kata pengantar - soppengkab.go.id · kata pengantar pemerintah kabupaten soppeng terus menerus...
TRANSCRIPT
PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN SOPPENG 2017
RKPD KAB. SOPPENG i
KATA PENGANTAR
Pemerintah Kabupaten Soppeng terus menerus berupaya meningkatkan
Kinerja Pemerintah, sebagaimana amanat Peraturan Pemerintah Nomor 20
Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah, Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Pemerintah dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2004 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah.
Tahun 2017 merupakan tahun kedua pelaksanaan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Soppeng Tahun 2016-
2021, sebab itu berdasarkan hasil evaluasi kinerja triwulan ke II Semester I
pelaksanaan RKPD Tahun 2017, maka didapat gambaran target-target yang
telah terlaksana, target-target yang belum optimal, maupun target-target yang
belum terlaksana. Hasil evaluasi selanjutnya dipakai dasar menyusun
Perubahan RKPD Kabupaten Soppeng Tahun 2017. Dalam Perubahan RKPD
Kabupaten Soppeng Tahun 2017, Pemerintah Kabupaten Soppeng berupaya
mewujudkan capaian kinerja yang belum tercapai dan mempertahankan
capaian kinerja yang telah baik sebagaimana ditetapkan dalam target Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Soppeng Tahun 2016-
2021.
Perubahan RKPD Kabupaten Soppeng Tahun 2017 merupakan
penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Jembrana Tahun 2016-2021, Penyusunan Perubahan RKPD Kabupaten
Soppeng Tahun 2017 memperhatikan materi dan hasil telaah tentang
peraturan perundang-undangan yang terkait dengan RPJPD, kebijakan-
kebijakan nasional, kebijakan-kebijakan provinsi, dokumen RPJPN, RPJPD
Provinsi, RPJPD Kabupaten Kabupaten Soppeng, RPJMD Kabupaten Soppeng
Tahun 2016-2021, dokumen RTRWN, RTRW Provinsi, RTRW Kabupaten
Soppeng, dan capaian kinerja Kabupaten Soppeng tahun 2017 dan perkiraan
capaian kinerja tahun 2018. RKPD memuat kondisi dan permasalahan
pembangunan, rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas dan sasaran
pembangunan daerah, serta rencana program dan kegiatan prioritas daerah.
Dengan selesainya Penyusunan Perubahan RKPD Kabupaten Soppeng
Tahun 2017, maka Pemerintah Kabupaten Soppeng mengucapkan terimakasih
PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN SOPPENG 2017
RKPD KAB. SOPPENG ii
kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam penyusunan Perubahan
RKPD tersebut. Mudah-mudahan Perubahan RKPD Kabupaten Soppeng Tahun
2018 dapat dipakai sebagai acuan dalam menyusun Dokumen Perencanaan
dan Penganggaran Perubahan sehingga arah kebijakan pembangunan di
Kabupaten Soppeng lebih terarah menuju Kabupaten Soppeng yang Lebih Baik
kedepannya.
Watansoppeng, 09 Agustus 2017
BUPATI SOPPENG
H. A. KASWADI RAZAK
PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN SOPPENG 2017
PEMERINTAH KAB. SOPPENG TAHUN 2017 i
DAFTAR ISI
Hal. DAFTAR ISI ...................................................................................................... i PERATURAN BUPATI SOPPENG NOMOR 8/PERBUP/V/2013 TENTANG PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN SOPPENG TAHUN 2017 ........................................................... 1 BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ I - 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................... I - 1
1.2. Landasan Hukum ....................................................................... I - 3
1.3. Hubungan Antar Dokumen ......................................................... I - 6
1.4. Sistematika Dokumen RKPD ..................................................... I - 6
1.5. Maksud dan Tujuan .................................................................... I - 7
1.5.1. Maksud ............................................................................ I - 7
1.5.2. Tujuan .............................................................................. I 7
1.6. Perubahan Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan
Kebijakan Keuangan Daerah .................................................. I - 8
1.6.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah ..................................... I - 8
1.6.2. Kondisi Daerah Tahun 2016 dan Perkiraan Tahun 2017 .. I 8
1.6.3. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah
Tahun 2016 dan tahun 2017 ............................................ I - 10
1.7. Perubahan Kerangka Pendanaan .......................................... I - 11
1.7.1. Perubahan Arah Kebijakan Pendapatan Daerah .............. I - 12
1.7.2. Perubahan Arah Kebijakan Belanja Daerah ..................... I - 14
1.7.3. Perubahan Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah ............. I - 15
1.7.4. Penelaahan Pokok Pikiran DPRD .................................... I - 16
BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD SAMPAI DENGAN
TRIWULAN II DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN ............................................................................... II - 1
2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah .............................................. II - 1
2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi ....................................... II - 1
2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat ................................... II - 10
2.1.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi II - 10
2.1.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial .............................. II - 16
2.1.2.3. Fokus Seni Budaya dan Olahraga ..................... II - 21
2.1.3. Aspek Pelayanan Umum .................................................. II - 22
2.1.3.1. Fokus Layanan Urusan Wajib ............................. II - 22
2.1.3.2. Fokus Layanan Urusan Pilihan ........................... II - 44
2.1.4. Aspek Daya Saing Daerah ............................................... II - 48
2.1.4.1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah ................. II - 48
2.1.4.2. Fokus Fasilitas Wilayah ...................................... II - 49
2.1.4.3. Fokus Iklim Berinvestasi ..................................... II - 49
2.1.4.4. Fokus Sumber Daya Manusia ............................ II - 50
2.2. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Sampai .
Triwulan II dan Realisasi Capaian RPJMD ................................ II - 53
PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN SOPPENG 2017
PEMERINTAH KAB. SOPPENG TAHUN 2017 ii
2.3. Pencapaian Millenium Development Goals ................................. II - 127
2.4. Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Daerah... . II - 135
2.5. Permasalahan Pembangunan Daerah ....................................... II - 139
2.5.1. Permasalahan Daerah yang Berhubungan dengan .
Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah ................. II - 139
2.5.2. Identifikasi Permasalahan Penyelenggaraan Urusan .
Pemerintahan Daerah ...................................................... II - 142
2.6. Pencapaian Indikator Kinerja Daerah ......................................... II - 145
BAB III RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH DALAM
PERUBAHAN RKPD ... III - 1
3.1. Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah Tahun 2017 ......... III - 1
3.2. Tujuan dan Sasaran Pembangunan ............................................. III - 24
3.3. Perubahan Rencana Program dan Kegiatan ............................... III - 26
BAB IV PENUTUP ............................................................................................ IV - 1
BUPATI SOPPENG
PERATURAN BUPATI SOPPENG
NOMOR : 38 TAHUN 2017
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI SOPPENG
NOMOR : 40 TAHUN 2016 TENTANG PENYESUAIAN RENCANA KERJA
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SOPPENG TAHUN 2017
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI SOPPENG,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan dan kesesuaian dengan penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Soppeng Tahun 2016-2021, sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 1 Tahun 2016 tentang RPJMD Kabupaten Soppeng Tahun 2016 - 2021, maka Penyesuaian Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Soppeng Tahun 2017 perlu diubah dan disesuaikan berdasarkan Peraturan perundang -undangan;
b. bahwa sehubungan dengan perubahan asumsi kerangka ekonomi daerah dan kerangka pendanaan serta rencana program dan kegiatan prioritas daerah, maka Peraturan Bupati Soppeng Nomor: 40 Tahun 20168perlu ditinjau kembali;
c. bahwa untuk memenuhi maksud tersebut pada huruf a dan huruf b, perlu diatur dengan Peraturan Bupati tentang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Soppeng Tahun 2017.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 1959, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1822);
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4406);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional, Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
4. UndangUndang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD, dan Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat (Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4693);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4817);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2017;
13. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 2 Tahun 2010 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 8 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Soppeng Tahun 2012-2032;
15. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perencanaan dan Penganggaran Partisipatif Pemerintah Kabupaten Soppeng;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 8 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 1 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Soppeng Tahun 2016-2021;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah;
19. Peraturan Bupati Soppeng Nomor 43/PER-BUP/XII/2014 tentang Perencanaan dan Penganggaran Partisipatif Kabupaten Soppeng;
20. Peraturan Bupati Soppeng Nomor 77 Tahun 2016 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI NOMOR 40 TAHUN 20168TENTANG
PENYESUAIAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN SOPPENG TAHUN 2017
Pasal I
Ketentuan dalam Lampiran Peraturan Bupati Soppeng Nomor 40 Tahun 20168tentang Penyesuaian Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Soppeng Tahun 2017 diubah sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Pasal 2
Dengan ditetapkannya Peraturan Bupati ini, maka semua ketentuan yang mengatur Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Soppeng sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan ini dinyatakan masih tetap berlaku.
Pasal 3
Peraturan Bupati ini berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Soppeng.
Ditetapkan di Watansoppeng pada tanggal : 09 Agustus 2017
Diundangkan di Watansoppeng pada tanggal : 10 Agustus 2017
Plt. SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN SOPPENG
NUR ALAM
BERITA DAERAH KABUPATEN SOPPENG TAHUN 2017 NOMOR 38
PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN SOPPENG 2017
PEMERINTAH KAB. SOPPENG TAHUN 2017 I - 1
LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI SOPPENG NOMOR : 38 TAHUN 2017 TANGGAL : 09 AGUSTUS 2017
TENTANG
PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
KABUPATEN SOPPENG TAHUN 2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa
setiap daerah berkewajiban menyusun perencanaan pembangunan
daerah. Salah satu dokumen perencanaan tersebut adalah Rencana
Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), yang merupakan dokumen
perencanaan pemerintah untuk periode satu tahun.
Penyusunan dokumen RKPD diintegrasikan dengan prioritas
pembangunan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan maupun
Pemerintah Pusat, hal ini sejalan dengan Pasal 2 UndangUndang Nomor
23 Tahun 2014 yang menyatakan bahwa daerah kabupaten/kota
merupakan bagian dari daerah provinsi serta mempunyai hubungan
wewenang, keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam
dan sumber daya lainnya.
RKPD Kabupaten Soppeng Tahun 2017 disusun dengan
menggunakan pendekatan perencanaan sebagai berikut:
1. Pendekatan teknokratis (strategis dan berbasis kinerja). Perencanaan
dilakukan dengan menggunakan metode dan kerangka berpikir
ilmiah, yang merupakan suatu proses pemikiran strategis.
Pendekatan ini tercermin dari:
a. Evaluasi menyeluruh tentang kinerja pembangunan tahun lalu;
b. Rumusan status, kedudukan kinerja penyelenggaraan urusan
wajib/pilihan pemerintahan daerah masa kini;
c. Rumusan peluang dan tantangan ke depan yang mempengaruhi
penyusunan RKPD;
d. Rumusan tujuan, strategi, dan kebijakan pembangunan;
PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN SOPPENG 2017
PEMERINTAH KAB. SOPPENG TAHUN 2017 I - 2
e. Pertimbangan atas kendala ketersediaan sumberdaya dan dana
(kendala fiskal daerah);
f. Rumusan dan prioritas program dan kegiatan SKPD berbasis
kinerja;
g. Tolok ukur dan target kinerja capaian program dan kegiatan;
h. Prakiraan maju pendanaan program dan kegiatan untuk satu
tahun berikutnya;
i. Kejelasan siapa yang bertanggungjawab untuk mencapai tujuan,
sasaran dan hasil, serta waktu penyelesaian, termasuk review
kemajuan pencapaian sasaran.
Melalui pendekatan ini rencana yang disusun mencerminkan
adanya kerangka pikir komprehensif dan terpadu, serta dapat
dipertanggungjawabkan secara akademis.
2. Pendekatan demokratis dan partisipatif. Peran serta berbagai pihak
yang berkepentingan terhadap pembangunan dimaksudkan agar
diperoleh gambaran aspirasinya serta dapat menciptakan rasa
memiliki. Pendekatan demokratis dan partisipatif diwujudkan dalam
RKPD berupa:
a. Identifikasi pemangku kepentingan yang relevan untuk dilibatkan
dalam proses pengambilan keputusan di setiap tahapan
penyusunan RKPD;
b. Kesetaraan antara para pemangku kepentingan dari unsur
pemerintah dan non pemerintah dalam pengambilan keputusan;
c. Transparasi dan akuntabilitas dalam proses perencanaan;
d. Keterwakilan yang memadai dari seluruh segmen masyarakat,
terutama kaum perempuan dan kelompok marjinal;
e. Rasa memiliki masyarakat terhadap RKPD;
f. Pelibatan media;
g. Pelaksanaan Musrenbang RKPD yang berkualitas dari segi
penerapan perencanaan partisipatif;
h. Konsensus atau kesepakatan pada semua tahapan penting dalam
pengambilan keputusan, seperti: perumusan prioritas isu dan
permasalahan, tujuan, strategi, kebijakan dan prioritas program.
3. Pendekatan Politis. Perencanaan yang disusun merupakan amanat
dari RPJMD Kabupaten Soppeng Tahun 2016-2021 dan juga arahan
umum RPJPD Kabupaten Soppeng Tahun 2005-2025 yang
merupakan bentuk konsekuensi politik yang harus dilakukan oleh
PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN SOPPENG 2017
PEMERINTAH KAB. SOPPENG TAHUN 2017 I - 3
Kepala Daerah terpilih. Pendekatan politis tercermin pada RKPD
berupa:
a. Rapat Koordinasi Kepala Daerah dengan kepala SKPD membahas
hal-hal strategis yang berkembang baik dari aspek politik,
ekonomi dan sosial budaya masyarakat yang dapat berpengaruh
pada penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan tahun
2017;
b. Keterlibatan aktif DPRD dalam Musrenbang Desa/Kelurahan,
Musrenbang Kecamatan dan Musrenbang Kabupaten/RKPD
termasuk sinergitas hasil jaring aspirasi masyarakat oleh DPRD;
c. Kedudukan RKPD sebagai Peraturan Bupati mengikat semua
pihak untuk menjadikan RKPD sebagai acuan dalam penyusunan
seluruh dokumen perencanaan termasuk RAPBD.
4. Pendekatan Top Down. Perencanaan dilaksanakan menurut jenjang
pemerintahan yang kemudian diselaraskan melalui penyelenggaraan
musyawarah perencanaan pembangunan dan rapat koordinasi/
rapat kerja, mulai dari tingkat nasional, provinsi dan kabupaten.
Pendekatan perencanaan ini tercermin pada RKPD berupa adanya:
a. Sinergi dengan RKPD dan RENJA SKPD Kabupaten Soppeng,
RKP dan Renja Kementerian/Lembaga;
b. Konsistensi dengan RPJMD maupun RPJPD Kabupaten
Soppeng;
c. Konsistensi dengan RTRW Daerah;
d. Penanganan masalah dengan pendekatan holistik dan
pendekatan sistem;
e. Sinergi dan komitmen pemerintah terhadap tujuan-tujuan
pembangunan global seperti Millenium Development Goals
(MDGs), sustainable development, pemenuhan Hak Asasi
Manusia, pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM), dan
sebagainya.
5. Pendekatan Bottom Up. Perencanaan dilaksanakan menurut jenjang
pemerintahan yang diselaraskan melalui penyelenggaraan
musyawarah perencanaan pembangunan, mulai dari tingkat
desa/kelurahan, tingkat kecamatan dan tingkat kabupaten.
Pendekatan perencanaan ini tercermin dari adanya:
a. Penjaringan aspirasi dan kebutuhan masyarakat untuk melihat
konsistensi dengan visi, misi, dan program Kabupaten Soppeng;
PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN SOPPENG 2017
PEMERINTAH KAB. SOPPENG TAHUN 2017 I - 4
b. Memperhatikan hasil proses Musrenbang dan kesepakatan
dengan masyarakat tentang prioritas pembangunan daerah.
c. Mempertimbangkan hasil Forum SKPD.
Selain itu, Pemerintah Daerah juga menyusun dokumen
Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah sebagai dokumen
publik, yang juga menuntut keterlibatan semua stakeholders dalam
proses penyusunan rencana program dan kegiatan menjadi
pengarusutamaan (mainstreaming) dalam proses penyusunan dokumen
ini. Dengan prinsip tersebut, diharapkan dokumen RKPD ini dapat
diakses oleh semua stakeholders baik dalam tahap pelaksanaan,
pengawasan, pengendalian dan evaluasi.
Perubahan RKPD Kabupaten Soppeng Tahun 2017 dimaksudkan
sebagai upaya memenuhi kebutuhan daerah terhadap suatu perubahan
atas dokumen perencanaan pembangunan daerah yang bersifat tahunan,
yaitu Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (P-RKPD)
Kabupaten Soppeng Tahun 2017. Perubahan RKPD Tahun 2017 sangat
penting peranannya sebagai arah dan pedoman bagi segenap pemangku
kepentingan (stakeholders) dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan
daerah yang disesuaikan dengan tahapan perubahan di tahun 2017.
Perubahan RKPD Tahun 2017 tetap menjadi bagian utuh dari upaya
pelaksanaan RPJMD Kabupaten Soppeng Tahun 2016-2021.
Perubahan RKPD Tahun 2017 memuat dasar pertimbangan
perlunya perubahan, hasil evaluasi pembangunan, dan perubahan atas
program dan kegiatan yang harus dilakukan pada tahapan
pembangunan tahun 2017. Perubahan RKPD Tahun 2017 ini dirasakan
sangat penting agar konsistensi dan keselarasan serta kesinambungan
upaya pencapaian visi dan misi Kabupaten Soppeng lebih efisien dan
efektif. Pada sisi lain, penyusunan dokumen Perubahan RKPD Tahun
2017 ini merupakan pedoman bagi penyusunan dokumen perencanaan
pembangunan selanjutnya, yang meliputi Kebijakan Umum Perubahan
APBD Tahun 2017, Perubahan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara
Tahun 2017, serta Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
Tahun 2017, sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-
undang 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah.
PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN SOPPENG 2017
PEMERINTAH KAB. SOPPENG TAHUN 2017 I - 5
Perubahan RKPD Kabupaten Soppeng Tahun 2017 dan
Perubahan Renja SKPD Tahun 2017 dapat dilakukan apabila
berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaannya dalam tahun berjalan
menunjukkan adanya ketidaksesuaian dengan perkembangan keadaan,
meliputi:
1. Perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kerangka ekonomi
daerah dan kerangka pendanaan, prioritas dan sasaran
pembangunan, rencana program dan kegiatan prioritas daerah.
2. Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun anggaran
sebelumnya harus digunakan untuk tahun berjalan; dan/atau
3. Keadaan darurat dan keadaan luar biasa sebagaimana ditetapkan
dalam peraturan perundang-undangan.
4. Pergeseran pagu kegiatan antar SKPD, penghapusan kegiatan,
penambahan kegiatan baru/kegiatan alternatif, penambahan atau
pengurangan target kinerja dan pagu kegiatan, serta perubahan
lokasi dan kelompok sasaran kegiatan.
5. Perubahan RKPD Tahun 2017 sebagaimana tersebut pada angka 1,
angka 2, angka 3, dan angka 4, ditetapkan dengan Peraturan Kepala
Daerah.
6. Perubahan Renja SKPD Tahun 2013 sebagaimana tersebut pada
angka 1, angka 2, angka 3, dan angka 4, disahkan dengan Peraturan
Kepala Daerah.
7. Dalam hal keadaan darurat sebagaimana ditetapkan dalam peraturan
perundang-undangan, pemerintah daerah dapat melaksanakan
kegiatan terlebih dahulu untuk mengatasi keadaan darurat
dimaksud dan selanjutnya ditampung dalam Perubahan RKPD Tahun
2017.
8. Memperhatikan ketentuan Pasal 17 ayat (2) Undang-Undang Nomor
17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang mengamanatkan
bahwa penyusunan RAPBD berpedoman kepada RKPD dalam rangka
mewujudkan tercapainya tujuan bernegara, Pasal 25 ayat (2)
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional yang menyatakan bahwa RKPD menjadi
pedoman penyusunan RAPBD, maka untuk menjaga konsistensi
antara perencanaan dan penganggaran, Perubahan RKPD Tahun
2017 yang ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah menjadi
PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN SOPPENG 2017
PEMERINTAH KAB. SOPPENG TAHUN 2017 I - 6
landasan penyusunan Perubahan KUA dan Perubahan PPAS untuk
menyusun Perubahan APBD Tahun 2017.
Pemerintah Kabupaten Soppeng terus berupaya melakukan
perbaikan dan pembenahan pada segala aspek pembangunan guna
mewujudkan Kabupaten Soppeng yang Lebih Baik. Kabupaten Soppeng
sebagai daerah pertanian dan peternakan mendorong peningkatan
kapasitas ekonomi daerah dengan menyeimbangkan antara aspek
ekonomi, aspek sosial serta lingkungan. Meskipun saat ini Kabupaten
Soppeng memiliki banyak kemajuan pesat di segala bidang, namun
Pemerintah Kabupaten Soppeng masih melakukan pembenahan dan
perbaikan seperti masalah permukiman, kegiatan ekonomi informal
secara berlebihan di sejumlah titik hingga persoalan lingkungan hidup.
Dokumen Perubahan RKPD Kab. Soppeng tahun 2017 ini
merupakan dokumen publik sehingga pelibatan semua stakeholders
dalam proses penyusunan rencana program dan kegiatan menjadi
pengarusutamaan (mainstreaming) dalam proses penyusunan dokumen
ini. Dengan Prinsip tersebut, diharapkan dokume ini harus dapat
diakses oleh semua stakeholders baik dalam tahap pelaksanaan,
pengawasan, pengendalian dan evaluasi.
1.2. Landasan Hukum
Adapun Peraturan Perundang-undangan dan Aturan lainnya yang
menjadi acuan dasar dalam penyusunan Perubahan RKPD Kabupaten
Soppeng Tahun 2017 adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 74 Tahun 1959, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 1822);
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4406);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional, Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
4. UndangUndang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2
PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN SOPPENG 2017
PEMERINTAH KAB. SOPPENG TAHUN 2017 I - 7
Tahun 2015 (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4844);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD, dan
Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat
(Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran
Negara RI Nomor 4693);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
RI Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4815);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2008 Nomor 21,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4817);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 21 Tahun 2011;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja
Pembangunan Daerah Tahun 2017;
12. Peraturan Daerah Propinsi Sulawesi Selatan Nomor 2 Tahun 2010
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah;
PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN SOPPENG 2017
PEMERINTAH KAB. SOPPENG TAHUN 2017 I - 8
13. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 01 Tahun 2008 tentang
Urusan Pemerintahan Daerah yang menjadi kewenangan Pemerintah
Kabupaten Soppeng;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 02 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah,
Sekretariat DPRD dan Staf Ahli Pemerintah Kabupaten Soppeng;
15. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 03 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Pemerintah
Kabupaten Soppeng;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 04 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah
Pemerintah Kabupaten Soppeng;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 05 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan
Pemerintah Kabupaten Soppeng;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 9 Tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Soppeng Tahun
2005-2025;
19. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 1 Tahun 2016 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Soppeng Tahun 2016-2021;
20. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 8 Tahun 2012 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Soppeng Tahun
2012-2032;
21. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Soppeng
Tahun Anggaran 2017;
22. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 4 Tahun 2014 tentang
Perencanaan dan Penganggaran Partisipatif Pemerintah Kabupaten
Soppeng;
23. Peraturan Bupati Soppeng Nomor 43/PER-BUP/XII/2014 tentang
Perencanaan dan Penganggaran Partisipatif Kabupaten Soppeng;
PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN SOPPENG 2017
PEMERINTAH KAB. SOPPENG TAHUN 2017 I - 9
24. Peraturan Bupati Soppeng Nomor 77 Tahun 2016 tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Soppeng
Tahun Anggaran 2017.
1.3. Hubungan Antar Dokumen
Memperhatikan ketentuan Pasal 17 ayat (2) Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang mengamanatkan
bahwa penyusunan APBD berpedoman kepada RKPD dalam rangka
mewujudkan tercapainya tujuan bernegara dan ketentuan Pasal 25 ayat
(2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional yang menyatakan bahwa Perubahan RKPD
menjadi pedoman penyusunan APBD Perubahan, maka untuk menjaga
konsistensi antara perencanaan dan penganggaran, perubahan RKPD
Kabupaten Soppeng Tahun 2017 yang ditetapkan dengan Peraturan
Bupati menjadi landasan penyusunan Kebijakan Umum Perubahan
APBD dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Perubahan Tahun
2017 untuk menyusun Perubahan APBD Tahun 2017.
Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten
Soppeng Tahun 2017 memiliki hubungan dengan berbagai dokumen
perencanaan lainnya, yakni disusun dengan memperhatikan RPJM
Nasional 2015-2020 yang tertuang dalam Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 7 Tahun 2009, dan RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan
2013-2018.
Selain itu juga mempertimbangkan asas kesinambungan dari
penjabaran program-program pembangunan yang termuat dalam RPJMD
Kabupaten Soppeng 2016-2021 (Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng
Nomor 1 Tahun 2016), serta mempertimbangkan hasil kajian dan
konsepsi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Kabupaten Soppeng Tahun 2005-2025 serta RKPD tahun 2017.
1.4. Sistematika Penyusunan Dokumen Perubahan RKPD
Perubahan RKPD Kabupaten Soppeng Tahun 2017 ini disusun
dengan sistematika sebagai berikut :
I. Pendahuluan.
1.1. Latar Belakang
1.2. Dasar Hukum Penyusunan
1.3. Hubungan antar Dokumen
1.4. Sistematika Dokumen Perubahan RKPD
1.5. Maksud dan Tujuan
PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN SOPPENG 2017
PEMERINTAH KAB. SOPPENG TAHUN 2017 I - 10
1.6. Perubahan Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah Dan
Kebijakan Keuangan Daerah
1.7. Perubahan Kerangka Pendanaan
II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Sampai Dengan Triwulan II Dan
Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah.
2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah
2.2. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD samapai
dengan Triwulan ke II (dua) dan Realisasi RPJMD
2.3. Permasalahan Pembangunan Daerah
III. Perubahan Rencana Program Dan Kegiatan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah
3.1. Perubahan Rencana Program dan Kegiatan
3.2. Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
IV. Penutup
1.5. Maksud dan Tujuan
Maksud disusunnya Perubahan RKPD tahun 2017 adalah untuk
mewujudkan sinergitas antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan
dan pengawasan pembangunan antar wilayah, antar sektor
pembangunan dan antar tingkat pemerintahan serta mewujudkan
efisiensi alokasi berbagai sumber daya dalam pembangunan daerah
Adapun tujuan disusunnya Perubahan RKPD Kabupaten Soppeng
Tahun 2017 adalah untuk:
1. Menjadi pedoman dalam penyusunan rancangan Kebijakan Umum
Perubahan APBD serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara
Perubahan Tahun 2017 yang akan disampaikan kepada DPRD untuk
dibahas, disepakati dan dituangkan dalam Nota Kesepakatan
Kebijakan Umum Perubahan APBD serta Prioritas dan Plafon
Anggaran Sementara Perubahan antara DPRD Kabupaten Soppeng
dengan Bupati Soppeng yang selanjutnya akan dijabarkan dalam
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD)
Tahun 2017;
2. Menjabarkan rencana strategis ke dalam rencana operasional;
3. Memelihara konsistensi antara capaian tujuan perencanaan strategis
jangka menengah dengan tujuan perencanaan dan penganggaran
tahunan pembangunan daerah;
PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN SOPPENG 2017
PEMERINTAH KAB. SOPPENG TAHUN 2017 I - 11
4. Mengukur kinerja penyelenggaraan fungsi dan urusan wajib dan
pilihan pemerintahan daerah melalui capaian target kinerja program
dan kegiatan pembangunan;
5. Menjadi acuan dalam penyusunan Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah kepada DPRD;
6. Menyediakan informasi bagi pemenuhan laporan evaluasi
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang perlu disampaikan
kepada pemerintah.
1.6. Perubahan Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah Dan Kebijakan
Keuangan Daerah
Rancangan kerangka ekonomi daerah ini akan menjadi pedoman
dan arah aktivitas pembangunan ekonomi oleh lintas pelaku (stakeholder)
untuk mengantar Kabupaten Soppeng pada kondisi ekonomi yang
diharapkan dengan mengembangkan dan memantapkan ketahanan
ekonomi daerah. Oleh sebab itu, penyusunan rancangan kerangka
ekonomi daerah secara cermat dan akurat menjadi syarat bagi perumusan
kebijakan keuangan daerah yang tepat. Bab ini menjelaskan
perkembangan kondisi ekonomi makro Kabupaten Soppeng tahun 2016,
dan prospek perekonomian Kabupaten Soppeng tahun 2017. Bab ini juga
membahas perkiraaan keuangan daerah serta kebijakan keuangan daerah
termasuk kebijakan pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah tahun
2017.
Adapun Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah, diuraikan sebagai
berikut :
A. Arah Kebijakan ekonomi Daerah
Arah kebijakan pembangunan perekonomian Kabupaten Soppeng
tahun 2017 diselaraskan dengan sasaran dan arah yang telah ditetapkan
Pemerintah Pusat dalam RKP Tahun 2017 yaitu (1) Pertumbuhan ekonomi
diperkirakan dapat mencapai 5,5% - 5,9%; (2) Tingkat pengngangguran
5,1%-5,4 %; (3) Angka kemiskinan 9,5%-10,5%; (4) Gini Ratio 0,38; (5)
IPM 75,7 Poin , selain itu pada tahun 2017, peran wilayah Sulawesi
terhadap perekonomian nasional diharapkan terus meningkat dengan
fokus pengembangan wilayah pada potensi dan keunggulan wilayah
Sulawesi. Sementara itu pada RKP 2017 juga terdapat sasaran
pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan dengan indikator pertumbuhan
ekonomi 8,3%; tingkat kemiskinan 7,9% ; dan tingkat pengangguran
5,2%.
PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN SOPPENG 2017
PEMERINTAH KAB. SOPPENG TAHUN 2017 I - 12
Selain itu, kebijakan perekonomian Kab. Soppeng juga diarahkan
untuk tetap menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkualitas,
berkesinambungan, berkelanjutan, berkeadilan dengan mengedepankan
upaya pembangunan infrastruktur, penurunan jumlah penduduk miskin,
perluasan lapangan kerja dan peningkatan pertumbuhan investasi.
B. Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2016 dan Perkiraan Tahun 2017
a. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator penting dalam
pembangunan ekonomi suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi yang
mantap dan berkualitas akan berpengaruh terhadap pembangunan
suatu daerah. Oleh karena itu, historis pertumbuhan ekonomi
diperlukan untuk dijadikan dasar perencanaan pembangunan daerah.
Perkembangan ekonomi makro di Kabupaten Soppeng sampai
dengan tahun 2016 secara umum menunjukkan kondisi yang cukup
baik walaupun dalam perjalanannya tidak lepas dari pengaruh pasang
surut perekonomian global dan nasional sebagai satu sistem
perekonomian yang mengalami fluktuasi. Pada tahun 2015 perumbuhan
ekonomi di Kab. Soppeng tumbuh sebesar 5,1 persen melambat
disbanding tahun 2014 yang tumbuh sebesar 6,89 persen, hal ini
diakibatkan oleh penurunan jumlah produksi di sektor pertanian yang
terjadi karena adanya puso. Setelah mengalami penurunan pada tahun
2015, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Soppeng pada tahun 2016
mengalami peningkatan hal ini diakibatkan oleh perbaikan infrastruktur
pertanian yang memacu peningkatan produksi pertanian, selain itu
peningkatan terjadi juga pada sektor perdagangan besar dan industry
pengolahan yang mendorong perekonomian di Kabupaten Soppeng.
Meskipun di sisi lain terdapat penurunan dari sisi belanja pemerintah
akibat pemangkasan anggaran belanja dari pemerintah pusat di tahun
2016. Jika di tahun 2015, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Soppeng
PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN SOPPENG 2017
PEMERINTAH KAB. SOPPENG TAHUN 2017 I - 13
mencapai 5,1 persen, maka di tahun 2016 pertumbuhan ekonomi
mencapai 8,2 persen.
Laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Soppeng pada tahun
2016 sebesar 8,24 persen dengan peningkatan yang sangat signifikan
dibandingkan dengan 2015 sebesar 5,10 persen melambat jika
dibandingkan dengan laju pertumbuhan yang dicapai pada tahun 2014
yang sebesar 6,9 persen. Perkembangan pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Soppeng tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 terlihat
pada gambar berikut.
Gambar 3.1 Pertumbuhan Ekonomi Kab. Soppeng Tahun 2012-2016
Sumber: BPS Kab. Soppeng Tahun 2017
Gambar 3.2 PDRB atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha Kab. Soppeng Tahun 2012-2016
Kategori Uraian 2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
1,431,680.6 1,624,249.9 1,872,433.1 1,943,945.6 2,396,900.5
B Pertambangan dan Penggalian
153,518.4 186,531.2 241,563.2 286,945.4 362,460.5
C Industri Pengolahan
431,860.3 512,316.0 627,163.4 728,525.0 822,548.3
D Pengadaan Listrik dan Gas 5,176.5 5,120.2 5,490.3 5,539.6 6,096.4
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang 2,812.5 3,085.3 3,184.6 3,233.6 3,553.3
F Konstruksi 618,655.8 721,771.6 797,349.6 883,337.5 961,744.9
G Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
643,812.7 702,571.1 756,952.1 862,811.3 995,641.1
H Transportasi dan Pergudangan
124,626.0 145,015.4 182,400.5 236,863.9 266,121.4
I Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum 74,745.9 82,604.3 95,310.2 103,983.5 113,746.1
J Informasi dan Komunikasi
155,460.9 175,946.8 177,822.1 185,991.4 218,035.4
6,937,23
6,89
5,10
8,24
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
8,00
9,00
2012 2013 2014 2015 2016
PERTUMBUHAN EKONOMI
PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN SOPPENG 2017
PEMERINTAH KAB. SOPPENG TAHUN 2017 I - 14
Kategori Uraian 2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
K Jasa Keuangan dan Asuransi
162,093.4 186,325.2 212,162.1 234,857.6 277,034.0
L Real Estate
240,060.3 283,950.3 335,697.0 384,530.3 444,364.4
M,N Jasa Perusahaan
9,506.5 11,012.6 12,046.5 13,540.7 15,896.0
O Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
364,107.1 386,273.3 433,628.6 500,594.6 521,439.5
P Jasa Pendidikan
232,221.0 251,835.5 278,642.9 308,564.4 344,565.7
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
79,993.6 86,967.8 99,776.4 111,467.5 128,931.5
R,S,T,U Jasa lainnya
31,507.2 35,772.9 41,305.9 48,440.2 56,708.3
PRODUK DOMESTIK REGIONAL
BRUTO 4,761,838.6 5,401,349.4 6,172,928.6 6,843,172.4 7,935,787.2
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa laju pertumbuhan
ekonomi Kab. Soppeng tahun 2016 mengalami peningkatan
dibandingkan dengan tahun 2015, hal ditandai dengan meningkatnya
sektor pertanian yang merupakan sektor pendukung utama
perekonomian Kabupaten Soppeng. Selain sektor pertanian beberapa
sektor juga cukup mengalami peningkatan diantaranya sektor
perdagangan dan sektor industry pengolahan.
Gambar 2.3 PDRB atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha dan kontribusi persektor Kab. Soppeng Tahun 2012-2016
Kategori
SEKTOR
2012 2013 2014 2015 2016
(juta Rp) % (juta Rp) % (juta Rp)
% (juta Rp)
% (juta Rp)
%
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
1,431,680.6 30.07 1,624,249.9 30.07 1,872,433.1 30.33 1,943,945.6 28.41 2,396,900.5 30.20
B Pertambangan dan Penggalian
153,518.4 3.22 186,531.2 3.45 241,563.2 3.91 286,945.4 4.19 362,460.5 4.57
C Industri Pengolahan
431,860.3 9.07 512,316.0 9.48 627,163.4 10.16 728,525.0 10.65 822,548.3 10.37
D Pengadaan Listrik dan Gas
5,176.5 0.11 5,120.2 0.09 5,490.3 0.09 5,539.6 0.08 6,096.4 0.08
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
2,812.5 0.06 3,085.3 0.06 3,184.6 0.05 3,233.6 0.05 3,553.3 0.04
F Konstruksi 618,655.8 12.99 721,771.6 13.36 797,349.6 12.92 883,337.5 12.91 961,744.9 12.12
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
643,812.7 13.52 702,571.1 13.01 756,952.1 12.26 862,811.3 12.61 995,641.1 12.55
H Transportasi dan Pergudangan
124,626.0 2.62 145,015.4 2.68 182,400.5 2.95 236,863.9 3.46 266,121.4 3.35
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
74,745.9 1.57 82,604.3 1.53 95,310.2 1.54 103,983.5 1.52 113,746.1 1.43
J Informasi dan Komunikasi
155,460.9 3.26 175,946.8 3.26 177,822.1 2.88 185,991.4 2.72 218,035.4 2.75
K Jasa Keuangan dan Asuransi
162,093.4 3.40 186,325.2 3.45 212,162.1 3.44 234,857.6 3.43 277,034.0 3.49
L Real Estate
240,060.3 5.04 283,950.3 5.26 335,697.0 5.44 384,530.3 5.62 444,364.4 5.60
M,N Jasa Perusahaan
9,506.5 0.20 11,012.6 0.20 12,046.5 0.20 13,540.7 0.20 15,896.0 0.20
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
364,107.1 7.65 386,273.3 7.15 433,628.6 7.02 500,594.6 7.32 521,439.5 6.57
P Jasa Pendidikan
232,221.0 4.88 251,835.5 4.66 278,642.9 4.51 308,564.4 4.51 344,565.7 4.34
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
79,993.6 1.68 86,967.8 1.61 99,776.4 1.62 111,467.5 1.63 128,931.5 1.62
R,S,T,U Jasa lainnya
31,507.2 0.66 35,772.9 0.66 41,305.9 0.67 48,440.2 0.71 56,708.3 0.71
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
4,761,838.6 100.00 5,401,349.4 100.00 6,172,928.6 100.00 6,843,172.4 100.00 7,935,787.2 100.00
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TANPA MIGAS
4,761,838.6 100.00 5,401,349.4 100.00 6,172,928.6 100.00 6,843,172.4 100.00 7,935,787.2 100.00
Sumber: BPS Kab. Soppeng Tahun 2017
PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN SOPPENG 2017
PEMERINTAH KAB. SOPPENG TAHUN 2017 I - 15
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sektor pertanian
merupakan sektor yang berkontribusi paling besar terhadap PDRB
Kabupaten Soppeng. Selain sektor pertanian sektor yang paling
berkontribusi adalah sektor perdagangan besar dan sektor konstruksi.
b. Laju Inflasi
Indikator lain yang digunakan untuk menggambarkan kondisi
perekonomian daerah adalah Laju Inflasi. Stabilitas pertumbuhan
ekonomi tidak lepas dari tantangan berat tingginya laju inflasi. Inflasi
adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus
menerus berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh
berbagai faktor antara lain konsumsi masyarakat yang meningkat,
berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan
spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran
distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses
menurunnya nilai uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu
peristiwa, bukan tinggi rendahnya tingkat harga. Inflasi di Kab. Soppeng
selama tahun 2015 adalah sebesar 0,97 persen, lebih rendah dari inflasi
tahun 2014 yaitu 8,22 persen Lebih lanjut perkembangan Inflasi pada
tahun 2011 hingga 2015 ditunjukkan pada gambar 3.2 Berikut ini.
Gambar 3.2 Preview Perkembangan Inflasi Kab. Soppeng Tahun 2011-2015
Sumber : BPS Tahun 2016
2011 2012 2013 2014 2015
Inflasi 3,94 3,65 6,86 8,22 0,97
3,94 3,65
6,86
8,22
0,97
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
%
PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN SOPPENG 2017
PEMERINTAH KAB. SOPPENG TAHUN 2017 I - 16
1.7. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2017
Di tahun 2017, perekonomian Kabupaten Soppeng diprediksi
akan mengalami tekanan sebagai akibat dari bencana banjir yang
terjadi pertengahan tahun 2017 yang berdampak pada sektor pertanian
yang menjadi sektor unggulan di Kabupaten Soppeng. Meskipun
demikian diharapkan agar dengan adanya penanganan yang cepat
dampak buruk dari bencana tersebut dapat diatasi sehingga tidak
terlalu mempengaruhi ekonomi Kabupaten Soppeng. Hal tersebut
menyebabkan perlu adanya penyesuaian terhadap asumsi yang telah
ditetapkan sebelumnya. Penyesuaian asumsi tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Soppeng di tahun 2017
diharapkan akan berada pada kisaran 8,2 persen.
2. inflasi sebesar 2-3 persen;
3. Angka Kemiskinan sebesar 8,14 persen;
4. Gini Ratio (Indeks) sebesar 0,39 persen;
5. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 66,00.
Penyesuaian asumsi makro tersebut mengacu pada sasaran-
sasaran pembangunan jangka menengah yang terdapat pada RPJMD
2016-2021, sasaran-sasaran tahunan dalam Penyesuaian RKPD tahun
2017, serta perkembangan dan prospek ekonomi domestik maupun
nasional tahun 2017.
Sehubungan dengan hal tersebut tentunya sangat
mempengaruhi asumsi dasar kebijakan umum APBD Tahun 2017,
dimana Pemerintah daerah tetap berkomitmen untuk melanjutkan
pembangunan infrastruktur serta perbaikan iklim investasi sesuai
dengan yang diamanatkan pada RPJMD Kab. Soppeng Tahun 2016-
2021.
Dengan melihat kemajuan kinerja ekonomi yang telah dicapai dan
masalah yang dihadapi hingga tahun 2017 semester I, maka tantangan
yang dihadapi pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN SOPPENG 2017
PEMERINTAH KAB. SOPPENG TAHUN 2017 I - 17
1. Angka kemiskinan
Meskipun angka kemiskinan kecenderungannya masih dibawah
angka nasional dan provinsi namun penurunannya relatif lambat
sehingga memerlukan penanganan yang lebih serius dan sungguh-
sungguh.
2. Kualitas pendidikan belum optimal
Hal ini dapat dilihat dimana angka rata-rata lama sekolah dan angka
harapan lama sekolah di Kab. Soppeng masih dibawah rata-rata
provinsi. Ini disebabkan antara lain karena Akses layanan PAUD
masih terbatas pada beberapa wilayah, Masih kurangnya minat
melanjutkan ke perguruan tinggi, dan Masih rendahnya kesadaran
dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan yang
menyebabkan banyaknya anak putus sekolah.
3. Derajat kesehatan
Ditandai dengan masih terbatasnya ketersediaan tenaga medis dan
sarana prasarana kesehatan.
4. Tuntutan ketersediaan infrastruktur
Antara lain dapat dilihat dari usulan masyarakat dan adanya wilayah
yang belum memiliki akses jalan dan jembatan yang memadai serta
ketersediaan air bersih.
Tantangan-tantangan tersebut sangat menentukan
perkembangan dan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Soppeng. Oleh
karena itu, tantangan ini harus dapat diatasi secara proporsional melalui
penetapan prioritas pembangunan daerah, penetapan rencana kerja dan
pendanaannya serta penataan hubungan tata kerja dalam
pelaksanaannya sehingga terjadi sinergitas dan kebersamaan dari semua
stakeholders pembangunan di Kabupaten Soppeng. Khusus indikator
makro kinerja daerah, pencapaian indikator ini adalah multi sektor dan
multi instansi sehingga perlu rekayas integrasi program antar sektor.
1.8. Perubahan Kerangka Pendanaan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58
Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, pada dasarnya
keuangan daerah meliputi komponen pendapatan daerah, belanja daerah
dan pembiayaan daerah. Dengan demikian, arah kebijakan keuangan
daerah akan diuraikan pada masing-masing komponen keuangan
tersebut.
PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN SOPPENG 2017
PEMERINTAH KAB. SOPPENG TAHUN 2017 I - 18
Secara umum arah kebijakan keuangan daerah tetap mengacu
pada ketentuan perundangan yang berlaku saat ini antara lain: Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004
tentang Perbendaharaan Negara.
Kondisi makro ekonomi Kabupaten Soppeng tidak akan dapat
dilepaskan dari kondisi ekonomi makro di tingkat provinsi maupun
pusat. Kebijakan ekonomi dari pemerintah akan berpengaruh terhadap
kondisi ekonomi Kabupaten Soppeng yang menuntut adanya
penyesuaian terhadap asumsi yang sebelumnya digunakan. Penyesuaian
tersebut mengakibatkan perubahan pokok-pokok kebijakan fiskal antara
lain perupa pengalihan alokasi belanja subsidi ke belanja yang lebih
produktif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi Kab. Soppeng di tahun 2016
diharapkan menjadi fondasi pertumbuhan untuk tahun 2017. Kondisi
makro ekonomi Kabupaten Soppeng tidak akan dapat dilepaskan dari
kondisi ekonomi makro di tingkat provinsi maupun pusat. Kebijak
kebijakan ekonomi dari pemerintah akan berpengaruh terhadap kondisi
ekonomi Kabupaten Soppeng yang menuntut adanya penyesuaian
terhadap asumsi yang sebelumnya digunakan. Penyesuaian tersebut
antara lain disebabkan oleh perubahan asumsi yang termuat di
Perubahan APBN Tahun 2017 serta kecenderungan inflasi yang tinggi
pada akhir tahun 2017. Penyesuaian tersebut mengakibatkan
perubahan pokok-pokok kebijakan fiskal.
Berikut asumsi dasar makro ekonomi di APBN-P 2017 :
Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2%, Tingkat inflasi sebesar 4,3%,
Suku bunga SPN 3 bulan 5,2%, Nilai tukar rupiah (kurs) Rp13.400 per
dolar AS, Harga minyak mentah (ICP) USD48 per barel, Lifting minyak
815 ribu barel per hari (bph) dan lifting gas 1,15 juta barel setara
minyak per hari.
Perubahan kebijakan fiskal terutama ditempuh melalui: (1)
penghematan dan pemotongan belanja kementerian negara/lembaga
yang kurang produktif; (2) rasionalisasi anggaran pada Dana Bagi Hasil
(DBH) dan Dana Alokasi Umum (DAU); (3) peningkatan pengeluaran
PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN SOPPENG 2017
PEMERINTAH KAB. SOPPENG TAHUN 2017 I - 19
pembiayaan yang mendukung program pembangunan infrastruktur dan
program kesejahteraan rakyat.
Sehubungan dengan hal tersebut tentunya sangat mempengaruhi
asumsi dasar kebijakan umum APBD Tahun 2017 khususnya poin 2
dimana pemerintah pusat malakukan rasionalisasi anggaran pada Dana
Alokasi Umum (DAU). Di sisi lain, Pemerintah daerah tetap berkomitmen
untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur serta perbaikan iklim
investasi sesuai dengan yang diamanatkan pada RPJMD Kab. Soppeng
Tahun 2016-2021. Pemerintah daerah juga tetap menjaga pemenuhan
belanja yang dimandatkan oleh peraturan perundang-undangan seperti
anggaran pendidikan dan anggaran kesehatan serta anggaran belanja
pegawai dibawah 50 persen.
RAPBDP tahun 2017 diajukan sebagai langkah untuk
menyesuaikan perubahan asumsi dasar ekonomi makro, menampung
perubahan pokok-pokok kebijakan pendapatan dan belanja daerah
dalam rangka mengamankan pelaksanaan APBD tahun 2017 dan tetap
menjaga pencapaian berbagai sasaran pembangunan daerah.
Kebijakan Umum Perubahan Tahun Anggaran 2017 juga
diakibatkan oleh adanya perbedaan asumsi dengan Kebijakan Umum
Anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya dan terdapat capaian
sasaran pembangunan yang harus disesuaikan dengan RPJMD Kab.
Soppeng Tahun 2016-2021. Dalam hal perubahan capaian sasaran yang
akan diakomodir dalam perubahan APBD T.A. 2017 pemerintah daerah
kabupaten Soppeng akan mempertimbangkan sisa waktu pelaksanaan
APBD tahun anggaran 2017.
Arah kebijakan keuangan daerah dalam Perubahan RKPD
Kabupaten Soppeng Tahun 2017 ini bertujuan antara lain untuk :
Menopang proses pembangunan daerah yang berkelanjutan sesuai
dengan visi dan misi daerah Kabupaten Soppeng.
Menjamin ketersediaan pendanaan pelayanan dasar secara memadai
bagi kesejahteraan masyarakat.
Meminimalkan resiko fiskal sehingga kesinambungan anggaran
daerah dapat terjamin.
Kesinambungan anggaran dengan merujuk kepada ketentuan yang
terkait dengan batas defisit anggaran dan batas pinjaman/utang.
Peningkatan akuntabilitas dan transparansi anggaran serta
peningkatan partisipasi masyarakat.
PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN SOPPENG 2017
PEMERINTAH KAB. SOPPENG TAHUN 2017 I - 20
A. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah
Dengan melihat kondisi aktual kinerja ekonomi daerah dan nasional
serta memperhatikan realisasi APBD Kabupaten Soppeng Tahun Anggaran
2017 sampai dengan semester pertama, terutama dari sisi pendapatan, maka
kebijakan pendapatan perubahan APBD Kabupaten Soppeng Tahun 2017
diarahkan sebagai berikut:
1. Penyesuaian pendapatan asli daerah dengan mempertimbangkan
optimalisasi sumber-sumber pendapatan melalui perkiraan yang terukur
secara rasional dan realisasi pendapatan asli daerah sampai dengan
semester 1 tahun 2017;
2. Penyesuaian kebijakan dana perimbangan yang bersumber dari pemerintah
pusat maupun provinsi;
Realisasi dan target pendapatan dan penerimaan pembiayaan daerah
tahun 2014-2017 terlihat pada Tabel 1.2 berikut:
Tabel 1.2 Realisasi dan Target Pendapatan dan Penerimaan Pembiayaan Daerah
Kabupaten Soppeng Tahun 2014-2017
No Uraian Tahun 2014 (Rp) Tahun 2015 (Rp) Tahun 2016 (Rp)* Tahun 2017 (Rp)*
Sebelum Sesudah
1 PENDAPATAN
01.01
Pendapatan Asli Daerah :
40.356.252.256 58.056.188.882 79.790.763.670 80.105.669.085 115.309.170.743
Pajak Daerah 8.684.506.121 9.591.100.000 10.302.600.000 10.940.000.000 11.738.000.000
Retribusi Daerah 8.131.606.475 9.574.862.575 6.929.184.304 8.494.600.689 7.423.334.400
Hasil Pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
2.710.000.000 6.786.895.195 13.050.651.239 13.000.000.000 13.000.000.000
Lain-lain PAD yang sah
20.830.139.660 32.103.331.112 49.508.328.127 47.671.068.396 83.147.836.343
01.02
Dana Perimbangan : 634.690.367.601 672.835.721.163
1.044.597.746.452 943.000.189.238 927.192.099.579
Dana bagi hasil/bagi hasil bukan pajak
21.844.071.601 24.472.197.163 23.390.135.452 28.131.694.238 25.442.852.137
Dana alokasi umum 569.126.996.000 589.049.244.000 635.976.768.000 635.976.768.000 624.804.701.000
Dana alokasi khusus 43.719.300.000 59.314.280.000 385.230.843.000 278.891.727.000 276.944.546.442
01.03
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah :
129.729.344.177 190.242.690.365 107.305.364.782 85.327.726.526 89.490.726.526
Hibah 679.960.000 - 1.086.146.550 2.409.558.628 6.572.558.628
Dana Darurat - - -
Dana bagi hasil pajak dari provinsi dan pemerintah daerah lainnya
21.919.590.857 25.722.513.765 25.528.789.619 27.177.369.698 27.177.369.698
Dana penyesuaian dan otonomi khusus
94.803.422.000 151.949.159.920 72.021.764.000 49.462.571.000 49.462.571.000
Bantuan keuangan dari provinsi atau pemerintah daerah lainnya
12.326.371.320 12.571.016.680 8.668.664.613 6.278.227.200 6.278.227.200
Jumlah Pendapatan Daerah
804.775.964.034 921.134.600.410 1.231.693.874.904 1.108.433.584.849 1.131.991.996.848
2 PENERIMAAN PEMBIAYAAN
02.01
Sisa lebih riil perhitungan anggaran sebelumnya (silpa)
27.452.276.581 21.470.114.216 89.242.395.078 7.862.485.092 110.190.519.756
PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN SOPPENG 2017
PEMERINTAH KAB. SOPPENG TAHUN 2017 I - 21
No Uraian Tahun 2014 (Rp) Tahun 2015 (Rp) Tahun 2016 (Rp)* Tahun 2017 (Rp)*
Sebelum Sesudah
02.02 Penerimaan kembali Investasi Dana Bergulir
- 35.488.782 36.293.333
02.03 Penerimaan piutang daerah
- 94.379.808 -
Jumlah Penerimaan Pembiayaan
27.452.276.581 21.599.982.806 89.278.688.411 7.862.485.092 110.190.519.756
Sumber : DPPKAD Kabupaten Soppeng (olahan)
Berdasarkan tabel diatas dan pertimbangan kemungkinan
kebutuhan pendanaan dimasa mendatang, selanjutnya dirumuskan
kebijakan yang terkait langsung dengan pos-pos pendapatan daerah
dalam APBD.
Arah kebijakan pendapatan daerah ditujukan pada peningkatan
pendapatan daerah dengan memperhatikan perkembangan
perekonomian regional dan nasional yang dapat mempengaruhi sumber
penerimaan daerah.
a. Pendapatan Asli Daerah
Memperhatikan perkembangan keuangan daerah tahun 2017
dan mengingat pendapatan daerah yang berasal dari dana
perimbangan sangat tergantung dari kebijakan pemerintah pusat
maka penerimaan daerah yang dapat di pacu dan dapat dikendalikan
adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Seiring dengan meningkatnya
kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan kepada daerah guna
melayani dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tuntutan
peningkatan PAD semakin besar mengingat pelayanan kepada
masyarakat selayaknya memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Kebijakan pendapatan daerah dikhususkan pada upaya
pencapaian pertumbuhan PAD sebesar 6,95 persen. Arah kebijakan
yang terkait dengan peningkatan pendapatan asli daerah meliputi :
Penyesuaian regulasi sebagai dasar hukum pemungutan dan
penguatan pengelolaan objek pungutan pajak daerah dan
retribusi daerah.
Penguatan kelembagaan dan SDM petugas pemungutan pajak
daerah dan retribusi daerah.
Penggalian potensi pendapatan baru sesuai kewenangan selain
pajak dan retribusi.
PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN SOPPENG 2017
PEMERINTAH KAB. SOPPENG TAHUN 2017 I - 22
Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan
pendapatan daerah dengan memanfaatkan system informasi yang
berbasis teknologi informasi.
Mendorong pembentukan system pembayaran pendapatan daerah
yang langsung ke bank/lembaga keuangan.
Meningkatkan koordinasi, kerjasama antar SKPD yang terkait.
Meningkatkan evaluasi, monitoring dan pengawasan atas
pengelolaan pendapatan daerah
b. Dana Perimbangan
Dana perimbangan merupakan pendapatan pemerintah
daerah yang berasal dari pemerintah pusat. Pendapatan yang
diperoleh dari dana perimbangan pada dasarnya merupakan hak
pemerintah daerah sebagai konsekuensi dari revenue sharing policy.
Konsep revenue sharing didasarkan atas pemikiran untuk
pemberdayaan daerah dan prinsip keadilan. Seiring meningkatnya
tuntutan akuntabilitas kinerja pemerintah maka kebijakan revenue
sharing harus transparan, demokratis dan adil. Terhadap dana
perimbangan ini maka arah kebijakan yang ditetapkan adalah
melakukan analisis perhitungan untuk menilai akurasi perhitungan
terhadap formula bagi hasil dan melakukan peran aktif berkoordinasi
dengan pemerintah pusat sehingga alokasi yang diterima sesuai
dengan kontribusi yang diberikan atau sesuai dengan kebutuhan
yang akan direncanakan. Dengan adanya kebijakan pemerintah
pusat yang melakukan pemotongan Dana Alokasi Umum maka hal
ini sangat mempengaruhi pendapatan daerah.
c. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah
Penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah adalah
pendapatan daerah yang berasal dari dana bagi hasil pajak dari
provinsi dan pemerintah daerah lainnya serta dana penyesuaian dan
otonomi khusus. Kebijakan yang ditetapkan untuk pendapatan
tersebut adalah aktif bekerjasama dengan pemerintah Provinsi
Sulawesi Selatan guna meningkatkan penerimaan dari sektor pajak
yang dikelola oleh pemerintah provinsi.
PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN SOPPENG 2017
PEMERINTAH KAB. SOPPENG TAHUN 2017 I - 23
B. Arah Kebijakan Belanja Daerah
Kebijakan belanja pada perubahan APBD Kabupaten Soppeng
Tahun 2017 diarahkan pada:
1. Pergeseran anggaran antar SKPD, antar kegiatan dan antar jenis
belanja, antar obyek belanja dan antar rincian obyek yang
disebabkan capaian target kinerja program dan kegiatan yang harus
dikurangi atau ditambah dalam perubahan APBD apabila asumsi
kebijakan umum anggaran tidak dapat tercapai atau melampaui
asumsi KUA;
2. Penyesuaian dengan kebijakan dari pemerintah, terutama yang
terkait dengan Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus yang
merupakan dana transfer;
3. Program dan kegiatan yang merupakan prioritas untuk mempercepat
pencapaian Target Pembangunan di daerah dengan
mempertimbangkan sisa waktu pelaksanaan APBD untuk Tahun
Anggaran 2017;
4. Program dan kegiatan yang timbul dalam rangka pencapaian amanat
Perda Nomor 1 Tahun 2016 tentang RPJMD Kab. Soppeng Tahun
2016-2021 dimana terdapat porgaram Bupati yang harus
dilaksanakan pada tahun 2017.
Kebijakan belanja daerah yang akan dilakukan oleh Pemerintah
daerah minimal yang terkait langsung dengan pengelolaan belanja
(belanja langsung maupun belanja tidak langsung) dalam APBD.
Kebijakan belanja daerah memprioritaskan terlebih dahulu pos belanja
yang wajib dikeluarkan, antara lain belanja pegawai, belanja bunga dan
pembayaran pokok pinjaman, belanja subsidi, belanja bagi hasil, serta
belanja barang dan jasa yang wajib dikeluarkan pada tahun yang
bersangkutan. Selisih antara perkiraan dana yang tersedia dengan
jumlah belanja yang wajib dikeluarkan merupakan potensi dana yang
dapat dialokasikan untuk pagu indikatif bagi belanja langsung setiap
SKPD. Belanja tidak langsung untuk belanja hibah, belanja sosial, dan
belanja bantuan kepada provinsi dan kabupaten/kota/pemerintah desa,
serta belanja tidak terduga disesuaikan dan diperhitungkan berdasarkan
ketersediaan dana dan kebutuhan belanja langsung.
PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN SOPPENG 2017
PEMERINTAH KAB. SOPPENG TAHUN 2017 I - 24
Tabel 1.3 Realisasi dan Target Belanja Daerah Kabupaten Soppeng
Tahun 2014-2017
No. Uraian Realisasi
Tahun 2014 (Rp)
Realisasi Tahun 2015
(Rp)
Realisasi Tahun 2016
(Rp)
Target Tahun 2017
(Rp)
Sebelum Sesudah
A. BELANJA TIDAK LANGSUNG 486,782,993,007.00 606.745.512.920.00 674.531.352.675.00 654.273.697.636 620.224.366.283
1 Belanja pegawai 460,425,967,422.00 535.484.648.860.00 559.595.620.638.00 530.757.618.378 597.295.302.261
2 Belanja Subsidi 0.00 0.00 0.00 4.211.424.000 4.211.424.000
3 Belanja hibah 8,838,662,156.00 29.048.519.100.00 8.966.193.513.00 7.676.986.250 5.903.404.250
4 Belanja bantuan sosial 841,000,000.00 0.00 0.00
5 Belanja bagi hasil kepada
provinsi/kab/kota/pemerintah desa
262,101,000.00 1,961,169,158.00 1.603.220.900.00 1.943.460.069 1.916.133.440
6 Belanja bantuan keuangan kepada
provinsi/kab/kota/pemerintah desa.
15,865,262,429.00 36.070.404.135.00 99.671.620.172.00 108.918.537.096 108.918.537.098
7 Belanja tidak terduga 550,000,00.00 4.180.771.667.00 3.641.841.452.00 765.671.843 1.979.565.236
B BELANJA LANGSUNG 336,445,247,608.00 464.256.086.317.00 641.140.019.640.00 457,022,372,305 614.656.959.321
1 Belanja Pegawai 0.00 0.00 0 13,023,285,470 18.546.201.352
2 Belanja Barang dan jasa 0.00 0.00 0 224,906,082,655 289.781.713.408
3 Belanja Modal 0.00 0.00 0 219,093,004,180 306.329.044.561
JUMLAH TOTAL BELANJA 823,228,240,615.00 1.071.001.599.237.00 1.217.048.929.063.00 1,111,296,069,941 1.234.881.325.604
Sumber : DPPKAD Kabupaten Soppeng (olahan)
Berdasarkan uraian dan tabel tersebut diatas maka arah
kebijakan belanja pemerintah Kabupaten Soppeng Tahun 2017
diprioritaskan untuk melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan pemerintah daerah (urusan wajib dan urusan pilihan) yang
sesuai dengan arah kebijakan sebagai berikut :
Meningkatkan alokasi anggaran pada bidang-bidang yang langsung
menyentuh kepentingan masyarakat antara lain melalui peningkatan
proporsi belanja modal.
Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengalokasian anggaran, baik
untuk belanja langsung maupun belanja tidak langsung misalnya
melalui minimalisasi belanja yang tidak langsung dirasakan oleh
masyarakat.
Meningkatkan proporsi belanja langsung dibandingkan dengan
belanja tidak langsung.
Memenuhi proporsi belanja untuk masing-masing urusan
pemerintahan sesuai dengan prioritas pembangunan.
Peningkatan proporsi belanja yang memihak kepada penduduk
miskin (pro-poor), penciptaan lapangan kerja (pro-job), dan
peningkatan pertumbuhan ekonomi (pro-growth).
C. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah
Kebijakan penerimaan pembiayaan yang akan dilakukan terkait
dengan kebijakan pemanfaatan sisa lebih perhitungan anggaran tahun
sebelumnya (SILPA), pencairan dana cadangan, hasil penjualan
kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah,
PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN SOPPENG 2017
PEMERINTAH KAB. SOPPENG TAHUN 2017 I - 25
penerimaan kembali pemberian pinjaman, penerimaan piutang daerah
sesuai dengan kondisi keuangan daerah.
Kebijakan pengeluaran pembiayaan daerah mencakup
pembentukan dana cadangan, penyertaan modal (investasi) daerah yang
telah ditetapkan dengan peraturan daerah, pembayaran pokok utang
yang jatuh tempo, pemberian pinjaman daerah kepada pemerintah
daerah lain sesuai dengan akad pinjaman.
Dalam hal ini ada kecenderungan terjadinya defisit anggaran,
harus diantisipasi kebijakan-kebijakan yang akan berdampak pada pos
penerimaan pembiayaan daerah, sebaliknya jika ada kecenderungan
akan terjadinya surplus anggaran harus diantisipasi kebijakan-kebijakan
yang akan berdampak pada pos pengeluaran pembiayaan daerah, seperti
penyelesaian pembayaran pokok utang dan penyertaan modal. Arah
kebijakan pembiayaan diarahkan pada optimalisasi peningkatan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan upaya peningkatan efisiensi dan
efektivitas pengelolaan keuangan daerah.
Tabel 1.4 Realisasi dan Target Penerimaan Pembiayaan Daerah dan
Pengeluaran Pembiayaan Daerah Kabupaten Soppeng Tahun 2014-2017
No. Uraian Tahun 2014
(Rp) Tahun 2015
(Rp) Tahun 2016
(Rp)
Target Tahun 2017
(Rp)
Sebelum Sesudah
PENERIMAAN PEMBIAYAAN
27,452,276,581.00 62.647.151.529.00 89.278.688.411.00 7,862,485,092 110,190,519,756
1 Sisa lebih perhitungan anggaran tahun
anggaran sebelumnya (SILPA)
27,452,276,581.00 62.517.282.939.00 89.242.395.078.00 7,862,485,092 110,190,519,756
PENGELUARAN PEMBIAYAAN
9,000,000,000.00 5,918.886.000.00 5.301.191.000.00
1 Pembayaran pokok utang
4,000,000,000.00 0.00 301.191.000.00
2 Pembayaran Utang 0.00 0.00 0.00
3 Pengeluaran pembiayaan lainnya
0.00 0.00 0.00
4 Penyertaan modal (investasi) pemerintah
daerah
5,000,000,000.00 5.617.695.000.00 5.000.000.000.00 5,000,000,000 7,301,191,000
Jumlah pengeluaran
pembiayaan
9,000,000,000.00 5,310,000,000.00 5,310,191,000.00 5,000,000,000 7,301,191,000
Pembiayaan Neto 18,452,276,581.00 56.728.265.529.00 83.977.497.411.00 2,862,485,092 102,889,328,756
Sumber : DPPKAD Kabupaten Soppeng (olahan)
D. Perencanaan Pembangunan Konsep Kewilayahan
Penyelenggaraan Sistem perencanaan Pembangunan melaui
penyelenggeraan musrenbang telah dilaksanakan secara reguler selama
ini, namun berdasarkan hasil evaluasi dalam pelaksanaannya sangat
disadari masih ditemukan kelemahan-kelemahan mendasar seperti: 1)
Daftar usulan masih bersifat keinginan dan bukan kebutuhan; 2) belum
adanya jaminan bahwa usulan akan terakomodir; 3) penentuan prioritas
PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN SOPPENG 2017
PEMERINTAH KAB. SOPPENG TAHUN 2017 I - 26
belum optimal; 4) penyelenggaraan masih kelihatan seremonial atau
belum menyentuh aspek subtansi dan manfaat; dan 5) sulitnya
menemukan titik temu antara pendekatan partisipatif, teknokratif, dan
politis. Hal ini menyebabkan beberapa permasalahan yang ditemukan
dalam pelaksanaan perencanaan pembangunan diantaranya adalah: 1)
Partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan
pemeliharaan hasil pembangunan daerah semakin menurun; 2) Tidak
terciptanya keterkaitan dan konsistensi antara Perencanaan dan
penganggaran baik di tingkat Desa, Kecamatan, dan Kabupaten; 3)
Adanya sikap apatis yang tumbuh ditengah masyarakat terhadap
pelaksanaan musrenbang; dan 4) Ketidak adilan pengalokasian
pembangunan di wilayah. Dalam konteks inilah maka Pemerintah
Daerah Kab. Soppeng melakukan perubahan yang terarah demi
mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance)
untuk perluasan dan penguatan partisipasi masyarakat dalam
perumusan kebijakan pembangunan, dengan melaksanakan Musrenbang
dengan konsep pendekatan kewilayahan.
Perencanaan partisipatif yang dikembangkan dalam konsep
pendekatan kewilayahan merupakan tindak lanjut dari Peraturan Daerah
Kabupaten Soppeng Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perencanaan
Pembangunan Dan Penganggaran Partisipatif, yang ditindaklanjuti
dengan Peraturan Bupati Soppeng Nomor 43/PER-BUP/XII/2014
tentang Perencanaan Pembangunan Dan Penganggaran Partisipatif.
Peraturan dimaksud pada dasarnya telah memberikan dasaran legal yang
cukup kuat terhadap perencanaan pembangunan partisipatif dengan
konsep pendekatan kewilayahan didalam pelaksanaan perencanaan
pembangunan daerah. Perencanaan pembangunan partisipatif dengan
konsep pendekatan kewilayahan dimaksudkan untuk: 1) menjamin
keterkaitan dan konsistensi antar perencanaan dan penganggaran; 2)
menjamin tercapainya penggunaan sumber daya pembangunan secara
efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan; dan 3) memberi azas
kepastian terhadap program/ kegiatan prioritas dan mendesak yang
diusulkan secara berjenjang oleh masyarakat pada pelaksanaan
Musrenbang. Untuk menjamin hal tersebut dapat terlaksana maka dalam
pelaksanaan Musrenbang di tingkat wilayah (Kecamatan) akan ditetapkan
besaran Pagu Indikatif Kewilayahan di tingkat Kecamatan yang
besarannya ditetapkan melaui Surat Keputusan Bupati dan
PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN SOPPENG 2017
PEMERINTAH KAB. SOPPENG TAHUN 2017 I - 27
pengalokasiannya ditentukan oleh stakeholders pembangunan di wilayah
tersebut melalui mekanisme Musrenbang Kecamatan. Melalui proses
perncanaan partisipatif konsep pendekatan kewilayahan ini terbuka
kemungkinan kelemahan-kelemahan pada pelaksanaan musrenbang
selama ini dapat diatasi, yang bermuara pada perluasan dan penguatan
partispatif masyarakat dalam perumusan perencanaan pembangunan
daerah.
Pedoman Penyelenggaraan Musrenbang Kabupaten Soppeng
Konsep Kewilayahan disusun dengan maksud memberikan arah atau
pedoman bagi semua stakeholder pembangunan dalam Penyelenggaraan
Musrenbang disemua tingkatan sehingga keluaran dan hasil dapat
tercapai sesuai dengan target.
Pedoman Penyelenggaraan Musrenbang Kabupaten Soppeng
Konsep Kewilayahan disusun dengan tujuan :
1. Meningkatkan kualitas proses dan hasil Penyelenggaraan Musrenbang;
2. Menjamin konsistensi antar perencanaan dan penganggaran;
3. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya pembangunan secara
efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan;
4. Memberi azas kepastian terhadap program/ kegiatan yang diusulkan
oleh masyarakat secara berjenjang melalui proses musrenbang;
5. Menyelaraskan perencanaan teknokratis, politis dengan perencanaan
partisipatif.
Gambar 4.1 Skema Perencanaan Pembangunan Konsep Kewilayahan
Kabupaten Soppeng
PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN SOPPENG 2017
PEMERINTAH KAB. SOPPENG TAHUN 2017 I - 28
Tabel 4.5
Perhitungan Pagu Indikatif Kewilayan (PIK)
Kab. Soppeng Tahun 2017
URAIAN JUMLAH
BELANJA LANGSUNG (BL) 490,500,189,403.00
BELANJA YANG DIARAHKAN (BD) 336,936,740,000.00
BELANJA AMANAH UNDANG-
UNDANG (BAU) 12,064,730,400.00 BELANJA YANG BERSIFAT WAJIB
(BW) 62,820,871,121.00
TOTAL (BD+BAU+BW) 411,822,341,521.00
PIK = (BL-BD-BAU-BW) X 20%
BL-BD-BAU-BW = 78,677,847,882.00
PERSENTASE PIK = 20 %
PIK = 15,735,569,576.00
Tabel 4.6
Perhitungan Variabel Pagu Indikatif Kewilayahan (PIK) Kab. Soppeng Tahun 2017
NO VARIABEL MARIORIAWA DONRI-DONRI LALABATA GANRA LILIRILAU LILIRIAJA MARIORIWAWO CITTA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 LUAS WILAYAH 320.00 222.00 278.00 57.00 187.00 96.00 300.00 40.00
- PROPORSI VARIABEL 15% 15% 15% 15% 15% 15% 15% 15%
- BOBOT 5 4 5 1 3 2 5 1
- INDEKS 0.75 0.6 0.75 0.15 0.45 0.3 0.75 0.15
2 JUMLAH DESA/ KEL. 10.00 9.00 10.00 4.00 12.00 8.00 13.00 4.00
- PROPORSI VARIABEL 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25%
- BOBOT 4.00 4.00 4.00 2.00 5.00 3.00 5.00 2.00
- INDEKS 1.00 1.00 1.00 0.50 1.25 0.75 1.25 0.50
3 KONTRIBUSI PBB 481,599,748.00 487,256,502.00 1,339,705,188.00 462,005,862.00 852,703,664.00 599,668,998.00 1,005,174,916.00 155,565,972.00
- PROPORSI VARIABEL 15% 15% 15% 15% 15% 15% 15% 15%
- BOBOT 2.00 2.00 5.00 2.00 4.00 3.00 4.00 1.00
- INDEKS 0.30 0.30 0.75 0.30 0.60 0.45 0.60 0.15
4 JUMLAH PENDUDUK 30,162.00 25,459.00 50,281.00 12,291.00 41,851.00 29,829.00 53,113.00 8,815.00
- PROPORSI VARIABEL 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25%
- BOBOT 3.00 3.00 5.00 2.00 4.00 3.00 5.00 1.00
- INDEKS 0.75 0.75 1.25 0.50 1.00 0.75 1.25 0.25
5 JUMLAH KELUARGA
MISKIN 1,723.00 1,708.00 1,618.00 690.00 2,135.00 1,423.00 371.00 150.00
- PROPORSI VARIABEL 20% 20% 20% 20% 20% 20% 20% 20%
- BOBOT 5.00 5.00 4.00 2.00 5.00 4.00 1.00 1.00
- INDEKS 1.00 1.00 0.80 0.40 1.00 0.80 0.20 0.20
TOTAL INDEKS 3.80 3.65 4.55 1.85 4.30 3.05 4.05 1.25
PIK KABUPATEN 15,735,569,576.4 15,735,569,576.4 15,735,569,576.4 15,735,569,576.4 15,735,569,576.4 15,735,569,576.4 15,735,569,576.4 15,735,569,576.4
PIK KECAMATAN 2,256,421,298 2,167,352,036 2,701,767,607 1,098,520,895 2,553,318,837 1,811,074,989 2,404,870,067 742,243,848
PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN SOPPENG 2017
PEMERINTAH KAB. SOPPENG TAHUN 2017 I - 29
Tabel 4.7
Pagu Indikatif Kewilayahan Kabupaten Soppeng Tahun 2017
No. KECAMATAN PIK (Rp)
1.
MARIORIAWA
2,256,421,298
2.
DONRI-DONRI
2,167,352,036
3.
LALABATA
2,701,767,607
4.
GANRA
1,098,520,895
5.
LILIRILAU
2,553,318,837
6.
LILIRIAJA
1,811,074,989
7.
MARIORIWAWO
2,404,870,067
8.
CITTA
742,243,848
PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN SOPPENG 2017
PEMERINTAH KAB. SOPPENG TAHUN 2017 II - 1
BAB II
EVALUASI HASIL RKPD
SAMPAI DENGAN TRIWULAN II
2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah
2.1.1.Aspek Geografis dan Demografis
1. Aspek Geografis
Kabupaten Soppeng merupakan salah satu daerah di
Provinsi Sulawesi Selatan yang terletak diantara 40 060 000 -
40 320 000 Lintang Selatan 1190 420 180 - 1200 060 130 Bujur
Timur dan berada sekitar 180 km di sebelah utara Kota
Makassar (Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan). Luas wilayah
Kabupaten Soppeng tercatat 1.500 Km.Kabupaten Soppeng
merupakan daerah daratan dan perbukitan, dengan luas
daratan 700 Km berada pada ketinggian rata-rata kurang
lebih 60 M diatas permukaan laut dan perbukitan yang
luasnya 800 Km berada pada ketinggian rata-rata 200 M
diatas permukaan laut.
Secara administratif Kabupaten Soppeng terbagi atas
8 Kecamatan, 21 Kelurahan, 49 Desa, 39 Lingkungan, 124
Dusun, 438 Rukun Kampung, dan 1.163 Rukun Tetangga
dengan Ibukota Kabupaten Soppeng yaitu Kota
Watansoppeng.
PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN SOPPENG 2017
PEMERINTAH KAB. SOPPENG TAHUN 2017 II - 2
Adapun batas wilayah Kabupaten Soppeng terdiri
dari:
- Sebelah Utara : Kabupaten Sidenreng Rappang
dan Wajo,
- Sebelah Timur : Kabupaten wajo dan Bone,
- Sebelah Selatan : Kabupaten Bone
- Sebelah Barat : Kabupaten Barru
Di Kabupaten Soppeng terdapat beberapa gunung dan
gunung tertinggi adalah Gunung Nene Conang dengan
ketinggian 1.463 m dpl. Seluruh gunung tersebut tidak
menunjukkan ciri-ciri sebagai jenis gunung merapi.
Ketinggian masing-masing gunung tersebut adalah sebagai
berikut:
Gunung Nene Conang + 1.463 m dpl
Gunung Sewo + 860 m dpl
Gunung Lapancu + 850 m dpl
Gunung Bulu Dua + 800 m dpl
Gunung Paowengeng + 760 m dpl
Puluhan sungai-sungai yang terletak di Kabupaten
Soppeng yang cukup banyak berpotensi untuk mengairi
tanah-tanah pertanian di sekitarnya. Sungai-sungai
tersebut antara lain :
Sungai Langkemme, berhulu di Gunung Lapacu
bermuara di Sungai Walannae.
Sungai Soppeng, berhulu di Gunung Matanre dan
bermuara di Sungai Walannae.
Sungai Lawo, berhulu di Gunung Lapancu dan bermuara
di Danau Tempe.
Sungai Paddangeng, berhulu di Gunung Malemping dan
bermuara di Danau Tempe.
Sungai Lajaroko, berhulu di Gunung Addeppungeng dan
bermuara di Danau tempe.
Ditinjau dari kondisi jenis tanah, jenis-jenis tanah
yang terdapat di Kabupaten Soppeng antara lain Litosol,
Gromusol, Mediteran Coklat, Regusol, Alluvial, Litosol
PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN SOPPENG 2017
PEMERINTAH KAB. SOPPENG TAHUN 2017 II - 3
Coklat Tua; dengan variasi penyebaran jenis tanah pada
setiap kecamatan. Adapun rincian per kecamatan sebagai
berikut :
Kecamatan Marioriwawo: Litosol, Gromusol dan
Mediteran Coklat;
Kecamatan Liliriaja, Citta, Ganra: Gromusol/ Kelabu Tua,
Mediteran Coklat dan Regusol;
Kecamatan Lilirilau: Aluvial, Coklat Kelabuan, Gromusol/
Kelabu Tua Kekuning-kuningan
Kecamatan Lalabata: Aluvial Hidromorf, Gromusol, Coklat
Tua Rensina, Litosol, Mediteran Coklat, Regusol dan
Litosol