kata pengantar - mataramkota.go.idmataramkota.go.id/file/lakip2011.pdf · laporan akuntabilitas...

112

Upload: hanguyet

Post on 02-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmatnya

sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Mataram Tahun 2011

dapat diselesaikan.

Sebagai pertanggungjawaban atas kinerja Pemerintah Kota Mataram selama Tahun

2011 yang transparan dan akuntabel disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Mataram 2011 sebagaimana ditegaskan dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang pedoman penyusunan

penetapan kinerja dan pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan juga surat edaran

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 11 Tahun

2011 tanggal 23 November 2011 tentang penyampaian laporan akuntabilitas kinerja tahun 2011 dan

dokumen penetapan kinerja tahun 2012. Hal ini untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa

Pemerintah Kota Mataram mempunyai komitmen dan tekad yang kuat untuk melaksanakan kinerja

organisasi yang berorientasi pada hasil,baik berupa output maupun outcome.Disisi lain penyusunan

Lakip Kota Mataram dimaksudkan sebagai implementasi prinsip transparansi dan akuntabilitas yang

merupakan pilar penting dalam pelaksanaan good governance.

LAKIP Kota Mataram ini tidak terlepas dari kekurangan-kekurangan mengingat

implementasi sistem akuntabilitas masih perlu penyempurnaan secara terus menerus. Namun

demikian telah diupayakan semaksimal mungkin melalui koordinasi antar Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD) se Kota Mataram.

Mudah-mudahan penyajian LAKIP Kota Mataram ini dapat mencerminkan evaluasi

kinerja organisasi selama satu tahun sehingga kinerja kedepan dapat lebih produktif, efektif dan

efisien baik aspek perencanaan, pengorganisasian, manajemen keuangan maupun koordinasi

pelaksanaannya.

Mataram, Maret 2012

WALIKOTA MATARAM,

H. AHYAR ABDUH

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................................... ii

DAFTAR TABEL............................................................................................................................ iv

RINGKASAN EKSEKUTIF............................................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG............................................................................................1

B. LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN LAKIP....................................................2

C. DASAR HUKUM PEMBENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI

PEMERINTAH KOTA MATARAM......................................................................4

D. GAMBARAN UMUM KOTA MATARAM ............................................................6

d1. Kondisi Geografi ...........................................................................................6

d2. Kondisi Demografi ........................................................................................8

d3. Kondisi Kesejahteraan Masyarakat .............................................................9

d4. Kondisi Aparatur .........................................................................................14

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA........................................................16

A. DASAR FILOSOFIS PERENCANAAN DAERAH............................................16

B. VISI ....................................................................................................................16

C. MISI ...................................................................................................................17

D. SASARAN .........................................................................................................21

E. PENETAPAN KINERJA (PK) ...........................................................................24

F. KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN

TAHUN 2011 .....................................................................................................28

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA........................................................................................34

A. PENGUKURAN KINERJA ................................................................................34

B. CAPAIAN KINERJA .........................................................................................36

C. EVALUASI KINERJA ........................................................................................50

D. AKUNTABILITAS KEUANGAN ........................................................................85

D1. Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ...........................85

D2. Perhitungan APBD.....................................................................................89

BAB IV PENUTUP ..................................................................................................................94

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 iii

LAMPIRAN

A. RENCANA KINERJA KOTA MATARAM TAHUN 2011

B. PENETAPAN KINERJA KOTA MATARAM TAHUN 2011

C. PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2011

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 iv

DAFTAR TABEL

Hal.

Tabel 1.1. Jumlah dan Kepadatan Penduduk di Kota Mataram Tahun 2010……………... 8

Tabel 1.2. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Kegiatan Utama di Kota Mataram Tahun 2010……………………………………………………………………………. 9

Tabel 1.3. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha di Kota Mataram Tahun 2009-2011…………………………………………………………………… 10

Tabel 1.4. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha di Kota Mataram Tahun 2009-2011………………………………………………………… 11

Tabel 1.5. Pertumbuhan PDRB dan Laju Inflasi di Kota Mataram Tahun 2009-2011…… 12

Tabel 1.6. Kinerja Pembangunan Kesejahteraan Sosial Indikator Pendidikan Kota Mataram Tahun 2007-2011………………………………………………………… 14

Tabel 1.7. Kinerja Pembangunan Kesejahteraan Sosial Indikator Kesehatan Kota Mataram Tahun 2007-2010………………………………………………………… 15

Tabel 1.8. Rasio Penduduk Miskin Kota Mataram Tahun 2007-2011…………………….. 15

Tabel 1.9. Data Guru Menurut Pendidikan dan Tempat Tugas Lingkup Pemerintah Kota Mataram T.A. 2011…………………………………………………………… 16

Tabel 1.10. Data PNS Non Guru Menurut Pendidikan dan Jenis Kelamin Lingkup Pemerintah Kota Mataram T.A. 2011…………………………………………….. 16

Tabel 2.1. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kota Mataram……………………. 19

Tabel 2.2. Penetapan Kinerja Kota Mataram Tahun 2011…………………………………. 25

Tabel 3.1. Realisasi Pendapatan Daerah Kota Mataram Tahun Anggaran 2010-2011... 90

Tabel 3.2. Realisasi Belanja Daerah Tahun Anggaran 2010-2011................................. 91

Tabel 3.3. Realisasi Keuangan Terhadap Total Belanja Daerah Tahun Anggaran 2011Di Masing-Masing Dinas/Instansi/Badan…………………………………………

93

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 v

RINGKASAN EKSEKUTIF

Dalam mewujudkan Good Governance, akuntabilitas merupakan salah satu aspek penting yang harus

diimplementasikan dalam manajemen pemerintahan. Akuntabilitas yang diharapkan tidak hanya akuntabilitas

pemerintah kepada masyarakat tetapi juga akuntabilitas kepada presiden. Berkaitan dengan hal tersebut,

Pemerintah Kota Mataram menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagai bentuk

aplikasi dari penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan akuntabel.

LAKIP ini memberikan gambaran tentang kinerja penyelenggaraan pemerintahan pada tahun 2011, yang

diformulasikan dari hasil kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Hal ini dikarenakan setiap SKPD

dibentuk untuk melaksanakan suatu tugas pokok dan fungsinya serta mempertanggungjawabkan program dan

kegiatan kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stake holder). LAKIP tidak hanya sekedar alat akuntabilias,

tetapi juga sebagai sarana yang strategis untuk mengevaluasi diri dalam rangka peningkatan kinerja kedepan.

Dengan langkah ini setiap SKPD dapat senantiasa melakukan perbaikan dalam mewujudkan praktek-praktek

penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah di Kota Mataram tahun 2011 dilaksanakan

dengan mengacu pada Penetapan Kinerja Tahun 2011. Penetapan Kinerja tersebut, memuat sasaran yang ingin

dicapai pada tahun 2011 berikut target kinerja yang akan dicapai. Dalam pencapaian sasaran tersebut telah

ditetapkan kebijakan, indikator kinerja sasaran, serta program dan kegiatan yang bersifat operasional. Materi

Penetapan Kinerja Tahun 2011, disusun berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran (KUA), dan Prioritas dan Plafon

Anggaran (PPA) APBD Tahun Anggaran 2011.

LAKIP Kota Mataram Tahun 2011 disusun berdasarkan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi

Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah.

LAKIP ini mengungkapkan keberhasilan dan atau kegagalan pelaksanaan program, kegiatan serta

hambatan-hambatan/ kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan, selain itu juga mengungkapkan strategi

pemecahan masalah yang akan dilaksanakan di masa mendatang agar sasaran yang telah ditetapkan dapat

tercapai sesuai yang direncanakan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 vi

Pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kota Mataram Tahun 2011 dapat digambarkan sebagai berikut :

No. Sasaran Jumlah Indikator

Predikat Capaian Kinerja Sasaran

1 Terwujudnya kerukunan hidup bermasyarakat yang saling berterima

2 Cukup Berhasil

2 Terselenggaranya pelaksanaan pembangunan pelayanan dan pemerintahan dengan lancar

2 Sangat Berhasil

3 Terwujudnya kesetaraan gender diberbagai aspek 2 Sangat Berhasil

4 Terciptanya pengembangan usaha dan penciptaan lapangan usaha

1 Sangat Berhasil

5 Terwujudnya SDM yang berdaya saing 3 Sangat Berhasil

6 Terbinanya perilaku hidup bersih dan sehat di wilayah padat, kumuh, dan miskin

3 Sangat Berhasil

7 Terwujudnya sistem ekonomi yang berbasis kerakyatan dalam mengembangkan potensi sektor unggulan daerah

2 Sangat Berhasil

8 Terwujudnya sistem dan akses permodalan bagi UMKM

3 Sangat Berhasil

9 Terciptanya lapangan kerja yang lebih luas 3 Sangat Berhasil

10 Terciptanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil

3 Berhasil

11 Terwujudnya kesejahteraan masyarakat 3 Sangat Berhasil

12 Terwujudnya integrasi dan sinkronisasi pelaksanaan pembangunan

2 Sangat Berhasil

13 Terwujudnya pelayanan publik yang handal 2 Sangat Berhasil

14 Terwujudnya pemerataan akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan, kesehatan, air bersih, persampahan,sanitasi, perijinan, transportasi, kependudukan dan catatan sipil

3 Sangat Berhasil

15 Terbangunnya dan terpeliharanya saluran drainase perkotaan

1 Sangat Berhasil

16 Terbangunnnya dan terpeliharanya sarana dan prasarana dasar lingkungan

2 Sangat Berhasil

17 Terwujudnya perumahan dan permukiman yang layak huni

2 Cukup Berhasil

18 Tersedianya media ekspresi dan ruang publik dalam bentuk sarana olahraga, seni dan budaya

2 Sangat Berhasil

19 Terwujudnya pemanfaatan dan pengendalian tata ruang

2 Cukup Berhasil

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 vii

Dari hasil pengukuran kinerja sasaran di atas dapat dirincikan sebagai berikut:

1. Sasaran yang ditetapkan sebanyak 19 sasaran, disimpulkan bahwa

- 15 sasaran tercapai dengan predikat Sangat Berhasil,

- 1 sasaran tercapai dengan predikat Berhasil,

- 3 sasaran tercapai dengan predikat Cukup Berhasil.

2. Dari 19 sasaran telah ditetapkan indikator kinerja sebanyak 43 indikator sasaran dengan hasil capaian sebagai

berikut:

- 34 indikator kinerja sasaran dengan capaian 80 s/d 100 (predikat Sangat Berhasil);

- 4 indikator kinerja sasaran mencapai angka 70 s/d <85 (predikat Berhasil);

- 3 indikator kinerja sasaran mencapai angka 55 s/d < 70 (predikat Cukup Berhasil);

- 2 indikator kinerja sasaran capaiaannya kurang dari <55 (predikat Tidak Berhasil).

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk

mewu judkan aspirasi masyarakat dan tuntutan masyarakat dalam mencapai tujuan serta cita-cita

berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem

pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan berdasarkan hukum sehingga penyelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasil guna, bersih

dan bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

Setiap tindakan dan kebijakan dalam pelaksanaan birokrasi pemerintahan akan selalu

dikaitkan dengan konsep tata pemerintahan yang baik. Tata kepemerintahan yang baik yaitu suatu

konsepsi tentang penyelenggaraan kepemerintahan yang mengedepankan prinsip-prinsip antara

lain keterbukaan dan transparansi, akuntabilitas, efektivitas dan efisiensi, responsivitas,

menjunjung tinggi supremasi hukum, demokrasi dan membuka partisipasi masyarakat.

Pemerintahan yang akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam

usaha mewujudkan aspirasi serta cita-cita masyarakat dalam mencapai masa depan yang lebih

baik. Berkaitan dengan hal itu, diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggung

awaban yang tepat, jelas dan terukur agar penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan

dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, serta bebas dari korupsi kolusi dan

nepotisme sebagaimana yang diamanatkan dalam Tap MPR RI Nomor IX/MPR/1998 dan Undang-

Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari

Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, sehingga diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999

tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang mewajibkan setiap instansi

pemerintah sebagai unsur penyelenggara Negara mulai dari Pejabat Eselon II ke atas untuk

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 2

mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan pengelolaan

sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan padanya berdasarkan perencanaan strategis yang

ditetapkan.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, sebagaimana perwujudan pertanggung jawaban

keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang

telah ditetapkan maka disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kota Mataram Tahun

2011 sebagai perwujudan akuntabilitas kinerja yang dicerminkan dan hasil pencapaian kinerja

berdasarkan visi,misi,tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Asas umum penyelenggaraan

negara adalah asas akuntabilitas.

B. LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN LAKIP

Peraturan perundang-undangan yang melatarbelakangi dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram Tahun 2011 adalah :

1. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor XI/MPR/1998

tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan

Nepotisme;

2. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat

II Mataram;`

3. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih

dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

5. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

6. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional;

7. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Daerah;

8. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang

Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 3

9. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pertanggungjawaban

kepada Daerah;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi dan

Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata

Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah;

14. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah;

15. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan

Pemberantasan Korupsi;

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah;

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah;

18. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

19. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 27 Tahun 2001 tentang Musyawarah

Pembangunan Bermitra Masyarakat;

20. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan

yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah Kota Mataram;

21. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan

Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram;

22. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Mataram Tahun 2005-2025.

23. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 1 Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2011

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 4

24. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

25. Peraturan Walikota Mataram Nomor 14 Tahun 2010 tentang Rencana Kerja Pemerintah

Daerah (RKPD) Kota Mataram Tahun 2011.

C. DASAR HUKUM PEMBENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH KOTA MATARAM

Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor : 5 Tahun 2008 tentang pembentukan Susunan

Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram, yang merupakan implementasi dari Peraturan

Pemerintah Nomor : 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah. Organisasi Perangkat

Daerah Kota Mataram terdiri dari :

1. Sekretariat Daerah Kota Mataram

Susunan organisasi Sekretariat Daerah adalah sebagai berikut :

a. Sekretaris Daerah

b. Assisten Tata Praja, membawahi dan mengkoordinasikan :

b.1. Bagian Pemerintahan

b2. Bagian Hukum

b3. Bagian Pengelolaan Data Elektronik dan Informatika

c. Assisten Perekonomian dan Pembangunan, membawahi dan Mengkoordinasikan :

c1. Bagian Perekonomian

c2. Bagian Administrasi dan Pengendalian Pembangunan

c3. Bagian Kesra

d. Assisten Administrasi Umum, membawahi dan mengkoordinasikan :

d1. Bagian Umum

d2. Bagian Organisasi

d3. Bagian Humas dan Protokol

d4. Bagian Keuangan

2. Sekretariat DPRD

3. Dinas Daerah Terdiri dari :

a. Dinas Kesehatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 5

b. Dinas Pekerjaan Umum

c. Dinas Perhubungan

d. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

e. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

f. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

g. Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan

h. Dinas Tata Kota

i. Dinas Kebersihan

j. Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan

k. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

l. Dinas Pendapatan

m. Dinas Pertamanan

4. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)

5. Inspektorat Kota

6. Lembaga Teknis Daerah terdiri dari :

a. Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat

b. Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB

c. Badan Pemberdayaan Masyarakat

d. Badan Kepegawaian Daerah

e. Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluh Pertanian dan Perikanan

f. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah

g. Satuan Pemadam Kebakaran

h. Satuan Polisi Pamong Praja

i. Kantor Lingkungan Hidup

j. Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu

7. Kecamatan terdiri dari 6 wilayah dengan 50 (lima puluh) Kelurahan.

Kepala Daerah dalam melaksanakan tugasnya dapat mengangkat staf ahli sebanyak-

banyaknya lima orang terdiri dari :

1. Staf Ahli Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan

2. Staf Ahli Bidang Pengentasan Kemiskinan

3. Staf Ahli Bidang Pembangunan dan Infrastruktur Perkotaan

4. Staf Ahli Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan SDM

5. Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 6

Dan dalam rangka melaksanakan ketentuan pasal 18 ayat 1 Undang-Undang Nomor 24 Tahun

2007 tentang Penanggulangan Bencana, dan pasal 2 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46

Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana

Daerah , maka dibentuk Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kota Mataram yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Walikota Mataram Nomor 20 Tahun 2010

tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana

Daerah (BPBD) Kota Mataram. Peraturan Walikota ini sudah dikuatkan dengan Peraturan Daerah

Kota Mataram Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Lembaga Lain Sebagai Bagian dari Perangkat Daerah Kota Mataram

D. GAMBARAN UMUM KOTA MATARAM

D.1. KONDISI GEOGRAFI

Provinsi Nusa Tenggara Barat terdiri dari 2 (dua) kepulauan yaitu Pulau Lombok dan

Pulau Sumbawa. Kota Mataram sebagai ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat terletak di

Pulau Lombok.

Kota Mataram terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1993 memiliki

luas wilayah 61,30 km² (6.130 Ha) yang terbagi dalam 6 (enam) wilayah kecamatan dan 50

kelurahan.

Secara Geografis Kota Mataram terletak pada posisi 116o04’– 116o10’ Bujur Timur, dan

08o33’– 08o38’ Lintang Selatan dengan batas-batas wilayah:

Sebelah Utara : Kecamatan Gunungsari, Kecamatan Batulayar dan Kecamatan

Lingsar Kabupaten Lombok Barat

Sebelah Timur : Kecamatan Narmada dan Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok

Barat

Bagian Selatan : Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat

Bagian Barat : Selat Lombok

Wilayah Kota Mataram sebagian besar merupakan dataran rendah dan sedang. Kota

Mataram berada sebagian besar berada pada ketinggian 50 meter di atas permukaan laut

(mdpl). Kondisi tersebut di atas menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Kota Mataram

adalah hamparan datar (75,9%). Daerah datar-landai berada di bagian barat serta agak tinggi-

bergelombang di bagian timur.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 7

Hamparan wilayah dengan fisiografi datar disatu sisi mempunyai nilai positif, yakni

pembangunan prasarana dan sarana secara fisik tidak mengalami hambatan teknis dan

pembiayaan pembangunan relatif lebih murah. Disisi lain, dapat berimplikasi kurang baik

diantaranya rawan terjadi genangan dan abrasi.

Dari aspek geologi satuan batuan termuda di wilayah Kota Mataram adalah Qa

Alluvium. Qa Alluvium yang terdiri dari kerakal, kerikil, pasir, lempung, gambut, dan pecahan

koral. Kota Mataram termasuk dalam Busur Bergunung Api Nusa Tenggara Barat, yang

merupakan bagian dari Busur Sunda sebelah timur dan Busur Banda sebelah barat. Busur

tersebut terbentang dari Pulau Jawa ke Nusa Tenggara dan melengkung mengitari Laut Banda.

Kota Mataram sendiri tidak memiliki daerah pegunungan dengan timbulan kasar.

Selain itu dalam aspek sumber daya air, Kota Mataram memiliki potensi air tanah

(aquifer) yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat di beberapa bagian wilayah Kota Mataram,

seperti Kelurahan Rembiga dan Kelurahan Sayang-sayang. Kedalaman air tanah di Kota

Mataram antara 5–7 meter, kecuali di beberapa lokasi, seperti: Cakranegara, Monjok dan

Dasan Agung bagian utara kedalaman air tanah mencapai 15 meter. Disamping potensi air

tanah (Aquifer) tersebut, hingga saat ini kebutuhan air minum masih diakses dan disuplai dari

mata air: Sarasute, Ranget dan Saraswaka di Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat.

Kota Mataram dialiri 4 (empat) sungai utama dan potensial sebagai sumber daya air,

yaitu: Sungai Jangkok, Sungai Ancar, Sungai Brenyok, dan Sungai Midang, yang hulunya

berada di sekitar lereng Gunung Rinjani dan bermuara di Pantai Ampenan (Selat Lombok)

yakni batas bagian barat wilayah Kota Mataram.

Klimatologi Kota Mataram umumnya merupakan daerah yang beriklim tropis, musim

hujan antara bulan Oktober sampai dengan bulan April dan sebaliknya adalah musim kemarau.

Suhu udara rata-rata mencapai 26C dengan kelembaban udara rata-rata mencapai 80% per

Tahun. Iklim tersebut juga dipengaruhi oleh perubahan angin (musim) sebanyak dua kali. Suhu

udara Kota Mataram tidak berbeda jauh dengan suhu daerah tropis lainnya di Indonesia. Suhu

udara maximum terjadi pada bulan Oktober dengan temperatur 32,1oC dan terendah pada

bulan Agustus dengan temperatur 20,4oC, kelembaban maximum 92% terjadi pada bulan

Januari, April, Oktober dan November, sedangkan kelembaban minimum 67% terjadi pada

bulan Oktober, rata-rata penyinaran matahari maximum pada bulan Juli 83% dan kecepatan

angin maximum rata-rata terjadi pada bulan Pebruari. Curah hujan rata-rata sebesar

1.256,66 mm/tahun, dan jumlah hari hujan relatif yakni 110 hari/tahun, curah hujan tertinggi

tercatat pada bulan Desember sebesar 302 mm dan jumlah hari hujan terbanyak juga terjadi

pada bulan Desember sebanyak 29 hari.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 8

D.2. KONDISI DEMOGRAFI

Kota Mataram memiliki luas wilayah terkecil di Provinsi Nusa Tenggara Barat, namun

dihuni oleh jumlah penduduk yang besar. Jumlah penduduk tersebut dapat menjadi potensi

tenaga kerja sebagai modal pembangunan di segala bidang. Jumlah penduduk Kota Mataram

sesuai data BPS Kota Mataram tahun 2010 sebanyak 402.843 dan pada 2011 mengalami

kenaikan sebanyak 406.910 jiwa dengan laju pertumbuhan sebesar 1, 01 persen. Kecamatan

dengan penduduk tertinggi adalah Kecamatan Ampenan dengan jumlah penduduk sebanyak

79.574 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 8.412 jiwa/km2. Sementara kecamatan

dengan penduduk paling sedikit adalah Kecamatan Sekarbela dengan jumlah penduduk

sebanyak 53.648 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 5.198 jiwa/km2.

Tabel : 1.1. Jumlah dan Kepadatan Penduduk di Kota MataramTahun 2010-2011

KecamatanLuas Daerah

Jumlah Penduduk KepadatanPenduduk 20112010 2011

(Km2) (Jiwa) (Jiwa) (Jiwa/ Km2)

1 2 3 4 6

Ampenan 9.46 78,779 79,574 8,412

Sekarbela 10.32 53,112 53,648 5,198

Mataram 10.76 73,107 73,845 6,863

Selaparang 10.77 72,665 73,399 6,815

Cakranegara 9.67 64,087 64,734 6,694

Sandubaya 10.32 61,093 61,710 5,980

Jumlah 61.30 402,843 406,910 6,638

Sumber: BPS Kota Mataram, 2011

Perkembangan jumlah penduduk dan kepadatan penduduk Kota Mataram dalam

kurun waktu lima tahun menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat. Hal tersebut tidak

lepas dari selain adanya pertumbuhan penduduk alami juga karena adanya migrasi. Kedudukan

dan fungsi Kota Mataram sebagai Ibukota Provinsi, pusat pemerintahan, pendidikan serta

perdagangan dan jasa menjadi penyebab tingginya migrasi.

Berdasarkan data Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pada tahun 2011

sebesar 64,71% yang artinya dari seluruh jumlah penduduk usia produktif di Kota Mataram

yang aktif secara ekonomi sebesar 64,71%. Sementara itu, Tingkat pengangguran di Kota

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 9

Mataram pada tahun 2010 sebesar 8.96%, turun menjadi 6.70% pada tahun 2011. Hal ini

menunjukkan kesempatan kerja di Kota Mataram cukup tinggi yaitu 93.30%.

Tabel : 1.2. Kondisi Penduduk dan Ketengakerjaan di Kota Mataram Tahun 2011

No. Komponen Tahun

2010 2011

1 Jumlah Penduduk 402.843 406.910

2 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK %) 67,59 % 64.71%

3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT %) 8,96% 6.70%

4 Tingkat Kesempatan Kerja (TKK %) 91,04% 93.30%

Sumber: BPS Kota Mataram, 2011

D.3. KONDISI KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Kinerja pembangunan pada aspek kesejahteraan masyarakat merupakan gambaran

dan hasil dari pelaksanaan pembangunan selama periode tertentu terhadap kondisi

kesejahteraan masyarakat yang mencakup kesejahteraan dan pemerataan ekonomi,

kesejahteraan sosial, seni budaya dan olahraga. Hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan

pada aspek kesejahteraan masyarakat selama periode 2007-2011 diuraikan sebagai berikut:

D.3.1. Kondisi Perekonomian

D.3.1.1. Produk Domestik Regional Brutto (PDRB)

PDRB Kota Mataram, pada tahun 2011, PDRB yang dihitung atas dasar harga berlaku

(Adh) mencapai Rp. 5.556.655.168 sedangkan perhitungan Adh konstan mencapai Rp.

2.365.847.174

Tabel 1.3. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha di Kota MataramTahun 2009-2011

Lapangan Usaha2009 2010 2011 **)

Rp % Rp % Rp %

1 2 3 4 5 6 7

Pertanian 173.741.520 4,20 186.728.210 3,87 195,799,673 3.52

Pertambangan dan Penggalian

895.860 0,02 751.170 0,02 601,112 0.01

Industri Pengolahan 430.190.960 10,39 490.036.710 10,15 560,246,927 10.08

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 10

Lapangan Usaha2009 2010 2011 **)

Rp % Rp % Rp %

1 2 3 4 5 6 7

Listrik, Gas & Air Bersih 47.792.210 1,15 55.596.760 1,15 61,468,029 1.11

Bangunan 349.081.570 8,43 413.445.540 8,56 511,362,777 9.20

Perdagangan Hotel & Restoran

825.078.530 19,93 1.011.880.820 20,95 1,235,465,690 22.23

Pengangkutan & Komunikasi

1.164.976.590 28,14 1.262.887.140 26,15 1,338,255,504 24.08

Keuangan, Persewaan &Jasa Perusahaan

645.189.440 15,58 792.311.590 16,41 954,149,596 17.17

Jasa-Jasa 503.199.770 12,15 615.595.830 12,75 699,305,858 12.59

Jumlah 4.140.146.450 100 4.829.233.770 100.00 5.365.847.168 100.00

Sumber : BPS Kota Mataram, 2011 *) data sementara **) data sangat sementara

Leading sector perekonomian Kota Mataram pada tahun 2011 dicapai oleh sektor pengangkutan

dan komunikasi dengan kontribusi sebesar 24,08 persen terhadap PDRB. Sementara sektor

perdagangan memberikan kontribusi sebesar 22,23 persen. Sektor lainnya yang memberikan

kontribusi cukup besar adalah sektor keuangan, jasa perusahaan , sektor jasa-jasa dan sektor

industri pengolahan, masing-masing sebesar 17,17 persen , 12,58 persen dan 10.08 persen.

Sektor yang mempunyai kontribusi terkecil sebesar 0,01 persen adalah sektor pertambangan

dan penggalian disusul oleh sektor listrik, gas, dan air bersih 1,11 persen.

Tabel 1.4. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha di Kota Mataram Tahun 2009-2011

Lapangan Usaha2009 2010 2011 **)

Rp % Rp % Rp %1 2 3 4 5 6 7

Pertanian 85.619.420 4,22 85.779.800 3,91 87,066,497 3.68

Pertambangan & Penggalian 473.510 0,02 376.160 0,02 290,997 0.01

Industri Pengolahan 248.156.640 12,23 258.579.220 11,80 277,403,787 11.73

Listrik, Gas & Air Bersih 15.718.530 0,77 17.319.560 0,79 18,550,981 0.78

Bangunan 186.139.760 9,17 201.831.340 9,21 226,071,284 9.56

Perdagangan Hotel & Restoran

383.095.810 18,88 424.273.860 19,36 476,183,093 20.13

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 11

Lapangan Usaha2009 2010 2011 **)

Rp % Rp % Rp %1 2 3 4 5 6 7

Pengangkutan & Komunikasi 540.252.490 26,62 580.581.800 26,49 609,262,541 25.75

Keuangan, Persewaan &Jasa Perusahaan

335.312.800 16,52 367.437.720 16,76 404,769,392 17.11

Jasa-Jasa 234.621.260 11,56 255.639.560 11,66 266,248,602 11.25

JUMLAH 2.029.390.220 100,00 2.191.819.020 100,00 2,365,847,174 100.00

Sumber : BPS Kota Mataram, 2011 *) data sementara **) data sangat sementara

D.3.1.2. Laju Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator untuk menganalisis pembangunan

ekonomi di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi pada dasarnya mencerminkan aktivitas

perekonomian suatu daerah. Sebagai tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi

adalah tercapainya pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan sesuai dengan yang

ditergetkan.

Tabel 1.5. Pertumbuhan PDRB dan Laju Inflasi di Kota Mataram Tahun 2009-2011

No. Uraian 2009 2010 2011

1 2 3 4 5

1. Pertumbuhan PDRB 8,46% 7,95% 7,99% *)

2. Laju Inflasi 3,14% 11,07% 6,55%

Sumber : BPS Kota Mataram, 2011 **) angka sangat sementara Tahun 2011

Sebagai bagian dari wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kota Mataram sedikit banyak

pasti terpengaruh dengan situasi perekonomian provinsi dan perekonomian nasional.

Perekonomian Kota Mataram pada Tahun 2011 tumbuh sebesar 7,99 persen. Sementara itu,

laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kuartal (q to q), yakni perbandingan PDRB Triwulan IV-2011

terhadap PDRB Triwulan III-2011 mengalami pertumbuhan negatif yakni sebesar 3,41 persen.

Sektor yang mengalami pertumbuhan yang cukup besar adalah sektor bangunan sebesar 7,85

persen.

Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kumulatif (c to c) , yaitu PDRB triwulan I sampai dengan

triwulan IV secara komulatif Tahun 2011 dibandingkan dengan periode yang sama Tahun 2010

mengalami pertumbuhan sebesar 6.92 persen. Ini berarti Kota Mataram mengalami peningkatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 12

namun tidak secepat pada Tahun 2010 yang mengalami pertumbuhan 7,95 persen. Secara

umum, sektor industri pengangkutan dan komunikasi, sektor jasa, serta sektor pertanian

mengalami pertumbuhan yang melambat sebaliknya sektor industri pengolahan, sektor

perdagangan, hotel & restoran, serta sektor bangunan mengalami pertumbuhan yang lebih baik

dibanding tahun sebelumnya.

D.3.1.3. Laju Inflasi

Pertumbuhan ekonomi di Kota Mataram diikuti dengan meningkatnya laju inflasi, hal ini perlu

diwaspadai agar laju inflasi tidak lebih tinggi dibandingkan dengan besaran pertumbuhan

ekonomi di Kota Mataram. Laju inflasi di Kota Mataram mengalami kenaikan dari 3,14% pada

tahun 2009 menjadi 11,07% pada tahun 2010, namun demikian pada tahun 2011, laju inflasi

Kota Mataram turun menjadi 6,55%.

D.3.2. Kesejahteraan Sosial

Pembangunan di bidang kesejahteraan sosial meliputi indikator angka melek huruf, angka rata-

rata lama sekolah, angka partisipasi kasar, angka pendidikan yang ditamatkan, angka

partisipasi murni, angka kelangsungan hidup bayi, angka usia harapan hidup, persentase

penduduk yang memiliki lahan, dan rasio penduduk yang bekerja. Kinerja pembangunan

kesejahteraan sosial Kota Mataram periode 2007-2011 pada masing-masing indikator

sebagai berikut :

D.3.2.1. Pendidikan

Pembangunan pendidikan ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Sasarannya adalah terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas melalui peningkatan

mutu pendidikan, perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan bagi

semua masyarakat, tercapainya efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan, serta

tercukupinya sarana dan prasarana pendidikan. Beberapa indikator keberhasilan

pembangunan bidang pendidikan dapat dilihat dari Angka Melek Huruf (AMH), Rata Lama

Sekolah, Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka

Pendidikan yang ditamatkan. APK adalah persentase anak usia sekolah yang memperoleh

kesempatan pendidikan. APK SMP dan SMA mulai tahun 2008-2011 sudah di atas 100 %.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 13

Tabel : 1.6. Kinerja Pembangunan Kesejahteraan Sosial Indikator PendidikanKota Mataram Tahun 2007-2011

No. UraianTahun

2007 2008 2009 2010 2011

1. Angka Melek Huruf 91,80% 92% 95,50% 95,50% 99,54%

2. Rata Lama sekolah 9,05 9,05 9,50 9,50 10,00

3. Angka Partisipasi Kasar

- SD/MI/Paket A 105,67 107,45 108,36 108,98 103,96

- SMP/MTs/Paket B 96,21 101,18 101,94 101,66 106,88

- SMA/SMK/MA/Paket C 72,28 75,46 100,28 101,64 99,90

4. Angka Partisipasi Murni

- SD/MI/Paket A 96,06 96,38 95,86 97,50 91,58

- SMP/MTs/Paket B 74,31 72,93 77,48 76,64 79,46

- SMA/SMK/MA/Paket C 52,39 57,43 71,32 71,79 78,91

5.Angka Pendidikan yang ditamatkan

94,35% 96,35% 96,51% 96,51% 96,64

Sumber : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Mataram, 2011

Angka pendidikan yang ditamatkan belum dapat menjangkau 100%, hal ini menunjukkan

bahwa masih adanya peserta didik yang belum dapat menuntaskan pendidikannya. Namun

angka pendidikan yang ditamatkan mengalami peningkatan setiap tahunnya.

D.3.2.2. Kesehatan

Derajat kesehatan masyarakat selama lima tahun terakhir menunjukkan adanya

peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator bidang kesehatan, di mana angka

kematian bayi selama lima tahun mengalami penurunan dari 41,58 per 1000 kelahiran hidup

pada 2007 menjadi 40,25 per 1000 kelahiran hidup pada 2010. Hal ini menunjukkan adanya

peningkatan pelayanan kesehatan. Umur Harapan Hidup Kota Mataram mengalami

peningkatan dari sebesar 64,90 tahun pada 2007 menjadi 66.60 tahun pada 2010 Selama

kurun waktu empat tahun terakhir prevalensi gizi buruk mengalami fluktuasi sebesar 2.71%

pada 2007 kemudian turun menjadi 1.51%% pada 2008 dan terakhir pada tahun 2010

mengalami kenaikan sebesar 4.21%.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 14

Tabel : 1.7. Kinerja Pembangunan Kesejahteraan Sosial Indikator KesehatanKota Mataram Tahun 2007-2010

No Uraian Tahun

2007 2008 2009 2010

1. Angka Kematian Bayi Per/1000 Kelahiran Hidup

41.58 41.25 40.51 40.25

2. Umur Harapan Hidup (UHH) 64.9 65.66 66.00 66.6

3. Prevalensi Gizi Buruk 2.71% 1.51% 4.27% 4.21%

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Mataram, 2010

D.3.2.3.Kemiskinan

Jumlah penduduk miskin di Kota Mataram selama periode 2007-2011 mengalami

kecenderungan fluktuatif. Berdasarkan hasil rekapitulasi Tim Koordinasi Penanggulangan

Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kota Mataram pada 2007 jumlah penduduk miskin sebanyak

25.686 kepala keluarga, meningkat menjadi sebanyak 37.043 kepala keluarga pada 2011.

Tabel : 1.8. Rasio Penduduk Miskin Kota Mataram Tahun 2007-2011

No Uraian Tahun

2007 2008 2009 2010 2011

1. Penduduk Miskin 25.686 37.043 37.043 37.043 37.043

2. Jumlah Penduduk 356.141 362.243 375.506 402.843 406.910

3. Rasio Penduduk Miskin 7.21% 10.23% 9.86% 9.20% 9.10%

Sumber : Bappeda Kota Mataram, 2011

Rasio penduduk miskin pada 2008 sebesar 10,23% dan pada 2011 mengalami penurunan

yang cukup signifikan hanya menjadi sebesar 9,10% atau terjadi penurunan rasio penduduk

miskin sebesar 1,13% selama kurun waktu 2008-2011. Penurunan dimaksud karena adanya

berbagai intervensi program penanggulangan kemiskinan di Kota Mataram yang langsung

menyentuh ke masyarakat yang didukung pola identifikasi dan verifikasi penduduk miskin yang

mendekati kondisi riil

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 15

D.4. KONDISI APARATUR

Pemerintah Kota Mataram dalam mendukung kelancaran dan keterpaduan tugas dan

fungsi penyelenggara pemerintah yang profesional, efisien efektif, tanggap terhadap aspirasi

masyarakat dan perubahan dinamika lingkungan, serta untuk mampu memberikan pelayanan

masyarakat menuju pelayanan prima memiliki PNS Non Guru dan Guru sebanyak 6.495 orang.

Tabel 1.9. Data Guru Menurut Pendidikan dan Tempat Tugas Lingkup Pemerintah Kota Mataram T.A. 2011

Tempat TugasTingkat Pendidikan

SD SLTP SLTA D1 D2 D3 D4 S1 S2 Total

TK/Non Sekolah - - 119 - 7 - - 31 - 154

SD/MI - - 191 - 329 18 - 841 2 1.381

SMP/MTs - - 13 5 4 28 - 628 7 685

SMA/MA/SMK - - 1 - - 29 13 732 20 795

SLB - - 15 - - - - 25 1 41

Total - - 339 5 340 75 13 2257 30 3.059

Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kota Mataram. Tahun 2011

Tabel 1.10. Data PNS Non Guru Menurut Pendidikan dan Jenis Kelamin

Lingkup Pemerintah Kota Mataram T.A. 2011Jenis

KelaminTingkat Pendidikan

SD SLTP SLTA D1 D2 D3 D4 S1 S2 TotalL 59 87 770 1 3 110 42 862 89 2.023P - 4 478 9 1 288 28 584 21 1.413

Total 59 91 1.248 10 4 398 70 1.446 110 3.436 Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kota Mataram Tahun 2011

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 16

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. DASAR FILOSOFIS PERENCANAAN DAERAH

Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kota Mataram memerlukan suatu landasan filosofi

pembangunan yang memiliki cakrawala yang luas dan mampu menjadi basic bagi daerah untuk

menentukan visi, misi, dan arah pembangunan.

B. VISI

Berdasarkan analisis terhadap kondisi umum Kota Mataram saat ini dan tantangan yang

dihadapi lima tahun kedepan dengan memperhitungkan modal dasar yang dimiliki, maka Visi

pembangunan Kota Mataram Tahun 2011-2015 adalah “Terwujudnya Kota Mataram yang Maju,

Religius dan Berbudaya”. Kota Mataram merupakan kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai

batas-batas wilayah, yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan

masyarakat kota menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

Visi tersebut merupakan satu kesatuan konsep yang memiliki nilai yang tak terpisahkan,

sebagai pedoman dalam pencapaian tujuan masyarakat adil dan makmur. Sebagaimana tertuang

dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Makna yang terkandung dalam Visi Kota Mataram adalah :

a. Visi tersebut mengandung arti bahwa Kota Mataram yang ingin diwujudkan dalam lima tahun

kedepan, adalah Kota yang memiliki masyarakat maju, religius, dan berbudaya.

b. Maju mengandung makna bahwa dalam lima tahun kedepan terjadi peningkatan kualitas SDM

Kota Mataram, yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk didalamnya seni dan

sosial budaya, sehingga kemajuan yang dicapai berlandaskan nilai-nilai keagamaan dan kearifan

lokal untuk mewujudkan masyarakat Gumi Mentaram yang sejahtera. Kemajuan ini dapat diukur

berdasarkan perbaikan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 17

c. Religius mengandung makna dalam lima tahun kedepan akan terjadi peningkatan kualitas

masyarakat kota yang menjunjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan, mengedepankan kebersamaan

serta toleransi yang tinggi antar umat beragama dalam suasana harmonis dalam kerangka

penciptaan masyarakat madani. Nilai-nilai religius menjadi spirit dalam menentukan kebijakan,

program dan kegiatan pembangunan.

d. Berbudaya mengandung makna dalam lima tahun kedepan terjadi peningkatan kualitas

masyarakat yang memiliki keseimbangan antara kemajuan dan religiusitas yang saling berterima

dalam kemajemukan, menguatnya identitas dan karakter masyarakat yang mandiri, bermoral dan

bermartabat. Masyarakat berbudaya tidak hanya dapat dilihat dari berkembangnya adat istiadat,

melainkan juga pada berkembangnya infrastruktur yang berkarakter kearifan lokal.

C. MISI

Untuk mencapai Visi “Terwujudnya Kota Mataram yang Maju, Religius dan Berbudaya”,

maka Pemerintah Kota Mataram telah menetapkan lima Misi yaitu :

a. Meningkatkan rasa “AMAN” masyarakat Kota Mataram yang ditunjukkan dengan kehidupan yang

kondusif, dinamis, dan harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya.

b. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan religius untuk mendorong daya

saing daerah.

c. Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal yang berkelanjutan untuk meningkatkan

kemandirian daerah.

d. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat

berdasarkan prinsip Tata pemerintahan yang baik (Good Governance).

e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 18

Tabel 2.1.

Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kota Mataram

Visi : Terwujudnya Kota Mataram Yang Maju, Religus dan Berbudaya

MISI TUJUAN SASARAN

Misi 1 : Meningkatkan rasa

“AMAN” masyarakat

Kota Mataram yang

ditunjukkan dengan

kehidupan yang

kondusif, dinamis, dan

harmonis yang dilandasi

nilai agama dan budaya

Menciptakan suasana Kota

Mataram yang kondusif,

dinamis dan harmonis

1. Terwujudnya kerukunan hidup

bermasyarakat yang saling

berterima.

2. Terselenggaranya

pelaksanaan pembangunan,

pelayanan, dan pemerintahan

dengan lancar.

3. Terwujudnya keamanan dan

kepastian dalam berinvestasi.

Misi 2 : Meningkatnya kualitas

Sumber Daya Manusia

yang handal dan religius

untuk mendorong daya

saing daerah.

Mewujudkan sumber daya

manusia yang berkualitas

1. Terwujudnya kesetaraan

gender diberbagai aspek.

2. Terciptanya pengembangan

usaha dan penciptaan

lapangan usaha.

3. Terwujudnya SDM yang

berdaya saing.

4. Terlatihnya masyarakat

miskin untuk pengembangan

usaha dan penciptaan

lapangan usaha.

5. Terwujudnya peningkatan

derajat kesehatan

masyarakat.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 19

Misi 3 : Memberdayakan

ekonomi rakyat berbasis

potensi lokal yang

berkelanjutan untuk

meningkatkan

kemandirian daerah

1. Meningkatkan

kesejahteraan masyarakat

1. Terwujudnya masyarakat

yang sejahtera.

2. Terwujudnya pemerataan

pendapatan masyarakat.

2. Meningkatkan kapasitas

dan kemandirian ekonomi

daerah

1. Terwujudnya sistem ekonomi

yang berbasis kerakyatan

dalam mengembangkan

potensi sektor unggulan

daerah

2. Terwujudnya system dan

akses permodalan bagi

UMKM.

3. Meningkatkan Investasi 1. Terciptanya lapangan kerja

yang lebih luas.

2. Terciptanya pertumbuhan

ekonomi yang tinggi dan

stabil.

3. Terwujudnya kesejahteraan

masyarakat.

Misi 4 : Meningkatkan kualitas

pelayanan publik dan

pemenuhan kebutuhan

dasar masyarakat

berdasarkan prinsip

Tata pemerintah yang

baik (Good

1. Meningkatkan kemitraan

antara pemerintah,

masyarakat dan swasta

dalam pelayanan publik

dan pemenuhan kebutuhan

dasar.

1.Terwujudnya integrasi dan

sinkronisasi pelaksanaan

pembangunan.

2. Terwujudnya pelayanan publik

yang handal.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 20

Governance). 2. Meningkatkan kualitas

pelayanan

1. Tersusunnya standar

pelayanan minimum (SPM)

dan standar pelayanan publik

(SPP).

2. Terlaksananya penerapan

SPM dan SPP dibidang

pendidikan, kesehatan,

perijinan, kebersihan, air

bersih, kependudukan dan

catatan sipil.

3. Memperluas akses

masyarakat terhadap

pelayanan pendidikan,

kesehatan, air bersih,

persampahan, sanitasi,

perijinan, transportasi,

kependudukan dan catatan

sipil.

1. Terwujudnya pemerataan

akses masyarakat terhadap

pelayanan pendidikan,

kesehatan, perijinan,

kebersihan, air bersih,

persampahan, sanitasi,

perijinan, transoprtasi,

kependudukan dan catatan

sipil.

Misi 5 : Meningkatkan kualitas

dan kuantitas sarana

dan prasarana

perkotaan.

1. Menurunnya luas wilayah

banjir/genangan dan abrasi

di wiayah kota.

1. Terwujudnya pengembangan

kawasan resapan air

2. Terbangun dan terpeliharanya

saluran drainase perkotaan.

3. Terbentuknya dan

berfungsinya kelembangaan

penanggulangan bencana

daerah.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 21

2. Meningkatnya kualitas

lingkungan padat dan

kumuh

1. Terbangun dan terpeliharanya

sarana dan prasarana dasar

lingkungan.

2. Terwujudnya perumahan dan

permukiman yang layak huni.

3. Meningkatkan media

ekspresi dan ruang public

1. Tersedianya media ekspresi

dan ruang publik dalam

bentuk sarana olahraga, seni

dan budaya.

4. Mewujudkan

pembangunan

berwawasan lingkungan

dan berkelanjutan

1. Terwujudnya pemanfaatan

dan pengendalian Tata ruang.

2. Terwujudnya kawasan

sempadan sungai dan pantai.

D. SASARAN

Sasaran kinerja merupakan bagian integral dalam proses perencanaan kinerja dan merupakan

dasar yang kuat untuk mengendalikan dan memantau pencapaian kinerja Pemerintah Kota Mataram

serta lebih menjamin suksesnya pelaksanaan rencana kinerja kegiatan yang menyangkut keseluruhan

satuan kerja/Instansi di lingkungan Pemerintah Kota Mataram. Dalam RPJMD Pemerintah Kota

Mataram telah ditetapkan sejumlah 28 sasaran, dan untuk penyusunan LAKIP Kota Mataram Tahun

2011 sasaran yang digunakan dalam pengukuran pencapaian sasaran ditetapkan 19 sasaran dengan

40 program utama yang ada.

Adapun Sasaran Kinerja tahun 2011 adalah sebagai berikut :

1. Terwujudnya Kerukunan Hidup Bermasyarakat Yang Saling Berterima

2. Terselenggaranya pelaksanaan pembangunan, pelayanan dan pemerintahan dengan lancar.

3. Terwujudnya Kesetaraan Gender Di Berbagai Aspek

4. Terciptanya Pengembangan Usaha Dan Penciptaan Lapangan Usaha

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 22

5. Terwujudnya SDM Yang Berdaya Saing

6. Terbinanya Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di Wilayah Padat, Kumuh Dan Miskin

7. Terwujudnya Sistem Ekonomi Yang Berbasis Kerakyatan Dalam Mengembangkan Potensi

Sektor Unggulan Daerah

8. Terwujudnya Sistem Dan Akses Permodalan Bagi UMKM

9. Terciptanya Lapangan Kerja Yang Lebih Luas

10. Terciptanya Pertumbuhan Ekonomi Yang Lebih Tinggi Dan Stabil

11. Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat

12. Terwujudnya Integrasi Dan Sinkronisasi Pelaksanaan Pembangunan

13. Terwujudnya Pelayanan Publik Yang Handal

14. Terwujudnya Pemerataan Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Pendidikan, Kesehatan, Air

Bersih, Persampahan, Sanitasi, Perijinan, Transportasi, Kependudukan dan Catatan Sipil

15. Terbangunnya dan terpeliharanya saluran drainase perkotaan

16. Terbangunnya Dan Terpeliharanya Sarana Dan Prasarana Dasar Lingkungan

17. Terwujudnya Perumahan Dan Permukiman Yang Layak Huni

18. Tersedianya Media Ekspresi Dan Ruang Publik Dalam Bentuk Sarana Olahraga, Seni dan

Budaya

19. Terwujudnya Pemanfaatan Dan Pengendalian Tata Ruang

Program Utama Tahun 2011 adalah sebagai berikut :

1. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan

2. Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan

3. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak

4. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan

5. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

6. Program Pendidikan Anak Usia Dini

7. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

8. Program Pendidikan Menengah

9. Program Pendidikan Non Formal

10. Program Pendidikan Luar Biasa

11. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

12. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 23

13. Program Perencanaan Sosial dan Budaya

14. Program Penataan Adminstrasi Kependudukan

15. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata

16. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

17. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

18. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UKM

19. Program Peningkatan Kesempatan Kerja dan Berusaha

20. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Pengerah Ketenagakerjaan

21. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

22. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi

23. Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo

24. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang

Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya

25. Program Perencanaan Pembangunan Daerah

26. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa

27. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

28. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas

29. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor

30. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

31. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah

32. Program Penyehatan Lingkungan Permukiman

33. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

34. Program Pembangunan dan Penataan Lingkungan Perumahan

35. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri

36. Program Pengembangan Nilai Budaya

37. Program Pengelolaan Keragaman Budaya Daerah

38. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

39. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

40. Program Pemanfaatan Ruang

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 24

E. PENETAPAN KINERJA

Penetapan Kinerja merupakan tekad dan janji Rencana Kinerja Tahunan yang sangat penting

yang perlu dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan Pemerintahan karena merupakan wahana

proses yang akan memberikan perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan.

Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun prioritas

kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas. Dengan perencanaan kinerja tersebut

diharapkan fokus dalam mengarahkan dan mengelola program atau kegiatan instansi akan lebih baik,

sehingga diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah.

Penyusunan Penetapan Kinerja Kota Mataram Tahun 2011 mengacu pada Kebijakan Umum

Anggaran (KUA), Prioritas Plafon Anggaran (PPA) dan APBD Tahun 2011 .

Pemerintah Kota Mataram telah menetapkan Penetapan Kinerja Tahun 2011 dengan uraian

sebagai berikut:

Tabel 2.2.

Penetapan Kinerja Kota Mataram Tahun 2011

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 2 3 4

1. Terwujudnya kerukunan hidup

bermasyarakat yang saling

berterima

- Petugas perlindungan masyarakat. 5.310 org

- Tingkat Penye lesaian Pelanggaran K3

(Ketertiban, Kentraman & Keindahan)

Kabupaten

80%

2. Terselenggaranya pelaksanaan

pembangunan pelayanan dan

pemerintahan dengan lancar.

-

-

Presentase penanganan sampah

Tempat pembuangan sampah

(TPS)/1.000 penduduk

78 %

30 %

3. Terwujudnya kesetaraan gender

diberbagai aspek.

- Persentase partisipasi perempuan di

lembaga pemerintah (%)

52%

- Rasio KDRT (%) 0,63%

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 25

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 2 3 4

4. Terciptanya pengembangan

usaha dan penciptaan lapangan

usaha

- Jumlah wirausaha baru 11.863

5. Terwujudnya SDM yang berdaya

saing

- Angka melek huruf 99,54%

- Rata-rata lama sekolah 10,00

- Rasio Angka Pendidikan yang

ditamatkan

96,64%

6. Terbinanya perilaku hidup bersih

dan sehat di wilayah padat,

kumuh dan misikin

- Cakupan komplikasi kebidanan yang

ditangani

65%

- Cakupan pertolongan persalinan oleh

tenaga yang memiliki komptensi

kebidanan

93%

- Pervalensi gizi buruk 3,00%

7. Terwujudnya sistem ekonomi

yang berbasis kerakyatan dalam

mengembangkan potensi sektor

unggulan daerah

- Meningkatnya kunjungan wistawan 172.000 org

- Meningkatnya jumlah obyek wisata 10 objk wsta

8. Terwujudnya sistem dan akses

permodalan bagi UMKM.

- Persentase koperasi aktif (%) 75%

- Jumlah BPR/LKM 1 buah

- Usaha Mikro dan Kecil 14.218 umk

9. Terciptanya lapangan kerja yang

lebih luas.

- Tingkat partisipasi angkatan kerja

(TPAK)68%

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 26

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 2 3 4

Pencari kerja yang ditempatkan 27 %

Tingkat pengangguran terbuka(TPT) 8,96%

10

.

Terciptanya pertumbuhan

ekonomi yang tinggi dan stabil.

- LLLaju Pertumbuhan PDRB 7,83%

- Laju Inflasi 3,36%

- PDRB Per Kapita (Rp) Rp. 11.571.657

11

.

Terwujudnya Kesejahteraan

Masyarakat

- Sarana sosial seperti panti asuhan,

panti jompo dan panti rehabilitasi21 Sarana

- PMKS yang memperoleh bantuan

social57%

- Penanganan penyandang masalah

kesejahteraan social 75%

12

.

Terwujudnya integrasi dan

sinkronisasi pelaksanaan

pembangunan.

- Tingkat partisipasi masyarakat dalam

perencanaan pembangunan daerah

(MPBM).

100%

- Meningkatnya peran serta masyarakat

dalam musyawarah pembangunan 100%

13

.

Terwujudnya pelayanan publik

yang handal.

-

-

Kepemilikan KTP

Kepemilikan akte kelahiran /1.000

penduduk

86%

81%

14

.

Terwujudnya pemerataan akses

masyarakat terhadap pelayanan

pendidikan, kesehatan, air bersih,

persampahan, sanitasi, perijinan,

transportasi, kependudukan dan

catatan sipil.

- Rasio ijin trayek 0,11%

- Jumlah uji kir angkutan umum 14.576 mobil

- pemasangan rambu-rambu 41%

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 27

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 2 3 4

15 Terbangunnya dan terpeliharanya

saluran drainase perkotaan

- Drainase dalam kondisi baik 75 %

16

.

Terbangunnya dan terpeliharanya

sarana dan prasarana dasar

lingkungan

- Persentase rumah tinggal bersanitasi 72,15%

- Proprorsi Panjang jalan kota dalam

kondisi baik 63,35 %

17 Terwujudnya perumahan dan

permukiman yang layak huni.

- Luas lingkungan pemukiman kumuh 3,5%

- Rumah layak huni 1.200 rmh

18

.

Tersedianya media ekspresi dan

ruang publik dalam bentuk sarana

olahraga, seni dan budaya.

- Penyelenggaraan festival seni dan

budaya.

10

- Benda, situs dan kawasan cagar

budaya yang dilestarikan 4 bh

19 Terwujudnya pemanfaatan dan

pengendalian Tata ruang.

- Luas Ruang Terbuka Hijau (RTH)/luas wilayah

18,80%

- Luas kawasan pemukiman/luas

wilayah38,50%

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 28

F. KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011

Untuk mewujudkan sasaran yang hendak dicapai harus dipilih strategi yang tepat agar sasaran

tersebut dapat tercapai. Strategi Pemerintah Kota Mataram mencakup penentuan kebijakan, program

dan kegiatan.

Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati pihak-pihak

terkait dan ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk bagi

setiap kegiatan agar tercapai kelancaran dan keterpaduan dalam upaya mencapai sasaran yang telah

ditentukan.

Program adalah kumpulan kegiatan-kegiatan nyata, sistematis dan terpadu dalam rangka

mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari

suatu program sebagai arah dari pencapaian sasaran kinerja yang memberikan kontribusi bagi

pencapaian tugas pokok dan fungsi. Kegiatan berdimensi waktu tidak lebih dari satu tahun. Kegiatan

merupakan aspek operasional/kegiatan nyata dari suatu rencana kinerja yang berturut-turut diarahkan

untuk mencapai sasaran.

Adapun penjelasan lebih rinci kebijakan dan program untuk pencapaian sasaran adalah

sebagai berikut:

1. Terwujudnya Kerukunan Hidup Bermasyarakat Yang Saling Berterima

Kebijakan :

Mengaktifkan kembali forum-forum komunikasi di masyarakat.

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang pemerintahan umum dengan

Program:

a. Pengembangan wawasan kebangsaan;

b. Pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan.

2. Terselenggaranya Pelaksanaan Pembangunan Pelayanan dan Pemerintahan dengan Lancar

Kebijakan :

Meningkatkan sarana dan prasarana dalam pelayanan publik serta peran serta masyarakat dalam

pengelolaan lingkungan.

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Program Pengembangan Kinerja

Pengelolaan Persampahan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 29

3. Terwujudnya Kesetaraan Gender di Berbagai Aspek

Kebijakan :

a. Meningkatkan keterlibatan perempuan dalam pembangunan semua sektor;

b. Membuka seluas-luasnya informasi yang dapat diakses oleh ibu, calon ibu terhadap kesehatan

reproduksi, keluarga berencana dan keluarga sejahtera;

c. Meningkatkan pengetahuan dan pengembangan diri perempuan.

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan

anak dengan Program:

a. Penguatan Kelembagaan;

b. Pengarusutamaan Gender dan Anak;

c. Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan.

4. Terciptanya Pengembangan Usaha dan Penciptaan Lapangan Usaha

Kebijakan:

Meningkatkan daya saing dan daya tarik investasi melalui promosi kemudahan prosedur dan

fasilitas pendukung.

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang koperasi usaha kecil dan menengah dengan

Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah.

5. Terwujudnya SDM yang Berdaya Saing

Kebijakan:

Mobilisasi peran kelembagaan pemerintah, swasta dan masyarakat dalam peningkatan kualitas

kesehatan

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang pendidikan dengan Program:

a. Pendidikan Anak Usia Dini;

b. Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun;

c. Pendidikan Menengah;

d. Pendidikan Non Formal;

e. Pendidikan Luar Biasa.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 30

6. Terbinanya Perilaku Hidup Bersih, dan Sehat di Wilayah Padat, Kumuh, dan Miskin

Kebijakan:

Koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dalam pembinaan sumber daya manusaia.

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang kesehatan dengan Program:

a. Upaya Kesehatan Masyarakat

b. Perbaikan Gizi Masyarakat

7. Terwujudnya Masyarakat Yang Sejahtera

Kebijakan:

Peningkatan penanganan masalah kesejahteraan social dan potensi sumber kesejahteraan social.

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang kependudukan dan catatan sipil dengan Program:

a. Perencanaan social dan budaya

b. Penataan Administrasi Kependudukan

8. Terwujudnya Sistem Ekonomi Yang Berbasis Kerakyatan Dalam Mengembangkan Potensi

Sektor Unggulan Daerah

Kebijakan :

a. Usaha kecil, mikro, menengah dan koperasi

b. Intensifikasi dan ekstensifikasi potensi sumber daya ekonomi daerah/lokal

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang pariwisata dengan Program:

a. Pengembangan pemasaran pariwisata

b. Pengembangan destinasi pariwisata

9. Terwujudnya Sistem dan Akses Permodalan Bagi UMKM

Kebijakan :

a. Terbinanya usaha ekonomi

b. Pemberdayaan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang koperasi usaha kecil dan menengah dengan

Program:

a. Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi

b. Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UKM

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 31

10. Terciptanya Lapangan Kerja yang Lebih Luas

Kebijakan:

Tersedianya standar pelayanan untuk berinvestasi

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang ketengakerjaan dengan Program:

a. Peningkatan Kesempatan Kerja dan Berusaha

b. Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Pengerah Ketenagakerjaan

c. Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

11. Terciptanya Pertumbuhan Ekonomi yang Lebih Tinggi dan Stabil

Kebijakan :

Tersedianya pedoman untuk berinvestasi

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang pemerintahan umum dengan Program:

Perencanaan Pembangunan Ekonomi.

12. Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat

Kebijakan :

Meningkatkan partisipasi masyarakat/swasta dalam penyediaan infrastruktur ekonomi

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang sosial dengan Program:

a. Pembinaan panti asuhan/panti jompo

b. Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya.

13. Terwujudnya Integrasi dan Sinkronisasi Pelaksanaan Pembangunan

Kebijakan :

Menyusun regulasi pola kemitraan antar stakeholder

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang perencanaan pembangunan dengan Program:

a. Perencanaan pembangunan daerah;

b. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 32

14. Terwujudnya Pelayanan Publik yang Handal

Kebijakan :

Menyusun regulasi pelayanan publik (SPM)

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang pemerintahan umum dengan Program:

Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah.

15. Terwujudnya Pemerataan Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Pendidikan, Kesehatan,

Air Bersih, Persampahan, Sanitasi, Perijinan, Transportasi, Kependudukan dan Catatan Sipil

Kebijakan :

a. Perluasan wilayah administrasi Kota Mataram dan pemukiman baru

b. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan publik

c. Pengembangan moda transportasi

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang perhubungan dengan Program:

a. Pengendalian dan pengamanan lalu lintas

b. Peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor

c. Pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan

16. Terbangunnya dan Terpeliharanya Sarana dan Prasarana Dasar Lingkungan

Kebijakan :

Penataan lokasi kawasan permukiman padat, kumuh dan miskin (PAKUMIS)

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang pekerjaan umum dengan Program:

a. Pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah

b. Penyehatan lingkungan permukiman

c. Rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan

17. Terwujudnya Perumahan dan Permukiman yang Layak Huni

Kebijakan :

Pengkajian pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat hidup sehat dan bersih

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang pekerjaan umum dengan Program:

a. Pembangunan dan penataan lingkungan perumahan

b. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 33

18. Tersedianya Media Ekspresi dan Ruang Publik dalam Bentuk Sarana Olahraga, Seni dan

Budaya

Kebijakan :

Mengembangkan budaya seni, pemuda dan olahraga serta promosi pariwisata

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang kebudayaan dengan Program:

a. Pengembangan nilai budaya

b. Pengelolaan keragaman budaya daerah

c. Pengelolaan Kekayaan Budaya

19. Terwujudnya Pemanfaatan dan Pengendalian Tata Ruang

Kebijakan :

Rencana Tata Ruang Wilayah dan Rencana Detail Tata Ruang Wilayah

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang penataan ruang dengan Program:

a. Penataan dan pemeliharaan kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

b. Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 34

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. PENGUKURAN KINERJA

Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan

sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi

instansi pemerintah. Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

Nomor: PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di

Lingkungan Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan

Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Adapun indikator kinerja utama Pemerintah Kota Mataram adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya Perlindungan Masyarakat

2. Menurunnya Tingkat pelanggaran K3 (Ketertiban, Ketentraman dan Keindahan)

3. Meningkatnya presentase penanganan sampah

4. Meningkatnya tempat pembuangan sampah (TPS)/1.000 penduduk

5. Meningkatnya persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah

6. Menurunya rasio KDRT

7. Meningkatnya jumlah wirausaha baru

8. Meningkatnya Angka melek huruf

9. Meningkatnya rata-rata lama sekolah

10.Meningkatnya rasio angka pendidikan yang ditamatkan

11.Meningkatnya cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

12.Menurunnya cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga yang memiliki kompetensi kebidanan

13.Menurunnya Pervalensi gizi buruk

14.Meningkatnya kunjungan wisatawan

15.Meningkatnya jumlah obyek wisata

16.Meningkatnya presentase koperasi aktif

17.Meningkatnya jumlah BPR/LKM

18.Meningkatnya jumlah usaha mikro dan kecil

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 35

19.Meningkatnya tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK)

20.Meningkatnya pencari kerja yang ditempatkan

21.Menurunnya tingkat pengangguran terbuka (TPT)

22.Meningkatnya laju pertumbuhan PDRB

23.Meningkatnya laju inflasi

24.Meningkatnya PDRB per kapita

25.Meningkatnya sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi

26.Meningkatnya PMKS yang memperoleh bantuan sosial

27.Meningkatnya penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial

28.Meningkatnya tingkat partisipasi komponen masyarakat dalam perencanaan pembangunan daerah

(MPBM).

29.Meningkatnya peran serta masyarakat dalam musyawarah pembangunan

30.Meningkatnya kepemilikan KTP

31.Meningkatnya kepemilikan akte kelahiran/1.000 penduduk

32.Meningkatnya rasio ijin trayek

33.Meningkatnya jumlah uji kir angkutan umum

34.Meningkatnya pemasangan rambu-rambu

35.Meningkatnya drainase dalam kondisi baik

36.Meningkatnya presentase rumah tinggal bersanitasi

37.Meningkatnya panjang jalan kota dalam kondisi baik

38.Menurunya luas lingkungan pemukiman kumuh

39.Menurunnya rumah tidak layak huni

40.Meningkatnya penyelenggaran festival seni dan budaya

41.Perawatan & Pemeliharaan benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan

42.Meningkatnya luas ruang terbuka (RTH)/luas wilayah

43.Meningkatnya luas kawasan pemukiman/luas wilayah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 36

B. CAPAIAN KINERJA

Capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis,

cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat

capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran.

Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam skala pengukuran ordinal sebagai berikut :

85 s/d 100 : Sangat Berhasil

70 s/d <85 : Berhasil

55 s/d < 70 : Cukup Berhasil

0 s/d< 55 : Tidak Berhasil

Penetapan angka capaian kinerja terhadap hasil prosentase capaian indikator kinerja sasaran yang

mencapai lebih dari 100% termasuk pada angka capaian kinerja sebesar 100.

Angka capaian kinerja terhadap hasil prosentase capaian indikator kinerja sasaran yang mencapai

kurang dari 0% termasuk pada angka capaian kinerja sebesar 0.

Dari 19 sasaran dengan indikator kinerja sebanyak 43 indikator, pencapaian kinerja sasaran

Pemerintah Kota Mataram adalah sebagai berikut :

NO PREDIKAT JUMLAH SASARAN

1 Sangat Berhasil 15 Sasaran

2 Berhasil 1 Sasaran

3 Cukup Berhasil 3 Sasaran

4 Tidak Berhasil 0 Sasaran

Jumlah 19 Sasaran

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 37

Adapun pencapaian kinerja sasaran dirinci dalam bentuk matrik sebagai berikut :

No. Sasaran Jumlah

Indikator

Capaian

Rata-

Rata

(%)

< 55 55 s/d <

70

70 s/d <

85

85 s/d

100

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Terwujudnya

kerukurnan hidup

bermasyarakat yang

saling berterima

2 63,68 Cukup

Berhasil

2 Terselenggaranya

pelaksanaan

pembangunan

pelayana dan

pemerintahan dengan

lancar

2 86,89 Sangat

Berhasil

3 Terwujudnya

kesetaraan gender

diberbagai aspek

2 113,17 Sangat

Berhasil

4 Terciptanya

pengembangan usaha

dan penciptaan

lapangan usaha

1 100 Sangat

Berhasil

5 Terwujudnya SDM

yang berdaya saing

3 100 Sangat

Berhasil

6 Terbinanya perilaku

hidup bersih dan sehat

di wilayah padat,

kumuh, dan miskin

3 112 Sangat

Berhasil

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 38

No. Sasaran Jumlah

Indikator

Capaian

Rata-

Rata

(%)

< 55 55 s/d <

70

70 s/d <

85

85 s/d

100

1 2 3 4 5 6 7 8

7 Terwujudnya sistem

ekonomi yang berbasis

kerakyatan dalam

mengembangkan

potensi sektor

unggulan daerah

2 140 Sangat

Berhasil

8 Terwujudnya sistem

dan akses permodalan

bagi UMKM

3 97 Sangat

Berhasil

9 Terciptanya lapangan

kerja yang lebih luas

3 108 Sangat

Berhasil

10 Terciptanya

pertumbuhan ekonomi

yang tinggi dan stabil

3 75 Berhasil

11 Terwujudnya

kesejahteraan

masyarakat

3 102 Sangat

Berhasil

12 Terwujudnya integrasi

dan sinkronisasi

pelaksanaan

pembangunan

2 111 Sangat

Berhasil

13 Terwujudnya

pelayanan publik yang

handal

2 84 Berhasil

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 39

No. Sasaran Jumlah

Indikator

Capaian

Rata-

Rata

(%)

< 55 55 s/d <

70

70 s/d <

85

85 s/d

100

1 2 3 4 5 6 7 8

14 Terwujudnya

pemerataan akses

masyarakat terhadap

pelayanan pendidikan,

kesehatan, air bersih,

persampahan,sanitasi,

perijinan, transportasi,

kependudukan dan

catatan sipil

Berhasi

l

100 Sangat

Berhasil

15 Terbangunnya dan

terpeliharanya saluran

drainase perkotaan

1 95,09 Sangat

Berhasil

16 Terbangunnnya dan

terpeliharanya sarana

dan prasarana dasar

lingkungan

2 115 Sangat

Berhasil

17 Terwujudnya

perumahan dan

permukiman yang

layak huni

2 67 Cukup

Berhasil

18 Tersedianya media

ekspresi dan ruang

publik dalam bentuk

sarana olahraga, seni

dan budaya

2 140 Sangat

Berhasil

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 40

No. Sasaran Jumlah

Indikator

Capaian

Rata-

Rata

(%)

< 55 55 s/d <

70

70 s/d <

85

85 s/d

100

1 2 3 4 5 6 7 8

19 Terwujudnya

pemanfaatan dan

pengendalian tata

ruang

2 64 Cukup

Berhasil

Dari 19 sasaran diatas capaian kinerja sasaran rata-ratanya mencapai 98,88 % dengan kriteria “

Sangat Berhasil “

Secara rinci capaian masing-masing indikator kinerja sasaran tahun 2011 adalah sebagai berikut :

Sasaran 1

“Terwujudnya Kerukunan Hidup Bermasyarakat Yang Saling Berterima”

Dengan capaian kinerja sebagai berikut :

No. Indikator Sasaran Capaian

Kinerja (%)

< 55 55 s/d <

70

70 s/d <

85

85 s/d

100

1 Petugas perlindungan

masyarakat

25 Tidak

Berhasil

2 Tingkat penyelesaian

pelanggaran K3 (Ketertiban,

Ketentraman dan

keindahan)

103 Sangat

Berhasil

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 41

Sasaran 2

“Terselenggaranya pelaksanaan pembangunan pelayanan dan pemerintahan dengan lancar”

Dengan capaian kinerja sebagai berikut :

No. Indikator Sasaran Capaian

Kinerja

(%)

< 55 55 s/d <

70

70 s/d <

85

85 s/d

100

1 Presenatase penanganan

sampah

81,37 Berhasil

2 Tempat pembuangan sampah

(TPS)/1.000 penduduk

92,40 Sangat

Berhasil

Sasaran 3

“Terwujudnya Kesetaraan Gender Di Berbagai Aspek”

Dengan capaian kinerja sebagai berikut :

No. Indikator Sasaran Capaian

Kinerja

(%)

< 55 55 s/d <

70

70 s/d <

85

85 s/d

100

1 Presenatase partisipasi

perempuan di lembaga

pemerintah

80,35 Berhasil

2 Rasio KDRT 146 Sangat

Berhasil

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 42

Sasaran 4

“Terciptanya Pengembangan Usaha Dan Penciptaan Lapangan Usaha”

Dengan capaian kinerja sebagai berikut :

No. Indikator Sasaran Capaian

Kinerja

(%)

< 55 55 s/d <

70

70 s/d <

85

85 s/d

100

1 Jumlah wirausaha baru 100 % Sangat

Berhasil

Sasaran 5

“Terwujudnya SDM Yang Berdaya Saing”

Dengan capaian kinerja sebagai berikut :

No. Indikator Sasaran Capaian

Kinerja

(%)

< 55 55 s/d <

70

70 s/d <

85

85 s/d

100

1 Angka melek huruf 100 Sangat

Berhasil

2 Rata-rata lama sekolah 100 Sangat

Berhasil

3 Rasio angka pendidikan yang

ditamatkan

100 Sangat

Berhasil

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 43

Sasaran 6

“Terbinanya Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di Wilayah Padat, Kumuh Dan Miskin”

Dengan capaian kinerja sebagai berikut :

No. Indikator Sasaran Capaian

Kinerja

(%)

< 55 55 s/d <

70

70 s/d <

85

85 s/d

100

1 Cakupan komplikasi kebidanan

yang ditangani

132 Sangat

Berhasil

2 Cakupan pertolongan

persalinan oleh tenaga yang

memiliki komptensi kebidanan

102 Sangat

Berhasil

3 Pervalensi gizi buruk 102% Sangat

Berhasil

Sasaran 7

“Terwujudnya Sistem Ekonomi Yang Berbasis Kerakytan Dalam Mengembangkan Potensi

Sektor Unggulan Daerah”

Dengan capaian kinerja sebagai berikut :

No. Indikator Sasaran Capaian

Kinerja

(%)

< 55 55 s/d <

70

70 s/d <

85

85 s/d

100

1 Meningkatnya kunjungan

wisatawan

99,94 Sangat

Berhasil

2 Meningkatnya jumlah obyek

wisata

180 Sangat

Berhasil

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 44

Sasaran 8

“Terwujudnya Sistem Akses Permodalan Bagi UMKM”

Dengan capaian kinerja sebagai berikut :

No. Indikator Sasaran Capaian

Kinerja

(%)

< 55 55 s/d <

70

70 s/d <

85

85 s/d

100

1 Persentase koperasi aktif 80,56 Berhasil

2 Jumlah BPR/LKM 109 Sangat

Berhasil

3 Usaha Mikro dan Kecil 100 Sangat

Berhasil

Sasaran 9

“Tercipatnya Lapangan Kerja Yang Lebih Luas”

Dengan capaian kinerja sebagai berikut :

No. Indikator Sasaran Capaian

Kinerja

(%)

< 55 55 s/d <

70

70 s/d <

85

85 s/d

100

1 Tingkat partisipasi angkatan

kerja (TPAK)

95 Sangat

Berhasil

2 Pencari kerja yang ditamatkan 103 Sangat

Berhasil

3 Tingkat pengangguran terbuka

(TPT)

125 Sangat

Berhasil

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 45

Sasaran 10

“Terciptanya Pertumbuhan Ekonomi Yang Tinggi dan Stabil”

Dengan capaian kinerja sebagai berikut :

No. Indikator Sasaran Capaian

Kinerja

(%)

< 55 55 s/d <

70

70 s/d <

85

85 s/d

100

1 Laju pertumbuhan PDRB 102 Sangat

Berhasil

2 Laju Inflasi 5 Tidak

Berhasil

3 PDRB per kapita (Rp.) 118 Sangat

Berhasil

Sasaran 11

“Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat”

Dengan capaian kinerja sebagai berikut :

No. Indikator Sasaran Capaian

Kinerja

(%)

< 55 55 s/d <

70

70 s/d <

85

85 s/d

100

1 Sarana sosial seperti panti

asuhan, panti jompo dan panti

rehabilitasi

100 Sangat

Berhasil

2 PMKS yang memperoleh

bantuan sosial

105,26 Sangat

Berhasil

3 Penanganan penyandang

masalah kesejahteraan sosial

101,33 Sangat

Berhasil

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 46

Sasaran 12

“Terwujudnya Integrasi dan Sinkronisasi Pelaksanaan Pembangunan”

Dengan capaian kinerja sebagai berikut :

No. Indikator Sasaran Capaian

Kinerja

(%)

< 55 55 s/d <

70

70 s/d <

85

85 s/d

100

1 Tersedianya dokumen

perencananan pembangunan

tahunan

100 Sangat

Berhasil

2 Meningkatnya peran serta

masyarakat dalam

musyawarah pembangunan

100 Sangat

Berhasil

Sasaran 13

“Terwujudnya Pelayanan Publik Yang Handal”

Dengan capaian kinerja sebagai berikut :

No. Indikator Sasaran Capaian

Kinerja

(%)

< 55 55 s/d <

70

70 s/d <

85

85 s/d

100

1 Kepemilikan KTP 123,33 Sangat

Berhasil

2 Kepemilikan akte

kelahiran/1.000 penduduk

91,30 Sangat

Berhasil

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 47

Sasaran 14

“Terwujudnya Pemerataan Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Pendidikan, Kesehatan, Air

Bersih, Persampahan, Sanitasi, Perijinan, Transportasi, Kependudukan, dan Catatan Sipil”

Dengan capaian kinerja sebagai berikut :

No. Indikator Sasaran Capaian

Kinerja

(%)

< 55 55 s/d <

70

70 s/d <

85

85 s/d

100

1 Rasio Ijin Trayek 100 Sangat

Berhasil

2 Jumlah Uji Kir Angkutan Umum 100 Sangat

Berhasil

3 Pemasangan Rambu-rambu 100 Sangat

Berhasil

Sasaran 15

“Terbangunnya dan terpeliharanya saluran drainase perkotaan”

Dengan capaian kinerja sebagai berikut :

No. Indikator Sasaran Capaian

Kinerja

(%)

< 55 55 s/d <

70

70 s/d <

85

85 s/d

100

1 Drainase dalam kondisi baik 95,09 Berhasil

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 48

Sasaran 16

“Terbangunnya dan Terpeliharanya Sarana dan Prasarana Dasar Lingkungan”

Dengan capaian kinerja sebagai berikut :

No. Indikator Sasaran Capaian

Kinerja

(%)

< 55 55 s/d <

70

70 s/d <

85

85 s/d

100

1 Presentase Rumah Tinggal

bersanitasi

108,91 Sangat

Berhasil

2 Proporsi Panjang Jalan Kota

Dalam Kondisi Baik

110,37 Sangat

Berhasil

Sasaran 17

“Terwujudnya Perumahan dan Permukiman yang Layak Huni”

Dengan capaian kinerja sebagai berikut :

No. Indikator Sasaran Capaian

Kinerja

(%)

< 55 55 s/d <

70

70 s/d <

85

85 s/d

100

1 Luas lingkungan pemukiman

kumuh

58.57 Cukup

Berhasil

2 Rumah Tidak Layak Huni 75.17 Berhasil

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 49

Sasaran 18

“Tersedianya Media Ekspresi dan Ruang Publik dalam Bentuk Sarana Olahraga, Seni dan

Budaya”

Dengan capaian kinerja sebagai berikut :

No. Indikator Sasaran Capaian

Kinerja

(%)

< 55 55 s/d <

70

70 s/d <

85

85 s/d

100

1 Penyelenggaraan Festival Seni

dan Budaya

180 Sangat

Berhasil

2 Benda, Situs dan Kawasan

Cagar Budaya yang

Dilestarikan

100 Sangat

Berhasil

Sasaran 19

“Terwujudnya Pemanfaatan dan Pengendalian Tata Ruang”

Dengan capaian kinerja sebagai berikut :

No. Indikator Sasaran Capaian

Kinerja

(%)

< 55 55 s/d <

70

70 s/d <

85

85 s/d

100

1 Luas Ruang Terbuka Hijau

(RTH)/luas wilayah

66 Cukup

Berhasil

2 Luas kawasan pemukiman/luas

wilayah

61 Cukup

Berhasil

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 50

C. EVALUASI KINERJA

Sasaran 1 :

“Terwujudnya Kerukunan Hidup Bermasyarakat Yang saling Berterima”

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran terwujudnya kerukunan hidup bermasyarakat saling berterima

dengan 2 (dua) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capaian kinerja sasaran

sebesar 63,68 dengan predikat Cukup Berhasil.

Adapun indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran tersebut, sebagai berikut:

1. Petugas Perlindungan Masyarakat dengan angka capaian kinerja sebesar 25 %.

2. Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 (Ketertiban, Ketentraman dan Keindahan) dengan angka

capaian kinerja sebesar 103%

Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut :

1. Petugas Perlindungan Masyarakat dengan angka capaian kinerja sebesar 25 % .Jumlah petugas

Linmas yang terdaftar pada tahun 2011 adalah sebanyak 1.320 orang yang tersebar di tingkat

kecamatan dan kelurahan . Jumlah tersebut belum memenuhi target petugas linmas yang harus

ada/ideal adalah sebanyak 5.310 orang.

2. Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 (Ketertiban, Ketentraman dan Keindahan) dengan angka

capaian kinerja sebesar 103%. Jumlah gangguan ketertiban dan keamanan di Kota Mataram

sebanyak 282 jenis pelanggaran K3 dan 82% pelanggaran tersebut sudah mampu diselesaikan

dengan baik dari target penyelesaian 80%.

Sasaran tersebut dicapai melaui program utama :

1. Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal. Program ini didukung

dengan 2 kegiatan dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 331.665.000,- (97% ) dari target

sebesar Rp. 342.560.000,- sehingga daya dukung terhadap pencapaian kinerja sasaran

sangat signifikan.

2. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan. Program ini didukung dengan

1 kegiatan dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 764.640.000,- (92%) dari target anggaran

sebesar Rp. 827.440.000,-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 51

Permasalahan/Hambatan :

Jumlah petugas linmas dan Satpol. PP untuk menjaga ketertiban dan ketentraman masih

belum memadai untuk melakukan patroli penertiban penyakit masyarakat (pekat), anjal,

gepeng, pengamen, balapan liar dan sebagainya.

Solusi/Strategi Pemecahan :

Melakukan koordinasi dan kerjasaman secara lebih intensif dengan instansi terkait yaitu dinas

sosial, kepolisian, toga-toma untuk tetap menjaga kondusivitas ketertiban dan kentraman.

Sasaran 2 :“Terselenggaranya Pelaksanaan Pembangunan Pelayanan dan Pemerintahan Dengan Lancar”

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Terselenggaranya Pelaksanaan Pembangunan Pelayanan dan

Pemerintahan Dengan Lancar dengan 2 (dua) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata

angka capaian kinerja sasaran sebesar 86, 89 % dengan predikat Sangat Berhasil.

Adapun indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran tersebut, sebagai berikut :

1. Persentase Penanganan Sampah dengan angka capaian kinerja sebesar 81,37%

2. Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk dengan angka capaian kinerja sebesar

92,42%.

Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut :

1. Persentase Penanganan Sampah dengan angka capaian kinerja sebesar 81.37% atau terealisasi

sebesar 63,47% dari target sebesar 78%. Pada tahun 2011 rata-rata pengangkutan sampah ke

TPA adalah 768 m3 per hari dari total sampah yang ada yaitu 1.210,02 m3 per hari.

2. Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk dengan angka capaian kinerja sebesar

92,40% atau terealisasi sebesar 27.72% dari target sebesar 30%.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 52

Capaian kinerja dari sasaran terselenggaranya pelaksanaan pembangunan pelayanan dan

pemerintahan dengan lancar, dibandingkan dengan tahun sebelumnya dapat digambarkan sebagai

berikut :

Indikator Kinerja2010 2011

Rencana Realisasi Capaian Kinerja

Rencana Realisasi Capaian Kinerja

Persentase Penanganan Sampah

76,19% 71,08% 93.29% 78% 63.47% 81.37%

Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk

30% 4,79% 15.20% 30% 27.72% 92.40%

Sasaran tersebut dicapai melaui program utama :

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan didukung dengan 7 kegiatan dengan

realisasi anggaran sebesar Rp. 10.510.666.916,- (99,66 %) dari target sebesar Rp.

10.546.525.102,- sehingga daya dukung terhadap pencapaian kinerja sasaran sangat signifikan.

Hambatan/masalah :

Personil pengelola kebersihan dan sarana prasarana kebersihan belum memadai.

Kendaraan operasional kebersihan umur ekonomisnya sudah habis sehingga penanganan

sampah masih belum optimal.

Masyarakat masih kurang peduli terhadap kebersihan, dalam arti belum mentaati ketentuan

untuk tidak membuang sampah di luar tempat.

Kesulitan mencari lahan kosong untuk TPS, container dan bin container.

Luas lahan TPA sampah saat ini masih kurang yaitu dari luas lahan TPA yang harus ada

sekitar 20 Ha, namun yang ada saat ini sekita 8,6 Ha jadi sisa lahan TPA yang harus

disediakan adalah sekitar 11,4 Ha.

Startegi/Upaya Pemecahan :

Mengoptimalkan sumber daya yang ada

Melakukan penambahan sarpras dan tenaga kebersihan

Menungaskan pengawas TPS/container

Pembangunan TPST dan pelaksanaan 3 R

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 53

Pembentukan Bank Sampah

Mengintensifkan sosialisasi kebersihan

Sasaran 3 :

“Terwujudnya Kesetaraan Gender diberbagai Aspek”

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Terwujudnya kesetaraan gender diberbagai aspek dengan 2

(dua) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capaian kinerja sasaran sebesar 113

% dengan predikat Sangat Berhasil.

Adapun indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran tersebut, sebagai berikut :

1. Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah dengan angka capaian kinerja sebesar

80 %.

2. Rasio KDRT dengan capaian kinerja sebesar 146 %

Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut :

1. Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah dengan angka capaian kinerja sebesar

80% atau terealisasi sebesar 41,78% dari target sebesar 52%.

2. Rasio KDRT dengan angka capaian kinerja sebesar 146% atau terealisasi sebesar 0,35% dari

target sebesar 0,63%.

Capaian kinerja dari sasaran Terwujudnya kesetaraan gender diberbagai aspek, dibandingkan

dengan tahun sebelumnya dapat digambarkan sebagai berikut :

Indikator Kinerja2010 2011

Rencana Realisasi Capaian Kinerja

Rencana Realisasi Capaian Kinerja

Persentase partisipasi perempuan dilembaga pemerintah

52 41,68 80.15% 52% 41,78% 81.37%

Rasio KDRT 0,62 0.14% 177% 0,625 0,346% 92.40%

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 54

Sasaran tersebut dicapai melaui program utama :

1. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak yang didukung oleh 3

kegiatan dengan total anggaran sebesar Rp. 18.755.000,- dengan realisasi anggaran sebesar

Rp. 18.205.000,- atau 97%.

2. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan yang didukung oleh 2

kegiatan dengan total anggaran sebesar Rp. 23.027.500,- dengan realisasi sebesar

Rp.21.827.500,- atau sebesar 95%.

Faktor Keberhasilan :

Keputusan Walikota Mataram No : 23/III/2010, tanggal 29 Maret 2010 tentang

perbentukan Pokja PUG (difasilitasi oleh Bappeda)

Keputusan Walikota Mataram No. 276/IV/2010, tanggal 10 April 2010, tentang RAD-

Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (PP-TPPO)

Peraturan Walikota Mataram No: 9 Tahun 2010 Tanggal 1 April 2010, tentang

Pembentukan Gugus PP TPPO.

Keputusan Walikota Mataram No: 581/XII/2010, Tanggal 30 Desember 2010, tentang

Pembentukan Pusat Pelayanan Terpadu PP dan Anak (P2TP2A) Periode 2010-2013.

Peraturan Walikota Mataram No: 12 Tahun 2011 Tanggal 21 Maret 2011, Tentang RAD

Pencegahan & Penanganan Kekerasan Terhadap Anak Periode 2012-2016

Hambatan/masalah :

Pemahaman masalah gender masih kurang baik disektor publik maupun dipemerintahan.

Dukungan anggaran masih kurang untuk program PP dan PA sehingga tidak dapat

maksimal dalam menjalani tupoksi.

Startegi/Upaya Pemecahan :

Dalam rangka upaya pencegahan atau preventif supaya kasus tindak kekerasan tidak

meningkat, maka telah melaksanakan sosialisasi dan advokasi KIE tentang KDRT,

Perlindungan Anak, Trafficking.

Melakukan rapat koordinasi lintas SKPD terkait dan lembaga/LSM Pemerhati perempuan

& anak setiap 2 bulan/tahun

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 55

Memfasilitasi pembentukan P2TP2A dimasing-masing kecamatan.

Mengoptimalkan sumber daya yang ada

Melakukan penambahan sarpras dan tenaga kebersihan

Sasaran 4 :

“Terciptanya Pengembangan Usaha dan Penciptaan Lapangan Usaha”

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Terciptanya pengembangan usaha dan penciptaan lapangan

usaha dengan 1 (satu) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capai kinerja

sasaran sebesar 100 % dengan predikat Sangat Berhasil.

Adapun indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran tersebut, sebagai berikut :

1. Jumlah wirausaha baru dengan angka capaian kinerja sebesar 100%.

Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut :

1. Jumlah wirausaha baru dengan angka capaian kinerja sebesar 100%. Sampai dengan tahun 2011

jumlah wirausaha baru yang tercipta sebanyak 14.218 WUB dan pada tahun 2010 sebanyak

11.863 Wirausaha Baru (WUB). Sehingga pada tahun 2011 terdapat penambahan sebanyak

2.355 WUB. Bertambahnya jumlah Wirausaha Baru (WUB) di Kota Mataram adalah wujud

kepedulian pemerintah Kota Mataram melalui kegiatan pembinaan dan bantuan permodalan untuk

memperkuat kapasitas WUB.

Capaian kinerja dari sasaran terciptanya pengembangan usaha dan penciptaan lapangan usaha,

dibandingkan dengan tahun sebelumnya dapat digambarkan sebagai berikut :

Indikator Kinerja 2010 2011

1 2 3

Jumlah Wira Usaha Baru 11.863 14.218

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 56

Sasaran tersebut dicapai melaui program utama :

Program pengembangan industri kecil dan menengah. Program ini didukung oleh 4 kegiatan

dengan total anggaran sebesar Rp. 385.408.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 377.840.600,-

atau terealisasi sebesar 98%.

Hambatan/masalah :

Pengembangan usaha-usaha kecil masih mengalami hambatan permodalan yang terbatas.

Minimnya alokasi dana untuk partisipasi promosi melalui pameran baik di dalam daerah

maupun luar daerah.

Startegi/Upaya Pemecahan :

Melakukan koordinasi dengan pihak terkait dan memotivasi pengusaha-pengusaha kecil untuk

menghasilkan lembaga-lembaga keuangan yang ada.

Melakukan kerjasama dengan pihak-pihak terakit dan menyusun program yang mantap pada

tahun berikutnya.

Sasaran 5 :

“Terwujudnya Sumber Daya Manusia yang Berdaya Saing”

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Terwujudnya sumber daya manusia (SDM) yang berdaya saing

dengan 3 (tiga) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capai kinerja sasaran

sebesar 100 % dengan predikat Sangat Berhasil.

Adapun indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran tersebut, sebagai berikut :

1. Angka melek huruf dengan angka capaian kinerja sebesar 100%

2. Rata-rata lama sekolah dengan angka capaian kinerja sebesar 100%

3. Rasio angka pendidikan yang ditamatkan angka capaian kinerja 100%

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 57

Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut :

1. Angka melek huruf dengan angka capaian kinerja sebesar 100% atau terealisasi 99,54% dari

target 99,54%. Angka melek huruf di Kota Mataram tahun 2011 mencapai 99,54% capaian

tersebut meningkat dibandingkan dengan capaian tahun 2010 sebesar 95,50%, tahun 2009

sebesar 95,50% dan tahun 2008 sebesar 92%.

2. Rata-rata lama sekolah dengan angka capain kinerja sebesar 100% atau terealiasi 10 tahun dari

target 10 tahun.Rata-rata lama sekolah tahun 2007, 2008 sama besar 9,05 tahun kemudian

meningkat tahun 2009 dan 2010 sebesar 9,50 tahun dan tahun 2011 meningkat lagi mencapai 10

tahun.

3. Rasio angka pendidikan yang ditamatkan dengan angka capaian sebesar 100% atau terealiasai

99,64% dari target 99,64%. Pengukuran angka pendidikan yang ditamatkan sejak tahun 2007

terus mengalami peningkatan dan pada tahun 2011 sebesar 96,64%.

Capaian kinerja dari sasaran Terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang Berdaya Saing,

dibandingkan dengan tahun sebelumnya dapat digambarkan sebagai berikut :

Indikator KinerjaTahun

No. 2008 2009 2010 20111. Angka Melek Huruf 92% 95.50% 99.50% 99.54%2. Rata-Rata Lama Sekolah 9.05 9.5 9.5 103. Angka Pendidikan yang ditamatkan 96.35 96.51 96.5 96.64

Sasaran tersebut dicapai melaui 5 program utama :

1. Program Pendidikan Anak Usia Dini. Program ini didukung dengan 1 kegiatan dengan realisasi

anggaran sebesar Rp. 118.340.000,- atau sebesar 94.61% dari total anggaran sebesar Rp.

125.080.000,-

2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun. Program ini didukung dengan 10

kegiatan dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 23.008.855.780,- atau sebesar 68.64% dari

total anggaran sebesar Rp. 33.521.136.450,-

3. Program Pendidikan Menengah. Program ini didukung dengan 7 kegiatan dengan realisasi

anggaran sebesar Rp. 3.967.651.950,- atau sebesar 96.24% dari total anggaran sebesar Rp.

4.122.668.233,-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 58

4. Program Pendidikan Non Formal. Program ini didukung dengan 4 kegiatan dengan realisasi

anggaran sebesar Rp. 75.740.500,- atau sebesar 36.83% dari total anggaran sebesar Rp.

205.631.000,-

5. Program Pendidikan Luar Biasa. Program ini didukung dengan 2 kegiatan dengan realisasi

anggaran sebesar Rp. 130.750.000,- atau sebesar 93.39% dari total anggaran sebesar Rp.

140.000.000,-

Faktor Keberhasilan :

Program beasiswa miskin dan dana BOS yang berujung pada kebijakan SD Negeri dan SMP Negeri gratis semakin bertambahnya jumlah siswa pada masing-masing jenjang. Jumlah siswa tiap tahun bertambah tersebut juga menyebabkan meningkatnya pencapaian APK/APM.

Rata-rata lama sekolah sudah diatas standar Renstra Pendidikan Nasional sebesar 8.25 tahun.

APK pendidikan menegah sudah diatas target Renstra Pendidikan nasional sebesar 85%.

Program pemberantasan buta aksara secara intensif menjadikan tingkat literasi Kota Mataram sudah diatas target literasi nasional sebesar 95.8% .

Pembinaan minat bakat dan kreativitas siswa baik akademik maupun non akademik yang berkesinambungan menjadikan siswa/siswi Kota Mataram mempunyai prestasi dan menjadi juara baik di tingkat provinsi, nasional bahkan internasional

Demikian pula pelatihan terhadap pendidik dan tenaga kependidikan berujung pada pencapaian prestasi pendidik dan tenaga kependidikan di tingkat provinsi maupun nasional.

Permasalahan dan Solusi/Strategi Pemecahan :

Pada dasarnya capaian sasaran program telah dilaksanakan dengan maksimal dengan

meminimalisir kesalahan yang terjadi baik dari segi pendanaan maupun dari segi

pelaksanaannya, akan tetapi hal mendasar yang menjadi kendala adalah pada Program

Pendidikan Dasar khususnya dari Kegiatan yang sumber dananya bersumber dari Dana

Alokasi Khusus (DAK). Petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan Dana Alokasi Khusus ini

baru bisa diimplementasikan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kota Mataram

pada pertengahan tahun anggaran atau pada saat Pelaksanaan Anggaran Biaya Tambahan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 59

(ABT) sehingga sudah barang tentu waktu pelaksanaan proses DAK ini akan tidak

maksimal. Alokasi Dana DAK ini sesuai Juklak dan Juknis diperuntukkan untuk Rehabilitasi

Kelas, Pengadaan Alat Praktik laboratorium, buku dll tidak berjalan optimal. Akan tetapi

karena keterlambatan mengenai Juklak dan Juknis DAK maka anggaran yang tidak bisa

dilaksanakan optimal tersebut dapat dianggarkan kembali pada Tahun Anggaran 2012

sebagai dana luncuran.

Monitoring evaluasi masih belum terlaksana optimal karena belum ada dana yang

mencukupi. Upaya penyelesaian dengan tetap melaksanakannya dalam skala yang terbatas

dan dalam pertemuan-pertemuan dengan pihak lembaga pendidikan baik formal maupun

nonformal.

Hubungan kemitraan dengan pihak swasta dan masyarakat belum optimal. Upaya

penyelesaiannya dengan menanamkan kepercayaan kepada swasta mengenai keuntungan

program yang dilaksanakan.

Banyak lembaga pendidikan non formal pengusul proposal yang tidak terakomodir karena

tidak memenuhi syarat. Upaya penyelesaiannya dengan melakukan pembinaa sampai

memenuhi persyaratan

Banyak lembaga pendidikan non formal dibentuk oleh pengelola yang tidak memiliki

pemahaman sehingga manajemen tidak memnuhi standar. Upaya penyelesaiannya

dilakukan pembinaan.

Tidak adanya anggaran untuk SPEM sehingga kegiatan dilakukan secara swadaya.

Pelaksanaan program belum menyentuh semua sasaran, karena keterbatasan anggaran.

Sasaran 6 :

“Terbinanya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Wilayah Padat, Kumuh dan Miskin”

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Terbinanya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Wilayah Padat,

Kumuh dan Miskin dengan 3 (tiga) Indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capai

kinerja sasaran sebesar 112% dengan predikat Sangat Berhasil.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 60

Adapun Indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran tersebut, sebagai berikut :

1. Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang ditangani dengan angka capaian kinerja sebesar 132,00%

2. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga yang memiliki kompetensi kebidanan dengan angka

capaian kinerja sebesar 102%.

3. Prevalensi Gizi Buruk dengan angka capaian kinerja sebesar 102%.

Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut :

1. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani dengan angka capaian kinerja sebesar 132% atau

terealisasi 85.74% dari target 65%.

2. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dengan angka capaian kinerja sebesar

102% atau terealisasi 95.19% dari target 93%.

3. Prevalensi Gizi Buruk dengan angka capaian kinerja sebesar 102% atau terealisasi 2.94% dari

target sebesar 3.00%. Kasus Gizi buruk di Kota Mataram setiap tahun mengalami penurunan

yaitu dari 68 kasus pada tahun 2010 turun menjadi 47 kasus tahun 2011.

Capaian kinerja dari sasaran Terbinanya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Wilayah Padat, Kumuh

dan Miskin, dibandingkan dengan tahun sebelumnya dapat digambarkan sebagai berikut :

Indikator Kinerja2010 2011

Rencana Realisasi Capaian Kinerja

Rencana Realisasi Capaian Kinerja

Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani

70% 67.69% 96.7% 65% 85.74% 132%

Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan

93% 94.42% 101.52% 93% 95.19% 102%

Prevalensi Gizi Buruk 4.27% 4.21% 101.4% 3.00% 2.94% 102%

Sasaran tersebut dicapai melaui program utama :

1. Program Upaya Kesehatan Masyarakat. Program ini didukung oleh 16 kegiatan dengan

realisasi anggaran sebesar Rp. 3.480.034.642,- atau 63,7% dari target anggaran sebesar Rp.

5.459.023.610,-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 61

2. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Program ini didukung dengan 9

kegiata dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 229.249.750,- atau 97% dari target anggaran

sebesar Rp. 236.232.250,-

3. Program Perbaikan Gizi Masyarakat. Program ini didukung dengan 6 kegiatan dengan

realisasi anggaran sebesar Rp. 491.918.050,- atau 90,4% dari target anggaran sebesar Rp.

544.035.000,-

Faktor Keberhasilan

Bidan telah dilatih PONED

Adanya peningkatan sarana PONED di Puskesmas dan jaringannya

Meningkatnya pelaksanaan Program P4K

Meningkatnya kemitraan dukun dengan bidan

Meningkatnya komunikasi petugas kesehatan dengan sasaran ibu hamil (melalui kontak HP)

Adanya pelayanan persalinan 24 jam di Puskesmas

Adanya dukungan melalui Program Jampersal yang memungkinkan pemberian pelayanan

persalinan gratis.

Hambatan/Permasalahan :

pengetahuan orangtua/keluarga atas pemberian gizi yang baik bagi anak masih kurang

sedikitnya ketersedian pangan bagi keluarga miskin

Perilaku dan Budaya masyarakat dalam pengolahan pangan

Solusi/Strategi Pemecahan :

Penyuluhan, pendidikan dan promosi gizi untuk keluarga sadar gizi

pemberian PMT-P bagi keluarga miskin

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 62

Sasaran 7 :

“Terwujudnya Sistem Ekonomi Yang Berbasis Kerakyatan Dalam Mengembangkan Potensi

Sektor Unggulan”

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Terwujudnya Sistem Ekonomi Yang Berbasis Kerakyatan

Dalam Mengembangkan Potensi Sektor Unggulan dengan 2 (dua) Indikator kinerja sasaran,

memperlihatkan rata-rata angka capai kinerja sasaran sebesar 125 % dengan predikat Sangat

Berhasil.

Adapun Indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran tersebut, sebagai berikut :

1. Meningkatnya Kunjungan Wisatawan dengan angka capaian kinerja sebesar 99.94%

2. Meningkatnya Jumlah Objek Wisata dengan angka capaian kinerja sebesar 150%.

Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut :

1. Meningkatnya Kunjungan Wisatawan dengan angka capaian kinerja sebesar 96% . Pada tahun

2011 jumlah kunjungan wisatawan di Kota Mataram sebanyak 171.903 orang yang terdiri dari

wisman dan wisnu. Jumlah kunjungan tersebut belum memenuhi target kunjungan wisatawan

sebanyak 172.000 Orang.

2. Meningkatnya Jumlah Objek yang Wisata dengan angka capaian kinerja sebesar 180% . Jumlah

objek wisata yang telah dibangun sampai dengan tahun 2011 adalah sebanyak 15 objek wisata

dari target 10 objek wisata. Meningkatnya jumlah objek wisata di Kota Mataram bertujuan

menjadikan Kota Mataram sebagai destinasi pariwisata baru.

Capaian kinerja dari sasaran Terwujudnya Sistem Ekonomi Yang Berbasis Kerakyatan Dalam

Mengembangkan Potensi Sektor Unggulan, dibandingkan dengan tahun sebelumnya dapat

digambarkan sebagai berikut :

Indikator Kinerja 2010 2011

Meningkatnya Kunjungan Wisatawan

172.000 Org 171.903 org

Meningkatnya Jumlah Objek Wisata

10 Objk Wisata 15 Objk Wisata

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 63

Sasaran tersebut dicapai melaui program utama :

1. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata. Program ini didukung oleh satu kegiatan

yaitu promosi pariwisata nusantara di dalam dan di luar negeri dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 196.344.250,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 194.109.625,- atau 98.86%.

2. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata. Program ini didukung oleh 3 kegiatan dengan

total pagu anggaran sebesar Rp. 564.116.400,- dengan realisasi sebesar Rp. 551.064.650,-

atau 98%.

Faktor Keberhasilan :

Stabilitas keamanan di Kota Mataram yang kondusif cukup menunjang para tamu baik

domestic maupun mancanegara untuk datang ke Kota Mataram

Dukungan dari Seniman dan Budayawan dalam melaksanakan program dan kegiatan

cukup besar baik pagelaran kesenian secara rutin yang dilakukan di dalam daerah

maupun pagelaran kesenian yang diadakan di luar daerah dalam rangka meningkatkan

promosi.

Adanya kerjasama yang baik dengan pelaku usaha pariwisata

Hambatan/Permasalahan :

Anggaran untuk pengembangan wisata di Kota Mataram belum memadai.

Kurangnya event-event budaya secara berkala.

Solusi/Strategi Pemecahan :

Kedepan perlu meningkatkan koordinasi dengan pusat agar kegiatan yang berskala nasional

diarahkan untuk diadakan di Kota Mataram, karena Kota Mataram sudah ditetapkan sebagai

salah satu Pusat Kegiatan Nasional (PKN)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 64

Sasaran 8 :

“Terwujudnya Sistem dan Akses Permodalan Bagi UMKM”

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Terwujudnya Sistem dan Akses Permodalan Bagi UMKM

dengan 3 (tiga) Indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capai kinerja sasaran

sebesar 127 % dengan predikat Sangat Berhasil.

Adapun Indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran tersebut, sebagai berikut :

1. Persentase Koperasi Aktif dengan angka capaian kinerja sebesar 80.56%

2. Jumlah BPR/LKM dengan angka capaian kinerja sebesar 109%.

3. Usaha Mikro dan Kecil dengan angka capaian kinerja sebesar 100%.

Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut :

1. Persentase Koperasi Aktif dengan angka capaian kinerja sebesar 80.56% atau terealisasi 60% dari

target sebesar 75%.

2. Jumlah BPR/LKM dengan angka capaian kinerja sebesar 109% atau terealisasi 1 BPR dan 11

LKM dari target sebanyak 1 BPR dan 10 LKM yang terbentuk .

3. Usaha Mikro dan Kecil dengan angka capaian kinerja sebesar 100% atau terealisasi 14.218

UMKM dari target sebesar 14.218 UMKM.

Capaian kinerja dari sasaran Terwujudnya Sistem dan Akses Permodalan Bagi UMKM,

dibandingkan dengan tahun sebelumnya dapat digambarkan sebagai berikut :

Indikator Kinerja2010 2011

Rencana Realisasi Capaian Kinerja

Rencana Realisasi Capaian Kinerja

Persentase Koperasi Aktif

75% 58.61% 78% 75% 60% 80.56%

Jumlah BPR dan LKM 11 buah 11 buah 100% 11 Buah 12 Buah 109%Jumlah Usaha Mikro dan Kecil

11.863 11.863 100% 14.218 UMK

14.218 UMK

100%

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 65

Sasaran tersebut dicapai melaui program utama :

a. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi. Program ini didukung oleh 3 kegiatan

dengan realisasi anggaran sebesar 100% dari total pagu anggaran sebesar Rp. 223.115.000,-

b. Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi UKM. Program ini didukung oleh satu

kegiatan yaitu penyelenggaraan promosi produk usaha mikro kecil menengah dengan realisasi

anggaran sebesar 99, 33% dari total pagu anggaran sebesar Rp. 81.946.750,-

Faktor Keberhasilan :

Adanya peraturan/perundang-undangan yang berlaku

Adanya kemauan dan meningkatnya pemahaman masyarakat/pengelola

Tersedianya fasilitas pembinaan, bimbingan dan bantuan modal

Tersedianya SDM, sarparas dan anggaran yang memadai

Meningkatnya pendapatan masyarakat akibat dari perkembangan koperasi yang meningkat

Permasalahan/Hambatan :

Pengembangan usaha-usaha kecil masih mengalami hambatan permodalan yang terbatas.

Minimnya alokasi dana untuk partisipasi promosi melalui pameran baik di dalam daerah

maupun luar daerah.

Strategi Pemecahan :

Melakukan koordinasi dengan pihak terkait dan memotivasi pengusaha-pengusaja kecil untuk

menghasilkan lembaga-lembaga keuangan yang ada

Melakukan kerjasama dengan pihak-pihak terkait dan menyusun program pada tahun

berikutnya.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 66

Sasaran 9 :

“Terciptanya Lapangan Kerja Yang Lebih Luas”

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Terciptanya Lapangan Kerja Yang Lebih Luas dengan 3 (tiga)

Indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capai kinerja sasaran sebesar 108 %

dengan predikat Sangat Berhasil.

Adapun Indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran tersebut, sebagai berikut :

1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dengan angka capaian kinerja sebesar 95 %

2. Pencari Kerja Yang Ditempatkan dengan angka capaian kinerja sebesar 103%.

3. Tingkat Pengangguran Terbuka dengan angka capaian kinerja sebesar 167%.

Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut :

1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dengan angka capaian kinerja sebesar 95 % atau

terealisasi 64,71% dari target sebesar 68%.

2. Pencari Kerja Yang Ditempatkan dengan angka capaian kinerja sebesar 103% atau terealisasi

28% dari target sebesar 27%.

3. Tingkat Pengangguran Terbuka dengan angka capaian kinerja sebesar 167 atau terealisasi 6.70%

dari target sebesar 8.96%.

Capaian kinerja dari sasaran Terciptanya Lapangan Kerja Yang Lebih Luas , dibandingkan dengan

tahun sebelumnya dapat digambarkan sebagai berikut :

Indikator Kinerja 2010 2011

TPAK 67,59% 64,71%

Pencari Kerja Yang Ditempatkan 27% 28%

Tingkat Pengangguran Terbuka 8.96% 6,70%

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 67

Sasaran tersebut dicapai melaui program utama :

1. Program Peningkatan Kesempatan Kerja dan Berusaha

2. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Pengerah Ketenagakerjaan

Faktor Keberhasilan :

Berkembangnya sektor perdagangan, jasa, lembaga keuangan, serta komunikasi di Kota

Mataram sehingga banyak menyerap tenaga kerja local.

Informasi bursa kerja di Kota Mataram begitu transparan sehingga membuka peluang bagi

siapa saja untuk berpartisipasi di dalam pasar kerja.

Tingkat pendidikan masyarakat sudah sesuai dengan kebutuhan pasar kerja di berbagai sektor

ekonomi.

Permasalahan/Hambatan :

Adanya moratorium penerimaan CPNS oleh pemerintah pusat sehingga banyak lulusan

perguruan tinggi yang masih menganggur .

Lulusan perguruan tinggi yang selalu membludak setiap tahun sehingga terjadi over supply of

labor force karena lapangan pekerjaan masih terbatas.

Masih rendahnya jiwa entrepreneurship dari angkatan kerja untuk menciptakan lapangan

usaha sendiri disebabkan karena animo masyarakat untuk menjadi PNS atau karyawan di

perusahaan swasta masih begitu besar.

Strategi Pemecahan :

Memberikan pelatihan Entrepreneurship kepada setiap angkatan kerja agar mampu

menciptakan lapangan kerja sendiri.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 68

Sasaran 10 :

“Terciptanya Pertumbuhan Ekonomi Yang Tinggi dan stabil”

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Terciptanya Pertumbuhan Ekonomi Yang Tinggi dan stabil

dengan 3 (tiga) Indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capai kinerja sasaran

sebesar 75 % dengan predikat Berhasil.

Adapun Indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran tersebut, sebagai berikut :

1. Laju Pertumbuhan PDRB dengan angka capaian kinerja sebesar 102%

2. Laju Inflasi dengan angka capaian kinerja sebesar 5%.

3. PDRB Per Kapita dengan angka capaian kinerja sebesar 118%.

Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut :

1. Laju Pertumbuhan PDRB dengan angka capaian kinerja sebesar 102 %. Laju pertumbuhan

ekonomi (LPE) Kota Mataram tahun 2011 7,99%. Pencapaian kinerja tersebut telah memenuhi

target yang telah ditetapkan sebesar 7,83%. Hal ini disebabkan karena kontribusi sektor

Pengangkutan & Komunikasi dan sektor perdagangan, hotel & restoran yang cukup tinggi

terhadap PDRB Kota Mataram yaitu masing sebesar 25.75% dan 20,13%. Bila dibandingkan

dengan tahun 2010 kontribusi sektor pengangkutan sebesar 26,49% atau sedikit mengalami

kontraksi/penurunan sebesar 0.49% karena pindahnya Bandara Selaparang ke luar Kota Mataram

pada Triwulan IV 2011. Selain itu, pertumbuhan sektor pertanian juga mengalami

kontraksi/penurunan sebesar 0.23%, hal ini disebabkan semakin tergerusnya lahan pertanian

untuk dijadikan permukiman atau peumahan dan kantor untuk instansi pemerintah.

2. Laju Inflasi dengan angka capaian kinerja sebesar 5%. Meningkatnya laju inflasi, perlu diwaspadai

agar laju inflasi tidak lebih tinggi dibandingkan dengan besaran pertumbuhan ekonomi di Kota

Mataram. Laju inflasi di Kota Mataram mengalami kenaikan sebesar 6,55% dari target inflasi

sebesar 3,36%. Namun laju inflasi mampu ditekan setiap tahun yaitu pada tahun 2010 laju inflasi

sebesar 11.07% dan mengalami penurunan sebesar 6.55% pada tahun 2011.

3. PDRB Per Kapita dengan angka capaian kinerja sebesar 118%. PDRB Per Kapita Kota Mataram

pada tahun 2011 sebesar Rp. 13.655.735 - dengan target pencapaian sebesar Rp. 11. 571.657,-

Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat pendapatan riil masyarakat Kota Mataram menunjukkan

trend yang meningkat seiring dengan pertumbuhan di berbagai sektor ekonomi di Kota Mataram.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 69

Capaian kinerja dari sasaran Terciptanya Lapangan Kerja Yang Lebih Luas , dibandingkan dengan

tahun sebelumnya dapat digambarkan sebagai berikut :

Indikator Kinerja 2010 2011

Laju Pertumbuhan Ekonomi 7.95% 7,99%

Laju Inflasi 11.07% 6,55%PDRB Per Kapita Rp. 11.571.657,00 Rp. 13.655.735

Sasaran tersebut dicapai melaui program utama :

Program Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi . Program ini didukung dengan

5 kegiatan dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 1.097.727.300,- atau 98% dari target sebesar

Rp. 1.120.314.900,-

Hambatan/Permasalahan :

1. Bandara Selaparang sebagai icon Kota Mataram telah berpindah ke luar Kota Mataram

(Praya, Lombok Tengah) sehingga kontribusi sektor pengangkutan terhadap PDRB Kota

Mataram mengalami penurunan. Selain itu juga, dampak dari berpindahnya bandara tersebut

adalah penurunan beberapa sektor lain yang selama ini bergantung terhadap eksistensi

Bandara Selaparang.

2. Adanya alih fungsi lahan pertanian menjadi daerah perumahan dan kantor instansi pemerintah

terutama di daerah lingkar selatan menyebabkan terjadinya kontraksi/penurunan pertumbuhan

sektor pertanian.

Hambatan/Permasalahan :

1. Melakukan kajian secara lebih intensif pemanfaatan/revitalisasi eks bandara selaparang

sehingga memberi dampak positif terhadap perekonomian Kota Mataram pada khususnya.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 70

Sasaran 11 :

“Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat”

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat dengan 3 (tiga)

Indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capai kinerja sasaran sebesar 102.20 %

dengan predikat Sangat Berhasil.

Adapun Indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran tersebut, sebagai berikut :

1. Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi dengan angka capaian

kinerja sebesar 100 %

2. Persentase PMKS yang memperoleh bantuan social dengan angka capaian kinerja sebesar

105.26%.

3. Penanganan penyandang masalah kesejahteraan social dengan angka capaian kinerja sebesar

101,33%.

Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut :

1. Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi dengan angka capaian

kinerja sebesar 100 % dari target sebesar 21 buah.

2. Persentase PMKS yang memperoleh bantuan social dengan angka capaian kinerja sebesar

105.26% atau terealisasi 60% dari target sebesar 57%

3. Penanganan penyandang masalah kesejahteraan social dengan angka capaian kinerja sebesar

101,33% atau terealisasi sebesar 76% dari target sebesar 75%

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 71

Capaian kinerja dari sasaran Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat , dibandingkan dengan tahun

sebelumnya dapat digambarkan sebagai berikut :

Indikator Kinerja2010 2011

Rencana Realisasi Capaian Kinerja

Rencana Realisasi Capaian Kinerja

Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi

21 buah 21 buah 100,00% 21 buah 21 buah 100,00%

Persentase PMKS yang memperoleh bantuan social

55% 57% 103% 57% 60% 105.26%

Penanganan penyandang masalah kesejahteraan social

72% 75% 104% 75% 76% 101.33%

Sasaran tersebut dicapai melaui program utama :

1. Program pembinaan panti asuhan /panti jompo

2. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang

Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya

Faktor Keberhasilan:

Masyarakat Penyandang Masalah Sosial memiliki kemauan merubah pola fikir dan perilaku

untuk meningkatkan kesejahteraan dengan pemberdayaan Usaha Ekonomi Produktif (UEP).

Permasalahan/Hambatan :

SDM PMKS Masih rendah sehingga diberikan bimbingan teknis/pelatihan perubahan perilaku,

kesadaran masyarakat masih rendah untuk mengembangkn kelompok PMK, dana

pemberdayaan PMKS dan PSKS masih kurang :

Strategi Pemecahan :

Pemberdayaan melalui Bimtek, Pelatihan Bantuan Stimulan kepada penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS) melalui Usaha Ekonomi Produktif (UEP)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 72

Sasaran 12 :

“Terwujudnya Integrasi dan Sinkronisasi Pelaksanaan Pembangunan”

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Terwujudnya Integrasi dan Sinkronisasi Pelaksanaan

Pembangunan dengan 2 (dua) Indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capai kinerja

sasaran sebesar 111 % dengan predikat Sangat Berhasil

Adapun Indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran tersebut, sebagai berikut :

1. Tingkat partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan daerah dengan angka capaian

kinerja sebesar 133.64 %

2. Tersedianya Dokumen Perencanaan Pembangunan Tahunan dengan angka capaian kinerja

sebesar 100%.

Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut :

1. Tingkat partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan daerah dengan angka capaian

kinerja sebesar 133.64% atau terealisasi 122.95% dari target sebesar 92%

2. Tersedianya Dokumen Perencanaan Pembangunan Tahunan dengan angka capaian kinerja

sebesar 100%.

Capaian kinerja dari sasaran Terwujudnya Integrasi dan Sinkronisasi Pelaksanaan Pembangunan,

dibandingkan dengan tahun sebelumnya dapat digambarkan sebagai berikut :

Indikator Kinerja2010 2011

Rencana Realisasi Capaian Kinerja

Rencana Realisasi Capaian Kinerja

Tingkat partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan daerah

100% 100% 100% 100 % 123% 111%

Tersedianya Dokumen Perencanaan Pembangunan Tahunan

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 73

Sasaran tersebut dicapai melaui program utama :

1. Program perencanaan pembangunan daerah Program ini didukung dengan 9 kegiatan

dengan total anggaran sebesar Rp. 969.477.500,- terealisasi sebesar Rp. 942.014.200,-

atau 97,17%.

2. Program peningkatan peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun kota.

Program ini didukung oleh 6 kegiatan dengan total pagu anggaran sebesar Rp.

461.903.399,-

Faktor Keberhasilan :

Terakomodirnya usulan-usulan/perencanaan program kelurahan dan kecamatan

Meningkatnya partisipasi masyarakat

Tersusunya perencanaan pembangunan yang bersifat partisipatif

Permasalahan/Hambatan :

SDM Tidak seluruhnya perencanaan program dapat terpenuhi

Tingkat kehadiran SKPD Kota Mataram masih kurang

Strategi Pemecahan :

Seluruh komponen pengelola kegiatan/program yang ada di Kelurahan dan kecamatan wajib

mengadopsi hasil MPBM sehingga usulan tersebut dapat terealisasi dengan baik.

Perlu adanya ekspose dari berbagai komponen pengelola program terhadap hasil MPBM yang

telah dilakukan dalam bentuk dokumentasi.

Sasaran 13 :

“Terwujudnya Pelayanan Publik Yang Handal”

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Terwujudnya pelayanan publik yang handal dengan 2 (dua)

Indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capai kinerja sasaran sebesar 107 %

dengan predikat Sangat Berhasil

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 74

Adapun Indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran tersebut, sebagai berikut :

1. Kepemilikan Akta Kelahiran per 1000 penduduk dengan angka capaian kinerja sebesar 123.33 %

2. Kepemilikan KTP angka capaian kinerja sebesar 91,30%.

Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut :

1. Kepemilikan Akta Kelahiran per 1000 penduduk dengan angka capaian kinerja sebesar 123.33 %

atau terealisasi 99.90% dari target sebesar 81%

2. Kepemilikan KTP dengan angka capaian kinerja sebesar 91,32% atau terealisasi 78.52% dari

target sebesar 86%.

Capaian kinerja dari sasaran Terwujudnya pelayanan publik yang handal, dibandingkan dengan tahun

sebelumnya dapat digambarkan sebagai berikut :

Indikator Kinerja2010 2011

Rencana Realisasi Capaian Kinerja

Rencana Realisasi Capaian Kinerja

Kepemilikan Akta Kelahiran per 1000 penduduk

86% 84% 98% 81 % 99% 123,33%

Kepemilikan KTP 81% 75,1% 93% 86% 78.52% 91.30%

Sasaran tersebut dicapai melaui program utama :

1. Program Penataan Administrasi Kependudukan. Program ini didukung oleh 12 kegiatan

dengan total pagu anggaran sebesar Rp. 1.329.418.550,- dengan realisasi sebesar Rp. 1.

240.527.836,- atau terealisasi sebesar 93.31%.

Permasalahan/Hambatan :

Registrasi penduduk untuk mencatat kelahiran, kematian, perpindahan penduduk belum dapat

terselenggara dengan baik.

Keterbatasan sarana komputer sering menjadi hambatan dalam pelaksanaan proses

pembuatan Kartu Tanda Penduduk dan pembuatan akte keluarga.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 75

Strategi Pemecahan :

Penambahan sarana komputer yang memadai guna memenuhi aspek pelayanan masyarakat

dalam mengurus dokumen kependudukan.

Sasaran 14 :

“Terwujudnya pemerataan akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan, kesehatan, air

bersih, persampahan, sanitasi, perijinan, transportasi, kependudukan dan catatan sipil.”

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Terwujudnya pemerataan akses masyarakat terhadap

pelayanan pendidikan, kesehatan, air bersih, persampahan, sanitasi, perijinan, transportasi,

kependudukan dan catatan sipil dengan 3 (tiga) Indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata

angka capai kinerja sasaran sebesar 100 % dengan predikat Sangat Berhasil

Adapun Indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran tersebut, sebagai berikut :

1. Rasio ijin trayek dengan angka capaian kinerja sebesar 100 %

2. Jumlah Uji KIR Angkutan Umum dengan angka capaian kinerja sebesar 100%.

3. pemasangan rambu-rambu dengan angka capaian kinerja sebesar 100%

Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut :

1. Rasio ijin trayek dengan angka capaian kinerja sebesar 100 % atau terealisasi 0.11% dari target

sebesar 0.11%

2. Jumlah Uji KIR Angkutan Umum dengan angka capaian kinerja sebesar 100% atau terealisasi

14.576 mobil dari target sebesar 14.576 mobil.

3. Pemasangan rambu-rambu dengan angka capaian kinerja sebesar 100% dari target sebesar 41%.

Pada tahun 2011 rambu-rambu lalu lintas yang mampu terpasang 290 buah sehingga total rambu

yang terpasang sebanyak 1.020 rambu dari total kebutuhan sebanyak 2.414 rambu.Sementara itu

rambu pendahulu penunjuk jurusan dipasang pada ruas-ruas jalan penghubung antar kawasan

wisata yang mana hingga tahun 2011 mampu terpasang sebanyak 91 buah dari total kebutuhan

228 buah.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 76

Capaian kinerja dari sasaran Terwujudnya pemerataan akses masyarakat terhadap pelayanan

pendidikan, kesehatan, air bersih, persampahan, sanitasi, perijinan, transportasi, kependudukan

dan catatan sipil, dibandingkan dengan tahun sebelumnya dapat digambarkan sebagai berikut :

Indikator Kinerja2010 2011

Rencana Realisasi Capaian Kinerja

Rencana Realisasi Capaian Kinerja

Rasio ijin trayek 0.11 0.11 100% 0.11 0.11 100%Jumlah Uji KIR Angkutan Umum

13.896 mobil

13.896mobil

100% 14.576 mobil

14.576 mobil

100%

Pemasangan rambu-rambu

39% 39% 100% 41% 41% 100%

Sasaran tersebut dicapai melaui program utama :

1. Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas . Program ini didukung oleh 12 kegiatan

dengan total pagu anggaran sebesar Rp.1.083.800.000,- dengan realisasi anggaran sebesar

Rp.915.994.000 atau 84,52%

2. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan. Program ini didukung oleh 10 kegiatan dengan

total pagu anggaran sebesar Rp.325.408.500,- dengan realisasi anggaran sebesar

Rp.313.614.750,- atau 85.69%.

Faktor Keberhasilan :

Adanya dukungan anggaran yang memadai khususnya dalam pencapaian pemasangan faskel

jalan yaitu anggaran dari pemerintah pusat melalui DAK bidang keselamatan mampu

meningkatkan rasio terpasangnya fasilitas perlengkapan jalan di Kota Mataram.

Permasalahan/Hambatan :

Adanya keterbatasan SDM, Sarpras sehingga aspek pelayanan public belum dapat terpenuhi

secara optimal sesuai SPM yaitu : pengujian kendaraan, pemeriksaan kendaraan di jalan,

pelayanan angkutan dan keterminalan serta manajemen dan rekayasa lalu lintas.

Ketersediaan SDM penguji saat ini masih terbatas, hingga tahun 2011 jabatan fungsional

penguji berjumlah 3 orang. Jumlah tersebut masih belum mencukupi yang mana estándar

minimal jumlah penguji tingkat kota minimal sebanyak 4 orang.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 77

Strategi Pemecahan :

Pembinaan SDM melalui kerjasama dengan kementerian untuk melaksanakan kegiatan teknis

pembinaan kepada aparatur. Selain itu juga dilakukan diklat teknis secara rutin yang

diselenggarakan oleh kementrian terkait.

Sasaran 15 :

“Terbangunnya dan terpeliharanya Saluran Drainase Perkotaan.”

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Terbangunnya dan terpeliharanya Saluran Drainase Perkotaan

dengan 1 (satu) Indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capai kinerja sasaran

sebesar 95.09 % dengan predikat Sangat Berhasil

Adapun Indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran tersebut, sebagai berikut :

1. Drainase Dalan Kondisi Baik dengan angka capaian kinerja sebesar 95.09 %

Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut :

1. Drainase Dalam Kondisi Baik dengan angka capaian kinerja sebesar 95.09 % atau terealisasi

71.32% dari target sebesar 75%.Pada tahun 2011 panjang drainase dalam kondisi baik sepanjang

173.946 m dan dalam kondisi kurang baik atau tersumbat sepanjang 49.880 m

Capaian kinerja dari sasaran Terbangunnya dan terpeliharanya Saluran Drainase Perkotaan,

dibandingkan dengan tahun sebelumnya dapat digambarkan sebagai berikut :

Indikator Kinerja2010 2011

Rencana Realisasi Capaian Kinerja

Rencana Realisasi Capaian Kinerja

Drainase Dalam Kondisi Baik

65% 65% 100% 75% 71.32% 95.09%

Sasaran tersebut dicapai melaui program utama :

Program Pemeliharaan Saluran Drainase. Program ini didukung oleh 2 kegiatan dengan total pagu

anggaran sebesar Rp. 13. 661.356.800,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 11.759.817.675,-

atau terealisasi 86%.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 78

Permasalahan/Hambatan :

Masih kurangnya kepedulian dan partisipasi masyarakat dalam memelihara infrastruktur yang

telah dibangun. Hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya masyarakat kita yang

memanfaatkan sungai dan saluran-saluran drainase yang ada sebagai tempat pembuangan

sampah.

Strategi Pemecahan :

Melakukan revitalisasi fungsi saluran drainase terutama di sepanjang ruko yang selama ini

sering tersumbat dan menyebabkan genangan apabila terjadi musim penghujan.

Sasaran 16 :

“Terbangunnya dan terpeliharanya sarana dan prasarana dasar lingkungan.”

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Terbangunnya dan terpeliharanya sarana dan prasarana dasar

lingkungan dengan 2 (dua) Indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capai kinerja

sasaran sebesar 110 % dengan predikat Sangat Berhasil

Adapun Indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran tersebut, sebagai berikut :

1. Persentase rumah tinggal bersanitasi dengan angka capaian kinerja sebesar 108.91 %

2. Proporsi Panjang jalan kota dalam kondisi baik dengan angka capaian kinerja sebesar 110.37 %

Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut :

1. Persentase rumah tinggal bersanitasi dengan angka capaian kinerja sebesar 108.91 % atau

terealisasi 78.58% dari target sebesar 72.15%

2. Proporsi Panjang Jalan kota dalam kondisi baik dengan angka capaian kinerja sebesar 110.37%

atau terealisasi 76.96% dari target sebesar 69.73%. Capaian kinerja yang melebihi 100%

dikarenakan bertambahnya anggaran yang dialokasikan untuk program/kegiatan yang

mendukung tercapainya sehingga kinerja yang dihasilkan lebih besar dari target awal. Pada

Tahun 2010 panjang Jalan dalam kondisi baik sepanjang 303,346 km dan dalam kondisi kurang

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 79

baik sepanjang 97,425 km. Pada tahun 2011 panjang akses jalan kota dalam kondisi baik

sepanjang 309,50 Km dan dalam kondisi kurang baik sepanjang 50,03 km

Capaian kinerja dari sasaran Terbangunnya dan terpeliharanya Saluran Drainase Perkotaan,

dibandingkan dengan tahun sebelumnya dapat digambarkan sebagai berikut :

Indikator Kinerja2010 2011

Rencana Realisasi Capaian Kinerja

Rencana Realisasi Capaian Kinerja

Persentase rumah tinggal bersanitasi

71.83% 74.85% 104% 72.15% 78.58% 108.91%

Proporsi Panjang jalan kota dalam kondisi baik

64.96% 68.29% 105% 69.73% 76.96% 110.73%

Sasaran tersebut dicapai melaui program utama :

1. Program Pembangunan dan Penataan Lingkungan Perumahan. Program ini ditunjang dengan

5 kegiatan dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 3.801.494.337,- atau 99.57% dari target

sebesar Rp. 3.817.937.125,-

2. Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan. Program ini ditunjang dengan 2

kegiatan dengan realisasi anggaran sebesar Rp.5.119.607.700,- atau 98.44% dari target

sebesar Rp. 5.200.584.775,-

Sasaran 17 :

“Terwujudnya perumahan dan permukiman yang layak huni..”

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Terwujudnya perumahan dan permukiman yang layak huni.

dengan 2 (dua) Indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capai kinerja sasaran

sebesar 67 % dengan predikat Cukup Berhasil

Adapun Indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran tersebut, sebagai berikut :

1. Luas Kawasan Kumuh/Luas Wilayah x 100% dengan angka capaian kinerja sebesar 58.57 %

2. Rumah tidak layak huni dengan angka capaian kinerja sebesar 75.17 %.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 80

Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut :

1. Luas Kawasan Kumuh/Luas Wilayah x 100% dengan angka capaian kinerja sebesar 58.57 % atau

terealisasi 4.95% dari target sebesar 3.5%.

2. Rumah tidak layak huni dengan angka capaian kinerja sebesar 75.17%. Rumah tidak layak huni di

Kota Mataram pada tahun 2011 yang belum diintervensi sebanyak 1.498 rumah dari target 1.200

rumah. Jumlah ini sudah berkurang sebanyak 582 rumah karena adanya intervensi dari

pemerintah daerah total jumlah rumah tidak layak huni sebanyak 2.080 rumah pada tahun 2010 .

Capaian kinerja dari sasaran Terbangunnya dan terpeliharanya Terwujudnya perumahan dan

permukiman yang layak huni, dibandingkan dengan tahun sebelumnya dapat digambarkan sebagai

berikut :

Indikator Kinerja 2010 2011

Luas Kawasan Kumuh/Luas Wilayah x 100%

3.39% 4.95%

Rumah tidak layak huni 2.080 1.498

Sasaran tersebut dicapai melaui program utama :

1. Program Pembangunan dan Penataan Lingkungan Perumahan . Program ini ditunjang dengan 5

kegiatan dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 3.801.494.337,- atau 99.57% dari target

sebesar Rp. 3.817.937.125,-

Permasalahan/Hambatan :

Tingginya migrasi penduduk dan daya dukung lingkungan dan sarana prasarana

(infrstrukutur) perkotaan yang semakin terbatas.

Semakin padatnya jumlah penduduk tidak diimbangai oleh kepemilikan lahan yang memadai

yang menimbulkan munculnya daerah kumuh, padat dan miskin.

Strategi Pemecahan :

Melakukan intervensi penangangan secara intensif dengan melakukan kordinasi dengan

dinas-dinas terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum, Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM),

Bazda, dan PNPM

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 81

Sasaran 18 :

“Tersedianya media ekspresi dan ruang publik dalam bentuk sarana olahraga, seni dan

budaya.

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Tersedianya media ekspresi dan ruang publik dalam bentuk

sarana olahraga, seni dan budaya dengan (dua) Indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata

angka capai kinerja sasaran sebesar 140 % dengan predikat Sangat Berhasil

Adapun Indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran tersebut, sebagai berikut :

1. Penyelenggaraan Festival Seni & Budaya dengan angka capaian kinerja sebesar 180 %

2. Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan dengan angka capaian kinerja sebesar

100%.

Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut :

1. Penyelenggaraan Festival Seni & Budaya dengan angka capaian kinerja sebesar 180 % atau

terealisasi sebanyak 18 kali pagelaran dari target sebanyak 10 kali pagelaran. Jumlah

penyelenggaran festival seni & Budaya pada tahun 2010 sebanyak 8 kali yaitu berupa : 1)

Pagelaran dalam daerah (pagelaran rutin) sebanyak 6 kali pagelaran. 2) Bulan Citra Budaya

(BCB) sebanyak 2 kali pagelaran. Pada Tahun 2011 mengalami peningkatan jumlah

penyelenggaran yaitu sebanyak 18 kali yaitu : 1) Pagelaran rutin sebanyak 12 kali terdiri dari : 4

pagelaran seni modern, 3 pagelaran wayang dan 5 pagelaran seni tradisional. 2) Pagelaran Hari-

Hari Besar sebayak 5 kali. 3) Pagelaran Luar daerah dilaksanakan sebanyak 1 kali.

3. Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan dengan angka capaian kinerja sebesar

100% . Adapun situs bersejarah yang dilestarikan berjumlah empat buah, yaitu Taman Mayura,

Makam Van Ham, Makam Bintaro, dan Makam Loang Baloq.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 82

Capaian kinerja dari sasaran Tersedianya media ekspresi dan ruang publik dalam bentuk sarana

olahraga, seni dan budaya, dibandingkan dengan tahun sebelumnya dapat digambarkan sebagai

berikut :

Indikator Kinerja2010 2011

Rencana Realisasi Capaian Kinerja

Rencana Realisasi Capaian Kinerja

Penyelenggaraan Festival Seni & Budaya

8pagelaran

10 Pagelaran

125% 10 pagelaran

18 pagelaran

180%

Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan

4 buah 4 buah 100% 4 Buah 4 Buah 100%

Sasaran tersebut dicapai melaui program utama :

1. Program Pengembangan Nilai Budaya. Program ini didukung oleh satu kegiatan yaitu fasilitasi

dan aktualisasi adat budaya daerah dengan realisasi anggaran sebesar 99, 31% dari target

pagu anggaran sebesar Rp. 184.545.000,-

2. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya. Program ini didukung oleh satu kegiatan yaitu

sosialisasi pengelolaan kekayaan budaya local daerah dengan realisasi anggaran sebesar 100%

dari total pagu anggaran sebesar Rp. 61.380.000,-

Faktor Keberhasilan :

Dukungan dari Seniman dan Budayawan dalam melaksanakan program dan kegiatan cukup

besar baik pagelaran kessenian secara rutin yang dilakukan di dalam daerah maupun

pagelaran kesenian yang diadakan di luar daerah dalam rangka meningkatkan promosi.

Adanya kerjasama yang baik dengan pelaku usaha pariwisata

Permasalahan/Hambatan :

Anggaran yang belum memadai sehingga ada salah satu situs sejarah di Kota Mataram yaitu

Pura Meru yang tidak terawat.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 83

Strategi Pemecahan :

Kedepan perlu meningkatkan koordinasi dengan pusat agar kegiatan yang berskala nasional

diarahkan untuk diadakan di Kota Mataram, karena kota mataram sudah ditetapkan sebagai

salah satu Pusat Kegiatan Nasional (PKN).

Sasaran 19:

“Terwujudnya pemanfaatan dan pengendalian tata ruang.

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Terwujudnya pemanfaatan dan pengendalian tata ruang

dengan (dua) Indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capai kinerja sasaran

sebesar 64 % dengan predikat Cukup Berhasil.

Adapun Indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran tersebut, sebagai berikut :

1. Luas Ruang Terbuka Hijau (RTH)/Luas Wilayah dengan angka capaian kinerja sebesar 62,4 %

2. Luas Kawasan Pemukiman/Luas Wilayah dengan angka capaian kinerja sebesar 61,19%.

Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut :

1. Luas Ruang Terbuka Hijau (RTH)/Luas Wilayah dengan angka capaian kinerja sebesar 66% atau

terealisasi sebesar 12,48% dari target sebesar 18.80 %. Pada tahun 2011, luas RTH publik yang

ada di Kota Mataram seluas 765,07 Ha dari luas wilayah kota mataram yaitu 6.130 km.

2. Luas Kawasan Pemukiman/Luas Wilayah dengan angka capaian kinerja sebesar 61.19% atau

terealisasi sebesar 23.56% dari target sebesar 38.50 %.

Capaian kinerja dari sasaran Terwujudnya pemanfaatan dan pengendalian tata ruang,

dibandingkan dengan tahun sebelumnya dapat digambarkan sebagai berikut :

Indikator Kinerja2010 2011

Rencana Realisasi Capaian Kinerja

Rencana Realisasi Capaian Kinerja

Luas Ruang Terbuka Hijau (RTH)/Luas Wilayah

18.69% 12.48% 66% 18.80% 12.48% 62.4%

Luas Kawasan Pemukiman/Luas Wilayah

37.15% 23.56% 63% 38.50% 23.56% 61.19%

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 84

Sasaran tersebut dicapai melaui program utama :

1. Program Pengelolaan Ruang Terbuaka Hijau (RTH). Program ini didukung dengan 5 kegiatan

dengan realisasi sebesar Rp. 2.141.190.500,- atau 91% dari target Rp. 2.351.691.850

Permasalahan/Hambatan :

Tumbuhnya fisik kota yang cendrung ke arah selatan (pinggiran kota) rawan terhadap alih

fungsi lahan pertanian dan penyediaan pangan. Ketersediaan lahan yang sudah sangat

menyusut semakin membebani penyediaan ruang terbuka.

Inkonsistensi kebijakan dan strategi tata ruang kota yang sudah diterapkan serta lemahnya

fungsi pengawasan dalam pelaksanaan pembangunan kota menyebabkan kuantitas dan

kualitas RTH semakin menurun.

Strategi Pemecahan :

Mewajibkan kepada pengembang permukiman formal (depelover) menyediakan 10-20% lahan

untuk fasilitas umum dan ruang terbuka hijau.

Kebijakan anggaran pembangunan kota juga perlu didorong untuk memberikan porsi yang

cukup signifikan dalam upaya pelestarian lingkungan pada umumnya dan penyediaan RTH

kota pada khususnya.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 85

D. AKUNTABILITAS KEUANGAN

D.1.KEBIJAKAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

Kebijakan umum APBD Kota Mataram tahun 2011 meliputi kebijakan pendapatan dan

kebijakan belanja yang didasarkan pada aspirasi masyarakat, kondisi dan kemampuan daerah

berkaitan dengan keuangan daerah, sumberdaya manusia yang ada serta evaluasi kinerja

yang telah dicapai pada tahun-tahun sebelumnya.

1. Kebijakan Umum Pendapatan Daerah

Arah Kebijakan Umum Pendapatan Daerah Kota Mataram ditekankan pada peningkatan

PAD dalam rangka meningkatkan kemandirian Kota Mataram dalam membiayai

pembangunan sesuai visi dan misi yang telah ditetapkan.

Untuk menjaga kesinambungan proses pembangunan diperlukan peningkatan

pendapatan daerah. Peningkatan pendapatan daerah diarahkan pada peningkatan

ekstensifikasi dan intensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah. Ekstensifikasi

meliputi : penggalian potensi pendapatan asli daerah sedangkan intensifikasi mencakup

peningkatan target pendapatan asli daerah melalui peningkatan keterlibatan warga dan

tokoh masyarakat dalam meningkatkan penerimaan daerah.

Beberapa strategi yang ditempuh untuk meningkatkan PAD Kota Mataram yaitu :

Penerbitan peraturan-peraturan hukum dalam rangka ekstensifikasi pendapatan

daerah;

Meringkas birokrasi dalam pelayanan perijnan usaha (industri dan jasa) dan

mengaplikasikan pembiayaan perijinan yang transparan;

Inventarisasi potensi PAD termasuk potensi wajib pajak yang belum terdaftar

sehingga diperoleh data potensi yang akurat dalam rangka intensifikasi pungutan;

Pengawasan semakin diintensifkan agar tidak terjadi kebocoran dan keterlambatan

penyetoran ke kas daerah.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 86

Dibidang Penerimaan Bagi Hasil Pajak terutama Pajak Bumi dan Bangunan ditempuh

upaya-upaya untuk mencapai target yang ditetapkan, dengan menetapkan target

mengenai jumlah yang harus dapat diraih oleh masing-masing Kepala Kelurahan,

disamping penerimaan bagi hasil pajak atau bukan pajak lainnya.

Penerimaan dana pembangunan daerah yang bersumber dari instansi yang lebih

tinggi baik yang bersumber dari Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat maupun

dari Pemerintah Pusat adalah berdasarkan pedoman yang telah ditentukan oleh

pemerintah atasan tersebut.

1.1. Target dan Realisasi Pendapatan

Dengan prinsip Anggaran Kinerja pengalokasian dana untuk belanja disesuaikan dengan

kebutuhan yang berkembang di masyarakat berdasarkan tugas pokok dan fungsi Satuan

Kerja Perangkat Daerah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah

(APBD). Strategi dan Prioritas Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah disusun

berdasarkan pertimbangan skala kebutuhan riil dan kemampuan ekonomi daerah untuk

mencapai arah dan kebijakan umum APBD, dalam hal ini ada beberapa strategi dan

prioritas APBD yang harus dijelaskan sesuai struktur APBD.

Target pendapatan Kota Mataram tahun 2011 sebesar Rp 648.862.491.019,96 dengan

realisasi melampui target sebesar Rp. 679.164.329.426,91 atau sebesar 104,67%.

Terlampuinya target PAD tahun 2011 ini disebabkan karena kenaikan realisasi Pos

pendapatan pajak daerah sebesar 136,21% dari target Rp. 60.514.511.410. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat rinciannya sebagaimana tabel berikut:

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 87

Tabel. 3.1. Realisasi Pendapatan Daerah Kota Mataram Tahun Anggaran 2010-2011

URAIAN2010 2011

Target (Rp) Realisasi (Rp) % Target (Rp) Realisasi (Rp) %

PENDAPATAN 531.936.009.349 538.034.325.464 101,15 648,862,491,019.96 679,164,329,462.91 104.67

PENDAPATAN ASLI DAERAH 42.022.479.900 42.766.391.963 101,77 60,514,511,410.00 82,423,867,834.20 136.21

Pendapatan Pajak Daerah 19.717.619.900 19.454.520.726 98,67 31,358,436,000.00 43,141,033,812.00 137.57

Hasil Retribusi Daerah 14.517.500.000 13.064.946.159 89,99 15,541,640,000.00 14,051,455,961.00 90.41

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

2.636.360.000 3.498.891.250 132,72 3,498,891,250.00 5,012,566,423.00 143.26

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 5.151.000.000 6,748.033.828 131,00 10,115,544,160.00 20,218,811,638.20 199.88

PENDAPATAN TRANSFER 416.839.288.520 430.646.605.114 103,31 571,816,179,609.96 580,969,261,628.71 101.60

Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan

416.839.288.520 430.646.605.114 103,31 429,934,640,378.00 441,594,386,630.00 102.71

Dana Bagi Hasil Pajak/Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA)

39.440.230.520 53.347.547.114 135,26 37,566,129,378.00 49,225,875,630.00 131.04

Dana Alokasi Umum 328.201.558.000 49.097.500.000 14,96 366,882,411,000.00 366,882,411,000.00 100

Dana Alokasi Khusus 49.197.500.000 64.621.328.387 131,35 25,486,100,000.00 25,486,100,000.00 100

Transfer Pemerintah Pusat-Lainnya

0,00 0,00 0,00 107,438,542,800.00 107,406,052,375.00 99.97

Dana Penyesuaian 0,00 0,00 0,00 107,438,542,800.00 107,406,052,375.00 99.97

Transfer Pemerintah Provinsi 0,00 0,00 0,00 34,442,996,431.96 31,968,822,623.71 92.82

Pendapatan Bagi Hasil Pajak 0,00 0,00 0,00 34,442,996,431.96 31,968,822,623.71 92.82

LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 73.074.240.929 64.621.328.387 88,43 16,531,800,000.00 15,771,200,000.00 95.40

Pendapatan Dana Darurat 0,00 0,00 0,00 0.00 0.00 0

Dana Bagi Hasil Pajak dr Provinsi & Pemda Lainnya 26.179.729.560 24.576.182.890 93,87 0.00 0.00 0

Dana Penyesuaian dan Otsus 38.467.601.400 37.006.676.400 96,20 0.00 0.00 0

Bantuan Keuangan dr. Provinsi atau Pemda Lainnya

6.531.800.000 1.298.850.000 19,89 0.00 0.00 0

Pendapatan Lainnya 1.895.109.969 1.739.619.097 91,80 16,531,800,000.00 15,771,200,000.00 95.40

Sumber : Bagian Keuangan Setda Kota Mataram

2. Kebijakan Umum Belanja Daerah

Arah pengelolaan belanja daerah disinkronkan dengan peningkatan akuntabilitas

kinerja masing-masing SKPD. Dengan demikian dapat diciptakan akuntabilitas

penggunaan anggaran yang baik dan bertanggung jawab. Besaran belanja semua

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 88

SKPD ditetapkan sesuai dengan ASB (Analisis Standar Biaya) yang disesuaikan tiap

tahun. Diharapkan dengan adanya ASB akan terjadi sinkronisasi dan efisiensi biaya

dalam pelaksanaan anggaran setiap tahunnya.

Agar hasil pembangunan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, penetapan skema

kegiatan yang dibiayai oleh pemerintah daerah harus disesuaikan dengan aspirasi-

aspirasi masyarakat yang tertuang dalam forum MPBM (Musyawarah Pembangunan

Bermitra Masyarakat).

2.1. Realisasi Belanja Daerah

Rencana Belanja Kota Mataram pada tahun 2011 sebesar Rp. 731,636,969,179.90,-

mengalami kenaikan sebesar 19% dari anggaran tahun 2010 sebesar Rp.

613,908,356,328,-. Realisasi belanja tahun 2011 sebesar Rp. 670,215,604,275.54,-

atau 91,60%, realisasi belanja tahun ini sedikit mengalami kenaikan sebesar 4,34%

dari tahun 2010. Realisasi belanja pemerintah Kota Mataram secara rinci dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 3.2. Realisasi Belanja Daerah Tahun Anggaran 2010-2011

No. URAIAN ANGGARAN 2010 ANGGARAN 2011

Rencana (RP) Realisasi (RP) % Rencana (RP) Realisasi (RP) %

BELANJA 613.908.356.328 535.677.233.709 87,26 731,636,969,179.90 670,215,604,275.54 91.60

I BELANJA TIDAK LANGSUNG

392.947.539.656 352.727.684.564. 89,76 402,259,721,525.51 379,807,778,764.00 94.42

1.1. Belanja Pegawai 352.302.802.374 318.945.658.226 90,53 367,969,525,144.00 351,062,967,494.00 95.41

1.2. Belanja Hibah 14.830.812.849 12.498.551.856 84,27 9,684,251,000.00 7,826,407,520.00 80.82

1.3. Belanja Bantuan Sosial 21.298.382.000 19.164.518.782 89,98 20,903,415,000.00 18,703,923,750.00 89.48

1.4. Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa

400.000.000 0,00 0,00 0.00 0.00 0.00

1.5. Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa

2.158.800.000 2.072.900.000 96,02 2,258,800,000.00 2,116,800,000.00 93.71

1.6. Belanja Tidak Terduga 1.956.742.432 46.055.700 2,35 1,443,730,381.51 97,680,000.00 6.77

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 89

No. URAIAN ANGGARAN 2010 ANGGARAN 2011

Rencana (RP) Realisasi (RP) % Rencana (RP) Realisasi (RP) %

II BELANJA LANGSUNG 220.960.816.672 182.949.549.145 82,80 329,377,247,654.39 290,407,825,511.54 88.17

2.1. Belanja Pegawai 35.280.744.592 31.508.520.393 89,31 329,377,247,654.39 290,407,825,511.54 93.88

2.2. Belanja Barang dan Jasa 75.975.618.853 68.605.383.319 90,30 46,521,009,935.00 43,676,210,801.00 93.88

2.3. Belanja Modal 109.704.453.227 82.835.645.433 75,51 109,265,270,321.36 102,582,509,442.54 83.04

III PENERIMAAN

PEMBIAYAAN DAERAH81.972.346.979 81.972.347.979 100 83,774,478,159.94 83,774,478,159.94 100

3.1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya

62.778.192.799 62.778.193.799 100 83,774,478,159.94 83,774,478,159.94 100

3.2. Pencairan Dana Cadangan

250.000.000 250.000.000 100 0 0 0

3.2. Penerimaan kembali pemberian pinjaman

0,00 0,00 0 0 0 0

3.3. Penerimaan Piutang Daerah

18.944.154.180 18.944.154.180 0 0 0

IV PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH 0,00 0,00 0 1,000,000,000.00 1,000,000,000.00

4.1. Pembentukan dana cadangan

0,00 0,00 0 0 0

4.2. Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah

0,00 0,00 1,000,000,000.00 1,000,000,000.00 100

Sumber : Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2011

D.2. PERHITUNGAN APBD

Dalam APBD Kota Mataram Tahun Anggaran 2011 struktur APBD meliputi Belanja Langsung

dan Belanja Tidak Langsung. Selain itu Satuan Kerja Perangkat Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) dibedakan menurut urusan pemerintahan yaitu urusan wajib dan urusan pilihan

berdasarkan Permendagri Nomor 59 tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Daerah bahwa klasifikasi belanja menurut urusan pemerintahan mencakup 26 urusan wajib dan 8

urusan pilihan, mengingat Kota Mataram dengan luas wilayah dan sumber daya alam yang sangat

terbatas, namun dalam pelaksanaannya Pemerintah Kota Mataram hanya melaksanakan 21 urusan

wajib dan 6 urusan pilihan, 2 (dua) urusan wajib tidak dilaksanakan oleh pemerintah Kota Mataram

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 90

yaitu Urusan Wajib Pertanahan, Urusan Wajib Statistik karena kedua urusan tersebut masih ditangani

oleh pemerintah pusat sedangkan 3 (tiga) urusan wajib lainnya yaitu 1) Urusan Wajib Penanaman

Modal telah masuk dalam Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi

Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian & Persandinan; 2) Urusan Wajib Kebudayaan

telah masuk dalam Urusan Pilihan Pariwisata; 3) Urusan Wajib Kepemudaan & Olah Raga telah masuk

dalam Urusan Wajib Pendidikan. Urusan pilihan yang tidak dilaksanakan adalah Urusan Pilihan

Kehutanan, dan Urusan Pilihan Energi & Sumber Daya Mineral mengingat Kota Mataram tidak memiliki

potensi tersebut. Rincian realisasi keuangan terhadap total belanja daerah Tahun Anggaran

2011 di masing-masing Dinas/Instansi/Badan adalah sebagai berikut

Tabel. 3.3. Realisasi Keuangan Terhadap Total Belanja Daerah Tahun Anggaran

2011 Di Masing-Masing Dinas/Instansi/Badan

BIDANG URUSANPEMERINTAH DAERAH

Anggaran Setealah Perubahan Realisasi Keuangan

Realisasi Keuangan(%)

(Rp) (Rp) 2011 2010

BELANJA 731.636.969.179.90 670.215.604.275.54 91,60 87,26

URUSAN WAJIB 713.694.744.859.90 653.657.164.902.54 91,59 87,34

1. PENDIDIKAN 293.915.223.118 274.485.406.618 93,39 85,45

Dinas Dikpora 293.915.223.118 274.485.406.618 93,39 85,45

2. KESEHATAN 67.299.134.225,80 64.925.504.174.54 96,47 94,68

Dinas Kesehatan 34.666.379.387.80 31.427.691.981 90,66 92,52

Rumah Sakit Umum 32.632.754.838 33.497.812.193.54 102,65 96,68

3. PEKERJAAN UMUM 63.405.455.505.53 55.786.029.375 87,98 84,72

Dinas Pekerjaan Umum 63.405.455.505.53 55.786.029.375 87,98 84,72

4. PERUMAHAN 4.801.781.535 4.699.166.581 97,86 93,48

Satuan Pemadam Kebakaran

4.801.781.535 4.699.166.581 97,86 93,48

5. PENATAAN RUANG 8.008.647.948 7.228.549.375 90,26 93,21

Dinas Tata Kota 4.371.485.148 3.986.308.675 91,19 90,22

Dinas Pertamanan 3.637.162.800 3.242.240.700 89,14 96,82

6. PERENCANAAN PEMBANGUNAN

7.494.502.533 7.245.348.906 96.68 92,46

Bappeda 7.494.502.533 7.245.348.906 96.68 92,46

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 91

BIDANG URUSANPEMERINTAH DAERAH

Anggaran Setealah Perubahan Realisasi Keuangan

Realisasi Keuangan(%)

(Rp) (Rp) 2011 2010

7. PERHUBUNGAN 8.949.582.820 8.413.777.965 94,01 91,59

Dinas Perhubungan 8.949.582.820 8.413.777.965 94,01 91,59

8. LINGKUNGAN HIDUP 33.872.379.537 32.860.771.845 97,01 92,84

Dinas Kebersihan 15.936.025.317 15.624.352.727 98,04 91,03

Dinas Pertamanan 15.509.158.476 14.886.388.349 95,98 94,96

Kantor Lingkungan Hidup 2.427.195.744 2.350.030.769 96,82 92,56

9. KEPENDUDUKAN & CAPIL 4.217.246.043 3.967.107.265 94,07 92,54

Dinas Kependudukan & Capil

4.217.246.043 3.967.107.265 94,07 92,54

10. PEMBERDAYAAN & PERLINDUNGAN ANAK

1.158.687.740 1.053.780.400 90,95 99,95

BP2KB 1.158.687.740 1.053.780.400 90,95 99,95

11. KELUARGA BERENCANA & KELUARGA SEJAHTERA

4.438.604.017 4.217.025.091 95,01 95,76

BP2KB 4.438.604.017 4.217.025.091 95,01 95,76

12. SOSIAL 3.708.076.504 3.574.576.494 96,40 93,06

Dinas Sosnakertrans 3.708.076.504 3.574.576.494 96,40 93,06

13. KETENAGAKERJAAN 248.361.500 244.739.900 98,54 86,13

Dinas Sosnakertrans 248.361.500 244.739.900 98,54 86,13

14. KOPERASI & UKM 4.4917.742.24 4.363.741.745 97,15 97,43

Dinas Koperindag 4.4917.742.24 4.363.741.745 97,15 97,43

Sekretariat Daerah 91,83

15. KESATUAN BANGSA & POLITIK DALAM NEGERI

11.008.615.080 9.985.319.221 90,70 91,35

Satuan Polisi Pamong Praja

6.153.912.394 5.855.068.769 95,14 89,94

Bakesbanglinmas 2.987.613.843 2.700.076.807 90,38 93,90

Badan Penanggulangan Bencana Daerah

1.867.088.843 1.430.173.645 76,60 80,53

16. OTDA, PEMERINTAHAN UMUM, ADM, KEUDA, PERANGKAT DAERAH, KEPEG & PERSANDIAN

185.239.872.921.67 159.882.404.490 86,31 84,78

DPRD 5.707.855.425 5.659.664.781 99,16 99,16

KDH & WKDH 565.041.210 559.471.605 99,01 96,59

Sekretariat Daerah 67.620.844.156.16 54.449.364.779 80,52 78,20

Sekretariat DPRD 23.663.077.222 20.602.853.480 87,07 87,16

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 92

BIDANG URUSANPEMERINTAH DAERAH

Anggaran Setealah Perubahan Realisasi Keuangan

Realisasi Keuangan(%)

(Rp) (Rp) 2011 2010

Inspektorat Kota 3.778.716.174 3.182.243.124 84,21 92,79

Kecamatan Cakranegara 5.900.912.352 5.716.988.762 96,88 95,96

Kecamatan Mataram 5.861.118.302 5.714.716.685 97,50 96,58

Kecamatan Ampenan 6.975.632.489 6.276.572.877 89,98 92,07

Kecamatan Selaparang 5.180.466.589 5.022.488.963 96,95 96,57

Kecamatan Sandubaya 5.167.885.378 5.102.545.597 98,74 97,50

Kecamatan Sekarbela 3.898.283.080 3.601.614.486 92,39 90,69

Dinas Pendapatan 10.855.012.991 10.017.257.482 92,28 90,12

KPPT 1.392.071.241 1.295.025.952 93,03 90,97

Satker Pengelola Keuangan Daerah

34.290.196.381.51 28.744.811.270 83,83 83,12

Badan Kepegawaian Daerah

4.382.759.931 3.936.784.647 89,82 78,76

17. KETAHANAN PANGAN 5.429.836.203 5.152.832.155 94,90 93,89

BKP5 5.429.836.203 5.152.832.155 94,90 93,89

18. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

2952773687.9 2820179841 95,51 92,45

Badan Pemberdayaan Masyarakat

2952773687.9 2820179841 95,51 92,47

19. KEARSIPAN 294.724.650 273.002.400 92,63 95,24

Kantor Perputakaan & Arsipda

294.724.650 273.002.400 92,63 95,24

20. KOMUNIKASI & INFORMATIKA

1.206.911.900 1.009.000.575 83,60 89,97

Sekretariat Daerah 1.206.911.900 1.009.000.575 83,60 89,97

21. PERPUSTAKAAN 1.552.553.167 1.468.900.486 94,61 91,23

Kantor Perputakaan & Arsipda

1.552.553.167 1.468.900.486 94,61 91,23

URUSAN PILIHAN 17.942.224.320 16.558.439.373 92,29 83,50

1. PERTANIAN 8.407.019.584 7.252.385.127 86,27 86,32

Dinas Pertanian, Kelautan & Perikanan

8.407.019.584 7.252.385.127 8.407.019.584 86,32

2. PARIWISATA 4.057.003.818 3.917.360.621 95,56 69,25

Dinas Kebudayaan & Pariwisata

4.057.003.818 3.917.360.621 95,56 69,25

3. KELAUTAN & PERIKANAN 3.023.969.728 2.980.869.835 98,57 99,48

Dinas Pertanian, Kelautan 3.023.969.728 2.980.869.835 98,57 99,48

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 93

BIDANG URUSANPEMERINTAH DAERAH

Anggaran Setealah Perubahan Realisasi Keuangan

Realisasi Keuangan(%)

(Rp) (Rp) 2011 2010

& Perikanan

4. PERDAGANGAN 1.821.601.540 1.805.544.740 99,12 98,40

Dinas Koperindag 1.821.601.540 1.805.544.740 99,12 98,40

5. INDUSTRI 586365500 556137400 94,84 99,94

Dinas Koperindag 586365500 556137400 94,84 99,94

6. KETRANSMIGRASIAN 46264150 46141650 99,74 94,32

Dinas Sosnakertrans 46264150 46141650 99,74 94,32

Sumber : Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2011

Anggaran Belanja Daerah tahun 2011 setelah perubahan sebesar Rp. 731,636,969,179.90

yang didistribusikan pada 28 Dinas/Badan, 1 Rumah Sakit Umum Kota Mataram, 6

Kecamatan dan 50 Kelurahan Unit Kerja lingkup Kota Mataram. Dengan realisasi anggaran

sebesar Rp. 670,215,604,275.54,-

Berdasarkan hasil perhitungan akhir anggaran, secara umum kinerja anggaran masing-masing

Dinas/Badan/Unit Kerja dinilai berhasil, dengan capaian nilai kinerja anggaran sebesar

91,60%.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 94

BAB IV

PENUTUP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Mataram Sleman disusun

sebagai pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggung

jawaban dalam pencapaian misi dan tujuan instansi pemerintah, serta dalam rangka perwujudan

good governance. Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat

pencapaian sasaran maupun tujuan instansi pemerintah sebagai jabaran dari visi, misi dan

strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan

pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakanyang ditetapkan.

Laporan akuntabilitas ini disusun berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Tahun

Anggaran 2011, serta Penetapan Kinerja Tahun 2011. Berdasarkanhasil pengukuran kinerja dari

sasaran dan kegiatan secara umum telah dapat dicapai dengan baik.

Dari hasil pengukuran kinerja terhadap 19 sasaran, disimpulkan bahwa 14 (empat belas) sasaran

tercapai dengan predikat Sangat Berhasil, 2 (dua) sasaran tercapai dengan predikat Berhasil, 2

(dua) sasaran tercapai dengan predikat Cukup Berhasil dan 1 (satu) sasaran tercapai dengan

predikat tidak berhasil.

Dari 19 sasaran telah ditetapkan indikator kinerja sasaran sebanyak 43 indikator dengan

hasil capaian 34 indikator kinerja sasaran dengan capaian angka 85 s/d 100 (predikat Sangat

Berhasil); 4 indikator kinerja sasaran mencapai angka 70 s/d <85 (predikat Berhasil); 3 indikator

kinerja sasaran mencapai angka 55 s/d < 70 (predikat Cukup Berhasil); dan 2 indikator kinerja

sasaran capaiaannya kurang dari <55 (predikat Tidak Berhasil).

Hasil analisis 19 sasaran yang ada, pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kota Mataram

Tahun 2011 rata-rata sebesar 39 terkategori berhasil, walau demikian masih terdapat beberapa

indikator sasaran yang capaiannya belum seperti yang diharapkan yaitu :

1. Capaian petugas perlindungan masyarakat, tercapai 25%, atau terealisir 1.320 orang dari

target 5.310 orang.

Tidak tercapainya taget petugas perlindungan masyarakat disebebakan karena Jumlah

petugas linmas dan Satpol. PP untuk menjaga ketertiban dan ketentraman masih belum

memadai untuk melakukan patroli penertiban penyakit masyarakat (pekat), anjal, gepeng,

pengamen, balapan liar dan sebagainya.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Mataram, 2011 95

2. Capaian indikator Laju Inflasi dengan angka capaian kinerja hanya 5% atau terealisasi

6.55% dari target sebesar 3.38%. Namun laju inflasi mampu ditekan setiap tahun yaitu pada

tahun 2010 laju inflasi sebesar 11.07% dan mengalami penurunan sebesar 6.55% pada

tahun 2011. Rendahnya capaian kinerja penekanan laju inflasi tersebut disebabkan karena

adanya kelangkaan semen akibat mandeknya saluran distribusinya yang menyebabkan

terjadinya kenaikan harga. Selain itu juga, kenaikan gaji Pegawai Negeri Sipil sebesar 10%

juga memicu kenaikan laju inflasi karena naiknya harga-harga barang lain.

Berdasarkan pada pengukuran, evaluasi dan analisis capaian kinerja yang telah

dilakukan, dapat dikatakan bahwa program pembangunan Pemerintah Kota Mataram secara

umum dapat dilaksanakan dengan lancar dan baik yang mana capaian kinerja dapat

direalisasikan 98.88% dan realisasi anggaran 91,60% dengan predikat sangat Berhasil.

Keberhasilan yang dicapai Pemerintah Kota Mataram ini tidak terlepas dari

hambatan dan kendala baik bersifat internal maupun eksternal. Kondisi tersebut diantisipasi

dengan cara melakukan evaluasi dan meningkatkan koordinasi secara intern, sektoral,

maupun lintas sektor secara berkala. Dengan demikian dapat diketahui penyebab timbulnya

hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja sehingga dapat diambil langkah dan

staretegi untuk meminimalir dan mengatasi permasalahan yang dihadapi.

1 2Terwujudnya kerukunan hidup bermasyarakat yang saling berterima

- Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas)

5,310 Org

- Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3(Ketertiban, Ketentraman, dan Keindahan) diKabupaten

80 %

2 Terselenggaranya Pelaksanaan Pembangunan Pelayanan dan Pemerintahan Dengan Lancar

- Persentase Penanganan Sampah

78.00 %

- Tempat pembuangan sampah (TPS) persatuan penduduk (%) 30.00 %

Terwujudnya kesetaraan gender diberbagai aspek.

- Persentase partisipasi perempuan dilembaga pemerintah (%) 52.00 %

- Rasio KDRT (%)0.63 %

4 Terciptanya pengembangan usaha dan penciptaan lapangan usaha

- Jumlah wirausaha baru

5,522 Org

Terwujudnya SDM yang berdaya saing

- Angka melek huruf99.54 %

- Rata-rata lama sekolah 10.00 Tahun

- Rasio Angka Pendidikan yang ditamatkan99.64 %

Terbinanya perilaku hidup bersih dan sehat di wilayah padat, kumuh dan misikin

- Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani 65.00 %

- Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan

93.00 %

- Pervalensi gizi buruk 3.00 %

Terwujudnya sistem ekonomi yang berbasis kerakyatan dalam mengembangkan potensi sektor unggulan daerah

- Meningkatnya kunjungan wistawan

172,000 Org

- Meningkatnya Jumlah Objek Wisata10.00

Objek Wisata

Terwujudnya sistem dan akses permodalan bagi UMKM.

- Persentase koperasi aktif (%)75.00 %

- Jumlah BPR/LKM 11.00 Buah

- Usaha Mikro dan Kecil 14,218.00 UMK

- Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK)

68.00 %

6

7

8

9 Terciptanya lapangan kerja yang lebih luas. M.3.S.5

Indikator Kinerja Target

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) KOTA MATARAM

5

431

3

TAHUN 2011

No. Sasaran Strategis

1 2

Indikator Kinerja Target

431

No. Sasaran Strategis

- Pencari kerja yang ditempatkan27.00 %

- Tingkat pengangguran terbuka(TPT)8.96 %

Terciptanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil.

- Laju Pertumbuhan PDRB 7.83 %

- Laju Inflasi 3.36 %- PDRB Per Kapita (rp)

11,571,657.00 Rp.

Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat

- Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi 21.00 Buah

- Persentase PMKS yang memperoleh bantuan social 57.00 %

- Penanganan penyandang masalah kesejahteraan social 75.00 %

Terwujudnya integrasi dan sinkronisasi pelaksanaan pembangunan.

- Tingkat partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan daerah. 100.00 %

- Tersedianya Dokumen Perencnaan Pembangunan Tahunan (%) 100.00 %

- Kepemilikan Akta Kelahiran per 1000 penduduk 81.00 %

- Kepemilikan KTP (% )86.00 %

- Rasio ijin trayek0.11 %

- Jumlah Uji KIR Angkutan Umum14,576.00 Mobil

- pemasangan rambu-rambu41.00 %

15 Terbangunnya dan terpeliharanyaSaluran Drainase Perkotaan

- Drainase Dalan Kondisi Baik75.00 %

Terbangunnya dan terpeliharanyasarana dan prasarana dasarlingkungan

- Persentase rumah tinggal bersanitasi

72.15 %

- Proporsi Panjang jalan kota dalam kondisi baik 69.73 %

Terwujudnya pelayanan publik yang handal.

Terwujudnya pemerataan akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan, kesehatan, air bersih, persampahan, sanitasi, perijinan, transportasi, kependudukan dan catatan sipil.

10

11

12

13

14

16

1 2

Indikator Kinerja Target

431

No. Sasaran Strategis

Terwujudnya perumahan danpermukiman yang layak huni.

- Luas Kawasan Kumuh/Luas Wilayah x 100% 3.50 %

- Rumah Tidak layak huni 1,200 Rumah

Tersedianya media ekspresi danruang publik dalam bentuk saranaolahraga, seni dan budaya.

- Penyelenggaraan Festival Seni & Budaya

10.00 Pagelaran

- Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan 4.00 Buah

Terwujudnya pemanfaatan danpengendalian tata ruang.

- Luas Ruang Terbuka Hijau (RTH)/Luas Wilayah 18.80 %

- Luas Kawasan Pemukiman/Luas Wilayah38.50 %

18

19

17

0≤X<55 55≤X<70 70≤X<85 85≤X<100

Tidak Berhasil

Cukup Berhasil

BerhasilSangat

Berhasil1 2 6 7 8 9 10 11 12

Terwujudnya kerukunan hidup bermasyarakat yang saling berterima

- Petugas Perlindungan Masyarakat(Linmas) 5,310 Org 1,320 Org 25%

- Tingkat PenyelesaianPelanggaran K3 (Ketertiban,Ketentraman, dan Keindahan) diKabupaten

80 % 82 % 103%

2 Terselenggaranya Pelaksanaan Pembangunan Pelayanan dan Pemerintahan Dengan Lancar

- Persentase Penanganan Sampah78.00 % 63.47 % 81.37%

- Tempat pembuangan sampah(TPS) per satuan penduduk (%) 30.00 % 27.72 % 92.40%

Terwujudnya kesetaraan gender diberbagai aspek.

- Persentase partisipasi perempuandi lembaga pemerintah (%) 52.00 % 41.78 % 80%

- Rasio KDRT (%)0.63 % 0.35 % 146%

4 Terciptanya pengembangan usaha dan penciptaan lapangan usaha

- Jumlah wirausaha baru 5,522 Org 5,522 Org 100% 100%

Sangat Berhasil

Terwujudnya SDM yang berdaya saing

- Angka melek huruf99.54 % 99.54 % 100%

- Rata-rata lama sekolah 10.00 Tahun 10.00 Tahun 100%

- Rasio Angka Pendidikan yang ditamatkan 99.64 % 99.64 % 100%

Terbinanya perilaku hidup bersih dan sehat di wilayah padat, kumuh dan misikin

- Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani 65.00 % 85.74 % 132%

- Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan

93.00 % 95.19 % 102%

- Pervalensi gizi buruk 3.00 % 2.94 % 102%

PENGUKURAN KINERJA PEMERINTAH KOTA MATARAM TAHUN 2011

6

5

4

3

31

Sangat Berhasil

Sangat Berhasil

Sangat Berhasil

113.17%

Realisasi Capaian %Rata-Rata Capaian

5

Predikat Rata-Rata Capaian

Cukup Berhasil

Sangat Berhasil

63.68%

86.89%

100%

112%

No.

Predikat Capaian Kinerja

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

0≤X<55 55≤X<70 70≤X<85 85≤X<100

Tidak Berhasil

Cukup Berhasil

BerhasilSangat

Berhasil1 2 6 7 8 9 10 11 12431

Realisasi Capaian %Rata-Rata Capaian

5

Predikat Rata-Rata Capaian

No.

Predikat Capaian Kinerja

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

Terwujudnya sistem ekonomi yang berbasis kerakyatan dalam mengembangkan potensi sektor unggulan daerah

- Meningkatnya kunjungan wistawan

172,000 Org 171,903.00 Org 99.94%

- Meningkatnya Jumlah Objek Wisata 10.00

Objek Wisata

15.00Objek Wisata

150%

Terwujudnya sistem dan akses permodalan bagi UMKM.

- Persentase koperasi aktif (%)75.00 % 60.00 % 80.56%

- Jumlah BPR/LKM 11.00 Buah 12.00 Buah 109%- Usaha Mikro dan Kecil 14,218.00 UMK 14,218.00 UMK 100%

- Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) 68.00 % 64.71 % 95%

- Pencari kerja yang ditempatkan 27.00 % 28.00 % 103%

- Tingkat pengangguran terbuka(TPT) 8.96 % 6.70 % 125%

Terciptanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil.

- Laju Pertumbuhan PDRB 7.83 % 7.99 % 102%

- Laju Inflasi 3.36 % 6.55 % 5%- PDRB Per Kapita (rp)

11,571,657.00 Rp. 13,655,735.00 Rp. 118%

Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat

- Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi

21.00 Buah 21.00 Buah 100%

- Persentase PMKS yang memperoleh bantuan social 57.00 % 60.00 % 105.26%

- Penanganan penyandang masalah kesejahteraan social 75.00 % 76.00 % 101.33%

Terwujudnya integrasi dan sinkronisasi pelaksanaan pembangunan.

- Tingkat partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan daerah.

100.00 % 122.95 % 123%

- Tersedianya Dokumen Perencnaan Pembangunan Tahunan (%)

100.00 % 100.00 % 100%

7

9 Terciptanya lapangan kerja yang lebih luas. M.3.S.5

8

10

11

12

111%

Sangat Berhasil

Sangat Berhasil

Sangat Berhasil

Berhasil

Sangat Berhasil

102%

125%

97%

108%

75%

Sangat Berhasil

0≤X<55 55≤X<70 70≤X<85 85≤X<100

Tidak Berhasil

Cukup Berhasil

BerhasilSangat

Berhasil1 2 6 7 8 9 10 11 12431

Realisasi Capaian %Rata-Rata Capaian

5

Predikat Rata-Rata Capaian

No.

Predikat Capaian Kinerja

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

- Kepemilikan Akta Kelahiran per 1000 penduduk 81.00 % 99.90 % 123.33%

- Kepemilikan KTP (%)86.00 % 78.52 % 91.30%

- Rasio ijin trayek 0.11 % 0.11 % 100%

- Jumlah Uji KIR Angkutan Umum14,576.00 Mobil 14,576 Mobil 100%

- pemasangan rambu-rambu41.00 % 41.00 % 100%

15 Terbangunnya dan terpeliharanyaSaluran Drainase Perkotaan

- Drainase Dalan Kondisi Baik75.00 % 71.32 % 95.09% 95.09%

Sangat Berhasil

Terbangunnya dan terpeliharanyasarana dan prasarana dasarlingkungan

- Persentase rumah tinggal bersanitasi 72.15 % 78.58 % 108.91%

- Proporsi Panjang jalan kota dalam kondisi baik 69.73 % 76.96 % 110.37%

Terwujudnya perumahan danpermukiman yang layak huni.

- Luas Kawasan Kumuh/Luas Wilayah x 100% 3.50 % 4.95 % 58.57%

- Rumah Tidak layak huni 1,200 Rumah 1,498 rumah 75.17%

Tersedianya media ekspresi danruang publik dalam bentuk saranaolahraga, seni dan budaya.

- Penyelenggaraan Festival Seni & Budaya

10.00Pagelaran

18.00 Pagelaran 180%

- Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan 4.00 Buah 4.00 Buah 100%

Terwujudnya pemanfaatan danpengendalian tata ruang.

- Luas Ruang Terbuka Hijau (RTH)/Luas Wilayah 18.80 % 12.48 %* 66%

- Luas Kawasan Pemukiman/Luas Wilayah

38.50 % 23.56 % 61%

Terwujudnya pelayanan publik yang handal.

Terwujudnya pemerataan akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan, kesehatan, air bersih, persampahan, sanitasi, perijinan, transportasi, kependudukan dan catatan sipil.

14

19

18

16

17

13

64%

107%

100%

110%

67%

140%

Cukup Berhasil

Sangat Berhasil

Cukup Berhasil

Sangat Berhasil

Sangat Berhasil

Sangat Berhasil

1 2Terwujudnya kerukunan hidup bermasyarakat yang saling berterima

- Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas)

5,310 Org

- Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3(Ketertiban, Ketentraman, dan Keindahan) diKabupaten

80 %

2 Terselenggaranya Pelaksanaan Pembangunan Pelayanan dan Pemerintahan Dengan Lancar

- Persentase Penanganan Sampah

78.00 %

- Tempat pembuangan sampah (TPS) persatuan penduduk (%) 30.00 %

Terwujudnya kesetaraan gender diberbagai aspek.

- Persentase partisipasi perempuan dilembaga pemerintah (%) 52.00 %

- Rasio KDRT (%)0.63 %

4 Terciptanya pengembangan usaha dan penciptaan lapangan usaha

- Jumlah wirausaha baru

5,522 Org

Terwujudnya SDM yang berdaya saing

- Angka melek huruf99.54 %

- Rata-rata lama sekolah 10.00 Tahun

- Rasio Angka Pendidikan yang ditamatkan99.64 %

Terbinanya perilaku hidup bersih dan sehat di wilayah padat, kumuh dan misikin

- Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani 65.00 %

- Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan

93.00 %

- Pervalensi gizi buruk 3.00 %

Terwujudnya sistem ekonomi yang berbasis kerakyatan dalam mengembangkan potensi sektor unggulan daerah

- Meningkatnya kunjungan wistawan

172,000 Org

- Meningkatnya Jumlah Objek Wisata10.00

Objek Wisata

Terwujudnya sistem dan akses permodalan bagi UMKM.

- Persentase koperasi aktif (%)75.00 %

- Jumlah BPR/LKM 11.00 Buah

- Usaha Mikro dan Kecil 14,218.00 UMK

6

7

8

Indikator Kinerja Target

PENETAPAN KINERJA (PK) KOTA MATARAM

5

431

3

TAHUN 2011

No. Sasaran Strategis

1 2

Indikator Kinerja Target

431

No. Sasaran Strategis

- Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK)

68.00 %

- Pencari kerja yang ditempatkan27.00 %

- Tingkat pengangguran terbuka(TPT)8.96 %

Terciptanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil.

- Laju Pertumbuhan PDRB 7.83 %

- Laju Inflasi 3.36 %- PDRB Per Kapita (rp)

11,571,657.00 Rp.

Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat

- Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi 21.00 Buah

- Persentase PMKS yang memperoleh bantuan social 57.00 %

- Penanganan penyandang masalah kesejahteraan social 75.00 %

Terwujudnya integrasi dan sinkronisasi pelaksanaan pembangunan.

- Tingkat partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan daerah. 100.00 %

- Tersedianya Dokumen Perencnaan Pembangunan Tahunan (%) 100.00 %

- Kepemilikan Akta Kelahiran per 1000 penduduk 81.00 %

- Kepemilikan KTP (% )86.00 %

- Rasio ijin trayek0.11 %

- Jumlah Uji KIR Angkutan Umum14,576.00 Mobil

- pemasangan rambu-rambu41.00 %

15 Terbangunnya dan terpeliharanyaSaluran Drainase Perkotaan

- Drainase Dalan Kondisi Baik75.00 %

Terbangunnya dan terpeliharanyasarana dan prasarana dasarlingkungan

- Persentase rumah tinggal bersanitasi

72.15 %

- Proporsi Panjang jalan kota dalam kondisi baik 69.73 %

Terwujudnya pelayanan publik yang handal.

Terwujudnya pemerataan akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan, kesehatan, air bersih, persampahan, sanitasi, perijinan, transportasi, kependudukan dan catatan sipil.

9 Terciptanya lapangan kerja yang lebih luas. M.3.S.5

10

11

12

13

14

16

1 2

Indikator Kinerja Target

431

No. Sasaran Strategis

Terwujudnya perumahan danpermukiman yang layak huni.

- Luas Kawasan Kumuh/Luas Wilayah x 100% 3.50 %

- Rumah Tidak layak huni 1,200 Rumah

Tersedianya media ekspresi danruang publik dalam bentuk saranaolahraga, seni dan budaya.

- Penyelenggaraan Festival Seni & Budaya

10.00 Pagelaran

- Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan 4.00 Buah

Terwujudnya pemanfaatan danpengendalian tata ruang.

- Luas Ruang Terbuka Hijau (RTH)/Luas Wilayah 18.80 %

- Luas Kawasan Pemukiman/Luas Wilayah38.50 %

18

19

17