan angka
capaian kinerja sebesar 103%. Jumlah gangguan ketertiban dan keamanan di Kota Mataram
sebanyak 282 jenis pelanggaran K3 dan 82% pelanggaran tersebut sudah mampu diselesaikan
dengan baik dari target penyelesaian 80%.
Sasaran tersebut dicapai melaui program utama :
1. Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal. Program ini didukung
dengan 2 kegiatan dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 331.665.000,- (97% ) dari target
sebesar Rp. 342.560.000,- sehingga daya dukung terhadap pencapaian kinerja sasaran
sangat signifikan.
2. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan. Program ini didukung dengan
1 kegiatan dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 764.640.000,- (92%) dari target anggaran
sebesar Rp. 827.440.000,-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 51
Permasalahan/Hambatan :
Jumlah petugas linmas dan Satpol. PP untuk menjaga ketertiban dan ketentraman masih
belum memadai untuk melakukan patroli penertiban penyakit masyarakat (pekat), anjal,
gepeng, pengamen, balapan liar dan sebagainya.
Solusi/Strategi Pemecahan :
Melakukan koordinasi dan kerjasaman secara lebih intensif dengan instansi terkait yaitu dinas
sosial, kepolisian, toga-toma untuk tetap menjaga kondusivitas ketertiban dan kentraman.
Sasaran 2 :“Terselenggaranya Pelaksanaan Pembangunan Pelayanan dan Pemerintahan Dengan Lancar”
Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Terselenggaranya Pelaksanaan Pembangunan Pelayanan dan
Pemerintahan Dengan Lancar dengan 2 (dua) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata
angka capaian kinerja sasaran sebesar 86, 89 % dengan predikat Sangat Berhasil.
Adapun indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran tersebut, sebagai berikut :
1. Persentase Penanganan Sampah dengan angka capaian kinerja sebesar 81,37%
2. Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk dengan angka capaian kinerja sebesar
92,42%.
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut :
1. Persentase Penanganan Sampah dengan angka capaian kinerja sebesar 81.37% atau terealisasi
sebesar 63,47% dari target sebesar 78%. Pada tahun 2011 rata-rata pengangkutan sampah ke
TPA adalah 768 m3 per hari dari total sampah yang ada yaitu 1.210,02 m3 per hari.
2. Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk dengan angka capaian kinerja sebesar
92,40% atau terealisasi sebesar 27.72% dari target sebesar 30%.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 52
Capaian kinerja dari sasaran terselenggaranya pelaksanaan pembangunan pelayanan dan
pemerintahan dengan lancar, dibandingkan dengan tahun sebelumnya dapat digambarkan sebagai
berikut :
Indikator Kinerja2010 2011
Rencana Realisasi Capaian Kinerja
Rencana Realisasi Capaian Kinerja
Persentase Penanganan Sampah
76,19% 71,08% 93.29% 78% 63.47% 81.37%
Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk
30% 4,79% 15.20% 30% 27.72% 92.40%
Sasaran tersebut dicapai melaui program utama :
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan didukung dengan 7 kegiatan dengan
realisasi anggaran sebesar Rp. 10.510.666.916,- (99,66 %) dari target sebesar Rp.
10.546.525.102,- sehingga daya dukung terhadap pencapaian kinerja sasaran sangat signifikan.
Hambatan/masalah :
Personil pengelola kebersihan dan sarana prasarana kebersihan belum memadai.
Kendaraan operasional kebersihan umur ekonomisnya sudah habis sehingga penanganan
sampah masih belum optimal.
Masyarakat masih kurang peduli terhadap kebersihan, dalam arti belum mentaati ketentuan
untuk tidak membuang sampah di luar tempat.
Kesulitan mencari lahan kosong untuk TPS, container dan bin container.
Luas lahan TPA sampah saat ini masih kurang yaitu dari luas lahan TPA yang harus ada
sekitar 20 Ha, namun yang ada saat ini sekita 8,6 Ha jadi sisa lahan TPA yang harus
disediakan adalah sekitar 11,4 Ha.
Startegi/Upaya Pemecahan :
Mengoptimalkan sumber daya yang ada
Melakukan penambahan sarpras dan tenaga kebersihan
Menungaskan pengawas TPS/container
Pembangunan TPST dan pelaksanaan 3 R
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 53
Pembentukan Bank Sampah
Mengintensifkan sosialisasi kebersihan
Sasaran 3 :
“Terwujudnya Kesetaraan Gender diberbagai Aspek”
Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Terwujudnya kesetaraan gender diberbagai aspek dengan 2
(dua) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capaian kinerja sasaran sebesar 113
% dengan predikat Sangat Berhasil.
Adapun indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran tersebut, sebagai berikut :
1. Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah dengan angka capaian kinerja sebesar
80 %.
2. Rasio KDRT dengan capaian kinerja sebesar 146 %
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut :
1. Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah dengan angka capaian kinerja sebesar
80% atau terealisasi sebesar 41,78% dari target sebesar 52%.
2. Rasio KDRT dengan angka capaian kinerja sebesar 146% atau terealisasi sebesar 0,35% dari
target sebesar 0,63%.
Capaian kinerja dari sasaran Terwujudnya kesetaraan gender diberbagai aspek, dibandingkan
dengan tahun sebelumnya dapat digambarkan sebagai berikut :
Indikator Kinerja2010 2011
Rencana Realisasi Capaian Kinerja
Rencana Realisasi Capaian Kinerja
Persentase partisipasi perempuan dilembaga pemerintah
52 41,68 80.15% 52% 41,78% 81.37%
Rasio KDRT 0,62 0.14% 177% 0,625 0,346% 92.40%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 54
Sasaran tersebut dicapai melaui program utama :
1. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak yang didukung oleh 3
kegiatan dengan total anggaran sebesar Rp. 18.755.000,- dengan realisasi anggaran sebesar
Rp. 18.205.000,- atau 97%.
2. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan yang didukung oleh 2
kegiatan dengan total anggaran sebesar Rp. 23.027.500,- dengan realisasi sebesar
Rp.21.827.500,- atau sebesar 95%.
Faktor Keberhasilan :
Keputusan Walikota Mataram No : 23/III/2010, tanggal 29 Maret 2010 tentang
perbentukan Pokja PUG (difasilitasi oleh Bappeda)
Keputusan Walikota Mataram No. 276/IV/2010, tanggal 10 April 2010, tentang RAD-
Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (PP-TPPO)
Peraturan Walikota Mataram No: 9 Tahun 2010 Tanggal 1 April 2010, tentang
Pembentukan Gugus PP TPPO.
Keputusan Walikota Mataram No: 581/XII/2010, Tanggal 30 Desember 2010, tentang
Pembentukan Pusat Pelayanan Terpadu PP dan Anak (P2TP2A) Periode 2010-2013.
Peraturan Walikota Mataram No: 12 Tahun 2011 Tanggal 21 Maret 2011, Tentang RAD
Pencegahan & Penanganan Kekerasan Terhadap Anak Periode 2012-2016
Hambatan/masalah :
Pemahaman masalah gender masih kurang baik disektor publik maupun dipemerintahan.
Dukungan anggaran masih kurang untuk program PP dan PA sehingga tidak dapat
maksimal dalam menjalani tupoksi.
Startegi/Upaya Pemecahan :
Dalam rangka upaya pencegahan atau preventif supaya kasus tindak kekerasan tidak
meningkat, maka telah melaksanakan sosialisasi dan advokasi KIE tentang KDRT,
Perlindungan Anak, Trafficking.
Melakukan rapat koordinasi lintas SKPD terkait dan lembaga/LSM Pemerhati perempuan
& anak setiap 2 bulan/tahun
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 55
Memfasilitasi pembentukan P2TP2A dimasing-masing kecamatan.
Mengoptimalkan sumber daya yang ada
Melakukan penambahan sarpras dan tenaga kebersihan
Sasaran 4 :
“Terciptanya Pengembangan Usaha dan Penciptaan Lapangan Usaha”
Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Terciptanya pengembangan usaha dan penciptaan lapangan
usaha dengan 1 (satu) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capai kinerja
sasaran sebesar 100 % dengan predikat Sangat Berhasil.
Adapun indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran tersebut, sebagai berikut :
1. Jumlah wirausaha baru dengan angka capaian kinerja sebesar 100%.
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut :
1. Jumlah wirausaha baru dengan angka capaian kinerja sebesar 100%. Sampai dengan tahun 2011
jumlah wirausaha baru yang tercipta sebanyak 14.218 WUB dan pada tahun 2010 sebanyak
11.863 Wirausaha Baru (WUB). Sehingga pada tahun 2011 terdapat penambahan sebanyak
2.355 WUB. Bertambahnya jumlah Wirausaha Baru (WUB) di Kota Mataram adalah wujud
kepedulian pemerintah Kota Mataram melalui kegiatan pembinaan dan bantuan permodalan untuk
memperkuat kapasitas WUB.
Capaian kinerja dari sasaran terciptanya pengembangan usaha dan penciptaan lapangan usaha,
dibandingkan dengan tahun sebelumnya dapat digambarkan sebagai berikut :
Indikator Kinerja 2010 2011
1 2 3
Jumlah Wira Usaha Baru 11.863 14.218
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 56
Sasaran tersebut dicapai melaui program utama :
Program pengembangan industri kecil dan menengah. Program ini didukung oleh 4 kegiatan
dengan total anggaran sebesar Rp. 385.408.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 377.840.600,-
atau terealisasi sebesar 98%.
Hambatan/masalah :
Pengembangan usaha-usaha kecil masih mengalami hambatan permodalan yang terbatas.
Minimnya alokasi dana untuk partisipasi promosi melalui pameran baik di dalam daerah
maupun luar daerah.
Startegi/Upaya Pemecahan :
Melakukan koordinasi dengan pihak terkait dan memotivasi pengusaha-pengusaha kecil untuk
menghasilkan lembaga-lembaga keuangan yang ada.
Melakukan kerjasama dengan pihak-pihak terakit dan menyusun program yang mantap pada
tahun berikutnya.
Sasaran 5 :
“Terwujudnya Sumber Daya Manusia yang Berdaya Saing”
Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Terwujudnya sumber daya manusia (SDM) yang berdaya saing
dengan 3 (tiga) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capai kinerja sasaran
sebesar 100 % dengan predikat Sangat Berhasil.
Adapun indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran tersebut, sebagai berikut :
1. Angka melek huruf dengan angka capaian kinerja sebesar 100%
2. Rata-rata lama sekolah dengan angka capaian kinerja sebesar 100%
3. Rasio angka pendidikan yang ditamatkan angka capaian kinerja 100%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 57
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut :
1. Angka melek huruf dengan angka capaian kinerja sebesar 100% atau terealisasi 99,54% dari
target 99,54%. Angka melek huruf di Kota Mataram tahun 2011 mencapai 99,54% capaian
tersebut meningkat dibandingkan dengan capaian tahun 2010 sebesar 95,50%, tahun 2009
sebesar 95,50% dan tahun 2008 sebesar 92%.
2. Rata-rata lama sekolah dengan angka capain kinerja sebesar 100% atau terealiasi 10 tahun dari
target 10 tahun.Rata-rata lama sekolah tahun 2007, 2008 sama besar 9,05 tahun kemudian
meningkat tahun 2009 dan 2010 sebesar 9,50 tahun dan tahun 2011 meningkat lagi mencapai 10
tahun.
3. Rasio angka pendidikan yang ditamatkan dengan angka capaian sebesar 100% atau terealiasai
99,64% dari target 99,64%. Pengukuran angka pendidikan yang ditamatkan sejak tahun 2007
terus mengalami peningkatan dan pada tahun 2011 sebesar 96,64%.
Capaian kinerja dari sasaran Terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang Berdaya Saing,
dibandingkan dengan tahun sebelumnya dapat digambarkan sebagai berikut :
Indikator KinerjaTahun
No. 2008 2009 2010 20111. Angka Melek Huruf 92% 95.50% 99.50% 99.54%2. Rata-Rata Lama Sekolah 9.05 9.5 9.5 103. Angka Pendidikan yang ditamatkan 96.35 96.51 96.5 96.64
Sasaran tersebut dicapai melaui 5 program utama :
1. Program Pendidikan Anak Usia Dini. Program ini didukung dengan 1 kegiatan dengan realisasi
anggaran sebesar Rp. 118.340.000,- atau sebesar 94.61% dari total anggaran sebesar Rp.
125.080.000,-
2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun. Program ini didukung dengan 10
kegiatan dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 23.008.855.780,- atau sebesar 68.64% dari
total anggaran sebesar Rp. 33.521.136.450,-
3. Program Pendidikan Menengah. Program ini didukung dengan 7 kegiatan dengan realisasi
anggaran sebesar Rp. 3.967.651.950,- atau sebesar 96.24% dari total anggaran sebesar Rp.
4.122.668.233,-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 58
4. Program Pendidikan Non Formal. Program ini didukung dengan 4 kegiatan dengan realisasi
anggaran sebesar Rp. 75.740.500,- atau sebesar 36.83% dari total anggaran sebesar Rp.
205.631.000,-
5. Program Pendidikan Luar Biasa. Program ini didukung dengan 2 kegiatan dengan realisasi
anggaran sebesar Rp. 130.750.000,- atau sebesar 93.39% dari total anggaran sebesar Rp.
140.000.000,-
Faktor Keberhasilan :
Program beasiswa miskin dan dana BOS yang berujung pada kebijakan SD Negeri dan SMP Negeri gratis semakin bertambahnya jumlah siswa pada masing-masing jenjang. Jumlah siswa tiap tahun bertambah tersebut juga menyebabkan meningkatnya pencapaian APK/APM.
Rata-rata lama sekolah sudah diatas standar Renstra Pendidikan Nasional sebesar 8.25 tahun.
APK pendidikan menegah sudah diatas target Renstra Pendidikan nasional sebesar 85%.
Program pemberantasan buta aksara secara intensif menjadikan tingkat literasi Kota Mataram sudah diatas target literasi nasional sebesar 95.8% .
Pembinaan minat bakat dan kreativitas siswa baik akademik maupun non akademik yang berkesinambungan menjadikan siswa/siswi Kota Mataram mempunyai prestasi dan menjadi juara baik di tingkat provinsi, nasional bahkan internasional
Demikian pula pelatihan terhadap pendidik dan tenaga kependidikan berujung pada pencapaian prestasi pendidik dan tenaga kependidikan di tingkat provinsi maupun nasional.
Permasalahan dan Solusi/Strategi Pemecahan :
Pada dasarnya capaian sasaran program telah dilaksanakan dengan maksimal dengan
meminimalisir kesalahan yang terjadi baik dari segi pendanaan maupun dari segi
pelaksanaannya, akan tetapi hal mendasar yang menjadi kendala adalah pada Program
Pendidikan Dasar khususnya dari Kegiatan yang sumber dananya bersumber dari Dana
Alokasi Khusus (DAK). Petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan Dana Alokasi Khusus ini
baru bisa diimplementasikan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kota Mataram
pada pertengahan tahun anggaran atau pada saat Pelaksanaan Anggaran Biaya Tambahan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 59
(ABT) sehingga sudah barang tentu waktu pelaksanaan proses DAK ini akan tidak
maksimal. Alokasi Dana DAK ini sesuai Juklak dan Juknis diperuntukkan untuk Rehabilitasi
Kelas, Pengadaan Alat Praktik laboratorium, buku dll tidak berjalan optimal. Akan tetapi
karena keterlambatan mengenai Juklak dan Juknis DAK maka anggaran yang tidak bisa
dilaksanakan optimal tersebut dapat dianggarkan kembali pada Tahun Anggaran 2012
sebagai dana luncuran.
Monitoring evaluasi masih belum terlaksana optimal karena belum ada dana yang
mencukupi. Upaya penyelesaian dengan tetap melaksanakannya dalam skala yang terbatas
dan dalam pertemuan-pertemuan dengan pihak lembaga pendidikan baik formal maupun
nonformal.
Hubungan kemitraan dengan pihak swasta dan masyarakat belum optimal. Upaya
penyelesaiannya dengan menanamkan kepercayaan kepada swasta mengenai keuntungan
program yang dilaksanakan.
Banyak lembaga pendidikan non formal pengusul proposal yang tidak terakomodir karena
tidak memenuhi syarat. Upaya penyelesaiannya dengan melakukan pembinaa sampai
memenuhi persyaratan
Banyak lembaga pendidikan non formal dibentuk oleh pengelola yang tidak memiliki
pemahaman sehingga manajemen tidak memnuhi standar. Upaya penyelesaiannya
dilakukan pembinaan.
Tidak adanya anggaran untuk SPEM sehingga kegiatan dilakukan secara swadaya.
Pelaksanaan program belum menyentuh semua sasaran, karena keterbatasan anggaran.
Sasaran 6 :
“Terbinanya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Wilayah Padat, Kumuh dan Miskin”
Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Terbinanya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Wilayah Padat,
Kumuh dan Miskin dengan 3 (tiga) Indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capai
kinerja sasaran sebesar 112% dengan predikat Sangat Berhasil.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 60
Adapun Indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran tersebut, sebagai berikut :
1. Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang ditangani dengan angka capaian kinerja sebesar 132,00%
2. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga yang memiliki kompetensi kebidanan dengan angka
capaian kinerja sebesar 102%.
3. Prevalensi Gizi Buruk dengan angka capaian kinerja sebesar 102%.
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut :
1. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani dengan angka capaian kinerja sebesar 132% atau
terealisasi 85.74% dari target 65%.
2. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dengan angka capaian kinerja sebesar
102% atau terealisasi 95.19% dari target 93%.
3. Prevalensi Gizi Buruk dengan angka capaian kinerja sebesar 102% atau terealisasi 2.94% dari
target sebesar 3.00%. Kasus Gizi buruk di Kota Mataram setiap tahun mengalami penurunan
yaitu dari 68 kasus pada tahun 2010 turun menjadi 47 kasus tahun 2011.
Capaian kinerja dari sasaran Terbinanya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Wilayah Padat, Kumuh
dan Miskin, dibandingkan dengan tahun sebelumnya dapat digambarkan sebagai berikut :
Indikator Kinerja2010 2011
Rencana Realisasi Capaian Kinerja
Rencana Realisasi Capaian Kinerja
Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani
70% 67.69% 96.7% 65% 85.74% 132%
Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
93% 94.42% 101.52% 93% 95.19% 102%
Prevalensi Gizi Buruk 4.27% 4.21% 101.4% 3.00% 2.94% 102%
Sasaran tersebut dicapai melaui program utama :
1. Program Upaya Kesehatan Masyarakat. Program ini didukung oleh 16 kegiatan dengan
realisasi anggaran sebesar Rp. 3.480.034.642,- atau 63,7% dari target anggaran sebesar Rp.
5.459.023.610,-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 61
2. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Program ini didukung dengan 9
kegiata dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 229.249.750,- atau 97% dari target anggaran
sebesar Rp. 236.232.250,-
3. Program Perbaikan Gizi Masyarakat. Program ini didukung dengan 6 kegiatan dengan
realisasi anggaran sebesar Rp. 491.918.050,- atau 90,4% dari target anggaran sebesar Rp.
544.035.000,-
Faktor Keberhasilan
Bidan telah dilatih PONED
Adanya peningkatan sarana PONED di Puskesmas dan jaringannya
Meningkatnya pelaksanaan Program P4K
Meningkatnya kemitraan dukun dengan bidan
Meningkatnya komunikasi petugas kesehatan dengan sasaran ibu hamil (melalui kontak HP)
Adanya pelayanan persalinan 24 jam di Puskesmas
Adanya dukungan melalui Program Jampersal yang memungkinkan pemberian pelayanan
persalinan gratis.
Hambatan/Permasalahan :
pengetahuan orangtua/keluarga atas pemberian gizi yang baik bagi anak masih kurang
sedikitnya ketersedian pangan bagi keluarga miskin
Perilaku dan Budaya masyarakat dalam pengolahan pangan
Solusi/Strategi Pemecahan :
Penyuluhan, pendidikan dan promosi gizi untuk keluarga sadar gizi
pemberian PMT-P bagi keluarga miskin
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 62
Sasaran 7 :
“Terwujudnya Sistem Ekonomi Yang Berbasis Kerakyatan Dalam Mengembangkan Potensi
Sektor Unggulan”
Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Terwujudnya Sistem Ekonomi Yang Berbasis Kerakyatan
Dalam Mengembangkan Potensi Sektor Unggulan dengan 2 (dua) Indikator kinerja sasaran,
memperlihatkan rata-rata angka capai kinerja sasaran sebesar 125 % dengan predikat Sangat
Berhasil.
Adapun Indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran tersebut, sebagai berikut :
1. Meningkatnya Kunjungan Wisatawan dengan angka capaian kinerja sebesar 99.94%
2. Meningkatnya Jumlah Objek Wisata dengan angka capaian kinerja sebesar 150%.
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut :
1. Meningkatnya Kunjungan Wisatawan dengan angka capaian kinerja sebesar 96% . Pada tahun
2011 jumlah kunjungan wisatawan di Kota Mataram sebanyak 171.903 orang yang terdiri dari
wisman dan wisnu. Jumlah kunjungan tersebut belum memenuhi target kunjungan wisatawan
sebanyak 172.000 Orang.
2. Meningkatnya Jumlah Objek yang Wisata dengan angka capaian kinerja sebesar 180% . Jumlah
objek wisata yang telah dibangun sampai dengan tahun 2011 adalah sebanyak 15 objek wisata
dari target 10 objek wisata. Meningkatnya jumlah objek wisata di Kota Mataram bertujuan
menjadikan Kota Mataram sebagai destinasi pariwisata baru.
Capaian kinerja dari sasaran Terwujudnya Sistem Ekonomi Yang Berbasis Kerakyatan Dalam
Mengembangkan Potensi Sektor Unggulan, dibandingkan dengan tahun sebelumnya dapat
digambarkan sebagai berikut :
Indikator Kinerja 2010 2011
Meningkatnya Kunjungan Wisatawan
172.000 Org 171.903 org
Meningkatnya Jumlah Objek Wisata
10 Objk Wisata 15 Objk Wisata
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 63
Sasaran tersebut dicapai melaui program utama :
1. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata. Program ini didukung oleh satu kegiatan
yaitu promosi pariwisata nusantara di dalam dan di luar negeri dengan pagu anggaran sebesar
Rp. 196.344.250,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 194.109.625,- atau 98.86%.
2. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata. Program ini didukung oleh 3 kegiatan dengan
total pagu anggaran sebesar Rp. 564.116.400,- dengan realisasi sebesar Rp. 551.064.650,-
atau 98%.
Faktor Keberhasilan :
Stabilitas keamanan di Kota Mataram yang kondusif cukup menunjang para tamu baik
domestic maupun mancanegara untuk datang ke Kota Mataram
Dukungan dari Seniman dan Budayawan dalam melaksanakan program dan kegiatan
cukup besar baik pagelaran kesenian secara rutin yang dilakukan di dalam daerah
maupun pagelaran kesenian yang diadakan di luar daerah dalam rangka meningkatkan
promosi.
Adanya kerjasama yang baik dengan pelaku usaha pariwisata
Hambatan/Permasalahan :
Anggaran untuk pengembangan wisata di Kota Mataram belum memadai.
Kurangnya event-event budaya secara berkala.
Solusi/Strategi Pemecahan :
Kedepan perlu meningkatkan koordinasi dengan pusat agar kegiatan yang berskala nasional
diarahkan untuk diadakan di Kota Mataram, karena Kota Mataram sudah ditetapkan sebagai
salah satu Pusat Kegiatan Nasional (PKN)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 64
Sasaran 8 :
“Terwujudnya Sistem dan Akses Permodalan Bagi UMKM”
Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Terwujudnya Sistem dan Akses Permodalan Bagi UMKM
dengan 3 (tiga) Indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capai kinerja sasaran
sebesar 127 % dengan predikat Sangat Berhasil.
Adapun Indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran tersebut, sebagai berikut :
1. Persentase Koperasi Aktif dengan angka capaian kinerja sebesar 80.56%
2. Jumlah BPR/LKM dengan angka capaian kinerja sebesar 109%.
3. Usaha Mikro dan Kecil dengan angka capaian kinerja sebesar 100%.
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut :
1. Persentase Koperasi Aktif dengan angka capaian kinerja sebesar 80.56% atau terealisasi 60% dari
target sebesar 75%.
2. Jumlah BPR/LKM dengan angka capaian kinerja sebesar 109% atau terealisasi 1 BPR dan 11
LKM dari target sebanyak 1 BPR dan 10 LKM yang terbentuk .
3. Usaha Mikro dan Kecil dengan angka capaian kinerja sebesar 100% atau terealisasi 14.218
UMKM dari target sebesar 14.218 UMKM.
Capaian kinerja dari sasaran Terwujudnya Sistem dan Akses Permodalan Bagi UMKM,
dibandingkan dengan tahun sebelumnya dapat digambarkan sebagai berikut :
Indikator Kinerja2010 2011
Rencana Realisasi Capaian Kinerja
Rencana Realisasi Capaian Kinerja
Persentase Koperasi Aktif
75% 58.61% 78% 75% 60% 80.56%
Jumlah BPR dan LKM 11 buah 11 buah 100% 11 Buah 12 Buah 109%Jumlah Usaha Mikro dan Kecil
11.863 11.863 100% 14.218 UMK
14.218 UMK
100%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 65
Sasaran tersebut dicapai melaui program utama :
a. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi. Program ini didukung oleh 3 kegiatan
dengan realisasi anggaran sebesar 100% dari total pagu anggaran sebesar Rp. 223.115.000,-
b. Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi UKM. Program ini didukung oleh satu
kegiatan yaitu penyelenggaraan promosi produk usaha mikro kecil menengah dengan realisasi
anggaran sebesar 99, 33% dari total pagu anggaran sebesar Rp. 81.946.750,-
Faktor Keberhasilan :
Adanya peraturan/perundang-undangan yang berlaku
Adanya kemauan dan meningkatnya pemahaman masyarakat/pengelola
Tersedianya fasilitas pembinaan, bimbingan dan bantuan modal
Tersedianya SDM, sarparas dan anggaran yang memadai
Meningkatnya pendapatan masyarakat akibat dari perkembangan koperasi yang meningkat
Permasalahan/Hambatan :
Pengembangan usaha-usaha kecil masih mengalami hambatan permodalan yang terbatas.
Minimnya alokasi dana untuk partisipasi promosi melalui pameran baik di dalam daerah
maupun luar daerah.
Strategi Pemecahan :
Melakukan koordinasi dengan pihak terkait dan memotivasi pengusaha-pengusaja kecil untuk
menghasilkan lembaga-lembaga keuangan yang ada
Melakukan kerjasama dengan pihak-pihak terkait dan menyusun program pada tahun
berikutnya.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 66
Sasaran 9 :
“Terciptanya Lapangan Kerja Yang Lebih Luas”
Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Terciptanya Lapangan Kerja Yang Lebih Luas dengan 3 (tiga)
Indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capai kinerja sasaran sebesar 108 %
dengan predikat Sangat Berhasil.
Adapun Indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran tersebut, sebagai berikut :
1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dengan angka capaian kinerja sebesar 95 %
2. Pencari Kerja Yang Ditempatkan dengan angka capaian kinerja sebesar 103%.
3. Tingkat Pengangguran Terbuka dengan angka capaian kinerja sebesar 167%.
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut :
1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dengan angka capaian kinerja sebesar 95 % atau
terealisasi 64,71% dari target sebesar 68%.
2. Pencari Kerja Yang Ditempatkan dengan angka capaian kinerja sebesar 103% atau terealisasi
28% dari target sebesar 27%.
3. Tingkat Pengangguran Terbuka dengan angka capaian kinerja sebesar 167 atau terealisasi 6.70%
dari target sebesar 8.96%.
Capaian kinerja dari sasaran Terciptanya Lapangan Kerja Yang Lebih Luas , dibandingkan dengan
tahun sebelumnya dapat digambarkan sebagai berikut :
Indikator Kinerja 2010 2011
TPAK 67,59% 64,71%
Pencari Kerja Yang Ditempatkan 27% 28%
Tingkat Pengangguran Terbuka 8.96% 6,70%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 67
Sasaran tersebut dicapai melaui program utama :
1. Program Peningkatan Kesempatan Kerja dan Berusaha
2. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Pengerah Ketenagakerjaan
Faktor Keberhasilan :
Berkembangnya sektor perdagangan, jasa, lembaga keuangan, serta komunikasi di Kota
Mataram sehingga banyak menyerap tenaga kerja local.
Informasi bursa kerja di Kota Mataram begitu transparan sehingga membuka peluang bagi
siapa saja untuk berpartisipasi di dalam pasar kerja.
Tingkat pendidikan masyarakat sudah sesuai dengan kebutuhan pasar kerja di berbagai sektor
ekonomi.
Permasalahan/Hambatan :
Adanya moratorium penerimaan CPNS oleh pemerintah pusat sehingga banyak lulusan
perguruan tinggi yang masih menganggur .
Lulusan perguruan tinggi yang selalu membludak setiap tahun sehingga terjadi over supply of
labor force karena lapangan pekerjaan masih terbatas.
Masih rendahnya jiwa entrepreneurship dari angkatan kerja untuk menciptakan lapangan
usaha sendiri disebabkan karena animo masyarakat untuk menjadi PNS atau karyawan di
perusahaan swasta masih begitu besar.
Strategi Pemecahan :
Memberikan pelatihan Entrepreneurship kepada setiap angkatan kerja agar mampu
menciptakan lapangan kerja sendiri.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 68
Sasaran 10 :
“Terciptanya Pertumbuhan Ekonomi Yang Tinggi dan stabil”
Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Terciptanya Pertumbuhan Ekonomi Yang Tinggi dan stabil
dengan 3 (tiga) Indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capai kinerja sasaran
sebesar 75 % dengan predikat Berhasil.
Adapun Indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran tersebut, sebagai berikut :
1. Laju Pertumbuhan PDRB dengan angka capaian kinerja sebesar 102%
2. Laju Inflasi dengan angka capaian kinerja sebesar 5%.
3. PDRB Per Kapita dengan angka capaian kinerja sebesar 118%.
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut :
1. Laju Pertumbuhan PDRB dengan angka capaian kinerja sebesar 102 %. Laju pertumbuhan
ekonomi (LPE) Kota Mataram tahun 2011 7,99%. Pencapaian kinerja tersebut telah memenuhi
target yang telah ditetapkan sebesar 7,83%. Hal ini disebabkan karena kontribusi sektor
Pengangkutan & Komunikasi dan sektor perdagangan, hotel & restoran yang cukup tinggi
terhadap PDRB Kota Mataram yaitu masing sebesar 25.75% dan 20,13%. Bila dibandingkan
dengan tahun 2010 kontribusi sektor pengangkutan sebesar 26,49% atau sedikit mengalami
kontraksi/penurunan sebesar 0.49% karena pindahnya Bandara Selaparang ke luar Kota Mataram
pada Triwulan IV 2011. Selain itu, pertumbuhan sektor pertanian juga mengalami
kontraksi/penurunan sebesar 0.23%, hal ini disebabkan semakin tergerusnya lahan pertanian
untuk dijadikan permukiman atau peumahan dan kantor untuk instansi pemerintah.
2. Laju Inflasi dengan angka capaian kinerja sebesar 5%. Meningkatnya laju inflasi, perlu diwaspadai
agar laju inflasi tidak lebih tinggi dibandingkan dengan besaran pertumbuhan ekonomi di Kota
Mataram. Laju inflasi di Kota Mataram mengalami kenaikan sebesar 6,55% dari target inflasi
sebesar 3,36%. Namun laju inflasi mampu ditekan setiap tahun yaitu pada tahun 2010 laju inflasi
sebesar 11.07% dan mengalami penurunan sebesar 6.55% pada tahun 2011.
3. PDRB Per Kapita dengan angka capaian kinerja sebesar 118%. PDRB Per Kapita Kota Mataram
pada tahun 2011 sebesar Rp. 13.655.735 - dengan target pencapaian sebesar Rp. 11. 571.657,-
Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat pendapatan riil masyarakat Kota Mataram menunjukkan
trend yang meningkat seiring dengan pertumbuhan di berbagai sektor ekonomi di Kota Mataram.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 69
Capaian kinerja dari sasaran Terciptanya Lapangan Kerja Yang Lebih Luas , dibandingkan dengan
tahun sebelumnya dapat digambarkan sebagai berikut :
Indikator Kinerja 2010 2011
Laju Pertumbuhan Ekonomi 7.95% 7,99%
Laju Inflasi 11.07% 6,55%PDRB Per Kapita Rp. 11.571.657,00 Rp. 13.655.735
Sasaran tersebut dicapai melaui program utama :
Program Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi . Program ini didukung dengan
5 kegiatan dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 1.097.727.300,- atau 98% dari target sebesar
Rp. 1.120.314.900,-
Hambatan/Permasalahan :
1. Bandara Selaparang sebagai icon Kota Mataram telah berpindah ke luar Kota Mataram
(Praya, Lombok Tengah) sehingga kontribusi sektor pengangkutan terhadap PDRB Kota
Mataram mengalami penurunan. Selain itu juga, dampak dari berpindahnya bandara tersebut
adalah penurunan beberapa sektor lain yang selama ini bergantung terhadap eksistensi
Bandara Selaparang.
2. Adanya alih fungsi lahan pertanian menjadi daerah perumahan dan kantor instansi pemerintah
terutama di daerah lingkar selatan menyebabkan terjadinya kontraksi/penurunan pertumbuhan
sektor pertanian.
Hambatan/Permasalahan :
1. Melakukan kajian secara lebih intensif pemanfaatan/revitalisasi eks bandara selaparang
sehingga memberi dampak positif terhadap perekonomian Kota Mataram pada khususnya.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 70
Sasaran 11 :
“Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat”
Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat dengan 3 (tiga)
Indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capai kinerja sasaran sebesar 102.20 %
dengan predikat Sangat Berhasil.
Adapun Indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran tersebut, sebagai berikut :
1. Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi dengan angka capaian
kinerja sebesar 100 %
2. Persentase PMKS yang memperoleh bantuan social dengan angka capaian kinerja sebesar
105.26%.
3. Penanganan penyandang masalah kesejahteraan social dengan angka capaian kinerja sebesar
101,33%.
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut :
1. Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi dengan angka capaian
kinerja sebesar 100 % dari target sebesar 21 buah.
2. Persentase PMKS yang memperoleh bantuan social dengan angka capaian kinerja sebesar
105.26% atau terealisasi 60% dari target sebesar 57%
3. Penanganan penyandang masalah kesejahteraan social dengan angka capaian kinerja sebesar
101,33% atau terealisasi sebesar 76% dari target sebesar 75%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 71
Capaian kinerja dari sasaran Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat , dibandingkan dengan tahun
sebelumnya dapat digambarkan sebagai berikut :
Indikator Kinerja2010 2011
Rencana Realisasi Capaian Kinerja
Rencana Realisasi Capaian Kinerja
Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi
21 buah 21 buah 100,00% 21 buah 21 buah 100,00%
Persentase PMKS yang memperoleh bantuan social
55% 57% 103% 57% 60% 105.26%
Penanganan penyandang masalah kesejahteraan social
72% 75% 104% 75% 76% 101.33%
Sasaran tersebut dicapai melaui program utama :
1. Program pembinaan panti asuhan /panti jompo
2. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
Faktor Keberhasilan:
Masyarakat Penyandang Masalah Sosial memiliki kemauan merubah pola fikir dan perilaku
untuk meningkatkan kesejahteraan dengan pemberdayaan Usaha Ekonomi Produktif (UEP).
Permasalahan/Hambatan :
SDM PMKS Masih rendah sehingga diberikan bimbingan teknis/pelatihan perubahan perilaku,
kesadaran masyarakat masih rendah untuk mengembangkn kelompok PMK, dana
pemberdayaan PMKS dan PSKS masih kurang :
Strategi Pemecahan :
Pemberdayaan melalui Bimtek, Pelatihan Bantuan Stimulan kepada penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS) melalui Usaha Ekonomi Produktif (UEP)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 72
Sasaran 12 :
“Terwujudnya Integrasi dan Sinkronisasi Pelaksanaan Pembangunan”
Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Terwujudnya Integrasi dan Sinkronisasi Pelaksanaan
Pembangunan dengan 2 (dua) Indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capai kinerja
sasaran sebesar 111 % dengan predikat Sangat Berhasil
Adapun Indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran tersebut, sebagai berikut :
1. Tingkat partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan daerah dengan angka capaian
kinerja sebesar 133.64 %
2. Tersedianya Dokumen Perencanaan Pembangunan Tahunan dengan angka capaian kinerja
sebesar 100%.
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut :
1. Tingkat partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan daerah dengan angka capaian
kinerja sebesar 133.64% atau terealisasi 122.95% dari target sebesar 92%
2. Tersedianya Dokumen Perencanaan Pembangunan Tahunan dengan angka capaian kinerja
sebesar 100%.
Capaian kinerja dari sasaran Terwujudnya Integrasi dan Sinkronisasi Pelaksanaan Pembangunan,
dibandingkan dengan tahun sebelumnya dapat digambarkan sebagai berikut :
Indikator Kinerja2010 2011
Rencana Realisasi Capaian Kinerja
Rencana Realisasi Capaian Kinerja
Tingkat partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan daerah
100% 100% 100% 100 % 123% 111%
Tersedianya Dokumen Perencanaan Pembangunan Tahunan
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 73
Sasaran tersebut dicapai melaui program utama :
1. Program perencanaan pembangunan daerah Program ini didukung dengan 9 kegiatan
dengan total anggaran sebesar Rp. 969.477.500,- terealisasi sebesar Rp. 942.014.200,-
atau 97,17%.
2. Program peningkatan peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun kota.
Program ini didukung oleh 6 kegiatan dengan total pagu anggaran sebesar Rp.
461.903.399,-
Faktor Keberhasilan :
Terakomodirnya usulan-usulan/perencanaan program kelurahan dan kecamatan
Meningkatnya partisipasi masyarakat
Tersusunya perencanaan pembangunan yang bersifat partisipatif
Permasalahan/Hambatan :
SDM Tidak seluruhnya perencanaan program dapat terpenuhi
Tingkat kehadiran SKPD Kota Mataram masih kurang
Strategi Pemecahan :
Seluruh komponen pengelola kegiatan/program yang ada di Kelurahan dan kecamatan wajib
mengadopsi hasil MPBM sehingga usulan tersebut dapat terealisasi dengan baik.
Perlu adanya ekspose dari berbagai komponen pengelola program terhadap hasil MPBM yang
telah dilakukan dalam bentuk dokumentasi.
Sasaran 13 :
“Terwujudnya Pelayanan Publik Yang Handal”
Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Terwujudnya pelayanan publik yang handal dengan 2 (dua)
Indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capai kinerja sasaran sebesar 107 %
dengan predikat Sangat Berhasil
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 74
Adapun Indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran tersebut, sebagai berikut :
1. Kepemilikan Akta Kelahiran per 1000 penduduk dengan angka capaian kinerja sebesar 123.33 %
2. Kepemilikan KTP angka capaian kinerja sebesar 91,30%.
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut :
1. Kepemilikan Akta Kelahiran per 1000 penduduk dengan angka capaian kinerja sebesar 123.33 %
atau terealisasi 99.90% dari target sebesar 81%
2. Kepemilikan KTP dengan angka capaian kinerja sebesar 91,32% atau terealisasi 78.52% dari
target sebesar 86%.
Capaian kinerja dari sasaran Terwujudnya pelayanan publik yang handal, dibandingkan dengan tahun
sebelumnya dapat digambarkan sebagai berikut :
Indikator Kinerja2010 2011
Rencana Realisasi Capaian Kinerja
Rencana Realisasi Capaian Kinerja
Kepemilikan Akta Kelahiran per 1000 penduduk
86% 84% 98% 81 % 99% 123,33%
Kepemilikan KTP 81% 75,1% 93% 86% 78.52% 91.30%
Sasaran tersebut dicapai melaui program utama :
1. Program Penataan Administrasi Kependudukan. Program ini didukung oleh 12 kegiatan
dengan total pagu anggaran sebesar Rp. 1.329.418.550,- dengan realisasi sebesar Rp. 1.
240.527.836,- atau terealisasi sebesar 93.31%.
Permasalahan/Hambatan :
Registrasi penduduk untuk mencatat kelahiran, kematian, perpindahan penduduk belum dapat
terselenggara dengan baik.
Keterbatasan sarana komputer sering menjadi hambatan dalam pelaksanaan proses
pembuatan Kartu Tanda Penduduk dan pembuatan akte keluarga.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 75
Strategi Pemecahan :
Penambahan sarana komputer yang memadai guna memenuhi aspek pelayanan masyarakat
dalam mengurus dokumen kependudukan.
Sasaran 14 :
“Terwujudnya pemerataan akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan, kesehatan, air
bersih, persampahan, sanitasi, perijinan, transportasi, kependudukan dan catatan sipil.”
Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Terwujudnya pemerataan akses masyarakat terhadap
pelayanan pendidikan, kesehatan, air bersih, persampahan, sanitasi, perijinan, transportasi,
kependudukan dan catatan sipil dengan 3 (tiga) Indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata
angka capai kinerja sasaran sebesar 100 % dengan predikat Sangat Berhasil
Adapun Indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran tersebut, sebagai berikut :
1. Rasio ijin trayek dengan angka capaian kinerja sebesar 100 %
2. Jumlah Uji KIR Angkutan Umum dengan angka capaian kinerja sebesar 100%.
3. pemasangan rambu-rambu dengan angka capaian kinerja sebesar 100%
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut :
1. Rasio ijin trayek dengan angka capaian kinerja sebesar 100 % atau terealisasi 0.11% dari target
sebesar 0.11%
2. Jumlah Uji KIR Angkutan Umum dengan angka capaian kinerja sebesar 100% atau terealisasi
14.576 mobil dari target sebesar 14.576 mobil.
3. Pemasangan rambu-rambu dengan angka capaian kinerja sebesar 100% dari target sebesar 41%.
Pada tahun 2011 rambu-rambu lalu lintas yang mampu terpasang 290 buah sehingga total rambu
yang terpasang sebanyak 1.020 rambu dari total kebutuhan sebanyak 2.414 rambu.Sementara itu
rambu pendahulu penunjuk jurusan dipasang pada ruas-ruas jalan penghubung antar kawasan
wisata yang mana hingga tahun 2011 mampu terpasang sebanyak 91 buah dari total kebutuhan
228 buah.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 76
Capaian kinerja dari sasaran Terwujudnya pemerataan akses masyarakat terhadap pelayanan
pendidikan, kesehatan, air bersih, persampahan, sanitasi, perijinan, transportasi, kependudukan
dan catatan sipil, dibandingkan dengan tahun sebelumnya dapat digambarkan sebagai berikut :
Indikator Kinerja2010 2011
Rencana Realisasi Capaian Kinerja
Rencana Realisasi Capaian Kinerja
Rasio ijin trayek 0.11 0.11 100% 0.11 0.11 100%Jumlah Uji KIR Angkutan Umum
13.896 mobil
13.896mobil
100% 14.576 mobil
14.576 mobil
100%
Pemasangan rambu-rambu
39% 39% 100% 41% 41% 100%
Sasaran tersebut dicapai melaui program utama :
1. Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas . Program ini didukung oleh 12 kegiatan
dengan total pagu anggaran sebesar Rp.1.083.800.000,- dengan realisasi anggaran sebesar
Rp.915.994.000 atau 84,52%
2. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan. Program ini didukung oleh 10 kegiatan dengan
total pagu anggaran sebesar Rp.325.408.500,- dengan realisasi anggaran sebesar
Rp.313.614.750,- atau 85.69%.
Faktor Keberhasilan :
Adanya dukungan anggaran yang memadai khususnya dalam pencapaian pemasangan faskel
jalan yaitu anggaran dari pemerintah pusat melalui DAK bidang keselamatan mampu
meningkatkan rasio terpasangnya fasilitas perlengkapan jalan di Kota Mataram.
Permasalahan/Hambatan :
Adanya keterbatasan SDM, Sarpras sehingga aspek pelayanan public belum dapat terpenuhi
secara optimal sesuai SPM yaitu : pengujian kendaraan, pemeriksaan kendaraan di jalan,
pelayanan angkutan dan keterminalan serta manajemen dan rekayasa lalu lintas.
Ketersediaan SDM penguji saat ini masih terbatas, hingga tahun 2011 jabatan fungsional
penguji berjumlah 3 orang. Jumlah tersebut masih belum mencukupi yang mana estándar
minimal jumlah penguji tingkat kota minimal sebanyak 4 orang.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 77
Strategi Pemecahan :
Pembinaan SDM melalui kerjasama dengan kementerian untuk melaksanakan kegiatan teknis
pembinaan kepada aparatur. Selain itu juga dilakukan diklat teknis secara rutin yang
diselenggarakan oleh kementrian terkait.
Sasaran 15 :
“Terbangunnya dan terpeliharanya Saluran Drainase Perkotaan.”
Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Terbangunnya dan terpeliharanya Saluran Drainase Perkotaan
dengan 1 (satu) Indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capai kinerja sasaran
sebesar 95.09 % dengan predikat Sangat Berhasil
Adapun Indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran tersebut, sebagai berikut :
1. Drainase Dalan Kondisi Baik dengan angka capaian kinerja sebesar 95.09 %
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut :
1. Drainase Dalam Kondisi Baik dengan angka capaian kinerja sebesar 95.09 % atau terealisasi
71.32% dari target sebesar 75%.Pada tahun 2011 panjang drainase dalam kondisi baik sepanjang
173.946 m dan dalam kondisi kurang baik atau tersumbat sepanjang 49.880 m
Capaian kinerja dari sasaran Terbangunnya dan terpeliharanya Saluran Drainase Perkotaan,
dibandingkan dengan tahun sebelumnya dapat digambarkan sebagai berikut :
Indikator Kinerja2010 2011
Rencana Realisasi Capaian Kinerja
Rencana Realisasi Capaian Kinerja
Drainase Dalam Kondisi Baik
65% 65% 100% 75% 71.32% 95.09%
Sasaran tersebut dicapai melaui program utama :
Program Pemeliharaan Saluran Drainase. Program ini didukung oleh 2 kegiatan dengan total pagu
anggaran sebesar Rp. 13. 661.356.800,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 11.759.817.675,-
atau terealisasi 86%.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 78
Permasalahan/Hambatan :
Masih kurangnya kepedulian dan partisipasi masyarakat dalam memelihara infrastruktur yang
telah dibangun. Hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya masyarakat kita yang
memanfaatkan sungai dan saluran-saluran drainase yang ada sebagai tempat pembuangan
sampah.
Strategi Pemecahan :
Melakukan revitalisasi fungsi saluran drainase terutama di sepanjang ruko yang selama ini
sering tersumbat dan menyebabkan genangan apabila terjadi musim penghujan.
Sasaran 16 :
“Terbangunnya dan terpeliharanya sarana dan prasarana dasar lingkungan.”
Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Terbangunnya dan terpeliharanya sarana dan prasarana dasar
lingkungan dengan 2 (dua) Indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capai kinerja
sasaran sebesar 110 % dengan predikat Sangat Berhasil
Adapun Indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran tersebut, sebagai berikut :
1. Persentase rumah tinggal bersanitasi dengan angka capaian kinerja sebesar 108.91 %
2. Proporsi Panjang jalan kota dalam kondisi baik dengan angka capaian kinerja sebesar 110.37 %
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut :
1. Persentase rumah tinggal bersanitasi dengan angka capaian kinerja sebesar 108.91 % atau
terealisasi 78.58% dari target sebesar 72.15%
2. Proporsi Panjang Jalan kota dalam kondisi baik dengan angka capaian kinerja sebesar 110.37%
atau terealisasi 76.96% dari target sebesar 69.73%. Capaian kinerja yang melebihi 100%
dikarenakan bertambahnya anggaran yang dialokasikan untuk program/kegiatan yang
mendukung tercapainya sehingga kinerja yang dihasilkan lebih besar dari target awal. Pada
Tahun 2010 panjang Jalan dalam kondisi baik sepanjang 303,346 km dan dalam kondisi kurang
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 79
baik sepanjang 97,425 km. Pada tahun 2011 panjang akses jalan kota dalam kondisi baik
sepanjang 309,50 Km dan dalam kondisi kurang baik sepanjang 50,03 km
Capaian kinerja dari sasaran Terbangunnya dan terpeliharanya Saluran Drainase Perkotaan,
dibandingkan dengan tahun sebelumnya dapat digambarkan sebagai berikut :
Indikator Kinerja2010 2011
Rencana Realisasi Capaian Kinerja
Rencana Realisasi Capaian Kinerja
Persentase rumah tinggal bersanitasi
71.83% 74.85% 104% 72.15% 78.58% 108.91%
Proporsi Panjang jalan kota dalam kondisi baik
64.96% 68.29% 105% 69.73% 76.96% 110.73%
Sasaran tersebut dicapai melaui program utama :
1. Program Pembangunan dan Penataan Lingkungan Perumahan. Program ini ditunjang dengan
5 kegiatan dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 3.801.494.337,- atau 99.57% dari target
sebesar Rp. 3.817.937.125,-
2. Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan. Program ini ditunjang dengan 2
kegiatan dengan realisasi anggaran sebesar Rp.5.119.607.700,- atau 98.44% dari target
sebesar Rp. 5.200.584.775,-
Sasaran 17 :
“Terwujudnya perumahan dan permukiman yang layak huni..”
Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Terwujudnya perumahan dan permukiman yang layak huni.
dengan 2 (dua) Indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capai kinerja sasaran
sebesar 67 % dengan predikat Cukup Berhasil
Adapun Indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran tersebut, sebagai berikut :
1. Luas Kawasan Kumuh/Luas Wilayah x 100% dengan angka capaian kinerja sebesar 58.57 %
2. Rumah tidak layak huni dengan angka capaian kinerja sebesar 75.17 %.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 80
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut :
1. Luas Kawasan Kumuh/Luas Wilayah x 100% dengan angka capaian kinerja sebesar 58.57 % atau
terealisasi 4.95% dari target sebesar 3.5%.
2. Rumah tidak layak huni dengan angka capaian kinerja sebesar 75.17%. Rumah tidak layak huni di
Kota Mataram pada tahun 2011 yang belum diintervensi sebanyak 1.498 rumah dari target 1.200
rumah. Jumlah ini sudah berkurang sebanyak 582 rumah karena adanya intervensi dari
pemerintah daerah total jumlah rumah tidak layak huni sebanyak 2.080 rumah pada tahun 2010 .
Capaian kinerja dari sasaran Terbangunnya dan terpeliharanya Terwujudnya perumahan dan
permukiman yang layak huni, dibandingkan dengan tahun sebelumnya dapat digambarkan sebagai
berikut :
Indikator Kinerja 2010 2011
Luas Kawasan Kumuh/Luas Wilayah x 100%
3.39% 4.95%
Rumah tidak layak huni 2.080 1.498
Sasaran tersebut dicapai melaui program utama :
1. Program Pembangunan dan Penataan Lingkungan Perumahan . Program ini ditunjang dengan 5
kegiatan dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 3.801.494.337,- atau 99.57% dari target
sebesar Rp. 3.817.937.125,-
Permasalahan/Hambatan :
Tingginya migrasi penduduk dan daya dukung lingkungan dan sarana prasarana
(infrstrukutur) perkotaan yang semakin terbatas.
Semakin padatnya jumlah penduduk tidak diimbangai oleh kepemilikan lahan yang memadai
yang menimbulkan munculnya daerah kumuh, padat dan miskin.
Strategi Pemecahan :
Melakukan intervensi penangangan secara intensif dengan melakukan kordinasi dengan
dinas-dinas terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum, Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM),
Bazda, dan PNPM
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 81
Sasaran 18 :
“Tersedianya media ekspresi dan ruang publik dalam bentuk sarana olahraga, seni dan
budaya.
Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Tersedianya media ekspresi dan ruang publik dalam bentuk
sarana olahraga, seni dan budaya dengan (dua) Indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata
angka capai kinerja sasaran sebesar 140 % dengan predikat Sangat Berhasil
Adapun Indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran tersebut, sebagai berikut :
1. Penyelenggaraan Festival Seni & Budaya dengan angka capaian kinerja sebesar 180 %
2. Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan dengan angka capaian kinerja sebesar
100%.
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut :
1. Penyelenggaraan Festival Seni & Budaya dengan angka capaian kinerja sebesar 180 % atau
terealisasi sebanyak 18 kali pagelaran dari target sebanyak 10 kali pagelaran. Jumlah
penyelenggaran festival seni & Budaya pada tahun 2010 sebanyak 8 kali yaitu berupa : 1)
Pagelaran dalam daerah (pagelaran rutin) sebanyak 6 kali pagelaran. 2) Bulan Citra Budaya
(BCB) sebanyak 2 kali pagelaran. Pada Tahun 2011 mengalami peningkatan jumlah
penyelenggaran yaitu sebanyak 18 kali yaitu : 1) Pagelaran rutin sebanyak 12 kali terdiri dari : 4
pagelaran seni modern, 3 pagelaran wayang dan 5 pagelaran seni tradisional. 2) Pagelaran Hari-
Hari Besar sebayak 5 kali. 3) Pagelaran Luar daerah dilaksanakan sebanyak 1 kali.
3. Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan dengan angka capaian kinerja sebesar
100% . Adapun situs bersejarah yang dilestarikan berjumlah empat buah, yaitu Taman Mayura,
Makam Van Ham, Makam Bintaro, dan Makam Loang Baloq.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 82
Capaian kinerja dari sasaran Tersedianya media ekspresi dan ruang publik dalam bentuk sarana
olahraga, seni dan budaya, dibandingkan dengan tahun sebelumnya dapat digambarkan sebagai
berikut :
Indikator Kinerja2010 2011
Rencana Realisasi Capaian Kinerja
Rencana Realisasi Capaian Kinerja
Penyelenggaraan Festival Seni & Budaya
8pagelaran
10 Pagelaran
125% 10 pagelaran
18 pagelaran
180%
Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan
4 buah 4 buah 100% 4 Buah 4 Buah 100%
Sasaran tersebut dicapai melaui program utama :
1. Program Pengembangan Nilai Budaya. Program ini didukung oleh satu kegiatan yaitu fasilitasi
dan aktualisasi adat budaya daerah dengan realisasi anggaran sebesar 99, 31% dari target
pagu anggaran sebesar Rp. 184.545.000,-
2. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya. Program ini didukung oleh satu kegiatan yaitu
sosialisasi pengelolaan kekayaan budaya local daerah dengan realisasi anggaran sebesar 100%
dari total pagu anggaran sebesar Rp. 61.380.000,-
Faktor Keberhasilan :
Dukungan dari Seniman dan Budayawan dalam melaksanakan program dan kegiatan cukup
besar baik pagelaran kessenian secara rutin yang dilakukan di dalam daerah maupun
pagelaran kesenian yang diadakan di luar daerah dalam rangka meningkatkan promosi.
Adanya kerjasama yang baik dengan pelaku usaha pariwisata
Permasalahan/Hambatan :
Anggaran yang belum memadai sehingga ada salah satu situs sejarah di Kota Mataram yaitu
Pura Meru yang tidak terawat.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 83
Strategi Pemecahan :
Kedepan perlu meningkatkan koordinasi dengan pusat agar kegiatan yang berskala nasional
diarahkan untuk diadakan di Kota Mataram, karena kota mataram sudah ditetapkan sebagai
salah satu Pusat Kegiatan Nasional (PKN).
Sasaran 19:
“Terwujudnya pemanfaatan dan pengendalian tata ruang.
Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Terwujudnya pemanfaatan dan pengendalian tata ruang
dengan (dua) Indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capai kinerja sasaran
sebesar 64 % dengan predikat Cukup Berhasil.
Adapun Indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran tersebut, sebagai berikut :
1. Luas Ruang Terbuka Hijau (RTH)/Luas Wilayah dengan angka capaian kinerja sebesar 62,4 %
2. Luas Kawasan Pemukiman/Luas Wilayah dengan angka capaian kinerja sebesar 61,19%.
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut :
1. Luas Ruang Terbuka Hijau (RTH)/Luas Wilayah dengan angka capaian kinerja sebesar 66% atau
terealisasi sebesar 12,48% dari target sebesar 18.80 %. Pada tahun 2011, luas RTH publik yang
ada di Kota Mataram seluas 765,07 Ha dari luas wilayah kota mataram yaitu 6.130 km.
2. Luas Kawasan Pemukiman/Luas Wilayah dengan angka capaian kinerja sebesar 61.19% atau
terealisasi sebesar 23.56% dari target sebesar 38.50 %.
Capaian kinerja dari sasaran Terwujudnya pemanfaatan dan pengendalian tata ruang,
dibandingkan dengan tahun sebelumnya dapat digambarkan sebagai berikut :
Indikator Kinerja2010 2011
Rencana Realisasi Capaian Kinerja
Rencana Realisasi Capaian Kinerja
Luas Ruang Terbuka Hijau (RTH)/Luas Wilayah
18.69% 12.48% 66% 18.80% 12.48% 62.4%
Luas Kawasan Pemukiman/Luas Wilayah
37.15% 23.56% 63% 38.50% 23.56% 61.19%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 84
Sasaran tersebut dicapai melaui program utama :
1. Program Pengelolaan Ruang Terbuaka Hijau (RTH). Program ini didukung dengan 5 kegiatan
dengan realisasi sebesar Rp. 2.141.190.500,- atau 91% dari target Rp. 2.351.691.850
Permasalahan/Hambatan :
Tumbuhnya fisik kota yang cendrung ke arah selatan (pinggiran kota) rawan terhadap alih
fungsi lahan pertanian dan penyediaan pangan. Ketersediaan lahan yang sudah sangat
menyusut semakin membebani penyediaan ruang terbuka.
Inkonsistensi kebijakan dan strategi tata ruang kota yang sudah diterapkan serta lemahnya
fungsi pengawasan dalam pelaksanaan pembangunan kota menyebabkan kuantitas dan
kualitas RTH semakin menurun.
Strategi Pemecahan :
Mewajibkan kepada pengembang permukiman formal (depelover) menyediakan 10-20% lahan
untuk fasilitas umum dan ruang terbuka hijau.
Kebijakan anggaran pembangunan kota juga perlu didorong untuk memberikan porsi yang
cukup signifikan dalam upaya pelestarian lingkungan pada umumnya dan penyediaan RTH
kota pada khususnya.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 85
D. AKUNTABILITAS KEUANGAN
D.1.KEBIJAKAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
Kebijakan umum APBD Kota Mataram tahun 2011 meliputi kebijakan pendapatan dan
kebijakan belanja yang didasarkan pada aspirasi masyarakat, kondisi dan kemampuan daerah
berkaitan dengan keuangan daerah, sumberdaya manusia yang ada serta evaluasi kinerja
yang telah dicapai pada tahun-tahun sebelumnya.
1. Kebijakan Umum Pendapatan Daerah
Arah Kebijakan Umum Pendapatan Daerah Kota Mataram ditekankan pada peningkatan
PAD dalam rangka meningkatkan kemandirian Kota Mataram dalam membiayai
pembangunan sesuai visi dan misi yang telah ditetapkan.
Untuk menjaga kesinambungan proses pembangunan diperlukan peningkatan
pendapatan daerah. Peningkatan pendapatan daerah diarahkan pada peningkatan
ekstensifikasi dan intensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah. Ekstensifikasi
meliputi : penggalian potensi pendapatan asli daerah sedangkan intensifikasi mencakup
peningkatan target pendapatan asli daerah melalui peningkatan keterlibatan warga dan
tokoh masyarakat dalam meningkatkan penerimaan daerah.
Beberapa strategi yang ditempuh untuk meningkatkan PAD Kota Mataram yaitu :
Penerbitan peraturan-peraturan hukum dalam rangka ekstensifikasi pendapatan
daerah;
Meringkas birokrasi dalam pelayanan perijnan usaha (industri dan jasa) dan
mengaplikasikan pembiayaan perijinan yang transparan;
Inventarisasi potensi PAD termasuk potensi wajib pajak yang belum terdaftar
sehingga diperoleh data potensi yang akurat dalam rangka intensifikasi pungutan;
Pengawasan semakin diintensifkan agar tidak terjadi kebocoran dan keterlambatan
penyetoran ke kas daerah.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 86
Dibidang Penerimaan Bagi Hasil Pajak terutama Pajak Bumi dan Bangunan ditempuh
upaya-upaya untuk mencapai target yang ditetapkan, dengan menetapkan target
mengenai jumlah yang harus dapat diraih oleh masing-masing Kepala Kelurahan,
disamping penerimaan bagi hasil pajak atau bukan pajak lainnya.
Penerimaan dana pembangunan daerah yang bersumber dari instansi yang lebih
tinggi baik yang bersumber dari Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat maupun
dari Pemerintah Pusat adalah berdasarkan pedoman yang telah ditentukan oleh
pemerintah atasan tersebut.
1.1. Target dan Realisasi Pendapatan
Dengan prinsip Anggaran Kinerja pengalokasian dana untuk belanja disesuaikan dengan
kebutuhan yang berkembang di masyarakat berdasarkan tugas pokok dan fungsi Satuan
Kerja Perangkat Daerah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
(APBD). Strategi dan Prioritas Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah disusun
berdasarkan pertimbangan skala kebutuhan riil dan kemampuan ekonomi daerah untuk
mencapai arah dan kebijakan umum APBD, dalam hal ini ada beberapa strategi dan
prioritas APBD yang harus dijelaskan sesuai struktur APBD.
Target pendapatan Kota Mataram tahun 2011 sebesar Rp 648.862.491.019,96 dengan
realisasi melampui target sebesar Rp. 679.164.329.426,91 atau sebesar 104,67%.
Terlampuinya target PAD tahun 2011 ini disebabkan karena kenaikan realisasi Pos
pendapatan pajak daerah sebesar 136,21% dari target Rp. 60.514.511.410. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat rinciannya sebagaimana tabel berikut:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 87
Tabel. 3.1. Realisasi Pendapatan Daerah Kota Mataram Tahun Anggaran 2010-2011
URAIAN2010 2011
Target (Rp) Realisasi (Rp) % Target (Rp) Realisasi (Rp) %
PENDAPATAN 531.936.009.349 538.034.325.464 101,15 648,862,491,019.96 679,164,329,462.91 104.67
PENDAPATAN ASLI DAERAH 42.022.479.900 42.766.391.963 101,77 60,514,511,410.00 82,423,867,834.20 136.21
Pendapatan Pajak Daerah 19.717.619.900 19.454.520.726 98,67 31,358,436,000.00 43,141,033,812.00 137.57
Hasil Retribusi Daerah 14.517.500.000 13.064.946.159 89,99 15,541,640,000.00 14,051,455,961.00 90.41
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
2.636.360.000 3.498.891.250 132,72 3,498,891,250.00 5,012,566,423.00 143.26
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 5.151.000.000 6,748.033.828 131,00 10,115,544,160.00 20,218,811,638.20 199.88
PENDAPATAN TRANSFER 416.839.288.520 430.646.605.114 103,31 571,816,179,609.96 580,969,261,628.71 101.60
Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan
416.839.288.520 430.646.605.114 103,31 429,934,640,378.00 441,594,386,630.00 102.71
Dana Bagi Hasil Pajak/Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA)
39.440.230.520 53.347.547.114 135,26 37,566,129,378.00 49,225,875,630.00 131.04
Dana Alokasi Umum 328.201.558.000 49.097.500.000 14,96 366,882,411,000.00 366,882,411,000.00 100
Dana Alokasi Khusus 49.197.500.000 64.621.328.387 131,35 25,486,100,000.00 25,486,100,000.00 100
Transfer Pemerintah Pusat-Lainnya
0,00 0,00 0,00 107,438,542,800.00 107,406,052,375.00 99.97
Dana Penyesuaian 0,00 0,00 0,00 107,438,542,800.00 107,406,052,375.00 99.97
Transfer Pemerintah Provinsi 0,00 0,00 0,00 34,442,996,431.96 31,968,822,623.71 92.82
Pendapatan Bagi Hasil Pajak 0,00 0,00 0,00 34,442,996,431.96 31,968,822,623.71 92.82
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 73.074.240.929 64.621.328.387 88,43 16,531,800,000.00 15,771,200,000.00 95.40
Pendapatan Dana Darurat 0,00 0,00 0,00 0.00 0.00 0
Dana Bagi Hasil Pajak dr Provinsi & Pemda Lainnya 26.179.729.560 24.576.182.890 93,87 0.00 0.00 0
Dana Penyesuaian dan Otsus 38.467.601.400 37.006.676.400 96,20 0.00 0.00 0
Bantuan Keuangan dr. Provinsi atau Pemda Lainnya
6.531.800.000 1.298.850.000 19,89 0.00 0.00 0
Pendapatan Lainnya 1.895.109.969 1.739.619.097 91,80 16,531,800,000.00 15,771,200,000.00 95.40
Sumber : Bagian Keuangan Setda Kota Mataram
2. Kebijakan Umum Belanja Daerah
Arah pengelolaan belanja daerah disinkronkan dengan peningkatan akuntabilitas
kinerja masing-masing SKPD. Dengan demikian dapat diciptakan akuntabilitas
penggunaan anggaran yang baik dan bertanggung jawab. Besaran belanja semua
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 88
SKPD ditetapkan sesuai dengan ASB (Analisis Standar Biaya) yang disesuaikan tiap
tahun. Diharapkan dengan adanya ASB akan terjadi sinkronisasi dan efisiensi biaya
dalam pelaksanaan anggaran setiap tahunnya.
Agar hasil pembangunan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, penetapan skema
kegiatan yang dibiayai oleh pemerintah daerah harus disesuaikan dengan aspirasi-
aspirasi masyarakat yang tertuang dalam forum MPBM (Musyawarah Pembangunan
Bermitra Masyarakat).
2.1. Realisasi Belanja Daerah
Rencana Belanja Kota Mataram pada tahun 2011 sebesar Rp. 731,636,969,179.90,-
mengalami kenaikan sebesar 19% dari anggaran tahun 2010 sebesar Rp.
613,908,356,328,-. Realisasi belanja tahun 2011 sebesar Rp. 670,215,604,275.54,-
atau 91,60%, realisasi belanja tahun ini sedikit mengalami kenaikan sebesar 4,34%
dari tahun 2010. Realisasi belanja pemerintah Kota Mataram secara rinci dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 3.2. Realisasi Belanja Daerah Tahun Anggaran 2010-2011
No. URAIAN ANGGARAN 2010 ANGGARAN 2011
Rencana (RP) Realisasi (RP) % Rencana (RP) Realisasi (RP) %
BELANJA 613.908.356.328 535.677.233.709 87,26 731,636,969,179.90 670,215,604,275.54 91.60
I BELANJA TIDAK LANGSUNG
392.947.539.656 352.727.684.564. 89,76 402,259,721,525.51 379,807,778,764.00 94.42
1.1. Belanja Pegawai 352.302.802.374 318.945.658.226 90,53 367,969,525,144.00 351,062,967,494.00 95.41
1.2. Belanja Hibah 14.830.812.849 12.498.551.856 84,27 9,684,251,000.00 7,826,407,520.00 80.82
1.3. Belanja Bantuan Sosial 21.298.382.000 19.164.518.782 89,98 20,903,415,000.00 18,703,923,750.00 89.48
1.4. Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa
400.000.000 0,00 0,00 0.00 0.00 0.00
1.5. Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa
2.158.800.000 2.072.900.000 96,02 2,258,800,000.00 2,116,800,000.00 93.71
1.6. Belanja Tidak Terduga 1.956.742.432 46.055.700 2,35 1,443,730,381.51 97,680,000.00 6.77
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 89
No. URAIAN ANGGARAN 2010 ANGGARAN 2011
Rencana (RP) Realisasi (RP) % Rencana (RP) Realisasi (RP) %
II BELANJA LANGSUNG 220.960.816.672 182.949.549.145 82,80 329,377,247,654.39 290,407,825,511.54 88.17
2.1. Belanja Pegawai 35.280.744.592 31.508.520.393 89,31 329,377,247,654.39 290,407,825,511.54 93.88
2.2. Belanja Barang dan Jasa 75.975.618.853 68.605.383.319 90,30 46,521,009,935.00 43,676,210,801.00 93.88
2.3. Belanja Modal 109.704.453.227 82.835.645.433 75,51 109,265,270,321.36 102,582,509,442.54 83.04
III PENERIMAAN
PEMBIAYAAN DAERAH81.972.346.979 81.972.347.979 100 83,774,478,159.94 83,774,478,159.94 100
3.1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya
62.778.192.799 62.778.193.799 100 83,774,478,159.94 83,774,478,159.94 100
3.2. Pencairan Dana Cadangan
250.000.000 250.000.000 100 0 0 0
3.2. Penerimaan kembali pemberian pinjaman
0,00 0,00 0 0 0 0
3.3. Penerimaan Piutang Daerah
18.944.154.180 18.944.154.180 0 0 0
IV PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH 0,00 0,00 0 1,000,000,000.00 1,000,000,000.00
4.1. Pembentukan dana cadangan
0,00 0,00 0 0 0
4.2. Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah
0,00 0,00 1,000,000,000.00 1,000,000,000.00 100
Sumber : Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2011
D.2. PERHITUNGAN APBD
Dalam APBD Kota Mataram Tahun Anggaran 2011 struktur APBD meliputi Belanja Langsung
dan Belanja Tidak Langsung. Selain itu Satuan Kerja Perangkat Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) dibedakan menurut urusan pemerintahan yaitu urusan wajib dan urusan pilihan
berdasarkan Permendagri Nomor 59 tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah bahwa klasifikasi belanja menurut urusan pemerintahan mencakup 26 urusan wajib dan 8
urusan pilihan, mengingat Kota Mataram dengan luas wilayah dan sumber daya alam yang sangat
terbatas, namun dalam pelaksanaannya Pemerintah Kota Mataram hanya melaksanakan 21 urusan
wajib dan 6 urusan pilihan, 2 (dua) urusan wajib tidak dilaksanakan oleh pemerintah Kota Mataram
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 90
yaitu Urusan Wajib Pertanahan, Urusan Wajib Statistik karena kedua urusan tersebut masih ditangani
oleh pemerintah pusat sedangkan 3 (tiga) urusan wajib lainnya yaitu 1) Urusan Wajib Penanaman
Modal telah masuk dalam Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi
Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian & Persandinan; 2) Urusan Wajib Kebudayaan
telah masuk dalam Urusan Pilihan Pariwisata; 3) Urusan Wajib Kepemudaan & Olah Raga telah masuk
dalam Urusan Wajib Pendidikan. Urusan pilihan yang tidak dilaksanakan adalah Urusan Pilihan
Kehutanan, dan Urusan Pilihan Energi & Sumber Daya Mineral mengingat Kota Mataram tidak memiliki
potensi tersebut. Rincian realisasi keuangan terhadap total belanja daerah Tahun Anggaran
2011 di masing-masing Dinas/Instansi/Badan adalah sebagai berikut
Tabel. 3.3. Realisasi Keuangan Terhadap Total Belanja Daerah Tahun Anggaran
2011 Di Masing-Masing Dinas/Instansi/Badan
BIDANG URUSANPEMERINTAH DAERAH
Anggaran Setealah Perubahan Realisasi Keuangan
Realisasi Keuangan(%)
(Rp) (Rp) 2011 2010
BELANJA 731.636.969.179.90 670.215.604.275.54 91,60 87,26
URUSAN WAJIB 713.694.744.859.90 653.657.164.902.54 91,59 87,34
1. PENDIDIKAN 293.915.223.118 274.485.406.618 93,39 85,45
Dinas Dikpora 293.915.223.118 274.485.406.618 93,39 85,45
2. KESEHATAN 67.299.134.225,80 64.925.504.174.54 96,47 94,68
Dinas Kesehatan 34.666.379.387.80 31.427.691.981 90,66 92,52
Rumah Sakit Umum 32.632.754.838 33.497.812.193.54 102,65 96,68
3. PEKERJAAN UMUM 63.405.455.505.53 55.786.029.375 87,98 84,72
Dinas Pekerjaan Umum 63.405.455.505.53 55.786.029.375 87,98 84,72
4. PERUMAHAN 4.801.781.535 4.699.166.581 97,86 93,48
Satuan Pemadam Kebakaran
4.801.781.535 4.699.166.581 97,86 93,48
5. PENATAAN RUANG 8.008.647.948 7.228.549.375 90,26 93,21
Dinas Tata Kota 4.371.485.148 3.986.308.675 91,19 90,22
Dinas Pertamanan 3.637.162.800 3.242.240.700 89,14 96,82
6. PERENCANAAN PEMBANGUNAN
7.494.502.533 7.245.348.906 96.68 92,46
Bappeda 7.494.502.533 7.245.348.906 96.68 92,46
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 91
BIDANG URUSANPEMERINTAH DAERAH
Anggaran Setealah Perubahan Realisasi Keuangan
Realisasi Keuangan(%)
(Rp) (Rp) 2011 2010
7. PERHUBUNGAN 8.949.582.820 8.413.777.965 94,01 91,59
Dinas Perhubungan 8.949.582.820 8.413.777.965 94,01 91,59
8. LINGKUNGAN HIDUP 33.872.379.537 32.860.771.845 97,01 92,84
Dinas Kebersihan 15.936.025.317 15.624.352.727 98,04 91,03
Dinas Pertamanan 15.509.158.476 14.886.388.349 95,98 94,96
Kantor Lingkungan Hidup 2.427.195.744 2.350.030.769 96,82 92,56
9. KEPENDUDUKAN & CAPIL 4.217.246.043 3.967.107.265 94,07 92,54
Dinas Kependudukan & Capil
4.217.246.043 3.967.107.265 94,07 92,54
10. PEMBERDAYAAN & PERLINDUNGAN ANAK
1.158.687.740 1.053.780.400 90,95 99,95
BP2KB 1.158.687.740 1.053.780.400 90,95 99,95
11. KELUARGA BERENCANA & KELUARGA SEJAHTERA
4.438.604.017 4.217.025.091 95,01 95,76
BP2KB 4.438.604.017 4.217.025.091 95,01 95,76
12. SOSIAL 3.708.076.504 3.574.576.494 96,40 93,06
Dinas Sosnakertrans 3.708.076.504 3.574.576.494 96,40 93,06
13. KETENAGAKERJAAN 248.361.500 244.739.900 98,54 86,13
Dinas Sosnakertrans 248.361.500 244.739.900 98,54 86,13
14. KOPERASI & UKM 4.4917.742.24 4.363.741.745 97,15 97,43
Dinas Koperindag 4.4917.742.24 4.363.741.745 97,15 97,43
Sekretariat Daerah 91,83
15. KESATUAN BANGSA & POLITIK DALAM NEGERI
11.008.615.080 9.985.319.221 90,70 91,35
Satuan Polisi Pamong Praja
6.153.912.394 5.855.068.769 95,14 89,94
Bakesbanglinmas 2.987.613.843 2.700.076.807 90,38 93,90
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
1.867.088.843 1.430.173.645 76,60 80,53
16. OTDA, PEMERINTAHAN UMUM, ADM, KEUDA, PERANGKAT DAERAH, KEPEG & PERSANDIAN
185.239.872.921.67 159.882.404.490 86,31 84,78
DPRD 5.707.855.425 5.659.664.781 99,16 99,16
KDH & WKDH 565.041.210 559.471.605 99,01 96,59
Sekretariat Daerah 67.620.844.156.16 54.449.364.779 80,52 78,20
Sekretariat DPRD 23.663.077.222 20.602.853.480 87,07 87,16
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 92
BIDANG URUSANPEMERINTAH DAERAH
Anggaran Setealah Perubahan Realisasi Keuangan
Realisasi Keuangan(%)
(Rp) (Rp) 2011 2010
Inspektorat Kota 3.778.716.174 3.182.243.124 84,21 92,79
Kecamatan Cakranegara 5.900.912.352 5.716.988.762 96,88 95,96
Kecamatan Mataram 5.861.118.302 5.714.716.685 97,50 96,58
Kecamatan Ampenan 6.975.632.489 6.276.572.877 89,98 92,07
Kecamatan Selaparang 5.180.466.589 5.022.488.963 96,95 96,57
Kecamatan Sandubaya 5.167.885.378 5.102.545.597 98,74 97,50
Kecamatan Sekarbela 3.898.283.080 3.601.614.486 92,39 90,69
Dinas Pendapatan 10.855.012.991 10.017.257.482 92,28 90,12
KPPT 1.392.071.241 1.295.025.952 93,03 90,97
Satker Pengelola Keuangan Daerah
34.290.196.381.51 28.744.811.270 83,83 83,12
Badan Kepegawaian Daerah
4.382.759.931 3.936.784.647 89,82 78,76
17. KETAHANAN PANGAN 5.429.836.203 5.152.832.155 94,90 93,89
BKP5 5.429.836.203 5.152.832.155 94,90 93,89
18. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
2952773687.9 2820179841 95,51 92,45
Badan Pemberdayaan Masyarakat
2952773687.9 2820179841 95,51 92,47
19. KEARSIPAN 294.724.650 273.002.400 92,63 95,24
Kantor Perputakaan & Arsipda
294.724.650 273.002.400 92,63 95,24
20. KOMUNIKASI & INFORMATIKA
1.206.911.900 1.009.000.575 83,60 89,97
Sekretariat Daerah 1.206.911.900 1.009.000.575 83,60 89,97
21. PERPUSTAKAAN 1.552.553.167 1.468.900.486 94,61 91,23
Kantor Perputakaan & Arsipda
1.552.553.167 1.468.900.486 94,61 91,23
URUSAN PILIHAN 17.942.224.320 16.558.439.373 92,29 83,50
1. PERTANIAN 8.407.019.584 7.252.385.127 86,27 86,32
Dinas Pertanian, Kelautan & Perikanan
8.407.019.584 7.252.385.127 8.407.019.584 86,32
2. PARIWISATA 4.057.003.818 3.917.360.621 95,56 69,25
Dinas Kebudayaan & Pariwisata
4.057.003.818 3.917.360.621 95,56 69,25
3. KELAUTAN & PERIKANAN 3.023.969.728 2.980.869.835 98,57 99,48
Dinas Pertanian, Kelautan 3.023.969.728 2.980.869.835 98,57 99,48
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 93
BIDANG URUSANPEMERINTAH DAERAH
Anggaran Setealah Perubahan Realisasi Keuangan
Realisasi Keuangan(%)
(Rp) (Rp) 2011 2010
& Perikanan
4. PERDAGANGAN 1.821.601.540 1.805.544.740 99,12 98,40
Dinas Koperindag 1.821.601.540 1.805.544.740 99,12 98,40
5. INDUSTRI 586365500 556137400 94,84 99,94
Dinas Koperindag 586365500 556137400 94,84 99,94
6. KETRANSMIGRASIAN 46264150 46141650 99,74 94,32
Dinas Sosnakertrans 46264150 46141650 99,74 94,32
Sumber : Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2011
Anggaran Belanja Daerah tahun 2011 setelah perubahan sebesar Rp. 731,636,969,179.90
yang didistribusikan pada 28 Dinas/Badan, 1 Rumah Sakit Umum Kota Mataram, 6
Kecamatan dan 50 Kelurahan Unit Kerja lingkup Kota Mataram. Dengan realisasi anggaran
sebesar Rp. 670,215,604,275.54,-
Berdasarkan hasil perhitungan akhir anggaran, secara umum kinerja anggaran masing-masing
Dinas/Badan/Unit Kerja dinilai berhasil, dengan capaian nilai kinerja anggaran sebesar
91,60%.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 94
BAB IV
PENUTUP
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Mataram Sleman disusun
sebagai pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggung
jawaban dalam pencapaian misi dan tujuan instansi pemerintah, serta dalam rangka perwujudan
good governance. Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat
pencapaian sasaran maupun tujuan instansi pemerintah sebagai jabaran dari visi, misi dan
strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakanyang ditetapkan.
Laporan akuntabilitas ini disusun berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Tahun
Anggaran 2011, serta Penetapan Kinerja Tahun 2011. Berdasarkanhasil pengukuran kinerja dari
sasaran dan kegiatan secara umum telah dapat dicapai dengan baik.
Dari hasil pengukuran kinerja terhadap 19 sasaran, disimpulkan bahwa 14 (empat belas) sasaran
tercapai dengan predikat Sangat Berhasil, 2 (dua) sasaran tercapai dengan predikat Berhasil, 2
(dua) sasaran tercapai dengan predikat Cukup Berhasil dan 1 (satu) sasaran tercapai dengan
predikat tidak berhasil.
Dari 19 sasaran telah ditetapkan indikator kinerja sasaran sebanyak 43 indikator dengan
hasil capaian 34 indikator kinerja sasaran dengan capaian angka 85 s/d 100 (predikat Sangat
Berhasil); 4 indikator kinerja sasaran mencapai angka 70 s/d <85 (predikat Berhasil); 3 indikator
kinerja sasaran mencapai angka 55 s/d < 70 (predikat Cukup Berhasil); dan 2 indikator kinerja
sasaran capaiaannya kurang dari <55 (predikat Tidak Berhasil).
Hasil analisis 19 sasaran yang ada, pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kota Mataram
Tahun 2011 rata-rata sebesar 39 terkategori berhasil, walau demikian masih terdapat beberapa
indikator sasaran yang capaiannya belum seperti yang diharapkan yaitu :
1. Capaian petugas perlindungan masyarakat, tercapai 25%, atau terealisir 1.320 orang dari
target 5.310 orang.
Tidak tercapainya taget petugas perlindungan masyarakat disebebakan karena Jumlah
petugas linmas dan Satpol. PP untuk menjaga ketertiban dan ketentraman masih belum
memadai untuk melakukan patroli penertiban penyakit masyarakat (pekat), anjal, gepeng,
pengamen, balapan liar dan sebagainya.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 95
2. Capaian indikator Laju Inflasi dengan angka capaian kinerja hanya 5% atau terealisasi
6.55% dari target sebesar 3.38%. Namun laju inflasi mampu ditekan setiap tahun yaitu pada
tahun 2010 laju inflasi sebesar 11.07% dan mengalami penurunan sebesar 6.55% pada
tahun 2011. Rendahnya capaian kinerja penekanan laju inflasi tersebut disebabkan karena
adanya kelangkaan semen akibat mandeknya saluran distribusinya yang menyebabkan
terjadinya kenaikan harga. Selain itu juga, kenaikan gaji Pegawai Negeri Sipil sebesar 10%
juga memicu kenaikan laju inflasi karena naiknya harga-harga barang lain.
Berdasarkan pada pengukuran, evaluasi dan analisis capaian kinerja yang telah
dilakukan, dapat dikatakan bahwa program pembangunan Pemerintah Kota Mataram secara
umum dapat dilaksanakan dengan lancar dan baik yang mana capaian kinerja dapat
direalisasikan 98.88% dan realisasi anggaran 91,60% dengan predikat sangat Berhasil.
Keberhasilan yang dicapai Pemerintah Kota Mataram ini tidak terlepas dari
hambatan dan kendala baik bersifat internal maupun eksternal. Kondisi tersebut diantisipasi
dengan cara melakukan evaluasi dan meningkatkan koordinasi secara intern, sektoral,
maupun lintas sektor secara berkala. Dengan demikian dapat diketahui penyebab timbulnya
hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja sehingga dapat diambil langkah dan
staretegi untuk meminimalir dan mengatasi permasalahan yang dihadapi.
1 2Terwujudnya kerukunan hidup bermasyarakat yang saling berterima
- Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas)
5,310 Org
- Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3(Ketertiban, Ketentraman, dan Keindahan) diKabupaten
80 %
2 Terselenggaranya Pelaksanaan Pembangunan Pelayanan dan Pemerintahan Dengan Lancar
- Persentase Penanganan Sampah
78.00 %
- Tempat pembuangan sampah (TPS) persatuan penduduk (%) 30.00 %
Terwujudnya kesetaraan gender diberbagai aspek.
- Persentase partisipasi perempuan dilembaga pemerintah (%) 52.00 %
- Rasio KDRT (%)0.63 %
4 Terciptanya pengembangan usaha dan penciptaan lapangan usaha
- Jumlah wirausaha baru
5,522 Org
Terwujudnya SDM yang berdaya saing
- Angka melek huruf99.54 %
- Rata-rata lama sekolah 10.00 Tahun
- Rasio Angka Pendidikan yang ditamatkan99.64 %
Terbinanya perilaku hidup bersih dan sehat di wilayah padat, kumuh dan misikin
- Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani 65.00 %
- Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
93.00 %
- Pervalensi gizi buruk 3.00 %
Terwujudnya sistem ekonomi yang berbasis kerakyatan dalam mengembangkan potensi sektor unggulan daerah
- Meningkatnya kunjungan wistawan
172,000 Org
- Meningkatnya Jumlah Objek Wisata10.00
Objek Wisata
Terwujudnya sistem dan akses permodalan bagi UMKM.
- Persentase koperasi aktif (%)75.00 %
- Jumlah BPR/LKM 11.00 Buah
- Usaha Mikro dan Kecil 14,218.00 UMK
- Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK)
68.00 %
6
7
8
9 Terciptanya lapangan kerja yang lebih luas. M.3.S.5
Indikator Kinerja Target
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) KOTA MATARAM
5
431
3
TAHUN 2011
No. Sasaran Strategis
1 2
Indikator Kinerja Target
431
No. Sasaran Strategis
- Pencari kerja yang ditempatkan27.00 %
- Tingkat pengangguran terbuka(TPT)8.96 %
Terciptanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil.
- Laju Pertumbuhan PDRB 7.83 %
- Laju Inflasi 3.36 %- PDRB Per Kapita (rp)
11,571,657.00 Rp.
Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat
- Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi 21.00 Buah
- Persentase PMKS yang memperoleh bantuan social 57.00 %
- Penanganan penyandang masalah kesejahteraan social 75.00 %
Terwujudnya integrasi dan sinkronisasi pelaksanaan pembangunan.
- Tingkat partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan daerah. 100.00 %
- Tersedianya Dokumen Perencnaan Pembangunan Tahunan (%) 100.00 %
- Kepemilikan Akta Kelahiran per 1000 penduduk 81.00 %
- Kepemilikan KTP (% )86.00 %
- Rasio ijin trayek0.11 %
- Jumlah Uji KIR Angkutan Umum14,576.00 Mobil
- pemasangan rambu-rambu41.00 %
15 Terbangunnya dan terpeliharanyaSaluran Drainase Perkotaan
- Drainase Dalan Kondisi Baik75.00 %
Terbangunnya dan terpeliharanyasarana dan prasarana dasarlingkungan
- Persentase rumah tinggal bersanitasi
72.15 %
- Proporsi Panjang jalan kota dalam kondisi baik 69.73 %
Terwujudnya pelayanan publik yang handal.
Terwujudnya pemerataan akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan, kesehatan, air bersih, persampahan, sanitasi, perijinan, transportasi, kependudukan dan catatan sipil.
10
11
12
13
14
16
1 2
Indikator Kinerja Target
431
No. Sasaran Strategis
Terwujudnya perumahan danpermukiman yang layak huni.
- Luas Kawasan Kumuh/Luas Wilayah x 100% 3.50 %
- Rumah Tidak layak huni 1,200 Rumah
Tersedianya media ekspresi danruang publik dalam bentuk saranaolahraga, seni dan budaya.
- Penyelenggaraan Festival Seni & Budaya
10.00 Pagelaran
- Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan 4.00 Buah
Terwujudnya pemanfaatan danpengendalian tata ruang.
- Luas Ruang Terbuka Hijau (RTH)/Luas Wilayah 18.80 %
- Luas Kawasan Pemukiman/Luas Wilayah38.50 %
18
19
17
0≤X<55 55≤X<70 70≤X<85 85≤X<100
Tidak Berhasil
Cukup Berhasil
BerhasilSangat
Berhasil1 2 6 7 8 9 10 11 12
Terwujudnya kerukunan hidup bermasyarakat yang saling berterima
- Petugas Perlindungan Masyarakat(Linmas) 5,310 Org 1,320 Org 25%
- Tingkat PenyelesaianPelanggaran K3 (Ketertiban,Ketentraman, dan Keindahan) diKabupaten
80 % 82 % 103%
2 Terselenggaranya Pelaksanaan Pembangunan Pelayanan dan Pemerintahan Dengan Lancar
- Persentase Penanganan Sampah78.00 % 63.47 % 81.37%
- Tempat pembuangan sampah(TPS) per satuan penduduk (%) 30.00 % 27.72 % 92.40%
Terwujudnya kesetaraan gender diberbagai aspek.
- Persentase partisipasi perempuandi lembaga pemerintah (%) 52.00 % 41.78 % 80%
- Rasio KDRT (%)0.63 % 0.35 % 146%
4 Terciptanya pengembangan usaha dan penciptaan lapangan usaha
- Jumlah wirausaha baru 5,522 Org 5,522 Org 100% 100%
Sangat Berhasil
Terwujudnya SDM yang berdaya saing
- Angka melek huruf99.54 % 99.54 % 100%
- Rata-rata lama sekolah 10.00 Tahun 10.00 Tahun 100%
- Rasio Angka Pendidikan yang ditamatkan 99.64 % 99.64 % 100%
Terbinanya perilaku hidup bersih dan sehat di wilayah padat, kumuh dan misikin
- Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani 65.00 % 85.74 % 132%
- Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
93.00 % 95.19 % 102%
- Pervalensi gizi buruk 3.00 % 2.94 % 102%
PENGUKURAN KINERJA PEMERINTAH KOTA MATARAM TAHUN 2011
6
5
4
3
31
Sangat Berhasil
Sangat Berhasil
Sangat Berhasil
113.17%
Realisasi Capaian %Rata-Rata Capaian
5
Predikat Rata-Rata Capaian
Cukup Berhasil
Sangat Berhasil
63.68%
86.89%
100%
112%
No.
Predikat Capaian Kinerja
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
0≤X<55 55≤X<70 70≤X<85 85≤X<100
Tidak Berhasil
Cukup Berhasil
BerhasilSangat
Berhasil1 2 6 7 8 9 10 11 12431
Realisasi Capaian %Rata-Rata Capaian
5
Predikat Rata-Rata Capaian
No.
Predikat Capaian Kinerja
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
Terwujudnya sistem ekonomi yang berbasis kerakyatan dalam mengembangkan potensi sektor unggulan daerah
- Meningkatnya kunjungan wistawan
172,000 Org 171,903.00 Org 99.94%
- Meningkatnya Jumlah Objek Wisata 10.00
Objek Wisata
15.00Objek Wisata
150%
Terwujudnya sistem dan akses permodalan bagi UMKM.
- Persentase koperasi aktif (%)75.00 % 60.00 % 80.56%
- Jumlah BPR/LKM 11.00 Buah 12.00 Buah 109%- Usaha Mikro dan Kecil 14,218.00 UMK 14,218.00 UMK 100%
- Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) 68.00 % 64.71 % 95%
- Pencari kerja yang ditempatkan 27.00 % 28.00 % 103%
- Tingkat pengangguran terbuka(TPT) 8.96 % 6.70 % 125%
Terciptanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil.
- Laju Pertumbuhan PDRB 7.83 % 7.99 % 102%
- Laju Inflasi 3.36 % 6.55 % 5%- PDRB Per Kapita (rp)
11,571,657.00 Rp. 13,655,735.00 Rp. 118%
Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat
- Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi
21.00 Buah 21.00 Buah 100%
- Persentase PMKS yang memperoleh bantuan social 57.00 % 60.00 % 105.26%
- Penanganan penyandang masalah kesejahteraan social 75.00 % 76.00 % 101.33%
Terwujudnya integrasi dan sinkronisasi pelaksanaan pembangunan.
- Tingkat partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan daerah.
100.00 % 122.95 % 123%
- Tersedianya Dokumen Perencnaan Pembangunan Tahunan (%)
100.00 % 100.00 % 100%
7
9 Terciptanya lapangan kerja yang lebih luas. M.3.S.5
8
10
11
12
111%
Sangat Berhasil
Sangat Berhasil
Sangat Berhasil
Berhasil
Sangat Berhasil
102%
125%
97%
108%
75%
Sangat Berhasil
0≤X<55 55≤X<70 70≤X<85 85≤X<100
Tidak Berhasil
Cukup Berhasil
BerhasilSangat
Berhasil1 2 6 7 8 9 10 11 12431
Realisasi Capaian %Rata-Rata Capaian
5
Predikat Rata-Rata Capaian
No.
Predikat Capaian Kinerja
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
- Kepemilikan Akta Kelahiran per 1000 penduduk 81.00 % 99.90 % 123.33%
- Kepemilikan KTP (%)86.00 % 78.52 % 91.30%
- Rasio ijin trayek 0.11 % 0.11 % 100%
- Jumlah Uji KIR Angkutan Umum14,576.00 Mobil 14,576 Mobil 100%
- pemasangan rambu-rambu41.00 % 41.00 % 100%
15 Terbangunnya dan terpeliharanyaSaluran Drainase Perkotaan
- Drainase Dalan Kondisi Baik75.00 % 71.32 % 95.09% 95.09%
Sangat Berhasil
Terbangunnya dan terpeliharanyasarana dan prasarana dasarlingkungan
- Persentase rumah tinggal bersanitasi 72.15 % 78.58 % 108.91%
- Proporsi Panjang jalan kota dalam kondisi baik 69.73 % 76.96 % 110.37%
Terwujudnya perumahan danpermukiman yang layak huni.
- Luas Kawasan Kumuh/Luas Wilayah x 100% 3.50 % 4.95 % 58.57%
- Rumah Tidak layak huni 1,200 Rumah 1,498 rumah 75.17%
Tersedianya media ekspresi danruang publik dalam bentuk saranaolahraga, seni dan budaya.
- Penyelenggaraan Festival Seni & Budaya
10.00Pagelaran
18.00 Pagelaran 180%
- Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan 4.00 Buah 4.00 Buah 100%
Terwujudnya pemanfaatan danpengendalian tata ruang.
- Luas Ruang Terbuka Hijau (RTH)/Luas Wilayah 18.80 % 12.48 %* 66%
- Luas Kawasan Pemukiman/Luas Wilayah
38.50 % 23.56 % 61%
Terwujudnya pelayanan publik yang handal.
Terwujudnya pemerataan akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan, kesehatan, air bersih, persampahan, sanitasi, perijinan, transportasi, kependudukan dan catatan sipil.
14
19
18
16
17
13
64%
107%
100%
110%
67%
140%
Cukup Berhasil
Sangat Berhasil
Cukup Berhasil
Sangat Berhasil
Sangat Berhasil
Sangat Berhasil
1 2Terwujudnya kerukunan hidup bermasyarakat yang saling berterima
- Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas)
5,310 Org
- Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3(Ketertiban, Ketentraman, dan Keindahan) diKabupaten
80 %
2 Terselenggaranya Pelaksanaan Pembangunan Pelayanan dan Pemerintahan Dengan Lancar
- Persentase Penanganan Sampah
78.00 %
- Tempat pembuangan sampah (TPS) persatuan penduduk (%) 30.00 %
Terwujudnya kesetaraan gender diberbagai aspek.
- Persentase partisipasi perempuan dilembaga pemerintah (%) 52.00 %
- Rasio KDRT (%)0.63 %
4 Terciptanya pengembangan usaha dan penciptaan lapangan usaha
- Jumlah wirausaha baru
5,522 Org
Terwujudnya SDM yang berdaya saing
- Angka melek huruf99.54 %
- Rata-rata lama sekolah 10.00 Tahun
- Rasio Angka Pendidikan yang ditamatkan99.64 %
Terbinanya perilaku hidup bersih dan sehat di wilayah padat, kumuh dan misikin
- Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani 65.00 %
- Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
93.00 %
- Pervalensi gizi buruk 3.00 %
Terwujudnya sistem ekonomi yang berbasis kerakyatan dalam mengembangkan potensi sektor unggulan daerah
- Meningkatnya kunjungan wistawan
172,000 Org
- Meningkatnya Jumlah Objek Wisata10.00
Objek Wisata
Terwujudnya sistem dan akses permodalan bagi UMKM.
- Persentase koperasi aktif (%)75.00 %
- Jumlah BPR/LKM 11.00 Buah
- Usaha Mikro dan Kecil 14,218.00 UMK
6
7
8
Indikator Kinerja Target
PENETAPAN KINERJA (PK) KOTA MATARAM
5
431
3
TAHUN 2011
No. Sasaran Strategis
1 2
Indikator Kinerja Target
431
No. Sasaran Strategis
- Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK)
68.00 %
- Pencari kerja yang ditempatkan27.00 %
- Tingkat pengangguran terbuka(TPT)8.96 %
Terciptanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil.
- Laju Pertumbuhan PDRB 7.83 %
- Laju Inflasi 3.36 %- PDRB Per Kapita (rp)
11,571,657.00 Rp.
Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat
- Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi 21.00 Buah
- Persentase PMKS yang memperoleh bantuan social 57.00 %
- Penanganan penyandang masalah kesejahteraan social 75.00 %
Terwujudnya integrasi dan sinkronisasi pelaksanaan pembangunan.
- Tingkat partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan daerah. 100.00 %
- Tersedianya Dokumen Perencnaan Pembangunan Tahunan (%) 100.00 %
- Kepemilikan Akta Kelahiran per 1000 penduduk 81.00 %
- Kepemilikan KTP (% )86.00 %
- Rasio ijin trayek0.11 %
- Jumlah Uji KIR Angkutan Umum14,576.00 Mobil
- pemasangan rambu-rambu41.00 %
15 Terbangunnya dan terpeliharanyaSaluran Drainase Perkotaan
- Drainase Dalan Kondisi Baik75.00 %
Terbangunnya dan terpeliharanyasarana dan prasarana dasarlingkungan
- Persentase rumah tinggal bersanitasi
72.15 %
- Proporsi Panjang jalan kota dalam kondisi baik 69.73 %
Terwujudnya pelayanan publik yang handal.
Terwujudnya pemerataan akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan, kesehatan, air bersih, persampahan, sanitasi, perijinan, transportasi, kependudukan dan catatan sipil.
9 Terciptanya lapangan kerja yang lebih luas. M.3.S.5
10
11
12
13
14
16
1 2
Indikator Kinerja Target
431
No. Sasaran Strategis
Terwujudnya perumahan danpermukiman yang layak huni.
- Luas Kawasan Kumuh/Luas Wilayah x 100% 3.50 %
- Rumah Tidak layak huni 1,200 Rumah
Tersedianya media ekspresi danruang publik dalam bentuk saranaolahraga, seni dan budaya.
- Penyelenggaraan Festival Seni & Budaya
10.00 Pagelaran
- Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan 4.00 Buah
Terwujudnya pemanfaatan danpengendalian tata ruang.
- Luas Ruang Terbuka Hijau (RTH)/Luas Wilayah 18.80 %
- Luas Kawasan Pemukiman/Luas Wilayah38.50 %
18
19
17